Re: [Re: IP Tracer]
mana ada? windows berapa yang dipakai? engga' mungkin windows 95 dong? ichal abc [EMAIL PROTECTED] wrote: Wah saya rasa tidak perlu buang buang waktu download program lain gunakan yang sudah ada di windows saja c:\tracert xxx.xxx.xxx.xxx (xxx = IP yang ingin ditrace) Get your own FREE, personal Netscape WebMail account today at http://webmail.netscape.com.
Re: [Bacaan dengan Kertas akan Menjadi Barang Kuno pada Tahun 2010?]
Saya sangat percaya kalau untuk pekerjaan kantor atau untuk textbook, tapi kalau novel atau bacaan ringan lain-nya, saya kira biar sampai tahun 2010pun formatnya masih dalam kertas (mungkin bisa 2, komputer ada, kertas ada). Dan kalau dibilang penggunaan kertas itu akan obsolete dalam tahun 2010, buat saya itu agak sedikit nonsense. Ichal Nasrullah Idris [EMAIL PROTECTED] wrote: Banyak pengelola percetakan dan pemimpin penerbitan dewasa ini terus asyik dengan usahanya yang banyak melibatkan atau berkaitan kertas itu, terutama di negara berkembang seperti Indonesia. Di antaranya bermimpi, bagaimana membuat perusahaannya go internasional, dalam artinya, produksinya bisa menjangkau masyarakat di berbagai pelosok bumi. Ya, siapa pun akan mendambakan demikian. Tetapi tunggu dulu. Cita-cita sih boleh saja. Hanya perlu disertai pengamatan terhadap perkembangan teknologi. Tidak bisa hanya mengandalkan referensi normatif berdasarkan grafik marketing perusahaan. Soalnya begini. Sinyal tergesernya produk publiser bermodalkan kertas sudah mulai terasa. Ini tidak bisa dihindarkan lagi akibat cepatnya rekayasa kombinasi komputer, telekomunikasi, dan informasi untuk gilirannya menghasilkan fenomena baru. Apalagi kalau bukan publiser elektronik melalui internet. Tidak heranlah bila banyak pakar telekomunikasi memprediksi, kurang dari satu dasawarsa, bacaan dari kertas semacam buku, majalah, sampai brosur akan menjadi barang kuno. Saat komputer sudah menjadi kebutuhan primer, sarana mencari informasi cukup dengan produk elektronik. Saat itu akan muncul pengecer koran/penjual buku di trotoar dalam versi elektronik. Kalau sekarang 10 buku tebal bisa mencapai 12 KG, maka nanti untuk mengakses pengetahuan dengan substansi sama cukup dengan sarana 50 GRAM saja. Malah diperkirakan, fenomena itu sudah akan tampak tahun 2006. Ini berpangkal dari laju efisiensi/efektivitas dari teknologi informasi yang membuat para ahli semakin susah untuk melakukan kalkulasi ke masa depan. Wakil direktur pada sub Technology Development Microsoft, Dick Brass, mengisyaratkan bahwa pada tahun 2010 siswa sekolah tidak perlu repot menjinjing tas. Cukup satu buku elektronik ringan sebagai sumber ilmu serba guna. Kalau perlu cukup disimpan dalam saku. Kemudian mereka mengaksesnya secara elektronik. Malah perusahaan elektronika di Jepang dikatakannya sudah mampu memproduksi chip komputer dengan kapasitas 1000 GIGABYTE. Berarti 100 kali lipat ketimbang komputer trend di Indonesia sekarang : baru sampai 10 GIGABYTE. Jadi bisa menampung ribuan ensiklopedi atau jutaan teksbook. Malah Brass memberi harapan bahwa dua tahun lagi satu juta publiser elektronik bisa dibeli dengan mudah atau diperoleh secara gratis. Lalu tahun berikutnya omset bisa mencapai satu milyar unit. Bukan itu saja. Revolusi teknologi informasi ini akan membawa berbagai banyak fenomena baru. Para penulis/kolumnis bisa menjual buku karya mereka kepada publik tanpa lewat penerbitan/percetakan, sebagaimana lazimnya sekarang. Lalu mereka membuat manajemen baru dalam rangka memudahkan konsumen menggunakan produk mereka berdasarkan kriteria/jenis tertentu. Bila tidak ada aral melintang dengan prediksi Brass itu, maka penggunaaan kertas cetak dalam partai besar, seperti banyak perusahaan, sejak penemuan mesin cetak oleh Johann Gutenberg pada abad XV akan mengalami kegelapan. Tidak mustahil pula bahwa penggunaan kertas dalam urusan informasi akan dianggap mengganggu tata ruang atau memakan banyak tempat. Jadi bisa berurusan dengan masalah lingkungan. Sekarang saja sebenarnya sudah cukup banyak buku versi elektronik. Hanya saja belum apresiatif betul. Apalagi di Indonesia. Ia bisa diakses melalui komputer pribadi (internet) dalam waktu cepat asal mengetahui alamat homepage-nya. Dengan semakin banyaknya dan semakin murahnya harga"buku elektronik" yang disertai kapasitas simpan yang semakin besar, maka barang itu akan menjadi perlengkapan primer bagi siapa pun, sebagaimana HP. Namun Frank Gilbane, pakar industri penerbitan/percetakan berpendapat lain. Katanya, tabiat orang cenderung menginginkan bacaan dalam versi kertas, meskipun sudah pula mempunyai barang sama dalam versi elektronik. Komentar ini nggak bisa diabaikan meskipun prospek elektronika ke berbagai bentuk bacaan sudah memperlihatkan revolusionernya. Pasalnya, penggunaan kertas di banyak kantor/rumah justru semakin meningkat di banyak negara. Walaupun sudah mengaksesnya lewat internet, misalkan, toh akhirnya dicetak dengan printer. Maksudnya adalah agar bisa dibaca lebih tenang/kebih cermat. Ini pun terjadi pada mereka yang sudah mempunyai sarana komputer serba canggih. (NSR/sumber : [EMAIL PROTECTED] + RASI+RSMT+REFERENSI PRIBADI) Salam, Nasrullah Idris Get your own FREE, personal Netscape WebMail account today at http://webmail.netscape.com.
Re: [Tanya tempat2 kunjungan di jalur East Coast.]
yang saya tahu kalau malam tahun baru biasa aja di time square itu harus siang2/sore2 kalau mau dapat tempat yang bagus, kalau millenium mungkin harus pagi2 kali yeee... hmmm bakalan brutal engga' sih malam tahun baru di time square? Ichal Irwan Ariston Napitupulu [EMAIL PROTECTED] wrote: Saya lagi butuh bantuan informasi nih untuk tempat2 yg menarik dikunjungi di wilayah East Coast. Rencana perjalanan adalah: Cleveland-Pittsburgh-Wash.DC-Baltimore- Atlantic City-Philadelphia-New York-Connecticut- Providence-Boston-New York (31 Desember)-Cleveland Adakah dari rekan2 yg bisa kasih lokasi2 wisata yg dekat2 dengan rute tersebut. Oh ya, rencananya sih malam 31 Desember nya saya (kami) memilih untuk berada di Time Square nya NY Ada info sebaiknya jam berapa kami berada di lokasi agar mendapat spot yg bagus? Terima kasih sebelumnya. jabat erat, Irwan Ariston Napitupulu Get your own FREE, personal Netscape WebMail account today at http://webmail.netscape.com.
Re: [Tanya tempat2 kunjungan di jalur East Coast.]
