Tidak perlu di jawab (Re: Kel. MADANI sosok Alirahman (Priyo)

1999-11-02 Terurut Topik A. Syamil

Rekan-rekan Permias yang budiman,

Menanggai Kris dibawah ..

Terus terang saya masih concern dengan identitas pribadi penulis email.
Dulu, salah satu administrator Permias (mas Syafri yang sudah pulang ke
Indonesia beberapa bulan yang lalu) menulis bahwa identitas *asli* pelanggan
Permias@ tetap diperlukan.

Suasana di Permias@ sekarang memang berbeda dengan dahulu. Dulu setiap
pelanggan diminta untuk memperkenalkan diri masing-masing. Sekarang, saya
lihat banyak yang memakai e-mail * tidak jelas * sementara isinya
menceritakan keburukan orang lain. Lempar batu sembunyi tangan.

Di email sebelumnya, Kris tidak jantan dengan menyembunyikan identitas
pribadi Kris sementara Kris menceritakan * keburukan * orang lain (Ali
Rahman). Jangan salah sangka, saya sendiri tidak ada hubungan apapun dengan
Ali Rahman.

Di email dibawah, Kris tetap menyembunyikan identitas pribadi Kris sementara
Kris menanyakan masalah pribadi ke Priyo. Kalau Priyo mau menjawab, silahkan
di jawab lewat jalur pribadi saja langsung ke Kris. Tidak dijawabpun tak
mengapa. Kris bisa bertanya seenaknya masalah pribadi ke Priyo, sementara
Kris nulis email saja pakai nama palsu. Enggak fair dong ...

Mencari kesalahan dan mengeritik kekurangan orang lain jelas lebih mudah
dari pada mencari kesalahan dan mengeritik kekurangan diri sendiri. Kita
masih bisa bicara tentang idealisme ketika kita belum masih jauh dengan
kekuasaan dan uang yang berlimpah. Akan tetapi, akankah idealisme itu tetap
masih ada ketika kita bergelimang ataupun bersentuhan dengan kekuasaan dan
harta?

Hanya 'bersenjatakan' e-mail saja bisa menghujat kira-kanan ... gimana kalau
diberi kekuasaan dan harta? Apa yang akan dilakukan dengan orang atau
kelompok yang tidak disukainya?



Jabat erat,


Ahmad Syamil
Toledo, OH

- Original Message -
From: Krisnadi Dayanto [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Tuesday, November 02, 1999 12:49 AM
Subject: Re: Kel. MADANI  sosok Alirahman (Priyo)


 --- Priyo Pujiwasono [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Bung Krisdayanti (anda cowo, cewe, apa banci sih,
  kok pake sembunyiin identitas segala?)

 Bung Priyo yang benar-benar pria, terima kasih atas
 penjelasan anda yang panjang lebar...(nama saya
 Krisnadi dan saya adalah seorang laki-laki tulen).
 Walaupun baru bergabung, namun saya yakin milis ini
 tidak concern dengan identitas. Untung anda bilang
 sudah beristri -- kalau belum saya bisa menduga hal
 yang tidak-tidak pada anda.

 Bung Priyo yang budiman, saya kira statement saya
 tidak secara tegas menuduh kelompok anda (kel. Madani)
 berafiliasi dengan LSM-nya Alirahman (yang saya duga
 bernama Madani). Sudah saya sampaikan bahwa informasi
 yang saya posting pun belum tentu benar dan perlu
 diklarifikasi. Kalau anda dan kelompok anda merasa
 terpojokkan serta perjuangan kel. Madani benar-benar
 tulus sebagaimana yang anda kemukakan, perkenankanlah
 saya mohon maaf dan menyatakan bangga atas keberadaan
 kelompok anda.

 Namun ada beberapa hal yang ingin saya tanyakan (maaf
 agak personal):

  Saya memang "mantan" staf Bappenas, tapi
  seluruh teman2 di DC tahu, bahwa saat ini saya
  (sedang mengambil program S-3 di George Washington
  University) adalah 100% atas biaya sendiri, dan
 tanpa mendapat dukungan biaya dari Bappenas atau
 organisasi
  manapun. Teman2 saya di kelompok Madani tahu persis
 posisi saya yang mendapatkan beasiswa TA - teaching
 assistant dari sekolah saya, dan harus menutup biaya
 hidup dengan bekerja part-time (bahkan isteri saya pun
 harus ikut membantu bekerja).

 Pertanyaannya:

 1. Apa maksud anda "mantan" staf Bappenas, anda
 keluar, atau dikeluarkan karena aktifitas politis (kan
 tidak boleh PN berpolitik) atau hal lain?

 2. Kalau anda mantan staf Bappenas, gimana pandangan
 anda terhadap sosok AR? Apakah juga sudah sejalan
 dengan perjuangan kel. Madani..!?

 3. Kalau anda studi S3 di mana S2 anda dan apakah juga
 biaya sendiri?  -- saya menduga anda dapet biaya dari
 rakyat Indonesia cq. Bappenas. Selesai S2 anda harus
 pulang karena terikat kontrak 2n+1. Namun anda
 diterima di S3 dan tetap tidak mau kembali ke
 Indonesia. Menghindari 'tagihan negara' atas bea siswa
 anda lalu anda 'berbaik-baik' dengan kepala OTO yang
 saat itu dipegang Alirohman!?

 Jangan marah deh yaa, cuma nanya doang.. Tujuan kita
 sama: dapet kabinet yang kredibel dan senantiasa
 melakukan kontrol sosial (habis kagak ada oposisi...).

 Salam,

 Kris.


  Wahkalau selama ini memang kelompok Madani
  mendapat sponsor dari sosok yang anda sebut2 itu,
  tentu saya sudah dapat JATAH beasiswa Bappenas untuk
  program S-3 saya tanpa harus susah2 kerja.
  Percayalah, kelompok Madani di Washington DC adalah
  kelompok yang bersih dari intervensi manapun --
  karena
  pada dasarnya kami mencita-citakan clean-government
  yang memperjuangkan kepentingan rakyat banyak, sama
  halnya bagaimana kelompok kami membenci sosok2 kotor
  yang suka berlagak bersih  agamis demi memperoleh
  sebuah kedudukan, seperti yang anda tulis di 

Re: Kel. MADANI sosok Alirahman (Krisnadi)

1999-11-02 Terurut Topik Jeffrey Anjasmara

This is not true. Tidak ada dasar bagi anda untuk berpendapat Alirahman
tidak menyukai mahasiswa di US. Okay lah, silakan jabarkan alasan anda. Saya
kurang suka dengan sosok ini, tetapi mari kita adil terhadapnya. Kalau tidak
suka, ngapain ALirahman datang ke Fort Lauderdale? Waktu di DC kemarin
diundang tidak? Kalau diundang kemungkinan besar dia akan datang. Mbak Ida
jangan membuang sinyalemen tanpa diikuti oleh alasan dong. Apapun alasan
anda harus selalu disertakan. Saya jelas lebih menyukai posting berisi
dugaan penyelewengan Alirahman sebelum menduduki jabatan terakhirnya di
Bappenas karena toh ada pointnya, bukan yang tanpa alasan punya anda.

Satu hal yang perlu dicatat dari orang ini, dia berani merekrut lulusan baru
berkualitas dari berbagai universitas untuk disekolahkan. Sebagai birokrat,
tindakan ini dapat dianggap terlalu berani karena tidak sejalan dengan
tradisi. Point dari Alirahman inilah yg saya salut. Ada beberpa detail yg
saya kurang suka, tetapi jelas secara overall saya salut dengan keberanian
orang ini.


Jeffrey Anjasmara

--
From: Notrida Mandica [EMAIL PROTECTED]
Reply-To: Indonesian Students in the US [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: Kel. MADANI  sosok Alirahman (Krisnadi)
Date: Mon, 1 Nov 1999 22:29:45 PST

Dear Netters,

Saya tidak sedang membela siapa-siapa di sini.  Saya cuma mau share sedikit
pengalaman tentang Pak Alirahman.

Setahu saya pribadi, Kel. Madani tidak sealiran politik dengan Pak
Alirahman, jadi sulitlah kiranya jika Alirahman bisa direkomendasi oleh
Kel.
Madani.

Mungkin Pak Alirahman tidak mengingat saya lagi. Tetapi saya masih
mengingat
beliau. Beliau mungkin bisa dikategorikan sebagai opportunist.  siapa yang
memerintah, dia ikut saja.  Tapi yang perlu diketahui oleh netters yang
budiman, Pak Alirahman tidak menyukai mahasiswa yang sekolah di US.

salam,

ida




Bung Krisdayanti (anda cowo, cewe, apa banci sih, kok
pake sembunyiin identitas segala?)
Masya Allah!, tulisan anda yang mengait-ngaitkan
keberadaan kelompok MADANI di Washington DC sungguh
suatu fitnah besar.
Sungguh sangat TIDAK BENAR ada kaitan antara kelompok
Madani dengan orang atau sosok yang bernama Ali Rahman
ini. Kelompok Madani adalah kelompok diskusi bagi
masyarakat (pada umumnya mahasiswa) di Washington DC
dan sekitarnya yang telah sejak 3 bulan lebih yang
lalu mendukung Gus Dur. Samasekali TIDAK atas dorongan
atau sponsor siapa-siapa, ini hanya dilandasi oleh
kepedulian kelompok Madani bahwa jika masih
menginginkan persatuan  kesatuan bangsa Indonesia,
hanya Gus Dur yang menjadi perekat atau
"common-denominator" pluralisme bangsa Indonesia.
Bisakah anda bayangkan, bagaimana
perpecahan/pertikaian yang akan terjadi kalau Mega
atau Habibie yang naik ke posisi RI-1 kan?Nah,
itulah landasan utama kenapa kelompok Madani justru
memilih mendukung Gus Dur, yang potensi konfliknya
paling kecil, serta acceptable di mata seluruh
komponen bangsa. Itu saja!
Karena itu sebagai juru bicara kelompok Madani, saya
minta anda menarik kata-kata fitnah anda kepada
kelompok Madani dengan mengait-ngaitkan dengan sosok
Ali Rahman. Saya memang "mantan" staf Bappenas, tapi
seluruh teman2 di DC tahu, bahwa saat ini saya (sedang
mengambil program S-3 di George Washington University)
adalah 100% atas biaya sendiri, dan tanpa mendapat
dukungan biaya dari Bappenas atau organisasi manapun.
Teman2 saya di kelompok Madani tahu persis posisi saya
yang mendapatkan beasiswa TA - teaching assistant dari
sekolah saya, dan harus menutup biaya hidup dengan
bekerja part-time (bahkan isteri saya pun harus ikut
membantu bekerja).
Wahkalau selama ini memang kelompok Madani
mendapat sponsor dari sosok yang anda sebut2 itu,
tentu saya sudah dapat JATAH beasiswa Bappenas untuk
program S-3 saya tanpa harus susah2 kerja.
Percayalah, kelompok Madani di Washington DC adalah
kelompok yang bersih dari intervensi manapun -- karena
pada dasarnya kami mencita-citakan clean-government
yang memperjuangkan kepentingan rakyat banyak, sama
halnya bagaimana kelompok kami membenci sosok2 kotor
yang suka berlagak bersih  agamis demi memperoleh
sebuah kedudukan, seperti yang anda tulis di e-mail
anda.
Demikian surat saya atas nama kelompok MADANI
Washington DC. Kami menunggu ralat anda atas FITNAH
terhadap kelompok Madani.

Juru bicara kelompok Madani
di Washington DC,

Priyo Pujiwasono


--- Krisnadi Dayanto [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Menjelang SIUM lalu, Ali Rahman (AR) mendirikan LSM
(madani..?).
  Melalui LSM itu pula AR mengendorse sebuah kelompok
  (mahasiswa) di Washington DC untuk menulis surat ke
  Presiden Clinton guna menyetujui pencalonan Gus Dur.
  Di samping itu, sebagaimana disebutkan Tempo, dengan
  kewenangannya di Bappenas AR juga telah membantu
  para
  santri belajar ke luar negeri. Saya dengar, asisten
  Gus Dur yang biasa pake' blangkon -- Al Zastrow pun
  disekolahkan di UI oleh AR.
 
  Apa ambisi AR berikutnya..!? Siapa yang tahu...?
  Melihat perkembangan Bappenas (institusinya dulu),
  AR
  

Re: Sosok Alirahman (Krisnadi)

1999-11-02 Terurut Topik Irwan Ariston Napitupulu

In a message dated 11/2/99 8:21:50 AM Eastern Standard Time, [EMAIL PROTECTED]
writes:

 Bung Krisnadi,
  Saya tidak akan menjawab pertanyaan anda yang terlalu
  personal itu.

