Re: Siapa yang mau ke Ithaca?

1999-08-24 Terurut Topik Alexander Lumbantobing

Kebetulan sekali kakak saya anak Cornell akan menikah tanggal 18 Sept di Ithaca. Jadi 
kami memang ada rencana ke Ithaca dalam waktu dekat. Namun, karena kami tinggal di 
Singapura dan hanya berada di Jakarta sementara, apakah bisa titipan buku ini diantar 
ke alamat orang tua kami sebelum Agustus 28, 1999?

Alamat orang tua kami:

Mawar Mansury
Jl Cicurug No.18
Menteng Jakarta Pusat (pojokan Latuharhari dengan Jl. Kendal)
Phone No. 62-21-390-9242 (rmh ortu Mawar) atau dengan suami saya,

Alex tel: 736-4835 (rmh ortu Alex)
Jl Murai Blok J-5 No.1
Bintaro

e-mail: [EMAIL PROTECTED]



Salam,

Mawar Mansury



Re: FW: PDI Perjuangan Siap Buka Hubungan dengan Is

1999-06-09 Terurut Topik Alexander Lumbantobing

Membuka hubungan diplomatik dengan Israel

Bagus! Sangat bagus!

Tentunya supaya (tersangka) Prabowo tidak usah tenang-tenang dan
ongkang-ongkang kaki di Timur Tengah. Juga supaya (tersangka) Prabowo,
melalui bantuan Mossad, bisa dengan lebih cepat dan mudah ditangkap, digiring
ke pengadilan dan dibuktikan sebagai terhukum pelaku kebiadaban a la pasukan
SS milik Nazi Jerman.

Lebih daripada itu, pelacakan harta Suharto jadi lebih lancar, karena
Indonesia bisa minta bantuan Israel yang terbukti sangat berhasil meminta
kembali harta kaum Yahudi yang dirampok Nazi Jerman dan disembunyikan selama
beberapa puluh tahun di Swiss dan  Austria. Bahkan pengembalian harta-harta
itu terjadi setelah para penjahat perang dan korban-korbannya banyak yang
sama-sama sudah meninggal. Jadi, generasi mendatang Indonesia bisa belajar
bagaimana menuntut kembali harta jarahan Suharto bahkan ketika Suharto sudah
wafat.

There is always a bright side on everything, only if you do not praise the
darkness.

Rgds,

Alexander Lumbantobing



Re: Pendidikan menentukan posisi?

1999-05-20 Terurut Topik Alexander Lumbantobing

Kalau dapat E, maka yang bersangkutan potensial menjadi presiden RI jaman
Orba.

Rgds,

Alex



Re: Sensitivity against racism

1999-05-17 Terurut Topik Alexander Lumbantobing

Why is there a person doing so much ignorance and explaining so much excuse?

Alexander Lumbantobing



Re: KKN SOEHARTO KEL DI TIME

1999-05-17 Terurut Topik Alexander Lumbantobing

Lewat penasihat hukumnya, Suharto mati-matian menyerukan bahwa tidak ada
kekayaan di luar negeri atas namanya.

Ini merupakan indikasi kuat untuk pihak yang berwenang melakukan pelacakan,
bahwa harta Suharto tidak didaftar memakai nama Suharto. Secara tidak
langsung, Suharto mengaku kalau hartanya itu didaftar bukan dengan namanya.

Jadi, kita harus mencari orang-orang yang dibayar Suharto untuk dipakai
namanya sebagai pemilik rekening.

Jauh sebelum ini, saya sudah mendapat berita adanya seorang pegawai rendahan
di suatu negara maju yang ditangkap oleh aparat keamanan negara tersebut.
Alasan penangkapan adalah bahwa sang pegawai rendahan itu memiliki rekening
di bank dengan jumlah yang sangat aduhai untuk seorang seperti beliau.
Laporan pajaknya tidak satu "irama" dengan jumlah rekeningnya. Ternyata
beliau hanya sekedar orang yang dipinjam tandatangannya oleh Suharto.

Untuk yang kelas lebih kakap, Suharto gondog kepada Habibie. Sewaktu Suharto
"berobat" ke Jerman, Habibie menjadi saksi kunci dalm proses pengambilan
specimen tandatangan para pemegang joint account dan beneficiary. Ini
sebabnya sekarang Suharto kelabakan karena Habibie mengetahui "kartu mati"
Suharto. Suharto kira Habibie ini bisa dipegang, ternyata malah Habibie yang
memainkan kartu itu. Akhirnya mereka berdua (Suharto dan Habibie) malah
saling mengancam akan membocorkan rahasia-rahasia antar mereka berdua.

TampanDeh - eh maksudnya - repot, deh.

Rgds,

Alex




Rgds,

Alex



Re: RASIALIS VS KEBANGSAAN

1999-05-13 Terurut Topik Alexander Lumbantobing

Cer:

Masa belek tidak terasa? Belek itu asin rasanya.

Rgds,

Alex



Re: Mental Topeng Monyet

1999-04-30 Terurut Topik Alexander Lumbantobing

Bagaimana kalau monyet kita jadikan calon presiden?

Rgds,

Alex



Re: Tips : ETIKA BERKAMPANYE YANG BAIK!

1999-04-30 Terurut Topik Alexander Lumbantobing

Heran juga saya melihat munculnya etika berkampanye yang baik dari PK.

Sejauh pengetahuan saya (yang terbatas), PK banyak sekali didukung oleh
organisasi kerohanian di kampus-kampus.

Di masa Natal, kita semua masih ingat bagaimana derasnya selebaran dan ajakan
(bahkan fatwa) untuk tidak mengucapkan selamat Natal kepada kaum Nasrani di
Indonesia. Selebaran dan ajakan ini justru banyak sekali diedarkan di
kampus-kampus dengan harapan agar suasana Natal menjadi tidak terasa.

Kalau soal tidak diberi ucapan selamat, tentu saja tidak apa-apa. Yang jadi
masalah adalah alasan dikeluarkannya larangan itu, yaitu bahwa haram hukumnya
memberikan ucapan selamat kepada kaum kafir.

Tentu saja anggapan  ini benar-benar di luar batas etika yang baik, karena
kaum Nasrani jelas-jelas bukan kafir. Fitnah lebih kejam daripada pembunuhan.
Jangan memfitnah kaum yang bukan kafir dengan mengatakan sebagai kafir. Ini
kriminal dan tentu saja tidak mempunyai etika yang baik.

Bagaimana mungkin PK (lebih tepatnya: para pendukung PK) berseru-seru tentang
keadilan dan sekarang berbicara tentang etika yang baik, kalau fitnah yang
jahat dan tanpa etika yang demikian itu tidak pernah mau dihilangkan?

Bagaimana PK bisa berbicara soal keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia,
kalau sikap diskriminasi seperti itu masih belum diberantas tuntas?

Warm regards,

Alex



Re: Presiden MPR/DPR (was: Re: Mega oh Mega)

1999-04-29 Terurut Topik Alexander Lumbantobing

Mungkin ada gunanya para simpatisan berbagai partai diminta untuk sering
menonton konser atau orkestra New York Philharmonic di Lincoln Center, NY.
Atau menikmati berbagai opera di Broadway - jangan sekedar nonton video XXX
terus :)))

Maksudnya tentu supaya jauh lebih mengerti apa yang dimaksud dengan
"teamwork" dan kemudian bisa lebih memberikan apresiasi yang lebih selayaknya.

Saya tidak mengatakan bahwa saya mendukung atau tidak mendukung Megawati atau
siapapun. Saya hanya hendak menguatkan pendapat yang menghargai kemenangan
bersama karena suatu "teamwork" yang baik.

