Tolak Penggusuran, PMII Dukung Perjuangan Petani Sukamulya
November 20, 2016 RedaksiDibaca : 223KUNINGAN (Mass) – Puluhan mahasiswa yang
tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kuningan menggelar
aksi turun ke jalan kemarin, Minggu (20/11), mendukung perjuangan rakyat petani
di Desa Sukamulya Majalengka dalam mempertahankan tanahnya. Bahkan, PMII juga
menyayangkan tindakan represif aparat terhadap para petani Sukamulya beberapa
waktu lalu.“Kami meminta agar petani yang ditahan di Polda dibebaskan, dan
tarik mundur aparat gabungan dari Desa Sukamulya Kecamatan Kertajati
Majalengka. Kami mengecam tindakan aparat yang bersikap represif kepada petani,
dan meminta Pemprov Jabar agar menghentikan penggusuran paksa warga Desa
Sukamulya,” tegas Ketua PC PMII Kuningan Rasdi saat memberikan keterangan
persnya kepada awak media.Pihaknya menyatakan solidaritas yang sebesar-besarnya
kepada kaum tani di Sukamulya. Aksi yang diawali dengan long march dari
sekretariat PMII di Windusengkahan Kuningan menuju Bundaran Cijoho
Kuningan.Dalam aksinya, mereka meminta Gubernur Jabar Ahmad Heryawan agar tidak
memaksakan kehendak pembangunan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB), yang
dinilai merugikan rakyat disana. Tak hanya itu, PMII juga menyesalkan adanya
sikap represif aparat dengan menembakan gas air mata kepada masyarakat petani
disana.“Ribuan lahan sawah untuk ketahanan pangan kehidupan masyarakat
dikorbankan, demi merealisasikan nafsu pembangunan guna memfasilitasi
orang-orang elit dengan fasilitas bandara. Mau makan apa mereka jika sawahnya
digusur oleh pemerintahnya sendiri, bagaimana mungkin daerah Jabar bisa
swasembada pangan kalau lahan sawahnya terus dirampas oleh pemerintahnya
sendiri,” kata Aras sapaan akrabnya.Pihaknya juga meminta, agar masyarakat
Kuningan dapat mengirim pesan singkat kepada Kapolri, Gubernur dan Kapolres
Majalengka melalui telepon seluler, supaya menarik mundur pasukannya dan
menghentikan pengukuran serta pengggusuran lahan di Desa Sukamulya Kertajati
majalengka.“Proyek BIJB merupakan salah satu proyek yang merampas lahan
pertanian produktif, yang tidak hanya penting bagi petani tapi juga masyarakat
Indonesia untuk melindungi ketersedian pangan bagi kita semua,” pungkasnya.
(andri)