Irwan:
Memang, hal2 yg sifatnya personal sebaiknya dilakukan
via japri saja. Jangan via milis.

Priyo:
  Yang perlu saya tegaskan, saya bukan
  tipe orang yang akan lari dari tanggung-jawab untuk
  kembali bekerja ke Bappenas (yg kebetulan menangani
  "administrasi" biaya pendidikan S-2 saya) setelah
  selesai studi saya nanti. Titik.

Irwan:
Weleh, koq kebablasan nyeritain masalah personal?...:)
Dengan anda cerita seperti di atas di milis ini secara
terbuka, maka akan timbul pertanyaan2 yg mengarah
seperti yg ditanyakan oleh bung Krisnadi.
Walau demikian, saya yakin bung Priyo adalah tipe
mahasiswa pejuang. Mumpung kita di AS, kita memang
perlu gali pengetahuan dan pengalaman seluas2nya
agar nanti ketika kembali ke tanah air bisa banyak
berbuat selain untuk kepentingan pribadi juga untuk
kepentingan orang banyak dan bangsa.

Priyo:
  Saya masih yakin, anda pasti tidak memakai identitas
  anda yang asli (maka saya bilang anda banci).

Irwan:
Perkataan dan tuduhan anda kasar sekali. Tidak layak
diucapkan oleh seorang berpendidikan seperti anda.
Kita boleh emosi, tapi perkataan perlu dijaga.
Curiga boleh, tapi menuduh sebaiknya jangan.
Kalimat anda di atas termasuk kalimat tuduhan.
Bila anda tidak memiliki data2 yg cukup, sebaiknya
jangan mengeluarkan tuduhan.
Hal yg perlu diperhatikan, untuk mengetahui
seluk beluk Bappenas, tidak mesti orang itu
bekerja di bappenas atau pun mantan
bappenas. Dia bisa saja orang yg punya kawan
karib di bappenas (saya sendiri punya banyak teman
di bappenas), atau pun keluarga yg bekerja
di bappenas, atau wartawan, atau orang
yg tidak punya kaitan apa2 dengan bappenas
tapi tahu soal bappenas atau tokoh2 di bappenas.
Semoga hal ini disadari dari awalnya.

Saya berharap diskusi di milis ini bisa berlangsung
secara sehat. Tunjukan bahwa milis ini memang
benar milis permias@:)


jabat erat,
Irwan Ariston Napitupulu



Re: DEPSOS = gelandangan, pelacur, orang cacat

1999-11-02 Terurut Topik Jeffrey Anjasmara

Hehehe. orang di-"lulu" kok nggak merasa.


From: Irwan Ariston Napitupulu [EMAIL PROTECTED]
Reply-To: Indonesian Students in the US [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: DEPSOS = gelandangan, pelacur, orang cacat
Date: Tue, 2 Nov 1999 02:51:20 EST

In a message dated 10/31/99 2:21:32 PM Eastern Standard Time,
[EMAIL PROTECTED] writes:

  Anda betul mas. Bueeetuu sekal.
   Berhubung universitas, SMA, STM juga bertugas mempersiapkan dan melatih
   siswa, maka mestinya depdikbud (nas) juga harus dibubarkan karena akan
   overlap dengan Depnaker.


Irwan:
Sayang sekali, tampaknya anda kurang bisa membedakan
antara fungsi Depdikbud dan Depnaker:)


jabat erat,
Irwan Ariston Napitupulu

__
Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com



Re: DEPSOS = gelandangan, pelacur, orang cacat

1999-11-02 Terurut Topik Irwan Ariston Napitupulu

In a message dated 11/2/99 8:57:22 AM Eastern Standard Time,
[EMAIL PROTECTED] writes:

 Hehehe. orang di-"lulu" kok nggak merasa.


Irwan:
Nah, khan akhirnya pembicaraan soal depsos jadi
melenceng kemana2...:)
Ya udah, mumpung udah melenceng, sekalian aja
deh nanya, di "lulu" itu diapain sih?
Gue ngga ngerti nih bahasanya.


jabat erat,
Irwan Ariston Napitupulu



[detik.com] Dubes AS Tidak Menekan Menkeu

1999-11-02 Terurut Topik Irwan Ariston Napitupulu

Artikel lengkap bisa dibaca di:
http://www.detik.com/berita/199911/19991102-1745.htm

Cerita versi manakah yg benar?
Apakah versi Amien Rais dan Bambang Sudibyo,
ataukah versi sumber detik.com terpercaya yg enggan
disebutkan namanya tersebut?
Jelas, hal ini perlu klarifikasi. Mar'ie Muhammad atau
Alwi Shihab perlu memberikan penjelasan apa adanya.

Tak kurang seorang Sri Bintang Pamungkas mengecam
apa yg dilakukan/diucapkan Amien Rais mengingat
kapasitasnya dia sebagai seorang Ketua MPR, lembaga
tertinggi yg ada di republik ini.
http://www.mediaindo.co.id/detail_news.asp?id=1999110110250861
Bahkan Sri Bintang Pamungkas mengingatkan kembali
akan apa yg pernah dilakukan oleh Amien Rais yg saya kutipkan
saja dari media indonesia:
-kutipan
Bintang menambahkan, Amien rupanya lupa bahwa dia pernah
"berharap mendapat dukungan" dari AS untuk bisa menjadi orang
nomor satu di Indonesia, antara lain dengan melawat ke AS.
Amien pun pernah minta kepada AS (Menlu) untuk "melakukan
intervensi ke Ambon".
akhir kutipan


Kita tunggu saja klarifikasi dari Mar'ie Muhammad
atau Alwi Shihab.

jabat erat,
Irwan Ariston Napitupulu



Re: Sosok Alirahman (Krisnadi)

1999-11-02 Terurut Topik Priyo Pujiwasono

Okelah, saya tarik lagi kata2 saya yang 'kasar'.
Saya minta maaf kepada rekan2  terutama bung Krisnadi
kalau merasa tersinggung.
Maklumlah, saya merasa FITNAH dia atas kelompok Madani
sudah sangat keterlaluan  diluar konteks, disamping
dia juga berusaha menyerang saya secara pribadi.
Saya rasa "tuduhan" saya masih lebih ringan
dibandingkan fitnah Krisnadi terhadap kelompok Madani,
bukan?;-)
Anyway, saya sekali lagi minta maaf atas 'kekasaran'
saya.
Salam,

Priyo Pujiwasono

PS:
- Taufik Rahman yang disebut2 Krisnadi itu rasanya
saat ini masih eselon-III (Kabag) di Meneg-PPN/ bukan
di Bappenasnya, jadi saya rasa tak akan banyak orang
tahu siapa dia -- bahkan orang Bappenas sendiri.


--- Irwan Ariston Napitupulu [EMAIL PROTECTED]
wrote:
 Irwan:
 Perkataan dan tuduhan anda kasar sekali. Tidak layak
 diucapkan oleh seorang berpendidikan seperti anda.
 Kita boleh emosi, tapi perkataan perlu dijaga.
 Curiga boleh, tapi menuduh sebaiknya jangan.
 Kalimat anda di atas termasuk kalimat tuduhan.
 Bila anda tidak memiliki data2 yg cukup, sebaiknya
 jangan mengeluarkan tuduhan.
 Hal yg perlu diperhatikan, untuk mengetahui
 seluk beluk Bappenas, tidak mesti orang itu
 bekerja di bappenas atau pun mantan
 bappenas. Dia bisa saja orang yg punya kawan
 karib di bappenas (saya sendiri punya banyak teman
 di bappenas), atau pun keluarga yg bekerja
 di bappenas, atau wartawan, atau orang
 yg tidak punya kaitan apa2 dengan bappenas
 tapi tahu soal bappenas atau tokoh2 di bappenas.
 Semoga hal ini disadari dari awalnya.

 Saya berharap diskusi di milis ini bisa berlangsung
 secara sehat. Tunjukan bahwa milis ini memang
 benar milis permias@:)


 jabat erat,
 Irwan Ariston Napitupulu



=

__
Do You Yahoo!?
Bid and sell for free at http://auctions.yahoo.com



Sosok Alirahman...

1999-11-02 Terurut Topik Riyon Guswara

(Sorry nih, gue udah seminggu nggak buka e-mail:)...
Krisnadi  teman-temin Permias@, ane bilang juga ape?
Alirahman (jangan sebut dia alumni IPB deh, malu gue:)
ini memang orangnya korup/greedy banget!
Gua tahunya waktu dia masih jadi Karo Pertanian 
Irigasi BAPPENAS. Gile nggak kalo tiap tahun, dia
minta UPETI ke Pimpro2 di Departemen gue (DEPTAN)
sampai 20% dari dana DIP. Dia ini juga minta disediain
cewek, tapi maunya biasanya cewek bule, hahahaaa. Kali
aja waktu belajar di CSU (Colorado State) kebanyakan
nonton BF kali...:p). Kalau menurut informasi elo, die
sebelum jadi Mensesneg ini pura-pura rajin Dzikir sama
deketin orang2 NU, ya emang sejak dulu gayanya ya
begini-ini, si KUTU LONCAT. Gue yakin, die juga pakai
jaringan HMI buat 'meloncat' ke atas (denger2 die
mantan Ketua HMI Bogor seangkatan sama Akbar Tanjung).
Yah, disini mungkin kesalahannye Gus Dur. GD kirain
kalau udah bawaan-nye Akbar, orang HMI, pasti orangnya
jujur. Padahal yah, orang Deptan (denger2 juga Dirjen
Pengairan Dep. PU) siapa yang nggak kenal kotornya Ali
Rahman ini minta jatah anggaran + cewek. Udah bukan
rahasia lagi deh, kenapa die dulu sampai "dilempar"
ame Ginanjar ke Biro Diklat (OTO) Bappenas.

Emang sangat tidak pantas dia menjabat jabatan Ses Neg
yang strategis itu.
Tapi, kalo soal "pembubaran" BAPPENAS, gua nggak
sependapat ama Krisnadi, gue sih setuju-setuju aje,
heheee... Abis, gue keki banget sama orang2 Bappenas
yang kerjaannye cume coret2 proyek. Kalau kite2 ngasih
"upeti"-nye kurang, project kite dicoret deh.
Alirahman ini kan cuman satu dari sekian banyak orang
(pejabat) Bappenas yang tiap tahun 'ngembatin' DIP,
minta jatah ke Departemen Teknis/Pimpro2-lah.
Yah, kalo Bappenas kerjaannye cuma bagi2 proyek, buat
ape kite perlu Bappenas. Udah deh, gue tetep setuju
biar peran Bappenas dilikuidasi aje ama Depkeu, jadiin
satu ama Dirjen Anggaran. Ini bakal menghemat dana
anggaran/APBN gede-gedean. Maklum, yang bocor ke
Bappenas gede2an juga sih.
Moga2 aja dengan bubarnya Bappenas -- kite2 nggak
ngeliat lagi Alirahman-Alirahman baru yang kerjaannye
cuma ngerampok DIP proyek2 pembangunan.

Buat Gus Dur: jangan malu2 untuk reshuffle Alirahman
(+Bomer Pasaribu?) dari kabinet anda. Bisa anda tanya
orang2 Deptan, bagaimana "kotor"nya Alirahman ini
sewaktu die menjabat Karo Pertanian masanya Bappenas
dijabat Pak Saleh Affiff.

Wassalam,

Riyon



--- Krisnadi Dayanto [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Temen-temen,
 Tempo terbaru (7 Nopember) memuat satu-satunya sosok
 kabinet, Alirahman - Sekretaris Negara. Diakui
 banyak
 kalangan yang belum mengenal beliau. Ingat dalam
 diskusi oleh majalah Panji minggu lalu, ketua MPR
 pun
 belum mengenal beberapa menteri kabinet -- juga Uni
 Lubis, moderatornya yang menanyakan pada Yusuf
 Faishal
 siapa sebenarnya Alirahman.

 Seingat saya, pada waktu seminar nasional Permias di
 Fort Lauderdale tahun 1997, Alirahman (AR) juga
 hadir
 dan aktif berdiskusi.

 Lebih jauh, Tempo juga menyajikan betapa sederhana
 dan
 religiusnya beliau: mengenakan sepatu Dexter yang
 dibeli cuma US$17 saat Christmast sale 19 tahun yang
 lalu -- dan senantiasa melakukan ibadah dan zikir.

 Namun, apa memang demikian yang mewarnai keseharian
 beliau. Dari ngobrol dengan beberapa teman,
 nampaknya
 tidaklah demikian.

