Re: [Re: IP Tracer]

1999-12-15 Terurut Topik Rizal Az

mana ada? windows berapa yang dipakai? engga' mungkin windows 95 dong?

ichal


abc [EMAIL PROTECTED] wrote:
Wah saya rasa tidak perlu buang buang waktu download program lain
gunakan yang sudah ada di windows saja
c:\tracert xxx.xxx.xxx.xxx (xxx = IP yang ingin ditrace)



Get your own FREE, personal Netscape WebMail account today at 
http://webmail.netscape.com.



Re: [Bacaan dengan Kertas akan Menjadi Barang Kuno pada Tahun 2010?]

1999-12-15 Terurut Topik Rizal Az

Saya sangat percaya kalau untuk pekerjaan kantor atau untuk textbook, tapi
kalau novel atau bacaan ringan lain-nya, saya kira biar sampai tahun 2010pun
formatnya masih dalam kertas (mungkin bisa 2, komputer ada, kertas ada). Dan
kalau dibilang penggunaan kertas itu akan obsolete dalam tahun 2010, buat saya
itu agak sedikit nonsense.

Ichal


Nasrullah Idris [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Banyak pengelola percetakan dan pemimpin penerbitan dewasa ini terus
asyik dengan usahanya yang banyak melibatkan atau berkaitan kertas itu,
terutama di negara berkembang seperti Indonesia. Di antaranya bermimpi,
bagaimana membuat perusahaannya go internasional, dalam artinya, produksinya
bisa menjangkau masyarakat di berbagai pelosok bumi. Ya, siapa pun akan
mendambakan demikian.
 Tetapi tunggu dulu. Cita-cita sih boleh saja. Hanya perlu disertai
pengamatan terhadap perkembangan teknologi. Tidak bisa hanya mengandalkan
referensi normatif berdasarkan grafik marketing perusahaan.
 Soalnya begini. Sinyal tergesernya produk publiser bermodalkan kertas
sudah mulai terasa. Ini tidak bisa dihindarkan lagi akibat cepatnya rekayasa
kombinasi komputer, telekomunikasi, dan informasi untuk gilirannya
menghasilkan fenomena baru. Apalagi kalau bukan publiser elektronik melalui
internet.
 Tidak heranlah bila banyak pakar telekomunikasi memprediksi, kurang
dari satu dasawarsa, bacaan dari kertas semacam buku, majalah, sampai brosur
akan menjadi barang kuno. Saat komputer sudah menjadi kebutuhan primer,
sarana mencari informasi cukup dengan produk elektronik.
 Saat itu akan muncul pengecer koran/penjual buku di trotoar dalam versi
elektronik. Kalau sekarang 10 buku tebal bisa mencapai 12 KG, maka nanti
untuk mengakses pengetahuan dengan substansi sama cukup dengan sarana 50
GRAM saja.
 Malah diperkirakan, fenomena itu sudah akan tampak tahun 2006. Ini
berpangkal dari laju efisiensi/efektivitas dari teknologi informasi yang
membuat para ahli semakin susah untuk melakukan kalkulasi ke masa depan.
 Wakil direktur pada sub Technology Development Microsoft, Dick Brass,
mengisyaratkan bahwa pada tahun 2010 siswa sekolah tidak perlu repot
menjinjing tas. Cukup satu buku elektronik ringan sebagai sumber ilmu serba
guna. Kalau perlu cukup disimpan dalam saku. Kemudian mereka mengaksesnya
secara elektronik.
 Malah perusahaan elektronika di Jepang dikatakannya sudah mampu
memproduksi chip komputer dengan kapasitas 1000 GIGABYTE. Berarti 100 kali
lipat ketimbang komputer trend di Indonesia sekarang : baru sampai 10
GIGABYTE. Jadi bisa menampung ribuan ensiklopedi atau jutaan teksbook.
 Malah Brass memberi harapan bahwa dua tahun lagi satu juta publiser
elektronik bisa dibeli dengan mudah atau diperoleh secara gratis. Lalu tahun
berikutnya omset bisa mencapai satu milyar unit.
 Bukan itu saja. Revolusi teknologi informasi ini akan membawa berbagai
banyak fenomena baru. Para penulis/kolumnis bisa menjual buku karya mereka
kepada publik tanpa lewat penerbitan/percetakan, sebagaimana lazimnya
sekarang. Lalu mereka membuat manajemen baru dalam rangka memudahkan
konsumen menggunakan produk mereka berdasarkan kriteria/jenis tertentu.
 Bila tidak ada aral melintang dengan prediksi Brass itu, maka
penggunaaan kertas cetak dalam partai besar, seperti banyak perusahaan,
sejak penemuan mesin cetak oleh Johann Gutenberg pada abad XV akan mengalami
kegelapan. Tidak mustahil pula bahwa penggunaan kertas dalam urusan
informasi akan dianggap mengganggu tata ruang atau memakan banyak tempat.
Jadi bisa berurusan dengan masalah lingkungan.
 Sekarang saja sebenarnya sudah cukup banyak buku versi elektronik.
Hanya saja belum apresiatif betul. Apalagi di Indonesia. Ia bisa diakses
melalui komputer pribadi (internet) dalam waktu cepat asal mengetahui alamat
homepage-nya.
 Dengan semakin banyaknya dan semakin murahnya harga"buku elektronik"
yang disertai kapasitas simpan yang semakin besar, maka barang itu akan
menjadi perlengkapan primer bagi siapa pun, sebagaimana HP.
 Namun Frank Gilbane, pakar industri penerbitan/percetakan berpendapat
lain. Katanya, tabiat orang cenderung menginginkan bacaan dalam versi
kertas, meskipun sudah pula mempunyai barang sama dalam versi elektronik.
 Komentar ini nggak bisa diabaikan meskipun prospek elektronika ke
berbagai bentuk bacaan sudah memperlihatkan revolusionernya. Pasalnya,
penggunaan kertas di banyak kantor/rumah justru semakin meningkat di banyak
negara. Walaupun sudah mengaksesnya lewat internet, misalkan, toh akhirnya
dicetak dengan printer. Maksudnya adalah agar bisa dibaca lebih tenang/kebih
cermat. Ini pun terjadi pada mereka yang sudah mempunyai sarana komputer
serba canggih. (NSR/sumber : [EMAIL PROTECTED] +
RASI+RSMT+REFERENSI PRIBADI)

Salam,

Nasrullah Idris



Get your own FREE, personal Netscape WebMail account today at 
http://webmail.netscape.com.



Re: [Tanya tempat2 kunjungan di jalur East Coast.]

1999-12-15 Terurut Topik Rizal Az

yang saya tahu kalau malam tahun baru biasa aja di time square itu harus
siang2/sore2 kalau mau dapat tempat yang bagus, kalau millenium mungkin harus
pagi2 kali yeee... hmmm bakalan brutal engga' sih malam tahun baru di time
square?

Ichal


Irwan Ariston Napitupulu [EMAIL PROTECTED] wrote:
Saya lagi butuh bantuan informasi nih untuk tempat2 yg
menarik dikunjungi di wilayah East Coast.
Rencana perjalanan adalah:
Cleveland-Pittsburgh-Wash.DC-Baltimore-
Atlantic City-Philadelphia-New York-Connecticut-
Providence-Boston-New York (31 Desember)-Cleveland

Adakah dari rekan2 yg bisa kasih lokasi2 wisata yg
dekat2 dengan rute tersebut.

Oh ya, rencananya sih malam 31 Desember nya
saya (kami) memilih untuk berada di Time Square nya NY
Ada info sebaiknya jam berapa kami berada di lokasi agar
mendapat spot yg bagus?

Terima kasih sebelumnya.


jabat erat,
Irwan Ariston Napitupulu



Get your own FREE, personal Netscape WebMail account today at 
http://webmail.netscape.com.



Re: [Tanya tempat2 kunjungan di jalur East Coast.]

1999-12-15 Terurut Topik Jeffrey Anjasmara

Connecticut paling cuman ngandelin New Haven. Kotanya kecil, paling keliling
lihat Yale. Sedih amat malah jadi turis kampus. Ke arah Boston dari sana
mungkin perlu mampir ke pelabuhan AS pertama. Namanya lupa. Di Boston paling
Boston Harbor dan Boston Common. Jalan sebentar ke jalan apa itu, yg isinya
toko-toko bagus doang. Newburries atau apa ya...:)

Yang lumayan bagus sih New York doang. Kalau mau tahun baruan sih mesti dari
siang sudah nongkrong. Boro-boro tahun baru, pesta halloween aja datang sore
sudah nggak dapat tempat. Parkir mobil mesti di luar Manhattan kecuali punya
kocek tebal dan punya luck besar. Cari parkir bisa kena per jam $10, dan
carinya bisa sakit hati. Paling dapat parkirnya rada jauh dan mesti naik
subway anyway.

Kalau saya demen parkir di Queens, di dekat china town biar sekalian
belanja. Cari jalan yg rada sepi, lalu parkirin di sana. Beres, nggak perlu
bayar sesenpun. Dari sana naik subway ke Times Square. Paling beli token
pulang balik $3.0. Memang jauh, tapi bedanya cuman mesti duduk lebih lama di
kursi subway 15 menit.


