[wanita-muslimah] [Haibun] Kenangan Musim Gugur

2010-09-07 Terurut Topik Mira Wijaya Kusuma
Sumber: 
http://fiksi.kompasiana.com/group/puisi/2010/09/04/haibun-kenangan-musim-gugur/

[Haibun] Kenangan Musim Gugur

Bulan separuh
Indah dikegelapan
Menghias langit

Cahaya remang
Dari tirai jendela
Mengusik malam

Teringat wajah
Dalam rangkuman foto
Suka dan duka

Ada rekaman ingatan abad lalu, peluh riuh mencekam malam, diterjemahkan begitu 
banyak kesan pahit dan manisnya kehidupan. Peristiwa kumpulan cerita 
gambar-gambar foto lama itu, belum pula dikukuhkan susunan urutan kejadiannya, 
yang mengisyaratkan kesaksian dan data fakta pada cabang-cabang kenangan 
kelabu, 
dalam duka kesedihan, merambah luka nanah di sepanjang sungai wilayah 
pegunungan 
nusantara.

Air mengalir
Jernih berubah keruh
Kerana ranah

Kenangan peristiwa mendalur ulang tragedi kemanusiaan , menyertai hadirnya 
kembali sosok-sosok ikon tanpa wajah dari sisi tempat lain, menapak jalan 
dengan 
memproyeksikan pengalaman masa lalu menuju ke masa depan, dalam jejak langkah 
arah yang tak bisa ditentukan.

Satu masa terlewati,
dari rasio tak terhitung,
pada lembaran halaman kematian,
nama terdaftar di atas meja hijau,
diserahkan ke tangan bersarung tangan.
Neraka diciptakan untuk kegagalan mahligai,
Kehidupan sosial abad ini dalam kemiskinan batin.

Bayangan diri
Di muka cermin kaca
Gema rintihan

Peristiwa misteri
Kenangan musim gugur

Lupa ingatan yang telah terjadi pada peristiwa itu,
makna hidup terbakar, kenangan lama dimusnahkan,
mungkin ingatan dihilangkan demi gairah memburu materi,
ketidakberdayaan dirintis tanpa memiliki nilai harga diri,
tanah Ibu Pertiwi dipersembahkan pada orang asing,
dengan melalui lintasan korupsi, kolusi dan nepotisme,
mendekap daratan sumber daya kekayaan alam,
yang menebar jera sumber daya manusia,
eksistensi menjadi tahanan dirinya di tanah air sendiri,
orang tua dan anaknya menggantung diri di rumah kumuh,
perempuan yang belum menikah mereka siksa dan perkosa,
kebahagiaan dan kegembiraan menjadi kering dalam hati nurani,
senyuman dan tawa riang terbang melayang, terbawa angin badai,
di sepanjang rel kereta api, dan sepanjang jalan-jalan tak berujung,
telah membahayakan sumber kehidupan insani, walau untuk sesuap nasi.

Ada sesuatu dalam jiwa yang pernah meronta,
tak jera menuntut janji  demi kemerdekaan diri,
rangkaian ingatan yang tertulis pena di garis tipis,
menjadi seperti samar-samar, tanpa substansi.

Dikala tinta emas terukir di atas kertas putih,
bangga dan murni merintis hidup sejahtera rakyat,
dari mereka  yang tahu tentang makna berjuang.
keadilan untuk kemakmuran warga negara bangsa,
kehidupannya di isi dengan semangat jiwa api bara,
membawa tongkat estafet kebebasan nasional.

MiRa - Amsterdam, 3 September 2010

 
http://geocities.com/lembaga_sastrapembebasan/
http://tamanhaikumiryanti.blogspot.com/
Information  about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind.net/   


  

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] [Haiku] Ramadan

2010-09-06 Terurut Topik Mira Wijaya Kusuma
Sumber: http://tamanhaikumiryanti.blogspot.com/2010/08/haiku-ramadan.html

[Haiku] Ramadan

Nuansa alam
Bumi pesona surga
Dan musim bunga

Di ambang pintu
Menanti musim gugur
Genangan air

Waktu membeku
Nasib Ibu Pertiwi
Hening mencekam

Bayangan gelap
Membina kearifan
Nafas terhempas

Susunan kata
Meniti jalan panjang
Lintasan kilat

Sekilas hidup
Jejak hati nurani
Terjerat jiwa

Bulan ramadan
Kemiskinan menjamur
Bagai neraka

MiRa - Amsterdam, 30 Agustus 2010

 
http://sastrapembebasan.wordpress.com/
http://tamanhaikumiryanti.blogspot.com/
Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind.net/   


  

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Dosen Unpad Tolak Penghargaan dari Presiden

2010-08-25 Terurut Topik Mira Wijaya Kusuma


 

 
 
Dosen Unpad Tolak Penghargaan dari Presiden   

Jum'at, 20 Agustus 2010 | 11:01 WIB

   
Yesmil Anwar. Foto: unpad.ac.id

TEMPO Interaktif, Bandung - Kecewa berat dengan sikap Presiden Susilo Bambang  
Yudhoyono, dosen  Universitas Padjadjaran Bandung Yesmil Anwar menolak  
penghargaan Satya  Lencana Karya Satya. 

Dosen krimonologi tersebut  menganggap sikap  SBY lunak dalam menghadapi kasus 
penangkapan tiga  pegawai Kementerian  Kelautan dan Perikanan oleh pemerintah 
Malaysia beberapa hari  lalu.  Saya kecewa dengan sikap Presiden yang lembek 
begitu, ujarnya  kepada Tempo, Jumat (20/8).

Sedianya  Yesmil Anwar akan menerima  penghargaan atas pengabdiannya menjadi  
pegawai negeri sipil sebagai  dosen selama 26 tahun. Satya Lencana  tersebut 
akan disematkan pada 17  Agustus lalu kepada 40-an dosen dalam  upacara hari 
kemerdekaan di kampus  Universitas Padjadjaran, Bandung.  Namun niat itu urung 
setelah Yesmil  melihat berita penangkapan pegawai  kelautan oleh pemerintah 
Malaysia  setelah patroli laut Indonesia  berhasil menangkap para nelayan 
pencuri  ikan.

Melecehkan  betul itu pemerintah Malaysia, tetapi Presiden kita tidak  berbuat 
 
apa-apa, ujarnya. Jika masalah demarkasi dan kehormatan tidak   diselesaikan 
dengan cara elegan, kata Yesmil, Indonesia bisa dilihat   negara lain sebagai 
bangsa yang tidak berdaulat. 

Kekecewaannya  bertambah setelah akhirnya ketiga pegawai tersebut harus  
ditukar  
dengan para pencuri ikan. Kedaulatan itu kan harga mati yang  tidak  bisa 
ditawar-tawar lagi, ujarnya. Karena itu, ia memilih ikut  upacara  bersama 
seniman dan budayawan di Gedung Indonesia Menggugat  Bandung  daripada menerima 
penghargaan dari pemerintah.

Yesmil berharap,  setidaknya SBY mengeluarkan pernyataan yang tidak  bertolak 
belakang  dengan sikap bebas aktif Indonesia. Dalam pidato  kenegaraan, kata 
dia,  SBY hanya bicara normatif dan tidak menyinggung  masalah kedaulatan  
negara yang harus dijaga. Saya ingin dia bersikap  lebih jelas, seperti  
Soekarno yang berbicara dengan lantang, ujarnya.

Penolakan  penghargaan tersebut sejauh ini tak mengundang reaksi negatif  dari  
pihak mana pun, bahkan dari lingkungan atau Rektor Unpad sendiri,  serta  
pemerintah. Yesmil pun tak khawatir penolakannya itu akan  menghambat  karier 
atau kepangkatan sebagai pegawai negeri. Tidak ada  masalah,  tapi silahkan 
saja jika ada yang ingin mempermasalahkan,  katanya.

Sikapnya tersebut, kata Yesmil, bukan karena ia anti SBY. Saya bukan   anti 
atau pendukung, saya partisan, tapi makin ke sini dia hanya   bergelut dengan 
politik saja, ujarnya. 



http://www.tempointeraktif.com/hg/pendidikan/2010/08/20/brk,20100820-272675,id.html


ANWAR SISWADI
 
http://sastrapembebasan.wordpress.com/
http://tamanhaikumiryanti.blogspot.com/
Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind.net/   


  

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Fw: Presse Release PERMIF Jerman Pluralisme di Indonesia

2010-08-15 Terurut Topik Mira Wijaya Kusuma
Millisers yang baik,

Bersama ini  saya forwardkan Presse Release PERMIF mengenai Seminar Pluralisme 
di  Indonesia yang diselenggarakan dalam rangka mememperingati Hari  
Kemerdekaan RI yang ke-65.

Penyelenggara Seminar ini adalah PERMIF – Persatuan Masyarakat Indonesia di 
Frankfurt am Main  Sekitarnya.

Salam Sejahtera,
MiRa

***
From: Dr. Wirantaprawira w...@gmx.net
Sent: Sun, August 15, 2010 1:50:25 PM
Subject: Presse Release PERMIF Jerman

PRESSE RELEASE

Frankfurt am Main, RF Jerman - 17 Agustus 2010

 
Menanggapi  situasi   konflik  antar  agama  dan  antar  ormas  di Indonesia 
yang terjadi akhir-akhir ini, kami – masyarakat Indonesia yang  berdomisili  di 
 
Republik  Federal  Jerman – sangat   merasa  prihatin.  Untuk  menjaga  nama  
baik  Republik  Indonesia dimata dunia  internasional   dan   dalam rasa  
concern terhadap perkembangan politik, ketentra-man dan kebersamaan hidup di 
tanah air, PERMIF (Persatuan Masyarakat Indonesia di Frankfurt am Main  
Sekitarnya) telah menyelenggarakan Seminar “Pluralismus di Indonesia” 
(Toleransi 
dan kebebasan beragama dalam Al Quran, Al Kitab dan Veda, serta pengakuan 
terhadap eksistensi agama/kepercayaan lain) pada Hari Sabtu, tanggal 7 Agustus 
2010.

Dari hasil rangkuman ceramah-ceramah dari narasumber berbagai agama, yang 
diberikan oleh:

Bpk. Ketut Adnyana M. Sc.  – Nyama Braya Bali , Stuttgart (Hindu)

Bpk. Suratno MA, - Johann Goethe - Universität Frankfurt (Islam)

Bpk. Dr. Martin Lukito Sinaga, - Lutheran World Federation, Geneva,  
Switzerland 
(Kristen)

dan diskusi bersama, yang dihadiri oleh  bangsa Indonesia dan bangsa Jerman 
sebagai peserta-peserta Seminar, yang mewakili berbagai ormas di Frankurt am 
Main dan sekitarnya, telah ditarik kesimpulan, bahwasanya:

1.   Konflik yang terjadi di tanah air – Republik Indonesia - bukan 
merupakan konflik antar agama, oleh karena semua agama dan kepercayaan yang 
berlaku di Indonesia mengajarkan perdamaian, toleransi dan kebebasan beragama, 
misalnya saja:

A. Ajaran HINDU pada hakekatnya mengajarkan umatnya untuk mengakui 
perbedaan 
(RWA BHINEDA) dan untuk bertoleransi dengan cara mengamalkan TRI KAYA PARISUDHA 
(Kelurusan berpikir, berbicara dan bertindak) serta meyakini KARMA PHALA (hukum 
sebab akibat dari suatu perbuatan). Ketika berinteraksi keluar, umat Hindu di 
ajarkan untuk mengamalkan TRI HITA KARANA (menjaga hubungan harmonis dengan 
Tuhan, Lingkungan alam, dan Sesama manusia). Dalam menerapkan ajaran agama-nya 
di kehidupan  masyarakat umat Hindu di tuntun untuk selalu fleksibel terhadap 
tempat, waktu, dan keadaan yang dikenal dengan DESA KALA PATRA. Hal diatas 
telah 
dipraktekkan dalam bertoleransi dengan seluruh manusia dari penjuru dunia dan 
keharmonisan kaum beragama sebangsa dan setanah air di Bali yang dikenal dengan 
NYAMA BRAYA.

B.  Ajaran ISLAM mempunyai argument-argument  yang tertera dalam Al Quran 
dan Sunnah yang sangat menjungjung tinggi nilai-nilai perbedaan dan basis 
bertoleransi:

· Al-Qur’an surat al-Hujurat; 13 menghimbau umat manusia yang berbeda 
latar belakangan ras, warna, bahasa dan agama agar hidup berdampingan dan 
saling 
berta’aruf. Surat yang lain yakni al-Baqarah: 256 tidak membolehkan adanya 
paksaan dalam perkara agama. Ayat ini menegaskan bahwa keimanan seseorang atas 
suatu agama didasarkan atas pilihan sadar, bukan karena tekanan pihak  luar.

· Secara historis, sejarah Nabi Muhammad SAW dan para sahabat juga 
mengajar-kan bagaimana menerapkan prinsip toleransi dan menjamin kebebasan 
beragama, baik dalam hubungan dengan sesama Muslim maupun non-Muslim. Piagam 
Madinah pada 1 Hijriah, yang memuat tata hubungan antara suku-suku di Madinah, 
merupakan upaya Nabi untuk mencari titik temu di antara mereka tanpa 
menghilangkan keberadaan setiap kelompok atau etnis yang berbeda-beda itu. Apa 
yang dilakukan Nabi kemudian menginspirasi Umar ibn Khattab untuk membuat 
Perjanjian Aeliya di Yerusalem ketika Islam menguasai wilayah tersebut. 
Perjanjian ini berisi jaminan keselamatan dari penguasa Islam terhadap seluruh 
penduduk Yerusalem, termasuk yang non-Muslim.

· Masalah – furu` (cabang) adalah domain dimana sesama umat Islam boleh 
berbeda, namun masing-masing penganut pendapat harus  saling toleran dan 
perbedaan domain tidak menggiring umat  kepada perpecahan. Sementara keharusan 
betoleransi terhadap NON MUSLIM juga sangat jelas, yakni kepada setiap orang 
ataupun kelompok yang tidak MEMERANGI kaum Islam, terhadap mereka berlaku 
kewajiban untuk berbuat ADIL, dengan bersikap toleran dan bahkan melindungi 
mereka. Sebagai contoh, kita bisa melihat bagaimana ketika NABI Muhamad SAW 
pada 
sekitar tahun 10 Hijriah (631 M) menerima kunjungan para tokoh Kristen Najran 
sebanyak 60 orang, Nabi menerima tamunya itu dengan sangat baik dan bahkan 
mengizinkan mereka yang Non-Muslim untuk beribadah (melakukan kebaktian) di 
Masjid Nabawi. Dari kisah ini jelas, Nabi sangat menjujung tinggi sikap dan 
perilaku 

[wanita-muslimah] Sang Perintis

2010-08-11 Terurut Topik Mira Wijaya Kusuma
Sang Perintis, 
silahkan click : 
http://www.metrotvnews.com/index.php/metromain/newsprograms/2010/02/13/4668/Sang-Perintis


Info:

Sang Perintis
Metro Files / Sabtu, 13 Februari 2010 20:36 WIB
Ini adalah sebuah film tentang dua tokoh perintis pers  nasional, Tirto Adhi 
Soerjo dan Rohana Koeddoes. Keduanya dipisahkan  oleh tempat dan dekade yang 
berbeda, namun mewakili spirit pembebasan  bagi masyarakatnya. Raden Mas 
Djokomono Tirto Adhi Soerjo (Blora,  1880–1918) adalah seorang tokoh pers dan 
tokoh kebangkitan nasional  Indonesia , dikenal juga sebagai perintis 
persuratkabaran dan  kewartawanan nasional Indonesia . Namanya sering disingkat 
T.A.S.

Tirto menerbitkan surat kabar Soenda Berita (1903-1905), Medan Prijaji  (1907) 
dan Putri Hindia (1908). Tirto juga mendirikan Sarikat Dagang  Islam. Medan 
Prijaji dikenal sebagai surat kabar nasional pertama karena  menggunakan bahasa 
Melayu (bahasa Indonesia), dan seluruh pekerja mulai  dari pengasuhnya, 
percetakan, penerbitan dan wartawannya adalah pribumi  Indonesia asli.

Tirto adalah orang pertama yang menggunakan surat kabar sebagai alat  
propaganda 
dan pembentuk pendapat umum. Dia juga berani menulis  kecaman-kecaman pedas 
terhadap pemerintahan kolonial Belanda pada masa  itu. Akhirnya Tirto ditangkap 
dan disingkirkan dari Pulau Jawa dan  dibuang ke Pulau Bacan, dekat Halmahera 
(Provinsi Maluku Utara). Setelah  selesai masa pembuangannya, Tirto kembali ke 
Batavia , dan meninggal  dunia pada 17 Agustus 1918.

Di Sumatra Barat, hampir pada periode yang sama, Rohana Koeddoes (lahir  di 
Koto 
Gadang, Sumatera Barat, 20 Desember 1884 – meninggal di Jakarta,  17 Agustus 
1972 pada umur 87 tahun) juga merintis karirnya sebagai  jurnalis.  Ia adalah 
perdiri surat kabar perempuan pertama di Indonesia .  Rohana hidup di zaman 
yang 
sama dengan Kartini, dimana akses perempuan  untuk mendapat pendidikan yang 
baik 
sangat dibatasi.

Pada zamannya Rohana termasuk salah satu dari segelintir perempuan yang  
percaya 
bahwa diskriminasi terhadap perempuan, termasuk kesempatan untuk  mendapat 
pendidikan adalah tindakan semena-semena dan harus dilawan.  Dengan kecerdasan, 
keberanian, pengorbanan serta perjuangannya Rohana  melawan ketidakadilan untuk 
perubahan nasib kaum perempuan. Walaupun  Rohana tidak bisa mendapat pendidikan 
secara formal namun ia rajin  belajar dengan ayahnya, seorang pegawai 
pemerintah 
Belanda.

Keinginan untuk berbagi cerita tentang perjuangan memajukan pendidikan  kaum 
perempuan di kampungnya ditunjang kebiasaannya menulis berujung  dengan 
diterbitkannya surat kabar perempuan yang diberi nama Sunting  Melayu pada 
tanggal 10 Juli 1912. Sunting Melayu merupakan surat kabar  perempuan pertama 
di 
Indonesia yang pemimpin redaksi, redaktur dan  penulisnya adalah perempuan. Di 
Bukittinggi Rohana mendirikan sekolah  dengan nama “ Rohana School ”. Rohana 
School sangat terkenal muritnya  banyak, tidak hanya dari Bukittinggi tapi juga 
dari daerah lain.

Saat Belanda meningkatkan tekanan dan serangannya terhadap kaum pribumi,  
Rohana 
bahkan turut membantu pergerakan politik dengan tulisannya yang  membakar 
semangat juang para pemuda. Rohana pun mempelopori berdirinya  dapur umum dan 
badan sosial untuk membantu para gerilyawan. Dia juga  mencetuskan ide bernas 
dalam penyelundupan senjata dari Kotogadang ke  Bukittinggi melalui Ngarai 
Sianok dengan cara menyembunyikannya dalam  sayuran dan buah-buahan yang 
kemudian dibawa ke Payakumbuh dengan kereta  api.

Hingga ajalnya menjemput, dia masih terus berjuang. Termasuk ketika  merantau 
ke 
Lubuk Pakam dan Medan . Di sana dia mengajar dan memimpin  surat kabar 
Perempuan 
Bergerak. Kembali ke Padang , ia menjadi redaktur  surat kabar Radio yang 
diterbitkan Tionghoa-Melayu di Padang dan surat  kabar Cahaya Sumatera. 
Perempuan yang wafat pada 17 Agustus 1972 itu  mengabdikan dirinya kepada 
bangsa 
dan negara, serta menjadi kebanggaan  bagi kaum hawa yang diperjuangkannya.

 
http://geocities.com/lembaga_sastrapembebasan/
http://tamanhaikumiryanti.blogspot.com/
Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind.net/   


  

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] [HAIKU] Riwayat Kehidupan

2010-08-11 Terurut Topik Mira Wijaya Kusuma
Sumber: 
http://fiksi.kompasiana.com/group/puisi/2010/08/12/haiku-riwayat-kehidupan/

[HAIKU] Riwayat Kehidupan

Foto kenangan
Terucap penuh cinta
Dalam benaknya

Kehadirannya
Dikeheningan malam
Bersama kelam

Hujan mengetok
Kata-kata mengalir
Ke ambang pintu

Sejauh mata
Awan melangkah jauh
Tanpa suara

Menelusuri
Riwayat kehidupan
Pengais sampah

Sepanjang jalan
Angin membelai lembut
Daun berbisik

Pesan terakhir
Tak perlu disesalkan
Waktu berlalu

Ingat kembali
Bulan menyapa ramah
Bintang di langit

MiRa - Amsterdam, 12 Agustus 2010

 
http://sastrapembebasan.wordpress.com/
http://tamanhaikumiryanti.blogspot.com/
Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind.net/   


  

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Pengadaan Alat Kesehatan yang Rawan Korupsi oleh Fatmah Afrianty Gobel

2010-08-10 Terurut Topik Mira Wijaya Kusuma
Sumber: 
http://hukum.kompasiana.com/2010/08/09/pengadaan-alat-kesehatan-yang-rawan-korupsi/



Pengadaan Alat Kesehatan yang Rawan Korupsi

OPINI 

Fatmah Afrianty Gobel

|  9 Agustus 2010  |  15:24



Illustrasi
Sejak  Prof Dr Sujudi, mantan Menteri Kesehatan dijerat kasus korupsi  
pengadaan 
alat kesehatan untuk rumah sakit di kawasan timur Indonesia,  sepertinya 
pejabat-pejabat di Kementerian Kesehatan terus mendapatkan  pengawasan khusus 
dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Kali ini,  Siti Fadila Supari, mantan 
Menteri Kesehatan masa bakti 2004-2009  mendapatkan undangan dari KPK untuk 
pemeriksaan sebagai saksi. 

Komisi  Pemberantasan Korupsi (KPK) menjadwalkan memeriksa mantan menteri  
kesehatan, Siti Fadilah Supari. Ia menjadi saksi terkait kasus dugaan  korupsi 
pengadaan alat rontgen tahun 2007 di Kementerian Kesehatan. Siti  Fadilah 
Supari 
diperiksa sebagai saksi kasus alat rontgen,” ungkap juru  bicara KPK, Johan 
Budi 
SP, di Jakarta, Senin (9/8). Siti sudah tiba di  gedung KPK sejak pukul 08.30 
WIB. Ia diperiksa penyidik KPK di lantai  delapan gedung KPK. Hingga kini, 
imbuh 
Johan, pemeriksaan masih  berlangsung. Pemeriksaan kali ini adalah penjadwalan 
ulang karena  sepekan lalu Siti tak datang karena kesibukannya sebagai anggota 
Dewan  Pertimbangan Presiden (Republika.co.id).

Kasus pengadaan  rontgen portable untuk pelayanan Puskesmas di daerah 
tertinggal,  terpencil, perbatasan dan pulau-pulau kecil adalah dari anggaran  
Kemenkes 2007 yang merugikan keuangan negara sebesar Rp9,4 miliar.  Sebelumnya, 
sejumlah tersangka dalam kasus ini telah ditetapkan yakni  Kepala Biro 
Perencanaan, Mardiono, dan mantan Direktur Kesehatan  Komunitas Ditjen Bina 
Kesehatan Masyarakat di Kementerian Kesehatan, Edi  Suranto. Mereka diduga 
menggelembungkan harga barang, dan tidak  menyalurkan alat kesehatan sesuai 
peruntukannya, Puskesmas di daerah  tertinggal. Mardiono sudah divonis bersalah 
dan dihukum dua tahun penjara. Sedangkan Budiarto dituntut jaksa selama delapan 
tahun penjara.
Pada  persidangan di Gedung KPK, Jakarta, Senin 9 Agustus 2010, mantan Menteri  
Kesehatan, Siti Fadilah Supari, menyatakan tidak tahu ada proyek  pengadaan 
alat 
kesehatan rontgen pada 2007 di departemennya. Siti pun  mengaku tidak 
menandatangani proyek tersebut. Selama pemeriksaan, Siti  Fadilah mengaku 
dicecar mengenai perkenalannya dengan tersangka Sjafii  Ahmad, yang juga mantan 
Sekretaris Jenderal Departemen Kesehatan. Sjafii  Ahmad adalah tersangka 
terbaru 
dalam kasus dugaan korupsi pengadaan  alat rontgen ini. Dia ditahan sejak Kamis 
5 Agustus, dan saat ini  dititipkan di tahanan Polres Jakarta Pusat 
(Vivanews.com).

Syafii  ditetapkan sebagai tersangka dalam pengadaan alat rontgen bagi  
puskesmas di wilayah Indonesia Timur, di Kementerian Kesehatan tahun  anggaran 
2007. Syafii diduga telah menerima sejumlah uang dalam  pengadaan ini dari 
rekanan sekitar Rp 750 juta. Dalam kasus ini, KPK  telah menetapkan sejumlah 
tersangka dalam kasus ini yakni, Kepala Biro  Perencanaan, Mardiono dan mantan 
Direktur Kesehatan Komunitas Ditjen  Bina Kesehatan Masyarakat di Kementerian 
Kesehatan. Syafii dijerat  dengan pasal 3 atau pasal 11 UU Pemberantasan Tindak 
Pidana Korupsi  (detik.com).

Kesaksian  Dwi Prahoro sebagai saksi ahli Badan Pemeriksaan Keuangan dan  
Pembangunan (BPKP) terhadap terdakwa mantan Komisaris Utama PT Kimia  Farma, 
Budiarto Maliang, dalam sidang Tipikor di Kuningan, Jakarta,  Senin 
(26/7/2010), 
negara setidaknya mengalami kerugian Rp 9.4 miliar  lebih dalam proyek 
pengadaan 
alat rontgen di Departemen Kesehatan (Depkes) tahun 2007 lalu.Kerugian  negara 
dihitung dari jumlah netto yang dibayar negara kepada PT Kimia  Farma kemudian 
dikurangi jumlah harga perolehan PT Bhineka Usada Raya  (BUR)  dan PT METEX 
serta biaya pelatihan yang dikeluarkan PT Kimia  Farma.

Rincian  kerugian negara, lanjutnya dihitung dari jumlah yang dibayar oleh 
pihak  
proyek (Depkes) kepada PT Kimia Farma sebesar Rp. 17.183.540.000.  Jumlah itu 
dipotong PPN dan PPH serta total pajak yang masing-masing  sebesar Rp. 
1.562.140.000, Rp. 234.320.000 dan Rp. 1.796.461.000. Dari  jumlah netto ini 
saya mendapat harga perolehan dari alat rontgen portableberikut aksesorisnya 
sebesar Rp. 5.580.397.000.Hasil  netto yang dibayar kepada Kimia Farma sebesar 
Rp. 15.387.790.000. Nilai  kerugian negara sebelum biaya POT (Planning of 
Trading) sebesar Rp.  9.806.778.022. Dari jumlah tersebut kemudian dikurangi 
POT 
yang  dikeluarkan Kimia Farma sebesar Rp. 326.276.969. Jadi totalnya negara  
dirugikan Rp 9.480.500.053,” tambah Dwi Prahoro. Nilai hitung-hitungan  ini 
menurutnya didasarkan pada faktur-faktur pembelian yang dikeluarkan  oleh PT 
BUR 
dan PT Metex (rakyatmerdeka.co.id).
 
Pada 16 Juli 2010  lalu, mantan Sekretaris Ditjen Pelayanan Medik Departemen 
Kesehatan  berinisial MAH ditetapkan sebagai tersangka terkait dugaan korupsi  
pengadaan alat kesehatan untuk wabah flu burung 2006. Selama  

[wanita-muslimah] [Cerpen] Penjara Kebebasan

2010-08-07 Terurut Topik Mira Wijaya Kusuma
Penjara Kebebasan

Posted by PuJa on June 14, 2010


Nugroho Sukmanto

http://suaramerdeka.com/

DI Stasiun Senen mereka bukan menunggu godot, tetapi menanti  kedatangan 
orang-orang yang pernah terbuang. Terbuang jauh sebagai  narapidana di Pulau 
Buru. Mereka, kau tahu, adalah orang-orang yang  dianggap sebagai terdakwa, 
pentolan, dan gembong pemberontak G30S PKI.
Setelah lebih 12 tahun mendekam di penjara, sekarang mereka  beramai-ramai akan 
mengenyam kebebasan. Menikmati udara segar beraroma  napas kerabat dan 
keluarga. 
Tidak lagi berbau lenguh sesama tahanan dan  dengus para sipir hotel prodeo. 
Menggunakan kereta api dari Surabaya,  sebentar lagi mereka memasuki Jakarta.

Kulihat ada yang menangis membayangkan rupa dan perawakan yang pasti  telah 
berubah ditempa kekejaman penjara. Ada yang berloncatan  kecil-kecil seakan tak 
sabar ingin segera bertemu sanak saudara. Ada  yang melamun, menerawangkan 
mata, 
jauh sekali memandang. Mungkin mereka  tak lagi mampu mengenali dan tak dapat 
menggambarkan wajah yang akan  dijumpa. Ada juga yang geram, tentu para tentara 
penjaga, dan  bertanya-tanya, “Mengapa mereka tidak dihukum mati saja. Bukankah 
mereka  telah melakukan kekejaman yang tak terhingga kepada para jenderal???

