[wanita-muslimah] [Haibun] Kenangan Musim Gugur
Sumber: http://fiksi.kompasiana.com/group/puisi/2010/09/04/haibun-kenangan-musim-gugur/ [Haibun] Kenangan Musim Gugur Bulan separuh Indah dikegelapan Menghias langit Cahaya remang Dari tirai jendela Mengusik malam Teringat wajah Dalam rangkuman foto Suka dan duka Ada rekaman ingatan abad lalu, peluh riuh mencekam malam, diterjemahkan begitu banyak kesan pahit dan manisnya kehidupan. Peristiwa kumpulan cerita gambar-gambar foto lama itu, belum pula dikukuhkan susunan urutan kejadiannya, yang mengisyaratkan kesaksian dan data fakta pada cabang-cabang kenangan kelabu, dalam duka kesedihan, merambah luka nanah di sepanjang sungai wilayah pegunungan nusantara. Air mengalir Jernih berubah keruh Kerana ranah Kenangan peristiwa mendalur ulang tragedi kemanusiaan , menyertai hadirnya kembali sosok-sosok ikon tanpa wajah dari sisi tempat lain, menapak jalan dengan memproyeksikan pengalaman masa lalu menuju ke masa depan, dalam jejak langkah arah yang tak bisa ditentukan. Satu masa terlewati, dari rasio tak terhitung, pada lembaran halaman kematian, nama terdaftar di atas meja hijau, diserahkan ke tangan bersarung tangan. Neraka diciptakan untuk kegagalan mahligai, Kehidupan sosial abad ini dalam kemiskinan batin. Bayangan diri Di muka cermin kaca Gema rintihan Peristiwa misteri Kenangan musim gugur Lupa ingatan yang telah terjadi pada peristiwa itu, makna hidup terbakar, kenangan lama dimusnahkan, mungkin ingatan dihilangkan demi gairah memburu materi, ketidakberdayaan dirintis tanpa memiliki nilai harga diri, tanah Ibu Pertiwi dipersembahkan pada orang asing, dengan melalui lintasan korupsi, kolusi dan nepotisme, mendekap daratan sumber daya kekayaan alam, yang menebar jera sumber daya manusia, eksistensi menjadi tahanan dirinya di tanah air sendiri, orang tua dan anaknya menggantung diri di rumah kumuh, perempuan yang belum menikah mereka siksa dan perkosa, kebahagiaan dan kegembiraan menjadi kering dalam hati nurani, senyuman dan tawa riang terbang melayang, terbawa angin badai, di sepanjang rel kereta api, dan sepanjang jalan-jalan tak berujung, telah membahayakan sumber kehidupan insani, walau untuk sesuap nasi. Ada sesuatu dalam jiwa yang pernah meronta, tak jera menuntut janji demi kemerdekaan diri, rangkaian ingatan yang tertulis pena di garis tipis, menjadi seperti samar-samar, tanpa substansi. Dikala tinta emas terukir di atas kertas putih, bangga dan murni merintis hidup sejahtera rakyat, dari mereka yang tahu tentang makna berjuang. keadilan untuk kemakmuran warga negara bangsa, kehidupannya di isi dengan semangat jiwa api bara, membawa tongkat estafet kebebasan nasional. MiRa - Amsterdam, 3 September 2010 http://geocities.com/lembaga_sastrapembebasan/ http://tamanhaikumiryanti.blogspot.com/ Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind.net/ [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] [Haiku] Ramadan
Sumber: http://tamanhaikumiryanti.blogspot.com/2010/08/haiku-ramadan.html [Haiku] Ramadan Nuansa alam Bumi pesona surga Dan musim bunga Di ambang pintu Menanti musim gugur Genangan air Waktu membeku Nasib Ibu Pertiwi Hening mencekam Bayangan gelap Membina kearifan Nafas terhempas Susunan kata Meniti jalan panjang Lintasan kilat Sekilas hidup Jejak hati nurani Terjerat jiwa Bulan ramadan Kemiskinan menjamur Bagai neraka MiRa - Amsterdam, 30 Agustus 2010 http://sastrapembebasan.wordpress.com/ http://tamanhaikumiryanti.blogspot.com/ Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind.net/ [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Dosen Unpad Tolak Penghargaan dari Presiden
Dosen Unpad Tolak Penghargaan dari Presiden Jum'at, 20 Agustus 2010 | 11:01 WIB Yesmil Anwar. Foto: unpad.ac.id TEMPO Interaktif, Bandung - Kecewa berat dengan sikap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, dosen Universitas Padjadjaran Bandung Yesmil Anwar menolak penghargaan Satya Lencana Karya Satya. Dosen krimonologi tersebut menganggap sikap SBY lunak dalam menghadapi kasus penangkapan tiga pegawai Kementerian Kelautan dan Perikanan oleh pemerintah Malaysia beberapa hari lalu. "Saya kecewa dengan sikap Presiden yang lembek begitu," ujarnya kepada Tempo, Jumat (20/8). Sedianya Yesmil Anwar akan menerima penghargaan atas pengabdiannya menjadi pegawai negeri sipil sebagai dosen selama 26 tahun. Satya Lencana tersebut akan disematkan pada 17 Agustus lalu kepada 40-an dosen dalam upacara hari kemerdekaan di kampus Universitas Padjadjaran, Bandung. Namun niat itu urung setelah Yesmil melihat berita penangkapan pegawai kelautan oleh pemerintah Malaysia setelah patroli laut Indonesia berhasil menangkap para nelayan pencuri ikan. "Melecehkan betul itu pemerintah Malaysia, tetapi Presiden kita tidak berbuat apa-apa," ujarnya. Jika masalah demarkasi dan kehormatan tidak diselesaikan dengan cara elegan, kata Yesmil, Indonesia bisa dilihat negara lain sebagai bangsa yang tidak berdaulat. Kekecewaannya bertambah setelah akhirnya ketiga pegawai tersebut harus ditukar dengan para pencuri ikan. "Kedaulatan itu kan harga mati yang tidak bisa ditawar-tawar lagi," ujarnya. Karena itu, ia memilih ikut upacara bersama seniman dan budayawan di Gedung Indonesia Menggugat Bandung daripada menerima penghargaan dari pemerintah. Yesmil berharap, setidaknya SBY mengeluarkan pernyataan yang tidak bertolak belakang dengan sikap bebas aktif Indonesia. Dalam pidato kenegaraan, kata dia, SBY hanya bicara normatif dan tidak menyinggung masalah kedaulatan negara yang harus dijaga. "Saya ingin dia bersikap lebih jelas, seperti Soekarno yang berbicara dengan lantang," ujarnya. Penolakan penghargaan tersebut sejauh ini tak mengundang reaksi negatif dari pihak mana pun, bahkan dari lingkungan atau Rektor Unpad sendiri, serta pemerintah. Yesmil pun tak khawatir penolakannya itu akan menghambat karier atau kepangkatan sebagai pegawai negeri. "Tidak ada masalah, tapi silahkan saja jika ada yang ingin mempermasalahkan," katanya. Sikapnya tersebut, kata Yesmil, bukan karena ia anti SBY. "Saya bukan anti atau pendukung, saya partisan, tapi makin ke sini dia hanya bergelut dengan politik saja," ujarnya. http://www.tempointeraktif.com/hg/pendidikan/2010/08/20/brk,20100820-272675,id.html ANWAR SISWADI http://sastrapembebasan.wordpress.com/ http://tamanhaikumiryanti.blogspot.com/ Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind.net/ [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Fw: Presse Release PERMIF Jerman "Pluralisme di Indonesia"
Millisers yang baik, Bersama ini saya forwardkan Presse Release PERMIF mengenai Seminar "Pluralisme di Indonesia" yang diselenggarakan dalam rangka mememperingati Hari Kemerdekaan RI yang ke-65. Penyelenggara Seminar ini adalah PERMIF – Persatuan Masyarakat Indonesia di Frankfurt am Main & Sekitarnya. Salam Sejahtera, MiRa *** From: Dr. Wirantaprawira Sent: Sun, August 15, 2010 1:50:25 PM Subject: Presse Release PERMIF Jerman PRESSE RELEASE Frankfurt am Main, RF Jerman - 17 Agustus 2010 Menanggapi situasi konflik antar agama dan antar ormas di Indonesia yang terjadi akhir-akhir ini, kami – masyarakat Indonesia yang berdomisili di Republik Federal Jerman – sangat merasa prihatin. Untuk menjaga nama baik Republik Indonesia dimata dunia internasional dan dalam rasa concern terhadap perkembangan politik, ketentra-man dan kebersamaan hidup di tanah air, PERMIF (Persatuan Masyarakat Indonesia di Frankfurt am Main & Sekitarnya) telah menyelenggarakan Seminar “Pluralismus di Indonesia” (Toleransi dan kebebasan beragama dalam Al Quran, Al Kitab dan Veda, serta pengakuan terhadap eksistensi agama/kepercayaan lain) pada Hari Sabtu, tanggal 7 Agustus 2010. Dari hasil rangkuman ceramah-ceramah dari narasumber berbagai agama, yang diberikan oleh: Bpk. Ketut Adnyana M. Sc. – Nyama Braya Bali , Stuttgart (Hindu) Bpk. Suratno MA, - Johann Goethe - Universität Frankfurt (Islam) Bpk. Dr. Martin Lukito Sinaga, - Lutheran World Federation, Geneva, Switzerland (Kristen) dan diskusi bersama, yang dihadiri oleh bangsa Indonesia dan bangsa Jerman sebagai peserta-peserta Seminar, yang mewakili berbagai ormas di Frankurt am Main dan sekitarnya, telah ditarik kesimpulan, bahwasanya: 1. Konflik yang terjadi di tanah air – Republik Indonesia - bukan merupakan konflik antar agama, oleh karena semua agama dan kepercayaan yang berlaku di Indonesia mengajarkan perdamaian, toleransi dan kebebasan beragama, misalnya saja: A. Ajaran HINDU pada hakekatnya mengajarkan umatnya untuk mengakui perbedaan (RWA BHINEDA) dan untuk bertoleransi dengan cara mengamalkan TRI KAYA PARISUDHA (Kelurusan berpikir, berbicara dan bertindak) serta meyakini KARMA PHALA (hukum sebab akibat dari suatu perbuatan). Ketika berinteraksi keluar, umat Hindu di ajarkan untuk mengamalkan TRI HITA KARANA (menjaga hubungan harmonis dengan Tuhan, Lingkungan alam, dan Sesama manusia). Dalam menerapkan ajaran agama-nya di kehidupan masyarakat umat Hindu di tuntun untuk selalu fleksibel terhadap tempat, waktu, dan keadaan yang dikenal dengan DESA KALA PATRA. Hal diatas telah dipraktekkan dalam bertoleransi dengan seluruh manusia dari penjuru dunia dan keharmonisan kaum beragama sebangsa dan setanah air di Bali yang dikenal dengan NYAMA BRAYA. B. Ajaran ISLAM mempunyai argument-argument yang tertera dalam Al Quran dan Sunnah yang sangat menjungjung tinggi nilai-nilai perbedaan dan basis bertoleransi: · Al-Qur’an surat al-Hujurat; 13 menghimbau umat manusia yang berbeda latar belakangan ras, warna, bahasa dan agama agar hidup berdampingan dan saling berta’aruf. Surat yang lain yakni al-Baqarah: 256 tidak membolehkan adanya paksaan dalam perkara agama. Ayat ini menegaskan bahwa keimanan seseorang atas suatu agama didasarkan atas pilihan sadar, bukan karena tekanan pihak luar. · Secara historis, sejarah Nabi Muhammad SAW dan para sahabat juga mengajar-kan bagaimana menerapkan prinsip toleransi dan menjamin kebebasan beragama, baik dalam hubungan dengan sesama Muslim maupun non-Muslim. Piagam Madinah pada 1 Hijriah, yang memuat tata hubungan antara suku-suku di Madinah, merupakan upaya Nabi untuk mencari titik temu di antara mereka tanpa menghilangkan keberadaan setiap kelompok atau etnis yang berbeda-beda itu. Apa yang dilakukan Nabi kemudian menginspirasi Umar ibn Khattab untuk membuat Perjanjian Aeliya di Yerusalem ketika Islam menguasai wilayah tersebut. Perjanjian ini berisi jaminan keselamatan dari penguasa Islam terhadap seluruh penduduk Yerusalem, termasuk yang non-Muslim. · Masalah – furu` (cabang) adalah domain dimana sesama umat Islam boleh berbeda, namun masing-masing penganut pendapat harus saling toleran dan perbedaan domain tidak menggiring umat kepada perpecahan. Sementara keharusan betoleransi terhadap NON MUSLIM juga sangat jelas, yakni kepada setiap orang ataupun kelompok yang tidak MEMERANGI kaum Islam, terhadap mereka berlaku kewajiban untuk berbuat ADIL, dengan bersikap toleran dan bahkan melindungi mereka. Sebagai contoh, kita bisa melihat bagaimana ketika NABI Muhamad SAW pada sekitar tahun 10 Hijriah (631 M) menerima kunjungan para tokoh Kristen Najran sebanyak 60 orang, Nabi menerima tamunya itu dengan sangat baik dan bahkan mengizinkan mereka yang Non-Muslim untuk beribadah (melakukan kebaktian) di Masjid Nabawi. Dari kisah ini jelas, Nabi sangat menjujung tinggi sikap dan perilaku toleransi bahkan
[wanita-muslimah] [HAIKU] Riwayat Kehidupan
Sumber: http://fiksi.kompasiana.com/group/puisi/2010/08/12/haiku-riwayat-kehidupan/ [HAIKU] Riwayat Kehidupan Foto kenangan Terucap penuh cinta Dalam benaknya Kehadirannya Dikeheningan malam Bersama kelam Hujan mengetok Kata-kata mengalir Ke ambang pintu Sejauh mata Awan melangkah jauh Tanpa suara Menelusuri Riwayat kehidupan Pengais sampah Sepanjang jalan Angin membelai lembut Daun berbisik Pesan terakhir Tak perlu disesalkan Waktu berlalu Ingat kembali Bulan menyapa ramah Bintang di langit MiRa - Amsterdam, 12 Agustus 2010 http://sastrapembebasan.wordpress.com/ http://tamanhaikumiryanti.blogspot.com/ Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind.net/ [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Sang Perintis
Sang Perintis, silahkan click : http://www.metrotvnews.com/index.php/metromain/newsprograms/2010/02/13/4668/Sang-Perintis Info: Sang Perintis Metro Files / Sabtu, 13 Februari 2010 20:36 WIB Ini adalah sebuah film tentang dua tokoh perintis pers nasional, Tirto Adhi Soerjo dan Rohana Koeddoes. Keduanya dipisahkan oleh tempat dan dekade yang berbeda, namun mewakili spirit pembebasan bagi masyarakatnya. Raden Mas Djokomono Tirto Adhi Soerjo (Blora, 1880–1918) adalah seorang tokoh pers dan tokoh kebangkitan nasional Indonesia , dikenal juga sebagai perintis persuratkabaran dan kewartawanan nasional Indonesia . Namanya sering disingkat T.A.S. Tirto menerbitkan surat kabar Soenda Berita (1903-1905), Medan Prijaji (1907) dan Putri Hindia (1908). Tirto juga mendirikan Sarikat Dagang Islam. Medan Prijaji dikenal sebagai surat kabar nasional pertama karena menggunakan bahasa Melayu (bahasa Indonesia), dan seluruh pekerja mulai dari pengasuhnya, percetakan, penerbitan dan wartawannya adalah pribumi Indonesia asli. Tirto adalah orang pertama yang menggunakan surat kabar sebagai alat propaganda dan pembentuk pendapat umum. Dia juga berani menulis kecaman-kecaman pedas terhadap pemerintahan kolonial Belanda pada masa itu. Akhirnya Tirto ditangkap dan disingkirkan dari Pulau Jawa dan dibuang ke Pulau Bacan, dekat Halmahera (Provinsi Maluku Utara). Setelah selesai masa pembuangannya, Tirto kembali ke Batavia , dan meninggal dunia pada 17 Agustus 1918. Di Sumatra Barat, hampir pada periode yang sama, Rohana Koeddoes (lahir di Koto Gadang, Sumatera Barat, 20 Desember 1884 – meninggal di Jakarta, 17 Agustus 1972 pada umur 87 tahun) juga merintis karirnya sebagai jurnalis. Ia adalah perdiri surat kabar perempuan pertama di Indonesia . Rohana hidup di zaman yang sama dengan Kartini, dimana akses perempuan untuk mendapat pendidikan yang baik sangat dibatasi. Pada zamannya Rohana termasuk salah satu dari segelintir perempuan yang percaya bahwa diskriminasi terhadap perempuan, termasuk kesempatan untuk mendapat pendidikan adalah tindakan semena-semena dan harus dilawan. Dengan kecerdasan, keberanian, pengorbanan serta perjuangannya Rohana melawan ketidakadilan untuk perubahan nasib kaum perempuan. Walaupun Rohana tidak bisa mendapat pendidikan secara formal namun ia rajin belajar dengan ayahnya, seorang pegawai pemerintah Belanda. Keinginan untuk berbagi cerita tentang perjuangan memajukan pendidikan kaum perempuan di kampungnya ditunjang kebiasaannya menulis berujung dengan diterbitkannya surat kabar perempuan yang diberi nama Sunting Melayu pada tanggal 10 Juli 1912. Sunting Melayu merupakan surat kabar perempuan pertama di Indonesia yang pemimpin redaksi, redaktur dan penulisnya adalah perempuan. Di Bukittinggi Rohana mendirikan sekolah dengan nama “ Rohana School ”. Rohana School sangat terkenal muritnya banyak, tidak hanya dari Bukittinggi tapi juga dari daerah lain. Saat Belanda meningkatkan tekanan dan serangannya terhadap kaum pribumi, Rohana bahkan turut membantu pergerakan politik dengan tulisannya yang membakar semangat juang para pemuda. Rohana pun mempelopori berdirinya dapur umum dan badan sosial untuk membantu para gerilyawan. Dia juga mencetuskan ide bernas dalam penyelundupan senjata dari Kotogadang ke Bukittinggi melalui Ngarai Sianok dengan cara menyembunyikannya dalam sayuran dan buah-buahan yang kemudian dibawa ke Payakumbuh dengan kereta api. Hingga ajalnya menjemput, dia masih terus berjuang. Termasuk ketika merantau ke Lubuk Pakam dan Medan . Di sana dia mengajar dan memimpin surat kabar Perempuan Bergerak. Kembali ke Padang , ia menjadi redaktur surat kabar Radio yang diterbitkan Tionghoa-Melayu di Padang dan surat kabar Cahaya Sumatera. Perempuan yang wafat pada 17 Agustus 1972 itu mengabdikan dirinya kepada bangsa dan negara, serta menjadi kebanggaan bagi kaum hawa yang diperjuangkannya. http://geocities.com/lembaga_sastrapembebasan/ http://tamanhaikumiryanti.blogspot.com/ Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind.net/ [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Pengadaan Alat Kesehatan yang Rawan Korupsi oleh Fatmah Afrianty Gobel
Sumber: http://hukum.kompasiana.com/2010/08/09/pengadaan-alat-kesehatan-yang-rawan-korupsi/ Pengadaan Alat Kesehatan yang Rawan Korupsi OPINI Fatmah Afrianty Gobel | 9 Agustus 2010 | 15:24 Illustrasi Sejak Prof Dr Sujudi, mantan Menteri Kesehatan dijerat kasus korupsi pengadaan alat kesehatan untuk rumah sakit di kawasan timur Indonesia, sepertinya pejabat-pejabat di Kementerian Kesehatan terus mendapatkan pengawasan khusus dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Kali ini, Siti Fadila Supari, mantan Menteri Kesehatan masa bakti 2004-2009 mendapatkan undangan dari KPK untuk pemeriksaan sebagai saksi. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjadwalkan memeriksa mantan menteri kesehatan, Siti Fadilah Supari. Ia menjadi saksi terkait kasus dugaan korupsi pengadaan alat rontgen tahun 2007 di Kementerian Kesehatan. Siti Fadilah Supari diperiksa sebagai saksi kasus alat rontgen,” ungkap juru bicara KPK, Johan Budi SP, di Jakarta, Senin (9/8). Siti sudah tiba di gedung KPK sejak pukul 08.30 WIB. Ia diperiksa penyidik KPK di lantai delapan gedung KPK. Hingga kini, imbuh Johan, pemeriksaan masih berlangsung. Pemeriksaan kali ini adalah penjadwalan ulang karena sepekan lalu Siti tak datang karena kesibukannya sebagai anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Republika.co.id). Kasus pengadaan rontgen portable untuk pelayanan Puskesmas di daerah tertinggal, terpencil, perbatasan dan pulau-pulau kecil adalah dari anggaran Kemenkes 2007 yang merugikan keuangan negara sebesar Rp9,4 miliar. Sebelumnya, sejumlah tersangka dalam kasus ini telah ditetapkan yakni Kepala Biro Perencanaan, Mardiono, dan mantan Direktur Kesehatan Komunitas Ditjen Bina Kesehatan Masyarakat di Kementerian Kesehatan, Edi Suranto. Mereka diduga menggelembungkan harga barang, dan tidak menyalurkan alat kesehatan sesuai peruntukannya, Puskesmas di daerah tertinggal. Mardiono sudah divonis bersalah dan dihukum dua tahun penjara. Sedangkan Budiarto dituntut jaksa selama delapan tahun penjara. Pada persidangan di Gedung KPK, Jakarta, Senin 9 Agustus 2010, mantan Menteri Kesehatan, Siti Fadilah Supari, menyatakan tidak tahu ada proyek pengadaan alat kesehatan rontgen pada 2007 di departemennya. Siti pun mengaku tidak menandatangani proyek tersebut. Selama pemeriksaan, Siti Fadilah mengaku dicecar mengenai perkenalannya dengan tersangka Sjafii Ahmad, yang juga mantan Sekretaris Jenderal Departemen Kesehatan. Sjafii Ahmad adalah tersangka terbaru dalam kasus dugaan korupsi pengadaan alat rontgen ini. Dia ditahan sejak Kamis 5 Agustus, dan saat ini dititipkan di tahanan Polres Jakarta Pusat (Vivanews.com). Syafii ditetapkan sebagai tersangka dalam pengadaan alat rontgen bagi puskesmas di wilayah Indonesia Timur, di Kementerian Kesehatan tahun anggaran 2007. Syafii diduga telah menerima sejumlah uang dalam pengadaan ini dari rekanan sekitar Rp 750 juta. Dalam kasus ini, KPK telah menetapkan sejumlah tersangka dalam kasus ini yakni, Kepala Biro Perencanaan, Mardiono dan mantan Direktur Kesehatan Komunitas Ditjen Bina Kesehatan Masyarakat di Kementerian Kesehatan. Syafii dijerat dengan pasal 3 atau pasal 11 UU Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (detik.com). Kesaksian Dwi Prahoro sebagai saksi ahli Badan Pemeriksaan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) terhadap terdakwa mantan Komisaris Utama PT Kimia Farma, Budiarto Maliang, dalam sidang Tipikor di Kuningan, Jakarta, Senin (26/7/2010), negara setidaknya mengalami kerugian Rp 9.4 miliar lebih dalam proyek pengadaan alat rontgen di Departemen Kesehatan (Depkes) tahun 2007 lalu.Kerugian negara dihitung dari jumlah netto yang dibayar negara kepada PT Kimia Farma kemudian dikurangi jumlah harga perolehan PT Bhineka Usada Raya (BUR) dan PT METEX serta biaya pelatihan yang dikeluarkan PT Kimia Farma. Rincian kerugian negara, lanjutnya dihitung dari jumlah yang dibayar oleh pihak proyek (Depkes) kepada PT Kimia Farma sebesar Rp. 17.183.540.000. Jumlah itu dipotong PPN dan PPH serta total pajak yang masing-masing sebesar Rp. 1.562.140.000, Rp. 234.320.000 dan Rp. 1.796.461.000. Dari jumlah netto ini saya mendapat harga perolehan dari alat rontgen portableberikut aksesorisnya sebesar Rp. 5.580.397.000.Hasil netto yang dibayar kepada Kimia Farma sebesar Rp. 15.387.790.000. Nilai kerugian negara sebelum biaya POT (Planning of Trading) sebesar Rp. 9.806.778.022. Dari jumlah tersebut kemudian dikurangi POT yang dikeluarkan Kimia Farma sebesar Rp. 326.276.969. Jadi totalnya negara dirugikan Rp 9.480.500.053,” tambah Dwi Prahoro. Nilai hitung-hitungan ini menurutnya didasarkan pada faktur-faktur pembelian yang dikeluarkan oleh PT BUR dan PT Metex (rakyatmerdeka.co.id). Pada 16 Juli 2010 lalu, mantan Sekretaris Ditjen Pelayanan Medik Departemen Kesehatan berinisial MAH ditetapkan sebagai tersangka terkait dugaan korupsi pengadaan alat kesehatan untuk wabah flu burung 2006. Selama pro
[wanita-muslimah] Sastra Bebas
