[iagi-net-l] Malaysia brain gain

2004-07-11 Terurut Topik Rovicky_Dwi
Masih inget postinganku bulan lalu ttg hal ini ?
Inilah hasilnya. Malsya berhasil memanggil pulang anak-anak bangsanya  

Bagaimana Indonesia sudah siap menerima  ?
Kalau ada kalimat ini tentunya banyak putra-putri Indonesia yg mau -- 
The Government had guaranteed that upon their return, they would be paid 
salaries not less than the amount they received overseas, he said. 

RDP
aku juga mau kalau ada panggilan ... upst !
==

Monday July 12, 2004
Over 650 Malaysians working abroad want to come home

MARANG: More than 650 professionals working overseas have applied to 
return to work in Malaysia, Human Resources Deputy Minister Datuk Abdul 
Rahman Bakar said. 

To date, the Government had approved 250 applications and the rest were 
being scrutinised by the authorities, he said. 

Currently, more than 10,000 Malaysian professionals are working abroad. 
We'll study, from time to time, the intake of these professionals, he told 
reporters here yesterday after opening a motivation course for parents of 
PMR and SPM students. 

Abdul Rahman said most of the applicants intending to return home were 
doctors, architects, engineers, geologists, meteorologists and computer 
experts who were now working in the United States, Britain, France, 
Australia, New Zealand and the Middle East. 

The Government had guaranteed that upon their return, they would be paid 
salaries not less than the amount they received overseas, he said. 

In fact, they would be offered higher salaries in certain fields, he said. 


Abdul Rahman said chances were bright for the professionals to return home 
as the country was in need of their expertise in diverse fields.  Bernama 






Re: [iagi-net-l] Mencari sekolah di LN .... Apa iya bisa ?

2004-07-09 Terurut Topik Rovicky_Dwi
Banyak tulisan serta cerita 
Betapa sengsaranya wektu aku kuliah dulu
Bagaimana sedihnya ketika aku mengelana dulu

Oh ... prihatiiin ...

Aku sudah bikin paper disana
Aku bikin artikel disana
Aku sudah nyuci piring disana
Aku sudah mbersihin laboratorium
Aku ikutan mbagiin pizza tiap sore

Aku sudah prihatin ..!!

Aku sudah pinter sekarang
Aku sudah pehade sekarang
Nah gwe udah kembali sekarang 
Mana jabatan yg dijanjikan itu
Mana posisi kursi itu
Mana gajiku yg seharusnya itu ...

Prihatin sudah kutinggal diseberang
Kerja keras sudah kubuang disono ...

Duh kesian Indonesiaku ... 
Siapa lagi yg mau kerja ngosek WC itu sekarang 

RDP
hef e nais whik en





Minarwan [EMAIL PROTECTED]
07/09/2004 04:24 PM
Please respond to iagi-net

 
To: [EMAIL PROTECTED]
cc: 
Subject:Re: [iagi-net-l]   Mencari sekolah di LN   Apa iya bisa ?


Jadi tukang loper koran mah belum seberapa. Mahasiswa nyambi menjadi 
tukang
cuci WC, shower room dan dapur di asrama juga ada kok. Sebenarnya kerjaan
begini bisa dilihat sebagai membuang waktu dan tidak menambah skill. Untuk
PhD Student yang sudah punya MSc dan pengalaman, mestinya ini bisa 
digunakan
sebagai modal (teorinya). Cuman lowongan dan peluang kan belum tentu 
sesuai
dengan harapan. Jadi kalau kepepet yah ayo aja.

Ada beberapa website lain yang bisa dikunjungi untuk mencari informasi
beasiswa/academic job dan post-doct:
http://www.earthworks-jobs.com (Klik bagian Geoscience Research)
http://www.jobs.ac.uk (Inggris)
http://www.academicjobseu.com (Inggris  Uni Eropa)
http://www.academictransfer.nl/org/index.cfm (Belanda)

Salam
Minarwan

--
All kinds of books at http://www.global-bookstore.com
Cheaper than any retailers' price, quick delivery worldwide
- Original Message - 

Ah biasa aja tuh...
Jangankan jadi tukang koran, disini banyak (hampir semua) phD candidate
beasiswa AIDAB yang rangkep jadi cleaner, metik jamur, ngulitin kentang,
pruning pohon anggur bahkan ngantor di ICMI (Ikatan Cuci Mobil
Indonesia).



[iagi-net-l] Status Gunung Egon Tetap 'Waspada'

2004-07-05 Terurut Topik Rovicky_Dwi
Gunung lagi ...
Aktif lagi ...
Pertanda apa ?

Pertanda dimulainya pemilu presiden :)

RDP
eh bulan purnama lagi ... :p
=
Status Gunung Egon Tetap 'Waspada'
Reporter: M. Munab Islah Ahyani

detikcom - Bandung , Kendati belum ada perkembangan baru dalam aktivitas 
Gunung Egon di Maumere, Kabupaten Sika, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT), 
Direktorat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (DVMBG) tetap 
mempertahankan status Waspada di gunung itu. Bahkan sejumlah peralatan 
pemantau akan didatangkan untuk mewaspadai kemungkinan peningkatan 
aktivitasnya.

Menurut Direktur DVMBG Ir Yousana P Siagian dan Kepala Seksi Pengamatan 
Gunung Api Wilayah Timur Ir Samsul Rizal kepada detikcom dan The Jakarta 
Post di Bandung, Senin (5/7/2004) siang, pihaknya akan mencabut 
peralatan pemantau yang ada di Gunung Batur di Bali untuk dikirimkan ke 
Maumere. Mudah-mudahan, dalam 1-2 hari ini sudah bisa dilakukan, tutur 
mereka.

Samsul Rizal lebih jauh menuturkan bahwa pihaknya memang mengkhawatirkan 
terjadinya letusan besar. Pasalnya, aktivitas di gunung itu tergolong 
singkat dan baru saja terjadi. Letusan serupa terjadi tanggal 26 Januari 
2004 lalu. Dalam waktu singkat, sudah terjadi lagi. Secara teori, 
kemungkinan ada gangguan di kantong magma di bawahnya yang bisa memancing 
letusan besar. Mudah-mudahan tidak terjadi, tetapi kami mewaspadai dan 
mengkhawatirkan kemungkinan ini, tuturnya.

Karena itu, untuk lebih memastikan kondisi Gunung Egon ini pihaknya 
memutuskan untuk memindahkan 3 unit perangkat pemantau yang ada di Gunung 
Batur Bali ke sana. Kami memiliki keterbatasan peralatan. Tentunya dengan 
berbagai pertimbangan, termasuk tidak mengganggu kegiatan pemantauan di 
Gunung Batur sendiri, maka beberapa alat dari situ dikirimkan ke Egon 
dulu katanya.

Untuk saat ini, pemantauan di Gunung Egon masih mengandalkan satu 
perangkat seismograf yang menurut Samsul juga tergolong agak kuno. Tapi 
sebetulnya tidak menjadi masalah. Tetap bisa berfungsi dengan baik. Hanya 
saja, diperlukan alat tambahan dan metode pengamatan lain agar hasil 
analisisnya lebih akurat, tuturnya lagi.

Sementara dalam status Waspada level tiga ini, menurut Samsul masih 
belum perlu dilakukan upaya evakuasi atau pengungsian warga di sekitarnya. 
Pihak Pemda sudah dan selalu berkoordinasi dengan kami. Untuk sementara 
ini, pengungsian masih belum perlu dilakukan, katanya.

Seperti diketahui, gunung api setinggi 1.701 meter ini hari Sabtu 
(3/7/2004) telah menyemburkan abu setinggi 500 meter pada pukul 18.00 
WITA. (asy)

[iagi-net-l] Indonesia Brain Gain ... ?

2004-06-20 Terurut Topik Rovicky_Dwi
Indonesia banyak mengalami brain drain salah satunya ke Malaysia. 
Malaysia sendiri saat ini sedang haus ilmuwan, dan sedang mengadakan 
program brain gain memanggil kembali intelektualnya yg hengkang ke luar 
Malasya, terutama ahli-ahli Biotek (brita dibawah sana). Menurut 
koran-koran Indonesia beberapa waktu lalu banyak Phd Indon yg saat ini di 
Malaysia sini, yang akhirnya meningkatkan jumlah Phd di Uni-Uni serta 
research centrenya hmm menaikkan peringkat statistik jumlah Phd juga 
... upst !!

Tapi Malaysia cukup bijaksana dalam menangani Malaysian Phd  ini, salah 
satunya dengan tidak mengharuskan mereka (Malysian Phd ini) secara fisik 
menetap di Malaysia, tetapi keep contacted or communicate dengan tanah 
'leluhurnya' atau melakukan 'joint project'. Masalah yg dihadapi Malaysia 
sepertinya sama soal gaji (duwik lagi) seperti di Indonesia The principal 
drawback is in being unable to match the salaries of foreign-based 
Malaysians.

Kalau saja rasa bangga dengan Indonesia masih ada didada para Phd (+TKI 
- Tenaga Kerja Intelek :) yg hengkang dr Indonesia ini, tentunya brain 
gain ini dapat pula kita peroleh kembali ... dengan sharing (berbagi) 
ilmu lewat komunikasi ... akan, kah ?

RDP
==
Boost for PhD holders
Ashraf Abdullah and June Ramli

KUALA LUMPUR, June 20, 2004:
-
http://www.nst.com.my/Current_News/NST/Monday/Frontpage/20040621075331/Article/pp_index_html

More than 3,000 PhD holders here stand to gain from Malaysia's 
biotechnology ambitions and its desire to move up the technology ladder. 
The Government is studying the possibility of sponsoring them for 
post-doctoral studies in biotechnology and other specific areas in leading 
institutions overseas.

It will also set up twinning programmes with laboratories employing 
Malaysians with the expertise the country needs, leading to more intensive 
collaboration with foreign scientists.

These are among plans in the brain gain'' programme to be submitted to 
the Cabinet next month by the Science, Technology and Innovation Ministry.

Minister Datuk Dr Jamaluddin Jarjis said incentives would also be offered 
to Malaysian scientists overseas to come home, but the priority was to 
mine the expertise of Malaysians wherever they were.

We are looking at two methods, Jamaluddin said.

One is to encourage them to be here physically, and two, getting bright 
minds to work for us remotely.

This is a knowledge play, and to have access to their knowledge, they do 
not have to be present here always. We only need to be able to communicate 
with them and work on joint projects.

We could consider twinning programmes with laboratories where there are 
Malaysians with the kind of expertise we need,'' he said in an interview 
with the New Straits Times.

The Government has attempted to persuade skilled Malaysians to return home 
in the past, with limited success.

The principal drawback is in being unable to match the salaries of 
foreign-based Malaysians.

Prime Minister Datuk Seri Abdullah Ahmad Badawi announced the brain gain 
programme on April 30, noting that the Government was keen to collaborate 
with Malaysians and foreigners interested in sharing their expertise and 
skills.

On biotechnology, Jamaluddin said the Cabinet had asked his ministry to 
re-examine existing programmes. The ministry is working on it and will 
present it to the Cabinet in the next few months.

The policy will cover various issues including infrastructure and 
incentives for foreign companies setting up their operations here. We 
recognise that it will be years before we see the returns of investment in 
biotechnology. We will consider offering biotech industry players a Bill 
of Guarantees, as we have done for those in Information and Communication 
Technology Companies, nothing less.



 

Re: [iagi-net-l] Sertifikasi Geologi Teknik

2004-06-10 Terurut Topik Rovicky_Dwi
Overlapping untuk membentuk 'line connection' (Network) menurutku malah 
bagus. Namun jangan sampai 'overlapping area' menjadi battle field. 
Banyak sekali singgungan2 ini justru menjadikan kita saling mengenal. 
Perlu positif thinking sperti Mas Arif dibawah utk menyambung kedua atau 
lebih bidang profesi ini (tambang-sipil-geologi- ?). 

Btw, apakah sertifikasi ini akan diarahkan ke spesifik atau general ?

Ada pro-con tentunya. Kita musti tahu berapa potensi orang-orang Indonesia 
dapat memasukinya, terus terang saja kalau urusan sertifikasi aku berpikir 
proteksi dan mengesampingkan pasar global   sorry buat yg suka 
dengan profesionalism ... disini aku sedang bicara nasionalism ... :(. 
Dimana-mana proteksi diri itu diperlukan utk melindungi diri sendiri lah 
yaw .. :p
Nah Kalau terlalu spesifik malah ndak ada org Indon yg bener-bener expert 
yg mampu memperoleh sertifikat, serta kalau spesifik malah menutup pintu 
orang2 Indon sendiri. Kalau toh suatu saat nanti diperlukan yg spesifik 
setelah banyak orang Indonesia yg mampu memegang general expertise ini ya 
ndak apa-apa. 

Jadi secara strategis bisa juga dibuat saja dulu yg general-general 
sehingga banyak org Indonesia yg mampu, nah kalau sudah jenuh baru dibuka 
yg spesifik. Mana-mana yg spesifik yg mesti dikembangkan itu tergantung 
perkembangan para ahli GT ini sendiri serta kebutuhan di indon.

lamsalam,

RDP 





Arif Zardi Dahlius [EMAIL PROTECTED]
06/10/2004 03:51 PM
Please respond to iagi-net

 
To: [EMAIL PROTECTED]
cc: 
Subject:Re: [iagi-net-l] Serttifikasi Geologi Teknik


Di option Departemen Tambang ITB ada Tambang Umum, Tambang Eksplorasi dan
Metalurgi.

Tambang eksplorasi memang banyak overlapingnya dengan geologi. Untuk
tambang umum, banyak lulusannya yang berkiprah seperti yang Pak Syaiful
dan Pak Ndaru sampaikan. Staf pengajar mereka seperti Made Astawi Rai,
Suseno Kramadibrata, Irwandi Arif, Gatut Adisoma (sekarang di PT-FI),  dll
sangat expert di bidang geologi teknik untuk pertambangan. Mungkin tim
sertifikasi geologi teknik perlu juga konsultasi dgn beliau2. Bahkan
sepengetahuan saya, PERHAPI juga sedang membuat sertifikasi competent
person untuk pertambangan.

Biar gak overlaping lagi...:))

Salam,

-zardi-



 tambang perencanaan apa sama dengan tambang eksplorasi...?
 kayaknya memang tambang eksplorasi dan geology banyak overlapingnya
 Contohnya mungkin  seperti Pak Arya Suta yang bekerja di Unocal (sebagai
 geologist) dulunya juga lulusan tambang eksplorasi

 Regards

 Ferdinandus Kartiko Samodro
 TOTAL EP Indonesie Balikpapan
 DKS/TUN/GG
 0542- 533852






 [EMAIL PROTECTED]
 06/10/2004 02:15 PM
 Please respond to iagi-net


 To: [EMAIL PROTECTED]
 cc:
 Subject:Re: [iagi-net-l] Serttifikasi Geologi Teknik



 Memang berbeda, tapi pada dasarnya dan punya dasar yg sama. Itu menurut
 orang2 tambang lho.
 Kalau pengalaman saya yg pernah 'kerja' di lingkungan tambang (batubara,
 terbuka maupun bawah-tanah), yg banyak berkiprah soal keteknikan seperti
 yg
 dikemukakan pak Daru, justru teman2 dari tambang, khususnya tambang
 perencanaan.

 Jaman dulu, di PTBA (Batubara Bukit Asam), orang2 geologi bahkan tidak
 dianggap. Semua tambang mulai Bukit Asam hingga Sawahlunto, ditangani 
oleh
 teman2 tambang (perencanaan). Baru sekitar 1988-an, peran geolog baru
 diperhatikan, terutama setelah sering bertemu dengan patahan2, dimana
 sebelumnya jarang sekali ditemukan. Mungkin ada teman2 PTBA yg bisa
 memberikan komentar.

 Mong-ngomong, sore hari ini akan ada rapat yg kesekian yg 
diselenggarakan
 oleh IAGI Geologi Tata Lingkungan utk membahas Finalisasi Sertifikasi
 Geologi Teknik. Kita doa'akan saja semoga berhasil.

