Re: [R@ntau-Net] Di cubo

2018-01-09 Terurut Topik Saafroedin Bahar
Baa kok pindah sajo ka FaceBook ?

Pada tanggal 9 Jan 2018 8.12 PM, "'Sutan Sinaro' via RantauNet" <
rantaunet@googlegroups.com> menulis:

Lai barasiah,  tapi lapau langang, ka dipanga-an ?
Dunia lah barubah, daulu paralu, kiniko lah ado whats up,
tidak laku galeh di siko lai do

Wassalam

St. Sinaro


On Wednesday, 3 January 2018, 9:18, perry  wrote:


tes barasieh ditarimo

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
mengganti subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
http://groups.google.com/group/RantauNet/
---
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari
Google Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
1. Email besar dari 200KB;
2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
mengganti subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
http://groups.google.com/group/RantauNet/
---
Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google Grup.

Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


Re: [R@ntau-Net] Masalah Jawi Simenthal

2017-09-02 Terurut Topik Saafroedin Bahar
Ambo juo indak jaleh duduak masalahnyo Nyiak Sungut. Bung Armen Zulkarnain
raib baitu sajo. Ambo jo kawan ambo sato tigo ikua Jawi, Rp 22, 5 juta.

Pada tanggal 1 Sep 2017 10.07 PM, "Sjamsir Sjarif" 
menulis:

> Dek Hari Rayo IdlAdha ko tampak dek ambo Jawi-Jawi Qurban di sekitar
> Mesjid.
> Takana di ambo tangiangngiang di pangana, baa lah rasonyo Masalah Jawi
> Simenthal nan indak jaleh ujuang pangkanyo sampai kini? Lah lam haning2
> saja beritanyo...
>
> Juduta, Angku Saaf, Angku Dafiq, dan adidunsanak nan basangkuik adokoh
> penerusan penyelesaiannyo sampai kini? Kok ado nan tahu tolong lah bari
> penjelasannyo.
>
> Mokasih banyak.
>
> Salam,
> -- MakNgah
> Sjamsir Sjarif
> Bukittinggi
>
> --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===
> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
> * DILARANG:
>   1. Email besar dari 200KB;
>   2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
>   3. Email One Liner.
> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
> mengirimkan biodata!
> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
> mengganti subjeknya.
> ===
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
> http://groups.google.com/group/RantauNet/
> ---
> Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari
> Google Grup.
> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
> kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
> Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
>

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


Re: [R@ntau-Net] Barita duka Maturidi Donsan

2017-05-05 Terurut Topik Saafroedin Bahar
Innalillahi wainna ilaihi rajiun. Ikut berduka .

SB. 80 yrs.

Pada tanggal 5 Mei 2017 15.03, "Yosnefil .m.a." 
menulis:

Assalamualaikum.

Bapak ibu anggota grup kasadonyo.

Innaalillaahi wa inna ilaihi rojiuun

Alah mandukui kito Bpk. Maturidi Donsan tadi jam 13.30.
Di duri. Riua.

Mohon doa dari anngota grup kasadonyo.

Wasalam.

Anak adiak Alm.
Yosnefil.

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
1. Email besar dari 200KB;
2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
mengganti subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
http://groups.google.com/group/RantauNet/
---
Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


Re: [R@ntau-Net] Eep Syaifullah Fatah

2017-04-25 Terurut Topik Saafroedin Bahar
Memang pak Darwin. Tidak usah diacuhkan.

SB. 80 yrs.

Pada tanggal 25 Apr 2017 13.13, "Darwin Chalidi" 
menulis:

> Maaf Seword ini selalu berseberangan dengan gerakan ummat. Nggak perlu
> didengarkan.
> On Apr 25, 2017 9:58 AM, "Isna Huriati"  wrote:
>
>> Assalamu'alaiku wr wb.Sebuah tulisan yang menurut saya menarik untuk
>> direnungkan.
>>
>> https://seword.com/politik/sebuah-kemenangan-haram-ala-eep-saefulloh/
>>
>> wass. Isna
>>
>> --
>> .
>> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat
>> lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email,
>> menjadi tanggung jawab pengirim email.
>> ===
>> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
>> * DILARANG:
>>  1. Email besar dari 200KB;
>>  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;  3. Email
>> One Liner.
>> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
>> mengirimkan biodata!
>> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
>> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
>> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
>> mengganti subjeknya.
>> ===
>> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
>> http://groups.google.com/group/RantauNet/
>> --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet"
>> dari Google Grup.
>> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
>> kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
>> Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
>>
> --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===
> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
> * DILARANG:
> 1. Email besar dari 200KB;
> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
> 3. Email One Liner.
> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
> mengirimkan biodata!
> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
> mengganti subjeknya.
> ===
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
> http://groups.google.com/group/RantauNet/
> ---
> Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google
> Grup.
> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
> kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
> Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
>

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


Re: [R@ntau-Net] tiga fakta sejarah yg berurutan

2017-04-18 Terurut Topik Saafroedin Bahar
Terkecuali utk calon presiden - dalam Pasal 6 UUD 1945 yang asli - tidak
ada pembedaan.

SB. 80 yrs.

Pada tanggal 19 Apr 2017 03.12, "Fitrianto" <fitr.tanju...@gmail.com>
menulis:

> tanya lagi pak Syaf,
> apakah konstitusi kita membeda2kan perlakuan untuk pri dan non pri?
>
> Wassalam
> fitr
>
> 2017-04-18 10:27 GMT-04:00 Saafroedin Bahar <drsaafroedin.ba...@gmail.com>
> :
>
>> Ralat Fitrianto.
>>
>> SB. 80 yrs.
>>
>> Pada tanggal 18 Apr 2017 21.26, "Saafroedin Bahar" <
>> drsaafroedin.ba...@gmail.com> menulis:
>>
>>> Tidak termasuk pribumi bung Febrianto. Dahulu mereka disebut " Timur
>>> Asing " ( Vreemde Oosterlingen ).
>>> Salam.
>>>
>>> SB. 80 yrs.
>>>
>>> Pada tanggal 18 Apr 2017 21.22, "Fitrianto" <fitr.tanju...@gmail.com>
>>> menulis:
>>>
>>>> kalau turunan Arab, India dan lain2 selain China masuk pribumi atau
>>>> bukan, pak?
>>>> Apa cuman Cina yg dianggap non pri, walaupun mereka sudah di sini
>>>> sebelum adanya RI?
>>>>
>>>> Wassalam
>>>> fitr
>>>>
>>>> 2017-04-16 9:32 GMT-04:00 Maturidi Donsan <maturid...@gmail.com>:
>>>>
>>>>>
>>>>>
>>>>>
>>>>> Yang  diteriakan sekarang terutama oleh media-media alatnya  non pri,
>>>>> seakan-akan 50 % rakyat Indonesia itu  well come  dengan non pri kusunya
>>>>> cina ( terutama di Jawa), sehingga untuk kepemmpinan mereka tak keberatan.
>>>>> Apakah ini benar.
>>>>>
>>>>> Sebenarnya setelah Kemerdekaan itu dicapai, pilihan  RIS itu benar,
>>>>> mengingat begitu  kentalnya jiwa feodal bagi masyarakat  Jawa, begitu
>>>>> mereka pegang kuasa , warna feodal itu tampil secara otomatis di minang
>>>>> berhadapan dengan egaliter.
>>>>>
>>>>> Sebenarnya tokoh-tokoh Minang  Era 45-an terbuai rayuan BK, seandainya
>>>>> kokoh dengan RIS, rakyat minang tidak akan merasakan adanya tentara
>>>>> pendududukan di Minang.
>>>>>
>>>>> Ini mengingat 31/2 abad  Belanda, 3 1/2 tahun Jepang, 70 tahun
>>>>> merdeka, pribumi dijajah oleh 1-3 % pendatang.apa pasal. pasalnya pintu
>>>>> dibukakan.
>>>>>
>>>>>
>>>>> Maturidi
>>>>>
>>>>>
>>>>>
>>>>>
>>>>> Pada 15 April 2017 01.42, Saafroedin Bahar <
>>>>> drsaafroedin.ba...@gmail.com> menulis:
>>>>>
>>>>>> Pak Mochtar, tema yang pak Mochtar angkat ini mungkin lebih tepat
>>>>>> dibahas dalam forum yg lebih luas dan lebih berbobot , seperti dalam 
>>>>>> sebuah
>>>>>> seminar nasional.
>>>>>>
>>>>>> SB. 80 yrs.
>>>>>>
>>>>>> Pada tanggal 14 Apr 2017 06.31, "'Mochtar Naim' via RantauNet" <
>>>>>> rantaunet@googlegroups.com> menulis:
>>>>>>
>>>>>>> Kawan2 di RN,
>>>>>>> Tiga fakta sejarah yang berurutan, yang tak satupun dari kita
>>>>>>> yang bisa mengingkarinya:
>>>>>>> Satu, Tiga setengah abad kita di bawah penjajahan Belanda, yang
>>>>>>> Belandanya sendiri tidak ada satu persen yang tinggal di Indonesia.
>>>>>>> Dua, Tiga setengah tahun kita di bawah penjajahan Jepang, selama
>>>>>>> Perang Dunia ke-II, yang Jepangnya sendiri tidak ada satu persen yang
>>>>>>> tinggal di Indonesia.
>>>>>>> Tiga, Tujuh puluhan tahun sejak proklamasi kemerdekaan 17
>>>>>>> Agustus 1945 sampai hari ini kita berada di bawah penjajahan dan 
>>>>>>> penguasaan
>>>>>>> ekonomi Cina, yang Cinanya sendiri tidak sampai 3 % yang tinggal di
>>>>>>> Indonesia. Sejak zaman Orde Baru, bidang politik dll juga sudah dimasuki
>>>>>>> oleh kelompok non-pri Cina itu, seperti juga di Filipina dan Malaysia
>>>>>>> sebelum era Mahathir. Yang Singapura sudah seluruhnya menjadi negara 
>>>>>>> Cina
>>>>>>> di kawasan Nusantara ini yang tadinya berada di bawah kekuasaan Melayu.
>>>>>>> Nah, bagaimana ke depan, yang mayoritas terbesar, 80an % adalah
>>>>>>> penduduk pribumi yang ber

Re: [R@ntau-Net] tiga fakta sejarah yg berurutan

2017-04-18 Terurut Topik Saafroedin Bahar
Ralat Fitrianto.

SB. 80 yrs.

Pada tanggal 18 Apr 2017 21.26, "Saafroedin Bahar" <
drsaafroedin.ba...@gmail.com> menulis:

> Tidak termasuk pribumi bung Febrianto. Dahulu mereka disebut " Timur Asing
> " ( Vreemde Oosterlingen ).
> Salam.
>
> SB. 80 yrs.
>
> Pada tanggal 18 Apr 2017 21.22, "Fitrianto" <fitr.tanju...@gmail.com>
> menulis:
>
>> kalau turunan Arab, India dan lain2 selain China masuk pribumi atau
>> bukan, pak?
>> Apa cuman Cina yg dianggap non pri, walaupun mereka sudah di sini sebelum
>> adanya RI?
>>
>> Wassalam
>> fitr
>>
>> 2017-04-16 9:32 GMT-04:00 Maturidi Donsan <maturid...@gmail.com>:
>>
>>>
>>>
>>>
>>> Yang  diteriakan sekarang terutama oleh media-media alatnya  non pri,
>>> seakan-akan 50 % rakyat Indonesia itu  well come  dengan non pri kusunya
>>> cina ( terutama di Jawa), sehingga untuk kepemmpinan mereka tak keberatan.
>>> Apakah ini benar.
>>>
>>> Sebenarnya setelah Kemerdekaan itu dicapai, pilihan  RIS itu benar,
>>> mengingat begitu  kentalnya jiwa feodal bagi masyarakat  Jawa, begitu
>>> mereka pegang kuasa , warna feodal itu tampil secara otomatis di minang
>>> berhadapan dengan egaliter.
>>>
>>> Sebenarnya tokoh-tokoh Minang  Era 45-an terbuai rayuan BK, seandainya
>>> kokoh dengan RIS, rakyat minang tidak akan merasakan adanya tentara
>>> pendududukan di Minang.
>>>
>>> Ini mengingat 31/2 abad  Belanda, 3 1/2 tahun Jepang, 70 tahun merdeka,
>>> pribumi dijajah oleh 1-3 % pendatang.apa pasal. pasalnya pintu dibukakan.
>>>
>>>
>>> Maturidi
>>>
>>>
>>>
>>>
>>> Pada 15 April 2017 01.42, Saafroedin Bahar <drsaafroedin.ba...@gmail.com
>>> > menulis:
>>>
>>>> Pak Mochtar, tema yang pak Mochtar angkat ini mungkin lebih tepat
>>>> dibahas dalam forum yg lebih luas dan lebih berbobot , seperti dalam sebuah
>>>> seminar nasional.
>>>>
>>>> SB. 80 yrs.
>>>>
>>>> Pada tanggal 14 Apr 2017 06.31, "'Mochtar Naim' via RantauNet" <
>>>> rantaunet@googlegroups.com> menulis:
>>>>
>>>>> Kawan2 di RN,
>>>>> Tiga fakta sejarah yang berurutan, yang tak satupun dari kita yang
>>>>> bisa mengingkarinya:
>>>>> Satu, Tiga setengah abad kita di bawah penjajahan Belanda, yang
>>>>> Belandanya sendiri tidak ada satu persen yang tinggal di Indonesia.
>>>>> Dua, Tiga setengah tahun kita di bawah penjajahan Jepang, selama
>>>>> Perang Dunia ke-II, yang Jepangnya sendiri tidak ada satu persen yang
>>>>> tinggal di Indonesia.
>>>>> Tiga, Tujuh puluhan tahun sejak proklamasi kemerdekaan 17 Agustus
>>>>> 1945 sampai hari ini kita berada di bawah penjajahan dan penguasaan 
>>>>> ekonomi
>>>>> Cina, yang Cinanya sendiri tidak sampai 3 % yang tinggal di Indonesia.
>>>>> Sejak zaman Orde Baru, bidang politik dll juga sudah dimasuki oleh 
>>>>> kelompok
>>>>> non-pri Cina itu, seperti juga di Filipina dan Malaysia sebelum era
>>>>> Mahathir. Yang Singapura sudah seluruhnya menjadi negara Cina di kawasan
>>>>> Nusantara ini yang tadinya berada di bawah kekuasaan Melayu.
>>>>> Nah, bagaimana ke depan, yang mayoritas terbesar, 80an % adalah
>>>>> penduduk pribumi yang beragama Islam, sementara Islam sendiri mengajarkan
>>>>> semua sisi kehidupan, termasuk politik, ekonomi, sosial, pendidikan,
>>>>> budaya, dsb, haruslah menurut jalur ajaran Islam yang dituangkan dalam Al
>>>>> Qur'an.
>>>>> Sampaikanlah pendapat Anda masing-masing bagaimana kita ummat
>>>>> Islam di Indonesia sebaiknya bersikap ke masa depan?
>>>>> Salamun 'alaikum w.w.  Dari sahabat Anda, MN, 14/04/2017.
>>>>>
>>>>> --
>>>>> .
>>>>> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat
>>>>> lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
>>>>> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
>>>>> ===
>>>>> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
>>>>> * DILARANG:
>>>>> 1. Email besar dari 200KB;
>>>>> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
&

Re: [R@ntau-Net] tiga fakta sejarah yg berurutan

2017-04-18 Terurut Topik Saafroedin Bahar
Tidak termasuk pribumi bung Febrianto. Dahulu mereka disebut " Timur Asing
" ( Vreemde Oosterlingen ).
Salam.

SB. 80 yrs.

Pada tanggal 18 Apr 2017 21.22, "Fitrianto" <fitr.tanju...@gmail.com>
menulis:

> kalau turunan Arab, India dan lain2 selain China masuk pribumi atau bukan,
> pak?
> Apa cuman Cina yg dianggap non pri, walaupun mereka sudah di sini sebelum
> adanya RI?
>
> Wassalam
> fitr
>
> 2017-04-16 9:32 GMT-04:00 Maturidi Donsan <maturid...@gmail.com>:
>
>>
>>
>>
>> Yang  diteriakan sekarang terutama oleh media-media alatnya  non pri,
>> seakan-akan 50 % rakyat Indonesia itu  well come  dengan non pri kusunya
>> cina ( terutama di Jawa), sehingga untuk kepemmpinan mereka tak keberatan.
>> Apakah ini benar.
>>
>> Sebenarnya setelah Kemerdekaan itu dicapai, pilihan  RIS itu benar,
>> mengingat begitu  kentalnya jiwa feodal bagi masyarakat  Jawa, begitu
>> mereka pegang kuasa , warna feodal itu tampil secara otomatis di minang
>> berhadapan dengan egaliter.
>>
>> Sebenarnya tokoh-tokoh Minang  Era 45-an terbuai rayuan BK, seandainya
>> kokoh dengan RIS, rakyat minang tidak akan merasakan adanya tentara
>> pendududukan di Minang.
>>
>> Ini mengingat 31/2 abad  Belanda, 3 1/2 tahun Jepang, 70 tahun merdeka,
>> pribumi dijajah oleh 1-3 % pendatang.apa pasal. pasalnya pintu dibukakan.
>>
>>
>> Maturidi
>>
>>
>>
>>
>> Pada 15 April 2017 01.42, Saafroedin Bahar <drsaafroedin.ba...@gmail.com>
>> menulis:
>>
>>> Pak Mochtar, tema yang pak Mochtar angkat ini mungkin lebih tepat
>>> dibahas dalam forum yg lebih luas dan lebih berbobot , seperti dalam sebuah
>>> seminar nasional.
>>>
>>> SB. 80 yrs.
>>>
>>> Pada tanggal 14 Apr 2017 06.31, "'Mochtar Naim' via RantauNet" <
>>> rantaunet@googlegroups.com> menulis:
>>>
>>>> Kawan2 di RN,
>>>> Tiga fakta sejarah yang berurutan, yang tak satupun dari kita yang
>>>> bisa mengingkarinya:
>>>> Satu, Tiga setengah abad kita di bawah penjajahan Belanda, yang
>>>> Belandanya sendiri tidak ada satu persen yang tinggal di Indonesia.
>>>> Dua, Tiga setengah tahun kita di bawah penjajahan Jepang, selama
>>>> Perang Dunia ke-II, yang Jepangnya sendiri tidak ada satu persen yang
>>>> tinggal di Indonesia.
>>>> Tiga, Tujuh puluhan tahun sejak proklamasi kemerdekaan 17 Agustus
>>>> 1945 sampai hari ini kita berada di bawah penjajahan dan penguasaan ekonomi
>>>> Cina, yang Cinanya sendiri tidak sampai 3 % yang tinggal di Indonesia.
>>>> Sejak zaman Orde Baru, bidang politik dll juga sudah dimasuki oleh kelompok
>>>> non-pri Cina itu, seperti juga di Filipina dan Malaysia sebelum era
>>>> Mahathir. Yang Singapura sudah seluruhnya menjadi negara Cina di kawasan
>>>> Nusantara ini yang tadinya berada di bawah kekuasaan Melayu.
>>>> Nah, bagaimana ke depan, yang mayoritas terbesar, 80an % adalah
>>>> penduduk pribumi yang beragama Islam, sementara Islam sendiri mengajarkan
>>>> semua sisi kehidupan, termasuk politik, ekonomi, sosial, pendidikan,
>>>> budaya, dsb, haruslah menurut jalur ajaran Islam yang dituangkan dalam Al
>>>> Qur'an.
>>>> Sampaikanlah pendapat Anda masing-masing bagaimana kita ummat Islam
>>>> di Indonesia sebaiknya bersikap ke masa depan?
>>>> Salamun 'alaikum w.w.  Dari sahabat Anda, MN, 14/04/2017.
>>>>
>>>> --
>>>> .
>>>> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat
>>>> lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
>>>> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
>>>> ===
>>>> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
>>>> * DILARANG:
>>>> 1. Email besar dari 200KB;
>>>> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
>>>> 3. Email One Liner.
>>>> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7)
>>>> serta mengirimkan biodata!
>>>> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
>>>> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
>>>> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
>>>> mengganti subjeknya.
>>>> ===
>>>> Berhenti, bergabung 

Re: [R@ntau-Net] Hari Ini, Jembatan Pessel – Solok Diresmikan

2017-04-16 Terurut Topik Saafroedin Bahar
Syukur alhamdulillah, dan selamat.

SB. 80 yrs.

Pada tanggal 17 Apr 2017 09.05, "Sjamsir Sjarif" 
menulis:

> Untuk kenangan bagi angkatan berikutnya kita baca berita ini di Haluan.
> Semoga permulaan pembukaan hubungan antara Pesisir Selatan dan Solok
> Selatan ini akan memproduktifkan ekonomi sekitar kedua daerah ini di masa
> depan.
>
> -- MakNgah
>
> Hari Ini, Jembatan Pessel – Solok Diresmikan
> Sabtu,15 April 2017 - 03:26:38 WIB
>
> *PAINAN,* *HALUAN* – Jika tak ada aral melintang, hari ini, Sabtu (15/4),
> Gubernur Sumbar Irwan Prayitno meresmikan Jembatan Bayang Nyola yang
> menghubungkan Pessel dengan Kabupaten Solok pada jalur jalan alternatif
> Pasar Baru Pessel menuju Alahan Panjang di daerah Kenagarian Muara Aie,
> Kecamatan Bayang Utara Pessel
>
> Hal ini disampaikan oleh Joenaidi, Walinagari Muaro Aie, Kecamatan Bayang
> Utara (Bayu) Pessel, kepada *Haluan*, Jumat( 14/4).
>
>
> Peresmian jembatan Bayang Nyalo  disambut positif oleh berbagai kalangan
> masyarakat Pessel, pasalnya, selama ini masyarakat bertarung nyawa melawan
> derasnya air sungai Batang Bayang. Kondisi ini jelas berhadapan dengan
> bahaya dan resiko yang dapat mengancam keselamatan jiwa.
>
> “Kini kendala tersebut sudah dapat diatasi, dengan terbukanya akses
> perhubungan akan dapat membebaskan masyarakat  yang bermukim di daerah
> pinggiran dari keterbelakangan, akibat belum adanya sarana lalulintas yang
> memadai,” ulasnya.
>
>
> Menurutnya, masyarakat Pessel merasa lega dan bangga terhadap perhatian
> pemerintah, pasalnya pembangunan jembatan dan jalan alternatif  tersebut
> sudah lama didambakan, guna kelancaran akses perhubungan kedua daerah
> bertetangga.
>
>
> “Selain itu, keberadaan jembatan ini juga sekaligus memperpendek jarak
> tempuh. Harapan kita, penyelesaian pembangunan jalan dapat dilaksanakan
> dalam waktu yang tidak terlalu lama agar mamfaatnya dapat dirasakan oleh
> masyarakat,” sebutnya.
>
>
> Senada dengan itu, Camat Kecamatan Bayang Utara (Bayu) Pessel, Ronald
> Bernando mengatakan, terbukanya jalur jalan alternatif Pasar Baru Pessel
> menuju Alahan Panjang Solok tersebut berdampak positif terhadap peningkatan
> kunjungan wisatawan. Pasalnya kedua daerah memiliki potensi wisata andalan
> seperti, Danau Ateh dan Danau Bawah di Alahan Panjang Solok, kemudian
> Jembatan Akar, Air Terjun Bayang Sani, Pantai Carocok  Painan dan Mandeh
> *Resort* di Pessel.
>
>
> Selama ini masyarakat terpaksa mengunakan jalan melingkar dari Pessel
> menuju Solok dengan jarak tempuh ratusan kilometer dengan waktu tempuh
> sekitar 5 jam. Bila jalan alternatif ini rampung pelaksanaanya,
> diperkirakan perjalanan akan menjadi satu jam saja. “Selain hemat biaya
> dapat membawa dampak positif terhadap ekonomi masyarakat, kemudian
> pembangunan akan cepat berkembang serta hubungan lalulintas menjadi
> lancar,” pungkasnya. *(h/mjn)*
>
> --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===
> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
> * DILARANG:
> 1. Email besar dari 200KB;
> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
> 3. Email One Liner.
> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
> mengirimkan biodata!
> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
> mengganti subjeknya.
> ===
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
> http://groups.google.com/group/RantauNet/
> ---
> Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google
> Grup.
> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
> kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
> Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
>

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 

Re: [R@ntau-Net] tiga fakta sejarah yg berurutan

2017-04-14 Terurut Topik Saafroedin Bahar
Pak Mochtar, tema yang pak Mochtar angkat ini mungkin lebih tepat dibahas
dalam forum yg lebih luas dan lebih berbobot , seperti dalam sebuah seminar
nasional.

SB. 80 yrs.

Pada tanggal 14 Apr 2017 06.31, "'Mochtar Naim' via RantauNet" <
rantaunet@googlegroups.com> menulis:

> Kawan2 di RN,
> Tiga fakta sejarah yang berurutan, yang tak satupun dari kita yang
> bisa mengingkarinya:
> Satu, Tiga setengah abad kita di bawah penjajahan Belanda, yang
> Belandanya sendiri tidak ada satu persen yang tinggal di Indonesia.
> Dua, Tiga setengah tahun kita di bawah penjajahan Jepang, selama
> Perang Dunia ke-II, yang Jepangnya sendiri tidak ada satu persen yang
> tinggal di Indonesia.
> Tiga, Tujuh puluhan tahun sejak proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945
> sampai hari ini kita berada di bawah penjajahan dan penguasaan ekonomi
> Cina, yang Cinanya sendiri tidak sampai 3 % yang tinggal di Indonesia.
> Sejak zaman Orde Baru, bidang politik dll juga sudah dimasuki oleh kelompok
> non-pri Cina itu, seperti juga di Filipina dan Malaysia sebelum era
> Mahathir. Yang Singapura sudah seluruhnya menjadi negara Cina di kawasan
> Nusantara ini yang tadinya berada di bawah kekuasaan Melayu.
> Nah, bagaimana ke depan, yang mayoritas terbesar, 80an % adalah
> penduduk pribumi yang beragama Islam, sementara Islam sendiri mengajarkan
> semua sisi kehidupan, termasuk politik, ekonomi, sosial, pendidikan,
> budaya, dsb, haruslah menurut jalur ajaran Islam yang dituangkan dalam Al
> Qur'an.
> Sampaikanlah pendapat Anda masing-masing bagaimana kita ummat Islam di
> Indonesia sebaiknya bersikap ke masa depan?
> Salamun 'alaikum w.w.  Dari sahabat Anda, MN, 14/04/2017.
>
> --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===
> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
> * DILARANG:
> 1. Email besar dari 200KB;
> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
> 3. Email One Liner.
> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
> mengirimkan biodata!
> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
> mengganti subjeknya.
> ===
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
> http://groups.google.com/group/RantauNet/
> ---
> Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google
> Grup.
> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
> kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
> Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
>

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


Re: [R@ntau-Net] SUDAH SAMPAI KEMANA KITA?

2017-04-10 Terurut Topik Dr. Saafroedin Bahar
Setuju pak Mochtar. Ampek bulan lai insya Allah ambo 80 tahun.
Salam.

SB. 80 yrs.

Pada tanggal 11 Apr 2017 05.44, "'Mochtar Naim' via RantauNet" <
rantaunet@googlegroups.com> menulis:

> Pak Saf, Sacaro strategi awak babuek, tantu awak dahulukan juo nan
> maksimum nan bisa awak pabuek. Kalau ndak bisa nan maksimal nan de jure tu,
> baru awak turun ka bawah ka nan de facto tu. Jadi indak dibaliak. Apo lai
> awak urang Minang sadonyo indak ado masalah dengan usaho mamaksimalkan
> pambarlakuan dari filosofi hidup ABS-SBK tu, nan indak sakadar
> disabuik-sabuik sajo tapi bana-bana dipraktekkan. Apo lai Pak Saf sendiri
> adolah urangnyo nan mampalopori pemberlakuan dari filosofi ABS-SBK tu. Dan
> dalam mahadok-i tumpukan permasalahan nan bajibun nan manyababkan awak lah
> maluncua ka tingkek katigo dari bawah, the time is now to execute it.
> Pak Saf, kapan awak bakumpua-kumpua baliak mambicarokan iko ko, nan
> strategis sifatnyo.
> Salam dari kami nan di BP2DIM. Ambo 15 tahun lai, kalau masih hiduik,
> ganok 100 umua ambo. Pak Saf bara garan, 20 li?
>     MN, 11/04/2017
>
>
> On Monday, April 10, 2017 8:31 PM, Saafroedin Bahar <
> drsaafroedin.ba...@gmail.com> wrote:
>
>
> Kalau bisa, rancak bana pak Mochtar. Alhamdulillah ambo sehat-sehat sajo.
> Semoga baitu juo handaknyo pak Mochtar.
> Salam.
>
> SB. 80 yrs.
>
> Pada tanggal 10 Apr 2017 11.22, "'Mochtar Naim' via RantauNet" <
> rantaunet@googlegroups.com> menulis:
>
>  Pak Saf, lai sihat2 sajo? Jawaban dari ambo, kalau awak bisa
> mausahokan DIM nan de jure, dalam arti, di samping ketentuan sacaro
> nasional nan mangamukokan Pancasila nan berketuhanan Nan Maha Esa, juo
> sakaligus mengaktualisasikan dan mempraktekkan prinsip ABS-SBK di Provinsi
> DIM sacaro menyeluruh, manga pulo awak ka mamiliah DIM nan de facto sajo,
> nan seperti salamo ko, prinsip ABS-SBK cuma disabuik-sabuik, tapi indak
> dipraktekkan. Nan pokok, kalau di Aceh qanun nan islamy bisa dipraktekkan,
> manga di awak qanun ABS-SBK indak?
>  Baa kiro-kiro tu, Pak Saf.
>  MN, 10/04/2017.
>
>
>
>
> On Sunday, April 9, 2017 8:18 PM, Saafroedin Bahar <
> drsaafroedin.ba...@gmail.com> wrote:
>
>
> Setuju penuh.
>
> SB. 80 yrs.
>
> Pada tanggal 9 Apr 2017 16.38, "Fashridjal M. Noor" <
> fashridjalmn...@gmail.com> menulis:
>
> Kalau mau dicoba
> mungkin
> sebaiknya
> dari bawah keatas
> (Bottom up)
> yaitu
> dimulai
> dari Nagari2.
>
> On Apr 9, 2017 15:49, "Saafroedin Bahar" <drsaafroedin.ba...@gmail.com>
> wrote:
>
> Ada yang mengusulkan dua macam DIM, yaitu : 1) DIM de yure, seperti yg
> sedang diperjuangkan sekarang; dan 2) DIM de facto , langsung
> mendayagunakan kewenangan otonomi daerah yang sudah ada. Bagaimana kalau
> kita ujicoba ?
>
> SB. 80 yrs.
>
> Pada tanggal 3 Apr 2017 10.20, "'Mochtar Naim' via RantauNet" <
> rantaunet@googlegroups.com> menulis:
>
> Pak Manoefris dkk di BP2DIM yth,
>  Melalui Sdr Sekjen Adrianus Ilra, saya tahu bahwa Pak Manoefris
> selaku Koordinator Penyusunan NA DIM sudah menunjuk sejumlah kawan2 ahli
> hukum untuk menyempurnakan draft NA DIM yang sudah ada itu. Saya ingin
> tahu, sudah sampai kemana hasil usaha dari Tim Penyempurna Draft NA DIM
> itu. Ada baiknya juga kalau Pak Manoefris selaku Koordinator mengundang Tim
> Ahli Hukum dan kita2 yang duduk di BP2DIM ini untuk mengetahui sudah sampai
> di mana usaha kawan2 ahli hukum itu menyelesaikan tugas mereka. Dan kapan
> kira2 usaha itu akan selesai. Kawan2 BP2DIM kita yang di Padang juga
> menunggunya, karena persiapan Kongres Rakyat Minangkabau yang akan diadakan
> di Mesjid Raya Sumatera Barat Jl Khatib Sulaiman di Padang, yang akan
> mengesahkan draft NA DIM dimaksud untuk diteruskan ke Pusat di Jakarta,
> menunggu selesainya draft NA DIM itu, yang dengan itu mempersiapkan KRM di
> Padang.
> Salam, MN
> --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> == =
> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
> * DILARANG:
> 1. Email besar dari 200KB;
> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
> 3. Email One Liner.
> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
> mengirimkan biodata!
> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
> mengganti subjeknya.
> ==

Re: [R@ntau-Net] SUDAH SAMPAI KEMANA KITA?

2017-04-10 Terurut Topik Saafroedin Bahar
Kalau bisa, rancak bana pak Mochtar. Alhamdulillah ambo sehat-sehat sajo.
Semoga baitu juo handaknyo pak Mochtar.
Salam.

SB. 80 yrs.

Pada tanggal 10 Apr 2017 11.22, "'Mochtar Naim' via RantauNet" <
rantaunet@googlegroups.com> menulis:

>  Pak Saf, lai sihat2 sajo? Jawaban dari ambo, kalau awak bisa
> mausahokan DIM nan de jure, dalam arti, di samping ketentuan sacaro
> nasional nan mangamukokan Pancasila nan berketuhanan Nan Maha Esa, juo
> sakaligus mengaktualisasikan dan mempraktekkan prinsip ABS-SBK di Provinsi
> DIM sacaro menyeluruh, manga pulo awak ka mamiliah DIM nan de facto sajo,
> nan seperti salamo ko, prinsip ABS-SBK cuma disabuik-sabuik, tapi indak
> dipraktekkan. Nan pokok, kalau di Aceh qanun nan islamy bisa dipraktekkan,
> manga di awak qanun ABS-SBK indak?
>  Baa kiro-kiro tu, Pak Saf.
>  MN, 10/04/2017.
>
>
>
>
> On Sunday, April 9, 2017 8:18 PM, Saafroedin Bahar <
> drsaafroedin.ba...@gmail.com> wrote:
>
>
> Setuju penuh.
>
> SB. 80 yrs.
>
> Pada tanggal 9 Apr 2017 16.38, "Fashridjal M. Noor" <
> fashridjalmn...@gmail.com> menulis:
>
> Kalau mau dicoba
> mungkin
> sebaiknya
> dari bawah keatas
> (Bottom up)
> yaitu
> dimulai
> dari Nagari2.
>
> On Apr 9, 2017 15:49, "Saafroedin Bahar" <drsaafroedin.ba...@gmail.com>
> wrote:
>
> Ada yang mengusulkan dua macam DIM, yaitu : 1) DIM de yure, seperti yg
> sedang diperjuangkan sekarang; dan 2) DIM de facto , langsung
> mendayagunakan kewenangan otonomi daerah yang sudah ada. Bagaimana kalau
> kita ujicoba ?
>
> SB. 80 yrs.
>
> Pada tanggal 3 Apr 2017 10.20, "'Mochtar Naim' via RantauNet" <
> rantaunet@googlegroups.com> menulis:
>
> Pak Manoefris dkk di BP2DIM yth,
>  Melalui Sdr Sekjen Adrianus Ilra, saya tahu bahwa Pak Manoefris
> selaku Koordinator Penyusunan NA DIM sudah menunjuk sejumlah kawan2 ahli
> hukum untuk menyempurnakan draft NA DIM yang sudah ada itu. Saya ingin
> tahu, sudah sampai kemana hasil usaha dari Tim Penyempurna Draft NA DIM
> itu. Ada baiknya juga kalau Pak Manoefris selaku Koordinator mengundang Tim
> Ahli Hukum dan kita2 yang duduk di BP2DIM ini untuk mengetahui sudah sampai
> di mana usaha kawan2 ahli hukum itu menyelesaikan tugas mereka. Dan kapan
> kira2 usaha itu akan selesai. Kawan2 BP2DIM kita yang di Padang juga
> menunggunya, karena persiapan Kongres Rakyat Minangkabau yang akan diadakan
> di Mesjid Raya Sumatera Barat Jl Khatib Sulaiman di Padang, yang akan
> mengesahkan draft NA DIM dimaksud untuk diteruskan ke Pusat di Jakarta,
> menunggu selesainya draft NA DIM itu, yang dengan itu mempersiapkan KRM di
> Padang.
> Salam, MN
> --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> == =
> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
> * DILARANG:
> 1. Email besar dari 200KB;
> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
> 3. Email One Liner.
> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
> mengirimkan biodata!
> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
> mengganti subjeknya.
> == =
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
> http://groups.google.com/group
> /RantauNet/ <http://groups.google.com/group/RantauNet/>
> ---
> Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google
> Grup.
> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
> kirim email ke rantaunet+unsubscribe@googlegr oups.com
> <rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com>.
> Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/op tout
> <https://groups.google.com/d/optout>.
>
> --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> == =
> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
> * DILARANG:
> 1. Email besar dari 200KB;
> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
> 3. Email One Liner.
> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
> mengirimkan biodata!
> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> * Hapus footer & seluruh

Re: [R@ntau-Net] SUDAH SAMPAI KEMANA KITA?

2017-04-09 Terurut Topik Saafroedin Bahar
Setuju penuh.

SB. 80 yrs.

Pada tanggal 9 Apr 2017 16.38, "Fashridjal M. Noor" <
fashridjalmn...@gmail.com> menulis:

> Kalau mau dicoba
> mungkin
> sebaiknya
> dari bawah keatas
> (Bottom up)
> yaitu
> dimulai
> dari Nagari2.
>
> On Apr 9, 2017 15:49, "Saafroedin Bahar" <drsaafroedin.ba...@gmail.com>
> wrote:
>
>> Ada yang mengusulkan dua macam DIM, yaitu : 1) DIM de yure, seperti yg
>> sedang diperjuangkan sekarang; dan 2) DIM de facto , langsung
>> mendayagunakan kewenangan otonomi daerah yang sudah ada. Bagaimana kalau
>> kita ujicoba ?
>>
>> SB. 80 yrs.
>>
>> Pada tanggal 3 Apr 2017 10.20, "'Mochtar Naim' via RantauNet" <
>> rantaunet@googlegroups.com> menulis:
>>
>>> Pak Manoefris dkk di BP2DIM yth,
>>>  Melalui Sdr Sekjen Adrianus Ilra, saya tahu bahwa Pak Manoefris
>>> selaku Koordinator Penyusunan NA DIM sudah menunjuk sejumlah kawan2 ahli
>>> hukum untuk menyempurnakan draft NA DIM yang sudah ada itu. Saya ingin
>>> tahu, sudah sampai kemana hasil usaha dari Tim Penyempurna Draft NA DIM
>>> itu. Ada baiknya juga kalau Pak Manoefris selaku Koordinator mengundang Tim
>>> Ahli Hukum dan kita2 yang duduk di BP2DIM ini untuk mengetahui sudah sampai
>>> di mana usaha kawan2 ahli hukum itu menyelesaikan tugas mereka. Dan kapan
>>> kira2 usaha itu akan selesai. Kawan2 BP2DIM kita yang di Padang juga
>>> menunggunya, karena persiapan Kongres Rakyat Minangkabau yang akan diadakan
>>> di Mesjid Raya Sumatera Barat Jl Khatib Sulaiman di Padang, yang akan
>>> mengesahkan draft NA DIM dimaksud untuk diteruskan ke Pusat di Jakarta,
>>> menunggu selesainya draft NA DIM itu, yang dengan itu mempersiapkan KRM di
>>> Padang.
>>> Salam, MN
>>>
>>> --
>>> .
>>> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat
>>> lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
>>> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
>>> ===
>>> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
>>> * DILARANG:
>>> 1. Email besar dari 200KB;
>>> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
>>> 3. Email One Liner.
>>> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
>>> mengirimkan biodata!
>>> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
>>> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
>>> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
>>> mengganti subjeknya.
>>> ===
>>> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan
>>> di: http://groups.google.com/group/RantauNet/
>>> ---
>>> Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google
>>> Grup.
>>> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
>>> kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
>>> Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
>>>
>> --
>> .
>> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat
>> lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
>> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
>> ===
>> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
>> * DILARANG:
>> 1. Email besar dari 200KB;
>> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
>> 3. Email One Liner.
>> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
>> mengirimkan biodata!
>> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
>> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
>> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
>> mengganti subjeknya.
>> ===
>> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
>> http://groups.google.com/group/RantauNet/
>> ---
>> Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google
>> Grup.
>> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
>> kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
>> Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
>>
> --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasik

Re: [R@ntau-Net] SUDAH SAMPAI KEMANA KITA?

2017-04-09 Terurut Topik Saafroedin Bahar
Ada yang mengusulkan dua macam DIM, yaitu : 1) DIM de yure, seperti yg
sedang diperjuangkan sekarang; dan 2) DIM de facto , langsung
mendayagunakan kewenangan otonomi daerah yang sudah ada. Bagaimana kalau
kita ujicoba ?

SB. 80 yrs.

Pada tanggal 3 Apr 2017 10.20, "'Mochtar Naim' via RantauNet" <
rantaunet@googlegroups.com> menulis:

> Pak Manoefris dkk di BP2DIM yth,
>  Melalui Sdr Sekjen Adrianus Ilra, saya tahu bahwa Pak Manoefris
> selaku Koordinator Penyusunan NA DIM sudah menunjuk sejumlah kawan2 ahli
> hukum untuk menyempurnakan draft NA DIM yang sudah ada itu. Saya ingin
> tahu, sudah sampai kemana hasil usaha dari Tim Penyempurna Draft NA DIM
> itu. Ada baiknya juga kalau Pak Manoefris selaku Koordinator mengundang Tim
> Ahli Hukum dan kita2 yang duduk di BP2DIM ini untuk mengetahui sudah sampai
> di mana usaha kawan2 ahli hukum itu menyelesaikan tugas mereka. Dan kapan
> kira2 usaha itu akan selesai. Kawan2 BP2DIM kita yang di Padang juga
> menunggunya, karena persiapan Kongres Rakyat Minangkabau yang akan diadakan
> di Mesjid Raya Sumatera Barat Jl Khatib Sulaiman di Padang, yang akan
> mengesahkan draft NA DIM dimaksud untuk diteruskan ke Pusat di Jakarta,
> menunggu selesainya draft NA DIM itu, yang dengan itu mempersiapkan KRM di
> Padang.
> Salam, MN
>
> --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===
> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
> * DILARANG:
> 1. Email besar dari 200KB;
> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
> 3. Email One Liner.
> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
> mengirimkan biodata!
> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
> mengganti subjeknya.
> ===
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
> http://groups.google.com/group/RantauNet/
> ---
> Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google
> Grup.
> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
> kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
> Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
>

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


Re: [R@ntau-Net] "Trilogi Maut"

2017-04-08 Terurut Topik Saafroedin Bahar
Samo-samo Inyiak.