Connecticut paling cuman ngandelin New Haven. Kotanya kecil, paling keliling lihat Yale. Sedih amat malah jadi turis kampus. Ke arah Boston dari sana mungkin perlu mampir ke pelabuhan AS pertama. Namanya lupa. Di Boston paling Boston Harbor dan Boston Common. Jalan sebentar ke jalan apa itu, yg isinya toko-toko bagus doang. Newburries atau apa ya...:) Yang lumayan bagus sih New York doang. Kalau mau tahun baruan sih mesti dari siang sudah nongkrong. Boro-boro tahun baru, pesta halloween aja datang sore sudah nggak dapat tempat. Parkir mobil mesti di luar Manhattan kecuali punya kocek tebal dan punya luck besar. Cari parkir bisa kena per jam $10, dan carinya bisa sakit hati. Paling dapat parkirnya rada jauh dan mesti naik subway anyway. Kalau saya demen parkir di Queens, di dekat china town biar sekalian belanja. Cari jalan yg rada sepi, lalu parkirin di sana. Beres, nggak perlu bayar sesenpun. Dari sana naik subway ke Times Square. Paling beli token pulang balik $3.0. Memang jauh, tapi bedanya cuman mesti duduk lebih lama di kursi subway 15 menit. Jeffrey Anjasmara --- From: Rizal Az [EMAIL PROTECTED] Reply-To: Indonesian Students in the US [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [Tanya tempat2 kunjungan di jalur East Coast.] Date: Wed, 15 Dec 1999 05:23:49 PST yang saya tahu kalau malam tahun baru biasa aja di time square itu harus siang2/sore2 kalau mau dapat tempat yang bagus, kalau millenium mungkin harus pagi2 kali yeee... hmmm bakalan brutal engga' sih malam tahun baru di time square? Ichal Irwan Ariston Napitupulu [EMAIL PROTECTED] wrote: Saya lagi butuh bantuan informasi nih untuk tempat2 yg menarik dikunjungi di wilayah East Coast. Rencana perjalanan adalah: Cleveland-Pittsburgh-Wash.DC-Baltimore- Atlantic City-Philadelphia-New York-Connecticut- Providence-Boston-New York (31 Desember)-Cleveland Adakah dari rekan2 yg bisa kasih lokasi2 wisata yg dekat2 dengan rute tersebut. Oh ya, rencananya sih malam 31 Desember nya saya (kami) memilih untuk berada di Time Square nya NY Ada info sebaiknya jam berapa kami berada di lokasi agar mendapat spot yg bagus? Terima kasih sebelumnya. jabat erat, Irwan Ariston Napitupulu Get your own FREE, personal Netscape WebMail account today at http://webmail.netscape.com. __ Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com
Buyung, Munir, dan Advokasi Jendral
Saya tambah lama tambah eneg sama orang yang bernama Munir ini. Sudah terlalu lama Munir ini sibuk memanjangkan kumisnya saja dan memanfaatkan KONTRAS dengan menyesuaikannya dg agenda politiknya. Sekarang begini deh, kalau penjahat saja yg punya segudang barang bukti harus didampingi oleh pembela, kenapa para jendral itu tidak boleh? Artinya apa? Artinya lambang keadilan yaitu seorang dewi dengan mata tertutup sambil memegang timbangan itu tidak punya bekas di Indonesia. Tidak di jaman Suharto, dan ternyata tidak juga di jaman Gus Dur. Seharusnya avonturir macam Munir yg cuman modal brengos ini tidak berhak melarang Buyung untuk membela para jendral. Justru kalau para jendral tidak dapat menyewa pembela (misal yg lain pada mangkir ketakutan kena getah), maka YLBHI harus menyediakan pembela yang sepadan. Dengan perkembangan ini apa yg mesti kita perhatikan? Ternyata perangkat hukum kita masih terlalu lemah, baik visi maupun institusi. Sebetulnya saya tidak terlalu heran dengan mutu para 'penegak' hukum ini. Sudah terlalu lama bidang hukum menjadi kelas kambing dalam sistem pendidikan kita. Semua ingin masuk bidang teknik yang sayangnya maksimum akhirnya kerja di bank, atau jadi tukang asembling. Kalau tidak diterima baru ramai-ramai mendaftar ke fakultas ekonomi. Nah, pilihan terakhir baru ke fakultas hukum. Tak heran bidang hukum kita hanya menghasilkan elite hukum macam Munir yg hanya bermodal berani ambil jalur menentang militer di jaman Suharto mau lengser. Mengenai Buyung sendiri, Buyung dapat saya kategorikan sebagai orang yg selalu sakit hati. Jaman Suharto dikategorikan sebagai musuh. Jaman Habibie sempat naik daun menjadi wakil pemerintah untuk KPU. Sayang Habibie tergusur, sehingga Buyungpun tak sempat naik panggung. Yang terpilih malah si Marjuki yang kualitasnya malah jauh di bawah Buyung. Di bidang kehakiman Yusril pula yg naik daun hanya gara-gara ngotot ikut-ikutan dalam perumusan Indonesia Baru, dan akhirnya berhasil menjadi ketua PBB. Apapun alasannya, langkah Buyung itu sudah tepat. Mengapa pula orang YLBHI yang selama jaman orde baru juga lebih banyak condong ke pemerintah sampai melarang-larang Buyung. Yah, inilah lakon hidup. Buyung yg membesarkan, Buyung pula yg tersandung-sandung. Jeffrey Anjasmara Munir Yakin : Buyung Akan Tetap di YLBHI Reporter: Djoko Tjiptono detikcom - Jakarta, Koordinator Kontras yang juga pengurus harian YLBHI, Munir SH yakin Adnan Buyung Nasution takkan meninggalkan LBH. Ada banyak alasan yang diutarakan Munir. Apakah itu? Saya yakin Bang Buyung tetap bertahan di YLBHI, kata Munir yang ditemui wartawan. Bahkan, Munir sambil bercanda menantang pers, Ayo akau berani taruhan, Bang Buyung akan tetap di YLBHI dan akan melepas jabatan sebagai kuasa hukum Wiranto, kata Munir, Rabu (15/12/1999) pukul 20.50 WIB. Alasannya? Historis. Nggak gampang melepas historis. Bang Buyung tak akan melepaskan LBH, kata Munir menambahkan. Namun demikian, keputusan Buyung apakah akan berada di LBH atau berada di kubu pengacara para jenderal, menurut Munir belum tentu diputuskan sekarang. Untuk mengambil keputusan seberat itu, menurut Munit, tak cukup hanya satu pertemuan. Saya rasa malam tak akan ada keputusan, karena prosesnya akan panjang. Minimal ada tiga pertemuan seperti ini lagi di tempat berbeda-beda, kata Munir. Mengapa harus melalui pertemuan beberapa kali di tempat berbeda, Munir tak menjelaskan secara pasti. Tapi, dia dengan santai mengatakan, Kan komunitas LBH bukan ini saja, tapi banyak. Namun, ketika dikatakan bahwa Kamis (16/12/1999) besok Buyung sudah harus berangkat ke Timtim bersama 26 anggota tim advokasi lainnya, menurut Munir itu tak masalah. Ke Timtim, silakan saja berangkat. __ Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com
Kisruh BPKP dan BPK
Saya tadinya memang ingin kalau si tukang peras BPKP dibubarkan saja. Selama ini badan ini tak lebih sbg pemotong dana pembangunan, dan institusi koruptor yang terkotor di Indonesia. Institusi ini, sebagai mana pernah saya tulis, bertanggung jawab atas kebocoran 10-17% dari dana pembangunan kita. Namun demikian, pembubaran perangkat kontrol yg dulunya malah cuman pagar makan tanaman ini tentunya akan makin membuat perangkat kontrol Indonesia tambah compang-camping. Lembaga eksekutif yaitu departemen dan dinas-dinas di propinsi akan rayahan dana pembangunan. Habis nggak ada yg mengawasi bagaimana? Diawasi saja masih maling, apalagi nggak diawasi. Eh, ini bukan karakteristik bangsa Indonesia lho. AS juga sama saja. Bagaimana dengan BPK? Nah, ini dia. BPK dari dulu ingin agar BPKP bergabung dengan mereka. Tentunya ini sangat menyalahi fungsi kontrol itu sendiri. Harusnya, suatu departemen atau badan mempunyai fungsi kontrol internal yaitu inspektorat. Di luar itu ada BPKP yg punya posisi lebih tinggi, tetapi masih dalam lingkup lembaga eksekutif. Setelah itu baru ada BPK sebagai badan yg sejajar dengan presiden. Keinginan untuk menggabungkan BPKP dan BPK kelihatannya dapat mengurangi