 Salam,
 Syaiful




 KARTIKO-SAMODRO Ferdinandus
 Ferdinandus.KARTIKO-SAMODRO@   To:
 [EMAIL PROTECTED]
 total.com  cc:
 [EMAIL PROTECTED]
 Subject: Re:
 [iagi-net-l] Serttifikasi Geologi Teknik
 06/10/04 11:23 AM
 Please respond to iagi-net






 Kalau dari cerita Pak Daru malah mungkin bisa dibuat klasifikasi khusus
 untuk Mining Geologi Teknik seperti

 -Open Pit Geologi Teknik yang mencakup skill untuk geologi teknik 
dan
 hydrogeology untuk surface mining / surface facilities

 -Underground Geologi Teknik --- yang mencakup skill untuk geologi 
teknik
 dan hydrogeology untuk underground mining seperti tunnelling, penyanggan
 dsb

 karena sepertinya penanganan open pit dan underground juga cukup berbeda
 dan membutuhkan skill dan pengalaman khusus yang berbeda pula.

 Tentu tidak mudah untuk yang biasa bekerja di open pit pindah langsung 
ke
 underground dan sebaliknya...

 Regards

 Ferdinandus Kartiko Samodro
 TOTAL EP Indonesie Balikpapan
 DKS/TUN/GG
 0542- 533852






 Sukmandaru Prihatmoko [EMAIL PROTECTED]
 06/09/2004 09:44 PM
 Please 

[iagi-net-l] Gas Discovery In Deepwater

2004-06-10 Terurut Topik Rovicky_Dwi
Murphy Oil Announces Significant Oil And Natural Gas Discovery In 
Deepwater Malaysia At Kakap
June 9, 2004
EL DORADO, Arkansas, June 9, 2004 ? Murphy Oil Corporation (NYSE:MUR) 
announced today that its Kakap #1 exploration well encountered significant 
oil and natural gas pay in multiple reservoirs. Kakap #1 was drilled in 
3,037 feet of water in Block K, offshore deepwater Sabah, Malaysia. 

This latest discovery at Kakap further confirms our view that there is 
significant exploration potential across our deepwater Sabah acreage, 
said Claiborne P. Deming, Murphy Oil Corporation President and Chief 
Executive Officer. Kakap is a new discovery in Block K and we are 
currently studying the options for its development. We found high quality 
oil in multiple sands with excellent reservoir properties in the Kakap #1 
well, and subsequently sidetracked the discovery well and recovered full 
cores in each of the main reservoirs, he added. 

Murphy as operator, has an 80% working interest in Block K, which covers 
over four million acres. PETRONAS Carigali Sdn. Bhd., a wholly owned 
exploration and production arm of PETRONAS, holds the remaining 20%.

The forward-looking statements reflected in this release are made in 
reliance upon the safe harbor provisions of the Private Securities 
Litigation Reform Act of 1995. No assurance can be given that the results 
discussed herein will be attained, and certain important factors that may 
cause actual results to differ materially are contained in Murphy's 
January 15, 1997 Form 8-K report on file with the U.S. Securities and 
Exchange Commission.



[iagi-net-l] Email kapasitas 1 GB ?

2004-05-31 Terurut Topik Rovicky_Dwi
Buat yg membutuhkan imil kapasitas besar silakan coba email gratis di 
www.spymac.com.
Kapasitas 1 GB, bisa diakses via web (Internet Explorer) atau POP3 
(Outlook Express).

Kemampuan online (bandwith) saja yg nantinya membatasi (kemungkinan 
handicap) ketika download imil tsb.
Ini saya rasa cocok utk kepanitiaan yg akan menerima imil / 
artikel/makalah.

RDP

http://www.spymac.com/
Spymac's free membership includes:
1 GB e-mail account, 350 MB combined storage, personal blog, forum, 
gallery, auctions and more !!

[iagi-net-l] Indonesia, Net Oil Importer!

2004-05-27 Terurut Topik Rovicky_Dwi
Apakah setelah menjadi net importer kita jadi masuk neraka sih ? Rasanya 
net importir juga ngga apa-apa kok. 
Namun sebagai org yg berlepotan dengan minyak, malu juga kenapa bisa 
begini ?

Selain akibat produksi tiap lapangan yg menurun secara natural, net 
importir itu bisa berarti pemakaian energi yang kurang efisien. Ini yang 
jarang disentuh. Pemborosan pemanfaatan energi dalam negeri musti direm... 
ciit !


RDP
===
Indonesia, Net Oil Importer!
Kurtubi

KONDISI industri perminyakan nasional saat ini sungguh memprihatinkan. 
Betapa tidak, pada saat harga minyak dunia sangat tinggi, yakni sekitar 37 
dollar AS per barrel untuk jenis minyak keranjang Organisasi Negara-negara 
Pengekspor Minyak (OPEC basket) atau sekitar 41 dollar AS per barrel untuk 
jenis minyak West Texas Intermediate (WTI), justru produksi minyak mentah 
Indonesia berada di
titik nadir, yakni di bawah 1,0 juta barrel per hari.

SUATU tingkat produksi yang terendah dalam sejarah industri perminyakan 
Indonesia sejak 1970, di mana saat itu produksi minyak mentah mencapai 1,2 
juta barrel per hari (bph). Indonesia kehilangan peluang memperoleh rezeki 
nomplok dari minyak (oil bonanza) seperti pernah dialami tahun 1974, 1979, 
dan 1990.

Produksi minyak mentah pada triwulan I/2004 (di luar kondensat) kini 
tercatat hanya sekitar 0,98 juta bph atau hanya sekitar 360 juta barrel 
dalam satu tahun. Padahal, pada 1999 produksi minyak masih tercatat 
sekitar 1,4 juta bph.

Hal ini berarti turun sekitar 30 persen hanya dalam waktu empat tahun. Ini 
merupakan salah satu kejadian luar biasa dalam sejarah industri 
perminyakan dunia! Karena nyaris tidak ada negara yang mengalami penurunan 
produksi sedrastis itu dalam waktu begitu singkat. Padahal, selama sekitar 
25 tahun (1974-1999) produksi minyak Indonesia berhasil dipertahankan pada 
kisaran 1,4 juta bph hingga 1,6 juta bph atau sekitar 500 juta hingga 580 
juta barrel per tahun.

Keadaan ini telah menimbulkan pertanyaan berbagai pihak, apa gerangan yang 
terjadi dengan industri minyak di Indonesia? Apakah betul melulu karena 
faktor alamiah semata yang telah menyebabkan produksi terus turun tanpa 
mampu direm?
Ataukah ada sebab-sebab lain di luar itu?

Mengapa investasi di sektor ini belum juga pulih, padahal harga minyak 
dunia sudah mulai membaik sejak tahun 2000 (setelah sebelumnya harga 
anjlok hingga hanya sekitar 12 dollar AS per barrel pada tahun 1998 
sebagai akibat konferensi OPEC di Jakarta yang menaikkan kuota pada saat 
permintaan turun karena merebaknya krisis moneter).

Harian The Asian Wall Street Journal (18/5), misalnya, memaparkan fakta 
mengenai status Indonesia yang sudah menjadi negara pengimpor minyak neto 
(net oil importer). Pasalnya, sejak Maret 2004 jumlah minyak yang diimpor 
untuk keperluan bahan bakar minyak (BBM) dalam negeri (sekitar 484.000 
bph) sudah melampaui jumlah minyak yang bisa diekspor (sekitar 448.000 
bph).

Karena produksi minyak mentah dalam negeri yang terus menurun, jumlah 
minyak yang diimpor pada bulan April 2004 terus meningkat menjadi 503.000 
bph, sementara jumlah yang diekspor terus menurun menjadi hanya 413.000 
bph. Bahkan, kini dipertanyakan apakah Indonesia masih layak (eligible) 
menjadi anggota OPEC.
Sementara dari sisi permintaan BBM dalam negeri, jumlahnya terus meningkat 
akibat adanya pertumbuhan ekonomi, pertambahan penduduk, dan juga karena 
harga jual BBM yang relatif murah.

Dampak ikutannya adalah apabila harga jual BBM tidak dinaikkan, maka 
jumlah subsidi BBM yang akan membengkak dua kali lipat lebih, jauh 
melampaui jumlah yang dianggarkan APBN 2004. Sebenarnya proses penurunan 
produksi minyak secara alamiah terjadi di semua lapangan minyak di dunia 
karena berkurangnya tekanan yang ada di reservoir minyak di perut Bumi 
sebagai akibat proses produksi.

Bahkan, kini lapangan minyak Ghawar yang merupakan lapangan terbesar di 
Arab Saudi dan juga beberapa lapangan minyak tua di Rusia dan Laut Utara 
juga sedang mengalami proses penurunan produksi. Namun, mereka berhasil 
memperlambat proses penurunan, bahkan berhasil meningkatkan produksi 
secara total.

Kesinambungan dan tingkat produksi minyak suatu negara secara keseluruhan, 
di samping dipengaruhi kemampuan berproduksi lapangan lama (recovery 
factor), juga dipengaruhi produksi lapangan baru yang tentunya dipengaruhi 
ada tidaknya cadangan baru yang ditemukan. Cadangan minyak di perut Bumi 
baru bisa ditemukan kalau ada eksplorasi.

Aturan hukum dan manajemen sumber daya migas suatu negara selalu diarahkan 
untuk meningkatkan (atau sejauh mungkin mempertahankan) tingkat produksi 
dari lapangan yang sudah ada dengan menerapkan berbagai macam teknologi 
produksi yang tersedia sambil terus mengupayakan pencarian cadangan baru 
melalui kegiatan eksplorasi.

Kegiatan eksplorasi bisa dilakukan oleh perusahaan lama yang sudah 
berproduksi di blok atau wilayah lama maupun oleh perusahaan atau investor 
baru di blok atau wilayah baru.

Namun, 

[iagi-net-l] The Day After Tomorrow

2004-05-27 Terurut Topik Rovicky_Dwi
Saat ini aku lagi ngeliat diluar Twin Tower ... 
Hujan angin  hoh gelapp! Kadang-kadang terdengan gelegar petir dengan 
kilat2nya 

Aku jadi inget hari ini dimulai pemutara awal film The Day After 
Tomorrow. Film tentang hancurnya pantai timur Amerika akibat badai 
tsunami, yang juga daerah-daerah pantai lainnya  wah teruk nih 
critanya.

Dikisahkan 10 000 tahun lalu terjadi hal yang sama di dunia ini. Sebuah 
kejadian alam yg merubah rupa bumi menjadi seperti ini. Tapi kalu wektu 
itu terjadi glasiasi mestinya terjadi sea level rise, perubahan dari 
lowstand ke high stand. Tapi kenapa kini diramalkan terjadi highstand lagi 
dengan tsunami, ya ?

Hari itu tanggal 28 May 10 000BP
So where will you be ?

RDP


[iagi-net-l] Fluvial Channel Sheet or Inciside Valley ... ??

2004-05-24 Terurut Topik Rovicky_Dwi
Incised valey (IV) sering diindikasikan dengan adanya channel deposit, 
tetapi tidak sebaliknya kalau setiap ada channel berarti disitu ada IV, 
karena channel deposit ini akan selalu ada dalam Lowstand System Tract 
(LST) dan Highstand System Tract (HST) ... (cmiiw).
Pada saat LST lokasi IV sering tidak bergeser dari lokasi (posisi) 
distributary channel pada waktu HST. Di Delta Mahakam bahkan Bifurcation 
Point(BP)nya (titik dimana sungai mulai bercabang) tidak banyak bergeser 
sejak dulu. Paling 'banter' interpretasinya bergeser ke kota Samarinda 
dari yang sekarang (present day). Apakah ini juga dibuktikan di sumur 
(well data) dengan adanya stack channel sedimen yg tebal di deket BP ?

Pada waktu LSTpun tidak harus terjadi incision, dalam beberapa literatur 
diterangkan ada yang berupa widespread lowstand fluvial sheet (Fluvial 
Sheet-FS), dan ada yg lowstand incised valley with multi story channel 
fill (Channel Fill - CF)  ada yg tahu apa yg mengontrol kedua tipe 
ini ?

Dengan demikian menginterpretasikan ada/tidaknya IV tidaklah mudah, 
mungkin harus dengan 3D data (seismic). Bahkan dengan 3D seismic pun 
kedalam IV (depth of incision) seringkali sulit dilihat. Lebih banyak 
interpretative ketimbang based on data. Adakah cara yg mudah untuk 
memperkirakan ada tidaknya IV ? Karena IV ini akan penting sebagai 
conduit (jalan tol) utk di deep water sedimen, seandainya tidak ada IV 
mungkin yg terjadi adalah pembentukan Fluvial Channel Sheet, dimana sand 
(coarse sediments) tidak akan (minim) diendapkan sampai ke deep water 
(deep basin).

Any idea, apa yg mengontol pembentukan Incised Valley ?

RDP

[iagi-net-l] Geological time gets a new period

2004-05-19 Terurut Topik Rovicky_Dwi
Published: 2004/05/17 23:09:39 GMT
Story from BBC NEWS:
Geological time gets a new period 
Geologists have added a new period to their official calendar of Earth's 
history - the first in 120 years. 
The Ediacaran Period covers some 50 million years of ancient time on our 
planet from 600 million years ago to about 542 million years ago. 
It officially becomes part of the Neoproterozoic, when multi-celled life 
forms started to take hold on Earth. 
However, Russian geologists are unhappy their own title - the Vendian - 
which was coined in 1952, was not chosen. 
The decision was taken after a fifteen-year long period of consideration 
by expert geologists. 
There's always been a recognition that the last part of the Precambrian 
is a special time before the first shelled animals, when there are these 
mesh-like creatures of uncertain affinity, Professor Jim Ogg, 
secretary-general of the International Commission on Stratigraphy (ICS), 
told BBC News Online. 
Now it's an official part of the timescale. 
'Snowball' Earth 
The Ediacaran begins at the end of the last ice age of the Snowball Earth, 
or Cryogenian Period, a term given to a series of glaciations that covered 
most of our planet between 850-630 or 600 million years ago. 
One theory proposes that these climate shocks triggered the evolution of 
complex, multi-celled life. 
The proposal had to pass three balloting stages, first by the members of 
the ICS's Terminal Proterozoic Period subcommission (which was set up 
specifically to consider the Ediacaran question), then by the ICS itself 
and finally by the International Union of Geological Sciences (IUGS) which 
ratified the definition in March. 
At each stage, the vote had to be passed by two-thirds of the voting 
members. 
However, Russian geologists are likely to continue to call the period by 
its alternative name: the Vendian. 
In 1952, the Russian geologist Boris Sokolov coined the term Vendian for a 
system of sedimentary rocks in the former Soviet Union. 
The two Russian members of the Terminal Proterozoic Period subcommission 
and Dr Sokolov submitted a formal comment expressing their disappointment 
at the decision to choose the Ediacaran over the Vendian. 
This decision ignores both the priority of the name Vendian and a long 
tradition to use this term in the international geological literature, 
Sokolov, Mikhail Semikhatov and Mikhail Fedonkin wrote in their comment. 
The name Ediacaran takes its name from the Ediacara Hills in the Flinders 
mountain range of south Australia. The name is of Australian Aboriginal 
origin and refers to a place where water is present. 
The Enorama Creek section of Flinders was designated the boundary 
stratotype for the Ediacaran by the Terminal Proterozoic Period 
subcommission. 
A boundary stratotype is a rock sequence defined and used as the standard 
comparison for all other rock sequences of its age. 
Story from BBC NEWS:
http://news.bbc.co.uk/go/pr/fr/-/2/hi/science/nature/3721481.stm

Published: 2004/05/17 23:09:39 GMT

© BBC MMIV

RE: [iagi-net-l] Interesting open job: worldwideworker

2004-05-13 Terurut Topik Rovicky_Dwi
 Cak Noor,
 Statement anda musti di ralat, geoscientist yang bagus enggak semuanya
 pergi ke middle east dan Malaysia, banyak yang lebih bagus masih tetap
 bertahan di Indonesia. Konon buat mereka duit bukan no 1...
 Witan

Duit ini emang sebuah motivator yg paling effective. Tapi kalau salah 
langkah malah bisa menjadi very low eficiency. Emang betul masih banyak 
yg ogah utk ke ME atau My. Dan betul US$ bukan yg dikejar. Bahkan kalau 
dihitung detilnya, maka yg di ME itu sakjane banyak yang rugi. 
Membandingkan kerja kontrak 1-2th tidak begitu saja dibandingkan dengan 
kerja sebagai 'permanen employee'. Apalagi kalau pasangannya (Istri/Suami) 
yg sudah bekerja di Indon terpaksa ikutan cabut gara-gara ngejar $, alasan 
ini sering sekali terlihat kenapa banyak yg bagus ngga mau cabut ke ME 
atau My, selain katanya alasan nasionalis (aku sendiri masih merasa 
nasionalis walopun di My loo :).