SB. 80 yrs.

Pada tanggal 8 Apr 2017 21.16, "Sjamsir Sjarif" 
menulis:

> Oh, iyo "Teologi Maut".
> Mokasih koreksinyo Angku Saafaruddin Bahar. Mato padiah2 mambaco jagolalok
> paraksiang cako.
> -- Nyiak Sunguik.
>
> --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===
> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
> * DILARANG:
>   1. Email besar dari 200KB;
>   2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
>   3. Email One Liner.
> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
> mengirimkan biodata!
> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
> mengganti subjeknya.
> ===
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
> http://groups.google.com/group/RantauNet/
> ---
> Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari
> Google Grup.
> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
> kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
> Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
>

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


Re: [R@ntau-Net] "Trilogi Maut"

2017-04-08 Terurut Topik Saafroedin Bahar
Teologi Maut, Inyiak Sungut.

SB. 80 yrs.

Pada tanggal 8 Apr 2017 17.34, "Sjamsir Sjarif" 
menulis:

>
>
> Dari SIPerubahan kita baca:
>
>
> SIPerubahan
>
> DEKONSTRUKSI TEOLOGI MAUT
>
> By Mahathir Muhammad 18 Februari 2016  0 Comments Comments  31 Views Views
>
> Serangkaian serangan terjadi di Paris, Perancis, Jumat (13/11/2015) malam
> waktu setempat, menewaskan sedikitnya 18 orang. Demikian penjelasan
> kepolisian. Sebanyak 15 orang korban tewas di gedung konser Bataclan dan
> restoran Petit Cambodge.
>
> Sebagian serangan dilakukan dengan bom bunuh diri. Dalam tulisan ini, saya
> ingin fokus mengkaji mengenai bom bunuh diri ini. Mengapa? Karena sebagian
> teror dilakukan dengan cara ini, sehingga perlu kiranya, dalam skala
> tertentu, dilakukan dekonstruksi terhadap salah satu bentuk fatalisme
> keagamaan tersebut.
>
>
>
> Isy Kariman Au Mut Syahidan
>
>   Di dalam komunitas-komunitas militan, slogan “Isy Kariman Au Mut
> Syahidan” amatlah familiar. Sebuah slogan yang menjadi trigger dan stimulus
> terhadap aksi-aksi teror.
>
> Pertanyannya, apakah slogan seperti itu berpengaruh terha­dap perilaku
> keagamaan seseorang atau kelompok keagamaan? Itu sangat bergantung kepada
> pe­mahaman dan aktualisasinya dalam kehidupan sehari-hari. Individu atau
> kelompok tertentu yang memahami doktrin tersebut sebagai ”ayat suci” secara
> parokial dan tidak konteks­tual akan mudah mengimplementasikan dalam
> pandangan dan sikap keagamaan yang eksklusif, keras, dan militan.
>
> Tidak jarang pandangan dan sikap keagamaannya menjadi fatalistik de­ngan
> jalan menjauhi hidup duniawi dan sa­ngat menggebu untuk melakukan jihad,
> sekalipun harus mengorbankan nyawa sendiri. Me­reka percaya bahwa mati
> syahid jauh lebih mulia bila dibandingkan dengan hidup di dunia, tapi tidak
> ada artinya. Kelompok ini -me­minjam terminologi mantan Ketua Umum PP
> Muhammadiyah Prof Syafi’i Maarif- menjadikan doktrin itu sebagai ”teologi
> maut”. Mereka ingin cepat mati, tetapi tidak berani hidup.
>
> Namun, mereka yang memahami doktrin tersebut secara kritis dan kontekstual
> akan paham bahwa slogan tersebut bukanlah potong­an ayat suci Alquran,
> tetapi sebuah ”ungkapan bijak” yang perlu dilihat konteksnya. Mereka paham
> betul bahwa slogan itu berasal dari nasihat bijaksana dari Asma binti Abu
> Bakar kepada anaknya, Abdullah bin Zubeir.
>
> Dalam sejarah Islam disebutkan bahwa Asma menasihati anaknya yang saat itu
> menemui kesulitan dalam peperangan dan menghadapi ancaman musuh. Saat
> itulah muncul nasihat isy kariman au mut syahidan itu dan kemudian menjadi
> sangat ampuh untuk melecut semangat kepahlawanan Ibnu Zubair dalam
> peperangan, sampai titik darah penghabisan. Ibnu Zubair memang diriwayatkan
> sebagai seorang pejuang hebat yang selalu siap berjuang untuk Islam, berani
> mengambil risiko dalam pertempuran, sangat tekun beribadah, dan dipandang
> sebagai syuhada. Tapi, hidupnya juga berakhir secara dramatis karena
> tubuhnya disalib dan kepalanya dipenggal oleh Hajjaj bin Yusuf dan
> dikirimkan sebagai hadiah kepada Abdul Malik yang menjadi penguasa
> kekhalifahan Bani Ummayah.
>
> Dalam sejarah gerakan modern Islam, slogan isy kariman au mut syahidan
> juga dinyatakan oleh Sayyid Qutb, ideolog dan pemikir gerakan Ikhwanul
> Muslimin di Mesir, di saat-saat terakhir hidupnya ketika menghadapi tiang
> gantungan rezim Gamal Abdul Nasser. Ungkapan Qutb itu sering dijadikan
> referensi oleh kelompok-kelompok militan dalam memperjuangkan aspirasinya.
> Tapi, mereka yang memahami perkembangan gerakan Islam paham betul bahwa
> slogan tersebut punya konteks historis dan politis pada masanya.
>
> Di Indonesia, kalangan NU maupun Muhammadiyah tidak menggunakan slogan itu
> karena dua ormas Islam tersebut mengembangkan pendekatan kultural dalam
> metode dan strategi dakwahnya. Secara umum, NU maupun Muhammadiyah sangat
> menekankan pendekatan dakwah yang inklusif dan moderat. Teologi NU
> bersumber pada doktrin ahlu sunnah wal jamaah yang sangat menekankan kepada
> doktrin tawassuth (moderat) dan tasamuh (toleran) dalam pandangan dan sikap
> keagamaan. Sementara itu, basis sosial NU adalah pesantren yang sejak awal
> mendakwahkan Islam yang ramah dan akomodatif terhadap tradisi lokal dan
> watak budaya Nusantara.
>
> Berbeda dengan ideologi gerakan keagamaan transnasional Islam yang
> cenderung eksklusif dan parokial, pesantren sebagai basis sosial NU
> mengajarkan doktrin keagamaan yang inklusif dan orientasi kehidupan dunia
> dan akhirat yang seimbang. Kekuatan pesantren terletak pada pemahaman
> keagamaan yang bersumber dari khasanah tauhid, fikh, dan tasawuf yang
> integratif serta pengembangan nilai-nilai kepribadian dan kemandirian hidup.
>
> Dalam konteks fiqh, misalnya, dikenal tradisi aqwal, yakni untuk
> menganalisis suatu masalah dapat digunakan banyak pendapat. Teologi dan
> tradisi NU itu jelas berbeda dengan pandangan keagamaan yang eksklusif dan
> fatalistik.
>
> Sementara itu, 

Re: [R@ntau-Net] APA LALU BEDANYA?

2017-04-05 Terurut Topik Saafroedin Bahar
Good question pak Mochtar. Bagaimana kalau kita dorong Unand utk
menelitinya ?

SB. 80 yrs.

Pada tanggal 5 Apr 2017 17.04, "'Mochtar Naim' via RantauNet" <
rantaunet@googlegroups.com> menulis:

>  DULU KITA PUNYA BUYA HAMKA, INYIAK HJ AGUS SALIM, PAK NATSIR, DSB. 
> SEKARANG
> KITA PUNYA BUYA PROF DR M SYAFII MAARIF,  PROF DR ARBI SANIT, PROF DR
> TAUFIK ABDULLAH, DSB.
>  APA LALU BEDANYA? MARI BERSAMA KITA UNGKIT UNTUK MELIHAT PERUBAHAN
> YANG TELAH TERJADI DI MINANGKABAU.
> SALAM, MN, 5 APRIL 2017
>
> --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===
> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
> * DILARANG:
> 1. Email besar dari 200KB;
> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
> 3. Email One Liner.
> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
> mengirimkan biodata!
> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
> mengganti subjeknya.
> ===
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
> http://groups.google.com/group/RantauNet/
> ---
> Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google
> Grup.
> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
> kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
> Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
>

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


Re: [R@ntau-Net] Ketua DPRD Sijunjung Digerebek Warga Saat Mesum dengan Istri Sopir

2017-04-03 Terurut Topik Saafroedin Bahar
Alah tambah bakalentong pentong ko mah.

SB. 80 yrs.

Pada tanggal 4 Apr 2017 01.42, "Sjamsir Sjarif" <sjamsirsja...@gmail.com>
menulis:

> Dari Antara Sumbar kito baco pulo:
>
> *Sanksi Pelaku Seks Bebas Diantarkan Kepada Keluarga*
> Kamis, 30 Maret 2017 10:52 WIB
> Pewarta : M R Denya Utama
> Wali Kota Padang, Mahyeldi Ansharullah. (Antara)
>
> Padang, (*Antara Sumbar*) - Pemerintah Kota Padang, Sumatera Barat, terus
> meningkatkan sanksi sosial untuk pelaku seks bebas atau mesum yang
> terjaring razia oleh tim keamanan guna memberikan efek jera.
>
> "Salah satu peningkatan sanksi dengan mengantarkan pelaku seks bebas yang
> tertangkap langsung kepada keluarga dan tetangga sekitar," kata Wali Kota
> Padang Mahyeldi Ansharullah, di Padang, Kamis.
>
> Dia menyebutkan peningkatan ini dilakukan dari sanksi berupa penangkapan,
> proses kemudian dibina melalui dinas sosial menjadi pemberian sanksi berupa
> tes HIV dan diantarkan langsung kepada keluarga pelakunya.
>
> Tapi pada kenyataannya kata dia semakin banyak generasi muda yang
> melakukan perbuatan zina tersebut, bahkan penderita penyakit HIV atau AIDS
> juga bertambah.
>
> Dengan diterima langsung oleh keluarga tentu akan memberikan malu bagi
> pelaku dengan harapan memberikan efek jera.
>
> "Meski ini mungkin berimplikasi pada kondisi keluarga, namun sanksi sosial
> tersebut menjadi harapan adanya pembinaan lebih dari keluarga," kata dia.
>
> Dia mengimbau kepada warga untuk meningkatkan intensitas pengawasan dan
> pembinaan terhadap anak-anaknya.
>
> Sebab kata dia, dalam hal ini pemkot hanya bisa membina dan mengawasi
> selama 1 x 24 jam sedangkan selebihnya waktu keluarga dan guru di sekolah.
>
> Kepala Satpol PP Padang Dian Fakri menambahkan setiap hari pihaknya terus
> meningkatkan pengawasan pada titik tertentu yang rawan perilaku seks bebas.
>
> Sejauh ini kata dia, beberapa kawasan seperti hotel melati, tempat hiburan
> malam, kawasan Bukit Lampu, Pantai Padang, Taman Melati rutin dilakukan
> razia.
>
> Dia menyayangkan masih adanya remaja usia sekolah yang tertangkap, hal ini
> kata dia membutuhkan perhatian lebih.
>
> Tidak hanya kawasan tersebut, bahkan pihaknya rutin merazia di sebelas
> kecamatan yang ada.
>
> "Hal ini untuk memberikan pengajaran bagi warga tentang kedisiplinan
> mematuhi peraturan dan menghindari perbuatan buruk," ujarnya. (*)
>
>
> Editor : Mukhlisun
>
> COPYRIGHT © ANTARASUMBAR 2017
>
>
> On Friday, March 31, 2017 at 3:59:45 PM UTC-7, Dr. Saafroedin Bahar wrote:
>>
>> Ambo menyimak.
>>
>> SB. 80 yrs.
>>
>> Pada tanggal 1 Apr 2017 05.43, "Fashridjal M. Noor" <fashrid...@gmail.com>
>> menulis:
>>
>>> Kutipan komentar Nyit Sungut :
>>>
>>> "Petugas eseon 2 50 Koto ditangkok bininyo sadang bapuriah-puriah di
>>> rumah padusi lain"
>>>
>>> Ondee mandee..
>>> Sadang bapuriah-puriah??
>>> Apo padanan kato
>>> "bapuriah-puriah" dalam bahaso Indonesia jo bahaso Inggirih?
>>>
>>> Mungkin kecek urang Amrik komentar Nyit Sungut itu "hot" atau "very
>>> spicy". Kalau kecek Trump itu "fake comment"
>>>
>>> Faktanyo indak baitu doh:
>>> "Kontan saja, Yuli mengetuk pintu rumah ES. Namun pintu dibukakan oleh
>>> orang tua ES. Kemudian Yuli pun menanyakan suaminya, HD. Disinilah
>>> diketahuinya, ternyata ES dan HD telah nikah siri dan direstui oleh orang
>>> tua ES tanpa sepengetahuan Yuli"
>>>
>>> Jadi "sadang bapuriah-puriah" tentulah imajinasi atau nan dibayangkan
>>> dek Nyit Sungut se
>>>
>>> Hehehe
>>> Iyo baitu?
>>>
>>> Mungkin itu caro nan sangajo dipiliahnyo untuak menggugah  Angku Mochtar
>>> Naim agar menyadari kenyataan di lapangan..
>>> Indak melayang tenggi di ateh awan se
>>>
>>> On Apr 1, 2017 05:03, "Sjamsir Sjarif" <sjamsi...@gmail.com> wrote:
>>>
>>>> Angku Mochtar Naim biasonyo indakmanjawab tanyo-tanyo biaso doh; kini
>>>> tambah lo barito dari Luhak nan Tigo, Aianyo nan janieh Ikannnyo nan jinak;
>>>> Petugas eseon 2 50 Koto ditangkok bininyo sadang bapuriah-puriah di rumah
>>>> padusi lain Memang lah tambah Istimewa Minangkabau yo?
>>>>
>>>> -- Nyit Sungut.
>>>> Dari Haluan kito baco carito tu:
>>>>
>>>> Digerebek saat Berada di Rumah Wanita Lain, Kepala OPD di Limapuluh
>>>> Kota Dilaporkan Istri ke Polisi
>>>> Sabtu,01 April 2017 - 02:01

Re: [R@ntau-Net] Ketua DPRD Sijunjung Digerebek Warga Saat Mesum dengan Istri Sopir

2017-03-31 Terurut Topik Saafroedin Bahar
Ambo menyimak.

SB. 80 yrs.

Pada tanggal 1 Apr 2017 05.43, "Fashridjal M. Noor" <
fashridjalmn...@gmail.com> menulis:

> Kutipan komentar Nyit Sungut :
>
> "Petugas eseon 2 50 Koto ditangkok bininyo sadang bapuriah-puriah di rumah
> padusi lain"
>
> Ondee mandee..
> Sadang bapuriah-puriah??
> Apo padanan kato
> "bapuriah-puriah" dalam bahaso Indonesia jo bahaso Inggirih?
>
> Mungkin kecek urang Amrik komentar Nyit Sungut itu "hot" atau "very
> spicy". Kalau kecek Trump itu "fake comment"
>
> Faktanyo indak baitu doh:
> "Kontan saja, Yuli mengetuk pintu rumah ES. Namun pintu dibukakan oleh
> orang tua ES. Kemudian Yuli pun menanyakan suaminya, HD. Disinilah
> diketahuinya, ternyata ES dan HD telah nikah siri dan direstui oleh orang
> tua ES tanpa sepengetahuan Yuli"
>
> Jadi "sadang bapuriah-puriah" tentulah imajinasi atau nan dibayangkan dek
> Nyit Sungut se
>
> Hehehe
> Iyo baitu?
>
> Mungkin itu caro nan sangajo dipiliahnyo untuak menggugah  Angku Mochtar
> Naim agar menyadari kenyataan di lapangan..
> Indak melayang tenggi di ateh awan se
>
> On Apr 1, 2017 05:03, "Sjamsir Sjarif"  wrote:
>
>> Angku Mochtar Naim biasonyo indakmanjawab tanyo-tanyo biaso doh; kini
>> tambah lo barito dari Luhak nan Tigo, Aianyo nan janieh Ikannnyo nan jinak;
>> Petugas eseon 2 50 Koto ditangkok bininyo sadang bapuriah-puriah di rumah
>> padusi lain Memang lah tambah IstimewaMinangkabau yo?
>>
>> -- Nyit Sungut.
>> Dari Haluan kito baco carito tu:
>>
>> Digerebek saat Berada di Rumah Wanita Lain, Kepala OPD di Limapuluh Kota
>> Dilaporkan Istri ke Polisi
>> Sabtu,01 April 2017 - 02:01:38 WIB
>> [image: Digerebek saat Berada di Rumah Wanita Lain, Kepala OPD di
>> Limapuluh Kota Dilaporkan Istri ke Polisi] Ilustasi
>>
>>
>>
>> LIMAPULUH KOTA, HARIANHALUAN.COM – Seorang Kepala Organisasi Perangkat
>> Daerah (OPD) di Kabupaten Limapuluh Kota berinisial HD, digerebek istrinya
>> di rumah wanita lain, ES di Kenagarian Guguak, Limapuluh Kota, Rabu (29/3)
>> malam.
>>
>>
>>
>> Penggerebekan itu dilakukan Yuli, istri HD, karena Yuli tak tahan lagi
>> mendengar isu yang berkemang bahwa suaminya punya Wanita Idaman Lain (WIL).
>> Karena ingin membuktikan isu tersebut, Yuli lalu membuntuti suaminya yang
>> pejabat eselon II tersebut. Ternyata benar adanya. Dia mendapati suaminya
>> masuk rumah ES.
>>
>>
>>
>> Kontan saja, Yuli mengetuk pintu rumah ES. Namun pintu dibukakan oleh
>> orang tua ES. Kemudian Yuli pun menanyakan suaminya, HD. Disinilah
>> diketahuinya, ternyata ES dan HD telah nikah siri dan direstui oleh orang
>> tua ES tanpa sepengetahuan Yuli. Tidak terima suaminya telah menikah siri,
>> malam itu juga Yuli melaporkan suaminya ke Polsek Guguak. Dalam laporan
>> nomor LP/K/18/III/2017 Sektor Guguak, HD dituduh melakukan poligami dan
>> perzinahan dengan ES.
>>
>>
>>
>> Kapolsek Guguak, AKP Akno Pelindo membenarkan adanya laporan istri
>> pejabat eselon II ini. Laporan tersebut telah dilimpahkan ke Polres
>> Limapuluh Kota untuk ditindaklanjuti.
>>
>>
>>
>> “Memang ada istri pejabat yang melaporkan suaminya atas tuduhan poligami
>> dan nikah siri. Sekarang laporan itu sudah kami limpahkan ke Polres
>> Limapuluh Kota untuk diproses,” kata  Akno saat dikonfirmasi Jumat (31/3).
>>
>>
>>
>>
>>- 1
>>   
>> 
>>   - 2
>>   
>> 
>>   - Halaman Selanjutnya
>>   
>> 
>>
>>
>>
>> On Thursday, March 23, 2017 at 3:27:12 AM UTC-7, Sjamsir Sjarif wrote:
>>>
>>> Aaa itu rancak tanyo ka Angku Mochtar Naim; mungkin nanti di DIM tu
>>> Urang Awak ka sibuk jo Main Pungkang Humban Batu sajo tu yo ...?
>>
>> --
>> .
>> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat
>> lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
>> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
>> ===
>> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
>> * DILARANG:
>> 1. Email besar dari 200KB;
>> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
>> 3. Email One Liner.
>> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
>> mengirimkan biodata!
>> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
>> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
>> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
>> mengganti subjeknya.
>> ===
>> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
>> http://groups.google.com/group/RantauNet/
>> ---
>> Anda menerima pesan ini karena 

Re: [R@ntau-Net] Fb pak Saafroedin Bahar

2017-03-31 Terurut Topik Saafroedin Bahar
Ito Reni. Alah ambo bantah. Tarimo kasih.

SB. 80 yrs.

Pada tanggal 31 Mar 2017 20.28, "Renny Sy" <reni...@rantaunet.org> menulis:

> Assalammualaikum wr.wb
>
> Fb  pak Saafroedin Bahar kemungkinan dibajak , harap berhati2
>
> Wassalam
>
> Renisy
>
> --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===
> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
> * DILARANG:
> 1. Email besar dari 200KB;
> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
> 3. Email One Liner.
> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
> mengirimkan biodata!
> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
> mengganti subjeknya.
> ===
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
> http://groups.google.com/group/RantauNet/
> ---
> Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google
> Grup.
> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
> kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
> Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
>

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


Re: [R@ntau-Net] Berita duka Uda Fidel Amir

2017-03-28 Terurut Topik Saafroedin Bahar
Innalillahi wainna ilaihi rajiun. Semoga beliau khusnul khatimah. Amin.

Dr.Saafroedin Bahar
Male, 80 yrs, Jakarta

2017-03-29 10:34 GMT+07:00 'ardian hamdani' via RantauNet <
rantaunet@googlegroups.com>:

>
> Innalillahi wainna illaihi rajiun,
> turut berdukacita smoga alm.  kkd. Yumetra Fidel Husnul khatimahdan
>  mendpt tempat terbaik disisi Allah SWT.
>
>
> Pada Jumat, 24 Maret 2017 9:51, Nofendri T. Lare 
> menulis:
>
>
> Tabaco di timeline status FB
>
> Innalillahi wainna illaihi rajiun,
> turut berdukacita atas berpulangnya kerahmatullah kkd. Yumetra Fidel, smg
> alm. Husnul khatimah mendpt tempat terbaik disisi Allah SWT.
>
> Semoga kerabat & keluarga yg ditinggal sll sabar tabah & tawaqal. Aamiin
> YRA..
>
>
> Iko foto uda FA waktu acara2 ​RN dulu..
>
>
> ​
> --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===
> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
> * DILARANG:
> 1. Email besar dari 200KB;
> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
> 3. Email One Liner.
> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
> mengirimkan biodata!
> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
> mengganti subjeknya.
> ===
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
> http://groups.google.com/group/RantauNet/
> ---
> Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google
> Grup.
> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
> kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
> Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
>
>
> --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===
> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
> * DILARANG:
> 1. Email besar dari 200KB;
> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
> 3. Email One Liner.
> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
> mengirimkan biodata!
> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
> mengganti subjeknya.
> ===
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
> http://groups.google.com/group/RantauNet/
> ---
> Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google
> Grup.
> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
> kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
> Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
>

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


Re: [R@ntau-Net] TESTING EMAIL

2017-02-16 Terurut Topik Saafroedin Bahar
Bagus pak Jacky.
Saafroedin Bahar

Dr.Saafroedin Bahar
Male, 80 yrs, Jakarta

2017-02-17 8:18 GMT+07:00 'Jacky Mardono Tjokrodiredjo' via RantauNet <
rantaunet@googlegroups.com>:

>
>
> MOHON KABAR BAGAIMANA PENERIMAAN PADA POSTING INI, KARENA BARU MENGALAMI
> TROUBLE PADA PERANGKAT SAYA.
>
>
>
>
> Wasalam,
> Jacky Mardono.
>
> --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===
> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
> * DILARANG:
> 1. Email besar dari 200KB;
> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
> 3. Email One Liner.
> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
> mengirimkan biodata!
> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
> mengganti subjeknya.
> ===
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
> http://groups.google.com/group/RantauNet/
> ---
> Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google
> Grup.
> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
> kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
> Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
>

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


Re: [R@ntau-Net] Tambiluak dan Peristiwa Situjuah 1949

2017-02-07 Terurut Topik Saafroedin Bahar
On Mon, Feb 6, 2017 at 20:32 Sjamsir Sjarif  wrote:

>
>
> http://www.minang-terkini.com/2015/01/tambiluak-dan-peristiwa-situjuah.html?m=1
>
> --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===
> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
> * DILARANG:
>   1. Email besar dari 200KB;
>   2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
>   3. Email One Liner.
> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
> mengirimkan biodata!
> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
> mengganti subjeknya.
> ===
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
> http://groups.google.com/group/RantauNet/
> ---
> Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari
> Google Grup.
> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
> kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
> Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
>
Sudah saya baca Inyiak. Cukup terinci. Setahu saya Tambiluak dan
keluarganya dibunuh oleh rakyat karena dituduh berkhianat.
Salam,
S. Bahar.
-- 
Dr.Saafroedin Bahar
Male, 80 yrs, Jakarta

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


Re: [R@ntau-Net] Re: Baa ko R@antaunet?

2016-11-25 Terurut Topik Saafroedin Bahar
Dinda Ajoduta, tarimo kasih alah manganakan baliak soal kacio basamo iko.
Suatu pengalaman nan kurang elok dalam soal pelaksanaan niaik baiak kito
urang rantau. Baa kok dibuek laporan keuangan langkok, sudah tu disampaikan
ka tim verifikasi utk disahkan ? Dalam tim verifikasi iko paralu diajak Pak
Sutan Lembang Alam.

On Fri, Nov 25, 2016 at 23:27 Sjamsir Sjarif 
wrote:

> Maaf, alun panah tadanga di ambo Joduta manyorakkan ado kacio sabanyak tu.
> Baru sakali ko mandanganyo. Biiasonyo dahulu jaleh Angku Lembang Alam
> mambari parinciannyo.
>
> Satantangan project jawi, indak tahu manahu ambo kama pai pitih (nan
> disalamaikkan) tu doh. Lai ambo cubo manjujai di Lapau ko namun indak
> takilek doh. Ambo lah putuih harok, karano lah banyak kanai babisnid dek
> ambo bukan urang bisnis. Kabaalah...
>
> Salam,
> -- MakNgah
>
> --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===
> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
> * DILARANG:
>   1. Email besar dari 200KB;
>   2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
>   3. Email One Liner.
> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
> mengirimkan biodata!
> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
> mengganti subjeknya.
> ===
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
> http://groups.google.com/group/RantauNet/
> ---
> Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari
> Google Grup.
> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
> kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
> Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
>

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


Re: [R@ntau-Net] KEHIDUPAN KONTRAS SUKU ANAK DALAM

2016-11-01 Terurut Topik Saafroedin Bahar
Masalah sanksi thd larangan penjualan tanah ulayat itu bisa diatur sendiri
secara otonom oleh peraturan masyarakat adat yang bersangkutan pak Maturidi.
Satu lagi, pembentukan masyarakat adat tidak otomatis , tapi diatur dgn
peraturan daerah kabupaten. Sumatera Barat kelihatannya belum ada persiapan
utk ini.

Pada tanggal 30 Okt 2016 11.57, "Maturidi Donsan" <maturid...@gmail.com>
menulis:

> Alah pak Saaf, memang masyarakat adat diakui tapi  UU  nyo alun ado yang
> mencantumkan bahwa tanah ulayat tak boleh diperjual belikan, kalau UU
> keluar mestinya dengan sanksi, Kalau dengan perda apakah bisa memberi
> sanksi. maaf kalau ambo silap.
>
> Maturidi
>
> Pada 30 Oktober 2016 02.51, Saafroedin Bahar <drsaafroedin.ba...@gmail.com
> > menulis:
>
>> Pak Maturidi , alah sempat mambaco UU nomor 6 tg 2014 ?
>> SB.
>>
>> Pada tanggal 29 Okt 2016 08.49, "Maturidi Donsan" <maturid...@gmail.com>
>> menulis:
>>
>>>
>>> Masalahnyo hukum adat awak indak diakui di pamarentah.
>>>
>>> Hukum adat minang manngatokan " Tanah kaum/pusako /ulayat tak boleh
>>> dijual",  iko nan indak diakui pemerintah.
>>>
>>> Kalau diakui, tanpa dilaporkan, aparat bisa manangkok nan manjua, disiko
>>> kalamahan awak urang minang seperti kekawatiran pak Amir MS "Bom Waktu
>>> Minangkabau" tanah pusako/ulayat ko abih, awak jadi Indian sarupo nan Mak
>>> Ngha  sabuik diateh. Mastinyo ado payuang hukum /legalitas taradok hukum
>>> adat mengenai pelarangan jua tanah pusako tu.
>>>
>>> Kalau kito sapakek, iko pikiran ambo, kan lai buliah,  basamo  jo gigiah
>>> mampajuangkan Daerah Istimewa Minangkabau (DIM), payuang hukum tu bisa
>>> dibuek sarupo DIY, tapi kito kan alun lo sarantak jo DIM ko.
>>>
>>> Kalau tak ado payuang hukum adat tu. harato pusako tu io lambek lamo
>>> abih, dibali urang  balipek lipek dari harago biaso, akianyo lapeh jo.
>>>
>>> Apolagi kiniko pamarentah nampaknyo mangarahkan pribumi Indonesiako
>>> untuk jadi kuli/buruh.
>>>
>>> Jadi kuli untuak samintaro wakatu, memang bisa manyanangkan tapi bilo
>>> SDA lah tande/habih, tanah tak ado, kama kapai lai, ujuangnyo jadi
>>> galandangan.
>>>
>>>
>>> Maturidi
>>>
>>> Pada 28 Oktober 2016 22.15, Sjamsir Sjarif <sjamsirsja...@gmail.com>
>>> menulis:
>>>
>>>> Indak jauah-jauah doh Angku Maturidi;
>>>>
>>>> Di Bukittinggi Koto Rang Agam tu bana, lah lamo hal iko baransua-ansuaa
>>>> tajadi dan kini tambah maruyak. Pado mulonyo Urang Kurai Bukittinggi lah
>>>> baransua-ansua manciuik karano batambahnyo pandatang baru sajak Maso
>>>> Bulando sari juo lai. Kini, kotya lah batambah sampik, kaadaan tambah
>>>> maruyak. Walaupun perluasan Kota Bukittinggi taruih jadi manjadi
>>>> patangkaran, alun jaleh duduaknyo peta Kota Bukittinggi sampai kini, namun
>>>> sacaro indak resmi, panduduak sekitarnyo saroman Urang Ampek Banuampu,
>>>> Ampek Angkek, jo Tilatang Kamang alah marasokan angeknyo masuak pandatang
>>>> baru ka kampuang-kampuang.
>>>>
>>>> Sajak panjualan tanah pusako manuruik adat lah sacaro fait accompli
>>>> dilunggakan, mangko si Tuan-Tuan Tanah di Kampuang alah Main Basijua
>>>> Tanah.  Tanah-tanah Strategis di tapi jalan lah dibali urang kayo-kayo dari
>>>> lua, dibangun parumahan rancak-rancak didukduki urang kayo-kayo pandatang.
>>>>
>>>> Caliaklah sapanjang jalan Bukittinggi-Payokumbuah,
>>>> Bukittinggi-Padangpanjang lah sampik jo rumah-rumah baru jo kadai-kadai.
>>>> Sudah tu beloklah masuak saketek ka dalam saketek jalan-jalan manyimpang ka
>>>> dalam kampuang di Banuampu, Ampek Angkek, Tilatang Kamang tu.
>>>> Pamandangannyo lah samo sajo jo panyakik jalan gadang tu. Panduduak Usali
>>>> Kampuang manjadi tadasak karano Urang-urang Kayo pandatang ko tampaknyo lah
>>>> mamandang mareka sabagai Urang Indian (American Indian) di Kampuangnyo
>>>> andiri 
>>>>
>>>> -- MakNgah
>>>> Sjamsir Sjarif
>>>>
>>>> On Friday, October 28, 2016 at 5:11:54 AM UTC-7, Maturidi Donsan wrote:
>>>>>
>>>>> Mungkin alah bisa ditakok, kemewahan anak dalam punyo oto , motor  dsb
>>>>> nyo tu, adolah kamewahan samintaro,  hasia panjualan tanahnyo ka
>>>>> Pamodal/Pangusaho Kabun., akianyo tak batanah  antah dimano anak dalam tu
>>>>> katingga lai.

Re: [R@ntau-Net] KEHIDUPAN KONTRAS SUKU ANAK DALAM

2016-10-29 Terurut Topik Saafroedin Bahar
Pak Maturidi , alah sempat mambaco UU nomor 6 tg 2014 ?
SB.

Pada tanggal 29 Okt 2016 08.49, "Maturidi Donsan" 
menulis:

>
> Masalahnyo hukum adat awak indak diakui di pamarentah.
>
> Hukum adat minang manngatokan " Tanah kaum/pusako /ulayat tak boleh
> dijual",  iko nan indak diakui pemerintah.
>
> Kalau diakui, tanpa dilaporkan, aparat bisa manangkok nan manjua, disiko
> kalamahan awak urang minang seperti kekawatiran pak Amir MS "Bom Waktu
> Minangkabau" tanah pusako/ulayat ko abih, awak jadi Indian sarupo nan Mak
> Ngha  sabuik diateh. Mastinyo ado payuang hukum /legalitas taradok hukum
> adat mengenai pelarangan jua tanah pusako tu.
>
> Kalau kito sapakek, iko pikiran ambo, kan lai buliah,  basamo  jo gigiah
> mampajuangkan Daerah Istimewa Minangkabau (DIM), payuang hukum tu bisa
> dibuek sarupo DIY, tapi kito kan alun lo sarantak jo DIM ko.
>
> Kalau tak ado payuang hukum adat tu. harato pusako tu io lambek lamo abih,
> dibali urang  balipek lipek dari harago biaso, akianyo lapeh jo.
>
> Apolagi kiniko pamarentah nampaknyo mangarahkan pribumi Indonesiako untuk
> jadi kuli/buruh.
>
> Jadi kuli untuak samintaro wakatu, memang bisa manyanangkan tapi bilo SDA
> lah tande/habih, tanah tak ado, kama kapai lai, ujuangnyo jadi galandangan.
>
>
> Maturidi
>
> Pada 28 Oktober 2016 22.15, Sjamsir Sjarif 
> menulis:
>
>> Indak jauah-jauah doh Angku Maturidi;
>>
>> Di Bukittinggi Koto Rang Agam tu bana, lah lamo hal iko baransua-ansuaa
>> tajadi dan kini tambah maruyak. Pado mulonyo Urang Kurai Bukittinggi lah
>> baransua-ansua manciuik karano batambahnyo pandatang baru sajak Maso
>> Bulando sari juo lai. Kini, kotya lah batambah sampik, kaadaan tambah
>> maruyak. Walaupun perluasan Kota Bukittinggi taruih jadi manjadi
>> patangkaran, alun jaleh duduaknyo peta Kota Bukittinggi sampai kini, namun
>> sacaro indak resmi, panduduak sekitarnyo saroman Urang Ampek Banuampu,
>> Ampek Angkek, jo Tilatang Kamang alah marasokan angeknyo masuak pandatang
>> baru ka kampuang-kampuang.
>>
>> Sajak panjualan tanah pusako manuruik adat lah sacaro fait accompli
>> dilunggakan, mangko si Tuan-Tuan Tanah di Kampuang alah Main Basijua
>> Tanah.  Tanah-tanah Strategis di tapi jalan lah dibali urang kayo-kayo dari
>> lua, dibangun parumahan rancak-rancak didukduki urang kayo-kayo pandatang.
>>
>> Caliaklah sapanjang jalan Bukittinggi-Payokumbuah,
>> Bukittinggi-Padangpanjang lah sampik jo rumah-rumah baru jo kadai-kadai.
>> Sudah tu beloklah masuak saketek ka dalam saketek jalan-jalan manyimpang ka
>> dalam kampuang di Banuampu, Ampek Angkek, Tilatang Kamang tu.
>> Pamandangannyo lah samo sajo jo panyakik jalan gadang tu. Panduduak Usali
>> Kampuang manjadi tadasak karano Urang-urang Kayo pandatang ko tampaknyo lah
>> mamandang mareka sabagai Urang Indian (American Indian) di Kampuangnyo
>> andiri 
>>
>> -- MakNgah
>> Sjamsir Sjarif
>>
>> On Friday, October 28, 2016 at 5:11:54 AM UTC-7, Maturidi Donsan wrote:
>>>
>>> Mungkin alah bisa ditakok, kemewahan anak dalam punyo oto , motor  dsb
>>> nyo tu, adolah kamewahan samintaro,  hasia panjualan tanahnyo ka
>>> Pamodal/Pangusaho Kabun., akianyo tak batanah  antah dimano anak dalam tu
>>> katingga lai.
>>>
>>> Sabanta oto jo motor tu kalau indak tajua,  jadi basi tuo, tak bisa
>>> mamaliaro.dan dipaliaro.
>>>
>>> Di babarapo daerah bisa dicaliak,nasib suku terbelakang, kiro-kiro
>>> awalnyo samolah jo Anak Dalam tu.
>>>
>>> Iko di daerah padalaman, di pusek, ibu kota nagari ko, Jakarta, nasib
>>> warga Betawi tak jauh beda dengan Anak Dalam tu.
>>>
>>> Melindungi golongan lamah ko nan alun nampak dari panguaso, biasonyo
>>> oknum panguaso diagiah  pitih recehan,  agar mandorong  tanah suku
>>> terkebelakang tu lancar lapeh ka pangusaho kabun.
>>>
>>> Sabananyo kalau ingin malindungi nan sarupo Anak Dalam tu, tanah-tanah
>>> ulayatnyo di beri payuang hukum Perda, tanah ulayat harus diusahokan
>>> sendiri, bagi pihak luar yang megusahokan harus sistim seo, atau caro lain
>>> nan pokok tanah tu indak lapeh.
>>>
>>> Tapi kalao caro kini mengani tanah di Indonesia ko, alamat pribumi ka
>>> jadi galandangan.
>>>
>>> Maturidi
>>>
>>> Di sebagian daerah Riau ado pemberian tanah ke keluarga terbelakang ko,
>>> tapi dilapeh dengan hak milik, akianyo tajua, baganti nan punyo,
>>>
>>> Pada 24 Oktober 2016 15.37, Sjamsir Sjarif 
>>> menulis:
>>>
 Dari Halauan kita baca:


 KEHIDUPAN KONTRAS SUKU ANAK DALAM (BAGIAN 1 ) Tinggal di Tenda, tapi
 Punya Mobil dan Motor
 Senin,24 Oktober 2016 - 01:54:12 WIB
 [image: Tinggal di Tenda, tapi Punya Mobil dan Motor] Balai-balai
 tempat Suku Anak dalam tidur sehari-hari.

 

 *Sejak *hampir sebulan belakangan, ada yang berubah dari kehidupan
 orang Kubu, atau lebih dikenal dengan Suku Anak Dalam, yang hidup di
 kawasan perkebunan sawit PT Tidar 

Re: [R@ntau-Net] KE DIM KITA MENUJU

2016-09-29 Terurut Topik Saafroedin Bahar
Sudah saya baca bung Marindo. Jadi penanganan DIM sudah pada tokoh yang
tepat. Terima kasih. Semoga sukses. Salam.

On Thursday, 29 September 2016, Marindo Palar Vinkoert <mrdpa...@gmail.com>
wrote:

> Assalamu'alaikum.
> Mamanda Saafrudin Bahar, dari berita kawan kawan yg ambo dapek, Proposal
> tentang DIM dan Draft Naskah Akademik sudah ditangan pak Irwan Prayitno dan
> Ketua DPRD Prop.Sumbar.
> Kemudian, ada juga berita, bahwa BP2DIM, akan menyelenggarakan Musyawarah
> Gadang Urang Minang di Ranah, untuk mensosialisasikan dan mendapatkan
> persetujuan untuk DIM.
> Ketua SC nya Pak Sayuti Dt Pangulu Ketua LKAAM. Dan OC nya Dr.Irfianda
> Abidin, ketua MTKAAM. Di BP2DIM, pak Sayuti adalah Ketua Harian dan Pak
> Irfianda Ketua.
> Itu info yg ambo dapek, Mak.
>
> Mudah mudahan pak Mochtar Naim, lai sempat ka RantauNet ko baliak, agar
> bisa menjawab pertanyaan Mamanda lebih komprehensif
> Wassalam
>
> Pada tanggal 28 Sep 2016 20.52, "Dr. Saafroedin Bahar" <
> saafroedin.ba...@rantaunet.org
> <javascript:_e(%7B%7D,'cvml','saafroedin.ba...@rantaunet.org');>> menulis:
>
>> Sampai dimana perkembangan persiapan DIM ini pak Mochtar ?
>>
>> Senin, 26 September 2016, 'Mochtar Naim' via RantauNet <
>> rantaunet@googlegroups.com
>> <javascript:_e(%7B%7D,'cvml','rantaunet@googlegroups.com');>> menulis:
>>
>>> KE “DIM” KITA MENUJU
>>> Mochtar Naim
>>> 26 Sep 21016
>>>
>>> DARI Keresidenan Sumatera Barat di zaman kolonial Belanda dahulu ke
>>> Provinsi Sumatera Barat di zaman kemerdekaan ini, kita sekarang menuju ke
>>> Provinsi DIM (Daerah Istimewa Minangkabau).
>>> Apa sebenarnya yang kita tuju dengan DIM itu? Satu, karena fakta
>>> statistik seperti yang ditunjukkan oleh Biro Pusat Statistik (BPS)
>>> memperlihatkan bahwa Sumatera Barat dalam tingkat kesejahteraannya sekarang
>>> sudah berada di tingkat ketiga, bukan dari atas, tapi dari bawah. Yang di
>>> bawah kita tinggal hanya NTT dan Papua, sedang yang nomor 1 adalah tetangga
>>> kita, Riau.
>>> Bayangkan, kita yang tadinya biasa berada di tingkat atas, sekarang
>>> meluncur jauh terpuruk ke tingkat 32 dari 34 Provinsi di NKRI ini. Nahas
>>> ini tidak hanya di tingkat ekonomi tapi di hampir semua tingkat
>>> kesejahteraan. Bayangkan, kapan dahulu kita pernah mengenal narkoba dan
>>> prostitusi yang merembet ke mana-mana, di samping KKN (Korupsi, Kolusi dan
>>> Nepotisme) yang menyeruak dari atas sampai ke bawah, sehingga susah
>>> menemukan sekarang ini penguasa yang pemimpin, yang jujur dan bersih.
>>> Untuk memberantas dan menyelamatkan diri dari keadaan yang nahas ini,
>>> kita tidak bisa hanya menyandarkan pada ketentuan perundang-undangan
>>> nasional yang juga berlaku di daerah kita. Kita perlu memperkuatnya dengan
>>> nilai budaya adat dan syarak kita yang selama ini terkatakan ada,
>>> terperbuat tidak. Nilai budaya itu tegasnya terbuhul ke dalam qanun:
>>> ABS-SBK – Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah. Syarak Mangato,
>>> Adat Mamakai. Syarak Batilanjang, Apo Adonyo. Adat Basisampiang, Basumanih.
>>> Dengan memberlakukan ABS-SBK sebagai qanun, maka Adat dan Syarak menjadi
>>> ketentuan perundang-undangan yang berlaku sama dan sejalan dengan ketentuan
>>> perundang-undangan nasional yang ketentuan pidananya juga diberlakukan
>>> secara setara dan sepadan. Sebagai konsekuensinya, orang akan berpikir
>>> sekian kali untuk melanggar ketentuan Adat dan Syarak yang sanksinya bisa
>>> dengan potong tangan, hukum pancung dan hukum mati sekalipun, demi tegaknya
>>> keadilan dan kebenaran di tengah-tengah masyarakat.
>>> Budaya Minang kebetulan adalah persenyawaan secara sintetik antara Adat
>>> dan Syarak, yang Adat dasarnya adalah matrilineal dan Syarak patriarkal.
>>> Dengan Adat yang matrilineal, kita meninggikan dan menghormati kedudukan
>>> Wanita dalam kaum, suku dan Nagari, sedang Syarak yang patriarkal, kita
>>> menempatkan laki-laki sebagai yang memegang kekuasaan dalam kaum, suku dan
>>> Nagari itu, baik di rumah Ibu maupun di rumah Bapak alias bako.
>>> Dua, karenanya, kita menempatkan sistem kepemipinan TTS (Tali nan Tigo
>>> Sapilin, Tungku nan Tigo Sajarangan), yakni Ninik Mamak, Alim Ulama dan
>>> Cadiak Pandai, sebagai Pemimpin dalam Nagari, sesuai dengan fungsi dan
>>> kedudukan masing-masing. Ninik Mamak mengatur Adat, Alim Ulama mengurus
>>> Agama dan  Cadiak Pandai mengelola urusan sosial-kemasyarakatan. Sebagai
>>> penggenapi, maka Wanita alias Bundo Kanduang mengurus urusan
>>

Re: [R@ntau-Net] Undangan Baralek Gadang

2016-08-26 Terurut Topik Saafroedin Bahar
Renny, saya masih di Surabaya. Berhalangan hadir. Terima kasih atas
undangan.