peran tukang sunat, tapi ingat, ada 3 hal yg perlu dipelajari: (1) Lalu bagaimana dong dengan departemen atau badan itu? (2) Bagaimana dengan skenario big brothers? (3) Bagaimana dong yg mengawasi BPK? Nomor 1 sudah saya singgung di atas. Nomor 2, jelasnya, bila BPK dan BPKP digabung, hasilnya bukanlah kekuatan fungsi kontrol yg bertambah, tetapi malah akan menciptakan gurita tukang sunat yang makin besar. BPK yang juga sudah beken sebagai tukang sunat, akan makin mempunyai tangan yg panjang dan buauuuanyak. Oya, siapa yg mengawasi BPKP sih? Menurut pengamatan saya, BPKP seolah menjadi badan yg tertinggi. Yah, setor dikit-dikit lah ke Tuanku Suharto. Lain itu, BPKP menjadi godfather bersama-sama dengan BPK. Yang menyedihkan, BPK yg harusnya ikut mengawasi kinerja BPK malah menganggap sebagai lembaga kolega. Kolega dalam sama-sama membuka papan nama praktek sunat, sebagai cabang Dukun Sunat Bogem di Jogja itu.:) Hehehe:) Nomor 3, inilah yg memprihatinkan. Kenapa kok lembaga yg mengawasi BPK demikian impoten? Sebetulnya lembaga ini ada atau tidak sih? Maksud saya ada enggak personilnya? Jangan-jangan cuman papan nama doang? Akhir kata, forget usulan orang BPKP di bawah ini. Itu cuman ganti kulit doang. Cuman jangan pula dihapus. Untuk itu perlu disusun suasana mengawasi antara BPK dengan BPKP. BPK instead of menitikberatkan pengawasan langsung ke departemen atau badan, tetapi lebih menitikberatkan pengawasan kinerja BPKP dan Inspektorat. Setelah itu BPK juga diawasi oleh badan yg benar-benar berkompeten. Badan yg berpersonil kecil inilah yg personilnya akan kita awasi terus menerus, sehingga sistem upeti (yg biasa muncul dalam chain of control) tidak muncul. Begitu rumahnya atau rekeningnya menggunung langsung saja dicokok. Hohojelas orang BPKP dan BPK nggak akan welcome dengan usul saya ini. Oya, sebelum lupa. BI baru saja dimasuki oleh BPK. Suatu peristiwa yg langka. Saya sih nebak karena selama ini BPK sudah diberi upeti oleh BI agar tidak pernah masuk ke sana. Masak BPK mau beralasan bahwa BI dirasa mampu mengawasi secara internal. Kenapa departemen nggak dipercaya juga? Kan sama-sama punyai inspektorat? Huh, dasar gila semua.:) Indonesia gila semua!! (Kecuali saya, hehe:). Jeffrey Anjasmara - Bila BPKP Tak Ada Presiden Bisa Tak Terkendali Reporter: D. Sanggabuwana detikcom - Jakarta, Upaya membubarkan BPKP, tampaknya tak semudah membalik telapak tangan. Buktinya, Komisi IX DPR belum mencapai kata sepakat tentang hal ini termasuk mengintegrasikan BPK dan BPKP. Demikian kesimpulan raker antara Komisi IX DPR RI dengan Ketua BPKP Arie Sulendro yang berlangsung di Gedung MPR/DPR, Rabu (15/12/1999). Menurut pimpinan sidang Sukowaluyo Mintorahardjo, BPKP dan BPK memiliki fungsi yang berbeda. "Kalau BPKP adalah aparat pembantu presiden yang dapat mengendalikan pelaksanaan pembangunan dan meningkatkan kualitas pelayanan masayarakat," kata anggota FPDIP itu. "Tanpa bantuan BPKP, presiden akan kehilangan kendali dan informasi yang akurat sebagai dasar pengambilan kebijakan. Sedangkan, kalau BPK itu sudah jelas laporannya kepada DPR dan tugasnya sebagai eksternal audit pemerintah. Sementara BPKP internal audit," papar dia. Menanggapi keputusan dewan yang belum mencapai kata sepakat itu, Ketua BPKP Arie Sulendro mengaku saat ini pihaknya sudah membuat konsep tentang reformasi di tubuh BPKP. Konsep ini, katanya, sudah disampaikan kepada Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara. Dalam isi blue print itu, BPKP memfokuskan diri untuk membantu pemerintah dalam memerangi KKN dan membangun pemerintahan yang bersih dan good governance. Dia kemudian menyebutkan beberapa poin dari isi blue print itu. Pertama, evaluasi dan dukungan terhadap program dan kebijakan anti KKN.
Re: [Tanya tempat2 kunjungan di jalur East Coast.]
weh jagoan new york nih... nanti kalau saya berkunjung kesana ajak jalan2 ya jef... :-) (tumben nih nggak dari sekolahan kirim emailnya, apa udah libur ?... he-he) seriously, obrolan2 yang saya terima dari temen2 di sini justru sedapat mungkin menghindari times square pada saat tahun baru kebayang aja orang rame2 ngumpul di sana... kalau ada kacau sedikit, ada yang iseng bawa bomb... dsb dsb apalagi kalau udah nonton end of days-nya arnold ini saya quote-kan sedikit posting teman saya di sini, i hope he won't mind.. "...I think you made the wise choice ! I can't even _imagine_ being in Times Square Y2K Eve...*shudder* Even if there isn't a huge power outage (can you imagine a million people in the dark, all suddenly afraid deciding to STAMPEDE in opposing directions?!), there will be some crazy out there who'll decide it's the end of the world and set off some kind of nail-bomb thing (think Atlanta Olympics--did they ever catch that guy btw?) to foretell Revelations or whatever. Time Square New Year's is one place I'm NOT planning on being, whether I had work or not..." ngeri kan..? heheh... so watch out people, hati2 dalam merencanakan tahun baru kali ini... the possibilities are endless... ;-) e r juni ps : cable modem ya jef ? hati2 lho, cable modem itu security-nya lemah... udah pake firewall belum ? At 09:03 AM 12/15/99 -0500, you wrote: Connecticut paling cuman ngandelin New Haven. Kotanya kecil, paling keliling lihat Yale. Sedih amat malah jadi turis kampus. Ke arah Boston dari sana mungkin perlu mampir ke pelabuhan AS pertama. Namanya lupa. Di Boston paling Boston Harbor dan Boston Common. Jalan sebentar ke jalan apa itu, yg isinya toko-toko bagus doang. Newburries atau apa ya...:) Yang lumayan bagus sih New York doang. Kalau mau tahun baruan sih mesti dari siang sudah nongkrong. Boro-boro tahun baru, pesta halloween aja datang sore sudah nggak dapat tempat. Parkir mobil mesti di luar Manhattan kecuali punya kocek tebal dan punya luck besar. Cari parkir bisa kena per jam $10, dan carinya bisa sakit hati. Paling dapat parkirnya rada jauh dan mesti naik subway anyway. Kalau saya demen parkir di Queens, di dekat china town biar sekalian belanja. Cari jalan yg rada sepi, lalu parkirin di sana. Beres, nggak perlu bayar sesenpun. Dari sana naik subway ke Times Square. Paling beli token pulang balik $3.0. Memang jauh, tapi bedanya cuman mesti duduk lebih lama di kursi subway 15 menit. Jeffrey Anjasmara
Re: Tema
Menurut YS penyebabnya adalah Provokator. Pertanyaannya adalah : Provokator yang mana ya ? Kira - kira tujuan Provokator itu apa ya ? Koq ya hebat sekali "pekerjaan" Provokator itu hingga saat ini sampai pada tahap perang antara orang Kristen lawan orang Muslim (sudah bukan parsial lagi) Kalau memang kaum Kristen (sebagai mayoritas) menginginkan perdamain dan persatuan, mestinya mudah saja perang di Ambon dan Maluku selesai. Tapi ya koq nggak selesai - selesai ? Paradox ! Soe -Original Message- From: Yohanes Sulaiman [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] Date: Wednesday, December 15, 1999 12:35 PM Subject: Re: Tema Ada yang tahu tema Natal untuk tahun ini di Ambon dan Maluku ? Thanks Soe Saya rasa pasti thema dari kaum Kristen di Maluku adalah untuk perdamaian dan rasa persatuan serta penghentian keributan SARA. Saya rasa harapan umat Muslim di Maluku juga adalah harapan untuk perdamaian dan kerukunan yang telah hilang akibat provokator yang senang memancing di air keruh.
Pegawai Pos Berjalan sekalian Menjual Perangko dan Membawa Cap Pos?