Permintaan pemberikerja saat ini banyak yg memberikan prasayarat 
knowledgeable cukup tinggi (S2/Msc). Tentunya ini musti disadari oleh 
para geoscientis muda utk mengejar prasyarat ini. Memang betul bahwa skill 
(ketrampilan) dapat menjadi bekal bahkan tiket utk mendapat pekerjaan. 
Namun tentunya pekerjaan yg membutuhkan skill (tukang) dengan kualifikasi 
tinggi akan berjalan beriringan dengan pekerjaan yg membutuhkan knowledge 
yg tinggi pula.

Juga soal seorang master (S2) yg berpengalaman 12 tahun dalam usia dibawah 
40 tahun utk di Indonesia bukanlah hal yg sulit (mustahil). Banyak 
temen-temen di KPS yang sekolah sambil bekerja. Mereka meraih master 
sambil tetep kerja. Bahkan Kang Andang membuktikan dapat juga sampai Phd 
sambil tetap bekerja (walopun selesei dalam ... brapa th Kang ? 6-7 tahun 
?  dan tentunya pengalaman kerjanya tidak dikurangi masa sekolahnya 
kan ?. Banyak anak buahnya Pak Witan ini yg telah (sedang) mengambil S2 
(master) sambil tetap bekerja, bahkan Pak Witanpun sekarang juga ikutan 
sekolah ... :)
Jadi, kita tidak harus lulus S-S2-S3 dulu baru nyari kerja (sequential), 
tetapi buat saja menjadi parralel proccess.
 
Apakah sekolah Msc ini buang-buang masa (waste of time) ? atau 
requirementnya yg keterlaluan (ketinggian) ?
Silahkan buka beberapa website ttg job offer,  Aku hanya bisa bilang 
itu permintaan bursa kerja, sometimes we have to fight for it. 
Sertifikasi mungkin bisa menolong, tapi hanya sementara. Namun yg lebih 
berperan justru seringkali Managernya (user) yang menentukan, baik 
standart kerja, work scope serta standart remunerasi (gaji+fasilitas). 
Mungkin (tentunya) sang manager (user) ini bekerja sama dengan HR. 

Ay sekolaaah ... !!

hef e nais whik en ...

RDP

RE: [iagi-net-l] Interesting open job: worldwideworker

2004-05-12 Terurut Topik Rovicky_Dwi
Dalam hal ini bukan maslah pendidikan di university tetapi ada dua hal 
yang pertama bagaimana si Geoscientist mau update knowledge-skillnya 
sehingga bisa laku kalau dijual. Sedangkan aspek yang kedua seperti imil 
sebelumnya if you give peanut, you got monkey.

Dalam mencari skilled (knowledgeable) employee tentunya berbeda dengan 
fresh graduate. Seperti yg dilansir Herman bahwa sulit mencarinya ini 
karena yg dicari yg experienced, bukan fresh graduate kan ?
Jadi jangan trus yg dituju unipersitinya ... cucian deh unipersiti ini ... 
:(

Skilled employee yg dicari ini kadang juga sifatnya sedehana saja, kadanh 
hanya mencari geophysicist yang bisa menggunakan workstation untuk 
melakukan picking horizon hingga menjadi sebuah peta dalam depth. 
Sederhana saja, tanpa musti bisa AVO, inversion, reservoir charactsation 
dll. Tapi yang sering saya lihat (sorri pengamatan selintas, aku dapet 
crita dari salah satu temen yg kerja sbg support software) banyak 
interpreter yg hanya melakukan horizon picking saja, nanti yg melakukan 
mapping (entah dengan CPS3, Zycor, Z-map etc) adalah org lain.

Jadi kalau bisa get your work ... well done ! (one full cycle), 
maksudnya seleseikan kerjaan sampai tuntas tas !! Namun yang sering 
terjadi kita-kita ini menjadi generalis dan tidak terfokus. Diminta 
ngerjain studi ekplorasi OK, developement juga OK, ntar new venture OK, 
kadang ngurusin data base ... lain kali ikutan Scout check ... upst !! 
Generalis ini ideal untuk menjadi seorang manajer depertment, tapi di satu 
department dalam satu kantor hanya ada satu manajer juga ... :( . tapi 
jelas perlu paling engga beberapa geocientist kan ?

RDP




Dedi Juandi [EMAIL PROTECTED]
05/12/2004 12:04 PM
Please respond to iagi-net

 
To: [EMAIL PROTECTED]
cc: 
Subject:RE: [iagi-net-l] Interesting open job: worldwideworker


Herman,

Saya kira di jurusan geologi UGM dan ITB saat ini mereka sudah mempunyai 
beberapa workstation dgn software-software GG yg cukup kumplit dari 2 
vendor software terkenal di dunia oil  gas...Diharapkan mereka sudah 
memasukkan praktikum workstation skill sebagai bagian dari kurikulum 
merekamungkin jumlah worsktationnya masih terbatas dibandingkan dengan 

jumlah mahasiswanya sehingga menyulitkan utk dilakukannya 
praktikum..,bagaimana komentar bapak/ibu dosen mengenai hal ini ?

Dedi


At 11:53 AM 5/12/2004 +0800, you wrote:
Rovicky,

Waktu di Singapore scout check meeting banyak company yang mengeluh 
mengenai required skill di SEAsia. Banyak university, banyak graduates, 
tapi tidak memenuhi apa yang dicari. Mereka kasih contoh di Indonesia, 
begitu pasang advertisement, bisa ribuan yang melamar. Yang menarik buat 
mereka paling cuma satu atau dua.
Saya jawab orang ini, coba buka lamaran untuk kerja di KL, pasti banyak 
high qualified Indonesian yang melamar. Soalnya senior explorationist 
dari 
established companies di Indonesia juga banyak yang melamar.

Workstation / seismic interpretation skill jadi tiket. Tapi tidak banyak 
fresh graduates yang punya skill ini kecuali dari University of Brunei. 
Di 
Indonesia apakah tidak ada yang bisa menandingi University of Brunei?

Herman



Re: [iagi-net-l] Interesting open job: worldwideworker

2004-05-11 Terurut Topik Rovicky_Dwi
Kalo liat di web aslinya ada kriteria sbb :

Required Skills/Certificates 
? MSc/PhD Degree in Geoscience 
? Greater than 12 years of relevant experience 
? Must have recent deep water exploration and depositional systems 
experience 
? Must have exploration well operations experience 
? Must have experience in compressional and strike-slip tectonic settings 
? Knowledge and experience utilizing various PC and Unix workstations and 
interpretation software 
? Must be dynamic and team oriented. 
? Ability to work well in multi-cultural teams 

Kalo ada iklan tawaran kerjaan yg sudah muncul di web/koran bisa jadi  :
- Yg dicari emang spesifik (hard to find)
atau
- Pekerjaan yg ditawarkan ngga menarik (tawaran kecil, kerjaan susah, 
lingkungan berat dll) ... shg ngga ada yg nglamar ... :)

use your own judgement !

RDP

Re: [iagi-net-l] Re: IAGI as AAPG affiliated society

2004-05-05 Terurut Topik Rovicky_Dwi
Afiliasi sebagai mitra dengan organisasi apapun sangatlah bermanfaat. 
Terutama untuk membangun jaringan network, tukar menukar informasi, joint 
convention (operation). Nah seandainya IAGI punya keinginan bermitra 
dengan organisasi lain. Saya cenderung menggunakan 'approach' gaya FOSI 
ketika bermitra dengan SEPM dan IAS. Kita tahu bahwa FOSI merupakan 
'bagian' dari IAGI tetapi (atau sebut saja) kepanjangan tangan IAGI utk 
bermitra dengan organisasi lain. Namun FOSI bisa juga bebas bergerak 
sendiri.
 
Pembentukan tangan-tangan (komisi) IAGI utk bersalaman dengan 
organisasi-organisasi di luar mungkin cukup efisien bagi IAGI. Saya 
pribadi mengusulkan dibentuk forum baru --- Forum Petroleum Geologi 
Indonesia (ForPeGI) mungkin salah satu jawaban utk hal ini.
ForPeGI ini mempunyai kedudukan dan posisi yang sama percis dengan FOSI 
yang mengkhususkan diri utk keprofesian bidang minyak dan gas, memiliki 
otonomi tinggi dalam kegiatannya dan berhak menentukan langkahnya sejauh 
tidak melanggar AD/ART dari induk organisasinya (IAGI).

Pro-Con
+ Akan menguntungkan langkah selanjutnya sebagai tangan IAGI utk 
berhubungan dengan organisasi-organisasi di LN dari cabang Geoscience 
lain.
+ Tidak menganggu kegiatan administrasi IAGI karena memiliki otonomi 
sendiri.
+ Masih dibawah payung IAGI sebagai induk organisasi sekaligus induk 
ilmiahnya
+ Kalao sukses dapat menjadi modus operandi utk kemitraan IAGI 
selanjutnya termasuk utk kartini2 IAGI berasosiasi dengan The Association 
for Women Geoscientists http://www.awg.org/). 
+/- Kegiatan bisa tumpang tindih dengan yg lain (?memperkaya kegiatan) 
- Kegiatan-kegiatan lepas (kecil-kecil) akan bermunculan dimana akan 
terjadi perebutan sponsor (mungkin) merugikan tangan yang lain.
- L4 (Lu Lagi-Lu Lagi)  orang yg mau aktif dalam kegiatan seperti ini 
ngga banyak, sehingga L4 ini bisa mengendurkan satu sisi lain ..:(

any idea ?

Salam
RDP




Yanto R. Sumantri [EMAIL PROTECTED]
05/06/2004 10:49 AM
Please respond to iagi-net

 
To: [EMAIL PROTECTED]
cc: 
Subject:[iagi-net-l] Re: IAGI as AAPG affiliated society


Rekan rekan IAGI

Ber ulang2 sudah saya katakan , baik dalam forum resmi maupun dalam
diskusi bahwa IPA adalah asosiasi dari perusahaan perusahaan  minyak dan
perusahaan yang  berhubungan dengan indusrtri migas (dalam hal ini
dominan di sektor hulunya).
Sebagai asosasi perusahaan maka adalah wajar apabila tujuan utamanya
adalah kepentingan bersama dari perusahaan itu , termasuk didalamnya
menjadi pressure group (kalau perlu) . Hal ini sudah dibuktikan dalam
perjalanan sejarah mereka al. dalam soal pajak , pengalihan Caltex , UU
- migas , dsb.
Dus aktifitas yang lain adalah dalam mendukung tujuan tersebut diatas.

Soal AAPG agak berlainan , walaupun ada kata American didalamnya ,
tidak terlalu kentara (walaupun pasti ada) pembelaan kepentingan the
American.

Apakah menguntungkan kalau kita menjadi afiliasi dari AAPG  ?

Lihat dulu apakah afiliasi berarti cabang-nya AAPG atau ka mitra ?

Kalau jadi cabang , ya nanti dulu , kalau jadi mitra kelihatannya Ok
saja .
Hal ini sudah kita lakukan pada saat IAGI menjadi mitra pada saat kita
menyelenggarakan Int'l AAPG Conference di Bali.

Walaupun peran kita sangat sangat kecil (al. karena kita secara cash
tidak mempunyai peran) IAGI mendapatkan keuntungan yang lumayan dimana
(anehnya IPA , mungkin karena punya uang dan Board of Director -nya
banyak the American mendapatkan PI 30 % , IAGI 10 % dan HAGI 10 %).
Padahal yang punya Bali kan IAGI dan HAGI , dan karena diadakan di Bali
maka begitu banyak peserta yang mau hadir , hal mana tidak terjadi di
Kuala Lumpur.

Ini suatu pengalaman yang perlu dipertimbangkan .

Jadi sebaiknya menjadi afiliasi dari AAPG dilakukan atas dasar :
1. Kepentingan IAGI dan nasional
2. Lakukan case by case.

Kalau UNHAS mendapatkan award dengan embel embel AAPG Student Chapter ,
ini tentunya karena IAGI tidak mampu / belum mampu melakukan hal
tersebut , padahal itu kan menjadi salah satu tugas IAGI sebagaimana
(kembali saya mengingatkan) tercantum dalam AD /ART - IAGI.

Si Abah

ANDANG BACHTIAR wrote:
 
 Setahuku sampai sekarang tidak ada pelarangan itu, Man...
 Gak tahu juga ya kalau Kang Yanto pernah denger soal itu..
 Kalaupun ada, itu mungkin untuk IPA (tapi apa alasannya ya???)
 
 Untuk IAGI, saya juga bertanya-tanya, kenapa dari dulu kita tidak 
mencoba
 jadi affiliated society-nya AAPG ya?
 Kalau sekarang ada opportunity, why not trying it??!!
 
 Let me discuss this with IAGI BOC (Board of Chairman).
 
 adb
 
 - Original Message -
 From: Darman, Herman H BSP-TSX/4 [EMAIL PROTECTED]
 To: ANDANG BACHTIAR (E-mail) [EMAIL PROTECTED]
 Sent: Friday, April 23, 2004 6:24 AM
 Subject: IAGI as AAPG affiliated society
 
 Yayang,
 
 Apa benar IAGI dilarang oleh pemerintah Indonesia untuk jadi affiliated
 society?
 Your view?
 Thanks,
 
 Herman
 
 -Original Message-
 From: Dana Patterson Free [mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Sent: 23 April 

Re: [iagi-net-l] Re: IAGI as AAPG affiliated society

2004-05-05 Terurut Topik Rovicky_Dwi
Untuk lebih mengetahui lebih jelas seandainya menjadi afiliasi AAPG ada 
diambil dari webnya AAPG.
proses ini perlu waktu ...
takperlu buru-buru ... 
tapi harus dimulai kalau mau ... :)

RDP

Information Regarding Affiliated Society Status
An established society may request affiliation with AAPG if its purposes 
and goals are compatible with AAPG's. Reference the Bylaws, Article VII, 
Section 1, and the Constitution Article II.

The formal request should include 
1. the action taken by the society concerning affiliation, 
2. names of officers, 
3. copy of constitution and bylaws (or equivalent governing documents), 
and 
4. a member list. 
The application must be approved by the AAPG Executive Committee which 
meets quarterly, and then by the House of Delegates which meets once each 
year.

Affiliated societies are entitled to representation in the AAPG House of 
Delegates (see Article IV of the Bylaws). Other benefits include a listing 
of your society in most issues of the AAPG BULLETIN and a quarter-page ad 
once a year in the AAPG EXPLORER. The society president receives special 
notices and items of information concerning AAPG and the industry.

There are no costs involved -- no entry fee or annual dues. All members of 
the society need not be members of AAPG, but voting for and serving as a 
Delegate to the AAPG House of Delegates requires Active membership in the 
Association.

Request and documents should be sent to:

Richard D. Fritz
Executive Director, AAPG
P. O. Box 979
Tulsa, Oklahoma 74101-0979 USA

Benefits for AAPG Affiliated Societies :
- Free 1/4-page black and white ad annually in EXPLORER. 
- Annual Meeting listing on the BULLETIN meetings calendar. 
- Member rate on pre- and on-site registration at annual AAPG meetings and 
other AAPG meetings for which AAPG is financially responsible. 
- Access to AAPG mailing lists at Affiliated Society rate (approx. cost + 
10%), subject to approval of material to be mailed. 
- Monthly lists of new AAPG members in your society area 

Re: [iagi-net-l] Geologi Indonesia

2004-04-19 Terurut Topik Rovicky_Dwi
Bang Sanggam,

Mungkin perlu diperjelas siapa audience-nya ? utk kursus atau project ?
Juga karena variasinya cukup banyak (karbonat, fracture basement, fluvial-delta, 
shallow-deep marine) dan luas (Indonesia Barat-Timur). Asumsi saya kalau utk general 
background dari Indonesia reservoirs geology, mungkin yang ada hanya dari 
peneliti (research centre atau university/Dosen) ... generalis. Aku malah 
ragu kalau ada org expertise dari  industri yg mempunyai keahlian beragam 
ini (maksud saya yg punya hands on experiences utk semua ini). 
Konsekuensinya mungkin ndak bisa 'apllied minded'.