Tetapi mungkin ada juga yang seperti aku. Hanya diam. Hanya datang  karena 
didorong oleh keisengan: ingin mengetahui segala yang akan  terjadi dan melihat 
suasana sebuah pertemuan tidak biasa dan jarang  sekali terjadi dalam kehidupan 
manusia.
Sesaat setelah penumpang kereta api berhamburan keluar, tangis-tangis  yang 
semula hanya berupa isakan berubah mejadi histeris. Apalagi ketika  
pelukan-pelukan semakin erat mendekap, kepala beradu merapat dan  kata-kata tak 
lagi dapat lepas terucap. Keharuan. Hanya itu yang mereka  rasakan. Hanya itu 
yang diharapkan sebagai awal melepas penderitaan yang  bertahun-tahun dirasakan.
Mereka yang tak sabar menunggu dari kejauhan telah memanggil-manggil  nama. 
Nama 
yang bertahun-tahun diketahui masih ada, tetapi hanya lewat  cerita. Mengapa? 
Karena surat sulit atau mungkin tak pernah mereka  terima.

Ada juga orang-orang yang ternganga-nganga menyodorkan mata. Siapa  tahu 
tertangkap pandang oleh orang-orang yang sedang dinantikan. Tetapi  banyak yang 
hanya bisa kecewa karena yang dirindukan tak muncul juga.

Pramoedya telah bertemu istrinya. Hasyim Rachman berangkulan dengan  anak- 
anaknya. Mertuaku perempuan telah bergandengan tangan dengan kedua  kakaknya. 
Tetapi Syafrudin, Nurdin, Alex dan Suryadi tidak dijemput  siapa-siapa. 
Artinya, 
mereka harus diamankan lagi di Lembaga  Pemasyarakatan, karena tak 
diperbolehkan 
berkeliaran tanpa seseorang  memberikan tumpangan.

“Ini menantu saya,” mertua perempuan memperkenalkan aku kepada kedua kakaknya, 
“Panggil dia Wak.”
“Syaf, Syaf,sini! Kamu ingat kan Dara yang dulu genit. Katanya kau  pernah 
jatuh 
cinta. Ini dia orangnya,” Wak Umar memanggil Syafrudin dan  kawan-kawannya 
sambil menunjuk ke arah adiknya.
“Pukimak kau!” mertuaku memaki dengan gaya Medan.
“Bukan dia yang genit, Maryam adiknya,” Syafrudin memberikan klarifikasi.
Kemudian kami bersalam-salaman.
Setelah beberapa saat putus asa dan terharu melihat kemeriahan  suasana, Oom 
Syafrudin dan ketiga kawan senasib merasa sedikit lega. Itu  karena aku 
menyatakan kesediaan untuk sementara menampungnya.  Kuselesaikan administrasi 
yang disyaratkan dan kemudian beramai-ramai  menuju ke tempat tinggal mertua. 
Di 
sanalah mereka akan tinggal  sementara hingga mampu mandiri atau telah 
menemukan 
sanak keluarga.

***

RUMAH Paseban semakin sesak, tetapi bertambah hangat, dan meriah,  karena 
diwarnai oleh cerita-cerita dari penjara. Om Syaf dan kawan-kawan  lebih senang 
menceritakan segala sesuatu yang lucu-lucu daripada yang  seram-seram, yang 
ingin seterusnya dilupakan. Tetapi punggung Om Nurdin  tidak dapat 
menyembunyikan sebuah cerita untuk dipertanyakan atau  diketahui ihwalnya. 
Kulitnya keras berwarna hitam. Tebal seperti  kapalan. Merata dari ujung ke 
ujung. Tetapi saaat ditanya, Oom Nurdin  bungkam saja. Paling-paling tersenyum 
dan kadang tertawa kecil sambil  memperlihatkan gigi yang banyak tanggal. 
Akhirnya Om Suryadi yang  menceritakan.

“Saat itu dia sedang diinterogasi. Disiksa bagaimana pun dia tidak  mau 
menjawab, sehingga mungkin interogrator kehilangan akal dan  kesabaran. 
Tangan-tangan dan kakinya, kau tahu, kemudian ditindas oleh  empat kaki meja 
yang diduduki empat orang.
“Kemudian saat dia mengerang kesakitan dan masih tetap bungkam,  dimasukkanlah 
seorang tahanan wanita yang sedang hamil. Lalu tahanan  wanita itu ditelanjangi 
dan diancam disobek perutnya dengan sebuah  bayonet. Membayangkan darah 
mengalir 
dari perut wanita itu,dia seakan  mendapat kekuatan yang luar biasa, sehingga 
meja yang menindihnya  terangkat ke atas bersama orang-orang yang mendudukinya,”
kata Om Suryadi sambil menarik napas, “Setelah menjalani isolasi  selama 30 
hari, tiga bulan berikutnya, menu sehari-hari yang harus  

[wanita-muslimah] Sastra Bebas

2010-08-07 Terurut Topik Mira Wijaya Kusuma
Sumber: http://bataviase.co.id/node/330877


Sastra Bebas
07 Aug 2010

 
MENULIS tidaklah sulit. Yang utama dibutuhkan adalah keragaman topik,  
kebebasan 
dalam menuangkan perasaan, sikap dan penilaian terhadap  kondisi aktual.
Setidaknya itulah yang coba disampaikan Heri Latief, Mira Kusuma, dan  
Leonowens 
SP dalam bukunya. Sastra kebebasan dan Peradaban Kemanusiaan,  yang diterbitkan 
Bisnis 2030 pada Mei tahun ini.
Jika seseorang tidak merasa bebas, setidaknya gagal memproduksi  karya yang 
punya kelayakan. Oleh karena itu, karya sastra merupakan  wadah yang tepat 
untuk 
menampung aspirasi kita sehari-hari, ujar Heri.
Dari sini menulis bisa dituangkan dengan cara beragam mulai dari  esai, prosa, 
liris, puisi, cerpen maupun esai liris. Sama halnya seperti  yang ditampilkan 
dalam buku mereka setebal 236 halaman ini.
Pengalaman mereka selama tinggal di Amsterdam, Belanda, dijadikan  suatu 
inspirasi dasar. Perbandingan dengan Indonesia adalah daya tarik  yang 
disampaikan ketika kita membaca buku ini.
Mulai dari konflik antarkaum pendatang dan inlander, konflik agama,  penaganan 
kemiskinan, watak kelas pedagang, toleransi, dan kebebasan  memilih hidup 
sangat 
tercermin dalam buku ini.
Saking bebasnya, dalam buku ini dengan lugas diulas Monumen Homo  berbentuk 
segitiga di depan Gereja Westerkerk. Amsterdam sendiri pernah  diberi julukan 
Kota Sodom dan Gomorah yang punya serikat pekerja  pelacur.
Kebebasan sama dengan kebahagiaan, demikian kata orang sana, ujar Heri.
Salah satu contoh cerita jadi Gembel di Negara Kaya, Heri Latief  mencoba 
mengangkat kasus seorang gembel, pemabuk, pecandu crack kelas  berat, miskin, 
dan suka nyolong. Semua itu ditangani negara dengan  sistem yang rapi dan 
manusiawi.
Para gelandangan, pecandu, dan pemabuk ternyata diberikan asrama  spesial. 
Anehnya lagi, mereka ditangani berbagai LSM yang mengurus soal  makan, minum, 
WC, dan tempat tidur. Mengelola cara hidup kaum  gelandangan, agar hidup mereka 
tidak semakin berantakan menjadi sebuah  alasan utama.
Dalam tulisannya, Heri menambahkan, penyakit orang di negara kaya  adalah 
miskin 
ilmu kebatinan. Batin yang miskin bisa mengubah orang  jadi sengit seperti 
layangan salah talikama. C/M-l)

 
http://sastrapembebasan.wordpress.com/
http://tamanhaikumiryanti.blogspot.com/
Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind.net/   


  

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Pelarian Politik 65 Ingin ke Indonesia

2010-08-04 Terurut Topik Mira Wijaya Kusuma
Sumber: 
http://www.surya.co.id/2010/08/04/pelarian-politik-65-ingin-ke-indonesia.html

Pelarian Politik 65 Ingin ke Indonesia

Bandung -SURYA - Orang-orang pelarian poltik (eksil)
 tragedi 1965 di luar negeri, masih berharap bisa menjadi warga negara 
Indonesia dan meninggal dunia di Indonesia.
Ini menjadi tugas pemerintahan sekarang untuk memberikan perhatian 
khusus, kata Dosen Universitas Indonesia yang juga staf khusus mantan 
Presiden Indonesia Megawati, Ari Junaedi, di Bandung, pekan ini.

Ia melakukan penelitian mendalam tentang para eksil di sejumlah 
negara Eropa. Hasil penelitiannya akan disidang dalam promosi doktornya 
di Universitas Padjadjaran, Bandung pada Selasa (3/8). Penelitian Ari 
berjudul `Transformasi Identitas dan Pola Komunikasi Para Pelarian 
Politik di Mancanegara 


Menurut Ari, latar belakang para eksil 65 masih ingin menjadi 
warganegara Indonesia karena para eksil ini kewarganegaraanya dicabut 
saat itu, bukan mereka mencabut.
“Ketika peristiwa 1965 meletus, rezim Orde Baru memperlakukan 
sebagian para pelajar yang ada di luar negeri sebagai simpatisan PKI,” 
katanya.

“Rezim Orde Baru pernah mengultimatum warganegara Indonesia yang ada 
di luar negeri untuk lapor dan menyatakan kesetiaannya pada rezim 
Soeharto. Jelas mereka yang tidak tahu menahu, yang loyalis Bung Karno 
atau simpatisan PKI, menolak ultimatum tersebut. Akibatnya, mereka 
dicabut paspornya dan menjadi stateless,” ungkap Ari yang kerap 
bolak-balik ke berbagai negara untuk menemui para eksil ini.

Para eksil, kata Ari, walau sudah menjadi orang Rusia, beristrikan 
wanita Ceko atau beranak cucu campuran, namun jiwa raganya masih 
Indonesia.

Mereka ingin, jika meninggal kelak bisa dikubur di tanah air. Maka 
kasus eksil harus menjadi perhatian pemerintahan untuk menuntaskan 
status politik dengan demi rekonsiliasi, dan kemanusiaan, dengan cara 
memberi kemudahan pengurusan kewarganegaraan baru.

Dikatakan Ari, Komnas HAM sendiri bertekad akan menuntaskan persoalan
 tragedi 1965 dengan harapan terjadi rekonsiliasi di kemudian hari agar 
rasa dendam yang dipupuk sekian lama bisa teratasi.

Masih banyak eksil 65, baik pelaku langsung atau anak cicitnya yang 
tinggal di berbagai negara dan kini berstatus warga negara asing. Tidak 
ada angka yang pasti berapa jumlah eksil tragedi 1965 yang masih hidup 
hingga kini.

Namun diperkirakan jumlahnya sekitar 1500 orang baik dari generasi 
pertama hingga ketiga akibat terjadinya proses perkawinan campuran.

Peta distribusi eksil tragedi 1965 pun menyebar, terbentang dari 
Rusia hingga negara-negara pecahannya, Bulgaria, Hongaria, Ceko, 
Slowakia, Rumania, Jerman, Belanda, Perancis, Swedia, Venezuela, 
Australia, Polandia, Kanada, Cina, Kuba, Korea Utara, Myanmar hingga 
Vietnam.

Selain terputusnya kontak dengan sanak saudara di tanah air, usia 
sepuh para eksil tragedi 65 generasi pertama yang memasuki usia 68 
hingga 78 tahun.

Banyak eksil yang sukses di Eropa, seperti Saudara Manuaba di 
Hongaria, kemudian pengembang ilmu pedagogik (anak terbelakang mental) 
di Swedia, DR Sophian Waluyo. Masih ada lagi pakar koperasi di Rusia, 
guru besar ekonomi di Venezuela, pakar pertelevisian di Jerman. Namun 
ada juga eksil 65 yang hidup terlunta-lunta di Kuba. 

antnews

http://sastrapembebasan.wordpress.com/
http://tamanhaikumiryanti.blogspot.com/
Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind.net/   



  

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] BERITA DUKA: Ir. H. Setiadi Reksoprojo

2010-07-28 Terurut Topik Mira Wijaya Kusuma
BERITA DUKA:

Telah meninggal dunia pada hari Rabu, 28 Juli 2010, Bapak Ir. H. Setiadi 
Reksoprojo, 88 tahun, Ayahanda dari mas Witaryono (HP: + 62818797797) 
Jenasah disemayamkan dirumah duka Jln. Sibayak 2dJalan Talang, 
Proklamasi,Jakarta Pusat.
Mohon Doa dan diamaafkan segala kesalahan semasa hidupnya

SS

http://sastrapembebasan.wordpress.com/
http://tamanhaikumiryanti.blogspot.com/
Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind.net/   




  

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] [Haiku] Paradoksal

2010-07-22 Terurut Topik Mira Wijaya Kusuma
[Haiku] Paradoksal

Harumnya warna
Elang memekik keras
Bernyanyi sumbang

Semak belukar
Di bawah pohon rindang
Hati membatu

Memandang silau
Tatap mata, membuta
Terbayang galau

Nyamuk menari
Mengungkap malam hari
Irama duka

Daya kreasi
Bagaikan bayi lahir
Kekar mengakar


MiRa - Amsterdam, 22 Juli 2010


http://sastrapembebasan.wordpress.com/
http://tamanhaikumiryanti.blogspot.com/
Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind.net/   



  

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Fw: Akhlaqulkarimah

2010-07-21 Terurut Topik Mira Wijaya Kusuma


http://sastrapembebasan.wordpress.com/
http://tamanhaikumiryanti.blogspot.com/
Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind.net/   


--- On Wed, 7/21/10, gri. mhmd gri.m...@gmail.com wrote:

From: gri. mhmd gri.m...@gmail.com
Subject: Akhlaqulkarimah
To: Mira Wijaya Kusuma la_l...@yahoo.com
Date: Wednesday, July 21, 2010, 6:15 AM

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Jika mengikuti sepak terjang FPI selama ini, saya sebagai seorang muslim pun 
jadi curiga. Mereka itu benar-benar melaksanakan ajaran Islam ataukah 
berpura-pura supaya dianggap orang sok suci? Masa' sih akhlaq orang muslim itu 
brutal, arogan, takabbur. Padahal mereka paling hafal dengan istilah ahlaqul 
karimah, ahlak atau peradaban yang mulia yang diridhai Allah SWT. Ketika 
mereka akan masuk menjadi seorang muslim, sebelum mereka membaca dan memahami 
rukun Islam yang lima perkara, tentu terlebih dulu mereka memahami Rukun Iman 
yang enam perkara. Diantara Arkanul Mukminin (rukun iman) itu adalah percaya 
terhadap agama-agama lain (selain Islam) dan kitab-kitab (selain Al-Quranul 
karim) yang diturunkan oleh Allah Ta'ala. Demikian juga adanya bermacam-macam 
ummat dimuka bumi ini yang harus mereka kenali dan fahami secara bijaksana : 
Yaa ayyuhal lazina amanu inna khalaqnakum min zakarin wa untsa wa ja'alnakum 
syu'uban waqab'ila li ta'arafu. Apa iya sih
 ayat suci Al-Qur'an itu tidak mereka baca dan mengerti. Mestinya kan mereka 
harus memberi contoh kepada ummat yang lain akan betapa shalehnya peradaban 
ummat Islam. Itulah sebabnya Rasulullah bersabda : Rusaknya Islam adalah 
disebabkan rusaknya ummat Islam itu sendiri. Kalau perilaku mereka yang 
mengatasnamakan ummat Islam tetapi tidak memiliki sopan-santun itu dibiarkan 
terus, maka akibatnya bukan saja merusak citra Islam dimata dunia, tetapi juga 
sangat merusak ummat Islam dari generasi muda yang masih sangat awam tentang 
ajaran Islam. Perlu mereka tahu mereka tahu bahwa memang awal mulanya agama 
Islam itu lahir di jazirah Arab, tetapi jangan diartikan bahwa Islam itu 
identik dengan Arab dan Indonesia itu bukan jazirah Arab. Lahirnya Islam di 
jazirah Arab ketika itu pada zaman jahilliyah, artinya peradaban manusia yang 
jahil pada saat itu berada di jazirah Arab, sehingga Allah menurunkan Islam 
untuk memperbaiki ahlaq mereka. Oleh sebab itu, Nabiyina
 wa rasulina Muhammadin bin Adillah berkata : Inni bu'itstu li utammi 
makarimul ahlaq (sesungguhnya aku diutus untuk memuliakan (memperbaiki) ahlaq.

Sesungguhnya mereka itu mengaku sebagai bangsa Indonesia atau bukan. Kalau 
merasa sebagai bangsa Indonesia dan memiliki tanah air Indonesia, pasti mereka 
juga tahu sabda rasulullah : Hubbul wathani minal iman (cinta tanah air itu 
sebagian daripada iman). Coba dimana kecintaan mereka terhadap tanah air dan 
bangsa Indonesia? Berapa banyak tenaga kerja Indonesia yang diperlakukan secara 
diluar batas kemanusiaan, bahkan banyak sekali yang dipaksa pulang tinggal 
mayatnya, mati karena siksaan? Adakah mereka pernah mempersoalkan hal ini untuk 
membela orang-orang yang diperbudak di negeri Arab? Padahal Rasulullah 
mengajarkan supaya setiap ummat Islam harus membebaskan budak.

Saya berharap kepada seluruh ummat Islam, khususnya generasi muda jangan sampai 
terperangkap kepada golongan yang mengaku-aku menegakkan Islam, tetapi 
berperilaku syaithan, na'uzu billahi min dzalik.
Maaf, jika saya menyampaikan pendapat atau pandangan ini, jangan diartikan 
melibatkan diri dalam SARA. Tetapi semata-mata dengan nawaitu mengingatkan 
kepada saudara-saudaraku yang muslim untuk menyelamtakan diri dari murka Allah. 
Sebab, kata Islam itu sendiri adalah berasal dari salama atau salam yang 
berarti selamat, kemudian menjadi kata perintah Islam yang berarti 
selamatkan. Amin.  Wabillahi thaufiq wal hidayah, wassalamu'alaikum 
warahmatullahi wabarakatuh.


Jombang, 18 Juli 2010
Musthafa Al Katiri.




  

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] [Tanka] Harapan

2010-07-18 Terurut Topik Mira Wijaya Kusuma
Sumber: http://tamanhaikumiryanti.blogspot.com/2010/07/tanka-harapan.html

[Tanka] Harapan

Sebutir pasir
Dihempas ombak, jauh
Sampai pesisir
Yang telah dilalui
Akan terbawa serta

Di hulu sungai
Pernah mengalir jernih
Tetesan air
Ada harapan baru
Di seberang lautan

Kumpulan bintang
Membentang sinar binar
Di langit gelap
Tak mungkin tergapai
Mimpi mentari cerah

MiRa - Amsterdam, 19 Juli 2010

http://sastrapembebasan.wordpress.com/
http://tamanhaikumiryanti.blogspot.com/  
Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind.net/   



  

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] [Haibun] Di Pasar Bebas

2010-07-05 Terurut Topik Mira Wijaya Kusuma
[Haibun] Di Pasar Bebas

Pintu pasar bebas sistim ekonomi kapitalisme semakin terbuka lebar, arus badai 
produk import mengalir deras, meluber tak tertanggulangi di Ibu pertiwi, 
bagaikan air bah yang meluap liar, menerjang garang dan mengganas melibas 
produk lahan sektor dalam negeri.

Di pasar bebas
Ekonomi liberal
Buruh di pecat
Sumber alam dikuras
Tergantung barang impor

Aah...kehidupan sosial ekonomi liberalisasi, nyatanya di dukung dan ditunjang 
oleh sistim pemerintah paska Orde Baru, peran individu dan mekanisme pasar 
telah mendominasi kekuatan penawaran dan permintaan barang konsumsi impor, 
dengan harga dijajakan lebih murah dari pada barang barang produk dalam negeri, 
proses kehancuran usaha sektor industri padat karya.

Kalah bersaing
Yang dari pengusaha
Jadi pedagang

Diperdagangkan
Semuanya dijarah
Broker politik

Pemecatan kerja, pengangguran yang kehilangan sumber mata pencahariannya, telah 
merubah nasib rakyat semakin terjerumus dalam jurang kemiskinan dan 
ketidakberdayaan, bahkan harga kebutuhan bahan pokok, menghimpit roda kehidupan 
masyarakat pengangguran dan miskin, lalu sampai kapankah berakhir?

Mulia dan megah,
Hidup pengabdi uang
Membungkuk damai

Eksploitasi
Dari barat ke timur
Dikhianati

Bebaskan jiwa budak!
Kemenangan direbut

MiRa - Amsterdam, 5 Juli 2010

http://sastrapembebasan.wordpress.com/
http://tamanhaikumiryanti.blogspot.com/
Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind.net/   



  

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Fw: Re: Fw: RUMAH TUA

2010-07-04 Terurut Topik Mira Wijaya Kusuma


Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind.net/   
http://sastrapembebasan.wordpress.com/
 

--- On Sun, 7/4/10, gri. mhmd gri.m...@gmail.com wrote:

From: gri. mhmd
 gri.m...@gmail.com
Subject: Re: Fw: RUMAH TUA
To: Mira Wijaya Kusuma la_l...@yahoo.com
Date: Sunday, July 4, 2010, 11:42 AM





Sebuah Keprihatinan

 

Aku berharap, bukan termasuk
salah seorang yang mudah berputus asa. (Tetapi
sebelum kuteruskan tulisanku ini, perlu dijelaskan bahwa penggunaan kata “aku”
atau “ku”, jangan buru-buru bikin kesimpulan “akuisme” atau egois. Ini kan cuma
acting aja..).  

Obrolanku ini sama bang Tarmin
sambil bakar singkong di tabunan belakang rumah, sembari nepokin nyamuk. Tentu
aja aku berani, karena Suharto udah lengser dari presiden.

Waktu pertama orba umumkan oleh
Jenderal AD. Soeharto, mulai dari presiden sampai gubernur, semua berpangkat
jenderal. Seterusnya, mulai dari bawahan gubernur sampai lurah desa, kalu maih
ada militer di situ, maka pasti yang ditunjuk jadi penguasanya adalah militer.
Tapi untuk melengkapi kekuasaan militer, maka disetiap kelurahan ada seorang
anggota militer yang bertugas sebagai ‘pembina’.

“Emangnya, siapa yang dibina, bang?”-
(Tanya Tarmin)

Tahu tuh…! Tapi lurah takut sama
pembina, dengan begitu dia jadi lebih galak lagi sama rakyat. Dengan begitu.., 
lengkaplah
disebut pemerintahan militer Suharto. Oleh karena perilaku penguasa militer ini
sangat kejam, terutama kepada siapapun yang berani mengkritik, apalagi melawan
kekuasaan militer, maka mereka tidak segan-segan ditindak sangat kejam, 
ditangkap,
siksa, culik dan bunuh….

“Ah… kalo itu sih, saya juga dah
tahu, bang”.- (potong Tarmin) 

Nah… yang ini pasti loe belum
tahu…yang disebut “fasis”

“Dulu di sini Kong Pasis ada,
Bang. Tapi udah lama mati.. Ya, ya terusin, Bang. – (tangan Tarmin sambil ngorek
singkong di dalam tabunan)

Jaman dulu, di Jerman ada
jenderal bernama Hitler, dia punya pasukan yang kejam sekali, namanya Gestafo….

“Ya.., itu juga ada di sini,
Bang. Waktu jaman Suharto katanya gestapu-PKI. Tapi iut cumin katanya…, saya
sih nggak pernah lihat. Kalu di Jerman gimana Bang? – (Tarmin penasaran juga).

 Atau, kalau di Indonesia dulu menjelang
Revolusi Agustus 1945, yang kelakuannya kayak gitu, adalah para serdadu
Jepang.  Perilaku yang kelewat kejam ini
disebut “fasis”, seperti fasis Jerman dan fasis Jepang. Makanya sewaktu pertama
Jenderal AD Soeharto mendirikan orba, disebut juga diktatur militer fasis
Suharto.

Kekuasaan Jenderal Soeharto saat
itu mutlak. Dia ancam : Siapa yang mencoba mengganggu, akan saya gebuk!. Wah…
wah… wah…, serem ga’ tuh?). Kenapa Suharto bisa sekuat itu? Bukan semata-mata
karena kekuasaan para serdadu. Tetapi Suharto didukung oleh raja-raja duit
dunia yang orang bilang imperialis. Raja-raja duit itu berkomplot untuk
menguasai Indonesia. Komplotan raja-raja duit yang disebut imperialisme itu 
bernama
IGGI (Internationale Gouvernment Group on Indonesia). 

“apa Bang? Ai… ji… ji… ai. Bahasa
apa itu Bang?” – (Tarmin mendongakkan kepala sambil mengingat-ingat.. ai… ji.. 
ji..
ai….)

Udahlah… loe jangan ngapalin
istilah bahasa inggrisnya….., susah. Sebut aja itu komplotannya si “IGGI”. Jadi
dialah sebenarnya yang berkuasa penuh di Indonesia.

“Ya.., bener tuh, Bang. Si IGGI
ya? Tapi… kaloe  si IGGI kuasa penuh, pak
Harto ngapain…..?” – (Tarmin).

Suharto itu orang kepercayaan
IGGI yang paling setia. Makanya, sewaktu jadi presiden…, dalam waktu kilat..
dia bisa jadi orang terkaya di sini. Bukan dia aja…, keluarganya juga….

“Secepet kilat, Bang….? Waduh…, untung nggak disamber bledeg ya, Bang..? – 
(Tarmin ngeluarkan singkong kulitnya ada yang
gosong terbakar) – “Nah… mending kita makan singkong bakar aja, Bang,
daripada disamber bledeg..” – (Tarmin memukul-mukul
singkong dengan batang kayu, sampai singkongnya pecah).

Jadi, si IGGI itu nggak secara
langsung jadi pelaku kekuasaan diatas bumi kita ini, Min. Yang melaksanakan
kemauan IGGI untuk menjajah negeri ini adalah pemerintahannya Suharto, yang
disebut orba.

“Ntar dulu……, Bang. Kaloe dulu
sebelum merdeka, kan kita udah dijajah sama Belanda. Terus terjadi repolusi
sampe kita merdeka…. Kok jaman pak Harto, kita dijajah lagi sama si IGGI,
gimana sih..?”

Iya, Min.. Kaloe dulu Cuma sama
Belanda dan terus diganti Jepang sebentar, tapi jaman Suharto, komplotan IGGI
itu ada sepuluh negara kapitalis dunia. Kaloe dulu Belanda langsung menjajah
negeri ini, tapi IGGI tidak secara langsung. Penjajahan IGGI melalui penanaman
modalnya, tapi pelaksananya pemerintahan orba sejak Suharto. Jadi, ini namanya
penjajahan model baru ! Kaloe oleh Bung Karno dibilang neo-imperialisme.

“Jadi, waktu itu Bung Karno sudah
tahu, kaloe bakal ada si Neo…., neo apa, Bang? Ah…., pokoknya neo-nya si IGGI
dah… Yak an, Bang? – (Tarmin senang
sekali bisa ngerti obrolan itu).

Iya, karena itulah pemerintahan
Presiden Sukarno dijatuhkan, terus direbut sama Suharto…., yang disebut orde
baru, alias orba…! Tapi sekarang udah malem Min

[wanita-muslimah] Fw: RUMAH TUA

2010-07-03 Terurut Topik Mira Wijaya Kusuma


Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind.net/   
http://sastrapembebasan.wordpress.com/
 

--- On Sat, 7/3/10, gri. mhmd gri.m...@gmail.com wrote:

From: gri. mhmd gri.m...@gmail.com
Subject: RUMAH TUA
To: la_l...@yahoo.com
Date: Saturday, July 3, 2010, 1:24 PM





RUMAH TUA

 

kasih…

ingatkah kau masih? 

sebelum hidup ini tersisih

 

tatkala kita punya rumah besar

limabelas tahun setelah kau pugar

terlihat teramat kekar 

diantara kita kadang sesumbar

 

ketika itu

sering kudengar suaramu 

yang sebait itu merdu merayu:

“kau cabut segala dariku 

cemar dan noda gelap dan gulita

kau beri segala padaku

kasih dan cinta bintang dan surya”

 

tapi itu berpuluh tahun silam

ketika badai serentak menerjang

hanya sekejap memang

tak hanya harta benda yang hilang

berjuta nyawa juga meregang

 

lalu rumah itu lantak luluh 

tiang-tiang tak lagi utuh

jadi puing berkeping-keping

tak mampu direkat gamping

kita …. tak lagi jalan seiring

    ***

 

dinihari juli10

nurman

 

 

 




  

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Fw: tak pernah menyerah

2010-07-03 Terurut Topik Mira Wijaya Kusuma


Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind.net/   
http://sastrapembebasan.wordpress.com/
 

--- On Fri, 7/2/10, gri. mhmd gri.m...@gmail.com wrote:

From: gri. mhmd gri.m...@gmail.com
Subject: tak pernah menyerah
To: la_l...@yahoo.com
Date: Friday, July 2, 2010, 11:59 AM

bila gempa menghempas bumi ini
atau tsunami menerjang kami
bukanlah kekejaman yang harus kami lawan
karena itu fenomena alam 
kami tak paham kapan ia kan datang

tapi pabila ditengah malam kudengar rintihan

anak kecil dipeluk ibu dalam kelonan
tak dapat tidur menahan kelaparan
air mata sang ibu telah habis kekeringan
adakah sentuhan belas kasihan?

di bumi pertiwi ini mereka dilahirkan
mereka punya berlimpah kekayaan alam

sang ayah pekerja serabutan
penghasilan tak cukup untuk mereka makan
itu bukan disebabkan bencana alam
tapi berada dalam sistem penjajahan
dibawah kekuasaan penindasan dan penghisapan

mereka tak kenal apa arti demkrasi

yang mereka ngerti setiap hari sepiring nasi
mereka tak tahu lagi apa arti hidup ini
juga tak tahu kemana harus mengadu

tak hanya mereka hidup seperti itu
akupun mengais sumber hidup tak menentu
berjalan sambil membuang bayang-bayang

hingga trauma dapat kupatahkan

tak pernah lelah melangkah mencari rejeki
mencari makan tak sekedar menghidupi diri
karena aku mengerti apa arti hidup ini
kepada siapa aku harus mengabdi

aku mencari mereka yang sama menderita

aku belajar bergaul dan bercanda
hingga kutahu bagaimana membakar hati mereka
tuk bangkit mengatasi hidup ini
bukan hanya untuk hari ini 

mereka memandang jauh ke depan
dimata terbayang indahnya kehidupan

bersemayam semangat hidup dan berjuang

mereka bangkit menyongsong hari cerah
ayunkan kaki melangkah ke satu arah
dengan hati teguh tanpa goyah
mereka tak pernah menyerah.

