Bung Mario Gagho yang baik,
Terimakasih atas perhatian Bung. Saya sehat-sehat saja hanya sedang mengejar
dead-line untuk buku-buku saya yang rencananya akan terbit di Indonesia secara
serentak Agustus nanti. Jadi saya harus ngebut benar menyelesaikannya.
Sekali lagi terimakasih besar atas
PENGANTAR:
Dalam percaturan politik di Kalimantan Tengah, masalah perbedaan agama dan
etnik dijadikan sebagai kendaraan politik oleh kalangan elite politik untuk
menguasai daerah. Pada tahun 2002, menyusul konflik berdarah antar etnik-etnik
di Kalteng dan etnik Madura, oleh kalangan tertentu
SURAT KEPADA ORANG SEKAMPUNG:
LIPI MELECEHKAN MARTABAT DIRINYA?
Kami menghormati adat, budaya dan keyakinan yang mungkin berbeda dengan
Dayak. Kami berharap pula penghargaan serupa bisa kami dapatkan. Tentu saja
kami senang jika setiap suku bangsa di Indonesia ini mencintai leluhurnya
PENGANTAR:
Dalam percaturan politik di Kalimantan Tengah, masalah perbedaan agama dan
etnik dijadikan sebagai kendaraan politik oleh kalangan elite politik untuk
menguasai daerah. Pada tahun 2002 menyusul konflik berdarah antar etnik-etnik
di Kalteng dan etnik Madura, oleh kalangan tertentu
PENGANTAR:
Dalam percaturan politik di Kalimantan Tengah, masalah perbedaan agama dan
etnik dijadikan sebagai kendaraan politik oleh kalangan elite politik untuk
menguasai daerah. Pada tahun 2002 menyusul konflik berdarah antar etnik-etnik
di Kalteng dan etnik Madura, oleh kalangan tertentu
PENGANTAR:
Dalam percaturan politik di Kalimantan Tengah, masalah perbedaan agama dan
etnik dijadikan sebagai kendaraan politik oleh kalangan elite politik untuk
menguasai daerah. Pada tahun 2002 menyusul konflik berdarah antar etnik-etnik
di Kalteng dan etnik Madura, oleh kalangan tertentu
: Budhisatwati KUSNI [EMAIL PROTECTED]
À: dayak [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]
Cc: ronny teguh [EMAIL PROTECTED]
Objet: SURAT KEPADA ORANG SEKAMPUNG: LIPI MELECEHKAN MARTABAT DIRINYA ?
Date: jeudi 3 février 2005 16:50
SURAT KEPADA ORANG SEKAMPUNG:
LIPI MELECEHKAN MARTABAT DIRINYA?
Kami
PENGANTAR:
Untuk menyertai tulisan Surat Kepada Orang Sekampung mengenai nasib budaya
Dayak yang saya tulis menanggap artikel Harian Suara Pembaruan, Jakarta yang
disusun berdasarkan wawancara dengan Marko Mahin, pengajar pada Sekolah Tinggi
Teologi GKE Banjarmasin, berikut ini saya sertakan
SURAT KEPADA ORANG SEKAMPUNG
PROSES DESIVILISASI?! [3]
Dengan melaksanakan politik kebudayaan ragi usang dan pengosongan gelas,
kolonialisme Belanda yang dikemudian disokong oleh elite baru Dayak yang merasa
diri sebagai bangsawan Dayak, secara hakiki sebenarnya telah melakukan
genosid
SURAT KEPADA ORANG SEKAMPUNG
PROSES DESIVILISASI?! [2]
Muncul berkembangnya separatisme, Nasib Budaya Dayak Ngaju Mencemaskan yang
mencemaskan, saya kira, tidak terlepas dari perkembangan dunia dan yang
diteoritisasikan oleh para ilmuwan sosial -- karena kepentingan memerlukan
pengesahan
SURAT KEPADA ORANG SEKAMPUNG
PROSES DESIVILISASI?! [4]
Berdirinya Kalteng pada 1957 merupakan periode baru bagi komunitas Dayak
Kalteng. Bisa dikatakan periode renaissance Dayak Kalteng.
Lahirnya Kalteng di mata komunitas Dayak Kalteng seperti fajar tebit di langit
timur harapan. Ketika
PENGANTAR:
Dalam percaturan politik di Kalimantan Tengah, masalah perbedaan agama dan
etnik dijadikan sebagai kendaraan politik oleh kalangan elite politik untuk
menguasai daerah. Pada tahun 2002 menyusul konflik berdarah antar etnik-etnik
di Kalteng dan etnik Madura, oleh kalangan tertentu
** Mailing List Nasional Indonesia PPI India Forum **
SURAT KEPADA ORANG SEKAMPUNG:
MEREAKSI JAWABAN JOHN HABA TENTANG BUKU LIPI
Studi Tentang Local Religion di Beberapa Wilayah Indonesia. Studi Tentang
Kaharingan di masyarakat Dayak Kalimantan dan Sunda Wiwitan di Masyarakat
Badui
** Mailing List Nasional Indonesia PPI India Forum **
SURAT KEPADA ORANG SEKAMPUNG:
DISKUSI BUKU LIPI YANG MENGHINA DAYAK
[KEPADA BUNG NORDIN DAN DR. DARIUS DUBUT]
Memperhatikan semua posting yang disalurkan melalui milis [EMAIL PROTECTED],
hal yang sangat menarik dan patut digarisbawahi
dipakai untuk kepentingan mengamankan posisinya.