Jumat, 26 Agustus 2016, Renny Sy  menulis:

> Kepada Yth :
> Seluruh Perantau
> KKTD Luhak Nan Tuo
> di
> Jabodetabek
>
> Hal : Undangan Baralek Gadang dan HBH KKTD 2016
>
> Assalamualaikum wr wb
>
> Kami mendo'akan semoga Bapak2/Ibu2 seluruh Perantau Tanah Datar di
> Jabodetabek selalu dalam lindungan Allah s.w.t..aamiin ya robbal alamin.
>
> Selanjutnya kami Panitia Baralek Gadang dan Halal Bi Halal KKTD Luhak Nan
> Tuo Jabodetabek 2016 dengan ini mangundang untuk hadir pada :
>
> Hari/tgl. : Minggu, 28.   Agustus 2016
> Jam.   : 09.00 s/d 16.00
> Acara.: Baralek Gadang dan Halal bi Halal KKTD Luhak Nan Tuo
> Jabodetabek
> Tempat. : Gedung Serba Guna Cattleya, Manila Pintu 1 Senayan, Komplek
> Gelora Bung Karno, Jakarta Pusat
>
> Demikian undangan ini kami sampaikan, mari kita ramaikan bersama sama
> acara ini. Terima Kasih
>
> Wassalam...
> Nofriadi (Ketua) HP.  0811823169
> Zurlen  (Sekretaris) HP 081319127590
> Yuherman (Ketua Umum KKTD periode 2016-2021)
>
> Rute : Dari arah Blok M atau dari Sudirman/Thamrin masuk Komplek Gelora
> Bung Karno (samping mall FX), posisi gedung dibelakang Hotel Atlit Century.
>
> --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===
> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
> * DILARANG:
> 1. Email besar dari 200KB;
> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
> 3. Email One Liner.
> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
> mengirimkan biodata!
> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
> mengganti subjeknya.
> ===
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
> http://groups.google.com/group/RantauNet/
> ---
> Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google
> Grup.
> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
> kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com
> 
> .
> Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
>


-- 
Dr.Saafroedin Bahar
Male, 80 yrs, Jakarta

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


Re: [R@ntau-Net] 3 BANK BESAR INDONESIA JATUH KETANGAN CINA

2016-03-02 Terurut Topik Saafroedin Bahar
Saya tidak tahu pak Maturidi.
SB.
Pada tanggal 3 Mar 2016 07.07, "Maturidi Donsan" 
menulis:

> Pak Saaf, dari 1970 sampai  2016, sudah kemana saja Bank plat merah  ini
> meminjam modal keluar, mungkin pak Saaf punya data, terima kasih.
>
> Wass,
>
> Maturidi
>
> --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===
> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
> * DILARANG:
> 1. Email besar dari 200KB;
> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
> 3. Email One Liner.
> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
> mengirimkan biodata!
> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
> mengganti subjeknya.
> ===
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
> http://groups.google.com/group/RantauNet/
> ---
> Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google
> Grup.
> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
> kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
> Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
>

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


Re: [R@ntau-Net] 3 BANK BESAR INDONESIA JATUH KETANGAN CINA

2016-03-02 Terurut Topik Saafroedin Bahar
Pak Maturidi, sudah saya baca. Belum terlalu jelas arti tiga bank BUMN
jatuh ke tangan Cina tersebut. Asset ketiga BUMN tersebut jauh lebih besar
dari jumlah yg dipinjam.
SB.
Pada tanggal 2 Mar 2016 23.07, "Maturidi Donsan" 
menulis:

>
> Pak Saaf, dd Zaid Dunil (ZD) dan sanak dipalanta n.a.h
>
>
>
> 3 Bank Besar Indonesia jatuh ketangan Cina.
>
>
>
> Bagaimana menurut ahli Ekonomi /Perbankan/keuangan yang ada di lapau ?
>
>
>
> Apakah ini  akan membahayakan perekonomian Indonesia atau aman-aman saja.
>
>
>
> Selama 70 tahun Merdeka, sudah kemana saja bank plat merah ini memimjam
> uang untuk operasinya. Mungkin ada  sanak dilapau yang tahu, tolong
> berikan data untuk kita semua.
>
>
>
> Banyak yang  kawatir,  menghadapi 9 taipan saja negara ini sudah kwalahan
> apalagi kalau negara besar cina diberikan keleluasaan keuangan/ perbankan
> dinegara yang masih penuh dengan korup ini.
>
>
>
> Jadi makanan empuk.
>
>
>
> Maturidi (L/77), Talang, Solok, Kutianyia, Duri Riau
>
> --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===
> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
> * DILARANG:
> 1. Email besar dari 200KB;
> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
> 3. Email One Liner.
> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
> mengirimkan biodata!
> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
> mengganti subjeknya.
> ===
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
> http://groups.google.com/group/RantauNet/
> ---
> Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google
> Grup.
> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
> kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
> Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
>

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


Re: [R@ntau-Net] TEST

2016-03-02 Terurut Topik Saafroedin Bahar
Bagus pak Jacky.
Pada tanggal 2 Mar 2016 19.39, "'Jacky Mardono Tjokrodiredjo' via
RantauNet"  menulis:

Baru-baru ini komputer saya ada gangguan.
Mohon kabar bagaimana posting ini diterima oleh perangkat anda?

Wassalam,
Jacky Mardono

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
1. Email besar dari 200KB;
2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
mengganti subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
http://groups.google.com/group/RantauNet/
---
Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


[R@ntau-Net] Delapan cara menundukkan Bangsa Indonesia.

2016-01-28 Terurut Topik Dr. Saafroedin Bahar
Setidak-tidaknya ada delapan cara seorang tiran dan kelompoknya untuk
menguasai Bangsa Indonesia yang majemuk ini: 1) pecah belah, adu domba, dan
kuasai; 2) ciptakan berbagai isu berkepanjangan ; 3) miskinkan mereka
dengan menaikkan pajak, tarif, dan bea cukai; 4) buat mereka patah semangat
; 5) beli tanah mereka dengan harga tinggi, dan usir orangnya ; 6)  buat
mereka takut dengan mengerahkan aparatur keamanan; 7) bungkam media massa,
terutama televisi; 8)  suap para politisi dan pejabatnya.
Adakah cara yg efektif utk menangkal skema kejahatan ini ?

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


[R@ntau-Net] Manusia sebagai Makhluk Etis.

2016-01-27 Terurut Topik Dr. Saafroedin Bahar
Menurut penglihatan saya pada dasarnya manusia adalah makhluk etis, dalam
arti menata dirinya berdasar ukuran etika yang dianutnya. Ia akan
menghargai yang baik dan benar, dan menghindari yang buruk dan salah. Dalam
hal inilah terletak arti penting agama, filsafat, moral, hukum, dan adat
kebiasaan, yang menyajikan ukuran-ukuran etis itu.
Masalah timbul karena selain ada berbagai ukuran etika, juga ada konflik
antara ukuran etika yang satu dengan ukuran etika yang lain. Masalahnya
akan meningkat jika pendukung suatu ukuran etika memaksakan ukuran etika
yang dianutnya kepada pendukung ukuran etika yang lain, yang tentu saja
akan menimbulkan konflik .
Dalam hal ini Negara harus bertindak sebagai fihak ketiga yang tidak
memihak, untuk melindungi semua fihak.
Akan lebih baik lagi, jika seluruh fihak terkait bersedia dan mampu
mengembangkan ukuran etika bersama yang dapat diterima oleh segala fihak
dan menghindari penggunaan kekerasan terhadap fihak lain.

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


Re: [R@ntau-Net] MAPPAS Baru

2016-01-25 Terurut Topik Dr. Saafroedin Bahar
Santiang.
Pada tanggal 25 Jan 2016 18.02, "Renny Sy"  menulis:

> Pak Haji dan dusanak kasadonyo
>
> Iko contoh kaos yg dimaksud
>
> Renisy
> Pada tanggal 25 Jan 2016 5:57 PM, "Maturidi Donsan" 
> menulis:
>
>>
>> Ukurannyo L Ren, warna selain hitam jo putiah.
>>
>> Maturidi
>>
>> --
>> .
>> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat
>> lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
>> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
>> ===
>> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
>> * DILARANG:
>> 1. Email besar dari 200KB;
>> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
>> 3. Email One Liner.
>> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
>> mengirimkan biodata!
>> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
>> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
>> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
>> mengganti subjeknya.
>> ===
>> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
>> http://groups.google.com/group/RantauNet/
>> ---
>> Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google
>> Grup.
>> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
>> kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
>> Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
>>
> --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===
> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
> * DILARANG:
> 1. Email besar dari 200KB;
> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
> 3. Email One Liner.
> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
> mengirimkan biodata!
> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
> mengganti subjeknya.
> ===
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
> http://groups.google.com/group/RantauNet/
> ---
> Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google
> Grup.
> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
> kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
> Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
>

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


Re: [R@ntau-Net] MOCHTAR NAIM: "MENGHIDUPKAN KEMBALI SISTEM KEPEMIMPINAN TTS"

2016-01-24 Terurut Topik Dr. Saafroedin Bahar
Memang RUU PPHMHA pak Maturidi. Sedang diperjuangkan oleh AMAN.
Pada tanggal 24 Jan 2016 19.42, "Maturidi Donsan" 
menulis:

>
> Tk pak Saaf, mudah-mudahan Ramperda ini tak ada hambatan.
>
> UU khusus ttg masyarakat-hukum adat ini kalau untuk Minangkabau apa yang
> diatur, apa ini diluar
>
> PPHMHA.
>
>
> Maturidi
>
> --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===
> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
> * DILARANG:
> 1. Email besar dari 200KB;
> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
> 3. Email One Liner.
> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
> mengirimkan biodata!
> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
> mengganti subjeknya.
> ===
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
> http://groups.google.com/group/RantauNet/
> ---
> Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google
> Grup.
> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
> kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
> Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
>

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


Re: [R@ntau-Net] MOCHTAR NAIM: "MENGHIDUPKAN KEMBALI SISTEM KEPEMIMPINAN TTS"

2016-01-23 Terurut Topik Dr. Saafroedin Bahar
Sangat setuju, pak Mochtar. Kalau bisa didahului oleh sebuah survai singkat
oleh FIB UNAND.
Pada tanggal 23 Jan 2016 15.56, "'Mochtar Naim' via RantauNet" <
rantaunet@googlegroups.com> menulis:

> Pak Saf dan Pak Zaid dkk,
> Bagaimana kalau kita adakan seminar tentang TTS cum ABS-SBK ini?
> Salam, MN
>
>
> On Saturday, January 23, 2016 2:26 PM, Dr. Saafroedin Bahar <
> saafroedin.ba...@rantaunet.org> wrote:
>
>
> Pak Zaid, saya setuju dgn pendapat Bp.
> Mungkin besar manfaatnya jika diadakan sebuah survai cepat ttg kondisi
> masyarakat Minangkabau di Ranah, yg selintas kelihatannya sudah amat parah.
> Salam.
> Pada tanggal 23 Jan 2016 07.11, "Zaid Dunil" <zdu...@gmail.com> menulis:
>
> Pak MN , Pak Saaf dan sanak sapalanta RN  n a h
>
> Ass ww
>
> Masalah TTS di Nagari  yang diamati oleh Bpk MN bahwa telah terjadi
> perubahan dalam tatanan kemasyarakatan dan sistim kepemimpinan di
> Mainangkabau adalah suatu evolusi. Evolusi itu bermakna perubahan
> secara perlahan, secara alami dan sering tidak disadari. Evolusi bisa
> terjadi pada setiap aspek , sosial  kemasyarakatan, teknologi , sistim
> , adat dan budaya dan sebagainya.
>
> Evolusi itu terjadi tanpa terasa dan syukurlah kalau kita sadar bahwa
> telah terjadi perubahan dalam banyak hal di Minangkabau. Perubahan
> yang terjadi tidak disadari oleh sebagaian besar dari kita. Apa yang
> disampaikan Bpk MN menyadarkan kita bahwa , adat yang selama ini yang
> disebut sebagai ABS SBK tidak terlaksana sebagaimana diharapkan. ABS
> SBK itu masih mengakar pada sebagaian masyarakat namun tampaknya tidak
> pada mayoritas masyarakat Minang terutama generasi mudanya.
> Penyebabnya tiada lain karena negeri sudah semakin terbuka, informasi
> yang masuk tidak bisa dibendung. Faham pragmatisme  lebih mengemuka
> dan dipandang lebih efisien. Orang cendrung memandang sesuatu yang
> baru dari luar itu adalah modern . Saat ini hampir setiap orang
> termasuk generasi muda , punya hp (gadget) yang tidak pernah jauh dari
> jangkauannya. Setiap saat setiap orang secara seketika dapat
> memperoleh informasi dari luar , informasi yang baik ataupun yang
> kurang baik dan bahkan informasi yang menyesatkan.
>
> Sangat  sedikit sekali informasi dan bahkan dapat dikatakan nihil,
> tentang ABS SBK yang sampai kepada mereka melalui gadhet yang mereka
> pegang . Berbicara tentang adat (ABS SBK) pada mereka itu terutama
> generasi muda , akan   seperti angin lalu. Didengar tapi tidak masuk
> dalam akal dan pikiran mereka. Sedangkan kelestarian dan masa depan
> dari pelaksanaan ABS SBK itu ada di tangan generasi yang muda muda
> itu. Terus terang saya pesimis dan tidak melihat jalan terang untuk
> pelaksanaan mewujudkan kembali kepemimpinan TTS di Nagari sebagaimana
> yang  di inginkan pak MN , karena masyarakat kita sebagian besar sudah
> berubah. Apalagi TTS itu sudah harus ditambah dengan unsur Bundo
> Kandung dan Pemuda dan adanya kerancuan “siapa” yang berhak mewakili
> mereka.
>
> Evolusi akan terus berlangsung. Nilai nilai di masyarakat terus
> berubah dan begitu juga tentang ABS SBK . Hal yang kita khawatirkan
> bahwa ABS SBK itu suatu saat akan menjadi sejarah peninggalan budaya ,
> ada kemungkinan akan demikian. Para Calon Gubernur Sumbar yang lalu
> saja dalam kampanyenya  bahkan dengan jelas mengungkapkan visi nya ,
> mereka  akan merubah sistem kanagarian guna  memperoleh dana masukan
> dari Pemerintah Pusat  yang lebih besar. Pemikiran yang pragmatis
> namun  suatu Ironi bagi ABS SBK.
>
> Wass
> Dunil Zaid, 72. Kpg Ujuang Pandan Parak Krambia, Pdg. Tinggal di Jkt..
>
> 2016-01-22 22:21 GMT+07:00 Dr. Saafroedin Bahar
> <saafroedin.ba...@rantaunet.org>:
> > Tolong dijawab pak Mochtar. Tarimo kasih.
> >
> > Pada tanggal 22 Jan 2016 04.55, "Fashridjal M. Noor"
> > <fashridjalmn...@gmail.com> menulis:
> >>
> >> Paralel dg TP?
> >> (Trias Politica)
> >>
> >> On Jan 22, 2016 2:08 AM, "Dr. Saafroedin Bahar"
> >> <saafroedin.ba...@rantaunet.org> wrote:
> >>>
> >>> Pak Mochtar, sudah saya baca. Terima kasih. Pengamatan dan saran pak
> >>> Mochtar benar. Sehubungan dgn itu, kelihatannya masalah kita adalah :
> baik
> >>> TTS secara menyeluruh, maupun masing-masing komponennya, belum dapat
> kita
> >>> operasionalkan. Ada berbagai kendala, baik internal maupun eksternal
> .  Agar
> >>> bisa dioperasionalkan mungkin perlu dikonsolidasikan dan dipersiapkan
> >>> terlebih dahulu. Salam.
> >>> SB, 79, Surabaya.
> >>>
> >>> Pada tanggal 21 Jan 2016 17.09, "'Mochtar Naim' via RantauNet"
> >

Re: [R@ntau-Net] MOCHTAR NAIM: "MENGHIDUPKAN KEMBALI SISTEM KEPEMIMPINAN TTS"

2016-01-23 Terurut Topik Dr. Saafroedin Bahar
Pak Maturidi, pengaturan wewenang masyarakat-hukum adat pada tingkat nagari
sekarang ini sudah dapat kita atur sendiri berdasar Bab ttg
Masyarakat-Hukum Adat dlm UU no 6 th 2014 ttg Desa. Pemda Sumbar sudah
menyiapkan Ranperda ttg Nagari ini, tetapi belum disahkan DPRD Sumbar.
Silakan pak Maturidi menelaah keduanya.
Yg sedang diperjuangkan di tk nasional adalah UU khusus ttg
masyarakat-hukum adat. Perlu dukungan kita semua.
Pada tanggal 24 Jan 2016 12.16, "Maturidi Donsan" <maturid...@gmail.com>
menulis:

>
>
>
> Adat minang yang tak sesuai ABS SBK
>
>
>
> Ada beberapa tingkah laku yang tampak dan diekspos besar-besaran seperti
> orgen tunggal dan lewatnya waktu shalat saat mengadakan alek, perzinaan dsb
> semuanya ini oleh beberapa pengamat,  baik dari luar maupun dari Minang
> sendiri dijadikan
>
> acuan umum untuk mengatakan adat minang itu tidak sesuai ABS SBK.
>
>
>
> Memang untuk untuk beberapa hal pelaksanaan adat ini sudah terkontaminasi
> budaya luar, diterapkan di ranah, tidak sesuai ABS SBK, ada memang, diakui,
> diantaranya Orgen Tunggal di perhelatan orang minang saat ini.
>
>
>
> Dalam adat minang seperti contoh kerusakan oleh  Orgen Tunggal yang
> merusak adat ini,  termasuk adat yang mana yang dirusak dalam klasifikasi
> adat minang, ini yang mungkin belum ada.
>
>
>
> Maaf mungkin saya yang belum mengikuti.
>
>
>
> Mungkin belum ada Daftar Inventarisasi Masalah (DIM ala DPR).
>
> Dalam buku ABS SBK Gebu Minang dengan isi bagian satu sampai Sembilan,  masih
> berupa tatanan kehidupan orang minang uang sudah, sedang dan akan dituju,
> belum ditarik kedaerah kalasifikasi adat.
>
>
>
> Seperti umum diketahui ada 4 tingkat  adat minang ‘(1. adat yang sabana
> adat, 2. adat yang diadatkan, 3. adat nan teradat, 4. sopan santun)”
>
>
>
> Adat minang itu sebenarnya ada akar, batang, dahan dan ranting.
>
>
>
> Yang disebut pada angaka 1dan 2 adalah akar dan batang,angka 3 dan 4
> adalah dahan dan ranting.
>
>
>
> Kalau tatanan yang ada dalam buku Gebu Minang itu sudah dibawa kedaerah
> adat, diinventarisasi – diiklasifikasi, barulah kemudian bisa diketahui
> ditingkatan mana adat ini yang sudah jauh melenceng dari  ABS-SBK.
> Sekarang masih pernilaian umum saja, belum dengan data terinci.
>
>
>
> Semuanya ini bisa ditata -diperbaiki sambil jalan setelah tatanan
> kehidupan Minangkabau itu mendapatkan payung hukum Daerah Istimewa
> Minangkabau (DIM).
>
>
>
> Bagi perantau yang memang sudah nyaman hidup dirantau baik yang masih ada
> ikatan dengan ranah (masih ada bagian HPT nya) maupun tidak, rasa ke
> minangannya akan tetap ada tergantung seberapa banyak bersentuhannya dengan
> individu dan budaya minang. Kecintaan kepada leluhur itu akan tetap ada.
> Apa yang dirumuskan untuk kebaikan Minang akan didukung seperti apa yang
> dilakukan kawan-kawan kita  Tionghoa dengan Tiongkok sekarang ini.
>
>
>
> Agak disayangkan  beberapa pengamat minang yang yang menegatifkan adat
> minang dengan acuan klasifikasi yang belum jelas.
>
>
>
>  Peringatan   Bom Waktu Minangkabau, oleh Bp Amir MS.
>
> memang perlu kita waspadai dan ini sekali lagi bisa diperbaiki dengan DIM
> sambil jalan.
>
>
>
> Bagaimanapun banyaknya Perda tak akan mempan membenahi tatanan kehidupan
> Minangkabau yang ABS SBK karena UU yang ada baru sekedar mengakui
> keberadaan adat ini tapi tidak mengakui wewenangnya.
>
>
>
> Wass,
>
>
>
> Maturidi (L/77) Talang, Solok, Kutianyia, Duri Riau
>
>
>
>
>
> Pada 23 Januari 2016 16.32, Fashridjal M. Noor <fashridjalmn...@gmail.com>
> menulis:
>
>> Ide seminar bagus
>>
>> Tapi tolong p MN menjawab 2 pertanyaan/tanggapan di atas
>>
>> Janganlah berpikir skala besar atau massal terus...komunikasi orang
>> perorang juga penting dikembangkan
>>
>> Salam
>> On Jan 23, 2016 4:05 PM, "Dr. Saafroedin Bahar" <
>> saafroedin.ba...@rantaunet.org> wrote:
>>
>>> Sangat setuju, pak Mochtar. Kalau bisa didahului oleh sebuah survai
>>> singkat oleh FIB UNAND.
>>> Pada tanggal 23 Jan 2016 15.56, "'Mochtar Naim' via RantauNet" <
>>> rantaunet@googlegroups.com> menulis:
>>>
>>>> Pak Saf dan Pak Zaid dkk,
>>>> Bagaimana kalau kita adakan seminar tentang TTS cum ABS-SBK ini?
>>>> Salam, MN
>>>>
>>>>
>>>> On Saturday, January 23, 2016 2:26 PM, Dr. Saafroedin Bahar <
>>>> saafroedin.ba...@rantaunet.org> wrote:
>>>>
>>>>
>>>> Pak Zaid, saya setuju dgn pendapat Bp.
>>>> Mungkin besar manfaatnya jika di

Re: [R@ntau-Net] MOCHTAR NAIM: "MENGHIDUPKAN KEMBALI SISTEM KEPEMIMPINAN TTS"

2016-01-22 Terurut Topik Dr. Saafroedin Bahar
Tolong dijawab pak Mochtar. Tarimo kasih.
Pada tanggal 22 Jan 2016 04.55, "Fashridjal M. Noor" <
fashridjalmn...@gmail.com> menulis:

> Paralel dg TP?
> (Trias Politica)
> On Jan 22, 2016 2:08 AM, "Dr. Saafroedin Bahar" <
> saafroedin.ba...@rantaunet.org> wrote:
>
>> Pak Mochtar, sudah saya baca. Terima kasih. Pengamatan dan saran pak
>> Mochtar benar. Sehubungan dgn itu, kelihatannya masalah kita adalah : baik
>> TTS secara menyeluruh, maupun masing-masing komponennya, belum dapat kita
>> operasionalkan. Ada berbagai kendala, baik internal maupun eksternal .
>> Agar bisa dioperasionalkan mungkin perlu dikonsolidasikan dan dipersiapkan
>> terlebih dahulu. Salam.
>> SB, 79, Surabaya.
>> Pada tanggal 21 Jan 2016 17.09, "'Mochtar Naim' via RantauNet" <
>> rantaunet@googlegroups.com> menulis:
>>
>>>
>>>
>>>
>>>  Kawan2 di R/N,
>>>  Silahkan buka dan baca tulisan terlampir. Dan tanggapi.
>>> Teriring Salam hangat, MN
>>>
>>>
>>> --
>>> .
>>> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat
>>> lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
>>> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
>>> ===
>>> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
>>> * DILARANG:
>>> 1. Email besar dari 200KB;
>>> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
>>> 3. Email One Liner.
>>> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
>>> mengirimkan biodata!
>>> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
>>> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
>>> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
>>> mengganti subjeknya.
>>> ===
>>> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan
>>> di: http://groups.google.com/group/RantauNet/
>>> ---
>>> Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google
>>> Grup.
>>> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
>>> kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
>>> Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
>>>
>> --
>> .
>> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat
>> lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
>> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
>> ===
>> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
>> * DILARANG:
>> 1. Email besar dari 200KB;
>> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
>> 3. Email One Liner.
>> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
>> mengirimkan biodata!
>> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
>> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
>> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
>> mengganti subjeknya.
>> ===
>> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
>> http://groups.google.com/group/RantauNet/
>> ---
>> Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google
>> Grup.
>> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
>> kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
>> Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
>>
> --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===
> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
> * DILARANG:
> 1. Email besar dari 200KB;
> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
> 3. Email One Liner.
> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
> mengirimkan biodata!
> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
> mengganti subjeknya.
> ===
> Berhenti, bergabung kem

Re: [R@ntau-Net] MOCHTAR NAIM: "MENGHIDUPKAN KEMBALI SISTEM KEPEMIMPINAN TTS"

2016-01-22 Terurut Topik Dr. Saafroedin Bahar
Pak Zaid, saya setuju dgn pendapat Bp.
Mungkin besar manfaatnya jika diadakan sebuah survai cepat ttg kondisi
masyarakat Minangkabau di Ranah, yg selintas kelihatannya sudah amat parah.
Salam.
Pada tanggal 23 Jan 2016 07.11, "Zaid Dunil" <zdu...@gmail.com> menulis:

> Pak MN , Pak Saaf dan sanak sapalanta RN  n a h
>
> Ass ww
>
> Masalah TTS di Nagari  yang diamati oleh Bpk MN bahwa telah terjadi
> perubahan dalam tatanan kemasyarakatan dan sistim kepemimpinan di
> Mainangkabau adalah suatu evolusi. Evolusi itu bermakna perubahan
> secara perlahan, secara alami dan sering tidak disadari. Evolusi bisa
> terjadi pada setiap aspek , sosial  kemasyarakatan, teknologi , sistim
> , adat dan budaya dan sebagainya.
>
> Evolusi itu terjadi tanpa terasa dan syukurlah kalau kita sadar bahwa
> telah terjadi perubahan dalam banyak hal di Minangkabau. Perubahan
> yang terjadi tidak disadari oleh sebagaian besar dari kita. Apa yang
> disampaikan Bpk MN menyadarkan kita bahwa , adat yang selama ini yang
> disebut sebagai ABS SBK tidak terlaksana sebagaimana diharapkan. ABS
> SBK itu masih mengakar pada sebagaian masyarakat namun tampaknya tidak
> pada mayoritas masyarakat Minang terutama generasi mudanya.
> Penyebabnya tiada lain karena negeri sudah semakin terbuka, informasi
> yang masuk tidak bisa dibendung. Faham pragmatisme  lebih mengemuka
> dan dipandang lebih efisien. Orang cendrung memandang sesuatu yang
> baru dari luar itu adalah modern . Saat ini hampir setiap orang
> termasuk generasi muda , punya hp (gadget) yang tidak pernah jauh dari
> jangkauannya. Setiap saat setiap orang secara seketika dapat
> memperoleh informasi dari luar , informasi yang baik ataupun yang
> kurang baik dan bahkan informasi yang menyesatkan.
>
> Sangat  sedikit sekali informasi dan bahkan dapat dikatakan nihil,
> tentang ABS SBK yang sampai kepada mereka melalui gadhet yang mereka
> pegang . Berbicara tentang adat (ABS SBK) pada mereka itu terutama
> generasi muda , akan   seperti angin lalu. Didengar tapi tidak masuk
> dalam akal dan pikiran mereka. Sedangkan kelestarian dan masa depan
> dari pelaksanaan ABS SBK itu ada di tangan generasi yang muda muda
> itu. Terus terang saya pesimis dan tidak melihat jalan terang untuk
> pelaksanaan mewujudkan kembali kepemimpinan TTS di Nagari sebagaimana
> yang  di inginkan pak MN , karena masyarakat kita sebagian besar sudah
> berubah. Apalagi TTS itu sudah harus ditambah dengan unsur Bundo
> Kandung dan Pemuda dan adanya kerancuan “siapa” yang berhak mewakili
> mereka.
>
> Evolusi akan terus berlangsung. Nilai nilai di masyarakat terus
> berubah dan begitu juga tentang ABS SBK . Hal yang kita khawatirkan
> bahwa ABS SBK itu suatu saat akan menjadi sejarah peninggalan budaya ,
> ada kemungkinan akan demikian. Para Calon Gubernur Sumbar yang lalu
> saja dalam kampanyenya  bahkan dengan jelas mengungkapkan visi nya ,
> mereka  akan merubah sistem kanagarian guna  memperoleh dana masukan
> dari Pemerintah Pusat  yang lebih besar. Pemikiran yang pragmatis
> namun  suatu Ironi bagi ABS SBK.
>
> Wass
> Dunil Zaid, 72. Kpg Ujuang Pandan Parak Krambia, Pdg. Tinggal di Jkt..
>
> 2016-01-22 22:21 GMT+07:00 Dr. Saafroedin Bahar
> <saafroedin.ba...@rantaunet.org>:
> > Tolong dijawab pak Mochtar. Tarimo kasih.
> >
> > Pada tanggal 22 Jan 2016 04.55, "Fashridjal M. Noor"
> > <fashridjalmn...@gmail.com> menulis:
> >>
> >> Paralel dg TP?
> >> (Trias Politica)
> >>
> >> On Jan 22, 2016 2:08 AM, "Dr. Saafroedin Bahar"
> >> <saafroedin.ba...@rantaunet.org> wrote:
> >>>
> >>> Pak Mochtar, sudah saya baca. Terima kasih. Pengamatan dan saran pak
> >>> Mochtar benar. Sehubungan dgn itu, kelihatannya masalah kita adalah :
> baik
> >>> TTS secara menyeluruh, maupun masing-masing komponennya, belum dapat
> kita
> >>> operasionalkan. Ada berbagai kendala, baik internal maupun eksternal
> .  Agar
> >>> bisa dioperasionalkan mungkin perlu dikonsolidasikan dan dipersiapkan
> >>> terlebih dahulu. Salam.
> >>> SB, 79, Surabaya.
> >>>
> >>> Pada tanggal 21 Jan 2016 17.09, "'Mochtar Naim' via RantauNet"
> >>> <rantaunet@googlegroups.com> menulis:
> >>>>
> >>>>
> >>>>
> >>>>
> >>>>  Kawan2 di R/N,
> >>>>  Silahkan buka dan baca tulisan terlampir. Dan tanggapi.
> >>>> Teriring Salam hangat, MN
> >>>>
> >>>>
> >>>> --
> >>>> .
> >>>> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di te

Re: [R@ntau-Net] MOCHTAR NAIM: "MENGHIDUPKAN KEMBALI SISTEM KEPEMIMPINAN TTS"

2016-01-21 Terurut Topik Dr. Saafroedin Bahar
Pak Mochtar, sudah saya baca. Terima kasih. Pengamatan dan saran pak
Mochtar benar. Sehubungan dgn itu, kelihatannya masalah kita adalah : baik
TTS secara menyeluruh, maupun masing-masing komponennya, belum dapat kita
operasionalkan. Ada berbagai kendala, baik internal maupun eksternal .
Agar bisa dioperasionalkan mungkin perlu dikonsolidasikan dan dipersiapkan
terlebih dahulu. Salam.
SB, 79, Surabaya.
Pada tanggal 21 Jan 2016 17.09, "'Mochtar Naim' via RantauNet" <
rantaunet@googlegroups.com> menulis:

>
>
>
>  Kawan2 di R/N,
>  Silahkan buka dan baca tulisan terlampir. Dan tanggapi.
> Teriring Salam hangat, MN
>
>
> --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===
> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
> * DILARANG:
> 1. Email besar dari 200KB;
> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
> 3. Email One Liner.
> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
> mengirimkan biodata!
> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
> mengganti subjeknya.
> ===
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
> http://groups.google.com/group/RantauNet/
> ---
> Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google
> Grup.
> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
> kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
> Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
>

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


Re: [R@ntau-Net] Uztadzah Rahima dima nyo kini?

2016-01-19 Terurut Topik Saafroedin Bahar
Semoga sukses. Ambo manulih disertasi sambilan tahun, 1987- 1996, dek sibuk
jo dinas dan baban barek keluarga. Hampia DO. Akhirnyo salasai juo. Baru
bisa tabik th 2015 dek biaya indak ado.
Pada tanggal 20 Jan 2016 09.45, "'AnwarDjambak' via RantauNet" <
rantaunet@googlegroups.com> menulis:

>  Liau tu sdg manyalasaikan dotornyo bana tu Mak Ngah kini mah, walau agak
> tasandek-sandek dek urusan rumah tanggo, anak2, dan tugas mangaja baliau di
> Bkt
>
> Sdg buek desertasi mungkin kini tu mah
>
> Sakitu nan ambo tau mak..
>
>
>
>
>
>
> AnwarDjambak
> Alam Takambang Jadikan Guru
> Sent by Maxis from my BlackBerry® smartphone
>
> -Original Message-
> From: Sjamsir Sjarif 
> Sender: rantaunet@googlegroups.com
> Date: Mon, 18 Jan 2016 03:26:10
> To: RantauNet
> Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
> Subject: Re: [R@ntau-Net] Uztadzah Rahima dima nyo kini?
>
> Tarimo kasih Angku Ridwan. Padia se lah inyo sanang di FBnyo, maleh awak
> manjujainyo sinan. Ambo cuma ingin verifikasi kalau inyo alah sukses
> manarimo gala Dotornyo dari Al Azhar.
>
> Sabab, mancaliak inyo basinyonyong maota di Lapau sari -- kiro 10 tahun
> nan lalu -- indak babaun tunjuak ambo doh inyo ka maraiah Gala Dotor dalam
> Ilmu Hadith dari AlAzhar tu.
>
> Kini sasudah 10 tahun tampaknyo takok2 uwok ambo tu hampia batua, sabab
> sudah checked kuliliang memang indak ado tadanga Dr. Rahima Sikumbang tu
> doh... kecuali Hj Rahima Sikumbang pegawai Sekolah MAN-2 Bukitinggi.
>
> Inyo tingga di Biaro Bukittinggi, tapi indak ado urang manyabuik namonyo
> doh ... Sia tahu nanti dapek juo inyo mangikuti Gala Dotor Zakiyah Darajat
> nan urang Biaro/Kotomarapak juo...
>
> Kok iyo nanti, ambo nan ingin labih dahulu mangucapkan salamat ka Dotornyo
> dari Ilmu Hadith AlAzhar tu.
>
> Salam,
> -- MakNgah
> Sjamsir Sjarif
> ~~ Via iPhone, Sjamsir Sjarif, Santa Cruz, CA, USA
>
> --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===
> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
> * DILARANG:
>   1. Email besar dari 200KB;
>   2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
>   3. Email One Liner.
> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
> mengirimkan biodata!
> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
> mengganti subjeknya.
> ===
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
> http://groups.google.com/group/RantauNet/
> ---
> Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari
> Google Grup.
> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
> kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
> Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
>
> --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===
> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
> * DILARANG:
>   1. Email besar dari 200KB;
>   2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
>   3. Email One Liner.
> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
> mengirimkan biodata!
> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
> mengganti subjeknya.
> ===
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
> http://groups.google.com/group/RantauNet/
> ---
> Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari
> Google Grup.
> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
> kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
> Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
>

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk 

Re: [R@ntau-Net] PKDP RISAU DENGAN ORGEN TUNGGAL

2016-01-17 Terurut Topik Dr. Saafroedin Bahar
Al, di Lubuak Basuang masalah organ tunggal ko bisa diatasi jo main karek
kayu. Ado pasukan induak-induak menyerbu dan marambah para sontoloyo tu.
Rancak dicubo pulo di Piaman.
Pada tanggal 17 Jan 2016 21.08, "Syafruddin AL" <syaff...@gmail.com>
menulis:

> Pak Saaf,
>
> Iyo. Ndak paralu bawacana lai. Kapatang ambo rapek jo DPP PKDP. Tapi
> umumnya menyarankan maajak anak mudo basilek, mangaji, mambuek mda satiok
> musajik. Padohal Orpo ko lah basilanteh angan. Tuanku (ulama) pun baralek
> lah pakai Orpo ko lo. Lah tabaliak dunia. Ambo manyarankan ado teraphy
> kejut. Digaruk dulu supayo jera. Main lambuik lai. Pejabat, ulama, pemangku
> adaik lah binga, jan-jan lah sato lo menikmati.
>
> Pada 11 Januari 2016 09.27, Dr. Saafroedin Bahar <
> saafroedin.ba...@rantaunet.org> menulis:
>
>> Saya rasa wacana sudah cukup. Ikuti contoh Lubuk Badung: orgen tunggal
>> dirambah langsung oleh tim induak-induak. Basampurehan lari. Tabang ambua.
>> A juo lai nan ditunggu ?
>> Pada tanggal 11 Jan 2016 09.07, "Syafruddin AL" <syaff...@gmail.com>
>> menulis:
>>
>>> Suhatmansyah Is: “Saatnya Ada Tindakan Tegas Secara Terpadu”
>>>
>>>-
>>>
>>>
>>>
>>>JAKARTA – Dewan Pimpinan Pusat Persatuan Keluarga Daerah Piaman
>>>(DPP-PKDP) menyatakan kerisauan dengan kondisi perhelatan rakyat di 
>>> kampung
>>>halaman (Kota Pariaman dan Kabupaten Padang Pariaman) yang menggunakan
>>>sarana hiburan Orgen Tunggal berbau pornografi.
>>>
>>>
>>>
>>>“Kondisinya mungkin bukan lagi merisaukan, tetapi permainan orgen
>>>tunggal ini sudah menyoreng nama besar Piaman sebagai pusat kebudayaan
>>>Islam di Sumatera Barat,” kata Ketua Umum DPP PKDP, Suhatmansyah Is dalam
>>>pernyataan tertulisnya yang disampaikan kepada media terbitan Sumbar,
>>>Minggu (10/1) kemarin.
>>>
>>>
>>>
>>>Menurut dosen tetap IPDN ini, pihaknya sudah lama mengendus maraknya
>>>Orgen Tunggal berbau porno, dan bahkan diduga disusupi juga oleh 
>>> penyebaran
>>>narkoba di Padang Pariaman dan Kota Pariaman. Sebagai organisasi rantau,
>>>PKDP sudah berulang kali mengingatkan kepala daerah dan *stakeholder*
>>>kedua daerah ini untuk melakukan tindakan yang tepat guna mencegah
>>>merajalelanya hiburan yang merusak moral masyarakat tersebut.
>>>
>>>
>>>
>>>Namun kenyataannya, kata Suhatmansyah, hiburan Orgen Tunggal berbau
>>>porno ini bukannya berhenti, malah makin tumbuh subur dan semakin
>>>digandrungi oleh masyarakat, terutama kaum mudanya.
>>>
>>>
>>>
>>>“Saya heran, kok malah tak bisa dihentikan. Jangan-jangan sejumlah
>>>pejabat, pemuka agama dan pemuka adatnya ikut terbius pula dengan hiburan
>>>ini. Kalau iya, ini sungguh berbahaya untuk keberlangsungan generasi 
>>> Piaman
>>>di masa mendatang,” kata Suhat dengan nada geram.
>>>
>>>
>>>
>>>Sebagai daerah yang pertama kali menyebar agama Islam di Sumatera
>>>Barat, Ranah Minangkabau, semestinya para pemimpin baik formal maupun
>>>informal di Piaman merasa malu dengan makin jauhnya kehidupan sosial
>>>masyarakat dari norma-norma yang sudah diwariskan oleh para leluhurnya.
>>>
>>>
>>>
>>>“Kami tidak menentang adanya hiburan rakyat untuk kegiatan pesta
>>>perkawinan dan acara pemuda, atau untuk kepentingan pariwisata. Namun
>>>jangan sampai menanggalkan norma-norma agama Islam yang sudah kita jaga
>>>selama ini. Apalagi pusat Islam itu bermula dari Ulakan Pariaman,” tegas
>>>Suhatmansyah.
>>>
>>>
>>>
>>>
>>>
>>>
>>>
>>>Perlu Tindakan Tegas dan Terpadu
>>>
>>>
>>>
>>>Untuk mengantisipasi kondisi yang lebih buruk atas hiburan berbau
>>>porno itu, Suhatmansyah mengemukakan perlunya tindakan tegas secara 
>>> terpadu
>>>di Kota maupun Kabupaten Padang Pariaman. Pertama perlu dibuat aturan 
>>> yang
>>>tegas, semacam Peraturan Daerah (Perda), namun semua pihak: Pemda,
>>>Kepolisian, MUI, LKAAM dan organisasi pemuda haris ikut mengawasinya.
>>>
>>>
>>>
>>>Aturan yang dibuat disesuaikan dengan norma kehidupan agam (Islam)
>>>yang berlaku di tengah-tengah masyarakat Piaman. Misal, orgen tunggal
>>>boleh, tetapi harus ada batas waktunya d

Re: [R@ntau-Net] Dari Daerah Industri Otak menjadi Daerah Pembuang Bayi ke Tempat Sampah ...

