Irwan:
Yang saya pertanyakan adalah apa jaminan presiden pemenang
pemilu tahun 2004 itu mendapatkan suara lebih dari 50%.
Anda katakan di atas jumlah kontestannya mungkin paling banyak
tiga orang saja. Pertanyaan saya, apa jaminannya kontestannya
tidak lebih dari 3. Apa jaminannya kontestannya
Jaminan apa ?
Barang, rumah atau mobil.
Tahun 2004, saya jamin jika diadakan pemilu langsung pilih presiden. Hanya
akan ada 2 capres yang ditandingkan. Kenapa ? Karena itu sudah hukum alam
dan seleksi alam. Lihat saja seperti Amerika contohnya. Paling banyak berapa
sich ? Mau pakai dasar pemilih
In a message dated 10/7/99 3:05:13 AM Eastern Daylight Time,
[EMAIL PROTECTED] writes:
Dan kalau hasil pemilu sudah didapat, ya jelas tidak bisa dong hasil suara
dari capres yang kalah dikumpulkan untuk mengganjal capres yang mempunyai
suara terbanyak (sekali lagi Anda tidak bisa membedakan
Logikanya nggak pas.
Apa iya seluruh anggota MPR = Amien Rais?
Apa iya seluruh anggota DPR = Akbar Tanjung?
Sehingga kalau Gus Dur jadi presiden, MPR dan DPR tidak bisa
meng'kontrol'nya, karena AR dan AT segan kepada Gus Dur. Lho kok...?
Ini pencampuradukan antara institusi dan individual yang
In a message dated 10/7/99 3:05:52 AM Eastern Daylight Time,
[EMAIL PROTECTED] writes:
Tahun 2004, saya jamin jika diadakan pemilu langsung pilih presiden. Hanya
akan ada 2 capres yang ditandingkan. Kenapa ? Karena itu sudah hukum alam
dan seleksi alam. Lihat saja seperti Amerika contohnya.
Ini Forward-an nya si Ichal ke mailing listnya kita di Denver. Ngga tau deh
kenapa doi kagak ngirim ke sini. Tapi gue jadi pengen posting disini karena
kadang kadang di Permias miling list ini " Saying Nothing Might Have Worked
Out Better"..
hehehe..
Monggo...
AryaArya
Subject:FW:
Kalau yang anda tanya begitu, maka jawaban saya adalah bahwa rakyat yang
tidak termasuk kedalam 34% itu juga berhak untuk menyamakan aspirasinya
(khususnya rakyat yang tidak mau Megawati menjadi presiden) melalui
wakil-wakilnya di Majelis/Dewan. Karena apa, karena waktu itu yang dipilih
adalah
In a message dated 10/7/99 3:26:26 AM Eastern Daylight Time,
[EMAIL PROTECTED] writes:
Kalau yang anda tanya begitu, maka jawaban saya adalah bahwa rakyat yang
tidak termasuk kedalam 34% itu juga berhak untuk menyamakan aspirasinya
(khususnya rakyat yang tidak mau Megawati menjadi presiden)
Seperti kita ketahui, Akbar Tanjung berhasil memperoleh 411 suara dalam
pemilihan ketua DPR kemarin ini.
Taroklah 150 suara diberikan kepada Soetardjo (99 dari PDIP dan 51 dari
PKB) sehingga menjadi 204 suara (ditambah 54 suara yang diperoleh
Soetardjo). . Berarti Akbar Tanjung masih
Saya jawab : Capres pemenang pemilu langsung, akan menang dan berhak jadi
presiden, walau mendapat suara absolut kecil. Tapi itu hanya mewakili
rakyat yang 29%, bukan rakyat banyak. Karena itulah resiko dari voting.
Tapi realistis lah, itu susah terjadi bila dilakukan lewat pemilu langsung,
Ah, kok Bung Irwan ini nggak pernah mau membedakan antara sistem pemilihan
presiden secara langsung dengan sistem pemilihan presiden tak langsung model
saat ini. Rasanya sudah ratusan kali kita bahas di milis ini, kok nggak
ngerti-ngerti.
