Tidak perlu di jawab (Re: Kel. MADANI sosok Alirahman (Priyo)
Rekan-rekan Permias yang budiman, Menanggai Kris dibawah .. Terus terang saya masih concern dengan identitas pribadi penulis email. Dulu, salah satu administrator Permias (mas Syafri yang sudah pulang ke Indonesia beberapa bulan yang lalu) menulis bahwa identitas *asli* pelanggan Permias@ tetap diperlukan. Suasana di Permias@ sekarang memang berbeda dengan dahulu. Dulu setiap pelanggan diminta untuk memperkenalkan diri masing-masing. Sekarang, saya lihat banyak yang memakai e-mail * tidak jelas * sementara isinya menceritakan keburukan orang lain. Lempar batu sembunyi tangan. Di email sebelumnya, Kris tidak jantan dengan menyembunyikan identitas pribadi Kris sementara Kris menceritakan * keburukan * orang lain (Ali Rahman). Jangan salah sangka, saya sendiri tidak ada hubungan apapun dengan Ali Rahman. Di email dibawah, Kris tetap menyembunyikan identitas pribadi Kris sementara Kris menanyakan masalah pribadi ke Priyo. Kalau Priyo mau menjawab, silahkan di jawab lewat jalur pribadi saja langsung ke Kris. Tidak dijawabpun tak mengapa. Kris bisa bertanya seenaknya masalah pribadi ke Priyo, sementara Kris nulis email saja pakai nama palsu. Enggak fair dong ... Mencari kesalahan dan mengeritik kekurangan orang lain jelas lebih mudah dari pada mencari kesalahan dan mengeritik kekurangan diri sendiri. Kita masih bisa bicara tentang idealisme ketika kita belum masih jauh dengan kekuasaan dan uang yang berlimpah. Akan tetapi, akankah idealisme itu tetap masih ada ketika kita bergelimang ataupun bersentuhan dengan kekuasaan dan harta? Hanya 'bersenjatakan' e-mail saja bisa menghujat kira-kanan ... gimana kalau diberi kekuasaan dan harta? Apa yang akan dilakukan dengan orang atau kelompok yang tidak disukainya? Jabat erat, Ahmad Syamil Toledo, OH - Original Message - From: Krisnadi Dayanto [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, November 02, 1999 12:49 AM Subject: Re: Kel. MADANI sosok Alirahman (Priyo) --- Priyo Pujiwasono [EMAIL PROTECTED] wrote: Bung Krisdayanti (anda cowo, cewe, apa banci sih, kok pake sembunyiin identitas segala?) Bung Priyo yang benar-benar pria, terima kasih atas penjelasan anda yang panjang lebar...(nama saya Krisnadi dan saya adalah seorang laki-laki tulen). Walaupun baru bergabung, namun saya yakin milis ini tidak concern dengan identitas. Untung anda bilang sudah beristri -- kalau belum saya bisa menduga hal yang tidak-tidak pada anda. Bung Priyo yang budiman, saya kira statement saya tidak secara tegas menuduh kelompok anda (kel. Madani) berafiliasi dengan LSM-nya Alirahman (yang saya duga bernama Madani). Sudah saya sampaikan bahwa informasi yang saya posting pun belum tentu benar dan perlu diklarifikasi. Kalau anda dan kelompok anda merasa terpojokkan serta perjuangan kel. Madani benar-benar tulus sebagaimana yang anda kemukakan, perkenankanlah saya mohon maaf dan menyatakan bangga atas keberadaan kelompok anda. Namun ada beberapa hal yang ingin saya tanyakan (maaf agak personal): Saya memang "mantan" staf Bappenas, tapi seluruh teman2 di DC tahu, bahwa saat ini saya (sedang mengambil program S-3 di George Washington University) adalah 100% atas biaya sendiri, dan tanpa mendapat dukungan biaya dari Bappenas atau organisasi manapun. Teman2 saya di kelompok Madani tahu persis posisi saya yang mendapatkan beasiswa TA - teaching assistant dari sekolah saya, dan harus menutup biaya hidup dengan bekerja part-time (bahkan isteri saya pun harus ikut membantu bekerja). Pertanyaannya: 1. Apa maksud anda "mantan" staf Bappenas, anda keluar, atau dikeluarkan karena aktifitas politis (kan tidak boleh PN berpolitik) atau hal lain? 2. Kalau anda mantan staf Bappenas, gimana pandangan anda terhadap sosok AR? Apakah juga sudah sejalan dengan perjuangan kel. Madani..!? 3. Kalau anda studi S3 di mana S2 anda dan apakah juga biaya sendiri? -- saya menduga anda dapet biaya dari rakyat Indonesia cq. Bappenas. Selesai S2 anda harus pulang karena terikat kontrak 2n+1. Namun anda diterima di S3 dan tetap tidak mau kembali ke Indonesia. Menghindari 'tagihan negara' atas bea siswa anda lalu anda 'berbaik-baik' dengan kepala OTO yang saat itu dipegang Alirohman!? Jangan marah deh yaa, cuma nanya doang.. Tujuan kita sama: dapet kabinet yang kredibel dan senantiasa melakukan kontrol sosial (habis kagak ada oposisi...). Salam, Kris. Wahkalau selama ini memang kelompok Madani mendapat sponsor dari sosok yang anda sebut2 itu, tentu saya sudah dapat JATAH beasiswa Bappenas untuk program S-3 saya tanpa harus susah2 kerja. Percayalah, kelompok Madani di Washington DC adalah kelompok yang bersih dari intervensi manapun -- karena pada dasarnya kami mencita-citakan clean-government yang memperjuangkan kepentingan rakyat banyak, sama halnya bagaimana kelompok kami membenci sosok2 kotor yang suka berlagak bersih agamis demi memperoleh sebuah kedudukan, seperti yang anda tulis di
Re: Kel. MADANI sosok Alirahman (Krisnadi)
This is not true. Tidak ada dasar bagi anda untuk berpendapat Alirahman tidak menyukai mahasiswa di US. Okay lah, silakan jabarkan alasan anda. Saya kurang suka dengan sosok ini, tetapi mari kita adil terhadapnya. Kalau tidak suka, ngapain ALirahman datang ke Fort Lauderdale? Waktu di DC kemarin diundang tidak? Kalau diundang kemungkinan besar dia akan datang. Mbak Ida jangan membuang sinyalemen tanpa diikuti oleh alasan dong. Apapun alasan anda harus selalu disertakan. Saya jelas lebih menyukai posting berisi dugaan penyelewengan Alirahman sebelum menduduki jabatan terakhirnya di Bappenas karena toh ada pointnya, bukan yang tanpa alasan punya anda. Satu hal yang perlu dicatat dari orang ini, dia berani merekrut lulusan baru berkualitas dari berbagai universitas untuk disekolahkan. Sebagai birokrat, tindakan ini dapat dianggap terlalu berani karena tidak sejalan dengan tradisi. Point dari Alirahman inilah yg saya salut. Ada beberpa detail yg saya kurang suka, tetapi jelas secara overall saya salut dengan keberanian orang ini. Jeffrey Anjasmara -- From: Notrida Mandica [EMAIL PROTECTED] Reply-To: Indonesian Students in the US [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: Kel. MADANI sosok Alirahman (Krisnadi) Date: Mon, 1 Nov 1999 22:29:45 PST Dear Netters, Saya tidak sedang membela siapa-siapa di sini. Saya cuma mau share sedikit pengalaman tentang Pak Alirahman. Setahu saya pribadi, Kel. Madani tidak sealiran politik dengan Pak Alirahman, jadi sulitlah kiranya jika Alirahman bisa direkomendasi oleh Kel. Madani. Mungkin Pak Alirahman tidak mengingat saya lagi. Tetapi saya masih mengingat beliau. Beliau mungkin bisa dikategorikan sebagai opportunist. siapa yang memerintah, dia ikut saja. Tapi yang perlu diketahui oleh netters yang budiman, Pak Alirahman tidak menyukai mahasiswa yang sekolah di US. salam, ida Bung Krisdayanti (anda cowo, cewe, apa banci sih, kok pake sembunyiin identitas segala?) Masya Allah!, tulisan anda yang mengait-ngaitkan keberadaan kelompok MADANI di Washington DC sungguh suatu fitnah besar. Sungguh sangat TIDAK BENAR ada kaitan antara kelompok Madani dengan orang atau sosok yang bernama Ali Rahman ini. Kelompok Madani adalah kelompok diskusi bagi masyarakat (pada umumnya mahasiswa) di Washington DC dan sekitarnya yang telah sejak 3 bulan lebih yang lalu mendukung Gus Dur. Samasekali TIDAK atas dorongan atau sponsor siapa-siapa, ini hanya dilandasi oleh kepedulian kelompok Madani bahwa jika masih menginginkan persatuan kesatuan bangsa Indonesia, hanya Gus Dur yang menjadi perekat atau "common-denominator" pluralisme bangsa Indonesia. Bisakah anda bayangkan, bagaimana perpecahan/pertikaian yang akan terjadi kalau Mega atau Habibie yang naik ke posisi RI-1 kan?Nah, itulah landasan utama kenapa kelompok Madani justru memilih mendukung Gus Dur, yang potensi konfliknya paling kecil, serta acceptable di mata seluruh komponen bangsa. Itu saja! Karena itu sebagai juru bicara kelompok Madani, saya minta anda menarik kata-kata fitnah anda kepada kelompok Madani dengan mengait-ngaitkan dengan sosok Ali Rahman. Saya memang "mantan" staf Bappenas, tapi seluruh teman2 di DC tahu, bahwa saat ini saya (sedang mengambil program S-3 di George Washington University) adalah 100% atas biaya sendiri, dan tanpa mendapat dukungan biaya dari Bappenas atau organisasi manapun. Teman2 saya di kelompok Madani tahu persis posisi saya yang mendapatkan beasiswa TA - teaching assistant dari sekolah saya, dan harus menutup biaya hidup dengan bekerja part-time (bahkan isteri saya pun harus ikut membantu bekerja). Wahkalau selama ini memang kelompok Madani mendapat sponsor dari sosok yang anda sebut2 itu, tentu saya sudah dapat JATAH beasiswa Bappenas untuk program S-3 saya tanpa harus susah2 kerja. Percayalah, kelompok Madani di Washington DC adalah kelompok yang bersih dari intervensi manapun -- karena pada dasarnya kami mencita-citakan clean-government yang memperjuangkan kepentingan rakyat banyak, sama halnya bagaimana kelompok kami membenci sosok2 kotor yang suka berlagak bersih agamis demi memperoleh sebuah kedudukan, seperti yang anda tulis di e-mail anda. Demikian surat saya atas nama kelompok MADANI Washington DC. Kami menunggu ralat anda atas FITNAH terhadap kelompok Madani. Juru bicara kelompok Madani di Washington DC, Priyo Pujiwasono --- Krisnadi Dayanto [EMAIL PROTECTED] wrote: Menjelang SIUM lalu, Ali Rahman (AR) mendirikan LSM (madani..?). Melalui LSM itu pula AR mengendorse sebuah kelompok (mahasiswa) di Washington DC untuk menulis surat ke Presiden Clinton guna menyetujui pencalonan Gus Dur. Di samping itu, sebagaimana disebutkan Tempo, dengan kewenangannya di Bappenas AR juga telah membantu para santri belajar ke luar negeri. Saya dengar, asisten Gus Dur yang biasa pake' blangkon -- Al Zastrow pun disekolahkan di UI oleh AR. Apa ambisi AR berikutnya..!? Siapa yang tahu...? Melihat perkembangan Bappenas (institusinya dulu), AR
Re: Sosok Alirahman (Krisnadi)