 Ketika misih menjabat Kepala Departemen Pertanian di
 Bappenas, AR sering masuk surat kaleng (isu KKN dan
 wanita). Menteri saat itu (Ginanjar) segera
 menonaktifkan dan beberapa bulan kemudian diangkat
 sebagai direktur pusdiklat OTO Bappenas. Selama di
 OTO
 pun pengaruhnya di sektor pertanian masih kuat.
 Terakhir, bersama Taufik (Rahman) -- yang kini
 ajudannya, AR terlibat kasus komitmen proyek di
 Jatim
 dengan sebuah kontraktor ternama. Lagi-lagi,
 peringatan administratif pun diberikan kepadanya.
 Bahkan Taufik pun dikembalikan ke Setneg.

 Lalu gimana manuver AR ke posisi kabinet...? Saya
 kira
 dimulai dengan perkenalannya dengan Taufik Rahman
 (TR). TR kala itu adalah seorang 'pesuruh' di
 setneg.
 Kerna mengemuka (sebagai penerima yayasan bea siswa
 supersemar) dan aktifis NU, kemudian ditarik
 Ginanjar
 ke Bappenas. Kelengketan AR dan TR ternyata kerna
 kesamaan hobinya (sebagai calo proyek).

 Menjelang SIUM lalu, AR mendirikan LSM (madani..?).
 Melalui LSM itu pula AR mengendorse sebuah kelompok
 (mahasiswa) di Washington DC untuk menulis surat ke
 Presiden Clinton guna menyetujui pencalonan Gus Dur.
 Di samping itu, sebagaimana disebutkan Tempo, dengan
 kewenangannya di Bappenas AR juga telah membantu
 para
 santri belajar ke luar negeri. Saya dengar, asisten
 Gus Dur yang biasa pake' blangkon -- Al Zastrow pun
 disekolahkan di UI oleh AR.

 Apa ambisi AR berikutnya..!? Siapa yang tahu...?
 Melihat perkembangan Bappenas (institusinya dulu),
 AR
 berperan besar dalam mereposisi Bappenas hingga
 berada
 setingkat di bawah menteri. Phase berikutnya
 Bappenas
 akan berada di bawah Presiden -- dan di sini AR bisa
 'menguasai' Bappenas -- termasuk menyingkirkan
 orang-orang yang dulu 

Re: [Re: Standar ganda?]

1999-11-02 Terurut Topik Rizal Az

Bukan buat siapa2 loh... cuma pingin aja ikut2an ngutip...

" Never argue with an Idiot, he will bring you down to his level and beat you
with the experience"

peace,
Ichal

Budi Haryanto [EMAIL PROTECTED] wrote:




Get your own FREE, personal Netscape WebMail account today at 
http://webmail.netscape.com.



Re: Sosok Alirahman (Krisnadi)

1999-11-02 Terurut Topik Jeffrey Anjasmara

Lho bung, gimana? Yang menyebabkan si Mr. Priyo ini membeberkan masalah
personalnya kan karena ditodong oleh Kris Dayanto (penggemar Kris Dayanti ya
mas?). Kalau orangnya diam saja nanti dipikir orang meng-iya-kan tuduhan.
Jadi senapan anda mestinya diarahkan ke si penodong ah. Pegimane mas?

Untuk mengetahui masa silam orang-orang Bappenas, tidak setiap orang dalam
sendiri juga paham (Termasuk teman-teman anda sendiri). Ngomong-ngomong
boleh kenalan sama temen-temen anda itu? Maklum, spesiesnya sudah agak
langka saat ini. Di mana sih? Di Cleveland? Di Indonesia?

Bila Mr. Kris Dayanto ini mampu menghubungkan Kelompok Madani dengan
Alirahman, maka Mr. Kris ini harus mengenal salah seorang personil di dalam
kelompok tersebut dan juga sosok Alirahman itu sendiri. Dari tanggapan Mr.
Kris terhadap posting sayapun (tentang Peran Depkeu, Bappenas, BPK, dan
BPKP), saya tidak akan ragu lagi bahwa dia memang orang di dalam Bappenas
sendiri. Yang menjadi pertanyaan, apa motif di belakang tuduhan terhadap
kelompok Madani itu?


Jeffrey Anjasmara

'--
From: Irwan Ariston Napitupulu [EMAIL PROTECTED]
Reply-To: Indonesian Students in the US [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: Sosok Alirahman (Krisnadi)
Date: Tue, 2 Nov 1999 08:52:36 EST

In a message dated 11/2/99 8:21:50 AM Eastern Standard Time,
[EMAIL PROTECTED]
writes:

  Bung Krisnadi,
   Saya tidak akan menjawab pertanyaan anda yang terlalu
   personal itu.

Irwan:
Memang, hal2 yg sifatnya personal sebaiknya dilakukan
via japri saja. Jangan via milis.

Priyo:
   Yang perlu saya tegaskan, saya bukan
   tipe orang yang akan lari dari tanggung-jawab untuk
   kembali bekerja ke Bappenas (yg kebetulan menangani
   "administrasi" biaya pendidikan S-2 saya) setelah
   selesai studi saya nanti. Titik.

Irwan:
Weleh, koq kebablasan nyeritain masalah personal?...:)
Dengan anda cerita seperti di atas di milis ini secara
terbuka, maka akan timbul pertanyaan2 yg mengarah
seperti yg ditanyakan oleh bung Krisnadi.
Walau demikian, saya yakin bung Priyo adalah tipe
mahasiswa pejuang. Mumpung kita di AS, kita memang
perlu gali pengetahuan dan pengalaman seluas2nya
agar nanti ketika kembali ke tanah air bisa banyak
berbuat selain untuk kepentingan pribadi juga untuk
kepentingan orang banyak dan bangsa.

Priyo:
   Saya masih yakin, anda pasti tidak memakai identitas
   anda yang asli (maka saya bilang anda banci).

Irwan:
Perkataan dan tuduhan anda kasar sekali. Tidak layak
diucapkan oleh seorang berpendidikan seperti anda.
Kita boleh emosi, tapi perkataan perlu dijaga.
Curiga boleh, tapi menuduh sebaiknya jangan.
Kalimat anda di atas termasuk kalimat tuduhan.
Bila anda tidak memiliki data2 yg cukup, sebaiknya
jangan mengeluarkan tuduhan.
Hal yg perlu diperhatikan, untuk mengetahui
seluk beluk Bappenas, tidak mesti orang itu
bekerja di bappenas atau pun mantan
bappenas. Dia bisa saja orang yg punya kawan
karib di bappenas (saya sendiri punya banyak teman
di bappenas), atau pun keluarga yg bekerja
di bappenas, atau wartawan, atau orang
yg tidak punya kaitan apa2 dengan bappenas
tapi tahu soal bappenas atau tokoh2 di bappenas.
Semoga hal ini disadari dari awalnya.

Saya berharap diskusi di milis ini bisa berlangsung
secara sehat. Tunjukan bahwa milis ini memang
benar milis permias@:)


jabat erat,
Irwan Ariston Napitupulu

__
Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com



Re: Tidak perlu di jawab (Re: Kel. MADANI sosok Alirahman(Priyo)

1999-11-02 Terurut Topik Faransyah Jaya

Sebenernya sih gampang banget ngecek identitas pengirim.
bisa dilihat dari ip addressnya. paling nggak bisa ketauan kalo dia dari dalam amerika 
ato bukan. kadang bisa ketauan dari daerah mana amerikanya. (clue ?)

atau tanya langsung ke orangnya identitasnya.

kalo nama dimana2 bisa dibuat sendiri.
saya sendiri kenal dengan Priyo dan tau banget pribadi beliau.

Tapi itulah resiko subscribe dimilis.
Kadang seperti sifat kebanyakan orang indonesia, beraninya di email doang.

Faran

--

On Tue, 2 Nov 1999 08:18:12Irwan Ariston Napitupulu wrote:
In a message dated 11/2/99 8:05:16 AM Eastern Standard Time,
[EMAIL PROTECTED] writes:
  Di email sebelumnya, Kris tidak jantan dengan menyembunyikan identitas
  pribadi Kris sementara Kris menceritakan * keburukan * orang lain (Ali
  Rahman). Jangan salah sangka, saya sendiri tidak ada hubungan apapun dengan
  Ali Rahman.

Irwan:
Saya pun tidak bermaksud membela siapa2, hanya ingin
meluruskan sesuatu yg saya lihat telah terjadi.
Saudara Krisnadi Dayanto tidak pernah menyembunyikan
identitasnya. Hal ini bisa dilihat dari emailnya yg memuat
nama lengkap Krisnadi Dayanto.
Sayangnya bung Priyo salah mengutip dengan mempertanyakan
identitas Krinadi Dayanto dengan menulis namanya menjadi
"Krisdayanti" bahkan mempertanyakan apakah cewek atau
cowok. Kalau saya jadi Krisnadi Dayanto, jelas saya tersinggung
berat karena nama saya dirubah2 oleh bung Priyo.
Mudah2an bung Priyo segera menyadari kesalahannya dan
meminta maaf kepada pemilik nama atas keteledorannya
menulis nama.


  Di email dibawah, Kris tetap menyembunyikan identitas pribadi Kris
sementara
  Kris menanyakan masalah pribadi ke Priyo. Kalau Priyo mau menjawab,
silahkan
  di jawab lewat jalur pribadi saja langsung ke Kris. Tidak dijawabpun tak
  mengapa. Kris bisa bertanya seenaknya masalah pribadi ke Priyo, sementara
  Kris nulis email saja pakai nama palsu. Enggak fair dong ...

Irwan:
Untuk masalah ini saya serahkan ke masing2 saja,
apakah bung Priyo bersedia menjawab pertanyaan ataukah
tidak. Yang jelas, Krisnadi saya lihat  tidak menyembunyikan
identitas seperti yg diduga di atas.

Saya yakin masalah menyembunyikan identitas tidak
terkait hanya karena saudara Krisnadi Dayanto menggunakan
email umum seperti yahoo.com
Kalau hal ini yg dipermasalahkan, maka akan banyak
rekan2 disini yg dipertanyakan identitasnya karena
menggunakan fasilitas email umum seperti yahoo.com,
hotmail.com, dll.

Demikian saja dari saya, selamat berdiskusi.

jabat erat,
Irwan Ariston Napitupulu



DC Email!
free email for the community - http://www.DCemail.com



Re: Sosok Alirahman (Krisnadi)

1999-11-02 Terurut Topik Faransyah Jaya

Setuju Mas..

Minta bang Irwan ngasih data yang lengkap.
Analisa, baru kita kirim ke detik.com

:)

Faran
--

On Tue, 2 Nov 1999 13:29:39Jeffrey Anjasmara wrote:
Lho bung, gimana? Yang menyebabkan si Mr. Priyo ini membeberkan masalah
personalnya kan karena ditodong oleh Kris Dayanto (penggemar Kris Dayanti ya
mas?). Kalau orangnya diam saja nanti dipikir orang meng-iya-kan tuduhan.
Jadi senapan anda mestinya diarahkan ke si penodong ah. Pegimane mas?

Untuk mengetahui masa silam orang-orang Bappenas, tidak setiap orang dalam
sendiri juga paham (Termasuk teman-teman anda sendiri). Ngomong-ngomong
boleh kenalan sama temen-temen anda itu? Maklum, spesiesnya sudah agak
langka saat ini. Di mana sih? Di Cleveland? Di Indonesia?

Bila Mr. Kris Dayanto ini mampu menghubungkan Kelompok Madani dengan
Alirahman, maka Mr. Kris ini harus mengenal salah seorang personil di dalam
kelompok tersebut dan juga sosok Alirahman itu sendiri. Dari tanggapan Mr.
Kris terhadap posting sayapun (tentang Peran Depkeu, Bappenas, BPK, dan
BPKP), saya tidak akan ragu lagi bahwa dia memang orang di dalam Bappenas
sendiri. Yang menjadi pertanyaan, apa motif di belakang tuduhan terhadap
kelompok Madani itu?


Jeffrey Anjasmara

'--
From: Irwan Ariston Napitupulu [EMAIL PROTECTED]
Reply-To: Indonesian Students in the US [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: Sosok Alirahman (Krisnadi)
Date: Tue, 2 Nov 1999 08:52:36 EST

In a message dated 11/2/99 8:21:50 AM Eastern Standard Time,
[EMAIL PROTECTED]
writes:

  Bung Krisnadi,
   Saya tidak akan menjawab pertanyaan anda yang terlalu
   personal itu.

Irwan:
Memang, hal2 yg sifatnya personal sebaiknya dilakukan
via japri saja. Jangan via milis.

Priyo:
   Yang perlu saya tegaskan, saya bukan
   tipe orang yang akan lari dari tanggung-jawab untuk
   kembali bekerja ke Bappenas (yg kebetulan menangani
   "administrasi" biaya pendidikan S-2 saya) setelah
   selesai studi saya nanti. Titik.

