[teknologia] Re: Kalkulator SpeedCrunch: untuk Linux/Unix dan Windows
Range besar, tapi ketelitiannya fixed, relatif terhadap angka terbesar. long double (10 bytes), kalau tidak salah 18 sampai 19 desimal. double hanya memakai 8 bytes, IIRC 9-10 desimal. Hehe, ini sudah lebih dari cukup. 19 angka desimal dengan range sebesar itu sangat memadai. BTW, kalau masih ada code-nya, dibungkus saja di satu kelas C++. Ini sudah bisa dipasangkan sebagai back-end SpeedCrunch (lihat source codenya, sudah dirancang seperti itu API-nya). -- http://www.google.com/search?q=ariya+hidayat
[teknologia] Re: HITEK ABM tipe NGETIK-1
ayo 'market intellegence'nya kembangkan. Yang lain deh. Saya mau cuap-cuap soal teknisnya dulu. Saya masih belum tahu kalo virtual research dari aptos diatas untuk keperluan apa saja ? any insight bang ? marketnya siapa ? ada bayangan growthnya 5 tahun ke depan bagaimana ? Salah satunya Augmented Reality, ini juga hasil cuap-cuap kawan yang PhD-nya itu. Saya tidak tahu banyak, cuma sempat lihat demonya di CeBIT, fotonya di http://ariya.pandu.org/gallery/cebit2004/augmentedreality.jpg.html Ini situs web grup risetnya: http://wwwhni.uni-paderborn.de/rip/vr/ar-pda/index.php3
[teknologia] MoW Re: (OOT) Messenger Mobile
Salam kenal, Saya Rinto dari Surabaya. Saya dan teman2 saya sekarang sedang mengembangkan sebuah layanan mobile messaging berbasis J2ME yang kami beri nama MoW. Layanan ini sebenarnya sudah mulai kami rintis sejak setahun yang lalu dengan nama Mob!le Messenger dan mendapat tanggapan yang sangat baik dari orang2 yang sudah mencobanya. Saat ini di Jakarta kami sedang berusaha memperbanyak publikasi tentang layanan kami yang antara lain melalui artikel di detikpublishing.com hari rabu kemarin. Layanan ini memang tidak menggunakan account Yahoo Messenger. Kami menggunakan server kami sendiri. Dengan harapan akses lokalnya akan lebih cepat dan reliable dan tentunya akan membantu penghematan devisa negara dengan tidak menggunakan bandwith internasional :) Untuk selengkapnya bisa dilihat di web kami di http://mikro.io-n.com. Selamat mencoba! Kami tunggu partisipasinya :) Rinto Priambodo
[teknologia] Re: [Hardware] USB controller untuk client-mode
Ada yang pernah mengembangkan hardware dengan USB sebagai client nggak? Kalau ada yang pernah, biasanya pake controller apa (chip-nya), dan beli di mana. Saya juga tertarik untuk ngoprek device dengan konektivitas USB, tapi saya masih newbie soal USB ini. Yang saya incar adalah mikrokontroler PIC16 seri yang 745 (atau saudaranya) karena sudah siap nyambung ke USB 1.1. Di sini yang 745 itu harganya kira-kira 5 euro (potong setengahnya kalau beli 100). Hampir pasti juga ada famili mikrokontroller lain yang USB-ready dan mungkin lebih murah. Atau Mas Herry perlunya yang chip untuk USB saja, bukan dengan lain-lainnya? -- http://www.google.com/search?q=ariya+hidayat
[teknologia] Re: Developer vs. Desainer (was Re: [teknologia] Re: Menggalakkan outsourcing)
Klo gk salah ada openusability.org, siapa tahu dengan berpartisipasi di sini nantinya bisa lebih dianggep. Sukur-sukur bsia jadi jalur untuk masuk ke perusahaan bonafide ;) (makan-makan!) Orang-orang OpenUsability ini yang rajin memberikan masukan ke developer-developer KDE. Hasilnya memang positif, AFAICS usability sudah masuk ke awareness para developer. Contohnya feedback yang diimplementasikan: http://www.kdedevelopers.org/node/845 -- Ariya Hidayat, http://ariya.blogspot.com
[teknologia] Re: Kalkulator SpeedCrunch: untuk Linux/Unix dan Windows
On 1/19/06, Ariya Hidayat [EMAIL PROTECTED] wrote: BTW, kalau masih ada code-nya, dibungkus saja di satu kelas C++. Ini sudah bisa dipasangkan sebagai back-end SpeedCrunch (lihat source codenya, sudah dirancang seperti itu API-nya). Wah, kayaknya sudah lama menghilang. Dulu development masih mengandalkan floppy disk 5.25, karena harddisk masih merupakan barang mewah :( Sebenarnya gampang banget kok diimplementasi ulang di C/C++, sekedar pakai variabel bertipe long double, akan diperoleh range sebesar itu. -- andika
[teknologia] Re: [Hardware] USB controller untuk client-mode
Penginnya sih chip untuk USBnya saja, supaya bisa dikawinkan dengan _berbagai_macam_ mikrokontroller yg dipakai di tempat saya. OK. Tapi kalau yang ini saya belum mencari-cari infonya. Ide saya waktu itu adalah kalau mikrokontroller + USB-nya harganya murah sekali, ya sudah sekalian saja. Perlu ekstra programming dan interfacing dengan mikrokontroller utamanya, tapi mungkin lebih cepat dan menghemat waktu. Tapi karena saya belum mencoba dan tidak ada pengalaman, mungkin cara ini malah lebih boros waktu/uang :-P Barusan nyari di digi-ware.com (surabaya) ternyata adanya yg mikrokontroller berbasis 8051 dengan embedded usb controller. Selain itu, chip-nya berkaki TQFP yang super duper kecil dan imut juga akan membuat masalah baru. Tapi kalau kepepet mungkin akan diembat juga. Hehe, kalau sudah footprint seperti TQFP itu, saya menyerah duluan deh. Mending berikan ke kolega yang lain (itu juga kalau ada yang mau). *curhat* Duh, di eropa kalo beli-beli gitu gampang yah, hiks hiks. Di Indonesia minta sampel chip sekarang susah, kalo beli sedikit gak boleh. banyak produsen besar yang memblokir. Paling tinggal maxim-ic thok. National Instrument, Texas, dan teman-teman sudah pundung kayaknya. Kalau hanya beberapa chip (jangan pesan segudang), saya bisa beli dan kirimkan, tinggal ganti ongkos kirimnya. Nah, masalahnya ongkos kirimnya bisa lebih mahal daripada barangnya. Atau kalau ada yang mau pulang, saya bisa kirimkan ke sana (menghemat ongkos kirim). Katalognya bisa dilihat di web, misalnya www.conrad.de atau www.reichelt.de. Di kota saya ini tidak ada toko yang besar (misalnya Conrad itu), jadi tetap saja saya juga pesan dan belinya dari Internet. -- http://www.google.com/search?q=ariya+hidayatbtnI
[teknologia] Halo Effect iPod was: OOT: MacOSX untuk x86
On 1/18/06, Arie Reynaldi Z [EMAIL PROTECTED] wrote: Saya kalo ke 'pabrik' sering geleng2 lihat mac OS. Mau beli buatsendir, belum ada duit, lagian masih dapet jatah laptop presariowidescreen + suse 10, mayan lah.Cuma kalo dibilang, karena iPod apple jadi bangkit, kalo dipikir2 betul juga.. Hanya, kok bisa 1 produk bisa membuat 1 perusahaanbangkit, bandingin sama microsoft yang punya banyak diversi produk(dari palm sampai ke server). Apa karena produknya, atau orang2 memangnyari 'cult brand' yang lain karena bosan dengan microsoft, atau.. yaa.. karena iPod kewl aja geto. *pasti banyak yang mau bilang, karenasemuanya.. :D *Kalo mau dibilang cult brand, apple udah punya cult-nya sendiri kok semenjak Apple II, ini juga yang bisa bikin Apple tetep mampu ngeluarin produk sampe Mac9 (walaupun dengan ngos-ngosan tentunya). Dan tentang iPod yang bisa membuat Apple bangkit lagi ini ada benarnya juga. Dulu pas tahun 2000 (kalau tidak salah, Mac fan bisa ngebenerin?) MacOS X diluncurkan sebagai The Most Advanced Operating System. Memang bagus dan taglinenya juga benar. Hanya saja ternyata produk ini tidak mendapat apresiasi yang luas karena masih ada stereotype bahwa mac itu hanya untuk orang - orang tertentu saja. Keluarlah kemudian iPod yang merangsek masuk ke semua kalangan. Dari kakek - kakek sampai anak kecil pun menggunakan MP3 player dengan earphone putih ini. Hal ini juga kemudian yang mengenerate more sales buat Apple (yang berlanjut dengan keluarnya MacMini) Dalam bidang marketing (eh ternyata ga cuma marketing doang kok), hal ini dinamakan Halo Effect. Pengertian kasarnya sih, penilaian terhadap sesuatu hal menjadi bertambah dikarenakan atribut - atribut eksternal. Contohnya yah iPod ini. Produk - produk Apple lainnya akhirnya di perceive sebaik dan semudah iPod (which is fortunately true).Halo Effect yang lainnya di bidang IT salah satunya adalah DOS dan Win95-nya Windows. Pada dua produk tersebutlah Windows (microsoft) bener - bener gaining momentum. Ada rekan - rekan yang dapat memberikan contoh Halo effect yang lain? -- Oskar Syahbanahttp://www.permagnus.com/http://www.pojokbisnis.com/
[teknologia] Re: OOT: MacOSX untuk x86
On 1/18/06, Anthony Fajri [EMAIL PROTECTED] wrote: lha kenapa apple tidak jualan ipod aja yach? meninggalkan divisi komputer Are you kidding? It's Steve Job's first love :-)-- Oskar Syahbanahttp://www.permagnus.com/http://www.pojokbisnis.com/
[teknologia] Re: OOT: MacOSX untuk x86
On 1/18/06, muhamad carlos patriawan [EMAIL PROTECTED] wrote: Saya lupa baca darimana, tapi sebagian online bisnis/CES vendor memangsebagian incomenya berasal dari entertainment (dari itunes,video),mungkin mereka bisa disebut sebagai entertainment company Ah CES yang kemarin engga seru. Dari 5 keynote kayaknya hanya 1 yang benar - benar gadget company. Persh seperti yahoo,google,apple dan microsoft sebagian kan menjualtaste , gaya dan segala macem yg entertain anak muda.Google menjual taste? Kayaknya sekarang udah engga lagi deh. Udah denger Google Radio (maksudnya membeli spot iklan di Radio)? Saya pikir dari sisi branding/marketing-nya bang oskar bisa berikomentar nich :) Ya ada apa? Hehehe, ilmu saya juga masih cetek kok Bang (dan sorry baru reply sekarang juga... sedang UAS).Tampaknya sih keputusan Apple tetap meneruskan divisi komputernya karena mereka punya sejarah panjang di situ. Mereka juga punya fans - fans fanatik yang kalau dikecewakan akan membuat domino effect yang buruk untuk Apple sendiri. Lagipula, toh setelah dikeluarkannya MacOS X, divisi komputer Apple tidak merugi :-). Ditambah pula dengan adanya Apple Tax, margin keuntungan Apple dari penjualan hardware ini cukup besar loh. Disamping itu, mungkin Macintosh itu obsesi terbesarnya Om Steve :-P-- Oskar Syahbanahttp://www.permagnus.com/ http://www.pojokbisnis.com/
[teknologia] Re: niche markets
On 1/19/06, muhamad carlos patriawan [EMAIL PROTECTED] wrote: boy avianto wrote: Dicari: sparring partner utk develop ide untuk jadi produk berbasis servis via web!partnernya dalam bentuk apa nich ?Hanya sampai pengembangan ide dan bukan sampai implementasi? Saya jadi inget sama foundernya 9rules (masih muda lho!), ideas are cheap, execution is expensive.Oh iya, 9rules.com itu salah satu bisnis web yang nembak niche. Sebenarnya hanya agregator saja. Agregator blog dengan content yang menarik. Buzz-nya cukup besar, padahal idenya sederhana (menurut saya) sama sekali tidak menghasilkan nilai tambah. -- Oskar Syahbanahttp://www.permagnus.com/http://www.pojokbisnis.com/
[teknologia] Re: MoW Re: (OOT) Messenger Mobile
On 1/19/06, Rinto Priambodo [EMAIL PROTECTED] wrote: Salam kenal,Saya Rinto dari Surabaya. Saya dan teman2 saya sekarang sedangmengembangkan sebuah layanan mobile messaging berbasis J2ME yang kamiberi nama MoW. Layanan ini sebenarnya sudah mulai kami rintis sejak setahun yang lalu dengan nama Mob!le Messenger dan mendapat tanggapanyang sangat baik dari orang2 yang sudah mencobanya. Saat ini di Jakartakami sedang berusaha memperbanyak publikasi tentang layanan kami yang antara lain melalui artikel di detikpublishing.com hari rabu kemarin.Layanan ini memang tidak menggunakan account Yahoo Messenger. Kamimenggunakan server kami sendiri. Dengan harapan akses lokalnya akan lebih cepat dan reliable dan tentunya akan membantu penghematan devisanegara dengan tidak menggunakan bandwith internasional :)Untuk selengkapnya bisa dilihat di web kami di http://mikro.io-n.com .Selamat mencoba! Kami tunggu partisipasinya :)Semoga sukses mas!Eh tapi kok ga ada versi w800-nya? Ini semuanya J2ME kompatibel kan? Kok ada pengkategorian per hand-phone? -- Oskar Syahbanahttp://www.permagnus.com/http://www.pojokbisnis.com/
