takut ular.............................Re: [ppiindia] Lengkap (was re 16 Ormas Islam Bekasi Menyegel Gereja Galilea)

2010-02-16 Terurut Topik Susane Fatimah
Walaupun bagi orang-orang yang yang di dalam hatinya terdapat iman, insya  
Allah suatu saat ia akan di bebaskan dari neraka jahannam. Dan orang-orang 
kafir akan selamanya berada di neraka? Mungkin mereka harus berdiam didalamnya 
beribu-ribu tahun .
 
Sebagian ulama berkata bahwa disebutkan dalam hadits,`Barang siapa menjaga 
sholatnya, niscaya Allah akan memuliakannya dengan lima perkara:(1) dihilangkan 
kesempitan hidupnya, (2) Diselamatkan dari azab kubur, (3) Diberikan catatan 
amal melalu tangan kanannya, (4) Melintasi shirat secepat kilat, (5) Masuk 
surga tanpa hisap. dan barang siapa melalaikan sholatnya, Allah akan 
menyiksanya dengan lima belas azab di dunia, tiga adzab ketika mati, tiga adzab 
di dalam kubur, dan tiga adzab saat dibangkitkan. Lima siksa ketika berada 
didunia yaitu; (1) Dicabut keberkahan umurnya, (2) Terhapus ciri-ciri 
keshalihan di wajahnya, (3)Seluruh amal perbuatannya tidak diberi pahala oleh 
Allah, (4) Doanya tidak diangkat kelangit, (5) Tidak mendapat bagian dari doa 
orang-orang shaleh. Dan tiga siksaan pada saat kematian;(1) Mati dalam 
kehinaan, (2) Mati dalam kelaparan, (3) Mati dalam kehausan, walau diminumkan 
air lautan di dunia ini, tidak akan meghilangkan rasa hausnya.
 Dan tiga siksa di dalam kubur; (1) Dihimpit oleh kuburnya sehingga tulang 
rusuk kiri dan kanannya saling bersilangan, (2) Dinyalakan api di dalam 
kuburnya, dan ia diguling-gulingkan di dalam api itu siang dan malam, (3)Allah 
memasukan ular berbisa bernama Syuja`ul-Aqra` ke dalam kuburnya, yang kedua 
matanya memancarkan api, dan kukunya dari besi yang panjang, setiap kukunya 
sepanjang sehari perjalanan. Ular itu akan memekik kepadanya dengan suara 
seperti halilintar yang menyambar, `Aku adalah Syuja`ul-Aqra. Tuhanku telah 
menyuruhku agar memukulmu karena kamu telah melalaikan shalat Shubuh hingga 
terbit matahari; karena kamu telah melalaikan shalat Zhuhur hingga Ashar; 
karena kamu telah melalaikan shalat Ashar hingga Maghrib; karena kamu telah 
melalaikan shalat Magrib hingga Isya; karena kamu telah melalaikan shalat Isya 
hingga Shubuh `Setiap pukulan akan membenamkannya ketanah sedalam tujuh puluh 
hasta, ia terus disiksa seperti ini dalam kuburnya sampai
 hari kiamat.(Semoga Allah menjauhkan kita dari adzab kubur). Dan tiga siksa 
pada hari kebangkitan, yaitu (1)Dihisab dengan sangat berat, (2) Dimurkai oleh 
Allah, (3) Dilemparkan kedalam neraka. Riwayat lain menyebutkan barang siapa 
melalaikan sholat, ia akan datang pada hari Kiamat dan tertulis diwajahnya tiga 
baris tulisan, yaitu. Baris pertama: Wahai orang-orang yang menyianyiakan hak 
Allah. Baris kedua. Wahai orang-orang yang dimurkai Allah. Dan baris 
ketiga:Sebagaimana kamu telah menyianyiakan hak Allah didunia, maka pada hari 
ini kamu berputus asa dari rahmat Allah (Semua berjumlah 14, satu tertinggal, 
mungkin parawi lupa-Az-Zawajir)
Meskipun saya tidak menjumpai hadits ini dalam semua kitab hadits, namun 
mengenai pahala dan adzab dalam hadits ini banyak dikuatkan oleh hadits- 
lainnya dengan riwayat yang berbeda. Sebagian hadits telah disebutkan, dan yang 
lainnya akan disebutkan di bawah ini. Disebutkan dalam riwayat pertama bahwa 
barang siapa meninggalkan sholat, maka ia telah keluar sari islam. Dan sebesar 
atau sekecil apapun adzab yang telah atau akan disebutkan, semuanya merupakan 
adzab atas perbuatannya. Namun, walaupun ia telah berbuat dosa, Allah berfirman:
Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik. Dan Dia mengampuni dosa 
selain itu bagi siapa yang Dia kehendaki (Q.s. An-Nisaa`:116).

--- On Tue, 2/16/10, deep too hansc...@gmail.com wrote:


From: deep too hansc...@gmail.com
Subject: [ppiindia] Lengkap (was re 16 Ormas Islam Bekasi Menyegel Gereja 
Galilea)
To: ppiindia@yahoogroups.com
Date: Tuesday, February 16, 2010, 6:32 PM


  



16 Ormas Islam Bekasi Menyegel Gereja Galilea
Senin, 15 Pebruari 2010 05:52 WIB | Peristiwa | Hukum/Kriminal | Dibaca 4547 
kali
Bekasi (ANTARA News) - Ratusan umat muslim yang berasal dari 16 Organisasi 
Masyarakat (Ormas) Islam di wilayah Kota Bekasi, Jawa Barat, akan menutup 
paksa aktifitas peribadahan umat kristiani di Gereja Galileo, Perumahan 
Taman Galaxy, Kelurahan Jaka Setia, Kecamatan Bekasi Selatan.

Kagiatan ini akan kami lakukan, Senin (15/2), mulai pukul 08:00 WIB. Karena 
keberadaannya sudah sangat meresahkan warga setempat yang mayoritasnya 
beragama muslim, ujar Ketua Front Pembela Islam (FPI) Bekasi Raya, Murhali 
Barda, kepada ANTARA, di Bekasi, Minggu.

Menurut Murhali, keresahan warga muslim sekitar terhadap keberadaan Gereja 
yang berlokasi di lingkungan Pulau Minas, Perumahan Villa Galxy tersebut 
karena munculnya dugaan upaya Kristenisasi dari pihak pengelola Gereja.

Laporan dari beberapa jemaah kami menyebutkan, internal Gereja kerap 
menggelar pembagian Sembako murah namun dengan embel-embel mengakui Yesus 
sebagai Tuhan mereka. Hal itu saya nilai sebagai pelanggaran,  katanya.

. . .
. . .

COPYRIGHT © 2010

Baca Juga
a.. Mahasiswa di 

[ppiindia] 5 sajak heri latief

2010-02-16 Terurut Topik heri latief
Memori 

terhalang pulang
menghalang orang

baca puisi
buat sidik kertapati

-

Jahat

intrik sebagai alat
hitam sedalam niat
busuk dimakan dengki

---

Cengeng

dimanja negara, dulunya
kaya dikejar ketakutan
miskin pergaulan sekuler

-

Bebekisme

arisan sebagai alasan
menghina rasa kemanusiaan
otak kotor mulut berbisa



Delegasi

manipulasi kekuasaan tanpa modal
menulis haiku langit pun cemburu
menghitung hari di kamar isolasi

Heri Latief
Amsterdam, 16/02/2010


 
http://herilatief.wordpress.com/
http://akarrumputliar.wordpress.com/
http://sastrapembebasan.wordpress.com/


  

[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Career Training in Information Technology

2010-02-16 Terurut Topik michael.jose19

Career Training in Information Technology
http://www.thecoursesworld.com/Articles/technology/information-technolo\
gy.html

Most employers prefer IT workers with some sort of college degree
http://www.thecoursesworld.com/Articles/technology/information-technolo\
gy.html  --but the specifics can vary dramatically. For example,
technical support workers need at least associate degrees
http://www.thecoursesworld.com/Articles/technology/information-technolo\
gy.html  , while most computer scientists need to hold doctorates. Many
entry- and mid-level tech professionals
http://www.thecoursesworld.com/Articles/technology/information-technolo\
gy.html   hold bachelor's degrees. Most information technology degrees
should include coursework in operating systems, security, networking,
web design, and databases. Common IT majors include computer science,
computer programming, and database management.  more.
http://www.thecoursesworld.com/Articles/technology/information-technolo\
gy.html





Quick Facts: Information Technology
http://www.thecoursesworld.com/Articles/technology/information-technolo\
gy.html

* Median pay for tech support professionals, 2007:  $42,400 per
year
* Median pay for computer scientists: $97,970 per year
* Career prospects for computer and information systems 
managers: Excellent
* Projected number of new jobs in the information sector  by
2016: 212,000
* Industries with the highest projected employment  growth:

* Software publishing: 32 percent
* Internet publishing and broadcasting: 44.1 percent
* Wireless communication: 40.9 percent



More To read,…
http://www.thecoursesworld.com/Articles/technology/information-technolo\
gy.html





[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] 27 Alasan Mengapa Anda Harus Bergabung

2010-02-16 Terurut Topik rahmat hidayat
27 Alasan Mengapa Anda Harus Bergabung di Pulsa Gram
 
1. Harga voucher pulsa SANGAT MURAH !
2. Biaya registrasi GRATIS tanpa dipungut biaya apa pun
3. Biaya SMS reply Rp 0,- (  GRATIS )
4. Jumlah nominal deposit  pulsa BEBAS tanpa ada minimal jumlah deposit
5. Fasilitas jaringan  pemasaran dg sistem matahari sampai 10 level
6. Mendapatkan Web Replika http://www.pulsagram.com/?id=user_anda 
sehingga Anda dapat dengan mudah  mengembangkan jaringan
7. Bonus Komisi transaksi Rp 50/transaksi  sampai 10 level
8. Transaksi pulsa ONLINE 24  jam sehari NONSTOP
9. Bisa transaksi pengisian  pulsa via SMS maupun chat YM dengan cepat 
 gratis
10. Tersedia Web Reporting untuk memantau transaksi dan perkembangan 
downline
11. 1 Simcard untuk isi  pulsa semua HP GSM / CDMA
12. Fasilitas paralel No HP  master sampai 5 nomor HP
13. Dukungan penuh customer  service 7 hari seminggu tanpa libur jam 
08.00-21.00
14. Dukungan penuh kontak  layanan melalui telepon, SMS  YM
15. Didukung perangkat server  terbaru sehingga lebih menjamin 
transaksi pulsa stabil.
16. Dapat transfer deposit, pencairan komisi dlm  bentuk tunai. 
17. Tidak ada target penjualan
18. Pendaftaran member baru dapat dilakukan oleh setiap member
19. Peluang usaha yang sangat  mudah (produk yg dijual dibutuhkan semua 
orang) dan resiko rendah  
20. Dapatkan berbagai macam tool  software gratis di member area
21. Memiliki sistem jaringan  pemasaran online yang sangat FAIR
22. Sistem bisnis pulsa dengan  formula terbaru yang lebih 
menguntungkan dan lebih memudahkan Anda
23. Bebas Rugi karena tanpa  biaya dan pungutan apa pun sehingga Anda 
tidak perlu mengeluarkan biaya apa  pun untuk bergabung dengan kami
24. Potensi income pasif  Anda Milyaran rupiah
25. Meskipun GRATIS Bonus tetap melimpah total Rp 275.250.000,-
26. Real Bisnis, Tidak ada  target penjualan karena murni bisnis, hasil 
yang anda peroleh tergantung  dari segi semangat anda berusaha menuju kehidupan 
yang lebih baik,untuk anda  maupun orang-orang yang anda cintai. 
27. Jadilah yang pertama.  Jangan menunggu menjadi orang terakhir. 
Karena Anda pasti akan menyesal di  kemudian hari.
Berikut alamat webnya, jika ingin mempelajari system tersebut. 
http://www.pulsagram.com/?id=CN020081 atau 
http://www.pulsagram.com/indexCN020081.htm 


Mohon maaf jika ada yang tergangu dengan kiriman email ini, Terima kasih

Ttd
Rahmat.. 


  Yahoo! Toolbar kini dilengkapi Anti-Virus dan Anti-Adware gratis.
Download Yahoo! Toolbar sekarang.
http://id.toolbar.yahoo.com

[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] KELAS BUAT WEB PERCUMA

2010-02-16 Terurut Topik Nor hayati Ariffin


Anda boleh menjadi pakar buat website mari berlajar di sini secara PERCUMA 
tiada di tempat lain.
http://websegera.ws


  

[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Ulema council mulls ban on aerobic exercise

2010-02-16 Terurut Topik sunny
   Talibanisasi NKRI   ?
   
http://www.thejakartapost.com/news/2010/02/12/ulema-council-mulls-ban-aerobic-exercise.html

Ulema council mulls ban on aerobic exercise 

The Jakarta Post ,  Jakarta   |  Fri, 02/12/2010 11:07 AM  |  National 

After proposing bans on pre-wedding photo sessions, ojek (motorcycle taxis) and 
hair treatments, the Indonesian Ulema Council (MUI) has now set its sights on 
aerobic exercise.

Chairman of the South Sumatra office of the MUI, M. Sodikun, said Friday the 
council was considering an edict to declare the physical activity haram 
(forbidden under Islam) if the exercise enthusiasts, who are mostly women, did 
not change their clothing, which the ulema deem arousing.

Sodikun also criticized aerobic moves, which he said tended to spark sexual 
desire and therefore were contrary to Islamic mores.

Exercise is recommended to maintain physical fitness and health but it must be 
conducted in accordance with our existing social norms and culture,' Sodikun 
said as quoted by kompas.com.

Aerobic exercise must avoid the use of transparent clothing as it does more 
harm than good.








[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Cuba's aid ignored by the media?

2010-02-16 Terurut Topik sunny
http://english.aljazeera.net/focus/2010/01/201013195514870782.html

Tuesday, February 16, 2010 
11:13 Mecca time, 08:13 GMT 


  Cuba's aid ignored by the media?  
 
   By Tom Fawthrop in Havana 
 

   
After the quake struck, Haiti's first medical aid came from Cuba 
[GALLO/GETTY] 

  Among the many donor nations helping Haiti, Cuba and its medical teams 
have played a major role in treating earthquake victims. 

  Public health experts say the Cubans were the first to set up medical 
facilities among the debris and to revamp hospitals immediately after the 
earthquake struck.

  However, their pivotal work in the health sector has received scant media 
coverage.



special report 
 
   
  It is striking that there has been virtually no mention in the media of 
the fact that Cuba had several hundred health personnel on the ground before 
any other country, said David Sanders, a professor of public health from 
Western Cape University in South Africa. 

  The Cuban team coordinator in Haiti, Dr Carlos Alberto Garcia, says the 
Cuban doctors, nurses and other health personnel have been working non-stop, 
day and night, with operating rooms open 18 hours a day.

  During a visit to La Paz hospital in the Haitian capital Port-au-Prince, 
Dr Mirta Roses, the director of the Pan American Health Organisation (PAHO) 
which is in charge of medical coordination between the Cuban doctors, the 
International Committee of the Red Cross (ICRC) and a host of health sector 
NGOs, described the aid provided by Cuban doctors as excellent and marvellous.

  La Paz is one of five hospitals in Haiti that is largely staffed by 
health professionals from Havana.

  History of cooperation


   
A Cuban doctor working in a Cuban field hospital in Haiti [Prensa 
Latina Cuba] 
  Haiti and Cuba signed a medical cooperation agreement in 1998.

  Before the earthquake struck, 344 Cuban health professionals were already 
present in Haiti, providing primary care and obstetrical services as well as 
operating to restore the sight of Haitians blinded by eye diseases. 

  More doctors were flown in shortly after the earthquake, as part of the 
rapid response Henry Reeve Medical Brigade of disaster specialists. The brigade 
has extensive experience in dealing with the aftermath of earthquakes, having 
responded to such disasters in China, Indonesia and Pakistan.

  In the case of Cuban doctors, they are rapid responders to disasters, 
because disaster management is an integral part of their training, explains 
Maria a Hamlin Zúniga, a public health specialist from Nicaragua.

  They are fully aware of the need to reduce risks by having people 
prepared to act in any disaster situation.

  Cuban doctors have been organising medical facilities in three revamped 
and five field hospitals, five diagnostic centres, with a total of 22 different 
care posts aided by financial support from Venezuela. They are also operating 
nine rehabilitation centres staffed by nearly 70 Cuban physical therapists and 
rehab specialists, in addition to the Haitian medical personnel.

  The Cuban team has been assisted by 100 specialists from Venezuela, 
Chile, Spain, Mexico, Colombia and Canada and 17 nuns.

  Havana has also sent 400,000 tetanus vaccines for the wounded.

  Eduardo Nuñez Valdes, a Cuban epidemiologist who is currently in 
Port-au-Prince, has stressed that the current unsanitary conditions could lead 
to an epidemic of parasitic and infectious diseases if not acted upon quickly.

  Media silence

  However, in reporting on the international aid effort, Western media have 
generally not ranked Cuba high on the list of donor nations. 

  One major international news agency's list of donor nations credited Cuba 
with sending over 30 doctors to Haiti, whereas the real figure stands at more 
than 350, including 280 young Haitian doctors who graduated from Cuba. The 
final figure accounts for a combined total of 930 health professionals in all 
Cuban medical teams making it the largest medical contingent on the ground.

  Another batch if 200 Cuban-trained doctors from 24 countries in Africa 
and Latin American, and a dozen American doctors who graduated from Havana are 
currently en route to Haiti and will provide reinforcement to existing Cuban 
medical teams.

  By comparison the internationally-renowned Médecins Sans Frontières (MSF 
or Doctors without Borders) has approximately 269 health professionals working 
in Haiti. MSF is much better funded and has far more extensive medical supplies 
than the Cuban team.
  
  Left out

  But while representatives from MSF and the ICRC are frequently in front 
of television cameras discussing health priorities and medical needs, the Cuban 
medical teams are missing in the media coverage.

  Richard Gott, the 

[ppiindia] China leads the world in hacked computers, McAfee study says

2010-02-16 Terurut Topik sunny
http://www.washingtonpost.com/wp-dyn/content/article/2010/02/14/AR2010021403817.html?wpisrc=nl_tech

China leads the world in hacked computers, McAfee study says
  
By Ellen Nakashima
Washington Post Staff Writer 
Monday, February 15, 2010 


More private computers were commandeered by hackers for malicious purposes in 
China in the last quarter of 2009 than in any other country, including the 
United States, according to a new study by an Internet security company. 