Jeffrey Anjasmara

---
From: Rizal Az [EMAIL PROTECTED]
Reply-To: Indonesian Students in the US [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [Tanya tempat2 kunjungan di jalur East Coast.]
Date: Wed, 15 Dec 1999 05:23:49 PST

yang saya tahu kalau malam tahun baru biasa aja di time square itu harus
siang2/sore2 kalau mau dapat tempat yang bagus, kalau millenium mungkin
harus
pagi2 kali yeee... hmmm bakalan brutal engga' sih malam tahun baru di time
square?

Ichal


Irwan Ariston Napitupulu [EMAIL PROTECTED] wrote:
Saya lagi butuh bantuan informasi nih untuk tempat2 yg
menarik dikunjungi di wilayah East Coast.
Rencana perjalanan adalah:
Cleveland-Pittsburgh-Wash.DC-Baltimore-
Atlantic City-Philadelphia-New York-Connecticut-
Providence-Boston-New York (31 Desember)-Cleveland

Adakah dari rekan2 yg bisa kasih lokasi2 wisata yg
dekat2 dengan rute tersebut.

Oh ya, rencananya sih malam 31 Desember nya
saya (kami) memilih untuk berada di Time Square nya NY
Ada info sebaiknya jam berapa kami berada di lokasi agar
mendapat spot yg bagus?

Terima kasih sebelumnya.


jabat erat,
Irwan Ariston Napitupulu



Get your own FREE, personal Netscape WebMail account today at
http://webmail.netscape.com.

__
Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com



Buyung, Munir, dan Advokasi Jendral

1999-12-15 Terurut Topik Jeffrey Anjasmara

Saya tambah lama tambah eneg sama orang yang bernama Munir ini. Sudah
terlalu lama Munir ini sibuk memanjangkan kumisnya saja dan memanfaatkan
KONTRAS dengan menyesuaikannya dg agenda politiknya.

Sekarang begini deh, kalau penjahat saja yg punya segudang barang bukti
harus didampingi oleh pembela, kenapa para jendral itu tidak boleh?

Artinya apa? Artinya lambang keadilan yaitu seorang dewi dengan mata
tertutup sambil memegang timbangan itu tidak punya bekas di Indonesia. Tidak
di jaman Suharto, dan ternyata tidak juga di jaman Gus Dur. Seharusnya
avonturir macam Munir yg cuman modal brengos ini tidak berhak melarang
Buyung untuk membela para jendral. Justru kalau para jendral tidak dapat
menyewa pembela (misal yg lain pada mangkir ketakutan kena getah), maka
YLBHI harus menyediakan pembela yang sepadan.

Dengan perkembangan ini apa yg mesti kita perhatikan? Ternyata perangkat
hukum kita masih terlalu lemah, baik visi maupun institusi. Sebetulnya saya
tidak terlalu heran dengan mutu para 'penegak' hukum ini. Sudah terlalu lama
bidang hukum menjadi kelas kambing dalam sistem pendidikan kita. Semua ingin
masuk bidang teknik yang sayangnya maksimum akhirnya kerja di bank, atau
jadi tukang asembling. Kalau tidak diterima baru ramai-ramai mendaftar ke
fakultas ekonomi. Nah, pilihan terakhir baru ke fakultas hukum. Tak heran
bidang hukum kita hanya menghasilkan elite hukum macam Munir yg hanya
bermodal berani ambil jalur menentang militer di jaman Suharto mau lengser.

Mengenai Buyung sendiri, Buyung dapat saya kategorikan sebagai orang yg
selalu sakit hati. Jaman Suharto dikategorikan sebagai musuh. Jaman Habibie
sempat naik daun menjadi wakil pemerintah untuk KPU. Sayang Habibie
tergusur, sehingga Buyungpun tak sempat naik panggung. Yang terpilih malah
si Marjuki yang kualitasnya malah jauh di bawah Buyung. Di bidang kehakiman
Yusril pula yg naik daun hanya gara-gara ngotot ikut-ikutan dalam perumusan
Indonesia Baru, dan akhirnya berhasil menjadi ketua PBB.

Apapun alasannya, langkah Buyung itu sudah tepat. Mengapa pula orang YLBHI
yang selama jaman orde baru juga lebih banyak condong ke pemerintah sampai
melarang-larang Buyung. Yah, inilah lakon hidup. Buyung yg membesarkan,
Buyung pula yg tersandung-sandung.


Jeffrey Anjasmara

Munir Yakin :
Buyung Akan Tetap di YLBHI
Reporter: Djoko Tjiptono

detikcom - Jakarta, Koordinator Kontras yang juga pengurus harian YLBHI,
Munir SH yakin Adnan Buyung Nasution takkan meninggalkan LBH. Ada banyak
alasan yang diutarakan Munir. Apakah itu?

“Saya yakin Bang Buyung tetap bertahan di YLBHI,” kata Munir yang ditemui
wartawan. Bahkan, Munir sambil bercanda menantang pers, “Ayo akau berani
taruhan, Bang Buyung akan tetap di YLBHI dan akan melepas jabatan sebagai
kuasa hukum Wiranto,” kata Munir, Rabu (15/12/1999) pukul 20.50 WIB.

Alasannya? “Historis. Nggak gampang melepas historis. Bang Buyung tak akan
melepaskan LBH,” kata Munir menambahkan. Namun demikian, keputusan Buyung
apakah akan berada di LBH atau berada di kubu pengacara para jenderal,
menurut Munir belum tentu diputuskan sekarang.

Untuk mengambil keputusan seberat itu, menurut Munit, tak cukup hanya satu
pertemuan. “Saya rasa malam tak akan ada keputusan, karena prosesnya akan
panjang. Minimal ada tiga pertemuan seperti ini lagi di tempat
berbeda-beda,” kata Munir.

Mengapa harus melalui pertemuan beberapa kali di tempat berbeda,
Munir tak menjelaskan secara pasti. Tapi, dia dengan santai mengatakan, “Kan
komunitas LBH bukan ini saja, tapi banyak.”

Namun, ketika dikatakan bahwa Kamis (16/12/1999) besok Buyung sudah harus
berangkat ke Timtim bersama 26 anggota tim advokasi lainnya, menurut Munir
itu tak masalah. “Ke Timtim, silakan saja berangkat.”
__
Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com



Kisruh BPKP dan BPK

1999-12-15 Terurut Topik Jeffrey Anjasmara

Saya tadinya memang ingin kalau si tukang peras BPKP dibubarkan saja. Selama
ini badan ini tak lebih sbg pemotong dana pembangunan, dan institusi
koruptor yang terkotor di Indonesia. Institusi ini, sebagai mana pernah saya
tulis, bertanggung jawab atas kebocoran 10-17% dari dana pembangunan kita.

Namun demikian, pembubaran perangkat kontrol yg dulunya malah cuman pagar
makan tanaman ini tentunya akan makin membuat perangkat kontrol Indonesia
tambah compang-camping. Lembaga eksekutif yaitu departemen dan dinas-dinas
di propinsi akan rayahan dana pembangunan. Habis nggak ada yg mengawasi
bagaimana? Diawasi saja masih maling, apalagi nggak diawasi. Eh, ini bukan
karakteristik bangsa Indonesia lho. AS juga sama saja.

Bagaimana dengan BPK? Nah, ini dia. BPK dari dulu ingin agar BPKP bergabung
dengan mereka. Tentunya ini sangat menyalahi fungsi kontrol itu sendiri.
Harusnya, suatu departemen atau badan mempunyai fungsi kontrol internal
yaitu inspektorat. Di luar itu ada BPKP yg punya posisi lebih tinggi, tetapi
masih dalam lingkup lembaga eksekutif. Setelah itu baru ada BPK sebagai
badan yg sejajar dengan presiden.

Keinginan untuk menggabungkan BPKP dan BPK kelihatannya dapat mengurangi
peran tukang sunat, tapi ingat, ada 3 hal yg perlu dipelajari:
(1) Lalu bagaimana dong dengan departemen atau badan itu?
(2) Bagaimana dengan skenario big brothers?
(3) Bagaimana dong yg mengawasi BPK?

Nomor 1 sudah saya singgung di atas. Nomor 2, jelasnya, bila BPK dan BPKP
digabung, hasilnya bukanlah kekuatan fungsi kontrol yg bertambah, tetapi
malah akan menciptakan gurita tukang sunat yang makin besar. BPK yang juga
sudah beken sebagai tukang sunat, akan makin mempunyai tangan yg panjang dan
buauuuanyak.

Oya, siapa yg mengawasi BPKP sih? Menurut pengamatan saya, BPKP seolah
menjadi badan yg tertinggi. Yah, setor dikit-dikit lah ke Tuanku Suharto.
Lain itu, BPKP menjadi godfather bersama-sama dengan BPK. Yang menyedihkan,
BPK yg harusnya ikut mengawasi kinerja BPK malah menganggap sebagai lembaga
kolega. Kolega dalam sama-sama membuka papan nama praktek sunat, sebagai
cabang Dukun Sunat Bogem di Jogja itu.:) Hehehe:)

Nomor 3, inilah yg memprihatinkan. Kenapa kok lembaga yg mengawasi BPK
demikian impoten? Sebetulnya lembaga ini ada atau tidak sih? Maksud saya ada
enggak personilnya? Jangan-jangan cuman papan nama doang?