Sumber: http://bataviase.co.id/node/330877 Sastra Bebas 07 Aug 2010 MENULIS tidaklah sulit. Yang utama dibutuhkan adalah keragaman topik, kebebasan dalam menuangkan perasaan, sikap dan penilaian terhadap kondisi aktual. Setidaknya itulah yang coba disampaikan Heri Latief, Mira Kusuma, dan Leonowens SP dalam bukunya. Sastra kebebasan dan Peradaban Kemanusiaan, yang diterbitkan Bisnis 2030 pada Mei tahun ini. "Jika seseorang tidak merasa bebas, setidaknya gagal memproduksi karya yang punya kelayakan. Oleh karena itu, karya sastra merupakan wadah yang tepat untuk menampung aspirasi kita sehari-hari," ujar Heri. Dari sini menulis bisa dituangkan dengan cara beragam mulai dari esai, prosa, liris, puisi, cerpen maupun esai liris. Sama halnya seperti yang ditampilkan dalam buku mereka setebal 236 halaman ini. Pengalaman mereka selama tinggal di Amsterdam, Belanda, dijadikan suatu inspirasi dasar. Perbandingan dengan Indonesia adalah daya tarik yang disampaikan ketika kita membaca buku ini. Mulai dari konflik antarkaum pendatang dan inlander, konflik agama, penaganan kemiskinan, watak kelas pedagang, toleransi, dan kebebasan memilih hidup sangat tercermin dalam buku ini. Saking bebasnya, dalam buku ini dengan lugas diulas Monumen Homo berbentuk segitiga di depan Gereja Westerkerk. Amsterdam sendiri pernah diberi julukan Kota Sodom dan Gomorah yang punya serikat pekerja pelacur. "Kebebasan sama dengan kebahagiaan, demikian kata orang sana," ujar Heri. Salah satu contoh cerita jadi Gembel di Negara Kaya, Heri Latief mencoba mengangkat kasus seorang gembel, pemabuk, pecandu crack kelas berat, miskin, dan suka nyolong. Semua itu ditangani negara dengan sistem yang rapi dan manusiawi. Para gelandangan, pecandu, dan pemabuk ternyata diberikan asrama spesial. Anehnya lagi, mereka ditangani berbagai LSM yang mengurus soal makan, minum, WC, dan tempat tidur. Mengelola cara hidup kaum gelandangan, agar hidup mereka tidak semakin berantakan menjadi sebuah alasan utama. Dalam tulisannya, Heri menambahkan, penyakit orang di negara kaya adalah miskin ilmu kebatinan. "Batin yang miskin bisa mengubah orang jadi sengit seperti layangan salah talikama." C/M-l) http://sastrapembebasan.wordpress.com/ http://tamanhaikumiryanti.blogspot.com/ Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind.net/ [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] [Cerpen] Penjara Kebebasan
Penjara Kebebasan Posted by PuJa on June 14, 2010 Nugroho Sukmanto http://suaramerdeka.com/ DI Stasiun Senen mereka bukan menunggu godot, tetapi menanti kedatangan orang-orang yang pernah terbuang. Terbuang jauh sebagai narapidana di Pulau Buru. Mereka, kau tahu, adalah orang-orang yang dianggap sebagai terdakwa, pentolan, dan gembong pemberontak G30S PKI. Setelah lebih 12 tahun mendekam di penjara, sekarang mereka beramai-ramai akan mengenyam kebebasan. Menikmati udara segar beraroma napas kerabat dan keluarga. Tidak lagi berbau lenguh sesama tahanan dan dengus para sipir hotel prodeo. Menggunakan kereta api dari Surabaya, sebentar lagi mereka memasuki Jakarta. Kulihat ada yang menangis membayangkan rupa dan perawakan yang pasti telah berubah ditempa kekejaman penjara. Ada yang berloncatan kecil-kecil seakan tak sabar ingin segera bertemu sanak saudara. Ada yang melamun, menerawangkan mata, jauh sekali memandang. Mungkin mereka tak lagi mampu mengenali dan tak dapat menggambarkan wajah yang akan dijumpa. Ada juga yang geram, tentu para tentara penjaga, dan bertanya-tanya, “Mengapa mereka tidak dihukum mati saja. Bukankah mereka telah melakukan kekejaman yang tak terhingga kepada para jenderal??? Tetapi mungkin ada juga yang seperti aku. Hanya diam. Hanya datang karena didorong oleh keisengan: ingin mengetahui segala yang akan terjadi dan melihat suasana sebuah pertemuan tidak biasa dan jarang sekali terjadi dalam kehidupan manusia. Sesaat setelah penumpang kereta api berhamburan keluar, tangis-tangis yang semula hanya berupa isakan berubah mejadi histeris. Apalagi ketika pelukan-pelukan semakin erat mendekap, kepala beradu merapat dan kata-kata tak lagi dapat lepas terucap. Keharuan. Hanya itu yang mereka rasakan. Hanya itu yang diharapkan sebagai awal melepas penderitaan yang bertahun-tahun dirasakan. Mereka yang tak sabar menunggu dari kejauhan telah memanggil-manggil nama. Nama yang bertahun-tahun diketahui masih ada, tetapi hanya lewat cerita. Mengapa? Karena surat sulit atau mungkin tak pernah mereka terima. Ada juga orang-orang yang ternganga-nganga menyodorkan mata. Siapa tahu tertangkap pandang oleh orang-orang yang sedang dinantikan. Tetapi banyak yang hanya bisa kecewa karena yang dirindukan tak muncul juga. Pramoedya telah bertemu istrinya. Hasyim Rachman berangkulan dengan anak- anaknya. Mertuaku perempuan telah bergandengan tangan dengan kedua kakaknya. Tetapi Syafrudin, Nurdin, Alex dan Suryadi tidak dijemput siapa-siapa. Artinya, mereka harus diamankan lagi di Lembaga Pemasyarakatan, karena tak diperbolehkan berkeliaran tanpa seseorang memberikan tumpangan. “Ini menantu saya,” mertua perempuan memperkenalkan aku kepada kedua kakaknya, “Panggil dia Wak.” “Syaf, Syaf,sini! Kamu ingat kan Dara yang dulu genit. Katanya kau pernah jatuh cinta. Ini dia orangnya,” Wak Umar memanggil Syafrudin dan kawan-kawannya sambil menunjuk ke arah adiknya. “Pukimak kau!” mertuaku memaki dengan gaya Medan. “Bukan dia yang genit, Maryam adiknya,” Syafrudin memberikan klarifikasi. Kemudian kami bersalam-salaman. Setelah beberapa saat putus asa dan terharu melihat kemeriahan suasana, Oom Syafrudin dan ketiga kawan senasib merasa sedikit lega. Itu karena aku menyatakan kesediaan untuk sementara menampungnya. Kuselesaikan administrasi yang disyaratkan dan kemudian beramai-ramai menuju ke tempat tinggal mertua. Di sanalah mereka akan tinggal sementara hingga mampu mandiri atau telah menemukan sanak keluarga. *** RUMAH Paseban semakin sesak, tetapi bertambah hangat, dan meriah, karena diwarnai oleh cerita-cerita dari penjara. Om Syaf dan kawan-kawan lebih senang menceritakan segala sesuatu yang lucu-lucu daripada yang seram-seram, yang ingin seterusnya dilupakan. Tetapi punggung Om Nurdin tidak dapat menyembunyikan sebuah cerita untuk dipertanyakan atau diketahui ihwalnya. Kulitnya keras berwarna hitam. Tebal seperti kapalan. Merata dari ujung ke ujung. Tetapi saaat ditanya, Oom Nurdin bungkam saja. Paling-paling tersenyum dan kadang tertawa kecil sambil memperlihatkan gigi yang banyak tanggal. Akhirnya Om Suryadi yang menceritakan. “Saat itu dia sedang diinterogasi. Disiksa bagaimana pun dia tidak mau menjawab, sehingga mungkin interogrator kehilangan akal dan kesabaran. Tangan-tangan dan kakinya, kau tahu, kemudian ditindas oleh empat kaki meja yang diduduki empat orang. “Kemudian saat dia mengerang kesakitan dan masih tetap bungkam, dimasukkanlah seorang tahanan wanita yang sedang hamil. Lalu tahanan wanita itu ditelanjangi dan diancam disobek perutnya dengan sebuah bayonet. Membayangkan darah mengalir dari perut wanita itu,dia seakan mendapat kekuatan yang luar biasa, sehingga meja yang menindihnya terangkat ke atas bersama orang-orang yang mendudukinya,” kata Om Suryadi sambil menarik napas, “Setelah menjalani isolasi selama 30 hari, tiga bulan berikutnya, menu sehari-hari yang harus
[wanita-muslimah] Pelarian Politik 65 Ingin ke Indonesia
Sumber: http://www.surya.co.id/2010/08/04/pelarian-politik-65-ingin-ke-indonesia.html Pelarian Politik 65 Ingin ke Indonesia Bandung -SURYA - Orang-orang pelarian poltik (eksil) tragedi 1965 di luar negeri, masih berharap bisa menjadi warga negara Indonesia dan meninggal dunia di Indonesia. Ini menjadi tugas pemerintahan sekarang untuk memberikan perhatian khusus, kata Dosen Universitas Indonesia yang juga staf khusus mantan Presiden Indonesia Megawati, Ari Junaedi, di Bandung, pekan ini. Ia melakukan penelitian mendalam tentang para eksil di sejumlah negara Eropa. Hasil penelitiannya akan disidang dalam promosi doktornya di Universitas Padjadjaran, Bandung pada Selasa (3/8). Penelitian Ari berjudul `Transformasi Identitas dan Pola Komunikasi Para Pelarian Politik di Mancanegara Menurut Ari, latar belakang para eksil 65 masih ingin menjadi warganegara Indonesia karena para eksil ini kewarganegaraanya dicabut saat itu, bukan mereka mencabut. “Ketika peristiwa 1965 meletus, rezim Orde Baru memperlakukan sebagian para pelajar yang ada di luar negeri sebagai simpatisan PKI,” katanya. “Rezim Orde Baru pernah mengultimatum warganegara Indonesia yang ada di luar negeri untuk lapor dan menyatakan kesetiaannya pada rezim Soeharto. Jelas mereka yang tidak tahu menahu, yang loyalis Bung Karno atau simpatisan PKI, menolak ultimatum tersebut. Akibatnya, mereka dicabut paspornya dan menjadi stateless,” ungkap Ari yang kerap bolak-balik ke berbagai negara untuk menemui para eksil ini. Para eksil, kata Ari, walau sudah menjadi orang Rusia, beristrikan wanita Ceko atau beranak cucu campuran, namun jiwa raganya masih Indonesia. Mereka ingin, jika meninggal kelak bisa dikubur di tanah air. Maka kasus eksil harus menjadi perhatian pemerintahan untuk menuntaskan status politik dengan demi rekonsiliasi, dan kemanusiaan, dengan cara memberi kemudahan pengurusan kewarganegaraan baru. Dikatakan Ari, Komnas HAM sendiri bertekad akan menuntaskan persoalan tragedi 1965 dengan harapan terjadi rekonsiliasi di kemudian hari agar rasa dendam yang dipupuk sekian lama bisa teratasi. Masih banyak eksil 65, baik pelaku langsung atau anak cicitnya yang tinggal di berbagai negara dan kini berstatus warga negara asing. Tidak ada angka yang pasti berapa jumlah eksil tragedi 1965 yang masih hidup hingga kini. Namun diperkirakan jumlahnya sekitar 1500 orang baik dari generasi pertama hingga ketiga akibat terjadinya proses perkawinan campuran. Peta distribusi eksil tragedi 1965 pun menyebar, terbentang dari Rusia hingga negara-negara pecahannya, Bulgaria, Hongaria, Ceko, Slowakia, Rumania, Jerman, Belanda, Perancis, Swedia, Venezuela, Australia, Polandia, Kanada, Cina, Kuba, Korea Utara, Myanmar hingga Vietnam. Selain terputusnya kontak dengan sanak saudara di tanah air, usia sepuh para eksil tragedi 65 generasi pertama yang memasuki usia 68 hingga 78 tahun. Banyak eksil yang sukses di Eropa, seperti Saudara Manuaba di Hongaria, kemudian pengembang ilmu pedagogik (anak terbelakang mental) di Swedia, DR Sophian Waluyo. Masih ada lagi pakar koperasi di Rusia, guru besar ekonomi di Venezuela, pakar pertelevisian di Jerman. Namun ada juga eksil 65 yang hidup terlunta-lunta di Kuba. antnews http://sastrapembebasan.wordpress.com/ http://tamanhaikumiryanti.blogspot.com/ Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind.net/ [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] BERITA DUKA: Ir. H. Setiadi Reksoprojo
BERITA DUKA: Telah meninggal dunia pada hari Rabu, 28 Juli 2010, Bapak Ir. H. Setiadi Reksoprojo, 88 tahun, Ayahanda dari mas Witaryono (HP: + 62818797797) Jenasah disemayamkan dirumah duka Jln. Sibayak 2dJalan Talang, Proklamasi,Jakarta Pusat. Mohon Doa dan diamaafkan segala kesalahan semasa hidupnya SS http://sastrapembebasan.wordpress.com/ http://tamanhaikumiryanti.blogspot.com/ Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind.net/ [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] [Haiku] Paradoksal
[Haiku] Paradoksal Harumnya warna Elang memekik keras Bernyanyi sumbang Semak belukar Di bawah pohon rindang Hati membatu Memandang silau Tatap mata, membuta Terbayang galau Nyamuk menari Mengungkap malam hari Irama duka Daya kreasi Bagaikan bayi lahir Kekar mengakar MiRa - Amsterdam, 22 Juli 2010 http://sastrapembebasan.wordpress.com/ http://tamanhaikumiryanti.blogspot.com/ Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind.net/ [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Fw: Akhlaqulkarimah
http://sastrapembebasan.wordpress.com/ http://tamanhaikumiryanti.blogspot.com/ Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind.net/ --- On Wed, 7/21/10, gri. mhmd wrote: From: gri. mhmd Subject: Akhlaqulkarimah To: "Mira Wijaya Kusuma" Date: Wednesday, July 21, 2010, 6:15 AM Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh Jika mengikuti sepak terjang FPI selama ini, saya sebagai seorang muslim pun jadi curiga. Mereka itu benar-benar melaksanakan ajaran Islam ataukah berpura-pura supaya dianggap orang sok suci? Masa' sih akhlaq orang muslim itu brutal, arogan, takabbur. Padahal mereka paling hafal dengan istilah "ahlaqul karimah", ahlak atau peradaban yang mulia yang diridhai Allah SWT. Ketika mereka akan masuk menjadi seorang muslim, sebelum mereka membaca dan memahami rukun Islam yang lima perkara, tentu terlebih dulu mereka memahami Rukun Iman yang enam perkara. Diantara Arkanul Mukminin (rukun iman) itu adalah percaya terhadap agama-agama lain (selain Islam) dan kitab-kitab (selain Al-Quranul karim) yang diturunkan oleh Allah Ta'ala. Demikian juga adanya bermacam-macam ummat dimuka bumi ini yang harus mereka kenali dan fahami secara bijaksana : "Yaa ayyuhal lazina amanu inna khalaqnakum min zakarin wa untsa wa ja'alnakum syu'uban waqab'ila li ta'arafu". Apa iya sih ayat suci Al-Qur'an itu tidak mereka baca dan mengerti. Mestinya kan mereka harus memberi contoh kepada ummat yang lain akan betapa shalehnya peradaban ummat Islam. Itulah sebabnya Rasulullah bersabda : "Rusaknya Islam adalah disebabkan rusaknya ummat Islam itu sendiri". Kalau perilaku mereka yang mengatasnamakan ummat Islam tetapi tidak memiliki sopan-santun itu dibiarkan terus, maka akibatnya bukan saja merusak citra Islam dimata dunia, tetapi juga sangat merusak ummat Islam dari generasi muda yang masih sangat awam tentang ajaran Islam. Perlu mereka tahu mereka tahu bahwa memang awal mulanya agama Islam itu lahir di jazirah Arab, tetapi jangan diartikan bahwa Islam itu identik dengan Arab dan Indonesia itu bukan jazirah Arab. Lahirnya Islam di jazirah Arab ketika itu pada zaman jahilliyah, artinya peradaban manusia yang jahil pada saat itu berada di jazirah Arab, sehingga Allah menurunkan Islam untuk memperbaiki ahlaq mereka. Oleh sebab itu, Nabiyina wa rasulina Muhammadin bin Adillah berkata : "Inni bu'itstu li utammi makarimul ahlaq" (sesungguhnya aku diutus untuk memuliakan (memperbaiki) ahlaq. Sesungguhnya mereka itu mengaku sebagai bangsa Indonesia atau bukan. Kalau merasa sebagai bangsa Indonesia dan memiliki tanah air Indonesia, pasti mereka juga tahu sabda rasulullah : Hubbul wathani minal iman (cinta tanah air itu sebagian daripada iman). Coba dimana kecintaan mereka terhadap tanah air dan bangsa Indonesia? Berapa banyak tenaga kerja Indonesia yang diperlakukan secara diluar batas kemanusiaan, bahkan banyak sekali yang dipaksa pulang tinggal mayatnya, mati karena siksaan? Adakah mereka pernah mempersoalkan hal ini untuk membela orang-orang yang diperbudak di negeri Arab? Padahal Rasulullah mengajarkan supaya setiap ummat Islam harus membebaskan budak. Saya berharap kepada seluruh ummat Islam, khususnya generasi muda jangan sampai terperangkap kepada golongan yang mengaku-aku menegakkan Islam, tetapi berperilaku syaithan, na'uzu billahi min dzalik. Maaf, jika saya menyampaikan pendapat atau pandangan ini, jangan diartikan melibatkan diri dalam SARA. Tetapi semata-mata dengan nawaitu mengingatkan kepada saudara-saudaraku yang muslim untuk menyelamtakan diri dari murka Allah. Sebab, kata Islam itu sendiri adalah berasal dari "salama" atau "salam" yang berarti selamat, kemudian menjadi kata perintah "Islam" yang berarti selamatkan. Amin. Wabillahi thaufiq wal hidayah, wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Jombang, 18 Juli 2010 Musthafa Al Katiri. [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] [Tanka] Harapan
Sumber: http://tamanhaikumiryanti.blogspot.com/2010/07/tanka-harapan.html [Tanka] Harapan Sebutir pasir Dihempas ombak, jauh Sampai pesisir Yang telah dilalui Akan terbawa serta Di hulu sungai Pernah mengalir jernih Tetesan air Ada harapan baru Di seberang lautan Kumpulan bintang Membentang sinar binar Di langit gelap Tak mungkin tergapai Mimpi mentari cerah MiRa - Amsterdam, 19 Juli 2010 http://sastrapembebasan.wordpress.com/ http://tamanhaikumiryanti.blogspot.com/ Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind.net/ [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] [Haibun] Di Pasar Bebas
[Haibun] Di Pasar Bebas Pintu pasar bebas sistim ekonomi kapitalisme semakin terbuka lebar, arus badai produk import mengalir deras, meluber tak tertanggulangi di Ibu pertiwi, bagaikan air bah yang meluap liar, menerjang garang dan mengganas melibas produk lahan sektor dalam negeri. Di pasar bebas Ekonomi liberal Buruh di pecat Sumber alam dikuras Tergantung barang impor Aah...kehidupan sosial ekonomi liberalisasi, nyatanya di dukung dan ditunjang oleh sistim pemerintah paska Orde Baru, peran individu dan mekanisme pasar telah mendominasi kekuatan penawaran dan permintaan barang konsumsi impor, dengan harga dijajakan lebih murah dari pada barang barang produk dalam negeri, proses kehancuran usaha sektor industri padat karya. Kalah bersaing Yang dari pengusaha Jadi pedagang Diperdagangkan Semuanya dijarah Broker politik Pemecatan kerja, pengangguran yang kehilangan sumber mata pencahariannya, telah merubah nasib rakyat semakin terjerumus dalam jurang kemiskinan dan ketidakberdayaan, bahkan harga kebutuhan bahan pokok, menghimpit roda kehidupan masyarakat pengangguran dan miskin, lalu sampai kapankah berakhir? Mulia dan megah, Hidup pengabdi uang Membungkuk damai Eksploitasi Dari barat ke timur Dikhianati Bebaskan jiwa budak! Kemenangan direbut MiRa - Amsterdam, 5 Juli 2010 http://sastrapembebasan.wordpress.com/ http://tamanhaikumiryanti.blogspot.com/ Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind.net/ [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Fw: Re: Fw: RUMAH TUA
Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind.net/ http://sastrapembebasan.wordpress.com/ --- On Sun, 7/4/10, gri. mhmd wrote: From: gri. mhmd Subject: Re: Fw: RUMAH TUA To: "Mira Wijaya Kusuma" Date: Sunday, July 4, 2010, 11:42 AM Sebuah Keprihatinan Aku berharap, bukan termasuk salah seorang yang mudah berputus asa. (Tetapi sebelum kuteruskan tulisanku ini, perlu dijelaskan bahwa penggunaan kata “aku” atau “ku”, jangan buru-buru bikin kesimpulan “akuisme” atau egois. Ini kan cuma acting aja..). Obrolanku ini sama bang Tarmin sambil bakar singkong di tabunan belakang rumah, sembari nepokin nyamuk. Tentu aja aku berani, karena Suharto udah lengser dari presiden. Waktu pertama orba umumkan oleh Jenderal AD. Soeharto, mulai dari presiden sampai gubernur, semua berpangkat jenderal. Seterusnya, mulai dari bawahan gubernur sampai lurah desa, kalu maih ada militer di situ, maka pasti yang ditunjuk jadi penguasanya adalah militer. Tapi untuk melengkapi kekuasaan militer, maka disetiap kelurahan ada seorang anggota militer yang bertugas sebagai ‘pembina’. “Emangnya, siapa yang dibina, bang?”- (Tanya Tarmin) Tahu tuh…! Tapi lurah takut sama pembina, dengan begitu dia jadi lebih galak lagi sama rakyat. Dengan begitu.., lengkaplah disebut pemerintahan militer Suharto. Oleh karena perilaku penguasa militer ini sangat kejam, terutama kepada siapapun yang berani mengkritik, apalagi melawan kekuasaan militer, maka mereka tidak segan-segan ditindak sangat kejam, ditangkap, siksa, culik dan bunuh…. “Ah… kalo itu sih, saya juga dah tahu, bang”.- (potong Tarmin) Nah… yang ini pasti loe belum tahu…yang disebut “fasis” “Dulu di sini Kong Pasis ada, Bang. Tapi udah lama mati.. Ya, ya terusin, Bang. – (tangan Tarmin sambil ngorek singkong di dalam tabunan) Jaman dulu, di Jerman ada jenderal bernama Hitler, dia punya pasukan yang kejam sekali, namanya Gestafo…. “Ya.., itu juga ada di sini, Bang. Waktu jaman Suharto katanya gestapu-PKI. Tapi iut cumin katanya…, saya sih nggak pernah lihat. Kalu di Jerman gimana Bang? – (Tarmin penasaran juga). Atau, kalau di Indonesia dulu menjelang Revolusi Agustus 1945, yang kelakuannya kayak gitu, adalah para serdadu Jepang. Perilaku yang kelewat kejam ini disebut “fasis”, seperti fasis Jerman dan fasis Jepang. Makanya sewaktu pertama Jenderal AD Soeharto mendirikan orba, disebut juga diktatur militer fasis Suharto. Kekuasaan Jenderal Soeharto saat itu mutlak. Dia ancam : Siapa yang mencoba mengganggu, akan saya gebuk!. Wah… wah… wah…, serem ga’ tuh?). Kenapa Suharto bisa sekuat itu? Bukan semata-mata karena kekuasaan para serdadu. Tetapi Suharto didukung oleh raja-raja duit dunia yang orang bilang imperialis. Raja-raja duit itu berkomplot untuk menguasai Indonesia. Komplotan raja-raja duit yang disebut imperialisme itu bernama IGGI (Internationale Gouvernment Group on Indonesia). “apa Bang? Ai… ji… ji… ai. Bahasa apa itu Bang?” – (Tarmin mendongakkan kepala sambil mengingat-ingat.. ai… ji.. ji.. ai….) Udahlah… loe jangan ngapalin istilah bahasa inggrisnya….., susah. Sebut aja itu komplotannya si “IGGI”. Jadi dialah sebenarnya yang berkuasa penuh di Indonesia. “Ya.., bener tuh, Bang. Si IGGI ya? Tapi… kaloe si IGGI kuasa penuh, pak Harto ngapain…..?” – (Tarmin). Suharto itu orang kepercayaan IGGI yang paling setia. Makanya, sewaktu jadi presiden…, dalam waktu kilat.. dia bisa jadi orang terkaya di sini. Bukan dia aja…, keluarganya juga…. “Secepet kilat, Bang….? Waduh…, untung nggak disamber bledeg ya, Bang..? – (Tarmin ngeluarkan singkong kulitnya ada yang gosong terbakar) – “Nah… mending kita makan singkong bakar aja, Bang, daripada disamber bledeg..” – (Tarmin memukul-mukul singkong dengan batang kayu, sampai singkongnya pecah). Jadi, si IGGI itu nggak secara langsung jadi pelaku kekuasaan diatas bumi kita ini, Min. Yang melaksanakan kemauan IGGI untuk menjajah negeri ini adalah pemerintahannya Suharto, yang disebut orba. “Ntar dulu……, Bang. Kaloe dulu sebelum merdeka, kan kita udah dijajah sama Belanda. Terus terjadi repolusi sampe kita merdeka…. Kok jaman pak Harto, kita dijajah lagi sama si IGGI, gimana sih..?” Iya, Min.. Kaloe dulu Cuma sama Belanda dan terus diganti Jepang sebentar, tapi jaman Suharto, komplotan IGGI itu ada sepuluh negara kapitalis dunia. Kaloe dulu Belanda langsung menjajah negeri ini, tapi IGGI tidak secara langsung. Penjajahan IGGI melalui penanaman modalnya, tapi pelaksananya pemerintahan orba sejak Suharto. Jadi, ini namanya penjajahan model baru ! Kaloe oleh Bung Karno dibilang neo-imperialisme. “Jadi, waktu itu Bung Karno sudah tahu, kaloe bakal ada si Neo…., neo apa, Bang? Ah…., pokoknya neo-nya si IGGI dah… Yak an, Bang? – (Tarmin senang sekali bisa ngerti obrolan itu). Iya, karena itulah pemerintahan Presiden Sukarno dijatuhkan, terus direbut sama Suharto…., yang disebut orde baru, alias orba…! Tapi sekarang udah malem Min, singkongnya juga dah abis. Giman
[wanita-muslimah] Fw: tak pernah menyerah
Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind.net/ http://sastrapembebasan.wordpress.com/ --- On Fri, 7/2/10, gri. mhmd wrote: From: gri. mhmd Subject: tak pernah menyerah To: la_l...@yahoo.com Date: Friday, July 2, 2010, 11:59 AM bila gempa menghempas bumi ini atau tsunami menerjang kami bukanlah kekejaman yang harus kami lawan karena itu fenomena alam kami tak paham kapan ia kan datang tapi pabila ditengah malam kudengar rintihan anak kecil dipeluk ibu dalam kelonan tak dapat tidur menahan kelaparan air mata sang ibu telah habis kekeringan adakah sentuhan belas kasihan? di bumi pertiwi ini mereka dilahirkan mereka punya berlimpah kekayaan alam sang ayah pekerja serabutan penghasilan tak cukup untuk mereka makan itu bukan disebabkan bencana alam tapi berada dalam sistem penjajahan dibawah kekuasaan penindasan dan penghisapan mereka tak kenal apa arti demkrasi yang mereka ngerti setiap hari sepiring nasi mereka tak tahu lagi apa arti hidup ini juga tak tahu kemana harus mengadu tak hanya mereka hidup seperti itu akupun mengais sumber hidup tak menentu berjalan sambil membuang bayang-bayang hingga trauma dapat kupatahkan tak pernah lelah melangkah mencari rejeki mencari makan tak sekedar menghidupi diri karena aku mengerti apa arti hidup ini kepada siapa aku harus mengabdi aku mencari mereka yang sama menderita aku belajar bergaul dan bercanda hingga kutahu bagaimana membakar hati mereka tuk bangkit mengatasi hidup ini bukan hanya untuk hari ini mereka memandang jauh ke depan dimata terbayang indahnya kehidupan bersemayam semangat hidup dan berjuang mereka bangkit menyongsong hari cerah ayunkan kaki melangkah ke satu arah dengan hati teguh tanpa goyah mereka tak pernah menyerah. Jakarta, dinihari awal juli nurman. [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Fw: RUMAH TUA
Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind.net/ http://sastrapembebasan.wordpress.com/ --- On Sat, 7/3/10, gri. mhmd wrote: From: gri. mhmd Subject: RUMAH TUA To: la_l...@yahoo.com Date: Saturday, July 3, 2010, 1:24 PM RUMAH TUA kasih… ingatkah kau masih? sebelum hidup ini tersisih tatkala kita punya rumah besar limabelas tahun setelah kau pugar terlihat teramat kekar diantara kita kadang sesumbar ketika itu sering kudengar suaramu yang sebait itu merdu merayu: “kau cabut segala dariku cemar dan noda gelap dan gulita kau beri segala padaku kasih dan cinta bintang dan surya” tapi itu berpuluh tahun silam ketika badai serentak menerjang hanya sekejap memang tak hanya harta benda yang hilang berjuta nyawa juga meregang lalu rumah itu lantak luluh tiang-tiang tak lagi utuh jadi puing berkeping-keping tak mampu direkat gamping kita …. tak lagi jalan seiring *** dinihari juli10 nurman [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] [Haibun] Kisah anak Serdadu
[Haibun] Kisah anak Serdadu Sebuah film dokumenter, berjudul "Mijnheer de vader" (Tuan papa) mengulas tentang sejarah kolonial Hindia Belanda, di mana narasi serdadu Belanda pada tahun 1950, meninggalkan sekitar 8000 anak-anaknya di ufuk timur. Pohon di puncak Menggelinding ke bawah Tangkai berembun Jauh dari lautan Angin mendesis tenang Cermin dari cerita curahan hati, mengulas refleksi sketsa lukisan bertinta merah, mengukir goresan kisah suratan takdir dirinya, tanpa pengakuan hukum legalitas sebagai anak kandung "Tuan Papa"nya, telah mengusik ingatan riwayat hidupnya, meniti nasib anak bangsa, yang kelahirannya menjadi korban cinta dalam agresi perang kolonial. Menabur debu Angin dari utara Masuk kubangan Anak korban serdadu Polisionil aksi Selama perang kolonial 1946-1949, peristiwa penyerangan kolonialis, mengerahkan 130 ribu serdadu Belanda, menjadikan kota Surabaya lautan api, jiwa terbakar mengusung semangat kaum pemuda, berjuang demi mempertahankan kemerdekaan bangsa Indonesia yang selama 350 tahun telah terjajah. Serdadu Londo Menebar keresahan Perang dan cinta Diterlantarkan Kehilangan ayahnya Tabu dan rindu Darah merangkak Pergi lebih kreatip Biar mengalir? MiRa - Amsterdam, 2 Juli 2010 Sumber: http://player.omroep.nl/?aflID=11120021&tt888=true Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind.net/ http://sastrapembebasan.wordpress.com/ [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Fw: Pemaksaan kehendak/anarki dg topeng hukum: Stlh Gresik, Surabaya siap2 pemilihan walikota ulang
Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind.net/ http://sastrapembebasan.wordpress.com/ --- On Thu, 7/1/10, Nanang Heriyanto wrote: From: Nanang Heriyanto Subject: Pemaksaan kehendak/anarki dg topeng hukum: Stlh Gresik, Surabaya siap2 pemilihan walikota ulang To: "milis fhui96" , moko...@yahoogroups.com, mtvfre...@yahoogroups.com, "Milis - THE UPSTAIRS" , "Forum Lintas Milis" Date: Thursday, July 1, 2010, 9:43 AM dari contoh satu daerah ini, semoga bisa dijadikan bahan pemikiran & renungan untuk kemajuan Indonesia dimasa datang Sekali lagi terbukti, perbuatan anarkis yg memakai kekuatan hukum, aparat hukum dan lembaga hukum. Dimana memaksakan kehendak pada masyarakat, tapi dengan memakai dasar hukum. Dimana sebenarnya, dalam sidang tidak terbukti adanya kecurangan (malah yang terbukti adalah kecurangan dari pihak penggugat/pasangan CACAK), tapi keputusan MK mengalahkan suara masyarakat, hanya karena yang memenangkan pemilihan walikota bukan orang yang dikehendaki oleh pihak2 yang kuat di pusat pemerintahan. Karena sejak awal sudah terasa ada pemaksaan kehendak, bahwa dalam pemilihan walikota Surabaya harus dimenangkan oleh pasangan CACAK (arif afandi-adis kadir) Dan untuk nantinya menuduh masyarakatlah yang anarki, sehari sebelum pengambilan keputusan MK, panitera MK, Zainal Arifin Hoesin sdh menyatakan: " Putusan MK bersifat final dan mengikat.Tidak bisa banding, dan semua pihak harus taat pada putusan MK, Karena ini adalah proses hukum, apapun harus diterima. Jika hukum sudah ditaati semuanya akan kacau" (Jawa Pos, 30 Juni 2010) Artinya jika masyarakat merasa terdholimi oleh keputusan hukum yang diduga disetir oleh pihak tertentu, kalau protes, maka bukan MK yang diduga menyalahgunakan hukum untuk kepentingan tertentu yang disebut anarki. tapi masyarakat yang tidak mau pasrah saja jika ditindas oleh orang2 berpengaruh yang bisa menyetir hukum, itu yang disebut anarki. Sebenarnya yang anarki itu MK yang diduga disetir oleh orang2 yang berpengaruh, atau masyarakat ya??? Karena yang diulang hanya ditempat yang CACAK kalah, ditempat yang CACAK menang langsung dianggap sah hasilnya oleh MK. Hanya usul: sebaiknya tidak usah ada pemilihan walikota/bupati/Gubernur deh... Jika memang orang kuat di pemerintahan pusat sudah punya jago dan diharuskan jadi kepala daerah, mendingan langsung ditunjuk saja, gak usah pakai kamuflase seolah2 demokrasi, seolah2 berdasar hukum. Selain buang2 biaya, juga ini bisa mengadu domba masyarakat. karena yang memaksakan kehendak bukanlah masyarakat, tapi orang kuat yang bisa mengatur hukum, aparat hukum, lembaga hukum. Dari: putra wardana Judul: Setelah Gresik, kini Surabaya siap diadakan Pemilihan Walikota Ulang Tanggal: Selasa, 29 Juni, 2010, 1:05 PM Dukungan ketua umum Golkar bisa ketuk hati Mahkamah Konstitusi (MK) & kabulkan gugatan calon Bupati gresik SQ dr Golkar yg kalah suara. Sehingga di tempat pemungutan suara, yakni 9 kecamatan dimana pasangan SQ kalah harus diulang. Dari tabulasi yang ada. Maka bisa diperkirakan pasangan SQ akan memenangkan pemilihan bupati di Gresik. Karena didaerah2 yang tidak diulang, pasangan SQ sudah menang suara. Tinggal kita tunggu putusan MK ttg pemilihan walikota Surabaya, dimana pasangan CACAK (Arif Affandi-Adis Kadir/Demokrat-Golkar) yg juga dpt dukungan penuh dr ketua umum Golkar, sekaligus ketua Setgab koalisi pemerintah, Aburizal Bakrie, yg juga meminta agar dilakukan pemilihan ulang di tempat2 yg CACAK kalah. Agar Surabaya tdk dipimpin oleh org2 yg bukan bagian dr pemerintah. Berita koran menyatakan, Pengacara CACAK, Syaiful Ma'arif yang juga merupakan patner dari kantor pengacara Adis Kadir & Patner, optimis gugatan dikabulkan. Apalagi menurut berita koran, hakim ketua yg memimpin sidang MK dlm kasus ini adalah mantan anggota DPR 2 periode dr Golkar. Apalagi Adis kadir adalah putra kandung dari Wakil Ketua Mahkamah Agung [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Acara Ribka Tjiptaning Dibubarkan Lagi
Polhukam Acara Ribka Tjiptaning Dibubarkan Lagi Senin, 28 Juni 2010 - 18:10 wib Ribka Tjiptaning (kanan). (Foto: Koran SI) SUKABUMI – Kegiatan sosial yang digelar Ketua Komisi IX DPR RI Ribka Tjiptaning kembali dipermasalahkan. Kali ini terjadi di Kecamatan Warungkiara, Kabupaten Sukabumi. Tim medis yang diterjunkan Tjiptaning terpaksa menghentikan kegiatan pengobatan gratis karena diduga dipersulit oleh aparat kecamatan dan desa setempat. Keterangan yang dihimpun, menyebutkan penghentian kegiatan pengobatan gratis yang digelar Ribka Tjiptaning itu terjadi di Kampung Cilandak, Desa Sirnajaya, Senin (28/6/2010), sekira pukul 10.00 WIB. Saat dihentikan, kegiatan bakti sosial tengah berlangsung dengan jumlah warga yang berobat mencapai 200 orang. Menurut Humas Tim Pengobatan Gratis, Andi Suherlan, kegiatan pengobatan gratis terpaksa dihentikan, karena pihak pemerintahan kecamatan dan Desa Sirna Jaya meminta tim medis Ribka Tjiptaning menandatangani sebuah surat pernyataan di atas materai. Mendapati hal itu, tim medis menolak memenuhi permintaan Camat Warungkiara Eri Estanto dan memutuskan untuk menghentikan kegiatan pengobaan gratis. “Kami harus menandatangani surat pernyataan bahwa kegiatan yang digelar bukan malapraktik. Ini sangat berlebihan, sebab tim medis yang diterjunkan adalah tenaga profesional yang kegiatannya diawasi serta mendapatkan penugasan langsung Ketua Komisi IX DPR yang membidangi kesehatan. Kami jelas menolak menandatangani surat itu,” kata Andi. Sementara itu Ketua Komisi IX DPR RI Ribka Tijptaning mengatakan, kegiatan bakti sosial pengobatan gratis ini merupakan ungkapan terima kasih kepada warga Sukabumi yang telah memilihnya kembali menjadi wakil rakyat. Kegiatan tersebut telah berlangsung selama kurang lebih satu bulan dengan target kegiatan seluruh kecamatan di Kabupaten dan Kota Sukabumi. “Apa saya salah jika ingin mengucapkan terima kasih dan memberikan sesuatu yang terbaik buat warga Sukabumi yang telah memilih saya. Sepertinya berlebihan kalau saja kegiatan bakti sosial ini dianggap salah dan dipersulit. Ini adalah murni niatan saya dalam membantu warga,” paparnya panjang lebar. Wakil Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi Asep Wahyu Nb mengungkapkan, kekecewaannya terhadap sikap dan tindakan Camat Waringkiara yang telah mempersulit pelaksanaan pengobatan gratis. Padahal sejauh kegiatan yang digelar Ribka Tjiptaning tersebut berdasarkan permintaan warga. “Di beberapa kecamatan kegiatan itu sudah berjalan mulus. Saya sangat kecewa jika pemerintah kecamatan dan desa mempersulitnya, sebab kondisi warga saat ini sangat membutuhkan kegiatan-kegiatan seperti itu,” ujarnya. Asep yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua DPD PDIP Jawa Barat mengatakan tindakan camat tersebut diindikasikan telah memarginalkan salah satu partai politik. Sementara itu Camat Warungkiara Eri Estanto mengaku tidak penah membubarkan atau menghentikan kegiatan pengobatan gratis Tjiptaning. Namun dia mengaku, saat kegiatan berlangsung, pihaknya meminta agar ada penjelasan tentang tim medis yang diterjunkan. “Saya hanya ingin ada kejelasan siapa dan dari mana saja tim medis yang diterjunkan, sebab bagaimanpun ini menyangkut nyawa orang banyak. Surat bermaterai yang saya tawarkan itu hanya solusi agar jika terjadi sesuatu dapat dipertanggungjawabkan,” kilah Eri.(Toni Kamajaya/Koran SI/ram) Sumber: http://news.okezone.com/read/2010/06/28/339/347511/acara-ribka-tjiptaning-dibubarkan-lagi Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind.net/ http://sastrapembebasan.wordpress.com/ [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] UU Kontroversi oleh Niki Osing
Niki Osing: UU Kontroversi : 7 Fraksi DPRRI menolak tentang Rancangan Undang Undang Perlindungan Pekerja Rumah Tangga Sunday at 08:15 Dalam kesempatan terpisah Rieke Diah Pitaloka menjelaskan tujuan kedatangannya ke Banyuwangi yang sebenarnya dalam rangka kunjungan kerja Komisi 9 untuk mensosialisasikan Rancangan Undang undang Perlindungan Pekerja Rumah tangga, yang saat ini kondisinya Kontroversi ditingkatan pusat, hal ini akibat ketidaksepahaman pendapat di kalangan DPR-RI, hingga menjadikan munculnya penolakan oleh 7 fraksi atas Rancangan Undang undang ini. Rieke menyatakan,"Bahwa sebenarnya rancangan undang undang ini kami bawa ke daerah untuk kami ujikan kepada publik, sementara dilain sisi kami juga harus mendapatkan respon serta dukungan ataupun dorongan publik sebagai modal kami untuk terus memperjuangkannya di Pusat, sasaran kami datang ke Daerah khususnya Jawa timur karena sebagai provinsi pemasok TKI terbesar seluruh Indonesia, di Jawa timur ada 3 tempat yang kami kunjungi Pamekasan, Jember, dan Banyuwangi. Selanjutnya,Rancangan undang undang Perlindungan Pekerja Rumah tangga ini kita perjuangkan bersama rekan rekan di komisi IX untuk melindungi kepentingan para pekerja kita, yang kerap mengalami Kekerasan saat bekerja di luar negeri, bekerja dibawah tekanan,dan tindakan yang mengarah kepada kekerasan fisik. Rencananya undang undang ini tidak hanya untuk melindungi mereka yang bekerja diluar negeri saja, namun juga kepada para pekerja rumah tangga di dalam negeri, sampai saat ini masih banyak kejadian yang bukan rahasia umum lagi,bahkan menjadi hotnews media terkait banyaknya Korban penganiyaan warga negara kita yang bekerja sebagai Pekerja Rumah tangga. Mereka mendapatkan perlakuan tersebut saat berada di negara lain, perlakuan tidak wajar serta tidak layak dari para majikan, sampai ada korban yang terbunuh, oleh sebab itu disini ada kewajiban sebagai wakil Rakyat, kita siap untuk mencari solusinya. Rumusan RUU PRT ini timbul setelah kita melakukan kunker ke beberapa negara Di Uni Emirat Arab,seperti Saudi Arabia, kami meminta kepada mereka "Tolong lindungi para pekerja kami dengan perangkat hukum yang sesuai di negara anda, namun saya balik ditanya apa itu juga sudah diterapkan di Negara Anda?, ini lah yang membuat kita merasa kalau undang undang Perlindungan Pekerja Rumah tangga sangat diperlukan sekali, RUU PRT untuk perlindungan para pekerja Rumah tangga. Kondisinya saat ini memang terkesan tidak adanya tanggung jawab sama sekali dari Pemerintah Indonesia bila melakukan pembiaran terhadap kekerasan demi kekerasan yang terjadi kepada para pekerja Rumah tangga, karena perangkat hukumnya memang kita tidak punya. Ketika mereka ada masalah diluar negeri, penanganannya pun bisa kita lakukan secepatnya apabila perangkat hukum serta Undang undang tentang Ruu Prt nya telah jelas dan ada, misalkan seperti kasus kasus di Malaysia bila kita mendorong pemerintah Malaysia untuk membuat undang undang perlindungan pekerja rumah tangga, agar dapat kepastian dan jaminan hukum yang jelas oleh karena itu, majikan tidak bisa main main, bila ada hukum dan sangsi yang jelas. Tapi bagaimana kita mendorong malaysia bila kita sendiri tidak punya peraturan dan undang undangnya, dengan kontroversi dan penolakan 7 Fraksi yang terjadi di DPRRI, Rieke menganggapnya bukan penolakan, tetapi belum adanya kesepahaman tentang Ruu PPRT ini pentingnya dimana, tetapi kembali Rieke Diah menegaskan bahwa, "yang terpenting adalah dukungan dan dorongan publik karena apapun bentuknya kita [anggota Dpr,red] bekerja di parlemen juga dibawah pengawasan publik, dan jangan kami dibiarkan sendirian agar apapun kebijakan yang dibuat sepenuhnya untuk melindungi kepentingan Publik, jangan sampai kebijakan yang kita buat untuk melindungi kekuasaan tertentu dan modal tertentu , hal itu jangan sampai terjadi."Ucap Rieke. Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind.net/ http://sastrapembebasan.wordpress.com/ [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] [Haibun] Lingkaran Setan
[Haibun] Lingkaran Setan Menapak kaki Sadar melangkah maju Tanpa kembali Menghindar kegagalan Ada yang berlebihan Ban mobil menggelinding dari titik ke titik, dari bekerja ke rumah, lalu tertidur lelap Di sepanjang jalan, gang-gang sempit, bercermin tanpa kaca cermin, Akar rumput kering di antara sampah berserakan Rotasi kehidupan seperti lingkaran setan Untuk dibahas Memilih yang terpenting Konteksnya hilang Ada yang dipersulit Melilit jadi rumit Kemiskinan menggelantung di sayap pesawat Parlemen ditempatkan di kokpit Kementrian duduk di bangku dekat jendela Pertokoan mengisi bagasi Setiap hari pejabat pemerintah hidup tanpa stres, Di atas sayap pengangguran penuh sesak berbaring, Tak ada yang peduli dan perlu dipikirkan Pesawat terbang mengudara tanpa arah tujuan MiRa - Amsterdam, 28 Juni 2010 Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind.net/ http://sastrapembebasan.wordpress.com/ [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] [Haiku] Pencerahan
[Haiku] Pencerahan (1) Langit membiru Mata masih terjaga Burung berkicau (2) Berbagi payung Samping kantor polisi Pesta prasmanan (3) Di teras kaca Hening bersama Bunda Angin semilir (4) Menuju rumah Di simpang jalan rawa Kodok menyapa (5) Di atas metro Sepanjang kabel listrik Burung berbaris MiRa - Amsterdam, 27 Juni 2010 Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind.net/ http://sastrapembebasan.wordpress.com/ [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Re: undangan dan rilis acara sastra
From: Indrian Toni Date: Sun, 27 Jun 2010 12:21:08 -0700 (PDT)To: ; ; ; apsas; sejuta puisi; komunitas merapi; penyair muda; ; gus muh; heri latief; penyaor je; penulis lepas; ; ; sejuta puisi; ; Subject: undangan dan rilis acara sastra Rilis dan Undangan DARI YANG DIBUANG DAN YANG DIBUNGKAM: Peluncuran Buku dan Diskusi Sastra Dalam sejarah kebudayaan Indonesia modern, salah satu polemik sastra dan kebudayaan yang terus menerus menemukan gaungnya hingga masa kini adalah eksistensi Lekra. Baik sebagai sebuah lembaga kebudayaan yang menaungi sebagian besar para seniman beridieologi kiri maupun karena tawaran estetikanya yang bersandar pada ideologi realisme sosial. Polemik antara para pendukung Lekra dan Manikebu yang mewarnai dinamika sastra dan kebudayaan Indonesia sejak akhir tahun 195-an hingga munculnya tragedi berdarah pada bulan september 1965 menyisakan berbagai persoalan multidimensional yang tak pernah terselesaikan secara menyeluruh hingga masa kini. Antara tahun 1950-an sampai 1965 polemik kebudayaan antara para pendukung Lekra dan Manikebu relatif berimbang. Lekra menawarkan model kebudayaan Indonesia yang bervisi kerakyatan dengan kecenderungan untuk menolak campur tangan tangan-tangan nekolim. Sementara itu, pada sisi yang lain, Manikebu yang mengedepankan visi humanisme Universal dengan mengambil titik berangkat bahwa kebudayaan Indonesia adalah bagian dari kebudayaan dunia. Namun polemik yang panas dan belum menemukan keseimbangan itu kemudian berujung pada apa yang oleh rezim orde baru disebut "Pemberontakan G-30-S/PKI." Terlepas dari perdebatan siapa dalang sesungguhnya dari peristiwa berdarah tersebut, September 1965 menjadi titik balik dari kebudayaan Indonesia modern, terutama dalam konteks polemik panas antara Lekra dan Manikebu. Rezim militer Orde Baru, lewat tangan-tangan kekuasaannya yang otoriter, kemudian mengkambing-hitamkan PKI beserta seluruh organisasi yang dianggap berafiliasi padanya. Lekra, sebagai sayap kebudayaan PKI pun mengalami pukulan dalam aktivitas kebudayaannya. Para anggotanya banyak yang dipenjara atau disiksa -kalau tidak dibantai secara kejam-, sementara karya-karya mereka dianggap sebagai bacaan terlarang. Tragedi kebudayaan Indonesia yang lahir dari rahim rezim pemerintah Orde Baru, salah satunya, adalah dikeluarkannya daftar "librorium pro hibitorum," atau sejumlah buku-buku terlarang yang lahir dari para penulis Lekra. Organisasi, seluruh kegiatan seni dan budaya, dan para aktor-aktor Lekra mengalami pemarginalisasian secara menyedihkan. Memori bangsa Indonesia tentang Lekra dan aktivitas kebudayaannya secara sistematis berusaha dihapus oleh pemerintahan Soeharto yang anti-komunis. Seiring jatuhnya rezim Orde Baru, dan diikuti dengan Orde Reformasi, muncul tuntutan dari berbagai pihak agar luka-luka sejarah kultural bangsa ini dibuka dan dimediasikan secara terbuka dan adil. Para penulis Lekra, yang di masa sebelumnya tak punya hak bersuara dan mempresentasikan hasil kreativitasnya, secara perlahan-lahan menemukan kembali hak mereka untuk bersuara. Kegiatan dan estetika seni-budaya mereka kembali menemukan gairahnya kembali. Memori akan estetika dan aktivitas seni-budaya baik dari para seniman dan sastrawan Lekra maupun mereka yang secara ideologis terpengaruh oleh para seniman dan sastrawan tersebut hadir kembali di tengah-tengah berbagai ideologi, estetika, dan aktivitas seni dan budaya lain. Kondisi ini oleh pihak-pihak tertentu dianggap sebagai menghidupkan lagi hantu 'komunisme' dan 'ideologi realisme sosial beserta perilaku 'arogan' seperti yang selalu dituduhkan oleh para pendukung Manikebu saat berbicara tentang Lekra. Namun oleh beberapa pihak yang lain kondisi ini disikapi sebagai sebuah usaha untuk memberi ruang hidup dari salah satu elemen kebudayaan yang pernah hidup di tanah air dan mengalami keterpasungan kreativitas oleh rezim Orde Baru selama lebih daritiga dekade. Dalam konteks inilah, diskusi buku-buku dari para penulis Lekra menjadi relevan untuk dihadirkan kembali di hadapan publik kesenian dan kebudayaan Indonesia, bukan hanya untuk memberi suara dari mereka yang semula terbungkam, namun juga memberikan ruang pedebatan yang terbuka dan adil dari seluruh pihak akan posisi Lekra dalam setting kebudayaan Indonesia dulu dan sekarang. Generasi Indonesia yang tak pernah mengalami polemik panas antara Lekra dan Manikebu di era 1950-an dan 1960-an -mereka pula yang mengalami indoktrinasi massif Orde Baru atas sejarah Lekra- berhak mendapatkan informasi yang berimbang tentang Lekra dan karya-karyanya sehingga mereka sendiri yang nanti akan memiliki keputusan dimana posisi Lekra dalam setting kebudayaan Indonesia dulu, kini, dan masa mendatang. Parikesit Istitute bekerjasama dengan Penerbit Buku Ultimus dan Pusat Sejarah dan Etika Politik (PUSdEP) menyelenggarakan Diskusi Buku-Buku Penulis LEKRA:“YANG MEMBUNGKAM DAN YANG DIBUNGKAM”. Diskusi
