[teknologia] Re: Butuh Saran: Buku Biografi

2006-02-19 Terurut Topik Adjie
heheheh Ada yang mau saya punya tuch bukunya bahkan ebooknya,
silahkan kontak japri kalau mau, kalau zaki ngga boleh hhahahahahha


adjie
btw, saya lagi pengen baca The Art of Deception: Controlling the Human
Element of Security yang ditulis sama Kevin Mitnick  William L.Simon.. ada yang punya e-book nya?

--~--~-~--~~~---~--~~
Anda menerima pesan ini karena Anda tergabung pada grup Grup Google teknologia grup.  To post to this group, send email to teknologia@googlegroups.com  Untuk keluar dari grup ini, kirim email ke [EMAIL PROTECTED]  Untuk pilihan lainnya, lihat grup ini pada http://groups.google.com/group/teknologia  -~--~~~~--~~--~--~---


[teknologia] Re: [OOT] EYD? (Re: SBY)

2006-02-19 Terurut Topik Dipo Prasetyo
Pak Ben dan rekan-rekan milis teknologia yang saya hormati,

Sayalebih setuju masalah bahasa ini ditangani oleh ahli bahasa daripada dikuasakan kepada ahli manajemen isi ataupun teknikal situs. Seandainya milis ini bicara alih teknologi, maka EYD di sini menjadi sangat penting. Faktor bahasa menjadi kritikal ketika ada teknologi asing yang terserap, kecuali di milis teknologia ini berdiskusi tentang sekedar *isi* situs saja daripada pembuatan teknologi *statik* jejaring. 


Saya sendiri kurang paham dengan tujuan dan tema milis ini, dan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pemilik dan moderator milis ini. Begitu pula dengan situs sby, saya juga tidak berhak mengubahnya. Pendapat saya sekedarsalah satu alternatif bahasanyang bisa dibantah oleh siapapun di milis ini. Maaf jika seluruhopini saya yang tidak dimengerti ataupun keluar dari tema,karenakomentar sayaberdasarkansegala sesuatuyang pernah sayalihat, dengar, dan baca. Semoga kita masih diluangkan banyak waktu untuk menulis formal seperti ini. Mohon maklum, saya sendiri bukan ahli teknologi ataupun ahli bahasa.


cmiiw,
dipdip
On 2/19/06, Ben [EMAIL PROTECTED] wrote:
On 2/18/06, Ikhlasul Amal 
[EMAIL PROTECTED] wrote: 

Sila kembali pada topik teknis situs Web tersebut.
apakah memang ini yang diinginkan oleh sdr dipo tadi? maunya milis ini hanya membahas soal teknis saja dan sedikit aja menyinggung di luar urusan teknis lantas jadi OOT?Menurut saya sih, mengenai pembahasan soal EYD di situs web Presiden itu, masih ada hubungannya dgn dunia IT.


--~--~-~--~~~---~--~~
Anda menerima pesan ini karena Anda tergabung pada grup Grup Google teknologia grup.  To post to this group, send email to teknologia@googlegroups.com  Untuk keluar dari grup ini, kirim email ke [EMAIL PROTECTED]  Untuk pilihan lainnya, lihat grup ini pada http://groups.google.com/group/teknologia  -~--~~~~--~~--~--~---


[teknologia] Re: [OOT] EYD? (Re: SBY)

2006-02-19 Terurut Topik baskara

On 2/19/06, Dipo Prasetyo [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Pak Ben dan rekan-rekan milis teknologia yang saya hormati,

Karena sudah terlalu sering terjadi, sekalian saja saya minta tolong
kepada mas Dipo (dan lainnya) agar menaati aturan milis yang salah
satunya adalah:
tidak melakukan top posting.

Demikian.

** bukan moderator **

--~--~-~--~~~---~--~~
Anda menerima pesan ini karena Anda tergabung pada grup Grup Google 
teknologia grup.
 To post to this group, send email to teknologia@googlegroups.com
 Untuk keluar dari grup ini, kirim email ke [EMAIL PROTECTED]
 Untuk pilihan lainnya, lihat grup ini pada 
http://groups.google.com/group/teknologia
-~--~~~~--~~--~--~---



[teknologia] Re: SBY

2006-02-19 Terurut Topik Ikhlasul Amal

On 2/19/06, Radia Latief [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Saya setuju dan terus mempelajari penggunaan bahasa yang benar, seperti
 mengubah daripada merubah, citra daripada image (apalagi imej),
 standardisasi daripada standarisasi, dan sebagainya, selama bahasa Indonesia
 yang digunakan tidak lebih asing daripada istilah-istilah yang sudah biasa
 didengar.


[dst. dihapus]

di luar topik
Gatal juga saya ingin merespon, karena beberapa hal yang dipertanyakan
itu sebenarnya sudah berulang-ulang muncul dalam persoalan seperti
ini.

Namun nanti malah dianggap terlalu jauh melenceng dari tema Teknologia lagi.

Sampai jumpa di mailing list EYD... (dan sampai hari ini saya belum
ketemu dengan mailing list tentang bahasa Indonesia yang sekaligus
menerapkan aturan itu dalam email sehari-hari.
/di luar topik

--
amal

--~--~-~--~~~---~--~~
Anda menerima pesan ini karena Anda tergabung pada grup Grup Google 
teknologia grup.
 To post to this group, send email to teknologia@googlegroups.com
 Untuk keluar dari grup ini, kirim email ke [EMAIL PROTECTED]
 Untuk pilihan lainnya, lihat grup ini pada 
http://groups.google.com/group/teknologia
-~--~~~~--~~--~--~---



[teknologia] Re: mengadaptasi cara TKI/TKW untuk membangun dunia IT indonesia.

2006-02-19 Terurut Topik m.c. ptrwn

Halo Pak Budi.

Budi Rahardjo wrote:
 On 2/18/06, Akhmad Fathonih [EMAIL PROTECTED] wrote:

  Dari kemaren saya bertanya-tanya sendiri, bisakah tenaga ahli (IT) di
  Indonesia disalurkan seperti halnya TKI?

 Saya pernah punya perusahaan yang mencoba menyalurkan tenaga IT
 ke luar negeri. Ternyata tidak semudah yang dibayangkan.

 1. Job desc. yang ada di luar negeri seringkali sangat spesifik
dan membutuhkan requirement yang cukup tinggi.

Tergantung demand yang dibutuhkan persh dan industrinya apa Pak.Memang
kelihatanya job reqsnya kelihatan sangat spesifik dan detail , padahal
ternyata supply di AS untuk fill position itu juga rendah koq.

Sebetulnya sich, ini masalah industry-specific dan lagi2 demand vs
supply.Intinya, apakah ada dan banyak engineer2 di AS yang bisa
mengiisi posisi tersebut ?