2016-01-13 Terurut Topik Dr. Saafroedin Bahar
Pak Maturidi, pikiran kita dari Rantau hanya merupakan pelengkap. Kebijakan
harus digariskan para pemimpin di Sumbar sendiri.
Pada tanggal 14 Jan 2016 13.56, "Maturidi Donsan" 
menulis:

>
> Pak Saaf, kita sulit untuk membendung dunia maya, malah tak mungkin.
> Dunia maya ini disatu sisi  juga mendorong keruntuhan moral bangsa ini.
>
> Kusus untuk provinsi termasuk Sumbar, wibawa Gubenur terhadap pejabat
> teras daerah lainya termasuk yang menguasai senjata, masih diragukan.
>
>  Mereka yang bertugas didaerah ini semua mengantongi pesanan dari pusat.
> Itulah barangkali Gubenur dan pemimpin masyarakat daerah lainnya  gamang
> bertindak.
>
> Terlepas dari itu semua, mungkin  menurut pak Saaf  ada jalan yang  lebih
> efektif untuk menghilangkan, setidaknya mengurangi  hal yang memalukan itu.
> Mudah-mudahan ide itu menggaung ke ranah
>
> Wass,
>
> Maturidi
>
>
> --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===
> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
> * DILARANG:
> 1. Email besar dari 200KB;
> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
> 3. Email One Liner.
> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
> mengirimkan biodata!
> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
> mengganti subjeknya.
> ===
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
> http://groups.google.com/group/RantauNet/
> ---
> Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google
> Grup.
> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
> kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
> Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
>

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


Re: [R@ntau-Net] Dari Daerah Industri Otak menjadi Daerah Pembuang Bayi ke Tempat Sampah ...

2016-01-13 Terurut Topik Dr. Saafroedin Bahar
Inyiak Sunguik, indak dapek a nan kadikatokan lai. Alah sabana runyam.
Pada tanggal 14 Jan 2016 04.45, "Sjamsir Sjarif" 
menulis:

>
> Salah satu Keistimewaan Daerah yang selama ini diagung-agungkan adalah
> bahwa Daerah Minang merupakan Daerah Istimewa *Industri Otak*, penghasil
> intellektual yang diklaim-banggakan terkenal ke seluruh Nusantara.
>
> Nah ...  berita ini malah sangat mengejutkan...!  Di Negeri yang
> disorak-sorakkan Beradat Basandi Sarak, Sarak Basandi Kitabullah ini,
> selain dari terjadinya bermacam-macam Pemalakan, Perzinaan malah meraja
> lela
>
> Bayi-bayi tak berdosa malah Dibuang ke Tempat Sampah 
>
> *Na'uzubillahi min zalik ...!*
>
> -- Nyiak Sunguik
> Sjamsir Sjarif
>
> Dari Haluan kita baca:
>
> *Marak Aksi Buang Bayi Buah Perzinaan*
> Dibaca: *0* kali
> Kamis,14 Januari 2016 - 04:08:55 WIB
>
> *Dalam* 15 hari belakangan terjadi empat praktik pembuangan bayi di empat
> daerah di Sumatera Barat (Sumbar). Ada kondisi bayi yang masih hidup dan
> ada yang sudah mening­gal. Empat daerah itu; Kabupaten Limapuluh Kota
> (28/12-2015), Kota Solok  (30/12-2015), Kota Bukittinggi (5/1-2016), dan
> Kabupaten Solok Selatan (13/1-2015). Diduga kuat bayi yang dibuang adalah
> hasil perzinaan atau hubungan luar nikah. Wanita muda yang melahirkan bayi
> hasil perzinaan, malu diketahui oleh orang lain dan takut terkena sanksi
> atau marah besar orang tua dan keluarganya. Pilihan mereka untuk menutupi
> aib itu adalah dengan membuang bayi yang baru lahir tersebut.
>
>
> Mayat jabang bayi di Kabupaten Limapuluh Kota ditemukan masyarakat Jorong
> Banja Laweh Gadang, Nagari Banja Laweh, Kecamatan Bukit Barisan  Senin
> (28/12) sekitar Pukul 07.30 WIB.  Jabang bayi tersebut ditemukan terapung
> di kolam milik warga setempat. Jabang bayi yang diduga hasil hubungan gelap
> tersebut, berjenis kelamin laki-laki. Jabang bayi itu pertama kali
> ditemukan  oleh Rahmi (20) ketika hendak buang air besar di kolam ikan
> milik Mayor. Dia dikejutkan dengan sesosok orok mengapung dalam kolam ikan
> tanpa balutan pakaian. Rahmi pun langsung memberitahu masyarakat sekitar,
> sehingga kabar penemuan orok itu cepat menyebar di Kecamatan Bukit Barisan
> dan Kabupaten Limapuluh Kota. Dengan sigap pihak kepolisian dari Polsek
> Suliki, lansung mengamankan lokasi tempat ditemukannya jabang bayi itu.
>
>
> Di Kota Solok juga ditemukan mayat bayi dibuang ke dalam kolam ikan Rabu
> (30/12-2015). Pelakunya adalah ‘Y’ (17) yang bekerja sebagai penjaga toko.
> Di hadapan petugas Y mengungkapkan, Senin (28/12) dini hari dia  merasakan
> sakit perut. Awalnya ia mengira sesak buang air besar, lantas pekerja
> kantin ini  langsung berlari ke dalam kamar mandi di rumahnya. Ternyata di
> saat itu pelakuý justru melahirkan sosok bayi laki-laki hasil hubungan
> gelap dengan sang kekasih yang telah lama kabur entah kemana. Karena panik
> mendengar tangisan si buah hati, bayi yang lahir secara normal itu lantas
> dimasukkan ke dalam kantong plastik berwarna hitam yang  kebetulan
> tergantung di kamar mandi. Entah setan mana yang merasuk, Y  lalu membuang
> kantong plastik berisikan bayi yang baru dilahirkannya itu ke dalam kolam
> milik tetangga.
>
>
> Sedangkan di Kota Bukittinggi, Selasa (5/1-2015) seorang bayi perempuan
> ditemukan dalam kondisi sehat di bibir jalan aspal Jalan Pakokan Koto
> Katiak Parit Antang Kecamatan Aur Birugo Tigo Baleh (ABTB) Bukittinggi
> sekitar pukul 21.30 WIB, Selasa (5/1). Lokasi penemuan bayi itu tidak jauh
> dari lokasi pemancingan. Bayi itu diduga dibuang oleh seorang perempuan
> yang tidak diketahui identitasnya. Diduga kuat bayi yang lahir itu
> merupakan hasil hubungan gelap. Banyak warga yang ingin menjadi orang tua
> asuhnya.
>
>
> Sementara di Kabupaten Solok Selatan, sejumlah warga di sekitar Jorong
> Sungai Padi, Kecamatan Sangir, Solok Selatan (Sosel) dihebohkan dengan
> penemuan mayat bayi yang tersangkut di aliran Sungai Lipek Patah di Jorong
> Sungai Padi, Rabu (13/1-2015). Mayat bayi perempuan itu ditemukan dengan
> kondisi tali pusar masih menempel. Bayi ini ditemukan warga yang hendak
> mandi ke sungai sekitar pukul 07.30 WIB.
>
>
> Fakta maraknya aksi pembuangan bayi hasil hubungan luar nikah di beberapa
> daerah di Sumbar membuat kita  terenyuh. Bayi itu lahir atas hubungan haram
> yang sangat bertolak belakang dengan falsafah minangkabau Adat Basandi
> Syarak, Syarak Basandi Kitabullah (ABS-SBK).  Temuan itu semakin
> mengkon­firmasi bahwa akhlak generasi muda Sumatera Barat jauh merosot.
> Sulit membantah dugaan bahwa angka perzinaan di Sumbar cukup tinggi. Bahkan
> tidak tertutup kemungkinan, bahwa yang muncul ke permu­kaan hanya empat
> kasus, tapi yang sesungguhnya  belasan atau bahkan mungkin puluhan. PR
> (pekerjaan rumah) bagi kita semuanya. 
>
> --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> 

Re: [R@ntau-Net] Dari Daerah Industri Otak menjadi Daerah Pembuang Bayi ke Tempat Sampah ...

2016-01-13 Terurut Topik Dr. Saafroedin Bahar
Pak Maturidi, sungguh memalukan. Saya belum melihat adanya reaksi yg
sungguh-sungguh dari para pemimpin masyarakat dan pemerintahan di Sumatera
Barat. Seakan-akan dianggap sudah biasa.
Pada tanggal 14 Jan 2016 10.18, "Maturidi Donsan" 
menulis:

> *Marak Aksi Buang Bayi Buah Perzinaan*
>
> Ini mungkin hanya permukaan gunung es saja, gunung ini sudah mulai mencair
> sejak 2006 yang lalu (lihat lampiran 6 dari…).
>
> Tidak bisa dipungkiri keadaan ini akan marak terjadi selagi hukum kita
> masih memberi peluang untuk itu.
>
> Dalam KUHP, bersebadan/berhubungan intim atas suka sama suka tak dilarang.
> Semua ahli hukum tahu ini termasuk sampai ke anak didik
>
> Sekarang dengan gencar dan menjamurnya adegan persetubuhan melalui dunia
> maya yang bisa diakses oleh semua orang termasuk dalam golongan umur  
> anak-anak
> dan remaja ditambah lagi hukum dinegara ini tidak melarangnya maka
> pertsetubuhan yang dilakukan atas suka sama suka dikalangan umur remaja
> sulit dihindari.
>
> Para remaja kita yang dalam usia puber dihujani dengan iklan-ikaln obat
> perangsang syahwat dan adegan ranjang bugil maka  perzinaan  akan sulit
> diatasi kalau tak ada usaha dari kita semua.
>
> NKRI dihuni oleh bermacam etnis yang sebagian mereka melihat hubungan
> intim suka sama suka ini taka apa-apa, malah sebagai hak yang harus
> diperjuangkan kebebasannya.
>
> Karena kita belum/tidak mungkin membendung gencar-masuknya situs-situs
> persetubuhan dan iklan obat perangsang melalui dunia maya dan juga umat
> islam tak/belum berdaya merubah KUHP yang memberi peluang persetubuhan suka
> sama suka itu.
>
>
>
> Sebelum tahun 2000-an, mungkin sulit mencari film porno, kalau dapat
> mungkin harus sembunyi-sembunyian, sekarang diencer dan diobral melalui
> dunia maya.
>
> Maka bagi kita umat islam untuk menyelamatkan generasi islam kedepan,   jalan
> yang mungkin bisa ditempuh adalah sebagai berikut:
>
> 1. Masing-masing  anak kita, kalau sudah terlihat  ada keinginan untuk
> berhubungan suami istri, segera nikahkan. Jangan terhalang oleh pernikahan
> Dini. Pembatasan umur perkawinan dalam UU perkawinan 1974 bisa dikalahkan
> dengan alasan kita tak mau anak kita berzina seperti yang sudah dipaparkan
> oleh beberapa survey (lihat lampiran).
>
> 2. Sekolah-sekolah Islam harus menerima anak – anak yang sudah nikah ini
> selagi mereka masih ada kemauan belajar regular.
>
> 3. Orang tua harus bersedia iuran menanggung biaya hidup mereka.
>
> 4. Lebih baik kita menjaga agar anak-anak kita ini memelihara moralnya,
> sebab begitu satukali moral ini dilanggar, pelangggaran berikutnya akan
> susul menyusul, inilah yang menyebabkan rusaknya negara ini.
>
> Ini kalau umat islam setuju.
>
> NKRI memberikan partisipasi luas kepada masyarakat/daerah untuk membenahi
> dirinya, tergantung partisipasi ini mau digunakan atau tidak
>
> Hukum adat dibeberapa nagari Minangkabau,  kalau ada yang berzina,
> dikucilkan dari kampung, dibuatkan pondok dihutan, dibuang ke hutan, tujuh
> turunan tak bisa memakai gelar kebesaran dan tidak dibawa duduk bersama
> dalam adat. Tapi di NKRI sekarang ini tak diakui lagi, kalah dengan
> UU/peraturan yang ada apalagi sekarang diserang dengan gencar oleh HAM.
>
> Selagi tidak ada payung hukum, UU/peraturan adat ini  tak diakui, ninik
> mamak gamang meperlakukannya karena akan berhadapan dengan aparat yang
> berpegang kepada aturan resmi yang ada.
>
> Untuk itulah kita ingin merealisasikan DIM di Sumbar agar UU/peraturan
> adat itu ada payung hukumnya.
>
> Bagi kita umat islam melihat/membaca  marak aksi buang bayi buah
> perzinaan, memang sangat menyedihkan tapi marilah masing-masing kita
> memberikan saran / jalan keluar mudah-mudahan ada yang terpakai.
>
>
>
> Wass,
>
>
>
> Maturidi (L/77) Talang, Solok, Kutianyia, Duri Riau
>
> --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===
> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
> * DILARANG:
> 1. Email besar dari 200KB;
> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
> 3. Email One Liner.
> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
> mengirimkan biodata!
> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
> mengganti subjeknya.
> ===
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
> http://groups.google.com/group/RantauNet/
> ---
> Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google
> Grup.
> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
> kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
> Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi 

Re: [R@ntau-Net] PKDP RISAU DENGAN ORGEN TUNGGAL

2016-01-10 Terurut Topik Saafroedin Bahar
Lubuk Basung.
Pada tanggal 11 Jan 2016 09.27, "Dr. Saafroedin Bahar" <
saafroedin.ba...@rantaunet.org> menulis:

> Saya rasa wacana sudah cukup. Ikuti contoh Lubuk Badung: orgen tunggal
> dirambah langsung oleh tim induak-induak. Basampurehan lari. Tabang ambua.
> A juo lai nan ditunggu ?
> Pada tanggal 11 Jan 2016 09.07, "Syafruddin AL" <syaff...@gmail.com>
> menulis:
>
>> Suhatmansyah Is: “Saatnya Ada Tindakan Tegas Secara Terpadu”
>>
>>-
>>
>>
>>
>>JAKARTA – Dewan Pimpinan Pusat Persatuan Keluarga Daerah Piaman
>>(DPP-PKDP) menyatakan kerisauan dengan kondisi perhelatan rakyat di 
>> kampung
>>halaman (Kota Pariaman dan Kabupaten Padang Pariaman) yang menggunakan
>>sarana hiburan Orgen Tunggal berbau pornografi.
>>
>>
>>
>>“Kondisinya mungkin bukan lagi merisaukan, tetapi permainan orgen
>>tunggal ini sudah menyoreng nama besar Piaman sebagai pusat kebudayaan
>>Islam di Sumatera Barat,” kata Ketua Umum DPP PKDP, Suhatmansyah Is dalam
>>pernyataan tertulisnya yang disampaikan kepada media terbitan Sumbar,
>>Minggu (10/1) kemarin.
>>
>>
>>
>>Menurut dosen tetap IPDN ini, pihaknya sudah lama mengendus maraknya
>>Orgen Tunggal berbau porno, dan bahkan diduga disusupi juga oleh 
>> penyebaran
>>narkoba di Padang Pariaman dan Kota Pariaman. Sebagai organisasi rantau,
>>PKDP sudah berulang kali mengingatkan kepala daerah dan *stakeholder*
>>kedua daerah ini untuk melakukan tindakan yang tepat guna mencegah
>>merajalelanya hiburan yang merusak moral masyarakat tersebut.
>>
>>
>>
>>Namun kenyataannya, kata Suhatmansyah, hiburan Orgen Tunggal berbau
>>porno ini bukannya berhenti, malah makin tumbuh subur dan semakin
>>digandrungi oleh masyarakat, terutama kaum mudanya.
>>
>>
>>
>>“Saya heran, kok malah tak bisa dihentikan. Jangan-jangan sejumlah
>>pejabat, pemuka agama dan pemuka adatnya ikut terbius pula dengan hiburan
>>ini. Kalau iya, ini sungguh berbahaya untuk keberlangsungan generasi 
>> Piaman
>>di masa mendatang,” kata Suhat dengan nada geram.
>>
>>
>>
>>Sebagai daerah yang pertama kali menyebar agama Islam di Sumatera
>>Barat, Ranah Minangkabau, semestinya para pemimpin baik formal maupun
>>informal di Piaman merasa malu dengan makin jauhnya kehidupan sosial
>>masyarakat dari norma-norma yang sudah diwariskan oleh para leluhurnya.
>>
>>
>>
>>“Kami tidak menentang adanya hiburan rakyat untuk kegiatan pesta
>>perkawinan dan acara pemuda, atau untuk kepentingan pariwisata. Namun
>>jangan sampai menanggalkan norma-norma agama Islam yang sudah kita jaga
>>selama ini. Apalagi pusat Islam itu bermula dari Ulakan Pariaman,” tegas
>>Suhatmansyah.
>>
>>
>>
>>
>>
>>
>>
>>Perlu Tindakan Tegas dan Terpadu
>>
>>
>>
>>Untuk mengantisipasi kondisi yang lebih buruk atas hiburan berbau
>>porno itu, Suhatmansyah mengemukakan perlunya tindakan tegas secara 
>> terpadu
>>di Kota maupun Kabupaten Padang Pariaman. Pertama perlu dibuat aturan yang
>>tegas, semacam Peraturan Daerah (Perda), namun semua pihak: Pemda,
>>Kepolisian, MUI, LKAAM dan organisasi pemuda haris ikut mengawasinya.
>>
>>
>>
>>Aturan yang dibuat disesuaikan dengan norma kehidupan agam (Islam)
>>yang berlaku di tengah-tengah masyarakat Piaman. Misal, orgen tunggal
>>boleh, tetapi harus ada batas waktunya dan cara berpakaian, serta tidak
>>boleh ada minuman keras. Bila ada yang melanggar, harus diberikan sanksi
>>yang keras dan tegas.
>>
>>
>>
>>Suhatmansyah optimis Perda itu bisa dijalankan sepanjang melibatkan
>>semua pihak. "Demi Piaman yang bermartabat, sudah saatnya toleransi 
>> hiburan
>>orgen tunggal yang sidah mengarah kepada hiburan porno di depan umum,
>>dihentikan. Orang judi saja bisa diberantas di seluruh Indonesia, masak 
>> hal
>>kecil seperti ini tidak bisa kita lakukan," kata dia.
>>
>>
>>
>>Mantan pejabat di Kementerian Dalam Negeri itu juga menyoroti
>>pelaksanaan Pariaman Triatlon yang berpakaian minim bagi peserta wanita
>>asing. "Kita tidak menghalangi adanya kegiatan tersebut dalam rangka
>>pengembangan pariwisata, tapi harus ada rambu-rambunya. Pakaian minim itu
>>bisa diubah ke yang lebih pantas tapi masih bisa dibawa berenang. Saya 
>>

Re: [R@ntau-Net] PKDP RISAU DENGAN ORGEN TUNGGAL

2016-01-10 Terurut Topik Dr. Saafroedin Bahar
Saya rasa wacana sudah cukup. Ikuti contoh Lubuk Badung: orgen tunggal
dirambah langsung oleh tim induak-induak. Basampurehan lari. Tabang ambua.
A juo lai nan ditunggu ?
Pada tanggal 11 Jan 2016 09.07, "Syafruddin AL" 
menulis:

> Suhatmansyah Is: “Saatnya Ada Tindakan Tegas Secara Terpadu”
>
>-
>
>
>
>JAKARTA – Dewan Pimpinan Pusat Persatuan Keluarga Daerah Piaman
>(DPP-PKDP) menyatakan kerisauan dengan kondisi perhelatan rakyat di kampung
>halaman (Kota Pariaman dan Kabupaten Padang Pariaman) yang menggunakan
>sarana hiburan Orgen Tunggal berbau pornografi.
>
>
>
>“Kondisinya mungkin bukan lagi merisaukan, tetapi permainan orgen
>tunggal ini sudah menyoreng nama besar Piaman sebagai pusat kebudayaan
>Islam di Sumatera Barat,” kata Ketua Umum DPP PKDP, Suhatmansyah Is dalam
>pernyataan tertulisnya yang disampaikan kepada media terbitan Sumbar,
>Minggu (10/1) kemarin.
>
>
>
>Menurut dosen tetap IPDN ini, pihaknya sudah lama mengendus maraknya
>Orgen Tunggal berbau porno, dan bahkan diduga disusupi juga oleh penyebaran
>narkoba di Padang Pariaman dan Kota Pariaman. Sebagai organisasi rantau,
>PKDP sudah berulang kali mengingatkan kepala daerah dan *stakeholder*
>kedua daerah ini untuk melakukan tindakan yang tepat guna mencegah
>merajalelanya hiburan yang merusak moral masyarakat tersebut.
>
>
>
>Namun kenyataannya, kata Suhatmansyah, hiburan Orgen Tunggal berbau
>porno ini bukannya berhenti, malah makin tumbuh subur dan semakin
>digandrungi oleh masyarakat, terutama kaum mudanya.
>
>
>
>“Saya heran, kok malah tak bisa dihentikan. Jangan-jangan sejumlah
>pejabat, pemuka agama dan pemuka adatnya ikut terbius pula dengan hiburan
>ini. Kalau iya, ini sungguh berbahaya untuk keberlangsungan generasi Piaman
>di masa mendatang,” kata Suhat dengan nada geram.
>
>
>
>Sebagai daerah yang pertama kali menyebar agama Islam di Sumatera
>Barat, Ranah Minangkabau, semestinya para pemimpin baik formal maupun
>informal di Piaman merasa malu dengan makin jauhnya kehidupan sosial
>masyarakat dari norma-norma yang sudah diwariskan oleh para leluhurnya.
>
>
>
>“Kami tidak menentang adanya hiburan rakyat untuk kegiatan pesta
>perkawinan dan acara pemuda, atau untuk kepentingan pariwisata. Namun
>jangan sampai menanggalkan norma-norma agama Islam yang sudah kita jaga
>selama ini. Apalagi pusat Islam itu bermula dari Ulakan Pariaman,” tegas
>Suhatmansyah.
>
>
>
>
>
>
>
>Perlu Tindakan Tegas dan Terpadu
>
>
>
>Untuk mengantisipasi kondisi yang lebih buruk atas hiburan berbau
>porno itu, Suhatmansyah mengemukakan perlunya tindakan tegas secara terpadu
>di Kota maupun Kabupaten Padang Pariaman. Pertama perlu dibuat aturan yang
>tegas, semacam Peraturan Daerah (Perda), namun semua pihak: Pemda,
>Kepolisian, MUI, LKAAM dan organisasi pemuda haris ikut mengawasinya.
>
>
>
>Aturan yang dibuat disesuaikan dengan norma kehidupan agam (Islam)
>yang berlaku di tengah-tengah masyarakat Piaman. Misal, orgen tunggal
>boleh, tetapi harus ada batas waktunya dan cara berpakaian, serta tidak
>boleh ada minuman keras. Bila ada yang melanggar, harus diberikan sanksi
>yang keras dan tegas.
>
>
>
>Suhatmansyah optimis Perda itu bisa dijalankan sepanjang melibatkan
>semua pihak. "Demi Piaman yang bermartabat, sudah saatnya toleransi hiburan
>orgen tunggal yang sidah mengarah kepada hiburan porno di depan umum,
>dihentikan. Orang judi saja bisa diberantas di seluruh Indonesia, masak hal
>kecil seperti ini tidak bisa kita lakukan," kata dia.
>
>
>
>Mantan pejabat di Kementerian Dalam Negeri itu juga menyoroti
>pelaksanaan Pariaman Triatlon yang berpakaian minim bagi peserta wanita
>asing. "Kita tidak menghalangi adanya kegiatan tersebut dalam rangka
>pengembangan pariwisata, tapi harus ada rambu-rambunya. Pakaian minim itu
>bisa diubah ke yang lebih pantas tapi masih bisa dibawa berenang. Saya rasa
>mereka juga akan mematuhi," ujarnya.
>
>
>
>Suhatman mengaku sangat risih melihat anak kemenakan menonton eanita
>berpakaian mini di pantai dan di tengah kota yang religi. "Jangan sampai
>ada yangenyalah artikan pariwisata yang bebas terbuka, tapi pariwisata juga
>bisa dikendalikan sesuai kondisi daerah. Tergantung cara pemimpinnya,"
>yegas Suhatman.
>
>
>
>Sebagai tanggung jawab moral, dalam waktu dekat, DPP PKDP akan menemui
>sejumlah pihak yang berkepentingan di Kota dan Kabupaten Padang Pariaman
>untuk membahas langkah antisipasi hiburan orgen tunggal yang semakin tak
>terkendali di daerah ini. (Rel)
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
> --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===
> UNTUK 

Re: [R@ntau-Net] Re: PKDP RISAU DENGAN ORGEN TUNGGAL

2016-01-10 Terurut Topik Saafroedin Bahar
Capeklah susun Pasukan Induak-induak tu. Agiah honor saketek.  Pasti habih.
Pada tanggal 11 Jan 2016 13.04, "Sjamsir Sjarif" 
menulis:

> Dari MinangkabauNews tampak lo headline:
>
>
> http://minangkabaunews.com/artikel-6378-orgen-mesum-sambil-saweran-semakin-marak-di-padang
>
>
> On Sunday, January 10, 2016 at 8:48:27 PM UTC-8, Sjamsir Sjarif wrote:
>>
>>
>>
>> 
>> Sangkak Ayam dapek digunokan untuak panunja-nunja ikua panari orgen
>> tunggal nan tapinggeng-ponggeng ... 螺
>>
>> ~~ Via iPhone, Sjamsir Sjarif, Santa Cruz, CA, USA
>>
> --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===
> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
> * DILARANG:
> 1. Email besar dari 200KB;
> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
> 3. Email One Liner.
> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
> mengirimkan biodata!
> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
> mengganti subjeknya.
> ===
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
> http://groups.google.com/group/RantauNet/
> ---
> Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google
> Grup.
> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
> kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
> Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
>

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


Re: [R@ntau-Net] Re: PKDP RISAU DENGAN ORGEN TUNGGAL

2016-01-10 Terurut Topik Dr. Saafroedin Bahar
Agiah namo " Pasukan Induak-induak Paderi".
Pada tanggal 11 Jan 2016 13.10, "Saafroedin Bahar" <
drsaafroedin.ba...@gmail.com> menulis:

> Capeklah susun Pasukan Induak-induak tu. Agiah honor saketek.  Pasti
> habih.
> Pada tanggal 11 Jan 2016 13.04, "Sjamsir Sjarif" <sjamsirsja...@gmail.com>
> menulis:
>
>> Dari MinangkabauNews tampak lo headline:
>>
>>
>> http://minangkabaunews.com/artikel-6378-orgen-mesum-sambil-saweran-semakin-marak-di-padang
>>
>>
>> On Sunday, January 10, 2016 at 8:48:27 PM UTC-8, Sjamsir Sjarif wrote:
>>>
>>>
>>>
>>> 
>>> Sangkak Ayam dapek digunokan untuak panunja-nunja ikua panari orgen
>>> tunggal nan tapinggeng-ponggeng ... 螺
>>>
>>> ~~ Via iPhone, Sjamsir Sjarif, Santa Cruz, CA, USA
>>>
>> --
>> .
>> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat
>> lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
>> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
>> ===
>> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
>> * DILARANG:
>> 1. Email besar dari 200KB;
>> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
>> 3. Email One Liner.
>> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
>> mengirimkan biodata!
>> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
>> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
>> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
>> mengganti subjeknya.
>> ===
>> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
>> http://groups.google.com/group/RantauNet/
>> ---
>> Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google
>> Grup.
>> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
>> kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
>> Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
>>
>

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


Re: [R@ntau-Net] Re: PKDP RISAU DENGAN ORGEN TUNGGAL

2016-01-10 Terurut Topik Dr. Saafroedin Bahar
Setuju nana Inyiak.
Pada tanggal 11 Jan 2016 13.38, "Sjamsir Sjarif" 
menulis:

> Angku Saaf, Mungkin rancak Pasukan tu diagiah namo Pasukan Induak-induak
> Siti Manggopoh buliah ado nuansa Lubuak Basuangnyo saketek.
>
> -- Nyiak Sunguik
>
> April 22, 2010 at 11:56am ·
> Siti Manggopoh, Singa Betina dari Minang
>
> Ada yang terlupakan dari catatan sejarah Indonesia. Siti Manggopoh. Nama
> perempuan asal Minang ini memang tidak bergaung, seperti RA Kartini yang
> dianggap sebagai tokoh pahlawan Indonesia. Padahal, jika ditelusuri lagi,
> Siti Manggopoh merupakan pahlawan perempuan dari Minangkabau yang mampu
> mempertahankan marwah bangsanya, adat, budaya dan agamanya. Bagaimana
> tidak, Siti Manggopoh tercatat pernah melakukan perlawanan terhadap
> kebijakan ekonomi Belanda melalui pajak uang (belasting).
>
> Ketika itu, perempuan-perempuan Indonesia yang berpendidikan tinggi sedang
> mengibarkan bendera perjuangan gender, dan pada saat itu Siti Manggopoh,
> perempuan pejuang dari desa kecil terpencil di Kabupaten Agam, Sumatera
> Barat muncul sebagai perempuan dengan semangat perlawan terhadap penjajahan
> yang terjadi di negerinya.
>
> MASA LAHIR
> Siti Manggopoh, merupakan perempuan Minang yang memiliki nama Siti. Ia
> lahir bulan Mei 1880. Nama Manggopoh dilekatkan pada dirinya, karena ia
> terkenal berani maju dalam perang Manggopoh. Manggopoh itu sendiri
> merupakan nama negerinya.
>
> Siti merupakan anak bungsu dari enam bersaudara. Kelima kakaknya dengan
> senang hati menyambut kelahiran Siti, karena Siti adalah anak perempuan
> pertama sekaligus terakhir yang dilahirkan dalam keluarga mereka. Kelima
> kakak laki-laki Siti pun selalu mengusung Siti ke mana-mana. Ia membawa
> Siti ke pasar, ke kedai, ke sawah, dan bahkan ke gelanggang persilatan.
>
> Siti pun pernah bermain sangat jauh dari kenagarian Manggopoh, bahkan
> sampai ke daerah Tiku, Pariaman. Tak hanya itu, ketika kakaknya belajar
> mengaji ke surau, Siti juga diajak dan mengecap pendidikan di surau.
> Sebagai perempuan Minang, Siti memiliki kebebasan. Ia membangun dirinya
> secara fisik dan nonfisik. Ia belajar mengaji, bapasambahan dan juga
> persilatan. Inilah kiranya yang menyebabkan Siti berani maju ke medan
> perang untuk melawan penjajahan Belanda di negerinya.
>
> SITI MENIKAH
> Siti menikah dengan Rasyid. Pernikahan mereka ternyata tidak membuat Siti
> terikat dengan tugas perempuan di dalam rumah tangga. Justru bersama
> suaminya, Rasyid, Siti memiliki semangat dan arah perjuangan yang setujuan.
> Mereka bahu membahu melepaskan penderitaan rakyat Minangkabau. Kesadaran
> ini muncul ketika Siti dan Rasyid merasakan bahwa telah terjadi penindasan
> di negerinya oleh pemerintahan Belanda.
> ... Dst...
>
> --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===
> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
> * DILARANG:
>   1. Email besar dari 200KB;
>   2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
>   3. Email One Liner.
> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
> mengirimkan biodata!
> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
> mengganti subjeknya.
> ===
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
> http://groups.google.com/group/RantauNet/
> ---
> Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari
> Google Grup.
> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
> kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
> Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
>

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti 

Re: [R@ntau-Net] Re: PKDP RISAU DENGAN ORGEN TUNGGAL

2016-01-10 Terurut Topik Dr. Saafroedin Bahar
Setuju bana Inyiak.
Pada tanggal 11 Jan 2016 13.49, saafroedin.ba...@rantaunet.org menulis:

Setuju nana Inyiak.
Pada tanggal 11 Jan 2016 13.38, "Sjamsir Sjarif" 
menulis:

Angku Saaf, Mungkin rancak Pasukan tu diagiah namo Pasukan Induak-induak
Siti Manggopoh buliah ado nuansa Lubuak Basuangnyo saketek.

-- Nyiak Sunguik

April 22, 2010 at 11:56am ·
Siti Manggopoh, Singa Betina dari Minang

Ada yang terlupakan dari catatan sejarah Indonesia. Siti Manggopoh. Nama
perempuan asal Minang ini memang tidak bergaung, seperti RA Kartini yang
dianggap sebagai tokoh pahlawan Indonesia. Padahal, jika ditelusuri lagi,
Siti Manggopoh merupakan pahlawan perempuan dari Minangkabau yang mampu
mempertahankan marwah bangsanya, adat, budaya dan agamanya. Bagaimana
tidak, Siti Manggopoh tercatat pernah melakukan perlawanan terhadap
kebijakan ekonomi Belanda melalui pajak uang (belasting).

Ketika itu, perempuan-perempuan Indonesia yang berpendidikan tinggi sedang
mengibarkan bendera perjuangan gender, dan pada saat itu Siti Manggopoh,
perempuan pejuang dari desa kecil terpencil di Kabupaten Agam, Sumatera
Barat muncul sebagai perempuan dengan semangat perlawan terhadap penjajahan
yang terjadi di negerinya.

MASA LAHIR
Siti Manggopoh, merupakan perempuan Minang yang memiliki nama Siti. Ia
lahir bulan Mei 1880. Nama Manggopoh dilekatkan pada dirinya, karena ia
terkenal berani maju dalam perang Manggopoh. Manggopoh itu sendiri
merupakan nama negerinya.

Siti merupakan anak bungsu dari enam bersaudara. Kelima kakaknya dengan
senang hati menyambut kelahiran Siti, karena Siti adalah anak perempuan
pertama sekaligus terakhir yang dilahirkan dalam keluarga mereka. Kelima
kakak laki-laki Siti pun selalu mengusung Siti ke mana-mana. Ia membawa
Siti ke pasar, ke kedai, ke sawah, dan bahkan ke gelanggang persilatan.

Siti pun pernah bermain sangat jauh dari kenagarian Manggopoh, bahkan
sampai ke daerah Tiku, Pariaman. Tak hanya itu, ketika kakaknya belajar
mengaji ke surau, Siti juga diajak dan mengecap pendidikan di surau.
Sebagai perempuan Minang, Siti memiliki kebebasan. Ia membangun dirinya
secara fisik dan nonfisik. Ia belajar mengaji, bapasambahan dan juga
persilatan. Inilah kiranya yang menyebabkan Siti berani maju ke medan
perang untuk melawan penjajahan Belanda di negerinya.

SITI MENIKAH
Siti menikah dengan Rasyid. Pernikahan mereka ternyata tidak membuat Siti
terikat dengan tugas perempuan di dalam rumah tangga. Justru bersama
suaminya, Rasyid, Siti memiliki semangat dan arah perjuangan yang setujuan.
Mereka bahu membahu melepaskan penderitaan rakyat Minangkabau. Kesadaran
ini muncul ketika Siti dan Rasyid merasakan bahwa telah terjadi penindasan
di negerinya oleh pemerintahan Belanda.
... Dst...