In a message dated 11/2/99 8:21:50 AM Eastern Standard Time, [EMAIL PROTECTED] writes: Bung Krisnadi, Saya tidak akan menjawab pertanyaan anda yang terlalu personal itu. Irwan: Memang, hal2 yg sifatnya personal sebaiknya dilakukan via japri saja. Jangan via milis. Priyo: Yang perlu saya tegaskan, saya bukan tipe orang yang akan lari dari tanggung-jawab untuk kembali bekerja ke Bappenas (yg kebetulan menangani "administrasi" biaya pendidikan S-2 saya) setelah selesai studi saya nanti. Titik. Irwan: Weleh, koq kebablasan nyeritain masalah personal?...:) Dengan anda cerita seperti di atas di milis ini secara terbuka, maka akan timbul pertanyaan2 yg mengarah seperti yg ditanyakan oleh bung Krisnadi. Walau demikian, saya yakin bung Priyo adalah tipe mahasiswa pejuang. Mumpung kita di AS, kita memang perlu gali pengetahuan dan pengalaman seluas2nya agar nanti ketika kembali ke tanah air bisa banyak berbuat selain untuk kepentingan pribadi juga untuk kepentingan orang banyak dan bangsa. Priyo: Saya masih yakin, anda pasti tidak memakai identitas anda yang asli (maka saya bilang anda banci). Irwan: Perkataan dan tuduhan anda kasar sekali. Tidak layak diucapkan oleh seorang berpendidikan seperti anda. Kita boleh emosi, tapi perkataan perlu dijaga. Curiga boleh, tapi menuduh sebaiknya jangan. Kalimat anda di atas termasuk kalimat tuduhan. Bila anda tidak memiliki data2 yg cukup, sebaiknya jangan mengeluarkan tuduhan. Hal yg perlu diperhatikan, untuk mengetahui seluk beluk Bappenas, tidak mesti orang itu bekerja di bappenas atau pun mantan bappenas. Dia bisa saja orang yg punya kawan karib di bappenas (saya sendiri punya banyak teman di bappenas), atau pun keluarga yg bekerja di bappenas, atau wartawan, atau orang yg tidak punya kaitan apa2 dengan bappenas tapi tahu soal bappenas atau tokoh2 di bappenas. Semoga hal ini disadari dari awalnya. Saya berharap diskusi di milis ini bisa berlangsung secara sehat. Tunjukan bahwa milis ini memang benar milis permias@:) jabat erat, Irwan Ariston Napitupulu
Re: DEPSOS = gelandangan, pelacur, orang cacat
Hehehe. orang di-"lulu" kok nggak merasa. From: Irwan Ariston Napitupulu [EMAIL PROTECTED] Reply-To: Indonesian Students in the US [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: DEPSOS = gelandangan, pelacur, orang cacat Date: Tue, 2 Nov 1999 02:51:20 EST In a message dated 10/31/99 2:21:32 PM Eastern Standard Time, [EMAIL PROTECTED] writes: Anda betul mas. Bueeetuu sekal. Berhubung universitas, SMA, STM juga bertugas mempersiapkan dan melatih siswa, maka mestinya depdikbud (nas) juga harus dibubarkan karena akan overlap dengan Depnaker. Irwan: Sayang sekali, tampaknya anda kurang bisa membedakan antara fungsi Depdikbud dan Depnaker:) jabat erat, Irwan Ariston Napitupulu __ Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com
Re: DEPSOS = gelandangan, pelacur, orang cacat
In a message dated 11/2/99 8:57:22 AM Eastern Standard Time, [EMAIL PROTECTED] writes: Hehehe. orang di-"lulu" kok nggak merasa. Irwan: Nah, khan akhirnya pembicaraan soal depsos jadi melenceng kemana2...:) Ya udah, mumpung udah melenceng, sekalian aja deh nanya, di "lulu" itu diapain sih? Gue ngga ngerti nih bahasanya. jabat erat, Irwan Ariston Napitupulu
[detik.com] Dubes AS Tidak Menekan Menkeu
Artikel lengkap bisa dibaca di: http://www.detik.com/berita/199911/19991102-1745.htm Cerita versi manakah yg benar? Apakah versi Amien Rais dan Bambang Sudibyo, ataukah versi sumber detik.com terpercaya yg enggan disebutkan namanya tersebut? Jelas, hal ini perlu klarifikasi. Mar'ie Muhammad atau Alwi Shihab perlu memberikan penjelasan apa adanya. Tak kurang seorang Sri Bintang Pamungkas mengecam apa yg dilakukan/diucapkan Amien Rais mengingat kapasitasnya dia sebagai seorang Ketua MPR, lembaga tertinggi yg ada di republik ini. http://www.mediaindo.co.id/detail_news.asp?id=1999110110250861 Bahkan Sri Bintang Pamungkas mengingatkan kembali akan apa yg pernah dilakukan oleh Amien Rais yg saya kutipkan saja dari media indonesia: -kutipan Bintang menambahkan, Amien rupanya lupa bahwa dia pernah "berharap mendapat dukungan" dari AS untuk bisa menjadi orang nomor satu di Indonesia, antara lain dengan melawat ke AS. Amien pun pernah minta kepada AS (Menlu) untuk "melakukan intervensi ke Ambon". akhir kutipan Kita tunggu saja klarifikasi dari Mar'ie Muhammad atau Alwi Shihab. jabat erat, Irwan Ariston Napitupulu
Re: Sosok Alirahman (Krisnadi)
Okelah, saya tarik lagi kata2 saya yang 'kasar'. Saya minta maaf kepada rekan2 terutama bung Krisnadi kalau merasa tersinggung. Maklumlah, saya merasa FITNAH dia atas kelompok Madani sudah sangat keterlaluan diluar konteks, disamping dia juga berusaha menyerang saya secara pribadi. Saya rasa "tuduhan" saya masih lebih ringan dibandingkan fitnah Krisnadi terhadap kelompok Madani, bukan?;-) Anyway, saya sekali lagi minta maaf atas 'kekasaran' saya. Salam, Priyo Pujiwasono PS: - Taufik Rahman yang disebut2 Krisnadi itu rasanya saat ini masih eselon-III (Kabag) di Meneg-PPN/ bukan di Bappenasnya, jadi saya rasa tak akan banyak orang tahu siapa dia -- bahkan orang Bappenas sendiri. --- Irwan Ariston Napitupulu [EMAIL PROTECTED] wrote: Irwan: Perkataan dan tuduhan anda kasar sekali. Tidak layak diucapkan oleh seorang berpendidikan seperti anda. Kita boleh emosi, tapi perkataan perlu dijaga. Curiga boleh, tapi menuduh sebaiknya jangan. Kalimat anda di atas termasuk kalimat tuduhan. Bila anda tidak memiliki data2 yg cukup, sebaiknya jangan mengeluarkan tuduhan. Hal yg perlu diperhatikan, untuk mengetahui seluk beluk Bappenas, tidak mesti orang itu bekerja di bappenas atau pun mantan bappenas. Dia bisa saja orang yg punya kawan karib di bappenas (saya sendiri punya banyak teman di bappenas), atau pun keluarga yg bekerja di bappenas, atau wartawan, atau orang yg tidak punya kaitan apa2 dengan bappenas tapi tahu soal bappenas atau tokoh2 di bappenas. Semoga hal ini disadari dari awalnya. Saya berharap diskusi di milis ini bisa berlangsung secara sehat. Tunjukan bahwa milis ini memang benar milis permias@:) jabat erat, Irwan Ariston Napitupulu = __ Do You Yahoo!? Bid and sell for free at http://auctions.yahoo.com
Sosok Alirahman...
(Sorry nih, gue udah seminggu nggak buka e-mail:)... Krisnadi teman-temin Permias@, ane bilang juga ape? Alirahman (jangan sebut dia alumni IPB deh, malu gue:) ini memang orangnya korup/greedy banget! Gua tahunya waktu dia masih jadi Karo Pertanian Irigasi BAPPENAS. Gile nggak kalo tiap tahun, dia minta UPETI ke Pimpro2 di Departemen gue (DEPTAN) sampai 20% dari dana DIP. Dia ini juga minta disediain cewek, tapi maunya biasanya cewek bule, hahahaaa. Kali aja waktu belajar di CSU (Colorado State) kebanyakan nonton BF kali...:p). Kalau menurut informasi elo, die sebelum jadi Mensesneg ini pura-pura rajin Dzikir sama deketin orang2 NU, ya emang sejak dulu gayanya ya begini-ini, si KUTU LONCAT. Gue yakin, die juga pakai jaringan HMI buat 'meloncat' ke atas (denger2 die mantan Ketua HMI Bogor seangkatan sama Akbar Tanjung). Yah, disini mungkin kesalahannye Gus Dur. GD kirain kalau udah bawaan-nye Akbar, orang HMI, pasti orangnya jujur. Padahal yah, orang Deptan (denger2 juga Dirjen Pengairan Dep. PU) siapa yang nggak kenal kotornya Ali Rahman ini minta jatah anggaran + cewek. Udah bukan rahasia lagi deh, kenapa die dulu sampai "dilempar" ame Ginanjar ke Biro Diklat (OTO) Bappenas. Emang sangat tidak pantas dia menjabat jabatan Ses Neg yang strategis itu. Tapi, kalo soal "pembubaran" BAPPENAS, gua nggak sependapat ama Krisnadi, gue sih setuju-setuju aje, heheee... Abis, gue keki banget sama orang2 Bappenas yang kerjaannye cume coret2 proyek. Kalau kite2 ngasih "upeti"-nye kurang, project kite dicoret deh. Alirahman ini kan cuman satu dari sekian banyak orang (pejabat) Bappenas yang tiap tahun 'ngembatin' DIP, minta jatah ke Departemen Teknis/Pimpro2-lah. Yah, kalo Bappenas kerjaannye cuma bagi2 proyek, buat ape kite perlu Bappenas. Udah deh, gue tetep setuju biar peran Bappenas dilikuidasi aje ama Depkeu, jadiin satu ama Dirjen Anggaran. Ini bakal menghemat dana anggaran/APBN gede-gedean. Maklum, yang bocor ke Bappenas gede2an juga sih. Moga2 aja dengan bubarnya Bappenas -- kite2 nggak ngeliat lagi Alirahman-Alirahman baru yang kerjaannye cuma ngerampok DIP proyek2 pembangunan. Buat Gus Dur: jangan malu2 untuk reshuffle Alirahman (+Bomer Pasaribu?) dari kabinet anda. Bisa anda tanya orang2 Deptan, bagaimana "kotor"nya Alirahman ini sewaktu die menjabat Karo Pertanian masanya Bappenas dijabat Pak Saleh Affiff. Wassalam, Riyon --- Krisnadi Dayanto [EMAIL PROTECTED] wrote: Temen-temen, Tempo terbaru (7 Nopember) memuat satu-satunya sosok kabinet, Alirahman - Sekretaris Negara. Diakui banyak kalangan yang belum mengenal beliau. Ingat dalam diskusi oleh majalah Panji minggu lalu, ketua MPR pun belum mengenal beberapa menteri kabinet -- juga Uni Lubis, moderatornya yang menanyakan pada Yusuf Faishal siapa sebenarnya Alirahman. Seingat saya, pada waktu seminar nasional Permias di Fort Lauderdale tahun 1997, Alirahman (AR) juga hadir dan aktif berdiskusi. Lebih jauh, Tempo juga menyajikan betapa sederhana dan religiusnya beliau: mengenakan sepatu Dexter yang dibeli cuma US$17 saat Christmast sale 19 tahun yang lalu -- dan senantiasa melakukan ibadah dan zikir. Namun, apa memang demikian yang mewarnai keseharian beliau. Dari ngobrol dengan beberapa teman, nampaknya tidaklah demikian. Ketika misih menjabat Kepala Departemen Pertanian di Bappenas, AR sering masuk surat kaleng (isu KKN dan wanita). Menteri saat itu (Ginanjar) segera menonaktifkan dan beberapa bulan kemudian diangkat sebagai direktur pusdiklat OTO Bappenas. Selama di OTO pun pengaruhnya di sektor pertanian masih kuat. Terakhir, bersama Taufik (Rahman) -- yang kini ajudannya, AR terlibat kasus komitmen proyek di Jatim dengan sebuah kontraktor ternama. Lagi-lagi, peringatan administratif pun diberikan kepadanya. Bahkan Taufik pun dikembalikan ke Setneg. Lalu gimana manuver AR ke posisi kabinet...? Saya kira dimulai dengan perkenalannya dengan Taufik Rahman (TR). TR kala itu adalah seorang 'pesuruh' di setneg. Kerna mengemuka (sebagai penerima yayasan bea siswa supersemar) dan aktifis NU, kemudian ditarik Ginanjar ke Bappenas. Kelengketan AR dan TR ternyata kerna kesamaan hobinya (sebagai calo proyek). Menjelang SIUM lalu, AR mendirikan LSM (madani..?). Melalui LSM itu pula AR mengendorse sebuah kelompok (mahasiswa) di Washington DC untuk menulis surat ke Presiden Clinton guna menyetujui pencalonan Gus Dur. Di samping itu, sebagaimana disebutkan Tempo, dengan kewenangannya di Bappenas AR juga telah membantu para santri belajar ke luar negeri. Saya dengar, asisten Gus Dur yang biasa pake' blangkon -- Al Zastrow pun disekolahkan di UI oleh AR. Apa ambisi AR berikutnya..!? Siapa yang tahu...? Melihat perkembangan Bappenas (institusinya dulu), AR berperan besar dalam mereposisi Bappenas hingga berada setingkat di bawah menteri. Phase berikutnya Bappenas akan berada di bawah Presiden -- dan di sini AR bisa 'menguasai' Bappenas -- termasuk menyingkirkan orang-orang yang dulu
Re: [Re: Standar ganda?]