Terus terang saja untuk pekerjaan:
1. Kernel (vxworks/linux) Software Engineer
2. System Software Engineer
3. Network Software Engineer (seperti profilenya om Baskara)
4. Network Test Engineer
5. Driver Software Engineer

Diatas ini semua :  Demand  Supply ; mungkin  demand  supply * 10 

sedangkan untuk posisi
1. System Engineer
2. Linux/Unix System Administrator
3. PHP/MySQL Programer
5. Mid Level Customer Support
Untuk ini:  Demand  Supply ; karena supply di AS untuk bidang ini
banyak




Misalnya, waktu itu ada tawaran untuk orang yang mengerti
cardpac dengan jam terbang minimail 5 tahun.
Mana ada di Indonesia? (Kalaupun ada, sudah mapan di tempat
kerjanya.)

Ya jangan dicari yang gak ada dooong :) kebanyakan posisi sebenarnya
bisa difill in koq, kalao lockheed martin nyari engineer yang bisa code
driver untuk embedded produk di pesawat tempur ya even di US nyarinya
juga berbulan-bulan.



 2. Tenaga kerja di Indonesia kurang pengalaman kerja.
(Kebanyakan kuliah kali? kurang praktek.)
Mau tanya ... ada di antara rekan-rekan yang punya pengalaman
Java 7 tahun? ;-)
Kalaupun ada biasanya tidak ingin pindah kerja.

Kurang Pengalaman Kerja ini karena
1. industri di tanah airnya kurang berkembang
2. tidak ada senior di LN yang bisa membimbing agar bisa
belajar-bekerja di LN.

Di India sebelum maju sekarang, awal2 sampai pertengahan 1990an nomor
2nya itu sudah maju pesat walaupun #1 (persh IT nasional di India)
sudah ada tapi belum berkembang seperti sekarang.

.
 3. Tenaga kerja Indonesia lebih manja.
Pernah kami kirim ke LN, belum apa-apa udah minta pulang :(
hik hik hik. Belum lagi kalau fasilitas di LN gak bagus,
minta yang bagus atau pulang.
Padahal tenaga kerja India mau kerja desak-desakan.

 Apa lagi ya?

Kalau ini sich menurut saya salah proses hiring Pak Budi.

Dari dulu kalau saya interview orang, entah kandidatnya lulusan
stanford atau apa , tapi kalau attitudenya gak team worker , low
motivation tapi pintar , ya pasti saya beri tahu exit door.

Ternyata ini sama dengan Cara reqreuiment di valley : persh lebih
cenderung hire orang yg sedang2 saja tapi punya motivasi tinggi dan
good attitude.


Carlos


--~--~-~--~~~---~--~~
Anda menerima pesan ini karena Anda tergabung pada grup Grup Google 
teknologia grup.
 To post to this group, send email to teknologia@googlegroups.com
 Untuk keluar dari grup ini, kirim email ke [EMAIL PROTECTED]
 Untuk pilihan lainnya, lihat grup ini pada 
http://groups.google.com/group/teknologia
-~--~~~~--~~--~--~---



[teknologia] Re: mengadaptasi cara TKI/TKW untuk membangun dunia IT indonesia.

2006-02-19 Terurut Topik m.c. ptrwn

Ronny Haryanto wrote:
 On Sat, Feb 18, 2006 at 09:44:42PM +0700, Budi Rahardjo wrote:
  1. Job desc. yang ada di luar negeri seringkali sangat spesifik dan
  membutuhkan requirement yang cukup tinggi. Misalnya, waktu itu ada
  tawaran untuk orang yang mengerti cardpac dengan jam terbang
  minimail 5 tahun. Mana ada di Indonesia? (Kalaupun ada, sudah mapan
  di tempat kerjanya.)

 Dari yg pernah saya baca dr salah satu employer, mereka walaupun post
 requirements yg agak tinggi tapi masih dapat kiriman CV dr bbrp org yg
 gak memenuhi syarat 100% dan masih dipertimbangkan oleh mereka. Mereka
 menghargai semangat, keberanian dan niat untuk belajarnya. Kadang2
 mungkin sengaja mereka cari org yg berani begitu. Jadi jangan buru2
 takut liat requirements tinggi. Kalo kurang2 dikit dicoba aja kalo
 memang tertarik. Tapi berani asal gak ngawur juga, kalo dia minta Java
 kita gak bisa Java sama sekali nah itu mungkin ngawur dan buang2 waktu
 utk kedua pihak.
.

Untuk kasus di Silicon Valley, perhatikan proces Decision Making
untuk hiring itu 60% hasil dari insider recommendation.

Jadi apa yang dikatakan Ronni itu benar apalagi kalau punya inside
channel. Misalnya saya ngomong begini sama bos saya:

Bos, untuk posisi Network Driver Engineer itu gua punya temen yg baru
datang di AS namanya Ronny , gua bisa guarantee mereka ini top engineer
, punya talent dan 100% deliver the job ... ..

Saya bisa jamin, paling tidak phone interview dan face-to-face
interview 99% dapat.

Sisanya, tinggal lihat performancenya kandidatnya waktu phone dan
face2face interview yg dilakukan oleh anggota team saya yang lain ,
kalau mereka click ; Insha Allah Job Offer di keluarkan.


Carlos


--~--~-~--~~~---~--~~
Anda menerima pesan ini karena Anda tergabung pada grup Grup Google 
teknologia grup.
 To post to this group, send email to teknologia@googlegroups.com
 Untuk keluar dari grup ini, kirim email ke [EMAIL PROTECTED]
 Untuk pilihan lainnya, lihat grup ini pada 
http://groups.google.com/group/teknologia
-~--~~~~--~~--~--~---



[teknologia] Re: mengadaptasi cara TKI/TKW untuk membangun dunia IT indonesia.

2006-02-19 Terurut Topik m.c. ptrwn

Akhmad Fathonih wrote:
 On 2/18/06, Budi Rahardjo [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
 
  On 2/18/06, Akhmad Fathonih [EMAIL PROTECTED] wrote:
.
 2. Tenaga kerja di Indonesia kurang pengalaman kerja.
 (Kebanyakan kuliah kali? kurang praktek.)
 Mau tanya ... ada di antara rekan-rekan yang punya pengalaman
 Java 7 tahun? ;-)
 Kalaupun ada biasanya tidak ingin pindah kerja.


 Kalau ini memang harus diakui. Hehehe. Sering dijumpai lowongan yang
 requirementnya spesifik namun sayangnya meminta pengalaman kerja di atas 2
 tahun. Padahal pengennya segera dapet pekerjaan yang lebih menjanjikan dalam
 kurun yang tidak terlalu lama dari dua tahun :D.

 I guess good job comes with a good cost eh? (tidak selalu tapi sering) :D
.

Saya beri contoh satu temen saya disini , orang Sino-Amerika.

Jadi dia baru lulus sekolah dari San Jose State University, pengetahuan
networkingnya waktu masuk asli zero , bedakan switch dan hub saja gak
tahu.

Terus, dia ini apply ke persh saya sebelumnya (vendor networking)
sebagai intern selama 1 tahun. Selama satu tahun ini dia belajar mati
matian semua networking teknologi termasuk coding,etc.

Outputnya setelah setahun: Skrg sudah expert di networking dan kerja
sebagai mid-level engineer di Cisco.