These zombie computers are often grouped into botnets, or armies of 
infected computers that can be used to send spam e-mail or attack Web sites, 
according to McAfee, a Silicon Valley security firm. The company, which said it 
collects information about Internet-based threats that target more than 100 
million computers in 120 countries, said that in the last three months of 2009, 
about 1,095,000 computers in China and 1,057,000 in the United States were 
infected. 

Those numbers are in addition to 10 million or so previously infected computers 
in each country, McAfee said. 

The prevalence of botnets is a sign of how vulnerable computer networks are to 
infiltration, a subject of increasing international debate as companies and 
governments seek to defend their computer systems from intruders. 

Last month, Google announced that its networks had been penetrated by attacks 
originating in China. The Chinese government denied any involvement, saying 
that hacking in is against the law. There was no indication that the attack 
involved botnets, experts said. 

In a Jan. 21 speech about Internet freedom, Secretary of State Hillary Rodham 
Clinton advanced the notion of cyberspace as a global networked commons and 
urged the creation of norms of behavior among states. Echoing a key principle 
behind NATO, she said: An attack on one nation's networks can be an attack on 
all. 

She declared that countries or individuals that engage in cyberattacks should 
face consequences and international condemnation. 

Some experts have said that Clinton's call for accountability and norms is 
complicated by the fact that the United States has so many infected computers. 
The government could crack down on botnets, but doing so would raise the cost 
of software or Internet access and would be controversial, Jack Goldsmith, a 
professor at Harvard Law School, wrote in a recent opinion piece in The 
Washington Post. So it has not acted, and the number of dangerous botnet 
attacks from America grows. 

Indeed, Stewart A. Baker, a cyber expert and former assistant secretary for 
policy at the Department of Homeland Security, said he would like to see a few 
leading nations develop effective national norms aimed at eliminating zombie 
computers. Companies could be encouraged or required to comply, he said. 

One Internet service provider has begun a voluntary service to notify customers 
when their computers have been infected by bots, viruses and other online 
threats. Philadelphia-based Comcast, which has 15 million non-commercial 
customers, began the program last fall. Such initiatives, some experts said, 
could start to clear out the noise in the networks and could help in 
identifying higher-order threats that could compromise critical computer 
systems. 

One reason computers in China are so vulnerable to botnets may be that software 
piracy is common and computer users often have not updated the patches on their 
machines, said George Kurtz, McAfee's worldwide chief technology officer. 

In fact, the number of zombie computers in a country says more about the 
vulnerability of the computers than about who infected them, Baker said. A 
nation that might want to use botnets as part of an attack probably would want 
to have its own computers bot-free and commandeer computers in other countries, 
he said. 

China has steadfastly denied that it supports or engages in hacking and that it 
penetrates U.S. firms' computers to steal technology and trade secrets to help 
state companies -- whether by bots or any other tool. 

Such remarks are groundless, Peng Bo, an official with the Internet bureau 
under the Information Office, said in remarks to the New China News Agency. In 
fact, China is the country worst hit by worldwide hackers. 

Experts say that the United States, which is highly networked and dependent on 
the Internet for commerce and the running of industry, is the most vulnerable 
of all countries to cyberattack. 

At the same time, the United States is considered the most worrisome potential 
aggressor, according to McAfee, which in a separate recent survey of 600 
technology and security executives of firms around the world found that 36 
percent feared the United States and 33 percent feared China as potentially 
attacking their industries. Russia ran a distant third, at 12 percent. 

The result might simply be a reflection of the raw capabilities and frankly 
the raw size of U.S. intelligence agencies, retired Gen. Michael V. Hayden, 

[ppiindia] BRIC to discuss coordination expansion at April summit

2010-02-16 Terurut Topik sunny
Refleksi : Brasilia, Rusia, India dan China adalah negeri-negeri Bric yaitu 
yang diperkirakan akan memainkan peranan penting baik ekonomi maupun politik  
dunia dalam abad 21. 

Bagi NRKI, agaknya sudah puas dengan OIC ( baca: Oh I See)

http://news.xinhuanet.com/english2010/world/2010-02/16/c_13176950.htm


  BRIC to discuss coordination expansion at April summit  
 
  English.news.cn   2010-02-16 15:41:38  

BRASILIA, Feb. 15 (Xinhua) -- Brazil, Russia, India and China will seek to 
expand coordination beyond the economic realm at their second summit slated for 
April.

The anticipated agenda of the summit, which will be held in Brasilia, was 
disclosed by Roberto Jaguaribe, assistant secretary-general for political 
affairs in the Brazilian foreign ministry.

The Brazilian ambassador told Xinhua in an interview that the four countries, 
collectively known under their acronym BRIC, will continue their discussion 
that started with their inaugural summit held in June 2009 in the Russian city 
of Yekaterinburg.

Jaguaribe had just returned from Russia, India and China, where he went to 
coordinate the preparation of the Brasilia summit.

BRIC is still a group without much consolidation, so it is good to have a 
perception of each country to make a satisfactory meeting for all. It is 
necessary to remember that BRIC is not a negotiating group, but a convergence 
group of four large countries of great importance and with increasing 
participation in several aspects of international relations, the ambassador 
said.

To better understand the importance of the group, Jaguaribe said, an assessment 
of the global economy in the past eight years is needed. Such an assessment 
would reveal that it was the BRIC countries that had contributed toward half of 
the global growth during that period.

The agenda of the (Brasilia) summit is being defined, but it must be 
remembered that the BRIC was born with an objective perception of the financial 
market that the four BRIC countries would have an increasing weight on, the 
ambassador said.

Based on its 'birth' against the financial backdrop, it is natural that the 
economic-financial theme is to dominate the summit, as it did at the 
Yekaterinburg summit, he said.

Jaguaribe added that there would be many more issues to explore, beyond the 
existing BRIC coordination among finance ministers and central bank governors.

He said it is time for the group to define their cooperation toward specific 
and concrete lines in agriculture, energy and possibly in science and 
technology, apart from such major non-economic issues as the international 
debate on climate change.

We are now making room for the cooperation in agriculture and energy, which is 
so important for all at both BRIC meetings held at the ministerial level. And 
based on the Yekaterinburg resolution, we are opening a BRIC business forum, 
which is sure to draw the attention of many entrepreneurs in all countries, 
the ambassador said.

The Brasilia summit will be an opportunity to advance efforts to establish an 
institutional mechanism for coordination among the four governments.

It is also important to begin to identify the form of action of the BRICs -- 
how they will act, what kind of institutionalization, how often they should 
meet and at what level. This issue may not be fully defined, but at each 
meeting there is a closer approach, and the specific nature of this mechanism 
will be configured, Jaguaribe said.

Brazil's relationship with China is very important strictly in the bilateral 
context, but in truth it transcends this dimension, because both countries are 
increasingly becoming important players in the international context, he told 
Xinhua.

Brazil and China have a strategic dialogue on issues of mutual concern, and 
they have coordination on many fronts, particularly in the multilateral arena, 
the ambassador said. He named the BASIC grouping (Brazil, South Africa, India 
and China), climate change, the financial G20 and the G20 within the WTO (World 
Trade Organization) as examples.

There are many common interests. Beyond that, there is a strict bilateral 
relationship of great magnitude. China is the largest trading partner of 
Brazil, and both sides have great interest in expanding cooperation in all 
areas. For example, investments are not exploited to due extent, he said. 


[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Indonesia out of extreme terror risk list

2010-02-16 Terurut Topik sunny
Reflection : How about this  head of state : 
http://www.youtube.com/watch?v=5L-9HcTb1es

http://www.thejakartapost.com/news/2010/02/16/indonesia-out-extreme-terror-risk-list.html

Indonesia out of extreme terror risk list
The Jakarta Post ,  Jakarta   |  Tue, 02/16/2010 9:24 PM  |  World 

A global ranking, revealing the countries that are most at risk of terrorist 
attacks, has rated Indonesia outside the extreme risk category despite last 
year's twin bomb attacks targeting international-chain hotels.

The latest Terrorism Risk Index (TRI) developed by London-based Maplecroft, for 
companies to assess terrorism risks to their international assets, saw 
Southeast Asian neighbor Thailand join the rank of most dangerous countries for 
the first time. Thailand ranked 11th last year.

Iraq (1), Afghanistan (2), Pakistan (3) and Somalia (4) top the ranking of 162 
countries and are rated, along with Lebanon (5), India (6), Algeria (7), 
Colombia (8) and Thailand (9), as the only extreme risk nations. 

The index measures the risk of an attack and mass casualties.

To provide a comprehensive picture of worldwide terrorism risk, Maplecroft 
analyses the frequency and intensity of and the number of victims involved in 
terrorist incidents every six months, plus the proportion of 'mass-casualty' 
attacks in each nation. 

A country's history of terrorism also factored in along with threats made 
against it by groups such as al-Qaeda. 

Following the Jakarta twin hotel bomb blasts in July last year, Indonesian 
counterterror squad conducted a thorough crackdown on terror suspects, killing 
long-time top fugitive Noordin M. Top and his close accomplices in the process. 

The court is trying two suspects in the terror attacks.


[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] US, Pakistan capture top Taliban commander: report

2010-02-16 Terurut Topik sunny
http://www.smh.com.au/world/us-pakistan-capture-top-taliban-commander-report-20100216-o8zw.html


US, Pakistan capture top Taliban commander: report 
February 17, 2010 

US and Pakistani spies have captured the Taliban's top military commander, US 
media reported, but the militia has denied his arrest and said he was still 
leading the fight in Afghanistan.

Mullah Abdul Ghani Baradar was arrested in Pakistan's sprawling port city of 
Karachi several days ago by US and Pakistani intelligence services, the New 
York Times and other US media said, citing unnamed US government officials.

If confirmed, the arrest would be a huge blow for the Taliban, which have been 
fighting to bring down the Afghan government and evict Western troops since the 
2001 US-led invasion removed them from power for sheltering al-Qaeda.

The report emerged as 15,000 US, NATO and Afghan troops press on with a major 
assault to capture the Taliban bastion of Marjah in southern Afghanistan, key 
to Washington's new strategy for turning around the costly war.

The New York Times billed Afghan-born Baradar as top lieutenant to the 
Taliban's one-eyed and elusive leader Mullah Mohammad Omar, and said he was 
currently being interrogated by Pakistani and US officials.

But the Taliban denied Baradar's capture, and accused US officials of trying to 
deflect attention from serious resistance put up by Taliban fighters as the 
Marjah offensive entered a fourth day.

We strongly reject the reports of his arrest, Taliban spokesman Yousuf Ahmadi 
told AFP by telephone from an undisclosed location on Tuesday.

He is currently in Afghanistan, where he is leading all jihadi activities... 
The sole goal of such baseless reporting and propaganda is to make up for the 
failure in Marjah.

Officials from Pakistan's military and the government were not immediately 
available for comment on the reports. The US embassy in Islamabad and senior 
police in Karachi said they had no information.

We are unaware of any such operation. We do not know that any such arrest has 
been made, one Karachi police official told AFP on condition of anonymity.

Baradar is in charge of the Taliban's military operations and leadership 
council, and was a close associate of al-Qaeda leader Osama bin Laden before 
the September 11, 2001 attacks on the United States, the New York Times said.

The details of Baradar's capture were unclear, but the New York Times said it 
was carried out by Pakistan's Directorate for Inter-Services Intelligence and 
US Central Intelligence Agency operatives.

US television channel ABC also cited a senior official as saying Baradar was 
captured several days ago and calling it a very big deal.

If he were taken off the battlefield, it would deal a major setback to the 
Afghan Taliban and be a personal blow to Mullah Omar, who has relied heavily on 
him for years, another unnamed counter-terrorism official told the station.

An Interpol profile said 42-year-old Baradar was a senior Taliban military 
commander, subject to tough UN sanctions and gave his location as the border 
area between Afghanistan and Pakistan.

Many Taliban and al-Qaeda-linked militants seek sanctuary in the rugged and 
semi-autonomous tribal belt in northwest Pakistan, and Washington has been 
pressing Islamabad to do more to dismantle the extremist sanctuaries.

Although the northwest is the focus of militant activity, analysts have warned 
that Islamists seek cover among Karachi's 14 million people and are using crime 
and kidnapping in Pakistan's richest city to fund their attacks.

The top leadership of the Afghan Taliban is widely reported to be headquartered 
in Quetta city, the capital of Pakistan's southwestern Baluchistan province.

Baradar is said to be second-in-command of the so-called Quetta Shura -- 
although Pakistani officials have denied the Taliban presence in the city.

Reports of Baradar's capture come as the US military reports slow progress in 
the ground and air offensive against opium-rich Marjah in the southern Afghan 
province of Helmand, a Taliban stronghold.

The assault is the first major test of US President Barack Obama's strategy to 
crush the eight-year Taliban insurgency and one of the biggest since the 2001 
US-led invasion brought down the Taliban regime.

AFP


[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Libya bars Europeans over battle with Swiss

2010-02-16 Terurut Topik sunny
http://www.smh.com.au/world/libya-bars-europeans-over-battle-with-swiss-20100216-o8z3.html


Libya bars Europeans over battle with Swiss 
IAN TRAYNOR 
February 17, 2010 
LIBYA'S leader, Muammar Gaddafi, has banned most Europeans from travelling to 
the country in a sudden escalation of a dispute with Switzerland that has been 
running for almost two years.

The snap decision suspends visits from the 25 countries in Europe that share 
the visa-free Schengen system.

The decision caught European Union officials by surprise. On Monday they were 
scrambling for more information and seeking to clarify the exact details of the 
travel ban, including whether diplomats would be expelled and whether business 
people and other Europeans resident in Libya would have their visas withdrawn 
and need to leave.

The Libyan authorities summoned EU ambassadors in Tripoli on Monday to inform 
them of the move and the European Commission announced that European travellers 
arriving in Libya with valid visas were being refused entry.

The European Commission did not announce any tit-for-tat moves, perhaps 
reflecting the difficulty of making quick decisions in a union of 27 countries 
whose governments have differing views on the Gaddafi regime.

''The issue will be discussed before the end of the week,'' a statement said.

The Schengen agreement applies in 23 of the EU's 27 countries as well as in 
Switzerland and Norway, which are not EU members. Britons, outside the 
passport-free zone, are still able to travel to Libya.

A newspaper in Tripoli this week warned of ''severe measures'' of retaliation 
after it said that the Swiss government had decided to blacklist more than 180 
Libyan leaders, including the Gaddafi family, from entry.

The Swiss Foreign Ministry said on Monday that it had tightened its visa 
requirements for Libyan citizens.

The row goes back to 2008 when Colonel Gaddafi's son, Hannibal, was arrested 
with his wife in a luxury Geneva hotel and accused of beating up their domestic 
servants. He was released and the charges were dropped. But the Libyans 
arrested two Swiss businessmen, who have been held in the country since.

The Tripoli newspaper said the Libyans had told the Swiss to bin the blacklist 
or risk the European travel ban. The blacklist is said to include the Gaddafi 
family, Libyan businessmen and secret service personnel and senior officials in 
the legislative Libyan People's Congress.

Guardian News  Media


[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] The burqa champions

2010-02-16 Terurut Topik sunny
http://www.dailytimes.com.pk/default.asp?page=2010\02\16\story_16-2-2010_pg3_2

Tuesday, February 16, 2010

view: The burqa champions -Ishtiaq Ahmed



 When Field Marshal Ayub Khan introduced the Muslim Family Laws Ordinance, he 
was assailed by all the reactionary ulema because it regulated polygamy, 
introduced a minimum age for marriage and gave a share in property to 
grandchildren from their grandfather's property even when their own father had 
passed away



My recent op-ed, 'The French burqa ban' (Daily Times, February 2, 2010), has 
elicited spirited responses in the Pakistani English-language newspapers. That 
is a sign of healthy exchange of views. As always the liberal-left defence of 
reactionary practices is the most hypocritical because it derives from not some 
deeply held commitment to reactionary culture. When the Taliban or al Qaeda 
defend the burqa as obligatory dress for pious women and then use the same to 
carry out terrorist attacks in their twisted reasoning, the burqa has served a 
double purpose: it has preserved the chastity of their female suicide bombers 
while enabling them to fight in the jihad. Additionally, if the burqa can be 
used by men to evade inspection then too it has served a 'noble' purpose.

In 'The French burqa ban', I had based my opposition to it on two factual 
bases: one, that it can be used to mortally harm other, innocent human beings, 
and two, that it was a later accretion to the Muslim female dress code and was 
not part of the pristine Islamic community founded by the Prophet (PBUH). 
Nobody challenged my second argument, so I will not go over it again.

I will address the first argument because on that occasion I only mentioned 
that the burqa can be used for terrorist activities. Now, I will give concrete 
evidence that should incontrovertibly establish the burqa as a dress code that 
has been used in recent times on a number of occasions to carry out terrorist 
acts in not only Pakistan and Afghanistan but elsewhere too. The Kuwait Times 
of December 12, 2009, under the caption 'Veiled suicide bomber was Danish says 
Somali Speaker' 
(http://www.kuwaittimes.net/read_news.php?newsid=MTE5Mjc4MzEwOA) narrates the 
tragic story of a suicide bomber, allegedly a 26-year-old Danish citizen of 
Somali descent, who killed 22 people including three government ministers in 
Mogadishu disguised as a veiled woman. The Speaker of the Somalian Parliament, 
Sheikh Aden Mohamed Madobe, remarked: It is unfortunate that a child whose 
parents escaped Somalia's conflict and raised him in Europe came home with 
extremist ideologies and blew himself and innocent people up. His father 
denied the charges, but the fact remains that whosoever succeeded in getting 
close to the Somalian politicians was wearing a burqa. 

The Daily Times of February 9, 2010, informed that the Tehreek-i-Taliban 
Pakistan (TTP) has dispatched eight female suicide bombers to target Punjab. 
Intelligence reports suggested that they were veiled and wore gloves and socks 
to conceal their identity. During 2007-2009, the Afghan and Pakistani media 
have reported several cases of burqa-clad terrorists. I need not labour the 
point that a similar crime can be committed anywhere in the world, including 
Europe, with the help of a burqa. 

Some years earlier, the French had banned the headscarf in school for girls 
because it was realised that a concerted campaign of the ulema in combination 
with mainly young male adults from families were preventing Muslim girls 
getting a modern education and developing awareness about their rights under 
French secular law, which upholds equality of both the sexes. The ban did not 
apply to girls who had become majors or when they were not at school. There 
were protests on that occasion but when the French government (a socialist one 
at that time) did not give in, the protests petered out quickly because by and 
large the young Muslim girls favoured an end to their inferior status in the 
conservative Maghreb culture.