Memang susah memberi permisalan kepada pribadi-pribadi yang belum banyak
terlibat dalam kegiatan organisasi yang lebih memikirkan organisasi sebagai
suatu team (bukan suatu gerombolan beberapa individu). Pemimpin yang baik
akan mengatakan "kami" atau "kita semua" dan bukan "saya".

Rgds,

Alex



Re: REUNI UI MAU LIBAS KULTUR ORBA

1999-04-29 Terurut Topik Alexander Lumbantobing

Akhirnya keperluan untuk memperbaiki sistem pendidikan muncul kembali ke
permukaan.

Beberapa waktu yang lalu, saya pernah mempertanyakan keberadaan sistem
pendidikan di Indonesia. Hasilnya saya justru dihujat sebagai pembela Cina.

Rgds,

Alex



Re: Alert: Gub BI Bikin Statement Aneh :-( (?)

1999-04-28 Terurut Topik Alexander Lumbantobing

Mungkin maksudnya ialah: Republik Indonesia hampir selesai :)))

Rgds,

Alex



Re: Mega dasarnya memang nol dan pengecut

1999-04-27 Terurut Topik Alexander Lumbantobing

Beberapa saat sebelum Tragedi Mei 1998, saya mengungkapkan adanya pihak-pihak
yang melempar umpan ke tengah kolam-tenang-Indonesia dengan berharap segera
mendapat "ikan" besar yang sudah lama ingin ditangkap dan digoreng.

Beberapa minggu yang lalu, saya mengungkapkan betapa gusarnya para juru
pancing itu menunggu agar sang ikan keluar untuk segera ditangkap dan
digoreng. Para juru pancing itu sampai harus mengobok-obok
kolam-tenang-Indonesia. Maka kolam-tenang-Indonesia menjadi alam lumpur yang
belepotan dan porak-poranda.

Sayangnya, sang ikan yang menjadi sasaran mereka tetap belum tertangkap untuk
digoreng. Yang menanggapi umpan itu hanyalah ikan-ikan kelas teri. Tentu saja
para juru pancing itu semakin gusar dan gundah. Niatnya memang jahat, sih!

Omong-omong, permisalan saya tentang pelemparan umpan ini secara "tidak
sengaja" disebutkan oleh Amien Rais dalam tanggapan beliau mengenai peristiwa
Istiqlal, padahal cara lempar-umpan-tangkap-sang-ikan-lalu-bunuh-dan-digoreng
ini sudah tercetus sebelum Tragedi Mei 1998.

Para pelempar umpan ini akan semakin gusar dan gundah gulana. Semoga tidak
sampai kalap.

Big picture, guys, big picture.

Rgds,

Alex



Re: Mega dasarnya memang nol dan pengecut

1999-04-27 Terurut Topik Alexander Lumbantobing

He..he...he...

Rgds,

Alex



Sepak Bola - Re: Dibalik pemboman Istiqlal

1999-04-20 Terurut Topik Alexander Lumbantobing

Sering-sering nonton sepak bola dan main catur dong :)

Atau - jika sempat - coba permainan komputer mengenai strategi. Jangan yang
tembak-tembakan melulu atau terlalu banyak .jpg :)))

Eh, di SOM ada kuliah Game Theory, kan? Nah, kira-kira seperti itu, deh!

Rgds,

Alex



Re: [bincang] istiqlal di bom

1999-04-19 Terurut Topik Alexander Lumbantobing

Guys:

Rupanya para pelaku keonaran di Republik Indonesia merasa geram, karena
manipulasi pidato Theo Syafei terbukti kurang tepat guna dan kurang berdaya
guna untuk membakar Indonesia - yang terpancing untuk marah dan bergerak
hanyalah gerombolan kelas teri (Gogon, dkk). Karena waktunya tinggal sedikit,
para jahanam itu langsung main kasar. Tonjok sana dan sini. Apalagi ada
kemungkinan tersingkirnya Partai Golkar dari dunia politik resmi.

Saya menduga - di detik-detik terakhir - akan muncul larangan bagi Partai
Golkar untuk mengikuti Pemilu. Terlalu sering Partai Golkar berusaha main
curang menghadapi Pemilu 1999 nanti. Dan berkali-kali Rudini memberi isyarat
mengenai kewenangan KPU untuk melarang suatu partai dari kesertaannya dalam
Pemilu 1999. Sangat mungkin sekali, bahwa partai-partai yang sebal dengan
kepongahan Partai Golkar akan meminta KPU melarang Partai Golkar untuk ikut
dalam Pemilu. Pemungutan suara dalam KPU sangat memungkinkan hal ini.
Skenario ini bukan tidak terpikirkan oleh pelaku keonaran itu, sehingga para
pelaku keonaran itu makin menjadi-jadi. Berbagai usaha dilakukan agar pelaku
keonaran itu sempat duduk-duduk dulu mengambil nafas setelah ditendang jatuh.
Ada keinginan untuk menunda Pemilu 1999 agar si Onar 1 masih bisa nafas
sebentar (atau kentut sebentar - terserah maunya yang mana...). Si Onar 1
juga kesal sekali karena kendaraan pribadinya justru sekarang ini dipakai
menjadi kendaraan pihak-pihak lain - terbukti dengan adanya Golkar ICMI,
Golkar HMI, dan berbagai Golkar lainnya yang berebut tangga ke atas dan
bukannya membantu pihak yang terjungkal untuk duduk lagi.

Ingat cerita saya tentang para penyamun yang memasuki gua harta dan terbuai
sambil bersenang-senang dalam gua sementara pintu gua harta itu akan segera
tertutup sebentar lagi. Sudahkah Anda mendengar keinginan Yorrys bergabung
dengan PKB dan ditolak dan kemudian dia melangkah ke PAN? Rupanya YR tidak
ingin terjepit dalam gua itu. Tapi masih banyak yang masih ingin meraup
sebanyak-banyaknya sebelum pintu benar-benar tertutup.

Awal tahun 1998 kemarin juga ada beberapa rekan di mailing list ini khawatir
dengan berita penyadapan internet oleh aparat keamanan. Perkiraan saya waktu
itu ialah akan tergulirnya "binatang besar" yang memerintahkan
penyadapan-penyadapan itu, sehingga tidak usah khawatir dengan adanya
penyadapan-penyadapan itu.

Sekarang kita tunggu saja ditendangnya Partai Golkar dari kesertaannya dalam
Pemilu 1999.

Rgds,


Alexander Lumbantobing



Re: Pernyataan Bpk. Soeharto ttg Pemilu

1999-04-16 Terurut Topik Alexander Lumbantobing

Guys:

Blucer menulis begini:

"Ini semua menunjukkan bahwa ada kekuatan yang tidak terkendali
atau tidak mampu dikendalikan oleh pemerintahan yang sekarang.
Hanya kekuatan rakyat, doa rakyat dan anugerah Tuhan sajalah yang mampu
menyelamatkan bangsa kita dari musibah yang lebih parah"

Saya jadi ingat pepatah Cina kuno: "Di atas langit masih ada langit".

Jadi, jangan khawatir dengan manusia-manusia yang merasa di atas sistem
("langit"), karena masih ada hal-hal yang tidak bisa dia atasi juga:
memangnya ada orang yang ingin mati tua merana disumpahin beberapa ratus juta
manusia :))

Rgds,

Alex

Rgds,

Alex



Re: Di surat kabar KOMPAS, pakar sosiologi Prof. DR.

1999-04-16 Terurut Topik Alexander Lumbantobing

Kalau menunggu wahyu, ini sama saja dengan pendekatan "top-down". Sekarang
reformasi sedang bergerak "bottom-up".