Akhir kata, forget usulan orang BPKP di bawah ini. Itu cuman ganti kulit
doang. Cuman jangan pula dihapus. Untuk itu perlu disusun suasana mengawasi
antara BPK dengan BPKP. BPK instead of  menitikberatkan pengawasan langsung
ke departemen atau badan, tetapi lebih menitikberatkan pengawasan kinerja
BPKP dan Inspektorat. Setelah itu BPK juga diawasi oleh badan yg benar-benar
berkompeten. Badan yg berpersonil kecil inilah yg personilnya akan kita
awasi terus menerus, sehingga sistem upeti (yg biasa muncul dalam chain of
control) tidak muncul. Begitu rumahnya atau rekeningnya menggunung langsung
saja dicokok.

Hohojelas orang BPKP dan BPK nggak akan welcome dengan usul saya ini.

Oya, sebelum lupa. BI baru saja dimasuki oleh BPK. Suatu peristiwa yg
langka. Saya sih nebak karena selama ini BPK sudah diberi upeti oleh BI agar
tidak pernah masuk ke sana. Masak BPK mau beralasan bahwa BI dirasa mampu
mengawasi secara internal. Kenapa departemen nggak dipercaya juga? Kan
sama-sama punyai inspektorat? Huh, dasar gila semua.:) Indonesia gila
semua!! (Kecuali saya, hehe:).


Jeffrey Anjasmara

-
Bila BPKP Tak Ada Presiden Bisa Tak Terkendali
Reporter: D. Sanggabuwana

detikcom - Jakarta, Upaya membubarkan BPKP, tampaknya tak semudah membalik
telapak tangan. Buktinya, Komisi IX DPR belum mencapai kata sepakat tentang
hal ini termasuk mengintegrasikan BPK dan BPKP.

Demikian kesimpulan raker antara Komisi IX DPR RI dengan Ketua BPKP Arie
Sulendro yang berlangsung di Gedung MPR/DPR, Rabu (15/12/1999).

Menurut pimpinan sidang Sukowaluyo Mintorahardjo, BPKP dan BPK memiliki
fungsi yang berbeda. "Kalau BPKP adalah aparat pembantu presiden yang dapat
mengendalikan pelaksanaan pembangunan dan meningkatkan kualitas pelayanan
masayarakat," kata anggota FPDIP itu.

"Tanpa bantuan BPKP, presiden akan kehilangan kendali dan informasi yang
akurat sebagai dasar pengambilan kebijakan. Sedangkan, kalau BPK itu sudah
jelas laporannya kepada DPR dan tugasnya sebagai eksternal audit pemerintah.
Sementara BPKP internal audit," papar dia.

Menanggapi keputusan dewan yang belum mencapai kata sepakat itu, Ketua BPKP
Arie Sulendro mengaku saat ini pihaknya sudah membuat konsep tentang
reformasi di tubuh BPKP.

Konsep ini, katanya, sudah disampaikan kepada Menteri Pemberdayaan Aparatur
Negara. Dalam isi blue print itu, BPKP memfokuskan diri untuk membantu
pemerintah dalam memerangi KKN dan membangun pemerintahan yang bersih dan
good governance.

Dia kemudian menyebutkan beberapa poin dari isi blue print itu. Pertama,
evaluasi dan dukungan terhadap program dan kebijakan
anti KKN. 

Re: [Tanya tempat2 kunjungan di jalur East Coast.]

1999-12-15 Terurut Topik E R Juni

weh jagoan new york nih...
nanti kalau saya berkunjung kesana ajak jalan2 ya jef... :-)

(tumben nih nggak dari sekolahan kirim emailnya, apa udah libur ?... he-he)

seriously, obrolan2 yang saya terima dari temen2 di sini justru sedapat
mungkin menghindari times square pada saat tahun baru kebayang aja
orang rame2 ngumpul di sana... kalau ada kacau sedikit, ada yang iseng bawa
bomb... dsb dsb apalagi kalau udah nonton end of days-nya arnold

ini saya quote-kan sedikit posting teman saya di sini, i hope he won't mind..

"...I think you made the wise choice ! I can't even _imagine_ being in
Times Square Y2K Eve...*shudder* Even if there isn't a huge power outage
(can you imagine a million people in the dark, all suddenly afraid deciding
to STAMPEDE in opposing directions?!), there will be some crazy out there
who'll decide it's the end of the world and set off some kind of nail-bomb
thing (think Atlanta Olympics--did they ever catch that guy btw?) to
foretell Revelations or whatever. Time Square New Year's is one place I'm
NOT planning on being, whether I had work or not..."

ngeri kan..?

heheh... so watch out people, hati2 dalam merencanakan tahun baru kali
ini... the possibilities are endless... ;-)


e r juni

ps : cable modem ya jef ? hati2 lho, cable modem itu security-nya lemah...
udah pake firewall belum ?


At 09:03 AM 12/15/99 -0500, you wrote:

Connecticut paling cuman ngandelin New Haven. Kotanya kecil, paling keliling
lihat Yale. Sedih amat malah jadi turis kampus. Ke arah Boston dari sana
mungkin perlu mampir ke pelabuhan AS pertama. Namanya lupa. Di Boston paling
Boston Harbor dan Boston Common. Jalan sebentar ke jalan apa itu, yg isinya
toko-toko bagus doang. Newburries atau apa ya...:)

Yang lumayan bagus sih New York doang. Kalau mau tahun baruan sih mesti dari
siang sudah nongkrong. Boro-boro tahun baru, pesta halloween aja datang sore
sudah nggak dapat tempat. Parkir mobil mesti di luar Manhattan kecuali punya
kocek tebal dan punya luck besar. Cari parkir bisa kena per jam $10, dan
carinya bisa sakit hati. Paling dapat parkirnya rada jauh dan mesti naik
subway anyway.

Kalau saya demen parkir di Queens, di dekat china town biar sekalian
belanja. Cari jalan yg rada sepi, lalu parkirin di sana. Beres, nggak perlu
bayar sesenpun. Dari sana naik subway ke Times Square. Paling beli token
pulang balik $3.0. Memang jauh, tapi bedanya cuman mesti duduk lebih lama di
kursi subway 15 menit.


Jeffrey Anjasmara



Re: Tema

1999-12-15 Terurut Topik Suhendri

Menurut YS penyebabnya adalah Provokator.

Pertanyaannya adalah :
Provokator yang mana ya ?
Kira - kira tujuan Provokator itu apa ya ?
Koq ya hebat sekali "pekerjaan" Provokator itu hingga saat ini sampai pada
tahap perang antara orang Kristen lawan orang Muslim (sudah bukan parsial
lagi)

Kalau memang kaum Kristen (sebagai mayoritas) menginginkan perdamain dan
persatuan, mestinya mudah saja perang di Ambon dan Maluku selesai.

Tapi ya koq nggak selesai - selesai ?

Paradox !

Soe



-Original Message-
From: Yohanes Sulaiman [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]
Date: Wednesday, December 15, 1999 12:35 PM
Subject: Re: Tema


Ada yang tahu tema Natal untuk tahun ini di Ambon dan Maluku ?
Thanks
Soe

Saya rasa pasti thema dari kaum Kristen di Maluku adalah
 untuk perdamaian dan rasa persatuan serta penghentian keributan
SARA. Saya rasa harapan umat Muslim di Maluku juga adalah
harapan untuk perdamaian dan kerukunan yang telah hilang
akibat provokator yang senang memancing di air keruh.



Pegawai Pos Berjalan sekalian Menjual Perangko dan Membawa Cap Pos?

1999-12-15 Terurut Topik Nasrullah Idris

 Pada setiap menjelang Hari Raya Idul Fitri sering kita lihat  orang
harus meninggalkan rumah sampai beberapa jam hanya untuk membeli perangko
untuk kartu lebaran. Sehingga urusan pembenahan dalam menyambut hari raya
tersebut sedikit-banyak menjadi terbengkalai. Misalkan : membuat tapai ketan
hitam, menjahit baju, sampai belanja untuk bahan kueh.
 Mengingat pengalaman tersebut apa salahnya Pegawai Pos Berjalan
(Bersepeda atau bermotor) sekalian ditugaskan untuk menjual perangko. Yaitu
bersamaan ketika ia mengantarkan barang pos. Kalau perlu sekalian membawa
cap pos.
 Tentu saja pegawai pos itu diberi insentif tambahan.
 Tinggal bagaimana membuat disain manajemennya sedemikian rupa sehingga
tidak terjadi kolusi antara mereka dengan Pegawai Pos di Cabang Kantor Pos.
Artinya, perangko yang mereka bawa dijual kepada Pegawai Pos di Cabang
Kantor Pos tersebut agar bisa segera dilaporkan bahwa perangkonya sudah
habis terjual. Sehingga mereka pun segera memperoleh insentif. Walaupun
tidak ada kaitan dengan korupsi, karena toh hasil jualan perangko itu
akhirnya  masuk ke kas, namun misi untuk meringankan beban konsumen dalam
bentuk penghematan waktu menjadi tidak ada.


