Re: Balasan: [keluarga-islam] Skenario Ahlul Kitab

2006-12-26 Terurut Topik gotholoco
Ada kabar baik mengenai syiar Islam, menurut temen saya yang
sekarang tinggal di negara barat, menurut dia, banyak sebetulnya
orang-orang yang sekarang hidup di dunia barat sudah menjadi atheis
namun bukan penganut faham komunis. 

Mereka hanya belajar bekerja dan hidup secara modern lalu mati,
syariat dan agamanya sudah lama ditinggalkan. Boleh jadi kemajuan
secara iptek memang maju pesat namun disisi lain hidup menjadi nihil.

Saya belum sanggup menjalani hidup seperti temen saya yang berani
hidup dan tinggal di luar negeri dengan bermodalkan semangat syiar
Islam dibarengi intelegensia yang tinggi. Lucu juga slogannya :
miskin siapa takut !. Kehidupannya merupakan segitiga sama sisi,
mesjid, rumah, tempat kerja. 

Salam

--- In keluarga-islam@yahoogroups.com, banganut [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Islam keturunan bagi saya, tidak jaminan ia bisa mewakili  Islam malah
 lebih banyak bikin fitnah nilai-nilai Islam saja. Makanya tidak heran
 ada istilah gerakan  penyadaran dalam dakwah yaitu mengislamkan orang
 islam.
 
 Mungkin terkesan kasar kalimat diatas saya tulis bagi yang mendengarnya.
 Tetapi inilah fakta-fakta betapa banyak orang kaget setelah ayat-ayat
 Allah kita baca seakan-akan mereka tidak tahu bahwa bagaimana  ajaran
 Islam membicarakan tentang keadaan diri, keluarga, lingkungan, sistem
 dstnya. Seakan-akan terlena dengan status Islam keturunan lalu terjamin
 masuk sorga. Sedangkan fakta sejarah kita tahu bagaimana sikap para
 rasul dan pengikutnya.
 
 Miris sekali, memang ketika kita seharusnya membangun Islam seharusnya
 saling bahu membahu. Ternyata masih mendiskusikan siapakah yang layak
 membangun rumah tersebut. lalu semuanya merasa berhak akhirnya saling
 baku hantam. Terus pada mau mati semua sedangkan bangunan Islam itu
 sendiri ngak tegak tegak juga.
 
 Lebih miris lagi ketika ada beberapa orang yang hendak membangun malah
 ditertawakan.
 
 Suatu saat nanti akan ada masanya dimana ada generasi yang tak peduli
 dengan apa itu aswaja, ahlul bait, wahabi, ingkar sunnah, dan
 sebagainya. Tetapi mereka hanya peduli dengan satu kata ISLAM
 
 Berkenaan masalah penjajahan Belanda  dengan kristenisasinya , Memang
 bisa dikatakan 300 tahun mereka tidak meningkatkan kuantitas nashrani.
 Tetapi satu hal yang perlu kita sadari bahwa mereka berhasil membuat
 pandangan hidup masyarakat kita kearah sekular baik secara idiologi,
 hukum dll dan sampai sekarang kita masih berkutat membahas masalah
 ritual. sedangkan konsekuensi dari ritual itu sendiri kapan ?
 
 
 wassalam
 
 anut
 
 --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, gotholoco gotholoco@
 wrote:
 
  Terima Kasih kepada Bang Anut atas masukan informasi yang panjang
  lebar dan ilmiah itu.
 
  Ada suatu info dari sumber yang dapat dipercaya namun tidak dapat
  saya sebutkan sumbernya, yaitu kisah seorang mualaf yang tadinya ia
  beragama Budha, setelah dia menekuni dan mendalami Islam ternyata
  memang agama Islam sesungguhnya membawa pesan damai, tidak seperti apa
  yang dikesankan oleh berita-berita di media massa ataupun oleh
  Oknum-okun operator tangan-tangan jahil. Demikian pula selanjutnya
  ia mengatakan bahwa agama Islam adalah agama yang paling realistis
  dan rasional. Kemudian ia masuk Islam dan menjadi Dai yang bagus dan
  sekarang tinggal di Bandung Timur.
 
  Ada pula sumber pengakuan jujur seorang nasrani (entah katolik atau
  protestan) dan kebetulan namanya juga Paulus, dalam suatu dialog antar
  agama secara tertutup, mengatakan bahwa satu-satunya KELEBIHAN dari
  agama Islam dengan agama-agama lainnya adalah HANYA Islam lah
  satu-satunya agama yang mempunyai KITAB SUCI yang OUTENTIK.
  Kitab-kitab lain dari agama-agama yang ada sudah campur baur
  amburadul. Secara gentleman juga ia mengatakan ia (tentunya dan
  kawan-kawannya) ingin mebelok-belokan Al-Quran dengan segala cara.
  Namun tak bisa.
 
  Dari kisah di atas, ada hal yang sama yang ingin dituju oleh
  pihak-pihak yang bersangkutan yaitu mengenai pencarian figur Tuhan,
  persoalan klasik sejak manusia mempunyai kesadaran. Alih-alih agama
  Nashrani memfigurkan N. Isa A.s sebagai tuhan, dan demikian pula
  kurang lebihnya Budha Sidharta Goutama mencari jalan menuju nirvana
  menghindari dukha atau shamsara.
 
  KELEBIHAN yang dipunyai oleh agama Islam yaitu Al-quran, sepertinya
  sedikit disadari oleh umat Islam itu sendiri.  Kelebihan ini
  ditambahkan pula oleh melimpah ruahnya tafsir-tafsir dan
  Hadits-hadits, saking banyaknya malah lupa, jadi kebanyakan dan
  akhirnya kebablasan. Sehingga terlena dalam kajian kitab saja, kurang
  menggali nilai-nilai luhur dari Al-quran kedalam kehidupan keseharian.
  Tidak heran kalau ada yang hafidz al qur'an, namun kelakuan masih jauh
  dari norma-norma dan kaidah-kaidah moral yang paling sederhana
 sekalipun.
  Sedangkan kalau dari omongan atau tulisan bila tidak mencantumkan
  hadits dengan mudahnya mengatakan ingkrus sunnah bin tidak ilmiah.
  Dan saya sendiri dari kalangan Islam keturunan jujur mengaku, kurang
  atau belum 

Re: Balasan: [keluarga-islam] Skenario Ahlul Kitab

2006-12-26 Terurut Topik moderatorislam
oom gotho,,,
anak buah saya orang barat asli , atasan saya juga demikian, dan 
dari lahir sudah jadi bule, menurut informasi dia selama ini agama 
yang dia anut tidak memberikan kepuasan bathin bahkan semakin 
meragukan,tapi mereka orang barat secara umum bermoral baik dan 
attitude baik,tapi kebutuhan rohani ini sesungguhnya yang dicari 
oleh masing-masing manusia secara tidak sadar

menurut saya mah ,,syariah adanya dalam masing - masing agama tapi 
moral adanya dalam kehidupan dan ini bisa jadi dua hal yang berbeda 

kehidupan di sana memang serba materialis dan kapitalis, tapi untuk 
menjadi atheis sebaiknya didefinisikan lagi apa yang dimaksud 
bertuhan dan tidak bertuhan, karena yang lebih bahaya itu bukan 
tidak bertuhan tapi tidak bermoral dan mengaku bertuhan ini 
kejahatan terselubung dan bahaya laten dari kemanusiaan sesungguhnya

kemajuan iptek sesungguhnya bukan masalah selama bisa dimanfaatkan 
sebagaimana mestinya, menjadi miskin juga kita definisikan lagi 
miskin itu dalam level berapa bisa disebut miskin,,,

karena miskin disini tidak sama dengan miskin disana, dan level 
miskin seseorang tidak sama dengan level miskin di orang lain, 
miskin dengan tidak mampu hidup jelas berbedayang satu masih 
bisa hidup , tapi yang satu lagi berarti hampir ko'it,,, 


wassalam
KnC...sory sedikit ngaco soalnya lagi laper


--- In keluarga-islam@yahoogroups.com, gotholoco [EMAIL PROTECTED] 
wrote:

 Ada kabar baik mengenai syiar Islam, menurut temen saya yang
 sekarang tinggal di negara barat, menurut dia, banyak sebetulnya
 orang-orang yang sekarang hidup di dunia barat sudah menjadi 
atheis
 namun bukan penganut faham komunis. 
 
 Mereka hanya belajar bekerja dan hidup secara modern lalu mati,
 syariat dan agamanya sudah lama ditinggalkan. Boleh jadi kemajuan
 secara iptek memang maju pesat namun disisi lain hidup menjadi 
nihil.
 
 Saya belum sanggup menjalani hidup seperti temen saya yang berani
 hidup dan tinggal di luar negeri dengan bermodalkan semangat syiar
 Islam dibarengi intelegensia yang tinggi. Lucu juga slogannya :
 miskin siapa takut !. Kehidupannya merupakan segitiga sama sisi,
 mesjid, rumah, tempat kerja. 
 
 Salam
 
 --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, banganut banganut@ 
wrote:
 
  Islam keturunan bagi saya, tidak jaminan ia bisa mewakili  Islam 
malah
  lebih banyak bikin fitnah nilai-nilai Islam saja. Makanya tidak 
heran
  ada istilah gerakan  penyadaran dalam dakwah yaitu mengislamkan 
orang
  islam.
  