Pada setiap menjelang Hari Raya Idul Fitri sering kita lihat orang harus meninggalkan rumah sampai beberapa jam hanya untuk membeli perangko untuk kartu lebaran. Sehingga urusan pembenahan dalam menyambut hari raya tersebut sedikit-banyak menjadi terbengkalai. Misalkan : membuat tapai ketan hitam, menjahit baju, sampai belanja untuk bahan kueh. Mengingat pengalaman tersebut apa salahnya Pegawai Pos Berjalan (Bersepeda atau bermotor) sekalian ditugaskan untuk menjual perangko. Yaitu bersamaan ketika ia mengantarkan barang pos. Kalau perlu sekalian membawa cap pos. Tentu saja pegawai pos itu diberi insentif tambahan. Tinggal bagaimana membuat disain manajemennya sedemikian rupa sehingga tidak terjadi kolusi antara mereka dengan Pegawai Pos di Cabang Kantor Pos. Artinya, perangko yang mereka bawa dijual kepada Pegawai Pos di Cabang Kantor Pos tersebut agar bisa segera dilaporkan bahwa perangkonya sudah habis terjual. Sehingga mereka pun segera memperoleh insentif. Walaupun tidak ada kaitan dengan korupsi, karena toh hasil jualan perangko itu akhirnya masuk ke kas, namun misi untuk meringankan beban konsumen dalam bentuk penghematan waktu menjadi tidak ada. Salam, Nasrullah Idris
SARA lagi-SARA lagi - Re: Tema
Jadi ingin ikutan. Saya rasa kalo kita memang mau menyelesaikan masalah di Maluku, kita nya musti berpikiran positif. Apalagi masalah SARA. Regardless agama apaan. Lho baru setahun lalu kok, gereja di Jawa dan pulau-pulau lain habis dibakarin. Saya nggak lihat dari kaum islam (sebagai majoritas) atau ulama yang langsung terjun untuk menyelesaikan masalah. Ataupun perundingan dari kelompok-kelompok pemuda muslim, atau yang lainnya dengan pihak nasrani. Masalahnya di selesain sama pemerintah melalui kepolisian. Tapi perasaan bermusuhan, saya nggak yakin, telah terselesaikan didalam hati mereka yang terlibat :( Jadi ya sama aja. Manusia nya aja yang brengsek. Apalagi yang fanatik-fanatik. Karena maraknya masalah SARA 1-2 tahun terakhir, saya jadi pengen "preach" perasaan saya pribadi :) Kalimat berikut adalah 100% belief saya pribadi: "kalo seseorang mendalami agama lebih dari apa yang di butuhkan orang tersebut (ie. mengarah fanatism), makin mengecil rasa toleransi dan pengertian orang tersebut terhadap yang berlainan agama." Ya statement kayak dibawah ini yang bisa berpotensi jadi provokator. Sudah keruh, ditambah keruh lagi. regards, igg On Thu, 16 Dec 1999, Suhendri wrote: Menurut YS penyebabnya adalah Provokator. Pertanyaannya adalah : Provokator yang mana ya ? Kira - kira tujuan Provokator itu apa ya ? Koq ya hebat sekali "pekerjaan" Provokator itu hingga saat ini sampai pada tahap perang antara orang Kristen lawan orang Muslim (sudah bukan parsial lagi) Kalau memang kaum Kristen (sebagai mayoritas) menginginkan perdamain dan persatuan, mestinya mudah saja perang di Ambon dan Maluku selesai. Tapi ya koq nggak selesai - selesai ? Paradox ! Soe -Original Message- From: Yohanes Sulaiman [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] Date: Wednesday, December 15, 1999 12:35 PM Subject: Re: Tema Ada yang tahu tema Natal untuk tahun ini di Ambon dan Maluku ? Thanks Soe Saya rasa pasti thema dari kaum Kristen di Maluku adalah untuk perdamaian dan rasa persatuan serta penghentian keributan SARA. Saya rasa harapan umat Muslim di Maluku juga adalah harapan untuk perdamaian dan kerukunan yang telah hilang akibat provokator yang senang memancing di air keruh.
Re: Tema
Menurut YS penyebabnya adalah Provokator. Pertanyaannya adalah : Provokator yang mana ya ? Kira - kira tujuan Provokator itu apa ya ? Koq ya hebat sekali "pekerjaan" Provokator itu hingga saat ini sampai pada tahap perang antara orang Kristen lawan orang Muslim (sudah bukan parsial lagi) Wah, anda menarik sekali nih. Semua pikiran positif yang harusnya dibina kok dibalikkan begini hmmm. dibulan puasa lagi Bukannya di bulan puasa ini kaum Muslim perlu menyingkirkan segala pikiran yang penuh angkara murka dan berusaha mendekatkan diri kepada Allah? Di bulan puasa juga bukannya merupakan saat untuk menyucikan diri dan berhati-hati akibat godaan iblis? Atau adakah makna puasa lain yang saya tak tahu? Begitu juga di hari Natal umat Kristen mengingat kedatangan Tuhan Yesus sebagai penyelamat dan berusaha menjadi terang di dunia dan berusaha menjadi pendamai? (Mungkin saya paranoid, tapi saya yakin M. Soehendri akan menjelek-jelekkan paragraf ini). Justru dengan hari keagamaan yang sama seperti ini, umat Kristen dan Islam ditantang sebagai pendamai, tapi kok anda memikirkannya perang terus? Dari gaya bahasa anda kok terlihatnya anda senang sekali menjelek-jelekkan umat Kristen di Maluku? Saya justru jadi berpikir apa anda yang sebetulnya provokator? Yang lebih aneh lagi, dari semua yang saya tulis, yang dibalas itu hanya provokatornya. Tapi soal perdamaian itu ditolak mentah-mentah. Mungkin anda yang perlu memikirkan ulang tema Natal dan makna puasa kepada diri anda pribadi. Kalau memang kaum Kristen (sebagai mayoritas) menginginkan perdamain dan persatuan, mestinya mudah saja perang di Ambon dan Maluku selesai. Apa anda punya ide yang menarik? Tentunya yang tak bersifat asbun atau menjelek-jelekkan kaum Muslim dan Kristen. YS
Re: Tema
Wah, anda menarik sekali nih. Semua pikiran positif yang harusnya dibina kok dibalikkan begini hmmm. dibulan puasa lagi Menurut YS penyebabnya adalah Provokator. Pertanyaannya adalah : Provokator yang mana ya ? Kira - kira tujuan Provokator itu apa ya ? Koq ya hebat sekali "pekerjaan" Provokator itu hingga saat ini sampai pada tahap perang antara orang Kristen lawan orang Muslim (sudah bukan parsial lagi) Oh, pertanyaan yang penting justru: kenapa M. Soehendri senang sekali memecah belah massa. Kok ya hebat sekali pekerjaam M. Soehendri itu hingga saat ini tak pernah berhenti-berhenti menjelek-jelekkan satu golongan yang dia tak sukai, tapi kalau balok di mata fraksi yang dia dukung tak pernah diutik-utik. Itulah definisi PROVOKATOR. Bukannya di bulan puasa ini kaum Muslim perlu menyingkirkan segala pikiran yang penuh angkara murka dan berusaha mendekatkan diri kepada Allah? Di bulan puasa juga bukannya merupakan saat untuk menyucikan diri dan berhati-hati akibat godaan iblis? Atau adakah makna puasa lain yang saya tak tahu? Begitu juga di hari Natal umat Kristen mengingat kedatangan Tuhan Yesus sebagai penyelamat dan berusaha menjadi terang di dunia dan berusaha menjadi pendamai? (Mungkin saya paranoid, tapi saya yakin M. Soehendri akan menjelek-jelekkan paragraf ini). Justru dengan hari keagamaan yang sama seperti ini, umat Kristen dan Islam ditantang sebagai pendamai, tapi kok anda memikirkannya perang terus? Dari gaya bahasa anda kok terlihatnya anda senang sekali menjelek-jelekkan umat Kristen di Maluku? Yang lebih aneh lagi, dari semua yang saya tulis, yang dibalas itu hanya provokatornya dan terlihat menyudutkan satu pihak. Mungkin anda yang perlu memikirkan ulang tema Natal dan makna puasa kepada diri anda pribadi. Kalau memang kaum Kristen (sebagai mayoritas) menginginkan perdamain dan persatuan, mestinya mudah saja perang di Ambon dan Maluku selesai. Apa anda punya ide yang menarik? Tentunya yang tak bersifat asbun atau menjelek-jelekkan kaum Muslim dan Kristen. Lagipula: apakah anda sekarang di Maluku? Apa anda tahu secara total sebetulnya apa yang terjadi? Kaum Muslim yang saya kenal menyatakan A dan kaum Nasrani menyatakan B, dan saya berusaha mendengar dari keduanya. Apakah anda hanya mendengar dari satu sisi dan itu cukup? YS