Salam,

Nasrullah Idris



SARA lagi-SARA lagi - Re: Tema

1999-12-15 Terurut Topik Igg Adiwijaya

Jadi ingin ikutan.
Saya rasa kalo kita memang mau menyelesaikan masalah di Maluku,
kita nya musti berpikiran positif. Apalagi masalah SARA.
Regardless agama apaan.
Lho baru setahun lalu kok, gereja di Jawa dan pulau-pulau
lain habis dibakarin. Saya nggak lihat dari kaum islam
(sebagai majoritas) atau ulama yang langsung terjun untuk menyelesaikan
masalah. Ataupun perundingan dari kelompok-kelompok pemuda muslim,
atau yang lainnya dengan pihak nasrani.
Masalahnya di selesain sama pemerintah melalui kepolisian. Tapi
perasaan bermusuhan, saya nggak yakin, telah terselesaikan
didalam hati  mereka yang terlibat :(
Jadi ya sama aja. Manusia nya aja yang brengsek. Apalagi yang
fanatik-fanatik.

Karena maraknya masalah SARA 1-2 tahun terakhir, saya jadi pengen
"preach" perasaan saya pribadi :)
Kalimat berikut adalah 100% belief saya pribadi: "kalo seseorang
mendalami agama lebih dari apa yang di butuhkan orang tersebut
(ie. mengarah fanatism), makin mengecil rasa toleransi dan pengertian
orang tersebut terhadap yang berlainan agama."

Ya statement kayak dibawah ini yang bisa berpotensi jadi provokator.
Sudah keruh, ditambah keruh lagi.

regards,
igg

On Thu, 16 Dec 1999, Suhendri wrote:

 Menurut YS penyebabnya adalah Provokator.

 Pertanyaannya adalah :
 Provokator yang mana ya ?
 Kira - kira tujuan Provokator itu apa ya ?
 Koq ya hebat sekali "pekerjaan" Provokator itu hingga saat ini sampai pada
 tahap perang antara orang Kristen lawan orang Muslim (sudah bukan parsial
 lagi)

 Kalau memang kaum Kristen (sebagai mayoritas) menginginkan perdamain dan
 persatuan, mestinya mudah saja perang di Ambon dan Maluku selesai.

 Tapi ya koq nggak selesai - selesai ?

 Paradox !

 Soe



 -Original Message-
 From: Yohanes Sulaiman [EMAIL PROTECTED]
 To: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]
 Date: Wednesday, December 15, 1999 12:35 PM
 Subject: Re: Tema


 Ada yang tahu tema Natal untuk tahun ini di Ambon dan Maluku ?
 Thanks
 Soe
 
 Saya rasa pasti thema dari kaum Kristen di Maluku adalah
  untuk perdamaian dan rasa persatuan serta penghentian keributan
 SARA. Saya rasa harapan umat Muslim di Maluku juga adalah
 harapan untuk perdamaian dan kerukunan yang telah hilang
 akibat provokator yang senang memancing di air keruh.




Re: Tema

1999-12-15 Terurut Topik Yohanes Sulaiman

Menurut YS penyebabnya adalah Provokator.

Pertanyaannya adalah :
Provokator yang mana ya ?
Kira - kira tujuan Provokator itu apa ya ?
Koq ya hebat sekali "pekerjaan" Provokator itu hingga saat ini sampai pada

tahap perang antara orang Kristen lawan orang Muslim (sudah bukan parsial
lagi)



Wah, anda menarik sekali nih.
Semua pikiran positif yang harusnya dibina kok dibalikkan
begini hmmm. dibulan puasa lagi

Bukannya di bulan puasa ini kaum Muslim perlu menyingkirkan
segala pikiran yang penuh angkara murka dan berusaha mendekatkan
diri kepada Allah? Di bulan puasa juga bukannya merupakan saat
untuk menyucikan diri dan berhati-hati akibat godaan iblis?
Atau adakah makna puasa lain yang saya tak tahu?

Begitu juga di hari Natal umat Kristen mengingat kedatangan
Tuhan Yesus sebagai penyelamat dan berusaha menjadi terang
di dunia dan berusaha menjadi pendamai? (Mungkin saya paranoid,
tapi saya yakin M. Soehendri akan menjelek-jelekkan paragraf
ini).

Justru dengan hari keagamaan yang sama seperti ini, umat
Kristen dan Islam ditantang sebagai pendamai, tapi kok anda
memikirkannya perang terus? Dari gaya bahasa anda kok
terlihatnya anda senang sekali menjelek-jelekkan umat Kristen
di Maluku? Saya justru jadi berpikir apa anda yang sebetulnya
provokator?

Yang lebih aneh lagi, dari semua yang saya tulis, yang dibalas
itu hanya provokatornya. Tapi soal perdamaian itu ditolak
mentah-mentah.

Mungkin anda yang perlu memikirkan ulang tema Natal dan makna
puasa kepada diri anda pribadi.

Kalau memang kaum Kristen (sebagai mayoritas) menginginkan perdamain dan
persatuan, mestinya mudah saja perang di Ambon dan Maluku selesai.

Apa anda punya ide yang menarik? Tentunya yang tak bersifat
asbun atau menjelek-jelekkan kaum Muslim dan Kristen.

YS



Re: Tema

1999-12-15 Terurut Topik Yohanes Sulaiman

Wah, anda menarik sekali nih.
Semua pikiran positif yang harusnya dibina kok dibalikkan
begini hmmm. dibulan puasa lagi

Menurut YS penyebabnya adalah Provokator.

Pertanyaannya adalah :
Provokator yang mana ya ?
Kira - kira tujuan Provokator itu apa ya ?
Koq ya hebat sekali "pekerjaan" Provokator itu hingga saat ini sampai pada

tahap perang antara orang Kristen lawan orang Muslim (sudah bukan parsial
lagi)

Oh, pertanyaan yang penting justru: kenapa M. Soehendri senang
sekali memecah belah massa. Kok ya hebat sekali pekerjaam
M. Soehendri itu hingga saat ini tak pernah berhenti-berhenti
menjelek-jelekkan satu golongan yang dia tak sukai, tapi kalau
balok di mata fraksi yang dia dukung tak pernah diutik-utik.
Itulah definisi PROVOKATOR.

Bukannya di bulan puasa ini kaum Muslim perlu menyingkirkan
segala pikiran yang penuh angkara murka dan berusaha mendekatkan
diri kepada Allah? Di bulan puasa juga bukannya merupakan saat
untuk menyucikan diri dan berhati-hati akibat godaan iblis?
Atau adakah makna puasa lain yang saya tak tahu?

Begitu juga di hari Natal umat Kristen mengingat kedatangan
Tuhan Yesus sebagai penyelamat dan berusaha menjadi terang
di dunia dan berusaha menjadi pendamai? (Mungkin saya paranoid,
tapi saya yakin M. Soehendri akan menjelek-jelekkan paragraf
ini).

Justru dengan hari keagamaan yang sama seperti ini, umat
Kristen dan Islam ditantang sebagai pendamai, tapi kok anda
memikirkannya perang terus? Dari gaya bahasa anda kok
terlihatnya anda senang sekali menjelek-jelekkan umat Kristen
di Maluku?

Yang lebih aneh lagi, dari semua yang saya tulis, yang dibalas
itu hanya provokatornya dan terlihat menyudutkan satu pihak.

Mungkin anda yang perlu memikirkan ulang tema Natal dan makna
puasa kepada diri anda pribadi.



Kalau memang kaum Kristen (sebagai mayoritas) menginginkan perdamain dan
persatuan, mestinya mudah saja perang di Ambon dan Maluku selesai.

Apa anda punya ide yang menarik? Tentunya yang tak bersifat
asbun atau menjelek-jelekkan kaum Muslim dan Kristen.
Lagipula: apakah anda sekarang di Maluku? Apa anda tahu secara
total sebetulnya apa yang terjadi? Kaum Muslim yang saya kenal
menyatakan A dan kaum Nasrani menyatakan B, dan saya berusaha
mendengar dari keduanya. Apakah anda hanya mendengar dari satu
sisi dan itu cukup?

YS



Re: Tema

1999-12-15 Terurut Topik Yohanes Sulaiman

Maaf yang tadi versi awalnya belum selesai sudah terkirim.

YS



Re: Tema

1999-12-15 Terurut Topik Suhendri

Justru saya sedang berpikir sangat bersih dan berpikir positif, meskipun
kalau dibaca begitu saja tanpa pemahaman mendasar akan cenderung provokatif.

Semua pemeluk agama, jika mendalami dan menjalani agama nya (kembali ke
Kitab Suci) masing - masing dengan DIBANTU oleh para pemimpin agamanya, akan
dengan mudah tercipta perdamaian dan kerukunan.
Meskipun seluruh setan dan iblis menjadi provokatornya.