Saya kira sekian dulu.
Salam saya,
-AMTS
--- Budhisatwati KUSNI [EMAIL PROTECTED]
wrote:
SURAT KEPADA SAHABAT:
SEKALI LAGI TERIMAKASIH
Pertama-tama saya minta maaf karena kurang teliti menulis nama Bung Made
Supriatma menjadi Supriatna
SURAT KA DURANG TAWELA, KA DURANG HARAPAN:
TENTANG NASIB BUMIKU
1.
Ronny Rfy di milis [EMAIL PROTECTED] [Thursday, February 10, 2005 8:32 PM]
menyiarkan sebuah tulisan berjudul NASIB BUMIKU! di mana sebagai durang
tawela dari angkatan muda Kalimantan Tengah [Kalteng],ia mengungkapkan
SURAT KA DURANG TAWELA, KA DURANG HARAPAN:
TENTANG NASIB BUMIKU
2.
Mimpi atau harapan akan perbaikan kehidupan di kampung sendiri yang disuarakan
antara lain oleh Ronny RFY melalui tulisannya, makin kita masuk ke pedalaman
makin nyaring gaung-gemanya. Mimpi dan harapan demikian menjadi
JURNAL KEMBANG KEMUNING:
MELIHAT DVD PERJALANAN JOESOEF ISAK
1.
Terimakasih kepada Bung Joesoef Isak yang telah mengirimkan DVD perjalanannya
ke Eropa Barat dalam rangka memenuhi undangan Lembaga Persahabatan
Perancis-Indonesia Pasar Malam untuk menjadi pembicara utama di acara Hari
Sastra
JURNAL KEMBANG KEMUNING:
BEN WAE!
1.
Beni, Media Luar Biasa adalah sebuah penerbitan berkala bulanan yang
diterbitkan oleh sekelompok anak-anak muda pencinta sastra-seni di Yogyakarta.
Nomor terakhir berkala bulan yang diterbitkan oleh Forum Lingkar Benih, yang
sampai ke tangan saya
SURAT KA DURANG TAWELA, DURANG HARAPAN:
PILKADA [PEMILIHAN LANGSUNG KEPALA DAERAH]TANPA ILUSI
MENJELANG pemilihan langsung kepala daerah [Pilkada] di Kalimantan Tengah
[Kalteng] yang menurut rencana [kalau tidak salah informasi] akan berlangsung
Juni tahun ini, masing-masing calon sedang
JURNAL KEMBANG KEMUNING
KUROPTOR KAKAP INDONESIA DARI ETNIK TIONGHOA?!
Rinto Jiang dari Taiwan [?] dan Onny dalam milis budaya_tiunghoa [17 Februari
2005, 11:34 AM] menulis sebagai berikut :
- Original Message -
From: Rinto Jiang
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Thursday, February
SUARA PEMBARUAN DAILY ,17 Februari 2005
Warga Keturunan Tionghoa Juga Anti Korupsi
JAKARTA - Warga keturunan Tionghoa mengharapkan agar pemberantasan korupsi
harus dilakukan dengan tindak pandang bulu. Dan untuk
JURNAL KEMMBANG KEMUNING:
MENYONGSONG PERSPEKTIF DIPLOMASI BARU: PERTANYAAN UNTUK SBY.
Rabu, 16 Februari 2005 malam jam 19.00, Koperasi Restoran Indonesia Paris yang
terletak di pusat kota Paris, kembali mendapat kunjungan kehormatan dari
diplomat pertama KBRI Paris: Lucia Rustam dan
mempunyai
dampak positif terhadap hubungan Indonesia-Perancis.
Terima kasih pak.
togi
Budhisatwati KUSNI [EMAIL PROTECTED] wrote:
JURNAL KEMMBANG KEMUNING:
MENYONGSONG PERSPEKTIF DIPLOMASI BARU: PERTANYAAN UNTUK SBY.
Kalau mau terus-terang, seperti yang dikatakan oleh Arief Budiman
:
Apa yang perlu (bahkan harus) dilakukan oleh para diplomat Indonesia agar
dapat meneladani kinerja orang2 yang hidup dari Koperasi Restoran Indonesia?