Perihal mendapatkan wahyu untuk menjadi pemimpin, ini khas ajaran feodalisme
lama. Bukan hanya terdapat dalam budaya Jawa, tapi ini juga sangat mirip
dengan Eropa di Abad Pertengahan sewaktu dipimpin raja-raja dan para ksatria
(knights and chivalries) yang berkolusi dengan para rohaniwan yang menjadi
penghubung dunia "atas" dan dunia "bawah".

Budaya seperti ini selalu dipakai sebagai salah satu alat Suharto untuk
melanggengkan kekuasaan. Tidak heran jika kemudian banyak melahirkan kaum
penjilat dan tukang cari muka:

"Jilat ke atas, menginjak ke bawah, meludah ke depan, kentut ke belakang,
sambil sikut kiri dan kanan"

Dengan dibudayakannya cara pandang "top-down" seperti ini, para bawahan
(bawah=down) diharuskan berorientasi ke atas (top), supaya mendapatkan aliran
sinar biru itu. Semua bawahan jadi manggut-manggut jika sang atasan berbicara
atau memberikan keterangan. Atau cengar-cengir seperti kuda jika sang atasan
sedang melucu yang tidak lucu. Betul-betul mematikan pemikiran-pemikiran
kreatif. Memang benar-benar ajaran beberapa abad yang lalu

Rgds,

Alexander Lumbantobing



Re: Soal last name wanita

1999-04-16 Terurut Topik Alexander Lumbantobing

Salam:

Wah, seharusnya istri saya membaca tulisan Anda ini. Dia pasti senang sekali.
Sampai sekarang istri saya masih mempertahankan "maiden name". Memang ada
alasan yang dikondisikan oleh sistem di Amerika ini, yaitu supaya mempermudah
urusan laporan pajak :)) dan beberapa urusan administrasi lainnya (social
security, kartu-kartu kredit, rekening bank, tagihan telepon, dll).

Saya akui ada untungnya juga istri saya mempertahankan "maiden name" :))

Ada benarnya bahwa beberapa orang (pira dan wanita) mempertahankan last name
untuk alasan-alasan lain. Saya ingat ada seorang kawan saya di Jakarta yang
tiba-tiba selalu memperkenalkan diri dengan menyebut nama orangtuanya (first
name ayah, bukan last name / family name). Belakangan saya ketahui kalau
orangtuanya baru saja menduduki posisi pengambilan keputusan :))) Dasar masih
kagetan! Atau ada lagi orang yang memasang last name kakeknya untuk melakukan
"pengumuman" kepada khalayak mengenai siapa dirinya. Contohnya adalah
kejadian dalam proses tender pengadaan daya listrik di PLN. Cucu Suharto
dengan senang hati memasang last name sang kakek. Kemudian berkata "Salam
dari Mbah..." sambil tersenyum-senyum menyerahkan proposal tender yang di
"mark-up" habis-habisan kepada Dirut PLN (cerita dari mantan dosen saya yang
pernah diberi tugas negara untuk memimpin PLN).

Sebaliknya saya pernah  berkenalan dengan sopir Angkutan Kota (angkot) Blok M
- Lebak Bulus (jurusan S 02) yang mempunyai last name "Hasibuan", tanpa ada
hubungan dengan - misalnya - Albert Hasibuan (anggota Komnas HAM). Jadi
memang masih ada beberapa orang yang mendadak senang menggunakan last name
supaya masyarakat menghubung-hubungkan dirinya dengan suatu pribadi lain yang
diketahui masyarakat banyak, sementara ada yang memang menggunakan last name
karena memang berada di budaya yang mengenal last name.

Jika wanita yang menikah diharuskan - oleh sistem budaya - untuk mengganti
last name mengikuti last name suaminya, ini tentunya karena memang di dunia
ini masih berlaku ketidakadilan gender :)

Rgds,


Alexander Lumbantobing



Joke Agak SARA

1999-04-16 Terurut Topik Alexander Lumbantobing

Dari seorang kawan ([EMAIL PROTECTED])

Enjoy,

Alex
-

Mr. Singh is appearing for his University final examination.  He takes
his seat in the examination hall, stares at the question paper for five
minutes, and then in a fit of inspiration takes his shoes off and throws
them out of the window.  He then removes his turban and throws it away
as well. His shirt, pant, socks and watch follow suit.

The invigilator, alarmed, approaches him and asks what is going on.
"Sir, I am only following the instructions," he says, "it says here,
'Answer the following questions in brief'."

 ***

The doctor told Mr. Singh that if he ran eight kilometers a day for 300
days, he would loose 34 kilos. At the end of 300 days, Mr. Singh called
the doctor to report he had lost the weight, but he had a problem.
"What's the problem?" asked the doctor.
"I'm 2400 kms from home."

 ***

Mr Singh was filling up an application form for a job. He promptly
filled the columns titled NAME, AGE, ADRESS etc.  Then he came to the
column:
"SEX:  "
He was not sure as to what to be filled there.  After much thought he
wrote:...
TWICE A WEEK.
On seeing this in his application form, he was told that it was wrong
and what they wanted it to be filled was either MALE or FEMALE. Again Mr
Singh thought for a long time before coming up with  the
answer
PREFERABLY FEMALES.

 *

Mr Singh was filling up an application form for a job. He promptly
filled the columns titled NAME, AGE, ADDRESS etc. Then he came to the
column
" Salary Expected : . "
He was not sure as to what to be filled there. After much thought he
wrote : ..
YES

*
Santa Singh and Banta Singh were sitting on a tree and Santa Singh was
singing a song. After 4 songs Santa Singh hung himself upside down and
started singing again. Banta Singh : "Santa Singh what is the matter
with you? Why are you hanging upside down.
Santa Singh : "I am singing the B side."



Beasiswa - Re: Belajar ke Amerika

1999-04-12 Terurut Topik Alexander Lumbantobing

Untuk masalah pendanaan kuliah di Amerika, ada beberapa yayasan yang sering
memberi beasiswa untuk warga yang bukan warga USA.

Silahkan periksa di http://www.rotary.org/programs/amb_scho/index.htm

Memang persyaratan dan prosedurnya agak rumit, tapi tidak ada ruginya untuk
mencoba.

Semoga sukses.

Rgds,

Alexander Lumbantobing



Re: Debat dan pembaca lain

1999-04-08 Terurut Topik Alexander Lumbantobing

Blucer:

Si Okki lagi di Singapura. Tapi katanya bulan Juni mau ke Jakarta lagi ;)

Rgds,
Alex



Dari SiaR: GOLKAR REKAYASA INSIDEN PURBALINGGA DAN PEKALONGAN

1999-04-06 Terurut Topik Alexander Lumbantobing

GOLKAR REKAYASA INSIDEN PURBALINGGA DAN PEKALONGAN

JAKARTA (SiaR, 6/4/99),  Sekali lagi Abdurahman Wahid (Gus Dur),
Ketua Umum
PB Nahdlatul Ulama (NU) membuat pernyataan mengejutkan. Di Jakarta, Senin
(5/4), Gus Dur menganggap insiden Purbalingga sebagai bentuk rekayasa Partai
Golkar untuk mendiskreditkan PDI Perjuangan, sebaliknya mengangkat partai
itu sebagai pahlawan karena menjadi korban kekerasan.

"Ini kerjaannya Partai Golkar. Mereka tidak yakin menang dalam Pemilu.
Dengan menjadi korban, partai yang dipimpin Akbar Tanjung ini berharap bisa
menjadi pahlawan," kata Gus Dur menjawab pertanyaan wartawan.