Tolong beri perhatian penuh pada alinea saya diatas.

Jika masih terjadi juga perang dan bunuh membunuh, harus diperiksa lagi
Kitab Sucinya, Pemimpinnya, Umatnya.

Itulah intinya.

Soe

Wah, anda menarik sekali nih.
Semua pikiran positif yang harusnya dibina kok dibalikkan
begini hmmm. dibulan puasa lagi

Bukannya di bulan puasa ini kaum Muslim perlu menyingkirkan
segala pikiran yang penuh angkara murka dan berusaha mendekatkan
diri kepada Allah? Di bulan puasa juga bukannya merupakan saat
untuk menyucikan diri dan berhati-hati akibat godaan iblis?
Atau adakah makna puasa lain yang saya tak tahu?



Begitu juga di hari Natal umat Kristen mengingat kedatangan
Tuhan Yesus sebagai penyelamat dan berusaha menjadi terang
di dunia dan berusaha menjadi pendamai? (Mungkin saya paranoid,
tapi saya yakin M. Soehendri akan menjelek-jelekkan paragraf
ini).

Justru dengan hari keagamaan yang sama seperti ini, umat
Kristen dan Islam ditantang sebagai pendamai, tapi kok anda
memikirkannya perang terus? Dari gaya bahasa anda kok
terlihatnya anda senang sekali menjelek-jelekkan umat Kristen
di Maluku? Saya justru jadi berpikir apa anda yang sebetulnya
provokator?

Yang lebih aneh lagi, dari semua yang saya tulis, yang dibalas
itu hanya provokatornya. Tapi soal perdamaian itu ditolak
mentah-mentah.

Mungkin anda yang perlu memikirkan ulang tema Natal dan makna
puasa kepada diri anda pribadi.

Kalau memang kaum Kristen (sebagai mayoritas) menginginkan perdamain dan
persatuan, mestinya mudah saja perang di Ambon dan Maluku selesai.

Apa anda punya ide yang menarik? Tentunya yang tak bersifat
asbun atau menjelek-jelekkan kaum Muslim dan Kristen.

YS



on sale guys

1999-12-15 Terurut Topik Derina Com

Are you paying too much for Internet Access?


http://www.worldxchange.com/agent/210109/agisp.asp


computer sale only $499
https://secure.worldxchange.com/wxconline/default.asp?agid=210109



PCs feature the AMD K6-2 333 MHz processor,
32 MB RAM, 3.2 GB HD,
45x CD-ROM, sound, and 56K Modem!
Ships with Windows 98. 15" SVGA Monitor (.28 dpi)
and 6 months of FREE wxc.net Internet service are included.
$499 plus handling. (Limit 1 per household.)




Cheapest Call.Domestic and International
10-10-275 + 1 + Area Code + Number's (acces Code 210109):
http://www.worldxchange.com/agent/210109/
HP:  http://www.worldxchange.com/agent/210109/






__
Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com



Re: Tema

1999-12-15 Terurut Topik Yohanes Sulaiman

Justru saya sedang berpikir sangat bersih dan berpikir positif, meskipun
kalau dibaca begitu saja tanpa pemahaman mendasar akan cenderung provokatif.



Justru saya sedang berpikir bersih dan positif juga dan karena
anda membaca tulisan saya yang pertama-tama begitu saja tanpa
pemahaman mendasar akan cenderung lebih menekankan kepada
provokatornya daripada kepada keinginan orang-orang untuk
hidup dalam damai.


Semua pemeluk agama, jika mendalami dan menjalani agama nya (kembali ke
Kitab Suci) masing - masing dengan DIBANTU oleh para pemimpin agamanya, akan

dengan mudah tercipta perdamaian dan kerukunan.
Meskipun seluruh setan dan iblis menjadi provokatornya.

Para pemeluk agama walaupun sangat berbakti, tapi sayangnya
bisa juga dipengaruhi pemimpin agamanya yang terkadang lebih
menekankan ambisi pribadi dan menggunakan agama sebagai alat
ambisinya itu. Atau pemimpin agamanya bisa dikerjai oleh
provokator tertentu.

Tolong beri perhatian penuh pada alinea saya diatas.

Tolong juga beri perhatian penuh kepada seluruh isi tulisan
saya. Juga tolong beri perhatian penuh kepada kejenuhan
massa akan SARA sebelum berusaha memecah belah lebih lanjut.
Soalnya saya enggak heran kalau banyak anggota Permias sudah
jenuh melihat perpecahan dari jaman Suharto serta isu-isu
SARA yang tak kunjung habis. Lebih baik anda gabung ke milis
SARA Pasti banyak teman di sana.


Jika masih terjadi juga perang dan bunuh membunuh, harus diperiksa lagi
Kitab Sucinya, Pemimpinnya, Umatnya.

Mari seluruh anggota permias sama-sama memeriksa Alkitab,
Qur'an, Veda, Tripitaka, Tibetan Book of Dead, Egyptian Book
of Dead, kitab Zoroaster, kitab Mani, kitab Confusius, buku
Taoisme, kitab-kitab Shinto, serta ratusan kitab agama lain di dunia. Soalnya
semua umatnya juga masih terus perang dan bunuh
membunuh sehingga artinya kita harus memeriksa semua kitab sucinya.

Kita periksa juga Bill Clinton, Boris Yeltsin, Saddam Hussein,
Raja Fahd, Sharif dari Pakistan, Jiang Zemin, Dalai Lama,
para Ayatollah di Iran, Paus Yohanes Paulus II, serta semua
pemimpin agama lain; dan jangan lupakan juga Gus Dur, serta
semua kiai di Arab atau di Indonesia soalnya semua pemuka agama.
Juga para pastor, pendeta, dsb. Soalnya tiap hari juga masih
ada yang tukang todong dan bunuh orang.

Masih tertarik untuk melakukan 'inquisition?'




Itulah intinya.

Itulah juga intinya.

YS



Re: Tema

1999-12-15 Terurut Topik Yohanes Sulaiman

Jadi benarkan apa yang saya tulis.

Ada yang SALAH,

Seperti anda tulis dibawah bahwa pemimpin agama bisa dikerjai oleh
provokator. Pemimpin agama menekankan ambisi pribadi dan menggunakan agama
sebagai alat ambisinya.

Sekarang pertanyaannya Mengapa bisa ? Mengapa ? Bisa tolong dijelaskan.

Sudah anda jawab sendiri diatas.





Jangan lah saya dianggap memprovokasi, justru saya sedang mencari akar
masalahnya.

M. Soe,
Maaf kalau menyinggung, tapi terus terang saya sangat skeptik mendengar
anda mau mencari akar masalahnya. Sejak anda masuk milis ini, yang
saya dengar dari anda hanya sepatah kata seperti 'goblok' dan tak ada
sedikitpun perkataan dari anda yang menuliskan pemikiran atau penyelesaian
masalah. Sejak dulu kalaupun anda menulis, pasti berat sebelah dan cenderung
menghina satu posisi dan menutup mata kepada kesalahan tokoh-tokoh yang
anda dukung.Penulis-penulis lain seperti M. Wisesa, M. Irwan, Mme. Ida, dan
M. Jeffrey memang kontroversial di milis ini, tapi mereka menulis apa posisi
mereka dan kenapa mereka tak setuju dan ada analisa-analisa. Walaupun
sering kontroversial, tapi saya bisa melihat memang itikad mereka mencari
penyelesaian dan juga ada rasa terbuka mau menerima pendapat. Tapi kalau anda?
Saya pertama kali mendengar anda mau mencari akar masalahnya. Karena
itu maafkan kalau saya terus terang sangsi bahwa anda memang tujuannya itu.
Kalau Mme. Ida yang bertanya, saya akan berani berdiskusi dengannya karena
saya tahu pasti niatnya bagus. Tapi sayang saya tak bisa menyatakan hal yang
sama kepada anda mengingat 'record' anda di milis ini sudah berbicara sendiri.



Pikiran logis saya bilang bahwa kendali utama penyelesaian
masalah Ambon dan Maluku terletak di tangan umat Nasrani, tidak lain tidak
bukan. Umat Islam di Ambon itu kecil jumlahnya, janganlah dihabisi dan
ditindas, apakah salah mereka itu ?

Anda yakin? Atau anda hanya baca koran Republika lalu menyatakan diri
pakar masalah Maluku? Beberapa yang saya kenal yang Muslim menyatakan
bahwa ada orang-orang tertentu dari pulau lain yang datang memanas-manasi.
Yang Kristen juga menyatakan yang sama. Yang lain menyatakan yang
berbeda. Lalu bagaimana anda bisa menyatakan bahwa Republika yang pasti
benar?

Coba di bulan puasa ini berusaha intropeksi diri. Saya sendiri melakukan
hal yang sama pada bulan menjelang Natal ini.

YS



Re: Tema

1999-12-15 Terurut Topik Suhendri

Terserah anda lah menilai saya, di sini didalam Permias ini ada 560 orang,
saya yakin juga ada yang berpikiran sama seperti saya. Yang anda tulis
mengenai saya tidak juga benar, itukan kata Anda :-)

Kalau ada yang berdiskusi menyelesaikan masalah dengan "jawaban", maka tipe
saya adalah menyelesaikan masalah dengan "pertanyaan".

