Re: [iagi-net] Tes email dari sekretariat
yoi jost agus hendratnokonco sinau cah geologidepartemen teknik geologi ft ugmHp. 081328401771 / tidak ada WA, On Wednesday, November 11, 2020, 10:40:27 AM GMT+7, Benyamin Benyamin wrote: Ok Pada tanggal Rab, 11 Nov 2020 10:36, Sekretariat IAGI menulis: tgl 11/11/2020 jam 10:34am Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa) Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta (a/n IAGI) No. Rek: 123 0085005314 Facebook Page: IAGI Page Facebook Group: IAGI Group Instagram: @iagi Twitter: @iaginet Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa) Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta (a/n IAGI) No. Rek: 123 0085005314 Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. UNIVERSITAS TRISAKTI "Is a one stop learning for sustainable development" Kampus A, Jl. Kyai Tapa No.1, Grogol Jakarta Barat 11440 - INDONESIAwww.trisakti.ac.id (t) +62-21.566 3232, (f) +62-21.567 3001 Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa) Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta (a/n IAGI) No. Rek: 123 0085005314 Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa) Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta (a/n IAGI) No. Rek: 123 0085005314 Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list.
Re: [iagi-net] SIARAN PERS IAGI: URBAN GEOLOGI UNTUK PEMBANGUNAN WILAYAH PERKOTAAN
Bayang-bayang semu daya dukung lingkungan geologi perkotaan kita...hiks..hiks.. Populasi perkotaan kita sudah terlanjur overload dan daya dukung lingkungan geologi perkotaan (yang sebagian besar berada pada endapan kuarter) sudah masuk kategori kritis.Jangan melihat Jakarta saja, mari kita cek/ lihat kekritisan daya dukung lingkungan geologi perkotaan (yang berbasis endapan/ geologi kuarter) : Banda Aceh, Padang lowland; Pekanbaru; Medan; Jambi; Palembang; Cirebon; Serang; Semarang low land??; Yogyakarta; Surabaya; Malang; Bandung; Denpasar; Balikpapan, Samarinda; Pontianak; Makasar, Manado; Kendari; Palu; Mataram; Ternate; Gorontalo lowland; Bogor; Kupang, Jayapura lowland. Lalu kemudian overlay kekritisan daya dukung lingkungan geologi kuarter perkotaan tersebut, dengan tumbuhnya Proyek-proyek Strategis Nasiona (PSN)dan properti yang tumbuh di perkotaan tersebut atau tepian perkotaan tsb. Kemudian overlay dengan trend pertumbuhan populasi di tiap perkotan atau pertumbuhan bangunan fisik di perkotaan tsb, maka kita akan mendapatkan bayang-bayang semu daya dukung geologi perkotaan kita tersebut rentan dan highrisk juga highcost untuk menghadapi akselarerasi efek rumah kaca yang didalamnya curah hujan ekstreem; menciutnya RTH (ruang terbuka hijau); besarnya air limpasan, makin seringnya angin putting beliung di perkotaan. Makin baik kondisi SDG goal ditiap propinsi, sebetulnya makin menekan wilayah pertumbuhan perkotaan. Perkotaan kita saat ini sebagian besar tumbuh diatas kondisi geologi kuarter...yang sudah memasuki masa-masa kritis daya dukungnya. Apalagi jika perkotaan tersebut ditopang oleh endapan banjir, endapan pantai, endapan sungai yang kebetulan mempunyai PGA (peak ground acceleration) yang tinggi atau yang sudah terindikasi naiknya muka air laut perairan umum di Indonesia (kota pantai…). Ada kilang-kilang raksasa untuk pasokan ketahanan energi pada wilayah tertentu, akan dibangun ditepian sungai besar dan bertumpu pada sedimen kuarter yang lunak…, Andai sungainya meluap….hiks tenan...hiks... Bagaimana dengan calon ibukota negara kita di sana? Imaginasi teknologi, imaginasi inovatif, dan material cerdas yang terus dikembangkan untuk sebuah perkotaan besar, mampukan beradaptasi dengan daya dukung lingkungan geologi kuarter yang demikian… Sumonggo dapat cek dan ricek...untuk mengurangi berbagai resiko lingkungan di kemudian hari... melu hiks, gushend.89 agus hendratnokonco sinau cah geologidepartemen teknik geologi ft ugmHp. 081328401771 / tidak ada WA, On Friday, January 10, 2020, 10:29:57 AM GMT+7, Sekretariat IAGI wrote: SIARAN PERS IAGI: URBAN GEOLOGI UNTUK PEMBANGUNAN WILAYAH PERKOTAAN - By Admin - Berita - (0) Komentar Jakarta, 9 Januari 2020. Banjir Jakarta dan sekitarnya di awal 2020 lebih membuka kesadaran akan perlunya harmonisasi kehidupan manusia dengan kondisi alam sekitarnya. Kondisi alam (permukaan dan bawah permukaan) daerah Jabodetabek sebagai tempat tinggal dan dan bearaktifitas jutaan manusia, semakin berat menyangga kehidupan. Untuk itu pengelolaan dan penataan ruang kota yang benar dan baik adalah sangat esensial. Dalam upaya pengelolaan dan penataan ruang ini, geologi perkotaan (urban geologi) semestinya memegang peran penting sebagaiacuandanpanduan. Tidak hanya untuk wilayah Jabodetabek saja, kalau ditarik ke tataran lebih luas, populasi manusia terus meningkat secara eksponensial membutuhkan dukungan sumber daya kebumian untuk menopang kelangsungan hidupnya yang juga meningkat terus. Untuk itu urban geologi akan sangat diperlukan bagi pengembangan kota-kota di dunia.Dalam Diskusi Siang (Luncheon Talk) pada 9 Jan 2020 bertajuk “Urban Geology 4.0” untuk Pembangunan DKI Jakarta, isu-isu di atas dibahas dari berbagai sudut geologi. Diskusi yang dihelat oleh Pengurus Daerah Ikatan Ahli Geologi Indonesia (Pengda IAGI) DKI Jakarta menghadirkan 4 narasumber pemantik diskusi yakni ... BACA SELENGKAPNYA, Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa) Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta (a/n IAGI) No. Rek: 123 0085005314 Facebook Page: IAGI Page Facebook Group: IAGI Group Instagram: @iagi Twitter: @iaginet Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa) Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta (a/n IAGI) No. Rek: 123 0085005314 Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or
Re: [iagi-net] Post Geohazard: Geotrip Sumba, Untuk Indonesia
Saya kira ini bukan geotrip, tapi memang jalan-jalan kuliner, piknik, dan sedikit urus social mengatasnamakan JCY 2019..., tapi tetap sah-sah saja, hanya kurang "nendang" sebagai sebuah kegiatan kolektif (seandainya ingin mengangkat unsur edukasi dan geowisata…atas nama komunitas kegeologian kita). Karena foto yang ada di website IAGI tsb bukan mencerminkan foto based on geotrip…, tapi foto piknik dan jalan-jalan heppi..dan itu memang menyehatkan bagi yang menjalankan...hehehe..., apalagi ada cap "geotour Indonesia.." hehehe... salam, gushend.89 agus hendratnokonco sinau cah geologidepartemen teknik geologi ft ugmHp. 081328401771 / tidak ada WA, On Thursday, March 14, 2019 03:27:29 PM +07, iagi...@cbn.net.id wrote: - Post Geohazard: Geotrip Sumba, Untuk Indonesia post date: 14-Mar-2019 - Sebagai pembuka rangkaian kegiatan Pre Event JCY 2019 oleh HAGI – IAGI – IAFMI – IATMI telah dilaksanakan kegiatan Post Geohazard Trip Sumba Mengeksplorasi keindahan alam nan eksotis yang masih tersembunyi di Pulau Sumba. Geologi, kuliner, flora fauna, masyarakat, adat, dan budaya. - Baca selengkapnya,... Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa) Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta (a/n IAGI) No. Rek: 123 0085005314 http://www.iagi.or.id/ Facebook Page: IAGI Page Facebook Group: IAGI Group Instagram: @iagi Twitter: @iaginet Steller: https://steller.co/iagi/ Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa) Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta (a/n IAGI) No. Rek: 123 0085005314 Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa) Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta (a/n IAGI) No. Rek: 123 0085005314 Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list.
Re: [iagi-net] Masukan IAGI atas Tata Ruang Paska Bencana SULTENG
Hehehe...rencana induk tersebut tidak bisa ditunda, tapi segera difinal pada akhir Januari 2019 - awal Februari 2019, karena segara ditetapkan untuk rehap dan rekon untuk Sulteng dan besaran biaya yang harus digulirkan…., tentu ada banyak kekurangannya dan rencana induk tata ruang masa depan itu yang perlu dibenahi. Sumonggo dicek ke task force di Bappenas. Sewaktu saya dan RDP (mewakili PP-IAGI) hadir dalam finalisasi peta tata ruang berbasis bahaya geologi di Bappenas, desember 2018 lalu.; terjadi adu argument yang sengit para pakar dari berbagai pihak. Apalagi RDP itu juga kritis…, saya juga mengkritisi beberapa peta yang spasial ada sedikit "mis" skala dan terlalu bersandar pada kejadian (event disaster). Yaa….sudahlah…, saya "keluar" duluan dari rapat itu sebelum ditutup resmi oleh pimpinan rapat. (semoga...ada yang bisa istiqomah menyuarakan ini di birokrasi pada high level meeting di pusat…), apalagi forum itu banyak ahli dan pakar dari berbagai Lembaga, kementrian, dan tentu punya hak suara untuk memutuskan….; saya keluar rapat duluan dan kemudian tetap diam saja, tidak koar-koar di media, apalagi medsos…(lah tidak punya WA...)…, donga saja...untuk Sulteng ke depan… Usai dari Bappenas, di hari lain saya diundang rapat dengan Tim PLTU Suralaya yang di Banten itu, saya sampaikan supaya PLN punya kontijensi plan terhadap early warning system untuk gempa dan tsunami karena erupsi anak Krakatau atau tsunami karena kegempaan yang terkait patahan-patahan aktif di Selat Sunda dan Teluk Lampung..., tapak PLTU Suralaya itu ada di teluk yang menghadap ke utara (memang aman dari tsunami karena longsor anak Krakatau kemarin…) tapi salam, gushend.89 agus hendratnokonco sinau cah geologidepartemen teknik geologi ft ugmHp. 081328401771 / tidak ada WA, On Tuesday, January 15, 2019 03:03:14 PM +07, iagi...@cbn.net.id wrote: - Masukan IAGI atas Tata Ruang Paska Bencana SULTENG post date: 15-Jan-2019 - Palu, 14 Jan 2019. Rancangan Rencana Induk (Rinduk) Pemulihan dan Pembangunan Wilayah Paska Bencana Sulteng sedang disusun oleh Kementerian PPN/ Bappenas. Di beberapa kesempatan IAGI memberikan masukan terutama sekali pada penyiapan peta-peta kebencanaannya. Masukan langsung telah diberikan di acara Diskusi Publik yang diselenggarakan oleh Bappenas di awal Des 2018. Setelahnya di berbagai kesempatan (seminar, diskusi publik) IAGI juga menyuarakan usulannya antara lain pada 21 Des 2018 yang diadakan oleh BNPB dan Perkumpulan Skala di Jakarta, dan pada 6 Jan 2019 diselenggarakan oleh Huma di Jakarta bertajuk “Audit Bencana dan Ekologis dalam Tata Ruang”. BACA SELENGKAPNYA Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa) Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta (a/n IAGI) No. Rek: 123 0085005314 http://www.iagi.or.id/ Facebook Page: IAGI Page Facebook Group: IAGI Group Instagram: @iagi Twitter: @iaginet Steller: https://steller.co/iagi/ Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa) Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta (a/n IAGI) No. Rek: 123 0085005314 Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa) Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta (a/n IAGI) No. Rek: 123 0085005314 Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list.
Re: [iagi-net] Seminar Geowisata Nasional – Gorontalo: di Jurusan Ilmu dan Teknologi Kebumian, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Gorontalo
Bagus Pak Her..., lanjutkan. Sehari setelah gempa Palu kemarin, sebetulnya saya terbang ke Gorontalo untuk rapat menilai kelayakan proyek tambang dan smelter PT Gorontalo Minerals di Pemprov Gorontalo (yang dihadiri Wagub Gorontalo, pejabat provinsi dan pejabat kab.Bone Bolemo, LSM, perangkat desa dan kecamatan lingkar tapak proyek GM), dan sempat jalan2 menyusuri patahan Gorontalo di Kwandang sampai Pantai Utara Kwandang, sehari sebelum rapat itu. Flight dari CGK ke Gorontalo, saya ketemu tim konsultan Kementrian Desa yang sedang melakukan perencanaan dan pengembangan kapasitas desa wisata mandiri di kawasan Kwandang untuk mendongkrak kapasitas pokdarwis Pulau Saronde dari aspek wisata bahari, dll. Begitu mendarat di GTO, tim konsultan itu berkenan saya ajak jalan-jalan sore nyusuri sungai sempit (sebagai daerah zona patahan Gto, dan melihat breksi sesar pada batuan vulkanik di dasar sungai) lalu sampai di teluk Kwandang. Lalu saya diskusi dengan tim tsb dan mengbayangkan, jika ada sumber gempa dangkal berasal dari Subduksi Minahasa di utara Sulut atau patahan mendatar Gto (tenggara - barat lauy), dan itu dangkal..., maka resiko tsunami akan masuk ke teluk Kwandang. Lalu saya tanya, sejauh mana kapasitas masyarakat untuk pengembangan wisata mina bahari di Teluk Kwandang terhadap pemahaman ini? Jawabnya : "ndak ada itu..."Hari berikutnya : saya menjadi tim panelis Pemprov Gto untuk mereview kelayakan proyek GM, dan ketika pembahasan daya dukung tanah, slope, open pit, AAT, kapasitas wastedump-nya dll yang fisik2 di tapak proyek tambang dan smelter, tim GM menyampaikan peta zonasi gempa segmen Sulut dari Kemen.PUPR (2017) dengan beberapa angka pga (peak ground acceleration). Tapi tampilan referensi peta tsb, belum diformulasikan untuk beban dinamis tapak infrastruktur tambang dan smelter GM. Sehingga sentilan diskusi saya jadi panjang diskusi-nya (karena suasana pasca gempa Palu - Donggala)...hehehe. Sehingga sampai sore usai rapat, kelayakan GM masih belum finish / alias belum di-acc Pemprov GTO. Itu satu aspek yang saya lempar ke tim konsultan-nya GM dan manajemen GM yang hadir saat itu. Dan aspek lain, yang tidak perlu saya diskusikan dalam milist ini. Pelajarannya, kata kunci untuk Gorontalo : investasi tambang mineral dan smelter mulai masuk Gto, geowisata gorontalo hebat, patahan gorontalo juga hebat...; heheheInvestasi berbasis pengurangan resiko bencana geologi? Mau...Sumonggo...ini moment yang pas... salam, gushend.89 On Monday, October 15, 2018, 5:27:15 PM GMT+7, iagi...@cbn.net.id wrote: - Seminar Geowisata Nasional – Gorontalo: di Jurusan Ilmu dan Teknologi Kebumian, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Gorontalo post date: 15-Oct-2018 - Gorontalo, 13 Oktober 2018. Kegiatan diawali dengan ekskursi lapangan pada hari Kamis, 11 Oktober 2018, yang diikuti oleh sekitar 70 orang mahasiswa geologi UNG dengan didampingi beberapa dosen ke beberapa lokasi yang kelak akan dijadikan sebagai geosite, seperti lokasi singkapan batu granit di Teluk Tomini yang merupakan lokasi yang dilalui Sesar Gorontalo, kemudian Danau Limboto beserta Benteng Otanaha yang merupakan destinasi kebanggaan Gorontalo. Proses pembentukan Danau Limboto sebagai danau tektonik juga cukup menarik untuk diangkat dan diceritakan secara populer. - BACA SELENGKAPNYA,... -- PIT IAGI ke-47 Pekanbaru, Riau 29 Oktober - 01 November 2018 www.iagiriau.com http://www.iagi.or.id/event/pit-iagi-2018-pekanbaru --- Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa) Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta (a/n IAGI) No. Rek: 123 0085005314 http://www.iagi.or.id/ Facebook Page: IAGI Page Facebook Group: IAGI Group Instagram: @iagi Twitter: @iaginet Steller: https://steller.co/iagi/ PIT IAGI ke-47 Pekanbaru, Riau 29 Oktober - 01 November 2018 www.iagiriau.com http://www.iagi.or.id/event/pit-iagi-2018-pekanbaru Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa) Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta (a/n IAGI) No. Rek: 123 0085005314 Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of
[iagi-net] sekolah siaga bencana
Ini ada artikel dari BPBD DIY dalam mitigasi bencana, ketika yogya tidak ada bencana, dengan upaya edukasi bencana terus menerus. Model ini sudah berkembang di Kota Padang juga Kota Banda Aceh. Jadi untuk me-ngulik berapa besar kontribusi mitigasi bencana geologi di Indonesia Timur (semua ibu kota provinsi di Indonesia Timur yang terpapar resiko geologi), ketika resiko geologi mampir ke ibu kota tsb? Bahkan di Padang, masa OS di SMA saja diisi dengan tsunami drill. Membayangkan berbagai "ospek / masa orientasi siswa dan mahasiswa juga apel pagi jajaran birokrasi di kota-kota Indonesia Timur yang terpapar resiko geologi" selalu mengedepankan tentang edukasi dan peduli mitigasi / pengurangan resiko bencana. PR buat kita semua, termasuk saya juga, supaya tidak "melemah / nglokro" untuk membangun kesadaran seperti ini. Kalau peta resiko geologi "dianggap mengganggu investasi di daerah", maka kita kembangkan "investasi berbasis resiko geologi dengan pola geo-asuransi", tidak sekedar terpapar kebakaran saja, tapi terpapar gempa, tsunami, banjir bandang, tanah longsor, amblesan, likuifaksi.., bangunan dan aset investasi bisa diasuransikan. Maka indeks investasi daerah perlu memasukkan indeks kerawanan terpapar resiko geologi. Tambah mumet...ora.. salam, gushend.89 BPBD Yogyakarta tingkatkan jumlah sekolah siaga bencana Rabu, 25 April 2018 01:31 WIB Ilustrasi - Sejumlah siswa menggotong temannya saat simulasi gempa dan tsunami di SMA Pertiwi 1, Padang, Sumatra Barat, Kamis (10/8/2017). Sekolah tersebut mengisi masa orientasi siswa atau pengenalan kepada siswa baru dengan program siaga bencana berupa simulasi evakuasi gempa dan tsunami. (ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra) Gunung Kidul, DI Yogyakarta (ANTARA News) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Daerah Istimewa Yogyakarta terus berupaya meningkatkan jumlah sekolah siaga bencana (SSB) karena ada 2.906 dari 5.297 sekolah rawan terjadi bencana. Kepala Pelaksana BPBD DIY Biwara Yuswantana di Gunung Kidul, Selasa mengatakan, saat ini di DIY berdiri 71 SSB di mana enam di antaranya di Kabupaten Gunung Kidul. "Jumlah ini disebutnya akan terus digenjot mengingat pembentukan masih terhitung minim jika dibandingkan dengan jumlah sekolah yang berdiri di lokasi rawan bencana. Setiap tahunnya, pihaknya menargetkan bisa membentuk puluhan SSB," kata Birawa. Ia mengatakan di SSB nantinya para siswa akan diberikan edukasi tentang kebencanaan. Materi kebencanaan bahkan akan diberikan secara formal ketika jam pelajaran sehingga nantinya bisa semakin memberikan pengetahuan kepada para siswa mengenai kebencanaan hingga mengantisipasi maupun bertindak ketika terjadi bencana. Dengan adanya pengetahuan semacam ini, para pelajar diharapkan bisa mengaplikasikannya tak hanya di lingkungan sekolah semata, akan tetapi juga di lingkungannya manakala terjadi bencana. "Pada intinya adalah memberikan pemahaman kepada anak serta warga sekolah untuk tanggap, sigap dan tangguh dalam menanggapi bencana," tegas dia. Selain itu, SSB juga mencakup assesment terhadap kesiapan infrastruktur gedung sekolah yang memenuhi standar resiko bencana, ketersedian jalur evakuasi yang layak, dan lain sebagainya. Bahkan jangka panjangnya, BPBD akan mengeser paradigma masyarakat yang semula hanya menyoroti evakuasi kebencanaan menjadi kesiapsiagaan kebencanaan. PIT IAGI ke-47 Pekanbaru, Riau 29 Oktober - 01 November 2018 www.iagiriau.com http://www.iagi.or.id/event/pit-iagi-2018-pekanbaru Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa) Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta (a/n IAGI) No. Rek: 123 0085005314 Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. PIT IAGI ke-47 Pekanbaru, Riau 29 Oktober - 01 November 2018 www.iagiriau.com http://www.iagi.or.id/event/pit-iagi-2018-pekanbaru Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa) Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta (a/n IAGI) No. Rek: 123 0085005314 Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id
Re: [iagi-net] MENUJU NEGARA SADAR BENCANA: SUATU TINJAUAN AKADEMIK
Sangat bagus..., tapi tulisan seperti ini yang mirip-mirip dalam berbagai forum, seminar, diskusi, media, 2 bulan - 2 tahun pasca gempa tsunami Aceh, paska gempa Padang, juga pasca gempa dan tsunami Pangandaran, lalu riilnya gimana? Satu terobosan oleh pemerintah dengan lahirnya UU Penanggulangan Bencana, ada ranah "mitigasi bencana" dengan dana milyaran, lalu muncul profesi Ikatan Ahli Bencana Indonesia (IABI), lalu banyak riset kebencanaan dengan milyaran rupiah, lalu berbagai permen dan PP terkait : Desa Tangguh Bencana, Kota Tangguh Bencana, Sekolah Siaga Bencana...sejak 8 th yang lalu. Adakah yang bisa cekPermen dan PP dengan luncuran dana dari BNPB ke BPBD dan stakeholder daerah yang rawan bencana geologi (misalnya), berapa prosen penguatan kapasitas terkait Kota Tangguh Bencana, Desa Siaga Bencana, Sekolah Tangguh Bencana. Hanya Yogya, Padang dan Banda Aceh yang berani mendeklarasikan sebagai Kota Siaga Bencana; yang kemudian diikuti semua stakeholder dan swadaya utk mewujudkan sadar bencana. Bagaimana dengan Palu, Surabaya, Sorong, Riau, Bengkulu. Bandung, Semarang, Malang, Mataram, Kupang, Ende, Gorontalo, Manado, Kendaridll, sumonggo cek ...hehehe Suatu saat ketika ketika mendarat dan datang ke Sorong / Maumere ..., mestinya kita disambut : "Selamat Datang di Kota Sorong / Maumere. Anda berada di kawaran rawan gempa dan tsunami, tetap waspada dalam menikmati wisata dan kuliner di kota/ daerah ini" dst-nya...hehehe salam, gushend.89 On Friday, October 5, 2018, 12:37:36 PM GMT+8, iagi...@cbn.net.id wrote: - MENUJU NEGARA SADAR BENCANA: SUATU TINJAUAN AKADEMIK post date: 05-Oct-2018 - Dr.Eng. Ir. Adi Maulana, ST.M.Phil. Kepala Pusat Studi Kebencanaan LPPM Universitas Hasanuddin Untuk kesekian kalinya, bangsa kita mengalami kedukaan dengan terjadinya gempa bumi yang diikuti dengan tsunami di Sulawesi Tengah, khususnya Palu dan Donggala. Masih belum pulih duka dan ingatan kita akan dampak gempa yang terjadi di Lombok beberapa bulan yang lalu. Lebih jauh ke belakang, bencana gempa dan tsunami di Aceh meninggalkan sejuta cerita pilu yang tidak akan habis diceritakan sampai anak-cucu. Bencana alam tersebut tidak hanya terjadi di satu kali ditempat-tempat tersebut, tetapi berkali-kali ditempat yang lain dengan dampak yang sangat besar baik dalam bidang sosial, ekonomi, sosial dan budaya. Korban jiwa yang... BACA SELENGKAPNYA,... -- PIT IAGI ke-47 Pekanbaru, Riau 29 Oktober - 01 November 2018 www.iagiriau.com http://www.iagi.or.id/event/pit-iagi-2018-pekanbaru --- Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa) Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta (a/n IAGI) No. Rek: 123 0085005314 http://www.iagi.or.id/ Facebook Page: IAGI Page Facebook Group: IAGI Group Instagram: @iagi Twitter: @iaginet Steller: https://steller.co/iagi/ PIT IAGI ke-47 Pekanbaru, Riau 29 Oktober - 01 November 2018 www.iagiriau.com http://www.iagi.or.id/event/pit-iagi-2018-pekanbaru Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa) Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta (a/n IAGI) No. Rek: 123 0085005314 Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. PIT IAGI ke-47 Pekanbaru, Riau 29 Oktober - 01 November 2018 www.iagiriau.com http://www.iagi.or.id/event/pit-iagi-2018-pekanbaru Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa) Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta (a/n IAGI) No. Rek: 123 0085005314 Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not
Re: [iagi-net] GEOWISATA NUSA TENGGARA PERLU TERUS DIKEMBANGKAN
Asyiick juga rembugan geopark Nusra..., setelah itu menerima kedatangan gempa di sekitar Rinjani..., maka sempurnalah...geopark rinjani dengan kehadiran gempa rinjani...; tentu tidak ditemukan pada kawasan geopark lainnya..yang dilengkapi dengan kedatangan gempa setelah dirembug dengan suka cita geopark rinjani...Saatnya manajemen tawakall dalam berkampanye geopark salam gempa dalam geopark..., gushend.89 On Friday, July 27, 2018 08:17:43 AM WIB, iagi...@cbn.net.id wrote: - GEOWISATA NUSA TENGGARA PERLU TERUS DIKEMBANGKAN post date: 27-Jul-2018 - Lombok, NTB, IAGI – Seminar Nasional Geowisata dihelat oleh Pengda IAGI Nusra di Hotel Aruna Senggigi Lombok dari tanggal 17 Juli hingga 19 Juli tahun 2018, dengan tema “Geowisata untuk mendukung pengembangan ekonomi masyarakat lokal dan pariwisata berkelanjutan”. Acara ini diikuti oleh lebih dari 150 peserta. Kegiatan ini merupakan rangkaian persiapan kegiatan pertemuan Geopark se Asia Pasifik yang rencananya akan dipusatkan di Provinsi NTB, dimana Geopark Rinjani akan menjadi, Baca Selengkapnya, ... Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa) Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta (a/n IAGI) No. Rek: 123 0085005314 http://www.iagi.or.id/ Facebook Page: IAGI Page Facebook Group: IAGI Group Instagram: @iagi Twitter: @iaginet Steller: https://steller.co/iagi/ Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa) Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta (a/n IAGI) No. Rek: 123 0085005314 Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa) Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta (a/n IAGI) No. Rek: 123 0085005314 Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list.
Re: Re: [iagi-net] Quo Vadis Jur Geologi? : kurangi kuota
saat nya PP IAGI memberikan saran untuk pengurangan quota entry masuk sebagai mahasiswa geologi di 33 prodi yang ada. Kalau lulusan geologi sekarang dianggap jenuh..., yooo di kurangi saja kuotanya, atau ada yang beralih jadi geology boarding school ala pesantren, dengan : kurikulum geologi 40%; ilmu keteknikan 15%; ilmu kehidupan dan tirakat (alias nyantri 30%); ilmu kebangsaan 10%, ilmu jalan-jalan dan kuliner 5%. sumonggo yang mau bikin sekolah geologi alternatif masa depan, tidak berbasis dikti, berbasis hukum alam dan hukum nyantri... salam, gushend.89 On Monday, May 21, 2018, 12:49:06 PM GMT+7, Nur Darodjat - ndarod...@yahoo.com
Re: [iagi-net] Bubarkan Jur Geologi?
Cocok dan merdeka sekalipendidikan tertua di nusantara itu adalah model pesantren... geologi ala pesantren juga bagus untuk mulai dikembangkan..tidak perlu aturan ini itu... joz markojoz..., salam, gushend.89 On Tuesday, May 15, 2018, 9:13:40 PM GMT+7, bachtiarwrote: Setuju dengan Kang Sonny Trisunu. Teruskan mendidik pemaham dan pengamal Ilmu Geologi tanpa harus terkungkung oleh pandangan sempit bahwa belajar geologi itu untuk jadi geologist yg kerja di bidang ekstraksi sumberdaya bumi dan atau lingkungan, kebencanaan, keteknikan dan sejenisnya yg berhubungan. Karena pada dasarnya: pengetahuan dan pemahaman tentang geologi, bumi, dan alam semesta pada umumnya kalau dilakukan dengan sebenar-benarnya melalui laku SANTRI MESU -GURU TULADA akan menghasilkan manusia yg siap paripurna lewat pengamalan ilmu geologi-nya itu LEWAT JALAN APAPUN JUGA; bukan hanya mengekstraksi sumberdaya kebumian saja tapi di semua aspek kehidupan yg berinteraksi dengannya. Mungkin agak2 filosofis sifatnya, tetapi saya yakin banyak sdh contoh2 diberikan oleh berbagai macam profesi yg digeluti oleh para santri lulusan pendidikan geologi, di seluruh dunia. Jadi, lanjut saja!! ADB - geologist merdeka Sent from my iPhone On 15 May 2018, at 15.49, sonny t pangestu - sonnytpange...@yahoo.com wrote: jangan dibatasi.biarkan merdeka.dia akan ada jalannya sendiri.geologi tuh landasannya segala ilmu, ngumpul di geologi.bisa di musik'bisa di makananbisa di kopi.bisa di wisatabisa di pemanduan On Tuesday, May 15, 2018, 7:55:46 PM GMT+7, Ok Taufik wrote: kitabicara utk pendidikan geologi itu sendiri , kalau memang tamatan pendidikan Geologi harus usaha di bidang lain..kan artinya tak kena sasaran dengan pendidikan tersebut, apa sebaiknya tak dibatasin Jurusan Geologinya..baik dari sisi lulusan dan keberadaan di PT nya. On Tue, May 15, 2018 at 7:47 PM, sonny t pangestu - sonnytpange...@yahoo.com wrote: molai saja berkarya sendiri.tidak perlu menunggu dapat lowongan atau bergantung kepada orang lain.kalo bisa bikin lowongan kerja.pergilah ke luar rumah ke luar kampung ke luar pulau...huiiih banyak banget yang bisa dikerjakan. On Tuesday, May 15, 2018, 4:00:34 PM GMT+7, Ok Taufik wrote: bagaimana menurut members semua, apa tujuan pendidikan Geologi..kalau akhirnya tak bisa berkarya di bidang Geologi?, Ribuan Fresh Gaduate saat ini tak bisa menyalurkan minatnya untuk berkarya karena tak ada peluan di bidangnya. masihkah layak disebut sarjana keahlian geologi kalau kerja di bank, dagang kulliner, dllnya yg tak ada hubungan dengan pendidikannya.? -- OK Taufik Sent from my Computer® -- -- Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa) Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta (a/n IAGI) No. Rek: 123 0085005314 -- -- Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or. id -- -- DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. -- -- Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa) Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta (a/n IAGI) No. Rek: 123 0085005314 -- -- Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or. id -- -- DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. -- OK Taufik Sent from my Computer® Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa) Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta (a/n IAGI) No. Rek: 123 0085005314 Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id
Re: [iagi-net] IAGI-MAGI TETAP KAWAL PERENCANAAN KAWASAN GEOWISATA LUMPUR SIDOARJO
Opo yo tenan Banyak lhoo kendala di lapangan menginisiasi urusan geowisata menjadi destinasi wisata utama. Contoh : Global Geopark Gunungsewu (DIY, Jateng, Jatim) itu jomplang sekali kalau dilihat dalam aspek destinasi. Kalau urusan "keunikan geologi dan bla-bla berbagai konsep geoheritage, geokonservasi..." diatas kertas, di jurnal ilmiah, di buku-buku lux publikasi khusus...saya ok dan siip sekali. Kalau kita riview implementasinya dan lht serapan ekonomi..., jangan-jangan destinasi iitu tumbuh karena selfi dan medsos, sementara dongeng "keunikan geo-nya.." itu urutan jauh di belakangSekarang bangkitan ekonomi geosite dalam geopark gunungsewu di Gunungkidul lebih tinggi dibanding geosite di wonogiri dan pacitan (sekalipun spasial wonogisi dan pacitan yaaa...Global Geopark Gunungsewu), demikian juga bangkitan partisipasi masyarakat (sosial budaya) terutama tumbuhnya komunitas2 atau pokdarwis. Ini baru tantangan, sementara di Pucak Dlingo, didalamnya ada hutan pinus, puncak becici dll (di Bantul) walau tidak masuk Global Geopark Gunungsewu, karena aspirasi dari bawah, mempunyai bangkitan ekonomi dan multieffect yang lebih besar dibandingkan titik2 geosite geopark gunungsew (area gunungkidul)..., sumonggo di cek.Nah...dan oohjhhLUSI.., geowisata LUSI..., kalau top down dan birokrasi pasti Ok..apalagi komunitas geos2 ini pasti dach...tapi..lihat dulu persepsi sosial budaya dan juga "luka lama masyarakat terdampak" yang "luka-nya" tidak bisa "dirupiahkan atau dipersepsikan geowisata ala kita.." makaitu akan menjadi tantangan TErbesar untuk tidak mengatakan hambatan salam lestari, gushend.89 / iagi On Monday, January 8, 2018, 10:38:35 PM GMT+7, iagi...@cbn.net.idwrote: - IAGI-MAGI TETAP KAWAL PERENCANAAN KAWASAN GEOWISATA LUMPUR SIDOARJO post date: 08-Jan-2018 - Sidoarjo, 3 Januari 2018, Kawasan Lumpur Sidoarjo (LuSi) telah ditetapkan oleh Badan Geologi KESDM sebagai salah satu dari 22 Geoheritage di Pulau Jawa dari total 60 di seluruh Indonesia pada tahun 2015. Usulan LuSi sebagai Kawasan Geowisata juga sudah didukung oleh Pemda dan Pemerintah Pusat sejak tahun 2012. Namun, hingga saat ini masih terkendala beberapa hal terkait birokrasi dan implementasi yang belum maksimal. Dalam paparannya di Kantor Bappeda Sidoarjo hari Rabu, 3 Januari 2018, Reza Permadi beserta Satriagama (IAGI-MAGI) menegaskan . BACA SELENGKAPNYA, Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa) Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta (a/n IAGI) No. Rek: 123 0085005314 http://www.iagi.or.id/ Facebook: iagi Facebook Group: IAGI Group Facebook Page: IAGI Page Instagram: @iagi Twitter: @iaginet Steller: https://steller.co/iagi/ Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa) Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta (a/n IAGI) No. Rek: 123 0085005314 Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa) Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta (a/n IAGI) No. Rek: 123 0085005314 Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list.
Re: [iagi-net] DISKUSI PUBLIK: PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DAN ANCAMAN GEMPA BUMI
Bagus itu, saya besuk diundang oleh Pemprov Jateng untuk mereview rencana Proyek Tanggul Laut teritegrasi Jalan Tol Semarang - Demak oleh Kementrian PUPR. Saya kira ulasan mas Ndaru dan mas Ridwan ini penting dan kita juga bisa ambil peran masing-masing. Ada 22 proyek strategis nasional dan proyek prioritas nasional selama 1 tahun (2017) yang sdh saya review/ evaluasi geologi-nya, baik proyek bandara, rel kereta api sumatera, jaringan SUTET GITET se sumatera, pelabuhan, bendungan, irigasi, 5 kilang pertamina (perluasan), 1 kilang baru pertamina dengan rosfnet di Tuban, PLTGU, PLTU, pipa gas bawah laut dari natuna ke batam, toll, pengembangan lapangan migas, proyek smelter. Dibalik desain proyek -proyek tersebut, ada beberapa geologist yang bekerja dengan analisis yang tajam dan kuat, tapi ada yang sekedarnya..(heheehe). Yaaa...kemudian diarahkan dan dinasehati / dibimbing si konsultannya atau pemilik proyeknyahehehe.. salam, gushend.89 On Tuesday, November 28, 2017, 4:04:17 PM GMT+7, iagi...@cbn.net.idwrote: - DISKUSI PUBLIK: PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DAN ANCAMAN GEMPA BUMI post date: 28-Nov-2017 - Jakarta, 27 November 2017. Pembangunan infrastruktur merupakan hal terpenting yang sedang dilakukan pemerintah saat ini dalam upaya mewujudkan program Nawacita. Program Nawacita yang dilakukan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), menargetkan pada kurun 2015 – 2019 dapat membangun 1000 km jalan tol, 2650 km jalan baru, 30 km jembatan, 65 waduk, 1jt hektar pembangunan irigasi dan perumahan. Pembangunan yang sangat masif ini tidak luput dari tantangan aspek kebumian/ geologi, sehingga perlu adanya - BACA SELENGKAPNYA,... Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa) Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta (a/n IAGI) No. Rek: 123 0085005314 http://www.iagi.or.id/ Facebook: iagi somed Facebook Group: IAGI Group Facebook Page: IAGI Page Instagram: @iagi Twitter: @iaginet Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa) Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta (a/n IAGI) No. Rek: 123 0085005314 Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa) Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta (a/n IAGI) No. Rek: 123 0085005314 Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list.
