[ppiindia] There is no magic cancer bullet

2005-05-06 Terurut Topik Ambon
http://www.theaustralian.news.com.au/common/story_page/0,5744,15192205%255E23289,00.html

 


There is no magic cancer bullet

Medical reporter Clara Pirani

May 07, 2005 
HARDLY a week goes by without a new study claiming that some foods will protect 
us against cancer. In recent months researchers have claimed that chilli and 
broccoli may slow cancer growth, milk can reduce the risk of colon cancer, 
oranges reduce the risk of mouth tumours, avocado extract protects against 
prostate cancer, turmeric prevents bowel cancer and beans and soy protein may 
stave off breast cancer.

However, cancer experts claim that while the link between a poor diet and heart 
disease is well established, the evidence that some foods can prevent cancer is 
far from convincing. 

Dallas English of the Cancer Council Victoria's Cancer Epidemiology Centre 
argues that rather than proving some foods prevent cancer, studies are 
increasingly disproving the theory. 

"I would say there is no definitive evidence yet that any food or nutrient is 
protective against cancer. We've been studying diet and cancer for 30 years, 
however the picture isn't much clearer now," Professor English says. 

"For the longest time we've been saying eat your fruit and vegies, but in the 
last five years the evidence that fruit and vegetables are directly associated 
with a reduced risk of cancer is getting weaker, partly because a lot of 
earlier studies weren't as good as the current ones." 

 
 
   
  
 
 


According to English, many of the initial studies linking diet and cancer were 
"case-controlled". Participants were divided into two groups, those with cancer 
and a control group of healthy people without the disease, and both groups were 
quizzed about their diet -- a system English claims is hardly reliable. 

"If you are asking someone with bowel cancer about what they ate, the fact they 
know they have bowel cancer may well affect their recall, and they may have 
even changed their diet in recent years since being diagnosed with cancer," he 
says. Also, the people who volunteer for the control group tend to be very 
healthy, with a good knowledge of nutrition and are perhaps not reflective of 
the broader population. 

Most current trials, however, are large "cohort" studies where people who don't 
have the disease are asked about their diet. Researchers then track the 
volunteers, often for many years, to see how many develop cancer. 

Even though these studies are more reliable, they are still not providing 
consistent results, English says. 

"In the past five years there have been several of those published and there 
hasn't been any of them that have found any convincing evidence that fruit and 
vegetables, as a whole, are protective." 

Two years ago the International Agency for Research on Cancer, which is part of 
the World Health Organisation, released an analysis of all the evidence about 
diet and cancer to that time. 

"Their conclusion was that fruit probably protected against three kinds of 
cancer - stomach, lung and oesophageal cancer and that vegetables probably 
protect against bowel and oesophageal cancer," English says. "But the word they 
used was 'probably' and my feeling is that since that time the evidence, 
particularly for bowel cancer, has gotten a bit weaker." 

Terry Slevin, chair of The Cancer Council Australia Nutrition and Physical 
Activity Committee, agrees: "The reason there's dispute about whether fruit and 
vegetables might reduce cancer risk is that the big population cohort studies 
are not producing clear results. It's not that the studies are not credible, 
but there might be slight variance in the methodology they use, or the 
population they apply it to." 

Researchers conducting diet studies have several problems to overcome, 
including how to determine whether it's the food people eat, or the food they 
don't eat, that protects against cancer. 

John Zalcberg, director of the division of haematology and medical oncology at 
the Peter MacCallum Cancer Centre in Melbourne, says it's difficult for studies 
to incorporate and assess all the dietary, lifestyle and genetic factors that 
determine someone's risk of developing cancer. 

"When it comes to diet, it's hard to control for just one variable," Zalcberg 
says. "For individuals it boils down to assessing their own risk by looking at 
things like family history and the number of things that we know increase the 
risk of cancers, like smoking. It's very hard to say to someone there is one 
particular diet you should have and you won't get cancer." 

One large study in the US looking at cancer incidence among vegetarian 
Seventh-Day Adventists is a case in point. 

Even if the trial finds that vegetarians have a low incidence of cancer, what 
does that really tell researchers? 

"Vegetarians by definition eat more vegies and fruits and less fats, including 
red meat," Zalcberg says. "So what is it (that prevents canc

[ppiindia] Lho Edan!

2005-05-06 Terurut Topik MANG UCUP
"Edan lho!" dengan "Lho Edan!", arti dan maknanya berbeda seperti bumi dan
langit. Bukan karena perkataan "lho" nya yang satu di depan dan yang lain di
belakang, melainkan karena yang satu sifatnya memuji dan meng-ungkapkan
penuh rasa kagum atau berarti "diluar jangkauan pikirannya" sedangkan yang
lain ialah menghina bahwa "lho adalah orang edan" atau orang yang "jangkau
pikirannya sudah keluar" alias udah Nano-Nano, begichu!

Harimau hanya bisa menggeram . Burung hanya bisa berkicau. Apakah Anda
pernah mendengar harimau berkicau? Atau kebalikannya burung menggeram?
Tetapi, karena manusia mempunyai tenggorokan yang bisa mengatur bunyi2an,
bukan saja lebih bervariasi, tetapi yang penting lebih bermakna. Ia bisa
mengucapkan kata yang sama, dengan berbagai nada, sehingga maknanya
ber-beda2.

Sebagai perumpamaan kalau saya pulang kerja dan membawa hadiah untuk istri
saya, ia menanyakan "Mau makan?" dengan nada yang lembut, saya merasa
disayang, tetapi kebalikannya kalau saya pulang malam dari bar ia mengajukan
pertanyaan "Mau makan?" tetapi dengan nada keras, saya merasa se-akan2 mau
diracun.

Banyak orang merasa dipuji kalau mereka disebut sebagai "orang senang",
tetapi kebalikannya merasa dihina kalau dipanggil "Oom senang". 

Bunyi kicau burung bahkan bunyi geram harimau tidak akan bisa membunuh,
tetapi ucapan manusia bisa menjadi penyebab kematian, kesengsaraan maupun
persahabatan. Dengan perkataan kita bisa membunuh orang, umpamanya dengan
memberikan kesaksian palsu, sehingga orang itu dihukum mati atau menyebar
luaskan gosip, sehingga orang merasa malu akhirnya bunuh diri, atau
menghancurkan rumah tangga seseorang sehingga akhirnya membuat banyak orang
menderita. Penjarahan maupun pembakaran bisa terjadi hanya disebabkan oleh
beberapa kata hasutan saja. 

Manusia bisa mengontrol dirinya memungkinkannya bersahabat dengan apa saja,
juga dengan binatang2 buas, seperti para penjinak binatang itu, tetapi dalam
saat bersamaan ia bisa memusuhi saudara atau koleganya yang dianggap tidak
sepaham dengan dia. Bahkan banyak orang yang bisa memusuhi saudara kandung
maupun orang tuanya sendiri. 

Kita nungging berdoa ber-kali2 sehari untuk mengucapkan terima kasih dan
puji syukur kepada Sang Pencipta, tetapi kita tidak pernah mengucapkan
terima kasih maupun pujian terhadap sesama manusia? Aneh tapi nyata!

Para pembimbing agama selalu menekankan kepada kita umatnya agar kita setiap
saat selalu mengucapkan terima kasih, puji syukur sambil memuji dan
memuliakan Sang Pencipta? Tetapi kenapa mereka jarang memberikan saran agar
hal ini juga dilakukan terhadap sesama manusia, boro2 terhadap sesama
manusia, terhadap pasangan hidup azah kagak pernah!

Pukulan bisa mematahkan tulang, tetapi perkataan bisa menghancurkan hati.
Rasa sakit dari pukulan akan hilang dlm waktu sehari, tetapi rasa sakit dari
perkataan bisa bertahun-tahun bahkan seumur hidup tidak bisa dihilangkan.

Kita sangat mudah mengeluarkan perkataan marah dan kasar, tetapi sangat
sukar sekali untuk mengucapkan perkataan lembut dlm bentuk pujian maupun
kasih sayang. Kalau panah sudah dilepas dari busurnya tidak akan bisa
ditarik kembali, begitu juga dgn perkataan. 

Kalau masakan yang dimasak oleh istri saya tidak enak, langsung ia dapat
kritikan yang menyakitkan dari saya, tetapi kebalikannya kalau enak, apakah
pernah saya memuji dia? Apakah pernah Anda mengucapkan terima kasih atas
masakan dimasak dengan jerih payah dan penuh kasih sayang untuk Anda? Dimana
ia telah ber-jam2 bekerja untuk mempersiapkannya ini semua, boro2
mengucapkan tengkyu, kalho kita mau ngomong aza pada saat kita makan udah
bagus!

Bagaimana dengan kata2 kita bisa menjalin hubungan yang lebih harmonis
antara suami & istri? Bagaimana dengan kata2 kita bisa memberikan motivasi
kepada seseorang? Bagaimana pandangan dari sudut agama mengenai ucapan dan
perkataan kita se-hari2?

Jutaan orang di dunia ini merasa sangat sukar sekali mengutarakan atau
mengucapkan perkataan "I love you!" kepada orang yang mereka kasihi, mereka
merasa sungkan, mereka merasa risih. Walaupun mereka tahu, bahwa suami,
istri atau kekasih bahkan orang tua maupun anak mereka itu layak untuk
mendapatkan ucapan perkataan "I love you!" Tetapi kenapa perkataan tsb
sangat sukar sekali diucapkan? Tetapi kebalikannya perkataan kasar rasanya
begitu mudah sekali lepas keluar dari mulut kita?

Kita malu untuk mengucapkan perkataan I love you, tetapi tidak malu untuk
menipu, bahkan membunuh!

Banyak orang mempunyai pandangan: "Aku sudah memberikan BMW untuk istri aku,
jadi buat apa perkataan I love you segala macam, udah enggak jamannya
lagi?!" Ingat "We can buy sex but not love!"

Bulan puasa dan perayaan Natal adalah bulan dan hari kasih, marilah kita
lebih saling mengasihi satu dengan yang lain, percuma kita memberikan hadiah
cadeau yang mahal2 kalau ini tidak disertai dengan rasa kasih.

Usahakanlah agar hari ini minimum esok hari kita mengucapkan terima kasih
kepada orang yang telah berkorban untuk kita dan mengucapkan "I love y

[ppiindia] Russian astrologer seeks $310 million of moral damage compensation from NASA

2005-05-06 Terurut Topik Ambon
http://english.pravda.ru/science/19/94/379/15424_comet.html


  Russian astrologer seeks $310 million of moral damage compensation from 
NASA 

  05/06/2005 20:00 
  The astrologer believes that NASA's plans ruin the personal memory of her 
grandparents

  NASA's Deep Impact space probe, which was launched in January of the 
current year, is supposed to attack Tempel 1 comet on 4 July 2005. The project 
became  one of the most ambitious space activities of NASA. 

  According to the plan, the probe is expected to near the comet and fire a 
270-kilo shell at it, in the direction of the comet's nucleus. If the process 
is successful, the shell is to hit the comet at the speed of 37,000 km/h on 
USA's Independence Day, 4 July 2005. 

  Specialists believe that a football stadium-sized crater is supposed to 
be formed as a result of the shot. Scientists will be able to see the contents 
of the comet's nucleus. Scientists will be observing the process with the help 
of video cameras installed on board the Deep Impact probe, and also with the 
help of US telescopes - Hubble, Chandra and Spitzer. The shell itself is also 
outfitted with a video camera. 

  The structure of the comet nucleus will provide more information about 
the formation of the Solar system. Scientists believe that comets were formed 
about 4,6 billion years ago, when the Sun and planets of the Solar system were 
being formed. 

  The impact is space is to occur at the distance of 132 kilometers far 
from Earth. Scientists say that the "terrorist act in space" will not cause 
much damage to the comet itself. The collision of the space probe with the 
comet can be comparable with a flying bug that smashes into the windscreen of a 
racing car. 

  In the meantime, Russian astrologer Marina Bai demands NASA's project to 
bomb Tempel 1 comet should be canceled and banned. The astrologer believes that 
the plan of the US space agency is an attempt against the natural life in 
space, which might break the natural balance of the Universe. Marina Bai filed 
a lawsuit against NASA seeking the protection of her moral and life values. The 
Russian scientist says that the above-mentioned comet is rather valuable for 
her as personal memory: the comet gave a start to the relationship of the 
astrologer's grandparents. Marina Bai clarified that when her grandfather met 
her grandmother, he showed her the comet in the sky, and it became the romantic 
start of their long family life. 

  The Russian astrologer evaluates her moral damage in the sum of over 310 
million USD. A Moscow court has already declined the astrologer's lawsuit on 
account of immunity from the Russian jurisdiction. A higher instance court has 
cancelled the decision, though, and sent the case for further consideration 
with NASA's participation. Marina Bai's lawyer said that NASA has its office on 
the Russian territory, in the premises of the US embassy in Moscow. 
 

  Read the original in Russian: (Translated by: Dmitry Sudakov)
 


[Non-text portions of this message have been removed]



 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Give the gift of life to a sick child. 
Support St. Jude Children's Research Hospital's 'Thanks & Giving.'
http://us.click.yahoo.com/lGEjbB/6WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
~-> 

***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[ppiindia] FW: Sebuah Kesaksian

2005-05-06 Terurut Topik Sophia Isadora - Phie
From: susy_ayuningtyas 
Date: Wed May 4, 2005  12:24 am 
Subject: " sebuah kesaksian" La Tivi  susy_ayuning... 
 Offline  

dear teman2...

Sebuah tayangan tentang sebuah kesaksian atas
peristiwa2 yang
membuat orang tercengang berupa azab Allah Swt
terhadap orang2
yang berbuat
kezaliman.

"Sebuah Kesaksian" ini telah tayang perdana di Lativi
pada tanggal
19 April 2005 pukul 21.00 Wib. Dan tayangan
selanjutnya setiap hari
dan waktu yang sama.


Aku berharap, temen2 nonton acara tersebut...gak wajib
sih...
karena.. penulis naskahnya dan merangkap team kreatif
juga sebagai
leader dari team adalah mas Sony Set dan diproduksi
oleh
teman2 fourcolours Yogyakarta.Dan sebagai
.naratornya adalah
aku lhohehehe

tentu atas dukungan doa dari teman2...Insya Allah,
acara ini
dalam jangka waktu panjang dapat terus dinikmati.

oke teman2...
makasih..
doakan kami yah
 



Yahoo! Messenger - Communicate instantly..."Ping" 
your friends today! Download Messenger Now 
http://uk.messenger.yahoo.com/download/index.html


 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Take a look at donorschoose.org, an excellent charitable web site for
anyone who cares about public education!
http://us.click.yahoo.com/O.5XsA/8WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
~-> 

***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[ppiindia] Re: Penasehat Spiritual (pro Mba2...)

2005-05-06 Terurut Topik Ida Z.A
Dik...salamnya dah diterima...tapi kata Rani kamu kejauhan...kalo 
deket aku bisa minta tolong kamu tuk ngajari dia tuh...kuliahnya 
berantakan..

--- In ppiindia@yahoogroups.com, "Zamhasari Jamil" <[EMAIL PROTECTED]> 
wrote:
> Salam,
> 
> Meski aku bukan mbak-mbak, tapi aku setuju banget bila mas Hutaqie 
> dijadiin guru spritual soal cinta. Oya mas Hutaqie, gimana dengan 
> hasil syutingan di Mina lalu? Kalau sudah dicdkan, boleh juga di 
> kirim ke India. Soal biaya pengiriman minta ama guru spritualku, 
> ustz. Iin ya. 
> 
> Mbak Ida, guru spritual itu penting lho, aku aja punya guru 
spritual, 
> hahahaha Oya mbak Ida, salam kenalku buat Rani atau Rina itu 
dah 
> disampaikan belom? Jd kuch-kuch hota hai ni, hahaha 
> 
> Mbak LIna dan mbak Carla, coba deh diadakah survei mengenai Peranan 
> Guru Spritual Dalam Bercinta. Ntar hasilnya disampaikan ke kita 
ya... 
> Pak RMDH juga boleh mengadakan survei ini? Mbak LIsty, pa kabar?
> 
> Wassalam,
> 
> IzaM -
> 
> --- In ppiindia@yahoogroups.com, "Ida Z.A" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> > buat mba-mba yg cantik di milis tercinta
> > 
> > Masih ingat gak siapa penasehat spiritualnya selebritis kita 
(Reza 
> > Arthamevia, Elma Theana dll)...Gatot Brajamusti kan...Nah, aq 
> > perhatiin, ceilleee kayak peneliti aja, karena cewe-cewe milis 
ini 
> > asyik bgt kalo udah curhat soal cinta ke Mas Huttaqi jadi setuju 
> gak 
> > yah kalo Mas Huttaqi ini dijadiin penasehat spiritual kitaya 
> > mudah2an aja istri, anak n penggemar lainnya gak jeles...
> > 
> > yg laen gak jeles ka...kita cuma butuh satu aja tuh.
> > 
> > salam




 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Give the gift of life to a sick child. 
Support St. Jude Children's Research Hospital's 'Thanks & Giving.'
http://us.click.yahoo.com/lGEjbB/6WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
~-> 

***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[ppiindia] Salah satu penyebab malasnya jadi orang Indonesia--Mental pejabat Kita

2005-05-06 Terurut Topik zalwa setiyadi
Polri Izinkan Gubernur Jakarta Pakai B 1 DKI
Sejak beberapa waktu lalu, Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso nekad 
menggunakan kendaraan dinasnya dengan nomor polisi (nopol) B 1 DKI. 
Aneh memang. Bahkan jelas menyalahi aturan, karena terdapat tiga 
huruf di belangkang angka 1 yang menunjukkan jabatannya sebagai orang 
nomor satu di Pemda DKI ini.

Selama ini, di kota manapun di Indonesia, aturannya memang hanya 
dikenakan satu atau paling banyak dua huruf untuk akhiran nopol semua 
jenis kendaraan bermotor. Sementara bagi pejabat Pemda, nopol mobil 
dinasnya hanya terdiri dari huruf depan yang menunjukkan kota 
bersangkutan dan satu angka tanpa ada akhiran huruf di belakangnya.

Lalu pers pun sempat memberitakan 'kebandelan' gubernur yang mantan 
Pangdam Jaya itu. Tetapi pemberitaan itu bagai anjing menggonggong 
kafila berlalu, Sutiyoso tetap menggunakan plat nomor B 1 DKI itu. 
Polisipun tak menindaknya walau jelas nopol itu buatan sendiri, bukan 
produksi Polda Metro Jaya seperti aturan yang digariskan.

Soal nomor polisi mobil dinas yang digunakan, tampaknya Gubernur DKI 
Jakarta Sutiyoso sangat iri dengan sejawatnya. Karena kepala Daerah 
Tingkat I di seluruh Tanah Air berhak menggunakan nomor polisi D 1 
misalnya, untuk gubernur Jawa Barat, atau H 1 untuk gubernur Jawa 
Tengah, dan L 1 untuk gubernur Jawa Timur. 

Sementara, Sutiyoso tak mungkin menggunakan mobil dinasnya dengan 
nopol B 1 atau B 2, karena telah dipakai oleh presiden dan wakil 
presiden. Nopol B dengan satu angka lainnya juga tak mungkin 
dipakainya karena dijatahkan buat mobil dinas petinggi pemerintah 
pusat lainnya. 

Namun, jelas karena keinginan menunjukkan dirinya sebagai orang nomor 
satu di DKI Jakarta --yang antara lain bisa tampak dari nopol 
mobilnya-- maka sejak beberapa tahun lalu Sutiyoso nekad menggunakan 
nopol mobil dinasnya dengan B 1 DKI. Kabarnya kenekatan itu dilakukan 
sambil terus mengusahakan legalitas penomoran mobil dinas jajaran 
Muspida DKI Jakarta dengan akhiran tiga huruf, DKI itu.

Dari sisi legalitas, nopol mobil dinas Muspida Tingkat Satu di 
seluruh Tanah Air memang diatur oleh sejumlah perundangan. Dalam UU 
Lalu Lintas No 14/1992, UU Otonomi Daerah No 22/1999, dan PP 44/1993, 
serta Kepmen Perhubungan tahun 1993, dinyatakan gubernur beserta 
pimpinan Muspida lainnya dijatahkan menggunakan nopol mulai dengan 
nomor satu dan seterusnya. Namun ketentuan tersebut tak berlaku bagi 
Muspida Jakarta karena alasan pemakaian nomor tersebut oleh pejabat 
pemerintah pusat.

Kenekatan Sutiyoso yang tetap menggunakan nopol tiga huruf itu 
ternyata membuat pihak kepolisian harus mencari jalan keluar. 
Ujungnya melalui Surat Keputusan Kapolri yang ditandatangani Jenderal 
Da'i Bachtiar, diputuskan bahwa pimpinan Muspida Jakarta bisa 
menggunakan akhiran tiga huruf yakni DKI untuk nopol mobil dinasnya. 

Maka sejak 1 Maret lalu muncullah secara sah no
pol B 1 DKI untuk gubernur, dan berurutan B 2 DKI untuk wakil 
gubernurnya. Angka tiga untuk ketua DPRD, angka empat ketua Kejaksaan 
Tinggi, lima Pangdam Jaya, enam Pangmabar, tujuh Pangops AU, delapan 
Kapolda Metro Jaya, dan sembilan digunakan ketua Pengadilan Tinggi 
Jakarta.

Perjuangan Sutiyoso yang juga dikenal gemar dunia otomotif itu tak 
sia-sia. Dan mimpinya beraktualisasi bersama mobil dinasnya dengan 
memakai nomor satu pun telah sah digunakan. Ternyata keputusan itu 
membuat 'iri' masyarakat Jakarta. Mereka juga ingin menggunakan tiga 
huruf di akhir nopol mobilnya. 

Kabarnya sejumlah pesanan nopol dengan tiga huruf pun kini banyak 
berdatangan. Tiga huruf yang paling sering digunakan nama keluarga 
untuk kalangan Cina seperti antara lain, SHE, TAN, LIM telah diblokir 
karena pemesanan pihak tertentu. Bahkan pemesanan itu langsung masuk 
ke Direktorat Lantas Mabes Polri, tidak melalui Polda Metro Jaya.

Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Drs Sulistyo Ishak SH mengatakan, 
hingga kini keputusan tiga huruf di belakang nopol Jakarta hanya 
diperuntukkan pejabat Muspida. ''Jadi setahu saya Polda Metro hanya 
mengeluarkan sembilan nopol tersebut,'' terang Sulistyo.

Namun demikian, lanjutnya, karena banyaknya jumlah mobil di Jakarta 
memang tidak menutup kemungkinan pengenaan tiga huruf di akhiran 
nopol Jakarta bakal diterapkan untuk mobil khalayak ramai. ''Tapi 
mungkin belum dalam waktu dekat ini,'' tambahnya. bid

Nopol, Hoki, dan Gengsi

Bagi sejumlah kalangan, nomor mobil dapat menjadi bagian dari 
kegiatan yang membawa keberuntungan. Seperti misalnya kebanyakan 
masyarakat Cina percaya, mobilnya akan banyak membawa keberuntungan 
bila mengenakan angka 9 atau berjumlah 9 pada nomor polisinya 
(nopol). 

Maka nopol B 99 atau B 999 bahkan B 8181 ... menjadi favorit 
bagi kalangan ini.Ada lagi kalangan yang suka gagah-gagahan dengan 
menggunakan huruf di belakang angka pada nopol yang sebetulnya hanya 
diperuntukkan bagi pejabat negara. 

Ambil contoh pejabat sipil negara diberi hak menggunakan akhiran 
nopol dengan huruf BS (bantuan sipil). Sedang pej

[ppiindia] FW: [OOT] About Hadist

2005-05-06 Terurut Topik Mohammad-Riyadi Tampubolon

-Original Message-
From: Didin Mahrudin 
Sent: Friday, May 06, 2005 4:49 PM
Subject: OOT: About Hadist


Hadits adalah segala perkataan (sabda), perbuatan dan ketetapan dan
persetujuan dari Nabi Muhammad SAW yang dijadikan ketetapan ataupun hukum
dalam agama. Hadits merupakan penjelas dari Al-Qur'an dan dijadikan sumber
hukum dalam agama Islam selain Al Qur'an, Ijma dan Qiyas

Ada banyak ulama periwayat Hadits, namun yang sering digunakan dalam fikih
Islam ada tujuh yakni Imam Bukhari, Imam Muslim, Imam Abu Daud, Imam
Turmudzi, Imam Ahmad, Imam Nasa'i, dan Imam Ibnu Majah.

Macam-macam Hadits :

Daftar Isi [tampilkanSembunyikan]  
1 Hadits yang dilihat dari banyak sedikitnya Perawi

1.1 Hadits Mutawatir
1.2 Hadits Ahad


1.2.1 Hadits Shahih
1.2.2 Hadits Hasan
1.2.3 Hadits dla'if


2 Macam Periwayatan

2.1 Hadits yang bersambung sanadnya
2.2 Hadits yang terputus sanadnya


2.2.1 Hadits Mu'allaq
2.2.2 Hadits Mursal
2.2.3 Hadits Mudallas
2.2.4 Hadits Munqathi
2.2.5 Hadits Mu'dlol


3 Hadits-hadits Dlaif disebabkan oleh cacat perawi

3.1 Hadits Maudlu'
3.2 Hadits Matruk
3.3 Hadits Mungkar
3.4 Hadits Mu'allal
3.5 Hadits Mudlthorib
3.6 Hadits Maqlub
3.7 Hadits Munqalib
3.8 Hadits Mudraj
3.9 Hadits Syadz


4 Beberapa pengertian dalam ilmu hadits

5 Lihat pula

PENJELASAN:
 
[sunting]
Hadits yang dilihat dari banyak sedikitnya Perawi
[sunting]
Hadits Mutawatir
Hadits yang diriwayatkan oleh sekelompok orang dari beberapa sanad yang
tidak mungkin sepakat untuk berdusta. Berita itu mengenai hal-hal yang
dapat
dicapai oleh panca indera. Dan berita itu diterima dari sejumlah orang yang
semacam itu juga. Berdasarkan itu, maka ada syarat yang harus dipenuhi baru
bisa dikatakan Hadits Mutawatir:

Isi hadits itu harus hal-hal yang dapat dicapai oleh panca indera 
Orang yang menceritakannya harus sejumlah orang yang menurut ada kebiasaan,
tidak mungkin untuk berdusta. Sifatnya Qath'iy. 
Pemberita-pemberita itu terdapat pada semua generasi yang sama. 
[sunting]
Hadits Ahad
Yaitu hadits yang diriwayatkan oleh seorang atau lebih tetapi tidak
mencapai
tingkat mutawatir. Sifatnya atau tingkatannya "Zhonniy". Kebanyakan ulama
membagi Hadits Ahad itu kepada tiga macam, yaitu

[sunting]
Hadits Shahih
Menurut Ibnu Sholah ialah Hadits yang bersambung sanad. diriwayatkan oleh
orang yang adil, dlobit dari orang yang adil lagi dlobit hingga akhirnya
tidak syadz (tidak bertentangan dengan hadits lain yang lebih shahih) dan
tidak mu'allal (tidak cacat). Jadi hadits Shahih itu memenuhi syarat
sebagai
berikut :

Harus bersambung sanadnya 
Diriwayatkan oleh orang/perawi yang adil. 
Diriwayatkan oleh orang yang dlobit (kuat ingatannya) 
Tidak syadz (tidak bertentangan dengan hadits lain yang lebih shahih) 
Tidak cacat walaupun tersembunyi. 
kandungan Isinya tidak bertentangan dengan Al-Qur'an. 
[sunting]
Hadits Hasan
Ialah hadits yang banyak sumbernya atau jalannya dan dikalangan perawinya
tidak ada yang disangka dusta dan tidak syadz.

[sunting]
Hadits dla'if
Ialah hadits yang tidak bersambung sanad dan diriwayatkan oleh orang yang
tidak adil dan tidak dlobit, syadz dan cacat. Ulama yang membagihadits
menjadi tiga macam itu ialah At Turmudzy. Sebelumnya pada ulama membagi
hadits menjadi dua yakni hadits Shahih dan hadits dla'if.

[sunting]
Macam Periwayatan
[sunting]
Hadits yang bersambung sanadnya
Hadits ini adalah hadits yang bersambung sanadnya hingga Nabi Muhammad SAW.
Hadits ini disebut Hadits Marfu' atau Maushul.

[sunting]
Hadits yang terputus sanadnya
[sunting]
Hadits Mu'allaq
Hadits ini disebut juga hadits yang tergantung, yaitu hadits yang permulaan
sanadnya dibuang bail seorang atau lebih hingga akhir sanadny, yang berarti
termasuk hadits dla'if.

[sunting]
Hadits Mursal
Disebut juga hadits yang dikirim yaitu hadits yang diriwayatkan oleh
Tabi'in
dari Nabi Muhammad SAW tanpa menyebutkan sahabat tempat menerima hadits itu

[sunting]
Hadits Mudallas
Disebut juga hadits yang disembunyikan cacatnya. Yaitu Hadits yang
diriwayatkan oleh melalui sanad yang memberikan kesan seolah-olah tidak ada
cacatnya, padahal sebenarnya ada, baik dalam sanad atau pada gurunya. Jadi
Hadits Mudallas ini ialah hadits yang ditutup-tutupi kelemahan sanadnya

[sunting]
Hadits Munqathi
Disebut juga hadits yang terputus yaitu hadits yang gugur atau hilang
seorang atau dua orang perawi selain sahabat dan Tabi'in.

[sunting]
Hadits Mu'dlol
Disebut hadits yang terputus sanadnya yaitu hadits yang diriwayatkan oleh
Tabi'it Tabi'in dari Nabi Muhammad SAW atau dari Sahabat tanpa menyebutkan
Tabi'in yang menjadi sanadnya. Kesemuanya itu dinilai dari ciri Hadits
Shahih tersebut di atas adalah termasuk hadits-hadits dlaif

[sunting]
Hadits-hadits Dlaif disebabkan oleh cacat perawi
[sunting]
Hadits Maudlu'
Yang berarti yang dilarang, yaitu hadits dalam sanadnya terdapat Rawi yang
berdusta atau dituduh dusta. jadi hadits itu adalah karangannya sendiri
bahkan tidak pantas disebut hadits.

[sunting]
Hadits Matruk
yang berarti hadits yang ditinggalkan yaitu Hadits 

[ppiindia] Indonesian Maid, Sponsors Charged in Torture Case

2005-05-06 Terurut Topik Ambon
http://www.arabnews.com/?page=1§ion=0&article=6&d=7&m=5&y=2005
Saturday, 7, May, 2005 (28, Rabi` al-Awwal, 1426)


  Indonesian Maid, Sponsors Charged in Torture Case
  Abdul Wahab Bashir, Arab News 





Nour Miyati in hospital.

  JEDDAH, 7 May 2005 - All the principals in the case of an Indonesian 
guest worker who was believed to have been tortured have been charged in the 
case. Indonesian maid Nour Miyati who accused her Saudi employers of torture 
has been charged with making false allegations; the sponsor and his wife face 
charges of neglect, with the husband also charged with residence permit 
violations and the wife charged with assaulting the maid. 

  The General Investigation and Control Commission questioned the sponsor 
after his arrest on March 21. He denied that he or any member of his family had 
beaten or tortured the 25-year-old Indonesian woman and that he did not know 
the source of her wounds.

  On May 3, the commission ordered the sponsor's release and decided that 
all three should appear in court. No date has been set for the trial. 

  Miyati captured headlines when she was taken to a Riyadh hospital by her 
employer in March in critical condition with severe injuries causing gangrene 
to her fingers, toes and part of her right foot. She has had some of her 
fingers amputated. 

  She claimed she had been tied up for a month in a bathroom by her 
employers who also allegedly beat her severely, injuring her eye and knocking 
several of her teeth out. The couple denied all charges.

  A statement issued by the Riyadh governorate yesterday said investigators 
found Miyati was struck in the face with a shoe by the wife of her sponsor. The 
maid alleged the wife beat her "when she saw her walking in the house without 
underwear," said a statement carried by the Saudi Press Agency.

  The wife earlier denied the assault alleging she did not know the cause 
of the maid's injuries and that she had been told "a closet used for keeping 
clothes had fallen on her and that may have caused the injuries."

  The 15-year-old son of the sponsor questioned by the commission termed 
the relationship between his parents and the maid "normal," and they had not 
beaten her. He said he noted the maid was wearing gloves while at home. 

  A medical committee set up by Riyadh Governor from a number of 
specialists from the Ministry of Health concluded that the maid suffered wounds 
and bruises to her body, "suggesting she has been the victim of violence and 
that the gangrene could not have been caused as a direct result of beating and 
that it probably was caused by an inherent disease suffered by the patient." 

  The committee concluded that it could not be established whether one or 
more persons beat the maid or whether the wounds were self-inflicted. The 
statement said the sponsor, the wife and the maid were questioned for the 
second time. The employer denied torture and binding the maid.

  Miyati herself retracted earlier charges to this effect, though a medical 
committee found wounds and bruises on her body suggesting she had been the 
victim of violence.

  "The sponsor denied the charges and defended his first statement. The 
wife admitted she hit the maid with a shoe on her face after noticing her 
indecent behavior from the way she dressed. The maid denied she had been beaten 
by her sponsor and said the injuries to her hands and feet were because she 
felt pain and sickness and that the itching in her hands and feet was because 
of her excessive use of chemical detergents. She also said she did not ask her 
sponsor to take her to hospital until after her condition worsened. She also 
denied she has been tortured or tied or denied food," the statement said.

  As a result, the couple has been charged with neglect. The employer also 
was charged with violating the rules governing issuing residence permits for 
domestic helpers, and his wife was charged with assaulting the maid. 

  Miyati, for her part, was charged with making false allegations that 
misled the inquiry and led to the detention of the sponsor throughout the 
investigation before he was released on bail. 

  The Riyadh governorate attributed the delay in clarifying case to the 
lengthy investigation.
 


[Non-text portions of this message have been removed]



 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Dying to be thin?
Anorexia. Narrated by Julianne Moore .
http://us.click.yahoo.com/FLQ_sC/gsnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
~-> 

***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
*

[ppiindia] Fw: penyusupan

2005-05-06 Terurut Topik Mohammad-Riyadi Tampubolon

-Original Message-
From: dasoer  
Sent: Friday, May 06, 2005 4:52 PM
Subject: Fw: penyusupan

> > -Original Message-
> > From: PHarimukti
> > Sent: 05 May 2005 09:38
> > Subject: Fw: penyusupan
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> > (See attached file: Penyusupan Israel.pps)

[Non-text portions of this message have been removed]



 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Give underprivileged students the materials they need to learn. 
Bring education to life by funding a specific classroom project.
http://us.click.yahoo.com/4F6XtA/_WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
~-> 

***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[ppiindia] Ketika Hak Pendidikan Berubah Jadi Kewajiban

2005-05-06 Terurut Topik Ambon
http://www.suaramerdeka.com/harian/0505/07/opi04.htm

Ketika Hak Pendidikan Berubah Jadi Kewajiban
Oleh: Thoriq Sk
DITERAPKANNYA wajib belajar 9 tahun merupakan upaya pemerintah dalam 
mengembangkan sumber daya manusia (SDM) di Indonesia. Padahal bila kita telaah 
lebih rinci, akan tampak bahwa konsep tersebut belum sepenuhnya sesuai dengan 
UUD 1945. 

Dijelaskan dalam UUD 1945, pendidikan merupakan hak setiap warga negara. Dengan 
kata lain pendidikan merupakan tanggung jawab pemerintah yang diberikan kepada 
setiap warga negara di Indonesia.

Definisi antara hak dan kewajiban tentu saja berbeda. Kewajiban merupakan 
sesuatu yang harus dilakukan setiap orang dan bilamana orang tersebut tidak 
melaksanakan maka akan mendapat sanksi. 

Hal ini terlepas dari mampu dan tidak mampu seseorang dalam melaksanakan. Dalam 
kondisi apa pun seseorang harus melaksanakan kewajiban tersebut, sehingga 
pendidikan yang seharusnya menjadi hak berubah menjadi tuntutan yang harus 
dipenuhi setiap warga Negara. Maksud inilah yang tersirat dari wajib belajar 9 
tahun.

Berbeda halnya dengan "Hak Belajar 9 Tahun". Hak selalu didefinisikan sebagai 
sesuatu yang harus diberikan kepada seseorang yang sudah sepatutnya 
mendapatkan. Terlepas dari mampu dan tidak mampu. Bila hak seseorang tidak 
terpenuhi, maka mereka berhak menuntut apa yang seharusnya mereka dapatkan.

Namun begitu, kita tidak bisa menjustifikasi apa yang telah ditetapkan 
pemerintah adalah salah total. Bagaimanapun konsep wajib belajar 9 tahun juga 
memiliki sisi positif yang cukup signifikan. Setidaknya konsep tersebut mampu 
mendorong etos belajar masyarakat saat ini. Hanya saja kerancuan muncul seiring 
perkembangan dan perubahan kondisi sosial ekonomi masyarakat

Sayangnya konsep yang bisa dikatakan rancu (wajib belajar 9 tahun) ini jarang 
terpikirkan oleh kita semua. Kembali lagi, pendidikan yang seharusnya menjadi 
hak setiap warga dan sekaligus tanggung jawab pemerintah berakhir menjadi 
sebuah kewajiban yang harus dilakukan warga Negara. 

Wajar jika masih banyak warga Negara yang belum mendapat pendidikan secara 
sempurna dikarenakan ketidakmampuan untuk memenuhi tuntutan tersebut.

Tradisi putus sekolah telah menjamur hingga menjadi persoalan global. Realitas 
tersebut hendaknya dijadikan renungan untuk merekonstruksi konsep wajib belajar 
9 tahun agar sesuai dengan UUD 1945.

Pioneer Pendidikan

Tragisnya permasalahan pendidikan sering dikesampingkan. Tidak hanya 
pernerintah melainkan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) juga enggan 
menyikapinya. Mereka lebih tertarik permasalahan sosial politik yang bisa 
mendapatkan materi sekaligus kredibilitas institusi di mata publik. Tak ayal 
jika permasalahan pendidikan yang sangat kompleks saat ini hanya dijadikan 
selingan untuk meraih simpati semata.

Pelajar Islam Indonesia (PII) salah satu organisasi yang berbasis pelajar 
hendaknya bisa menjadi pionir untuk mengatasi persoalan-persoalan yang 
berkaitan dengan pendidikan. Hari jadi yang ke - 58, 4 Mei, merupakan saat yang 
tepat bagi PII untuk memberikan kontribusi nyata terhadap dunia pendidikan.

Seringnya PII hanya terjebak pada persoalan intern organisasi. 

Jika kita merunut pada tujuan organisasi yaitu "kesempurnaan pendidikan dan 
kebudayaan yang sesuai dengan Islam bagi segenap rakyat Indonesia dan umat 
manusia", maka yang harus dilakukan PII adalah menyempurnakan konsep pendidikan 
baik dari segi fisik maupun nonfisik.

Bisa dikatakan saat ini PII hanya berkutik pada permasalahan pelajar yang 
sifatnya praktis. Seharusnya PII juga mempertimbangkan hal yang bersifat 
teoritis seperti konsep pendidikan yang berlaku di Indonesia. Apakah sudah 
sesuai atau belum, sehingga persoalan pendidikan juga bisa teratasi dengan 
sempurna.

Maka dari itu, hendaknya PII mampu menjadi penggerak dalam rangka menentukan 
arah pendidikan ke depan yang sesuai dengan UUD 1945. Kesan "ikut arus " harus 
diubah. Dalam artian PII dituntut mampu mengkritisi segala kebijakan pemrintah 
yang dirasa kurang sesuai dengan kondisi riil di lapangan.

Memberi Kontribusi Nyata

Menyusun satu konsep bukanlah hal yang mudah. Terlebih pada persoalan yang 
sifatnya urgen. Satu contoh kebijakan wajib belajar 9 tahun yang bertolak 
belakang dengan konsep UUD 1945. Namun semua itu bisa disiasati dengan 
metode-metode tersendiri.

PII yang berbasis pelajar tentunya lebih berkompeten dalam menginventarisasi 
permasalahan pelajar. Dari sinilah sumbangsih pikir bisa diberikan dalam upaya 
menyusun konsep pendidikan yang sempurna.

Acapkali pro dan kontra muncul ketika konsep tersebut tengah menjadi rancangan. 
Hal ini terjadi karena pada proses pembuatan kurang sernpurna. Wajar jika 
banyak kegagalan yang bermunculan.

Konsep pendidikan yang ideal adalah konsep yang dirasa mampu mengakomodasi 
segala persoalan baik yang bersifat urgen maupun tidak. Maka dari itu PII harus 
bisa memberikan kontribusi nyata sebagai wujud pengabdiannya di bidang 
pendidikan.