Re: Tema
Maaf yang tadi versi awalnya belum selesai sudah terkirim. YS
Re: Tema
Justru saya sedang berpikir sangat bersih dan berpikir positif, meskipun kalau dibaca begitu saja tanpa pemahaman mendasar akan cenderung provokatif. Semua pemeluk agama, jika mendalami dan menjalani agama nya (kembali ke Kitab Suci) masing - masing dengan DIBANTU oleh para pemimpin agamanya, akan dengan mudah tercipta perdamaian dan kerukunan. Meskipun seluruh setan dan iblis menjadi provokatornya. Tolong beri perhatian penuh pada alinea saya diatas. Jika masih terjadi juga perang dan bunuh membunuh, harus diperiksa lagi Kitab Sucinya, Pemimpinnya, Umatnya. Itulah intinya. Soe Wah, anda menarik sekali nih. Semua pikiran positif yang harusnya dibina kok dibalikkan begini hmmm. dibulan puasa lagi Bukannya di bulan puasa ini kaum Muslim perlu menyingkirkan segala pikiran yang penuh angkara murka dan berusaha mendekatkan diri kepada Allah? Di bulan puasa juga bukannya merupakan saat untuk menyucikan diri dan berhati-hati akibat godaan iblis? Atau adakah makna puasa lain yang saya tak tahu? Begitu juga di hari Natal umat Kristen mengingat kedatangan Tuhan Yesus sebagai penyelamat dan berusaha menjadi terang di dunia dan berusaha menjadi pendamai? (Mungkin saya paranoid, tapi saya yakin M. Soehendri akan menjelek-jelekkan paragraf ini). Justru dengan hari keagamaan yang sama seperti ini, umat Kristen dan Islam ditantang sebagai pendamai, tapi kok anda memikirkannya perang terus? Dari gaya bahasa anda kok terlihatnya anda senang sekali menjelek-jelekkan umat Kristen di Maluku? Saya justru jadi berpikir apa anda yang sebetulnya provokator? Yang lebih aneh lagi, dari semua yang saya tulis, yang dibalas itu hanya provokatornya. Tapi soal perdamaian itu ditolak mentah-mentah. Mungkin anda yang perlu memikirkan ulang tema Natal dan makna puasa kepada diri anda pribadi. Kalau memang kaum Kristen (sebagai mayoritas) menginginkan perdamain dan persatuan, mestinya mudah saja perang di Ambon dan Maluku selesai. Apa anda punya ide yang menarik? Tentunya yang tak bersifat asbun atau menjelek-jelekkan kaum Muslim dan Kristen. YS
on sale guys
Are you paying too much for Internet Access? http://www.worldxchange.com/agent/210109/agisp.asp computer sale only $499 https://secure.worldxchange.com/wxconline/default.asp?agid=210109 PCs feature the AMD K6-2 333 MHz processor, 32 MB RAM, 3.2 GB HD, 45x CD-ROM, sound, and 56K Modem! Ships with Windows 98. 15" SVGA Monitor (.28 dpi) and 6 months of FREE wxc.net Internet service are included. $499 plus handling. (Limit 1 per household.) Cheapest Call.Domestic and International 10-10-275 + 1 + Area Code + Number's (acces Code 210109): http://www.worldxchange.com/agent/210109/ HP: http://www.worldxchange.com/agent/210109/ __ Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com
Re: Tema
Justru saya sedang berpikir sangat bersih dan berpikir positif, meskipun kalau dibaca begitu saja tanpa pemahaman mendasar akan cenderung provokatif. Justru saya sedang berpikir bersih dan positif juga dan karena anda membaca tulisan saya yang pertama-tama begitu saja tanpa pemahaman mendasar akan cenderung lebih menekankan kepada provokatornya daripada kepada keinginan orang-orang untuk hidup dalam damai. Semua pemeluk agama, jika mendalami dan menjalani agama nya (kembali ke Kitab Suci) masing - masing dengan DIBANTU oleh para pemimpin agamanya, akan dengan mudah tercipta perdamaian dan kerukunan. Meskipun seluruh setan dan iblis menjadi provokatornya. Para pemeluk agama walaupun sangat berbakti, tapi sayangnya bisa juga dipengaruhi pemimpin agamanya yang terkadang lebih menekankan ambisi pribadi dan menggunakan agama sebagai alat ambisinya itu. Atau pemimpin agamanya bisa dikerjai oleh provokator tertentu. Tolong beri perhatian penuh pada alinea saya diatas. Tolong juga beri perhatian penuh kepada seluruh isi tulisan saya. Juga tolong beri perhatian penuh kepada kejenuhan massa akan SARA sebelum berusaha memecah belah lebih lanjut. Soalnya saya enggak heran kalau banyak anggota Permias sudah jenuh melihat perpecahan dari jaman Suharto serta isu-isu SARA yang tak kunjung habis. Lebih baik anda gabung ke milis SARA Pasti banyak teman di sana. Jika masih terjadi juga perang dan bunuh membunuh, harus diperiksa lagi Kitab Sucinya, Pemimpinnya, Umatnya. Mari seluruh anggota permias sama-sama memeriksa Alkitab, Qur'an, Veda, Tripitaka, Tibetan Book of Dead, Egyptian Book of Dead, kitab Zoroaster, kitab Mani, kitab Confusius, buku Taoisme, kitab-kitab Shinto, serta ratusan kitab agama lain di dunia. Soalnya semua umatnya juga masih terus perang dan bunuh membunuh sehingga artinya kita harus memeriksa semua kitab sucinya. Kita periksa juga Bill Clinton, Boris Yeltsin, Saddam Hussein, Raja Fahd, Sharif dari Pakistan, Jiang Zemin, Dalai Lama, para Ayatollah di Iran, Paus Yohanes Paulus II, serta semua pemimpin agama lain; dan jangan lupakan juga Gus Dur, serta semua kiai di Arab atau di Indonesia soalnya semua pemuka agama. Juga para pastor, pendeta, dsb. Soalnya tiap hari juga masih ada yang tukang todong dan bunuh orang. Masih tertarik untuk melakukan 'inquisition?' Itulah intinya. Itulah juga intinya. YS
Re: Tema
Jadi benarkan apa yang saya tulis. Ada yang SALAH, Seperti anda tulis dibawah bahwa pemimpin agama bisa dikerjai oleh provokator. Pemimpin agama menekankan ambisi pribadi dan menggunakan agama sebagai alat ambisinya. Sekarang pertanyaannya Mengapa bisa ? Mengapa ? Bisa tolong dijelaskan. Sudah anda jawab sendiri diatas. Jangan lah saya dianggap memprovokasi, justru saya sedang mencari akar masalahnya. M. Soe, Maaf kalau menyinggung, tapi terus terang saya sangat skeptik mendengar anda mau mencari akar masalahnya. Sejak anda masuk milis ini, yang saya dengar dari anda hanya sepatah kata seperti 'goblok' dan tak ada sedikitpun perkataan dari anda yang menuliskan pemikiran atau penyelesaian masalah. Sejak dulu kalaupun anda menulis, pasti berat sebelah dan cenderung menghina satu posisi dan menutup mata kepada kesalahan tokoh-tokoh yang anda dukung.Penulis-penulis lain seperti M. Wisesa, M. Irwan, Mme. Ida, dan M. Jeffrey memang kontroversial di milis ini, tapi mereka menulis apa posisi mereka dan kenapa mereka tak setuju dan ada analisa-analisa. Walaupun sering kontroversial, tapi saya bisa melihat memang itikad mereka mencari penyelesaian dan juga ada rasa terbuka mau menerima pendapat. Tapi kalau anda? Saya pertama kali mendengar anda mau mencari akar masalahnya. Karena itu maafkan kalau saya terus terang sangsi bahwa anda memang tujuannya itu. Kalau Mme. Ida yang bertanya, saya akan berani berdiskusi dengannya karena saya tahu pasti niatnya bagus. Tapi sayang saya tak bisa menyatakan hal yang sama kepada anda mengingat 'record' anda di milis ini sudah berbicara sendiri. Pikiran logis saya bilang bahwa kendali utama penyelesaian masalah Ambon dan Maluku terletak di tangan umat Nasrani, tidak lain tidak bukan. Umat Islam di Ambon itu kecil jumlahnya, janganlah dihabisi dan ditindas, apakah salah mereka itu ? Anda yakin? Atau anda hanya baca koran Republika lalu menyatakan diri pakar masalah Maluku? Beberapa yang saya kenal yang Muslim menyatakan bahwa ada orang-orang tertentu dari pulau lain yang datang memanas-manasi. Yang Kristen juga menyatakan yang sama. Yang lain menyatakan yang berbeda. Lalu bagaimana anda bisa menyatakan bahwa Republika yang pasti benar? Coba di bulan puasa ini berusaha intropeksi diri. Saya sendiri melakukan hal yang sama pada bulan menjelang Natal ini. YS