--
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
mengganti subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
http://groups.google.com/group/RantauNet/
---
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari
Google Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke 

Re: [R@ntau-Net] Re: PKDP RISAU DENGAN ORGEN TUNGGAL

2016-01-10 Terurut Topik Dr. Saafroedin Bahar
Jan wacana kawacana juo lai. Alah masonyo main karek kayu. Bantuak
".Pasukan Induak-induak Siti Manggopoh", saroman Inong Balee di Aceh.
Langkang orgen tunggal tu.
Pada tanggal 11 Jan 2016 13.51, saafroedin.ba...@rantaunet.org menulis:

> Setuju bana Inyiak.
> Pada tanggal 11 Jan 2016 13.49, saafroedin.ba...@rantaunet.org menulis:
>
> Setuju nana Inyiak.
> Pada tanggal 11 Jan 2016 13.38, "Sjamsir Sjarif" 
> menulis:
>
> Angku Saaf, Mungkin rancak Pasukan tu diagiah namo Pasukan Induak-induak
> Siti Manggopoh buliah ado nuansa Lubuak Basuangnyo saketek.
>
> -- Nyiak Sunguik
>
> April 22, 2010 at 11:56am ·
> Siti Manggopoh, Singa Betina dari Minang
>
> Ada yang terlupakan dari catatan sejarah Indonesia. Siti Manggopoh. Nama
> perempuan asal Minang ini memang tidak bergaung, seperti RA Kartini yang
> dianggap sebagai tokoh pahlawan Indonesia. Padahal, jika ditelusuri lagi,
> Siti Manggopoh merupakan pahlawan perempuan dari Minangkabau yang mampu
> mempertahankan marwah bangsanya, adat, budaya dan agamanya. Bagaimana
> tidak, Siti Manggopoh tercatat pernah melakukan perlawanan terhadap
> kebijakan ekonomi Belanda melalui pajak uang (belasting).
>
> Ketika itu, perempuan-perempuan Indonesia yang berpendidikan tinggi sedang
> mengibarkan bendera perjuangan gender, dan pada saat itu Siti Manggopoh,
> perempuan pejuang dari desa kecil terpencil di Kabupaten Agam, Sumatera
> Barat muncul sebagai perempuan dengan semangat perlawan terhadap penjajahan
> yang terjadi di negerinya.
>
> MASA LAHIR
> Siti Manggopoh, merupakan perempuan Minang yang memiliki nama Siti. Ia
> lahir bulan Mei 1880. Nama Manggopoh dilekatkan pada dirinya, karena ia
> terkenal berani maju dalam perang Manggopoh. Manggopoh itu sendiri
> merupakan nama negerinya.
>
> Siti merupakan anak bungsu dari enam bersaudara. Kelima kakaknya dengan
> senang hati menyambut kelahiran Siti, karena Siti adalah anak perempuan
> pertama sekaligus terakhir yang dilahirkan dalam keluarga mereka. Kelima
> kakak laki-laki Siti pun selalu mengusung Siti ke mana-mana. Ia membawa
> Siti ke pasar, ke kedai, ke sawah, dan bahkan ke gelanggang persilatan.
>
> Siti pun pernah bermain sangat jauh dari kenagarian Manggopoh, bahkan
> sampai ke daerah Tiku, Pariaman. Tak hanya itu, ketika kakaknya belajar
> mengaji ke surau, Siti juga diajak dan mengecap pendidikan di surau.
> Sebagai perempuan Minang, Siti memiliki kebebasan. Ia membangun dirinya
> secara fisik dan nonfisik. Ia belajar mengaji, bapasambahan dan juga
> persilatan. Inilah kiranya yang menyebabkan Siti berani maju ke medan
> perang untuk melawan penjajahan Belanda di negerinya.
>
> SITI MENIKAH
> Siti menikah dengan Rasyid. Pernikahan mereka ternyata tidak membuat Siti
> terikat dengan tugas perempuan di dalam rumah tangga. Justru bersama
> suaminya, Rasyid, Siti memiliki semangat dan arah perjuangan yang setujuan.
> Mereka bahu membahu melepaskan penderitaan rakyat Minangkabau. Kesadaran
> ini muncul ketika Siti dan Rasyid merasakan bahwa telah terjadi penindasan
> di negerinya oleh pemerintahan Belanda.
> ... Dst...
>
> --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===
> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
> * DILARANG:
>   1. Email besar dari 200KB;
>   2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
>   3. Email One Liner.
> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
> mengirimkan biodata!
> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
> mengganti subjeknya.
> ===
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
> http://groups.google.com/group/RantauNet/
> ---
> Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari
> Google Grup.
> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
> kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
> Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
>
>

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply 

Re: [R@ntau-Net] Restorasi GAMBUT

2015-12-26 Terurut Topik Saafroedin Bahar
Sudah saya baca bu Hanifah. Setuju. Izin share.
SB.
Pada tanggal 27 Des 2015 13.09, "Hanifah Damanhuri" 
menulis:

> Assalammualaikum Wr Wb Dunsanak sa Palanta Yml
>
> Untuk yang pedulu pada Hutan silahkan baca artikel berikut ini
>
>
> http://www.riausatu.com/read-5-10852-2015-12-26-jutaan-rakyat-nasibnya-bergantung-restorasi-gambut.html
>
> Salam
>
> Hanifah
>
> --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===
> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
> * DILARANG:
>   1. Email besar dari 200KB;
>   2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
>   3. Email One Liner.
> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
> mengirimkan biodata!
> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
> mengganti subjeknya.
> ===
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
> http://groups.google.com/group/RantauNet/
> ---
> Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari
> Google Grup.
> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
> kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
> Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
>

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


Re: [R@ntau-Net] Lebih 1,2 Juta Warga Sumbar Perokok

2015-12-13 Terurut Topik Saafroedin Bahar
Indak bisa dilarang. Pabiakan sajolah.
Pada 13 Des 2015 09:06, "muhammad syahreza" 
menulis:

> Assalamu'alaikum wr.wb.
>
>
> Dek yang parokok, jadi ahli hisab itu labiah paralu daripado mamikia kan
> kesehatan badan jo kesehatan saku nyo.
>
> Salam
>
> Reza
>
> 2015-12-13 6:33 GMT+07:00 Zorion Anas :
>
>> Warga sumbar indak sajo gadang salero tapi juo royal mamhaka pitih.
>> Disamping sarat moral LBGT, aids, dsb. Anehnya dipimpin kep daerah yg
>> ustadz.  Cerminan deteriorating generation. Rupanya masyarakat sumbar lebih
>> suka jadi daerah nya tambah rusak. Cuma bisa berdoa
>>
>> Allaahumma innii zholamtu nafsii zhulman katsiiron, wa laa
>> yaghfirudz-dzunuuba illaa anta, faghfir lii maghfirotan min 'indika,
>> warhamnii, innaka antal ghofuurur-rohiim.
>>
>> Ya Allah, sungguh aku telah menzhalimi diriku dengan kezhaliman yang
>> banyak, dan tidak ada yang dapat mengampuni dosa-dosa kecuali Engkau. Maka
>> ampunilah aku dengan suatu pengampunan dari sisi-Mu, dan rahmatilah aku.
>> Sesungguhnya Engkau Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
>>
>> HR. Bukhari no. 834 dan Muslim no. 2705.
>>
>> Min, 13 Des 2015 03:34 Sjamsir Sjarif  menulis:
>>
>>> MasyaAllah Banyaknya Urang Awak Perokok!
>>> Kapan akan sadar dengan kebiasaan yang berakibat tidak baik untuyk
>>> kesehatan bersama ini?
>>> Saya kira Rasulullah s.a.w. tidak pernah merokok. Jadi Urang Awak tidak
>>> mengindahkan Sunnah Nabi!
>>> Klise Adat Basandi Sarak dipertanyakan ...
>>>
>>> Dari Haluan kita baca berita di bawah ini.
>>>
>>> -- MakNgah
>>> Sjamsir Sjarif
>>>
>>> Pengawasan KTR Harus Lebih Maksimal Lebih 1,2 Juta Warga Sumbar Perokok
>>> Dibaca: *93* kali
>>> Sabtu,12 Desember 2015 - 02:58:32 WIB
>>> [image: Lebih 1,2 Juta Warga Sumbar Perokok]
>>> PADANG, HALUAN — Ber­dasarkan data Dinas Kesehatan Sumbar dalam
>>> Riskesdas tahun 2007, dari 4.740.779 warga Sumbar, lebih dari 1,2 juta
>>> adalah perokok aktif. Sumbar men­jadi provinsi keenam dengan jumlah perokok
>>> tertinggi se-Indonesia (25,7 persen). Untuk level kabupaten/kota, Sijunjung
>>> tertinggi dengan 31,1 persen perokok aktif dari total penduduk.
>>>
>>> Pemerintah provinsi me­­nya­dari sulitnya mengu­bah kebiasaan merokok di
>>> sembarang tempat yang te­lah jadi pembenaran selama bertahun-tahun. Untuk
>>> itu, penegakan aturan Kawasan Tanpa Rokok (KTR) di setiap daerah mesti
>>> terus digerakkan dan diawasi semaksimal mungkin.
>>>
>>> Kepala Dinas Kesehatan Sumbar, Rosnini Savitri melalui Kabid
>>> Penang­gu­la­ngan Penyakit, Irene Susilo mengatakan, hampir selu­ruh
>>> kabupaten/kota yang telah mencanangkan Kawa­san Tanpa Rokok, berko­mitmen
>>> untuk tidak mem­beri ruang periklanan rokok, baik melalui  Perda, Per­bup,
>>> Perwako dan peraturan lainnya
>>>
>>> “Faktanya, pem­ber­la­ku­an Perda KTR membu­tuh­kan bantuan yang
>>> menjamin adanya kepatuhan. Hasil yang diharapkan nanti agar masyarakat
>>> terbiasa dengan KTR dan perilaku tidak merokok di ruang publik itu menjadi
>>> norma sosial,” je­las­nya kepada *Haluan*, Ju­mat (11/12).
>>>
>>> Dilanjutkannya, kepa­tu­han yang maksimal itu dapat diperoleh dengan
>>> ke­se­im­ba­ngan antara sosialisasi di setiap lapisan masyarakat. Baik dari
>>> penanggung jawab KTR maupun aparat pene­gak hukum. Kemudian di­per­lukan
>>> kesamaan pema­haman semua pihak akan definisi dan aturan yang berlaku dan
>>> dibarengi pula dengan penegakan hukum yang konsisten.
>>>
>>> “Untuk sistem peman­tauan ini, instansi terkait yang ditunjuk untuk
>>> penga­wasan KTR ini harus benar-benar paham dan menja­lankan Perda yang
>>> telah dibuat. Penerapan penga­wasan harus ketat dan mele­kat, begitupun
>>> dengan pem­be­rian sanksi terhadap pela­ku yang melanggar aturan. Bahkan,
>>> yang mengawasi pun harus diberi sanksi apa­bila terjadi pembiaran dalam
>>> kasus pelanggaraan aturan KTR,” imbuhnya lagi.
>>>
>>> Sasaran pengawasan yang dimaksud adalah pe­nga­wasan spot-spot KTR, di
>>> mana aturan pelarangan merokok berlaku di tempat tersebut. Tempat-tempat
>>> tersebut antara lain tempat umum, tempat bekerja, tem­pat ibadah, tempat
>>> bermain anak-anak, angkutan umum, tempat belajar mengajar, sarana pelayanan
>>> kesehatan dan spot-spot yang diten­tukan lainnya.
>>>
>>> “Dalam spot-spot terse­but perlu dilihat apakah mereka memasang larangan
>>> merokok atau tidak. Lalu dilihat, apakah ada indikasi aturan tidak
>>> diterapkan dengan sungguh-sungguh, seperti ditemukannya as­bak, bungkus
>>> atau bau rokok di tempat tersebut. Jika ditemukan, berarti telah terjadi
>>> pelanggaran, penang­gungjawabnya harus bertin­dak,” jelasnya lagi.
>>>
>>> Namun, berdasarkan monitoring Ruang Anak Dunia (Ruandu) Foun­da­tion di
>>> 56 sample sekolah di Kota Padang, disimpulkan bahwa penyajian iklan ro­kok
>>> bertujuan untuk menya­sar perokok pemula yang terdiri dari remaja, dan
>>> diharapkan menjadi konsu­men selanjutnya. Oleh kare­na itu, pembersihan
>>> lingku­ngan sekolah dari iklan rokok mutlak 

Re: [R@ntau-Net] Kaba Baambauan: Inyiak Lako

2015-12-12 Terurut Topik Saafroedin Bahar
Innalillahi wainna ilaihi rajiun. Ikut berduka atas wafatnya Inyiak Lako.
Pada 12 Des 2015 14:50, "Fitrianto"  menulis:

> Inna lillahi wa inna ilaihi rajiun.
> Sato maaminkan doa sanak RN tuk almarhum.
>
> Wassalam
> fitr
>
> 2015-12-11 19:37 GMT-05:00 Abraham Ilyas :
>
>> Innaa lillahi wa innaa ilaihi raaji'uun ...semoga almarhum, kawan di
>> dunia maya RN yang pernah berkomunikasi dengan kito basamo mendapat chusnul
>> chotimah ...amin ya Robbil alamin !
>>
>> Abraham Ilyas
>>
>> --
>> .
>> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat
>> lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
>> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
>> ===
>>
> --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===
> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
> * DILARANG:
> 1. Email besar dari 200KB;
> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
> 3. Email One Liner.
> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
> mengirimkan biodata!
> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
> mengganti subjeknya.
> ===
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
> http://groups.google.com/group/RantauNet/
> ---
> Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google
> Grup.
> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
> kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
> Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
>

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


Re: [R@ntau-Net] MOCHTAR NAIM: Bagaimana dg Mentawai dan WilAYAH mINANGKABAU LAINNYA?

2015-12-06 Terurut Topik Dr. Saafroedin Bahar
Ha ha ha.
Pada 6 Des 2015 09:45, "Sjamsir Sjarif"  menulis:

> Sabananyo Nurdin Sianok ko dianggap Urang Sianok, walaupun Ibunyo Urang
> Panampuang tapi dibawo Ayahnyo gadang di Sianok.
>
> Kasus ko samo kasus Sech Acmad Chatib nan dianggap Urang Kotogadang
> sadangkan Ibunyo Urang Kototuo Balaigurah, Ampekangkek.
>
> Baliak ka Nurdin Sianok, -- Norodom Sihanouk --namo karajaan Cambodia
> dimasyhurkannyo PnomPhen, Panampuang. Aaa iko nan indak banyak Urang tahu
> -- rasio Nyit Sungut ko -- tamasuak  Angku MN sandiri. Baitu lah lawehnyo
> migrasi tuka-tuka namo Urang Minang ko...
>
> Syech Achmad Chatib mambawo Namo al Minangkabawi, Nurdin Sianok
> mangatangahkan namo Norodom Sihanouk di PnomPhen (panampuang)...
>
> Salamat batea-tea Lapau Langang weekend Pak Saaf. Angku MN jaan lah
> hantap-hantap sajo... Sambuik juolah Gayuang Minyak ko baanyo ... 
>
> Nyit Sungut
>
> --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===
> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
> * DILARANG:
>   1. Email besar dari 200KB;
>   2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
>   3. Email One Liner.
> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
> mengirimkan biodata!
> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
> mengganti subjeknya.
> ===
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
> http://groups.google.com/group/RantauNet/
> ---
> Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari
> Google Grup.
> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
> kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
> Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
>

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


Re: [R@ntau-Net] MOCHTAR NAIM: Bagaimana dg Mentawai dan WilAYAH mINANGKABAU LAINNYA?

2015-12-05 Terurut Topik Saafroedin Bahar
Ha ha ha.
Pada 5 Des 2015 17:05, "Sjamsir Sjarif"  menulis:

> Oh Angku MN,
> Ciek lai jan lupo di Cambodia banyak lo Urang Minang. Rajo Norodom
> Sihanouk dulu Urang Islam Minang Bandera Sirah dari Sianok. Namo Islamnyo
> Nurdin Sianok ..  
>
> -- Nyit
>
> --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===
> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
> * DILARANG:
>   1. Email besar dari 200KB;
>   2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
>   3. Email One Liner.
> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
> mengirimkan biodata!
> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
> mengganti subjeknya.
> ===
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
> http://groups.google.com/group/RantauNet/
> ---
> Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari
> Google Grup.
> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
> kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
> Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
>

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


Re: [R@ntau-Net] Saafroedin Bahar mengirimi Anda file gambar!

2015-11-23 Terurut Topik Saafroedin Bahar
Ambo iyo sabana tamanuang mambaconyo. A kolah nan sadang tajadi di Ranah
dan baa caro mananganinyo nan tapek?
Pada 23 Nov 2015 17:26, "Makmur Effendi" <mkmrff...@gmail.com> menulis:

> Iko sabana lah rusak identitas rang awak nampaknyo ko Pak Saaf
>
> http://minangkabaunews.com/artikel-7050-astaghfirullah-ribuan-homoseksual-di-sumbar-terjangkit-hivaids.html
> Walaupun alun didapek angko pasti, namun kurenah manusia Nabi Luth AS,
> sahinggo Allah manjatuahkan hukuman.
>
> https://www.islampos.com/apa-yang-terjadi-pada-kaum-homo-di-zaman-nabi-luth-9469/
> Alun pula lai nan lah kalua dari agamo alias atheis
> https://www.facebook.com/Ateisminangkabaupadang/
> Walaupun alah dilacak dek polisi tapi alun juo tuntas lai doh
>
> http://www.globalmuslim.web.id/2012/01/polisi-telusuri-komunitas-atheis-minang.html
> Masya Allah, apo lah kajadinyo nagari awak ko lai???
>
> mureffe...@ymail.com
>
> Pada 23 November 2015 01.31, Saafroedin Bahar <
> drsaafroedin.ba...@gmail.com> menulis:
>
>> Sungguh saya tak menyangka bahwa praktek  ' anak jawi indual jawi' ini
>> begitu meluas dalam masyarakat Minangkabau, Sangat asyik untuk diteliti.
>>
>> Dr.Saafroedin Bahar
>> Male, 78 yrs, Jakarta
>>
>> 2015-11-22 18:35 GMT+07:00 Fashridjal M. Noor <fashridjalmn...@gmail.com>
>> :
>>
>>> Terima kasih banyak atas kiriman file gambarnya p Saaf
>>> Sangat informatif
>>> Tantangan berat bagi masyarakat Sumbar
>>> Semoga Allah SWT memberi petunjuk dan kekuatan
>>>
>>> Aamiin yaa Rabbal'aalamiin
>>>
>>> Salam
>>> FMNS/Bdg
>>> On Nov 22, 2015 3:47 PM, "Dr. Saafroedin Bahar" <
>>> saafroedin.ba...@rantaunet.org> wrote:
>>>
>>>> ---
>>>> ---
>>>> Dikirim dari WhatsApp
>>>>
>>>> --
>>>> .
>>>> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat
>>>> lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
>>>> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
>>>> ===
>>>> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
>>>> * DILARANG:
>>>> 1. Email besar dari 200KB;
>>>> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
>>>> 3. Email One Liner.
>>>> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7)
>>>> serta mengirimkan biodata!
>>>> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
>>>> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
>>>> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
>>>> mengganti subjeknya.
>>>> ===
>>>> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan
>>>> di: http://groups.google.com/group/RantauNet/
>>>> ---
>>>> Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google
>>>> Grup.
>>>> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
>>>> kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
>>>> Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
>>>>
>>> --
>>> .
>>> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat
>>> lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
>>> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
>>> ===
>>> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
>>> * DILARANG:
>>> 1. Email besar dari 200KB;
>>> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
>>> 3. Email One Liner.
>>> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
>>> mengirimkan biodata!
>>> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
>>> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
>>> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
>>> mengganti subjeknya.
>>> ===
>>> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan
>>> di: http://groups.google.com/group/RantauNet/
>>> ---
>>> Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google
>>> Grup.
>>> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari g

Re: [R@ntau-Net] Saafroedin Bahar mengirimi Anda file gambar!

2015-11-22 Terurut Topik Saafroedin Bahar
Sungguh saya tidak menyangka bahwa praktek ' anak jawi induak jawi' ini
begitu meluas dalam masyarakat Minangkabau. Dahulu saya ada mendengar
tentang seorang datuak pemilik hotel di Padang yang kelakuannya demikian,
sampai memberikan isterinya kepada anak jawinya itu. Asyik juga untuk
diteliti lebih lanjut.

Dr.Saafroedin Bahar
Male, 78 yrs, Jakarta

2015-11-23 0:07 GMT+07:00 'Zuhrizul' via RantauNet <
rantaunet@googlegroups.com>:

> Dan ciek Lai masukan ambo Ka group Rantau Iko , banyak kini Mushala nan
> indak ado garin/ Ustadz / imam/ guru mangaji Dek ndak ado Dana .. Dari pado
> abih energy badiskusi tentang ba a Minang Ko nan Ka elok ancak Awak
> kumpuakan pitih tiok bulan untuak itu bisa anak kamanakan manngaji dek ado
>  Ustadz, guru MDA... Ba a Kiro -Kiro ?
>
> Wassalam
> Zuhrizul
>
> Sent from my iPhone
>
> On 22 Nov, 2015, at 15:47, "Dr. Saafroedin Bahar" <
> saafroedin.ba...@rantaunet.org> wrote:
>
> ---
> ---
> Dikirim dari WhatsApp
>
> --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===
> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
> * DILARANG:
> 1. Email besar dari 200KB;
> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
> 3. Email One Liner.
> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
> mengirimkan biodata!
> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
> mengganti subjeknya.
> ===
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
> http://groups.google.com/group/RantauNet/
> ---
> Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google
> Grup.
> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
> kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
> Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
>
> 
>
> --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===
> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
> * DILARANG:
> 1. Email besar dari 200KB;
> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
> 3. Email One Liner.
> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
> mengirimkan biodata!
> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
> mengganti subjeknya.
> ===
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
> http://groups.google.com/group/RantauNet/
> ---
> Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google
> Grup.
> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
> kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
> Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
>

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


Re: [R@ntau-Net] Saafroedin Bahar mengirimi Anda file gambar!

2015-11-22 Terurut Topik Saafroedin Bahar
Sungguh saya tak menyangka bahwa praktek  ' anak jawi indual jawi' ini
begitu meluas dalam masyarakat Minangkabau, Sangat asyik untuk diteliti.

Dr.Saafroedin Bahar
Male, 78 yrs, Jakarta

2015-11-22 18:35 GMT+07:00 Fashridjal M. Noor <fashridjalmn...@gmail.com>:

> Terima kasih banyak atas kiriman file gambarnya p Saaf
> Sangat informatif
> Tantangan berat bagi masyarakat Sumbar
> Semoga Allah SWT memberi petunjuk dan kekuatan
>
> Aamiin yaa Rabbal'aalamiin
>
> Salam
> FMNS/Bdg
> On Nov 22, 2015 3:47 PM, "Dr. Saafroedin Bahar" <
> saafroedin.ba...@rantaunet.org> wrote:
>
>> ---
>> ---
>> Dikirim dari WhatsApp
>>
>> --
>> .
>> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat
>> lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
>> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
>> ===
>> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
>> * DILARANG:
>> 1. Email besar dari 200KB;
>> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
>> 3. Email One Liner.
>> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
>> mengirimkan biodata!
>> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
>> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
>> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
>> mengganti subjeknya.
>> ===
>> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
>> http://groups.google.com/group/RantauNet/
>> ---
>> Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google
>> Grup.
>> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
>> kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
>> Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
>>
> --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===
> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
> * DILARANG:
> 1. Email besar dari 200KB;
> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
> 3. Email One Liner.
> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
> mengirimkan biodata!
> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
> mengganti subjeknya.
> ===
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
> http://groups.google.com/group/RantauNet/
> ---
> Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google
> Grup.
> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
> kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
> Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
>

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


Re: [R@ntau-Net] Draft PRESS-RELEASE : Aspirasi Rantaunet dengan Peserta Pilkada Sumatera Barat 2015

2015-11-19 Terurut Topik Saafroedin Bahar
Prakarsa yg bagus. Setuju. Silakan disempurnakan. Namun bagian " Mengingat"
rasanya terlalu abstrak dan tak terkait langsung dgn yg disarankan.
Sebaiknya dihapuskan saja.
Pada 19 Nov 2015 16:52, "Rang Dapua"  menulis:

> Assalamualaikum Wr. Wb.
>
> Menindaklanjuti silaturahim kami, sebagian ketek anggota RantauNet di RMSL
> Bogor minggu 8 November yang lalu, walau basilaturahim bagalak2 maota
> sambia makan2 lamak, namun banyak saketek mesti selalu ado hasil dr
> pertemuan2 seperti itu baik keg. sosial, masukan dan lain sebagainya
> seperti hal dalam Draft ini, oleh karena itu, sebelum kami release dan
> kirimkan Aspirasi ini kepada para calon dan media2 sumbar, kami meminta
> masukan dan tambahan dari Draft ini poin2 apa saja yang dirasa perlu kita
> sampaikan kepada para calon2 tsb.
>
> Perlu di garis bawahi, bahwa pont yang kita tekankan disi pertama sekali
> adalah masalah Keretapi Api, karena kita tau MPKAS sebuah organisi
> masyarakat yg khusus untuk menghidupkan kembali kereta api di ranah adalah
> anak yg terlahir dari RantauNet, kedua adalah masalah Pariwisata, sama
> halnya dg MPKAS, untuk pariwisata disini kita juga melahirkan MAPPAS,
> begitu pula dg berbagai isu2 yang sering kita bicarakan disini yang sangat
> jauh dari agama dan adat budaya kita.
>
> Untuk itu, kami menunggu masukan dan tambahan dari dunasanak semua
> terhadap Draft ini, namun sebelumnya untuk menghindari timbul yg pro
> kontra, mohon tidak diselipkan dengan aspirasi2 yg pro kontra di RN ini.
>
> Mohon maaf jika ada salah dlm penyampaian dan kekurangan
>
> Nofend St. Mudo
> a/n
> Rang Dapua
>
>
> ​
>
> *---PRESS-RELEASE RANTAUNET---*
>
> *Aspirasi Perantau Minang yang Tergabung dalam Rantaunet,untuk Pimpinan
> Daerah saat ini dan para Peserta Pilkada Sumatera Barat 2015*
>
>
> *Mengingat :*
>
> 1 dari 2 orang Proklamator Pendiri Negara Republik Indonesia yang tercinta
> ini adalah orang Minang, Peletak dasar Negara Pancasila juga orang Minang,
> Tokoh-tokoh Ulama besar dan cendikiawan Indonesia selama ini juga banyak
> Orang Minang, Peramu masakan yang enak di Indonesia ini juga adalah orang
> Minang dan banyak sector lainnya. Dan tidak terlalu berlebihan kalau boleh
> disebut orang Minang itu adalah *Pioneer* dalam banyak bidang selama ini,
> sesuai dengan slogan…*”Kami telah membuat sebelum orang lain 
> memikirkan”*…Kalau
> kita mau jujur,orang Minang itu adalah etnis yang unggul sebetulnya.Untuk
> itu kita berharap kepada Pimpinan Daerah saat ini dan para Peserta Pilkada
> Sumatera Barat 2015 ini agar dapat menjadikan Provinsi Sumatera Barat
> sebagai kawah candra dimuka, tempat pelatihan bagi para Pimpinan Daerah
> (Gubernur,para Bupati dan para Walikota), dalam mempersiapkan diri untuk
> menjadi kader2 pemimpin Nasional nantinya (Menjadi Mentri bahkan menjadi
> Presiden Indonesia) yang akan dapat membawa bangsa Indonesia ini ke arah
> yang lebih baik, insyaAllah.
>
>
> *Menimbang :*
>
> Kemajuan suatu bangsa sangat ditentukan oleh aspek Jiwa dari bangsa itu
> sendiri yang nantinya terefleksikan dalam masyarakat yang berakhlaqul
> kharimah (yang mempunyai akhlak mulia), jujur dalam niat,jujur dalam
> pemikiran,jujur dalam perbuatan,disiplin,berdedikasi tinggi,memegang teguh
> sumpah jabatan,berjiwa amanah,punya integritas dan rasa tanggung jawab
> kepada Allah SWT yang memonitor detak jantung niat di hati setiap
> manusia,tanggung jawab kepada manusia,orang tua,keluarga,anak-anak dan
> sanak saudara dan rasa tanggung jawab terhadap masyarakat luas.Kecerdasan
> semata tanpa dilandasi oleh Akhlaqul Kharimah diatas sesungguhnya akan
> melahirkan bangsa yang tidak diredhoi oleh Allah SWT, yang pada akhirnya
> terbelakang dan kalah dalam percaturan dunia.
>
>
> *Untuk itu, kami segenap perantau Minang yang tergabung dalam Rantaunet
> menyampaikan aspirasi untuk menjadi perhatian seluruh Pimpinan daerah saat
> ini dan para Peserta Pilkada Sumbar 2015 mendatang sebagai berikut :*
>
>
>1. Kami sangat mengharapkan keseriusan seluruh Pimpinan Daerah saat
>ini dan seluruh Para Peserta Pilkada Sumatera Barat 2015 yang akan datang 
> (*Para
>Calon Gubernur, Walikota & Bupati*) untuk mendukung secara aktif *rencana
>Pemerintah* untuk mengaktifan kembali jalur-jalur kereta api yang lama
>dan membuat jalur-jalur kereta api yang baru di Sumatera Barat melalui
>program Kereta Api Wisata karena kelancaran transportasi adalah hal yang
>sangat *strategis dalam menjamin kemajuan suatu bangsa *dan yang akan
>memberikan *multiplier efek* yang sangat besar dalam rangka menunjang
>pertumbuhan ekonomi Sumatera Barat nantinya dan sekaligus kereta api juga
>dapat digunakan sebagai sarana pembentukan karakter bangsa yang cerdas di
>masa depan, *yang berkarakter* *on time*, *disiplin*, *penuh
>kebersamaan*,*jadi bangsa yang manut & percaya pada pimpinan
>(masinis), jadi bangsa jujur yang selalu berjalan di atas rel*.
>Penggunaan Kereta Api di SumaterKemajuan 

[R@ntau-Net] Makanan Minang.

2015-11-15 Terurut Topik Dr. Saafroedin Bahar
Copas dari laman sebelah. Copas dr sblh :
Guru Besar Ilmu Gizi Unand Ungkap Rahasia Sehat Masakan Minang

RANAHBERITA– Masakan tradisional masyarakat Minangkabau selama ini dinilai
tidak sehat karena memakai santan dan bumbu yang banyak. Misalnya pada
makanan seperti gulai, rendang dan masakan yang mengandung santan lainnya.
Diduga menyebabkan sakit jantung, tekanan darah tinggi dan stroke.

Hal itu dibantah oleh penelitian Prof. dr. Nur Indrawaty Lipoeto, MMedSci,
Phd, SpGK, yang baru dikukuhkan sebagai Guru Besar dalam bidang Ilmu Gizi
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas, Rabu (20/11/2013).

Dia mengatakan, kalau orang Minang berhenti memakan santan dan malah
beralih memakan makanan yang digoreng bisa berakibat fatal. Alasannya,
melihat kecenderungan masyarakat saat memasak, semakin banyak santan, maka
akan semakin banyak bumbu.

“Bumbu dalam masakan Minang yang memakai santan adalah rahasia sehat dari
makanan orang Minang,” kata Indrawaty dalam wawancara dengan ranahberita.com,
Senin (26/11/2013).

Bumbu yang dimaksud adalah kunyit, jahe, lengkuas, serai, daun salam, cabe,
bawang merah dan putih serta daun-daun lainnya. Bumbu ini dikatakan sehat
karena mengandung antioksidan. Antioksidan berfungsi sebagai zat yang
menetralisir lemak jenuh pada santan dan hewan.

“Hal yang ditakutkan dari masakan Minang itu kan lemak daging yang
bercampur dengan lemak kelapa. Kedua lemak itu merupakan lemak jenuh yang
jahat. Namun, ketika diramu oleh orang Minang dengan bumbu khasnya, lemak
itu bisa dinetralisir dengan zat antioksidan yang terdapat di dalam bumbu
itu,” ujar jebolan Monash University, Australia ini.

Makanan tradisional Minang yang dianggap sehat itu adalah masakan yang
memakai santan dan mengandung bumbu yang disebutkan di atas. Di antara
bumbu tersebut, menurut Indrawaty, yang paling tinggi kandungan
antioksidannya adalah jahe, kunyit, dan cabe.

“Samba lado hijau itu sebenarnya juga baik. Tapi, tak mungkin orang makan
cabe itu dalam jumlah banyak, paling sedikit saja. Tapi kalau digulai,
kecenderungan orang kalau makan gulai akan menyantap kuahnya lebih banyak.
Sehingga bisa menyerap zat antioksidan cabe lebih besar juga,” ujarnya.

Makanan yang berbahaya bagi kesehatan itu, tambah Indrawaty adalah
gorengan. Jika masyarakat Minang mengganti santan dengan minyak goreng,
tentu orang akan semakin minim memakan bumbu-bumbu di atas. Sehingga, lemak
yang terdapat pada minyak goreng itu diserap tanpa ada yang menetralisir.

Sebenarnya, kata Indrawaty, lemak yang terkandung dalam santan jauh lebih
sedikit dari minyak goreng. Dibandingkan santan dan minyak goreng dalam
jumlah yang sama, misalnya masing-masing dalam satu gelas, maka lemak pada
santan hanya 30 persen. Sedangkan lemak minyak goreng itu 100 persen
kandungannya.

“Jadi selama ini kita melihat, kebanyak orang Minang tidak percaya diri
ketika bicara soal makanan. Karena menganggap makanan khas Minangkabau
tidak sehat. Padahal tidak masalah. Itulah hebatnya nenek moyang kita yang
telah memikirkannya di zaman yang serba terbatas. Kalau memang tidak sehat,
buktinya sampai sekarang kita baik-baik saja,” ujar dosen yang juga pernah
menuntut ilmu di Sheffield University, Inggris ini.

Menurutnya, kecemasan masyarakat akan masakan Minangkabau muncul sejak
tahun 1950an. Peneliti dari Amerika mendapatkan hasil bahwa penderita sakit
jantung karena lemak jenuh. Lemak jenuh yang dimaksud adalah lemak jenuh
hewani. “Penelitian mereka terhadap orang yang mengonsumsi lemak jenuh
hewani. Orang Amerika tidak ada makan kelapa. Sementara, kadar lemak jenuh
kelapa dan hewan itu berbeda,”

Indrawaty meminta, agar masyarakat tetap mengonsumsi masakan tradisional
yang mengandung dengan bumbu-bumbu khas. Alasannya, selain aman untuk
kesehatan juga merupakan kekayaan budaya.

“Asalkan makannya jangan berlebihan. Apapun makanannya, kalau berlebihan
tidak baik bagi kesehatan,” tambah Indrawaty. (Arjuna/Ed1)
Hore jadi bisa makan makanan Padang lagi nih.
Tambo ciek ko ha ?!.

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan 

Re: [R@ntau-Net] SURAT UNTUK BAPAK JOKOWI DAN IBU RINI SOEMARNO(KADO 1 TAHUN PEMERINTAHAN)

2015-10-22 Terurut Topik Dr. Saafroedin Bahar
Terima kasih Bung Anwar Djambak. Sudah saya posting di Facebook.
Pada 23 Okt 2015 07:19, "'AnwarDjambak' via RantauNet" <
rantaunet@googlegroups.com> menulis:

>
> Silahkan Pak Saaf
>
> MHT = M Hatta Taliwang
>
> AnwarDjambak
> Alam Takambang Jadikan Guru
> Sent by Maxis from my BlackBerry® smartphone
> ------
> *From: * Saafroedin Bahar <drsaafroedin.ba...@gmail.com>
> *Sender: * rantaunet@googlegroups.com
> *Date: *Thu, 22 Oct 2015 21:11:53 +0700
> *To: *Rantau Net Rantau Net<rantaunet@googlegroups.com>
> *ReplyTo: * rantaunet@googlegroups.com
> *Subject: *Re: [R@ntau-Net] SURAT UNTUK BAPAK JOKOWI DAN IBU RINI
> SOEMARNO(KADO 1 TAHUN PEMERINTAHAN)
>
>  Siapa itu MHT penulisnya ? Bung Anwar Djambak, izin share ya ?
>
> Dr.Saafroedin Bahar
> Male, 78 yrs, Jakarta
>
> 2015-10-22 12:24 GMT+07:00 'AnwarDjambak' via RantauNet <
> rantaunet@googlegroups.com>:
>
>>
>>
>> SURAT UNTUK BAPAK JOKOWI DAN IBU RINI SOEMARNO
>>
>> (KADO 1 TAHUN PEMERINTAHAN)
>>
>> Selamat pagi/siang/sore/malam, Pak Jokowi dan Bu Rini.
>>
>> Semoga bapak dan ibu tetap sehat meski saya yakin anda berdua pasti super
>> sibuk.
>> Banyak sekali urusan yang membuat bapak dan ibu terpaksa terlibat di
>> dalamnya.
>>
>> Bagi-bagi sembako dan kartu sakti pun harus pak Jokowi yang turun
>> langsung.
>> Belum lagi Pak Jokowi pasti sibuk mempersiapkan kunjungan ke Amerika
>> Serikat dan sarapan bersama dengan pucuk pimpinan eksekutif (CEO) Freeport
>> Mc Moran, di Washington DC dan makan malam bersama CEO Apple. Tentu semua
>> itu menyita pikiran bapak, bagaimana membuat para CEO perusahaan asing itu
>> bisa “ramah” menyambut kedatangan bapak.
>>
>> Begitu juga dengan Bu Rini, kantor Pelindo II digeledah Bareskrim pun,
>> harus bu Rini yang menelpon Kapolri.
>>
>> Belum lagi Ibu Rini harus kerja keras agar proyek kereta cepat kerja sama
>> dengan china bisa berjalan sesuai rencana.
>> *** *** ***
>> Pak Jokowi dan Bu Rini, besok tepat 1 tahun pak Jokowi dilantik dan
>> setahun kurang seminggu bu Rini dilantik jadi Menteri BUMN.
>> Ada sebuah tanya dari saya, rakyat biasa yang merasa miris, ngeri dan
>> prihatin dengan masa depan beberapa BUMN cemerlang di negeri ini.
>>
>> Sejak bu Rini menggandeng 3 bank BUMN untuk mendapatkan hutang dari
>> China, sumpah hati saya teriris, kenapa ibu tega MENGGADAIKAN 3 bank BUMN
>> itu?
>> Maaf saya gunakan terminologi “GADAI” sebab sependek pengetahuan saya
>> yang awam, hal itu mirip sistem gadai.
>> Ibu membawa 3 bank BUMN, lalu mendapatkan pinjaman/HUTANG yang langsung
>> cair saat itu juga, USD 3 MILYAR atau setara Rp. 43,28 TRILYUN.
>> Masing-masing bank mendapat USD 1 M atau Rp. 14,426 T.
>> UNTUK APA PINJAMAN ITU, Bu Rini?
>>
>> 3 Bank itu tak bisa menggunakannya untuk hal lain, sebab DIKHUSUSKAN
>> UNTUK PEMBIAYAAN PROYEK INFRASTRUKTUR!!
>>
>> Dan lebih khusus lagi : PROYEK INFRASTRUKTUR YANG KONTRAKTOR-nya ASAL
>> CHINA.
>> Saya tak mau menyebut investor, sebab sejatinya mereka BUKAN INVESTOR.
>>
>> Investor datang dengan membawa MODAL, sementara yang ini modalnya
>> disiapkan oleh 3 bank BUMN, lewat HUTANG yang dikucurkan China.
>>
>> Lalu kemana dana pengalihan subsidi BBM, Pak Jokowi?!
>> Bukankah 17 Nopember 2014 ketika bapak mencabut subsidi BBM, KONON
>> KATANYA dana subsidi akan DIALIHKAN UNTUK MEMBIAYAI INFRASTRUKTUR??
>> Untuk itulah kami, rakyat, diminta untuk bersabar dan nrimo.
>>
>> Tapi kenapa setiap kali bapak menambah hutang luar negeri, selalu saja
>> alasannya untuk membiayai proyek infrastruktur, yang kami tak pernah tahu
>> proyek infrastruktur apa yang akan direalisasikan dalam waktu dekat?!
>>
>> Bukankah ribuan km jalan toll yang diresmikan pak Jokowi itu sudah
>> dibangun sejak jaman pak SBY?
>> *** *** ***
>> Pak Jokowi dan Bu Rini,
>> Menurut data yang saya dapat dari Kompas edisi 7 Nopember 2014, asset 3
>> bank BUMN sbb :
>>
>> 1. Bank Mandiri = Rp. 798,19 Trilyun
>> 2. Bank BRI = Rp. 705,29 Trilyun
>> 3. Bank BNI = Rp. 408,05 Trilyun
>>
>> Kalau di konversi ke US dolar menggunakan kurs pada saat itu (Rp.
>> 12.000,00/USD) maka nilai asset ,
>>
>> Bank Mandiri = USD 66,515 M ;
>> BRI = USD 58,774 M ;
>> BNI = USD 34,004 M.
>>
>> Kalau menggunakan kurs sekarang (Rp. 14.000,00/USD) dengan asumsi
>> assetnya tidak meningkat, maka,
>>
>> Bank Mandiri = USD 57,014 M ;
>> BRI = USD 50,378 M ;
>> BNI = USD 29,146 M.
>>
>> Lalu kenapa ba

Re: [R@ntau-Net] SURAT UNTUK BAPAK JOKOWI DAN IBU RINI SOEMARNO(KADO 1 TAHUN PEMERINTAHAN)

2015-10-22 Terurut Topik Saafroedin Bahar
 Siapa itu MHT penulisnya ? Bung Anwar Djambak, izin share ya ?

Dr.Saafroedin Bahar
Male, 78 yrs, Jakarta

2015-10-22 12:24 GMT+07:00 'AnwarDjambak' via RantauNet <
rantaunet@googlegroups.com>:

>
>
> SURAT UNTUK BAPAK JOKOWI DAN IBU RINI SOEMARNO
>
> (KADO 1 TAHUN PEMERINTAHAN)
>
> Selamat pagi/siang/sore/malam, Pak Jokowi dan Bu Rini.
>
> Semoga bapak dan ibu tetap sehat meski saya yakin anda berdua pasti super
> sibuk.
> Banyak sekali urusan yang membuat bapak dan ibu terpaksa terlibat di
> dalamnya.
>
> Bagi-bagi sembako dan kartu sakti pun harus pak Jokowi yang turun langsung.
> Belum lagi Pak Jokowi pasti sibuk mempersiapkan kunjungan ke Amerika
> Serikat dan sarapan bersama dengan pucuk pimpinan eksekutif (CEO) Freeport
> Mc Moran, di Washington DC dan makan malam bersama CEO Apple. Tentu semua
> itu menyita pikiran bapak, bagaimana membuat para CEO perusahaan asing itu
> bisa “ramah” menyambut kedatangan bapak.
>
> Begitu juga dengan Bu Rini, kantor Pelindo II digeledah Bareskrim pun,
> harus bu Rini yang menelpon Kapolri.
>
> Belum lagi Ibu Rini harus kerja keras agar proyek kereta cepat kerja sama
> dengan china bisa berjalan sesuai rencana.
> *** *** ***
> Pak Jokowi dan Bu Rini, besok tepat 1 tahun pak Jokowi dilantik dan
> setahun kurang seminggu bu Rini dilantik jadi Menteri BUMN.
> Ada sebuah tanya dari saya, rakyat biasa yang merasa miris, ngeri dan
> prihatin dengan masa depan beberapa BUMN cemerlang di negeri ini.
>
> Sejak bu Rini menggandeng 3 bank BUMN untuk mendapatkan hutang dari China,
> sumpah hati saya teriris, kenapa ibu tega MENGGADAIKAN 3 bank BUMN itu?
> Maaf saya gunakan terminologi “GADAI” sebab sependek pengetahuan saya yang
> awam, hal itu mirip sistem gadai.
> Ibu membawa 3 bank BUMN, lalu mendapatkan pinjaman/HUTANG yang langsung
> cair saat itu juga, USD 3 MILYAR atau setara Rp. 43,28 TRILYUN.
> Masing-masing bank mendapat USD 1 M atau Rp. 14,426 T.
> UNTUK APA PINJAMAN ITU, Bu Rini?
>
> 3 Bank itu tak bisa menggunakannya untuk hal lain, sebab DIKHUSUSKAN UNTUK
> PEMBIAYAAN PROYEK INFRASTRUKTUR!!
>
> Dan lebih khusus lagi : PROYEK INFRASTRUKTUR YANG KONTRAKTOR-nya ASAL
> CHINA.
> Saya tak mau menyebut investor, sebab sejatinya mereka BUKAN INVESTOR.
>
> Investor datang dengan membawa MODAL, sementara yang ini modalnya
> disiapkan oleh 3 bank BUMN, lewat HUTANG yang dikucurkan China.
>
> Lalu kemana dana pengalihan subsidi BBM, Pak Jokowi?!
> Bukankah 17 Nopember 2014 ketika bapak mencabut subsidi BBM, KONON KATANYA
> dana subsidi akan DIALIHKAN UNTUK MEMBIAYAI INFRASTRUKTUR??
> Untuk itulah kami, rakyat, diminta untuk bersabar dan nrimo.
>
> Tapi kenapa setiap kali bapak menambah hutang luar negeri, selalu saja
> alasannya untuk membiayai proyek infrastruktur, yang kami tak pernah tahu
> proyek infrastruktur apa yang akan direalisasikan dalam waktu dekat?!
>
> Bukankah ribuan km jalan toll yang diresmikan pak Jokowi itu sudah
> dibangun sejak jaman pak SBY?
> *** *** ***
> Pak Jokowi dan Bu Rini,
> Menurut data yang saya dapat dari Kompas edisi 7 Nopember 2014, asset 3
> bank BUMN sbb :
>
> 1. Bank Mandiri = Rp. 798,19 Trilyun
> 2. Bank BRI = Rp. 705,29 Trilyun
> 3. Bank BNI = Rp. 408,05 Trilyun
>
> Kalau di konversi ke US dolar menggunakan kurs pada saat itu (Rp.
> 12.000,00/USD) maka nilai asset ,
>
> Bank Mandiri = USD 66,515 M ;
> BRI = USD 58,774 M ;
> BNI = USD 34,004 M.
>
> Kalau menggunakan kurs sekarang (Rp. 14.000,00/USD) dengan asumsi assetnya
> tidak meningkat, maka,
>
> Bank Mandiri = USD 57,014 M ;
> BRI = USD 50,378 M ;
> BNI = USD 29,146 M.
>
> Lalu kenapa bank-bank itu HARUS BERHUTANG USD 1 M?!
>
> Jangan bilang 3 bank itu kesulitan likuiditas, sebab 3 bank itu “dipaksa”
> MENERIMA HUTANG yang peruntukannya hanya bagi pembiayaan proyek
> infrastruktur.
> Bagi bank Mandiri, pinjaman itu hanya senilai 1,81% saja dari nilai
> assetnya.
> Bagi Bank BRI, pinjamannya hanya 2,05% saja dari nilai asset dan bagi BNI
> hanya 3,54% saja dari nilai asset.
>
> Jadi sesungguhnya bank-bank BUMN itu kalau hanya untuk menjalankan
> business-nya as usual TIDAK BUTUH HUTANG DARI CHINA!
> *** *** ***
> Kenapa bank-bank China tidak langsung saja mengucurkan kredit kepada
> kontraktor yang akan menggarap proyek tersebut?!
> Apakah bank-bank China sendiri tak yakin kontraktor yang menggarap
> memiliki asset yang cukup untuk jadi jaminan kredit?!
> Ataukah bank-bank di China sendiri ragu proyeknya akan feasible dan
> pinjaman modal bisa kembali dengan lancar sesuai batas waktunya?!
> Lalu kenapa 3 bank BUMN itu harus DIKORBANKAN?!
>
> Tidakkah Pak Jokowi dan Ibu Rini takut kalau sesuatu yang diluar dugaan
> terjadi, semisal proyek tak berjalan sesuai perkiraan, atau kontraktornya
> wan-prestasi, bukankah 3 bank BUMN itu yang HARUS MENANGGUNG HUTANG kepada
> China?!
>
> Tidakkah Pak Jokowi dan Ibu Rini ngeri jika 3 bank yang sudah pasti
> BERDAMPAK SISTEMIK itu dijadikan jaminan hutang?!
>
> Tidakkah bapak dan ibu ingat, simpanan mayoritas perusahaan2 BUMN dan BUMD
> ada di 

Re: [R@ntau-Net] MANOLAH SAGALO PITUO MINANG DI RANTAU JAKARTA KO

2015-10-22 Terurut Topik Dr. Saafroedin Bahar
Pak Mochtar, mungkin baliau-baliau indak mambaco RantauNet. Baa kok
didatangi?  Kan indak banyak doh?
Pada 22 Okt 2015 21:21, "'Mochtar Naim' via RantauNet" <
rantaunet@googlegroups.com> menulis:

> Yth
> Pak Awaluddin Jamin, Pak Azwar Anas, Pak Emil Salim, Pak Yanuar Muin
> dan sado pituo Minang awak nan ado di rantau Jakarta ko,
>
> Assalamu 'alaikum w.w.,
>
> Lah sajak awal 2015 ko awak basamo-samo manyuarokan ide dan gagasan
> marubah namo Pemda Prov Sumbar manjadi Pemda Prov DIM (Daerah Istimewa
> Minangkabau).
> Sagalo alasan untuak itu alah disampaikan sacaro baruntun ka apak-apak
> dan awak sadonyo malalui media sosial Rantau Net ko.
> Kini giliran apak-apak mambari respons dan sambutan terhadap ide DIM
> ko.
> Mari kito danga basamo-samo.
>
> Wassalam,
>
> Mochtar Naim
> 22/10/15
>
> --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===
> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
> * DILARANG:
> 1. Email besar dari 200KB;
> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
> 3. Email One Liner.
> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
> mengirimkan biodata!
> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
> mengganti subjeknya.
> ===
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
> http://groups.google.com/group/RantauNet/
> ---
> Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google
> Grup.
> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
> kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
> Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
>

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


Re: [R@ntau-Net] MOCHTAR NAIM: "LANGKAH-LANGKAH DALAM MEMPERSIAPKAN DIM"

2015-10-20 Terurut Topik Saafroedin Bahar
Pak Mochtar, sedikit catatan. Seperti pernah saya sampaikan sebelumnya,
Pasal 18 A berkenaan dengan daerah eks swapraja yang masih ada, sedangkan
Pasal 18 B ayat (2)  UUD 1945 khusus untuk masyarakat-hukum adat *setingkat
desa*, sehingga kurang cocok untuk DIM yang bertingkat provinsi.
Pasal 18 B ayat (2( sudah ditindaklanjuti dengan UU Nomor 6 Tahun 2014,
yang mengakui masyarakat-hukum adat, yang dllakukan dengan peraturan daerah
( perda). Setahu saya Pemerintah Daerah Sumatera Barat dan beberapa daerah
tingkat II di Sumatera Barat sudah mempersiapkan* perda pengakuan terhadap
nagari sebagai masyarakat-hukum adat*.Jadi tidak usah diperjuangkan lagi.
Tinggal melaksanakan.
Dasar hukum untuk DIM yang bertingkat provinsi  rasanya lebih tepat *Pasal
28 I ayat (3) UUD 1945* yang berkenaan dengan identitas kultural
masyarakat-hukum adat.Lagi pula, Pasal ini sudah ditindaklanjuti oleh BK3AM
Jakarta dengan memprakarsau *Deklarasi ABS SBK sebagai Identitas Kultural
Sukubangsa Minangkabau, *yang sudah diaktanotariskan, sehingga mempunyai
dasar hukum yang cukup kuat.
Semoga bermanfaat.
Wassalam,
SB.