Re: [iagi-net] KERJA SAMA IAGI-BNPB DALAM PENGELOLAAN PENANGANAN BENCANA
Waa.ini namanya membangun koalisi untuk seduluran, tapi yoo perlu hati-hati...soalnya penganggaran bidang mitigasi bencana (deputi nya pak Wisnu Wijaya) itu basis rencana kegiatan angggaran tahunan (RKAT) APBN membutuhkan belanja yang akuntabel dan tertib spj dalam melaksanakan kegiatan bidang mitigasi bencana geologi jika melibatkan stakeholder a.n. IAGI. Maka langkah nyata tahap-1 adalah pada tahun pertama pasca MoU IAGI dan BNBP harus ada tolok ukur capaian untuk mitigasi jenis bencana, target wilayah, kelompok sasarannya, apakah model pengembangan desa tangguh bencana (destana), sekolah siaga bencana (SSB), taruna siaga bencana (tagana) dll, yang sebetulnya model-model itu sdh banyak didampingi oleh beberapa NGO dibawah MPBI dan BPBD daerah. Na...yang belum "tergarap" sejak BNPB dan BPBD dan stakeholdernya berdiri adalah "Pendidikan wisata berbasis pengurangan resiko bencana..". Cek di kementrian pariwisata (deputi destinasi wisata alam) yang dikampanyekan untuk geowisata, geopark, promosi wisata petualang, dan berbagai wisata alam yang fisiografinya uniq, exotic, tapi mempunyai resiko ancaman geologi. Kampanye bolehlah dan justru harus, tapi pengembangan infrastruktur mitigasi bencana geologi (khususnya) pada destinasi wisata alam yang ada resiko geologi, justru masih dibiarkan. Semua teori, teknologi, rekayasa, konsep, standart prosedur tentang menghadapi resiko geologi itu sudah banyak tersedia, tapiii...belum bisa diakses oleh wisatawan dan perilaku wisatawan saat ini.., pada wilayah ini kita bisa berperan secara maksimal kayaknya, mau dibuktikan..., mari kita siapkan tolok ukurnya kepada BNPB dan Kementrian Pariwisata... salam ber-geowisata aman, nyaman dan bermartabat sebagai wisatawan tanggung bencana, gushend.89 On Sat Jul 29 2017 21:48:06 GMT+0700 (SE Asia Standard Time), iagi...@cbn.net.idwrote: - KERJA SAMA IAGI-BNPB DALAM PENGELOLAAN PENANGANAN BENCANA post date: 29-Jul-2017 - Jakarta, 28 Juli 2017. BNPB dan IAGI sepakat untuk merealisasikan kerjasama pengelolaan penanganan bencana utamanya terkait dengan bencana geologi. Hal ini dibicarakan dan disepakati pada pertemuan antara PP-IAGI dengan BNPB di kantor BNPB Jumat sore lalu (28 Juli 2017). Pertemuan yang dihadiri oleh Deputi Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BNPB, Wisnu Wijaya beserta jajarannya dan delegasi PP-IAGI Sukmandaru Prihatmoko (Ketua Umum), Singgih Widagdo (Ketua Bidang Kebijakan Publik), Anif Punto Utomo (Ketua Bidang Humas dan Publikasi), Arif Zardi Dahlius (Ketua MGEI), Julianta Panjaitan (Ketua ISPG), Nurcholis (Ketua FGMI), Iwan Munajat (Bidang Minerba) dan Rasyita (Humas FGMI). Baca selengkapnya,.. - - Biro media internal IAGI - Joint Convention Malang 2017 (HAGI-IAGI-IAFMI-IATMI) 25-28 September 2017 Ijen Suites Hotel Malang, Jawa Timur www.jointconvex.or.id Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa) Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta (a/n IAGI) No. Rek: 123 0085005314 Bank BCA KCP. Manara Mulia (A/n: Shinta Damayanti) No. Rekening: 255-1088580 Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. Joint Convention Malang 2017 (HAGI-IAGI-IAFMI-IATMI) 25-28 September 2017 Ijen Suites Hotel Malang, Jawa Timur www.jointconvex.or.id Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa) Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta (a/n IAGI) No. Rek: 123 0085005314 Bank BCA KCP. Manara Mulia (A/n: Shinta Damayanti) No. Rekening: 255-1088580 Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in
Re: [iagi-net] Data-data Gunung Gamping
hehehekalau saya urusannya tentu yang ndak ngilmiah dan cenderung "aneh-aneh" to mas Ndaru..., hehehehe.Urusan yang menarik adalah Geomitologi Gunung Gamping sebagai Keunikan Geoculture di Yogya bagian barat...hehehehe Dan kami pernah membawa geosaintis SKKMIGAS untuk fieldtrip ke Gunung Gamping di Ambarketawang...sangat impresif sekali. Situs Gunung Gamping mempunyai banyak aspek, mulai aspek pertahanan kraton Ambarketawang, aspek mitologi, aspek leadership, aspek geokonservasi dan aspek geo-arkeologi yang terkait dengan sejarah kraton ambarketawang (sebelum pindah ke selatan beringharjo) menjadi kraton Yogyakarta. Penggalian batugamping Eosen pada masa itu untuk memanfaatkan batugamping dalam industri pabrik gula wanacatur Gunung Gamping pada waktu dahulu dan hubunganya denganGunung Gamping yang merupakan batuan berumur Eosen ini, kurang lebih seratustahun yang lampau masih berupa perbukitan yang agak tinggi (± 50 m) denganbeberapa puncak. Puncak yang tertinggi disebut Gunung Gede. Pada bukit-bukitini terdapat dua buah goa tempat para jugil mencari batugamping untuk dijual.Didekat Gunung Gede terletak Gunung Tlaga. Menurut keterangan Ter Haar, sisapesanggrahan yang dibangun pada tahun 1755 M juga terletak sebagian di GunungTlaga ini. Selain Gunung Gamping dan Gunung Tlaga pada waktu dulu juga terdapatGunung Ambarketawang (disebelah Timur) dengan beberapa goa yang sangat dalam.Tempat ini dianggap angker (keramat) dan penduduk tidak diperbolehkan mengambilgamping dari goa Gunung Ambarketawang. Selamatan Saparan (Bekakak) jugadipersembahkan kepada danyang yang mbaurekso (menjaga, menghuni) dua buah goadi Gunung Tlogo dan juga kepada Gunung Ambarketawang sendiri. Dua buah goa di Gunung Gede tersebut terletakdisebelah Barat dan Timur. Goa disebelah Barat tempat arwah Kyai dan NyaiWirosuto yang mati terkurang di dalam goa karena runtuh...xixixixxi... salam, gushend.89 On Mon Jun 12 2017 08:11:46 GMT+0700 (SE Asia Standard Time), S. (Daru) Prihatmokowrote: Pak Herman dan Miranda, Mungkin teman-teman Pengda IAGI Yogya punya info ttg ini Gunung Gamping di sebelah barat Yogya ini. Bu Sri Mulyaningsih atau mas Arifudin Idrus atau mas Gushend…monggo… Salam,Daru From: "iagi-net@iagi.or.id" on behalf of "herman darman - herman_dar...@yahoo.com"
Re: [iagi-net] CALL FOR PAPER JCM 2017
Mas Panitia JCM 2017, kalau tema terkait "geosufisme" ada ndak? atau geoculture value dalam kearifan lokal dan konservasi kebumian...ehhehehehehe..Semoga ada yang tertarik riset dan pemikiran tentang geosufisme dalam tata kelola migas dan minerba, atau eksplorasi geologi yang berbudaya menurut kearifan alam Nusantara... salam, gushend.89 / agus hendratno / pp iagi / ugm From: "Ronaldo Irzon - ronaldo_ir...@yahoo.com"
Re: [iagi-net] Indogeo Social Enterprise - draft report for end of 2016
Bagus Pak Herman..lanjutkan. Kebetulan saya yang dosen teknik geologi UGM juga mengajar di S2 Magister Kajian Pariwisata Sekolah Pasca Sarjana UGM, diluar akademik kepariwisataan perlu kontribusi pengetahuan geologi pada stakeholder pariwisata. hehehehehe. Sekarang, ndelalah kersaning Allah, saya diminta sebagai inisiator/ pembimbing untuk tim konsultan pengembangan wisata alam di Kementrian Pariwisata RI. Sedikit bocoran dan dongeng siang hari ini semoga bermanfaat.Strategi pengembangan wisata alam dalam RIPPNAS (Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Nasional) PP no.50 tahun 2011 pasal 4 (ayat 1) dalam penjelasannya : 1. Daya Tarik Wisata Alam Daratan (bentang alam sungai, gunung, pegunungan, perairan danau, goa, daerah perkebunan, daerah pertanian, taman nasional, taman wisata alam, wanawisata, kebun raya)2. Daya Tarik Wisata Alam Perairan Laut (bentang alam pesisir dan pantai, dasar laut, kolom air laut)dengan mengangkat 4 tema besar 1. Wisata Ekologi (Ekowisata) 2. Wisata Geopark 3. Wisata Bahari4. Wisata Petualangan.(Nusa, Tirta, Dirga) maka ke depan sangat dibutuhkan berbagai informasi, pengembangan knowledge, stakeholder dalam portofolio wisata alam yang subtansinya perlu diilustrasikan aspek geologi. Aspek geologi dalam kepariwisataan menggunakan mahzab geo-konservasi. IAGI juga menggunakan madzab konservasi, selain ekstraksi dan mitigasi. Aspek geologi dalam kepariwisataan nasional saat ini didorong menciptakan / membikin portofolio substansi geologi dalam setiap destinasi wisata alam (tentu ini diluar portofolio geopark yang memang sudah "acting" dari aktivis2 geopark / geowisata yang nggeologist dan badan geologi ke kementian pariwisata). Tantangan proyek / new bisnis / new paradigma geologist yang baru atau yang beralih profesi ke sektor konservasi :1. proyek digital marketing setiap destinasi wisata alam dengan subtansi geologi (DEM, gambar ilustrasi, foto, deskripsi yang "nge-klik" enak dibaca dan nyam-nyam lah deskripsi geologinya.) 2. proyek digital map dan peta fisik skala operasional yang memasukkan unsur keunikan geologi dan mitigasi resiko geologinya, terkait destinasi wisata alam se antero nusantara.. Siapa konsumennya? Yaaa wisman dan pelancong2 itu...3. proyek training profesional untuk pemandu wisata dengan link ke ASITA (asosisasi perjalanan wisata) se Nusantara, ada 34 provinsi lho..4. proyek training "safety talk" untuk pengelola jasa wisata alam / pemain bisnis operator wisata alam yang didalamnya ada peluang segala resiko termasuk resiko geologi. Analog dengan safety talk kalau kita mau ke "rig" atau "area tambang". Teori dan aplikasi ini, sedang dijadikan riset mhswa S2 pariwisata ugm, yang S1 nya dulu teknik geologi dan lebih dari 10 tahun hidup di atas "rig pemboran" sebagai basis pengalaman kerja dan sekarang mau jadi pengusaha travel dan training saja Tentu akselerasi finansialnya tidak secepat (hehehe..) kalau bikin portofolio eksplorasi / FS pada IUP logam dan batubara, atau portofolio WK migas, atau WK panasbumi. Tapi dalam kepariwisataan ini, cenderung bermain enterpreunership dulu..., lalu mahir dalam network analysisnya...untuk merangkul semua pihak untuk membangun jaringin bisnis baru bagi geologist ke sektor pariwisata secara sistematik... MAGI PP-IAGI atau IAGI bisa juga menjadi leading untuk training2 profesional kepada new geologist yang pengin masuk bisnis pariwisata, sumonggoWarisan geologi Indonesia itu luar biasa, dan warisan geologi dan geo-culture Indonesia juga sangat luar biasa..., banyak yang menikmati tapi tidak teredukasi alias "mlongo saja" karena keunikan geologi menumpuk dalam prosiding, jurnal jurnal ilmiah, paper training2 terbatas dan bahasanya hanya dimengerti kita sendiri yang geologist (kondisi tertentu memang harus seperti itu), tapi pergerakan jutaan orang yang membanjiri destinasi wisata alam nusantara tiap akhir pekan / libur panjang, kayaknya tidak butuh prosiding dan paper-paper ilmiah dach..., tapi mereka "sangat haus informasi dan keunikan yang mudah dimengerti..." Sumonggo...Kapan-kapan PP IAGI bikin acara training "Pengajian Geologi untuk Pariwisata" salam, gushend.89 From: "herman darman - herman_dar...@yahoo.com"
Re: [iagi-net] Re: Rangkuman Kegiatan Student Research Poster Contest MGEI 2016
weeehhh juara koq "borongan" ki piye critane? hey...fikri, yessy dan renaldi..., wooowww keren...dan kabeh yang tampil dalam SRPC MGEI jelas kuuureeennn fullgood contest dach... Hadiahe perlu njajal harley nya mas Stj kuwi...wkwkwkw Top tenan memang J-Resources, kapan kuwi moge-moge-an lagi ke pondok pesantren? xixixix salam, gushend.89 From: "Zardi Dahlius - zardidahl...@yahoo.com"
[iagi-net-l] Re: [bencana] Meredam Resiko Bencana di Sekitar Kita : dzikir resiko bencana
Apa yang dialami mas Akhmad Murtajib adalah bentuk pergeseran paradigma dalam melihat bencana. Justru gejala ini yang sedang dikampanyekan oleh barbagai pihak diseluruh dunia tentang DRR (disaster risk reduction)/PRB (pengurangan resiko bencana). Pengalaman panjang berbagai pihak dan berbagai negara dalam menangani bencana, akhirnya menemukan suatu pola yang barangkali paling tepat hingga hari ini adalah mengurangi resiko bencana. Kita semua tidur dalam ancaman bencana. Apalagi Indonesia, tiada hari tanpa dinamika bumi indonesia ini, yang cenderung bisa menjadi proses bencana. Apalagi dari sisi sosial, kebijakan, ekonomi, dan politik; juga sebagai sumber bencana. Masih ingat bencana Gempa 30juta SR di Jogja (2 hari setelah 5.9 SR; hebat kan) . Dan penanganan bencana adalah tanggung jawab kita semua (ini spirit dari Protokol Hyogo dalam DRR/PRB), tidak saja masyarakat, tapi semua elemen masyarakat. Ada plus dan minus-nya. Itu pasti. Yang perlu kita kampanyekan adalah bagaimana : denyut nadi dan nafas jantung masing-masing orang, selain sering menyebut nama Tuhan dalam dzikir dan pikir, tapi juga selalu tanggap terhadap sebuah resiko. Mudahnya saja : bangun tidur.., resiko apa yang kira-kira bisa kita alami dari bangun tidur, ke kamar mandi dll sampai beraktivitas ke luar rumah, sampai kembali ke rumah, sampai mau tidur kembali (resiko apa yang terjadi jika saya tidur di rumah ini, di kamar ini dst). Bantuan mie instan yang sering menjadi favorit dalam bantuan korban bencana saat ini, sebetulnya juga tidak mendidik dan itu bagian dari bencana yang lebih besar. Disini ada ketergantungan dari pihak luar : 1. bagaimana kita mengoptimalkan sumberdaya lokal (kangkung, jagung, ketela dst..yang biasa tumbuh di lingkungan masyarakat desa), sehingga ketika bencana, sumberdaya lokal tersebut bisa menopang kebutuhan konsumsi saat darurat. 2. mie instan ? ingat bahan baku mie adalah impor semua, padahal itu produk agroindustri. Kenapa indonesia yang negara pertanian, membuat mie saja harus tergantung dari bahan baku agro dari luar. Ini kan bencana pembodohon produksi dalam negeri. 3. semua unsur dalam mie instan adalah bahan kimia yang mudah membentuk 'karat lemak dalam pembuluh darah; jadi konsumsi mie yang berlebihan mempunyai dampak buruk terhadap kinerja otak dan kinerja stamina kita. Akhirnya jadi bencana pesakitan diri kita. Jadi membantu mie instan bagi korban bencana itu tidak malah menolong si korban bencana, tapi mempercepat resiko pesakitan bagi korban bencana itu sendiri. Mendidik pola makan yang tidak sehat kan. Yo..wis, akhirnya perbanyaklah dzikir resiko bencana dalam diri kita, selain dzikir kepada Tuhan Yang Maha Esa. Mari pak Ustazd, Pak Kyai, Habib, Pendeta, atau pengajar agama di seluruh indonesia ajarkanlah ; dzikir resiko bencana kepada masing-masing ummat / sedulur-sedulur kita. Dengan memahami keseharian kita dalam dzikir resiko bencana dalam kehidupan sehari-hari; maka kita akan mencoba mengurangi setiap bencana menjadi ajang proyek bencana baik untuk proyek kemanusiaan, proyek rehab/rekons, proyek mitigasi, proyek regulasi, maupun proyek kajian dst. Salam Agus Hendratno Djuni Pristiyanto [EMAIL PROTECTED] wrote: Meredam Resiko Bencana di Sekitar Kita Published on September 24, 2007 Akhmad Murtajib Akhirnya saya ingin menulis berkait isu/tema bencana, sebuah isu/tema yang dulunya saya pahami sebatas kejadian kerusakan alam serta kegiatnnya sebatas memberi bantuan para korbannya. Namun kini, dan yang ini yang mendesak saya untuk menulis perihal bencana, saya memahami lebih dari sekedar itu. Saya sendiri belum bisa menggambarkan bagaiman rumusan pemahaman yang tidak sekedar itu. Tetapi saya akan mencoba merangkai pengalaman perubahan pemahaman ini dengan harapan bisa menjadi bahan refeksi bagi siapapun yang membaca tulisan ini. Saya mulai saja tulisan ini dengan cerita ketika saya dan temen-temen INDIPT mencoba ikut terlibat dalam pengiriman bantuan untuk korban bencana gempa di Bantul, Yogyakarta. Awalnya, saya, teman-teman INDIPT serta beberapa komunitas dampingan INDIPT berfikir akan memberi bantuan apa untuk para korban. Akan memberi bantuan berupa uang, tidak ada; memberikan bantuan mie instant, telah begitu banyak yang mengirimkan; akan mengirimkan bantuan dalam bentuk pakaian, tiada pakaian yang masih pantas pakai, lagi pula berdasar asessment singkat karena kami tidak bisa ke Yogya akhirnya hanya melalui internet, korban tidak begitu butuh bantuan pakaian bekas, pantas pakai. Sehari sudah berlalu ketika berita dan informasi tentang gempa di Bantul saya dan temen-temen INDIPT dengar, serta lihat di berbagai media, internet terutamanya. Namun, belum ada juga keputusan untuk mengirimkan barang apa saja yang akan dikirim ke Yogyakarta. Walaupun pada saat itu, di jalan-jalan Kebumen telah begitu banyak komunitas yang dengan sukarela turun jalan, mencari bantuan dengan cara menyodorkan kotak bantuan. Awalnya
Re: [iagi-net-l] Re: [Forum-HAGI] Apa tidak kemahalan biaya Registrasi untukDosen/peneliti/PNS?
Beberapa hari yang lalu saya sudah konfirmasi ke Mas Sekjend IAGI supaya registrasi IAGI di Bali untuk dosen pns/peneliti di lembaga pemerintah/pemda-pemda, tidak semahal itu. Kemudian dijawab ada pengurangan, cuma berapa besar akhirnya untuk registrasi bagi kawan-kawan geologist yang berprofesi sebagai dosen/ pns/ peneliti/pemda, kayak saya juga; belum dikonfirmasi lagi Mas Sekjend. Nah, beberapa hari kemudian saya dapat sms dari Mas Nanang Abdul Manaf (panitia konferensi IAGI), bahwa akan banyak dibutuhkan chairperson dalam sidang paralel konferensi tersebut, dan meminta kawan-kawan yang di-sms Mas Nanang untuk konfirmasi. Aku jawab, kalau saya dapat sponsor mungkin saya akan datang dan bisa membantu mas, tapi kalau tidak dana sponsor; mungkin kawan-kawan yang di industri, pasti banyak yang bersedia. Hehe...(bukan lari lho.). Memang untuk bisa hadir ke Westin Nusa Dua ikut IAGI tahun ini membutuhkan biaya yang sangat mahal, kemarin sudah ada yg menghitung di milist ini. Ada beberapa kawan dosen yang membatalkan niatnya untuk datang ke Bali. Jangan-jangan, kawan-kawan dosen di Jawa, Sumatera, Sulawesi, peneliti-peneliti geologi dari Jakarta, Bandung, Yogya, Ceputidak bisa banyak yang datang. Embuh...lho. Penda IAGI DIY-Jateng saja tidak ada yang bisa datang, karena tidak ada biaya sponsor alias tidak ada uang saku. Nah, akhirnya sedikit memaksa saya untuk tetap hadir di Bali, dengan harapan Agus Hendratno ini bisa kontak kawan-kawannya mensponsori...; sehingga laporan IAGI DIY bisa kebawa dan poster kawan dosen lainnya juga kebawa, karena dosen ybs tidak bisa hadir karena tidak ada uang saku. Jadi titip masang poster(piye..boleh kagak kalau demikianoleh panitia JCB???). Selama di 3 hari di Jakarta kemarin (23-25 Okt) saya ketemu CSR-nya Mining Industry di Papua, juga kagak ada dana (termasuk sponsori untuk IAGI,apalagi sponsori dosen-dosen/peneliti), semua terserap khusus untuk CSR di Papua. Lalu sms kawan di Mining Industri di Kaltim, juga demikian, seandainya ada cuma tiket saja pp (kelas ekonomi..; lumayan). Cari ke otoritas migas di RI yang wewenang menunjuk ke kumpeni-kumpeni migas, juga belum ada jawaban. Aduh...maah... tapi belum menyerah.. Agus Hend Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED] wrote: Mungkin perlu dipikirkan untuk memisahkan biaya-biaya ini sesuai dengan kebutuhan. Misalnya biaya keikut sertaan saja = XXX, untuk biaya proceding cetak= YYY, untuk souvenir (tas, ball point, notes dsb)= ZZZ. Kalau membeli semuanya = XYZ. Mungkin bahkan mungkin ada opsi untuk makan siang AAA dsb. Kalau memungkinkan ya smua diberi gratis oleh sponsor :) Jadi setiap peserta akan diberi opsi untuk memilih mana yang sesuai dengan budgetnya. Salam RDP On 10/26/07, [EMAIL PROTECTED] wrote: Saya sependapat dengan Pak Sule, setelah saya tanya ke kampus saya ternyata, bantuan untuk dana tersebut tidak ada, akhirnya saya tidak jadi untuk mengirimkan extended abstract. Setahu saya pada JCS di Surabaya biayanya hanya 250 ribu saja. mohon pertimbangannya. salam, Irwan Ary Dharmawan Fisika Unpad On Thu, 25 Oct 2007 20:17:17 -0700 (PDT), Mohammad Sule wrote: Yth. Panitia JCB 2007, Saya dapat jawaban dari panitia JCB 2007, bahwa registrasi untuk dosen/peneliti/PNS adalah Rp 2 juta. Apa betul? Kalo betul, apa gak kemahalan? Saya pikir, seharusnya event seperti ini menjadi ajang pertemuan para geoscientist Indonesia yang bekerja di segala bidang, bukan hanya yang bekerja di industri. Jangan sampai cuma gara-gara merasa kemahalan, si orang tsb. jadi mengurungkan niatnya pergi ke konferensi. Kebanyakan dari kami tentunya menggunakan dana pribadi untuk datang ke Bali. Untuk hotel dan transport saja pasti sudah mahal, jangan sampai terbebani lagi dengan biaya registrasi yang semahal itu. Moga-moga panitia bisa mempertimbangkan usulan ini. Wassalam, __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com ___ Joint Convention Bali 2007 HAGI - IAGI - IATMI Secretariat : ETTI (Exploration Think Tank Indonesia) Jln. Tebet Barat Dalam III no.2-B Jakarta 12810 Indonesia Phone +62-21-8356276 Fax +62-21-83784140 ___ The Indonesian Assosiation Of Geophysicists mailing list. [EMAIL PROTECTED] www.hagi.or.id ___ Joint Convention Bali 2007 HAGI - IAGI - IATMI Secretariat : ETTI (Exploration Think Tank Indonesia) Jln. Tebet Barat Dalam III no.2-B Jakarta 12810 Indonesia Phone +62-21-8356276 Fax +62-21-83784140 ___ The Indonesian Assosiation Of Geophysicists mailing list. [EMAIL PROTECTED] www.hagi.or.id -- http://rovicky.wordpress.com/ No one right solution ! No one can monoplize the truth
Re: [iagi-net-l] Gunung Muria - mati atau tidur ?
Wah, nek kanggoku sebagai arek Kudus, yang ndelalah sering jalan-jalan keliling G.Muria (setelah belajar geologi), termasuk yang terakhir kemarin nongkrong seharian di rencana tapak PLTN ULA (Ujung Lemah Abang. Kawan-kawan BATAN sering menggunakan terminologi PLTN ULA); ternyata dikalangan masyarakat bawah sudah banyak konspirasi masalah jual-jualan lahan (kalau jadi proyek land clearing dan konstruksi). Pro dan kontra, yang jelas pasti. Lah Gunung Muria, iki mati atau tidur? Kalau dalam terminologi vulkanologi, sepertinya G.Muria ini lagi tiduran, dan tidak mengkhawatirkan dari resiko bencana gunungapi Muria berdasarkan laporannya Batan yang pernah saya baca. Tapi mengkhawatirkan untuk resiko bencana sosial. Kalau penolakan kyai-kyai NU dan juga masyarakat disekitarnya, banyak didasarkan karena kekhawatiran resiko teknologi tersebut, dimana kebiasaan kultur kita sebagai orang indonesia nek pegang teknologi, katanya mudah menggampangkan. Artinya ada mis pemahaman bagi mareka yang ada di tingkat bawah. Ini kata kyai yang sempat ketemu di bawah jaringan sutet Tanjang jati B (Jepara) : sebetulnya pemerintah indonesia tidak perlu capai-capai bangun PLTN disini; bukankah Tanjung Jati B ini bisa dioptimalkan, lalu paculah orang-orang pintar di indonesia untuk mencari energi alternatif diluar nuklir yang memang secara sosial banyak diterima oleh masyarakat Beberapa hari kemudian, ada mantan mahasiswa saya, diajak survei kegunungapian oleh senior geologist di Badan Geologi ke kawasan Muria dan Lemah Abang untuk melihat stratigrafi gunungapi Muria kaitannya dengan perkembangan fasies vulkaniknya (sepertinya itu yang saya tangkap dari cerita manta mahasiswa saya). Artinya, sudah ada tindakan dan pendekatan lain untuk memberikan argumentasi ilmiah : G.Muria ini isih tidur atau mati? yang dilakukan oleh kawan-kawan dari Bandung. Aku kagak tahu, setelah tim tersebut pulang dari Muria, hasilnya piye..? (Aku kagak ikut..lho...) Memang, kalau saya balik kampung ke Kudus, banyak kawan-kawan NGO di Kudus yang terus menerus untuk menolak dan demo di DPRD Kudus. Kalau saya ditanya : jawab ku, kalau kalian nolak yang tolak saja, tapi you harus ada argumentasi dan berikan itu ke pihak terkait. Ojo-ojo, ntar saya dicap sebagai provokator dari jogja Bahkan saya sempat naik ke Colo (lereng G.Muria bagian selatan), ketemu lalu ngobrol dengan salah satu pentolan NGO Masyarakat Hutan Muria, dia langsung cerita : pokonya Gus, sampai mati kami tetap tolak PLTN Muria, titik wuish. Yo wis..., mumet mendiskusikan pltn muria di kampung sendiri... Salam Agus Hendratno Ismail Zaini [EMAIL PROTECTED] wrote: Kelihatannya kasus PLTN ini kalau di lihat dari Segi bencana Geologi untuk Bencana letusan Gunung ( Muria ) Statusnya Tidak menghawatirkan , Sedangkan untuk masalah kegempaan Statusnya : Patut Diduga , oleh karena itu perlu dilakukan penelitian dg data terbaru shg paling tidak menjadi Status Mungkin ( probabilitasnya seberapa / kwantitatif ) shg tdk ngambang, kalau untuk hal ini mungkin solusinya relatif bisa diselesaikan dg Kemajuan Teknologi ( bangunan tahan gempa). Dari masalah sosial masyarakat Statusnya Menghawatirkan, terutama kekawatiran masalah lingkungan /kebocoran karena masyarakat kita belum mampu berdisiplin tinggi ( budaya kali ? ) lha kalau masalah ini solusinya mungkin bisa nunggu sekian belas tahun lagi mungkin. Kemudian dari sisi kebutuhan ( energi ) Satusnya juga dalam Tahap Menghawatirkan , solusinya adalah diversifikasi sumber energi. pakai sumber energi fosil kekawatiran harga nya melonjak terus , pakai air keterbatasan sumber dan lahan , pakai energi terbarukan ( angin , matahari,ombak,pasang surut,biomas,hidrogen,cell ) kapasitas dan harga tidak memadai. pakai geothermal harganya masih relatif mahal juga , namun kapasitasnya masih memadai dan bahaya lingkunagnnya minim. Yang jelas Energi sudah merupakan komoditi primer , sudah tidak bisa lagi menghindar untuk tidak memakainya , Jakarta 3 jam tidak ada listrik saja amburadul teutama jalan rayanya. Oleh karena itu menentukan Pilihan mana yang paling optimal tidak bisa ditunda tunda lagi , karena pembangunan Pembangkit energi memakan waktu lama. ISM From: Winderasta, Wikan (wikanw) Subject: RE: [iagi-net-l] Gunung Muria - mati atau tidur ? Menurut saya penentangan pembangunan PLTN adalah penentangan oleh penduduk sekitar lokasi pembangunan PLTN yaitu wilayah Muria, Kudus, dan sekitarnya. Sebenarnya patut dicermati mengapa mereka menolak. Bagi saya, dapat dipahami penolakan tersebut menimbang azas manfaat dibandingkan potensi resiko yang akan mereka tanggung. Apabila persentasi daya listrik yang dibangkitkan oleh PLTN tersebut sedikit yang dapat mereka nikmati untuk kemajuan daerah mereka ataupun untuk mencukupi kebutuhan listrik mereka, tentu saja sangat tidak adil apabila mereka harus menanggung potensi resiko yang besar tersebut. Kita harus kembalikan lagi untuk kepentingan
Re: [iagi-net-l] bapak bona situmorang telah bepulang, 17 agustus 2007
Keluarga Besar Jurusan Teknik Geologi UGM turut berduka cita sedalam-dalamnya atas berpulangnya Bapak Bona Situmorang. Semoga Alm Bona Situmorang mendapat tempat yang sangat indah di sisi-Nya. Mei lalu, beliau sempat menghubungi kami di UGM untuk memberikan materi yang teramat penting bagi kami generasi muda. Setelah kami melakukan pembicaraan, terkait dengan rencana keberangkatan ke Jogja, akhirnya dia menunda untuk bulan-bulan Agustus - September ini. Tetapi Tuhan menghendaki lain, beliau berpulang rumah-Nya yang teramat cantik dan teramat indah. Pada saat tirakatan 17an, (malam jumat, saya baru mendapat kabar kalau beliau masuk ICU RS Pondok Indah Jakarta dari pak Hadi Purnomo - Kapus Lemigas. Lalu saya kontak mas Agus Guntoro/ Trisakti untuk konfirmasi,,kagak nyambung). Oo...begitu selesai upacara 17-an; Jumat siang itu, akhirnya Bp. Bona Situmorang berpulang ke rumah-Nya Selamat jalan ...pak Bona Turut berduka cita Agus Hendratno Awang Satyana [EMAIL PROTECTED] wrote: Turut berduka cita yang sedalamnya atas berpulangnya Bapak Dr. Bona Situmorang. Semoga Alm Pak Bona mendapatkan tempat yang layak di sisi-Nya dan keluarga serta kerabat yang ditinggalkan mendapatkan kerelaan dan ketabahan. Semoga juga ilmu yang pernah diberikan Almarhum baik melalui pengajaran maupun publikasi tetap berguna untuk yang pernah menjadi murid Almarhum dan yang mempelajari karya Almarhum. Berita kepulangan Almarhum cukup mengejutkan sebab dalam beberapa kesempatan dalam dua tahun terakhir ini, saya suka menghubungi Almarhum untuk berdiskusi masalah yang lama dipelajarinya - Selat Makassar. Karya2 Almarhum seputar Selat Makassar yang dijadikan disertasi Almarhum pada 1982 merupakan pemikiran yang mendahului zaman, yang pada tahun2 terakhir ini terbukti benar berdasarkan data/survey2 dan pemikiran2 terbaru. Selamat jalan Pak Bona, karya-karyaMu akan tetap lama menginspirasi para generasi ahli kebumian yang akan datang... salam duka, awang Rovicky Dwi Putrohari wrote: Innalillahi wa inna ilaihi rojiuun Semoga Allah menerima segala amal dan ibadah Pak Bona Situmorang. Dan segala ilmu yang beliau tinggalkan terus bermanfaat buat kita semua dan untuk amal beliau di'sana' Saya masih terngiang pesan beliau ketika IAGI mengadakan seminar khusus landas kontinen serta teritorial. Beliau sangat konsen tentang pentingnya pengetahuan kita landas kontinen Indonesia, karena itu salah satu data geopolitik terpenting untuk mempersatukan INDONESIA yang memiliki kondisi geologis dan geografis berbeda dengan negara manapun juga. Yang ikut berduka Rovicky On 8/18/07, mohammad syaiful wrote: inna lillahi wa inna ilaihi roji'un sesungguhnya semuanya berasal dari tuhan dan sesungguhnyalah semuanya akan kembali kepadanya telah berpulang ke haribaan allah yg maha hidup dan tidak pernah mati, bapak, guru, dan rekan kita, bapak bona situmorang, hari jum'at, 17 agustus 2007, jam 11:30 di jakarta. beliau telah merdeka dari segala keterikatan yg menjerat kaki di dunia yg fana ini. semoga segala amal kebaikan almarhum diterima, segala dosa almarhum diampuni, dan dijauhkan dari azab kubur oleh allah yg maha kuasa. mudah2an pula keluarga yg ditinggalkan tabah dan rela melepas kepergian almarhum ke alam kelanggengan. atas nama pribadi dan rekan2 di exploration think tank indonesia, saya sampaikan turut berbela-sungkawa. salam, syaiful -- Mohammad Syaiful - Explorationist Mobile: 62-812-9372808 Email: [EMAIL PROTECTED] Exploration Think Tank Indonesia (ETTI) Head Office: Jl. Tebet Barat Dalam III No.2-B Jakarta 12810 Indonesia Phone: 62-21-8356276 Fax: 62-21-83784140 Email: [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] Hot News!!! EXTENDED ABSTRACT OR FULL PAPER SUBMISSION: 228 papers have been accepted to be presented; send the extended-abstract or full paper by 16 August 2007 to [EMAIL PROTECTED] Joint Convention Bali 2007 The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and Exhibition, Bali Convention Center, 13-16 November 2007 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - -- http://rovicky.wordpress.com/ Hot News!!! EXTENDED ABSTRACT OR FULL PAPER SUBMISSION
Re: [iagi-net-l] Stiglitz: Negosiasi Ulang Kontrak Pertambangan
Opo wani...nego ulang...; jaringan dibalik kontrak-kontrak, minta ampun panjang sekali. Sebetulnya tidak perlu nego ulang, asal transparan saja; saya pikir akan lebih baik atmosfer kegiatan ekonomi sektor esdm ke depan. Lha..menambah jumlah cekungan sedimen di Indonesia dari 60 ke misal 77 cekungan saja, belum kelar-kelar. Tapi dengan semangat kemerdekaan RI tahun 2007, cekungan sedimen di Indonesia dijadikan 62 saja... (mumpung moment-nya HUT RI ke-62). salam Merdeka... agus Agus Irianto [EMAIL PROTECTED] wrote: Jan2neCak AR ora ragu2 utk berteriak lantang MERDEKA...!!!...opo meneh wong Jawa Timur?Suroboyotinggal menunggu saatnya yg tepat saja..wong nganggo bambu runcing wae iso ngusir londo je...hehe...bakatnya sbg Jurnalis geologi Merdeka bersama cak ndang.terus dikembangkan cak..Percayalah rakyat pasti banyak yg mendukung..!!! Indonesia memang harus berani menasionalisasi bisnis asing, kita harus berani meniru langkah2 presiden Bolivia Evo Morales yang menasionalisasi semua bisnis asing yang beroperasi di negaranya - Setuju kita harus Negosiasi ulang Kontrak2 Pertambangan dan Migas..Para Professional yg tergabung dlm IAGI, IATMI dan HAGI kayaknya harus menjadi ujung tombak utk terus meloby2 RI-1 , RI-2, Mentri ESDM, DEPHAN dan Kementrian Lingkungan Hidup dan departemen2 yg terkait, juga mas media harus terus menerus mempropagandakan hal ini...!!! Mereka (para perusahaan tambang asing) tahu kok bahwa mereka sedang merampok kekayaan alam negara- negara berkembang, kata Stiglitz dalam wawancara eksklusif dengan Tempo, kemarindst2... Kita punya hak koq utk melindungi kekayaan Nusantara kita ini agar tidak tercabik2 jadi keroyokan, banca'an perusahaan2 atau negara2 asing lainnya sambil membiarkan rakyat kita hidup sengsara di negrinya sendiri.nasib TKI unskil yg rela meninggalkan negrinya demi 600 ringgit dan disiksa lagi.ada yg salah dalam mengetrapkan UUD 1945 pasal 33 ayat 1 yg berbunyi : Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat. Reklame Gudang Garam yg sudah semingguan ini tayang terus di bbrp sta TV cukup menyentuhsbb syairnya : Rumahku Indonesiaku Ketika aku melihat sesuatu yg belum pernah aku lihat sebelumnya..mataku terpukauBetapa Indahnya Negri Ini. Dan Ketika aku merasakan sesuatu yang belum pernah aku rasakan sebelumnya ..hatiku terpukau..Betapa besarnya Bangsa ini. Hanya disini di rumahku yang membentang luas ke empat penjuru. Kupersembahkan seluruh jiwa dan ragaku. Dan kupastikan tak akan ada yang mampu merebutnya dariku. Hanya disini di INDONESIA. DIRGAHAYU INDONESIA ke 62 Padamu Negri Padamu negri kami berjanji Padamu Negri kami berbakti Padamu Negri kami mengabdi Bagimu Negri Jiwa raga kami Kutuliskan lagu Padamu negri di mailing list ini utk sama2 kita renungkan akan kekhawatiran desintegrasi bangsa.saya berdoa semoga jangan sampai terjadi, mari kita hayati, kita baca2 lagi sejarah perjuangan bangsa, sejarah sumpah pemuda, sejarahnya bung Karno dan Bung Hatta, sejarahnya WR.Soepratman dan komponis2 lainnya dalam melahirkan lagu2nya. Sekali lagi menjelang memperingati hari Kemerdekaan RI yg ke 62 saya mengucapkan : DIRGAHAYU INDONESIA ke 62 Semoga NKRI Tetap JAYA..MERDEKA!!! Lam Salam, Agus Irianto --- Ariadi Subandrio wrote: Kasus Cepu, hasil negosiasi ulang kontraknya malah terbalik. Dulu WK-nya Pertamina sekarang malah jadi WK-nya orang2 yang diceritakan Stiglitz. 62 tahun MERDEKA, boro-boro berani lam-salam, ar-. (.. yang agak ragu untuk lantang2 teriak MERDEKA Rovicky Dwi Putrohari wrote: Berani ngga ya ? RDP === Stiglitz: Negosiasi Ulang Kontrak Pertambangan Kamis, 16 Agustus 2007 | 01:04 WIB TEMPO Interaktif, Jakarta:Pemerintah diminta menegosiasi ulang kontrak-kontrak pertambangan yang terindikasi merugikan kepentingan rakyat. Joseph E. Stiglitz, pemenang hadiah Nobel, mengatakan, jika pemerintah Indonesia berani melakukan ini maka akan memperoleh keuntungan jauh lebih besar dibandingkan yang diperoleh para investor asing. Mereka (para perusahaan tambang asing) tahu kok bahwa mereka sedang merampok kekayaan alam negara-negara berkembang, kata Stiglitz dalam wawancara eksklusif dengan Tempo, kemarin. Negosiasi ulang kontrak karya ini juga sangat mungkin dilakukan dengan Freeport McMoran, yang memiliki anak perusahaan PT Freeport Indonesia. Freeport merupakan salah perusahaan tambang terbesar di dunia yang melakukan kegiatan eksplotasi di Papua. Stiglitz mencontohkan ketegasan sikap Rusia terhadap Shell. Rusia mencabut izin kelayakan lingkungan hidup yang dikantongi Shell. Ini karena perusahaan minyak itu didapati melanggar Undang-Undang Lingkungan Hidup dengan melakukan pencemaran lingkungan. Kalau melanggar
Re: [iagi-net-l] ketakutan lumpur porong dan investasi industri di Pasuruan