Jakarta, dinihari awal juli

nurman.
  







  

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Fw: Pemaksaan kehendak/anarki dg topeng hukum: Stlh Gresik, Surabaya siap2 pemilihan walikota ulang

2010-07-01 Terurut Topik Mira Wijaya Kusuma


Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind.net/   
http://sastrapembebasan.wordpress.com/
 

--- On Thu, 7/1/10, Nanang Heriyanto nan...@yahoo.co.id wrote:

From: Nanang Heriyanto nan...@yahoo.co.id
Subject: Pemaksaan kehendak/anarki dg topeng hukum: Stlh Gresik, Surabaya siap2 
pemilihan walikota ulang
To: milis fhui96 fhu...@yahoogroups.com, moko...@yahoogroups.com, 
mtvfre...@yahoogroups.com, Milis - THE UPSTAIRS 
theupsta...@yahoogroups.com, Forum Lintas Milis 
forumsosialindone...@yahoogroups.com
Date: Thursday, July 1, 2010, 9:43 AM

dari contoh satu daerah ini, semoga bisa dijadikan bahan pemikiran  renungan 
untuk kemajuan Indonesia dimasa datang

Sekali
lagi terbukti, perbuatan anarkis yg memakai kekuatan hukum, aparat
hukum dan lembaga hukum. Dimana memaksakan kehendak pada masyarakat,
tapi dengan memakai dasar hukum. Dimana sebenarnya, dalam sidang tidak
terbukti adanya kecurangan (malah yang terbukti adalah kecurangan dari
pihak penggugat/pasangan CACAK),   tapi keputusan MK mengalahkan suara
masyarakat, hanya karena yang memenangkan pemilihan walikota bukan
orang yang dikehendaki oleh pihak2 yang kuat di pusat pemerintahan.
Karena sejak awal sudah terasa ada pemaksaan kehendak, bahwa dalam
pemilihan walikota Surabaya harus dimenangkan oleh pasangan CACAK (arif
afandi-adis kadir)

Dan untuk nantinya menuduh masyarakatlah yang anarki, sehari sebelum pengambilan
 keputusan MK, panitera MK, Zainal Arifin Hoesin sdh menyatakan:

Putusan MK bersifat final dan mengikat.Tidak bisa banding, dan semua
pihak harus taat pada putusan MK, Karena ini adalah proses hukum,
apapun harus diterima. Jika hukum sudah ditaati semuanya akan kacau (Jawa Pos, 
30 Juni 2010)

Artinya
jika masyarakat merasa terdholimi oleh keputusan hukum yang diduga
disetir oleh pihak tertentu, kalau protes, maka bukan MK yang diduga
menyalahgunakan hukum untuk kepentingan tertentu yang disebut anarki.
tapi masyarakat yang tidak mau pasrah saja jika ditindas oleh orang2
berpengaruh yang bisa menyetir hukum, itu yang disebut anarki.

Sebenarnya yang anarki itu MK yang diduga disetir oleh orang2 yang berpengaruh, 
atau masyarakat ya???

Karena yang diulang hanya ditempat yang CACAK kalah, ditempat yang CACAK menang 
langsung dianggap sah hasilnya oleh MK.

Hanya usul: sebaiknya tidak usah ada pemilihan walikota/bupati/Gubernur deh...
Jika
memang orang kuat di pemerintahan pusat sudah punya jago dan diharuskan
jadi kepala daerah, mendingan langsung ditunjuk saja, gak usah pakai
kamuflase seolah2 demokrasi, seolah2 berdasar hukum. 
Selain
buang2 biaya, juga ini bisa mengadu domba masyarakat. karena yang
memaksakan kehendak bukanlah masyarakat, tapi orang kuat yang bisa
mengatur hukum, aparat hukum, lembaga hukum.



Dari: putra wardana pwardana2...@yahoo.com
Judul: Setelah Gresik, kini Surabaya siap diadakan Pemilihan Walikota Ulang
Tanggal: Selasa, 29 Juni, 2010, 1:05 PM

Dukungan
ketua umum Golkar bisa ketuk hati Mahkamah Konstitusi (MK) 
kabulkan gugatan calon Bupati gresik SQ dr Golkar yg kalah suara.
Sehingga di tempat
pemungutan suara, yakni 9 kecamatan dimana pasangan SQ kalah harus
diulang. Dari tabulasi yang ada. Maka bisa diperkirakan pasangan SQ
akan memenangkan pemilihan bupati di Gresik. Karena didaerah2 yang
tidak diulang, pasangan SQ sudah menang suara.



Tinggal kita tunggu putusan MK ttg pemilihan walikota Surabaya, dimana
pasangan CACAK (Arif Affandi-Adis Kadir/Demokrat-Golkar) yg juga dpt
dukungan penuh dr ketua
umum Golkar, sekaligus ketua Setgab koalisi pemerintah, Aburizal
Bakrie, yg juga meminta agar dilakukan pemilihan ulang di tempat2 yg
CACAK kalah. Agar Surabaya tdk dipimpin oleh org2 yg bukan bagian dr
pemerintah. Berita koran menyatakan, Pengacara CACAK, Syaiful Ma'arif
yang juga merupakan patner dari kantor pengacara Adis
Kadir  Patner, optimis gugatan dikabulkan. Apalagi menurut berita
koran, hakim ketua yg memimpin sidang MK dlm kasus ini adalah mantan
anggota DPR 2 periode dr Golkar. Apalagi Adis kadir adalah putra
kandung dari Wakil Ketua Mahkamah Agung




  

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] UU Kontroversi oleh Niki Osing

2010-06-29 Terurut Topik Mira Wijaya Kusuma
Niki Osing: UU Kontroversi : 7 Fraksi 
DPRRI menolak tentang Rancangan Undang Undang Perlindungan Pekerja Rumah
 Tangga

 Sunday at 08:15



Dalam kesempatan terpisah Rieke Diah Pitaloka menjelaskan tujuan 
kedatangannya ke Banyuwangi yang sebenarnya dalam rangka kunjungan kerja
 Komisi 9 untuk mensosialisasikan Rancangan Undang undang Perlindungan 
Pekerja Rumah tangga, yang saat ini kondisinya Kontroversi ditingkatan 
pusat, hal ini akibat ketidaksepahaman pendapat di kalangan DPR-RI, 
hingga  menjadikan munculnya penolakan oleh 7 fraksi atas Rancangan 
Undang undang ini. 



Rieke menyatakan,Bahwa sebenarnya rancangan undang undang ini kami bawa
 ke daerah untuk kami ujikan kepada publik, sementara dilain sisi kami 
juga harus mendapatkan respon serta dukungan ataupun dorongan publik 
sebagai modal kami untuk terus memperjuangkannya di Pusat, sasaran kami 
datang ke Daerah khususnya Jawa timur karena sebagai provinsi pemasok 
TKI terbesar seluruh Indonesia, di Jawa timur ada 3 tempat yang kami 
kunjungi Pamekasan, Jember, dan Banyuwangi.



Selanjutnya,Rancangan undang undang Perlindungan Pekerja Rumah tangga 
ini kita perjuangkan bersama rekan rekan di komisi IX untuk melindungi 
kepentingan para pekerja kita, yang kerap mengalami Kekerasan saat 
bekerja di luar negeri, bekerja dibawah tekanan,dan tindakan yang 
mengarah kepada kekerasan fisik.



Rencananya undang undang ini tidak hanya untuk melindungi mereka yang 
bekerja diluar negeri saja, namun juga kepada para pekerja rumah tangga 
di dalam negeri, sampai saat ini masih banyak kejadian yang bukan 
rahasia umum lagi,bahkan menjadi hotnews media terkait banyaknya Korban 
penganiyaan warga negara kita yang bekerja sebagai Pekerja Rumah tangga.



Mereka mendapatkan perlakuan tersebut saat berada di negara lain, 
perlakuan tidak wajar serta tidak layak dari para majikan, sampai ada 
korban yang terbunuh, oleh sebab itu disini ada kewajiban sebagai wakil 
Rakyat, kita siap untuk mencari solusinya.



Rumusan RUU PRT ini timbul setelah kita melakukan kunker ke beberapa 
negara Di Uni Emirat Arab,seperti Saudi Arabia, kami meminta kepada 
mereka Tolong lindungi para pekerja kami dengan perangkat hukum yang 
sesuai di negara anda, namun saya balik ditanya apa itu juga sudah 
diterapkan di Negara Anda?, ini lah yang membuat kita merasa kalau 
undang undang Perlindungan Pekerja Rumah tangga sangat diperlukan 
sekali, RUU PRT untuk perlindungan para pekerja Rumah tangga.



Kondisinya saat ini memang terkesan tidak adanya tanggung jawab sama 
sekali dari Pemerintah Indonesia bila melakukan pembiaran terhadap 
kekerasan demi kekerasan yang terjadi kepada para pekerja Rumah tangga, 
karena perangkat hukumnya memang kita tidak punya.



Ketika mereka ada masalah diluar negeri, penanganannya pun bisa kita 
lakukan secepatnya apabila perangkat hukum serta Undang undang tentang 
Ruu Prt nya telah jelas dan ada, misalkan seperti kasus kasus di 
Malaysia bila kita mendorong pemerintah Malaysia untuk membuat undang 
undang perlindungan pekerja rumah tangga, agar dapat kepastian dan 
jaminan hukum yang jelas oleh karena itu, majikan tidak bisa main main, 
bila ada hukum dan sangsi yang jelas.



Tapi bagaimana kita mendorong malaysia bila kita sendiri tidak punya 
peraturan dan undang undangnya, dengan kontroversi dan penolakan 7 
Fraksi yang terjadi di DPRRI, Rieke menganggapnya bukan penolakan, 
tetapi belum adanya kesepahaman tentang Ruu PPRT ini pentingnya dimana, 
tetapi kembali Rieke Diah menegaskan bahwa, yang terpenting adalah 
dukungan dan dorongan publik karena apapun bentuknya kita [anggota 
Dpr,red] bekerja di parlemen juga dibawah pengawasan publik, dan jangan 
kami dibiarkan sendirian agar apapun kebijakan yang dibuat sepenuhnya 
untuk melindungi kepentingan Publik, jangan sampai kebijakan yang kita 
buat untuk melindungi kekuasaan tertentu dan modal tertentu , hal itu 
jangan sampai terjadi.Ucap Rieke.









   

Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind.net/   
http://sastrapembebasan.wordpress.com/
 


  

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Acara Ribka Tjiptaning Dibubarkan Lagi

2010-06-29 Terurut Topik Mira Wijaya Kusuma
Polhukam


Acara Ribka Tjiptaning Dibubarkan Lagi
Senin, 28 Juni 2010 - 18:10 wib








 

Ribka Tjiptaning (kanan). 
(Foto: Koran SI)  
   SUKABUMI – 
Kegiatan sosial yang digelar Ketua Komisi IX DPR RI Ribka Tjiptaning 
kembali dipermasalahkan. Kali ini terjadi di Kecamatan Warungkiara, 
Kabupaten Sukabumi.

Tim medis yang diterjunkan Tjiptaning 
terpaksa menghentikan kegiatan pengobatan gratis karena diduga 
dipersulit oleh aparat kecamatan dan desa setempat.

Keterangan 
yang dihimpun, menyebutkan penghentian kegiatan pengobatan gratis yang 
digelar Ribka Tjiptaning itu terjadi di Kampung Cilandak, Desa 
Sirnajaya, Senin (28/6/2010), sekira pukul 10.00 WIB.  Saat dihentikan, 
kegiatan bakti sosial tengah berlangsung dengan jumlah warga yang 
berobat mencapai 200 orang. 

Menurut Humas Tim Pengobatan Gratis,
 Andi Suherlan, kegiatan pengobatan gratis terpaksa dihentikan, karena 
pihak pemerintahan kecamatan dan Desa Sirna Jaya meminta tim medis Ribka
 Tjiptaning menandatangani sebuah surat pernyataan di atas materai.

Mendapati
 hal itu, tim medis menolak memenuhi permintaan Camat Warungkiara Eri 
Estanto dan memutuskan untuk menghentikan kegiatan pengobaan gratis.  

“Kami
 harus menandatangani surat pernyataan bahwa kegiatan yang digelar bukan
 malapraktik. Ini sangat berlebihan, sebab tim medis yang diterjunkan 
adalah tenaga profesional yang kegiatannya diawasi serta mendapatkan 
penugasan langsung Ketua Komisi IX DPR yang membidangi kesehatan. Kami 
jelas menolak menandatangani surat itu,” kata Andi. 

Sementara 
itu Ketua Komisi IX DPR RI Ribka Tijptaning mengatakan, kegiatan bakti 
sosial pengobatan gratis ini merupakan ungkapan terima kasih kepada 
warga Sukabumi yang telah memilihnya kembali menjadi wakil rakyat.

Kegiatan
 tersebut telah berlangsung selama kurang lebih satu bulan dengan target
 kegiatan seluruh kecamatan di Kabupaten dan Kota Sukabumi. “Apa saya 
salah jika ingin mengucapkan terima kasih dan memberikan sesuatu yang 
terbaik buat warga Sukabumi yang telah memilih saya. Sepertinya 
berlebihan kalau saja kegiatan bakti sosial ini dianggap salah dan 
dipersulit. Ini adalah murni niatan saya dalam membantu warga,” paparnya
 panjang lebar. 

Wakil Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi Asep Wahyu 
Nb mengungkapkan, kekecewaannya terhadap sikap dan tindakan Camat 
Waringkiara yang telah mempersulit pelaksanaan pengobatan gratis. 
Padahal sejauh kegiatan yang digelar Ribka Tjiptaning tersebut 
berdasarkan permintaan warga.

“Di beberapa kecamatan kegiatan itu
 sudah berjalan mulus. Saya sangat kecewa jika pemerintah kecamatan dan 
desa mempersulitnya, sebab kondisi warga saat ini sangat membutuhkan 
kegiatan-kegiatan seperti itu,” ujarnya.

Asep yang juga menjabat 
sebagai Wakil Ketua DPD PDIP Jawa Barat  mengatakan tindakan camat 
tersebut diindikasikan telah memarginalkan salah satu partai politik. 

Sementara
 itu Camat Warungkiara Eri Estanto mengaku tidak penah membubarkan atau 
menghentikan kegiatan pengobatan gratis Tjiptaning. Namun dia mengaku, 
saat kegiatan berlangsung, pihaknya meminta agar ada penjelasan tentang 
tim medis yang diterjunkan.

“Saya hanya ingin ada kejelasan siapa
 dan dari mana saja tim medis yang diterjunkan, sebab bagaimanpun ini 
menyangkut nyawa orang banyak. Surat bermaterai yang saya tawarkan itu 
hanya solusi agar jika terjadi sesuatu dapat dipertanggungjawabkan,” 
kilah Eri.(Toni Kamajaya/Koran SI/ram)
Sumber: 
http://news.okezone.com/read/2010/06/28/339/347511/acara-ribka-tjiptaning-dibubarkan-lagi


Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind.net/   
http://sastrapembebasan.wordpress.com/
 


  

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] [Haibun] Lingkaran Setan

2010-06-28 Terurut Topik Mira Wijaya Kusuma

[Haibun] Lingkaran Setan

Menapak kaki
Sadar melangkah maju
Tanpa kembali
Menghindar kegagalan
Ada yang berlebihan

Ban mobil menggelinding dari titik ke titik,
dari bekerja ke rumah, lalu tertidur lelap
Di sepanjang jalan, gang-gang sempit,
bercermin tanpa kaca cermin,
Akar rumput kering di antara sampah berserakan
Rotasi kehidupan seperti lingkaran setan

Untuk dibahas
Memilih yang terpenting
Konteksnya hilang
Ada yang dipersulit
Melilit jadi rumit

Kemiskinan menggelantung di sayap pesawat
Parlemen ditempatkan di kokpit
Kementrian duduk di bangku dekat jendela
Pertokoan mengisi bagasi
Setiap hari pejabat pemerintah hidup tanpa stres,
Di atas sayap pengangguran penuh sesak berbaring,
Tak ada yang peduli dan perlu dipikirkan
Pesawat terbang mengudara tanpa arah tujuan


MiRa - Amsterdam, 28 Juni 2010

Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind.net/   
http://sastrapembebasan.wordpress.com/
 


  

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] dinasti Oleh Satria Banten

2010-06-27 Terurut Topik Mira Wijaya Kusuma

dinasti

 Yesterday at 10:00



Oleh : *Satria Banten.



Indonesia saat ini yang menganut sistim demokrasi kerakyatan ternyata 
dimanfaatkan oleh oknum penguasa dan pengusaha yang memiliki kekayaan 
berlimpah ruah. Sistim demokrasi memanglah cita-cita bagi rakyat karena 
setiap orang dapat bebas mengemukakan pendapat bebas memilih dan 
dipilih, tidak ada lagi gaya otriter atau bertindak semaunya.



Setiap pemimpin daerah atau pemimpin bangsa ditentukan oleh pilihan 
rakyat dan yang pasti yang dipilih tentunya yang dikenal dan memiliki 
kedekatan dengan rakyat. Namun dikenal saja bukan menjadi jaminan bakal 
dipilih karena uang lebih besar pengaruhnya. Hal inilah yang 
dimanfaatkan penguasa atau pengusaha (kaum berduit) untuk mencoba dan 
mencari peruntungan dengan jalan menacalonkan kepala daerah atau 
pemimpin bangsa..



Sudah banyak contoh dan buktinya, ketika sudah berkuasa dan habis masa 
jabatannya ingin berkuasa untuk kedua kalinya mungkin bisa berkali-kali 
jikalau tdak ada aturan yang membatasi. Dengan berkuasa tentu saja 
pundi-pundi kekayaan akan datang dengan sendirinya, menghampiri sang 
penguasa yang dapat memerintahkan birokrasi dibawahnya. Kedekatan dengan
 penguasa sangatlah berpengaruh besar bukan saja untuk pengembangan 
usaha namun juga pengembangan karir jabatan.



Pengaruh inilah yang dimanfaatkan oleh penguasa untuk membuat dinasti 
supaya kelak jabatannya tidak jatuh pada orang lain namun turun kepada 
kerbat dekat, anak, cucu atau saudara kandung. Bahkan disuatu Daerah 
dari mulai tingkat Propinsi sampai Kabupaten dan Kota, kepala daerahnya 
dikuasai oleh saudara kandung begitu pula dengan parlemenya dari mulai 
tingkat Propinsi, Kabupaten dan Kota diisi mayoritas saudara kandung dan
 kerabat dekat tidak memperdulikan kemampuan dan tujuan yang sebenarnya.
 Sangat wajar jika ada penulis mengistilahkan dengan binatang laut 
seperti gurita.



Apakah ini yang disebut kelemahan sistim demokrasi di Indonesia, ataukah
 hanya oknum-oknum tertentu yang mengotori arti berdemokrasi yang 
sesungguhnya.






Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind.net/   
http://sastrapembebasan.wordpress.com/
 


  

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Re: undangan dan rilis acara sastra

2010-06-27 Terurut Topik Mira Wijaya Kusuma
From:  Indrian Toni koto_indr...@yahoo.com
Date: Sun, 27 Jun 2010 12:21:08 -0700 (PDT)To:
 media-jo...@yahoogroups.com;
 jurnalisme-sastr...@yahoogroups.com;
 sastra-pembeba...@yahoogroups.com;
 apsasapresiasi-sas...@yahoogroups.com;
 sejuta puisisejutapu...@yahoogroups.com;
 komunitas merapikomunitas_mer...@yahoogroups.com;
 penyair mudadanaupu...@yahoogroups.com;
 flp_yo...@yahoo.co.id;
 gus muhgusmu...@yahoo.com; 
heri latiefherilat...@yahoo.com;
 penyaor jepeny...@yahoogroup.com;
 penulis lepaspenulisle...@yahoogroups.com;
 laf...@yahoogroups.com;
 ngobrolin_tea...@yahoogroups.com;
 sejuta puisisejutapu...@yahoogroups.com; pes...@yahoogroups.com;
 sastra-pembeba...@yahoogroups.comSubject: undangan
 dan rilis acara sastra




Rilis dan Undangan  

DARI YANG 
DIBUANG DAN YANG DIBUNGKAM: 

Peluncuran
 Buku dan Diskusi Sastra
 

   

   

Dalam sejarah kebudayaan 
Indonesia modern, salah satu polemik sastra
dan kebudayaan yang terus menerus menemukan gaungnya hingga masa kini 
adalah
eksistensi Lekra.  Baik sebagai sebuah
lembaga kebudayaan yang menaungi sebagian besar para seniman 
beridieologi kiri
maupun karena tawaran estetikanya yang bersandar pada ideologi realisme 
sosial.
Polemik antara para pendukung Lekra dan Manikebu yang mewarnai dinamika 
sastra
dan kebudayaan Indonesia sejak akhir tahun 195-an hingga munculnya 
tragedi
berdarah pada bulan september 1965 menyisakan berbagai persoalan
multidimensional yang tak pernah terselesaikan secara menyeluruh hingga 
masa
kini. Antara tahun 1950-an sampai 1965 polemik kebudayaan antara para 
pendukung
Lekra dan Manikebu relatif berimbang. Lekra menawarkan model kebudayaan
Indonesia yang bervisi kerakyatan dengan kecenderungan untuk 
menolak campur
tangan tangan-tangan nekolim. Sementara itu, pada sisi yang lain, 
Manikebu yang
mengedepankan visi humanisme Universal dengan mengambil titik berangkat 
bahwa
kebudayaan Indonesia adalah bagian dari kebudayaan dunia.

Namun polemik yang panas dan belum menemukan keseimbangan 
itu
kemudian berujung pada apa yang oleh rezim orde baru disebut
Pemberontakan G-30-S/PKI. Terlepas dari perdebatan siapa dalang
sesungguhnya dari peristiwa berdarah tersebut, September 1965 menjadi 
titik
balik dari kebudayaan Indonesia modern, terutama dalam konteks polemik 
panas
antara Lekra dan Manikebu. Rezim militer Orde Baru, lewat tangan-tangan
kekuasaannya yang otoriter, kemudian mengkambing-hitamkan PKI beserta 
seluruh
organisasi yang dianggap berafiliasi padanya. Lekra, sebagai sayap 
kebudayaan
PKI pun mengalami pukulan dalam aktivitas kebudayaannya. Para anggotanya
 banyak
yang dipenjara atau disiksa -kalau tidak dibantai secara kejam-, 
sementara
karya-karya mereka dianggap sebagai bacaan terlarang. Tragedi kebudayaan
Indonesia yang lahir dari rahim rezim pemerintah Orde Baru, salah 
satunya,
adalah dikeluarkannya daftar librorium pro hibitorum, atau sejumlah
buku-buku terlarang yang lahir dari para penulis Lekra. Organisasi, 
seluruh
kegiatan seni dan budaya, dan para aktor-aktor Lekra mengalami
pemarginalisasian secara menyedihkan. Memori bangsa Indonesia tentang 
Lekra dan
aktivitas kebudayaannya secara sistematis berusaha dihapus oleh 
pemerintahan
Soeharto yang anti-komunis.

Seiring jatuhnya rezim Orde Baru, dan diikuti dengan Orde 
Reformasi,
muncul tuntutan dari berbagai pihak agar luka-luka sejarah kultural 
bangsa ini
dibuka dan dimediasikan secara terbuka dan adil. Para penulis Lekra, 
yang di
masa sebelumnya tak punya hak bersuara dan mempresentasikan hasil
kreativitasnya, secara perlahan-lahan menemukan kembali hak mereka untuk
bersuara. Kegiatan dan estetika seni-budaya mereka kembali menemukan 
gairahnya
kembali. Memori akan estetika dan aktivitas seni-budaya baik dari para 
seniman
dan sastrawan Lekra maupun mereka yang secara ideologis terpengaruh oleh
 para
seniman dan sastrawan tersebut hadir kembali di tengah-tengah berbagai
ideologi, estetika, dan aktivitas seni dan budaya lain. Kondisi ini oleh
pihak-pihak tertentu dianggap sebagai menghidupkan lagi hantu 
'komunisme' dan
'ideologi realisme sosial beserta perilaku 'arogan' seperti yang selalu
dituduhkan oleh para pendukung Manikebu saat berbicara tentang Lekra. 
Namun
oleh beberapa pihak yang lain kondisi ini disikapi sebagai sebuah usaha 
untuk
memberi ruang hidup dari salah satu elemen kebudayaan yang pernah hidup 
di
tanah air dan mengalami keterpasungan kreativitas oleh rezim Orde Baru 
selama
lebih daritiga dekade. 

Dalam konteks inilah, diskusi buku-buku dari para penulis 
Lekra
menjadi relevan untuk dihadirkan kembali di hadapan publik kesenian dan
kebudayaan Indonesia, bukan hanya untuk memberi suara dari mereka
 yang semula
terbungkam, namun juga memberikan ruang pedebatan yang terbuka dan adil 
dari
seluruh pihak akan posisi Lekra dalam setting kebudayaan Indonesia dulu 
dan
sekarang. Generasi Indonesia yang tak pernah mengalami polemik panas 
antara
Lekra dan Manikebu di era 1950-an dan 1960-an -mereka pula yang 
mengalami
indoktrinasi 

[wanita-muslimah] [Haiku] Pencerahan

2010-06-27 Terurut Topik Mira Wijaya Kusuma
[Haiku] Pencerahan

(1)
Langit membiru
Mata masih terjaga
Burung berkicau

(2)
Berbagi payung
Samping kantor polisi
Pesta prasmanan

(3)
Di teras kaca
Hening bersama Bunda
Angin semilir

(4)
Menuju rumah
Di simpang jalan rawa
Kodok menyapa

(5)
Di atas metro
Sepanjang kabel listrik
Burung berbaris


MiRa - Amsterdam, 27 Juni 2010


Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind.net/   
http://sastrapembebasan.wordpress.com/
 


  

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] [Haibun] Legenda Banyuwangi

2010-06-26 Terurut Topik Mira Wijaya Kusuma
[Haibun]  Legenda Banyuwangi

Air mengalir
Jernih, wangi aroma
Di Blambangan

Tipu muslihat
Dari bidang, di panen
Berjubah ninja

Siapa yang peduli bayonet menenggak tabu, waktu terus melangkah tanpa lelah, 
tingkah laku pemburu bayaran, bermantra jimat hitam, merasuk dalam urat nadi 
kehidupan berdemokrasi, sejarah rumor ilmu santet penguasa jagat, menghipnotis 
histeris kekerasan antar warga Bayuwangi, magis dan takhayul bermakna misteri 
bencana haus darah.

Malam purnama
Cengkraman kelelawar
Menguji keji

Sakit terlantar
Rintih, kejang terkapar
Menanti ajal

Suratan takdir
Nasib Surati
Mati dihianati

Tanah kuburan
Cinta mawar, berduri
Semak kemangi

MiRa - Amsterdam, 27 Juni 2010

Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind.net/   
http://sastrapembebasan.wordpress.com/
 


  

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] [Haibun] kebenaran bagi sang pemenang

2010-06-22 Terurut Topik Mira Wijaya Kusuma
[Haibun]  Kebenaran bagi sang pemenang 

Diluar suara guntur menggelegar, yang kemudian mengingatkanku pada peristiwa 
mengerikan, misteri, mengabarkan pesan akhir : luluh lantakkan kehidupan 
manusia, dunia akan menjadi abu berwarna merah, karena itu, nyalahkan obor api!

Ketika itu, waktu telah ditentukan, di Jakarta, menjadi pusat komando perang 
antar saudara, walhasil seperti suatu kisah kebenaran bagi sang pemenang,

Apa yang diinginkan,
Kejadiannya,
Tak membingungkan
Rencana aktivitas
Nama terdaftar, hilang

Kata lahir tersusun dalam darah,
mengalir, mengikuti arus dalam tubuh yang gelap,
berdenyut, mengarungi arah busur panah,
menembus bibir dan mulut.