Another time when the sob-story about a powerless minuscule minority did not 
hold much water was when cases of female genital mutilation or female 
circumcision were reported from all over Europe. This barbaric practice was 
found among both Muslim and Christian immigrants in France from sub-Saharan 
Africa. I remember some crazy female American postmodernist freak protesting 
that it was white European men interfering in the cultural autonomy of African 
immigrants! 

When Field Marshal Ayub Khan introduced the Muslim Family Laws Ordinance, he 
was assailed by all the reactionary ulema because it regulated polygamy, 
introduced a minimum age for marriage and gave a share in property to 
grandchildren from their grandfather's property even when their own father had 
passed away. The government stood its ground and the first step towards social 
reform was taken after 1,400 years. 

I am reminded of the Shah Bano Case (1985) in India in which 

[ppiindia] Idea of women-only public transport vehicles mooted

2010-02-16 Terurut Topik sunny
Refleksi: Apa pendapat Anda bila sistem transport yang diusulkan untuk di Arab 
Saudia juga dijalankan di NKRI (Indonesia)? 

http://arabnews.com/saudiarabia/article17648.ece

Idea of women-only public transport vehicles mooted
By GALAL FAKKAR | ARAB NEWS 

Published: Feb 16, 2010 12:16 AM Updated: Feb 16, 2010 12:16 AM 



JEDDAH: The Dubai-based Saudi Center for Studies and Media has presented a 
proposal to the Shoura Council to introduce a nationwide public transport 
system for women, said Jamal Banoun, its chairman.

Speaking to Arab News, Banoun said the project would benefit about two million 
female workers in the Kingdom, including Saudis and foreigners, adding that it 
would reduce the money that families spend on drivers. The Shoura Council will 
soon discuss the project before passing it to higher authorities for approval 
and to draft its executive bylaws, Banoun said.

He said the proposal has not been submitted as an alternative to women driving 
in the Kingdom. Saudi women have been demanding the right to drive for several 
years. The Council of Senior Islamic Scholars issued a ruling in 1990 banning 
women from driving in the Kingdom. Our proposal provides the most suitable 
solution to the social environment of Saudi Arabia and its culture and 
traditions, said the center's chairman.

He said women using private taxis face a lot of difficulties, in addition to 
harassment. The operation of women-only public transport vehicles will cut the 
amount spent on drivers, he pointed out. He said the proposal gives preference 
to the economic aspect of employing drivers. We believe that once the project 
is approved by Saudi authorities it would save working women 35 percent of what 
they spend. Women using the public transport system to travel to their work 
places and return home would spend only SR4 whereas they currently spend SR20 
on taxis, he said. We are sure the project would encourage more Saudi women to 
work as it provides them with a safe and secure transport service, Banoun 
said. The project aims to serve 15 percent of working women in the first phase. 
Once successful, more buses would be operated to serve all working women. 
Banoun said the project would help Saudi families get rid of foreign drivers 
and save them a lot of money. At present they need separate cars and drivers 
to transport working women, he said.

The project has won the support of Sheikh Abdul Mohsen Al-Obaikan, an Islamic 
scholar and member of the Shoura Council. A similar system is currently 
underway to transport female students and teachers. There is nothing wrong in 
this system, he said.

Lama Suleiman, deputy chairman of Jeddah Chamber of Commerce and Industry, also 
backed the project, saying it would benefit Saudi women. What will a divorcee 
do if she wants to take her child to hospital and if she does not have a car 
and driver, she asked


[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Plans for Iceland to become 'haven' for journalism

2010-02-16 Terurut Topik sunny
http://arabnews.com/world/article18131.ece

Plans for Iceland to become 'haven' for journalism
By SYLVIA HUI  GUDJON HELGASON | AP 



Published: Feb 16, 2010 9:00 PM Updated: Feb 16, 2010 9:00 PM 

REYKJAVIK: Hoping to make Iceland a global home for freedom of speech, 
lawmakers were asking the government Tuesday to implement a journalist's dream 
package of legislation - promising a safe haven for reporters who want to dig 
deep, hit hard and avoid being sued.

The idea has found traction with Icelanders after last year's devastating 
economic collapse, during which the public saw firsthand the drawbacks of a 
too-cozy relationship between government and media. The economic crisis itself 
was partly traced to corruption unearthed by reporters abroad, prompting calls 
for improving information access and protecting whistle-blowers.

Being a really small country, especially after the financial crisis, we saw 
the world is connected - all intertwined, said Birgitta Jonsdottir, one of the 
lawmakers behind the measures. Our problems do not just affect us locally, 
they affect us globally.

Iceland's Parliament began considering the measures, aimed at improving the 
Nordic nation's own transparency while also luring Internet-based media and 
data centers to use it as a base for investigative journalism.

Becoming a global home for freedom of speech would be a new role for Iceland, 
which in its 1,000 years of human settlement has been known as a hardy North 
Atlantic fishing outpost, an unlikely capitalist crusader - fueled by Viking 
confidence and easy credit - and most recently, an economic basket-case.

Amid the 2008 economic crash, investigative website WikiLeaks.org published 
internal documents on loans that had been made by Kaupthing Bank, one of 
several Icelandic banks that collapsed with the global crisis. The story 
shocked the nation of 320,000, and was among the factors leading to demands for 
more transparency in public institutions.

Iceland also has a long history in direct democracy, and thousands held angry 
protests against the pro-business government in late 2008, clattering pots and 
kitchen utensils in what some have called the Saucepan Revolution. The 
popular anger forced the government to resign.

It was replaced after a national election by a coalition of Prime Minister 
Johanna Sigurdardottir's pro-European Social Democrats and the Left Greens - 
both of which have lawmakers sympathetic to the media freedom project.

The project's proposals also aim to counteract challenges to media freedom from 
other countries -- such as Britain, which has become a center for libel 
tourism with laws that heavily favor the plaintiff. British courts now play 
host to grievances that would likely have failed in the countries where they 
originated.

The proposed measures would also protect journalists against libel judgments 
issued in other countries - similar to US legislation now being considered to 
shield American reporters from court judgments abroad.

All of these good laws exist in countries like Sweden, Belgium and the United 
States, but no single country has implemented all of them, project spokesman 
Smari McCarthy said. There are a lot of journalist organizations that are 
being forced to jump between jurisdictions, seeking certain sets of 
protections.

The set of proposals - collectively called the Icelandic Modern Media 
Initiative - was drafted by lawmakers across parties in Iceland with help from 
international experts, lobby groups and WikiLeaks. The nonprofit site claims to 
have posted 1.2 million leaked government and corporate documents that it says 
expose unethical behavior, including a 2003 operation manual for the US prison 
at Guantanamo Bay, Cuba.

Project supporters say stronger protections for journalists are needed amid 
increasingly aggressive attempts by powerful corporations and wealthy 
individuals to suppress sensitive information with legal threats.

McCarthy said international publishers and news providers might benefit by 
registering in Iceland or gathering their news from there, while online 
publishers could also be protected just by hosting their servers in the country.

He acknowledged potential problems, however, particularly with competing 
jurisdictions.

Jonathan Zittrain, a Harvard University law professor specializing in cyber 
law, said it was unclear how broadly the laws could be applied should they pass.

Unless the executives behind a particular media company are themselves 
prepared to move to Iceland, I'm not sure how substantial the protections can 
be, he said. A state can still demand that someone on its territory answer 
questions or turn over information on pain of fines or imprisonment.

Experts say the proposals would be most useful to small-scale, independent 
publishers and online whistle-blowers like WikiLeaks, but doubted whether they 
would offer enough protection to bring in foreign media organizations.

I can imagine Iceland 

[ppiindia] Jakarta Cannot Afford 12-Year Education Plan, Official Says

2010-02-16 Terurut Topik sunny
  

http://www.thejakartaglobe.com/home/jakarta-cannot-afford-12-year-education-plan-official-says/359088

February 16, 2010 
Arientha Primanita

Jakarta Cannot Afford 12-Year Education Plan, Official Says

A plan for 12-year compulsory education proposed by the Jakarta administration 
is not possible because of budget constraints, a city official said on Tuesday, 
noting that the current budget was only sufficient for the existing nine-year 
policy. 

Taufik Yudhi Mulyanto, Jakarta Education Agency chief, said that with Rp 6 
trillion ($648 million) allocated for education in the 2010 city budget, the 
only way the administration's plan could come to fruition was with help from 
wealthy donors. 

The amount allocated for education accounted for about a quarter of the total 
city budget, which stands at Rp 24.67 trillion. 

Ideally, for a 12-year compulsory education program, we would need at least Rp 
9.5 trillion. This would mean a total city budget of Rp 40 trillion [if 
education accounts for about 25 percent of the total] to ensure that other city 
projects continue uninterrupted, including those aimed at curbing flooding and 
transportation problems. 

He said that all elements of society needed to have a strong will in regard to 
educating the city's children, and that help from the wealthy in particular was 
needed to educate Jakarta's poor. 

Triwisaksana, City Council deputy chairman, told the Jakarta Globe that the 
administration should start the plan gradually while improving the existing 
nine-year program. 

Compulsory education is no achievement. It is the duty of the city toward the 
people, Triwisaksana said. 

He added that education within state schools in Jakarta should set the 
standards for state schools in other parts of the nation, considering Jakarta 
is the capital. 

Before 2012, the city should have a clear-cut program to achieve the 12-year 
compulsory education plan, Triwisaksana said. 

Governor Fauzi Bowo's term ends in 2012. 

The city administration needs to strategize and make cuts, Triwisaksana said. 

Triwisaksana added that from the current cheap tuition fees charged at state 
high schools and vocational schools, the city could later provide children with 
free education. The deputy council chairman said the council would also push 
for the plan and it should be reflected in the city's budget next year. 

Triwisaksana said that strong commitment from all parties, budget efficiency, 
an increase in regional income and evaluation on the city administration's 
stock in city-owned companies and joint-venture companies were critical to make 
the plan work. 

Fauzi said the city would work toward clearing the path to making the 12-year 
plan work. 

It is far more complex than the existing nine-year compulsory education plan, 
and it will not just be a continuity of the existing plan, Fauzi said. 

He added that his team was researching the issue and was scheduled to discuss 
the matter with the Jakarta Education Council, which provides expert advice and 
recommendations to the administration in matters of education. 

Fauzi said he believed that additional studies on the matter would provide the 
answer as to when was the best time to implement the plan and how much it would 
really cost the city. 

The condition of education in state schools [in Jakarta] is vastly different 
from other regions, the governor said.








[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Crimes are Not All Equal: SBY

2010-02-16 Terurut Topik sunny
http://www.thejakartaglobe.com/home/crimes-are-not-all-equal-sby/359098

February 17, 2010 

 
President Susilo Bambang Yudhoyono talking to boys at a juvenile detention 
center in Tangerang on Tuesday. He called for a more rehabilitative approach in 
dealing with young offenders. (Rumgapres Photo)

Crimes are Not All Equal: SBY

Banten. Indonesia needs a more compassionate justice system that takes into 
account the circumstances of the poor, children and the elderly who are forced 
into breaking the law, President Susilo Bambang Yudhoyono said on Tuesday.

I've said that we need to present a form of justice that does not necessarily 
go along with the law, he said during an impromptu visit to a juvenile 
detention center. Though the law is supposed to embrace justice, there's 
always a gap between the two and we need to improve it.

His high-profile visit with ministers to the Tangerang Juvenile Boys 
Penitentiary comes amid rising political heat in the run-up to an expected 
conclusion of the probe into the bailout of Bank Century in 2008. The House of 
Representatives' special committee report on the bailout was due on Monday but 
has been postponed until today.

Yudhoyono said treatment of juvenile prisoners should be different, and called 
for a more rehabilitative approach. For example, the violation might be the 
same, such as stealing, he said. But we should consider whether stealing that 
is carried out by an adult and by a 12-year-old child is the same. The concept 
of justice should be different.

We need to review the regulation that says prisoners have to serve half of 
their punishment before they can apply for probation and remission, he said. 

Should this be the same for children and adults? I'm not deciding now, but I 
think it should be different.

He cited the fact that as many as 70 percent of the more than 100 juvenile 
inmates in the Tangerang prison were sorry for what they had done and did not 
want to repeat their crimes.

The president said that especially for those under 15 years old, the concept of 
correction should be changed into special guidance and education to help them 
return to the right path.

He also cited people who steal to survive amid abject poverty, as opposed to 
thieves who steal for profit.

A light violation by an elderly person should be dealt with differently than a 
violation by a healthy adult, Yudhoyono said, in an apparent reference to the 
recent case of Minah, a 55-year-old illiterate grandmother arrested for 
stealing three cocoa pods.

There should be fair sanction, justice for the weak and the marginalized who 
commit crimes.

Yudhoyono said he would carry out a concrete effort to improve regulations, 
especially regarding juvenile prisoners. Police, prosecutors and judges should 
have one mind in bringing justice for these children, he said.

However, Adrianus Meliala, a criminologist at the University of Indonesia, said 
the president's call was a political statement that was unlikely to result in 
change.

The president has good rhetoric in his speech, but he has not had a strong 
willingness to turn it into reality, Adrianus said.

He said that if Yudhoyono really wanted to introduce changes, he should revise 
the Criminal Code as well as laws and regulations related to the judicial 
system.

Seto Mulyadi, the chairman of the National Commission on Child Protection 
(Komnas Anak), said attention must be paid to the poor condition of children in 
most juvenile penitentiaries. 

I am very concerned with the condition of our children in juvenile 
penitentiaries as they are ill-treated by the system as well as their friends, 
Seto said. They are living in inhumane conditions as most of them have to 
share a cramped room with 20 other prisoners.

He added that the children bullied each other because they were under stress 
from being incarcerated.

They need to express themselves, they need education, and punishing them in 
jail is not the answer.

Although he acknowledged that the Tangerang facility was better than other 
similar institutions, jails are not the answer to juvenile crimes. The best 
place for children is in their home with their family.

According to the State Ministry for Women's Empowerment and Child Protection, 
there are 5,760 children currently in jail.


[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Batam Lawmaker Suggests Income Tax on Prostitutes

2010-02-16 Terurut Topik sunny

  
http://www.thejakartaglobe.com/home/batam-lawmaker-suggests-income-tax-on-prostitutes/358938

February 16, 2010 

Batam Lawmaker Suggests Income Tax on Prostitutes

A Regional House of Representatives member from Indonesia's Batam island has 
suggested that the municipal government apply a 10 percent income tax on 
prostitutes.

Riky Solihin from the National Awakening Party (PKB) said that the income tax 
should be applied to prostitutes at rehabilitation centers, which he claimed 
had turned into brothels. He said the tax could be used for the development of 
the region.

I'm sure tax from prostitutes would boost Batam's regional income, which in 
the end could prove to be useful for development, Riky said on Monday, as 
quoted by Berita Lampung Online.

The rehabilitation center that he referred to was located at Teluk Pandan, 
Batam. The Sintam Rehabilitation Center houses 1200 prostitutes who worked in 
40 bars around the area. The prostitutes were forced to go to the center after 
being arrested, however Riky alleged that many who lived there were still 
working, and suggested that the 10 percent tax be applied to each short-term 
transaction.

The suggestion sparked instant controversy. 

Yudy Kurnia, the head of Commission II at the Batam's Regional House of 
Representatives, said Riky's suggestion was insane.

If we applied income tax for prostitutes, it means we would be legalizing 
adultery. I think the idea is insane. It's very wrong, Yudi said. 

Meanwhile, the chairman of the PKB's central executive board, Marwan Ja'far, 
said the proposal was only Riky's personal opinion and not that of the party.

Batam, located near Malaysia and Singapore, is notorious for its night life. On 
almost every corner, there are karaoke or disco bars that lure many prostitutes 
to make their living on the tiny island.








[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Pansus Century Terkepung

2010-02-16 Terurut Topik sunny
Refleksi : Siapa kepung siapa?

http://www.lampungpost.com/cetak/berita.php?id=2010021701173011

  Rabu, 17 Februari 2010 
 

  UTAMA 
 
 
 

Pansus Century Terkepung 


  JAKARTA (Lampost): Menjelang berakhir masa kerjanya pekan depan, Pansus 
Angket Century terkepung. Lingkaran dalam kekuasaan gencar bergerilya 
menjinakkan koalisi.

  Di tengah gencarnya politik premanisme yang diramu dengan politik 
transaksi, semua bisa berubah. Perubahan itulah yang membayangi sikap partai 
koalisi. Pansus dalam titik kritis, dua hari ini mendekati titik puncak, 
pandangan akhir fraksi akan disampaikan hari Rabu, kata anggota Pansus Century 
dari Fraksi Golkar Bambang Soesatyo, Selasa (16-2).

  Menurut Bambang, tekanan kepada Pansus Century datang dari banyak 
kalangan. Pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab itu rata-rata dirugikan jika 
skandal Century terungkap. Banyak praktek kotor dari pihak yang 
berkepentingan, kata dia.

  Bambang menjelaskan tekanan tidak hanya dari penguasa, tetapi juga Bank 
Indonesia, Lembaga Penjamin Simpanan, Komite Stabilitas Sektor Keuangan, Bank 
Mutiara (dulu Bank Century), dan pihak-pihak lain. Bambang berharap masyarakat 
mendukung penuh Pansus Century. Masyarakat juga dewasa melihat mana tingkah 
laku politik kotor dan mana yang murni, ujarnya.

  Agenda Pansus hari ini ialah penyampaian pandangan fraksi atas aliran 
dana Bank Century setelah pengucuran dana talangan Rp6,7 triliun. Pansus telah 
membuat kesimpulan awal atas kebijakan bailout. Skor sementara 7-2, yaitu tujuh 
fraksi meliputi Golkar, PDIP, PKS, PAN, PPP, Gerindra, dan Hanura yang 
menyatakan kebijakan itu melanggar undang-undang. Hanya dua fraksi yang 
menyetujui, yakni Demokrat dan PKB.

  Penyampaian pandangan fraksi akan diikuti pembentukan tim kecil yang 
bertugas menyusun rumusan dan hasil kerja Pansus. Tim bekerja selama empat hari 
dan masa tugas Pansus pun berakhir pada 24 Februari sehingga keesokannya dibawa 
ke Badan Musyawarah DPR untuk menetapkan jadwal rapat paripurna pada 2 Maret 
mendatang.