mas Ismail, Betul, memang Mas Mardiasto ada di Kimia Farma, juga yang memimpin eksplorasi / drilling untuk yudium di sumur Raci, Pasuruan. Nah.., Mas Mardiasto tersebut sebetulnya sudah dilobby oleh kawan-kawan geologist bpls untuk diskusi dan share internal di bpls; tapi lobby tersebut belum berhasil. Saya pikir, maksudnya bpls adalah baik untuk menjelaskan publik dari wilayah selatan Porong, yang sering tanya ke bpls. Itu yang saya ketahui setelah dolan ke bpls akhir juli 2007 lalu. Ah..embuh lah...; saya tanggal 22 Agustus 2007, diminta Pemprov. Jatim melalui kawan geologist yang birokrat di Jatim untuk memberikan pembekalan bidang kegeologian bagi staf teknis dan staf perencana bagi aparat kabupaten se-Jatim di Malang nanti, bersama Amien Widodo (aktivis IAGI juga, staf di ITS). Nah, yang sering saya khawatirkan dalam diskusi selalu muncul pertanyaan : 1. Dampak eksplorasi blok Cepu di Bojonegoro dan juga blok-blok migas di onshore Jatim dilihat dari sisi geological hazard; karena saat ini aparat birokrat mulai kritis tidak hanya masalah kebencanaan, tata ruang, tata lingkungan, air tanah, bahan galian, tapi juga ternyata di masalah eksplorasi migas di daratan. Ini karena pengalaman di sekitar BJP-1. Perdebatan ini pernah muncul, saat ada pembekalan aparat Satlak di Tretes, Mei 2007 dan di Tuban, 18 Juli 2007 lalu. Ini cerita masalah lingkungan geologi, manajemen bencana dalam kepemerintahan, tapi sing diomongke implikasi sosial, lingkungan dan kebencanaan saat eksplorasi migas. Yang paling kenceng berdiskusi adalah birokrat dari Bojonegoro, Bangkalan, Gresik, Lamongan. Tapi ya itulah suasana pemda; ndak apa-apa. Kebetulan saja saya pernah memulung informasi masalah audit lingkungan bidang pertambangan dan energi...; jadi tidak begitu gagap menghadapi proses pembelajaran dengan kawan-kawan birokrat. Ojo dipadakke dengan kita yang memang mempunyai latar belakang ilmu kebumian.. ada masukan...; please... salam tanah air agus hendratno 2. Dampak Ismail Zaini [EMAIL PROTECTED] wrote: Mas Agus , kalau masalah data di PT.Kimia Farma mungkin langsung saja ke geologisnya kalau gak salah Mas Mardiasto ( Geol UGM ' 75 ) ISM - Original Message - From: Agus Hendratno To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Wednesday, August 08, 2007 11:13 PM Subject: Re: [iagi-net-l] ketakutan lumpur porong dan investasi industri di Pasuruan Pancen je... Kata geologist di BPLS, sebetulnya ada data subsurface di selatan Porong, yang dimiliki Pt. Kimia Farma untuk eksplorasi Yudium, tapi saat Kimia Farma ingin share dengan BPLS, kemudian BPLS minta data-data tersebut dibuka dan dikaji sama-sama; pihak Pt.Kimia Farma tidak mengijinkan. Blaikkk. Jadi memang serba galau dan menyedihkan.., suasana sekarang di selatan Porong ini.:) Tapi, ada salah satu manager di pabrik tersebut, yang emosional..., kalau demikian goverment harus menjelaskan..kepada kami tentang hal ini di wilayah Pasuruan/ Gempol dan sekitarnya :) salam AGS Abdullatif Setyadi wrote: Lho Mas Ismail, jawaban konseptual kan paling nyaman... Mirip dasar teori kalau nulis skripsi... Menurut peneliti terdahulu, biasanya bab tersebut ditulis paling awal, setelah itu lompat ke kesimpulan... Isinya ditulis dua tahun kemudian untuk mencocokkan dengan peneliti terdahulu dan kesimpulannya...:) ALS Biar gak terlalu serius - Original Message From: Ismail Zaini To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Thursday, August 9, 2007 11:05:13 AM Subject: Re: [iagi-net-l] ketakutan lumpur porong dan investasi industri di Pasuruan Memang serba sangat sulit , Investasi membutuhkan Kepastian , jawaban geologinya Konseptual...jadi yo ramaido para pengusahanya podo galau / bingung tsb. ISM - Original Message - From: Agus Hendratno To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Wednesday, August 08, 2007 1:51 AM Subject: [iagi-net-l] ketakutan lumpur porong dan investasi industri di Pasuruan dear all... kembali ke lumpur... akhir juli 2007 kemarin sekelompok pengusaha kawasan industri di Pasuruan - Gempol - Pandaan, melayangkan surat kepada Teknik Geologi UGM untuk meminta penjelasan terkait dengan bencana lumpur sidoarjo dan implikasinya terhadap investasi kawasan industri di wilayah Gempol - Pasuruan. Setelah melakukan berbagai komunikasi, akhirnya saya terbang ke Surabaya. Dari Surabaya ke Pasuruan, saya sengaja tidak lewat jalan arteri Porong (karena macetnya luar biasa pagi itu, untuk bisa sampai di Beji jam 9), namun saya nekat bermobil melalui tanggul lumpur yang masuk dari Sedati - terus ke Tanggulangin (melewati tanggul dikompleks Perumtas), akhirnya tembus di Gempol. Sesampai di salah satu industri AC (PMA dari Jerman, tempat meeting dilakukan) 30 Juli 2007, langsung masuk ruang meeting. Saya bersama mas Sarju Winardi (yang dulu pernah
Re: [iagi-net-l] ketakutan lumpur porong dan investasi industri di Pasuruan
Pancen je... Kata geologist di BPLS, sebetulnya ada data subsurface di selatan Porong, yang dimiliki Pt. Kimia Farma untuk eksplorasi Yudium, tapi saat Kimia Farma ingin share dengan BPLS, kemudian BPLS minta data-data tersebut dibuka dan dikaji sama-sama; pihak Pt.Kimia Farma tidak mengijinkan. Blaikkk. Jadi memang serba galau dan menyedihkan.., suasana sekarang di selatan Porong ini.:) Tapi, ada salah satu manager di pabrik tersebut, yang emosional..., kalau demikian goverment harus menjelaskan..kepada kami tentang hal ini di wilayah Pasuruan/ Gempol dan sekitarnya :) salam AGS Abdullatif Setyadi [EMAIL PROTECTED] wrote: Lho Mas Ismail, jawaban konseptual kan paling nyaman... Mirip dasar teori kalau nulis skripsi... Menurut peneliti terdahulu, biasanya bab tersebut ditulis paling awal, setelah itu lompat ke kesimpulan... Isinya ditulis dua tahun kemudian untuk mencocokkan dengan peneliti terdahulu dan kesimpulannya...:) ALS Biar gak terlalu serius - Original Message From: Ismail Zaini [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Thursday, August 9, 2007 11:05:13 AM Subject: Re: [iagi-net-l] ketakutan lumpur porong dan investasi industri di Pasuruan Memang serba sangat sulit , Investasi membutuhkan Kepastian , jawaban geologinya Konseptual...jadi yo ramaido para pengusahanya podo galau / bingung tsb. ISM - Original Message - From: Agus Hendratno To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Wednesday, August 08, 2007 1:51 AM Subject: [iagi-net-l] ketakutan lumpur porong dan investasi industri di Pasuruan dear all... kembali ke lumpur... akhir juli 2007 kemarin sekelompok pengusaha kawasan industri di Pasuruan - Gempol - Pandaan, melayangkan surat kepada Teknik Geologi UGM untuk meminta penjelasan terkait dengan bencana lumpur sidoarjo dan implikasinya terhadap investasi kawasan industri di wilayah Gempol - Pasuruan. Setelah melakukan berbagai komunikasi, akhirnya saya terbang ke Surabaya. Dari Surabaya ke Pasuruan, saya sengaja tidak lewat jalan arteri Porong (karena macetnya luar biasa pagi itu, untuk bisa sampai di Beji jam 9), namun saya nekat bermobil melalui tanggul lumpur yang masuk dari Sedati - terus ke Tanggulangin (melewati tanggul dikompleks Perumtas), akhirnya tembus di Gempol. Sesampai di salah satu industri AC (PMA dari Jerman, tempat meeting dilakukan) 30 Juli 2007, langsung masuk ruang meeting. Saya bersama mas Sarju Winardi (yang dulu pernah turut tim lumpur, Juni 2006 lalu) dan mas Eddy Hartantyo (staf geofisika UGM). Hampir sebagian besar, industri yang berada di selatan Porong, mulai kawasan Gempol - Beji - Pandaan - Bangil, adalah PMA (dari Eropa, Jepang, Amrik, juga Asean). Dari diskusi tersebut, muncul pertanyaan : 1. adakah implikasi permukaan dan bawah permukaan, dari erupsi LUSI sampai ke kawasan industri tersebut (jarak dari pusat LUSI ke selatan adalah 10 km). 2. jika erupsi LUSI tidak bisa diatasi dengan segala teknologi yang ada, bagaimana kawasan industri di selatang Porong ini akan berkembang. Sebagai gambaran, sebagian industri di selatan Porong saat ini sudah melakukan relokasi ke wilayah Asean, wilayah Tuban-Lamongan-Gresik, juga Probolinggo (yang semuanya dekat dengan pantai, sebagai akses ekspor dan kemudahan transportasi). Selama musibah LUSI ini, beaya transportasi dari kawasan industri tersebut rata-rata naik sampai 40-50% dari beaya normalnya jika melalui tol Gempol - Surabaya. Sebagian besar pengusaha juga sudah berkonsultasi dengan kadan jatim dan juga bupati Pasuruan, yang intinya diminta bertahan di kawasan tersebut atau relokasi yang bergeser ke arah Pasuruan - Probolinggo. Namun kegalauan dari pengusaha tersebut adalah sampai kapan ini usai dan kalau bertahan, apakah ada jaminan, relokasi tol yang akan datang aman dan resiko amblesan tanah; atau malah muncul lagi di pantura Pasuruan - Gempol??? Kami mencoba menjelaskan secara teoritis dan konseptual tentang mekanisme mud diapirik, mud vulkano, serta mekanisme yang memungkinkan dia bisa keluar dan erupsi. Wilayah industri di selatan Porong secara kasat mata, termasuk pada tepian zone Kendeng - transisi ke zone busur vulkanik (jajaran gunung Penanggungan - Tengger - Argopuro dst). Sehingga semakin ke arah selatan, akan sangat kecil kemungkinan terbentuknya rapid sedimentation shale dan juga basin yang makin dangkal bagi zone Kendeng di bagian tepi selatannya. Kami hanya melihat dari konsepnya van-Bemmelen dan perna lihat penampang seismik yang melewati BJP-1. Seandainya ada potensi mud dibawah wilayah Gempol - Pasuruan, maka asal tidak dijumpai zone lemah / struktur dangkal yang melewati wilayah itu. Jadi wilayah tersebut, sementara ini kami nyatakan aman (secara konseptual). Secara permukaan, wilayah tersebut mempunyai topografi yang relatif makin meninggi ke arah selatan. Ketinggian topografi rata-rata dari kawasan tersebut adalah 40 - 50 m dpl. Di putaran
RE: [iagi-net-l] Gempa 7.5 Mw (7.0 SR) di Laut Jawa, 09 Agustus 2007, Pukul 00.04.58 WIB
Pak Awang, kalau demikian makin menguat untuk mengkritisi rencana PLTN supaya tidak perlu dibangun dalam waktu dekathehe... Kalau saya pulang kampung di Kudus, pertanyaannya cuma satu dari kawan-kawan di sana (masyarakat dan pemda), ini layakkah dibangun PLTN di Muria?. agus Awang Harun Satyana [EMAIL PROTECTED] wrote:v\:* {behavior:url(#default#VML);} o\:* {behavior:url(#default#VML);} w\:* {behavior:url(#default#VML);} .shape {behavior:url(#default#VML);} Karena gempa dalam, pasti bisa dirasakan dalam kawasan yang luas. Dilaporkan, gempa tersebut dirasakan dari Malaysia-Sumatra-Jawa-Bali. Masih bagus Pak Syaiful bisa terbangun oleh gempa tersebut. Itu namanya tidur tetapi tetap waspada. Gempa ini sekaligus bisa membuat kita kuatir bahwa di utara Jawa, walaupun dalam, kekuatan 7.0 SR masih bisa tercapai. Bagaimana efeknya kalau kedalaman sama tetapi kekuatannya 8-9 SR, jelas akan mengancam kota2 di Pantura. Lalu, bagaimana kalau pusat gempa terjadi di utara Semenanjung Muria, tak jauh dari sesar tua yang menghubungkan Meratus-Muria-Kebumen. Ini sesar tua strike-slip sinistral (terjadi oleh oblique subduction di pinggir tenggara Sundaland pada earliest Tertiary) yang jauh sampai ke basement. Dengan kekuatan yang sama, tetapi ada konduit vertikal berupa sesar ke permukaan, maka propagasi gayanya akan bisa mengaktifkan sesar tersebut. Lalu, bagaimana bila ada PLTN dibangun di dekatnya ? Hendaknya, dengan kejadian gempa besar di utara Jawa ini, kita mesti lebih hati2 menganalisis seismotektonik di sekitar Muria, sebelum memutuskan membangun PLTN di situ. Di utara Semenanjung Muria pusat2 gempa akan berkumpul di kedalaman 400-500 km, artinya jauh di dalam slab oceanic plate yang masuk di bawah Eurasia continental plate dalam keaadaan menekuk dikelilingi astenosfer. Gempa sebesar 7-9 SR kalau terjadi di sini akan berpropagasi gayanya ke segala arah termasuk ke atas menuju kerak benua Eurasia di bawah Laut Jawa setebal sekitar 60 km. Di wilayah kerak benua ini ada sesar Meratus-Muria yang tegak masuk ke basement kontinen. Sesar ini akan digiatkan ulang sebagaimana halnya Sesar Opak dibangunkan lagi oleh gempa yang berpusat di Parang Tritis 27 Mei 2006. Goncangan di permukaan di sekitar wilayah sesar akan lebih keras. Kalau ada PLTN di situ, semoga bisa menahannya. Jangan pernah mengabaikan sesar tua, selalu ada ruang dan waktu untuk membangunkannya lagi selama ia menghadap zone konvergensi lempeng. Salam, awang - From: mohammad syaiful [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, August 09, 2007 6:46 C++ To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Gempa 7.5 Mw (7.0 SR) di Laut Jawa, 09 Agustus 2007, Pukul 00.04.58 WIB ternyata saya yg salah. mungkin justru saya terbangun tengah malam tadi karena gempa tsb, tetapi pas benar2 sudah tersadar, gempa sudah berhenti. soalnya, pagi ini ketemu para tetangga, sebagian juga sempat merasakan gempa yg katanya cukup besar. salam, syaiful @jakarta, jam 6:45 wib. On 8/9/07, mohammad syaiful [EMAIL PROTECTED] wrote: pak awang, sama2 di bogor, tampaknya gempa hanya terasa di rumah pak awang ya? soalnya, saya yg tinggal di wilayah bogor utara, sekira 5 km di utara rumah pak awang, tidak merasakannya. salam, syaiful @bogor, jam 2:35 wib On 8/9/07, Awang Satyana [EMAIL PROTECTED] wrote: Tengah asyik mengetik di depan komputer pukul 00.05 WIB malam ini (09 Agustus 2007), saya merasakan ruangan bergoyang. Gempa ! Pintu bergetar, permukaan air di aqua galon bergoncang seperti ombak, pintu segera saya buka, siap2 kalau mesti keluar rumah, keluarga yang saat itu sedang lelap tertidur saya bangunkan. Kekuatan gempa yang saya rasakan sekitar III-IV MMI. Tak sampai 1 menit, gempa tak dirasakan lagi. Mudah2an ini bukan foreshock. Inilah data dari USGS : Earthquake Details Magnitude 7.5 Date-Time ·Wednesday, August 8, 2007 at 17:04:58 (UTC) = Coordinated Universal Time ·Thursday, August 9, 2007 at 12:04:58 AM = local time at epicenter Time of Earthquake in other Time Zones Location 5.968°S, 107.655°E Depth 289.2 km (179.7 miles) Region JAVA, INDONESIA Distances 100 km (65 miles) E of JAKARTA, Java, Indonesia 110 km (70 miles) N of Bandung, Java, Indonesia 135 km (80 miles) NW of Cirebon, Java, Indonesia 140 km (85 miles) NE of Sukabumi, Java, Indonesia Location Uncertainty horizontal +/- 8 km (5.0 miles); depth +/- 11.2 km (7.0 miles) Parameters Nst=170, Nph=170, Dmin=545.1 km, Rmss=1.18 sec, Gp= 36°, M-type=moment
[iagi-net-l] ketakutan lumpur porong dan investasi industri di Pasuruan
transportasi barang pun, sudah menjadi super kendala yang memusingkan pelaku bisnis tersebut. Saya dengar, Huffco pernah punya penampang seismik di wilayah selatan porong, terutama di wilayah Gempol - Raci (pasuruan) ??? Karena juga ada kabar bahwa pt Kimia Farma, pernah drilling yudium di Raci (Gempol ke timur ke arah Bangil - Pasuruan), tapi saat drilling, musib LUSI muncul, lalu drilling di Raci tersebut didemo masyarakat untuk dihentikan. Kalau ada potensi Yudium di Raci berarti wilayah tersebut masih dalam basin yang related dengan Kendeng zone? Akhir, sementara meraka cukup apreciate mendapat diskusi tentang hal ini. Lha...balik ke Surabaya..., nekad melalui jl.arteri Porong. Rupanya dari Radio di mobil, pipa PDAM yang sejajar jalan Porong, pecah lagi. Maka, apes dan macetlah lagi dalam kubangan banjir air di sebelah barat pusat semburan LUSI.. Akhirnya sampailah saya mampir sebentar ke Kantor BPLS di Sidoarjo, untuk ketemu kawan-kawan (pas lagi meeting); yang sedang marah-marah...entah dengan siapa... (top secret saja..), kepala BPLS juga sempat mengumpat..., saya cuma mendengar dari luar ruang meeting saja. Karena kang Soffian Hadi (deputi operasional yang juga aktivis IAGI) lagi di Jakarta, maka saya sedikit mengcopy data-data dari staf geologist, lalu langsung pamit ke Surabaya...runyam..tenanmasalahe. pelan tapi pasti..., relokasi industri mulai terjadi di Gempol - Pasuruan. salam, agus hendratno - Internal Virus Database is out-of-date. Checked by AVG Free Edition. Version: 7.5.472 / Virus Database: 269.9.14/613 - Release Date: 06/29/07 00:00 - Looking for a deal? Find great prices on flights and hotels with Yahoo! FareChase.
Re: [iagi-net-l] DICARI SAKSI AHLI GUGATAN CLASS ACTION BANJIR JAKARTA FEBRUARI 2007
Itu ada geologist yang korban banjir jakarta kemarin, saya pikir cocok jadi saksi ahli. Kemarin jadi saksi ahli gugatan class action di lereng Merapi...kasus antara pertambangan sirtu ilegal vs pengendalian banjir lahar...; weeh..kandas juga gugatan class action yang diamanahkan oleh kawan-kawan WALHI dan KLH. Semoga yang akan jadi saksi ahli untuk banjir Jakarta, mau bercerita adanya penurunan muka tanah di DKI, fungsi resapan air di kawasan hulu, regulasi tata ruang kawasan resapan; regulasi pembangunan fisik di kawasan hilirl; manajemen saluran air, pengambilan air tanah dalam di DKI; adanya dinamika struktur geologi bawah tanah pada basement-nya DKI yang turut berkontribusi menurunkan permukaan tanah DKI.; tapi bisa dijelaskan secara gamplang...dan dikomunikasikan antara fakta geologi ke fakta persidangan/ fakta hukum. Sehingga hakim...mudeng...dijelasin kayak gitu... siapa menyusul...gugatan class action dari korban lumpur di Porong hik hik... salam agus hendratno nyoto - ke-el [EMAIL PROTECTED] wrote: Dari pengalamanku sekelumit yang pernah mengikuti class action (sebagai anggota penggugat). Class action itu gugatan yang dilakukan oleh sekelompok orang kepada seseorang atau instansi/badan hukum resmi, dimana gugatan tsb dikuasakan ke seorang/team pengacara yang akan melakukan gugatan tsb secara hukum, tetapi masing2 anggota penggugat harus membubuhkan tandatangannya diatas meterai Rp 6 ribu pada selembar Surat Kuasa. Pada dasarnya SK tsb menguasakan kepada si pengacara/team untuk melakukan segala upaya hukum demi tuntutan yang dikehendaki oleh masing2 penggugat gugatannya sama untuk seluruh anggota penggugat. Deskripsi lainnya biar dijelaskan oleh pak pengacara/advokat. wass, nyoto On 7/30/07, Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED] wrote: hehehe aku sih korban banjir juga tapi bukan ahli :( Mantan ketum IAGI, Pak ADB, itu selain ahli endapan banjir tapi korban banjir jkt kemarin :) Sebenernya class action itu apa to ? Tujuannya dsb ? Kok sekarang banyak yg mengajukan class action, interpelasi, gugatan ... rdp On 7/30/07, ET Paripurno [EMAIL PROTECTED] wrote: Kawan-kawan yang baik, Masyarakat Korban Banjir Jakarta Pusat saat ini sedang mepersiapkan gugatan class action atas peristiwa banjir Jakarta Februari 2005. Berkenaan dengan hal tersebut, diperlukan saksi ahli. Adakah kawan-kawan anggota Ikatan Ahli Geologi Indonesia yang tinggal di Jakarta (lebih afdol bila juga korban banjir) bersedia menjadi saksi ahli? Bila bersedia, silahken menghubungi saya melalui japri [EMAIL PROTECTED] Terimakashh -- ET Paripurno Pusat Studi Manajemen Bencana Lembaga Penelitian Pengabdian Masyarakat Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta -- http://rovicky.wordpress.com/ Hot News!!! EXTENDED ABSTRACT OR FULL PAPER SUBMISSION: 228 papers have been accepted to be presented; send the extended-abstract or full paper by 16 August 2007 to [EMAIL PROTECTED] Joint Convention Bali 2007 The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and Exhibition, Bali Convention Center, 13-16 November 2007 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - - Yahoo! oneSearch: Finally, mobile search that gives answers, not web links.
Re: [iagi-net-l] kp - karepe - RE: [iagi-net-l] IAGI mesti peduli Pemda dan Distam di Daerah
Hehe...; ketemu lagi sama mas Sonny...(terima kasih, tahun kemarin sudah main ke kampus teknik geologi ugm, memberikan ceramah ilmiahnya. Tahun ini kalau mau datang juga boleh lho..) Ada sedikit info, sebetulnya kawan-kawan di Pemda / Distamben di kabupaten dan provinsi, tidak selalu salah. Sistem pembinaan dan penjejangan kompetensi bidang geologi dan eksplorasi oleh kawan-kawan di Birokrat sudah mulai dioptimalkan oleh pemerintah, dalam hal ini oleh Badiklat ESDM (Kepalanya sekarang Pak Irwan Bahar).. Akhir Desember 2006, yang lalu..., Pusdiklat Geologi Badiklat ESDM mematangkan konsep materi dan pembekalan kompetensi sektor energi dan sumberdaya mineral bagi aparat pemda. Pemerintah (ESDM) menyadari apa yang terjadi di lingkungan birokrat untuk memenaj masalah sektor ESDM, karena kenyataannya memang hanya 4 persen lulusan geologi yang masuk di Birokrat (ini data lulusan geologi UGM); sehingga wajar jika ada Ka Dinas ESDM Kab tertentu di Jawa atau luar Jawa latar belakangnya ada yang SD, IPDN/ STPDN, peternakan, perikanan, sosial, hukum dll; kecuali ilmu kebumian. Karenanya Dept. ESDM melalui Pusdiklat Geologi (kepalanya Pak Dedy M) telah mengembangkan pola pembelajaran komptensi itu dengan mengundang distamben / dinas esdm seluruh kabupaten di indonesia untuk dilatih dan dididik, melalui penjejangan. Pada akhir tahun 2006 - awal tahun 2007, saya sendiri diminta membantu merancang kurikulum-nya untuk kawan-kawan birokrat pada Pusdiklat Geologi. Tapi saya tidak bersedia masuk dalam tim itu, karena ada senior-senior geologist dari Bandung (bahkan sudah Prof dan Doktor), yang mestinya lebih mapan dan lebih paham permasalahan ini, daripada saya. Tetapi saya siap jika diminta mengkritisi kurikulum dan silabus yang telah tersusun di Pusdiklat Geologi Bandung. Saya juga sudah matur langsung ke pak Deddy selaku kapusdiklat tersebut. Akhirnya pembahasan kompetensi di Bandung, Desember 2006 menjadi ramai dan makin kuat untuk menempatkan permasalahan ini menjadi hal yang serius dalam pengelolaan ESDM di pemda, apalagi ketika Ketua Komisi SDM PP-IAGI turut bicara (mas Deny Juanda P.) dan Pak Gatut S Adisoma (VP freeport), juga Gubernur Riau (ikut bicara). Yang jadi kendala, pejabat / staf distamben pemda yang pernah turut pendidikan bidang geologi eksplorasi di Bandung selama, kadang di mutasi di lingkungan Pemda; sehingga orang yang sudah sedikit tahu warna warni-nya eksplorasi geologi, dipindah unit kerja lain; dan jabatan tersebut diisi orang lain. Nah..butuh cost lagi untuk mendidiknya. Kondisi ini untuk mengcover minimnya tenaga geologist dan pertambangan di Pemda, sehingga fungsi Pusdiklat Geologi di Bandung menjadi sangat strategis. Tetapi system mutasi jabatan di pemda tidak melihat ini, tapi kedekatan dengan Bupati yang menjadikan orang yang paham bidang geologi, malah ditempatkan pada jabatan strategis tapi bukan bidang eksplorasi esdm!! Saya tidak jadi jubirnya Pusdiklat Geologi, tetapi memang perlu ada tekanan politik dari asosiasi profesi yang terkait, unsur legislatif, dan unsur pembenahan karir pejabat terkait. Ini tidak bisa lepas dari sistem yang ada di Depdagri. Karena sistem jabatan di Pemda lebih berlandaskan pada kedekatan politik , kedekatan upeti untuk jadi pejabat eselon II, eselon III dari pada pendekatan teknis yang berdampak pada tinggi dan mutunya investasi positip bidang ESDM di daerah-daerah. Kayak mengurai benang kusut..wae ayo dimainkan sajamas Andri dan mas Sonny..juga PP-IAGI. untuk ke Komisi Pertambangan PP-IAGI, saya coba untuk kontak mas Wirabudi (Ketut P. Wirabudi di Newmont). Kemarin dia sudah menginisiasi pada lingkup PERHAPI. dan tanggal 24 juli malam, saya ketemu mas Wirabudi di Acaranya Newmont, tapi obrolan di milist ini hurung sempat saya sampaikan. Dalam waktu dekat akan saya sampaikan ke beliau, bagaimana untuk menginisiasi ini dalam forum IAGI.. salam, agus hendratno Pangestu, Sonny T [EMAIL PROTECTED] wrote: kisah serupa mungkin di kalimantan sudah biasa dan banyak kali terjadi bahwa letaknya kp-kp tidak pada sebaran formasi batuan pengandung bahan galian yg dimaksud/tertera dalam surat kp. misalnya koordinat batas kp batubara, letaknya di formasi batuan karbonat berai/pamaluan, atau di gunung serpentinit volkanik pratersier. ada juga yang letaknya, tidak hanya jatuh di laut, namun di kecamatan lain, bahkan ada yg di kabupaten tetangga. lebihlagi lebih dari sekodi sudah diketahui ditumpangtindihkan di atas kp / pkp2b yg telah ada sebelumnya. (ini baru bicara soal letak kp, belum lagi yg lainnya) wassalam. (sonny) - From: Andri Subandrio[mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: 30 Juli 2007 11:20 To:iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] IAGI mesti peduli Pemdadan Distam di Daerah Sebenarnya pendidikan eksplorasi memberikanbagaimana memahami genesis lalu penerapanya dalam konsep-konsep
Re: [iagi-net-l] Tanah Air for sale vs Eforia Eksplorasi; PP-IAGI kumpul dong..
Dalam rangka mengkritisi hal ini, beberapa hari yang lalu PERHAPI langsung merapatkan barisan di Jakarta, diundang pelaku bisnis tambang yang mapan, komisi 7 DPR-RI juga diminta ngomong (termasuk ketua Komisi 7). Kebetulan saya hadir, khusus untuk mendengarkan keresahan ini. Nah, ada baiknya PP-IAGI kumpul, undang kawan-kawan dari migas, mining, regulator, komisi-7, birokrat pemda. PP-IAGI bisa minta sponsor dari kawan-kawan di migas dan mining. Lalu buat pernyataan yang mengarah pembenahan kegiatan eksplorasi mining, termasuk yang mendirikan PT. Telo Pendhem...dll; juga mas komisi 7; komisi bidang perindustrian dan perdagangan di DPR-RI, juga komandan armada TNI-AL Yaach..., minimal pemanasan sebelum JCB di Balai nanti. Ada semacam masukan atau petisi atau pernyataan sikap. Kasus Lumpur saja, IAGI bisa lantang, bagaimana dengan eksplorasi yang kebablasan tanpa kaidah bisnis dan kajian yang matang. Saya kira ada baiknya PP-IAGI bersikap; tidak jelek..koq; malah beramal. Insya Allah merindhoi langkah IAGI untuk ini. Baca Al-Fatihah 3x.; aman... Barusan...saya ditelpon dari PT ANU untuk membuat FS Penambangan Bijih besi di Kalteng (hanya diberi waktu 2 minggu, instan; busyet); karena bupati sudah ngebet dengan investor untuk segera dikeluarkan KP Eksploitasi. Maklum, bupati pasti dapat royalti. Maka, saya tolak; dan institusi kami tidak mengajarkan yang demikian... Dengan mengkritisi pola kajian yang dilakukannya, saya tembak langsung tadisi pimpro-nya; ternyata dia take over dari PT Anu-Anu yang lain. Lah...blok KP Eksplorasi sudah dilego (pasti gak prospek), koq dijual. Nekad kalee..., gilaa...ternyata kayak gitu juga ada brokernya piye jal...,mas Andri...dunia geologi eksplorasi, koq begini...; apa kita salah mendidik dan mengajarkan konsep geologi eksplorasi di kampus.?? salam tanah air geologi.. agus hend nyoto - ke-el [EMAIL PROTECTED] wrote: Mari kita dukung rame2 kepedulian IAGI sebagai organisasi profesi untuk memberikan sumbangsih kepada Tanah Air kita, yang mungkin bisa berupa petisi resmi ataupun Himbauan ke Pemerintah agar melakukan langkah2 nyata untuk menghindari kerugian2 negara yang lebih besar lagi terutama dengan ber-macam2 penambangan bahan2 tambang galian di Indonesia yang lebih bertanggungjawab ramah lingkungan, serta yang paling penting seperti kata Pak Parlaungan yaitu harus ada nilai tambah bagi perkembangan kesejahteraan rakyat setempat bukan sebaliknya ! Mari pak Ketua Para Pengurus2nya untuk menggalang pendapat dari para anggota profesi yang saya percaya banyak piawai dalam hal menyusun petisi semacam ini. Kalau bisa lebih proaktif kan lebih baik, tidak harus hanya menunggu diundang DPR/MPR ataupun Lembaga Pemerintahan untuk dimintai pendapat maupun masukan ilmiahnya. Wass, nyoto On 7/27/07, Parlaungan Dalimunthe [EMAIL PROTECTED] wrote: Sebagai organisasi profesi yang berbasis ilmu kebumian, IAGI tentu mempunyai tanggung jawab moral untuk mengatasi masalah jual Tanah Air. Suarakan keprihatinanmu tentang maraknya penambangan yang dilakukan secara instan, tanpa perencanaan dan studi yang matang, mengekspor bijih dengan tanpa ada nilai tambah bagi dalam negeri, dan yang utama juga tanpa ada melakukan kegiatan reklamasi dan rehabilitasi wilayah bekas tambang. Hayo IAGI tunjukkan kepedulianmu. Buat petisi yang ditujukan ke RI-1, DPR dll tentang larangan jual Tanah Air. On 7/27/07, Andri Subandrio [EMAIL PROTECTED] wrote:Terimakasih Bung Agus! Kenyataannya Tanah Air kita hanya bisa ekspor Tanah Air ...dan TKW..tentunya! Ekspor pisang sama cabe rawit aja tidak bisa...! Pisang keburu jadi Selai di Pabean atau di pelabuhan...maklum mesti lewat ratusan meja...seng okeh tikusss..se! - Original Message - From: Agus Hendratno To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Friday, July 27, 2007 12:00 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Tanah Air for sale vs Eforia Eksplorasi Apiikkk tenan..., memang pemain bisnis yang menjual tanah air' lagi genjar-genjarnya. Kemarin, ada PT Telo Pendhem, PT Minyak-Minyakan, PT Mangan-manganan, dst; yang semula core bisnis-nya memang bukan bidang migas atau mining, tapi masuk ke wilayah migas dan mining, yang high risk, hightech, tapi potong kompas saja, sedikit kerja.., untung besar. Karena regulasi memungkinkan; Yaa..sah-sah saja, karena punya uang. Tetapi yang kita keluhkan dan juga dikeluhkan pemerintah, lewat PERHAPI dan dirjend.Minerba Pabum, yang kemarin saya mendengar bahwa, mestinya ada nilai tambah dari bahan tambang logam yang ditambang di indonesia, dengan mengembangkan industri pertambangan hilir (pengolahan endapan logam menjadi barang jadi, besi, baja, yang pabriknya ada di indonesia). Selama ini yang terjadi pemain-pemain kecil bidang mining endapan logam, itu benar-benar menjual tanah air' ke buyer-buyer di China. Tapi di Pemda juga demikian senangnya, karena dapat jatah dari
Re: [iagi-net-l] Tanah Air for sale vs Eforia Eksplorasi
Apiikkk tenan..., memang pemain bisnis yang menjual tanah air' lagi genjar-genjarnya. Kemarin, ada PT Telo Pendhem, PT Minyak-Minyakan, PT Mangan-manganan, dst; yang semula core bisnis-nya memang bukan bidang migas atau mining, tapi masuk ke wilayah migas dan mining, yang high risk, hightech, tapi potong kompas saja, sedikit kerja.., untung besar. Karena regulasi memungkinkan; Yaa..sah-sah saja, karena punya uang. Tetapi yang kita keluhkan dan juga dikeluhkan pemerintah, lewat PERHAPI dan dirjend.Minerba Pabum, yang kemarin saya mendengar bahwa, mestinya ada nilai tambah dari bahan tambang logam yang ditambang di indonesia, dengan mengembangkan industri pertambangan hilir (pengolahan endapan logam menjadi barang jadi, besi, baja, yang pabriknya ada di indonesia). Selama ini yang terjadi pemain-pemain kecil bidang mining endapan logam, itu benar-benar menjual tanah air' ke buyer-buyer di China. Tapi di Pemda juga demikian senangnya, karena dapat jatah dari pengusaha, endapan logam dimuat di tongkang berlayar ke China dan di olah jadi barang jadi. lalu indonesia import barang tersebut. blaiiikk; Pemdanya dapat royalti yang tidak tercatat dalam kas Daerah..; hik...hik Modus kayak menjual pasir darat dan pasir laut dari kep.Riau. Selain dijadikan bahan baku reklamasi di Singapura, ternyata titanium dan zirkonia-nya jadikan barang jadi yang bermutu tinggi untuk infrastruktur teknologi informasi. Lagi-lagi...kita import IT dari Singapura. Apa yang diceritakan mas Andri.., itu memang riil di lapangan. Ada regulasi bidang perindustrian dan perdagangan yang tidak macth dengan regulasi bidang pertambangan, juga urusan moneter yang tidak pernah pas. Apalagi diminta transparansi. Menteri-nya ok-ok juga..., tapi eselon dibawahnya nanti-nanti dulu...njuk opo rek... Kalau demikian tunggulah kedatangan perlawanan dari ibu pertiwi yang sudah kehabisan air mata...maka hadirlahgeohazard yang kemudian menjadi bencana alam kebumian...sudah ada di sekitar kita...; pontang panting salam tanah air juga .. agus hend Ismail Zaini [EMAIL PROTECTED] wrote: Saking eforianya untuk mengobral pemberian KP/WKP ini jangan jangan setelah semua KP/WKP sijumlah dan diplotkan lagi ke Peta , wilayahnya sudah melebihi luas wilayah Indonesia itu sendiri... ISM --- Andri Subandrio wrote: IAGI netter yang budiman, Akhir-akhir ini di masmedia hingga jejaring IAGI memang marak dibahas mengenai eksplorasi bahan galian migas hingga mineral di tanah air ini. Saking eforianya terhadap bijih mangan, bahkan pialang bisnis sarang burung walet di Lampung rogoh kocek untuk beli KP ribuan hektar untuk nggolek mangan di mangan! Ribuan sarang burung waletnya di barter dengan KP! Di Kalbar ada pialang hotmix dan konstruksi mulai melebarkan sayap bisnisnya untuk tambang bijih besi, juga barter dari aspal hotmix dengan ribuan Ha KP! Modal eksplorasi mereka ini hanya semangat dan beberapa ekskavator untuk gali sana-gali sini! Tidak ada ahli geologi! Akibatnya bebatuan yang berwana hitam kusam digasak semua dengan buldoser! Disangkanya mangan! Eh..tibake nduduk mangan! (ternyata bukan mangan)! Dipinggir jalan pedalaman Pringsewu Tanggamus tengonggok bongkah-bongkah besar hasul garukan buldoser yang tadinya disangka mangan! Setelah saya coba konfirmasi pada tokenya, tenyata bongkah-bongkah ini di reject, karena memang batu tapi berselimut mangan nan tipis! Konon pembelinya dari negri Cina! Di Kalbar masih lebih beruntung, sejak 2 tahun yang lalu investor penambang dari Pontianak telah mengekspor ribuan ton bijih besi kadar tinggi! Kini penambangan ini megap-megap kehabisan zat besi! Lagi-lagi tidak ada geologist! Dari Babel, Kalbar, Halmehera, Sultra, Obi juga Pulau-pulau di utara Papua sudah jutaan ton bijih timah, aluminium, besi, nikel dsb telah dikapalkan, terutama ke Cina! Dari Sumbawa dan sekitar Cartenz juga jutaan ton konsentrat tembaga dikirim ke Jepang dan mancanegara! Uniknya ada berita di koran, pemotong dan pencuri kabel telepon ditangkap polisi. Usut-usut punya usut sangpencuri adalah penyalur logam tembaga untuk pengrajin dandang kuali dan ukiran wayang tembaga! Paradox! Salah satu penghasil tembaga terbesar didunia, tapi masih banyak yang tidak kebagian tembaga! Kemanakah tembaga kita ? Selain itu Sendok garpu stainless steel semuanya import! Padahal basisnya besi-nikel-krom yang saat ini jutaan ton mengalir dari tanah air ke negara industri! Coba tanya Pak Polisi dan Tentara kita! Timah panas dan kuningan pelurunya dari mana pak! Pasti import! Bijih nikel misalnya, cukup digali dari laterit yang tidak lain berupa tanah yang masih mengandung air. Kemudian Tanah Air ini diangkut dan masuk tongkang! Negara Industri seperti Jerman, Jepang, Amrik dsb. ternyata pada awalnya maju karena industri berbasis pengolahan material, terutama baja, keramik, dan logam dasar! Info dari majalah material industry, ternyata raw
[iagi-net-l] Olimpiade Geosain Internasional di Korea
IGSO (Internt.Geoscience Student Olimpiad) di Korea, Oktober 2007. Suatu kehormatan tersendiri bagi kami di Jurusan Teknik Geologi FTUGM dan Himpunan Mahasiswa Teknik Geologi/HMTG UGM, bahwa pada tahun 2007 mendapat amanah dari Depdiknas untuk mendampingi dan menjadi pusat karantina siswa SMA yang akan berkompetisi bidang ilmu kebumian tingkat international di Korea nanti. Bulan Agustus - September 2007 nanti adalah masa karantina dari 4 siswa terpilih yang akan menjadi delegasi Indonesia untuk kompetisi bidang ilmu kebumian Internasional. Mereka adalah 1 siswa dari SMA 1 N Sulang di Rembang; 1 siswa dari SMA di Yogyakarta; 1 siswa dari SMA Banjarnegara; dan 1 siswa dari SMA di Pontianak. Mereka adalah pilihan dari ratusan siswa SMA yang telah berkompetesi bidang ilmu kebumian di UGM pada bulan Mei 2007 lalu. Perhelatan besar tersebut diprakasai oleh Kegiatan Lusturm HMTG UGM yang didukung penuh oleh Dirjend.Didaksmen Depdiknas. Acara Kontest Ilmu Kebumian Nasional oleh HMTG tersebut juga didukung penuh oleh BPMIGAS, Pertamina, Chevron, Antam, Freeport, Newmont, ExxonMobil, Pama Persada, Petrominer, StarEnergy. Akhirnya program ini diteruskan untuk membina 4 siswa yang akan dikirim Depdiknas untuk mewakili Indonesia di Korea, awal Oktober 2007 nanti. Karantina selama 1 bulan di Kampus Teknik Geologi UGM inilah 4 siswa SMA tersebut dididik secara khusus untuk turut memahami problem kebumian di Indonesia dan aplikasinya. Yang unik, kemarin ke 4 siswa tersebut digabung dengan mahasiswa S1 semester 6 untuk melakukan kegiatan Ekskursi Geologi Regional di Zone Rembang - Randublatung - Kendeng, 11-13 Juli 2007. Dan yang paling unik adalah rasa ingin tahu-nya ketika kami ajak mengunjungi 1001 mud volcano di Medang, Kec.Ngaringan, Purwodadi (tepatnya kurang lebih 10 km tenggara Bleduk Kuwu. Karena disitulah, ada gudangnya semburan lumpur dan semburan gas; yang di sekelilingnya ada kehidupan pertanian yang berhasil (karena memang lagi panen; kapan-kapan saya posting ke web-nya RDP). Kami mohon dukungan semuanya baik kawan-kawan IAGI atau PP-IAGI; juga kawan-kawan profesionalis dimana saja, semoga kurikulum yang kami set-up untuk 4 siswa tersebut mampu dicerna dengan baik dan mampu diterjemahkan dalam kompetisi international nanti. Penanggung jawab Kegiatan Karantina adalah Dwikorita Karnawati (Kajur TGL), didampingi Ketua Supervisor : Wartono Rahardjo (pensiunan dosen GL-UGM); dan Ketua Delegasi UGM-Depdiknas : Hendra Amijaya / dosen GL-UGM. begitu saja... salam agus hendratno / tim karantina * Gabung Milis, email ke [EMAIL PROTECTED] isi subject subscribe Keluar, email ke [EMAIL PROTECTED] isi subject unsubscribe Situs Teknik Geologi UGM di http://www.geologi.ugm.ac.id *Buat yang baru masuk milis, emailnya akan dimoderasi sementara sampai orangnya berhasil diidentifikasi* - Expecting? Get great news right away with email Auto-Check. Try the Yahoo! Mail Beta.
[iagi-net-l] Geologi ITB maju atau mundur; parameternya Opo ?
