yah, soalnya saya sendiri gak berani segitu narsisnya menghargai diri
sendiri, mbak.


jujur saja, saya masih suka marah marah gak jelas kalau lagi lapar, suka
cuek nekad buka internet kalau pas pulang ke rumah, harusnya kan ngajak
dolan anak dulu, :))  kudunya juga rajin ngerjain bagian tugas rumah
(harusnya malah ambil porsi lebih - respek aja sama bokap yg rajin ngepel,
nyapu, cuci piring dan cuci baju, padahal bokap tentara).


tambah lagi, di dasar hati kan ada rasa khawatir juga.  kalau ada apa apa
sama saya (dicokok fpi misale hehehehe .....), istri bisa survive gak yah ke
depannya.  kalau sudah teruji kerja juga, kan, setidaknya, rada yakinlah.
she will survive, and she will just fine.  meski secara emosional, kalau
sekarang ini dipikir pikir, yang namanya kehilangan belahan jiwa itu rasanya
dunia kiamat.


rada males juga jadi aktivis yang melawan gerakan bullying secara fisik vis
a vis, yah, karena masih mikirin kelanjutan hidup anak istri.  sebel
setengah mati sama preman tukang bullying itu, yang egois bener nyengsarain
orang lain, tapi sementara ini kudu bisa hidup dengan keberadaan mereka
sehari hari.