Irwan:
Weleh, koq kebablasan nyeritain masalah personal?...:)
Dengan anda cerita seperti di atas di milis ini secara
terbuka, maka akan timbul pertanyaan2 yg mengarah
seperti yg ditanyakan oleh bung Krisnadi.
Walau demikian, saya yakin bung Priyo adalah tipe
mahasiswa pejuang. Mumpung kita di AS, kita memang
perlu gali pengetahuan dan pengalaman seluas2nya
agar nanti ketika kembali ke tanah air bisa banyak
berbuat selain untuk kepentingan pribadi juga untuk
kepentingan orang banyak dan bangsa.

Priyo:
   Saya masih yakin, anda pasti tidak memakai identitas
   anda yang asli (maka saya bilang anda banci).

Irwan:
Perkataan dan tuduhan anda kasar sekali. Tidak layak
diucapkan oleh seorang berpendidikan seperti anda.
Kita boleh emosi, tapi perkataan perlu dijaga.
Curiga boleh, tapi menuduh sebaiknya jangan.
Kalimat anda di atas termasuk kalimat tuduhan.
Bila anda tidak memiliki data2 yg cukup, sebaiknya
jangan mengeluarkan tuduhan.
Hal yg perlu diperhatikan, untuk mengetahui
seluk beluk Bappenas, tidak mesti orang itu
bekerja di bappenas atau pun mantan
bappenas. Dia bisa saja orang yg punya kawan
karib di bappenas (saya sendiri punya banyak teman
di bappenas), atau pun keluarga yg bekerja
di bappenas, atau wartawan, atau orang
yg tidak punya kaitan apa2 dengan bappenas
tapi tahu soal bappenas atau tokoh2 di bappenas.
Semoga hal ini disadari dari awalnya.

Saya berharap diskusi di milis ini bisa berlangsung
secara sehat. Tunjukan bahwa milis ini memang
benar milis permias@:)


jabat erat,
Irwan Ariston Napitupulu

__
Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com



DC Email!
free email for the community - http://www.DCemail.com



Re: Peran Depkeu, Bappenas, BPK dan BPKP dalam kebocoran dana pembangunan

1999-11-02 Terurut Topik Jeffrey Anjasmara

Betul, banyak kasus yang demikian terjadi di Indonesia.
Cuma nanti kita akan bicara masalah telur dan ayam yang
mana yang duluan. Di-mark-up duluan lalu dipotong, atau
gara-gara dipotong melulu akhirnya harus di-markup agar
sawahnya mendapat air yang cukup.

Semuanya juga menjalankan fungsi kontrol. Mau bapp, depkeu,
bpkp, dan juga BPK (siapa bilang mereka nggak bisa masuk?).
Cuma akhirnya kita tidak tahu lagi siapa yang maling siapa
yang dimalingi.

Cara satu-satunya adalah meningkatkan gaji pegawai negeri
sehingga setara dengan gaji swasta (sebagai mana yang anda
sebut), dan juga pengumuman harta kekayaan pejabat. Pada
gilirannya yg di bawah juga tidak akan berani coba-coba.

Gaji PNS mungkin malah harus lebih tinggi dari gaji swasta,
karena PNS kehilangan kesempatan untuk berpolitik.


Anang (suaminya Kris Dayanti)

'--
Nampaknya ada yang kelewatan... seberapa besar ember
dana yang kita butuhkan..!? Kalau perlunya 1 drum tapi
yang disodorkan 5 drum yaa kita tahu kan asal
muasalnya.

Karena biasa dipotong, sudah menjadi praktek yang
lazim Departemen mengusulkan anggaran yang dimarkup
atau dicreate ala kadarnya (bisa dari pejabat yang
pulang dari LN ketemu supplier, atau keinginan
petinggi negara -- lihat proyek lahan gambut dan
keterlibatan mantan menteri PU).

Kemungkinan yang kemudian bisa terjadi juga adalah:
Bappenas melakukan rasionalisasi dan effisiensi
program (baca: mencoret) -- tanpa takut kehilangan
posisi jabatan, DepKeu (bersama-sama Bappenas) saling
control dan mengoptimalkan penggunaan anggaran
disesuaikan dengan satuan harga (baca: memotong), dan
BPKP melakukan pemeriksaan setiap adanya tindak
penyelewengan penggunaan anggaran. BPK? rasanya di
sini nggak ikutan deh...

Nggak perlu cari siapa yang salah (duluan), tapi
praktek-praktek semacam itulah yang perlu kita
berantas sekarang ini. Gimana? Sesuaikan gaji PNS
dengan kebutuhan biaya hidup, beri keteladanan dari
seluruh jajaran pimpinan, and formulasikan dan
terapkan sangsi setiap pelanggaran yang ada.

Insya Allah, kita jadi bangsa yang maju dan bermoral.

KD.

--- Jeffrey Anjasmara [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Bila selama ini kita memandang oknum-oknum pegawai
  melakukan korupsi,
  sebaiknya kita mulai melihat hulu dari segala
  permasalahan. Satu hal dari
  'kebaikan' dari berbagai keputusan pemerintah
  Wa-Hyde yang amburadul adalah
  perubahan status Bappenas, yang akan dikembalikan ke
  dalam fungsinya sebagai
  perencana, bukan perencana dan pembagi proyek yang
  selama 10 tahun ini
  diemban.
 
  Sebagai suatu badan yang menjadi demikian strategis,
  maka Bappenas berubah
  menjadi godfather bagi jalannya pemerintahan. Semua
  urusan harus mendapat
  restu dari bappenas. Semua departemen wajib sowan
  kepada para pegawai
  Bappenas, tentunya dengan segepok kertas berwarna
  hijau. Para pimpinan
  proyek harus menghadap dan membicarakan persentase
  dana untuk pelicin. Bila
  tidak menghadap, maka jangan harap persetujuan akan
  turun. Dari berbagai
  kebocoran dana pembangunan, bila kita misalkan
  saluran uang ke proyek adalah
  pipa, maka kebocoran di tangan godfather ini berada
  tepat di mulut pompa
  air. Boro-boro lewat pipa, sebagian dana ini belum
  sempat merasakan untuk
  menyentuh karat dalam pipa saluran.
 
  Selain kebocoran dana di mulut pompa, kebocoran yg
  lain dan tak kalah besar
  terjadi di Depkeu, yaitu di bagian anggaran. Modus
  operandinya adalah sama
  saja. Kalau tidak diberi, maka anggaran diancam akan
  dipotong. Dari dua
  institusi ini saja kebocoran dapat mencapai 30%.
 
  Setelah aliran air mengalir, si pemilik pipa tidak
  boleh mencurahkan seluruh
  air ke dalam sawahnya. Sebanyak 10% harus ditadah di
  dalam penampungan
  sementara, katakanlah jirigen. Tidak perduli
  bagaimana baiknya pengolahan
  sawah, jirigen harus diisi penuh. Saat pengolahan
  sawah masih dilangsungkan,
  maka BPK dan BPKP akan datang untuk mengukur aliran
  air itu. Tentu saja
  kesalahan pertama sudah ada. Kok cuman 70% saja
  total air yang mau
  dialirkan? Tentu saja mereka menutup mata bahwa 30%
  air tidak sempat
  mengalir. Kalaupun si pemilik sawah mampu
  menjelaskan bahwa 70% air
  digunakan untuk sawah, sejumlah kesalahan harus ada
  atau dipersiapkan. Kalau
  tidak nanti si pemilik sawah harus menjelaskan 30%
  air, yang akhirnya tidak
  berhenti-henti bersilat lidah membahas permasalahan
  yg sebetulnya sudah
  sama-sama tahu.
 
  Dengan demikian, sebagus apapun prestasi si pemilik
  sawah, sudah terdapat
  kesalahan kebocoran "di luar tanggung jawabnya".
  Katakanlah ini faktor
  inheren. Dengan efisiensi 100%-pun, si pemilik sawah
  harus tetap menyediakan
  jirigen tadi. Thus, dia dari awal hanya mempunyai
  air 60% saja. Bila si
  pemilik sawah tidak berani menjamin kebocoran oleh
  lubang yuyu kangkang,
  lubang ular di sawahnya, maka another 10% harus
  disiapkan di jirigen.
  Berarti terdapat kesalahan pengelolaan kan? Total
  hanya terdapat 40-50% air
  yang siap curah ke sawah 

Re: Standar ganda?

1999-11-02 Terurut Topik Budi Haryanto

Irwan:
Bung Budi, terima kasih atas diskusinya. Saya tidak
berkeinginan untuk melanjutkan diskusi ini karena saya
lihat dan baca dari media online adanya tanggapan2 dan
komentar2 yg senada dengan apa yg saya ungkapkan
di milis ini.

Maaf, kali ini saya mencoba untuk tidak muter2
dengan masalah lain selain fokus ke masalah utama.
Karenanya tanggapan2 dari anda pada posting2 sebelumnya
yg sebenarnya sangat mengundang saya untuk memberi
komentar, akhirnya saya putuskan untuk tidak mengomentari
mengingat buntut2nya nanti malah membahas hal2 yg
bisa jadi keluar dari permasalahan semula.

Terima kasih atas pengertiannya.

jabat erat,
Irwan Ariston Napitupulu

Budi:
Terima kasih kembali mas Irwan.
Saya juga senang kalau diskusi topik ini nggak usah diteruskan, karena
memang kita berangkat dari hal yang berbeda. Lagian, teman lain yang
terlibat kelihatannya juga sedikit, yang mungkin karena nggak begitu
tertarik. Jadi, kurang enak juga memonopoli jalur umum ini.

Bagaimanapun, menyenangkan sekali diskusi dengan anda.

Salam,
Budi



Re: Tidak perlu di jawab (Re: Kel. MADANI sosok Alirahman (Priyo)

1999-11-02 Terurut Topik E R Juni

saya tidak bermaksud untuk ikut berdebat masalah ini, apalagi saya hanya
'anak kecil' yang sama sekali tidak mengerti politik, dan tidak tertarik
(muak mungkin lebih tepat) dengan permainan tusuk-menusuk tingkat atas di
jakarta. kalah jauh-lah dibanding para 'mahasiswa indonesia di amerika
serikat' (apakah benar mailing list ini permias ?? kok nampaknya banyak yang
tidak 'permias' yah ? oh well, ini masalah lain) yang lain yang nampaknya
sudah ahli sekali bersilat lidah perihal politik nasional kita...
(kemungkinan memang karena sebagian besar adalah bagian dari 'politik' itu
sendiri..heheh..)

walaupun demikian saya sangat tertarik dengan issue 'identitas' yang sempat
muncul, dan sudah lama hal ini menjadi 'ganjelan' pada diri saya. sebagai
seseorang yang selain aktif ikut serta dalam beberapa mailing list dan juga
mengadmin di beberapa mailing list, saya pribadi berpendapat bahwa dalam
milis yang 'khusus' seperti ini identitas yang 'asli' sangat diperlukan
untuk mengetahui kredibilitas seseorang. dan (maaf saya singgung lagi)
karena list ini berjudul permias, sepantasnya-lah apabila identitas 'asli'
di sini adalah alamat e-mail dari sekolah masing2, atau paling tidak
isp/online provider, seperti contohnya bung irwan (setiap saat saya atau
admin milis bisa complain ke aol kalau menurut saya anda  berbuat sesuatu
yang tidak sopan.. hehe..), jadi apabila yang bersangkutan melakukan hal2
yang tidak pantas dapat segera dilacak melalui sekolahnya, atau isp-nya...
(yang saya ragukan bahwa hal ini akan terjadi, karena pasti 'oknum2
seenaknya' ini tidak akan sebebas apabila menggunakan identitas palsu...)

saya mendefinisikan palsu di sini adalah termasuk @hotmail.com (bung
jeffry), @yahoo.com (bung krisna), dan provider email 'lepasan' lainnya
(mostly gratis), karena sama sekali tidak ada jaminan bahwa si pengirim
adalah 'benar2 dia'... saya bisa saja subscribe list ini dengan nama (ini
beneran baru ngarang sekarang, maaf kalau orangnya benar2 eksis) : 'heriyadi
f idris' ([EMAIL PROTECTED]) tanpa saya sendiri tahu apakah benar2 ada
manusia yang punya nama seperti di atas... dan saya bebas menghina, mencela,
mencaci-maki, ngomong seenaknya dengan (yang nampaknya) identitas asli,
dipercaya oleh orang2, hanya karena saya memakai yang nampaknya sebuah nama
yang lengkap well sorry to disappoint you all, but just a name and a
free email address means nothing as an identity :-(

sengaja saya tidak tampilkan nama kecil saya di sini, untuk menunjukkan
bahwa 'bisa' untuk tidak perlu terlalu 'jelas' membeberkan diri anda ke
orang lain kalau tidak mau, tapi di lain pihak karena saya cantumkan tempat
saya bersekolah di amerika serikat ini, apabila ada yang penasaran, tinggal
masuk ke website university saya dan melakukan search, pasti langsung ketemu
nama lengkap, alamat email, bahkan no telepon saya di sini


e r juni
[EMAIL PROTECTED]

ps: mohon maaf pada anda2 yang namanya saya pinjam di atas, sekedar meminjam
sebagai contoh saja, no offense intended...