? Jadi, jangan lah dijadikan tolok ukuran organisasi administrasi pembelajaran di ITB / Geologi ITB saat ini, kemudian kita harus gamang. Saya pikir, mas Benyamin/ Mas Mino tidak gamang; karena beliau ini cerdas dan sengaja mengajak diskusi kita semua. Mas Benz...he..he...ntar ketemuan di Plaza Centris Kuningan atau di Hotel Manhattan, Kuningan.; ntar dilanjut ceritanya... dari suara luar, yang bukan almamater geologi itb... salam agus hendratno / wong ngu-ge-em Andang Bachtiar [EMAIL PROTECTED] wrote: v\:* { BEHAVIOR: url(#default#VML) } o\:* { BEHAVIOR: url(#default#VML) } w\:* { BEHAVIOR: url(#default#VML) } .shape { BEHAVIOR: url(#default#VML) } st1\:*{behavior:url(#default#ieooui) } Rekan saya - Firman GEA - ini benar-benar tajam dalam menelisik permasalahan, indah dalam mengungkapkan, dan rasanya mak-nys membaca tulisannya; terutama karena hal ini terkait erat dengan nasib / masa-depan pendidikan geologi di bekas almamater-nya, almamater-saya, juga almamater kang yrs, dan ladang pengabdiannya rekan Mino Walaupun ini adalah forumnya IAGI - bukan hanya kawan2 dari ITB saja yang ada di sini - tapi permasalahan ganjelan suara hati broer Mino yang dikeluarkan dengan nada ''pertanyaan2 dan kekuatiran2 tentang trend pendidikan geologi ini nampaknya perlu juga disimak dan di'saur-manuk'-i oleh kawan-kawan di komunitas geosains dari mana-pun asal almamater-nya. Sebenarnyalah, beberapa minggu sebelum, dan juga pada waktu serah-terima kepengurusan PP-IAGI Januari 2006... saya (sebagai Ketua IAGI dan ex-Ketua IAGI) disambati oleh para sesepuh pendidikan di Geologi ITB dan juga rekan-rekan saya yang mengajar disana tentang masalah yang dikemukakan broer Mino tersebut. Waktu itu , istilahnya: penjajag-an kalau-kalau IAGI bisa melakukan sesuatu dalam rangka memberikan opini - referensi - kritik terhadap kebijakan baru ITB dalam bongkar-pasang Departemen2 di FIKTM dan yang terkait. Memang saat itu waktu-nya mefet sekali, lagipula saya sedang dalam masa transisi: lengser 29 Nov 2005, serah terima 12 Januari 2006, jadi gak elok kalo bikin kebijakan2, keputusan2, dsb. sehingga saya sarankan para sesepuh pendidikan geologi dan kawan2 dosen tsb meneruskan sambatan-nya ke Ketua IAGI yang baru, yang kebetulan juga berasal dari almamater yang sama. Jadi, permasalahan ganjelan suara hati ini sebenarnya sudah beredar lebih dari 1-1/2 tahun berputar-putar mendatar mengaduk-aduk perasaan tapi tetap saja membentur-bentur dinding tong-lingkaran-setan diseputaran kampus Ganesha. Nah,.. ketika rekan Mino mulai posting, kemudian disambut oleh kang YRS yang pragmatis tapi menyemangati, dan Firman-Gea yang bijaksana, maka mulai keluarlah ganjelan itu ke permukaan. Mudah-mudahan ada partisipasi dari kawan-kawan komunitas geosains Indonesia di milis ini yang bisa memberikan pencerahan, dan kalau bisa: jalan keluar -- dari ganjelan perasaan yang diungkapkan broer Mino tersebut. Salam ADB - Original Message - From:Firman Gea To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Friday, July 13, 2007 12:02 PM Subject: RE: [iagi-net-l] Geologi ITBmaju atau mundur Punten ikutnimbrung. Saya koq gakmelihat ada hubungannya dengan tren global terhadap kebijakan pembagianjurusan di ITB ini. Menurut saya ini mah murni kreatifitas (baca: keisengan)orang-orang di rektorat yang ngerasa mumpung lagi pegang posisi penting aja,gak lebih. Setara lah dengan fenomena UAN yang akhir2 ini malah kok kelihatanruwet, padahal dulu baik-baik aja. Tapibagaimanapun, efek pengglobalan pendidikan tinggi ini semestinya dikritisi.Yang ada di benak kita sekarang seakan-akan model perkembangan pendidikantinggi saat ini adalah suatu keharusan yang mau tidak mau dan suka tidak sukaharus seperti ini. Padahal sebenarnya jika kita memilki konsep PendidikanKerakyatan, dan kita biarkan konsep ini berkembang dengan baik, dan terusberkembang dengan baik, banyak orang di negeri ini yang yakin bahwa tidakperlu membangun sebuah mall untuk membiayai proses belajar-mengajar di kampus.Tidak perlu menerapkan program jalur khusus untuk membiayai proses belajarmengajar di kampus. Tidak perlu melihat dosen-dosen pengajar dan guru-guruyang kita hormati dan banggakan hilir mudik menjadi konsultan di berbagaiperusahaan. Yang terlihatsekarang, kita semua melumrahkan hal tersebut. Menurut banyak dari kitamengatakan itu mah memang sudah seharusnya seperti itu. Jadi, kesan jelas yangbisa kita tangkap adalah Pendidikan Tinggi di NKRI berbasis bisnis, dijalankanoleh bisnis, dan demi kemaslahatan bisnis. Ini kan menyedihkan. Jika para pembuat kebijakandi negeri ini, petinggi perguruan tinggi, mahasiswa, masyarakat umum, kaumintelektual, mau secara serius dan benar-benar brainstorming secara bebas,tidak
RE: [iagi-net-l] sosok di Jawa Pos Minggu : Geolog Independen
Yo.yo..., independen yo independen, tapi yo ngelingi konco-konco AMC rek! jangan ditinggal. Saya sudah melihat aset yang ada di kawan-kawan AMC Malang. Taruhlah..tidak bicara bisnis to bisnis, arek-arek AMC itu bisa dikuatkan dan diberdayakan untuk edukasi bencana kegeologian khususnya di Jatim Selatan. Eeee..., ada yang militan di sana, ngungkuli Cak Andang..., broer!.. Cak Andang, tapi... jangan sering merekomendasikan saya ke kawan-kawan LSM jika sampeyan berhalangan, jika ada jaringan kegiatan yang menyangkut kawan-kawan LSM. Bukannya saya menolak, tapi cukup lelah untuk membagi waktu antara kegiatan akademik kampus, ngurusi mahasiswa yang bermasalah, ngurusi pemda-pemda; yang penting manajemen waktu dan masih ada peluang untuk berkoloborasi..; juga ojo sering arung jeram rek!..., nyangkut beneran ntar nang citarik. Padahal di Malang juga ada sungai untuk arung jeram. Tapi kalau arung jeram di luapan lumpur di Porong gimana?? Mesakke dadi wong cilik...nang Porong.; wis tenggelam jiwa dan budayanya. pis... agus hend Hiltrudis Gendoet Hartono [EMAIL PROTECTED] wrote: Iyo iyo.iyo...kang Andang emang jempolane...kita bisa baca juga masa kepemimpinanya yang penuh kemerdekaan di buku warisannya Membumikan Geologi tahun 2005.aku ikut acungin jempol buat kang Andang..semoga selalu sehat dan bahagia salam hill gendoet NB. Maaf balesan sebelumnya yang sebetulnya ke mas Edisone ngeluyur ke milist iagi Agus Irianto [EMAIL PROTECTED] wrote: Sosok Cak Andang Bachtiar yg bebas merdeka, kedekatannya dgn Cak Nun mewarnai hidupnya, kenikmatan berdialog dgn batuan dan alam yg terhampar menyadari bahwa dirinya belumlah apa2 utk lebih bisa berbuat yg terbaik utk negrinya, kapasitasnya yg melebihi dayatampung petinggi nkri yg belum hendak meliriknya yg sebenarnya sangat pantas utk menjadi Mentri ESDM / Lingkungan Hidup .terus terang saya sangat kagum terhadap Cak ndang terlebih lagi saat melantunkan tembang puisi di event JCJ 2003 IAGI-HAGI di Mulia Hotel...yang lalu.puisinya baguus sekali Cak...! masih nyimpen nggak ya..? boleh dong saya dikirimi...(mungkin pak Ariadi Subandrio masih nyimpen...?).senang saya bisa ketemu lagi dgn beliau di sekretariat JCB2007 ETTI Tebet pas meeting yg lalu dgn kang Syaiful..tetapi koq rambut gondrongnya yg dikucir dipotong Cak Ndang...? udah banyak yg putih lagi...? ...ojok nemen2 lih mikir negoro cak..hehe.Sekali lagi Salltt buat Anda - Geologi Merdeka...!!! Salam, Agus Irianto --- H. Edison Sirodj (XD/PCSB) wrote: Salut buat Cak Andang, akhirnya media massa juga yang mengakui siapa anda. Andang yang penuh dedikasi, tidak menggrogoti waktu dikantor orang bener-bener independent bagai burung yang bebas terbang kemana saja. Wassalam, edison From: Ariadi Subandrio [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, 03 July, 2007 6:37 PM To: IAGI NET Subject: [iagi-net-l] sosok di Jawa Pos Minggu : Geolog Independen Minggu, 01 Juli 2007, Dr Ir Andang Bachtiar, sang Geolog Independen dan Lumpur Porong Asyik Mendengar Batuan Berbicara Di dunia geologi, nama Dr Ir Andang Bachtiar MSc tak asing lagi. Geolog independen ini moncer sampai ke dunia internasional. Nama mantan ketua Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) tersebut juga makin sering disebut setelah musibah lumpur Lapindo terjadi. ADA berkah tersembunyi dalam musibah lumpur Porong. Publik kini menoleh kepada para geolog untuk menjelaskan semburan lumpur itu. Dr Ir Andang Bachtiar MSc menyebut ada gejala the awakening of geologists (kebangkitan para geolog). Ilmu geologi menjadi dikenal luas. Andang, geolog berkelas internasional, itu pun kian bersemangat berbicara geologi (dia menyebutnya berteriak) kepada publik. Saya ingin meramaikan dunia geologi di Indonesia. Saya berniat menyosialisasikan apa itu geologi. Sebab, banyak yang tidak paham tentang geologi di sini, kata arek Malang itu saat bertandang ke Jawa Pos Jumat lalu. Andang sendiri punya reputasi moncer. Jika Anda browsing di situs Google, Anda akan menemukan 582 situs web yang mengandung nama Andang Bachtiar. Memang tak semuanya memuat nama dia, namun sekitar separonya mencantumkan nama Andang. Kebanyakan adalah situs media massa yang memuat berita tentang musibah semburan lumpur panas Lapindo. Sisanya atau situs yang berkaitan dengan dunia geologi. Di situs-situs tersebut, dia banyak menyumbangkan pengetahuannya. Di sela-sela kepadatan aktivitasnya menjadi konsultan minyak (termasuk menggarap order asing), Andang memang punya keasyikan berbicara kepada publik, membimbing mahasiswa S-1 dan S-2, serta menjelajah alam. Dengan keahliannya, dia terus berusaha memahami bumi. Puncak kenikmatan saya adalah berbicara dengan bebatuan, katanya serius. Puncak ilmu geologi memang ketika bumi berbicara kepada kita dan
Re: [iagi-net-l] Ground Penetrating Radar (GPR)
Kampus pernah menggunakan GPR untuk mendeteksi bangunan candi-candi yang terkubur di endapan vulkanik Merapi di dataran Sleman. Layer-layer hasil GPR rasanya masih susah juga didelineasi. salam ags Abdullatif Setyadi [EMAIL PROTECTED] wrote: Pak Iwan, Ada paper sangat bagus tentang applikasi GPR untuk shallow sedimen analysis 3D di AAPG bulletin Volume 91, Numer 2, February 2007. AAPG Bulletin, V. 91, No. 2 (February 2007), P. 191-214. Three-dimensional facies architecture and three-dimensional calcite concretion distributions in a tide-influenced delta front, Wall Creek Member, Frontier Formation, Wyoming Keumsuk Lee,1 M. Royhan Gani,2 George A. McMechan,3 Janok P. Bhattacharya,4 Stephanie L. Nyman,5 Xiaoxian Zeng6 Saya menyimpan digital file-nya. Nanti saya cari dan saya kirimkan secara japri... Salam ALS - Original Message From: noor syarifuddin [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Friday, June 15, 2007 4:34:44 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Ground Penetrating Radar (GPR) Pak Iwan, Setahu saya guna GPR yang utama adalah untuk mendeteksi adanya bunker di jalan Cendana., jadi kalau mo cari shallow sediment gak tahu bisa apa nggak...:-) - Original Message From: Iwan B [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Friday, June 15, 2007 2:06:54 PM Subject: [iagi-net-l] Ground Penetrating Radar (GPR) Ada yang bisa share pengalaman, pengetahuan, info, paper tentang GPR? terutama aplikasinya untuk image shallow sediment, sebagai pengganti shallow seismic? Thanks Iwan Hot News!!! CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED] Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and Exhibition, Bali Convention Center, 13-16 November 2007 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - - Building a website is a piece of cake. Yahoo! Small Business gives you all the tools to get online. - Ready for the edge of your seat? Check out tonight's top picks on Yahoo! TV. - Get the free Yahoo! toolbar and rest assured with the added security of spyware protection.
Re: [iagi-net-l] Bedah Buku Lumpur Lapindo di Jogja
Betul je..., setelah kemarin diberikan bukunya oleh penulisnya : Ali Azhar Akbar. Aku langsung terperanjat karena judulnya sangat hueboh : Konspirasi Di Balik Lumpur LAPINDO : Dari Aktor Hingga Strategi Kotor Penulis : Ali Azhar Akbar, diterbitkan oleh Galang Pers (anggota IKAPI) Yogyakarta Daftar Isi : Glossary perminyakan Kata pengantar oleh ketua LPBH NU (lembaga advokasi hukum dibawah PBNU) dan Aktivis E-Law Pendahuluan : Risalah Bisnis Minyak Dunia Bab 1 : Raja Minyak Indonesia Bab 2 : Musuh di Balik Lumpur, antara bencana alam dan kesengajaan Bab 3 : Bernafas dalam Lumpur, Riwayat Sidoarjo Kini Bab 4 : Salah Asuhan, Sidoarjo Makin Terbenam Bab 5 : Konspirasi Penyelamatan EMP, Petaka Yang Sesungguhnya Bab 6 : Merancang Ulang Masa Depan Daftar Pustakan Lampiran : 1. Efek lumpur bagi manusia dan hewan (laporan team UNDAC) 2. Copy surat peringatan Medco terhadap Lapindo 3. Copy dari Pers Release PT EMP Tbk 4. Copy sebagian AFE / Surat Ijin Lapindo Brantras untuk sumur BJP-1 dari BPMIGAS, termasuk ulasan Geologi, Ulasan Geofisika, Evaluasi Teknik Pemboran; Pemberian Ijin Lokasi Sumur BJP-1 dari Bupati Sidoarjo; juga ada Kesimpulan Pemeriksaan dari BPK-RI atas ijin eksplorasi BJP-1 dan pendapat dia dari sisi hukum. 5. Copy surat Alfi Rusin (drilling dept Pertamina EP) kepada rekan-rekan GG : Syamsu Alam, Agus Guntoro, Suyoto, juga ke Pak Trijana (waka bpmigas, saat ada diskusi lumpur lapindo oleh Aspermigas). 6. Copy surat dari Kersam Sumanta terkait dengan pelaksanaan dan diskusi lumpur lapindo oleh Aspermigas. 7. Copy Surat Terbuka kepada Ketua Umum IAGI dari Prof. Kusuma (seperti termuat dalam milist IAGI) 8. Copy makalahnya Rudi Rubiandini RS dalam suatu seminar, berjudul : Kejadian Dahsyat Akibat Kecelakaan Pemboran Sumur Migas dengan Penanganan yang Lalai Sebagian besar gambar-gambar dan data-datanya dia dapatkan dari rovicky.wordpress serta diskusi milist IAGI dan milist IATMI. Latar belakang penulis : Kelahiran 1961. Alumni Teknik Perminyakan ITB Alumni Fakultas Hukum/ Bidang Hukum Perminyakan UI Alumni Kursus AMDAL A dan B dari PPLH UGM Alumni Kursus Manajemen Lingkungan ITB Aktiv di LBHI, Walhi, Komisi Penilai AMDAL. Aktiv di Koalisi HAM untuk Bencana Setelah saya baca, barangkali nanti akan terbit Buku Putih tentang Lumpur itu aku cuman moco wae... agus hend Supardan [EMAIL PROTECTED] wrote: Kalo lumpurnya tambah deras, itu namanya bukan mbedah buku, tapi mbedah tanggul. Hua... ha... ha... On 6/11/07, Hiltrudis Gendoet Hartono [EMAIL PROTECTED] wrote: baik kang aguspesane jangan mbedah buku malah lumpure do mlayu banter lho..he he...ya perlu diikuti alur critane buku iku mas trus dibumbui geologine...pasti iso mbunteti he he he salam mbedah buku lumpur hgh Agus Hendratno [EMAIL PROTECTED] wrote: Melihat lumpur lapindo dari sisi yang lain. Seorang penulis, akhirnya berhasil menulis buku tentang Lumpur Lapindo, yang diterbitkan Galang Pers Jogja. Penulis tersebut bukan berlatar belakang geosains, tapi memang pekerja pers dan pengamat sosial. Buku Lumpur Lapindo, tersebut rencananya akan dibedah dan dilaunching oleh Galang Pers, Sabtu 16 Juni 2007 pukul 10.00 di Kampus Univ.Atmajaya, Mrican, Yogyakarta. Saya belum bisa cerita banyak, tentang buku tersebut. Saya diminta untuk membahas dan membedah buku tersebut nanti di hari sabtu. Via telpon tadi pagi, si penulis bercerita bahwa buku ini berisi berbagai kompilasi pendapat ahli secara teknis, kemudian berbagai permasalahan ekonomi politik, konflik sosial dan lingkungan, dan juga masalah hukum dan bisnis. Buku tersebut setebal 245 hal. Buku tersebut, akan diberikan saya di hari Selasa nanti, karena hari ini- senin, saya masih ada penyuluhan pendidikan kebencanaan di Cilongok, Banyumas, Jawa Tengah. Kawan-kawan milist, silahkan jika mau hadir untuk peluncuran buku tersebut (sepengetahuan saya, kayaknya yang pertama, buku tentang lumpur lapindo akan diluncurkan ke publik secara luas). Opo isine.? aku juga belum tahu.? salam mandi lulur dengan lumpur... agush Nataniel Mangiwa [EMAIL PROTECTED] wrote: Pak Djuharlan, Saya sangat setuju dengan Bapak. Di STOP saja, toh statement resmi iagi sudah keluar dan tidak bisa diralat lagi. Sekarang tinggal bagaimana statement resmi itu kekuatannya? Toh nanti akan ada beberapa opinion yg akan di ambil oleh MPR RI mungkin dari sisi kaum ahli drilling. Tinggal dilihat dan ditunggu saja, kebenaran pasti akan muncul dan terlihat..sekarang atau mungkin nanti! Salam bencana alam.. On 6/10/07, [EMAIL PROTECTED] wrote: Ma'af Bapak2/Ibu2, bisakah kita STOP polemik ini, mari kita kembali ke khitahnya. Regards/Salam, Md. Johaness Djuharlan PT Freeport Indonesia Tembagapura 99930 Keep Smile, makes your life easier
Re: Hal: [iagi-net-l] IAGI Diminta Pendapat Soal LUSI oleh DPD-MPR RI
Andaikata menangis pun, pengungsi dan kita yang (entah sedikit tahu, banyak tahu, setengah tahu, atau bahkan susah untuk tahu, atau malah tidak mau tahu) rasanya sudah habis air mata dan air liur untuk bicara masalah LUSI/LULA. Andaikata semua sepakat buka data investigasi dari berbagai pihak termasuk data : geological report daily drilling report daily dari BJP-1; juga semua tim bisaa share data (termasuk dari dari tim-nya Pak Rudi), saat ini semua sudah jadi lumpur dan gila telah mengancam saudara kita di Porong. Problem penanganan permukaan untuk segera mengalirkan lumpur ke laut, juga banyak hal-hal teknis yang memang sulit juga. Sosial, budaya, dan lingkungan sudah menjadi korban, tapi solusi tepat, belum ketemu juga. Saya telah menerima surat dari orang pintar dari Bogor, tentang pendapatnya mengenai masalah LUSI dan menjinakkannya. Juga sebuah dokumen dari seorang pesiunan DPU (dari Jambi) tentang teknologi penjinakan LUSI (yang mirip-mirip ide yang pernah disampaikan teman teknik sipil dari ITS atau Jepang). Jadi, yaa.., numpuk saja. Jadi bacaan doang...! Mau saya berikan ke siapa? Apakah bisa di uji keakuratan pendapatnya? Dibedah buku-pun (Buku LUSI), hanya sekedar manjadi karya tertulis saja, yang kurang bermakna langsung bagi penyelesaian penderitaan warga di Porong. DPR mau interpelasi ke Presiden, juga hanya move politik doang, tanpa bisa mendatangkan obat sosial bagi para pengungsi. Memang kondisi kita ini hanyalah : interpretasi saja, penyelesaian sosial pun hanya kayaknya dan kayaknya. serba ruwet dan sangat terlambat kondisi yang terjadi saat ini mengenai kanker Lusi itu... sungguh..., menyerahkah...kita... -ags- K Taufik [EMAIL PROTECTED] wrote: Ini berita cuplikan dari Jawa pos, Jawapos, Kamis, 07 Juni 2007 *Pengungsi Bisa Gila* SIDOARJO - Ikatan Psikologi Klinis (IPK) Surabaya dan Perhimpunan Dokter Spesialis Kesehatan Jiwa Indonesia (PDSKJI) menyiapkan data tentang kondisi kejiwaaan pengungsi Porong. Data itu didapatkan setelah tiga hari para psikolog itu turun ke pengungsian Pasar Porong Baru. Nalini M. Agung, salah seorang psikolog yang aktif mendata, mengatakan, kondisi kejiwaan pengungsi korban lumpur panas sudah mencapai tahap medium kronis. Belum terlalu parah. Tapi, jika dibiarkan bisa menuju pada kegilaan, jelasnya. Sebagian besar pengungsi, kata dia, tidak sadar apa yang sedang menimpa mereka. Para pengungsi menganggapnya biasa saja, ungkapnya. Namun, kondisi itulah yang justru berbahaya. Sebab, kecil kemungkinan muncul inisiatif dari mereka untuk melakukan upaya penanganan atau penyembuhan. Orang sekitar pun tak tahu jika mereka bermasalah, tegas Nalini. Salah seorang pengungsi yang sempat diwawancarai Nalini adalah Iswahyuningsih. Perempuan 37 tahun itu mengeluh sulit melakukan hubungan badan dengan suaminya. Selain itu, anak saya juga jadi sangat nakal sejak di pengungsian, ungkapnya. (dyn) Sabar ya para pengungsi...sabar sesabarnya, kalau memang LUSI akibat gempa, ya ikhlaslah tanah, rumah dan hartanya hilang, soalnya mau diapakan lagi kan gempa ..akibat alam, siapa suruh tinggal dan bangun rumah disitu?, dan janganlah menuntut ganti rugi..dimana-mana kerugian akibat bencana alam nggak ada yang ganti ,siapa yg mau gantiin?!.., kan akibat bencana?!, lagian uang dari mana?, negara saja tak punya uang. Sabar ya..para pengungsi, nanti bantuan dari masyarakat ada kok.., mie instant, dari kotak amal bantuan untuk korban LUSI, baju bekas. Sabar ya..pengungsi jangan ke buru gila dulu...karena seharusnya ada yg lebih layak duluan gila di banding kalian. On 6/10/07, Bowo Kusnanto [EMAIL PROTECTED] wrote:Ada pepatah: Salah satu cara memecahkan masalah adalah jangan memulai dengan mempersoalkan bagaimana masalah itu terjadi, tetapi mulailah dengan bagaimana masalah tersebut dapat terselesaikan . Pepatah diatas bukanlah berarti bahwa mengetahui terjadinya semburan lumpur lapindo tidaklah penting. Tetap penting, apalagi bagi kalangan ahli geologi yang mana itu adalah bidang ilmu yang ditekuninya. Seperti sudah banyak diungkapkan juga oleh anggota milis, akan lebih penting lagi bagaimana ahli geologi ikut serta dalam menyelesaikannya. Tanggung jawab profesi ahli geologi terhadap rakyat yang menjadi korban, mungkin akan lebih bermanfaat. Geologi sendiri merupakan ilmu yang dinamis. Tidak ada kebenaran mutlak dalam ilmu geologi. Kebenaran yang diyakini saat ini bisa berubah dalam waktu yang akan datang. Menunjuk hidung dengan syuudzon terhadap salah satu fihak juga tidak akan berpengaruh terhadap korban di Sidoarjo. Itupun juga belum tentu mewakili sebagian besar anggota IAGI atau ahli geologi. dan seperti kata pepatah Perlakukan setiap orang dengan kebaikan hati dan rasa hormat, meski mereka berlaku buruk pada anda. Ingatlah bahwa anda menunjukkan penghargaan/kritik pada orang lain bukan karena siapa mereka, tetapi karena siapakah diri anda sendiri .
Re: [iagi-net-l] PENCANANGAN DESA WISATA PURBA DI KARANGANYAR; Penjualan Fosil Purba Masih Marak
Wah,penjualan fosil memang sungguh-sungguh terjadi di Sangiran, juga di tetangga kampung saya di kawasan perbukitan Patiayam, Kudus. Kayaknya memang pemerintah belum fokus untuk pengelolaan dan penataan hal seperti ini, baik untuk kepentingan pendidikan atau aset wisata budaya. Sekalipun jauh dari sisi ekonomi yang gemerlapan, sebetulnya perlindungan, pencagaran, kemudian dikelola untuk pendidikan dan kepariwisata, bisa juga mendatangkan potensi ekonomi masyarakat lokal secara benar dan legal. Pak Zaim, kemarin saya mampir ke Patiayam, menjumpai warga setempat yang pernah bekerja dengan bapak, dan mengeluhkan, kenapa koq tidak segera direalisasikan bentuk-bentuk kegiatan yang produktif terhadap keberadaan cagar budaya di Patiayam. Wah..., eman buanget..., fosil-fosil asal ditumpuk dan dijejer di rumah penduduk. Coba kalau ada niat untuk dijual,karena yang datang di situ juga ada orang bule. Bupati Kudus, juga tidak begitu peduli, karena lagi semangatnya kampanye ingin jadi Gubernur jawa tengah. Saya mau sowan ke beliau atau mampir ke dinas pariwisata..., yoo wegah Sekalipun ada kawan geologist yang ada di pemda Kudus. Saya yakin pak Zaim, dulu sudah ada ide ke arah sana, cuman gak direalisasikan oleh pemerintah. mungkin itu kaleee... Nah, kalau gak ada niat baik dari pemerintah, masyarakat lokal...yaa..rame-rame jualan fosil demi kepentingan kebutuhan hidupnya. blaikkk... salam agus mohammad syaiful [EMAIL PROTECTED] wrote: umur 1,7 juta tahun lalu? apa nggak salah? holosen alias recent alias dimana wilayah antropologi bekerja, setahu saya hanya setua 10.000 (sepuluh ribu) tahun lalu. mungkin pak awang, pak zaim, dkk lainnya dapat memberikan info yg lebih akurat. salam, syaiful On 6/12/07, Raharja, Sulastama wrote: Tuesday, 12 June 2007, Jawa Tengah PENCANANGAN DESA WISATA PURBA DI KARANGANYAR; Penjualan Fosil Purba Masih Marak KARANGANYAR (KR) - Penjualan fosil secara ilegal terutama yang berasal dari situs Dayu, Desa Dayu, Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar, yang belakangan ini semakin marak, diminta untuk segera dihentikan. Praktik penjualan fosil di situs purbakala oleh peduduk setempat selain merugikan juga akan mengurangi kekayaan benda-benda budaya yang dilindungi negara. Warga Dayu harus menghentikan penjualan fosil. Penjualan fosil hanya akan memberikan keuntungan sesaat, dibanding kerugian besar karena anak cucu kita tidak akan lagi bisa melihat peninggalan purbakala, ujar Bupati Karanganyar Hj Rina Iriani kepada KR di sela pencanangan 'Desa Wisata Purba' di Dusun/Desa Dayu, Kecamatan Gondangrejo, Sabtu (9/6). Meski untuk menyadarkan masyarakat agar menghentikan penjualan fosil tidak mudah, namun Rina optimistis praktik penjualan itu akan terhenti seiring dicanangkannya desa wisata purba. Apalagi, di kawasan Dayu yang berbatasan langsung dengan situs Sangiran Sragen ini direncanakan akan dibangun sebuah museum purbakala sebagai penunjang wisata purba. Bahkan Rina menjanjikan pembangunan museum akan terealisasi pada tahun depan dengan dana bantuan dari pusat Rp 4,4 miliar. Pada kesempatan pencanangan desa wisata purba ini, Bupati Rina melihat secara langsung artefak sejarah purbakala yang ditemukan beberapa waktu lalu. Beberapa artefak yang masih tersimpan di antaranya peralatan bertani serta alat berburu yang diperkirakan berumur 1,7 juta tahun lalu. Tempat penyimpanan tersebut hanya ditutup dengan seng yang berada di pinggir sungai desa setempat. Diungkapkan, fosil-fosil yang ditemukan penduduk setempat beberapa waktu lalu memang kelihatannya hanya benda sepele, namun sebenarnya memiliki nilai sejarah yang tinggi. Pendirian museum purbakala di Desa Dayu sendiri dinilai tepat dan bisa dijadikan objek wisata mengingat secara geografis berdekatan dengan Museum Sangiran yang berada di Desa Sangiran, Kecamatan Kalijambe, Sragen. Menyusul segera didirikannya museum purbakala itu, Bupati Rina berharap fosil-fosil yang telah dijual dapat ditarik kembali dan nantinya dapat dijadikan satu disimpan di museum. Benda-benda purbakala itu kemudian diregritasi mengingat fosil itu memiliki nilai budaya. Museum purbakala itu jumlahnya sangat sedikit di dunia. Yang ada hanya di Afrika dan Indonesia. Di Indonesia pun hanya di Sangiran, dan rencananya di Desa Dayu ini, katanya. Masih Marak Sementara menurut Mustakim, salah seorang tokoh masyarakat setempat, praktik penjualan fosil oleh penduduk sampai saat ini masih marak. Biasanya yang terjadi, pembeli atau semacam tengkulak mendatangi penduduk yang menemukan fosil. Harga jual fosil itu sendiri cukup variatif dari Rp 200 ribu hingga Rp 5 juta, tergantung besar kecilnya jenis fosil yang ditemukan. Untuk rahang gajah yang diperkirakan berumur ratusan juta tahun, baru-baru ini, telah dijual warga senilai Rp 5 juta. Tapi, menurut salah satu warga lain yang keberatan disebut namanya, jika fosil dibeli pembeli dari luar negeri, harganya bisa lebih mahal lagi.
Re: [iagi-net-l] Bedah Buku Lumpur Lapindo di Jogja
Melihat lumpur lapindo dari sisi yang lain. Seorang penulis, akhirnya berhasil menulis buku tentang Lumpur Lapindo, yang diterbitkan Galang Pers Jogja. Penulis tersebut bukan berlatar belakang geosains, tapi memang pekerja pers dan pengamat sosial. Buku Lumpur Lapindo, tersebut rencananya akan dibedah dan dilaunching oleh Galang Pers, Sabtu 16 Juni 2007 pukul 10.00 di Kampus Univ.Atmajaya, Mrican, Yogyakarta. Saya belum bisa cerita banyak, tentang buku tersebut. Saya diminta untuk membahas dan membedah buku tersebut nanti di hari sabtu. Via telpon tadi pagi, si penulis bercerita bahwa buku ini berisi berbagai kompilasi pendapat ahli secara teknis, kemudian berbagai permasalahan ekonomi politik, konflik sosial dan lingkungan, dan juga masalah hukum dan bisnis. Buku tersebut setebal 245 hal. Buku tersebut, akan diberikan saya di hari Selasa nanti, karena hari ini- senin, saya masih ada penyuluhan pendidikan kebencanaan di Cilongok, Banyumas, Jawa Tengah. Kawan-kawan milist, silahkan jika mau hadir untuk peluncuran buku tersebut (sepengetahuan saya, kayaknya yang pertama, buku tentang lumpur lapindo akan diluncurkan ke publik secara luas). Opo isine.? aku juga belum tahu.? salam mandi lulur dengan lumpur... agush Nataniel Mangiwa [EMAIL PROTECTED] wrote: Pak Djuharlan, Saya sangat setuju dengan Bapak. Di STOP saja, toh statement resmi iagi sudah keluar dan tidak bisa diralat lagi. Sekarang tinggal bagaimana statement resmi itu kekuatannya? Toh nanti akan ada beberapa opinion yg akan di ambil oleh MPR RI mungkin dari sisi kaum ahli drilling. Tinggal dilihat dan ditunggu saja, kebenaran pasti akan muncul dan terlihat..sekarang atau mungkin nanti! Salam bencana alam.. On 6/10/07, [EMAIL PROTECTED] wrote: Ma'af Bapak2/Ibu2, bisakah kita STOP polemik ini, mari kita kembali ke khitahnya. Regards/Salam, Md. Johaness Djuharlan PT Freeport Indonesia Tembagapura 99930 Keep Smile, makes your life easier Hot News!!! CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED] Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and Exhibition, Bali Convention Center, 13-16 November 2007 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - - Looking for a deal? Find great prices on flights and hotels with Yahoo! FareChase.
