Re: Penyidikan Distop: Hidup Suharto (?)

1999-10-11 Terurut Topik Efron Dwi Poyo (Amoseas Indonesia)

Ciaaa.nampaknya bakal ada kemacetan lalu-lintas karena akan banyak
aksi demo.

EDP

-Original Message-
From:   Yusuf-Wibisono [SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
Sent:   Thursday, 30 September, 1999 21:59 PM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject:Penyidikan Distop: Hidup Suharto (?)

:-(

Dari informasi yg saya terima barusan (dan kelihatannya valid),
Pjs Jakgung Ismujoko telah menyampaikan statement resmi,
menyatakan menghentikan penyidikan suharto disebabkan karena
ketiadaan bukti. (Redaksinya gimana, saya lupa, pokoknya,
intinya urusan suharto nggak diterusin lagi). Silakan yg punya
info lebih detil melengkapi. Apa akibatnya hal ini utk dunia
persilatan, silakan dianalisis...

Yw.



Re: FWD tulisan dasar atas komentar saya di detik.com

1999-10-07 Terurut Topik Efron Dwi Poyo (Amoseas Indonesia)

Siapa yang menjamin kandidatnya hanya tiga biji? Namanya orang kemaruk mana
mau mencalonkan orang lain jadi presiden. "Poros Tengah" mencalonkan Gus Dur
karena sudah ketahuan suaranya keok. Padahal sebelum pemilu mereka
masing-masing mengklaim dirinya yang terbesar. Yang perlu dicatat
suara-suara (orang-orang) yang tak mendukung Mega bukan berarti mereka akan
mendukung si Anu atau si Amat. Jadi tak relevan. Sama halnya jika  saya tak
mendukung Mega bukan berarti saya akan mendukung Gus Dur.

Efron

-Original Message-
From:   Yumartono [SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
Sent:   Thursday, 07 October, 1999 13:40 PM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject:FWD tulisan dasar atas komentar saya di detik.com

Pro dan kontra adalah hal yg biasa.
Bagi yg kontra terlebih lagi yg mempermasalahkan
walau Megawati capres pemenang pemilu tapi hanya
mendapatkan 35% suara rakyat pada pemilu lalu ,
silahkan tanyakan pada diri anda sendiri apakah anda
setuju bila pemilihan presiden pada pemilu
tahun 2004 dilakukan secara langsung.
Kalau anda setuju untuk pemilihan secara langsung,
tolong ceritakan ke saya apa jaminan anda presiden
pemenang pemilu kelak bisa mendapatkan suara lebih
dari 50%.

Terima kasih.

jabat erat,
Irwan Ariston Napitupulu


Ini yang bung Irwan tidak pahami, bahwa nuansa dan situasi pemilu (memilih
wakil-wakil rakyat di dewan) saat ini dengan pemilu langsung memilih
presiden (bila ini nanti disetujui) akan berbeda.  Bila pemilu dilakukan
dengan memilih presiden, maka partai-partai yang berasas sama dan sepaham,
tentu hanya akan menjagokan capres yang sama pula.  Mereka tidak akan ngotot
dengan capresnya sendiri-sendiri, karena bagaimanapun juga bila
masing-masing pihak mengajukan capresnya sendiri-sendiri, maka kemungkinan
untuk menang menjadi tipis.
Jadi, meskipun taroklah nanti pemilu diadakan langsung untuk memilih
presiden, maka peluang Mega-pun akan kecil, karena lawannya adalah calon
presiden yang didukung oleh partai-partai yang tidak mendukung Mega.

YMT

catatan : bila pemilu dilakukan langsung untuk memilih presiden, maka
kontestannyapun tidak akan sebanyak 48 orang, mungkin paling banyak 3
kontestan.  Jadi apakah dengan angka 34% masih merasa optimis untuk menang ?



Re: Sori salah alamat (was:Re: Billiard dan Bowling)

1999-10-07 Terurut Topik Efron Dwi Poyo (Amoseas Indonesia)

Nggak paut antara badung dan bilyar. Kata banyak orang saya ini anak badung.
Nyatanya saya nggak doyan bilyar.

Efron

-Original Message-
From:   Irwan Ariston Napitupulu [SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
Sent:   Friday, 08 October, 1999 4:46 AM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject:Sori salah alamat (was:Re: Billiard dan Bowling)

Waduh, sori berat nih salah alamat. Seharusnya ngirimnya
ke milis permias lokal di Cleveland. Wah, apes dah. Ketahuan
suka main billiard. Biasanya khan yg suka main billiard tuh
anak2 badunghehehehe.

jabat erat,
Irwan Ariston Napitupulu



Ikut berduka atas musibah Turangga D 7673 ND

1999-10-06 Terurut Topik Efron Dwi Poyo (Amoseas Indonesia)

Saya ikut prihatin atas tragedi bus Turangga D 7673 ND di Desa Ciloto,
Cipanas. Musibah ini merenggut 45 nyawa dan puluhan lainnya luka
berat/ringan.

Musibah ini dapat menjadi kaca-diri bagi para pengguna jalan untuk tak
mementingkan diri sendiri. Bagaimanapun juga musibah ini tak perlu terjadi
jika pengemudi bertanggung jawab. Sesal kemudian tak ada gunanya.

Wassalam,
Efron



Re: Inikah senjata SS-1?

1999-10-06 Terurut Topik Efron Dwi Poyo (Amoseas Indonesia)

Terima kasih.

Kalo saya perhatikan itu adalah senjata rakitan sendiri. Banyak macam
senjata yang kita sendiri tak tahu yang digunakan oleh orang Timtim.

Efron

-Original Message-
From:   Jeffrey Anjasmara [SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
Sent:   Wednesday, 06 October, 1999 22:12 PM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject:Re: Inikah senjata SS-1?

Gambar yang ter-attach saya ambil dari Sidney Morning Herald. Bila anda
perhatikan, maka:
- magazinenya lurus, tidak melengkung. Hampir semua senapan serbu yg
  ada di pasaran bermagazine melengkung (biarpun yg isinya
  dikit) kecuali senapan HK Jerman.
- Pegangan tangan ada di bagian belakang, sama dengan keluarga M16,
  NC, HK.
- ada lubang-lubang angin (hiasan?) di bagian barrel-nya, sama dengan
  HK-G3A3 Jerman, dan SA-80 Inggris.

Persoalannya, bila jumlahnya sedikit, bagaiamana dengan amunisinya?

+anjas



From: "Efron Dwi Poyo (Amoseas Indonesia)" [EMAIL PROTECTED]
Maaf juga, saya nggak punya akses ke sana. Kalau ada lampiran gambarnya
bisa
dikirim? Saya nggak begitu banyak tahu soal senjata.

Efron

__
Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com  File:
991005_tmilitia.jpg 



Re: Inikah senjata SS-1?

1999-10-05 Terurut Topik Efron Dwi Poyo (Amoseas Indonesia)

SS-1 belumlah dikatakan kuno. Justru M-16 yang sekarang kelihatan kuno dan
rumit membawanya untuk seorang TNI karena kepanjangan. Saya ingat pengalaman
Pasukan Garuda XIII di Kamboja yang menggunakan SS-1. Banyak pasukan asing
yang menimang-nimang senjata itu sambil ngiler (menurut cerita orang dalam
TNI). SS-1 mudah ditenteng dan dicangklongkan serta jarak tembak efektifnya
bisa mencapai 500 yards (koreksi saya jika salah).

Efron

-Original Message-
From:   Jeffrey Anjasmara [SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
Sent:   Tuesday, 05 October, 1999 9:04 AM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject:Re: Inikah senjata SS-1?

Bila memang betul bahwa SS-1 merupakan turunan FNC Belgia, berarti anggota
Mahidi ini memegang senapan yg lebih modern dari TNI. Saya sudah cek, tidak
ada kemiripan dengan FNC kok. Yang paling mirip adalah senapan HK G3 milik
Jerman, dan juga merupakan standar NATO. Sayang moncongnya tidak kelihatan.
(FNC kan sudah kuno betul?)

Tambahan lagi, SA-80 milik Inggris (di sana disebut L85 A1), dibilang
senapan terburuk. Entah kenapa Aussie pilih SA-80, padahal dulu waktu jaman
Vietnam mereka membuat sendiri M16-nya. Ini kata produsen AS sih.

Untuk Steyr, tipe SSP (green gun) memang merupakan senapan sniper (terbaik),
tetapi mereka punya senapan serbu yg bagus juga (seri AUG atau ATR). Kalau
Pindad mau, mereka saat ini punya Steyr ATR yang belum laku terjual karena
ditolak AS (untuk ngegantiin M16 A2). Kali aja mau ngasih lisensi dengan
harga murah.

Yak, sekarang posisi terbalik. Dulu Falintil yg di gunung, sekarang PPTT
yang akan nginep di gunung. Dulu Falintil disuplai senapan oleh Aussie,
sekarang biar PPTT beli senjata sendiri. Nyatanya mereka bisa dapat senapan
NATO kok. Bukannya saya ingin mereka terus berperang. Tetapi melihat
kenyataan bahwa Aussie memandang masalah Timtim adalah masalah rakyat Timtim
vs. milisi, maka orang PPTT itu sendiri yg harus mengumumkan eksistensi
mereka, shg orang barat dapat memperbaiki persepsi mereka. Falintil telah
menolak untuk menyerahkan senjata dan Aussie tidak sanggup melucuti
persenjataan. Herannya mereka sanggup melucuti persenjataan milisi dengan
cara kekerasan. Dengan demikian, berilah PPTT modal untuk melakukan
tawar-menawar. Bila tidak, mereka tidak akan punya tanah untuk hidup.


'
From: "Efron Dwi Poyo (Amoseas Indonesia)" [EMAIL PROTECTED]
Reply-To: Indonesian Students in the US [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: Inikah senjata SS-1?
Date: Tue, 5 Oct 1999 07:24:02 +0700

SS-1 itu singkatan "senapan serbu" tipe 1. Yang tipe 2 lebih pendek.
Keduanya bisa dilipat popornya. Senapan ini aslinya bernama FNC buatan
Belgia. Lalu Pindad mendapat lisensi memproduksinya sehingga dinamai SS-1
dan SS-2 untuk menggantikan M-16 yang menurut ahli TNI senjata M-16 terlalu
panjang. Jadi tidak efektif dalam penyerbuan.

Kelebihan SS adalah tahan banting sekalipun sudah terendam lumpur ketimbang
M-16. Senapan itu pertama kali digunakan oleh Kopassandha (sekarang
Kopassus). Kalo Steyr sebenarnya tak efektif digunakan untuk perang seperti
yang digunakan oleh para Aussie di Timtim. Senapan ini cocok untuk sniper
jarak menengah atau pasukan khusus kayak film "Soldier of Fortune Inc.".
Gitu aja yang saya tahu.

Efron

-Original Message-
From:   Jeffrey Anjasmara [SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
Sent:   Tuesday, 05 October, 1999 7:09 AM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject:Inikah senjata SS-1?

Ada yang tahu model senapan SS-1 kita enggak?

http://www.smh.com.au/news/9910/05/pageone/pageone12.html

Gambar anggota Mahidi ini memegang senapan otomatis, dan saya sudah
berusaha
bandingkan dengan berbagai senapan seperti Steyr AUG, SA-80, Galil,
Keluarga
AK, keluarga M16, dan keluarga G3, juga standar Perancis FA MAS, kok tidak
ada yang cocok tuh.

Kalau semua pasukan milisi punya senjata seperti ini, rasanya kalau cuman
SA-80 milik Australia sih nggak terlalu jauh. Yang repot kalau malam hari.
Dulu yang namanya malam hari itu milik pihak gerilya, sekarang malah
kebalik
karena tentara modern punya night vision devices. Alat seperti ini di
pasaran mencapai $12,000. Mungkin bisa diakali dengan memakai tameng yang
diolesi aspal atau tar supaya panas tubuh tidak terdeteksi. Atau drum aspal
saja dipotong-potong. Mungkin juga orangnya yg diolesi tar. Kali aja.;)

Salah satu homepage pabrik senjata AS menyatakan bahwa SA-80 adalah
jiplakan
Inggris dari AR-18 yang tidak laku dijual oleh Armalite, Inc, dan pertama
kali diproduksi di Singapura. Armalite ini pula yang membuat senapan AR-15,
tapi dijual kepada Colt, dan laris karena menjadi  senapan standar AS, dan
akhirnya diberi nama M16.

+anjas

__
Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com

__
Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com



Re: Inikah senjata SS-1?

1999-10-05 Terurut Topik Efron Dwi Poyo (Amoseas Indonesia)

Maaf juga, saya nggak punya akses ke sana. Kalau ada lampiran gambarnya bisa
dikirim? Saya nggak begitu banyak tahu soal senjata.

Efron

-Original Message-
From:   Jeffrey Anjasmara [SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
Sent:   Tuesday, 05 October, 1999 20:37 PM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject:Re: Inikah senjata SS-1?

Maaf, anda betul. Senapan FNC baru selesai dikembangkan tahun 1976.
Sayangnya hanya Indonesia dan Swedia saja yang menggunakan senapan ini
sebagai standar. Salah satu homepage yg mengomentari banyak senjata
menyatakan bahwa FNC:
- relatif terlalu berat untuk ukuran senapan modern.
- picu terlalu berat sehingga si pengkritik harus menembak paling
  sedikit 6 peluru sekali picu (untuk pilihan full auto).
- penempatan selector lever tidak bagus, sehingga tentara harus
  menggunakan dua tangan untuk memilih mode yg diinginkan.
- panjang total 38.9 inch (berapa ya... 1 meter kurang dikit).
- kalau dilipat 29.9 inch (75 cm).
- harganya sama dengan M16.

Jadi menurut saya sih masih panjang juga (bila dibandingkan dg yg lain misal
dg Steyr AUG atau SG-551). Ya kalau dibandingkan dg M16 doang sih bisa bener
juga. Kenyataan bahwa hanya 2 negara yg memakainya (padahal ukuran peluru
sudah disamakan dengan stndard NATO 5.56mm dan magazin M16 juga bisa
dipakai), menunjukkan ada sesuatu di sini.

Masalah daya jangkau sih katanya sesuai kebutuhan. Pelajaran yg ditarik
Jerman mengatakan perang yg efektif baru ada setelah jarak 500 meter,
makanya mereka menurunkan standar jangkauan yg tadinya mencapai 2000 meter.

Oya, AS juga menggunakan M4 yg bentuknya merupakan miniatur dari M16 versi
A2 (yg tahan lumpur juga). Ngomong-ngomong sudah tengok senjata yg dipakai
Mahidi kemarin belum? Soalnya sampai sekarang saya belum nemu.

Kalau mau nengok-nengok homepage spec. lengkap senjata ada di:
www.remtek.com/arms (selain kalashnikov)
www.kalashnikov.com.ru (untuk AK)

Lumayan daripada ngramal SU-MPR nggak bener semua, mending jadi ahli senjata
kesiangan. Hehehe;)


+Jeffrey Anjasmara




From: "Efron Dwi Poyo (Amoseas Indonesia)" [EMAIL PROTECTED]
Reply-To: Indonesian Students in the US [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: Inikah senjata SS-1?
Date: Tue, 5 Oct 1999 13:23:24 +0700

SS-1 belumlah dikatakan kuno. Justru M-16 yang sekarang kelihatan kuno dan
rumit membawanya untuk seorang TNI karena kepanjangan. Saya ingat
pengalaman
Pasukan Garuda XIII di Kamboja yang menggunakan SS-1. Banyak pasukan asing
yang menimang-nimang senjata itu sambil ngiler (menurut cerita orang dalam
TNI). SS-1 mudah ditenteng dan dicangklongkan serta jarak tembak efektifnya
bisa mencapai 500 yards (koreksi saya jika salah).

Efron

-Original Message-
From:   Jeffrey Anjasmara [SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
Sent:   Tuesday, 05 October, 1999 9:04 AM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject:Re: Inikah senjata SS-1?

Bila memang betul bahwa SS-1 merupakan turunan FNC Belgia, berarti anggota
Mahidi ini memegang senapan yg lebih modern dari TNI. Saya sudah cek, tidak
ada kemiripan dengan FNC kok. Yang paling mirip adalah senapan HK G3 milik
Jerman, dan juga merupakan standar NATO. Sayang moncongnya tidak kelihatan.
(FNC kan sudah kuno betul?)

Tambahan lagi, SA-80 milik Inggris (di sana disebut L85 A1), dibilang
senapan terburuk. Entah kenapa Aussie pilih SA-80, padahal dulu waktu jaman
Vietnam mereka membuat sendiri M16-nya. Ini kata produsen AS sih.

Untuk Steyr, tipe SSP (green gun) memang merupakan senapan sniper
(terbaik),
tetapi mereka punya senapan serbu yg bagus juga (seri AUG atau ATR). Kalau
Pindad mau, mereka saat ini punya Steyr ATR yang belum laku terjual karena
ditolak AS (untuk ngegantiin M16 A2). Kali aja mau ngasih lisensi dengan
harga murah.

Yak, sekarang posisi terbalik. Dulu Falintil yg di gunung, sekarang PPTT
yang akan nginep di gunung. Dulu Falintil disuplai senapan oleh Aussie,
sekarang biar PPTT beli senjata sendiri. Nyatanya mereka bisa dapat senapan
NATO kok. Bukannya saya ingin mereka terus berperang. Tetapi melihat
kenyataan bahwa Aussie memandang masalah Timtim adalah masalah rakyat
Timtim
vs. milisi, maka orang PPTT itu sendiri yg harus mengumumkan eksistensi
mereka, shg orang barat dapat memperbaiki persepsi mereka. Falintil telah
menolak untuk menyerahkan senjata dan Aussie tidak sanggup melucuti
persenjataan. Herannya mereka sanggup melucuti persenjataan milisi dengan
cara kekerasan. Dengan demikian, berilah PPTT modal untuk melakukan
tawar-menawar. Bila tidak, mereka tidak akan punya tanah untuk hidup.


'----
 From: "Efron Dwi Poyo (Amoseas Indonesia)" [EMAIL PROTECTED]
 Reply-To: Indonesian Students in the US [EMAIL PROTECTED]
 To: [EMAIL PROTECTED]
 Subject: Re: Inikah senjata SS-1?
 Date: Tue, 5 Oct 1999 07:24:02 +0700
 
 SS-1 itu singkatan "senapan serbu" tipe 1. Yang tipe 2 lebih pendek.
 Keduanya bisa dilipat popornya. Senapan ini aslinya bernama FNC buatan
 Belgia. Lalu Pindad mendapat l

Re: Amien Rais

1999-10-04 Terurut Topik Efron Dwi Poyo (Amoseas Indonesia)

Apakah "orang bersih" mesti mencaci-maki Golkar yang sekarang jatuh di
pelukan Golkar? Kalau Golkas salah apakah semua tindakan AR mencaci-maki itu
jadi benar?

No free lunch in the world, Man!

Efron

-Original Message-
From:   Suhendri [SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
Sent:   Tuesday, 05 October, 1999 6:51 AM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject:Re: Amien Rais

Bridwan, Anda tidak konsisten dan bisa dipegang "tulisannya".
Selama ini anda selalu berkoar-koar tentang ORANG - ORANG BARU.

Pak Amien Rais itu termasuk ORANG BARU dan lebih lagi adalah ORANG BERSIH.
Tapi melihat dari cara pandang anda terhadap AR, saya bisa menilai anda
tidak konsisten dan tidak jujur (kalo tidak mau dibilang munafik)

Sorry :-(

Soe



-Original Message-
From: bRidWaN [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]
Date: Tuesday, October 05, 1999 6:41 AM
Subject: Re: Amien Rais


Jadi teringat cerita mengenai Hariman Siregar
sewaktu terpilih menjadi Ketua DMUI.
Cuma akibatnya bahaya yaitu Peristiwa Malari.

Nah kalau kasus Pak Amien bagaimana dan apa
akibatnya, semoga tidak se-'ngeri' diatas.


Salam,
bRidWaN


At 11:31 AM 10/4/99 -0700, Budi Haryanto wrote:
Rekan yth.,

Dengan terpilihnya Amien Rais (AR) sebagai ketua MPR, bagaimanapun ini
menunjukkan kepiawaiannya dalam bermain-main dengan politik. Lihat saja,
dengan hanya bermodalkan suara yang dipunyai PAN saja dia masih bisa
memperoleh dukungan jauh lebih banyak suara dari luar partainya. Dan
sekarang Golkar merasa si AR hutang budi dan tentu akan membalas budi
nantinya.

Dugaan saya, pada saatnya nanti Golkar akan merasa kecewa kepada AR,
karena, lagi-lagi didukung oleh kepiawaiannya dalam berpolitik, AR akan
hanya 'sedikit' mendukung Golkar dalam pemilihan ketua DPR, yang
kelihatannya tidak akan dimenangkan oleh Golkar. Si AR sendiri juga nggak
suka kalau ketua DPR diberikan ke Golkar (asumsi saya lho).

Lalu, sudah barang tentu koalisi Golkar dan poros tengah akan berantakan
setelah gagalnya Golkar di posisi puncak DPR, dan ini yang memang
diharapkan oleh AR. Karena, pada pemilihan presiden nantinya, si AR tidak
perlu lagi merasa hutang budi kepada Golkar untuk mengegolkan Habibie yang
tidak disukainya.

Itulah politisi.
Sementara itu, Faisal Basri, sekjennya di PAN, masih terlalu lugu dan
polos
dengan permainan politik tingkat tinggi si AR ini. Namun, dalam suatu
organisasi, manusia seperti Faisal Basri ini sangat diperlukan untuk
penyeimbang.

Salam,
Budi





Re: Inikah senjata SS-1?

1999-10-04 Terurut Topik Efron Dwi Poyo (Amoseas Indonesia)

SS-1 itu singkatan "senapan serbu" tipe 1. Yang tipe 2 lebih pendek.
Keduanya bisa dilipat popornya. Senapan ini aslinya bernama FNC buatan
Belgia. Lalu Pindad mendapat lisensi memproduksinya sehingga dinamai SS-1
dan SS-2 untuk menggantikan M-16 yang menurut ahli TNI senjata M-16 terlalu
panjang. Jadi tidak efektif dalam penyerbuan.

Kelebihan SS adalah tahan banting sekalipun sudah terendam lumpur ketimbang
M-16. Senapan itu pertama kali digunakan oleh Kopassandha (sekarang
Kopassus). Kalo Steyr sebenarnya tak efektif digunakan untuk perang seperti
yang digunakan oleh para Aussie di Timtim. Senapan ini cocok untuk sniper
jarak menengah atau pasukan khusus kayak film "Soldier of Fortune Inc.".
Gitu aja yang saya tahu.

Efron

-Original Message-
From:   Jeffrey Anjasmara [SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
Sent:   Tuesday, 05 October, 1999 7:09 AM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject:Inikah senjata SS-1?

Ada yang tahu model senapan SS-1 kita enggak?

http://www.smh.com.au/news/9910/05/pageone/pageone12.html

Gambar anggota Mahidi ini memegang senapan otomatis, dan saya sudah berusaha
bandingkan dengan berbagai senapan seperti Steyr AUG, SA-80, Galil, Keluarga
AK, keluarga M16, dan keluarga G3, juga standar Perancis FA MAS, kok tidak
ada yang cocok tuh.

Kalau semua pasukan milisi punya senjata seperti ini, rasanya kalau cuman
SA-80 milik Australia sih nggak terlalu jauh. Yang repot kalau malam hari.
Dulu yang namanya malam hari itu milik pihak gerilya, sekarang malah kebalik
karena tentara modern punya night vision devices. Alat seperti ini di
pasaran mencapai $12,000. Mungkin bisa diakali dengan memakai tameng yang
diolesi aspal atau tar supaya panas tubuh tidak terdeteksi. Atau drum aspal
saja dipotong-potong. Mungkin juga orangnya yg diolesi tar. Kali aja.;)

Salah satu homepage pabrik senjata AS menyatakan bahwa SA-80 adalah jiplakan
Inggris dari AR-18 yang tidak laku dijual oleh Armalite, Inc, dan pertama
kali diproduksi di Singapura. Armalite ini pula yang membuat senapan AR-15,
tapi dijual kepada Colt, dan laris karena menjadi  senapan standar AS, dan
akhirnya diberi nama M16.

+anjas

__
Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com



SI-MPR setiap tahun

1999-10-04 Terurut Topik Efron Dwi Poyo (Amoseas Indonesia)

Ada keinginan AR untuk menyelenggarakan SI setiap tahun guna mendengar
pertanggungjawaban presiden. Ini memang sebuah langkah maju. Hanya saja
dalam SI ini tidak perlu dibuat untuk mengadili presiden dengan "diterima"
atau "tidak diterima"-nya pertanggungjawaban presiden itu. Ajang ini
sebaiknya digunakan untuk mengevaluasi dan memberi masukan kepada presiden
untuk perbaikan. Jadi tak perlu menunggu lima tahun lagi.

MPR memang lembaga tertinggi negara. Hanya saja MPR jangan kebablasan kayak
DPA. Jika nanti MPR kebablasan jangan-jangan tidak ada yang mau jadi
presiden RI.

Wassalam,
Efron



Re: Dari CW untuk Jupri

1999-09-30 Terurut Topik Efron Dwi Poyo (Amoseas Indonesia)

Coba bedakan antara gaya menulis lugas dan gaya menulis yang misuh-misuh.
Setiap orang punya ciri. Saya sendiri mengakui kalau gaya tulisan saya
menjiplak dosen saya walau nggak plek.

Jika Anda memang tak sependapat dengan CW boleh saja mengkritiknya lewat
koran SP agar lebih terbuka. Belum saya temui "kata-kata tidak terhormat"
dalam tulisan CW seperti yang dikatakan oleh Mas Jupri. Saya menilai CW
menulis lugas sehingga pembaca tak perlu berinterpretasi ganda. Soal isinya
tidak dapat diterima oleh banyak orang itu adalah hak mereka.

Saya tidak sedang membela CW. Saya masih mencoba melihat masalah dengan jiwa
"fairness" seperti halnya saya memandang Timtim.

Wassalam,
Efron

-Original Message-
From:   Yumartono [SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
Sent:   Thursday, 30 September, 1999 13:41 PM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject:Re: Dari CW untuk Jupri

Saya juga heran, kok ternyata CW tidak seintelek yang saya kira.


Lho kok gitu ya? Hehehe

Inikah sang intelektual ternama? Yang sering muncul di seminar-seminar?

Baru saya bilang rasist sudah dibilang kata-kata tidak terhormat. Yang mana
yang lebih tidak terhormat dengan mengatai semua orang yg tidak sependapat
dengan sebutan nafas busuk dasamuka? Yang tidak sejalan dengan pemikiran CW
lalu mewarisi doktrin Suharto? Yah, sudah lah...;) Kalau begitu sejak
sekarang saya akan menentang CW ah.

Ngomong-ngomong emang ada yang nyamain CW dengan Salman Rushdi? Saya nggak
pernah menyinggung soal si geblek Salman Rushdi tuh?


+anjas




Re: Christianto Wibisono sang rasist

1999-09-29 Terurut Topik Efron Dwi Poyo (Amoseas Indonesia)

Ini saya paste-kan komentar langsung dari CW.

===
Terima kasih kepada semua yang berpolemik dan bahkan yang "menobatkan saya
jadi "Salman Rushdie". Dialog kemarin itu belum apa apa, tunggu buku saya
yang akan terbit tahun 2000 itu untuk mengikuti jejak Prof Abdus Salam yang
Muslim tapi hebat dan canggih. Beliau berkata bahwa Muslim sejati itu hanya
ada di Barat, Demokrasi dan Keadilan sosial, HAM dan keterbukaan, itulah
Muslim sejati Sedang di Timur Tengah itu diktatur setan mengaku Muslim tapi
tingkah lakunya setan jahiliyah membunuhi ummat dan bangsanya sendiri. Ini
yang ngomong bukan CW yang Kristen tapi Prof Abdus Salam pemenang hadiah
Nobel Fisika (jadi pakai otak, bukan pakai dengkul atau politik seperti
Ramos Horta). Profesor yang benar benar berotak, sekaligus tetap Muslim,
tapi ogah tinggal dinegara nya sendiri yang biadab menggantung Ali Bhutto
jadi dia memilih dan dipilih sebagai Direktur International Center for
Theoretical Physic di Italia. Ini adalah kutipan otentik dari buku Prof
Abdus Salam. jadi bagi CW tidak peduli Kristen atau Islam, kalau salah ya
harus dihukum.  Termasuk LB Moerdani, Sudomo semua harus bertanggung jawab
terhadap pembantaian dimanapun, dan tentunya oknum jendral Islam juga harus
dihukum tidak boleh berlindung dibalik agama Islam. Ini saja statemen saya
terhadap polemik Malaikat Jibrail. Sekali lagi terima kasih. Kalau anda
pikir ini bisa melampaui "rasio" para netters yang saya anggap tidak perlu
turun pangkat jadi preman, ya boleh anda edarkan kepada yang mengritik saya.
Terserah anda, thanks. CW
=

Wassalam,
Efron



Re: Christianto Wibisono sang rasist

1999-09-29 Terurut Topik Efron Dwi Poyo (Amoseas Indonesia)

Halo Mas Jupri (maaf, saya nih orang Jawa yang nggak bisa basa Inggris),

Kalau Anda mau melakukan wawancara imajiner kayak itu adalah hak Anda. Anda
adalah bukan yang pertama. Anda juga bisa menulis surat resmi (bukan surat
kaleng) kepada gereja untuk mengkritik habis gereja. Gereja akan menerima
segala kritik Anda dengan tangan terbuka tanpa harus menaruh dendam seperti
dengan membakar rumah Anda.

Menyoal fasis memang dari sisi lain hal-hal yang Anda sebutkan juga bisa
disebut fasis. George Washington? Saya kok nggak melihat itu. Malah ia
memberi contoh yang baik kepada militer agar tak tamak untuk berkuasa.

Brawijaya? Yang jelas Prabu Brawijaya alias Eyang Troy itu salah satu
anggota milis ini. Terus terang saya lupa siapa Prabu Brawijaya yang Anda
maksudkan. Yang beken zaman itu yang saya ingat Kertanegara, RW, Hayam
Wuruk/Gadjah Mada, dan tentu yang paling beken adalah Arya Kamandanu :-)
dengan pedang nagapuspa-nya.

Saya kok nggak pernah berpikir kalau RI itu cikal-bakalnya adalah
Sriwijaya-Majapahit. Setahu saya RI itu ya bekas India-Belanda (karena ada
India-Inggris). Mengingat kebesaran masa lampu membuktikan bahwa kita
terlena dan mabuk. Bukti terakhir saat SEAG lalu di Brunei. Memang sedikit
banyak pola kehidupan kita ada kemiripan dengan Sriwijaya-Majapahit.
Setidaknya cara menguasai Indonesia.

Wassalam,
Efron

-Original Message-
From:   Jeffrey Anjasmara [SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
Sent:   Wednesday, 29 September, 1999 21:46 PM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject:Re: Christianto Wibisono sang rasist

From: "Efron Dwi Poyo (Amoseas Indonesia)" [EMAIL PROTECTED]
Mas Jupri,
Adalah hak orang Kristen (termasuk CW) menggunakan/mencatut nama malaikat
Jibril. Kalaupun ada kesamaan nama dengan agama orang lain mengapa mesti
pusing. Toh Tuhan-nya juga sama (kalo soal yang ini saya mau berdiskusi
dengan Anda secara terpisah dari subjek di atas. Akan saya buktikan kalo
Tuhan itu satu dan sama).

Okay, sebelum kita terjebak diskusi agama di milis ini mending saya
berhenti. Tapi next time saya akan meniru gaya CW dengan melakukan wawancara
imajiner dengan Yesus. Toh subjeknya sendiri diakui di ajaran Islam kan?
Let's see bagaimana reaksi orang-orang.

Gaya menulis orang berbeda-beda. Jadi jangan salahkan CW kalau menulis
seperti itu. Kalau bosan...yach jangan dibaca. Gampang 'kan? CW
menganalogikan irama kehidupan sekarang dengan masa lampau bagi saya masih
paut (relevant). Bagi banyak orang Raden Wijaya (RW) dkk adalah pahlawan.
Namun dari satu sisi mereka (RW dkk) adalah fasis yang ingin menguasai
daerah orang lain. Apakah ini salah? Bergantung pada cara pandang orang
seperti halnya Timtim.

Okay tapi ingat...kebebasan cara memandang bukan berarti menohok cara
pandang umum. Bila para pemersatu wilayah disebut fasis, lalu bagaimana
sejarah dunia ini mau dipelajari? Bagaimana Alexander The Great, bagaimana
George Washington? bagaimana dengan kaisar-kaisar yg mampu menyatukan Jepang
yg sebelumnya wilayah yg berdiri sendiri-sendiri? Bagaimana dengan Inggris,
Perancis, dlsb yang menyebarkan kekuasaan ke seluruh dunia? Apakah mereka
fasis? Hmmm, sungguh aneh kalau Inggris, perancis, portugis tidak dibilang
fasis, sementara orang seperti R. Wijaya adalah fasis. Bagaimana pula dengan
AS yg menanamkan pengaruh ke seluruh dunia? Bener-bener paham keblinger
nih

Anda juga keliru kalau nama RW/Majapahit dijadikan nama Kodam atau
universitas. Saya kok belum mendengar info ini. Kalau Gadjah
Mada memang iya tempat saya ngangsu kawruh.