[wanita-muslimah] dinasti Oleh Satria Banten
dinasti Yesterday at 10:00 Oleh : *Satria Banten. Indonesia saat ini yang menganut sistim demokrasi kerakyatan ternyata dimanfaatkan oleh oknum penguasa dan pengusaha yang memiliki kekayaan berlimpah ruah. Sistim demokrasi memanglah cita-cita bagi rakyat karena setiap orang dapat bebas mengemukakan pendapat bebas memilih dan dipilih, tidak ada lagi gaya otriter atau bertindak semaunya. Setiap pemimpin daerah atau pemimpin bangsa ditentukan oleh pilihan rakyat dan yang pasti yang dipilih tentunya yang dikenal dan memiliki kedekatan dengan rakyat. Namun dikenal saja bukan menjadi jaminan bakal dipilih karena uang lebih besar pengaruhnya. Hal inilah yang dimanfaatkan penguasa atau pengusaha (kaum berduit) untuk mencoba dan mencari peruntungan dengan jalan menacalonkan kepala daerah atau pemimpin bangsa.. Sudah banyak contoh dan buktinya, ketika sudah berkuasa dan habis masa jabatannya ingin berkuasa untuk kedua kalinya mungkin bisa berkali-kali jikalau tdak ada aturan yang membatasi. Dengan berkuasa tentu saja pundi-pundi kekayaan akan datang dengan sendirinya, menghampiri sang penguasa yang dapat memerintahkan birokrasi dibawahnya. Kedekatan dengan penguasa sangatlah berpengaruh besar bukan saja untuk pengembangan usaha namun juga pengembangan karir jabatan. Pengaruh inilah yang dimanfaatkan oleh penguasa untuk membuat dinasti supaya kelak jabatannya tidak jatuh pada orang lain namun turun kepada kerbat dekat, anak, cucu atau saudara kandung. Bahkan disuatu Daerah dari mulai tingkat Propinsi sampai Kabupaten dan Kota, kepala daerahnya dikuasai oleh saudara kandung begitu pula dengan parlemenya dari mulai tingkat Propinsi, Kabupaten dan Kota diisi mayoritas saudara kandung dan kerabat dekat tidak memperdulikan kemampuan dan tujuan yang sebenarnya. Sangat wajar jika ada penulis mengistilahkan dengan binatang laut seperti gurita. Apakah ini yang disebut kelemahan sistim demokrasi di Indonesia, ataukah hanya oknum-oknum tertentu yang mengotori arti berdemokrasi yang sesungguhnya. Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind.net/ http://sastrapembebasan.wordpress.com/ [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] [Haibun] Legenda Banyuwangi
[Haibun] Legenda Banyuwangi Air mengalir Jernih, wangi aroma Di Blambangan Tipu muslihat Dari bidang, di panen Berjubah ninja Siapa yang peduli bayonet menenggak tabu, waktu terus melangkah tanpa lelah, tingkah laku pemburu bayaran, bermantra jimat hitam, merasuk dalam urat nadi kehidupan berdemokrasi, sejarah rumor ilmu santet penguasa jagat, menghipnotis histeris kekerasan antar warga Bayuwangi, magis dan takhayul bermakna misteri bencana haus darah. Malam purnama Cengkraman kelelawar Menguji keji Sakit terlantar Rintih, kejang terkapar Menanti ajal Suratan takdir Nasib Surati Mati dihianati Tanah kuburan Cinta mawar, berduri Semak kemangi MiRa - Amsterdam, 27 Juni 2010 Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind.net/ http://sastrapembebasan.wordpress.com/ [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] [Haibun] "kebenaran" bagi sang pemenang
[Haibun] "Kebenaran" bagi sang pemenang Diluar suara guntur menggelegar, yang kemudian mengingatkanku pada peristiwa mengerikan, misteri, mengabarkan pesan akhir : "luluh lantakkan kehidupan manusia, dunia akan menjadi abu berwarna merah, karena itu, nyalahkan obor api!" Ketika itu, waktu telah ditentukan, di Jakarta, menjadi pusat komando perang antar saudara, walhasil seperti suatu kisah "kebenaran" bagi sang pemenang, Apa yang diinginkan, Kejadiannya, Tak membingungkan Rencana aktivitas Nama terdaftar, hilang Kata lahir tersusun dalam darah, mengalir, mengikuti arus dalam tubuh yang gelap, berdenyut, mengarungi arah busur panah, menembus bibir dan mulut. Untuk terakhir kalinya, mereka pergi tanpa mengucapkan selamat tinggal, telah kehilangan sanak saudara dan handai taulan, menjejak tanpa pijakan tapak kaki, ditinggalkannya bayangan kenangan dalam alam kelam, yang menyisakan ingatan pengagungan jiwa harumnya semerbak kayu cendana. Pada empat puluh lima tahun lalu, di usia itu, pencarian pembenaran atas "kebenaran" itu, tak pernah diketahui asal-usulnya, dari mana asal muasal kisah cerita misteri itu, walau ingatan di masa lalu itu, dianggapnya sebagai bencana banjir di musim hujan, dan meluap arus derasnya air sungai, yang mengalir berwarna merah darah. Melalui kata tak bersuara, bersaksi, atas pembenaran dibalik tirai kawat berduri "kebenaran" itu, bahkan mengucap bisu dari ujung langit, yang dibatasi tembok-tembok penjara, tempat-tempat pengasingan dan pemenjaraan kehidupan berbangsa dan bernegara. Susunan kata-kata Tanpa substansi Atau diam, Antara kekerasan, dan penghilangan, jiwa melayang Cahaya lilin, Menerangi ruangan Nyala, tak acuh Keberaniannya Jiwa mengerang Pikirannya tersiksa MiRa - Amsterdam, 22 Juni 2010 Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind.net/ http://sastrapembebasan.wordpress.com/ [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] [Haiku] Imigrasi
[Haiku] Imigrasi Di balik cadar Mulutnya komat-kamit Begitu pucat Hidangan makan malam, berisi kepedihan Ah.. kisah pahit, tak bisa lupa Beranjak dari duduk, Dia terhuyung-huyung. Tak ada yang peduli. Hari kerjanya, dijerat krisis Kemiskinan membukit Kesenjangan sosial Menuai kebencian Kelahiran imigran diperbudak! Uang dan kekuasaan menjadi bencana kejahatan manusia Keindahan sayap kupu-kupu dicukur, terkubur dalam usia kepompong. Orang kaya tidak membayar tenaga kerja kita Bunga uangpun hasil rampasan kekayaan alam, yang dimiliki nenek moyang kita. Kelaparan waktu tak pernah mati Di kegelapan, awan kelabu, menyelimuti bulan Tenang, menyapa aneh, : "Jangan berdiri di angin!" Memori matahari, Hatinya surut Mengalir kering Keheningan membisu Waktu mengalahkan kita. Jiwa apatis Keberuntungan, sistim kapitalisme Lintasan kehidupan Menggali kuburannya Kecemasan menggumpal Miskin dan hina Bercermin diri Musim silih berganti Ada saat melawan! MiRa - Amsterdam, 20 Juni 2010 Rembulan di senja hari, Amstelkade - Musim Semi 2010 Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind.net/ http://sastrapembebasan.wordpress.com/ [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Cermin Kehidupan Perantau
Cermin Kehidupan Perantau Di waktu lalu, entah sudah berapa lama kududuk terdiam, menyaksikan gerakan gambar di muka kaca screen tipis, gambar itu bukanlah berupa tayangan cerita filem-filem khayalan seperti filem karton yang bisa bikin hati kita terhibur, bukan pula filem horror untuk membuat orang jadi petakut, juga bukan filem drama kehidupan ala Hollywood atau Bollywood yang bisa menyihir orang jadi ngiler bermimpi punya gaya hidup berglamour ria. Terhitung waktu jarum jam di dinding, berdetak detik demi detik, di keheningan malam sampai menjelang subuh pukul 03.00, kaca screen di Belanda menayangkan acara proses penghitungan suara 9 juta dari 12 juta rakyatnya yang punya hak suara dalam pemilu. Hasil penghitungan suara pemilu 9 Juni 2010, akhirnya dimenangkan oleh partai Liberal (VVD) dan partai Ultra Kanan (PVV), yang menduduki urutan nomor 3 terbesar, berhasil meraih suara, masing - masing 31% dan 24% dari 75% pemilih, berarti 3,3 juta orang di Belanda, telah menunjukan sikap dukungan dan kepercayaannya tehadap tawaran program agenda partai Ultra Kanan, yang berambisi berkoalisi dengan pemenang partai Liberal dan partai kalah bernama Kristen Demokrat. Bila ku melihat di lingkungan sekitar hidupku, di universitas, semua imigran berpendidikan tinggi, di jalan- jalan, tercermin kehidupan kaya warna budaya, di snack bar, makanan lezat, kebab dan pizzaTurki, Aku berpikir, tentang bagaimana bentuk rupa masyarakatnya, nyatanya 1 dari 6 orang di sekitarku tampaknya menjadi rasis, walau semua orang ingin hidup berdamai tanpa ada rasa takut dan rasa lapar Ketidak berdayaan adalah suatu yang mengerikan, namun penyalahgunaan atas ketidak berdayaan membuat situasi semakin gawat! Pemerintah dalam cengkraman tangan "demokrasi", di negara yang dibangun di bawah air mengatas namakan atas hak asasi manusia, membentang hutan lindung di alam datar tidak ada yang berubah, mesin kopi otomat, menguap panas tanpa akhir Hembusan nafas angin badai, menghempas akar rumput, disepanjang kanal jalan, disepanjang jalan taman, di sepanjang jalan keramaian pasar, disepanjang gang-gang jalanan. Daun pohon dan ranting, tegar, nyaman menggapai kemilau cahaya mentari, ulat, cacing, semut hidup di antara himpitan rumput segar gerakan seperti penjerat tikus di rumah kumuh, bagaikan anak jaman terhempas resah, yang merindukan pelukan hangat ibunda, di alam kesaksian purnama. Ada tantangan masa depan hidup perantau tanpa senyum, mendesah harapan baru, menyatakan: "tabahlah, aku akan selalu bersamamu" MiRa - Amsterdam, 15 Juni 2010 Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind.net/ http://sastrapembebasan.wordpress.com/ [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Ada cicak nguntal boyo BY CHEBOLANG*
Untuk dengerin lagu "CICAK NGUNTAL BOYO " silahkan klick: http://www.youtube.com/watch?v=V-KyFfgvjUY Lyrick: CICAK NGUNTAL BOYO BY CHEBOLANG* ANA CICAK NGUNTAL BOYO BOYO COKLAT NYEKEL GODO OJO SENENG NGUNTAL NEGORO MUNDAK RAKYATMU DADI SENGSORO INI CERITA NEGERI BEDEBAH PEMIMPINYA HIDUP MEWAH TAPI RAKYATNYA MAKAN SUSAH HASIL DARI MENGAIS SAMPAH DI NEGERI PARA BEDEBAH YANG BAIK DAN BERSIH BISA SALAH KEBOHONGAN ITU LUMRAH RAKYAT KECIL HANYA BISA PASRAH BUBRAH! PARAH! BUBRAH! PARAH! BUBRAH! ANA CICAK NGUNTAL BOYO BOYO COKLAT NYEKEL GODO OJO SENENG NGUNTAL NEGORO MUNDAK RAKYATMU DADI SENGSORO RAKYAT MENCARI PIMPINAN KETEMUNYA JURAGAN RAKYAT MENCARI IMAM, YA IMAM KETEMUNYA TUAN MAKA JANGAN-LAH JANGAN HERAN JIKA ADA MAFIA DI PERADILAN JUAL BELI PASAL DAN HUKUMAN YANG KUAT BAYAR PASTI MENANG KATANYA JAMAN SUDAH REFORMASI TAPI HUKUM MASIH BISA DIBELI JADI BARANG DAGANGAN, OBYEK KORUPSI NGGAK PUNYA MALU DAN HARGA DIRI KALIAN KIRA SELAMANYA RAKYAT KITA BODOH JIKA RAKYAT MARAH TIRANI PASTI AKAN ROBOH! ANA CICAK NGUNTAL BOYO BOYO COKLAT NYEKEL GODO OJO SENENG NGUNTAL NEGORO MUNDAK RAKYATMU DADI SENGSORO BIBIT ITU TUNAS CANDRA ITU SINAR YANG MENJADI SIMBOL TEGAKNYA KEADILAN LANGKAH KECIL TELAH DIMULAI DARI BAYI BERNAMA DEMOKRASI KEADILAN TAK BISA DITAWAR LAGI KEPASTIAN HUKUM ADALAH HARGA MATI MUNGKIN KITA CAPEK REVOLUSI MUNGKIN KITA BOSAN DEMONSTRASI TAPI JANGAN PERNAH BERHENTI PALING TIDAK TUNJUKAN RASA PEDULI UNTUK INDONESIA YANG KITA CINTAI ANA CICAK NGUNTAL BOYO BOYO COKLAT NYEKEL GODO OJO SENENG NGUNTAL NEGORO MUNDAK RAKYATMU DADI SENGSORO *Chebolang biasa memakai nama Kill The DJ. Lagu ini saya tujukan sebagai bentuk dukungan yang bisa saya berikan untuk keadilan dan pemberantasan korupsi di Indonesia, khususnya untuk KPK dan Bapak Chandra dan Bibit. Beberapa teks saya ambil dari puisi Negeri Bedebah karya Adhie Massardi. Juga sepotong bait saya ambil dari syair lagu teater Salahudin (penulisnya saya lupa) yang waktu saya dengar saya masih SMP. Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind.net/ http://sastrapembebasan.wordpress.com/ [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Info cara membeli buku: Sastra, Kebebasan dan Peradaban Kemanusiaan
Sastra, Kebebasan, dan Peradaban Kemanusiaan (Hard Cover) Oleh: HERI LATIEF, MIRA KUSUMA, LEONOWENS SP ISBN: 9786028543606 Rilis : 2010 Halaman : 262p Penerbit: Bisnis2030 Bahasa : Indonesia Ebook : Rp.31.000 Cetak : Rp.77.500 Sastra, Kebebasan dan Peradaban Kemanusiaan; merupakan buku karya sastra yang dihimpun oleh 3 penulis berlatar pemikiran progresif, ideologis, visioner, dan humanis. Buku himpunan esai, prosa liris, puisi, cerpen, dan esai liris; telah menegaskan fungsi sastra sebagai alat pelurusan sejarah, pembebasan dan perjuangan bagi nilai-nilai kemanusiaan. Heri Latief, Mira Kusuma, dan Leonowens SP; adalah 3 serangkai sahabat yang selama ini berkonsentrasi dalam perwujudan karya-karya sastra sebagai alat pencerdasan dan pembebasan di bidang: politik, ekonomi, budaya, lingkungan, negara, kekuasaan, gender, dan globalisasi. --- Info cara membeli buku klik link berikut: http://www.bookoopedia.com/daftar-buku/pid-31806/sastra-kebebasan-dan-peradaban-kemanusiaan-hard-cover.html klik tombol "BELI" yang ada di bawah buku > pilih yang ada ikon buku jika ingin membeli buku cetaknya. Lanjutkan dengan Klik Checkout yang juga ada di bagian bawah Isi PERSONAL DATA kemudian Submit. Lanjutkan dengan mengisi username dan pasword yang bisa Anda create sendiri. Isi alamat pengiriman lalu klik Continue. Setelah sampai di halaman Order Invoice klik Continue. Saat sampai di halaman pembayaran klik pada: "I will pay by transfer (BCA or Mandiri). Isi email dan lanjutkan hingga "FINISH PAYMENT" Silakan check email Anda, dan Anda tinggal mengkuti instruksi yang ada dalam email tersebut. Jika ada yang ingin ditanyakan, saya bisa pandu langsung melalui YM : eviw...@yahoo.com Pada jam kerja: Senin – Jumat dari jam 09.00 – 17.00 WIB. Salam. Eviwidi www.bookoopedia.com [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] [Haibun] Ilusi Imajinasi
[Haibun] Ilusi Imajinasi Di ufuk barat Matahari terbenam Terbungkus mimpi Hampa politik Kesadaran ilusi Menjadi nyata Aah.. kehampaan ruang politik menukik kesadaran ilusi, terkungkung dalam khazanah budaya kekerasan, segala norma dan tingkah laku manusia menjadi tempat siksaan lahir dan batin bercampur hina, perih dan nyerinya rasa kehidupan. Bermakna lapar Anak bangsa tercekik Kemiskinannya Ada hal nyata dicengkram dari mimpi ilusi, semangat kekosongan nyatanya dipenuhi bisikan rekayasa imajinasi, memiliki tujuan terselubung dengan cara memanipulasi janji-janji pemilu, menuai iman manusia terdepolitisasi, bergelut dengan impian demi menumpuk harapan semu, yang katanya untuk perubahan dan kemajuan hidup bernegara. Penguasa ganas Dagang tenaga kerja Jadi tumbalnya Ekonomi global mentransaksikan perdagangan pasar bebas, sistim kapitalisme menjerat kemiskinan dan ketidakberdayaan hidup rakyatnya, ketidakadilan dijadikan tumbal ulah keangkuhan para birokrat dan politik elit. Badai korupsi Mata pencariannya Mendera rakyat Di malam sunyi Jangkrik menyanyi Lagu kemerdekaan MiRa - Amsterdam, 8 Juni 2010 Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind.net/ http://sastrapembebasan.wordpress.com/ [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Puisi Dan Curahan Hati
Puisi Dan Curahan Hati : Pesta Ulang Tahun Penyair Mawie Ananta Jonie Hari sabtu, tepatnya tgl. 5 juni 2010, buatku merupakan kesempatan waktu berharga untuk berkunjung dan hadir di pesta Ulang Tahun penyair Mawie Ananta Jonie. Apalagi cuaca hari itu begitu cerah dengan suhu udara diatas 25 derajat celcius. Saát itu waktu telah menunjukan hampir jam tiga siang, ketika aku melalui pintu masuk taman belakang rumah keluarga Mawie, disambut hangat oleh putranya dan cucunya Nancy. Di ruang tamu kulihat Mawie kelihatan sehat dan segar, duduk di antara teman-teman akrabnya, antara lain penulis dan penyair Asahan Aidit, Sarmadji dari Perhimpunan Dokumentasi Indonesia, juga seorang teman sekolah dari kampung halamannya di Padang dan sekitar belasan orang lainnya yang hadir di situ. Sementara itu istrinya, bernama Lily turut menyambut ramah, menghampiri dan kami saling berpelukan hangat. Tercermin seperti apa adanya, suasana kesederhanaan dan kehangatan dalam pertemuan pesta Ulang tahun Mawie, yang tahun ini mencapai usia 70 tahun, tepatnya lahir tanggal 5 mei 1940 di Teluk Bayur, Padang - Sumatra barat, Indonesia. Pesta Ulang tahun Mawie dirayakan dalam situasi kekeluargaan, dilengkapi dengan acara ekspresi pembacaan puisi dan refleksi "Curahan Hati Mengenal Penyair Mawie", buatku acara ini merupakan suatu pengalaman mengesankan, untuk mengalaminya dalam suasana citra keakraban antar perkawanan dan rasa persaudaraan senasib dan sejiwa bagi mereka yang di perantauan atau disebut bermukim di "Pengasingan". Di mulai dengan kata sambutan dari Istrinya, Lily, berasal dari Birma, yang mengenal dan hidup bersama Mawie selama 32 tahun, cinta yang terjalin kuat dalam menghadapi segala macam badai kehidupannya, menuai proses kesuburan rasa cinta, persahabatan dan kekeluargaan, yang menyatu dalam kehidupan rumah tangganya. Hubungan kepercayaan, menurutnya, adalah merupakan basis dari saling menyemangati dan bahu membahu berjuang, katanya kemudian: " Kami dulu berjuang untuk pembebasan rakyat tertindas di "Tapal Batas", dan sampai saát ini hidup kami di "pengasingan" tak memudar jiwa semangat perjuangannya. Pada gilirannya, Asahan, yang istrinya berasal dari Vietnam, menceritakan pula proses pengenalannya dengan Mawie sejak tahun 1993, berawal dari inisiatip pembentukan club's seniman dan penyair, bernama "Bengkel Sastra", bersama kawan eksil lainnya, antara lain Alm. Agam Wispi dan Alm. Sobron Aidit. Sebagai refleksi ungkapan akhir dari makna perkawanannya bersama Mawie, untuk itu Asahan membacakan salah satu karya puisi Mawie berjudul "Pada Hari Hari Balai", dalam buku: Sepilihan Puisi Mawie Ananta Jonie "Cinta Untuk Nancy", juga sehubungan dengan karya tersebut, maka Asahan membacakan salah satu pilihan karya cerpennya, berjudul "Petualangan Akademi Militer", dari buku Kumpulan Cerpen memoar: Cinta, Perang dan Ilusi. Setelah menikmati hidangan makanan lezat, acara pesta dilanjutkan dengan pembacaan sanjak dari Sarmadji, yaitu salah satu karya pujangga Ronggo Warsito, mengisahkan suatu kehidupan "Jaman Edan" di masa kekejaman Raja Pakubuono IX di Solo, maksud dari pilihan karya puisi tersebut, dianalogikan oleh beliau bahwa makna kehidupan sistim feodalisme kerajaan di Solo, yang didukung oleh penguasa Imperialisme penjajahan Belanda tahun 1870 itu, memiliki kemiripan pada karakter kekerasan di jaman Rejim Soeharto sampai sekarang, yang dirasakan mengalami "Jaman Edan" sistim kekuasan budaya feodalisme jawa, dengan di dukung kekuatan Imperialisme barat. Sebelumnya beliau mengisahkan hubungan perkawanannya dengan Mawie selama 46 tahun, yang dikenalnya sejak tahun 1964 di Jakarta. Setelah itu, acara diteruskan dengan pembacaan puisi karya Heri Latief, MiRa, Dini S dan 2 orang kawan akrab lainnya, yang tentunya dalam merefleksi disertai pula dengan ilustrasi cerita dari proses pengenalan diri dengan Mawie, memberi suasana pencerahan, dan tercermin pula hubungan emosional yang terjalin, dirasakannya semakin sangat mendalam di pertemuan acara pesta ulang tahunnya. Ada kisah mencekam nasib salah satu kawan sekampung halaman Mawie, yang dikenalnya sejak masa di bangku sekolah menengah pertama, kemudian menjadi aktivis CGMI, menceritakan "Curahan Hati" kisah pengalaman dirinya bersama keluarga dan saudara sekampungnya di Pariaman, dimana banyak anggota keluarganya gugur, dalam berjuang untuk mempertahankan Kemerdekaan Indonesia 1945 - 1949, lalu membantu pemerintahan pusat melawan pemberontakan PRRI tahun 1958, namun dengan terjadinya peristiwa berdarah 1965/ 1966, banyak keluarganya telah mati dibunuh, pada waktu pembunuhan massal di Ngarai Sianok. Pesta Ulang Tahun Mawie, yang di isi dengan acara pembacaan puisi dan "Curahan hati" selama 4 jam itu, telah memberikan pencerahan dan inspirasi kawan akrabnya yang hadir, dengan melalui cerita sejarah pengalamannya, yang pula pernah dialaminya bersama, baik dalam proses pertemanan sejak di masa bangku sekolah, di mas
[wanita-muslimah] Haibun buat Mawie Ananta Jonie
Haibun buat Mawie Ananta Jonie Suasana bersama Kita berkumpul Di Hari ini Kehangatan musim semi di Almere, tercipta rangkaian bunga kehidupan, menjalin citra kenangan perjalanan panjang sampai usia kini, perputaran jarum jam, berdetak tanpa henti, dari pondok Melati menebar bibit jiwa kemanusiaan, bersemi menyambut kuncup bunga bermekaran, takjub, memberi lebih kaya warna pada dimensi kehidupan baru, meniti generasi anak dan cucu. Dari kampung halaman Kehadirannya Telah dilaluinya Menukik tapak jejak Semangat perjuangan Perjalanannya Proses alamiahnya Silih berganti Ingatan masa lalu Mengusik cita rasa Bersama puisi, bercermin pada makna hidupnya, merintis sampai tunas kecil, tumbuh dan subur di taman rumah penyair Mawi Ananta Jonie, selamat Ulang tahun ke 70! MiRa - Amsterdam, 5 Juni 2010 Catatan: Puisi ini adalah salah satu karya, dibacakan pada acara pesta Ulang tahun Penyair Mawie Ananta Jonie ke 70 tahun, di Almere, tgl 5 Juni 2010 Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind.net/ http://sastrapembebasan.wordpress.com/ [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Haiku..Haiku.. Apakabar Haiku?
Haiku..Haiku.. Apakabar Haiku? : Tanka di Musim Semi Sinar mentari Menapak jejak fajar Berseri seri Dari seberang danau Samar suara suling Berteduh bawah pohon Angin menyapa Lembut, tersenyum Ah..rindu Pegunungan Jauh di ufuk timur Malam merayap Alam mengusik jiwa Sinar berkelip Mata menatap binar Sketsa bentangan bintang MiRa - Elisabeth Samsonstr, 4 Juni 2010 Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind.net/ http://sastrapembebasan.wordpress.com/ [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] [Tanka] : Palestina Berduka
[Tanka] : Palestina Berduka (1) Suara gema Memanggil dari jauh Sinyal mendekat Mata hati, pikiran Bertautan menyatu (2) Kenangan lalu Di batas tembok Rahim bumi berdarah Palestina bergolak Tak ada kedamaian (3) Kesedihan meluap Dalam bayangan gelap Ratapan duka Karma ulah manusia Berbulan madu (4) Kilau cahaya Teriknya musim panas Batuan mandul Wajah dikerumunan Bercermin peperangan (5) Di kaki langit Biru tidak berujung Berawan putih Tak ada lebih baik Untuk bermimpi esok MiRa - Amsterdam, 3 Juni 2010 Burung merpati di heinekenplein - Amsterdam, Musim panas 2010 Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind.net/ http://sastrapembebasan.wordpress.com/ [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Haiku..Haiku..Apakabar Haiku?