Selain itu juga karena secara natural, geologi Indonesia timur dan 
Indonesia barat itu banyak yang berbeda, sehingga mencari yg 
berpengalaman di keduanya tidak mudah.

Seingetku Pak Koesoema pernah memberikan kursus ttg Petroleum Geologi 
Indonesia di kursus IAGI (? 7  tahun lalu, di bandung )

Happy hunting ... :)

RDP




Sanggam Hutabarat [EMAIL PROTECTED]
04/20/2004 09:41 AM
Please respond to iagi-net

 
To: [EMAIL PROTECTED]
cc: 
Subject:[iagi-net-l] Geologi Indonesia


Teman2..saya minta tolong...

siapa ya geologist Indonesia yang kira2 berpengalaman yg dapat memberikan 
pemaparan Geologi Indoneisa in particular dari segi reservoar geologi dan 
lingkungan pengendapan yang beragam itu sekaligus (karbonat, fracture 
basement, fluvial-delta, shallow-deep marine)?

Usul yang diberikan sangat saya hargai dan  mohon via japri..

Thanks
Sanggam Hutabarat
---


-

To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]

Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/

IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi



Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan 
Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id

Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])

Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])

Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])

Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau 
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])

Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])

-





[iagi-net-l] Geologi UGM Menjadi Host Institution S2 dan S3

2004-04-16 Terurut Topik Rovicky_Dwi
Geologi UGM Menjadi Host Institution S2 dan S3 

Jurusan Teknik Geologi UGM terpilih sebagai host institution (institusi 
penyelenggara) bidang pendidikan Teknik Geologi se-ASEAN untuk program
master dan doktor. Sebagai penangungjawab utama program adalah Dr Ir 
Dwikorita Karnawati MSc yang sekaligus ketua jurusan Teknik Geologi UGM. 
Sedangkan pengelola program S2 dan S3 Internasional adalah Dr Ir Heru 
Hendrayana dibantu Dr Ir Subagyo Pramumijoyo sebagai Adviser for 
International Students.

''Berdasarkan pertimbangan kompetensi akademik, sejak tahun 2003 Southeast 
Asia Engineering Education Development Network (SEED-Net) telah menetapkan 
Teknik Geologi UGM sebagai insitutsi penyelenggara di bidang Pendidikan 
Teknik Geologi,'' kata Dwikorita Karnawati, di Yogyakarta, Senin (12/4).

Dengan hasil tersebut, lanjut Dwikorita, berarti Teknik Geologi UGM 
dianggap memenuhi standar kualitas internasional untuk menyelenggarakan 
Program S2 dan S3 dengan peserta didik terutama dari negara-negara ASEAN. 
Program pendidikan ini sepenuhnya disponsori oleh JICA Project. sam

[iagi-net-l] RI to have world's tallest tower - The Geology ?

2004-04-15 Terurut Topik Rovicky_Dwi
Berita dibawah cukup menarik buat engineering geology, dan geology serta 
structure engineer pada umumnya. 

Pembuatan Gedung tinggi di Malaysia (Petronas Twin Tower / PTT - yg aku 
duduki sekarang ni:), secara geologi emang menguntungkan karena berdiri 
diatas landasan batuan tua yg stabil (granitic basement). Juga dari segi 
gempa sangat kecil gempa yang ada di Kuala Lumpur ini.
Nah apakah basement Jakarta serta kondisi geologinya akan mampu dan aman 
untuk sebuah gedung yg dicia-citakan (Sutiyoso) tertinggi di dunia ini ? 
ataukan sebaiknya dibangun ditempat lain yg secara geologi lebih stabil ?
Pemilihan tempat ini tentunya ngga bisa hanya dari segi geologi saja, 
Kalimantan mungkin relatif stabil tapi siapa yg mau sewa gedungnya ?

Btw, dari segi lain Gedung PTT ini menjadikan landmarknya Malaysia, 
penarik wisatawan, sekaligus lambang show off buat Malaysia, yg sering 
menjadikan org Indonesia minder dengan malaysia  ... :( 

Ada ide ? pro-con ?

RDP
=

RI to have world's tallest tower 
JAKARTA (AFP): Governor of Jakarta Sutiyoso here on Tuesday oversaw the 
initiation of construction work on the Jakarta Tower in the district of 
Kemayoran on the site of the city's former airport, which what is billed 
as the tallest tower in the world. 
The tower will stand 558 meters (1,860 feet) tall, surpassing the Canadian 
National Tower in Toronto which is 553 meters. 
The tower is is going to be the landmark of Jakarta and will be like 
other famous structures in big countries. This will enhance the image of 
Jakarta as a metropolitan city, Sutiyoso said. 
Work is expected to end in 2009. Construction was due to start in the late 
1990s but the 1997/1998 regional financial crisis forced a postponement. 
The project is being financed by local tycoons. The cost was originally 
projected at US$400 million. 

[iagi-net-l] Met Ultah IAGI .. :p

2004-04-11 Terurut Topik Rovicky_Dwi
Kok sepi ya ?
Mungkin ultah IAGI kali ini terlewat begitu saja karena kesibukan pesta 
pemilu ...
Ada acara khusus ga nih ?

RDP

[iagi-net-l] PENGEMBANGAN PANASBUMI INDONESIA

2004-04-02 Terurut Topik Rovicky_Dwi
Semoga tidak memanaskan suasana menjelang Pemilu
Hef e nais dey ...
selamat NYOBLOSS ... 

RDP

--- In [EMAIL PROTECTED], Indo Energy [EMAIL PROTECTED] 
wrote:

Jumat, 02 April 2004 - 14:11 WIB
SIARAN PERS NOMOR : 07/02/04/2004
PENGEMBANGAN PANASBUMI INDONESIA 

Indonesia memiliki sumber daya panasbumi terbesar di
dunia. Hingga saat ini telah diketahui 251 lokasi
panasbumi dengan total potensi sebesar 27.000 MW.
Energi panasbumi memiliki keunggulan yaitu bersih dan
sustainable. Akan tetapi, tidak seperti kebanyakan
sumber energi lainnya, sumber energi panasbumi tidak
dapat ditransportasikan, sehingga harus dikembangkan
ditempat dekat sumber panasbumi, yang pada umumnya
berada di daearah perbukitan dan terpencil.
Pertumbuhan pemanfaatan energi panasbumi belum
menggembirakan, antara lain disebabkan kalah bersaing
terutama dengan bahan bakar minyak karena adanya
subsidi BBM. Disamping itu adanya risiko di sisi hulu
pada saat eksplorasi yang harus dipikul pengembang. 
Perhatian Pemerintah untuk mengembangkan panasbumi
begitu besar terutama sejak 1974 dengan dikeluarkannya
berbagai kebijakan. Pemerintah menugaskan Pertamina
dengan memberikan kuasa pengusahaan, baik dengan
dilakukan sendiri atau kerjasama dengan pihak lain
melalui Kontrak Operasi Bersama untuk mengembangkan
panasbumi dan menjualnya kepada PLN. Kontrak Penjualan
Energi yang pernah dilakukan melalui penugasan ini
berjumlah sebesar 3600 MW. Namun hingga saat ini baru
807 MW listrik yang sudah dapat dihasilkan. Sejak
tahun 2000 monopoli Pertamina dalam pengembangan
panasbumi dicabut.

Undang-undang No. 27 tahun 2004 tentang Panasbumi
memberikan kepastian hukum pengembangan panasbumi di
Indonesia yang lebih transparan dalam pengusahaannya.
Pemerintah diberi tugas untuk menanggung risiko di
sisi hulu sebelum ditawarkan kepada pengembang melalui
lelang. Setidaknya upaya ini dapat memberikan
kepastian cadangan uap panasbumi yang dapat
dikembangkan. Tugas pengawasan dan pembinaan dilakukan
oleh Pemerintah, yang dahulunya dijalankan oleh
Pertamina. Undang-undang ini juga memberikan penegasan
bahwa kontrak-kontrak dan wilayah kerja yang pernah
dikeluarkan tetap dihormati sampai habis masa
berlakunya. Demikian pula bagi hasil Pusat-Daerah
(20:80) dari hasil produksi uap panasbumi ditetapkan
dalam undang-undang. Dua peraturan pemerintah tengah
disusun sebagai turunan dari undang-undang ini yaitu
tentang pengusahaan dan tentang pemanfaatan langsung
panasbumi.

Kedepan, sesuai dengan Kebijakan Energi dan didukung
oleh UU No. 20/2002 tentang Ketenagalistrikan yang
memberikan prioritas pada energi terbarukan untuk
pembangkitan tenaga listrik, diharapkan pada 2020
diperkirakan sebesar 6000 MW listrik dapat dihasilkan
dari panasbumi. Strategi yang ditempuh untuk meraih
target ini yaitu mengoptimalkan penggunaan panasbumi
pada wilayah kerja panasbumi yang pernah dikeluarkan.
Setidaknya terdapat potensi sebesar 5500 MW yang ada
di seluruh wilayah kerja tersebut. Diantaranya sebesar
3600 MW yang telah terikat kontrak operasi bersama dan
kontrak penjualan energi perlu mendapat prioritas
utama untuk diselesaikan. Pengembangan panasbumi dapat
juga dilakukan dari wilayah kerja baru terutama pada
lokasi-lokasi yang pernah disurvai oleh Pertamina dan
Pemerintah. Setidaknya ada 13 lokasi panasbumi yang
pernah diselidiki dan ini berpotensi untuk
dipromosikan untuk dikembangkan. Demikian pula
pengembangan lapangan panasbumi untuk listrik sekala
kecil/pedesaan akan terus dilakukan Pemerintah
terutama untuk daerah-daerah yang tidak memiliki
sumber energi selain panasbumi.

Dalam rangka optimalisasi sumber daya panasbumi,
pemanfaatan panasbumi untuk penggunaan langsung dapat
dikembangkan bersamaan dengan pengembangan panasbumi
untuk listrik atau terpisah terutama pada
lapangan-lapangan panasbumi bersuhu rendah.

Dalam jangka panjang perhatian harus dilakukan untuk
memperdalam data dan informasi panasbumi dan juga
mengidentifikasi lokasi-lokasi baru sumber panasbumi
baik untuk kepentingan penggunaan listrik maupun
manfaat langsung. Atas dasar ini akan semakin banyak
daerah-daerah yang dapat dipromosikan untuk
dikembangkan. Demikian pula kelembagaan panasbumi baik
yang berhubungan dengan pengaturan, pengawasan, survai
dan penelitian baik di Pusat maupun Daerah perlu
dievaluasi mengingat target dan ruang lingkup tugas
yang cukup besar dalam pengembangan panas bumi.


 (Biro Hukum dan Humas)


RE: [iagi-net-l] Proses studi Dr dan Guru Besar

2004-03-29 Terurut Topik Rovicky_Dwi




Ternyata kita emang sudah punya banyak pengajar yg boleh disebut prof.
Kayaknya makin banyak yg boleh kita panggil prof juga ... :)

Jadi gak usah minder kan geolog juga banyak kok profesornya ?
bravo Pak Sigit yg berani menuliskan apa adanya  !
Atau ada yg mau menulis di koran ... ?
Seorang professor muda dari Bandung mengajar ilmu baru cara pencarian
minyak di luar negeri. Kursus tersebut diadakan di Beijing, Abudhabi dan
Bangkok ... :)

RDP
If you want to be well known ... SPEAK OUT !!




   

  Sigit Sukmono  

  [EMAIL PROTECTED]To:   [EMAIL PROTECTED]  
   
  n.net.idcc: 

   Subject:  RE: [iagi-net-l] Proses studi 
Dr dan Guru Besar   
  03/30/2004 02:00 

  AM   

  Please respond to

  iagi-net 

   

   





Memang Pak RDD ini sangat jeli sekali,
Untuk menghindari kesalah-pahaman, pada salah satu SK senat ITB (lupa
nomornya), disebutkan terjemahan Bhs Inggris dari Lektor, Lektor Kepala
dan Guru Besar adalah berturut-turut Assistant Professor, Associate
Professor dan Professor. Saya pikir selain saya, masih banyak lagi
teman2 di ITB yang sudah punya jabatan Lektor Kepala / Associate
Professor atau Lektor / Assistant Professor.

Salam,
Sigit Sukmono

 -Original Message-
 From: [EMAIL PROTECTED]

 Loh lah ternyata Pak Sigit Sukmono saja sudah Associate Professor kok
...
 ngGak kalah sama Nelson ... :)
 Nah siapa lagi  ??

 ref : IPA news letter March 2004 

 RDP




-

To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]

Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/

IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi



Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id

Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])

Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])

Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])

Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif 
Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])

Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])

-



[iagi-net-l] fw PERKEMBANGAN INDUSTRI MIGAS DI ARAB SAUDI

2004-03-29 Terurut Topik Rovicky_Dwi
Senin, 29 Maret 2004 - 12:53 WIB
(SERI INFO TENTANG PERKEMBANGAN INDUSTRI MIGAS PADA
BEBERAPA NEGARA PRODUSEN UTAMA DUNIA)
PERKEMBANGAN INDUSTRI MIGAS DI ARAB SAUDI

Arab Saudi memiliki cadangan minyak bumi terbesar di
dunia dengan jumlah cadangan terbukti 264,2 milyar
barel (lebih dari seperempat cadangan minyak dunia)
dengan kapasitas produksi sebesar 10-10,5 juta bph.
Produksi tersebut sebagian besar dihasilkan dari 8
lapangan produksi termasuk dari lapangan produksi
onshore Ghawar (terbesar di dunia dengan cadangan
diperkirakan sebesar 70 miliar barel) dan Safanya yang
merupakan lapangan minyak lepas pantai terbesar dengan
cadangan diperkirakan sebesar 19 miliar barel.

Industri perminyakan Arab Saudi mengalami pasang surut
dimana pada tahun 1980 produksi mencapai lebih dari 10
juta bph dan kemudian turun hingga di bawah 4 juta bph
pada tahun 1984 dan naik secara signifikan mencapai 9
juta bph pada tahun 1992. Tingkat produksi stabilk
pada besaran tersebut sampai tahun 2002, dan pada
akhir 2003 yang lalu produksi kembali mencapai 10 juta
bph dimana hampir seluruh kapasitas produksi
digunakan.

Arab Saudi memproduksi berbagai jenis minyak mentah
mulai dari jenis heavy sampai super light dimana
65%-70% dari kapasitas produksi tersebut menghasilkan
minyak jenis light gravity.

Arab Saudi merupakan eksportir minyak utama untuk
Amerika, Eropa, dan Jepang. sementara 40% pasar Asia
juga diisi oleh minyak dari Arab Saudi. Pada tahun
2003 ekspor minyak Arab Saudi ke Amerika sebesar 1,8
juta bph yang sebagian besar adalah crude oil yang
mencapai 19% dari total impor crude oil AS (naik
dibandingkan tahun 2002 yang sebesar 16,8%).
Peningkatan ekspor ini untuk menutupi suplai dari
Venezuela, Irak, dan Nigeria yang sedang menghadapi
masalah di dalam negeri.

Pada tahun 1999, Arab Saudi menyampaikan kebijakan
pengembangan industri perminyakan yang berdasarkan
empat faktor yaitu; jumlah cadangan minyak yang besar
dan biaya produksi yang rendah (US$ 1- 2 per barel);
memelihara kapasitas produksi cadangan; keterkaitan
yang kuat antara perkonomian nasional dengan industri
perminyakan; dan stabilitas politik dan ekonomi.

Pada tahun 2000 Arab Saudi menerbitkan UU untuk
menarik lebih banyak investasi asing di sektor energi
yang memberikan izin bagi kepemilikan asing secara
penuh atas proyek dan property , mereduksi pajak atas
keuntungan perusahaan dari 45% menjadi 30%, dan
membentuk one stop shop GIA (General Investment
Authority) untuk memfasilitasi para investor di bidang
perminyakan. Disamping itu, juga akan dilakukan
privatisasi atas beberapa unit usaha yang selama ini
dimonopoli oleh perusahaan-perusahaan milik pemerintah
Arab Saudi.