  Mungkin terkesan kasar kalimat diatas saya tulis bagi yang 
mendengarnya.
  Tetapi inilah fakta-fakta betapa banyak orang kaget setelah ayat-
ayat
  Allah kita baca seakan-akan mereka tidak tahu bahwa bagaimana  
ajaran
  Islam membicarakan tentang keadaan diri, keluarga, lingkungan, 
sistem
  dstnya. Seakan-akan terlena dengan status Islam keturunan lalu 
terjamin
  masuk sorga. Sedangkan fakta sejarah kita tahu bagaimana sikap 
para
  rasul dan pengikutnya.
  
  Miris sekali, memang ketika kita seharusnya membangun Islam 
seharusnya
  saling bahu membahu. Ternyata masih mendiskusikan siapakah yang 
layak
  membangun rumah tersebut. lalu semuanya merasa berhak akhirnya 
saling
  baku hantam. Terus pada mau mati semua sedangkan bangunan Islam 
itu
  sendiri ngak tegak tegak juga.
  
  Lebih miris lagi ketika ada beberapa orang yang hendak membangun 
malah
  ditertawakan.
  
  Suatu saat nanti akan ada masanya dimana ada generasi yang tak 
peduli
  dengan apa itu aswaja, ahlul bait, wahabi, ingkar sunnah, dan
  sebagainya. Tetapi mereka hanya peduli dengan satu kata ISLAM
  
  Berkenaan masalah penjajahan Belanda  dengan kristenisasinya , 
Memang
  bisa dikatakan 300 tahun mereka tidak meningkatkan kuantitas 
nashrani.
  Tetapi satu hal yang perlu kita sadari bahwa mereka berhasil 
membuat
  pandangan hidup masyarakat kita kearah sekular baik secara 
idiologi,
  hukum dll dan sampai sekarang kita masih berkutat membahas 
masalah
  ritual. sedangkan konsekuensi dari ritual itu sendiri kapan ?
  
  
  wassalam
  
  anut
  



Re: Balasan: [keluarga-islam] Skenario Ahlul Kitab

2006-12-26 Terurut Topik bos gila
ni moderator bisa laper juga ye?, gue kirim kfc ye bang mod?, atau spaghetti 
khusus buat bang mod..
  
  ni kan aba kite ni.. harus dihormatin dong..

moderatorislam [EMAIL PROTECTED] wrote:   
   oom gotho,,,
  anak buah saya orang barat asli , atasan saya juga demikian, dan 
  dari lahir sudah jadi bule, menurut informasi dia selama ini agama 
  yang dia anut tidak memberikan kepuasan bathin bahkan semakin 
  meragukan,tapi mereka orang barat secara umum bermoral baik dan 
  attitude baik,tapi kebutuhan rohani ini sesungguhnya yang dicari 
  oleh masing-masing manusia secara tidak sadar
  
  menurut saya mah ,,syariah adanya dalam masing - masing agama tapi 
  moral adanya dalam kehidupan dan ini bisa jadi dua hal yang berbeda 
  
  kehidupan di sana memang serba materialis dan kapitalis, tapi untuk 
  menjadi atheis sebaiknya didefinisikan lagi apa yang dimaksud 
  bertuhan dan tidak bertuhan, karena yang lebih bahaya itu bukan 
  tidak bertuhan tapi tidak bermoral dan mengaku bertuhan ini 
  kejahatan terselubung dan bahaya laten dari kemanusiaan sesungguhnya
  
  kemajuan iptek sesungguhnya bukan masalah selama bisa dimanfaatkan 
  sebagaimana mestinya, menjadi miskin juga kita definisikan lagi 
  miskin itu dalam level berapa bisa disebut miskin,,,
  
  karena miskin disini tidak sama dengan miskin disana, dan level 
  miskin seseorang tidak sama dengan level miskin di orang lain, 
  miskin dengan tidak mampu hidup jelas berbedayang satu masih 
  bisa hidup , tapi yang satu lagi berarti hampir ko'it,,, 
  
  wassalam
  KnC...sory sedikit ngaco soalnya lagi laper
  
  --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, gotholoco [EMAIL PROTECTED] 
  wrote:
  
   Ada kabar baik mengenai syiar Islam, menurut temen saya yang
   sekarang tinggal di negara barat, menurut dia, banyak sebetulnya
   orang-orang yang sekarang hidup di dunia barat sudah menjadi 
  atheis
   namun bukan penganut faham komunis. 
   
   Mereka hanya belajar bekerja dan hidup secara modern lalu mati,
   syariat dan agamanya sudah lama ditinggalkan. Boleh jadi kemajuan
   secara iptek memang maju pesat namun disisi lain hidup menjadi 
  nihil.
   
   Saya belum sanggup menjalani hidup seperti temen saya yang berani
   hidup dan tinggal di luar negeri dengan bermodalkan semangat syiar
   Islam dibarengi intelegensia yang tinggi. Lucu juga slogannya :
   miskin siapa takut !. Kehidupannya merupakan segitiga sama sisi,
   mesjid, rumah, tempat kerja. 
   
   Salam
   
   --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, banganut banganut@ 
  wrote:
   
Islam keturunan bagi saya, tidak jaminan ia bisa mewakili  Islam 
  malah
lebih banyak bikin fitnah nilai-nilai Islam saja. Makanya tidak 
  heran
ada istilah gerakan  penyadaran dalam dakwah yaitu mengislamkan 
  orang
islam.

Mungkin terkesan kasar kalimat diatas saya tulis bagi yang 
  mendengarnya.
Tetapi inilah fakta-fakta betapa banyak orang kaget setelah ayat-
  ayat
Allah kita baca seakan-akan mereka tidak tahu bahwa bagaimana  
  ajaran
Islam membicarakan tentang keadaan diri, keluarga, lingkungan, 
  sistem
dstnya. Seakan-akan terlena dengan status Islam keturunan lalu 
  terjamin
masuk sorga. Sedangkan fakta sejarah kita tahu bagaimana sikap 
  para
rasul dan pengikutnya.

Miris sekali, memang ketika kita seharusnya membangun Islam 
  seharusnya
saling bahu membahu. Ternyata masih mendiskusikan siapakah yang 
  layak
membangun rumah tersebut. lalu semuanya merasa berhak akhirnya 
  saling
baku hantam. Terus pada mau mati semua sedangkan bangunan Islam 
  itu
sendiri ngak tegak tegak juga.

Lebih miris lagi ketika ada beberapa orang yang hendak membangun 
  malah
ditertawakan.

Suatu saat nanti akan ada masanya dimana ada generasi yang tak 
  peduli
dengan apa itu aswaja, ahlul bait, wahabi, ingkar sunnah, dan
sebagainya. Tetapi mereka hanya peduli dengan satu kata ISLAM

Berkenaan masalah penjajahan Belanda  dengan kristenisasinya , 
  Memang
bisa dikatakan 300 tahun mereka tidak meningkatkan kuantitas 
  nashrani.
Tetapi satu hal yang perlu kita sadari bahwa mereka berhasil 
  membuat
pandangan hidup masyarakat kita kearah sekular baik secara 
  idiologi,
hukum dll dan sampai sekarang kita masih berkutat membahas 
  masalah
ritual. sedangkan konsekuensi dari ritual itu sendiri kapan ?


wassalam

anut

  
  
  


 __
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 

Balasan: Re: Balasan: [keluarga-islam] Skenario Ahlul Kitab

2006-12-25 Terurut Topik joseph khaidar
buat mas gotlohoco..
  karena anda tanya saya jawab...
   
  nama ane : Paulus hamed sabeni
  alhamdulillah, ane ber-diin islam

  cuma name ane aja yang rada ke nasrani..
  name nabi Muhammad aja bukan Muhammad. jadi jgn terjebak ama name..
  jadi kita bise  bagi2 pengalaman,ilmu dan informasi
   
  alhamdulillah..
   
  paulus hamed sabeni
gotholoco [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Terima Kasih kepada Bang Anut atas masukan informasi yang panjang
lebar dan ilmiah itu.

Ada suatu info dari sumber yang dapat dipercaya namun tidak dapat
saya sebutkan sumbernya, yaitu kisah seorang mualaf yang tadinya ia
beragama Budha, setelah dia menekuni dan mendalami Islam ternyata
memang agama Islam sesungguhnya membawa pesan damai, tidak seperti apa
yang dikesankan oleh berita-berita di media massa ataupun oleh
Oknum-okun operator tangan-tangan jahil. Demikian pula selanjutnya
ia mengatakan bahwa agama Islam adalah agama yang paling realistis
dan rasional. Kemudian ia masuk Islam dan menjadi Dai yang bagus dan
sekarang tinggal di Bandung Timur.

Ada pula sumber pengakuan jujur seorang nasrani (entah katolik atau
protestan) dan kebetulan namanya juga Paulus, dalam suatu dialog antar
agama secara tertutup, mengatakan bahwa satu-satunya KELEBIHAN dari
agama Islam dengan agama-agama lainnya adalah HANYA Islam lah
satu-satunya agama yang mempunyai KITAB SUCI yang OUTENTIK. 
Kitab-kitab lain dari agama-agama yang ada sudah campur baur
amburadul. Secara gentleman juga ia mengatakan ia (tentunya dan
kawan-kawannya) ingin mebelok-belokan Al-Quran dengan segala cara.
Namun tak bisa.

Dari kisah di atas, ada hal yang sama yang ingin dituju oleh
pihak-pihak yang bersangkutan yaitu mengenai pencarian figur Tuhan, 
persoalan klasik sejak manusia mempunyai kesadaran. Alih-alih agama
Nashrani memfigurkan N. Isa A.s sebagai tuhan, dan demikian pula
kurang lebihnya Budha Sidharta Goutama mencari jalan menuju nirvana
menghindari dukha atau shamsara. 