  Hari ini hingga seminggu ke depan itulah masa paling kritis. Orang-orang 
dari lingkaran kekuasaan gencar bergerilya menjinakkan koalisi, bahkan partai 
oposisi pun didatangi.

  Staf Khusus Presiden Bidang Bencana Alam, Andi Arief kemarin mendatangi 
Sekjen PDIP Pramono Anung. Kendati peristiwa itu disebut sebagai pertemuan dua 
sahabat lama, aroma lobi tidak terhindarkan. Pramono menegaskan lobi sudah 
tidak mampu membendung arus besar fraksi di DPR yang menyebutkan telah terjadi 
pelanggaran dalam pengambilan kebijakan bailout.

  Akan tetapi, tanda-tanda pergeseran sikap fraksi mulai tampak. Semula PAN 
berada dalam arus besar bahwa kebijakan bailout salah. Sikap PAN berubah. Ketua 
Umum PAN Hatta Rajasa mengingkari kesimpulan awal fraksinya. Menurut dia, PAN 
belum mengambil kesimpulan. Perubahan sikap PAN bisa dipahami sebab rumah Hatta 
menjadi tempat konsolidasi koalisi.

  Konsistensi Golkar

  Konsolidasi koalisi sesekali dilakukan di kediaman Menteri Koperasi dan 
UKM Sjarifuddin Hasan dari Partai Demokrat. Hasan mengakui sudah ada dua 
kesepakatan penting yang dicapai koalisi dalam pertemuan terakhir di kediaman 
Hatta pada Minggu (14-2). Pertama, kebijakan yang diambil pemerintah soal 
Century adalah penyelamatan ekonomi. Koalisi sepakat langkah tersebut tidak 
bisa diseret ke arah kriminalisasi.

  Kedua, kata Hasan, jika dalam pelaksanaanya ada unsur melanggar hukum, 
koalisi sepakat menyerahkan masalah ke ranah hukum. Intinya, koalisi tetap 
solid, kata dia.

  Di partai koalisi, sejauh ini hanya Golkar yang masih enggan terikat 
dengan kesepakatan itu. Saya sebagai Sekjen Golkar ingin mempertegas bahwa 
Golkar tetap konsisten menjadikan data dan fakta sebagai instrumen, kata Idrus 
Marham yang juga ketua Pansus.

  Sikap Golkar itu sejalan dengan testimoni Achsanul Qosasih, anggota 
Pansus dari Demokrat. Di antara partai-partai koalisi, Golkar yang paling 
keras. Partai lain relatif bisa memahami kebijakan soal Century.

  Sri Sultan Hamengku Buwono X, salah seorang inisiator Nasional Demokrat, 
mengingatkan Pansus untuk menghindari politik transaksi yang pada akhirnya 
membohongi rakyat. Ia mengajak rakyat mengawal fraksi. Jangan biarkan Pansus 
mendekati ajal. n U-1
 



[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Pidana Nikah Siri Jadi Polemik

2010-02-16 Terurut Topik sunny
  

http://www.lampungpost.com/cetak/berita.php?id=2010021701173142

  Rabu, 17 Februari 2010 
 

  NASIONAL 
 
 
 

Pidana Nikah Siri Jadi Polemik


  JAKARTA (Lampost): Pemidanaan pelaku nikah siri ditanggapi pro-kontra. 
Pada satu sisi nikah siri dianggap sebagai hak asasi manusia, sementara 
sejumlah pihak beranggapan nikah siri justru menindas hak perempuan.

  RUU Hukum Materiil Peradilan Agama Bidang Perkawinan yang memuat 
ketentuan pidana bagi pelaku nikah siri ditentang. Pernikahan dipandang sebagai 
hak asasi manusia, bukan urusan pemerintah.

  Itu kan hak asasi sesorang, ujar pakar hukum J.E. Sahetapy usai 
peluncuran buku SETARA institute di Hotel Athlete Senayan, Jakarta, Selasa 
(16-2).

  Menurut dia, untuk soal seperti ini, agama yang harus melarang, bukan 
pemerintah. Kalau saya tidak sepakat. Itu kan hak seseorang, kata Sahetapy.

  Karena urusan agama, kata dia, sanksinya pun bukan pidana berupa denda 
atau penjara. Itu harus agamanya yang mengatur, sanksinya harus dari agama.

  Dalam draf RUU yang telah masuk Program Legislasi Nasional (Prolegnas) 
tahun 2010 itu memuat ketentuan pidana terkait perkawinan siri, perkawinan 
mutah, perkawinan kedua, ketiga, dan keempat. RUU itu juga mengatur mengenai 
perceraian yang dilakukan tanpa di muka pengadilan, melakukan perzinaan dan 
menolak bertanggung jawab, serta menikahkan atau menjadi wali nikah, padahal 
sebetulnya tidak berhak.

  Ancaman hukuman untuk tindak pidana itu bervariasi, mulai dari 6 bulan 
hingga 3 tahun dan denda mulai dari Rp6 juta hingga Rp12 juta.

  Sementara pemerintah membantah ingin ikut campur dalam masalah agama 
dengan akan memidanakan pernikahan yang tidak memiliki dokumen resmi. 
Pernikahan diatur agar kehidupan masyarakat tidak kacau.

  RUU Perkawinan justru untuk memberikan kesadaran kepada masyarakat akan 
arti pernikahan. Ada hak dan kewajiban yang harus dipenuhi pria dan wanita.

  Ada hak dan kewajiban. Jadi jangan hanya, maaf ya, dalam tanda kutip 
laki-laki jangan sekadar makai saja dong. Tanggung jawabnya di mana dong, lahir 
batin dong, ujar Patrialis di sela kunjungan SBY ke LP Perempuan Tangerang, 
kemarin.

  Tertibkan Penyimpangan

  Kemudian anggota legislatif memandang pernikahan tanpa disertai dokumen 
resmi seperti nikah siri, kawin kontrak dan sebagainya sudah seharusnya 
ditiadakan. RUU Nikah Siri dibuat untuk tertibkan penyimpangan perkawinan.

  Kita perlu minta masukan orang yang ahli, karena aturan ini juga dibuat 
untuk menertibkan penyimpangan terjadi selama ini, ujar anggota Komisi VIII 
Jazuli Juwaini kepada wartawan di DPR, Jakarta, kemarin.

  Aturan mengenai nikah siri ini, menurut dia, bagian undang-undang agama 
dan perkawinan di era Presiden Soeharto dulu. Saya setuju dengan undang-undang 
itu, aturan itu boleh dibuat agar tidak ada pihak yang dirugikan, kata dia.

  2 Juta Nikah

  Tingginya angka perceraian di Indonesia menjadi alasan akan diaturnya 
pencatatan pernikahan secara resmi. Setiap tahun 200 ribu orang cerai.

  Dari 2 juta orang nikah setiap tahun se-Indonesia, orang cerai 200 ribu 
per tahun se-Indonesia, ujar Dirjen Bimas Islam Kemennag Nasaruddin Umar, 
kemarin.

  Menurut Nasaruddin, RUU sudah dirancang sebelum tahun 2006. Kemennag juga 
sudah berkonsultasi dengan para tokoh. Ya itu kan baru draf, nanti 
disepakati, kata dia. n DTC/U-3
 




[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Tanah dalam Konflik

2010-02-16 Terurut Topik sunny
http://www.lampungpost.com/cetak/berita.php?id=2010021701173162

  Rabu, 17 Februari 2010 
 
  OPINI 
 
 
 
Tanah dalam Konflik 

  Safari Daud

  Dosen IAIN Raden Intan Lampung



  SENGKETA tanah di Indonesia bukanlah persoalan sederhana, berbagai kasus 
kekerasan dalam usaha pemilikan tanah telah menimbulkan keresahan sosiologis. 
Sebagaimana data yang diberitakan media massa, sengketa tanah telah menjadi 
warisan konflik yang berkepanjangan dan melelahkan, belum ada solusi tepat 
untuk menyelesaikan masalah ini. Ketidaksetaraan selalui mewarnai akhir 
sengketa tanah, ranah ini terus dipertahankan dan jauh dari mainstream keadilan 
dan kemanusiaan.

  Penulis mempelajari 13 data berita dari media massa nasional selama kurun 
waktu 2005--2009, dari 13 berita tersebut ditemukan lima jenis konflik tanah 
dalam kurun waktu tersebut. Konflik masyarakat dengan pemerintah sebanyak 3 
kasus, konflik masyarakat dengan perusahaan dan pemerintah sebanyak 3 kasus, 
konflik masyarakat dengan militer sebanyak 4 kasus, konflik antarmasyarakat 
sebanyak 2 kasus, konflik masyarakat dengan perusahaan sebanyak 1 kasus. 
Terkait dengan hal ini, penulis memaparkan keterkaitan sosiologis antara 
sengketa tanah dan teori konflik dan apa yang bisa kita pelajari dari kasus ini.

  Aspek Teoritis 

  Akar historis teori konflik dapat ditarik dari Marx yang menghasilkan 
tesis adanya kesenjangan di bawah kapitalisme dan bagaimana upaya menghilangkan 
kesenjangan tersebut (George Ritzer  Douglas J. Goodman: 2009). Materialisme 
historis Marx sesungguhnya menjelaskan kontradiksi-kontradiksi historis.

  Pengaruh Marx dalam sosiologi disebabkan ia membawa teori dialektika dari 
lingkup filsafat ke lingkup studi relasi-relasi sosial yang tumbuh di dunia 
material. Materialisme historis sebenarnya lebih mengarah kepada konsep sejarah 
manusia dan tidak mengenal blok kanan dan blok kiri. Kalangan sosiolog 
berpendapat bahwa teori Marx meyakinkan dan dapat diterima secara rasional.

  Tanah adalah basis analisis materialisme historis Marx, menurut dia tidak 
ada status kepemilikan tanah dalam masyarakat awal, perkembangan sejarah 
manusia akhirnya menghasilkan relasi-relasi sosial yang ditandai tumbuhnya 
beberapa golongan tuan tanah dan sejumlah besar penggarap tanah yang mengolah 
tanah tersebut dan memperoleh sebagian hasil panen sebagai pengganti jerih 
payah mereka. Penemuan teknologi yang lebih tinggi dalam kapitalisme 
berhubungan dengan beberapa orang kapitalis yang mampu menginvestasikan 
mesin-mesin yang mahal, pabrik-pabrik dan sejumlah besar pekerja yang diupah. 
Secara eksplisit teori ini menggambarkan dua kelompok; zaman feodal melahirkan 
kelompok pemilik dan kelompok penggarap, zaman teknologi melahirkan kelompok 
pemodal dan kelompok pekerja.

  Analisis pergulatan dua kelompok inilah yang selanjutnya memunculkan 
penamaan teori konflik yang sebelumnya belum disebutkan sebagai nama teori. 
Salah satu kontribusi utama teori konflik adalah bagaimana ia meletakkan 
dasar bagi teori yang lebih setia pada karya Marx.

  Konflik Tanah

  Terkait dengan sengketa tanah, teori materialisme historis Marx masih 
relevan dalam proses sejarah sengketa tanah di Indonesia. Secara kronologis, 
tanah mulai menjadi kendali dalam kekuasaan ketika dipegang oleh kalangan adat 
(tuan tanah) yang dikemudian dikenal dengan feodalisme. Feodalisme dalam 
perangkat yang sama diteruskan dalam kendali kolonialisme yang kadangkala 
keduanya bekerja sama dan kadangkala berkonflik.

  Periode kemerdekaan, tanah masuk dalam kendali negara. Periode pasar 
bebas, tanah berada di bawah kendali negara dan pasar (kapitalisme). Apabila 
dibuat periodisasi, sejarah kendali tanah dapat dijelaskan dalam periode 
kendali tuan tanah, periode kendali kolonial, periode kendali negara dan 
periode kendali negara dan pasar. Dalam hal ini, dasar kepemilikan tanah lebih 
didasarkan atas struktur kekuasaan.

  Sebuah disertasi yang ditulis oleh Mustain menjelaskan tentang sejarah 
sengketa tanah di Indonesia secara spesifik antara petani di Desa Tirtoyudo, 
Simojayan dan PTPN XII Kalibakar. Menurut Mustain, konflik berlangsung sejak 
beroperasinya perkebunan zaman kolonial Belanda, Jepang, agresi Belanda, 
kemerdekaan, Orde Lama, dan Orde Baru serta era Reformasi. Konteks konflik di 
sini menurut penulis Disertasi disebabkan oleh problematika dualisme hukum 
(legal gaps) yang dalam prosesnya menyebabkan cultural conflict.

  Ia menemukan konflik antara rakyat petani dan PTPN XII yang didukung 
negara bersumber dari persoalan konsep tentang hak kepemilikan atau penguasaan 
tanah dengan justifikasi yang didasarkan pada dasar logika hukumnya sendiri. 
Hukum negara yang positivistik. Legal formal, prosedural berhadapan dengan 
hukum rakyat yang lokal dan nonformal.

  Dilihat dari konflik kelas yang dicetuskan Marx, konflik tanah di 
Indonesia dalam kurun 2005--2009 dapat dijelaskan terjadi 

[ppiindia] TAJUK: Listrik Naik untuk Siapa?

2010-02-16 Terurut Topik sunny
http://www.lampungpost.com/cetak/berita.php?id=2010021701173164

  Rabu, 17 Februari 2010 
 

  OPINI 
 
 
 

TAJUK: Listrik Naik untuk Siapa? 


  PEMERINTAH akhirnya merespons permintaan penundaan kenaikan tarif listrik 
untuk pelanggan daya 6.600 volt ampere (va) ke atas. Seharusnya, tarif bagi 
pelanggan kaya itu naik per 1 Januari 2010. Rencananya pada 2014, subsidi 
listrik hanya diberikan kepada pelanggan 450 dan 900 va.

  Kita menghargai alasan utama penundaan tersebut karena diprediksi dapat 
mengganggu daya saing dunia industri, khususnya dalam menghadapi penerapan 
kebijakan perdagangan bebas atau ASEAN-China Free Trade Agreement (ACFTA) 
justru berasal dari kondisi eksternal. Seperti, tingginya struktur biaya 
listrik, ketersedian gas, suku bunga tinggi, dan ekonomi biaya tinggi.

  Selain itu, penundaan dilakukan karena belum ada persetujuan DPR. 
Pelanggan 6.600 va memang didominasi sektor industri. Kenaikan tarif ini 
merupakan upaya pemerintah mengurangi beban subsidi, sebagaimana dilakukan pada 
bahan bakar minyak (BBM) industri.

  Terlepas dari dua alasan itu, mestinya setiap kenaikan tarif yang berasal 
dari pengurangan subsidi, harus dijelaskan secara transparan ke publik. 
Pemerintah harus menjelaskan apa manfaat pengurangan subsidi itu terhadap 
peningkatan pelayanan listrik.

  Dari sisi golongan tarif yang dinaikkan, jelas pemerintah ingin 
memberikan porsi lebih besar ke golongan rumah tangga yakni pelanggan 450 dan 
900 va. Golongan inilah yang mendominasi pelanggan listrik.

  Di Lampung, misalnya, masih menjadi provinsi yang memiliki rasio 
elektrifikasi terendah di Indonesia. Rasio elektrifikasi Lampung hingga akhir 
2009 baru mencapai 71,07% atau merupakan yang paling rendah di Sumatera. Rasio 
elektrifikasi (RE) 71,07% menandakan hanya 71,07% dari seluruh rumah tangga 
se-Provinsi Lampung yang dialiri listrik.

  Padahal, angka pertumbuhan kebutuhan listrik di Lampung cukup pesat, 
yakni mencapai 7% per tahun. Namun, pertumbuhan itu tidak diimbangi dengan 
tersedianya pembangkit listrik, terutama pembangkit listrik lokal yang ada di 
Lampung. Saat ini, Lampung memiliki 29 unit pembangkit listrik yang terdiri 
empat PLTA, empat PLTU, satu PLTG, dan 22 buah PLTD dengan total daya mampu 
mencapai 337,89 mw.

  Pada beban puncak, daya yang dibutuhkan pembangkit di Lampung untuk 
menyediakan sambungan listrik bagi 914.708 pelanggan sebesar 442 mw. Krisis ini 
membuat sekecil apa pun masalah di sistem interkoneksi membuat pasokan listrik 
langsung memble.

  Kasus teranyar, sejak awal triwulan III-2009 hingga akhir triwulan 
IV-2009, Lampung terus mengalami pemadaman bergilir karena pembangkit listrik 
di Lampung tidak dapat menghasilkan daya secara optimal. Pasalnya, PLTU Unit 
III dan IV di Tarahan dalam kondisi major overhaul (perbaikan).

  Jika pengurangan subsidi yang berakibat kenaikan tarif golongan atas 
ditarik, dan dikonversi ke pelanggan rumah tangga baru seperti kasus Lampung, 
tentu masyarakat akan berterima kasih. Jika pemerintah mengalirkan subsidi ke 
masyarakat yang belum memiliki listrik dan memelihara pembangkit demi 
kenyamanan pelanggan listrik, tak akan ada pro dan kontra. n
 


[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Palm estate is forest, says ministry

2010-02-16 Terurut Topik sunny
Refleksi :  Apakah pernyataan sang menteri ini didasarkan kepandaian atau 
kebodohannya?

http://www.thejakartapost.com/news/2010/02/16/palm-estate-forest-says-ministry.html

Palm estate is forest, says ministry
Adianto P. Simamora ,  The Jakarta Post ,  Jakarta   |  Tue, 02/16/2010 10:09 
AM  |  National 



The Forestry Ministry is drafting a decree to include oil palm plantations in 
the forest sector to comply with international standards in mitigating climate 
change.

The ministry said it believed the policy would not lead to massive forest 
conversion into palm oil plantations as many critics feared.

By definition, oil palm plantations will be defined as forest, but its 
management will be under the Agriculture Ministry, head of research and 
development at the ministry, Tachrir Fathoni told The Jakarta Post on Monday.

He argued that many countries such as Malaysia, the world's second biggest palm 
oil producer after Indonesia, had included oil palm plantations in its forest 
sector.

By doing so, Malaysia can reap financial incentives from the UN Framework 
Convention on Climate Change (UNFCCC) of carbon trade, he said.

He said that the UN only categorized trees with a certain height as forest 
trees, without identifying their species.

It is to anticipate the implementation of the REDD scheme, he said.