[teknologia] Re: Tax Outsourcing
On 1/18/06, muhamad carlos patriawan [EMAIL PROTECTED] wrote: di kopih: Ada lagi jenis kerja yang lain?-analisan keuangan perushaan-pembuatan tax perusahaan-pembuatan tax individu-personal remote secretaryMungkin kawan2 banyak yang kurang tahu, tahu ada very huge market buat para analis pajak di Indonesia.Engga cuma pajak sebenarnya. Bahkan pembacaan ECG para dokter saja juga sudah bisa di-outsource. Hanya ngebuka kontak antara Indonesia dengan rumah sakit US/Europe saja yang susah. Ini kan urusan kesehatan, hidup matinya orang dan mereka ga mau coba - coba (ditambah lagi reputasi Indonesia yang memang tidak terlalu baik). Jadi gini,tiap awal tahun kan wn usa harus submit tax paperworknahorang india ini pinter, dibikin sama dia (dia India) 100 orang india yang jadi expert di bidang perpajakan di AS (tentunya butuhpendidikan), terus dia jalin kerja sama dengan tax consulting yang adadi US sebagai associate, contohnya jackson hewitts. Nah ini ada pasar baru lagi Mas Carlos. Bagaimana kalau dibuka kursus perpajakan untuk sistem US/Western Europe di Indonesia dan institusi pendidikannya juga ngebrokerin lulusannya untuk mendapat klien. Hum... nice idea actually (loh kok jadi narcis...). Nah,nanti jackson hewitts ini yang jadi penghubung dengan klient.Untungnya: luar biasa...biasanya mereka ngecharge presentase dari return yang bakal diterima.Persentase dari return yang bakal diterima? Bisa diperjelas? FYi..dari statistik,lebih dari 50% kalo gak salah,data prosesing tax diAS di kerjakan di India.Dari bukunya Friedman yah :-D.Wrap-up: Saya rasa banyak kok yang bisa orang Indonesia lakukan untuk ikut dalam outsourcing wave ini. Masalahnya hanya satu loh Mas, koneksi. Orang - orang India itu gampang dapet koneksi karena mereka memang sudah dapet stereotype sebagai bangsa yang dapat dipercaya. Kalau dari human resource sih gampang. Orang - orang Indonesia itu pinter - pinter kok ;-) -- Oskar Syahbanahttp://www.permagnus.com/http://www.pojokbisnis.com/
[teknologia] Re: Kalkulator SpeedCrunch: untuk Linux/Unix dan Windows
Wah, kayaknya sudah lama menghilang. Dulu development masih mengandalkan floppy disk 5.25, karena harddisk masih merupakan barang mewah :( Sayang sekali kalau begitu... Sebenarnya gampang banget kok diimplementasi ulang di C/C++, sekedar pakai variabel bertipe long double, akan diperoleh range sebesar itu. Betul. Versi lama SpeedCrunch masih menggunakan long double (atau double saja). Akan tetapi kalau ada sumbangan kodenya Pak Andika, kan mestinya lebih optimized lagi :-) -- Someone finds salvation in everyone, another only pain
[teknologia] Re: Keuntungan Outsourcing
1. apa sih keuntungan outsourcing untuk hal ini (perawatan komputer) ? pertimbangan kami : a. tidak perlu pusing masalah komputer b. total cost per tahun lebih murah daripada hire orang c. kalo hire orang, anggaran di pos Belanja Pegawai udah terlalu tinggi :) ada yang bisa share keuntungan lainnya ? Sebetulnya keuntungan utamanya cuman satu 'mas yaitu cost bisa kekontrol. Kalau udah sampe 500an PC keatas vaariantnya besar sekali dan bos2 diatas kaga suka variable yang ngak kekontrol. kalau kita kan waktu annual review performance dilihat dari critical tasknya, kalau mereka faktor risk itu yg paling besar. 2. ada yang pernah outsourcing perawatan komputer? kalo ada, bisa liat kontrak-nya, terutama di bagian : lingkup pekerjaan hak dan kewajiban masing-masing pihak sebetulnya cari vendor yang agak fleksibel dan kalau bisa Scope of Work dan Quality of Servicenya jelas dari depan. Misalnya, kalau ada PC rusak, berapa lama user harus nunggu untuk ngedapetin PCnya diperbaiki atau dapat PC baru (tetap atau sementara) Yang mungkin harus lebih diperhatikan adalah masalah SOE (Standard Operating Environment) dan berapa bulan sekali harus direview jadi harus ngeliat requirement dari kantor bapak juga. Sebetulnya masih banyak lagi yg masih bisa dishare, tapi kebanyakan intinya how to managing risk sih ;) Mudah-mudahan membantu. --alex
[teknologia] Re: Developer vs. Desainer (was Re: [teknologia] Re: Menggalakkan outsourcing)
On 1/19/06, boy avianto [EMAIL PROTECTED] wrote: ada yang tahu bagaimana managing dan proses di User Experience ini pada perusahaan yang menjual ke retail seperti Yahoo,Google,Microsoft atau Apple ?Saya pribadi sih tidak tahu, karena selama ini ya selalu berusaha melamar ke retail2 tersebut tanpa kesuksesan yang berarti =P.Bung Carlos ada channel? Hehehe... seriously, jadi 'user experiencedesigner' di sini agak2 litbang alias sulit berkembang. Lah,industrinya aja tidak ada =P Di CHI 2000, beberapa persh, memberikan keterangan ttg apa yang mereka lakukan untuk kegiatan ini, tiap persh tersebut berbeda. Saya punya versi kertasnya. :-) Oh ya yg dapat istri saya, karena istri saya yg bidang HCI, dan kebetulan jadi panitia CHI 2000. Di samping usability, sebetulnya orang sekarang lebih beranjak ke yg namanya Actability (jadi bukan sekedar bisa dipakai apa, tapi bisa mengakibatkan aksi apa). Culturability sekarang makin memperoleh tempat dalam kajian usability. Biasanya negara-negara tempat MDAMT tinggal tuh yang banyak studi ginian, dasar ndak ada kerjaan karena kedinginan :-) Saya dan istri pernah dibayari ticket dan sebagainya utk melakukan kajian user oleh persh di negara daerah sini. IMW
[teknologia] CD Ubuntu Linux Gratis
FYI buat yg belom tau, bisa pesen CD Ubuntu Linux gratis dari internet: https://shipit.ubuntu.com (ini beneran gratis, karena saya udah terima CDnya) Ronald
[teknologia] Orang penting dan open-source
Mari kita lacak, orang penting (tapi non geek) mana saja yang sudah kenal dan memakai produk open-source. Yang sudah saya deteksi, Menristek Kusmayanto Kadiman. Kalau tidak secara remote (webmail), beliau menggunakan Ximian Evolution, dengan desktopnya (rasanya) JDS. Perlu dikomporin supaya satu saat migrasi pindah ke Kontact :-) Siapa lagi ya ? -- Someone finds salvation in everyone, another only pain
[teknologia] Re: Orang penting dan open-source
On 1/19/06, Ariya Hidayat [EMAIL PROTECTED] wrote: Mari kita lacak, orang penting (tapi non geek) mana saja yang sudah kenal dan memakai produk open-source. Yang sudah saya deteksi, Menristek Kusmayanto Kadiman. Kalau tidak secara remote (webmail), beliau menggunakan Ximian Evolution, dengan desktopnya (rasanya) JDS. Perlu dikomporin supaya satu saat migrasi pindah ke Kontact :-) Siapa lagi ya ? Kalau nggak salah, malah pas jaman Pak Kus masih jadi rektor (dan jadi dosen di Teknik Fisika ITB), dia ssh ke server dulu, terus baca email di Pine ;) -affan
[teknologia] Re: Orang penting dan open-source
On 1/19/06, Ariya Hidayat [EMAIL PROTECTED] wrote: Mari kita lacak, orang penting (tapi non geek) mana saja yang sudahkenal dan memakai produk open-source.Siapa lagi ya ? Istri dan anak saya, keduanya orang penting bagi saya :-), tiap hari udah pakai produk open source. Madhava tiap hari udah biasa pakai KDE dan Xfce. IMW
[teknologia] Re: Orang penting dan open-source
Istri dan anak saya, keduanya orang penting bagi saya :-) Hehe, untuk saya tulis orang. Kalau tidak, nanti musang pun bisa masuk daftar pengguna open-source: http://www.kdedevelopers.org/node/1213 -- Someone finds salvation in everyone, another only pain
[teknologia] Re: Orang penting dan open-source
Ariya Hidayat wrote: Istri dan anak saya, keduanya orang penting bagi saya :-) Hehe, untuk saya tulis orang. Kalau tidak, nanti musang pun bisa masuk daftar pengguna open-source: http://www.kdedevelopers.org/node/1213 -- Someone finds salvation in everyone, another only pain Wah Mas Ariya galak euy :) Definisi orangnya berarti harus pejabat publik ya? Padahal tadi saya sudah mau ikutan Pak Made. Malah mungkin lebih narsis lagi, nyebut nama sendiri. Hmm siapa lagi ya? Wah maaf Mas Ariya tidak bisa bantu, saya tidak kenal banyak pejabat publik euy. Zaki Akhmad http://www.zakiakhmad.info
[teknologia] Re: Tax Outsourcing
Oskar Syahbana wrote: On 1/18/06, muhamad carlos patriawan [EMAIL PROTECTED] wrote: di kopih: Ada lagi jenis kerja yang lain? -analisan keuangan perushaan -pembuatan tax perusahaan -pembuatan tax individu -personal remote secretary Mungkin kawan2 banyak yang kurang tahu, tahu ada very huge market buat para analis pajak di Indonesia. Engga cuma pajak sebenarnya. Bahkan pembacaan ECG para dokter saja juga sudah bisa di-outsource. Korrekt. Hanya ngebuka kontak antara Indonesia dengan rumah sakit US/Europe saja yang susah. Ini kan urusan kesehatan, hidup matinya orang dan mereka ga mau coba - coba (ditambah lagi reputasi Indonesia yang memang tidak terlalu baik). Kalo ada kontak bisa beres ini. Jadi gini,tiap awal tahun kan wn usa harus submit tax paperworknah orang india ini pinter, dibikin sama dia (dia India) 100 orang india yang jadi expert di bidang perpajakan di AS (tentunya butuh pendidikan), terus dia jalin kerja sama dengan tax consulting yang ada di US sebagai associate, contohnya jackson hewitts. Nah ini ada pasar baru lagi Mas Carlos. Korrekt Bagaimana kalau dibuka kursus perpajakan untuk sistem US/Western Europe di Indonesia dan institusi pendidikannya juga ngebrokerin lulusannya untuk mendapat klien. Hum... nice idea actually (loh kok jadi narcis...). Korrekt. Yang dilakukan India itu ya ITU . asli dah gak pinter pinter banget sebenarnya secara teknis, cuman pinter memanfaatkan peluang saja ;-)) Nah,nanti jackson hewitts ini yang jadi penghubung dengan klient. Untungnya: luar biasa...biasanya mereka ngecharge presentase dari return yang bakal diterima. Persentase dari return yang bakal diterima? Bisa diperjelas? Tax filing itu kan suka ada return-nya,jadi si pembayar pajak dibalikin duitnya, nah ini ama mereka diambil 20%nya. Kalo gak ada return,artinya si pembayar pajak harus ngutang lebih ke pemerintah,kalo masalahnya gini,dia beri flat charge ke tax client. FYi..dari statistik,lebih dari 50% kalo gak salah,data prosesing tax di AS di kerjakan di India. Dari bukunya Friedman yah :-D. Yes and no... dari economist,mercury news macam2 .. :-) Wrap-up: Saya rasa banyak kok yang bisa orang Indonesia lakukan untuk ikut dalam outsourcing wave ini. Masalahnya hanya satu loh Mas, koneksi. Orang - orang India itu gampang dapet koneksi karena mereka memang sudah dapet stereotype sebagai bangsa yang dapat dipercaya. Kalau dari human resource sih gampang. Orang - orang Indonesia itu pinter - pinter kok ;-) Betul: KONTAK dan ini sedikit banyak bisa bantu kondisi di Indonesia. Kan saya dah ratusan kali bilang kalo ini cuman masalah kontak. Kalo stereotype gak masalah karena orang luar sebenarnya gak terlalu perduli apa itu Indonesia,etc... yang penting ada satu dua rekanan di Indonesia yang bisa dipercaya olehnya. Carlos
[teknologia] Re: Orang penting dan open-source
Wah Mas Ariya galak euy :) Definisi orangnya berarti harus pejabat publik ya? Lha? Tidak ada yang mendefinisikan seperti itu kan. Padahal tadi saya sudah mau ikutan Pak Made. Ya boleh, kan hanya orang penting (non geek) :-) Apa perlu ditulis non-Script-Kiddy ? :-P -- Someone finds salvation in everyone, another only pain
[teknologia] kenapa persh hitek RD besar pinda dan outsource ke negara dunia ke tiga.