KELEBIHAN yang dipunyai oleh agama Islam yaitu Al-quran, sepertinya
sedikit disadari oleh umat Islam itu sendiri. Kelebihan ini
ditambahkan pula oleh melimpah ruahnya tafsir-tafsir dan
Hadits-hadits, saking banyaknya malah lupa, jadi kebanyakan dan
akhirnya kebablasan. Sehingga terlena dalam kajian kitab saja, kurang
menggali nilai-nilai luhur dari Al-quran kedalam kehidupan keseharian.
Tidak heran kalau ada yang hafidz al qur'an, namun kelakuan masih jauh
dari norma-norma dan kaidah-kaidah moral yang paling sederhana sekalipun.
Sedangkan kalau dari omongan atau tulisan bila tidak mencantumkan
hadits dengan mudahnya mengatakan ingkrus sunnah bin tidak ilmiah.
Dan saya sendiri dari kalangan Islam keturunan jujur mengaku, kurang
atau belum banyak menyentuh kitab-2 seperti An Nasai, Jallalaen,
Buchori Muslim, Ibnu Majah dll. (Bagaimana dengan anda? he..he..he..).

Kondisi seperti saya, membaca dan menyimak tulisan-tulisan dari
temen-teman yang mengaku muslim yang tentunya sudah saya anggap mereka
ahli atau pandai dalam Al Quran dan Hadits, menjadi terheran-heran,
kok sepertinya nggak menyentuh ke qolbu dan akal pikiran. Entah saya
nya yang budeg, atau bahasa latinnya sumun umyun bukmun la
tarjiun. Atau seperti yang Kang Encep sebutkan apakah saya ini masih
diperbudak duit?.

Soal penjajahan oleh Belanda kaitannya dengan kristenisasi negara
kolinial selama 300 tahun lebih kalau dilihat dari kuantitas/jumlah
umat kristen dibandingkan dengan jumlah Islam mengapa sepertinya tidak
berhasil? 
Bayangkan 3(tiga) abad bo, kita dijajah Belanda, secara logika
sederhana seharusnya kuantitas nasrani meningkat! Menurut saya ini
terjadi karena ada resistensi yang kuat dari penduduk (terutama jawa
dan sumatera) dalam hal segi religiositas. Hindu sudah pernah masuk,
Budha demikian juga, pun Kristen serta Komunis. Artinya secara
sederhananya, IMHO bahwa agama Islam yang masuk ke Indonesia yang
pas adalah Islam (GR neh). Atau kalau definisi dijajah dalam arti
seluas-luasnya, meskipun sampai saat sekarang pun negara Indonesia
masih dijajah negara asing, tapi kalau soal Aqidah wah nggak mau
menyerah atau dijajah deh. Tinggal kita-kitanya sekarang yang telah
diberi Rahmat dan Anugrah dari Allah SWT untuk lebih mendalami Islam
sebagai agama secara sungguh-sungguh. Bukankah dalam ayat Alquran Al
Ankabuut 69 (Laba-laba, atau jaringan atau network) disebutkan bahwa,
Dan orang-orang yang bersungguh-sungguh pada jalan Kami, sesungguhnya
akan Kami tunjukan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya
Allah bersama-sama orang-orang yang berbuat kebaikan. Ayo kita buat
Network dalam berbuat kebaikan, bukan ribut aku ini ASWAJA itu AHLUL
BAIT, ini AHLUL SUNAH WAL JAMAAH, aku WAHABI etc. Eloe Ingkarus Sunah
...pusing saya he..he..he.

Maaf kepanjangan.
Salam

-- In keluarga-islam@yahoogroups.com, banganut [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Sekedar menambahkan lagi, bagaimana pengaruh penjajahan belanda selama
 250 tahun dan bisa kita bayangkan berapa generasi terputus akan
 pemahaman Islam secara utuh. Dan Adakah dampk sejarah 

Re: Balasan: [keluarga-islam] Skenario Ahlul Kitab

2006-12-23 Terurut Topik banganut
Islam keturunan bagi saya, tidak jaminan ia bisa mewakili  Islam malah
lebih banyak bikin fitnah nilai-nilai Islam saja. Makanya tidak heran
ada istilah gerakan  penyadaran dalam dakwah yaitu mengislamkan orang
islam.

Mungkin terkesan kasar kalimat diatas saya tulis bagi yang mendengarnya.
Tetapi inilah fakta-fakta betapa banyak orang kaget setelah ayat-ayat
Allah kita baca seakan-akan mereka tidak tahu bahwa bagaimana  ajaran
Islam membicarakan tentang keadaan diri, keluarga, lingkungan, sistem
dstnya. Seakan-akan terlena dengan status Islam keturunan lalu terjamin
masuk sorga. Sedangkan fakta sejarah kita tahu bagaimana sikap para
rasul dan pengikutnya.

Miris sekali, memang ketika kita seharusnya membangun Islam seharusnya
saling bahu membahu. Ternyata masih mendiskusikan siapakah yang layak
membangun rumah tersebut. lalu semuanya merasa berhak akhirnya saling
baku hantam. Terus pada mau mati semua sedangkan bangunan Islam itu
sendiri ngak tegak tegak juga.

Lebih miris lagi ketika ada beberapa orang yang hendak membangun malah
ditertawakan.

Suatu saat nanti akan ada masanya dimana ada generasi yang tak peduli
dengan apa itu aswaja, ahlul bait, wahabi, ingkar sunnah, dan
sebagainya. Tetapi mereka hanya peduli dengan satu kata ISLAM

Berkenaan masalah penjajahan Belanda  dengan kristenisasinya , Memang
bisa dikatakan 300 tahun mereka tidak meningkatkan kuantitas nashrani.
Tetapi satu hal yang perlu kita sadari bahwa mereka berhasil membuat
pandangan hidup masyarakat kita kearah sekular baik secara idiologi,
hukum dll dan sampai sekarang kita masih berkutat membahas masalah
ritual. sedangkan konsekuensi dari ritual itu sendiri kapan ?


wassalam

anut

--- In keluarga-islam@yahoogroups.com, gotholoco [EMAIL PROTECTED]
wrote:

 Terima Kasih kepada Bang Anut atas masukan informasi yang panjang
 lebar dan ilmiah itu.

 Ada suatu info dari sumber yang dapat dipercaya namun tidak dapat
 saya sebutkan sumbernya, yaitu kisah seorang mualaf yang tadinya ia
 beragama Budha, setelah dia menekuni dan mendalami Islam ternyata
 memang agama Islam sesungguhnya membawa pesan damai, tidak seperti apa
 yang dikesankan oleh berita-berita di media massa ataupun oleh
 Oknum-okun operator tangan-tangan jahil. Demikian pula selanjutnya
 ia mengatakan bahwa agama Islam adalah agama yang paling realistis
 dan rasional. Kemudian ia masuk Islam dan menjadi Dai yang bagus dan
 sekarang tinggal di Bandung Timur.

 Ada pula sumber pengakuan jujur seorang nasrani (entah katolik atau
 protestan) dan kebetulan namanya juga Paulus, dalam suatu dialog antar
 agama secara tertutup, mengatakan bahwa satu-satunya KELEBIHAN dari
 agama Islam dengan agama-agama lainnya adalah HANYA Islam lah
 satu-satunya agama yang mempunyai KITAB SUCI yang OUTENTIK.
 Kitab-kitab lain dari agama-agama yang ada sudah campur baur
 amburadul. Secara gentleman juga ia mengatakan ia (tentunya dan
 kawan-kawannya) ingin mebelok-belokan Al-Quran dengan segala cara.
 Namun tak bisa.

 Dari kisah di atas, ada hal yang sama yang ingin dituju oleh
 pihak-pihak yang bersangkutan yaitu mengenai pencarian figur Tuhan,
 persoalan klasik sejak manusia mempunyai kesadaran. Alih-alih agama
 Nashrani memfigurkan N. Isa A.s sebagai tuhan, dan demikian pula
 kurang lebihnya Budha Sidharta Goutama mencari jalan menuju nirvana
 menghindari dukha atau shamsara.

 KELEBIHAN yang dipunyai oleh agama Islam yaitu Al-quran, sepertinya
 sedikit disadari oleh umat Islam itu sendiri.  Kelebihan ini
 ditambahkan pula oleh melimpah ruahnya tafsir-tafsir dan
 Hadits-hadits, saking banyaknya malah lupa, jadi kebanyakan dan
 akhirnya kebablasan. Sehingga terlena dalam kajian kitab saja, kurang
 menggali nilai-nilai luhur dari Al-quran kedalam kehidupan keseharian.
 Tidak heran kalau ada yang hafidz al qur'an, namun kelakuan masih jauh
 dari norma-norma dan kaidah-kaidah moral yang paling sederhana
sekalipun.
 Sedangkan kalau dari omongan atau tulisan bila tidak mencantumkan
 hadits dengan mudahnya mengatakan ingkrus sunnah bin tidak ilmiah.
 Dan saya sendiri dari kalangan Islam keturunan jujur mengaku, kurang
 atau belum banyak menyentuh kitab-2 seperti An Nasai, Jallalaen,
 Buchori Muslim, Ibnu Majah dll. (Bagaimana dengan anda? he..he..he..).

 Kondisi seperti saya, membaca dan menyimak tulisan-tulisan dari
 temen-teman yang mengaku muslim yang tentunya sudah saya anggap mereka
  ahli atau pandai dalam Al Quran dan Hadits, menjadi terheran-heran,
 kok sepertinya nggak menyentuh ke qolbu dan akal pikiran. Entah saya
 nya yang budeg, atau bahasa latinnya sumun umyun bukmun la
 tarjiun. Atau seperti yang Kang Encep sebutkan apakah saya ini masih
 diperbudak duit?.