Dr.Saafroedin Bahar
Male, 78 yrs, Jakarta

2015-10-20 20:04 GMT+07:00 'Mochtar Naim' via RantauNet <
rantaunet@googlegroups.com>:

>
> *Konsep:   *
> *LANGKAH-LANGKAH *
> *DALAM MEMPERSIAPKAN DIM*
> *(DAERAH ISTIMEWA MINANGKABAU)*
> *Mochtar Naim*
> *20 Okt 2015*
>
> I
> DE ke arah terciptanya DIM walau baru disepakati awal tahun 2015 ini dalam
> sebuah pertemuan bersama yang diadakan di kantor LKAAM Sumbar di Padang,
> Maret 2015 yl, secara individual agaknya sudah banyak yang mengimpikannya
> sejak lama. DIM itu terpikirkan karena dengan bentukan provinsi Sumatera
> Barat yang sekarang ini, potensi sosial-budaya yang kita miliki yang
> merupakan kekhasan dari daerah kita Minangkabau ini tidak tersalurkan dan
> terjabarkan dengan baik dan efektif. Ciri-ciri kekhasan dan keistimewaan
> itu dengan bangga disebut-sebut tetapi tidak terterapkan dalam kehidupan
> kita secara fungsional-struktural secara kita bermasyarakat, berbudaya dan
> bernegara. Pada hal UUD1945 Pasal 18 A dan B secara terbuka memberi peluang
> kepada daerah-daerah yang mempunyai kekhasan dan atau keistimewaan dalam
> hal ciri-ciri sosial-budayanya untuk menyatakan dirinya sebagai Daerah
> Istimewa dan/atau Daerah Khusus, seperti yang telah dilakukan oleh DI Aceh,
> Yogyakarta, Papua dan Jakarta. Kita tinggal menyusun Naskah Akademiknya
> untuk diteruskan dan disampaikan kepada Pemerintah Pusat melalui Presiden,
> MPR/DPR/DPD RI untuk disetujui.
> Semua itu tentu juga dimulai dengan keinginan dan kesepakatan
> kita bersama, baik yang di ranah maupun juga yang di rantau. Kekhasan dari
> masyarakat Minang sekarang ini termasuk bahwa warganya tidak hanya yang di
> Ranah saja, tetapi juga yang di Rantau, yang jumlahnya relatif berimbang.
> Karena budaya merantaunya, maka orang Minangkabau tidak hanya ada di Ranah
> di Sumbar saja tetapi juga di serata Nusantara, dan bahkan di manapun di
> Dunia ini. Tinggal kita mengatur bagaimana cara dan langkah-langkah yang
> kita ambil dalam melakukan gerak bersama itu.
> Sejauh ini kita telah bersepakat membentuk Dua Panitia, satu
> yang di Ranah dan satu yang di Rantau. Yang di Ranah mengurus hal-hal yang
> patut dan perlu diurus di Ranah. Yang di Rantau juga begitu. Karena Rantau
> wilayahnya luas sekali, maka wajar kalau di setiap wilayah Rantau, baik
> berupa wilayah provinsi di Indonesia ini maupun wilayah Negara di daerah
> luar di mana saja, ada Panitia Lokal Rantaunya. Karena masalah kenegaraan
> banyak yang menumpu di Jakarta, maka wajar kalau Panitia Jakarta sekaligus
> menjadi Koordinator bagi semua Panitia Rantau yang ada.
> Sejauh ini, Panitia yang ada di Ranah dan di Rantau masih
> harus disempurnakan susunan organisasinya dengan sekaligus menyusun serta
> mengatur Program Kerjanya masing-masing. Dalam Panitia Ranah maupun Rantau
> sudah harus terlihat bahwa gerakan bersama menuju DIM ini tidak hanya usaha
> individual dan kelompok orang-orang saja, tetapi sekaligus mewakili sekian
> banyak Ormas yang ada dalam masyarakat Ranah dan Rantau sendiri. Perjuangan
> menuju terbentuknya DIM secara kolektif bersama itu sekaligus juga harus
> terlihat dari kebersamaan semua Ormas yang ada itu duduk bersama dalam
> Panitia Pembentukan DIM itu.
> Adalah mustahak kalau di atas Panitia Ranah dan Panitia
> Rantau itu ada Panitia Pusatnya yang unsur-unsur anggotanya diambilkan dari
> unsur Pimpinan Ranah dan Rantau itu. Pusatnya adalah di Padang dengan
> memanfaatkan fasilitas kantor LKAAM yang baru itu sebagai Kantor Pusat
> Panitia Pembentukan DIM itu. Sendirinya adalah juga mustahak kalau dalam
> waktu yang relatif singkat ini ada pertemuan antara Panitia Ranah dan
> Panitia Rantau untuk bertemu dan bermusyawarah di Padang membahas dua hal
> sekaligus: Pertama membentuk Panitia Pusat, dan kedua menyusun Program
> Kerjanya.
> Sementara 

Re: Bls: Bls: [R@ntau-Net] Direktori berdasarkan Profesi dan Minat.

2015-10-19 Terurut Topik Dr. Saafroedin Bahar
Tarimo kasih Ilhamsyah. Lanjut.
Pada 19 Okt 2015 14:25, "Ilhamsyah Mirman" <ilhamsyah.mir...@gmail.com>
menulis:

> Ass. Apak2 nan ambo hormati... Ide ko sangat ambo dukung dan sampai batas2
> tertentu alah ambo mulai meskipun masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu
> sekironyo ado kesempatan mungkin paralu wak duduk beberapa orang yang
> konsen dan memiliki waktu untuk mewujudkan mimpi besar ini. Insya Allah
> ambo bersedia sekiranya itu yang terbaik untuk wak basamo.
> Wass.
> Ilhamsyah Mirman/45/Kurai/Siangko sadang di Bandung
>
>
> 2015-10-13 20:30 GMT+07:00 Dr. Saafroedin Bahar <
> saafroedin.ba...@rantaunet.org>:
>
>> Setuju sekali pak Asmun. Tolong sampaikan salam ambo ka baliau -baliau.
>> Pada 13 Okt 2015 20:26, "'asmun sjueib' via RantauNet" <
>> rantaunet@googlegroups.com> menulis:
>>
>>> Kalau saandainyo Prof. laie sapandapeik ado kelompok Urang mudo di kota
>>> Padang dan memang bidang IT seperti Nanda Taufal Hidayat (Kini Profesor
>>> salah satu Perguruan Tinggi dikota Padang) dengan kelompok Triji
>>> ybs.mengasuh dan punyo anak asuh ado di HP. 085263527107 kalau ndak salah
>>> juo anggota Rantaunet.
>>> Semoga bamanfaat Prof. Ide gadang tasabuik paralu ditaruihkan ka orang
>>> mudo nan namuah bakarajonyato, bakarajokareih, bakarajocerdas dengan
>>> berpegang pada IMTAQ.Wass.Haasma
>>>
>>>
>>>
>>> Pada Selasa, 13 Oktober 2015 20:14, Dr. Saafroedin Bahar <
>>> saafroedin.ba...@rantaunet.org> menulis:
>>>
>>>
>>> Terima kasih pak Darwin. Baik juga berbentuk data base saja, yg bersifat
>>> terbuka dan bisa diakses publik. Tentu perlu seorang atau beberapa orang
>>> admin.
>>> Pada 13 Okt 2015 20:09, "Darwin Chalidi" <dchal...@gmail.com> menulis:
>>>
>>> Prof. Dan Angku Asmun.
>>> Setuju ide nan rancak iko.
>>> Yang paralu dimulai definisi cadiak pandai yg bisa dicerna oleh khslayak
>>> nan rami.
>>> Setelah itu pendekatan direktori apakah harus berbentuk buku.
>>> Buku itu begitu dicetak langsung kadaluarsa.
>>> Sekarang dgn adanya social media yg bisa menggantikan buku itu banyak
>>> tersedia seperti Linkedin.
>>> Mungkin perlu diexplore Linkedin yg sdh dipakai para professional bisa
>>> dipakai.
>>> Mudah2an bermanfaat.
>>> Selamat tshun baru 1437H.
>>> On Oct 13, 2015 7:59 PM, "Dr. Saafroedin Bahar" <
>>> saafroedin.ba...@rantaunet.org> wrote:
>>>
>>> Tarimo kasih pak Asmun. Kalau ado nan baminat, sabananyo direktori tu
>>> bisa disusun dek sakalompok anak mudo sajo, nan gigih mangumpuakan dari
>>> berbagai sumber.
>>> Pada 13 Okt 2015 19:52, "'asmun sjueib' via RantauNet" <
>>> rantaunet@googlegroups.com> menulis:
>>>
>>> Ide besar Prof. SB tentang Penyusunan Direktori dan Professi serta Minat
>>> para cadiak pandai
>>> Minang tasabuik. Ambo sangeik mandukuang pemikiran dan ide tasabuik.
>>> Seyogyanya ado limbago nan mangarajokan sacaro taruih manaruih
>>> berkesinambungan "even" akhir jaman sekalipun. Kalau wak taropong jo wak
>>> caliek2 limbago nan tapeik dan fungsional ditingkeik Ranah ataupun Rantau
>>> iyolah paralu didiskusikan supayo "stake holder' tabawo kasadoalahannyo.
>>> Disamping itu paralu pulo limbago ybs. menghasilkan pitih supayo jaan pulo
>>> karajo gadang tanago terbatas. Dimano paralu limbago tasabuik adolah bantuk
>>> koperasi atau limbago kemasyarakatan nan dapeik dipertanggung jawabkan.
>>> Pabilo Prof. tanyokan ka ambo kiniko nan tapikie adolah Perguruan Tinggi
>>> Negeri seperti Universitas Andalas, Universitas Negeri Padang  (Prof. Dr.
>>> Mestika Zed) atau lainnyo bidang sejarah. Limbago nan ado di Ranah akan
>>> labieh elok rasonyo dalam pemahaman bahwa data sarato informasi SDM
>>> dimakasuik oleh Prof. tsb. akan jauh banyak manfaatnyo.
>>> Wassalam, Haasma Depok.
>>> Catatan: Ambo punyo Direktori nan Prof. mukasuikan ("maybe") dari
>>> Lemhannas Kemhan misalnyo.Insya Allah buku semacam Direktori tasabuik laie
>>> baguno juo dek anak cucu cicit dst.
>>>
>>>
>>>
>>>
>>> Pada Selasa, 13 Oktober 2015 13:26, Dr. Saafroedin Bahar <
>>> saafroedin.ba...@rantaunet.org> menulis:
>>>
>>>
>>> Para sanak sekalian, selama ini informasi dalam direktori nama-nama
>>> urang awak - tokoh maupun bukan tokoh - masih sangat terbatas, sehingga
>>> kita praktis ku

Re: [R@ntau-Net] Program Jawi Sumpua Kudus

2015-10-16 Terurut Topik Dr. Saafroedin Bahar
Tarimo kasih Bung Zul. Ambo manarimo amanah duo ikua jawi dari kawan ambo
di Aliansi Kebangsaan. Sabana malu ambo dek kasus iko.
Pada 17 Okt 2015 02:50, "'ZulTan' via RantauNet" 
menulis:

>
> Badoa awak, untuang-untuang kok iyo lai ditransfer.  Ibo wak, kawan-kawan
> Pak Saaf nan dari lua.  Iko tantu manjadi sacarcah harapan.
>
> Salam,
>
>
> Sent from Samsung Mobile
>
> --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===
> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
> * DILARANG:
> 1. Email besar dari 200KB;
> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
> 3. Email One Liner.
> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
> mengirimkan biodata!
> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
> mengganti subjeknya.
> ===
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
> http://groups.google.com/group/RantauNet/
> ---
> Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google
> Grup.
> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
> kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
> Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
>

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


Re: [R@ntau-Net] Program Jawi Sumpua Kudus

2015-10-16 Terurut Topik Saafroedin Bahar
Alhamdulillah.
Pada 16 Okt 2015 20:06, "ajo duta" <ajod...@gmail.com> menulis:

> Iyo kanda Saaf. Walau sabananyo jawi SK pada dasarnyo alah ado nan punyo
> (tamasuak
> ambo). Namun dek Jawi Kubang alah lanyau, mako dimohon nan punyo SK bisa
> bakarelaan​
> untuak kito bagi rato saja untuk sado nan ikuik proyek Jawi ko.
>
> Kito tunggulah dulu transfer dari nakan Nibon dari SK
>
> Wassalaamu'alaikum WW
>
> Dutamardin Umar (aka. Ajo Duta),
> 17/8/1947, suku Mandahiliang, gala Bagindo
> Gasan Gadang Pariaman - Tebingtinggi Deli -
> Jakarta - Sterling, Virginia USA
> --------
>
> 2015-10-15 18:04 GMT-04:00 Saafroedin Bahar <drsaafroedin.ba...@gmail.com>
> :
>
>> Alhamdulillah. Tarimo kasih Dinda Ajoduta, masalah iko dapek kito
>> salasaikan. Ambo setuju jo saran Dinda menghadiahkan 10% utk Bung Nibon.
>> Pembagian hasil penjualan sacaro proporsional, sasuai jo jumlah kepemilikan
>> jawi masing-masing.
>> Salam,
>> SB.
>>
>>
>> On Friday, 16 October 2015, ajo duta <ajod...@gmail.com> wrote:
>>
>>> Assalamu'alaikum sanaks,
>>>
>>> Waktu ambo jo Armen ka SK bbrp tahun lalu meninjau jawi jo basuo jo
>>> Zulharis Nibon, Sekretaris Nagari, kordinator program Jawi SK.  Ambo
>>> mamutuskan untuk jawi-jawi tetap tingga di SK. Sementara Armen ingin
>>> dipindahkan ka kandang baru di Kubang.
>>>
>>> Kepuutusan ambo tu sangat disesalkan Armen. Namun ternyata kesputusan
>>> nan diambiak, masih bisa manyalamaikkan jawi jawi ttu.
>>>
>>> Komunikasi taruih ambo lanjuikkan jo sanak Nibon. Keputusan berikutnya
>>> untuk menutup program jawi di SK dan manjua sadonyo jawi2 tu.
>>>
>>> Lampiran adolah laporan penjualan jawi2 tu. Dalam laporan alun ado
>>> pembagian untuk kordinator. Ambo minta kerelaan sanak utk keputusan 10%
>>> dari keuntungan kito bagi untuk Nibon sebagai kordinator.
>>>
>>> Untuak samantaro pitih penjualan jo keuntuangan ambo minta ditransfer ka
>>> rek YPRN. Langkah salanjuiknyo mari kito rundingkan.
>>>
>>> Wassalam,
>>>
>>>
>>> Wassalaamu'alaikum WW
>>>
>>> Dutamardin Umar (aka. Ajo Duta),
>>> 17/8/1947, suku Mandahiliang, gala Bagindo
>>> Gasan Gadang Pariaman - Tebingtinggi Deli -
>>> Jakarta - Sterling, Virginia USA
>>> 
>>>
>>> --
>>> .
>>> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat
>>> lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
>>> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
>>> ===
>>> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
>>> * DILARANG:
>>> 1. Email besar dari 200KB;
>>> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
>>> 3. Email One Liner.
>>> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
>>> mengirimkan biodata!
>>> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
>>> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
>>> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
>>> mengganti subjeknya.
>>> ===
>>> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan
>>> di: http://groups.google.com/group/RantauNet/
>>> ---
>>> Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google
>>> Grup.
>>> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
>>> kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
>>> Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
>>>
>>
>>
>> --
>> Dr.Saafroedin Bahar
>> Male, 78 yrs, Jakarta
>>
>> --
>> .
>> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat
>> lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
>> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
>> ===
>> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
>> * DILARANG:
>> 1. Email besar dari 200KB;
>> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
>> 3. Email One Liner.
>> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
>> mengirimkan biodata!
>> * Tulis Nama, Umur &

Re: [R@ntau-Net] Program Jawi Sumpua Kudus

2015-10-15 Terurut Topik Saafroedin Bahar
Alhamdulillah. Tarimo kasih Dinda Ajoduta, masalah iko dapek kito
salasaikan. Ambo setuju jo saran Dinda menghadiahkan 10% utk Bung Nibon.
Pembagian hasil penjualan sacaro proporsional, sasuai jo jumlah kepemilikan
jawi masing-masing.
Salam,
SB.

On Friday, 16 October 2015, ajo duta  wrote:

> Assalamu'alaikum sanaks,
>
> Waktu ambo jo Armen ka SK bbrp tahun lalu meninjau jawi jo basuo jo
> Zulharis Nibon, Sekretaris Nagari, kordinator program Jawi SK.  Ambo
> mamutuskan untuk jawi-jawi tetap tingga di SK. Sementara Armen ingin
> dipindahkan ka kandang baru di Kubang.
>
> Kepuutusan ambo tu sangat disesalkan Armen. Namun ternyata kesputusan nan
> diambiak, masih bisa manyalamaikkan jawi jawi ttu.
>
> Komunikasi taruih ambo lanjuikkan jo sanak Nibon. Keputusan berikutnya
> untuk menutup program jawi di SK dan manjua sadonyo jawi2 tu.
>
> Lampiran adolah laporan penjualan jawi2 tu. Dalam laporan alun ado
> pembagian untuk kordinator. Ambo minta kerelaan sanak utk keputusan 10%
> dari keuntungan kito bagi untuk Nibon sebagai kordinator.
>
> Untuak samantaro pitih penjualan jo keuntuangan ambo minta ditransfer ka
> rek YPRN. Langkah salanjuiknyo mari kito rundingkan.
>
> Wassalam,
>
>
> Wassalaamu'alaikum WW
>
> Dutamardin Umar (aka. Ajo Duta),
> 17/8/1947, suku Mandahiliang, gala Bagindo
> Gasan Gadang Pariaman - Tebingtinggi Deli -
> Jakarta - Sterling, Virginia USA
> 
>
> --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===
> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
> * DILARANG:
> 1. Email besar dari 200KB;
> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
> 3. Email One Liner.
> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
> mengirimkan biodata!
> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
> mengganti subjeknya.
> ===
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
> http://groups.google.com/group/RantauNet/
> ---
> Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google
> Grup.
> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
> kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com
> 
> .
> Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
>


-- 
Dr.Saafroedin Bahar
Male, 78 yrs, Jakarta

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


Re: Bls: [R@ntau-Net] Direktori berdasarkan Profesi dan Minat.

2015-10-13 Terurut Topik Dr. Saafroedin Bahar
Terima kasih pak Darwin. Baik juga berbentuk data base saja, yg bersifat
terbuka dan bisa diakses publik. Tentu perlu seorang atau beberapa orang
admin.
Pada 13 Okt 2015 20:09, "Darwin Chalidi" <dchal...@gmail.com> menulis:

> Prof. Dan Angku Asmun.
> Setuju ide nan rancak iko.
> Yang paralu dimulai definisi cadiak pandai yg bisa dicerna oleh khslayak
> nan rami.
> Setelah itu pendekatan direktori apakah harus berbentuk buku.
> Buku itu begitu dicetak langsung kadaluarsa.
> Sekarang dgn adanya social media yg bisa menggantikan buku itu banyak
> tersedia seperti Linkedin.
> Mungkin perlu diexplore Linkedin yg sdh dipakai para professional bisa
> dipakai.
> Mudah2an bermanfaat.
> Selamat tshun baru 1437H.
> On Oct 13, 2015 7:59 PM, "Dr. Saafroedin Bahar" <
> saafroedin.ba...@rantaunet.org> wrote:
>
>> Tarimo kasih pak Asmun. Kalau ado nan baminat, sabananyo direktori tu
>> bisa disusun dek sakalompok anak mudo sajo, nan gigih mangumpuakan dari
>> berbagai sumber.
>> Pada 13 Okt 2015 19:52, "'asmun sjueib' via RantauNet" <
>> rantaunet@googlegroups.com> menulis:
>>
>>> Ide besar Prof. SB tentang Penyusunan Direktori dan Professi serta Minat
>>> para cadiak pandai
>>> Minang tasabuik. Ambo sangeik mandukuang pemikiran dan ide tasabuik.
>>> Seyogyanya ado limbago nan mangarajokan sacaro taruih manaruih
>>> berkesinambungan "even" akhir jaman sekalipun. Kalau wak taropong jo wak
>>> caliek2 limbago nan tapeik dan fungsional ditingkeik Ranah ataupun Rantau
>>> iyolah paralu didiskusikan supayo "stake holder' tabawo kasadoalahannyo.
>>> Disamping itu paralu pulo limbago ybs. menghasilkan pitih supayo jaan pulo
>>> karajo gadang tanago terbatas. Dimano paralu limbago tasabuik adolah bantuk
>>> koperasi atau limbago kemasyarakatan nan dapeik dipertanggung jawabkan.
>>> Pabilo Prof. tanyokan ka ambo kiniko nan tapikie adolah Perguruan Tinggi
>>> Negeri seperti Universitas Andalas, Universitas Negeri Padang  (Prof. Dr.
>>> Mestika Zed) atau lainnyo bidang sejarah. Limbago nan ado di Ranah akan
>>> labieh elok rasonyo dalam pemahaman bahwa data sarato informasi SDM
>>> dimakasuik oleh Prof. tsb. akan jauh banyak manfaatnyo.
>>> Wassalam, Haasma Depok.
>>> Catatan: Ambo punyo Direktori nan Prof. mukasuikan ("maybe") dari
>>> Lemhannas Kemhan misalnyo.Insya Allah buku semacam Direktori tasabuik laie
>>> baguno juo dek anak cucu cicit dst.
>>>
>>>
>>>
>>>
>>> Pada Selasa, 13 Oktober 2015 13:26, Dr. Saafroedin Bahar <
>>> saafroedin.ba...@rantaunet.org> menulis:
>>>
>>>
>>> Para sanak sekalian, selama ini informasi dalam direktori nama-nama
>>> urang awak - tokoh maupun bukan tokoh - masih sangat terbatas, sehingga
>>> kita praktis kurang tahu apa profesi atau minat mereka, yg sangat penting
>>> sbg rujukan dalam bekerja sama.
>>> Mungkinkah disusun direktori seperti itu dalam waktu dekat ini?
>>> --
>>> .
>>> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat
>>> lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
>>> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
>>> ===
>>> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
>>> * DILARANG:
>>> 1. Email besar dari 200KB;
>>> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
>>> 3. Email One Liner.
>>> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
>>> mengirimkan biodata!
>>> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
>>> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
>>> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
>>> mengganti subjeknya.
>>> ===
>>> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan
>>> di: http://groups.google.com/group/RantauNet/
>>> ---
>>> Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google
>>> Grup.
>>> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
>>> kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
>>> Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
>>>
>>>
>>> --
>>> .
>>> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat
>>> lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta

Re: Bls: Bls: [R@ntau-Net] Direktori berdasarkan Profesi dan Minat.

2015-10-13 Terurut Topik Dr. Saafroedin Bahar
Setuju sekali pak Asmun. Tolong sampaikan salam ambo ka baliau -baliau.
Pada 13 Okt 2015 20:26, "'asmun sjueib' via RantauNet" <
rantaunet@googlegroups.com> menulis:

> Kalau saandainyo Prof. laie sapandapeik ado kelompok Urang mudo di kota
> Padang dan memang bidang IT seperti Nanda Taufal Hidayat (Kini Profesor
> salah satu Perguruan Tinggi dikota Padang) dengan kelompok Triji
> ybs.mengasuh dan punyo anak asuh ado di HP. 085263527107 kalau ndak salah
> juo anggota Rantaunet.
> Semoga bamanfaat Prof. Ide gadang tasabuik paralu ditaruihkan ka orang
> mudo nan namuah bakarajonyato, bakarajokareih, bakarajocerdas dengan
> berpegang pada IMTAQ.Wass.Haasma
>
>
>
> Pada Selasa, 13 Oktober 2015 20:14, Dr. Saafroedin Bahar <
> saafroedin.ba...@rantaunet.org> menulis:
>
>
> Terima kasih pak Darwin. Baik juga berbentuk data base saja, yg bersifat
> terbuka dan bisa diakses publik. Tentu perlu seorang atau beberapa orang
> admin.
> Pada 13 Okt 2015 20:09, "Darwin Chalidi" <dchal...@gmail.com> menulis:
>
> Prof. Dan Angku Asmun.
> Setuju ide nan rancak iko.
> Yang paralu dimulai definisi cadiak pandai yg bisa dicerna oleh khslayak
> nan rami.
> Setelah itu pendekatan direktori apakah harus berbentuk buku.
> Buku itu begitu dicetak langsung kadaluarsa.
> Sekarang dgn adanya social media yg bisa menggantikan buku itu banyak
> tersedia seperti Linkedin.
> Mungkin perlu diexplore Linkedin yg sdh dipakai para professional bisa
> dipakai.
> Mudah2an bermanfaat.
> Selamat tshun baru 1437H.
> On Oct 13, 2015 7:59 PM, "Dr. Saafroedin Bahar" <
> saafroedin.ba...@rantaunet.org> wrote:
>
> Tarimo kasih pak Asmun. Kalau ado nan baminat, sabananyo direktori tu bisa
> disusun dek sakalompok anak mudo sajo, nan gigih mangumpuakan dari berbagai
> sumber.
> Pada 13 Okt 2015 19:52, "'asmun sjueib' via RantauNet" <
> rantaunet@googlegroups.com> menulis:
>
> Ide besar Prof. SB tentang Penyusunan Direktori dan Professi serta Minat
> para cadiak pandai
> Minang tasabuik. Ambo sangeik mandukuang pemikiran dan ide tasabuik.
> Seyogyanya ado limbago nan mangarajokan sacaro taruih manaruih
> berkesinambungan "even" akhir jaman sekalipun. Kalau wak taropong jo wak
> caliek2 limbago nan tapeik dan fungsional ditingkeik Ranah ataupun Rantau
> iyolah paralu didiskusikan supayo "stake holder' tabawo kasadoalahannyo.
> Disamping itu paralu pulo limbago ybs. menghasilkan pitih supayo jaan pulo
> karajo gadang tanago terbatas. Dimano paralu limbago tasabuik adolah bantuk
> koperasi atau limbago kemasyarakatan nan dapeik dipertanggung jawabkan.
> Pabilo Prof. tanyokan ka ambo kiniko nan tapikie adolah Perguruan Tinggi
> Negeri seperti Universitas Andalas, Universitas Negeri Padang  (Prof. Dr.
> Mestika Zed) atau lainnyo bidang sejarah. Limbago nan ado di Ranah akan
> labieh elok rasonyo dalam pemahaman bahwa data sarato informasi SDM
> dimakasuik oleh Prof. tsb. akan jauh banyak manfaatnyo.
> Wassalam, Haasma Depok.
> Catatan: Ambo punyo Direktori nan Prof. mukasuikan ("maybe") dari
> Lemhannas Kemhan misalnyo.Insya Allah buku semacam Direktori tasabuik laie
> baguno juo dek anak cucu cicit dst.
>
>
>
>
> Pada Selasa, 13 Oktober 2015 13:26, Dr. Saafroedin Bahar <
> saafroedin.ba...@rantaunet.org> menulis:
>
>
> Para sanak sekalian, selama ini informasi dalam direktori nama-nama  urang
> awak - tokoh maupun bukan tokoh - masih sangat terbatas, sehingga kita
> praktis kurang tahu apa profesi atau minat mereka, yg sangat penting sbg
> rujukan dalam bekerja sama.
> Mungkinkah disusun direktori seperti itu dalam waktu dekat ini?
> --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===
> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
> * DILARANG:
> 1. Email besar dari 200KB;
> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
> 3. Email One Liner.
> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
> mengirimkan biodata!
> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
> mengganti subjeknya.
> ===
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
> http://groups.google.com/group/RantauNet/
> ---
> Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di G

Re: Bls: [R@ntau-Net] Direktori berdasarkan Profesi dan Minat.

2015-10-13 Terurut Topik Dr. Saafroedin Bahar
Tarimo kasih pak Asmun. Kalau ado nan baminat, sabananyo direktori tu bisa
disusun dek sakalompok anak mudo sajo, nan gigih mangumpuakan dari berbagai
sumber.
Pada 13 Okt 2015 19:52, "'asmun sjueib' via RantauNet" <
rantaunet@googlegroups.com> menulis:

> Ide besar Prof. SB tentang Penyusunan Direktori dan Professi serta Minat
> para cadiak pandai
> Minang tasabuik. Ambo sangeik mandukuang pemikiran dan ide tasabuik.
> Seyogyanya ado limbago nan mangarajokan sacaro taruih manaruih
> berkesinambungan "even" akhir jaman sekalipun. Kalau wak taropong jo wak
> caliek2 limbago nan tapeik dan fungsional ditingkeik Ranah ataupun Rantau
> iyolah paralu didiskusikan supayo "stake holder' tabawo kasadoalahannyo.
> Disamping itu paralu pulo limbago ybs. menghasilkan pitih supayo jaan pulo
> karajo gadang tanago terbatas. Dimano paralu limbago tasabuik adolah bantuk
> koperasi atau limbago kemasyarakatan nan dapeik dipertanggung jawabkan.
> Pabilo Prof. tanyokan ka ambo kiniko nan tapikie adolah Perguruan Tinggi
> Negeri seperti Universitas Andalas, Universitas Negeri Padang  (Prof. Dr.
> Mestika Zed) atau lainnyo bidang sejarah. Limbago nan ado di Ranah akan
> labieh elok rasonyo dalam pemahaman bahwa data sarato informasi SDM
> dimakasuik oleh Prof. tsb. akan jauh banyak manfaatnyo.
> Wassalam, Haasma Depok.
> Catatan: Ambo punyo Direktori nan Prof. mukasuikan ("maybe") dari
> Lemhannas Kemhan misalnyo.Insya Allah buku semacam Direktori tasabuik laie
> baguno juo dek anak cucu cicit dst.
>
>
>
>
> Pada Selasa, 13 Oktober 2015 13:26, Dr. Saafroedin Bahar <
> saafroedin.ba...@rantaunet.org> menulis:
>
>
> Para sanak sekalian, selama ini informasi dalam direktori nama-nama  urang
> awak - tokoh maupun bukan tokoh - masih sangat terbatas, sehingga kita
> praktis kurang tahu apa profesi atau minat mereka, yg sangat penting sbg
> rujukan dalam bekerja sama.
> Mungkinkah disusun direktori seperti itu dalam waktu dekat ini?
> --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===
> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
> * DILARANG:
> 1. Email besar dari 200KB;
> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
> 3. Email One Liner.
> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
> mengirimkan biodata!
> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
> mengganti subjeknya.
> ===
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
> http://groups.google.com/group/RantauNet/
> ---
> Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google
> Grup.
> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
> kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
> Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
>
>
> --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===
> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
> * DILARANG:
> 1. Email besar dari 200KB;
> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
> 3. Email One Liner.
> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
> mengirimkan biodata!
> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
> mengganti subjeknya.
> ===
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
> http://groups.google.com/group/RantauNet/
> ---
> Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google
> Grup.
> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
> kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
> Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
>

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN,

[R@ntau-Net] Direktori berdasarkan Profesi dan Minat.

2015-10-13 Terurut Topik Dr. Saafroedin Bahar
Para sanak sekalian, selama ini informasi dalam direktori nama-nama  urang
awak - tokoh maupun bukan tokoh - masih sangat terbatas, sehingga kita
praktis kurang tahu apa profesi atau minat mereka, yg sangat penting sbg
rujukan dalam bekerja sama.
Mungkinkah disusun direktori seperti itu dalam waktu dekat ini?

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


Re: [R@ntau-Net] KAIN BASAHAN

2015-10-10 Terurut Topik Dr. Saafroedin Bahar
Amin.
Pada 10 Okt 2015 13:50, "Sjamsir Sjarif"  menulis:

> Samo-samo maaf Pak Saaf.
> Samo-samo concerned awak.
>
> Takana Ayat-ayat Surah Al Ghaasyiyah:
>
> Afalaa yanzuruuna ilal ibili kaifa khulikat.
> Wailassamaaa-i kaifa rufiat.
> Wailal jibaali kaifa nusibat.
> Wailal ardhi kaifa sutihat.
>
> Salam,
> -- MakNgah
> Sjamsir Sjarif
>
> --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===
> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
> * DILARANG:
>   1. Email besar dari 200KB;
>   2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
>   3. Email One Liner.
> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
> mengirimkan biodata!
> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
> mengganti subjeknya.
> ===
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
> http://groups.google.com/group/RantauNet/
> ---
> Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari
> Google Grup.
> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
> kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
> Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
>

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


Re: [R@ntau-Net] KAIN BASAHAN

2015-10-09 Terurut Topik Dr. Saafroedin Bahar
Ambo juo minta maaf bu Isna. Ambo sabana galinggaman maliek dan  marasokan
penderitaan masyarakat nan dilando asok pakek di Sumatera dan Kalimantan.
Alah banyak nan meninggal.
Pada 10 Okt 2015 06:03, "Isna Huriati" <i...@pacific.net.id> menulis:

> Mohon maaf pak Syaf, awak lah tau kalau Mak Ngah suko maagiah namo sebuah
> topik yang agak nyeleneh, nampaknyo remeh tapi barek.  Bukankah awak banyak
> mandanga bahaso beberapa calon pejabat pai ka urang nan disabuik paranormal
> ( diambo namonyo tukang tanuang atau fortune teller) bukannyo ka Allah swt
> nyo mintak tolong. Apokah pak Syaf ndak tau kasia paranormal atau nan
> diasabuik urang pandaitu mita tolong?. Apo sababnyo para pejabat nan lai
> sumbayang, puaso, haji tapi nyo korupsi? Baa mangko sampai tajadi?
> Manuruik ambo dek karano mereka  indak  marenungkan, mamparatian Surat An
> Nas.  Jadi manuruik ambo indak sakadar kain basahan, namun supayo awak
> indak frustasi indak ado salahnyo manuncik Dr. Yasir Qadhi di Google,
> batambah ilmu agamo , batambahlo mangarati baa mangko nan diluanyo rasonyo
> ka Islaman nyo ndak diragukan tapi perbuatannyo malenceng dari ajaran ugamo.
>
> Sakian sajo pak Syaf, takurang talabiah ambo mohon maaf
>
> Isna
> On 10/10/2015 4:37 AM, Dr. Saafroedin Bahar wrote:
>
> Mohon maaf Mak Ngah, dalam zaman susah ini apa tak ada topik yg lebih
> penting utk dibahas dari kain basahan ini?
> Pada 9 Okt 2015 23:38, "Sjamsir Sjarif" <sjamsirsja...@gmail.com> menulis:
>
>> Oh Haibaat Ustazah Isna. Sananglah hati kami lah ado Ustazah Pakiah nan
>> lah studi Khusus Ilimu Jin...
>>
>> Tantulah dapek MakNgah atau kami nan banyak ko batanyo tantang Jiin nan
>> karajonyo khusus macilang Urang Mandi ko. Antaro lain-lain aa sabananyo
>> labo  di Jiin tu manyibuakkan (manciliang, maintai-intai) awak mandi indak
>> baKain Basahan?
>>
>> Tipak di awak nan Mandi Indak Bakain Basahan di kamar mandi tatutuik, apo
>> sabananyo salahnyo atau dosonyo salain dari diciliang Jiin Spesialis Tukang
>> Ciliang Urang Mandi tu? 
>>
>> Baliak ka tanyo samulo, adokoh Hadis nan mangatokan awak misti pakai Kain
>> Basahan juo walaupun awak mandi surang dalam kamar mandi tatutuik?
>>
>> Sakitu dulu pamuloi baraja ilimu tantang Jiin, khususnyo tantang Jiin
>> Panciliang Urang Mandi ("Peepin Tom").
>>
>> Salam,
>> -- Makngah
>>
>> --
>> .
>> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat
>> lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
>> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
>> ===
>> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
>> * DILARANG:
>>   1. Email besar dari 200KB;
>>   2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
>>   3. Email One Liner.
>> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
>> mengirimkan biodata!
>> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
>> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
>> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
>> mengganti subjeknya.
>> ===
>> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
>> http://groups.google.com/group/RantauNet/
>> ---
>> Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari
>> Google Grup.
>> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
>> kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
>> Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
>>
> --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===
> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
> * DILARANG:
> 1. Email besar dari 200KB;
> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
> 3. Email One Liner.
> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
> mengirimkan biodata!
> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
> mengganti subjeknya.
> ===
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
> http://groups.google.com/grou

Re: [R@ntau-Net] KAIN BASAHAN

2015-10-09 Terurut Topik Dr. Saafroedin Bahar
Mohon maaf Mak Ngah, dalam zaman susah ini apa tak ada topik yg lebih
penting utk dibahas dari kain basahan ini?
Pada 9 Okt 2015 23:38, "Sjamsir Sjarif"  menulis:

> Oh Haibaat Ustazah Isna. Sananglah hati kami lah ado Ustazah Pakiah nan
> lah studi Khusus Ilimu Jin...
>
> Tantulah dapek MakNgah atau kami nan banyak ko batanyo tantang Jiin nan
> karajonyo khusus macilang Urang Mandi ko. Antaro lain-lain aa sabananyo
> labo  di Jiin tu manyibuakkan (manciliang, maintai-intai) awak mandi indak
> baKain Basahan?
>
> Tipak di awak nan Mandi Indak Bakain Basahan di kamar mandi tatutuik, apo
> sabananyo salahnyo atau dosonyo salain dari diciliang Jiin Spesialis Tukang
> Ciliang Urang Mandi tu? 
>
> Baliak ka tanyo samulo, adokoh Hadis nan mangatokan awak misti pakai Kain
> Basahan juo walaupun awak mandi surang dalam kamar mandi tatutuik?
>
> Sakitu dulu pamuloi baraja ilimu tantang Jiin, khususnyo tantang Jiin
> Panciliang Urang Mandi ("Peepin Tom").
>
> Salam,
> -- Makngah
>
> --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===
> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
> * DILARANG:
>   1. Email besar dari 200KB;
>   2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
>   3. Email One Liner.
> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
> mengirimkan biodata!
> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
> mengganti subjeknya.
> ===
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
> http://groups.google.com/group/RantauNet/
> ---
> Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari
> Google Grup.
> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
> kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
> Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
>

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


Re: [R@ntau-Net] KAIN BASAHAN

2015-10-09 Terurut Topik Dr. Saafroedin Bahar
Mohon maaf MakNgah.
Pada 10 Okt 2015 11:19, "Sjamsir Sjarif"  menulis:

> Tantang asok mungkin Pak Saaf takalimbun mangikuti postiang ambo sorang
> sajo 10 postiang baturuik-turuik:
>
> Oct 7Sjamsir Sjarif
> Sajak MakNgah postiangkan Masalah Asok Taba di Kampuang Awak ko, tampaknyo
> indak sorang juo Rang Lapau nan paduli bakomentar doh.
>
> Tampaknyo MakNgah sorang sajo nan nyinyia mamostiang maagaki kesehatan
> Rang Kampuang dek Ulah Tangan-tangan Jahil Manusia nan mahunggun rimbo
> gadang sasuko hatinyo sajo.
>
> Bialah tambah ciek lai barito kok ka disabuik tambah nyinyia juo.
>
> -- MakNgah
>
> Dari Singgalangkito baco:
>
> .
>
> --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===
> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
> * DILARANG:
>   1. Email besar dari 200KB;
>   2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
>   3. Email One Liner.
> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
> mengirimkan biodata!
> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
> mengganti subjeknya.
> ===
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
> http://groups.google.com/group/RantauNet/
> ---
> Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari
> Google Grup.
> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
> kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
> Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
>

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


Re: [R@ntau-Net] BANJIRNYA BURUH RRT/ CINA KE INDONESIA

2015-10-04 Terurut Topik Dr. Saafroedin Bahar
Setuju panuah.