Ariya Hidayat wrote: yang beri signal siapa untuk backport ? AFAICS backport selalu sangat dianjurkan oleh si rilis koordinator (setidak-tidaknya, sampai orang yang sekarang). Tinggal bergantung si developer yang membuat patch saja apakah dia mau membackport atau diam saja. Nah itu DIA permasalahan yang vendor hadapi dan sangat ribet managingnya :-) Bisa kebayang. Nah itulah, saya dah masukin sisi teknisnya kan, skrg dari sisi bisnis : 1. vendor punya banyak produk,dalam satu produk saja branchingnya macam2...kompleksitasnya jauh melebihi retail based customer. 2. siapa yang urus next-fitur atau next-gen produk ? 3. siapa yang urus fitur yang sudah ada alias stable release , etc ? sementara di lain pihak 4. persaingan meningkat,vendor2 dari china/india berdatangan termasuk dari startup valley sendiri 5. harga teknologi makin menurun karena selalu lebih canggih dan lebih murah tiap tahunnya(moore's law?),harga komponen turun drastis, akhirnya profit margin jatuh. Contoh yang paling jelas itu harga komponen untuk 10 GigE ethernet dan SONET OC-192 4 tahun terakhir. 6. pasar juga dah rada2 peak,harus inovasi terus kalo pembeli mau terus datang. Di inovasi IT ini menarik, untuk tetap hidup harus efisien, tetapi mereka selalu butuh SDM TEKNIS dan SDM MKTG yang unggul dan gak bisa dicut.Jadi yang bisa mereka lakukan sebenarnya cuman cutting cost ; tapi cutting headcount itu nggak bisa. Perhatikan perbedaanya ( cost vs headcount ). Jadi, apa yang harus dilakukan vendor : 1. hanya develop fitur yang bener2 perlu jadi gak menghabiskan resources. 2. 'cut' proyek yg gak perlu 3. 'cut' komponen yg mungkin gak terlalu perlu, asic contohnya. 4. outsource sebagain proses yang bisa dilakukan di tempat lain (hutapea: cost control) 5. buka RD yg bisa menyediakan sdm berkualitas di kota lain.Ini sebenarnya ini very long term stratey , kalau suatu saat nanti vendor china sudah bener2 100% bisa kompetisi dengan vendor di valley secara kualitas, persh hanya bisa survive jika punya resources yang punya daya saing cost struktur bersaing dengan vendor china/india. Jadi jangan heran kalo dari intel sampai apple semuanya investasinya 8-9 digit ke negara dunia ke tiga. Itu bukan karena orang India pintar saja , tapi karena THEY HAVE TO alias no choice. Untuk Indonesia, ibarat kite punya rumah dan tetangga living standardnya pada naek semua karena IT .. kita cuman bisa bengong ... negara tetangganya gak cuman satu lagi, tapi semuanya ... :-) Carlos
[teknologia] Re: [Hardware] USB controller untuk client-mode
Mas Herry, Kalo saya pernah pakeprodukTUSB3410 ada microcontrollernya(8052) juga. Coba saja dilihat datasheetnya kalo-kalo cocok. Saya sekarang Kalo motherboard / microcontroller yang dengan usb host yang murah ada nggak ya? Sekarang kan musim periferal USB supaya bisa pake off-the-self hardware kalo mau buat apa-apa. Yang saya tahu paling banter pake mini-itx tapi total base systemnya jadinya mahal bisa USD300-an. Mending sekalian beli PDA sambil belajar pemrograman WinCE he he he he... Padahal pengennya cuman buat nodes (di security misalnya)... Salam Ary - Original Message - From: Herry Susanto To: teknologia@googlegroups.com Sent: Thursday, January 19, 2006 11:00 AM Subject: [teknologia] Re: [Hardware] USB controller untuk client-mode Pada tanggal 1/19/06, Ariya Hidayat [EMAIL PROTECTED] menulis: Ada yang pernah mengembangkan hardware dengan USB sebagai client nggak? Kalau ada yang pernah, biasanya pake controller apa (chip-nya), dan beli di mana.Saya juga tertarik untuk "ngoprek" device dengan konektivitas USB,tapi saya masih newbie soal USB ini. Yang saya incar adalahmikrokontroler PIC16 seri yang 745 (atau saudaranya) karena sudah siap nyambung ke USB 1.1. Di sini yang 745 itu harganya kira-kira 5 euro(potong setengahnya kalau beli 100).Hampir pasti juga ada famili mikrokontroller lain yang USB-ready danmungkin lebih murah. Penginnya sih chip untuk USBnya saja, supaya bisa dikawinkan dengan _berbagai_macam_ mikrokontroller yg dipakai di tempat saya. Barusan nyari di digi-ware.com (surabaya)ternyata adanya yg mikrokontroller berbasis 8051 dengan embedded usb controller. Selain itu,chip-nya berkaki TQFP yang super duper kecil dan imut juga akan membuat masalah baru. Tapi kalau kepepet mungkin akan diembat juga. Hmm. PIC yah? OK, saya coba baca-baca datasheetnya dulu. *curhat* Duh, di eropa kalo beli-beli gitu gampang yah, hiks hiks. Di Indonesia minta sampel chip sekarang susah, kalo beli sedikit gak boleh. banyak produsen besar yang memblokir. Paling tinggal maxim-ic thok.National Instrument, Texas, dan teman-teman sudah pundung kayaknya. Atau Mas Herry perlunya yang chip untuk USB saja, bukan dengan lain-lainnya?--http://www.google.com/search?q=ariya+hidayat-- I am nobody, nobody is perfecthttp://hericz.net
[teknologia] Re: Tax Outsourcing
- Original Message - From: muhamad carlos patriawan [EMAIL PROTECTED] To: teknologia teknologia@googlegroups.com Sent: Thursday, January 19, 2006 5:24 PM Subject: [teknologia] Re: Tax Outsourcing (deleted) Betul: KONTAK dan ini sedikit banyak bisa bantu kondisi di Indonesia. Kan saya dah ratusan kali bilang kalo ini cuman masalah kontak. Kalo stereotype gak masalah karena orang luar sebenarnya gak terlalu perduli apa itu Indonesia,etc... yang penting ada satu dua rekanan di Indonesia yang bisa dipercaya olehnya. Pertama2, mau minta maaf dengan top posting di email sebelumnya. Kelupaan... Nah menurut Bang Carlos sendiri gimana nih mulai buat KONTAKnya? IMHO, urusan KONTAK ini gampang2 susah kalo yang di Indo, gimana mau buat kontak kalo yang sudah di luar, gimana nih buat kontak yang berarti... Salam Ary
[teknologia] Digital Divide
Btw sory yach, saya karena mendengar dan melihat dua sisi kehidupan IT ini makanya sering nulis.karena baik vendor dan perusahaan outsourcing seperti infosys SELALU MENGELUH kekurangan orang/SDM/resources sementara engineer Indonesia SELALU MENGELUH gak dapat kerjaan atau proyek yang bagus. Nah, ini kan sebetulnya peluang. Mungkin, jangan2 sebetulnya cukup 1 orang saja yang kerja full-time ini. Carlos kasih lead / koneksi, lalu dia follow up. Setelah deal, lalu kerjaannya diboyong ke Indonesia. == Wah planningnya mas Harry mulia sekali. Akan tetapi ; itu yang saya bilang itu di level perusahaan lho , seperti Infosys,TCS,etc yang selalu kurang resources untuk mengerjakan proyek-proyeknya, kurang orangnya ini salah satunya karena turnover consultant mereka tinggi. Jadi khusus dalam kasus ini, kudu orang indonesia-nya yang join infosys/HCL/TCS dulu. Bisa sih,bikin persh terus dapat subkontrakan dari infosys,tapi itu kalo dah punya kontak dan track record yang lama. Kalo kita mau dapat langsung project dari fortune 500 US company ke indonesia (yg sekala besar ) ,kudu punya CMM Level 5 katanya :-) Carlos
[teknologia] Re: Tax Outsourcing
Ary Setijadi Prihatmanto wrote: - Original Message - From: muhamad carlos patriawan [EMAIL PROTECTED] To: teknologia teknologia@googlegroups.com Sent: Thursday, January 19, 2006 5:24 PM Subject: [teknologia] Re: Tax Outsourcing (deleted) Betul: KONTAK dan ini sedikit banyak bisa bantu kondisi di Indonesia. Kan saya dah ratusan kali bilang kalo ini cuman masalah kontak. Kalo stereotype gak masalah karena orang luar sebenarnya gak terlalu perduli apa itu Indonesia,etc... yang penting ada satu dua rekanan di Indonesia yang bisa dipercaya olehnya. Pertama2, mau minta maaf dengan top posting di email sebelumnya. Kelupaan... Nah menurut Bang Carlos sendiri gimana nih mulai buat KONTAKnya? IMHO, urusan KONTAK ini gampang2 susah kalo yang di Indo, gimana mau buat kontak kalo yang sudah di luar, gimana nih buat kontak yang berarti... kita bahasanya masih dalam tataran yang dikemukakan ariya yach,jadi no silver bullet dan keep expectation cool :-) pertama kalo dari sisi individu,kontak saya jelas persh di valley , jadi bisa menolong individu langsung NOW buat yang mau ambil pekerjaan RD/litbang atau mengerjakan proyek outsourcing dari US ( tapi kerja di AS juga) . Yang ini DONE deal lah pokoknya karena emang sudah mengusahakan ini secara pribadi ... jadi kalau masalahnya bagaimana mendapatkan pekerjaan riset di LN (even di spore) mungkin saya bisa bantu melalui channel .. di tiap kompany ada koq dari apple sampai SAP :) sedangkan kontak untuk skala perusahaan,dari sejarahnya bisa ditempuh dalam dua hal: 1. punya kontak Indonesian yang juga belajar-bekerja di bidang tax misalnya,jadi mereka yang mulai outsource tax dari luar ke indonesia. 2. dari level pengusaha, pengusaha indonesia kan sebenarnya kontaknya banyak walaupun bidangnya tidak sejenis ,cuman mereka gak pernah melihat inihanya saja , jika ada enterpreneur di indonesia yang inovatif dan bisa melakukan pendekatan bisnis ini langsung, 3. dari misi pemerintah dong seperti bkpm, itu SBY sudah start the engine kelihatannya melalui visitnya ketemu narayana murthi :-) Carlos PS: masalah kontak ini sebenarnya emang masalah gimana giat orang yg mencarinya,saya dulu di jakarta tahun 1998 dah ketemu investor di indonesia yg mau invest di bisnis internet (dia juga investor dan ceo di salah satu persh minyak di indonesia), ketemunya dimana ? di milis isp-asia bisnis :-)
[teknologia] Re: consulting