Mas-mas Kodam Brawijaya sama universitas Brawijaya diambil dari mana?
Masak nama Kodam diambil dari nama raja-raja terakhir Majapahit yg nggak
beken? Memang buku sejarah kita menyatakan bahwa nama tersebut merupakan
raja terakhir. Sebetulnya diambil dari kata bra-wijaya. Wijaya merefer ke
pendiri kerajaan Majapahit ini, sedangkan 'bra' berarti agung. Semoga
menjadi jelas.

Lagi pula sejak kapan RW mengukir kejayaan Indonesia? Lha wong istilah
"Indonesia" saat itu belum terdengar je.

Hehehe jangan suka memungkiri bahwa keberadaan RI juga diinspirasi oleh
keberadaan kerajaan-kerajaan masa lalu sejak Sriwijaya, Mataram, Majapahit
dlsb. Bendera Merah Putih juga diinspirasikan oleh bendera (panji-panji)
kerajaan-kerajaan itu. Memang Majapahit bukan satu-satunya kerajaan yg
mempunyai bendera merah-putih (gula kelapa), masih ada beberapa kerajaan
besar di Indonesia yg punya bendera semacam. Tapi jangan dipungkiri bahwa
arti merah=berani, dan putih=suci diambil dari kerajaan-kerajaan itu. Ingat
mas, bangsa yg besar adalah bangsa yg menghargai sejarahnya sendiri. Bukan
memburuk-burukan seperti CW itu. Asal tahu saja, Thailand juga ikut
mengklaim bahwa Sriwijaya sebetulnya berada di wilayah mereka, bukan di
Sumsel.

Juga, kapan saya menentang orang yang menyoal pribadi MSP? Kalau saya lupa
tolong berikan arsipnya.

Ah gitu ya? Yah, sudahlah saya ngalah. Ngapain saya simpen. Bisa bengkak
harddisk saya.



-Original Message-
From:   Jef

Dari CW untuk Jupri

1999-09-29 Terurut Topik Efron Dwi Poyo (Amoseas Indonesia)

Dari CW untuk diforward ke permias@.

Efron


Sent:   Thursday, 30 September, 1999 8:43 AM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject:Re: Dari CW

Saya tidak akan melayani polemik yang berbau preman pakai memaki
maki pribadi
dengan kata kata yang tidak terhormat. Itu adalah bagian dari nafas
busuk
Dasamuka yang saya tentang, dimana saja dan oleh ras siapa saja
termasuk Cina
Beijing yang membantai mahasiswa di Tiananmen juga berbau busuk dan
harus
dilawan. Konspirasi pembantai mahasiswa Tiananmen dan pembantai
mahasiswa
Trisakti, Semanggi I/II harus dilawan seperti orang melawan Hitler,
jadi
Hitler Jiang Zemin dan HItler Jakarta juga harus dilawan secara
total.



Re: Dari CW untuk Jupri

1999-09-29 Terurut Topik Efron Dwi Poyo (Amoseas Indonesia)

Tul sekale!

Efron

-Original Message-
From:   Yumartono [SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
Sent:   Thursday, 30 September, 1999 12:05 PM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject:Re: Dari CW untuk Jupri

Ini CW = Christianto Wibisono yang punya PDBI ?


Dari CW untuk diforward ke permias@.

Efron


Sent:   Thursday, 30 September, 1999 8:43 AM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject:Re: Dari CW

Saya tidak akan melayani polemik yang berbau preman pakai memaki
maki pribadi
dengan kata kata yang tidak terhormat. Itu adalah bagian dari nafas
busuk
Dasamuka yang saya tentang, dimana saja dan oleh ras siapa saja
termasuk Cina
Beijing yang membantai mahasiswa di Tiananmen juga berbau busuk dan
harus
dilawan. Konspirasi pembantai mahasiswa Tiananmen dan pembantai
mahasiswa
Trisakti, Semanggi I/II harus dilawan seperti orang melawan Hitler,
jadi
Hitler Jiang Zemin dan HItler Jakarta juga harus dilawan secara
total.



Re: Christianto Wibisono sang rasist

1999-09-28 Terurut Topik Efron Dwi Poyo (Amoseas Indonesia)

Ha...ha...hakasihan Mas Jupri ini.

Jemaat Kristen diperkenankan "mengadili" pendetanya bahkan memecat sang
pendeta kalo si pendeta memang geblek. Orang juga bebas mengkritik dan
membuat parodi soal gereja. Anda bisa lihat dalam Mr. Bean misalnya, yang ia
dengan lugunya mengacaukan gereja untuk dibikin lelucon. Coba kalau itu
terjadi pada agama lain?

Kalau Anda rajin mengikuti "Analisis" (sebenarnya tak tepat disebut dengan
analisis) CW setiap Selasa di SP, Anda akan tahu gaya tulisan CW. Saya
termasuk penggemarnya. Tidak itu saja, saya juga memberikan kritikan
terhadap tulisannya langsung kepadanya. Bahkan posting inipun saya bcc-kan
kepada CW. Bagi saya CW masih tetap konsisten dengan keintelektualannya,
walau dulu pernah saya kecam habis-habisan saat CW bergabung dengan Amien
"Machiavelis" Rais dalam PAN.

Wassalam,
Efron

-Original Message-
From:   Jeffrey Anjasmara [SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
Sent:   Tuesday, 28 September, 1999 19:56 PM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject:Christianto Wibisono sang rasist

Dalam artikel terbaru di Suara Pembaruan Christianto Wibisono menghembuskan
lagi nafas SARA, justru dengan dasar anti SARA.

CW yang sejak awal saya curigai kebangsaannya menyatakan bahwa terjadi
gelombang nasionalisme chauvinis picik di Indonesia dengan saling bakar
bendera antara Indonesia dan Australia. Si 'Picek' Christianto Wibisono
hanya menuding orang Indonesia saja tanpa melihat bahwa hal ini merupakan
respon warga Indonesia yg masih punya rasa kebangsaan terhadap pembakaran
bendera Merah Putih di Australia. CW telah berat sebelah dalam menuding aksi
bakar membakar ini.

Dalam satu bagian yaitu :

   Sekarang setelah Soeharto lengser dan Habibie ingin memerdekakan,
   malah timbul gelombang nasionalisme Kumbokarno, chauvinisme model
   Hitler yang tidak berperikemanusiaan untuk tetap ingin menjajah
   Timtim. Ini adalah penyakit kriminal dan fasis yang dipelihara
   rezim KKN Soeharto, yang telanjur jadi kanker genetik, penyakit
   turunan. Rasialis baik terhadap Cina, bule, maupun keturunan hitam
   Melanesia. Oknum-oknum penguasa arogan di Jakarta sudah terlalu
   sering mengeksploitasi soal etnis dan SARA untuk melestarikan
   kekuasaan biadab mereka secara keji.

menunjukkan bahwa CW selalu aktif meniupkan masalah SARA untuk segala macam
permasalahan dengan tujuan-tujuan tertentu. Sungguh mengherankan bila kita
berbicara tentang Timtim tiba-tiba berbelok ke masalah SARA. Rupanya
kapabilitas CW sebagai penulis benar-benar tersumbat sebagaimana yang dia
klaim sendiri.

Sebagai penganut agama Non-Islam si Christianto Wibisono juga tidak sensitif
dengan para penganut Islam di Indonesia. Malaikat Jibril, sebagaimana
malaikat yg lain di dalam Islam tidak boleh dimain-mainkan hanya untuk
sekedar mencari sesuap nasi dari gaji sebagai kolumnis. Kedurhakaan CW
melebihi si Arswendo Atmowiloto yg berani-beraninya mendudukkan Nabi
Muhammad SAW dengan Suharto, Ainstein, dlsb.

Dalam bagian:
   Jadi setan itu memang bisa gentayangan. Jadi setan seperti busa
   napas Dasamuka menurut legenda wayang bisa masuk ke orang siapa
   saja di seluruh muka bumi. Dasamuka bisa muncul di tubuh Li Peng
   waktu memerintahkan tank menggilas mahasiswa di Tiananmen,
   juga bisa muncul di EGP menyedot duit Bank Bali, lalu di kalangan
   pribumi penuh dengan praktik KKN dan Hitler, Nero, Pol Pot, saling
   tikam, saling fitnah, saling jegal, saling bunuh seperti Ken Arok.

CW telah keluar dari garis batas dalam membakari sentimen SARA, dan menunjuk
langsung kelompok pribumi yang mempunyai sifat Hitler, Nero, Polpot, dan
lain-lain. Sungguh memalukan orang yg selalu menyuarakan anti SARA akhirnya
termakan sendiri untuk melakukan tindakan-tindakan rasist.

http://www.suarapembaruan.com/News/1999/09/280999/index.html

__
Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com



Re: Christianto Wibisono sang rasist

1999-09-28 Terurut Topik Efron Dwi Poyo (Amoseas Indonesia)
ah pribadi. Padahal waktu seorang
peserta milis melakukan hal senada kepada Megawati anda juga ikut protes.
Katanya jangan bawa urusan pribadi...Bagaimana tho mas;)

Berhubung anda yg memulai men-cc, saya juga men-cc ke CW deh.


+anjas

-----
From: "Efron Dwi Poyo (Amoseas Indonesia)" [EMAIL PROTECTED]
Reply-To: Indonesian Students in the US [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: Christianto Wibisono sang rasist
Date: Wed, 29 Sep 1999 07:29:47 +0700

Ha...ha...hakasihan Mas Jupri ini.

Jemaat Kristen diperkenankan "mengadili" pendetanya bahkan memecat sang
pendeta kalo si pendeta memang geblek. Orang juga bebas mengkritik dan
membuat parodi soal gereja. Anda bisa lihat dalam Mr. Bean misalnya, yang
ia
dengan lugunya mengacaukan gereja untuk dibikin lelucon. Coba kalau itu
terjadi pada agama lain?

Kalau Anda rajin mengikuti "Analisis" (sebenarnya tak tepat disebut dengan
analisis) CW setiap Selasa di SP, Anda akan tahu gaya tulisan CW. Saya
termasuk penggemarnya. Tidak itu saja, saya juga memberikan kritikan
terhadap tulisannya langsung kepadanya. Bahkan posting inipun saya bcc-kan
kepada CW. Bagi saya CW masih tetap konsisten dengan keintelektualannya,
walau dulu pernah saya kecam habis-habisan saat CW bergabung dengan Amien
"Machiavelis" Rais dalam PAN.

Wassalam,
Efron

-Original Message-
From:   Jeffrey Anjasmara [SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
Sent:   Tuesday, 28 September, 1999 19:56 PM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject:Christianto Wibisono sang rasist

Dalam artikel terbaru di Suara Pembaruan Christianto Wibisono menghembuskan
lagi nafas SARA, justru dengan dasar anti SARA.

CW yang sejak awal saya curigai kebangsaannya menyatakan bahwa terjadi
gelombang nasionalisme chauvinis picik di Indonesia dengan saling bakar
bendera antara Indonesia dan Australia. Si 'Picek' Christianto Wibisono
hanya menuding orang Indonesia saja tanpa melihat bahwa hal ini merupakan
respon warga Indonesia yg masih punya rasa kebangsaan terhadap pembakaran
bendera Merah Putih di Australia. CW telah berat sebelah dalam menuding
aksi
bakar membakar ini.

Dalam satu bagian yaitu :

Sekarang setelah Soeharto lengser dan Habibie ingin memerdekakan,
malah timbul gelombang nasionalisme Kumbokarno, chauvinisme model
Hitler yang tidak berperikemanusiaan untuk tetap ingin menjajah
Timtim. Ini adalah penyakit kriminal dan fasis yang dipelihara
rezim KKN Soeharto, yang telanjur jadi kanker genetik, penyakit
turunan. Rasialis baik terhadap Cina, bule, maupun keturunan hitam
Melanesia. Oknum-oknum penguasa arogan di Jakarta sudah terlalu
sering mengeksploitasi soal etnis dan SARA untuk melestarikan
kekuasaan biadab mereka secara keji.

menunjukkan bahwa CW selalu aktif meniupkan masalah SARA untuk segala macam
permasalahan dengan tujuan-tujuan tertentu. Sungguh mengherankan bila kita
berbicara tentang Timtim tiba-tiba berbelok ke masalah SARA. Rupanya
kapabilitas CW sebagai penulis benar-benar tersumbat sebagaimana yang dia
klaim sendiri.

Sebagai penganut agama Non-Islam si Christianto Wibisono juga tidak
sensitif
dengan para penganut Islam di Indonesia. Malaikat Jibril, sebagaimana
malaikat yg lain di dalam Islam tidak boleh dimain-mainkan hanya untuk
sekedar mencari sesuap nasi dari gaji sebagai kolumnis. Kedurhakaan CW
melebihi si Arswendo Atmowiloto yg berani-beraninya mendudukkan Nabi
Muhammad SAW dengan Suharto, Ainstein, dlsb.

Dalam bagian:
Jadi setan itu memang bisa gentayangan. Jadi setan seperti busa
napas Dasamuka menurut legenda wayang bisa masuk ke orang siapa
saja di seluruh muka bumi. Dasamuka bisa muncul di tubuh Li Peng
waktu memerintahkan tank menggilas mahasiswa di Tiananmen,
juga bisa muncul di EGP menyedot duit Bank Bali, lalu di kalangan
pribumi penuh dengan praktik KKN dan Hitler, Nero, Pol Pot, saling
tikam, saling fitnah, saling jegal, saling bunuh seperti Ken Arok.

CW telah keluar dari garis batas dalam membakari sentimen SARA, dan
menunjuk
langsung kelompok pribumi yang mempunyai sifat Hitler, Nero, Polpot, dan
lain-lain. Sungguh memalukan orang yg selalu menyuarakan anti SARA akhirnya
termakan sendiri untuk melakukan tindakan-tindakan rasist.

http://www.suarapembaruan.com/News/1999/09/280999/index.html

__
Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com

__
Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com



Re: CAMPAIGN ETAN-UNFAIR

1999-09-23 Terurut Topik Efron Dwi Poyo (Amoseas Indonesia)

Bagus...apik tenan Mbak Ida. Jangan sampai nasib 200 juta orang
dipertaruhkan demi 700 ribu (minus yang tewas) orang Timtim. ETAN itu
bener-bener geblek.

Saya sendiri dari dulu konsisten untuk mendukung pelepasan Timtim. Hanya
saja saat ini orang-orang yang "menang" jangan over acting.

Wassalam,
Efron

-Original Message-
From:   Notrida Mandica [SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
Sent:   Thursday, 23 September, 1999 12:00 PM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject:CAMPAIGN ETAN-UNFAIR

Dear Permias,

Kemarin malam,  ETAN representative mengunjungi Northern Illinois University
untuk mencari dukungan bagi East Timor.  Sebagai mahasiswa yang mendukung
independence for East Timor,  saya sangat kecewa bahwa ETAN menyiarkan video
tape tentang Indonesia and menjelaskan posisi Indonesia yang beberapa
faktanya tidak akurat.

Pertama:
Video tape yang dibuat oleh wartawan Australia itu menyebutkan bahwa
Penajajahan Jepang masih lebih baik dari Militer Indonesia di East Timor.
This is factually and morally wrong.  Tak ada colonial yang baik apapun
alasannya.  Nampaknya representative ETAN, Kristen, tidak mengetahui bahwa
kebiadaban colonial Jepang di Indonesia.
Kelihatan sekali bahwa mereka menghalalkan jenis kebiadaban yang dilalukan
oleh negara lain untuk menghantam Indonesia.

Kedua:
Masih di video tersebut, Ramos Horta menyatakan bahwa Portugis adalah
penjajah yang baik dan tidak mengganggu orang-orang di East Timor.
Pernyataan ini totally wrong sebab pada masa itu, tahun 1970an Portugis
dipimpin oleh pemerintahan militer otoriter.  East Timor telah diperas dan
jarah oleh Bangsa Portugis selama 450 tahun.

Ketiga:
ETAN menyebarkan selebaran yang meminta peserta untuk mendukung Economic
Sanction and Pemutusan Bantuan untuk Militer.  Nampaknya ETAN tidak berfikir
bahwa mereka hendak menyelamatkan 400.000 orang East Timor tapi tidak peduli
jika mereka menghabiskan nyawa 180 juta bangsa Indonesia yang lebih dari
setengahnya saat ini telah hidup dalam keminiskinan.  Saya sangat setuju
jika bantuan militer dihapuskan.

Keempat:
ETAN dan video presentasinya menyatakan bahwa Bangsa Indonesia adalah bangsa
Muslim terbesar di dunia dan mereka membunuh Chatolic di East Timor.  Ini
totally wrong sebab konflik East Timor bukan konflik agama. LB. Murdani
adalah Chatolic dan beliau yang menyetujui pengiriman Pasukan Komando di
East Timor.  Penduduk Indonesia 85 % beragama Islam dan pemerintahnya
membunuh Rakyat Aceh yang beragama Islam.

Kelima:
ETAN tidak menjelaskan bahwa kalangan universitas dan intellectual dan
sebagian penduduk Indonesia mendukung kemerdekaan East Timor dan sebagian
besar Rakyat East Timor sekarang mengungsi ke negara Indonesia.

Kita mengutuk penindasan TNI di East Timor, tapi kita harus berdiri tegak
menjelaskan situasi Indonesia kepada orang-orang yang tidak mengetahui
posisi Rakyat Indonesia!

salam,

ida




__
Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com



RUU PKB disahkan (?)

1999-09-23 Terurut Topik Efron Dwi Poyo (Amoseas Indonesia)

Modiar ora.denger-denger RUU-PKB sudah disetujui oleh DPR.

Selamat datang Junta Militer!

Efron



UU PKB - RUU KKN dan Timtim (RE: Lucu)

1999-09-23 Terurut Topik Efron Dwi Poyo (Amoseas Indonesia)

Apa yang saya kuatirkan terjadi juga. DPR sudah menyetempel RUU PKB menjadi
UU. UU PKB merupakan satu paket dengan RUU KKN yang sadis dan primitif.
Salah satu pasalnya mengatakan militer bisa memberangus pers dan dalam
keadaan darurat militer bersama presiden akan menetapkan keadaan darurat
militer.

Celah-celah inilah yang bisa digunakan militer. Kebanyakan orang yang
terbiasa hidup dalam harmoni akan menyangsikan adanya kekecaubalauan negeri
ini jika dipicu dari dalam negeri. Namun itu sekarang tak berlaku. Kekacauan
bisa dipesan dan diskenario.

Itulah sebabnya saya gemes dan gregetan bila melihat orang Indonesia
misuh-misuhi Indonesia sendiri soal Timtim. Padahal sekarang Timtim sudah
banyak panitianya yang multinasional. Dalam hal ini Indonesia tak salah.
Yang salah adalah pemerintah dan militer yang busuk yang ngelus-ngelus
pemuda Timtim menjadi mesin pembunuh. Di satu sisi sepertinya orang yang
misuh-misuh itu lupa kalau perbuatan Xanana dkk tak kalah sadisnya.
Analoginya waktu terjadi OPK terhadap gali-gali di Yogya awal 80-an banyak
sekali gali yang tewas mengenaskan tanpa sempat ke meja hijau. Yogya
langsung tenang dan aman. Kemudian muncul reaksi tentang HAM terhadap OPK
itu. Memang benar ini adalah pelanggaran HAM. Namun jika ada sigi pendapat
saya yakin sedikitnya 90% masyarakat Yogya menyetujui adanya OPK sekalipun
masyarakat Yogya tergolong terpelajar. Orang yang gembar-gembor soal HAM itu
pasti tak tahu bagaimana kelakuan para gali saat memeras dan membantai
warga.

Sekarang hari-hari menjelang pemerintahan Junta Militer makin nyata. Akankah
kita memang menghendakinya? [Maaf pertanyaan ini hanya untuk yang tinggal di
Indonesia dan peduli akan nasib 200 juta orang]

Wassalam,
Efron


-Original Message-
From:   Igg Adiwijaya [SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
Sent:   Friday, 24 September, 1999 8:04 AM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject:Re: Lucu

Kalo menurut saya mahasiswa yang demo di Jakarta nggak perlu tahu pasti
apa isi nya secara mendetail.
Buat apa?
Mereka tahu kok intinya UU PKB itu apa dan secara general mereka
saya yakin tahu apa effect dari UU PKB tersebut. Mereka
saya yakin pernah baca berita dari koran + majalah dll dimana
UU nggak pernah di siarkan "literary" (ngabisin kertas), tapi
di terjemahkan dan di jelaskan dampaknya.
Jadi ya ... tau intinya + makna nya lebih penting.

Untuk kita-kita atau anda-anda yang belajar di luar negri,
yang kadang-kadang "self-claimed" punya pendidikan lebih tinggi dari yang
di Indo,
belum tentu tahu secara mendetail bagian+butir-butir PKB.
Buat apa yang di Indo musti hapal. Orang mahasiswa di Indo, makan aja
susah.

Itu wartawan juga sempat untung mewancarai orang yang nggak "hapal"
butir-butir UU PKB. Bayangin kalo dia wawancarai Mahasiswa yang
kebetulan "hapal". Nah .. dia mau apa. Dia sendiri kemungkinan
besar nggak "hapal".

Care dikit lah. Udah untung nggak ikutan demo + nggak sempet
dipukulin polisi, jadi sekolah bisa jalan terus.

igg


On Thu, 23 Sep 1999, Faransyah Jaya wrote:

 He he he hee..
 Sedih memang melihatnya.. :(

 Faran
 --

 On Fri, 24 Sep 1999 07:30:03   Suhendri wrote:
 Ada yang lihat wawancara Islamiyati reporter RCTI dengan salah satu
pimpinan
 demo mahasiswa ?
 
 Sang reporter menanyakan kepada mahasiswa tersebut bagian mana dari UU
PKB
 yang dia tidak setuju.
 Dijawab oleh mahasiswa tersebut bahwa banyak bagian di PKB yang tidak
 disetujuinya. Kembali sang reporter menanyakan bagian mana. Terlihat
 kepanikan dan kegugupan dari sang mahasiswa karena tidak tahu bagaimana
 menjawabnya. Akhirnya sang reporter menanyakan ... " Anda baca nggak sich
 RUU PKB itu ? ".
 
 Very funny :-) sebuah potret mahasiswa Indonesia
 
 Diktat dan buku kuliahnya pun mungkin tidak dibaca, apalagi RUU PKB yang
 sedemikian tebal dan njelimet penjelasannya.
 
 Pokoknya demo, begitu kali ya kata para mahasiswa, nanti baca belakangan
 kalo udah deket ujian.
 
 Soe
 


 DC Email!
 free email for the community - http://www.DCemail.com




Lebaran 1 Syawal 1420H bukan hari libur nasional

1999-09-21 Terurut Topik Efron Dwi Poyo (Amoseas Indonesia)

Tahun 2000 nanti lebaran bakal dua kali (Januari dan Desember 2000). Namun
jangan salah lho THR-nya tetap dibayar sekali setahun. Nggak percaya, itung
sendiri.
Yang sangat disayangkan 1 Syawal 1420H nanti bukanlah hari libur nasional.
Ini bukan soal debat SARA tapi emang bakal ditetapkan sebagai BUKAN HARI
LIBUR NASIONAL. Diperkirakan 1-2 Syawal 1420H akan jatuh pada tgl 8-9
Januari 2000 yang bertepatan dengan hari Sabtu dan Minggu. Nah kalo jatuhnya
hari itu 'kan sama saja bohong alias emang sudah libur dari sononya :-).
Efron



Re: TIMTIM : Mari melihat dari sisi lain.

1999-09-16 Terurut Topik Efron Dwi Poyo (Amoseas Indonesia)

Wah...yang berpendapat kayak gini bukannya sedikit...tapi buaanyyaakk
sekali. Bahkan lebih banyak ketimbang yang berlainan dengan Anda.

Anda mengajak melihat dari sisi lain. Sisi lain yang mana? Sisi lain artinya
dari orang pro-cerai. Kalau dari situ pertanyaannya apakah mereka itu selalu
benar? Yach sama saja kelakuannya dengan milisi dan TNI.

Kekerasan di manapun patut dikutuki. Kalau disuruh milih saya tetap memilih
nasib 200 juta orang Indonesia ketimbang orang Timtim. Yang jelas 200 juta
orang itu lebih menderita ketimbang Timtim. Kok nggak ada yang koar-koar
yach?

Efron

-Original Message-
From:   Muhammad Fitri Yannahar [SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
Sent:   Friday, 17 September, 1999 9:45 AM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject:TIMTIM : Mari melihat dari sisi lain.

Saya punya pandangan berbeda dengan "kebanyakan" orang Indonesia dalam
melihat masalah Timtim. Mungkin saya tidak sendiri, namun saya yakin
jumlahnya pastilah sangat sedikit.

Saya melihat orang Indonesia terlalu emasional dalam melihat kasus Timtim
ini, dan mungkin rasa nasionalisme kitalah yang menyebabkan kita "terpaksa"
berpandangan seperti ini?

Kita menolak dengan "membabi buta" kedatangan pasukan asing (baca: pasukan
PBB), terutama dari Aussie. Mengapa? Karena kedatangan mereka telah
menyebabkan harga diri kita terasa terinjak. Tentera asing yang masuk ke
Indonesia selalu kita anggap ingin memerangi kita dan ingin melanggar
kedaulatan kita di tanah air kita sendiri. Tujuan apapun yang mereka
katakan, keberadaan mereka tidak akan pernah kita tolerir, termasuk tujuan
"kemanusiaan".

Saya tidak melihat hal ini jelek. Tatapi, cobalah tengok dengan hati nurani
kita. Apakah kemarahan dan penolakan kita atas kedatangan pasukan PBB
(siapapun dia) membuat kita telah bersikap adil terhadap warga Timtim?
Tertutupkah hati nurani kita atas pelanggaran HAM di Timtim?

Selama ini terbukti bahwa "Indonesia"lah yang menyebabkan mereka datang,
karena kita dengan "sukarela" telah membiarkan orang-orang kita (Militia dan
TNI) membantai, membakar, memperkosa, membunuh, mengusir, menyiksa, dan
berbagai pelanggaran HAM lainnya terhadap orang-orang Timtim yang menyatakan
"keinginan" mereka.

Anak-anak kehilangan ayah-ayahnya, istri-istri kehilangan suami-suami
mereka, perempuan diperkosa sebelum akhirnya dibunuh, harta penduduk
dirampas sebelum akhirnya rumah mereka dibakar dan mereka diusir ke
hutan-hutan. Sekali lagi, yang melakukan itu semua adalah kita, tentera
"kebanggaan" kita. Tentera yang dulu kita banggakan karena mempertahankan
harkat dan martabat kita dari penjajahan asing.

Sekarang, ketika semua itu sudah tidak ditolerir oleh dunia, dan dunia ingin
mengembalikan harkat dan martabat warga Timtim, kita lantas menjadi marah
kepada mereka. Padahal sebelumnya kita tidak pernah melarang dan tidak
pernah merasa malu atas kelakuan mereka seperti itu. Kita bahkan tidak
pernah peduli sama sekali atas apa yang telah terjadi.

Apakah kedaulatan kita lebih tinggi nilainya dari nilai-nilai HAM? Terus
terang saya tidak ingin menjadi warga dari negara yang suka melanggar HAM.
Kedaulatan bukan untuk tujuan itu. Sebaliknya, kedaulatan adalah untuk
memeliharanya.

Menurut saya, kalaupun ada yang patut disalahkan atas kedatangan pasukan PBB
tersebut ke Indonesia, maka mereka itu adalah Wiranto,  Habibie, para elit
politik Idonesia, dan kita sendiri. Saya membiarkan anda semua yang menilai
mereka semua.



On Thu, 16 Sep 1999 10:55:52   Jeffrey Anjasmara wrote:
Desersi TNI warga Timtim akan perangi PBB. Mari kita lihat bagaimana
kesigapan Aussie yang (sengaja) sangat merendahkan kemampuan RI dalam
menangani masalah di sana.

Keputusan pemerintah untuk memutuskan hubungan militer dengan Aussie (di
mana mereka sudah membekukannya/suspend sebelumnya) ternyata disambut oleh
kalangan politisi sipil dan kalangan militer dengan baik. Rasanya memang
sangat tidak adil kalau kita hanya bersikap 'pasrah' setelah ditempelengi
pulang-pergi oleh baik pemerintah Aussie maupun oleh kalangan bisnis. Yang
sangat kurang ajar adalah sikap Howard Coward yang menyepelekan sinyal
politis dari RI ini, dengan menyatakan tidak ada masalah karena toh
peninggalan Keating (baca Kompas). Mereka tidak merasa kalau kita sedang
menabok kepala mereka. ABCNews (yg raw material ya!) menyebutkan bahwa
pemutusan hubungan militer membawa hubungan bilateral ke titik terbawah
saat
ini. Herannya mereka tidak merasa perlu untuk memandang penting masalah
ini.
Mereka menggampangkan bahwa nanti dapat diperbaiki, dengan
pengertian-pengertian baru.

Ada dua hal yg perlu kita lihat yaitu:
(1) Pemerintah Aussie
Howard memperlakukan Timtim sebagai subjek kampanye jangka pendek saja. Ini
sangat menyedihkan. Hubungan antar negara dianggap sebagai hubungan antar
anak singkong yang dapat berbaikan setelah 2 jam sebelumnya berkelahi
memperebutkan sebuah kelereng. Dengan demikian, mungkin perlu dipikirkan
untuk memberikan tabokan yg lain, agar mereka sadar bahwa hubungan dengan
RI
tidak dapat dijadikan 

Re: Rumor: Wiranto Akan Diberhentikan

1999-09-14 Terurut Topik Efron Dwi Poyo (Amoseas Indonesia)

Iya...mau diberhentikan sebagai Ketua GABSI :-).

-Original Message-
From:   Yusuf-Wibisono [SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
Sent:   Saturday, 11 September, 1999 2:49 AM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject:Rumor: Wiranto Akan Diberhentikan

;-)

Mohon konfirmasi berita berikut (sumber: Afx-Asia):

...

The dealer said the market has been made more nervous amid rumors that
Armed Forces Commander General Wiranto may be replaced.
An institutional dealer at a Singapore-based brokerage said this is only
one of several factors unnerving investor confidence in the run-up to the
November general assembly (MPR) session and the presidential election.
"If Wiranto resigns and is replaced by his deputy Widodo A.S., it will
not surprise us. What I am concerned about is if this (move) is to allow him
to seek the presidential nomination," he said.

...



Re: KETUA DPRD DKI

1999-09-14 Terurut Topik Efron Dwi Poyo (Amoseas Indonesia)

BUKAN! Mereka itu badut tengik!

Efron

-Original Message-
From:   Suhendri [SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
Sent:   Tuesday, 14 September, 1999 14:41 PM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject:Re: KETUA DPRD DKI

Apa Anda kira yang namanya Poros Tengah itu bukan rakyat juga ?
Apa Anda pikir rakyat Anda lebih hebat dari rakyat poros tengah ?

Soe


-Original Message-
From: Irwan Ariston Napitupulu [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]
Date: Tuesday, September 14, 1999 2:29 PM
Subject: Re: KETUA DPRD DKI


Sudahkah poros tengah menjunjung tinggi demokrasi rakyat
ketimbang melakukan demokrasi kumpul2?
Saya harapkan agar semua wakil yg terpilih memiliki
semangat demokrasi rakyat jangan demokrasi kumpul2.



Re: KETUA DPRD DKI

1999-09-14 Terurut Topik Efron Dwi Poyo (Amoseas Indonesia)

Pertanyaan oratoris dan klise!

Efron

-Original Message-
From:   Suhendri [SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
Sent:   Tuesday, 14 September, 1999 13:40 PM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject:Re: KETUA DPRD DKI

Irwan:
Terlalu cepat dan terlalu sederhana dalam melihat permasalahan
yg ada. Pernahkah mereka mempertanyakan apa yg
dilakukan oleh sebagian poros tengah yg sampai saat ini
masih terus berusaha menjegal capres dari partai yg paling
dipercayai oleh rakyat untuk memimpin pemerintahan mendatang?

Rakyat ? Rakyat yang mana ? :-)
Capres ? Capres yang mana ? :-)

Soe :-)



Re: KETUA DPRD DKI

1999-09-14 Terurut Topik Efron Dwi Poyo (Amoseas Indonesia)

Saya tak menghina. Ini fakta. Negeri makin terpuruk sementara mereka
main-main. Apa ini bukan kerjaan badut tengik.

Efron

-Original Message-
From:   Suhendri [SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
Sent:   Tuesday, 14 September, 1999 14:48 PM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject:Re: KETUA DPRD DKI

Y, si Efron balik lagi ke defaulnya.
Menghina orang lain. Apa sudah hebat dari orang lain ?
Jangan gitu lah !!