Re: Tema
Terserah anda lah menilai saya, di sini didalam Permias ini ada 560 orang, saya yakin juga ada yang berpikiran sama seperti saya. Yang anda tulis mengenai saya tidak juga benar, itukan kata Anda :-) Kalau ada yang berdiskusi menyelesaikan masalah dengan "jawaban", maka tipe saya adalah menyelesaikan masalah dengan "pertanyaan". Saya yakin apa yang saya "pertanyakan" di sini banyak benarnya. Jika ada yang tidak suka dengan "pertanyaan" saya, berarti "pertanyaan" saya itu mengandung KEBENARAN dan coba untuk diingkari. Kembali ke permasalahan yang saya angkat, saya tanyakan khusus untuk YS, dengan menggunakan pikiran dan akal sehat Anda, permasalahan yang ada di Ambon, terlepas dari semua isu, kata orang, kata media dll. Siapakah yang dapat menghentikan inti permasalahan yang ada di Ambon KALAU BUKAN umat Nasrani Ambon ? Mengapa tidak melindungi umat Islam ?, (dari serbuan provokator seperti kata Anda) ... mengapa tidak menjadi benteng untuk orang lemah ? mengapa tidak memperlihatkan ajaran Kasih Sayang ? Mengapa ? Soe -Original Message- From: Yohanes Sulaiman [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] Date: Thursday, December 16, 1999 10:18 AM Subject: Re: Tema M. Soe, Maaf kalau menyinggung, tapi terus terang saya sangat skeptik mendengar anda mau mencari akar masalahnya. Sejak anda masuk milis ini, yang saya dengar dari anda hanya sepatah kata seperti 'goblok' dan tak ada sedikitpun perkataan dari anda yang menuliskan pemikiran atau penyelesaian masalah. Sejak dulu kalaupun anda menulis, pasti berat sebelah dan cenderung menghina satu posisi dan menutup mata kepada kesalahan tokoh-tokoh yang anda dukung.Penulis-penulis lain seperti M. Wisesa, M. Irwan, Mme. Ida, dan M. Jeffrey memang kontroversial di milis ini, tapi mereka menulis apa posisi mereka dan kenapa mereka tak setuju dan ada analisa-analisa. Walaupun sering kontroversial, tapi saya bisa melihat memang itikad mereka mencari penyelesaian dan juga ada rasa terbuka mau menerima pendapat. Tapi kalau anda? Saya pertama kali mendengar anda mau mencari akar masalahnya. Karena itu maafkan kalau saya terus terang sangsi bahwa anda memang tujuannya itu. Kalau Mme. Ida yang bertanya, saya akan berani berdiskusi dengannya karena saya tahu pasti niatnya bagus. Tapi sayang saya tak bisa menyatakan hal yang sama kepada anda mengingat 'record' anda di milis ini sudah berbicara sendiri. Pikiran logis saya bilang bahwa kendali utama penyelesaian masalah Ambon dan Maluku terletak di tangan umat Nasrani, tidak lain tidak bukan. Umat Islam di Ambon itu kecil jumlahnya, janganlah dihabisi dan ditindas, apakah salah mereka itu ? Anda yakin? Atau anda hanya baca koran Republika lalu menyatakan diri pakar masalah Maluku? Beberapa yang saya kenal yang Muslim menyatakan bahwa ada orang-orang tertentu dari pulau lain yang datang memanas-manasi. Yang Kristen juga menyatakan yang sama. Yang lain menyatakan yang berbeda. Lalu bagaimana anda bisa menyatakan bahwa Republika yang pasti benar? Coba di bulan puasa ini berusaha intropeksi diri. Saya sendiri melakukan hal yang sama pada bulan menjelang Natal ini. YS
Re: Tema
Kepada anggota Permias: Ini merupakan balasan terakhir dari saya mengenai diskusi ini karena terus terang saya tak tertarik membahas masalah SARA yang tak akan ada ujungnya. Saya akan layani kalau M. Soe mau meneruskan, tapi terus terang saya lebih suka kalau masalah ini dianggap selesai. Masalah SARA sama seperti masalah duluan ayam atau telur. Penyelesaiannya adalah siapa orang pertama yang akan mengulurkan tangan untuk berkata 'Saya adalah Saudaramu walau berbeda SARA.' Terus terang diskusi dibawah ini sudah sangat panas, dan saya pertama- tama minta maaf dulu kalau menyinggung saudara-saudara Kristen atau Muslim di Permias ini. Terserah anda lah menilai saya, di sini didalam Permias ini ada 560 orang, saya yakin juga ada yang berpikiran sama seperti saya. Yang anda tulis mengenai saya tidak juga benar, itukan kata Anda :-) Terserah anda. Tapi dari record anda saya bisa melihatnya dan terus terang anda bukan type orang yang saya anggap bisa diajak berdiskusi dengan terbuka atau dengan rasional. Kalau ada yang berdiskusi menyelesaikan masalah dengan "jawaban", maka tipe saya adalah menyelesaikan masalah dengan "pertanyaan". Orang yang bertanya tentang alam semesta adalah filsuf dan mereka berusaha mencari kebenaran serta belajar dari alam semesta. Namun ada juga yang hanya bertanya tanpa ada itikad mencari kebenaran. Yang mana yang merupakan type anda? Hanya bertanya tanpa ada itikad mencari kebenaran namanya bukan menyelesaikan masalah, melainkan memperbanyak masalah. Bertanya juga ada batasnya, sampai dimana pertanyaannya itu tetap relevan. Kalau pertanyaannya sudah tak berguna, sudah saatnya menutup mulut. Saya yakin apa yang saya "pertanyakan" di sini banyak benarnya. Jika ada yang tidak suka dengan "pertanyaan" saya, berarti "pertanyaan" saya itu mengandung KEBENARAN dan coba untuk diingkari. Pertanyaan memang perlu dijawab, tapi jika jawaban yang diberi pasti selalu dibantah tanpa diberi kesempatan untuk dipikirkan dan ditelaah dulu, apa bedanya saya berbicara dengan gagak? Kembali ke permasalahan yang saya angkat, saya tanyakan khusus untuk YS, dengan menggunakan pikiran dan akal sehat Anda, permasalahan yang ada di Ambon, terlepas dari semua isu, kata orang, kata media dll. Siapakah yang dapat menghentikan inti permasalahan yang ada di Ambon KALAU BUKAN umat Nasrani Ambon ? Yang bisa menghentikan masalahnya adalah UMAT NASRANI DAN UMAT MUSLIM. Jika keduanya tak mau terbuka dan berusaha menjabat tangan masing-masing, tak akan ada penyelesaian. Percuma kalau umat Nasrani mau berdamai tapi kaum Muslim tak mau, dan juga sebaliknya. Masalahnya juga banyak provokator dari daerah lain yang memperburuk suasana. Provokator mana? Pasti itu pertanyaan anda nanti. Jika anda memang care masalah ini, tak ada salahnya anda juga meminta pandangan dari pihak Nasrani di Ambon, tak hanya berpihak kepada satu sisi saja. Pertanyaan anda sendiri sebetulnya mencerminkan pribadi anda: hanya ingin enaknya saja, tak ada inisiatif untuk memecahkan masalah, dan hanya menunggu pihak lain memberikan konsesi saja. Mengapa tidak melindungi umat Islam ?, (dari serbuan provokator seperti kata Anda) ... mengapa tidak menjadi benteng untuk orang lemah ? mengapa tidak memperlihatkan ajaran Kasih Sayang ? Mengapa ? Tak salah? Kaum Kristen di Maluku juga banyak yang dihancurkan rumahnya sementara tentara tak memberi perlindungan. Kalau begitu, siapa yang korban? Jawabannya: keduanya adalah korban. Selain itu, bagaimana kalau saya balikkan pertanyaan ini: Di Jakarta terjadi pembakaran tempat rehabilitasi para pecandu obat terlarang yang diasuh oleh gereja. Warga sekitar menyatakan bahwa tempat rehabilitasi itu adalah tetangga yang bagus, dan yang membakar datang dari daerah lain. Namun, kenapa sampai sekarang anda tak mengkoar-koarkan hal ini di Permias? Apa yang anda lakukan waktu gereja-gereja dibakar di tempat yang mayoritas Muslim? Apakah anda mau menjadi benteng untuk gereja-gereja yang dibakar? Kristen itu minoritas di Indonesia, hanya dibawah 10%. Tak bisa menjawab khan? Makanya, jangan hanya memandang kutu di seberang samudera. Saya dari sini tak tertarik mencari-cari siapa yang salah atau benar; apakah kaum Muslim yang salah atau Kristen yang salah; karena terus terang tak ada yang namanya 100% benar dan 100% salah dalam SARA. Apakah gereja pasti benar? Ada pendeta yang yang korup, tapi ada juga kiai yang berengsek. Tapi banyak pendeta dan kiai yang benar-benar beritikad baik dan berusaha menjaga kerukunan umat. Karena itu kalau anda memandang penyelesaian maslaah hanya dari agama, itu salah besar. Banyak faktor lain selain agama, dan agama hanyalah sebagai topeng. Sebagai anggota Permias, apalagi yang belajar di US, kita harus belajar melihat masalah tidak hanya hitam atau putih contohnya kalau si anu agama gue pasti dia benar. Sebagai yang punya kesempatan di US, kita harus berpikir lebih kedepan dan berusaha menyelesaikan masalah secara rasional dan objektif. Jika kita belajar di US