 Irwan:
 Untuk masalah ini saya serahkan ke masing2 saja,
 apakah bung Priyo bersedia menjawab pertanyaan ataukah
 tidak. Yang jelas, Krisnadi saya lihat  tidak menyembunyikan
 identitas seperti yg diduga di atas.

 Saya yakin masalah menyembunyikan identitas tidak
 terkait hanya karena saudara Krisnadi Dayanto menggunakan
 email umum seperti yahoo.com
 Kalau hal ini yg dipermasalahkan, maka akan banyak
 rekan2 disini yg dipertanyakan identitasnya karena
 menggunakan fasilitas email umum seperti yahoo.com,
 hotmail.com, dll.



Re: Kel. MADANI sosok Alirahman (Krisnadi)

1999-11-02 Terurut Topik Notrida Mandica

Eh iya ya...

Kadang-kadang ada kalimat yang butuh details. Kadang ada kalimat yang
bentuknya statement.
Saya tidak sedang membuat sinyalemen dan saya tidak berpraduga.  Saya juga
heran kenapa Pak Alirahman tidak menyukai mahasiswa lulusan US padahal
beliau dari US.  Mungkin karena beliau punya experience yang tidak
menyenangkan di sini. Beliau sendiri yang menyatakan kepada saya. Menurut
beliau pendidikan US sangat vulgar sehingga konsep demokrasi yang diajarkan
tidak mengandung sopan santun a la Timur terutama kepada pemerintahnya.
Beliau tidak setuju dengan open criticism yang dipraktekkan di US.  Malah
beliau menyarankan agar saya sekolah ke Jepang instead of US.
BTW, do not go to far.  Saya takut sudah menciptakan satu dosa.

Thanks,

ida



From: Jeffrey Anjasmara [EMAIL PROTECTED]
Reply-To: Indonesian Students in the US [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: Kel. MADANI  sosok Alirahman (Krisnadi)
Date: Tue, 2 Nov 1999 08:48:24 EST

This is not true. Tidak ada dasar bagi anda untuk berpendapat Alirahman
tidak menyukai mahasiswa di US. Okay lah, silakan jabarkan alasan anda.
Saya
kurang suka dengan sosok ini, tetapi mari kita adil terhadapnya. Kalau
tidak
suka, ngapain ALirahman datang ke Fort Lauderdale? Waktu di DC kemarin
diundang tidak? Kalau diundang kemungkinan besar dia akan datang. Mbak Ida
jangan membuang sinyalemen tanpa diikuti oleh alasan dong. Apapun alasan
anda harus selalu disertakan. Saya jelas lebih menyukai posting berisi
dugaan penyelewengan Alirahman sebelum menduduki jabatan terakhirnya di
Bappenas karena toh ada pointnya, bukan yang tanpa alasan punya anda.

Satu hal yang perlu dicatat dari orang ini, dia berani merekrut lulusan
baru
berkualitas dari berbagai universitas untuk disekolahkan. Sebagai birokrat,
tindakan ini dapat dianggap terlalu berani karena tidak sejalan dengan
tradisi. Point dari Alirahman inilah yg saya salut. Ada beberpa detail yg
saya kurang suka, tetapi jelas secara overall saya salut dengan keberanian
orang ini.


Jeffrey Anjasmara

--
From: Notrida Mandica [EMAIL PROTECTED]
Reply-To: Indonesian Students in the US [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: Kel. MADANI  sosok Alirahman (Krisnadi)
Date: Mon, 1 Nov 1999 22:29:45 PST

Dear Netters,

Saya tidak sedang membela siapa-siapa di sini.  Saya cuma mau share
sedikit
pengalaman tentang Pak Alirahman.

Setahu saya pribadi, Kel. Madani tidak sealiran politik dengan Pak
Alirahman, jadi sulitlah kiranya jika Alirahman bisa direkomendasi oleh
Kel.
Madani.

Mungkin Pak Alirahman tidak mengingat saya lagi. Tetapi saya masih
mengingat
beliau. Beliau mungkin bisa dikategorikan sebagai opportunist.  siapa yang
memerintah, dia ikut saja.  Tapi yang perlu diketahui oleh netters yang
budiman, Pak Alirahman tidak menyukai mahasiswa yang sekolah di US.

salam,

ida




Bung Krisdayanti (anda cowo, cewe, apa banci sih, kok
pake sembunyiin identitas segala?)
Masya Allah!, tulisan anda yang mengait-ngaitkan
keberadaan kelompok MADANI di Washington DC sungguh
suatu fitnah besar.
Sungguh sangat TIDAK BENAR ada kaitan antara kelompok
Madani dengan orang atau sosok yang bernama Ali Rahman
ini. Kelompok Madani adalah kelompok diskusi bagi
masyarakat (pada umumnya mahasiswa) di Washington DC
dan sekitarnya yang telah sejak 3 bulan lebih yang
lalu mendukung Gus Dur. Samasekali TIDAK atas dorongan
atau sponsor siapa-siapa, ini hanya dilandasi oleh
kepedulian kelompok Madani bahwa jika masih
menginginkan persatuan  kesatuan bangsa Indonesia,
hanya Gus Dur yang menjadi perekat atau
"common-denominator" pluralisme bangsa Indonesia.
Bisakah anda bayangkan, bagaimana
perpecahan/pertikaian yang akan terjadi kalau Mega
atau Habibie yang naik ke posisi RI-1 kan?Nah,
itulah landasan utama kenapa kelompok Madani justru
memilih mendukung Gus Dur, yang potensi konfliknya
paling kecil, serta acceptable di mata seluruh
komponen bangsa. Itu saja!
Karena itu sebagai juru bicara kelompok Madani, saya
minta anda menarik kata-kata fitnah anda kepada
kelompok Madani dengan mengait-ngaitkan dengan sosok
Ali Rahman. Saya memang "mantan" staf Bappenas, tapi
seluruh teman2 di DC tahu, bahwa saat ini saya (sedang
mengambil program S-3 di George Washington University)
adalah 100% atas biaya sendiri, dan tanpa mendapat
dukungan biaya dari Bappenas atau organisasi manapun.
Teman2 saya di kelompok Madani tahu persis posisi saya
yang mendapatkan beasiswa TA - teaching assistant dari
sekolah saya, dan harus menutup biaya hidup dengan
bekerja part-time (bahkan isteri saya pun harus ikut
membantu bekerja).
Wahkalau selama ini memang kelompok Madani
mendapat sponsor dari sosok yang anda sebut2 itu,
tentu saya sudah dapat JATAH beasiswa Bappenas untuk
program S-3 saya tanpa harus susah2 kerja.
Percayalah, kelompok Madani di Washington DC adalah
kelompok yang bersih dari intervensi manapun -- karena
pada dasarnya kami mencita-citakan clean-government
yang memperjuangkan kepentingan rakyat banyak, sama
halnya bagaimana kelompok 

Re: [Re: Standar ganda?]

1999-11-02 Terurut Topik Budi Haryanto

At 09:56 AM 11/2/99 -0800, you wrote:
Bukan buat siapa2 loh... cuma pingin aja ikut2an ngutip...

" Never argue with an Idiot, he will bring you down to his level and beat you
with the experience"

peace,
Ichal

Budi Haryanto [EMAIL PROTECTED] wrote:

Sampeyan iku yok opo se cak, katanya bukan buat siapa-siapa kok nama saya
masih diikutkan. Lha nek ngono lak podho ae ngejlokno liyane.

He... he... he, ngerti nggak ngerti ini adalah konsekuensi dari
memiliki Indonesia dengan berbagai bahasanya.

Ngelu  ngeluo kono.

Salam,
Budi


Get your own FREE, personal Netscape WebMail account today at
http://webmail.netscape.com.




POLEMIK

1999-11-02 Terurut Topik Notrida Mandica

Dear Permias,

saya temukan bait-bait tua ini diantara e-mail-email tua yang akan saya
delete.  Mungkin masih ada yang berniat membacanya...

salam,

ida


Date: Thu, 11 Feb 1999 23:20:11 PST

Dear,

aku belum lahir
ketika polemik itu terlahir
aku baru saja merangkak
ketika polemik itu mulai beranjak dewasa
dan kini aku sudah tua
polemik itu masih saja kelihatan muda
tertawa ia melihat tubuhku yang semakin
merunduk dan lemah
kekar tubuhnya, segar tawanya
menampakkan kecongkakan
tak terhingga
kutatap ia dengan sabar
aku hampir  mati
ketika polemik itu masih nampak enerjik
keberi tangan tanda hormat
tetap bertanya kenapa nampak
sangat muda...


ida

__
Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com


__
Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com



AUTUM

1999-11-02 Terurut Topik Notrida Mandica

Dear netters,


Seperti kobaran api dedaunan memenuhi langit
kuning, merah, oranye
kemudian jatuh mereka memeluk bumi
indah seperti selimut sulaman tangan ibuku

Terpaku mengagumi keindahan musim gugur
tak beranjak mataku dari kekuasaan Tuhan
menciptakan untaian api dari dedaunan

Tertegun oleh  prakarya Tuhan
menciptakan siklus hidup
yang tak tergapai oleh otak manusia yang terbatas

hamba hina Mu ingin bertanya Tuhan
kenapa tak KAU ciptakan kesantunan
prilaku bagi hamba MU
seperti KAU ciptakan indahnya warna dedaunan musim gugur?


ida


ida


__
Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com



Re: [test (6:10 pm)]

1999-11-02 Terurut Topik Yuni Wilcox

Irwan Ariston Napitupulu [EMAIL PROTECTED] wrote:
 test

nggak dapet email ya

pagi tadi juga saya nggak ada email sam sekali, nyoba ngirim juga nggak bisa.
Baru dapat emails sekitar jam 11 AM Pacific time.

kenapa ya?

yuni


Get your own FREE, personal Netscape WebMail account today at 
http://webmail.netscape.com.



Re: Tidak perlu di jawab (Re: Kel. MADANI sosok Alirahman (Priyo)

1999-11-02 Terurut Topik Jeffrey Anjasmara

Nama saya kok disebut-sebut ya?

Masalahnya email sekolah sudah dialokasikan untuk keperluan
sekolah tuh. Kan banyak email dari advisor, rekan-rekan se-project, Eva
Tumeski-nya mbak Yuni, dan lain-lain. Nanti kalau kita lagi senang hajar
bleh posting, bisa-bisa email penting yg menyangkut hajat hidup saya ikut
terhapus dong.

Yang repot adalah posting permias@ tidak dapat disortir untuk otomatis masuk
ke folder khusus. Tapi kalau anda termasuk golongan embak-embak boleh deh
kirim email khusus deh (sorry guys, women only nih, hahaha). Bagaimana, adil
kan?

Catatan untuk mbak Yuni, Mr. Wa-Hyde adalah julukan yg saya rasa tepat untuk
GD. Diambil dari nama tokoh novel dan film "Dr. Jeckyl and Mr. Hyde". Dr.
Jeckyl adalah tokoh aristokrat dan dokter beken. Salah bereksperimen,
sehingga dirinya berubah menjadi Mr. Hyde, manusia setengah monster yg
jahat. Bisa berubah menjadi Dr. Jeckyl kembali kalau 'ada' obat.

Sebelum jadi presiden, GD adalah Dr. Jeckyl. Setelah jadi presiden mau ambil
jalan pintas dalam bertindak. GD membuat susah ribuan PNS dan juga para
klien departemen terkait. Julukan Mr. Hyde yang jahat dan buruk rupa jadinya
cocok buat GD. Karena kebetulan nama belakangnya Wahid, kalau diambil
menjadi Wa-Hyde kan pas ya mbak?


Jeffrey Anjasmara

'--
From: E R Juni [EMAIL PROTECTED]

hapus

saya mendefinisikan palsu di sini adalah termasuk @hotmail.com (bung
jeffry), @yahoo.com (bung krisna), dan provider email 'lepasan' lainnya
(mostly gratis), karena sama sekali tidak ada jaminan bahwa si pengirim
adalah 'benar2 dia'... saya bisa saja subscribe list ini dengan nama (ini
beneran baru ngarang sekarang, maaf kalau orangnya benar2 eksis) :
'heriyadi
f idris' ([EMAIL PROTECTED]) tanpa saya sendiri tahu apakah benar2 ada
manusia yang punya nama seperti di atas... dan saya bebas menghina,
mencela,
mencaci-maki, ngomong seenaknya dengan (yang nampaknya) identitas asli,
dipercaya oleh orang2, hanya karena saya memakai yang nampaknya sebuah nama
yang lengkap well sorry to disappoint you all, but just a name and
a
free email address means nothing as an identity :-(

__
Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com



Re: Sosok Alirahman (Krisnadi)

1999-11-02 Terurut Topik Irwan Ariston Napitupulu

In a message dated 11/2/99 1:30:07 PM Eastern Standard Time,
[EMAIL PROTECTED] writes:

 Lho bung, gimana? Yang menyebabkan si Mr. Priyo ini membeberkan masalah
  personalnya kan karena ditodong oleh Kris Dayanto (penggemar Kris Dayanti
ya
  mas?). Kalau orangnya diam saja nanti dipikir orang meng-iya-kan tuduhan.
  Jadi senapan anda mestinya diarahkan ke si penodong ah. Pegimane mas?