boy avianto wrote: On 19/01/06, muhamad carlos patriawan [EMAIL PROTECTED] wrote: boy avianto wrote: On 19/01/06, muhamad carlos patriawan [EMAIL PROTECTED] wrote: kontak dengan firm di silicon valley untuk mengerjakan kontrak proyek/consulting di persh hitek di valley atau US umumnya, ini untuk pengerjaan software,network consulting,consulting management. Siapa takut? Saya rasa disini banyak yang skillnya sudah lebih dari decent untuk menangani ini. Asik. jawaban 'siapa takut' ini yang bikin semangat .. HAHAHA :) Beneran nih, siapa takut? Justru makin tinggi tantangannya makin membuat adrenaline naik dan itu menyenangkan =)). Semangat juga nih. lah iya lah beneran , gua kan dulu sama kayak elu juga... pening ngeliatin macetnya jakarta dan pening ngeliatin orang berantem...mana bisa potensi tergali. Jeleknya dan buruknya: orangnya harus berada di AS. Yah... memang ini yang bikin runtuh semangat. Mau sih mau banget kesana, tapi untuk penghidupan sehari-hari aja harus bermacet-macet ria boro-boro nabung =(. *loh kok jadi curhat hehehe*. Lho ? emang kenapa ? kan semuanya dari tiket pesawat dkk nya diurus oleh kantor ? jadi ya gak keluar dana sama sekali lah. Kantor mana yang ngurus? atau kantor siapa? Hehehe, seriously kalo bisa, mau berangkat besok pagi juga dijabanin... kantor yang meng hire lah. lho dulu emangnya saya bisa ke luar negeri kalo gak diurus kantor ? ya mana bisa orang tiket pesawatnya aja lebih mahal dari gaji jadi manager di isp ... hehehehehe :) cuman emang dulu sebelum ketemu 'pencari bakat' ; saya dah hitung2 diatas kertas peluang-peluangnya dan caranya ; makanya pilih networking sektor karena gampang dipelajari , very high demand , very low supply ...gak peak kayak webs :-) Iya, gak pening namanya juga outsourcing... gak perlu mikirin market produknya siapa, untungnya berapa de el el. Yup, yang jelas create the best thing ever aja kan tujuannya. Biar nanti dipakai lagi dan lagi dan lagi hahahaha. Ayo ayo. Semangat bersambut ;) entar lewat japri aja ngasih tahu caraa caranya. Carlos
[teknologia] Re: [Hardware] USB controller untuk client-mode
Kalo saya pernah pake produk TUSB3410 ada microcontrollernya(8052) juga. Coba saja dilihat datasheetnya kalo-kalo cocok. Mas Ary, ini informasi menarik. Saya lihat di Farnell harganya sekitar 4.5 euro, jadi boleh juga saya masukkan dalam daftar yang perlu dilihat-lihat. Saya sekarang Kalo motherboard / microcontroller yang dengan usb host yang murah ada nggak ya? Wah, ini juga menarik. Saya iseng mencari-cari sebentar, antara lain ketemu Atmel yang AT43USB370 dan AT43USB370 (untuk USB 2.0-nya). Tapi belum dapat informasi harganya. Apakah kira-kira yang seperti ini yang dimaksud? Di Maxim juga ada MAX3421E, tapi Future Product alias belum tersedia sekarang (termasuk datasheetnya juga). Tapi sepertinya ini hanya peripheral controller, bukan mikrokontroller. Mungkin harganya lebih murah. Kalau bertanya ke Om Google, banyak yang mengarah ke SL811 dari Cypress. Bukan mikrokontroller, cuma USB 1.1. Dari Digikey harganya sekitar 8.5 dollar dan Arrow sekitar 6.5 dollar. Mungkin ada yang tahu alternatif yang lebih baik/murah? -- http://www.google.com/search?q=ariya+hidayat
[teknologia] Re: HITEK ABM tipe NGETIK-1
Jadi inget novelnya Dan Brown, Digital Fortress. Agen rahasianya tangannya bergerak-gerak (mungkin seperti orang memetik gitar tapi gak ada gitarnya?). Sebetulnya dia sedang menuliskan pesan (YM?, email?). Ide lain yang lebih seru: Tidak harus pakai laser diproyeksikan ke alas datar, tapi bisa juga yang dimonitor adalah pergerakan jari. Mungkin pakai kaos tangan saja? Kaos tangan ini diberi sensor. Kombinasi pergerakan jari dijadikan kode untuk karakter yang ingin diketikkan. Ide kodenya seperti pemain trompet. Kombinasi dari jari menentukan nadanya (plus tiupannya tentunya). Kalau untuk keyboard nggak perlu niup tentunya 8-) Nah kombinasi dari 10 jari bisa banyak tuh ... (berapa yang permutasi dari 10?) Kalau perlu ditambahin dengan jari kaki! Sekalian menjadi kaos kaki. Jadi di bis bisa sambil merem melek, jari kaki mengetikkan cerita :-) Biar lebih produktif! he he he -- budi
[teknologia] Re: [Hardware] USB controller untuk client-mode
Pada tanggal 1/20/06, Ariya Hidayat [EMAIL PROTECTED] menulis: Kalo saya pernah pake produk TUSB3410 ada microcontrollernya(8052) juga. Coba saja dilihat datasheetnya kalo-kalo cocok. Mas Ary, ini informasi menarik. Saya lihat di Farnell harganya sekitar4.5 euro, jadi boleh juga saya masukkan dalam daftar yang perludilihat-lihat. Saya sekarang Kalo motherboard / microcontroller yang dengan usb host yang murah ada nggak ya? Ini baru tadi saya dapet penawaran dari tern (www.tern.com), kontroller board produk baru mereka (EE 40), sudah memiliki usb-stack terintegrasi + USB controller. Lengkap dengan drivernya. Farnell memang lengkap dan pengiriman lumayan cepet (1-2 minggu), tapi jadi prioritas terakhir soalnya harganya lebih mahal, kadang berlipat-lipat. Wah, ini juga menarik.Saya iseng mencari-cari sebentar, antara lain ketemu Atmel yangAT43USB370 dan AT43USB370 (untuk USB 2.0-nya). Tapi belum dapatinformasi harganya. Apakah kira-kira yang seperti ini yang dimaksud? Yang semacam ini sudah ada yang jual di Surabaya (digi-ware). Tapi di bandung dan jakarta kok belum nemu yang jualan. Iya pak, ini yang saya bilang kakinya TQFP itu, hehehe Jadi karena nggak dibuat di skala produksi massal yang mencapairibuan (paling puluhan), footprint juga jadi pertimbangan penting. Mungkin besok coba saya tanya ke tukang PCB (SELC bandung) sudah bisa bikin kaki selembut itu belum. Kalau bisa kan lumayan, walaupun nyoldernya pasti mati-matian (walaupun pake solder uap). Dalam hal memakai solder uap kayak gini, saya mengaku kalah dengan tukang servis HP di pinggir2 jalan. Di Maxim juga adaMAX3421E, tapi Future Product alias belumtersedia sekarang (termasuk datasheetnya juga). Tapi sepertinya ini hanya peripheral controller, bukan mikrokontroller. Mungkin harganyalebih murah.Kalau bertanya ke Om Google, banyak yang mengarah ke SL811 dariCypress. Bukan mikrokontroller, cuma USB 1.1. Dari Digikey harganya sekitar 8.5 dollar dan Arrow sekitar 6.5 dollar.Mungkin ada yang tahu alternatif yang lebih baik/murah?--http://www.google.com/search?q=ariya+hidayat -- I am nobody, nobody is perfecthttp://hericz.net
[teknologia] Re: [Hardware] USB controller untuk client-mode
Saya iseng mencari-cari sebentar, antara lain ketemu Atmel yang AT43USB370 dan AT43USB370 (untuk USB 2.0-nya). Tapi belum dapat informasi harganya. Apakah kira-kira yang seperti ini yang dimaksud? Yang semacam ini sudah ada yang jual di Surabaya (digi-ware). Tapi di bandung dan jakarta kok belum nemu yang jualan. Iya pak, ini yang saya bilang kakinya TQFP itu, hehehe Lho? Kalau untuk client saja kan, yang AT43USB370 ini kan terlalu canggih (bisa host dan OTG segala). Or am I missing something? Jadi karena nggak dibuat di skala produksi massal yang mencapai ribuan (paling puluhan), footprint juga jadi pertimbangan penting. Mungkin besok coba saya tanya ke tukang PCB (SELC bandung) sudah bisa bikin kaki selembut itu belum. Kalau bisa kan lumayan, walaupun nyoldernya pasti mati-matian (walaupun pake solder uap). Hehehe, kalau satu kali sih masih mending. Kalau produknya puluhan biji, wah saya nggak berani membayangkan (tetap saja kalau saya yang disuruh, satu kali pun menyerah deh). Dalam hal memakai solder uap kayak gini, saya mengaku kalah dengan tukang servis HP di pinggir2 jalan. Nah, kalau begitu (merujuk ke diskusi di thread yang lain) outsourcing kan saja ke tukang servis itu ! Gampang kan :-) -- Ariya Hidayat, http://ariya.blogspot.com
[teknologia] Re: [Hardware] USB controller untuk client-mode
Dalam hal memakai solder uap kayak gini, saya mengaku kalah dengan tukang servis HP di pinggir2 jalan. Nah, kalau begitu (merujuk ke diskusi di thread yang lain) outsourcing kan saja ke tukang servis itu ! Gampang kan :-) sekalian promosi , ada satu kawan di milis indocisco sudah bisa menerima SERVICE repair Router Cisco dkk , mulai dari 16x series sampai 3600 :-) Siapa tahu ada yang butuh... lumayan bagi rejeki ke mereka. Carlos
[teknologia] Re: Orang penting dan open-source
On 1/19/06, Zaki Akhmad [EMAIL PROTECTED] wrote: Wah Mas Ariya galak euy :) Definisi orangnya berarti harus pejabatpublik ya? Padahal tadi saya sudah mau ikutan Pak Made. Malah mungkinlebih narsis lagi, nyebut nama sendiri. Hmm siapa lagi ya? Wah maaf Mas Ariya tidak bisa bantu, saya tidak kenal banyak pejabat publik euy. Mbok yg masih mahasiswa, mulai mencari tahu dengan dosen-dosennya yg udah menggunakan produk Open Source :-) , termasuk jgua pejabat publiknya, misal Ketua Jurusan, Dekan, dsb IMW
[teknologia] Re: HITEK ABM tipe NGETIK-1
On 1/19/06, Ariya Hidayat [EMAIL PROTECTED] wrote: Di situs grup riset yang VR/AR itu ada proyek yang menggunakan sarungtangan semacam itu, dipakai untuk mendesain layout secara virtual: http://wwwhni.uni-paderborn.de/rip/vr/layout_planning/index_e.php3 Dulu th 95-an pernah punya sarung tangan seperti ini :-), sayang diperkosa jadi controller MIDi nggak buat yg aneh-aneh Tapi ya teknologi 95-an, glove-nya terbatas banget resolusinya. IMW
[teknologia] Re: Orang penting dan open-source
Ariya Hidayat wrote: Lha? Tidak ada yang mendefinisikan seperti itu kan. Memang tidak ada sih, tapi dari contoh yang diambil Om Kusmayanto Kadiman, saya mengambil kesimpulan dengan metoda dari khusus ke umum. Jadi saya tidak salah kan? Ya boleh, kan hanya orang penting (non geek) :-) Wah saya berarti tidak boleh dong. Saya kan belum geek. Tapi bakal jadi orang penting gak ya? Ah takut ah jadi orang penting. Titik dua D. Apa perlu ditulis non-Script-Kiddy ? :-P Boleh-boleh aja kok Mas Ariya. Hi...hi...hi O iya, saya cerita saja deh Mas Ariya. Kemarin waktu main-main ke BPPT, saya mampir ke perpustakaannya. Saya lihat komputer untuk mencari buku-nya menggunakan sistem operasi Xandros. Tapi dasar saya bandel, saya tetap saja muter-muter keliling lemari buku perpustakaan BPPT untuk melihat-lihat koleksi buku-bukunya. Pakai komputer-nya malah untuk cek si surat-listrik. Saya pernah nulis cerita ini di blog saya. Berikut link-nya untuk versi panjangnya http://blog.zakiakhmad.info/?p=58 Tapi tetap saja ya, cerita saya tidak menjawab pertanyaan Mas Ariya? Maaf ya.. -- Someone finds salvation in everyone, another only pain Zaki Akhmad http://www.zakiakhmad.info
[teknologia] Re: Orang penting dan open-source