Yang saya perhatikan, kalau di Indonesia , butuh 5 tahun dari proses
awal sampai dia bisa jago seperti itu, tapi karena dia berada on the
right place to work dan dia punya motivasi, dalam waktu 12 bulan dia
sudah sepantar dengan orang yg punya pengalaman 5 tahun.

Moral Story: Yang paling penting adalah dimana tempat bekerja pertama
kali.
Apakah memberikan growth secara teknis ( yg milestone teknisnya bisa
diukur) ?
Apakah memberikan proyek2 yang menantang ?

Itu makanya kalau masih muda, join ke persh2 yang selalu dapat proyek
teknis dan bisa menjadikan kamu superman , curi ilmunya dari situ ,
jangan join persh yang sudah settled (umumnya persh yg bergerak di
non-IT ) yang untuk mindahin server aja perlu berbulan-bulan
birokasinya.


Carlos


--~--~-~--~~~---~--~~
Anda menerima pesan ini karena Anda tergabung pada grup Grup Google 
teknologia grup.
 To post to this group, send email to teknologia@googlegroups.com
 Untuk keluar dari grup ini, kirim email ke [EMAIL PROTECTED]
 Untuk pilihan lainnya, lihat grup ini pada 
http://groups.google.com/group/teknologia
-~--~~~~--~~--~--~---



[teknologia] Re: mengadaptasi cara TKI/TKW untuk membangun dunia IT indonesia.

2006-02-19 Terurut Topik m.c. ptrwn

Budi Rahardjo wrote:
 On 2/18/06, Akhmad Fathonih [EMAIL PROTECTED] wrote:

  Dari kemaren saya bertanya-tanya sendiri, bisakah tenaga ahli (IT) di
  Indonesia disalurkan seperti halnya TKI?

 Saya pernah punya perusahaan yang mencoba menyalurkan tenaga IT
 ke luar negeri. Ternyata tidak semudah yang dibayangkan..

Satu lagi Pak Budi , saya mau seperti Pak Budi yang bisa mencoba
menyalurkan expert IT ke LN , tapi ternyata ada cara yang jauh lebih
ampuh daripada mulai dari awal:

Bekerja sama dengan perusahaan yang sudah  expert dalam mengerjakan
proyek/outsourcing di SV ( persh2 kecil yang sejenis Wipro , TCS dan
InfoSys) tapi CEO dan foundernya punya koneksi dengan high-profile SV
companies.

Jadi tugas saya/kita jauh lebih ringan dan low risk, mainly ada dua:

1. mencari engineer2 berbakat di Indonesia yang punya motivasi tinggi
untuk kemudian bekerja di Valley.

2. Untuk persh yang sedang hiring ,  rekomendasi ke hiring manager atau
insider connection di perusahaan lain (yang kebanyakan teman baik saya)
untuk memasukkan enginer engineer Indonesia itu


Anyway , caranya India juga begitu koq.  Memang disini kuncinya mesti
punya excellent reputation supaya rekomendasi kita bener2 masuk dan
diperhitungkan .. He he he :)

Carlos


--~--~-~--~~~---~--~~
Anda menerima pesan ini karena Anda tergabung pada grup Grup Google 
teknologia grup.
 To post to this group, send email to teknologia@googlegroups.com
 Untuk keluar dari grup ini, kirim email ke [EMAIL PROTECTED]
 Untuk pilihan lainnya, lihat grup ini pada 
http://groups.google.com/group/teknologia
-~--~~~~--~~--~--~---



[teknologia] Re: mengadaptasi cara TKI/TKW untuk membangun dunia IT indonesia.

2006-02-19 Terurut Topik m.c. ptrwn

Affan Basalamah wrote:
 On 2/18/06, Budi Rahardjo [EMAIL PROTECTED] wrote:

  3. Tenaga kerja Indonesia lebih manja.
 Pernah kami kirim ke LN, belum apa-apa udah minta pulang :(
 hik hik hik. Belum lagi kalau fasilitas di LN gak bagus,
 minta yang bagus atau pulang.
 Padahal tenaga kerja India mau kerja desak-desakan.

 Ya gimana nggak pengen pulang pak,
 negara Indon ini kan enak, musimnya cuma dua, negara jamrud
 khatulistiwa, bukan lautan hanya kolam susu, tongkat batu dan kayu
 jadi tanaman. Makanan enak, murah dan banyak. Sementara di sana
 makanannya kebanyakan nya ajaib.

Ya makanya saya bilang ada dua tipe orang IT: Yang pertama Mister
Inovator/Motivator dan kedua Mister Komplainer.

Kalau yang Mister Inovator/Motivator itu dalam dirinya ada sekala
prioritas , mau apa dia 5 tahun ke depan , 10 tahun ke depan dan untuk
berjuang mencapai cita citanya harus ngapain. Kalau sama makanan aja
sudah kalah, ya mending gak usah dibidang IT yang harus terus menerus
update dengan teknologi dan belajar seumur hidup ini.

Kalau ngomong makanan , di India + Pakistan + China sebenarnya
makananya lebih enak dari makanan Indonesia (apalagi menurut mereka
sendiri ) , tapi tetap aja generasi mudanya bermotivasi tinggi dan
kerja keras untuk mengejar impiannya.
Hebatnya. generasi mudanya dibantu oleh generasi tuanya ... jadi
nyambung kagak stuck kayak sebagain generasi muda Indonesia He he he he
:-)

Carlos


--~--~-~--~~~---~--~~
Anda menerima pesan ini karena Anda tergabung pada grup Grup Google 
teknologia grup.
 To post to this group, send email to teknologia@googlegroups.com
 Untuk keluar dari grup ini, kirim email ke [EMAIL PROTECTED]
 Untuk pilihan lainnya, lihat grup ini pada 
http://groups.google.com/group/teknologia
-~--~~~~--~~--~--~---



[teknologia] Re: mengadaptasi cara TKI/TKW untuk membangun dunia IT indonesia.

2006-02-19 Terurut Topik Budi Rahardjo

On 2/19/06, m.c. ptrwn [EMAIL PROTECTED] wrote:
...
 Misalnya, waktu itu ada tawaran untuk orang yang mengerti
 cardpac dengan jam terbang minimail 5 tahun.
 Mana ada di Indonesia? (Kalaupun ada, sudah mapan di tempat
 kerjanya.)

 Ya jangan dicari yang gak ada dooong :) kebanyakan posisi sebenarnya
 bisa difill in koq, kalao lockheed martin nyari engineer yang bisa code
 driver untuk embedded produk di pesawat tempur ya even di US nyarinya
 juga berbulan-bulan.
...

Lha job desc. seperti itu yang datang ke kami wajtu itu.
Orderan seperti itu datang terus, tapi span waktunya hanya
diberi 2 minggu.


  2. Tenaga kerja di Indonesia kurang pengalaman kerja.
 (Kebanyakan kuliah kali? kurang praktek.)
 Mau tanya ... ada di antara rekan-rekan yang punya pengalaman
 Java 7 tahun? ;-)
 Kalaupun ada biasanya tidak ingin pindah kerja.

 Kurang Pengalaman Kerja ini karena
 1. industri di tanah airnya kurang berkembang
 2. tidak ada senior di LN yang bisa membimbing agar bisa
 belajar-bekerja di LN.