Sebagaimana halnya dengan negara-negara produsen
minyak lainnya, maka perekonomian Arab Saudi sangat
tergantung kepada hasil dari ekspor minyaknya (90%-95%
dari total ekspor) yang memberikan kontribusi 70%-80%
dari penerimaan negara dan sekitar 40% dari GDP.
Naiknya harga minyak selama tahun 2003 yang lalu dan
terjadinya berbagai permasalahan dalam negeri pada
beberapa negara produsenu utama yang berakibat kepada
terhentinya pasokan memberikan keuntungan yang sangat
besar bagi arab Saudi dengan memanfaatkan kapasitas
produksinya yang ada untuk menaikkan produksi yang
diperkirakan menaikkan GDP sebesar 4,6%. Dan surplus
anggaran sebesar US$ 13,6 milyar. Namun pertumbuhan
ekonomi tersebut masih dibayang-bayangi oleh tingginya
tingkat pengangguran yang mencapai 15%-20% yang antara
lain disebabkan oleh tingginya pertumbuhan populasi
(lebih dari dua kali lipat dibandingkan tahun1980).

Transportasi minyak dari kilang utama Abqaiq (yang
memproses dua pertiga dari minyak yang diproduksi)
menuju pasar ekspor dilakukan melalui Teluk Persia
dari beberapa terminal yang ada dengan total kapasitas
handling sebesar 14 juta bph (lebih besar dari
kapasitas produksi). Disamping transportasi
menggunakan tanker, juga digunakan jalur transportasi
pipa Petroline yang utamanya membawa minyak jenis
Arabian Light dan Super Light dari kilang menuju
propinsi di bagian Barat dan Red Sea terminal untuk
pasar Eropa dengan kapasitas angkut sebesar 5 juta
bph. Industri perminyakan Arab Saudi didukung oleh 8
unit pengilangan minyak dengan kapasitas mendekati 2
juta bph.

Disamping minyak, Arab Saudi juga memiliki cadangan
gas yang besar, diperkirakan berjumlah 224,7 Tcf (ke
empat terbesar di dunia setelah Rusia, Iran, dan
Qatar). Kebijakan pemanfaatan energi untuk memenuhi
konsumsi dalam negeri yang terus naik menempatkan gas
sebagai sumber energi utama menggantikan minyak
terutama untuk pembangkit listrik, petro kimia, dan
desalinasi. Dan pada tahun 2003, pemerintah Arab Saudi
menawarkan pengembangan 3 lapangan gas kepada lebih
dari 40 perusahaan.

Sejalan dengan peningkatan populasi, peningkatan
konsumsi listrik naik sekitar 4,5% per tahun, dan
untuk mendukung pengembangan industri
ketenagalistrikan telah dibentuk ERA (Electricity
Regulatory Authority) sebagai bagian dari
restrukturisasi sector ketenagalistrikan.




Re: [iagi-net-l] Proses studi Dr dan Guru Besar

2004-03-28 Terurut Topik Rovicky_Dwi
Loh lah ternyata Pak Sigit Sukmono saja sudah Associate Professor kok ... 
ngGak kalah sama Nelson ... :)
Nah siapa lagi  ?? 

ref : IPA news letter March 2004 

RDP

[iagi-net-l] Harga batu bara diduga tetap tinggi

2004-03-26 Terurut Topik Rovicky_Dwi
Semoga makin menyemarakkan pertambangan batubara di Indonesia

RDP
=
Edisi: 25-MAR-2004 
Harga batu bara diduga tetap tinggi 
 Oleh Singgih Widagdo
Direktur Masyarakat Batubara Indonesia (MBI)/Manager PT Berau Coal 

Pada saat pembukaan Konferensi Batubara Asia Mc Closkey's di Kuala Lumpur, 
8 Maret lalu, pemilu di negeri jiran ini tinggal 13 hari lagi. Namun, 
tidak tampak poster, spanduk maupun pawai kontestan. 
Suasana tenang di jalanan sangat kontras dengan suasana di Hotel 
Shangri-la, tempat konferensi berlangsung. Salah satu topik 'panas' yang 
dibahas adalah melesatnya harga batu bara dunia, seperti layaknya balap 
mobil Formula I yang tak lama lagi diadakan di Sirkuit Syah Alam, Se-pang, 
tiga jam perjalanan dari Kuala Lumpur. 

Perdebatan yang selalu ditunggu selama konferensi, sebesar apa dan 
seberapa lama harga batu bara akan terus melejit? Dan, sejauh mana 
pengaruh Cina terhadap pasar batu bara ke depan? 

Seluruh pasar batu bara Asia berubah cepat, dan memberikan dampak pada 
perdagangan batu bara dunia. Kebutuhan batu bara untuk pasar Jepang, Korea 
dan Taiwan terus meningkat pada saat Cina mengonsentrasikan kebutuhan 
domestik dan mengurangi ekspornya. 

Produksi  pangsa penjualan batu bara Indonesia (juta ton) 
 2002  2003*  2004* 
Produksi 108,7 123,6 135,4 
Asia 61,0 76,0 83,8 
Eropa 10,3 10,5 10,5 
AS 3,3 3,6 5,0 
Ekspor 74,6 90,1 99,3 
Domestik 29,0 31,4 32,2 
Total penjualan 103,6 121,5 131,5 
Sumber: McCloskeyAsian Coal Conference Ket. * Perkiraan 

Ini tentu menjadi catatan tersendiri yang mengembirakan bagi para produsen 
batu bara di Pasific Rim, apalagi pada saat yang sama produsen Australia 
sedang mengalami penguatan mata uangnya terhadap US$ secara terus menerus. 


Bagi Indonesia, kondisi pasar dunia yang belum pernah terjadi ini harus 
dimanfaatkan dengan baik. Sampai-sampai salah satu pemilik perusahaan batu 
bara yang cukup besar di Kalimantan Timur yang secara rutin bermain golf 
menghentikan olah raga favoritnya itu demi menangguk keuntungan dalam 
kondisi saperti ini. 

Dari tahun ke tahun tingkat produksi dalam negeri terus meningkat. Pada 
2003 produksi nasional 123,6 juta ton dan diperkirakan akan meningkat 
terus di tahun ini sebesar 135,4 juta ton. Tingkat poduksi di atas 150 
juta ton dipastikan akan terwujud pada 2006. 

Dengan kondisi pasar sekarang dan khususnya pada sisi harga batu bara yang 
diperkirakan akan bertahan tinggi selama dua tahun ke depan, maka tentunya 
selama waktu tersebut devisa ekspor batu bara Indonesia akan meningkat 
tajam sejalan dengan kenaikan produksi batu bara Indonesia. 

Terlebih lagi harga batu bara diperkirakan akan masih tetap tinggi. 
Kondisi ini akan meningkatkan masukan royalti yang relatif cukup besar 
bagi pemerintah pusat maupun daerah. 

Dengan tingkat perkiraan produksi sebesar 135,4 juta ton pada 2004 dan 
juga perkiraan tingkat ekspor mencapai 99,3 juta ton, Indonesia menjadi 
eksportir batu bara nomor dua di dunia. 

Di pasar domestik pun, akan terjadi peningkatan kebutuhan batu bara 
sebesar 32,2 juta ton. Peningkatan akan terjadi pada 2007 dengan 
beroperasinya secara penuh PLTU (pembangkit listrik tenaga uap) Tanjung 
Jati-B serta kemungkinan besar PLTU Cilacap. 

Kondisi pasar 

Pada dasarnya pasar batu bara secara ekonomi sudah tersegmenkan. Afrika 
Selatan dan Kolumbia ke Eropa, Australia dan Indonesia ke Asia dan kawasan 
Atlantik. 

Bagi produsen Indonesia, pertumbuhan kebutuhan batu bara di Asia menjadi 
sangat penting. Tahun lalu, dari pasar batu bara sebesar 441,3 juta ton, 
Asia menguasai 244,19 juta ton, dan diperkirakan kebutuhan Asia terus 
meningkat menjadi 250,89 juta ton. 

Saat ini, pasar batu bara Asia menjadi fenomena yang cukup menarik dan 
unik. Bagi produsen Indonesia, sebelumnya untuk memasuki pasar Asia harus 
berhadapan dengan produsen dari Australia, Afrika Selatan, Cina, Kolumbia, 
namun dengan kondisi perubahan yang yang terjadi di Cina sampai dengan 
saat ini, yang tidak saja mempengaruhi harga batu bara dunia, namun juga 
kenaikan biaya pengangkutan laut yang lebih dari 200%, maka bagi produsen 
Afrika Selatan dan Kolumbia, berat bersaing dengan produsen Indonesia. 

Fenomena pasar batu bara Asia menjadi unik dengan terciptanya kompetisi 
antara sesama produsen Indonesia dalam memperebutkan transaksi di pasar 
Asia. 

Sepanjang sejarah perdagangan batu bara, pertama kalinya harga menembus 
US$50,45 per ton (Barlow Jonker Spot-11 Maret 2004), yang seminggu 
sebelumnya masih pada US$47,50 per ton. Bahkan, National Power Corp, 
Filipina (NPC) dengan kondisi stok batu bara di PLTU Masicloc, telah 
menyetujui pembelian batu bara satu panamax dari Xstrata's Mount Owen 
(Australia) seharga US$55 per ton FOB (freight on board) atas dasar nilai 
kalori 6,300 kcal/kg (ar) untuk pengapalan April atau Mei tahun ini. 

Pengapalan dari Newcastle ke Masinloc pun sudah mencapai US$27 per ton, 
sehingga CFR dapat mencapai US$82 per ton atau harga yang belum pernah 
terbayangkan saat itu. 


[iagi-net-l] Harga timah capai tingkat tertinggi dalam 14 tahun

2004-03-26 Terurut Topik Rovicky_Dwi
Semoga keuntungannya ngga diabisin utk kebutuhan kampanye 
:p

RDP
=
 
Kamis, 18/03/2004 09:00WIB 
Harga timah capai tingkat tertinggi dalam 14 tahun 
Oleh Taufik Wisastra 

 
LONDON (Bloomberg): Harga timah naik mencapai tingkat tertinggi sejak 
Oktober 1989 di Bursa Logam London dipicu permintaan yang melampaui 
produksi karena regulasi baru tentang lingkungan di Uni Eropa dan Asia. 
Produk elektronika yang dijual di UE setelah Juli 2006 akan dilarang 
mengandung komponen timah hitam. Langkah serupa juga diterapkan di Jepang 
dan Cina. 

Perusahaan AS yang mengekspor barang elektronika ke Eropa harus bebas 
dari produk lead [timah hitam], ujar Kay Nimmo dari Tin International 
Ltd, organisasi riset yang didanai produsen logam itu. 

Permintaan tin diperkirakan naik 4% tahun ini menjadi 233.000 ton, kata 
Robin Bhar, analis pada Standard Bank. Pemakaian terbesar timah adalah 
untuk kepentingan solder yang menyumbang sekitar sepertiga dari jumlah 
total. 

Produksi timah tahun ini diestimasi naik 0,6% menjadi 169.000 ton, setelah 
turun 7,7% pada 2003 karena penutupan satu pertambangan di Australia dan 
larangan ekspor bijih timah dari Indonesia. 
 
===
Tambang  Energi 
 
Kamis, 18/03/2004 08:36WIB 
Harga minyak naik tertinggi dalam 13 tahun 
Oleh M. Yunan Hilmi 

 
NEW YORK (Reuters): Harga minyak ditutup ke posisi tertinggi sepanjang 13 
tahun Rabu, menyusul anjloknya persediaan bensin (gasoline) yang didapat 
menghantam pasok minyak yang dapat berdampak pada pertumbuhan ekonomi. 
Harga light crude futures AS naik 70 sen menjadi US$38,18 per barel, 
hampir 2% lebih tinggi. Di London, May Brent crude berakhir 85 sen atau 
2,6% naik menjadi US$33.53. Posisi di AS merupakan penyelesaian tertinggi 
dengan Oktober 1990. 

Kenaikan harga terjadi setelah Energy Information Administration, salah 
satu divisi Departemen Energi AS, meluncurkan laporan terakhir pasar 
minyak dunia. Laporan itu memperlihatkan penurunan sebesar 800.000 barel 
persediaan bensin menjadi 199,6 juta barel. 

Persediaan bensin AS turun sampai di bawah 5% dari rata-rata lima tahun. 
Hal ini memicu spekulasi kilang-kilang minyak berusaha menyuplai untuk 
memenuhi permintaan musim panas. 

Harga light crude selama 2004 rata-rata bergerak pada US$35 per barel, 
sedikit diatas posisi 2003 US$31, yang merupakan posisi tertinggi selama 
lebih dari dua dekade. 

Beberapa faktor yang mempengaruhi kenaikan harga itu diantaranya rencana 
pemotongan produksi OPEC, meningkatnya permintaan dari Asia terutama Cina 
dan India. Kenaikan ini dikhawatirkan akan menghantam pertumbuhan ekonomi 
negara-negara pemakai. 
 

 

Re: [iagi-net-l] East Natuna Geochemistry - tanya

2004-03-25 Terurut Topik Rovicky_Dwi
Trims Pak Awang
nanya lagi ... apakah 1)molecular composition, dan (2) stable isotope ratios itu 
dilakukan juga 
utk source rocknya ? Maksud saya sebuah pendekatan gas to source 
correlation ? atau statistics saja.

Saya sedang bermain-main disekitar East Natuna, yang aku heran kenapa yang 
sebelah timurnya (Sarawak) dan baratnya (West Natuna) banyak sekali minyak 
dan gas, sedangkan di East natuna cuma satu tapi guedhe menyendiri 
sampai seolah blok ini dianak tirikan. Kayaknya juga ngga masuk sebagai 
blok yg ditawarkan kemaren.

Adakah kesamaan atau kesinambungan geologi antara East Natuna dengan 
Luconia ? Mungkin Paleogenenya sectionnya ?
Di Luconia reserviornya juga karbonat serta isinya mostly gas tetapi di 
Luconia ini banyak condensatenya. Yang menarik buatku ttg Luconia ini 
kemungkinan adanya Oligocene (?eocene) synrift yg mungkin berisi 
oil-source. Karena hingga saat ini coal as an oil source yg cukup 
kontroversi itu masih dipercaya disini.

Luconia ini merupakan sebuah microplate yg mengalami rift-drift setelah 
lepas dari induknya. Nah, pada saat rift-drift ini yg aku duga merupakan 
saat terendapkannya source rock.
Aku cuman ngga nyangka kalau Balingian Province ini mempunyai struktur yg 
sangat kompleks, sampek bikin mumeth.

RDP





Awang Satyana [EMAIL PROTECTED]
03/25/2004 01:25 PM
Please respond to iagi-net

 
To: [EMAIL PROTECTED]
cc: 
Subject:Re: [iagi-net-l] East Natuna Geochemistry - tanya


Ini tentang gas geochemistry yang risetnya di seluruh dunia pun 
ketinggalan jauh dibanding oil geochemistry. Sementara kita tahu banyak 
tentang oil geochemistry, maka sangat sedikit yang kita ketahui tentang 
gas geochemistry, akhirnya sangat sedikit pula metode yang tersedia untuk 
bidang gas geochemistry termasuk untuk gas-gas correlation apalagi 
gas-source correlation. Bukan hanya karena risetnya yang minim, sifat 
molekul gas pun sangat simpel dibanding minyak, sehingga praktis hanya 
sedikit informasi yang bisa digali untuk melacak source dan semua proses 
yang telah dialami sebuah sampel gas. Kalau di minyak kita bisa bermain 
dengan berbagai biomarker yang sekian banyak, di gas tidak mungkin seperti 
itu.
 
Tetapi, paling tidak ada dua metode untuk mengkarakterisasi source gas, 
yaitu (1)molecular composition, dan (2) stable isotope ratios. Dengan 
molecular composition dan berbagai rasio-nya kita bisa menentukan ini 
biogenic/bacterial gas atau thermogenic gas, seberapa kering/basah, 
biodegraded atau tidak dsb. Source-nya ? Kalau ternyata biogenic, maka 
source tak akan jauh dari reservoirnya (mungkin malahan interbedded), bisa 
juga dari bawahnya dengan catatan temperatur yang dianggap source tak 
lebih dari sekitar 80 derajat celsius sebab di atas sekitar temperatur itu 
bakteri mati. Kuncinya ada di GG di daerah itu. Bisa saja bacterial gas 
ditemukan di ribuan meter asal di very cool basin. Kalau dari molecular 
composition ternyata thermogenic/wet gas (fraksi  etan plus lebih dari 2 
%) maka source-nya ya dari tempat-tempat dalam, nah di sini bermain 
pengetahuan geologic setting versus thermal modeling dan kerogen type (ini 
bisa bercampur ke bidang oil geochemistry). 
 