Made Wiryana wrote: Mbok yg masih mahasiswa, mulai mencari tahu dengan dosen-dosennya yg udah menggunakan produk Open Source :-) , termasuk jgua pejabat publiknya, misal Ketua Jurusan, Dekan, dsb IMW Ah Pak Made bisa aja. Kok tahu saya sebenarnya ada keinginan jadi dosen. Lulus kuliah S1 saja belum bisa, apalagi melanjutkan sampai S3 di LN. Jadinya saya memikirkan untuk jadi guru SMA saja setelah lulus kuliah nanti. Itu kalau bisa lulus dari ITB hidup-hidup. Hiks...hiks. Saat ini saya masih sebatas end-user Linux. Saya belum bisa ngoprek-ngoprek source-code program. Saya sudah semakin terbiasa dengan environment Linux: Gaim, PDFViewer, Terminal, Mozilla Firefox, LaTex2E, dan kawan-kawan lainnya. Ya tapi itu tadi, saya belum bisa ikutan Mas Ariya yang turut berkontribusi ngembagin KDE. Dan juga seperti Mas MDAMT. Zaki Akhmad http://www.zakiakhmad.info
[teknologia] Fungsi s2s Jabber/XMPP sudah aktif di Google Talk
http://www.google.com/talk/developer.html#service 3. Do service providers need explicit approval to federate with the Google Talk service? No, there is no paperwork involved. Service providers just need to support the XMPP standard for server-to-server federation and their users will be able to talk to our users (and vice versa). Yang menggunakan server Jabber sekarang bisa ngobrol dengan user Google Talk, tentu sebaliknya juga. -- Jay
[teknologia] Re: Digital Divide
On 1/19/2006 at 5:30 PM muhamad carlos patriawan wrote: Btw sory yach, saya karena mendengar dan melihat dua sisi kehidupan IT ini makanya sering nulis.karena baik vendor dan perusahaan outsourcing seperti infosys SELALU MENGELUH kekurangan orang/SDM/resources sementara engineer Indonesia SELALU MENGELUH gak dapat kerjaan atau proyek yang bagus. Nah, ini kan sebetulnya peluang. Mungkin, jangan2 sebetulnya cukup 1 orang saja yang kerja full-time ini. Carlos kasih lead / koneksi, lalu dia follow up. Setelah deal, lalu kerjaannya diboyong ke Indonesia. == Wah planningnya mas Harry mulia sekali. Akan tetapi ; itu yang saya bilang itu di level perusahaan lho , seperti Infosys,TCS,etc yang selalu kurang resources untuk mengerjakan proyek-proyeknya, kurang orangnya ini salah satunya karena turnover consultant mereka tinggi. Yah, kalau perusahaan belum bisa masuk :-) enggak apa. Nah, berarti sekarang bagaimana caranya supaya orang-orangnya kita yang bisa masuk ? Kalau ide saya, kita bikin pool, daftar orang2 yang siap di rekrut. Isinya adalah orang2 yang kita rekomendasikan (jadi bukan asal cabut dari mana-mana). Lalu, Infosys tinggal melihat ke daftar itu, dan menunjuk mana saja yang dia pingin interview. Carlos, apakah ini kira2 bisa berjalan? Maksudnya dari sisi Infosys (dan perush. lainnya), apakah mereka akan tertarik dengan scheme spt ini. Kalau ya, saya bisa jalankan ini. Bisa sih,bikin persh terus dapat subkontrakan dari infosys,tapi itu kalo dah punya kontak dan track record yang lama. Caranya begini: Banyakin orang2 di Infosys, lalu setelah banyak, keluar semua dan bikin perusahaan sendiri. Lalu jadi subcon Infosys, he he, misalnya nama perusahaannya Infonesia *grin* Ini solusi win-win; Infosys gak pusing, tinggal outsource ke Infonesia. Dan Infonesia tentu jadi kebagian duitnya Infosys :-) Ini cara yang dipakai oleh beberapa orang di Birmingham City Council. Dulunya mereka pegawai negeri - kini, ITnet telah menjadi salah satu IT company terbesar di Inggris. Not bad, indeed. Salam, Harry
[teknologia] Re: Digital Divide
Harry Sufehmi wrote: On 1/19/2006 at 5:30 PM muhamad carlos patriawan wrote: Btw sory yach, saya karena mendengar dan melihat dua sisi kehidupan IT ini makanya sering nulis.karena baik vendor dan perusahaan outsourcing seperti infosys SELALU MENGELUH kekurangan orang/SDM/resources sementara engineer Indonesia SELALU MENGELUH gak dapat kerjaan atau proyek yang bagus. Nah, ini kan sebetulnya peluang. Mungkin, jangan2 sebetulnya cukup 1 orang saja yang kerja full-time ini. Carlos kasih lead / koneksi, lalu dia follow up. Setelah deal, lalu kerjaannya diboyong ke Indonesia. == Wah planningnya mas Harry mulia sekali. Akan tetapi ; itu yang saya bilang itu di level perusahaan lho , seperti Infosys,TCS,etc yang selalu kurang resources untuk mengerjakan proyek-proyeknya, kurang orangnya ini salah satunya karena turnover consultant mereka tinggi. Yah, kalau perusahaan belum bisa masuk :-) enggak apa. Nah, berarti sekarang bagaimana caranya supaya orang-orangnya kita yang bisa masuk ? Kalau ide saya, kita bikin pool, daftar orang2 yang siap di rekrut. Isinya adalah orang2 yang kita rekomendasikan (jadi bukan asal cabut dari mana-mana). Lalu, Infosys tinggal melihat ke daftar itu, dan menunjuk mana saja yang dia pingin interview. KORREKT ! plus skillsets matching , kasih ratin A-E berapa kualitasnya. Sebenarnya mas harry, gua lagi kelimpungan juga sich,gara2 di milis ccieindo si himawan forward hot jobs untuk kerjaan di valley ... jadi banyak yang kirim email japri ; nah itu yang berminat ampe yang dual-engine ccie segala .. dah kelas berat :-) Carlos, apakah ini kira2 bisa berjalan? Maksudnya dari sisi Infosys (dan perush. lainnya), apakah mereka akan tertarik dengan scheme spt ini. Kalau ya, saya bisa jalankan ini. Bisa banget ! Infosys yang small size kan ada juga, nah itu yang reqsnya kita bisa masuk. Bisa sih,bikin persh terus dapat subkontrakan dari infosys,tapi itu kalo dah punya kontak dan track record yang lama. Caranya begini: Banyakin orang2 di Infosys, lalu setelah banyak, keluar semua dan bikin perusahaan sendiri. Lalu jadi subcon Infosys, he he, misalnya nama perusahaannya Infonesia *grin* Ini solusi win-win; Infosys gak pusing, tinggal outsource ke Infonesia. Dan Infonesia tentu jadi kebagian duitnya Infosys :-) EXACTLY KORREKT. Dan ingat ada infosys2 kecil yg gua bisa bantu , nah Pak Hutapea kelihatannya bisa turun tangan nich :-)) Emang cara yang ini gua maksudkan. Cara orang india,china dan irlandia juga gitu koq... nanti kalo kita dah 'kuat' didalam ada dependensi sehingga mereka yang tergantung ama kita, nah pas sudah begtu kan bargaining position kita kuat...kita bikin startup atau small firm lagi :-)... *maklumlah kebanyakan temen yahudi+india+china jadi paham permainanya*. Ini cara yang dipakai oleh beberapa orang di Birmingham City Council. Dulunya mereka pegawai negeri - kini, ITnet telah menjadi salah satu IT company terbesar di Inggris. Not bad, indeed. Ini cara dimana2 mas untuk mengejar ketertinggalan dan gak perlu minta bantuan asing :-) Carlos ps: kita bikin milis baru aja untuk yang ini,tapi khusus untuk yang minat dan extra serius saja... jadi kalo cuman passive/mo dengerin doang gak boleh..
[teknologia] Re: Orang penting dan open-source
di LN. Jadinya saya memikirkan untuk jadi guru SMA saja setelah lulus kuliah nanti. Itu kalau bisa lulus dari ITB hidup-hidup. Hiks...hiks. Duh.. bombastis amat.. emang ITB udah kayak ST*DN ? dan kawan-kawan lainnya. Ya tapi itu tadi, saya belum bisa ikutan Mas Ariya yang turut berkontribusi ngembagin KDE. Dan juga seperti Mas MDAMT. Untuk kontribusi, bisa mulai dari yang sederhana, translation. Coba cek http://id.gnome.org, atau ada tempat yang lain, saya kurang tau. -- Arie Reynaldi Zanahar reymanx at gmail.com http://www.reynaldi.or.id
[teknologia] Re: CD Ubuntu Linux Gratis
ron4ld wrote: FYI buat yg belom tau, bisa pesen CD Ubuntu Linux gratis dari internet: https://shipit.ubuntu.com (ini beneran gratis, karena saya udah terima CDnya) Ronald Oh iya, terimakasih Ronald. Saya sudah pernah juga dikirimin Ubuntu. Kalau tidak salah masih yang versi 5.10. Tidak bener-bener gratis sih. Saya dulu bayar 6 ribu rupiah untuk ongkos re-packaging. Delay waktu nya dari pemesanan hingga saya terima, kalau tidak salah 2 bulan. Soalnya saya gak ngitungin dengan pasti. Zaki Akhmad http://www.zakiakhmad.info
[teknologia] Re: Orang penting dan open-source
Arie Reynaldi Z wrote: di LN. Jadinya saya memikirkan untuk jadi guru SMA saja setelah lulus kuliah nanti. Itu kalau bisa lulus dari ITB hidup-hidup. Hiks...hiks. Duh.. bombastis amat.. emang ITB udah kayak ST*DN ? dan kawan-kawan lainnya. Ya tapi itu tadi, saya belum bisa ikutan Mas Ariya yang turut berkontribusi ngembagin KDE. Dan juga seperti Mas MDAMT. Untuk kontribusi, bisa mulai dari yang sederhana, translation. Coba cek http://id.gnome.org, atau ada tempat yang lain, saya kurang tau. iya... halo om zaki: partisipasi aja langsung di ietf working group ..iptv working group misalnya, nanti kalo diminta ada komentar gak tentang draft ini ? nanti kamu bilang, wah TLV ini harusnya diletakan di byte terakhir daripada di byte pertama. kalo ditanya alasanya: bilang aja lebih enak dilihat .. yang penting kan gaulnya :) hahaha :-) Carlos PS: ada cerita lucu mengenai ietf ini, kemaren ada yg ngasih tahu kesaya kalo ietf miting mau dipropose di jakarta, kata orang ietfnya: emangnya ini seminar ...tunggu dulu kalo orang indonya banyak yang partisipasi baru kita bisa plan adakan di jakarta katanya. -- Arie Reynaldi Zanahar reymanx at gmail.com http://www.reynaldi.or.id
[teknologia] Re: kenapa persh hitek RD besar pinda dan outsource ke negara dunia ke tiga.
muhamad carlos patriawan wrote: Untuk Indonesia, ibarat kite punya rumah dan tetangga living standardnya pada naek semua karena IT .. kita cuman bisa bengong ... negara tetangganya gak cuman satu lagi, tapi semuanya ... :-) Carlos Analoginya bagus Bang Carlos! Sederhana namun mengena. Apa karena faktor budaya juga pada akhirnya? Kita banyak gontok-gontok-annya ya? Kita gak biasa beda pendapat ya? Efek samping orde baru? Ah sudahlah membahas hal diatas tidak akan selesai-selesai. Sekarang saatnya menatap masa depan, berkarya mengukir bintang di langit sana. Zaki Akhmad http://www.zakiakhmad.info
[teknologia] Re: kenapa persh hitek RD besar pinda dan outsource ke negara dunia ke tiga.
