pertama perlu ada dua klarifikasi lagi.

1. saya tidak tertarik soal mana yang lebih hebat atau lebih pintar,
apakah orang cina
amerika atau orang india. soal mana negara apa yang lebih hebat adalah
*outcomes*.
saya tidak tertarik pada outcomes, saya tertarik pada proses yang
menghasilkan outcome tsb.

2. soal kemunduran amerika dalam berbagai bidang sudah banyak
didokumentasikan dan saya tidak membantah.
yang menarik bagi saya adalah, kenapa amerika mundur?

mungkin jika saya membahas dari sisi positif amerika, maka saya
terlihat seperti orang naif pengagum amerika.
baiklah, saya bisa juga membarikan argumen saya dengan mengambil contoh
kejelekan amerika.

>Itu 10 atau 100 tahun yang lalu :-) hari ini orang China sudah sama
>pintarnya seperti senior2nya orang AS 20-30 tahun yang lalu.
>Insititut research AS seperti Bell begitu sudah lama sinking dan skrg
>jadi bagian dari komeptitor. Lagipula apa bisa dibilang US research
>institute kalau isinya orang import dari China, Swiss dan India ?

ini motivasi saya dlm memberikan argumen yang berbeda dengan carlos di
awal thread.
1.siapa itu orang amerika?
2.siapa/apa isi institusi amerika?
3.jika amerika sedemikan terpuruk, kenapa masih begitu banyak orang
asing datang ke amerika?
kenapa carlos membuat start-up nya di california, bukan di shanghai
atau banglore?
bukankah lebih masuk akal untuk memulai di tempat yg lebih berpotensi
daripada di tempat yang sedang jatuh?

kebetulan riset saya bersinggungan dengan inovasi dan manajemen
inovasi, jadi saya cukup banyak tahu hal ini
meskipun belum ahli. jadi apa yg saya sampaikan adalah campuran antara
pendapat pribadi dan hasil studi.

pertama, adalah jenis inovasi. fokus saya adalah pada inovasi dlm hal
yang sebelumnya sama sekali tidak ada, bukan
pada hal yang merupakan 'improvement' inovasi yang sudah ada (meskipun
improvement ini adalah inovasi juga).
contoh inovasi yg saya maksud adalah tv atau internet. sekarang ada
inovasi di bidang tv tapi masih dalam kerangka
membuat tv yang lebih baik. berbeda dengan ketika tv pertama kali
ditemukan, yang benar2 membuat orang 'kebingungan' utk
mengerti teknologi ini. juga seperti internet, microsoft pun salah
langkah karena tidak mampu mengantisipasi internet sehingga
harus menempuh cara2 kotor untuk bisa berkiprah di internet.

argumen saya adalah: inovasi spt ini ditentukan bukan hanya dari
keunggulan teknologi, tapi juga dari struktur sosial/ekonomi
dimana inovasi itu pertama muncul. jadi teknologi unggul belum
menentukan kesuksesan inovasi, tapi juga perlu konstelasi
institusi yang saling mendukung.

jadi amerika sekarang mundur karena kehilangan/miss-management
perangkat institusi (sosial, ekonomi, hukum) yang memungkinkan inovasi
tetap
berkembang. diantaranya adalah mulai tertutupnya sistem sosial,
pendidikan dan ekonomi amerika. misalnya, pada awal abad 20 amerika
adalah negara dunia ketiga yang melihat terkagum2 melihat eropa,
seperti sekarang orang dari negara berkembang melihat kagum kepada
negara kaya. lalu amerika mulai mengirim secara besar2an mahasiswa2 ke
eropa dan merubah struktur univ. amerika untuk mengikuti tipe univ.
riset eropa (sebelumnya univ. amerika fokus pada studi agama). sedikit2
amerika mulai maju, terutama setelah PD II berakhir dengan banyaknya
ahli2 eropa pindah ke amerika.
amerika sadar bahwa keuntungan mereka bergantung pada kemampuan untuk
menarik orang2 pintar untuk bekerja di amerika. karena itu mereka
membuat sistem yang relatif terbuka.

tapi sekarang mulai berbalik. amerika mulai tertutup, dan disisi lain,
india, china mulai terbuka. maka amerika menuju lubang kuburan yang dia
gali sendiri. jadi intinya adalah kemampuan me-manage orang2 dari
berbagai dunia untuk kepentingan negara. meskipun cina dan india menuju
ke arah sana, tapi masih perlu dibuktikan bahwa mereka mampu
menyediakan sistem dimana siapapun bisa berkarya kreatif di negaranya.
harus mampu membuat sistem sampai ada orang indonesia yang mengatakan
'gampang membuat start-up di india/cina...' spt carlos yang melakukan
hal sama (asumsi saya carlos bukan warga negara amerika :)) di
california.

praktisnya, ini adalah kritik saya pada univ.2 di indonesia yang
cenderung merekrut lulusan univ yg sama. sehingga iklim kompetisi tidak
berkembang.
amerika mundur karena melemahnya sistem kompetisi (atau maju karena
mampu membuat sistem kompetisi).

meskipun saya salut pada cina, tapi saya belum optimis karena sistem
mereka yg masih otoriter. (habibie pernah cerita bahwa seorang diplomat
cina mengatakan bahwa secara nasional cina masih sama dengan indonesia,
hanya di daerah2 tertentu saja cina sudah menjadi negara maju).
begitupula india: pekerja kasar diupah kecil dan memakai lilin utk
penerangan ketika menggali untuk menanam kabel fiber optic (sungguh
ironis). jadi meskipun potensi majunya besar, india dan cina masih
perlu bekerja keras untuk menjaga stabilitas dalam pertumbungan ekonomi
ini. karena jika mereka gagal, (karena begitu besarnya ekonomi mereka)
yang menanggung akibatnya bukan hanya mereka sendiri, tapi seluruh
dunia termasuk indonesia yang bisa masuk krisis ekonomi lagi. jadi
jelas saya tidak ingin india dan cina gagal, karena itu kita perlu
lebih hati2 dalam menilai keadaan; tidak terlalu cepat mengambil
kesimpulan sesuatu itu baik atau buruk.

->roby

Kirim email ke