 Soal penjajahan oleh Belanda kaitannya dengan kristenisasi negara
 kolinial selama 300 tahun lebih kalau dilihat dari kuantitas/jumlah
 umat kristen dibandingkan dengan jumlah Islam mengapa sepertinya tidak
 berhasil?
 Bayangkan 3(tiga) abad bo, kita dijajah Belanda, secara logika
 sederhana seharusnya kuantitas nasrani meningkat! 

Re: Balasan: [keluarga-islam] Skenario Ahlul Kitab

2006-12-22 Terurut Topik gotholoco
Terima kasih atas tanggapan BangAnut sama Bung Paulus .

Menurut BangAnut apakah sering diadu domba itu apa penyebabnya yah?
Kalau menurut saya karena kuatnya pengaruh dari kelompok kepentingan
yang dahulunya berusaha meraih kepemimpinan tertinggi dalam suatu
kaum/bangsa/masyaratat/negara. Orientasinya akhirnya kepada
kepentingan dunia, menurut BangAnut Bagaimana?

Menarik apa yang disampaikan oleh Bung Paulus (maaf saya mo nanya dulu
apakah anda moeslim?).
Jika benar demikian, sepertinya saya dan banyak moeslim lainnya
seharusnya banyak belajar dari para mualaf, karena mereka mendapatkan
hidayah atau kebenaran yang timbul dari diri sendiri, bukan warisan
ketururunan orang tuanya, atau hanya dasar dalil dan dalil saja yang
ada dalam 1001 macam kitab.

Soal nama, jika seorang nasrani masuk Islam, IMHO nggak perlu ganti
nama yang ke arab-araban. 

Bagaimana menurut teman-teman lainnya.

Salam

--- In keluarga-islam@yahoogroups.com, banganut [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Mengapa orang Islam suka dan senang di adu domba ?
 Yang akhirnya diwarisi dari  generasi ke generasi
 
 wassalam
 
 anut
 
 --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, joseph khaidar
 paulus_hanedsabeni@ wrote:
 
  tanggapan aye :
 
  mungkin karena orang agama islam lebih banyak membaca buku karangan si
 ini dan si itu dibanding membaca apa yang seharusnya jadi pedoman orang
 ntu... kebanyakan orang - orang islam yang membuat kelemahan kelemahan
 itu sendiri.. kaya pergantian siang dan malam (3/190) hari ini islam
 lagi malam merekalah yang terang. lagian kalo ada orang nasrani nerangin
 mengenai kitabnye kan ga masaleh orang itu kitab Alloh juga, tapi tetep
 sebagai islam tolok/tolak ukur pada Al-qur'an. lagian bukannya umat
 islam sekarang emang udah melintir dari jalan lurusss...
 
kalo ada yang punya tanggapan laen sok lah..
 
Paulus hamed sabeni
 
  gotholoco gotholoco@ wrote:
Assalamualaikum wr.wb.
 
  Kadang dalam benak saya timbul pemikiran begini, dalam masalah sistem
  pengkajian kitab suci, ummat islam kalah metode dan pendekatan dengan
  sistem yang dilakukan oleh umat nasrani (kristen protestan dan
  katolik) atau pun umat agama lainnya.
 
  Apakah di jaman sekarang ini justru umat yang lain itu memanfaatkan
  kelemahan yang ada itu untuk memelintirkan umat Islam dari jalan
  lurus?
  Sekian ribu hadits, dari kisah 100 tahun setelah Nabi Muhammad wafat,
  mana yang soheh mana yang dhoif?. Peluang ini dimanfaatkan oleh ahlul
  kitab untuk memutarbalikan kitab.
 
  Bagaimana tanggapan anda-anda?
 
  Sekian
  Salam




Re: Balasan: [keluarga-islam] Skenario Ahlul Kitab

2006-12-22 Terurut Topik banganut
Salah satu penyebab yang pokok  memang benar begitu sekedar menambahi
juga, karena kurangnya pemahaman terhadap nilai sehingga sering kali
termakan isu. Sebagaimana dalam Qur'an kalau kita mendapat kabar berita
hendaklah selidiki terlebih dahulu. Terkadang karena isu kita lebih
cepat ikut memvonis, atau menghidari, atau mengecam dan lain-lain.

dan sekedar mendukung pandangan Kang gotholoco berkenaan sejarah
http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/message/16478

Dan perbedaan yang tidak prinsip yang sering dibesar-besarkan sehingga
peluang antar ummat untuk saling bermusuhan selalu terbuka dan menjadi
kesenangan bagi orang yang punya kepentingan untuk memperbesar
permusuhan antar ummat. Lalu inti perjuangan ummat Islam pun jadi
melenceng mereka sibuk ngurusin peroalan iktilaf dan ribut sana-ribut
sini. Sedangkan kapan al-Qur'an itu tegak 100% minded itu tidak pernah
menjadi rencana strategis perjuangan ummat.

Belum lagi kita menghadapi kelompok munafiq yang begitu cerdasnya mereka
bisa mempolitisir ayat untuk kepentingan rezim dan begitu cantiknya
mereka menutup ayat yang sekiranya bakal menjegal rezim yang ada. Lalu
generasi selanjutnya menganggap biasa saja. Sehingga persoalan siapa
yang dimaksud orang Munafiq itu sendiri sudah tidak jelas.

Masih banyak lagi skenario yang intinya melumpuhkan kebangkitan Islam
dengan cara sesama ummat Islam saling membuat skenario saling jatuh
menjatuhkan satu sama yang lain. Dan anehnya hal ini sangat jarang ada
yang menyadari hal ini. Begitu terlenanya bersibuk diri dengan
perbedaan. Dan begitu teganya kita seperti lupa untuk apa para Rasul dan
Nabi itu di utus kalau bukan menjadikan Islam ini paripurna di muka bumi
bukan hanya sebatas satu sisi saja.

Wassalam

anut




--- In keluarga-islam@yahoogroups.com, gotholoco [EMAIL PROTECTED]
wrote:

 Terima kasih atas tanggapan BangAnut sama Bung Paulus .

 Menurut BangAnut apakah sering diadu domba itu apa penyebabnya yah?
 Kalau menurut saya karena kuatnya pengaruh dari kelompok kepentingan
 yang dahulunya berusaha meraih kepemimpinan tertinggi dalam suatu
 kaum/bangsa/masyaratat/negara. Orientasinya akhirnya kepada
 kepentingan dunia, menurut BangAnut Bagaimana?

 Menarik apa yang disampaikan oleh Bung Paulus (maaf saya mo nanya dulu
 apakah anda moeslim?).
 Jika benar demikian, sepertinya saya dan banyak moeslim lainnya
 seharusnya banyak belajar dari para mualaf, karena mereka mendapatkan
 hidayah atau kebenaran yang timbul dari diri sendiri, bukan warisan
 ketururunan orang tuanya, atau hanya dasar dalil dan dalil saja yang
 ada dalam 1001 macam kitab.

 Soal nama, jika seorang nasrani masuk Islam, IMHO nggak perlu ganti
 nama yang ke arab-araban.

 Bagaimana menurut teman-teman lainnya.

 Salam

 --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, banganut banganut@ wrote:
 
  Mengapa orang Islam suka dan senang di adu domba ?
  Yang akhirnya diwarisi dari  generasi ke generasi
 
  wassalam
 
  anut
 
  --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, joseph khaidar
  paulus_hanedsabeni@ wrote:
  
   tanggapan aye :
  
   mungkin karena orang agama islam lebih banyak membaca buku
karangan si
  ini dan si itu dibanding membaca apa yang seharusnya jadi pedoman
orang
  ntu... kebanyakan orang - orang islam yang membuat kelemahan
kelemahan
  itu sendiri.. kaya pergantian siang dan malam (3/190) hari ini islam
  lagi malam merekalah yang terang. lagian kalo ada orang nasrani
nerangin
  mengenai kitabnye kan ga masaleh orang itu kitab Alloh juga, tapi
tetep
  sebagai islam tolok/tolak ukur pada Al-qur'an. lagian bukannya umat
  islam sekarang emang udah melintir dari jalan lurusss...
  
 kalo ada yang punya tanggapan laen sok lah..
  
 Paulus hamed sabeni
  
   gotholoco gotholoco@ wrote:
 Assalamualaikum wr.wb.
  
   Kadang dalam benak saya timbul pemikiran begini, dalam masalah
sistem
   pengkajian kitab suci, ummat islam kalah metode dan pendekatan
dengan
   sistem yang dilakukan oleh umat nasrani (kristen protestan dan
   katolik) atau pun umat agama lainnya.
  
   Apakah di jaman sekarang ini justru umat yang lain itu
memanfaatkan
   kelemahan yang ada itu untuk memelintirkan umat Islam dari
jalan
   lurus?
   Sekian ribu hadits, dari kisah 100 tahun setelah Nabi Muhammad
wafat,
   mana yang soheh mana yang dhoif?. Peluang ini dimanfaatkan oleh
ahlul
   kitab untuk memutarbalikan kitab.
  
   Bagaimana tanggapan anda-anda?
  