Terima kasih
togi
Budhisatwati KUSNI [EMAIL PROTECTED] wrote:
Bung Partogi Samosir yang baik,
Barangkali suatu kesalahan pada saya
Budhisatwati KUSNI [EMAIL PROTECTED] wrote:
Bung Partogi Samosir yang baik,
Barangkali suatu kesalahan pada saya menyatakan bahwa bahwa yang dilakukan
oleh orang-orang yang hidup dari Koperasi Restoran Indonesia [bukan Koperasi
sebagai badan usaha] semacam kegiatan diplomasi kerakyatan
SURAT KEPADA SAHABAT:
MENDAHULUKAN SOAL-SOAL BESAR DAN KEPENTINGAN BERSAMA
Yang saya garis bawahi dari tulisan Manik Praba [lihat lampiran] di bawah ini
adalah anjurannya agar kita sesama pencinta sastra termasuk yang merasa diri
sudah menjadi sastrawan-seniman beken melakukan:
[...]
California Pizza Kitchen
--
C A F E R E S T O
Halaman Utama
Tajuk Rencana
Nasional
SURAT KEPADA SAHABAT:
APA YANG KONGKRET KITA LAKUKAN?
Melanjutkan harapan dan ajakan Manik Praba agar kita mengutamakan
masalah-masalah besar pembangunan sastra-budaya Indonesia yang berkeindonesiaan
dan republiken, kepada semua pihak, lebih-lebih kepada yang merasa diri sebagai
JURNAL KEMBANG KEMUNING:
ESAI BUDAYA HIDUP WARISAN SEMSAR SIAHAAN
'Indonesian modern art should return to reality
Subuh malam kemarin waktu Paris, ketika membuka komputer, saya dikagetkan oleh
posting yang dikirimkan oleh Julia Suryakusuma [wahana-news, 22 Februari
2005]mengenai
SURAT KEMBANG KEMUNING:
PAMERAN LUKISAN SALIM DI KOTAPRAJA Vème PARIS [7].
Karena dengan bekerja di sanggar Léger, Salim tidak mendapat penghasilan apa
pun, sedangkan melukis sudah menjadi pilihan hidupnya, Salim untuk bisa
survive terpaksa melakukan pekerjaan apa saja. Dalam keadaan begini
QUO VADIS, SASTRA SEKOLAH BANTEN!
Oleh Gola Gong*
Saya tidak tahu siapa yang mengatakan bahwa para novelis membaca novel-novel
karya orang lain hanya untuk membayangkan bagaimana mereka menulis. Namun,
saya yakin perkataan ini benar. Kita tidak perlu kecewa dengan
rahasia-rahasia yang ada di
- Original Message -
From: marko_mahin
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Thursday, February 24, 2005 3:10 PM
Subject: [dayak] Hasil Diskusi Buku LIPI
NOTULENSI DISKUSI
BUKU TERBITAN LIPI
PALANGKA RAYA 15 FEBRUARI 2005
A.Berdasarkan diskusi di milis dayak telah ada kesepakatan dan
SURAT KA DURANG PAHARI:
MEMBACA NOTULENSI MARKO MAHIN TENTANG DISKUSI BUKU LIPI
Buku hasil kerja peneliti dari Pusat Penelitian Kemasyarakatan dan
Kebudayaan LIPI pada 2003 dengan Kata pengantar ditulis langsung oleh Kepala
Pusat Penelitian dan Kemasyarakatan LIPI, Muhammad Hisyam,
SURAT KEMBANG KEMUNING [8]:
PAMERAN SALIM DI KOTAPRAJA PARIS Vème.
Penemuan diri di sini terutama dalam pengertian wawasan yang kemudian
berdampak ke dalam karya, sebab karya sastra-seni merupakan ungkapan diri
sendiri sang seniman secara pemikiran dan perasaan. Dalam karyanya sang
JURNAL KEMBANG KEMUNING:
MENYAMBUT KELAHIRAN JARING PENULIS KALTIM [1]
Entah kapan dan di kota mana, tapi yang jelas melalui posting Shantined di
milis penyair dan dikirimkan oleh Mega Vristianawati ke alamat pribadi saya, di
Kalimantan Timur [Kaltim] telah terbentuk sebuah organisasi para
JURNAL KEMBANG KEMUNING:
MENYAMBUT KELAHIRAN JARING PENULIS KALTIM [2 --SELESAI].
Kalau sekarang Korrie menjadi orang pertama JPK maka di bahunya terletak
tanggujawab seorang pencinta. Bagi saya, pencinta itu adalah manusia berwawasan
manusiawi yang mengerti akarnya.Nama besar tidak sama
Surat Kembang Kemuning:
PAMERAN SALIM DI KOTAPRAJA PARIS Vème.