Untuk terakhir kalinya, mereka pergi tanpa mengucapkan selamat tinggal, telah 
kehilangan sanak saudara dan handai taulan, menjejak tanpa pijakan tapak kaki, 
ditinggalkannya bayangan kenangan dalam alam kelam, yang menyisakan ingatan 
pengagungan jiwa harumnya semerbak kayu cendana.

Pada empat puluh lima tahun lalu, di usia itu, pencarian pembenaran atas 
kebenaran itu, tak pernah diketahui asal-usulnya, dari mana asal muasal kisah 
cerita misteri itu, walau ingatan di masa lalu itu, dianggapnya sebagai bencana 
banjir di musim hujan, dan meluap arus derasnya air sungai, yang mengalir 
berwarna merah darah.

Melalui kata tak bersuara, bersaksi, atas pembenaran dibalik tirai kawat 
berduri kebenaran itu, bahkan mengucap bisu dari ujung langit, yang dibatasi 
tembok-tembok penjara, tempat-tempat pengasingan dan pemenjaraan kehidupan 
berbangsa dan bernegara.

Susunan kata-kata
Tanpa substansi
Atau diam,

Antara kekerasan,
dan penghilangan,
jiwa melayang

Cahaya lilin,
Menerangi ruangan
Nyala, tak acuh

Keberaniannya
Jiwa mengerang
Pikirannya tersiksa

MiRa -  Amsterdam, 22 Juni 2010

Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind.net/   
http://sastrapembebasan.wordpress.com/
 


  

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] [Haiku] Imigrasi

2010-06-20 Terurut Topik Mira Wijaya Kusuma
[Haiku] Imigrasi

Di balik cadar
Mulutnya komat-kamit
Begitu pucat
Hidangan makan malam,
berisi kepedihan

Ah.. kisah pahit,
tak bisa lupa
Beranjak dari duduk,
Dia terhuyung-huyung.
Tak ada yang peduli.

Hari kerjanya,
dijerat krisis
Kemiskinan membukit
Kesenjangan sosial
Menuai kebencian

Kelahiran imigran diperbudak!
Uang dan kekuasaan menjadi bencana kejahatan manusia
Keindahan sayap kupu-kupu dicukur,
terkubur dalam usia kepompong.

Orang kaya tidak membayar tenaga kerja kita
Bunga uangpun hasil rampasan kekayaan alam,
yang dimiliki nenek moyang kita.
Kelaparan waktu tak pernah mati

Di kegelapan,
awan kelabu,
menyelimuti bulan
Tenang,
 menyapa aneh,
: Jangan berdiri di angin!

Memori matahari,
Hatinya surut
Mengalir kering
Keheningan membisu
Waktu mengalahkan kita.

Jiwa apatis
Keberuntungan,
sistim kapitalisme
Lintasan kehidupan
Menggali kuburannya

Kecemasan menggumpal
Miskin dan hina
Bercermin diri
Musim silih berganti
Ada saat melawan!


MiRa - Amsterdam, 20 Juni 2010



Rembulan di senja hari, Amstelkade - Musim Semi 2010


Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind.net/   
http://sastrapembebasan.wordpress.com/
 


  

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Cermin Kehidupan Perantau

2010-06-15 Terurut Topik Mira Wijaya Kusuma
Cermin Kehidupan Perantau

Di waktu lalu, entah sudah berapa lama kududuk terdiam, menyaksikan gerakan 
gambar di muka kaca screen tipis, gambar itu bukanlah berupa tayangan cerita 
filem-filem khayalan seperti filem karton yang bisa bikin hati kita terhibur, 
bukan pula filem horror untuk membuat orang jadi petakut, juga bukan filem 
drama kehidupan ala Hollywood atau Bollywood yang bisa menyihir orang jadi 
ngiler bermimpi punya gaya hidup berglamour ria.

Terhitung waktu jarum jam di dinding, berdetak detik demi detik, di keheningan 
malam sampai menjelang subuh pukul 03.00, kaca screen di Belanda menayangkan 
acara proses penghitungan suara 9 juta dari 12 juta rakyatnya yang punya hak 
suara dalam
 pemilu.

Hasil penghitungan suara pemilu 9 Juni 2010, akhirnya dimenangkan oleh partai 
Liberal (VVD) dan partai Ultra Kanan (PVV), yang menduduki urutan nomor 3 
terbesar, berhasil meraih suara, masing - masing 31% dan 24% dari 75% pemilih, 
berarti 3,3 juta orang di Belanda, telah menunjukan sikap dukungan dan 
kepercayaannya tehadap tawaran program agenda partai Ultra Kanan, yang 
berambisi berkoalisi dengan pemenang partai Liberal dan partai kalah bernama 
Kristen Demokrat.

Bila ku melihat di lingkungan sekitar hidupku,
di universitas, semua imigran berpendidikan tinggi,
di jalan- jalan, tercermin kehidupan kaya warna budaya,
di snack bar, makanan lezat, kebab dan pizzaTurki,
Aku berpikir, tentang bagaimana bentuk rupa masyarakatnya,
nyatanya 1 dari 6 orang di sekitarku tampaknya menjadi rasis,
walau semua orang ingin hidup berdamai tanpa ada rasa takut dan rasa lapar
Ketidak berdayaan adalah suatu yang
 mengerikan,
namun penyalahgunaan atas ketidak berdayaan membuat situasi semakin gawat!

Pemerintah dalam cengkraman tangan demokrasi,
di negara yang dibangun di bawah air
mengatas namakan atas hak asasi manusia,
membentang hutan lindung di alam datar
tidak ada yang berubah,
mesin kopi otomat,
menguap panas tanpa akhir

Hembusan nafas angin badai,
menghempas akar rumput,
disepanjang kanal jalan,
disepanjang jalan taman,
di sepanjang jalan keramaian pasar,
disepanjang gang-gang jalanan.

Daun pohon dan ranting,
tegar, nyaman menggapai kemilau cahaya mentari,
ulat, cacing, semut hidup di antara himpitan rumput segar
gerakan seperti penjerat tikus di rumah kumuh,
bagaikan anak jaman terhempas resah,
yang merindukan pelukan hangat ibunda,
di alam kesaksian purnama.

Ada tantangan masa depan
hidup perantau tanpa senyum,
mendesah harapan baru,
menyatakan: tabahlah, aku
 akan selalu bersamamu

MiRa - Amsterdam, 15 Juni 2010

Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind.net/   
http://sastrapembebasan.wordpress.com/
 


  

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Ada cicak nguntal boyo BY CHEBOLANG*

2010-06-09 Terurut Topik Mira Wijaya Kusuma
Untuk dengerin lagu CICAK NGUNTAL BOYO  silahkan klick: 

http://www.youtube.com/watch?v=V-KyFfgvjUY


Lyrick:

CICAK NGUNTAL BOYO
BY CHEBOLANG*

ANA CICAK NGUNTAL BOYO
BOYO COKLAT NYEKEL GODO
OJO SENENG NGUNTAL NEGORO
MUNDAK RAKYATMU DADI SENGSORO

INI CERITA NEGERI BEDEBAH
PEMIMPINYA HIDUP MEWAH
TAPI RAKYATNYA MAKAN SUSAH
HASIL DARI MENGAIS SAMPAH

DI NEGERI PARA BEDEBAH
YANG BAIK DAN BERSIH BISA SALAH
KEBOHONGAN ITU LUMRAH
RAKYAT KECIL HANYA BISA PASRAH

BUBRAH! PARAH!
BUBRAH! PARAH! BUBRAH!

ANA CICAK NGUNTAL BOYO
BOYO COKLAT NYEKEL GODO
OJO SENENG NGUNTAL NEGORO
MUNDAK RAKYATMU DADI SENGSORO

RAKYAT MENCARI PIMPINAN
KETEMUNYA JURAGAN
RAKYAT MENCARI IMAM, YA IMAM
KETEMUNYA TUAN

MAKA JANGAN-LAH JANGAN HERAN
JIKA ADA MAFIA DI PERADILAN
JUAL BELI PASAL DAN HUKUMAN
YANG KUAT BAYAR PASTI MENANG

KATANYA JAMAN SUDAH REFORMASI
TAPI HUKUM MASIH BISA DIBELI
JADI BARANG DAGANGAN, OBYEK KORUPSI
NGGAK PUNYA MALU DAN HARGA DIRI

KALIAN KIRA SELAMANYA RAKYAT KITA BODOH
JIKA RAKYAT MARAH TIRANI PASTI AKAN ROBOH!

ANA CICAK NGUNTAL BOYO
BOYO COKLAT NYEKEL GODO
OJO SENENG NGUNTAL NEGORO
MUNDAK RAKYATMU DADI SENGSORO

BIBIT ITU TUNAS
CANDRA ITU SINAR
YANG MENJADI SIMBOL
TEGAKNYA KEADILAN

LANGKAH KECIL TELAH DIMULAI
DARI BAYI BERNAMA DEMOKRASI
KEADILAN TAK BISA DITAWAR LAGI
KEPASTIAN HUKUM ADALAH HARGA MATI

MUNGKIN KITA CAPEK REVOLUSI
MUNGKIN KITA BOSAN DEMONSTRASI
TAPI JANGAN PERNAH BERHENTI
PALING TIDAK TUNJUKAN RASA PEDULI
UNTUK INDONESIA YANG KITA CINTAI

ANA CICAK NGUNTAL BOYO
BOYO COKLAT NYEKEL GODO
OJO SENENG NGUNTAL NEGORO
MUNDAK RAKYATMU DADI SENGSORO



*Chebolang biasa memakai nama Kill The DJ. Lagu ini saya tujukan sebagai bentuk 
dukungan yang bisa saya berikan untuk keadilan dan pemberantasan korupsi di 
Indonesia, khususnya untuk KPK dan Bapak Chandra dan Bibit. Beberapa teks saya 
ambil dari puisi Negeri Bedebah karya Adhie Massardi. Juga sepotong bait saya 
ambil dari syair lagu teater Salahudin (penulisnya saya lupa) yang waktu saya 
dengar saya masih SMP.

Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind.net/   
http://sastrapembebasan.wordpress.com/
 




  

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] [Haibun] Ilusi Imajinasi

2010-06-08 Terurut Topik Mira Wijaya Kusuma

[Haibun] Ilusi Imajinasi

Di ufuk barat
Matahari terbenam
Terbungkus mimpi

Hampa politik
Kesadaran ilusi
Menjadi nyata

Aah.. kehampaan ruang politik menukik kesadaran ilusi, terkungkung dalam 
khazanah budaya kekerasan, segala norma dan tingkah laku manusia menjadi tempat 
siksaan lahir dan batin bercampur hina, perih dan nyerinya rasa kehidupan.

Bermakna lapar
Anak bangsa tercekik
Kemiskinannya

Ada hal nyata dicengkram dari mimpi ilusi, semangat kekosongan nyatanya 
dipenuhi bisikan rekayasa imajinasi, memiliki tujuan terselubung dengan cara 
memanipulasi janji-janji pemilu, menuai iman manusia terdepolitisasi, bergelut 
dengan impian demi menumpuk harapan semu, yang katanya untuk perubahan dan 
kemajuan hidup bernegara.

Penguasa ganas
Dagang tenaga kerja
Jadi tumbalnya

Ekonomi global mentransaksikan perdagangan pasar bebas, sistim kapitalisme 
menjerat kemiskinan dan ketidakberdayaan hidup rakyatnya, ketidakadilan 
dijadikan tumbal ulah keangkuhan para birokrat dan politik elit.

Badai korupsi
Mata pencariannya
Mendera rakyat

Di malam sunyi
Jangkrik menyanyi
Lagu kemerdekaan

MiRa - Amsterdam, 8 Juni 2010

Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind.net/   
http://sastrapembebasan.wordpress.com/
 


  

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Info cara membeli buku: Sastra, Kebebasan dan Peradaban Kemanusiaan

2010-06-08 Terurut Topik Mira Wijaya Kusuma
Sastra, Kebebasan, dan Peradaban Kemanusiaan (Hard Cover)



Oleh: 

HERI LATIEF, MIRA KUSUMA, LEONOWENS SP

 

 

ISBN:   9786028543606

Rilis
:   2010

Halaman :   262p

Penerbit:   Bisnis2030

Bahasa  :   Indonesia



Ebook
: Rp.31.000



Cetak : Rp.77.500



Sastra, Kebebasan 
dan Peradaban Kemanusiaan; merupakan buku karya sastra yang dihimpun
 
oleh 3 penulis berlatar pemikiran progresif, ideologis, visioner, 
dan 
humanis.



Buku himpunan esai, prosa liris, puisi, cerpen, dan esai
liris; telah menegaskan fungsi sastra sebagai alat pelurusan 
sejarah, 
pembebasan dan perjuangan bagi nilai-nilai kemanusiaan.



Heri 
Latief, Mira Kusuma, dan Leonowens SP; adalah 3 serangkai sahabat 
yang 

selama ini berkonsentrasi dalam perwujudan karya-karya sastra 
sebagai 

alat pencerdasan dan pembebasan di bidang: politik, ekonomi, budaya,
 

lingkungan, negara, kekuasaan, gender, dan globalisasi.



---

Info cara membeli buku klik link berikut:



http://www.bookoopedia.com/daftar-buku/pid-31806/sastra-kebebasan-dan-peradaban-kemanusiaan-hard-cover.html



klik tombol BELI yang ada di bawah buku  pilih yang ada ikon buku jika 
ingin membeli buku cetaknya.

Lanjutkan dengan Klik Checkout yang juga ada di bagian bawah

Isi PERSONAL DATA kemudian Submit.
Lanjutkan dengan mengisi username dan pasword yang bisa Anda create sendiri.

Isi alamat pengiriman lalu klik Continue.
Setelah sampai di halaman Order Invoice klik Continue.

Saat sampai di halaman pembayaran klik pada:
I will pay by transfer (BCA or Mandiri).
Isi email dan lanjutkan hingga FINISH PAYMENT
Silakan check email Anda, dan Anda tinggal mengkuti instruksi yang ada dalam 
email tersebut.

Jika ada yang ingin ditanyakan, saya bisa pandu langsung melalui YM : 
eviw...@yahoo.com 
Pada jam kerja: Senin – Jumat dari jam 09.00 – 17.00 WIB.

Salam.

Eviwidi
 

www.bookoopedia.com



 


  

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Haibun buat Mawie Ananta Jonie

2010-06-06 Terurut Topik Mira Wijaya Kusuma

Haibun buat Mawie Ananta Jonie

Suasana bersama
Kita berkumpul
Di Hari ini

Kehangatan musim semi di Almere, tercipta rangkaian bunga kehidupan, menjalin 
citra kenangan perjalanan panjang sampai usia kini, perputaran jarum jam, 
berdetak tanpa henti, dari pondok Melati menebar bibit jiwa kemanusiaan, 
bersemi menyambut kuncup bunga bermekaran, takjub, memberi lebih kaya warna 
pada dimensi kehidupan baru, meniti generasi anak dan cucu.

Dari kampung halaman
Kehadirannya
Telah dilaluinya

Menukik tapak jejak
Semangat perjuangan

Perjalanannya
Proses alamiahnya
Silih berganti

Ingatan masa lalu
Mengusik cita rasa

Bersama puisi, bercermin pada makna hidupnya, merintis sampai tunas kecil, 
tumbuh dan subur di taman rumah penyair Mawi
 Ananta Jonie, selamat Ulang tahun ke 70!

MiRa - Amsterdam, 5 Juni 2010

Catatan: 
Puisi ini adalah salah satu karya, dibacakan pada acara pesta Ulang tahun 
Penyair Mawie Ananta Jonie ke 70 tahun, di Almere, tgl 5 Juni 2010

Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind.net/   
http://sastrapembebasan.wordpress.com/
 


  

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Puisi Dan Curahan Hati

2010-06-06 Terurut Topik Mira Wijaya Kusuma
Puisi Dan Curahan Hati
: Pesta Ulang Tahun Penyair Mawie Ananta Jonie

Hari sabtu, tepatnya tgl. 5 juni 2010, buatku merupakan kesempatan waktu 
berharga untuk berkunjung dan hadir di pesta Ulang Tahun penyair Mawie Ananta 
Jonie. Apalagi cuaca hari itu begitu cerah dengan suhu udara diatas 25 derajat 
celcius.

Saát itu waktu telah menunjukan hampir jam tiga siang, ketika aku melalui pintu 
masuk taman belakang rumah keluarga Mawie, disambut hangat oleh putranya dan 
cucunya Nancy.

Di ruang tamu kulihat Mawie kelihatan sehat dan segar, duduk di antara 
teman-teman akrabnya, antara lain penulis dan penyair Asahan Aidit, Sarmadji 
dari Perhimpunan Dokumentasi Indonesia, juga seorang teman sekolah dari kampung 
halamannya di Padang dan sekitar belasan orang lainnya yang hadir di situ. 
Sementara itu istrinya, bernama Lily turut menyambut ramah, menghampiri dan 
kami saling berpelukan hangat.

Tercermin seperti apa adanya, suasana kesederhanaan dan kehangatan dalam 
pertemuan pesta Ulang tahun Mawie, yang tahun ini mencapai usia 70 tahun, 
tepatnya lahir tanggal 5 mei 1940 di Teluk Bayur, Padang - Sumatra barat, 
Indonesia.

Pesta Ulang tahun Mawie dirayakan dalam situasi kekeluargaan, dilengkapi dengan 
acara ekspresi pembacaan puisi dan refleksi Curahan Hati Mengenal Penyair 
Mawie, buatku acara ini merupakan suatu pengalaman mengesankan, untuk 
mengalaminya dalam suasana citra keakraban antar perkawanan dan rasa 
persaudaraan senasib dan sejiwa bagi mereka yang di perantauan atau disebut 
bermukim di Pengasingan.

Di mulai dengan kata sambutan dari Istrinya, Lily, berasal dari Birma, yang 
mengenal dan hidup bersama Mawie selama 32 tahun, cinta yang terjalin kuat 
dalam menghadapi segala macam badai kehidupannya, menuai proses kesuburan rasa 
cinta, persahabatan dan kekeluargaan, yang menyatu dalam kehidupan rumah 
tangganya. Hubungan kepercayaan, menurutnya, adalah merupakan basis dari saling 
menyemangati dan bahu membahu berjuang, katanya kemudian:  Kami dulu berjuang 
untuk pembebasan rakyat tertindas di Tapal Batas, dan sampai saát ini hidup 
kami di pengasingan tak memudar jiwa semangat perjuangannya.

Pada gilirannya, Asahan, yang istrinya berasal dari Vietnam,  menceritakan pula 
proses pengenalannya dengan Mawie sejak tahun 1993, berawal dari inisiatip 
pembentukan club's seniman dan penyair, bernama Bengkel Sastra, bersama kawan 
eksil lainnya, antara lain Alm. Agam Wispi dan Alm. Sobron Aidit.

Sebagai refleksi ungkapan akhir dari makna perkawanannya bersama Mawie, untuk 
itu Asahan membacakan salah satu karya puisi Mawie berjudul Pada Hari Hari 
Balai, dalam buku: Sepilihan Puisi Mawie Ananta Jonie Cinta Untuk Nancy, 
juga sehubungan dengan karya tersebut, maka Asahan membacakan salah satu 
pilihan karya cerpennya, berjudul Petualangan Akademi Militer, dari buku 
Kumpulan Cerpen memoar: Cinta, Perang dan Ilusi.

Setelah menikmati hidangan makanan lezat, acara pesta dilanjutkan dengan 
pembacaan sanjak dari Sarmadji, yaitu salah satu karya pujangga Ronggo Warsito, 
mengisahkan suatu kehidupan Jaman Edan di masa kekejaman Raja Pakubuono IX di 
Solo, maksud dari pilihan karya puisi tersebut, dianalogikan oleh beliau bahwa 
makna kehidupan sistim feodalisme kerajaan di Solo, yang didukung oleh penguasa 
Imperialisme penjajahan Belanda tahun 1870 itu, memiliki kemiripan pada 
karakter kekerasan di jaman Rejim Soeharto sampai sekarang, yang dirasakan 
mengalami Jaman Edan sistim kekuasan budaya feodalisme jawa, dengan di dukung 
kekuatan Imperialisme barat. Sebelumnya beliau mengisahkan hubungan 
perkawanannya dengan Mawie selama 46 tahun, yang dikenalnya sejak tahun 1964 di 
Jakarta.

Setelah itu, acara diteruskan dengan pembacaan puisi karya Heri Latief, MiRa, 
Dini S dan 2 orang kawan akrab lainnya, yang tentunya dalam merefleksi disertai 
pula dengan ilustrasi cerita dari proses pengenalan diri dengan Mawie, memberi 
suasana pencerahan, dan tercermin pula hubungan emosional yang terjalin, 
dirasakannya semakin sangat mendalam di pertemuan acara pesta ulang tahunnya.

Ada kisah mencekam nasib salah satu kawan sekampung halaman Mawie, yang 
dikenalnya sejak masa di bangku sekolah menengah pertama, kemudian menjadi 
aktivis CGMI, menceritakan Curahan Hati kisah pengalaman dirinya bersama 
keluarga dan saudara sekampungnya di Pariaman, dimana banyak anggota 
keluarganya gugur, dalam berjuang untuk mempertahankan Kemerdekaan Indonesia 
1945 - 1949, lalu membantu pemerintahan pusat melawan pemberontakan PRRI tahun 
1958, namun dengan terjadinya peristiwa berdarah 1965/ 1966, banyak keluarganya 
telah mati dibunuh, pada waktu pembunuhan massal di Ngarai Sianok.

Pesta Ulang Tahun Mawie, yang di isi dengan acara pembacaan puisi dan Curahan 
hati selama 4 jam itu, telah memberikan pencerahan dan inspirasi kawan 
akrabnya yang hadir, dengan melalui cerita sejarah pengalamannya, yang pula 
pernah dialaminya bersama, baik dalam proses pertemanan sejak di masa bangku 
sekolah, di masa organisasi pemuda atau 

[wanita-muslimah] Haiku..Haiku.. Apakabar Haiku?

2010-06-04 Terurut Topik Mira Wijaya Kusuma
Haiku..Haiku.. Apakabar Haiku?
: Tanka di Musim Semi

Sinar mentari
Menapak jejak fajar
Berseri seri
Dari seberang danau
Samar suara suling

Berteduh bawah pohon
Angin menyapa
Lembut, tersenyum
Ah..rindu Pegunungan
Jauh di ufuk timur

Malam merayap
Alam mengusik jiwa
Sinar berkelip
Mata menatap binar
Sketsa bentangan bintang

MiRa - Elisabeth Samsonstr, 4 Juni 2010



Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind.net/   
http://sastrapembebasan.wordpress.com/
 


  

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] [Tanka] : Palestina Berduka

2010-06-02 Terurut Topik Mira Wijaya Kusuma

[Tanka] : Palestina Berduka 

(1)

Suara gema 
Memanggil dari jauh
Sinyal mendekat
Mata hati, pikiran
Bertautan menyatu

(2)

Kenangan lalu
Di batas tembok
Rahim bumi berdarah
Palestina bergolak
Tak ada kedamaian

(3)

Kesedihan meluap
Dalam bayangan gelap
Ratapan duka
Karma ulah manusia
Berbulan madu

(4)

Kilau cahaya
Teriknya musim panas
Batuan mandul
Wajah dikerumunan
Bercermin peperangan

(5)

Di kaki langit
Biru tidak berujung
Berawan putih
Tak ada lebih baik
Untuk bermimpi esok


MiRa - Amsterdam, 3 Juni 2010

Burung merpati di heinekenplein - 
Amsterdam, Musim panas 2010


Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind.net/   
http://sastrapembebasan.wordpress.com/
 


  

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Haiku..Haiku..Apakabar Haiku?

2010-06-01 Terurut Topik Mira Wijaya Kusuma
Haiku..Haiku..Apakabar Haiku?
: Musim semi di pelataran rumah

Hujan di musim semi
Pesona bunga
Segar merekah

Senyum melepas lelah
Lemah lunglai menyurut

Di pelataran rumah
Berputik sari
Menyengat harum

Burung pipit mencicit
Menatap langit
Cerah dinanti

Meninggalkan sarangnya
Untuk mencari makan

Semilir angin
Ingat nasib bencana
Lumpur beracun

Malam kelam berduka
Dilanda mimpi nyeri

MiRa - Amsterdam, 2 Juni 2010





 Burung pipit mencicit 
Elisabeth
 Samsonstr - Amsterdam, 2 Juni 2010

Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind.net/   
http://sastrapembebasan.wordpress.com/
 


  

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] [Haibun] Amnesia Lumpur Beracun

2010-05-31 Terurut Topik Mira Wijaya Kusuma
[Haibun] Amnesia Lumpur Beracun

Berkontradiksi
Nihil logika
Perubahan ilusi

Bencana lumpur panas
Tanpa solusi
Struktur ribet

Aah..akibat jalur berpikir dipersimpangan jalan merintis arus komunikasi error, 
maka sistim perubahan menapak pada jejak keputusan berpihak, mengatas namakan 
untuk kebenaran, keadilan dan hak Azasi Manusia, nyatanya politik elit menjadi 
wadah anjang rebutan rezeki penjualan kesengsaraan rakyatnya.

Tipu muslihat
Berkedok bisnis
Persepsi anomali

Saling berkepentingan
Buta mata hatinya

Melawan penindasan, menepis daya ingatan budaya kesadaran kolektif, kebangkitan 
semangat persatuan dan kesatuan demi mempertahankan kemerdekaan jati diri 
bangsa, untuk perjuangan keadilan sosial seperti mengalami amnesia bernuansa 
hampa udara, dirasakan hanyalah saling menyakiti dan melukai antar saudara 
setanah air.

Penetrasi kapital
Gas bumi murka
Dosanya penguasa

Integrasi korupsi
Budaya kebatilan

Ketidaksetaraan
Kaya dan miskin
Diperjuangkan

Pergolakan sosial
Cermin kemandirian

MiRa - Amsterdam, 2 Juni 2010
Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind.net/   
http://sastrapembebasan.wordpress.com/
 


  

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] [Haibun] Lumpur Lapindo

2010-05-29 Terurut Topik Mira Wijaya Kusuma

[Haibun] Lumpur Lapindo

Di seberang lautan
Lumpur Lapindo
Panas mengganas

Semburan gas beracun
Hancur meluluh lantak

Aah... Letusan liar lumpur panas itu, meluap ganas tanpa henti, mengalir deras, 
menggelegar murka, membrangus hangus, ludes desa kampung halaman bersama lahan 
pertanian, tatanan kehidupan umat manusia porakporanda.

Pemboran sumur gas bumi, nyatanya gagal total, akibat eksplorasi dan ekploitasi 
di Porong - Sidoarjo, jiwa tamak pemodal bermoral lintah darat, demi mengeruk 
keuntungan sistim kapitalisme.

Konspirasi korupsi
Bisnis pemodal
Dan politisi

Tragedi manusia
Akibat ulah kafir

Gelombang awan hitam pekat di kaki langit, kelam mencekam menyertai
nestapa duka lara, pedih dan nyeri kehilangan sanak keluarga yang dikasihi.

Dipaksa pergi
Dari rumahnya
Diungsikan, terlantar

Hak Keadilan
Rakyat penduduk
Dijarah dan ditipu

Rawan bencana
Ibu Pertiwi
Anak jaman melawan!

MiRa - Amsterdam, 29 Mei 2010

http://www.greenpeace.org/seasia/en/photosvideos/photos/aerial-view-of-the-mud-gushing-7


Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind.net/   
http://sastrapembebasan.wordpress.com/
 


  

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] [Haibun] Misteri

2010-05-29 Terurut Topik Mira Wijaya Kusuma
[Haibun] Misteri

Setiap perjalanan, ingatan direbut kembali, kemudian dimasukkan dalam kuil 
kenangan, diawali dengan kelahiran, kematian dan reinkarnasi, tak mungkin bisa 
dibatalkan. 

Misteri kehidupan 
Dibungkus kusut
Tanpa pegangan 

Matahari terbit
Mawar dipangkas
Pandangan dikaburkan

Ada keanehan membuat ruang di hati, insiden kali ini dalam tindakan, 
dihilangkan dari kehidupan, lalu melemparkannya ke rumput liar. 

Implikasi tercipta 
Kenyamanannya
Menghambat rasa

Di seberang jalanan
Kegelapan memudar

Dari tempat dudukku
Depan jendela
Burung berkicau

Waktu dan percakapan 
Tak ada kejelasan

MiRa -
 Amsterdam, 23 Mei
 2010

Rokerij - Amsterdam: Akibat Dosa 
Keturunan, Siapa yang harus menanggungnya ?
Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind.net/   
http://sastrapembebasan.wordpress.com/
 


  

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Haiku..Haiku..Apakabar Haiku?

2010-05-27 Terurut Topik Mira Wijaya Kusuma
Haiku..Haiku..Apakabar Haiku?
: Putih berputik Merah


Tatapan mata
Dibalik ruang kaca
Memandang bunga

Perjalanan usia
Menuai kesabaran

Di ujung waktu
Bersinar dalam hampa
Jantung berdetak

Ketidakberdayaan
Mengusik kepastian

Air mengalir
Ke ulu hati
Mengelak kepedihan

Di saat penentuan
Kehangatan bersemi

MiRa - Amsterdam, 26 Mei 2010


Putih berputik Merah - Elisabeth 
Samsonstr. 27 Mei 2010

Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind.net/   
http://sastrapembebasan.wordpress.com/
 


  

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Haiku..Haiku.. Apakabar Haiku?