Reducing emissions from deforestation and degradation (REDD) allows forestry 
countries to receive financial benefits by stopping tree lopping.

Indonesia is home to the world's third largest forest nation after Brazil and 
the Republic of Congo.

But the deforestation rate in Indonesia is the highest on the planet with more 
than 1 million hectares cleared per year due to illegal logging and massive 
forest conversion, including  creating oil palm plantations.

Activists have said poor environmental management of oil palm plantations in 
Indonesia has led to the increase of greenhouse gas emissions.

But the Agriculture Ministry, managing the sector, insisted that the oil palm 
industry did not relate to deforestation.

It said that palm oil trees covered only 7 million hectares or 6 percent of the 
country's total forest area.

Agriculture Minister Suswono earlier claimed that oil palm plantations utilized 
critical or marginal land into productive land.

The Agriculture Ministry issued a 2009 decree to allow oil palm plantations to 
be developed in Indonesia's peat land.

The Greenomics Indonesia urged the Forestry Ministry to focus on its core 
business including managing industrial forest concessions (HTI) and forest 
concession holders.

The ministry's much-promoted sustainable forest management also remains in 
question. The Forestry Ministry should focus on its main core business, 
Greenomics executive director Elfian Effendi told the Post.

He said that the Forestry Ministry should also resolve its different opinion of 
plantations to the Environment Ministry.

Greenpeace Indonesia media campaigner Hikmat Soeriatanuwijaya warned that the 
policy involving converting palm oil plantations into forest could lead to 
massive forest conversion.


[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Five food companies fail to get halal label in S. Sumatra

2010-02-16 Terurut Topik sunny
Refleksi : Kalau dikasi bahsishi, mungkin sekali dikeluarkan sertifikat halal 
tanpa perlu tunggu lama malah bila perlu diantarkan ke rumah pengusaha. Makin 
besar bakshishi makin  cepat jalan prosedur sertifikat untuk disejui oleh 
penguasa langit di bumi. Amin.

  
http://www.thejakartapost.com/news/2010/02/16/five-food-companies-fail-get-halal-label-s-sumatra.html

Five food companies fail to get halal label in S. Sumatra

Khairul Saleh ,  The Jakarta Post ,  Palembang, South Sumatra   |  Tue, 
02/16/2010 3:56 PM  |  National 

The South Sumatra Indonesian Ulema Council (MUI) on Tuesday refused to grant 
halal (permissible) certificates to five food producers as the companies refuse 
to alter some haram (prohibited) ingredients in their products.

The five companies produce various food products, including pastries, 
chocolates, 'pempek' (fishcake) and fried tofu.

South Sumatra MUI officer Mahmud Jumhur said that the pastries and chocolate 
producers refused to scrap rum ingredient for fear to change special flavor of 
their products, while the fried tofu producer declined to alter the type of 
salt and cooking oil for making its product.

We also cannot give halal certificates to some companies which produce their 
goods in unhygienic place, such as near poultry cages, he said.

On the same day, the MUI issued halal labels to 18 food companies in the 
province.








[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] 20 Koruptor Century bakal ditangkap

2010-02-16 Terurut Topik sunny
Refleksi : Hanya 20 koruptor?  Kelas kakap ataukah  kelas teri? Kalau kelas 
teri mudah saja ditangkap dan dipenjarakan, tetapi kalau koruptor kelas atas 
mungkin tak bisa dihukum. 

http://www.harianterbit.com/artikel/fokus/artikel.php?aid=87454


20 Koruptor Century bakal ditangkap
  Tanggal :  16 Feb 2010 
  Sumber :  Harian Terbit 


JAKARTA - Dua hari menjelang masa tugas berakhir, Pansus Century memastikan 
lebih 20 nama orang dan perusahaan yang terlibat dan bertangungjawab dalam 
pengucuran dana talangan (bailout) Bank Century. Meski tak menyebut nama, 
Pansus mengatakan, mereka adalah para pejabat Bank Indonesia, Bank Century, 
Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK). 

Selanjutnya, 20 nama yang dituduh melakukan kejahatan perbankan dan 
tindakpidana korupsi ini akan dilaporkan Pansus ke lembaga penegak hukum, 
seperti Kejaksaan, Kepolisian, dan Komisi Pemberantas Korupsi (KPK) untuk 
segera di proses secara hukum. 

Dihubungi Harian Terbit, Selasa pagi (16/2), anggota Pansus Angket Bank 
Century, Romahurmuziy, antara lain menyebut Direktur Pengawasan Bank Indonesia 
(BI) berinitial 'SAT'dan adik Robert Tantular 'DT', yang bertanggungjawab. SAT 
terindikasi kuat telah memanipulasi disposisi Gubernur BI. Sedangkan 'DT' 
terindikasi melanggar tindak pidana perbankan dan korupsi karena melakukan 
penggelapan valas dan pencucian uang, ujarnya. 

Saat SAT diperiksa pansus dan dikonfirmasi soal dugaan manipulasi itu SAT 
mengaku hanya salah kutip (misquote). Aneh. Masa menyangkut dana Rp 6,7 triliun 
bisa salah kutip, ujar Romi, nama panggilan akrab Romahurmuziy.

Dari informasi yang diperoleh, inisial Sabar Anton T.

Secara umum, tambah Romi, semua fraksi yang duduk dalam pansus sudah sepakat 
untuk merekomendasikan hasil temuan yang terindikasi kuat memenuhi unsur pidana 
diserahkan kepada lembaga penegak hukum. Namun siapa saja mereka masih akan 
kita bahas lagi dalam internal pansus,

Romi mengatakan, memberikan rekomendasi kepada lembaga penegak hukum menjadi 
satu-satunya cara penyelesaian bagi pihak yang diduga terlibat kasus Bank 
Century kecuali menyangkut mantan Gubernur BI Boediono yang kini Wapres. Khusus 
menyangkut Wapres mekemanismenya tidak melalui rekomendasi ke lembaga penegak 
hukum tapi tergantung hasil paripurna DPR nanti.

Anggota pansus lain Eva Sundary mengakui temuan pansus telah terjadi tindak 
pidana korupsi, pidana perbankkan dan pidana umum sejak proses merger, 
pemberian fasilitas pinjaman jangka pendek hingga bailout Bank Century.

Dihubungi terpisah, anggota pansus Century dari Fraksi Partai Golkar Bambang 
Soesatyo menemukan adanya berbagai macam pelanggaran terutama telah terjadinya 
kejahatan perbankan dalam pengucuran dana Bank Century, setelah melakukan 
investigasi di lima kota selama lima hari.

Rekomendasi FPG ke KPK tersebut ada 20 lebih nama yang harus diperiksa oleh 
KPK. Dari 20 lebih nama tersebut, diantaranya yang pernah dipanggil dan 
diperiksa oleh pansus, kata Bambang.

Diungkapkan, 20 nama tersebut merupakan pejabat dari Lembaga Penjamin Simpanan 
(LPS), Bank Indonesia (BI), sejumlah Direksi dan Direksi Bank Century baik dari 
manajemen yang lama maupun yang baru serta dari Komite Stabilitas Sistem 
Keuangan (KSSK).

Dia mengatakan, dari investigasi di lapangan banyak sekali temuan Pansus yang 
semakin memperlihatkan bahwa Kasus Bank Century merupakan kejahatan yang 
terorganisir. Dia mencontohkan, ditemukan fakta-fakta adanya penggunaan 
identitas palsu dalam melakukan penarikan cash dana di Bank Century, transaksi 
mencurigakan dalam tabungan, pencairan dana berlebihan dan tidak jelas atau 
palsu.

Penarikan dana dengan menggunakan identitas palsu seperti ini kan melanggar 
Undang-Undang Perbankan. Dan tidak mungkin hal ini dilakukan tanpa 
sepengetahuan dari orang dalam Bank tersebut, apalagi penarikan tersebut ada 
yang mencapai Rp 2 miliar, ujarnya.

Dari berbagai temuan tersebut, jelasnya, semakin membuka jalan untuk membongkar 
kasus Century. 

Sementara itu, Wakil Ketua Pansus dari fraksi PDI Perjuangan, Prof Dr Gayus 
Lumbuun menolak menyebutkan nama-nama pihak yang bertanggung jawab tentang 
aliran dana fiktif yang ditemukan tim lima dalam investigasi itu. 

Saya belum bisa sebutkan nama-nama siapa yang bertanggungjawab tentang aliran 
dana fiktif yang ditemukan Pansus. Masalah itu, kami bicarakan dalam rapat 
tertutup, Selasa sore. Nanti setelah rapat kami beri keterangan untuk pers, 
kata Gayus. 

Yang pasti, lanjut dia, untuk sementara tim menyimpulkan bahwa memang terjadi 
sejumlah pelanggaran pidana perbankan dalam kasus aliran dana Bank Century 
seperti adanya nasabah fiktif, pemecahan sejumlah rekening besar serta 
penggandaan rekening. Ini harus kita perdalam lagi, kata dia.

Kita belum tetapkan siapa saja mereka. Yang pasti, pejabat Bank Indonesia 
(BI), KSSK, LPS dan pimpinan Bank Century harus bertanggungjawab. Nanti pada 
kesimpulan akhir baru kita umumkan nama-nama pihak yang 

[ppiindia] Peristiwa Luapan Lumpur Sidoarjo, Ilmuwan Asing Sebut Kesalahan Pengeboran

2010-02-16 Terurut Topik sunny
Refleksi : Ilmuwan asing bilang kesalahan pengeboran, ilmuwan Indonesia bilang 
kesalahan alam dan  sesudah itu membisu seribu bahasa.
  bravo 
 

http://www.jawapos.co.id/halaman/index.php?act=detailnid=117611

[ Selasa, 16 Februari 2010 ] 

Peristiwa Luapan Lumpur Sidoarjo, Ilmuwan Asing Sebut Kesalahan Pengeboran 


JAKARTA - Peristiwa luapan Lumpur Sidoarjo tetap dibahas ilmuwan internasional. 
Kemarin (15/2) ilmuwan dan pakar geologi dari Australia dan Inggris memaparkan 
hasil analisisnya secara terpisah. Berdasar keterangan The Journal Marine and 
Petroleum Geology dari Universitas Durham di Inggris, ditemukan bukti baru 
bahwa melubernya lumpur panas itu disebabkan kesalahan manusia.

''Pekerja yang menggali sumber gas telah membuat kesalahan fatal. Mereka 
meremehkan tekanan sumur saat penggalian. Kami menemukan para pekerja tidak 
menggunakan pengamanan di sekitar sumur saat proses penggalian,'' kata Profesor 
Richard Davies dari Universitas Durham dalam rilis yang diterima Jawa Pos dari 
KBRI London. 

Menurut Davies, setelah gagal menemukan sumber gas, pekerja menarik bor keluar. 
Ketika itu kondisi lubang bekas pengeboran sangat tidak stabil. Dengan menarik 
bor itu, sumur menjadi rentan terhadap tekanan air dan gas dari formasi batuan 
di sekitar sumur. Hasilnya, lumpur meluap keluar seperti sebuah letusan gunung 
berapi. ''Meskipun pengebor mencoba mati-matian untuk menghentikannya, tidak 
ada hasilnya,'' ungkap Davies. 

Secara terpisah, juga diselenggarakan diskusi yang bertajuk Living with the 
Earth pada Sabtu kemarin di Museum Contemporary Art, Sydney, Australia. Dalam 
notula diskusi yang diterima Jawa Pos, forum itu menyimpulkan bahwa yang 
terpenting adalah mengatasi persoalan lumpur, bukan mencari kambing hitam atas 
insiden itu. Diskusi tersebut menghadirkan pakar-pakar geologi dari Universitas 
Arizona Amerika Serikat (AS), yakni Profesor Jonathan Fink, Profesor Amanda 
Clarke, dan Prof Hilairy Harrtnett Phd. Hadir juga periset dari Universitas 
Oslo Dr Adriano Mazzini serta Kepala Penelitian Geofisika dan Ilmu Bumi 
Universitas Nasional Australia Profesor Ross Griffiths.

Amanda mengatakan, lumpur Sidoarjo terjadi dengan atau tanpa kesalahan dari PT 
Lapindo Brantas. Menurut dia, materi lumpur itu sudah ada di bumi, tersimpan 
dalam ratusan tahun, dan senantiasa akan keluar cepat atau lambat. Tentu, 
pemicunya sebuah kejadian, baik karena fenomena alam ataupun karena manusia. 
''Lumpur itu menyembur karena ada pemicunya. Kami yakin, pemicunya berkaitan 
dengan gempa Jogjakarta yang terjadi dua hari sebelum lumpur itu menyembur,'' 
ujar Amanda.

Fink menambahkan, yang diperlukan sekarang adalah belajar untuk mengatasi 
lumpur Sidoarjo. Mempelajari gejala alam itu, kata dia, akan mengajarkan kepada 
manusia mengatur hidup bersama dengan bencana.

Konjen RI di Sydney Sudaryomo Hartosudarmo menambahkan, para ahli dari seluruh 
dunia perlu lebih banyak mempelajari fenomena alam dahsyat yang sudah 
memorak-porandakan kehidupan lebih dari 100 ribu orang di Jatim tersebut. 
''Karena itu, mewakili pemerintah, kami selalu berupaya menjalin komunikasi 
dengan ilmuwan dunia agar solusi masalah ini bisa ditemukan,'' ujar dia. 
(zul/agm)


[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] PDIP: Lobi-lobi Tertutup tak akan Efektif

2010-02-16 Terurut Topik sunny
http://www.republika.co.id/berita/104198/pdip-lobi-lobi-tertutup-tak-akan-efektif

PDIP: Lobi-lobi Tertutup tak akan Efektif
Selasa, 16 February 2010, 18:30 WIB
  
JAKARTA--Lobi-lobi tertutup terkait Pansus dianggap PDIP tidak akan efektif. 
Sekjen PDIP, Pramono Anung, meyakini partai politik tidak berani mengambil 
sikap yang bertentangan dengan apa yang telah diutarakannya dalam Pansus.

Apalagi opini masyarakat sudah telanjur terbentuk. ''Maka lobi tertutup sulit 
mengubah keputusan Pansus,'' kata Pramono, Selasa (16/2).

Pemahaman serta persepsi sebagian besar anggota masyarakat pun dianggap luas 
dan dalam akan perkara ini. Pramono bahkan mengatakan anggota Pansus jauh lebih 
terkenal dari artis yang saban hari diberitakan di infotainment. ''Saya 
berkeyakinan bahwa akan ada kesamaan keputusan dari fraksi koalisi maupun luar 
koalisi,'' sambungnya, Selasa (16/2).

Pendapat Pramono didasarkan alasan bahwa setiap fraksi pasti memikirkan 
kelangsungan partainya. Hingga mereka akan mengorbankan masa depan partainya 
jika pada kesimpulan akhir fraksi tidak berdasarkan pada data dan fakta di 
lapangan. ''Mereka tidak bisa berbalik dari penilaian publik, apalagi sampai 
bertolak belakang,'' ujar Pramono. Pertimbangan itu yang meyakinkan PDIP bahwa 
lobi-lobi tertutup tidak akan efektif.

Pramono menganalisa kalau Partai Demokrat mungkin saja melakukan kompromi. 
Tetapi posisi pandangan awal dengan tujuh fraksi rata-rata sepakat kalau ada 
pelanggaran dalam Bank Century melawan Partai Demokrat dan PKB menandakan lobi 
itu tidak berjalan baik. Pada akhirnya yang mungkin terjadi adalah sikap 
kuat-kuatan pandangan.

Pramono pun percaya Demokrat telah memikirkan itu. ''Bahwa keinginan publik 
tidak bisa dilawan,'' katanya.

Soal hasil akhir Pansus yang mungkin menyeret pejabat negara dikatakan Pramono 
harus berdasar pada fakta dan bukti yang kuat. PDIP sendiri memiliki sikap 
untuk tidak mau terseret dalam keputusan demi menjatuhkan seseorang. Fakta yang 
kuat namun sudah pasti harus diikuti oleh ketentuan hukum.

''Kalau memang salah ya salah, siapapun harus bertanggungjawab,'' ujar dia. 
Ketika ditanya mengenai sikap presiden, yang terbaik adalah tetap fokus pada 
masalah. Untuk berdiri pada fakta sampai Pansus selesai. 


[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Menkominfo Berulah Lagi, SOS Kebebasan Berpendapat

2010-02-16 Terurut Topik andre andreas
Dukung  Gerakan  Melawan (TOLAK)  Rancangan Peraturan Menteri Kominfo tentang 
Konten Multimedia karena berbahaya bagi kehidupan Internet Indonesia. Akankah 
paradigma represif dan total control seperti di jaman Soeharto bakal kembali 
terulang? 
  
Simak pandangan  Enda Nasution (Presiden Blogger Indonesia), Onno Purbo, ICT 
Watch, Aliansi Jurnalis Independen hingga Ketua MK Mahfud MD. Tentunya juga 
sumber ancamannya (baca  Siaran Pers No. 22/PIH/KOMINFO/2/2010 : Sikap 
Kementerian Kominfo Dalam Menyikapi Peningkatan Maraknya Penyalah-Gunaan 
Layanan Internet )
disini
http://lenteradiatasbukit.blogspot.com/2010/02/sos-kebebasan-berpendapat-menteri.html
 
 


  

[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Re: Lengkap (was re 16 Ormas Islam Bekasi Menyegel Gereja Galilea)

2010-02-16 Terurut Topik k4k4kmud4

Gimana klo pembagian sembako dibalas dengan pembagian sembako lagi, di kantung2 
miskin komunitas Kristen seperti yang mungkin ada di NTT, Ambon, Poso, Palu... 
itu baru namanya penyelesaian secara gentle dan macho Bung FPI! 



--- In ppiindia@yahoogroups.com, Kartono Mohamad kmj...@... wrote:

 Kalau umat lain menyegel masjid, boleh gak? Negara ini makin menjauh dari 
 cita cita awal pendiriannya.
 Sent from my BlackBerry®
 powered by Sinyal Kuat INDOSAT
 
 -Original Message-
 From: deep too hansc...@...
 Date: Tue, 16 Feb 2010 10:32:28 
 To: ppiindia@yahoogroups.com
 Subject: [ppiindia] Lengkap (was re 16 Ormas Islam Bekasi Menyegel Gereja 
 Galilea)
 
 16 Ormas Islam Bekasi Menyegel Gereja Galilea
 Senin, 15 Pebruari 2010 05:52 WIB | Peristiwa | Hukum/Kriminal | Dibaca 4547 
 kali
 Bekasi (ANTARA News) - Ratusan umat muslim yang berasal dari 16 Organisasi 
 Masyarakat (Ormas) Islam di wilayah Kota Bekasi, Jawa Barat, akan menutup 
 paksa aktifitas peribadahan umat kristiani di Gereja Galileo, Perumahan 
 Taman Galaxy, Kelurahan Jaka Setia, Kecamatan Bekasi Selatan.
 