Sebetulnya tidak harus sampai sehjauh itu. Di Indonesia saja
sudah bisa. Hanya motivasi anak-anak ini memang kurang.
Contoh: saya pernah membantu rekrutmen sebuah perusahaan.
Dari 75 orang yang saya wawancara, hanya 5 orang yang punya
pengalaman programming bener. Ini lulusan Ilmu Komputer dan
Teknik Elektro lho.
Misalnya, yang lulusan Elektro tersebut ketika ditanya
tentang bahasa pemrograman yang dikuasai, dijawab MATLAB.
Lainnya gak tahu. Gedubrak! :(
Boro-boro mau ditanya apakah pernah dengar perl atau ruby :(
Ketika yang lulusan Ilmu Komputer disuruh menjelaskan sedikit
mengenai ide sorting, lagi-lagi hanya 5 dari 30 yang tahu.
Mengenai networking juga kebanyakan hanya sebagai pengguna.

Sebenarnya pelajaran dan pengalaman mengenai ini bisa mereka
peroleh dari magang di kampus, warnet, perusahaan.
Contoh saja, di milis ini banyak yang kelihatan sekarang
sudah jagoan yang dulu mulanya masih bloon di kampus.
Tapi mereka tersss aja nongkrong di kampus dan ngoprek.
(Tentunya dengan tanggung jawab yang tinggi.)
Hasilnya bisa kita lihat sendiri.
Saya pun termasuk produk seperti itu, magang di kampus.
(Angkat2 komputer, instalasi, dsb. selama 1 tahun baru kemudian
diangkat menjadi sysadmin beneran.)


  3. Tenaga kerja Indonesia lebih manja.
 Pernah kami kirim ke LN, belum apa-apa udah minta pulang :(
 hik hik hik. Belum lagi kalau fasilitas di LN gak bagus,
 minta yang bagus atau pulang.
 Padahal tenaga kerja India mau kerja desak-desakan.
 
  Apa lagi ya?

 Kalau ini sich menurut saya salah proses hiring Pak Budi.

Lah yang daftar seperti itu gimana?
Catatan, lowongan pekerjaan yang saya bantu rekrutmennya
tersebut yang daftar ratusan orang (hampir 500an? saya
tidak tahu persisnya), tapi setelah psikotes  b. inggris
jatuhnya tinggal 75 orang.
(soalnya kami nge-charge per orang. hi hi hi.
jadi yang pasti gak bakalan diterima sudah ditolak.)


 Ternyata ini sama dengan Cara reqreuiment di valley : persh lebih
 cenderung hire orang yg sedang2 saja tapi punya motivasi tinggi dan
 good attitude.

Yup. Itu yang saya lakukan juga.
Percuma kalau pinter tapi nanti kerjanya ribut melulu dengan
atasannya :)  (atasan aja diajak ribut, apalagi kawannya.)
Itu sih mau hire ulat bulu namanya. he he he.


-- budi

--~--~-~--~~~---~--~~
Anda menerima pesan ini karena Anda tergabung pada grup Grup Google 
teknologia grup.
 To post to this group, send email to teknologia@googlegroups.com
 Untuk keluar dari grup ini, kirim email ke [EMAIL PROTECTED]
 Untuk pilihan lainnya, lihat grup ini pada 
http://groups.google.com/group/teknologia
-~--~~~~--~~--~--~---



[teknologia] Re: mengadaptasi cara TKI/TKW untuk membangun dunia IT indonesia.

2006-02-19 Terurut Topik m.c. ptrwn

   3. Tenaga kerja Indonesia lebih manja.
  Pernah kami kirim ke LN, belum apa-apa udah minta pulang :(
  hik hik hik. Belum lagi kalau fasilitas di LN gak bagus,
  minta yang bagus atau pulang.
  Padahal tenaga kerja India mau kerja desak-desakan.
  
   Apa lagi ya?
 
  Kalau ini sich menurut saya salah proses hiring Pak Budi.

 Lah yang daftar seperti itu gimana?
 Catatan, lowongan pekerjaan yang saya bantu rekrutmennya
 tersebut yang daftar ratusan orang (hampir 500an? saya
 tidak tahu persisnya), tapi setelah psikotes  b. inggris
 jatuhnya tinggal 75 orang.
 (soalnya kami nge-charge per orang. hi hi hi.
 jadi yang pasti gak bakalan diterima sudah ditolak.)


Ini agak berbeda dengan cara di SV. Kalau disini,  misalnya cari
developer untuk network software , hatus ada keyword C dan embedded
di resumenya. Terus disharing lagi, pengalamanya ada berapa tahun,
kalau diatas 3 tahun untuk posisi mid-level biasanya diberi
pertimbangan.

Jadi ya gak perlu interview 500 atau 75 orang.

Rata2 hanya ada satu kandidate yg show up per minggunya, kalau sudah
ditahap ini, kandidatnya di-interview lewat telepon , kalau lolos , di
interview face2face oleh 5-6 orang yang berbeda.

Carlos


--~--~-~--~~~---~--~~
Anda menerima pesan ini karena Anda tergabung pada grup Grup Google 
teknologia grup.
 To post to this group, send email to teknologia@googlegroups.com
 Untuk keluar dari grup ini, kirim email ke [EMAIL PROTECTED]
 Untuk pilihan lainnya, lihat grup ini pada 
http://groups.google.com/group/teknologia
-~--~~~~--~~--~--~---



[teknologia] Re: mengadaptasi cara TKI/TKW untuk membangun dunia IT indonesia.

2006-02-19 Terurut Topik David Sudjiman

m.c. ptrwn wrote:
 Kalau yang Mister Inovator/Motivator itu dalam dirinya ada sekala
 prioritas , mau apa dia 5 tahun ke depan , 10 tahun ke depan dan untuk
 berjuang mencapai cita citanya harus ngapain. Kalau sama makanan aja
 sudah kalah, ya mending gak usah dibidang IT yang harus terus menerus
 update dengan teknologi dan belajar seumur hidup ini.

bukannya dikasi rokok ma kopi aja idup? (Ma ceki buat hiburan) :-)
SOL

thx
.dave

--~--~-~--~~~---~--~~
Anda menerima pesan ini karena Anda tergabung pada grup Grup Google 
teknologia grup.
 To post to this group, send email to teknologia@googlegroups.com
 Untuk keluar dari grup ini, kirim email ke [EMAIL PROTECTED]
 Untuk pilihan lainnya, lihat grup ini pada 
http://groups.google.com/group/teknologia
-~--~~~~--~~--~--~---



[teknologia] Re: mengadaptasi cara TKI/TKW untuk membangun dunia IT indonesia.