2010-05-18 Terurut Topik Mira Wijaya Kusuma
Haiku..Haiku.. Apakabar Haiku?
: Jurang Stagnasi


Di musim panas
Pada hari yang panjang
Bermimpi pendek

Mentari pagi, terbit
Membias sinar binar

Daya antisipasi
Jurang stagnasi
Di hujan badai

Jalan yang dilalui
Tak mungkin kan kembalii

Semut di cabang pohon
Berlalu-lalang
Berpayung daun

Angin merebak harum
Mawar merah berduri

MiRa - Amsterdam, 18 Mei 2010

Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind.net/   
http://sastrapembebasan.wordpress.com/
 


  

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Yam Cha? Mengapa Yam Cha? oleh Geppy Heny Setyowati

2010-05-17 Terurut Topik Mira Wijaya Kusuma

Yam Cha? Mengapa Yam Cha?

 Yesterday
 at 16:56


Ya, Yam Cha. Tradisi minum teh yang sangat populer di Hong Kong. 
Teh diminum sambil ngobrol ngalor ngidul dengan beberapa makanan yang 
beraneka macam, dari makanan kecil seperti kacang hingga gorengan, 
beraneka sayuran, roti kukus dan lain sebagainya. Kalau ternyata kudapan
 kecil tersebut masih belum memuaskan, mereka akan menambahkan pula menu
 utama berupa nasi atau mi, dalam pelbagai cara masak dan penyajian.



Dari sini, Teater Angin Hong Kong berinisiatif mengumpulkan karya 
anggotanya. Karya mempunyai pelbagai macam tema, sudut pandang, juga 
latar. Karya yang berbentuk cerpen, puisi, feature dan opini ini 
akhirnya dikumpulkan dan dibukukan. Dari keanekaragaman karya ini, maka 
lahirlah Yam Cha.



Yam Cha memang bukan buku kumpulan karya buruh migran Indonesia (BMI) di
 Hong Kong yang pertama, karena sebelumnya telah terbit antologi puisi, 
cerpen bahkan novelet. Namun, Yam Cha mungkin buku karya BMI pertama 
yang 99% merupakan kerja keras BMI yang notabene adalah pekerja rumah 
tangga. Mengapa 99%? Apakah di dalamnya memuat pula karya non-BMI?



Tidak. Tak ada sebuahpun karya non-BMI di dalam buku setebal 300 halaman
 ini. Dikatakan 99% hasil kerja keras BMI, karena hampir semua proses 
lahirnya buku ini hanya melibatkan tenaga mereka sendiri. Dari proses 
awal berupa penulisan, editing, layout (pengaturan halaman dan letak 
tulisan) hingga pembuatan sampul (cover) merupakan hasil kerja mereka, 
tanpa campur tangan pihak lain.



So, jika ternyata buku ini masih memiliki pelbagai kekurangan, maka 
mereka telah berusaha sekuat tenaga menghadirkan yang terbaik bagi 
pembaca.



Akhir, sebagai penulis pemula, kecuali Mega Vristian (yang buku dan 
karyanya telah melintang) dan Aliyah Purwati (yang telah 3 tahun menjadi
 kontributor Koran Suara di Hong Kong), kami Teater Angin Hong Kong 
(TA-HK) sangat terbuka terhadap kritik pedas serta saran yang membangun 
dari pembaca sekalian. Kami percaya, sepedas apapun kritikan pasti lebih
 berguna daripada sekedar pujian basa-basi yang melenakan.




Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind.net/   
http://sastrapembebasan.wordpress.com/

 


  

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] [Haibun]: rekaman ingatan

2010-05-16 Terurut Topik Mira Wijaya Kusuma
[Haibun]: rekaman ingatan
: In Memorial Kawanku Lydia


Langkah menghilang
Di persimpangan jalan
Menyertai duka

Pertemuan terakhir
Langit biru berawan

Kawanku ... maáfkanku, kau telah mendahuluiku meninggalkan dunia fana ini, 
walau proses perkawanan kita ketika itu hanya sejenak, namun kuyakin tali 
pengikat hubungan batin yang pernah terjalin antar kita, tak akan mampu rapuh 
termakan usia sampai di akhir ajalku.

Di ambang pintu
Bayangan samar
Memudar dan menjauh

Setetes embun pagi
Membersit inspirasi

Aah... perkawanan di masa remaja kita, ternyata telah membuka mata batinku 
untuk melihat lebih terang, menembus satu kenyataan baru dalam sejarah 
kehidupan berbangsa dan bernegara, kenangan demi kenangan telah terpahat indah, 
menghias dinding alam ruang hati nuraniku, bagaikan memercik tetesan air jernih 
yang memecah keheningan dalam suasana ruangan altar, kau telah menjadi saksi 
tentang apa adanya pada diriku.
 
Senyum ceria
Melepas dalam gelap
Bersinar terang

Kenangan indah
Memancar pencerahan
Tempat berkaca


MiRa - Amsterdam, 16 Mei 2010

Information about KUDETA 65/
 Coup d'etat '65, click:
 http://www.progind.net/   
http://sastrapembebasan.wordpress.com/
 


  

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Koreksi: [Haibun] rekaman ingatan

2010-05-16 Terurut Topik Mira Wijaya Kusuma
[Haibun]: rekaman ingatan
: In Memoriam Kawanku Lydia

Langkah menghilang
Di persimpangan jalan
Menyertai duka

Pertemuan terakhir
Langit biru berawan

Kawanku ... maáfkanku, kau telah mendahuluiku meninggalkan dunia fana ini, 
walau proses perkawanan kita ketika itu hanya sejenak, kuyakin tali pengikat 
hubungan batin yang pernah terjalin antar kita, tak akan mampu rapuh termakan 
usia sampai di akhir ajalku.

Di ambang pintu
Bayangan samar
Memudar dan menjauh

Setetes embun pagi
Membersit inspirasi

Aah... perkawanan di masa remaja kita, ternyata telah membuka mata batinku 
untuk melihat lebih terang, menembus satu kenyataan baru dalam sejarah 
kehidupan berbangsa dan bernegara, namun kenangan demi kenangan telah terpahat 
indah, menghias dinding alam ruang hati nuraniku, bagaikan memercik tetesan air 
jernih yang memecah keheningan dalam suasana ruangan altar, kau telah menjadi 
saksi tentang apa adanya pada diriku.
 
Senyum ceria
Melepas dalam gelap
Bersinar terang

Kenangan indah
Memancar pencerahan
Tempat berkaca


MiRa - Amsterdam, 16 Mei 2010

Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind.net/   
http://sastrapembebasan.wordpress.com/
 




  

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Aksi Massa Samudra Hari Kebangkitan Nasional

2010-05-16 Terurut Topik Mira Wijaya Kusuma


Revolusionanda
 RudyMay
 16, 2010 at 10:09amSubject:
 Aksi Massa Samudra Hari Kebangkitan NasionalNeokolonialisme Belum Mati, Mari 
Kita 
Bangkit!

Pada 102 tahun silam, setelah ratusan tahun lamanya 
dijajah secara tak berperikemanusiaan oleh Belanda, kesadaran 
kemerdekaan mulai bangkit dan merasuki jiwa dan raga bangsa Indonesia. Berbagai 
organisasi perlawanan 
dibentuk. Gelombang kebangkitan nasional telah memicu rakyat yang tak 
lagi sudi dijajah untuk melakukan pemberontakan langsung kepada Belanda 
pada tahun 1926/1927. Sedemikian rupa, sehingga kebangkitan nasional 
adalah cerminan bahwa bangsa Indonesia tak lagi mau dijajah, tak mau 
lagi dirampok, tak mau lagi diperlakukan sewenang-wenang oleh penguasa, 
tak mau diinjak-injak lagi kedaulatannya oleh bangsa lain. Hari 
Kebangkitan Nasional adalah Peringatan Hari Anti-Neokolonialisme di 
Indonesia.

Cita-cita luhur ini kini kian luntur. Bukannya Belanda
 kembali menjajah Indonesia, tapi Pemerintah Indonesia sendirilah yang 
mengkhianati kehendak sejati rakyat Indonesia. Kemajuan-kemajuan besar 
yang sudah tercapai di Indonesia di masa lalu, terutama sekali 
kemerdekaan dan kedaulatan politik, kini telah terinjak-injak dan 
tercaplok bangsa asing. Pemerintahan SBY harus bertanggung-jawab 
sepenuhnya, karena dua periode masa jabatannya justru memukul mundur 
kemajuan bangsa ini. Kita menyatakan, bahwa SBY bukan presiden RI, 
melainkan gubernur Jenderal Amerika Serikat di Indonesia.

SBY 
menyerahkan sebagian besar sumber kekayaan alam kita, misalnya gas, 
minyak, batubara, mineral, hutan, pertanian, perikanan, kelautan, dsb, 
kepada negara-negara imperialis dan korporasi multinasional. Ironis 
sekali, setelah 102 tahun Kebangkitan Nasional, Indonesia menjadi 
pengimpor Tempe dan Garam di dunia.

Hasil yang kita dapatkan 
berupa kehancuran ekonomi (kesulitan ekonomi rakyat, hancurnya industri 
dalam negeri, pengangguran besar (70% sektor informal), PHK massal, 
dsb), Politik (pemerintahan dilanda korupsi dan markus, kredibilitas 
pemerintah merosot di hadapan rakyat, dan politik Indonesia di mata 
dunia sangat rendah), Sosial (semakin menguatnya kekerasan sosial, 
diskriminasi, dan fundamentalisme), Budaya (hilangnya budaya dan 
karakter nasional).

Pengunduran diri Sri Mulyani (SMI) sebagai 
Menkeu, karena mendapat penempatan posisi baru oleh direktur Bank Dunia,
 Robert B. Zoellick,
 merupakan bentuk penghinaan terhadap kedaulatan politik bangsa 
Indonesia. Bagaimana mungkin, seorang warga negara Indonesia yang 
ditunjuk oleh Presiden, dapat mengundurkan diri karena mendapat perintah
 dari lembaga asing.

Presiden SBY bahkan gagal menghentikan 
korupsi dan menciptakan pemerintahan bersih, malahan pemerintahannya 
menjadi tempat bersarang para koruptor dan markus kelas kakap. 
Pemerintahan SBY tidak sanggup membongkar skandal Bank Century, sebuah 
kejahatan ekonomi terbesar paska reformasi, yang juga melibatkan dua 
orang anak-buahnya (Sri Mulyani dan Budiono).

Terkait hal di 
atas, dan karena neoliberalisme telah menghancurkan ekonomi nasional, 
maka terbuktilah bahwa Sri Mulyani sebagai agen perusak ekonomi 
nasional. Kita dapat menyakini, bahwa SMI telah didik secara khusus 
sebagai agen dan dipergunakan untuk merusak ekonomi nasional kita, 
dengan memaksakan sistim neoliberalisme. Bank Dunia harus bertanggung 
jawab keterpurukan dan kehancuran ekonomi nasional dan hilangnya 
kedaulatan politik nasional. Terkait skandal korupsi yang masih melilit 
Sri Mulyani, hal ini menjelaskan bahwa Bank Dunia sebagai lembaga yang 
kotor, seperti juga pernah dinyatakan Naomi Klein, aktivis dan penulis dari 
Kanada.

Oleh karena itulah, kami dari Liga Mahasiswa Nasional 
untuk Demokrasi (LMND) mengajak kepada seluruh mahasiswa serta semua 
komponen bangsa ini untuk kembali menggelorakan semangat kebangkitan 
nasional yang terkhianati oleh SBY-Boediono-Sri Mulyani beserta 
agen-agen mafia Berkeley
 lainnya. Pada tanggal 20 Mei ini, kita akan mendatangi Bank Dunia tepat
 pada peringatan 102 tahun Kebangkitan Nasional. Kita bersama-sama akan 
mengatakan: “Cukup, kita ingin Indonesia baru tanpa Neokolonialisme”!Sumber: 
http://www.facebook.com/revolusionanda

Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind.net/   
http://sastrapembebasan.wordpress.com/
 


  

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Lagi, Semburan Lumpur Gas Muncul di Halaman Sekolah

2010-05-15 Terurut Topik Mira Wijaya Kusuma

Kamis, 22/04/2010 12:44 WIB

Porong Dikepung Bubble

Lagi, Semburan Lumpur  Gas Muncul di  Halaman
 Sekolah



Suparno - detikSurabaya










Bubble di Porong/File detiksurabaya.com 


Sidoarjo -
Semburan lumpur baru, kembali muncul di kawasan Porong Sidoarjo. Kali 
ini, beberapa titik bubble menyembur di halaman SDN Ketapang Keres, yang
 berada sekitar 100 meter dari tanggul penahan lumpur Lapindo.

Semburan
 ini sendiri sebenarnya sudah diketahui sejak, Rabu (21/4/2010) kemarin.
 Namun, Kamis (22/4/2010) pagi tadi, semburan air bercampur lumpur ini 
mulai membesar, dan menggenangi sebagian kelas 3 yang berada di dekat 
titik semburan.

Kaget. Pagi tadi saat saya mau mengajar, 
sebagian ruang kelas sudah dipenuhi air lumpur. Baunya agak menyengat, 
kata Yulianti, guru kelas 3 SDN Ketapang Keres, saat berbincang dengan 
detiksurabaya.com, Kamis (22/4/2010).

Meski sebagian ruang kelas 
dipenuhi air lumpur, namun lanjut Yulianti, kegiatan belajar mengajar 
siswa pagi tadi tetap diteruskan, sambil menunggu instruksi dari kepala 
sekolah.

Untuk sementara, mulai besok kegiatan belajar mengajar 
akan dipindah ke ruang kelas lain, jelas Yuliati.
(bdh/bdh)


Sumber: 
http://us.surabaya.detik.com/read/2010/04/22/124449/1343312/475/lagi-semburan-lumpur-gas-muncul-di-halaman-sekolah

***

Semburan Lumpur Lapindo Membesar Lagi

Semburan lumpur Porong 
membesar lagi. 

Menurut Kepala Humas Badan Penanggulangan Lumpur 
Sidoarjo, Achmad Zulkarnaen, hingga hari kelima Selasa (1/9), muncratan 
lumpur dari pusat semburan lumpur Lapindo belum menunjukkan tanda-tanda 
berhenti. 

“Muncratan itu sebagai tanda, kalau lima hari ini semburan lumpur 
sedang besar-besarnya,” terang Izul.

Kalau kondisi semburan masih tetap besar akan mengancam tanggul 
disisi utara semburan yang kondisinya labil, mudah sekali ambles dan 
longsor. Lumpur, akan semakin cepat memenuhi pond (kolam penampungan) 
lumpur, dan selanjutnya mendesak tanggul, hingga ambles dan longsor.

Sementara, lanjut dia, persiapan pembuatan pond baru di sebelah utara
 tanggul yang lama, tepatnya disebelah selatan Desa Gempol Sari, 
Kecamatan Tanggulangin, Sidoarjo, belum bisa dikerjakan.

Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo, harus beradu cepat dengan 
semburan, kalau tidak ingin lumpur mendesak tanggul dan menggenangi 
pemukiman warga desa di sebelah utara tanggul yang hanya berjarak 
sekitar 200 meter.”Kita usahakan cepat dibangun,” ucapnya.

Sesuai perencanaan, pond seharusnya mulai dibangun bulan kemarin. 
Tapi, pembangunan mendapat hadangan dari warga. Hal Itu disebabkan 
karena alotnya proses negosiasi antara warga dan Badan Penanggulangan 
Lumpur Sidoarjo. Beberapa warga, ngotot tidak mau melepas aset tanah, 
karena belum menerima uang muka ganti rugi sebesar 20 persen dari PT. 
Minarak Lapindo Jaya, juru bayar PT. Lapindo Berantas.

Dijelaskan Izul, pond baru sangat penting posisinya untuk menampung 
luberan lumpur yang sewaktu-waktu terjadi. Menurut desain perencanaan 
penanganan semburan di Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo, pond akan 
dibangun diatas lahan dengan luas 55 hektar. Elevasi tanggul pond 
rencananya 11 meter dengan lebar 42,5 meter.
Berdasar pantauan Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo terakhir, 
sudah lima hari ini, 

Selasa (1/9), lumpur muncrat setinggi satu sampai 
tiga meter keatas permukaan.
Sebelumnya, kejadian seperti ini jarang sekali terjadi. Bahkan, 
lumpur yang menyembur dari pusat semburan, kondisinya sudah tidak nampak
 karena tertutup debit lumpur. Besar semburan juga tidak bisa diukur. 
Pada akhir 2008, semburan mencapai 100 ribu meter 

kubik perdetik. “Saat 
ini susah diukur karen semburan tertutup,” terang dia.
Sementara itu, Salah satu anggota Pusat Vulkanologi dan Mitigasi 
Bencana, Badan Geologi dari Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral, 
Ahmad Zaenudin, belum bisa memaparkan hasil penelitian sementara dampak 
semburan lumpur. Menurut dia, sampai saat ini penelitian masih berjalan.
 “Nanti satu bulan lagi kami kasih ke BPLS,” terang dia. *





Baca Juga : 


Lagi, Muncul Semburan Gas dan Lumpur di SidoarjoTanggul Lumpur Lapindo 
Mulai JebolTanggul Terancam, Korban Lapindo Turun ke JalanSemburan Lumpur 
Rendam Tih Petak Sawah176 Semburan Liar di Porong Muncul Kembali





1 Comment









Karya anak bangsa says: 


10/03/2010
 at 13:29


SEPUTAR SEMBURAN UMPUR PANAS

Saya sampaikan pengamatan sementara seputar semburan 

[wanita-muslimah] [Haibun] Tragedi berdarah Mei 98

2010-05-14 Terurut Topik Mira Wijaya Kusuma
[Haibun] Tragedi berdarah Mei 98


Peristiwa Dramatis Nasional Mei 98 mengakhiri kekuasaan Rejim Tirani Soeharto, 
nyatanya berawal pada Tragedi Berdarah 1965/1966 yang dirangkai jalur benang 
merah, membentang proses alur tindakan kekerasan, pembunuhan, pemenjaraan dan 
penghilangan paksa umat manusia selama 32 tahun.

Sejarah Kekerasan
Darah mengalir
Perang saudara

Politik adu domba
Hak sipil dibrangus

Aah...kini kas uang negara terjarah habis, penikmat reformasi berpesta pora di 
atas penderitaan busung lapar rakyatnya, ingatan rangkaian peristiwa berdarah 
itu, menebar proses akar kebencian, penjarahan, pemerkosaan, dan masih banyak 
daftar urutan kejahatan kemanusiaan lainnya, tuntutan hak kebenaran dan 
keadilan saling bertumpang tindih, merintis mekanisme proses penindasan, 
penghisapan tenaga kerja anak bangsanya, eksploitasi kekayaan alam di 
mancanegarapun berlimpah ruah kepentingan penguasa demi stabilitas warisan 
kekuasaan tirani.

Korupsi dan Kolusi
Berdarah dingin
Amis beracun

Konflik kekuasaan
Berebut jatah uang

Ekonomi Liberal
Hutang menjamur
Rakyat terjerat

Hukum karma bercermin
Kapan Rakyat bergerak?

MiRa - Amsterdam, 14 Mei 2010


Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind.net/   
http://sastrapembebasan.wordpress.com/
 



[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] KETABAHAN oleh Lianny

2010-05-13 Terurut Topik Mira Wijaya Kusuma
KETABAHAN

 Today at
 05:59



Banyak orang yang berusaha tabah menjalani hidup ini, memang betul 
hidup adalah suatu perjuangan tanpa akhir, sampai ajal menjemput. tetapi
 kerikil tajam dan ombak kuat sering menghempaskan jiwa kita pada sudut 
keputus asaan.




 

foto ilustrasi ini diambil dari image google



siapa yang hidup tidak pernah mengalami rasa sakit di hati, atau rasa 
susah di pikiran, atau kesialan demi kesialan, masalah yang terus 
menerus, jika anda sama sekali BELUM pernah mendapatkan hal ini, berarti
 hidup anda adalah suatu 'dunia emas' berkilau menyilaukan mata karena 
semua orang ingin seperti itu.!



dalam perjalanan hidup saya, soal ketabahan ini, saya belajar dari nenek
 sendiri, beliau seorang janda dengan 3 anak yang ditinggal mati 
suaminya ketika jaman penjajahan, beliau banting tulang merawat putra 
putrinya yang masih balita dengan usia turun tangga selisih 2 tahun, 
bisa kita bayangkan bagaimana beliau harus membuat gubuk di arena 
pekuburan dan memberi makan anaknya dari ubi-ubi liar yang digali 
disekitar tempat mereka berpijak, dan suatu yang membuat saya kagum, 
nenek tidak pernah menikah lagi padahal saat itu usianya baru 30 tahun 
dan terlihat cantik sampai ajal menjemputnya. 



ketabahan kedua, saya belajar dari ibu kandung sendiri, dia harus jatuh 
bangun pingsan dijalanan ketika menghadapi kenyataan anak bungsunya 
seorang gadis yang sedang mempersiapkan pernikahannya, dan baru usia 23 
tahun meninggal secara misterius di rumah kost nya di Bali, dia menangis
 dan menangis bahkan ayah saya tidak tahan menangisi si bungsunya sampai
 akhirnya meninggal 3 tahun kemudian. tapi ibu melanjutkan hidupnya 
dengan berkata, sudahlah yang meninggal kita kenang karena pernah 
memilikinya, dan sekarang mari lanjutkan hidup.!



tulisan ini saya posting disini dengan harapan siapapun yang sedang 
mempunyai masalah berat, marilah kita TABAH dan jangan pernah putus asa,
 mari gantungkan harapan pada yang Maha Kuasa, bahwa segalanya akan 
berlalu dengan sendirinya.



KETABAHAN



Ketabahan, merupakan sebuah proses kekuatan jiwa seseorang. Ketabahan 
bukan saja proses yang identik dengan kemiskinan sandang-pangan, tetapi 
dalam arti luas bisa berarti tabah menghadapi penderitaan akibat 
penyakit atau cobaan hidup yang dihadapkan pada masalah interaksi, 
relasi, dan kehilangan orang terdekat. 



Bahkan, ketabahan seseorang akan teruji kala mengikuti audisi, 
pertandingan, persaingan dalam bisnis, prestasi, karier, sekolah, juga 
dalam pergaulan.



Ketabahan terkait dengan kekuatan jiwa seseorang menghadapi atau 
mengurai masalahnya, baik itu ketika menderita, menghadapi cobaan, 
hukuman karma, dan sebagainya. Tentu saja gradasinya berbeda-beda, 
tergantung masing-masing individu. 



Ada orang yang mempunyai ketabahan kuat, seperti orangtua bayi yang 
ditolak enam rumah sakit. Sang ibu harus melihat bagaimana bayi mungil 
yang lahir dalam kondisi kritis membutuhkan pertolongan medis segera, 
tetapi yang didapat penolakan pihak rumah sakit. Jika sang ibu tidak 
mempunyai kekuatan jiwa yang memberi ketabahan, mungkin bayi tersebut 
sudah dibawa pulang untuk menerima “nasibnya”. Sang ibu tidak akan 
mencoba dan mencoba lagi sampai mendapatkan rumah sakit yang mau 
menolong bayinya.



Soal ketabahan, tidak bisa dijabarkan milik orang kelas rendah atau 
kelas tinggi. Bukan juga merupakan ilmu turunan. Ketabahan dipengaruhi 
oleh lingkungan dalam kehidupan sehari-hari. Seseorang yang terbiasa 
dikelilingi oleh orang-orang yang mempunyai ketabahan kuat, lebih bisa 
mencerna, beradaptasi dengan hal-hal yang membutuhkan kekuatan jiwa.



Ketabahan seseorang bisa didapat melalui penularan dari lingkungan yang 
bisa menularkan kekuatan jiwa ini. Jika seseorang sedang membutuhkan 
kekuatan jiwa, dia bisa mencari atau berdiam dalam lingkungan yang 
mendukungnya untuk mendapatkan ketabahan itu. Keluarlah dari lingkungan 
orang-orang yang membuat Anda lebih menderita dengan cekokan kepesimisan
 dan keputusasaan.



Kekuatan jiwa yang bernama tabah ini, merupakan kemampuan seseorang 
dalam memproses kedatangan “rasa sakit di badan” dan “rasa susah di 
pikiran” . Bahkan, filsuf Romawi Epieus (341-270 SM) merumuskan bahwa 
kemampuan (kekuatan) jiwa yang menghasilkan ketabahan adalah sebuah 
proses dari kemampuan seseorang dalam mengelola nalarnya dengan cermat.



Umumnya seseorang baru menyadari memiliki kekuatan jiwa yang bernama 
ketabahan, kala dia dihadapkan pada masalah yang pelik. Ketabahan, erat 
kaitannya dengan jiwa seseorang yang mempunyai sesuatu pegangan.



seperti kita ketahui, umumnya keyakinan yang berkaitan dengan agama dan 
keyakinan pada Sang Pencipta. Dengan demikian, sangat penting seseorang 
mempunyai keyakinan yang dijalani dengan sepenuh jiwa, sebagai bekal 
menghadapi cuaca kehidupan yang selalu berubah dan penuh kejutan.



salam penuh ketabahan,

Lianny

Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind.net/   

[wanita-muslimah] Haiku..Haiku.. Apakabar Haiku?

2010-05-12 Terurut Topik Mira Wijaya Kusuma
Haiku..Haiku.. Apakabar Haiku?
:Aksi Mogok Kerja Tukang Sampah

Enam hari lamanya
Limbah di jalan
Menghias kota

Sampah menumpuk
Tinggi menggunung
Di sepanjang trotoar

Anjing dan kucing
Keluar kandang
Mengais sampah

Tikus-tikus Amsterdam
Mengepung kota
Berpesta pora

Pekerja mogok kerja
Aksi menuntut
Kenaikan gaji



MiRa - Amsterdam, 12 mei 2010

Tumpukan Sampah hari ke 6 di Trotoar
 
akibat Aksi Mogok Kerja Tukang Sampah
Sarphatiparkt - Amsterdam,
 12 Mei 2010

Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind.net/   
http://sastrapembebasan.wordpress.com/
 


  

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Peringatan

2010-05-12 Terurut Topik Mira Wijaya Kusuma
Peringatan
: Peristiwa Tragedi Kekerasan Militer
12 Mei 1998 - 12 Mei 2010

Peristiwa Tragedi Itu, terjadi saat aparat kepolisian dan tentara menembakkan 
peluru tajam ke arah Kampus Trisakti di Grogol.

DOR! DOR! DOR!
Mahasiswa terbunuh
Trisakti berkabung

Kenangan aksi damai melawan kekuasaan tirani Rejim Soeharto, bukanlah suratan 
takdir nyawa warga sipil direnggut sang Pencipta Duniawi maupun Surgawi, lalu 
siapa yang harus bertanggung jawab?

12 tahun telah dinanti , terlalu lama merasakan nyeri, pedih dan pilu sang 
Bunda kehilangan buah hati harapan masa depannya.

Kekerasan militer
Aparat alat negara
Nyatanya kebal Hukum

MiRa - Amsterdam, 12 Mei 2010 

Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind.net/   
http://sastrapembebasan.wordpress.com/
 


  

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] [Haibun] Percikan Api

2010-05-10 Terurut Topik Mira Wijaya Kusuma
[Haibun] Percikan Api

Menyambut hari
Saat dikeheningan
Cuaca berawan  

Berkonsentrasi dihitung menurut ukuran waktu, untuk bisa memahami, menafsirkan 
makna dan hakikat pengalaman hidupnya, dunia materipun dijadikan wadah pelipur 
lara, proses kontinuitas berkembang pesat, meniti intensitas proses produksi 
konsumsi, lalu adakah kemampuan daya nalar menilai suatu kebenaran untuk 
kemanusiaan?

Suatu arus
Mengarah cara pikir
Pada sebab akibat

Kepekaan sosial
Tak berpijak di bumi

Menjejak tapak langkah masa depan, pilihan prioritas, dipertegas bagaikan 
untaian tali pengikat, melilit ditubuhnya. Jalan menuju kedaulatan rakyat telah 
dirona peristiwa banjir darah, airmata dan jutaan nyawa pejuang melayang dalam 
belenggu kenistaan, peluang waktu berevaluasi diri yang telah lewat, sekarang 
dan untuk mendatang, tak pula menyemai kesuburan jiwa berlawan. Kebangkrutan 
negara menjerat hutang tujuh turunan anak bangsanya, nilai luhur budaya bangsa 
melawan penindasan, kini menumpuk di gudang sejarah menjadi debu.

Keterasingan diri
Jiwanya miskin
Dinilai kritis

Cengkeraman nekolim
Memercik api juang

MiRa - Amsterdam, 10 Mei 2010

Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind.net/   
http://sastrapembebasan.wordpress.com/
 


  

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] SIAPA SIAUW GIOK TJHAN?,,Menyambut BUKU baru : “SIAUW GIOK TJHAN – RENUNGAN SEORANG P ATRIOT IND

2010-05-09 Terurut Topik Mira Wijaya Kusuma

Select:
 All,
 Read,
 NoneShow:AllUnreadSIAPA SIAUW GIOK 
TJHAN?,,Menyambut BUKU baru : “SIAUW GIOK TJHAN – RENUNGAN SEORANG 
PATRIOT INDTo members 
of PERPUSTAKAAN
 UMUM  KLATEN

  

  


  

  

  
From: -Yudi 
-Wedi
  
  
08 May at 18:47 
  


  

SIAPA SIAUW GIOK TJHAN?