Indikasi adanya desain politik dari Partai Golkar untuk mengambil
keuntungan politik melalui rekayasa kekerasan yang dialami partai berlambang
pohon beringin itu, ditunjukkan Gus Dur melalui insiden Pekalongan, Minggu
(4/4) dimana massa yang beratribut PPP menyerang massa Partai Kebangkitan
Bangsa (PKB).

Berdasarkan laporan pengurus DPC PKB Pekalongan, beberapa orang massa
penyerang yang tertangkap ternyata memiliki kartu tanda anggota (KTA) ganda,
yakni KTA PPP dan KTA Partai Golkar. Ada juga dari penyerang yang diringkus
satgas PKB tersebut tak memiliki KTA parpol mana pun. Setelah diinterogasi,
mereka menyebut dibayar sejumlah uang oleh orang-orang tertentu untuk
menyerang massa PKB.

Menurut Gus Dur, tindakan Golkar dengan membiayai para preman untuk
diberikan baju atau kaos PDI Perjuangan maupun PPP bertujuan untuk
menggagalkan pelaksanaan Pemilu 1999. Partai Golkar berharap, lanjut Gus
Dur, dengan menjadi korban, maka partai tersebut akan menjadi pahlawan dan
dapat memperoleh simpati masyarakat.

Sinyalemen Gus Dur tersebut didukung Wakil Ketua Balitbang PDI
Perjuangan
Dr Sukowaluyo Mintorahardjo. Menurutnya, pihak DPP telah menerima laporan
dari DPC PDI Perjuangan Purbalingga, bahwa beberapa hari sebelum pelaksanaan
"temu kader" Partai Golkar telah ada sejumlah prakondisi untuk mematangkan
terjadinya insiden melalui isu yang beredar, bahwa kehadiran Golkar tak
diingini di Purbalingga, dan masyarakat yang tak setuju akan membubarkan
acara tersebut.

"DPP telah mencek kebenarannya, ternyata pihak DPC PDI Perjuangan
Purbalingga pun tak merasa melempar isu yang demikian. Entah siapa penyebar
isu tersebut," ungkapnya.

Sukowaluyo pun mempertanyakan sikap aparat keamanan yang seolah lepas
tangan, tak siap, dan terkesan lamban untuk mengamankan acara itu, sehingga
insiden pun terjadi. Padahal, lanjutnya, isu penolakan Golkar dan ada
rencana pembubaran telah beredar luas di masyarakat sejak beberapa hari
sebelum "temu kader" berlangsung. "Ada apa ini?" katanya.

Ia pun merasa heran dengan berita-berita sejumlah media-massa yang
memiliki
kedekatan dengan status-quo menyangkut insiden Purbalingga. Menurutnya
berita-berita tersebut tampak sekali seperti dieksploitir dan didesain untuk
memojokkan PDI Perjuangan. Misalnya desakan agar Megawati meminta maaf atas
terjadinya insiden Purbalingga, padahal belum ada bukti secara hukum
pelakunya adalah anggota PDI Perjuangan.

"Lho, sekarang saya tanya, apakah pernah anda dengar ada pejabat Orde
Baru
pernah bilang dirinya bertanggung-jawab atas Peristiwa 27 Juli 1996. Itu
jelas-jelas memakan korban jiwa," ucapnya.

Menurutnya, adalah aneh Partai Golkar dan media massa pendukungnya
mengeksploitir insiden Purbalingga, sementara itu sejumlah kasus pelanggaran
HAM berat di masa Orde Baru dimana Golkar merupakan partai berkuasa saat
itu, belum tuntas benar penyelesaian hukumnya hingga kini. Ia menunjuk
kasus-kasus DOM di Aceh, Irian, tragedi Trisakti dan Semanggi, penculikan
aktivis, kasus Tanjungpriok dan sebagainya.

"Siapa yang paling bertanggung-jawab, dan dimana suara Golkar untuk
tragedi-tragedi kemanusiaan tersebut," katanya.

Mantan anggota DPR/MPR dari F-PDI itu juga heran, mengapa tiba-tiba
para
petinggi Golkar sekarang ini selalu bicara soal penegakan hukum, HAM,
demokrasi, dan kemanusiaan, termasuk dalam kaitan dengan insiden
Purbalingga. "Lalu selama lebih 30 tahun itu, mereka kemana saja?" katanya.***

--
SiaR WEBSITE: http://apchr.murdoch.edu.au/minihub/siarlist/maillist.html


Didistribusikan tgl. 6 Apr 1999 jam 13:29:15 GMT+1
oleh: Indonesia Daily News Online [EMAIL PROTECTED]
http://www.Indo-News.com/




DOKTER DJAROT, PATRIOT TRAGEDI 27 JULI TELAH PERGI SELAMANYA

1999-04-06 Terurut Topik Alexander Lumbantobing

DOKTER DJAROT, PATRIOT TRAGEDI 27 JULI TELAH PERGI SELAMANYA

JAKARTA (SiaR, 6/4/99),  Tak seorang pun aktivis pro-demokrasi yang
tak
mengenal sosok seorang dokter tua, berpakaian putih khas dokter, dengan tas
kulit tua hitamnya, berkacamata tebal, dengan rambut putih yang tersisa,
karena hampir sebagian besar kepalanya telah membotak. Itu lah Dr Djarot,
seorang dokter yang berjasa besar dalam tiap aktivitas pergerakan kaum
pro-demokrasi menentang kezaliman Orde Soeharto. Dokter itu meninggal dunia,
dalam usia 70 tahun, pada 28 April 1999 lalu, akibat penyakit lever yang
dideritanya.

Meninggalnya dokter yang mulai dikenal luas ketika Peristiwa 27 Juli
1996
itu, memang luput dari perhatian pers nasional, dan mungkin kaum
pro-demokrasi pada umumnya yang sebagian besar disibukkan dengan
hingar-bingar persiapan Pemilu Juni 1999 mendatang. SiaR sendiri baru
memperoleh informasi itu, Selasa (6/4) ini, dan kemudian mengkonfirmasi
kabar duka itu kepada Gatot, salah seorang putra almarhum.

Menurut Gatot, almarhum yang mengidap penyakit lever itu sempat
dirawat di
RS Cipto Mangunkusumo beberapa lama sebelum akhirnya menghembuskan nafas
terakhir, menghadap khalikNya. Almarhum yang gelar dokternya diperoleh dari
Universitas Airlangga itu meninggalkan seorang istri, Ny Sugesti asal Solo,
dan 8 putra-putri. Almarhum dimakamkan hari itu juga di pemakaman Pondok
Rangon, dengan dilepas sejak dari rumah hingga ke pemakaman oleh para
aktivis PDI Perjuangan, pengurus DPP dan DPD PDI Perjuangan.

Ketika terjadinya Peristiwa 27 Juli 1996, Dr Djarot merupakan satu
dari
sedikit tenaga medik yang bertahan di gedung DPP PDI Jalan Diponegoro ketika
ratusan preman berkaos merah pro-Soerjadi yang dibantu aparat keamanan
menyerbu puluhan satgas dan aktivis PDI pro-Megawati yang bertahan di dalam
dan sekitar gedung.

Dr Djarot menjadi saksi mata peristiwa itu, dan berdasarkan kesaksian
yang
pernah diungkapnya kepada SiaR beberapa tahun lalu, para penyerang membunuhi
satu per satu satgas PDI pro-Megawati yang memberikan perlawanan, sementara
mereka yang menyerah segera diringkus aparat keamanan. Peristiwa 27 Juli
sendiri berdasarkan investigasi Komnas HAM mengakibatkan 5 tewas, 23 hilang,
dan 149 luka-luka.