2010/8/6 <al...@yahoo.com>

>
>
> Secara tersirat, kenapa arcon hanya melihat isterinya yang tinggal di rumah
> nggak bekerja ngurus anak, menjadikan anak2 lebih stabil emosinya dan nggak
> egois?
> Bisakah kita ngeliat bahwa justru sosok arcon yang respek kepada sosok
> perempuan dan melek gender yg berandil besar pada karakter anak2nya?
> Isteri/suami bekerja adalah salah satu bentuk arrangement.
> Standing applause for arcon!
> Salam
> Mia
> -----Original Message-----
> From: Ari <masar...@gmail.com <masarcon%40gmail.com>>
> Sender: wanita-muslimah@yahoogroups.com<wanita-muslimah%40yahoogroups.com>
> Date: Fri, 6 Aug 2010 08:02:26
> To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com <wanita-muslimah%40yahoogroups.com>>
> Reply-To: wanita-muslimah@yahoogroups.com<wanita-muslimah%40yahoogroups.com>
> Subject: Re: Menyusui dan donatur ASI Re: Bls: [wanita-muslimah] Re: Mati
> ketawa ala fatwa
>
>  anak saya asi sampai 2.5 tahunan nih. asi eksklusifnya juga over, di atas
> 6
> bulan, soalnya makannya agak susah. (8 bulan atau 9 bulan yah waktu itu).
> anak juga karakternya nggak bisa ditinggal dengan orang lain. beruntung
> kami saat itu, karena si ibu merelakan diri tidak bekerja demi si anak.
> merasa lebih beruntung lagi waktu membandingkan anak anak yang ditinggalkan
>
> ibunya untuk bekerja, karakternya terlihat lebih egois dan temperamental.
>
>
> cuman saya sambil berpikir sih. di jaman yang keras dan hidup penuh
> tantangan begini, yang lebih survive adalah anak anak yang berani bullying
> orang lain, berani egois untuk mendapatkan keinginannya kalau perlu dengan
> kekerasan. on the expense of others. (ingat sama abah dan kemauan kerasnya
> supaya memenangkan kompetisi pendapat dan memenangkan dirinya dalam
> berfatwa
> ria. ingat juga sama fpi yang dengan egois dan kemauan kerasnya bisa
> bargain apa yang mereka inginkan).
>
> 2010/8/6 F e r o n a <cakefe...@gmail.com <cakefever%40gmail.com>>
>
> >
> >
> > On 8/6/2010 3:04 AM, Abdul Muiz wrote:
> > >
> > > 2) Pria dewasa menetek kepada wanita dewasa lebih banyak mudaratnya
> > > daripada manfaatnya. Fatwa tsb Juga akan menuai masalah, suami mana
> atau
> > > calon suami mana yang merelakan istrinya atau calon istrinya menyusui
> > > rekan sekerjanya yang berjenis kelamin pria untuk menghisap puting
> > > istrinya ? demi mengubah status mahram ??. Selanjutnya tinggal ditanya
> > > kepada hati nurani kaum wanita, wanita mana yang merelakan putingnya
> > > dihisap rekan kerja pria dewasa (yang tidak punya hubungan nasab) hanya
>
> > > demi mengubah status tidak mahram menjadi mahram ??
> > >
> > > Wassalam
> > > Abdul Mu'iz
> >
> > Masya Allah, ini baru fatwa mengerikan!
> >
> > Saya jadi bingung, soal saudara sepersusuan ini. Kalo perempuan tidak
> > melahirkan, mana bisa ASI keluar dari payudaranya? Dan kalo tidak ada
> > ASI, itu namanya bukan menyusui, tapi bagian dari Fore-Play!!
> >
> > Maap ya... tapi sy jadi emosi baca ada orang gila yang fatwain seperti
> > itu (*memaki dengan sopan)
> >
> > Saya percaya peraturan tentang saudara sepersusuan itu pada hakikatnya
> > melindungi dan menghormati si perempuan yang telah menyusui anak yang
> > bukan anak kandungnya. Dan zaman dulu belum dikenal teknologi menyimpan
> > ASI, maka yang namanya menyusui memang harus langsung dari "pabrik"-nya.
> > Jadi sepantasnya, anak yang sudah disusui oleh perempuan yang bukan ibu
> > kandungnya itu, menganggap itu adalah ibunya sendiri dan berlakulah
> > status mahram itu (thx pak HMNA sdh koreksi sy)
> >
> > Nah pada masa sekarang, dimana gerakan pemberian ASI semakin digalakkan,
> > ibu2 donatur ASI menyetor ASI yang sudah diperah dalam kontainer yang
> > kemudian diberikan ke bayi yang membutuhkan via sendok atau dot.
> >
> > Sy pernah bantu teman yg bayinya baru lahir tapi ASInya tidak keluar dan
> > dia sangat lemah setelah melahirkan. Tapi dia bersikeras anaknya dapat
> > ASI, tidak mau susu formula. Akhirnya sy telp teman sy yg jadi aktivis
> > gerakan ASI dan minta bantuan ASI. Pertanyaan dari dia adalah "bayinya
> > laki2 atau perempuan?" ... Mungkin untuk menghindari perdebatan mengenai
> > mahramnya saudara sepersusuan, maka ASI donatur diberikan per jenis
> > kelamin? Sy tidak tahu pasti karena selanjutnya sdh panik karena teman
> > sy kritis dan udah gak mikirin masalah saudara sepersusuan ini.
> >
> > Nah bgmn Islam merespons perkembangan zaman seperti ini ya? Bgmn melacak
> > ttg sepersusuan ini. Mudah2an saja gak ada kasus Sangkuriang gaya baru,
> > dimana laki2 muda itu jatuh cinta pada seorang perempuan setengah baya
> > yang ternyata dulu jadi donatur ASI buat si laki2 ketika ia masih bayi!
> >
> > Nah untuk detailnya mengenai gerakan ASI ini silakan mampir ke webnya
> > http://aimi-asi.org/ (Asosiasi Ibu Menyusui). Sy bukan aktivisnya namun
> > mendukung gerakan ini. Anak sy sendiri hanya bisa disusui sampai usia 11
> > bulan. Karena adanya penyakit, air susu saya mengering dengan
> > sendirinya. Perjuangan sy utk bisa tetap memberikan ASI membuat sy gemas
> > dan mangkel sama ibu2 sehat yang masih aja gak mau ngasih ASI ke anaknya
> > dengan alasan2 yang gebleg (*lagi-lagi memaki dengan sopan)
> >
> > Dan lebih mangkel lagi lihat orang2 yg tidak mendukung ibu2 menyusui
> > dengan tidak memberi ruang memadai dan bahkan melecehkan ibu2 yang
> > sedang menyusui anaknya.
> >
> > Salam Manis,
> > F e r o n a
> > http://www.cakefever.com
> >
> >
>
>
>
> --
> salam,
> Ari
>
> <http://papabonbon.wordpress.com/>
>
>
> [Non-text portions of this message have been removed]
>
>
>
> ------------------------------------
>
> =======================
> Milis Wanita Muslimah
> Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
> Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
> Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
> ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
> Kirim Posting 
> mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com<wanita-muslimah%40yahoogroups.com>
> Berhenti 
> mailto:wanita-muslimah-unsubscr...@yahoogroups.com<wanita-muslimah-unsubscribe%40yahoogroups.com>
> Milis Keluarga Sejahtera 
> mailto:keluarga-sejaht...@yahoogroups.com<keluarga-sejahtera%40yahoogroups.com>
> Milis Anak Muda Islam 
> mailto:majelism...@yahoogroups.com<majelismuda%40yahoogroups.com>
>
> Milis ini tidak menerima attachment.Yahoo! Groups Links
>
>
>
>  
>



-- 
salam,
Ari

<http://papabonbon.wordpress.com/>


[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------------------

=======================
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscr...@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejaht...@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelism...@yahoogroups.com

Milis ini tidak menerima attachment.Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    wanita-muslimah-dig...@yahoogroups.com 
    wanita-muslimah-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    wanita-muslimah-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Kirim email ke