Saya yakin apa yang saya "pertanyakan" di sini banyak benarnya.  Jika ada
yang tidak suka dengan "pertanyaan" saya, berarti "pertanyaan" saya itu
mengandung KEBENARAN dan coba untuk diingkari.

Kembali ke permasalahan yang saya angkat, saya tanyakan khusus untuk YS,
dengan menggunakan pikiran dan akal sehat Anda, permasalahan yang ada di
Ambon, terlepas dari semua isu, kata orang, kata media dll.  Siapakah
yang dapat menghentikan inti permasalahan yang ada di Ambon KALAU BUKAN umat
Nasrani Ambon ?

Mengapa tidak melindungi umat Islam ?, (dari serbuan provokator seperti kata
Anda) ... mengapa tidak menjadi benteng untuk orang lemah ? mengapa tidak
memperlihatkan ajaran Kasih Sayang ? Mengapa ?

Soe


-Original Message-
From: Yohanes Sulaiman [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]
Date: Thursday, December 16, 1999 10:18 AM
Subject: Re: Tema



M. Soe,
Maaf kalau menyinggung, tapi terus terang saya sangat skeptik mendengar
anda mau mencari akar masalahnya. Sejak anda masuk milis ini, yang
saya dengar dari anda hanya sepatah kata seperti 'goblok' dan tak ada
sedikitpun perkataan dari anda yang menuliskan pemikiran atau penyelesaian
masalah. Sejak dulu kalaupun anda menulis, pasti berat sebelah dan
cenderung
menghina satu posisi dan menutup mata kepada kesalahan tokoh-tokoh yang
anda dukung.Penulis-penulis lain seperti M. Wisesa, M. Irwan, Mme. Ida, dan
M. Jeffrey memang kontroversial di milis ini, tapi mereka menulis apa
posisi
mereka dan kenapa mereka tak setuju dan ada analisa-analisa. Walaupun
sering kontroversial, tapi saya bisa melihat memang itikad mereka mencari
penyelesaian dan juga ada rasa terbuka mau menerima pendapat. Tapi kalau
anda?
Saya pertama kali mendengar anda mau mencari akar masalahnya. Karena
itu maafkan kalau saya terus terang sangsi bahwa anda memang tujuannya itu.
Kalau Mme. Ida yang bertanya, saya akan berani berdiskusi dengannya karena
saya tahu pasti niatnya bagus. Tapi sayang saya tak bisa menyatakan hal
yang
sama kepada anda mengingat 'record' anda di milis ini sudah berbicara
sendiri.



Pikiran logis saya bilang bahwa kendali utama penyelesaian
masalah Ambon dan Maluku terletak di tangan umat Nasrani, tidak lain tidak
bukan. Umat Islam di Ambon itu kecil jumlahnya, janganlah dihabisi dan
ditindas, apakah salah mereka itu ?

Anda yakin? Atau anda hanya baca koran Republika lalu menyatakan diri
pakar masalah Maluku? Beberapa yang saya kenal yang Muslim menyatakan
bahwa ada orang-orang tertentu dari pulau lain yang datang memanas-manasi.
Yang Kristen juga menyatakan yang sama. Yang lain menyatakan yang
berbeda. Lalu bagaimana anda bisa menyatakan bahwa Republika yang pasti
benar?

Coba di bulan puasa ini berusaha intropeksi diri. Saya sendiri melakukan
hal yang sama pada bulan menjelang Natal ini.

YS



Re: Tema

1999-12-15 Terurut Topik Yohanes Sulaiman

Kepada anggota Permias:

Ini merupakan balasan terakhir dari saya mengenai diskusi ini karena
terus terang saya tak tertarik membahas masalah SARA yang tak akan
ada ujungnya. Saya akan layani kalau M. Soe mau meneruskan, tapi
terus terang saya lebih suka kalau masalah ini dianggap selesai.

Masalah SARA sama seperti masalah duluan ayam atau telur.
Penyelesaiannya adalah siapa orang pertama yang akan mengulurkan
tangan untuk berkata 'Saya adalah Saudaramu walau berbeda SARA.'
Terus terang diskusi dibawah ini sudah sangat panas, dan saya pertama-
tama minta maaf dulu kalau menyinggung saudara-saudara Kristen atau
Muslim di Permias ini.






Terserah anda lah menilai saya, di sini didalam Permias ini ada 560 orang,
saya yakin juga ada yang berpikiran sama seperti saya. Yang anda tulis
mengenai saya tidak juga benar, itukan kata Anda :-)

Terserah anda. Tapi dari record anda saya bisa melihatnya dan terus terang
anda bukan type orang yang saya anggap bisa diajak berdiskusi dengan
terbuka atau dengan rasional.


Kalau ada yang berdiskusi menyelesaikan masalah dengan "jawaban", maka tipe
saya adalah menyelesaikan masalah dengan "pertanyaan".


Orang yang bertanya tentang alam semesta adalah filsuf dan mereka berusaha
mencari kebenaran serta belajar dari alam semesta. Namun ada juga yang hanya
bertanya tanpa ada itikad mencari kebenaran. Yang mana yang merupakan
type anda? Hanya bertanya tanpa ada itikad mencari kebenaran namanya
bukan menyelesaikan masalah, melainkan memperbanyak masalah.

Bertanya juga ada batasnya, sampai dimana pertanyaannya itu tetap relevan.
Kalau pertanyaannya sudah tak berguna, sudah saatnya menutup
mulut.


Saya yakin apa yang saya "pertanyakan" di sini banyak benarnya.  Jika ada
yang tidak suka dengan "pertanyaan" saya, berarti "pertanyaan" saya itu
mengandung KEBENARAN dan coba untuk diingkari.


Pertanyaan memang perlu dijawab, tapi jika jawaban yang diberi pasti
selalu dibantah tanpa diberi kesempatan untuk dipikirkan dan ditelaah dulu,
apa bedanya saya berbicara dengan gagak?



Kembali ke permasalahan yang saya angkat, saya tanyakan khusus untuk YS,
dengan menggunakan pikiran dan akal sehat Anda, permasalahan yang ada di
Ambon, terlepas dari semua isu, kata orang, kata media dll.  Siapakah
yang dapat menghentikan inti permasalahan yang ada di Ambon KALAU BUKAN umat
Nasrani Ambon ?

Yang bisa menghentikan masalahnya adalah UMAT NASRANI DAN UMAT
MUSLIM. Jika keduanya tak mau terbuka dan berusaha menjabat tangan
masing-masing, tak akan ada penyelesaian. Percuma kalau umat Nasrani
mau berdamai tapi kaum Muslim tak mau, dan juga sebaliknya. Masalahnya
juga banyak provokator dari daerah lain yang memperburuk suasana.
Provokator mana? Pasti itu pertanyaan anda nanti. Jika anda
memang care masalah ini, tak ada salahnya anda juga meminta pandangan
dari pihak Nasrani di Ambon, tak hanya berpihak kepada satu sisi saja.

Pertanyaan anda sendiri sebetulnya mencerminkan pribadi anda:
hanya ingin enaknya saja, tak ada inisiatif untuk memecahkan masalah,
dan hanya menunggu pihak lain memberikan konsesi saja.




Mengapa tidak melindungi umat Islam ?, (dari serbuan provokator seperti kata
Anda) ... mengapa tidak menjadi benteng untuk orang lemah ? mengapa tidak
memperlihatkan ajaran Kasih Sayang ? Mengapa ?


Tak salah? Kaum Kristen di Maluku juga banyak yang dihancurkan rumahnya
sementara tentara tak memberi perlindungan. Kalau begitu, siapa yang korban?
Jawabannya: keduanya adalah korban.

Selain itu, bagaimana kalau saya balikkan pertanyaan ini:
Di Jakarta terjadi pembakaran tempat rehabilitasi para pecandu obat terlarang
yang diasuh oleh gereja. Warga sekitar menyatakan bahwa tempat rehabilitasi
itu adalah tetangga yang bagus, dan yang membakar datang dari daerah lain.
Namun, kenapa sampai sekarang anda tak mengkoar-koarkan hal ini di Permias?
Apa yang anda lakukan waktu gereja-gereja dibakar di tempat yang mayoritas
Muslim?  Apakah anda mau menjadi benteng untuk gereja-gereja yang dibakar?
Kristen itu minoritas di Indonesia, hanya dibawah 10%.
Tak bisa menjawab khan? Makanya, jangan hanya memandang kutu di
seberang samudera.

Saya dari sini tak tertarik mencari-cari siapa yang salah atau benar;
apakah kaum Muslim yang salah atau Kristen yang salah; karena
terus terang tak ada yang namanya 100% benar dan 100% salah
dalam SARA. Apakah gereja pasti benar? Ada pendeta yang
yang korup, tapi ada juga kiai yang berengsek. Tapi banyak pendeta dan
kiai yang benar-benar beritikad baik dan berusaha menjaga kerukunan umat.
Karena itu kalau anda memandang penyelesaian maslaah hanya dari agama,
itu salah besar. Banyak faktor lain selain agama, dan agama hanyalah sebagai
topeng.

