Tulisan mbak Ida sebagian baik sekali menurut Saya. Untuk point 1 di bawah ,
Saya mau menegaskan saja bahwa negara Kita masih dalam proses transisi.
Jadi, budaya timur di Indonesia kita ini "bingung", yang maksudnya belum
dapat melihat sesuatu itu secara objektif, seperti Saya, yang hanya
Kasus...
Tertuduh = Edward Taurus Benyamin Karo-Karo
Tuduhan = Merampas Kemerdekaan Serma Suratman
Vonis = 5 Bulan Penjara Potong Masa Tahanan (4 Bulan dan 3 Minggu)
Au Contrary...
Tertuduh = Pemerintah, ABRI, TNI-AD, KOPPASSUS, Tim Mawar
Tuduhan = Merampas Kemerdekaan Para Aktivis-Aktivis
Melengkapi TNI-AU, untuk menjaga wilayah kedaulatan RI.
Salah satu investasi 'terbaik' untuk masa depan bangsa kita.
Kapan TNI-AL? (Asal jangan beli yang rongsokan seperti yang dari
Jerman Timur dulu)
**
Pembaruan/Eny DA Purwanto
HAWK
Hehehe...silakan deh kalo mo bikin small mailing list. Itung itung
ngembangin demokrasi terbatas. Saya sih sebenarnya cuman pengin
ngelihat aja, lha wong saya ndak banyak ngerti urusan dunia pendidikan
kok.
Dan untuk adu argumen disini, saya sih ngambil sisi positifnya aja,
belajar berdemokrasi
Mas FS:
Mbok yao nggak perlu ngasih komentar seperti di bawah
ini tho. Saya perhatikan beberapa hari terakhir ini
anda doyan banget ngasih 1-2 response line. Gatel yah ? :)
Please lah don't make us get mad. Ngabisin bandwidth
lagi.
Indra A.
On Fri, 30 Apr 1999 20:00:21 +0700, FRAREV SITORUS
Sorry Bung Dodo dan rekan PERMIAS,
Saya cuma ingin cari jalan aman aja, biar diskusinya
tidak terganggu adu urat and adu argumen yang
akhirnya membawa diskusi ini ke arah yang tak menentu.
Mungkin kita bisa bikin small mailing list untuk topik Perubahan Sistem
Pendidikan. Yang mau gabung bisa
Saya setuju dan mau ikutan.
Budi Haryanto
Notrida Mandica wrote:
Sorry Bung Dodo dan rekan PERMIAS,
Saya cuma ingin cari jalan aman aja, biar diskusinya
tidak terganggu adu urat and adu argumen yang
akhirnya membawa diskusi ini ke arah yang tak menentu.
Mungkin kita bisa bikin small
Lha wong nyatane banyak yg aneh kok gimana tho? Mosok mau
berlindung di balik argumen takut adu dengkul...eh...urat syaraf. Hehehe
Lha kok niru Mbak Mega takut berdebat hehehe. ya monggo yg
mau pake budaya timur. Kita di sini mau pake budaya Jay Leno sama
Conan O'Brien aja...
Hello,
E-mail Mas Budi sudah saya catat.
thank you,
ida
From: Budi Haryanto [EMAIL PROTECTED]
Reply-To: Indonesian Students in the US [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: Perubahan Sistem Pendidikan
Date: Fri, 30 Apr 1999 09:45:22 -0700
Saya setuju dan mau ikutan.
Budi
Weh...sorry...maklum salomeeh sakome...satu komputer rame-rame..
Wis jumatan ndisik..
Budi Haryanto wrote:
Yang bener yang mana nih, FNU Brawijaya atau Leung, Chun Ming?
Kalau ganti nama kok nggak ngundang-ngundang slametannya?
Salam,
Budi
Leung, Chun Ming wrote:
Lha wong nyatane
Bagaimana kalau monyet kita jadikan calon presiden?
Rgds,
Alex
Heran juga saya melihat munculnya etika berkampanye yang baik dari PK.
Sejauh pengetahuan saya (yang terbatas), PK banyak sekali didukung oleh
organisasi kerohanian di kampus-kampus.
Di masa Natal, kita semua masih ingat bagaimana derasnya selebaran dan ajakan
(bahkan fatwa) untuk tidak
sederhana dan tajam...