Re: Tema
YS bilang bahwa yang bisa menghentikan masalahnya adalah Umat Nasrani dan Umat Muslim. Untuk menghargai pendapat ini saya berinisiatif untuk memulai "menyelesaikannya". Saya meminta anda YS untuk menulis apa saja yang anda mau dari Umat Muslim Ambon untuk menyelesaikan masalah ini. Setiap permintaan anda harus beralasan atas sesuatu (mis : saya minta ini karena ) Masukan anda akan saya kirim ke "teman" saya di Ambon, paling tidak sebagai ide dari anda. Silahkan memulai : 1. ... 2. ... 3. ... dst Silahkan tolong diisi, apa yang anda inginkan. Tidak usah jauh - jauh mikirnya, cukup sebagai pribadi. Jika sudah anda isi, nanti saya akan ganti mengisi apa yang saya mau dan alasannya. Soe -Original Message- From: Yohanes Sulaiman [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] Date: Thursday, December 16, 1999 11:26 AM Subject: Re: Tema Kembali ke permasalahan yang saya angkat, saya tanyakan khusus untuk YS, dengan menggunakan pikiran dan akal sehat Anda, permasalahan yang ada di Ambon, terlepas dari semua isu, kata orang, kata media dll. Siapakah yang dapat menghentikan inti permasalahan yang ada di Ambon KALAU BUKAN umat Nasrani Ambon ? Yang bisa menghentikan masalahnya adalah UMAT NASRANI DAN UMAT MUSLIM. Jika keduanya tak mau terbuka dan berusaha menjabat tangan masing-masing, tak akan ada penyelesaian. Percuma kalau umat Nasrani mau berdamai tapi kaum Muslim tak mau, dan juga sebaliknya. Masalahnya juga banyak provokator dari daerah lain yang memperburuk suasana. Provokator mana? Pasti itu pertanyaan anda nanti. Jika anda memang care masalah ini, tak ada salahnya anda juga meminta pandangan dari pihak Nasrani di Ambon, tak hanya berpihak kepada satu sisi saja.
Re: Tema
Bung Yohanes dan Soe, Komentar saya singkat saja: Kalau orang Kristen di Ambon mengatakan bhw yang harus memulai menghentikan permasalahan di Ambon adalah orang Islam, dan sebaliknya orang Islam di Ambon mengatakan bhw yang harus memulai menghentikan permasalahan itu adalah orang Kristen, maka saya mengatakan bahwa masalah di Ambon belum akan selesai dalam waktu dekat. Salam Mahendra Yohanes Sulaiman wrote: Kepada anggota Permias: Ini merupakan balasan terakhir dari saya mengenai diskusi ini karena terus terang saya tak tertarik membahas masalah SARA yang tak akan ada ujungnya. Saya akan layani kalau M. Soe mau meneruskan, tapi terus terang saya lebih suka kalau masalah ini dianggap selesai. Masalah SARA sama seperti masalah duluan ayam atau telur. Penyelesaiannya adalah siapa orang pertama yang akan mengulurkan tangan untuk berkata 'Saya adalah Saudaramu walau berbeda SARA.' Terus terang diskusi dibawah ini sudah sangat panas, dan saya pertama- tama minta maaf dulu kalau menyinggung saudara-saudara Kristen atau Muslim di Permias ini. Terserah anda lah menilai saya, di sini didalam Permias ini ada 560 orang, saya yakin juga ada yang berpikiran sama seperti saya. Yang anda tulis mengenai saya tidak juga benar, itukan kata Anda :-) Terserah anda. Tapi dari record anda saya bisa melihatnya dan terus terang anda bukan type orang yang saya anggap bisa diajak berdiskusi dengan terbuka atau dengan rasional. Kalau ada yang berdiskusi menyelesaikan masalah dengan "jawaban", maka tipe saya adalah menyelesaikan masalah dengan "pertanyaan". Orang yang bertanya tentang alam semesta adalah filsuf dan mereka berusaha mencari kebenaran serta belajar dari alam semesta. Namun ada juga yang hanya bertanya tanpa ada itikad mencari kebenaran. Yang mana yang merupakan type anda? Hanya bertanya tanpa ada itikad mencari kebenaran namanya bukan menyelesaikan masalah, melainkan memperbanyak masalah. Bertanya juga ada batasnya, sampai dimana pertanyaannya itu tetap relevan. Kalau pertanyaannya sudah tak berguna, sudah saatnya menutup mulut. Saya yakin apa yang saya "pertanyakan" di sini banyak benarnya. Jika ada yang tidak suka dengan "pertanyaan" saya, berarti "pertanyaan" saya itu mengandung KEBENARAN dan coba untuk diingkari. Pertanyaan memang perlu dijawab, tapi jika jawaban yang diberi pasti selalu dibantah tanpa diberi kesempatan untuk dipikirkan dan ditelaah dulu, apa bedanya saya berbicara dengan gagak? Kembali ke permasalahan yang saya angkat, saya tanyakan khusus untuk YS, dengan menggunakan pikiran dan akal sehat Anda, permasalahan yang ada di Ambon, terlepas dari semua isu, kata orang, kata media dll. Siapakah yang dapat menghentikan inti permasalahan yang ada di Ambon KALAU BUKAN umat Nasrani Ambon ? Yang bisa menghentikan masalahnya adalah UMAT NASRANI DAN UMAT MUSLIM. Jika keduanya tak mau terbuka dan berusaha menjabat tangan masing-masing, tak akan ada penyelesaian. Percuma kalau umat Nasrani mau berdamai tapi kaum Muslim tak mau, dan juga sebaliknya. Masalahnya juga banyak provokator dari daerah lain yang memperburuk suasana. Provokator mana? Pasti itu pertanyaan anda nanti. Jika anda memang care masalah ini, tak ada salahnya anda juga meminta pandangan dari pihak Nasrani di Ambon, tak hanya berpihak kepada satu sisi saja. Pertanyaan anda sendiri sebetulnya mencerminkan pribadi anda: hanya ingin enaknya saja, tak ada inisiatif untuk memecahkan masalah, dan hanya menunggu pihak lain memberikan konsesi saja. Mengapa tidak melindungi umat Islam ?, (dari serbuan provokator seperti kata Anda) ... mengapa tidak menjadi benteng untuk orang lemah ? mengapa tidak memperlihatkan ajaran Kasih Sayang ? Mengapa ? Tak salah? Kaum Kristen di Maluku juga banyak yang dihancurkan rumahnya sementara tentara tak memberi perlindungan. Kalau begitu, siapa yang korban? Jawabannya: keduanya adalah korban. Selain itu, bagaimana kalau saya balikkan pertanyaan ini: Di Jakarta terjadi pembakaran tempat rehabilitasi para pecandu obat terlarang yang diasuh oleh gereja. Warga sekitar menyatakan bahwa tempat rehabilitasi itu adalah tetangga yang bagus, dan yang membakar datang dari daerah lain. Namun, kenapa sampai sekarang anda tak mengkoar-koarkan hal ini di Permias? Apa yang anda lakukan waktu gereja-gereja dibakar di tempat yang mayoritas Muslim? Apakah anda mau menjadi benteng untuk gereja-gereja yang dibakar? Kristen itu minoritas di Indonesia, hanya dibawah 10%. Tak bisa menjawab khan? Makanya, jangan hanya memandang kutu di seberang samudera. Saya dari sini tak tertarik mencari-cari siapa yang salah atau benar; apakah kaum Muslim yang salah atau Kristen yang salah; karena terus terang tak ada yang namanya 100% benar dan 100% salah dalam SARA. Apakah gereja pasti benar? Ada pendeta yang yang korup, tapi ada juga kiai yang berengsek. Tapi banyak pendeta dan kiai yang benar-benar beritikad baik dan berusaha menjaga kerukunan umat.