[iagi-net-l] Berita - Ancaman Eksistensial Jawa-Sumatera - Proses pembelajaran sedang berjalan
Untuk pak Supardan, film audio visual tentang bencana, saya ada. Kebetulan merupakan hasil liputan 6 Potret SCTV, yang copyright diberikan ke saya. 1. Membahas tentang Berkah dan Bencana Merapi (Narasumber : Eko Teguh Paripurno, Geologist/ IAGI/UPN/ Kappla); 2 Bumiku patah, cerita tentang gempa jogja, tsunami Aceh, dan kearifan lokal (Narasumber : GBPH Puger/ Budayawan; Salahudin Husein dan Agus Hendratno / Geologist/IAGI/UGM); 3 DAPS /Disaster Awareness in Primary Schols, yaitu Video simulasi evakuasi saat terjadi gempabumi dari GTZ-Seqip. Sekarang, saya sedang menyiapkan dengan NGO dari German nama NGO-nya ASB untuk membuat model pembelajaran untuk resiko bencana alam (gempa, tsunami, longsor, erupsi volkanik) bagi murid-murid SD se-DIY, dan seabrek kegiatan NGO di Jogja untuk PRB / pengurangan resiko bencana. Karenanya, kemarin 27 Mei 2007, Bapenas - UNDP - Bapeda DIY mencetus bahwa DIY sebagai Center of Execellence for Disaster Management; dan state ini didukung oleh semua NGO internasional, nasional, lokal; masyarakat, Bapenas, pers, akademisi (termasuk geologist di belakangnya, yang saat dideklarasikan : hadir 3 geologist : Eko Teguh Paripurno, Agus Hendratno, Arif Rianto). Oleh karena itu, ada usulan jika bicara mengenai proses pembelajaran penanggulangan bencana, penanganan bencana, pengurangan resiko bencana, pendidikan kebencanaan untuk publik dan riset bencana, maka JOGJA bisa jadi referensi nasional. Sekarang syarat-syarat apa yang diperlukan untuk menjadi Pusat Unggulan dalam Managemen Bencana, pihak Bapenas dan UNDP sedang memproses itu. Dibelakang UNDP ini ada 2 geologist yang terlibat yaitu : Mas Eko Teguh Paripurno / UPN dan Agus Hendratno / UGM. Dan juga didukung oleh MPBI / Masyarakat Penanggulangan Bencana INdonesia untuk menjadi JOGJA PEKA, TANGGAP, dan TANGGUH terhadap BENCANA. Ide-nya apik, tinggal implementasinya yang membutuhkan banyak energi. Jadi, proses belajar kebencanaan kepada masyarakat saat ini SEDANG BERLANGSUNG, tidak begitu saja seperti membalikkan telapak tangan. Dan sadar bahwa semua ini tergantung dengan media, bahasa, mekanisme penyampiannnya. Depdiknas sudah paham masalah SUPLEMEN dalam Kurikulum dikdasmen untuk memasukan Muatan Lokal Kebencanaan. Nah, prinsipnya IAGI dan geosaintis...khususnya sudah bergerak dan tidak perlu khawatir salam, agus hendratno Anggota Tim Kerja Pengurangan Resiko Bencana UNDP Supardan [EMAIL PROTECTED] wrote: Mas Rovicky dan teman-teman, Mumpung mas Vicky lagi menyampaikan masalah geohazard, saya ingin minta bantuan temen-teman semua. Barusan saya ditanya bos di kantor, apakah saya punya materi sosialisasi yang lengkap mengenai gempabumi dan tsunami. Saya jawab kalau yang lengkap sekali, saya tidak punya. Kemudian beliau bicara terus, dan dari situ saya simpulkan bahwa yang dihendaki adalah materi sosialisasi yang berbentuk audio-visual, dilengkapi dengan contoh-contoh kasus nyata seperti gempa/ tsunami Aceh, gempa Jogja dan gempa/ tsunami Pangandaran. Barangkali di antara teman-teman ada yang memiliki bahan tersebut, atau memiliki informasi dimana saya dapat memperoleh bahan tersebut, dengan rendah hati kami mohon bantuannya. Wass. Pardan - ESDM Jatim. On 5/28/07, Dwiyatno Rumlan [EMAIL PROTECTED] wrote: Bung Vicky, Dalam hal ini, menurut saya, yang terpenting adalah niat dari pada penulisnya. Kalau penulisnya memang berniat baik, yakni untuk memperingatkan dan mengedukasi masyarakat akan adanya potensi bencana, meskipun kemungkinanya sangat kecil, tentunya niatan baik dan tulus tersebut akan keluar sebagai tulisan yang mengedukasi-menyenjukan, bukan tulisan yang 'medeni-menakutkan'. Orang akan mudah menerimanya dengan kearifan. Nah golongan penulis kedua, adalah yang menuliskan potensi bencana dari sudut geoscience tapi niatnya bikin sensasi-menakutnakuti-bottom linenya menyebabkan keresahan orang banyak, instabilitas negara. Pokoknya tulisanya dibuat se-bombastis mungkin gitu lah. Misalnya nih, karena didorong oleh plate india-australia, maka pulau jawa akan menabrak pulau kalimantan. Lho ... hebat orak ?! Karena niatnya memang cuma bikin sensasi (biasanya kalau yang berbau sensasi ini, bottom line adalah keuntungan financial, urusan ekonomomoni juga), tidak ditambahkan informasi kapan hal itu bisa terjadi dan prasyarat apa saja yang diperlukan untuk bisa terjadinya hal itu. Jadi ya, tergantung niatan kita-kita juga, mau membuat geoscience ini sebagai cara untuk popularitas, hingga sampai dipanggil Thukul dalam acara Empat-Mata misalnya, atau menggunakan geoscience ini untuk memanyu-hayuning-bawono-untuk kehidupan bersama yang lebih baik-untuk memaslahatan bersama .. monggo saja.. Lebih kurangnya minta maaf . Salam - Original Message - From: Rovicky Dwi Putrohari To: iagi-net@iagi.or.id ; Forum Himpunan Ahli Geofisika Indonesia Sent
Re: [iagi-net-l] Apresiasi Internasional Atas Penanganan Gempa di Indonesia
Juga ntar ada pengembangan ternak ular di di daerah patahan aktif di Indonesia, yang dapat dipakai untuk edukasi kebencanaan bagi publik.Jadi tidak sekedar BMG dan Vulkanologi. Bahkan perlu meningkatkan kemampuan ular sebagai anjing pelacak terhadap fenomena getaran dalam bumi. hehehe Yachh..komentar Pak Sultan memang begitulah. Yogya memang istimewa. Peringatan 1 th Gempa selama tanggal 24 - 28 mei 2007, isinya sebagian besar adalah peningkatan ragam budaya dan renungan. Sekarang ini, di Jogja, di pelosok-pelosok Bantul dan Klaten, digeler berbagai ragam acara tentang refleksi 1 th gempa dalam ragam budaya. Malah kemarin ada Kethoprak Lindu, dipentaskan di Pundong, kampung ditepian Kali Opak. Kemarin dan besok sore, akan diluncurkan sebuah pernyataan tentang Jogja sebagai Center Exelennce dalam Disaster Management, yang didukung oleh UNDP, GTZ, Oxfam, Care International, UNICEF, dan puluhan NGO International - Nasional - Lokal, serta Pers dan Kalangan Kampus. Komunitas paranormal, kyai, pendeta dan tokoh-tokoh agama, akan kumpul tumpuk undung dengan kyai kanjeng pada 27 Mei 2007, mulai pukul 01.00 - 06.00, sampai detik-detik datangnya gempa ditiupkan oleh sekelompok komunitas dari paseduluran K.Opak. lha..dalaahh... Info ini saya ceritakan, karena kebetulan saya mendapat undangan berbagai perhelatan acara-acara tersebut. Ini semua gara-gara IAGI merilis informasi praktis pasca gempa 27 mei 2006, disitu tercantum beberapa geologist (juga no.hp) yang dirilis diberbagai pers, website, dicatat ratusan orang yang dapat selebaran itu. salam edukasi bencana untuk publik, sekalipun dengan cerita ular tadi. agus hendratno Kabul Ahmad [EMAIL PROTECTED] wrote: Ini artinya, setiap kantor BMG dan Vulkanologi atau pengamat gempa dan bencana musti peliara ular ? Masalahnya, ularnya jenis apa Kang /pak Sultan ? Panjangnya dan gedhe seberapa seberapa ? Ular Cobra, Phyton, Anaconda,.. yang berbisa apa cuma pandai melilit ?? Jangankan mendeteksi gempa, lha ularku malah ikutan kocar-kacir saat ada gempa dibawa sama pemiliknya...lari tunggang langgang dan mengkeret tidak mau unjuk gigikadang malah nglungsungi tiba-tiba Mungkin karena ular jawa, bukan ular china. - Original Message - From: Rovicky Dwi Putrohari To: ; Forum Himpunan Ahli Geofisika Indonesia Sent: Friday, May 25, 2007 1:30 PM Subject: [iagi-net-l] Apresiasi Internasional Atas Penanganan Gempa di Indonesia Mungkin kawan-kawan di seputar Sesar Lembang perlu melihat perilaku ular. Menurut ahli gempa Cina ular dapat mendeteksi pra gempa sejauh 120 km !!! rdp 25/05/07 11:11 Apresiasi Internasional Atas Penanganan Gempa di Indonesia Yogyakarta (ANTARA News) - Menteri Koordinator Perekonomian Budiono mengatakan Indonesia memperoleh apresiasi internasional di bidang rekonstruksi dan rehabilitasi dalam penanganan bencana gempa bumi. Rekonstruksi dan rehabilitasi tersebut merupakan program terbesar, dan tercepat di dunia, katanya pada pembukaan pameran 'Teknologi Penanganan Bencana', di Gedung Jogja Expo Center (JEC), Yogyakarta, Jumat. Ia mengatakan upaya bersama telah berhasil mengatasi dampak bencana gempa bumi, dan secara bertahap sebagian besar korban telah dibantu dan telah dikurangi beban penderitaannya. Terkait dengan hal itu, menurut dia, pameran ini memperlihatkan usaha konkret yang telah dan akan dilakukan khususnya dalam penanganan gempa yang mengakomodasi kearifan lokal di bidang rekonstruksi dan rehabilitasi kehidupan masyarakat. Pengalaman ini dapat dijadikan pelajaran yang sangat berharga, bukan hanya bagi bangsa kita, tetapi juga bagi bangsa lain terutama dalam merespons dan mengorganisasikan upaya rekonstruksi dan rehabilitasi, serta dalam mengambil keputusan strategis dan memilih prioritas semua itu sehingga menentukan keberhasilan penanganan bencana, kata dia. Sementara itu, Gubernur Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X dalam sambutannya mengemukakan saat ini Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) telah mengalami perkembangan dan kemajuan yang baik, karena mampu memperoleh data dalam waktu lima menit pasca-gempa, dari sebelumnya 30 menit. Sultan juga mengatakan di DIY telah dipasang sirine sebagai alat peringatan dini gempa dan tsunami di sepanjang pantai selatan. Sirine itu dapat segera dibunyikan untuk memberitahu warga agar segera mengungsi, katanya. Menurut dia, di China untuk mendeteksi gempa para ahli melihat perilaku ular, karena binatang melata ini paling sensitif saat akan terjadi gempa. Ular bisa mendeteksi sejauh 120 kilometer dari pusat gempa, kata Gubernur DIY. Pada pembukaan pameran tersebut juga hadir Gubernur Jawa Tengah Mardiyanto. Pameran yang berlangsung tiga hari ini diikuti seratusan peserta dari berbagai instansi dan lembaga pemerintah serta kalangan swasta. (*) Copyright (c) 2007 ANTARA -- http://rovicky.wordpress.com
Re: [iagi-net-l] Fw: [HeureuyImankBandung] Oh, my home town...pikiran rakyat 24 mei 2007
Kalau ngikuti model ular-ular tentang sesar Cimandiri - Lembang, sak janne sudah ada perhatian serius dari kawan-kawan geologist di LIPI, ITB, Badan Geologi, IAGI Jabar, melalui berbagai media dan forum. Kesuwen nunggu petunjuk bapak presiden. (embuh presiden republik indonesia, atau presiden republik mimpi, atao presiden IAGI...). Yang jelas, kawan-kawan sudah cacut tali wondo, Perhatian ular-ular terhadap resiko patahan cimandiri - lembang, tidak hanya masalah saintifik atau akademiknya, tapi juga sudah menyangkut bahasa publik dan pengambilan keputusan di pemda. Tapi bagaimana policy-nya, memang itu urusan pemda-nya. Aku nguping dari geologist di Badan Geologi yang sering main ke Jogja. Ada Sms dari Orang Cirebon (26 Mei.2007 pk.10.45): Slamat pagi Pak Agus, MAU TANYA tentang LEMPENGAN. Gimana Pak,kami yang di Cirebon, apakah akan terjadi Tsunami? Makasih Pak. (0815.380.6920, kelompok warga cirebon) Silahkan kalau mau menenangkan warga Cirebon tersebut..., sms atau call..., kapan-kapan IAGI dapat sosialisasi geologi di Pantura Jabar Mungkin ular-ular di Cimandiri sudah jalan-jalan sampai CIREBON. salam agushend --- Ismail Zaini [EMAIL PROTECTED] wrote: Sayangnya, hingga saat ini sesar Cimandiri-Lembang belum mendapat perhatian serius dari pemerintah. Padahal, potensi bencana yang akan ditimbulkan akibat pergerakan sesar tersebut cukup besar. == Siapa pemerintah disini , apa Presiden , apa wapres , apa menteri , apa apa.. Semestinya Lambaga Penelitian pemerintah yang terkait dan berwenang dengan masalah ini ( itu Juga bagian dari pemerintah) apalagi sudah tahu masalah ini bisa langsung ambil eksen , jadi tidak perlu lagi nunggu Perhatian Pemerintah apalagi nunggu Petunjuk Presiden ISM - Original Message - From: [EMAIL PROTECTED] To: Iagi iagi-net@iagi.or.id Sent: Thursday, May 24, 2007 11:48 PM Subject: [iagi-net-l] Fw: [HeureuyImankBandung] Oh, my home town...pikiran rakyat 24 mei 2007 Barangkali ada yang belum baca... Liesye --Original Message-- From: Triawan Munaf Sender: Imank To: Imank ReplyTo: Imank Sent: May 25, 2007 00:45 Subject: [HeureuyImankBandung] Oh, my home town... Bandung Terancam Gempa Dahsyat (dari Pikiran Rakyat, 24 mei 2007) BANDUNG, (PR).- Kota Bandung dan sekitarnya terancam diguncang gempa besar berkekuatan 7,5 pada skala Richter (SR). Ancaman ini bisa muncul, jika terjadi pergerakan di sejumlah lempeng penyusun patahan Cimandiri-Lembang. Jika ini terjadi, gempa besar tersebut akan mengguncang cekungan Bandung. Selain Kota Bandung, Cimahi, Padalarang, serta Lembang, gempa juga mengintai sejumlah wilayah di Sukabumi, termasuk Palabuhanratu. Sesar Cimandiri-Lembang masih tergolong aktif. Yang menjadi masalah terbesar, sesar ini dikelilingi wilayah padat penduduk, seperti Kota Bandung dan Kota Cimahi, tutur pakar geoteknologi dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Dr. Danny Hilman Natawidjaja, usai Seminar Mitigasi Bencana Geologi di Hotel Horison, Bandung, Rabu (23/5). Sesar (patahan) yang memanjang dari Palabuhanratu Kab. Sukabumi hingga Maribaya Lembang itu tersusun oleh lebih dari lima segmen batuan. Salah satunya, Segmen Maribaya-Cimahi, yang panjangnya mencapai 25 km. Menurut Danny, jika terjadi secara bersamaan, pergerakan 3-4 segmen saja sudah bisa menimbulkan gempa dengan kekuatan mencapai 7,5 pada skala Richter. Berdasarkan penelusuran PR, gempa berkekuatan 7-7,9 SR dapat mengakibatkan kerusakan serius pada areal yang cukup luas. Diperkirakan, gempa ini bisa menghancurkan sebagian besar gedung dan fondasinya. Bahkan, getarannya bisa menimbulkan retakan tanah di areal yang cukup luas. Kerusakan yang ditimbulkan bisa disetarakan dengan ledakan 160 juta ton TNT (/trinitrotoluene/). Kalaupun yang mengalami pergeseran hanya satu segmen, menurut Danny, gempa yang ditimbulkan bisa mencapai 6 SR. Bahkan, jika Segmen Maribaya-Cimahi yang bergerak, kekuatan gempa bisa menembus angka 6,9 SR. Gempa ini cukup untuk menimbulkan retakan tanah dan menghancurkan bangunan dalam radius lebih dari 100 kilometer. Sayangnya, menurut Danny, hingga saat ini sesar Cimandiri-Lembang belum mendapat perhatian serius dari pemerintah. Padahal, potensi bencana yang akan ditimbulkan akibat pergerakan sesar tersebut cukup besar. Sejauh ini, pergerakan yang terjadi di sekitar patahan Cimandiri-Lembang memang masih relatif aman. Bahkan, berdasarkan data 100 tahun terakhir, belum diketahui adanya pergerakan yang bisa menimbulkan bencana besar, tuturnya. Namun, mengingat padatnya wilayah di sekitar sesar alam itu dan tingginya potensi gempa yang bisa ditimbulkan, ia menyarankan agar pemerintah segera melakukan penelitian lanjutan. Bagaimanapun kita tinggal di areal rawan gempa. Kapan saja, sesar tersebut bisa mengalami peningkatan
Re: [iagi-net-l] Venezuela Nasionalisasi Ladang Minyak Onorico
Yangkung..dkk, seyogyanya Pertamina dan BPMIGAS saat ini harus berani begitu, karena komitment yang ada di BPMIGAS dan Pertamina sudah OK, namun semua ini harus ada dukungan politik yang KUAT. Posisi tawar kita sangat tinggi masalah migas, tapi dukung politik ini yang masih setengah-setengah. Semoga IPA yang akan berlangsung minggu depan dapat mengambil moment ini dengan baik untuk merapatkan barisan makmum dalam kegiatan bisnis migas yang sungguh-sungguh membumi untuk bumi Indonesia. Sekalipun yang bermain asing, namun yang dapat memperoleh manfaat secara sungguh-sungguh mestinya juga masyarakat indonesia. walaah dalah.. agus basuki puspoputro [EMAIL PROTECTED] wrote: Anak-cucu eyang banyak yang terkagum-kagum oleh tindakan Venezuela dalam menasionalisasi prusahaan minyak internasional. Seingat eyang tindakan seperti itu sudah dilakukan oleh Indonesia hampir 50 tahun yang lalu. Bahwa sesudah nasionalisasi lalu amburadul ya namanya kurang pengalaman. Dan bahwa keadaan sekarang begini, ya itu soal lain. Maaf yankung cuma mengenang masa lalu saja kok... Yangkung OK Taufik [EMAIL PROTECTED] wrote: Venezuela Nasionalisasi Ladang Minyak Onorico JOSE -- Gerakan nasionalisasi yang digaungkan Venezuela akhirnya mulai membuahkan hasil. Selasa (1/5) waktu setempat, pemerintah Hugo Chavez akhirnya resmi menguasai ladang minyak Oniroco sebuah ladang minyak yang memiliki cadangan terbesar di dunia. Ini adalah nasionalisasi sejati dari sumber alam yang kita miliki,'' teriak Chavez dalam orasinya saat merayakan kemenangan nasionalisasi industri minyak terbesar kelima yang telah ditiupkan sejak Februari lalu. Sebagai simbol kemenangan, ribuan pekerja Venezuela menyerbu ladang-ladang minyak yang dioperasikan pihak asing di negara itu. Chavez pun terus membakar semangat nasionalisme rakyatnya. Hari ini adalah berakhirnya era di mana kekayaan alam kita tidak lagi dikuasai siapapun tapi oleh rakyat Venezuela, ujar Chavez. Menurut dia, nasionalisasi minyak Venezuela kini telah menjadi kenyataan. Perusahaan minyak nasional Venezuela, Petroleos de Venezuela (PDVSA) kini menguasai 60 persen saham di ladang minyak Orinoco yang memiliki areal panjang 600 km dan lebar 70 km, membentang di sepanjang Sungai Orinoco di Venezuela timur. Ladang minyak itu akan memproduksi minyak sebanyak 600 ribu barel per hari. Produksi minyak ladang itu setara dengan satu per lima total produksi minyak harian Venezuela. Nilainya mencapai 25 miliar dolar AS. Cadangan minyak yang terkandung di ladang itu mencapai 370 miliar barel. Untuk merayakan kemenangan nasionalisasi itu, militer Venezuela dikirim ke ladang-ladang minyak di Orinoco Basin. Sedangkan, para pekerja tampak mengenakan kaos oblong bertuliskan ''Ya untuk Nasionalisasi kemudian datang berbondong-bondong ke ladang-ladang minyak itu, Selasa (1/5) tengah malam. Perusahaan-perusahaan asing yang beroperasi di daerah itu terpaksa menyerahkan kekuasaan atas ladang-ladang minyak itu kepada PDVSA milik negara. Mereka hanya memiliki saham minoritas dalam bentuk joint venture. Sekitar 20 perusahaan asing menyetujui tawaran usaha bersama pemerintah, serta tidak satupun memiliki saham mayoritas. Lebih dari separuh ekspor minyak Venezuela mengalir kepada musuh politik Chavez, AS. Ketika memulai masa jabatan keduanya tahun ini, Chavez segera berusaha menasionalisasi industri-industri minyak, gas dan telekomuniasi negara itu. Ia mendapat hak yang belum pernah terjadi sebelumnya dengan dekrit, membangun satu mandat pemilihan yang kuat untuk melaksanakan Sosialisme Abad ke-21 gayanya sendiri. Rencana nasionalisasi minyak Venezuela beriringan dengan kebijakan yang diputuskan Bolivia tahun lalu. Bolivia bertekad untuk lebih memperketat penguasaan atas sumber-sumber gas alamnya. Pada 1 Mei tahun lalu, Presiden Bolivia Evo Morales-- sekutu dekat dan sahabat Chavez--membuat satu tindakan yang mengejutkan, dengan mengumumkan nasionalisasi cadangan gas alam negara itu di Andean, terbesar kedua di Amerika Selatan setelah Venezuela. Pemerintah Bolivia merundingkan kembali kontrak-kontrak yang telah dibuat dengan perusahaan-perusahaan asing. Sekutu Chavez lainnya, Presiden Ekuador Rafael Correa, memperingatkan rencana-rencana negara kaya minyaknya akan meninjau ulang semua kontrak untuk semua eksplorasi di wilayahnya dan mungkin membatalkan beberapa perjanjian. afp/ap/ant/hri Hot News!!! CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED] Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and Exhibition, Bali Convention Center, 13-16 November 2007 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Re: [iagi-net-l] Earth Day : The Revenge of Gaia (Lovelock, 2006)
Mother earth memang mempunyai ruh sebagaimana ummat manusia yang menghuninya. Bumi (batuan, fluida, air) - pun berDZIKIR kepada -NYA. Dari sekian banyak sifat DZIKIR-nya Bumi (yang berupa Zat Material /Padatan-fluida, dan Mekanika Proses Geodinamikanya), sebagian kita pelajari dan sebagian kita amalkan dalam bentuk profesi geosain ini. Hukum termodinamis dalam unsur kebumian ini yang sungguh-sungguh hidup itu, jika terusik dan terganggu karena paradigma eksploitasi lebih dominan daripada sustainability-nya, maka Zat dan Mekanikanya terganggu. Suasana mengganngu tersebut dalam atmosfer jagad raya akan berimplikasi dalam beberapa suasana jiwa manusia. Sehingga jiwa manusia yang terganggu akan cenderung lari dari hukum-hukum moral. Tuhan mempunyai 2 kitab utama : 1 kitab yang di CIPTAKAN (dalam jagad raya) yang iniliah sebagai the first Karya Utama.; yang ke-2 adalah kitab yang di TERTULIS (dalam kitba suci), sebagai pelengkap. Nah, kalau kita semua bisa memaksimalkan sumberdaya hasil karya Tuhan (yang berupa Bumi) dengan benar sesuai dengan karakter Zat dan Mekanikanya dan didukung dengan pemahaman dalam kitab suci, maka Mother earth akan terjaga dengan baik dan memberikan kemudahan kita. Pembawa dari karakter manusia adalah DNA. Dan unsur atom dalam DNA diluruhkan dari saripati apa yang sehari-hari kita makan. Apa yang kita makan semua berasal dari Zat dan Mekanika dalam Bumi (geomaterial dan geoproses). Kalau unsur ruh dari geomaterial dan geoproses terganggu maka saripati yang kita makan mengandung unsur-unsur yang akan mengganggu model ikatan atom dalam DNA, darah beredar ke seluruh tubuh dan lalu berimplikasi pada sifat dan karakter profesional dan karakter individu seseorang. Jadi kita tidak bisa dipisahkan pada denyut nadi dari geomaterial dan geoproses dalam kesehatan fisik dan jiwa kita. Subhanallah.. sungguh jika seorang geologist dan geosaintis di seluruh dunia beriman dan bisa jadi pemimpin, maka kemakmuran itu akan datang kepada semua orang. Memang kemiskinan itu ada kemiskinan struktural dan kemiskinan kultural. Untuk kemiskinan struktural bisa kita akselerasi dengan profesi geosain untuk membenahi, yang kemiskinan kultural kuncinya hanya pada masalah edukasi... salam agus hendratno Supardan [EMAIL PROTECTED] wrote: Bagaimana dengan bangsa kita tercinta ini? Bumi Indonesia dengan hutan tropisnya, konon sangat penting perannya sebagai penyangga kelangsungan kehidupan di muka bumi ini, di samping hutan tropis Brasil. Mungkin sebagian besar manusia Indonesia sama sekali tidak tahu tentang perlunya kelestarian lingkungan hidup mereka, yang penting bagi mereka adalah tetap bisa makan. Hanya sebagian kecil dari bangsa ini yang tahu akan pentingnya kelestarian lingkungannya, namun dari yang sedikit itu hanya sebagian kecil saja yang sadar dan peduli lingkungan, sebagian lainnya dengan serakahnya mengeksploitasi habis-habisan sumberdaya alam yang ada di negeri ini. Sumberdaya hutan, sumberdaya mineral, sumberdaya laut dsb, semua disikatnya tanpa ampun. Oleh karena itu, lima tahun terakhir kita telah menuai/ panen bencana, karena daya dukung bumi Indonesia yang sudah sangat menurun karena setiap hari dihajar habis-habisan, mudah-mudahan tidak sampai mati seperti praja IPDN. Yang pintar dan yang kaya yang mestinya sadar lingkungan serta mereka yang miskin dan buta lingkungan yang sekedar mencari makan, secara bersama-sama menyakiti bumi pertiwi setiap hari. Belum lagi relokasi industri sarat polusi dari negara-negara kaya ke negara-negara dunia ketiga, termasuk Indonesia. Kalau begini, siapa yang harus bertanggungjawab? Sudahkah kita-kita ini peduli terhadap nasib bumi pertiwi? Relakah jika generasi penerus kita nanti ternyata hanya generasi idiot dan kurang gizi? Wassalam. On 4/24/07, Toto Santosa [EMAIL PROTECTED] wrote:Allah Maha Besar. Siapakah yang menciptakan Mother Earth beserta isinya termasuk kita? Apakah jadi dengan sendirinya? Siapa yang mengatur peredaran bumi mengitari matahari, matahari beserta planit planit termasuk bumi berputar juga mengitari sistem tata surya nya? Dan tata surya ini mengitari yang lebih besar lagi (ada 7 tingkatan menurut kitab suci Al Qur'an)? Apakah itu juga terjadi dengan sendirinya? Manusia, kalau kita berbuat baik kepada keluarga, masyarakat, lingkungan dan diri kita sendiri - fine tidak ada celaan dari pandangan orang. Kalau kita berbuat jahat, korupsi, membunuh, mencuri atau membuat orang lain resah tetapi selamat tidak terjerat hukum di dunia ini karena satu dan lain hal - dimana keadilan then. Semuanya itu kita yakini, setidaknya saya pribadi, bahwa nanti ada pengadilan akhir setelah kita mati dan dihidupkan lagi oleh Sang Pencipta kita. Disanalah pengadilan sejati dan keadilan hakiki akan terwujud. Pertimbangan kebaikan dan keburukan akan mendapatkan ganjaran yang setimpal. Dan semuanya itu Sang Maha Pencipta mempunyai aturanNya yang wajib kita imani dan
RE: [iagi-net-l] Erupsi Gununglumpur 2000 BC : Kiamat di Sodom dan Gomora
Dear kawan-kawan Kebetulan saya mengkoleksi paper tentang arkeologi, geologi, perjanjian lama tentang lembah SIDIM, tempat tenggelamnya kaun nabi Luth. Kebetulan saja, saya yang geologist di kampus FT-UGM di-SK-kan untuk mengajar Pendidikan Agama Islam untuk kelompok Teknik Geodesi dan Teknik Geologi, dan materi kebencanaan geologi pada jamannya nabi Nuh, nabi Luth, dan kaum Adh, dll sering saya sampaikan di kelas dan saya tulis ringkas untuk materi kuliah dari tinjauan Al-Quran, sebagaimana sebagian diungkap oleh Pak Nana Djumhana, sebetulnya banyak sekali ayat-ayat Al Quran yang membahas tentang itu, termasuk munculnya tanah liat yang panas, gunungapi Gomorah dll. Sementara dari Kitab Perjanjian lama (sebagaimana diulas Pak Awang) juga lama saya koleksi. Jadi memang menarik sebagai pembelajaran kebencanaan geologi bagi kaum-kaum terdahulu untuk leason learned kita semua. Harun Yahya (ilmuwan mesir) juga telah mempublikasikan kehancuran kaum Nabi Luth, cuma dia backgroun-nya bioteknologi. Publikasi dari Teknik Geologi Univ.di Israel juga cukup bagus dengan pendekatan dari kitab Perjanjian Lama. Tapi untuk ditarik ke Lumpur Porong, yooo..., nanti dulu..lah..., kelihatannya ada semacam turning point peradaban kita semua yang relevan dengan eksplorasi sumberdaya bumi, kebencanaan bumi dan sifat ke-ummatan pada umumnya. Mungkin mas Maryanto (CPI) bisa menghitung mundur tentang Turning Point dengan teori SALAM.., whalaaahh, piye jal.. salam semua agus hendratno Agus Sutoto (BWM) [EMAIL PROTECTED] wrote:v\:* {behavior:url(#default#VML);} o\:* {behavior:url(#default#VML);} w\:* {behavior:url(#default#VML);} .shape {behavior:url(#default#VML);} st1\:*{behavior:url(#default#ieooui) } Bapak2 ada tidak yang punya peta (ilustrasi sederhana juga OK), struktur regional daerah sekitar Sodom Gomorah, sehingga lebih mudah memahami telaah Pak Awang tentang hal ini. Tentu saja dengan posisi geografis secukupnya. Saya pernah baca tapi lupa lagi (sudah cukup lama), bahwa rift di daerah ini dan sea floor spreading nya tidak sekedar lateral pull apart, tetapi ada gerakan anti-clock wise nya dari Arabian Plate (Laut Merah lebih lebar di ujung selatan Yaman dan menutup di kanal Suez-Aqaba) Agus - From: Nana Djumhana [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, April 19, 2007 8:57 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Erupsi Gununglumpur 2000 BC : Kiamat di Sodom dan Gomora Memang kasus kaumnya Nabi Luth di Sodom dan Amurah (Gomora) itu termasuk bencana geologi. Artinya azab Tuhan kepada orang-orang yang perbuatannya kebangeten dan melampoi batas itu terjadi di tempat sesuai kondisi geologinya. Dan itu merupakan skenarioNya yang tidak diketahui manusia. Namun Allah telah menginformasikan kepada kita (para geoscientist) untuk memahami tentang kejadian tersebut secara jelas : Mereka (kaum Luth) dibinasakan oleh suara keras yang menggelegar ketika matahari akan terbit. Maka Kami jadikan bagian atas kota itu terbalik ke bawah, dan Kami hujani mereka dengan hijaaratammin sijjiil (bongkahan/butiran tanah terbakar). Sesungguhnya pada yang demikian itu merupakan ayat-ayat (Allah) bagi orang yang memperhatikannya. Dan sesungguhnya kota itu terletak pada sabiilimmuqiim (jalur yang ditempatkan /ditetapkan). Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar merupakan ayat-ayat (Allah) bagi orang-orang yang beriman (QS Al Hijr 74-77). Cerita geologinya ya kira-kira begitu seperti yang disampaikan Pak Awang. Wallahu'alam. Tentang kasus lumpur Porong, sebaiknya jangan dianalogikan dengan kasus kaumnya Nabi Luth. Saya masih percaya bahwa kasus Porong bukan sebuah azab Tuhan seperti halnya terhadap kaumnya Nabi Luth, tetapi lebih pas mungkin sebagai teguran Tuhan, terutama terhadap para penguasa dan pengusaha negri ini. Wassalam, Nana - Original Message - From: Ahmiyul Rauf To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Wednesday, April 18, 2007 2:04 PM Subject: RE: [iagi-net-l] Erupsi Gununglumpur 2000 BC : Kiamat di Sodom dan Gomora Tulisan Pak Awang kali ini seolah mengamini berbagai pendapat yang sedang berkembang dalam beberapa milis dan blogs, bhw Jatim sedang menuju kehancurannya..Ada yang memprediksi bhw dalam jangka waktu 30 tahun luapan lumpur akan membanjiri kawasan sejauh Waru/Surabaya. Belum lagi kalau Allah menghendaki, Dia percepat aliran lumpur, sehingga yang harusnya habis dalam 30 tahun, ditumpahkannya dalam waktu 5 tahun.. Mudah saja bagi Allah utk berbuat demikian. Lagipula tenggelamnya satu peradaban tidak mesti membanding ke Sodom dan Gomorah; karena disekitar kita. Mengambil contoh kehancuran peradaban disekitar Borobudur, misalnya. Kita tidak punya bukti dosa apa yang telah diperbuat oleh penduduk waktu itu
Re: [iagi-net-l] Cekungan Baturetno, sebagian tersimpan di Geologi UGM
Cerita geologi untuk Cekungan Baturetno, di perpustakaan Geologi UGM ada. Juga berbagai publikasi dosen geologi UGM di daerah Baturetno juga ada. Tapi Juru Kunci Cekungan Baturetno, seperti : Pak Sugeng Wiyono (tidak aktif di millist IAGI). Tetapi kalau sampeyan (mas Purna) datang ke Jogja, kontak kami, ntar saya carikan di perpustakaan geologi ugm. Saya sendiri, sering kluyuran di Baturetno untuk lihat berangkal-berangkal andesit dan juga lempung hitam yang berada pada section-section tertentu, juga beli jamu gendongan asli Wonogiri (dari ndeso) hehe., lalu sampeyan trip di sepanjang lembah purba bengawan solo sampai di Teluk Sadeng, wooow..apik tenan..., iki ora promosi. salam Agus Hendratno Supardan [EMAIL PROTECTED] wrote: Pak Purna, Boleh nambahin dikit ya, sepertinya temen2 dari Pusat Survey Geologi (PSG) pernah melakukan penelitian di sana, bahkan pernah melakukan coring. Yang mereka teliti antara lain sungai Bengawan Solo purba, waduk Gajah Mungkur Purba dan termasuk juga kars. Mungkin pak Purna bisa kontak dengan pak SURONO di PSG, tapi jangan keliru ke pak SURONO yang di PVMBG (Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi) lho. Semoga bermanfaat. Wass. Pardan - Jatim. On 4/17/07, Yahdi Zaim [EMAIL PROTECTED] wrote: Pak Purna Yth., Setahu saya, teman2 Dosen dari Geologi UGM pernah (sering) melakukan penelitian geologi Cekungan Baturetno. Coba Anda menghubungi Bapak2 Sugeng Wijono,Sriyono, Widiasmoro dll, beliau2 punya data yang lengkap, baik struktur,sedimentologi,stratigrafi dan paleontologi (vertebrata dan mungkin juga polennya) dan sangat mungkin juga tentang sejarah (geologi) pembentukan cekungan Baturetno. Wassalam, Yahdi Zaim Prodi Teknik Geologi, KK Geologi dan Paleontologi, FIKTM ITB - Original Message - From: Purna Sulastya Putra To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Tuesday, April 17, 2007 11:34 AM Subject: [iagi-net-l] Cekungan Baturetno Kepada Bapak2 n Ibu2 serta Rekan2 semua.. Bagaimana pembentukan Cekungan Baturetno (yang terdapat di daerah Wonogiri) yang berisi endapan-endapan Kuarter, yang menurut penelitian terdahulu adalah berisi endapan-endapan braided stream dan endapan danau yang berupa lempung hitam? Mohon masukannya.. Terima kasih, salam, Purna - Hot News!!! CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED] Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and Exhibition, Bali Convention Center, 13-16 November 2007 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - Kunjungi halaman depan Yahoo! Indonesia yang baru! - Ahhh...imagining that irresistible new car smell? Check out new cars at Yahoo! Autos. - Ahhh...imagining that irresistible new car smell? Check outnew cars at Yahoo! Autos.
Re: [iagi-net-l] energi murah utk pedesaan
ada beberapa pemerintah daerah yang mencoba mengoptimalkan potensi energi untuk pedesaan. Yang kebetulan saya turut mendampinginya (tapi ternyata tidak mudah menembus batas-batas kewenangan dan birokrasi). Idenya cukup sederhana dari masyarakt Ngebel (ponorogo) dan Tlanakan (Pamekasan). Rakyat di sekitar telaga kaldera Ngebel (di lereng barat G.Wilis, Ponorogo, Jawat Timur: yang kebetulan hari ini tadi, saya mendapat call dari anggota Tagana/ Taruna Siaga Bencana bahwa di dusun Ngebel terancam longsor, longsor sudah terjadi dan ikutannya mengancam 90 KK); membutuhkan energi untuk industri pasca panen. Di seberang tenggara dari telaga Ngebel, ada sumur panasbumi (pertamina) yang pernah di bor pada tahun 1992-an. Sumur tersebut sekarang tertutup, dan semua data eksplorasi panasbumi sekarang ada di pemerintah (ESDM). Nah, dalam suatu dialog di pendopo bupati ponorogo, anggota dprd, tokoh masyarakat, LSM, juga pemerintah, meminta potensi panasbumi di Ngebel bisa dikembangkan dan dimanfaatkan untuk kebutuhan energi di pedesaan (lokal), minimal untuk kebutuhan agroindustri pasca panen; syukur untuk kebutuhan listrik. Dan di kawasan telaga Ngebel, ada peluang pengembangan potensi wisata alam, kegiatan ekowisata, bahkan peluang kegiatan geowisata. Namun potensi tersebut, maju tidak; mundur juga tidak. Emann Nah, semua elemen masyarakat Ngebel berharap bahwa potensi panasbumi (berapa pun besarnya) dapat dikembangkan untuk menopang perekonomian pedesaan yang berbasis pertanian dan pariwisata alam. Yang kedua : di desa Larangan Tokol, Tlanakan, barat daya kota Pamekasan; ada rembesan gas yang konon cerita oleh penduduk lokal : sudah sejak nenek moyang (entah kapan...), semburan gas tersebut tidak pernah mati. Saya hanya mampu sampling gas tersebut dan setelah saya uji, gas tersebut berupa termogenik gas : CH4 sebesar 326.870 ppm dan C2H6 sebesar : 3.085 ppm. Dan di beberapa wilayah tengah Pulau Madura banyak rembesan gas. Masyarakat setempat membayangkan dan berharap (karena masyarakat rentan ekonomi itu cuma bisa membayangkan) adalah memanfaatkan rembesan gas untuk kegiatan energi di pedesaan, taruhlah bisa didistribusikan sebagai bahan bakar masyarakat, industri pedesaan, atau jika cadangan gas tersebut sangat besar, bahkan untuk PLTU. Ini impian mereka. Semua kita telah tahu, bahwa di Watudakon (Mojokerto) ada rembesan gas bercampur dengan air ber-yodium, ternyata juga dapat di-eksploitasi untuk industri farmasi dan beberapa rembesan gas di sana, bisa di-distribusikan langsung untuk kebutuhan masyarakat pedesaan. Memang ada sebagian masyarakat di Larangan tokol, takut ada industri atau teknologi masuk pedesaan. Andaikata bisa dikembangkan baik di Larangan Tokol maupun di Ngebel, kayaknya pemerintah lokal juga gak punya powerkepriben...kaleee. Kita masuk sebagai profesional pun, hanya berhenti sampai memberikan alternatif-alternatif untuk improve memberikan fakta, kemungkinan pengembangannya, dll. Ada sistem yang belum siap di beberapa pemerintah lokal untuk menyiapkan infrastruktur energi bagi produktivitas pedesaan. Belum lagi sekarang banyak rakyat menanam jarak dimana-mana. Lahan di perbukitan yang heterogen di Gunungkidul dan pegunungan Menoreh, disulap jadi tanaman homogen (jarak) untuk biofuel. Februari 2007 kemarin pada tanam serempat, ntar kalau panen kepada siapa proses pasca panen jarak bisa jadi energi? Toh itu untuk kebutuhan energi pedesaan. Sepertinya infrastruktur dan sistem pasca panen jarak belum disiapkan oleh pemerintah atau pihak-pihak terkait; untuk direct pada pemenuhan kebutuhan energi (seandainya untuk pedesaan). blaikkk... salam agus hend - Original Message From: Kuntadi, Nugrahanto [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, April 12, 2007 1:22:32 PM Subject: [iagi-net-l] energi murah utk pedesaan mustinya program pengabdian masyarakat dari lembaga2 penelitian terkemuka di Indonesia lebih menyentuh ke akar rumput ya Ris? spt di China yg konon sosialis komunis tetapi malah bisa implementasikan hal ini. kalau permasalahannya ke dana, sebenarnya ini masalah pengalokasian sekian persen lah dari total project gas hydrate palung Sunda dipakai untuk mengembangkan dana pembangkit listrik biogas di pesisir Jawa Barat dan selatan Lampungmisalnya aja ini sih. kemarin, untuk ke sekian kalinya saya membaca kisah seorang ahli Sosek Pertanian IPB (ibu ibu) yg telah menyumbangkan daya pikirnya untuk membuat turbin tenaga air di pedesaan. dulu pernah ada juga yang mengembangkan tungku pembakaran sampah mini di Jawa Tengah datang dari kalangan penduduk biasa yg belajar dari membaca, dimana alat tungku nya ini bisa mengatasi limbah sampah dari beberapa desa. belum lagi yang mengutak atik kompor minyak tanah menggunakan campuran air utk mengatasi makin langka dan mahalnya minyak tanah. pertanyaan lainnya, kemanakah briket batubara yang dulu pernah ramai. juga apa kabar bus kota BBG yg
Re: [iagi-net-l] Sunarso Jadi kepala BPLS
Betul, mas Is. Pak Hardi Prasetyo adalah geologist senior yang dulu ada di PPGL Bandung..., selamat bermain lumpur untuk P. Hardi Prast...,jangan sampai terbenam..lho..dalam dekapan LUSI atau dekapan LULA.walah... AGUS Ismail Zaini [EMAIL PROTECTED] wrote: DR.Hardi Prasetyo ini apa yang dulu di PPGL dan kemudian menjadi Staf Ahli Menteri ESDM ( Bid Energi ) dan pernah aktif di Mapin juga. ISM - Original Message - From: Untung M To: [EMAIL PROTECTED] Cc: [EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, April 12, 2007 4:39 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Sunarso Jadi kepala BPLS Saya ucapkan Selamat atas diangkatnya Pak Soffian dan Pak Hardi Prasetyo untuk ikut menangani lumpur Sidoarjo yang tak kunjung berhenti bersembur. Semoga mereka berdua dapat menyumbangkan dengan baik pikiran dan tenaga untuk mengatasi, atau paling tidak mengurangi meluapnya lumpur. Dengan demikian ada wakil dari IAGI dan HAGI dalam BPLS. Dr. Hardi Prasetyo adalah anggota HAGI yang pernah menjabat KOMWIL Bandung. Selamat bekerja. M. Untung - Original Message - From: [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, April 10, 2007 10:18 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Sunarso Jadi kepala BPLS Kalo untuk tugas yang ginian rupanya tentara juga yang lebih cocok ya. Si-Abah = 09/04/07 20:02 Sunarso Jadi kepala BPLS Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menunjuk mantan Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) IV/Diponegoro, Sunarso, sebagai Kepala Badan Pelaksana pada Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS). Juru Bicara Kepresidenan, Andi Mallarangeng, di Kantor Presidenan, Jakarta, Senin, mengatakan bahwa pengangkatan itu berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 31/M 2007 tentang pengangkatan Kepala, Wakil Kepala, Sekretaris dan Deputi BPLS, yang ditandatangani 8 April 2007. Selain menetapkan Sunarso sebagai Kepala Badan Pelaksana BPLS, ditunjuk pula Wakil Kepala Badan BPLS Hadi Prasetyo, Sekretaris Adi Sarwoko (Staf Ahli Hubungan Antarlembaga Departemen Pekerjaan Umum), Deputi Bidang Operasi Ir. Moch Soffian Hadi Djojopranoto (anggota senior Ikatan Ahli Geologi Indonesia/IAGI), Deputi Bidang Sosial Ir Sutjahjono Soetjipto, Deputi Bidang Infrastruktur Ir Karyadi (Direktur Wilayah Timur Direktorat Jenderal Penataruang Departemen PU). Andi menambahkan, pada tanggal yang sama Presiden Yudhoyono juga menetapkan Peraturan Presiden (PP) nomor 14/29007 tentang BPLS. Dalam PP itu dicantumkan tugas BPLS selanjutnya, yakni menangani upaya penanggulangan semburan lumpur, menangani luapan lumpur, serta menangani masalah sosial dan infrastruktur akibat luapan lumpur Sidoarjo dengan memperhatikan risiko lingkungan yang lebih kecil. Selain itu, PT Lapindo Brantas Inc. ditetapkan membeli tanah dan bangunan masyarakat yang terkena luapan lumpur secara bertahap sesuai peta area tanggal 22 Maret 2007 dengan akta jual beli bukti kepemilikan tanah yang disahkan pemerintah. Andi menambahkan, biaya masalah sosial kemasyarakatan setelah ditandatanganinya PP itu dibebankan ke APBN, sedangkan biaya penanggulangan semburan lumpur, termasuk penanganan tanggul utama sampai ke Kali Porong dibebankan ke PT Lapindo Brantas Inc., dan biaya upaya penanganan infrastruktur dibebankan ke APBN dan sumber dana lainnya yang sah. Dengan berlakunya PP itu, menurut dia, maka pelaksanaan tugas Tim Nasional Penanggulangan Lumpur Sidoarjo yang dibentuk berdasar Keppres 13/2006 dilanjutkan BPLS. BPLS bertanggung jawab pada dewan pengarah yang diketuai oleh Menteri PU dan wakil ketua Menteri Sosial dengan anggota antara Menteri Keuangan, Menteri Dalam Negeri, Menteri ESDM dan Menteri Lingkungan Hidup dan Menteri Pehubungan, Gubernur Jatim, Pangdam V/Brawijaya, Kapolda Jatim dan Bupati Sidoarjo. (*) Copyright (c) 2007 ANTARA -- http://rovicky.wordpress.com/ Hot News!!! CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED] Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and Exhibition, Bali Convention Center, 13-16 November 2007 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
[iagi-net-l] Forum Geologist untuk Peg.Selatan
Informasi : Beberapa hari yang lalu (April 2007), beberapa geologist di Yogyakarta (Bb.Prastisto, Ahmad Rodhi, Wartono Rahardjo, Budianto Toha, Agus Hendratno, Hill Gendoet Hartono, Sri Mulyaningsih, Siti Umiyatun) dan juga beberapa geologist senior dari Badan Geologi (Surono, Sutikno Bronto, Dwiatmo), Bandung; pul kumpul di Teknik Geologi UPN Veteran untuk membahas berbagai publikasi dan studi-studi tentang geologi pegunungan selatan (DIY dan Jateng). Ide ini sebetulnya sudah lama bagi kawan-kawan geologist di IAGI Yogyakarta, namun baru terlaksana untuk mendiskusikan kembali. Badan Geologi bersama geologist-geologist Yogyakarta ingin memback-up terbentuknya peta geologi lembar (sistem sheet) dengan skala 1 : 50.000. Untuk kali pertama, akan di set up untuk Lembar Yogyakarta dan Lembar Surakarta; bahkan akan diikuti untuk membuat Memoar Publikasi Khusus tentang Geologi Pegunungan Selatan dari aspek pengetahuan perkembangan geologi (konseptual) dan aplikasinya di masyarakat dan industri (baik bermuara pada petroleum system; mineralisasi; bahan galian industri, air tanah, lingkungan dan kebencanaan). Pertemuan tersebut merupakan formal dari berbagai obrolan informal yang melibatkan beberapa geologist dari PSG, UGM, UPN, STTNAS, Akprind pada bulan-bulan sebelumnya, bahkan telah diinisiasi dengan trip bersama dan juga melibatkan mahasiswa TA di beberapa lokasi di Peg.Selatan sejak tahun 2005 lalu. Round table meeting untuk Forum Geologi Pegunungan Selatan yang ke-2 akan diselenggarakan di Teknik Geologi FTUGM, tanggal 16 April 2007 jam 15.00 - selesai. Kalau di Bandung ada Kelompok Riset Cekungan Bandung (KRCB), mas Budi Brahmantyo (ITB) aktif menggerakannya, nah mungkin yang di Pegunungan Selatan, kayaknya ingin membuka mata ada pada di Pegunungan Selatan... Mungkin kawan-kawan IAGI ada ide dan masukan bagi kami-kami di IAGI Yogya... please di tunggu. Sekretariat PP-IAGI titip informasi ini dapat masuk di Berita IAGI...hehe... yang didapuk untuk me-rilis informasi ini agus hendratno / IAGI DIY Hiltrudis Gendoet Hartono [EMAIL PROTECTED] wrote: Ikut nimbrung nih. Semua memang ada benernya, bagaimana kalo panitia mempersiapkan untuk ketiganya: print out color, print out non color, dan dalam CD. Prosiding color maksudnya dipersiapkan untuk paper-paper yang menurut aturan panitia maupun tim IAGI pusat mewakili untuk bisa mengisi MGI TERBIT KEMBALI. karena kabarnya sudah setahun lebih satu nomor MGI BELUM PERNAH TERBIT. Di sisi lain, panitia juga bisa mempersiapkan paper2 tersebut (tentunya dibantu tim MGI-nya Pak Awang selaku Pemred MGI) sebagai cadangan siap terbit di MGI NOMOR BERIKUTNYA. Sedang untuk yang prosiding non color untuk konsumsi peserta yang kemungkinanan harganya memang jauh lebih murah, PLUS di dalamnya ada CD yang berisi gambar warnanya atau CD berdiri sendiri terserah panitianya. NB. Saya bisa bantu cetak warna murah di jogja (karena pernah dilakukan oleh Pak Andang pada waktu jadi ketua IAGI), dengan catatan tolong panitia menghitung dulu jumlah halaman color dan non color, coba ntar saya hitung harganya dan kemudian dibandingkan dengan harga yang dianggap mahal itu. Mudah-mudahan bisa lebih murahwalaupun lebih murah 1 jutaan tapi kan pernyataan lebih murah terbukti...ha ha ha... salam hill [EMAIL PROTECTED] wrote: Mungkin bisa dicetak terbatas untuk company atau perpustakaan begitu, atau kalau ada yang mau pesan (tapi kalau harganya sejuta mungkin hanya legiun asing kali ya yang mau beli). Kalau Pak Awang baca Krakatoa sambil membayangkan Jawa tahun 1800 an,saya sebaliknya. Karena bacanya di kapal seismik dimana seminggu sebelumnya Senopati tenggelam, saya jadi agak freaky membayangkan ombak bergulung-gulung. cp Awang Harun Satyana om cc 04/12/2007 01:23 PM Subject RE: [iagi-net-l] IAGI Proceeding - Digital Please respond to .id Biaya pembuatan buku proceedings memang mahal, apalagi yang penuh warna, maka sekarang ini banyak panitia Seminar tak melakukan pencetakan, dengan CD tentu jauh lebih murah dan bisa digandakan dalam hitungan beberapa menit. Proceedings PIT IAGI terakhir dicetak 2003, itu pun kalau ada yang memesan. IPA pun mulai tahun ini begitu juga : printing by order. Harga proceedings yang warna 1 jilid sudah sekitar Rp 1 juta rupiah, tentu banyak yang memilih beli CD kosong Rp 3000 atau lebih murah dan mengcopy dari teman yang punya CD proceedings - ini belum berbicara copyright. Menggunakan CD dan buku proceedings sama tetapi juga berbeda. Untuk membuka CD tentu perlu komputer, kalau buku bisa dibaca di mana saja tanpa perlu komputer. Tetapi bisa juga kan paper di CD kita print saja dan kita baca sambil tiduran. Hanya kualitas gambar di CD (dalam pdf) yang kita crop/copy tak akan lebih baik daripada print-nya yang discan dengan resolusi tinggi dari buku proceedings. Membaca buku Simon Winchester Krakatoa
Re: [iagi-net-l] Sunarso Jadi kepala BPLS Selamat Cak Soffian
Yach.., semoga BPLS lebih bersemangat dan fokus pada masalah-masalah sosial ekonomi juga infrastruktur. Selamat juga Cak Soffian Hadi. Tantangan TERBERAT dan TERBESAR, wilayah sektor barat dan utara dari pusat semburan, secara gradual wilayah ini sering mengalami luberan. Sehingga ada kecenderungan terjadi ketidak-seimbangan penurunan muka tanah asli, pada sektor barat dan utara dibandingkan sektor selatan dan timur. Sektor barat dan utara, diurug bolak balik, ambrol teruuus, dan bisa jadi dasar urugan tersebut sudah rentan untuk mengalami penurunan yang signifikan. Nah, pusat infrastruktur dan jiwa ada di sektor barat dan utara., selamat bekerja...,semoga tepat ambil tindakan yang baik untuk semua pihak bang Soffian... salam dan turut mendukung. agus [EMAIL PROTECTED] wrote: Alhamdullilah , akhirnya SBY berhasil membuat keputusan yang dapat LEBIH mengarahkan penyelesaian LUSI ini. Sdr Sofian Hadi selaamt bertugas , semoga sukses dan ALLAH SWT memberkati Anda. Amin. Si-Abah Selamat bertugas Mas Soffian Hadi rdp = 09/04/07 20:02 Sunarso Jadi kepala BPLS Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menunjuk mantan Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) IV/Diponegoro, Sunarso, sebagai Kepala Badan Pelaksana pada Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS). Juru Bicara Kepresidenan, Andi Mallarangeng, di Kantor Presidenan, Jakarta, Senin, mengatakan bahwa pengangkatan itu berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 31/M 2007 tentang pengangkatan Kepala, Wakil Kepala, Sekretaris dan Deputi BPLS, yang ditandatangani 8 April 2007. Selain menetapkan Sunarso sebagai Kepala Badan Pelaksana BPLS, ditunjuk pula Wakil Kepala Badan BPLS Hadi Prasetyo, Sekretaris Adi Sarwoko (Staf Ahli Hubungan Antarlembaga Departemen Pekerjaan Umum), Deputi Bidang Operasi Ir. Moch Soffian Hadi Djojopranoto (anggota senior Ikatan Ahli Geologi Indonesia/IAGI), Deputi Bidang Sosial Ir Sutjahjono Soetjipto, Deputi Bidang Infrastruktur Ir Karyadi (Direktur Wilayah Timur Direktorat Jenderal Penataruang Departemen PU). Andi menambahkan, pada tanggal yang sama Presiden Yudhoyono juga menetapkan Peraturan Presiden (PP) nomor 14/29007 tentang BPLS. Dalam PP itu dicantumkan tugas BPLS selanjutnya, yakni menangani upaya penanggulangan semburan lumpur, menangani luapan lumpur, serta menangani masalah sosial dan infrastruktur akibat luapan lumpur Sidoarjo dengan memperhatikan risiko lingkungan yang lebih kecil. Selain itu, PT Lapindo Brantas Inc. ditetapkan membeli tanah dan bangunan masyarakat yang terkena luapan lumpur secara bertahap sesuai peta area tanggal 22 Maret 2007 dengan akta jual beli bukti kepemilikan tanah yang disahkan pemerintah. Andi menambahkan, biaya masalah sosial kemasyarakatan setelah ditandatanganinya PP itu dibebankan ke APBN, sedangkan biaya penanggulangan semburan lumpur, termasuk penanganan tanggul utama sampai ke Kali Porong dibebankan ke PT Lapindo Brantas Inc., dan biaya upaya penanganan infrastruktur dibebankan ke APBN dan sumber dana lainnya yang sah. Dengan berlakunya PP itu, menurut dia, maka pelaksanaan tugas Tim Nasional Penanggulangan Lumpur Sidoarjo yang dibentuk berdasar Keppres 13/2006 dilanjutkan BPLS. BPLS bertanggung jawab pada dewan pengarah yang diketuai oleh Menteri PU dan wakil ketua Menteri Sosial dengan anggota antara Menteri Keuangan, Menteri Dalam Negeri, Menteri ESDM dan Menteri Lingkungan Hidup dan Menteri Pehubungan, Gubernur Jatim, Pangdam V/Brawijaya, Kapolda Jatim dan Bupati Sidoarjo. (*) Copyright (c) 2007 ANTARA -- http://rovicky.wordpress.com/ Hot News!!! CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED] Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and Exhibition, Bali Convention Center, 13-16 November 2007 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - - Never miss an email again! Yahoo! Toolbar alerts you the instant new Mail arrives. Check it out.