KT
-Original Message-
From: Johnson Chandra [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]
Date: Thursday, April 29, 1999 4:10 PM
Subject: wahai seluruh peserta Pemilu 1999
hallo...semuanya...
setelah membaca diskusi yang sudah cenderung saling
Saya mengerti dengan tulisan bung Erwin, karena beliau tau
sebenarnya...
Figur pemersatu itu juga capres2 yang ada dong (
dari PAN, PUDI, PK, PBB dll)...kalau bukan figur pemersatu lebih baik jangan
mencalonkan capres( boro-boro) di Indonesia kan?
Jadi, kritikan bung Hadeer mohon
Saya mengerti atas tulisan anda yang sederhana ini.
KT
-Original Message-
From: Andrew G Pattiwael [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]
Date: Friday, April 23, 1999 3:09 AM
Subject: Suara Merdeka: Pemilu Bagi Kaum Pinggiran
Perubahan apa yang bisa dijanjikan oleh
Saya yang kurang intelektual ini mengerti dengan kata - kata bung Irwan yang
sederhana. Saya memang pernah kirim mail ke mbak MS, tetapi sayang tidak
dibalas. Saya harap kritikan itu dapat memposisikan Saya sebagai oposan ,
mungkin kurang berarti, dalam warga PDI-P agar jalannya partai ini
Peace
KT
-Original Message-
From: Mohammad Rosadi [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]
Date: Thursday, April 29, 1999 11:17 AM
Subject: Re: Bukalah matamu wahai BUKAN pendukung Mega (Toleransi Ummat
Islam !)
Erwin wrote:
Saya semakin tidak mengerti atas tulisan bung Dodo bahwa yang harus
ditakutkan adalah pemimpin yang tidak punya konsep . Semua capres yang ada
di INA ini kan punya konsep(?) Mengapa kita sering membuat kritikan yang
subjektif/destruktif? karena ( menurut saya) masih ada yang menganggap
(nyannyi aja yah...)
sinar matamu tajam namun ragu
Tegap tubuhmu takkan tergoyahkan
kuat jarimu kala mencengkram
Bermacam suku yang berbeda...bersatu dalam cengkrammu
Terbanglah Garudaku singkirkan kutu2 di sayapmu
Berkibarlah benderaku ..singkirkan benalu di tiangmu
hei..jangan ragu dan jangan
:-)
Kaum tertindas
-Original Message-
From: Irwan Ariston Napitupulu [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]
Date: Wednesday, April 28, 1999 3:20 PM
Subject: Lemahnya hukum (was: Re: Mega oh Mega)
In a message dated 4/28/99 12:45:22 AM Eastern Daylight Time,
[EMAIL
(buat bung Erwin) Yang banyak ngomong Gus dur
atau anda tidak tau
Kalau bung tau..bung ngga
usah tulis ini dong..Bukankahseharusnya yang dikecam adalah ABRI dan
pemerintah? (ABRI kan kononpemersatu...)
KT
-Original Message-From:
Hadeer [EMAIL PROTECTED]To: [EMAIL
Sangat menarik pendapat dari Bung Vincent. Mungkin dapat pula dijelaskan
mengapa Harian Suara Pembaruan menuliskan ayat-ayat dari Injil pada websitenya.
Setiap kali kita masuk ke sitenya terpaksa membacanya. Nah, mau menyediakan
informasi atau mau menyuruh yang non-kristen untuk mempelajari Injil
Saya setuju dengan pendapat bung Jaya dkk yang menkritik mbak MS sebanyak
mungkin. Supaya parpol yang ada itu berada tetap pada relnya.
Memang sekarang ini masa transisi dari masa super liberal ke demokrasi,
wajar kalau Saya masih kurang dewasa.
peace
KT
-Original Message-
From: FNU
- Original Message -
Atau bung Vincent punya etika berkampanye yang lain ? Kemukakan dong
disini, siapa tahu saya bisa mengambil pelajaran dari etika yang bung
Vincent sampaikan.
Gimana ?
Gini:
Berkampanye untuk parpol tuh kaya promosi jualan barang, engga perlu ada
etika, yang
24 matches
Mail list logo