Irwan:
Lho, apa saya pernah ngelarang bung Priyo mempertahan diri
dari serangan? Khan ngga toh? Coba deh lihat lagi posting
saya. Malah saya ikutan ngebela bung Priyo dalam satu hal.

Satu hal yg perlu anda pelajari, hormatilah nama orang.
Bila namanya Krisnadi Dayanto, jangan dirubah menjadi
Kris Dayanto. Diskusi menjadi kurang sehat kalau anda
sudah tidak menghargai nama lawan pembicara.
Diskusi menjadi kurang sehat kalau sudah menyerang
pribadi.

Jeffrey:
  Untuk mengetahui masa silam orang-orang Bappenas, tidak setiap orang dalam
  sendiri juga paham (Termasuk teman-teman anda sendiri). Ngomong-ngomong
  boleh kenalan sama temen-temen anda itu? Maklum, spesiesnya sudah agak
  langka saat ini. Di mana sih? Di Cleveland? Di Indonesia?

Irwan:
Mereka di Jakarta. Silahkan coba kenalan langsung dengan
mereka. Tinggal pergi ke Bappenas, lalu tanyakan siapa yg
lulusan FEUI dan kenal dengan yg namanya Irwan Ariston
Napitupulu. Itu artinya dia pasti teman saya:)

Jeffrey:
  Bila Mr. Kris Dayanto ini mampu menghubungkan Kelompok Madani dengan
  Alirahman, maka Mr. Kris ini harus mengenal salah seorang personil di dalam
  kelompok tersebut dan juga sosok Alirahman itu sendiri. Dari tanggapan Mr.
  Kris terhadap posting sayapun (tentang Peran Depkeu, Bappenas, BPK, dan
  BPKP), saya tidak akan ragu lagi bahwa dia memang orang di dalam Bappenas
  sendiri. Yang menjadi pertanyaan, apa motif di belakang tuduhan terhadap
  kelompok Madani itu?

Irwan:
Anda boleh mempunyai dugaan seperti itu atas
Krisnadi Dayanto. Tapi memastikan, buat saya itu
hal yg terlalu jauh.
Mengenai tuduhan kepada madani, silahkan lihat kembali
posting awal dari Krisnadi Dayanto. Dia menulis kata madani
di dalam kurung itu dan menggunakan tanda tanya. Ini artinya
dia ragu akan kebenarannya dan butuh konfirmasi.
Dari posting jawaban setelahnya, Krisnadi Dayanto pun
mengatakan hal yg sama bahkan juga meminta maaf
secara terbuka bila apa yg dia katakan atau duga adalah
tidak benar. Nah, kurang apa lagi?
Bung Krisnadi dan bung Priyo sudah saling meminta
maaf atas kesalahan2 yg (mungkin) mereka perbuat.
Jadi menurut saya kasus ini ngga perlu diperpanjang
kecuali kita seneng rame2 di milis permias:)

jabat erat,
Irwan Ariston Napitupulu



Re: Tidak perlu di jawab (Re: Kel. MADANI sosok Alirahman (Priyo)

1999-11-02 Terurut Topik Irwan Ariston Napitupulu

In a message dated 11/2/99 2:13:32 PM Eastern Standard Time,
[EMAIL PROTECTED] writes:

---dihapus---
 (apakah benar mailing list ini permias ?? kok nampaknya banyak yang
  tidak 'permias' yah ? oh well, ini masalah lain)
---dihapus---

Irwan:
Sampai saat ini nama milis ini adalah milis permias.
Kenapa banyak yg tidak "permias"?
Hal ini karena tahun lalu kalau tidak salah ingat,
admin dan tim permias memutuskan untuk membuka
milis ini menjadi milis umum dalam pengertian rekan2
yg berada di tanah air atau negara lain pun boleh ikutan
bergabung.


Juni:
---dihapus---
  saya pribadi berpendapat bahwa dalam
  milis yang 'khusus' seperti ini identitas yang 'asli' sangat diperlukan
  untuk mengetahui kredibilitas seseorang. dan (maaf saya singgung lagi)
  karena list ini berjudul permias, sepantasnya-lah apabila identitas 'asli'
  di sini adalah alamat e-mail dari sekolah masing2, atau paling tidak
  isp/online provider,
---dihapus---

Irwan:
Dulu saya sempat menanyakan hal ini secara terbuka.
Hal itu terjadi karena dulu ada yg memakai free email
hotmail.com dan menggunakan nama di identitas
emailnya dengan pangilan Coca cola (seingat saya).

Tim admin dan permias menjelaskan bahwa seperti
di atas bahwa telah diambil kebijakan bahwa milis
permias ini menjadi milis terbuka.
Karenanya waktu itu saya katakan, kalau memang sudah
menjadi kebijakan tim tersebut, karenanya resiko yg
harus diterima adalah kedapatan anggota yg tidak jelas
identitasnya termasuk yg menggunakan free email
seperti yahoo.com, hotmail.com, dll.

Juni:
---dihapus---
   well sorry to disappoint you all, but just a name and a
  free email address means nothing as an identity :-(
---dihapus---

Irwan:
Saya pribadi dengan mengetahui bahwa milis ini adalah
milis terbuka, maka saya tidak terlalu memikirkan apakah
nama penulis apakah itu asli atau tidak. Apa yg dia tulis,
itulah yg saya anggap "asli" untuk dipakai sebagai komunikasi
di milis ini. Di milis ini saya memakai prinsip membaca dan
berkomunikasi atas apa yg ditulis dan bukan yg tidak ditulis.
Karenanya, bagi saya pribadi apakah identitas yg dipakai
asli atau tidak menjadi tidak penting lagi bagi saya.
Bila ingin adu argumentasi, saya mencoba fokus pada apa
yg ditulis atau disampaikan. Sebisa mungkin menghindari
serangan yg sifatnya pribadi.
Komentar2 yg sifatnya merendahkan atau melecehkan
hanya menunjukkan cara berdiskusi atau berpikir kita.
Saya berusaha untuk menghindari perilaku diskusi yg
seperti ini. Hormatilah lawan diskusi kita, ini kunci bila
kita ingin diskusi yg sehat terjadi di milis permias.

Demikian saja sedikit pemikiran dari saya.
Mari kita diskusi secara sehat. Pastikan dan buktikan
bahwa ini memang milis permias.

jabat erat,
Irwan Ariston Napitupulu



Re: Kel. MADANI sosok Alirahman (Krisnadi)

1999-11-02 Terurut Topik Irwan Ariston Napitupulu

In a message dated 11/2/99 2:42:47 PM Eastern Standard Time,
[EMAIL PROTECTED] writes:

 Beliau sendiri yang menyatakan kepada saya. Menurut
  beliau pendidikan US sangat vulgar sehingga konsep demokrasi yang diajarkan
  tidak mengandung sopan santun a la Timur terutama kepada pemerintahnya.
  Beliau tidak setuju dengan open criticism yang dipraktekkan di US.

Irwan:
Wah, kalau begini mah bahaya juga ya.
Mudah2an sikap dia terhadap satu hal di atas tidak demikian
lagi kini. Kalau masih, tampaknya dia lebih pas untuk
berada di kabinetnya Soeharto.
Bagi saya, sikap kritis itu perlu. Kritikan diperlukan sebagai
bagian dari fungsi kontrol.

jabat erat,
Irwan Ariston Napitupulu



Permias@ MEMANG bukan untuk PERMIAS lagi!! (Re: sosok Alirahman...)

1999-11-02 Terurut Topik Marianus DATUBARA

Salam PERMIAS,

Saya sependapat dengan bung Syamil ('pa kabar nich..lama nggak jumpa)
bahwa saya pun concern dengan identitas Krisnadi ini. Mengapa?

Dilihat dari tulisannya di bawah ini, dapat diduga (mohon maaf apabila
salah) bahwa Krisnadi hadir di Fort Lauderdale (Seminar Nasional PERMIAS
1997-red) yang kebetulan saya adalah mantan Ketua OC nya, dan kebetulan
juga, dari catatan para peserta SNP '97 yang saya miliki, saya tidak
pernah 'melihat' nama Krisnadi atau mungkin ke selip ya..who knows..;-)

Well, mungkin 'catatan' saya salah, but, Permias@ memang sudah tidak
seperti Permias@ dahulu kala lagi, dan tidaklah heran -menjawab pertanyaan
mas Hendy (Alumni PERMIAS Macomb dan Berkeley)- mengapa nama2 yang anda
sebutkan jarang muncul di 'layar' Permias@. Mungkin mereka malu atawa
sudah yakin bahwa Permias@ memang bukan untuk PERMIAS lagi. Tragis uh!

Salam hangat dari Pantai Selatan,
M. Dharma Datubara

On Mon, 1 Nov 1999, Krisnadi Dayanto wrote:

...dihapus...

 Seingat saya, pada waktu seminar nasional Permias di
 Fort Lauderdale tahun 1997, Alirahman (AR) juga hadir
 dan aktif berdiskusi.

...dihapus...

 Salam,

 Kris.



When? (Re: SANTAI DIKIT YA!)

1999-11-02 Terurut Topik Marianus DATUBARA

ehm..ehm..

when the sun kisses the blue ocean
and there's a sign for
new born turtles
crawling
reaching
for the unbelievable life

you'll find me
standing in front of your door
asking, "please, could you open the door for me?"

well, it's another dream

dharma ;)


On Mon, 1 Nov 1999, Notrida Mandica wrote:

 Well..well

 When would a fine man of Florida
 visit an outer city of Barb?
 has it been a year since the last leaf dried
 no step has entered the quite city
 perhaps the wind would appear
 with its new promise
 perhaps

 ida:)



Re: Permias@ MEMANG bukan untuk PERMIAS lagi!! (Re: sosok Alirahman...)

1999-11-02 Terurut Topik Jeffrey Anjasmara

Jamannya sudah ganti mas. Kalau yg dulu tahun 80-an-pun diharapkan hadir di
sini sih namanya anggota abadi.


From: Marianus DATUBARA [EMAIL PROTECTED]
Reply-To: Indonesian Students in the US [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Permias@ MEMANG bukan untuk PERMIAS lagi!! (Re: sosok
Alirahman...)
Date: Tue, 2 Nov 1999 16:36:42 -0500

Salam PERMIAS,

Saya sependapat dengan bung Syamil ('pa kabar nich..lama nggak jumpa)
bahwa saya pun concern dengan identitas Krisnadi ini. Mengapa?

Dilihat dari tulisannya di bawah ini, dapat diduga (mohon maaf apabila
salah) bahwa Krisnadi hadir di Fort Lauderdale (Seminar Nasional PERMIAS
1997-red) yang kebetulan saya adalah mantan Ketua OC nya, dan kebetulan
juga, dari catatan para peserta SNP '97 yang saya miliki, saya tidak
pernah 'melihat' nama Krisnadi atau mungkin ke selip ya..who knows..;-)

Well, mungkin 'catatan' saya salah, but, Permias@ memang sudah tidak
seperti Permias@ dahulu kala lagi, dan tidaklah heran -menjawab pertanyaan
mas Hendy (Alumni PERMIAS Macomb dan Berkeley)- mengapa nama2 yang anda
sebutkan jarang muncul di 'layar' Permias@. Mungkin mereka malu atawa
sudah yakin bahwa Permias@ memang bukan untuk PERMIAS lagi. Tragis uh!

Salam hangat dari Pantai Selatan,
M. Dharma Datubara

On Mon, 1 Nov 1999, Krisnadi Dayanto wrote:

...dihapus...

  Seingat saya, pada waktu seminar nasional Permias di
  Fort Lauderdale tahun 1997, Alirahman (AR) juga hadir
  dan aktif berdiskusi.

...dihapus...

  Salam,
 
  Kris.