:-(
Soe


-Original Message-
From: Efron Dwi Poyo (Amoseas Indonesia) [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]
Date: Tuesday, September 14, 1999 2:39 PM
Subject: Re: KETUA DPRD DKI


BUKAN! Mereka itu badut tengik!

Efron

-Original Message-
From:   Suhendri [SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
Sent:   Tuesday, 14 September, 1999 14:41 PM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject:Re: KETUA DPRD DKI

Apa Anda kira yang namanya Poros Tengah itu bukan rakyat juga ?
Apa Anda pikir rakyat Anda lebih hebat dari rakyat poros tengah ?

Soe


-Original Message-
From: Irwan Ariston Napitupulu [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]
Date: Tuesday, September 14, 1999 2:29 PM
Subject: Re: KETUA DPRD DKI


Sudahkah poros tengah menjunjung tinggi demokrasi rakyat
ketimbang melakukan demokrasi kumpul2?
Saya harapkan agar semua wakil yg terpilih memiliki
semangat demokrasi rakyat jangan demokrasi kumpul2.



Re: Foto dari timtim

1999-09-13 Terurut Topik Efron Dwi Poyo (Amoseas Indonesia)

Tul...betul! Kita jangan melihat dari satu sisi saja. Di manapun kekerasan
sangat mengesalkan. Sama halnya di Timtim. Memangnya orang Timtim pro-cerai
tidak meneror dan membunuh. Tengok saja cerita-cerita guru yang mengajar di
sana. Ada yang diteror ada yang dicincang kayak daging sapi saja.

Efron

-Original Message-
From:   Roy Kartadinata [SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
Sent:   Tuesday, 14 September, 1999 5:19 AM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject:Re: Foto dari timtim

Hmm...

Dari mana tau nya itu lari karena menyelamatkan sendal jepit dia ?...
Mungkin juga dia baru ngebunuh atau membakar rumah orang..siapa tau kan ?
Kita ngga bisa nge judge hanya dari foto2 yang kita liat di web. Mungkin
juga memang tentara2 atau polisi2 itu memang membunuh tanpa alasan kuat.

Mungkin aja kan dia bawa sendal jepitnya dia begitu supaya bisa lari lebih
kenceng.siapa tau ?


Roy Kartadinata
System Administrator
Urjet Internet - Urjet Backbone



Re: What a funny statement: :-)

1999-09-13 Terurut Topik Efron Dwi Poyo (Amoseas Indonesia)

Bung Irwan dan Bung Jupri Anjas Asmaradhana,

Saya salah satu saksi kalau Bung Irwan mengatakan yang sebenarnya. Bung
Irwan mendukung partai manapun selain Golkar dkk.

Mengenai Belo? Siapapun orangnya saya sependapat kalau ia mengecam
pembantaian. Pembantaian di manapun sangat mengenaskan dan tidak boleh
dibiarkan. Saya dukung semua orang yang menentang pembantaian siapapun
orangnya termasuk Belo dan para ulama Islam. Namun jika itu digunakan
sebagai dagangan politik mereka tak ubahnya bajingan tengik termasuk juga
Belo dan ulama. Saya sendiri tak suka pada Belo yang bermuka dua. Namun saya
mendukung segala usahanya untuk menghentikan pembantaian di Timtim.
Ingatlah, yang menjadi korban itu adalah manusia bukan ayam potong.

Buat Bung Jupri mari kita berdiskusi lebih terbuka lagi. Anda jangan
setengah-setengah melakukannya.

Wassalam,
Efron

-Original Message-
From:   Irwan Ariston Napitupulu [SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
Sent:   Tuesday, 14 September, 1999 12:31 PM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject:Re: What a funny statement: :-)

In a message dated 9/12/99 6:43:04 AM Eastern Daylight Time,
[EMAIL PROTECTED] writes:

 Dari pengamatan saya Bung Irwan tidak pernah netral juga.
  Yaitu selalu memusuhi orang di luar Megawati dan PDIP,
  walaupun selalu bilang mendukung tokoh reformasi yg lain.
  Sikap yg berbeda dengan Mega selalu disebutkan melenceng
  dari tujuan reformasi. Hehehe:) Ini bukti di lapangan lho.

Irwan:
Bukti lapangan?...:)
Selalu memusuhi orang di luar Megawati dan PDIP?
Tahukah anda sebelum pencoblosan saya termasuk
barisan pendukung setia trio partai reformasi, PAN, PKB, PDIP?
Dan itu saya lakukan dengan konsisten, tidak menyerang
satu pun baik PAN, PKB, PDIP.
Ketidaktahuan anda akan hal ini hanya membuktikan anda
baru bergabung di milis permias. Sayang, saya tidak
punya arsipnya, seandainya di milis ini kita bisa ambil
arsip2nya, maka akan saya tunjukan hal tersebut.
Yang saya serang itu partai2 Golkar cs karena sejak awal
kampanye, saya sudah jelas2 menyatakan diri anti Golkar.

Saya tidak netral?
Oh, jelas sekali saya tidak netral karena memang
dari pertama kali kampanye saya sudah menegaskan
diri anti Golkar. Jangan berharap saya untuk netral
di milis ini karena ada yg saya perjuangkan yaitu
gerakan reformasi yg kalau mentok akan berubah menjadi
gerakan revolusi rakyat. Saya tetap konsisten dengan
hal ini, berdiri bersama rakyat demi rakyat.

Berhubung anda tampaknya baru bergabung di milis
permias, sekalian saja saya tambahkan sedikit cerita
tentang sikap saya. Saya mendukung trio partai reformasi,
PAN, PKB, dan PDIP. Sementara dukungan nyata berupa
suara akan saya salurkan lewat PDIP, begitu dulu saya
memproklamirkan diri. Kenapa saya memilih PDIP saat itu?
Alasan sederhana saja, karena kebetulan saya melihat
garis perjuangan PDIP yg membela rakyat kecil sama
dengan garis perjuangan saya. Setiap orang bisa punya
garis perjuangan yg berbeda2 dan itu buat saya sah2 saja.
Karenanya partai reformasi punya alternatif2 lainnya
seperti PAN dan PKB.

Anjasmara:
  Yang perlu digaris bawahi adalah:
  - Belo telah menggunakan kedudukannya sebagai uskup untuk berperan
aktif dalam politik. Karena Bung Irwan membela posisi Belo, maka
seharusnya Bung Irwan jangan pernah lagi mempertanyakan
keberadaan tokoh-tokoh keagamaan lain di Indonesia untuk
berpolitik. Bila bersikap lain daripada yg ini, maka pendapatnya
tidak dapat dipegang.

Irwan:
Ini fitnah lagi. Sejak kapan saya pernah mempertanyakan
keberadaan tokoh2 keagamaan lain di Indonesia yg berpolitik?
Apa pernah saya mempermasalahkan hal tersebut?
Kalau anda jeli, itulah inti dari komentar saya terhadap
bung Ramadhan Pohan yg bagi saya kurang jeli melihat
apa yg terjadi di Indonesia. Kenapa ketika Belo berteriak
untuk membela umatnya yg sedang di "bantai" di Timtim
dia harus di "warning" dengan tuduhan bermain politik?
Sementara bung Ramadhan Pohan sendiri lihat tokoh2
agama lainnya yg setiap harinya sarat dengan ancaman2
dan terjun langsung ke arena politik. Apakah Ramadhan
Pohan disini menerapkan standar ganda? Saya pikir
kemungkinan ini karena dia kurang-jeli saja dalam melihat
situasi dari sudut yg lebih luas lagi.
Belum lagi bila kita melihat dari sudut pandang kejadian
yg baru dialami langsung oleh Belo yg bukan malaikat
tapi hanyalah manusia normal, manusia biasa, sama
seperti kita.

Anjasmara:
  - Berada di lapangan langsung tidak perlu diartikan mengerti
betul permasalahan dan akan menyuarakan kebenaran. Sebaliknya
tidak berada di lapangan langsung tidak harus diartikan tidak
akan mengerti persoalan ataupun tidak mampu menyampaikan
kebenaran. Yang ini kelihatan sekali belum atau sengaja tidak
dimengerti oleh Bung Irwan.

Irwan:
Silahkan tunjukan, dimana salahnya Belo.
Silahkan bung Ramadhan Pohan jelaskan maksud tulisan dia.
Apa yg dari Belo yg menurut dia tidak tepat dan sebutkan
alasannya. Mari kita lihat dan bahas bersama dengan prinsip
tidak ada diskriminasi perlakuan dalam hal 

Re: Timtim

1999-09-05 Terurut Topik Efron Dwi Poyo (Amoseas Indonesia)

Saya juga lega dengan dilepasnya Timtim. Ini berarti Indonesia bakal
menghemat anggaran cukup signifikan. Saya juga nggak mau nasib 200 juta
penduduk Indonesia digadaikan demi 700 ribu penduduk Timtim yang geblek dan
tak tau berterima kasih.

Efron



-Original Message-
From:   Brawijaya [SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
Sent:   Sunday, 05 September, 1999 19:47 PM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject:Timtim

AWW,

Kalau saya kok antara lega dan kecewa dengan lepasnya Timtim.
Leganya karena kita nggak perlu repot dengan wilayah yang nggak
tahu terima kasih dengan yang sudah dikasih. Ya sudah mending
disapih saja. You wanna get out...so get out right now. Masak
mesti keluar $3 juta tiap tahun untuk ngurusin Timtim doang.
Yang kasihan ya 100 ribu rakyat Timtim yang pro integrasi.
Setelah berbagai kejadian, budaya timur kita yang katanya pemaaf
perlu dipertanyakan. Termasuk rakyat Timtim yg 80% apakah mau
memaafkan 20% yang lainnya itu. Saya rasa sih mending mereka
diundang untuk transmigrasi saja lah.

Saya selama ini 95% oppose MS, tetapi dalam kasus Timtim benar-benar
mendukung ucapan MS yang prihatin dengan kondisi ini. Kita selama
ini sudah kena dibombardir dengan HAM terus, sehingga nilai-nilai
human right yang berstandar ganda dari orang barat ternyata termakan
juga. It happened lah...

Mengenai BJH, dari satu sisi banyak sekali kemajuan di bidang
demokratisasi yg telah dilakukannya. Saya yang juga tidak mendukung
BJH rasanya masih dapat melihat hal itu. Ya coba saja lihat keberanian
BJH untuk menyelenggarakan pemilu dan penawaran opsi otonomi itu.
Selama ini saya jengkel saja dengan para hooligan PDIP yang tidak
mau melihat hal-hal demikian lalu memuja-muji MS tanpa juntrungan.
Dengan pernyataan MS mengenai keprihatinan terhadap Timtim, saya
baru menemukan satu 'juntrungan' itu, dan saya puji sebagai satu-satunya
tokoh yg mampu menyuarakan aspirasi saya jehehe...

Oya, tadi saya bilang BJH memang bagus dalam mengambil kebijakan.
Cuma di sisi lain BJH ini mirip sekali dengan ketokohan Gorbachev.
Di masa depan saya rasa BJH bakal dihujat banyak orang, persis seperti
hujatan orang Rusia thd Gorbachev atau orang Turki thd Mustapha Kemal.
BJH secara legal telah mencongkel sebuah batu pertama dari pondasi
persatuan bangsa Indonesia. Keseluruhan bangunan persatuan Indonesia
ini saat ini menjadi sangat rentan terhadap lepasnya batu pondasi
yang lain. Satu buah batu lagi lepas, maka akan ambruklah semua
bangunan itu. Ini persis dengan USSR dulu. Mula-mula Lithuania dan
Latvia. Kedua wilayah yang kecil ini tidak punya apa-apa. Tidak ada
kerugian apapun buat USSR kalau kedua negara ini di-kick out atau
meng-kick-out-kan diri, kecuali kerugian politis, yaitu lepasnya
satu batu pondasi tadi. Saya harap BJH tidak terpilih lagi karena
ternyata dia jadi mirip dengan Gorbachev. Saya juga berharap tidak
ada orang gila yg cukup kuat seperti Boris Yeltsin yang memerdekakan
Rusia demi demokrasi (yg terburu-buru dan semu) yang ternyata buahnya
malah petaka bagi Rusia dan bekas wilayah USSR lain. Ada enggak yang
mau memerdekakan wilayah Jawa saja? Kalau ada buruan disunati aja
hehe

Untuk penyelesaian Aceh dan Irja, saat ini kita mesti hold dulu lah.
Beri mereka kesempatan melihat apa yang bakal terjadi dengan rakyat
Timtim. Silakan lihat seberapa besar bantuan Portugal (segepok escudo?).
Wong mereka cuman negara miskin di Eropa saja pake belagu. Lha mereka
itu yang meng-abondon...eh, salah, abandon Timtim kok belagu seperti
ratu adil. Lihat saja deh. Seorang teman cerita bahwa di jaman Portugal
menjajah Timtim, orang Timtim tidak boleh menginjak aspal. Yak sodara-
sodara... tidak boleh nginjek aspal.

Ya sudah lah wong sudah telanjur. Mengenai peranan UN, wah Mbak Yuni
gimana tho kok kura-kura dalam perahu. Nyatanya memang lebih banyak
condong untuk melayani kepentingan barat saja. Mengenai orang US yang
katanya tenggang rasanya tinggi...ya memang tenggang rasa mereka tinggi.
Tapi kalau sudah menyangkut kepentingan negeri mereka ya bakal lain
cerita mbak.

Sudah dulu ah..

Wassalam,
Jaya



Re: MEGA amp; LIPPOGATE

1999-09-01 Terurut Topik Efron Dwi Poyo (Amoseas Indonesia)

Nah lho, kalo mulut nggak dijaga. Mestinya AR yang menyandang jabatan
profesor nggak perlu banyak angop. Mendingan "perang tulisan" di media massa
kayak Kwik Kian Gie.


SOAL ISU LIPPOGATE, AMIEN RAIS KECEWA TERHADAP "REPUBLIKA"
JAKARTA (SiaR, 31/8/99). Isu skandal Bank Lippo dengan PDI Perjuangan
menemukan titik-terangnya. Pasalnya Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN)
Amien Rais yang dikonfrontir dengan Sabam Sirait, tokoh PDI Perjuangan,
dalam Liputan 6 di Surya Citra Televisi (SCTV) akhir pekan lalu, mengaku
bahwa dirinya merasa dikerjai oleh wartawan salah satu harian nasional,
sehingga isu tersebut berkembang tidak proporsional.
Meskipun Amien tak menyebutkan secara jelas, nama harian tersebut, tapi
berdasarkan pantauan SiaR, bahwa satu-satunya harian yang mengutip
pernyataan Amien Rais tentang isu Bank Lippo yang secara jelas menyebutkan
nama partainya, yakni PDI Perjuangan, dan dijadikan headline di halaman
pertama adalah harian Republika.
Menurut Amien Rais, ia merasa dipojokkan dengan sejumlah pertanyaan yang
bernada tendensius dari wartawan yang mewawancarainya, dan ia tak pernah
merasa mengeluarkan statement yang menyebutkan secara tegas nama partainya.
Ia, demikian pengakuan Amien kepada SCTV yang juga didengar langsung Sabam
Sirait, merasa heran ketika keesokkan harinya di harian tersebut keluar
berita yang mengkait-kaitkan, seolah-olah skandal Bank Lippo itu ada, dan
melibatkan PDI Perjuangan.
Kesaksian seorang wartawan yang juga berada di lokasi ketika Republika
mewawancara Amien Rais, bahwa wartawan Republika mendesak Amien dengan
pertanyaan: "Jadi menurut Pak Amien_skandal Bank Lippo itu ada, dan
melibatkan PDI Perjuangan?"
Pengakuan Amien, dalam wawancaranya dengan SCTV, ia tak menjawab pertanyaan
tersebut, dan menjadi heran ketika ternyata keesokan harinya muncul berita
yang menyebutkan seolah-olah pertanyaan wartawan Republika tersebut,
merupakan pernyataannya.
Para fungsionaris PDI Perjuangan sendiri melihat isu Lippogate tersebut
sengaja dilemparkan oleh pihak-pihak yang ingin mengalihkan dari skandal
Bank Bali, karena skandal tersebut melibatkan banyak pejabat tinggi dan
anggota keluarga terdekat Presiden BJ Habibie.
Bantahan serupa juga dilontarkan Bendahara DPP PDI Perjuangan, Laksamana
Sukardi yang juga mantan pejabat di Bank Lippo. Sukardi bahkan menantang
pihak-pihak yang melemparkan isu tersebut untuk membuktikannya, jika perlu
hingga ke proses hukumnya sekalian.
Sabam Sirait sendiri ketika dikonfrontir dengan Amien Rais mengungkapkan,
tekad PDI Perjuangan adalah untuk membentuk suatu pemerintahan yang bersih,
jadi tudingan tersebut sebaiknya dibuktikan saja.
"Kami sudah diaudit KPU, tapi jika ada pihak-pihak yang masih ingin
mengaudit kami, silahkan saja_," ujarnya.***



Re: Calon Pemimpin Indonesia?

1999-08-31 Terurut Topik Efron Dwi Poyo (Amoseas Indonesia)

Jeffrey Anjasmara:
Salah...Kedaulatan tertinggi ada di tangan Mr. Irwan sebagai pengejawantahan
suara 35% pencoblos. Dia yang berhak menentukan siapa yg paling demokratis,
siapa yang reformis, dlsb.
Anda bilang mendukung PAN dan PKB, nyatanya anda sibuk menjelekkan Amien, AM
Fatwa dlsb. karena mereka tidak mendukung PDIP. Anda angkat Hasan Basri
sebagai pahlawan dari PAN yg sejati, hanya semata-mata dia mencalonkan
Megawati. Kesimpulan yang dapat ditarik dari posting-posting anda kan semua
yang tidak mendukung PDIP bukan reformis, mau anda tutup-tutupi bagaimana
lagi sih? Kalau ngomong jangan diputar-putar ah. Setelah gerombolan anda
BRidwan-Efron sibuk kasak-kusuk menjelekkan Amien, sekarang diperkuat oleh
Saluling. Rupanya benar bahwa Permias@ dapat menipu peserta dengan berbagai
jalinan tanya jawab yang rapi sehingga dapat menjerumuskan peserta.
Penyusunan tanya-jawab ini mengingatkan pada acara dari desa ke desa.
Dari dulu anda sebut-sebut rakyat terus. Sekarang bagaimana anda menjelaskan
posisi anda terhadap sistem pemilu model berjenjang yang dianut Indonesia
saat ini? Apakah perlu diubah atau tidak? Bila tidak (berhubung Megawati
tidak menghendaki) maka selamanya sistem perwakilan (MPR) akan berlaku.
Konsekuensinya tidak ada yang berhak mengklaim sebagai calon tetap presiden
sebelum Sidang Umum MPR. Hal sesederhana ini harusnya anda camkan sebelum
selalu menulis rakyat-rakyat-rakyat. Bosan dan geli bacanya. Anda kok nggak
belajar-belajar sih. Ih, capek tahu.
Sekarang begini, suara 35% apakah dapat dianggap mewakili keseluruhan suara
rakyat? Bagaimana bila yang 65% kemudian mengumpulkan suaranya dengan cara
menggalang persatuan pendapat dari wakil-wakil rakyat terpilih? Pertanyaan
selanjutnya, suara 35% apakah bukan suara kelompok, yaitu suara kelompok
pendukung Mega dan PDI-P. Bukan suara rakyat! Enak saja main klaim-nya.
Sudah mengklaim tidak memakai dasar masih pakai ngotot lagi. Aneh bener deh.
Nih, biar anda tidak asal njeplak bibit anti demokrasi. Justru anda yang
hendak menanamkan bibit anti demokrasi. Anda kan yang hendak memaksakan
kehendak agar Mega menjadi presiden. Kok melangkahi suara wakil-wakil
rakyat. Bung, anda cuma 1 orang dari 100 juta pemilih. Anda tidak berhak
mengklaim bahwa pendapat anda yang paling benar. Masih banyak yang juga
meluangkan pikiran dan waktu untuk mengevaluasi kejadian-kejadian di
Indonesia. Makanya berkaca dulu sebelum mengklaim pihak lain pembawa virus
demokrasi, bibit anti demokrasi. Anda ini yang justru tidak demokratis.
Rakyat.

Efron:
Tadinya saya pikir Anda adalah orang yang cerdas dan mumpuni. Rupanya Anda
lebih tolol ketimbang para politisi oportunis machiavelis.
Memangnya 65% suara itu bisa bergabung lalu mengalahkan suara 35% PDIP?
Berpikirlah yang realistislah! Memangnya orang-orang yang duduk di DPR dan
MPR itu kambing dan keledai sehingga bisa diatur untuk bersatu melawan
35%-nya PDIP? Tengoklah "poros tengah"! Sebentar lagi mereka itu akan
menjadi bangkai.
Ingat, presiden RI bukan dipilih langsung oleh rakyat tapi oleh anggota MPR.
Jadi kalau mau berkoar-koar untuk menjatuhkan capres lainnya sebaiknya
dilakukan di hadapan anggota MPR bukan dengan jualan obat di kaki-lima.
Menyoal posisi saya sudah dijelaskan sebelumnya namun Anda sungguh bebal tak
menyimak. Ini saya paste-kan.
-Original Message-
From:   Efron Dwi Poyo (Amoseas Indonesia) [SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
mailto:[SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
Sent:   Monday, 30 August, 1999 8:06 AM
To: [EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED]
Subject:Re: MEGA amp; LIPPOGATE

Halo Jeff,

Anda benar! Kalau dibilang "garis keras" bisa saya terima. Yang ada dalam
diri saya sendiri saya tak pernah mencari suatu yang abu-abu. Kalau nggak
hitam ya putih.
Saya condong kepada PDIP bukan karena Mega. Tiga kali saya ikut pemilu orba
saya mencoblos PDI yang saat itu Mega tak populer (kecuali pemilu 97 saya
tak ikut mendaftar). Saat itu saya menilai PDI sebagai partai wong cilik.
Apalagi Suryadi adalah datang dari SMA yang sama dengan saya yaitu SMA 1
Yogya. Jadi sentimen seperguruan cukup berpengaruh.
Sekarang PDI meradang dan bermigrasi ke PDIP. Sebagai partai wong cilik Mega
tetap konsisten mengemban arah partai. Saya makin bersimpati karena PDIP
tidak saja ditekan oleh pemerintah tapi juga oleh para oportunis machiavelis
yang ingin nongkrong di atas. Gebleknya lagi mereka itu meniup angin agama
untuk menekan. Emangnya saya yang Kristen ini disuruh indekost.
Anda agar hati-hati dan tak perlu LATAH ikut-ikutan menggunakan istilah
"menghujat". Istilah menghujat pertama kali saya kenal/tahu dari Alkitab.
Menghujat adalah padanan "to blaspheme". Kata ini dipakai oleh Pemuka Agama
Yahudi kepada Yesus Kristus sebagai "menghujat Allah" karena ngaku-ngaku
Anak Allah.
Kalau saya menghujat AR, emangnya AR itu malaikat atau Tuhan. Saya
ngonek-ngoneke AR karena dari dulu saya nggak suka komentarnya yang banyak
disiarkan di radio swasta di Yogya. Bikin kuping sa

Re: MEGA amp; LIPPOGATE

1999-08-29 Terurut Topik Efron Dwi Poyo (Amoseas Indonesia)

Halo Jeff,

Anda benar! Kalau dibilang "garis keras" bisa saya terima. Yang ada dalam
diri saya sendiri saya tak pernah mencari suatu yang abu-abu. Kalau nggak
hitam ya putih.

Saya condong kepada PDIP bukan karena Mega. Tiga kali saya ikut pemilu orba
saya mencoblos PDI yang saat itu Mega tak populer (kecuali pemilu 97 saya
tak ikut mendaftar). Saat itu saya menilai PDI sebagai partai wong cilik.
Apalagi Suryadi adalah datang dari SMA yang sama dengan saya yaitu SMA 1
Yogya. Jadi sentimen seperguruan cukup berpengaruh.

Sekarang PDI meradang dan bermigrasi ke PDIP. Sebagai partai wong cilik Mega
tetap konsisten mengemban arah partai. Saya makin bersimpati karena PDIP
tidak saja ditekan oleh pemerintah tapi juga oleh para oportunis machiavelis
yang ingin nongkrong di atas. Gebleknya lagi mereka itu meniup angin agama
untuk menekan. Emangnya saya yang Kristen ini disuruh indekost.

Anda agar hati-hati dan tak perlu LATAH ikut-ikutan menggunakan istilah
"menghujat". Istilah menghujat pertama kali saya kenal/tahu dari Alkitab.
Menghujat adalah padanan "to blaspheme". Kata ini dipakai oleh Pemuka Agama
Yahudi kepada Yesus Kristus sebagai "menghujat Allah" karena ngaku-ngaku
Anak Allah.

Kalau saya menghujat AR, emangnya AR itu malaikat atau Tuhan. Saya
ngonek-ngoneke AR karena dari dulu saya nggak suka komentarnya yang banyak
disiarkan di radio swasta di Yogya. Bikin kuping saya panas. Hanya saja saya
(waktu itu) nggak berani mengecamnya karena beliau dosen. Bisa-bisa dengan
sifat machiavelis-nya saya dibikin tidak lulus. Sekarang, sesama Kagama saya
bisa ngomong apa saja tentangnya.

Wassalam,
Efron

-Original Message-
From:   Jeffrey Anjasmara [SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
Sent:   Sunday, 29 August, 1999 5:24 AM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject:Re: MEGA amp; LIPPOGATE

Here you go again
Kelompok Irwan-Efron-bRidwan ini kan kelompok garis keras pendukung PDIP.
Jalan hidup mereka ditentukan oleh naik-turunnya pamor PDIP. Kalau kita
lihat kan bRidwan ini rada halus cara penyampaiannya, cuma ujungnya masih
tetap bisa kita pegang ke mana arahnya. Beda dengan kedua orang pertama tadi
yg tanpa tedeng aling-aling memuja Megawati. Kita sudah lihat kan bagaimana
bRidwan ini sejak sebulan mengarahkan dan memancing penghujatan kepada
Amien? Kelihatannya dia memang satelit PDIP yg dipasang PDIP di milis ini.
Tulisan bRidwan ini memang lebih perlu dicermati ke mana arahnya.


From: bRidWaN [EMAIL PROTECTED]
Reply-To: Indonesian Students in the US [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: MEGA  LIPPOGATE
Date: Fri, 27 Aug 1999 09:09:06 +0700

Sekaranglah saatnya yang tepat untuk mendapatkan
jawaban dari pertanyaan selama ini: "Siapakah Mr.
Amien Rais sebenarnya dan untuk siapakah beliau
berpihak ?".

Mudah2-an saja kecurigaan kita terhadap Mr. Amien
Rais selama setahun ini akan sirna, dan dengan
demikian dukungan yang 7% itu akan bertambah...:)


Salam,
bRidWaN


At 08:17 AM 8/27/99 +0700, Efron Dwi Poyo wrote:
 | Di manakah letak kesalahan sumbangan Lippo kepada PDIP
 | kalau memang itu ada?
 | Memang sudah ada aturan untuk membatasi jumlah sumbangan
 | perseorangan/kelompok. Kalau Lippo melampaui batas itu
 | berarti pelanggarannya hanya itu saja. Nggak usah dicari-
 | cari yang lain.
 |
 | Memang AR bukanlah malaikat tapi seorang machiavelis,
 | oportunis, dan primitif.
 |
 | Efron


--
 At 06.57 AM 8/27/99 bRidWaN wrote:
 
 ..
  Rekan Yth.,
 
  Saya agak terkejut juga mendengar kasus ini, setelah
  AR "menghembuskannya" beberapa waktu yang lalu.
 
  Saran saya agar kasus ini jangan ditutupi samasekali,
  dan langsung dibuka secara transparan.
  Semoga pihak PDIP mau bergaya kali ini (tidak seperti
  Partai lain), untuk malah membukanya secara pro-aktif.
 
  Dan seandainya memang ada kesalahan, agar diakui
  secara jujur saja. Tidak ada gunanya menutupi 'bangkai'.
 
 
  Hanya yang saya herankan, mengapa AR mau membukanya
  sambil menunggu 'waktu' yang tepat.
  Kalau mau buka, ya buka saja dong !!
 
 
 Satu lagi :
 AR ini mau berjuang untuk kebenaran atau mau
 mencari popularitas politik, atau mau membalas
 kasus Baligate ?
 
 
 
  Salam,
  bRidWaN

__
Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com



Re: Humor dari AM Fatwa

1999-08-26 Terurut Topik Efron Dwi Poyo (Amoseas Indonesia)

AR juga pernah bilang kalau Mega (PDIP) memenangi pemilu tapi Mega disuruh
mengingat kalau 65% rakyat Indonesia tak memilih Mega (PDIP).

Mendengar pernyataan ini saya jadi ingat ulangan umum waktu smp-sma.
Pilihlah "A" jika pernyataan benar dan alasan benar dan keduanya berhubungan
sebab-akibat. Pilihlah "B" jika pernyataaan benar dan alasan benar tapi
keduanya tak berhubungan sebab-akibat dst-nya. Maka jawaban saya soal
pernyataan AR itu adalah "B".

Wassalam,
Efron

-Original Message-
From:   Irwan Ariston Napitupulu [SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
Sent:   Wednesday, 25 August, 1999 20:25 PM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject:Humor dari AM Fatwa

Mumpung masih pagi, mendingan kita baca humor dari
AM Fatwa...:)

Silahkan baca humor lengkapnya di:
http://www.detik.com/berita/199908/19990825-1758.htm
Di bawah judul:
Alasan PAN Tolak Mega Presiden
Fatwa: Mega Disetir Sekelilingnya

Irwan:
Humor pertama, omongan/pendapat pribadi dianggap
sebagai kebijakan partai. Khan PAN belum pernah membuat
kebijakan menolak Mega sebagai presiden. Omongan
atau komentar2 masih dalam tahap pribadi. Contohnya,
Faisal Basri yg sekjen PAN malah mendukung Mega
dengan alasan mendukung capres pemenang pemilu.
Tidak salah memang kalau kemarin2 saya memasukkan
Faisal Basri ke dalam list orang hebat karena semangat
reformasi murni, menegakkan demokrasi secara penuh
dan konsekuen.

Humor kedua:
Menurut Fatwa, karena Mega disetir, maka kapabilitas Mega
dipertanyakan. "Buktinya sebagian besar orag tidak memilih
Mega sebagai presiden. Hanya 30 persen saja yang memilih,"
jelas Fatwa sesuai menjadi pembicara sebuah seminar di Hotel
Acacia, Jl Kramat Raya, Jakarta Pusat.

Irwan:
Saya tertawa ngakak waktu baca komentar seperti ini.
Ini tipikal komentar orang yg udah panik ngga tahu lagi harus
ngasih alasan apa untuk ngejegal demokrasi dengan cara
ngejegal capres pemenang pemilu untuk menggolkan keinginan
pribadi. Terlambat, seharusnya berjuangnya sebelum pencoblosan
pemilu dan bukan setelah pemilu selesai. Sebelum pencoblosan
mesra2an, pencoblosan kelar dan ternyata kalah malah ngambek
dan parahnya malah mau ngejegal demokrasi. Tipikal loser yg
seperti inilah...:)

Kita lihat kembali pernyataan di atas.
Alasan: Megawati diperkirakan disetir orang sekelilingnya.
Akibat: Kapabilitasnya dipertanyakan.
Bukti: Yang milih hanya 30% (irwan: koreksi pak, sekitar 35%)
Coba kita lihat antara alasan vs akibat vs bukti, ini khan bikin
sakit perut aja bacanya saking lucunya.

Coba kita lihat calon lainnya.
Amien Rais? Yang milih kurang dari 10%. Busyet dah, karena
yg milih kurang dari 10%, kalau kita ngikutin cara berpikirnya
AM Fatwa maka bisa diartikan kapabilitasnya Amien Rais
untuk menjabat presiden jauh lebih rendah dari Megawati.
Juga bisa diartikan Amien Rais  sangat disetir oleh orang
sekelilingnya dong?.:)
Nyetir Pak Amien nih ye? hehehe.


Habibie? Yang milih sekitar 20% saja. Karena yg dukung
hanya 20% saja maka kapabilitasnya untuk jadi presiden
lebih rendah dari Megawati. Selain itu dukungan yg
rendah tersebut bukti nyata akibat dari terlalu disetirnya
Habibie oleh orang sekitarnya.

Hahahahaapa ngga edan tuh logika yg diajukan oleh AM Fatwa?
Sayang sekali, koq tokoh seperti AM Fatwa sampai ngeluarin pernyataan
yg sangat memalukan dan seperti tidak berpendidikan begitu
ya? Apa jangan2 AM Fatwa secara ngga sadar atau sadar udah
disetir sama orang tertentu? Who knows.:(

Ngomong2, elit politik di Indonesia itu pada tahu ngga ya kalau
Clinton (dan juga presiden dan capres2 AS sebelumnya)
dikelilingi oleh orang2 hebat dan punya tim yg kompak.
Clinton ngga berjuang sendirian, ngga merasa paling hebat sehingga
ngga perlu bantuan orang lain, ngga perlu ada tim penasehat.
Seorang pemimpin yg hebat adalah seorang yg mampu memanfaatkan
potensi yg ada disekelilingnya untuk mencapai hasil yg optimum.
Saya lihat Megawati memiliki hal tersebut.