   Sekian
   Salam





Re: Balasan: [keluarga-islam] Skenario Ahlul Kitab

2006-12-22 Terurut Topik bos gila
kalau memerangi kebatilan ya wajib hukumnya..
  
  kalau tak dengan tangan ya dg lidah, atau dg doa, gue pake tangan gue 
merangin wahabi, ya ngetik ini.. 

banganut [EMAIL PROTECTED] wrote: 
 Mengapa orang Islam suka dan senang di adu domba ?
  Yang akhirnya diwarisi dari  generasi ke generasi
  
  wassalam
  
  anut
  
  --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, joseph khaidar
  [EMAIL PROTECTED] wrote:
  
   tanggapan aye :
  
   mungkin karena orang agama islam lebih banyak membaca buku karangan si
  ini dan si itu dibanding membaca apa yang seharusnya jadi pedoman orang
  ntu... kebanyakan orang - orang islam yang membuat kelemahan kelemahan
  itu sendiri.. kaya pergantian siang dan malam (3/190) hari ini islam
  lagi malam merekalah yang terang. lagian kalo ada orang nasrani nerangin
  mengenai kitabnye kan ga masaleh orang itu kitab Alloh juga, tapi tetep
  sebagai islam tolok/tolak ukur pada Al-qur'an. lagian bukannya umat
  islam sekarang emang udah melintir dari jalan lurusss...
  
 kalo ada yang punya tanggapan laen sok lah..
  
 Paulus hamed sabeni
  
   gotholoco [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Assalamualaikum wr.wb.
  
   Kadang dalam benak saya timbul pemikiran begini, dalam masalah sistem
   pengkajian kitab suci, ummat islam kalah metode dan pendekatan dengan
   sistem yang dilakukan oleh umat nasrani (kristen protestan dan
   katolik) atau pun umat agama lainnya.
  
   Apakah di jaman sekarang ini justru umat yang lain itu memanfaatkan
   kelemahan yang ada itu untuk memelintirkan umat Islam dari jalan
   lurus?
   Sekian ribu hadits, dari kisah 100 tahun setelah Nabi Muhammad wafat,
   mana yang soheh mana yang dhoif?. Peluang ini dimanfaatkan oleh ahlul
   kitab untuk memutarbalikan kitab.
  
   Bagaimana tanggapan anda-anda?
  
   Sekian
   Salam
  
  
  
  
  
__
   Apakah Anda Yahoo!?
   Lelah menerima spam?  Surat Yahoo! memiliki perlindungan terbaik
  terhadap spam
   http://id.mail.yahoo.com
  
  
  
  


 __
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 

Re: Balasan: [keluarga-islam] Skenario Ahlul Kitab

2006-12-22 Terurut Topik kang nceps
kalo menurut saya mah orang-orang jaman kiwari memang menikmati didadu
domba,,,karena kalau tidak diadu kagak seru dan kagak bakal ada
kerjaan, jadinya semakin sering diadu domba makin Afdhol 

jangan kan diadu domba oleh hal - hal yang kecil dari luar, oleh orang
sendiri  aja paling gampang ngeluarain fatwa, dikasih gambar aneh batu
terbang langsung teriak girang, dikasih gambar telinga berbentuk arab
langsung sujud, 

punya nama islam tapi kelakuan musyrik, punya nama musyrik tapi
kelakuan islam cuma itu mah cuma masalah baju, bisa ganti-ganti
bolak-balik, bisa bikin di KTP di mana aja mau ganti nama sebanyak
mungkin juga bisa yang penting Duitujung-ujungnya fullus,
kalo nama jadi masalah mendingan negara indonesia kita ganti aja
supaya lebih islami menjadi Republik An-nur gitu,,

jadi kalo masalah diadu domba yang jelas karena di indonesia banyak
kepentingan, mulai dari luar sampe dari dalam, ada islam garis keras
yang pengen jadiin negara indon. jadi negara islam, bom sana, bom sini
 saudara lain mati juga enggak apa-apa yang penting demi perjuangan,
apalagi si amrozi sama imam samudra bin dogol,

ada juga orang noni yang pengen negara indon jadi negara noni dengan
project salib 2006 nya,supaya semua bangsa ini jadi masuk agama mereka
pake target kayak target pemasaran , MLM kagak jauh b eda dengan ini

satu lagi orang-orang liberal yang ingin indonesia hancur karena
memiliki ideologi sendiri agama bukan , politik juga bukan, akhirnya
revisi UUD , 

terakhir orang - orang yang tidak punya pendirian, kesana mau kesini
ngikut yang penting hura-hura, dan memperkaya diri sendiri, enggak
peduli nginjak kepala orang dan jatuhin teman yang penting menang,,,

selamat diobok-obok..,

wassalam 
jam segin masih di kantooorbeu,,beu,,,cari duit koq susah ya



--- In keluarga-islam@yahoogroups.com, gotholoco [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Terima kasih atas tanggapan BangAnut sama Bung Paulus .
 
 Menurut BangAnut apakah sering diadu domba itu apa penyebabnya yah?
 Kalau menurut saya karena kuatnya pengaruh dari kelompok kepentingan
 yang dahulunya berusaha meraih kepemimpinan tertinggi dalam suatu
 kaum/bangsa/masyaratat/negara. Orientasinya akhirnya kepada
 kepentingan dunia, menurut BangAnut Bagaimana?
 
 Menarik apa yang disampaikan oleh Bung Paulus (maaf saya mo nanya dulu
 apakah anda moeslim?).
 Jika benar demikian, sepertinya saya dan banyak moeslim lainnya
 seharusnya banyak belajar dari para mualaf, karena mereka mendapatkan
 hidayah atau kebenaran yang timbul dari diri sendiri, bukan warisan
 ketururunan orang tuanya, atau hanya dasar dalil dan dalil saja yang
 ada dalam 1001 macam kitab.
 
 Soal nama, jika seorang nasrani masuk Islam, IMHO nggak perlu ganti
 nama yang ke arab-araban. 
 
 Bagaimana menurut teman-teman lainnya.
 
 Salam
 





Re: Balasan: [keluarga-islam] Skenario Ahlul Kitab

2006-12-22 Terurut Topik Ade Sanjaya Aliyasa
Salah kang kalau cari duit ? .
Karena bekerja adalah selingan dari shalat ke shalat lagi dan bekerja juga 
bagian dari ibadah .
sedang duit adalah hanya salah satu dari banyaknya rizki yang kita dapat dari 
Alloh SWT.

Bekerjalah karena ibadah terhadapNya , niscaya Alloh akan memberikan rizki yang 
bemanfaat .

salam yang sama sama sdg kerja juga
Ade Sanjaya Aliyasa 
Qapco.co.ltd
Po.box 50155- Ummsaid Qatar
Phone : +974 4642335
Mobile ; +974 5865068
  - Original Message - 
  From: kang nceps 
  To: keluarga-islam@yahoogroups.com 
  Sent: Friday, December 22, 2006 3:43 PM
  Subject: Re: Balasan: [keluarga-islam] Skenario Ahlul Kitab


  jam segin masih di kantooorbeu,,beu,,,cari duit koq susah ya
  Recent Activity
a..  9New Members
  Visit Your Group 
  SPONSORED LINKS
a.. Single family home 
b.. Family home finance 
c.. Family home 
d.. Family home mortgage 
e.. Family home business 
  Y! Messenger
  Files to share?

  Send up to 1GB of

  files in an IM.

  Yahoo! Photos
  Upload  Order

  Same-day pickup

  at Target

  Yahoo! Mail
  Next gen email?

  Try the all-new

  Yahoo! Mail Beta.
  . 
   

Re: Balasan: [keluarga-islam] Skenario Ahlul Kitab

2006-12-22 Terurut Topik banganut
Sekedar menambahkan lagi, bagaimana pengaruh penjajahan belanda selama
250 tahun dan bisa kita bayangkan berapa generasi terputus akan
pemahaman Islam secara utuh. Dan Adakah dampk sejarah tersebut
berpengaruh pada pendidikan kita di zaman sekarang ? Contoh konkrit
hukum saja ternyata negara Indonesia masuh merujuk dari warisan Belanda.
Wallahu a'lam

Islam pada Masa Kolonialisme Belanda
Pada masa kolonialisme Belanda pengembangan Islam mulai agak
tersendat,meskipun awalnya Belanda datang sebagai pedagang karena banyak
para pedagang Belanda yang menyiarkan agama Masehi melalui kaum
misionaris yang datang bersama mereka. Hal ini telah melahirkan semangat
kolaborasi dari perusahaan-perusahaan dagang disana untuk mendapatkan
keuntungan yang lebih besar di Nusantara. Keuntungan yang berlipat ganda
ini membuat para pedagang Belanda memegang kekuasaan ekonomi di
Nusantara. Dan untuk melancarkan upaya ini, pemerintah Belanda mulai
memegang kekuasaan politik agar kolonialisme Nusantara bisa dilanjutkan.

Belanda mendirikan Zending (pusat misi Kristen) di Tapanuli pada tahun
1897 M. Namun dalam misi Kristen tersebut tidak mendapatkan simpati
penduduk pribumi. Para dai dari kalangan Islam yang mendakwahkan agama
Islam disana mendapatkan simpati dari penduduk pribumi. Seperti yang ada
di daerah Sipirok dalam jangka 25 tahun hampir seluruh penduduknya
menjadi pemeluk Islam. Kedatangan bangsa Barat disatu pihak memang telah
membawa kemajuan teknologi, tetapi bukan dinikmati oleh masyarakat
pribumi melainkan untuk meningkatkan hasil penjajahan. Begitu juga
dengan pendidikan.
Kebijakan Politik terhadap Pendidikan Islam
Kebijaksaan Belanda dalam mengatur jalannya pendidikan untuk kepentingan
mereka sendiri terutama untuk kepentingan agama Kristen. Misalnya ketika
Van Den Boss menjadi Gubernut Jenderal di Jakarta tahun 1831 M
mengeluarkan kebijakan bahwa sekolah-sekolah gereja dianggap dan
diperlukan sekolah pemerintah dan departemen yang mengurus pendidikan
dan keagamaan dijadikan satu. Sementara di setiap daerah Keresidenan
didirikan satu sekolah agama Kristen.