Bukan buat siapa2 loh... cuma pingin aja ikut2an ngutip... " Never argue with an Idiot, he will bring you down to his level and beat you with the experience" peace, Ichal Budi Haryanto [EMAIL PROTECTED] wrote: Get your own FREE, personal Netscape WebMail account today at http://webmail.netscape.com.
Re: Sosok Alirahman (Krisnadi)
Lho bung, gimana? Yang menyebabkan si Mr. Priyo ini membeberkan masalah personalnya kan karena ditodong oleh Kris Dayanto (penggemar Kris Dayanti ya mas?). Kalau orangnya diam saja nanti dipikir orang meng-iya-kan tuduhan. Jadi senapan anda mestinya diarahkan ke si penodong ah. Pegimane mas? Untuk mengetahui masa silam orang-orang Bappenas, tidak setiap orang dalam sendiri juga paham (Termasuk teman-teman anda sendiri). Ngomong-ngomong boleh kenalan sama temen-temen anda itu? Maklum, spesiesnya sudah agak langka saat ini. Di mana sih? Di Cleveland? Di Indonesia? Bila Mr. Kris Dayanto ini mampu menghubungkan Kelompok Madani dengan Alirahman, maka Mr. Kris ini harus mengenal salah seorang personil di dalam kelompok tersebut dan juga sosok Alirahman itu sendiri. Dari tanggapan Mr. Kris terhadap posting sayapun (tentang Peran Depkeu, Bappenas, BPK, dan BPKP), saya tidak akan ragu lagi bahwa dia memang orang di dalam Bappenas sendiri. Yang menjadi pertanyaan, apa motif di belakang tuduhan terhadap kelompok Madani itu? Jeffrey Anjasmara '-- From: Irwan Ariston Napitupulu [EMAIL PROTECTED] Reply-To: Indonesian Students in the US [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: Sosok Alirahman (Krisnadi) Date: Tue, 2 Nov 1999 08:52:36 EST In a message dated 11/2/99 8:21:50 AM Eastern Standard Time, [EMAIL PROTECTED] writes: Bung Krisnadi, Saya tidak akan menjawab pertanyaan anda yang terlalu personal itu. Irwan: Memang, hal2 yg sifatnya personal sebaiknya dilakukan via japri saja. Jangan via milis. Priyo: Yang perlu saya tegaskan, saya bukan tipe orang yang akan lari dari tanggung-jawab untuk kembali bekerja ke Bappenas (yg kebetulan menangani "administrasi" biaya pendidikan S-2 saya) setelah selesai studi saya nanti. Titik. Irwan: Weleh, koq kebablasan nyeritain masalah personal?...:) Dengan anda cerita seperti di atas di milis ini secara terbuka, maka akan timbul pertanyaan2 yg mengarah seperti yg ditanyakan oleh bung Krisnadi. Walau demikian, saya yakin bung Priyo adalah tipe mahasiswa pejuang. Mumpung kita di AS, kita memang perlu gali pengetahuan dan pengalaman seluas2nya agar nanti ketika kembali ke tanah air bisa banyak berbuat selain untuk kepentingan pribadi juga untuk kepentingan orang banyak dan bangsa. Priyo: Saya masih yakin, anda pasti tidak memakai identitas anda yang asli (maka saya bilang anda banci). Irwan: Perkataan dan tuduhan anda kasar sekali. Tidak layak diucapkan oleh seorang berpendidikan seperti anda. Kita boleh emosi, tapi perkataan perlu dijaga. Curiga boleh, tapi menuduh sebaiknya jangan. Kalimat anda di atas termasuk kalimat tuduhan. Bila anda tidak memiliki data2 yg cukup, sebaiknya jangan mengeluarkan tuduhan. Hal yg perlu diperhatikan, untuk mengetahui seluk beluk Bappenas, tidak mesti orang itu bekerja di bappenas atau pun mantan bappenas. Dia bisa saja orang yg punya kawan karib di bappenas (saya sendiri punya banyak teman di bappenas), atau pun keluarga yg bekerja di bappenas, atau wartawan, atau orang yg tidak punya kaitan apa2 dengan bappenas tapi tahu soal bappenas atau tokoh2 di bappenas. Semoga hal ini disadari dari awalnya. Saya berharap diskusi di milis ini bisa berlangsung secara sehat. Tunjukan bahwa milis ini memang benar milis permias@:) jabat erat, Irwan Ariston Napitupulu __ Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com
Re: Tidak perlu di jawab (Re: Kel. MADANI sosok Alirahman(Priyo)
Sebenernya sih gampang banget ngecek identitas pengirim. bisa dilihat dari ip addressnya. paling nggak bisa ketauan kalo dia dari dalam amerika ato bukan. kadang bisa ketauan dari daerah mana amerikanya. (clue ?) atau tanya langsung ke orangnya identitasnya. kalo nama dimana2 bisa dibuat sendiri. saya sendiri kenal dengan Priyo dan tau banget pribadi beliau. Tapi itulah resiko subscribe dimilis. Kadang seperti sifat kebanyakan orang indonesia, beraninya di email doang. Faran -- On Tue, 2 Nov 1999 08:18:12Irwan Ariston Napitupulu wrote: In a message dated 11/2/99 8:05:16 AM Eastern Standard Time, [EMAIL PROTECTED] writes: Di email sebelumnya, Kris tidak jantan dengan menyembunyikan identitas pribadi Kris sementara Kris menceritakan * keburukan * orang lain (Ali Rahman). Jangan salah sangka, saya sendiri tidak ada hubungan apapun dengan Ali Rahman. Irwan: Saya pun tidak bermaksud membela siapa2, hanya ingin meluruskan sesuatu yg saya lihat telah terjadi. Saudara Krisnadi Dayanto tidak pernah menyembunyikan identitasnya. Hal ini bisa dilihat dari emailnya yg memuat nama lengkap Krisnadi Dayanto. Sayangnya bung Priyo salah mengutip dengan mempertanyakan identitas Krinadi Dayanto dengan menulis namanya menjadi "Krisdayanti" bahkan mempertanyakan apakah cewek atau cowok. Kalau saya jadi Krisnadi Dayanto, jelas saya tersinggung berat karena nama saya dirubah2 oleh bung Priyo. Mudah2an bung Priyo segera menyadari kesalahannya dan meminta maaf kepada pemilik nama atas keteledorannya menulis nama. Di email dibawah, Kris tetap menyembunyikan identitas pribadi Kris sementara Kris menanyakan masalah pribadi ke Priyo. Kalau Priyo mau menjawab, silahkan di jawab lewat jalur pribadi saja langsung ke Kris. Tidak dijawabpun tak mengapa. Kris bisa bertanya seenaknya masalah pribadi ke Priyo, sementara Kris nulis email saja pakai nama palsu. Enggak fair dong ... Irwan: Untuk masalah ini saya serahkan ke masing2 saja, apakah bung Priyo bersedia menjawab pertanyaan ataukah tidak. Yang jelas, Krisnadi saya lihat tidak menyembunyikan identitas seperti yg diduga di atas. Saya yakin masalah menyembunyikan identitas tidak terkait hanya karena saudara Krisnadi Dayanto menggunakan email umum seperti yahoo.com Kalau hal ini yg dipermasalahkan, maka akan banyak rekan2 disini yg dipertanyakan identitasnya karena menggunakan fasilitas email umum seperti yahoo.com, hotmail.com, dll. Demikian saja dari saya, selamat berdiskusi. jabat erat, Irwan Ariston Napitupulu DC Email! free email for the community - http://www.DCemail.com
Re: Sosok Alirahman (Krisnadi)
Setuju Mas.. Minta bang Irwan ngasih data yang lengkap. Analisa, baru kita kirim ke detik.com :) Faran -- On Tue, 2 Nov 1999 13:29:39Jeffrey Anjasmara wrote: Lho bung, gimana? Yang menyebabkan si Mr. Priyo ini membeberkan masalah personalnya kan karena ditodong oleh Kris Dayanto (penggemar Kris Dayanti ya mas?). Kalau orangnya diam saja nanti dipikir orang meng-iya-kan tuduhan. Jadi senapan anda mestinya diarahkan ke si penodong ah. Pegimane mas? Untuk mengetahui masa silam orang-orang Bappenas, tidak setiap orang dalam sendiri juga paham (Termasuk teman-teman anda sendiri). Ngomong-ngomong boleh kenalan sama temen-temen anda itu? Maklum, spesiesnya sudah agak langka saat ini. Di mana sih? Di Cleveland? Di Indonesia? Bila Mr. Kris Dayanto ini mampu menghubungkan Kelompok Madani dengan Alirahman, maka Mr. Kris ini harus mengenal salah seorang personil di dalam kelompok tersebut dan juga sosok Alirahman itu sendiri. Dari tanggapan Mr. Kris terhadap posting sayapun (tentang Peran Depkeu, Bappenas, BPK, dan BPKP), saya tidak akan ragu lagi bahwa dia memang orang di dalam Bappenas sendiri. Yang menjadi pertanyaan, apa motif di belakang tuduhan terhadap kelompok Madani itu? Jeffrey Anjasmara '-- From: Irwan Ariston Napitupulu [EMAIL PROTECTED] Reply-To: Indonesian Students in the US [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: Sosok Alirahman (Krisnadi) Date: Tue, 2 Nov 1999 08:52:36 EST In a message dated 11/2/99 8:21:50 AM Eastern Standard Time, [EMAIL PROTECTED] writes: Bung Krisnadi, Saya tidak akan menjawab pertanyaan anda yang terlalu personal itu. Irwan: Memang, hal2 yg sifatnya personal sebaiknya dilakukan via japri saja. Jangan via milis. Priyo: Yang perlu saya tegaskan, saya bukan tipe orang yang akan lari dari tanggung-jawab untuk kembali bekerja ke Bappenas (yg kebetulan menangani "administrasi" biaya pendidikan S-2 saya) setelah selesai studi saya nanti. Titik. Irwan: Weleh, koq kebablasan nyeritain masalah personal?...:) Dengan anda cerita seperti di atas di milis ini secara terbuka, maka akan timbul pertanyaan2 yg mengarah seperti yg ditanyakan oleh bung Krisnadi. Walau demikian, saya yakin bung Priyo adalah tipe mahasiswa pejuang. Mumpung kita di AS, kita memang perlu gali pengetahuan dan pengalaman seluas2nya agar nanti ketika kembali ke tanah air bisa banyak berbuat selain untuk kepentingan pribadi juga untuk kepentingan orang banyak dan bangsa. Priyo: Saya masih yakin, anda pasti tidak memakai identitas anda yang asli (maka saya bilang anda banci). Irwan: Perkataan dan tuduhan anda kasar sekali. Tidak layak diucapkan oleh seorang berpendidikan seperti anda. Kita boleh emosi, tapi perkataan perlu dijaga. Curiga boleh, tapi menuduh sebaiknya jangan. Kalimat anda di atas termasuk kalimat tuduhan. Bila anda tidak memiliki data2 yg cukup, sebaiknya jangan mengeluarkan tuduhan. Hal yg perlu diperhatikan, untuk mengetahui seluk beluk Bappenas, tidak mesti orang itu bekerja di bappenas atau pun mantan bappenas. Dia bisa saja orang yg punya kawan karib di bappenas (saya sendiri punya banyak teman di bappenas), atau pun keluarga yg bekerja di bappenas, atau wartawan, atau orang yg tidak punya kaitan apa2 dengan bappenas tapi tahu soal bappenas atau tokoh2 di bappenas. Semoga hal ini disadari dari awalnya. Saya berharap diskusi di milis ini bisa berlangsung secara sehat. Tunjukan bahwa milis ini memang benar milis permias@:) jabat erat, Irwan Ariston Napitupulu __ Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com DC Email! free email for the community - http://www.DCemail.com