Ia sendiri luput dari kekerasan yang dilakukan para pendukung Soerjadi
setelah memberitahukan identitas dirinya sebagai seorang dokter yang sedang
bertugas. Padahal sebelumnya Dr Djarot dengan keberaniannya menerobos masuk
ke gedung yang sedang dilanda pertarungan fisik antara dua pihak yang
berseteru itu. Akibat keterlibatannya pada Peristiwa 27 Juli 1996 itu, izin
praktek dokternya dicabut Departemen Kesehatan tanpa alasan yang jelas.

Dr Djarot tidak hanya bertugas ketika terjadinya Peristiwa 27 Juli
1996
saja, setelah itu hampir di setiap peristiwa-peristiwa politik yang
menyangkut gerakan kaum pro-demokrasi, ia tampil sebagai tenaga medis yang
membantu korban-korban kekerasan aparat keamanan. Dalam demonstrasi
mahasiswa, demonstrasi buruh, demonstrasi aktivis LSM, dokter tua itu selalu
hadir, dengan ciri-ciri yang mudah dikenali. Ia tanpa lelah selalu siap
membantu korban-korban kekerasan aparat.

Dalam kerusuhan Mei, juga ketika gegap gempitanya demonstrasi
mahasiswa
menjatuhkan diktator Soeharto, saat tragedi Trisakti dan Semanggi, dokter
tua itu selalu hadir, meskipun kadang-kadang luput dari perhatian banyak
orang. Menurut Gatot, putranya, ketika Sidang Umum (SU) MPR November 1998
lalu, almarhum yang telah sakit-sakitan itu tetap memaksakan diri untuk
pergi ke gedung DPR/MPR di Jalan Gatot Subroto dan Universitas Atmajaya,
dimana terkonsentrasi ribuan mahasiswa yang sedang melakukan demonstrasi
besar-besaran menentang SU MPR itu.

"Ayah tak bisa dilarang, kemauannya keras. Ayah bilang, ia merasa
beruntung
dapat menjadi saksi kejatuhan Soeharto akibat perjuangan para mahasiswa.
'Aku ingin menolong mahasiswa yang tertembak' demikian Ayah menyanggah
ketika dilarang keluarganya," tutur Gatot.

Satu keinginan Dr Djarot telah terkabulkan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa
--yakni menyaksikan kejatuhan diktator Soeharto, tapi perjuangan belum
selesai, karena kekuatan-kekuatan pro-status quo masih berupaya memegang
kendali kekuasaan. Selamat jalan dokter bersahaja. Satu keinginanmu yang
lain, atas ridho Tuhan, insya Allah akan terwujud, yakni menuju Indonesia
baru tanpa penindasan.***

--
SiaR WEBSITE: http://apchr.murdoch.edu.au/minihub/siarlist/maillist.html


Didistribusikan tgl. 6 Apr 1999 jam 14:05:59 GMT+1
oleh: Indonesia Daily News Online [EMAIL PROTECTED]
http://www.Indo-News.com/




SKENARIO ADI SASONO UNTUK DUKUNG HABIBIE

1999-04-06 Terurut Topik Alexander Lumbantobing

SKENARIO  ADI SASONO UNTUK DUKUNG  HABIBIE

JAKARTA (SiaR,5/4/99), Skenario dukungan terhadap Habibie makin
transparan dan  terkuak akibat tersebarnya bocoran surat Syahganda untuk Adi
Sasono. Dalam surat itu terlihat bagaimana Adi Sasono bermain di dua kaki
dengan
memanfaatkan Habibie lewat GOLKAR dan Partai Daulat Rakyat (PDR) lewat para
operator kepercayaannya seperti  Syahganda Nainggolan , Mochammad Jumhur
Hidayat
dan Eggy Sudjana.

Menurut sumber SiaR di PDR,  organisasi PDR (baik Partai atau
Persatuannya ) mempunyai Dewan Daulat Rakyat yang beranggotakan Syahganda,
Jumhur, Eggy Sudjana dan Burzah Zyarnubi. Dewan ini membawahi dua wadah yaitu
Partai Daulat Rakyat sebagai organisasi politik yang bergerak secara legal di
panggung politik, sementara itu wadah Persatuan Daulat Rakyat di bawah Cacuk
Sudariyanto , yang juga Ketua Ikatan Alumni-ITB bertugas melakukan kegiatan
pembinaan koperasi dan masyarakat dengan dana dari Departeman Koperasi. Dan
memang tak bisa dipungkiri jika kegiatan penyaluran dana ini juga berfungsi
sebagai kegiatan perluasan basis pendukung Partai Daulat Rakyat.

Hariman Siregar yang dalam surat bocoran tersebut dituduh operator
politik Habibie bahkan belakangan diangkat menjadi anggota Panitia Pengawas
Pelaksanaan Pusat (Panwaslakpus) , menurut beberapa sumber perannya ini
didapat agar bisa menekan Golkar kelompok Akbar Tanjung dan menggolkan
Habibie sebagai calon tunggal  presiden dari Golkar. Konon saat rakernas
Golkar di Hotel Indonesia Hariman Siregar sempat bersitegang dengan Akbar
Tanjung hingga mantan aktivis ini menggedor-gedor pintu kamar Akbar.
Penyebabnya, usulan Habibie sebagai calon tunggal ditolak dengan
diumumkannya 5 nama oleh Akbar.

Kebenaran bocoran surat itu mulai terbukti saat Minggu (4/4) Barisan
Daulat Rakyat (BADAR) dideklarasikan di Gedung Olah Raga Jakarta Timur. BADAR
yang terdiri atas para Jawara silat ini diambil dari daerah sekitar Jakarta,
Bogor, Tangerang, dan Bekasi sebagai tindak lanjut persiapan PDR menghadapi
Pemilu Juni 99 mendatang. Beberapa sumber yang berhasil dihubungi SiaR
mengatakan memang sudah ada instruksi dari PDR pusat untuk memobilisasi massa
pesilat untuk mengamankan kepentingan PDR menjelang Pemilu, agaknya Mas Adi
dan
para operatornya sudah mempersiapkan 'pasukan' swasta menjelang Pemilu.***



Theo - Re: PDI Perjuangan = kumpulan preman

1999-04-05 Terurut Topik Alexander Lumbantobing

Para ahli rekayasa politik memang masih suka membodoh-bodohi rakyat. Yang
tidak mampu melihat "the big picture" hanya bisa kalap sana-sini.

Sebagai contoh kasus untuk yang belum mengetahui:

Kaset rekaman Theo Syafei merupakan gabungan dari berbagai potongan-potongan
pidato Theo Syafei di beberapa tempat yang berbeda.

Untuk rekan-rekan yang sering masuk studio rekaman, tentu mengerti proses
penggabungan yang saya maksud. Mungkin juga pernah melihat alatnya. Sewaktu
masih muda dulu, saya dan beberapa kawan saya menggunakan proses penggabungan
tersebut untuk pembuatan berbagai jingle iklan di TV dan radio (Djarum
Classic oleh Oddie Agam, Coca Cola, Wajib Belajar, Hari Pemuda Nasional 1992,
dll).

Bahkan studio yang tidak terlalu besar juga bisa memiliki dan mempergunakan
alat sejenis ini. Misalnya yang dimiliki oleh Indra Lesmana di Radio Dalam
(iklan Coca Cola untuk Perayaan 50 Tahun Republik Indonesia) atau Bass Studio
di Mayestik, Kebayoran Baru.