Re: [iagi-net-l] berita duka
Inna lillahi, wa inna ilaihi rojiun Sehubungan dengan telah berpulangnya Bapak M.I. Tachjudin Taib (FIKTM ITB) pada hari Rabu, 4 April 2007, kami keluarga besar Jurusan Teknik Geologi - Fakultas Teknik UGM Yogyakarta, turut berduka cita yang sedalam-dalamnya, semoga keluarga yang ditinggalkan, ikhlas menerima kepergiaannya dan semoga amal baik almarhum selama hidupnya diterima oleh Allah SWT dan diampuni segala dosanya. amin.amin..., Al Fatihah.3x salam agus hendratno sekretaris jurusan teknik geologi ft.ugm mohammad syaiful [EMAIL PROTECTED] wrote: dari sms yg berseliweran petang ini, terbetik info: telah berpulang ke pangkuan allah, rekan dan guru kita: bapak M.I.Tachyudin Taib (departemen teknik geofisika, itb), hari ini (rabu, 4 april 2007) jam 15 wib. semoga amal baik almarhum semasa hidup diterima oleh allah, diampuni segala dosanya, dan dijauhkan dari siksa kubur. mudah2an keluarga yg ditinggalkan diberikan ketabahan. inna lillahi, wa inna ilaihi rojiun... sesungguhnya (semuanya) berasal dari allah, dan sesungguhnya (semuanya) akan kembali kepada allah juga... salam, syaiful -- Mohammad Syaiful - Explorationist Mobile: 62-812-9372808 Email: [EMAIL PROTECTED] Exploration Think Tank Indonesia (ETTI) Head Office: Jl. Tebet Barat Dalam III No.2-B Jakarta 12810 Indonesia Phone: 62-21-8356276 Fax: 62-21-83784140 Email: [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] Hot News!!! CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED] Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and Exhibition, Bali Convention Center, 13-16 November 2007 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - - Looking for earth-friendly autos? Browse Top Cars by Green Rating at Yahoo! Autos' Green Center.
Re: [iagi-net-l] berita duka
Inna lillahi, wa inna ilaihi rojiun Sehubungan dengan telah berpulangnya Bapak M.I. Tachjudin Taib (FIKTM ITB) pada hari Rabu, 4 April 2007, kami keluarga besar Jurusan Teknik Geologi - Fakultas Teknik UGM Yogyakarta, turut berduka cita yang sedalam-dalamnya, semoga keluarga yang ditinggalkan, ikhlas menerima kepergiaannya dan semoga amal baik almarhum selama hidupnya diterima oleh Allah SWT dan diampuni segala dosanya. amin.amin..., Al Fatihah.3x salam agus hendratno sekretaris jurusan teknik geologi ft.ugm mohammad syaiful [EMAIL PROTECTED] wrote: dari sms yg berseliweran petang ini, terbetik info: telah berpulang ke pangkuan allah, rekan dan guru kita: bapak M.I.Tachyudin Taib (departemen teknik geofisika, itb), hari ini (rabu, 4 april 2007) jam 15 wib. semoga amal baik almarhum semasa hidup diterima oleh allah, diampuni segala dosanya, dan dijauhkan dari siksa kubur. mudah2an keluarga yg ditinggalkan diberikan ketabahan. inna lillahi, wa inna ilaihi rojiun... sesungguhnya (semuanya) berasal dari allah, dan sesungguhnya (semuanya) akan kembali kepada allah juga... salam, syaiful -- Mohammad Syaiful - Explorationist Mobile: 62-812-9372808 Email: [EMAIL PROTECTED] Exploration Think Tank Indonesia (ETTI) Head Office: Jl. Tebet Barat Dalam III No.2-B Jakarta 12810 Indonesia Phone: 62-21-8356276 Fax: 62-21-83784140 Email: [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] Hot News!!! CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED] Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and Exhibition, Bali Convention Center, 13-16 November 2007 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - - Sucker-punch spam with award-winning protection. Try the free Yahoo! Mail Beta.
Re: [iagi-net-l] Respon-4 Surat Terbuka Kepada Ketua Umum IAGI
Piye kalau tidak terlalu berdebat (karena perbedaan pendapat itu adalah suatu kenyataan, maka yaa..sudah, cari solusi alternatif saja), supaya tidak terlalu bertele-tele memberikan kontribusi pemikiran pada penyelesaian kasus lumpur porong. Saiki wis meluber maning ke jalan raya Porong - Surabaya, dan macet lagi, macet lagi. Tim insersi dan peralatan untuk bakso beton sudah meninggalkan lokasi sekitar semburan, karena sudah terjadi desakan lateral yang kuat terhadap urugan tanah di sisi barat, yang dasar tanah aslinya terus mengalami penurunan muta tanah. Penanganan yang permanen dengan asumsi tidak bisa dihentikan (kecuali semburan itu berhenti sendiri) perlu segera dioperasionalkan, lagi-lagi...ada duitnya ndak Bangun bendungan beton pada radius 3-4 km dari pusat semburan dan ada saluran pembuang ke arah laut baik lewat K.Porong atau K.Mati, atau buat saluran permanen. Ide ini sebenarnya sudah muncul pada pemerintah (dan juga stakeholder) pada Juli-Agustus 2006 lalu, pada saat luberan belum meluas seperti saat ini. Tapi itu tadi, siapa yang membiayai saat itu? Tarik ulur..., lalu luber lah sampai saat ini. AGUS Supardan [EMAIL PROTECTED] wrote: Pak Ismail, Yang tidak boleh digandeng birokrat yang mana, dan yang harus digandeng asosiasi/ organisasi profesi yang mana? Organisasi prosfesi IAGI dimana kita ada di dalamnya ini, banyak anggotanya yang duduk sebagai birokrat lho. Bahkan ketua organisasi profesi kita ini kan juga birokrat. Kalo boleh usul, mungkin ide seminar/ workshop yang anda kemukakan sebaiknya diadakan oleh serikat pekerja perminyakan dan bersifat dari dan untuk anggota. Tanggapan ini tidak bermaksud menentang ide anda, tapi ini justru merupakan dukungan saya terhadap ide tersebut. Siapa tahu akan muncul kesimpulan tentang penyebab kejadian yang betul-betul OK, dan rekomendesi yang ces pleng. Mohon maaf kalo kurang berkenan. Wass, Pardan, geologis yang birokrat. On 3/22/07, Ismail Zaini [EMAIL PROTECTED] wrote: Ya sekali kali seminarnya Tidak gandeng birokrat/institusi pemerintah terus , misalnya dg asosiasi/organisasi profesi lain yang berkompeten dan pakar pakar /praktisi IAGI sendiri yang mungkin belum kesentuh. ISM - Original Message - From: Achmad Luthfi [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Wednesday, March 21, 2007 4:23 AM Subject: RE: [iagi-net-l] Respon-4 Surat Terbuka Kepada Ketua Umum IAGI Respon-4 Surat Terbuka Kepada Ketua Umum IAGI: Setelah libur panjang akhir pekan lalu saya melanjutkan untuk merespon surat Pak Koesoemadinata yang terhormat. Lokasi pertama untuk relief well tenggelam sebelum dimanfaatkan karena para insinyur kurang cermat menghitung kecepatan naiknya permukaan lumpur panas, bahkan mungkin ada kontribusi subsidence. Keesokan hari sdr Abel (konsultan drilling dari Kanada untuk killing LULA) mengatakan kepada para wartawan/wait bahwa terjadi penurunan 26 cm di lokasi tanpa meng-quote bahwa ini hasil kerja tim IAGI. Dari berbagai data yang kami peroleh baik langsung maupun tidak langsung, pada bulan Juni/Juli IAGI membuat pernyataan seperti yang telah saya sebut dalam respon surat terdahulu. IAGI juga membuat simulasi dengan berbagai scenario bila LULA tidak berhasil dimatikan, baik hasil simulasi maupun pernyataan tersebut kami sampaikan kepada gubernur jatim, seminar di ITS, kepada tim-nya Kang Rudy dan kepada Bupati Sidoarjo. Mereka memang tidak berpikir sejauh apa yang dipikirkan oleh teman2 IAGI karena mereka menaruhkan harapannya kepada keberhasilan relief well. Atas dasar kontribusi IAGI tersebut dan rapat gabungan Bupati Sidoarjo menulis surat kepadamenteri KLH agar diijinkan membuang lumpur panas ke laut melalui kali porong tetapi ditolak oleh menteri KLH. Atas masukan dari IAGI, Wakil Kepala BPMIGAS (terlibat aktif baik dalam tim kang Rudy maupun timnas) menyampaikan presentasi dihadapan presiden SBY sewaktu SBY berkunjung ke LULA, salah satu pesan dalam presentasi tersebut adalah pipa pertamina bisa bermasalah dengan perkembangan LULA (akhirnya pipa Pertamina meledak setelah seminggu sebelumnya rel KA berkelok seperti ular kalo sedang bergerak maju/berjalan). Semua apa yang telah disampaikan oleh IAGI tersebut juga kami sampaikan kepada BPMIGAS. Deputi Opersai BPMIGAS akhirnya menulis surat kepada Deputi Pengendalian Pencemaran Lingkungkungan MENKLH, untuk minta ijin membuang lumpur ke laut melalui kali porong tetapi ditolak oleh Deputi dari MENKLH tsb. Upaya untuk memperoleh ijin membuang lumpur panas ke laut juga disampaikan oleh Ka. BPMIGAS atas hasil kerja IAGI dalam suatu rapat gabungan yang dipimpin oleh wapres RI, tetapi tidak diiyakan oleh men KLH. Memang sangat kami sadari tanpa ada solusi pembuangan lumpur panas, tidak hanya penduduk setempat yang terancam bahaya tetapi juga tim yang melakukan pemboran relief well untuk mematikan LULA, akhirnya para pelaku pemboran relief well sempat terjebak LULA dan menyatakan SOS sehingga personel
Re: [iagi-net-l] TSUNAMI DAN GEMPA DALAM LUKISAN BATUMULIA
cantik sekali itu plakat. jelas bermakna saintifik juga selain ada unsur seni dan kenang-kenangan. lah yang membuat plakat adalah geologist yang gemologist..ya wajar. Kemarin, Desember 2006, Badan Geologi juga punya acara seminar Geologi Indonesia : Dinamika dan Produknya, kebetulan saya presentasi di sana, dapat plakat jg dari serpihan-serpihan batu yang didisain sebagai pohon (ada tempat pulpen), cuma tidak diberi keterangan geologi : batuannya apa saja, asal, umur dsb. Sangat cantik, tapi ndak ada informasi geologinya. Panitianya tidak meng-order mang Okim kaleee.., hehe.. Padahal panitianya juga sahabatnya mang Okim (ada Dr. Djadjang Sukarna, dll). Mang Okim, kalau UGM punya acara, plakat kayak begitu sampai berapa. dijawab via millist atau japri saja salam batumulia agus hendratno - Expecting? Get great news right away with email Auto-Check. Try the Yahoo! Mail Beta.
[iagi-net-l] Bencana kegagalan teknologi Re: [iagi-net-l] Ahli Bahasa Ahli Geologi
malah diajak fieldtrip Bpmigas ke Jatim, dan stopsite terakhir itu mampir ke Sumur BJP-1. (sekedar guyon saja : di area sumur BJP-1 tertulis : No women no entry, nah mahasiswa saya yang turut trip itu masuk ke area rig sumur BJP-1 dengan safety standart dari Lapindo. Nah, saat 29 Mei 06, area sekitar sumur BJP-1 muncrat lumpurnya, lalu ada guyonan : wah ini gara-gara ada perempuan masuk rig BJP-1 dulu itu, yang dibawa agus hendratno, blaik...) Maaf ini sekedar guyon saja.., tidak ada maksud apa-apa... maaf ceritanya panjang, akhire resiko itu benar-benar terjadi..., hiks..hiks...LUSI/ LULA.nasi sudah jadi lumpur.. sekali lagi maaf... agus hend OK Taufik [EMAIL PROTECTED] wrote: kalau bahasa hukum sekecil apapun peluang akan di permasalahkan, apa lagi polisikan paling pintar mengembangkan perkara terhadap suatu kasus, bahasa mereka nanti akan kita kembangkan. Polisi tak mempermasalahkan berapa besar anggapan masalah LUSI 99.9% akibat gempa atau karena 0.1% kemungkinan karena aktifitas pengeboran, karena 0.1%bisa mereka masukkan pada kesalahan prosedur,penyebab tindakan yg merugikan orang banyak dan ada unsur kesengajaan, mereka mungkin lebih tertarik pada dampak kerugian masyarakat yg timbul. On 3/30/07, R.P. Koesoemadinata [EMAIL PROTECTED] wrote: Yang dimaksud bukan %tase dari penyebab atau hasil lumpur, tetapi probabilitas; peluang untuk disebabkan gempabumi adalah 1: 10, penyebab pemboran 9:10. Sama seperti peluang Persib menang lawan AC Milan adalah 1:10, AC Milan lawan Persib 9:10. Silahkan kalau mau taruhan pada peluang mana? - Original Message - From: Awang Harun Satyana [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Friday, March 30, 2007 8:13 AM Subject: RE: [iagi-net-l] Ahli Bahasa Ahli Geologi Mas Dwi, Membuat MODEL atas dasar beberapa ASUMSI dan menggunakan itu sebagai dasar penuntutan polisi/kejaksaan di peradilan adalah sangat berbahaya. Bagaimana kalau asumsinya salah, tentu modelnya salah. Dan, model yang salah itu dipakai untuk penuntutan, maka akibatnya bisa salah penuntutan. Saya pikir kasus ini sangat kompleks dan tak bisa hitam-putih. Bagaimana Richard Davis mengeluarkan statement yang dikutip di Jakarta Post bulan2 lalu bahwa LUSI disebabkan 90 % oleh pengeboran BJP, 2 % gempa, dan 8 % (atau terbalik ?) kombinasi keduanya saya pikir tak ada dasar kuantitatifnya, mungkin hanya perasaan. Kita bisa bertanya kan, berapa m3 lumpur LUSI hasil gempa, berapa m3 lumpur hasil pengeboran, berapa % Lumpur hasil kombinasi. Apakah perasaan bisa dipakai dasar ? Perasaan orang kan bisa lain2. Salam, awang -Original Message- From: Dwiyatno Rumlan [mailto: [EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, March 28, 2007 12:29 C++ To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Ahli Bahasa Ahli Geologi Saya setuju pak Awang, dalam proses geology tentu tidak ada yang absolut, selalu ada error margin, bahkan dalam soal lumpur Lapindopun, saya sependapat disebabkan oleh combined factor. Namun saya juga mengerti bahasa hukum dan kepolisian yang memerlukan suatu ketegasan. Beliau2 memerlukan seseorang atau institusi yang bisa mengatakan apa penyebab lumpur lapindo. Kalau misalnya itu terdiri dari faktor combinasi, tentunya harus juga jelas, porsinya berapa persen yang disebabkan oleh pengeboran Banjar Panji-1, berapa persen yang oleh natural disaster, berapa persen oleh kondisi geology dsb. Ini yang diperlukan polisi dan aparat hukum, tanpa itu semua, maka masalah ini saya kira hanya akan muter-muter saja, dan semakin tidak jelas. Untuk itulah, dulu pernah saya usulkan untuk membikin suatu model bagaimana bisa terjadinya bencana ini dengan berdasarkan semua data-data yang ada. Saya tahu, hal ini akan sulit dilakukan, namun dengan beberapa assumsi saya kira masih bisa dikerjakan. Yang dari itu, mungkin bisa menjadi salah satu dasar untuk menetapkan berapa percent porsi masing2 factor tersebut sehingga menyebabkan terjadinya LULA, sehingga bisa membantu aparat kepolisian dan aparat hukum untuk bisa menyelesaikan kasus ini. Salam - Original Message - From: Awang Harun Satyana [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Tuesday, March 27, 2007 11:50 AM Subject: RE: [iagi-net-l] Ahli Bahasa Ahli Geologi Lucu, dua hari sebelumnya Kepala Kajati Jawa Timur Dr. Marwan Effendi menyatakan bahwa BAP (berita acara pemeriksaan) kasus LUSI di area Lapindo yang diajukan Kapolda Jatim adalah masih lemah akibat keterangan para saksi ahli yang berseberangan. Sebagian saksi ahli bilang bahwa LUSI akibat pemboran Banjar Panji-1. Sebagian saksi ahli bilang bahwa LUSI akibat force majeur. Yang mengatakan bahwa LUSI adalah akibat force majeur adalah lebih banyak. Kata Dr. Marwan, hal itu akan menjadi lemah dalam proses pengadilan. BAP dikembalikan ke Polda Jatim untuk dipertajam dengan pandangan yang kuat secara hukum tentang penyebab kejadian itu (Bisnis Jakarta
Re: [iagi-net-l] UU Penanggulangan Bencana
Mas Vicky, kalau menyangkut hal detail seperti itu (soal data geologi permukaan), ya..tidak diatur dalam UU Penanggulangan Bencana, karena isinya cuma umum-umumnya seperti yang sudah di-posting mas Ismail. Nah, sekarang semua peta geologi permukaan yang diproduksi Puslitbang Geologi (sekarang PSG- Badan Geologi ESDM) di Bandung itu, kan boleh dibaca siapa saja, cuma skalanya kecil. Di jawa 1 : 100.000; di luar jawa 1 : 250.000 - 1 : 500.000. Setahu saya, sekarang ini PSG sedang merintis untuk menerbitkan peta geologi (dengan sistem sheet) di pulau jawa dengan skala 1 : 50.000, kelihatannya mulai tahun 2007, dengan maksud besar dapat dimanfaatkan secara operasional untuk kepentingan eksplorasi potensi dan mitigasi bencana geologi bagi kabupaten/kota juga bagi kepentingan investasi daerah. Proyek nasional membuat peta geologi skala 1 : 50.000 di Jawa ini, tentunya dibuat dengan sistem digital dan hardcopy juga. Salam agus hend - Original Message From: Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Tuesday, March 27, 2007 10:47:22 AM Subject: [iagi-net-l] UU Penanggulangan Bencana Mas Agus Dalam RUU itu adakah menyangkut soal data geologi terutama Peta Geologi Permukaan ? Kalau saya mengacu pada UU Migas, maka peta geologi termasuk data yang sifatnya terbuka, tetapi apakah juga public domain (ini saya ngga tahu). Tetapi kalau bisa mengacu pada UU Penanggulangan Bencana semestinya kita bisa menggunakan Peta Geologi Permukaan sebagai data dasar yang HARUS dimiliki dan dapat diakses oleh siapapun. Saat ini komunitas GIS di Indonesia sedang mencoba menysusun sebuah basis data peta geologi permukaan yang akan dibidani juga oleh Mas Aria salah satu dedengkot GIS di IAGI :), ada juga Ipranto dari P3G dan juga rekan-rekan lain akan menyumbangkan servernya sebagai wadahnya. Namun masih konsen soal legalitas dari data ini. Masih ada kekhawatiran bagaimana sisi legal dari peta ini. Kalau ada rekan yang tahu dan mengerti soal hukum terutama peta geologi permukaan silahkan memberikan klarifikasi. Bagaimana ruang gerak kita apakah kita boleh mempublikasikan peta geologi permukaan Indonesia ini seperti publikasi di Wikipedia dimana menjai public domain yang bebas diakses dan berkembang dan dikembangkan oleh komunity itu snediri. Aku pinginnya nggandul di RUU kebencanaan ini ktimbang UU Migas. Rasanya lebih mathuk untuk menggunakan misi visi disaster mitigation ketimbang resources management. Suwun RDP On 3/27/07, Agus Hendratno [EMAIL PROTECTED] wrote: Tanggal 29 Maret 2007 nanti, jika tidak ada halangan politik yang signifikan, akan diputuskan RUU Penanggulangan Bencana menjadi UU Penanggulangan Bencana. Ini sepertinya lebih cepat dari RUU Pertambangan minerba dan RUU Penataan ruang, yang banyak hubungannya dengan kegeologian. Dengan payung hukum, maka segala upaya penyebar-luasan informasi kerentanan bencana geologi dalam rangka penguatan masyarakat dan pemda untuk Pengurangan Resiko Bencana (PRB) akan semakin kuat dan menggema di seluruh peloksok tanah air. Wis wayahe..., perencanaan pembangunan ekonomi, sosial budaya, serta model-model pembelajaran informal (di masjid, di gereja, rapat rt/rw, di cakruk, di pesantren, di berbagai tempat lainnya), menggunakan pendekatan Pengurangan Resiko Bencana / Mitigasi Bencana (kegeologian). Semua ini membutuhan upaya keras dan juga bentuk-bentuk comdev dari berbagai industri yang beroperasi di indonesia. Saya membayangkan, jika para profesional GGE yang sudah sangat mapan dari kebutuhan dasarnya; kemudian turun gunung dengan segala kemampuan dan networking-nyamampu menggerakkan proses-proses pembelajaran kebencaaan informal ke segenap lapisan masyarakat. Piye, siapa takut. Ada beberapa profesional GGE yang sudah larut dalam proses sosialisasi kebencanaan geologi (dengan energi, usaha, dan dukungan finansial dan jaringannya) telah menggerakan elemen masyarakat untuk sadar bencana. tetapi ini masih perlu BANYAK LAGI..., kita-kita yang DONG tentang pengetahuan bencana geologi untuk menebar benih informasi bencana geologi kepada masyarakat yang lebih luas lagi. Yaa.., kita prihatin : karena bencana (geologi) telah menggerus kemiskinan bagi kelompok rentan yang memang sudah miskin baik secara kultural maupun struktural. Apakah kita akan membiarkan penggerusan bencana akan terus terjadi tanpa adanya dukungan untuk Pengurangan Resiko Bencana, baik pada tindakan regulasi, teknis, sosialisasi, sponsor, jaringan kerja dan menyebar...ke yang berhak. selamat berjuang teman-teman IAGI dimana saja...untuk kelompok yang rentan bencana di seluruh indonesia... salam agus hend Supardan [EMAIL PROTECTED] wrote: Sebetulnya saat ini sudah ada Rencana Aksi Nasional Pengurangan Resiko Bencana 2006 - 2010 yang disusun oleh Bappenas bersama-sama dengan Bakornas PB, yang didasarkan dimana pada : Resolusi Dewan Ekonomi dan Sosial PBB tahun 1999, yang menyerukan kepada pemerintah masing
Re: [iagi-net-l] Re: [iagi -net) Penelusuran sumber air Doa Bribin Gn Kidul
Mas Liamsi / Ismail gawean di gua Bribin sakmeniko jeda dulu. banyak problem finansial dan teknis yang belum bisa dilanjutkan. pemerintah diy lagi ngurusi rekonstruksi dan rehab pasca lindu mei 2006 lalu. jadi gua bribin, mandeg disit, katanya demikian. secara teknis aliran sungai bawah tanah di bribin memang sudah dilubangi untuk menurunkan generator yang akan dipakai untuk menggerakkan turbin yang akan dipasang di dalam gua. hanya problemnya, aliran tersebut belum sempat dibendung je, terlalu banyak retakan / kekar, yang katanya agak merepotkan. kapan sampeyan ke jogja? salam agus hend - Original Message From: Ismail Zaini [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Wednesday, March 28, 2007 10:09:22 AM Subject: [iagi-net-l] Re: [iagi -net) Penelusuran sumber air Doa Bribin Gn Kidul DIV { MARGIN:0px;} Kalau tidak salah dulu proyek Gua Bribin ini untuk dibikin Pembangkit Listrik Tenaga air ( ? ) Melihat untuk merelaisasikan proyek ini harus merusak Gua Gua ( dg meledakan segala) , apa tidak sayang , disisi lain kita konsen terhadap klestarian alam. Kalau dilihat hasil ( dari listrik yang dihasilkan nantinya mungkin hanya puluhan- ratusan KW ) mungkin juga tidak terlalu banyak , apalagi untuk daerah ini masih banyak alternatif lain ( menggunakan sumber energi lain ) tanpa harus merusak alamnya. Ora cucuk , istilah Gunung Kidule... ISM Penelusuran Sumber Air Luweng Ngejring Akses Masuk Lain ke Goa Bribin di Gunung Kidul Upaya penghancuran bebatuan yang menutup penampang Goa Bribin di Semanu, Gunung Kidul, beberapa waktu lalu, masih menyisakan sedikit pekerjaan. Belum semua pecahan batu hasil peledakan yang melibatkan dua penyelam sifon (pipa penuh air) dari Jerman, Marco Wendelberger dan Matias Leyk, November tahun lalu, itu tersingkir. Artinya masih ada sisa bebatuan yang membendung aliran air di dalam goa berkedalaman sekitar 100 meter di bawah permukaan tanah tersebut. Batuan itu jelas menjadi penghambat pembangunan dam utama karena keberadaannya membuat permukaan air menjadi naik. Beberapa upaya pun kembali dicoba, salah satunya mencari jalan lain untuk masuk ke dalam penampang goa guna menyingkirkan batu-batu sisa secara manual. Setelah melalui sejumlah pemikiran, pilihan pun tertuju ke luweng atau lubang vertikal. Lubang ini diharapkan bisa menjadi jalan masuk dari sisi lain. Mengingat, untuk masuk dari jalan utama, yakni terowongan vertikal, hasil pengeboran masih cukup sulit, meski kini telah terpasang lift. Salah satu luweng yang kemudian menjadi pilihan adalah luweng Ngejring. Akhir bulan ini kami berencana untuk mencoba masuk ke dalam luweng Ngejring. Kami masih menunggu situasi kondusif, ujar Dicky J Mesah, Ketua Acintyacunyata Speleological Club (ASC), pekan lalu. ASC ialah sebuah lembaga swadaya masyarakat yang bergerak dalam bidang penelusuran goa yang juga terlibat dalam pembangunan bendungan sungai bawah tanah Bribin. Tak mudah Masuk dalam goa bawah tanah, apalagi yang jalurnya vertikal dan terdapat sungai di dalamnya, bukan persoalan mudah. Selain keterampilan dan dukungan peralatan yang memadai, kondisi cuaca menjadi bagian yang tidak bisa dianggap remeh. Debit air sungai bawah tanah biasanya bertambah, seiring datangnya musim hujan baik itu yang turun di daerah tersebut maupun di daerah hulu. Sementara itu, luweng Ngejring yang berada sekitar satu kilometer arah barat daya dari titik pengeboran sebenarnya telah dimatikan (ditimbun). Sekitar 40 tahun terakhir, warga sengaja menimbunnya dengan tanah untuk dimanfaatkan sebagai lahan pertanian. Berhubung ada rencana menjadikannya jalan masuk, maka Februari kemarin warga bersama pihak-pihak terkait berupaya membuka kembali timbunan. Kini lubang luweng ditutup memakai papan agar Lumpur tidak ikut masuk bersama air hujan, kata Dicky. Ngejring merupakan luweng keempat yang akan dicoba sebagai jalan masuk ke Bribin. Sebelumnya, ada tiga luweng lain di Kecamatan Semanu yang telah dicoba. Namun, luweng-luweng itu tidak berhasil dimanfaatkan lantaran beberapa masalah. Salah satunya ada luweng yang ujungnya menyempit sehingga tidak bisa dimasuki. Karena tidak berhasil itulah, akhirnya diledakkan, kata Dicky. Menurut Solichin selaku penghubung antara Universitas Kalsruhe Jerman dan Pemprov DI Yogyakarta dalam pembangunan bendungan Bribin di Indonesia, luweng Ngejring merupakan pintu masuk terdekat dengan lokasi reruntuhan. Hal ini sesuai dengan pengukuran Matias Leyk. Kalau sampai tembus ke dalam goa, menurut Solichin, hal itu merupakan suatu keuntungan. Kalau upaya ini berhasil, maka upaya menyingkirkan penghalang bisa dilakukan lebih mudah. Memang ada rencana peledakan kembali tanggal 16-21 April mendatang oleh tim yang sama. ASC diharapkan mencari akses masuk lebih dulu, tuturnya. Meledakkan batuan di dalam goa penuh air memang tidak mudah. Pengalaman peledakan pertama yang
Re: [iagi-net-l] Ahli Bahasa Ahli Geologi
Wah, ini kuat-kuat an, antara pengacara Lapindo dengan Jaksa penuntut umum, kalau lihat pemberitaan tentang kasus Lusi yang berkasnya sudah masuk di Kejati, tapi dikembalikan ke Penyidik Polda. Siapa pun Saksi Ahli dalam persidangan nanti, baik yang diajukan penyidik polda jatim maupun pengacara lapindo, seperti Ujian Pendadaran Thesis saja. Karena memang Saksi Ahli kalau di hadapan Meja Hijau, kayak ujian thesis; sering terjadi (pengacara, hakim anggota, atau jaksa) kesulitan mempertanyakan hal-hal yang teknis; namun tim penguji di pengadilan itu biasanya akan bertanya sebagaimana yang ada dalam berita acara penyidikan dan improvisasi dari hasil pemeriksaan berita acara dari penyidik polda. Disini, sering Saksi Ahli harus mengulang berbagai penjelasan ilmiah untuk meyakinkan si penguji. Nah, penguji yang berseberangan (pengacara dan jaksa penuntut umum) akan sering bersilat argumen, bahwa keterangan saksi ahli tidak relevan; keberatan dengan pernyataan saksi ahli dan seterusnya. Hal ini biasanya akan mudah ricuh dan emosional, jika ada pengunjung yang fanatis atau korban dari suatu yang sedang dikasuskan. Saya membayangkan, bahwa persidangan Lusi di Pengadilan akan berlangsung sangat lama dan bertele-tele; seakan-akan mudah dilupakan jika sudah termakan waktu lebih dari 1 tahun lama persidangan. whalh... biarkan saja agus hend - Original Message From: Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Tuesday, March 27, 2007 12:31:44 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Ahli Bahasa Ahli Geologi Ada yang lucu lagi berita hari ini yg disitir hotmudflow.wordpress.com Aku juga baru ngeh ternyata ada beberapa yg menamakan dirinya Media Center. www.mediacenterlusi.com ini berbeda dengan Media Center yg disitir oleh http://www.d-infokom-jatim.go.id/index.php Memang Lusi ini tobmarkotob saingan Thukul tenin ! rdp Asas Praduga Tak Bersalah Mesti Dijunjung Tinggi MediaCenterLusi, Senin, 26 Maret 2007 23:29 Surabaya—Asas praduga tak bersalah mesti dijunjung tinggi sesuai prinsip-prinsip hukum pidana. Karena itu, kesimpulan apapun yang telah diambil oleh penyidik selaku penegak hukum, masih harus dibuktikan terlebih dahulu di muka pengadilan. Demikian hal itu dikemukakan Koordinator Tim Kuasa Hukum Lapindo Brantas Inc. GP Aji Wijaya Senin (26/3) di Surabaya. Sebelumnya di sebuah harian nasional Sabtu (24/3) Kapolda Jatim Inspektur Jenderal Herman Suryadi Sumawiredja mengatakan bahwa pengeboran sumur eksplorasi Banjarpanji-1 milik Lapindo Brantas Inc. merupakan pemicu semburan Lumpur panas Sidoarjo. Pernyataannya itu, kata Herman, didasarkan pada proses penyidikan yang telah dilakukan Polda Jatim selama ini. Di antaranya adalah keterangan ahli-ahli yang terdiri dari ahli geologi, pengeboran dan ahli bahasa. Menurut Aji, mestinya asas praduga tak bersalah harus ditegakkan. Karena masih harus dibuktikan di muka pengadilan. Dengan demikian, pernyataan apapun yang menyatakan bahwa Lapindo merupakan penyebab semburan lumpur merupakan tindakan pengingkaran atas prinsip Negara Hukum yang dianut oleh Republik tercinta ini. Sejauh ini, jelas Aji, penyidik masih melakukan pemeriksaan tambahan, khususnya terhadap para saksi ahli yang diajukan oleh Lapindo sehubungan dengan dikembalikannya berkas oleh Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jawa Timur (P19) untuk kedua kalinya. Kami berkeyakinan, bahwa Kejaksaan Tinggi menilai berkas yang diserahkan oleh Polda Jatim masih belum memenuhi syarat untuk dilakukannya proses penuntutan, karena adanya keraguan tentang hubungan sebab akibat antara aktivitas eksplorasi dengan semburan lumpur. Pengembalian berkas oleh Kejati Jawa Timur tersebut serta pemeriksaan tambahan yang dilakukan oleh penyidik, ujar Aji, menunjukan masih belum dapat dipastikan atau diyakini adanya korelasi atau hubungan antara aktivitas eksplorasi dengan semburan Lumpur. Apakah semburan tersebut disebabkan oleh aktivitas eksplorasi atau aktivitas tektonik, belum jelas dan masih perlu dibuktikan. Sebagaimana diketahui, semburan lumpur terjadi mulai tanggal 29 Mei 2006 yang berjarak sekitar 150 meter dari sumur eksplorasi Banjar Panji 1. Sampai sekarang penyebabnya masih terus menjadi kajian para ahli, karena gejala geologi tersebut tergolong sangat langka dalam kurun waktu 200 tahun terakhir. Sampai dengan saat ini, sambungnya, terdapat perbedaan pendapat antara saksi ahli yang diajukan oleh penyidik dan saksi ahli yang diajukan oleh Lapindo, dimana mayoritas saksi ahli menyatakan bahwa tidak terdapat korelasi antara aktivitas ekplorasi dengan semburan lumpur. Para saksi ahli yang diajukan oleh Lapindo maupun sebagian besar komunitas ahli, baik ahli dalam negeri maupun internasional menyatakan, bahwa umpur Sidoarjo merupakan gejala erupsi gunung umpur (mud volcano) dan dipicu oleh aktivitas tektonik. Jadi, sambungnya, bagaimana mungkin penyidik yang sama sekali tidak memiliki keahlian di bidang pengeboran maupun geologi bisa menyimpulkan, bahwa aktivitas
Re: [iagi-net-l] Ketoprak (humor) Migas di TIM
Wah, pak Luluk Sumiarso (dirjend migas) main sebagai adipati Pajang, yo cukup bagus tur ganteng. Saya melihat di siarkan TVRI tadi malam (25 maret 2007, malam). Memang pak luluk ini ketua paguyupan ketoprak yang cukup disegani. Karena di kalangan seniman Ponorogo (asalnya pak luluk), beliau cukup dikenal dengan baik. Saya terakhir ketemua bupati ponorogo, yang dibahas juga peran pak luluk di ketoprak-an. nah, dialog-dialoh antara adipati pajang (p.luluk) dengan ario penangsang (pejabat di migas juga) cukup lugas, dan gojegan. cuplikan : Ario penangsang : lho masih sibuk jadi dirjen to? Adipati Pajang (luluk) : lah iya Ario : piye kabar Pajang?? Adipati Pajang : wah masih banyak bencana alam, gempa, tsunami dan lain2, jadi sibuk ngurusi itu dulu Indonesia saat ini memang kayak negeri Pajang dulu. Banyak paceklik karena banyak musibah dan intrik-intrik bangsawan. Kemudian tanggal 15 Maret 2007, saya berada di ruang dirjen Migas di Plaza Centris lt.16, (saat menunggu beliau untuk ttd MOU antara Dirjend Migas dengan UGM dan Usakti;) eee...ternyata ada foto ketoprakan pak Luluk pake blangkon, (yo...bagus tenan), ternyata itu ketoprakan tanggal 3 maret itu to... ternyata masih ada pejabat yang mau ketoprakan(baguslah..) Siapa tahu sejarah terbentuknya Lumpur di Porong sekarang ini kapan-kapan bisa diketroprakkan, dan ada legenda joko bodo...dllhehe.. salam agus hendratno - Original Message From: mohammad syaiful [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Cc: [EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, March 26, 2007 4:09:57 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Ketoprak (humor) Migas di TIM saya kira tulisan pak sugeng ini, dengan koreksi dikit aja, sudah sangat pantas dimuat di berita-iagi. monggo kang chandra, dipertimbangkan saja. masih lebih banyak yg tidak bisa akses ke iagi-net dibandingkan kita yg beruntung bisa lho. salam, syaiful On 3/25/07, Sugeng Hartono [EMAIL PROTECTED] wrote: Maaf, untuk selingan. Jumat malam yll di TIM (Taman Ismail Marzuki) Jakarta, pentas Ketoprak (Humor) Migas telah terlaksana dengan sangat sukses. Nyolong pethek! (apa ya padanannya, ..tidak terduga?). Itulah komentar beberapa penonton. Tidak terduga, para petinggi di bidang Migas (instansi, BUMN dan perusahaan migas) bisa bermain ketoprak dengan bagus. Namanya ketoprak humor, kalau ada kekeliruan dalam pembicaraan malahan diplesetkan sehingga menjadi lebih lucu, dan mengundang gelak-tawa para penonton. Terus kapan beliau-2 itu pada berlatih? Judulnya pun cukup menarik: Ario Penangsang Leno, atau Adipati dari Jipang (dekat Cepu) lengah. Kostum pemain cukup bagus dan mewah, latar belakang panggung juga bagus, berupa gunung yang biru dan hutan-hutan. Gamelan pengiring dan penabuh juga profesional dengan seragam bagus. Dua tokoh ketoprak sepuh sempat diundang (dari Tanjungpriok dan Cilacap) dan diberi penghargaan. Karena pemainnya bukan pemain sembarangan maka banyak adegan dan dialog yang nyrempet-2 politik yang sedang hangat di masyarakat. Adegan pertama di Kadipaten Jipang: Ario Penangsang mengadakan rapat dengan para adipati pendukungnya dari wilayah timur (Madiun, Blitar, Bojonegoro, Gresik, Sedayu dll). Semua memakai ikat kepala (udeng) model Jawa Timuran. Intinya beliau berniat mau merebut tahta Demak yang seharusnya menjadi haknya tetapi masih dikuasai oleh Nyai Ratu Kalinyamat. Dalam dialog (yang kocak) adipati Madiun sempat bertanya kepada adipati Bojonegoro: Kapan minyak di Block Cepu segera mengalir? Adipati Bojonegoro pun menjawab dengan sangat fasih mengenai cadangan migas, perkiraan produksi dll (rupanya beliau ini Adipati BPMIGAS). Ada juga adipati yang melapor banyaknya bencana kepada Ario Penangsang. Berikutnnya adegan abdi dalem (pembantu kadipaten, yaitu suami-istri yang diperankan pelawak Kiroen dan Yati Pesek). Mereka bermain dengan bagus. Mereka berdua juga mengungkap keadaan sat ini. Saling mengejek sewaktu pada masih muda. Ketika Kiroen (suami) mulai menyentuh urusan wajah dan hidung, sang istri (bu Yati) menjawab dengan sengit: Sebelum jadi istrimu, saya ini dulu hampir dipinang pak Dirjen Migas. Sang suami pun kaget. Agak lama terdiam, lalu berkata: Kalau kamu jadi istrinya pak Dirjen, sekarang kamu pasti dipakai untuk nyumpet (menyumbat) aliran lumpur panas! Para penonton pun heboh. Lalu adegan di rumah Sunan Kudus, penasehat spiritual Ario Penangsang. Sunan yang sepuh (nampak gesit), berpakaian serba putih dengan memegang tongkat sedang bercengkerama dengan (tiga) istrinya. Pembicaraan banyak yang lucu, memancing tawa penonton. Ketika rombongan Penangsang tiba, suasana jadi lebih heboh. Sang Sunan beberapa kali menyatakan bahwa dia adalah sunan gaul. Setelah melihat tiga wanita anggung, duduk di samping Sunan, salah satu staf Penangsang mengangkat tangan dan bertanya: Kanjeng Sunan itu poligami yha? (penonton heboh). Sunan pun menengok, tersenyum kecut, sambil menunjuk dengan tongkatnya, memerintahkan penanya untuk diam
Re: [iagi-net-l] Juru Dakwah Dibekali Informasi Gempa UU Penanggulangan Bencana
Tanggal 29 Maret 2007 nanti, jika tidak ada halangan politik yang signifikan, akan diputuskan RUU Penanggulangan Bencana menjadi UU Penanggulangan Bencana. Ini sepertinya lebih cepat dari RUU Pertambangan minerba dan RUU Penataan ruang, yang banyak hubungannya dengan kegeologian. Dengan payung hukum, maka segala upaya penyebar-luasan informasi kerentanan bencana geologi dalam rangka penguatan masyarakat dan pemda untuk Pengurangan Resiko Bencana (PRB) akan semakin kuat dan menggema di seluruh peloksok tanah air. Wis wayahe..., perencanaan pembangunan ekonomi, sosial budaya, serta model-model pembelajaran informal (di masjid, di gereja, rapat rt/rw, di cakruk, di pesantren, di berbagai tempat lainnya), menggunakan pendekatan Pengurangan Resiko Bencana / Mitigasi Bencana (kegeologian). Semua ini membutuhan upaya keras dan juga bentuk-bentuk comdev dari berbagai industri yang beroperasi di indonesia. Saya membayangkan, jika para profesional GGE yang sudah sangat mapan dari kebutuhan dasarnya; kemudian turun gunung dengan segala kemampuan dan networking-nyamampu menggerakkan proses-proses pembelajaran kebencaaan informal ke segenap lapisan masyarakat. Piye, siapa takut. Ada beberapa profesional GGE yang sudah larut dalam proses sosialisasi kebencanaan geologi (dengan energi, usaha, dan dukungan finansial dan jaringannya) telah menggerakan elemen masyarakat untuk sadar bencana. tetapi ini masih perlu BANYAK LAGI..., kita-kita yang DONG tentang pengetahuan bencana geologi untuk menebar benih informasi bencana geologi kepada masyarakat yang lebih luas lagi. Yaa.., kita prihatin : karena bencana (geologi) telah menggerus kemiskinan bagi kelompok rentan yang memang sudah miskin baik secara kultural maupun struktural. Apakah kita akan membiarkan penggerusan bencana akan terus terjadi tanpa adanya dukungan untuk Pengurangan Resiko Bencana, baik pada tindakan regulasi, teknis, sosialisasi, sponsor, jaringan kerja dan menyebar...ke yang berhak. selamat berjuang teman-teman IAGI dimana saja...untuk kelompok yang rentan bencana di seluruh indonesia... salam agus hend Supardan [EMAIL PROTECTED] wrote: Sebetulnya saat ini sudah ada Rencana Aksi Nasional Pengurangan Resiko Bencana 2006 - 2010 yang disusun oleh Bappenas bersama-sama dengan Bakornas PB, yang didasarkan dimana pada : Resolusi Dewan Ekonomi dan Sosial PBB tahun 1999, yang menyerukan kepada pemerintah masing-masing negara untuk menjaga dan memperkuat realisasi rencana aksi pengurangan resiko bencana nasional; Hyogo Framework for Action 2005 - 2015, dimana seluruh negara di dunia agar menyusun mekanisme terpadu pengurangan resiko bencana yang didukung kelembagaan dan kapasitas sumberdaya yang memadai; Beijing Action Plan untuk kawasan Asia. Oleh karena itu, harus ada perubahan paradigma dalam mengatasi bencana alam dengan lebih menekankan pada kegiatan-kegiatan preventif melalui mitigasi dan pencegahan dari pada tindakan represif berupa upaya tanggap darurat. Secara sepintas saya telah melihat isi buku rencana aksi tersebut, dimana di dalamnya sudah memasukkan institusi/ instansi yang menangani bidang kegeologian/ bencana geologi. Namun demikian kita perlu menyadarkan semua pihak, seperti halnya anggaran bidang pendidikan, maka anggaran mitigasi dan pencegahan bencana dapat lebih diprioritaskan. Mind set para pengambil keputusan harus diubah, jangan selalu berorientasi pada profit semata. Seharusnya upaya-upaya pencegahan bencana dan mitigasi jangan dianggap sebagai biaya, namun sebagai investasi, investasi bagi anak cucu kita. Salut buat pak Turidho, mari kita lanjutkan kegiatan-kegiatan mulia dalam membangun MASYARAKAT SADAR BENCANA seperti di Jepang dan San Fransisco. Dengan membangun masyarakat sadar bencana, maka apabila terjadi bencana tentunya korban jiwa maupun kerugian harta benda dapat ditekan seminimal mungkin. Insya Allah. Wassalam, Pardan, Surabaya, Jatim. On 3/26/07, Kabul Ahmad [EMAIL PROTECTED] wrote: Salut-salut dan sekali lagi saluut..kepada teman-teman anggota IAGI yang telah mengambil inisiatif untuk turun ke masyarakat dengan memberikan pencerahan tentang bahaya dan kerawanan bencana geologi yang umumnya rakyat masih sangat awam tentang hal ini. Kita harus gencarkan kepada siapa saja untuk waspada tanpa memberikan rasa takut yang berlebihan mulai dari eksekuitif pemereintah hingga di RT/RW baik melaui khotbah di masjid, gereja, vihara, pura dsb, juga posyandu, klompercapir, petani, nelayan, dlsb... Peta rawan bencana baik gempa, longsor, tsunami, gunung api/vulkanik, banjir dsb harus dibuat disetiap kabupaten/kota...seperti yang telah dilakukan oleh kawan Geologi UGM dengan peta rawan di Bantul itu. Contoh yang lebih baik adalah masyarakat Jepang dan San Fransisco yang siap dengan gempa yang bisa merobek kapanpun di negerinya. Teman-teman di Bakornas PB bisa lebih melengkapinya.. Jadi bukan hanya bertindak sesudah
[iagi-net-l] Gempa di Sumbar, Padang kisruh, Solok Hancur: 5.8 sr
Yaa..Allah Gusti, ampunilah kami semua. Barusan, saya memberi kuliah di S2 tentang Geologi untuk Tata Ruang, lagi membahas mikrozonasi bencana geologi untuk tata ruang; hp berbunyi dari teman-teman di Padang, mengatakan bahwa Sumbar habis dihajar gempa, beberapa kota, seperti : Solok, Batusangkar, Sijunjung, banyak rumah roboh dan puluhan warga sudah meninggal dunia. Barangkali ini yang juga dirasakan kawan-kawan di Kuala Lumpur. Teman yang mengontak saya tersebut telah mengungsi dengan beberapa warga Padang ke arah Pariaman yang lebih tinggi (takut ada tsunami) dan ternyata sebagian besar warga Padang pada jam ini sekarang lagi panik untuk lari ke tempat yang lebih tinggi Betul mas Vicky, ancaman sekunder, (karena masih musim hujan) adalah runtuhan tebing dan longsor di sepanjang jalan Padang - Solok. Kemarin saja, (pada tanggal 1 - 2 Maret 2007), saya melintasi perjalanan Padang - Solok - Sijunjung - Sawahlunto, tebing-tebing jalan tersebut sebagian besar sudah runtuh, longsor-longsor kecil ada dimana-mana sejauh pandangan saya yang bermobil secara pelan-pelan. Hujan lagi. Oh..Tuhan, kota Solok dan Sijunjung yang cantik di highland dekat Cekungan Ombilin dan tepat di jalur Patahan besar Semangko, harus hancur...(sedih rasanya..melihat berbagai musibah melanda negeri ini dan saudara-saudara kita...).. Sedih..dih..., ndak kuat menahan air mataku, Pulang dari Solok..., kembali kampus..eee..di dapuk untuk diminta Ngurusi Acaranya Timnas LUSI di FTUGM..,dan lagi menyiapkan segala sesuatu acara Lusi tersebut, oh Tuhan, Ayah saya di Kudus terkena stroke ringan dan masuk rumah sakit, sore ini juga.., wpusing.. ?? Agus Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED] wrote: Ternyata yang aku rasakan gempa susulan dari Padang EQ yang 6.3 (MW). Tapi kali ini hanya 6.0 (USGS). Saya sangat mengkhawatirkan longsoran, karena Padang (Solok dsk) merupakan daerah yang rentan thd longsoran. RDP On 3/6/07, Rovicky Dwi Putrohari wrote: Waw ... pusiing rdp -- http://rovicky.wordpress.com/ -- http://rovicky.wordpress.com/ Hot News!!! CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED] Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI the 36th IAGI Annual Convention and Exhibition, Patra Bali, 19 - 22 November 2007 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - - Any questions? Get answers on any topic at Yahoo! Answers. Try it now.
