Di Indonesia ini kita sering mengeluh dan menggunakan resources tidak
semestinya. Akses Internet di Indonesia ini juga kenceng2 kok.
Buktinya rekan-rekan kita hobbynya download film2. he he he.
[No need to name names. ha ha ha. Soalnya saya kecipratan hasilnya.]
Ini saya setuju sekali.
Dulu
Dulu baca berita, katanya pemerintah menyiapkan 300 hektar di cikarang
untuk microsoft research center. 300 hektar? mau ngapain? nanam
singkong?
Barangkali angka 300 hektar ini cuman PR-move doang?
Yang penting untuk developer itu kan bukan tempat yang besar atau
lapang, tapi yang nyaman.
Saya juga sependapat dengan ide ini dan lebih percaya dengan membangun
komunitas software developer adalah hal yg penting. Saya tidak begitu
iri melihat glamor GYM (google yahoo microsoft), tapi saya sangat
ngiler kalo ngeliat gimana ramenya komunitas developer mereka mulai
dari yg gede
On 11/21/05, Ariya Hidayat [EMAIL PROTECTED] wrote:
...
Kawan saya itupun membongkar rahasianya:
berpuasa sesering mungkin, uang dihemat, belikan Fortune di tukang
jual majalah bekas di Cikapundung! Langsung terbuka mata saya.
...
Ketika mahasiswa, itu pun yang saya lakukan: beli majalah
Iya pak, maaf, kami mahasiswa
skrg memang kemanjaan, sampe akhirnya pas lulus kami nyesel, kenapa
dulu waktu jadi mahasiswa gak belajar yang rajin. Akses informasi yang
super hebat saat ini memang memungkinkan mahasiswa untuk berkreasi
lebih luas.
Tapi dari pengalaman pribadi (sebagai mahasiswa
On 11/21/05, Budi Rahardjo [EMAIL PROTECTED] wrote:
1. Dahulu, saya sering (saya ulangi: SERING) kedatangan
orang yang punya duit (baca: investor) yang mencari
tempat untuk menanam modal.
Hanya, mereka belum menemukan orang IT yang bisa diberi
dana. Range dananya bervariasi
2005/11/21, Budi Rahardjo [EMAIL PROTECTED]:
why not? kalau kita punya the best accounting software on planet
kenapa tidak? Kalau itu yang kita bisa, kenapa bukan itu yang kita
lakukan? Itu yang realistis.
Gini deh.
Anda sudah bisa mengalahkan Zahir Accounting?
Do we need more Zahir
On 11/21/05, Ronny Haryanto [EMAIL PROTECTED] wrote:
Ini udah dipraktekkan ke VC di Indonesia juga dan sukses ya Pak?
Yup. Meskipun kalau di Indonesia, institutionalized VC
itu lebih mirip bank. Tidak seperti di sono. :(
Jadi pada tahap berikutnya, setelah Angel Investor ...
kita masih belum
On Mon, Nov 21, 2005 at 04:54:21PM +0700, Harry Sufehmi wrote:
Eh, BP-nya dicolong, trus dia buat perusahaan IT sendiri :-)
He he.
Weleh.
Lalu apa yg bisa kita lakukan untuk mencegah yg semacam ini?
PS. Dah sembuh Mas Harry?
Ronny
pgpaNIaxjR0gR.pgp
Description: PGP signature
On 11/21/05, Pakcik [EMAIL PROTECTED] wrote:
hehe .. jadi penasaran gue, jadi jenis kerjaan apa yang pak Budi
harapkan buat dikerjain BHTV? Kalau kita hanya punya developer yang
bikin accounting software? mau bikin super-duper rocket science
application?
Nope.
Terus terang ... saya juga
On 11/21/05, Harry Sufehmi [EMAIL PROTECTED] wrote:
Waktu itu saya ditawari funding beberapa milyar untuk perusahaan IT, lalu
saya buatkan business plan (BP) nya yang bagus.
Eh, BP-nya dicolong, trus dia buat perusahaan IT sendiri :-)
He he.
Only in Indonesia...
Jangan khawatir. Ini
- komponen dari aplikasi, *bukan* aplikasinya sendiri.
alasan: kita nggak pernah bisa bikin produk.
Ini yang saya impikan, dan rasanya cocok untuk dikembangkan di Indonesia.