Berbagai peraturan dan kebijakan :

1. Bahwa orang yang memberikan pengajian agama Islam harus terlebih
dahulu meminta izin kepada pemerintah Belanda.
2. Tidak semua orang dan kyai boleh memberikan pengajian agama Islam
kecuali telah mendapat semacam rekomendasi pemerintah Belanda
3. Memberantas dan menutup madrasah dan sekolah yang tidak ada
izinnya  atau memberikan pelajaran yang tidak disukai oleh
pemerintah Belanda (Hasbullah,2000  : 32)
Wassalam

anut

--- In keluarga-islam@yahoogroups.com, banganut [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Salah satu penyebab yang pokok  memang benar begitu sekedar menambahi
 juga, karena kurangnya pemahaman terhadap nilai sehingga sering kali
 termakan isu. Sebagaimana dalam Qur'an kalau kita mendapat kabar
berita
 hendaklah selidiki terlebih dahulu. Terkadang karena isu kita lebih
 cepat ikut memvonis, atau menghidari, atau mengecam dan lain-lain.

 dan sekedar mendukung pandangan Kang gotholoco berkenaan sejarah
 http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/message/16478

 Dan perbedaan yang tidak prinsip yang sering dibesar-besarkan sehingga
 peluang antar ummat untuk saling bermusuhan selalu terbuka dan menjadi
 kesenangan bagi orang yang punya kepentingan untuk memperbesar
 permusuhan antar ummat. Lalu inti perjuangan ummat Islam pun jadi
 melenceng mereka sibuk ngurusin peroalan iktilaf dan ribut sana-ribut
 sini. Sedangkan kapan al-Qur'an itu tegak 100% minded itu tidak pernah
 menjadi rencana strategis perjuangan ummat.

 Belum lagi kita menghadapi kelompok munafiq yang begitu cerdasnya
mereka
 bisa mempolitisir ayat untuk kepentingan rezim dan begitu cantiknya
 mereka menutup ayat yang sekiranya bakal menjegal rezim yang ada. Lalu
 generasi selanjutnya menganggap biasa saja. Sehingga persoalan siapa
 yang dimaksud orang Munafiq itu sendiri sudah tidak jelas.

 Masih banyak lagi skenario yang intinya melumpuhkan kebangkitan
Islam
 dengan cara sesama ummat Islam saling membuat skenario saling jatuh
 menjatuhkan satu sama yang lain. Dan anehnya hal ini sangat jarang ada
 yang menyadari hal ini. Begitu terlenanya bersibuk diri dengan
 perbedaan. Dan begitu teganya kita seperti lupa untuk apa para Rasul
dan
 Nabi itu di utus kalau bukan menjadikan Islam ini paripurna di muka
bumi
 bukan hanya sebatas satu sisi saja.

 Wassalam

 anut




 --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, gotholoco gotholoco@
 wrote:
 
  Terima kasih atas tanggapan BangAnut sama Bung Paulus .
 
  Menurut BangAnut apakah sering diadu domba itu apa penyebabnya
yah?
  Kalau menurut saya karena kuatnya pengaruh dari kelompok
kepentingan
  yang dahulunya berusaha meraih kepemimpinan tertinggi dalam suatu
  kaum/bangsa/masyaratat/negara. Orientasinya akhirnya kepada
  kepentingan dunia, menurut BangAnut Bagaimana?
 
  Menarik apa yang disampaikan oleh Bung Paulus (maaf saya mo nanya
dulu
  apakah anda moeslim?).
  Jika benar demikian, sepertinya 

Re: Balasan: [keluarga-islam] Skenario Ahlul Kitab

2006-12-22 Terurut Topik kang nceps
lha kang ade
saya mah tidak pernah menunggu waktu sholat, karena sholat itu sudah
pasti dateng enggak usah ditunggu-tunggu, sama seperti waktu yang
enggak usah diitung-itung,

saya mah justru mencari sesuatu kesempatan lebih yang bisa dilakukan
diantara waktu sholat,uang representasi dari rizki tapi uang bukan
segalanya  ( cieee,,)

wassalam
Knc,sok ayeuna balik moal ka Indonesia , lebaran haji ??


--- In keluarga-islam@yahoogroups.com, Ade Sanjaya Aliyasa
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Salah kang kalau cari duit ? .
 Karena bekerja adalah selingan dari shalat ke shalat lagi dan
bekerja juga bagian dari ibadah .
 sedang duit adalah hanya salah satu dari banyaknya rizki yang kita
dapat dari Alloh SWT.
 
 Bekerjalah karena ibadah terhadapNya , niscaya Alloh akan memberikan
rizki yang bemanfaat .
 
 salam yang sama sama sdg kerja juga
 Ade Sanjaya Aliyasa 
 Qapco.co.ltd
 Po.box 50155- Ummsaid Qatar
 Phone : +974 4642335
 Mobile ; +974 5865068
   - Original Message - 
   From: kang nceps 
   To: keluarga-islam@yahoogroups.com 
   Sent: Friday, December 22, 2006 3:43 PM
   Subject: Re: Balasan: [keluarga-islam] Skenario Ahlul Kitab
 
 
   jam segin masih di kantooorbeu,,beu,,,cari duit koq susah ya
   Recent Activity
 a..  9New Members
   Visit Your Group 
   SPONSORED LINKS
 a.. Single family home 
 b.. Family home finance 
 c.. Family home 
 d.. Family home mortgage 
 e.. Family home business 
   Y! Messenger
   Files to share?
 
   Send up to 1GB of
 
   files in an IM.
 
   Yahoo! Photos
   Upload  Order
 
   Same-day pickup
 
   at Target
 
   Yahoo! Mail
   Next gen email?
 
   Try the all-new
 
   Yahoo! Mail Beta.
   .





Re: Balasan: [keluarga-islam] Skenario Ahlul Kitab

2006-12-22 Terurut Topik gotholoco
Terima Kasih kepada Bang Anut atas masukan informasi yang panjang
lebar dan ilmiah itu.

Ada suatu info dari sumber yang dapat dipercaya namun tidak dapat
saya sebutkan sumbernya, yaitu kisah seorang mualaf yang tadinya ia
beragama Budha, setelah dia menekuni dan mendalami Islam ternyata
memang agama Islam sesungguhnya membawa pesan damai, tidak seperti apa
yang dikesankan oleh berita-berita di media massa ataupun oleh
Oknum-okun operator tangan-tangan jahil. Demikian pula selanjutnya
ia mengatakan bahwa agama Islam adalah agama yang paling realistis
dan rasional. Kemudian ia masuk Islam dan menjadi Dai yang bagus dan
sekarang tinggal di Bandung Timur.

Ada pula sumber pengakuan jujur seorang nasrani (entah katolik atau
protestan) dan kebetulan namanya juga Paulus, dalam suatu dialog antar
agama secara tertutup, mengatakan bahwa satu-satunya KELEBIHAN dari
agama Islam dengan agama-agama lainnya adalah HANYA Islam lah
satu-satunya agama yang mempunyai KITAB SUCI yang OUTENTIK. 
Kitab-kitab lain dari agama-agama yang ada sudah campur baur
amburadul. Secara gentleman juga ia mengatakan ia (tentunya dan
kawan-kawannya) ingin mebelok-belokan Al-Quran dengan segala cara.
Namun tak bisa.

Dari kisah di atas, ada hal yang sama yang ingin dituju oleh
pihak-pihak yang bersangkutan yaitu mengenai pencarian figur Tuhan,  
persoalan klasik sejak manusia mempunyai kesadaran. Alih-alih agama
Nashrani memfigurkan N. Isa A.s sebagai tuhan, dan demikian pula
kurang lebihnya Budha Sidharta Goutama mencari jalan menuju nirvana
menghindari dukha atau shamsara. 

KELEBIHAN yang dipunyai oleh agama Islam yaitu Al-quran, sepertinya
sedikit disadari oleh umat Islam itu sendiri.  Kelebihan ini
ditambahkan pula oleh melimpah ruahnya tafsir-tafsir dan
Hadits-hadits, saking banyaknya malah lupa, jadi kebanyakan dan
akhirnya kebablasan. Sehingga terlena dalam kajian kitab saja, kurang
menggali nilai-nilai luhur dari Al-quran kedalam kehidupan keseharian.
Tidak heran kalau ada yang hafidz al qur'an, namun kelakuan masih jauh
dari norma-norma dan kaidah-kaidah moral yang paling sederhana sekalipun.
Sedangkan kalau dari omongan atau tulisan bila tidak mencantumkan
hadits dengan mudahnya mengatakan ingkrus sunnah bin tidak ilmiah.
Dan saya sendiri dari kalangan Islam keturunan jujur mengaku, kurang
atau belum banyak menyentuh kitab-2 seperti An Nasai, Jallalaen,
Buchori Muslim, Ibnu Majah dll. (Bagaimana dengan anda? he..he..he..).

Kondisi seperti saya, membaca dan menyimak tulisan-tulisan dari
temen-teman yang mengaku muslim yang tentunya sudah saya anggap mereka
 ahli atau pandai dalam Al Quran dan Hadits, menjadi terheran-heran,
kok sepertinya nggak menyentuh ke qolbu dan akal pikiran. Entah saya
nya yang budeg, atau bahasa latinnya sumun umyun bukmun la
tarjiun. Atau seperti yang Kang Encep sebutkan apakah saya ini masih
diperbudak duit?.