 Kagiatan ini akan kami lakukan, Senin (15/2), mulai pukul 08:00 WIB. Karena 
 keberadaannya sudah sangat meresahkan warga setempat yang mayoritasnya 
 beragama muslim, ujar Ketua Front Pembela Islam (FPI) Bekasi Raya, Murhali 
 Barda, kepada ANTARA, di Bekasi, Minggu.
 
 Menurut Murhali, keresahan warga muslim sekitar terhadap keberadaan Gereja 
 yang berlokasi di lingkungan Pulau Minas, Perumahan Villa Galxy tersebut 
 karena munculnya dugaan upaya Kristenisasi dari pihak pengelola Gereja.
 
 Laporan dari beberapa jemaah kami menyebutkan, internal Gereja kerap 
 menggelar pembagian Sembako murah namun dengan embel-embel mengakui Yesus 
 sebagai Tuhan mereka. Hal itu saya nilai sebagai pelanggaran, katanya.
 
 .. . .
 . . .
 
 COPYRIGHT © 2010
 
 Baca Juga
   a.. Mahasiswa di Mamuju Desak Pemerintah Turunkan Harga Sembako
   b.. Ormas Islam Akan Demo Depan Mahkamah Konstitusi
   c.. Harga Cabai Merah di Bengkulu Naik
   d.. Hasyim Muzadi Tidak Minta Jabatan Rais Aam
   e.. Distributor Nakal di Makassar, Picu Kenaikan Harga di Mamuju
 
 
 
 Komentar Pembaca
 Kalo di daerah yg mayoritas muslim, akan didirikan gereja dikatakan 
 KRISTENISASI. Tapi kalo di daerah yang mayoritas non-muslim akan dibangun 
 masjid dikatakan TOLERANSI BERAGAMA. Inilah Indonesiaku yg tercinta 
 Pakar Perbandingan Agama 15/02/10 09:46
 
 Apa Mesjid minta Ijin dengan lingkungan. yang aku tau minta duit ama 
 masyarakat. Bonding haram, Valentine Haram, Pre wed Haram, Kawin siri, istri 
 empar, anakri menutup rumah ibadah halal. memang ajaran oknum sesat. Baca 
 Quran yang bener jangan dengerin dakwah bandot fanatik.
 onchom 15/02/10 10:01
 
 yah kita kan indonesia yah saling menghormatilah sesama umat beragama jangan 
 ingin menang sendiri itu kan berpotensi sara itu tidak baik.
 david 15/02/10 10:13
 
 Pendirian masjid di Kampung saya (Bali) tidak pernah tuh minta persetujuan 
 warga setempat. Berdiri saja seenak udelnya.
 Bloon 15/02/10 10:36
 
 Mana toleransi warga Indonesia, lihat Bali, mana ada pelarangan, sudah 
 berapa tempat ibadah non Hindu yang ada disana. Ini koq jadi intoleransi ?
 wayan 15/02/10 11:24
 
 Di Negara kita tidak ada lagi toleransi dan kebebasan beragama semenjak 
 muncul nya FPI dan laskar jahid
 Sara 15/02/10 13:30
 
 Pendirian Gereja di kotaku (Jawa bagian Tengah) tidak pernah ada yang 
 menentang meskipun mayoritas Muslim, tetapi tidak lama kemudian banyak 
 Orang-orang Islam yang murtad pindah agama, terutama mereka yang miskin dan 
 rumahnya dipinggir kali, dan sayangnya ini terus berlanjut tanpa ada yang 
 peduli, dan juga karena masyarakat disitu kelewat toleran, akhirnya yaaa 
 dikibulin.
 bedjo 15/02/10 13:46
 
 ono - ono wae dimana dong kebebasan beragama kami...
 nang nita 15/02/10 14:56
 
 Perlu memang dipikirkan jalan keluar yang terbaik, soal pendirian tempat 
 ibadah, jika sudah mengacu kepada aturan dan disetujui tetangga, saya pikir 
 tidak jadi masalah, tinggal pendiriannya sudah benar apa belum, terus kenapa 
 setelah berdiri baru ditentang, kok sebelumnya tidak di protes yah,
 kepentingan siapa hayo
 Bang Imam (tengku_i...@...) 15/02/10 19:16
 
 Wah-wah manusia lucu juga yah 
 Tuhan juga tertawa melihatnya...
 bala67 15/02/10 21:15
 
 Kuq ISLAM jadi bgini?stau aku g pernah ada gnian..aku seh jg sbner'a stuju 
 ma umat KRISTIANI.emg apa mslh'a sih,umat ISLAM juga blh kn buad 
 Masjid..brarti umat Kristiani boleh juga dong bikin Gereja. Ya kan?!
 QueeN 15/02/10 21:17
 
 KAPAN KITA DAMAI  Gereja disegel..rmah jd t4 ibadah dkira agama 
 sesat...trus mw bkin greja d myoritas kristen gtu???!! ITU YANG NMAY 
 KRISTENISASI, BUNG!! pmbedaan atas dsar agama.. ksihan bgt gw sm Indonesia 
 yg msih aj nglindungin ormas2 yg gajebo ky gtu.. bkan'y mreka2 ntu y yg bkin 
 resah wrga INDONESIA??
 yan_disciples 

[ppiindia] Surat Kebudayaan Nahdlatul Ulama

2010-02-16 Terurut Topik Fahmi Faqih
Realitas kebudayaan kita akhir-akhir ini sedang berada pada posisi
yang terus mengalami pengasingan—ditinjau dari keberadaanya yang kurang
diperhitungkan oleh para pengambil kebijakan baik pada wilayah politik,
ekonomi, sosial, maupun intelektual. Kebudayaan juga berada pada
kondisi yang terus mengalami pemiskinan—ditinjau dari kemerosotan,
pendangkalan, dan penyempitan baik definisi, bobot, maupun cakupannya
dalam kehidupan secara umum. Krisis keindonesiaan yang sekarang ini
mendera bangsa kita, basisnya adalah krisis kebudayaan ini.
Posisi dan kondisi kebudayaan tersebut tercipta sebagai akibat dari praktik 
dominasi yang dilakukan oleh tiga kekuatan utama:
1.
Kekuatan kapitalisme pasar yang menilai kebudayaan dari sudut pandang
pragmatisme pasar dan melakukan komodifikasi terhadap kebudayaan (baik
kebudayaan sebagai khazanah pengetahuan, sistem-nilai, praktik dan
tindakan, maupun benda-benda hasil ekspresi budaya), sehingga manusia
ditempatkan sebagai objek ekonomi dan bukan subjek daripadanya.
2.
Kekuatan negara yang menempatkan kebudayaan sebagai lebih sebagai alat
pendukung kekuasaan (legitimasi politik), dan menempatkannya sebagai
benda mati serta menjadikannya sebagai komoditas pariwisata untuk
mengumpulkan devisa, yang artinya negara telah menempatkan dirinya
sebagai sub-kapitalisme pasar dalam kaitannya dengan kebudayaan dan
bukan menempatkan kebudayaan sesuai definisi dan perannya yaitu sebagai
kumpulan pengetahuan, makna, nilai, norma, dan praktik serta berbagai
materi yang dihasilkannya (atau singkatnya kebudayaan sebagi formula
bagaimana suatu masyarakat melangsungkan kehidupannya).
3.
Kekuatan formalisme agama yang menempatkan kebudayaan bukan sebagai
energi sosial yang menjadi penopang tumbuh-berkembangnya harkat manusia
sebagai khalifah fil ardl, sehingga tidak diperhitungkan secara
proporsional dalam pengambilan keputusan hukum oleh para pemegang
otoritas keagamaan, dan dalam kadar tertentu mereka justru menempatkan
kebudayaan sebagai praktik yang “menyimpang” dari ketentuan hukum yang
mereka anut tersebut.
Atas dasar itu, untuk mengembalikan harkat
kebudayaan sebagai artikulasi pemuliaan manusia dan prosesnya untuk
mencapai integritas kemanusiaannya, sebagai arena penegasan dan
pengembangan jati diri kebangsaan Indonesia, kami merasa perlu
mengambil sikap kebudayaan sebagai berikut:
1. Menolak praktik
eksploitasi terhadap kebudayaan oleh kekuatan ekonomi pasar yang
memandang para pelaku budaya beserta produknya berada di bawah
kepentingan mereka.
2. Mengembalikan kesenian ke dalam
tanggungjawab dan fungsi sosialnya. Dalam hal ini seniman melakukan
kerja artistiknya dengan cara melibatkan diri dengan masyarakat, untuk
mengungkap, menyampaikan, dan mentransformasikan berbagai persoalan
yang terjadi di masyarakat melalui karya seni yang mereka ciptakan
dengan melakukan eksplorasi estetika yang seluas dan sekomunikatif
mungkin.
3. Menolak kecenderungan karya seni yang memisahkan diri
dari masyarakat dengan berbagai alasan yang dikemukakan, entah berupa
keyakinan adanya otonomi yang mutlak dalam dunia seni yang artinya seni
terpisah dari masyarakat, maupun universalitas dalam suatu karya seni
yang artinya karya seni terbebas dari ikatan relativisme historis suatu
masyarakat.
4. Memperjuangkan kebudayaan (baik sebagai khazanah
pengetahuan, nilai, makna, norma, kepercayaan, dan ideologi suatu
masyarakat; maupun–terlebih–sebagai praktik dan tindakan mereka dalam
mempertahankan dan mengembangkan harkat kemanusiaannya, lengkap dengan
produk material yang mereka hasilkan) sebagai faktor yang
diperhitungkan oleh para pengambil kebijakan negara, sehingga
kebudayaan dapat menjadi kekuatan yang menentukan dalam setiap
kebijakan yang mereka putuskan.
5. Membuka ruang kreativitas
seluas mungkin bagi para seniman, baik tradisional, modern, maupun
kontemporer, yang mengalami kesulitan dalam melakukan kegiatan kesenian
yang disebabkan oleh kebijakan politik dan birokrasi negara, dominasi
pasar, maupun kekuatan formalisme agama.
6. Merumuskan dan
mengembangkan “fiqh kebudayaan” yang mampu menjaga, memelihara,
menginspirasi dan memberi orientasi bagi pengembangan kreativitas
masyarakat pada wilayah kebudayaan dalam rangka pemenuhan kodratnya
sebagai khalifah fil ardl dan sekaligus warga masyarakat-bangsanya.
7.
Keindonesiaan adalah tanah air kebudayaan kami. Oleh karena itu, di
dalam dinamika kesejarahannya, ia menjadi titik pijak kreatifitas kami,
Realitasnya yang membentang di hadapan kami, menjadi perhatian dan
cermin bagi ekspresi dan karya-karya. Kami ingin tanah air kebudayaan
kami menjadi subur oleh tetes-tetes hujan keringat estetik bangsa ini.
Diputuskan pada Muktamar Kebudayaan NU I

di Pesantren Kaliopak, Piyungan, Yogyakarta,

Senin,1 Februari 2010, pukul 22.39 wib. 

Fahmi Faqih

http://fahmifaqih.blogsome.com/



  

[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Gus Mus: Kisah Nyata atau Dongeng?

2010-02-16 Terurut Topik Ananto
Kisah Nyata atau Dongeng?

Oleh: KH. A. Mustofa Bisri



Saya akan menceritakan beberapa kisah nyata dan saya jamin Anda akan
merasakannnya sebagai sekedar dongeng. Bukan karena Anda tidak mempercayai
saya atau sumber-sumber dari mana saya memperoleh kisah-kisah nyata itu;
namun terutama karena kita hidup di zaman yang jauh lebih absurd dari
dongeng. Atau karena kehidupan kita sudah sedemikian jauh meninggalkan
norma-norma nyata dalam kehidupan kemanusiaan.



Baiklah saya mulai saja. Anda sudah siap mengikuti kisah-kisah saya? Inilah:




1.

Suatu hari ada seorang tua miskin datang kepada Syeikh –kalau sekarang
mungkin dipanggil kiai-- Sa'id bin Salim, hendak menyampaikan sesuatu
keperluan meminta tolong kepada tokoh masyarakat yang disegani itu. Seperti
laiknya orang yang sudah tua renta, selama berbicara mengutarakan hajatnya,
si orang tua miskin itu bertelekan pada tongkat penopang ketuaannya. Dan
tanpa disadari, ujung tongkatnya itu menghunjam pada kaki syeikh Sa'id
hingga berdarah-darah. Seperti tidak merasakan apa-apa, Syiekh Sa'id terus
mendengarkan dengan penuh perhatian keluhan wong cilik itu.


Demikianlah; ketika orang tua itu sudah mendapatkan dari Syeikh apa yang ia
perlukan dan pergi meninggalkan majlis, orang-orang yang dari tadi memendam
keheranan pun serta-merta bertanya kepada Syeikh Sa'id: Kenapa Syeikh diam
saja, tidak menegur, ketika orang tua tadi menghunjamkan tongkatnya di kaki
Syeikh?


Kalian kan tahu sendiri, dia datang kepadaku untuk menyampaikan
keperluannya; jawab Syeikh Sa'id sambil tersenyum, Kalau aku mengaduh atau
apalagi menegurnya, aku khawatir dia akan merasa bersalah dan tidak jadi
menyampaikan hajatnya.


Lihatlah. Bukankah kisah di atas bagaikan dongeng saja?! Mana ada pemimpin
atau tokoh masyarakat yang begitu tinggi menempatkan keperluan orang yang
memerlukan bantuan dalam perhatiannya? Kalau pun ada, mungkin untuk
menemukannya bagaikan mencari jarum di tumpukan jerami sekarang ini.


2.

Syeikh Hasan Al-Bashari, siapa yang tak mengenal tokoh ulama dan sufi di
penghujung abad pertama ini? Beliau tinggal bertetangga dengan seorang
Nasrani. Apartemen si Nasrani di atas dan beliau di bawah. Bertahun-tahun
mereka bertetangga, belum pernah si Nasrani datang bertandang ke apartemen
Syeikh Hasan. Baru ketika Syeikh Hasan jatuh sakit, si Nasrani datang
menjenguk.


Ketika menjenguk itulah, si Nasrani baru tahu betapa sederhana kehidupan
Syeikh Hasan yang sangat terkenal kebesarannya itu. Tapi yang lebih menarik
perhatian si Nasrani adalah adanya sebuah baskom berisi air keruh yang
terletak di dekat balai-balai tempat tidur Syeikh Hasan. Apalagi ketika ada
tetesan air jatuh tepat dari atas baskom. Spontan si Nasrani teringat kamar
mandinya di atas. Dengan ragu-ragu si Nasrani pun bertanya: Syeikh, ini
baskom apa?'


Ah baskom itu, sekedar penampung tiris; jawab Syeikh wajar-wajar saja,
Setiap kali penuh baru saya buang.


Sudah berapa lama Syeikh melakukan ini? tanya si Nasrani lagi dengan suara
gemetar, maksud saya menampung tiris dari atas ini?


Ya, kurang-lebih sudah dua puluh tahun; jawab Syeikh kalem, jadi sudah
terbiasa.


Mendengar itu, si Nasrani langsung menyatakan syahadat. Mengakui Tuhan dan
Rasul-nya Syeikh Hasan Al-Bashari, Allah swt dan Nabi Muhammad saw.


Seperti dongeng bukan? Dimana kini Anda bisa menjumpai orang yang menjunjung
tinggi ajaran menghormati tetangga seperti Hasan Al-Bashari itu?


3.

Datang seseorang melarat kepada sang pemimpin mengeluhkan kondisinya yang
sangat lapar. Sang pemimpin pun bertanya kepada isterinya kalau-kalau ada
sesuatu yang dapat disuguhkan kepada tamunya. Ternyata di rumah sang
pemimpin yang ada hanya air. Sang pemimpin pun bertanya kepada orang-orang
di sekelilingnya, Siapa yang bersedia menjamu tamuku ini?


Saya; kata seseorang. Lalu orang ini pun segera pulang ke rumahnya sendiri
membawa tamunya.


Saya membawa tamunya pemimpin kita, tolong sediakan makanan untuk
menjamunya! katanya kepada isterinya.


Wah, sudah tidak ada makanan lagi, kecuali persiadaan untuk anak-anak
kita; bisik sang isteri.


Sibukkan mereka; kata suaminya lirih, kalau datang waktunya makan,
usahakan mereka tidur. Nanti kalau si tamu akan masuk untuk makan, padamkan
lampu dan kita pura-pura ikut makan, ya!


Demikianlah keluarga itu menjalankan skenario kepala rumah tangganya. Dan
mereka menahan lapar mereka sendiri hingga pagi.


Esok harinya sebelum laporan, sang pemimpin yang tidak lain adalah
Rasulullah saw, sudah menyambut kepala rumah tangga –seorang shahabat
Anshor-- itu dengan tersenyum, sabdanya: Allah takjub menyaksikan perlakuan
kalian berdua terhadap tamu kalian semalan.


Anda tahu kisah ini bukan dongeng, karena ini hadis muttafaq 'alaih yang
bersumber dari shahabat Abu Hurairah r.a. Tapi tetap saja kedengarannya
seperti dongeng, bukan ?!


Tiga kisah itu hanyalah sekedar contoh, yang lainnya masih banyak lagi. Anda
bisa dengan mudah menjumpainya di kitab-kitab Anda, di kitab suci Al-Quran,
di kitab-kitab Hadis, dan kitab-kitab 

[ppiindia] Gus Dur: Negara dan Kepemimpinan dalam Islam

2010-02-16 Terurut Topik Ananto
Negara dan Kepemimpinan dalam Islam

Oleh: KH. Abdurrahman Wahid


Sebenarnya terdapat hubungan sangat erat antara kepemimpinan dan konsep
negara dalam pandangan Islam. Penulis pernah mengemukakan sumber tertulis
(dalil naqli) bagi sebuah pandangan Islam. Adagium itu adalah Tiada agama
tanpa kelompok/masyarakat, tiada masyarakat tanpa kepemimpinan dan tiada
kepemimpinan tanpa sang pemimpin(La dina Illa bi jama'atin wa la jama'ata
illa bi imamatin wa la imamata illa bi imamin).