Dengan begitu akan terwujud satu kon

[ppiindia] Dampak Sukses KB bagi Masa Depan

2005-05-06 Terurut Topik Ambon
Suara Karya


Dampak Sukses KB bagi Masa Depan
Oleh Haryono Suyono 


Sabtu, 7 Mei 2005
Minggu lalu, Prof Dr Sri Moertiningsih Setyo Adioetomo dari 
Universitas Indonesia membacakan orasinya sebagai pertanda pengukuhannya 
sebagai Guru Besar dalam bidang Ekonomi Kependudukan dari Fakultas Ekonomi 
Universitas Indonesia di Jakarta. Dalam pidato yang memikat itu, Sri Adioetomo, 
dengan mengacu pada data dan proyeksi PBB, menjelaskan munculnya bonus 
demografi sebagai the window of opportunity bagi bangsa Indonesia pada sekitar 
tahun 2020-2030. Kesempatan berharga berupa bonus demografi itu terjadi karena 
proses transisi demografi yang berkembang sejak beberapa tahun lalu dipercepat 
oleh keberhasilan rakyat Indonesia menurunkan tingkat fertilitas, mortalitas 
dan pertumbuhan penduduk berkat keberhasilan program KB, kesehatan dan 
pembangunan lainnya. 

Keberhasilan program-program tersebut selama tigapuluh tahun telah 
mampu menggeser anak-anak dan remaja, berusia di bawah 15 tahun, yang biasanya 
besar dan berat di bagian bawah dari piramida penduduk Indonesia, ke bagian 
piramida dengan usia yang lebih tinggi, yaitu usia diatas 15 tahun, atau pada 
usia 15-64 tahun. Pergeseran bagian dasar dari piramida dengan jumlah penduduk 
yang besar itu, dan masih tetap diikuti kesetiaan pasangan usia subur pada 
program KB, menyebabkan angka fertilitas tetap rendah. Angka fertilitas yang 
rendah menyebabkan jumlah dan persentase anak-anak dan remaja di bawah usia 15 
tahun juga tetap rendah. 

Struktur penduduk seperti ini menyebabkan beban ketergantungan, 
atau dukungan ekonomi yang harus diberikan oleh penduduk usia produktif kepada 
penduduk usia anak-anak dan tua, menjadi lebih ringan. Kenyataan ini juga 
berbeda dan sekaligus menepis anggapan beberapa orang yang mengkritik seakan 
program KB di masa lalu dipaksa dan tidak akan tahan lama. Fertilitas yang 
rendah karena kesetiaan ber-KB dan masih bertahan sekaligus membuktikan bahwa 
pasangan usia subur itu ber-KB bukan karena dipaksa, tetapi kesadaran sendiri. 

Berkat keberhasilan program KB, Indonesia sebenarnya telah mampu 
menambah penduduk usia kerja dengan jumlah yang sangat menakjubkan. Sayangnya, 
kualitas penduduk usia kerja itu masih rendah, rata-rata hanya mempunyai 
tingkat pendidikan SD atau kurang. Bahkan sampai tahun 2003 untuk kelompok usia 
di atas usia 15 tahun rata-rata hanya bersekolah selama 7,1 tahun dan mempunyai 
tingkat buta huruf di atas 10 persen. Bahkan yang menamatkan pendidikan SMP 
untuk kemudian meneruskan ke jenjang SMA tergolong sedikit. Lebih sedikit lagi, 
yang mampu menamatkan pendidikan perguruan tinggi atau menamatkan 
sekolah-sekolah dengan keterampilan yang sangat dibutuhkan bangsa ini. 

Lebih-lebih lagi, bonus itu akan menjadi lebih signifikan kalau 
remaja dan penduduk perempuan usia 15-64 tahun ikut memberikan kontribusi 
terhadap kemampuan ekonomi keluarga, atau ikut berpartisipasi dalam kegiatan 
ekonomi keluarga, atau penduduk perempuan itu bekerja dalam bidang ekonomi yang 
produktif. Kontribusi penduduk perempuan menjadi unsur yang sangat positif 
sebagai bonus demografi kalau disertai keikutsertaan yang lestari dan makin 
mantap dalam bidang KB. Kemantapan itu akan mencegah membengkaknya jumlah 
penduduk di bawah usia 15 tahun yang bisa memperbesar kembali beban 
ketergantungan pada usia anak-anak. 

Bonus demografi itu juga mempunyai makna pada waktu ini karena 
penduduk usia tua, yaitu di atas usia 60 atau 65 tahun, biarpun menurut Sensus 
Penduduk tahun 2000 meningkat sampai 3-4 kali lipat dibandingkan dengan 
penduduk yang sama pada tahun 1970-an, tetapi jumlah dan bebannya belum terlalu 
berat. Penduduk yang mampu mencapai usia di atas 60 tahun dewasa ini umumnya 
merupakan penduduk yang tingkat pendapatannya cukup memadai dibandingkan dengan 
penduduk pada umumnya. Penduduk tua tersebut, yang belum meninggal, termasuk 
penduduk pilihan dan saringan dalam keadaan transisi, sehingga sesungguhnya 
mempunyai ciri-ciri sosial yang relatif masih menguntungkan. 

Bonus awal yang mulai kelihatan setelah Sensus Penduduk tahun 2000 
akan berlanjut dan akan bertambah menguntungkan kalau perhatian kita terhadap 
masalah kependudukan dengan program KB dan program kesehatan tetap tinggi. 
Dengan program KB yang baik maka bisa dijamin bahwa penduduk di bawah usia 15 
tahun akan tetap kecil jumlah dan persentasenya. Jumlah yang kecil itu akan 
menjamin angka ketergantungan (dependency ratio untuk usia anak-anak) tetap 
kecil. Sebaliknya penduduk usia kerja, atau usia dewasa, yang menua, atau makin 
tuanya penduduk di bawah usia 15 tahun yang semula besar, akan menjadi penduduk 
usia kerja yang produktif. 

Bonus yang menguntungkan itu bisa terganggu oleh penduduk usia tua 
di atas 60-65 tahun, apabila keadaan ekonomi penduduk usia tua tersebut rendah, 
pendapatannya di masa usia kerja renda

[ppiindia] Bangga Bisa Korupsi

2005-05-06 Terurut Topik Ambon
http://www.kompas.com/utama/news/0505/06/230730_.htm

 
Bangga Bisa Korupsi 

Oleh Jakob Sumardjo

TIDAK setiap orang bisa korupsi. Perbuatan korupsi itu semacam hak istimewa, 
yakni mereka yang diserahi jabatan mengelola sejumlah anggaran. Betapapun besar 
nafsu Anda mau korupsi, jika Anda tidak dipercayai mengelola sejumlah uang maka 
Anda hanya mampu mengorupsi angka-angka belaka, tidak ada uangnya. 
Berbahagialah mereka yang memegang hak-hak istimewa itu.

Harian Kompas (14/4/2005) dengan gamblang memuat foto bagaimana mereka yang 
disangka mengorup anggaran belanja daerah, dengan bangga bagai 
penakluk-penakluk Puncak Everest menatap juru foto. Beda dengan gambar para 
penjudi yang menghabiskan uangnya sendiri saat tertangkap basah petugas. Para 
penjudi sekuat tenaga menutupi wajahnya, takut diberitakan koran atau disiarkan 
televisi.

Itulah Indonesia kini. Dosa berjudi, dosa narkoba, dosa seksual, dosa 
mencabuli, itu semua lebih berat nilainya daripada dosa mencuri dan membunuh. 
Si penjudi dan si selingkuh itu pasti masuk neraka, sedang si pembunuh dan si 
koruptor bisa masuk surga. Itulah kira-kira ibaratnya.

Korupsi, jelas pencurian, karena mengambil yang bukan miliknya, tetapi orang 
bisa bangga melakukannya. Buktinya tetangga saya dengan tenang tanpa dosa 
mengisahkan bagaimana teknik-teknik korupsi di lakukan sehingga setiap bulan 
mampu mendapat masukan Rp 40 juta, sedang gaji resminya Rp 2 juta. Gaji itu 
baru diambil kalau dia ingat saja.

MENGAPA cara berpikir demikian merebak di Indonesia? Mengapa korupsi sama 
sekali bukan dosa? Dan pelaku korupsi bangga, seolah-olah itu hak istimewanya? 
Korupsi tidak lagi disembunyikan, tetapi dipamerkan lewat pembelian mobil, 
pembelian tanah, pembangunan rumah.

Di Indonesia, orang melakukan korupsi tanpa rasa bersalah, bahkan bangga, 
karena korupsi dilakukan secara kolektif. Dosa korupsi dibagi-bagi dan dipikul 
bersama sehingga setiap orang hanya memikul dosa kecil saja. Analoginya seperti 
segerombolan orang merusak dan membakar night club, mereka bangga diliput media 
dan bangga dirinya ada di sana bersama gerombolannya. Korupsi adalah kejahatan 
bersama. Karena dilakukan bersama, maka di situ terjadi alam pikiran atau 
realitas kesadaran, yang sedikit banyak bersifat "budaya", jadi benar-benar 
saja.

Manusia, dimana pun dan kapan pun sepakat menilai bahwa perang itu kejahatan, 
apa pun alasannya. Perang adalah hak untuk membunuh lawan, orang lain. Perang 
menimbulkan kematian, penderitaan, kesengsaraan. Meski demikian perang itu 
"benar" karena pembunuhan dilakukan bersama-sama, seperti kalau Anda merampok 
secara bersama-sama. Kesalahannya adalah kesalahan kolektif, bukan dosa 
individual. Juga memerkosa bersama-sama dapat meringankan beban dosa individual.

Korupsi di Indonesia adalah korupsi lembaga, misalnya seluruh anggota dewan 
perwakilan daerah itu. Berapa ribu kelembagaan semacam itu ada di Indonesia, 
terutama milik negara. Sebuah lembaga adalah suatu kesatuan organis yang 
bersistem. Kalau Anda memasuki sebuah lembaga yang korup, maka mau tak mau Anda 
terlibat dalam perbuatan korup lembaga, baik menyadari atau tidak menyadari. 
Karena Anda hanya pegawai di situ, maka Anda ikut memakan uang negara tiap 
bulan tanpa merasa bersalah sedikit pun. Dan Anda membanggakan diri kepada para 
tetangga bahwa gaji korupsi Anda itu sepuluh kali lipat dari gaji pegawai lain 
yang setara.

KEJAHATAN bersama bukan lagi kejahatan, karena kejahatan itu sudah menjadi 
kesadaran bersama. Kami semua melakukannya. Dan karena banyak yang menilainya 
tidak apa-apa, maka saya pun menjadi tidak apa-apa. Bahkan yang baru masuk 
menjadi anggota menilainya sebagai kewajaran, karena kondisinya sudah begitu 
sebelum dia masuk. Orang hidup dalam tradisi korupsi lembaga.

Tentu tidak setiap lembaga kenegaraan dan pemerintahan dapat melakukan korupsi 
lembaga. Hanya lembaga-lembaga yang basah yang punya "hak istimewa" untuk 
melakukan kejahatan bersama itu.

Lembaga-lembaga pengelola produksi negara, pengelola keuangan negara, pengelola 
pungutan negara, pengelola pembelian negara, pengelola barang-barang milik 
negara, itu semua lahan subur korupsi. Karena lembaga pengelola yang melakukan 
korupsi bersama itu dibiarkan saja oleh pemerintah, maka penyakit moral itu 
menular pada lembaga-lembaga pengelola lainnya, hingga seluruh lembaga 
pengelola kekayaan negara jahat semua. Dan mereka merasa tidak melakukan 
kejahatan itu karena hampir semua lembaga negara yang basah melakukannya.

Negara adalah kesatuan organis antara rakyat, pemerintah, dan alam permukiman 
mereka. Sebelum lembaga pemerintahan ada, rakyat dan alam Indonesia telah ada. 
Pemerintahan modern kita adalah pemerintahan yang dipercayai rakyat untuk 
mengatur kekayaan alam dan dirinya.

Masalahnya, bagaimana kepercayaan rakyat dijalankannya dalam pemerintahan. 
Lembaga-lembaga pemerintahan adalah non-rakyat dipandang dari kelembagaan 
negara. Jika banyak lembaga pemerintahan melakukan korupsi bersama,

[ppiindia] Seluruh Anggota KPU Kecipratan Suap 20 M

2005-05-06 Terurut Topik Ambon
Refleksi: Siapa yang menyuap? Apakah penyuap tidak akan dikenakan sanksi hukum?

---

Harian Komentar
07 May 2005 



Nazaruddin 'digantung' mahasiswa
Seluruh Anggota KPU Kecipratan Suap 20 M  


Kepala Biro Keuangan Komisi Pemilihan Umum (KPU), Hamdani Amin, yang telah 
menjadi tersangka dalam kasus dugaan korupsi di lingkungan KPU, menyatakan 
semua anggota KPU menerima pembagian dana taktis suap yang berasal dari rekanan 
KPU senilai total Rp 20 miliar. 



"Semua anggota KPU mene-rima dana tersebut, mulai dari pimpinan hingga pegawai 
ha-rian di lingkungan KPU," kata Hamdani ketika mendatangi Gedung Komisi 
Pemberanta-san Korupsi (KPK) untuk men-jalani pemeriksaan oleh pe-nyidik KPK, 
Jumat (06/05).


Menurut Hamdani, besar da-na taktis yang dibagikan kepa-da semua anggota KPU 
berbe-da sesuai dengan porsi dan tang-gung jawab masing-masing. "Yang pasti 
jumlahnya cukup besar," ujar Hamdani tanpa me-nyebut jumlah uang tersebut 
secara pasti. Sebelumnya pada Rabu (04/05) lalu, KPK mene-tapkan Hamdani 
sebagai ter-sangka kasus dugaan korupsi di lingkungan KPU pada proses 
penyelenggaraan Pemilu 2004 karena menerima uang Rp 20 miliar dari rekanan KPU.


KPK menemukan bukti-bukti yang cukup kuat untuk me-ngubah status Hamdani dari 
saksi menjadi tersangka di an-taranya dengan ditemukannya uang sejumlah 150 
ribu dolar AS di brankas Hamdani di Kan-tor KPU. "HA (Hamdani Amin, red) 
ditahan dan dijadikan se-bagai tersangka. Dari hasil pe-nyidikan yang 
dilakukan, KPK telah memperoleh alat bukti yang membenarkan terjadinya 
penerimaan uang itu," ujar Wakil Ketua Bidang Penyidikan KPK, Tumpak Hatorangan 
Panggabean.

Tumpak menambahkan, se-lain pengakuan tersangka dan saksi yang pernah diperiksa 
KPK, juga diperoleh bukti data penerimaan uang dari rekanan KPU. "Dari 
penyidikan, ter-sangka mengaku juga menik-mati uang tersebut dan 
mem-bagi-bagikannya kepada se-jumlah orang secara tunai ser-ta untuk 
operasional KPU. Na-mun tidak ditemukan catatan kepada siapa saja uang 
terse-but dibagikan beserta jumlah-nya," papar Tumpak.


KPK, lanjut Tumpak, juga belum bisa menyebutkan siapa saja yang telah menerima 
uang tersebut. Ia mengatakan, ka-rena semuanya masih dalam proses penelusuran 
dan ke-pentingan penyidikan meski tidak menutup kemungkinan orang-orang 
tersebut akan di-jadikan tersangka. Dia mene-gaskan pula bahwa dana se-nilai Rp 
20 miliar dari rekanan itulah yang disebut dana taktis. 


Pada bagian lain, mahasiswa berang ketika mendengar dana suap rekanan jatuh ke 
tangan pimpinan hingga pegawai harian KPU. Ketua KPU Naza-ruddin Sjamsuddin pun 
'digan-tung' di gedung KPK. Ini sepe-nggal cerita dari happening art yang 
digelar mahasiswa di ha-laman gedung KPK, Jalan Ve-teran III, Jakarta, Jumat 
(06/05). Aksi ini diikuti mahasiswa IPB, Politeknik Negeri Jakarta, Unisma dan 
SPP PLN. Dalam ak-sinya, tiga orang mahasiswa berperan masing-masing seba-gai 
KPK, Nazaruddin Sjamsud-din (ketua KPU) dan rekanan KPU. 

KPK tampak menghukum gan-tung koruptor di tubuh KPU, yakni Nazaruddin dan 
re-kanan KPU.Seutas tali gantu-ngan dililitkan ke leher para koruptor. Saat 
tali ditarik, wa-jah-wajah koruptor tampak mendelik dengan lidah terjulur.
"Hidup mahasiswa, hidup mahasiswa," teriak mahasiswa sambil menyaksikan adegan 
tersebut. Dalam kesempatan itu, mahasiswa yang berjumlah 30 orang ini diterima 
Wakil Ketua KPK, Erry Riyana Har-djapamekas.

Di hadapan KPK, mahasiswa meminta seluruh anggota KPU diperiksa. "Kami meminta 
KPK menyidik Nazaruddin dan anggota KPU lainnya, seperti Hamid Awaluddin," ujar 
Rama Doni, selaku koordinator lapa-ngan. Wakil Ketua KPK Erry Riyana 
Hardjapamekas ber-janji akan mengusut tuntas kasus korupsi KPU.


"Penyelidikan kasus korupsi di KPU masih berjalan sesuai proses hukum. Jadi 
kita harus hati-hati agar nanti di penga-dilan tidak kekurangan bukti. Kita 
juga tidak mau diinter-vensi. Proses penyidikan di KPK bukan hujatan. Jadi 
percaya saja pada KPk jangan ada ke-raguan," ungkap Erry.(dtc/kcm) 

   
© Copyright 2003 Komentar Group. All rights reserved. webadmin

[Non-text portions of this message have been removed]



 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Give the gift of life to a sick child. 
Support St. Jude Children's Research Hospital's 'Thanks & Giving.'
http://us.click.yahoo.com/lGEjbB/6WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
~-> 

***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.

[ppiindia] Tim Khusus Pemberantasan Korupsi

2005-05-06 Terurut Topik Ambon
http://www.jawapos.co.id/index.php?act=detail_c&id=170099

Sabtu, 07 Mei 2005,


Tim Khusus Pemberantasan Korupsi


Pemerintah, dalam hal ini Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, membentuk Tim 
Koordinasi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (tipikor). Tim ini dibentuk 
melalui Keputusan Presiden (Keppres) No 11/2005. 

Tim Koordinasi Pemberantasan Tipikor merupakan tim gabungan yang terdiri atas 
unsur kepolisian, Kejaksaan Agung (Kejagung), dan Badan Pemeriksa Keuangan dan 
Pembangunan (BPKP).

Masyarakat tentu respek atas keluarnya Keppres No 11/2005. Keppres itu dapat 
dipandang sebagai niat lebih serius pemerintah untuk memberantas tindak pidana 
korupsi.

Dengan demikian, harapan masyarakat agar berbagai tindak pidana korupsi dapat 
segera diberantas, atau paling tidak dapat dikurangi secara signifikan, segera 
terwujud.

Kini, dengan terbentuknya Tim Koordinasi Pemberantasan Tipikor, pelaku korupsi 
ibarat dikepung. Ada kepolisian. Ada kejaksaan yang melalui jaksa agung tindak 
pidana khusus berwenang menyidik perkara korupsi. Kedua institusi penyidik ini 
melalui KUHP berwenang menangani tindak pidana korupsi.

Selain itu, masih ada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang memiliki 
kewenangan luas dan sangat khusus. Melalui UU KPK, institusi ini dapat 
menangkap dan menyidik dugaan tindak korupsi. Bahkan, dugaan korupsi yang sudah 
dihentikan penyidikannya pun bisa dibuka kembali oleh KPK. 

Malah, KPK bisa mengambil alih penyidikan dugaan tindak pidana korupsi yang 
sedang ditangani pihak kejaksaan atau kepolisian jika dianggap sangat perlu.

Logikanya, jika semakin banyak institusi yang berwenang memberantas korupsi, 
maka sifat mengepung pelaku tindak pidana korupsi semakin luas. Dengan 
demikian, semakin kecil kemungkinan pelakunya dapat lolos dari jeratan hukum. 

Hanya, kita tetap khawatir. Mengapa? Sebab, bisa jadi, muncul persaingan untuk 
berebut lahan penanganan tindak pidana korupsi. Akibatnya, antarinstansi yang 
berwenang menangani perkara korupsi tidak saling bekerja sama, melainkan saling 
bersaing. 

Saat ini saja, kesan persaingan itu amat terasa, terutama antara kejaksaan dan 
kepolisian dalam menangani perkara tindak pidana korupsi yang diduga dilakukan 
mantan anggota dewan di daerah, mantan gubernur, dan mantan bupati atau mantan 
wali kota.

Seharusnya, persaingan itu tidak menjadi soal. Sebab, dengan demikian, 
kejaksaan dan kepolisian akan ramai-ramai mencari para pelaku tindak korupsi. 
Hanya, jika dalam persaingan itu ada muatan motif lain dari perkara korupsi, 
bisa saja justru tidak produktif. 

Misalnya, perkara korupsi yang ditangani kepolisian, ketika perkaranya sampai 
di kejaksaan, tidak sungguh-sungguh didakwa dengan ancaman hukuman yang berat 
sehingga pelaku berpeluang lolos.

Karena itu, kian banyaknya institusi yang berwenang menangani korupsi harus 
disertai pula dengan pengaturan kerja sama serta pembagian kewenangan yang 
jelas. 

Tanpa itu, pemberantasan korupsi menjadi sangat birokratis, berliku-liku, dan 
tersangka berpeluang lolos dari jeratan hukum karena penanganannya yang tidak 
taktis dan tidak efisien.




[Non-text portions of this message have been removed]



 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Does he tell you he loves you when he's hitting you?
Abuse. Narrated by Halle Berry.
http://us.click.yahoo.com/aFQ_rC/isnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
~-> 

***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[ppiindia] Memotong Siklus Kekerasan Pendidikan

2005-05-06 Terurut Topik Ambon
http://www.jawapos.co.id/index.php?act=detail_c&id=170098

Sabtu, 07 Mei 2005,


Memotong Siklus Kekerasan Pendidikan


Oleh Edy Firmansyah *
Idealnya, guru yang baik adalah yang memberikan masa depan cemerlang dengan 
membekali anak didiknya dengan visi tajam dan ilmu yang menjanjikan. Fokus 
utamanya adalah kebenaran, keadilan, spiritualitas, serta cinta kasih dalam 
arti yang seluas-luasnya dan sedalam-dalamnya tanpa pandang bulu. Guru demikian 
adalah guru yang berjasa meskipun tanpa tanda jasa.

Berdasarkan tatanan ideal itulah, sering guru menjadi kambing hitam ketika 
anak-anak didiknya melakukan hal yang dinilai merugikan masyarakat. Ketika 
marak tawuran antarpelajar, perilaku seks bebas di kalangan siswa, kekerasan 
pada siswa dalam sekolah, hingga kasus percobaan bunuh diri pada siswa, gurulah 
yang langsung dituding gagal dan tidak becus mengemban tugasnya mendidik 
generasi penerus bangsa.

Padahal, dalam kenyataannya, justru guru sendiri tengah mengalami kekerasan 
struktural dan ini jarang sekali diungkit banyak kalangan. Bahkan, kekerasan 
struktural yang dialami guru dalam dunia pendidikan sudah pada tingkatan yang 
cukup parah, baik secara marko maupun mikro.

Kekerasan struktural dapat dirasakan pada kemunculan hegemoni bahasa bahwa 
hanya pejabat yang berkuasa yang berhak memberikan tafsiran atas realitas yang 
terjadi dalam masyarakat. Dari hegemoni bahasa itu, kemudian berkembang pada 
hegemoni ekonomi yang menghadirkan wajah kekerasan struktural di hadapan guru 
(St. Kartono, 2002).

Kekerasan struktural skala makro tampak pada minimnya dana alokasi pendidikan. 
Bisa dilihat, pada 2004, kita harus membayar cicilan utang dan bunga Rp 131,2 
triliun. Sementara itu, alokasi pendidikan pada 2004 hanya dipatok Rp 15,34 
triliun atau 3,49 persen total APBN. 

Pendek kata, cicilan utang itu 149 persen lebih tinggi daripada subsidi 
pendidikan kita. Hal itu masih diperparah oleh pungutan liar, spiral birokrasi 
yang rumit, dan korupsi yang sudah menjangkiti dunia pendidikan kita.

Sedangkan di tingkatan mikro -dan ini sudah menjadi rahasia umum- gaji guru 
yang rendah. Dengan gaji yang kecil dari pemerintah itu, para guru dipaksa 
mengajar sembari memenuhi kebutuhan ekonomi yang kian melangit dan biaya 
pendidikan anak-anak mereka yang kian tak tersentuh. 

Parahnya lagi, gaji kecil itu masih dikenai potongan sana-sini yang tak jelas 
juntrungan oleh pejabat di atasnya. Dengan beban psikologis semacam itu, guru 
masih direpoti dengan gali lubang tutup lubang untuk bertahan hidup. 

Bahkan, ketika guru mencoba berbisnis buku pelajaran, yang notabene juga 
merugikan siswa, tak banyak hasil yang dapat diperoleh karena sebenarnya bisnis 
itu adalah ulah mereka yang ada di jabatan struktural. Para guru hanyalah 
dijadikan agen pemasaran.

Tak ayal jika kemudian banyak guru yang nyambi bekerja di luar sekolah dan 
meninggalkan tugas utamanya sebagai pengajar. Di Madura, misalnya. Pada musim 
tembakau, banyak guru yang mengajar di sekolah desa-desa pedalaman meninggalkan 
siswa siswinya untuk menggarap sawah dan menjadi buruh tembakau di 
gudang-gudang.

Sebenarnya banyak kalangan guru yang mengeluhkan kondisi semacam itu, namun 
hanya berakhir pada gerundelan dalam hati. Sebab, untuk protes mengenai keadaan 
itu, guru pun tak mampu karena akan dianggap tidak loyal pada jabatan. Dan, 
ancamannya adalah dipecat. Maka, makin lengkaplah kekerasan psikis yang dialami 
guru.

Imbas dari itu muncul perilaku emosional yang destruktif dan violence. Mengajar 
asal-asalan dan sesekali diiringi dengan tindak kekerasan. Sasarannya siapa 
lagi kalau bukan anak-anak di rumah dan siswa siswinya di sekolah sebagai 
strata paling bawah. 

Jika kebetulan tindakan destruktif tersebut diliput media dan disebarkan ke 
khalayak umum, lagi-lagi gurulah yang disalahkan. Fenomena itu akan terus 
begitu, bahkan menggenlinding bagai bola salju dari waktu ke waktu. Kecuali 
siklus kekerasan struktural itu segera dipotong.

Setidaknya, ada tiga cara untuk itu. Pertama, mengalihkan segala dana belanja 
rutin dan dana berbagai kegiatan para pejabat sekolah dan Dinas Pendidikan 
untuk biaya peningkatan kualitas guru yang potensial, terutama yang berada di 
daerah-daerah terpencil. Sebab, ditengarai bahwa dana belanja rutin dan dana 
kegiatan tersebut digunakan untuk berfoya-foya dengan berbagai dalih.

Kedua, menindak tegas para koruptor yang bersembunyi di dalam birokrasi 
pendidikan. Dengan begitu, subsidi dalam dunia pendidikan yang minim tersebut 
dapat turun seratus persen tanpa potongan ini itu. Dengan demikian, 
pengelolaannya dapat berjalan baik tanpa harus mencari dana tambahan dari siswa 
yang terkesan biaya pendidikan mahal.

Ketiga, cara yang paling efektif ialah menyejahterakan nasib guru dengan 
penghargaan yang setinggi-tingginya atas profesi yang diembannya. Sebab, 
sangatlah munafik, menurut hemat penulis -yang berasal dari keluarga 
guru-ketika meneriakkan pentingnya profesionalitas guru sebagai pendidik 
anak-a

[ppiindia] May '98 riot (7): AHRC petition for Attorney General of Indonesia

2005-05-06 Terurut Topik jonathangoeij
ASIAN HUMAN RIGHTS COMMISSION - URGENT APPEALS PROGRAM


20 June 2002 
- 
UA-23-2002: Sign petition for attorney general to
bring justice to May 1998 riot victims 

INDONESIA: Denial of right to adequate remedy for
victims of systematic gross human rights violations 
- 

The Asian Human Rights Commission (AHRC) has prepared
an online petition to call on the attorney general of
Indonesia to finally act to deliver justice to the
victims of the May 1998 riot, an incident infamous
throughout the world for severe sexual violence
targeting Chinese Indonesians. You can sign this
petition, which is available in English and Bahasa
Indonesia and which already has about 300 signatories,
at the following site:
. 

Below we provide some background information, findings
from various commissions of inquiry, the latest news
about the inquiries and a copy of the petition itself.
We urge you to send word of this petition to others as
widely as possible so that the pain of the victims can
finally be eased. 


BACKGROUND INFORMATION 

Four years ago the thousands of victims of the May
riots of 1998 should have seen the perpetrators of the
rapes, murders and destruction of property in court.
Four years ago the new ¡°democratic¡± government
should have been consulting the victims to determine
how to provide adequate compensation and reparation
for the State's role in the devastation. Four years
ago the attorney general should have ensured that
enough evidence was gathered to bring the masterminds
of this crime to justice. 

The attorney general, however, has thus far chosen to
do nothing. In the face of such intransigence,
high-profile citizens took it upon themselves to form
a Joint Fact-Finding Team (TGPF) to investigate the
incident, and they presented their findings to the
attorney general. The attorney general though refused
to act on the findings, as they did not come with
official parliamentary sanction. Recently, however, an
official investigation (known as KPP HAM TSS, an
Indonesian acronym for the Commission to Investigate
the Human Rights Violations of the Trisakti, Semanggi
I and Semanggi II Incidents) into three incidents that
occurred about the same time affirmed that the
original findings and recommendations should be acted
on. 

Still the attorney general says he will do nothing
unless another official investigation is opened
specifically for the ¡°May riot¡± incidents. Such a
commission of inquiry is currently being established
by the National Human Rights Commission (Komnas HAM),
but this should not excuse the attorney general whose
role in bringing perpetrators to justice is vital in
establishing human rights in Indonesia. If the
attorney general does not act, no rights can be
implemented. The attorney general must accept
responsibility for not even attempting to deliver
justice to the victims of the May 1998 riots. 

FINDINGS FROM TGPF 

A highly credible, independent investigation into the
May 1998 riots, known as TGPF (Joint Fact-Finding
Team), verified the following number of deaths and
damage: 

- 1,188 people killed 
- 101 people suffered serious injuries 
- 40 shopping centres burnt 
- 2,479 houses and shops destroyed 
- 1,119 cars destroyed 
- 1,026 civil houses destroyed 
- 383 offices destroyed 
- Unknown number of rape cases 

Thorough investigations by non-governmental
organisations (NGOs) also verified at least 52 cases
of serious sexual violence in which ethnic Chinese
women were the main targets. In addition, the
following four people were kidnapped in related
incidents: 

1. Yadin Muhidin, male(23), in Senen, Central Jakarta 
2. Addun Nasir, male(33), in Lippo Karawaci, Tangerang

3. Hendra Hambali, male(19), in Glodok Plaza, Jakarta 
4. Ucok Siahaan, male(22) 

The hopes of the Indonesian people that the end of
authoritarian rule would bring justice have been
dashed by the inaction of the attorney general¡¯s
office, which has had the official government report
and recommendations since 1999 but has so far failed
to properly investigate the case nor bring any form of
justice to the thousands who suffered in this tragedy.
Credible claims that senior military and government
officials were involved in planning gross human rights
violations perpetrated during the May 1998 riots have
been ignored, making possible further atrocities and
incidents of communal violence which still rage today.


In July 2000, former Attorney General Marzuki Darusman
said, ¡°I think the final investigation can start in
one week provided that the commission submits the
report to my office.¡± Referring to the TGPF report,
he added, ¡°What¡¯s in the reports is all valid. That
is exactly what happened during the May [1998]
riots.¡± 

Now it is June 2002, and an official government
investigation, KPP HAM TSS, has presented the results
of its investigation into three incidents 

[ppiindia] 9.000 Pulau tanpa Nama

2005-05-06 Terurut Topik Ambon
http://www.balipost.co.id/balipostcetak/2005/5/7/n2.htm
Sabtu Wage, 7 Mei 2005 
 Nusantara


9.000 Pulau tanpa Nama 

Jakarta (Bali Post) - 
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kaget setelah mendengar ada 9.000 pulau di 
Indonesia yang no name alias tidak punya nama. Karena itu, Kepala Negara 
meminta pemerintah daerah untuk segera memberi nama pulau-pulau itu dan 
hasilnya segera dikirim ke Dewan Maritim Indonesia (DMI). 

''Pemberian nama itu sangat penting, agar pulau itu tidak hilang lagi sekaligus 
agar dapat pengakuan dari PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa). Presiden juga 
meminta agar pemerintah daerah segera memberi nama pulau itu, sebelum nantinya 
diakui oleh negara lain,'' ungkap Menteri Kelautan dan Perikanan Freddy Numberi 
usai rapat pleno DMI dengan Presiden di Kantor Presiden Jakarta, Jumat (6/5) 
kemarin.

Dijelaskannya, Indonesia yang memiliki pulau-pulau tak bernama itu berkewajiban 
untuk menyerahkan 9.000 pulau no name kepada PBB dengan batas waktu sampai 
tahun 2009. ''Waktu kita sangat mempet. Karena itu, segera dilakukan koordinasi 
di daerah untuk memberi nama. Dan, tidak mungkin pusat yang memberi nama, 
karena itu wewenang daerah sekaligus ada kebanggaan sendiri bila nama pulau itu 
diambil dari budaya daerah setempat,'' jelasnya.

Kepala Badan Riset Kelautan dan Perikanan Departemen Kelautan dan Perikanan 
(DKP) Indroyono Susilo  menilai pemberian nama pulau itu sangat penting karena 
merupakan bagian dari batas laut yang harus diserahkan kepada PBB dan berkaitan 
wilayah suatu negara. Selain memberi nama, juga ada batas laut, lokasi pulau 
sekaligus harus diberi profil. ''Kan negara syaratnya tiga yaitu ada wilayah, 
ada penduduk dan ada pemerintah. Ini kan bagian dari wilayah, kalau anda punya 
wilayah harus ada namanya, harus tahu wilayahnya di mana," tuturnya. 

Menurutnya, Indonesia harus meningkatkan perhatian terhadap wilayahnya, setelah 
Sipadan dan Ligitan hilang dan kesadaran kita tentang wilayah menjadi lebih 
tinggi. Apalagi, dari 9.000 pulau ada 92 pulau di antaranya berada di wilayah 
perbatasan dengan negara lain dan merupakan pulau terluar Indonesia, yang 
menjadi dasar batas laut Indonesia dan garis teritorial Indonesia. ''Jadi kita 
harus amankan, dikembangkan dan dikelola dengan baik, karena pulau-pulau itu 
merupakan aset yang tidak boleh hilang. Jika dibiarkan nanti bisa diklaim oleh 
negara lain,'' tambahnya. (034)

[Non-text portions of this message have been removed]



 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Give the gift of life to a sick child. 
Support St. Jude Children's Research Hospital's 'Thanks & Giving.'
http://us.click.yahoo.com/lGEjbB/6WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
~-> 

***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[ppiindia] Solusi Pelayanan si Miskin di Rumah Sakit

2005-05-06 Terurut Topik Ambon
http://www.balipost.co.id/balipostcetak/2005/5/7/o1.htm
Sabtu Wage, 7 Mei 2005 
 Artikel


Persoalan kesehatan masyarakat miskin bukan hanya tanggung jawab RS, puskesmas, 
Dinas Kesehatan dan pemerintah, tetapi tanggung jawab bersama seluruh komponen 
bangsa. Kunci sukses membantu masyarakat miskin dalam bidang kesehatan adalah 
membangun sistem kesetiakawanan sosial dan sistem pembiayaan kesehatan 
masyarakat yang dibangun dengan gotong royong secara pra-upaya dan sesuai 
dengan prinsip-prinsip asuransi.


Solusi Pelayanan si Miskin di Rumah Sakit
Oleh Ketut Sanjana  


KEMISKINAN menjadi lebih banyak diperdebatkan ketika angka kemiskinan di 
Indonesia yang dikeluarkan BPS berjumlah 49,5 juta atau 24,2%, sebaliknya BKKBN 
mengeluarkan angka 48% yang terdiri atas keluarga pra-sejahtera dan keluarga 
sejahtera I. Perbedaan yang cukup besar dari angka kemiskinan BPS (makro) dan 
BKKBN (mikro) ini berkepanjangan, dan pemerintah-pemerintah daerah berbeda-beda 
sikapnya terhadap perbedaan ini. Perbedaan angka dan kriteria kemiskinan 
tersebut berdampak pada banyaknya keluhan terhadap program-program pengentasan 
kemiskinan yang diluncurkan oleh pemerintah seperti program beras miskin 
(raskin), beasiswa dan asuransi kesehatan gakin terutama di RS.



Sistem Pelayanan 
Sistem Kesehatan Nasional (SKN) membagi pelayanan kesehatan menjadi dua; 
pelayanan kesehatan masyarakat dan pelayanan kesehatan perorangan. Pelayanan 
kesehatan masyarakat untuk penanggulangan masalah kesehatan masyarakat umum, 
sifatnya massal, yang apabila tidak dilaksanakan akan mengakibatkan banyak 
orang akan menderita. Misalnya, pelayanan pemberantasan penyakit menular 
seperti pemberantasan sarang nyamuk, kebersihan lingkungan, imunisasi dan 
lain-lain. Penyelenggara pelayanan kesehatan masyarakat adalah Dinas Kesehatan 
dan puskesmas. Pelayanan kesehatan publik ini harus sepenuhnya dibiayai 
pemerintah.

Pelayanan kesehatan perorangan ditujukan langsung kepada individu yang 
menderita suatu kelainan tertentu yang apabila tidak dilaksanakan hanya akan 
menyerang individu itu sendiri. Contohnya, pelayanan penyakit-penyakit 
degeneratif seperti penyakit jantung, diabetes, kanker, cuci darah dan 
lain-lain. Penyelenggara pelayanan kesehatan individu adalah rumah sakit dan 
klinik puskesmas. Pelayanan kesehatan individu ini seharusnya dibiayai oleh 
individu bersangkutan kecuali untuk masyarakat miskin, yang harus dibiayai oleh 
negara dan menjadi tanggungan negara sebagaimana diamanatkan oleh pasal 34 UUD 
45.

Pelayanan kesehatan perorangan terus berkembang terutama di RS sejalan dengan 
kemajuan ilmu kedokteran modern. Berkembangnya penemuan obat baru, alat baru, 
prosedur pengobatan yang baru, mengakibatkan biaya pelayanan kesehatan 
perorangan menjadi makin mahal. Tingginya biaya RS juga dirasakan oleh 
negara-negara lain tidak hanya Indonesia. Namun, negara-negara lain sudah 
mengembangkan suatu sistem pembiayaan kesehatan warganya dengan sangat baik 
dengan prinsip-prinsip asuransi.

Australia membiayai kesehatan masyarakatnya dengan cara mengembangkan asuransi 
kesehatan nasional (medicare) dan asuransi kesehatan swasta (medisave). Seluruh 
penduduk Australia wajib memiliki medicare dengan premi tertentu, sedangkan 
masyarakat yang tidak mampu preminya dibayar oleh pemerintah.

Di Singapura sistem pembiayaan kesehatannya terstruktur dengan sangat jelas. 
Pasien kelas III-nya disubsidi pemerintah sebesar 80%, dan pasien kelas II 
disubsidi 50%. Namun, pasien kelas I dan VIP tidak diberi subsidi bahkan harus 
membayar mahal.

Di Jepang, pemerintah mensubsidi biaya kesehatan masyarakat yang mendapatkan 
pelayanan standar minimal sebesar 70%, sedangkan 30% dibayar sendiri oleh 
masyarakat. Jika masyarakat tidak juga mampu membayar yang 30%, maka masyarakat 
datang ke Dinas Sosial untuk dicarikan donatur atau kaum dermawan yang menolong 
membayarkan biaya di RS, bukan sebaliknya memaksa RS menggratiskan biaya 
pelayanannya. Mereka sadar RS harus tetap mampu memberikan pelayanan dengan 
mutu yang baik dan prima.


Dilema di RS

Isu ''gratis all-risk'' untuk seluruh pasien kelas III di RS membuat 
kalang-kabut banyak pihak, terutama pengelola RS pemerintah. Pertanyaannya, 
apakah pemerintah sanggup menyediakan anggaran untuk itu? Jika seluruh pasien 
kelas III dibebaskan berarti Indonesia sudah lebih hebat dari Jepang. Jepang 
saja masih mewajibkan warganya membayar 30% unit cost RS di kelas III.

Isu selanjutnya adalah pasien miskin di kelas III di RS dan puskesmas mendapat 
asuransi kesehatan yang dikelola oleh PT Askes dan mendapat pelayanan gratis 
all-risk. Sistem dan paket pelayanan askes gakin dibuat sama dengan askes wajib 
PNS, bahkan melebihi. Dilemanya, PT Askes memiliki paket pelayanan yang ada 
batasnya. Pelayanan di luar paket, pasti tidak akan dibayar oleh PT Askes. 
Lalu, siapa yang harus menanggung beban pelayanan di luar paket? 