Menyambut BUKU baru : “SIAUW 
GIOK TJHAN – RENUNGAN SEORANG PATRIOT INDONESIA”


* * *


Siapa
 Siauw Giok Tjhan?

Bagi mereka-mereka yang mengenal sejarah 
pergerakan kemerdekaan Indonesia, nama Siauw Giok Tjhan, tak asing lagi.
 Ada yang masih ingat, berkata begini: Pak Siauw 'kan pernah menjabat 
sebagai menteri pada kabinet Presiden Sukarno pada permulaan revolusi. 
Salah seorang yang mengenal Siauw Giok Tjhan menambahkan: Saya ingat 
betul beliau pernah duduk di DPR-RI pada awal tahun limapuluhan abad 
lalu. Begitu sampai periode Demokrasi Terpimpin Presiden Sukarnol


Kebetulan
 aku juga kenal pribadi pada beliau. Aku kenal Siauw sejak beliau 
memimpin “Star Weekly”, sebuah mingguan progresif di Jakarta sekitar 
tahun 1949-1955. Sejak beliau pindah ke negeri Belanda berkali-kali kami
 sempat bertemu dan bertukar fikiran dengan Siauw GiokTjhan.


*
 * *


Ketika menyambut terbitnya buku “Sumbangsih Siauw Giok 
Tjhan dan Baperki dalam Sejarah Indonesia”, oleh penerbit Hasta Mitra, 
kutulis pada tanggal 28 Mei 2000 y.l antara lain sbb:


“Seumur
 hidupnya apa yang dilakukan Siauw Giok Tjhan adalah memberikan
sumbangannya
 pada usaha besar pembinaan nasion Indonesia, kepada perjuangan untuk 
usaha menegakkan keadilan bagi semua, bagi setiap warganegara Indonesia.

“Sebagai
 seorang intelektual Indonesia keturunan Tionghoa, beliau menyadari
betul
 bahwa perjuangan untuk kemerdekaan nasional dan keadilan sosial, amat
bertalian
 erat dengan perjuangan untuk sama-hak bagi orang-orang Tionghoa
warganegara
 Indonesia yang sudah turun-temurun hidup bermukim di negeri ini, dan 
yang tidak sedikit diantaranya secara fisik dan kulturil sudah
berintegrasi
 dan berbaur dengan orang-orang pribumi. Secara naluriah mereka
sudah
 menjadikan Indonesia sebagai negerinya sendiri. Beliau melihat dan
menyadari
 bahwa orang-orang Tionghoa serta keturunan Tionghoa tsb merupakan 
bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan, pertumbuhan dan perkembangan
 ekonomi Indonesia. Di bidang ekonomi, berbeda dengan modal monopoli 
asing, modal mereka adalah modal domestik yang memainkan peranan positif
 dalam perkembangan ekonomi nasional.

“Beliau melihat kekuatan 
ekonomi yang terkandung di dalam masyarakat
keturunan Tionghoa 
Indonesia. Dan bahwa sekali kekuatan ekonomi ini berpadu dan dibimbing 
oleh kesadaran nasional yang mantap, maka ia akan merupakan kekuatan 
pendorong yang ampuh dalam perkembangan dan pertumbuhan selanjutnya 
ekonomi nasional Indonesia.

“Beliau mengemban keyakinan yang tak 
tergoyahkan bahwa perasaan naluriah
dari o r ang-orang Tionghoa dan 
keturunan Tionghoa yang sudah menjadikan
Indonesia sebagai negerinya 
sendiri, khususnya yang sudah menjadi
warganegara Indonesia yang sah 
menurut hukum, perlu ditingkatkan menjadi
kesadaran politik yang 
mantap akan ke-Indonesiannya itu. Itulah sebabnya
Bung Siauw 
mencurahkan perhatian dan kegiatannya untuk mencapai tujuan tsb.

Beliau
 menolak konsep 'asimilasi' antara keturunan Tionghoa dengan bangsa
Indonesia
 yang 'pribumi', sebagai suatu jalan untuk memecahkan 'masalah
minoritas
 etnis Tionghoa'. Karena di dalam konsep asimilasi itu dirasakan
terkandung
 faktor keharusan yang bersangkutan meninggalkan tradisi bangsa
dan 
kultur asal-muasal mereka. Siauw menganggapnya sebagai sesuatu yang
tidak
 sesuai dengan prinsip Bhinneka Tunggal Eka, prinsip yang selama ini
menjadi
 dasar negara Republik Indonesia, dimana setiap suku bangsa dari
nasion
 Indonesia, tetap mempertahankan dan bahkan mengembangkan tradisi dan 
kultur daerahnya, sambil bersama-sama seluruh nasion membangun tradisi 
dan kultur Indonesia secara nasional.

Menyadari perlunya ada 
wadah organisasi untuk memperjuangkan keyakinan
politiknya, maka 
bersama dengan pejuang-pejuang integrasi lainnya, beliau
ambil bagian
 penting dalam mendirikan BAPERKI.

Nama Siauw Giok Tjhan tidak 
bisa dipisahkan dari sejarah perjuangan
seluruh rakyat Indonesia 
untuk mencapai kemerdekaan nasional, untuk
keadilan sosial dan 
melawan diskriminasi rasial. Seluruh hidup beliau telah disumbangkannya 
untuk cita-cita luhur tersebut.

Bangsa kita memiliki tidak 
sedikit pahlawan nasional, yaitu tokoh-tokoh
perjuangan yang telah 
memberikan teladan sepanjang hidupnya, tanpa pamrih
memperuntukkan 
yang paling berharga dari hidup mereka untuk kepentingan
seluruh 
bangsa, yang telah memberikan sumbangan besar dalam perjuangan
kemerdekaan,
 persamaan-hak dan pembangunan nasion Indonesia.

“SIAUW GIOK 
TJHAN ADALAH SALAH SEORANG DARI PAHLAWAN NASIONAL ITU!

* * *


Hari
 ini disiarkan sebuah berita gembira. Bisa dibaca di “Gelora45” dll 
mailitst di wacana internet, sbb:


Pada tanggal 22 Mei yad 

[wanita-muslimah] [Haibun] Refleksi Anak Bangsa

2010-05-07 Terurut Topik Mira Wijaya Kusuma
[Haibun] Refleksi Anak Bangsa

Ingatan itu
Mengalir deras
Bagaikan sinar petir

Cahaya halilintar gemerlapan dipeluk awan hitam, menghias di antara langit dan 
bumi yang tak mungkin terjamah oleh keadaan manusia, gemuruh menderu waktu pilu 
dan masa ceria, di alaminya secara bergantian untuk meraih wajah kehidupan.

Cara perpikir
Tersusun kosa kata
Perilaku insani

Pada refleksi diri
Kaca cermin meretak

Aah... introspeksi telah memberi inspirasi tentang sikap dan tindakan umat 
manusia, emosi hadir bersama kesadaran diri, nyatanya berbias bursa tujuan, 
kendala dan motivasi, yang akhirnya menempatkan orang-orang lingkungannya ke 
dalam kotak kotak tertentu, lalu dibiarkanlah dirinya memiliki kebebasan untuk 
menindas, merekayasa dan memanipulasi massa.

Karakter bangsa
Melawan penindasan
Terpecah belah

Kehidupan bernegara
Korupsi membudaya


MiRa - Amsterdam, 7 Mei 2010

Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind.net/   
http://sastrapembebasan.wordpress.com/
 


  

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] [Tanka]: Kemandirian

2010-04-29 Terurut Topik Mira Wijaya Kusuma

[Tanka]: Kemandirian

Bulan berslaput awan
Membias sinar
Tersenyum getir
Batas mata memandang
Awan melangkah jauh  

Mata hati bercermin
Nasib si miskin
Tiada daya
Bermimpi hidup mapan
Jiwa rapuh meronta

Penggusuran pemukim
Akar kenangan
Digenggam erat
Pahit getirnya hidup
Siapa yang peduli

Kemandirian
Merajut ketegaran
Jiwa melawan
Hak hidup dirampas
Keadilan dituntut

MiRa - Amsterdam, 29 April 2010



Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind.net/   
http://sastrapembebasan.wordpress.com/
 


  

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Haiku..Haiku.. Apakabar Haiku?

2010-04-28 Terurut Topik Mira Wijaya Kusuma
Haiku..Haiku.. Apakabar Haiku?
: Menanti Aksi!

Air di sungai  
Bening mengalir tenang
Ke laut lepas 

Di atas air
Metro meluncur
Menyusuri rel listrik

Rumah bawah jembatan
Teras berpayung
Teduh mengapung

Kuingat gubug
Di pinggir kali
Berdinding kardus

Pemulung hilang
Di kali Malang
Berlimbah anyir darah

Rumah kumuh digusur
Moncong senjata
Hidup bergolak


MiRa - Amsterdam, 28 April 2010




  

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] [HAIBUN]: Musim Bunga

2010-04-25 Terurut Topik Mira Wijaya Kusuma
Musim Bunga

Bunga berkembang
Daun bersemi
Hijau menghias kota

Ingatan malam hari
Caya bulan membayang

Aaah...terik matahari melayukan bunga dan daun-daunan, hingga tunduk tanpa 
daya. Hukum alam telah mengajarkan pada kita semua, bahwa hidup manusia 
dihitung dalam batasan waktu menuju kuburan, sekali pergi tak mungkin kembali 
lagi.

Mengenang masa
Berbina jasa
Usia melebur duka

Megah merah, berdarah
Hayat dikandung badan

Kuingat pesan akhirmu, Ayah, bahwa kehormatan, kemasyuran dan nama harum 
bukanlah titik akhir idaman hidupmu, walaupun hidup, mati, hina dan mulia 
adalah pemberian alam.

Kilatan petir
Di antara mega hitam
Gumpalan awan

Cermin berbalut luka
Kesal
 berlapis dendam

Waktu menjejak hening, raga terlentang di tempatnya, menyatu dalam gundukan 
tanah yang menggumpal keras, namun bunga-bunga mungil menghias cantik di atas 
pusaramu. Ketika roch termenung dihadapan makam tak berpapan nama, perjalanan 
hidupnyapun tak berteduh.

Menuju pulang
Merambah jalan bebas
Tiada buntu

Menanti akhir hidup
Maut belum menjemput

Perahu laju
Menyisir sungai
Tekadku menggelora

Walau tongkat estafet
Rapuh dimakan waktu


MiRa - Amsterdam, 25 April 2010




Laburnum 
anagyroides
Golden Chain Tree
Amstel Kade, berlatar belakang Rumah di atas Air dan taman Bunga - April 2010


Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind.net/   
http://sastrapembebasan.wordpress.com/
 


  

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Koreksi: Haiku..Haiku Apakabar.. Haiku?

2010-04-23 Terurut Topik Mira Wijaya Kusuma
Haiku..Haiku Apakabar.. Haiku?

Di kuncup bunga
Mata hatinya
Merintis kontradiksi

Terjaga dalam kelam
Ganas dunia malam

Anak menghilang
Mamak merintih
Akal sehat terbakar

Warisan darah rakyat
Arca berisi raga

Lalang buana
Berpetualang
Terbang labil melayang

Taman bunga labirint
Jiwa bercermin diri

Kenangan masa lalu
Dalam dirinya
Menyimpan duka

Genangan air mata
Mengalir madu racun

MiRa - Amsterdam, 22 April 2010


Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind.net/   
http://sastrapembebasan.wordpress.com/
 


  

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] CATATAN KRONOLOGIS SEKITAR PERISTIWA GERAKAN G.30 S/PKI

2010-04-23 Terurut Topik Mira Wijaya Kusuma
Sumber dari buku : Memoar Mayor Jendral Raden Pranoto Reksosamodra.

CATATAN KRONOLOGIS SEKITAR PERISTIWA GERAKAN G.30 S/PKI


Di bawah ini adalah beberapa catatan ringkas dari saya, sekitar kejadian dan 
peristiwa baik yang saya alami maupun saya ketahui sekitar gerakan G.30S/PKI 
yang terjadi pada tanggal 1 Oktober 1965. Singkatnya secara kronologis dan 
numerik dapat saya tuliskan disini sbb.:

Pertama, pada tanggal 1 oktober 1965 kurang lebih jam 06.00 pada saat saya 
sedang mandi, maka datanglah Brig.Jen Dr. Amino (Ka.Dep.Psychiatri RSGS 
Jakarta) yang dengan serta-merta memberitahukan tentang diculiknya Let.Jen. 
A.Yani beserta beberapa Jenderal lainnya oleh sepasukan bersenjata yang belum 
diketahuinya. Sesudah mandi, maka saya segera berangkat ke MBAD dengan 
mengenakan pakaian dinas lapangan.

Kedua, setibanya di MBAD dan setelah menampung beberapa berita dari beberapa 
sumber, maka oleh karena pada saat itu saya kebetulan sebagai Pati yang 
berpangkat tersenior, saya segera memprakarsai untuk mengadakan rapat darurat 
diantara para asisten Men./pangad atau wakilnya yang hadir pada saat itu di 
MBAD, yaitu para pejabat teras SUAD dari asisten Men.Pangad sampai asisten VII 
Men.Pangad termasuk Irjen P.U dan Pejabat Sekretariat.
Setelah menampung beberapa laporan dan keterangan dari sumber-sumber yang dapat 
dipercaya, maka rapat menyimpulkan: Secara positif bahwa Let. Jen. A.Yani 
beserta lima orang Jenderal lainnya telah diculik oleh sepasukan penculik yang 
pada saat itu belum dapat dikenal secara nyata.
Berikutnya, rapat memutuskan untuk menunjuk May.Jen Soeharto Pang.kostrad agar 
bersedia mengisi pimpinan AD yang terdapat vacuum. Melalui korier khusus, maka 
keputusan rapat kita sampaikan kepada May.Jen Soeharto di MAKOSTRAD.

Ketiga, pada hari itu juga tanggal 1 Oktober 1965 k.l jam: 09.00 saya menerima 
laporan dari MBAD yang mengatakan bahwa menurut siaran RRI saya ditunjuk oleh 
Presiden/Panglima tertinggi untuk menjabat sebagai carataker Men./Pangad. Oleh 
karena baru merupakan berita, maka saya tetap tinggal di Pos Komando MBAD untuk 
menunggu perintah lebih lanjut.

Keempat, bahwa pada hari itu juga tanggal: 1 Oktober 1965 sesudah saya menerima 
berita tentang penunjukkan saya untuk menjabat sebagai carataker Men./Pangad, 
maka berturut-turut datanglah utusan-utusan dari Presiden/Panglima Tertinggi 
yaitu:
1. Let.Kol.Inf. Ali Ebram, Kasi I Staf Resimen Cakrabirawa yang datang k.l jam: 
09.30
2. Brig.Jen. TNI Soetardio, Jaksa Agung, bersama Brig.Jen. Soenarjo, Ka.Reserse 
Pusat Kejaksaan Agung yang datang bersama pada jam: 10.00 (k.l)
3. Kolonel Bambang Wijarnako, Ajudan Presiden/Pangti yang datang sekitar j am: 
12.00.

Oleh karena saya sudah terlanjur masuk dalam hubungan komando taktis dibawah 
May.Jen. Soeharto (vide titik 2 di atas), maka saya tidak dapat secara langsung 
menghadap dengan tanpa seidzin May.Jen. Soeharto sebagai pengganti Pimpinan AD 
saat itu.
Atas dasar panggilan dari utusan-utusan tersebut di atas, sayapun berusaha 
mendapatkan idzin dari May.Jen Soeharto. Akan tetapi May.Jen Soeharto selalu 
melarangnya saya untuk menghadap Presiden/Pangti dengan alasan bahwa dia 
(May.Jen. Soeharto) tidak berani[/i] mereskir[/i] (menjamin,ed) kemungkinan 
tambahnya Jenderal lagi apabila dalam keadaan yang sekalut itu saya pergi 
menghadap Presiden. Saya tetap menaati perintahnya untuk tinggal di MBAD.

Kelima, pada malam hari berikutnya, yaitu pada tanggal 1 Oktober 1965 k.l. jam: 
19.00 saya dipanggil rapat oleh Jenderal Nasution, KSAB di Markas KOSTRAD untuk 
menghadiri rapat.
Kecuali Jenderal Nasution yang hadir, juga dihadiri oleh May.Jen Soeharto, 
May.Jen Moersyid, May.Jen Satari dan Brig.Jen Oemar Wirahadikusumah.

Jenderal Nasution secara resmi menjelaskan, bahwa saya mulai ini hari ditunjuk 
oleh Presiden/Pangti untuk menjabat sebagai carataker Men./Pangad, yang 
selanjutnya menanyakan kepada saya bagaimana pendapat saya secara pribadi.
Saya menjawab, bahwa sampai saat itu saya sendiri belumlah menerima 
pengangkatan secara resmi secara hitam di atas putih. Maka saya berpendapat 
agar sementara waktu belum dikeluarkannya pengangkatan resmi (tertulis) dari 
Presiden/Pangti entah nantinya kepada siapa di antara kita, lebih baik kita 
menaruh perhatian kita dalam usaha menertibkan kembali keadaan yang darurat 
pada saat itu yang ditangani langsung oleh Pang.Kostrad (May.Jen Soeharto) yang 
juga kita percayakan untuk sementara menggantikan pimpinan AD.
Akan tetapi mengingat pada saat itu suara dan kesan dari media massa yang 
memuat berita-berita adanya usaha untuk menentang keputusan Presiden/Pangti 
tentang penunjukkan saya sebagai carataker Men./Pangad. Maka oleh Jenderal 
Nasution saya diminta agar pada tanggal 2 Oktober 1965 pagi mengadakan 
wawancara pers yang direncanakan di Senayan. Saya bersedia.

Keenam, tanggal 2 Oktober 1965, menjelang waktu saya akan mengadakan wawancara 
pers, maka tiba-tiba May.Jen Soeharto dan saya mendapatkan panggilan dari 

[wanita-muslimah] Haiku..Haiku Apakabar Haiku?

2010-04-23 Terurut Topik Mira Wijaya Kusuma
Haiku..Haiku Apakabar Haiku?
: Teruntuk Adikku Tercinta


Burung tekukur
Terbang melayang pergi
Rawasari berduka

Bayi menangis lapar
Mengusik keheningan

Di kegelapan
Awan melangkah angkuh
Berjubah kabut

Hiruk-pikuk di jalan
Menebar kedengkian

Fitnah dan benci
Bergolak tanpa henti
Menantang hidup

Baik menjadi jahat
Jati diri tergadai

Langit kelabu
Dipematangan sawah
Belum memudar

Banjir lumpur Lapindo
Menuntut keadilan

Sorot mata memandang
Bayangan senja
Melebur lara

Terdengar gemerisik
Air di atas batu

Di gubug tua
Anak dan cucu
Merajut cinta kasih

Menatap masa depan
Melawan kebatilan

MiRa - Amsterdam, 23 April 2010



Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind.net/   
http://sastrapembebasan.wordpress.com/
 


  

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] [HAIBUN]: Refleksi Hari Kartini

2010-04-21 Terurut Topik Mira Wijaya Kusuma
[HAIBUN]: Refleksi Hari Kartini

Sejarah kemiskinan
Kaum wanita
Terjerat jiwa

Riwayat masturbasi
Wanita dilecehkan

Raga terkurung
Dijadikan pemilik
Bebas perkosa

Pembebasan dirinya
Dinyatakan berzinah

Ajeng Kartini, begitulah sebutanmu yang dijadikan hari peringatan untuk 
pembebasan kaum wanita sampai di abad 21, dari pemenjaraan jiwa dan raganya, 
sejak dilahirkan dan hidup tumbuh mendewasa, proses perjalananmu menjejak dalam 
taman labirint jaman feodal jawa, bersenyawa bersama Budaya Penjajah Kekerasan 
Kerajaan Belanda.

Ketertindasan
Ibu Pertiwi
Darah di rahim alam

Kemerdekaan Bangsa
Rakyat saling menjajah

Pasar bebas bersaing
Tenaga kerja
Luka bernanah

Waktu hidup wanita
Menjadi sapi perah

MiRa - Amsterdam, 21 April 2010

Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind.net/   
http://sastrapembebasan.wordpress.com/
 


  

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Koreksi: [HAIBUN] Refleksi Hari Kartini

2010-04-21 Terurut Topik Mira Wijaya Kusuma
[HAIBUN]: Refleksi Hari Kartini

Sejarah kemiskinan
Kaum wanita
Terjerat jiwa

Riwayat masturbasi
Wanita dilecehkan

Raga terkurung
Dijadikan pemilik
Bebas perkosa

Pembebasan dirinya
Dinyatakan berzinah

Raden Ajeng Kartini, begitulah sebutanmu yang dijadikan hari peringatan untuk 
pembebasan kaum wanita sampai di abad 21, dari pemenjaraan jiwa dan raganya, 
sejak dilahirkan dan hidup tumbuh mendewasa, proses perjalananmu menjejak dalam 
taman labirint jaman feodal jawa, bersenyawa bersama Budaya Kekerasan Penjajah 
Kerajaan Belanda.

Ketertindasan
Ibu Pertiwi
Darah di rahim alam

Kemerdekaan Bangsa
Rakyat saling menjajah

Pasar bebas bersaing
Tenaga kerja
Luka bernanah

Waktu hidup wanita
Menjadi sapi perah

MiRa - Amsterdam, 21 April 2010

Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind.net/   
http://sastrapembebasan.wordpress.com/
 




  

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Haiku..Haiku Apakabar.. Haiku?

2010-04-21 Terurut Topik Mira Wijaya Kusuma
Haiku..Haiku.. Apakabar Haiku?

Di kuncup bunga
Mata hatinya
Terjaga dalam kelam

Warisan darah rakyat
Merintis kontradiksi

Anak menghilang
Mamak merintih
Akal sehat terbakar

Arca berisi raga
Ganas dunia malam

Lalang buana
Berpetualang
Terbang melayang labil

Taman bunga labirint
Jiwa bercermin diri

Kenangan masa lalu
Dalam dirinya
Menyimpan duka

Genangan air mata
Mengalir madu racun

MiRa - Amsterdam, 22 April 2010

Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind.net/   
http://sastrapembebasan.wordpress.com/
 


  

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] [HAIBUN] : Kemunafikan

2010-04-16 Terurut Topik Mira Wijaya Kusuma
[HAIBUN] : Kemunafikan

Lilitan batang pohon
Akar mengikat
Berurat saraf

Gagak berteduh nyaman
Saling berlindung
Menanti aman

Dalam kehidupan ini, tersirat makna yang tersembunyi di balik hutan rimbun 
imajinasi, seperti berjalan di atap langit neraka, memandang bukit batu kerikil 
berterjal. Bunga plastik beraneka warna warni, menghiasi ruang jiwa yang 
tertidur lelap. Bermacam-macam perkara dengan alasan yang beragam, demi 
pemilikan harta karun untuk menyambung hidupnya.

Di perbatasan
Garis hidupnya
Bercermin kemiskinan

Cahaya musim dingin
Bekunya alam nista

Senja menjejak maju
Langkah kenangan
Mimpi merdeka

Musim semi disambut cerah bersama hadirnya mentari, eksistensi manusia 
merefleksi dirinya, mengacu pada pembebasan mengekang, jejak langkahnya tak 
kunjung akhir, dihindarinya apa yang tak diinginkannya, untuk menjadi saksi 
dalam catatan pena.

Goresan tinta hitam
Kata di kertas putih
Kemunafikan

Usia mempesona
Hidup hanya sekilas

Tak ada bara api yang mampu padam, lampu lentera menerangi semangat ketegaran 
jiwa. Aah...tinta pena itu mencatat kebebasan semu, penafsiran kebenaran 
menguak pemalsuan sejarah berdarah, kekerasanpun dijadikan alat penindas.

Cerah semusim
Fajar perkasa
Ranting berderak patah

Sisa percikan api
Menyulut jalan padam

MiRa, 16 April 2010

Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind.net/   
http://sastrapembebasan.wordpress.com/
 


  

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] [HAIBUN] Bunga Mawar

2010-04-11 Terurut Topik Mira Wijaya Kusuma
Seberang jalan
Di balik awan
Bunga mawar menawan

Dari ujung ke ujung
Roda terus melaju

Pertemuan di suatu tempat, terbersit implikasi perubahan pada lintasan arus 
gelombang waktu, namun tanpa menghambat alur pendekatan hubungan jenjang ikatan 
batin, biarpun dalam perjalanannya hanya ditemukan keheningan, kebisuan dan 
guratan catatan sejaran menebar pesan retorika, tanpa makna mimpi indahnya 
kenangan.

Di awal pertemuan
Ketangguhan terjaga
Kehidupannya
Di dalam ruang
Bersemi dan menyemai

Setiap perjalanan ingatan yang dilaluinya, direbut kembali sebagai saksi 
dirinya, kenangan jasanya membela kebenaran untuk memerdekakan diri, di daur 
ulang dalam cermin jati dirinya. Bayangan dalam ruang mulai terlihat jelas, ada
 pandangan yang dikaburkan dari penciptaan suatu ketidaknyamanan.

Membangun ruang
Hati nurani
Terhempas jauh

Penjaga bengis
Mengiris kuping
Kesaksian dibungkam

Genangan air mata bersama tetesan darah mengalir deras di sepanjang arus 
histeria massa, percakapan yang tidak biasa menjadi terbiasa, keanehan katanya 
bisa dijelaskan menjadi ketidakjelasan.

Reruntuhan kuil usang atas kekeramatan pada ketegaran jiwa kelahiran, kematian 
ditentukan oleh manusia untuk manusia lainnya. Gumpalan debu merah diterpa 
angin panas, langit mendesis menghisap udara amis.

Percikan api
Ilalang kabut panas
Lambat terbakar

Cahaya bukit semut, setinggi pohon imajinasi dilingkari padang pasir berdebu, 
tak ada yang melintasinya di sepanjang jalan terjal tak bertepi, lahan harapan 
ilusi bersemayam lara menyertai rindu, menjejak menyusuri arah jalan ke pesisir 
pantai.

Kumpulan camar
Menyambut cerah
Bulan
 bersaksi

Di taman bunga
Air sungai mengalir

MiRa - Amsterdam, 11 April 2010

Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind.net/   
http://sastrapembebasan.wordpress.com/
 


  

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Koreksi: [HAIBUN] Bunga Mawar

2010-04-11 Terurut Topik Mira Wijaya Kusuma
Seberang jalan
Di balik awan
Bunga mawar menawan

Dari ujung ke ujung
Roda terus melaju

Pertemuan di suatu tempat, terbersit implikasi perubahan pada lintasan arus 
gelombang waktu, namun tanpa menghambat alur pendekatan hubungan jenjang ikatan 
batin, biarpun dalam perjalanannya hanya ditemukan keheningan, kebisuan dan 
guratan catatan sejarah menebar pesan retorika, tanpa makna mimpi indahnya 
kenangan.

Di awal pertemuan
Ketangguhan terjaga
Kehidupannya
Di dalam ruang
Bersemi dan menyemai

Setiap perjalanan ingatan yang dilaluinya, direbut kembali sebagai saksi 
dirinya, kenangan jasanya membela kebenaran untuk memerdekakan diri, di daur 
ulang dalam cermin jati dirinya. Bayangan dalam ruang mulai terlihat jelas, ada 
pandangan yang dikaburkan dari penciptaan suatu ketidaknyamanan.

Membangun ruang
Hati nurani
Terhempas jauh

Penjaga bengis
Mengiris kuping
Kesaksian dibungkam

Genangan air mata bersama tetesan darah mengalir deras di sepanjang arus 
histeria massa, percakapan yang tidak biasa menjadi terbiasa, keanehan katanya 
bisa dijelaskan menjadi ketidakjelasan.

Reruntuhan kuil usang atas kekeramatan pada ketegaran jiwa kelahiran, kematian 
ditentukan oleh manusia untuk manusia lainnya. Gumpalan debu merah diterpa 
angin panas, langit mendesis menghisap udara amis.

Percikan api
Ilalang kabut panas
Lambat terbakar

Cahaya bukit semut, setinggi pohon imajinasi dilingkari padang pasir berdebu, 
tak ada yang melintasinya di sepanjang jalan terjal tak bertepi, lahan harapan 
ilusi bersemayam lara menyertai rindu, menjejak menyusuri arah jalan ke pesisir 
pantai.

Kumpulan camar terbang
Menyambut cerah
Bulan bersaksi

Taman bunga menyapa
Air sungai mengalir


MiRa - Amsterdam, 11 April 2010

Prunus subhirtella ‘Autumnalis’
Menanti dedaunan di musim semi...
Ostadestraat,
 April 2010

Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind.net/   
http://sastrapembebasan.wordpress.com/
 



  

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Haiku..Haiku..Apakabar haiku?

2010-04-08 Terurut Topik Mira Wijaya Kusuma
Haiku..Haiku..Apakabar haiku?

Di ufuk timur
Alamnya kaya raya
Jual martabat

Siklus uang negara
Gagak berkaok-kaok

Semak belukar
Harum semerbak
Wanita digadaikan

Kawat duri berkarat
Menjerat kemiskinan 

Jaringan laba-laba
Menempel wajah
Lalat mendengung

Di tepi Jalan besar
Pengangguran menjamur

Membajak bumi
Akar rimba berdebu
korupsi panen

Genangan air limbah
Mendera anak bangsa

Matahari senja
Tenggelam merah rona
Kehilangan jazatnya

Tanpa tinggalkan pesan
Kapan karma bersaksi? 