Saya tidak mengatakan bahwa studio-studio itu terlibat. Saya hanya mengatakan
bahwa teknologinya memungkinkan untuk hal-hal itu. Jadi tidak heran jika
belakangan ketahuan kalau rekaman pidato Theo Syafei merupakan bagian dari
rencana penggembosan PDI-P.

Ketika rekaman itu kurang berdampak seperti yang diharapkan, lalu dicoba lagi
berbagai cara lain. Sayangnya para "pemain" itu terlalu asik di lapangan dan
lupa ada beberapa penonton yang mungkin berada di kursi paling jauh tapi yang
paling lengkap melihat situasi lapangan.

Penyerangan "PDI-P" ini hanya bagian dinamis dari perebutan pengaruh dalam
tubuh Partai Golkar mengenai calon presiden dari Partai Golkar, yaitu antara
mereka yang mendukung Akbar Tanjung yang menjagokan beberapa calon dan mereka
yang mengharuskan Partai Golkar untuk mendukung Habibie sebagai satu-satunya
calon presiden Pemilu '99 nanti. Lagi-lagi ada usaha meberlakukan calon
tunggal. Kok masih terus menerus primitif, ya? Severely lack of
improvements...

Rgds,

Alex



Re: Tolol vs Pandai

1999-04-02 Terurut Topik Alexander Lumbantobing

Almarhum paman saya (abang dari ibu saya) adalah mantan polisi. Dan jelas
sekali buat saya bahwa almarhum  bukan orang tolol.

Alex



Re: Tolol vs Pandai

1999-04-02 Terurut Topik Alexander Lumbantobing

I reply through private line.

Alex



Re: DPR

1999-04-02 Terurut Topik Alexander Lumbantobing

Pernah dengar kisah Aladdin (atau Ali Baba, ya - lupa namanya) dan lampu
wasiat ?

Ketika para penyamun (dalam cerita itu) berhasil masuk ke gua harta, mereka
tergesa-gesa meraup sebanyak mungkin karena pintu gua akan segera tertutup.
Tapi dasar masih silau, malah para penyamun itu tertinggal di dalam gua dan
tewas.

Saya tidak bilang kalau para anggota DPR itu para penyamun. Tapi ternyata
manusia itu tetap manusia. Begitu lagi, begitu lagi, begitu lagi.

Para penyamun yang sesungguhnya di Indonesia justru sekarang sedang
menggeram-geram: "Grrr! Apa lu? Mau coba-coba cari harta simpanan
gue? Mau kutak-kutik? Grr!!"

Para penyamun yang ini juga tidak sadar kalau "pintu gua" akan segera
tertutup. Dikiranya umur manusia ini sampai 5000 tahun sampai-sampai harus
menimbun harta untuk 7500 tahun - rinciannya adalah: harta untuk 5000 tahun
ditambah margin sebesar 50% dari 5000 tahun!

Rgds,

Alex



Re: PDI Perjuangan = kumpulan preman

1999-04-02 Terurut Topik Alexander Lumbantobing

Berikut ini kutipan dari berita di Republika :

"Ia tak membantah atau membenarkan bahwa massa itu dari
kelompoknya meski mereka semua mengenakan atribut PDI Perjuangan..."

Saya teringat ketika saya kuliah dulu. Para senior kami bercerita bagaimana
jaket almamater kami (sebisa mungkin) dicetak sesuai dengan jumlah mahasiswa.
Keputusan ini didasarkan kepada pengalaman sewaktu masa berdarah sejarah
Indonesia pertengahan tahun 60-an.

Semoga peristiwa ini bukan skenario internal dari kelompok dalam Golkar yang
anti Akbar Tanjung. Kalau ada perselisihan internal Golkar, tidak usah
bawa-bawa atribut orang lain, lah...

Kalau memang benar dari PDI Perjuangan, wah harus dihukum keras, dong! Jangan
ikut-ikutan cara murahan warisan Orde Baru.  Kok bisa-bisanya bilang
kerusuhan massa?

Rgds,

Alex



Kecoak dan rayap - Re: Dari pupuk sampai burger cacing

1999-03-31 Terurut Topik Alexander Lumbantobing

Wah, kalau daging tikus sudah terbukti berprotein tinggi.

Sedangkan untuk kecoa, ternyata mereka mempunyai enzim khusus yang menyebabkan
mereka mampu mencerna berbagai kotoran tanpa tererang penyakit.

Mungkin di masa depan ditemukan rekayasa genetika untukmengembangkan enzim
kecoa ini sehingga dapat dicangkok ke susunan gen ternak lain, sehingga muncul
berbagai ternak varietas baru yang dapat hidup hanya diberi kotoran. Yah,
hitung-hitung termasuk proses daur ulang:)

Demikian juga dengan rayap. Rayap mengandung protein yang sangat tinggi
sekali. Ingat rempeyek laron di Jawa? Lagipula rayap mempunyai enzim yang
dapat mencerna kayu. Kembali ke rekayasa genetika: kalau enzim itu bisa di
kembangkan untuk memberi kemampuan ternak lain untuk mencerna kayu, maka
banyak kursi kayu dan lemari kayu bekas yang bisa didaur ulang secara lebih
tepat guna.

Rgds,

Alexander Lumbantobing



Re: Yang Lucu dan Lugu ttg tanda gambar...

1999-03-31 Terurut Topik Alexander Lumbantobing

He..he...he...Sudah terlalu lama diprogram untuk mencoblos Pohon
Beringin..

Alexander Lumbantobing



Hariman Mencari Kuasa

1999-03-31 Terurut Topik Alexander Lumbantobing

Diterbitkan oleh Komunitas Informasi Terbuka
PO Box 22202 London, SE5 8WU, United KingdomE-mail: [EMAIL PROTECTED]
Homepage: http://apchr.murdoch.edu.au/minihub/xpXpos, No 11/II/25-31 Maret 99
--
HARIMAN MENCARI KUASA