Soal penjajahan oleh Belanda kaitannya dengan kristenisasi negara
kolinial selama 300 tahun lebih kalau dilihat dari kuantitas/jumlah
umat kristen dibandingkan dengan jumlah Islam mengapa sepertinya tidak
berhasil? 
Bayangkan 3(tiga) abad bo, kita dijajah Belanda, secara logika
sederhana seharusnya kuantitas nasrani meningkat! Menurut saya ini
terjadi karena ada resistensi yang kuat dari penduduk (terutama jawa
dan sumatera) dalam hal segi religiositas. Hindu sudah pernah masuk,
Budha demikian juga, pun Kristen serta Komunis.  Artinya secara
sederhananya, IMHO bahwa agama Islam yang masuk ke Indonesia yang
pas adalah Islam (GR neh). Atau kalau definisi dijajah dalam  arti
seluas-luasnya, meskipun sampai saat sekarang pun negara Indonesia
masih dijajah negara asing, tapi kalau soal Aqidah wah nggak mau
menyerah atau dijajah deh. Tinggal kita-kitanya sekarang yang telah
diberi Rahmat dan Anugrah dari Allah SWT untuk lebih mendalami Islam
sebagai agama secara sungguh-sungguh. Bukankah dalam ayat Alquran Al
Ankabuut 69 (Laba-laba, atau jaringan atau network) disebutkan bahwa,
Dan orang-orang yang bersungguh-sungguh pada jalan Kami, sesungguhnya
akan Kami tunjukan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya
Allah bersama-sama orang-orang yang berbuat kebaikan. Ayo kita buat
Network dalam berbuat kebaikan, bukan ribut aku ini ASWAJA itu AHLUL
BAIT, ini AHLUL SUNAH WAL JAMAAH, aku WAHABI etc. Eloe Ingkarus Sunah
...pusing saya he..he..he.

Maaf kepanjangan.
Salam

-- In keluarga-islam@yahoogroups.com, banganut [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Sekedar menambahkan lagi, bagaimana pengaruh penjajahan belanda selama
 250 tahun dan bisa kita bayangkan berapa generasi terputus akan
 pemahaman Islam secara utuh. Dan Adakah dampk sejarah tersebut
 berpengaruh pada pendidikan kita di zaman sekarang ? Contoh konkrit
 hukum saja ternyata negara Indonesia masuh merujuk dari warisan Belanda.
 Wallahu a'lam
 
 Islam pada Masa Kolonialisme Belanda
 Pada masa kolonialisme Belanda pengembangan Islam mulai agak
 tersendat,meskipun awalnya Belanda datang sebagai pedagang karena banyak
 para pedagang Belanda yang menyiarkan 

Re: Balasan: [keluarga-islam] Skenario Ahlul Kitab

2006-12-22 Terurut Topik Ramdan

Kang,
sinarieun yeuh nulisna meni panjang... :-)
he he he...

ide ato wacana tentang Skenario ini sebenarnya bisa dikatakan ada dan tidak.
dikatakan ada, karena memang dirasakan kok begitu,
dikatakan tidak ada karena kok ga ada bukti yang nyata, artinya bukti
'tertulis' ga ada.. :-)

tetapi jika kita perhatikan, sejak dari dahulu sebenarnya ada hal yang
seperti ini,
entah disengaja ato tidak oleh para penulisnya, yang bisa diliat dari
kumpulan/kelompok hadits 'Israiliyat'.

lalu ada juga pemahaman yang sudah terlanjur mengakar di benak para
muslimin, tetapi jika diteliti lebih jauh kok tidak disebutkan dalam Qur'an,
contohnya nama istri nabi Adam. siapa saja jika ditanya siapa nama istri
Nabi Adam alaihisallam, pasti jawabnya 'Siti Hawa'.. :-)
yang lain mungkin pemahaman Isro Mi'roj, yang banyak mengambil kisahnya dari
Hadits yang sangat panjang, sedangkan di Qur'an tidak dijelaskan seperti
itu.

ato, puji2an dalam bahasa Arab yang dilagukan, dan banyak diajarkan di
pesantren2, jika diteliti  kandungannya ada yang melenceng dari Islam... :-(

dan untuk hal-hal diatas, jawaban atas pertanyaan kenapa bisa seperti itu,
saya setuju dengan Akang, yaitu: mungkin karena jarang ato sedikit mengkaji
isi Qur'an.

sakitu lah urunan nana...

salam,
:-)


On 12/23/06, gotholoco [EMAIL PROTECTED] wrote:


  Terima Kasih kepada Bang Anut atas masukan informasi yang panjang
lebar dan ilmiah itu.

Ada suatu info dari sumber yang dapat dipercaya namun tidak dapat
saya sebutkan sumbernya, yaitu kisah seorang mualaf yang tadinya ia
beragama Budha, setelah dia menekuni dan mendalami Islam ternyata
memang agama Islam sesungguhnya membawa pesan damai, tidak seperti apa
yang dikesankan oleh berita-berita di media massa ataupun oleh
Oknum-okun operator tangan-tangan jahil. Demikian pula selanjutnya
ia mengatakan bahwa agama Islam adalah agama yang paling realistis
dan rasional. Kemudian ia masuk Islam dan menjadi Dai yang bagus dan
sekarang tinggal di Bandung Timur.

Ada pula sumber pengakuan jujur seorang nasrani (entah katolik atau
protestan) dan kebetulan namanya juga Paulus, dalam suatu dialog antar
agama secara tertutup, mengatakan bahwa satu-satunya KELEBIHAN dari
agama Islam dengan agama-agama lainnya adalah HANYA Islam lah
satu-satunya agama yang mempunyai KITAB SUCI yang OUTENTIK.
Kitab-kitab lain dari agama-agama yang ada sudah campur baur
amburadul. Secara gentleman juga ia mengatakan ia (tentunya dan
kawan-kawannya) ingin mebelok-belokan Al-Quran dengan segala cara.
Namun tak bisa.

Dari kisah di atas, ada hal yang sama yang ingin dituju oleh
pihak-pihak yang bersangkutan yaitu mengenai pencarian figur Tuhan,
persoalan klasik sejak manusia mempunyai kesadaran. Alih-alih agama
Nashrani memfigurkan N. Isa A.s sebagai tuhan, dan demikian pula
kurang lebihnya Budha Sidharta Goutama mencari jalan menuju nirvana
menghindari dukha atau shamsara.

KELEBIHAN yang dipunyai oleh agama Islam yaitu Al-quran, sepertinya
sedikit disadari oleh umat Islam itu sendiri. Kelebihan ini
ditambahkan pula oleh melimpah ruahnya tafsir-tafsir dan
Hadits-hadits, saking banyaknya malah lupa, jadi kebanyakan dan
akhirnya kebablasan. Sehingga terlena dalam kajian kitab saja, kurang
menggali nilai-nilai luhur dari Al-quran kedalam kehidupan keseharian.
Tidak heran kalau ada yang hafidz al qur'an, namun kelakuan masih jauh
dari norma-norma dan kaidah-kaidah moral yang paling sederhana sekalipun.
Sedangkan kalau dari omongan atau tulisan bila tidak mencantumkan
hadits dengan mudahnya mengatakan ingkrus sunnah bin tidak ilmiah.
Dan saya sendiri dari kalangan Islam keturunan jujur mengaku, kurang
atau belum banyak menyentuh kitab-2 seperti An Nasai, Jallalaen,
Buchori Muslim, Ibnu Majah dll. (Bagaimana dengan anda? he..he..he..).

Kondisi seperti saya, membaca dan menyimak tulisan-tulisan dari
temen-teman yang mengaku muslim yang tentunya sudah saya anggap mereka
ahli atau pandai dalam Al Quran dan Hadits, menjadi terheran-heran,
kok sepertinya nggak menyentuh ke qolbu dan akal pikiran. Entah saya
nya yang budeg, atau bahasa latinnya sumun umyun bukmun la
tarjiun. Atau seperti yang Kang Encep sebutkan apakah saya ini masih
diperbudak duit?.

Soal penjajahan oleh Belanda kaitannya dengan kristenisasi negara
kolinial selama 300 tahun lebih kalau dilihat dari kuantitas/jumlah
umat kristen dibandingkan dengan jumlah Islam mengapa sepertinya tidak
berhasil?
Bayangkan 3(tiga) abad bo, kita dijajah Belanda, secara logika
sederhana seharusnya kuantitas nasrani meningkat! Menurut saya ini
terjadi karena ada resistensi yang kuat dari penduduk (terutama jawa
dan sumatera) dalam hal segi religiositas. Hindu sudah pernah masuk,
Budha demikian juga, pun Kristen serta Komunis. Artinya secara
sederhananya, IMHO bahwa agama Islam yang masuk ke Indonesia yang
pas adalah Islam (GR neh). Atau kalau definisi dijajah dalam arti
seluas-luasnya, meskipun sampai saat sekarang pun negara Indonesia
masih dijajah negara asing, tapi kalau soal Aqidah wah nggak mau
menyerah atau 

Re: Balasan: [keluarga-islam] Skenario Ahlul Kitab

2006-12-22 Terurut Topik wandysulastra
Kebetulan minggu yang lalu ada seorang mua'alaf yang datang 
bersilaturrahim ke jama'ah masjid di tempat saya. Beliau adalah 
mantan Rektor sekaligus pendiri Universitas Kristen Papua yang kini 
menetap di Sulawesi Utara. Nama Islamnya DR. Muhammad Yahya, seorang 
Doktor dalam bidang teologi kristem yang baru 2,5 bulan masuk Islam. 
Beliau menceritakan informasi yang hampir sama dengan cerita Kang 
Gotholoco. 

Saat ini beliau masih berada di Jakarta untuk bersilaturrahim dengan 
saudara2 muslim lainnya. Beliau memohon doa dari saudara2 muslim 
semua agar beliau diberi kekuatan dalam usahanya menegakkan kalimat 
tauhid di bumi Sulawesi...
 