Kembali soal logika pernyataan AM Fatwa. Kalau kita ikutin, maka
tidak seorang pun yg akan menjabat presiden periode mendatang:)

Ngomong2 apa perlu saya cari lagi link yg memuat perolehan suara
kandidat2 presiden AS dimana yg terpilih menjadi presiden beberapa
diantaranya mendapat dukungan "hanya" 35%?

Ya, susah juga memang menghadapi orang2 bertipe loser tersebut yg
sering cari2 celah dan segala macam alasan untuk merebut sesuatu
dari pihak yg sebenarnya berhak akan hal tersebut.

Tapi saya masih punya keyakinan, suatu saat nanti orang2
seperti Amien Rais, AM Fatwa, akan menyadari kekeliruannya
selama ini karena mencoba membawa sebagian masyarakat
untuk tidak menghargai demokrasi dengan cara menolak
konsekuensi dari demokrasi. Salut untuk PKB yg secara
konsisten tetap teguh pada reformasi dan menjunjung tinggi
demokrasi dengan cara menerima konsekuensi dari
demokrasi itu sendiri demi kepentingan bangsa dalam
jangka panjang.

jabat erat,
Irwan Ariston Napitupulu



Re: MEGA LIPPOGATE

1999-08-26 Terurut Topik Efron Dwi Poyo (Amoseas Indonesia)

Di manakah letak kesalahan sumbangan Lippo kepada PDIP kalau memang itu ada?
Memang sudah ada aturan untuk membatasi jumlah sumbangan
perseorangan/kelompok. Kalau Lippo melampaui batas itu berarti
pelanggarannya hanya itu saja. Nggak usah dicari-cari yang lain.

Memang AR bukanlah malaikat tapi seorang machiavelis, oportunis, dan
primitif.

Efron

-Original Message-
From:   bRidWaN [SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
Sent:   Friday, 27 August, 1999 6:57 AM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject:Re: [Kuli Tinta] MEGA  LIPPOGATE

..
Rekan Yth.,

Saya agak terkejut juga mendengar kasus ini, setelah
AR "menghembuskannya" beberapa waktu yang lalu.

Saran saya agar kasus ini jangan ditutupi samasekali,
dan langsung dibuka secara transparan.
Semoga pihak PDIP mau bergaya kali ini (tidak seperti
Partai lain), untuk malah membukanya secara pro-aktif.

Dan seandainya memang ada kesalahan, agar diakui
secara jujur saja. Tidak ada gunanya menutupi 'bangkai'.


Hanya yang saya herankan, mengapa AR mau membukanya
sambil menunggu 'waktu' yang tepat.
Kalau mau buka, ya buka saja dong !!


   Satu lagi :
   AR ini mau berjuang untuk kebenaran atau mau
   mencari popularitas politik, atau mau membalas
   kasus Baligate ?



Salam,
bRidWaN

At 02:58 AM 8/27/99 +0700, Abdullah Hasan wrote:
Bila Mega Tersangkut Lippogate
Gus Dur Jadi Capres Terkuat
Reporter: Hestiana Dharmastuti

detikcom, Jakarta- Situasi politik dalam negeri memang sukar ditebak.
Peluang Mega untuk duduk sebagai presiden yang besar, saat ini diperkirakan
akan terganjal. Ini ada kaitannya dengan adanya dugaan PDI Perjuangan
terlibat skandal dengan Bank Lippo, sebagaimana Golkar terlibat dalam
Skandal Bank Bali. Dan bila itu terjadi, maka peluang Gus Dur sebagai
presiden akan sangat besar.

_Bila Mega dan Lippo terlibat skandal, maka Gus Dur adalah satu-satunya
calon presiden yang memungkinkan,_ analisis pengamat politik Andi Alfian
Mallarangeng dalam sebuah diskusi tentang poros tengah di Jakarta Design
Center, Jl S Parman, Jakarta Barat, Kamis (26/8/1999).

Tampilnya Gus Dur, selain karena terganjalnya Mega dalam Lippogate, juga
bila Habibie terganjal akibat Baligate. _Akibat Baligate bisa saja Golkar
tiba-tiba tidak mencalonkan Habibie atau Habibie mengundurkan diri. Ini
akan
membuat poros tengah yang mencapreskan Gus Dur tambah solid,_ ujar
Mallarangeng. Karena itulah Mallarangeng menilai bahwa potensi poros tengah
di SU MPR mendatang sangat tergantung pada situasi yang berkembang.
_Sesuatu
dapat terjadi sehingga poros tengah wajar muncul dalam sistem politik yang
modern,_ sambung wakil pemerintah di KPU ini.

Mallarangeng sendiri menilai potensi poros tengah untuk menang cukup besar.
_Kalau poros tengah benar-benar solid, kursi mereka melampau kursi PDI
Perjuangan dan Golkar,_ kata Mallarengeng. Dalam perhitungan, poros tengah
memang mengantongi 170 kursi lebih. PDI Perjuangan ada 154 dan Golkar 120
kursi. Munculnya poros tengah pun dianggap Mallarangeng sebagai sesuatu
yang
wajar. _Itu harus dainggap sebagai sesuatu yang etis karena kita tidak
menerapkan sistem parlementer atau presidensial murni,_ jelas Mallarangeng.

_Saya melihat apa yang dilakukan oleh Amien Rais,Hamzah Haz, dan Gus Dur
serta rekannya yang lain di poros tengah adalah sesuatu yang modern. Mereka
selalu melihat peluang-peluang yang ada,_ tutur Mallarangeng. Meski
demikian, pria berkumis itu tidak menampik adanya kerapuhan di poros
tengah.
_Karena mereka gabungan beberapa parpol dan punya spektrum ideologi yang
berbeda,_ alasan Mallarangeng.

Perpecahan Internal Parpol Menguntungkan

Lebih lanjut Mallarangeng menilai bahwa indikasi perpecahan yang ada di
tubuh partai politik justru menguntungkan partai itu sendiri. Dia menunjuk
perpecahan PAN yang menghadirkan konflik Amien Rais dan Faisal Basri dan
PKB
yang terjadi antara Gus Dur dan Matori Abdul Djalil.

_Saya melihat konflik itu justru menguntungkan parpol itu sendiri karena
itu
memberi peluang bagi parpol untuk dapat melihat ke kiri dan kanan. Dan itu
wajar dalam situasi yang cair ini. Mereka masih melihat peluang yang ada,_
kata dosen Institut Ilmu Pemerintahan (IIP) ini.

Dia bahkan menilai bahwa dukungan Matori pada Mega adalah sesuatu yang
terlalu dini. _Padahal sesuatu kan masih dapat berubah. Kalau terjadi
perubahan drastis dalam konstelasi politik misalnya Habibie dengan Baligate
dan Mega dengan Lippogate, ini semua bisa merubah konstelasi politik,_ ujar
Mallarangeng.

Mallarangeng menilai bahwa aksi dukung-mendukung akan lebih mengena kalau
dilakukan pada Oktober nanti, yaitu pas SU MPR. _Pada pertengahan Oktober
baru ada kristalisasi dukungan. Jadi sekarang kita nikmati dulu yang ada
karena masih terlalu dini semua,_ demikian Mallarangeng.








__
Untuk bergabung atau keluar dari Milis, silakan LAKUKAN SENDIRI
dengan mengirim e-mail kosong ke alamat;
Bergabung: [EMAIL PROTECTED]
Keluar: [EMAIL PROTECTED]

Sambut MASA DEPAN BARU Indonesia!















Re: Humor dari AM Fatwa

1999-08-26 Terurut Topik Efron Dwi Poyo (Amoseas Indonesia)

Pada SEA Games yang lalu Thailand dinobatkan sebagai Juara Umum dengan
menyabet 64 medali emas. Urutan kedua dan ketiga adalah Malaysia dan
Indonesia dengan 54 dan 44 medali emas. Kalau Malaysia dan Indonesia
berkoalisi menggabungkan medali emasnya apakah bisa mendongkel Thailand
sebagai Juara Umum?

Memang ini agak berbeda dengan pemilu. Namun jiwa tak ksatria pada politisi
Indonesia mencitrakan kebodohan politisi itu. Bolehlah menjadi oposisi.
Oposisi bukanlah langkah destruktif untuk melakukan kudeta. Bagi saya AR
sudah menjadi bangkai yang tak tahu malu dengan menciptakan "poros halang".

Wassalam,
Efron

-Original Message-
From:   Suhendri [SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
Sent:   Friday, 27 August, 1999 6:20 AM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject:Re: Humor dari AM Fatwa

Kalau menurut saya :

Jawaban nya C.
Yaitu salah satu pernyataan itu ada yang salah. Dan yang pasti benar adalah
65% rakyat Indonesia tidak memilih PDIP :-)

Soe.


-Original Message-----
From: Efron Dwi Poyo (Amoseas Indonesia) [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]
Date: Thursday, August 26, 1999 4:27 PM
Subject: Re: Humor dari AM Fatwa


AR juga pernah bilang kalau Mega (PDIP) memenangi pemilu tapi Mega disuruh
mengingat kalau 65% rakyat Indonesia tak memilih Mega (PDIP).

Mendengar pernyataan ini saya jadi ingat ulangan umum waktu smp-sma.
Pilihlah "A" jika pernyataan benar dan alasan benar dan keduanya
berhubungan
sebab-akibat. Pilihlah "B" jika pernyataaan benar dan alasan benar tapi
keduanya tak berhubungan sebab-akibat dst-nya. Maka jawaban saya soal
pernyataan AR itu adalah "B".

Wassalam,
Efron

-Original Message-
From:   Irwan Ariston Napitupulu [SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
Sent:   Wednesday, 25 August, 1999 20:25 PM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject:Humor dari AM Fatwa

Mumpung masih pagi, mendingan kita baca humor dari
AM Fatwa...:)

Silahkan baca humor lengkapnya di:
http://www.detik.com/berita/199908/19990825-1758.htm
Di bawah judul:
Alasan PAN Tolak Mega Presiden
Fatwa: Mega Disetir Sekelilingnya

Irwan:
Humor pertama, omongan/pendapat pribadi dianggap
sebagai kebijakan partai. Khan PAN belum pernah membuat
kebijakan menolak Mega sebagai presiden. Omongan
atau komentar2 masih dalam tahap pribadi. Contohnya,
Faisal Basri yg sekjen PAN malah mendukung Mega
dengan alasan mendukung capres pemenang pemilu.
Tidak salah memang kalau kemarin2 saya memasukkan
Faisal Basri ke dalam list orang hebat karena semangat
reformasi murni, menegakkan demokrasi secara penuh
dan konsekuen.

Humor kedua:
Menurut Fatwa, karena Mega disetir, maka kapabilitas Mega
dipertanyakan. "Buktinya sebagian besar orag tidak memilih
Mega sebagai presiden. Hanya 30 persen saja yang memilih,"
jelas Fatwa sesuai menjadi pembicara sebuah seminar di Hotel
Acacia, Jl Kramat Raya, Jakarta Pusat.

Irwan:
Saya tertawa ngakak waktu baca komentar seperti ini.
Ini tipikal komentar orang yg udah panik ngga tahu lagi harus
ngasih alasan apa untuk ngejegal demokrasi dengan cara
ngejegal capres pemenang pemilu untuk menggolkan keinginan
pribadi. Terlambat, seharusnya berjuangnya sebelum pencoblosan
pemilu dan bukan setelah pemilu selesai. Sebelum pencoblosan
mesra2an, pencoblosan kelar dan ternyata kalah malah ngambek
dan parahnya malah mau ngejegal demokrasi. Tipikal loser yg
seperti inilah...:)

Kita lihat kembali pernyataan di atas.
Alasan: Megawati diperkirakan disetir orang sekelilingnya.
Akibat: Kapabilitasnya dipertanyakan.
Bukti: Yang milih hanya 30% (irwan: koreksi pak, sekitar 35%)
Coba kita lihat antara alasan vs akibat vs bukti, ini khan bikin
sakit perut aja bacanya saking lucunya.

Coba kita lihat calon lainnya.
Amien Rais? Yang milih kurang dari 10%. Busyet dah, karena
yg milih kurang dari 10%, kalau kita ngikutin cara berpikirnya
AM Fatwa maka bisa diartikan kapabilitasnya Amien Rais
untuk menjabat presiden jauh lebih rendah dari Megawati.
Juga bisa diartikan Amien Rais  sangat disetir oleh orang
sekelilingnya dong?.:)
Nyetir Pak Amien nih ye? hehehe.


Habibie? Yang milih sekitar 20% saja. Karena yg dukung
hanya 20% saja maka kapabilitasnya untuk jadi presiden
lebih rendah dari Megawati. Selain itu dukungan yg
rendah tersebut bukti nyata akibat dari terlalu disetirnya
Habibie oleh orang sekitarnya.

Hahahahaapa ngga edan tuh logika yg diajukan oleh AM Fatwa?
Sayang sekali, koq tokoh seperti AM Fatwa sampai ngeluarin pernyataan
yg sangat memalukan dan seperti tidak berpendidikan begitu
ya? Apa jangan2 AM Fatwa secara ngga sadar atau sadar udah
disetir sama orang tertentu? Who knows.:(

Ngomong2, elit politik di Indonesia itu pada tahu ngga ya kalau
Clinton (dan juga presiden dan capres2 AS sebelumnya)
dikelilingi oleh orang2 hebat dan punya tim yg kompak.
Clinton ngga berjuang sendirian, ngga merasa paling hebat sehingga
ngga perlu bantuan orang lain, ngga perlu ada tim penasehat.
Seorang pemimpin yg hebat adalah seorang yg mampu memanfaatkan
pote

Re: Humor dari AM Fatwa

1999-08-26 Terurut Topik Efron Dwi Poyo (Amoseas Indonesia)

Emangnya saya bilang Thailand itu pemimpin di Astra (Asia Tenggara)? Yang
jelas, negara yang kalah menganggap Thailand menjadi panutan dalam membinan
olahraga.

Kalo PDIP bilang begitu yach sah-sah saja. Lha wong dia pengumpul suara
terbanyak dan pemenang pemilu. Seperti kayak Soekarno-Hatta apa haknya
mereka bilang atas nama rakyat Indonesia saat memproklamasikan kemerdekaan
Indonesia? Apakah mereka mempunyai massa mayoritas?

Wassalam,
Efron

-Original Message-
From:   Suhendri [SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
Sent:   Friday, 27 August, 1999 8:52 AM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject:Re: Humor dari AM Fatwa

Tapi kan Thailand tidak menyatakan bahwa dia adalah pemimpin di Asia
Tenggara :-) Apalagi meng atas namakan.

Tapi PDIP suka sekali menyatakan : Atas nama rakyat dlsb. :-)

Soe


-Original Message-
From: Efron Dwi Poyo (Amoseas Indonesia) [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]
Date: Friday, August 27, 1999 8:34 AM
Subject: Re: Humor dari AM Fatwa


Pada SEA Games yang lalu Thailand dinobatkan sebagai Juara Umum dengan
menyabet 64 medali emas. Urutan kedua dan ketiga adalah Malaysia dan
Indonesia dengan 54 dan 44 medali emas. Kalau Malaysia dan Indonesia
berkoalisi menggabungkan medali emasnya apakah bisa mendongkel Thailand
sebagai Juara Umum?

Memang ini agak berbeda dengan pemilu. Namun jiwa tak ksatria pada politisi
Indonesia mencitrakan kebodohan politisi itu. Bolehlah menjadi oposisi.
Oposisi bukanlah langkah destruktif untuk melakukan kudeta. Bagi saya AR
sudah menjadi bangkai yang tak tahu malu dengan menciptakan "poros halang".

Wassalam,
Efron

-Original Message-
From:   Suhendri [SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
Sent:   Friday, 27 August, 1999 6:20 AM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject:Re: Humor dari AM Fatwa

Kalau menurut saya :

Jawaban nya C.
Yaitu salah satu pernyataan itu ada yang salah. Dan yang pasti benar adalah
65% rakyat Indonesia tidak memilih PDIP :-)

Soe.


-Original Message-----
From: Efron Dwi Poyo (Amoseas Indonesia) [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]
Date: Thursday, August 26, 1999 4:27 PM
Subject: Re: Humor dari AM Fatwa


AR juga pernah bilang kalau Mega (PDIP) memenangi pemilu tapi Mega disuruh
mengingat kalau 65% rakyat Indonesia tak memilih Mega (PDIP).

Mendengar pernyataan ini saya jadi ingat ulangan umum waktu smp-sma.
Pilihlah "A" jika pernyataan benar dan alasan benar dan keduanya
berhubungan
sebab-akibat. Pilihlah "B" jika pernyataaan benar dan alasan benar tapi
keduanya tak berhubungan sebab-akibat dst-nya. Maka jawaban saya soal
pernyataan AR itu adalah "B".

Wassalam,
Efron

-Original Message-
From:   Irwan Ariston Napitupulu [SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
Sent:   Wednesday, 25 August, 1999 20:25 PM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject:Humor dari AM Fatwa

Mumpung masih pagi, mendingan kita baca humor dari
AM Fatwa...:)

Silahkan baca humor lengkapnya di:
http://www.detik.com/berita/199908/19990825-1758.htm
Di bawah judul:
Alasan PAN Tolak Mega Presiden
Fatwa: Mega Disetir Sekelilingnya

Irwan:
Humor pertama, omongan/pendapat pribadi dianggap
sebagai kebijakan partai. Khan PAN belum pernah membuat
kebijakan menolak Mega sebagai presiden. Omongan
atau komentar2 masih dalam tahap pribadi. Contohnya,
Faisal Basri yg sekjen PAN malah mendukung Mega
dengan alasan mendukung capres pemenang pemilu.
Tidak salah memang kalau kemarin2 saya memasukkan
Faisal Basri ke dalam list orang hebat karena semangat
reformasi murni, menegakkan demokrasi secara penuh
dan konsekuen.

Humor kedua:
Menurut Fatwa, karena Mega disetir, maka kapabilitas Mega
dipertanyakan. "Buktinya sebagian besar orag tidak memilih
Mega sebagai presiden. Hanya 30 persen saja yang memilih,"
jelas Fatwa sesuai menjadi pembicara sebuah seminar di Hotel
Acacia, Jl Kramat Raya, Jakarta Pusat.

Irwan:
Saya tertawa ngakak waktu baca komentar seperti ini.
Ini tipikal komentar orang yg udah panik ngga tahu lagi harus
ngasih alasan apa untuk ngejegal demokrasi dengan cara
ngejegal capres pemenang pemilu untuk menggolkan keinginan
pribadi. Terlambat, seharusnya berjuangnya sebelum pencoblosan
pemilu dan bukan setelah pemilu selesai. Sebelum pencoblosan
mesra2an, pencoblosan kelar dan ternyata kalah malah ngambek
dan parahnya malah mau ngejegal demokrasi. Tipikal loser yg
seperti inilah...:)

Kita lihat kembali pernyataan di atas.
Alasan: Megawati diperkirakan disetir orang sekelilingnya.
Akibat: Kapabilitasnya dipertanyakan.
Bukti: Yang milih hanya 30% (irwan: koreksi pak, sekitar 35%)
Coba kita lihat antara alasan vs akibat vs bukti, ini khan bikin
sakit perut aja bacanya saking lucunya.

Coba kita lihat calon lainnya.
Amien Rais? Yang milih kurang dari 10%. Busyet dah, karena
yg milih kurang dari 10%, kalau kita ngikutin cara berpikirnya
AM Fatwa maka bisa diartikan kapabilitasnya Amien Rais
untuk menjabat presiden jauh lebih rendah dari Megawati.
Juga bisa diartikan Amien 

Re: Calon Pemimpin Indonesia?

1999-08-26 Terurut Topik Efron Dwi Poyo (Amoseas Indonesia)

Lha yach udah...anggap saja itu komentar Bung Irwan pribadi bukan mewakili
PDIP. Gampang 'kan? Kayak seorang anggota DPR berkomentar lantas dianggap
komentar pribadi bukan komentar DPR. Lalu BJH membuat komentar juga tapi ia
bilang itu komentar BJH bukan Presiden BJH. Ini yang mesti hati-hati.
Presiden itu lembaga yang kebetulan yang menduduki lembaga itu hanya boleh
satu orang dengan satu orang serep. Kecuali President Taxi yang boleh
diduduki oleh satu dua atau lima orang.

Kelompok madani? Madani apa (nyamain apa)? Nyamain skandal jepit 'kali?

Wassalam,
Efron

-Original Message-
From:   Priyo Pujiwasono [SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
Sent:   Friday, 27 August, 1999 9:46 AM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject:Re: Calon Pemimpin Indonesia?

Komentar Priyo:
Yang ini anggaplah komentar saya "pribadi" - bukan atas nama Madani,
karena kelompok Madani ndak lagi merasa perlu menanggapi sentimen
pribadi bung Irwan yang macam begini-an. So far, Madani setidaknya
sudah mempunyai andil (sekecil apapun) meng-convinced berbagai pihak di
tanah-air;-))
Heheeehhhlha ini bung Irwan lha kok malah jadi "blingsatan"
sendiri, nyantai aja lah...
Saya rasa (dan yakin), justru keberadaan kelompok Madani secara
langsung atau tidak ikut menyuburkan demokrasi. Salah satu esensi
demokrasi itu: berbeda pendapat adalah wajar dan sah-sah saja -- asal
caranya halal  tanpa paksaan. Betul khan?
Wahhh...lha kalo semua orang yang nggak mendukung Megawati dianggap
"memberaki" dan nyebarin virus anti-demokrasi, ya...apa ini namanya
ndhak "$oeharto" ganti wajah tho?
Cuman, kalo dulu, $oeharto pakai istilah: kalo ndak konstitusional saya
gebug!
Jad...kalau tidak mau mendukung saya = inkonstitusional =
"memberaki"  memvirusi demokrasi = PKI = harus DIGEBUG.
Saya berdoa, mudah2an para elite PDI-P tidak mempunyai jalan pikiran
seperti anda bung! ;-(
Monggo,
~yo

PS: Kalo memang Gus Dur terbukti terlibat skandal, saya rasa kelompok
Madani dengan tulus akan segera mencabut kembali dukungannya.


--- Irwan Ariston Napitupulu [EMAIL PROTECTED] wrote:
 In a message dated 8/26/99 8:47:33 AM Eastern
 Daylight Time, [EMAIL PROTECTED]
 writes:

  Bagaimana kalau komentar Andi Malarangeng
 ini?...;-))
   http://detik.com/berita/199908/19990826-1326.htm
 

 Irwan:
 Komentar saya?
 Kalau memang Megawati terlibat skandal Lippogate,
 saya
 akan dukung Gus Dur jadi presiden seperti dukungan
 Kelompok Madani dimana anda adalah jubirnya.:)

 Nah, satu pertanyaan balik buat anda.
 Kalau ternyata Megawati tidak terlibat skandal
 Lippogate,
 akan kah kelompok Madani anda mencabut petisi
 yg lalu demi tegaknya demokrasi yg benar di negeri
 kita?
 Ingat, petisi kelompok Madani yg anda buat itu
 dimata
 saya adalah termasuk virus demokrasi yg membahayakan
 untuk jangka pendek dan apalagi panjang.

 Coba anda renungkan dan selidiki (cari tahu), kenapa
 koq sampai sekarang Amien Rais ngga berani ngomong
 blak2an, ngga berani buka2an soal data soal fakta
 yg menunjukkan memang ada skandal di PDIP?
 Kalau alasannya nunggu waktu yg tepat mah, itu buat
 saya omong kosong dan hanya menunjukkan bahwa
 memang sebenarnya dia tidak punya data yg
 menunjukkan
 hal tersebut.

 Saya, dan saya yakin sebagian besar pendukung
 reformasi,
 menantang Amien Rais untuk buka2an. Kalau memang
 nantinya tidak terbukti ada skandal Lippogate
 seperti
 Baligate nya Golkar, apakah Amien Rais akan jantan
 mengakui kekhilafannya dan berbalik kembali
 mendukung
 perjuangan reformasi yg murni, yaitu reformasi yg
 mendahulukan
 kepentingan bangsa dan terpenting lagi tidak hanya
 dibibir saja
 tapi lebih pada tindakan nyata?

 Semoga Amien Rais segera bertobat dan kembali ke
 jalan
 reformasi yg benar.
 Semoga Kelompok Madani menyadari kesalahannya karena
 menyebar virus demokrasi yg bisa sangat membahayakan
 masa depan demokrasi di Indonesia dan terlebih lagi
 nasib
 bangsa kita.

 jabat erat,
 Irwan Ariston Napitupulu


__
Do You Yahoo!?
Bid and sell for free at http://auctions.yahoo.com



Arti mendukung-nya Gus Dur

1999-08-24 Terurut Topik Efron Dwi Poyo (Amoseas Indonesia)

Gus Dur kembali "berkelit" menyoal dukungannya kepada Mega untuk Capres.
Kemarin Gus Dur bilang bahwa ia mendukung Mega bukan berarti proses
pencalonannya sampai terpilih menjadi presiden. Padahal, kata Gus Dur, ia
"mendukung" Mega dalam artian menerima keabsahan Mega sebagai Capres.
Lha kalau begini cara berkelitnya kok kelihatan banget klasnya Gus Dur. Saya
juga sudah pasti menerima keabsahan pencalonan Wisnu Ali Martono sebagai
Capres selama ada anggota MPR yang mencalonkannya dan WAM sendiri mau
dicalonkan. Apa bedanya dengan ini? Lha wong siapa saja sah menjadi capres
selama ada yang mencalonkan dan yang dicalonkan bersedia (kecuali calonnya
memang orang gila atau bukan WNI).
Gus Dur mungkin bingung dengan istilah "setuju" dan "mendukung". Tidak
jarang saya kalah voting dalam berpendapat waktu aktif di organisasi. Walau
saya yakini pendapat saya benar namun ternyata saya kalah voting. Saya
memang tidak setuju dengan keputusan itu, namun saya mendukungnya. "Tidak
setuju tapi mendukung" jarang diucapkan (walau sekadar lips service) oleh
politisi Indonesia. Umumnya mereka machiavelis, oportunis, dan primitif.
Wassalam,
Efron



Re: Sulapan Duit Rp 546 Milyar ;-)

1999-08-19 Terurut Topik Efron Dwi Poyo (Amoseas Indonesia)

Kalo untuk beli kerupuk bisa dapet berapa ribu container yach, Kang?

Efron

-Original Message-
From:   Yusuf-Wibisono [SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
Sent:   Monday, 16 August, 1999 23:33 PM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject:Sulapan Duit Rp 546 Milyar ;-)

;-)

Info dari BI: duit Rp 546M yg ilang dari Bank Bali,
bisa muncul lagi (dikembaliin) begitu saja dari
kegelapan malam (entah dari mana asalnya). Tukang
sulap Indonesia rupanya masih piawai juga. ;-)

Apakah dg kembalinya uang, urusan jadi clear?

Ibarat kata, ada maling, nggondol jemuran dan baju-
baju anda. Pendeknya semua celana dalem digondol.
Lalu ketahuan. Buru-buru deh si maling kembaliin
semua colongannya. Utuh, seperti sedia kala. Nggak
bertambah satu lubang pun (asumsi: celana dalam yg
dicolong itu satu dua ada yg bolong, ha, ha,...).

Apakah dg telah kembalinya jemuran anda, peristiwa
maling mencuri jemuran itu (secara hukum) sudah
otomatis gugur (nggak jadi perkara lagi)?

Wah, kalo gitu caranya, ngeri amat nih negara Indonesia.
Soalnya orang-orang terus akan sesumbar: mari maling
rame-rame, kalo ketahuan, kembaliin aja: urusan
beres. Kalo nggak ketahuan... kaya... Gawat. :-(

Apakah nggak terpikir (oleh para penegak hukum)
betapa isisnya si pemilik pada saat celana dalam
belum dikembalikan (mungkin kembung atau masuk
angin pula. ;-)

Mudah-mudahan saya salah, dan hukum kali ini
bener-bener berfungsi. Mudah-mudahan hukum
masih ada. ;-)

Yw.



Re: Rubrik bahasa Indonesia (RE: penulisan Dirgahayu)

1999-08-19 Terurut Topik Efron Dwi Poyo (Amoseas Indonesia)

Yach salah dong, Kang Prabu Brawijaya!

"Dirgahayu" tidak boleh diikuti angka di belakangnya. "RI ke-54" itu ada di
mana? Soalnya RI 'kan cuma satu. Sama dengan US sekarang. Dulu memang ada
dua US, USA dan USI (United States of Indonesia = RIS).

Lalu "Dirgahayu Kemerdekaan" itu yach jelas salah. Yang menjadi subjek
ucapan selamat adalah "RI" bukan "Kemerdekaan". Bisa juga dengan kalimat
"Panjang umur RI", tapi akan janggal dan salah kalau dibilang "Panjang umur
Kemerdekaan RI", ya tho?

Kalau seperti Kang Prabu bilang "Bakeri Holan" itu sudah benar, saya setuju
itu. Soalnya "Bakeri Holan" itu anaknya "Bakeri Aburizal".

Wassalam,
Efron

-Original Message-
From:   FNU Brawijaya [SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
Sent:   Thursday, 19 August, 1999 23:39 PM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject:Rubrik bahasa Indonesia (RE: penulisan "Dirgahayu")

Heran, apanya yg salah dari dua yg ini:
-- Dirgahayu RI ke-54
-- Dirgahayu Kemerdekaan RI ke-54

Kan sudah bener? Kalau 'dirgahayu hut' itu baru salah
Kalau yg ini sih sudah berkali-kali dibilang salah sama pak anton...(eh,
sopo iku).
Tapi kayaknya yg dua yg di atas mah sudah di-approve sama lembaga
bahasa ind. Nggak tahu juga ding...
Keeneg-an mbak Purbo juga ndak perlu-perlu amat. Makan promag aja mbak.
Misal "Dirgahayu Mbak Purbo ke-17" bukannya perlu dibaca sebagai selamat
ultah yg ke-17 buat mbak purbo?

Masak mau dibaca sebagai:
"selamat ultah buat mbak Purbo yg nomor 17 (dari 19 Purbo bersaudara
kembar)."
Rak endak...

Kalau 'pulang ke rumah' sih wajar dong. Kan bisa juga pulang ke kantor,
karena tadi baru nglayap dulu misale. Atau pulang ke pasar, soalnya dia
pedagang di pasar itu. Mungkin kalau contohnya 'turun ke bawah' lha itu
baru cucuk. Kali aja

Kalau bakeri hollan juga sudah betul. Bukannya ini berasal dari anjuran
bahasa indonesinia. Tadinya namanya 'Holland Bakery'. Berhubung sudah
telanjur beken dan dikenal dengan nama itu, kalau diganti menjadi
'toko kue dan roti kemanggisan' bakalan nggak laku. Caranya akhirnya
pake kompromi, yg penting mengikuti hukum DM. Jadilah 'bakeri holan'.
Mungkin ada yg protes bahwa 'bakeri' bukan perbendaharaan kata bhs ind.,
tapi ya nggak apa-apa. Nanti bakalan jadi terserap menjadi bhs indonesia.
Wong namanya bahasa rak dinamis ya jadi asalkan masih ngikutin
kaidah-kaidah tata bahasa mah okay-okay saja lah.

Juga 'gran vila'. Kalau sudah menjadi nama, ya nggak apa-apa.
Wong kalau anda buat perumahan lalu dikasih nama "??!!*$HUH"
juga nggak ada yg ngelarang. Iya endak? Kalau 'real estat' sih
emang sudah ada padanan kata bhs indonesianya sih

Kita nggak perlu ngikutin Malaysia yg suka bikin istilah aneh seperti:
keyboard = papan kekunci (key=kunci, dan board=papan.)
mouse = tetikus..
secretary = penaip (dari pe-type).

Hehe...

'--
Saya mereka-reka (tanpa rujukan) "Dirgahayu" berasal dari kata "dirga" yang
artinya "tinggi-luas-terbentang bak angkasa" dan "rahayu" yang bisa berarti
"hidup/anugerah". Jadi terjemahan bebas "dirgahayu" adalah "selamat
berhajatan" atau "selamat ulang tahun" atau "selamat berhidup penuh
kebebasan".

Jadi yang mbuat mbak Nina nyeseg itu barangkali banyak orang yang ngaku
pinter tapi ngawur dalam memasang bentangan spanduk dalam rangka 17-an.
Misal: "Dirgahayu RI ke-54" ini artinya di dunia ini ada 54 biji negara RI.
Padahal 'kan cuma satu. Ada juga yang nulis "Dirgahayu Kemerdekaan RI ke-54
atau Dirgahayu HUT RI ke-54". Ini juga suatu hiperkorek seperti halnya kita
ngomong "blue jeans warna biru" atau "pulang ke rumah". Lha namanya "blue
jeans" itu warnanya ya biru dan namanya "pulang" itu ya "ke rumah".