Re: Peran Depkeu, Bappenas, BPK dan BPKP dalam kebocoran dana pembangunan
Betul, banyak kasus yang demikian terjadi di Indonesia. Cuma nanti kita akan bicara masalah telur dan ayam yang mana yang duluan. Di-mark-up duluan lalu dipotong, atau gara-gara dipotong melulu akhirnya harus di-markup agar sawahnya mendapat air yang cukup. Semuanya juga menjalankan fungsi kontrol. Mau bapp, depkeu, bpkp, dan juga BPK (siapa bilang mereka nggak bisa masuk?). Cuma akhirnya kita tidak tahu lagi siapa yang maling siapa yang dimalingi. Cara satu-satunya adalah meningkatkan gaji pegawai negeri sehingga setara dengan gaji swasta (sebagai mana yang anda sebut), dan juga pengumuman harta kekayaan pejabat. Pada gilirannya yg di bawah juga tidak akan berani coba-coba. Gaji PNS mungkin malah harus lebih tinggi dari gaji swasta, karena PNS kehilangan kesempatan untuk berpolitik. Anang (suaminya Kris Dayanti) '-- Nampaknya ada yang kelewatan... seberapa besar ember dana yang kita butuhkan..!? Kalau perlunya 1 drum tapi yang disodorkan 5 drum yaa kita tahu kan asal muasalnya. Karena biasa dipotong, sudah menjadi praktek yang lazim Departemen mengusulkan anggaran yang dimarkup atau dicreate ala kadarnya (bisa dari pejabat yang pulang dari LN ketemu supplier, atau keinginan petinggi negara -- lihat proyek lahan gambut dan keterlibatan mantan menteri PU). Kemungkinan yang kemudian bisa terjadi juga adalah: Bappenas melakukan rasionalisasi dan effisiensi program (baca: mencoret) -- tanpa takut kehilangan posisi jabatan, DepKeu (bersama-sama Bappenas) saling control dan mengoptimalkan penggunaan anggaran disesuaikan dengan satuan harga (baca: memotong), dan BPKP melakukan pemeriksaan setiap adanya tindak penyelewengan penggunaan anggaran. BPK? rasanya di sini nggak ikutan deh... Nggak perlu cari siapa yang salah (duluan), tapi praktek-praktek semacam itulah yang perlu kita berantas sekarang ini. Gimana? Sesuaikan gaji PNS dengan kebutuhan biaya hidup, beri keteladanan dari seluruh jajaran pimpinan, and formulasikan dan terapkan sangsi setiap pelanggaran yang ada. Insya Allah, kita jadi bangsa yang maju dan bermoral. KD. --- Jeffrey Anjasmara [EMAIL PROTECTED] wrote: Bila selama ini kita memandang oknum-oknum pegawai melakukan korupsi, sebaiknya kita mulai melihat hulu dari segala permasalahan. Satu hal dari 'kebaikan' dari berbagai keputusan pemerintah Wa-Hyde yang amburadul adalah perubahan status Bappenas, yang akan dikembalikan ke dalam fungsinya sebagai perencana, bukan perencana dan pembagi proyek yang selama 10 tahun ini diemban. Sebagai suatu badan yang menjadi demikian strategis, maka Bappenas berubah menjadi godfather bagi jalannya pemerintahan. Semua urusan harus mendapat restu dari bappenas. Semua departemen wajib sowan kepada para pegawai Bappenas, tentunya dengan segepok kertas berwarna hijau. Para pimpinan proyek harus menghadap dan membicarakan persentase dana untuk pelicin. Bila tidak menghadap, maka jangan harap persetujuan akan turun. Dari berbagai kebocoran dana pembangunan, bila kita misalkan saluran uang ke proyek adalah pipa, maka kebocoran di tangan godfather ini berada tepat di mulut pompa air. Boro-boro lewat pipa, sebagian dana ini belum sempat merasakan untuk menyentuh karat dalam pipa saluran. Selain kebocoran dana di mulut pompa, kebocoran yg lain dan tak kalah besar terjadi di Depkeu, yaitu di bagian anggaran. Modus operandinya adalah sama saja. Kalau tidak diberi, maka anggaran diancam akan dipotong. Dari dua institusi ini saja kebocoran dapat mencapai 30%. Setelah aliran air mengalir, si pemilik pipa tidak boleh mencurahkan seluruh air ke dalam sawahnya. Sebanyak 10% harus ditadah di dalam penampungan sementara, katakanlah jirigen. Tidak perduli bagaimana baiknya pengolahan sawah, jirigen harus diisi penuh. Saat pengolahan sawah masih dilangsungkan, maka BPK dan BPKP akan datang untuk mengukur aliran air itu. Tentu saja kesalahan pertama sudah ada. Kok cuman 70% saja total air yang mau dialirkan? Tentu saja mereka menutup mata bahwa 30% air tidak sempat mengalir. Kalaupun si pemilik sawah mampu menjelaskan bahwa 70% air digunakan untuk sawah, sejumlah kesalahan harus ada atau dipersiapkan. Kalau tidak nanti si pemilik sawah harus menjelaskan 30% air, yang akhirnya tidak berhenti-henti bersilat lidah membahas permasalahan yg sebetulnya sudah sama-sama tahu. Dengan demikian, sebagus apapun prestasi si pemilik sawah, sudah terdapat kesalahan kebocoran "di luar tanggung jawabnya". Katakanlah ini faktor inheren. Dengan efisiensi 100%-pun, si pemilik sawah harus tetap menyediakan jirigen tadi. Thus, dia dari awal hanya mempunyai air 60% saja. Bila si pemilik sawah tidak berani menjamin kebocoran oleh lubang yuyu kangkang, lubang ular di sawahnya, maka another 10% harus disiapkan di jirigen. Berarti terdapat kesalahan pengelolaan kan? Total hanya terdapat 40-50% air yang siap curah ke sawah
Re: Standar ganda?
Irwan: Bung Budi, terima kasih atas diskusinya. Saya tidak berkeinginan untuk melanjutkan diskusi ini karena saya lihat dan baca dari media online adanya tanggapan2 dan komentar2 yg senada dengan apa yg saya ungkapkan di milis ini. Maaf, kali ini saya mencoba untuk tidak muter2 dengan masalah lain selain fokus ke masalah utama. Karenanya tanggapan2 dari anda pada posting2 sebelumnya yg sebenarnya sangat mengundang saya untuk memberi komentar, akhirnya saya putuskan untuk tidak mengomentari mengingat buntut2nya nanti malah membahas hal2 yg bisa jadi keluar dari permasalahan semula. Terima kasih atas pengertiannya. jabat erat, Irwan Ariston Napitupulu Budi: Terima kasih kembali mas Irwan. Saya juga senang kalau diskusi topik ini nggak usah diteruskan, karena memang kita berangkat dari hal yang berbeda. Lagian, teman lain yang terlibat kelihatannya juga sedikit, yang mungkin karena nggak begitu tertarik. Jadi, kurang enak juga memonopoli jalur umum ini. Bagaimanapun, menyenangkan sekali diskusi dengan anda. Salam, Budi
Re: Tidak perlu di jawab (Re: Kel. MADANI sosok Alirahman (Priyo)
saya tidak bermaksud untuk ikut berdebat masalah ini, apalagi saya hanya 'anak kecil' yang sama sekali tidak mengerti politik, dan tidak tertarik (muak mungkin lebih tepat) dengan permainan tusuk-menusuk tingkat atas di jakarta. kalah jauh-lah dibanding para 'mahasiswa indonesia di amerika serikat' (apakah benar mailing list ini permias ?? kok nampaknya banyak yang tidak 'permias' yah ? oh well, ini masalah lain) yang lain yang nampaknya sudah ahli sekali bersilat lidah perihal politik nasional kita... (kemungkinan memang karena sebagian besar adalah bagian dari 'politik' itu sendiri..heheh..) walaupun demikian saya sangat tertarik dengan issue 'identitas' yang sempat muncul, dan sudah lama hal ini menjadi 'ganjelan' pada diri saya. sebagai seseorang yang selain aktif ikut serta dalam beberapa mailing list dan juga mengadmin di beberapa mailing list, saya pribadi berpendapat bahwa dalam milis yang 'khusus' seperti ini identitas yang 'asli' sangat diperlukan untuk mengetahui kredibilitas seseorang. dan (maaf saya singgung lagi) karena list ini berjudul permias, sepantasnya-lah apabila identitas 'asli' di sini adalah alamat e-mail dari sekolah masing2, atau paling tidak isp/online provider, seperti contohnya bung irwan (setiap saat saya atau admin milis bisa complain ke aol kalau menurut saya anda berbuat sesuatu yang tidak sopan.. hehe..), jadi apabila yang bersangkutan melakukan hal2 yang tidak pantas dapat segera dilacak melalui sekolahnya, atau isp-nya... (yang saya ragukan bahwa hal ini akan terjadi, karena pasti 'oknum2 seenaknya' ini tidak akan sebebas apabila menggunakan identitas palsu...) saya mendefinisikan palsu di sini adalah termasuk @hotmail.com (bung jeffry), @yahoo.com (bung krisna), dan provider email 'lepasan' lainnya (mostly gratis), karena sama sekali tidak ada jaminan bahwa si pengirim adalah 'benar2 dia'... saya bisa saja subscribe list ini dengan nama (ini beneran baru ngarang sekarang, maaf kalau orangnya benar2 eksis) : 'heriyadi f idris' ([EMAIL PROTECTED]) tanpa saya sendiri tahu apakah benar2 ada manusia yang punya nama seperti di atas... dan saya bebas menghina, mencela, mencaci-maki, ngomong seenaknya dengan (yang nampaknya) identitas asli, dipercaya oleh orang2, hanya karena saya memakai yang nampaknya sebuah nama yang lengkap well sorry to disappoint you all, but just a name and a free email address means nothing as an identity :-( sengaja saya tidak tampilkan nama kecil saya di sini, untuk menunjukkan bahwa 'bisa' untuk tidak perlu terlalu 'jelas' membeberkan diri anda ke orang lain kalau tidak mau, tapi di lain pihak karena saya cantumkan tempat saya bersekolah di amerika serikat ini, apabila ada yang penasaran, tinggal masuk ke website university saya dan melakukan search, pasti langsung ketemu nama lengkap, alamat email, bahkan no telepon saya di sini e r juni [EMAIL PROTECTED] ps: mohon maaf pada anda2 yang namanya saya pinjam di atas, sekedar meminjam sebagai contoh saja, no offense intended... Irwan: Untuk masalah ini saya serahkan ke masing2 saja, apakah bung Priyo bersedia menjawab pertanyaan ataukah tidak. Yang jelas, Krisnadi saya lihat tidak menyembunyikan identitas seperti yg diduga di atas. Saya yakin masalah menyembunyikan identitas tidak terkait hanya karena saudara Krisnadi Dayanto menggunakan email umum seperti yahoo.com Kalau hal ini yg dipermasalahkan, maka akan banyak rekan2 disini yg dipertanyakan identitasnya karena menggunakan fasilitas email umum seperti yahoo.com, hotmail.com, dll.