2006-02-19 Terurut Topik m.c. ptrwn

David Sudjiman wrote:
 m.c. ptrwn wrote:
  Kalau yang Mister Inovator/Motivator itu dalam dirinya ada sekala
  prioritas , mau apa dia 5 tahun ke depan , 10 tahun ke depan dan untuk
  berjuang mencapai cita citanya harus ngapain. Kalau sama makanan aja
  sudah kalah, ya mending gak usah dibidang IT yang harus terus menerus
  update dengan teknologi dan belajar seumur hidup ini.

 bukannya dikasi rokok ma kopi aja idup? (Ma ceki buat hiburan) :-)
 SOL

 thx
 .dave

emailnya mas win_hadi di awal thread ini sebenarnya sangat indah dan
menjawab pertanyaan bukannya . diatas.

kalau soal komplain mah anak muda amerika sendiri juga banyak
komplainnya (dan dikomplain ama orang tuanya) , padahal penyakitnya
sama: Males , mau hidup enak gak pake usahe  , bedanya di amerika ini
generasi tuanya bagus bagus jadi negerinya dah makmur duluan :) he he
he ...

Carlos


--~--~-~--~~~---~--~~
Anda menerima pesan ini karena Anda tergabung pada grup Grup Google 
teknologia grup.
 To post to this group, send email to teknologia@googlegroups.com
 Untuk keluar dari grup ini, kirim email ke [EMAIL PROTECTED]
 Untuk pilihan lainnya, lihat grup ini pada 
http://groups.google.com/group/teknologia
-~--~~~~--~~--~--~---



[teknologia] Re: mengadaptasi cara TKI/TKW untuk membangun dunia IT indonesia.

2006-02-19 Terurut Topik Akhmad Fathonih

On 2/20/06, David Sudjiman [EMAIL PROTECTED] wrote:

 m.c. ptrwn wrote:
  Kalau yang Mister Inovator/Motivator itu dalam dirinya ada sekala
  prioritas , mau apa dia 5 tahun ke depan , 10 tahun ke depan dan untuk
  berjuang mencapai cita citanya harus ngapain. Kalau sama makanan aja
  sudah kalah, ya mending gak usah dibidang IT yang harus terus menerus
  update dengan teknologi dan belajar seumur hidup ini.

 bukannya dikasi rokok ma kopi aja idup? (Ma ceki buat hiburan) :-)
 SOL

Yang biasa saya denger: dikasih tempat deket colokan (listrik dan
internet). Pasti anteng (tenang)

--
Akhmad Fathonih | http://blog.neofreko.com | http://jogja.linux.or.id
Are you geek enough to handle all these sh**s?
This is my way of Ninja (Naruto, Konoha Village)

--~--~-~--~~~---~--~~
Anda menerima pesan ini karena Anda tergabung pada grup Grup Google 
teknologia grup.
 To post to this group, send email to teknologia@googlegroups.com
 Untuk keluar dari grup ini, kirim email ke [EMAIL PROTECTED]
 Untuk pilihan lainnya, lihat grup ini pada 
http://groups.google.com/group/teknologia
-~--~~~~--~~--~--~---



[teknologia] Re: mengadaptasi cara TKI/TKW untuk membangun dunia IT indonesia.

2006-02-19 Terurut Topik win_hadi


m.c. ptrwn wrote:
 Budi Rahardjo wrote:
  On 2/18/06, Akhmad Fathonih [EMAIL PROTECTED] wrote:
   Dari kemaren saya bertanya-tanya sendiri, bisakah tenaga ahli (IT) di
   Indonesia disalurkan seperti halnya TKI?

 Satu lagi Pak Budi , saya mau seperti Pak Budi yang bisa mencoba
 menyalurkan expert IT ke LN , tapi ternyata ada cara yang jauh lebih
 ampuh daripada mulai dari awal:

 Anyway , caranya India juga begitu koq.  Memang disini kuncinya mesti
 punya excellent reputation supaya rekomendasi kita bener2 masuk dan
 diperhitungkan .. He he he :)

 Carlos

Pak Carlos atau rekan lainnya di US, atau di Negara Harapan lainnya,
barangkali milist teknologia ini bisa menjadi batu pijakan buat memulai
suatu jaringan yg solid yg bertujuan world domination oleh pekerja IT
indonesia, hahaha sadis banget tujuannya.

yang saya atau mungkin para pengikut milist ini ingin tahu adalah
praktek legal dari system ketenaga kerjaan, karena menurut saya
pribadi, bagian ini yg paling jarang dibahas (hanya perusahaan
konsultan HR yg mau menjawab dng charge tentunya) dan biasanya menjadi
batu sandungan utama (sorry saya tidak punya info ini karena HR dept
perusahaan tempat saya kerja beda lokasinya):
1. Apa yg membuat perusahaan IT di US mau menghire seseorang dari
overseas, dan yg ujung2nya membebani expense mereka, karena kalo tidak
salah, Perusahaan harus membayar deposit, biaya petisi visa H1B (total
mungkin 4000$) dan tax bulanan (15% lebih besar, kl gak salah) yg lebih
untuk setiap pekerja non-resident,
2. Apakah praktek yg umum di lakukan para pendatang dari India atau yg
lainnya, yaitu bila masalah biaya diatas (kecuali tax nya), itu di
tanggung sama perorangan yg membantu kedatangan si pekerja baru ini,
atau si pekerjanya sendiri, sehingga perusahaan cukup memberikan bukti
dokument bahwa ybs sudah di terima kerja, sehingga selanjutnya akan di
urus dng biaya di tanggung sendiri oleh pihak pencari kerja.
3. karena masalah2 diatas, akhirnya ada trend dari perusahaan
development (SW/HW) US untuk meng-outsourcing team developernya ke
India atau cina, sehingga ada expense yg bisa di hemat dan
mempersingkat proses dng lebih fokus ke hasil dibandingkan harus
memproses legal dokumen diatas.
nomer 3 ini menjadi tantangan bagi kelompok IT di indonesia untuk
membuat perusahaan outsource di indonesia, tentunya dng bantuan rekan2
kita yg sudah bekerja di SV/US umumnya, Ayo rekans gimana kalau ini di
perkuat dalam bentuk jaringan informasi, karena perusahaan serius spt
sigma dng balicamp nya sulit sekali bertahan karena pesaingnya dari
India dan China bisa menawarkan solusi lebih cepat dan harga lebih
murah (CMIIW).

ok ini dulu, ntar kalo pembahasannya lebih panjang mungkin akan jadi
sebuah topik tersendiri.


Winahyu.


--~--~-~--~~~---~--~~
Anda menerima pesan ini karena Anda tergabung pada grup Grup Google 
teknologia grup.
 To post to this group, send email to teknologia@googlegroups.com
 Untuk keluar dari grup ini, kirim email ke [EMAIL PROTECTED]
 Untuk pilihan lainnya, lihat grup ini pada 
http://groups.google.com/group/teknologia
-~--~~~~--~~--~--~---



[teknologia] Re: [OOT] EYD? (Re: SBY)

2006-02-19 Terurut Topik Dipo Prasetyo
On 2/19/06, baskara [EMAIL PROTECTED] wrote:
Karena sudah terlalu sering terjadi, sekalian saja saya minta tolongkepada mas Dipo (dan lainnya) agar menaati aturan milis yang salahsatunya adalah:tidak melakukan top posting.
Oya, lupa untung diingetin. Maaf ya Om Bas.Untungnya bukan moderator, jadinya ga dihitung sanksi banned pliz.Batas kesalahannya berapa ya supaya ga di-banned do?Btw, nih ada link oot: 
http://en.wikipedia.org/wiki/NetiquetteMohon untuk saling mengingatkan, aku juga sering khilaf.Salam kenal,Dipo Prasetyo

--~--~-~--~~~---~--~~
Anda menerima pesan ini karena Anda tergabung pada grup Grup Google teknologia grup.  To post to this group, send email to teknologia@googlegroups.com  Untuk keluar dari grup ini, kirim email ke [EMAIL PROTECTED]  Untuk pilihan lainnya, lihat grup ini pada http://groups.google.com/group/teknologia  -~--~~~~--~~--~--~---


[teknologia] Re: mengadaptasi cara TKI/TKW untuk membangun dunia IT indonesia.

