Saya curious sekali dengan diskusi di thread sebelah tentang bisnis
open source dan bisnis outsourcing.Ini penting juga sebagai masukan
untuk BHTV.
Nah skrg saya mau tahu siapa sich yang sudah terbukti unggul
berdasarkan data yang akurat.
Pendekatannya,tarohlah Mr. Paijo atau Mr. Vivek ingin
Bagaimana dengan perusahaan2 yang membuat CMS dan tools
yang open source? Bukankah mereka cukup sukses juga?
-- budi
- Original Message -
From: Budi Rahardjo [EMAIL PROTECTED]
To: teknologia@googlegroups.com
Sent: Thursday, December 22, 2005 4:10 AM
Subject: [teknologia] Re: Kegiatan opensource mahasiswa Indonesia Re:
[teknologia] Re: Pembaca layar berbahasa Indonesia Re: [teknologia] Re:
Menilik
Muhamad Carlos Patriawan wrote:
Nah dari hasil diatas,kelihatan sekali Infosys persh India sendirian
jauh lebih established dibanding player di open source yang
US-based,bahkan Wipro lebih besar atau kurang lebih sama dibanding
Sun+Novell sekaligus.
Mungkin kesimpulan yang bisa
Ya kebetulan saya terlibat langsung karena persh (vendor) saya
sebelumnya (dan skrg) yang pioneer di protocol penunjang/infrastruktur
IPTV dan Triple Play.
Kebetulan saya juga sedang integrasi IPTV di Lab disini, untuk
carriernya saya menggunakan fixed dan wireless, makanya saya pernah
On 12/21/05, Mohammad DAMT [EMAIL PROTECTED] wrote:
Proyek OPLC (http://en.wikipedia.org/wiki/OLPC) sekarangsedang membahas kemungkinan disertakannya dukungan untuk pengguna dengankemampuan fisik terbatas. Salah satu di antaranya adalah kemungkinan
adanya program pembaca layar. Sayang sekali,
ahutapea wrote:
Muhamad Carlos Patriawan wrote:
Nah dari hasil diatas,kelihatan sekali Infosys persh India sendirian
jauh lebih established dibanding player di open source yang
US-based,bahkan Wipro lebih besar atau kurang lebih sama dibanding
Sun+Novell sekaligus.
Mungkin
Adjie wrote:
Ya kebetulan saya terlibat langsung karena persh (vendor) saya
sebelumnya (dan skrg) yang pioneer di protocol penunjang/infrastruktur
IPTV dan Triple Play.
Kebetulan saya juga sedang integrasi IPTV di Lab disini, untuk
carriernya saya menggunakan fixed dan wireless, makanya
Kalo mikirin rasio produktivitas/computing power,
kayaknya kita memang harus malu dengan generasi sebelumnya.
Komputer sudah berprosesor GHz, memory ratusan MB.
kalau ditanya produktivitas, masih jadi pertanyaan dibanding jaman CPU masih
puluhan MHz, 640KB.
Computing Power biasanya habis
On Thu, Dec 22, 2005 at 07:08:06AM +0700, Budi Rahardjo wrote:
Nah, kalau di Indonesia, yang nomor (1) itu tidak masalah!
Hah?!? Betul. Di Indonesia, manusia tidak dihargai dan bisa
dijadikan kelinci percobaan (untuk obat misalnya) dengan mudah
dan murah. Saya pernah ketemu dengan seorang
pasti ada yang bilang: kalau gitu, kapan majunya indonesia (betul?
he..he.. kan sudah saya bilang, saya ini orang aneh). lebih ngaco lagi
kalau lantas ada yang bertanya ke saya: jadi anda tidak setuju dengan
rekayasa genetika :-)) http://google.com/search?q=logical+fallacy.
Salam,
P.Y.