__
Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com



Re: [Re: Hati hati dengan Andi dan Wulan]

1999-11-02 Terurut Topik Mirza Raditya

saya sih bukan ngeributin soal suami2 itu, bung mardhika...**dah kaya
sinetron aja***..:-)
orientasi saya cuman komentarin soal Canadian Law yg disebut oleh yuni...krn
ngga sesuai dgn pengetahuan yg saya dptkan saat pelajari soal hukum itu...
dan ada beberapa hal yg ganjil dimata saya...

sekali lagi...saya sih ngga peduli sama sekali soal rebutan suami org...
:-)

mirza

From: Jeffrey Anjasmara [EMAIL PROTECTED]
Reply-To: Indonesian Students in the US [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [Re: Hati hati dengan Andi dan Wulan]
Date: Tue, 2 Nov 1999 00:42:49 EST

Oooo... rupanya sama-sama embak-embak tho.

Kok rebutannya ubi/ketela mukibat. Nanti ketela rambatnya nggak laku gimana
dong? Padahal ketela rambat kan nggak perlu dibuat tape supaya rasanya
manis
lho. Ini beda dengan ketela mukibat. Hehehe

JA


From: Mardhika Wisesa [EMAIL PROTECTED]
Reply-To: Indonesian Students in the US [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [Re: Hati hati dengan Andi dan Wulan]
Date: Tue, 2 Nov 1999 00:09:47 EST

Aduh mbak-mbak berantem terus, relax atuh napa,kasihan anak-anak disini
masih
banyak yang belum kawin (nikah), kan bosen dengerin "ibu-ibu" :) pada
berantem ngerebutin suami, eh suaminya bulek (londo malah).
Seperti kata pepatah," permias@ bukanlah tempat untuk arisan ondel-ondel "
mbak-mbak yang tercinta, marilah kita mendidik dan memberikan contoh
kepada
generasi muda permias untuk tidak berantam, jambak-jambakan,
gosip-gosipan.
Sudah Reformasi atuh Mbak...

Mardhika Wisesa

Yuni Wilcox [EMAIL PROTECTED] wrote:
Mirza Raditya [EMAIL PROTECTED] wrote:



Get free email and a permanent address at http://www.netaddress.com/?N=1

__
Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com

__
Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com



Re: Permias@ MEMANG bukan untuk PERMIAS lagi!! (Re: sosok Alirahman...)

1999-11-02 Terurut Topik Abubakar Alatas

Salam Permias,

Saya berharap Permias@ akan tetap seperti yang kita harapkan.
Bila ada yang tidak berkenan, kita bisa memberi masukan kepada
administrator.

Salam hangat,

Abu
Sedang berada di Victoria,BC, Canada.


Indonesian Students in the US [EMAIL PROTECTED] wrote:
Salam PERMIAS,

Saya sependapat dengan bung Syamil ('pa kabar nich..lama nggak jumpa)
bahwa saya pun concern dengan identitas Krisnadi ini. Mengapa?

Dilihat dari tulisannya di bawah ini, dapat diduga (mohon maaf
apabila
salah) bahwa Krisnadi hadir di Fort Lauderdale (Seminar Nasional
PERMIAS
1997-red) yang kebetulan saya adalah mantan Ketua OC nya, dan
kebetulan
juga, dari catatan para peserta SNP '97 yang saya miliki, saya tidak
pernah 'melihat' nama Krisnadi atau mungkin ke selip ya..who
knows..;-)

Well, mungkin 'catatan' saya salah, but, Permias@ memang sudah tidak
seperti Permias@ dahulu kala lagi, dan tidaklah heran -menjawab
pertanyaan
mas Hendy (Alumni PERMIAS Macomb dan Berkeley)- mengapa nama2 yang
anda
sebutkan jarang muncul di 'layar' Permias@. Mungkin mereka malu atawa
sudah yakin bahwa Permias@ memang bukan untuk PERMIAS lagi. Tragis
uh!

Salam hangat dari Pantai Selatan,
M. Dharma Datubara

On Mon, 1 Nov 1999, Krisnadi Dayanto wrote:

...dihapus...

 Seingat saya, pada waktu seminar nasional Permias di
 Fort Lauderdale tahun 1997, Alirahman (AR) juga hadir
 dan aktif berdiskusi.

...dihapus...

 Salam,

 Kris.




FWD: [forum] Seminar Ekonomi dengan Ibu Mari Pangestu

1999-11-02 Terurut Topik Irwan Ariston Napitupulu

Mungkin ada yg tertarik untuk terbang ke LA?

napit

Subj:[forum] Seminar Ekonomi dengan Ibu Mari Pangestu
Date:   11/2/99 12:10:25 PM Eastern Standard Time
From:   [EMAIL PROTECTED] (cortino sukotjo)
Reply-to:   [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]

Permias LA akan menyelenggarakan seminar tentang Ekonomi bersama:

1. Ibu Mari Pangestu, ahli ekonomi dari Indonesia (staff peneliti dari
CSIS) dengan topik "CHallenges and Prospects for Indonesian Recovery"

2. Dr. Elizabeth Frankenberg , staff peneliti dari RAND, california  dengan
topik: "Short Term Impacts of the Economic Crisis on Well-being."

Moderator: Nugroho Iskandar, SE, MBA
Waktu: Minggu, 14 November 1999, dari jam 10.30-2.30 siang.
Tempat: Lantai 5 KJRI Los Angeles, 3457 Wilshire Blvd.
Free Admission

Informasi lebih lanjut, silahkan hubungi:
a. Julius ([EMAIL PROTECTED]), 310-559-9121
b. Mas. Yoga ([EMAIL PROTECTED])
b. Cortino ([EMAIL PROTECTED]), 310-794-7652

Terimakasih,
Permias LA



Maaf (was: Re: [forum] Seminar Ekonomi dengan Ibu Mari Pangestu)

1999-11-02 Terurut Topik Irwan Ariston Napitupulu

Weleh, gue lagi2 salah kirim alamat. Seharusnya
ke permias lokal. Kayaknya nama di address book
gue harus dirubah nih. Udah keseringan nyasarnya.

jabat erat,
Irwan Ariston Napitupulu



Re: Standar ganda?

1999-11-02 Terurut Topik bRidWaN

At 02:47 AM 11/2/99 EST, Irwan Ariston Napitupulu wrote:
In a message dated 10/31/99 2:21:54 PM Eastern Standard Time,
[EMAIL PROTECTED] writes:

 Berhubung Kabinet sekarang untuk konsumsi Persatuan,
  maka kwalitas dan kinerja Menteri, adalah juga
  merupakan tanggung jawab sang Guarantor.
  Guarantor termaksud adalah Mega, AR, dan Wiranto,
  selain Gus Dur sendiri.
  Mega menggaransi KKG dan LS.
  AR dalam hal ini menggaransi Menteri terbanyak,
  diantaranya Menteri Keuangan.
  Jadi disinilah bentuk tanggung jawab moralnya.


Irwan:
Bagaimana pun itu proses terbentuknya, yg mengangkat
menteri adalah presiden. Karenanya yg berhak memberhentikan
juga presiden. Menteri bertanggung jawab ke presiden,
bukan ke DPR, MPR, atau pun ketua MPR. Bila menteri
punya masalah, maka selayaknya dia menyampaikan
permasalahan itu ke Presiden dan bukan ke ketua MPR.
Presiden juga tidak pada tempatnya bila melepas
tanggung jawab dari anak buahnya, menteri2 dibawahnya,
walau itu hasil dari garansi orang/pihak lain.
Aturan main ini perlu jelas dulu agar negara ini bisa
berjalan pada rel yg benar.

jabat erat,
Irwan Ariston Napitupulu


Anda benar ini merupakan tanggung jawab Presiden,
tapi yang dipermasalahkan adalah bentuk tanggung
jawab MORAL, dari sang Guarantor !

Kabinet ini memang bernama Kabinet ber-Garansi.


Salam,
bRidWaN



Re: Permias@ MEMANG bukan untuk PERMIAS lagi!! (Re: sosok Alirahman...)

1999-11-02 Terurut Topik Priyo Pujiwasono

Wah..hebat juga nih Bung M Datubara database-nya, jadi
lebih gampang kan melacaknya (kidding*), hehe;-)
Tapi, sudahlah...saya rasa tak perlu diperpanjang lagi
masalah ini. Perkara fitnah terhadap kelompok Madani,
sudah saya 'clear'-kan ke rekan2 anggota kelompok
Madani lainnya, bahwa saya samasekali tidak ada
hubungan apapun dengan "sosok" yang disebut2 punya LSM
bernama Madani(?) juga. Apalah awak ini, cuma awak
merasa tak enak kalau disangka "menggunting dalam
lipatan" sama kawan2 seperjuangan yang lain. Sekarang
kita kembali aja ke topik diskusi semula.
Segitu saja komentar saya. Buat bung "Krisnadi
Dayanto" saya harap kita sudah saling memaafkan. Maju
terus untuk memberikan kritik2 buat pejabat yang
memang punya track record yang kotor. Cuma, janganlah
main fitnah kalau tak ada data yang akurat. Selamat
berjuang!
Salam,

Priyo Pujiwasono
George Washington University
Washington DC



--- Marianus DATUBARA [EMAIL PROTECTED]
wrote:
 Salam PERMIAS,
 Saya sependapat dengan bung Syamil ('pa kabar
 nich..lama nggak jumpa)
 bahwa saya pun concern dengan identitas Krisnadi
 ini. Mengapa?

 Dilihat dari tulisannya di bawah ini, dapat diduga
 (mohon maaf apabila
 salah) bahwa Krisnadi hadir di Fort Lauderdale
 (Seminar Nasional PERMIAS
 1997-red) yang kebetulan saya adalah mantan Ketua OC
 nya, dan kebetulan
 juga, dari catatan para peserta SNP '97 yang saya
 miliki, saya tidak
 pernah 'melihat' nama Krisnadi atau mungkin ke selip
 ya..who knows..;-)

 Well, mungkin 'catatan' saya salah, but, Permias@
 memang sudah tidak
 seperti Permias@ dahulu kala lagi, dan tidaklah
 heran -menjawab pertanyaan
 mas Hendy (Alumni PERMIAS Macomb dan Berkeley)-
 mengapa nama2 yang anda
 sebutkan jarang muncul di 'layar' Permias@. Mungkin
 mereka malu atawa
 sudah yakin bahwa Permias@ memang bukan untuk
 PERMIAS lagi. Tragis uh!

 Salam hangat dari Pantai Selatan,
 M. Dharma Datubara

 On Mon, 1 Nov 1999, Krisnadi Dayanto wrote:

 ...dihapus...

  Seingat saya, pada waktu seminar nasional Permias
 di
  Fort Lauderdale tahun 1997, Alirahman (AR) juga
 hadir
  dan aktif berdiskusi.

 ...dihapus...

  Salam,
 
  Kris.



=

__
Do You Yahoo!?
Bid and sell for free at http://auctions.yahoo.com



Re: [Re: [Re: Hati hati dengan Andi dan Wulan]]

1999-11-02 Terurut Topik Mardhika Wisesa

Ngga nuduh lho mbak Mirza, saya hanya bercanda, lha wong dari dulu saya pingin
banget jadi bintang filem di sinetron-sinetron, hanya saja belum pernah
"ditemukan." jadi pasrah saja sekarang jadi Pelajar walaupun sudah tua begini.


Mardhika Wisesa

Mirza Raditya [EMAIL PROTECTED] wrote:
saya sih bukan ngeributin soal suami2 itu, bung mardhika...**dah kaya
sinetron aja***..:-)
orientasi saya cuman komentarin soal Canadian Law yg disebut oleh yuni...krn
ngga sesuai dgn pengetahuan yg saya dptkan saat pelajari soal hukum itu...
dan ada beberapa hal yg ganjil dimata saya...

sekali lagi...saya sih ngga peduli sama sekali soal rebutan suami org...
:-)

mirza



Get free email and a permanent address at http://www.netaddress.com/?N=1



[Re: [Re: Hati hati dengan Andi dan Wulan]]

1999-11-02 Terurut Topik Mirza Raditya

semoga anda cepat 'ditemukan' oleh pencari bakat terbenam, bung mardhika...
ntar saya nebeng beken lewat anda yach, bung..
:-))

salam,
Mirza R

Ngga nuduh lho mbak Mirza, saya hanya bercanda, lha wong dari dulu saya
pingin
banget jadi bintang filem di sinetron-sinetron, hanya saja belum pernah
"ditemukan." jadi pasrah saja sekarang jadi Pelajar walaupun sudah tua
begini.