Banyak pihak menganggap RS mampu memberikan pelayanan kesehatan gratis all-risk 
kepada masyarak

[ppiindia] Mengenal Dayak Siang Murung Dan Kehidupan Masyarakatnya

2005-05-06 Terurut Topik Ambon
http://www.indomedia.com/bpost/052005/7/opini/opini1.htm
Sabtu, 07 Mei 2005 02:22


Mengenal Dayak Siang Murung Dan Kehidupan Masyarakatnya
Oleh: Soni Amelia

Indonesia terdiri atas berbagai suku bangsa, nyaris tidak ada daerah atau 
propinsi yang tidak memiliki kekhasan etnisitas. Keragaman etnis ini 
membuktikan semboyan Bhinneka Tunggal Ika. Di Pulau Kalimantan terkenal 
dengan banyak suku Dayak, salah satunya Dayak Siang Murung.

Suku Dayak Siang Murung merupakan suku Dayak besar bagian Ot Danum yang 
berada di Kalteng. Mereka menempati DAS Barito kawasan Murung Raya/hulu 
Barito dan pusat kotanya Puruk Cahu (Nila Riwut 2004:89). Sedangkan Tjilik 
Riwut (1993), Ot Danum artinya hulu air atau hulu sungai. Ot artinya hulu, 
Danum artinya air. Dengan sendirinya mereka tinggal di Bi - aju. Artinya, Bi 
= dari, aju = udik, jadi Bi - aju artinya dari udik.

Berbicara tentang Dayak Siang Murung, merupakan topik yang jarang 
didiskusikan. Mungkin salah satunya kesulitan referensi tertulis, berhubung 
budaya Dayak cenderung ke arah bertutur. Apalagi dengan timbulnya persepsi 
di luar Tanah Dayak, citra suku ini bisa dikatakan sama dengan kebiadaban. 
Di Jawa, misalnya, ada istilah ndayak atau ndayak-ndayakan untuk 
menggambarkan seseorang hitam-legam makan ayam atau daging mentah dan hanya 
bercawat.

Di perdesaan Jateng yang disebut Pangeran Dayak, tidak lebih dari seekor 
kelelawar terkenal. Juga di berbagai daerah tanah air, bahwa 'orang Dayak 
pemakan orang', bertaring serta berambut panjang. Buku 'Matahari Terbit' 
bacaan pegangan untuk murid Sekolah Rakyat (SD sekarang), menggambarkan 
orang Dayak itu hitam legam bersenjata panah. Sedangkan di dunia barat, 
orang Dayak dilukiskan sebagai manusia liar atau sauvage. Oleh Barat, 
kebiadaban ini ditujukan juga dengan adanya adat potong kepala atau mengayau 
(Kusni 1994).

Persepsi seperti itu, terkadang membuat orang Dayak menjadi frustasi, malas 
mengaku diri sebagai Dayak. Bagi penulis, sebagai anak manusia yang 
kebetulan bernama Dayak, justru bisa mempunyai dan memperkuat harga diri dan 
makin memantapkan langkah untuk membangun masyarakat manusiawi. Langkah yang 
mungkin bisa dilakukan adalah memperkenalkan bagaimana kehidupan Dayak apa 
adanya. Dalam tulisan ini, fokus penulis kepada masyarakat Dayak Siang 
Murung khususnya di daerah perdesaan.

Desa Dirung Bakung
Desa Dirung Bakung terletak di Kecamatan Tanah Siang, Kabupaten Murung Raya, 
Kalteng. Ada sejak zaman penjajahan Belanda yaitu sekitar 1940-an. Di desa 
ini tinggal suku Dayak yang bernama Siang Murung yang pada masa itu memang 
terbatas/terpisah pada masa itu. Kini mereka menjadi satu.

Orang Murung membuat perkampungan mereka di sepanjang DAS Barito yaitu di 
sisi kanan Sungai Barito, yang disebut dengan Desa Murung (Lebu Murung). 
Sedangkan orang Bakumpai (suku Dayak yang memeluk agama Islam), juga membuat 
perkampungan di sepanjang DAS Barito yaitu di sisi kiri sungai Barito yang 
disebut dengan desa Bakumpai (Lebu Bakumpai) sampai Kota Puruk Cahu.

Puruk Cahu merupakan pusat kota dari Desa Dirung Bakung yang berkaitan 
dengan sejarah desa itu. Desa Dirung Bakung berada di anak Sungai Barito, 
yang dulu tidak ada namanya. Dari muara sungai banyak terdapat pohon bamban 
(tumbuhan hutan) sampai puncak ongkong (batu) bamban. Lalu sungai ini diberi 
nama Bamban atau yang lebih populer disebut Sungai Bumban (dalam Bahasa 
Siang Murung, bamban disebut bumban).

Desa ini dulunya hanya hutan belantara, salah satunya ditumbuhi pohon 
bakung. Dirung artinya teluk, bakung adalah sejenis pohon pisang tetapi 
rendah dan tidak berbuah. Pada masa kayau, masyarakat setempat hanya menanam 
pohon bakung di teluk sungai untuk membuat benteng pertahanan. Teluk 
bakung/teluk sungai berada di Desa Dirung Bakung.

Dalam kehidupan sehari-hari, suatu kebiasaan orang Siang Murung yang 
berjalan seperti orang berbaris/berderet memanjang ke belakang, merupakan 
hal yang aneh bagi kebanyakan orang, tetapi inilah yang terjadi dan nyata 
adanya. Hal itu dikarenakan warga terbiasa berjalan di hutan melewati jalan 
setapak yang hanya bisa di lewati satu orang. Anehnya kalau mereka berjalan 
di jalan yang cukup besar pun, seperti desa mereka sendiri dan bisa dilewati 
banyak orang, mereka tetap berjalan seperti orang berbaris/berderet 
memanjang ke belakang.

Masyarakat Desa Dirung Bakung secara umum sebagai petani, mengingat sekitar 
desa mereka banyak kebun karet. Di samping itu ada yang bekerja sebagai 
petani peladang (berpindah), berkebun, mencari ikan di sungai serta 
mendulang emas dan intan secara tradisional. Sedikit sekali yang bekerja di 
sektor pemerintahan.

Kekayaan Sekaligus Kemiskinan
Pada dasarnya orang Siang kaya dengan berbagai SDA yang tersedianya di 
sekeliling mereka, dan berbagai kekayaan tradisi budaya. Sebaliknya secara 
realitas mereka mengalami kemiskinan, tidak hanya secara struktural juga 
kultural.

Proses kemiskinan terjadi, misalnya, dalam bekerja yang penting hidup 
secukupnya. Uang banyak

Re: [ppiindia] Where is God, when I'm lonely?

2005-05-06 Terurut Topik ursa_major

Dalam keadaan kemiskinan paling akut dan
kesendirian abadi sekalipun,  seorang muslim
kalau dia tahu,  dia tak akan pernah kesepian.

Kesepian?

Pertanyaan ini aneh dan terasa lucu, terlepas
ada sejuta alasan untuk menybeut adanya rasa
sepi itu.

Seorang muslim, minimal untuk yg wajib saja
dia melakukan 5 kali sholat.  Kalau dia rajin
maka sebelum dan sesudah sholat yg wajib itu
dia bisa menghabiskan seluruh waktunya untuk
"bercengkerama" dengan Allah.

Itu baru dari sisi sholatnya saja. Belum lagi dari
sisi zikir dan mentadarus Quran. Belum lagi dihitung
kegiatan hidup normal lainnya.

Masih kesepian?

Mencintai dunia,  itulah cuma satu-satunya jawaban.
Terlalu fokus dan dibuai kesibukan dunia,  di situlah
akar kesepian itu.

Temuilah semua orang yg kesepian,  mereka memiliki
satu persamaan sejati.  Merasa kesepian karena tak
pernah mendekatkan diri dengan Tuhannya.


Ursa Major



- Original Message - 
From: "MANG UCUP" <[EMAIL PROTECTED]>
To: 
Sent: Thursday, May 05, 2005 5:36 AM
Subject: [ppiindia] Where is God, when I'm lonely?


> Hospitz adalah tempat indekost terakhir bagi beberapa orang di dunia ini,
> sebab orang yg masuk kesitu hanya orang yg usianya hanya tinggal beberapa
> hari lagi saja. Di hospitz mereka tidak berusaha untuk memperpanjang
maupun
> mengobati para penghuninya. Disitu mereka hanya akan mendampingi para
> penghuninya dlm perjalanan atau langkah terakhir di dunia ini. Kenapa?
>
> Hospitz adalah tempat indekost terakhir bagi beberapa orang di dunia ini,
> sebab orang yg masuk kesitu hanya orang yg usianya hanya tinggal beberapa
> hari lagi saja. Di hospitz mereka tidak berusaha untuk memperpanjang
maupun
> mengobati para penghuninya. Disitu mereka hanya akan mendampingi para
> penghuninya dlm perjalanan atau langkah terakhir di dunia ini. Kenapa?
>
> Jangankan orang hidup orang mau mati saja merasa kesepian, mereka ingin di
> temani dan didampingi oleh seseorang menjelang saat wafatnya. Mereka
merasa
> sangat bahagia dan sangat berterima kasih sekali, kalau ada orang yg mau
> menunggu di kamar mereka, pada saat ajalnya tiba, walaupun orang tsb hanya
> sekedar duduk diam menemaninya saja. Maklum manusia jaman sekarang sudah
> tidak mempunyai waktu lagi untuk orang tua mereka, mereka sibuk mengejar
> kebutuhan duniawi, kebutuhan image mereka. Harta maupun tahta!
>
> Problem utama dari kebanyakan orang di dunia ini ialah kesepian. Apakah
Anda
> mengetahui kebanyakan orang yg dtg kepada para pembimbing agama mereka,
> karena mereka mempunyai problem kesepian atau tidak mendapatkan kasih
sayang
> maupun penghargaan? Apakah Anda mengetahui bahwa lebih dari 70% orang
bunuh
> diri, karena merasa kesepian?
>
> Apakah ini berlaku untuk manusia awam saja? Tidak! Bahkan banyak para
> konglomerat maupun para penyanyi maupun bintang film kondang merasa
> kesepian, mereka lebih membutuhkan hiburan daripada orang yg dihiburnya.
> Berapa banyak sudah penyanyi maupun bintang film beken yg bunuh diri
karena
> merasa kesepian atau mencari jalan keluarnya melalui candu maupun alkohol.
>
> Bagi banyak orang Indonesia yg hidup di luar negeri merasa jauh lebih
> kesepian daripada orang yg hidup di Indonesia. Seperti yg dicerminkan oleh
> seorang mahasiswa dari Africa di London kepada majalah Crusade At home:
> "I walk along, my eyes raised, meeting the eyes of the people coming along
> the road toward me neighbors, family, friends. We call out, we greet one
> another. Here in Britain, I walk along your streets. People's eyes do not
> meet mine. They look away, avoiding my glance. No one greets me, no one
> calls out. Everyone seems to be rushing, silent."
>
> Dan seorang mahasiswa lainnya menulis di atas bangkunya "Why am I so
lonely
> when there are two thousand here?"
>
> Tanyalah sama para pembaca yg tiggal di New York, London, Amsterdam,
Tokio,
> Hong Kong maupun kota2 gede lainnya, walaupun mereka menjadi warga dari
kota
> yg jumlah penduduknya puluhan juta dan selalu dalam keadaan hingar bingar
> penuh keramaian kota, apakah mereka tidak pernah merasakan kesepian?
>
> Mungkin mang Ucup saja yg bodoh?! Apakah mang Ucup tidak tahu bahwa dgn
> kemajuan teknologi canggih seharusnya tidak akan ada orang yg kesepian
lagi?
> Ada TV, DVD, computer game, telepon, internet, email dsb-nya? Apakah benar
> demikian? Bahkan kalau saya jujur, alat2 elektronik yg serba canggih ini
> merupakan racun bagi hubungan sesama manusia! Alat2 eletronik yg serba
> canggih ini adalah salah satu penyebab jurang pemisah antar sesama
manusia.
>
> Mereka sudah tidak butuh komunikasi lagi, sebab mereka pikir dgn mengirim
> SMS setiap hari sudah cukup. Buat apa harus berkujung ke ortu, saudara ato
> sahabat lagi, kalho kita udah punya HP?
>
> Si Wied istri mang Ucup seringkali marah kepada saya, karena ia merasa
> kesepian, waktu yg seyogiyanya untuk si Wied saya gunakan untuk menulis di
> komputer atau main internet, kebalikannya kadang2 saya suka merasa kesal
> juga, karena pada saat saya membutuhkan dan menginginkan te

Re: [ppiindia] Heran dg Majalah dan Koran Tempo online

2005-05-06 Terurut Topik ursa_major


Saya sejalan dengan pikiran anda dan juga merasakan hal yg
sama.  Imho,  Tempo "kampungan" sekali dengan cara-caranya
yang seperti itu,  kalau tidak bisa dibilang sedikit "piciklah" hanya
untuk berita2 yg  bakal hangus dalam hitungan jam,  Tempo minta
org harus membayar.

Saya sudah lama dan males ngunjungi Tempo,  sebab di tempat lain
ada sumber maha luas yg bisa dilahap dan secara gratis tentu saja.

Ursa Major


- Original Message - 
From: "Mario Gagho" <[EMAIL PROTECTED]>
To: ; <[EMAIL PROTECTED]>;
<[EMAIL PROTECTED]>; <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Wednesday, May 04, 2005 6:19 PM
Subject: [ppiindia] Heran dg Majalah dan Koran Tempo online


> dear friends,
>
> saya heran dg Majalah dan Harian Tempo. kenapa edisi
> online-nya kok mesti bayar. ini sungguh sudah
> ketinggalan jaman. Tempo akan mendapatkan penghasilan
> jauh lebih besar dari edisi online dg memuat iklan.
> baik iklan indonesia seperti kompas atau iklan via
> program google-ads (saat ini, banyak media dunia
> memanfaatkan/mendapatkan penghasilan dari google-ads).
>
> mempersulit akses pembaca indonesia (khususnya yg di
> luar negeri atau di daerah yg tak terjangkau edisi
> cetaknya) dan juga kalangan indonesianis hanya akan
> membuat tempo yg dulu dikenal sbg media pro-rakyat
> jadi terkesan "eksklusif" dan sama sekali tidak
> "consumer-oriented". google.com super sukses dan
> sahamnya laris di wall-street krn. consumer-oriented
> (semua layanan google free, yg mesti bayar hanya
> pemasang iklan). keberhasilan google membuat yahoo.com
> terpaksa meniru langkahnya. Tempo, kenapa dirimu tak
> berubah?
>
> saya dan rekan2 menyukai media tempo groups, tapi
> kesulitan akses membuat kami jadi berpaling ke media2
> lain yg menyediakan akses online (yg persis dg edisi
> cetak) seluas-luasnya.
>
> kapan2 kira2 Tempo (majalah dan koran) bisa diakses
> sebebas2nya tanpa perlu tetek-bengek free service and
> non-free service?
>
> i try hard to still love Tempo, though. will it last
> forever? time will tell.
>
> salam,
>
> Mario Gagho
> Agra University
> www.ppi-india.org
> -
> A WINNER works harder than a loser and has more time.
> A LOSER is always "too busy" to do what is necessary.
>
>
>
> __
> Do you Yahoo!?
> Make Yahoo! your home page
> http://www.yahoo.com/r/hs
>
>
>
>
***
> Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia
yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
>
***
> __
> Mohon Perhatian:
>
> 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
> 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
> 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru;
> 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
> 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
> 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
>
> Yahoo! Groups Links
>
>
>
>
>
>



 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Dying to be thin?
Anorexia. Narrated by Julianne Moore .
http://us.click.yahoo.com/FLQ_sC/gsnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
~-> 

***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[ppiindia] Para korban 65 berhak menggugat !

2005-05-06 Terurut Topik Umar Said
  Tulisan ini juga disajikan dalam website

http://perso.club-internet.fr/kontak/ ,

dan dapat ditemukan juga dalam

Kumpulan Tulisan atau Tulisan Terbaru  )





PARA KORBAN PERISTIWA 65

BERHAK MENGGUGAT !





Terhadap tulisan “Masalah korban 65 adalah aib dan dosa besar bangsa” ada
berbagai macam reaksi. Ada yang tidak setuju dengan penyebutan “aib dan dosa
besar bangsa”. Menurutnya, yang lebih tepat bukanlah  aib dan dosa besar
bangsa, melainkan aib dan dosa besar pemerintah, dan terutama sekali  aib
dan dosa besar rejim militer Orde Baru. Ada juga yang mengatakan bahwa
masalah korban 65 adalah justru aib dan dosa besar masyarakat, karena
masyarakat luas selama ini sudah menyetujui atau tidak memprotes perlakuan
yang tidak berperikemanusiaan terhadap jutaan orang yang sudah disakiti,
disiksa, atau dizalimi selama puluhan tahun.



Ada juga yang justru berani menegaskan  bahwa masalah korban 65 tidak dapat
diganggu-gugat lagi, karena masalah itu sudah ditentukan oleh undang-undang
atau peraturan-peraturan  pemerintah di masa-masa yang lalu, dan semuanya
itu sudah disetujui atau disahkan oleh berbagai DPR (atau MPR). Selama
puluhan tahun (!) DPR yang silih berganti itu tidak pernah mempersoalkannya.
Selain itu, dalam jangka lama itu masyarakat luas pun tidak pernah
menyuarakan suara lantang untuk mempersoalkan lagi masalah ini. (Bahkan,
barangkali  ada  orang-orang atau golongan yang berani mengatakan bahwa
perlakuan selama ini terhadap para korban 65 adalah sudah benar dan amat
perlu sekali, mengingat selalu adanya bahaya munculnya kembali PKI !!!).



Ada juga kalangan atau golongan yang tetap percaya kepada  indoktrinasi
sesat Orde Baru bahwa tindakan rejim militer Suharto terhadap para korban
pembunuhan besar-besaran terhadap anggota dan simpatisan PKI dan para
pendukung Bung Karno -  dan persekusi terhadap para keluarga korban 65 dan
perlakuan biadab terhadap para tapol -  adalah tindakan untuk menyelamatkan
bangsa dan Republik Indonesia.





 BANGSA YANG BERADABKAH KITA INI ?



 Mengingat sudah terlalu lamanya persoalan para korban peristiwa 65 tidak
diselesaikan secara baik oleh berbagai pemerintahan dan oleh masyarakat,
maka sudah datang waktunya bahwa masalah ini dijadikan masalah yang bisa
diperdebatkan secara luas dalam masyarakat. Bangsa kita perlu diajak
ramai-ramai atau bersama-sama mempersoalkan apakah perlakuan terhadap para
korban 65 (termasuk keluarga yang dibunuh dalam pembantaian besar-besaran
dan mereka yang pernah ditahan atau dipenjarakan bertahun-tahun secara
sewenang-wenang) ini bisa atau perlu dilanjutkan terus-menerus atau tidak.



Alangkah baiknya bagi  bangsa kita sebagai keseluruhan di bidang pendidikan
politik, pendidikan hukum dan HAM, pendidikan moral dan agama, seandainya
masalah besar para korban peristiwa 65 ini bisa diangkat sebagai masalah
nasional yang perlu diselesaikan secara urgen. Sebab, masih terus
terkatung-katungnya persoalan rehabilitasi (dan kemungkinan kompensasi)
begitu banyak orang yang sudah menderita siksaan berpuluh-puluh tahun,
adalah tidak mendatangkan kebaikan bagi bangsa kita sebagai keseluruhan.



Bangsa Indonesia tidak bisa (dan tidak patut!) bangga dengan adanya jutaan
orang keluarga korban pembantaian besar-besaran tahun 65 dan penahanan
sewenang-wenang ratusan ribu orang tidak bersalah apa-apa (di Pulau Buru dan
penjara-penjara di seluruh Indonesia). Selama masalah korban 65 belum
diselesaikan, atau selama masih ada jutaan orang terus-menerus menderita
akibat tindakan-tindakan rejim militer Suharto dkk, bangsa Indonesia tidak
pantas menamakan dirinya sebagai bangsa yang beradab, bangsa yang
berperikemanusiaan, atau bangsa yang sejajar dengan berbagai bangsa lainnya
di dunia.



Oleh karena itu, makin banyak kalangan atau golongan dalam masyarakat
Indonesia yang mengangkat masalah korban peristiwa 65 adalah makin baik bagi
kehidupan bangsa. Mempersoalkan kasus korban peristiwa 65 merupakan
sumbangan besar dan penting dalam usaha bersama untuk mengembangkan
kesadaran banyak orang dalam memahami perikemanusiaan dan keadilan.
Terus-menerus mempersoalkan kasus para korban 65, dengan berbagai cara dan
bentuk, adalah kegiatan positif yang mendatangkan kebaikan untuk bangsa.
Sebab, ini juga merupakan usaha untuk menghilangkan penyakit yang sudah
membikin rusaknya iman banyak orang, atau melumpuhkan nalar sehat banyak
orang. Akibatnya, masih banyak kalangan dan golongan dalam masyarakat yang –
sampai sekarang ! - mempunyai fikiran yang keliru terhadap para korban
peristiwa 65.





KESALAHAN DAN KEJAHATAN BESAR ORDE BARU



Adalah jelas bahwa kasus para korban peristiwa 65 adalah aib dan besar
bangsa, negara atau pemerintah Indonesia. Sudah tentu, pertama-tama adalah
aib dan dosa besar yang dibikin oleh berbagai pemerintahan di bawah diktatur
militer Suharto selama 32 tahun. Tetapi, akibat pencekokan propaganda palsu
atau indoktrinasi busuk yang dilakukan oleh Orde Baru selama puluhan tahun
sebagian besar b

Re: [ppiindia] Re: May '98 riot (5): Modern holocaust in Indonesia

2005-05-06 Terurut Topik Suyanto Tanamal
aduhh..mana ada maling yg mau ngakubegitu juga byk yg maling teriak 
'maling!'. Apakah saudara2 bilang pemerkosaan tidak terjadi?? Ato bahkan mau 
ingkar bahwa penjarahan tidak terjadi? Di Indonesia dari dulu diskriminasi 
terhadap org Tionghoa tidak pernah hilang...dari jaman 60 an kek sampe 
sekarang. Padahal org chinese juga ikut dlm perjuangan kemerdekaan. Liat aja 
contoh seperti malaysia n singapore (tetangga aja lhoo!!!)yg tidak racist, 
negara makmur dan maju. Trus, dituduh orang chinese kaya raya krn korupsi dll. 
Yang korupsi itu hanya bbrp org yg dekat ke Soeharto, jgn disamakan donk 
semuanya. Tionghoa yg lain kerja keras siang malam, banting tulang. Yang 
korupsi itu yahh pejabat-pejabat, menteri-menteri. Kita malah dijadikan obyek 
pemerasan dari mau ngurus KTP sampe surat2 ini itu, perlu SKBRI lah, perlu uang 
sogok lahh...
Mau kaya? kerja donk jgn jarahjangan malasjangan memerasjangan 
racist!!!
Mau tau caranya? 
Hemat kalo punya duit..jangan dapat 1000 rupiah mau habiskan 2000rupiah...lbh 
beser pasak dari tiangnya. Kek warung di dekat sekolah saya, dapat duit lgsg 
tutup warung pulang kampung. bahh..kalo gitu mana bisa maju n kaya...
 
If u ask me ttg indo...I am Indonesian, I was born there, My hometown there, I 
am proud to be Indonesian...BUT NOT to be called as WNI-K ato dllFor me, 
all are indonesians... Seperti temen2 malaysia and singapore saya baik Tamil, 
Chinese, Malay semua bangga jadi org malaysia n singapore.  We must learn from 
them...Indonesians!
 
Cheers =)
 
 
Ambon <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Blow up atau tidak adalah masalah hukum berazaskan berdiri sama tinggi duduk 
sama rendah. Para pengugat mengajukan masalah dan penguasa hukum harus 
melaksanakan tugas sebagaimana mestinya agar bisa selesai tanpa berat 
sebelah.

- Original Message - 
From: "Mas Bagong" <[EMAIL PROTECTED]>
To: 
Sent: Friday, May 06, 2005 10:29 AM
Subject: [ppiindia] Re: May '98 riot (5): Modern holocaust in Indonesia


> Lhah, wong sudah jelas kok Broer...
> Bahwa masalah mei itu di'blow-up' hanya untuk diskriminasi kelompok
> tertentu untuk kepentingan tertentu khan? Coba ingat nggak kasus
> kematian satu orang cina yang katanya adalah saksi mei? Ternyata dia
> bukan diperkosa tetapi justru hubungan seks-nya sudah dilakukan sejak
> lama, bahkan waktu itu berkembang isu bahwa ia dibunuh untuk menutup
> mulut... EH, setelah diselidiki ia dibunuh karena memergoki
> tetangganya yang mau nyolong, so what?
>
>
> On 5/6/05, Ambon <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>> Masalahnya dilihat kasus demi kasus. Kalau dilihat dengan cara pengertian
>> Anda maslahnya bisa gado-gado tak ada penyelesaiannya dari segi hukum. 
>> Cara
>>
>> pemikiran demikian menurut hematku adalah penghambat dalam membuat
>> Indonesia negara yang berazaskan hukum yang beradab.
>>
>> - Original Message - 
>> From: "Mas Bagong" <[EMAIL PROTECTED]>
>> To: 
>> Sent: Friday, May 06, 2005 9:59 AM
>> Subject: [ppiindia] Re: May '98 riot (5): Modern holocaust in Indonesia
>>
>>
>> > Wueleh...wueleh
>> > Berita 'sampah' macam begini masih dipercaya? ck..ck..ck...
>> > Kalau mau lihat 'holocaust' sana pergi ke papua! lihat aja berapa
>> > banyak orang mati karena keserakahan cukong-cukong di Papua sana!
>> > Orang cina mati saat kerusuhan mei? berapa banyak sih? Berapa banyak
>> > bila dibandingkan dengan Tiananmen? Berapa banyak dibandingkan dengan
>> > yang dibunuh PKI sejak 48 hingga 65 sebelum mereka ditumpes kelor?
>> > Atau berapa banyak bila dibandingkan dengan yang dibunuh Westerling di
>> > tahun 40-an?
>> > Diperkosa? Ternyata gambar-gambar itu 'fake' yang diambil dari filem
>> > porno amoi itu sendiri! Coba aja browsing ke Internet...
>> > DG
>> >
>> >
>> > On 5/5/05, jonathangoeij <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>> >> Modern holocaust in Indonesia
>> >>
>> >> History will always remember the Hitler and the Jewish
>> >> holocaust that killed millions of Jews. Families still
>> >> live till today and see clearly the horror of those
>> >> darkest and helpless days of their life.
>> >>
>> >> History will always remember everything that the human
>> >> race tells it to write, although consciously and
>> >> powerfully some of us try to manipulate the facts and
>> >> truths contained in it. G30S will be among the list,
>> >> where until this very day 200 millions of Indonesians
>> >> have never been told that in the incident of September
>> >> 30th in 1965, when Soeharto threw over the Indonesian
>> >> Communist Party, which then also took over power from
>> >> President Soekarno, there were 1 million innocent
>> >> Indonesians slaughtered, being accused and slandered
>> >> blindly that they were communists.
>> >>
>> >> May 1998 was an intense month for politic in
>> >> Indonesia. The Asian Crisis was not getting any
>> >> gentler to the people of Indonesia. At the same time,
>> >> the elite, the political players, knew that Soeharto's
>> >> time was coming closer, and even Soeharto and his
>> >> family also und

[ppiindia] Bagaimana negara Swiss menjaga identitas.

2005-05-06 Terurut Topik kim3hook
Dalam menjaga kelestarian jati diri negara Swiss dari pengaruh
yang tidak di-inginkan dan yang datang dari luar perbatasan
negara, Swiss sedang merancang dan mencoba sebuah undang-
undang yang sangat istimewa.

Dinyatakan garis besarnya dari Undang-undang itu, salah 
satunya, yakni hal dogma dan ke-agamaan bagi penduduk 
Swis sendiri. Disebutkan bilamana ada satu ajaran agama yg:

Bersifat merugikan bagi kebersamaan dalam bernegara 
seperti ideologi yang subversif 

Jjika didapatkan dalam ideologi itu mendorong manusia untuk 
berbuat jahil terhadap mereka yang berbeda agama dan 
kepercayaan 

Bilamana didapatkan dalam ajaran itu untuk melakukan aksi 
teroris atas nama agama dsb

Secara de facto hal-hal yang disebutkan diatas adalah hal-
hal yang bertentangan dengan undang-undang yang sedang 
dirancang dan dicoba itu.

Negara berwanti-wanti bagi warganegaranya, jika suatu 
agama itu tidak selaras dengan azas Undang-undang tersebut, 
diminta untuk mengadakan perombakan terhadap ajaran aga-
manya atau kalau tidak begitu akibatnya bisa dianggap bersalah 
dimata Hukum.

_
http://indonews.free.fr

 








 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Dying to be thin?
Anorexia. Narrated by Julianne Moore .
http://us.click.yahoo.com/FLQ_sC/gsnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
~-> 

***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[ppiindia] Opini Lethus to koran KALTENGPOS (6 mei 2005): Proposal Holistik Pembangunan KALTENG

2005-05-06 Terurut Topik Lethus Kittie Uda
Opini Lethus to koran KALTENGPOS (6 mei 2005): Proposal Holistik Pembangunan 
KALTENG
 
Artikel / opini ini telah dimuat dikoran KALTENGPOS 
(http://www.kaltengpos.com/forum/viewtopic.php?t=54). 
 
Mohon tanggapan atas opini ini, apakah anda:
1. Setuju >> dengan catatan?
2. Tidak setuju >> dengan pertimbangan?

Mohon kirim ke email saya: [EMAIL PROTECTED] atau SMS ke: 
+62-813-28--34 atau lewat media diweb ini. 
 
Terima kasih atas kepedulian anda. 
 
Peace 4ever & Wassallam, 
LETHUS KITTIE UDA
 
=isi file original opini LETHUS=

Proposal Holistik Pembangunan KALTENG

(Oleh: Lethus Kittie Uda)

 

 

Boleh-boleh saja PILKADA Langsung (Pilkadal) disebut-sebut sebagai pesta 
demokrasi rakyat lokal. Tapi bila ditinjau lebih tajam lagi tidak hanya sekedar 
“pesta”, tapi realitanya adalah “ritual” demokrasi. Pilkadal adalah salah satu 
mekanisme legal untuk menentukan top leader (pemimpin tertinggi di daerah) yang 
memiliki legitimasi publik yang kuat; dibanding mekanisme lama yang sarat money 
politic untuk keuntungan oknum-oknum tertentu saja.  

 

Ditengah-tengah majemuknya ideologi politik partai-partai yang bersaing untuk 
memenangkan kandidatnya, maka tak bisa dipungkiri bila ada kerawanan-kerawanan. 
Gejala-gejala kerawanan tersebut kalau kita jeli, sudah terlihat jelas yaitu 
salah satunya dengan beredarnya selebaran-selebaran yang isinya menyinggung 
SARA atau kandidat yang maju. Hal ini tak bisa dibiarkan begitu saja, karena 
bisa merusak keharmonisan. Berkaitan dengan hal ini sungguh sangat disayangkan 
bila nanti makin marak model black-campaign (kampanye yang menyesatkan) dengan 
cara apapun. Sebab hal ini sangat merugikan semua pihak, terlebih lagi rakyat 
makin dibodohi saja.  Karena bila model ini yang terus terjadi, tak ada yang 
patut diuntungkan untuk diambil manfaatnya dalam rangka pendidikan politik 
rakyat. Sungguh jadi ironis.

 

Sekian lama berdirinya Kalteng dan dipimpin oleh bermacam-macam gaya top 
leader, sekarang saat yang tepat kita evaluasi apa yang sudah dihasilkan dari 
masa lalu dan apa yang akan diwujudkan pada masa depan. Diantara sekian banyak 
hal yang belum berhasil, paling tidak ada 2 hal prioritas yaitu pendidikan dan 
kesehatan. Kedua hal ini sangat vital dalam pembangunan SDM Kalteng. Tanpa 
health (sehat) dan smart (pintar) tak mungkin ada percepatan pembangunan yang 
signifikan dalam rangka pembangunan Kalteng yang holistik (menyeluruh). UUD 
1945 yang sudah diamandemen mengamanatkan agar prioritas 20% dari total 
anggaran (APBN & APBD) untuk pendidikan dan juga meski tak tertulis langsung 
15% dari total anggaran untuk kesehatan. Jadi minimal 35% dari total anggaran 
untuk kemajuan kualitas SDM. Amanat ini bila dievaluasi hingga sekarang masih 
terasa hampa dan hanya ilusi saja. Ketika harga gas & BBM naik janji-janji 
kompensasinya (terutama untuk pendidikan dan kesehatan) belum juga terwujud
 nyata, bahkan sudah berbagai upaya masyarakat untuk menagih janji tersebut 
tetap belum juga terpenuhi. Demonstrasi fisik masyarakat & pelajar/mahasiswa 
makin marak saat merayakan Hari Pendidikan Nasional 2 Mei 2005 lalu. Komitmen 
yang bagaimana lagi, bila janji Pemerintah hanya tinggal janji saja dan 
menelikung amanat rakyat yang tertuang dalam UUD 1945. Kedepan dalam perhelatan 
Pilkadal mungkin kita akan mendengar ulangan janji-janji tersebut pada kampanye 
nanti. Terus bagaimana sikap kita meresponnya? Paling tidak ada 3 skenario: 
pertama, aktif dengan terus menagih janji bahkan bila perlu berdemonstrasi 
secara fisik tetapi tetap tertib dan damai tanpa anarkis. Kedua, pasif dengan 
ada respon sedikit tetapi tidak segencar skenario pertama. Ketiga, apatis yang 
tak peduli/tanpa respon sama sekali (hal ini berbahaya bila terjadi crucial 
crisis akan berakibat kontra-produktif).  

 

Beberapa kekecewaan masyarakat juga muncul saat para kandidat diundang hadir 
dalam event perayaan Hari Bumi XXXV yang digelar 19 lembaga pecinta lingkungan 
Kalteng di Aula Bapelkes, Palangka Raya pada Sabtu (23/4) malam. Kesan akhir 
event terasa hambar karena 4 dari 5 kandidat Gubernur Kalteng yang diundang tak 
hadir. Maksudnya, paling tidak ada komitmen serius untuk penanganan masalah 
lingkungan yang makin hari makin parah di Kalteng; sehingga mengakibatkan 
berbagai macam bencana (seperti banjir, hot spot, berkurangnya keaneka ragam 
hayati, kerusakan lingkungan akibat illegal mining maupun illegal logging, 
wabah sakit penyakit, dll.). Kecenderungan strategi untuk mendapatkan PAD 
(Pendapatan Asli Daerah) yang merusak lingkungan dan bukannya realita yang 
mengarah pada meningkatkan kualitas lingkungan. Semua hal ini belum kita dengar 
apa isi respon dan reaksi dari para kandidat Gubernur Kalteng. Nampaknya 
sekarang mereka hanya sibuk mengurus strategi pemenangan diri pribadi
 masing-masing pada Pilkadal nanti.  

 

 

 

Poin-poin PROPOSAL HOLISTIK untuk PEMBANGUNAN KALTENG Pasca PILKADAL 

 

Pilkadal Kalteng yang jatuh p

[ppiindia] Re: Penasehat Spiritual (pro Mba2...)

2005-05-06 Terurut Topik Zamhasari Jamil
Salam,

Meski aku bukan mbak-mbak, tapi aku setuju banget bila mas Hutaqie 
dijadiin guru spritual soal cinta. Oya mas Hutaqie, gimana dengan 
hasil syutingan di Mina lalu? Kalau sudah dicdkan, boleh juga di 
kirim ke India. Soal biaya pengiriman minta ama guru spritualku, 
ustz. Iin ya. 

Mbak Ida, guru spritual itu penting lho, aku aja punya guru spritual, 
hahahaha Oya mbak Ida, salam kenalku buat Rani atau Rina itu dah 
disampaikan belom? Jd kuch-kuch hota hai ni, hahaha 

Mbak LIna dan mbak Carla, coba deh diadakah survei mengenai Peranan 
Guru Spritual Dalam Bercinta. Ntar hasilnya disampaikan ke kita ya... 
Pak RMDH juga boleh mengadakan survei ini? Mbak LIsty, pa kabar?

Wassalam,

IzaM -

--- In ppiindia@yahoogroups.com, "Ida Z.A" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> buat mba-mba yg cantik di milis tercinta
> 
> Masih ingat gak siapa penasehat spiritualnya selebritis kita (Reza 
> Arthamevia, Elma Theana dll)...Gatot Brajamusti kan...Nah, aq 
> perhatiin, ceilleee kayak peneliti aja, karena cewe-cewe milis ini 
> asyik bgt kalo udah curhat soal cinta ke Mas Huttaqi jadi setuju 
gak 
> yah kalo Mas Huttaqi ini dijadiin penasehat spiritual kitaya 
> mudah2an aja istri, anak n penggemar lainnya gak jeles...
> 
> yg laen gak jeles ka...kita cuma butuh satu aja tuh.
> 
> salam




 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Ever feel sad or cry for no reason at all?
Depression. Narrated by Kate Hudson.
http://us.click.yahoo.com/LLQ_sC/esnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
~-> 

***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[ppiindia] Re: May '98 riot (5): Modern holocaust in Indonesia => DG

2005-05-06 Terurut Topik W. Kusumo
--- In ppiindia@yahoogroups.com, Mas Bagong <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Thanks Broer...


Sami2 Broer.. :))


> Kalau saja hal ini terus-menerus dimunculkan, saya malah khawatir 
> hal ini justru memperlebar jurang perbedaan antara etnis tionghoa 
> dengan etnis 'pribumi'...


Mungkin itulah yg diinginkan segelintir "the real brain behind the
screen" yg mengkomandoi segalanya dari negeri seberang nun jauh
disana.. ya supaya lebih gampang memvisualisasinya, begini: mirip
seperti main video game! Kita yg pegang kendali, prajurit2 yg dilayar
monitor kita yg ber-darah2 dan mayat2 bergelimpangan di-mana2 sampai
kita sebagai playernya menang pada akhirnya. Nama kita yg masuk
sebagai "Top Player" setelah kita "menikmati" pertunjukan berdarah itu
dari sisi lain layar monitor. Paling2 kerugian kita sebagai "the real
player" hanya kerugian materi, yaitu: harga software, biaya listrik
dll. Nah... kalau dalam dunia nyata, ekor2nya juga nggak beda jauh:
kita yg "didalam monitor" (baca: didalam negeri) yg mati-matian
berperang diantara sesama untuk "sang panglima" yg dipercayai lebih
tahu dan melihat segalanya dengan lebih jelas dari nun jauh diseberang
sana. Saya kira gak perlu kasih contoh juga kita sering baca di koran.
Sebuah fakta yg menyedihkan memang, tapi begitulah kenyataan hidup yg
keras, yg walaupun sudah jauh membaik dibandingkan dgn jaman dulu,
tapi tetap saja masih banyak masyarakat kita yg masih cukup dangkal
kesadarannya sehingga masih mudah untuk diprovokasi dan terprovokasi.


> Di Bogor kemarin, saya melihat ada spanduk yang dikeluarkan oleh 
> Front Pribumi dengan lambang serem (tengkorak dengan dua pedang 
> menyilang di bawah, busyet dah!)
> Bayangin mau jadi apa kita ya?
> Masak sih, orang lain makan duren kita suruh mebersihin durinya?
> DG


Ya begitulah kenyataannya, semoga para toy soldiers dinegeri ini bisa
segera tersadar dari mimpinya dan menyadari bahwa jika kita hancur
lebur di dalam negeri sendiri, buaanyak pihak2 yg bermuka dua yg akan
menyesali kehancuran negeri ini pada satu sisi tapi pada sisi lainnya
bersyukur bahwa mereka telah berhasil menaklukkan negara yg kaya dan
menggiurkan ini tanpa harus mengirimkan pasukannya sendiri. Dua kali
untung kan?!? Belum lagi kalo ntar "rumah tangga" kita udah babak
belur karena baru habis berantem sendiri, pasti deh banyak yg bakal
masuk dengan super gampang dan ekstra leluasa ke "rumah" kita karena
pake "topeng bantuan kemanusiaan" sambil semakin mudahnya memperalat
kita "jadi budak dirumah sendiri". Lha, bukannya jadi ber-kali2 untung
tuh "panglima2" kita? Udah ah.. ntar malah ada yg nuduh saya paranoid
lah, ini lah, ono lah...

Salam damai dan sejahtera dalam kebersamaan untuk kita2 yg berjuang
membangun Indonesia yg lebih baik, langsung dari dalam negeri...