Re: Kel. MADANI sosok Alirahman (Krisnadi)
Eh iya ya... Kadang-kadang ada kalimat yang butuh details. Kadang ada kalimat yang bentuknya statement. Saya tidak sedang membuat sinyalemen dan saya tidak berpraduga. Saya juga heran kenapa Pak Alirahman tidak menyukai mahasiswa lulusan US padahal beliau dari US. Mungkin karena beliau punya experience yang tidak menyenangkan di sini. Beliau sendiri yang menyatakan kepada saya. Menurut beliau pendidikan US sangat vulgar sehingga konsep demokrasi yang diajarkan tidak mengandung sopan santun a la Timur terutama kepada pemerintahnya. Beliau tidak setuju dengan open criticism yang dipraktekkan di US. Malah beliau menyarankan agar saya sekolah ke Jepang instead of US. BTW, do not go to far. Saya takut sudah menciptakan satu dosa. Thanks, ida From: Jeffrey Anjasmara [EMAIL PROTECTED] Reply-To: Indonesian Students in the US [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: Kel. MADANI sosok Alirahman (Krisnadi) Date: Tue, 2 Nov 1999 08:48:24 EST This is not true. Tidak ada dasar bagi anda untuk berpendapat Alirahman tidak menyukai mahasiswa di US. Okay lah, silakan jabarkan alasan anda. Saya kurang suka dengan sosok ini, tetapi mari kita adil terhadapnya. Kalau tidak suka, ngapain ALirahman datang ke Fort Lauderdale? Waktu di DC kemarin diundang tidak? Kalau diundang kemungkinan besar dia akan datang. Mbak Ida jangan membuang sinyalemen tanpa diikuti oleh alasan dong. Apapun alasan anda harus selalu disertakan. Saya jelas lebih menyukai posting berisi dugaan penyelewengan Alirahman sebelum menduduki jabatan terakhirnya di Bappenas karena toh ada pointnya, bukan yang tanpa alasan punya anda. Satu hal yang perlu dicatat dari orang ini, dia berani merekrut lulusan baru berkualitas dari berbagai universitas untuk disekolahkan. Sebagai birokrat, tindakan ini dapat dianggap terlalu berani karena tidak sejalan dengan tradisi. Point dari Alirahman inilah yg saya salut. Ada beberpa detail yg saya kurang suka, tetapi jelas secara overall saya salut dengan keberanian orang ini. Jeffrey Anjasmara -- From: Notrida Mandica [EMAIL PROTECTED] Reply-To: Indonesian Students in the US [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: Kel. MADANI sosok Alirahman (Krisnadi) Date: Mon, 1 Nov 1999 22:29:45 PST Dear Netters, Saya tidak sedang membela siapa-siapa di sini. Saya cuma mau share sedikit pengalaman tentang Pak Alirahman. Setahu saya pribadi, Kel. Madani tidak sealiran politik dengan Pak Alirahman, jadi sulitlah kiranya jika Alirahman bisa direkomendasi oleh Kel. Madani. Mungkin Pak Alirahman tidak mengingat saya lagi. Tetapi saya masih mengingat beliau. Beliau mungkin bisa dikategorikan sebagai opportunist. siapa yang memerintah, dia ikut saja. Tapi yang perlu diketahui oleh netters yang budiman, Pak Alirahman tidak menyukai mahasiswa yang sekolah di US. salam, ida Bung Krisdayanti (anda cowo, cewe, apa banci sih, kok pake sembunyiin identitas segala?) Masya Allah!, tulisan anda yang mengait-ngaitkan keberadaan kelompok MADANI di Washington DC sungguh suatu fitnah besar. Sungguh sangat TIDAK BENAR ada kaitan antara kelompok Madani dengan orang atau sosok yang bernama Ali Rahman ini. Kelompok Madani adalah kelompok diskusi bagi masyarakat (pada umumnya mahasiswa) di Washington DC dan sekitarnya yang telah sejak 3 bulan lebih yang lalu mendukung Gus Dur. Samasekali TIDAK atas dorongan atau sponsor siapa-siapa, ini hanya dilandasi oleh kepedulian kelompok Madani bahwa jika masih menginginkan persatuan kesatuan bangsa Indonesia, hanya Gus Dur yang menjadi perekat atau "common-denominator" pluralisme bangsa Indonesia. Bisakah anda bayangkan, bagaimana perpecahan/pertikaian yang akan terjadi kalau Mega atau Habibie yang naik ke posisi RI-1 kan?Nah, itulah landasan utama kenapa kelompok Madani justru memilih mendukung Gus Dur, yang potensi konfliknya paling kecil, serta acceptable di mata seluruh komponen bangsa. Itu saja! Karena itu sebagai juru bicara kelompok Madani, saya minta anda menarik kata-kata fitnah anda kepada kelompok Madani dengan mengait-ngaitkan dengan sosok Ali Rahman. Saya memang "mantan" staf Bappenas, tapi seluruh teman2 di DC tahu, bahwa saat ini saya (sedang mengambil program S-3 di George Washington University) adalah 100% atas biaya sendiri, dan tanpa mendapat dukungan biaya dari Bappenas atau organisasi manapun. Teman2 saya di kelompok Madani tahu persis posisi saya yang mendapatkan beasiswa TA - teaching assistant dari sekolah saya, dan harus menutup biaya hidup dengan bekerja part-time (bahkan isteri saya pun harus ikut membantu bekerja). Wahkalau selama ini memang kelompok Madani mendapat sponsor dari sosok yang anda sebut2 itu, tentu saya sudah dapat JATAH beasiswa Bappenas untuk program S-3 saya tanpa harus susah2 kerja. Percayalah, kelompok Madani di Washington DC adalah kelompok yang bersih dari intervensi manapun -- karena pada dasarnya kami mencita-citakan clean-government yang memperjuangkan kepentingan rakyat banyak, sama halnya bagaimana kelompok
Re: [Re: Standar ganda?]
At 09:56 AM 11/2/99 -0800, you wrote: Bukan buat siapa2 loh... cuma pingin aja ikut2an ngutip... " Never argue with an Idiot, he will bring you down to his level and beat you with the experience" peace, Ichal Budi Haryanto [EMAIL PROTECTED] wrote: Sampeyan iku yok opo se cak, katanya bukan buat siapa-siapa kok nama saya masih diikutkan. Lha nek ngono lak podho ae ngejlokno liyane. He... he... he, ngerti nggak ngerti ini adalah konsekuensi dari memiliki Indonesia dengan berbagai bahasanya. Ngelu ngeluo kono. Salam, Budi Get your own FREE, personal Netscape WebMail account today at http://webmail.netscape.com.
POLEMIK
Dear Permias, saya temukan bait-bait tua ini diantara e-mail-email tua yang akan saya delete. Mungkin masih ada yang berniat membacanya... salam, ida Date: Thu, 11 Feb 1999 23:20:11 PST Dear, aku belum lahir ketika polemik itu terlahir aku baru saja merangkak ketika polemik itu mulai beranjak dewasa dan kini aku sudah tua polemik itu masih saja kelihatan muda tertawa ia melihat tubuhku yang semakin merunduk dan lemah kekar tubuhnya, segar tawanya menampakkan kecongkakan tak terhingga kutatap ia dengan sabar aku hampir mati ketika polemik itu masih nampak enerjik keberi tangan tanda hormat tetap bertanya kenapa nampak sangat muda... ida __ Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com __ Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com
AUTUM
Dear netters, Seperti kobaran api dedaunan memenuhi langit kuning, merah, oranye kemudian jatuh mereka memeluk bumi indah seperti selimut sulaman tangan ibuku Terpaku mengagumi keindahan musim gugur tak beranjak mataku dari kekuasaan Tuhan menciptakan untaian api dari dedaunan Tertegun oleh prakarya Tuhan menciptakan siklus hidup yang tak tergapai oleh otak manusia yang terbatas hamba hina Mu ingin bertanya Tuhan kenapa tak KAU ciptakan kesantunan prilaku bagi hamba MU seperti KAU ciptakan indahnya warna dedaunan musim gugur? ida ida __ Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com
Re: [test (6:10 pm)]
Irwan Ariston Napitupulu [EMAIL PROTECTED] wrote: test nggak dapet email ya pagi tadi juga saya nggak ada email sam sekali, nyoba ngirim juga nggak bisa. Baru dapat emails sekitar jam 11 AM Pacific time. kenapa ya? yuni Get your own FREE, personal Netscape WebMail account today at http://webmail.netscape.com.