Untuk memahami bagaimana Salim bisa sampai pada sikap ini, saya kira, ada
baiknya kita menelusuri kelanjutan pertemuannya dengan Sjahrir dan Hatta.Dampak
pertemuan ini meninggalkan tanda tersendiri dalam hidup dan karya-karya
Pengantar:
Berikut adalah surat tanggapan M.Hisyam dari LIPI atas pendapat-pendapat yang
diajukan atas buku LIPI yang ada hubungannya dengan Dayak, khususnya tentang
Kaharingan [lihat:posting-posting terdahulu mengenai soal ini].
Barangkali ada baiknya jika ada tanggapan balik yang sehat
Surat Kembang Kemuning:
PAMERAN SALIM DI KOTAPRAJA PARIS Vème [11]
Rendra, sempat mengomentari tentang keunikan seorang Semsar itu dengan
mengatakan bahwa, [...]setiap tempat dan waktu selalu sulit buat idealisme.
Tak ada tempat atau suatu masa yang begitu saja memuliakan idealisme.
- Original Message -
From: Budhisatwati KUSNI
To: aa
Cc: M.HISYAM [LIPI] ; dayak
Sent: Tuesday, March 01, 2005 11:04 AM
Subject: USUL
Bung AA Sudirman yang baik,
Saya mengusulkan agar kepada Saudara M.Saleh Buchari [dari LIPI] oleh Redaksi
Harian Suara Pembaruan Jakarta diberikan
JURNAL KEMBANG KEMUNING:
KALAU PENELITIAN BUCHARI JADI MODEL KARYA LIPI
Marko Mahin melalui artikelnya Teks-teks Kolonial: Surat Terbuka Untuk DR.
Muhamad Hisyam telah membahas buku LIPI tentang Dayak bab per bab.Terhadap
tulisan yang merupakan hasil penelitian M.Saleh Buchari ini,
Sumber:
From: Geni S
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Wednesday, March 02, 2005 12:43 PM
Subject: [temu_eropa] Budiawan: Mematahkan Pewarisan Ingatan: Wacana
Anti-komunis ... (r): Hilman Farid
Membongkar Masa Lalu Komunisdemi Demokrasi
Judul: Mematahkan Pewarisan Ingatan: Wacana
SURAT KEMBANG KEMUNING:
PAMERAN SALIM DI KOTAPRAJA PARIS Vème [12]
Karena masih belum bisa hidup dari lukisan-lukisannya,Salim kembali melakukan
pekerjaan apa saja untuk bisa survive [survivre] antara lain bekerja sebagai
pembersih rumah [l'homme de menage]. Melalui pekerjaan-pekerjaan jenis
Three times The Great Salim
[Foto Bung Salim , pelukis besar Indonesia di luar negeri [the great living
Indonesian artist abroad] yang hidup di Paris new old friend of Yusuf Isak
dari Hastra Mitra, Jakarta. Foto Sallim berbagai periode ini dipinjam dari
Dokumentasi Yoesoef
** Mailing-List Indonesia Nasional Milis PPI-India www.ppi-india.da.ru **
SURAT KEMBANG KEMUNING:=20
PELUKIS SALIM PUISI
Rasa puitisitas Salim bukan hanya tercermin dalam judul-judul lukisannya ta=
pi tidak jarang baris-baris puisi beberapa penyair, ia kutip dengan tulis t=
angan dan dari
SURAT KEMBANG KEMUNING:
HARI SASTRA INDONESIA PERTAMA DI PARIS [21].
Pada gilirannya, Kees Snoek, pengajar bahasa dan budaya Belanda di negeri-negeri di
luar Belanda, menyampaikan kesaksiannya melalui makalah berjudul Censure, Aux Indes
Néerlandaises Et En Indonésie. Kees Snoek pernah
Surat Kepada Orang Sekampung:
DAYAK DAN DAYAK [2]
Menjadi orang asing secara budaya yang berarti sama dengan tidak tahu apa-siapa diri
kita merupakan situasi sangat berbahaya. Keadaan ini membuat kita hanya menjadi Dayak
nominal, dan seperti orang Banjar di Palangka Raya secara sinis
SURAT KEMBANG KEMUNING:
HARI SASTRA INDONESIA PERTAMA DI PARIS [23].
Dalam usaha melaksanakan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan: Siapa aku dan aku mau
apa?, tidak jarang Pram, berjalan sendiri. Dalam menghadapi segala masalah, pada
hakekatnya pengarang memang seorang diri, ujar Pram dalam
SURAT KEMBANG KEMUNING:
HARI SASTRA INDONESIA PERTAMA DI PARIS [24].
Filem kedua yang diproyeksikan di Hari Sastra Indonesia Pertama ini adalah filem
tentang penyair Agam Wispi. Dalam perbandingan, lika-liku kehidupan Wispi nampak tidak
serumit kehidupan Pram dan renungan-renungan Wispi
Catatan Menyambut Matahari Pagi:
SURAT TENTANG SASTRA KEPADA ANAS AGE [1].