Di sini tampak jelas, arti seorang pemimpin bagi Islam, ia adalah pejabat
yang bertanggungjawab tentang penegakan perintah-perintah Islam dan pencegah
larangan-larangan-Nya (Amar Ma'ruf Nahi Munkar). Karenanya, pemimpin
dilengkapi dengan kekuasaan efektif, yang jelas kekuasaan efektif inilah
yang oleh Munas Ulama tahun 1957 di Medan dinyatakan sebagai wewenang
kekuasaan efektif (Sa'ukah).


Karena itulah, Munas tersebut mengatakan bahwa Presiden Republik Indonesia
adalah penguasa pemerintahan untuk sementara, dengan kekuasaan efektif
(Waliyyu Al-amri ad-dharuri bi al-Sa'ukah). Maksud dari kata untuk
sementara karena ia adalah pengganti Imam yang dalam hal ini Kepala
Pemerintahan. Namun wewenang yang dimilikinya sebagai pengganti Imam tidak
berdasarkan sumber tertulis (dalil Naqli), melainkan karena pertimbangan
rasional (dalil Aqli), yang tidak mengurangi keabsahan kekuasaan itu
sendiri. Kemudian kata sementara, artinya sebelum datangnya hari kiamat.
Keputusan Munas di atas, dinyatakan berlaku bagi semua Presiden Republik
Indonesia; namun oleh mereka yang dibius oleh konsep Negara Islam,
dinyatakan hanya berlaku untuk Kepresidenan Bung Karno saja.


Dengan demikian, sebuah bukan negara Islam dianggap tidak memiliki ajaran
tentang konsep kepemimpinan yang Islami. Karena itu diandaikan, konsep bukan
negara Islam seolah-olah tidak memiliki konsep Islam tentang kepemimpinan,
dan dengan demikian konsep itu tidak memiliki keabsahan dalam pandangan
Islam.


Ternyata setelah berjalan puluhan tahun lamanya, kini kita mengetahui
kenyataan sebenarnya, yaitu bahwa kelangkaan konsep Islam tentang negara,
tidak berarti agama tersebut tidak memiliki pandangan tentang kepemimpinan.
Pandangan ini melihat kepemimpinan menurut Islam berlaku untuk kepemimpinan
negara (kepemimpinan formal) maupun kepemimpinan dalam masyarakat
(kepemimpinan non-formal). Dalam tulisan ini akan ditinjau orientasi
minimalnya, karena hal-hal lain diserahkan kepada
kita untuk merumuskannya.


Dalam pandangan Islam: orientasi seorang pemimpin terkait langsung dengan
kesejahteraan rakyat yang dipimpin. Ini berarti, Islam tidak
membeda-bedakan kepemimpinan negara dan kepemimpinan masyarakat, juga
mengenai bentuk dan batas waktunya. Serta tidak memikirkan format kenegaraan
atau kemasyarakatan yang melatarbelakangi kepemimpinan itu, apakah itu
imperium dunia, republik negara bangsa atau negara kota. Maka dari itu,
sia-sia juga jika kita kaitkan langsung kepemimpinan di
negara Islam yang ada dengan proses demokratisasi. Karenanya, kita lihat
sekarang ini kepemimpinan dalam negara Islam ada yang bersifat otoriter
atau demokratis, dengan sistem pemerintahan Raja atau Amir, kepemimpinan
ulama maupun kepemimpinan para sesepuh masyarakat (community leaders).
Selama kepemimpinan itu mendatangkan kesejahteraan langsung pada masyarakat,
selama itu pula kepemimpinan yang ada memiliki legitimasi dalam pandangan
umat Islam.


Namun di sinilah kita sering terjebak, yaitu dalam anggapan kesejahteraan di
atas hanya menyangkut kenyataan-kenyataan lahiriah dan angka statistik
belaka, seperti kepemilikan benda, usia hidup rata-rata dan sebagainya.
Sering dilupakan, masalah kesejahteraan juga menyangkut kemerdekaan
berbicara dan berpendapat, kedaulatan hukum dan persamaan perlakuan bagi
semua warga negara di hadapan undang-undang. Hal-hal itu nantinya akan
menyangkut kebebasan berorganisasi, kebebasan rakyat dalam menentukan bentuk
negara yang mereka inginkan dan beberapa aspek kehidupan agar tercipta rasa
keadilan.


Proses peralihan (transisi) kepemimpinan dunia, negara dan masyarakat
seperti kita lihat dewasa ini, masih menimbulkan keresahan. Keresahan ini
seperti yang menghinggapi negara dengan mayoritas warganya yang beragama
Islam, akibat dari gagalnya upaya-upaya terorisme yang terjadi di mana-mana
dengan mengatasnamakan Islam. Sebenarnya, para pakar masyarakat Muslim di
seluruh dunia, harus mensosialisasikan pengenalan dan identifikasi
sebab-sebab utama munculnya terorisme itu. Dan bukannya diselesaikan dengan
penyerangan dan pengeboman seperti yang terjadi di Afghanistan dan mungkin
sebentar lagi atas Irak. Pengeboman itu sendiri secara tidak jujur
dikemukakan Presiden Amerika Serikat Geogre W Bush Jr sebagai upaya
menurunkan diktator Saddam Hussein dari jabatan kepresidenan di Irak.
Padahal, pertimbangan-pertimbangan geopolitik internasional yang membuat
Amerika mengambil tindakan terhadap Irak, yaitu, karena Saudi Arabia telah
menyimpang dari politik Luar Negeri Amerika Serikat, padahal 

[ppiindia] Ilmuwan Akui Tak Ada Pemanasan Global

2010-02-16 Terurut Topik David Silalahi
makin kuat deh fakta bahwa makan sayuran karena pemanasan global adalah
tindakan yang asal-asalan, wong pemanasan global itu hanya kesalahan data
yang digembar-gemborkan kok...


http://www.inilah.com/news/read/teknologi/2010/02/16/348782/ilmuwan-akui-tak-ada-pemanasan-global/

Ilmuwan Akui Tak Ada Pemanasan Global
Syamsudin Prasetyo
Profesor Phil Jones
(*timesonline.co.uk*)

*INILAH.COM, Jakarta - Ilmuwan yang berada di balik skandal gerbang iklim,
mengakui tidak ada bukti statistik yang signifikan menyangkut isu pemanasan
global sejak 1995.*

Profesor Phil Jones juga mengatakan bahwa ilmuwan belum yakin apakah periode
hangat Medieval lebih panas daripada temperatur saat ini.

Jones juga mengakui beberapa data cuaca tidak terorganisir dengan baik, dan
berkontribusi pada penolakan berbagai data mentah.

Tetapi Jones tetap mempertahankan pernyataannya dan beralasan dia hanyalah
seorang ilmuwan yang menjalankan pekerjaan. “Saya tidak memiliki
agenda.”[ito]


:: ...Tujuh Keajaiban Dunia : 1.Bisa menyentuh, 2.Bisa mencicip, 3.Bisa
melihat, 4.Bisa mendengar, 5.Bisa merasakan, 6.Bisa tertawa, 7.Dan bisa
mencintai. ... ::


[Non-text portions of this message have been removed]





***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://ppi-india.blogspot.com 
4. Satu email perhari: ppiindia-dig...@yahoogroups.com
5. No-email/web only: ppiindia-nom...@yahoogroups.com
6. kembali menerima email: ppiindia-nor...@yahoogroups.com
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
ppiindia-dig...@yahoogroups.com 
ppiindia-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
ppiindia-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



[ppiindia] Saatnya Seberani Bung Karno

2010-02-16 Terurut Topik Satrio Arismunandar



From: airlangga pribadi angg...@yahoo.com
Date: Tuesday, February 16, 2010, 7:36 PM


  



Ijinkan saya memposting tulisan saya di Jawa Pos 

Jawa Pos
Opini
[ Senin, 15 Februari 2010 ]
Saatnya Seberani Bung Karno
Oleh: Airlangga Pribadi

Integritas pemimpin pada saat krisis diuji oleh keberanian menghadapi masalah 
yang ada di depannya tanpa mengeluh. Ketika hari-hari terakhir ini kita 
disuguhi model komunikasi politik Presiden SBY yang terkesan menghindar dari 
persoalan, saya terkesima saat membuka kembali lembaran naskah pidato 
Proklamasi RI dari Bung Karno pada 1966 yang berjudul Jas Merah (Jangan 
Sekali-kali Melupakan Sejarah).

Dalam pembukaan pidato tersebut, Soekarno menegaskan di tengah tekanan politik 
bertubi-tubi menghadangnya, dia tetap menunjukkan dirinya tegak berdiri sebagai 
presiden Republik Indonesia di hadapan seluruh rakyat. Melalui pidatonya, Bung 
Karno memperlihatkan bahwa dia tidak lari dari persoalan politik yang 
dihadapkan kepada dirinya. Dia menjawabnya satu per satu, mulai besarnya 
anggaran yang dia gunakan untuk merebut Papua sampai persoalan posisi politik 
dari Supersemar.

Meski pada akhirnya Soekarno tidak dapat mempertahankan kekuasaan, pidato 
tersebut memberi kesan yang sangat kuat bahwa sebagai presiden, Soekarno tidak 
mengeluh kepada rakyat atas tekanan politik yang dihadapi. Soekarno berusaha 
menenteramkan hati rakyat bahwa dia masih mampu mengelola kondisi politik di 
saat krisis. Sejarah mencatat, bagaimana Soekarno memperlihatkan jiwa kesatria, 
bahkan pada pertempuran politik pada masa akhir kepemimpinannya.

Keutamaan memimpin sebagai presiden seperti inilah yang tengah kita tunggu 
terkait dengan penyelesaian kasus bailout Century. Komunikasi politik Presiden 
SBY saat ini yang memperlihatkan kepada publik bahwa dirinya adalah korban yang 
dizalimi dan menyerahkan tanggung jawab kepada para pembantunya, dapat 
melunturkan kepercayaan publik. Ketika hal itu terjadi, setidaknya ada tiga 
langkah komunikasi politik yang seharusnya dilakukan SBY untuk memulihkan 
integritas pemerintahannya.

Ambil Tanggung Jawab

Pertama, sudah saatnya Presiden SBY menyadari bahwa memosisikan diri sebagai 
korban pertarungan politik dan mengharap simpati publik dalam kondisi krisis 
justru akan meluluhlantakkan kepercayaan publik akan hadirnya pemimpin yang 
tangguh dan bersama bisa menghadapi segala persoalan. Posisi sebagai korban dan 
menghindar seperti ini saatnya diubah. Apabila pada situasi normal, presiden 
dapat memberikan wewenang kepada para pembantunya untuk merumuskan kebijakan 
maupun menjawab pertanyaan publik atas berbagai persoalan pemerintahan, pada 
situasi krisis langkah yang berbeda harus diambil.

Sekarang saatnya bagi Presiden SBY untuk tampil sendiri dengan mengambil 
tanggung jawab dari Boediono dan Sri Mulyani dengan menyatakan bahwa dirinya 
mengetahui kebijakan bailout Bank Century dan menjelaskan secara jernih alasan 
dan kondisi-kondisi yang mengharuskan pemerintah mengambil tindakan tersebut. 
Meski kebijakan tersebut kemudian dinilai salah oleh pihak parlemen dan publik, 
keterusterangan dan mengakui kesalahan tidak membuat integritas presiden luntur 
di hadapan rakyatnya, selama pemimpin tidak melakukan praktik korupsi.

Kejujuran dan keberanian sikap tersebut dapat membangun citra diri Presiden SBY 
sebagai pemimpin yang tegar dan berani meski dihantam krisis politik yang kuat 
di hadapan rakyat Indonesia. Sekaranglah saatnya memperlihatkan kepada rakyat 
Indonesia bahwa kemampuan Presiden SBY menyelesaikan persoalan yang ada di 
depannya bukanlah pencitraan publik semata, namun benar-benar karakter otentik 
dirinya.

Kedua, sudah saatnya SBY menghadapi dengan tegar segenap kekuatan oposisi 
politik, baik di tingkat kekuatan politik maupun kekuatan masyarakat sipil. 
Bukanlah tindakan arif bagi presiden di era sistem politik demokrasi, 
menyerukan ancaman kudeta kepada publik. Saat membaca sejarah, kita menjadi 
saksi bagaimana mantan Presiden Indonesia KH Abdurrahman Wahid berani 
menghadapi lawan-lawan politiknya para legislator, di gedung DPR RI.

Tidaklah salah apabila Presiden SBY belajar dari momen tersebut. Saatnya dia 
tidak menghindar dan justru memanggil para aktivis dan agensi-agensi politik 
yang saat ini melakukan protes. Bukankah pada saat bertugas sebagai perwira 
tinggi pada masa Orde Baru, dirinya dikenal sebagai jenderal yang rajin 
berdialog dengan para intelektual dan aktivis gerakan mahasiswa. Tunjukkan 
kepada rakyat sebagai pemimpin yang selama ini menyerukan pentingnya optimisme. 
SBY siap dan mampu berdialog dengan lawan politiknya dengan segenap argumen dan 
penjelasan yang jernih dan rasional.

Ketiga, sebagai presiden tidak sepatutnya SBY mudah memberikan respons-respons 
reaktif dan emosional. Kepemimpinan yang efektif dalam kondisi krisis 
diperlukan, terutama pada saat-saat sekarang, ketika kritik dan tekanan politik 
tengah bertubi-tubi dialamatkan kepadanya. Sejarah kepemimpinan dunia 
memberikan contoh 

[ppiindia] Sabar Meraih Kemenangan

2010-02-16 Terurut Topik muhamad agus syafii
Sabar Meraih Kemenangan

By: agussyafii

Suatu hari keledai milik seorang petani jatuh ke dalam sumur. Hewan itu 
menangis dengan memilukan selama berjam-jam sementara si petani memikirkan apa 
yang harus dilakukannya. Kemudian petani itu berpikir bahwa hewan itu sudah tua 
dan sumur juga perlu ditimbun karena dianggapnya berbahaya, jadi tidak berguna 
untuk menolong keledai. Petani itu mengajak tetangga-tetangganya untuk datang 
membantunya. Mereka membawa sekop dan mulai menyekop tanah ke dalam sumur.

Ketika keledai menyadari apa yang sedang terjadi, ia menangis penuh 
kengerian.Tetapi kemudian, semua orang takjub, karena keledai menjadi diam. 
Setelah beberapa sekop tanah lagi dituangkan ke dalam sumur,  petani melihat ke 
dalam sumur dan tercengang karena apa yang dilihatnya. Walaupun punggungnya 
terus ditimpa oleh bersekop-sekop tanah dan kotoran, keledai melakukan sesuatu 
yang menakjubkan. Ia mengguncang- guncangkan badannya agar tanah yang menimpa 
punggungnya turun ke bawah, lalu menaiki tanah itu.

Sementara tetangga-tetangga si petani terus menuangkan tanah kotor ke atas 
punggung hewan itu, si keledai terus juga menguncangkan badannya dan melangkah 
naik. Segera saja, semua orang terpesona ketika si keledai meloncati tepi sumur 
dan keluar dari sumur.

Begitulah kehidupan senantiasa menuangkan masalah, problem dan kesedihan agar 
kita mampu menjadi kuat dan dewasa. Mengguncangkan segala macam problem, 
masalah, kesedihan untuk melatih kesabaran kita dan menjaga pikiran kita agar 
tetap jernih dengan menggunakannya sebagai pijakan melangkah naik keluar dari 
sumur ‘penderitaan’ dan melahirkan sikap kearifan dalam hidup kita.

Kearifan berasal dari bahasa arab arofa- ma'rifat-arifin-ma'ruf. yang 
mengandung arti bukan hanya tahu tapi juga mengenal. orang arif bukan hanya 
tahu masalah, tetapi juga mengenali karakterristik masalah, sehingga problem 
solving dengan pendekatan kearifan melahirkan penyelesaikan yang tuntas, bisa 
dipahami oleh semua pihak, bukan hanya logis. Hal-hal yang logis sering tidak 
bisa difahami oleh pihak yang kalah. Orang arif sering sengaja mengalah demi 
memperoleh kemenangan yang sesungguhnya, bukan kemenangan yang formal namun 
sebuah kemenangan yang hakiki. Sebagaimana firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala.

'Sesungguhnya AKU memberi balasan kepada mereka di hari ini karena kesabaran 
mereka. Sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang menang.' (QS 
al-Mu'minun:111).

Wassalam,
agussyafii

--
Tulisan ini dibuat dalam rangka kampanye program Kegiatan 'Munajat Amalia 
(MULIA)' Hari Ahad, Tanggal 7 Maret 2010 Di Rumah Amalia. Kirimkan dukungan dan 
partisipasi anda di http://www.facebook.com/agussyafii atau 
http://agussyafii.blogspot.com, http://www.twitter.com/agussyafii, atau sms di 
087 8777 12 431


  

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [ppiindia] Saatnya Seberani Bung Karno

2010-02-16 Terurut Topik kebijakanpublik
Wuah... Tulisan yg bagus. Kalau boleh Bung Airlangga mengkaji kepemimpinan SBY 
sejak menjadi tentara, Asospol, Kaster, Men ESDM dan Menko Polkam. Setelah itu 
mengkaji kepemimpinannya dlm rentang 2004-2009 dlm menghadapi situasi internal 
dan eksternal. Maka pertanyaannya, apakah mungkin SBY seberani BK? Pertanyaan 
lebih lanjut, apakah semangat kebatinan (nilai-nilai yang membentuk karakter) 
dan keilmuan SBY setara BK ? Lihat produk intelektual BK (himpunan tulisan spt 
terangkum di DBR)dan bandingkan dg produk intelektual SBY.
Mungkin akan ada jawaban, SBY bukan BK. Masing2 mempunyai karakter sendiri2. 
Dan masing2 memberi hasil pada anak bangsa.
Yang patut dicatat, tiap waktu dan zaman melahirkan anaknya sendiri. Tapi ada 
yg tidak berubah: apakah kita setia pada konstitusi kita dan mencintai anak 
bangsa dg benar, baik dan adil. Atau kita kita sekadar menjalankan power n 
glory, lalu mengatasnamakan kesuksesan jabatan yang ditampuk sebagai kesuksesan 
masyarakat seperti yg diucapkan tokoh2 Mafia Berkeley hingga saat ini?
Saya menghadapi kenyataan bahwa justru para pejabat itu yang menihilkan 
semangat dan kejuangan BK. Perilaku dan intelektualitas mereka yg demikian 
mereka pertontonkan di kantor2 pemerintahan.
Tapi tidak usah bersedih, toh akhir hidup mereka akan dinikmati oleh anak cucu 
mereka, terhina atau bermartabat sebagaimana anak cucu BK, Soeharto, 
Abdurrahman Wahid, Soedharmono atau Umar Wirahadikusuma.
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: Satrio Arismunandar satrioarismunan...@yahoo.com
Date: Tue, 16 Feb 2010 21:04:46 
To: news Trans TVnews-tran...@yahoogroups.com; kampus 
tigakampus-t...@yahoogroups.com; aipi_poli...@yahoogroups.com; sastra 
pembebasansastra-pembeba...@yahoogroups.com; ex menwa UI 
2exmenwa...@yahoogroups.com; Pers Indonesiapersindone...@yahoogroups.com; 
ppiindiappiindia@yahoogroups.com; nasional listnasional-l...@yahoogroups.com
Subject: [ppiindia] Saatnya Seberani Bung Karno




From: airlangga pribadi angg...@yahoo.com
Date: Tuesday, February 16, 2010, 7:36 PM


  



Ijinkan saya memposting tulisan saya di Jawa Pos 

Jawa Pos
Opini
[ Senin, 15 Februari 2010 ]
Saatnya Seberani Bung Karno
Oleh: Airlangga Pribadi

Integritas pemimpin pada saat krisis diuji oleh keberanian menghadapi masalah 
yang ada di depannya tanpa mengeluh. Ketika hari-hari terakhir ini kita 
disuguhi model komunikasi politik Presiden SBY yang terkesan menghindar dari 
persoalan, saya terkesima saat membuka kembali lembaran naskah pidato 
Proklamasi RI dari Bung Karno pada 1966 yang berjudul Jas Merah (Jangan 
Sekali-kali Melupakan Sejarah).