Sebagai anggota Permias, apalagi yang belajar di US, kita harus belajar
melihat masalah tidak hanya hitam atau putih contohnya kalau si anu agama gue
pasti dia benar. Sebagai yang punya kesempatan di US, kita harus berpikir
lebih kedepan dan berusaha menyelesaikan masalah secara rasional dan
objektif. Jika kita belajar di US 

Re: Tema

1999-12-15 Terurut Topik Suhendri

YS bilang bahwa yang bisa menghentikan masalahnya adalah Umat Nasrani dan
Umat Muslim. Untuk menghargai pendapat ini saya berinisiatif untuk memulai
"menyelesaikannya".

Saya meminta anda YS untuk menulis apa saja yang anda mau dari Umat Muslim
Ambon untuk menyelesaikan masalah ini. Setiap permintaan anda harus
beralasan atas sesuatu (mis : saya minta ini karena )

Masukan anda akan saya kirim ke "teman" saya di Ambon, paling tidak sebagai
ide dari anda.

Silahkan memulai :

1. ...
2. ...
3. ...

dst

Silahkan tolong diisi, apa yang anda inginkan. Tidak usah jauh - jauh
mikirnya, cukup sebagai pribadi.
Jika sudah anda isi, nanti saya akan ganti mengisi apa yang saya mau dan
alasannya.

Soe

-Original Message-
From: Yohanes Sulaiman [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]
Date: Thursday, December 16, 1999 11:26 AM
Subject: Re: Tema


Kembali ke permasalahan yang saya angkat, saya tanyakan khusus untuk YS,
dengan menggunakan pikiran dan akal sehat Anda, permasalahan yang ada di
Ambon, terlepas dari semua isu, kata orang, kata media dll.  Siapakah
yang dapat menghentikan inti permasalahan yang ada di Ambon KALAU BUKAN
umat
Nasrani Ambon ?

Yang bisa menghentikan masalahnya adalah UMAT NASRANI DAN UMAT
MUSLIM. Jika keduanya tak mau terbuka dan berusaha menjabat tangan
masing-masing, tak akan ada penyelesaian. Percuma kalau umat Nasrani
mau berdamai tapi kaum Muslim tak mau, dan juga sebaliknya. Masalahnya
juga banyak provokator dari daerah lain yang memperburuk suasana.
Provokator mana? Pasti itu pertanyaan anda nanti. Jika anda
memang care masalah ini, tak ada salahnya anda juga meminta pandangan
dari pihak Nasrani di Ambon, tak hanya berpihak kepada satu sisi saja.




Re: Tema

1999-12-15 Terurut Topik Mahendra Siregar

Bung Yohanes dan Soe,

Komentar saya singkat saja: Kalau orang Kristen di Ambon mengatakan bhw yang harus
memulai menghentikan permasalahan di Ambon adalah orang Islam, dan sebaliknya
orang Islam di Ambon mengatakan bhw yang harus memulai menghentikan permasalahan
itu adalah orang Kristen, maka saya mengatakan bahwa masalah di Ambon belum akan
selesai dalam waktu dekat.

Salam
Mahendra

Yohanes Sulaiman wrote:

 Kepada anggota Permias:

 Ini merupakan balasan terakhir dari saya mengenai diskusi ini karena
 terus terang saya tak tertarik membahas masalah SARA yang tak akan
 ada ujungnya. Saya akan layani kalau M. Soe mau meneruskan, tapi
 terus terang saya lebih suka kalau masalah ini dianggap selesai.

 Masalah SARA sama seperti masalah duluan ayam atau telur.
 Penyelesaiannya adalah siapa orang pertama yang akan mengulurkan
 tangan untuk berkata 'Saya adalah Saudaramu walau berbeda SARA.'
 Terus terang diskusi dibawah ini sudah sangat panas, dan saya pertama-
 tama minta maaf dulu kalau menyinggung saudara-saudara Kristen atau
 Muslim di Permias ini.

 Terserah anda lah menilai saya, di sini didalam Permias ini ada 560 orang,
 saya yakin juga ada yang berpikiran sama seperti saya. Yang anda tulis
 mengenai saya tidak juga benar, itukan kata Anda :-)
 
 Terserah anda. Tapi dari record anda saya bisa melihatnya dan terus terang
 anda bukan type orang yang saya anggap bisa diajak berdiskusi dengan
 terbuka atau dengan rasional.

 Kalau ada yang berdiskusi menyelesaikan masalah dengan "jawaban", maka tipe
 saya adalah menyelesaikan masalah dengan "pertanyaan".
 

 Orang yang bertanya tentang alam semesta adalah filsuf dan mereka berusaha
 mencari kebenaran serta belajar dari alam semesta. Namun ada juga yang hanya
 bertanya tanpa ada itikad mencari kebenaran. Yang mana yang merupakan
 type anda? Hanya bertanya tanpa ada itikad mencari kebenaran namanya
 bukan menyelesaikan masalah, melainkan memperbanyak masalah.

 Bertanya juga ada batasnya, sampai dimana pertanyaannya itu tetap relevan.
 Kalau pertanyaannya sudah tak berguna, sudah saatnya menutup
 mulut.

 Saya yakin apa yang saya "pertanyakan" di sini banyak benarnya.  Jika ada
 yang tidak suka dengan "pertanyaan" saya, berarti "pertanyaan" saya itu
 mengandung KEBENARAN dan coba untuk diingkari.

 
 Pertanyaan memang perlu dijawab, tapi jika jawaban yang diberi pasti
 selalu dibantah tanpa diberi kesempatan untuk dipikirkan dan ditelaah dulu,
 apa bedanya saya berbicara dengan gagak?

 Kembali ke permasalahan yang saya angkat, saya tanyakan khusus untuk YS,
 dengan menggunakan pikiran dan akal sehat Anda, permasalahan yang ada di
 Ambon, terlepas dari semua isu, kata orang, kata media dll.  Siapakah
 yang dapat menghentikan inti permasalahan yang ada di Ambon KALAU BUKAN umat
 Nasrani Ambon ?

 Yang bisa menghentikan masalahnya adalah UMAT NASRANI DAN UMAT
 MUSLIM. Jika keduanya tak mau terbuka dan berusaha menjabat tangan
 masing-masing, tak akan ada penyelesaian. Percuma kalau umat Nasrani
 mau berdamai tapi kaum Muslim tak mau, dan juga sebaliknya. Masalahnya
 juga banyak provokator dari daerah lain yang memperburuk suasana.
 Provokator mana? Pasti itu pertanyaan anda nanti. Jika anda
 memang care masalah ini, tak ada salahnya anda juga meminta pandangan
 dari pihak Nasrani di Ambon, tak hanya berpihak kepada satu sisi saja.

 Pertanyaan anda sendiri sebetulnya mencerminkan pribadi anda:
 hanya ingin enaknya saja, tak ada inisiatif untuk memecahkan masalah,
 dan hanya menunggu pihak lain memberikan konsesi saja.

 
 Mengapa tidak melindungi umat Islam ?, (dari serbuan provokator seperti kata
 Anda) ... mengapa tidak menjadi benteng untuk orang lemah ? mengapa tidak
 memperlihatkan ajaran Kasih Sayang ? Mengapa ?
 

 Tak salah? Kaum Kristen di Maluku juga banyak yang dihancurkan rumahnya
 sementara tentara tak memberi perlindungan. Kalau begitu, siapa yang korban?
 Jawabannya: keduanya adalah korban.

 Selain itu, bagaimana kalau saya balikkan pertanyaan ini:
 Di Jakarta terjadi pembakaran tempat rehabilitasi para pecandu obat terlarang
 yang diasuh oleh gereja. Warga sekitar menyatakan bahwa tempat rehabilitasi
 itu adalah tetangga yang bagus, dan yang membakar datang dari daerah lain.
 Namun, kenapa sampai sekarang anda tak mengkoar-koarkan hal ini di Permias?
 Apa yang anda lakukan waktu gereja-gereja dibakar di tempat yang mayoritas
 Muslim?  Apakah anda mau menjadi benteng untuk gereja-gereja yang dibakar?
 Kristen itu minoritas di Indonesia, hanya dibawah 10%.
 Tak bisa menjawab khan? Makanya, jangan hanya memandang kutu di
 seberang samudera.

 Saya dari sini tak tertarik mencari-cari siapa yang salah atau benar;
 apakah kaum Muslim yang salah atau Kristen yang salah; karena
 terus terang tak ada yang namanya 100% benar dan 100% salah
 dalam SARA. Apakah gereja pasti benar? Ada pendeta yang
 yang korup, tapi ada juga kiai yang berengsek. Tapi banyak pendeta dan
 kiai yang benar-benar beritikad baik dan berusaha menjaga kerukunan umat.
 

Re: Tema

1999-12-15 Terurut Topik Yohanes Sulaiman

YS bilang bahwa yang bisa menghentikan masalahnya adalah Umat Nasrani dan
Umat Muslim. Untuk menghargai pendapat ini saya berinisiatif untuk memulai
"menyelesaikannya".