(POLITIK): Mahasiwa menuding Hariman Siregar menghembuskan isu untuk
menjebak gerakan mahasiswa. Sebagai operator politik Habibie, Hariman memang
siap berbuat apa saja.
Akbar Tanjung, Menteri Sekretaris Negara dan Ketua Umum Golkar tak bisa
berbuat apa-apa. Ia terpaksa menyetujui hasil Musyawarah Kerja Nasional
bulan lalu, yang mencalonkan Habibie jadi presiden dalam pemilu mendatang.
Ini, tak lain adalah hasil kerja Hariman Siregar dan kawan-kawannya,
menggalang dukungan dari daerah, dengan cara apapun. Akbar memang dongkol
karena berada diurutan kedua dalam pencalonan itu, padahal ia yakin
sebelumnya, bahwa mayoritas Dewan Pimpinan Daerah akan mendukungnya. Akbar
bahkan mengaku diteror Hariman soal pencalonan itu.
Manuver Hariman, kawan dekat Fanny Habibie, adik kandung Presiden Habibie,
ini belakangan memang gencar. Sejak ia dan sejumlah pendukung Habibie
seperti Fachry Ali, Didik J. Rachbini diangkat jadi anggota MPR oleh Habibie
sebelum Sidang Istimewa November tahun lalu, manuver demi manuver dibuatnya.
Hariman misalnya membuat organisasi pemuda sebagai tandingan Komite Nasional
Pemuda Indonesia yakni Gerakan Pemuda Reformasi Indonesia (GPRI). Organisasi
ini diketuai Bursjah Zarnubi manyan Ketua Humanika, organisasi yang
belakangan gencar menuntut diseretnya para bankir ke pengadilan. Majalah
Panji Masyarakat misalnya pernah menulis bahwa GPRI adalah organisasi proyek
politik Hariman Siregar dan kawan-kawannya ini untuk melapangkan pencalonan
Habibie menjadi presiden lagi.
Deklarasi pendirian GPRI dilakukan Gedung Joang '45, Jl Menteng Raya No 31
awal Februari lalu.  Dalam deklarasi itu juga diumumkan pengurus GPRI yang
antara lain sejumlah nama yang selama ini cukup dikenal yaitu, Bursah
Zarnubi sebagai Ketua Umum GPRI, Muzaki Cholis, aktivis Pemuda Ansor dan
Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) menduduki posisi Sekjen, dan
masih berderet nama-nama seperti mantan tapol Beathor Suryadi, bekas aktivis
Walhi Dedi Triawan, sosiolog Kastorius Sinaga, Aspianor Sahbas, Juddy
Chrisnandi dan lain-lainnya.
Nah, pekan lalu para aktifis mahasiswa yang tergabung dalam Forkot, Famred
dan lain-lain juga merasa diprovokasi Hariman. Sejumlah aktivis mahasiswa
mengatakan Hariman menyebarkan isu bahwa terjadi perpecahan di kalangan elit
politik, sehingga mahasiswa sebaiknya menduduki kembali gedung MPR-DPR.
Maksud Hariman, ujar para aktivis mahasiswa, aksi besar-besaran terjadi
lagi, mahasiswa menduduki gedung MPR lagi dan akhirnya  gerakan mahasiswa
digebuk atau dihadapkan dengan kelompok lain.
Isu yang disebarkan Hariman ini berkaitan dengan bocoran informasi bahwa
meruncingnya pertikaian elit politik mengakibatkan terbukanya konflik di
kalangan legislatif, antara anggota legislatif yang reformis dan yang pro
status quo. Menurut informasi itu, konflik itu membuat anggota dewan yang
reformis membuka peluang bagi mahasiswa dan masyarakat untuk mengulang
peristiwa pendudukan gedung MPR-DPR RI agar kaum legislatif reformasi
memenangkan pertarungan.
"Hariman hendak menjebak gerakan mahasiswa agar gerakan itu prematur dan
mandul saat pemilu atau pasca pemilu nanti," ujar seorang pimpinan Famred
Hariman, yang bersama-sama Mochamad Jumhur Hidayat, mantan aktifis ITB.
pernah terlibat pengorganisasian aksi pendukung Habibie di DPR 22 Mei 1998.
Manuver-manuver Hariman ini didanai oleh Timmy Habibie, adik kandung B.J
Habibie, pemilik konglomerasi Timsco. Bursah Zarnubi dan Hariman konon
menawari Himpunan Mahasiswa Indonesia (HMI) faksi Majelis Penyelamat
Organisasi (MPO) agar melakukan demonstrasi anti Cina. Mereka menawari dana
sebesar US$3 ribu (Rp24 juta) untuk tiga kali demonstrasi anti Cina namun
permintaan mereka ditolak. (*)



Beasiswa dari Singapura: Undergraduate dan Graduate

1999-03-26 Terurut Topik Alexander Lumbantobing

SINGAPORE CORPORATE SCHOLARSHIPS

OBJECTIVE
A group of leading Singapore based-companies would like to offer
scholarships  to top ASEAN students who are studying in universities
in the USA, Canada and UK. The scholarship would include the
opportunity for successful candidates to work in Singapore as part of
a team to develop the participating companies into world class
corporations.

PARTICIPATING COMPANIES
Successful candidates will have the opportunity to work in leading
Singapore-based companies. Some of the participating companies
include:
* Chartered Semiconductor Manufacturing
* DBS Bank
* Keppel Corporation Limited
* Sembcorp Industries
* Singapore Telecommunications Ltd
* Tuas Power Ltd

ELIGIBILITY
* Students currently in their undergraduate studies.
* Final year undergraduate students interested to pursue a Masters
degree.
* Graduates currently pursuing a Masters degree.
(Students pursuing engineering or technical degrees are strongly
encouraged
to apply).

TERMS AND CONDITION
Scholars  will receive a full scholarship including tuition, monthly
living allowance and medical insurance, airfare to Singapore and an
internship with the sponsor company.  Upon graduation, scholars will
have to fulfill a service commitment (subject to the terms and
conditions in the letter of offer to successful candidates) with a
Singapore-based company

HOW DO I APPLY FOR THE SCHOLARSHIP ?
Interested candidates need to fill up the scholarship application
form. Application forms, detailed information sheet with the
scholarship terms and conditions can be obtained on request from
Contact Singapore.

Contact :
Mr. Perry Tong
Singapore Economic Development Board
San Francisco Office
210A Twin Dolphin Drive
Redwood City CA 94065 USA
650-591 3828
650-591 1080 Fax
Email : [EMAIL PROTECTED]

Please send further queries to e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Please indicate "SCS North America" as the title of your
e-mails.

Closing Date: April 25, 1999
The first round of interviews will commence from the end of April 99.
Only shortlisted candidates will be notified and contacted for an
interview



Re: working

1999-03-03 Terurut Topik Alexander Lumbantobing

In a message dated 3/2/99 3:42:35 PM Pacific Standard Time,
[EMAIL PROTECTED] writes:

 Yes, I enjoy my work and
 feel blessed by the fact that not too many people can say that about their
 jobs 
Yes, I enjoy my work and
feel blessed by the fact that not too many people can say that about their
jobs

Alexander P Lumbantobing
Lockheed Martin Missiles and Space
Sunnyvale, CA 94089



Maaf - Indoprofs di NY

1999-02-01 Terurut Topik Alexander Lumbantobing

The Silicon Valley, January 31, '99

Rekan-rekan:

Maaf sekali jika ada beberapa orang rekan yang mencoba akses ke situs
www.indoporfs.org yang saya berikan beberapa waktu yang lalu sehubungan dengan
pencarian informasi tentang New York yang diajukan oleh Johan.

Situs indoprofs tersebut - entah kenapa - sedang down (tidak tersedia). Saya
sendiri baru mengetahu hal ini dari seorang rekan yang mencoba akses ke sana.
Beberapa hari yang lalu, saya masih mendapat posting dari [EMAIL PROTECTED],
mailing list yang beranggotakan anggota dan simpatisan para profesional muda
anggota indoprofs itu.

Saya mencoba mencari informasi mengenai apa yang terjadi dengan situs itu.
Semoga kita mendapatkan kabar yang menggembirakan.

Warm regards,

Alexander Lumbantobing



Re: Lagi Untuk Lumbantobing

1999-01-26 Terurut Topik Alexander Lumbantobing

Nah, Anda menangkap maksud saya.

Mental kuli. Itulah yang sedang saya bicarakan. Pembedaan gaji di perusahaan-
persuahaan tertentu terkadang memang untuk pembedaan superioritas. Anda benar
sekali.

Karena itu, jika ada suatu penawaran gaji kepada kita yang kita anggap hanya
pantas untuk kuli, ya kita tolak saja. Persis itulah yang saya maksud dengan
tulisan saya yang Anda berikan komentar.

FYI, satu bulan setelah sekolah (beberapa tingkat sesudah SD, lho) saya dulu
diterima di Astra Internasional, tapi saya tolak karena alasan yang kita telah
bahas bersama di paragaraf di atas. Cari saja tempat lain. Memilih tempat
bekerja dan mendapatkan penghidupan/nafkah yang layak termasuk dalam kategori
HAM. Berlaku universal. Kalau memang kita anggap penawaran yang diajukan tidak
selayaknya, ya cari saja yang lain.