Di jalanan Jakarta juga banyak dibuktikan bahwa pengusaha besar (yang
ngakunya berpendidikan) sama saja klasnya dengan pedagang kakilima dalam
berbahasa Inggris. Lihat saja para pedagang kakilima di Blok M yang memajang
tulisan bahasa Inggris yang "ngawur". Tengok juga papan-papan reklame
seperti "Bakeri Hollan" (anaknya Bakeri Aburizal), "real estat", atau juga
"gran vila" yang sama sekali tidak ada artinya. Bahasa Inggris bukan, bahasa
Indonesia juga apalagi.

Wassalam,
Efron

--
Salam,
Jaya


-- I disapprove of what you say, but I will
defend to death your right to say it. - Voltaire

   \\\|///
 \\  - -  //
  (  @ @  )
oOOo-(_)-oOOo---
FNU Brawijaya
Dept of Civil Engineering
Rensselaer Polytechnic Institute
mailto:[EMAIL PROTECTED]
Oooo
   oooO (   )
  (   )  ) /
   \ (  (_/
\_)



Re: Golkar Putih vs Golkar Hitam ?

1999-08-17 Terurut Topik Efron Dwi Poyo (Amoseas Indonesia)

Yang jelas Marzuki Darusman masuk kelompok Golkar "hitam" karena emoh
mengenakan jas kuning dan seringkali  berjas hitam :-).

Efron

-Original Message-
From:   Budi Haryanto [SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
Sent:   Saturday, 14 August, 1999 11:06 AM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject:Re: Golkar Putih vs Golkar Hitam ?

Yang bersangkutan sendiri saja tidak tahu apakah dia masuk Golkar yang
'putih' atau 'hitam'. Kalau menganggap diri sendiri 'putih' dasarnya
apa? 'Putih'nya dia khan belum tentu 'putih' juga buat yang lain. Namun
kalau dianggap 'hitam' jelas-jelas tidak akan mau.

Jangan-jangan Tuhan-pun tidak tahu hal ini...?

Maaf ya Tuhan

Salam,
Budi



Pencongkel Spion Mobil Tewas Ditembak Polisi

1999-08-11 Terurut Topik Efron Dwi Poyo (Amoseas Indonesia)

Judul di atas saya ambil dari SP hari ini (11-8-99) halaman 16. Bagaimana
kalau kata "spion mobil" itu diganti dengan "Bank Bali"? Dapat diduga
masyarakat bereaksi positif.

Wassalam,
Efron



Kasus Ghalib penyuapan?

1999-08-03 Terurut Topik Efron Dwi Poyo (Amoseas Indonesia)

Tidak ada bukti yang kuat tentang penyuapan dalam kasus Ghalib, kata Djasri
Masrin, Danpuspom.

Lha iya menurut saya memang nggak ada bukti penyuapan. Bukti-bukti yang
disajikan ICW itu, menurut saya, adalah pemerasan bukan penyuapan.

Waduh! Gimana ini jadinya?

Wassalam,
Efron



Re: General = umum, bukan jendral, contoh : KJRI

1999-07-28 Terurut Topik Efron Dwi Poyo (Amoseas Indonesia)

Harus diakui banyak hal tentang militer diadopsi sipil. Saya dulu pernah
bertanya kepada orang teknik sipil mengapa disebut "teknik sipil". Ia
menjawab singkat dan jelas "karena ini bukan teknik militer". Maksudnya
semua ilmu teknik yang dipelajari orang sipil mengadopsi ilmu teknik yang
dipakai oleh militer (dulu hanya militer yang praktis menguasainya).

Sama halnya dengan jenderal, yang merupakan pangkat tertinggi di militer,
sehingga diadopsi untuk menerangkan betapa besar dan tinggi lembaga/orang
yang menggunakan istilah jenderal. Jika "general" itu diterjemahkan menjadi
"umum" menjadi tak bermakna.

Di lembaga/perusahaan ada banyak bagian/divisi yang khusus menangani masalah
tertentu seperti misalnya bagian produksi, bagian penjualan, bagian
keuangan, dll. Hal-hal  yang tidak dapat dimasukkan ke dalam bagian itu
dikelompokkan ke dalam "bagian umum" (general affair).

Dengan alasan itu bagaimana logikanya sebuah "ditjen" diubah menjadi
"ditum". Misal: Direktorat Jenderal Pertanian Tanaman Pangan diganti menjadi
Direktorat Umum Pertanian Tanaman Pangan. Sangat tidak lucu karena pertanian
itu sangat luas sehingga ada pengelompokan untuk "pertanian tanaman pangan".
Dengan demikian seorang Dirjen akan membawahkan Ditjen Pertanian Tanaman
Pangan. Kata "jenderal" menunjukkan ia seorang yang tertinggi di kelompok
itu.

Berbeda halnya dengan Dirut (president director). Seperti halnya presiden,
dirut adalah eksekutif tertinggi di sebuah perusahaan. Dalam pada itu
"jenderal" adalah bukanlah yang tertinggi untuk eksekutif karena ia masih di
bawah presiden.

Jadi dapat dipahami bahwa kata "jenderal" untuk menjelaskan/menerangkan
betapa besar dan tinggi suatu lembaga/seseorang yang dilekati jabatannya
dengan kata itu.

Wassalam,
Efron

-Original Message-
From:   Johnson Chandra [SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
Sent:   Wednesday, 28 July, 1999 17:18 PM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject:Re: General = umum, bukan jendral, contoh : KJRI

 Major General = Mayor Jenderal bukan Jenderal Mayor
 Brigadier General = Brigadir Jenderal bukan Jenderal Brigadir

 Nama-nama lembaga pun selaras.

 Directorate General (bukan General Directorate) = Direktorat Jenderal
 Consulate General (bukan General Consulate) = Konsulat Jenderal


yang saya masalahkan bukan maslaah DM atau MD, tetapi pemakaian kata
JENDERAL.

Mengapa harus Direktorat Jenderal ?? Mengapa bukan Direktorat Umum ?



 Istilah-istilah ini sendiri sebenarnya pengaruh dari bahasa Perancis.
 Contoh: FIFA yang berarti Federation International de Football
Association.
 Jika dilihat dari struktur bahasa Inggris mestinya IFFA yakni
International
 Federation of Football Association. Jadi di sini bukan soal salah-benar
tapi


waduh... FIFA memang singkatan dari bahasa perancis tuh.
seperti kita tahunya PBB, kalau bhs inggrisnya kan United Nations.

Johnson Chandra



Re: General = umum, bukan jendral, contoh : KJRI

1999-07-28 Terurut Topik Efron Dwi Poyo (Amoseas Indonesia)

Yw: Lho, bukannya sama aja?
Bukannya jendral itu (pada hakikatnya) artinya sama juga dg umum?
Rasanya: di militer itu ada kecabangan, ada cabang artileri,
infanteri, kavaleri, dlsb. Nah, tapi sandangan kecabangan (khusus) itu
mentok di tingkat kolonel. Pernah dengar kan: ada Kolonel Infanteri Xyz,
Letnan Kolonel (CHB) Xyz, Kolonel Laut abc, Kolonel (PNB) dsb, dsb. Setelah
orang dari kolonel dapet bintang (satu, dua, dsb), dia menjadi jendral.
Karena Jendral itu artinya umum juga, ybs tidak lagi menyandang kekhususan
kecabangan.
Jadi nggak ada istilah Jendral Infanteri, Jendral Artileri, dsb.
Yg ada juga Jendral Angkatan Darat, Jendral Polisi, Jendral Marinir.
Jendral Angkatan Udara dinamai Marsekal, Jendral angkatan laut non marinir
dinamai Laksamana.
Padahal, Marsekal itu berasal dari kata yg tidak sama (artinya) dg
jendral. Kalo jendral itu artinya umum, marsekal itu apa, ya? Berasal dari
kata Marshall (spelling), yg artinya... apa, ya? Kira-kira kemungkinan
salah), kalo ada hubungan (jauh) dg marching (jalan?), maka marshall itu ya
artinya tukang mimpin jalan. Kalo Laksamana, diterjemahkan dari admiral. Ini
beda banget lagi dari jendral/umum dan marshall/marsekal. Sedangkan arti
mula-mula dari laksamana dan admiral itu sendiri udah beda. Jadi terjemahan
maksa. Admiral itu kan (kayaknya) ada hubungan dg kata 'admire'. Iya nggak?
Sedangkan Laksamana, itu bentukan maksa dari kata majemuk: laksa-mana. Laksa
itu kan artinya banyak. Nah mana itu orang melayu jaman baheula mungkin tahu
artinya. Kalo saya gak tahu. Yg saya tahu, mana itu kalimat tanya sejenis
'where'. Jadi laksa mana, adalah orang yg kebanyakan nanya-nanya... Ha, ha,
ha... maksa pisan. ;-)

Efron:
Dasar Kang Yusuf iki :-)!
Laksamana ini iyo bener nyelaraske karo admiral. Kata itu diambil
dari pewayangan "Laksamana" yang konon (jangan dibalik) adalah pelaut hebat.



BUAT ADMIN PERMIAS (FW: Warning: daniar@ncicom.com - No such user !)

1999-07-28 Terurut Topik Efron Dwi Poyo (Amoseas Indonesia)

Setiap kali posting saya selalu mendapat pesan seperti ini. Admin tolong
di-remove alamat tersebut ([EMAIL PROTECTED]) mailto:[EMAIL PROTECTED]) .

Terima kasih.

Efron



-Original Message-
From:   [EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED]
[SMTP:[EMAIL PROTECTED]] mailto:[SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
Sent:   Thursday, 29 July, 1999 8:41 AM
To: [EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED]
Subject:Warning: [EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED]  - No
such user!

[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED]  - no such user here.
: Message contains [1] file attachments



Re: Barisan Pembohong ?

1999-07-28 Terurut Topik Efron Dwi Poyo (Amoseas Indonesia)

Kalo bohong-membohong sudah saya duga sebelumnya. Yang menarik banyak korang
yang memasang foto Pak Harto yang sedang gering. Melihat ini saya teringat
film semasa SMA dulu "Under Fire". Seorang wartawan foto (perang) yang
diperankan oleh Nick Nolte (ceweknya diperankan oleh Joanna Pacula) dipaksa
oleh gerombolan gerilyawan Sandinista untuk memfoto komandannya. Anehnya
komandannya ini sudah meninggal. Maksudnya untuk menyangkal klaim pemerintah
yang telah menembak mati sang komandan. Dengan pengalamannya sang wartawan
memfoto si almarhum dengan latar belakang anak buahnya dengan memajang koran
yang memberitakan si komandan telah tewas.

Wassalam,
Efron

-Original Message-
From:   bRidWaN [SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
Sent:   Thursday, 29 July, 1999 10:19 AM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject:Re: Barisan Pembohong ?

Kalau Juan sebagai kuasa hukum sih masih mending deh
dg alasan 'khusus' berkelit dengan keterangannya.

Yang lucu sejumlah TOKOH terkemuka itu yang berbohong,
yang menjadikan kejadian ini menjadi sangat lucu.
Padahal sebagai Kakek dan Nenek, mereka mengajarkan
cucu-cucunya untuk tidak boleh berbohong.

Orang tua yang stroke bisa berbicara, bisa shalat ?

Ada-ada saja. Mereka-pun mungkin sekarang ikut tersenyum..:)

Salam,
bRidWaN


At 08:31 AM 7/29/99 +0700, arezdaps wrote:
yang pertama kali mengeluarkan statement soal kesehatan pak harto
kan Juan F. Tampubolon, kuasa hukumnya, yang mengatakan pak harto
hanya menjalani ceck up biasa dan butuh beberapa hari.
kan itu juga lucu. dia pikir rakyat nya pak harto masih
spt dulu.yang bisa dibo'ongin... lha wong... sudah jelas sakit
kok. (stroke...) masih dibilang cuma ceck up.

bRidWaN wrote:
 Rekan Permias@,
 Jika mengingat peristiwa padawaktu Pak Harto jatuh sakit,
 banyak Pejabat, mantan Pejabat dan Tokoh Nasional yang
 mengatakan telah bertemu dengan Pak Harto dan dalam
 keadaan baik-baik saja.

 Lucu juga...Hitung hitung hiburan akhir pekan.

 Salam,
 bRidWaN


==

 Suara Merdeka
 Rabu, 28 Juli 1999 Berita Utama

 Belum Seorang pun Bisa Jenguk Soeharto, kecuali Putra-putrinya

 JAKARTA- Selama sembilan hari dirawat di RSP Pertamina karena terserang
 stroke,
 belum seorang pun tamu berhasil menjenguk Soeharto dan masuk ke ruang
 perawatan
 Super VVIP 604, selain putra-putri mantan presiden itu. Jadi sama sekali
tak
 benar jika ada pejabat atau mantan pejabat yang menyebut telah melihat
 Soeharto
 di ruang perawatan.

 ''Ah ngacau itu. Yang diperkenankan menjenguk langsung hanya
putra-putrinya.
 Lagipula masuk dari mana? Masa dari lubang tikus,'' tegas dr Ibrahim
Ginting,
 Ketua Tim Dokter Kepresidenan, sekaligus dokter ahli jantung Soeharto.

 Penegasan itu dia berikan ketika wartawan meminta konfirmasi apakah benar
 Bustanil Arifin, mantan kabulog, baru saja bertemu langsung dengan
Soeharto.
 Sebab, Bustanil Arifin beserta istri yang kemarin tiba di RSP Pertamina
 mengendarai mobil Volvo hitam B-1098-BF mengaku menjenguk Soeharto
 di ruang perawatan.

 Ibrahim menegaskan, demi penyembuhan pihaknya memperkenankan pasiennya
 menerima tamu, selain putra-putrinya. ''Jadi bukan Presiden BJ Habibie
 saja yang kami larang menemui beliau,'' katanya.

 Terus Dievaluasi

 Bagaimanapun, kata dia, Presiden selalu memantau kondisi Pak Harto setiap
 saat dan tim dokter selalu memperbarui informasi untuk Kepala Negara.
 Pada prinsipnya, lanjut Ibrahim, Presiden BJ Habibie menghendaki
 perawatan terbaik.

 Presiden juga menyatakan jika dengan tidak menjenguk lebih baik, dia
 tak keberatan. ''Kalau itu lebih baik, ya nggak apa-apa,'' kata Ibrahim
 mengutip pernyataan Habibie.

 Tentang kondisi pasiennya kemarin, Ibrahim mengemukakan terus dievaluasi.
 Namun secara umum kemajuannya sudah sangat banyak. ''Dia mulai belajar
 berjalan lebih banyak dibandingkan dengan hari Senin. Masih tertatih-
 tatih, tapi sudah lebih baik,'' katanya.

 Mengenai kondisi psikologis Soeharto pasca-stroke, Ibrahim mengakui
 peranan faktor itu amat besar. ''Namun hal ini juga tergantung pada
 rentan atau tidak kondisi mental seseorang,'' katanya, sambil menyatakan
 belum bisa memastikan jadwal kepulangan Soeharto. (tn-10g)





Re: General = umum, bukan jendral, contoh : KJRI

1999-07-27 Terurut Topik Efron Dwi Poyo (Amoseas Indonesia)

Saya tak melihat ini sebagai pencekokan. Penerjemahan "jenderal" adalah jika
kita menyerapnya dari pola MD ke pola MD juga. Seperti halnya pangkat.
Contoh:

Major General = Mayor Jenderal bukan Jenderal Mayor
Brigadier General = Brigadir Jenderal bukan Jenderal Brigadir

Nama-nama lembaga pun selaras.

Directorate General (bukan General Directorate) = Direktorat Jenderal
Consulate General (bukan General Consulate) = Konsulat Jenderal

Lain halnya: General Assembly yang diterjemahkan "Majelis umum" karena
polanya memang dibalik.

Istilah-istilah ini sendiri sebenarnya pengaruh dari bahasa Perancis.
Contoh: FIFA yang berarti Federation International de Football Association.
Jika dilihat dari struktur bahasa Inggris mestinya IFFA yakni International
Federation of Football Association. Jadi di sini bukan soal salah-benar tapi
kesepakatan yang sudah mentradisi. Jika mau mengoreksi silakan saja.

Wassalam,
Efron

-Original Message-
From:   Johnson Chandra [SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
Sent:   Tuesday, 27 July, 1999 17:28 PM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject:Re: General = umum, bukan jendral, contoh : KJRI

pingin nimbrung nih

kita tuh secara gak sadar banyak dicekokin istilah militer,
(mungkin dulu dipikir supanya dwifungsi memasyarakat ??)

KJRI : Konsulat Jendral Republik Indonesia
(dilihat secara fakta mungkin bener sih, banyakan jendral kali di
dalamnya)

tapi harusnya kan Konsulat umum Republik Indonesia
Kalau bhs inggrisnya : General Consulate.
General di sini kan artinya umum, bukannya jendral

misalnya lagi, Sekretaris Jendral, bukannya harusnya sekretaris umum ?

Johnson Chandra



Hadeer (RE: Menghadapi Misionaris)

1999-07-25 Terurut Topik Efron Dwi Poyo (Amoseas Indonesia)

Seringkali saya berdiskusi dengan Hadeer. Kebanyakan diskusi itu nggak
nyambung. Saya pun sering bingung karena sebodoh-bodohnya mahasiswa (Hadeer
mengaku sudah lulus) masih dapat mencerap apa yang saya lontarkan. Namun
Hadeer ini nggak pernah nyambung.

Saya penasaran maka saya cari info siapa Hadeer ini sebenarnya. Sumber saya
menduga kuat Hadeer ini seorang bintara (Serda) dari angkatan darat.
Pantesnggak nggak nyambung.

Wassalam,
Efron

-Original Message-
From:   Roosadi Enterprise [SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
Sent:   Friday, 23 July, 1999 16:09 PM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject:Re: Menghadapi Misionaris

Assalamualaikum bung Hadeer

Anda adalah salah satu orang yang punya borok ditengkuk, yang tidak bisa
anda lihat sendiri !!!


Wassalamualaikum.



KALO SUSAH

1999-07-21 Terurut Topik Efron Dwi Poyo (Amoseas Indonesia)

Suatu hari, ketika mengadakan ulangan, seorang guru SD Inpres di desa
melihat kejanggalan pada seorang muridnya, si Badu.
Si Badu terlihat meludahi tangannya, kemudian
menggosokkan tangannya ke kepalanya berulang kali, lalu ia
kembali mengerjakan soal-soal.. Dan hal ini terus menerus
dilakukan apabila Badu berpikir keras...

Karena penasaran, setelah ulangan Badu dipanggil oleh Ibu Guru.
Guru: "Badu, kenapa selama ulangan kamu meludahi
tangan kamu, kemudian kamu gosokkan ke kepala?"
Badu: "Iya Bu, abis soalnya susah sih!"
Guru: "Terus kalo susah, kenapa kepalamu diberi ludah..?"
Badu: "Iya Bu, semalam, waktu saya sedang belajar, dari
   kamar tidur Paman dan Bibi, yang baru kawin
   minggu lalu, saya dengar Bibi bicara begini:
   "Mas, aduuh,..  jangan dipaksa dong,..kalo susah,
   kepalanya kasih ludah aja Mas.."
Guru: ??? !!!



Buat Jeng Maya Sari (Bhakti)

1999-07-21 Terurut Topik Efron Dwi Poyo (Amoseas Indonesia)

Jeng Maya,

Terima kasih Anda telah ikut meramaikan permias@ yang lagi sepi. Mungkin
kebanyakan ngambil cuti musim panas. Memang gimanapun di Indonesia lebih
banyak musim ketimbang di sana. Dari musim rambutan sampe KTP musiman.

Dari beberapa posting Anda saya jadi teringat pada Mbak Yuni Wilcox. Itu lho
istrinya Mas Larry Wilcox kawannya Erik Estrada dalam Chips. Jangan-jangan
Anda ini orang yang sama dengan membuka email address di hotmail. Semoga
bukan.

Selamat bergabung dan semoga krasan di sini!

Mas Efron
(cek ile pakek Mas segala)



Re: Friend

1999-07-21 Terurut Topik Efron Dwi Poyo (Amoseas Indonesia)

Seperti The X Files silakan menyimpulkan sendiri!

Efron

-Original Message-
From:   Hadeer [SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
Sent:   Thursday, 22 July, 1999 8:41 AM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject:Re: Friend


Kalimat dibawah kesimpulan dari film X - Files atau motto hidup ???

:-)
Hadeer

--
 From: Efron Dwi Poyo (Amoseas Indonesia) [EMAIL PROTECTED]
 To: [EMAIL PROTECTED]
 Subject: Friend
 Date: 22 Juli 1999 8:20


 Maka dari itu berhati-hatilah bila ada teman (atau orang yang mengaku
teman)
 yang mau menjadi pahlawan Anda karena "Hanya teman yang berkhianat".

 Wassalam,
 Efron



Re: Friend

1999-07-21 Terurut Topik Efron Dwi Poyo (Amoseas Indonesia)

Berbeda pendapat kalau saya memang yakin pendapat saya benar akan saya
pertahankan terus, walaupun sudah seperti berkelahi. Kalau ada pikiran yang
sejalan walau itu musuh tentu akan saya dukung sepenuhnya. Saya bisa
bertengkar hebat dengan teman di dalam rapat. Jika kami di luar itu sering
pergi main bareng itu adalah soal lain. Tul nggak, Jeng Ira?

Efron

-Original Message-
From:   Ira Damayanti [SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
Sent:   Thursday, 22 July, 1999 9:49 AM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject:Re: Friend

Satuju ! hanya teman yang bisa berkhianat.!
Apalagi kalo satu field, .. satu kelas misalnya..
kadang sohib yg paling baikpun bisa menjegal lho!

pengalaman (lagi nihh) mulai SD sampe kuliah..

pelakunya tuh sobat sendiri...
palagi di kampusku ini,..dimana kompetisi ketat banget
pelakunya temen sekampung!!
ck ck ck ck... teganya! teganya !

makanya ati2 kalo cari temen...
mending punya temen palagi sohib baik jangan yang sama2 satu field
kalo kita lebih unggul, nggak jarang sohib sendiri iri dan nggak suka atas
keberhasilan kita...

so.. watch out with your own friends, dudes!

Aiih, kali ini saya bisa kompak sama Bang Efron...
hihihi







wassalam,
Ira

On Thu, 22 Jul 1999, Efron Dwi Poyo (Amoseas Indonesia) wrote:

 Saya seringkali mengeluarkan pernyataan "Hanya teman yang berkhianat!".
Ya,
 memang. Musuh tak pernah mengkhianati kita. Ia akan terang-terangan akan
 menjatuhkan kita atau bahkan membunuh kita.

 Semalam saya menonton The X Files di SCTV. Betapa berat dilema yang
dihadapi
 Fox Mulder. Pada bagian akhir cerita ia mesti (dipaksa) bersaksi oleh bos
 besarnya dalam Panel FBI untuk menunjuk siapa sebenarnya orang FBI yang
 berkhianat dan bekerjasama dengan Dephan. Dana Scully yang sedang sekarat
 kena kanker menduga Skinner (atasan langsungnya) yang melakukan itu.
Ketika
 Mulder dipaksa menyebutkan siapa orangnya dalam Panel FBI ia justru
menunjuk
 bos besarnya (saya lupa namanya) dengan sedikit spekulasi. Kunci
tebakannya
 adalah kalimat senada yang diucapkan Skinner dan bos besarnya pada waktu
dan
 tempat yang berbeda. Mereka bilang kepada Mulder, "I will help you as a
 FRIEND" Kata "friend" atau "teman" inilah yang membawa tebakan Mulder ke
 arah bos besarnya. Tak ayal bos besarnya panik dan mau bunuh diri tapi
 justru dibunuh oleh seorang dari Dephan.

 Maka dari itu berhati-hatilah bila ada teman (atau orang yang mengaku
teman)
 yang mau menjadi pahlawan Anda karena "Hanya teman yang berkhianat".

 Wassalam,
 Efron




Taat beribadah

1999-07-21 Terurut Topik Efron Dwi Poyo (Amoseas Indonesia)

Akhirnya setelah pesta pernikahan yang melelahkan sepasang pengantin baru
beristirahat di kamar hotel. Si istri segera mandi.
Setelah selesai, dia menjumpai suaminya sedang berlutut dan berdoa.
"Apa yang sedang kau kerjakan?", tanya si istri.
"Saya sedang berdoa mohon bimbingan," jawab si suami yang taat beribadah.
"Oh, itu aku bisa beri", jawab si istri, "Kamu berdoa saja minta daya
tahan".

"!."



SiaR---SOEHARTO JATUH SAKIT, HABIBIE SENANG

1999-07-21 Terurut Topik Efron Dwi Poyo (Amoseas Indonesia)

Jangan-jangan Pak Harto sudah meninggal?

Efron

-Original Message-
From:   SiaR News Service [mailto:[EMAIL PROTECTED]]
mailto:[mailto:[EMAIL PROTECTED]]


SOEHARTO JATUH SAKIT, HABIBIE SENANG
JAKARTA, SiaR (21/7/99) Soeharto dirawat serius di ruang VVIP (Very Very
Important Person)  Rumah Sakit Pertamina Jakarta. Mantan diktator yang
berkuasa selama 32 tahun itu mengalami serangan stroke yang cukup serius.
Para dokter Rumah Sakit (RS) Pertamina, rumah sakit yang dipercaya Soeharto
setelah ia tak mempercayai lagi dokter-dokter RS Angkatan Darat Gatot
Subroto, tak mau memberi penjelasan tentang kondisi kesehatan Soeharto.
Humas RS Pertamina mengatakan Soeharto hanya menjalani pemeriksaan umum
(general check up)rutin. Namun, keterangan RS Pertamina ini dinilai bohong
karena Soeharto ternyata menjalani rawat inap. Lagipula, kalau hanya
menjalani general check up mengapa banyak karangan bunga yang berdatangan
dikirim oleh para pejabat, termasuk oleh Presiden Habibie? Para wartawan
yang "menjagai" sepanjang waktu di rumah sakit di kawasan Kebayoran Baru itu
juga tak yakin Soeharto hanya menjalani general check up mengingat banyak
mantan pejabat dan bahkan pejabat yang masih aktif menjeneguknya.
"Apakah lazim pasien yang hanya menjalani general check up dijenguk?" ujar
seorang wartawan.
Soeharto memang masih dihormati di kalangan mantan pejabat Orde Baru. Sejak
Selasa (20/7), para mantan pejabat yang hadir antara lain:
Letjen (Purn) Moerdiono (mantan Mensesneg) Letjen (Purn) Soedharmono (mantan
Wakil Presiden, Letjen (Purn) Umar Wirahadikusumah (mantan Wakil Presiden
dan mantan Pangdam Jaya ketika Soeharto merebut kekuasaan Soekarno pada
akhir 1965), Mien Sugandi (mantan Menteri Urusan Wanita), Suhardiman SE
(mantan anggota DPA yang juga paranormal Soeharto), Jendral (Purn) L.B.
Moerdani (mantan Pangab)dan lain-lain. Dua jendral aktif juga nampak
mengunjungi Soeharto yakni Jendral TNI Soebagyo dan Kasum Letjen TNI
Soegiono. Dua jendral itu adalah mantan ajudan Soeharto. Presiden Habibie
dan istrinya juga hadir menjenguk gurunya itu.
Selain para pejabat, sejumlah kroni seperti Yorrys Raweyai, Ketua Pemuda
Pancasila yang jadi tukang pukul keluarga Cendana dan saudara Soeharto yang
kini Ketua Umum PNI Front Marhaenis, Probosutedjo, juga membesuk.
Sempat beredar spekulasi yang mengatakan bahwa Soeharto mengalami stroke
karena tekanan yang hebat terhadap kondisi psikologis dirinya dan
keluarganya akhir-akhir ini. Termasuk "pengkhianatan" yang akan dilakukan
pemerintah Habibie, yang akan serius menghadirkan Soeharto menjadi terdakwa.
Bahkan sempat dikabarkan, dalam keluarganya juga sedang terjadi perselihan
yang hebat sehingga berakibat pada keretakan hubungan di antara mereka.
Soeharto, menurut sumber SiaR di kediamannya di Jl Cendana, sering mengalami
sindroma kekuasaan (post power syndrome). Beberapa kali ia lupa kalau
dirinya bukan presiden lagi. Pagi-pagi sekali dengan pakaian safari
memanggil-manggil para ajudan dan pengawalnya.
"Ayo, cepat, saya banyak pekerjaan di Bina Graha," ujar Soeharto.  Biasanya,
kalau sudah begini, para ajudannya memberitahu bahwa ia bukan lagi Presiden
RI. "Kalau Anda jadi Presiden selama 32 tahun, dan tiba-tiba berhenti tanpa
Anda kehendaki, pasti Anda bingung akan berbuat apa suatu kali ketika Anda
terbangun pagi-pagi," ujar sumber tadi.
Mundurnya kesehatan Soeharto amat menguntungkan posisi politik Habibie. Ini
sesuai yang diharapkan dalam pertemuan antara Habibie dengan Tim 13 ICMI di
rumah Habibie beberapa waktu lalu. Dalam pertemuan yang antara lain dihadiri
Letjen (Purn) Achmad Tirtosudiro (Ketua Pelaksana ICMI), Adi Sasono dan
Sjafei Ma'arif (Ketua PP Muhammadyah) menyepakati skenario tak akan
mengadili Soeharto dengan cara mengulur-ulur pemeriksaan hukum koruptor itu
hingga kesehatannya mundur dan tak layak diperiksa, apalagi diadili.
Dengan mundurnya kesehatan Soeharto, Habibie terbebas dari
kewajiban
mengadili Soeharto, agenda politik yang amat berat baginya, yang akan
mempengaruhi pencalonannya sebagai presiden mendatang.***



Re: Tolong !

1999-07-21 Terurut Topik Efron Dwi Poyo (Amoseas Indonesia)

Bagaimana kalau Anda mengawalinya? Saya akan senang berdiskusi dengan Anda.

Efron

-Original Message-
From:   Anna F. Poerbonegoro [SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
Sent:   Thursday, 22 July, 1999 12:40 PM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject:Tolong !

Rekan2 permias@ sekalian,

Tolong dong kalau posting di milis ini, jangan cuma satu atau dua kata
saja.
Orang2 yang nggak banyak waktu luang seperti saya ini, mengharapkan diskusi
dan informasi yang padat berisi dari milis ini, bukan hanya pesan2 pribadi
yang cuman sepotong-sepotong. Pesan2 pribadi harap disampaikan lewat japri
saja, lah ya ;-)


nuhun,
Nina Poerbonegoro



Harian Glodok Standard

1999-07-21 Terurut Topik Efron Dwi Poyo (Amoseas Indonesia)

Para netters yang budiman,

Jika suka dengan info bisnis di Glodok secara lebih "zoom" silakan
berlangganan harian "GLODOK STANDARD". Harian ini juga meliput berita umum
lainnya. Kadang ada juga gosip kocak. Harganya murah lho untuk ukuran orang
yang punya akses internet.

Yang berminat silakan hubungi GLODOK STANDARD,
Jln. Pinangsia Raya GLODOK PLAZA Blok B No. 1
Jakarta 11000
Tel. 021-600 7434/5
Faks. 021-600 7439
Email: [EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED]

Saya sama sekali tak mendapat fee dari woro-woro ini. Saya cuma mau
bagi-bagi info.

Salam,
Efron



Re: JANDA KEMBANG CARI SUAMI

1999-07-20 Terurut Topik Efron Dwi Poyo (Amoseas Indonesia)

Maksudnya 16 setengah tahun pengalamannya, yah?

Efron

-Original Message-
From:   Budi Haryanto [SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
Sent:   Wednesday, 21 July, 1999 3:48 AM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject:Re: JANDA KEMBANG CARI SUAMI

Saya nggak masuk ke kriteria dia, lha wong saya baru 16 setengah tahun lho.
Makanya saya bantuin dia nyariin idola.

Arya boleh langsung kirim e-mail ke do'i lho.

Salam,
Budi

At 12:29 PM 7/20/99 -0400, you wrote:
Bhuehehehe..top banget dah...

Mas Budi aja deketin MasErika tinggalnya di Pondok Indah lhoh...
Pasti Si Erika kesengsem...wong Mas Budi arek UCLA toh..

Arya =)




Re: JANDA KEMBANG CARI SUAMI

1999-07-20 Terurut Topik Efron Dwi Poyo (Amoseas Indonesia)

Rumah saya sih hanya 8 menit dari Pondok Indah. Kalo nggak macet kurang dari
itu. Sebenernya Erika ini pernah datang secara pribadi kepada saya sebelum
Mas Budi menggombalkan eh mengglobalkannya. Makanya saya nggak begitu
ketarik karena ada yang lebih cantik en seki ketimbang mbak Erika.