2006-02-19 Terurut Topik m.c. ptrwn


win_hadi wrote:
 m.c. ptrwn wrote:
  Budi Rahardjo wrote:
   On 2/18/06, Akhmad Fathonih [EMAIL PROTECTED] wrote:
Dari kemaren saya bertanya-tanya sendiri, bisakah tenaga ahli (IT) di
Indonesia disalurkan seperti halnya TKI?
 
  Satu lagi Pak Budi , saya mau seperti Pak Budi yang bisa mencoba
  menyalurkan expert IT ke LN , tapi ternyata ada cara yang jauh lebih
  ampuh daripada mulai dari awal:
 
  Anyway , caranya India juga begitu koq.  Memang disini kuncinya mesti
  punya excellent reputation supaya rekomendasi kita bener2 masuk dan
  diperhitungkan .. He he he :)
 
  Carlos

 Pak Carlos atau rekan lainnya di US, atau di Negara Harapan lainnya,
 barangkali milist teknologia ini bisa menjadi batu pijakan buat memulai
 suatu jaringan yg solid yg bertujuan world domination oleh pekerja IT
 indonesia, hahaha sadis banget tujuannya.

sadis ... sadis :)


 yang saya atau mungkin para pengikut milist ini ingin tahu adalah
 praktek legal dari system ketenaga kerjaan, karena menurut saya


web site paling bagus untuk AS adalah
http://www.murthy.com/h1bfaqs.html
web site paling bagus IMO untuk Eropa dan UK adalah
http://www.workpermit.com/

Kebetulan karena saya memang pengguna work permit di US (H1B) dan UK
dari workpermit.com bisa cerita dikit perbedaanya.

Kalau di UK (mas harry pasti lebih paham), Eropa , australia dan
singapore afaik bisa apply kapan saja , jadi begitu dapat jobs bisa
langsung diproses legal mattersnya.

Kalau di AS tidak begitu , ada h1b cap quota tiap tahunnya (tahun ini
kalo gak salah hanya 50,000 h1b) yang aplikasinya diterima oleh INS
(imigrasi AS) per april tiap calendar year. Yang jadi masalah, biasanya
h1b cap quota ini habis dalam tempo beberapa minggu setelah registrasi
dibuka.Oleh karena itu,makanya untuk keperluan hiring, company2 yg mau
hire untuk tahun 2007 misalnya,sudah hire dari bulan desember 2006.


 pribadi, bagian ini yg paling jarang dibahas (hanya perusahaan
 konsultan HR yg mau menjawab dng charge tentunya) dan biasanya menjadi
 batu sandungan utama (sorry saya tidak punya info ini karena HR dept
 perusahaan tempat saya kerja beda lokasinya):

Benar sekali, silahkan pergunaan knowledge saya untuk konsultasi HR :-)

 1. Apa yg membuat perusahaan IT di US mau menghire seseorang dari
 overseas, dan yg ujung2nya membebani expense mereka, karena kalo tidak
 salah, Perusahaan harus membayar deposit, biaya petisi visa H1B (total
 mungkin 4000$) dan tax bulanan (15% lebih besar, kl gak salah) yg lebih
 untuk setiap pekerja non-resident,

Kita bedakan dua hal dulu ya untuk kasus di AS:
kasus pertama : hire orang  dari overseas (sponsorship via fresh h1b)
kasus kedua: hire orang yg sudah berada di AS tapi bukan citizen atau
Greencard holder (misalnya h1b holder) , jadi persh masih ada kewajiban
untuk melakukan h1b sponsorship.

Motivasi #1 dan #2 Simple : Karena there are very few people that
could deliver the job

Persh2 di AS yang hiring dari luar itu umumnya ada dua tipe:
1. Persh silicon valley atau  RD (microsoft, cisco , amazon.com and
the like )
2. Persh consulting firm (Cap gemini , Infosys , TCS , Wipro )

Asal tahu saja , prosentasi engineer di persh silicon valley di
engineering department yang bener-bener WN US sejak lahir kecil sekali
(kalaupun ada biasanya indo-amerika-born atau sino-amerika-born).

Mau contoh:
lihat sergey brin orang apa ? lihat andy groove ceo intel orang apa ?
lihat peter omidyar founder ebay orang apa ?



 2. Apakah praktek yg umum di lakukan para pendatang dari India atau yg
 lainnya, yaitu bila masalah biaya diatas (kecuali tax nya), itu di
 tanggung sama perorangan yg membantu kedatangan si pekerja baru ini,
 atau si pekerjanya sendiri, sehingga perusahaan cukup memberikan bukti
 dokument bahwa ybs sudah di terima kerja, sehingga selanjutnya akan di
 urus dng biaya di tanggung sendiri oleh pihak pencari kerja.

Biaya 100% yang nanggung ya si employer doong pak :-)

kalau employee mah gak ngapa ngapain...kecuali kerja yang bener.

itu Ilegal kalau ada pekerja yang bayar atau sharing cost.


 3. karena masalah2 diatas, akhirnya ada trend dari perusahaan
 development (SW/HW) US untuk meng-outsourcing team developernya ke
 India atau cina, sehingga ada expense yg bisa di hemat dan
 mempersingkat proses dng lebih fokus ke hasil dibandingkan harus
 memproses legal dokumen diatas.

faktor utama kenapa mesti outsourcing adalah orang di negeri lain can
deliver the job with half the price dan pada saat yang sama harga dan
margin keuntungan produk makin turun.

Yang menariknya, kalimat orang di negeri lain can deliver the job with
half the price ini SEBENARNYA dimulai dari expat India dan China
sendiri yang sudah berhasil di AS/SV. Jadi saking cintanya mereka sama
negaranya , dibikinlah proses dan persepsi jadi kalo IT process di
outsource ke negara asalnya , itu lebih menguntungkan buat semua pihak
(ya memang bener sich .. he he ).


 nomer 3 ini menjadi tantangan bagi kelompok IT di indonesia untuk
 membuat perusahaan outsource di 

[teknologia] Re: [OOT] EYD? (Re: SBY)

2006-02-19 Terurut Topik Reno S. Anwari
On Mon, 2006-02-20 at 09:09 +0700, Dipo Prasetyo wrote:
 On 2/19/06, baskara [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Karena sudah terlalu sering terjadi, sekalian saja saya minta
 tolong
 kepada mas Dipo (dan lainnya) agar menaati aturan milis yang
 salah
 satunya adalah:
 tidak melakukan top posting.
 