Warm regards,

Alex



Re: Pemimpin Politik -Jeli dan hati-hati (untuk Alex) Kulit muka poli tik))

1999-01-26 Terurut Topik Alexander Lumbantobing

Bekas pacar sudah jadi istri, nih :))

Warm regads,

Alex



Re: Lagi Untuk Lumbantobing

1999-01-26 Terurut Topik Alexander Lumbantobing

Ah, ini orang memang rasialis yang kurang bermutu.

Warm regards,

Alex



Re: Untuk Lumbantobing

1999-01-22 Terurut Topik Alexander Lumbantobing

Keterlibatan mahasiswa terbatas pada data entry pemasukan kriteria, tapi peran
itu harus dianggap ada.



Re: UMPTN (was RE: Pemimpin politik ... dst. ... dst. ...)

1999-01-22 Terurut Topik Alexander Lumbantobing

Ini si Indra di UMN, ya?

Bagaiman kabarnya teman-teman Medio (VA Tech), Mira (NEU), Anton (VA Tech) dan
Aryadi (Texas AM U)? Kok merek atidak pernah kasih kabar lagi



Re: Lagi Untuk Lumbantobing

1999-01-22 Terurut Topik Alexander Lumbantobing

The Silicon Valley, January 21, '99

Yang saya kirim bukan isu, hanya sekedar fakta yang lama dianggap tidak ada
supaya seakan-akan semuanya tenang dan tentram.

Banyak permasalahan di Indoensia berlangsung seperti gunung es. Di atas
permukaan sepertinya masalah itu kecil dan tidak bnerbahaya, ternyata di
bawahnya maslah itu cukup besar dan mendasar.

Kalau tidak mau menerima kenyataan bahwa masih banyak yang harus diperbaiki di
Indonesia, ini sama saja menolak pil obat manjur yang sangat pahit tapi harus
ditelan untuk kesembuhan.

Suasana menjadi semrawut ketika mulai mengirim balasan dengan e-mail yang
bertaburan huruf besar ("format") namun tidak ada isi yang essential maupun
substansial.

Warm regards,

Alex



Re: Pemimpin Politik -Jeli dan hati-hati (untuk Alex) Kulit muka poli tik))

1999-01-20 Terurut Topik Alexander Lumbantobing

The Silicon Valley, january 20, '99

Ini tanggapan dari Alex yang satu lagi;)

Beasiswa World Bank, IMF, ADB, dan lain-lain yang melalui instansi pemerintah
(BPPT, Depkeu, Bappennas) memang sering merupakan arisan bagi-bagi rejeki
(jatah jabatan).  Memang sudah jadi rahasia umum, kok. Saya mempunyai contoh:
seseorang penerima beasiswa Bappenas di Columbia University, NY, periode
sekarang ini. Tidak ada kemampuan yang sangat menonjol, tetapi kenal sangat
dekat dengan anak petinggi Bappenas yang menangani beasiwa Worl Bank melalui
Bappenas. Beliau sangat bangga karena bisa ke menginjak USA, bukan karena bisa
menambah kemampuannya untuk meningkatkan kontribusi kepada bangsanya. Dari
berbagai perbincangan dengan beliau, ternyata beliau senang bisa ke New York
karena meningkatkan gengsi di pergaulan. Parah sekali, 'kan ? Sekarang ini
beliau sedang terengah-engah dan kewalahan dalam pelajarannya karena ternyata
kemampuan aslinya tidak sekuat itu

Kalau Anda bernaggapan bahwa mendapatkan beasiswa itu tidak mudah, ya memang
tidak mudah. Tapi, prakteknya adalah sebagai berikut:
1. Jika ada 2 kompetitor bernilai sama (nilai, bukan berarti angka, ya), maka
seringkali yang dipilih adalah mereka yang mendapat 'jatah jabatan" itu, atau:
2. Jika ada 2 kompetitor bernilai sama, maka yang didahulukan adalah mereka
yang beragama tertentu atau yang bukan keturunan tertentu.

Kenyataan ini memang pahit dan meresahkan, tetapi inilah salah satu PR kita
memberantas KKN di bidang pendidikan - termasuk penjatahan masuk UMPTN yang
juga sering didasarkan pada alasan agama tertentu atau keturunan tertentu
(sistem kuota). Ssahabat-sahabat saya sewaktu kuliah dulu banyak yang ikut
dalam proses penentuan kriteria kelulusan UMPTN dan pemeriksaan ujian di Pusat
Ilmu Komputer UI, Salemba. Begitu nyata dan terang-terangan

Warm regards,

Alexander Lumbantobing



Re: Fwd: TRANSKRIP CERAMAH THEO SYAFEI BISA MENYESATKAN

1999-01-12 Terurut Topik Alexander Lumbantobing

The Silicon valley, January 12, '99

Andrew:

Ada berbagai jenis manusia di dalam kenyataan hidup yang tidak ideal ini.
Antara lain ada jenis manusia yang hanya bisa puas jika bisa sekalian
menginjak orang yang sedang terjerembab. Puas sekali.

Alex



Re: SiaR---KISDI DUKUNG ADI SASONO JADI PRESIDEN RI 1999-2004

1998-12-30 Terurut Topik Alexander Lumbantobing

The Silicon Valley, December 29, '98

Akhirnya ketahuan juga: kudeta.


Warm regards,


Alex



Re: Rudal Patriot Menghancurkan Sejumlah Gereja di Bekasi

1998-12-25 Terurut Topik Alexander Lumbantobing

The Silicon Valey, December 25, '98

Andrew:

Urusan pendidikan yang layak masih merupakan barang mewah di Indonesia. Sarana
pendukung wawasan berpikir masih sangat minim. Jangan heran kalau masih ada
orang-orang yang bertindak begitu. Alasan mereka pasti bukan alasan agama. Ini
sekedar masalah tingkat pendidikan, kok.

Selamat Natal.

Alex



Re: Who is Wiseman?

1998-12-25 Terurut Topik Alexander Lumbantobing

The Silicon Valley, December 25, '98

Andrew:

E-mail seperti yang dikirim  wiseman ini tidak memenuhi quality standard Anda.

Masih terlalu banyak orang penting yang bermutu.

Alex



Re: Nasib Kawin Dengan Peranakan

1998-12-25 Terurut Topik Alexander Lumbantobing

The Silicon Valley, December 25, '98

Adi Sasono tidak mewakili kaum tertindas apapun yang menuntut keadilan. Tidak
usah pura-pura tertindas supaya mendapat pembenaran untuk menindas orang lain.
Jangan pura-pura tertindas supaya punya dalih untuk menindas.

Alex



Re: interesting info about the so-called-Christmas

1998-12-21 Terurut Topik Alexander Lumbantobing

December 25 is decided by us - a humble human being with all our limitations.
Who are we to say that Christmas has to be on an exact date in the history of
mankind?

It is not a matter of what exact date is Christmas. It is all about God's love
and willingness to enter our very being - whatever the timeframe is.
Therefore, Christmas shall be celebrated in every single breath of our whole
living life, not only on December 25.

Alex



Re: Merry Christmas dan Selamat Menjalankan Ibadah Puasa

1998-12-16 Terurut Topik Alexander Lumbantobing

Dear Okki:

How have you been? It has been a while since our last going out together in
New York. I now work in a high tech company in the Sillicon Valley, CA. I will
miss East Coast a  lot, though...:(  However, my wife and I had had my last
minute chance to browse the Madison Square Garden and Radio City. It was a
great browse and was a memorable one...

OK, Okki, talk to you soon. Merry Christmas, Okki and send my warm regards to
Ayu and Harlin.

Alex