Re: Tidak perlu di jawab (Re: Kel. MADANI sosok Alirahman (Priyo)
Nama saya kok disebut-sebut ya? Masalahnya email sekolah sudah dialokasikan untuk keperluan sekolah tuh. Kan banyak email dari advisor, rekan-rekan se-project, Eva Tumeski-nya mbak Yuni, dan lain-lain. Nanti kalau kita lagi senang hajar bleh posting, bisa-bisa email penting yg menyangkut hajat hidup saya ikut terhapus dong. Yang repot adalah posting permias@ tidak dapat disortir untuk otomatis masuk ke folder khusus. Tapi kalau anda termasuk golongan embak-embak boleh deh kirim email khusus deh (sorry guys, women only nih, hahaha). Bagaimana, adil kan? Catatan untuk mbak Yuni, Mr. Wa-Hyde adalah julukan yg saya rasa tepat untuk GD. Diambil dari nama tokoh novel dan film "Dr. Jeckyl and Mr. Hyde". Dr. Jeckyl adalah tokoh aristokrat dan dokter beken. Salah bereksperimen, sehingga dirinya berubah menjadi Mr. Hyde, manusia setengah monster yg jahat. Bisa berubah menjadi Dr. Jeckyl kembali kalau 'ada' obat. Sebelum jadi presiden, GD adalah Dr. Jeckyl. Setelah jadi presiden mau ambil jalan pintas dalam bertindak. GD membuat susah ribuan PNS dan juga para klien departemen terkait. Julukan Mr. Hyde yang jahat dan buruk rupa jadinya cocok buat GD. Karena kebetulan nama belakangnya Wahid, kalau diambil menjadi Wa-Hyde kan pas ya mbak? Jeffrey Anjasmara '-- From: E R Juni [EMAIL PROTECTED] hapus saya mendefinisikan palsu di sini adalah termasuk @hotmail.com (bung jeffry), @yahoo.com (bung krisna), dan provider email 'lepasan' lainnya (mostly gratis), karena sama sekali tidak ada jaminan bahwa si pengirim adalah 'benar2 dia'... saya bisa saja subscribe list ini dengan nama (ini beneran baru ngarang sekarang, maaf kalau orangnya benar2 eksis) : 'heriyadi f idris' ([EMAIL PROTECTED]) tanpa saya sendiri tahu apakah benar2 ada manusia yang punya nama seperti di atas... dan saya bebas menghina, mencela, mencaci-maki, ngomong seenaknya dengan (yang nampaknya) identitas asli, dipercaya oleh orang2, hanya karena saya memakai yang nampaknya sebuah nama yang lengkap well sorry to disappoint you all, but just a name and a free email address means nothing as an identity :-( __ Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com
Re: Sosok Alirahman (Krisnadi)
In a message dated 11/2/99 1:30:07 PM Eastern Standard Time, [EMAIL PROTECTED] writes: Lho bung, gimana? Yang menyebabkan si Mr. Priyo ini membeberkan masalah personalnya kan karena ditodong oleh Kris Dayanto (penggemar Kris Dayanti ya mas?). Kalau orangnya diam saja nanti dipikir orang meng-iya-kan tuduhan. Jadi senapan anda mestinya diarahkan ke si penodong ah. Pegimane mas? Irwan: Lho, apa saya pernah ngelarang bung Priyo mempertahan diri dari serangan? Khan ngga toh? Coba deh lihat lagi posting saya. Malah saya ikutan ngebela bung Priyo dalam satu hal. Satu hal yg perlu anda pelajari, hormatilah nama orang. Bila namanya Krisnadi Dayanto, jangan dirubah menjadi Kris Dayanto. Diskusi menjadi kurang sehat kalau anda sudah tidak menghargai nama lawan pembicara. Diskusi menjadi kurang sehat kalau sudah menyerang pribadi. Jeffrey: Untuk mengetahui masa silam orang-orang Bappenas, tidak setiap orang dalam sendiri juga paham (Termasuk teman-teman anda sendiri). Ngomong-ngomong boleh kenalan sama temen-temen anda itu? Maklum, spesiesnya sudah agak langka saat ini. Di mana sih? Di Cleveland? Di Indonesia? Irwan: Mereka di Jakarta. Silahkan coba kenalan langsung dengan mereka. Tinggal pergi ke Bappenas, lalu tanyakan siapa yg lulusan FEUI dan kenal dengan yg namanya Irwan Ariston Napitupulu. Itu artinya dia pasti teman saya:) Jeffrey: Bila Mr. Kris Dayanto ini mampu menghubungkan Kelompok Madani dengan Alirahman, maka Mr. Kris ini harus mengenal salah seorang personil di dalam kelompok tersebut dan juga sosok Alirahman itu sendiri. Dari tanggapan Mr. Kris terhadap posting sayapun (tentang Peran Depkeu, Bappenas, BPK, dan BPKP), saya tidak akan ragu lagi bahwa dia memang orang di dalam Bappenas sendiri. Yang menjadi pertanyaan, apa motif di belakang tuduhan terhadap kelompok Madani itu? Irwan: Anda boleh mempunyai dugaan seperti itu atas Krisnadi Dayanto. Tapi memastikan, buat saya itu hal yg terlalu jauh. Mengenai tuduhan kepada madani, silahkan lihat kembali posting awal dari Krisnadi Dayanto. Dia menulis kata madani di dalam kurung itu dan menggunakan tanda tanya. Ini artinya dia ragu akan kebenarannya dan butuh konfirmasi. Dari posting jawaban setelahnya, Krisnadi Dayanto pun mengatakan hal yg sama bahkan juga meminta maaf secara terbuka bila apa yg dia katakan atau duga adalah tidak benar. Nah, kurang apa lagi? Bung Krisnadi dan bung Priyo sudah saling meminta maaf atas kesalahan2 yg (mungkin) mereka perbuat. Jadi menurut saya kasus ini ngga perlu diperpanjang kecuali kita seneng rame2 di milis permias:) jabat erat, Irwan Ariston Napitupulu
Re: Tidak perlu di jawab (Re: Kel. MADANI sosok Alirahman (Priyo)
In a message dated 11/2/99 2:13:32 PM Eastern Standard Time, [EMAIL PROTECTED] writes: ---dihapus--- (apakah benar mailing list ini permias ?? kok nampaknya banyak yang tidak 'permias' yah ? oh well, ini masalah lain) ---dihapus--- Irwan: Sampai saat ini nama milis ini adalah milis permias. Kenapa banyak yg tidak "permias"? Hal ini karena tahun lalu kalau tidak salah ingat, admin dan tim permias memutuskan untuk membuka milis ini menjadi milis umum dalam pengertian rekan2 yg berada di tanah air atau negara lain pun boleh ikutan bergabung. Juni: ---dihapus--- saya pribadi berpendapat bahwa dalam milis yang 'khusus' seperti ini identitas yang 'asli' sangat diperlukan untuk mengetahui kredibilitas seseorang. dan (maaf saya singgung lagi) karena list ini berjudul permias, sepantasnya-lah apabila identitas 'asli' di sini adalah alamat e-mail dari sekolah masing2, atau paling tidak isp/online provider, ---dihapus--- Irwan: Dulu saya sempat menanyakan hal ini secara terbuka. Hal itu terjadi karena dulu ada yg memakai free email hotmail.com dan menggunakan nama di identitas emailnya dengan pangilan Coca cola (seingat saya). Tim admin dan permias menjelaskan bahwa seperti di atas bahwa telah diambil kebijakan bahwa milis permias ini menjadi milis terbuka. Karenanya waktu itu saya katakan, kalau memang sudah menjadi kebijakan tim tersebut, karenanya resiko yg harus diterima adalah kedapatan anggota yg tidak jelas identitasnya termasuk yg menggunakan free email seperti yahoo.com, hotmail.com, dll. Juni: ---dihapus--- well sorry to disappoint you all, but just a name and a free email address means nothing as an identity :-( ---dihapus--- Irwan: Saya pribadi dengan mengetahui bahwa milis ini adalah milis terbuka, maka saya tidak terlalu memikirkan apakah nama penulis apakah itu asli atau tidak. Apa yg dia tulis, itulah yg saya anggap "asli" untuk dipakai sebagai komunikasi di milis ini. Di milis ini saya memakai prinsip membaca dan berkomunikasi atas apa yg ditulis dan bukan yg tidak ditulis. Karenanya, bagi saya pribadi apakah identitas yg dipakai asli atau tidak menjadi tidak penting lagi bagi saya. Bila ingin adu argumentasi, saya mencoba fokus pada apa yg ditulis atau disampaikan. Sebisa mungkin menghindari serangan yg sifatnya pribadi. Komentar2 yg sifatnya merendahkan atau melecehkan hanya menunjukkan cara berdiskusi atau berpikir kita. Saya berusaha untuk menghindari perilaku diskusi yg seperti ini. Hormatilah lawan diskusi kita, ini kunci bila kita ingin diskusi yg sehat terjadi di milis permias. Demikian saja sedikit pemikiran dari saya. Mari kita diskusi secara sehat. Pastikan dan buktikan bahwa ini memang milis permias. jabat erat, Irwan Ariston Napitupulu
Re: Kel. MADANI sosok Alirahman (Krisnadi)
In a message dated 11/2/99 2:42:47 PM Eastern Standard Time, [EMAIL PROTECTED] writes: Beliau sendiri yang menyatakan kepada saya. Menurut beliau pendidikan US sangat vulgar sehingga konsep demokrasi yang diajarkan tidak mengandung sopan santun a la Timur terutama kepada pemerintahnya. Beliau tidak setuju dengan open criticism yang dipraktekkan di US. Irwan: Wah, kalau begini mah bahaya juga ya. Mudah2an sikap dia terhadap satu hal di atas tidak demikian lagi kini. Kalau masih, tampaknya dia lebih pas untuk berada di kabinetnya Soeharto. Bagi saya, sikap kritis itu perlu. Kritikan diperlukan sebagai bagian dari fungsi kontrol. jabat erat, Irwan Ariston Napitupulu
Permias@ MEMANG bukan untuk PERMIAS lagi!! (Re: sosok Alirahman...)
Salam PERMIAS, Saya sependapat dengan bung Syamil ('pa kabar nich..lama nggak jumpa) bahwa saya pun concern dengan identitas Krisnadi ini. Mengapa? Dilihat dari tulisannya di bawah ini, dapat diduga (mohon maaf apabila salah) bahwa Krisnadi hadir di Fort Lauderdale (Seminar Nasional PERMIAS 1997-red) yang kebetulan saya adalah mantan Ketua OC nya, dan kebetulan juga, dari catatan para peserta SNP '97 yang saya miliki, saya tidak pernah 'melihat' nama Krisnadi atau mungkin ke selip ya..who knows..;-) Well, mungkin 'catatan' saya salah, but, Permias@ memang sudah tidak seperti Permias@ dahulu kala lagi, dan tidaklah heran -menjawab pertanyaan mas Hendy (Alumni PERMIAS Macomb dan Berkeley)- mengapa nama2 yang anda sebutkan jarang muncul di 'layar' Permias@. Mungkin mereka malu atawa sudah yakin bahwa Permias@ memang bukan untuk PERMIAS lagi. Tragis uh! Salam hangat dari Pantai Selatan, M. Dharma Datubara On Mon, 1 Nov 1999, Krisnadi Dayanto wrote: ...dihapus... Seingat saya, pada waktu seminar nasional Permias di Fort Lauderdale tahun 1997, Alirahman (AR) juga hadir dan aktif berdiskusi. ...dihapus... Salam, Kris.
When? (Re: SANTAI DIKIT YA!)
ehm..ehm.. when the sun kisses the blue ocean and there's a sign for new born turtles crawling reaching for the unbelievable life you'll find me standing in front of your door asking, "please, could you open the door for me?" well, it's another dream dharma ;) On Mon, 1 Nov 1999, Notrida Mandica wrote: Well..well When would a fine man of Florida visit an outer city of Barb? has it been a year since the last leaf dried no step has entered the quite city perhaps the wind would appear with its new promise perhaps ida:)
Re: Permias@ MEMANG bukan untuk PERMIAS lagi!! (Re: sosok Alirahman...)