Kok sama persis dengan Aberson yang tidak mau mengerti
Harusnya marah ! Dan saya kira puncaknya adalah pada saat tanggal 21
Oktober nanti, sehari setelah Mega gagal menjadi presiden.
Tapi rakyat Indonesia yang lebih banyak, tidak perlu takut, karena rakyat
pendukung PDI-P itu hanya akan marah dan berdemo kepada para pengurus partai
saja. Mereka
Siapa yang menjamin kandidatnya hanya tiga biji? Namanya orang kemaruk mana
mau mencalonkan orang lain jadi presiden. "Poros Tengah" mencalonkan Gus Dur
karena sudah ketahuan suaranya keok. Padahal sebelum pemilu mereka
masing-masing mengklaim dirinya yang terbesar. Yang perlu dicatat
suara-suara
sorry ikutan nimbrung mas (meski konteksnya lain, tak apalah), soal "Apakah
bila seorang Ananda Mikola memberikan komentarnya akan seenak komentarnya
bung Hendra Noor Saleh (wartawan Otomatif) ? Tentu saja masih
enak didengar komentar-komentar dari bung Hendra." (atau bung sendiri yang
nggak tau
memang pemilihan umum langsung, pemenangnya harus mendapatkan suara lebih
dari 50%??
ichal
-Original Message-
From: Yumartono [SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
Sent: Thursday, 07 October, 1999 13:40 PM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject:FWD tulisan dasar atas komentar saya di
Mega jadi presiden, wah Petruk (kodew) jadi ratu dong...
saya nggak yakin hasilnya bagus. itu langkah mundur. ngapain temen2 sekolah
jauh ke US kalo yang mimpin levelnya..yaa segitu itu..jangan diulangi deh
pengalaman rejim orba dulu.
coba deh kita sekali-sekali refresh sebentar dari meja
Sudah...sudah...jangan kela'i... Kalian ini siiirkkk aja...:)). Biarin
aja deh si Irwan ini mau masuk Detik.com kek, mau masuk mana kek... terserah
aja. Kebiasaan melayu... engga' bisa liat orang seneng he...he...he...Kalau
mau counter attack. Kirim dong tulisan ente2 pade ke detik.com.
Mas Budi,
Mungkin yang dimaksud IAN, kalo Matori jadi ketua MPR
dan Mega jadi president, si ketua MPR segan ama
president:-)
Ali Simplido
--- Budi Haryanto [EMAIL PROTECTED] wrote:
Logikanya nggak pas.
Apa iya seluruh anggota MPR = Amien Rais?
Apa iya seluruh anggota DPR = Akbar Tanjung?
-Original Message-
From: Siregar, Parvita [mailto:[EMAIL PROTECTED]]
Sent: 07 Oktober 1999 13:15
To: 'Perempuan'
Cc: 'SUAB'
Subject: [suab] Susu untuk Anak Bangsa - mencari bantuan donatur
Rekan-rekan perempuan,
Sudah hampir 1 1/2 tahun lebih kami yang berkumpul dalam wadah Susu Untuk
To Mas Jeffrey,
Dua-duanya kali, mau ikutan?
ida
From: Jeffrey Anjasmara [EMAIL PROTECTED]
Yang geblek itu yang namanya Suhendri atau yang namanya Ida sih? Maaf nih,
habisnya emailnya ngirit banget jadinya saya agak telmi. Tolong dong
diterangkan.
'--
From: Notrida
Republika, 6 Oktober 1999:
Komisi Tinggi HAM PBB Manipulasi Sidang Khusus Soal Timtim; Xanana
Tolak Pelucutan Senjata Falintil
NEW YORK -- Praktek manipulasi telah dilakukan Komisi Tinggi HAM PBB
dalam soal Timtim. Itu merupakan ironi besar bagi PBB --didukung masyarakat dan
media massa
Karena sudah ramai bicarakan cabang olah raga,
apa di milis ini ada yg senang billiard atau bowling?