WK




 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Help save the life of a child.  Support St. Jude Children's Research Hospital's
'Thanks & Giving.'
http://us.click.yahoo.com/mGEjbB/5WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
~-> 

***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[ppiindia] NYT book review: The Jihad Is a Civil War, the West Only a Bystander

2005-05-06 Terurut Topik Mario Gagho
Books of The Times | 'No god but God'
The Jihad Is a Civil War, the West Only a Bystander

By WILLIAM GRIMES 
Published: May 4, 2005
For many in the West, the 9/11 attacks on the World
Trade Center turned a page in world history. They
signaled the onset of a monumental struggle between
fundamentalist Islam and modern, secular democracy,
what the Harvard scholar Samuel P. Huntington has
called a "clash of civilizations."

NO GOD BUT GOD
The Origins, Evolution and Future of Islam
By Reza Aslan
310 pages. Random House. $25.95. 
 
Forum: Book News and Reviews

 
Stephen Townley/Random House
Reza Aslan
Not so, Reza Aslan argues in "No god but God." "What
is taking place now in the Muslim world is an internal
conflict between Muslims, not an external battle
between Islam and the West," he writes. "The West is
merely a bystander - an unwary yet complicit casualty
of a rivalry that is raging in Islam over who will
write the next chapter in its story." 

That history, grippingly narrated and thoughtfully
examined, takes up nearly all of "No god but God." Mr.
Aslan, an Iranian by birth and a doctoral student in
history and religion at the University of California
at Santa Barbara, has written a literate, accessible
introduction to Islam (or, more accurately Islams),
carefully placing its message and rituals in
historical context. Complete with a glossary and an
annotated bibliography, it could easily serve as a
college textbook. 

Mr. Aslan is, in a certain sense, a fundamentalist.
The Christian sense of the word is meaningless in
Islam, of course, because Muslims believe that the
Koran was dictated by God and, therefore, that its
words are literally true. But like the puritanical
Wahhabists of Saudi Arabia, whom he reviles, Mr. Aslan
looks to the first Muslim community in Medina,
established by Muhammad 1,400 years ago, as a model
for reform today. His Medina, though, is a communal,
egalitarian society dedicated to pluralism and
tolerance. The problem with Islam, Mr. Aslan argues,
is the clerical establishment that gained control over
the interpretation of the Koran and the hadith: the
anecdotes describing the words and deeds of Muhammad,
passed on by his followers and their descendants. Less
than two centuries after Muhammad's death in 632,
there were some 700,000 hadith circulating throughout
the Muslim world, "the great majority of which were
unquestionably fabricated by individuals who sought to
legitimize their own particular beliefs and practices
by connecting them with the Prophet." The stoning of
adulterous women, to take a notorious example,
originated not in the Koran, but in the virulent
misogyny of Umar, one of Muhammad's first converts and
later the ruler of the caliphate, who simply claimed
that this form of punishment had accidentally been
left out of the Koran. Although women in the Medina
community were given the right to inherit the property
of their husbands and to keep their dowries as their
own personal property, later scholars decided that the
Koran, when instructing believers "not to pass on your
wealth and property to the feeble-minded," had women
and children in mind.

One of Mr. Aslan's most important chapters deals with
the centuries-long struggle between traditionalists
and rationalists over the proper interpretation of the
Koran. The outcome weighs heavy on the world today.
The rationalists saw the Koran as both the word of God
and a historical document whose meanings change
through time. For the traditionalists, the Koran is
fixed and eternal. Therefore, "what was appropriate
for Muhammad's community in the seventh century C.E.
must be appropriate for all Muslim communities to
come, regardless of the circumstances." 

The traditionalists won. The power to interpret the
Koran came under the control of religious scholars,
collectively known as the ulama, who ended the era of
consensus and free reasoning that, up to the 10th
century, had defined Koranic inquiry. 

If this sounds like a remote quarrel, it is not. Mr.
Aslan says it is now being played out again throughout
the Muslim world. This, he argues, is the real jihad,
not holy war against the West, but the internal
struggle for Islam's soul, with reformers pitted
against reactionaries in Tehran, Cairo, Damascus and
Jakarta, as well as in Muslim communities in the West.
"Like the reformations of the past, this will be a
terrifying event," he writes. "However, out of the
ashes of cataclysm, a new chapter in the story of
Islam will emerge." 

This has a heroic ring to it, but Mr. Aslan
acknowledges that the outcome is in doubt. He places
his hopes in the like-minded liberals who, he
suggests, constitute Islam's silent majority. "The
fact is that the vast majority of the more than one
billion Muslims in the world readily accept the
fundamental principals of democracy," he writes. Like
the reformers in Iran, they are committed to "genuine
Islamic values like pluralism, freedom, justice, human
rights, and above all, democracy."

This may b

[ppiindia] Tips Mencegah Paru-Paru Basah

2005-05-06 Terurut Topik indra_herbal
Dear All Member's


Pasti banyak di antara kita yang memiliki ruang santai dengan karpet 
yang menghampar sehingga kita sering tertidur dengan hanya beralaskan 
karpet. Bahkan saya yakin banyak juga rekan-rekan yang masih kos atau 
di rumah yang tidak menggunakan ranjang alias tidur di kasur langsung 
beralaskan lantai.

Sebaiknya bagi yang memiliki kebiasaan tidur seperti diatas harus 
mulai waspada jika merasakan gejala berikut
- Sering sesak napas
- Batuk-batuk berdahak
- Nyeri dada

Gejala tersebut adalah tanda-tanda Paru-Paru Basah !
Bagi yang belum mengalami gejala di atas, sebaiknya segera ganti cara 
tidur anda. Sebaiknya gunakan ranjang yang agak tinggi. Ranjang yang 
agak tinggi akan menghindarkan kita dari menghirup uap air yang 
berasal dari lantai

Bagi yang sudah merasakan gejala di atas, berhati-hatilah dan segera 
periksakan ke dokter. Biasanya seseorang yang dinyatakan menderita 
Paru-Paru Basah akan menjalani terapi hingga 6 bulan. 

Bila benar anda dinyatakan menderita Paru-Paru Basah, atau merasa 
mengalami gejala diatas, silahkan gunakan herbal berbahan dasar daun 
Pegagan dan daun Sambiloto. Herbal ini terbukti mampu membantu 
penyembuhan Paru Paru Basah. Biasanya pengaruh yg dirasakan pertama 
adalah hilangnya rasa sesak napas dan nyeri pada dada.

Silahkan mencoba dan mari kembali ke herbal untuk menjaga kesehatan 
kita.


Salam 

Indra Harjanto



Free Health Consultation!!

Herbal Information Centre
Jl. Ir. H. Juanda No. 8
Bogor 16121

cp: Indra Harjanto
email: [EMAIL PROTECTED]
hp: 08121807832





 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
In low income neighborhoods, 84% do not own computers.
At Network for Good, help bridge the Digital Divide!
http://us.click.yahoo.com/HO7EnA/3MnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
~-> 

***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[ppiindia] Re: Penipu makin kreatif dan biadab. Waspadalah! - Is it another HOAX?

2005-05-06 Terurut Topik irwank2k2
--- In ppiindia@yahoogroups.com, "W. Kusumo" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> 
> Di-Forward dari:
> http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/message/9032
> 
> Dear Friends
> 
> Penipuan ini terjadi kira-kira 5 hari yang lalu.
> 
> Nama dan identitas kami rahasiakan untuk menjaga aja kalo email ini
> menyebar kamana-mana. Saya merasa berkewajiban berbagi cerita agar
> tidak ada korban penipuan dengan modus seperti ini. Saya juga minta
> komentar dan pendapat dari temen-temen tentang hal ini, coz saya juga
> penasaran kenapa penipunya bisa canggih banget ya???
> 
> 5 Hari yang lalu sekitar jam 11 siang saya ditelpon dari no telp
> 081513531213 yang mengaku dari Polda Metro Jaya. "Halo apa benar ini
> dengan nomor 0815 xxx ?" Kemudian saya jawab, "Benar, ini dari
> mana ya..?? "Ini dari Polda Metro Jaya, begini bu... no telpon ibu ini
> sudah digunakan untuk Sindikat Narkoba, tapi dalam hal ini ibu tidak
> terlibat, kami hanya minta kerjasamanya untuk mematikan handphone ibu,
> karena kami akanmengadakan penyidikan dan pelacakan jadi kami perlu
> kerjasamanya untuk mematikan HP, kira-kira sampai dengan jam 1 ibu
> bisa menyalakan hp ibu lagi". Saat itu saya bingung tapi juga
> curiga,"Lho kok bisa no.hp saya digunakan untuk sindikat narkoba,
> gimana caranya..???" (kemudian terdengar suara-sura dijalanan yang
> berisik...) "Iya bu bisa, untuk itu kami mohon kerjasamanya untuk
> mematikan hp.." dengan nada menyidik saya tanya lagi, "Ini saya
> bicara dengan siapa ya?" "Saya Inspektur Satu Sumantri dari Bagian
> Narkoba Polda Metro Jaya" Kemudian saya catat identitas si penelepon.
> "Mohon segera matikan hp ibu karena kami akan mengadakan
> penyidikan..!!" (terdengar suara-suara kendaraan dan tut...tut..tut...
> telpon mati)

Quote:

> 1. Bagaimana orang tersebut bisa memblok dan menyadap no telpon
> orang tua saya dan no HP saya, jadi kamanapun ayah saya telpon
> masuknya ke penipu-penipu itu juga yang angkat telpon.

Nomor yang dihubungi (RSCM, Polsek Setiabudi, dll) mana saja?
Nomor beneran atau berdasarkan info dari penipu? :-P
Untuk nomor pribadi yang cerita itu, coba cek di-'divert'/forward
ke mana misalnya nomor itu mati/unreachable.

> 2. Darimana penipu itu bisa tau data saya dan orang tua saya, juga
> posisi saya yang berlainan kota dengan orang tua? Mungkin gak sih
> data-data kita di Bank bisa bocor...??? Atau mungkin gak dari HP yang
> pernah saya service, coz sudah sebulan ini saya service HP
> di Nokia Service Centre Mampang, dan sampe sekarang hp saya
> rawat inap terus gak sembuh-sembuh.

Kalo ngomong mungkin, ya mungkin" aja.. Cuma berapa kadar-nya? :-)
Tapi apakah ini bukan bagian dari 'hoax campaign'? :-P

> 3. Bagaimana dengan pengkloningan no telp? Benar gak sih no telp
> Pra Bayar bisa dikloning & didouble line...???
> Bagaimana denga pasca bayar?

AFAIK, bisa saja ada cloning.. apa sih yang gak bisa di-clone..
just kiddin..
Tapi kalaupun bisa di-cloning, apa untungnya? karena setiap suatu
nomor menyala, hanya ada 1 yang bisa 'location update'..
atau "lapor ke pemancar (BTS) di mana lokasi terakhir nomor tersebut".
Toh, gak logis dan ekonomis lah kalau 1 nomor selalu 'location update'
di 2 tempat..

Pertanyaan selanjutnya, benarkah sudah berkembang sim card cloning
di sini? Kalau sudah, kapan? Bukannya kalo service HP, sim card-nya
dibawa pulang? Atau jangan" ditinggal di tempat juga?
Kalau iya, berarti (yang bikin cerita atau) yang service-nya 'bodoh'.. :-)

Ingat, hoax sendiri banyak yang melihat aspek logis..
sehingga terlihat masuk akal dan mengaburkan keyakinan akan
fakta atau fake.. because sometime it's too good/real to be true..

-
Poinnya adalah (IMHO and AFAIK):

* Kantor Polisi, INDOSAT/Satelindo atau GSM provider manapun
tidak akan menggunakan nomor HP (081) saat memanggil/call.

* Hati" dalam urusan transfer.. Jangan sembarangan transfer, khususnya
dalam hal: 'menebus' hadiah, biaya berobat, dll.

* Simpan/backup nomor telepon di pesawat HP anda di tempat lain
(PC, dll). Apabila HP anda harus ditinggal di tempat lain, usahakan
tidak ada nomor pribadi yang dapat dihubungi dari situ..
Atau (logikanya) ada resiko penyalahgunaan seperti di bawah..
apalagi kalau di-service-nya bukan di tempat service resmi..
Sekedar berjaga-jaga saja.. bukannya nuduh lho ya..

* Harus ada buku telepon resmi di rumah agar tidak mudah ditipu.
Kalau cerita di bawah benar, orang menelepon RSCM tapi diterima
orang lain kemungkinannya adalah yang hampir tertipu itu menerima
dan men-dial nomor RSCM 'asal' dari penipu.

Kalau penipu itu men-divert/forward call dari luar RSCM ke nomor tertentu,
amat mungkin akan ada > 1 call yang ter-forward ke nomor lain tadi..
Lagipula effort-nya terlalu besar jadi bisa dikatakan hampir 100%
mustahil dilakukan.. :-P

Wassalam,

Irwan.K




 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Give the gift of life to a sick child. 
Support St. Jude Children's Research Hospital's 'Thanks & Giving.'
http://us.click.yahoo

[ppiindia] Kingdom of Heaven (film about crusade)

2005-05-06 Terurut Topik imuchtarom



==
Crusades movie walks tight religious tightrope
==

Wed May 4,11:43 AM ET


LOS ANGELES (AFP) - Ridley Scott's crusader epic, "Kingdom of 
Heaven," gets its US release Friday, amid concerns that the 
film could fan religious tensions with its portrayal of 
the 12th century Christian-Muslim battle over Jerusalem.

In a world changed by the September 11, 2001 attacks and 
with US troops fighting in Iraq, the big-budget Hollywood 
take on the Crusades was always going to be a sensitive 
undertaking.

The very word "crusade," with its connotation of religious 
conquest, is troublesome, as President George W. Bush found 
out when he was widely chastised for using it to characterise 
the post-September 11 war on terror.

Even before shooting began on Scott's 130-million-dollar 
project in January last year, some academics who saw the 
script accused it of containing gross historical inaccuracies.

Cambridge University Professor Jonathan Riley-Smith, Britain's 
leading authority on the Crusades, slammed the movie for 
pandering to Islamic fundamentalists by depicting Muslims 
as sophisticated and civilised and the Christian crusader 
army as brutes and barbarians.

"It's Osama bin Laden's version of history," Riley-Smith 
told Britain's Daily Telegraph.

Contrary takes on the film's plot pronounced it pro-Christian, 
and the resulting debate began to carry echoes of last year's 
controversy that raged around Mel Gibson's "The Passion of the 
Christ," which some Jewish leaders condemned as anti-Semitic.

In an attempt to assuage any concerns ahead of the movie's 
US release, Scott and the studio behind the film, 20th Century 
Fox, arranged private screenings for American Muslim and 
Christian groups.

The director even employed Grace Hills Media, a Los Angeles 
public relations company that specialises in marketing 
potentially controversial films to Christian opinion-makers.

The tactic seems to have paid off.

The Council on American-Islamic Relations (CAIR), a prominent 
Islamic rights group, issued a statement last week saying 
initial fears that the film offered stereotypical portrayals 
of Muslims were unfounded.

"Our overall impression is that 'Kingdom of Heaven' is a 
balanced and positive depiction of Islamic culture during 
the Crusades," the statement said.

"Muslims are shown as dignified and proud people whose 
lives are based on ethics and morality," CAIR added.

Journalists with the Christian media were equally warm about 
the movie after attending a special screening last month.

"With the current political-socio-religious tensions between 
the West and the Islamic world, making a film about killing 
one's enemies in the name of God can be carelessly incendiary 
or politically correct mush," wrote Steve Beard, editor of 
Good News Magazine, a conservative Methodist publication.

"This movie fell into neither trap," Beard said in his review, 
calling "Kingdom of Heaven" a "majestic triumph."

Holly McClure, a film reviewer for Trinity Broadcast Network, 
the world's largest Christian Broadcasting Network, said 
she saw nothing offensive in the film.

"I think it's more a history lesson than a statement about 
faith," McClure told AFP.

"The Catholic Church might be a little miffed at some 
of the characters, but you can't change history," she added.

Some, however, remained unconvinced.

Khaled Abu el-Fadl, who teaches Islamic law at the University 
of California, Los Angeles, insisted that the movie portrayed 
Muslims as irrational and the crusaders as tolerant.

"It is President Bush's version of the crusades," Fadl said. 
"It supports the movement in this country by conservative 
evangelical Christians who believe Muslims should be grateful 
for the crusades, just as they should also be grateful for 
Iraq and Afghanistan."

At a press briefing in Washington on Tuesday, Scott played 
down any controversy and rejected suggestions that the film 
would upset Muslims or Christians.

"No, I think it won't. The surprise is we've managed to balance 
things pretty well," Scott said.

"I think the film is quite enlightening and quite uplifting 
actually," he added.











 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Has someone you know been affected by illness or disease?
Network for Good is THE place to support health awareness efforts!
http://us.click.yahoo.com/OCfFmA/UOnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
~-> 

***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
___

[ppiindia] Re: Panglima Tetap Izinkan TNI Aktif Dicalonkan

2005-05-06 Terurut Topik irwank2k2
--- In ppiindia@yahoogroups.com, Mas Bagong <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> hati-hati man...
> The ABRI come back to the stage!

Do they really leave the stage? :-p
Or it's only take (one or some) steps behind.. CMIIW..

Wassalam,

Irwan.K

- 
> On 5/4/05, Ambon <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >
http://www.tempointeraktif.com/hg/nasional/2005/04/27/brk,20050427-17,id.html
> > 
> > Pemilihan Kepala Daerah Langsung
> > 
> > Panglima Tetap Izinkan TNI Aktif Dicalonkan
> > Rabu, 27 April 2005 | 12:25 WIB 
> > 
> > TEMPO Interaktif, Jakarta: Panglima TNI Jenderal Endriartono
Sutarto kembali
> > menegaskan akan tetap membolehkan anggota TNI aktif dicalonkan dalam
> > pemilihan kepala daerah. Jika tidak memberikan izin, kata dia,
Panglima TNI
> > telah melanggar undang-undang. 




 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
In low income neighborhoods, 84% do not own computers.
At Network for Good, help bridge the Digital Divide!
http://us.click.yahoo.com/HO7EnA/3MnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
~-> 

***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[ppiindia] Re: DARIPADA Subsidi ke Pertamina : MENDING PRIVATISASI

2005-05-06 Terurut Topik irwank2k2
--- In ppiindia@yahoogroups.com, "iming" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>  Selama birokrasi memonopoli kewenangan semua kegiatan usaha,
>  termasuk memilih CEO BUMN, maka BUMN selalu manja dan minta
> disusui terus. SAATNYA PRIVATISASI, DAN BIARKAN BUMN
> MENJADI DEWASA MELALUI PERSAINGAN DENGAN PELAKU
> USAHA SWASTA LAIN DENGAN SETARA.
> Biarkan BUMN dilikuidasi atau diprivatisasi, kalau memang cuma jadi
> sapi perah partai politik, dan tidak mampu berkompetisi, karena BUMN
> bukanlah rakyat kecil yang selalu harus disubsidi. !!!

IMHO, faktor yang lebih dominan adalah unsur "perah-memerah'
parpol yang menyebabkan buruknya kinerja BUMN. Mestinya ini yang
lebih dahulu diberantas ketimbang langsung loncat ke soal privatisasi..
Privatisasi atau swastanisasi memang perlu, namun harusnya jangan
sampai mayoritas kepemilikannya dikuasi pihak asing.. 

Yang sering terjadi di sini kan seperti itu.. agar mudah laku, 
dihembuskan dan dilakukan penjualan >50% saham.. 
Kalau begini caranya sih orang yang tidak tahu marketing juga 
_pasti_ sukses menjual BUMN.. :-(

Berdasarkan pengalaman, rasa"nya amat sulit untuk menampik adanya
aroma/kesan politis saat maraknya pemberitaan KKN trilyunan di suatu
BUMN.. apalagi yang ada kaitannya(?) dengan 'rebutan' pimpinan.

Benarkah hanya 1-2 kasus serupa di sana (ini beneran nanya lho.. :D)?  
Atau keluarnya dicicil tergantung kebutuhan.. :-)
CMIIW..

> Iming--- 

Wassalam,

Irwan.K

---
On Fri 05/06, irwank2k2 wrote:

In ppiindia@yahoogroups.com, "Ambon" wrote:> 
Refleksi: Lho, katanya keuntungan dari pertamina akan disubsidikan
kepada bidang pendidikan dan kesehatan. Ternyata Pertaminalah
yang membutuh subsidi. 

> Masyarakat kita kan 'ingatan-nya pendek' (mengutip ucapan
> Bang Ali)..Toh iklan Bajuri sudah berhasil meyakinkan orang" 
> untuk menerimakenaikan harga BBM.. 

> Wassalam,
> Irwan.K
 >
http://www.suarapembaruan.com/News/2005/05/04/Utama/ut06.htm>; >
SUARA PEMBARUAN DAILY > Disiapkan, Subsidi ke Pertamina Rp 3,3
Triliun> > JAKARTA - Pemerintah menyiapkan subsidi Rp 3,3
triliun untukPertamina. Dana segar itu akan dipakai untuk pengadaan
stok bahanbakar minyak (BBM) nasional, yang kini menipis. Hal itu
dikatakanDirektur Jenderal Perbendaharaan Negara, Departemen Keuangan
Mulia PNasution saat dihubungi Pembaruan, di Jakarta, Rabu (4/5).
Sepertidiberitakan, Pertamina kesulitan mengimpor minyak mentah dan
produkBBM karena belum jelas mengenai pencairan dana subsidi dari
pemerintah. 




 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
In low income neighborhoods, 84% do not own computers.
At Network for Good, help bridge the Digital Divide!
http://us.click.yahoo.com/HO7EnA/3MnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
~-> 

***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Re: [ppiindia] Re: Panglima Tetap Izinkan TNI Aktif Dicalonkan

2005-05-06 Terurut Topik Ambon
Sebenarnya pepatah tsb berbunyi:  "Tidak ada keledai tersentuk dua kali pada 
batu yang sama".

Mungkin julid dua ini kata pendahuluannya disibukan dengan poligami, 
poliandri  dan soal awan-awan, supaya penulis bisa bebas dari perhatian 
umum.

- Original Message - 
From: "Mas Bagong" <[EMAIL PROTECTED]>
To: 
Sent: Friday, May 06, 2005 12:20 PM
Subject: [ppiindia] Re: Panglima Tetap Izinkan TNI Aktif Dicalonkan


> Jadi ingat pepatah teman dari Riau...
> Takkan jatuh keledai ke sumur yang sama dua kali...
> Kalau kita ini apa ya?
>
>
> On 5/6/05, Ambon <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>> Terang dong. Buku Dwi Fungsi jilid kedua masih saja ada yang menulis.
>>
>> - Original Message - 
>> From: "Mas Bagong" <[EMAIL PROTECTED]>
>> To: 
>> Sent: Friday, May 06, 2005 10:42 AM
>> Subject: [ppiindia] Re: Panglima Tetap Izinkan TNI Aktif Dicalonkan
>>
>>
>> > hati-hati man...
>> > The ABRI come back to the stage!
>> >
>> >
>> > On 5/4/05, Ambon <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>> >>
>> http://www.tempointeraktif.com/hg/nasional/2005/04/27/brk,20050427-17,id.html
>> >>
>> >> Pemilihan Kepala Daerah Langsung
>> >>
>> >> Panglima Tetap Izinkan TNI Aktif Dicalonkan
>> >> Rabu, 27 April 2005 | 12:25 WIB
>> >>
>> >> TEMPO Interaktif, Jakarta: Panglima TNI Jenderal Endriartono Sutarto
>> >> kembali
>> >> menegaskan akan tetap membolehkan anggota TNI aktif dicalonkan dalam
>> >> pemilihan kepala daerah. Jika tidak memberikan izin, kata dia, 
>> >> Panglima
>> >> TNI
>> >> telah melanggar undang-undang.
>> >>
>> >> "Kalau tidak memberi izin, saya menentang undang-undang yang tidak
>> >> melarang
>> >> (TNI aktif untuk dicalonkan menjadi kepala daerah)," kata Sutarto 
>> >> kepada
>> >> wartawan seusai Combined Annual Report Meeting/i> TNI dengan Kepala
>> >> Militer
>> >> Singapura di Hotel Hilton, Jakarta, Rabu (27/4).
>> >>
>> >> Sutarto menyatakan bahwa TNI tidak boleh mencalonkan seseorang menjadi
>> >> kepala daerah. Yang bisa melakukan, kata dia, hanya partai politik.
>> >> Namun,
>> >> tuturnya, "Kami mengikuti undang-undang yang memberikan hak kepada TNI
>> >> aktif
>> >> untuk ikut dalam pencalonan. Dia harus lepas dari jabatan struktural 
>> >> dan
>> >> nonaktif sementara."
>> >>
>> >> Jika hak untuk dicalonkan menjadi kepala daerah dianggap mengganggu
>> >> demokrasi, kata dia, yang pertama harus direvisi adalah
>> undang-undangnya.
>> >> Namun, jika undang-undang belum diubah, ia menegaskan, partai politik
>> >> tidak
>> >> usah mencalonkan TNI aktif.
>> >>
>> >> Menurutnya, hal itu merupakan pilihan terbaik. Alasannya, bagaimanapun
>> >> TNI
>> >> tidak bisa menawarkan calon kepada parpol. Agus Supriyanto
>> >>
>> >>
>> >> [Non-text portions of this message have been removed]
>> >>
>> >>
>> >>
>> >>
>> >>
>> ***
>> >> Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju 
>> >> Indonesia
>>
>> >> yg
>> >> Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
>> >>
>> ***
>> >>
>> __
>> >> Mohon Perhatian:
>> >>
>> >> 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg
>> >> otokritik)
>> >> 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
>> >> 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru;
>> >> 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
>> >> 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
>> >> 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
>> >>
>> >> Yahoo! Groups Links
>> >>
>> >>
>> >>
>> >>
>> >>
>> >>
>> >>
>> >
>> >
>> >
>> >
>> ***
>> > Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju 
>> > Indonesia
>> > yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
>> >
>> ***
>> >
>> __
>> > Mohon Perhatian:
>> >
>> > 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg
>> otokritik)
>> > 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
>> > 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru;
>> > 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
>> > 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
>> > 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
>> >
>> > Yahoo! Groups Links
>> >
>> >
>> >
>> >
>> >
>> >
>>
>>
>>
>>
>> ***
>> Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia 
>> yg
>> Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
>> ***
>> __
>> Mohon Perhatian:
>>
>> 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg 
>> otokritik)
>> 

[ppiindia] Re: Pilkada Uji Lapangan bagi TNI

2005-05-06 Terurut Topik Mas Bagong
Moga-moga TNI 'lulus' dalam ujian ini dan tidak jatuh ke dalam lubang
yang sama dua kali...
DG


On 5/6/05, Ambon <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Republika
> Jumat, 06 Mei 2005
> 
> Pilkada Uji Lapangan bagi TNI 
> 
> Aris Santoso
> Pengamat TNI
> 
> Menjelang berlangsungnya pemilihan kepala daerah, ada beberapa nama figur
> militer dan Polri (aktif) yang dicalonkan. 
> 
> Kemunculan nama mereka, bagi sebagian pihak menimbulkan kekhawatiran, bahwa
> pilkada akan dijadikan momentum bagi kembalinya dominasi militer di pentas
> politik, setidaknya (dimulai) dari daerah. Kita selama puluhan tahun pernah
> memiliki pengalaman pahit, berkat diberlakukannya Doktrin Dwifungsi di masa
> lalu. Jelas tak ada seorang pun yang bersedia memutar balik jarum jam
> sejarah, untuk kembali ke masa kelam tersebut, meski hanya sejenak.
> Pertanyaannya kini, benarkah TNI memang berniat kembali ke pentas politik,
> dalam arti menduduki jabatan-jabatan sipil?
> 
> Figur kuat
> Di tengah situasi carut marutnya politisi sipil seperti sekarang, figur yang
> berasal dari TNI tampak demikian kuatnya. Contoh paling akurat adalah
> terpilihnya SBY sebagai presiden tempo hari. Faktor kekuatan figur ini
> memang relatif, namun itu bisa dilihat buktinya di lapangan, bahwa masih ada
> sebagian masyarakat kita yang masih merindukan figur TNI. Seandainya tidak,
> tentu parpol-parpol tidak akan memajukan figur TNI sebagai jagonya dalam
> pilkada nanti.
> 
> Seorang pengamat media, Garin Nugroho, pernah memberikan ilustrasi yang
> bagus tentang fenomena munculnya kembali figur-figur militer. Tampilnya
> figur militer diimajinasikan sebagai ''Pak Lurah telah datang''. Bagi
> sebagian masyarakat kita (terutama yang di pedesaan), kehadiran Pak Lurah
> sangat menentukan. Ia memberi efek rasa tenang, dalam berbagai kegiatan dan
> permasalahan di tingkat komunitas. Ibarat kunci inggris, yang dianggap bisa
> menyelesaikan berbagai soal, meski tidak tuntas, tapi yang penting tenang di
> hati dulu. Harus diakui, melepaskan sama sekali bayangan figur militer,
> bukanlah perkara mudah.Asumsi kekuatan figur tersebut, bisa kita uji pada
> salah satu pasangan. Kita ambil saja pasangan cabub dan cawabup Kabupaten
> Ogan Ilir, (Sumsel), masing-masing atas nama M Yamin dan Kol Inf DJ
> Nachrowi. Nama Kol Inf DJ Nachrowi, adalah figur yang paling banyak disorot
> akhir-akhir ini, dibanding figur TNI lain yang sama-sama dicalonkan untuk
> jabatan kepala daerah.
> 
> Meskipun dia proyeksikan sebagai wakil bupati, namun sebenarnya figur
> Nachrowi secara riil lebih kuat ketimbang M Yamin. Nachrowi bukanlah figur
> yang asing, khususnya bagi warga Jakarta. Pada pertengahan dasawarsa
> 1990-an, berkat bantuan media cetak dan elektronik, wajah Nachrowi menjadi
> populer, sehubungan posisinya saat itu sebagai Kapendam Jaya. Sementara nama
> M Yamin, nyaris kita tidak pernah dengar namanya, walau ia pernah menjadi
> anggota DPR RI (FPDIP) 1999-2004.
> 
> Kerinduan masyarakat atas munculnya figur TNI, tentu telah menjadi kajian
> pihak TNI. Hajatan besar bernama pilkada nanti, bisa dijadikan wahana uji
> lapangan tentang sejauh mana respons publik terhadap kembalinya figur
> militer. Bila positif, posisi tawar bisa ditingkatkan, semisal untuk jabatan
> gubernur. Mengingat sampai saat ini di beberapa provinsi strategis (seperti
> DKI, Jateng dan Sumut), gubernurnya masih figur militer.
> 
> Pola karier
> Melihat fenomena munculnya figur-figur militer tersebut, membuat kita
> teringat kembali atas Doktrin Kekaryaan, yang menjadi landasan duduknya
> figur militer pada posisi sipil di masa lalu. Konseptor Doktrin Kekaryaan,
> Letjen TNI Daryatmo (mantan Kaskar Hankam/ABRI dan Ketua MPR), pernah
> mengatakan duduknya karyawan ABRI (sebelum TNI) di luar Dephankam adalah
> tidak atas kemauan ABRI sendiri, dan tidak untuk kepentingan ABRI sendiri,
> melainkan untuk kepentingan nasional.
> 
> Meski doktrin itu kini sudah tidak digunakan lagi, namun kalimat dalam
> doktrin tersebut, ternyata masih bisa menggambarkan apa yang terjadi
> akhir-akhir ini. Cuma mungkin kini konteks makronya yang berbeda. Bila dulu
> doktrin dijalankan secara represif, sebagai rekayasa dominasi militer di
> birokrasi sipil. Sementara kini munculnya figur TNI sebagai (calon) pimpinan
> daerah, melalui proses demokratis dan sesuai aspirasi rakyat.
> 
> Selain itu bila kita perhatikan, dalam intern TNI sendiri ada kebutuhan
> untuk menyalurkan para personel TNI, yang kariernya sudah macet, dengan atau
> tanpa Doktrin Kekaryaan. Kalau para tamtama atau bintara yang sudah tidak
> produktif, biasanya disalurkan sebagai tenaga pengamanan (swasta). Maka bagi
> perwira, proyeksi penempatannya tentu lebih tinggi lagi, semisal bupati atau
> wali kota. Bagi perwira yang bersangkutan, biasanya sudah menyadari,
> kira-kira bagaimana prospek kariernya, akan berlanjut atau stagnan. Salah
> satu dasarnya adalah partisipasi dalam pendidikan di Seskoad (atau Sesko di
> Angkatan lain). Bagi perwira yang tidak pernah mengikuti

[ppiindia] Re: May '98 riot (5): Modern holocaust in Indonesia => DG

2005-05-06 Terurut Topik Mas Bagong
Thanks Broer...
Kalau saja hal ini terus-menerus dimunculkan, saya malah khawatir hal
ini justru memperlebar jurang perbedaan antara etnis tionghoa dengan
etnis 'pribumi'...
Di Bogor kemarin, saya melihat ada spanduk yang dikeluarkan oleh Front
Pribumi dengan lambang serem (tengkorak dengan dua pedang menyilang di
bawah, busyet dah!)
Bayangin mau jadi apa kita ya?
Masak sih, orang lain makan duren kita suruh mbersihin durinya?
DG

On 5/6/05, W. Kusumo <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Bung DG yth,
> 
> Beliau ini memang salah satu aktivis yg sudah "menumpang di tanah air
> orang" (USA) dan setiap bulan Mei tidak pernah lupa untuk mengingatkan
> dunia (jadi jangan khwawatir, bukan hanya Indonesia, semua yg bisa
> "disentuhnya" kebagian koq) tentang peristiwa Mei 1998. Saya juga baru
> tahu dari milis tetangga yg saya ikuti (
> http://groups.yahoo.com/group/tionghoa-net ) bahwa kegiatan ini sudah
> bagaikan ritual tahunan yg dilakukan oleh ybs disana, nggak tahu
> bagaimna disini karena saya juga termasuk cukup baru disini. Saya kira
> tidak ada salahnya kita biarkan ybs melampiaskan dendam membaranya
> sesuka hatinya dan biarkan publik yg menilai. Toh dewasa ini, publik
> di Indonesia, apalagi yg sudah ngerti berinternet sehingga bisa
> "kecipratan ludah" ybs, sudah jauh lebih pintar dan luas pandangannya
> sehingga jelas tidak mudah untuk terpancing, apalagi tersulut oleh
> upaya propaganda murahan seperti ini. Jadi saya kira lebih baik
> didiamkan (dicueki) saja seperti arang yg membara, toh akhirnya apinya
> akan mati dgn sendirinya. Kalau dikipas ntar malah menjadi-jadi kan???
> 
> Sebagai seorang Warga Negara Indonesia ASLI yg bangga untuk kebetulan
> dilahirkan kedalam keluarga keturunan Tionghua tulen, sampai detik ini
> saya tidak habis pikir bagaimana sebenarnya cara berpikir yg ada dalam
> otak sebagian masyarakat Indonesia yg seharusnya, atau setidaknya
> itulah harapan para pendahulu kita, berlandaskan salah satunya:
> Bhinneka Tunggal Ika. Dari jauh sebelum Indonesia merebut (bukan
> "dihadiahkan" seperti negara2 persemakmuran) kemerdekaannya, negeri
> kita tidak/belum pernah lepas dari berbagai upaya perpecah-belahan
> baik itu internal, eksternal, maupun kolaborasi keduanya.
> 
> Singkat kata, saya sama sekali tidak bermaksud untuk berceramah atau
> ber-tele2, tapi lebih kepada memberi himbauan dan mengingatkan bahwa
> tidak akan ada "kemeriahan" yg akan tercipta jika semua peserta
> pestanya hanya "bertepuk sebelah tangan." Hitam atau putih, keriting
> atau lurus, pesek atau mancung, sipit atau buesar, pendekar (pendek
> kekar) atau jangkung, dll dsb, perbedaan itu ada dimana-mana. Jangan
> membiarkan perbedaan itu menciptakan jurang pemisah diantas sesama
> Warga Negara Indonesia. Sebagai WNI keturunan Tionghua, saya juga sama
> jengkelnya melihat ulah segelintir orang2 Cina yg oleh rekan2 saya yg
> sama2 berasal dari warga keturunan Tionghua disebut warga Ling Cin Sia
> (Lingkungan Cina Sialan). Sama jengkelnya ketika melihat segelintir
> oknum2 yg mungkin kalau ditimbang, otaknya tidak lebih dari 66,6 gr
> saja, sehingga dengan memejamkan mata pun mereka dengan penuh
> kebencian dan kedengkian terhadap orang lain yg tidak serupa
> dengannya, merasa bahwa Indonesia ini hanyalah milik mereka saja.
> 
> Kedepannya adalah terserah kepada kita2 yg masih muda ini kemana
> arahnya Negara kita tercinta ini hendak kita bawa. Saya kira, salah
> satu cara yg paling manjur adalah mulai dari kita dengan tidak
> mewariskan konflik, kebencian dan/atau dendam yg mungkin sudah
> terlanjur diwariskan kepada kita oleh generasi sebelumnya, kepada
> generasi penerus kita.
> 
> Last but not least, buat Bung DG, if I may share just a little bit of
> wisdom with you: don't fight fire with fire.
> 
> Wassalam,
> Wilson Kusumo
> 
> 
> 
> --- In ppiindia@yahoogroups.com, Mas Bagong wrote:
> > Wueleh...wueleh
> > Berita 'sampah' macam begini masih dipercaya? ck..ck..ck...
> > Kalau mau lihat 'holocaust' sana pergi ke papua! lihat aja berapa
> > banyak orang mati karena keserakahan cukong-cukong di Papua sana!
> > Orang cina mati saat kerusuhan mei? berapa banyak sih? Berapa banyak
> > bila dibandingkan dengan Tiananmen? Berapa banyak dibandingkan 
> > dengan yang dibunuh PKI sejak 48 hingga 65 sebelum mereka ditumpes 
> > kelor? Atau berapa banyak bila dibandingkan dengan yang dibunuh 
> > Westerling di tahun 40-an?
> > Diperkosa? Ternyata gambar-gambar itu 'fake' yang diambil dari filem
> > porno amoi itu sendiri! Coba aja browsing ke Internet...
> > DG
> > 
> > 
> > On 5/5/05, jonathangoeij wrote:
> > > Modern holocaust in Indonesia
> > > 
> > > = = = c u t = = =
> > > but if you would prefer to waste your valuable time to read
> > > the article in full, feel free to follow this link:
> > > 
> > > http://www.fica.org/prototype/may-riots/korban/thumb.html
> > >
> 
> 
> 
> 
> 
> ***
> Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju

[ppiindia] Inspirasi untuk daerah lain di bidang kesehatan (biaya murah) - Semoga

2005-05-06 Terurut Topik irwank2k2
06 Mei 2005
Politik Sejuk dari Yogya
Zaim Uchrowi

Apa arti kematian seorang ibu yang tengah melahirkan? Di negeri ini,
saban hari ada ibu yang meninggal saat menjalani tugas suci itu. Seolah
peristiwa itu hanya bagian dari mekanisme alam belaka: Setiap hari ada
yang lahir, setiap hari ada yang mati.

Begitu terbiasa kita dengan fenomena alam itu, hingga kita pun tak
merasa terganggu dengan sebutan yang tersandang di pundak. Yakni,
sebagai bangsa dengan tingkat kematian ibu dan balita tertinggi di Asia
Tenggara. Maka, satu kematian tambahan jelas tidak berarti buat kita.
Tidak begitu bagi Heri Zudianto. Wali Kota Yogya itu begitu sensitif
dengan kabar kematian seorang ibu, warganya. Maret lalu, untuk pertama
kalinya di Yogya pada 2005 ini, seorang ibu meninggal saat melahirkan.
Hal seperti itu adalah peristiwa biasa di daerah lain, bahkan juga di
Jakarta.

Namun, bagi Heri, peristiwa seperti itu sudah sangat menggelisahkannya.
Ia tidak diam. Ia langsung memanggil semua pejabat yang menangani
masalah kesehatan walaupun peristiwa itu tidak akan pernah menjadi
berita menggemparkan karena yang meninggal bukanlah 'siapa-siapa'. Sejak
awal menjadi wali kota, Heri memang tampak begitu peduli pada kesehatan
masyarakat. Masalah kematian ibu yang tengah melahirkan menjadi salah
satu hal yang sangat ia perhatikan. Dari waktu ke waktu ia terus memberi
perhatian soal itu.

Setahun silam ada tujuh orang ibu yang meninggal. Angka yang sudah
sedemikian rendah dibanding rata-rata Indonesia atau bahkan dunia
sekalipun. Tetapi Heri tidak puas. Ia masih meminta angka itu ditekan
hingga tak lebih dari lima kematian dalam setahun. Maka, satu kematian
pun cukup untuk membuatnya terhenyak.Kesungguhan Heri dalam menangani
kesehatan masyarakat terlihat pula dari kinerja puskesmas di Yogya. Di
kota itu kini terdapat 18 puskesmas. Setiap puskesmas ditangani oleh
lima dokter yang bekerja full-time.

Warga bisa berobat ke puskesmas dengan hanya membayar Rp 600.
Dengan biaya administrasi sekecil itu, mereka sudah akan mendapatkan
penanganan yang baik, termasuk menerima obat. Untuk biaya persalinan
biasa, warga cukup membayar Rp 100 ribu. Tak ada biaya persalinan
yang ditangani oleh dokter senilai itu kecuali di puskesmas-puskesmas
Yogya.