Zaki Akhmad wrote: muhamad carlos patriawan wrote: Untuk Indonesia, ibarat kite punya rumah dan tetangga living standardnya pada naek semua karena IT .. kita cuman bisa bengong ... negara tetangganya gak cuman satu lagi, tapi semuanya ... :-) Carlos Analoginya bagus Bang Carlos! Sederhana namun mengena. Apa karena faktor budaya juga pada akhirnya? Kita banyak gontok-gontok-annya ya? Kita gak biasa beda pendapat ya? Efek samping orde baru? Ah sudahlah membahas hal diatas tidak akan selesai-selesai. Sekarang saatnya menatap masa depan, berkarya mengukir bintang di langit sana. supaya semangat gua kasih 2 motivational class buat kamu zak hari ini: - Anggap Saja Generasi 1970an dan 1980an di Indonesia sama dengan Generasi 1920 yang memerdekan Indonesia tahun 1945.Singkatnya kita harus lebih maju dan lebih kerja keras dibanding generasi diatas kita. - Ada 1001 alasan untuk tidak maju atau mempertahankan status quo, tapi cukup dengan satu alasan orang untuk bisa maju. :-) Carlos PS: yang diatas itu motivational class buat gua sendiri sebenarnya yang sudah diapplied dari dulu... hehehehe :))
[teknologia] Re: kenapa persh hitek RD besar pinda dan outsource ke negara dunia ke tiga.
muhamad carlos patriawan wrote: supaya semangat gua kasih 2 motivational class buat kamu zak hari ini: Asyik ada kuliah tambahan. SPP kuliah Universitas MCP berapa nih Bang Carlos? - Anggap Saja Generasi 1970an dan 1980an di Indonesia sama dengan Generasi 1920 yang memerdekan Indonesia tahun 1945.Singkatnya kita harus lebih maju dan lebih kerja keras dibanding generasi diatas kita. Lu gile kali ye, ya Los. Titik dua D. Gw baru baca biografi Bung Hatta karya Deliar Noer. Bung Hatta berani berjanji untuk tidak menikah sebelum Indonesia merdeka. Bung Hatta baru menikah pada tanggal 18 November 1948 dengan Siti Rahmiati di Megamendung. Terus gw sekarang berani berjanji apa sebelum apa? Ih takut ah janji-janji-an. - Ada 1001 alasan untuk tidak maju atau mempertahankan status quo, tapi cukup dengan satu alasan orang untuk bisa maju. :-) Maju menabrak tabung katoda maksud elo Los? Titik dua D. Carlos PS: yang diatas itu motivational class buat gua sendiri sebenarnya yang sudah diapplied dari dulu... hehehehe :)) Zaki Akhmad http://www.zakiakhmad.info
[teknologia] Re: Orang penting dan open-source
muhamad carlos patriawan wrote: iya... halo om zaki: Oh ya ada apa keponakan ku Carlos. partisipasi aja langsung di ietf working group ..iptv working group misalnya, nanti kalo diminta ada komentar gak tentang draft ini ? nanti kamu bilang, wah TLV ini harusnya diletakan di byte terakhir daripada di byte pertama. kalo ditanya alasanya: bilang aja lebih enak dilihat .. Oke...oke aku coba deh pelan-pelan. Makasih untuk link-nya yah. yang penting kan gaulnya :) hahaha :-) Kebanyakan gaul tanpa bukti malu ah. Enakan jadi manusia bawah tanah. Whuark.. nanti tiba-tiba langsung keluar dari tanah. Jadi jagoan. Gabung bareng Fastastic Four. Eh terus namanya langsung berubah jadi Fantastic Five. Carlos
[teknologia] Re: Orang penting dan open-source
Arie Reynaldi Z wrote: Duh.. bombastis amat.. emang ITB udah kayak ST*DN ? ITB itu yang gila kurikulumnya. Whuaa. Matematika dimana-mana. Kecuali kalau kita jalan-jalan di sudut tenggara kampus. Ah enaknya main di Galeri Soemardja. Untuk kontribusi, bisa mulai dari yang sederhana, translation. Coba cek http://id.gnome.org, atau ada tempat yang lain, saya kurang tau. Sip. Terimakasih Mas Arie untuk linknya. Nanti saya coba perlahan-lahan deh. -- Arie Reynaldi Zanahar reymanx at gmail.com http://www.reynaldi.or.id Zaki Akhmad http://www.zakiakhmad.info
[teknologia] Re: Orang penting dan open-source
On 1/20/06, Zaki Akhmad [EMAIL PROTECTED] wrote: Arie Reynaldi Z wrote: Duh.. bombastis amat.. emang ITB udah kayak ST*DN ? ITB itu yang gila kurikulumnya. Whuaa. Matematika dimana-mana. Kecuali kalau kita jalan-jalan di sudut tenggara kampus. Ah enaknya main di Galeri Soemardja. Loh emang ada apa dengan kurikulum ITB kok dibilang gila? Btw, kalo matematika dimana-mana terusnya kenapa :D -- http://duke.vlsm.org Yet Another People Who Wants To Be Him Self
[teknologia] Re: kenapa persh hitek RD besar pinda dan outsource ke negara dunia ke tiga.
Zaki Akhmad wrote: muhamad carlos patriawan wrote: supaya semangat gua kasih 2 motivational class buat kamu zak hari ini: Asyik ada kuliah tambahan. SPP kuliah Universitas MCP berapa nih Bang Carlos? entar aja spp bayarnya kalo udah gak jadi skrip kiddis :) - Anggap Saja Generasi 1970an dan 1980an di Indonesia sama dengan Generasi 1920 yang memerdekan Indonesia tahun 1945.Singkatnya kita harus lebih maju dan lebih kerja keras dibanding generasi diatas kita. Lu gile kali ye, ya Los. Titik dua D. Gw baru baca biografi Bung Hatta karya Deliar Noer. Bung Hatta berani berjanji untuk tidak menikah sebelum Indonesia merdeka. Bung Hatta baru menikah pada tanggal 18 November 1948 dengan Siti Rahmiati di Megamendung. Terus gw sekarang berani berjanji apa sebelum apa? Ih takut ah janji-janji-an. ya gak usah janji-janji-an lah...yg penting konsisten dan kerja keras sesuai isi dari buku buku yang kamu baca zak... nanti kami lihat sepuluh tahun lagi kamu ada dimana zak .. - Ada 1001 alasan untuk tidak maju atau mempertahankan status quo, tapi cukup dengan satu alasan orang untuk bisa maju. :-) Maju menabrak tabung katoda maksud elo Los? Titik dua D. Haha tabung katoda gak ada profit marginnya ach...males ikutan..enakan outsourcing :-) Carlos *lagi makan lontong padang
[teknologia] Re: Orang penting dan open-source
Jefri Abdullah wrote: Loh emang ada apa dengan kurikulum ITB kok dibilang gila? Btw, kalo matematika dimana-mana terusnya kenapa :D -- http://duke.vlsm.org Yet Another People Who Wants To Be Him Self Halo Bang Jefri. Yup, maths are everywhere. Dan berdasarkan tes yang di tulis di blog-nya Mas Ariya http://ariya.blogspot.com/, dan tes nya ada disini http://quizfarm.com/test.php?q_id=119158 kemampuan Matematika saya ada di rangking terendah. Hiks...hiks Skornya lupa pasti. Kalau gak salah 67%. Makannya saya lagi nantangin temen-temen saya di Matematika bikin buku populer yang menjelaskan bahwa Matematiak != Menghitung. Sekarang saya lagi, eh berusaha baca ensiklopedia Matematika terbitan LIFE edisi terjemahan Bahasa Indonesia. Berusaha, bukan lagi. Maklum bagi saya enakan baca novel, apalagi yang fiksi. Zaki Akhmad http://www.zakiakhmad.info
[teknologia] Re: Orang penting dan open-source
On 1/20/06, Zaki Akhmad [EMAIL PROTECTED] wrote: Yup, maths are everywhere. Dan berdasarkan tes yang di tulis di blog-nya Mas Ariya http://ariya.blogspot.com/, dan tes nya ada disini http://quizfarm.com/test.php?q_id=119158 kemampuan Matematika saya ada di rangking terendah. Hiks...hiks Skornya lupa pasti. Kalau gak salah 67%. Makannya saya lagi nantangin temen-temen saya di Matematika bikin buku populer yang menjelaskan bahwa Matematiak != Menghitung. Baru saja saya coba tesnya, dan saya hanya dapat skor 50% untuk matematika. So? Mengapa Zaki begitu merendah dan hanya merendahkan diri selalu? Bangun... bangun... :D Sekarang saya lagi, eh berusaha baca ensiklopedia Matematika terbitan LIFE edisi terjemahan Bahasa Indonesia. Berusaha, bukan lagi. Maklum bagi saya enakan baca novel, apalagi yang fiksi. Itu namanya manja. :D Atau sebenarnya istilah2 yang dikemukakan Zaki di milis ini dalam rangka merayu Pak Budi agar cepat-cepat diluluskan? =) *j/k*
[teknologia] Re: Melacak commits secara real-time
Ariya Hidayat wrote: Trac ada real-time commits trackernya (bukan websvn) ? Kalau iya, saya yang nggak teliti RTFM-nya. Saya agak kurang paham apakah ini termasuk kategori real-time commit tracker atau bukan , tapi di trac ada fasilitas timeline yang menunjukan history commit untuk setiap project. Hanya memang trac sepertinya harus satu server dengan subversionnya CMIIW. sueng
[teknologia] Re: kenapa persh hitek RD besar pinda dan outsource ke negara dunia ke tiga.
Carlos *lagi makan lontong padang emang ada lontong padang ? kayaknya sate padang itu di makan sama ketupat.. :-) salam kenal, new member, baru join.
[teknologia] Re: Keuntungan Outsourcing
On Thu, Jan 19, 2006 at 01:06:28PM +0700, Anthony Fajri wrote: 1. apa sih keuntungan outsourcing untuk hal ini (perawatan komputer) ? pertimbangan kami : a. tidak perlu pusing masalah komputer b. total cost per tahun lebih murah daripada hire orang c. kalo hire orang, anggaran di pos Belanja Pegawai udah terlalu tinggi :) ada yang bisa share keuntungan lainnya ? Kalau perusahaan penerima outsource memang ambil spesialisasi di maintenance, dia lebih pengalaman menghadapi lebih banyak klien daripada ditangani sendiri. Potensi problem solving-nya lebih bagus. Cuma perlu dilihat response time-nya. Kalau jam 2 malem ditelpon, mau datang ngga :-) -- fade2blac
[teknologia] Re: kenapa persh hitek RD besar pinda dan outsource ke negara dunia ke tiga.