Harapan saya adalah kali ini anda berusaha untuk tidak memihak dan memang
beritikad untuk menyelesaikannya. Saya menanggapi usulan anda ini
DENGAN SERIUS. Jika anda bermain-main dengan saya atau tak serius dengan
masalah ini, atau asbun, saya akan minta dengan formil anda untuk meminta
maaf kepada semua peserta milis PERMIAS dan mengundurkan diri dari milis ini.
Jika anda keberatan dengan syarat ini, e-mail langsung japri atau jarum dan
diskusi langsung saya putuskan dan saya anggap masalah selesai. Tapi jika
diskusi ini sudah berjalan, dan anda melanggar syarat saya, maka anda harus
melakukan yang saya minta di atas.


Saya meminta anda YS untuk menulis apa saja yang anda mau dari Umat Muslim
Ambon untuk menyelesaikan masalah ini. Setiap permintaan anda harus
beralasan atas sesuatu (mis : saya minta ini karena )

Masukan anda akan saya kirim ke "teman" saya di Ambon, paling tidak sebagai
ide dari anda.

Silahkan memulai :


Permasalahan terbesar untuk saya adalah saya tak tahu banyak mengenai
situasi dan adat istiadat di Maluku sehingga saya ragu kalau saya bisa
memberikan proposisi yang bisa berguna. Saya sendiri tak menganggap
diri saya sebagai juru bicara dari golongan manapun juga karena tak ada
yang memberikan mandat kepada saya.

Namun saya memberikan beberapa point yang saya anggap berguna dan
karena memang ini semua berdasarkan akal sehat.

1. Penghentian keributan oleh kedua belah pihak. Tak ada alasan bahwa
pihak itu dulu yang harus mulai; pihak yang mendapat surat ini perlu
langsung memberi isyarat kepada pihak lain tentang itikad mereka untuk
berdamai.
2. Tak peduli siapa yang mulai, yang penting kedua pihak mau duduk di bangku
perundingan dengan itikad yang memang baik.
3. Tak ada unsur dari luar. Semua yang ikut perundingan merupakan orang
Ambon yang memang sudah tinggal di Ambon paling sedikit 10 tahun.
Hal ini untuk mencegah elemen-elemen yang bisa mengeruhkan suasana.

Sekarang saya sedang menghubungi rekan-rekan saya yang di Maluku
dan saya harap saya akan menerima jawaban dari mereka secepatnya.
Saya harap anda juga bisa menghubungi rekan-rekan anda di sana.


YS



Re: Tema

1999-12-15 Terurut Topik steve barr

Hi

I get all these emails and I dont understand them.  I do not speak Bahasa, only
EnglishIs there a way that your emails can be in English too?  I subscribed
to the Permias News letter today and I have recieve almost 25 emails  but I
dont know what they say.  Please help me.  Thanks  :-)

Agape,
Steve


Suhendri wrote:

 YS bilang bahwa yang bisa menghentikan masalahnya adalah Umat Nasrani dan
 Umat Muslim. Untuk menghargai pendapat ini saya berinisiatif untuk memulai
 "menyelesaikannya".

 Saya meminta anda YS untuk menulis apa saja yang anda mau dari Umat Muslim
 Ambon untuk menyelesaikan masalah ini. Setiap permintaan anda harus
 beralasan atas sesuatu (mis : saya minta ini karena )

 Masukan anda akan saya kirim ke "teman" saya di Ambon, paling tidak sebagai
 ide dari anda.

 Silahkan memulai :

 1. ...
 2. ...
 3. ...

 dst

 Silahkan tolong diisi, apa yang anda inginkan. Tidak usah jauh - jauh
 mikirnya, cukup sebagai pribadi.
 Jika sudah anda isi, nanti saya akan ganti mengisi apa yang saya mau dan
 alasannya.

 Soe

 -Original Message-
 From: Yohanes Sulaiman [EMAIL PROTECTED]
 To: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]
 Date: Thursday, December 16, 1999 11:26 AM
 Subject: Re: Tema

 Kembali ke permasalahan yang saya angkat, saya tanyakan khusus untuk YS,
 dengan menggunakan pikiran dan akal sehat Anda, permasalahan yang ada di
 Ambon, terlepas dari semua isu, kata orang, kata media dll.  Siapakah
 yang dapat menghentikan inti permasalahan yang ada di Ambon KALAU BUKAN
 umat
 Nasrani Ambon ?
 
 Yang bisa menghentikan masalahnya adalah UMAT NASRANI DAN UMAT
 MUSLIM. Jika keduanya tak mau terbuka dan berusaha menjabat tangan
 masing-masing, tak akan ada penyelesaian. Percuma kalau umat Nasrani
 mau berdamai tapi kaum Muslim tak mau, dan juga sebaliknya. Masalahnya
 juga banyak provokator dari daerah lain yang memperburuk suasana.
 Provokator mana? Pasti itu pertanyaan anda nanti. Jika anda
 memang care masalah ini, tak ada salahnya anda juga meminta pandangan
 dari pihak Nasrani di Ambon, tak hanya berpihak kepada satu sisi saja.
 



Re: [Renungan] Peace: It's A Beautiful Sight To See

1999-12-15 Terurut Topik Suhendri

Kenapa kalau bicara masalah SARA koq kayanya tabu sekali.

Justru saya bicara disini di komunitas yang sangat beragam, dan saya yakin
punya komunitas ini memiliki kemampuan dan intelektual yang sangat bagus,
akan lebih bermanfaat dan objektif.

Kalau perbedaan itu dibicarakan, akan sangat enak sekali dalam berhubungan.
Tidak ada saling curiga dan akan saling percaya, karena sudah tahu "daleman"
masing - masing :-)

Akan sangat disayangkan kalau komunitas ini tabu bicara SARA. Jangan seperti
burung Onta, memasukkan kepala nya ke dalam tanah, karena semata - mata
tidak mau melihat bahaya / keadaanya sekitarnya yang dia tidak suka :-)

Soe :-)

-Original Message-
From: Marianus DATUBARA [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]
Date: Thursday, December 16, 1999 12:32 PM
Subject: [Renungan] Peace: It's A Beautiful Sight To See


Salam PERMIAS,

Tidak satu dua kali ini, PERMIAS Net 'dipancing' oleh seseorang mengenai
masalah SARA, khususnya masalah agama, dan kebetulan sekali, orang-orang
yang 'memancing' itu (sampai saat ini saya rajin menyimpan tulisan2 orang
yang mencoba memancing air keruh di milis milik PERMIAS ini) hampir selalu
melihat dari satu sisi saja, yaitu sisi kepentingan pribadinya. Manusiawi,
tapi tidak obyektif.

"Ada yang tahu tema Natal untuk tahun ini di Ambon dan Maluku ?", demikian
sdr. Soehendri menulis, and that's it.

Itu adalah awal dibukanya diskusi ini, dan menurut saya pribadi, sebaiknya
tulisan seperti ini tidak perlu dijawab, karena jelas-jelas sudah bernada
tendensius, apalagi tanpa didukung oleh fakta-fakta yang kuat dan bahkan,
di dalam suasana menjalani bulan puasa bagi rekan2 PERMIAS yang beragama
Islam, dan juga dalam suasana menyambut hari kelahiran bayi Yesus bagi
rekan2 PERMIAS yang beragama Kristen.

Lagipula, rekan2 PERMIAS bukanlah orang2 yang bodoh, dan sebagai tambahan
informasi, kumpulan dokumen2 saya hampir selalu mengatakan bahwa datangnya
'pancingan' itu kebanyakan dari beberapa rekan non-PERMIAS (baca: hanya
beberapa) yang berada di Indonesia. Dan ini patut menjadi pertanyaan kita,
para anggota dan pengurus PERMIAS, mengapa sampai ini bisa terjadi?

Cepat atau lambat, orang2 yang seperti ini akan tersingkir dari pusat
perhatian di milis ini, dan pengalaman selama ini sudah membuktikan hal
tsb.

Khusus kepada rekan2 anggota dan pengurus PERMIAS yang tersebar di seluruh
wilayah AS, tulisan2 yang bernada tendensius terhadap suatu agama tanpa
suatu bukti yang kuat seperti yang baru saja kita baca di milis ini
bukanlah yang pertama, dan saya yakin bukan juga yang terakhir, akan tetap
ada dan eksis di milis ini. Oleh karena itu, tetaplah waspada dan selalu
'eling' terhadap setiap bentuk tulisan yang berusaha mau mengadu domba
kita.

Akhir kata, mari kita para anggota dan pengurus PERMIAS tetap selalu jaga
milis ini, milis yang dihadiahkan kepada kita sejak tahun 1992, agar
jangan menjadi milis tempat berkumpulnya tulisan2 yang tendensius dan
tanpa dukungan fakta2 yang kuat.

Teriring salam dan doa,
M. Dharma Datubara
PERMIAS South Florida





-
M Dharma Datubara
[EMAIL PROTECTED]

"PEACE: It's A Beautiful Sight To See"