Haiku..Haiku..Apakabar Haiku? : Musim semi di pelataran rumah Hujan di musim semi Pesona bunga Segar merekah Senyum melepas lelah Lemah lunglai menyurut Di pelataran rumah Berputik sari Menyengat harum Burung pipit mencicit Menatap langit Cerah dinanti Meninggalkan sarangnya Untuk mencari makan Semilir angin Ingat nasib bencana Lumpur beracun Malam kelam berduka Dilanda mimpi nyeri MiRa - Amsterdam, 2 Juni 2010 " Burung pipit mencicit" Elisabeth Samsonstr - Amsterdam, 2 Juni 2010 Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind.net/ http://sastrapembebasan.wordpress.com/ [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] [Haibun] Amnesia Lumpur Beracun
[Haibun] Amnesia Lumpur Beracun Berkontradiksi Nihil logika Perubahan ilusi Bencana lumpur panas Tanpa solusi Struktur ribet Aah..akibat jalur berpikir dipersimpangan jalan merintis arus komunikasi error, maka sistim perubahan menapak pada jejak keputusan berpihak, mengatas namakan untuk kebenaran, keadilan dan hak Azasi Manusia, nyatanya politik elit menjadi wadah anjang rebutan rezeki penjualan kesengsaraan rakyatnya. Tipu muslihat Berkedok bisnis Persepsi anomali Saling berkepentingan Buta mata hatinya Melawan penindasan, menepis daya ingatan budaya kesadaran kolektif, kebangkitan semangat persatuan dan kesatuan demi mempertahankan kemerdekaan jati diri bangsa, untuk perjuangan keadilan sosial seperti mengalami amnesia bernuansa hampa udara, dirasakan hanyalah saling menyakiti dan melukai antar saudara setanah air. Penetrasi kapital Gas bumi murka Dosanya penguasa Integrasi korupsi Budaya kebatilan Ketidaksetaraan Kaya dan miskin Diperjuangkan Pergolakan sosial Cermin kemandirian MiRa - Amsterdam, 2 Juni 2010 Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind.net/ http://sastrapembebasan.wordpress.com/ [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] [Haibun] Misteri
[Haibun] Misteri Setiap perjalanan, ingatan direbut kembali, kemudian dimasukkan dalam kuil kenangan, diawali dengan kelahiran, kematian dan reinkarnasi, tak mungkin bisa dibatalkan. Misteri kehidupan Dibungkus kusut Tanpa pegangan Matahari terbit Mawar dipangkas Pandangan dikaburkan Ada keanehan membuat ruang di hati, insiden kali ini dalam tindakan, dihilangkan dari kehidupan, lalu melemparkannya ke rumput liar. Implikasi tercipta Kenyamanannya Menghambat rasa Di seberang jalanan Kegelapan memudar Dari tempat dudukku Depan jendela Burung berkicau Waktu dan percakapan Tak ada kejelasan MiRa - Amsterdam, 23 Mei 2010 Rokerij - Amsterdam: "Akibat Dosa Keturunan, Siapa yang harus menanggungnya ?" Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind.net/ http://sastrapembebasan.wordpress.com/ [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] [Haibun] Lumpur Lapindo
[Haibun] Lumpur Lapindo Di seberang lautan Lumpur Lapindo Panas mengganas Semburan gas beracun Hancur meluluh lantak Aah... Letusan liar lumpur panas itu, meluap ganas tanpa henti, mengalir deras, menggelegar murka, membrangus hangus, ludes desa kampung halaman bersama lahan pertanian, tatanan kehidupan umat manusia porakporanda. Pemboran sumur gas bumi, nyatanya gagal total, akibat eksplorasi dan ekploitasi di Porong - Sidoarjo, jiwa tamak pemodal bermoral lintah darat, demi mengeruk keuntungan sistim kapitalisme. Konspirasi korupsi Bisnis pemodal Dan politisi Tragedi manusia Akibat ulah kafir Gelombang awan hitam pekat di kaki langit, kelam mencekam menyertai nestapa duka lara, pedih dan nyeri kehilangan sanak keluarga yang dikasihi. Dipaksa pergi Dari rumahnya Diungsikan, terlantar Hak Keadilan Rakyat penduduk Dijarah dan ditipu Rawan bencana Ibu Pertiwi Anak jaman melawan! MiRa - Amsterdam, 29 Mei 2010 http://www.greenpeace.org/seasia/en/photosvideos/photos/aerial-view-of-the-mud-gushing-7 Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind.net/ http://sastrapembebasan.wordpress.com/ [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Haiku..Haiku..Apakabar Haiku?
Haiku..Haiku..Apakabar Haiku? : Putih berputik Merah Tatapan mata Dibalik ruang kaca Memandang bunga Perjalanan usia Menuai kesabaran Di ujung waktu Bersinar dalam hampa Jantung berdetak Ketidakberdayaan Mengusik kepastian Air mengalir Ke ulu hati Mengelak kepedihan Di saat penentuan Kehangatan bersemi MiRa - Amsterdam, 26 Mei 2010 Putih berputik Merah - Elisabeth Samsonstr. 27 Mei 2010 Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind.net/ http://sastrapembebasan.wordpress.com/ [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Haiku..Haiku.. Apakabar Haiku?
Haiku..Haiku.. Apakabar Haiku? : Jurang Stagnasi Di musim panas Pada hari yang panjang Bermimpi pendek Mentari pagi, terbit Membias sinar binar Daya antisipasi Jurang stagnasi Di hujan badai Jalan yang dilalui Tak mungkin kan kembalii Semut di cabang pohon Berlalu-lalang Berpayung daun Angin merebak harum Mawar merah berduri MiRa - Amsterdam, 18 Mei 2010 Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind.net/ http://sastrapembebasan.wordpress.com/ [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Yam Cha? Mengapa Yam Cha? oleh Geppy Heny Setyowati
Yam Cha? Mengapa Yam Cha? Yesterday at 16:56 Ya, Yam Cha. Tradisi minum teh yang sangat populer di Hong Kong. Teh diminum sambil ngobrol ngalor ngidul dengan beberapa makanan yang beraneka macam, dari makanan kecil seperti kacang hingga gorengan, beraneka sayuran, roti kukus dan lain sebagainya. Kalau ternyata kudapan kecil tersebut masih belum memuaskan, mereka akan menambahkan pula menu utama berupa nasi atau mi, dalam pelbagai cara masak dan penyajian. Dari sini, Teater Angin Hong Kong berinisiatif mengumpulkan karya anggotanya. Karya mempunyai pelbagai macam tema, sudut pandang, juga latar. Karya yang berbentuk cerpen, puisi, feature dan opini ini akhirnya dikumpulkan dan dibukukan. Dari keanekaragaman karya ini, maka lahirlah Yam Cha. Yam Cha memang bukan buku kumpulan karya buruh migran Indonesia (BMI) di Hong Kong yang pertama, karena sebelumnya telah terbit antologi puisi, cerpen bahkan novelet. Namun, Yam Cha mungkin buku karya BMI pertama yang 99% merupakan kerja keras BMI yang notabene adalah pekerja rumah tangga. Mengapa 99%? Apakah di dalamnya memuat pula karya non-BMI? Tidak. Tak ada sebuahpun karya non-BMI di dalam buku setebal 300 halaman ini. Dikatakan 99% hasil kerja keras BMI, karena hampir semua proses lahirnya buku ini hanya melibatkan tenaga mereka sendiri. Dari proses awal berupa penulisan, editing, layout (pengaturan halaman dan letak tulisan) hingga pembuatan sampul (cover) merupakan hasil kerja mereka, tanpa campur tangan pihak lain. So, jika ternyata buku ini masih memiliki pelbagai kekurangan, maka mereka telah berusaha sekuat tenaga menghadirkan yang terbaik bagi pembaca. Akhir, sebagai penulis pemula, kecuali Mega Vristian (yang buku dan karyanya telah melintang) dan Aliyah Purwati (yang telah 3 tahun menjadi kontributor Koran Suara di Hong Kong), kami Teater Angin Hong Kong (TA-HK) sangat terbuka terhadap kritik pedas serta saran yang membangun dari pembaca sekalian. Kami percaya, sepedas apapun kritikan pasti lebih berguna daripada sekedar pujian basa-basi yang melenakan. Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind.net/ http://sastrapembebasan.wordpress.com/ [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Aksi Massa Samudra Hari Kebangkitan Nasional
Revolusionanda RudyMay 16, 2010 at 10:09amSubject: Aksi Massa Samudra Hari Kebangkitan NasionalNeokolonialisme Belum Mati, Mari Kita Bangkit! Pada 102 tahun silam, setelah ratusan tahun lamanya dijajah secara tak berperikemanusiaan oleh Belanda, kesadaran kemerdekaan mulai bangkit dan merasuki jiwa dan raga bangsa Indonesia. Berbagai organisasi perlawanan dibentuk. Gelombang kebangkitan nasional telah memicu rakyat yang tak lagi sudi dijajah untuk melakukan pemberontakan langsung kepada Belanda pada tahun 1926/1927. Sedemikian rupa, sehingga kebangkitan nasional adalah cerminan bahwa bangsa Indonesia tak lagi mau dijajah, tak mau lagi dirampok, tak mau lagi diperlakukan sewenang-wenang oleh penguasa, tak mau diinjak-injak lagi kedaulatannya oleh bangsa lain. Hari Kebangkitan Nasional adalah Peringatan Hari Anti-Neokolonialisme di Indonesia. Cita-cita luhur ini kini kian luntur. Bukannya Belanda kembali menjajah Indonesia, tapi Pemerintah Indonesia sendirilah yang mengkhianati kehendak sejati rakyat Indonesia. Kemajuan-kemajuan besar yang sudah tercapai di Indonesia di masa lalu, terutama sekali kemerdekaan dan kedaulatan politik, kini telah terinjak-injak dan tercaplok bangsa asing. Pemerintahan SBY harus bertanggung-jawab sepenuhnya, karena dua periode masa jabatannya justru memukul mundur kemajuan bangsa ini. Kita menyatakan, bahwa SBY bukan presiden RI, melainkan gubernur Jenderal Amerika Serikat di Indonesia. SBY menyerahkan sebagian besar sumber kekayaan alam kita, misalnya gas, minyak, batubara, mineral, hutan, pertanian, perikanan, kelautan, dsb, kepada negara-negara imperialis dan korporasi multinasional. Ironis sekali, setelah 102 tahun Kebangkitan Nasional, Indonesia menjadi pengimpor Tempe dan Garam di dunia. Hasil yang kita dapatkan berupa kehancuran ekonomi (kesulitan ekonomi rakyat, hancurnya industri dalam negeri, pengangguran besar (70% sektor informal), PHK massal, dsb), Politik (pemerintahan dilanda korupsi dan markus, kredibilitas pemerintah merosot di hadapan rakyat, dan politik Indonesia di mata dunia sangat rendah), Sosial (semakin menguatnya kekerasan sosial, diskriminasi, dan fundamentalisme), Budaya (hilangnya budaya dan karakter nasional). Pengunduran diri Sri Mulyani (SMI) sebagai Menkeu, karena mendapat penempatan posisi baru oleh direktur Bank Dunia, Robert B. Zoellick, merupakan bentuk penghinaan terhadap kedaulatan politik bangsa Indonesia. Bagaimana mungkin, seorang warga negara Indonesia yang ditunjuk oleh Presiden, dapat mengundurkan diri karena mendapat perintah dari lembaga asing. Presiden SBY bahkan gagal menghentikan korupsi dan menciptakan pemerintahan bersih, malahan pemerintahannya menjadi tempat bersarang para koruptor dan markus kelas kakap. Pemerintahan SBY tidak sanggup membongkar skandal Bank Century, sebuah kejahatan ekonomi terbesar paska reformasi, yang juga melibatkan dua orang anak-buahnya (Sri Mulyani dan Budiono). Terkait hal di atas, dan karena neoliberalisme telah menghancurkan ekonomi nasional, maka terbuktilah bahwa Sri Mulyani sebagai agen perusak ekonomi nasional. Kita dapat menyakini, bahwa SMI telah didik secara khusus sebagai agen dan dipergunakan untuk merusak ekonomi nasional kita, dengan memaksakan sistim neoliberalisme. Bank Dunia harus bertanggung jawab keterpurukan dan kehancuran ekonomi nasional dan hilangnya kedaulatan politik nasional. Terkait skandal korupsi yang masih melilit Sri Mulyani, hal ini menjelaskan bahwa Bank Dunia sebagai lembaga yang kotor, seperti juga pernah dinyatakan Naomi Klein, aktivis dan penulis dari Kanada. Oleh karena itulah, kami dari Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND) mengajak kepada seluruh mahasiswa serta semua komponen bangsa ini untuk kembali menggelorakan semangat kebangkitan nasional yang terkhianati oleh SBY-Boediono-Sri Mulyani beserta agen-agen mafia Berkeley lainnya. Pada tanggal 20 Mei ini, kita akan mendatangi Bank Dunia tepat pada peringatan 102 tahun Kebangkitan Nasional. Kita bersama-sama akan mengatakan: “Cukup, kita ingin Indonesia baru tanpa Neokolonialisme”!Sumber: http://www.facebook.com/revolusionanda Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind.net/ http://sastrapembebasan.wordpress.com/ [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Koreksi: [Haibun] rekaman ingatan
[Haibun]: rekaman ingatan : In Memoriam Kawanku Lydia Langkah menghilang Di persimpangan jalan Menyertai duka Pertemuan terakhir Langit biru berawan Kawanku ... maáfkanku, kau telah mendahuluiku meninggalkan dunia fana ini, walau proses perkawanan kita ketika itu hanya sejenak, kuyakin tali pengikat hubungan batin yang pernah terjalin antar kita, tak akan mampu rapuh termakan usia sampai di akhir ajalku. Di ambang pintu Bayangan samar Memudar dan menjauh Setetes embun pagi Membersit inspirasi Aah... perkawanan di masa remaja kita, ternyata telah membuka mata batinku untuk melihat lebih terang, menembus satu kenyataan baru dalam sejarah kehidupan berbangsa dan bernegara, namun kenangan demi kenangan telah terpahat indah, menghias dinding alam ruang hati nuraniku, bagaikan memercik tetesan air jernih yang memecah keheningan dalam suasana ruangan altar, kau telah menjadi saksi tentang apa adanya pada diriku. Senyum ceria Melepas dalam gelap Bersinar terang Kenangan indah Memancar pencerahan Tempat berkaca MiRa - Amsterdam, 16 Mei 2010 Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind.net/ http://sastrapembebasan.wordpress.com/ [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] [Haibun]: rekaman ingatan
[Haibun]: rekaman ingatan : In Memorial Kawanku Lydia Langkah menghilang Di persimpangan jalan Menyertai duka Pertemuan terakhir Langit biru berawan Kawanku ... maáfkanku, kau telah mendahuluiku meninggalkan dunia fana ini, walau proses perkawanan kita ketika itu hanya sejenak, namun kuyakin tali pengikat hubungan batin yang pernah terjalin antar kita, tak akan mampu rapuh termakan usia sampai di akhir ajalku. Di ambang pintu Bayangan samar Memudar dan menjauh Setetes embun pagi Membersit inspirasi Aah... perkawanan di masa remaja kita, ternyata telah membuka mata batinku untuk melihat lebih terang, menembus satu kenyataan baru dalam sejarah kehidupan berbangsa dan bernegara, kenangan demi kenangan telah terpahat indah, menghias dinding alam ruang hati nuraniku, bagaikan memercik tetesan air jernih yang memecah keheningan dalam suasana ruangan altar, kau telah menjadi saksi tentang apa adanya pada diriku. Senyum ceria Melepas dalam gelap Bersinar terang Kenangan indah Memancar pencerahan Tempat berkaca MiRa - Amsterdam, 16 Mei 2010 Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind.net/ http://sastrapembebasan.wordpress.com/ [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Lagi, Semburan Lumpur & Gas Muncul di Halaman Sekolah
Kamis, 22/04/2010 12:44 WIB Porong Dikepung Bubble Lagi, Semburan Lumpur & Gas Muncul di Halaman Sekolah Suparno - detikSurabaya Bubble di Porong/File detiksurabaya.com Sidoarjo - Semburan lumpur baru, kembali muncul di kawasan Porong Sidoarjo. Kali ini, beberapa titik bubble menyembur di halaman SDN Ketapang Keres, yang berada sekitar 100 meter dari tanggul penahan lumpur Lapindo. Semburan ini sendiri sebenarnya sudah diketahui sejak, Rabu (21/4/2010) kemarin. Namun, Kamis (22/4/2010) pagi tadi, semburan air bercampur lumpur ini mulai membesar, dan menggenangi sebagian kelas 3 yang berada di dekat titik semburan. "Kaget. Pagi tadi saat saya mau mengajar, sebagian ruang kelas sudah dipenuhi air lumpur. Baunya agak menyengat," kata Yulianti, guru kelas 3 SDN Ketapang Keres, saat berbincang dengan detiksurabaya.com, Kamis (22/4/2010). Meski sebagian ruang kelas dipenuhi air lumpur, namun lanjut Yulianti, kegiatan belajar mengajar siswa pagi tadi tetap diteruskan, sambil menunggu instruksi dari kepala sekolah. "Untuk sementara, mulai besok kegiatan belajar mengajar akan dipindah ke ruang kelas lain," jelas Yuliati. (bdh/bdh) Sumber: http://us.surabaya.detik.com/read/2010/04/22/124449/1343312/475/lagi-semburan-lumpur-gas-muncul-di-halaman-sekolah *** Semburan Lumpur Lapindo Membesar Lagi Semburan lumpur Porong membesar lagi. Menurut Kepala Humas Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo, Achmad Zulkarnaen, hingga hari kelima Selasa (1/9), muncratan lumpur dari pusat semburan lumpur Lapindo belum menunjukkan tanda-tanda berhenti. “Muncratan itu sebagai tanda, kalau lima hari ini semburan lumpur sedang besar-besarnya,” terang Izul. Kalau kondisi semburan masih tetap besar akan mengancam tanggul disisi utara semburan yang kondisinya labil, mudah sekali ambles dan longsor. Lumpur, akan semakin cepat memenuhi pond (kolam penampungan) lumpur, dan selanjutnya mendesak tanggul, hingga ambles dan longsor. Sementara, lanjut dia, persiapan pembuatan pond baru di sebelah utara tanggul yang lama, tepatnya disebelah selatan Desa Gempol Sari, Kecamatan Tanggulangin, Sidoarjo, belum bisa dikerjakan. Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo, harus beradu cepat dengan semburan, kalau tidak ingin lumpur mendesak tanggul dan menggenangi pemukiman warga desa di sebelah utara tanggul yang hanya berjarak sekitar 200 meter.”Kita usahakan cepat dibangun,” ucapnya. Sesuai perencanaan, pond seharusnya mulai dibangun bulan kemarin. Tapi, pembangunan mendapat hadangan dari warga. Hal Itu disebabkan karena alotnya proses negosiasi antara warga dan Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo. Beberapa warga, ngotot tidak mau melepas aset tanah, karena belum menerima uang muka ganti rugi sebesar 20 persen dari PT. Minarak Lapindo Jaya, juru bayar PT. Lapindo Berantas. Dijelaskan Izul, pond baru sangat penting posisinya untuk menampung luberan lumpur yang sewaktu-waktu terjadi. Menurut desain perencanaan penanganan semburan di Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo, pond akan dibangun diatas lahan dengan luas 55 hektar. Elevasi tanggul pond rencananya 11 meter dengan lebar 42,5 meter. Berdasar pantauan Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo terakhir, sudah lima hari ini, Selasa (1/9), lumpur muncrat setinggi satu sampai tiga meter keatas permukaan. Sebelumnya, kejadian seperti ini jarang sekali terjadi. Bahkan, lumpur yang menyembur dari pusat semburan, kondisinya sudah tidak nampak karena tertutup debit lumpur. Besar semburan juga tidak bisa diukur. Pada akhir 2008, semburan mencapai 100 ribu meter kubik perdetik. “Saat ini susah diukur karen semburan tertutup,” terang dia. Sementara itu, Salah satu anggota Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana, Badan Geologi dari Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral, Ahmad Zaenudin, belum bisa memaparkan hasil penelitian sementara dampak semburan lumpur. Menurut dia, sampai saat ini penelitian masih berjalan. “Nanti satu bulan lagi kami kasih ke BPLS,” terang dia. * Baca Juga : Lagi, Muncul Semburan Gas dan Lumpur di SidoarjoTanggul Lumpur Lapindo Mulai JebolTanggul Terancam, Korban Lapindo Turun ke JalanSemburan Lumpur Rendam Tih Petak Sawah176 Semburan Liar di Porong Muncul Kembali 1 Comment Karya anak bangsa says: 10/03/2010 at 13:29 SEPUTAR SEMBURAN UMPUR PANAS Saya sampaikan pengamatan sementara seputar semburan l
[wanita-muslimah] [Haibun] Tragedi berdarah Mei 98
[Haibun] Tragedi berdarah Mei 98 Peristiwa Dramatis Nasional Mei 98 mengakhiri kekuasaan Rejim Tirani Soeharto, nyatanya berawal pada Tragedi Berdarah 1965/1966 yang dirangkai jalur benang merah, membentang proses alur tindakan kekerasan, pembunuhan, pemenjaraan dan penghilangan paksa umat manusia selama 32 tahun. Sejarah Kekerasan Darah mengalir Perang saudara Politik adu domba Hak sipil dibrangus Aah...kini kas uang negara terjarah habis, penikmat reformasi berpesta pora di atas penderitaan busung lapar rakyatnya, ingatan rangkaian peristiwa berdarah itu, menebar proses akar kebencian, penjarahan, pemerkosaan, dan masih banyak daftar urutan kejahatan kemanusiaan lainnya, tuntutan hak kebenaran dan keadilan saling bertumpang tindih, merintis mekanisme proses penindasan, penghisapan tenaga kerja anak bangsanya, eksploitasi kekayaan alam di mancanegarapun berlimpah ruah kepentingan penguasa demi stabilitas warisan kekuasaan tirani. Korupsi dan Kolusi Berdarah dingin Amis beracun Konflik kekuasaan Berebut jatah uang Ekonomi Liberal Hutang menjamur Rakyat terjerat Hukum karma bercermin Kapan Rakyat bergerak? MiRa - Amsterdam, 14 Mei 2010 Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind.net/ http://sastrapembebasan.wordpress.com/ [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] KETABAHAN oleh Lianny
KETABAHAN Today at 05:59 Banyak orang yang berusaha tabah menjalani hidup ini, memang betul hidup adalah suatu perjuangan tanpa akhir, sampai ajal menjemput. tetapi kerikil tajam dan ombak kuat sering menghempaskan jiwa kita pada sudut keputus asaan. foto ilustrasi ini diambil dari image google siapa yang hidup tidak pernah mengalami rasa sakit di hati, atau rasa susah di pikiran, atau kesialan demi kesialan, masalah yang terus menerus, jika anda sama sekali BELUM pernah mendapatkan hal ini, berarti hidup anda adalah suatu 'dunia emas' berkilau menyilaukan mata karena semua orang ingin seperti itu.! dalam perjalanan hidup saya, soal ketabahan ini, saya belajar dari nenek sendiri, beliau seorang janda dengan 3 anak yang ditinggal mati suaminya ketika jaman penjajahan, beliau banting tulang merawat putra putrinya yang masih balita dengan usia turun tangga selisih 2 tahun, bisa kita bayangkan bagaimana beliau harus membuat gubuk di arena pekuburan dan memberi makan anaknya dari ubi-ubi liar yang digali disekitar tempat mereka berpijak, dan suatu yang membuat saya kagum, nenek tidak pernah menikah lagi padahal saat itu usianya baru 30 tahun dan terlihat cantik sampai ajal menjemputnya. ketabahan kedua, saya belajar dari ibu kandung sendiri, dia harus jatuh bangun pingsan dijalanan ketika menghadapi kenyataan anak bungsunya seorang gadis yang sedang mempersiapkan pernikahannya, dan baru usia 23 tahun meninggal secara misterius di rumah kost nya di Bali, dia menangis dan menangis bahkan ayah saya tidak tahan menangisi si bungsunya sampai akhirnya meninggal 3 tahun kemudian. tapi ibu melanjutkan hidupnya dengan berkata, sudahlah yang meninggal kita kenang karena pernah memilikinya, dan sekarang mari lanjutkan hidup.! tulisan ini saya posting disini dengan harapan siapapun yang sedang mempunyai masalah berat, marilah kita TABAH dan jangan pernah putus asa, mari gantungkan harapan pada yang Maha Kuasa, bahwa segalanya akan berlalu dengan sendirinya. KETABAHAN Ketabahan, merupakan sebuah proses kekuatan jiwa seseorang. Ketabahan bukan saja proses yang identik dengan kemiskinan sandang-pangan, tetapi dalam arti luas bisa berarti tabah menghadapi penderitaan akibat penyakit atau cobaan hidup yang dihadapkan pada masalah interaksi, relasi, dan kehilangan orang terdekat. Bahkan, ketabahan seseorang akan teruji kala mengikuti audisi, pertandingan, persaingan dalam bisnis, prestasi, karier, sekolah, juga dalam pergaulan. Ketabahan terkait dengan kekuatan jiwa seseorang menghadapi atau mengurai masalahnya, baik itu ketika menderita, menghadapi cobaan, hukuman karma, dan sebagainya. Tentu saja gradasinya berbeda-beda, tergantung masing-masing individu. Ada orang yang mempunyai ketabahan kuat, seperti orangtua bayi yang ditolak enam rumah sakit. Sang ibu harus melihat bagaimana bayi mungil yang lahir dalam kondisi kritis membutuhkan pertolongan medis segera, tetapi yang didapat penolakan pihak rumah sakit. Jika sang ibu tidak mempunyai kekuatan jiwa yang memberi ketabahan, mungkin bayi tersebut sudah dibawa pulang untuk menerima “nasibnya”. Sang ibu tidak akan mencoba dan mencoba lagi sampai mendapatkan rumah sakit yang mau menolong bayinya. Soal ketabahan, tidak bisa dijabarkan milik orang kelas rendah atau kelas tinggi. Bukan juga merupakan ilmu turunan. Ketabahan dipengaruhi oleh lingkungan dalam kehidupan sehari-hari. Seseorang yang terbiasa dikelilingi oleh orang-orang yang mempunyai ketabahan kuat, lebih bisa mencerna, beradaptasi dengan hal-hal yang membutuhkan kekuatan jiwa. Ketabahan seseorang bisa didapat melalui penularan dari lingkungan yang bisa menularkan kekuatan jiwa ini. Jika seseorang sedang membutuhkan kekuatan jiwa, dia bisa mencari atau berdiam dalam lingkungan yang mendukungnya untuk mendapatkan ketabahan itu. Keluarlah dari lingkungan orang-orang yang membuat Anda lebih menderita dengan cekokan kepesimisan dan keputusasaan. Kekuatan jiwa yang bernama tabah ini, merupakan kemampuan seseorang dalam memproses kedatangan “rasa sakit di badan” dan “rasa susah di pikiran” . Bahkan, filsuf Romawi Epieus (341-270 SM) merumuskan bahwa kemampuan (kekuatan) jiwa yang menghasilkan ketabahan adalah sebuah proses dari kemampuan seseorang dalam mengelola nalarnya dengan cermat. Umumnya seseorang baru menyadari memiliki kekuatan jiwa yang bernama ketabahan, kala dia dihadapkan pada masalah yang pelik. Ketabahan, erat kaitannya dengan jiwa seseorang yang mempunyai sesuatu pegangan. seperti kita ketahui, umumnya keyakinan yang berkaitan dengan agama dan keyakinan pada Sang Pencipta. Dengan demikian, sangat penting seseorang mempunyai keyakinan yang dijalani dengan sepenuh jiwa, sebagai bekal menghadapi cuaca kehidupan yang selalu berubah dan penuh kejutan. salam penuh ketabahan, Lianny Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind.net/ http://sastrapembebasan.wordpress.co
[wanita-muslimah] Peringatan
Peringatan : Peristiwa Tragedi Kekerasan Militer 12 Mei 1998 - 12 Mei 2010 Peristiwa Tragedi Itu, terjadi saat aparat kepolisian dan tentara menembakkan peluru tajam ke arah Kampus Trisakti di Grogol. DOR! DOR! DOR! Mahasiswa terbunuh Trisakti berkabung Kenangan aksi damai melawan kekuasaan tirani Rejim Soeharto, bukanlah suratan takdir nyawa warga sipil direnggut sang Pencipta Duniawi maupun Surgawi, lalu siapa yang harus bertanggung jawab? 12 tahun telah dinanti , terlalu lama merasakan nyeri, pedih dan pilu sang Bunda kehilangan buah hati harapan masa depannya. Kekerasan militer Aparat alat negara Nyatanya kebal Hukum MiRa - Amsterdam, 12 Mei 2010 Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind.net/ http://sastrapembebasan.wordpress.com/ [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Haiku..Haiku.. Apakabar Haiku?