Manuruik ambo tugaih urang ketek haruslah sasuai jo statusnyo yang ketek,
bisanyo cuma ngomel, komplain, baturo turo dan mampekecek-an urang gadang,
kalo urang gadang lupo jo urang ketek.
Urang gadang  tugaihnyo haruslah sasuai loo jo statusnyo sabagai urang
gadang, mancari solusi untuak mangurangi kalo indak manyalasaikan masalah
urang ketek, mamproteksi urang ketek dan kalo dapek tantunyo
mansejahterakan urang urang ketek koo...

Kalo wak minta loo solusi dari urang ketek,  lah tabalaik kaji dinyo
tuu..apo gunonyo urang gadang yang di baia maha dek rang ketek, kalo solusi
untuak masalahpun urang ketek yang harus mancari, marumuskan dan ma
aplikasikannyo.

Urang ketek harus nyinyia agar urang gadang indak lupo jo tugasnyo..kalo
kurang nyinyia bantuak kasus asok di Riau jo jambi dan kalimantan kini
tuu..tiok taun akan barulang baliak...karano urang gadang santai santai
sajo karano urang ketek kurang nyinyia dan kurang kareh protesnyo...

Dari kondisi yang ado di nagari awak kini ko,  urang gadang yang mamacik
tampuak pamarintahan dan kakuasaan, nampaknyo punyo kebebasan mutlak untuak
batindak dan bamanuver..indak ado lai yang namonyo check and balance
tuu...lembaga DPR, activis, intelektual, mahasiswa, masyarakat civil dan
media massa sebagai pilar demokrasi kalo indak ter-kooptasi kekuasaan  atau
lah tabali..
Indak ado kontrol ateh kabijakan urang gadang yang mempengaruhi hajat hidup
urang ketek..ba utang saenak nyo sajo...harago nambubuang anteng anteng
sajo..tanago kasa cino masuak nagari kito aman aman sajo..paliang heboh
sabanta di medsos, itupun labiah banyak batangka antaro urang ketek yang
pro dan con...indak tadanga dpr ato masyarakat maminta penjelasan dan
pertangguang jawaban urang gadang yang alah diberi wewenang..

Salagi urang ketek kurang nyinyia dan kurang kareh soraknyo, urang gadang
akan tatap bantuak kini juo parangainyo.
Malalukan galeh dan agendanyo yang nampaknyo bakiblat ka cino,...Apolah
aratinyo pambangunan, kalo sebeng sebeng tanago kasa pun lapeh ka urang
cino.. Urang ketek tantu baharok banyak dapek kecipratan dari program dan
project dari urang gadang yang katonyo marakyat koo. Apolah aratinyo
pambangunan bagi urang ketek kalo urang cino juo yang ka kanyang. Dan bukan
hanyo cino pribumi, cino daratanpun nampaknyo kini akan dapek bagian..

Bukan prasangka, tapi data dan fakta alah manunjuak kan baa bana kualitas
barang buatan cino..harago ndak nepu doh... Dan kalau kontraktor cino pulo
yang mandominasi project project yang di biayai jo utang dari cino, iyoo
makin cameh kito..karano untuak urusan cincai cincai-an kontractor cino ko
sabana pakar..kalo pimpro kito kurang bariman hasilnyo bisa diduga..abih
pokok nantinyo di maintenance..

Oposisi, nampaknyo bukan pilihan bagi urang gadang di nagari awak..urang
gadang kito labiah suko marapek ka pusek kakuasaan walaupun harus manjilek
baliak ludah yang alah terlanjur di sambuakan..Baitu juo jo activis,
basorak hanyo kalo alun dapek bagian...kalo alah dapek, walaupun itu hanyo
makan malam dan selfie di istana cukuik effektif untuak manutuik muluik
para activis yang opportunis ko.

Dari dulu ma ota lamak di lapau dan baciloteh di palanta marupokan suatu
previlage yang masih di punyoi urang ketek..Kalo urang ketek alah maleh loo
ma ota dan baturo turo di palanta dan lapau, alamaik ka karam nagari,
karano urang ketek yang mayoritas tu alah apatis dan indak mau tau lai.

Indak banyak yang dapek di lakukan urang ketek salain dari pado  baciloteh
dan baturo turo mancaliak kondisi yang indak batua dan narugikan nyo. Makin
banyak frekuensi dan kuantity cilotehan urang ketek tantunyo ciek jo duo
sampai juo katalingo urang gadang. Dan mudah mudahan urang gadang indak
pakak pakak bana dan  amuah naninjau ulang kebijakannyo yang akan manambah
sansaro urang ketek..

Sakadar cilotehan urang ketek untuak parami rami an palanta rantau net ko.

Wass
Sfd
On 25 Sep 2015 16:17, "Maturidi Donsan"  wrote:

>
> Sanak Haasma, Andri Satria Masri, ANB, REZA, Pak Saaf, Dewis Natra,
> Muhammad Hanif,dd ZD,  Syafruddin Syaiyar, S St Sulaiman dan sanak
> dipalanta n.a.h
>
>
> Kesulitan awak dilapau, ado ide/usul kamaa kadibao. Kalau sakadar ota
> lapeh, maaf, io banyak kawan nan bagarah sajo atau sakadar maampok-ampo
> air, mampakajuik-i ikan dilabuag tu. Jaan awak salahan pulo. Dicubo
> mancari alamat, sasudah alamat dapek, ditelusuri jo surel sambia mabao
> usul, tanyato awak masuak rimbo gadang. Ado nan mambaleh:
>
> recipient failed permanently Ado nan mambaleh: Delivery to the following
> recipient has been delayed Susul jolah, dibaleh: Delivery to the
> following recipient failed permanently:
>
>
> Ado lo nan mahaniangkan sajo, antah apolo panyakiknyo (3,4 dan 5)
>
> 1.
>
>  26/3/2015
>
> Delivery to the following recipient failed permanently:
>
>  ilhamsyah-mir...@gmail.com
>
>
>
> 2.
>
> Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
> 

Re: [R@ntau-Net] PERINTISAN KEDUA USAHA RANG LAPAU

2015-10-03 Terurut Topik Dr. Saafroedin Bahar
Ambo alah kapok dek proyek sapi simmental.
Pada 4 Okt 2015 08:43, "Fitrianto"  menulis:

> Salam,
>
> Pak ZulTan,
> ambo pribadi memang indak picayo jo model pengumpulan massa tuk mamulai
> proyek2 samacam bisnis dan inovasi.
> talampau barek baban nan kadihelo sahinggo kecepatannyo indak adoh.
> cukuiklah tuk pemilu mangumpuakan banyak urang...:)
>
> Tapi kok ka iyo juo, cubolah pakai badan hukum koperasi karena dana nan
> disetor masih bisa dimintak baliak sahinggo anggota indak maraso dananyo
> bisa hilang sajo.
> Mangumpuan dana tuk usaho tatap harus punyo badan hukum.
>
> Dan jaan gampang takanceh kalau dikritik dek nan dari lua nagari...hehe
>
> Wassalam
> fitr
>
> 2015-10-03 11:17 GMT-04:00 'ZulTan' via RantauNet <
> rantaunet@googlegroups.com>:
>
>>
>> Assalaamu'alaikum,
>>
>> Apo nan awak usaokan salamo ko tarlalu administratif, harus sasuai jo SOP
>> dlsb.  Rapek ka rapek hasilnya "Keputusan Rapat".  Dan satalah itu, iyo
>> sabana putuih kaji tu.  Antah kok indak?
>>
>> "Too many people spend too much time trying to perfect something before
>> they actually do it."
>>
>> Bayangkan gagasan YPRN nan dimulai sajak rapek di Kubang Kalimalang
>> tanggal 5 Februari 2010 nan lalu (kana 5 tahun nan lalu), apo hasilnyo
>> kini?
>> Bara lamo urusan ka notaris?  Batahun?  Mangumpuan copy KTP sajo habih
>> maso babulan-babulan.  Ditambah pulo manunggu transfer Rp 1 juta dari tiok
>> pandiri.  Qadarullah, sampai maningga Uda Rainal Rais, Ketua Pembina
>> Yayasan, alun juo tadanga garak yayasan ko.  Istilah Ajo Duta anap-anap
>> sajo.
>>
>> Terlepas dari kegagalan sapi Simental, ambo satuju dengan caro
>> manjalankan proyek ko, indak batele-batele hitam di ateh putiah, lansuang
>> jalan.  Cuma sayang baranti di tangah jalan.  Sajak awal ambo lah maragukan
>> keberhasilan usao ko, dan ambo sampaikan sacaro terbuka di Palanta ko.  Dan
>> ambo pun indak sato.
>>
>> Tapi bagi ambo, kegagalan itu, tidak harus menghentikan.
>>
>> Ambo suko jo tagline nan dijadikan signature Ajo Duta dek sari (kini ndak
>> dipakai lai):
>>
>> "Menjadi bagian dari sapu lidi, akan lebih bermanfaat dari pada menjadi
>> sebatang lidi."
>>
>> Tarlalu lamah kalau 10 lidi untuak manjadi sapu lidi.  Paralu 300 lidi
>> @Rp 100.000/bulan salamo 12 bulan dan stop.  Total Rp 360 juta.  Jo pitih
>> sabanyak tu, ndak ka mungkin dibiakan lalok-lalok di bank.
>>
>> Saran ambo mungkin ANB cocok untuak mamacik kaceo ko.
>>
>> Ambo paham keraguan Fitr, "Emang gampang ngajakin orang?"
>>
>> The key is:
>> "Believe while others are doubting."
>>
>> Salam,
>> ZulTan
>>
>> Sent from Samsung Mobile
>>
>>
>>
>>  Original message 
>> From: ajo duta 
>> Date: 03/10/2015 15:56 (GMT-08:00)
>> To: Rantau 
>> Subject: Re: [R@ntau-Net] PERINTISAN KEDUA USAHA RANG LAPAU
>>
>>
>> Fitr, baru2 ko ambo ikuik mendirikan Koperasi Diaspora di Jakarta.
>> Alun manga-manga Dinas Koperasi alah minta biaya pendirian koperasi
>> 5 juta piah.
>>
>> Ambo dulu aktif di Koperasi Pasar di Jakarta. Kperasi ko jadi "kuperasi"
>> bagi oknum kementerian kuperasi. Dek itu dulu RN mamiliah yayasan.
>>
>> ​
>>
>> Wassalaamu'alaikum WW
>>
>> Dutamardin Umar (aka. Ajo Duta),
>> 17/8/1947, suku Mandahiliang, gala Bagindo
>> Gasan Gadang Pariaman - Tebingtinggi Deli -
>> Jakarta - Sterling, Virginia USA
>> 
>>
>> 2015-10-03 17:38 GMT-04:00 Fitrianto :
>>
>>> Ajo Duta,
>>> Dibandiang yayasan, mungkin labiah rancak koperasi nan dicubo buek.
>>> Kalau yayasan, rasonyo dana donator jadi dana lapeh sajo.
>>> Tapi kalau koperasi, donator(anggota) kan bisa maambiak dananyo baliak,
>>> atau maminjam ka koperasi tu.
>>>
>>> Ambo jo adiak di Padang sadang mambuek PT dan siap maminjam 200 juta tuk
>>> dana operasinalnyo...:)
>>>
>>> Wassalam
>>> Fitr
>>>
>>> Sent from my iPad
>>>
>>> On Oct 3, 2015, at 1:01 PM, ajo duta  wrote:
>>>
>>> Alaikumsalam sanak,
>>>
>>> Alah acok RN mancubo mengumpulkan kekuatan ekonomi.
>>> Terakhir berhasil mengumpuakan 40 urang, kemudian mendirikan
>>> Yayasan Palanta RN. Satalah tu antap sajo.Menganggur sajo pitih
>>> tu kini di bank. Nan jaleh kalau di dolarkan, alah turun nilainyo.
>>>
>>> Mengutip Kapten Darul Makmur: "Awak baru bisa samo-samo bakarajo.
>>> Alun b​isa bakarajo samo".
>>>
>>> Tapi syyukurlah masih ado keinginan tu. Taruih Zultan!
>>>
>>>
>>>
>>> Wassalaamu'alaikum WW
>>>
>>> Dutamardin Umar (aka. Ajo Duta),
>>> 17/8/1947, suku Mandahiliang, gala Bagindo
>>> Gasan Gadang Pariaman - Tebingtinggi Deli -
>>> Jakarta - Sterling, Virginia USA
>>> 
>>>
>>> 2015-10-03 11:42 GMT-04:00 Fitrianto :
>>>
 Lah saminggu tantangan diajukan, alun juo 10 takumpua lai:)
 Baa pulo caronyo kamangumpuakn 300 urang...


 Wasalam
 fitr
 lk,40,albany

 

Re: Bls: [R@ntau-Net] Efek perubahan desa manjadi nagari.

2015-09-29 Terurut Topik Dr. Saafroedin Bahar
Pak Asmun, kalau ambo indak salah,  manuruik UU no 6 th 2014 terserah ka
kito sendiri utk mamiliah, ditetapkan dlm perda.
Pada 30 Sep 2015 07:46, "'asmun sjueib' via RantauNet" <
rantaunet@googlegroups.com> menulis:

> Palanta n.a.h.
> Menarik hal efek perubahan desa manjadi Nagori. Karano dek suduik pandang
> ukuran pembangunan wilayah berdasarkan pitih jo RAB Pusat dan Daerah.
> Manuruik pandapeik pribadi ambo nan memang ingin mempertahankan kearifan
> lokal seperti ABS SBK nan alah ratusan tahun atau lebih, perduli dengan
> berbagai buatan dan peraturan pusat yang mancubo mentrapkan pola jo bantuk
> pemikian penyeragaman suatu kawasan disatiok suduik Republik Nusantara
> tarutamo di Ranah Minang. Saelok-eloknyo Undang2 dan Peraturan Pempus,
> Pemprov.Pemkab.Kota manakala tidak mencapai sasaran dan target kesra
> banyak, tidaklah punyo arti apo2. Gadang atau keteknyo anggaran nan ka
> diperoleh tagantung juo sampai seberapo jauh wak di Nagori dapaeik
> mengopimalkan manjadi hal an bamanaat, kok tidak.
> Nach, Provinsi SB nan ingin kito jadikan DIM berdasarkan philosophy ABS
> SBK seyogyanya mempersiapkan perda atau sejenis Undang2 lokal bahwa
> pemahaman Desa dalam UU Desa R.I. tersebut untuk wilayah SB  adolah
> "Nagori" artinyo kito harus dan mau tidak mau mempertahankan kearian lokal
> "Nagori" sebagai suatu entiti terendah dalam pemerintahan R.I. kan begitu?
> atau bagaimana?
> Wassalam,
> Haasma (Lk/7/Depok)
>
>
>
> Pada Selasa, 29 September 2015 21:38, kovi KM 
> menulis:
>
>
> Bheheheheh...
> Yo mak SS...
> Alah di inok manuangkan...
> Isinyo indak buliah baranjak dari nagori do mak...
> Disiko jo lah da borek ati nak malopeh uda poi maghantau...
> Kok jauah bona parantauan mak..
> kok lai tajojak juo rumah nan godang di ranah minang...
> nan kok tarogak bona rasonyo...
> Lah bisa kito simak di "dunia si maya" mak...bheheheheh
> Eko
> Rang kampai minang
> Balai baru koto nan godang payokumbuah
> Rantau bauksit
> Pada tanggal 29 Sep 2015 20:52, "Abraham Ilyas" 
> menulis:
>
> Anak Desa
> *Anak Nagari*
> Anak Negara
> Anak Jalanan
> Anak Urang
> ..dst !
>
> ...istilah mana yang disukai 
>
> Abraham Ilyas lk. > 70
>
>
> Pada 29 September 2015 19.44, Sjamsir Sjarif 
> menulis:
>
> Angku Eko jo adidunsanak kasadonyo:
> Danga, inok ranuangkan banalah Ratok nan Tasirek diantaro barih2 pantun
> "Saluang Babaliak ka NagariSaluang Babaliak ka Nagari" ko...
>
> Indak salamak nan dek sari 
>
> Saluang Babaliak ka Nagari
> http://m.youtube.com/watch?v=on5XDwghiSI
>
> Salam,
> -- Nyiak Sunguik
> Sjamsir Sjarif
> Jauah di Rantau
> Laruik paratian mainokkannyo ...
>
> --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===
> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
> * DILARANG:
>   1. Email besar dari 200KB;
>   2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
>   3. Email One Liner.
> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
> mengirimkan biodata!
> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
> mengganti subjeknya.
> ===
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
> http://groups.google.com/group/RantauNet/
> ---
> Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari
> Google Grup.
> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
> kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
> Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
>
>
> --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===
> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
> * DILARANG:
> 1. Email besar dari 200KB;
> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
> 3. Email One Liner.
> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
> mengirimkan biodata!
> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
> mengganti subjeknya.
> ===
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
> http://groups.google.com/group/RantauNet/
> ---
> Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google
> Grup.
> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup 

Re: [R@ntau-Net] BACK TO THE FUTURE

2015-09-26 Terurut Topik Dr. Saafroedin Bahar
Setuju pak Maturidi.
Pada 26 Sep 2015 08:20, "Maturidi Donsan"  menulis:

>
> Dd ZD, pak Saaf dan sanak dipalanta n.a.h
>
> Kembali ke surau era sekarang tentu saja akan menyesuaikan zaman.
>
> Mengaji disurau, kalau dulu anak-anak, sekarang mungkin orang dewasa dan
> orang tua. Yang dikaji bukan saja Alquran dan hadis tapi juga ilmu umum
> lainnya sehingga wawasan penduduk nagari menjadi luas
>
> Ruangan mengaji bagi anak-anak  boleh dikatakan memadai dioperalih MDA dan
> itu dilaksanakan pada siang hari.
>
> Kembali ke surau, diantaranya adalah  keinginan untuk memanfaatkan surau
> dan mesjid,
>
> Surau mungkin  siang - malam kosong hanya sebagian  digunakan shalat
> berjamaah , didaerah petani yang kegiatan di sawah dan ladang, suraunya
> mungkin kosong disiang hari. Mesjid, 6 hari dalam seminggu kosong.
>
> Baik mesjid maupun surau ingin dimanfaatkan dengan membawa pendidikan ke
> Jorong/nagari, dengan demikian anak didik/peserta didik dekat dengan ibu
> bapak dan mamak/penghulunya sehinga pengawasannya pun menjadi dekat dengan
> demikian ABS SBK dapt terpelihara.
>
> Contoh yang mulai agak mendekati adalah nagari Sulit Air di Sumbar, semua
> jenjang pendidikan ada dinagari, tinggal lagi penyempurnaan.
>
> Kalau pendidikan ini dibawa ke nagari/jorong, pemerintah tak perlu
> membuatkan bukit batu seperti di kota, dari pemerintah yang dibutuhkan
> pemberian fasilitas. Bantuan yang berat dari pemerintah mungki tempat
> praktek/lab.
>
> Mengenai cabang kegiatan lainya yang dulunya dilakukan di area surau
> sekarang masih dimungkinkan, hanya perlu penyesuaian.
>
> Pendidikan dilakukan secara halaqah, titik berat untuk meningkatkan
> wawasan warga jorong dan nagari bukan untuk semata-mata mendapatkan
> ijazah. Pendeknya menskipun mereka petani, tapi petani yang kenal dengan
> hukum Ohm, Integral lipat tiga atau Plato- Aristoteles dst.
>
> Itulah saya kira yang akan dicapai kalau kita balik ke surau dan nagari
>
> Wass,
>
> Maturidi
>
>
>
>
> --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===
> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
> * DILARANG:
> 1. Email besar dari 200KB;
> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
> 3. Email One Liner.
> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
> mengirimkan biodata!
> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
> mengganti subjeknya.
> ===
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
> http://groups.google.com/group/RantauNet/
> ---
> Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google
> Grup.
> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
> kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
> Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
>

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


Re: [R@ntau-Net] BACK TO THE FUTURE

2015-09-25 Terurut Topik Dr. Saafroedin Bahar
Pak Zaid, alah ambo baco. Setuju. Trims.
Pada 26 Sep 2015 07:09, "Zaid Dunil"  menulis:

> Sanak sapalanta RN  n a h
>
> Assalamualaikum ww
>
> Terlampir suatu  tulisan singkat sebagai pendapat tentang " gerakan
> kembali ke surau"
>
> Wass
>
> Dunil Zaid, 72. Kpg Ujuang Pandan Parak Karambia Pdg. Tingga di Jkt.
>
> --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===
> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
> * DILARANG:
>   1. Email besar dari 200KB;
>   2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
>   3. Email One Liner.
> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
> mengirimkan biodata!
> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
> mengganti subjeknya.
> ===
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
> http://groups.google.com/group/RantauNet/
> ---
> Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari
> Google Grup.
> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
> kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
> Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
>

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


Re: [R@ntau-Net] BANJIRNYA BURUH RRT/ CINA KE INDONESIA

2015-09-24 Terurut Topik Saafroedin Bahar
Pak Syaiyar, saya sama sekali  tidak yakin rezim ini bersedia meninjau
kembali kebijakannya yg pro Cina itu. Agar rezim ini tidak melenceng
terlalu jauh, diperlukan kekuatan oposisi yg tangguh, yg sayangnya justru
tercerai berai.
Pada 25 Sep 2015 07:43, "Syafruddin Syaiyar"  menulis:

> Selain menghasilkan presiden pilihan rakyat yang  membuat ekonomi kita
> meroket bulan september ini, hasil sampingan yang nyata dari pamilihan
> presiden setahun yang lalu adalah masyarakat yang terbelah dalam melihat
> berbagai persoalan. Saking terbelahnya masyarakat kita saat ini sampai
> sampai lupa pada data dan fakta yang seharusnya menjadi dasar pembahasan
> suatu masalah secara objective.
>
> Banjirnya buruh "unskill" cina bagi jokolover dilihat bukan suatu ancaman
> dan ketidak adilan bagi jutaan buruh kita yang butuh lapangan kerja, tapi
> sesuatu yang normal normal saja.  Sampai sampai motivator sekelas Renald
> Kasali pun terpancing untuk menulis suatu pembenaran yang menohok rasa ke
> adilan para pencari kerja yang masih butuh bantuan dan proteksi pamerintah.
>
> Kalau mau sedikit melupakan keberpihakan kita, dan melihat data dan fakta
> yang ada, dimana melimpahnya tenaga kerja atau buruh kita dan susahnya
> lapangan kerja yang ada dalam negeri sekarang ini rasanya tidak adil kalau
> pemerintah meng-akomodasi dan pura pura tidak tau dengan membanjirnya buruh
> unskill cina ke Indonesia.
>
> Jelas ini suatu ancaman yang nyata dan keluar dari azas kepatutan.. Salah
> satu keuntungan yang diharapkan dari investasi asing adalah membuka
> lapangan kerja untuk rakyat. Kalau keuntungan ini sudah di ambil cina,
> artinya bukan kita yang dibantu cina tapi sebaliknya kita yang membantu
> cina menciptakan project menguntungkan bagi pemodal dan lapangan kerja
> untuk buruhnya..
>
> Negara negara Afrika merupakan contoh nyata dominasi cina yang dalam
> mengexploitasi kekayaan alam dan perekonomian suatu negara yang dampaknya
> terhadap rakyat setempat tidak seberapa. Bagi yang pernah bersentuhan
> dengan perusahaan cina, pasti tau betapa greedynya kebijakan mereka,  mulai
> dari hal kecil sampai yang besar maunya mereka dari product cina dan
> didatangkan dari cina..Kalau sebagai host country, kita ngak bisa
> memproteksi kepentingan nasional, kejadiannya akan seperti di
> Afrika..terjajah secara ekonomi..
>
> Hanya waktulah yang akan membuktikan apakah kebijakan serba cina rejim
> jkw-jk akan membawa kemaslahatan atau kemudaratan.
>
> Sfd
>
> Amerika tak kan hengkang dari Vietnam tahun 75 kalau tidak mereka lawan
> dengan semangat bambu runcing.
>
> Kalau dipikir, apa yang kurang bagi Amerika untuk menghadapi Vietnam.
>
> Semangat bambu runcing, tepat seperti yang digambarkan Andri. Semangatnya
> yang perlu dihidupkn lagi. Semangat cinta tanah air
>
> Sekarang ini semangat itu yang sudah mulai terkuras.
>
> Harapannya ke anak- anak muda, tapi kalau anak muda sudah patah semangat,
> Indonesia tamat.
>
> Setiap masalah tetap saja dinilai dari sudut pandang yang berbeda, itu
> lumrah.
>
> Namun kita sebagai  pemuda-pemudi harapan bangsa   harus tetap berikhtiar
> mempertahankan  agar jadi tuan dirumah sendiri,
>
> Kebijakan  masa lalu yang telah mengakibatkan NKRI ini menjadi negara
> jajahan gaya baru hendaknya  jangan diteruskan lagi.
>
> Wass,
>
> Maturidi
>
> --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===
> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
> * DILARANG:
> 1. Email besar dari 200KB;
> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
> 3. Email One Liner.
> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
> mengirimkan biodata!
> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
> mengganti subjeknya.
> ===
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
> http://groups.google.com/group/RantauNet/
> ---
> Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google
> Grup.
> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
> kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
> Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
>
> --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===
> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
> * DILARANG:
> 1. Email besar dari 200KB;
> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
> 3. Email One Liner.
> * Anggota WAJIB 

[R@ntau-Net] Fwd: Peristiwa Mekkah

2015-09-13 Terurut Topik Dr. Saafroedin Bahar
Kemungkinan pengaruh sikap cuek dalam musibah Mekkah.
-- Pesan terusan --
Dari: "Salim Said" 
Tanggal: 14 Sep 2015 07:51
Subjek: Fwd: Peristiwa Mekkah
Kepada: "Group Diskusi Kita" , "alumnas-oot"
, , "Tito
Karnavian" , 
Cc:


-- Forwarded message --
From: Agus Abubakar Arsal 
Date: 2015-09-13 22:20 GMT+07:00
Subject: Peristiwa Mekkah
To: Salim Said 


Peristiwa Mekah

by : shamsi ali

Dalam suasana kesedihan seperti ini memang sebaiknya kita tidak saling
menyakahkan. Yang terbaik adalah saling mendoakan, khususnya untuk korban
dan keluarga mereka, semoga peristiwa ini membawa kebaikan bagi mereka.
Mereka husnul khatimah dan digolongkan ke dalam hamba-hambaNya yang syahid.

Akan tetapi di sisi lain hati yang lagi sedih ini juga cukup terusik.
Betapa tidak, peristiwa demi peristiwa, dari tahun ke tahun kerap terjadi
dan dalam skala yang sangat besar. Sejak peristiwa Mina tahun 1991 yang
menewaskan begitu banyak jamaah haji Indonesia, tramped (saling tabrakan di
Jamarat Mina, kebakaran tenda Mina, hingga ke jatuhnya crane di masjidil
haram kemarin hari.

Memang haqqul yakin bahwa tidak akan terjadi dalam hidup ini kecuali dengan
izin Allah. Tak sehelai daun yang akan terjatuh dari pohonnya kecuali
dengan izinNya jua. Takdir Ilahi memang ada di atas segalanya. Ketika Allah
berkehendak tak satupun yang mampu menolak.

Akan tetapi di satu sisi Allah juga telah menjadikan bahwa taqdirNya tidak
diyakink sebagai sikap apatisme. Sebab itu merupakan satu sisi ekstremisme
dalam menyikapi taqdir. Yaitu percaya jika manusia tidak punya pilihan
terkecuali ikut kepada ketentuan langit. Jika and ingin kaya tidak perlu
kerja. Cukup menunggu kekayaan yang akan turun dari langit. Ini apatisme
dan bukan takdir.

Maka berbagai peristiwa tragis yang terjadi di musin haji itu seharusnya
tidak saja dilihat dari sudut pandang keagamaan (baca takdir). Tapi harus
dilihat secara menyeluruh, termasuk sampai di mana sesungguhnya pihak
penyelenggara haji (pemerintah Saudi) bersungguh-sungguh dalam mencegaj
terjadinya tragedi itu?

Terus terang sebagai seorang Muslim yang telah berhaji berkali-kali, bahkan
ketika masih mahasiswa seringkali menjadi guide haji, baik sebagai temus
(tenaga musim) maupun guide haji untuk travel-travel haji ONH plus. Selama
berkali-kali haji itu sering saya memperhatikan cara kerja petugas haji di
Saudi Arabia yang tersimpulkan dalam satu kata: cuwek.

Jika anda turun dari pesawat dan memasuki area imigrasi anda akan merasakan
sikap cuwek dan kurang peduli ini. Sedemikian letihnya jamaah, tapi
seringkali petugas imimgrasi sibuk ngobrol di antara mereka. Banyak jamaah
yang tidak paham bahasa atau Inggris, tapi hampir tidak ada yang membantu
mereka apa yang harus dilakukan.

Sikap cuwek atau tepatnya tidak jeli dan teliti serta hati-hati, saya
yakin, menjadi penyebab terjadinya peristiwa-peristiwa tragis dari masa ke
masa. Dan pihak penyelenggara hanya akan serius menanganinya ketika
peristiwa tragis itu terjadi. Sehingga seolah-olah riban nyawa manusia itu
harus menjadi "percobaan" terlebih dahulu untuk dilakukannya perbaikan.

Terowongan Mina dijadikan dua arah setelah ratusan bahkan ribuan nyawa
melayang. Pelebaran tempat pelemparam (Jamarat) di Mina tidak diperluas
jika tidak terjadi desakan yang membawa maut. Jika bukan karena kebakaran
yang merenggut nyawa banyak jamaah Asia Selatan ketika itu kemah permanen
tidak akan dipasang.

Demikian juga dengan peristiwa jatuhnya crane ini. Kalau saja bukan karena
jatuhnya di saat musim haji mungkin "dicuwekin" saja. Pihak penyelenggara
tidak memikirkan keamanan jamaah, padahal crane bisa jatuh kapan saja walau
bukan karena angin keras.

Seharusnya jauh sebelum jamaah berdatangan crane itu sudah diamankan ke
daerah tertentu sehingga meyakinkan bahwa jamaah aman. Masalahnya sekali
lagi adakah perhatian akan keamanan jamaah?

Akhirnya semua ini ada di tangan otoritas Saudi Arabia. Akan tetapi
alangkah baiknya jika dalam organisasi OKi sudah mulai disuarakan agar
dunia Islam dilibatkan dalam pengurusan haji ini. Minimal pada posisi
"Advisories" yang berfungsi memberikan masukan kepada pihak Saudi dalam
penyelenggaraan haji.

Tapi apakah itu memungkinkan? Rasanya hampir mustahil karena Saudi sendiri
tidak merasa perlu bantuan dunia Islam (Amerika juga tidak karena ini
urusan agama). Dan yang terpenting dalam urusan haji dunia Islam lainnya
yang butuh Saudi dan bukan sebaliknya. So?
-- M Shamsi Ali, Imam Masjid New York

-- 
Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "diskusi kita" di Google
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
kirim email ke diskusi-kita+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.

-- 
.
* Posting yg berasal 

Re: [R@ntau-Net] Gagasan bagus utk memberantas maraknya organ tunggal.

2015-09-10 Terurut Topik Dr. Saafroedin Bahar
Indak ado barito panjangnyo. Ambo ambiak intinyo nan penting sajo.
Pada 11 Sep 2015 08:24, "Maturidi Donsan"  menulis:

>
> Maaf pak Saaf, ambo alah tabaliak pulo.
>
> Ambo maminta  pak Saaf, malewakan barito panjangnyo.
>
> Baa caritonyo dari Buya  mengenai pengerahan padusi tu.
>
> Wass,
>
> Maturidi
>
> --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===
> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
> * DILARANG:
> 1. Email besar dari 200KB;
> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
> 3. Email One Liner.
> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
> mengirimkan biodata!
> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
> mengganti subjeknya.
> ===
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
> http://groups.google.com/group/RantauNet/
> ---
> Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google
> Grup.
> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
> kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
> Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
>

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


Re: [R@ntau-Net] Gagasan bagus utk memberantas maraknya organ tunggal.

2015-09-10 Terurut Topik Dr. Saafroedin Bahar
Iko posting Buya Yustanur: " Pemimpin tak bisa diharapkan pada
hakekatnyaseorang pemimpin adalah cerminan masyarakatnyo ..11..12 ...
yg harus bergerak itu adalah masyarakat orang prr oragan trus berkelompok
..apakah itu dari kalangan pemuda, niniak mamak ,alim ulama , cadiak pandai
..dan yg paling mangkus itu bundo kanduangnyo ..pengalaman di sebuah daerah
di agam barat ...untuak menghentikqn orgen takah itu ...padusi nan tutum
tangan ..padusi nan mambubarkan ..acara .
Dan alhamdulilah ..efektif sekali ...tak ada benturan dan persoalannyo .."
Pada 11 Sep 2015 08:30, "Dr. Saafroedin Bahar" <
saafroedin.ba...@rantaunet.org> menulis:

> Indak ado barito panjangnyo. Ambo ambiak intinyo nan penting sajo.
> Pada 11 Sep 2015 08:24, "Maturidi Donsan" <maturid...@gmail.com> menulis:
>
>>
>> Maaf pak Saaf, ambo alah tabaliak pulo.
>>
>> Ambo maminta  pak Saaf, malewakan barito panjangnyo.
>>
>> Baa caritonyo dari Buya  mengenai pengerahan padusi tu.
>>
>> Wass,
>>
>> Maturidi
>>
>> --
>> .
>> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat
>> lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
>> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
>> ===
>> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
>> * DILARANG:
>> 1. Email besar dari 200KB;
>> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
>> 3. Email One Liner.
>> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
>> mengirimkan biodata!
>> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
>> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
>> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
>> mengganti subjeknya.
>> ===
>> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
>> http://groups.google.com/group/RantauNet/
>> ---
>> Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google
>> Grup.
>> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
>> kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
>> Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
>>
>

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


[R@ntau-Net] Posting Buya Yustanur.

2015-09-10 Terurut Topik Dr. Saafroedin Bahar
Berikut posting Buya Yustanur: " Pemimpin tak bisa diharapkan pada
hakekatnyaseorang pemimpin adalah cerminan masyarakatnyo ..11..12 ...
yg harus bergerak itu adalah masyarakat orang prr oragan trus berkelompok
..apakah itu dari kalangan pemuda, niniak mamak ,alim ulama , cadiak pandai
..dan yg paling mangkus itu bundo kanduangnyo ..pengalaman di sebuah daerah
di agam barat ...untuak menghentikqn orgen takah itu ...padusi nan tutum
tangan ..padusi nan mambubarkan ..acara .
Dan alhamdulilah ..efektif sekali ...tak ada benturan dan persoalannyo .."

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


[R@ntau-Net] Gagasan bagus utk memberantas maraknya organ tunggal.

2015-09-10 Terurut Topik Dr. Saafroedin Bahar
Para sanak sekalian, ada berita bagus dari Buya Yustanur bhw suatu daerah
di kabupaten Agam yang berhasil mengatasi masalah organ tunggal tanpa ribut
-ribut, yaitu dengan mengerahkan padusi. Ruponyo cukup efektif dan patuik
ditiru.
Wassalam.

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


Re: [R@ntau-Net] Gagasan bagus utk memberantas maraknya organ tunggal.

2015-09-10 Terurut Topik Dr. Saafroedin Bahar
Silakan pak Maturidi.
Pada 11 Sep 2015 07:19, "Maturidi Donsan"  menulis:

>
>  Bisa dikopaskan beritanya pak Saff
>
> Memberantas orgen tunggal : "yaitu dengan mengerahkan padusi"
>
> Wass,
>
> Maturidi
>
> --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===
> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
> * DILARANG:
> 1. Email besar dari 200KB;
> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
> 3. Email One Liner.
> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
> mengirimkan biodata!
> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
> mengganti subjeknya.
> ===
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
> http://groups.google.com/group/RantauNet/
> ---
> Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google
> Grup.
> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
> kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
> Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
>

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


RE: [R@ntau-Net] Gagasan bagus utk memberantas maraknya organ tunggal.

2015-09-10 Terurut Topik Saafroedin Bahar
Sanak ZulTan, kaba tu posting dari Buya Yustanur di Kiktinggi. Ambo setuju
jo caro itu, apolagi nampaknyo efektif.
Pada 11 Sep 2015 07:47, "'ZulTan' via RantauNet" <rantaunet@googlegroups.com>
menulis:

>
> Pak Saaf NAH,
>
> Biasonyo orgen tunggal ditulak dek ado padusi nan sato naik pangguang.
> Nah di Agam, manuruik kaba Pak Saaf, padusi bana nan bakerahkan untuak
> organ tunggal tu.
> Kurang jaleh di ambo barita ko.
>
> Salam,
>
>
>
> Sent from Samsung Mobile
>
>
>
>  Original message 
> From: "Dr. Saafroedin Bahar" <saafroedin.ba...@rantaunet.org>
> Date: 11/09/2015 05:45 (GMT+07:00)
> To: Rantau Net Rantau Net <rantaunet@googlegroups.com>
> Subject: [R@ntau-Net] Gagasan bagus utk memberantas maraknya organ
> tunggal.
>
>
> Para sanak sekalian, ada berita bagus dari Buya Yustanur bhw suatu daerah
> di kabupaten Agam yang berhasil mengatasi masalah organ tunggal tanpa ribut
> -ribut, yaitu dengan mengerahkan padusi. Ruponyo cukup efektif dan patuik
> ditiru.
> Wassalam.
>
> --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===
> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
> * DILARANG:
> 1. Email besar dari 200KB;
> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
> 3. Email One Liner.
> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
> mengirimkan biodata!
> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
> mengganti subjeknya.
> ===
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
> http://groups.google.com/group/RantauNet/
> ---
> Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google
> Grup.
> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
> kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
> Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
>
> --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===
> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
> * DILARANG:
> 1. Email besar dari 200KB;
> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
> 3. Email One Liner.
> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
> mengirimkan biodata!
> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
> mengganti subjeknya.
> ===
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
> http://groups.google.com/group/RantauNet/
> ---
> Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google
> Grup.
> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
> kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
> Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
>

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


Re: [R@ntau-Net] Posting Buya Yustanur.