Terlebih dahulu, saya minta maaf kepada Anas Age karena mengumumkan suratnya yang
dikirimkan kepada saya melalui japri. Surat ini saya umumkan karena masalah yang
dikemukakan oleh Anas Age [selanjutnya saya sebut Anas]
Catatan Menyambut Matahari Pagi:
SURAT TENTANG SASTRA KEPADA ANAS AGE [2].
Terlebih dahulu, saya minta maaf kepada Anas Age karena mengumumkan suratnya yang
dikirimkan kepada saya melalui japri. Surat ini saya umumkan karena masalah yang
dikemukakan oleh Anas Age [selanjutnya saya sebut Anas]
Catatan Menyambut Matahari Pagi:
SURAT TENTANG SASTRA KEPADA ANAS AGE [3].
Terlebih dahulu, saya minta maaf kepada Anas Age karena mengumumkan suratnya yang
dikirimkan kepada saya melalui japri. Surat ini saya umumkan karena masalah yang
dikemukakan oleh Anas Age [selanjutnya saya sebut Anas]
CATATAN MENYAMBUT MATAHARI PAGTI: SURAT TENTANG ASTRA KEPADA ANAS AGE [4].
Terlebih dahulu, saya minta maaf kepada Anas Age karena mengumumkan suratnya yang
dikirimkan kepada saya melalui japri. Surat ini saya umumkan karena masalah yang
dikemukakan oleh Anas Age [selanjutnya saya sebut Anas]
Catatan Menyambut Matahari Pagi:
SURAT TENTANG SASTRA KEPADA ANAS AGE [5].
Kemudian pada alinea kedua suratnya Anas Age [lulusan Fakultas Sastra Universitas
Gajah Mada]yang agaknya tanggung-tanggung dalam perbincangan pribadinya menulis:
Dan kini perubahan dunia begitu cepat. Isu-isu
Catatan Menyambut Matahari Pagi:
SURAT TENTANG SASTRA KEPADA ANAS AGE [6].
Kemudian pada alinea kedua suratnya Anas Age menulis:
Dan kini perubahan dunia begitu cepat. Isu-isu feminisme yang diusung oleh beberapa
negara di Barat telah masuk ke Indonesia. Salah satunya adalah isu-isu
Catatan Menyambut Matahari Pagi:
SURAT TENTANG SASTRA KEPADA ANAS AGE [7].
Kemudian pada alinea kedua suratnya Anas Age menulis:
Dan kini perubahan dunia begitu cepat. Isu-isu feminisme yang diusung oleh beberapa
negara di Barat telah masuk ke Indonesia. Salah satunya adalah isu-isu
IBRAHIM ISA dari BIJLMERIBRAHIM ISA dari BIJLMER
===
Rabu, 4 November 2004.
EEP S.FATAH, PPI-PPI, KBRI Den Haag dan 100 Hari Kabinet SBY-KALLA
DISKUSI YG MENCERMINKAN FIKIRAN KRITIS KAUM MUDA:
Meskipun formalnya sudah lama tidak lagi menjadi pelajar, namun,
Catatan Menyambut Matahari Pagi:
SURAT TENTANG SASTRA KEPADA ANAS AGE [8].
Kemudian pada alinea kedua suratnya Anas Age menulis:
Dan kini perubahan dunia begitu cepat. Isu-isu feminisme yang diusung oleh beberapa
negara di Barat telah masuk ke Indonesia. Salah satunya adalah isu-isu
Catatan Seorang Klayaban:
DISKUSI DEN HAAG 2 NOPEMBER 2OO4
Pada 2 Nopember 2004, Eep Saefulloh Fatah, Dosen Peneliti di Jurusan Ilmu Politik
FISIP Universitas Indonesia, Depok, mahasiswa Program PHD di The Ohio State
University, Columbus, USA,telah berbicara tentang 100 Hari Kabinet
Catatan Menyambut Matahari Pagi:
SURAT TENTANG SASTRA KEPADA ANAS AGE [9].
Kemudian pada alinea kedua suratnya Anas Age menulis:
Dan kini perubahan dunia begitu cepat. Isu-isu feminisme yang diusung oleh beberapa
negara di Barat telah masuk ke Indonesia. Salah satunya adalah isu-isu
CATATAN SEORANG KLAYABAN:
MABES TNI-AD MINTA DAFTAR AKTIVIS KOMUNIS
HAM NUSANTARA [EMAIL PROTECTED] pada 16 Oktober 2004 telah mengirimkan
berita kepada Tapol [EMAIL PROTECTED],Watch Indonesia [EMAIL
PROTECTED] di bawah ini:
Wakil Asisten Teritorial (Waaster) KSAD Brigjen TNI Karsadi
Catatan Menyambut Matahari Pagi:
SURAT TENTANG SASTRA KEPADA ANAS AGE [10].