MiRa - Amsterdam, 9 April 2010


Graffiti du Paris 
1993
Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind.net/   
http://sastrapembebasan.wordpress.com/
 


  

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] [Haibun] Unggas

2010-04-06 Terurut Topik Mira Wijaya Kusuma

[Haibun] Unggas


Jangkrik merintih

Ego tercekik

Camar mengibas sayap



Antar benci dan cinta

Kenangan sapu tangan 

Memberkas darah rakyat

 

Cermin diri dalam kanvas terlukis kesunyian dalam kegelapan, goresan bentuk 
sketsa dari ingatan masa lalunya dianggap lebih bernyawa 
dari para pendahulunya, yang mampu membisikkan pesanan suara-suara gaib 
bermakna kemanusiaan.  



Sawah dan ladang

Kehilangan petani

Mimpi berlari



Kesepian berduka

Terhimpit kelam

Menjadi murka



Ada kunang-kunang raksasa selalu terbang di setiap malam hari, 
menjelajah cakra jiwa penghibur lara, kehadirannya mengunjungi sesama 
makhluknya, di saat sedang tertidur lelap merangkai mimpi buruk, 
dibujuknya untuk memburu rasa rasa iri dan dengki.



Di musim semi

Anggur merah meradang

Menuai rasa nyeri



Kumpulan unggas

Berenang bebas

Di danau taman



MiRa - Amsterdam, 7 April 2010





Unggas berenang 
bebas
di Taman Sarphati - Amsterdam, 3 April 2010

Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind.net/   
http://sastrapembebasan.wordpress.com/
 


  

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Koreksi: [Haibun] Unggas

2010-04-06 Terurut Topik Mira Wijaya Kusuma

[Haibun] Unggas

Jangkrik merintih
Ego tercekik
Camar mengibas sayap

Antar benci dan cinta
Kenangan sapu tangan
Memberkas darah rakyat

Cermin diri dalam kanvas terlukis kesunyian dalam kegelapan, goresan bentuk 
sketsa dari ingatan masa lalunya dianggap lebih bernyawa dari para 
pendahulunya, yang mampu membisikkan pesanan suara-suara gaib bermakna 
kemanusiaan.

Sawah dan ladang
Kehilangan petani
Mimpi berlari

Kesepian berduka
Terhimpit kelam
Menjadi murka

Ada kunang-kunang raksasa selalu terbang di setiap malam hari, menjelajah cakra 
jiwa penghibur lara, kehadirannya mengunjungi sesama makhluknya, di saat sedang 
tertidur lelap merangkai mimpi buruk, dibujuknya untuk memburu rasa iri dan 
dengki.

Di musim semi
Anggur merah meradang
Menuai rasa nyeri

Kumpulan unggas
Berenang bebas
Di danau Sarphatipark

MiRa - Amsterdam, 7 April 2010






Unggas Berenang Bebas
Di Danau Taman 
Sarphati - Amsterdam, 3 April 2010
Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind.net/   
http://sastrapembebasan.wordpress.com/
 

--- On Tue, 4/6/10, Mira Wijaya Kusuma la_l...@yahoo.com wrote:

From: Mira Wijaya Kusuma la_l...@yahoo.com
Subject: [Haibun] Unggas
To: sastra pembebasan sastra-pembeba...@yahoogroups.com, Wahana News 
wahana-n...@yahoogroups.com
Date: Tuesday, April 6, 2010, 7:47 PM


[Haibun] Unggas


Jangkrik merintih

Ego tercekik

Camar mengibas sayap



Antar benci dan cinta

Kenangan sapu tangan 

Memberkas darah rakyat

 

Cermin diri dalam kanvas terlukis kesunyian dalam kegelapan, goresan bentuk 
sketsa dari ingatan masa lalunya dianggap lebih bernyawa 
dari para pendahulunya, yang mampu membisikkan pesanan suara-suara gaib 
bermakna kemanusiaan.  



Sawah dan ladang

Kehilangan petani

Mimpi berlari



Kesepian berduka

Terhimpit kelam

Menjadi murka



Ada kunang-kunang raksasa selalu terbang di setiap malam hari, 
menjelajah cakra jiwa penghibur lara, kehadirannya mengunjungi sesama 
makhluknya, di saat sedang tertidur lelap merangkai mimpi buruk, 
dibujuknya untuk memburu rasa rasa iri dan dengki.



Di musim semi

Anggur merah meradang

Menuai rasa nyeri



Kumpulan unggas

Berenang bebas

Di danau taman



MiRa - Amsterdam, 7 April 2010





Unggas berenang 
bebas
di Taman Sarphati - Amsterdam, 3 April 2010

Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind.net/   
http://sastrapembebasan.wordpress.com/
 


  


  

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Haiku..Haiku..Apakabar Haiku?

2010-04-05 Terurut Topik Mira Wijaya Kusuma
Haiku..Haiku..Apakabar Haiku?

: Kuncup Daun



Kotak kenangan

Berpindah tempat

Mengiringi ingatan



Terlintas tapak jejak

Disaksikan mentari



Beranda jiwa

Tergambar sketsa

Menghias Kehidupan 



Kuncup daun bergerak

Bunda memandang senyum



MiRa - Amsterdam, 5 April 2010

Kuncup Daun - A'dam, 5 April 2010
Dimuka Beranda Rumah

Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind.net/   
http://sastrapembebasan.wordpress.com/
 


  

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] [Haibun] Sapi Perah

2010-04-04 Terurut Topik Mira Wijaya Kusuma
Saat hari terbangun
Langit kelabu
Mentari resah

Mata memandang
Awan melangkah jauh
Hampa suara

Mengukus bumi
Embun memudar
Sapi perah merumput

Pasar bebas berlomba
Limbah produksi
Mengalir darah

Ada kombinasi dinamika dalam warisan tindakan untuk menyangkal suatu tujuan 
terselubung, sumber daya emansipatoris gerakan seperti dalam bungkusan kado 
yang terkemas rapih dan indah.

Bebas dalam kemelut
Kekerasan merambah
Ekstensi kontrol
Bisnis para mafia
Menumpuk riba

Di masa kebisuan tercermin seperti memancarkan kesucian nyata, dianggapnya tak 
pernah melupakan penyangkalan diri dengan menyatakan,
 Antara aku dan tubuhku
 harus ada perjuangan
 sampai mati…

Tantangan zaman
Berpikir bebas
Jiwa meronta
Keraguan dirinya
Mendustakan hollocaust

Demi mengejar kebutuhan hidup berlebihan, pengurangan tenaga kerja dan 
peningkatan kapital intensip, kehidupan manusia mengusik kepekaan baru, 
moralitas baru dan penemuan kembali pada jenis nilai lebih, dengan melalui 
penguasaan manusia dan alam lingkungannya. Kewajiban peningkatan daya beli, 
sebuah karya akumulasi kapital diciptakan dengan cara penundukan proses 
mereproduksi sistem penindasan.

Prasangka duga
Anak jalanan
Mengais sampah racun
Kebutuhan hidupnya
Terbelenggu durjana

MiRa - Amsterdam, 3 April 2010


Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind.net/   
http://sastrapembebasan.wordpress.com/
 


  

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] [Tanka]: Malioboro

2010-04-01 Terurut Topik Mira Wijaya Kusuma
[Tanka]: Malioboro

 Today at 20:18



Malioboro mengingatkanku pada pertemuanku terakhir dgn Wiji Thukul 
bulan April 1996 di Jogjakarta..



Malioboro

Cermin kenangan

Misteri kehidupan

Sejarah gudeg krecek

Seorang kawan hilang



***

Malioboro, the main street of Jogjakarta, reminds me of the last meeting
 with Wiji Thukul on April 1996 ...

 

Malioboro

Reflective memory

Life is a mystery

The history of gudeg krecek

A friend disappeared



***

Malioboro, de hoofdstraat van Jogjakarta doet me denken aan de laatste 
ontmoeting met Wiji Thukul op april 1996...



Malioboro

Reflecterende geheugen

Het leven is een mysterie

De geschiedenis van gudeg krecek

Een vriend verdwenen



MiRa - Amsterdam, 1 April 2010



Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind.net/ 
 

http://sastrapembebasan.wordpress.com/W.Thukul-M.Pon - 
Jogjakarta, April 1996

Semangat Bara Api 
Wiji Thukul di kongres nasional PRD 1996.

W. Thukul, Fajar 
Merah - Solo  2004

Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind.net/   
http://sastrapembebasan.wordpress.com/
 


  

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Haiku ..Haiku..Apakabar Haiku?

2010-03-30 Terurut Topik Mira Wijaya Kusuma
Haiku ..Haiku..Apakabar Haiku?
: Kenangan buat Ayah

Ingat kembali
Pesan terakhir
Tak perlu disesalkan

Lamat-lamat melangkah
Air mata mengalir

Waktu telah berlalu
Menelusuri
Buku harian

Riwayat kehidupan
Memandang ke angkasa

Awan menghilang
Percikan hangat
Air hujan menguap

Bersama angin malam
Di alam kegelapan

Pengingat hidup
Pindah ke ujung janggut
Anak tertinggal

Koleksi beraneka
Layang-layang di langit

MiRa - Amsterdam, 31 Maret 2010


Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind.net/   
http://sastrapembebasan.wordpress.com/
 


  

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] [HAIBUN] Terjaga

2010-03-29 Terurut Topik Mira Wijaya Kusuma
[HAIBUN] Terjaga 
Ditengah malamAku terbangunDari tidur lelapku
Aneh...kadang-kadang seseorang mengetuk pintu rumahku. Di waktu tengah malam 
ketika kehidupan kota sedang setengah terjaga, sebagian dari ingatan pintu 
gerbang berderit nyeri dari lintasan perjalanan panjang.
Pengunjung datang Tidak diketahui Wajah sosoknya
Seperti ada yang dicarinya, apakah dia seorang mata-mata? atau seorang miskin 
meminta sesuap nasi dan tempat berlindung? Mungkin dia seorang pencuri. 
Menyulut apiDi tungku apiPikiran berkelana
Aaah...dia adalah burung camar sebagai refleksi dari dirinya di cermin kaca, 
yang baru kembali dari perjalanan bayang-bayang berjurang terjal, dan mencoba 
untuk masuk ke ruangan kami kembali. 
Camar memanggil lembahSuara ketakutanDi masa lalu
Cahaya bintang Berkelip gemerlapanPikiran lemah
Aku menyadarinya bahwa kita telah berubah, pintu yang telah terkunci ternyata 
tidak lagi di kunci, pintu misterius itu seperti rotasi bulan dan bintang yang 
meninggalkan kami selama beberapa waktu, pada saat kami kesulitan untuk 
menghidupkan cahaya.
Pancaran MatahariMenduga palsuJiwa berkobar
Apa yang terjadi di masa lalunya, dan dari mana ia menyusuri arah jejak 
langkahnya, apakah ia menderita? Asal-usul roh kudus berasal dari alam 
mimpinya. Mungkin kau telah mengenalku, walaupun aku tak pernah mengetahuinya, 
bagaimana kau mengenali dirimu sendiri.
Pengunjung tak diundangSesali kelahiran
Tak ada tempat Perapian dihatiku Masa silam terhempas
MiRa - Amsterdam, 30 Maret 2010
Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind.net/   
http://sastrapembebasan.wordpress.com/
 


  

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Koreksi: [HAIBUN] Terjaga

2010-03-29 Terurut Topik Mira Wijaya Kusuma
[HAIBUN] Terjaga 

Ditengah malam
Aku terbangun
Dari tidur lelapku

Aneh...kadang-kadang seseorang mengetuk pintu rumahku. Di waktu tengah malam 
ketika kehidupan kota sedang setengah terjaga, sebagian dari ingatan pintu 
gerbang berderit nyeri dari lintasan perjalanan panjang.

Pengunjung datang 
Tidak diketahui 
Wajah sosoknya

Seperti ada yang dicarinya, apakah dia seorang mata-mata? atau seorang miskin 
meminta sesuap nasi dan tempat berlindung? Mungkin dia seorang pencuri. 

Menyulut api
Di tungku api
Pikiran berkelana

Aaah...dia adalah burung camar sebagai refleksi dari dirinya di cermin kaca, 
yang baru kembali dari perjalanan bayang-bayang berjurang terjal, dan mencoba 
untuk masuk ke ruangan kami kembali. 

Camar memanggil lembah
Suara ketakutan
Di masa lalu

Cahaya bintang 
Berkelip gemerlapan
Pikiran lemah

Aku menyadarinya bahwa kita telah berubah, pintu yang telah terkunci ternyata 
tidak lagi di kunci, pintu misterius itu seperti rotasi bulan dan bintang yang 
meninggalkan kami selama beberapa waktu, pada saat kami kesulitan untuk 
menghidupkan cahaya.

Pancaran Matahari
Menduga palsu
Jiwa berkobar

Apa yang terjadi di masa lalunya, dan dari mana ia menyusuri arah jejak 
langkahnya, apakah ia menderita? Asal-usul roh kudus berasal dari alam 
mimpinya. Mungkin kau telah mengenalku, walaupun aku tak pernah mengetahuinya, 
bagaimana kau mengenali dirimu sendiri.

Pengunjung tak diundang
Sesali kelahiran

Tak ada tempat 
Perapian dihatiku 
Masa silam terhempas

MiRa - Amsterdam, 30 Maret 2010


Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind.net/   
http://sastrapembebasan.wordpress.com/
 


  

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] [Haibun] MURTAD

2010-03-28 Terurut Topik Mira Wijaya Kusuma
[Haibun] MURTAD

Tonggak sejarah ekonomi menjejak cerita horor Lubang Buaya meniti tragedi 
kejahatan perdagangan budak. Ada perjalanan masa lalu memandu maraknya 
gemerincing uang curian, dengan menumbalkan nilai hutang kepala Ibu pertiwi.

Tak ada air mata
Tenaga kerja
Diperdagangkan

Kau tahu semua
Jiwa bebas dikekang

Suatu kehidupan bagaikan sebuah arena tontonan, kain merah dikibarkan, 
tombakpun di tangan, banteng terluka pilu. Anak zaman terdiam bisu, terbius 
keterasingan diri dikeheningan himpitan kelam. Ada cemeti dengan kata-kata, 
namun derita tenaga kerja Indonesia tercambuk kawat berduri.

Terikat rantai
Diperlakukan budak
Di hari kerja

Penguasa menjerat
Hukum dikuasai

Untuk sesuap nasi
Tongkat estafet
Dikematian

Gagak mengepak sayap
Mengais sampah mayat

MiRa - Amsterdam, 29 Maret 2010

Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind.net/   
http://sastrapembebasan.wordpress.com/
 


  

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Fw: OPINI :UU Pornografi harus di tolak!

2010-03-27 Terurut Topik Mira Wijaya Kusuma


Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind.net/   
http://sastrapembebasan.wordpress.com/
 

--- On Thu, 3/25/10, gayatri mantra dayugaya...@yahoo.com wrote:

From: gayatri mantra dayugaya...@yahoo.com
Subject: OPINI :UU Pornografi harus di tolak!
To: balipost balip...@indo.net.id
Date: Thursday, March 25, 2010, 6:00 PM





UNDANG-UNDANG PORNOGRAFI :  

KRIMINALISASI TUBUH, PEREMPUAN  

DAN GENOSIDA BUDAYA MASYARAKAT ADAT 

: Gayatri Mantra*

   

Mahkamah
Konstitusi akhirnya tidak mengabulkan pembatalan pemberlakuan Undang-Undang
Pornografi  (UUP) dan mutlak diberlakukan
di NKRI. Keputusan yang dibacakan Kamis 25 Maret 2010 tentu saja mengecewakan
masyarakat dan  Pemda Bali. Komponen
Rakyat Bali (KRB) sejak awal sejak dirancang hingga diberlakukannya UUP
tersebut telah berupaya keras melibatkan berbagai elemen masyarakat untuk 
menolak
diberlakukannya UU Pornografi. Hingga kini, KRB masih konsisten dan mendesak 
Gubernur
Mangku Pastika untuk menyatakan sikap Pemda Bali menolak pemberlakuan UU
tersebut khususnya di daerah Bali. Penolakan juga terjadi di berbagai daerah
yang diwakilkan oleh jaringan masyarakat adat dan organisasi perempuan, dan
para aktivis HAM, praktisi yang bergerak dibidang seni, keagamaan, dan
pemerhati budaya. 

Mengapa Menolak UU Pornografi 

Penerapan UUP
diberlakukan dengan sejumlah asumsi-asumsi untuk melindungi moralitas bangsa
terutama perempuan dan anak-anak dari pornografi dan pornoaksi. Ada apa dibalik
wacana agung ini? 

 UUP harus ditolak karena mengkriminalisasi
tubuh dan budaya masyarakat adat. UUP mengatur moralitas dan etika umum
berdasarkan suatu pandangan agama dan budaya tertentu. Tafsir terhadap
nilai-nilai moralitas ini akan sangat didasarkan pada tafsir yang bersifat
subjektif. Undang-Undang ini bukannya melindungi perempuan menyudutkan bahkan
menegaskan ‘tubuh’ perempuan  sebagai
sumber penyebab bejatnya moral bangsa. Pandangan ini bersumber dari
asumsi-asumsi yakni perempuan harus membungkus tubuhnya rapat-rapat agar tidak
dilihat laki-laki dan tidak menimbulkan terjadinya pornografi dan pornoaksi.
Perempuanlah yang pada akhirnya akan terkena dampak pada pelaksaan UUP.  Tubuh 
dan perempuan telah dimanipulasi dan
diekploitasi untuk kepentingan politik  dalam narasi agung perlindungan 
‘moralitas
bangsa’. Seolah-olah  tubuh dan perempuan
jauh lebih berbahaya dari moralitas para koruptor yang menghisap kehidupan
masyarakat Indonesia dan (hingga di penjarapun) masih mendapat keistimewaan
hidup, meski menari-nari di atas penderitaan rakyat.

UUP harus
ditolak karena tidak mengakui Kebhinnekaan Masyarakat NKRI yang terdiri dari
berbagai etnis (suku) dan agama. Pluralitas kehidupan berbangsa dan bernegara
termanifestasi dalam berbagai praksis kebudayaan. Negara, tidak bisa  secara 
otoritarian mengintervensi kehidupan
budaya khususnya dari sistem keyakinan dan budaya masyarakat adat, melulu dari
cara berpakaian (kostum). Masyarakat adat telah memiliki rambu-rambu moralitas
dan etika yang diterima anggotanya sesuai dengan daerah masing-masing.
Intervensi negara hanya diperlukan, jika terjadi pelanggaran dan pemaksaan
terhadap nilai moralitas tersebut melalui 
penegakan hukum dan sejumlah ayat-ayat hukum yang telah ada sebelumnya,
bukan ditafsir dengan menggunakan ayat-ayat agama tertentu.  

Apa jadinya jika
keyakinan sebuah agama dijadikan dasar mengukur moralitas kehidupan berbangsa
dan bernegara yang pluralistik? Apa jadinya jika UUP memberikan ruang bagi
orang-orang sipil mengambil alih tugas aparatus negara dengan merubah dirinya
menjadi  polisi-polisi moral? Apa jadinya
jika, milisi-milisi  ini dipersenjatai
dengan UUP dan (benar-benar bersenjata) 
menjadi  teroris dalam ranah
kehidupan privat masyarakat, hingga mencampuri persoalan seksualitas
individu-individu secara arbitrer? Apa jadinya jika konsepsi tentang tubuh,
produk-produk estetika dan spiritualitas selalu ditafsirkan dengan pikiran
porno dan birahi aparatus untuk mengkriminalisasi warga negaranya?

Pemberlakuan UUP
ini jelas sangat diskriminatif dengan menggunakan pakaian sebagai indikator
ukuran moralitas bangsa, jastifikasi  untuk  menghancurkan
sistem peradaban suku-suku bangsa dan budaya masyarakat adat di wilayah NKRI.  
Penyeragaman budaya merupakan kejahatan
kemanusiaan karena  UUP mengancam
disintegrasi melalui pemaksaan nilai moralitas kepada masyarakat dan agama yang
berbeda.  

Sistem
keyakinan, agama-agama tradisional yang termanisfetasi dalam banyak produk
kesenian dan artefak kebudayaan, tersingkir dan diberangus atas nama hukum.
Acintya yang telanjang, Lingga-Yoni, Yesus yang bertelanjang dada, pakaian
kebesaran dan kehormatan suku-suku bangsa di berbagai daerah, berbagai produk
kebudayaan berkaitan dengan keagamaan dan ritual, memang dalam  UUP 
mendapat wacana  “pengecualian”. Hal
ini justru menjadi bukti bahwa UUP ini sangat tidak konsisten dan memungkinkan  
terjadinya multitafsir yang menyesatkan.

Tujuan yang
terbesar dari UUP pastinya adalah 

[wanita-muslimah] [Haibun] Periuk Nasi

2010-03-26 Terurut Topik Mira Wijaya Kusuma
[Haibun] Periuk Nasi

Riwayat kebutuhan
Periuk nasi
Mengisi perut

Budaya rakus
Mempertahankan hidup
Tikus merajalela

Ada hikayat kekuasaan represip terhadap 'masyarakat konsumer', yang telah 
berhasil menundukan gelombang pasang kebutuhan hidup sehari-hari, dengan 
terus-menerus menawarkan hasil-hasil karya  penciptaan kebutuhan baru. Bahkan 
proses kontradiksi di dalam sistem represi, nyatanya merujuk pada peningkatan 
polarisasi, dan tentunya mau tidak mau represip membutuhkan pula mekanisme 
kontrolnya.

Integrasi sosial
Tercipta pasar bebas

Alat represi
Mesin indoktrinasi
Kekuasaan

Barang konsumsi
Bergelombang Tsunami
Penakluk sihir

Struktur sistim produksi
Menggugat Keadilan

MiRa - Amsterdam, 27 Maret 2010


Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind.net/   
http://sastrapembebasan.wordpress.com/
 


  

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Haiku..Haiku ..Apakabar Haiku?

2010-03-25 Terurut Topik Mira Wijaya Kusuma
Haiku..Haiku ..Apakabar Haiku? 

Susunan kata
Di hutan belantara
Lingkaran setan

Kalimat hilang makna
Kekerasan menjamur

Kekuasaan
Berbudaya korupsi
Pengamen tewas

Seni dan karakter
Menguji perlawanan

Kesedihan menggalur
Warna emosi
Dalam cahaya

Air mata mengalir
Musim bunga menuntut

MiRa - Amsterdam, 25 Maret 2010


Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind.net/   
http://sastrapembebasan.wordpress.com/
 


  

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] [Haibun] : Keberpihakan

2010-03-25 Terurut Topik Mira Wijaya Kusuma

[Haibun] : Keberpihakan

Ada dua pemikiran krtis, pihak yang berpikiran maju adalah untuk hidup, 
mengandalkan pendiskusian. Lainnya dari pihak otoriter dengan mengorbankan umat 
manusia. Bila memilih, maka pilihannya tidak untuk keduanya.

Tak ingin hidup rakus
dan tidak akan mati

Apakah salah untuk melarang memilih, bila ada tawaran untuk yang lebih baik 
dari hari ini?

Mensosialisasi
Menyakinkannya
Keberanian

Pihak ketiga
Melalui puisi
Untuk melawan!

MiRa - Amsterdam, 25 Maret 2010


Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind.net/   
http://sastrapembebasan.wordpress.com/
 


  

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] [HAIBUN] Perempuan

2010-03-23 Terurut Topik Mira Wijaya Kusuma
[HAIBUN] Perempuan
: Buat Mbakyuku di usia 60 tahun

Perempuan jelita, yang tak mungkin terlupakan, nuraninya selalu berbunga dan 
tetap merekah sepanjang musim.

Seperti api unggun
Di dalam sekam
Kobar membara

Dari panasnya api
Di masa duka
Berjiwa tegar

Di usiamu kini
Mentari pagi hari
Semakin cerah

Aah.. nyatanya kepedihan diketahui, namun pada masa itu begitu indahnya untuk 
bisa mengalaminya, adalah suatu kenangan manis dalam rekaman ingatan bersamamu.

Pohon hidup terluka,
di pelataran rumah

Angin datang berlayar,
pohon menderu bising

Suara bising
Di waktu senja
Menuai kehangatan

Walaupun sinar cahaya mentari di hawa dingin, yang tak redup dimakan usia, 
kehadirannya dalam suasana silahturahmi bersama burung dan pohon-pohon di luar, 
tepat di atas tebing di bawah kiri kanan jurang berkarang terjal. Kemudian 
tiba-tiba ada ikan berenang di laut merah.  

Eksistensinya
Di saat ini
Untuk mendatang

Tergantung pada air
Tidak terganggu ombak

Perempuan jelita
Kelembutanmu
Mengalir jernih
 
MiRa - Amsterdam, 24 Maret 2010



  

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Haiku..Haiku..Apakabar Haiku?

2010-03-22 Terurut Topik Mira Wijaya Kusuma
Pohon cemara
Hidup bersama luka
Angin mendesis

Ahli nujum bertapa
Di Kubangan Misteri

Pohon hutan berdansa
Elok gemulai
Berpayung jamur

Alunan musik mistik
Bersenandung jenaka

Celah cahaya
Bulan purnama
Menggugat kebisingan

Peristiwa berdarah
Menyimpan lara

Gundukan pemakaman
Gunung merapi
Bunga ditanam

Air mengalir kering
Gemerisik ilalang

MiRa - Amsterdam, 22 Maret 2010

Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind.net/   
http://sastrapembebasan.wordpress.com/
 


  

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] [Haibun] Rosella

2010-03-19 Terurut Topik Mira Wijaya Kusuma
Di sepanjang perairan pelabuhan tua,
menampilkan warna-warni bersejarah.
Transmisi dilintasan sinar matahari
ada luka menganga berpapan nama.

Cahaya lilin,
Terbersit sukma
Pada sisa hidupnya

Meredup sirna
Leleh mengalir
Sumbu api mengapung

Apit apit meripit
Mengapkir fakir
Lahan dijarah

Musim dingin telah mengingatkan kita,
pada segala sesuatu yang datang akan pergi.
Setumpuk kertas lusuh diatas meja tua,
tergores serat-serat masa silam, pula
terekam dalam ingatan,
yang menjadi obsesi kenangan lama.
Ada kebebasan dalam dirinya,
biarpun hanya yang tersisa-tulang, angin dan cabang ranting.

Dalam dikedalaman
Kuncupnya bunga
Menyerpih serbuk

Benih bunga rosella
Menyemai jiwa juang

MiRa - Amsterdam, 19 Maret 2010




  

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] [Cover Buku] Pelita Keajaiban Dunia | Kumpulan Puisi Nurdiana Jilid 2

2010-03-18 Terurut Topik Mira Wijaya Kusuma
Kepada miliser yang baik,

Bersama ini ku lampirkan gambar Cover buku Pelita Keajaiban Dunia | Kumpulan 
Puisi Nurdiana Jilid 2. Mudah2an pengiriman posting ini bagi individual mail 
bisa menerimanya dengan baik. Buku tsb akan disertakan dalam Peluncuran Buku 
dan Diskusi

LEKRA DAN POLITIK SASTRA



Sabtu, 20 Maret 2010

Pukul 19.00 WIB - selesai

Bertempat di Gedung Indonesia Menggugat (Gedung eks Landraad)

Jalan Perintis Kemerdekaan No.5 Bandung

Terimakasih atas perhatiannya,

Salam, MiRa (Miryanti Ratih) 


Added by Bilven 
Sandalista 
 to the event Lekra dan
 Politik SastraPelita Keajaiban Dunia | Kumpulan Puisi 
Nurdiana Jilid 2
Penulis: Nurdiana
Penerbit Buku Ultimus  
  

Pengantar: Chalik Hamid, Asahan Aidit
Editor: R. 
Miryanti, Heri Latief, Bilven 
Cetakan 1, Februari 2010
xx+144
 hlm.; 14x20 cm
978-602-8331-13-5

***
Agenda Diskusi

Majelis Sastra Bandung, Ultimus Bandung, dan Gedung Indonesia Menggugat
akan menyelenggarakan:

Peluncuran Buku dan Diskusi
LEKRA DAN POLITIK SASTRA

Sabtu, 20 Maret 2010
Pukul 19.00 WIB - selesai
Bertempat di Gedung Indonesia Menggugat (Gedung eks Landraad)
Jalan Perintis Kemerdekaan No.5 Bandung

Buku-buku yang akan didiskusikan dan diluncurkan:
1. Puisi-Puisi dari Penjara (kumpulan puisi S. Anantaguna)
2. Nyanyian dalam Kelam (kumpulan puisi Sutikno W.S.)
3. Aku Hadir di Hari Ini (kumpulan puisi Hr. Bandaharo)
4. Gelora Api 26 (kumpulan cerpen dan puisi Chalik Hamid, dkk)
5. Pelita Keajaiban Dunia (kumpulan puisi Nurdiana Jilid 2)
6. Politik Sastra (kumpulan esai Saut Situmorang)
7. Azalea: Hidup Mengejar Ijazah (novel Asahan Alham)

menampilkan
Pembicara: Prof. Jakob Sumardjo dan Saut Situmorang
Moderator: Yopi Setia Umbara dan Matdon
Akan dimeriahkan juga dengan kehadiran S. Anantaguna, Sutikno WS, Putu Oka
Sukanta, Asep Sambodja, dll. dan pembacaan puisi oleh penyair-penyair muda
Bandung

Acara ini gratis dan terbuka untuk umum !!!