RE: [iagi-net-l] Ahli Geologi Saling Berseteru
Yaa.repotnya, kalau perbedaan pendapat dalam hal penafsiran geologi dikonsumsi pers..., runyam hasilnya. Lebih baik berbeda pendapat dalam kertas karya ilmiah saja. Kalau semua ahli geologi menjadi figur-figur yang menjadi Problem Solver, saya kira sangat baik. Bisa memberikan masalah penafsiran yang berbeda, tapi yang jauh lebih penting adalah solusi dari masalah yang ditafsirkan tadi. Penafsiran bisa beda; tapi solusi jauh lebih elegant. Banyak yang bisa mengurai masalah dari berbagai teori, sudut pandang, asumsi-asumsi, pengalaman, tapi tidak banyak yang kemudian menyodorkan solusi dari asumsi-asumsi yang dibuat tadi. Geologi, ke depan akan menjadi penentu penting dalam setiap kebutuhan masyarakat yang membutuhkan nilai Keamanan dan Kenyamanan dalam hidup. Keamanan, berarti kebutuhan akan ekonomi sumberdaya geologi terjamin dengan pola yang berkelanjutan dan tidak terlalu merusak lingkungan dan juga aman dari keancaman bencana kebumian. Kenyamanan, berarti kebutuhan akan kenikmatan hidup yang tidak terganggu akan resiko keancaman bencana kebumian, lingkungan geologinya sehat, terjamin kebutuhan energi (dalam arti luas), terjamin kebutuhan air (dalam arti luas), dll. Semua membutuhan peran penting geologi maupun geologist kita lihat saja nanti Semoga, perseteruan yang ada hanya sebagai bentuk pergulatan pemikiran yang dinamis sebagaimana bumi ini yang dinamis dan bergerak..., tentunya bagi yang mempelajari juga Kita berdoa saja..., suatu saat ada Geologist yang terpilih jadi Presiden RI (entah kapan...); sekarang baru ada Presiden IAGI yang tentunya geologist. Salam AGus Awang Harun Satyana [EMAIL PROTECTED] wrote: Saat saya barusan ngobrol2 dg Pak Luthfi, telepon dari Sdri. Nieke Indrietta (Tempo Interaktif) masuk ke handphone Pak Luthfi dan wawancara jarak jauh pun terjadi sekitar 20 menit seputar perbedaan pendapat LUSI. Perbedaan pendapat wajar saja terjadi di antara para ahli geologi, kita semua tahu dan sudah sangat terbiasa dengan hal itu. Kalau perbedaan pendapat tak pernah terjadi, maka kita tak akan menemukan lapangan-lapangan minyak baru atau deposit mineral baru. Daerah yang direlinquish total oleh sekelompok geologist karena dianggap tak ada migasnya, ternyata jadi lapangan yang sangat subur bahkan raksasa. (contoh : Jabung area, Jambi, dan Wiriagar Deep-Tangguh complex Bintuni). Dan setiap orang akan berpendapat dilatarbelakangi oleh pengalaman dan keahliannya. Kasus LUSI. Orang geothermal akan bilang itu kasus erupsi geyser geotermal. Orang tektonik akan bilang itu dipicu gejala tektonik, dll. Apapun perbedaan pendapat di antara kita, jangan sampai meretakkan dan memecahkan silaturahmi di antara kita. Jangan terpancing dengan perseteruan - itu bahasa media yang bombastis. Salam, awang -Original Message- From: Alman [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, March 06, 2007 2:26 C++ To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] Ahli Geologi Saling Berseteru Koran Tempo edisi cetak hari ini membahas 1 halaman khusus ttg hal ini. Bahkan sampai bersambung di edisi esok hari. Judulnya sangat menggelitik sekaligus menyindir ahli2 kebumian. versi web juga ada, hanya lebih singkat tdk selengkap edisi cetak. http://www.tempointeraktif.com/hg/ekbis/2007/03/06/brk,20070306-94825,id .html _ Ahli Geologi Saling Berseteru Selasa, 06 Maret 2007 | 04:50 WIB TEMPO Interaktif, Jakarta: Ketua Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) 1973-1975, Koesoemadinata, memprotes hasil pertemuan workshop internasional tentang luapan lumpur panas Lapindo di Sidoarjo, Jawa Timur, yang diadakan organisasi itu pada 20-21 Februari lalu di Jakarta. Sikap protes itu tertuang dalam surat terbukanya via surat elektronik kepada IAGI pada 25 Februari. Alasannya, kesimpulan workshop tersebut ia nilai cenderung tidak mencerminkan IAGI yang independen, tidak relevan dengan materi, bahkan cenderung bertolak belakang. Saya sangat prihatin dengan hasil workshop yang disebutkan bertaraf internasional ini, kata Koesoemadinata kepada Tempo, Senin (5/3). Seperti diketahui, pada 20-21 Februari lalu, IAGI bekerja sama dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi serta Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia mengadakan diskusi bertema International Geological Workshop on Sidoarjo Mud Volcano. Koesoemadinata menjelaskan kesimpulan dari workshop itu tidak mencerminkan materi yang dibahas. Para pembicara masih mempertanyakan berbagai kemungkinan tentang penyebab semburan lumpur panas. Bahkan workshop itu buru-buru menyimpulkan penyebab semburan lumpur panas itu adalah gempa bumi. Itu memang benar mud vulcano (lumpur panas), tapi penyebabnya apakah gempa bumi atau kesalahan pengeboran, kan, belum terjawab, ujarnya. Seharusnya, menurut dia, IAGI sebagai lembaga ilmuwan yang independen juga memberi ruang mengenai adanya pendapat bahwa semburan lumpur panas itu terjadi karena kelalaian pengeboran. Saya
[iagi-net-l] Waspada banjir bandang dan longsor di Jatim
Nah, apa yang disampaikan Pak De Pardan, itu yang sudah mulai warning. Saya tahu, Pak De Pardan itu dengan instansi kantornya di dinas ESDM Jatim sudah memulai langkah yang nyata untuk mengundang kawan-kawan satlak di tingkat 2 se- Jatim. Yang memberi pencerahan di Surabaya kemarin kan ada Mas Amien Widodo/ ITS, ada saya dari Jogja juga ada Pak De Pardan. Memang provinsi sudah melakukan warning terus menerus; malah sudah buat leaflet-nya; tapi perlu dicetak lagi pak. Nah, kami khawatir itu, kawan-kawan di kabupaten-kabupaten / kota-kota itu. Memang ada yang care secara teknis dan empati; tapi ada yang care hanya karena tupoksi (tugas pokok dan fungsi) tapi disertai tindakan teknis atau tidak? Awal lho, Manggarai sudah memakan korban tewas lebih dari 50 orang, karena longsor lalu banjir bandang. Nah, beberapa wilayah Jawa Timur itu juga bakat untuk terjadinya longsor dan banjir bandang secara bersama-sama di beberapa sistem sub-DAS. Pak Pardan, wah sebetulnya kalao bapak bisa datang ke kumpulan arek-arek pecinta alam di Ngancar, Magetan, itu sangat diperlukan lho. Apalagi putra daerah...hehehik..hik.. Sampeyan, wis dipamitkan mas Agoes Tirto (AMC Malang), kalau ndak bisa hadir. Mas Andang, Mas Irsyat Syukur dan Mas Ondos (DPR-RI) juga ndak bisa datang. Yang datang arek-arek AMC cukup banyak, ada Kukuh, Sunkid. Dari Kantor Menristek juga hadir Pak Rasyid (staf ahli); juga mas Eko Yulianto dan Mas Chi (Munasri) dari Geoteknologi LIPI. Tetap saja ramai dan bermanfaat untuk penduduk setempat dan pemda setempat. Karena hasil kumpul-kumpul tersebut, Pemda minta masukan. Mungkin teman-teman AMC akan menggerakan model belajar seperti di wilayah Jember - Malang - Lumajang. Ayo siapa yang pengin jadi sponsor. Salam, agus - Original Message From: Supardan [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Cc: [EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, March 5, 2007 2:19:55 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Peluang penelitian longsoran --Fwd: [Dongeng Geologi] Komentar: Kenali tanda-tanda awal longsoran -- AWAS ! Pak Amien, mas Agus dan mas Rovicky, Saya jadi heran, kenapa kasus gerakan tanah di Desa Bodag, Kecamatan Kare, Kabupaten Madiun, tiap hari kok di blow up terus sama sebuah radio swasta (FM) yang jangkauan siarannya bersifat nasional. Menurut saya gerakan tanah di sana termasuk jenis *nendatan*, lebar mahkota (crown)-nya sekita 150 meter, dengan panjang lebih dari 200 meter, jadi dimensinya termasuk kecillah. Memang nendatan tersebut bisa saja meluncur dengan cepat menjadi sebuah longsoran, tentunya kalo terjadi hujan lebat (dengan curah yang ekstrim) paling tidak 2 jam ato lebih. Melihat bentuk morfologi pada lokasi nendatan dan sekitarnya, kalo toh massa tanah tersebut meluncur dan jatuh ke sungai serta sempat menyumbat/ membendung alur di bawahnya, saya kira air yang terbendung volumenya tidak akan banyak, sebab daerah tangkapannya terlalu sempit. Di samping itu, volume massa tanah juga tidak terlalu besar. Penduduk yang benar-benar terancam oleh gerakan tanah tersebut, sebetulnya hanya 6 KK atau sekitar 20 jiwa, karena sekelompok rumah ini berjarak paling dekat dengan mahkota longsor. Sedangkan di atas tanah yang bergerak tersebut tidak ada bangunan rumah, dimana peruntukannya sebagai kebun dan sawah tadah hujan. Saya khawatir, perhatian yang berlebihan pada satu titik kasus gerakan tanah tersebut, akan membuat tidak terperhatikannya titik-titik rawan longsor lain di wilayah Kabupaten Madiun, sehingga di Bodag tidak ada korban jiwa, tapi terjadi longsor di tempat lain yang banyak menimbulkan korban jiwa maupun kerugian harta benda. Daerah Bodag masuk dalam DAS Catur yang merupakan bagian dari DAS Bengawan Solo. DAS Catur sendiri meliputi 4 Kecamatan, yaitu Kecamatan Kare, Kecamatan Dagangan, Kecamatan Wungu dan Kecamatan Gemarang. Nah... masih sangat luas kan daerah yang harus diwaspadai oleh Satlak PB Kabupaten Madiun. Kalo kita perluas lagi, maka seluruh lereng G. Wilis/ G. Liman tingkat kerentanannya juga sama, sehingga masih ada 4 Kabupaten lagi (Ponorogo, Trenggalek, Tulungagung dan Nganjuk) yang juga harus mewaspadai lereng gunung tersebut. Tahun kemarin kejadian serupa terjadi juga di Ponorogo dan Trenggalek, tahun ini juga terjadi di Kediri dan Nganjuk. Lereng G. Wilis bisa dibilang *wis wayahe* pada longsorlah, mengingat kondisi geologi, morfologi dan tentunya vegetasinya. Yang penting, namun cukup sulit adalah menciptakan masyarakat *sadar bencana *, sehingga apabila terjadi bencana maka dapat ditekan jumlah korban jiwa maupun kerugian harta bendanya. Mas Agus, mohon maaf saya tidak dapat hadir di acara sarasehan di Plaosan, Magetan, dimana sebetulnya saya sangat ingin hadir di acara tersebut karena tanah kelahiran saya kan Madiun mas. Tapi apa boleh buat? Mohon maaf kalo kurang ilmiah ato bahkan banyak yang salah. Wassalam. Pardan. On 3/4/07, Agus Hendratno [EMAIL PROTECTED] wrote: Mas Amien, sampeyan sendiri sebetulnya sudah bisa memprediksi kasus di
[iagi-net-l] Media Center LUSI dan Geologi UGM : Seminar LUSI : 8 Meret 2007
Undangan, bagi yang berkenan hadir. Seminar sehari : Memahami Semburan Lumpur Panas Sidoarjo, Kamis, 8 Maret 2007. di Ruang Sidang Utama (lt.2) Kantor Pusat Fakultas Teknik UGM, jl. grafika 2 Yogyakarta (utara RS. Sarjito), dimulai jam 10.00 sampai selesai. Acara tersebut diselenggarakan oleh : Media Center LUSI dengan Teknik Geologi UGM, dengan narasumber : 1. Timnas (Soffian Hadi, geologist). 2. Akademisi (Dr. Doddy Nawangsidi, Teknik Perminyakan ITB). Moderator : Media Center LUSI dan Teknik Geologi UGM Acara ini merupakan bentuk sosialisasi dari Media Center LUSI kepada civitas akademika di lingkungan FTUGM, dengan harapan dapat memcari masukan yang lebih luas untuk penanganan lumpur panas (paska berakhirnya TimNas, tepat 8 Maret 2007 nanti). Paling tidak, penanganan permukaan dari multi disiplin Saya telah mengundang civitas akademika dari Teknik Sipil, Teknik Elektro, Teknik Geodesi, Prodi Geofisika, LPPM UGM, PSLH UGM. PSE UGM, Dekan Fak.Hukum, Dekan FE, Dekan Fisipol, Dekan Fak. Pertanian, Dekan Fak.Kehutanan. Semoga bermanfaat. Panitia Agus Hendratno - Sucker-punch spam with award-winning protection. Try the free Yahoo! Mail Beta.
Re: [iagi-net-l] Peluang penelitian longsoran --Fwd: [Dongeng Geologi] Komentar: Kenali tanda-tanda awal longsoran -- AWAS !
Mas Amien, sampeyan sendiri sebetulnya sudah bisa memprediksi kasus di BODAG, Madiun. Hayoo..., kan sudah ke lapangan to? Kemarin waktu sarasehan Pecinta alam di Lereng G.Lawu, Magetan; saya kebetulan mengisi acara tersebut (juga ada teman-teman dari LSM Harindjing Lestari / Agoes Tirto dkk, AMC arek-arek Malang) dan ketemu pimpinan dan pelaksana Satlak Madiun dan Magetan. Kemudian saya mendiskusikan masalah bencana tanah longsor di Madiun dan Magetan. Nah, sehubungan kawan-kawan Satlak Madiun dan Magetan sudah didampingi oleh teman-teman Pusat Studi Bencana ITS (dan saya yakin, mas Amien, pasti dibelakangnya), maka saya kemarin hanya menyarakan supaya komunikasi intensif dengan teman-teman geologi di ITS lebih dimaksimalkan untuk turut penanganan bencana tanah longsor. Saya kira kasus amblesan di Bodag, Kare, Madiun, nanti model penanganannya harus hati-hati. Bicara kapan ambles secara terus menerus, dan kemudian jadi tidak layak huni, lalu relokasi, lalu penyiapan lahan permukiman dan infrastruktu, lalu masalah sosial lainya (ini yang biasanya sangat rumit) sebagaimana kasus di Sleman, Banjarnegara, Kulonprogo, Kebumen, dan Kudus, dalam 2 tahun terakhir ini. Blaik AGus Hend - Original Message From: Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id; [EMAIL PROTECTED]; UPN Forum [EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, March 5, 2007 12:22:28 PM Subject: [iagi-net-l] Peluang penelitian longsoran --Fwd: [Dongeng Geologi] Komentar: Kenali tanda-tanda awal longsoran -- AWAS ! Bagi rekan-rekan geoteknik dan mahasiswa geoscience untuk penelitian yang tertarik melihat perkembangan longsoran, silahkan kontak tawaran beliau (Pak Amien Widodo dosen ITS) foto-nya lihat disini : http://rovicky.wordpress.com/2007/03/03/kenali-tanda-tanda-awal-longsoran-awas Saya rasa sih kalau tidak ada penanganan khusus dalam waktu dekat kalau terjadi hujan bisa longsor beneran (lokasi di Madiun). * Tgl. 14/2 turun 0,5 m, * tgl. 22/2 turun 4 m, * tgl 26/2 turun 5 m, * tgl 2/3 turun 6,6 m. rdp -- Forwarded message -- From: Amien Widodo r Date: Mar 5, 2007 12:57 PM Subject: [Dongeng Geologi] Komentar: Kenali tanda-tanda awal longsoran --gt; AWAS ! To: [EMAIL PROTECTED] Komentar baru pada tulisan #822 Kenali tanda-tanda awal longsoran --gt; AWAS ! Penulis: Amien Widodo E-mail: [EMAIL PROTECTED] URL : http://www.its.ac.id.com Komentar: Ternyata penggemar blog ini ada dari ITS juga. Ada yang salah tulis berkaitan dengan nama desanya sebetulnya nama desanya BODAG Kecamatan Kare Kabupaten Madiun. Saat ini kita ITS mengusulkan dan merekomndasikan sbb.: 1. Karena diatas lereng tersebut ada saluran irigasi yang terbuka maka kita menyarankan merubah menjadi saluran tertutup (dengan pralon) 2. Karena arah longsoran ini menuju ke sungai yang sempit dan dikahwatirkan akan menutup/membendung sungai dan kemudian akan terjadi banjir bandang maka kita rekomendasikan untuk meletakkan pralon-pralon 30 cm sepanjang 200 m sebanyak 8 buah di dasar sungai. Paralon gunanya untuk mengalirkan air sewaktu tertutup oleh longsor. 3. Kita juga merekomendasikan pembuatan cek dam untuk menahan laju banjir bandang 4. Masyarakat tetap harus diungsikan sampai longsor terjadi, saat ini kedalaman ambles 7 m (sudah seperti luweng). Bagi ilmuwan yang menggeluti masalah longsor di Bodag ini betul-betul contoh yang baik suatu proses longsor. karena terjadi secara perlahan lahan dan bisa diamati. Nanti akan kita update data yang saya peroleh. Ada yang TA atau thesis atau disertasi ini betul-betul contoh kasus yang bagus. Kontak saya lewat [EMAIL PROTECTED] atau hp 08121780246. Mungkin ada saran-saran yang bisa kita pertimbangkan?? AW Anda bisa melihat semua komentar pada tulisan ini disini: http://rovicky.wordpress.com/2007/03/03/kenali-tanda-tanda-awal-longsoran-awas/#comments -- http://rovicky.wordpress.com/ Looking for earth-friendly autos? Browse Top Cars by Green Rating at Yahoo! Autos' Green Center. http://autos.yahoo.com/green_center/
[iagi-net-l] Terima kasih Relawan : Paseduluran (Persaudaraan) Kali OPAK
Ini cerita lain..sebagai sisipan saja. beberapa hari yang lalu, saya mendapat undangan untuk menghadiri acara Perhelatan TERIMA KASIH RELAWAN, yang diselenggarakan oleh Satkorlak DIY dan Mild Live Production. Acara tersebut merupakan bentuk interaksi budaya dari berbagai unsur relawan yang telah bekerja keras dalam penanganan dan pemulihan pasca bencana di Jogja (bencana merapi, bencana gempa, longsor),baik dari asing atau dalam negeri. Yang hadir sebagian besar adalah kawan-kawan LSM atau NGO asing. Perhelatan budaya tersebut diisi oleh berbagai kelompok seniman Yogkarta dan berlangsung di Kampus Institut Seni Indonesia, di Gampingan, Yogyakarta. Suasana kampus yang porak poranda terkena gempa (sampai hari ini belum direnovasi). Dua panggung yang disiapkan sejak pagi, ternyata pada jam 15.00 ambruk dihantam angin ribut saat hujan deras. Akhirnya acara dilangsungkan di pendopo yang sudah rusak dan di pelataran. Akhirnya acara dibuka GKR Hemas dan Sekda Provinsi DIY (sebagai sekretaris Satkorlak DIY). Uniknya jogja, sekalipun dihajar awan panas dan aliran lahar Merapi, gempabumi, longsor di tinggian, juga angin ribut / lesus; tetap saja para relawan bisa menghiburkan diri dalam acara itu, disela-sela kejenuhannya. Pembuka acara tersebut adalah : adanya ritual budaya para seniman yang menamakan diri sebagai : Kelompok Paseduluran KALI OPAK. Kelompok seniman berpakaian hitam-hitam, diiringi musik campuran tradisional dan modern, bau aroma yang uniq dan harum menyengat; lalu mereka melakukan dzikir, wiridan, dan pelan-pelan menyuarakan rasa syukur kepada Tuhan, dan pelan-pelan terdengar suara bahwa : seduluran yang rusak dan tewas karena goncangan kali Opak dapat terobati dan menjadikan K.Opak sebagai bentuk persemaian budaya yang harus diuri-uri keberadaannya.dst. (penuh mengandung makna yang menempatkan K.Opak sebagai sesuatu yang hidup...; baik sebagai patahan aktif atau sebagai tumpuan ekonomi masyarakat sekitar). Acara pembuka oleh kelompok Paseduluran Kali Opak tersebut, yang dimulai pukul 21.00 wib banyak penonton diam dan mengapresiasi peristiwa budaya ini sebagai bentuk perenungan pasca gempa yang banyak diyakini bersumber dari patahan k.Opak. Saya sendiri sangat menikmati sajian ini, tidak terasa sampai pukul 23.00 wib lebih. Hikmahnya, bahwa peristiwa geologi di patahan Opak pada 27 mei 2006 lalu, telah melahirkan satu sikap budaya / kultur yang mendasar bagi masyarakat Jogja dan masyarakat Bantul pada umumnya. Cerminan seni budaya yang lahir pun, akan selalu mengingatkan bahwa mari kita jaga lingkungan dan hati nurani-nya K.Opak..., jan bagus sekali...; saya bersyukur mendapat kesempatan yang langka ini dan bisa hadir sebagai relawan tim sosialisasi bencana kebumian di prop.DIY. Namun saya juga turut sedih, pada saat Jogja dihajar awan panas Merapi (tanggal 16-17 Juni 2006, saya lagi kecemplung lumpur di Porong); saat Jogja dihajar Gempabumi 27 Mei 2006 (tanggal itu saya lagi memberikan sosialisasi bencana tsunami dan gempabumi tektonik di SD Malahayati, Aceh Utara, bersama-sama tim BRR NAD dan GTZ German). jadi tidak turut merasakan goyangan hebat itu, pulang dari Aceh pun tidak bisa mendarat di Yogja harus di Solo. salam, agus. - Original Message From: Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Friday, March 2, 2007 1:38:35 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Kapan pembentukan sesar Opak ? Waddduh info yang bagus Mas Udin, tapi blaik kesimpulan sementara (gambarku) jadi jadi salah deh :( Brati, apakah ada kemungkinan patahan Opak terjadi setelah Miosen ya ? Kalau memang formasi sentolo dibawah endapan Merapi di Jogja Low mencapai kedalaman 150 meter tentunya pengeboran yang dilakukan Time Geologi UPN hanya sampai 45 meter memang tidak akan menemukan apa-apa. Untuk menganalisa (bukan membuktikan) fenomena bunyi Glung itu sendiri bisa menjadi serius kalau saja bisa dilakukan dengan audio recorder atau dengan jejaring-geophone. Saya yakin seandainya ada getaran dari satu sumber yang sama bisa dideteksi paling gtidak dengan tiga titik untuk menentukan dimana lokasi sumber getarnya (sumber suaranya). Perubahan sistem hydrology yang aku sitir di blog itu hanyalah untuk daerah yg didominasi batugamping. Tentusaja tidak akan teramati di Yogyakarta Low. http://rovicky.wordpress.com/2007/03/01/amblong/ Din, Kalau boleh tahu lokasi pengeboran yang dilakukan oleh McDonald (1984) ini lokasinya dimana ya ? Atau kalau boleh aku minta papernya donk :) di email lewat Japri saja. Thanks salam rdp On 3/2/07, Salahuddin Husein [EMAIL PROTECTED] wrote: Mas Vicky, Penelitian MacDonald dkk (1984) dengan menggunakan metode geolistrik dan pemboran geoteknik yang mampu mencapai kedalaman 150 m menunjukkan batuan dasar Yogyakarta Low adalah batugamping berlapis dan batupasir napalan Formasi Sentolo (Miosen Akhir - Pliosen). Sehingga, tampaknya andaikata ada rongga dibawah endapan Merapi, tentunya bukan dari F. Sentolo
RE: [iagi-net-l] FW: IPA sponsored field study opportunity_v1
Yth. Cak Iful dan Parvita, Kalau memang ada yang melamar, ntar yang seleksi dosenya saja dan dikembalikan ke kampus masing-masing, malah lebih mudah dan simple. dosen nya pasti tahu track record akademik dari mahasiswa yang akan kompetisi ini, daripada kita saling berdebat model seleksi, IPK dll..., menghabiskan energi. Ini masukan saja...nuwun dan mohon maaf Salam agus hendratno - UGM Parvita Siregar [EMAIL PROTECTED] wrote: Bapak2 yang tertarik dengan program IPA, ini saya jelaskan ya... Cak Noor: Ibaratnya, ada orang yang punya duit dan punya interest di Ombilin Basin dan IPA yang mengorganize program ini. Jadi ini samenwerken between IPA and the company, where the money comes from the other company. Untungnya kita dari IPA bisa meyakinkan bahwa project ini bisa dijadikan project thesis mahasiswa di sini, instead of mereka hire bule2 maupun mahasiswa bule. Maka setujulah mereka, asal IPA yang organize. Sama seperti kegiatan rig visit IPA-IAGI, duitnya 100% dari IPA, tetapi tenaga mentor dan materi kuliahnya dari IAGI, dan lapangannya ya well2 yang lagi didrill sama Pertamina (tanya kenapa: kok wellnya Pertamina???). Mas Herman: Setelah proposal masuk, kita masih ada tahap interview. Kalau melihat IPK para pelamar2 pekerjaan di oil companies, sekarang banyak yang IPKnya di atas 3.0. Ndak seperti jamannya kita dulu, apalagi yang di ITB, yang dapet IP di atas 2.6 saja sudah bagus (artinya banyak C, dan beberapa B kan). Analogi: Femina suka mengadakan pemilihan Wajah Femina, syaratnya umurnya tidak lebih dari 25 kalau ndak salah. Saya mikir, teman2 saya banyak yang bilang saya keren dan baby face, kok pake dibatasi sih usianya. Tapi kalau tidak dibatasi, nanti yang datang segabruk. Padahal saya mau meyakinkan kalau saya itu umurnya masih 23 lho. Itu aja di Femina sudah ada dedicated team yang khusus nanganin program itu, sementara untuk program IPA ini kerjaan volunteer, in which kita ngerjain ini di luar jam kantor. Kalau soal nyontek menyontek ya saya ndak tahu ya, Mas Herman, you know that it is beyond our ability to know that. Tenang aja bapak2, ibu2, program ini 100% halal, legal, tidak melanggar business ethics and cenderung mendatangkan manfaat dan kesempatan bagi para mahasiswa (amiiin). Berhubung program ini baru pertama kali kita adakan, jadi musti agak ketat seleksinya. Dan mudah2an program seperti ini bisa berlanjut di tahun2 berikutnya, sebagaimana Student Oral Poster session di Annual Convention dulu, walaupun banyak pro kontra, sekarang sudah berjalan sendiri dan menjadi acara rutin IPA tiap tahun. Mudah2an penjelasan ini cukup memuaskan. Nuhun ya moderator IAGI, boleh mengiklankan programnya IPA didieu! Wassalam, Parvita H. Siregar Chief Geologist Salamander Energy Jakarta-Indonesia Disclaimer: This email (including any attachments to it) is confidential and is sent for the personal attention of the intended recipient only and may contain information that is privileded, confidential or exempt from disclosure. If you have received this email in error, please advise us immediately and delete it. You are notified that using, disclosing, copying, distributing or taking any action in reliance on the contents of this information is strictly prohibited. -Original Message- From: noor syarifuddin [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, February 26, 2007 3:00 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] FW: IPA sponsored field study opportunity_v1 kalau baca ini: .akan disponsori oleh IPA Student Program artinya IPA student program punya proejct di Ombilin basin gitu Vit...? salam, - Original Message From: Parvita Siregar To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Monday, February 26, 2007 3:45:45 PM Subject: RE: [iagi-net-l] FW: IPA sponsored field study opportunity_v1 Karena yang mau sponsor punya project di Ombilin basin, Noor. Total mau ndak kasih sponsor buat student yang mau thesis di Mahakam Delta? Parvita H. Siregar Salamander Energy Jakarta-Indonesia Disclaimer: This email (including any attachments to it) is confidential and is sent for the personal attention of the intended recipient only and may contain information that is privileded, confidential or exempt from disclosure. If you have received this email in error, please advise us immediately and delete it. You are notified that using, disclosing, copying, distributing or taking any action in reliance on the contents of this information is strictly prohibited. -Original Message- From: noor syarifuddin [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, February 26, 2007 11:28 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] FW: IPA sponsored field study opportunity_v1 kenapa Ombilin basin yah? - Original Message From: Parvita Siregar To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Monday, February 26, 2007 12:05:42 PM Subject: [iagi-net-l] FW: IPA sponsored field study opportunity_v1 Pak, numpang lewat ya, kesempatan buat calon geologist
[iagi-net-l] Selamat dan Sukses Pekan PERHIMAGI di JOGJA
Informasi saja... Mulai hari ini tadi ada event kegeologian di Jogjakarta bagi mahasiswa geologi se Indonesia melalui perwakilan himpunannya. Total mahasiswa geologi yang terlibat dalam pekan Perhimagi tersebut mencapai 100 mahasiswa yang mewakili 15 HM dari kampus-kampus yang ada Prodi Geologi-nya (Jogja, Bandung, Bogor, Jakarta, Semarang, Surabaya, Medan, Makasar). Hari pertama ada pencerahan geologi masa depan bagi rakyat Indonesia dari Pengda IAGI Yogyakarta di Aula Kampus FTM UPN Veteran, oleh : Ibu Sari Bahagiarti, Ibu Amara, Ibu Sri Mulyaningsih dan Bp. Arifudin Idrus. Acara tersebut dibuka oleh Wakil Gubernur DIY : Sri Paku Alam IX. Kawan-kawan yang geologist tadi telah memberikan dorongan kepada mahasiswa geologi melalui hm-hm untuk aktif dalam menyebar-luaskan pengetahuan umum kegeologian bagi masyarakat dimana saja berkiprah sebagai bentuk sosialisasi geologi, juga terkait dengan mitigasi bencana geologi yang melibatkan semua unsur elemen masyarakat, (termasuk hm-hm). Sorenya : kunjungan ke kampus Geologi UPN, STTNAS, Akprind, dan UGM. Besok, dilanjutkan acaranya di Wisma Gadjah Mada, Kaliurang untuk Munas organisasi, presentasi karya ilmiah, dan juga bergeowisata. Besoknya lagi, akan fieldtrip geologi ke Cepu, yang akan dipandu oleh Bp. Yohanes dari PPT Migas Cepu. Saya kira ini salah satu event kegeologian (walaupun di-create oleh hm-hm) melalui Perhimagi yang sangat potensial mengembangan bentuk-bentuk networking dan komunikasi diantara mereka. Dukungan kegiatan ini mengalir dari berbagai pihak, khususnya dari PP-IAGI, Pengda IAGI, juga disponsori oleh : BPC, Vico, Arutmin, Toyota Astra, EMP Malaka, CNOOC dan PetroChina. Selamat dan sukses untuk Perhimagi..., terima kasih PP-IAGI dll...yang mendukung... Mas Benz, silahkan kalau mau dipublish di Berita IAGI. Salam, Agus Hendratno / pengda iagi yogyakarta Get your own web address. Have a HUGE year through Yahoo! Small Business. http://smallbusiness.yahoo.com/domains/?p=BESTDEAL
Re: [iagi-net-l] Fwd: Press release T. Geologi UGM mengenai penelitian gempa Bantul
wah, kita terus berkampanye untuk apapun medianya. Kita di jogja sudah melatih beberapa mahasiswa untuk menjadi penyuluh-penyuluh bencana secara umum. Beberapa poster juga sudah ada dan distribusikan ke kampung-kampung. Cuma, ada plus dan minusnya. Kita terus mencari format-format pembelajaran masyarakat yang di daerah rawan bencana. Mengkampanyekan geologi bagi wong cilik di daerah rawan bencana itu sungguh berat, kita ibarat bilangan 1 dibagi 0 atau 1/0 = tak terhingga. 1 (satu) adalah Tuhan, sebagai bentuk sumber ilmu dan pengetahuan (termasuk ilmu geologi yang belajar di atas bumi ini), sumbernya 1. Nol (0) adalah niatan kita harus bersih, jujur, saintifik, tanpa pamrih, untuk menceritakan pengetahuan kegeologian kita secara populer kepada wong-wong cilik (yang miskin karena ekonomi terus ditimpa bencana alam lagi..) Kalau saja, industri-industri yang berbasis pada ekstraksi kebumian ini mengembangkan comdev-nya pada edukasi kebencanaan kepada publik dan masyarakat di wilayah ancaman bencana, betapa besar dana yang bisa dihimpun, dan bisa dibuatkan berbagai bentuk publikasi yang memuat edukasi bencana kebumian. Siapa pun yang membuat, saya kira ndak masalah. Tapi penggalangan dana-dana comdev dari berbagai industri seandainya bisa dihimpun dan dimanfaatkan / dioptimasi yang lebih luas, diluar kawasan industri tersebut; maka sungguh akan turun membantu pemerintah dalam kampanye SADAR BENCANA, apa saja dan akhirnya berujung pada penekanan RESIKO bencana. Yang saintifik-saintifik di simposium, workshop, seminar, di publikasi yang lux dan elite pun, tetaplah berjalan sebagai bentuk berkembangnya iptek; tapi bentuk pendistribusian iptek ke wong cilik yang tepat sasaran, rasanya akan tiada putus amal dan ilmu itu, sampai masuk kubur/ atau amal ilmu yang berkelanjutan..., diperhitungkan geostatistika-nya di akhirat. whalah..opo maneh kiye.. salam agus hendratno - Original Message From: Kabul Ahmad [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Friday, February 23, 2007 6:45:48 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Fwd: Press release T. Geologi UGM mengenai penelitian gempa Bantul Bravo T. Geologi UGM!! Menyambut gembira terbitnya peta ini. Kabarnya UPN juga sedang membuat hal yang serupa...baik gempa dan vulkano...ataupun tsunami. Peta dan pemahaman situasi ini sangat penting bagi rakyat..bagi pak Sastro, mbok Jumini, Yu Minah, Mas Parjo yang di desa-desa itu... Nah, kemarin waktu IAGI juga UGM sudah membuat poster tentang gempa. Tinggal sosialisai lebih kebawah..ke kelurahan, balai desa, dukuh dan bila perlu RT/RW. Jangan hanya sampai di simposium kebumian thok...tapi rakyat yang hidup diatas zona rentan dan bergoyang itu cuma melongo jadi korban lagi. Salah satu dermawan mau membiayai sosialisasi peta rawan bencana ini ke desa-desa tentunya dengan bahasa yang mudah dipahami oleh rakyat bawah.( Mungkin kayak bahasanya Kang Rovicky di weblognya itu ngkali ya..) Kita menunggu dari ITB/ UPN/Trisakti /UnPad dll dengan peta-peta serupa di daerah lainnya yang rawanAceh, Sumut, Bukit Barisan, Selat Sunda,Jawa Bali, Maluku, Nusatenggara, dll. Tidak hanya Bantul sajaIngat saja gambar simbol IAGI kita, nah jalur yang diwarnai biru itu paling tidak ada peta rawannya. Saya belum pernah lihat peta-peta rawan ini tertempel di tembok balai desa, bahkan di Bantul sekalipun. Jangan kita seperti keledai terperosok di lubang yang sama. Maksudnya, tahu persis dimana rawan bencana gempa dan longsor, tapi membiarkan rakyat menjadi korban-korban berikutnya tanpa tahu apapun dan harus berbuat apa. Inilah kesempatan geologiawan/wati menyumbangkan ilmu untuk sosial dan keselamatan bersama. Saya sudah membuat draft Disaster Alert booklet, inginnya masuk peta rawan bencana itu juga. tapi, kendala waktu biaya saja yang sampai sekarang belum tuntas.Diantaranya mengutip dari weblognya Kang Rovicky, tentunya atas ijin beliau Salam, KA - Original Message - From: Salahuddin Husein [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Friday, February 23, 2007 3:53 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Fwd: Press release T. Geologi UGM mengenai penelitian gempa Bantul Matur nuwun Mas, menarik melihat respon postingan tersebut dari komentar-komantar yang penuh keingintahuan. salam udin On 2/23/07, Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED] wrote: kalau ada yag pingin lihat petanya, seperti biasa silahkan ke sini : http://rovicky.wordpress.com/ Suwun mas salahudin. rdp Hot News!!! CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED] Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI the 36th IAGI Annual Convention and Exhibition, Patra Bali, 19 - 22 November 2007 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe
Re: [iagi-net-l] Scientists: Mudflow caused by drilling, not natural !