On 12/23/05, adi [EMAIL PROTECTED] wrote:
FUD? Seyogyanya isu seperti ini tidak dibackup dengan 'saya pernah',
'katanya' atau 'ada yang bilang' dlsb.
He he he. Itu hanya untuk memperlemah, supaya gak dianggap sok tahu.
Soalnya, saya sebetulnya diajak menjadi bagian dari tim tersebut,
tapi
On 12/23/05, Budi Rahardjo [EMAIL PROTECTED] wrote:
maaf mungkin pola berpikir kita berbeda.saya warga dunia ... bukan hanya warga indonesia saja.sayang kalau kita tidak peka kepada masalah orang banyak,masalah umat manusia.
Selamat datang ke dunia paradox, Pak. Ngurusin kepentingan orang
banyak
Misalnya, kalau saya punya banyak dollar, dan rupiah lagi lemah. Apa saya
harus senang apa sedih? kalau saya ngurusin kepentingan orang banyak, harus
sedih, tapi kalau ngurusin kepentingan diri sendiri, harusnya saya senang.
Tapi menurut Adam Smith, saya harus senang. Kenapa? karna itu
Dear allSaya udah buat term privacy /disclaimer (gak tau padanan bahasa indonesianya) untuk blog sayaHasil kompilasi di thread sebelumnya, silahkan di baca, saya tunggu komentarnya
http://andri.andriani.web.id/tentang-blog/
Blog ini berisi opini pribadi, tidak
ada sangkut pautnya dengan
Sekedar selingan (maaf buat yang udah baca) :
http://www.emilyhambidge.com/blog/emily/66/
(udah lama gak ketawa karena baca blog..)
--
Demi masa..
On 12/23/2005 at 7:19 AM Budi Rahardjo wrote:
Intelligent Design itu lawannya dari evolusinya Darwin :)
Jadi ada proses penciptaan dari Tuhan.
Nah, ini dianggap tidak scientific. Agama dibawa-bawa ke kelas.
Itulah mulai ributnya di Amerika.
Jangan lupa pak Bush :) ini juga salah satu tokoh
On Thu, Dec 22, 2005 at 07:56:55AM +0900, atrinia wrote:
On 12/21/05, Ronny Haryanto [EMAIL PROTECTED] wrote:
Cuma satu yg saya kurang seneng pake Vim ini kalo bekerja dengan
multiple files, kurang gesit jadinya. Seandainya gVim punya plugin utk
bisa menampilkan directory tree (atau subset)
On Thu, Dec 22, 2005 at 07:11:12AM -, Muhamad Carlos Patriawan wrote:
GPL memang tidak dipakai untuk berbisnis dengan bisnis model sekarang.
Kalau open source, masih mungkin, bahkan bisa jadi trend. Menurut penuturan
Stallman yang saya dengar di Debconf II di Depok beberapa waktu
Saya rasa jika sudah berjalan dan kegiatan ini membuahkan sesuatu yang positif, saya rasa kampus lama kelamaan akan mendukung. Misalkan saja di universitas X ada komunitas B dan melakukan penelitian C (anggap ini hal yang positif), dan itu diketahui khalayak ramai, mungkin orang2 akan
On Fri, Dec 23, 2005 at 07:19:54AM +0700, Budi Rahardjo wrote:
Bukan masalah dibayar atau tidak dibayarnya.
Penelitian yang melibatkan manusia harus didukung dengan sound
theory and methodology karena ... melibatkan manusia.
Efek yang ditimbulkan kepada manusia akan fatal bukan pada
sang
Pada hari Kamis, tanggal 22/12/2005 pukul 13:16 +0700, fade2blac
menulis:
On Wed, Dec 21, 2005 at 05:11:11PM +0700, Arie Reynaldi Z wrote:
Kalo bikin startup, udah masuk ke business, gak GPL lagi ? Berapa
banyak usaha yang bebasis GPL berhasil kompetisi dengan non-GPL ?
GPL memang
22 matches
Mail list logo