Yang sekarang banyak dikembangkan adalah dengan gas fingerprinting 
menggunakan stable isotope ratios dari unsur C, S, atau H. Juga 
non-hydrocarbon gas seperti CO2, N2, H2S, He, dan Rn (radon) sering 
membantu pemikiran apa source gas. Berbagai crossplot canggih dari isotop2 
ini telah tersedia. Asal analisis laboratorium untuk isotop lengkap dan 
detail sampai ke fraksi-fraksi terkecilnya, ditambah pengetahuan geologic 
setting akumulasi gas tersebut, juga pengetahuan tentang oil geochemistry 
di tempat yang sama (kalau ada), maka source gas bisa diperkirakan lebih 
baik...mudah-mudahan (dalam biomarker pun untuk menentukan apa oil source 
saya belum pernah dapat yang 100 % match). Alasan utamanya adalah sebab 
oil datang dari kitchen sementara source yang kita analisis di lab adalah 
dari posisi sumur yang tak pernah di kitchen, jadi bagaimana bisa 100 % 
match.
 
Lebih spesifik lagi, dari pengetahuan sementara yang ada, source gas 
Natuna D- Alpha adalah Barat shale yang Oligo-Miocene. Data geokimianya 
belum pernah dipublikasi, kalau ada yang punya data molecular composition 
dan stable isotope ratios-nya termasuk isotop C dari CO2nya yang tinggi 
itu maka pengetahuan kita akan jauh lebih baik dari mana source gas, dan 
dari mana source CO2 setinggi itu, apa dari breakdown reservoir karbonat 
atau reservoir kena intrusi, semuanya bisa ditaksir dengan data isotop 
karbon CO2.
 
Salam,
Awang

[EMAIL PROTECTED] wrote:
Identifikasi source rock, mana yg menjadi sumber (charging), dari suatu 
lapangan minyak, biasanya dicari dengan biomarker. Namun kalau utk gas 
biasanya biomarker sulit dipakai, juga kadang-kadang biomarker utk high 
maturity oilnyapun sudah rusak (cracked) karena suhu tinggi (rantai 
panjangnya ngga ada).
Lantas, bagaimana menentukan source rock type 

[iagi-net-l] East Natuna Geochemistry - tanya

2004-03-24 Terurut Topik Rovicky_Dwi
Identifikasi source rock, mana yg menjadi sumber (charging), dari suatu 
lapangan minyak, biasanya dicari dengan biomarker. Namun kalau utk gas 
biasanya biomarker sulit dipakai, juga kadang-kadang biomarker utk high 
maturity oilnyapun sudah rusak (cracked) karena suhu tinggi (rantai 
panjangnya ngga ada).
Lantas, bagaimana menentukan source rock type utk gas (condensates/high 
maturity oil) ?
bagaimana melakukan gas to source correlation ?

More specific ... source rocknya Natuna D-Alpha apaan sih ?

Trims

RDP

[iagi-net-l] ESDM Press Release Kontrak Kerjasama dan Rencana Tender Wilayah Kerja Migas Tahun 2004 dan Pemanfaatan Gas Bumi Dalam Negeri

2004-03-22 Terurut Topik Rovicky_Dwi
Jumat, 19 Maret 2004 - 17:33 WIB
Press Release Kontrak Kerjasama dan Rencana Tender Wilayah Kerja Migas 
Tahun 2004 dan Pemanfaatan Gas Bumi Dalam Negeri 

A. Penawaran Wilayah Kerja Setelah ditetapkannya undang-undang nomor 22 
tahun 2001 tentang minyak dan gas bumi pada tanggal 23 November 2001, 
dalam rangka melaksanakan salah satu tugasnya, sampai dengan saat ini 
Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral cq. Direktorat Jenderal Minyak 
dan Gas Bumi sejak tahun 2001 s/d 2003 telah berhasil melakukan penawaran 
wilayah kerja dan dapat ditandatangani 26 (dua puluh enam) kontrak 
kerjasama dengan komitmen kegiatan untuk 6 tahun masa eksplorasi berupa 
survei seismik 2D sepanjang 23.100 Km, seismik 3D 13.707 Km2 dan pemboran 
eksplorasi 100 sumur atau total investasi sebesar US$ 605,25 juta dengan 
potensi menyumbangkan kepada penerimaan negara yang cukup signifikan. 

Sejalan dengan upaya pemerintah untuk segera melakukan upaya-upaya 
pemulihan ekonomi nasional, Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral cq. 
Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi tetap konsisten memberikan 
dukungan dengan perencanaan bahwa dalam tahun 2004 ini akan dilakukan 
penawaran kembali terhadap 10 (sepuluh) wilayah kerja baru yang meliputi : 
Blok on/off. Lhokseumawe  Aceh, on/off. Ujung Kulon  Jawa Barat, off. 
North East Madura III, off. North East Madura IV, off. North East Madura 
V, off. Rote I  Nusa Tenggara Timur, off. Rote II  Nusa Tenggara Timur, 
off. Babar  Maluku, on/off. Selaru  Maluku, dan on/off. Manokwari  Papua. 
Jadwal semula pengambilan bid. Information oleh para calon peserta tender 
dimulai pada tanggal 1 Desember 2003 dan batas akhir waktu penyampaian 
dokumen penawaran pada tanggal 30 Juni 2004.

Namun demikian, mengingat pada saat ini pemerintah masih mengkaji mengenai 
ketentuan yang berkaitan perpajakan dan kepabeanan , sehingga bid 
informasi yang diperlukan dalam proses penawaran wilayah kerja belum dapat 
diterbitkan. Untuk itu batas akhir penyampaian dokumen penawaran akan 
dipertimbangkan kembali untuk diperpanjang.

Sebagai salah satu contoh mengapa pemerintah masih mengkaji perpajakan dan 
kepabeanan dikarenakan kebijakan tersebut mempunyai dampak secara langsung 
terhadap aspek financial calon investor yang pada gilirannya juga akan 
menyangkut mengenai bagaimana pemerintah akan menetapkan kebijakan yang 
berkaitan dengan pembagian hasil (split) minyak dan gas bumi.

Disamping penawaran 10 (sepuluh) wilayah kerja baru tersebut di atas, pada 
saat ini Ditjen Migas juga sedang mempersiapkan rencana penawaran 7 
(tujuh) wilayah kerja baru melalui mekanisme Direct Offer yang meliputi 
wilayah Sumetera Utara, Sumatera Selatan, Bengkulu, Jaa Timur, Kalimantan 
Timur dan Papua.

Lebih jauh pemerintah bertekad untuk memperoleh lading-ladang baru yang 
lebih banyak dan memiliki potensi minyak dan gas bumi yang baik, oleh 
karenanya hingga tahun 2004 mentargetkan dapat ditawarkan sebanyak 27 
wilayah kerja berikutnya sebanyak 10 (sepuluh) wilayah kerja baru 
berdasarkan tender reguler yang meliputi wilayah herja di lepas pantai 
laut Natuna, lepas pantai selat Makasar, lepas pantai Arafura dan lepas 
pantai Sulawesi Selatan.

B. Pemanfaatan Gas Bumi Dalam Negeri
Produksi dan Pemanfaatan Gas Bumi Tahun 1999 ? 2003
Produksi Gas rata-rata sebesar 8176 MMSCFD. Pemanfaatan untuk kebutuhan 
domestik rata-rata 3553 MMSCFD (43%). Sedangkan Gas yang diekspor 
rata-rata 4623 MMSCFD (56,5%). Secara volume pemanfaatan Gas Bumi dalam 
negeri selama 5 tahun terakhir relatif mengalami peningkatan.

Perkembangan Pemanfaatan Gas Bumi dalam negeri.
a. Pada tahun 2002 telah ditandatangani 3 kontrak kesepakatan jual beli 
Gas (2 GSPA dan 1 MOU) untuk kebutuhan pembangkit listrik dengan volume 
sebesar 41 Milyar Kaki Kubik (BCF) dengan nilai US$ 95 Juta.
b. Pada tahun 2003 telah ditandatangani 17 kontrak kesepakatan jual beli 
Gas (13 GSPA, 3 HOA dan 1 MOU) untuk kebutuhan pembangkit listrik, PGN dan 
pabrik pupuk yang mencakup volume sebesar 6,3 Triliun Kaki Kubik (TCF) 
dengan nilai US$ 16,6 Milyar.
c. Pada tahun 2004 terdapat sejumlah 18 kesepakatan jual beli Gas baru 
untuk domestik yang sedang dalam penyelesaian untuk ditandatangani dengan 
total volume pasokan tidak kurang dari 4,5 TCF.

Kecenderungan peningkatan pemanfaatan gas didalam negeri terutama 
disebabkan berkurangnya subsidi harga BBM. Disamping itu upaya untuk 
mengatasi krisis listrik juga mendorong peningkatan kebutuhan energi 
primer Non BBM termasuk Gas Bumi.
 (Humas)




[iagi-net-l] Selamat buat Pak Ketum !

2004-03-22 Terurut Topik Rovicky_Dwi
Aku denger selentingan ttg keberhasilan Pak Ketum mempertahankan 
disertasinya.
Ada yg bisa konfirmasi atau sedikit mengulas berita ini  ?

Well Done !!
Selamat Kang Andang ...

RDP

[iagi-net-l] Auto reply --- RE: [iagi-net-l] Profesor termuda Nelson Tansu -

2004-03-17 Terurut Topik Rovicky_Dwi
Aku mengikuti beberapa milist dimana banyak yg menulis dapat imil balasan 
dari Nelson Tansu.
And ... great  semua suratnya mirip banget ...

Bener2 smart !! ... mungkin yg tepat I work extremely smart !!
dijawab dengan auto reply kah ?
eniwei   it may be a good trick to handle reputations

RDP
===

 Dear xx ,
 
 Thanks very much for your kind email and regards. Sorry that I
 can only reply your email briefly, as I have received quite a lot of
 emails in the last 3 days.
 
 Saya sebenarnya cuma orang Indonesia yang biasa, and sama dengan
 banyak orang Indonesia lain-nya. Cuma saya akui bahwa : I 
 work extremely
 hard, and I have extremely strong self-motivation that drives me to
 pursue the excellence in all the tasks that I do. Other than 
 those, I am
 just a regular person!
 
 I believe that Indonesia will be fine, if we start to emphasize
 significantly on the education of the current and future generations.
 Indonesian people can be successful, if we want to work extremely
 hard!
 
 Thanks again.
 
 Best Regards,
 Nelson
 
 
 Prof. Nelson Tansu, Ph.D.
 Assistant Professor
 Center for Optical Technologies
 Department of Electrical and Computer Engineering
 Rossin College of Engineering and Applied Science
 Lehigh University
 Bethlehem, Pennsylvania 18015, USA
 Email: [EMAIL PROTECTED]
 Phone: (610) 758-2678, Fax: (610) 758-2605
 http://www3.lehigh.edu/engineering/ece/tansu.asp
 

[iagi-net-l] MSC rides on rising tin prices

2004-03-15 Terurut Topik Rovicky_Dwi
After coal, . 
Now, TIN is also rising ... :)
Kalau sebelumnya sekitar US$ 4500/Tonne sekarang menjadi sekitar US$ 
7000/Ton ... dan masih cenderung meningkat  :)

RDP
===
MSC rides on rising tin prices

BY C.S. TAN 
BUTTERWORTH-BASED Malaysia Smelting Corp Bhd (MSC) is poised to achieve 
record profits this year as tin prices continue to rise sharply. 

MSC's principal business has been that of tin smelting for many years. It 
made a timely upstream diversification in the last two years with 
acquisitions of tin mines in Indonesia and Australia. 

The group owns 75% of PT Koba Tin, a large tin mining and smelting company 
in Indonesia, and 30% of the smaller Marlborough Resources NL, a listed 
tin mining company in Australia. Koba Tin was acquired in 2002 and 
Marlborough joined the group in April last year. These acquisitions are 
now paying off. 
Tin prices moved up from around US$4,500 a tonne early last year to hit 
US$6,000 at the end of the year. Within two-and-a-half months this year, 
prices have crossed US$7,000, and are still heading north. 
 
Watching this trend, commodity analysts said tin prices would climb 
towards US$8,000 this year. 

The price of tin, like that of copper, nickel, steel and aluminium, has 
surged due to rapidly rising demand for commodities in China. 

There may be precious few tin mines left in this country, but through its 
cross-border acquisitions, MSC has become the world's fourth largest miner 
of tin. 

The group made a record pre-tax profit of almost RM52mil, and earnings per 
share of 37 sen for the year ended Dec 31, 2003. Earnings will surely 
improve further this year as the demand/supply equation points to higher 
tin prices. 

MSC chief executive Datuk Mohd Ajib Anuar said demand for tin exceeded 
production last year. There was a deficit of 20,000 tonnes. The 
shortfall was met by stocks. 

As a result, stocks registered at the London Metal Exchange (LME) have 
dwindled to 12,200 tonnes from 35,000 at the start of 2002. 

In spite of the price increases, there was no noticeable increase in the 
production of tin last year, Ajib told StarBiz in MSC's marketing office 
in Kuala Lumpur. Consumption rose almost 8% last year, reaching more than 
300,000 tonnes for the first time. 

Global consumption continues to increase this year. Stocks are going down 
fast. I cannot see where new supplies are going to come from, he said. It 
follows that demand will again outstrip production this year. 

The demand for tin has long been associated with tin cans. These days, the 
biggest user of tin is the electronics industry. Tin, alloyed with other 
metals, is used for soldering in electronics. 
 
Tin shines as this year is shaping up to be another Year of Commodities. 

In hedging operations for its tin output, MSC had sold forward 
substantially last year. The group was careful to lock in profits in case 
prices fell back. It was due to the forward sales that MSC did not fully 
benefit from the run-up of tin prices last year. 

The group obtained an average price of about US$4,900 a tonne for tin last 
year. With prices at US$7,000 currently, profit margins are bound to 
fatten in MSC's mining division. 

With such high prices, there is no fear that prices will drop close to 
break-even levels. Hence, forward sales are reduced. MSC will hedge a 
maximum of 25% of its output this year. This will enable it to catch 
prices that are expected to rise even higher. 

In years past, the US defence stockpile had been the bane of fair tin 
prices. These days, however, there is an understanding that the US 
releases only 12,000 tonnes a year into the market. 

Even the US stockpile has shrunk. Its stock of tin had fallen to just 
40,000 tonnes from 200,000 tonnes in the past, said MSC's group commercial 
manager Jamaludin Ali. 

Inventories are valuable stuff these days, and MSC has heaps of this. The 
group's inventories rose to almost RM210mil worth at the end of last year 
from RM132mil in 2002. 

I have a minimum (profit) margin of US$1,000 (a tonne) on the stocks, said 
Ajib. 

Tin is cash, he added. Tin ingots are sold on the LME on a 
cash-before-release basis. There are, therefore, no worries over bad 
debts. 
 
Besides higher prices and releases from stocks, MSC will produce more tin 
this year. Ajib expects Koba Tin to raise its output by 1,000 tonnes to 
20,000 tonnes this year. 

The group is carrying exploration work on parts of Koba Tin's 100,000-acre 
Contract of Work area on Bangka Island. In addition, MSC has teamed up 
with an Indonesian party to explore for tin in another area in Indonesia. 
These efforts may bring up more tin from the ground in a few years. 

It is a pity that Malaysia seems to have exhausted its large deposits of 
tin. There are pockets of mining operations though. Rahman Hydraulic Tin 
Bhd, for example, operates a tin mine in Perak. 

MSC has proposed to acquire a 25% stake in ZR Network Sdn Bhd that has an 
agreement to purchase all 

Re: [iagi-net-l] Rotasi Australian plate .... ?

2004-03-11 Terurut Topik Rovicky_Dwi
Thanks komennya Kang Awang.
Sepertinya ada sesuatu dalam pikiran absurd-ku di milist HAGI soal 
Corriolis Tectonic. Subject ini sudah ditanggapi dengan background teori 
corriolis oleh Pak Untung dan juga polar wander yg disinggung Pak Jacub 
Rais ... hmm sedikit terjawab. 
Ini yg seperti dugaan bahwa plate tectonic itu bergerak seperti awan  
Ah . sepertinya ilmunya geofisika meteorologi juga ada dalam 
getectonic.
Secara rumus fisika mungkin yang berbeda hanyalah dimensi2 angkanya ...