Selama acara berlangsung, ada bazaar buku-buku terbitan Penerbit Ultimus
Bandung dengan diskon 50%!!!

Untuk keterangan lebih lanjut silakan hubungi:
Bilven (08122456452)
Matdon (08164864427)
Yopi Setia umbara (081321741476)
http://ultimus-online.com/

Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind.net/   
http://sastrapembebasan.wordpress.com/
 


  

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Haiku..Haiku..Apakabar Haiku...

2010-03-14 Terurut Topik Mira Wijaya Kusuma
Haiku..Haiku..Apakabar Haiku...

Secercah kata
Masa remaja
Refleksi cermin diri

Wajah merona pekat
Peluh dahi berkerut

Kenangan lalu
Mulut dibungkam
Bayi merintih nyeri

Monyet di Alas Roban
Transmigrasi ke kota

Sepeda kayu
Meluncur turun gunung
Dollar mengalir 

Hak hidup penguasa
Menumbalkan si miskin

Harumnya sedap malam
Menyambut senja
Purnama senyum

Keluarga gembira
Bunda hadir kembali


MiRa - Amsterdam, 15 Maret 2010

Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind.net/   
http://sastrapembebasan.wordpress.com/
 




  

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] [Haibun] Pesan Terakhir

2010-03-13 Terurut Topik Mira Wijaya Kusuma
Pesan Terakhir
: In memoriam Ayah

Suara mesin tram di kesunyian pagi,
setiap hari tanpa henti,
melaju di alas rel tram seperti sel jaringan dalam tubuh,
dirasakannya tergerak maju,

Ada yang tak bisa diketahui sebelumnya,
untuk mengetahui kebahagiaan di masa lalu,
bukan kebencian yang di perbuat dalam beberapa dekade,
tak ada cinta kasih yang bisa ditemukan pada peristiwa itu.
Aah...cinta tak bersalah,
kadang kehilangan,
bila ada ketegangan aliran listrik,
terus mengalir tanpa resah.
Rasa takut berkesinambungan,
diciptakan oleh imajinasi,
dalam gairah untuk menumpuk debu.
Luka lama tak bisa terbakar mentari,
sampai pada akhir musim hujan di gubuk kampung halaman,
terlihat para monyet berceloteh di pohon-pohon,

Ketika kepergiannya dinanti,
kelancaran waktu berganti hari,
namun tak kunjung tiba,
di setiap perjalanan ingatan ditemukan kembali,
lalu disusun daur ulang sebagai kenangan suci.

Lahir ke mati tak bisa dibatalkan,
kehidupan membuat ruang di hati,
bagaikan perjalanan tram listrik memercik api,
terperangkap di antara jalur rel dan aspal,
selama dalam prosesnya tak mungkin menghilangkan makna hidup.
Rasa terbawa langkah kaki menjejak harapan baru,
seperti bayangan wayang kulit di balik tirai kain kafan,
yang menyelimuti gumpalan seperti anggota tubuh,
terlukis dalam sosok gambar berbingkai di perantauan,
tanpa kehilangan daya ingatan,
meninggalkan pesan terakhir

Mentari terbit
Kegelapan memudar
Bunga merekah

Cahaya berkilauan
Terdengar kicau burung

MiRa - Amsterdam, 13 Maret 2010

Bunga Wijaya 
Kusuma - Amsterdam 1986

Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind.net/   
http://sastrapembebasan.wordpress.com/
 


  

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Haiku buat Mawie Ananta Jonie Re: MAWIE ANANTA JONIE : HAIKU?

2010-03-12 Terurut Topik Mira Wijaya Kusuma
Haiku buat Mawie Ananta Jonie

(1) Di kala hujan
Lahan tani bersemi
Mimpi mandiri

(2) Kenangan satu tujuan
Menyemai harapan bangsa

(3) Negara Agraria
Padi menguning 
Membentang permai

(4) Kini bunga bersemi
Ladang kering menanti

MiRa - Amsterdam, 12 Maret 2010 


--- In sastra-pembeba...@yahoogroups.com, Mawi m...@... wrote:

 
 MAWIE ANANTA JONIE:
 HAIKU?
 
 1.
 
 Dulu hujan
 kini musim bunga
 tanpa rama-rama.
 
 2.
 
 Terasa jauh
 sungai dan pencoran
 sebuah pengorbana
 
 3.
 
 Kita pernah disumpah
 hidup dan mati
 jangan ratapi.
 
 4.
 
 Berangkatlah
 kawan dan sahabat
 semua punya tempat.
 
 5.
 
 Salam
 hati yang tak tenggelam.
 
 Amsterdam, 12 Maret 2010.



Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind.net/   
http://sastrapembebasan.wordpress.com/
 


  

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] [Dokumen]: DITEMUKAN GAMBAR-GAMBAR YANG MENGERIKAN TENTANG PEMBUNUHAN KAUM KOMUNIS DALAM TAHUN 1948.

2010-03-12 Terurut Topik Mira Wijaya Kusuma


Dokumen 24 foto-foto tentang eksekusi kaum komunis 
tahun 1948, silahkan click:

http://kitlv.pictura-dp.nl/index.php?option=com_memorixItemid=28task=resultsearchplugin=eenvoudigdistkitlvonderwerp=+PKIcp=1


***

Berita terkait, sehubungan dengan ditemukannya foto-foto tsb oleh 
Sejarawan-potret Louis Zweers.

Koran TROUW Krantenarchief,  28 maart 1996


Gruwelijke foto's ontdekt van executie van Indonesische communisten in 1948

Van een onzer verslaggevers DEN HAAG - Fotohistoricus Louis Zweers is gestuit 
op tot dusver onbekende, gruwelijke foto's van de afrekening bij Madioen (op 
Java) met Indonesische communisten na hun opstand in 1948 tegen het leiderschap 
van Soekarno.

De twaalf zwart-wit foto's laten fasen zien van een executie door het 
Indonesische leger (TNI). Met touw geboeide leden van de Partai Komunis 
Indonesia (PKI) worden verhoord, in een kuil gedreven en gedood met 
bajonetsteken in de rug. De jonge Republik Indonesia voerde in die tijd niet 
alleen een onafhankelijkheidsoorlog tegen Nederland, maar ook een burgeroorlog 
tegen communisten en rechtse moslims van de Daroel Islam.

Zweers vond de nooit gepubliceerde foto's bij een speurtocht in het archief van 
de toenmalige dienst voor legercontacten, de foto- en filmafdeling van de 
legervoorlichtingsdienst. Ze waren als negatieven opgeborgen bij het Algemeen 
rijksarchief in Den Haag, met de vermelding: Foto's gedode communisten door het 
TNI.

“Ik meen dat foto's een nieuw licht kunnen laten schijnen op historische 
gebeurtenissen”, zegt Louis Zweers. “Het houdt mij bezig wat beelden kunnen 
doen met een bepaalde gebeurtenis. Neem de slachting in het Vietnamese dorp My 
Lai door Amerikaanse militairen op 16 mei 1968. De door de Amerikaan Ronald 
Haeberle gemaakte foto's werden pas in 1969 openbaar en brachten toen meer 
teweeg dan massa's tekst over de oorlog in Vietnam.”

De speurtocht van Louis Zweers begon al vorig jaar voor zijn in december 1995 
uitgekomen boek Agressi II: Operatie Kraai - De vergeten beelden van de tweede 
politionele actie. Bij zijn onderzoek naar de herkomst van de foto's van de 
executies bij Madioen, ontdekte Zweers dat de Nederlandse 
regeringsvoorlichtingsdienst er intern melding van had gemaakt. Medewerker H. 
Leopold van die dienst (nu RVD) schreef in een verslag over tweede politionele 
actie in december 1948, dat de journalist Zandstra van het Nederlands-Indische 
dagblad De Locomotief de foto's had gevonden. “De foto's zijn het ergste en het 
meest hemeltergende dat tot nu toe op dit gebied is vertoond. Ze zijn terstond 
opgestuurd naar Batavia”, berichtte Leopold op eerste kerstdag 1948.

Zweers veronderstelt dat hoofdredacteur A. W. Colijn van De Locomotief, die 
goede contacten had met luitenant-kolonel W. C. Koenders, hoofd van de dienst 
voor legercontacten, de serie aan Koenders heeft doorgegeven. Redacteur 
Zandstra van De Locomotief zal de door een Indonesische fotograaf gemaakte 
foto's bij de Nederlandse verovering van Djokja hebben ontdekt.

Waarom de foto's uit de publiciteit bleven en in het vergeetboek raakten? 
“Misschien vreesde Nederland dat het imago van Soekarno bij de Amerikanen zou 
worden versterkt door foto's van zijn 'krachtig optreden' tegen communisten.” 
Dat optreden was waarschijnlijk in goede aarde gevallen bij de Amerikaanse 
publieke opinie in die tijd van de beginnende Koude Oorlog. Een tweede motief 
was wellicht de terughoudendheid, uit ethische overwegingen, met beelden van 
geweld.

Op 20 december 1948, bij het begin van de tweede politionele actie van 
Nederland tegen Indonesië, executeerde het Indonesische leger meer dan vijftig 
vooraanstaande gearresteerde communisten. Onder hen waren de PKI-leden 
ex-premier mr. A. Sjarifoeddin en voormalig vice-premier S. Setyadjit. De 
Republik Indonesia heeft na de mislukte machtsgreep van de PKI op 18 september 
1948 tienduizenden communisten gevangengenomen en er mogelijk zo'n 8000 
omgebracht. In 1965, zeventien jaar later, nu niet meer onder president 
Soekarno maar onder diens opvolger Soeharto, is met honderdduizenden 
communisten afgerekend.

Sumber: 
http://www.trouw.nl/krantenarchief/1996/03/28/2586375/Gruwelijke_foto_s_ontdekt_van_executie_van_Indonesische_communisten_in_1948.html

***

Mon, 01 Apr 96 22:38:47 GMT

The following is a translation of an article in Dutch daily Trouw, march 28, 
1996.

Terjemahan berita di atas oleh Frank Willems

DITEMUKAN GAMBAR-GAMBAR YANG MENGERIKAN TENTANG PEMBUNUHAN KAUM KOMUNIS DALAM 
TAHUN 1948.

Den Haag-- Sejarawan-potret Louis Zweers telah menemukan foto-foto yang belum 
diketahui dan yang mengerikan tentang pembunuhan orang-orang komunis Indonesia 
di dekat Madiun (Jawa) setelah pemberontakan mereka dalam tahun 1948 melawan 
pemerintahan Soekarno.

Dua belas lembar gambar-gambar hitam-putih itu menunjukkan fase-fase suatu 
pembunuhan yang dilakukan oleh tentara Indonesia (TNI). Anggota-anggota Partai 
Komunis Indonesia yang diikat dengan tambang 

[wanita-muslimah] Haiku..Haiku..Apakabar Haiku...

2010-03-12 Terurut Topik Mira Wijaya Kusuma
haiku..haiku..apakabar haiku...


Bangau di pohon

Menatap sarang

Terselimuti awan



Percikan api listrik

Menyetrum tram Amsterdam



Iklim Politik

Pasar Albert Cuyp

Bercermin retorika



Berita musim semi

Ayah mengurus anak



MiRa - Amsterdam, 12 Maret 2010

Burung bangau di 
taman Sarphati - Amsterdam
12 Maret 2010

Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind.net/   
http://sastrapembebasan.wordpress.com/
 


  

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] haiku..haiku..apakabar haiku?

2010-03-10 Terurut Topik Mira Wijaya Kusuma

Taman negara
Berbunga beton
Bulan berkabung

Korupsi uang rakyat
Berjudi harta karun

Kapal dagang berlayar
Terdampar badai
Kapten terlena

Kepala negara senyum
Oposisi bergabung

Wanita kerja
Memar dan lebam
Suami berselingkuh

Buruh diperdagangkan
Atap rumahnya ambruk

Kuli musiman
Menatap bulan
Anak-istri terlantar

Anak jalanan lapar
Rindukan cinta kasih

MiRa - Amsterdam, 10 Maret 2010

Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind.net/   
http://sastrapembebasan.wordpress.com/

 




  

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Merajut kata

2010-03-09 Terurut Topik Mira Wijaya Kusuma

Merajut kata

Berpikir, ketelitian, observasi, bercermin diri, kecerdasan. Untaian kata-kata 
itu sarat makna, sangat menggugah nurani, dirajut dengan benang kesadaran dan 
dibingkai dengan kebijaksanaan. Kata-kata itu bisa menjadi begitu indahnya 
bagaikan peragaan keanggunan pakaian tradisional.

Refleksi diri dapat memberikan wawasan pada perilaku dirinya ketika berhubungan 
dengan perasaan emosi, berinteraksi dengan orang lain, mempunyai tujuan, 
kendala dan motivasi. Namun kebanyakan orang-orang sengaja menyimpannya di 
salah satu kotak tersendiri supaya tidak terlihat oleh yang lain, jadi 
dibiarkanlah dirinya bebas.

Kekuasaan
Tidak terbatas
Wakil rakyat bersolek

Sejak rajutan kata direproduksi, cara berpikirnya pun seperti semakin lebih 
mendalam daripada sebelumnya. Aah..pengalamannya yang intens disepanjang musim 
kekuasaan negara, dirasakannya tidak memiliki sarat makna yang lebih berarti 
buat meningkatkan kesadaran dirinya sendiri. Bahkan egosentris dianggap lebih 
baik, katanya demi kebutuhan keseimbangan situasi. Padahal tradisi pembodohan 
dan uang tutup mulut sudah menjadi mekanisme bentuk komunikasi dari pencerminan 
Bangsa kita.

Paska pemilu
Pesta korupsi
Century butuh tumbal

MiRa - Amsterdam, 8 Maret 2010


Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind.net/   
http://sastrapembebasan.wordpress.com/
 


  

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] haiku..haiku..apakabar haiku?

2010-03-08 Terurut Topik Mira Wijaya Kusuma

haiku..haiku..apakabar haiku?

Rumput ilalang
Langkah derap bermimpi
Kuasa langgeng

Di bawah atap
Wakil rakyat terbius
Bulan menangis

Nista hidup peguasa
Sungai mengering
Sampah menggunung

Celaka kematian
Polisi aksi
Siap melacur

Burung pelatuk
Mengetuk pohon
Menggema menggelegar

Bunga mentari
Di dalam derap
Buruh migran menggugat

MiRa - Amsterdam, 8 Maret 2010

Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind.net/   
http://sastrapembebasan.wordpress.com/
 


  

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Semir Sepatu

2010-03-06 Terurut Topik Mira Wijaya Kusuma
Semir Sepatu

Sosok lelaki usia 15 tahun telah kehilangan ayahnya sejak tahun lalu di desa 
kelahirannya. Ada pesan disampaikan kepada anak sulungnya itu, sebelom Ayahnya 
menghembuskan nafas terakhir: 
Nak, dalam jiwa dunia telah tercipta hidup kita semua. Ku ingin kau tetap 
mampu mengisinya dengan cinta sejati, ketegaran dan kenyamanan hidup bersama 
Bundamu dan ke dua adikmu

Sosok lelaki
Kehilangan mimpinya
Kesedihan diukur

Ada kepercayaan
Dari potensi
Jati dirinya

Mengapa kita harus mendengarkan suara hati kita?
Sebab, di mana hatimu berada, di situlah hartamu berada. janganlah hidup dalam 
penghinaan dan ejekan. Jadilah penguasa murah hati.

Demikian selintas percakapan antara sang Bunda dan anak sulungnya, ketika 
anaknya akan meninggalkan kampung halaman.

Perjalanan pengembara, menapak jejak mengikuti suara hati. Di sepanjang kelana, 
dilaluinya mengarungi lintasan tantangan hutan belantara bukit barisan. 

Demi mengemban kewajiban mengejar mimpi harapan baru, guna memenuhi pesan 
terakhir ayahnya. Jejak langkah perjalanannya ke Ibu kota hanya berbekal 
sekotak kayu buatan sendiri, berisi peralatan semir sepatu.

Jiwa dunia
Di Ibu kota
Beralas suka duka

Mengais harta karun
Kegigihan bertahan

MiRa - Amsterdam, 6 Maret 2010



Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind.net/   
http://sastrapembebasan.wordpress.com/
 


  

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] haiku..haiku...apakabar haiku?

2010-03-05 Terurut Topik Mira Wijaya Kusuma
haiku..haiku...apakabar haiku? 

Sakit dan demam
Melihat cuaca cerah
Rasa menggigil

Kenangan masa lalu
Di rumah lama
Buku di bakar

Datang dan pergi
Tak kunjung tiba
Tangis si kecil sendu

Bugenvil payung alam
Merah merona
Tegar dinanti

Tertidur lelap
Mimpi memetik hari
Ayah tersenyum

Parkit menatap
Pohon berdaun
Di atas batu nisan

MiRa - Amsterdam, 6 Maret 2010


Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind.net/   
http://sastrapembebasan.wordpress.com/
 


  

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] haiku..haiku..apakabar haiku?

2010-03-04 Terurut Topik Mira Wijaya Kusuma
haiku..haiku..apakabar haiku?

kuncup bunga sakura
di sungai ikan mati

jiwa masa merdeka
nasakom jaya
sinar pelangi

beracun air keruh
busung lapar meronta

kejinya musim dingin
daun terkulai
akar membusuk

gagak mengais sampah
cendrawasih meratap

tanah air di gadai
politik elit
rebutan harta

jerami padi membusuk
petani panen ikan

cerah mentari
merindukan bersemi
kemandirian

MiRa - Amsterdam, 4 Maret 2010

catatan:

Uraian singkat pengalaman petani dari suku pakpak berdiam di 4 kabupaten yaitu 
kab. Humbahas, Dairi, Pakpak barat dan Aceh singkil di Sumatra Utara:

Setelah hasil panen dibawa ke rumah, di setiap pinggir sebelah petakan sawah 
dibuat kolam sekitar 1 – 1,5 meter guna memelihara ikan mas. Menurut pengalaman 
salah satu petani, ikan mas yang memakan sisa-sisa batang padi yang membusuk 
dan menimbulkan bakteri dan lain lain tanpa diberi makan, dapat hidup dan makan 
dari pembusukan jerami-jerami padi.

Jadi sebelum mulai mengolah tanah kembali untuk bertanam padi, maka ikan mas 
bisa di panen dengan hasil ikan mas luar biasa besar-besar nya lalu hasilnya 
dapat di nikmati oleh anggota keluarga bahkan hasil panen ikan mas yang mampu 
berkembang biak cepat itu bisa dijual ke pasar.


Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind.net/   
http://sastrapembebasan.wordpress.com/
 


  

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Fw: Faiza Hidayati Mardzoeki sent you a message on Facebook...

2010-03-04 Terurut Topik Mira Wijaya Kusuma
Faiza Hidayati sent you a message.


Subject: Nyai Ontosoroh di Belanda, 20-26 May 2010

Dear All, tolong sebarkan kepada teman-teman di Belanda, informasi nonton 
pentas Teater Nyai Ontosoroh di Belanda dan Belgia. 

Pemain: Sita  (RSD) Nursanti, Willem Bivers, Agni Melati dan Bagus Setiawan. 

Naskah: Faiza Mardzoeki
Director: Wawan Sofwan
Film and Video Director: Ariani Darmawan and Yudith
Artistic Director: Deden Bulqini
Music Director: Riki Destawan
Make Up and Costume: Irina Dayasih
Producer: Faiza Mardzoeki

Jadwal pentas di Belanda:
20-21 May di Tropen Teater Amsterdam
23-24 May di Tong Tong Festival, The Hague
26 May di Antwerp, Belgium

Sebelum ke Belanda akan pentas di Bandung dan di Erasmus Huis, Jakarta, Bulan 
Mei 2010. 

Please visit Tropen Teater Webiste
http://www.tropentheater.nl/smartsite.shtml?id=5082ActiviteitID=5901ch=FAB

Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind.net/   
http://sastrapembebasan.wordpress.com/
 



  

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] haiku..haiku..apakabar haiku?

2010-03-01 Terurut Topik Mira Wijaya Kusuma
haiku..haiku..apakabar haiku?

Di hari subuh
Genderang akbar riuh
Bulan bersaksi

Sepanjang perjalanan
Barisan semut nuntut

Kuncup bunga mengerling
Di balik tembok
Ada purnama

Dari jembatan ancol
Kuntil anak mengganas

Bunga menanti harum
Taman Labirin
Menghias resah

Garangnya kerakusan
Century bau uang

MiRa - Amsterdam, 2 Maret 2010


Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind.net/   
http://sastrapembebasan.wordpress.com/
 


  

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] [Koreksi]: haiku..haiku..apakabar haiku?

2010-03-01 Terurut Topik Mira Wijaya Kusuma

haiku..haiku..apakabar haiku?



Di hari subuh

Genderang akbar riuh

Bulan bersaksi



Sepanjang perjalanan

Barisan semut nuntut



Kuncup bunga mengerling

Di balik tembok

Ada purnama



Dari jembatan ancol

Kuntilanak mengganas



Bunga menanti harum

Taman Labirin

Menghias resah



Garangnya kerakusan

Century bau uang



MiRa - Amsterdam, 2 Maret 2010



Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind.net/   
http://sastrapembebasan.wordpress.com/
 

--- On Mon, 3/1/10, Mira Wijaya Kusuma la_l...@yahoo.com wrote:

From: Mira Wijaya Kusuma la_l...@yahoo.com
Subject: haiku..haiku..apakabar haiku?
To: sastra pembebasan sastra-pembeba...@yahoogroups.com
Date: Monday, March 1, 2010, 5:43 PM

haiku..haiku..apakabar haiku?

Di hari subuh
Genderang akbar riuh
Bulan bersaksi

Sepanjang perjalanan
Barisan semut nuntut

Kuncup bunga mengerling
Di balik tembok
Ada purnama

Dari jembatan ancol
Kuntil anak mengganas

Bunga menanti harum
Taman Labirin
Menghias resah

Garangnya kerakusan
Century bau uang

MiRa - Amsterdam, 2 Maret 2010


Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind.net/   
http://sastrapembebasan.wordpress.com/
 




  


  

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Haiku...haiku..apakabar haiku?

2010-02-28 Terurut Topik Mira Wijaya Kusuma
Haiku...haiku..apakabar haiku?

Pagi berembun
Bunyi ombak menggelegar
Air menggenang

Rintihan jangkrik
Di sangkar bambu mungil
Mengusik sunyi

Di kala duka
Laler hijau berdendang
Irama rindu

Hikayat Dionysus
Menuai anggur
Penderitaan

Panen Demeter
Mengusik hawa nafsu
Banjir kemelaratan

Mimpi berlari
Liar mengejar harta
Penjara kosong

MiRa - Amsterdam, 28 Februari 2010

Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind.net/   
http://sastrapembebasan.wordpress.com/
 



  

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] A.Kohar Ibrahim: Buku Sekitar Polemik Pramoedya-Lekra vs Manikebu

2010-02-27 Terurut Topik Mira Wijaya Kusuma


A.Kohar Ibrahim: Buku Sekitar Polemik Pramoedya-Lekra vs Manikebu

 Today at 18:33

Sekitar Polemik 



Pramoedya-Lekra vs Manikebu





0leh : A.Kohar Ibrahim







Ilustrasi Kulit Muka : Lukisan A Kohar Ibrahim, Judul : Cahaya. Layout
Kulit Buku dan Isi : Mahfut Azhari, Wahyu Hudaya. Editing : Lisya
Anggraini.



Diterbitkan Pertama Kali Oleh : Titik Cahaya Elka, November 2008. 

Alamat Penerbit : Anggrek Sari Blok F6 N°12-B, Batam Center, Pulau Batam, 
Indonesia.



ISBN 978-979-25-8705-0



Hak Cipta dilindungi oleh Undang-undang. Dilarang mengutip atau
memperbanyak sebagian atau seluruh buku ini tanpa izin tertulis dari
Penerbit.



*

Pengantar Penerbit



RANGKUMAN naskah Sekitar Polemik Pramoedya-Lekra vs Manikebu mulai
disusun pada akhir Oktober 2007, sebagai serial esai « Hidup Mati
Penulis  Karyanya ». Naskah pertama (1) berjudul : « Pram Mati,
Hidup Pram ! » terpasang di Art-Culture Indonesia Blogspot.Com.
Berkelanjutan tanpa sensor sampai tuntas (26) berupa Catatan Ujung. 



Seperti diketahui, pemicu penyusunan berkas naskah-naskah tersebut
adalah munculnya tulisan di ACI tersebut, dari salah seorang penulis
generasi muda, berkenaan dengan aktivitas-kreativitas Pramoedya Ananta
Toer. Terutama sekali soal yang menjadi persoalan berupa polemik
Pramoedya-Lekra vs Manikebu di zaman Orde Lama, sebelum terjadinya
Peristiwa 30 September 1965. Tulisan tersebut, juga ragam macam tulisan
lainnya yang senada, menunjukkan adanya kekurang-pahaman akan apa yang
terjadi pada masa itu dan bahkan sesudah terjadinya Tragedi Nasional
yang melanda bangsa Indonesia. Selain dikarenakan memang tidak
mengalami langsung, juga lantaran kekisruhan dalam Sejarah yang resmi
diajarkan di sekolah maupun tersebarkan untuk masyarakat pada umumnya.
Hal mana, setelah terjadinya perubahan situasi dari zaman Orde Baru
memasuki Era Reformasi, kian hari kian banyak orang menyadari
pentingnya Sejarah Bangsa ditinjau kembali. Karena ternyata, seperti
diutarakan sejarawan Dr Asvi Warman Adam : « Penulisan sejarah
Indonesia dalam buku-buku sejarah penuh dengan rekayasa yang dilakukan
oleh pemerintah Orde Baru sampai jatuhnya pemerintahan Suharto »
(Kompas 12 September 2008). « Dalam hal ini Nugroho Notosusanto dan
Pusat Sejarah ABRI sangat berperan besar dalam penulisan rekayasa
sejarah itu. »



Dalam sejarah kebudayaan, khususnya kesusastraan Indonesia, Nugroho
Notosusanto juga dikenal sebagai sastrawan dan yang berperan amat
penting, di samping Wiratmo Sukito, dalam Peristiwa Manikebu dan
penyelenggaraan Konferensi Karyawan Pengarang Indonesia tahun 1964.
Peranan mana yang oleh para pendukung Manikebu atau Orde Baru pun
pernah menjadi pangkal kekisruhan.



Selaku salah seorang dari saksi sekaligus pelaku sejarah dalam gerakan
kebudayaan bangsa Indonesia, A. Kohar Ibrahim merasa terpanggil untuk
turut memberikan bahan pertimbangan di bidang kebudayaan, khususnya
seni dan sastra, yang digelutinya sejak masa muda remaja hingga saat
ini. Dengan harapan, selain terbitnya buku ini bisa memperkaya
kepustakaan Indonesia, juga semoga bisa mendorong kemajuan dengan
kencerahan dan keberanian mengekspresikan diri serta berpikir secara
kritis selaras hak-hak azasi manusia yang manusiawi. Untuk dalam proses
selanjutnya bangsa Indonesia mampu nenegakkan kebenaran dan keadilan
serta memiliki sejarahnya yang beradab dan membanggakan adanya.



Sembari menantikan sambutan, sarat maupun kritik yang selayaknya, kepada 
pembaca sekalian yang berkenan kami persilakan.



Oktober 2008.



(Penerbit)





*





Tentang Penulis :



A.KOHAR IBRAHIM



Nama lengkap : Abdul Kohar Ibrahim.

Nama pelukis (tandatangan karya lukis) : Abe.

Lahir : 16 Juni 1942, Jakarta, Indonesia.

Menerima pendidikan Seni Rupa di : 

Académie Royale des Beaux-Arts de Bruxelles, 

Brussel, Belgia.



Alamat : 

Belgia : Bruxelles, Belgique.

Indonesia : Batam ; Jakarta, Ciputat Banten, Indonesia.



Bibliographie. Biodata :

(1) Media massa, antara lain : Le Soir, La Lanterne, La Dernière Heure,
Le Pourquoi Pas ?, Le Jalon des Arts, Gazet Van Antwerpen, Het Laste
Nieuws, De Autotoerist, Sontags Kurier, Cellerche Zeitung. Minggu Pagi,
Kedaulatan Rakyat, Harian Sijori Pos, Harian Batam Pos, KB Antara dan
media online : SwaraTV, DepokMetro.net, Cybersastra.net, Cimbuak.net,
Sastra Indonesia.net, Art Culture Indonesia Blogspot dan lainnya lagi.

(2) Spectraal Kunstkijkboek VI, éd. Spectraal, Gent 1984.

(3) 50 Artistes de Belgique, par Jacques Collard, critique d’art, éd. Viva 
Press Bruxelles 1986.

(4) Art Information, éd. Delpha, Paris 1986.

(5) Who’s who in Europe, éd. Database, Waterloo 1987.

(6) Who’s who in International Art, international biographical Art dictionary, 
éd. 1987-1996, Lausanne, Suisse.

(7) Dictionnaire des Artistes Plasticiens de Belgique de XIXe et XXe Siècles – 
Editions Art in Belgium 2005.

(8) Artistes Peintre Abe alias A.Kohar Ibrahim dan Karya Lukisnya oleh Lisya 
Anggraini, Batam, Indonesia 2005.



Sebagai Penulis:

Sebagai penulis, A. Kohar 

  1   2   3   4   5   >