Untuk menangani demam berdarah, Pemda Kota Yogya mengangkat pengawas
jentik di setiap RW. Mereka secara rutin mengambil sampel air di
lingkungannya. Mereka mencegah sejak dini kemungkinan terjadinya ledakan
demam berdarah. Langkah itu lebih aman dan juga lebih murah. Bagi para
siswa SD, pemda juga memberi kudapan secara rutin dengan kualitas yang
terukur. Terbukti kudapan itu telah membantu daya belajar para siswa
dari keluarga yang kurang mampu.Heri Zudianto adalah salah satu dari
sedikit kepala daerah yang sungguh peduli pada nasib masyarakatnya. Ia
melakukan hal itu sama sekali bukan untuk publisitas pribadi, meskipun
ia juga seorang politisi. Ia adalah seorang aktivis PAN sebagaimana
Rustriningsih, bupati Kebumen, Jawa Tengah, yang juga dikenal sangat
peduli pada warganya, aktivis PDI Perjuangan.

Mereka adalah wakil dari sebuah kecenderungan dalam politik.
Yakni, kecenderungan politik yang lebih peduli pada masyarakat.
Di tengah beragam kabar tentang bangsa yang tak mengenakkan,
mereka hadir secara menyejukkan.
Dengan langkahnya, Heri berhasil meneguhkan Kota Yogya sebagai
salah satu wilayah dengan Human Development Index (HDI) tertinggi
di Indonesia. Bila kita memiliki lebih banyak sosok seperti Heri,
peringkat HDI Indonesia tentulah akan segera melejit dari posisi 112 dunia
menjadi kurang dari 100 dunia. Semua itu berawal dari kepedulian:
Masih adakah ibu yang meninggal saat melahirkan?
_

Berita ini dikirim melalui Republika Online http://www.republika.co.id
Berita bisa dilihat di :
http://www.republika.co.id/Cetak_detail.asp?id=196599&kat_id=19




 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
In low income neighborhoods, 84% do not own computers.
At Network for Good, help bridge the Digital Divide!
http://us.click.yahoo.com/HO7EnA/3MnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
~-> 

***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group,

[ppiindia] KUHP Bungkam Kebebasan Pers

2005-05-06 Terurut Topik Ambon
  Lampung Post
  Jum'at, 6 Mei 2005 
 

  UTAMA 
 
 
 


KUHP Bungkam Kebebasan Pers 

  BANDAR LAMPUNG (Lampost): Sehari setelah Hari Kemerdekaan Pers sedunia 3 
Mei, dua wartawan Tabloid Koridor, Darwin Ruslinur dan Budiono Saputra, dihukum 
sembilan bulan dengan perintah langsung masuk penjara. Hakim menjerat kedua 
terdakwa dengan KUHP, bukan dengan UU Pers.

  Terungkap di persidangan yang dipimpin Majelis Hakim PN Tanjungkarang 
Iskandar Tjake, Rabu (4-5), kedua terdakwa melanggar Pasal 311 jo Pasal 55 Ayat 
(1) ke-1 KUHP tentang Pencemaran Nama Baik.

  Hakim juga menilai keduanya bertanggung jawab atas pemberitaan edisi 266 
halaman 18, Senin, 12 Juli 2004, berjudul "Alzier dan Indra Karyadi Diindikasi 
Kuat Tilep Dana Saksi Partai Golkar Rp1,25 Miliar". Majelis Hakim Pengadilan 
Negeri Tanjungkarang menilai berita tersebut kurang lengkap dan tidak akurat.

  Menanggapi putusan tersebut, Pemimpin Redaksi Majalah Tempo Bambang 
Harymurti (BHM) yang diterima Pemimpin Umum Lampung Post Bambang Eka Wijaya di 
ruang kerjanya, Rabu (4-5), mengatakan kebebasan pers mulai hilang. "Hilangnya 
kebebasan pers sama dengan hilangnya kebebasan hakim. Bayangkan suatu negara 
kehilangan salah satu pengontrolnya yang paling penting," kata BHM.

  Menurut dia, putusan langsung masuk tahanan menunjukkan seolah-olah 
betapa gawatnya fungsi pers. Mestinya delik pidana dipakai sebagai ultimum 
remedium, alat terakhir jika elemen hukuman yang lain sudah digunakan, seperti 
hukuman kurungan atau pidana denda.

  Kebenaran yang diungkap wartawan, menurut dia, akan selalu relatif. Jika 
wartawan meliput kecelakaan lalu lintas dan menulis 5 tewas, padahal ada 2 
mayat yang tersangkut di gorong-gorong, bukan berarti wartawan menyebarkan 
fakta bohong. Jumlah 7 tewas bisa dilengkapi dalam berita besoknya.

  Demikian pula kasus Koridor, katanya, penerapan delik pers dan penggunaan 
UU Pers tetap perlu dikedepankan. Kalau hakim tidak mau mengakui asas lex 
specialis berarti dia tidak mengakui pula Pasal 50 KUHP: Barang siapa 
menjalankan tugas berdasarkan UU, maka yang bersangkutan tidak dapat dihukum.

  "Nah, pers kan menjalankan UU dalam pekerjaannya. Ini mirip tugas jaksa 
atau polisi. Polisi dan jaksa toh tidak bisa dituduh mencemarkan nama baik 
seseorang yang disangka melakukan pidana tertentu, apalagi jika kemudian orang 
tersebut divonis tidak bersalah. Siapa sih yang menyalahkan tugas mereka yang 
jelas-jelas merupakan amanat UU?" kata BHM yang pernah mengalami hal sama 
melawan konglomerat Tommy Winata.

  Secara terpisah, pengacara Darwin Ruslinur, Azwar Arifin, yang dihubungi 
Kamis (5-5) malam, menyatakan kliennya banding. "Memori bandingnya akan saya 
kirimkan besok (Jumat [6-5], red) bersamaan dengan surat protes yang akan saya 
kirim ke PN, PT, MA, Presiden, dan Dewan Pers atas tidak digunakannya UU Pers," 
kata Azwar.

  Ia juga menyayangkan Majelis Hakim tidak menggunakan limitatif ancaman 
pidana. "Ini kan bukan kriminal murni. Hukumannya juga di bawah lima tahun, 
jadi tak harus masuk (ke LP, red)," kata Azwar.

  Kekuasaan

  Sementara itu, anggota Dewan Pers R.H. Siregar, yang dilansir situs 
Aliansi Jurnalis Independen (AJI), menilai putusan tersebut tampak sekali 
nuansa kekuasaan dan bau uang.

  Di tempat terpisah, pengamat hukum dari Universitas Lampung (Unila) Wahyu 
Sasongko mengatakan dalam kasus tersebut harus dilihat ruang lingkupnya, yaitu 
subjek dan objek.

  Sebagai subjek adalah tersangka (pimred Koridor) dan objeknya masalah 
hukum perkara penerbitan dalam dunia cetak, yaitu lex specialis UU Pers. "Dalam 
kasus ini, seharusnya hakim menggunakan UU Pers bukan KUHP. Saya menilai hakim 
punya pemahaman berbeda soal UU Pers," kata Wahyu melalui telepon selulernya, 
kemarin malam.

  Sementara itu, Ketua PWI Lampung A. Rio Teguh mengatakan PWI tidak lepas 
tangan. Sebagai organisasi kewartawanan, PWI membentuk tim mediasi agar masalah 
dapat diselesaikan dengan kekeluargaan. "Kasus ini sudah diusahakan 
diselesaikan dengan kekeluargaan. Tapi, ada poin yang ditolak Darwin. PWI 
berharap kasus ini dapat diselesaikan dengan UU Pers, tapi kami tidak bisa 
mengatur pandangan hakim terhadap kasus ini," kata Rio. n ENO/HRW/KIM/UDA/U-3
 


[Non-text portions of this message have been removed]



 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
In low income neighborhoods, 84% do not own computers.
At Network for Good, help bridge the Digital Divide!
http://us.click.yahoo.com/HO7EnA/3MnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
~-> 

***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
***

[ppiindia] Politik Sejuk dari Yogya

2005-05-06 Terurut Topik Ambon
http://www.republika.co.id/kolom.asp?kat_id=19

Jumat, 06 Mei 2005

Politik Sejuk dari Yogya 

Oleh : Zaim Uchrowi 


Apa arti kematian seorang ibu yang tengah melahirkan? Di negeri ini, saban hari 
ada ibu yang meninggal saat menjalani tugas suci itu. Seolah peristiwa itu 
hanya bagian dari mekanisme alam belaka: Setiap hari ada yang lahir, setiap 
hari ada yang mati. 

Begitu terbiasa kita dengan fenomena alam itu, hingga kita pun tak merasa 
terganggu dengan sebutan yang tersandang di pundak. Yakni, sebagai bangsa 
dengan tingkat kematian ibu dan balita tertinggi di Asia Tenggara. Maka, satu 
kematian tambahan jelas tidak berarti buat kita. Tidak begitu bagi Heri 
Zudianto. Wali Kota Yogya itu begitu sensitif dengan kabar kematian seorang 
ibu, warganya. Maret lalu, untuk pertama kalinya di Yogya pada 2005 ini, 
seorang ibu meninggal saat melahirkan. Hal seperti itu adalah peristiwa biasa 
di daerah lain, bahkan juga di Jakarta. 

Namun, bagi Heri, peristiwa seperti itu sudah sangat menggelisahkannya. Ia 
tidak diam. Ia langsung memanggil semua pejabat yang menangani masalah 
kesehatan walaupun peristiwa itu tidak akan pernah menjadi berita menggemparkan 
karena yang meninggal bukanlah 'siapa-siapa'. Sejak awal menjadi wali kota, 
Heri memang tampak begitu peduli pada kesehatan masyarakat. Masalah kematian 
ibu yang tengah melahirkan menjadi salah satu hal yang sangat ia perhatikan. 
Dari waktu ke waktu ia terus memberi perhatian soal itu.

Setahun silam ada tujuh orang ibu yang meninggal. Angka yang sudah sedemikian 
rendah dibanding rata-rata Indonesia atau bahkan dunia sekalipun. Tetapi Heri 
tidak puas. Ia masih meminta angka itu ditekan hingga tak lebih dari lima 
kematian dalam setahun. Maka, satu kematian pun cukup untuk membuatnya 
terhenyak.Kesungguhan Heri dalam menangani kesehatan masyarakat terlihat pula 
dari kinerja puskesmas di Yogya. Di kota itu kini terdapat 18 puskesmas. Setiap 
puskesmas ditangani oleh lima dokter yang bekerja full-time. 

Warga bisa berobat ke puskesmas dengan hanya membayar Rp 600. Dengan biaya 
administrasi sekecil itu, mereka sudah akan mendapatkan penanganan yang baik, 
termasuk menerima obat. Untuk biaya persalinan biasa, warga cukup membayar Rp 
100 ribu. Tak ada biaya persalinan yang ditangani oleh dokter senilai itu 
kecuali di puskesmas-puskesmas Yogya.

Untuk menangani demam berdarah, Pemda Kota Yogya mengangkat pengawas jentik di 
setiap RW. Mereka secara rutin mengambil sampel air di lingkungannya. Mereka 
mencegah sejak dini kemungkinan terjadinya ledakan demam berdarah. Langkah itu 
lebih aman dan juga lebih murah. Bagi para siswa SD, pemda juga memberi kudapan 
secara rutin dengan kualitas yang terukur. Terbukti kudapan itu telah membantu 
daya belajar para siswa dari keluarga yang kurang mampu.Heri Zudianto adalah 
salah satu dari sedikit kepala daerah yang sungguh peduli pada nasib 
masyarakatnya. Ia melakukan hal itu sama sekali bukan untuk publisitas pribadi, 
meskipun ia juga seorang politisi. Ia adalah seorang aktivis PAN sebagaimana 
Rustriningsih, bupati Kebumen, Jawa Tengah, yang juga dikenal sangat peduli 
pada warganya, aktivis PDI Perjuangan. 

Mereka adalah wakil dari sebuah kecenderungan dalam politik. Yakni, 
kecenderungan politik yang lebih peduli pada masyarakat. Di tengah beragam 
kabar tentang bangsa yang tak mengenakkan, mereka hadir secara menyejukkan. 
Dengan langkahnya, Heri berhasil meneguhkan Kota Yogya sebagai salah satu 
wilayah dengan Human Development Index (HDI) tertinggi di Indonesia. Bila kita 
memiliki lebih banyak sosok seperti Heri, peringkat HDI Indonesia tentulah akan 
segera melejit dari posisi 112 dunia menjadi kurang dari 100 dunia. Semua itu 
berawal dari kepedulian: Masih adakah ibu yang meninggal saat melahirkan? 




[Non-text portions of this message have been removed]



 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Has someone you know been affected by illness or disease?
Network for Good is THE place to support health awareness efforts!
http://us.click.yahoo.com/OCfFmA/UOnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
~-> 

***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubsc

[ppiindia] Pilkada Uji Lapangan bagi TNI

2005-05-06 Terurut Topik Ambon
Republika
Jumat, 06 Mei 2005

Pilkada Uji Lapangan bagi TNI 

Aris Santoso
Pengamat TNI

Menjelang berlangsungnya pemilihan kepala daerah, ada beberapa nama figur 
militer dan Polri (aktif) yang dicalonkan. 

Kemunculan nama mereka, bagi sebagian pihak menimbulkan kekhawatiran, bahwa 
pilkada akan dijadikan momentum bagi kembalinya dominasi militer di pentas 
politik, setidaknya (dimulai) dari daerah. Kita selama puluhan tahun pernah 
memiliki pengalaman pahit, berkat diberlakukannya Doktrin Dwifungsi di masa 
lalu. Jelas tak ada seorang pun yang bersedia memutar balik jarum jam sejarah, 
untuk kembali ke masa kelam tersebut, meski hanya sejenak. Pertanyaannya kini, 
benarkah TNI memang berniat kembali ke pentas politik, dalam arti menduduki 
jabatan-jabatan sipil?

Figur kuat
Di tengah situasi carut marutnya politisi sipil seperti sekarang, figur yang 
berasal dari TNI tampak demikian kuatnya. Contoh paling akurat adalah 
terpilihnya SBY sebagai presiden tempo hari. Faktor kekuatan figur ini memang 
relatif, namun itu bisa dilihat buktinya di lapangan, bahwa masih ada sebagian 
masyarakat kita yang masih merindukan figur TNI. Seandainya tidak, tentu 
parpol-parpol tidak akan memajukan figur TNI sebagai jagonya dalam pilkada 
nanti.

Seorang pengamat media, Garin Nugroho, pernah memberikan ilustrasi yang bagus 
tentang fenomena munculnya kembali figur-figur militer. Tampilnya figur militer 
diimajinasikan sebagai ''Pak Lurah telah datang''. Bagi sebagian masyarakat 
kita (terutama yang di pedesaan), kehadiran Pak Lurah sangat menentukan. Ia 
memberi efek rasa tenang, dalam berbagai kegiatan dan permasalahan di tingkat 
komunitas. Ibarat kunci inggris, yang dianggap bisa menyelesaikan berbagai 
soal, meski tidak tuntas, tapi yang penting tenang di hati dulu. Harus diakui, 
melepaskan sama sekali bayangan figur militer, bukanlah perkara mudah.Asumsi 
kekuatan figur tersebut, bisa kita uji pada salah satu pasangan. Kita ambil 
saja pasangan cabub dan cawabup Kabupaten Ogan Ilir, (Sumsel), masing-masing 
atas nama M Yamin dan Kol Inf DJ Nachrowi. Nama Kol Inf DJ Nachrowi, adalah 
figur yang paling banyak disorot akhir-akhir ini, dibanding figur TNI lain yang 
sama-sama dicalonkan untuk jabatan kepala daerah.

Meskipun dia proyeksikan sebagai wakil bupati, namun sebenarnya figur Nachrowi 
secara riil lebih kuat ketimbang M Yamin. Nachrowi bukanlah figur yang asing, 
khususnya bagi warga Jakarta. Pada pertengahan dasawarsa 1990-an, berkat 
bantuan media cetak dan elektronik, wajah Nachrowi menjadi populer, sehubungan 
posisinya saat itu sebagai Kapendam Jaya. Sementara nama M Yamin, nyaris kita 
tidak pernah dengar namanya, walau ia pernah menjadi anggota DPR RI (FPDIP) 
1999-2004.

Kerinduan masyarakat atas munculnya figur TNI, tentu telah menjadi kajian pihak 
TNI. Hajatan besar bernama pilkada nanti, bisa dijadikan wahana uji lapangan 
tentang sejauh mana respons publik terhadap kembalinya figur militer. Bila 
positif, posisi tawar bisa ditingkatkan, semisal untuk jabatan gubernur. 
Mengingat sampai saat ini di beberapa provinsi strategis (seperti DKI, Jateng 
dan Sumut), gubernurnya masih figur militer.

Pola karier
Melihat fenomena munculnya figur-figur militer tersebut, membuat kita teringat 
kembali atas Doktrin Kekaryaan, yang menjadi landasan duduknya figur militer 
pada posisi sipil di masa lalu. Konseptor Doktrin Kekaryaan, Letjen TNI 
Daryatmo (mantan Kaskar Hankam/ABRI dan Ketua MPR), pernah mengatakan duduknya 
karyawan ABRI (sebelum TNI) di luar Dephankam adalah tidak atas kemauan ABRI 
sendiri, dan tidak untuk kepentingan ABRI sendiri, melainkan untuk kepentingan 
nasional.

Meski doktrin itu kini sudah tidak digunakan lagi, namun kalimat dalam doktrin 
tersebut, ternyata masih bisa menggambarkan apa yang terjadi akhir-akhir ini. 
Cuma mungkin kini konteks makronya yang berbeda. Bila dulu doktrin dijalankan 
secara represif, sebagai rekayasa dominasi militer di birokrasi sipil. 
Sementara kini munculnya figur TNI sebagai (calon) pimpinan daerah, melalui 
proses demokratis dan sesuai aspirasi rakyat.

Selain itu bila kita perhatikan, dalam intern TNI sendiri ada kebutuhan untuk 
menyalurkan para personel TNI, yang kariernya sudah macet, dengan atau tanpa 
Doktrin Kekaryaan. Kalau para tamtama atau bintara yang sudah tidak produktif, 
biasanya disalurkan sebagai tenaga pengamanan (swasta). Maka bagi perwira, 
proyeksi penempatannya tentu lebih tinggi lagi, semisal bupati atau wali kota. 
Bagi perwira yang bersangkutan, biasanya sudah menyadari, kira-kira bagaimana 
prospek kariernya, akan berlanjut atau stagnan. Salah satu dasarnya adalah 
partisipasi dalam pendidikan di Seskoad (atau Sesko di Angkatan lain). Bagi 
perwira yang tidak pernah mengikuti Seskoad, sudah cukup alasan untuk mulai 
mencari-cari jabatan alternatif di luar TNI, entah dalam birokrasi sipil atau 
sektor swasta. Sejauh pengetahuan kami, sebagian besar perwira TNI AD yang 
masuk bursa pilkada, umumnya memang belum pernah mengiku

[ppiindia] Re: Panglima Tetap Izinkan TNI Aktif Dicalonkan

2005-05-06 Terurut Topik Mas Bagong
Jadi ingat pepatah teman dari Riau...
Takkan jatuh keledai ke sumur yang sama dua kali...
Kalau kita ini apa ya?


On 5/6/05, Ambon <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Terang dong. Buku Dwi Fungsi jilid kedua masih saja ada yang menulis.
> 
> - Original Message - 
> From: "Mas Bagong" <[EMAIL PROTECTED]>
> To: 
> Sent: Friday, May 06, 2005 10:42 AM
> Subject: [ppiindia] Re: Panglima Tetap Izinkan TNI Aktif Dicalonkan
> 
> 
> > hati-hati man...
> > The ABRI come back to the stage!
> >
> >
> > On 5/4/05, Ambon <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >>
> http://www.tempointeraktif.com/hg/nasional/2005/04/27/brk,20050427-17,id.html
> >>
> >> Pemilihan Kepala Daerah Langsung
> >>
> >> Panglima Tetap Izinkan TNI Aktif Dicalonkan
> >> Rabu, 27 April 2005 | 12:25 WIB
> >>
> >> TEMPO Interaktif, Jakarta: Panglima TNI Jenderal Endriartono Sutarto 
> >> kembali
> >> menegaskan akan tetap membolehkan anggota TNI aktif dicalonkan dalam
> >> pemilihan kepala daerah. Jika tidak memberikan izin, kata dia, Panglima 
> >> TNI
> >> telah melanggar undang-undang.
> >>
> >> "Kalau tidak memberi izin, saya menentang undang-undang yang tidak 
> >> melarang
> >> (TNI aktif untuk dicalonkan menjadi kepala daerah)," kata Sutarto kepada
> >> wartawan seusai Combined Annual Report Meeting/i> TNI dengan Kepala 
> >> Militer
> >> Singapura di Hotel Hilton, Jakarta, Rabu (27/4).
> >>
> >> Sutarto menyatakan bahwa TNI tidak boleh mencalonkan seseorang menjadi
> >> kepala daerah. Yang bisa melakukan, kata dia, hanya partai politik. 
> >> Namun,
> >> tuturnya, "Kami mengikuti undang-undang yang memberikan hak kepada TNI 
> >> aktif
> >> untuk ikut dalam pencalonan. Dia harus lepas dari jabatan struktural dan
> >> nonaktif sementara."
> >>
> >> Jika hak untuk dicalonkan menjadi kepala daerah dianggap mengganggu
> >> demokrasi, kata dia, yang pertama harus direvisi adalah
> undang-undangnya.
> >> Namun, jika undang-undang belum diubah, ia menegaskan, partai politik 
> >> tidak
> >> usah mencalonkan TNI aktif.
> >>
> >> Menurutnya, hal itu merupakan pilihan terbaik. Alasannya, bagaimanapun 
> >> TNI
> >> tidak bisa menawarkan calon kepada parpol. Agus Supriyanto
> >>
> >>
> >> [Non-text portions of this message have been removed]
> >>
> >>
> >>
> >>
> >>
> ***
> >> Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia
> 
> >> yg
> >> Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
> >>
> ***
> >>
> __
> >> Mohon Perhatian:
> >>
> >> 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg 
> >> otokritik)
> >> 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
> >> 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru;
> >> 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
> >> 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
> >> 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
> >>
> >> Yahoo! Groups Links
> >>
> >>
> >>
> >>
> >>
> >>
> >>
> >
> >
> >
> >
> ***
> > Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia 
> > yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
> >
> ***
> >
> __
> > Mohon Perhatian:
> >
> > 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg
> otokritik)
> > 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
> > 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru;
> > 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
> > 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
> > 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
> >
> > Yahoo! Groups Links
> >
> >
> >
> >
> >
> > 
> 
> 
> 
> 
> ***
> Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg
> Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
> ***
> __
> Mohon Perhatian:
> 
> 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
> 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
> 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
> 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
> 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
> 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
>  
> Yahoo! Groups Links
> 
> 
> 
>  
> 
> 
>


 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Dying to be thin?
Anorexia. Narrated by Julianne Moore .
http://us.click.yahoo.com/FLQ_sC/gsnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
~-> 

**

[ppiindia] Re: poligami dan akal sehat (was: Tantangan Terhadap Akal Sehat)

2005-05-06 Terurut Topik Mas Bagong
Itu sudah, kata orang Irian, alias jas bukak ikete blangkon...
Sama juga sami mawon...


On 5/6/05, Ambon <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Kalau orang laki-laki muda kawin janda tua itu karena (a) duitnya dan (b) 
> mungkin yang dikatakan "mother complex". Para pros itu pakai ayat untuk 
> tutup joysticknya yang selalu ingin kembang muda dan segar.
> 
> - Original Message - 
> From: "Mas Bagong" <[EMAIL PROTECTED]>
> To: 
> Sent: Friday, May 06, 2005 10:40 AM
> Subject: [ppiindia] Re: poligami dan akal sehat (was: Tantangan Terhadap 
> Akal Sehat)
> 
> 
> > Lha iya itu lho mas...
> > Wong jaman dulu, nabi itu poligaminya sama janda-janda yang tua yang
> > banyak tanggungan karena 'nawaitu'nya untuk mbantuin orang...
> > Lha sekarang? siapa yang mau kawin lagi sama janda tua banyak
> > tanggungan? Mau kawin aja milih yang masih 'kinyis-kinyis' jadi sunnah
> > nabi hanya dijadiin alasan aja supanya bisa dapet 'cucak rowo' yang
> > baru he...he...he...
> > Tapi mengharamkan poligami? wah repot broer, karena ini urusannya
> > sekian banyak ayat 'en pendapat kiai lho
> >
> >
> >
> > On 5/4/05, Ambon <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >> Ini dari komentar salah seorang utadz di milist tetangga :
> >>
> >>
> >> - Original Message - 
> >> From: <[EMAIL PROTECTED]>
> >> To: <[EMAIL PROTECTED]>
> >> Sent: Monday, May 02, 2005 8:12 AM
> >> Subject: RE: [wanita-muslimah] Ungkapan Perintah :pro Aisyah Y
> >>
> >>
> >> > Meski sudah muncul di WM, tapi belum tentu bisa nanggapi
> terus...Maklum
> >> > pekerjaan banyak, kalau lagi sedikit kosong ya baru bisa mengisinya...
> >> >
> >> > Buku-buku yang saya tulis dan sudah terbit: 1) SSJ, SKJ, Membangun 
> >> > Surga.
> >>
> >> > Ketiga buku ini sekarang sedang diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris 
> >> > dan
> >>
> >> > Perancis untuk mengisi pasar dunia. 2) buku-buku tafsir Alquran:
> Tafsir
> >> > Alfatihah (cet-5), Alfalaq (cet-2), Annas (333 hal.), dan yang terbaru
> >> > tafsir Surah Al-Ikhlash (338 hal.)
> >> >
> >> > Buku-buku yang sedang dalam proses: (1) Syekh Siti Jenar: Makrifat dan
> >> > Etika Kehidupan, (2) Tafsir Surah Annisa'. Dalam tafsir Annisa' ini 
> >> > akan
> >> > saya tegaskan kembali bahwa "poligami" adalah pintu darurat seperti 
> >> > pada
> >> > pesawat terbang. Jadi, dilarang poligami seperti dilarangnya membuka 
> >> > pintu
> >>
> >> > darurat pesawat terbang. Baru boleh dibuka bila pihak teknisi 
> >> > mengizinkan.
> >>
> >> > Kita tak dapat menarik dalil semata-mata melihat contoh para sahabat 
> >> > yang
> >>
> >> > melakukan poligami. Ada "illat" (alasan) yang berbeda antara di masa
> >> > sahabat dan sekarang.
> >> >
> >> > Sama seperti perbudakan. Semua sahabat punya budak, entah hasil dari 
> >> > beli
> >>
> >> > di pasar budak atau rampasan perang. Padahal, esesnsi Alquran adalah
> >> > membebaskan perbudakan. Tapi, nyatanya budak berkembang pesat di era
> >> > kejayaan Daulat Islamiyah. Karena alasannya berbeda, maka kita
> sekarang
> >> > dilarang memiliki budak. Demikian pula, poligami!
> >> >
> >> > Salam,
> >> > chodjim
> >>
> >>
> >>
> >> - Original Message - 
> >> From: "Mas Bagong" <[EMAIL PROTECTED]>
> >> To: 
> >> Sent: Wednesday, May 04, 2005 7:53 AM
> >> Subject: [ppiindia] Re: poligami dan akal sehat (was: Tantangan Terhadap
> >> Akal Sehat)
> >>
> >>
> >> > Maksude inyong, King David punya seribu istri, man!
> >> > Huehehe... Mungkin dulu suka minum irmax kali yee
> >> > BTW, hidup jus poligami (enak sih, kalau poligami? mikir dua kali dulu
> >> > man...)
> >> > DG
> >> >
> >> > On 5/3/05, Ambon <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >> >> Seribu man dan/atau women?. King David rupanya suka minum jamu cap
> >> Nyonya
> >> >> Meneer.
> >> >>
> >> >> Cheers for King David!
> >> >>
> >> >> - Original Message - 
> >> >> From: "Mas Bagong" <[EMAIL PROTECTED]>
> >> >> To: 
> >> >> Sent: Tuesday, May 03, 2005 8:19 AM
> >> >> Subject: [ppiindia] Re: poligami dan akal sehat (was: Tantangan 
> >> >> Terhadap
> >> >> Akal Sehat)
> >> >>
> >> >>
> >> >> > tapi itu King David punya istri hampir seribu man!
> >> >> > gimana coba?
> >> >> > DG
> >> >> >
> >> >> >
> >> >> > On 4/25/05, RM Danardono HADINOTO <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >> >> >>
> >> >> >>
> >> >> >> --- In ppiindia@yahoogroups.com, Nugroho Dewanto <[EMAIL PROTECTED]>
> >> >> >> wrote:
> >> >> >> >
> >> >> >> > kata a'a gym, punya isteri satu aja repoott banget... apalagi 
> >> >> >> > lebih
> >> >> >> dari
> >> >> >> > satu... itu komentar berdasar akal sehat dari seorang ulama...
> >> >> >> > komplet kan...?
> >> >> >> >
> >> >> >> > btw, seperti richard gere ehm..ehm... saya juga penganut
> >> monogami...
> >> >> >> >
> >> >> >> > salam,
> >> >> >> >
> >> >> >> ---
> >> >> >>
> >> >> >> Yuuhuuu... beristeri satu udah repot, tetapi punya lover lebih 
> >> >> >> repot
> >> >> >> lagi kali ya?
> >> >> >>
> >> >> >> Disini akan diuji kebenaran falsafah, bahwa membagi cinta itu sama
> >> >> >> saja dengan menciptakan lingkaran yang segi 

[ppiindia] Tersangka Pelaku Teror Poso Terkait Kelompok di Jakarta

2005-05-06 Terurut Topik Ambon
http://www.sinarharapan.co.id/berita/0505/06/sh03.html



Tersangka Pelaku Teror Poso Terkait Kelompok di Jakarta

Jakarta, Sinar Harapan
Tiga orang yang ditangkap petugas Polres Poso, Sulawesi Tengah (Sulteng), 
Minggu (1/5) lalu terkait dengan sebuah kelompok garis keras di Jakarta. Satu 
di antaranya yakni SP alias Iful (38) asal Cilacap, Jawa Tengah (Jateng) 
diketahui ahli dalam merakit bom.


Sumber SH di Mapolda Sulteng, Jumat (6/5) pagi ini mengungkapkan, hasil 
pemeriksaan yang dilakukan secara maraton terhadap SR alias Adi (32), SP alias 
Iful (38) dan Sep alias Hamman (37) yang ditangkap di Desa Pandanjaya, 
Kecamatan Pamona Selatan, 285 kilometer tenggara Kota Palu ternyata diketahui 
mereka terkait dengan sebuah kelompok garis keras di Jakarta.


"Mereka memang tinggal di Poso dan selalu berhubungan dengan sebuah kelompok 
garis keras di Jakarta. Hal itu berdasarkan bukti-bukti yang ditemukan di 
tempat tinggal mereka di Desa Pandanjaya, Kecamatan Pamona Selatan. Petugas 
menyita sejumlah barang bukti di antaranya dokumen. Dalam dokumen itu terungkap 
kelompok yang selalu mereka kontak," ungkapnya.


Ketika menggerebek rumah tersangka, polisi menyita sejumlah barang bukti di 
antaranya selain sejumlah dokumen juga mengamankan 16 keping VCD, lima buah 
buku tentang jihad, detonator, dua bungkus belerang, bubuk "black powder" dan 
peluru senjata api berbagai kaliber. 


Ditanya keterkaitan dengan jaringan pelaku bom di Bali dan di Hotel JW Marriott 
di Jakarta, sumber SH tersebut mengatakan, pihak tim penyidik Polda Sulteng 
hingga kini masih mendalaminya."Siang malam ketiga tersangka diperiksa secara 
intensif. Kini mereka sudah mau angkat bicara. Sebelumnya mereka selalu tutup 
mulut ketika diperiksa tim penyidik," katanya. Sumber itu menambahkan, dalam 
kasus ini Kapolda Sulteng Brigjen Aryanto Sutadi dalam sejumlah kesempatan ikut 
memeriksa. 


Sementara itu, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Sulteng, Ajun Komisaris 
Besar Polisi (AKBP), Rais Adam ketika dihubungi SH, Jumat pagi ini belum mau 
berkomentar menyangkut keterkaitan ketiga tersangka tersebut dengan sebuah 
kelompok di Jakarta. Dia hanya mengatakan, yang pasti ketiganya tidak terkait 
kasus peledakan bom di Hotel JW Marriott di Jakarta.


Dia menambahkan, dari tiga tersangka itu, dua tersangka yakni SR (32) dan Sep 
(37) positif terlibat dalam sejumlah kasus kerusuhan di Mamasa, Sulawesi Barat. 
Sedangkan, tersangka SP (39) terkait dengan perakitan bahan peledak. 
Seperti dilansir harian ini, Selasa (3/5), petugas Polres Poso, Minggu (1/5) 
malam menangkap tiga orang yang disebut-sebut terkait sejumlah kasus peledakan 
bom termasuk di antaranya bom di Hotel JW Marriott di Jakarta. Mereka ditangkap 
di Desa Pandanjaya, Kecamatan Pamona Selatan, 285 kilometer tenggara Kota Palu, 
Sulteng.
Penangkapan ini, menurut Kapolres Poso, AKBP M. Soleh Hidayat berkat informasi 
di Desa Pandanjaya. Warga mengatakan, mereka kedatangan beberapa pendatang 
baru. Berdasarkan keterangan itu, petugas Polres Poso berjumlah 15 orang 
menangkap ketiganya tanpa perlawanan. (nor) 

 


[Non-text portions of this message have been removed]



 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Has someone you know been affected by illness or disease?
Network for Good is THE place to support health awareness efforts!
http://us.click.yahoo.com/OCfFmA/UOnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
~-> 

***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[ppiindia] Re: May '98 riot (5): Modern holocaust in Indonesia

2005-05-06 Terurut Topik Mas Bagong
So?
Tetep aja khan orang nggak mau lihat kenyataan seperti itu?
Yang dilihat khan bahwa ada orang cina terbunuh ada orang cina
diperkosa, dll dsb yang ujung-ujungnya adalah bahwa orang cina
'selalu' menjadi 'sasaran'...
Lalu, apa kita lupa bahwa di solo atau jakarta, banyak juga orang
pribumi berkulit coklat bermata belok yang ikut jadi korban? Tapi kok
nggak muncul di koran atau internet?
Inilah standar ganda, dan ujung-ujungnya yang terjadi adalah
meruncingnya jurang perbedaan antara orang cina dan pribumi... (dan
itu yang memang dimaui oleh sebagian pihak di republik ini...)

On 5/6/05, Carla Annamarie <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> 
> mau di blow up ato gak..yang jelas faktanya banyak pelanggaran hak asasi
> manusia pada kerusuhan May '98, gak cuma salah satu etnis tertentu or
> kalangan tertentu aja yang saat itu jadi korban kekejaman histeria
> massa..tapi perlu dilihat secara wise case per case..not generalize it
> all..., gak perlu dibahas  hal spt ini...
> 
> quote from Mas Bagong..:
> Coba ingat nggak kasus
> kematian satu orang cina yang katanya adalah saksi mei? Ternyata dia
> bukan diperkosa tetapi justru hubungan seks-nya sudah dilakukan sejak
> lama, bahkan waktu itu berkembang isu bahwa ia dibunuh untuk menutup
> mulut... EH, setelah diselidiki ia dibunuh karena memergoki
> tetangganya yang mau nyolong, so what?
> 
> gak relevan n ngapain jg gitu looh...;))
> 
> 
> 
>   
>  
>   Mas Bagong
>   
>   <[EMAIL PROTECTED]To:  
> ppiindia@yahoogroups.com  
>   .com>cc:  
>   
>   Sent by: Subject:  [ppiindia] Re: May
> '98 riot (5): Modern holocaust 
>   [EMAIL PROTECTED] in Indonesia
>   
>   ups.com   
>   
>   
>  
>   
>  
>   05/06/2005 03:29  
>   
>   PM
>   
>   Please respond to 
>   
>   ppiindia  
>   
>   
>  
>   
>  
> 
> 
> 
> 
> Lhah, wong sudah jelas kok Broer...
> Bahwa masalah mei itu di'blow-up' hanya untuk diskriminasi kelompok
> tertentu untuk kepentingan tertentu khan? Coba ingat nggak kasus
> kematian satu orang cina yang katanya adalah saksi mei? Ternyata dia
> bukan diperkosa tetapi justru hubungan seks-nya sudah dilakukan sejak
> lama, bahkan waktu itu berkembang isu bahwa ia dibunuh untuk menutup
> mulut... EH, setelah diselidiki ia dibunuh karena memergoki
> tetangganya yang mau nyolong, so what?
> 
> 
> On 5/6/05, Ambon <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> > Masalahnya dilihat kasus demi kasus. Kalau dilihat dengan cara pengertian
> 
> > Anda maslahnya bisa gado-gado tak ada penyelesaiannya dari segi hukum.
> Cara
> >
> > pemikiran demikian menurut hematku adalah penghambat dalam membuat
> > Indonesia negara yang berazaskan hukum yang beradab.
> >
> > - Original Message -
> > From: "Mas Bagong" <[EMAIL PROTECTED]>
> > To: 
> > Sent: Friday, May 06, 2005 9:59 AM
> > Subject: [ppiindia] Re: May '98 riot (5): Modern holocaust in Indonesia
> >
> >
> > > Wueleh...wueleh
> > > Berita 'sampah' macam begini masih dipercaya? ck..ck..ck...
> > > Kalau mau lihat 'holocaust' sana pergi ke papua! lihat aja berapa
> > > banyak orang mati karena keserakahan cukong-cukong di Papua sana!
> > > Orang cina mati saat kerusuhan mei? berapa banyak sih? Berapa banyak
> > > bila dibandingkan dengan Tiananmen? Berapa banyak dibandingkan dengan
> > > yang dibunuh PKI sejak 48 hingga 65 sebelum mereka ditumpes kelor?
> > > Atau berapa banyak bila dibandingkan dengan yang dibunuh Westerling di
> > > tahun 40-an?
> > > Diperkosa? Ternyata gambar-gambar itu 'fake' yang diambil dari filem
> > > porno amoi itu sendiri! Coba aja browsing ke Internet...
> > > DG
> > >
> > >
> > > On 5/5/05, jonathangoeij <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> > >> Modern holocaust in Indonesia
> > >>
> > >> History will always rem

[ppiindia] Revitalisasi Agama dan Sains

2005-05-06 Terurut Topik Ambon
http://www.sinarharapan.co.id/berita/0505/06/opi02.html


Revitalisasi Agama dan Sains
Oleh Yayat Dinar N

Dalam kehidupan saat ini, peranan agama masih diperlukan, ketika kita 
berhadapan dengan masalah-masalah ketuhanan dan norma-norma atau nilai-nilai 
sosial kemasyarakatan. Akan tetapi, sains juga sangat diperlukan bagi 
"perubahan" peradaban manusia, peningkatan kualitas hidup manusia, seperti 
kemakmuran, kesejahteraan, demokra-tisasi, serta peningkatan intelektual. 

Pada dasarnya, agama tidak pernah melarang umatnya menggunakan akal pikiran. 
Penggunaan akal pikiran dalam memahami, mencermati serta meneliti sesuatu, 
menjadi dasar atau landasan serta pijakan bagi kemajuan sains. 

Tidak bisa dipungkiri, kemajuan sains (ilmu) terutama yang berhubungan dengan 
ekonomi dan teknologi, sangat berperan dalam menata dan meningkatkan kualitas 
hidup dan peradaban manusia. Kita ambil contoh negara Jepang, Rusia, dan Cina, 
maupun negara-negara Eropa, yang nota bene bukan menganut negara "teokrasi", 
mengalami kemajuan yang pesat, baik di bidang ekonomi maupun teknologi. 
Bagi negara-negara tersebut, sains sudah menjadi "ikon" di dalam kehidupan 
bermasyarakat dan bernegara, akan tetapi masalah agama, terutama masalah spirit 
atau nilai-nilai masih tetap dipegang teguh oleh masyarakatnya. 

Perkembangan aktivitas berpikir atau aktivitas akal manusia sangat cepat dan 
dinamis, hal ini dibuktikan dengan kemajuan sains, yang mampu membuat manusia 
menembus batas-batas nalar, dan bahkan mampu menguak tabir misteri yang ada 
dijagat raya ini. Pertanyannya, mampukah sains menggantikan agama?
Paul Davis (1993) menjelaskan, sains adalah sebuah pencarian mulia, yang 
mempertanyakan dan membantu kita membuat pengertian tentang dunia, dengan cara 
objektif dan metodis. Di mana sains menuntut standar-standar ketat tentang 
prosedur dan diskusi yang menempatkan rasio di atas kepercayaan irasional. 