Haiku..Haiku.. Apakabar Haiku? :Aksi Mogok Kerja Tukang Sampah Enam hari lamanya Limbah di jalan Menghias kota Sampah menumpuk Tinggi menggunung Di sepanjang trotoar Anjing dan kucing Keluar kandang Mengais sampah Tikus-tikus Amsterdam Mengepung kota Berpesta pora Pekerja mogok kerja Aksi menuntut Kenaikan gaji MiRa - Amsterdam, 12 mei 2010 Tumpukan Sampah hari ke 6 di Trotoar akibat Aksi Mogok Kerja Tukang Sampah Sarphatiparkt - Amsterdam, 12 Mei 2010 Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind.net/ http://sastrapembebasan.wordpress.com/ [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] [Haibun] Percikan Api
[Haibun] Percikan Api Menyambut hari Saat dikeheningan Cuaca berawan Berkonsentrasi dihitung menurut ukuran waktu, untuk bisa memahami, menafsirkan makna dan hakikat pengalaman hidupnya, dunia materipun dijadikan wadah pelipur lara, proses kontinuitas berkembang pesat, meniti intensitas proses produksi konsumsi, lalu adakah kemampuan daya nalar menilai suatu kebenaran untuk kemanusiaan? Suatu arus Mengarah cara pikir Pada sebab akibat Kepekaan sosial Tak berpijak di bumi Menjejak tapak langkah masa depan, pilihan prioritas, dipertegas bagaikan untaian tali pengikat, melilit ditubuhnya. Jalan menuju kedaulatan rakyat telah dirona peristiwa banjir darah, airmata dan jutaan nyawa pejuang melayang dalam belenggu kenistaan, peluang waktu berevaluasi diri yang telah lewat, sekarang dan untuk mendatang, tak pula menyemai kesuburan jiwa berlawan. Kebangkrutan negara menjerat hutang tujuh turunan anak bangsanya, nilai luhur budaya bangsa melawan penindasan, kini menumpuk di gudang sejarah menjadi debu. Keterasingan diri Jiwanya miskin Dinilai kritis Cengkeraman nekolim Memercik api juang MiRa - Amsterdam, 10 Mei 2010 Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind.net/ http://sastrapembebasan.wordpress.com/ [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] SIAPA SIAUW GIOK TJHAN?,,
Select: All, Read, NoneShow:AllUnreadSIAPA SIAUW GIOK TJHAN?,, * * * Siapa Siauw Giok Tjhan? Bagi mereka-mereka yang mengenal sejarah pergerakan kemerdekaan Indonesia, nama Siauw Giok Tjhan, tak asing lagi. Ada yang masih ingat, berkata begini: Pak Siauw 'kan pernah menjabat sebagai menteri pada kabinet Presiden Sukarno pada permulaan revolusi. Salah seorang yang mengenal Siauw Giok Tjhan menambahkan: Saya ingat betul beliau pernah duduk di DPR-RI pada awal tahun limapuluhan abad lalu. Begitu sampai periode Demokrasi Terpimpin Presiden Sukarnol Kebetulan aku juga kenal pribadi pada beliau. Aku kenal Siauw sejak beliau memimpin “Star Weekly”, sebuah mingguan progresif di Jakarta sekitar tahun 1949-1955. Sejak beliau pindah ke negeri Belanda berkali-kali kami sempat bertemu dan bertukar fikiran dengan Siauw GiokTjhan. * * * Ketika menyambut terbitnya buku “Sumbangsih Siauw Giok Tjhan dan Baperki dalam Sejarah Indonesia”, oleh penerbit Hasta Mitra, kutulis pada tanggal 28 Mei 2000 y.l antara lain sbb: “Seumur hidupnya apa yang dilakukan Siauw Giok Tjhan adalah memberikan sumbangannya pada usaha besar pembinaan nasion Indonesia, kepada perjuangan untuk usaha menegakkan keadilan bagi semua, bagi setiap warganegara Indonesia. “Sebagai seorang intelektual Indonesia keturunan Tionghoa, beliau menyadari betul bahwa perjuangan untuk kemerdekaan nasional dan keadilan sosial, amat bertalian erat dengan perjuangan untuk sama-hak bagi orang-orang Tionghoa warganegara Indonesia yang sudah turun-temurun hidup bermukim di negeri ini, dan yang tidak sedikit diantaranya secara fisik dan kulturil sudah berintegrasi dan berbaur dengan orang-orang pribumi. Secara naluriah mereka sudah menjadikan Indonesia sebagai negerinya sendiri. Beliau melihat dan menyadari bahwa orang-orang Tionghoa serta keturunan Tionghoa tsb merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan, pertumbuhan dan perkembangan ekonomi Indonesia. Di bidang ekonomi, berbeda dengan modal monopoli asing, modal mereka adalah modal domestik yang memainkan peranan positif dalam perkembangan ekonomi nasional. “Beliau melihat kekuatan ekonomi yang terkandung di dalam masyarakat keturunan Tionghoa Indonesia. Dan bahwa sekali kekuatan ekonomi ini berpadu dan dibimbing oleh kesadaran nasional yang mantap, maka ia akan merupakan kekuatan pendorong yang ampuh dalam perkembangan dan pertumbuhan selanjutnya ekonomi nasional Indonesia. “Beliau mengemban keyakinan yang tak tergoyahkan bahwa perasaan naluriah dari o r ang-orang Tionghoa dan keturunan Tionghoa yang sudah menjadikan Indonesia sebagai negerinya sendiri, khususnya yang sudah menjadi warganegara Indonesia yang sah menurut hukum, perlu ditingkatkan menjadi kesadaran politik yang mantap akan ke-Indonesiannya itu. Itulah sebabnya Bung Siauw mencurahkan perhatian dan kegiatannya untuk mencapai tujuan tsb. Beliau menolak konsep 'asimilasi' antara keturunan Tionghoa dengan bangsa Indonesia yang 'pribumi', sebagai suatu jalan untuk memecahkan 'masalah minoritas etnis Tionghoa'. Karena di dalam konsep asimilasi itu dirasakan terkandung faktor keharusan yang bersangkutan meninggalkan tradisi bangsa dan kultur asal-muasal mereka. Siauw menganggapnya sebagai sesuatu yang tidak sesuai dengan prinsip "Bhinneka Tunggal Eka", prinsip yang selama ini menjadi dasar negara Republik Indonesia, dimana setiap suku bangsa dari nasion Indonesia, tetap mempertahankan dan bahkan mengembangkan tradisi dan kultur daerahnya, sambil bersama-sama seluruh nasion membangun tradisi dan kultur Indonesia secara nasional. Menyadari perlunya ada wadah organisasi untuk memperjuangkan keyakinan politiknya, maka bersama dengan pejuang-pejuang integrasi lainnya, beliau ambil bagian penting dalam mendirikan BAPERKI. Nama Siauw Giok Tjhan tidak bisa dipisahkan dari sejarah perjuangan seluruh rakyat Indonesia untuk mencapai kemerdekaan nasional, untuk keadilan sosial dan melawan diskriminasi rasial. Seluruh hidup beliau telah disumbangkannya untuk cita-cita luhur tersebut. Bangsa kita memiliki tidak sedikit pahlawan nasional, yaitu tokoh-tokoh perjuangan yang telah memberikan teladan sepanjang hidupnya, tanpa pamrih memperuntukkan yang paling berharga dari hidup mereka untuk kepentingan seluruh bangsa, yang telah memberikan sumbangan besar dalam perjuangan kemerdekaan, persamaan-hak dan pembangunan nasion Indonesia. “SIAUW GIOK TJHAN ADALAH SALAH SEORANG DARI PAHLAWAN NASIONAL ITU! * * * Hari ini disiarkan sebuah berita gembira. Bisa dibaca di “Gelora45” dll mailitst di wacana internet, sbb: Pada tanggal 22 Mei yad akan diluncurkan sebuah buku PENTING, berjudul: “RENUNGAN PATRIOT INDONESIA – SIAUW GIOK TJHAN”. Suatu kenyataan --- dengan penerbitan buku tsb, bertambah satu lagi buku yang memprkaya khazanah literatur Indonesia mengenai para pejuang kemerdekaan pendahulu kita. Suatu dokumen yang pasti bermanfaat bagi generasi muda kita yang -- paling tidak le
[wanita-muslimah] [Haibun] Refleksi Anak Bangsa
[Haibun] Refleksi Anak Bangsa Ingatan itu Mengalir deras Bagaikan sinar petir Cahaya halilintar gemerlapan dipeluk awan hitam, menghias di antara langit dan bumi yang tak mungkin terjamah oleh keadaan manusia, gemuruh menderu waktu pilu dan masa ceria, di alaminya secara bergantian untuk meraih wajah kehidupan. Cara perpikir Tersusun kosa kata Perilaku insani Pada refleksi diri Kaca cermin meretak Aah... introspeksi telah memberi inspirasi tentang sikap dan tindakan umat manusia, emosi hadir bersama kesadaran diri, nyatanya berbias bursa tujuan, kendala dan motivasi, yang akhirnya menempatkan orang-orang lingkungannya ke dalam kotak kotak tertentu, lalu dibiarkanlah dirinya memiliki kebebasan untuk menindas, merekayasa dan memanipulasi massa. Karakter bangsa Melawan penindasan Terpecah belah Kehidupan bernegara Korupsi membudaya MiRa - Amsterdam, 7 Mei 2010 Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind.net/ http://sastrapembebasan.wordpress.com/ [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] [Tanka]: Kemandirian
[Tanka]: Kemandirian Bulan berslaput awan Membias sinar Tersenyum getir Batas mata memandang Awan melangkah jauh Mata hati bercermin Nasib si miskin Tiada daya Bermimpi hidup mapan Jiwa rapuh meronta Penggusuran pemukim Akar kenangan Digenggam erat Pahit getirnya hidup Siapa yang peduli Kemandirian Merajut ketegaran Jiwa melawan Hak hidup dirampas Keadilan dituntut MiRa - Amsterdam, 29 April 2010 Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind.net/ http://sastrapembebasan.wordpress.com/ [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Haiku..Haiku.. Apakabar Haiku?
Haiku..Haiku.. Apakabar Haiku? : Menanti Aksi! Air di sungai Bening mengalir tenang Ke laut lepas Di atas air Metro meluncur Menyusuri rel listrik Rumah bawah jembatan Teras berpayung Teduh mengapung Kuingat gubug Di pinggir kali Berdinding kardus Pemulung hilang Di kali Malang Berlimbah anyir darah Rumah kumuh digusur Moncong senjata Hidup bergolak MiRa - Amsterdam, 28 April 2010 [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] [HAIBUN]: Musim Bunga
Musim Bunga Bunga berkembang Daun bersemi Hijau menghias kota Ingatan malam hari Caya bulan membayang Aaah...terik matahari melayukan bunga dan daun-daunan, hingga tunduk tanpa daya. Hukum alam telah mengajarkan pada kita semua, bahwa hidup manusia dihitung dalam batasan waktu menuju kuburan, sekali pergi tak mungkin kembali lagi. Mengenang masa Berbina jasa Usia melebur duka Megah merah, berdarah Hayat dikandung badan Kuingat pesan akhirmu, Ayah, bahwa kehormatan, kemasyuran dan nama harum bukanlah titik akhir idaman hidupmu, walaupun hidup, mati, hina dan mulia adalah pemberian alam. Kilatan petir Di antara mega hitam Gumpalan awan Cermin berbalut luka Kesal berlapis dendam Waktu menjejak hening, raga terlentang di tempatnya, menyatu dalam gundukan tanah yang menggumpal keras, namun bunga-bunga mungil menghias cantik di atas pusaramu. Ketika roch termenung dihadapan makam tak berpapan nama, perjalanan hidupnyapun tak berteduh. Menuju pulang Merambah jalan bebas Tiada buntu Menanti akhir hidup Maut belum menjemput Perahu laju Menyisir sungai Tekadku menggelora Walau tongkat estafet Rapuh dimakan waktu MiRa - Amsterdam, 25 April 2010 Laburnum anagyroides Golden Chain Tree Amstel Kade, berlatar belakang Rumah di atas Air dan taman Bunga - April 2010 Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind.net/ http://sastrapembebasan.wordpress.com/ [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Haiku..Haiku Apakabar Haiku?
Haiku..Haiku Apakabar Haiku? : Teruntuk Adikku Tercinta Burung tekukur Terbang melayang pergi Rawasari berduka Bayi menangis lapar Mengusik keheningan Di kegelapan Awan melangkah angkuh Berjubah kabut Hiruk-pikuk di jalan Menebar kedengkian Fitnah dan benci Bergolak tanpa henti Menantang hidup Baik menjadi jahat Jati diri tergadai Langit kelabu Dipematangan sawah Belum memudar Banjir lumpur Lapindo Menuntut keadilan Sorot mata memandang Bayangan senja Melebur lara Terdengar gemerisik Air di atas batu Di gubug tua Anak dan cucu Merajut cinta kasih Menatap masa depan Melawan kebatilan MiRa - Amsterdam, 23 April 2010 Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind.net/ http://sastrapembebasan.wordpress.com/ [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] CATATAN KRONOLOGIS SEKITAR PERISTIWA GERAKAN G.30 S/PKI
Sumber dari buku : Memoar Mayor Jendral Raden Pranoto Reksosamodra. CATATAN KRONOLOGIS SEKITAR PERISTIWA GERAKAN G.30 S/PKI Di bawah ini adalah beberapa catatan ringkas dari saya, sekitar kejadian dan peristiwa baik yang saya alami maupun saya ketahui sekitar gerakan G.30S/PKI yang terjadi pada tanggal 1 Oktober 1965. Singkatnya secara kronologis dan numerik dapat saya tuliskan disini sbb.: Pertama, pada tanggal 1 oktober 1965 kurang lebih jam 06.00 pada saat saya sedang mandi, maka datanglah Brig.Jen Dr. Amino (Ka.Dep.Psychiatri RSGS Jakarta) yang dengan serta-merta memberitahukan tentang diculiknya Let.Jen. A.Yani beserta beberapa Jenderal lainnya oleh sepasukan bersenjata yang belum diketahuinya. Sesudah mandi, maka saya segera berangkat ke MBAD dengan mengenakan pakaian dinas lapangan. Kedua, setibanya di MBAD dan setelah menampung beberapa berita dari beberapa sumber, maka oleh karena pada saat itu saya kebetulan sebagai Pati yang berpangkat tersenior, saya segera memprakarsai untuk mengadakan rapat darurat diantara para asisten Men./pangad atau wakilnya yang hadir pada saat itu di MBAD, yaitu para pejabat teras SUAD dari asisten Men.Pangad sampai asisten VII Men.Pangad termasuk Irjen P.U dan Pejabat Sekretariat. Setelah menampung beberapa laporan dan keterangan dari sumber-sumber yang dapat dipercaya, maka rapat menyimpulkan: Secara positif bahwa Let. Jen. A.Yani beserta lima orang Jenderal lainnya telah diculik oleh sepasukan penculik yang pada saat itu belum dapat dikenal secara nyata. Berikutnya, rapat memutuskan untuk menunjuk May.Jen Soeharto Pang.kostrad agar bersedia mengisi pimpinan AD yang terdapat vacuum. Melalui korier khusus, maka keputusan rapat kita sampaikan kepada May.Jen Soeharto di MAKOSTRAD. Ketiga, pada hari itu juga tanggal 1 Oktober 1965 k.l jam: 09.00 saya menerima laporan dari MBAD yang mengatakan bahwa menurut siaran RRI saya ditunjuk oleh Presiden/Panglima tertinggi untuk menjabat sebagai carataker Men./Pangad. Oleh karena baru merupakan berita, maka saya tetap tinggal di Pos Komando MBAD untuk menunggu perintah lebih lanjut. Keempat, bahwa pada hari itu juga tanggal: 1 Oktober 1965 sesudah saya menerima berita tentang penunjukkan saya untuk menjabat sebagai carataker Men./Pangad, maka berturut-turut datanglah utusan-utusan dari Presiden/Panglima Tertinggi yaitu: 1. Let.Kol.Inf. Ali Ebram, Kasi I Staf Resimen Cakrabirawa yang datang k.l jam: 09.30 2. Brig.Jen. TNI Soetardio, Jaksa Agung, bersama Brig.Jen. Soenarjo, Ka.Reserse Pusat Kejaksaan Agung yang datang bersama pada jam: 10.00 (k.l) 3. Kolonel Bambang Wijarnako, Ajudan Presiden/Pangti yang datang sekitar j am: 12.00. Oleh karena saya sudah terlanjur masuk dalam hubungan komando taktis dibawah May.Jen. Soeharto (vide titik 2 di atas), maka saya tidak dapat secara langsung menghadap dengan tanpa seidzin May.Jen. Soeharto sebagai pengganti Pimpinan AD saat itu. Atas dasar panggilan dari utusan-utusan tersebut di atas, sayapun berusaha mendapatkan idzin dari May.Jen Soeharto. Akan tetapi May.Jen Soeharto selalu melarangnya saya untuk menghadap Presiden/Pangti dengan alasan bahwa dia (May.Jen. Soeharto) tidak berani[/i] mereskir[/i] (menjamin,ed) kemungkinan tambahnya Jenderal lagi apabila dalam keadaan yang sekalut itu saya pergi menghadap Presiden. Saya tetap menaati perintahnya untuk tinggal di MBAD. Kelima, pada malam hari berikutnya, yaitu pada tanggal 1 Oktober 1965 k.l. jam: 19.00 saya dipanggil rapat oleh Jenderal Nasution, KSAB di Markas KOSTRAD untuk menghadiri rapat. Kecuali Jenderal Nasution yang hadir, juga dihadiri oleh May.Jen Soeharto, May.Jen Moersyid, May.Jen Satari dan Brig.Jen Oemar Wirahadikusumah. Jenderal Nasution secara resmi menjelaskan, bahwa saya mulai ini hari ditunjuk oleh Presiden/Pangti untuk menjabat sebagai carataker Men./Pangad, yang selanjutnya menanyakan kepada saya bagaimana pendapat saya secara pribadi. Saya menjawab, bahwa sampai saat itu saya sendiri belumlah menerima pengangkatan secara resmi secara hitam di atas putih. Maka saya berpendapat agar sementara waktu belum dikeluarkannya pengangkatan resmi (tertulis) dari Presiden/Pangti entah nantinya kepada siapa di antara kita, lebih baik kita menaruh perhatian kita dalam usaha menertibkan kembali keadaan yang darurat pada saat itu yang ditangani langsung oleh Pang.Kostrad (May.Jen Soeharto) yang juga kita percayakan untuk sementara menggantikan pimpinan AD. Akan tetapi mengingat pada saat itu suara dan kesan dari media massa yang memuat berita-berita adanya usaha untuk menentang keputusan Presiden/Pangti tentang penunjukkan saya sebagai carataker Men./Pangad. Maka oleh Jenderal Nasution saya diminta agar pada tanggal 2 Oktober 1965 pagi mengadakan wawancara pers yang direncanakan di Senayan. Saya bersedia. Keenam, tanggal 2 Oktober 1965, menjelang waktu saya akan mengadakan wawancara pers, maka tiba-tiba May.Jen Soeharto dan saya mendapatkan panggilan dari Presiden/Pangti
[wanita-muslimah] Koreksi: Haiku..Haiku Apakabar.. Haiku?
Haiku..Haiku Apakabar.. Haiku? Di kuncup bunga Mata hatinya Merintis kontradiksi Terjaga dalam kelam Ganas dunia malam Anak menghilang Mamak merintih Akal sehat terbakar Warisan darah rakyat Arca berisi raga Lalang buana Berpetualang Terbang labil melayang Taman bunga labirint Jiwa bercermin diri Kenangan masa lalu Dalam dirinya Menyimpan duka Genangan air mata Mengalir madu racun MiRa - Amsterdam, 22 April 2010 Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind.net/ http://sastrapembebasan.wordpress.com/ [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Haiku..Haiku Apakabar.. Haiku?