RDP




Awang Satyana [EMAIL PROTECTED]
03/12/2004 11:00 AM
Please respond to iagi-net

 
To: [EMAIL PROTECTED]
cc: 
Subject:Re: [iagi-net-l] Rotasi Australian plate  ?



Kelihatannya begitu, paper ini kembali menghidupkan pendapat lama, tahun 
1920an, saat ramai-ramainya dicari mekanisme apa yang menyebabkan 
benua-benua bergerak, salah satu pendapat adalah : rotasi Bumi. Kemudian 
kita tahu bahwa arus konveksi di mantel lah yang menyebabkannya. Lalu, 
kita diganggu pikiran, sebagai fluida (katakanlah begitu, walau ini 
bukan fluida seperti gas, minyak dan air, tetapi batuan dengan 
plastisitas, rigiditas, viskositas tertentu sehingga bisa bergerak dalam 
arus konveksi), apakah arus konveksi di mantel mematuhi percepatan dan 
efek Coriolis sebagaimana halnya gerak fluida atmosfer yang sangat 
dikontrol rotasi Bumi.

 

Ini petikan dari paper yang diinformasikan Rovicky : According to the new 
theory, global tectonics is strongly linked to inertia effects due to 
changes in planetary rotation and, based on classical physical principles 
of rotating bodies, Earth history becomes a series of interrelated 
phenomena. 

 
Saya tiba-tiba ingat ke efek Coriolis yang dipatuhi oleh gerak atmosfer 
dan arus laut, apakah berpengaruh ke solid Earth, paper tersebut 
kelihatannya menduga ke situ. Kalau ia mematuhi, maka percepatan Coriolis 
akan berlaku ke gerak2 lempeng di atas arus konveksi. Ia harus : (1) 
bergerak ke timur untuk lempeng yang bergerak sepanjang meridian menuju 
equator, (2) bergerak ke barat untuk lempeng yang bergerak sepanjang 
meridian menuju salah satu kutub, (3) bergerak ke bawah (tenggelam ?) 
untuk lempeng yang bergerak ke timur sepanjang equator, (4) bergerak ke 
atas untuk lempeng yang bergerak ke barat sepanjang equator, (5) diam 
statis dengan percepatan nol untuk lempeng yang bergerak ke utara atau 
selatan melintasi equator. Kemudian, arah pergerakan akan : clockwise di 
Belahan Utara, dan counterclockwise di Belahan Selatan.  Ini hanya 
penerapan hukum Coriolis yang diterapkan ke gerak lempeng. Sebenarnya 
hukum2 ini berlaku untuk atmosfer dan arus laut. Tetapi, siapa tahu ada 
pengaruh
 rotasi Bumi dan gaya sentrifugal (uplift ?) serta sentripetal (subsidence 
?) terhadap lempeng. Gambar2 paper ini terbuka untuk dicermati.
 
Sebuah siklon atau anti-siklon, kalau demikian, bisa saja terbentuk, tapi 
ini siklon2 tektonik, - a tectonic whirlpool...
 
Salam,
Awang


Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED] wrote:
Karena kebetulan sedang ngeliat daerah NW borneo saya menemukan sebuah 
artikel menarik di :
http://www.earthevolution.org/Abstracts/21_Storetvedt_et_al.pdf

berjudul : New Structural Framework for SE. Asia, and its Implications for 

the Tectonic Evolution of NW Borneo by KARSTEN M. STORETVEDT (1), LAP SAU 
LEONG (2) and MOHAMMAD ADIB (3)
(1) Institute of Geophysics, University of Bergen, Allegt. 70, N-5007 
Bergen, Norway
(2) Geophysics Program, School of Physics, Universiti Sains Malaysia, 
11800 
Penang, Malaysia
(3) PRAD-PMU, Petronas Tower 1, Petronas Twin Towers, 50450 Kuala Lumpur, 
Malaysia

Yang menarik adalah adanya rotasi2 kerak bumi yang mungkin akibat dari 
perputaran bumi ?
Arah rotasi ini berbeda antara yg diselatan dengan yg diutara katulistiwa 
(?)

Yang berbeda dari rekonstruksi2 SE Asia sebelumnya adalah perputaran 
Australia. ketika menabrak Asia.

Silahkan diklik :
http://www.earthevolution.org/Abstracts/21_Storetvedt_et_al.pdf

RDP

_
Tired of spam? Get advanced junk mail protection with MSN 8. 
http://join.msn.com/?page=features/junkmail


-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan 
Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau 
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-


-
Do you Yahoo!?
Yahoo! Search 

[iagi-net-l] NOVUS --Santos ... Medco ... Santos ... Medco ... Santos ... Med .. San ... :)

2004-03-10 Terurut Topik Rovicky_Dwi
Mengikuti rebutan assetnya Novus ini cukup seru juga .

RDP
=
Punters expect another bid for Novus
By James Chessell
March 9, 2004

The market remains confident Indonesia's Medco Internasional may top a 
$331 million Santos-backed bid for Novus Petroleum, although the takeover 
target's board is expected to remain opposed to both offers.

Santos has given a $1.77-a-share bid by the Sunov consortium some 
credibility by agreeing to buy Novus's Indonesian and Cooper Basin assets 
for as much as $US202 million ($266 million) should Sunov succeed.

The deal would provide half the funding Sunov needs - Novus is worth about 
$500 million including debt - and would add to Santos's existing 
Australasian portfolio.

The price to be paid [by Santos] is in line with our value of the 
producing assets in these regions, said Goldman Sachs JBWere. 
Accordingly, the potential for value creation rests with the exploration 
upside.

Given its relatively low debt, the Adelaide group is not expected to have 
to raise equity should the deal proceed.

Sunov, which is led by Novus chief executive Bob Williams and Hong Kong 
investment bank Crosby Capital Partners, topped Medco's Christmas Eve bid 
of $1.74 a share. 

However, Novus shares finished the day up 3c at $1.82 yesterday as 
investors bet Medco will up its bid to buy Novus, which also has assets in 
the US and Middle East.

Sources close to Medco, which last month extended its offer to April 6, 
said the oil and gas group would consider its options over the next week 
but would not comment on speculation it had also been talking to Dr 
Williams on a possible carve-up of Novus.

While Novus maintains it is in talks with interested parties, analysts 
played down suggestions another bidder may enter the fray, saying Santos 
would have been the most logical party.

Novus's independent directors yesterday used the Santos deal, which was 
announced on Sunday, to repeat the Sunov offer does not take into account 
the underlying value of Novus, valued by Grant Samuel as between $1.96 
and $2.75 a share.

[iagi-net-l] Shell makes important oil find (deep waters off Malaysia's eastern Sabah)

2004-03-09 Terurut Topik Rovicky_Dwi
Deep water in South Eas Asia (SEA).
Sepertinya SEA dapat menjadi frontier area utk deep water exploration. 
Setelah Unocal dengan Gehem semoga diikuti penemuan lain di region ini.

RDP
===

Shell makes important oil find
Mon 8 March, 2004 08:28 

KUALA LUMPUR (Reuters) - Shell says it has made an important oil find in 
deep waters off Malaysia's eastern Sabah state in a joint exploration with 
state oil firm Petronas and U.S.-owned ConocoPhillips.

The Anglo-Dutch major gave no output estimates or reserves in an embargoed 
statement it released on Monday on the discovery at the Gumusut-1 
exploration well, located in Deepwater Block J, northwest of Sabah.

But an industry official linked to the exploration said it was possibly 
the biggest deepwater find in Malaysia.

The discovery is believed to be significant and believed to be the 
biggest such find to date in deepwater Malaysia, the official said. It's 
too early to give quantitative volumetric estimates.

U.S. energy firm Murphy Oil Corp found the first deepwater oil in Malaysia 
in 2002 in Sabah's Block K -- a four-million-acre (1.62-million-hectare) 
area with reserves estimated at 400 million to 700 million barrels.

Shell said initial indications of crude charateristics at Gumusut showed 
oil which was light and of high quality.

These are still early days for Gumusut but this discovery is a key 
achievement, Shell Malaysia Chairman Jon Chadwick said in the statement.

Development will require that state-of-the-art technologies are deployed. 
The priorities are now to appraise the discovery and develop the field in 
a timely manner, Chadwick added.

Shell SHEL.L said Gumusut-1 was drilled in a water depth of 1.0 km (0.63 
miles) and completed in December last year, after 80 days of drilling.

The successful exploration well had a long gross oil column in excellent 
reservoir quality rock, it said.

Shell Malaysia and ConocoPhillips hold equal 40 percent stakes in Gumusut 
field while Petronas Carigali, the exploration arm of Petronas , owns the 
20 percent balance.

Malaysia is Southeast Asia's second-biggest crude producer, after 
Indonesia, with an average output of 600,000 barrels per day, as estimated 
by its national oil company Petronas.

It is also the world's third-largest producer of liquefied natural gas, 
after Indonesia and Algeria.

[iagi-net-l] Santos to acquire Novus Indonesian and Cooper Basin Assets

2004-03-09 Terurut Topik Rovicky_Dwi
Santos to acquire Novus' Indonesian and Cooper Basin Assets 
8/03/04 By: Andrew Nelson

Santos Limited (STO) announced today that it had entered into an agreement 
with Sunov Petroleum Pty Ltd to acquire Novus Petroleum's (NVS) Indonesian 
and Cooper Basin assets. The agreement is conditional on Sunov's offer for 
Novus being successful. 

Santos is now set to acquire Novus' 25% interest in the Kakap PSC, Novus' 
50% interest in the Brantas PSC, both in Indonesia, and Novus' interests 
in the Cooper Basin for a total cash consideration, of US$192 million. The 
sale would be adjusted for an effective date of 1 January 2004 and would 
include additional consideration linked to reserves upside in the Wunut 
field, which is capped at US$10 million. 

Santos' Managing Director, Mr John Ellice-Flint, said the agreement to 
acquire Novus' Indonesian and Cooper Basin assets represented a 
continuation of Santos' strategy to grow its Indonesian and Australian gas 
businesses. 

Mr Ellice-Flint also said the acquisition, if it proceeds, would be both 
earnings and cash-flow accretive to Santos. 

This transaction is one of many asset acquisition opportunities that are 
regularly brought to us to consider in the course of our business. 

If Sunov is successful, it will enable us to supplement our portfolio with 
those parts of the Novus portfolio that suit our objectives and do so in a 
cooperative manner, he concluded. 

Shares in Santos lost 3c to $5.90 on Friday's trading. 
http://www.egoli.com.au/egoli/egoliNewsViewsPage.asp?PageID={21ED9B19-1C6C-4CE3-9E4B-163BB39982B7}

Re: [iagi-net-l] Gambar Paleocene Plate-tectonics of Java

2004-03-09 Terurut Topik Rovicky_Dwi
Pak Awang, Pak Koesoema  Maaf saya sedang terkena spatial 
dis-orientation disini. 

Pada waktu Paleocene ini posisi proto jawa ini ada di sekitar lintang 
berapa ya ?
Kalau ngeliat rekonstruksi Gondwana yg awalnya ngumpul di kutub selatan, 
tentunya proto java pada Paleocene masih jauh di lintang selatan (? 
60deg LS). Kalau emang jauh diselatan tentunya banyak sekali shortening 
atau bahkan crushing (hancur) yg terjadi setelah itu.
Apakah akibat shortening masih akan menyimpan suture2 lamanya sehingga 
masih dapat dipetakan sampai sepanjang ratusan kilometer seperti yg 
diuraikan ?

RDP





Awang Satyana [EMAIL PROTECTED]
03/10/2004 12:20 PM
Please respond to iagi-net

 
To: [EMAIL PROTECTED]
cc: 
Subject:Re: [iagi-net-l] Gambar Paleocene Plate-tectonics of Java


Kalau melihat lebih regional lagi sejak Karimunjawa Arch sampai ke Sibaru 
Platform di utara Kangean, maka kita akan melihat bahwa kerak  di wilayah 
ini sangat teregangkan menjadi segmented basement persis seperti yang 
dialami Selat Makassar bagian selatan dengan pola horst dan graben berarah 
BD-TL. Bawean adalah bagian daripadanya. Asal muasal segmented basement 
ini pernah dicari mekanismenya. Back-arc spreading ? Maka harus ada 
Paleocene/Eocene volcanic arc yang firm dan saat ini tak ada Eocene 
volcanic arc yang firm di Jawa sebab saat itu volcanism tidak mencapai 
puncaknya. Extension fracture dari RMK wrench zone ? Maka umur RMK harus 
tua, dan saat ini tak ada bukti kuat bahwa RMK tua umurnya. Saat ini saya 
tengah menafsirkan bahwa segmented basement itu akibat drifting beberapa 
fragmen SE Sundaland ke timur (termasuk Sulawesi Barat dan Sumba). 
 
Apakah Bawean mikrokontinen ? Berarti ia harus mikrokontinen di tengah 
oceanic crust. Bagaimana mekanisme yang mungkin untuk hal ini terjadi, 
diferensiasi magmatik. Recent examples di SW Pacific untuk 
tinggian-tinggian di tengah samudera banyaknya adalah oceanic plateau 
bukan continental plateau (silakan lihat Ben-Avraham et al, 1981 : 
Continental accretion and orogeny : from oceanic plateaus to allochthonous 
terranes - Science v. 213, p. 47-54). Melihat geologi Pulau Bawean dan 
volkanismanya serta regional settingnya dan data litologi TD sumur2 di 
sekitarnya, saya lebih percaya kalau highly extended continental crust-lah 
yang mendasari segmen Bawean, bukan oceanic.
 
Dari regional setting, data geofisika Sunda Shelf (Ben-Avraham  Emery 
AAPG Bull 1973; Prasetyo, 1992) dan data TD sumur2 di wilayah ini, saya 
percaya bahwa Paternoster adalah firm micro-continent, Kangean sangat 
mungkin, dan sudah saya sebutkan menjadi satu sebagai Paternoster-Kangean 
continental terrane di paper PIT IAGI 2003. Untuk Bayat atau lebih besar 
lagi East Java Microcontinent (yang melandasi onshore Jateng-Jatim) saat 
ini, saya pribadi memang tidak/belum setuju, banyak bukti yang harus 
ditunjukkan untuk mengkonfirmasi keberadaannya, sementara banyak sekali 
fenomena geologi yang harus dijelaskan kalau memang mikrokontinen ini ada.
 
Setiap mata rantai tektonik ditemukan, bisa berimplikasi dua hal : (1) 
menjadikan keseluruhan rantai berputar lebih cepat atau, (2) menjadikan 
keseluruhan rantai berputar lebih lambat. Perbedaan pendapat sangat biasa 
terjadi di tektonik (memang ia hidup dari adu argumentasi). Iseng2 saya 
mengumpulkan semua literatur yang pernah terbit tentang darimana Sumba 
berasal. Yang bisa saya kumpulkan sekitar 30an. Lalu saya buat dua 
kategori : (1) asal barat (Sundaland) dan (2) asal timur (NW Australia - 
yang dari Bird's Head saya masukkan juga di sini). Lalu saya statistikkan, 
hasilnya 80% asal barat, 20 % asal timur. Kalau saya di paper PIT IAGI 
2003 kemarin itu memilih asal barat untuk Sumba, itu bukan ikut-ikutan 
ke partai gemuk, tetapi memang punya argumentasi.
 
Apapun itu, menyenangkan membuat pikiran berjalan, terima kasih Pak 
Koesoema atas komentar2-nya.
 
Salam,
Awang

Koesoema [EMAIL PROTECTED] wrote:
Ada beberapa kekeliruan, Manur dan Baraclaugh (1994) menggambarkan jalur
oceanic crust or thinning of continental crust dari Meratus ke Bawean.
Bawean sendiri adalah microcontinent kecil di dalam jalur itu.
Untuk continental crust sampai ke Kangean, baca tulisan Hardy Prasety, dia
menggambarkan adanya Doang Borderland, a donwbowed continental crust yang
nyambung dari East Sunda Microcontinent, ke Sulawesi Selatan.