Efron

-Original Message-
From:   Budi Haryanto [SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
Sent:   Wednesday, 21 July, 1999 9:05 AM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject:Re: JANDA KEMBANG CARI SUAMI

Sebenernya (kalau mau lebih didramatisir nih...), si Erika ini maunya
yang deket-deket aja domisilinya. Ya... Jakarta and sekitarnya gitulah
kira-kira, supaya masa penjajagannya bisa lebih intens, katanya.
Cuman karena wajahnya berbau 'global', ya saya fwd-in ke milis ini.
Jadi, yang saat ini lagi berada jauh dari Pondok Indah ya jangan
kecil hati dulu, nanti deh kalau ada yang mau cari pasangan jarak jauh
saya forward-in lagi (lho... lho... lho..., kok saya ngiklanin jadi
'mat' jomblang...).

Jangan-jangan, saat ini temen-temen yang di Indonesia sudah pada
'menyatronin' Erika punya rumah nih. Kayak mas Efron, and terutama
'bujang-bujang' ITB kayak Frarev and konco-konconya.

Selamat deh...

Salam,
Budi



FW: LOMBA SEPEDA

1999-07-20 Terurut Topik Efron Dwi Poyo (Amoseas Indonesia)

Dari seorang kawan...wah edian tenan!
==



Pada suatu hari Minggu, ibu-ibu suatu perkumpulan senam  di komplek elit
mengadakan acara lomba sepeda .  Lomba diadakan dilapangan sepak bola
dikomplek itu juga. Lomba tersebut adalah ketahanan naik sepeda mengitari
lapangan. Ibu yang mendapat giliran pertama memulai dengan gayanya sendiri
tapi hanya kuat satu putaran saja. Demikian juga ibu yang kedua dan
selanjutnya dengan gaya masing-masing namun sudah ngos-ngosan diputaran
pertama.  Setelah giliran ibu yang kelima dengan tenangnya serta dengan gaya
yang lain dari pada yang lain pada putaran kelima masih terlihat ceria,
bahkan sampai putaran kesepuluh belum mau berhenti kalau tidak distop oleh
ibu yang lain. Jelas ini yang jadi juara.
Ibu yang pertama tanya pada ibu juara tersebut, :
"Apa sih Bu resepnya kok kuat sampai sepuluh kali?"
Dengan tenangnya Ibu juara tersebut menjawab :
"Sepeda saya tanpa sadel."



Pacaran melulu

1999-07-20 Terurut Topik Efron Dwi Poyo (Amoseas Indonesia)

Sepasang duda dan janda yang sudah tua sudah berpacaran selama 5 tahun.
Akhirnya si duda memutuskan untuk meminta si janda menikah.
Segera si janda menjawab, "Ya!".
Keesokan harinya saat bangun pagi, si duda tidak dapat mengingat apa jawaban
si janda. Setelah sejam berusaha mengingat-ingat dan tanpa hasil, akhirnya
dia menelpon si janda. Dengan perasaan malu, dia mengakui bahwa dia lupa apa
jawaban si janda untuk tawaran menikah.
Si Janda menjawab, "Aku senang kamu menelpon. Saya ingat saya menjawab ya
kepada seseorang, tetapi saya lupa siapa orang itu".

"!."



Re: Detikcom: Perolehan Kursi DPR (Final)

1999-07-15 Terurut Topik Efron Dwi Poyo (Amoseas Indonesia)

-Original Message-
From:   Yusuf-Wibisono [SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
Sent:   Wednesday, 14 July, 1999 23:29 PM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject:Detikcom: Perolehan Kursi DPR (Final)

==disetip==

Note: Yg lain-lainnya gelar tiker ;-)
(Nggak dapet kursi). Rada 'mengganggu' juga fakta di atas itu: yg
cuma dicoblos kurang dari 1000 orang bisa dapet satu kursi...
Efron:
Salah ketik 'kali, Kang?



Re: [Ma kasih Mbak Yuni [Re: Kisah nyata: Menanggapi kisah: Pemu rtadan itu Ada di Minangkabau]]

1999-07-14 Terurut Topik Efron Dwi Poyo (Amoseas Indonesia)

Sebenarnya Mbak Yuni nggak perlu cengengesan kayak gitu. Saya sebenarnya tak
mau melebarkan masalah lagi. Pernyataan Anda yang menyamakan penginjilan
dengan pornografi tidak saya anggap a big deal. Coba kalau saya yang bilang
tentang agama Anda? Saya bisa diseret ke pengadilan karena menghina agama
orang lain.

Wassalam,
Efron

-Original Message-
From:   Yuni Wilcox [SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
Sent:   Wednesday, 14 July, 1999 23:20 PM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject:Re: [Ma kasih Mbak Yuni  [Re: Kisah nyata: Menanggapi kisah:
Pemurtadan itu Ada di  Minangka bau]]

Ira Damayanti [EMAIL PROTECTED] wrote:
Ma kasih Mbak Yuni...
You helped me a lot...
saya udah nggak tau lagi mo ngomong apa di debat kusir ini.
Yang saya pahami cuma satu :

Agamamu agamamu, agamaku agamaku.
Dan itu tidak bisa diganggu gugat!
Dan saya kira saudara2 ku seiman pun setuju dengan statemen saya.

Satu lagi mesti kamu tulis rumah tanggaku rumah tanggamu...he..he..he..


wassalam
Ira

On Tue, 13 Jul 1999, Yuni Wilcox wrote:

 "Efron Dwi Poyo (Amoseas Indonesia)" [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Jeng Ira:
 Assalam...
 Well, sayangnya iya, mereka membacakan ayat2 itu dengan ancaman2 halus..
 sehingga kami, saya dan adik saya, mau tidak mau harus duduk diam manis
 dikhotbahi dan diceramahi.
 Walau bukan ancaman fisik tetapi lebih bersifat psikologis," Nanti masuk
 neraka " "Nanti Tuhan marah sama kamu kamu tidak disayang Tuhan lagi "
Pada
 saat saya kelas 2 SD, mana saya bisa berpikir panjang. Apalagi saya
 dioleh-olehi coklat Silver Queen.Imbalannya saya harus duduk manis dan
 dengerin cerita2 nasrani.
 Jika saya seumur sekarang, yah mungkin saya bisa bilang,"Maaf" bla bla
 bla...
 Efron:
 Lha wong namanya mau bercerita tentang Kabar Baik kok dibilang
"mengancam".
 Kenyataannya apakah ada rasa kehilangan dalam diri Anda?


 Nah ini yang bung Efron Lupa. kelas 2 SD saya "kira" masih termasuk di
bawah
 umur.Mereka belum mengerti haju merahnya, manis asamnya kehidupan. Memang
 bagus kalau kabar kebaikan itu kita berikan kepada anak nak kita sendiri
 tetapi kalau sudah menyangkut anak orang lain, meskipun saudara, kita kita
 nggak punya hak sama sekali, harus seijin orang tuanya. APalagi kalau
mereka
 sudah punya agama sendiri.

 Yang kehilangan dalam diri mereka, tentu saja secara fisik tidak ada
tetapi
 sang penginjil itu telah "meracuni" pola pikir mereka secara langsung.
 Seperti halnya pornografi, anak anak dibawah umur nggak akan kehilangan
apa
 apa jika mereka menikmati pornografi sejak usia dini, tetapi yang hilang
pada
 mereka adalah sifat innocent mereka, sifat kekanak kanakan mereka yang
telah
 diambil alih oleh pornografi. Dan mungkin akan membahayakan masa depan
mereka.


 Begitu pula pengabaran injil bagi anak dibawah umur yang sudah mempunyai
agama
 lain, ini sama sekali tidak etis, kecuali sang ortu mengijinkan. Karena
pada
 masa masa seperti itu anak anak adalah hak orang tuanya dan sekaligus
tanggung
 jawab orang tuanya.


 yuni

 
 Get your own FREE, personal Netscape WebMail account today at
http://webmail.netscape.com.




Get your own FREE, personal Netscape WebMail account today at
http://webmail.netscape.com.



Re: Ma kasih Mbak Yuni [Re: Kisah nyata: Menanggapi kisah: Pemu rtadan itu Ada di Minangkabau

1999-07-14 Terurut Topik Efron Dwi Poyo (Amoseas Indonesia)

Yuni:
Ha..ha...(LOL) seret aja ke pengadilan. Saya tidak cengengesan kok
sebelumnya, hanya ngasih senyum kepada Ira yang ngucapin terima kasih. Siapa
sih yang menghina agama anda . Memangnya saya menyamakan penginjilan dengan
pornografi.  Anda ini benar benar berpikiran kekanak kanakan (maaf)anda
terlalu dangkal menilai dangkal dalam menilai sesuatu, dan anda seringkali
menilai sesuatu dari secara harfiahnya saja. apakah waktu di bangku sekolah
anda tidak belajar kalimat  pengandaian, seperti halnya bagai pungguk
merindukan bulan, atau yang pernah anda lontarkan seperti kere munggah bale
dsb. Jika anda sebutkan diatas apakah yang anda maksudkan waktu itu saya
seperti  kere ?
Efron:
Pengandaian? Ingat kasus Eyang Permadi? Beliau juga berandai-andai (saya
mendengar sendiri rekaman kasetnya). Nyatanya? Beliau juga akhirnya
meringkuk di Wirogunan.

Saya juga pernah mengatakan Anda itu "kere munggah bale". "Bale" atau
"Balai" atau juga disebut "Balairung" adalah ruang untuk petinggi. Mengenai
arti sepenuhnya silakan Anda cerap sendiri secara tersurat atau tersirat.

Menyoal pikir-memikir saya tetap berpendapat Anda masih dirajai perasaan
ketimbang benak Anda. Seperti yang pernah saya bilang "Pria punya selera"
dan "Wanita punya rasa".

Yuni:
Saya hanya ingin memberikan suatu pengandaian, suatu tindakan yang sebab
akibatnya mempunyai persamaan. Jika saya andaikan pornografi, dikarenakan
keduanya mempunyai persamaan, yaitu mempunyai dampak dalam pola pikir serta
hati kita, hanya bedanya jika dampak yang diakibatkan oleh pornografi itu
adalah keburukan maka dampak yang dibawa oleh penginjilan yaitu kebaikan.
Efron:
Sekali lagi Anda pink-floyd eh plin-plan. Nah, Anda sendiri bilang dampak
penginjilan adalah kebaikan. Lalu, apanya yang salah? Makanya jangan
menggunakan perasaan agar pendapat Anda tidak mencla-mencle. Apalagi tinggal
dengan bule yang mestinya ambil nilai positifnya. Mereka selalu bilang "I
think" bukan "Saya rasa"
Yuni:
Saya kira sebelumnya anda adalah seorang pendeta atau paling tidak seorang
yang aktif dalam gereja. Biasanya orang seperti mereka baik baik, dan
wawasan luas, serta nggak gampang tersinggung.
Efron:
Betul dan tidak salah. Namun anehnya di milis Kristen saya sering "bentrok"
dengan mereka yang Anda sebut khususnya pendeta.
Saya gampang tersinggung? Kalau saya gampang tersinggung sudah saya
caci-maki Anda karena menyamakan dan berandai-andai penginjilan itu seperti
pornografi.



Re: Ma kasih Mbak Yuni [Re: Kisah nyata: Menanggapi kisah: Pemu rtadan itu Ada di Minangkabau]

1999-07-14 Terurut Topik Efron Dwi Poyo (Amoseas Indonesia)

Yuni:
Efron ...Efron anda ini masih SMP atau sudah memang sudah pikun, mengapa sih
anda kok nggak ngerti ngerti juga. Memang injil itu membawa kebaikan, saya
tidak mepermasalahkan kebaikannya atau keburukannya isi ajarannya. Dan
sebenarnya ini berlaku secara umum, nggak hanya penginjilan aja, tetapi juga
penyebaran agama lain termasuk Islam. Pada waktu itu seingat saya, saya
hanya menyinggung "kalau penyebarannya kepada anak anak dibawah umur, harus
seijin dan sepengetahuan orang tuanya, karena anak anak itu adalah menjadi
hak dan kewajiban orang tuanya, apalagi jika mereka berlainan agama".
Efron:
Yah jelas saya nggak ngerti omongan Anda. Anda ngeributin sepotong coklat.
Apa bedanya saya kalo suka pada anak-anak lalu mengasuh mereka,
mendongengkan mereka sambil memberi coklat biar bisa duduk manis. Lah wong
namanya anak-anak. Kalau disebut itu kewajiban orang tuanya apakah mereka
mencak-mencak anak-anaknya diperlakukan begitu? Tidak konfirmasi mengenai
itu.

Yuni:
Dan sebenarnya yang paling saya tidak setujui yaitu jika ada yang  mencoba
membujuk mereka dengan coklat dan sebagainya, meskipun penyebaran agama
punya niat baik tapi tetap aja salah karena anak anak itu nggak ngerti, itu
sama aja memanupulasi mereka. Kalau memang berniat baik untuk mengajak
mereka, tanya lebih dahulu, apakah mereka mau mendengarkan ajaran agama
kristen yang membawa kebaikan, kalau mereka tidak mau ya sudah, tinggalkan
mereka dan kalau penginjil itu berkeinginan keras, maka bisa ditanyakan
kembali lain kali, dan jangan putus asa, ikuti petunjuk agama. Akan tetapi
jangan sekali kali dengan memberikan hadiah hadiah dengan maksud lain.
Kecuali kalau terhadap anaknya sendiri ya tidak apa apa. Misalnya anak anda
nggak mau belajar agama, maka anda bujuk dia beri dia coklat sehingga mau ke
sekolah minggu dsb, tidak ada masalah.
Efron:
Sekali lagi ini namanya dunia anak-anak. Kalo bukan anak-anak tidak perlu
dibujuk. Malah mereka yang akan memeras seperti Andi Ghalib.



Re: Tentang Riggs

1999-07-14 Terurut Topik Efron Dwi Poyo (Amoseas Indonesia)

Kalo Ryan Giggs sih bukan sosiolog, tapi pemain MU asal Wales.

Efron

-Original Message-
From:   Saut Aritua H Sagala [SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
Sent:   Thursday, 15 July, 1999 13:16 PM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject:Re: Tentang Riggs

Apakah yang dimaksud adalah RGiggs alias Ryan Giggs

Sosial yang dimaksud itu sosial apa dulu yang jelas dong.
Agar kita dapat mendefinisikan berdasarkan teori dasarnya dulu bagian
sosial apa yang anda maksud.

Salam Hormat,


Saut A H S
[EMAIL PROTECTED]
Urban  Regional Planning
Bandung Institute of Technology

On Wed, 14 Jul 1999, Arikrisna M Tarigan wrote:

 Buat teman2 terutama yg kuliah atau pernah kuliah tentang sosial, tau ngga
 tentang teori
 PRISMA SOSIAL-nya Fred R Giggs
 Tolong donk jelasin ke saya di tunggu
lho.
 NUHUN PISANG

 Viva Liverpool
 Arikrisna M. Tarigan




Re: Kriteria Pornografi itu Apa ?

1999-07-13 Terurut Topik Efron Dwi Poyo (Amoseas Indonesia)

Terlepas dari itu semua bagi saya pornografi itu seni yaitu "SENI
PORNOGRAFI" :-).

Efron

-Original Message-
From:   Nasrullah Idris [SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
Sent:   Tuesday, 13 July, 1999 10:56 AM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject:Kriteria Pornografi itu Apa ?

Beberapa pihak mengatakan bahwa gambar bisa dikatakan "pornograf" bila
menimbulkan selera birahi bagi yang melihatnya. Kalau begitu timbul
pertanyaan, apakah berikut ini bisa dikatakan pornografi :

1. Gambar wanita yang memperlihatkan payudaranya pada buku kebidanan bagi
mahasiswa Fakultas Kedokteran ?

2. Gambar wanita bugil bagi kaum homoseks

3. Gambar pria tanpa baju, sebagaimana petinju, tetapi  bisa menimbulkan
selera birahi bagi sebagian wanita?

4. Gambar pria dengan pakaian tertutup sekujur tubuh, tetapi bibirnya bisa
menimbulkan selera birahi bagi sebagian wanita?

Salam,

Nasrullah Idris



Re: [Pemakaian Agama untuk Tujuan Politik Tertentu]

1999-07-13 Terurut Topik Efron Dwi Poyo (Amoseas Indonesia)

Jawaban saya: YA. Namun apakah itu salah atau benar sangatlah nisbi.

Efron

-Original Message-
From:   Nasrullah Idris [SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
Sent:   Tuesday, 13 July, 1999 10:56 AM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject:Re: [Pemakaian Agama untuk Tujuan Politik Tertentu]

Tetapi apakah bisa dikatakan bahwa saya mengajukan email ini pun mempunyai
tujuan politik tertentu?
Kalau ya, apakah itu salah atau benar?
Kalau tidak, apakah itu salah atau benar?


Salam,

Nasrullah Idris



Re: Ma kasih Mbak Yuni [Re: Kisah nyata: Menanggapi kisah: Pemur tadan itu Ada di Minangka bau]

1999-07-13 Terurut Topik Efron Dwi Poyo (Amoseas Indonesia)

Itu salah Anda sendiri, Jeng! Mengapa Anda merasa diri sebagai KUSIR?

Efron

-Original Message-
From:   Ira Damayanti [SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
Sent:   Wednesday, 14 July, 1999 10:38 AM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject:Ma kasih Mbak Yuni  [Re: Kisah nyata: Menanggapi kisah:
Pemurtadan itu Ada di  Minangka bau]

Ma kasih Mbak Yuni...
You helped me a lot...
saya udah nggak tau lagi mo ngomong apa di debat kusir ini.
Yang saya pahami cuma satu :

Agamamu agamamu, agamaku agamaku.
Dan itu tidak bisa diganggu gugat!
Dan saya kira saudara2 ku seiman pun setuju dengan statemen saya.

wassalam
Ira

On Tue, 13 Jul 1999, Yuni Wilcox wrote:

 "Efron Dwi Poyo (Amoseas Indonesia)" [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Jeng Ira:
 Assalam...
 Well, sayangnya iya, mereka membacakan ayat2 itu dengan ancaman2 halus..
 sehingga kami, saya dan adik saya, mau tidak mau harus duduk diam manis
 dikhotbahi dan diceramahi.
 Walau bukan ancaman fisik tetapi lebih bersifat psikologis," Nanti masuk
 neraka " "Nanti Tuhan marah sama kamu kamu tidak disayang Tuhan lagi "
Pada
 saat saya kelas 2 SD, mana saya bisa berpikir panjang. Apalagi saya
 dioleh-olehi coklat Silver Queen.Imbalannya saya harus duduk manis dan
 dengerin cerita2 nasrani.
 Jika saya seumur sekarang, yah mungkin saya bisa bilang,"Maaf" bla bla
 bla...
 Efron:
 Lha wong namanya mau bercerita tentang Kabar Baik kok dibilang
"mengancam".
 Kenyataannya apakah ada rasa kehilangan dalam diri Anda?


 Nah ini yang bung Efron Lupa. kelas 2 SD saya "kira" masih termasuk di
bawah
 umur.Mereka belum mengerti haju merahnya, manis asamnya kehidupan. Memang
 bagus kalau kabar kebaikan itu kita berikan kepada anak nak kita sendiri
 tetapi kalau sudah menyangkut anak orang lain, meskipun saudara, kita kita
 nggak punya hak sama sekali, harus seijin orang tuanya. APalagi kalau
mereka
 sudah punya agama sendiri.

 Yang kehilangan dalam diri mereka, tentu saja secara fisik tidak ada
tetapi
 sang penginjil itu telah "meracuni" pola pikir mereka secara langsung.
 Seperti halnya pornografi, anak anak dibawah umur nggak akan kehilangan
apa
 apa jika mereka menikmati pornografi sejak usia dini, tetapi yang hilang
pada
 mereka adalah sifat innocent mereka, sifat kekanak kanakan mereka yang
telah
 diambil alih oleh pornografi. Dan mungkin akan membahayakan masa depan
mereka.


 Begitu pula pengabaran injil bagi anak dibawah umur yang sudah mempunyai
agama
 lain, ini sama sekali tidak etis, kecuali sang ortu mengijinkan. Karena
pada
 masa masa seperti itu anak anak adalah hak orang tuanya dan sekaligus
tanggung
 jawab orang tuanya.


 yuni

 
 Get your own FREE, personal Netscape WebMail account today at
http://webmail.netscape.com.




Re: Kisah di Minangkabau

1999-07-13 Terurut Topik Efron Dwi Poyo (Amoseas Indonesia)

Aneh? Silakan Anda bertanya lewat japri ntar Anda akan tahu ada keanehan
atau tidak. Saya juga sudah bilang tidak akan pernah mengutak-atik Al Quran
dengan ambisi untuk mencari-cari kesalahan. Ini bakal menimbulkan
kedengkian.

Efron

-Original Message-
From:   meydi rianto [SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
Sent:   Wednesday, 14 July, 1999 2:55 AM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject:Re: Kisah di Minangkabau

Saudara Efron
well.. terlepas maupun tidak apa yang anda sebutkan dalam email anda
semuanya hanya tanggapan anda yang belum mempunyai landasan theory yang
kuat. Untuk masalah "tendensius" itu terserah anda sajalah, saya melihat
justru anda yang melakukan offense, kalau anda benar2 tidak melukai hati
orang yang berlainan agama, mengapa anda sebutkan banyak orang yang
menghujat agama anda? dan satu lagi yang membuat anda terlihat tidak
menggunakan otak jernih dalam berpikir terutama yang berhubungan tentang
agama anda sendiri.masak iya menjelaskan agama orang lain dengan kitab suci
yg anda yakini?...hmm aneh juga!..
yah kalau belon benar2 mendalami masalah agama anda sendiri yah mbok tanya
dulu kepada org yang ahlinya, jadi tidak adanya kekeliruan yang fatal
akibatnya...



Kasus pornografi

1999-07-12 Terurut Topik Efron Dwi Poyo (Amoseas Indonesia)

Selain soal KPU, Ghalib, dan isu politik lainnya, saat ini sedang marak
perdebatan soal pornografi di media. Herannya di sini orang-orang menyerang
"pornografi" dengan alasan ini-itu seperti misalnya agama, etika, budaya
Timur (Indonesia), moral, dll. Bahkan Gubernur DKI bisa "belekan" kalau
melihat pose-pose itu (yang bener aja Bang Yos). Mungkin maksud Bang Yos
bisa belekan kalau memandang tanpa terus-menerus tanpa mengedipkan mata.
Para tokoh agama pun tak ketinggalan mengomentari (baca: membeli) media
"porno" itu sambil berkomentar macam-macam.

Anehnya, mereka yang lantang menentang pornografi tidak menitik-beratkan
ketidaksetujuan mereka terhadap bahaya kepada anak-anak di bawah umur.
Alasan klise (moral, etika, dll.) sangat tak paut bila yang dinasehati
adalah orang dewasa. Yang namanya orang dewasa tentu sudah tahu
baik-buruknya sebuah pose seronok di media. Mengapa orang-orang itu tak
menuntut/mengkritik media itu akan merusak anak-anak di bawah umur? Justru
anak-anaklah yang mestinya kita lindungi dari bahaya "pornografi" bukan
budaya Timur kita atau yang sejenisnya.

Bagaimana kawan-kawan?

Wassalam,
Efron



Re: Kisah di Minangkabau

1999-07-12 Terurut Topik Efron Dwi Poyo (Amoseas Indonesia)

-Original Message-
From:   Saut Aritua H Sagala [SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
Sent:   Friday, 09 July, 1999 10:43 AM

===dihapus===
Mengapa resiko ini mau ditanggung oleh para misionaris bahkan dengan
meninggalkan keluarganya. Hal itu hanya bisa dijawab oleh pekerjaan Tuhan
(Roh Kudus).

Nah tugas penginjilan ini menjadi tanggungjawab dari setiap orang yang
percaya kepada Tuhan Yesus. Mungkin saya sendiri belum berani mengambil
langkah tersebut karena banyak kekuatiran-kekuatiran yang masih saya hadapi
sebagai manusia. Apakah Bung Effron atau teman-teman yang Kristen berani
mengambil iman seperti di atas??
===dihapus===

Efron (dengan satu "f"):
Di dalam iman Kristen tidak ada tawar-menawar. Maksudnya, Firman Allah
adalah kebenaran mutlak yang tak terkoreksikan. Allah tak pernah berbuat
salah dan tak pernah melakukan koreksi atas Firman-Nya sendiri. Dengan kata
lain apa yang dikatakan oleh Allah "A" adalah "A" bukan "A plus" atau "A
minus". Manusia saja yang suka berkelit. Jadi apa yang dikatakan Allah
adalah "haram hukumnya" tetap "haram hukumnya" tak ada perkecualian. Contoh:
katakanlah Alkitab melarang orang Kristen makan daging babi. Lalu saya
tersesat di hutan. Makanan yang tersedia hanyalah babi hutan. Apapun
alasannya saya tetap tidak boleh makan itu, dan jika saya makan maka saya
berdosa.
Menyoal berani tidak berani mengambil iman seperti di atas saya akan
bertanya apakah itu yang diperintahkan Tuhan Yesus Kristus. Mengikut Kristus
berarti rela memanggul salib-Nya. Artinya kita wajib meninggalkan hal-hal
duniawi yang buruk di depan Tuhan. Apakah itu? Dosa. Yang lebih penting lagi
menjadi Kristen mesti menjadi berkat bagi semua orang. Membagi berkat bisa
dalam bentuk langsung seperti yang dilakukan oleh para misionaris. Bisa juga
seperti kita-kita ini yang bekerja di berbagai bidang dengan selalu membawa
terang bagi sesama kita.
Lebih gamblangnya lagi dalam nama Tuhan Yesus Kristus saya siap menghadapi
segala risiko sebagai pengikut Kristus.



Re: Film dan Film (was: Re: Bahaya Y2K.)

1999-07-12 Terurut Topik Efron Dwi Poyo (Amoseas Indonesia)

Irwan:
Kesentuh apanya nih, hehehehe. Makanya kalau nonton jangan sambil makan
bakso, ya bisa kesentuh lah:) Ngomong2, gue punya teks dan terjemahan
bebas (banget) dari soundtrack tersebut, "You'll be in my heart".  Ntar gue
postingin deh kalau lagi ngga males ngetik.
Efron:
Kesentuh anunya:-)

Irwan:
Jangan ketipu dengan versi lama. Soalnya yg ini versi modern.  Kalau loe
ngga suka film sejenis Man In Black, ya loe bakalan ngga suka juga dengan
film ini.
Efron:
Kalo MIB atau kayak Independence Day saya suka. Yang nggak suka itu yah film
futuristik yang menceritakan puluhan atau ratusan tahun y.a.d. Lain halnya
kalo kayak time-trax, karena berkutat pada zaman sekarang. Dengan kata lain
saya nggak suka ama film yang setting-nya masa depan (dengan kostum yang
aneh-aneh dll.)

  Irwan:
  5.Puteri Seorang Jenderal (The General's Daughter) - bagus tapi
  perlu mikir dan nebak2hehehe. Pemainnya: John Travolta

  Efron:
  Sekali lagi John Tralala membuktikan diri bahwa ia bukan saja
jago disko
  kayak "Saturday Night Fever". Ini juga perlu ditonton oleh para
jenderal
TNI
  yang kaku agar tak egois. Bahkan anak ceweknya sendiri
dikorbankan demi
  kehormatan korps. Sayang sekali James Woods main cuma sebentar
karena
keburu
  mati.

Irwan:
Gue waktu nonton lain lagi pikirannya. Gue ngebayangin suatu saat nanti
sistem militer atau penegakan hukum di militer bisa seperti di film itu
dimana dibentuk atau diangkat pihak yg sifatnya independen untuk memeriksa
suatu kasus.  Integritas pemeriksa terhadap kebenaran dan keadilan, ini yg
membuat gue berpikir "akankah Indonesia bisa seperti itu kelak?" Soale,
ngelihat kasus Andi Ghalib aja bikin gue berpikir tampaknya perlu waktu
panjang untuk bisa melihat pemeriksaan kasus atas oknum militer Indonesia
bisa seperti itu.
Efron:
Kalo dipikir kita juga punya yang mirip-mirip kayak gitu. Masalahnya 'kan
orang dan sistem pendukungnya tak memadai.



Re: Kisah nyata: Menanggapi kisah: Pemurtadan itu Ada di Minangka bau

1999-07-12 Terurut Topik Efron Dwi Poyo (Amoseas Indonesia)

Jeng Ira:
Assalam...
Well, sayangnya iya, mereka membacakan ayat2 itu dengan ancaman2 halus..
sehingga kami, saya dan adik saya, mau tidak mau harus duduk diam manis
dikhotbahi dan diceramahi.
Walau bukan ancaman fisik tetapi lebih bersifat psikologis," Nanti masuk
neraka " "Nanti Tuhan marah sama kamu kamu tidak disayang Tuhan lagi " Pada
saat saya kelas 2 SD, mana saya bisa berpikir panjang. Apalagi saya
dioleh-olehi coklat Silver Queen.Imbalannya saya harus duduk manis dan
dengerin cerita2 nasrani.
Jika saya seumur sekarang, yah mungkin saya bisa bilang,"Maaf" bla bla
bla...
Efron:
Lha wong namanya mau bercerita tentang Kabar Baik kok dibilang "mengancam".
Kenyataannya apakah ada rasa kehilangan dalam diri Anda?
Jeng Ira:
Oh, mengenai salam, saya rasa janggal ketika keluarga besar kami merayakan
Hari Raya Idul Fitri lalu mereka mengucap salam2 pujian nasrani ( dan sekali
lagi agak2 berkhotbah ) ketika kami sedang merayakan  dan laksanakan ritual2
Islam...  Apakah  ia mengatakan salam secara Islami ketika Anda sedang
mengadakan kebaktian atau ketika anda merayakan natal ?
Efron:
Selalu yang timbul adalah salah-menyalahkan. Saya juga disalahkan (baik oleh
orang Islam maupun Kristen) menggunakan salam "wassalam". Padahal dalam
Alkitab bahasa Arab kata-kata seperti "Bismillah", "Insya Allah" ada di
dalamnya. Kata "Haleluya" dan "Alhamdulilah" hanya dibedakan dengan bahasa
saja.
Jeng Ira:
Saya tidak mengatakan bahwa adalah hal yang salah bahwa kita saling membantu
satu sama lain, terlepas apapun agamanya.
Dalam statemen Anda apakah saya "negotiable" atau tidak, saya kira Anda
salah persepsi mengenai tolong saling tolong menolong dengan agama lain.
Dalam Islam kami pun tidak mengasingkan diri dan malah dianjurkan untuk
bersosialisasi satu sama lain sesama manusia ( Habluminanaas = hubungan
antara sesama manusia ).Bahkan kami malah dilarang keras untuk mengganggu
orang2 non muslim jika mereka pun mau hidup berdampingan dengan kami secara
damai. Tolong menolong dan saling membantu.  Tapi harap dipisahkan antara
hubungan sesama manusia dengan hubungan dengan Tuhan. Dalam Islam ayat pun
ada yg berbunyi,"Lakum dinukum waliyadiin" Agamamu agamamu, Agamaku
agamaku.Ketika saling menolong tersebut janganlah disertai dengan tendensi
ajakan masuk agama lain  serta bujukan2 dan ancaman2 secara implisit itu
tadi.
Dan hal itu yang dialami oleh kami, oleh pembantu kami di desa,..
Walaupun sekali lagi bukan ancaman2 fisik yg dapat melanggar hukum, tetapi
lebih kepada ancaman2 psikologis.
Efron:
Nah, kalau Anda bilang begitu berarti apa yang jadi masalah. Tanda salib
juga menggambarkan hubungan vertikal dan horizontal, so what's the problem?
Dalam Alkitab disebutkan Ismael dan keturunannya adalah pemegang "tanda
perjanjian Allah". Orang Kristen yang telah menerima "perjanjian Allah"
wajib memberitakan Kabar ini bahwa Allah memang sudah menggenapi janji-Nya.
Jeng Ira:
Apakah ketika Anda menolong tetangga Anda disertai penyebaran agama juga ?
Dengan kalimat ,"OK, kalian saya bantu tapi kalian harus mengikuti ajaran
agama saya" Enggak kan ?
Nah, kalimat2 semacam itulah ( kurang lebih ) yg kami terima.
Bagi orang awam, anak kecil, manalah mereka bisa melawan ?
Efron:
Orang Kristen mesti menjadi terang dan berkat bagi orang lain berdasarkan
kasih.
Jeng Ira:
Apakah tetangga Anda yang muslim itu ketika datang ke rumah anda mengucapkan
salam lalu berkhotbah dihadapan Anda ?  "Pak saya tahu Anda kesusahan ,
makanya ikutlah agama kami, nanti kami tolong Anda. Kalau tidak Anda nanti
bisa masuk neraka lho!" Apakah Anda dibegitukan ? Anda mau dibegitukan ?
Coba kalau Anda dalam posisi terjepit lalu dibegitukan orang ?
Efron:
Memang tidak. Saya juga siap jika ada orang mencoba memasuki "area" saya
dengan pikiran terbuka.
Jeng Ira:
Saya hanya menekankan bahwa ketika kita saling membantu, saling menolong,
sebagai makhluk sosial yang hidup dalam masyarakat, apabila kita menolong
hendaknya yang ikhlas tanpa pamrih.Jangan diembel-embeli tendensi macam2..
Dengan ajakan2 tertentu. Apalagi ajakan kepada orang yang sudah jelas2
beragama.
Efron:
Ya memang itulah adanya. Orang atheis pun bisa berbaik lebih baik ketimbang
orang yang mengaku beragama.