Jamannya sudah ganti mas. Kalau yg dulu tahun 80-an-pun diharapkan hadir di sini sih namanya anggota abadi. From: Marianus DATUBARA [EMAIL PROTECTED] Reply-To: Indonesian Students in the US [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Subject: Permias@ MEMANG bukan untuk PERMIAS lagi!! (Re: sosok Alirahman...) Date: Tue, 2 Nov 1999 16:36:42 -0500 Salam PERMIAS, Saya sependapat dengan bung Syamil ('pa kabar nich..lama nggak jumpa) bahwa saya pun concern dengan identitas Krisnadi ini. Mengapa? Dilihat dari tulisannya di bawah ini, dapat diduga (mohon maaf apabila salah) bahwa Krisnadi hadir di Fort Lauderdale (Seminar Nasional PERMIAS 1997-red) yang kebetulan saya adalah mantan Ketua OC nya, dan kebetulan juga, dari catatan para peserta SNP '97 yang saya miliki, saya tidak pernah 'melihat' nama Krisnadi atau mungkin ke selip ya..who knows..;-) Well, mungkin 'catatan' saya salah, but, Permias@ memang sudah tidak seperti Permias@ dahulu kala lagi, dan tidaklah heran -menjawab pertanyaan mas Hendy (Alumni PERMIAS Macomb dan Berkeley)- mengapa nama2 yang anda sebutkan jarang muncul di 'layar' Permias@. Mungkin mereka malu atawa sudah yakin bahwa Permias@ memang bukan untuk PERMIAS lagi. Tragis uh! Salam hangat dari Pantai Selatan, M. Dharma Datubara On Mon, 1 Nov 1999, Krisnadi Dayanto wrote: ...dihapus... Seingat saya, pada waktu seminar nasional Permias di Fort Lauderdale tahun 1997, Alirahman (AR) juga hadir dan aktif berdiskusi. ...dihapus... Salam, Kris. __ Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com
Re: [Re: Hati hati dengan Andi dan Wulan]
saya sih bukan ngeributin soal suami2 itu, bung mardhika...**dah kaya sinetron aja***..:-) orientasi saya cuman komentarin soal Canadian Law yg disebut oleh yuni...krn ngga sesuai dgn pengetahuan yg saya dptkan saat pelajari soal hukum itu... dan ada beberapa hal yg ganjil dimata saya... sekali lagi...saya sih ngga peduli sama sekali soal rebutan suami org... :-) mirza From: Jeffrey Anjasmara [EMAIL PROTECTED] Reply-To: Indonesian Students in the US [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [Re: Hati hati dengan Andi dan Wulan] Date: Tue, 2 Nov 1999 00:42:49 EST Oooo... rupanya sama-sama embak-embak tho. Kok rebutannya ubi/ketela mukibat. Nanti ketela rambatnya nggak laku gimana dong? Padahal ketela rambat kan nggak perlu dibuat tape supaya rasanya manis lho. Ini beda dengan ketela mukibat. Hehehe JA From: Mardhika Wisesa [EMAIL PROTECTED] Reply-To: Indonesian Students in the US [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [Re: Hati hati dengan Andi dan Wulan] Date: Tue, 2 Nov 1999 00:09:47 EST Aduh mbak-mbak berantem terus, relax atuh napa,kasihan anak-anak disini masih banyak yang belum kawin (nikah), kan bosen dengerin "ibu-ibu" :) pada berantem ngerebutin suami, eh suaminya bulek (londo malah). Seperti kata pepatah," permias@ bukanlah tempat untuk arisan ondel-ondel " mbak-mbak yang tercinta, marilah kita mendidik dan memberikan contoh kepada generasi muda permias untuk tidak berantam, jambak-jambakan, gosip-gosipan. Sudah Reformasi atuh Mbak... Mardhika Wisesa Yuni Wilcox [EMAIL PROTECTED] wrote: Mirza Raditya [EMAIL PROTECTED] wrote: Get free email and a permanent address at http://www.netaddress.com/?N=1 __ Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com __ Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com
Re: Permias@ MEMANG bukan untuk PERMIAS lagi!! (Re: sosok Alirahman...)
Salam Permias, Saya berharap Permias@ akan tetap seperti yang kita harapkan. Bila ada yang tidak berkenan, kita bisa memberi masukan kepada administrator. Salam hangat, Abu Sedang berada di Victoria,BC, Canada. Indonesian Students in the US [EMAIL PROTECTED] wrote: Salam PERMIAS, Saya sependapat dengan bung Syamil ('pa kabar nich..lama nggak jumpa) bahwa saya pun concern dengan identitas Krisnadi ini. Mengapa? Dilihat dari tulisannya di bawah ini, dapat diduga (mohon maaf apabila salah) bahwa Krisnadi hadir di Fort Lauderdale (Seminar Nasional PERMIAS 1997-red) yang kebetulan saya adalah mantan Ketua OC nya, dan kebetulan juga, dari catatan para peserta SNP '97 yang saya miliki, saya tidak pernah 'melihat' nama Krisnadi atau mungkin ke selip ya..who knows..;-) Well, mungkin 'catatan' saya salah, but, Permias@ memang sudah tidak seperti Permias@ dahulu kala lagi, dan tidaklah heran -menjawab pertanyaan mas Hendy (Alumni PERMIAS Macomb dan Berkeley)- mengapa nama2 yang anda sebutkan jarang muncul di 'layar' Permias@. Mungkin mereka malu atawa sudah yakin bahwa Permias@ memang bukan untuk PERMIAS lagi. Tragis uh! Salam hangat dari Pantai Selatan, M. Dharma Datubara On Mon, 1 Nov 1999, Krisnadi Dayanto wrote: ...dihapus... Seingat saya, pada waktu seminar nasional Permias di Fort Lauderdale tahun 1997, Alirahman (AR) juga hadir dan aktif berdiskusi. ...dihapus... Salam, Kris.
FWD: [forum] Seminar Ekonomi dengan Ibu Mari Pangestu
Mungkin ada yg tertarik untuk terbang ke LA? napit Subj:[forum] Seminar Ekonomi dengan Ibu Mari Pangestu Date: 11/2/99 12:10:25 PM Eastern Standard Time From: [EMAIL PROTECTED] (cortino sukotjo) Reply-to: [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Permias LA akan menyelenggarakan seminar tentang Ekonomi bersama: 1. Ibu Mari Pangestu, ahli ekonomi dari Indonesia (staff peneliti dari CSIS) dengan topik "CHallenges and Prospects for Indonesian Recovery" 2. Dr. Elizabeth Frankenberg , staff peneliti dari RAND, california dengan topik: "Short Term Impacts of the Economic Crisis on Well-being." Moderator: Nugroho Iskandar, SE, MBA Waktu: Minggu, 14 November 1999, dari jam 10.30-2.30 siang. Tempat: Lantai 5 KJRI Los Angeles, 3457 Wilshire Blvd. Free Admission Informasi lebih lanjut, silahkan hubungi: a. Julius ([EMAIL PROTECTED]), 310-559-9121 b. Mas. Yoga ([EMAIL PROTECTED]) b. Cortino ([EMAIL PROTECTED]), 310-794-7652 Terimakasih, Permias LA
Maaf (was: Re: [forum] Seminar Ekonomi dengan Ibu Mari Pangestu)
Weleh, gue lagi2 salah kirim alamat. Seharusnya ke permias lokal. Kayaknya nama di address book gue harus dirubah nih. Udah keseringan nyasarnya. jabat erat, Irwan Ariston Napitupulu
Re: Standar ganda?
At 02:47 AM 11/2/99 EST, Irwan Ariston Napitupulu wrote: In a message dated 10/31/99 2:21:54 PM Eastern Standard Time, [EMAIL PROTECTED] writes: Berhubung Kabinet sekarang untuk konsumsi Persatuan, maka kwalitas dan kinerja Menteri, adalah juga merupakan tanggung jawab sang Guarantor. Guarantor termaksud adalah Mega, AR, dan Wiranto, selain Gus Dur sendiri. Mega menggaransi KKG dan LS. AR dalam hal ini menggaransi Menteri terbanyak, diantaranya Menteri Keuangan. Jadi disinilah bentuk tanggung jawab moralnya. Irwan: Bagaimana pun itu proses terbentuknya, yg mengangkat menteri adalah presiden. Karenanya yg berhak memberhentikan juga presiden. Menteri bertanggung jawab ke presiden, bukan ke DPR, MPR, atau pun ketua MPR. Bila menteri punya masalah, maka selayaknya dia menyampaikan permasalahan itu ke Presiden dan bukan ke ketua MPR. Presiden juga tidak pada tempatnya bila melepas tanggung jawab dari anak buahnya, menteri2 dibawahnya, walau itu hasil dari garansi orang/pihak lain. Aturan main ini perlu jelas dulu agar negara ini bisa berjalan pada rel yg benar. jabat erat, Irwan Ariston Napitupulu Anda benar ini merupakan tanggung jawab Presiden, tapi yang dipermasalahkan adalah bentuk tanggung jawab MORAL, dari sang Guarantor ! Kabinet ini memang bernama Kabinet ber-Garansi. Salam, bRidWaN
Re: Permias@ MEMANG bukan untuk PERMIAS lagi!! (Re: sosok Alirahman...)
Wah..hebat juga nih Bung M Datubara database-nya, jadi lebih gampang kan melacaknya (kidding*), hehe;-) Tapi, sudahlah...saya rasa tak perlu diperpanjang lagi masalah ini. Perkara fitnah terhadap kelompok Madani, sudah saya 'clear'-kan ke rekan2 anggota kelompok Madani lainnya, bahwa saya samasekali tidak ada hubungan apapun dengan "sosok" yang disebut2 punya LSM bernama Madani(?) juga. Apalah awak ini, cuma awak merasa tak enak kalau disangka "menggunting dalam lipatan" sama kawan2 seperjuangan yang lain. Sekarang kita kembali aja ke topik diskusi semula. Segitu saja komentar saya. Buat bung "Krisnadi Dayanto" saya harap kita sudah saling memaafkan. Maju terus untuk memberikan kritik2 buat pejabat yang memang punya track record yang kotor. Cuma, janganlah main fitnah kalau tak ada data yang akurat. Selamat berjuang! Salam, Priyo Pujiwasono George Washington University Washington DC --- Marianus DATUBARA [EMAIL PROTECTED] wrote: Salam PERMIAS, Saya sependapat dengan bung Syamil ('pa kabar nich..lama nggak jumpa) bahwa saya pun concern dengan identitas Krisnadi ini. Mengapa? Dilihat dari tulisannya di bawah ini, dapat diduga (mohon maaf apabila salah) bahwa Krisnadi hadir di Fort Lauderdale (Seminar Nasional PERMIAS 1997-red) yang kebetulan saya adalah mantan Ketua OC nya, dan kebetulan juga, dari catatan para peserta SNP '97 yang saya miliki, saya tidak pernah 'melihat' nama Krisnadi atau mungkin ke selip ya..who knows..;-) Well, mungkin 'catatan' saya salah, but, Permias@ memang sudah tidak seperti Permias@ dahulu kala lagi, dan tidaklah heran -menjawab pertanyaan mas Hendy (Alumni PERMIAS Macomb dan Berkeley)- mengapa nama2 yang anda sebutkan jarang muncul di 'layar' Permias@. Mungkin mereka malu atawa sudah yakin bahwa Permias@ memang bukan untuk PERMIAS lagi. Tragis uh! Salam hangat dari Pantai Selatan, M. Dharma Datubara On Mon, 1 Nov 1999, Krisnadi Dayanto wrote: ...dihapus... Seingat saya, pada waktu seminar nasional Permias di Fort Lauderdale tahun 1997, Alirahman (AR) juga hadir dan aktif berdiskusi. ...dihapus... Salam, Kris. = __ Do You Yahoo!? Bid and sell for free at http://auctions.yahoo.com
Re: [Re: [Re: Hati hati dengan Andi dan Wulan]]
Ngga nuduh lho mbak Mirza, saya hanya bercanda, lha wong dari dulu saya pingin banget jadi bintang filem di sinetron-sinetron, hanya saja belum pernah "ditemukan." jadi pasrah saja sekarang jadi Pelajar walaupun sudah tua begini. Mardhika Wisesa Mirza Raditya [EMAIL PROTECTED] wrote: saya sih bukan ngeributin soal suami2 itu, bung mardhika...**dah kaya sinetron aja***..:-) orientasi saya cuman komentarin soal Canadian Law yg disebut oleh yuni...krn ngga sesuai dgn pengetahuan yg saya dptkan saat pelajari soal hukum itu... dan ada beberapa hal yg ganjil dimata saya... sekali lagi...saya sih ngga peduli sama sekali soal rebutan suami org... :-) mirza Get free email and a permanent address at http://www.netaddress.com/?N=1
[Re: [Re: Hati hati dengan Andi dan Wulan]]