Re: Tema
YS bilang bahwa yang bisa menghentikan masalahnya adalah Umat Nasrani dan Umat Muslim. Untuk menghargai pendapat ini saya berinisiatif untuk memulai "menyelesaikannya". Harapan saya adalah kali ini anda berusaha untuk tidak memihak dan memang beritikad untuk menyelesaikannya. Saya menanggapi usulan anda ini DENGAN SERIUS. Jika anda bermain-main dengan saya atau tak serius dengan masalah ini, atau asbun, saya akan minta dengan formil anda untuk meminta maaf kepada semua peserta milis PERMIAS dan mengundurkan diri dari milis ini. Jika anda keberatan dengan syarat ini, e-mail langsung japri atau jarum dan diskusi langsung saya putuskan dan saya anggap masalah selesai. Tapi jika diskusi ini sudah berjalan, dan anda melanggar syarat saya, maka anda harus melakukan yang saya minta di atas. Saya meminta anda YS untuk menulis apa saja yang anda mau dari Umat Muslim Ambon untuk menyelesaikan masalah ini. Setiap permintaan anda harus beralasan atas sesuatu (mis : saya minta ini karena ) Masukan anda akan saya kirim ke "teman" saya di Ambon, paling tidak sebagai ide dari anda. Silahkan memulai : Permasalahan terbesar untuk saya adalah saya tak tahu banyak mengenai situasi dan adat istiadat di Maluku sehingga saya ragu kalau saya bisa memberikan proposisi yang bisa berguna. Saya sendiri tak menganggap diri saya sebagai juru bicara dari golongan manapun juga karena tak ada yang memberikan mandat kepada saya. Namun saya memberikan beberapa point yang saya anggap berguna dan karena memang ini semua berdasarkan akal sehat. 1. Penghentian keributan oleh kedua belah pihak. Tak ada alasan bahwa pihak itu dulu yang harus mulai; pihak yang mendapat surat ini perlu langsung memberi isyarat kepada pihak lain tentang itikad mereka untuk berdamai. 2. Tak peduli siapa yang mulai, yang penting kedua pihak mau duduk di bangku perundingan dengan itikad yang memang baik. 3. Tak ada unsur dari luar. Semua yang ikut perundingan merupakan orang Ambon yang memang sudah tinggal di Ambon paling sedikit 10 tahun. Hal ini untuk mencegah elemen-elemen yang bisa mengeruhkan suasana. Sekarang saya sedang menghubungi rekan-rekan saya yang di Maluku dan saya harap saya akan menerima jawaban dari mereka secepatnya. Saya harap anda juga bisa menghubungi rekan-rekan anda di sana. YS
Re: Tema
Hi I get all these emails and I dont understand them. I do not speak Bahasa, only EnglishIs there a way that your emails can be in English too? I subscribed to the Permias News letter today and I have recieve almost 25 emails but I dont know what they say. Please help me. Thanks :-) Agape, Steve Suhendri wrote: YS bilang bahwa yang bisa menghentikan masalahnya adalah Umat Nasrani dan Umat Muslim. Untuk menghargai pendapat ini saya berinisiatif untuk memulai "menyelesaikannya". Saya meminta anda YS untuk menulis apa saja yang anda mau dari Umat Muslim Ambon untuk menyelesaikan masalah ini. Setiap permintaan anda harus beralasan atas sesuatu (mis : saya minta ini karena ) Masukan anda akan saya kirim ke "teman" saya di Ambon, paling tidak sebagai ide dari anda. Silahkan memulai : 1. ... 2. ... 3. ... dst Silahkan tolong diisi, apa yang anda inginkan. Tidak usah jauh - jauh mikirnya, cukup sebagai pribadi. Jika sudah anda isi, nanti saya akan ganti mengisi apa yang saya mau dan alasannya. Soe -Original Message- From: Yohanes Sulaiman [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] Date: Thursday, December 16, 1999 11:26 AM Subject: Re: Tema Kembali ke permasalahan yang saya angkat, saya tanyakan khusus untuk YS, dengan menggunakan pikiran dan akal sehat Anda, permasalahan yang ada di Ambon, terlepas dari semua isu, kata orang, kata media dll. Siapakah yang dapat menghentikan inti permasalahan yang ada di Ambon KALAU BUKAN umat Nasrani Ambon ? Yang bisa menghentikan masalahnya adalah UMAT NASRANI DAN UMAT MUSLIM. Jika keduanya tak mau terbuka dan berusaha menjabat tangan masing-masing, tak akan ada penyelesaian. Percuma kalau umat Nasrani mau berdamai tapi kaum Muslim tak mau, dan juga sebaliknya. Masalahnya juga banyak provokator dari daerah lain yang memperburuk suasana. Provokator mana? Pasti itu pertanyaan anda nanti. Jika anda memang care masalah ini, tak ada salahnya anda juga meminta pandangan dari pihak Nasrani di Ambon, tak hanya berpihak kepada satu sisi saja.
Re: [Renungan] Peace: It's A Beautiful Sight To See
Kenapa kalau bicara masalah SARA koq kayanya tabu sekali. Justru saya bicara disini di komunitas yang sangat beragam, dan saya yakin punya komunitas ini memiliki kemampuan dan intelektual yang sangat bagus, akan lebih bermanfaat dan objektif. Kalau perbedaan itu dibicarakan, akan sangat enak sekali dalam berhubungan. Tidak ada saling curiga dan akan saling percaya, karena sudah tahu "daleman" masing - masing :-) Akan sangat disayangkan kalau komunitas ini tabu bicara SARA. Jangan seperti burung Onta, memasukkan kepala nya ke dalam tanah, karena semata - mata tidak mau melihat bahaya / keadaanya sekitarnya yang dia tidak suka :-) Soe :-) -Original Message- From: Marianus DATUBARA [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] Date: Thursday, December 16, 1999 12:32 PM Subject: [Renungan] Peace: It's A Beautiful Sight To See Salam PERMIAS, Tidak satu dua kali ini, PERMIAS Net 'dipancing' oleh seseorang mengenai masalah SARA, khususnya masalah agama, dan kebetulan sekali, orang-orang yang 'memancing' itu (sampai saat ini saya rajin menyimpan tulisan2 orang yang mencoba memancing air keruh di milis milik PERMIAS ini) hampir selalu melihat dari satu sisi saja, yaitu sisi kepentingan pribadinya. Manusiawi, tapi tidak obyektif. "Ada yang tahu tema Natal untuk tahun ini di Ambon dan Maluku ?", demikian sdr. Soehendri menulis, and that's it. Itu adalah awal dibukanya diskusi ini, dan menurut saya pribadi, sebaiknya tulisan seperti ini tidak perlu dijawab, karena jelas-jelas sudah bernada tendensius, apalagi tanpa didukung oleh fakta-fakta yang kuat dan bahkan, di dalam suasana menjalani bulan puasa bagi rekan2 PERMIAS yang beragama Islam, dan juga dalam suasana menyambut hari kelahiran bayi Yesus bagi rekan2 PERMIAS yang beragama Kristen. Lagipula, rekan2 PERMIAS bukanlah orang2 yang bodoh, dan sebagai tambahan informasi, kumpulan dokumen2 saya hampir selalu mengatakan bahwa datangnya 'pancingan' itu kebanyakan dari beberapa rekan non-PERMIAS (baca: hanya beberapa) yang berada di Indonesia. Dan ini patut menjadi pertanyaan kita, para anggota dan pengurus PERMIAS, mengapa sampai ini bisa terjadi? Cepat atau lambat, orang2 yang seperti ini akan tersingkir dari pusat perhatian di milis ini, dan pengalaman selama ini sudah membuktikan hal tsb. Khusus kepada rekan2 anggota dan pengurus PERMIAS yang tersebar di seluruh wilayah AS, tulisan2 yang bernada tendensius terhadap suatu agama tanpa suatu bukti yang kuat seperti yang baru saja kita baca di milis ini bukanlah yang pertama, dan saya yakin bukan juga yang terakhir, akan tetap ada dan eksis di milis ini. Oleh karena itu, tetaplah waspada dan selalu 'eling' terhadap setiap bentuk tulisan yang berusaha mau mengadu domba kita. Akhir kata, mari kita para anggota dan pengurus PERMIAS tetap selalu jaga milis ini, milis yang dihadiahkan kepada kita sejak tahun 1992, agar jangan menjadi milis tempat berkumpulnya tulisan2 yang tendensius dan tanpa dukungan fakta2 yang kuat. Teriring salam dan doa, M. Dharma Datubara PERMIAS South Florida - M Dharma Datubara [EMAIL PROTECTED] "PEACE: It's A Beautiful Sight To See"