Argumentasi Anda aneh, untuk micro-continent di Bayat dan East
Sunda-Paternoster Anda memberikan bukti-bukti positive akan keberadaannya,
tetapi seolah-olah tidak setuju.
RPK
- Original Message -
From: Awang Satyana 
To: 
Sent: Tuesday, March 09, 2004 3:14 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Gambar Paleocene Plate-tectonics of Java



 Idealnya memang suture terdapat sepanjang terrane boundary. Tetapi, di
mana pun di seluruh dunia tidak ada yang seideal itu. Song Ma Song Da
suture, Nan-Uttaradit suture di Indochina, Raub-Bentong suturedi Malaya ;
melange zone di antara Yangtze-Xianggui-Cathaysia-Dongnanya 

[iagi-net-l] Harga Spot COAL 40 USD/T?

2004-03-07 Terurut Topik Rovicky_Dwi
Harga Coal sepertinya lagi bagus ya (40 USD/T)?
Kalau ga salah dulu sekitar 25 an ... cmiiw

Ada yg punya info ttg menggeliatnya batubara ? 
Trutama temen-temen batubara dan mining ?
Ada yg crita bahwa kebutuhan batubara (energy) di cina sedang tinggi 
sekali. Termasuk juga beberapa komoditi baja konstruksi dsb (kebutuhan utk 
penyelenggaraan Olimpiade 2008 ?)

Prompt spot prices for thermal coal (http://www.e-coal.com)
 
South Africa 43.25 43.25 0.00 
Colombia 45.20 45.10 0.22 
Venezuela 49.00 49.00 0.00 
Russia Baltic 53.00 52.70 0.57 
Poland 40.00 40.00 0.00 
Newcastle 43.00 42.80 0.47 
Queensland 44.00 43.80 0.46 
China 47.50 44.00 7.95 
Russia East 53.00 53.00 0.00 
Banjarmasin 39.10 39.00 0.26 
Mahakam 39.90 39.80 0.25 

RDP 

[iagi-net-l] Penyusunan Road Map Sektor Pertambangan

2004-03-05 Terurut Topik Rovicky_Dwi
Jumat, 05 Maret 2004 - 10:36 WIB
Penyusunan Road Map Sektor Pertambangan 
 Dalam rangka meningkatkan peran sektor pertambangan dalam pembangunan 
nasional serta memberikan arahan yang komprehensif mengenai pengembangan 
sektor pertambangan tersebut, suatu Road Map Sektor Pertambangan telah 
disusun bersama oleh DESDM, LPEM UI dan para stakeholder.
 
Penyusunan Road Map ini dilatarbelakangi oleh kenyataan turunnya investasi 
pertambangan yang pada umumnya disebabkan oleh hal-hal yang bersifat 
internal sementara potensi cadangan mineral Indonesai masih cukup besar. 
Penurunan investasi ini menyebabkan tidak ada kegiatan eksplorasi sehingga 
mengancam jaminan suplai untuk keperluan dalam negeri dan ekspor dalam 
jangka panjang. 

Road Map ini sendiri akan berisi sejumlah rekomendasi atas langkah-langkah 
yang perlu diambil dalam rangka meningkatkan investasi sektor pertambangan 
di Indonesia, meningkatkan nilai tambah industri pertambangan serta 
menjadikan Indonesia sebagai salahs atu negara tujuan utama investasi 
pertambangan dunia.

Dalam pertemuan dengan LPEM-UI beberapa hari yang lalu, Menteri Energi dan 
Sumber Daya Mineral Purnomo Yusgiantoro mengemukakan bahwa road map sektor 
pertambangan harus menjadi input bagi revisi RUU Pertambangan sekaligus 
menjadi langkah awal untuk mencapai kesepakatan eskternal dan internal 
(lintas departemen). 
 

[iagi-net-l] Pemerintah akan Berlakukan Split Bagi Hasil Migas Baru Mulai Juni 2004

2004-02-25 Terurut Topik Rovicky_Dwi
Special discount ?
Aku kok masih yakin dengan cara inipun Indonesia (masyarakatnya :) tetep 
belum mendapatkan porsi yg pantas dengan cara ini. Soalnya pengawasan yg 
kurang bagus (banyak kebocoran). Kebocoran (dalam tanda kutip) ini 
jangan dianggap korupsi looh ... 

Apa iya Indonesia ngga menarik ?
Coba bandingkan Mahakam Area (MHK) vs Gulf of Mexico (GOM). 
Berapa jumlah sumur explorasi yg dibor ?
Berapa jumlah perusahaan yg beroperasi disana ?
Teknologi : Berapa kedalaman laut yg pernah di bor ? The deepest well  
The longest well 
Berapa investasi uang yg ditanamkan ?
Berapa jumlah minya (BOE) yg diperoleh ? (Creaming curve)
dst dst
Aku yakin anda akan terperanjat melihat bahwa -- Mahakam Area is stiil 
immature for exploration  !! ... :)

rdp
===

Rabu 25 Februari 2004 20:35:00 WIB 
Pemerintah akan Berlakukan Split Bagi Hasil Migas Baru Mulai Juni 2004 

MinergyNews.Com, Jakarta-- Dengan alasan untuk lebih menarik minat 
investor migas menanamkan modalnya di Indonesia, pemerintah akan 
berlakukan ketentuan split baru bagi hasil mulai Juni tahun ini. 
Menurut Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Purnomo Yusgiantoro, 
ketentuan baru soal split bagi hasil migas akan diberlakukan untuk sepuluh 
blok migas yang akan ditawarkan Juni mendatang. Hal itu dimaksudkan untuk 
menjaga agar investor migas tetap tertarik berinvestasi di sini, katanya 
usai Rapat Kerja dengan Komisi VIII DPR RI hari ini (25/2) di Jakarta. 
Purnomo menjelaskan, perubahan split bagi hasil migas itu dilakukan 
mengingat ketentuan split yang lama sudah tak menarik lagi bagi investor. 
Saat ini sudah tak ada lagi perlakuan khusus perpajakan bagi investor 
migas sehingga menimbulkan biaya tinggi karena harus membayar pajak. Oleh 
karena itu, untuk menutupi biaya pajak, porsi bagi hasil untuk kontraktor 
akan diperbesar agar Indonesia tetap menarik bagi investor. 
Dalam kesempatan itu, Purnomo menolak menyebutkan, besaran porsi bagi 
hasil migas yang baru. Alasannya, ketentuan soal besaran split yang baru 
hingga kini masih dalam pengkajian Direktur Jenderal Migas. Apalagi, 
sambung dia, pemerintah akan memberlakukan porsi bagi hasil yang 
berbeda-beda antara satu blok migas dengan yang lainnya sesuai dengan 
kondisi lapangan yang ditawarkan. 
Menanggapi rencana pemerintah memberlakukan ketentuan baru soal besaran 
split yang akan diperbesar bagi kontraktor ini, anggota Komisi VIII DPR RI 
Priyo Budi Santoso dengan tegas menolaknya. 
Menurut Priyo, alasan pemerintah memberlakukan ketentuan besaran split 
baru belum jelas. Sebab dengan ketentuan yang yang ada sekarang ini, 
investor masih tetap tertarik untuk investasi di Indonesia. Buktinya, blok 
migas yang ditawarkan pemerintah tahun lalu masih tetap diminati investor. 

Priyo mengatakan, jangan sampai pemerintah membuat kebijakan yang justru 
akan merugikan negara. Kebijakan yang akan diambil bersifat jangka 
panjang, karena itu jangan sampai selama kontrak itu berlangsung negara 
dirugikan. (MNC-5)

[iagi-net-l] PERKEMBANGAN INDUSTRI MIGAS DI NORWEGIA

2004-02-24 Terurut Topik Rovicky_Dwi
Buat yg pernah ke Norway bisa nambah info
Thanks

RDP
===
Selasa, 24 Februari 2004 - 12:40 WIB
(SERI INFO TENTANG PERKEMBANGAN INDUSTRI MIGAS PADA BEBERAPA NEGARA 
PRODUSEN UTAMA DUNIA)
PERKEMBANGAN INDUSTRI MIGAS DI NORWEGIA 

Analis OPEC menyebutkan bahwa secara umum pada tahun 2004 ekonomi dunia 
tetap mengalami pertumbuhan, kecuali Jepang yang mengalami sedikit 
penurunan menjadi sebesar 1,8% akibat turunnya ekspor. Hal ini disebabkan 
oleh semakin membaiknya perekonomian Amerika. Kondisi ini mengindikasikan 
bahwa permintaan akan energi tidak akan mengalami perubahan secara 
signifikan, dan negara-negara produsen migas masih dapat menjadikan 
industri ini sebagai andalan untuk mendapatkan devisanya. Departemen 
Energi Amerika menyebutkan bahwa kebutuhan minyak dunia pada kuartal 
pertama tahun 2004 diperkirakan sebesar 81,2 juta bph, atau naik sebesar 
2% dibandingkan dengan kebutuhan minyak dunia pada periode yang sama tahun 
2003 yang sebesar 79,6 juta bph. 

Untuk memberikan gambaran tentang perkembangan industri migas dunia, 
melalui rangkaian berita akan disajikan informasi tentang perkembangan 
industri migas di negara-negara produsen utama dunia. Mengawali tulisan 
dimaksud, pada kesempatan ini kita akan melihat perkembangan yang terjadi 
di Norwegia yang merupakan salah satu negara produsen migas utama dunia.

Norwegia merupakan eksportir minyak mentah non-OPEC terbesar ke tiga di 
dunia dan eksportir gas alam terbesar ke dua di Eropa Barat. Negara yang 
terletak di Eropa Utara ini berbatasan dengan Laut Utara dan Samudera 
Atlantik bagian Utara, dan bagian Barat Swedia dengan ibu kota Oslo 
berpenduduk 4,5 jiwa ini mayoritas perekonomiannya didukung oleh industri 
migas. Industri migas Norwegia telah dimulai sejak tahun 1960-an dan saat 
ini Norwegia memiliki cadangan terbukti minyak mentah sebesar 10,2 milyar 
barel, yang 90%nya terdapat di wilayah lepas pantai. Dengan kondisi 
cadangan seperti ini maka biaya produksi menjadi tinggi yaitu sekitar US$ 
12-14 per barel (bandingkan dengan Iran yang sebesar US$ 3-4 per barel). 
Selama tahun 2003, jumlah produksi mencapai minyak mentah Norwegia 
tercatat sebesar 3,25 juta barel per hari (bph). Dari jumlah tersebut, 
sebesar 3 juta bph dikonsumsi di dalam negeri dan sisanya sebesar 0,25 
juta barel untuk ekspor. Angka ekspor tertinggi Norwegia dicapai pada 
tahun 2001 yaitu sebesar 2,91 juta bph.. Inggris merupakan importer utama 
Norwegia dan diikuti dengan Belanda, Amerika, Perancis, dan Kanada Jumlah 
minyak yang telah dieksploitasi sebesar 40% dari total cadangan, sementara 
gas sebesar 16% dari total cadangan yang ada. Mayoritas industri minyak 
Norwegia dioperasikan oleh dua perusahaan minyak nasional yaitu Statoil 
dan Norsk Hydro. 

Selain minyak bumi, Norwegia juga memiliki sumber daya gas alam yang besar 
dengan cadangan terbukti saat ini berjumlah 77,4 TCF. Pada tahun 2002, 
produksi gas alam Norwegia tercatat sebesar 2,313 TCF dengan total ekspor 
mencapai 2,27 TCF dan sisanya untuk konsumsi di dalam negeri. Kapasitas 
ekspor tersebut masih dapat dikembangkan hingga mencapai di atas 3 TCF. 
Industri migas menyumbangkan sekitar 18% terhadap GDP Norwegia selama 
beberapa tahun terakhir. Selain itu, Norwegia juga mempunyai sumber daya 
batubara dengan cadangan terbukti sebesar 1 juta ton, dengan 
produksi sebesar 0,56 juta ton jauh di bawah konsumsi yang sebesar 1,57 
juta ton. Stabil juga memegang posisi utama dalam industri gas Norwegia. 
Jerman merupakan negara tujuan ekspor gas utama Norwegia yang diikuti 
dengan Perancis, Belanda, Belgia, Itali, Republik Cheko, Spanyol, Inggris, 
Austria, dan Polandia. 

Kebutuhan listrik Norwegia hampir seluruhnya dipenuhi dari pembangkit 
listrik tenaga air (98,5%), dan sisanya dipenuhi dari panas bumi dan 
tenaga angin. Dalam waktu dekat, tiga pembangkit dengan bahan bakar gas 
akan dibangun untuk memenuhi kebutuhan listrik nasional dan untuk 
kebutuhan interkoneksi dengan Swedia, Finlandia, Rusia, dan Denmark.
 (yr)

sumber esdm.




Re: [iagi-net-l] Fwd: Belajar dari Kasus SHELL

2004-02-23 Terurut Topik Rovicky_Dwi
Namun dalam arti praktis lingkup corporate kadang2 (sering) arti politis 
lebih banyak menentukan keputusan yg akhirnya utk meningkatkan 
produksi/reserves atau bahkan nilai saham seperti kata Mas Djoko.

Contoh saja Marginal field. Banyak marginal field (lapangan kecil) yg 
dikembangkan atau dibuat sebagai status penemuan baru dengan cara 
menjadikannya new field (padahal dari kategorinya bisa jadi new pool). 
Seringkali usaha GGE (Geoscientist+Enginers) meyakinkan ke 'host country' 
bahwa ini new field tidak banyak mempunyai arti ekonomis (insentif). Yg 
kalau usahanya ini dihitung secara ekonomis tidak banyak punya arti 
ekonomis  hanya beda tipis seandainya sebuah penemuan ini disebut new 
field atau pengembangan (development)saja.

Namun new field vs development ini mempunyai arti politis yg jauh 
berbeda. Kalau pengeboran baru ini dinyatakan status new field 
memberikan dampak positip thd 'exploration activities', yg sering 
memberikan dampak positip thd saham atau pride perusahaan. Sedang status 
'development' sering hanya memberikan arti ekonomisnya
sesaat saja.

Marginal field seringkali disebutkan hanya dari kategori ekonomi saja. Yg 
sangat-sangat dinamis tergantung knowledge (ie. Geomodel), technology 
availability, dan kebutuhan perusahaan (porto folio) itulah sebabnya 
akhirnya reserves disebutkan sebagai angka politis.

Salam
RDP






RUSDIANTO Djoko [EMAIL PROTECTED]
02/24/2004 08:56 AM
Please respond to iagi-net

 
To: [EMAIL PROTECTED]
cc: [EMAIL PROTECTED]
Subject:Re: [iagi-net-l] Fwd: Belajar dari Kasus SHELL


Lebih tepatnya  kearah kepentingan harga saham perusahaan yang 
bersangkutan dibursa saham Wall Street sana.

D. Rusdianto




Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED]
24/02/2004 07:39 AM
Please respond to iagi-net

 
To: [EMAIL PROTECTED]
cc: 
Subject:[iagi-net-l] Fwd: Belajar dari Kasus SHELL


--- In [EMAIL PROTECTED], A_DharMawan [EMAIL PROTECTED] wrote:
Jika Reserves Indonesia di laporkann terus Bertambah, namun 
dipihak lain Produksi kita sejak awal tahun 2004 terlihat menurun 
drastis...mungkin kita perlu melihat kembali Catagory reserves 
yang dilaporkan oleh pemerintah tsb.

Pelajaran dari kasus SHELL, ternyata angka Reserves...memang lebih 
ke angka Politis, ketimbang angka operational

/ad

==

  SEC probes Shell's oil reserves 
  By Carola Hoyos in London 
  Published: February 20 2004 4:00 | Last Updated: February 20 
2004 4:00 
 
  The US Securities and Exchange Commission yesterday launched a 
probe into why Royal Dutch/ Shell, Europe's second largest energy 
group, had to slash 20 per cent off its proved oil and gas reserves 
last month.

 
  The decision comes as Shell tries to repair damage done to 
investor relations by the surprise announcement. The company also 
faces further scrutiny about other mistakes it made in booking its 
oil reserves with the SEC.
 


..
selengkapnya baca di link berikut:

http://news.ft.com/servlet/ContentServer?
pagename=FT.com/StoryFT/FullStoryc=StoryFTcid=1075982689210p=10125
71727313
--- End forwarded message ---