2015-09-10 Terurut Topik Dr. Saafroedin Bahar
Silakan ditindaklanjuti gagasan terobosan iko Andri.
Pada 11 Sep 2015 08:56, "Andri Satria Masri" <andri.ma...@gmail.com>
menulis:

> Acara orgen tunggal ko harus dijalehkan dulu situasinyo pak SB.
>
> Apokah acara baralek urang atau acara pemuda?
>
> Kalau acara baralek, tantu harus minta izin dulu ka yang punyo alek untuak
> dibubarkan. Atau, setidaknyo ma agiah pengertian ka yang punyo alek.
>
> Kalau acara tu acara pemuda, mangecek ka Ketua Pemuda nyo supayo orgen
> tunggal yang mengumbar porno aksi dikurangi atau dihilangkan.
>
> Jadi, manuruik Andri, persoalan orgen tunggal ko ndak mesti harus saribuik
> ko bana di medsos, kalau Niniak Mamak, Alim Ulama, Pemerintah
> Jorong/Korong, Pemerintah Nagari, KAN, Parik Paga Nagari, Pemuda, Bundo
> Kanduang, BAMUS sapakaik mambuek Kesepakatan Nagari yang berbentuk
> Peraturan Nagari (PERNAG) mengatur tentang pelaksanaan keramaian di nagari.
> Di situ dibunyikan aturan alek, aturan menggunakan orgen tunggal
> (penyanyinyo, jam tayangnyo, dll).
>
> PERNAG tu mengacu ke PERDA Pencegahan, Penindakan dan Pemberantasan
> Maksiat yang rato-rato alah ado di Kabupaten/Kota di Sumbar (kalau di Kab.
> Padang Pariaman PERDA No. 2 tahun 2004).
>
> Zaman desentralisasi ko sebaiknyo dimanfaatkan oleh urang di tingkek
> nagari untuak bisa mengatur nagarinyo dengan baik. Apo lai, adat salingka
> nagari. Nagari elok dek urang nagarinyo sendiri, bukan dek urang nagari
> lain.
>
> Begitu manuruik Andri pak.
>
>
> Pada 11 September 2015 08.37, Dr. Saafroedin Bahar <
> saafroedin.ba...@rantaunet.org> menulis:
>
>> Berikut posting Buya Yustanur: " Pemimpin tak bisa diharapkan pada
>> hakekatnyaseorang pemimpin adalah cerminan masyarakatnyo ..11..12 ...
>> yg harus bergerak itu adalah masyarakat orang prr oragan trus berkelompok
>> ..apakah itu dari kalangan pemuda, niniak mamak ,alim ulama , cadiak pandai
>> ..dan yg paling mangkus itu bundo kanduangnyo ..pengalaman di sebuah daerah
>> di agam barat ...untuak menghentikqn orgen takah itu ...padusi nan tutum
>> tangan ..padusi nan mambubarkan ..acara .
>> Dan alhamdulilah ..efektif sekali ...tak ada benturan dan persoalannyo
>> .."
>>
>> --
>> .
>> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat
>> lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
>> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
>> ===
>> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
>> * DILARANG:
>> 1. Email besar dari 200KB;
>> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
>> 3. Email One Liner.
>> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
>> mengirimkan biodata!
>> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
>> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
>> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
>> mengganti subjeknya.
>> ===
>> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
>> http://groups.google.com/group/RantauNet/
>> ---
>> Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google
>> Grup.
>> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
>> kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
>> Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
>>
>
>
>
> --
>
>
> *Andri Satria Masri, S.E., M.E.*
>
> Kasubag Hubungan Masyarakat dan Media
>
> Bagian Hubungan Masyarakat Setdakab Padang Pariaman
>
> L/43/Koto/Nagari Sungai Sariak, Kecamatan VII Koto/Kab. Padang Pariaman
>
> Handphone: 081374001167, Pin BB: 288E864B
>
>
> *Hidup Adalah Pengabdian Seumur Hidup Kepada Sang Maha Pemberi Kehidupan.*
> My profiles: [image: Facebook] <http://www.facebook.com/andri.masri> [image:
> Blogger] <http://andrimasri.blogspot.com> [image: WordPress]
> <http://andrisatria.wordpress.com> [image: Twitter]
> <http://twitter.com/AndriSatria>
> Contact me: [image: Google Talk] andri.ma...@gmail.com [image: Y!
> messenger] as_ma...@yahoo.co.id
> Get a signature like this.
> <http://r1.wisestamp.com/r/landing?promo=17=http%3A%2F%2Fwww.wisestamp.com%2Femail-install%3Futm_source%3Dextension%26utm_medium%3Demail%26utm_campaign%3Dpromo_17>
>  CLICK
> HERE.
> <http://r1.wisestamp.com/r/landing?promo=17=http%3A%2F%2Fwww.wisestamp.com%2Femail-install%3Futm_source%3Dextension%26utm_medium%3Demail%26utm_campaign%3Dpromo_17>
>
>
> --
> .
> * Pos

Re: [R@ntau-Net] BANJIRNYA BURUH RRT/ CINA KE INDONESIA

2015-09-09 Terurut Topik Dr. Saafroedin Bahar
Reza, ada beda sedikit. Orang lain kekurangan tenaga kerja. Kita kelebihan
pengangguran. Orang menganggur bisa berbuat macam-macam.
Pada 9 Sep 2015 15:31, "muhammad syahreza" 
menulis:

> Assalamu'alaikum wr.wb.
>
>
> Ndak usah takuik bana samo buruh Chino, karano 300.000 urang TKI di
> Taiwan, 250.000 urang lainnyo di Hongkong dan 100.000 urang karajo di
> Malaysia. Sado nyo karajo samo Toke Chino.
> Kalau Taiwan, Chino jo Malaysia mambuek isu sarupo ko baa kiro-kiro?
> "300.000 orang buruh Indonesia mengepung Taiwan, atau 250.000 orang buruh
> Indonesia menghilangkan kesempatan kerja Warga Hongkong, atau 100.000 orang
> buruh Indonesia merangsek Malaysia"
>
> Kadang kebencian dan ketakutan tu tibo karano kito indak mampu basaiang.
>
>
> Salam
>
> Reza
>
>
>
> 2015-09-09 1:27 GMT+07:00 Akmal Nasery Basral :
>
>> Sanak Andri,
>>
>> Kalau topik Tenaga Kerja Asing ini kita bebaskan dari beban kacamata
>> politik, dan semata-mata ditilik hanya dari data statistik, maka yang
>> terjadi sejak 2012 sebetulnya adalah penurunan total TKA dengan data sbb:
>> - 2012 : 77 ribu TKA (pembulatan)
>> - 2013: 72 ribu TKA
>> - 2014: 69 ribu TKA
>> - 2015 (sampai Agustus): 55 ribu TKA.
>>
>> Sementara regulasi TKA berdasarkan Permen Ketenagakerjaan No. 16/2015
>> kian memperkecil ruang masuk TKA seperti bisa dibaca pada tautan ini:
>>
>>
>> http://www.expat.or.id/business/ManpowerRegulations_16_Tahun_2015-TenagaKerjaAsing.pdf
>>
>> Salah satu pengetatan bagi perusahaan pemberi kerja TKA adalah aturan
>> Pasal 3 Ayat 1 yang menyebutkan bahwa perusahaan yang mempekerjakan 1 orang
>> TKA sekurang-kurangnya mempekerjakan 10 TKI pada perusahaan pemberi kerja
>> TKA.
>>
>> Jadi jika perusahaan X mempekerjakan 5 TKA, maka sekurang-kurangnya
>> perusahaan itu harus mempekerjakan 50 TKI (kendati ada beberapa pos
>> pekerjaan yang mendapat pengecualian seperti direksi).
>>
>> Jika tren statistik dan perubahan regulasi ini dipelajari lebih dulu oleh
>> semua yang berminat pada topik ini, maka gambaran yang didapatkan akan
>> lebih jernih dan adil.
>>
>> Malangnya masyarakat kita, terutama sejak tahun lalu, memilih untuk lebih
>> mengandalkan sentimen politik dan bias opini, ketimbang menggali lebih
>> dalam data-data faktual dan legal-formal yang terjadi.
>>
>> Padahal Al Qur'an sendiri mengamanatkan kepada muslim agar jangan sampai
>> kebencian pada satu kaum (termasuk terhadap kelompok yang sedang berkuasa)
>> mendorong untuk berlaku tidak adil.  Keadilan (dalam memberikan penilaian)
>> harus tetap ditegakkan karena itu yang lebih dekat dengan taqwa (QS 5:8).
>>
>> Wassalam,
>>
>> ANB
>>
>>
>>
>>
>> Pada 8 September 2015 15.12, Andri Satria Masri 
>> menulis:
>>
>>> Terima kasih atas infromasi tambahannya da Akmal.
>>>
>>> Selain harus diinvestigasi oleh jurnalis, isu ini juga harus menjadi
>>> perhatian serius bagi bapak-bapak kita di DPR RI khususnya di Komisi VI dan
>>> IX. Komisi VI melingkupi bidang industri, investasi dan persaingan usaha.
>>> Sedangkan Komisi IX melingkupi bidang kesehatan dan tenaga kerja.
>>>
>>>
>>> Pada 8 September 2015 14.44, Akmal Nasery Basral 
>>> menulis:
>>>
 Demikian dulu tanggapan dari Andri. Panjang, serius dan berusaha minim
 kesalahan ketik. Hanya saja referensi minim :(

 ANB:
 Andri, ini salah satu data terbaru (Juni 2015) tentang jumlah izin yang
 sudah diberikan kepada Tenaga Kerja Asing (TKA) China selama 1 Januari
 2014-Mei 2015, jumlah riil TKA China yang ada per Juni 2015, dan beberapa
 informasi penunjang lain. Semua disampaikan oleh Menteri Ketenagakerjaan
 Hanif Dhakiri.


 http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2015/06/30/1404002/Benarkah.Pekerja.Asal.China.Menyerbu.Indonesia.Ini.Penjelasan.Menaker

 Pertanyaannya: apakah semua informasi Menaker Hanif konsisten dengan
 fakta di lapangan? Ini yang seharusnya diinvestigasi lebih jauh oleh para
 jurnalis.

 Wassalam,

 ANB

 Pada 8 September 2015 12.04, Andri Satria Masri 
 menulis:

> Pak Maturidi yang Andri hormati,
>
> Tarimo kasih pak alah ma undang Andri dengan manyabuik namo Andri
> untuak ikuik mendiskusikan masalah investasi dan tenaga kerja dari RRT ko.
>
> Agak lamo juo Andri memutuskan untuak ikuik berkomentar. Dek apak alah
> manyabuik namo Andri menjadi penghormatan yang gadang bagi Andri dan akan
> menjadi indak sopan kalau Andri diamkan sajo.
>
> Topik iko sangaik barek bagi Andri pak. Andri indak punyo wawasan,
> pengalaman dan kemampuan memadai untuak membahasnyo. Apo lai, sajak Andri
> mengikuti dan memperhatikan postingan uda Akmal di palanta ko, Andri jadi
> ingin mancubo mengikuti caro, model dan gaya uda Akmal menjawab atau
> memposting sesuatu topik. Satu hal yang selalu Andri ingin ikuti adolah
> caro uda Akmal menuliskan pemikirannyo yang indak 

Re: [R@ntau-Net] Siklus Paceklik dan Celah-Celah Berkah

2015-09-08 Terurut Topik Dr. Saafroedin Bahar
Andri, motto yg mana?  Kerja, kerja, kerja?
Pada 8 Sep 2015 17:06, "Andri Satria Masri" <andri.ma...@gmail.com> menulis:

> Pak Saaf, manyalo sangenek Andri pak.
> Manuruik Andri, moto penyemangat pak Presiden Jokowi sangat tepat
> diterapkan di Sumatera Barat terkhusus di daerah Andri, Padang Pariaman dan
> Kota Pariaman. 
>
> Pada 7 September 2015 10.47, Dr. Saafroedin Bahar <
> saafroedin.ba...@rantaunet.org> menulis:
>
>> Bung Akmal,  walau ditulis dgn penuh kesantunan,  saya kok agak sangsi
>> bhw pesan ini dimengerti den mas Jokowi. Belum ada tanda yg meyakinkan bhw
>> beliau seorang yg religius. Mottonya kan hanya ' kerja, kerja, kerja' saja.
>> Pada 7 Sep 2015 10:40, "Akmal Nasery Basral" <ak...@rantaunet.org>
>> menulis:
>>
>>> Assalamu'alaikum Wr. Wb adidunsanak Palanta RN n.a.h,
>>>
>>> iko ado tulisan menarik dari Ust. Salim Fillah yang digubah begitu
>>> indah, dalam, sekaligus penuh referensi historis dan finansial mengenai
>>> wajah kondisi ekonomi.
>>>
>>> Wassalam,
>>>
>>> Akmal Nasery Basral
>>>
>>> * * *
>>>
>>> SIKLUS PACEKLIK DAN CELAH-CELAH BERKAH
>>>
>>> http://salimafillah.com/siklus-paceklik-dan-celah-celah-berkah/
>>>
>>> Kepada Yang Terhormat,
>>> Presiden Republik Indonesia
>>>
>>> Keselamatan, kasih sayang Allah, dan kebaikan yang tiada henti bertambah
>>> semoga dilimpahkan ke atas Ayahanda Presiden,
>>>
>>> Sungguh benar bahwa cara terbaik menasehati pemimpin adalah dengan
>>> menjumpainya empat mata, menggandeng tangannya, duduk mesra, dan
>>> membisikkan ketulusan itu hingga merasuk ke dalam jiwa.
>>>
>>> Tapi tulisan ini barangkali tak layak disebut nasehat. Yang teranggit
>>> ini hanya uraian kecil yang semoga menguatkan diri kami sendiri sebagai
>>> bagian dari bangsa ini untuk menghela badan ke masa depan yang temaram.
>>>
>>> Mengapa ia di-kepada-kan untuk Ayahanda; harapannya adalah agar
>>> huruf-huruf ini kelak menjadi saksi di hadapan Allah dan semesta akan cinta
>>> kami kepada Indonesia. Syukur-syukur jika ia mengilhami para pemimpin yang
>>> berwenang-berdaulat, untuk melakukan langkah-langkah yang perlu bagi
>>> kemaslahatan kami. Dan bermurah hatilah mendoakan kami Ayahanda, agar
>>> jikapun kami hanya rumput yang kisut, ia tetap dapat teguh lembut dan tak
>>> luruh dipukul ribut bahkan ketika karang pelindung kami rubuh lalu hanyut.
>>>
>>> Ayahanda Presiden, izinkan kami memulai hatur-tutur ini dengan sebuah
>>> kisah.
>>> Ini adalah masa kepemimpinan Sayyidina 'Umar ibn Al Khaththab, tahun 18
>>> Hijriah. Musim panas berkepanjangan disertai angin kering membawa debu-abu
>>> menghantam negeri yang baru saja tumbuh itu. Panen hancur, tetanaman
>>> musnah, ternak binasa, diikuti 2 tahun kelaparan yang melanda sebentang
>>> jazirah dari Yaman, Hijjaz, Yamamah, hingga Nejd; sementara wabah dari arah
>>> Syam turut mengganas hingga ke Madinah.
>>>
>>> Masa itu lalu dikenal sebagai ‘Tahun Ramadah’, sebagaimana ditulis Ibn
>>> Katsir dalam Al Bidayah wan Nihayah, karena bumi tampak hitam kelabu
>>> seperti warna ramad (abu jelaga). Ibn Manzhur sebagaimana dikutip dalam
>>> Lisanul ‘Arab menyatakan, “Ramada, atau armada; adalah ungkapan jika
>>> terjadi kebinasaan. Disebut tahun ramadah sebab musnahnya sebagian manusia,
>>> tumbuhan, ternak, dan harta benda pada saat itu.”
>>>
>>> Dampaknya yang dahsyat digambarkan Ibn Sa’d dalam Ath Thabaqatul Kubra,
>>> “..Hingga manusia terlihat mengangkat tulang yang rusak dan menggali lubang
>>> tikus untuk mengeluarkan apa yang ada di dalamnya.” Langkanya bahan pangan
>>> membuat harga melambung, sampai Imam Ath Thabary dalam Tarikh-nya menyebut,
>>> pada masa itu harga satu bejana susu dan sekantong keju mencapai 40 dirham.
>>>
>>> Demikianpun, dinar dan dirham seakan benar-benar tiada guna karena
>>> jikapun ada uang berapa saja banyaknya, barang yang hendak dibeli sama
>>> sekali tiada. Kita tak lupa, paceklik ramadah terjadi tak berselang lama
>>> dari masa ketika perbendaharaan Kisra yang bertimbun-timbun diangkut ke
>>> Madinah pada tahun 14 Hijriah, juga hanya sebentar sebakda Syam dan Mesir
>>> yang makmur bergabung ke pangkuan Daulah.
>>>
>>> Ayahanda Presiden,
>>>
>>> Seakan-akan Allah hendak menunjukkan, bahwa ujianNya adalah kepastian
>>> berupa secicip ketakutan, kelaparan, kekurangan hart

Re: [R@ntau-Net] Siklus Paceklik dan Celah-Celah Berkah

2015-09-06 Terurut Topik Dr. Saafroedin Bahar
Amin.
Pada 7 Sep 2015 11:47, "Akmal Nasery Basral" <ak...@rantaunet.org> menulis:

> Pak Saaf n.a.h.
>
> Semoga pesan indah yang menepuk bahu dari Ust. Salim Fillah ini, melalui
> satu dan lain cara, bisa sampai juga dibaca dan dikunyah-kunyah oleh
> Presiden Jokowi. Mungkin usai memantau asap tebal di Riau.
>
> Wassalam,
>
> ANB
>
> Pada 7 September 2015 10.47, Dr. Saafroedin Bahar <
> saafroedin.ba...@rantaunet.org> menulis:
>
>> Bung Akmal,  walau ditulis dgn penuh kesantunan,  saya kok agak sangsi
>> bhw pesan ini dimengerti den mas Jokowi. Belum ada tanda yg meyakinkan bhw
>> beliau seorang yg religius. Mottonya kan hanya ' kerja, kerja, kerja' saja.
>> Pada 7 Sep 2015 10:40, "Akmal Nasery Basral" <ak...@rantaunet.org>
>> menulis:
>>
>>> Assalamu'alaikum Wr. Wb adidunsanak Palanta RN n.a.h,
>>>
>>> iko ado tulisan menarik dari Ust. Salim Fillah yang digubah begitu
>>> indah, dalam, sekaligus penuh referensi historis dan finansial mengenai
>>> wajah kondisi ekonomi.
>>>
>>> Wassalam,
>>>
>>> Akmal Nasery Basral
>>>
>>> * * *
>>>
>>> SIKLUS PACEKLIK DAN CELAH-CELAH BERKAH
>>>
>>> http://salimafillah.com/siklus-paceklik-dan-celah-celah-berkah/
>>>
>>> Kepada Yang Terhormat,
>>> Presiden Republik Indonesia
>>>
>>> Keselamatan, kasih sayang Allah, dan kebaikan yang tiada henti bertambah
>>> semoga dilimpahkan ke atas Ayahanda Presiden,
>>>
>>> Sungguh benar bahwa cara terbaik menasehati pemimpin adalah dengan
>>> menjumpainya empat mata, menggandeng tangannya, duduk mesra, dan
>>> membisikkan ketulusan itu hingga merasuk ke dalam jiwa.
>>>
>>> Tapi tulisan ini barangkali tak layak disebut nasehat. Yang teranggit
>>> ini hanya uraian kecil yang semoga menguatkan diri kami sendiri sebagai
>>> bagian dari bangsa ini untuk menghela badan ke masa depan yang temaram.
>>>
>>> Mengapa ia di-kepada-kan untuk Ayahanda; harapannya adalah agar
>>> huruf-huruf ini kelak menjadi saksi di hadapan Allah dan semesta akan cinta
>>> kami kepada Indonesia. Syukur-syukur jika ia mengilhami para pemimpin yang
>>> berwenang-berdaulat, untuk melakukan langkah-langkah yang perlu bagi
>>> kemaslahatan kami. Dan bermurah hatilah mendoakan kami Ayahanda, agar
>>> jikapun kami hanya rumput yang kisut, ia tetap dapat teguh lembut dan tak
>>> luruh dipukul ribut bahkan ketika karang pelindung kami rubuh lalu hanyut.
>>>
>>> Ayahanda Presiden, izinkan kami memulai hatur-tutur ini dengan sebuah
>>> kisah.
>>> Ini adalah masa kepemimpinan Sayyidina 'Umar ibn Al Khaththab, tahun 18
>>> Hijriah. Musim panas berkepanjangan disertai angin kering membawa debu-abu
>>> menghantam negeri yang baru saja tumbuh itu. Panen hancur, tetanaman
>>> musnah, ternak binasa, diikuti 2 tahun kelaparan yang melanda sebentang
>>> jazirah dari Yaman, Hijjaz, Yamamah, hingga Nejd; sementara wabah dari arah
>>> Syam turut mengganas hingga ke Madinah.
>>>
>>> Masa itu lalu dikenal sebagai ‘Tahun Ramadah’, sebagaimana ditulis Ibn
>>> Katsir dalam Al Bidayah wan Nihayah, karena bumi tampak hitam kelabu
>>> seperti warna ramad (abu jelaga). Ibn Manzhur sebagaimana dikutip dalam
>>> Lisanul ‘Arab menyatakan, “Ramada, atau armada; adalah ungkapan jika
>>> terjadi kebinasaan. Disebut tahun ramadah sebab musnahnya sebagian manusia,
>>> tumbuhan, ternak, dan harta benda pada saat itu.”
>>>
>>> Dampaknya yang dahsyat digambarkan Ibn Sa’d dalam Ath Thabaqatul Kubra,
>>> “..Hingga manusia terlihat mengangkat tulang yang rusak dan menggali lubang
>>> tikus untuk mengeluarkan apa yang ada di dalamnya.” Langkanya bahan pangan
>>> membuat harga melambung, sampai Imam Ath Thabary dalam Tarikh-nya menyebut,
>>> pada masa itu harga satu bejana susu dan sekantong keju mencapai 40 dirham.
>>>
>>> Demikianpun, dinar dan dirham seakan benar-benar tiada guna karena
>>> jikapun ada uang berapa saja banyaknya, barang yang hendak dibeli sama
>>> sekali tiada. Kita tak lupa, paceklik ramadah terjadi tak berselang lama
>>> dari masa ketika perbendaharaan Kisra yang bertimbun-timbun diangkut ke
>>> Madinah pada tahun 14 Hijriah, juga hanya sebentar sebakda Syam dan Mesir
>>> yang makmur bergabung ke pangkuan Daulah.
>>>
>>> Ayahanda Presiden,
>>>
>>> Seakan-akan Allah hendak menunjukkan, bahwa ujianNya adalah kepastian
>>> berupa secicip ketakutan, ke

Re: [R@ntau-Net] Siklus Paceklik dan Celah-Celah Berkah

2015-09-06 Terurut Topik Dr. Saafroedin Bahar
Bung Akmal,  walau ditulis dgn penuh kesantunan,  saya kok agak sangsi bhw
pesan ini dimengerti den mas Jokowi. Belum ada tanda yg meyakinkan bhw
beliau seorang yg religius. Mottonya kan hanya ' kerja, kerja, kerja' saja.
Pada 7 Sep 2015 10:40, "Akmal Nasery Basral"  menulis:

> Assalamu'alaikum Wr. Wb adidunsanak Palanta RN n.a.h,
>
> iko ado tulisan menarik dari Ust. Salim Fillah yang digubah begitu indah,
> dalam, sekaligus penuh referensi historis dan finansial mengenai wajah
> kondisi ekonomi.
>
> Wassalam,
>
> Akmal Nasery Basral
>
> * * *
>
> SIKLUS PACEKLIK DAN CELAH-CELAH BERKAH
>
> http://salimafillah.com/siklus-paceklik-dan-celah-celah-berkah/
>
> Kepada Yang Terhormat,
> Presiden Republik Indonesia
>
> Keselamatan, kasih sayang Allah, dan kebaikan yang tiada henti bertambah
> semoga dilimpahkan ke atas Ayahanda Presiden,
>
> Sungguh benar bahwa cara terbaik menasehati pemimpin adalah dengan
> menjumpainya empat mata, menggandeng tangannya, duduk mesra, dan
> membisikkan ketulusan itu hingga merasuk ke dalam jiwa.
>
> Tapi tulisan ini barangkali tak layak disebut nasehat. Yang teranggit ini
> hanya uraian kecil yang semoga menguatkan diri kami sendiri sebagai bagian
> dari bangsa ini untuk menghela badan ke masa depan yang temaram.
>
> Mengapa ia di-kepada-kan untuk Ayahanda; harapannya adalah agar
> huruf-huruf ini kelak menjadi saksi di hadapan Allah dan semesta akan cinta
> kami kepada Indonesia. Syukur-syukur jika ia mengilhami para pemimpin yang
> berwenang-berdaulat, untuk melakukan langkah-langkah yang perlu bagi
> kemaslahatan kami. Dan bermurah hatilah mendoakan kami Ayahanda, agar
> jikapun kami hanya rumput yang kisut, ia tetap dapat teguh lembut dan tak
> luruh dipukul ribut bahkan ketika karang pelindung kami rubuh lalu hanyut.
>
> Ayahanda Presiden, izinkan kami memulai hatur-tutur ini dengan sebuah
> kisah.
> Ini adalah masa kepemimpinan Sayyidina 'Umar ibn Al Khaththab, tahun 18
> Hijriah. Musim panas berkepanjangan disertai angin kering membawa debu-abu
> menghantam negeri yang baru saja tumbuh itu. Panen hancur, tetanaman
> musnah, ternak binasa, diikuti 2 tahun kelaparan yang melanda sebentang
> jazirah dari Yaman, Hijjaz, Yamamah, hingga Nejd; sementara wabah dari arah
> Syam turut mengganas hingga ke Madinah.
>
> Masa itu lalu dikenal sebagai ‘Tahun Ramadah’, sebagaimana ditulis Ibn
> Katsir dalam Al Bidayah wan Nihayah, karena bumi tampak hitam kelabu
> seperti warna ramad (abu jelaga). Ibn Manzhur sebagaimana dikutip dalam
> Lisanul ‘Arab menyatakan, “Ramada, atau armada; adalah ungkapan jika
> terjadi kebinasaan. Disebut tahun ramadah sebab musnahnya sebagian manusia,
> tumbuhan, ternak, dan harta benda pada saat itu.”
>
> Dampaknya yang dahsyat digambarkan Ibn Sa’d dalam Ath Thabaqatul Kubra,
> “..Hingga manusia terlihat mengangkat tulang yang rusak dan menggali lubang
> tikus untuk mengeluarkan apa yang ada di dalamnya.” Langkanya bahan pangan
> membuat harga melambung, sampai Imam Ath Thabary dalam Tarikh-nya menyebut,
> pada masa itu harga satu bejana susu dan sekantong keju mencapai 40 dirham.
>
> Demikianpun, dinar dan dirham seakan benar-benar tiada guna karena jikapun
> ada uang berapa saja banyaknya, barang yang hendak dibeli sama sekali
> tiada. Kita tak lupa, paceklik ramadah terjadi tak berselang lama dari masa
> ketika perbendaharaan Kisra yang bertimbun-timbun diangkut ke Madinah pada
> tahun 14 Hijriah, juga hanya sebentar sebakda Syam dan Mesir yang makmur
> bergabung ke pangkuan Daulah.
>
> Ayahanda Presiden,
>
> Seakan-akan Allah hendak menunjukkan, bahwa ujianNya adalah kepastian
> berupa secicip ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan
> buah-buahan untuk memberi kabar gembira pada orang-orang yang sabar.
> Seakan-akan Allah hendak memperlihatkan, bahwa hari-hari di antara manusia
> memang dipergilirkan, lapang dan sempitnya, jaya dan prihatinnya.
> Seakan-akan Allah hendak menampakkan bahwa bahkan dalam Khilafah Rasyidah,
> masyarakat orang-orang shalih dengan pemimpin yang adil, tidak ada jaminan
> bebas dari krisis.
>
> Tapi dengan cara ini pula Allah memperlihatkan kualitas seorang pemimpin,
> kualitas kepemimpinannya, dan kualitas mereka yang dipimpinnya. Inilah
> kesejatian sebuah peradaban; pada mutu jiwa manusianya, bukan kemewahan
> hidup dan kemegahan bebangunnya.
>
> Masih tergambar jelas ketika ‘Umar menangis menyaksikan emas dan perak,
> permata dan sutra, permadani dan pernak-pernik mahal tiba dari Qadisiah dan
> Madain. Ketika itu ‘Abdurrahman ibn ‘Auf bertanya, “Mengapa engkau menangis
> wahai Amiral Mukminin? Padahal Allah telah memenangkan agamaNya dan
> memberikan kebaikan pada kaum mukminin lewat kepemimpinanmu?”
>
> “Tidak demi Allah”, sahut ‘Umar. “Ini pastilah bukan kebaikan yang murni
> dan sejati. Seandainya ia adalah puncak kebaikan, niscaya Abu Bakr lebih
> berhak ini terjadi pada masanya daripada aku. Dan niscaya pula, Rasulullah
> Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam lebih berhak ini terjadi pada 

Re: [R@ntau-Net] Shofwan Karim: Pilkada Sumbar dan Gubernur Sebelumnya

2015-08-25 Terurut Topik Dr. Saafroedin Bahar
Terima kasih bung Akmal. Asyik juga membaca tanggapan Prof Shofwan ini.
Wassalam,
SB.
Pada tanggal 26 Agt 2015 07:31, Akmal Nasery Basral ak...@rantaunet.org
menulis:

 Pilkada Sumbar dan Gubernur Sebelumnya
 Selasa, 25 Agustus 2015, 14:00 WIB

 Dialog kreatif Buya Syafii Maarif dengan Irsyad Syafar di Resonansi
 Republika, Selasa (18/8), dan ruang opini Republika, Sabtu (22/8), menarik
 perhatian saya. Judul Resonansi Buya adalah, Pilkada di Sumatra Barat
 2015. Sementara judul tulisan Irsyad Syafar adalah Pulanglah Buya.
 Rasanya, bahkan juga menarik perhatian kalangan tertentu di ranah ini
 khususnya dan umumnya semua pembaca Republika.

 Buktinya, beberapa media sosial mengutip kedua wacana itu. Buya dengan
 bahasanya yang cerdas dan bernas, sementara Irsyad dengan bahasanya yang
 lirih dan juga terus terang. Keduanya enak untuk direnungkan, terutama bagi
 yang ingin Sumatra Barat lebih maju dalam Indonesia yang lebih cemerlang
 dan berperadaban.

 Kata kunci yang dikutip Irsyad Syafar dari Buya adalah bahwa Sumbar dalam
 hal indeks kesejahteraan (Irsyad: kebahagiaan) terjun bebas pada angka tiga
 dari bawah setelah Papua dan NTB (Irsyad: NTT). Lalu, Irwan Prayitno
 dianggap lebih banyak mengurus kepentingan partainya daripada rakyat
 Sumbar.

 Sebagai orang yang tinggal di Sumbar, sepanjang pemahaman dan pengetahuan
 saya, apa yang dikemukakan Buya Syafii dan Irsyad Syafar, kedua-duanya
 mempunyai nilai kebenaran. Kalau dicermati, resonansi Buya bukan hanya
 kepada Irwan Prayitno yang dituju, tetapi juga kepada lawan bertandingnya
 di Pilkada Sumbar, dalam hal ini Muslim Kasim dan Fauzi Bahar.

 Akan tetapi, terhadap Irwan Prayitno ada pembelaan datang dari Irsyad
 Syafar anggota DPRD dari Fraksi PKS. Sedangkan terhadap Musim Kasim dan
 Fauzi Bahar, tidak ada pembelaan. Padahal Irsyad Syafar kalau konsisten
 sebagai wakil rakyat, bukan lagi milik PKS sebagaimana dia mengatakan bahwa
 Irwan Prayitno bukan lagi milik PKS, tentu harus membela Muslim dan Fauzi
 juga.

 Oh ya, Irwan Prayitno bukan pengurus PKS di Sumbar, tetapi anggota Majelis
 Syura pada tingkat nasional. Artinya, posisinya lebih menentukan dalam
 segala hal. Dan itu tidak berarti dia harus hari-hari ikut rapat atau hadir
 dalam acara-acara PKS tingkat wilayah, daerah, dan cabang lagi seperti yang
 disinggung Irsyad Syafar. Itu bukan maqamnya.

 Lebih dari itu, ketika Irsyad Syafar membela Irwan Prayitno mengenai hasil
 survei BPS (2015) tentang indeks kebahagiaan tidak sama dengan
 kesejahteraan, dia menggiring kepada pendekatan subjektif dan kualitatif.
 Membedakan kebahagiaan dengan kesejahteraan tidak dengan angka-angka.
 Tetapi, ketika Irsyad Syafar mengemukakan kesuksesan Irwan Prayitno, yang
 dikemukakan adalah kuantitatif dengan persentase dan angka-angka.

 Apa yang dikutip oleh Irsyad semuanya ada di dalam buku ukuran saku yang
 diterbitkan dan dicetak oleh PT Grafika Jaya Sumbar (milik Pemda Prov
 Sumbar) Januari 2015 dengan editor Yongki Salmeno teman Irwan Prayitno yang
 sehari-hari dekat dengannya. Buku kecil itu sebagai data dan fakta yang
 dibuat Irwan Prayitno seakan-akan pertanggungjawabannya selama memimpin
 Sumbar, tetapi bukan resmi dari pemerintah provinsi.

 Isi buku dibuka dengan pendahuluan dan pujian seorang teman dan diakhiri
 dengan riwayat hidup Irwan Prayitno. Lalu isi di dalamnya ada dua hal.
 Pertama, 315 indikator kemajuan pembangunan Sumbar, yang kedua prestasi dan
 penghargaan sebanyak 194 butir. Lalu ada dua ilustrasi gambar tentang
 pembangunan jalan Padang By Pass yang mulus kalau nanti sudah jadi
 (sekarang belum selesai).

 Maka, Irsyad Syafar mengutip sebagian kecil dari 315 indikator tadi.
 Begitu pula soal apa yang dinamakan penghargaan dan prestasi juga dikutip
 oleh Irsyad dari 194 tadi. Maka di dalam pikiran saya, semua gubernur yang
 akan mengakhiri masa jabatannya membuat laporan seperti itu.

 Akan tetapi, ada yang mengusik pikiran saya ketika Irsyad Syafar
 mengatakan prestasi yang dicapai Irwan selama lima tahun memimpin Sumbar
 adalah fakta yang tak terbantahkan, belum pernah dicapai gubernur-gubernur
 sebelumnya.

 Lalu, Irsyad Syafar menerangkan yang dimaksudnya, kembali ke buku Irwan
 Prayitno soal LKPJ, WTP dari BPK, pemuda pelopor, tour sepeda, penyaluran
 dana BOS, rehab-rekon pascabencana, dan seterusnya.

 Irsyad lupa menyentuh soal pariwisata yang belum optimal. Perolehan
 prestasi pendidikan yang juga belum pada deretan papan atas di tingkat
 nasional. Padang, ibu kota provinsi dan gerbang Sumbar, mestinya menjadi
 wilayah binaan dan pengawasan utama oleh gubernur, tetapi belum bersih
 seperti zaman Syahrul Udjud menjabat wali kota. Ada gelagat, semua yang
 baik diklaim dan semua yang kurang belum disebut.

 Orang rantau yang gelisah karena komuniksi yang terputus. Investor gamang
 masuk ke Sumbar antara lain karena soal lahan. Banyak MoU dengan calon
 investor yang tak ada realisasinya. Gamangnya beberapa pihak terhadap
 investor luar yang dianggap punya misi lain dan 

Re: Bls: [R@ntau-Net] Disertasi ambo, 1996.

2015-08-25 Terurut Topik Dr. Saafroedin Bahar
Memang pak Abraham, ado ambo tulih dalam disertasi ambo tur.

Wassalam,
SB.
Pada tanggal 25 Agt 2015 19:03, Abraham Ilyas abrahamil...@gmail.com
menulis:



 *Tuanku nan Putiah di Baso dan Tuanku nan Hitam di Lubuak Basuang;
 ---*
 Pak Saaf yth.

 Ambo pernah membaco (lupo namo bukunyo).. Tuanku nan Hitam dan Tuanku
 nan Putiah itu dua orang kakak beradik, yang mendirikan komune soviet di
 *Baso* dan ditumpas oleh TNI (Dahlan Djambek) !

 Maaf kalau salah ambo !

 Wassalam

 AI

 --
 .
 * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
 wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
 * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
 ===
 UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
 * DILARANG:
 1. Email besar dari 200KB;
 2. Email attachment, tawarkan  kirim melalui jalur pribadi;
 3. Email One Liner.
 * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
 mengirimkan biodata!
 * Tulis Nama, Umur  Lokasi disetiap posting
 * Hapus footer  seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
 * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama 
 mengganti subjeknya.
 ===
 Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
 http://groups.google.com/group/RantauNet/
 ---
 Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup RantauNet di Google
 Grup.
 Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
 kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
 Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan  kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur  Lokasi disetiap posting
* Hapus footer  seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama  mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


[R@ntau-Net] Disertasi ambo, 1996.

2015-08-24 Terurut Topik Dr. Saafroedin Bahar
Para sanak sekalian, th 1996 ambo mempertahankan disertasi ambo di UGM ttg
Minangkabau antaro 1945-1984, nan mancakup materi a.l : BPUPKI utk Sumatera
dbp Angku Syafei;  pendidikan partamo perwira urang awak ;  Divisi IX
Banteng ;  Strategi Gerpolek Tan Malaka; BPNK di bawah Chatib Sulaiman utk
mahadoki Agresi Balando Kaduo; duo tuanku PKI:  Tuanku nan Putiah di Baso
dan Tuanku nan Hitam di Lubuak Basuang;   peranan Bung Hatta dlm perjuangan
di Sumatera; sejarah sumbangan amai-amai dlm nambali pesawat Avro Anson;
peran PDRI; duo kali operasi Baret Merah Balando di Sumatera Barat; peran
Letnan Kamaluddin Tambiluak; Peristiwa Situjuh; kasus kegagalan proyek
Daerah Istimewa Sumatera Barat ( Disba) buatan Balando;  Demonstrasi Nasi
Bungkus ; pembubaran DPRST; Dewan Banteng;  ultimatum ka Kabinet Djuanda;
PRRI; Operasi  17 Agustus;  PKI/OPR di Sumatera Barat; G30S/PKI dan
penumpasannyo di Sumatera Barat; LKAAM; BKPUI;  Golkar dan Pemilu 1971;
peranan pak Harun Zain dan Azwar Anas dlm membangun baliak Sumatera Barat;
duo kali Parasamya; balanjuik jo analisa ttg manurunnyo peran urang awak
dalam bidang politik, sampai kini. Salincam ado ttg kalahnyo Jokowi-JK di
Sumatera Barat.
Dek ambo lai barasaki saketek, dibantu dek bung Anggun Gunawan di
Yogyakarta, ambo cetak buku tu sacaro terbatas jo teknik Print on Demand (
PoD). Ukuran 15,5 x 23,5 cm, taba 535 halaman. Harago Rp. 125.000,- tambah
ongkos kirim.
Ado rencana utk maadokan badah buku tu di Jakarta, maundang para jenderal
urang awak, tokoh masyarakat, politisi, cendekiawan, kaum mudo, dan para
peminat.
Para sanak nan baminat silakan dipasan langsuang ka Gre Publishing
Yogyakarta.

Silakan.

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan  kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur  Lokasi disetiap posting
* Hapus footer  seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama  mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


[R@ntau-Net] Fwd: Disertasi ambo (1996) ttg Minangkabau.

2015-08-24 Terurut Topik Saafroedin Bahar
Silakan.
-- Pesan terusan --
Dari: saafroedin.ba...@rantaunet.org
Tanggal: 24 Agt 2015 21:23
Subjek: Disertasi ambo (1996) ttg Minangkabau.
Kepada: Rantau Net Rantau Net rantaunet@googlegroups.com
Cc:

Para sanak sekalian, th 1996 ambo mempertahankan disertasi ambo di UGM ttg
Minangkabau antaro 1945-1984, nan mancakup materi a.l : BPUPKI utk Sumatera
dbp Angku Syafei;  pendidikan partamo perwira urang awak ;  Divisi IX
Banteng ;  Strategi Gerpolek Tan Malaka; BPNK di bawah Chatib Sulaiman utk
mahadoki Agresi Balando Kaduo; duo tuanku PKI:  Tuanku nan Putiah di Baso
dan Tuanku nan Hitam di Lubuak Basuang;   peranan Bung Hatta dlm perjuangan
di Sumatera; sejarah sumbangan amai-amai dlm nambali pesawat Avro Anson;
peran PDRI; duo kali operasi Baret Merah Balando di Sumatera Barat; peran
Letnan Kamaluddin Tambiluak; Peristiwa Situjuh; kasus kegagalan proyek
Daerah Istimewa Sumatera Barat ( Disba) buatan Balando;  Demonstrasi Nasi
Bungkus ; pembubaran DPRST; Dewan Banteng;  ultimatum ka Kabinet Djuanda;
PRRI; Operasi  17 Agustus;  PKI/OPR di Sumatera Barat; G30S/PKI dan
penumpasannyo di Sumatera Barat; LKAAM; BKPUI;  Golkar dan Pemilu 1971;
peranan pak Harun Zain dan Azwar Anas dlm membangun baliak Sumatera Barat;
duo kali Parasamya; balanjuik jo analisa ttg manurunnyo peran urang awak
dalam bidang politik, sampai kini. Salincam ado ttg kalahnyo Jokowi-JK di
Sumatera Barat.
Dek ambo lai barasaki saketek, dibantu dek bung Anggun Gunawan di
Yogyakarta, ambo cetak buku tu sacaro terbatas jo teknik Print on Demand (
PoD). Ukuran 15,5 x 23,5 cm, taba 535 halaman. Harago Rp. 125.000,- tambah
ongkos kirim.
Ado rencana utk maadokan badah buku tu di Jakarta, maundang para jenderal
urang awak, tokoh masyarakat, politisi, cendekiawan, kaum mudo, dan para
peminat.
Para sanak nan baminat silakan dipasan langsuang ka Gre Publishing
Yogyakarta.

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan  kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur  Lokasi disetiap posting
* Hapus footer  seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama  mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


[R@ntau-Net] Disertasi ambo (1996) ttg Minangkabau.

2015-08-24 Terurut Topik Dr. Saafroedin Bahar
Para sanak sekalian, th 1996 ambo mempertahankan disertasi ambo di UGM ttg
Minangkabau antaro 1945-1984, nan mancakup materi a.l : BPUPKI utk Sumatera
dbp Angku Syafei;  pendidikan partamo perwira urang awak ;  Divisi IX
Banteng ;  Strategi Gerpolek Tan Malaka; BPNK di bawah Chatib Sulaiman utk
mahadoki Agresi Balando Kaduo; duo tuanku PKI:  Tuanku nan Putiah di Baso
dan Tuanku nan Hitam di Lubuak Basuang;   peranan Bung Hatta dlm perjuangan
di Sumatera; sejarah sumbangan amai-amai dlm nambali pesawat Avro Anson;
peran PDRI; duo kali operasi Baret Merah Balando di Sumatera Barat; peran
Letnan Kamaluddin Tambiluak; Peristiwa Situjuh; kasus kegagalan proyek
Daerah Istimewa Sumatera Barat ( Disba) buatan Balando;  Demonstrasi Nasi
Bungkus ; pembubaran DPRST; Dewan Banteng;  ultimatum ka Kabinet Djuanda;
PRRI; Operasi  17 Agustus;  PKI/OPR di Sumatera Barat; G30S/PKI dan
penumpasannyo di Sumatera Barat; LKAAM; BKPUI;  Golkar dan Pemilu 1971;
peranan pak Harun Zain dan Azwar Anas dlm membangun baliak Sumatera Barat;
duo kali Parasamya; balanjuik jo analisa ttg manurunnyo peran urang awak
dalam bidang politik, sampai kini. Salincam ado ttg kalahnyo Jokowi-JK di
Sumatera Barat.
Dek ambo lai barasaki saketek, dibantu dek bung Anggun Gunawan di
Yogyakarta, ambo cetak buku tu sacaro terbatas jo teknik Print on Demand (
PoD). Ukuran 15,5 x 23,5 cm, taba 535 halaman. Harago Rp. 125.000,- tambah
ongkos kirim.
Ado rencana utk maadokan badah buku tu di Jakarta, maundang para jenderal
urang awak, tokoh masyarakat, politisi, cendekiawan, kaum mudo, dan para
peminat.
Para sanak nan baminat silakan dipasan langsuang ka Gre Publishing
Yogyakarta.

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan  kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur  Lokasi disetiap posting
* Hapus footer  seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama  mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


  1   2   3   4   5   6   7   8   9   10   >