heheheh Ada yang mau saya punya tuch bukunya bahkan ebooknya,
silahkan kontak japri kalau mau, kalau zaki ngga boleh hhahahahahha
adjie
btw, saya lagi pengen baca The Art of Deception: Controlling the Human
Element of Security yang ditulis sama Kevin Mitnick William L.Simon.. ada yang punya
Pak Ben dan rekan-rekan milis teknologia yang saya hormati,
Sayalebih setuju masalah bahasa ini ditangani oleh ahli bahasa daripada dikuasakan kepada ahli manajemen isi ataupun teknikal situs. Seandainya milis ini bicara alih teknologi, maka EYD di sini menjadi sangat penting. Faktor bahasa
On 2/19/06, Dipo Prasetyo [EMAIL PROTECTED] wrote:
Pak Ben dan rekan-rekan milis teknologia yang saya hormati,
Karena sudah terlalu sering terjadi, sekalian saja saya minta tolong
kepada mas Dipo (dan lainnya) agar menaati aturan milis yang salah
satunya adalah:
tidak melakukan top posting.
On 2/19/06, Radia Latief [EMAIL PROTECTED] wrote:
Saya setuju dan terus mempelajari penggunaan bahasa yang benar, seperti
mengubah daripada merubah, citra daripada image (apalagi imej),
standardisasi daripada standarisasi, dan sebagainya, selama bahasa Indonesia
yang digunakan tidak lebih
Halo Pak Budi.
Budi Rahardjo wrote:
On 2/18/06, Akhmad Fathonih [EMAIL PROTECTED] wrote:
Dari kemaren saya bertanya-tanya sendiri, bisakah tenaga ahli (IT) di
Indonesia disalurkan seperti halnya TKI?
Saya pernah punya perusahaan yang mencoba menyalurkan tenaga IT
ke luar negeri.
Ronny Haryanto wrote:
On Sat, Feb 18, 2006 at 09:44:42PM +0700, Budi Rahardjo wrote:
1. Job desc. yang ada di luar negeri seringkali sangat spesifik dan
membutuhkan requirement yang cukup tinggi. Misalnya, waktu itu ada
tawaran untuk orang yang mengerti cardpac dengan jam terbang
Akhmad Fathonih wrote:
On 2/18/06, Budi Rahardjo [EMAIL PROTECTED] wrote:
On 2/18/06, Akhmad Fathonih [EMAIL PROTECTED] wrote:
.
2. Tenaga kerja di Indonesia kurang pengalaman kerja.
(Kebanyakan kuliah kali? kurang praktek.)
Mau tanya ... ada di antara rekan-rekan yang punya
Budi Rahardjo wrote:
On 2/18/06, Akhmad Fathonih [EMAIL PROTECTED] wrote:
Dari kemaren saya bertanya-tanya sendiri, bisakah tenaga ahli (IT) di
Indonesia disalurkan seperti halnya TKI?
Saya pernah punya perusahaan yang mencoba menyalurkan tenaga IT
ke luar negeri. Ternyata tidak semudah
Affan Basalamah wrote:
On 2/18/06, Budi Rahardjo [EMAIL PROTECTED] wrote:
3. Tenaga kerja Indonesia lebih manja.
Pernah kami kirim ke LN, belum apa-apa udah minta pulang :(
hik hik hik. Belum lagi kalau fasilitas di LN gak bagus,
minta yang bagus atau pulang.
Padahal
On 2/19/06, m.c. ptrwn [EMAIL PROTECTED] wrote:
...
Misalnya, waktu itu ada tawaran untuk orang yang mengerti
cardpac dengan jam terbang minimail 5 tahun.
Mana ada di Indonesia? (Kalaupun ada, sudah mapan di tempat
kerjanya.)
Ya jangan dicari yang gak ada dooong :)
3. Tenaga kerja Indonesia lebih manja.
Pernah kami kirim ke LN, belum apa-apa udah minta pulang :(
hik hik hik. Belum lagi kalau fasilitas di LN gak bagus,
minta yang bagus atau pulang.
Padahal tenaga kerja India mau kerja desak-desakan.
Apa lagi ya?