Kemudian pada alinea kedua suratnya Anas Age menulis:
Dan kini perubahan dunia begitu cepat. Isu-isu feminisme yang diusung oleh
beberapa negara di Barat telah masuk ke Indonesia. Salah satunya adalah isu-isu
Catatan Menyambut Matahari Pagi:
SURAT TENTANG SASTRA KEPADA ANAS AGE [11].
Kemudian pada alinea kedua suratnya Anas Age menulis:
Dan kini perubahan dunia begitu cepat. Isu-isu feminisme yang diusung oleh
beberapa negara di Barat telah masuk ke Indonesia. Salah satunya adalah isu-isu
Catatan Menyambut Matahari Pagi:
SURAT TENTANG SASTRA KEPADA ANAS AGE [12].
Kemudian pada alinea kedua suratnya Anas Age menulis:
Dan kini perubahan dunia begitu cepat. Isu-isu feminisme yang diusung oleh
beberapa negara di Barat telah masuk ke Indonesia. Salah satunya adalah isu-isu
CATATAN MENYAMBUT MATAHARI PAGI:
SURAT TENTANG SASTRA KEPADA ANAS AGE [13]
Kali ini aku ingin menyinggung sedikit tentang masalah puisi dan kehidupan.
Secara sepintas, barangkali topik ini agak jauh menyimpang dari permasalahan
pokok yaitu eskplorasi tubuh perempuan dalam sastra.Tapi tema
CATATAN MENYAMBUT MATAHARI PAGI:
SURAT TENTANG SASTRA KEPADA ANAS AGE [14]
Sekarang bagaimana pandangan François Ernenwein? Sastrawan ini antara lain
berkata:
Semua merasakan benar bahwa puisi adalah lebih luas dari diri puisi itu
sendiri. Lebih penting daripada beberapa patah kata yang
CATATAN MENYAMBUT MATAHARI PAGI:
SURAT TENTANG SASTRA KEPADA ANAS AGE [15]
Kusertakan tulisan di bawah ini sebagai contoh lain bagaimana para seniman,
bukan hanya sastrawan tetapi juga seniman filem mengekplorasi bahkan
mengeksploatasi tubuh perempuan dalam karya-karya mereka. Tulisan ini
CATATAN MENYAMBUT MATAHARI PAGI:
SURAT TENTANG SASTRA KEPADA ANAS AGE [17]
Pada 20 Juli 2004 lalu, Pangesti Wiedarti mengirimkan sebuah posting ke milis
cfbe@ yahoogroups. com berita [undangan] sebagai berikut:
- Original Message -
From: Pangesti Wiedarti
To: [EMAIL
CATATAN MENYAMBUT MATAHARI PAGI:
SURAT TENTANG SASTRA KEPADA ANAS AGE [18]
Karya-karya yang mengeksplorasi tubuh perempuan dan ekspresi erotik
sehingga karya ekspresi erotis yang mengeksplorasi tubuh perempuan dan
menjadikan perempuan secara sadar atau tidak sebagai barang dagangan, tidak
Catatan Seorang Klayaban:
MUNIR MATI DIRACUN?!
NRC Handelsblad (the Netherlands) 11.11.2004 menyiarkan berita tentang
kematian Munir antara lain sebagai berikut [lengkapnya lihat Lampiran].
Indonesische activist vergiftigd
Door onze correspondent Dirk Vlasblom
(Translation from Dutch by
CATATAN MENYAMBUT MATAHARI PAGI:
SURAT TENTANG SASTRA KEPADA ANAS AGE [19]
Mengapa ekspresi erotis yang merajalela dan cenderung tak terkendalikan selama
ini, justru timbul setelah Jendral Soeharto dipaksa turun dari panggung
kepresidenan?
Pada masa Orde Baru, ekspresi erotis di
UCAPKAN UNTUKKU, NYALA
[Permintaan kepada Nyala Baceh Dengan Kenangan Kepada Saudaraku: Teuku Zainal
Afifudin]]
1.