Mardhika Wisesa

Mirza Raditya [EMAIL PROTECTED] wrote:
saya sih bukan ngeributin soal suami2 itu, bung mardhika...**dah kaya
sinetron aja***..:-)
orientasi saya cuman komentarin soal Canadian Law yg disebut oleh
yuni...krn
ngga sesuai dgn pengetahuan yg saya dptkan saat pelajari soal hukum itu...
dan ada beberapa hal yg ganjil dimata saya...

sekali lagi...saya sih ngga peduli sama sekali soal rebutan suami org...
:-)

mirza



Get free email and a permanent address at http://www.netaddress.com/?N=1

__
Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com



Identitas diri

1999-11-02 Terurut Topik Faransyah Jaya

Saya cuman mo usul.
mungkin dulu udah ada yang pernah usul.

gimana kalo kita sarankan buat semua penulis setia permias@ untuk menambahkan data 
dirinya. bagusnya memang mencantukan nama sekolahnya.
tapi paling nggak nyantumin asal muasalnya.

minimal tau emailnya dari daerah di amerika ato di jakarta, ato somewhere else.

jadi rada enak kalo nanggepin isu2 yang sensitif.

kalo memang identitasnya nggak jelas yah kalo bisa jangan ditanggepin.

usul doang sih..

faran
--

On Tue, 2 Nov 1999 17:33:42Jeffrey Anjasmara wrote:
Jamannya sudah ganti mas. Kalau yg dulu tahun 80-an-pun diharapkan hadir di
sini sih namanya anggota abadi.


From: Marianus DATUBARA [EMAIL PROTECTED]
Reply-To: Indonesian Students in the US [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Permias@ MEMANG bukan untuk PERMIAS lagi!! (Re: sosok
Alirahman...)
Date: Tue, 2 Nov 1999 16:36:42 -0500

Salam PERMIAS,

Saya sependapat dengan bung Syamil ('pa kabar nich..lama nggak jumpa)
bahwa saya pun concern dengan identitas Krisnadi ini. Mengapa?

Dilihat dari tulisannya di bawah ini, dapat diduga (mohon maaf apabila
salah) bahwa Krisnadi hadir di Fort Lauderdale (Seminar Nasional PERMIAS
1997-red) yang kebetulan saya adalah mantan Ketua OC nya, dan kebetulan
juga, dari catatan para peserta SNP '97 yang saya miliki, saya tidak
pernah 'melihat' nama Krisnadi atau mungkin ke selip ya..who knows..;-)

Well, mungkin 'catatan' saya salah, but, Permias@ memang sudah tidak
seperti Permias@ dahulu kala lagi, dan tidaklah heran -menjawab pertanyaan
mas Hendy (Alumni PERMIAS Macomb dan Berkeley)- mengapa nama2 yang anda
sebutkan jarang muncul di 'layar' Permias@. Mungkin mereka malu atawa
sudah yakin bahwa Permias@ memang bukan untuk PERMIAS lagi. Tragis uh!

Salam hangat dari Pantai Selatan,
M. Dharma Datubara

On Mon, 1 Nov 1999, Krisnadi Dayanto wrote:

...dihapus...

  Seingat saya, pada waktu seminar nasional Permias di
  Fort Lauderdale tahun 1997, Alirahman (AR) juga hadir
  dan aktif berdiskusi.

...dihapus...

  Salam,
 
  Kris.

__
Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com



DC Email!
free email for the community - http://www.DCemail.com



Re: Identitas diri

1999-11-02 Terurut Topik Okki Soebagio

Salam PERMIAS,

Berbeda dengan beberapa posting dibawah, saya lihat, diskusi virtual di
dalam sebuah mailing list tidak ada hubungannya dengan identitas diri.

Identitas diri dapat dengan mudah membawa kita kedalam prejudism, apriori,
stereotyping, personal wars, dll. seperti yang sering kita lihat disini.
Disamping itu, kontrol identitas akan sangat sulit (hampir tidak mungkin)
untuk di terapkan, karena at the same time, setiap individu mempunyai
akses untuk memalsukan identitasnya, in many, many different way.  Plus,
another 500+ postings for introducing everyone of us ?  Wow...

Ide,

satu hal yang selama ini kita sering lupa untuk tekankan.  Yang kita
diskusikan disini adalah sebuah ide atau hal, regardless identitas penulis
yang mungkin X, Y, Z atau merah, putih, hijau, atau A, B, C, dll (meminjam
metode Bung Acu).  Kalau memang the posting has something that * you think
is valuable to be discussed *, silahkan dimari.  Otherwise, feel free to
delete.

Diskusi yang ada pada dasarnya mencerminkan siapa, bagaimana dan apa isi
dari mailing list tersebut.

Salam,
--
[EMAIL PROTECTED]
http://www.nawala.com


On Tue, 2 Nov 1999, Faransyah Jaya wrote:

 Saya cuman mo usul.
 mungkin dulu udah ada yang pernah usul.

 gimana kalo kita sarankan buat semua penulis setia permias@ untuk
 menambahkan data dirinya. bagusnya memang mencantukan nama sekolahnya.
 tapi paling nggak nyantumin asal muasalnya.

 minimal tau emailnya dari daerah di amerika ato di jakarta, ato
 somewhere else.

 jadi rada enak kalo nanggepin isu2 yang sensitif.

 kalo memang identitasnya nggak jelas yah kalo bisa jangan ditanggepin.

 usul doang sih..

 faran
 --

 On Tue, 2 Nov 1999 17:33:42Jeffrey Anjasmara wrote:
 Jamannya sudah ganti mas. Kalau yg dulu tahun 80-an-pun diharapkan hadir di
 sini sih namanya anggota abadi.
 
 
 From: Marianus DATUBARA [EMAIL PROTECTED]
 Reply-To: Indonesian Students in the US [EMAIL PROTECTED]
 To: [EMAIL PROTECTED]
 Subject: Permias@ MEMANG bukan untuk PERMIAS lagi!! (Re: sosok
 Alirahman...)
 Date: Tue, 2 Nov 1999 16:36:42 -0500
 
 Salam PERMIAS,
 
 Saya sependapat dengan bung Syamil ('pa kabar nich..lama nggak jumpa)
 bahwa saya pun concern dengan identitas Krisnadi ini. Mengapa?
 
 Dilihat dari tulisannya di bawah ini, dapat diduga (mohon maaf apabila
 salah) bahwa Krisnadi hadir di Fort Lauderdale (Seminar Nasional PERMIAS
 1997-red) yang kebetulan saya adalah mantan Ketua OC nya, dan kebetulan
 juga, dari catatan para peserta SNP '97 yang saya miliki, saya tidak
 pernah 'melihat' nama Krisnadi atau mungkin ke selip ya..who knows..;-)
 
 Well, mungkin 'catatan' saya salah, but, Permias@ memang sudah tidak
 seperti Permias@ dahulu kala lagi, dan tidaklah heran -menjawab pertanyaan
 mas Hendy (Alumni PERMIAS Macomb dan Berkeley)- mengapa nama2 yang anda
 sebutkan jarang muncul di 'layar' Permias@. Mungkin mereka malu atawa
 sudah yakin bahwa Permias@ memang bukan untuk PERMIAS lagi. Tragis uh!
 
 Salam hangat dari Pantai Selatan,
 M. Dharma Datubara
 
 On Mon, 1 Nov 1999, Krisnadi Dayanto wrote:
 
 ...dihapus...
 
   Seingat saya, pada waktu seminar nasional Permias di
   Fort Lauderdale tahun 1997, Alirahman (AR) juga hadir
   dan aktif berdiskusi.
 
 ...dihapus...
 
   Salam,
  
   Kris.
 
 __
 Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com
 


 DC Email!
 free email for the community - http://www.DCemail.com






Larangan Komunisme Diminta Dicabut

1999-11-02 Terurut Topik Jeffrey Anjasmara

Memang sekarang jalannya jaman edan. Para tapol dan napol eks PKI malah
menuntut larangan PKI dicabut. PKI ini yang dulu menghabisi para nasionalis
dan para pemuka agama.


-
100 Mantan Tapol/Napol datangi DPR
Larangan Komunisme Diminta Dicabut

Reporter: Iwan Triono

detikcom, Jakarta- Cap Komunis yang selama Orde Baru
(Orba) dirasa sangat menakutkan, nampaknya sekarang sudah
tidak menakutkan lagi. Buktinya mantan tahanan politik dan
narapidana politik (tapol/napol) semasa Orba berani meminta
pencabutan Tap MPR Nomor XXV/MPRS/1966 tentang
Pelarangan PKI dan Ajaran Marxisme-Leninisme.

Permintaan ini terungkap dalam pertemuan antara beberapa
tapol/napol dengan Komisi II DPR RI. Komisi II adalah komisi
yang membidangi hukum dan masalah dalam negeri. Pertemuan
ini dilakukan di Gedung MPR/DPR, Jakarta, Rabu (3/11/1999).

Sekitar 100 tapol/napol di bawah pimpinan Sri Bintang Pamungkas
tiba di gedung wakil rakyat itu pada pukul 11.30 WIB. 20 orang
perwakilan mereka diterima oleh Ketua Komisi II, Amin Aryoso.
Tampak hadir dalam rombongan mantan tapol/napol itu, Kolonel
Latief, seorang mantan tapol G-30-S/PKI yang dibebaskan pada
masa pemerintahan Presiden Habibie,

Pada pertemuan ini, Sri Bintang meminta agar Pemerintah segera
membebaskan semua tapol/napol warisan Orde Baru dari semua
penjara di seluruh Indonesia. "Kami meminta kepada Pemerintah
untuk segera memberikan amnesti umum kepada semua
tapol/napol yang masih mendekam di penjara," tegas Sri Bintang.
Dia juga meminta agar tapol/napol yang masih berada di luar
negeri diijinkan untuk kembali ke Indonesia.

Dalam pernyataan yang dibacakan Sri Bintang, para mantan
tapol/napol meminta kepada Pemerintah untuk segera
merehabilitasi dan mengembalikan nama baik pada mantan
tapol/napol yang sudah dibebaskan. "Harta kekayaan dan
aset-aset yang hilang seperti rumah dan tanah yang telah
dirampas dan diduduki orang lain juga harus dikembalikan," kata
Bintang. Pemerintah juga diminta memberikan ganti rugi kepada
yang bersangkutan atau ahli warisnya.

Mantan tapol/napol juga meminta pemerintah untuk menjelaskan
nama-nama korban yang dieksekusi selama masa Orba.
"Termasuk yang dibuang ke dalam kali, dimasukkan ke dalam
dalam sumur dan menunjukkan tempat penguburan mereka," ujar
Bintang. Menurut dia, itu merupakan hak keluarga korban untuk
mengetahuinya.

Mereka juga mendesak pemerintah untuk segara mencabut segala
bentuk perundangan dan segala bentuk diskriminasi. Seperti Tap
MPR Nomor XXV/MPRS/1966 tentang Pelarangan PKI dan
Ajaran Maxist dan Leninisme. Keputusan Nomor 06/Kopkam/XI/1975 tentang
penyempurnaan Ketentuan, tata cara pemberian surat keterangan tidak terlibat
G-30-S/PKI.
 Juklak-15/Kopkam/V/1982
tentang skrining mental ideologi terhadap pelamar untuk menjadi PNS,
karyawan industri pemerintah/perusahaan swasta vital dan Istruksi menteri
dalam negeri nomor 31 tahun 1981 tentang pemberian ketentuan surat keputusan
tidak terlibat G-30-S/PKI.

Menurut Bintang, peraturan yang masih berlaku ini menimbulkan
diskriminasi dan penindasan terhadap mantan tapol/napol, anak-anak dan
cucunya yang merupakan anak bangsa. "Contohnya seperti pemberian kode ET
pada KTP yang masih berlaku hingga sekarang," ujar Bintang. Kalaupun tanda
ET itu sudah dihapus KTP yang bersangkutan tetap diberi tanda oleh aparat
keammanan sehingga berbeda. Dia juga mengecam larangan anak-anak mantan
tapol/napol 65 untuk menjadi PNS.


__
Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com



Legalisir ijazah di Konjen?

1999-11-02 Terurut Topik Budi Haryanto

Rekan-rekan yth.,

Sehubungan dengan permintaan tolong beberapa teman dari Depkes, yang
baru saja lulus master di US beberapa bulan yl., untuk melegalisir
fotocopy ijazahnya di Konjen LA, saya ingin mendapatkan penjelasan dari
teman-teman yang punya pengalaman atau tahu hal ini.

Pertanyaan saya adalah:
1. Apakah memang ada peraturannya bahwa legalisir fotocopy ijazah harus
di perwakilan Indonesia (Konjen atau Kedubes)? Kenapa kok tidak di
sekolah ybs saja?
2. Apakah benar ada biaya tertentu untuk legalisir fotocopy ijazah tsb.
per-lembarnya? (Saya dengar di Konjen LA adalah $10 per lembar). Apakah
biaya ini resmi?
3. Apa bedanya kalau legalisir ini dilakukan di Depdiknas di Jakarta?

Terima kasih kalau ada teman yang mau berbagi pengetahuan.

Salam,
Budi