Kalau ini
m.c. ptrwn wrote:
Kalau yang Mister Inovator/Motivator itu dalam dirinya ada sekala
prioritas , mau apa dia 5 tahun ke depan , 10 tahun ke depan dan untuk
berjuang mencapai cita citanya harus ngapain. Kalau sama makanan aja
sudah kalah, ya mending gak usah dibidang IT yang harus terus menerus
David Sudjiman wrote:
m.c. ptrwn wrote:
Kalau yang Mister Inovator/Motivator itu dalam dirinya ada sekala
prioritas , mau apa dia 5 tahun ke depan , 10 tahun ke depan dan untuk
berjuang mencapai cita citanya harus ngapain. Kalau sama makanan aja
sudah kalah, ya mending gak usah dibidang
On 2/20/06, David Sudjiman [EMAIL PROTECTED] wrote:
m.c. ptrwn wrote:
Kalau yang Mister Inovator/Motivator itu dalam dirinya ada sekala
prioritas , mau apa dia 5 tahun ke depan , 10 tahun ke depan dan untuk
berjuang mencapai cita citanya harus ngapain. Kalau sama makanan aja
sudah
m.c. ptrwn wrote:
Budi Rahardjo wrote:
On 2/18/06, Akhmad Fathonih [EMAIL PROTECTED] wrote:
Dari kemaren saya bertanya-tanya sendiri, bisakah tenaga ahli (IT) di
Indonesia disalurkan seperti halnya TKI?
Satu lagi Pak Budi , saya mau seperti Pak Budi yang bisa mencoba
menyalurkan
On 2/19/06, baskara [EMAIL PROTECTED] wrote:
Karena sudah terlalu sering terjadi, sekalian saja saya minta tolongkepada mas Dipo (dan lainnya) agar menaati aturan milis yang salahsatunya adalah:tidak melakukan top posting.
Oya, lupa untung diingetin. Maaf ya Om Bas.Untungnya bukan moderator,
win_hadi wrote:
m.c. ptrwn wrote:
Budi Rahardjo wrote:
On 2/18/06, Akhmad Fathonih [EMAIL PROTECTED] wrote:
Dari kemaren saya bertanya-tanya sendiri, bisakah tenaga ahli (IT) di
Indonesia disalurkan seperti halnya TKI?
Satu lagi Pak Budi , saya mau seperti Pak Budi yang bisa
On Mon, 2006-02-20 at 09:09 +0700, Dipo Prasetyo wrote:
On 2/19/06, baskara [EMAIL PROTECTED] wrote:
Karena sudah terlalu sering terjadi, sekalian saja saya minta
tolong
kepada mas Dipo (dan lainnya) agar menaati aturan milis yang
salah
satunya adalah:
Barusan baca berita , maaf kalau yang sudah
baca
(07/02/2006) -
China yang mengagumkan. Dari negeri itu mengalir aneka barang hasil industri ke
seluruh pelosok dunia dengan daya pikat yang luarbiasa. Tak terbendung, seperti
gelombang yang menghantam apa saja didepannya. Produk-produk
pertamahOn 2/15/06, wongcilik [EMAIL PROTECTED] wrote:
Barusan baca berita , maaf kalau yang sudah
baca
(07/02/2006) -
China yang mengagumkan. Dari negeri itu mengalir aneka barang hasil industri ke
seluruh pelosok dunia dengan daya pikat yang luarbiasa. Tak terbendung, seperti
Pada hari Senin, tanggal 20/02/2006 pukul 11:22 +0800, Budi Baliwae
menulis:
pertamah
Dimohon jangan ngejunk di sini.
--~--~-~--~~~---~--~~
Anda menerima pesan ini karena Anda tergabung pada grup Grup Google
teknologia grup.
To post to this group, send
dari artikel tersebut, saya pikir kerja sama pemerintah indonesia
dengan china perlu lebih dipererat intensitasnya. nuklir punya, tentara
banyak, persenjataan maju, barang murah, anggota dewan keamanan tetap
lagi. kalau kita bersungguh sungguh niat untuk menjajaki alih
teknologi, spertinya mereka
On 2/19/06, Dipo Prasetyo [EMAIL PROTECTED]
wrote:
Pak Ben dan rekan-rekan milis teknologia yang saya hormati,
Sayalebih setuju masalah bahasa ini ditangani oleh ahli bahasa daripada dikuasakan kepada ahli manajemen isi ataupun teknikal situs. Seandainya milis ini bicara alih teknologi, maka EYD
m.c. ptrwn wrote:
2. Apakah praktek yg umum di lakukan para pendatang dari India atau yg
lainnya, yaitu bila masalah biaya diatas (kecuali tax nya), itu di
tanggung sama perorangan yg membantu kedatangan si pekerja baru ini,
atau si pekerjanya sendiri, sehingga perusahaan cukup
24 matches
Mail list logo