tak bisa kuderetkan peristiwa demi peristiwa di kronik singkat sederhana
seperti nama lorong demi lorong yogya di mana kita berjumpa
dan mencatat mimpi atas nama indonesia
CATATAN SEORANG KLAYABAN:
BEGITU MAHAL MEWAH AGAKNYA MENCINTAI DAN MENJADI INDONESIA
Membunuh Munir dengan meracuninya hingga mati yang menurut sementara sumber
mengatakan karena ketika ia ke Belanda telah membawa sejumlah dokumen yang
menyangkut masalah militer, sekali lagi dan lagi-lagi
Catatan Seorang Klayaban:
SEANDAINYA WERTHEIM AWARD MASIH BAKAL DIBERIKAN
Wertheim Award adalah sebuah Award yang diberikan kepada mereka yang berjasa
kepada usaha pemanusiawiaan manusia, kehidupan dan masyarakat oleh Yayasan
Wertheim. Sejauh ingatan saya, Yayasan Wertheim didirikan
CATATAN SEORANG KLAYABAN:
MENUNGGU UJUD SEBUAH JANJI
Suciwati, istri almarhum Munir yang tewas karena racun mengajukan sejumlah
tuntutan kepada pemerintah. Pertama, pemerintah harus segera menyerahkan hasil
otopsi lengkap kepada pihak keluarga Munir.Demikian Tempo Interaktif [12
November
http://www.acehkita.com/content.php?op=modloadname=reportasefile=viewcoid=1734lang=
Hasil Penelitian Imparsial:
Darurat Militer Lahirkan OBR
Tanggal: 10 November 2004 Kategori: Reportase
Setahun pemberlakuan kebijakan darurat militer di Aceh (19 Mei 2003-19 Mei
2004) telah
merekonstruksi
CATATAN MENYAMBUT MATAHARI PAGI:
SURAT TENTANG SASTRA KEPADA ANAS AGE [22]
Masalah ekspresi erotis, eksplorasi dan eksploatasi tubuh perempuan dalam
karya sastra barangkali bisa juga dilihat dari segi kebebasan mencipta.
Kebebasan memang merupakan syarat penting dalam kerja
CATATAN MENYAMBUT MATAHARI PAGI:
SURAT TENTANG SASTRA KEPADA ANAS AGE [23]
Penyair dan esais Tangkisan Letug yang produktif [dan kekuatannya barangkali
sejauh ini terutama terletak sebagai esais] hari ini menurunkan di berbagai
media elektronik [yang oleh sementara orang dipandang
CATATAN MENYAMBUT MATAHARI PAGI:
SURAT TENTANG SASTRA KEPADA ANAS AGE [25]
Barangkali para sastrawan hero [pahlawan] pengumbar perangsang berahi ke
tengah masyarakat galau seperti Indonesia sekarang [tanpa usah menyebut mereka
satu-persatu karena nama mereka sesungguhnya adalah debu [jika
Dari Notes Belajar Seorang Awam:
SEORANG SAHABAT MENYAMBUT MUKTAMAR NAHDLATUL ULAMA DI SURAKARTA [2- selesai]
Mengingat kembali akan segala bacaan tentang sejarah NU dan masalah-masalah NU
yang disajikan oleh buku-buku, debat, terutama di milis [EMAIL PROTECTED] com,
[sebuah milis yang
CATATAN SEORANG KLAYABAN:
ARUT RIAM BERBATU
Arut atau jukung adalah kata bahasa Dayak Ngaju dan Dayak Katingan Kalimantan
Tengah [Kalteng] untuk perahu. Yang pernah ke Kalteng hingga jauh ke hulu-hulu
sungai akan tahu bahwa sampai sekarang pada umumnya penduduk Dayak hidup di
sepanjang
Surat Kembang Kemuning:
SASTRA YANG MENGUSIK SEJARAH [1]
Pada tanggal 3 Desember mendatang, bertempat di PDS HB Jassin, TIM Jakarta,
akan diluncurkan novel terbaru Martin Aleida berjudul: JAMANGILAK TAK PERNAH
MENANGIS,yang diterbitkan oleh Penerbit Gramedia Pustaka Utama.
Dalam
Sumber:SUARA PEMBARUAN DAILY , 26 Nop.2004
-
Sang Pembunuh Sepesawat dengan Munir?
KEMATIAN aktivis hak asasi manusia, Munir, di dalam pesawat Garuda Indonesia
Boeing 747-400 nomor penerbangan GA 974 dari Jakarta ke Amsterdam (via
Singapura) sangat mengejutkan,
Catatan Seorang Klayaban:
ABSURD!
Suara Pembaruan Daily, Jakarta, [25 Nopember 2004] menurunkan berita tentang
pernyataan Jendral Endriartono Sutarto mengenai arah Tim Investigasi Independen
yang didesak oleh banyak pihak dan disetujui oleh Presiden SBY untuk
menyelediki kematian Munir
SANSANA* NOVEMBER [17-18]
[Kepada Ambrosius Takege]
17.Gempa Di Nabire
gempa dan lagi-lagi gempa
maut berseragam lalu lalang
papua goncang dari laut hingga puncak
orang-orang papua naik turun
di saku pas jalan tiga bulan
menyeberangi samudra mendaki gunung
o, ada dering telpon subuh
Sumber:cc [EMAIL PROTECTED]
[EMAIL PROTECTED]
Objet: [communalconflict] Thousands of Papuans Flee Indon Troops, Militia
Date: dimanche 28 novembre 2004 15:21
Courier-Mail (Queensland)
November 27, 2004
Thousands of Papuans Flee Troops
By Greg Poulgrain
THOUSANDS of people were starving
Surat Kembang Kemuning:
MEMBACA SEBUAH PUISI SEORANG KYAI [2-Selesai]
[Kepada Gus Mus yang sedang bermuktamar].