 Oya, lupa untung diingetin. Maaf ya Om Bas.
 Untungnya bukan moderator, jadinya ga dihitung sanksi banned pliz.
 Batas kesalahannya berapa ya supaya ga di-banned do?
 Btw, nih ada link oot: http://en.wikipedia.org/wiki/Netiquette
 Mohon untuk saling mengingatkan, aku juga sering khilaf.
 
 Salam kenal,
 Dipo Prasetyo 

bukan untuk dibahas
Memang tidak perlu moderator untuk sekedar mengingatkan peraturan di
milis ini. Sejauh ini tugas moderator memang hanya mengurusi
administrasi milis.

Aturan ber-milis yang baik memang sudah dipedulikan sejak pertama kali
milis ini berjalan. Sekalipun masih juga berbentuk draft, tata tertib
milis ini selalu dapat dibaca di:
http://teknoblogia.blogspot.com/

Mari kita baca kembali, dan mari kita sesuaikan perilaku kita di milis
ini dengan tata tertib yang telah disepakati.
/bukan untuk dibahas

-- 
Reno S. Anwari
*juga bukan moderator*


signature.asc
Description: This is a digitally signed message part


[teknologia] Cloning Attack

2006-02-19 Terurut Topik wongcilik



Barusan baca berita , maaf kalau yang sudah 
baca

(07/02/2006) - 
China yang mengagumkan. Dari negeri itu mengalir aneka barang hasil industri ke 
seluruh pelosok dunia dengan daya pikat yang luarbiasa. Tak terbendung, seperti 
gelombang yang menghantam apa saja didepannya. Produk-produk olahraga, 
elektronik dan perkakas berhasil menguasai pasar dan menenggelamkan industri 
serupa di negeri yang di datanginya. 
http://www.mobilku.com/?p=007id=483s=


ruar biasa
kalau beginian mungkin ngga perlu bikinstart 
up lagi yach.

rgds,
wongcilik

ps: honda civic hybrid dah ada tuh di 
karawang
--~--~-~--~~~---~--~~
You received this message because you are subscribed to the Google Groups teknologia group.  To post to this group, send email to teknologia@googlegroups.com  To unsubscribe from this group, send email to [EMAIL PROTECTED]  For more options, visit this group at http://groups.google.com/group/teknologia  -~--~~~~--~~--~--~---




[teknologia] Re: Cloning Attack

2006-02-19 Terurut Topik Budi Baliwae
pertamahOn 2/15/06, wongcilik [EMAIL PROTECTED] wrote:







Barusan baca berita , maaf kalau yang sudah 
baca

(07/02/2006) - 
China yang mengagumkan. Dari negeri itu mengalir aneka barang hasil industri ke 
seluruh pelosok dunia dengan daya pikat yang luarbiasa. Tak terbendung, seperti 
gelombang yang menghantam apa saja didepannya. Produk-produk olahraga, 
elektronik dan perkakas berhasil menguasai pasar dan menenggelamkan industri 
serupa di negeri yang di datanginya. 
http://www.mobilku.com/?p=007id=483s=



ruar biasa
kalau beginian mungkin ngga perlu bikinstart 
up lagi yach.

rgds,
wongcilik

ps: honda civic hybrid dah ada tuh di 
karawang



-- sing ken ken dong! - http://blog.gue.or.id

--~--~-~--~~~---~--~~
Anda menerima pesan ini karena Anda tergabung pada grup Grup Google teknologia grup.  To post to this group, send email to teknologia@googlegroups.com  Untuk keluar dari grup ini, kirim email ke [EMAIL PROTECTED]  Untuk pilihan lainnya, lihat grup ini pada http://groups.google.com/group/teknologia  -~--~~~~--~~--~--~---


[teknologia] Re: Cloning Attack

2006-02-19 Terurut Topik Yulian Firdaus H.

Pada hari Senin, tanggal 20/02/2006 pukul 11:22 +0800, Budi Baliwae
menulis:
 pertamah

Dimohon jangan ngejunk di sini.




--~--~-~--~~~---~--~~
Anda menerima pesan ini karena Anda tergabung pada grup Grup Google 
teknologia grup.
 To post to this group, send email to teknologia@googlegroups.com
 Untuk keluar dari grup ini, kirim email ke [EMAIL PROTECTED]
 Untuk pilihan lainnya, lihat grup ini pada 
http://groups.google.com/group/teknologia
-~--~~~~--~~--~--~---



[teknologia] Re: Cloning Attack

2006-02-19 Terurut Topik Budi Baliwae
dari artikel tersebut, saya pikir kerja sama pemerintah indonesia
dengan china perlu lebih dipererat intensitasnya. nuklir punya, tentara
banyak, persenjataan maju, barang murah, anggota dewan keamanan tetap
lagi. kalau kita bersungguh sungguh niat untuk menjajaki alih
teknologi, spertinya mereka akan memberikan akses seluas luasnya dan
tidak pelit ilmu pada kita. sama sama bangsa asia.btw mungkin kerjasama
yang terlalu intens juga sulit yah.. kontrak politik dan ekonomi dengan
amerika sepertinya sudah kontrak seumur hidup. dan amerika dan china
adalah 2 kekuatan yang punya kepentingan sendiri sendiri.

paling nda mungkin kini saatnya kita belajar meniru semangat china.
pantang menyerah dan berjiwa nasionalis dan tidak mau dijajah oleh
produk luar. mungkin ini histori masa lalu ya. china kan puluhan tahun
di embargo ekonomi sama amerika, jadi mau tidak mau seluruh barang
mereka produksi sendiri, dan kalau perlu menjiplak. sebenarnya urusan
jiplak menjiplak ini ada di semua bangsa. lihat saja orang jepang.
sebelum maju seperi sekarang ini, jepang termasuk penjiplak sama
seperti china. sejak kalah perang, miskin dan banyak utang, jepang
bangkit dengan menjiplak segala macam barang yang bisa dijiplak. dari
sendok, mesin jait, motor, pesawat, onderdil dsb. awalnya semuanya
tentu dengan kualitas nomor buntut. murah dan cepat rusak. mungkin bisa
ditanyakan pada orang orang tua di sekitar anda yang sempat mengenyam
tahun tahun orde lama. tapi namanya orang belajar dan mencoba berulang
kali pasti akhirnya bagus juga kan :)

perseteruan dengan jepang dari artikel itu sepertinya sudah dendam
kesumat. kalau yang punya akses parabola digital sekali sekali coba
arahkan ke satelit china. sinetronnya isinya sejarah perang dengan
jepang, dan catatan history ttg pertempuran dengan jepang dan sekutu di
china. jadi ga heran kalau pemerintah lebih membela bangsanya sendiri
ketimbang kepentingan orang jepang. televisi adalah salah satu alat
yang ampuh untuk memupuk jiwa nasionalis, menumbuhkan cara berpikir
yang positif dan mengingatkan untuk tidak melupakan sejarah. 

mungkin kalau mau studi banding, anggota dpr sebaiknya sekali sekali ke
china. selain lebih dekat dan murah. atau kalau takut dikira jalan
jalan, cobalah sekali sekali menonton televisi china. bagaimana
hebatnya kemajuan di negeri seberang. kalau perlu direlay. komunis di
china termasuk komunis yang berhasil dan patut dipuji. mungkin sistem
komunis adalah sistem yang paling tepat ya untuk negara dengan jumlah
populasi tinggi. tidaklah mudah mengatur penduduk sebanyak 1 milyar.
terlepas dari isu ham dan kebebasan berpolitik..