Lihat ratusan bahkan ribuan komponen yang dijajakan di
www.componentsource.com, harganya bisa ratusan dollar. Jangan
2005/11/21, Budi Rahardjo [EMAIL PROTECTED]:
On 11/21/05, Pakcik [EMAIL PROTECTED] wrote:
hehe .. jadi penasaran gue, jadi jenis kerjaan apa yang pak Budi
harapkan buat dikerjain BHTV? Kalau kita hanya punya developer yang
bikin accounting software? mau bikin super-duper rocket science
2005/11/21, Budi Rahardjo [EMAIL PROTECTED]:
Lihat saja, Zahir Accounting yang sudah sedemikian bagus
masih belum bisa gede banget.
Mungkin karena pasarnya Indonesia, yang memang jauh lebih kecil dibandingkan
pasar US / global.
Dan masih belum pada menghargai HAKI - barusan beberapa waktu
On 11/21/05, Pakcik [EMAIL PROTECTED] wrote:
...
Saya bukan mengecilkan usaha BHTV, Pak. saya sangat mendukung, kok.
Kadang terasa gak realistis. Kalau kita punya ikan teri, itulah kita
makan. Kita bikin ikan teri yang enak. who cares about big company.
...
Memang kita harus bedakan mana
2005/11/21, Budi Rahardjo [EMAIL PROTECTED]:
On 11/21/05, Pakcik [EMAIL PROTECTED] wrote:
...
Saya bukan mengecilkan usaha BHTV, Pak. saya sangat mendukung, kok.
Kadang terasa gak realistis. Kalau kita punya ikan teri, itulah kita
makan. Kita bikin ikan teri yang enak. who cares about
Budi Rahardjo wrote:
On 11/21/05, Pakcik [EMAIL PROTECTED] wrote:
hehe .. jadi penasaran gue, jadi jenis kerjaan apa yang pak Budi
harapkan buat dikerjain BHTV? Kalau kita hanya punya developer yang
bikin accounting software? mau bikin super-duper rocket science
application?
Nope.
Komunitas bisa dipancing juga dengan eksistensi perusahaan besar
(tentu saja, cara membangun komunitas dengan membuat forum tidak
salah, tetap harus dikerjakan dan tidak eksklusif dengan pancingan
ini). Bayangkan bila seorang mahasiswa hidup di lingkungan yang penuh
proyek sana-sini, dan
Oh really? banyak juga. ada hasilnya gak? Di US business banyak di
mulai dari riset di kampus. rektor stanford bikin MIPS. Rektor kita
jadi menristek.
Gak usah jauh-jauh,contohnya startup saya yg sekarang juga datang dari
ide foundernya ex-Stanford yang riset DNA Pattern Algorithm.Dari
Banyak hal yang bisa dipelajari secara tidak langsung dari persh
inovatif gede tersebut seperti yang diutarakan di email Pak Budi yang
endingnya Saya KarbitanHalo,Sepakat ? itu,misalnya tahu bagaimana
software architecture di large scale environment,software
discipline,project
On 11/21/05, Ariya Hidayat [EMAIL PROTECTED] wrote:
Saya juga sependapat dengan ide ini dan lebih percaya dengan membangun
komunitas software developer adalah hal yg penting. Saya tidak begitu
iri melihat glamor GYM (google yahoo microsoft), tapi saya sangat
ngiler kalo ngeliat gimana
Berarti high-tech industry tidak identik dengan high cost,
juga tidak identik dengan kota metropolitan spt. Jakarta,
juga tidak identik dengan airport standard internasional,
juga tidak identik dengan jalan2 layang.
Nah, points yang sangat bagus itulah Bang Ary.
Dulu saya juga mengira
On 11/20/05, Muhamad Carlos Patriawan [EMAIL PROTECTED] wrote:
Nah, points yang sangat bagus itulah Bang Ary.Dulu saya juga mengira kalau hitech = bangunan mewah tapi tidak lagi.
Di Valley juga bangunan paling tinggi cuman tiga lantai.It's 80% about Human Resources Quality.
Jangan lupa, Human
Nah, points yang sangat bagus itulah Bang Ary.
Dulu saya juga mengira kalau hitech = bangunan mewah tapi tidak lagi.
Di Valley juga bangunan paling tinggi cuman tiga lantai.
It's 80% about Human Resources Quality.
Jangan lupa, Human Resource Quality tanpa koneksi internet yang baik
On 11/20/05, Oskar Syahbana [EMAIL PROTECTED] wrote:
Jangan lupa, Human Resource Quality tanpa koneksi internet yang baik pun
akan terbuang percuma. Contohnya India yang bisa men-sustain SDMnya agar
tetap berkarya di India (dan akhirnya jadi penyumbang devisa) dan Indonesia
yang walaupun
On 11/21/05, Budi Rahardjo [EMAIL PROTECTED] wrote:
He he he ... lantas para software developer itu cari makan dimana ya? ;-)Kalau saya, karena bukan software developer, build services on topopen source / free software. Jadi memang untuk jenis layanan / bisnis
seperti yang saya tekuni, free / open
The question is when? BHTV itu kalau tidak salah sudah dicanangkan sejak
lama deh tapi realisasinya masih belum (karena you-know-what)
No, I don't know you-know-what?