Dalam pembukaan pidato tersebut, Soekarno menegaskan di tengah tekanan politik 
bertubi-tubi menghadangnya, dia tetap menunjukkan dirinya tegak berdiri sebagai 
presiden Republik Indonesia di hadapan seluruh rakyat. Melalui pidatonya, Bung 
Karno memperlihatkan bahwa dia tidak lari dari persoalan politik yang 
dihadapkan kepada dirinya. Dia menjawabnya satu per satu, mulai besarnya 
anggaran yang dia gunakan untuk merebut Papua sampai persoalan posisi politik 
dari Supersemar.

Meski pada akhirnya Soekarno tidak dapat mempertahankan kekuasaan, pidato 
tersebut memberi kesan yang sangat kuat bahwa sebagai presiden, Soekarno tidak 
mengeluh kepada rakyat atas tekanan politik yang dihadapi. Soekarno berusaha 
menenteramkan hati rakyat bahwa dia masih mampu mengelola kondisi politik di 
saat krisis. Sejarah mencatat, bagaimana Soekarno memperlihatkan jiwa kesatria, 
bahkan pada pertempuran politik pada masa akhir kepemimpinannya.

Keutamaan memimpin sebagai presiden seperti inilah yang tengah kita tunggu 
terkait dengan penyelesaian kasus bailout Century. Komunikasi politik Presiden 
SBY saat ini yang memperlihatkan kepada publik bahwa dirinya adalah korban yang 
dizalimi dan menyerahkan tanggung jawab kepada para pembantunya, dapat 
melunturkan kepercayaan publik. Ketika hal itu terjadi, setidaknya ada tiga 
langkah komunikasi politik yang seharusnya dilakukan SBY untuk memulihkan 
integritas pemerintahannya.

Ambil Tanggung Jawab

Pertama, sudah saatnya Presiden SBY menyadari bahwa memosisikan diri sebagai 
korban pertarungan politik dan mengharap simpati publik dalam kondisi krisis 
justru akan meluluhlantakkan kepercayaan publik akan hadirnya pemimpin yang 
tangguh dan bersama bisa menghadapi segala persoalan. Posisi sebagai korban dan 
menghindar seperti ini saatnya diubah. Apabila pada situasi normal, presiden 
dapat memberikan wewenang kepada para pembantunya untuk merumuskan kebijakan 
maupun menjawab pertanyaan publik atas berbagai persoalan pemerintahan, pada 
situasi krisis langkah yang berbeda harus diambil.

Sekarang saatnya bagi Presiden SBY untuk tampil sendiri dengan mengambil 
tanggung jawab dari Boediono dan Sri Mulyani dengan menyatakan bahwa dirinya 
mengetahui kebijakan bailout Bank Century dan menjelaskan secara jernih alasan 
dan kondisi-kondisi yang mengharuskan pemerintah mengambil 

Bls: [ppiindia] Saatnya Seberani Bung Karno

2010-02-16 Terurut Topik A Nizami
Saya ingat dulu dengan slogan Inggris kita lingis, Amerika kita setrika

Saat itu memang para pemimpin dan rakyatnya kompak dan tidak takut pada pihak 
asing.


 ===
Belajar Islam sesuai Al Qur'an dan Hadits
http://media-islam.or.id
Milis Ekonomi Nasional: ekonomi-nasional-subscr...@yahoogroups.com



Dari: kebijakanpub...@yahoo.com kebijakanpub...@yahoo.com
Kepada: ppiindia@yahoogroups.com
Terkirim: Rab, 17 Februari, 2010 12:23:28
Judul: Re: [ppiindia] Saatnya Seberani Bung Karno

 




  
  
 
Wuah... Tulisan yg bagus. Kalau boleh Bung Airlangga mengkaji kepemimpinan SBY 
sejak menjadi tentara, Asospol, Kaster, Men ESDM dan Menko Polkam. Setelah itu 
mengkaji kepemimpinannya dlm rentang 2004-2009 dlm menghadapi situasi internal 
dan eksternal. Maka pertanyaannya, apakah mungkin SBY seberani BK? Pertanyaan 
lebih lanjut, apakah semangat kebatinan (nilai-nilai yang membentuk karakter) 
dan keilmuan SBY setara BK ? Lihat produk intelektual BK (himpunan tulisan spt 
terangkum di DBR)dan bandingkan dg produk intelektual SBY.

Mungkin akan ada jawaban, SBY bukan BK. Masing2 mempunyai karakter sendiri2.. 
Dan masing2 memberi hasil pada anak bangsa.

Yang patut dicatat, tiap waktu dan zaman melahirkan anaknya sendiri. Tapi ada 
yg tidak berubah: apakah kita setia pada konstitusi kita dan mencintai anak 
bangsa dg benar, baik dan adil. Atau kita kita sekadar menjalankan power n 
glory, lalu mengatasnamakan kesuksesan jabatan yang ditampuk sebagai 
kesuksesan masyarakat seperti yg diucapkan tokoh2 Mafia Berkeley hingga saat 
ini?

Saya menghadapi kenyataan bahwa justru para pejabat itu yang menihilkan 
semangat dan kejuangan BK. Perilaku dan intelektualitas mereka yg demikian 
mereka pertontonkan di kantor2 pemerintahan.

Tapi tidak usah bersedih, toh akhir hidup mereka akan dinikmati oleh anak 
cucu mereka, terhina atau bermartabat sebagaimana anak cucu BK, Soeharto, 
Abdurrahman Wahid, Soedharmono atau Umar Wirahadikusuma.

Sent from my BlackBerry®

powered by Sinyal Kuat INDOSAT


-Original Message-

From: Satrio Arismunandar satrioarismunandar@ yahoo.com

Date: Tue, 16 Feb 2010 21:04:46 

To: news Trans TVnews-transtv@ yahoogroups. com; kampus tigakampus-tiga@ 
yahoogroups. com; aipi_politik@ yahoogroups. com; sastra 
pembebasansastra-pembebasan@ yahoogroups. com; ex menwa UI 
2exmenwa...@yahoogro ups.com; Pers IndonesiaPersIndonesia@ yahoogroups. 
com; ppiindiappiin...@yahoogroup s.com; nasional listnasional-list@ 
yahoogroups. com

Subject: [ppiindia] Saatnya Seberani Bung Karno





From: airlangga pribadi angg...@yahoo. com

Date: Tuesday, February 16, 2010, 7:36 PM



  




Ijinkan saya memposting tulisan saya di Jawa Pos 


Jawa Pos

Opini

[ Senin, 15 Februari 2010 ]

Saatnya Seberani Bung Karno

Oleh: Airlangga Pribadi


Integritas pemimpin pada saat krisis diuji oleh keberanian menghadapi masalah 
yang ada di depannya tanpa mengeluh. Ketika hari-hari terakhir ini kita 
disuguhi model komunikasi politik Presiden SBY yang terkesan menghindar dari 
persoalan, saya terkesima saat membuka kembali lembaran naskah pidato 
Proklamasi RI dari Bung Karno pada 1966 yang berjudul Jas Merah (Jangan 
Sekali-kali Melupakan Sejarah).


Dalam pembukaan pidato tersebut, Soekarno menegaskan di tengah tekanan 
politik bertubi-tubi menghadangnya, dia tetap menunjukkan dirinya tegak 
berdiri sebagai presiden Republik Indonesia di hadapan seluruh rakyat. 
Melalui pidatonya, Bung Karno memperlihatkan bahwa dia tidak lari dari 
persoalan politik yang dihadapkan kepada dirinya. Dia menjawabnya satu per 
satu, mulai besarnya anggaran yang dia gunakan untuk merebut Papua sampai 
persoalan posisi politik dari Supersemar.


Meski pada akhirnya Soekarno tidak dapat mempertahankan kekuasaan, pidato 
tersebut memberi kesan yang sangat kuat bahwa sebagai presiden, Soekarno 
tidak mengeluh kepada rakyat atas tekanan politik yang dihadapi. Soekarno 
berusaha menenteramkan hati rakyat bahwa dia masih mampu mengelola kondisi 
politik di saat krisis.. Sejarah mencatat, bagaimana Soekarno memperlihatkan 
jiwa kesatria, bahkan pada pertempuran politik pada masa akhir 
kepemimpinannya.


Keutamaan memimpin sebagai presiden seperti inilah yang tengah kita tunggu 
terkait dengan penyelesaian kasus bailout Century. Komunikasi politik 
Presiden SBY saat ini yang memperlihatkan kepada publik bahwa dirinya adalah 
korban yang dizalimi dan menyerahkan tanggung jawab kepada para pembantunya, 
dapat melunturkan kepercayaan publik. Ketika hal itu terjadi, setidaknya ada 
tiga langkah komunikasi politik yang seharusnya dilakukan SBY untuk 
memulihkan integritas pemerintahannya.


Ambil Tanggung Jawab


Pertama, sudah saatnya Presiden SBY menyadari bahwa memosisikan diri sebagai 
korban pertarungan politik dan mengharap simpati publik dalam kondisi krisis 
justru akan meluluhlantakkan kepercayaan publik akan hadirnya pemimpin yang 
tangguh dan bersama bisa menghadapi segala persoalan. Posisi sebagai korban 
dan menghindar seperti ini 

Re: [ppiindia] Saatnya Seberani Bung Karno

2010-02-16 Terurut Topik sunny

Waktu itu  belum ada banyak kesempatan  korupsi. 

  - Original Message - 
  From: A Nizami 
  To: ppiindia@yahoogroups.com 
  Sent: Wednesday, February 17, 2010 7:11 AM
  Subject: Bls: [ppiindia] Saatnya Seberani Bung Karno



  Saya ingat dulu dengan slogan Inggris kita lingis, Amerika kita setrika

  Saat itu memang para pemimpin dan rakyatnya kompak dan tidak takut pada pihak 
asing.

  ===
  Belajar Islam sesuai Al Qur'an dan Hadits
  http://media-islam.or.id
  Milis Ekonomi Nasional: ekonomi-nasional-subscr...@yahoogroups.com

  
  Dari: kebijakanpub...@yahoo.com kebijakanpub...@yahoo.com
  Kepada: ppiindia@yahoogroups.com
  Terkirim: Rab, 17 Februari, 2010 12:23:28
  Judul: Re: [ppiindia] Saatnya Seberani Bung Karno
  
   
  
  
  
  
   
   
   
  Wuah... Tulisan yg bagus. Kalau boleh Bung Airlangga mengkaji kepemimpinan 
SBY sejak menjadi tentara, Asospol, Kaster, Men ESDM dan Menko Polkam. Setelah 
itu mengkaji kepemimpinannya dlm rentang 2004-2009 dlm menghadapi situasi 
internal dan eksternal. Maka pertanyaannya, apakah mungkin SBY seberani BK? 
Pertanyaan lebih lanjut, apakah semangat kebatinan (nilai-nilai yang membentuk 
karakter) dan keilmuan SBY setara BK ? Lihat produk intelektual BK (himpunan 
tulisan spt terangkum di DBR)dan bandingkan dg produk intelektual SBY.
  
  Mungkin akan ada jawaban, SBY bukan BK. Masing2 mempunyai karakter 
sendiri2.. Dan masing2 memberi hasil pada anak bangsa.
  
  Yang patut dicatat, tiap waktu dan zaman melahirkan anaknya sendiri. Tapi 
ada yg tidak berubah: apakah kita setia pada konstitusi kita dan mencintai anak 
bangsa dg benar, baik dan adil. Atau kita kita sekadar menjalankan power n 
glory, lalu mengatasnamakan kesuksesan jabatan yang ditampuk sebagai kesuksesan 
masyarakat seperti yg diucapkan tokoh2 Mafia Berkeley hingga saat ini?
  
  Saya menghadapi kenyataan bahwa justru para pejabat itu yang menihilkan 
semangat dan kejuangan BK. Perilaku dan intelektualitas mereka yg demikian 
mereka pertontonkan di kantor2 pemerintahan.
  
  Tapi tidak usah bersedih, toh akhir hidup mereka akan dinikmati oleh anak 
cucu mereka, terhina atau bermartabat sebagaimana anak cucu BK, Soeharto, 
Abdurrahman Wahid, Soedharmono atau Umar Wirahadikusuma.
  
  Sent from my BlackBerry®
  
  powered by Sinyal Kuat INDOSAT
  
  
  -Original Message-
  
  From: Satrio Arismunandar satrioarismunandar@ yahoo.com
  
  Date: Tue, 16 Feb 2010 21:04:46 
  
  To: news Trans TVnews-transtv@ yahoogroups. com; kampus tigakampus-tiga@ 
yahoogroups. com; aipi_politik@ yahoogroups. com; sastra 
pembebasansastra-pembebasan@ yahoogroups. com; ex menwa UI 
2exmenwa...@yahoogro ups.com; Pers IndonesiaPersIndonesia@ yahoogroups. 
com; ppiindiappiin...@yahoogroup s.com; nasional listnasional-list@ 
yahoogroups. com
  
  Subject: [ppiindia] Saatnya Seberani Bung Karno
  
  
  
  
  
  From: airlangga pribadi angg...@yahoo. com
  
  Date: Tuesday, February 16, 2010, 7:36 PM
  
  
  
   
  
  
  
  
  Ijinkan saya memposting tulisan saya di Jawa Pos 
  
  
  Jawa Pos
  
  Opini
  
  [ Senin, 15 Februari 2010 ]
  
  Saatnya Seberani Bung Karno
  
  Oleh: Airlangga Pribadi
  
  
  Integritas pemimpin pada saat krisis diuji oleh keberanian menghadapi 
masalah yang ada di depannya tanpa mengeluh. Ketika hari-hari terakhir ini kita 
disuguhi model komunikasi politik Presiden SBY yang terkesan menghindar dari 
persoalan, saya terkesima saat membuka kembali lembaran naskah pidato 
Proklamasi RI dari Bung Karno pada 1966 yang berjudul Jas Merah (Jangan 
Sekali-kali Melupakan Sejarah).
  
  
  Dalam pembukaan pidato tersebut, Soekarno menegaskan di tengah tekanan 
politik bertubi-tubi menghadangnya, dia tetap menunjukkan dirinya tegak berdiri 
sebagai presiden Republik Indonesia di hadapan seluruh rakyat. Melalui 
pidatonya, Bung Karno memperlihatkan bahwa dia tidak lari dari persoalan 
politik yang dihadapkan kepada dirinya. Dia menjawabnya satu per satu, mulai 
besarnya anggaran yang dia gunakan untuk merebut Papua sampai persoalan posisi 
politik dari Supersemar.
  
  
  Meski pada akhirnya Soekarno tidak dapat mempertahankan kekuasaan, pidato 
tersebut memberi kesan yang sangat kuat bahwa sebagai presiden, Soekarno tidak 
mengeluh kepada rakyat atas tekanan politik yang dihadapi. Soekarno berusaha 
menenteramkan hati rakyat bahwa dia masih mampu mengelola kondisi politik di 
saat krisis.. Sejarah mencatat, bagaimana Soekarno memperlihatkan jiwa 
kesatria, bahkan pada pertempuran politik pada masa akhir kepemimpinannya.
  
  
  Keutamaan memimpin sebagai presiden seperti inilah yang tengah kita tunggu 
terkait dengan penyelesaian kasus bailout Century. Komunikasi politik Presiden 
SBY saat ini yang memperlihatkan kepada publik bahwa dirinya adalah korban yang 
dizalimi dan menyerahkan tanggung jawab kepada para pembantunya, dapat 
melunturkan kepercayaan publik. Ketika hal itu terjadi, setidaknya ada tiga 
langkah komunikasi politik yang seharusnya dilakukan SBY untuk memulihkan 

[ppiindia] LOSS PREVENTION IS A MULTI-BILLION-DOLLAR INDUSTRY

2010-02-16 Terurut Topik alexa.andrew07

LOSS PREVENTION IS A MULTI-BILLION-DOLLAR INDUSTRY
http://www.thecoursesworld.com/Articles/technology/security.html

Loss prevention is a multi-billion-dollar industry that employs private
security guards to prevent
http://www.thecoursesworld.com/Articles/technology/security.html  
harm to people and loss of property as a result of theft, fire,
vandalism, and terrorism. If you're a security guard, you may work in a
private residence or in almost any type of business, from department
stores to casinos
http://www.thecoursesworld.com/Articles/technology/security.html  ,
public transportation facilities, museums, restaurants, and bars. With
the right training and experience, 
http://www.thecoursesworld.com/Articles/technology/security.html  you
could be in charge of planning and implementing all security operations.



Read More
http://www.thecoursesworld.com/Articles/technology/security.html



[Non-text portions of this message have been removed]