On 2/15/06, wongcilik [EMAIL PROTECTED] wrote:







Barusan baca berita , maaf kalau yang sudah 
baca

(07/02/2006) - 
China yang mengagumkan. Dari negeri itu mengalir aneka barang hasil industri ke 
seluruh pelosok dunia dengan daya pikat yang luarbiasa. Tak terbendung, seperti 
gelombang yang menghantam apa saja didepannya. Produk-produk olahraga, 
elektronik dan perkakas berhasil menguasai pasar dan menenggelamkan industri 
serupa di negeri yang di datanginya. 
http://www.mobilku.com/?p=007id=483s=



ruar biasa
kalau beginian mungkin ngga perlu bikinstart 
up lagi yach.

rgds,
wongcilik

ps: honda civic hybrid dah ada tuh di 
karawang



-- sing ken ken dong! - http://blog.gue.or.id/2006/02/20/foto-foto-aceh-1-tahun-setelah-tsunami/


--~--~-~--~~~---~--~~
Anda menerima pesan ini karena Anda tergabung pada grup Grup Google teknologia grup.  To post to this group, send email to teknologia@googlegroups.com  Untuk keluar dari grup ini, kirim email ke [EMAIL PROTECTED]  Untuk pilihan lainnya, lihat grup ini pada http://groups.google.com/group/teknologia  -~--~~~~--~~--~--~---


[teknologia] Re: [OOT] EYD? (Re: SBY)

2006-02-19 Terurut Topik Ben
On 2/19/06, Dipo Prasetyo [EMAIL PROTECTED]
 wrote:
Pak Ben dan rekan-rekan milis teknologia yang saya hormati,

Sayalebih setuju masalah bahasa ini ditangani oleh ahli bahasa daripada dikuasakan kepada ahli manajemen isi ataupun teknikal situs. Seandainya milis ini bicara alih teknologi, maka EYD di sini menjadi sangat penting. Faktor bahasa menjadi kritikal ketika ada teknologi asing yang terserap, kecuali di milis teknologia ini berdiskusi tentang sekedar *isi* situs saja daripada pembuatan teknologi *statik* jejaring. 


Saya sendiri kurang paham dengan tujuan dan tema milis ini, dan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pemilik dan moderator milis ini. Begitu pula dengan situs sby, saya juga tidak berhak mengubahnya. Pendapat saya sekedarsalah satu alternatif bahasanyang bisa dibantah oleh siapapun di milis ini. Maaf jika seluruhopini saya yang tidak dimengerti ataupun keluar dari tema,karenakomentar sayaberdasarkansegala sesuatuyang pernah sayalihat, dengar, dan baca. Semoga kita masih diluangkan banyak waktu untuk menulis formal seperti ini. Mohon maklum, saya sendiri bukan ahli teknologi ataupun ahli bahasa.


cmiiw,
dipdipdari http://teknoblogia.blogspot.com/kutip
Mailing list (milis) teknologia adalah milis untuk membicarakan dan
mendiskusikan hal-hal yang berhubungan dengan teknologi pada umumnya danteknologi informasi pada khususnya./kutipkutip1. Topik Bahasan* Teknologi komputer secara umum.* Sistem operasi: Linux, keluarga UNIX, MacOS, Windows, dll.
* Teknologi komputer secara umum, hardware dan software, termasuk  gadgets, embedded dan home appliance.* Aplikasi dalam sistem operasi.* Implementasi sistem yang menyangkut hardware, software dan brainware
  (manajemen teknis, manajemen sumber daya).* Teknologi komunikasi kabel, nirkabel dan optikal.* Teknologi industri yang terkait dengan Teknologi Informasi.* Teknologi terapan lainnya yang lebih spesifik.

* Tren teknologi yang elemennya saling berkaitan, terkait aspek sosial,  budaya, media, linguistik.

/kutipBerdasarkan pemahaman saya terhadap tata tertib milis ini, saya tetap berpendapat, masalah EYD masih relevan untuk dibahas pada milis ini sejauh lingkup dan pemicunya masih berhubungan dengan pemakaiannya pada situs web dan perangkat-perangkat yang berkaitan dengan teknologi informasi :)
-- Benhttp://bennychandra.com


--~--~-~--~~~---~--~~
Anda menerima pesan ini karena Anda tergabung pada grup Grup Google teknologia grup.  To post to this group, send email to teknologia@googlegroups.com  Untuk keluar dari grup ini, kirim email ke [EMAIL PROTECTED]  Untuk pilihan lainnya, lihat grup ini pada http://groups.google.com/group/teknologia  -~--~~~~--~~--~--~---


[teknologia] Re: mengadaptasi cara TKI/TKW untuk membangun dunia IT indonesia.

2006-02-19 Terurut Topik win_hadi


m.c. ptrwn wrote:
  2. Apakah praktek yg umum di lakukan para pendatang dari India atau yg
  lainnya, yaitu bila masalah biaya diatas (kecuali tax nya), itu di
  tanggung sama perorangan yg membantu kedatangan si pekerja baru ini,
  atau si pekerjanya sendiri, sehingga perusahaan cukup memberikan bukti
  dokument bahwa ybs sudah di terima kerja, sehingga selanjutnya akan di
  urus dng biaya di tanggung sendiri oleh pihak pencari kerja.

 Biaya 100% yang nanggung ya si employer doong pak :-)

 kalau employee mah gak ngapa ngapain...kecuali kerja yang bener.

 itu Ilegal kalau ada pekerja yang bayar atau sharing cost.

portion diatas saya kemukakan karena beberapa kali dapet cerita dari
orang India (dan juga Indonesia)  mereka melakukan praktek2 diatas, dng
tujuan mempermudah proses penerimaan kerja atau lebih tepatnya proses
migrasi ke negara baru dan tentunya orang2 dari kelompok ini mempunyai
nilai tersendiri yaitu bisa menambah quantity/jumlah orang Indonesia yg
meramaikan suasana di negara tsb, hal ini tentunya akan mempunyai efek
positif, orang indonesia tidak kesepian di perantauan, tidak home sick,
karena banyak teman senegara dan tentunya, menjadi ukuran realistis
tidaknya di buka restoran masakan Indonesia.. hehehehe...

Winahyu.


--~--~-~--~~~---~--~~
Anda menerima pesan ini karena Anda tergabung pada grup Grup Google 
teknologia grup.
 To post to this group, send email to teknologia@googlegroups.com
 Untuk keluar dari grup ini, kirim email ke [EMAIL PROTECTED]
 Untuk pilihan lainnya, lihat grup ini pada 
http://groups.google.com/group/teknologia
-~--~~~~--~~--~--~---