Yuni Larry Wilcox (RE: [Efron)

1999-07-12 Terurut Topik Efron Dwi Poyo (Amoseas Indonesia)

Baru tahu tho kalo saya ini orangnya aneh-aneh? Semakin Anda mbudet, maka
semakin aneh-aneh saya ha...ha...ha

Efron

-Original Message-
From:   Yuni Wilcox [SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
Sent:   Tuesday, 13 July, 1999 0:21 AM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject:Re: [Efron


anda ini aneh sekali, kritikan anda yang satu itu (berkaitan dengan
pertanyaan
saya), tidak ada kaitan dengan tulisan saya yang bernada emosi atau pun asal
njeplak. Sayang sekali saya nggak punya email terdahulu, tapi seingat saya
tentang peranan nyata untuk membantu rakyat. Setelah ngasih jawaban, "tanya
pada diri sendiri" sekarang malah "nyangkut nyangkutin masalah
emosi",...Efron...Efron



Re: Kasus pornografi

1999-07-12 Terurut Topik Efron Dwi Poyo (Amoseas Indonesia)

Itulah kebanyakan tokoh di sini asbun dan carmuk sehingga omongannya
kebat-kliwat. Hal yang mendasar dan yang nyata menjadi terlupakan. Lha wong
namanya agama itu 'kan biar dibagaimanapun juga tak mempan dengan
pornografi. Yang terkena efek buruknya 'kan bukan agama atau budaya, tapi
anak-anak di bawah umur.

Cara mengatasinya? Yang pertama adalah peran orangtua yang punya anak (di
bawah umur) agar memberi penerangan yang benar soal seks dan pornografi.
Pemerintah atau lembaga tinggal mengatur prosedur peredarannya.

Barangkali mbak Yuni punya tips lain dengan pengalaman di sono?

Wassalam,
Efron

-Original Message-
From:   Yuni Wilcox [SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
Sent:   Monday, 12 July, 1999 22:26 PM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject:Re: [Kasus pornografi]

Setuju bung Efron. Lagian budaya timur sendiri juga nggak begitu nggak
berarti
murni nggak buka bukaan. Buktinya wanita jaman dulu di Bali khan dianggap
wajar tanpa memakai baju atasan, dan saya kira juga beberapa tempat lainnya.
Nah ini khan salah satu budaya Timur.

Begitu pula dengan orang dewasa, mau dikasih nasehat entek ngamek kurang
nggolek kalau dasarnya memang seperti itu ya nggak bakalan berhenti.

Nah memang tanggung jawab kita pada generasi muda. Kalau generasi tua dan
setengah tuanya sudah teler dan setengah teler, ya paling tidak generasi
mudanya dijaga agar tidak terlalu teler dimasa mendatang.

Tapi ini semua nggak akan gampang, karena ada lembaga kebebasan bicara yang
menentang adanya berbabagai macam sensor terutama di Internet.dan kalau
pemerintah sampai turun tangan memberikan larangan resmi untuk pornografi,
maka lembaga ini akan cari cari alasan untuk menentangnya. Selama ini mereka
sudah berusaha menitik beratkan ke beberapa negara Asia termasuk Indonesia.

Saya dukung deh "bebas pornografi" demi anak anak.

yuni

"Efron Dwi Poyo (Amoseas Indonesia)" [EMAIL PROTECTED] wrote:
Selain soal KPU, Ghalib, dan isu politik lainnya, saat ini sedang marak
perdebatan soal pornografi di media. Herannya di sini orang-orang menyerang
"pornografi" dengan alasan ini-itu seperti misalnya agama, etika, budaya
Timur (Indonesia), moral, dll. Bahkan Gubernur DKI bisa "belekan" kalau
melihat pose-pose itu (yang bener aja Bang Yos). Mungkin maksud Bang Yos
bisa belekan kalau memandang tanpa terus-menerus tanpa mengedipkan mata.
Para tokoh agama pun tak ketinggalan mengomentari (baca: membeli) media
"porno" itu sambil berkomentar macam-macam.

Anehnya, mereka yang lantang menentang pornografi tidak menitik-beratkan
ketidaksetujuan mereka terhadap bahaya kepada anak-anak di bawah umur.
Alasan klise (moral, etika, dll.) sangat tak paut bila yang dinasehati
adalah orang dewasa. Yang namanya orang dewasa tentu sudah tahu
baik-buruknya sebuah pose seronok di media. Mengapa orang-orang itu tak
menuntut/mengkritik media itu akan merusak anak-anak di bawah umur? Justru
anak-anaklah yang mestinya kita lindungi dari bahaya "pornografi" bukan
budaya Timur kita atau yang sejenisnya.

Bagaimana kawan-kawan?

Wassalam,
Efron



Get your own FREE, personal Netscape WebMail account today at
http://webmail.netscape.com.



Re: Film dan Film (was: Re: Bahaya Y2K.)

1999-07-12 Terurut Topik Efron Dwi Poyo (Amoseas Indonesia)

Tegang, Lae? Apanya yang tegang? Makanya jangan suka menyentuh
bakso...:-)ntar kena boraks.

Efron

-Original Message-
From:   Irwan Ariston Napitupulu [SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
Sent:   Tuesday, 13 July, 1999 8:24 AM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject:Re: Film dan Film (was: Re: Bahaya Y2K.)

In a message dated 7/12/99 10:19:07 AM Eastern Daylight Time,
[EMAIL PROTECTED]
writes:

  2.Arlinton Road.

  jenisnya rada2 thriller gitu... ttg tetangga..
  lumayan bagus lha...


Irwan:
Gue jadi inget sekarang, ini khan soal tetangga
yg diduga akan meledakkan gedung khan?
Wah, waktu nonton ekstranya aja gue udah tertarik
nonton nih film soale naga2nya sih bakalan cukup
tegang..:)

jabat erat,
Irwan Ariston Napitupulu



Re: Kisah di Minangkabau

1999-07-12 Terurut Topik Efron Dwi Poyo (Amoseas Indonesia)

Sdr. Meydi Rianto,

Busyet dah saya dibilang begitu. Coba dipikir berapa perbandingannya
tulisan-tulisan yang menyudutkan bahkan menghina Kristen di milis ini.
Memangnya agama apa yang saya tendensikan? Apakah Anda kira dalam Alkitab
tidak menyebutkan makan babi, darah, ular, dll adalah haram?

Sekali lagi saya tegaskan saya TIDAK PERNAH membicarakan Islam dan Al Quran
sebagai subjek. Saya selalu menjawabnya dengan Alkitab yang memang arena
bermain saya. Termasuk di sini kalau ada yang menanyakan tentang Islam saya
akan menjawabnya dengan Alkitab. Misal, mengapa orang Islam kalau beribadah
begitu khusuk dan tampak serius? Lalu mengapa perlu dikumandangkan adzan?
Alkitab menjawabnya tuntas yang justru orang Islam sendiri banyak yang tidak
tahu mengapa demikian. Demikian juga mengapa dalam kebaktian/ibadah orang
Kristen tampak tertawa dan gembira? Ini juga belum tentu semua orang Kristen
tahu latar belakangnya.

Wassalam,
Efron

-Original Message-
From:   meydi rianto [SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
Sent:   Tuesday, 13 July, 1999 8:38 AM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject:Re: Kisah di Minangkabau

wah tanggapan anda sungguh naif dan terlalu tendesius terhadap salah satu
agamaseperti yg anda tulis dibawah ini:

=
Di dalam iman Kristen tidak ada tawar-menawar. Maksudnya, Firman Allah
adalah kebenaran mutlak yang tak terkoreksikan. Allah tak pernah berbuat
salah dan tak pernah melakukan koreksi atas Firman-Nya sendiri. Dengan kata
lain apa yang dikatakan oleh Allah "A" adalah "A" bukan "A plus" atau "A
minus". Manusia saja yang suka berkelit. Jadi apa yang dikatakan Allah
adalah "haram hukumnya" tetap "haram hukumnya" tak ada perkecualian. Contoh:
katakanlah Alkitab melarang orang Kristen makan daging babi. Lalu saya
tersesat di hutan. Makanan yang tersedia hanyalah babi hutan. Apapun
alasannya saya tetap tidak boleh makan itu, dan jika saya makan maka saya
berdosa.
=
Boeat Bung Efron:
coba lah berpikir jernih dan menggunakan akal sehat?apakah itu merupakan
jawaban seorang intelektual seperti anda?
apakah agama lain selalu salah? dan agama anda yang selalu benar?..masing2
agama punya persepsi masing2 yang tidak diketahui oleh lain pemeluk...contoh
yang anda berikan sangatlah lemah karena anda memberikan contoh tanpa
mencerna lagijika babi diharamkan di agama anda berarti absolutly
haram?coba anda cerna baik2 pernyataan anda yang bisa dikatakan sbb:
misalnya babi haram hukumnya dan absolutly haram atau bisa dikatakan tidak
bisa di tawar2 lagi even dalam keadaan darurat dan anda ikuti sepenuhnya
tanpa pikir panjang terlebih dahulu yang ada  anda bisa mati konyol gara2
kelaparanapakah ajaran agama menyuruh org mati konyol?...dimana letak
keuntungan utk manusia jika Tuhan menyuruh ummatnya mati konyol hanya gara2
mengikuti firman Tuhan tanpa mencerna terlebih dahulu...
Agama adalah suatu arahan bagi ummatnya agar tidak tersesat didalam
kehidupan dunia dan akhiratagama perlu di telaah lebih mendalam bukan
menelannya secara bulat2saya yakin masing2 kitab suci selalu mempunyai
tafsiran yang diberikan oleh para pemuka agamanya spt Kiai, Pendeta
dlsbg-nya.
agama tidak pernah membuat sesat umatnya jika percaya dan berpegang teguh
atas keimanannya...seperti mati konyol seperti tersebut diatas..
semoga ini semua jadi pelajaran buat kita ....

salam reformasi,
Meydi



From: "Efron Dwi Poyo (Amoseas Indonesia)" [EMAIL PROTECTED]
Reply-To: Indonesian Students in the US [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: Kisah di Minangkabau
Date: Mon, 12 Jul 1999 13:23:35 +0700

-Original Message-
From:   Saut Aritua H Sagala [SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
Sent:   Friday, 09 July, 1999 10:43 AM

===dihapus===
Mengapa resiko ini mau ditanggung oleh para misionaris bahkan dengan
meninggalkan keluarganya. Hal itu hanya bisa dijawab oleh pekerjaan Tuhan
(Roh Kudus).

Nah tugas penginjilan ini menjadi tanggungjawab dari setiap orang yang
percaya kepada Tuhan Yesus. Mungkin saya sendiri belum berani mengambil
langkah tersebut karena banyak kekuatiran-kekuatiran yang masih saya hadapi
sebagai manusia. Apakah Bung Effron atau teman-teman yang Kristen berani
mengambil iman seperti di atas??
===dihapus===

Efron (dengan satu "f"):
Di dalam iman Kristen tidak ada tawar-menawar. Maksudnya, Firman Allah
adalah kebenaran mutlak yang tak terkoreksikan. Allah tak pernah berbuat
salah dan tak pernah melakukan koreksi atas Firman-Nya sendiri. Dengan kata
lain apa yang dikatakan oleh Allah "A" adalah "A" bukan "A plus" atau "A
minus". Manusia saja yang suka berkelit. Jadi apa yang dikatakan Allah
adalah "haram hukumnya" tetap "haram hukumnya" tak ada perkecualian.
Contoh:
katakanlah Alkitab melarang orang Kristen makan daging babi. Lalu saya
tersesat di hutan. 

Re: [Re: Forum Keadilan Majalah Rasis?]

1999-07-11 Terurut Topik Efron Dwi Poyo (Amoseas Indonesia)

Manfaatnya? Setidaknya Anda tidak asal njeplak. Njeplak boleh saja, asal
dapat mempertanggungjawabkan (menjelaskan) tanpa embel-embel emosi.

Efron

-Original Message-
From:   Yuni Wilcox [SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
Sent:   Thursday, 08 July, 1999 23:54 PM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject:Re: [Re: Forum Keadilan Majalah Rasis?]

Efron:
Tanyakanlah kepada diri Anda sendiri karena Andalah yang tahu persis tentang
diri Anda.
===
aneh sekali anda ini ngasih kritikan tapi nggak punya secuilpun jawaban
ketika ditanya Memang yang tahu persis mengenai diri saya adalah saya
sendiri, lha ngapain anda menilai saya, apa manfaatnya?





Get your own FREE, personal Netscape WebMail account today at
http://webmail.netscape.com http://webmail.netscape.com .



Re: Kisah nyata: Menanggapi kisah: Pemurtadan itu Ada di Minangka bau

1999-07-11 Terurut Topik Efron Dwi Poyo (Amoseas Indonesia)

Jeng Ira Damayanti,

Apakah orang-orang yang Anda ceritakan itu dalam menginjil disertai dengan
paksaan dan ancaman? Saya kok tidak/belum menemukan dalam penjelasan Anda.
Apakah orang-orang yang diberi bahan bacaan itu kalau ada yang menolak lalu
diancam? Tidak 'kan. Mengapa pendeta dilarang berpraktek pengobatan kalau ia
diberi kuasa Roh Kudus? Aneh sekali pemaparan Anda itu dianggap suatu yang
salah.

Saya tinggal di lingkungan yang dulu dikenal sebagai basis PPP. Tidak jarang
orang bertamu ke rumah saya dengan mengucapkan "assalammualaikum". Padahal
tamu ini sangat mengerti bahwa saya adalah penganut Kristen. Tanpa basa-basi
saya menjawab "mualaikum salam" (koreksi saya bagaimana menulis yang benar).
Tidak jarang juga orang-orang ini meminta bantuan saya (baik tenaga, duit,
atau beras). Salahkah saya membantu mereka dengan kasih? Salahkah juga
mereka meminta bantuan kepada saya yang Kristen? Jika jawaban Anda "tidak
bersalah" artinya Anda "negotiable". Artinya lagi apa yang Anda paparkan di
bawah sangatlah mengada-ada jika dikatakan "salah" (atau tidak baik).

Wassalam,
Efron

-Original Message-
From:   Ira Damayanti [SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
Sent:   Thursday, 08 July, 1999 10:50 AM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject:Kisah nyata: Menanggapi kisah: Pemurtadan itu Ada di
Minangkabau

Assalam

Maaf kalau saya ikutan..
Bukannya saya ingin mengadu domba siapapun, hanya menyampaikan pengalaman
yang saya terima.. kepada siapapun saya mohon maaf sebesar-besarnya
terlebih dahulu..

Tapi mengenai tanggapan Bung Efron, okelah, saya tidak menyalahkan agama
Anda ataupun siapapun.. tetapi mengenai kristenisasi ini, memang ada
benarnya, oknum2 yang berlaku demikian terhadap kami yang muslim.
Pembantu saya pun masuk kristen setelah diajak orang secara intensif di
desanya yang mayoritas beragama Islam.

Soalnya saya dan keluarga saya mengalami sendiri.


Kami mempunyai saudara nasrani, mereka berdua suami-istri penginjil..
yang tidak dikaruniai anak.Mereka pun lalu sering mengasuh anak2
yang tidak dirawat oleh kedua oarangtuanya.

Nah,suatu ketika , saat itu saya masih SD keluarga kami sedang
mengalami guncangan hebat, saudara kami
tersebut lalu datang kepada kami dan secara halus tetapi pasti mengajak
kami, dengan ayat2 di Injil, untuk masuk ke agama nasrani.
Hampir tiap minggu secara intensif mereka mendatangi kami dengan membawa
oleh-oleh makanan atau apapun yg menyenangkan kami dan kemudian
tentu saja tak lupa mempersuasif kami untuk ikut ajaran nasrani
Bahkan mereka memberi kami majalah2 kerohanian nasrani,atau bulletin
seperti "Renungan Harian" .. untuk dibaca sambil mereka juga membacakannya
untuk kami... kisah2 nasrani dan ayat-ayat Alkitab.
Pernah juga mereka membawa kami jalan-jalan, yang tak tahunya ke gereja.
lalu ke perkumpulan kebaktian... dan pengobatan2 penyakit oleh perkumpulan
tersebut yg dilakukan oleh seorang pendeta.

Nah, apakah itu bukan bagian dari kristenisasi ?
Mereka tahu kalau keluarga kami muslim.
Tapi mengapa kok mereka memaksakan secara implisit bahwa kami harus
percaya akan ajaran nasrani ?
Terlebih lagi ketika itu manakala keluarga kami sedang terguncang hebat,
saya dan adik saya masih kecil2..( SD kelas 1 )
Yah, mungkin mereka pikir itu saat yang tepat ?? Ketika keluarga kami
butuh pegangan apalagi saya masih dianggap kecil dan belum bisa berpikir.

Saya bukannya menyalahkan dan tidak akan menyalahkan suatu ajaran agama
apapun karena itu menyangkut kepercayaan masing-masing individu, hak
tiap individu untuk memeluk agama dan apa yg terbaik untuk dipercayainya
tapi mengapa setahun itu seakan kami terus menerus dicekoki akan ajaran
agama lain ?

Kami mempunyai kepercayaan sendiri.Dan Alhamdulillah, kami lalu memanggil
guru ngaji yang makin memperkokoh kami sehingga dengan halus pun kami
menolak ajakan2 yg mereka sampaikan terhadap kami.

Dan seiring dengan membaiknya keadaan keluarga kami, dan makin dekatnya
kami dengan guru ngaji kami, lambat laun mereka pun menyurut.
Tak ada lagi ajakan2 dan khotbah2... oleh-oleh makanan, ajakan2 ke
kebaktian2...
Tetapi terkadang ketika kami jumpa mereka dalam pertemuan keluarga,mereka
masih saja secara halus mempersuasif kami.

Bahkan ketika kami merayakan Hari Raya Idul Fitri, mereka datang dengan
mengucapkan "Shalom" serta  "Haleluyah" di depan pintu.

Bukan kami saja, bahkan kepada keluarga besar kami.
Bahkan kepada orang tua ( nenek dan kakek saya almarhum ), ketika beliau2
masih hidup, tak jarang mereka memberi hadiah hiasan dinding dengan
kata2 mutiara bersumber dari Injil..Lalu ketika nenek saya sakit mereka
bacakan ayat2 Alkitab di samping tempat tidur nenek saya dan mempersuasif
nenek supaya memeluk nasrani sebelum akhir hayatnya.
Tapi nenek saya pun teguh dengan imannya dan akhirnya wafat dalam keadaan
Islam.Begitu pula kakek saya.

Apakah ini dibenarkan di agama nasrani ???
Saya rasa tidak ada agama apapun yang meyuruh untuk memaksakan agamanya
kepada 

Re: Forum Keadilan Majalah Rasis?

1999-07-07 Terurut Topik Efron Dwi Poyo (Amoseas Indonesia)

Yuni:
Bung Efron,
Saya tertarik dengan tulisan anda diatas. Kapasitas saya sebagai individu,
yang tidak punya peran penting sebagai pengambil keputusan dalam suatu
keluarga besar, yakni negara. yang saya miliki hanya sebuah keluarga dalam
arti sebenarnya, apalagi jauh dari negara yang dituju, apa yang seharusnya
saya lakukan sebagai praktek sebagai wujud dari kerihatinan saya???.
Efron:
Tanyakanlah kepada diri Anda sendiri karena Andalah yang tahu persis tentang
diri Anda.
Yuni:
Ini bukannya saya merasa sakit hati anda bilang Ndobos atau ngedebus, itu
wajar. membaca tulisan anda selama ini saya menyadari,  anda memang suka
mengolok olok orang lain.  Yang saya herankan bagaimana anda sebagai
pendukung MS (ditanah air lagi) diam saja melihat rakyat terlibat klenik
hanya untuk menggolkan MS. Paling tidak bilang kek pada MS bahwa rakyat itu
perlu diluruskan pengertiannya atas system politik , jangan malah
ditunggangi dengan kediamannya.
Efron:
Terserah Anda mau mengatakan saya suka mengolok-olok orang lain (Orang lain
itu siapa? Anda sendiri, bukan?). Anda sendiri mengatakan Anda emosi. Emosi
menghasilkan ndobos dan ngedebus.
Klenik? Klenik tak akan mengalahkan kuasa Tuhan Allah. Kalau MS itu tante
saya maka langsung saya datangi MS dan bilang ini-itu. Saya makin tertarik
atas "kediaman" MS karena menjadi misteri. Hidup itu judi, cuma satu yang
pastimati.
Yuni:
Memang hak anda menilai citra saya yang tidak prihatin dengan rakyat kecil.
Kalau menurut anda bagaimana saya harus menulis yang benar yang konteksnya
tentang MS, supaya bisa mencerminkan bahwa saya peduli akan rakyat
Indonesia??
Efron:
Sudah saya tulis di atas.

Yuni:
Saya bersyukur anda bisa berpraktek secara langsung, bagaimanapun kecilnya
peran anda tetantunya bermanfaat bagi orang lain.
Selamat
Efron:
Terima kasih!



Re: Bahaya Y2K.

1999-07-07 Terurut Topik Efron Dwi Poyo (Amoseas Indonesia)

Kalo komputer sudah muncul abad ke-19, tentu pada tahun 1900 terjadi
"century bug".

Efron

-Original Message-
From:   Yusuf-Wibisono [SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
Sent:   Wednesday, 07 July, 1999 9:39 AM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject:Re: [Bahaya Y2K.]

...

Sebetulnya ada bug yg lebih 'besar' lagi dari Y2K, tapi orang belom banyak
yg mengambil tindakan. (sistim tangalan unix yg 32 bit)

salam,
Alex

Yw: Yg lebih besar lagi dari Y2K adalah Y4K (bug tahun 4000),
tapi ya tentu saja tidak perlu siap-siap dari sekarang,
karena datangnya masih 2000 tahun lagi. Ha, ha... ;-)



Re: Kisah: Pemurtadan itu Ada di Minangkabau (RE: Apa ini betul t erjadi?)

1999-07-06 Terurut Topik Efron Dwi Poyo (Amoseas Indonesia)

YMT : Komentar saya singkat saja,  berita ini bukan penyeimbang, tapi hanya
pembelaan belaka !

Efron:
Apapun kata Anda pembelaan sangat diperlukan untuk masyarakat yang mengenal
hukum.


YMT : Ini yang menjadi pertanyaan saya, bagaimana proses sdri. Khariyah
menjadi Kristen ?  Kok tidak dibahas prosesnya, padahal inilah yang menjadi
masalah utama.
Kalau dibaca lagi pemberitaan dari Republika jelas sekali bagaimana proses
yang dialami oleh sdri. Khairiyah.
Jadi untuk saat ini saya masih mempercayai berita yang dimuat oleh
Republika.

Efron:
Proses? Untuk menjadi Kristen tidak cukup mengucapkan kalimat syahadat
seperti "Aku Percaya". Prosesnya cukup panjang, bahkan ia dapat ditolak oleh
majelis atau jemaat gereja. Apalagi orang yang telah memilih menjadi Kristen
mesti berani ikut menanggung beban Salib Kristus dan apapun risikonya. Saya
juga sangat tidak percaya kalau proses pengkristenan dengan cara paksaan,
apalagi di daerah basis Islam. Benar-benar bohong dan didramatisasi berita
Republika itu. Berdasarkan info sumber saya di Sumbar meminta orang Kristen
agar tenang dan tetap "low profile".



Re: Forum Keadilan Majalah Rasis?

1999-07-06 Terurut Topik Efron Dwi Poyo (Amoseas Indonesia)

==dibusek===
Maaf saya akui kali ini saya benar benar emosi melihat nasib rakyat bawah
yang diombang ambingkan dan dimanfaatkan sedemikian rupa.
Yuni

Ndobos. Ngedebus. Dari banyak tulisan Anda sangat tidak mencitrakan Anda itu
prihatin akan nasib rakyat kecil.

Efron
(bukan hanya prihatin dan berdoa, tapi juga berpraktek).



Re: Kisah: Pemurtadan itu Ada di Minangkabau

1999-07-06 Terurut Topik Efron Dwi Poyo (Amoseas Indonesia)

YMT : 
Hukum yang mana ? Kalau mau berbicara masalah hukum, harusnya yang salah itu
mengaku salah saja lah.
Efron:
Lha kok nanya hukum yang mana? Makanya pihak "Kristen" siap menghadapi
gugatan asal tidak diembel-embeli intimidasi.

YMT :
Saya justru berpikir, kok Anda bisa langsung mudah percaya pada surat dari
"1 orang" yang kebenaran dan pertanggungjawabannya tidak bisa dipegang,
dibanding dengan berita dari sebuah institusi surat kabar yang kebenarannya
dijamin dan ditanggung oleh kode etik.
Be realistic.
Efron:
Bukannya saya mudah percaya, tapi saya memang percaya padanya. Saya sudah
mengenal sumber saya. Belum pernah saya jumpai kegiatan penginjilan di
Indonesia dengan paksaan, apalagi di daerah basis Islam. Belum pernah!
Bahkan ajaran sesat saja yang memanfaatkan ayat-ayat Alkitab tak memaksa
orang untuk mengikutinya.
Be realistic? Ya, saya memang realistis. Mau bukti? Saya belum pernah
melihat orang Islam didakwa di pengadilan dan dijatuhi hukuman (penjara)
karena dianggap menghujat/menghina agama Kristen. Kalau sebaliknya banyak
contoh. Kalau "Republika" memberitakan itu, tanpa kode etik pun mereka
berani memaparkannya sekalipun itu bohong dengan alasan saya tadi itu.
Gampangnya tengok saja kasus "Monitor". Jadi saya sangat realistis.



Re: Fw: [Sabil] MEMBONGKAR PRAKTEK PEMURTADAN BERKEDOK ISLAM (BAG ...

1999-07-06 Terurut Topik Efron Dwi Poyo (Amoseas Indonesia)

Nasrullah Idris:
=
Setuju ...;)
Dengan fordwar ini pun akan kita ketahui, siapa yang menanggapinya secara
"preman" atau "cendekia"?

Efron:
Lepas setuju nggak setuju, forward Anda sudah membawa angin permusuhan.
Memang keledai nggak mau masuk ke lubang yang sama, namun masalahnya manusia
bukanlah keledai.



Re: Kisah: Pemurtadan itu Ada di Minangkabau

1999-07-06 Terurut Topik Efron Dwi Poyo (Amoseas Indonesia)

YMT :
OK lah, saya nggak mau berdebat masalah hukum, karena platform kita tentang
hukum sangat berbeda.  Kita lihat saja hasil persidangan yang akan
berlangsung disana.
Tapi sekali lagi Anda jangan membuat pernyataan yang "kondisional".  Apakah
memang kalau pihak penggugat (keluarga Sdri. Khairiyah) menang, itu
dikarenakan pihak tergugat (Salmon cs) diintimidasi ?  Belum apa-apa Anda
sudah tidak mempercayai hukum dan belum siap untuk mengakui kekalahan.
Efron:
OK, deal.
Mengapa saya mesti takut kalah? Saya seringkali kalah atau dikalahkan dan
saya tak mempersoalkan itu. Hidup itu JUDI. Hanya satu yang pasti..MATI.

YMT :
Sebenarnya saya tidak berniat untuk mengungkapkan hal ini disini, tapi
karena Anda begitu yakin dan percaya bahwa tidak ada gerakan "pemurtadan" di
Indonesia, saya akan memberikan bukti yang nyata yang terjadi di daerah saya
(Jawa Barat).
Anda tahu program Jericho 2000 di Jawa Barat dan Brosur Dakwah Ukhuwah ?
Nah itu adalah sebagian dari gerakan yang saya maksud diatas.  Naif sekali
bila Anda mempercayai suatu surat kabar karena berdasarkan Anda suka
terhadap berita yang dimuatnya tersebut, bukan berdasarkan kebenaran berita
yang dimuatnya.

Efron:
Saya juga tinggal di Jabar (Ciputat 'kan Jabar) dan sama sekali tidak tahu
soal itu. Kalau Anda punya beritanya saya sangat berharap mendapatkannya
lewat japri.
Naif? Ya, bisa dibilang begitu. Herannya saya tetap membaca BOLA yang
beritanya didominasi oleh Liga Italia yang sangat tidak saya sukai, karena
saya penggemar Bundesliga.



Re: [Sabil] MEMBONGKAR PRAKTEK PEMURTADAN BERKEDOK ISLAM ( BAGIAN KEDUA )

1999-07-05 Terurut Topik Efron Dwi Poyo (Amoseas Indonesia)

Mengikuti Yesus Kristus berarti berani menanggung beban salib-Nya. Artinya
seorang Kristen mesti berani menghadapi segala penderitaan, kehilangan
segala yang dicintai, penganiayaan termasuk segala macam bentuk fitnah.

Anehnya bagian terbesar rakyat Indonesia tak berpengaruh oleh cerita rekaan
untuk menyudutkan orang Kristen.

Wassalam,
Efron

-Original Message-
From:   Nasrullah Idris [SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
Sent:   Tuesday, 06 July, 1999 7:31 AM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject:Fw: [Sabil] MEMBONGKAR PRAKTEK PEMURTADAN BERKEDOK ISLAM (
BAGIAN KEDUA )

-Original Message-
From: zUlFaN K [EMAIL PROTECTED]
To: _ ACI/SCI
[EMAIL PROTECTED]
.edu
Date: Sunday, July 04, 1999 10:55 PM
Subject: [Sabil] MEMBONGKAR PRAKTEK PEMURTADAN BERKEDOK ISLAM ( BAGIAN
KEDUA )


PEMURTADAN BERKEDOK ISLAM
Membongkar Praktek Kristenisasi




BAGIAN KEDUA
Kristenisasi berawal dengan modus Penyerangan secara Ghozwul Fikri
Pemikiran )
Umat wajib waspada atas kemungkinan Penyerangan secara Phisik
Sebagaimana halnya terjadi di Bosnia, Kosovo, Ambon dll
Walau setumpuk fakta dan data sudah ada didepan mata, namun tanggapan para
tokoh umat Islam, ternyata dingin dingin saja. Mereka sudah saya beritahu,
tapi sepertinya belum ada suatu tindakan atau tanggapan yang berarti,
padahal ini cukup berbahaya, ujar Abu Deedad Shihab prihatin.

KH Abdullah Wasi'an juga menyayangkan sikap sebagian besar tokoh umat Islam,
"Kita sudah kasih peringatan pada mereka. Kita sudah beritahu mereka akan
bahayanya serangan ini. Tapi sayangnya mereka semua seakan tidak mau peduli.
Agaknya, kalau bahaya yang tidak kelihatan mereka tak mau ambil pusing.
Tanggapan serta perhatian dari tokoh tokoh umat sangat minim. Mungkin mereka
menganggap kita mengada ada, atau mungkin dalam penglihatan mereka hal ini
belum dirasa membahayakan umat. Jika nyata nyata diserang barulah mata
mereka terbuka, dan itu biasanya sudah terlambat, tuturnya sedih.

Peringatan yang disampaikan KH Abdullah Wasi'an tersebut mengingatkan kita
tentang apa yang telah terjadi di Ambon beberapa waktu yang lalu. Dinegara
yang konon jumlah moslemnya terbesar didunia ini, orang orang Kafir di Ambon
dengan biadab dan keji berani-beraninya menyerang, membantai, memperkosa dan
mengusir orang orang Islam dari tanah Ambon. Sangat mirip dengan apa yang
terjadi di Bosnia maupun di Kosovo.

Pola pola yang terjadi di Bosnia, Kosovo maupun di Ambon ternyata memiliki
kemiripan. Sebelum pihak Kafirin menyerang secara terbuka, mereka menggelar
dulu apa yang disebut sebagai Serangan Pemikiran atau Ghoswul Fikri.
Tujuannya, menjauhkan pemahaman umat Islam dari nilai nilai Islam itu
sendiri. Pengalaman Yuniar Nazir SE, patut dijadikan bahan renungan bagi
kita bersama.

Ibu beranak empat yang pernah tinggal di daerah Batu Gong, Ambon, sejak
tahun 1991 hingga 1995, menuturkan sebagian pengalamannya, "Saat pertama
tiba di Ambon, tampak sekali Ghozwul Fikri sudah sedemikian hebat
mencengkeram umat Islam disana. Menjawab salam saja mereka tak bisa.
Jangankan menemui wanita yang menutup rapat auratnya, minuman keras dan
pergaulan bebas sudah dianggap sebagai hal yang biasa. Namun ketika umat
Islam disana diserang oleh orang orang Kafir yang selama ini disangkanya
baik baik saja, mata dan kesadaran mereka akan indentitas Islam baru
terbuka.