Dengan kata lain, sains merupakan hasil dari olah pikir atau aktivitas pikir 
manusia, baik melalui kajian atau metode rasional maupun metode ilmiah, secara 
terus-menerus. Menurut Taqiyuddin an-Nabani (1973), aktivitas berpikir bisa 
terwujud jika ada fakta, otak manusia yang normal, panca indera dan informasi 
terdahulu. Sementara menurut Auguste Comte, perkembangan intelektual manusia 
meliputi: teologi, metafisik, dan terakhir sains. 


Halal dan Haram 
Comte sendiri menjelaskan bahwa pada tahap pertama teologi akal membahas 
esensi, asal, dan tempat berakhirnya segala yang ada dengan berpatokan pada 
imajinasi atau khayalan. Pada tahap kedua, metafisika, di mana kemampuan akal 
manusia bertambah, di sini akal mulai mengesampingkan sesuatu yang tidak 
tampak, untuk mengembalikan zahir pada sebab-sebab absolut yang tersembunyi 
yang diduga berada dalam bagian terdalam dari sesuatu, kemudian penarikan 
kesimpulan berdasarkan teori deduktif yang menggantikan posisi khayalan atau 
imajinasi. 

Tahap ketiga, positivistik atau sains, akal mulai meninggalkan pencarian esensi 
dan tempat kembalinya mahluk dan sebab-sebab tersembunyi. Pada tahap ini, 
segala sesuatu yang tampak dinilai berdasarkan eksperimen dan penglihatan, 
bukan melalui imajinasi atau khayalan. 

Di dalam konsepsi Islam, menurut Yusuf Qardhawi (1995), agama adalah sains 
(ilmu) dan begitu juga sebaliknya sains adalah agama, karena hukum menuntut 
ilmu adalah wajib bagi setiap muslim, baik laki-laki maupun perempuan. Jika 
kita melihat fakta tersebut, dapat disimpulkan bahwa agama dan sains adalah 
sejajar, menuntut ilmu (sains) bisa diketegorikan sebagai fardhu kifayah 
ataupun fardhu ayn, hal itu tergantung dari kebutuhan individu maupun 
masyarakat. Dengan kata lain sains dan agama, berdiri sendiri dan keduanya 
saling mendukung serta saling membantu dalam kemaslahatan umat manusia.

Dilihat dari segi urgensi kepentingan dan keberfihakan terhadap umat manusia, 
agama dan sains tidak ada bedanya. Keduanya berperan dan mempunyai tujuan 
mulia, yakni memajukan dan membimbing umat manusia, baik secara jasmani maupun 
rohani, ke arah peradaban baru. Hal yang membedakan antara sains dan agama 
adalah pertama terletak pada prinsip dasar, dalam sains tidak mengenal halal 
dan haram, tidak mengenal istilah tabu, tidak mengenal batasan-batasan, 
sehingga jika segala sesuatu bisa dibuktikan secara logika (rasio) dan 
didasarkan kajian metode empiris serta ilmiah, hukumnya menjadi sah. Sementara 
dalam agama, kita dibatasi oleh halal dan haram, pantas dan tidak pantas, boleh 
dan tidak boleh, baik dan buruk. 


Agama Memerlukan Sains 
Dari asal-muasal juga terdapat perbedaan antara agama dan sains. Agama berasal 
dari wahyu yang diturunkan oleh Tuhan melalui para nabi dan rasul, sementara 
sains (ilmu) merupakan proses perenungan atau olah pikir dan aktivitas berpikir 
otak manusia. Namun jika dilihat dari segi kewajiban penuntutan dan atau proses 
pencarian, agama dan sains dalam Islam memiliki kesamaan derajat, hal ini 
dibuktikan dengan mewajibkan umat Islam (kaum mus

[ppiindia] Pemberlakuan Hukum Pasar pada Pendidikan

2005-05-06 Terurut Topik Ambon
http://www.sinarharapan.co.id/berita/0505/06/opi01.html


Pemberlakuan Hukum Pasar pada Pendidikan
Oleh Robert B. Baowollo

Debat tentang rencana kebijakan pendidikan dua jalur berdasarkan kemampuan 
akademik dan kemampuan finansial telah menimbulkan resistensi secara luas di 
masyarakat dan sikap nekat pemerintah untuk tetap maju dengan konsep tersebut. 
Substansi debat juga telah melebar ke mana-mana, emosional dan cenderung bias. 
Berbagai penjelasan Menteri Pendidikan Nasional yang berubah-ubah lebih 
mencerminkan realitas sebenarnya bahwa di satu sisi persoalan pendidikan di 
Indonesia adalah benang kusut yang maharumit, dan di sisi lain Menteri 
Pendidikan Nasional yang ada sekarang bukanlah the right man yang diharapkan 
untuk tugas membenahi persoalan maharumit itu. 

Kesan arogansi kekuasaan akhirnya tidak terelakkan. Sementara itu, debat 
tersebut telah menjebak publik untuk menangkap umpan yang dilempar kantor 
Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) hanya pada persoalan keadilan sosial 
dengan inti perlunya persamaan akses atau harus ada diskriminasi karena 
perbedaan modalities. 
Publik terkecoh sehingga tidak jeli mencermati persoalan-persoalan pengelolaan 
kependidikan yang lebih mendasar yang menjadi asumsi mengapa perlu atau tidak 
perlu menerapkan kebijakan pendidikan dua jalur. 

Dengan memakai asumsi alur berpikir pihak Departemen Pendidikan Nasional, 
kebijakan pendidikan dua jalur secara ekonomi akan memacu masyarakat untuk 
semakin berani merogoh kantong lebih dalam untuk membiayai pendidikan jika 
menghendaki pendidikan bermutu. Logika ini merupakan strategi lain dari upaya 
mengalihkan tanggung jawab pembiayaan pendidikan dari pemerintah kepada 
masyarakat-wajah lain ideologi pasar bebas yang diterjemahkan dalam strategi 
privatisasi atau pemberian status badan hukum bagi lembaga pendidikan. 
Yan terjadi adalah pemberlakuan hukum pasar neoliberal pada bidang-bidang 
pelayanan publik yang sebenarnya mulai dirasakan kegagalannya di negara-negara 
yang menjalankan model welfare state. Pemerintah negara-negara kesejahteraan di 
Eropa Barat seperti Jerman sangat kerepotan mempertahankan biaya kesejahteraan 
warga dan mulai melirik model kapitalisme "kreatif" lainnya dari Amerika. 

Kalau kita memaksakan model pendidikan dua jalur dengan asumsi dan argumentasi 
seperti di atas, kita sebenarnya sedang mengulang apa yang sudah ditinggalkan 
oleh para pembuat dan pengguna serta penjiplak awal model kebijakan negara 
kesejahteraan yang bangkrut itu.


Kesalahan Terletak di Siswa 
Kebijakan pendidikan dua jalur-sebagaimana diberlakukan di Jerman-mengandaikan 
bahwa pemerintah telah menjalankan kewajibannya menyediakan kebijakan, sarana, 
dan prasarana pendidikan yang memadai. Kesalahan sepenuhnya lalu dianggap 
berada pada pihak siswa yang tidak mampu memanfaatkan semua sarana dan 
prasarana yang disediakan, tidak mampu menyerap pelajaran dari guru-guru yang 
baik, tidak mampu menempatkan diri dalam sistem pengelolaan lembaga pendidikan 
yang tertib, dan sebagainya. 

Siswa yang secara akademis lemah, khususnya dalam bidang matematika, sains, dan 
bahasa, akan diarahkan ke jalur vokasional dengan tetap menjamin kesempatan 
transfer ke jalur panjang menuju universitas berdasarkan kriteria akademik 
tertentu serta hak orang tua untuk ikut menentukan "penjaluran" selama satu 
tahun.
Rendahnya kapasitas belajar siswa adalah sebuah persoalan, tetapi faktor-faktor 
yang menyebabkan rendahnya kapasitas tersebut adalah persoalan lain yang justru 
lebih rumit dan hendak di-bypass oleh kebijakan dua jalur yang direncanakan 
pemerintah. 

Dengan asumsi fasilitas sekolah yang baik, guru-guru yang berkualitas, iklim 
belajar pengajar yang kondusif akan menghasilkan siswa dengan kemampuan 
akademik yang baik, maka kebijakan impor di atas butuh proses adaptasi 
besar-besaran dan penerapannya secara selektif dan bertahap. 
Alasannya sederhana: banyak siswa yang memiliki kemampuan akademis di bawah 
tuntutan minimal kurikulum namun bukan karena kelalaian atau kebodohan mereka 
semata, tetap terutama pemerintah gagal menyediakan pendidikan yang lebih baik 
untuk mereka. 

Mereka adalah kelompok yang tidak beruntung mendapat sekolah yang baik. Dan 
sekolah-sekolah yang underquality tersebut sebagian besar dibangun, didanai, 
diakreditasi, dievaluasi, dan dimiliki oleh pemerintah. 


Investasi 
Aneh dan naif kedengarannya kalau pemerintah memaksakan penerapan kebijakan 
diskriminatif tersebut secara kategorial tanpa berkaca pada apa yang telah 
dikerjakannya terhadap sekolah-sekolah kita dan derita yang harus diterima 
sebagai "kesialan" anak-anak karena lahir dan besar di lingkungan yang tidak 
beruntung menyediakan sekolah yang lebih baik. 

Tentu saja kebijakan ini menjadi cambuk bagi pemerintah daerah untuk 
mengalokasikan anggaran yang lebih besar bagi sektor pendidikan termasuk 
mencari sumber alternatif dari masyarakat dan mengurangi ketergantungan pada 
anggaran pusat. 
Kata kunci untuk menjelaskan maanf

[ppiindia] PBNU Tidak Setuju Sholat Berbahasa Indonesia

2005-05-06 Terurut Topik Ambon
http://www.suarapembaruan.com/News/2005/05/06/index.html

SUARA PEMBARUAN DAILY 
PBNU Tidak Setuju Sholat Berbahasa Indonesia 
JAKARTA - Sholat berbahasa Indonesia yang dilakukan oleh Ustadz Muhammad Roy 
dari Pesantren I'tikaf Ngadi Lelaku Ds. Sumber Waras Lawang Malang terus 
mendapat tentangan. Ketua PBNU KH Said Aqil Siradj juga menyatakan 
ketidaksetujuannya dengan tata cara sholat seperti itu. 

Menurut Said, dalam Qur'an ada hal-hal yang sifatnya qot'i atau tidak boleh 
ditawar-tawar lagi seperti cara sholat, cara haji, cara-cara ibadah ritual 
termasuk hukum waris, 13 hal yang diharamkan untuk dimakan, yang haram dinikah. 
semua hal tersebut cuma 5 persen dari kandungan Al Qur'an sedangkan yang 
lainnya diperbolehkan atau biasa disebut dhonni. 

"Hikmahnya apa, ini untuk menjaga orisinilitas Islam. Seandainya sholat itu 
bisa diterjemahkan, lama-lama bisa surut terus hilang seperti agama lain. Islam 
dengan berbagai madzah semua sholatnya sama, Sholat harus berbahasa Arab, kalau 
doanya bisa berbahasa Indonesia," tandasnya kepada wartawan di Jakarta, Rabu 
(4/5). 

Ditanya bahwa sholat dengan bahasa Indonesia ini agar bisa memahami makna 
sholat, alumni Universitas Ummur Quro Madinah tersebut berpendapat bahwa hal 
tersebut bisa dilakukan dengan mengajarkannya di luar sholat sedangkan dalam 
ritual sholat, harus dengan bahasa Arab. 

Kasus sholat dan azan dengan penggunaan bahasa lokal pernah diterapkan oleh 
pemimpin Turki Kemal at Tartuk. Namun demikian semua ulama dan ummat menolaknya 
dan saat ini kembali seperti semula. "Sholat berbahasa Persia tidak sempat 
berlaku, tetapi kalau Azannya sempat berlaku, tetapi sekarang sudah tidak ada 
lagi," imbuhnya. 


Dimungkinkan 

Kang Said yang pernah lama nyantri di Lirboyo tersebut berpendapat sebenarnya 
kalau azan dengan penggunaan bahasa lokal, masih bisa dimungkinkan sedangkan 
sholat merupakan hal yang sepenuhnya harus sesuai dengan ajaran dalam Qur'an. 

Jika hal tersebut dilakukan, maka nanti akan muncul ide bahwa Qur'an cukup 
dengan terjemahannya atau menggunakan bahasa lokal. "Nanti lama-lama Qur'an 
hilang bahasa Arabnya dan tinggal terjemahannya," tambahnya. 

Untuk mengatasi masalah tersebut, Kang Said menyatakan bahwa orang tersebut 
harus diberi pengertian sedangkan secara hukum hal tersebut memang wewenang 
pemerintah untuk melarangnya. (E-5) 


Last modified: 6/5/05 

[Non-text portions of this message have been removed]



 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Take a look at donorschoose.org, an excellent charitable web site for
anyone who cares about public education!
http://us.click.yahoo.com/O.5XsA/8WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
~-> 

***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[ppiindia] DARIPADA Subsidi ke Pertamina : MENDING PRIVATISASI

2005-05-06 Terurut Topik iming
 Selama birokrasi memonopoli kewenangan semua kegiatan usaha, termasuk memilih 
CEO BUMN, maka BUMN selalu manja dan minta disusui terus. SAATNYA PRIVATISASI, 
DAN BIARKAN BUMN MENJADI DEWASA MELALUI PERSAINGAN DENGAN PELAKU USAHA SWASTA 
LAIN DENGAN SETARA. Biarkan BUMN dilikuidasi atau diprivatisasi, kalau memang 
cuma jadi sapi perah partai politik, dan tidak mampu berkompetisi, karena BUMN 
bukanlah rakyat kecil yang selalu harus disubsidi. !!! Iming--- On Fri 05/06, 
irwank2k2 < [EMAIL PROTECTED] > wrote:From: irwank2k2 [mailto: [EMAIL 
PROTECTED]: [EMAIL PROTECTED]: Fri, 06 May 2005 09:51:10 -Subject: 
[ppiindia] Re: Disiapkan, Subsidi ke Pertamina Rp 3,3 Triliun--- In 
ppiindia@yahoogroups.com, "Ambon" wrote:> Refleksi: Lho, katanya keuntungan 
dari pertamina akan disubsidikan> kepada bidang pendidikan dan kesehatan. 
Ternyata Pertaminalah> yang membutuh subsidi. Masyarakat kita kan 
'ingatan-nya pendek' (mengutip ucapan Bang Ali)..Toh 
iklan Bajuri sudah berhasil meyakinkan orang" untuk menerimakenaikan harga 
BBM.. Wassalam,Irwan.K > 
http://www.suarapembaruan.com/News/2005/05/04/Utama/ut06.htm>; > SUARA 
PEMBARUAN DAILY > Disiapkan, Subsidi ke Pertamina Rp 3,3 Triliun> > 
JAKARTA - Pemerintah menyiapkan subsidi Rp 3,3 triliun untukPertamina. Dana 
segar itu akan dipakai untuk pengadaan stok bahanbakar minyak (BBM) nasional, 
yang kini menipis. Hal itu dikatakanDirektur Jenderal Perbendaharaan Negara, 
Departemen Keuangan Mulia PNasution saat dihubungi Pembaruan, di Jakarta, Rabu 
(4/5). Sepertidiberitakan, Pertamina kesulitan mengimpor minyak mentah dan 
produkBBM karena belum jelas mengenai pencairan dana subsidi dari pemerintah. 
 Yahoo! Groups Sponsor ~--> In 
low income neighborhoods, 84% do not own computers.At Network for Good, help 
bridge the Digital 
Divide!http://us.click.yahoo.com/HO7EnA/3MnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM~->;
 
***Berdikusi
 dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih 
Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
www.ppi-india.org***__Mohon
 Perhatian:1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg 
otokritik)2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan 
dikomentari.3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email 
perhari: [EMAIL PROTECTED] No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] kembali 
menerima email: [EMAIL PROTECTED] Groups Links<*> To visit your group on 
the web, go 
to:http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/<*>; To unsubscribe from this 
group, send an email to:[EMAIL PROTECTED]<*> Your use of Yahoo! Groups is 
subject to:http://docs.yahoo.com/info/terms/

___
No banners. No pop-ups. No kidding.
Make My Way  your home on the Web - http://www.myway.com


[Non-text portions of this message have been removed]



 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Take a look at donorschoose.org, an excellent charitable web site for
anyone who cares about public education!
http://us.click.yahoo.com/O.5XsA/8WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
~-> 

***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[ppiindia] Subsidi ke Pertamina Tunggu Verifikasi

2005-05-06 Terurut Topik Ambon
Refleksi: Dulu zaman Pak Harto nan jaya ada direktur Pertamina punya anak 
kawin. Pesta kawinnya berlaku beberapa hari. Dapur pesta kawin bukan di Jakarta 
atau Surabya tetapi di Hong Kong. Untuk pesta tsb tiap hari  airlift non-stop 
membawa makanan pesta dari Hong Kong. Kemudian waktu krisis minyak  semua 
perusahaan minyak di dunia memperoleh laba berlipat ganda, terkecuali Pertamina 
rugi buuusaar, hampir saja bangkrut kalau tidak disubsidi dengan pinjaman luar 
negeri. Sekarang harga minyak di pasar dunia melonjak tinggi seperti roket ke 
bulan, pasti perusahaan minyak dan gas untung besar, Pertamina seharus juga 
untung besar. Tetapi, sayang seribu sayang Pertamina perlu disubsidikan. Harga 
BBM dinaikan dengan alasan duit kenaikan harga disubsidikan kepada bidang 
pendidikan dan kesehatan. Apakah Pertamina adalah sapi perahan ditangan para 
penyamun???  


http://www.suarapembaruan.com/News/2005/05/06/index.html

SUARA PEMBARUAN DAILY 

Subsidi ke Pertamina Tunggu Verifikasi
JAKARTA - Pemerintah belum dapat memastikan jumlah subsidi yang akan diberikan 
kepada Pertamina untuk memenuhi pengadaan bahan bakar minyak (BBM) dalam 
negeri. Selisih antara kemampuan produksi dalam negeri dengan kebutuhan dalam 
negeri harus dicocokkan terlebih dulu. 

''Harus ada verifikasi antara pemerintah dan Pertamina untuk perhitungan yang 
dilakukan Pertamina. Jadi kebutuhan 1,1 miliar dollar AS itu kebutuhan total 
atau neto? Kan ini ada masalah utang piutang Pertamina, pemerintah, setoran dan 
sebagainya. Itu yang perlu diverifikasi dulu,'' kata Menteri Energi dan Sumber 
Daya Mineral, Purnomo Yusgiantoro di Jakarta, Rabu (4/5). 

Dalam kesempatan itu, Purnomo justru mempertanyakan kembali angka US$ 1,1 
miliar untuk kebutuhan impor minyak oleh Pertamina. Sebelum ada persetujuan 
pemerintah dan DPR, angka kebutuhan Pertamina harus ada verifikasinya dahulu. 
Verifikasi dilakukan oleh Departemen Keuangan (Depkeu) dan Pertamina, bukan 
Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral. 

''Pada prinsipnya, Pertamina melakukan public service obligation (kewajiban 
pelayanan publik). Itu adalah tugas yang diberikan pemerintah pada Pertamina 
untuk BBM dengan ongkos dan fee. Tentu juga disesuaikan hitung-hitungan antara 
Pertamina dengan pemerintah. Ada hitung-hitungan yang perlu dicocokkan,'' 
katanya. 

Namun penjelasan Purnomo itu berbeda dengan penjelasan Dirjen Perbendaharaan 
Negara Depkeu, Mulia P Nasution, saat dihubungi terpisah, Rabu (4/5). Menurut 
Mulia, pemerintah menyiapkan anggaran subsidi bahan bakar minyak (BBM) senilai 
Rp 3,3 triliun, yang akan segera dikucurkan ke Pertamina. Permintaan Pertamina 
itu tengah diproses Direktorat Jenderal Anggaran Depkeu, guna keperluan impor 
minyak (Pembaruan 4/5) 


OPEC 

Pada kesempatan tersebut Purnomo menanggapi usulan sejumlah pihak agar 
Indonesia segera keluar dari Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) 
karena sudah berstatus net importer. Menurutnya, para pengurus OPEC sejauh ini 
tidak mempermasalahkan keanggotaan Indonesia dengan kondisi yang lebih banyak 
menjadi importir. Namun semua keputusan diserahkan pada Indonesia. 

''Prinsipnya kami sudah cek, kalau Indonesia menjadi net importir bagaimana? 
OPEC katakan waktu masuk Indonesia memang eksportir. Tapi pada waktu sudah 
masuk berubah, kami tidak mempermasalahkan. Nah kami akan terus kalau OPEC 
tidak mempermasalahkan. Tapi kami juga mendapat aspirasi dari bawah,'' ujarnya. 

Menurut Purnomo, pihaknya sudah membentuk tim kajian. Mereka ditugaskan untuk 
menilai untung rugi status keanggotaan Indonesia di OPEC. Status keanggotaan di 
OPEC mempermudah Indonesia mengetahui kondisi perminyakan. (U-5) 


Last modified: 6/5/05 

[Non-text portions of this message have been removed]



 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
In low income neighborhoods, 84% do not own computers.
At Network for Good, help bridge the Digital Divide!
http://us.click.yahoo.com/HO7EnA/3MnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
~-> 

***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject t

[ppiindia] Re: Disiapkan, Subsidi ke Pertamina Rp 3,3 Triliun

2005-05-06 Terurut Topik irwank2k2
--- In ppiindia@yahoogroups.com, "Ambon" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Refleksi: Lho, katanya keuntungan dari pertamina akan disubsidikan
> kepada bidang pendidikan dan kesehatan. Ternyata Pertaminalah
> yang membutuh subsidi. 

Masyarakat kita kan 'ingatan-nya pendek' (mengutip ucapan Bang Ali)..
Toh iklan Bajuri sudah berhasil meyakinkan orang" untuk menerima
kenaikan harga BBM.. 

Wassalam,

Irwan.K

 
> http://www.suarapembaruan.com/News/2005/05/04/Utama/ut06.htm
> 
> SUARA PEMBARUAN DAILY 
> Disiapkan, Subsidi ke Pertamina Rp 3,3 Triliun
> 
> JAKARTA - Pemerintah menyiapkan subsidi Rp 3,3 triliun untuk
Pertamina. Dana segar itu akan dipakai untuk pengadaan stok bahan
bakar minyak (BBM) nasional, yang kini menipis. Hal itu dikatakan
Direktur Jenderal Perbendaharaan Negara, Departemen Keuangan Mulia P
Nasution saat dihubungi Pembaruan, di Jakarta, Rabu (4/5). Seperti
diberitakan, Pertamina kesulitan mengimpor minyak mentah dan produk
BBM karena belum jelas mengenai pencairan dana subsidi dari pemerintah. 




 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
In low income neighborhoods, 84% do not own computers.
At Network for Good, help bridge the Digital Divide!
http://us.click.yahoo.com/HO7EnA/3MnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
~-> 

***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[ppiindia] Mengembalikan Makna Pendidikan

2005-05-06 Terurut Topik Ambon
http://www.suarapembaruan.com/News/2005/05/06/index.html

SUARA PEMBARUAN DAILY 
Tajuk Rencana

Mengembalikan Makna Pendidikan
MENYELENGGARAKAN pendidikan melalui sistem persekolahan memang mahal. Namun 
apakah kecenderungan itu layak dijadikan komoditas? Faktanya, sejumlah pakar 
pendidikan menengarai realita tersebut telah berkembang di Indonesia, dan 
menjadi sasaran kritik sehingga hari pendidikan diperingati dengan berbagai 
gugatan. Bukan semua lembaga pendidikan demikian, namun sekolahan yang 
cenderung komersial makin banyak. 

Sekolah seperti itu lebih sibuk pada tawar-menawar harga, seperti transaksi 
dagang. Saat pendaftaran, tawar-menawar biaya masuk menjadi kesibukan utama 
antara pihak sekolah dan orangtua calon siswa. Saat mulai belajar, terjadi 
tawar-menawar harga buku, seragam, biaya bulanan. Menjelang evaluasi semester 
atau akhir tahun, tawar-menawar harga pada urusan biaya ujian. Pertemuan antara 
komite sekolah dan pihak pengelola. Tawar menawar terjadi nyaris hingga saat 
lulus. Sekolah nyaris tak pernah sepi dari urusan uang, yang bahkan bisa 
menggeser urusan yang lebih esensial, yaitu proses belajar-mengajar. 

HAL ini merupakan fenomena yang didorong masuknya pemilik modal sebagai 
penyelenggara sekolah, dengan latar belakang berbisnis daripada keinginan ambil 
bagian mendidik generasi muda. 

Sebagaimana barang dagangan, agar menarik, sekolah-sekolah tersebut menawarkan 
fasilitas yang bisa dikatakan mewah. Atas alasan fasilitas itu, orangtua pun 
harus membayar tinggi. Prinsip perhitungan biaya operasional dan pendapatan 
juga diterapkan dengan ketat. Maka, guru pun bisa digaji pas-pasan. Ke mana 
uang yang diperoleh dari orangtua itu mengalir? Masuk ke pemilik modal atau 
untuk membayar tagihan bank, karena ada juga yang dibangun dari kredit. 

Yang terjadi kemudian, lembaga pendidikan mudah terjebak ke arah bisnis jasa 
persekolahan daripada lembaga atau entitas pendidikan. Jangan heran kalau 
sebuah sekolah dasar di pinggiran Depok, sudah mematok Rp 40 juta setiap siswa 
untuk biaya masuk saja. Padahal pendapatan per kapita penduduk Indonesia 
rata-rata masih di bawah US$ 1.000 per tahun atau sekitar Rp 9 juta per tahun. 
Dengan biaya pendidikan seperti itu, siapakah yang berpeluang mendapatkan 
pendidikan dengan layak? Di sisi lain kita menyaksikan begitu banyak siswa 
belajar di tempat kumuh, dan para guru hidup pas-pasan, bahkan kekurangan. 

Pendidikan di Indonesia dalam tahun-tahun belakangan, justru menunjukkan wajah 
yang begitu menyedihkan. Cerita siswa belajar di bangunan yang nyaris ambruk, 
guru dan guru pembantu yang tak digaji, anak-anak yang bunuh diri karena 
orangtua tak mampu membayar biaya sekolah, dan anak jalanan yang terus 
bertambah. Ironisnya cerita tentang korupsi di pemerintahan, termasuk di 
Departemen Pendidikan Nasional, tak pernah sepi. 

PENDIDIKAN yang tumbuh sebagai barang dagangan memang hanya membuat frustasi 
orang-orang yang tak berduit. Pada gilirannya pendidikan seperti itu ibarat 
pajangan toko mewah yang hanya bisa ditonton dari balik kaca tebal oleh mereka 
yang miskin, seraya menelan ludah. 

Ini fenomena yang menunjukkan bahwa pemerintah telah terjebak pada 
ketidakpedulian pada dunia pendidikan. Padahal secara konstitusional jelas 
sekali tanggung jawab yang diberikan pada pemerintah. Tentang anggaran saja, 
pemerintah terlalu lama begitu pelit. Sementara sikap permisif justru 
diperlihatkan terhadap tindakan pembocoran uang negara. 

Yang diperlukan sekarang adalah mengembalikan sekolah sebagai lembaga 
pendidikan yang diperlukan agar bangsa ini bermartabat, dan berbudaya tinggi, 
bukan mengambil untung dari "yang miskin pengetahuan". 


Last modified: 6/5/05 

[Non-text portions of this message have been removed]



 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Dying to be thin?
Anorexia. Narrated by Julianne Moore .
http://us.click.yahoo.com/FLQ_sC/gsnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
~-> 

***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 

[ppiindia] Peradilan Pertanahan, Perlukah?

2005-05-06 Terurut Topik Ambon
http://www.suarapembaruan.com/News/2005/05/06/index.html

SUARA PEMBARUAN DAILY 
Peradilan Pertanahan, Perlukah?
Oleh Triesakti dan Moshedayan Pakpahan 

PADA proses transisi yang sedang berlangsung di Indonesia, telah bergulir ide 
reformasi di segala bidang. Ada kecenderungan, masyarakat semakin menyadari hak 
dan kewajibannya. Dan, salah satu akibatnya ialah tuntutan masyarakat yang 
merasa hak keperdataannya diabaikan selama ini, secara signifikan juga 
berpengaruh terhadap peningkatan masalah pertanahan. 

Masalah yang timbul tidak hanya menyangkut dua pihak, melainkan dapat tiga, 
empat pihak atau lebih. Masalah pertanahan yang terjadi banyak diakibatkan 
adanya gesekan atau benturan kepentingan dalam hubungan antara negara dan 
rakyat. 

Tingginya masalah pertanahan tidak hanya meresahkan masyarakat tetapi juga 
sangat mempengaruhi kinerja Badan Pertanahan Nasional (BPN) sebagai institusi 
yang mempunyai tugas pokok melaksanakan administrasi pertanahan. 

Masalah pertanahan dapat dipandang dari dua perspektif yang bertolak belakang. 
Dari kaca mata masyarakat ada anggapan bahwa masalah yang terjadi itu 
disebabkan buruknya administrasi pertanahan dan kinerja aparat BPN yang tidak 
profesional. Sedang dari kaca mata BPN ada sinyalemen kuat bahwa hal ini 
terjadi karena adanya pemalsuan keterangan dari masyarakat, kepala desa bahkan 
PPAT. 

Untuk mengatasi hal tersebut, upaya penanganan masalah pertanahan yang telah 
dilakukan selama ini melalui dua cara yaitu secara musyawarah dan di depan 
pengadilan. Sebagai negara yang berasaskan Pancasila dan menjunjung tinggi asas 
musyawarah untuk mufakat, pertama-tama jika terjadi sengketa diupayakan 
penyelesaiannya secara musyawarah. 


Mediator 

Peran BPN sebagai mediator dalam menyelesaikan sengketa sangat diperlukan agar 
para pihak dapat mengetahui kelemahan dari alat bukti yang dimiliki dan 
kesulitan yang akan diperoleh jika tidak diselesaikan secara musyawarah. Cara 
ini cukup efektif untuk menyelesaikan kasus-kasus sederhana dan tidak 
melibatkan banyak pihak seperti sengketa batas penguasaan/pemilikan tanah. 

Pada penjelasan Undang-Undang No 4 Tahun 2004 tentang Kekuasaan Kehakiman Pasal 
3 ayat 1 jelas tidak menutup kemungkinan penyelesaian perkara dilakukan di luar 
peradilan negara melalui perdamaian atau arbitrase. 

Kelebihan dari penyelesaian secara musyawarah terutama dari segi biaya tidak 
mahal, jangka waktu tidak lama dan prosesnya tidak berbelit-belit. Sedangkan 
kelemahannya apa yang sudah disepakati para pihak yang bersengketa dalam 
musyawarah ternyata kemudian dilanggar oleh salah satu pihak. 

Jika para pihak tidak menemukan kesepakatan dalam musyawarah, pengadilan 
merupakan jalan terakhir yang harus ditempuh. Sengketa pertanahan dapat 
dipandang dalam tiga aspek yakni perdata, pidana dan administrasi. 

Dalam aspek perdata dan pidana, sengketa pertanahan merupakan kompetensi 
peradilan umum, sedang dalam aspek administrasi merupakan kompetensi peradilan 
tata usaha negara (PTUN). Sehingga ada kemungkinan kasus-kasus yang sudah 
diputuskan dalam peradilan tata usaha negara dapat kembali digugat di peradilan 
umum, demikian pula sebaliknya. 

Putusan inkracht (berkekuatan hukum tetap) satu kasus dapat memakan waktu 
bertahun-tahun lamanya. Hal ini menambah beban waktu dan tenaga aparat 
pertanahan dalam berperkara di pengadilan yang dapat mengganggu kelancaran 
pelayanan pertanahan kepada masyarakat. Selain itu juga menimbulkan rasa 
was-was atau khawatir adanya kemungkinan gugatan terhadap produk sertifikat hak 
milik atas tanah yang dihasilkan. 

Putusan Hakim diharapkan mampu memberikan kepastian hukum dan memenuhi rasa 
keadilan yang didambakan semua pihak. Namun, adanya perbedaan putusan hakim 
peradilan tata usaha negara dengan putusan hakim peradilan umum terhadap kasus 
yang sama menimbulkan persoalan tersendiri bagi BPN yang akan melaksanakan 
putusan tersebut. 

Dalam setiap pertimbangan hukum putusan hakim sering tidak mengacu pada hukum 
tanah nasional dan lebih mengedepankan hukum perdata dan hukum administrasi. 
Hal ini tentu saja akan menimbulkan perbedaan karena dalam melaksanakan tugas 
BPN berpegang dan mengacu pada hukum tanah nasional (HTN) dan perangkat 
peraturan pelaksanaannya. 

Demikian juga terhadap hasil putusan hakim karena dimungkinkannya sengketa 
pertanahan diperiksa di dua badan peradilan, dalam pelaksanaannya sering 
menimbulkan adanya pertentangan karena perbedaan putusan, pihak yang 
dimenangkan dalam putusan peradilan tata usaha negara dapat berbalik menjadi 
pihak yang kalah dalam putusan peradilan umum. 

Sehingga, ada dua hal yang menjadi persoalan. Pertama, adanya inkonsistensi 
putusan hakim terhadap kasus-kasus yang sama. Kedua, tidak digunakannya hukum 
tanah nasional dalam hal ini Undang-Undang Pokok Agraria dan perangkat 
peraturan pelaksanaannya sebagai acuan dalam memeriksa perkara pertanahan. 

Kedua hal ini terjadi karena para hakim dalam menyelesaikan sengketa pertanahan 
masih ban

[ppiindia] Re: Majalah dan Koran Tempo online--> Rakus?

2005-05-06 Terurut Topik Mario Gagho
  
>Message: 2
>Date: Thu, 5 May 2005 03:24:28 +0100 (BST)
>From: dedy kurniawan <[EMAIL PROTECTED]>
>Subject: Re: Heran dg Majalah dan Koran Tempo online
>
>mungkin prinsipnya sama dengan pengusaha yang lain,
>"TAK ADA MAKAN MALAM YANG GRATIS"
>
>Date: Thu, 05 May 2005 05:03:08 -
dear friends,

terima kasih atas tanggapan anda semua. sebenarnya yg paling saya tunggu2 
adalah tanggapan dari rekan2 wartawan tempo sendiri apakah keharusan membayar 
untuk akses edisi online itu merupakan kebijakan abadi atau sementara? terus 
sampai kapan kalau hanya sementara? tak adakah review kebijakan atas soal ini?

rekan2 mahasiswa internasional sering membahas soal tempo ini dalam sejumlah 
'online conference' baik via milis maupun media lainnya. mind you, kami 
sebenarnya sangat respek pada TEMPO, in the sense TEMPO era 1970-an dan 1980-an 
sampai sebelum dibrangus ORBA telah banyak berbuat untuk negara ini. banyak 
tokoh2 nasional directly or indirectly telah 'dibesarkan' tempo. gus dur 
misalnya (ini kata nurcholis madjid di pertemuan ultah pembrangusan tempo di 
jakarta satu dekade lalu yg juga dihadiri gus dur). pro-rakyat, pro-nurani. 
itulah kesannya. dan ini menciptakan segmen pembaca fanatik tempo, khususnya di 
kalangan mahasiswa pro-reformasi.

namun, pasca reformasi dan era internet, kami tak habis pikir. di saat semua 
media nasional menyediakan layanan gratis online, tempo malah mesti bayar. 

pertanyaan saya berikutnya:
1. apa tak ada manajer ahli IT di tempo, yg ahli dibidang hitung menghitung 
laba-rugi kalau edisi online diberi akses bebas dg akses yg harus bayar?

2. apa tempo begitu konservatif-nya sehingga begitu kaku terhadap sistem 
manajemen baru era IT -- di mana revenue TEMPO justru akan berlipat seandainya 
digratiskan bagi visitor online?

3. apakah memang visi TEMPO sudah berubah dari pro-rakyat menjadi pro-duit?

salam reformasi,
www.ppi-india.org

>From: "hadynur" <[EMAIL PROTECTED]>
>Subject: Re: Heran dg Majalah dan Koran Tempo online
>
>Rekans
>
>Saya juga sependapat dengan rekan Mario. Dengan pola seperti itu
>kayaknya Tempo menjadi rakus. Padahal jika kita bandingkan antara isi
>edisi online dengan cetak tidak banyak terjadi beda jauh.
>
>bandingkan misalnya dengan kompas yang edisinya gratis. Atau comapre
>deh dengan detik.com, media ini praktis hanya mengandalkan pemasukan
>dari iklan.
>
>kalo kondisi ini terus berlangsung, saya yakin untuk jangka panjang
>peminat Tempo akan berkurang. Karena untuk mendapatkan news update
>tidak harus bayar kok, masih banyak media-media lain yang
>menyediakanya secara gratis dengan kualitas pemberitaan yang tak kalah
>hebatnya.
>
>Regards
>Nurhadi
>
>Date: Thu, 05 May 2005 12:21:00 -
>From: "red_fajar" <[EMAIL PROTECTED]>
>Subject: Re: Heran dg Majalah dan Koran Tempo online
>
>IMHO, Tempo kan setia "mengikuti" gaya majalah berita Economist,
>malah kalo gak salah GM kan pernah bilang bahwa Economist adalah MBM
>terbaik di dunia saat ini.  Dan untuk baca Economist Online memang
>harus bayar (ada sih bagian2 yang gratis).  Atau namesake-nya Tempo
>di Amerika sono, MBM Time, juga memberlakukan subscription payment,
>TAPI hanya untuk membaca liputan utama atau membaca edisi lama,
>sedang untuk berita2 lainnya masih gratis.
>
>Disisi lain, banyak juga yang masih gratis dan survive dan
>kualitasnya gak kalah.  Malah klo dipikir lebih jauh, rata2 koran
>yang menyediakan media online ini adalah mereka2 yang sudah mapan dan
>kredibel juga.
>
>Yang bikin sebel sebenarnya kalo kita sudah berlangganan via tukang
>koran, trus gak bisa mendapat akses online karena katanya yang dapat
>akses online hanya mereka yang berlangganan langsung ke Tempo (itu
>yang mereka bilang 2 tahun lalu).
>
>Ya sudah, ganti haluan lagi ke selera asal :).
>
>
>
>rdf


[Non-text portions of this message have been removed]



 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Ever feel sad or cry for no reason at all?
Depression. Narrated by Kate Hudson.
http://us.click.yahoo.com/LLQ_sC/esnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
~-> 

***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to

Re: [ppiindia] Re: Panglima Tetap Izinkan TNI Aktif Dicalonkan

2005-05-06 Terurut Topik Ambon
Terang dong. Buku Dwi Fungsi jilid kedua masih saja ada yang menulis.

- Original Message - 
From: "Mas Bagong" <[EMAIL PROTECTED]>
To: 
Sent: Friday, May 06, 2005 10:42 AM
Subject: [ppiindia] Re: Panglima Tetap Izinkan TNI Aktif Dicalonkan


> hati-hati man...
> The ABRI come back to the stage!
>
>
> On 5/4/05, Ambon <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>> http://www.tempointeraktif.com/hg/nasional/2005/04/27/brk,20050427-17,id.html
>>
>> Pemilihan Kepala Daerah Langsung
>>
>> Panglima Tetap Izinkan TNI Aktif Dicalonkan
>> Rabu, 27 April 2005 | 12:25 WIB
>>
>> TEMPO Interaktif, Jakarta: Panglima TNI Jenderal Endriartono Sutarto 
>> kembali
>> menegaskan akan tetap membolehkan anggota TNI aktif dicalonkan dalam
>> pemilihan kepala daerah. Jika tidak memberikan izin, kata dia, Panglima 
>> TNI
>> telah melanggar undang-undang.
>>
>> "Kalau tidak memberi izin, saya menentang undang-undang yang tidak 
>> melarang
>> (TNI aktif untuk dicalonkan menjadi kepala daerah)," kata Sutarto kepada
>> wartawan seusai Combined Annual Report Meeting/i> TNI dengan Kepala 
>> Militer
>> Singapura di Hotel Hilton, Jakarta, Rabu (27/4).
>>
>> Sutarto menyatakan bahwa TNI tidak boleh mencalonkan seseorang menjadi
>> kepala daerah. Yang bisa melakukan, kata dia, hanya partai politik. 
>> Namun,
>> tuturnya, "Kami mengikuti undang-undang yang memberikan hak kepada TNI 
>> aktif
>> untuk ikut dalam pencalonan. Dia harus lepas dari jabatan struktural dan
>> nonaktif sementara."
>>
>> Jika hak untuk dicalonkan menjadi kepala daerah dianggap mengganggu
>> demokrasi, kata dia, yang pertama harus direvisi adalah undang-undangnya.
>> Namun, jika undang-undang belum diubah, ia menegaskan, partai politik 
>> tidak
>> usah mencalonkan TNI aktif.
>>
>> Menurutnya, hal itu merupakan pilihan terbaik. Alasannya, bagaimanapun 
>> TNI
>> tidak bisa menawarkan calon kepada parpol. Agus Supriyanto
>>
>>
>> [Non-text portions of this message have been removed]
>>
>>
>>
>>
>> ***
>> Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia 
>> yg
>> Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
>> ***
>> __
>> Mohon Perhatian:
>>
>> 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg 
>> otokritik)
>> 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
>> 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru;
>> 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
>> 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
>> 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
>>
>> Yahoo! Groups Links
>>
>>
>>
>>
>>
>>
>>
>
>
>
> ***
> Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia 
> yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
> ***
> __
> Mohon Perhatian:
>
> 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
> 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
> 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru;
> 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
> 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
> 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
>
> Yahoo! Groups Links
>
>
>
>
>
> 



 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
In low income neighborhoods, 84% do not own computers.
At Network for Good, help bridge the Digital Divide!
http://us.click.yahoo.com/HO7EnA/3MnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
~-> 

***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Re: [ppiindia] Re: May '98 riot (5): Modern holocaust in Indonesia

2005-05-06 Terurut Topik Ambon
Blow up atau tidak adalah masalah hukum berazaskan berdiri sama tinggi duduk 
sama rendah. Para pengugat mengajukan masalah dan penguasa hukum harus 
melaksanakan tugas sebagaimana mestinya agar bisa selesai tanpa berat 
sebelah.