Haiku..Haiku.. Apakabar Haiku? Di kuncup bunga Mata hatinya Terjaga dalam kelam Warisan darah rakyat Merintis kontradiksi Anak menghilang Mamak merintih Akal sehat terbakar Arca berisi raga Ganas dunia malam Lalang buana Berpetualang Terbang melayang labil Taman bunga labirint Jiwa bercermin diri Kenangan masa lalu Dalam dirinya Menyimpan duka Genangan air mata Mengalir madu racun MiRa - Amsterdam, 22 April 2010 Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind.net/ http://sastrapembebasan.wordpress.com/ [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Koreksi: [HAIBUN] Refleksi Hari Kartini
[HAIBUN]: Refleksi Hari Kartini Sejarah kemiskinan Kaum wanita Terjerat jiwa Riwayat masturbasi Wanita dilecehkan Raga terkurung Dijadikan pemilik Bebas perkosa Pembebasan dirinya Dinyatakan berzinah "Raden Ajeng Kartini", begitulah sebutanmu yang dijadikan hari peringatan untuk pembebasan kaum wanita sampai di abad 21, dari pemenjaraan jiwa dan raganya, sejak dilahirkan dan hidup tumbuh mendewasa, proses perjalananmu menjejak dalam taman labirint jaman feodal jawa, bersenyawa bersama Budaya Kekerasan Penjajah Kerajaan Belanda. Ketertindasan Ibu Pertiwi Darah di rahim alam Kemerdekaan Bangsa Rakyat saling menjajah Pasar bebas bersaing Tenaga kerja Luka bernanah Waktu hidup wanita Menjadi sapi perah MiRa - Amsterdam, 21 April 2010 Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind.net/ http://sastrapembebasan.wordpress.com/ [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] [HAIBUN]: Refleksi Hari Kartini
[HAIBUN]: Refleksi Hari Kartini Sejarah kemiskinan Kaum wanita Terjerat jiwa Riwayat masturbasi Wanita dilecehkan Raga terkurung Dijadikan pemilik Bebas perkosa Pembebasan dirinya Dinyatakan berzinah Ajeng Kartini, begitulah sebutanmu yang dijadikan hari peringatan untuk pembebasan kaum wanita sampai di abad 21, dari pemenjaraan jiwa dan raganya, sejak dilahirkan dan hidup tumbuh mendewasa, proses perjalananmu menjejak dalam taman labirint jaman feodal jawa, bersenyawa bersama Budaya Penjajah Kekerasan Kerajaan Belanda. Ketertindasan Ibu Pertiwi Darah di rahim alam Kemerdekaan Bangsa Rakyat saling menjajah Pasar bebas bersaing Tenaga kerja Luka bernanah Waktu hidup wanita Menjadi sapi perah MiRa - Amsterdam, 21 April 2010 Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind.net/ http://sastrapembebasan.wordpress.com/ [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] [HAIBUN]: Kronik Berlawan
[HAIBUN]: Kronik Berlawan Pohon bambu bergoyang Tegar berdesir Menantang topan Derita di pesisir Masih terlihat sama Dalam kronik cerita kejahatan pedagang VOC bersenyawa dengan penguasa lokal, menderu kembali di abad 21, libasan angin topan yang berlabuh di pelabuhan monumen tua, mengungkap luka derita lama tanpa nurani, tak ada saling bercermin diri, kemandirian hanyalah di panggung ironi catatan sejarah kemerdekaan, digadaikannya kekayaan alam dan bangsanya demi kepentingan kapital asing, kenangan tragis-komedi selama 3 1/2 abad tetap memuliakan peradaban dan budaya mandi darah antar saudara se-Ibu Pertiwi, cucuran air mata penindasan, mengalir tetesan darah juang perlawanan bagaikan cahaya dibutakan dari matahari terbenam. Segala perjuangan Kemerdekaan Diperebutkan Kekerasan di Priok Ada nafas berlawan MiRa - Amsterdam, 20 April 2010 Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind.net/ http://sastrapembebasan.wordpress.com/ [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] [HAIBUN] : Kemunafikan
[HAIBUN] : Kemunafikan Lilitan batang pohon Akar mengikat Berurat saraf Gagak berteduh nyaman Saling berlindung Menanti aman Dalam kehidupan ini, tersirat makna yang tersembunyi di balik hutan rimbun imajinasi, seperti berjalan di atap langit neraka, memandang bukit batu kerikil berterjal. Bunga plastik beraneka warna warni, menghiasi ruang jiwa yang tertidur lelap. Bermacam-macam perkara dengan alasan yang beragam, demi pemilikan harta karun untuk menyambung hidupnya. Di perbatasan Garis hidupnya Bercermin kemiskinan Cahaya musim dingin Bekunya alam nista Senja menjejak maju Langkah kenangan Mimpi merdeka Musim semi disambut cerah bersama hadirnya mentari, eksistensi manusia merefleksi dirinya, mengacu pada pembebasan mengekang, jejak langkahnya tak kunjung akhir, dihindarinya apa yang tak diinginkannya, untuk menjadi saksi dalam catatan pena. Goresan tinta hitam Kata di kertas putih Kemunafikan Usia mempesona Hidup hanya sekilas Tak ada bara api yang mampu padam, lampu lentera menerangi semangat ketegaran jiwa. Aah...tinta pena itu mencatat kebebasan semu, penafsiran kebenaran menguak pemalsuan sejarah berdarah, kekerasanpun dijadikan alat penindas. Cerah semusim Fajar perkasa Ranting berderak patah Sisa percikan api Menyulut jalan padam MiRa, 16 April 2010 Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind.net/ http://sastrapembebasan.wordpress.com/ [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Koreksi: [HAIBUN] Bunga Mawar
Seberang jalan Di balik awan Bunga mawar menawan Dari ujung ke ujung Roda terus melaju Pertemuan di suatu tempat, terbersit implikasi perubahan pada lintasan arus gelombang waktu, namun tanpa menghambat alur pendekatan hubungan jenjang ikatan batin, biarpun dalam perjalanannya hanya ditemukan keheningan, kebisuan dan guratan catatan sejarah menebar pesan retorika, tanpa makna mimpi indahnya kenangan. Di awal pertemuan Ketangguhan terjaga Kehidupannya Di dalam ruang Bersemi dan menyemai Setiap perjalanan ingatan yang dilaluinya, direbut kembali sebagai saksi dirinya, kenangan jasanya membela kebenaran untuk memerdekakan diri, di daur ulang dalam cermin jati dirinya. Bayangan dalam ruang mulai terlihat jelas, ada pandangan yang dikaburkan dari penciptaan suatu ketidaknyamanan. Membangun ruang Hati nurani Terhempas jauh Penjaga bengis Mengiris kuping Kesaksian dibungkam Genangan air mata bersama tetesan darah mengalir deras di sepanjang arus histeria massa, percakapan yang tidak biasa menjadi terbiasa, keanehan katanya bisa dijelaskan menjadi ketidakjelasan. Reruntuhan kuil usang atas kekeramatan pada ketegaran jiwa kelahiran, kematian ditentukan oleh manusia untuk manusia lainnya. Gumpalan debu merah diterpa angin panas, langit mendesis menghisap udara amis. Percikan api Ilalang kabut panas Lambat terbakar Cahaya bukit semut, setinggi pohon imajinasi dilingkari padang pasir berdebu, tak ada yang melintasinya di sepanjang jalan terjal tak bertepi, lahan harapan ilusi bersemayam lara menyertai rindu, menjejak menyusuri arah jalan ke pesisir pantai. Kumpulan camar terbang Menyambut cerah Bulan bersaksi Taman bunga menyapa Air sungai mengalir MiRa - Amsterdam, 11 April 2010 Prunus subhirtella ‘Autumnalis’ Menanti dedaunan di musim semi... Ostadestraat, April 2010 Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind.net/ http://sastrapembebasan.wordpress.com/ [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] [HAIBUN] Bunga Mawar
Seberang jalan Di balik awan Bunga mawar menawan Dari ujung ke ujung Roda terus melaju Pertemuan di suatu tempat, terbersit implikasi perubahan pada lintasan arus gelombang waktu, namun tanpa menghambat alur pendekatan hubungan jenjang ikatan batin, biarpun dalam perjalanannya hanya ditemukan keheningan, kebisuan dan guratan catatan sejaran menebar pesan retorika, tanpa makna mimpi indahnya kenangan. Di awal pertemuan Ketangguhan terjaga Kehidupannya Di dalam ruang Bersemi dan menyemai Setiap perjalanan ingatan yang dilaluinya, direbut kembali sebagai saksi dirinya, kenangan jasanya membela kebenaran untuk memerdekakan diri, di daur ulang dalam cermin jati dirinya. Bayangan dalam ruang mulai terlihat jelas, ada pandangan yang dikaburkan dari penciptaan suatu ketidaknyamanan. Membangun ruang Hati nurani Terhempas jauh Penjaga bengis Mengiris kuping Kesaksian dibungkam Genangan air mata bersama tetesan darah mengalir deras di sepanjang arus histeria massa, percakapan yang tidak biasa menjadi terbiasa, keanehan katanya bisa dijelaskan menjadi ketidakjelasan. Reruntuhan kuil usang atas kekeramatan pada ketegaran jiwa kelahiran, kematian ditentukan oleh manusia untuk manusia lainnya. Gumpalan debu merah diterpa angin panas, langit mendesis menghisap udara amis. Percikan api Ilalang kabut panas Lambat terbakar Cahaya bukit semut, setinggi pohon imajinasi dilingkari padang pasir berdebu, tak ada yang melintasinya di sepanjang jalan terjal tak bertepi, lahan harapan ilusi bersemayam lara menyertai rindu, menjejak menyusuri arah jalan ke pesisir pantai. Kumpulan camar Menyambut cerah Bulan bersaksi Di taman bunga Air sungai mengalir MiRa - Amsterdam, 11 April 2010 Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind.net/ http://sastrapembebasan.wordpress.com/ [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Haiku..Haiku..Apakabar haiku?
Haiku..Haiku..Apakabar haiku? Di ufuk timur Alamnya kaya raya Jual martabat Siklus uang negara Gagak berkaok-kaok Semak belukar Harum semerbak Wanita digadaikan Kawat duri berkarat Menjerat kemiskinan Jaringan laba-laba Menempel wajah Lalat mendengung Di tepi Jalan besar Pengangguran menjamur Membajak bumi Akar rimba berdebu korupsi panen Genangan air limbah Mendera anak bangsa Matahari senja Tenggelam merah rona Kehilangan jazatnya Tanpa tinggalkan pesan Kapan karma bersaksi? MiRa - Amsterdam, 9 April 2010 Graffiti du Paris 1993 Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind.net/ http://sastrapembebasan.wordpress.com/ [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Koreksi: [Haibun] Unggas
[Haibun] Unggas Jangkrik merintih Ego tercekik Camar mengibas sayap Antar benci dan cinta Kenangan sapu tangan Memberkas darah rakyat Cermin diri dalam kanvas terlukis kesunyian dalam kegelapan, goresan bentuk sketsa dari ingatan masa lalunya dianggap lebih bernyawa dari para pendahulunya, yang mampu membisikkan pesanan suara-suara gaib bermakna kemanusiaan. Sawah dan ladang Kehilangan petani Mimpi berlari Kesepian berduka Terhimpit kelam Menjadi murka Ada kunang-kunang raksasa selalu terbang di setiap malam hari, menjelajah cakra jiwa penghibur lara, kehadirannya mengunjungi sesama makhluknya, di saat sedang tertidur lelap merangkai mimpi buruk, dibujuknya untuk memburu rasa iri dan dengki. Di musim semi Anggur merah meradang Menuai rasa nyeri Kumpulan unggas Berenang bebas Di danau Sarphatipark MiRa - Amsterdam, 7 April 2010 Unggas Berenang Bebas Di Danau Taman Sarphati - Amsterdam, 3 April 2010 Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind.net/ http://sastrapembebasan.wordpress.com/ --- On Tue, 4/6/10, Mira Wijaya Kusuma wrote: From: Mira Wijaya Kusuma Subject: [Haibun] Unggas To: "sastra pembebasan" , "Wahana News" Date: Tuesday, April 6, 2010, 7:47 PM [Haibun] Unggas Jangkrik merintih Ego tercekik Camar mengibas sayap Antar benci dan cinta Kenangan sapu tangan Memberkas darah rakyat Cermin diri dalam kanvas terlukis kesunyian dalam kegelapan, goresan bentuk sketsa dari ingatan masa lalunya dianggap lebih bernyawa dari para pendahulunya, yang mampu membisikkan pesanan suara-suara gaib bermakna kemanusiaan. Sawah dan ladang Kehilangan petani Mimpi berlari Kesepian berduka Terhimpit kelam Menjadi murka Ada kunang-kunang raksasa selalu terbang di setiap malam hari, menjelajah cakra jiwa penghibur lara, kehadirannya mengunjungi sesama makhluknya, di saat sedang tertidur lelap merangkai mimpi buruk, dibujuknya untuk memburu rasa rasa iri dan dengki. Di musim semi Anggur merah meradang Menuai rasa nyeri Kumpulan unggas Berenang bebas Di danau taman MiRa - Amsterdam, 7 April 2010 Unggas berenang bebas di Taman Sarphati - Amsterdam, 3 April 2010 Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind.net/ http://sastrapembebasan.wordpress.com/ [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] [Haibun] Unggas
[Haibun] Unggas Jangkrik merintih Ego tercekik Camar mengibas sayap Antar benci dan cinta Kenangan sapu tangan Memberkas darah rakyat Cermin diri dalam kanvas terlukis kesunyian dalam kegelapan, goresan bentuk sketsa dari ingatan masa lalunya dianggap lebih bernyawa dari para pendahulunya, yang mampu membisikkan pesanan suara-suara gaib bermakna kemanusiaan. Sawah dan ladang Kehilangan petani Mimpi berlari Kesepian berduka Terhimpit kelam Menjadi murka Ada kunang-kunang raksasa selalu terbang di setiap malam hari, menjelajah cakra jiwa penghibur lara, kehadirannya mengunjungi sesama makhluknya, di saat sedang tertidur lelap merangkai mimpi buruk, dibujuknya untuk memburu rasa rasa iri dan dengki. Di musim semi Anggur merah meradang Menuai rasa nyeri Kumpulan unggas Berenang bebas Di danau taman MiRa - Amsterdam, 7 April 2010 Unggas berenang bebas di Taman Sarphati - Amsterdam, 3 April 2010 Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind.net/ http://sastrapembebasan.wordpress.com/ [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Haiku..Haiku..Apakabar Haiku?
Haiku..Haiku..Apakabar Haiku? : Kuncup Daun Kotak kenangan Berpindah tempat Mengiringi ingatan Terlintas tapak jejak Disaksikan mentari Beranda jiwa Tergambar sketsa Menghias Kehidupan Kuncup daun bergerak Bunda memandang senyum MiRa - Amsterdam, 5 April 2010 Kuncup Daun - A'dam, 5 April 2010 Dimuka Beranda Rumah Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind.net/ http://sastrapembebasan.wordpress.com/ [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] [Haibun] Sapi Perah
Saat hari terbangun Langit kelabu Mentari resah Mata memandang Awan melangkah jauh Hampa suara Mengukus bumi Embun memudar Sapi perah merumput Pasar bebas berlomba Limbah produksi Mengalir darah Ada kombinasi dinamika dalam warisan tindakan untuk menyangkal suatu tujuan terselubung, sumber daya emansipatoris gerakan seperti dalam bungkusan kado yang terkemas rapih dan indah. Bebas dalam kemelut Kekerasan merambah Ekstensi kontrol Bisnis para mafia Menumpuk riba Di masa kebisuan tercermin seperti memancarkan kesucian nyata, dianggapnya tak pernah melupakan penyangkalan diri dengan menyatakan, "Antara aku dan tubuhku harus ada perjuangan sampai mati…" Tantangan zaman Berpikir bebas Jiwa meronta Keraguan dirinya Mendustakan hollocaust Demi mengejar kebutuhan hidup berlebihan, pengurangan tenaga kerja dan peningkatan kapital intensip, kehidupan manusia mengusik kepekaan baru, moralitas baru dan penemuan kembali pada jenis nilai lebih, dengan melalui penguasaan manusia dan alam lingkungannya. Kewajiban peningkatan daya beli, sebuah karya akumulasi kapital diciptakan dengan cara penundukan proses mereproduksi sistem penindasan. Prasangka duga Anak jalanan Mengais sampah racun Kebutuhan hidupnya Terbelenggu durjana MiRa - Amsterdam, 3 April 2010 Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind.net/ http://sastrapembebasan.wordpress.com/ [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] [Tanka]: Malioboro
[Tanka]: Malioboro Today at 20:18 Malioboro mengingatkanku pada pertemuanku terakhir dgn Wiji Thukul bulan April 1996 di Jogjakarta.. Malioboro Cermin kenangan Misteri kehidupan Sejarah gudeg krecek Seorang kawan hilang *** Malioboro, the main street of Jogjakarta, reminds me of the last meeting with Wiji Thukul on April 1996 ... Malioboro Reflective memory Life is a mystery The history of gudeg krecek A friend disappeared *** Malioboro, de hoofdstraat van Jogjakarta doet me denken aan de laatste ontmoeting met Wiji Thukul op april 1996... Malioboro Reflecterende geheugen Het leven is een mysterie De geschiedenis van gudeg krecek Een vriend verdwenen MiRa - Amsterdam, 1 April 2010 Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind.net/ http://sastrapembebasan.wordpress.com/W.Thukul-M.Pon - Jogjakarta, April 1996 Semangat Bara Api Wiji Thukul di kongres nasional PRD 1996. W. Thukul, Fajar Merah - Solo 2004 Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind.net/ http://sastrapembebasan.wordpress.com/ [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Haiku ..Haiku..Apakabar Haiku?
Haiku ..Haiku..Apakabar Haiku? : Kenangan buat Ayah Ingat kembali Pesan terakhir Tak perlu disesalkan Lamat-lamat melangkah Air mata mengalir Waktu telah berlalu Menelusuri Buku harian Riwayat kehidupan Memandang ke angkasa Awan menghilang Percikan hangat Air hujan menguap Bersama angin malam Di alam kegelapan Pengingat hidup Pindah ke ujung janggut Anak tertinggal Koleksi beraneka Layang-layang di langit MiRa - Amsterdam, 31 Maret 2010 Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind.net/ http://sastrapembebasan.wordpress.com/ [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Koreksi: [HAIBUN] Terjaga
[HAIBUN] Terjaga Ditengah malam Aku terbangun Dari tidur lelapku Aneh...kadang-kadang seseorang mengetuk pintu rumahku. Di waktu tengah malam ketika kehidupan kota sedang setengah terjaga, sebagian dari ingatan pintu gerbang berderit nyeri dari lintasan perjalanan panjang. Pengunjung datang Tidak diketahui Wajah sosoknya Seperti ada yang dicarinya, apakah dia seorang mata-mata? atau seorang miskin meminta sesuap nasi dan tempat berlindung? Mungkin dia seorang pencuri. Menyulut api Di tungku api Pikiran berkelana Aaah...dia adalah burung camar sebagai refleksi dari dirinya di cermin kaca, yang baru kembali dari perjalanan bayang-bayang berjurang terjal, dan mencoba untuk masuk ke ruangan kami kembali. Camar memanggil lembah Suara ketakutan Di masa lalu Cahaya bintang Berkelip gemerlapan Pikiran lemah Aku menyadarinya bahwa kita telah berubah, pintu yang telah terkunci ternyata tidak lagi di kunci, pintu misterius itu seperti rotasi bulan dan bintang yang meninggalkan kami selama beberapa waktu, pada saat kami kesulitan untuk menghidupkan cahaya. Pancaran Matahari Menduga palsu Jiwa berkobar Apa yang terjadi di masa lalunya, dan dari mana ia menyusuri arah jejak langkahnya, apakah ia menderita? Asal-usul roh kudus berasal dari alam mimpinya. Mungkin kau telah mengenalku, walaupun aku tak pernah mengetahuinya, bagaimana kau mengenali dirimu sendiri. Pengunjung tak diundang Sesali kelahiran Tak ada tempat Perapian dihatiku Masa silam terhempas MiRa - Amsterdam, 30 Maret 2010 Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind.net/ http://sastrapembebasan.wordpress.com/ [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] [HAIBUN] Terjaga
[HAIBUN] Terjaga Ditengah malamAku terbangunDari tidur lelapku Aneh...kadang-kadang seseorang mengetuk pintu rumahku. Di waktu tengah malam ketika kehidupan kota sedang setengah terjaga, sebagian dari ingatan pintu gerbang berderit nyeri dari lintasan perjalanan panjang. Pengunjung datang Tidak diketahui Wajah sosoknya Seperti ada yang dicarinya, apakah dia seorang mata-mata? atau seorang miskin meminta sesuap nasi dan tempat berlindung? Mungkin dia seorang pencuri. Menyulut apiDi tungku apiPikiran berkelana Aaah...dia adalah burung camar sebagai refleksi dari dirinya di cermin kaca, yang baru kembali dari perjalanan bayang-bayang berjurang terjal, dan mencoba untuk masuk ke ruangan kami kembali. Camar memanggil lembahSuara ketakutanDi masa lalu Cahaya bintang Berkelip gemerlapanPikiran lemah Aku menyadarinya bahwa kita telah berubah, pintu yang telah terkunci ternyata tidak lagi di kunci, pintu misterius itu seperti rotasi bulan dan bintang yang meninggalkan kami selama beberapa waktu, pada saat kami kesulitan untuk menghidupkan cahaya. Pancaran MatahariMenduga palsuJiwa berkobar Apa yang terjadi di masa lalunya, dan dari mana ia menyusuri arah jejak langkahnya, apakah ia menderita? Asal-usul roh kudus berasal dari alam mimpinya. Mungkin kau telah mengenalku, walaupun aku tak pernah mengetahuinya, bagaimana kau mengenali dirimu sendiri. Pengunjung tak diundangSesali kelahiran Tak ada tempat Perapian dihatiku Masa silam terhempas MiRa - Amsterdam, 30 Maret 2010 Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind.net/ http://sastrapembebasan.wordpress.com/ [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] [Haibun] MURTAD
[Haibun] MURTAD Tonggak sejarah ekonomi menjejak cerita horor Lubang Buaya meniti tragedi kejahatan perdagangan budak. Ada perjalanan masa lalu memandu maraknya gemerincing uang curian, dengan menumbalkan nilai hutang kepala Ibu pertiwi. Tak ada air mata Tenaga kerja Diperdagangkan Kau tahu semua Jiwa bebas dikekang Suatu kehidupan bagaikan sebuah arena tontonan, kain merah dikibarkan, tombakpun di tangan, banteng terluka pilu. Anak zaman terdiam bisu, terbius keterasingan diri dikeheningan himpitan kelam. Ada cemeti dengan kata-kata, namun derita tenaga kerja Indonesia tercambuk kawat berduri. Terikat rantai Diperlakukan budak Di hari kerja Penguasa menjerat Hukum dikuasai Untuk sesuap nasi Tongkat estafet Dikematian Gagak mengepak sayap Mengais sampah mayat MiRa - Amsterdam, 29 Maret 2010 Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind.net/ http://sastrapembebasan.wordpress.com/ [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Fw: OPINI :UU Pornografi harus di tolak!
Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind.net/ http://sastrapembebasan.wordpress.com/ --- On Thu, 3/25/10, gayatri mantra wrote: From: gayatri mantra Subject: OPINI :UU Pornografi harus di tolak! To: "balipost" Date: Thursday, March 25, 2010, 6:00 PM UNDANG-UNDANG PORNOGRAFI : KRIMINALISASI TUBUH, PEREMPUAN DAN GENOSIDA BUDAYA MASYARAKAT ADAT : Gayatri Mantra* Mahkamah Konstitusi akhirnya tidak mengabulkan pembatalan pemberlakuan Undang-Undang Pornografi (UUP) dan mutlak diberlakukan di NKRI. Keputusan yang dibacakan Kamis 25 Maret 2010 tentu saja mengecewakan masyarakat dan Pemda Bali. Komponen Rakyat Bali (KRB) sejak awal sejak dirancang hingga diberlakukannya UUP tersebut telah berupaya keras melibatkan berbagai elemen masyarakat untuk menolak diberlakukannya UU Pornografi. Hingga kini, KRB masih konsisten dan mendesak Gubernur Mangku Pastika untuk menyatakan sikap Pemda Bali menolak pemberlakuan UU tersebut khususnya di daerah Bali. Penolakan juga terjadi di berbagai daerah yang diwakilkan oleh jaringan masyarakat adat dan organisasi perempuan, dan para aktivis HAM, praktisi yang bergerak dibidang seni, keagamaan, dan pemerhati budaya. Mengapa Menolak UU Pornografi Penerapan UUP diberlakukan dengan sejumlah asumsi-asumsi untuk melindungi moralitas bangsa terutama perempuan dan anak-anak dari pornografi dan pornoaksi. Ada apa dibalik wacana agung ini? UUP harus ditolak karena mengkriminalisasi tubuh dan budaya masyarakat adat. UUP mengatur moralitas dan etika umum berdasarkan suatu pandangan agama dan budaya tertentu. Tafsir terhadap nilai-nilai moralitas ini akan sangat didasarkan pada tafsir yang bersifat subjektif. Undang-Undang ini bukannya melindungi perempuan menyudutkan bahkan menegaskan ‘tubuh’ perempuan sebagai sumber penyebab bejatnya moral bangsa. Pandangan ini bersumber dari asumsi-asumsi yakni perempuan harus membungkus tubuhnya rapat-rapat agar tidak dilihat laki-laki dan tidak menimbulkan terjadinya pornografi dan pornoaksi. Perempuanlah yang pada akhirnya akan terkena dampak pada pelaksaan UUP. Tubuh dan perempuan telah dimanipulasi dan diekploitasi untuk kepentingan politik dalam narasi agung perlindungan ‘moralitas bangsa’. Seolah-olah tubuh dan perempuan jauh lebih berbahaya dari moralitas para koruptor yang menghisap kehidupan masyarakat Indonesia dan (hingga di penjarapun) masih mendapat keistimewaan hidup, meski menari-nari di atas penderitaan rakyat. UUP harus ditolak karena tidak mengakui Kebhinnekaan Masyarakat NKRI yang terdiri dari berbagai etnis (suku) dan agama. Pluralitas kehidupan berbangsa dan bernegara termanifestasi dalam berbagai praksis kebudayaan. Negara, tidak bisa secara otoritarian mengintervensi kehidupan budaya khususnya dari sistem keyakinan dan budaya masyarakat adat, melulu dari cara berpakaian (kostum). Masyarakat adat telah memiliki rambu-rambu moralitas dan etika yang diterima anggotanya sesuai dengan daerah masing-masing. Intervensi negara hanya diperlukan, jika terjadi pelanggaran dan pemaksaan terhadap nilai moralitas tersebut melalui penegakan hukum dan sejumlah ayat-ayat hukum yang telah ada sebelumnya, bukan ditafsir dengan menggunakan ayat-ayat agama tertentu. Apa jadinya jika keyakinan sebuah agama dijadikan dasar mengukur moralitas kehidupan berbangsa dan bernegara yang pluralistik? Apa jadinya jika UUP memberikan ruang bagi orang-orang sipil mengambil alih tugas aparatus negara dengan merubah dirinya menjadi polisi-polisi moral? Apa jadinya jika, milisi-milisi ini dipersenjatai dengan UUP dan (benar-benar bersenjata) menjadi teroris dalam ranah kehidupan privat masyarakat, hingga mencampuri persoalan seksualitas individu-individu secara arbitrer? Apa jadinya jika konsepsi tentang tubuh, produk-produk estetika dan spiritualitas selalu ditafsirkan dengan pikiran porno dan birahi aparatus untuk mengkriminalisasi warga negaranya? Pemberlakuan UUP ini jelas sangat diskriminatif dengan menggunakan pakaian sebagai indikator ukuran moralitas bangsa, jastifikasi untuk menghancurkan sistem peradaban suku-suku bangsa dan budaya masyarakat adat di wilayah NKRI. Penyeragaman budaya merupakan kejahatan kemanusiaan karena UUP mengancam disintegrasi melalui pemaksaan nilai moralitas kepada masyarakat dan agama yang berbeda. Sistem keyakinan, agama-agama tradisional yang termanisfetasi dalam banyak produk kesenian dan artefak kebudayaan, tersingkir dan diberangus atas nama hukum. Acintya yang telanjang, Lingga-Yoni, Yesus yang bertelanjang dada, pakaian kebesaran dan kehormatan suku-suku bangsa di berbagai daerah, berbagai produk kebudayaan berkaitan dengan keagamaan dan ritual, memang dalam UUP mendapat wacana “pengecualian”. Hal ini justru menjadi bukti bahwa UUP ini sangat tidak konsisten dan memungkinkan terjadinya multitafsir yang menyesatkan. Tujuan yang terbesar dari UUP pastinya adalah mengkriminalisasi tubuh dan perempuan, penghancuran peradaban dan di
[wanita-muslimah] [Haibun] Periuk Nasi
[Haibun] Periuk Nasi Riwayat kebutuhan Periuk nasi Mengisi perut Budaya rakus Mempertahankan hidup Tikus merajalela Ada hikayat kekuasaan represip terhadap 'masyarakat konsumer', yang telah berhasil menundukan gelombang pasang kebutuhan hidup sehari-hari, dengan terus-menerus menawarkan hasil-hasil karya penciptaan kebutuhan baru. Bahkan proses kontradiksi di dalam sistem represi, nyatanya merujuk pada peningkatan polarisasi, dan tentunya mau tidak mau represip membutuhkan pula mekanisme kontrolnya. Integrasi sosial Tercipta pasar bebas Alat represi Mesin indoktrinasi Kekuasaan Barang konsumsi Bergelombang Tsunami Penakluk sihir Struktur sistim produksi Menggugat Keadilan MiRa - Amsterdam, 27 Maret 2010 Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind.net/ http://sastrapembebasan.wordpress.com/ [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] [Haibun] : Keberpihakan
[Haibun] : Keberpihakan Ada dua pemikiran krtis, pihak yang berpikiran maju adalah untuk hidup, mengandalkan pendiskusian. Lainnya dari pihak otoriter dengan mengorbankan umat manusia. Bila memilih, maka pilihannya tidak untuk keduanya. Tak ingin hidup rakus dan tidak akan mati Apakah salah untuk melarang memilih, bila ada tawaran untuk yang lebih baik dari hari ini? Mensosialisasi Menyakinkannya Keberanian Pihak ketiga Melalui puisi Untuk melawan! MiRa - Amsterdam, 25 Maret 2010 Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind.net/ http://sastrapembebasan.wordpress.com/ [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Haiku..Haiku ..Apakabar Haiku?