Bagaimanapun pedih dan perihnya, tragedi kemanusiaan yang menimpa umat Islam
di Ambon baru  baru ini memiliki Hikmah tersendiri, suatu pelajaran berharga
yang amat mahal harganya. ( Lihat situs tragedi Ambon )

Sama sekali tidak tertutup kemungkinan apa yang terjadi di Bosnia, Kosovo,
Ambon, akan terjadi juga pula di tempat tempat lainnya. Jika saat ini baru
berupa Serangan Pemikiran lewat penerbitan brosur, buletin, pamflet, media
masa dan bahkan media Internet baik secara terang terangan ataupun dengan
berkedok HAM  KEMANUSIAAN, khususnya dikenal Yellow Ribbon Campaign yang
dipropagandakan oleh Hueren int'l yang berpusat di Hongkong, Indo Chaos,
Muzi dll dari situs yang menginsult / menghasut Indonesia sekaligus Islam
sampai penyebaran foto foto dan Cerita Vivian fake/palsu yang diambil dari
gambar gambar situs porno Asiandragons, ( lihat sitenya 123456789) dan masih
banyak lainnya.

Oleh karenanya sama sekali tidak tertutup, jika dirasa sudah cukup kuat maka
mereka akan menyerang kita secara Phisik. "Sejarah Kristenisasi memang tidak
terlepas dari bau darah". ungkap Theo Sjafei dalam pidatonya yang
menghebohkan itu (lihat sitenya)

Semuga umat Islam tetap menjaga kewaspadaannya. Musuh musuh dakwah
senantiasa mencari kesempatan guna menjauhkan umat Tauhid ini dari ajaran
NYA.

Mari Rapatkan Barisan

Sumber majalah Sabili
( Bersambung ke bagian Ketiga )







Click Here!
Jika ingin berjual-beli sesuai syariah Islam, silahkan bergabung ke
www.egroups.com/group/pasar-muslim. Kirim email ke:
[EMAIL 

Kisah: Pemurtadan itu Ada di Minangkabau (RE: Apa ini betul terja di?)

1999-07-05 Terurut Topik Efron Dwi Poyo (Amoseas Indonesia)

Prabu Brawijaya dan rekan-rekan lainnya,

Berita ini sudah lama saya nantikan. Saya yakin betul berita ini bakal
muncul di permias@. Untuk menjawabnya berikut saya paste-kan berita sebelum
REPUBLIKA menerbitkannya agar seimbang.

Efron

-Original Message-
From:   Victor Rembeth [SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
mailto:[SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
Sent:   Wednesday, 30 June, 1999 8:16 AM
To: Multiple recipients of list
Subject:Doakan Sumatra Barat

Salam,

Saya baru pulang dari Bukit Tinggi dan Padang hari Sabtu lalu untuk menolong
beberapa gereja kami yang kecil di tempat itu, dan yang terjadi adalah dalam
sebulan terakhir ini terjadi keresahan ditengah warga Kristiani di
SUMBAR,karena fitnahan yang keji terhadap mereka.
Kisahnya begini :
Ada seorang anak remaja (siswa Madrasah Aliyah Negeri) yang bernama
Khairiyah, dan setahun lalu ia menjadi Kristen, kemudian karena takut kepada
ortu, ia minta perlindungan kepada orang Kristen dan akhirnya ditempatkan di
keluarga Salmon Ongirwalu (seorang ambon yang beristri wanita Minang bernama
Neneng), yang memiliki juga dua orang anak. Singkat cerita Khairiyah
disekolahkan dan dijadikan bagian dari keluarga Salmon.
namun paman dari Khairiyah yang dosen STAIN (Sekolah Tinggi Agama),
mempersoalkan, dan jadinya Salmon dituduh melarikan anak dibawah umur dan
memperkosanya. Setelah kejadian ini disidik selama setahun, akhirnya perkara
ini diajukan ke pengadilan awal bulan Juni ini. Saat ini Salmon telah
ditahan selama lebih dari 3 minggu di penjara, dan pekerjaannya di PDAM
dihentikan tanpa pemberitahuan yang sejelasnya.  lebih parahnya ditambah
lagi dengan tuduhan umat Kristen memakai "MODUS OPERANDI" seperti ini untuk
memaksakan agama kepada orang Minang, sehingga Hari Kamis minggu lalu MUI,
Muhamadiyah, dan DDII SUmatra Barat melapor ke POLDA SUMBAR untuk
menuntaskan kasus pemaksaan agama ini. Akibatnya koran setempat dan Tabloid
di daerah itu memberitakan pemberitaan yang semakin berpihak menyudutkan
umat Kristen di SUMBAR. ADA banyak hamba Tuhan yang akan diseret dengan
adanya pengadilan ini. ANtara Lain Sdr Yanuardi Koto, ketua PKSB
(Persekutuan Kristen SUmatra Barat) dan bapak Willy Amrullah (Adik dari
Hamka yang menjadi Kristen, saat ini berdomisili di USA), juga beberpa hamba
Tuhan lainnya. Suasana di Padang pada saat saya disana sangat
memperihatinkan, dan ada beberpa gereja atau tempat pertemuan yang akan
disidik karena mengKristenkan orang Minang. Menurut mereka orang Minang
memegang teguh keIslaman karena falsafah " Adat Barzanji Syarak, Syarak
Barzanji Kitabullah", Artinya menjadi non Muslim adalah menjadi non Minang.
Tolong sebarkan ini ke MILIS Kristen lainnya, dan doakan Kel BP Salmon, Kel
Yanuardi Koto, Kel Willy Amrullah, gereja-gereja di Padang dan seluruh umat
Kristen di SUMATRA BARAT.

Salam sedih dalam doa,
Victor Rembeth


-Original Message-
From:   FNU Brawijaya [SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
Sent:   Tuesday, 06 July, 1999 8:40 AM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject:Apa ini betul terjadi?

Ada yang bisa men-check masalah ini?

- Apa yang sudah dilakukan oleh pihak kepolisian dalam menangani
  masalah ini?
- Bagaimana pula dengan sikap pemerintah dalam menangani
  masalah ini? Yang saya maksud adalah sikap pemerintah dalam
  mensikapi MASALAH ini, bukan seperti yang biasa dilakukan oleh
  pemerintah yaitu memberangus media yang menyiarkannya dengan
  alasan SARA.
- Bila kejadian ini memang kejadian nyata, bagaimana institusi Islam
  dalam mensikapi masalah ini?
- Apakah ini bagian dari rencana besar? Sebesar apa? Kalau ini
  hanyalah bagian dari rencana kecil, lalu sekecil apa pula?



'-- republika -

Kisah: Pemurtadan itu Ada di Minangkabau


Di Minangkabau ada postulat, Adat Basandi Syara', Syara' Basandi
Kitabullah yang menunjukkan betapa Islam menjadi hal yang menyatu dalam
kehidupan adat orang Awak. Karena itu, hampir tak terdengar bila orang
Awak memeluk agama lain. Namun, postulat itu tak lagi jadi jaminan.
Pasalnya, lewat misi yang tergolong rahasia, tercatat 500 orang Minang
dipindahkan ke agama lain, Kristen.

Salah satu di antaranya adalah Wawah, panggilan akrab Khairiah Enniswati
(17). Gadis manis yang berjilbab ini diculik, diperkosa, dan dipaksa
keluar dari agamanya lewat misi rahasia yang dijalankan sekelompok orang
dari kalangan Kristen. Saat peristiwa yang kemudian mengguncang masyarakat
Minang itu terjadi, Wawah tercatat sebagai pelajar di Madrasah Aliyah
Negeri (MAN) 2, Gunung Pangilun, Padang. Setelah setahun mengendap, tanpa
proses hukum, Mei 1999 lalu kasus ini mulai disidangkan di Pengadilan
Negeri Padang. Umat Islam, khususnya pelajar dan mahasiswa Muslim di kota
ini pun turun ke jalan. Gelombang unjuk rasa kemudian mengiringi
persidangan kasus ini, hingga kini.

Awal Malapetaka

Peristiwa mengenaskan itu berawal pada Maret 1998. Wawah yang asal
Sumatera Utara itu, kost bersama kakaknya, Wardah, mahasiswi IAIN Imam
Bonjol, Padang. Kedua orangtua mereka, tinggal dan bekerja di Bengkulu

Re: [Re: Berduka kembali]

1999-07-04 Terurut Topik Efron Dwi Poyo (Amoseas Indonesia)

Mbak Yuni yang merasa serba-tahu,

Yang namanya peluru entah namanya peluru plastik entah peluru karet, kalau
ditembakkan dengan jarak dekat, apalagi kalau kena leher, ya bisa mati.
Waktu yang di Semanggi dulu para serdadu menggunakan peluru karet. Nyatanya
banyak yang tewas. Kecuali peluru yang digunakan adalah peluru dari
pistol-pitolan mainan anak-anak.

Pernah mendengar istilah bom plastik (dikenal dengan nama C4). Apakah itu
memang plastik? Bahasa Inggrisnya "plastic bomb" yang artinya bukan bom dari
plastik, tapi bom yang liat/alot. Bom ini bisa dicual-cuil dan dibentuk
sesuka pengguna. Kalau meledak ya sama saja, satu gedung bisa runtuh kalau
dipasang 10 kg.

Mbok ya banyak baca, gitu, biar nggak asal ngomentar.

Wassalam,
Efron

-Original Message-
From:   Yuni Wilcox [SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
Sent:   Friday, 02 July, 1999 22:18 PM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject:Re: [Re: Berduka kembali]

Saya nggak habis pikir, hanya segitu tingkat kemanusiaan sebagian orang
Indonesia. ada aja yang lebih memntingkan harta dibanding nyawa seseorang.
(mengenai orang KPU yang nggak mau minjamin mobil untuk angkut korban ke
RS).

Satu hal lagi, suruh tuh polisi beli gas air mata dan peluru karet jangan
peluru beneran digunakan terus menerus.

Kayaknya nyawa orang murah amat, mentang mentang Indonesia penduduknya
berjubel.

Yuni



Re: Pernyataan bung Harto di SCTV

1999-07-04 Terurut Topik Efron Dwi Poyo (Amoseas Indonesia)

He...he...he

-Original Message-
From:   FRAREV SITORUS [SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
Sent:   Tuesday, 06 July, 1999 2:27 AM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject:Pernyataan bung Harto di SCTV

Pak Harto dengan tim penasehat hukumnya sudah menyerahkan gugatannya kepada
pengadilan tinggi negeri Jakarta, terhadap majalah TIME. Dari liputan SCTV
di kediaman beliau, beliau meminta doa restu dari rakyat Indonesia untuk
mengembalikan nama baiknya dan bangsa INA atas berita TIME dan jika
gugatannya menang...beliau akan menyerahkan uang gugatannya tersebut kepada
pemerintah untuk mengentaskan kemiskinan. ( Sungguh mulia perbuatannya )

salam



Re: Krisis Ekonomi Sudah Selesai (Per Bunga SBI)

1999-07-01 Terurut Topik Efron Dwi Poyo (Amoseas Indonesia)

Belumlah, Mas. Ingat, sampai saat ini bank masih menanggung beban bunga
deposito yang jatuh temponya 3, 6, 12 bulan dengan suku bunga lama. Jadi
bank dapat menikmati "positive spread" paling cepat enam bulan lagi. Jika
kebijakan atas suku bunga ini konsisten (dalam artian BI tak menaikkan lagi)
maka "booming" ekonomi terjadi pada awal Millenium III.

Efron

-Original Message-
From:   Yusuf-Wibisono [SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
Sent:   Tuesday, 29 June, 1999 0:50 AM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject:Krisis Ekonomi Sudah Selesai (Per Bunga SBI)

;-)

Bunga SBI rabu kemarin, turun dari sekitar 20%+ jadi
18.84%. Ini sudah sama dg dulu-dulu sebelum krisis.
Jadi kalo dilihat dari bunga SBI (doang), krisis
ekonomi sudah selesai. Kalo dilihat dari indikator
lain,... misalnya penyelesaian hutang, ya belum.

Yw.



Re: minta rokok

1999-06-30 Terurut Topik Efron Dwi Poyo (Amoseas Indonesia)

Ini bukan iklan, mbakyu. Ini cuma karangan saya sendiri untuk menjawab iklan
"pria punya selera".

Efron

-Original Message-
From:   Yuni Wilcox [SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
Sent:   Wednesday, 30 June, 1999 9:44 AM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject:Re: [Re: minta rokok]

hm.(smile) rupanya ada rokok baru iklannya wanita punya rasa
rokok
apaan itu

yuni


"Efron Dwi Poyo (Amoseas Indonesia)" [EMAIL PROTECTED] wrote:
Makanya mbak Yuni, jangan kebanyakan rokok "made in bule". Gimanapun rokok
kretek lebih muantap. Rokok bule rasanya "sepo" (hambar). Ini kata yang udah
ngrasain rokok bule lho. Saya sendiri tetep menghisap "Pria Punya
Selera"..dan "wanita punya rasa" :-)

Efron

Yuni Wilcox wrote:

 Kalau saya minta informasi dimana saya bisa beli rokok dari Indonesia
lewat
 milis ini bolehkan

 tolong dong kalau ada jual rokok Indonesia apa aja, kalau ada Djie Sam
Soe,
 saya mau beli satu slof.

 Yuni



Get your own FREE, personal Netscape WebMail account today at
http://webmail.netscape.com.



Re: Hantu Deadlock (RE: Ulama NU menegaskan kesetujuannya akan pr esiden wanita)

1999-06-30 Terurut Topik Efron Dwi Poyo (Amoseas Indonesia)

Apanya yang salah, Mas? Memang PPP (baca: Hamzah Haz) itu banci dan
minderan. Banci karena tidak berani mencalonkan diri menjadi presiden.
Minderan karena merasa bakal kalah dari PDIP sehingga menghasut umat Islam
agar tak mencoblos PDIP. Sekarang Haz membuat "fatwa" bahwa PPP hanya
mencalonkan "putra terbaik bangsa yang beragama Islam". Ini bukti lagi
betapa bodohnya Haz itu. Lha wong "putra" itu bisa pria bisa wanita.

Walau saya mendukung MS, saya masih belum begitu yakin MS menjadi presiden
meskipun lewat voting. Jumlah suara PDIP dan PKB masih belum mencapai
setengah total anggota MPR. Lawan terberatnya tentu saja BJH. Namun BJH
dapat saja terguling jika setengah dari kubunya memberi suara blanko alias
abstain.

-Original Message-
From:   bRidWaN [SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
Sent:   Wednesday, 30 June, 1999 21:44 PM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject:Re: Hantu Deadlock (RE: Ulama NU menegaskan kesetujuannya
akan presiden wanita)

lah? kalau konsisten
bukannya BJH hanya dicalonkan oleh Golkar ?
salah ya saya...???



At 10:46 AM 6/30/99 +0700, Efron Dwi Poyo (Amoseas Indonesia) wrote:
Bung Ridwan,

Kalau dikatakan MS sudah tentu mendapat suara terbanyak pada SUMPR masih
terlalu dini. Memang PDIP meraih kursi terbanyak namun bukan suara
terbanyak
dan mayoritas (351). Dapat saja MS terhadang oleh koalisi PGK dan
sempalannya.

Yang masalah mengapa mesti meributkan pencalonan MS. Sekalipun PDIP
mencalonkan MS (ini sah-sah saja, lha wong MS itu big boss-nya PDIP) belum
tentu dapat menyaingi suara untuk BJH. Setiap partai berhak mencalonkan
siapa saja termasuk saya. Kemudian tinggal diadu saja lewat voting.
Sederhana bukan? Tidak bakal terjadi "deadlock" yang saya anggap sangat
mengada-ada. Lagipula untuk apa mencalonkan orang lain yang tak memeras
keringat dalam hingar-bingar kampanye.

Wassalam,
Efron

-Original Message-
From:   bRidWaN [SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
Sent:   Tuesday, 29 June, 1999 23:14 PM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject:Re: Hantu Deadlock (RE: Ulama NU menegaskan kesetujuannya
akan presiden wanita)

Kalau setiap Partai 'konsisten' menjagokan Capresnya,
ya sudah tentu MS yang akan mendapat suara terbanyak.
Cuma belum apa-apa Capres dari PPP sudah menjilat ludahnya
sendiri:)

Salam,
bRidWaN


At 09:02 AM 6/29/99 +0700, Efron Dwi Poyo (Amoseas Indonesia) wrote:
Akur deh Bung Blucer. Banyak orang sudah ketakutan pada hantu deadlock.
Padahal pemilihan presiden adalah barang yang SANGAT-SANGAT SEDERHANA.
Belum-belum sudah takut kalau buntu. Di UUD (1945) jelas disebutkan
"presiden dipilih dengan suara terbanyak". Voting-lah jawabannya.

Terserah si badut Hamzah Haz kalau mau menolak MS. Lha kalau PDIP
mencalonkannya, mengapa tidak? Ya diadu saja dengan calon lainnya lewat
voting. Sangat sederhana. Lagi pula peluang MS masih 50-50.

Wassalam,
Efron


-Original Message-
From:   Blucer Rajagukguk [SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
Sent:   Tuesday, 29 June, 1999 8:36 AM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject:Re: Ulama NU menegaskan kesetujuannya akan presiden wanita

Jalan terakhir adalah voting. Yang terpenting yang kalah voting harus bisa
menerima yang menang, bukan malah marah. Kalau tidak, mending tidak usah
pemilu, tidak usah ada wakil rakyat. Fatwa MUI ini sudah jelas
inkonstitusional
dan tidak menghargai kesepakatan nasional. Hamzah Haz selaku ketua PPP
juga
jelas tidak mengerti UUD 1945. Kesian itu lembaga non-muslim, meringkuk
pucat
ketakutan tidak berani bersuara.

Nasrullah Idris wrote:

 Semakin jelas bahwa di kalangan ulama terjadi perbedaan pendapat
 tentang"boleh tidaknya" wanita jadi presiden.
 Apakah bisa sampai menjelang SU-MPR mereka memperoleh kesepakatan
pendapat
 dalam hal ini ? Kalau tidak ya bagaimana jalan keluarnya ? Apakah
diabaikan
 saja salah satu kelompoknya ?

 Salam,

 Nasrullah Idris







Hari Bhayangkara

1999-06-30 Terurut Topik Efron Dwi Poyo (Amoseas Indonesia)

Hari ini merupakan hari yang paling membahagiakan POLRI. Mana ada sih orang
yang sedang berulang tahun yang tidak merasa bahagia? Selamat buat POLRI.
Masih banyak PR untuk Anda.

Kado ulang tahun ini berupa seragam baru. Baju berwarna coklat muda
kehijauan. Tanda pangkat diubah menjadi di pundak untuk setiap pangkat. Jadi
jangan terkecoh kalau melihat polisi itu berpangkat letda atau serda.
Sayangnya, PDH-nya tidak dilengkapi dengan dasi. Menurut saya dengan
penambahan dasi polisi akan jauh dari kesan preman (setidaknya ada kesannya,
walau nggak menjamin polisi jadi preman).

Wassalam,
Efron



Re: Hari Bhayangkara (Soal Seragam)

1999-06-30 Terurut Topik Efron Dwi Poyo (Amoseas Indonesia)

Yw: Wah, dasi nggak setuju, Mas. Apalagi utk daerah pesisir (Jkt, Sby,
Medan, etc). Harus diakui utk outdoor activities di Indonesia, dasi
itu kurang ergonomis. Juga baju lengan panjang, nggak ergonomis.  Jadi nggak
pake dasi itu udah tepat secara ergonomis. Kalo secara budaya berpakaian dan
estetika, ya nggak tahu juga. ;-)

Efron:
Saya justru kalo untuk outdoor activities pakek lengan panjang dengan bahan
drill. Tidak sumuk kok, malah melindungi tangan dari sengatan matahari. Ini
kalo dipandang dari sudut agronomis.:-)
Kalo pakek dasi cuma ngilangin kesan "preman" aja. Biar tampil wibawa
gitu.:-)
Soal wagu nggak wagu, sekarang aja banyak serdadu, yang jelas-jelas terik
dan panas pakek ponco (jas hujan) segala. Apa ini nggak gila jika dipandang
dari sudut meteorologis. :-)



Kenyal (RE: [Re: Tumpeng eh Sara-T for Irwan and everybody else]

1999-06-29 Terurut Topik Efron Dwi Poyo (Amoseas Indonesia)

He he hejelas ada dong pria yang suka bakso. Tapi eh s
jangan nyindir pria yang suka bakso. Entar ada yang tersungging nih. Gue aja
waktu itu dicubir gara-gara ngomongin Mas Prihandoko.

Efron

-Original Message-
From:   Blucer Rajagukguk [SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
Sent:   Wednesday, 30 June, 1999 7:57 AM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject:Re: [Re: Tumpeng eh Sara-T for Irwan and everybody else]

Soal bakso yang terbuat dari daging dan bentuknya bundar dan kenyal memang
umumnya disukai gadis-gadis yang secara alamiah suka dengan yang
kenyal-kenyal.
Tapi bukan artinya tidak ada pria yang suka dengan yang kenyal. Bukan begitu
kawan??

Irwan Ariston Napitupulu wrote:

 In a message dated 6/29/99 3:09:16 PM Eastern Daylight Time,
 [EMAIL PROTECTED] writes:

  rupanya cowok doyan bakso juga ya kiraan cuma cewek cewek doang yang
suka.
  gue
   ingat waktu kecil kebanyakan teman cewek nulis dibuku kenang kenangan
  hobinya
   ...makan bakso

 Irwan:
 Wah, gue bukan suka bakso tapi bakso. Sapa bilang
 gue suka bakso, gue cuma bilang gue suka bakso.
 Jadi bukan bakso, tapi bakso. Moga2 bisa dibedaan
 antara bakso dan bakso. Tapi ya ngga apa2lah gue
 ngerti koq, selera orang khan bisa beda2 toh.
 Yang satu suka bakso, yang lainnya suka bakso.
 Jadi, namanya selera toh bisa saja ngga sama.
 Tapi ngomong2, koq bisa ya cewek2 suka banget
 ama bakso. Bukannya curiga, cuma.ah sudahlah
 toh yg penting gue suka bakso ngga seperti cewek2
 yg suka bakso.
 Mungkin bung Nasrullah mau cari jawabannya atau
 mau mendiskusikannya dengan pakar bakso?
 Asal inget saja lho bukan bakso, tapi bakso, biar
 nanti pakar bakso itu ngga ketuker antara bakso
 dengan bakso.:)

 jabat erat,
 Irwan Ariston Napitupulu



Re: minta rokok

1999-06-29 Terurut Topik Efron Dwi Poyo (Amoseas Indonesia)

Makanya mbak Yuni, jangan kebanyakan rokok "made in bule". Gimanapun rokok
kretek lebih muantap. Rokok bule rasanya "sepo" (hambar). Ini kata yang udah
ngrasain rokok bule lho. Saya sendiri tetep menghisap "Pria Punya
Selera"..dan "wanita punya rasa" :-)

Efron

Yuni Wilcox wrote:

 Kalau saya minta informasi dimana saya bisa beli rokok dari Indonesia
lewat
 milis ini bolehkan

 tolong dong kalau ada jual rokok Indonesia apa aja, kalau ada Djie Sam
Soe,
 saya mau beli satu slof.

 Yuni



Re: Hantu Deadlock (RE: Ulama NU menegaskan kesetujuannya akan pr esiden wanita)

1999-06-29 Terurut Topik Efron Dwi Poyo (Amoseas Indonesia)

Bung Ridwan,

Kalau dikatakan MS sudah tentu mendapat suara terbanyak pada SUMPR masih
terlalu dini. Memang PDIP meraih kursi terbanyak namun bukan suara terbanyak
dan mayoritas (351). Dapat saja MS terhadang oleh koalisi PGK dan
sempalannya.

Yang masalah mengapa mesti meributkan pencalonan MS. Sekalipun PDIP
mencalonkan MS (ini sah-sah saja, lha wong MS itu big boss-nya PDIP) belum
tentu dapat menyaingi suara untuk BJH. Setiap partai berhak mencalonkan
siapa saja termasuk saya. Kemudian tinggal diadu saja lewat voting.
Sederhana bukan? Tidak bakal terjadi "deadlock" yang saya anggap sangat
mengada-ada. Lagipula untuk apa mencalonkan orang lain yang tak memeras
keringat dalam hingar-bingar kampanye.

Wassalam,
Efron

-Original Message-
From:   bRidWaN [SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
Sent:   Tuesday, 29 June, 1999 23:14 PM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject:Re: Hantu Deadlock (RE: Ulama NU menegaskan kesetujuannya
akan presiden wanita)

Kalau setiap Partai 'konsisten' menjagokan Capresnya,
ya sudah tentu MS yang akan mendapat suara terbanyak.
Cuma belum apa-apa Capres dari PPP sudah menjilat ludahnya
sendiri:)

Salam,
bRidWaN


At 09:02 AM 6/29/99 +0700, Efron Dwi Poyo (Amoseas Indonesia) wrote:
Akur deh Bung Blucer. Banyak orang sudah ketakutan pada hantu deadlock.
Padahal pemilihan presiden adalah barang yang SANGAT-SANGAT SEDERHANA.
Belum-belum sudah takut kalau buntu. Di UUD (1945) jelas disebutkan
"presiden dipilih dengan suara terbanyak". Voting-lah jawabannya.

Terserah si badut Hamzah Haz kalau mau menolak MS. Lha kalau PDIP
mencalonkannya, mengapa tidak? Ya diadu saja dengan calon lainnya lewat
voting. Sangat sederhana. Lagi pula peluang MS masih 50-50.

Wassalam,
Efron


-Original Message-
From:   Blucer Rajagukguk [SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
Sent:   Tuesday, 29 June, 1999 8:36 AM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject:Re: Ulama NU menegaskan kesetujuannya akan presiden wanita

Jalan terakhir adalah voting. Yang terpenting yang kalah voting harus bisa
menerima yang menang, bukan malah marah. Kalau tidak, mending tidak usah
pemilu, tidak usah ada wakil rakyat. Fatwa MUI ini sudah jelas
inkonstitusional
dan tidak menghargai kesepakatan nasional. Hamzah Haz selaku ketua PPP juga
jelas tidak mengerti UUD 1945. Kesian itu lembaga non-muslim, meringkuk
pucat
ketakutan tidak berani bersuara.

Nasrullah Idris wrote:

 Semakin jelas bahwa di kalangan ulama terjadi perbedaan pendapat
 tentang"boleh tidaknya" wanita jadi presiden.
 Apakah bisa sampai menjelang SU-MPR mereka memperoleh kesepakatan
pendapat
 dalam hal ini ? Kalau tidak ya bagaimana jalan keluarnya ? Apakah
diabaikan
 saja salah satu kelompoknya ?

 Salam,

 Nasrullah Idris





Re: [Re: [Berita ttg ulama tolak Megawati, apa ini Islam?]]

1999-06-27 Terurut Topik Efron Dwi Poyo (Amoseas Indonesia)

Numpang menumpang nggak ada hubungannya dengan judul di atas. Saya juga
numpang bus kota untuk pergi ke kantor. So, what's the problem?

Efron

-Original Message-
From:   Herry D Toyo [SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
Sent:   Monday, 28 June, 1999 9:12 AM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject:Re: [Re: [Berita ttg ulama tolak Megawati, apa ini Islam?]]

Bung efron ini kalau hari sabtu dan minggu tidak kelihatan ujung hidungnya,
kemana yaaa..
atau komputernya numpang y..




"Efron Dwi Poyo (Amoseas Indonesia)" [EMAIL PROTECTED] on 06/28/99 03:01:26
AM

Please respond to Indonesian Students in the US [EMAIL PROTECTED]

To:   [EMAIL PROTECTED]
cc:(bcc: Herry S. S PIM2/Toyo_Eng_Global)
Subject:  Re: [Re: [Berita ttg ulama tolak Megawati, apa ini Islam?]]




Boleh juga sih, Bung Pandir.

Mengapa saya bergeming ketika Dr. Dede Oetomo memberikan pendapatnya
tentang
MS dan BJH? Sebagai sosiolog (doktor lagi) bagi saya pendapatnya adalah
biasa-biasa saja dan umum seperti yang ada di koran-koran. Tidak ada yang
istimewa (pakek telor) pada komentarnya. Kalo orang ini sudah
terang-terangan bilang dirinya hombreng tentu ia punya banyak kelebihan,
setidaknya kepercayaan diri dan kepintaran untuk menutupi kehombrengannya.
Nyatanya?

Wassalam,
Efron

-Original Message-
From:   Pandir Ontohod [SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
Sent:   Saturday, 26 June, 1999 0:36 AM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject:Re: [Re: [Berita ttg ulama tolak Megawati, apa ini Islam?]]

Aduuuh, kok jadi begini
Kalau saya sih melihatnya sebagai kebebasan mengeluarkan pendapat..
dan itung-itung ujian buat Megawati... 'tul nggak?
Kalau perlu gaya nusantara juga bikin pernyataan menolak megawati ya nggak
bang efron...
Yang lainnya boleh ikut-ikutan, ya namanya juga baru belajar
berdemokrasi..
Dari pada kayak dulu lagi waktu musim kebulatan tekad, dengernya aja udah
pusing.ya mendingan kayak sekarang ini... bebas tapi bertanggung
jawab...
Soal mengatas namakan islam, toh itu juga hak seseorang sebagai muslim,
yang
non-islam tentu juga boleh bikin pernyataan.  Yang ndak boleh kalau sudah
menjurus ke kekerasan atau yang negatif..

Setuju?

Pandir


CP [EMAIL PROTECTED] wrote:
Salam,

Kalau banyak orang yang mengatasnamakan Islam
menolak Megawati (hanya krn alasan yang juga khas Islam)
apa gunanya PEMILU?   Pamer mahal dan merepotkan saja.

Minta maaf, saya pikir,
jika tidak setuju orang non muslim / wanita jadi pemimpin, ketua RT,
misalnya,
harap aturannya dibakukan, agar semua yang non muslim menjauh dari negeri
ini.
Paling nggak aturan itu terbit sebelum  orang bikin partai, kampanye, dan
PEMILU.

Kasus;
Di Jakarta, sewaktu musim penjarahan, banyak yang menulis 'MILIK MUSLIM
PRIBUMI' agar
aman.  Punya toko/supermarket yang laris, perusahaan yang maju tidak boleh,
jadi ketua RT diprotes,
jadi presiden harus yang sesuai keinginan, dll.  Lalu orang2 tsb harus jadi
apa?

Aturan yang baku bisa diwujudkan mengingat sebagian besar penduduk negeri
ini
termasuk anggota DPR, para hakim dan jaksa, profesor mahaguru, caleg-caleg
adalah Muslim.

Aturan yang baku tsb juga menjadi semacam pengumuman untuk kaum non muslim
untuk tidak membuka usaha di negeri ini.


Tapi lucu ya? Ini contoh sangat ekstrim dan spekulatif, tidak hanya di bid.
pemerintahan;
Jika planet Earth seluas ini, kemudian, mayoritasnya, jika Tuhan ijinkan,
beragama Islam, lha yang tidak memilih untuk menjadi Islam harus jadi apa?

Saya pernah membaca majalah dgn nama yang,
hampir mirip dgn e-list tsb yaitu 'Sabili', hmm isinya seram krn
menyinggung2 agama lain atau tokoh2 yang kebetulan beragama lain tsb.
Hampir di setiap edisinya memuat singgungan ini.  Saya heran, kalau memang
(majalah) untuk ummat Muslim, kenapa isu utamanya selalu ttg agama lain?

salam, maaf saya hanya ingin diskusi.
CP.

Subject: [Sabil] HAMPIR DIPASTIKAN ULAMA NU SEJAWA AKAN MENOLAK MEGAWATI


25 Jun 1999

Ulama NU Soal Capres Wanita


SURABAYA -- Sejumlah ulama di kalangan NU (Nahdlatul Ulama) di seluruh
Jawa akan membuat kesepakatan bersama untuk menolak Ketua Umum PDI
Perjuangan (PDI-P) Megawati menjadi Presiden RI keempat. Penolakan
tersebut, menurut Ketua Syuriah Pengurus Wilayah NU (PWNU) Jatim, KH
Imron Hamzah bukan masalah gender tapi soal kapabilitas figur kandidat
presiden.

Hingga kini masalah presiden wanita memang masih dibahas oleh sejumlah
ulama NU. Namun, para ulama cenderung menyikapi pembahasan kandidat
presiden bukan hanya soal gender saja. ''Jadi, masalah kualitas dan
kapabilitas dari para calon presiden juga menjadi pertimbangan yang
sangat penting,'' tandas Kiai Imron kepada Republika di Surabaya,
kemarin (22/6).

Kiai Imron mengungkapkan bahwa adanya pro-kontra tentang boleh-tidaknya
wanita menjadi presiden memang tidak bisa selesai, jika tidak segera
dituntaskan melalui perspektif hukum agama serta kajian para ulama.
''Berdasarkan empat Madzhab, yakni Imam Suafi'i, Hambali, Maliki, dan
Hanafi, jelas melarang seorang wanita menjad

  1   2   3   >