- Original Message - 
From: "Mas Bagong" <[EMAIL PROTECTED]>
To: 
Sent: Friday, May 06, 2005 10:29 AM
Subject: [ppiindia] Re: May '98 riot (5): Modern holocaust in Indonesia


> Lhah, wong sudah jelas kok Broer...
> Bahwa masalah mei itu di'blow-up' hanya untuk diskriminasi kelompok
> tertentu untuk kepentingan tertentu khan? Coba ingat nggak kasus
> kematian satu orang cina yang katanya adalah saksi mei? Ternyata dia
> bukan diperkosa tetapi justru hubungan seks-nya sudah dilakukan sejak
> lama, bahkan waktu itu berkembang isu bahwa ia dibunuh untuk menutup
> mulut... EH, setelah diselidiki ia dibunuh karena memergoki
> tetangganya yang mau nyolong, so what?
>
>
> On 5/6/05, Ambon <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>> Masalahnya dilihat kasus demi kasus. Kalau dilihat dengan cara pengertian
>> Anda maslahnya bisa gado-gado tak ada penyelesaiannya dari segi hukum. 
>> Cara
>>
>> pemikiran demikian menurut hematku adalah penghambat dalam membuat
>> Indonesia negara yang berazaskan hukum yang beradab.
>>
>> - Original Message - 
>> From: "Mas Bagong" <[EMAIL PROTECTED]>
>> To: 
>> Sent: Friday, May 06, 2005 9:59 AM
>> Subject: [ppiindia] Re: May '98 riot (5): Modern holocaust in Indonesia
>>
>>
>> > Wueleh...wueleh
>> > Berita 'sampah' macam begini masih dipercaya? ck..ck..ck...
>> > Kalau mau lihat 'holocaust' sana pergi ke papua! lihat aja berapa
>> > banyak orang mati karena keserakahan cukong-cukong di Papua sana!
>> > Orang cina mati saat kerusuhan mei? berapa banyak sih? Berapa banyak
>> > bila dibandingkan dengan Tiananmen? Berapa banyak dibandingkan dengan
>> > yang dibunuh PKI sejak 48 hingga 65 sebelum mereka ditumpes kelor?
>> > Atau berapa banyak bila dibandingkan dengan yang dibunuh Westerling di
>> > tahun 40-an?
>> > Diperkosa? Ternyata gambar-gambar itu 'fake' yang diambil dari filem
>> > porno amoi itu sendiri! Coba aja browsing ke Internet...
>> > DG
>> >
>> >
>> > On 5/5/05, jonathangoeij <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>> >> Modern holocaust in Indonesia
>> >>
>> >> History will always remember the Hitler and the Jewish
>> >> holocaust that killed millions of Jews. Families still
>> >> live till today and see clearly the horror of those
>> >> darkest and helpless days of their life.
>> >>
>> >> History will always remember everything that the human
>> >> race tells it to write, although consciously and
>> >> powerfully some of us try to manipulate the facts and
>> >> truths contained in it. G30S will be among the list,
>> >> where until this very day 200 millions of Indonesians
>> >> have never been told that in the incident of September
>> >> 30th in 1965, when Soeharto threw over the Indonesian
>> >> Communist Party, which then also took over power from
>> >> President Soekarno, there were 1 million innocent
>> >> Indonesians slaughtered, being accused and slandered
>> >> blindly that they were communists.
>> >>
>> >> May 1998 was an intense month for politic in
>> >> Indonesia. The Asian Crisis was not getting any
>> >> gentler to the people of Indonesia. At the same time,
>> >> the elite, the political players, knew that Soeharto's
>> >> time was coming closer, and even Soeharto and his
>> >> family also understood this. The system that Soeharto
>> >> built worked just fine, therefore, the elite wanted to
>> >> keep the system, and just changed the old guards. On
>> >> the other hand, the people and the grass root,
>> >> demanded total reformation, civil society and
>> >> democratic system. People were tired being oppressed
>> >> every day and being used all the time by the very
>> >> government who were supposed to protect and serve
>> >> them, by the system that Soeharto built for 30 years.
>> >>
>> >> The following pictures provided by Tim Relawan (The
>> >> Volunteer Team for Humanitarian Causes) speak very
>> >> vividly about what took place during May 13-15
>> >> HOLOCAUST in Indonesia - Indonesian Holocaust.
>> >>
>> >> Riots were engineered and executed very professionally
>> >> and viciously. The urban poor were set to be trapped
>> >> inside buildings and then burnt to dead by these
>> >> unknown force (and yet they exist till this very day).
>> >> At the end of the day, there were 2244 burnt bodies
>> >> collected from various places in Indonesia.
>> >>
>> >> Females from Ethnic Chinese descent, and those who
>> >> look alike, were raped brutally, the kind of gang
>> >> rapes that took place in Bosnia and East Timor.
>> >> Females were raped in front of their families by
>> >> several people, some of them were killed after being
>> >> sexually abused and mutilated. Male members of the
>> >> family were forced to rape the female members of the
>> >> family. Glasses, curtain rods, metal rods were used to
>> >> mutilate the female private part

Re: [ppiindia] Re: poligami dan akal sehat (was: Tantangan Terhadap Akal Sehat)

2005-05-06 Terurut Topik Ambon
Kalau orang laki-laki muda kawin janda tua itu karena (a) duitnya dan (b) 
mungkin yang dikatakan "mother complex". Para pros itu pakai ayat untuk 
tutup joysticknya yang selalu ingin kembang muda dan segar.

- Original Message - 
From: "Mas Bagong" <[EMAIL PROTECTED]>
To: 
Sent: Friday, May 06, 2005 10:40 AM
Subject: [ppiindia] Re: poligami dan akal sehat (was: Tantangan Terhadap 
Akal Sehat)


> Lha iya itu lho mas...
> Wong jaman dulu, nabi itu poligaminya sama janda-janda yang tua yang
> banyak tanggungan karena 'nawaitu'nya untuk mbantuin orang...
> Lha sekarang? siapa yang mau kawin lagi sama janda tua banyak
> tanggungan? Mau kawin aja milih yang masih 'kinyis-kinyis' jadi sunnah
> nabi hanya dijadiin alasan aja supanya bisa dapet 'cucak rowo' yang
> baru he...he...he...
> Tapi mengharamkan poligami? wah repot broer, karena ini urusannya
> sekian banyak ayat 'en pendapat kiai lho
>
>
>
> On 5/4/05, Ambon <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>> Ini dari komentar salah seorang utadz di milist tetangga :
>>
>>
>> - Original Message - 
>> From: <[EMAIL PROTECTED]>
>> To: <[EMAIL PROTECTED]>
>> Sent: Monday, May 02, 2005 8:12 AM
>> Subject: RE: [wanita-muslimah] Ungkapan Perintah :pro Aisyah Y
>>
>>
>> > Meski sudah muncul di WM, tapi belum tentu bisa nanggapi terus...Maklum
>> > pekerjaan banyak, kalau lagi sedikit kosong ya baru bisa mengisinya...
>> >
>> > Buku-buku yang saya tulis dan sudah terbit: 1) SSJ, SKJ, Membangun 
>> > Surga.
>>
>> > Ketiga buku ini sekarang sedang diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris 
>> > dan
>>
>> > Perancis untuk mengisi pasar dunia. 2) buku-buku tafsir Alquran: Tafsir
>> > Alfatihah (cet-5), Alfalaq (cet-2), Annas (333 hal.), dan yang terbaru
>> > tafsir Surah Al-Ikhlash (338 hal.)
>> >
>> > Buku-buku yang sedang dalam proses: (1) Syekh Siti Jenar: Makrifat dan
>> > Etika Kehidupan, (2) Tafsir Surah Annisa'. Dalam tafsir Annisa' ini 
>> > akan
>> > saya tegaskan kembali bahwa "poligami" adalah pintu darurat seperti 
>> > pada
>> > pesawat terbang. Jadi, dilarang poligami seperti dilarangnya membuka 
>> > pintu
>>
>> > darurat pesawat terbang. Baru boleh dibuka bila pihak teknisi 
>> > mengizinkan.
>>
>> > Kita tak dapat menarik dalil semata-mata melihat contoh para sahabat 
>> > yang
>>
>> > melakukan poligami. Ada "illat" (alasan) yang berbeda antara di masa
>> > sahabat dan sekarang.
>> >
>> > Sama seperti perbudakan. Semua sahabat punya budak, entah hasil dari 
>> > beli
>>
>> > di pasar budak atau rampasan perang. Padahal, esesnsi Alquran adalah
>> > membebaskan perbudakan. Tapi, nyatanya budak berkembang pesat di era
>> > kejayaan Daulat Islamiyah. Karena alasannya berbeda, maka kita sekarang
>> > dilarang memiliki budak. Demikian pula, poligami!
>> >
>> > Salam,
>> > chodjim
>>
>>
>>
>> - Original Message - 
>> From: "Mas Bagong" <[EMAIL PROTECTED]>
>> To: 
>> Sent: Wednesday, May 04, 2005 7:53 AM
>> Subject: [ppiindia] Re: poligami dan akal sehat (was: Tantangan Terhadap
>> Akal Sehat)
>>
>>
>> > Maksude inyong, King David punya seribu istri, man!
>> > Huehehe... Mungkin dulu suka minum irmax kali yee
>> > BTW, hidup jus poligami (enak sih, kalau poligami? mikir dua kali dulu
>> > man...)
>> > DG
>> >
>> > On 5/3/05, Ambon <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>> >> Seribu man dan/atau women?. King David rupanya suka minum jamu cap
>> Nyonya
>> >> Meneer.
>> >>
>> >> Cheers for King David!
>> >>
>> >> - Original Message - 
>> >> From: "Mas Bagong" <[EMAIL PROTECTED]>
>> >> To: 
>> >> Sent: Tuesday, May 03, 2005 8:19 AM
>> >> Subject: [ppiindia] Re: poligami dan akal sehat (was: Tantangan 
>> >> Terhadap
>> >> Akal Sehat)
>> >>
>> >>
>> >> > tapi itu King David punya istri hampir seribu man!
>> >> > gimana coba?
>> >> > DG
>> >> >
>> >> >
>> >> > On 4/25/05, RM Danardono HADINOTO <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>> >> >>
>> >> >>
>> >> >> --- In ppiindia@yahoogroups.com, Nugroho Dewanto <[EMAIL PROTECTED]>
>> >> >> wrote:
>> >> >> >
>> >> >> > kata a'a gym, punya isteri satu aja repoott banget... apalagi 
>> >> >> > lebih
>> >> >> dari
>> >> >> > satu... itu komentar berdasar akal sehat dari seorang ulama...
>> >> >> > komplet kan...?
>> >> >> >
>> >> >> > btw, seperti richard gere ehm..ehm... saya juga penganut
>> monogami...
>> >> >> >
>> >> >> > salam,
>> >> >> >
>> >> >> ---
>> >> >>
>> >> >> Yuuhuuu... beristeri satu udah repot, tetapi punya lover lebih 
>> >> >> repot
>> >> >> lagi kali ya?
>> >> >>
>> >> >> Disini akan diuji kebenaran falsafah, bahwa membagi cinta itu sama
>> >> >> saja dengan menciptakan lingkaran yang segi empat..
>> >> >>
>> >> >> Salam
>> >> >>
>> >> >> danardono
>> >> >>
>> >> >>
>> >> >>
>> >> >>
>> >> >>
>> >> >>
>> >> >>
>> >>
>> ***
>> >> >> Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju
>> >> >> Indonesia
>> >>
>> >> >> yg
>> >> >> Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
>> >> >>
>> >>
>> 

[ppiindia] Re: May '98 riot (5): Modern holocaust in Indonesia => DG

2005-05-06 Terurut Topik W. Kusumo
Bung DG yth,

Beliau ini memang salah satu aktivis yg sudah "menumpang di tanah air
orang" (USA) dan setiap bulan Mei tidak pernah lupa untuk mengingatkan
dunia (jadi jangan khwawatir, bukan hanya Indonesia, semua yg bisa
"disentuhnya" kebagian koq) tentang peristiwa Mei 1998. Saya juga baru
tahu dari milis tetangga yg saya ikuti (
http://groups.yahoo.com/group/tionghoa-net ) bahwa kegiatan ini sudah
bagaikan ritual tahunan yg dilakukan oleh ybs disana, nggak tahu
bagaimna disini karena saya juga termasuk cukup baru disini. Saya kira
tidak ada salahnya kita biarkan ybs melampiaskan dendam membaranya
sesuka hatinya dan biarkan publik yg menilai. Toh dewasa ini, publik
di Indonesia, apalagi yg sudah ngerti berinternet sehingga bisa
"kecipratan ludah" ybs, sudah jauh lebih pintar dan luas pandangannya
sehingga jelas tidak mudah untuk terpancing, apalagi tersulut oleh
upaya propaganda murahan seperti ini. Jadi saya kira lebih baik
didiamkan (dicueki) saja seperti arang yg membara, toh akhirnya apinya
akan mati dgn sendirinya. Kalau dikipas ntar malah menjadi-jadi kan???

Sebagai seorang Warga Negara Indonesia ASLI yg bangga untuk kebetulan
dilahirkan kedalam keluarga keturunan Tionghua tulen, sampai detik ini
saya tidak habis pikir bagaimana sebenarnya cara berpikir yg ada dalam
otak sebagian masyarakat Indonesia yg seharusnya, atau setidaknya
itulah harapan para pendahulu kita, berlandaskan salah satunya:
Bhinneka Tunggal Ika. Dari jauh sebelum Indonesia merebut (bukan
"dihadiahkan" seperti negara2 persemakmuran) kemerdekaannya, negeri
kita tidak/belum pernah lepas dari berbagai upaya perpecah-belahan
baik itu internal, eksternal, maupun kolaborasi keduanya.

Singkat kata, saya sama sekali tidak bermaksud untuk berceramah atau
ber-tele2, tapi lebih kepada memberi himbauan dan mengingatkan bahwa
tidak akan ada "kemeriahan" yg akan tercipta jika semua peserta
pestanya hanya "bertepuk sebelah tangan." Hitam atau putih, keriting
atau lurus, pesek atau mancung, sipit atau buesar, pendekar (pendek
kekar) atau jangkung, dll dsb, perbedaan itu ada dimana-mana. Jangan
membiarkan perbedaan itu menciptakan jurang pemisah diantas sesama
Warga Negara Indonesia. Sebagai WNI keturunan Tionghua, saya juga sama
jengkelnya melihat ulah segelintir orang2 Cina yg oleh rekan2 saya yg
sama2 berasal dari warga keturunan Tionghua disebut warga Ling Cin Sia
(Lingkungan Cina Sialan). Sama jengkelnya ketika melihat segelintir
oknum2 yg mungkin kalau ditimbang, otaknya tidak lebih dari 66,6 gr
saja, sehingga dengan memejamkan mata pun mereka dengan penuh
kebencian dan kedengkian terhadap orang lain yg tidak serupa
dengannya, merasa bahwa Indonesia ini hanyalah milik mereka saja.

Kedepannya adalah terserah kepada kita2 yg masih muda ini kemana
arahnya Negara kita tercinta ini hendak kita bawa. Saya kira, salah
satu cara yg paling manjur adalah mulai dari kita dengan tidak
mewariskan konflik, kebencian dan/atau dendam yg mungkin sudah
terlanjur diwariskan kepada kita oleh generasi sebelumnya, kepada
generasi penerus kita.

Last but not least, buat Bung DG, if I may share just a little bit of
wisdom with you: don't fight fire with fire.

Wassalam,
Wilson Kusumo



--- In ppiindia@yahoogroups.com, Mas Bagong wrote:
> Wueleh...wueleh
> Berita 'sampah' macam begini masih dipercaya? ck..ck..ck...
> Kalau mau lihat 'holocaust' sana pergi ke papua! lihat aja berapa
> banyak orang mati karena keserakahan cukong-cukong di Papua sana!
> Orang cina mati saat kerusuhan mei? berapa banyak sih? Berapa banyak
> bila dibandingkan dengan Tiananmen? Berapa banyak dibandingkan 
> dengan yang dibunuh PKI sejak 48 hingga 65 sebelum mereka ditumpes 
> kelor? Atau berapa banyak bila dibandingkan dengan yang dibunuh 
> Westerling di tahun 40-an?
> Diperkosa? Ternyata gambar-gambar itu 'fake' yang diambil dari filem
> porno amoi itu sendiri! Coba aja browsing ke Internet...
> DG
> 
> 
> On 5/5/05, jonathangoeij wrote:
> > Modern holocaust in Indonesia
> > 
> > = = = c u t = = =
> > but if you would prefer to waste your valuable time to read
> > the article in full, feel free to follow this link:
> > 
> > http://www.fica.org/prototype/may-riots/korban/thumb.html
> >




 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
What would our lives be like without music, dance, and theater?
Donate or volunteer in the arts today at Network for Good!
http://us.click.yahoo.com/MCfFmA/SOnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
~-> 

***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan 

[ppiindia] RI Terima Sebagian Tuntutan GAM

2005-05-06 Terurut Topik Ambon
http://www.suarapembaruan.com/News/2005/05/06/index.html

SUARA PEMBARUAN DAILY 

RI Terima Sebagian Tuntutan GAM
BIREUEN - Dalam perundingan putaran ketiga antara pemerintah Indonesia dan 
kelompok Gerakan Aceh Merdeka (GAM) yang digelar di Helsinki, Finlandia, 
beberapa pekan lalu, ada sebagian materi yang diajukan pimpinan GAM bisa 
diterima pemerintah Indonesia. 

Meski begitu ada juga yang harus dimodifikasi dan ada permintaan yang krusial 
perlu dibicakan lebih lanjut. Namun dari perundingan itu ada kemajuan sebab 
kedua pihak telah sepakat masalah Aceh akan diselesaikan dengan damai, adil 
serta bermartabat. 

Hal itu diungkapkan Menteri Komunukasi dan Informasi, Sofyan Jalil, kepada 
wartawan di Bireuen, Nanggroe Aceh Darussalam, Rabu (4/5), usai menghadiri 
acara peresmian pembangunan sekolah unggulan bantuan yayasan Sukma Media Group. 

Menurut menteri, dalam perundingan lalu, ada beberapa usulan yang sangat 
menarik. Sebagian dari usulah tersebut memang telah tercantum dalam UU Otsus 
NAD, sehingga dapat diterima oleh pemerintah dan sebagian usulah lain yang 
ditulis lewat proposal. 

Di antara usulan tersebut yang akan dibahas masalah amnesti, masalah dagang, 
nelayan, hutan yang semua itu telah diatur dalam undang-undang. 

Sedangkan usulan GAM yang dibuat secara tertulis lewat proposal yang didalamnya 
ada beberapa hal krusial, pemerintah belum merespon. Namun yang terpenting dari 
setiap pertemuan selalu ada solusi yang dicapai, pihaknya optimis semua 
perundingan akan berakhir antara bulan Juli atau Agustus tahun ini. 

Sebab, pemerintah dalam menuntaskan masalah Aceh memang telah diamanahkan oleh 
MPR begitu juga dengan GAM ada keinginan untuk mengakhiri konflik dengan cara 
damai, adil serta bermartabat. 

Untuk merespon semua tuntutan GAM yang diajukan pada perudingan yang lalu akan 
disampaikan pada perundingan yang digelar pada tanggal 24 Mai 2005 mendatang, 
kata dia. 

Permintaan pada perundingan lalu yang dapat diterima pemerintah ada tiga hal 
dan permintaan itu bisa diterima meski ada yang dimodifikasi. Sedangkan 
permintaan yang meminta untuk perubahan konstitusi, lanjut menteri, sama sekali 
tidak bisa diterima, karena itu amanah UU terangnya. 

Di sisi lain Sofyan berharap agar GAM bisa menerima semua niak baik pemerintah 
dalam menuntaskan masalah Aceh, namun yang menarik katanya lagi sejak digelar 
perundingan GAM tidak lagi membicakan masalah tuntutan merdeka, semuga semua 
niat baik dari kedua pihak dapat tercapai, lanjutnya. 


Ditembak 

Sementara itu, tiga anggota TNI dari Batalyon Kostrad 305 Siliwangi, Jawa 
Timur, ditembak ketika melewati di Simpang Jambu, Desa Sawang, Kabupaten 
Lhokseumawe, Aceh Utara, Rabu (4/5) siang. 

Peristiwa penembakan yang diduga dilakukan oleh Gerakan Aceh Merdeka (GAM) 
tersebut menewaskan dua penduduk sipil, Usman (33) dan seorang bocah yang masih 
berusia 5 tahun. 

Para anggota TNI yang menderita luka tembakan di bagian dada dan punggung 
kemudian dilarikan ke rumah sakit Medan mengunakan helikopter milik TNI AU 
untuk mendapat perawatan. Mereka yang terluka yakni Prajurit Satu (Pratu) Budi 
S dan Prajurit Satu (Pratu) Hia Hasan, dan Sersan dua (Serda) Didik. 

Hingga Kamis (5/5), ketiganya masih dirawat di Rumah Sakit Kesehatan Kodam 
(Kesdam) I/BB di Jalan Putri Hijau, Medan. 

Sebelumnya Komandan Regu, Sersan Kepala (Serka) Haris Munandar, yang ditemui 
Pembaruan di RS Kesdam I/BB Rabu (4/5) malam, mengatakan peristiwa penembakan 
yang diduga dilakukan GAM itu terjadi ketika regunya sedang membawa sejumlah 
pengungsi Aceh kembali ke desanya, sekitar pukul 11.00. 

Ketika melintas di Jalan Simpang Jambu, tiba-tiba pasukan TNI yang berjumlah 
seluruhnya sembilan orang ditembak dari jarak jauh di arah bebukitan oleh GAM. 

"Peristiwa tersebut terjadi sangat singkat dan mendadak. Sementara kedua 
prajurit yang ketika itu berada paling depan terkena tembakan dengan telak. 
Beberapa menit kemudian, anggota GAM itu langsung melarikan diri di balik 
bebukitan,"kata Serka Haris Munandar. (151/147) 


Last modified: 6/5/05 

[Non-text portions of this message have been removed]



 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Take a look at donorschoose.org, an excellent charitable web site for
anyone who cares about public education!
http://us.click.yahoo.com/O.5XsA/8WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
~-> 

***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-

[ppiindia] Re: Panglima Tetap Izinkan TNI Aktif Dicalonkan

2005-05-06 Terurut Topik Mas Bagong
hati-hati man...
The ABRI come back to the stage!


On 5/4/05, Ambon <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> http://www.tempointeraktif.com/hg/nasional/2005/04/27/brk,20050427-17,id.html
> 
> Pemilihan Kepala Daerah Langsung
> 
> Panglima Tetap Izinkan TNI Aktif Dicalonkan
> Rabu, 27 April 2005 | 12:25 WIB 
> 
> TEMPO Interaktif, Jakarta: Panglima TNI Jenderal Endriartono Sutarto kembali
> menegaskan akan tetap membolehkan anggota TNI aktif dicalonkan dalam
> pemilihan kepala daerah. Jika tidak memberikan izin, kata dia, Panglima TNI
> telah melanggar undang-undang. 
> 
> "Kalau tidak memberi izin, saya menentang undang-undang yang tidak melarang
> (TNI aktif untuk dicalonkan menjadi kepala daerah)," kata Sutarto kepada
> wartawan seusai Combined Annual Report Meeting/i> TNI dengan Kepala Militer
> Singapura di Hotel Hilton, Jakarta, Rabu (27/4). 
> 
> Sutarto menyatakan bahwa TNI tidak boleh mencalonkan seseorang menjadi
> kepala daerah. Yang bisa melakukan, kata dia, hanya partai politik. Namun,
> tuturnya, "Kami mengikuti undang-undang yang memberikan hak kepada TNI aktif
> untuk ikut dalam pencalonan. Dia harus lepas dari jabatan struktural dan
> nonaktif sementara."
> 
> Jika hak untuk dicalonkan menjadi kepala daerah dianggap mengganggu
> demokrasi, kata dia, yang pertama harus direvisi adalah undang-undangnya.
> Namun, jika undang-undang belum diubah, ia menegaskan, partai politik tidak
> usah mencalonkan TNI aktif.
> 
> Menurutnya, hal itu merupakan pilihan terbaik. Alasannya, bagaimanapun TNI
> tidak bisa menawarkan calon kepada parpol. Agus Supriyanto 
> 
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
> 
> 
> 
> 
> ***
> Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg
> Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
> ***
> __
> Mohon Perhatian:
> 
> 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
> 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
> 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
> 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
> 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
> 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
>  
> Yahoo! Groups Links
> 
> 
> 
>  
> 
> 
>


 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Does he tell you he loves you when he's hitting you?
Abuse. Narrated by Halle Berry.
http://us.click.yahoo.com/aFQ_rC/isnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
~-> 

***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Re: [ppiindia] Re: May '98 riot (5): Modern holocaust in Indonesia

2005-05-06 Terurut Topik Carla Annamarie

mau di blow up ato gak..yang jelas faktanya banyak pelanggaran hak asasi
manusia pada kerusuhan May '98, gak cuma salah satu etnis tertentu or
kalangan tertentu aja yang saat itu jadi korban kekejaman histeria
massa..tapi perlu dilihat secara wise case per case..not generalize it
all..., gak perlu dibahas  hal spt ini...

quote from Mas Bagong..:
Coba ingat nggak kasus
kematian satu orang cina yang katanya adalah saksi mei? Ternyata dia
bukan diperkosa tetapi justru hubungan seks-nya sudah dilakukan sejak
lama, bahkan waktu itu berkembang isu bahwa ia dibunuh untuk menutup
mulut... EH, setelah diselidiki ia dibunuh karena memergoki
tetangganya yang mau nyolong, so what?

gak relevan n ngapain jg gitu looh...;))




   
  Mas Bagong
   
  <[EMAIL PROTECTED]To:   
ppiindia@yahoogroups.com  
  .com>cc:  
   
  Sent by: Subject:  [ppiindia] Re: May '98 
riot (5): Modern holocaust 
  [EMAIL PROTECTED] in Indonesia
   
  ups.com   
   

   

   
  05/06/2005 03:29  
   
  PM
   
  Please respond to 
   
  ppiindia  
   

   

   




Lhah, wong sudah jelas kok Broer...
Bahwa masalah mei itu di'blow-up' hanya untuk diskriminasi kelompok
tertentu untuk kepentingan tertentu khan? Coba ingat nggak kasus
kematian satu orang cina yang katanya adalah saksi mei? Ternyata dia
bukan diperkosa tetapi justru hubungan seks-nya sudah dilakukan sejak
lama, bahkan waktu itu berkembang isu bahwa ia dibunuh untuk menutup
mulut... EH, setelah diselidiki ia dibunuh karena memergoki
tetangganya yang mau nyolong, so what?


On 5/6/05, Ambon <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Masalahnya dilihat kasus demi kasus. Kalau dilihat dengan cara pengertian

> Anda maslahnya bisa gado-gado tak ada penyelesaiannya dari segi hukum.
Cara
>
> pemikiran demikian menurut hematku adalah penghambat dalam membuat
> Indonesia negara yang berazaskan hukum yang beradab.
>
> - Original Message -
> From: "Mas Bagong" <[EMAIL PROTECTED]>
> To: 
> Sent: Friday, May 06, 2005 9:59 AM
> Subject: [ppiindia] Re: May '98 riot (5): Modern holocaust in Indonesia
>
>
> > Wueleh...wueleh
> > Berita 'sampah' macam begini masih dipercaya? ck..ck..ck...
> > Kalau mau lihat 'holocaust' sana pergi ke papua! lihat aja berapa
> > banyak orang mati karena keserakahan cukong-cukong di Papua sana!
> > Orang cina mati saat kerusuhan mei? berapa banyak sih? Berapa banyak
> > bila dibandingkan dengan Tiananmen? Berapa banyak dibandingkan dengan
> > yang dibunuh PKI sejak 48 hingga 65 sebelum mereka ditumpes kelor?
> > Atau berapa banyak bila dibandingkan dengan yang dibunuh Westerling di
> > tahun 40-an?
> > Diperkosa? Ternyata gambar-gambar itu 'fake' yang diambil dari filem
> > porno amoi itu sendiri! Coba aja browsing ke Internet...
> > DG
> >
> >
> > On 5/5/05, jonathangoeij <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >> Modern holocaust in Indonesia
> >>
> >> History will always remember the Hitler and the Jewish
> >> holocaust that killed millions of Jews. Families still
> >> live till today and see clearly the horror of those
> >> darkest and helpless days of their life.
> >>
> >> History will always remember everything that the human
> >> race tells it to write, although consciously and
> >> powerfully some of us try to manipulate the facts and
> >> truths contained in it. G30S will be among the list,
> >> where until this very day 200 millions of Indonesians
> >> have never been told that in the incident of September
> >> 30th in 1965, when Soeharto threw over the Indonesian
> >> Communist Party, which then also took over power from
> >> President Soekarno, there were 1 million innocent
> >> Indonesians slaughtered, being accused and slandered
> >> blindly that they were communists.
> >

[ppiindia] Re: poligami dan akal sehat (was: Tantangan Terhadap Akal Sehat)

2005-05-06 Terurut Topik Mas Bagong
Lha iya itu lho mas...
Wong jaman dulu, nabi itu poligaminya sama janda-janda yang tua yang
banyak tanggungan karena 'nawaitu'nya untuk mbantuin orang...
Lha sekarang? siapa yang mau kawin lagi sama janda tua banyak
tanggungan? Mau kawin aja milih yang masih 'kinyis-kinyis' jadi sunnah
nabi hanya dijadiin alasan aja supanya bisa dapet 'cucak rowo' yang
baru he...he...he...
Tapi mengharamkan poligami? wah repot broer, karena ini urusannya
sekian banyak ayat 'en pendapat kiai lho



On 5/4/05, Ambon <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Ini dari komentar salah seorang utadz di milist tetangga :
> 
> 
> - Original Message - 
> From: <[EMAIL PROTECTED]>
> To: <[EMAIL PROTECTED]>
> Sent: Monday, May 02, 2005 8:12 AM
> Subject: RE: [wanita-muslimah] Ungkapan Perintah :pro Aisyah Y
> 
> 
> > Meski sudah muncul di WM, tapi belum tentu bisa nanggapi terus...Maklum 
> > pekerjaan banyak, kalau lagi sedikit kosong ya baru bisa mengisinya...
> >
> > Buku-buku yang saya tulis dan sudah terbit: 1) SSJ, SKJ, Membangun Surga.
> 
> > Ketiga buku ini sekarang sedang diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dan
> 
> > Perancis untuk mengisi pasar dunia. 2) buku-buku tafsir Alquran: Tafsir 
> > Alfatihah (cet-5), Alfalaq (cet-2), Annas (333 hal.), dan yang terbaru 
> > tafsir Surah Al-Ikhlash (338 hal.)
> >
> > Buku-buku yang sedang dalam proses: (1) Syekh Siti Jenar: Makrifat dan 
> > Etika Kehidupan, (2) Tafsir Surah Annisa'. Dalam tafsir Annisa' ini akan 
> > saya tegaskan kembali bahwa "poligami" adalah pintu darurat seperti pada 
> > pesawat terbang. Jadi, dilarang poligami seperti dilarangnya membuka pintu
> 
> > darurat pesawat terbang. Baru boleh dibuka bila pihak teknisi mengizinkan.
> 
> > Kita tak dapat menarik dalil semata-mata melihat contoh para sahabat yang
> 
> > melakukan poligami. Ada "illat" (alasan) yang berbeda antara di masa 
> > sahabat dan sekarang.
> >
> > Sama seperti perbudakan. Semua sahabat punya budak, entah hasil dari beli
> 
> > di pasar budak atau rampasan perang. Padahal, esesnsi Alquran adalah 
> > membebaskan perbudakan. Tapi, nyatanya budak berkembang pesat di era 
> > kejayaan Daulat Islamiyah. Karena alasannya berbeda, maka kita sekarang 
> > dilarang memiliki budak. Demikian pula, poligami!
> >
> > Salam,
> > chodjim
> 
> 
> 
> - Original Message - 
> From: "Mas Bagong" <[EMAIL PROTECTED]>
> To: 
> Sent: Wednesday, May 04, 2005 7:53 AM
> Subject: [ppiindia] Re: poligami dan akal sehat (was: Tantangan Terhadap 
> Akal Sehat)
> 
> 
> > Maksude inyong, King David punya seribu istri, man!
> > Huehehe... Mungkin dulu suka minum irmax kali yee
> > BTW, hidup jus poligami (enak sih, kalau poligami? mikir dua kali dulu 
> > man...)
> > DG
> >
> > On 5/3/05, Ambon <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >> Seribu man dan/atau women?. King David rupanya suka minum jamu cap
> Nyonya
> >> Meneer.
> >>
> >> Cheers for King David!
> >>
> >> - Original Message - 
> >> From: "Mas Bagong" <[EMAIL PROTECTED]>
> >> To: 
> >> Sent: Tuesday, May 03, 2005 8:19 AM
> >> Subject: [ppiindia] Re: poligami dan akal sehat (was: Tantangan Terhadap
> >> Akal Sehat)
> >>
> >>
> >> > tapi itu King David punya istri hampir seribu man!
> >> > gimana coba?
> >> > DG
> >> >
> >> >
> >> > On 4/25/05, RM Danardono HADINOTO <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >> >>
> >> >>
> >> >> --- In ppiindia@yahoogroups.com, Nugroho Dewanto <[EMAIL PROTECTED]>
> >> >> wrote:
> >> >> >
> >> >> > kata a'a gym, punya isteri satu aja repoott banget... apalagi lebih
> >> >> dari
> >> >> > satu... itu komentar berdasar akal sehat dari seorang ulama...
> >> >> > komplet kan...?
> >> >> >
> >> >> > btw, seperti richard gere ehm..ehm... saya juga penganut
> monogami...
> >> >> >
> >> >> > salam,
> >> >> >
> >> >> ---
> >> >>
> >> >> Yuuhuuu... beristeri satu udah repot, tetapi punya lover lebih repot
> >> >> lagi kali ya?
> >> >>
> >> >> Disini akan diuji kebenaran falsafah, bahwa membagi cinta itu sama
> >> >> saja dengan menciptakan lingkaran yang segi empat..
> >> >>
> >> >> Salam
> >> >>
> >> >> danardono
> >> >>
> >> >>
> >> >>
> >> >>
> >> >>
> >> >>
> >> >>
> >>
> ***
> >> >> Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju 
> >> >> Indonesia
> >>
> >> >> yg
> >> >> Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
> >> >>
> >>
> ***
> >> >>
> >>
> __
> >> >> Mohon Perhatian:
> >> >>
> >> >> 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg
> >> >> otokritik)
> >> >> 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
> >> >> 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru;
> >> >> 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
> >> >> 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
> >> >> 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
> >> >>
> >> >> Yahoo! Groups Links
>

[ppiindia] Re: Ribuan Orang Demo Integrasi Papua ke NKRI

2005-05-06 Terurut Topik Mas Bagong
Indonesia Ubber Alles!
Pendukung OPM? Namanya Pengkhianat!
Pendukung GAM? Namanya Penjahat!
NKRI harga mati!



On 5/4/05, kim3hook <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> --- In ppiindia@yahoogroups.com, "Ambon" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> ...
> > rakyat papua menggugat Integrasi Papua ke NKRI " 
> ...
> 
> Sudah selayaknya bagi kita-kita yang mengharamkan penjajahan
> ada baiknya turut mendukung rakyat Papua.
> 
> Belanda menyerahkan tanah Papua ke RI; lantas apa hak nya
> negara Belanda utk melakukan seperti itu  ? Dan atas nama apa
> kita ingin menduduki tanah leluhur bangsa Papua di Irian?
> 
> __
> http://indonews.free.fr
> 
> Posting dari Kim Hook itu lama sekali munculnya, inipun kalau
> tidak dicekal oleh Tuan Moderator.
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> ***
> Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg
> Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
> ***
> __
> Mohon Perhatian:
> 
> 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
> 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
> 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
> 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
> 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
> 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
>  
> Yahoo! Groups Links
> 
> 
> 
>  
> 
> 
>


 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Give the gift of life to a sick child. 
Support St. Jude Children's Research Hospital's 'Thanks & Giving.'
http://us.click.yahoo.com/lGEjbB/6WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
~-> 

***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Re: [ppiindia] UU Kewarganegaraan dan UU KDRT

2005-05-06 Terurut Topik partogi samosir
Terima kasih pak. gbu
togi

Ambon <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
http://www.wirantaprawira.de/law/const/citizen/


- Original Message - 
From: "partogi samosir" <[EMAIL PROTECTED]>
To: ; <[EMAIL PROTECTED]>; "ForumSosial 
Indonesia" <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Thursday, May 05, 2005 6:21 PM
Subject: [ppiindia] UU Kewarganegaraan dan UU KDRT


> dear all,
> Saya sangat membutuhkan teks UU Kewarganegaraan dan UU KDRT (Kekerasan 
> Dalam Rumah Tangga). Jika ada yang mengetahui bagaimana caranya saya dapat 
> memperolehnya, dimohon kesediaannya untuk menginfokannya kepada saya. 
> Terima kasih
> togi
>
>
> -
> Yahoo! Mail Mobile
> Take Yahoo! Mail with you! Check email on your mobile phone.
>
> [Non-text portions of this message have been removed]
>
>
>
>
> ***
> Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia 
> yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
> ***
> __
> Mohon Perhatian:
>
> 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
> 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
> 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru;
> 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
> 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
> 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
>
> Yahoo! Groups Links
>
>
>
>
>
> 



***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]




-
Yahoo! Groups Links

   To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/
  
   To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]
  
   Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service. 



-
Do you Yahoo!?
 Yahoo! Mail - You care about security. So do we.

[Non-text portions of this message have been removed]



 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Take a look at donorschoose.org, an excellent charitable web site for
anyone who cares about public education!
http://us.click.yahoo.com/O.5XsA/8WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
~-> 

***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[ppiindia] Re: May '98 riot (5): Modern holocaust in Indonesia

2005-05-06 Terurut Topik Mas Bagong
Lhah, wong sudah jelas kok Broer...
Bahwa masalah mei itu di'blow-up' hanya untuk diskriminasi kelompok
tertentu untuk kepentingan tertentu khan? Coba ingat nggak kasus
kematian satu orang cina yang katanya adalah saksi mei? Ternyata dia
bukan diperkosa tetapi justru hubungan seks-nya sudah dilakukan sejak
lama, bahkan waktu itu berkembang isu bahwa ia dibunuh untuk menutup
mulut... EH, setelah diselidiki ia dibunuh karena memergoki
tetangganya yang mau nyolong, so what?