Dor! Dor! Dor! Dor! Dor!
Dor!
Hidup Ketuhanan Yang Maha Esa!
Dor! Dor!
Hidup Kemanusiaan yang Adil dan Beradab!
Dor! Dor! Dor!
Hidup Persatuan Indonesia!
Dor! Dor! Dor! Dor!
Hidup
SANSANA* NOVEMBER [19-20]
19.Daun-daun Akhir Musim
di bawah bangku-bangku taman
di antara ban-ban kendaraan
daun-daun akhir musim gugur bertebaran clochards dan botolnya sudah lama
menghilang
merpati pun tak lagi terdengar kepak pelepasnya menyepikan dedahanan
kecuali tapak-tapak orang
SANSANA* NOVEMBER [21]
21.Akhirnya Siapa pun Pergi Sendiri-sendiri
[Kepada Seorang Teman Lama]
hari ini ia kembali ke kampung
dipanggil pulang tembang jawa
tembang pengasuh pohon ketapang
-- yang mencintai tanahair gampang paham
indahnya matahari langit kelahiran
katakan padaku
Joint Press Statement
For Immediate Release
Sydney, 18 November 2004
Center for Peace and Conflict Studies
Sydney University
Uniting Church of Australia
West Papua Institute for Human Rights Study and Advocacy
Destabilization in West Papua to Affect Leadership
of Indonesia's President Susilo
SANSANA* NOVEMBER [22-23]
22.Gelepar Penghabisan
[Catatan Setelah Kematian Munir]
dari makamnya tumbuh mawar merah
cintanya padamu, tanahair
tak punah kendati nafas berakhir
wangi mawar wangi kamboja
mewangi surya dan candra
menyulut nyala
airmata kemarin hari ini jadi api
maka nurani
SANSANA* NOVEMBER
[25] Manual Atau Pakai Mesin
[Cerita Untuk Kembang Tanjung]
besok akhir bulan menambah jauh perjalanan dan tebal kitab catatan
bergegas di pemburuan tak semua sempat kutulis
tak sedikit tanggal jurnalku tak berisi
pulang-pulang di kotaksurat terdapat kalimat usang
SANSANA* NOVEMBER [27]
[27] Bintang Mungil Sungai Kampung
terbayang ada bintang mungil bersinar di sungai kampung
kunang-kunang kelap-kelip mengukur dua tebing
siamang yang tersisa tingkah-meningkah dengan katak dan jangkrik malam
sekarang kau di antara mereka yang mengasuh kanak kita
JURNAL ORANG GUNUNG KEPADA IMAM ISNAINI [1]:
Tentang Manusia dan Negeri Kambé.
Saya juduli rangkaian tulisan ini dengan Jurnal Orang Gunung karena sejak
puluhan tahun aku memang tinggal di daerah tertinggi di Paris bernama
Montmartre, sebuah gunung dari mana lembah Seine dan seluruh kota
JURNAL ORANG GUNUNG KEPADA IMAM ISNAINI [2]:
Tentang Bahasa Nasional, Pola Pikir Mentalitas.
Untuk mengetahui apa permasalahan yang diangkat oleh Imam maka di bawah ini
saya sertakan surat pribadinya yang ia kirimkan pada 30 Nopember 2004:
Salam kenal.
Saya sangat senang sekali membaca
SANSANA* DESEMBER[1]
1.DAGING DAN DARAH ORANG PULAU
[Kepada Roby William]
lapar
dingin
dan ajal
di puncak jaya
kepadamu kututur
tersenyum kau kepadaku
menuduhku menganggur dan iseng
agaknya untuk sarapan pagi
kau lebih suka mereguk darah daripada air kedele atau susu
agaknya kau memang
SURAT KEMBANG KEMUNING:
MERANGKAI ULANG PERKEMBANGAN PELUKIS SALIM [1]
Setengah bulatan bumi
kusilang arah membusur,
Nyatanya
aku hanya pengembara
[Dari: Ramadhan KH, Priangan Si Jelita, Pustaka Jaya,Jakarta, 1965, hlm.21].
Sampai dengan usia beliau yang tahun ini mencapai 97 tahun, tiga
Nyanyian Salju
1. Paris
kukatakan kota ini kotaku tanpa kukhayati maknanya
kendati kukenal segala lorong tak tertera di buku atau peta-peta wisata
paris bukan pilihan terbaik dibandingkan sungai kelahiran
tak lebih dari meja dingin di mana kucatat kisah perjalanan
di sini makin
Nyanyian Salju
6. Di tahun Itu Dahulu
di tahun itu dahulu kau ingat tentu
sejak porte de versailles hingga place des abbesses
daun musim gugur bertebaran hingga mulut metro digugurkan dingin
mengundang musim berikutnya mengusik keanggunan angsa
menengadah melihat dingin kelabu bukan
1 - 100 dari 492 matches
Mail list logo