Kalau memang ada, sekali2 kita refreshing yuk ngumpul
main bareng. Siapa aja deh, yang dari CSU, CWRU, Tri C,
dan univ lainnya. Enak juga ya sekali2 ngumpul sambil
ngegosiphehehe.
Ngomong2,
Oekussi, Kota Mati Sisa Milisi
DENGAN jebolnya Ambenu oleh pasukan Interfet Sabtu (2/10), berarti seluruh
kabupaten di Timor Timur (13 kabupaten) sudah dijarah Interfet. Kehadiran
pasukan multinasional di Ambeno, didomplengi milisi pro-kemerdekaan turun
gunung.
Kehadiran dua pasukan ini, serta
Waduh, sori berat nih salah alamat. Seharusnya ngirimnya
ke milis permias lokal di Cleveland. Wah, apes dah. Ketahuan
suka main billiard. Biasanya khan yg suka main billiard tuh
anak2 badunghehehehe.
jabat erat,
Irwan Ariston Napitupulu
Saya kok merasa agak optimis melihat perkembangan usulan dan opini
partai-partai yang ada saat ini. Mungkin karena kita mendapat ancaman dari
luar yaitu AS malah kita menjadi bersatu. Masih banyak centang perenang di
mana-mana, tapi rasanya arus reformasi justru lebih kencang dibandingkan yg
kita
Nggak paut antara badung dan bilyar. Kata banyak orang saya ini anak badung.
Nyatanya saya nggak doyan bilyar.
Efron
-Original Message-
From: Irwan Ariston Napitupulu [SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
Sent: Friday, 08 October, 1999 4:46 AM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject:Sori salah
Demonstrasi yang Brilyan itu yang bagaimana?
Demonstrasi yang brilyan adalah demonstrasi yang mampu unjuk rasa sendirian
ke gedung MPR, yaitu saat berlangsungnya SUI-MPR. Jadi tanpa membawa
seorang kawan pun.
Di sana pun ia berhasil menggolkan pemikiran baru bagi bangsa Indonesia,
dalam
Saya juga ikut berbelasungkawa atas kejadian yang menimpa saudara-saudara
kita tersebut. Semoga ini dapat menjadi pelajaran juga bagi kita semua,
khususnya juga para pengemudi untuk selalu hati - hati dalam mengemudi.
Salam,
Saut A H S
[EMAIL PROTECTED]
Urban Regional Planning
Bandung
Pemilihan presiden ketiga di AS tahun 1796 diikuti oleh lebih dari 9 kandidat.
Presiden terpilih saat itu adalah John Adams dengan memperoleh
suara 25.7% saja. Urutan kedua, Thomas Jefferson, memperoleh 24.6%
jabat erat,
Irwan Ariston Napitupulu
So what ?
Kesimpulannya aja dech, susah ngomong sama Anda. Nggak mau ngerti. Persis
kaya' wakil rakyat PDI P.
Megawati jadi Presiden sekarang atau lima tahun lagi ?
Atau Megawati nggak pernah akan jadi Presiden ?
Atau apa ?
Kesimpulannya nanti akan saya terima, terus kita buktikan di hari nya .
In a message dated 10/8/99 12:34:45 AM Eastern Daylight Time,
[EMAIL PROTECTED] writes:
So what ?
Kesimpulannya aja dech, susah ngomong sama Anda.
Irwan:
Ternyata rakyat AS itu menganggap bahwa walau hanya
mendapat 25.7% tapi kalau sudah memenangkan pemilihan
ya dianggap mewakili kemauan
Jadi kesimpulannya ?
Soe
-Original Message-
From: Irwan Ariston Napitupulu [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]
Date: Friday, October 08, 1999 12:30 PM
Subject: Re: Tahukah anda?
In a message dated 10/8/99 12:34:45 AM Eastern Daylight Time,
[EMAIL PROTECTED]
32 matches
Mail list logo