On 5/6/05, Ambon <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Masalahnya dilihat kasus demi kasus. Kalau dilihat dengan cara pengertian 
> Anda maslahnya bisa gado-gado tak ada penyelesaiannya dari segi hukum. Cara
> 
> pemikiran demikian menurut hematku adalah penghambat dalam membuat 
> Indonesia negara yang berazaskan hukum yang beradab.
> 
> - Original Message - 
> From: "Mas Bagong" <[EMAIL PROTECTED]>
> To: 
> Sent: Friday, May 06, 2005 9:59 AM
> Subject: [ppiindia] Re: May '98 riot (5): Modern holocaust in Indonesia
> 
> 
> > Wueleh...wueleh
> > Berita 'sampah' macam begini masih dipercaya? ck..ck..ck...
> > Kalau mau lihat 'holocaust' sana pergi ke papua! lihat aja berapa
> > banyak orang mati karena keserakahan cukong-cukong di Papua sana!
> > Orang cina mati saat kerusuhan mei? berapa banyak sih? Berapa banyak
> > bila dibandingkan dengan Tiananmen? Berapa banyak dibandingkan dengan
> > yang dibunuh PKI sejak 48 hingga 65 sebelum mereka ditumpes kelor?
> > Atau berapa banyak bila dibandingkan dengan yang dibunuh Westerling di
> > tahun 40-an?
> > Diperkosa? Ternyata gambar-gambar itu 'fake' yang diambil dari filem
> > porno amoi itu sendiri! Coba aja browsing ke Internet...
> > DG
> >
> >
> > On 5/5/05, jonathangoeij <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >> Modern holocaust in Indonesia
> >>
> >> History will always remember the Hitler and the Jewish
> >> holocaust that killed millions of Jews. Families still
> >> live till today and see clearly the horror of those
> >> darkest and helpless days of their life.
> >>
> >> History will always remember everything that the human
> >> race tells it to write, although consciously and
> >> powerfully some of us try to manipulate the facts and
> >> truths contained in it. G30S will be among the list,
> >> where until this very day 200 millions of Indonesians
> >> have never been told that in the incident of September
> >> 30th in 1965, when Soeharto threw over the Indonesian
> >> Communist Party, which then also took over power from
> >> President Soekarno, there were 1 million innocent
> >> Indonesians slaughtered, being accused and slandered
> >> blindly that they were communists.
> >>
> >> May 1998 was an intense month for politic in
> >> Indonesia. The Asian Crisis was not getting any
> >> gentler to the people of Indonesia. At the same time,
> >> the elite, the political players, knew that Soeharto's
> >> time was coming closer, and even Soeharto and his
> >> family also understood this. The system that Soeharto
> >> built worked just fine, therefore, the elite wanted to
> >> keep the system, and just changed the old guards. On
> >> the other hand, the people and the grass root,
> >> demanded total reformation, civil society and
> >> democratic system. People were tired being oppressed
> >> every day and being used all the time by the very
> >> government who were supposed to protect and serve
> >> them, by the system that Soeharto built for 30 years.
> >>
> >> The following pictures provided by Tim Relawan (The
> >> Volunteer Team for Humanitarian Causes) speak very
> >> vividly about what took place during May 13-15
> >> HOLOCAUST in Indonesia - Indonesian Holocaust.
> >>
> >> Riots were engineered and executed very professionally
> >> and viciously. The urban poor were set to be trapped
> >> inside buildings and then burnt to dead by these
> >> unknown force (and yet they exist till this very day).
> >> At the end of the day, there were 2244 burnt bodies
> >> collected from various places in Indonesia.
> >>
> >> Females from Ethnic Chinese descent, and those who
> >> look alike, were raped brutally, the kind of gang
> >> rapes that took place in Bosnia and East Timor.
> >> Females were raped in front of their families by
> >> several people, some of them were killed after being
> >> sexually abused and mutilated. Male members of the
> >> family were forced to rape the female members of the
> >> family. Glasses, curtain rods, metal rods were used to
> >> mutilate the female private parts, after they were
> >> being raped. On and on are the reports.
> >>
> >> People live with very little supplies these days in
> >> Indonesia, rapes are still taking place with no effort
> >> from government to stop this at all (should we
> >> translate the no-real-action from the Government of
> >> Indonesia, as their "blessing" to the most evil
> >> humiliation to the weakest members of society).
> >>
> >> History is writing all these stories, even the stories
> >> of those who are very helpless and hopeless t

[ppiindia] Re: proyek peluru kendali P.T. Pindad

2005-05-06 Terurut Topik Mas Bagong
Sebentar lagi negara males-iya, ostrali dan amrik udah 'kasak-kusuk'
mau menggunting dalam lipatan bagi Indonesia


On 5/5/05, Sandy Dwiyono <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Untuk tahap awal, peluru kendali jarak pendek. Selanjutnya perlu diprikirkan
> untuk peluru kendali jarak menengah dan jauh > 5000 KM.
>  
> Jangan lupa juga, kita perlu memikirkan untuk meluncurkan satelit ke orbit,
> sendiri. seperti proyek Longmarch-nya China.
>  
> Perkuat terus Angkatan Perang
> 
> 
>  
> > 
> > http://www.pikiran-rakyat.com/cetak/2005/0305/05/0602.htm
> > 
> > 
> > Sabtu 05 Maret 2005,
> > 
> > 
> > Bekerja Sama dengan Lapan dan LEN
> > ---
> > Pindad Kembangkan Projek Peluru Kendali
> > 
> > 
> > BANDUNG, (PR).-
> > Projek pembuatan peluru kendali antipesawat terbang tengah
> > dilakukan di Indonesia, untuk memenuhi kebutuhan pertahanan
> > udara akibat embargo suku cadang dari AS dan Inggris. Desain
> > dan produksi peluru kendali bersangkutan, dilakukan oleh PT
> > Pindad Bandung yang bekerja sama dengan Lapan (Lembaga Antariksa
> > dan Penerbangan Nasional) dan PT LEN Industri.
> > 
> > Beberapa sumber di kalangan militer, Kamis (3/2) menyebutkan,
> > projek itu dimaksudkan untuk mengganti peran peluru kendali
> > darat ke udara, Rapier buatan Inggris. Produk peluru kendali
> > yang masih termasuk produk "generasi baru" itu sulit memperoleh
> > suku cadang sehingga kurang dapat diandalkan.
> > 
> > Beranjak dari kondisi ini, Departemen Pertahanan, PT Pindad,
> > Lapan, dan lain-lain sudah melakukan rembukan atas rancangan
> > litbang tentang kebutuhan sistem persenjataan yang dibutuhkan.
> > Namun, belum jelas apakah projek pembuatan peluru kendali
> > dimaksud, termasuk diantara hasil pembahasan litbang itu atau
> > bukan.
> > 
> > Informasi sedang dilakukannya projek pembuatan peluru kendali
> > antipesawat terbang dibenarkan humas PT Pindad Timbul Sitompul.
> > Namun, ia menyatakan kurang mengetahui, apakah peluru kendali
> > yang dibuat itu, peluru kendali udara ke udara, darat ke udara,
> > dari laut ke udara, atau permukaan ke udara.
> > 
> > "PT Pindad memang tengah intensif menyelesaikan projek peluru
> > kendali, yang tentunya berdasarkan permintaan Departemen
> > Pertahanan. Namun, dalam pelaksanaannya kami juga dibantu oleh
> > Lapan dan PT LEN Industri, sesuai dengan spesialisasi masing-
> > masing," ujarnya.
> > 
> > Hanya saja, Timbul Sitompul tak bersedia menyebutkan lebih
> > lanjut, atas spesifikasi peluru kendali bersangkutan. Ia hanya
> > menyatakan, sejauh ini rancangan dasarnya sudah ada dan terus
> > dievaluasi.
> > 
> > PT Pindad sebelumnya membuat propelant (sumber tenaga pendorong
> > roket dan peluru kendali), pada unit pabrik lainnya di Malang.
> > Propelant bersangkutan, menggunakan bahan bakar padat (biasanya
> > digunakan untuk peluru kendali) dan bahan bakar cair (roket
> > penelitian).
> > 
> > Direktur Utama PT Pindad Budi Santoso, serta Direktur Produk
> > Militer Pentadi Poerboyo, belum dapat dikonfirmasi. Saat dihubungi
> > semalam, telefon genggamnya sedang tak aktif.
> > 
> > Secara terpisah, Sekretaris Perusahaan PT LEN Industri Nani,
> > juga membenarkan bahwa memang ada kerja sama dengan PT Pindad
> > dalam projek pembuatan peluru kendali nasional.
> > 
> > Dalam hal ini, PT LEN Industri kebagian merancang dan memproduksi
> > sistem elektronika bagi peluru kendali bersangkutan.
> > 
> > Namun menurutnya, yang kini tengah dikerjakan adalah sistem
> > elektronik untuk peluru kendali yang dipesan TNI AL. PT LEN Industri
> > sebelumnya sudah kedatangan perwakilan dari PT Pindad dan TNI AL
> > sekira Januari lalu, berkaitan dengan projek kerja sama pembuatan
> > peluru kendali itu.
> > 
> > M-59 sukses ?
> > -
> > Sementara itu, projek penjualan senapan semiotomatis sipil M-59
> > (7,62 mm x 51), dikabarkan mendapat respons besar dari kalangan
> > pasar, khususnya AS dan Australia. Bahkan, beberapa pihak pemasaran
> > dari Australia berada di salah satu pabrik senjata PT Pindad.
> > 
> > Timbul Sitompul menyebutkan, kehadiran mereka berkaitan dengan
> > pengamatan langsung produksi senapan M-59 di PT Pindad. Menurutnya,
> > produksi M-59 tampaknya akan dibuat cukup besar, sesuai pesanan
> > peminat dari Australia dan AS. (A-81) ***
> 
> 
> 
> 
> ***
> Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg
> Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
> ***
> __
> Mohon Perhatian:
> 
> 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
> 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
> 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
> 4. Satu email per

Re: [ppiindia] Re: May '98 riot (5): Modern holocaust in Indonesia

2005-05-06 Terurut Topik Ambon
Masalahnya dilihat kasus demi kasus. Kalau dilihat dengan cara pengertian 
Anda maslahnya bisa gado-gado tak ada penyelesaiannya dari segi hukum. Cara 
pemikiran demikian menurut hematku adalah penghambat dalam membuat 
Indonesia negara yang berazaskan hukum yang beradab.

- Original Message - 
From: "Mas Bagong" <[EMAIL PROTECTED]>
To: 
Sent: Friday, May 06, 2005 9:59 AM
Subject: [ppiindia] Re: May '98 riot (5): Modern holocaust in Indonesia


> Wueleh...wueleh
> Berita 'sampah' macam begini masih dipercaya? ck..ck..ck...
> Kalau mau lihat 'holocaust' sana pergi ke papua! lihat aja berapa
> banyak orang mati karena keserakahan cukong-cukong di Papua sana!
> Orang cina mati saat kerusuhan mei? berapa banyak sih? Berapa banyak
> bila dibandingkan dengan Tiananmen? Berapa banyak dibandingkan dengan
> yang dibunuh PKI sejak 48 hingga 65 sebelum mereka ditumpes kelor?
> Atau berapa banyak bila dibandingkan dengan yang dibunuh Westerling di
> tahun 40-an?
> Diperkosa? Ternyata gambar-gambar itu 'fake' yang diambil dari filem
> porno amoi itu sendiri! Coba aja browsing ke Internet...
> DG
>
>
> On 5/5/05, jonathangoeij <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>> Modern holocaust in Indonesia
>>
>> History will always remember the Hitler and the Jewish
>> holocaust that killed millions of Jews. Families still
>> live till today and see clearly the horror of those
>> darkest and helpless days of their life.
>>
>> History will always remember everything that the human
>> race tells it to write, although consciously and
>> powerfully some of us try to manipulate the facts and
>> truths contained in it. G30S will be among the list,
>> where until this very day 200 millions of Indonesians
>> have never been told that in the incident of September
>> 30th in 1965, when Soeharto threw over the Indonesian
>> Communist Party, which then also took over power from
>> President Soekarno, there were 1 million innocent
>> Indonesians slaughtered, being accused and slandered
>> blindly that they were communists.
>>
>> May 1998 was an intense month for politic in
>> Indonesia. The Asian Crisis was not getting any
>> gentler to the people of Indonesia. At the same time,
>> the elite, the political players, knew that Soeharto's
>> time was coming closer, and even Soeharto and his
>> family also understood this. The system that Soeharto
>> built worked just fine, therefore, the elite wanted to
>> keep the system, and just changed the old guards. On
>> the other hand, the people and the grass root,
>> demanded total reformation, civil society and
>> democratic system. People were tired being oppressed
>> every day and being used all the time by the very
>> government who were supposed to protect and serve
>> them, by the system that Soeharto built for 30 years.
>>
>> The following pictures provided by Tim Relawan (The
>> Volunteer Team for Humanitarian Causes) speak very
>> vividly about what took place during May 13-15
>> HOLOCAUST in Indonesia - Indonesian Holocaust.
>>
>> Riots were engineered and executed very professionally
>> and viciously. The urban poor were set to be trapped
>> inside buildings and then burnt to dead by these
>> unknown force (and yet they exist till this very day).
>> At the end of the day, there were 2244 burnt bodies
>> collected from various places in Indonesia.
>>
>> Females from Ethnic Chinese descent, and those who
>> look alike, were raped brutally, the kind of gang
>> rapes that took place in Bosnia and East Timor.
>> Females were raped in front of their families by
>> several people, some of them were killed after being
>> sexually abused and mutilated. Male members of the
>> family were forced to rape the female members of the
>> family. Glasses, curtain rods, metal rods were used to
>> mutilate the female private parts, after they were
>> being raped. On and on are the reports.
>>
>> People live with very little supplies these days in
>> Indonesia, rapes are still taking place with no effort
>> from government to stop this at all (should we
>> translate the no-real-action from the Government of
>> Indonesia, as their "blessing" to the most evil
>> humiliation to the weakest members of society).
>>
>> History is writing all these stories, even the stories
>> of those who are very helpless and hopeless today.
>> Victims and families are terrorized and intimidated,
>> their phone lines are tab. Volunteer helpers are
>> harassed and intimidated, including doctors and
>> psychiatrists. The victims are prisoned and confined
>> in their own little rooms, full of trauma and
>> desperation, lonely and full of shame.
>>
>> History is also writing that today millions of people
>> around the world are not accepting this modern
>> holocaust in Indonesia anymore.
>>
>> http://www.fica.org/prototype/may-riots/korban/thumb.html
>>
>>
>>
>>
>>
>>
>>
>>
>> ***
>> Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia 
>> yg
>> 

[ppiindia] RE: [ekonomi-nasional] Akibat KKN: Anak SD Berusaha Bunuh Diri

2005-05-06 Terurut Topik iming
 Sdr Nizami,Tulisan di bawah ini merupakan hal penting untuk anda pelajari, 
bukan untuk dihindari, apalagi anda mem-ban tulisan saya dalam milis 
ekonomi-nasional.  Anda perlu dikasihani, kalau anda menutup telinga terhadap 
argumentasi pihak lain yang berbeda dengan kepercayaan anda yang belum tentu 
benar.  Indonesia membutuhkan berbagai pemikiran segar yang berbeda2, dan bukan 
burung beo yang hanya bisa meniru suara lain. Bisakah anda membuka milis [EMAIL 
PROTECTED] untuk pihak yang berbeda pikiran dengan anda ? Iming--- On Tue 
05/03, iming < [EMAIL PROTECTED] > wrote:From: iming [mailto: [EMAIL 
PROTECTED]: ekonomi-nasional@yahoogroups.com, ppiindia@yahoogroups.com, [EMAIL 
PROTECTED], [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED]: Tue, 3 May 2005 01:59:30 
-0400 (EDT)Subject: RE: [ekonomi-nasional] Akibat KKN: Anak SD Berusaha Bunuh 
Dirisdr Nizami,anda gak boleh keluar konteks, apalagi bikin judul yang "tidak 
islami". Saran 
saya adalah anda perlu lihat websitenya bappenas, departemen keuangan, dan web 
menko perekonomian. Kalau anda mau mengerti lebih lanjut mengenai private 
public participation (kerja sama swasta dan pemerintah) yang mungkin 
ditafsirkan oleh kelompok sosialis sebagai privatisasi sektor pasal 33 uud45, 
anda boleh juga sih melamar menjadi konsultan IT untuk bappenas. Indonesia akan 
berhasil keluar dari bencana keruwetan, kalau kita memakai pikiran yang jernih 
dan tidak lompat sana sini. Wartawan kita juga banyak yang masih perlu belajar, 
tidak memahami inti persoalan. Anda bisa baca tulisan para pemikir ekonomi yang 
memang kredibel, lalu anda mengajar ekonomi di S1, supaya kekeliruan segera 
berakhir, dan ekonomi makro kita segera bisa bergerak. Salam, Iming --- On Tue 
05/03, A Nizami < [EMAIL PROTECTED] > wrote:From: A Nizami 
[mailto: [EMAIL PROTECTED]: ekonomi-nasional@yahoogroups.com, 
ppiindia@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED], 
[EMAIL PROTECTED]: Mon, 2 May 2005 21:05:18 -0700 (PDT)Subject: 
[ekonomi-nasional] Akibat Privatisasi: Anak SD Berusaha Bunuh DiriIni adalah 
akibat sistem privatisasi yang berlebihan.Akibatnya, hal2 yang seharusnya 
merupakan pelayananpublik yang harus dilakukan pemerintah kepadarakyatnya yang 
telah membayar pajak, dijadikan ajangbisnis untuk mencari keuntungan oleh 
pihakswasta/kapitalis.Sistem pendidikan diprivatisasi, akibatnya banyakmurid SD 
yang bunuh diri karena malu bayar SPP. Meskibiaya SPP hanya Rp 5.000 dan 
"murah" bagi kelompokPro-Privatisasi, tapi bagi rakyat yang miskin, tetapsaja 
biaya yang semurah itu tidak terjangkau. Apalagijika proses privatisasi benar2 
utuh terlaksana. Takmungkin lagi ada sekolah gratis bagi yang tidak mampu.Rumah 
Sakit Pemerintah yang seharusnya melayanikesehatan rakyat diprivatisasi/disuruh 
mencari untung,akibatnya banyak rakyat miskin yang matikarena tidakmendapat 
pelayanan kesehatan yang seharusnya diadapat. Contohnya 
anak berumur 6 tahun yang kena lukabakar meninggal akibat RSCM tidak segera 
melayanikarena birokrasi mengharuskan ada surat miskin sertaberbagai surat 
lainnya.PLN diprivatisasi, sehingga ada ibu di Cengkareng yangbunuh diri karena 
diancam listrik rumahnya akandiputus. Sementara PLN Majalaya akan memakai 
kejaksaanuntuk menagih sekitar 2000 keluarga yang menunggaklistrik.Dalam Islam, 
pemerintah diwajibkan melayani rakyatnya.Padang, api, dan air adalah milik 
bersama yang tidakboleh dimonopoli oleh segelintir pihakswasta/kapitalis.Saya 
pribadi telah berusaha membantu membiayaibeberapa sanak saudara yang kekurangan 
untukkuliah/sekolah. Tapi kemampuan saya terbatas. Sayayakin kemampuan kita 
semua juga terbatas, tidakmencukupi untuk membantu banyak keluarga 
miskin.Pemerintahlah yang sanggup untuk membantu dgn skalabesar. Untuk itu, 
kita harus meyakinkan pemerintahuntuk melaksanakan tugasnya (sambil bersedekah 
sepertibiasa)--- In [EMAIL PROTECTED], "Heru 
Widiyanto"wrote:> Selamat pagi semua dan semoga semuanya 
bahagia,> > Pagi ini cukup dikejutkan, diharukan dan 
harusmerenung dengan berita seorang anak berusaha bunuhdiri karena MALU belum 
bayar SPP 9 bulan.> > Karena alasan ekonomi dan malu ada yang 
melacurkandiri, ada yang maling, copet, merampok, 
korupsi,menipu,menjilat,dll.Juga kadang dah cukup ekonominyatapi masih merasa 
kurang. Terlalu sering yah berita2ttg ini, dan kita kadang dah menganggapnya 
suatu yangbiasa.> > Tapi pagi ini seorang anak, telah mendidik 
orangtuanya, gurunya, sekolahnya, lingkungannya, negaranya,agamanya dan kita 
semua yang bisa merasakannya denganmenutup malu sesuai kapasitasnya dgn bunuh 
diri.> > Seribu persepsi n pendapat bisa kita berikan ke anakini, 
tapi yang jelas saya merasa malu sampai adaperistiwa spt ini. Mari kita baca 
disekitar kita,mungkin ada yang ngalami spt anak ini, jgn sampai halini terjadi 
padalingkungan yang kita 
bisamenjangkaunya. APAKAH KITA MASIH DIKATAKAN BERIMAN,BILA ADA SAUDARA 
DISEKITAR KITA KELAPARAN, TERMASUKGAK SANGGUPBAYAR SPP SPT INI, SEMENTARA 
KITABERKENYAN

[ppiindia] Re: Mengharamkan Poligami, Melindungi Perzinahan

2005-05-06 Terurut Topik Mas Bagong
Apa bedanya poligami dengan selingkuh, nyeleweng atau punya gendhakan?
DG


On 5/6/05, Ida Z.A <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> bene yg aq maksud adl bunda Fauziah hehehehe...salam kenalnya 
> juga diterima dgn sangat senang hati.
> 
> krn kasus poli udah ditutup mba Lina jd aq gak ksh komen lagi ya. 
> 
> > Selain voli, ada alternatif lain nggak?...ehm, kalo renang 
> kemungkinan ibu setuju tipiss...ya apa aja deh krn aq suka semua.
> 
> --- In ppiindia@yahoogroups.com, "fauziah swasono" <[EMAIL PROTECTED]> 
> wrote:
> > --- In ppiindia@yahoogroups.com, "Ida Z.A" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> > > gimana yah lieur juga setelah tahu soal poli polian...ada gak yah 
> > > poligami dilakukan bukan atas hawa nafsu ?? aa pusing 
> > > 
> > > mba Carla..Mba Lina...ditutup deh poly-nya..mending kita buat 
> grup 
> > > voli aja..pas kan jumlahnya: C-L-Lst-Id-Rl-ibu Fzh
> > > 
> > 
> > Ibu Fzh itu merefer pada saya? Kalau ya, thanks.. salam kenal. (jadi
> > inget mahasiswa di jkt, manggil Ibu... :D padahal rasanya saya nggak
> > tua2 amat). Kalau pun bukan refer ke saya, gpp.
> > Saya juga kagum thread poligami ini panjang banget, gak 
> abis2nya :D
> > Menurut saya pribadi untuk menilai hal ini adalah case by case. Soal
> > debat hukum agamanya, biarlah para ulama yg bener2 ahli yang
> > mikirnya... Soal pendapat pribadi, yah masing2 orang punya pendapat 
> yg
> > paling bener menurut dia, makanya threadnya terus manjang ya...
> > Selain voli, ada alternatif lain nggak? 
> > 
> > salam,
> > :) fau
> 
> 
> 
> 
> 
> ***
> Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg
> Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
> ***
> __
> Mohon Perhatian:
> 
> 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
> 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
> 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
> 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
> 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
> 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
>  
> Yahoo! Groups Links
> 
> 
> 
>  
> 
> 
>


 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Ever feel sad or cry for no reason at all?
Depression. Narrated by Kate Hudson.
http://us.click.yahoo.com/LLQ_sC/esnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
~-> 

***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[ppiindia] Re: May '98 riot (5): Modern holocaust in Indonesia

2005-05-06 Terurut Topik Mas Bagong
Wueleh...wueleh
Berita 'sampah' macam begini masih dipercaya? ck..ck..ck...
Kalau mau lihat 'holocaust' sana pergi ke papua! lihat aja berapa
banyak orang mati karena keserakahan cukong-cukong di Papua sana!
Orang cina mati saat kerusuhan mei? berapa banyak sih? Berapa banyak
bila dibandingkan dengan Tiananmen? Berapa banyak dibandingkan dengan
yang dibunuh PKI sejak 48 hingga 65 sebelum mereka ditumpes kelor?
Atau berapa banyak bila dibandingkan dengan yang dibunuh Westerling di
tahun 40-an?
Diperkosa? Ternyata gambar-gambar itu 'fake' yang diambil dari filem
porno amoi itu sendiri! Coba aja browsing ke Internet...
DG


On 5/5/05, jonathangoeij <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Modern holocaust in Indonesia
> 
> History will always remember the Hitler and the Jewish
> holocaust that killed millions of Jews. Families still
> live till today and see clearly the horror of those
> darkest and helpless days of their life. 
> 
> History will always remember everything that the human
> race tells it to write, although consciously and
> powerfully some of us try to manipulate the facts and
> truths contained in it. G30S will be among the list,
> where until this very day 200 millions of Indonesians
> have never been told that in the incident of September
> 30th in 1965, when Soeharto threw over the Indonesian
> Communist Party, which then also took over power from
> President Soekarno, there were 1 million innocent
> Indonesians slaughtered, being accused and slandered
> blindly that they were communists. 
> 
> May 1998 was an intense month for politic in
> Indonesia. The Asian Crisis was not getting any
> gentler to the people of Indonesia. At the same time,
> the elite, the political players, knew that Soeharto's
> time was coming closer, and even Soeharto and his
> family also understood this. The system that Soeharto
> built worked just fine, therefore, the elite wanted to
> keep the system, and just changed the old guards. On
> the other hand, the people and the grass root,
> demanded total reformation, civil society and
> democratic system. People were tired being oppressed
> every day and being used all the time by the very
> government who were supposed to protect and serve
> them, by the system that Soeharto built for 30 years. 
> 
> The following pictures provided by Tim Relawan (The
> Volunteer Team for Humanitarian Causes) speak very
> vividly about what took place during May 13-15
> HOLOCAUST in Indonesia - Indonesian Holocaust. 
> 
> Riots were engineered and executed very professionally
> and viciously. The urban poor were set to be trapped
> inside buildings and then burnt to dead by these
> unknown force (and yet they exist till this very day).
> At the end of the day, there were 2244 burnt bodies
> collected from various places in Indonesia.
> 
> Females from Ethnic Chinese descent, and those who
> look alike, were raped brutally, the kind of gang
> rapes that took place in Bosnia and East Timor.  
> Females were raped in front of their families by
> several people, some of them were killed after being
> sexually abused and mutilated. Male members of the
> family were forced to rape the female members of the
> family. Glasses, curtain rods, metal rods were used to
> mutilate the female private parts, after they were
> being raped. On and on are the reports. 
> 
> People live with very little supplies these days in
> Indonesia, rapes are still taking place with no effort
> from government to stop this at all (should we
> translate the no-real-action from the Government of
> Indonesia, as their "blessing" to the most evil
> humiliation to the weakest members of society).
> 
> History is writing all these stories, even the stories
> of those who are very helpless and hopeless today.
> Victims and families are terrorized and intimidated,
> their phone lines are tab. Volunteer helpers are
> harassed and intimidated, including doctors and
> psychiatrists. The victims are prisoned and confined
> in their own little rooms, full of trauma and
> desperation, lonely and full of shame. 
> 
> History is also writing that today millions of people
> around the world are not accepting this modern
> holocaust in Indonesia anymore.
> 
> http://www.fica.org/prototype/may-riots/korban/thumb.html
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> ***
> Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg
> Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
> ***
> __
> Mohon Perhatian:
> 
> 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
> 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
> 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
> 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
> 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
> 6. kembali menerima email:

[ppiindia] Re: Mengharamkan Poligami, Melindungi Perzinahan

2005-05-06 Terurut Topik Ida Z.A
bene yg aq maksud adl bunda Fauziah hehehehe...salam kenalnya 
juga diterima dgn sangat senang hati.

krn kasus poli udah ditutup mba Lina jd aq gak ksh komen lagi ya. 

> Selain voli, ada alternatif lain nggak?...ehm, kalo renang 
kemungkinan ibu setuju tipiss...ya apa aja deh krn aq suka semua.

--- In ppiindia@yahoogroups.com, "fauziah swasono" <[EMAIL PROTECTED]> 
wrote:
> --- In ppiindia@yahoogroups.com, "Ida Z.A" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> > gimana yah lieur juga setelah tahu soal poli polian...ada gak yah 
> > poligami dilakukan bukan atas hawa nafsu ?? aa pusing 
> > 
> > mba Carla..Mba Lina...ditutup deh poly-nya..mending kita buat 
grup 
> > voli aja..pas kan jumlahnya: C-L-Lst-Id-Rl-ibu Fzh
> > 
> 
> Ibu Fzh itu merefer pada saya? Kalau ya, thanks.. salam kenal. (jadi
> inget mahasiswa di jkt, manggil Ibu... :D padahal rasanya saya nggak
> tua2 amat). Kalau pun bukan refer ke saya, gpp.
> Saya juga kagum thread poligami ini panjang banget, gak 
abis2nya :D
> Menurut saya pribadi untuk menilai hal ini adalah case by case. Soal
> debat hukum agamanya, biarlah para ulama yg bener2 ahli yang
> mikirnya... Soal pendapat pribadi, yah masing2 orang punya pendapat 
yg
> paling bener menurut dia, makanya threadnya terus manjang ya...
> Selain voli, ada alternatif lain nggak? 
> 
> salam,
> :) fau




 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Help save the life of a child.  Support St. Jude Children's Research Hospital's
'Thanks & Giving.'
http://us.click.yahoo.com/mGEjbB/5WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
~-> 

***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[ppiindia] Re: Mengharamkan Poligami, Melindungi Perzinahan

2005-05-06 Terurut Topik fauziah swasono
--- In ppiindia@yahoogroups.com, "Ida Z.A" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> gimana yah lieur juga setelah tahu soal poli polian...ada gak yah 
> poligami dilakukan bukan atas hawa nafsu ?? aa pusing 
> 
> mba Carla..Mba Lina...ditutup deh poly-nya..mending kita buat grup 
> voli aja..pas kan jumlahnya: C-L-Lst-Id-Rl-ibu Fzh
> 

Ibu Fzh itu merefer pada saya? Kalau ya, thanks.. salam kenal. (jadi
inget mahasiswa di jkt, manggil Ibu... :D padahal rasanya saya nggak
tua2 amat). Kalau pun bukan refer ke saya, gpp.
Saya juga kagum thread poligami ini panjang banget, gak abis2nya :D
Menurut saya pribadi untuk menilai hal ini adalah case by case. Soal
debat hukum agamanya, biarlah para ulama yg bener2 ahli yang
mikirnya... Soal pendapat pribadi, yah masing2 orang punya pendapat yg
paling bener menurut dia, makanya threadnya terus manjang ya...
Selain voli, ada alternatif lain nggak? 

salam,
:) fau




 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Help save the life of a child.  Support St. Jude Children's Research Hospital's
'Thanks & Giving.'
http://us.click.yahoo.com/mGEjbB/5WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
~-> 

***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[ppiindia] Re: Mengharamkan Poligami, Melindungi Perzinahan

2005-05-06 Terurut Topik Lina Dahlan
gak usah alergi sama poli-polian itu..aku aja ngurusin 
polipropylene, policarbonate, polietylene...polyester.

Tentu aja pasti ada hawa nafsu itu mbak..sama seperti monogami..apa 
gak ada hawa nafsu?? Perkawinan itu kan (yang mono or poly) kan 
ujung2nya memang untuk menyalurkan hawa nafsu secara benar. Jadi, 
gak usah sungkan, manusiawi aja sih. Yang normal ya mono yang 
darurat ya poly. 

hi..hi...pusing ya? iya deh close this case. tok..tok..tok.


--- In ppiindia@yahoogroups.com, "Ida Z.A" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> gimana yah lieur juga setelah tahu soal poli polian...ada gak yah 
> poligami dilakukan bukan atas hawa nafsu ?? aa pusing 
> 
> mba Carla..Mba Lina...ditutup deh poly-nya..mending kita buat grup 
> voli aja..pas kan jumlahnya: C-L-Lst-Id-Rl-ibu Fzh
> 
> 
> --- In ppiindia@yahoogroups.com, "Lina Dahlan" <[EMAIL PROTECTED]> 
> wrote:
> > Bila polygami itu menyebabkan rusaknya sebuah perkawinan, itu 
> > namanya polygaminya gak berhasil...atau bahkan bukan poligamy 
> > namanya...he...he...
> > 
> > --- In ppiindia@yahoogroups.com, Carla Annamarie 
> > <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> > > 
> > > referrred to ur statement below regarding polygami..it clearly 
and
> > > resolutely stated in Q'uran that men shall be allowed to marry 
> > more than
> > > one women, but u definitely know that in reality polygami may 
or 
> > shall
> > > destroy marriage.., i think it's a dead-end..,
> > > as i could say marriage is for once..and it's until death do 
> > apart...and
> > > it's stipulated in the heart of every men that had made a  vow 
> > before
> > > God..that he shall  pledge his love and life for only one 
> > womenthat vow
> > > is his honor...
> > > 
> > > i rest my case...
> > > 
> > > 
> > > 
> > 
> 
>
> > 
> > >   farid 
> > 
> 
bajber   
> >   
> > >   <[EMAIL PROTECTED]To:   
> > ppiindia@yahoogroups.com  
> > >   m>   
> > cc: 
> > >   Sent by: Subject:  Re: 
> > [ppiindia] Re: Mengharamkan Poligami, 
> > >   [EMAIL PROTECTED] Melindungi 
> > Perzinahan  
> > >   
> > 
> 
ups.com  
> > 
> > 
> 
>
> > 
> > 
> 
>
> > 
> > >   05/04/2005 
> > 
> 
06:10
> >  
> > >   
> > 
> 
PM   
> > 
> > >   Please respond 
> > 
> 
to   
> >  
> > >   
> > 
> 
ppiindia 
> > 
> > 
> 
>
> > 
> > 
> 
>
> > 
> > > 
> > > 
> > > 
> > > 
> > > ..quite agree with the view that for some reasons, polygamy 
may 
> > destroy
> > > marriage...i didnt say anything abt it...but anyhow it has 
been 
> > clearly
> > > stipulated, both in holy book qur'an or hadist, that is a legal
> > > practise...can't we abolish or refute it?.  we should respect 
> > religious
> > > stipulations, shoudn't we? if men are supposed to be 
> civilised 
> > in our
> > > sexual needs (wife), why we could not be committed to our 
> > religion?.  which
> > > is the holy guidance, wives or religion?
> > > 
> > > FB
> > > 
> > > 
> > > 
> > > Carla Annamarie <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> > > 
> > > is it ur best defence or perhaps a plea..:))..
> > > it's a undeniable fact that when it comes to sex matters..men 
is 
> > the
> > > predator.., im not talking bias.., for example u cant denied a 
> > men's
> > > biological system here..,rite? when u re talking abt 
> > sex..especially..
> > > anyway, i agree when it takes two ppl to conduct sex..bcs it 
need 
> > two to
> > > tango..:))..but i dont blame men for having such a 
overcapacity or
> > > consumptive desire.., but after married men should  be more 
> > civilised
> > > concerning sexual needs bcs their needs is fulfilled by their 
> > wifes..so
> > > having affairs or polygamy is out of question..., if men re 
still
> > > single..he doesnt have obliga

[ppiindia] [hardrockfm] Fw: [Gen98UNAI] Bukan Joke - Fakta Ilmiah

2005-05-06 Terurut Topik Carla Annamarie

- Forwarded by Carla Annamarie/PRUIDN/IDN/Prudential on 05/06/2005
02:04 PM -


  "Johann Hutubessy"

  , "Rio  
  orix.co.id>Wicaksono" <[EMAIL 
PROTECTED]>, "Mario Oscar"   
  Sent by:   <[EMAIL PROTECTED]>, "Dinar 
Prameswari"   
  [EMAIL PROTECTED] <[EMAIL PROTECTED]>, "Lisa 
Djakaria" 
  oups.com   <[EMAIL PROTECTED]>
 
cc: 

Subject:  [hardrockfm] Fw: 
[Gen98UNAI] Bukan Joke - Fakta   
  05/06/2005 01:39   Ilmiah 

  PM

  Please respond to 

  hardrockfm










 Hidup Babi-Babi...
 Bukan Joke - Fakta Ilmiah

 Tahukah anda bahwa jika anda berteriak terus menerus selama 8 tahun, 7
 bulan dan 6 hari, energi yang anda keluarkan akan cukup untuk memanaskan
 secangkir kopi
 -->(Ngapain? Nggak sebanding sama hasilnya)

 Jika anda kentut secara konsisten selama 6 tahun 9 bulan, anda akan
 menghasilkan gas yang cukup untuk menciptakan energi yang diperlukan dalam
 membuat bom atom.
 -->(Nah, kalo ini mendinganlah, lebih sebanding)

 Durasi orgasme seekor babi dapat mencapai 30 menit lamanya!!
 -->(kalo reinkarnasi ada yang berminat jadi Babi ? Cuma gue bingung kok
 bisa-bisanya tau soal ini ya)

 Membenturkan kepala ke tembok menghabiskan 150 kalori setiap jamnya.
 -->(Hmm...Gue masih kepikiran soal babi tadi..)

 Dari banyak spesies, hanya manusia dan lumba-lumba yang bisa melakukan
 seks sebagai sebuah kesenangan.
 -->(Oh jadi itu sebabnya Flipper sang lumba-lumba selalu tersenyum dan
 babi bisa orgasme 30 menit? Nggak adil, nggak adil !)

 Semua beruang kutub kidal.
 -->(Sebodo amaaattt!)

 Seekor kecoa mampu bertahan hidup selama 9 hari tanpa kepala, sebelum mati
 karena kelaparan.
 -->(Hii syeerem... Jadi next time kalo mau mbunuh kecoa, make sure seluruh
 badan ancur!)

 Seekor kutu mampu melompat sejauh 350 kali panjang badannya. Kira-kira
 sama dengan seorang manusia melompat sejauh lapangan sepak bola!!!
 -->(masih kebayang yang tadi..30 menit bow...kebayang nggak sih? dan
 kenapa mesti babi?)

 Belalang sembah jantan tidak bisa membuahi betinanya selama kepalanya
 masih menempel pada tubuhnya. Sang betina harus memulai ritual seks dengan
 memenggal kepala sang jantan.

 Beberapa jenis singa mampu kawin sebanyak 50 kali dalam sehari.
 -->(Boleh juga, tapi lebih gila babi. Quality over quantity bow...)

 Alat perasa pada kupu-kupu adalah kakinya.
 -->(Hii...)

 Bintang laut tidak mempunyai otak...
 -->(Ah, nggak cuma bintang laut. Manusia juga ada huehue...)

 Moral of the Story:
 Gile juga tuh babi... salut... jadi pikir2 yah kalo ngatain orang babi
 hehehehe..







Yahoo! Groups Links
  To visit your group on the web, go to:
  http://groups.yahoo.com/group/hardrockfm/

  To unsubscribe from this group, send an email to:
  [EMAIL PROTECTED]

  Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.



 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
DonorsChoose. A simple way to provide underprivileged children resources 
often lacking in public schools. Fund a student project in NYC/NC today!
http://us.click.yahoo.com/5F6XtA/.WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
~-> 

***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali mener

Re: [ppiindia] Re: Mengharamkan Poligami, Melindungi Perzinahan

2005-05-06 Terurut Topik Samudjo
Dear Carla,
Thank you for your thumb
Tapi saya tidak termasuk "endangered species"
Banyak yang lebih dari saya, agak susah mencarinya
Karena mereka biasanya ada di latar belakang
Termasuk mbak Carla sendiri barangkali
Paling tidak saya berharap mempunyai andil
Membuat dunia ini lebih nyaman didiami
Samudjo
- Original Message -
From: "Carla Annamarie" <[EMAIL PROTECTED]>
To: 
Sent: Friday, May 06, 2005 10:11 AM
Subject: Re: [ppiindia] Re: Mengharamkan Poligami, Melindungi Perzinahan


>
> it's an honest and humble confession...to acknowledge the part of being a
> man.., still struggle with the same battle to conquer himself..to deal
with
> mortal temptations...
> anyway...beyond reasonable doubt.., i give two thumbs up for pak
> Samudjo..:))..
> very rare nowdays...
>
>
> rgrds,
> carla
>
>
>
>
>   "Samudjo"
>   <[EMAIL PROTECTED]To:

>   .com>cc:
>   Sent by: Subject:  Re: [ppiindia]
Re: Mengharamkan Poligami,
>   [EMAIL PROTECTED] Melindungi Perzinahan
>   ups.com
>
>
>   05/04/2005 06:52
>   PM
>   Please respond to
>   ppiindia
>
>
>
>
>
>
> The teaching is very clear
> "Do not approach adultery, for that way is very low"
> "Maintain your gaze"
> "Take care of orphan, marry their mother if necessary"
> "If you are afraid of being dishonest marry only one"
> But to be honest I have not reach that pious yet
> still attracted to anything moves and glitters
> Though I know not every glitter is gold
> May Allah forgive me,
> Samudjo
> - Original Message -
> From: "Carla Annamarie" <[EMAIL PROTECTED]>
> To: 
> Sent: Wednesday, May 04, 2005 4:07 PM
> Subject: Re: [ppiindia] Re: Mengharamkan Poligami, Melindungi Perzinahan
>
>

DISCLAIMER: The information contained in this communication is intended solely 
for the use of the individual or entity to whom it is addressed and others 
authorized to receive it. It may contain confidential, legally privileged 
information or otherwise protected by law from disclosure and is intended 
solely for the use of the addressee. If you are not the intended recipient you 
are hereby notified that any disclosure, copying, distribution or taking any 
action in reliance on the contents of this information is strictly prohibited 
and may be unlawful. Unless otherwise specifically stated by the sender, any 
documents or views presented are solely those of the sender and do not 
constitute official documents or views of  PT Apexindo Pratama Duta Tbk. If you 
received this email in error, please immediately notify the sender or our email 
administrator at [EMAIL PROTECTED] and delete it from your system. Thank you.




 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Give the gift of life to a sick child. 
Support St. Jude Children's Research Hospital's 'Thanks & Giving.'
http://us.click.yahoo.com/lGEjbB/6WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
~-> 

***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/