On 1/20/06, win_hadi [EMAIL PROTECTED] wrote: Carlos *lagi makan lontong padang emang ada lontong padang ? kayaknya sate padang itu di makan sama ketupat.. :-) Oh iya bener, pantesan gw rasa ada yg janggal :D, ketupat padang kali? SOL -- http://duke.vlsm.org Yet Another People Who Wants To Be Him Self
[teknologia] Re: kenapa persh hitek RD besar pinda dan outsource ke negara dunia ke tiga.
Jefri Abdullah wrote: On 1/20/06, win_hadi [EMAIL PROTECTED] wrote: Carlos *lagi makan lontong padang emang ada lontong padang ? kayaknya sate padang itu di makan sama ketupat.. :-) Oh iya bener, pantesan gw rasa ada yg janggal :D, ketupat padang kali? ha ha :-) bener bener ... ketupat padang maklum lah kan tinggal makan. Carlos
[teknologia] Re: Halo Effect iPod was: OOT: MacOSX untuk x86
Oskar Syahbana wrote: On 1/18/06, Arie Reynaldi Z [EMAIL PROTECTED] wrote: Saya kalo ke 'pabrik' sering geleng2 lihat mac OS. Mau beli buat sendir, belum ada duit, lagian masih dapet jatah laptop presario widescreen + suse 10, mayan lah. Cuma kalo dibilang, karena iPod apple jadi bangkit, kalo dipikir2 betul juga.. Hanya, kok bisa 1 produk bisa membuat 1 perusahaan bangkit, bandingin sama microsoft yang punya banyak diversi produk (dari palm sampai ke server). Apa karena produknya, atau orang2 memang nyari 'cult brand' yang lain karena bosan dengan microsoft, atau.. yaa.. karena iPod kewl aja geto. *pasti banyak yang mau bilang, karena semuanya.. :D * Kalo mau dibilang cult brand, apple udah punya cult-nya sendiri kok semenjak Apple II, ini juga yang bisa bikin Apple tetep mampu ngeluarin produk sampe Mac9 (walaupun dengan ngos-ngosan tentunya). Dan tentang iPod yang bisa membuat Apple bangkit lagi ini ada benarnya juga. Dulu pas tahun 2000 (kalau tidak salah, Mac fan bisa ngebenerin?) MacOS X diluncurkan sebagai The Most Advanced Operating System. Memang bagus dan taglinenya juga benar. Hanya saja ternyata produk ini tidak mendapat apresiasi yang luas karena masih ada stereotype bahwa mac itu hanya untuk orang - orang tertentu saja. Keluarlah kemudian iPod yang merangsek masuk ke semua kalangan. Dari kakek - kakek sampai anak kecil pun menggunakan MP3 player dengan earphone putih ini. Hal ini juga kemudian yang mengenerate more sales buat Apple (yang berlanjut dengan keluarnya MacMini) Dalam bidang marketing (eh ternyata ga cuma marketing doang kok), hal ini dinamakan Halo Effect. Pengertian kasarnya sih, penilaian terhadap sesuatu hal menjadi bertambah dikarenakan atribut - atribut eksternal. Contohnya yah iPod ini. Produk - produk Apple lainnya akhirnya di perceive sebaik dan semudah iPod (which is fortunately true). Halo Effect yang lainnya di bidang IT salah satunya adalah DOS dan Win95-nya Windows. Pada dua produk tersebutlah Windows (microsoft) bener - bener gaining momentum. Ada rekan - rekan yang dapat memberikan contoh Halo effect yang lain? di networking cisco ... karena di abad pergolakan internet pertama kali (1995) memang cuman cisco sendirian yang berhasil mengambil market karena kepintaranya melihat peluang di packet networks (tcp/ip).Waktu itu (1990an) cisco tergolong kecil,gak ada apa apanya dibanding player seperti siemens atau lucent. Now looks after 10 years sampai sampai orang publik tahunya router = cisco :) Halo efeknya,waktu cisco merambah ke bidang lain dan bikin device di ATM,FR,enterprise switch,wireless,network management,dll perceive publik juga bagus banget alias apresiasi,padahal sebenarnya kebanyakan produk yang pakai brand cisco itu hasil akuisisi saja,bukan hasil internal RD. Nah skrg cisco sendiri meranjak ke home-entertainment device dan masuk ke set-top-boxes menyaingi MOT (motorolla) dengan membeli scientific-atlanta. Carlos
[teknologia] Re: Menggalakkan outsourcing
Kalo menurut pengalaman saya. Dalam sebuah perusahaan yang sudah mapan (dalam hal ini tidak outsourcing tentunya) malah designer yang sering berhadapan dengan klien. Sehingga tuntutan dari klien cukup banyak. Kesannya malah programmer jadi seperti bekerja di balik layar. Benar sekali rasanya dua dunia ini memang butuh sebuah jembatan yang bagus. Sekedar pandangan dari saya, sebenarnya bisa kita lihat dengan adanya CMS dan Template (theme) (dalam dunia web). Sebuah CMS membantu pekerjaan designer dan template membantu pekerjaaan programmer. Apakah dalam bidang lain ada kolaborasi seperti ini?Pada tanggal 1/18/06, boy avianto [EMAIL PROTECTED] menulis: On 18/01/06, muhamad carlos patriawan [EMAIL PROTECTED] wrote: Sejauh saya tahu di situs-situs freelancer itu juga ada proyek-proyek yang memerlukan jasa design. paling tidak itu yang (kemarin-kemarin) sering saya temui di scriptlance, meskipun jumlahnya masih jauh kalah dengan pekerjaan menulis kode (non-design). Biasanya sih pekerjaan desain sudah tercakup dalam suatu proyek (tidak dipisah dengan jelas dari pekerjaan menulis kode). Kalau hal ini menyulitkan orang-orang yang mempunyai spesialisasi desain, saya kira tidak ada salahnya bagi mereka untuk bersekutu dengan coder sehingga harapan proyek terpenuhi :). Sip bagus nich buat kolaborasi developer dan designer :)Sorry kalo rants, Sebagai orang UX (User Experience) yang mau tidak mau harus minimalmastering both world saya melihat bahwa ada gap yang cukup dalamantara developer dan desainer terutama dalam 'membagi' pekerjaan.Entah karena para developer merasa 'mengerti' desain atau para desainer yang malas memahami 'programming', yang jelas ada kesansaling 'gengsi' sehingga yang ada bukannya kolaborasi melainkanberantem antar 'agama'.Tugas saya sebagai jembatan antara dua dunia ini sebenarnya menantang, tapi maaf untuk kondisi di Indonesia ternyata memang 'desain' itumasih jadi nomor sekian di dunia 'teknologi' yang sarat denganjargon-jargon teknis.Intinya... saya melihat banyak sekali programmer/developer yang 'sok tahu' masalah desain dan bersikap arogan terhadap 'karya'nya sehinggapada saat diberi masukan soal UI dijawab dengan nada melecehkan...Ntah bagaimana di luar Indonesia.--avianto / - http://avianto.com/-- http://blog.budiyono.net/
[teknologia] Re: Menggalakkan outsourcing
Boku Baka wrote: Kalo menurut pengalaman saya. Dalam sebuah perusahaan yang sudah mapan (dalam hal ini tidak outsourcing tentunya) malah designer yang sering berhadapan dengan klien. Sehingga tuntutan dari klien cukup banyak. Kesannya malah programmer jadi seperti bekerja di balik layar. Benar sekali rasanya dua dunia ini memang butuh sebuah jembatan yang bagus. Sekedar pandangan dari saya, sebenarnya bisa kita lihat dengan adanya CMS dan Template (theme) (dalam dunia web). Sebuah CMS membantu pekerjaan designer dan template membantu pekerjaaan programmer. Apakah dalam bidang lain ada kolaborasi seperti ini? jelas: hardware engineer ---dev.test --- sw.dev. developer --- dev.test dev.test -- tech support/escalation engineer tech.support --- marketing/sales/post sales/system engineer Carlos
[teknologia] Re: Menggalakkan outsourcing
On 1/20/06, Boku Baka [EMAIL PROTECTED] wrote: Kalo menurut pengalaman saya. Dalam sebuah perusahaan yang sudah mapan (dalam hal ini tidak outsourcing tentunya) loh emangnnya yang outsourcing itu perusahaan yang belum mapan ya? banyak sekali loh contoh perusahaan besar yang sudah mapan melakukan outsource sistem informasinya -- http://duke.vlsm.org Yet Another People Who Wants To Be Him Self
[teknologia] Re: Menggalakkan outsourcing
On 1/20/06, Jefri Abdullah [EMAIL PROTECTED] wrote: On 1/20/06, Boku Baka [EMAIL PROTECTED] wrote: Kalo menurut pengalaman saya. Dalam sebuah perusahaan yang sudah mapan (dalam hal ini tidak outsourcing tentunya) loh emangnnya yang outsourcing itu perusahaan yang belum mapan ya? banyak sekali loh contoh perusahaan besar yang sudah mapan melakukan outsource sistem informasinya Mungkin maksudnya adalah perusahaan yang menerima pekerjaan outsource dari luar? Bingung ah. Bahasa Indonesianya outsource apa ya? :D
[teknologia] Re: Menggalakkan outsourcing
baskara wrote: On 1/20/06, Jefri Abdullah [EMAIL PROTECTED] wrote: On 1/20/06, Boku Baka [EMAIL PROTECTED] wrote: Kalo menurut pengalaman saya. Dalam sebuah perusahaan yang sudah mapan (dalam hal ini tidak outsourcing tentunya) loh emangnnya yang outsourcing itu perusahaan yang belum mapan ya? banyak sekali loh contoh perusahaan besar yang sudah mapan melakukan outsource sistem informasinya Mungkin maksudnya adalah perusahaan yang menerima pekerjaan outsource dari luar? luar itu apa sich ? kalo outsourcing ya macam2 kan, persh yang nerima outsourcingnya bisa yg berada di DN bisa juga yang berada di LN. Btw Jeffry bener sekali,justru persh yang makin mapan biasanya yang paling mengoutsource pekerjaan,maklum...tuntutan efisiensi. Carlos
[teknologia] Outsoutcing/Renting Network Infrastruktur
Saya masukin satu lagi satu tipe bisnis model yang mirip dengan outsourcing,sebenarnya lebih tepat renting sich, cuman lagi2 di Indonesia belum ada tapi dari bisnis model ini terlihat gimana persh bisa lebih efisien. Di AS ISP bisnis, ISP2 dial up di luar seperti Earthlink dan AOL gitu sebenarnya mereka gak punya network infrastruktur sendiri. Infrastruktur seperti NAS Server,phone number,bandwidth,etc semuanya rent/outsource ke telco vendor (macam att/verizon,qwest,etc), yang si AOL itu punya hanya massive data center saya (plus servers) tapi infrastruktur untuk networkingnya bukan punya dia. Keuntunganya AOL,mereka fokus banget untuk develop content tanpa diributi masalah2 ISP networks karena sudah dihandle telco provider. Nah bayangin dengan kasus di Indonesia, dimana ada banyak isp yang punya peralatan dan noc sendiri2...padahal kalo misalnya semuanya rent/outsource dengan PTT seperti kasus AOL,itu bisa dilakukan demi efisiensi. Carlos
[teknologia] Re: Keuntungan Outsourcing
ahutapea wrote: 1. apa sih keuntungan outsourcing untuk hal ini (perawatan komputer) ? pertimbangan kami : a. tidak perlu pusing masalah komputer b. total cost per tahun lebih murah daripada hire orang c. kalo hire orang, anggaran di pos Belanja Pegawai udah terlalu tinggi :) ada yang bisa share keuntungan lainnya ? Sebetulnya keuntungan utamanya cuman satu 'mas yaitu cost bisa kekontrol. Kalau udah sampe 500an PC keatas vaariantnya besar sekali dan bos2 diatas kaga suka variable yang ngak kekontrol. kalau kita kan waktu annual review performance dilihat dari critical tasknya, kalau mereka faktor risk itu yg paling besar. Keuntungan terbesar buat persh yang memberi outsource: *fokus* Fokus karena hal2 sampingan macam HRD dan IT sudah ada outsource company yang mengerjakan. jadi mereka gak perlu lagi refot refot untuk Build up HRD team dan IT Teamnya karena sudah diprovide oleh outsourcing company. Kalo inget kata2 fokus ini inget Harvard Business School Review :-) intinya kalo persh mau survive harus *fokus* dan kalo mau fokus harus outsourcing. Carlos PS: di persh di AS: biasanya IT dan HRD yang mayoritas di outsourcing.