semoga anda cepat 'ditemukan' oleh pencari bakat terbenam, bung mardhika... ntar saya nebeng beken lewat anda yach, bung.. :-)) salam, Mirza R Ngga nuduh lho mbak Mirza, saya hanya bercanda, lha wong dari dulu saya pingin banget jadi bintang filem di sinetron-sinetron, hanya saja belum pernah "ditemukan." jadi pasrah saja sekarang jadi Pelajar walaupun sudah tua begini. Mardhika Wisesa Mirza Raditya [EMAIL PROTECTED] wrote: saya sih bukan ngeributin soal suami2 itu, bung mardhika...**dah kaya sinetron aja***..:-) orientasi saya cuman komentarin soal Canadian Law yg disebut oleh yuni...krn ngga sesuai dgn pengetahuan yg saya dptkan saat pelajari soal hukum itu... dan ada beberapa hal yg ganjil dimata saya... sekali lagi...saya sih ngga peduli sama sekali soal rebutan suami org... :-) mirza Get free email and a permanent address at http://www.netaddress.com/?N=1 __ Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com
Identitas diri
Saya cuman mo usul. mungkin dulu udah ada yang pernah usul. gimana kalo kita sarankan buat semua penulis setia permias@ untuk menambahkan data dirinya. bagusnya memang mencantukan nama sekolahnya. tapi paling nggak nyantumin asal muasalnya. minimal tau emailnya dari daerah di amerika ato di jakarta, ato somewhere else. jadi rada enak kalo nanggepin isu2 yang sensitif. kalo memang identitasnya nggak jelas yah kalo bisa jangan ditanggepin. usul doang sih.. faran -- On Tue, 2 Nov 1999 17:33:42Jeffrey Anjasmara wrote: Jamannya sudah ganti mas. Kalau yg dulu tahun 80-an-pun diharapkan hadir di sini sih namanya anggota abadi. From: Marianus DATUBARA [EMAIL PROTECTED] Reply-To: Indonesian Students in the US [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Subject: Permias@ MEMANG bukan untuk PERMIAS lagi!! (Re: sosok Alirahman...) Date: Tue, 2 Nov 1999 16:36:42 -0500 Salam PERMIAS, Saya sependapat dengan bung Syamil ('pa kabar nich..lama nggak jumpa) bahwa saya pun concern dengan identitas Krisnadi ini. Mengapa? Dilihat dari tulisannya di bawah ini, dapat diduga (mohon maaf apabila salah) bahwa Krisnadi hadir di Fort Lauderdale (Seminar Nasional PERMIAS 1997-red) yang kebetulan saya adalah mantan Ketua OC nya, dan kebetulan juga, dari catatan para peserta SNP '97 yang saya miliki, saya tidak pernah 'melihat' nama Krisnadi atau mungkin ke selip ya..who knows..;-) Well, mungkin 'catatan' saya salah, but, Permias@ memang sudah tidak seperti Permias@ dahulu kala lagi, dan tidaklah heran -menjawab pertanyaan mas Hendy (Alumni PERMIAS Macomb dan Berkeley)- mengapa nama2 yang anda sebutkan jarang muncul di 'layar' Permias@. Mungkin mereka malu atawa sudah yakin bahwa Permias@ memang bukan untuk PERMIAS lagi. Tragis uh! Salam hangat dari Pantai Selatan, M. Dharma Datubara On Mon, 1 Nov 1999, Krisnadi Dayanto wrote: ...dihapus... Seingat saya, pada waktu seminar nasional Permias di Fort Lauderdale tahun 1997, Alirahman (AR) juga hadir dan aktif berdiskusi. ...dihapus... Salam, Kris. __ Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com DC Email! free email for the community - http://www.DCemail.com
Re: Identitas diri
Salam PERMIAS, Berbeda dengan beberapa posting dibawah, saya lihat, diskusi virtual di dalam sebuah mailing list tidak ada hubungannya dengan identitas diri. Identitas diri dapat dengan mudah membawa kita kedalam prejudism, apriori, stereotyping, personal wars, dll. seperti yang sering kita lihat disini. Disamping itu, kontrol identitas akan sangat sulit (hampir tidak mungkin) untuk di terapkan, karena at the same time, setiap individu mempunyai akses untuk memalsukan identitasnya, in many, many different way. Plus, another 500+ postings for introducing everyone of us ? Wow... Ide, satu hal yang selama ini kita sering lupa untuk tekankan. Yang kita diskusikan disini adalah sebuah ide atau hal, regardless identitas penulis yang mungkin X, Y, Z atau merah, putih, hijau, atau A, B, C, dll (meminjam metode Bung Acu). Kalau memang the posting has something that * you think is valuable to be discussed *, silahkan dimari. Otherwise, feel free to delete. Diskusi yang ada pada dasarnya mencerminkan siapa, bagaimana dan apa isi dari mailing list tersebut. Salam, -- [EMAIL PROTECTED] http://www.nawala.com On Tue, 2 Nov 1999, Faransyah Jaya wrote: Saya cuman mo usul. mungkin dulu udah ada yang pernah usul. gimana kalo kita sarankan buat semua penulis setia permias@ untuk menambahkan data dirinya. bagusnya memang mencantukan nama sekolahnya. tapi paling nggak nyantumin asal muasalnya. minimal tau emailnya dari daerah di amerika ato di jakarta, ato somewhere else. jadi rada enak kalo nanggepin isu2 yang sensitif. kalo memang identitasnya nggak jelas yah kalo bisa jangan ditanggepin. usul doang sih.. faran -- On Tue, 2 Nov 1999 17:33:42Jeffrey Anjasmara wrote: Jamannya sudah ganti mas. Kalau yg dulu tahun 80-an-pun diharapkan hadir di sini sih namanya anggota abadi. From: Marianus DATUBARA [EMAIL PROTECTED] Reply-To: Indonesian Students in the US [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Subject: Permias@ MEMANG bukan untuk PERMIAS lagi!! (Re: sosok Alirahman...) Date: Tue, 2 Nov 1999 16:36:42 -0500 Salam PERMIAS, Saya sependapat dengan bung Syamil ('pa kabar nich..lama nggak jumpa) bahwa saya pun concern dengan identitas Krisnadi ini. Mengapa? Dilihat dari tulisannya di bawah ini, dapat diduga (mohon maaf apabila salah) bahwa Krisnadi hadir di Fort Lauderdale (Seminar Nasional PERMIAS 1997-red) yang kebetulan saya adalah mantan Ketua OC nya, dan kebetulan juga, dari catatan para peserta SNP '97 yang saya miliki, saya tidak pernah 'melihat' nama Krisnadi atau mungkin ke selip ya..who knows..;-) Well, mungkin 'catatan' saya salah, but, Permias@ memang sudah tidak seperti Permias@ dahulu kala lagi, dan tidaklah heran -menjawab pertanyaan mas Hendy (Alumni PERMIAS Macomb dan Berkeley)- mengapa nama2 yang anda sebutkan jarang muncul di 'layar' Permias@. Mungkin mereka malu atawa sudah yakin bahwa Permias@ memang bukan untuk PERMIAS lagi. Tragis uh! Salam hangat dari Pantai Selatan, M. Dharma Datubara On Mon, 1 Nov 1999, Krisnadi Dayanto wrote: ...dihapus... Seingat saya, pada waktu seminar nasional Permias di Fort Lauderdale tahun 1997, Alirahman (AR) juga hadir dan aktif berdiskusi. ...dihapus... Salam, Kris. __ Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com DC Email! free email for the community - http://www.DCemail.com
Larangan Komunisme Diminta Dicabut
Memang sekarang jalannya jaman edan. Para tapol dan napol eks PKI malah menuntut larangan PKI dicabut. PKI ini yang dulu menghabisi para nasionalis dan para pemuka agama. - 100 Mantan Tapol/Napol datangi DPR Larangan Komunisme Diminta Dicabut Reporter: Iwan Triono detikcom, Jakarta- Cap Komunis yang selama Orde Baru (Orba) dirasa sangat menakutkan, nampaknya sekarang sudah tidak menakutkan lagi. Buktinya mantan tahanan politik dan narapidana politik (tapol/napol) semasa Orba berani meminta pencabutan Tap MPR Nomor XXV/MPRS/1966 tentang Pelarangan PKI dan Ajaran Marxisme-Leninisme. Permintaan ini terungkap dalam pertemuan antara beberapa tapol/napol dengan Komisi II DPR RI. Komisi II adalah komisi yang membidangi hukum dan masalah dalam negeri. Pertemuan ini dilakukan di Gedung MPR/DPR, Jakarta, Rabu (3/11/1999). Sekitar 100 tapol/napol di bawah pimpinan Sri Bintang Pamungkas tiba di gedung wakil rakyat itu pada pukul 11.30 WIB. 20 orang perwakilan mereka diterima oleh Ketua Komisi II, Amin Aryoso. Tampak hadir dalam rombongan mantan tapol/napol itu, Kolonel Latief, seorang mantan tapol G-30-S/PKI yang dibebaskan pada masa pemerintahan Presiden Habibie, Pada pertemuan ini, Sri Bintang meminta agar Pemerintah segera membebaskan semua tapol/napol warisan Orde Baru dari semua penjara di seluruh Indonesia. "Kami meminta kepada Pemerintah untuk segera memberikan amnesti umum kepada semua tapol/napol yang masih mendekam di penjara," tegas Sri Bintang. Dia juga meminta agar tapol/napol yang masih berada di luar negeri diijinkan untuk kembali ke Indonesia. Dalam pernyataan yang dibacakan Sri Bintang, para mantan tapol/napol meminta kepada Pemerintah untuk segera merehabilitasi dan mengembalikan nama baik pada mantan tapol/napol yang sudah dibebaskan. "Harta kekayaan dan aset-aset yang hilang seperti rumah dan tanah yang telah dirampas dan diduduki orang lain juga harus dikembalikan," kata Bintang. Pemerintah juga diminta memberikan ganti rugi kepada yang bersangkutan atau ahli warisnya. Mantan tapol/napol juga meminta pemerintah untuk menjelaskan nama-nama korban yang dieksekusi selama masa Orba. "Termasuk yang dibuang ke dalam kali, dimasukkan ke dalam dalam sumur dan menunjukkan tempat penguburan mereka," ujar Bintang. Menurut dia, itu merupakan hak keluarga korban untuk mengetahuinya. Mereka juga mendesak pemerintah untuk segara mencabut segala bentuk perundangan dan segala bentuk diskriminasi. Seperti Tap MPR Nomor XXV/MPRS/1966 tentang Pelarangan PKI dan Ajaran Maxist dan Leninisme. Keputusan Nomor 06/Kopkam/XI/1975 tentang penyempurnaan Ketentuan, tata cara pemberian surat keterangan tidak terlibat G-30-S/PKI. Juklak-15/Kopkam/V/1982 tentang skrining mental ideologi terhadap pelamar untuk menjadi PNS, karyawan industri pemerintah/perusahaan swasta vital dan Istruksi menteri dalam negeri nomor 31 tahun 1981 tentang pemberian ketentuan surat keputusan tidak terlibat G-30-S/PKI. Menurut Bintang, peraturan yang masih berlaku ini menimbulkan diskriminasi dan penindasan terhadap mantan tapol/napol, anak-anak dan cucunya yang merupakan anak bangsa. "Contohnya seperti pemberian kode ET pada KTP yang masih berlaku hingga sekarang," ujar Bintang. Kalaupun tanda ET itu sudah dihapus KTP yang bersangkutan tetap diberi tanda oleh aparat keammanan sehingga berbeda. Dia juga mengecam larangan anak-anak mantan tapol/napol 65 untuk menjadi PNS. __ Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com
Legalisir ijazah di Konjen?
Rekan-rekan yth., Sehubungan dengan permintaan tolong beberapa teman dari Depkes, yang baru saja lulus master di US beberapa bulan yl., untuk melegalisir fotocopy ijazahnya di Konjen LA, saya ingin mendapatkan penjelasan dari teman-teman yang punya pengalaman atau tahu hal ini. Pertanyaan saya adalah: 1. Apakah memang ada peraturannya bahwa legalisir fotocopy ijazah harus di perwakilan Indonesia (Konjen atau Kedubes)? Kenapa kok tidak di sekolah ybs saja? 2. Apakah benar ada biaya tertentu untuk legalisir fotocopy ijazah tsb. per-lembarnya? (Saya dengar di Konjen LA adalah $10 per lembar). Apakah biaya ini resmi? 3. Apa bedanya kalau legalisir ini dilakukan di Depdiknas di Jakarta? Terima kasih kalau ada teman yang mau berbagi pengetahuan. Salam, Budi