Haiku..Haiku ..Apakabar Haiku? Susunan kata Di hutan belantara Lingkaran setan Kalimat hilang makna Kekerasan menjamur Kekuasaan Berbudaya korupsi Pengamen tewas Seni dan karakter Menguji perlawanan Kesedihan menggalur Warna emosi Dalam cahaya Air mata mengalir Musim bunga menuntut MiRa - Amsterdam, 25 Maret 2010 Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind.net/ http://sastrapembebasan.wordpress.com/ [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] [HAIBUN] Perempuan
[HAIBUN] Perempuan : Buat Mbakyuku di usia 60 tahun Perempuan jelita, yang tak mungkin terlupakan, nuraninya selalu berbunga dan tetap merekah sepanjang musim. Seperti api unggun Di dalam sekam Kobar membara Dari panasnya api Di masa duka Berjiwa tegar Di usiamu kini Mentari pagi hari Semakin cerah Aah.. nyatanya kepedihan diketahui, namun pada masa itu begitu indahnya untuk bisa mengalaminya, adalah suatu kenangan manis dalam rekaman ingatan bersamamu. Pohon hidup terluka, di pelataran rumah Angin datang berlayar, pohon menderu bising Suara bising Di waktu senja Menuai kehangatan Walaupun sinar cahaya mentari di hawa dingin, yang tak redup dimakan usia, kehadirannya dalam suasana silahturahmi bersama burung dan pohon-pohon di luar, tepat di atas tebing di bawah kiri kanan jurang berkarang terjal. Kemudian tiba-tiba ada ikan berenang di laut merah. Eksistensinya Di saat ini Untuk mendatang Tergantung pada air Tidak terganggu ombak Perempuan jelita Kelembutanmu Mengalir jernih MiRa - Amsterdam, 24 Maret 2010 [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Haiku..Haiku..Apakabar Haiku?
Pohon cemara Hidup bersama luka Angin mendesis Ahli nujum bertapa Di Kubangan Misteri Pohon hutan berdansa Elok gemulai Berpayung jamur Alunan musik mistik Bersenandung jenaka Celah cahaya Bulan purnama Menggugat kebisingan Peristiwa berdarah Menyimpan lara Gundukan pemakaman Gunung merapi Bunga ditanam Air mengalir kering Gemerisik ilalang MiRa - Amsterdam, 22 Maret 2010 Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind.net/ http://sastrapembebasan.wordpress.com/ [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] [Haibun] Rosella
Di sepanjang perairan pelabuhan tua, menampilkan warna-warni bersejarah. Transmisi dilintasan sinar matahari ada luka menganga berpapan nama. Cahaya lilin, Terbersit sukma Pada sisa hidupnya Meredup sirna Leleh mengalir Sumbu api mengapung Apit apit meripit Mengapkir fakir Lahan dijarah Musim dingin telah mengingatkan kita, pada segala sesuatu yang datang akan pergi. Setumpuk kertas lusuh diatas meja tua, tergores serat-serat masa silam, pula terekam dalam ingatan, yang menjadi obsesi kenangan lama. Ada kebebasan dalam dirinya, biarpun hanya yang tersisa-tulang, angin dan cabang ranting. Dalam dikedalaman Kuncupnya bunga Menyerpih serbuk Benih bunga rosella Menyemai jiwa juang MiRa - Amsterdam, 19 Maret 2010 [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] [Cover Buku] Pelita Keajaiban Dunia | Kumpulan Puisi Nurdiana Jilid 2
Kepada miliser yang baik, Bersama ini ku lampirkan gambar Cover buku Pelita Keajaiban Dunia | Kumpulan Puisi Nurdiana Jilid 2. Mudah2an pengiriman posting ini bagi individual mail bisa menerimanya dengan baik. Buku tsb akan disertakan dalam Peluncuran Buku dan Diskusi "LEKRA DAN POLITIK SASTRA" Sabtu, 20 Maret 2010 Pukul 19.00 WIB - selesai Bertempat di Gedung Indonesia Menggugat (Gedung eks Landraad) Jalan Perintis Kemerdekaan No.5 Bandung Terimakasih atas perhatiannya, Salam, MiRa (Miryanti Ratih) Added by Bilven Sandalista to the event "Lekra dan Politik Sastra"Pelita Keajaiban Dunia | Kumpulan Puisi Nurdiana Jilid 2 Penulis: Nurdiana Penerbit Buku Ultimus Pengantar: Chalik Hamid, Asahan Aidit Editor: R. Miryanti, Heri Latief, Bilven Cetakan 1, Februari 2010 xx+144 hlm.; 14x20 cm 978-602-8331-13-5 *** Agenda Diskusi Majelis Sastra Bandung, Ultimus Bandung, dan Gedung Indonesia Menggugat akan menyelenggarakan: Peluncuran Buku dan Diskusi "LEKRA DAN POLITIK SASTRA" Sabtu, 20 Maret 2010 Pukul 19.00 WIB - selesai Bertempat di Gedung Indonesia Menggugat (Gedung eks Landraad) Jalan Perintis Kemerdekaan No.5 Bandung Buku-buku yang akan didiskusikan dan diluncurkan: 1. Puisi-Puisi dari Penjara (kumpulan puisi S. Anantaguna) 2. Nyanyian dalam Kelam (kumpulan puisi Sutikno W.S.) 3. Aku Hadir di Hari Ini (kumpulan puisi Hr. Bandaharo) 4. Gelora Api 26 (kumpulan cerpen dan puisi Chalik Hamid, dkk) 5. Pelita Keajaiban Dunia (kumpulan puisi Nurdiana Jilid 2) 6. Politik Sastra (kumpulan esai Saut Situmorang) 7. Azalea: Hidup Mengejar Ijazah (novel Asahan Alham) menampilkan Pembicara: Prof. Jakob Sumardjo dan Saut Situmorang Moderator: Yopi Setia Umbara dan Matdon Akan dimeriahkan juga dengan kehadiran S. Anantaguna, Sutikno WS, Putu Oka Sukanta, Asep Sambodja, dll. dan pembacaan puisi oleh penyair-penyair muda Bandung Acara ini gratis dan terbuka untuk umum !!! Selama acara berlangsung, ada bazaar buku-buku terbitan Penerbit Ultimus Bandung dengan diskon 50%!!! Untuk keterangan lebih lanjut silakan hubungi: Bilven (08122456452) Matdon (08164864427) Yopi Setia umbara (081321741476) http://ultimus-online.com/ Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind.net/ http://sastrapembebasan.wordpress.com/ [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Haiku..Haiku..Apakabar Haiku...
Haiku..Haiku..Apakabar Haiku... Secercah kata Masa remaja Refleksi cermin diri Wajah merona pekat Peluh dahi berkerut Kenangan lalu Mulut dibungkam Bayi merintih nyeri Monyet di Alas Roban Transmigrasi ke kota Sepeda kayu Meluncur turun gunung Dollar mengalir Hak hidup penguasa Menumbalkan si miskin Harumnya sedap malam Menyambut senja Purnama senyum Keluarga gembira Bunda hadir kembali MiRa - Amsterdam, 15 Maret 2010 Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind.net/ http://sastrapembebasan.wordpress.com/ [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] [Haibun] Pesan Terakhir
Pesan Terakhir : In memoriam Ayah Suara mesin tram di kesunyian pagi, setiap hari tanpa henti, melaju di alas rel tram seperti sel jaringan dalam tubuh, dirasakannya tergerak maju, Ada yang tak bisa diketahui sebelumnya, untuk mengetahui kebahagiaan di masa lalu, bukan kebencian yang di perbuat dalam beberapa dekade, tak ada cinta kasih yang bisa ditemukan pada peristiwa itu. Aah...cinta tak bersalah, kadang kehilangan, bila ada ketegangan aliran listrik, terus mengalir tanpa resah. Rasa takut berkesinambungan, diciptakan oleh imajinasi, dalam gairah untuk menumpuk debu. Luka lama tak bisa terbakar mentari, sampai pada akhir musim hujan di gubuk kampung halaman, terlihat para monyet berceloteh di pohon-pohon, Ketika kepergiannya dinanti, kelancaran waktu berganti hari, namun tak kunjung tiba, di setiap perjalanan ingatan ditemukan kembali, lalu disusun daur ulang sebagai kenangan suci. Lahir ke mati tak bisa dibatalkan, kehidupan membuat ruang di hati, bagaikan perjalanan tram listrik memercik api, terperangkap di antara jalur rel dan aspal, selama dalam prosesnya tak mungkin menghilangkan makna hidup. Rasa terbawa langkah kaki menjejak harapan baru, seperti bayangan wayang kulit di balik tirai kain kafan, yang menyelimuti gumpalan seperti anggota tubuh, terlukis dalam sosok gambar berbingkai di perantauan, tanpa kehilangan daya ingatan, meninggalkan pesan terakhir Mentari terbit Kegelapan memudar Bunga merekah Cahaya berkilauan Terdengar kicau burung MiRa - Amsterdam, 13 Maret 2010 Bunga Wijaya Kusuma - Amsterdam 1986 Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind.net/ http://sastrapembebasan.wordpress.com/ [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Haiku..Haiku..Apakabar Haiku...
haiku..haiku..apakabar haiku... Bangau di pohon Menatap sarang Terselimuti awan Percikan api listrik Menyetrum tram Amsterdam Iklim Politik Pasar Albert Cuyp Bercermin retorika Berita musim semi Ayah mengurus anak MiRa - Amsterdam, 12 Maret 2010 Burung bangau di taman Sarphati - Amsterdam 12 Maret 2010 Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind.net/ http://sastrapembebasan.wordpress.com/ [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] [Dokumen]: DITEMUKAN GAMBAR-GAMBAR YANG MENGERIKAN TENTANG PEMBUNUHAN KAUM KOMUNIS DALAM TAHUN 1948.
Dokumen 24 foto-foto tentang eksekusi kaum komunis tahun 1948, silahkan click: http://kitlv.pictura-dp.nl/index.php?option=com_memorix&Itemid=28&task=result&searchplugin=eenvoudigdistkitlv&onderwerp=+PKI&cp=1 *** Berita terkait, sehubungan dengan ditemukannya foto-foto tsb oleh Sejarawan-potret Louis Zweers. Koran TROUW Krantenarchief, 28 maart 1996 Gruwelijke foto's ontdekt van executie van Indonesische communisten in 1948 Van een onzer verslaggevers DEN HAAG - Fotohistoricus Louis Zweers is gestuit op tot dusver onbekende, gruwelijke foto's van de afrekening bij Madioen (op Java) met Indonesische communisten na hun opstand in 1948 tegen het leiderschap van Soekarno. De twaalf zwart-wit foto's laten fasen zien van een executie door het Indonesische leger (TNI). Met touw geboeide leden van de Partai Komunis Indonesia (PKI) worden verhoord, in een kuil gedreven en gedood met bajonetsteken in de rug. De jonge Republik Indonesia voerde in die tijd niet alleen een onafhankelijkheidsoorlog tegen Nederland, maar ook een burgeroorlog tegen communisten en rechtse moslims van de Daroel Islam. Zweers vond de nooit gepubliceerde foto's bij een speurtocht in het archief van de toenmalige dienst voor legercontacten, de foto- en filmafdeling van de legervoorlichtingsdienst. Ze waren als negatieven opgeborgen bij het Algemeen rijksarchief in Den Haag, met de vermelding: Foto's gedode communisten door het TNI. “Ik meen dat foto's een nieuw licht kunnen laten schijnen op historische gebeurtenissen”, zegt Louis Zweers. “Het houdt mij bezig wat beelden kunnen doen met een bepaalde gebeurtenis. Neem de slachting in het Vietnamese dorp My Lai door Amerikaanse militairen op 16 mei 1968. De door de Amerikaan Ronald Haeberle gemaakte foto's werden pas in 1969 openbaar en brachten toen meer teweeg dan massa's tekst over de oorlog in Vietnam.” De speurtocht van Louis Zweers begon al vorig jaar voor zijn in december 1995 uitgekomen boek Agressi II: Operatie Kraai - De vergeten beelden van de tweede politionele actie. Bij zijn onderzoek naar de herkomst van de foto's van de executies bij Madioen, ontdekte Zweers dat de Nederlandse regeringsvoorlichtingsdienst er intern melding van had gemaakt. Medewerker H. Leopold van die dienst (nu RVD) schreef in een verslag over tweede politionele actie in december 1948, dat de journalist Zandstra van het Nederlands-Indische dagblad De Locomotief de foto's had gevonden. “De foto's zijn het ergste en het meest hemeltergende dat tot nu toe op dit gebied is vertoond. Ze zijn terstond opgestuurd naar Batavia”, berichtte Leopold op eerste kerstdag 1948. Zweers veronderstelt dat hoofdredacteur A. W. Colijn van De Locomotief, die goede contacten had met luitenant-kolonel W. C. Koenders, hoofd van de dienst voor legercontacten, de serie aan Koenders heeft doorgegeven. Redacteur Zandstra van De Locomotief zal de door een Indonesische fotograaf gemaakte foto's bij de Nederlandse verovering van Djokja hebben ontdekt. Waarom de foto's uit de publiciteit bleven en in het vergeetboek raakten? “Misschien vreesde Nederland dat het imago van Soekarno bij de Amerikanen zou worden versterkt door foto's van zijn 'krachtig optreden' tegen communisten.” Dat optreden was waarschijnlijk in goede aarde gevallen bij de Amerikaanse publieke opinie in die tijd van de beginnende Koude Oorlog. Een tweede motief was wellicht de terughoudendheid, uit ethische overwegingen, met beelden van geweld. Op 20 december 1948, bij het begin van de tweede politionele actie van Nederland tegen Indonesië, executeerde het Indonesische leger meer dan vijftig vooraanstaande gearresteerde communisten. Onder hen waren de PKI-leden ex-premier mr. A. Sjarifoeddin en voormalig vice-premier S. Setyadjit. De Republik Indonesia heeft na de mislukte machtsgreep van de PKI op 18 september 1948 tienduizenden communisten gevangengenomen en er mogelijk zo'n 8000 omgebracht. In 1965, zeventien jaar later, nu niet meer onder president Soekarno maar onder diens opvolger Soeharto, is met honderdduizenden communisten afgerekend. Sumber: http://www.trouw.nl/krantenarchief/1996/03/28/2586375/Gruwelijke_foto_s_ontdekt_van_executie_van_Indonesische_communisten_in_1948.html *** Mon, 01 Apr 96 22:38:47 GMT The following is a translation of an article in Dutch daily Trouw, march 28, 1996. Terjemahan berita di atas oleh Frank Willems DITEMUKAN GAMBAR-GAMBAR YANG MENGERIKAN TENTANG PEMBUNUHAN KAUM KOMUNIS DALAM TAHUN 1948. Den Haag-- Sejarawan-potret Louis Zweers telah menemukan foto-foto yang belum diketahui dan yang mengerikan tentang pembunuhan orang-orang komunis Indonesia di dekat Madiun (Jawa) setelah pemberontakan mereka dalam tahun 1948 melawan pemerintahan Soekarno. Dua belas lembar gambar-gambar hitam-putih itu menunjukkan fase-fase suatu pembunuhan yang dilakukan oleh tentara Indonesia (TNI). Anggota-anggota Partai Komunis Indonesia yang diikat dengan tamba
[wanita-muslimah] Haiku buat Mawie Ananta Jonie Re: MAWIE ANANTA JONIE : HAIKU?
Haiku buat Mawie Ananta Jonie (1) Di kala hujan Lahan tani bersemi Mimpi mandiri (2) Kenangan satu tujuan Menyemai harapan bangsa (3) Negara Agraria Padi menguning Membentang permai (4) Kini bunga bersemi Ladang kering menanti MiRa - Amsterdam, 12 Maret 2010 --- In sastra-pembeba...@yahoogroups.com, "Mawi" wrote: > > MAWIE ANANTA JONIE: > HAIKU? > > 1. > > Dulu hujan > kini musim bunga > tanpa rama-rama. > > 2. > > Terasa jauh > sungai dan pencoran > sebuah pengorbana > > 3. > > Kita pernah disumpah > hidup dan mati > jangan ratapi. > > 4. > > Berangkatlah > kawan dan sahabat > semua punya tempat. > > 5. > > Salam > hati yang tak tenggelam. > > Amsterdam, 12 Maret 2010. > Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind.net/ http://sastrapembebasan.wordpress.com/ [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] haiku..haiku..apakabar haiku?
Taman negara Berbunga beton Bulan berkabung Korupsi uang rakyat Berjudi harta karun Kapal dagang berlayar Terdampar badai Kapten terlena Kepala negara senyum Oposisi bergabung Wanita kerja Memar dan lebam Suami berselingkuh Buruh diperdagangkan Atap rumahnya ambruk Kuli musiman Menatap bulan Anak-istri terlantar Anak jalanan lapar Rindukan cinta kasih MiRa - Amsterdam, 10 Maret 2010 Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind.net/ http://sastrapembebasan.wordpress.com/ [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Merajut kata
Merajut kata Berpikir, ketelitian, observasi, bercermin diri, kecerdasan. Untaian kata-kata itu sarat makna, sangat menggugah nurani, dirajut dengan benang kesadaran dan dibingkai dengan kebijaksanaan. Kata-kata itu bisa menjadi begitu indahnya bagaikan peragaan keanggunan pakaian tradisional. Refleksi diri dapat memberikan wawasan pada perilaku dirinya ketika berhubungan dengan perasaan emosi, berinteraksi dengan orang lain, mempunyai tujuan, kendala dan motivasi. Namun kebanyakan orang-orang sengaja menyimpannya di salah satu kotak tersendiri supaya tidak terlihat oleh yang lain, jadi dibiarkanlah dirinya bebas. Kekuasaan Tidak terbatas Wakil rakyat bersolek Sejak rajutan kata direproduksi, cara berpikirnya pun seperti semakin lebih mendalam daripada sebelumnya. Aah..pengalamannya yang intens disepanjang musim kekuasaan negara, dirasakannya tidak memiliki sarat makna yang lebih berarti buat meningkatkan kesadaran dirinya sendiri. Bahkan egosentris dianggap lebih baik, katanya demi kebutuhan keseimbangan situasi. Padahal tradisi pembodohan dan uang tutup mulut sudah menjadi mekanisme bentuk komunikasi dari pencerminan Bangsa kita. Paska pemilu Pesta korupsi Century butuh tumbal MiRa - Amsterdam, 8 Maret 2010 Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind.net/ http://sastrapembebasan.wordpress.com/ [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] haiku..haiku..apakabar haiku?
haiku..haiku..apakabar haiku? Rumput ilalang Langkah derap bermimpi Kuasa langgeng Di bawah atap Wakil rakyat terbius Bulan menangis Nista hidup peguasa Sungai mengering Sampah menggunung Celaka kematian Polisi aksi Siap melacur Burung pelatuk Mengetuk pohon Menggema menggelegar Bunga mentari Di dalam derap Buruh migran menggugat MiRa - Amsterdam, 8 Maret 2010 Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind.net/ http://sastrapembebasan.wordpress.com/ [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Semir Sepatu
Semir Sepatu Sosok lelaki usia 15 tahun telah kehilangan ayahnya sejak tahun lalu di desa kelahirannya. Ada pesan disampaikan kepada anak sulungnya itu, sebelom Ayahnya menghembuskan nafas terakhir: "Nak, dalam jiwa dunia telah tercipta hidup kita semua. Ku ingin kau tetap mampu mengisinya dengan cinta sejati, ketegaran dan kenyamanan hidup bersama Bundamu dan ke dua adikmu" Sosok lelaki Kehilangan mimpinya Kesedihan diukur Ada kepercayaan Dari potensi Jati dirinya "Mengapa kita harus mendengarkan suara hati kita?" "Sebab, di mana hatimu berada, di situlah hartamu berada. janganlah hidup dalam penghinaan dan ejekan. Jadilah penguasa murah hati." Demikian selintas percakapan antara sang Bunda dan anak sulungnya, ketika anaknya akan meninggalkan kampung halaman. Perjalanan pengembara, menapak jejak mengikuti suara hati. Di sepanjang kelana, dilaluinya mengarungi lintasan tantangan hutan belantara bukit barisan. Demi mengemban kewajiban mengejar mimpi harapan baru, guna memenuhi pesan terakhir ayahnya. Jejak langkah perjalanannya ke Ibu kota hanya berbekal sekotak kayu buatan sendiri, berisi peralatan semir sepatu. Jiwa dunia Di Ibu kota Beralas suka duka Mengais harta karun Kegigihan bertahan MiRa - Amsterdam, 6 Maret 2010 Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind.net/ http://sastrapembebasan.wordpress.com/ [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] haiku..haiku...apakabar haiku?
haiku..haiku...apakabar haiku? Sakit dan demam Melihat cuaca cerah Rasa menggigil Kenangan masa lalu Di rumah lama Buku di bakar Datang dan pergi Tak kunjung tiba Tangis si kecil sendu Bugenvil payung alam Merah merona Tegar dinanti Tertidur lelap Mimpi memetik hari Ayah tersenyum Parkit menatap Pohon berdaun Di atas batu nisan MiRa - Amsterdam, 6 Maret 2010 Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind.net/ http://sastrapembebasan.wordpress.com/ [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Fw: Faiza Hidayati Mardzoeki sent you a message on Facebook...
Faiza Hidayati sent you a message. Subject: Nyai Ontosoroh di Belanda, 20-26 May 2010 Dear All, tolong sebarkan kepada teman-teman di Belanda, informasi nonton pentas Teater Nyai Ontosoroh di Belanda dan Belgia. Pemain: Sita (RSD) Nursanti, Willem Bivers, Agni Melati dan Bagus Setiawan. Naskah: Faiza Mardzoeki Director: Wawan Sofwan Film and Video Director: Ariani Darmawan and Yudith Artistic Director: Deden Bulqini Music Director: Riki Destawan Make Up and Costume: Irina Dayasih Producer: Faiza Mardzoeki Jadwal pentas di Belanda: 20-21 May di Tropen Teater Amsterdam 23-24 May di Tong Tong Festival, The Hague 26 May di Antwerp, Belgium Sebelum ke Belanda akan pentas di Bandung dan di Erasmus Huis, Jakarta, Bulan Mei 2010. Please visit Tropen Teater Webiste http://www.tropentheater.nl/smartsite.shtml?id=5082&ActiviteitID=5901&ch=FAB Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind.net/ http://sastrapembebasan.wordpress.com/ [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] haiku..haiku..apakabar haiku?
haiku..haiku..apakabar haiku? kuncup bunga sakura di sungai ikan mati jiwa masa merdeka nasakom jaya sinar pelangi beracun air keruh busung lapar meronta kejinya musim dingin daun terkulai akar membusuk gagak mengais sampah cendrawasih meratap tanah air di gadai politik elit rebutan harta jerami padi membusuk petani panen ikan cerah mentari merindukan bersemi kemandirian MiRa - Amsterdam, 4 Maret 2010 catatan: Uraian singkat pengalaman petani dari suku pakpak berdiam di 4 kabupaten yaitu kab. Humbahas, Dairi, Pakpak barat dan Aceh singkil di Sumatra Utara: Setelah hasil panen dibawa ke rumah, di setiap pinggir sebelah petakan sawah dibuat kolam sekitar 1 – 1,5 meter guna memelihara ikan mas. Menurut pengalaman salah satu petani, ikan mas yang memakan sisa-sisa batang padi yang membusuk dan menimbulkan bakteri dan lain lain tanpa diberi makan, dapat hidup dan makan dari pembusukan jerami-jerami padi. Jadi sebelum mulai mengolah tanah kembali untuk bertanam padi, maka ikan mas bisa di panen dengan hasil ikan mas luar biasa besar-besar nya lalu hasilnya dapat di nikmati oleh anggota keluarga bahkan hasil panen ikan mas yang mampu berkembang biak cepat itu bisa dijual ke pasar. Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind.net/ http://sastrapembebasan.wordpress.com/ [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] [Koreksi]: haiku..haiku..apakabar haiku?
haiku..haiku..apakabar haiku? Di hari subuh Genderang akbar riuh Bulan bersaksi Sepanjang perjalanan Barisan semut nuntut Kuncup bunga mengerling Di balik tembok Ada purnama Dari jembatan ancol Kuntilanak mengganas Bunga menanti harum Taman Labirin Menghias resah Garangnya kerakusan Century bau uang MiRa - Amsterdam, 2 Maret 2010 Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind.net/ http://sastrapembebasan.wordpress.com/ --- On Mon, 3/1/10, Mira Wijaya Kusuma wrote: From: Mira Wijaya Kusuma Subject: haiku..haiku..apakabar haiku? To: "sastra pembebasan" Date: Monday, March 1, 2010, 5:43 PM haiku..haiku..apakabar haiku? Di hari subuh Genderang akbar riuh Bulan bersaksi Sepanjang perjalanan Barisan semut nuntut Kuncup bunga mengerling Di balik tembok Ada purnama Dari jembatan ancol Kuntil anak mengganas Bunga menanti harum Taman Labirin Menghias resah Garangnya kerakusan Century bau uang MiRa - Amsterdam, 2 Maret 2010 Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind.net/ http://sastrapembebasan.wordpress.com/ [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] haiku..haiku..apakabar haiku?
haiku..haiku..apakabar haiku? Di hari subuh Genderang akbar riuh Bulan bersaksi Sepanjang perjalanan Barisan semut nuntut Kuncup bunga mengerling Di balik tembok Ada purnama Dari jembatan ancol Kuntil anak mengganas Bunga menanti harum Taman Labirin Menghias resah Garangnya kerakusan Century bau uang MiRa - Amsterdam, 2 Maret 2010 Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind.net/ http://sastrapembebasan.wordpress.com/ [Non-text portions of this message have been removed]