[teknologia] Re: Menggalakkan outsourcing
On 1/20/06, muhamad carlos patriawan [EMAIL PROTECTED] wrote: luar itu apa sich ? Definisi luar = di luar perusahaan, yang bisa saja dari luar negeri atau di dalam kecamatan yang sama. Saya hanya mempertanyakan maksud kalimat perusahaan yang sudah mapan (dalam hal ini tidak outsourcing tentunya), yang dipersepsikan secara berbeda oleh saya dan jeprih. Jeprih mengartikannya sebagai perusahaan yang tidak melakukan outsourcing, sedangkan saya mengartikannya sebagai perusahaan yang tidak menerima pekerjaan outsourcing dari luar.
[teknologia] Analisis Virus Brontok
Lengkapnya bisa dibaca disini: http://tinyurl.com/7oypz -edo-
[teknologia] Re: Math Will Rock Your World
On 1/19/06, muhamad carlos patriawan [EMAIL PROTECTED] wrote: Buku Ian Witten yg Data Mining saya tidak terlalu sreg mungkin gara2 saya mulainya bukan dari awal. Buku Ian Witten yg Managing Gigabytes lumayan menarik buat yg suka mainan large datasets. http://www.cs.mu.oz.au/mg/ memang contoh dibuku ini yang dipakai di packet compression company dan data mining/search engine seperti google. Carlos Untuk yg masih ada di Bdg (dan sekitarnya) bisa mampir ke kampus tamansari ke Labtek V lantai 3 bukunya baru datang 2005 kemarin -edo-
[teknologia] Re: Menggalakkan outsourcing
baskara wrote: On 1/20/06, muhamad carlos patriawan [EMAIL PROTECTED] wrote: luar itu apa sich ? Definisi luar = di luar perusahaan, yang bisa saja dari luar negeri atau di dalam kecamatan yang sama. Saya hanya mempertanyakan maksud kalimat perusahaan yang sudah mapan (dalam hal ini tidak outsourcing tentunya), yang dipersepsikan secara berbeda oleh saya dan jeprih. Jeprih mengartikannya sebagai perusahaan yang tidak melakukan outsourcing, sedangkan saya mengartikannya sebagai perusahaan yang tidak menerima pekerjaan outsourcing dari luar. oohh.. kayaknya yang dimaxud si boku itu == yang dimaxud jeprih deh, jadi maxudnya: perusahaan yang tidak melakukan outsourcing. Carlos
[teknologia] Re: Menggalakkan outsourcing
Maaf, kalo jadi tendensius. Outsourcing menurut penggambaran di benak saya. Sebuah perusahaan (besar/kecil mapan/tidak) yang perlu menuntaskan sebuah pekerjaan proyek (develop aplikasi mungkin) kemudian mencari sdm dari luar namun hanya selama proyek tersebut saja. Saya bekerja di bagian sistem informasi. Jadi kalau sedang ada proyek maupun tidak saya pun tetap masuk kerja. Pada tanggal 1/20/06, baskara [EMAIL PROTECTED] menulis: On 1/20/06, muhamad carlos patriawan [EMAIL PROTECTED] wrote: luar itu apa sich ?Definisi luar = di luar perusahaan, yang bisa saja dari luar negeri atau di dalam kecamatan yang sama.Saya hanya mempertanyakan maksud kalimat perusahaan yang sudah mapan(dalam hal ini tidak outsourcing tentunya), yang dipersepsikan secaraberbeda oleh saya dan jeprih. Jeprih mengartikannya sebagai perusahaan yang tidak melakukanoutsourcing, sedangkan saya mengartikannya sebagai perusahaan yangtidak menerima pekerjaan outsourcing dari luar. -- http://blog.budiyono.net
[teknologia] Re: Keuntungan Outsourcing
Keuntungan terbesar buat persh yang memberi outsource: *fokus* Yap.. Kalau fokus jalannya lebih 'kenceng'. Kalo inget kata2 fokus ini inget Harvard Business School Review :-) intinya kalo persh mau survive harus *fokus* dan kalo mau fokus harus outsourcing. Carlos PS: di persh di AS: biasanya IT dan HRD yang mayoritas di outsourcing. Mm.. lonceng kematian buat yang masih kerja dibidang IT / HRD dalam suatu perusahaan ? BTW, gimana sih 'keamanan data' yang diberikan outsoucing ? Sekarang di tempat saya outsourcing hanya sebatas develop aplikasi aja. -- Arie Reynaldi Zanahar reymanx at gmail.com http://www.reynaldi.or.id
[teknologia] Re: Menggalakkan outsourcing
Boku Baka wrote: Maaf, kalo jadi tendensius. Outsourcing menurut penggambaran di benak saya. Sebuah perusahaan (besar/kecil mapan/tidak) yang perlu menuntaskan sebuah pekerjaan proyek (develop aplikasi mungkin) kemudian mencari sdm dari luar namun hanya selama proyek tersebut saja. Saya bekerja di bagian sistem informasi. Jadi kalau sedang ada proyek maupun tidak saya pun tetap masuk kerja. ooh itu satu bagian kecil model outsourcing saja. model lain outsourcing ya banyak dari departmental (IT,HRD) , Medical software / Financial banking yang 100% di outsource , Call Center (Citibank customer support contohnya) , Technical Support (Microsoft misalnya) dan bahkan Research Development ( Cisco/HCL contohnya). Memang di Indonesia hanya outsourcing kecil2an yang terlihat, tapi kalau melihat model2 yang dilakukan di LN pasti terkejut karena gak membayangkan sebelumnya (misalnya tax processing dan medical analysis) Carlos
[teknologia] Re: Outsoutcing/Renting Network Infrastruktur
Pada hari Jumat, tanggal 20/01/2006 pukul 06:27 +, muhamad carlos patriawan menulis: Saya masukin satu lagi satu tipe bisnis model yang mirip dengan outsourcing,sebenarnya lebih tepat renting sich, cuman lagi2 di Indonesia belum ada tapi dari bisnis model ini terlihat gimana persh bisa lebih efisien. Dibuat supaya ada dong! Nah bayangin dengan kasus di Indonesia, dimana ada banyak isp yang punya peralatan dan noc sendiri2...padahal kalo misalnya semuanya rent/outsource dengan PTT seperti kasus AOL,itu bisa dilakukan demi efisiensi. Yang menyewakan infrastruktur copper jelas Telkom, di-outsource ke vendor lain malah jadi lebih mahal. Jadi inget kemarin ada dua orang Telkom menawarkan kerjasama. Dengan senang hati Pak, kami ISP butuh infrastruktur Bapak Oh, bisa kami sediakan DSL udah ada pak? Wah, belum tahu, mungkin nanti Speedy mau diluncurkan Bukan Speedy-nya pak, infrastruktur DSL-nya saja, kami ISP menyewa infrastrukturnya Nanti kami kabari Dan belum ada penjelasan lagi... -- Jay
[teknologia] Re: Outsoutcing/Renting Network Infrastruktur
Yang menyewakan infrastruktur copper jelas Telkom, di-outsource ke vendor lain malah jadi lebih mahal. Jadi inget kemarin ada dua orang Telkom menawarkan kerjasama. Dengan senang hati Pak, kami ISP butuh infrastruktur Bapak Oh, bisa kami sediakan DSL udah ada pak? Wah, belum tahu, mungkin nanti Speedy mau diluncurkan Bukan Speedy-nya pak, infrastruktur DSL-nya saja, kami ISP menyewa infrastrukturnya Nanti kami kabari Dan belum ada penjelasan lagi... kalo kita dulu: ISP: Pak, Internetnya mati dari sisi TLK TLK: Kami kirim rekan2 ke lapangan pak nunggu 2 jam TLK: wah ternyata modemnya mati pak ISP: kenapa mati: TLK: dimatiin ama rekan dari divisi customer satisfaction pak ISP: kenapa dimatiin ? TLK: saya check dengan divisi keuangan deh pak nunggu 1 jam TLK: wah ternyata bapak belum bayar ISP: HAH ? Belum bayar ? emang ada tagihanya ? TLK: Wah kami chek dulu pak. ISP: ya sudah ..cepet ! TLK: Wah ternyata billingnya belum dikirim pak, tapi bapakkan customer,harusnya langsung bayar aja walaupun belum ditagih !! *sambil melirik mas Koen* Ah tapi itu 9 tahun yang lalu koq... he he he :)) Carlos PS: gua demen nich *telkom* bashing :-))
[teknologia] Re: Menggalakkan outsourcing
On 1/20/06, muhamad carlos patriawan [EMAIL PROTECTED] wrote: ooh itu satu bagian kecil model outsourcing saja.model lain outsourcing ya banyak dari departmental (IT,HRD) , Medicalsoftware / Financial banking yang 100% di outsource , Call Center(Citibank customer support contohnya) , Technical Support (Microsoft misalnya) dan bahkan Research Development ( Cisco/HCL contohnya).Memang di Indonesia hanya outsourcing kecil2an yang terlihat, tapikalau melihat model2 yang dilakukan di LN pasti terkejut karena gak membayangkan sebelumnya (misalnya tax processing dan medical analysis)CarlosSetahu saya, meski bukan di Luar Negeri (LN),PLN (Perusahaan Listrik Negara) juga melakukan outsourcing ... (atau ini adalah anak perusahaan dari PLN)Mulai dari Pemasangan/ Installasi ListrikPencatatan Meter PelangganEntry DataPayment PointHingga pengaduanJadi jangan marah-marah sama petugas loket pembayaran PLN kalo tarif listrik mahal, selain mereka bukan orang (karyawan) PLN itu juga sia-sia ... :D-- Gempur SR,Y!M : gempur_sr
[teknologia] Re: Outsoutcing/Renting Network Infrastruktur
On 20/01/06, Yulian Firdaus H. [EMAIL PROTECTED] wrote: Dengan senang hati Pak, kami ISP butuh infrastruktur BapakOh, bisa kami sediakan DSL udah ada pak?Wah, belum tahu, mungkin nanti Speedy mau diluncurkanBukan Speedy-nya pak, infrastruktur DSL-nya saja, kami ISP menyewainfrastrukturnyaNanti kami kabari Dan belum ada penjelasan lagi... Belum ada penjelasan, soalnya yang bertugas melakukan comissioning ADSL Bandung malah lagi nulis email buat [EMAIL PROTECTED] Sorry nih, rada2 cerewet kitanya, jadi rada lama. Nggak pingin kasus yang dulu2 terulang. Soal Speedy juga, teleconference berantai tentang transformasi produk belum selesai. Semua akses ADSL akan diberi brand Speedy. Yang tersambung ke Internet via Telkomnet namanya Speedy Internet, dan yang cuman aksesnya dinamai Speedy Link. Justru yang terakhir ini yang masih belum selesai. Jadi dikau kayaknya belum bakal hari ini menerima penjelasan. OK, udah ditungguin orang ZTE nih. -- Kuncoro Wastuwibowohttp://kun.co.ro/