Kalau ada yang tahu jawabannya, tolong diberitahu.
[ps: diskusi semacam ini, dan membuat link dengan orang2 di LN
(Itulah sebabnya saya jadi mikir2 ingin melamar jadi country managernya
Google di Indonesia supaya bisa bayarin programmer/tukang utak atik
di Indonesia untuk ngoprek open source.)
Saya perhatikan (tidak punya data yang sahih), para software developer
di Indonesia kebanyakan buat aplikasi
2005/11/21, Budi Rahardjo [EMAIL PROTECTED]:
Saya perhatikan (tidak punya data yang sahih), para software developer
di Indonesia kebanyakan buat aplikasi kecil2 (seperti accounting, dll.)
yang sifatnya *PROPRIETARY*. Kayaknya sih cukup untuk makan
mereka sehari-hari, tetapi tidak/belum
On 11/21/05, didik achmadi [EMAIL PROTECTED] wrote:
(Itulah sebabnya saya jadi mikir2 ingin melamar jadi country managernya
Google di Indonesia supaya bisa bayarin programmer/tukang utak atik
di Indonesia untuk ngoprek open source.)
ooo.. kenapa cuman mikir pak budi.. langsung apply aja
On 11/21/05, Muhamad Carlos Patriawan [EMAIL PROTECTED] wrote:
Tapi ya balik ke hal pertama itu dulu kawan-kawan,kita harus buktikan
dulu kalau kita can get the job done.Kalau kualitas dan kredibilitas
India,cs kan memang sudah tidak dipertanyakan lagi melalui evolusi
berpuluh-puluh tahun.
On 11/21/05, Budi Rahardjo [EMAIL PROTECTED] wrote:
On 11/21/05, didik achmadi [EMAIL PROTECTED] wrote: (Itulah sebabnya saya jadi mikir2 ingin melamar jadi country managernya Google di Indonesia supaya bisa bayarin programmer/tukang utak atik
di Indonesia untuk ngoprek open source.)ooo..
2. Dalam hal pendanaan untuk start-up, JAUHI BANK!
Kalau saya lihat referensi, buku, sejarah, dan yang
saya alami sendiri ... lebih baik pada tahap awal adalah
dengan yang disebut angel investor, yaitu kawan, sodara,
dll. dulu.
Setalah itu masih banyak sumber finansial lain.
On 11/21/05, Pakcik [EMAIL PROTECTED] wrote:
...
ada perkumpulan (tempat tukar2 informasi) dari yang bikin SOFTWARE2
KECIL ini nggak? menurut gue, ini yang REAL di depan mata. kenapa ini
gak DIRAME kan? biar jadi industri.
...
Ada, tapi saya amati beda bentuknya dengan di LN.
Kalau di LN,
Gue orang yang percaya sama URUTAN. Bahwa itu harus dimulai dari
pengembangan manusianya. Di Silicon valley dulu gak ada Google,
Microsoft, dan lain2 itu. Manusianya yang bikin itu. Dulu gak ada
infrastruktur bagus disana, manusianya yang bikin.
You're absolutely right pak cik,
Saya
2005/11/21, Budi Rahardjo [EMAIL PROTECTED]:
Kalau di Indonesia, ketika kita kumpul2 ...
kebanyakan yang datang *MINTA DISUAPI*.
Mereka datang kemudian bertanya, saya dapat apa?
Dalam pertemuan BHTV pun saya mendeteksi aura ini.
Kalau nggak dapet apa-apa (dalam jangka dekat),
ngapain saya
Ary Setijadi Prihatmanto wrote:
http://money.cnn.com/2005/06/21/pf/costliest_cities/
CMIIW,
Bang Carlos pernah cerita kalau standar gaji orang IT di Bangalore kira-kira
1/3 Valley.
Untuk Senior Position betul 1/3 di US.
Ini metode penggajian yang dipakai Cisco,IBM,HP dan Google.
Btw,Pak
- Original Message -
From: Muhamad Carlos Patriawan [EMAIL PROTECTED]
To: teknologia teknologia@googlegroups.com
Sent: Sunday, November 20, 2005 2:22 AM
Subject: [teknologia] Re: Bangalore, one of the least expensive cities
(deleted)
Banyak hal yang menarik mengamati
sosio
38 matches
Mail list logo