Memang benar kang, kalau mendengar cerita2 beliau dalam usahanya 
membela Islam di Sulawesi, sungguh memalukan jika kita yang sudah 
lama menjadi muslim masih saja disibukkan dengan menuduh-nuduh 
saudara yang lain ASWAJA, BUKAN ASWAJA, atau WAHABI

Salam :)
WnS

 On 12/23/06, gotholoco [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
Terima Kasih kepada Bang Anut atas masukan informasi yang 
panjang
  lebar dan ilmiah itu.
 
  Ada suatu info dari sumber yang dapat dipercaya namun tidak 
dapat
  saya sebutkan sumbernya, yaitu kisah seorang mualaf yang tadinya 
ia
  beragama Budha, setelah dia menekuni dan mendalami Islam 
ternyata
  memang agama Islam sesungguhnya membawa pesan damai, tidak 
seperti apa
  yang dikesankan oleh berita-berita di media massa ataupun oleh
  Oknum-okun operator tangan-tangan jahil. Demikian pula 
selanjutnya
  ia mengatakan bahwa agama Islam adalah agama yang 
paling realistis
  dan rasional. Kemudian ia masuk Islam dan menjadi Dai yang 
bagus dan
  sekarang tinggal di Bandung Timur.
 
  Ada pula sumber pengakuan jujur seorang nasrani (entah katolik 
atau
  protestan) dan kebetulan namanya juga Paulus, dalam suatu dialog 
antar
  agama secara tertutup, mengatakan bahwa satu-satunya KELEBIHAN 
dari
  agama Islam dengan agama-agama lainnya adalah HANYA Islam lah
  satu-satunya agama yang mempunyai KITAB SUCI yang OUTENTIK.
  Kitab-kitab lain dari agama-agama yang ada sudah campur baur
  amburadul. Secara gentleman juga ia mengatakan ia (tentunya 
dan
  kawan-kawannya) ingin mebelok-belokan Al-Quran dengan segala 
cara.
  Namun tak bisa.
 
  Dari kisah di atas, ada hal yang sama yang ingin dituju oleh
  pihak-pihak yang bersangkutan yaitu mengenai pencarian figur 
Tuhan,
  persoalan klasik sejak manusia mempunyai kesadaran. Alih-alih 
agama
  Nashrani memfigurkan N. Isa A.s sebagai tuhan, dan demikian pula
  kurang lebihnya Budha Sidharta Goutama mencari jalan 
menuju nirvana
  menghindari dukha atau shamsara.
 
  KELEBIHAN yang dipunyai oleh agama Islam yaitu Al-quran, 
sepertinya
  sedikit disadari oleh umat Islam itu sendiri. Kelebihan ini
  ditambahkan pula oleh melimpah ruahnya tafsir-tafsir dan
  Hadits-hadits, saking banyaknya malah lupa, jadi kebanyakan dan
  akhirnya kebablasan. Sehingga terlena dalam kajian kitab saja, 
kurang
  menggali nilai-nilai luhur dari Al-quran kedalam kehidupan 
keseharian.
  Tidak heran kalau ada yang hafidz al qur'an, namun kelakuan 
masih jauh
  dari norma-norma dan kaidah-kaidah moral yang paling sederhana 
sekalipun.
  Sedangkan kalau dari omongan atau tulisan bila tidak 
mencantumkan
  hadits dengan mudahnya mengatakan ingkrus sunnah bin tidak 
ilmiah.
  Dan saya sendiri dari kalangan Islam keturunan jujur mengaku, 
kurang
  atau belum banyak menyentuh kitab-2 seperti An Nasai, Jallalaen,
  Buchori Muslim, Ibnu Majah dll. (Bagaimana dengan anda? 
he..he..he..).
 
  Kondisi seperti saya, membaca dan menyimak tulisan-tulisan dari
  temen-teman yang mengaku muslim yang tentunya sudah saya anggap 
mereka
  ahli atau pandai dalam Al Quran dan Hadits, menjadi terheran-
heran,
  kok sepertinya nggak menyentuh ke qolbu dan akal pikiran. 
Entah saya
  nya yang budeg, atau bahasa latinnya sumun umyun bukmun la
  tarjiun. Atau seperti yang Kang Encep sebutkan apakah saya ini 
masih
  diperbudak duit?.
 
  Soal penjajahan oleh Belanda kaitannya dengan kristenisasi 
negara
  kolinial selama 300 tahun lebih kalau dilihat dari 
kuantitas/jumlah
  umat kristen dibandingkan dengan jumlah Islam mengapa sepertinya 
tidak
  berhasil?
  Bayangkan 3(tiga) abad bo, kita dijajah Belanda, secara logika
  sederhana seharusnya kuantitas nasrani meningkat! Menurut saya 
ini
  terjadi karena ada resistensi yang kuat dari penduduk 
(terutama jawa
  dan sumatera) dalam hal segi religiositas. Hindu sudah pernah 
masuk,
  Budha demikian juga, pun Kristen serta Komunis. Artinya secara
  sederhananya, IMHO bahwa agama Islam yang masuk ke Indonesia yang
  pas adalah Islam (GR neh). Atau kalau definisi dijajah dalam 
arti
  seluas-luasnya, meskipun sampai saat sekarang pun negara 
Indonesia
  masih dijajah negara asing, tapi kalau soal Aqidah wah nggak mau
  menyerah atau dijajah deh. Tinggal kita-kitanya sekarang yang 
telah
  diberi Rahmat dan Anugrah dari Allah SWT untuk lebih mendalami 
Islam
  sebagai agama secara sungguh-sungguh. Bukankah dalam 

Balasan: [keluarga-islam] Skenario Ahlul Kitab

2006-12-21 Terurut Topik joseph khaidar
tanggapan aye :
   
  mungkin karena orang agama islam lebih banyak membaca buku karangan si ini 
dan si itu dibanding membaca apa yang seharusnya jadi pedoman orang ntu... 
kebanyakan orang - orang islam yang membuat kelemahan kelemahan itu sendiri.. 
kaya pergantian siang dan malam (3/190) hari ini islam lagi malam merekalah 
yang terang. lagian kalo ada orang nasrani nerangin mengenai kitabnye kan ga 
masaleh orang itu kitab Alloh juga, tapi tetep sebagai islam tolok/tolak ukur 
pada Al-qur'an. lagian bukannya umat islam sekarang emang udah melintir dari 
jalan lurusss...
   
  kalo ada yang punya tanggapan laen sok lah..
   
  Paulus hamed sabeni

gotholoco [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Assalamualaikum wr.wb.

Kadang dalam benak saya timbul pemikiran begini, dalam masalah sistem
pengkajian kitab suci, ummat islam kalah metode dan pendekatan dengan
sistem yang dilakukan oleh umat nasrani (kristen protestan dan
katolik) atau pun umat agama lainnya.

Apakah di jaman sekarang ini justru umat yang lain itu memanfaatkan
kelemahan yang ada itu untuk memelintirkan umat Islam dari jalan
lurus? 
Sekian ribu hadits, dari kisah 100 tahun setelah Nabi Muhammad wafat,
mana yang soheh mana yang dhoif?. Peluang ini dimanfaatkan oleh ahlul
kitab untuk memutarbalikan kitab.

Bagaimana tanggapan anda-anda?

Sekian
Salam 



 

 __
Apakah Anda Yahoo!?
Lelah menerima spam?  Surat Yahoo! memiliki perlindungan terbaik terhadap spam  
http://id.mail.yahoo.com 

Re: Balasan: [keluarga-islam] Skenario Ahlul Kitab

2006-12-21 Terurut Topik banganut
Mengapa orang Islam suka dan senang di adu domba ?
Yang akhirnya diwarisi dari  generasi ke generasi

wassalam

anut

--- In keluarga-islam@yahoogroups.com, joseph khaidar
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 tanggapan aye :

 mungkin karena orang agama islam lebih banyak membaca buku karangan si
ini dan si itu dibanding membaca apa yang seharusnya jadi pedoman orang
ntu... kebanyakan orang - orang islam yang membuat kelemahan kelemahan
itu sendiri.. kaya pergantian siang dan malam (3/190) hari ini islam
lagi malam merekalah yang terang. lagian kalo ada orang nasrani nerangin
mengenai kitabnye kan ga masaleh orang itu kitab Alloh juga, tapi tetep
sebagai islam tolok/tolak ukur pada Al-qur'an. lagian bukannya umat
islam sekarang emang udah melintir dari jalan lurusss...

   kalo ada yang punya tanggapan laen sok lah..

   Paulus hamed sabeni

 gotholoco [EMAIL PROTECTED] wrote:
   Assalamualaikum wr.wb.

 Kadang dalam benak saya timbul pemikiran begini, dalam masalah sistem
 pengkajian kitab suci, ummat islam kalah metode dan pendekatan dengan
 sistem yang dilakukan oleh umat nasrani (kristen protestan dan
 katolik) atau pun umat agama lainnya.

 Apakah di jaman sekarang ini justru umat yang lain itu memanfaatkan
 kelemahan yang ada itu untuk memelintirkan umat Islam dari jalan
 lurus?
 Sekian ribu hadits, dari kisah 100 tahun setelah Nabi Muhammad wafat,
 mana yang soheh mana yang dhoif?. Peluang ini dimanfaatkan oleh ahlul
 kitab untuk memutarbalikan kitab.

 Bagaimana tanggapan anda-anda?

 Sekian
 Salam





  __
 Apakah Anda Yahoo!?
 Lelah menerima spam?  Surat Yahoo! memiliki perlindungan terbaik
terhadap spam
 http://id.mail.yahoo.com