kawasan wisata di selatan Jatim dan ujung Jatim bagian timur, ambruk, termasuk di Bromo dan pantai selatan Jatim. yang perlu diteliti lebih lanjut adalah mutiplier effect dari semburan lumpur. Kelihatannya belum ada organisasi ilmiah atau lembaga pemerintah tentang analisis dampak ganda dari bencana yang berkelanjutan itu. Ada dampak ekologis, dampak infrastruktur, dampak sosial ekonomi dan budaya, dampak psikologis dan kejiwaan bagi korban langsung maupun korban LUSI yang 'tidak langsung' terutama masyarakat Jatim di luar wilayah Porong; dampak investasi dan moneter; dampak perpajakan barang-barang ekspor jatim, dll...buanyak sekali. sampai susah dideskripsi... AGUS - Original Message From: Ismail Zaini [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Saturday, February 24, 2007 7:46:17 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Scientists: Mudflow caused by drilling, not natural ! Yang jelas sejak kemarin jalan raya Porong diduduki warga dan sudah mulai berkemah, bahkan kemarin ada kereta disandera , dan siang tadi sudah mau terjadi adu jotos antara warga dan ratusan sopir truk yang sejak kemarin tdk bisa lewat , padahal tuntutannya cuma sepele minta ganti rugi tanahnya dibayarkan, yang memang sudah hancur minah...apa masih berkesimpulan Perlu diteliti lebih lanjut ISM - Original Message - From: Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Friday, February 23, 2007 12:51 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Scientists: Mudflow caused by drilling, not natural ! Sebagai sebuah wacana tandingan. Aku rasa ndak ada masalah mau digiring kemanapun. Tetapi yang aku sangat sayangkan kenapa masih juga berkutet di penyebabnya. Sedangkan Tim IAGI masih juga bermain-main di penyebab terjadinya. Aku sendiri sering menganalogikan dengan penyakit bisul. Ya awalnya hanya sakit bisul, tetapi bisul yang belum cukup mateng tersenggol kemudian dicucuk pakai paku payung yang sudah jaratan Nah jadinya sebentuk luka baru tetapi juga mengeluarkan nanah ya mengeluarkan nanah yang merupakan pertanda sebelumnya sudah ada potensi menjadi sebuah koreng. Wong dikiri kanannya juga ada tanda-tanda muncul korengan sebelumnya termasuk di Koreng Gunung Anyar. :) Nah sebenernya luka baru bisa diobati dengan mudah kalau saja luka baru itu emang bener-bener luka baru. Mirip seperti kalau di film perang jaman dahulu itu, kalau ada luka karena digigit ular malah dikasi mesiu supaya membuat menjadi luka bakar yg bisa diobati. Lah ini korengan bisul yang sudah tercucuk malah diteliti sana-sini. Sambil eyel-eyelan akibat tercucuk, kesenggol, apa malah beneran bisul yang sudah mateng ? Si sakit sudah gero-gero nangis bombay, eh matri puskesnya masih melihat dan berpikir Sakjane, ini kenapa sih sebabnya ? Malah melihat-lihgat bekas-bekas koreng sebelahnya. Duh ! Kesiannya luka baru tadi sudah menjadi infeksi. Saat ini infeksi sudah mulai bernanah. Mengeluarkan asap Hydrothermal. Si sakitpun sudah mulai hampir pingsan karena kesakitan lukanya masih belum terobati. Akhirnya bisa-bisa bisul kecil ini kan menjadi infeksi dan kalau keterusan salah-salah menjadi kangker ... waddduh !! Kalau sudah begini mestinya pengobatannya bukan obat merah seperti kalau sakit luka baru, tetapi mesti dioperasi, bahkan kalau sangat parah menjadi kangker terpaksa harus amputasi ... !! Duh Kesian si sakit ini :( - :( Pak Mantri, gimana nih kaki saya ? + :p Sabar . Masih menunggu penelitian lebih lanjut !!! GUBRAKKK RDP On 2/23/07, Arya Nuhan [EMAIL PROTECTED] wrote: Aduh sayang banget di international workshop on Lusi kemarin topik ini kelihatannya hanya dibahas sepihak (Natural Cause) ya..Padahal banyak anggota mailing list IAGI yang pendapatnya jelas2 sebaliknya (as the email subject indicated). Saya datang dengan antusias ke workshop tersebut berharap adanya perdebatan yang sengit (dengan argumen yang ilmiah tentunya!) mengenai penyebab naiknya lumpur ke permukaan. Yang sedih lagi, ada beberapa orang dosen saya (yang saya interview secara terpisah) berpendapat bahwa workshop ini memang condong ke satu sisi. Duh!Naudzubilahimindzalik..Amit2.Rasanya kok hampir gak percaya kalo satu perusahaan bisa memaksakan pendapat pada asosiasi peneliti dan masyarakat. Kalau ini memang ini benar, RUGI betull bangsa kita..Uang 3.8 Trilyun memang banyak, tapi kalau benar ini disebabkan karena prosedur drilling yang salah, kan bisa dirunut salahnya di mana dan gimana SEHARUSNYA prosedur drilling di lingkungan serupa Lapindo.Bukankah mud volcano umumnya berasosiasi dengan akumulasi HC? Apa sebegitu hebatnya pengaruh orang2 yang di belakang Lapindo sampai bisa maksain pendapat kayak gitu, wong tiap hari presiden dan mantan presiden dijadikan bahan guyonan di tipi kok? ATAU argumentasi bahwa Lusi disebabkan oleh drilling memang lemah ya? Mohon maaf sebelumnya kalau kalimat saya kurang berkenan. Best regards,
Re: [iagi-net-l] FW: IPA sponsored field study opportunity_v1
Terima kasih mas Parvita Kesempatan tersebut akan kami edarkan kepada mahasiswa kami di Geologi UGM dan juga akan kami dorong untuk mengambil peluang tugas akhir ini. sangat menarik memang kalau jalan-jalan ke Ombilin. Besok tanggal 1 Maret 2007, saya berkesempatan dapat melakukan perjalanan geologi dari Solok - Sijunjung - Lembah Ombilin - Sawahlunto hingga di Sungai Daerah. Beberapa bulan yang lalu juga sempat melihat fenomena sedimentologi dan stratigrafi di daerah tersebut. Saya berpikir, kapan.. bisa mengirim mahasiswa S1 dari Jogja bisa studi geologi di daerah Solok - Ombilin - Sawahlunto dengan pengukuran stratigrafi. Tentunya kalau ada dukungan sponsor bagi mahasiswa S1, saya kira ini kesempatan emas yang bagus bagi IPA atau organisasi profesi lainnya. Sungguh menarik kalau kesempatan mahasiswa geologi (S1) dapat melakukan studi dan tugas akhir di sana. Saya mendukung, muga-muga ada yang tertantang untuk studi geologi di sana dari kampus mana saja, syukur dari banyak kampus. Salam Agus Hendratno Bagian Akademik Teknik Geologi UGM Parvita Siregar [EMAIL PROTECTED] wrote: Pak, numpang lewat ya, kesempatan buat calon geologist soalnya. Trims ya. Parvita H. Siregar Salamander Energy Jakarta-Indonesia Disclaimer: This email (including any attachments to it) is confidential and is sent for the personal attention of the intended recipient only and may contain information that is privileded, confidential or exempt from disclosure. If you have received this email in error, please advise us immediately and delete it. You are notified that using, disclosing, copying, distributing or taking any action in reliance on the contents of this information is strictly prohibited. From: Audrey Sahertian [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, February 26, 2007 10:17 AM To: Benyamin Sapiie (Geology ITB); Eddy Subroto; Dardji Noeradi (Geology ITB); A.M. Imran (Geology Un Has); [EMAIL PROTECTED]; Arifudin Idrus (Geology UGM); Budianto Toha (Geology UGM); Muhammad Agus Karmadi (Geology Un Pak); Pusdiklat Migas Cepu; Hidartan/ Agus Guntoro (Geology Un Trisakti); Nurdrajat (Geology Un Pad); Bambang Triwibowo (Geology UPN Veteran); Ev. Budiadi (Geologi STTNAS); Azhari Fithrah (Geology ITM) Subject: IPA sponsored field study opportunity_v1 Importance: High Kepada mahasiswa geologi tahun terakhir, Dibuka kesempatan untuk 8-10 mahasiswa jurusan geologi di seluruh Indonesia untuk melakukan thesis di Ombilin Basin, Central Sumatra, yang akan disponsori oleh IPA Student Program. Kegiatan ini akan berlangsung sekitar bulan Juli-Agustus dan selama 3 minggu di lapangan. Thesis akan menekankan ke arah studi stratigrafi-sedimentologi di wilayah Ombilin Basin dengan melakukan banyak measuring section di outcrop2 Ombilin Basin. Syarat: - Mahasiswa tahun terakhir dan 0 kredit dari jurusan geologi (surat keterangan dari jurusan masing-masing) - Mempunyai IPK 3.00 dan melampirkan Transkrip Nilai Akademik yang dilegalisir oleh jurusan (mata kuliah stratigrafi dan sedimentologi minimal B) - Surat pengantar yang menyatakan ingin ikut serta dalam project ini (bahasa inggris), mencantumkan nomor telepon/alamat yang dapat dikontak oleh IPA. - Membuat proposal untuk tugas akhir yang juga mencakup synopsis/ringkasan/paper mengenai Ombilin Basin lengkap dengan referensinya, paling banyak 10 lembar halaman A4 (bahasa inggris) - Membuat rencana/time table dari project (misalnya lamanya pengumpulan data awal, studi literatur, studi regional-lapangan-penulisan laporan-kolokium-sidang), dibuat di Microsoft Excel. Mahasiswa diharuskan untuk dapat menyelesaikan thesis ini selambat-lambatnya pertengahan tahun 2008 dan tercantum di dalam time table project (tentunya yang bisa lebih cepat akan mendapatkan point lebih dalam seleksi!) - Mencantumkan nama pembimbing yang bersedia membimbing dan berdedikasi untuk selesainya thesis ini dalam waktu yang singkat. KEKURANGAN PERSYARATAN AKAN LANGSUNG DIDISKWALIFIKASI Para peserta yang lulus seleksi akan dilanjutkan dengan interview pada minggu ke-2 April 2007. Pemenang akan mendapatkan: - Kesempatan thesis dengan akomodasi dan transportasi ke Sumatra Tengah, ditanggung sepenuhnya oleh IPA. - Kesempatan untuk oral maupun poster session di IPA dan/atau SEAPEX (Singapore)- biaya akomodasi, transportasi dan uang saku disponsor oleh IPA/SEAPEX. Persyaratan harap dikirimkan selambat-lambatnya hari Jum'at, 23 Maret 2007 (sampai di meja IPA) ke: INDONESIAN PETROLEUM ASSOCIATION Wisma Kyoei Prince, 17th Floor, Suite 1701 Jln. Jendral Sudirman Kav. 3, Jakarta 10220 - Indonesia PO. Box 1275/JKP/10012 Di ujung diri atas amplop tuliskan OMBILIN PROJECT. Bila ada pertanyaan silakan kontak [EMAIL PROTECTED] atau ibu [EMAIL PROTECTED] atau kepada jurusan masing-masing. Kesempatan tidak datang dua kali, silakan bersaing secara sehat untuk kesempatan yang langka ini! Ditunggu 'lamaran'nya
Re: [iagi-net-l] Surat Terbuka Kepada Ketua Umum IAGI-1
wah-wah, kalau membaca surat terbukanya pak Koesoema kepada Ketua Umum IAGI, sepertinya satu perenungan yang medalam bagi kita generasi penerus IAGI saat sekarang ini dengan berbagai ujian permasalahan geologi di indonesia yang langsung bersentuhan dengan hajat hidup rakyat kecil. (memang sebagian besar korban peristiwa geologi yang kemudian jadi musibah adalah rakyat kecil yang rentan bahkan terancam: jiwa, asetnya, budidaya, sosial budayanya.) saya kebetulan tidak bisa hadir dalam workshop LUSI di BPPT itu, sekalipun kami mendapat undangan melalui institusi jurusan teknik geologi ugm / dekan ftugm. Kebetulan pada saat yang sama 2-3 hari sebelumnya dan saat itu, saya mendapat tugas dari Pemprop. Jawa Tengah untuk memberikan sosialisasi kerentanan bencana geologi di 9 kecamatan di Jawa Tengah dan kepada 35 institusi Satlak Penanggulangan Bencana se-Jawa Tengah. hari-hari yang maraton dari kecamatan 1 ke kecamatan lainnya di wilayah Kebumen, Banjarnegara, Kedal, dan Purworejo (dengan eleman masyarakat, polsek, kades, koramil, dll tokoh masyarakat), dengan hujan deras dimana-mana, bahkan nyaris terhadang longsor. Tapi dari setiap diskusi dalam setiap sosialisasi bencana, yang ditanyakan peserta BUKAN masalah tanah longsor, banjir bandang, banjir lumpur, gempa atau tsunami, tetapi apa itu LUMPUR LAPINDO ? apakah Letusan LUMPUR itu bisa terjadi di daerah mereka? ada yang tanya : Letusan LUMPUR di PORONG itu apa penyebabnya? apa bisa dihentikan? jika Tidak, sampai KAPAN? Bagaimana sikap Pemerintah dan nasib sedulur-sedulur korban LUMPUR tersebut ditangani ? adakah Teknologi untuk mengatasi itu?? Dalam semua event sosialisasi yang berbeda-beda kecamatan dan orang yang hadir, pertanyaannya hampir sama dengan bahasa-bahasa yang njawani, banyumasan, tentang LUMPUR di PORONG itu. Bahkan, kumpul-kumpul dengan Pecinta Alam dari arek-arek Jatim kemarin di Lereng G.Lawu, saya mendapat kesempatan dengan Pak Rasyid (staf ahli Kantor Menristek), pada sesi itu menjelaskan berbagai fenomena kebumian yang dapat menjadi bencana dan bagaimana peran LSM, Pemda, dan Pecinta Alam (PA) berkiprah. E..e.., sampai jam 23.00 yang ditanya arek-arek penggiat PA , malah LUMPUR di PORONG itu? bagaimana sikap Industri, Pemerintah, para Pakar, juga apa yang terjadi sesungguhnya itu. Koq bisa, semua malah bertanya masalah LUMPUR di PORONG, tidak bertanya tanah longsor, gempa atau banjir bandang dll. Barangkali ini merupakan sekelumit respon berbagai elemen masyarakat nun jauh dari Porong tentang musibah lumpur itu. EMPATI, kata yang saya tangkap dari beberapa event sosialisasi bencana tersebut. Empati terhadap siapa? Lapindo? Pemerintah? atau masyarakat korban LUMPUR? Yachh., mereka semua Empati terhadap masyarakat korban luberan LUMPUR di Porong? Mereka bertanya, apa yang bisa kita lakukan? Saya jawab : sudahlah..mari kita semua BERDOA..., teknologi penanganan lumpur dan permasalahan yang menyertai sudah ada yang nangani. Lesson learned apa yang dapat kita ambil. Banyak sekali Turun dari G. Lawu habis kumpul dengan arek-arek PA se-jatim dan AMC, saya langsung ke Jakarta, dan bertemu dengan beberapa pihak yang banyak bersentuhan dengan eksplorasi migas di Indonesia. Dari berbagai pembicaraan dan juga cerita sana-sini yang saya bawa dari Jateng dan Jatim, ketika ketemu an itu, terungkap WACANA , untuk mencoba Membedah Lumpur Porong secara Multidisiplin dan Multiplier Effect-nya bagi Jatim dan Indonesia pada umumnya, melalui Worshop Nasional di Jogjakarta. Mencoba mencari sisi lain dari penanganan lumpur, dari sisi : ekonomi, infrastruktur, perbankan dan moneter, hukum, sosial budaya, pariwisata, pencemaran, lingkungan, ekologi perairan, konflik horisontal, persungaian, class action, dan tata ruang selama lumpur belum teratasi. Saya buka wacana ini dengan bapak-bapak (kebetulan punya otorasi di bidang eksplorasi migas) di industri migas; e.. di respon positip dan sangat bagus kita mencari format lain dalam melihat LUSI saat ini. Saya ditanya : gus, kamu mau dan bisa men-organize acara ini di Jogja? Eidaaan po..., embuh lah..., siapa tertarik memgembangkan wacara ini, biarlah GGPE terjadi perbedaan pendapat secara saintifik untuk melihat bawah permukaan.., toh lumpur terus keluar sampai kapan? lalu Tim Nas mau bubar..., apa tidak salah kalau kita terus berdoa..dengan melihat penanganan yang multidisiplin di permukaannya..., ternyata Kepres Tim Nas Penanganan Lumpur, dengan plus dan minus-nya masih perlu kita kembangkan sumbang saran untuk mencari solusi... Budal disit ke Ombilin dan Sawahlunto... agus hendratno R.P. Koesoemadinata [EMAIL PROTECTED] wrote: Namanya juga surat terbukan, silahkan saja. - Original Message - From: Rovicky Dwi Putrohari To: Sent: Sunday, February 25, 2007 4:34 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Surat Terbuka Kepada Ketua Umum IAGI-1 Wah saya tambah kaget ketika membaca bahwa penulis di GSA Richard Davies, juga
Re: [iagi-net-l] Mendorong komunitas Pecinta Alam Jatim sebagai pembelajar kebencanaan
Yth. IAGI-net Acara yang kami maksud ini adalah : Sarasehan Pecinta alam Jawa Timur dengan Topik : Partisipasi Kelompok Pecinta alam dalam Mitigasi dan Tanggap Darurat Bencana Alam. pelaksanaan : 23-25 Februari 2007 tempat : kampung Ngancar dan sekitarnya, lereng timur laut g.lawu, magetan sarasehannya dilaksanakan di pendopo kecamatan ngancar, Magetan. panitianya : Pecinta alam Bhiraswapa Univ.Merdeka Madiun dan gabungan PA Jatim (termasuk AMC Malang). Turut hadir dan mendukung sarasehan ini adalah : 1. Eko Yulianto / peneliti geodinamik LIPI 2. Yakobus Koekeritz / anggota Komisi III DPR-RI 3. Andang Bachtiar / geologist, AMC Malang 4. Ridwan Suhardi / deputi kantor menristek 5. Agus Hendratno / IAGI Yogya, pembina PA, HMTG UGM 6. Kepala kesbanglingmas Madiun, magetan, ponorogo, pacitan 7. Irsyat Syukur / IAGI Jatim, aktivis LSM 8. AMC Malang 9. PA di Madiun dan Magetan, dll kota di Jatim Salah satu agendanya adalah mengembangkan jaringan PA (khususnya di Jatim bagian barat) dalam penanganan bencana geologi (mitigasi dan tanggap darurat), sehingga muncul pemahaman yang sama dan sinergi dengan berbagai stakeholder dalam penanganan bencana geologi di Jawa Timur khususnya. Kalau ini terbentuk, maka pola-pola pembelajaran penanganan bencana geologi berbasis masyarakat dapat terus kita kembangkan dan kita sosialisasikan ke berbagai elemen masyarakat. nah, PP-IAGI atau Pengda IAGI atau elemen organisasi kebumian mana saja dapat berkolaborasi dengan jaringan PA yang telah ada, juga sangat bagus. Mas Eko Teguh, termasuk salah satu geologist yang saya kenal telah membangun jaringan PA di Yogya (juga Jawa Tengah) untuk masalah manajemen bencana geologi berbasis masyarakat. Mas Eko, kamu datang juga sangat bagus, bisa share kepada teman-teman di Jatim. Datang wae..rek.. Urusan saksi ahli geologi dalam gugatan class action, kemarin saya kedapuk jadi saksi ahli geologi dalam sidang gugatan class action di Pengadilan Negeri Sleman, 23 Januari 2007. Gugatan dari kelompok masyarakat dan LSM yang ada di sekitar K.Gendol, Lereng Merapi kepada lurah setempat, camat setempat dan bupati sleman. Saya dihadirkan sebagai saksi ahli geologi oleh kuasa hukum penggugat (Warga dan LSM) dan saya didampingi oleh beberapa staf KLH (karena bagi Kementrian LH kasus ini cukup menarik sebagai pelajaran LH di Indonesia terkait dengan penanganan becana dan galian C). Kasus gugatannya adalah : proyek normalisasi sungai gendol (sebagai bentuk penanganan bencana aliran lahar) dengan hasil penggalian normalisasi sungai yang kemudian dijual (masuk dalam kategori pertambangan dengan alat-alat berat oleh pihak pemerintah). Disini adalah permasalahan sosial dan lingkungan yang kompleks; juga prosedur SIPD bahan galian C (pasir Merapi) yang tidak jelas dan tidak transparan. Tapi sebagai saksi ahli geologi (yang kebetulan mempunyai bimbingan TA di K.Gendol, dan juga sering main di K.Gendol), saya menceritakan apa adanya sesuai dengan data dan fakta serta kompetensi bidang geologi lingkungan pertambangan, dan kebencanaan yang saya pahami. Siapa yang menang, saya tidak tahu sekarang ini. biar saja Whaalahh, belum usai kasus itu, saya dan wayan warmada, besok tangal 1 Maret 2007, dipanggil Pengadilan Negeri Sijunjung-Sawahlunto, Sumbar dihadirkan sebagai Saksi Ahli Geologi dalam kasus dugaan pengrusakan lahan perkebunan kelapa sawit (milik pengusaha dari Jkt) oleh kegiatan eksplorasi bijih besi yang legal dari Padang (yang didukung oleh ninik mamak dan lembaga adat setempat). Saya dan Wayan dihadirkan sebagai saksi oleh Kuasa Hukum tergugat (industri pertambangan). Beberapa bulan sebelumnya ; kami sudah dimintai keterangan oleh Reskrim Ekonomi Polda Sumbar dan sudah fieldtrip ke lokasi sengketa itu di wilayah Dharmasraya, Sumbar. Yang saya wanti-wanti kalau menghadapi hal-hal seperti, ntar kalau balik ke Jogja jangan dihadang di jalan yaa. Kami ikhlas sebagai saksi ahli untuk memberikan pembelajaran kebumian demi tegaknya hukum yang betul-betul mampu memberikan keadilan bagi semuanya... yach...beginilah indonesiaku... salam agus hend - PA Magmagama.89 HMTG UGM ET Paripurno [EMAIL PROTECTED] wrote: pak syaiful, maap saya belum kenalan sama sampeyan.. saya eko teguh paripurno. geologiawan (bukan geologiwati), anggota iagi nomor 1529 (yang jarang bayar iuran). pekerjaan pelatihan2 itu dilakukan pusat studi manajemen bencana upn veteran yogyakarta (tempat parkir saya), yang bekerja sama dengan organisasi mahasiswa / masyarakat di sekitar kawasan rentan itu. lebih jelasnya begini (kalau malah lebih tidak jelas, maaf yaa). masyarakat merasa kesulitan mencari saksi ahli geologi sebagai saksi ahli ketika mereka melakukan gugatan (class action misalnya). walaupun diajukan oleh penggugat, tentunya ahli geologi tersebut diharapkan menegakkan kebenaran. istilah berpihak pada kelompok rentan tersebut tolong lebih dimaknai pada mau bekerja untuk kelompok rentan. masyarakat biasanya melakukan gugatan melawan
RE: [iagi-net-l] Netralitas sebagai saksi ahli dalam kasus kegeologian
Saya sebetulnya juga tidak tahu persis. Untuk kasus gugatan class action antara normalisasi sungai vs penggalian sirtu di K.Gendol, Lereng Merapi, itu semula dari pihak pengacara class action meminta KLH dan Pusat Studi Lingkungan Hidup UGM untuk mencarikan saksi ahli geologi, lalu KLH dan PPLH UGM mencari 2 dosen yang sering bersentuhan dengan penambangan dan kebencanaan dari sisi lingkungan, kemudian ditunjuklah Dr. Dwikorita Karnawati. Tetapi ibu Rita saat itu sedang naik haji, maka meminta saya (yang kebetulan pernah melakukan penelitian di K.Gendol dan juga punya bimbingan mahasiswa di situ) dan salah satu dosen Hukum Lingkungan dan FH UGM. Hampir 1 bulan, untuk mengambil keputusan bersedia atau tidak. Lalu saya minta kesempatan mempelajari kasus gugatannya. Nah, keputusan saya ambil bersama kawan dari hukum lingkungan FH, kemudian kita harus bersifat netral dalam memberikan keterangan kesaksian sesuai dengan pengetahuan kegeologian dan lingkungan yang related dengan kasus tersebut. dan diberi kesempatan untuk melihat ke lapangan sebagai bentuk investigasi. Sama, seperti kasus di Dharmasraya, Sumbar (konflik antara industri tambang yang sedang eksplorasi dengan industri penggarap perkebunan kelapa sawit di lahan milik adat dan ninik mamak,: saya dan Wayan Warmada minta untuk investigasi ke lokasi yang dipersengketakan dan melihat kegiatan yang dikerjakan industri tambang. Kami selalu mengatakan, bahwa kami akan bersikap netral (dan sesuai yang saya pahami secara teknis dari kasus yang berhubungan dengan kegeologian tersebut) baik di depan penyidik Polda maupun di depan majelis hakim. Pernah, dari kasus lain, ketika saya mau diarahkan dalam investigasinya, maka saya mundur dan mohon maaf tidak bersedia jadi saksi ahli. Nah, dari pengalaman itu, kami seperti memberikan kuliah atau ceramah saja (sesuai topik yang dibikin kasus) kepada majelis hakim, kuasa hukum tergugat atau kuasa hukum penggugat. Jadi tanya jawabnya seperti diskusi ilmiah. Memang ada beberapa pertanyaan hakim atau pengacara yang menjebak, tapi sejauh kita paham dan menguasai teknisnya, ya..sampaikan apa adanya. Jika kita tidak tahu pada hal-hal tertentu karena (misal kekurangan data) yaa..kita jujur sampaikan bahwa kita tidak tahu. Sebagai guru, kami harus mengatakan apa adanya. (itu yang sering kami katakan sebagai pembukaan di depan hakim dan penyidik polri). Apa yang kami katakan bisa jadi memberikan keringanan pada pihak yang satu, tapi juga bisa memberatkan / membatalkan dakwaan dari pihak yang lain. Kemudian bisa dikatakan bahwa plus minus hasil investigasi ahli geologi, juga dapat diberikan. Karena tafsiran ahli geologi nanti akan menjadi referensi tafsir hukum bagi majelis hakimnya. Yang lebih penting, kita harus jujur dan ihklas, juga pasrah dengan pengetahuan yang diberikan Allah dan disampaikan dengan metode pembelajaran yang cantik (tidak menggurui..). Beberapa pertanyaan awal : setelah disumpah dengan kitab suci... 1. saudara saksi ahli, apa latar belakang pendidikan? 2. apa latar belakang pengalaman atau penelitian yang relevan dengan kasus yang disidangkan ini ? 3. apa saudara pernah ke lokasi yang disengketakan ? 4. jika pernah, apa yang dapat saudara ceritakan secara ilmiah dari yang saudara lihat? 5. coba jelaskan hal.sesuai kasusnya (biasanya permasalahan teknisnya) 6. bagaimana pendapat keilmuan saudara tentang yang disengketakan ini? dst...dst.. jadi lebih banyak permasalahan teknis dan keilmuan saja, yang relevan dengan kasus tersebut. nuwun, agus Sukmandaru Prihatmoko [EMAIL PROTECTED] wrote: Nimbrung and nanya sedikit.. Adakah persyaratan menjadi saksi ahli di pengadilan. Mas Agus boleh ditularkan ilmunya. Misalkan... saya (yang berkecimpung di dunia eksplorasi mineral) diminta oleh perusahaan tambang yang sedang terjerat kasus di pengadilan untuk jadi saksi ahli ... mungkin gak ya?? Kalaupun mungkin, saya akan berpikir 11 kali untuk menerimanya karena mungkin saya akan merasa tidak kompeten, juga spt yang mas Agus katakan saya akan dianggap membela perusahaan, dan ujung-ujungnya (lebih) dimusuhi LSM. Atau misalkan Mas Rovicky (yang pendekar migas) diminta untuk jadi saksi ahli untuk perusahaan migas yang sedang bermasalah di pengadilan, bgmn bersikap... (nodong nih..) Salam - Daru -Original Message- From: Ismail Zaini [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, February 21, 2007 7:10 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Mendorong komunitas Pecinta Alam Jatim sebagai pembelajar kebencanaan Lho Mas Agus kalau sebagai saksi Ahli yang meminta oleh salah satu Kuasa Hukum yang lagi berperkara opo tidak ada unsur subyektifitasnya , Mungkinkah juga Kuasa hukum dari pihak yang satunya nanti akan mendatangkan geologist lain. Kenapa kok tidak pengadilannya saja ya mendatangkan saksi Ahli nya .sebagai pertimbangan untuk memutuskan perkaranya maaf aku gak ngerti seluk beluk
[iagi-net-l] Mendorong komunitas Pecinta Alam Jatim sebagai pembelajar kebencanaan
Satu event yang sangat menarik dan fenomenal, sekalipun tidak terlalu wah dan dalam lingkup yang terbatas, kawan-kawan pecinta alam di jawa timur mencoba menjembatani antara hobby dan pengetahuan tentang jelajah dan petualangan kepada kegiatan survey yang related dengan wilayah rentan bencana kebumian. Acara tersebut digelar di sebuah pedesaan, di lereng G.Lawu dekat Telaga Sarangan, Magetan, tanggal 23 - 25 Februari 2007. Acara tersebut akan menghadirkan beberapa narasumber baik dari anggota dewan, ilmuwan, akademisi, birokrat, profesional, industri, juga kawan-kawan dari IAGI. Juga kawan-kawan pecinta alam seabrek..di kampung arek-arek jawa timur. Perhelatan di pendopo kampung lereng pegunungan (yang kemungkinan juga rawan longsor, muga-muga tidak terlalu mengkhawatirkan jika hujan), dan menginap di rumah-rumah penduduk, tersebut diharapkan dapat memberikan atmosfer bahwa kegiatan pecinta alam tidak sekedar naik gunung, diklat SAR, panjat tebing, dll namun mampu memberikan sumbangsih (sekalipun kecil) kepada elemen masyarakat bawah tentang kesadaran akan kerentanan bencana kebumian. Andaikan, seluruh pecinta alam di Indonesia, baik di pusat, di daerah, di kampus-kampus, berhasil kita edukasi tentang masalah kebencanaan dan kemudian mereka mampu mendorong terciptanya model-model sosialisasi ke arus bawah, betapa besar energi yang dapat dihemat oleh komunitas profesi kebumian, instansi pemerintah pusat dan daerah dalam rangka pendidikan kebencanaan. Kita sering melihat kawan-kawan pecinta alam melakukan perbantuan SAR dalam berbagai musibah kecelakaan dan bencana alam dimana saja, tapi suatu saat akan banyak pecinta alam terjun melakukan edukasi kebencanaan kepada masyarakat secara langsung. IAGI cukup lama bersinergi tentang dunia anak-anak muda di PA (pecinta alam). Kalau ini diteruskan dan terus dipupuk, oleh siapa saja yang mempunyai komitmen dan kepedulian kolektif terhadap edukasi bencana, maka itu jelas sangat membantu program meminimalkan resiko kerugian akibat proses-proses kebumian yang kemudian jadi bencana. Ayo-ayo...yang ingin berakhir pekan di kawasan wisata pegunungan Telaga Sarangan, Magetan (kaki gunungapi Lawu), datanglah. dan nikmati makan jagung rebus, pisang rebus, kacang rebus, telo rebus, gembili rebus dan wedang ronde, jahe, teh nasgitel, dalam udara yang dingin.(bisa juga refershing dari aktivitas sehari-hari...). Whalah...iki promosi...to, yaaa...biar banyak teman saja...daan mencoba empati kepada mereka yang telah menginisiasi model-model pembelajaran semacam ini salam agus - magmagama.89 / HMTG UGM. iagisek [EMAIL PROTECTED] wrote: YTH. BAPAK/IBU ANGGOTA IAGI IAGI bekerjasama dengan BPPT, Badan Geologi dan LIPI Menyelenggarakan International Geological Workshop on Sidoarjo Mud Volcano, pada : Tanggal : 20-21 Februari 2007 Pukul : 08.00 - 18.00 WIB Tempat: Auditorium BPPT Gedung II BPPT Lt. 3 Jl. MH. Thamrin No. 8 Jakarta 10340 Untuk memastikan anda mendapatkan tempat, segera reservasi ke Sekretariat IAGI : SUTAR - LINA Telp/Fax :(62-21) 8370.2848, 8370.2577 e-mail : [EMAIL PROTECTED] *** IAGI in Cooperation with BPPT, BG and LIPI International Geological Workshop on Sidoarjo Mud Volcano Schedule February 20-21 2007, BPPT Auditorium, Jakarta WELCOME OPENING * Achmad Luthfi (President of IAGI) * Prof. ir. Said D. Jenie, Sc.D (Ka BPPT) Ir. Bambang Dwiyanto, Msc (Ka Badan Geologi) Dr. Herry Haryono (Deputi Bid. Ilmu Pengetahuan Kebumian, LIPI) KEYNOTE Speakers * Prof. Dr. James Mori, Kyoto University, Japan * Dr. Djadjang Sukarna, Pusat Survei Geologi TECHNICAL SESSIONS Technical Session 1: Geology and Mud Volcanoes of East Java Chairpersons: Dr. Iskandar Zulkarnain, Geoteknologi LIPI Dr. Agus Guntoro, Trisakti University Speakers * Dr. Syamsu Alam, IAGI - Geophysical Studies of Mud Extrusion in Porong, Sidoarjo * Dr Adi Kadar, Dr. Darwin Kadar Dr. Fahroel Aziz - Stratigraphy of Banjarpanji -1 and Surrounding areas. * Dr. Edy Sunardi, IAGI - Mud Extrusion in Sidoarjo, East Java * Dr. Adriano Mazzini, Oslo University - Pulsating Quasi Hydrothermal Mud Volcanism at LUSI, Indonesia Technical Session 2: Drilling of Banjarpanji-1 Chairpersons: Bambang Purwohadi, APMI Dr. Andang Bakhtiar, Independent Geologist Speakers * Edi Sutriono, LBI - Drilling Chronology of Banjarpanji-1, Sidoarjo, East Java. * Dr. Doddy Nawangsidi, ITB - Engineering Look at Banjarpanji-1 Incident * Arief Budiman, IAGI - Mud Shows While Drilling Banjarpanji-1 Technical Session 3: Earthquake, Mud Volcanism and Geothermal Chairpersons: Prof Dr. Bambang Pratisto, UPN Veteran Ir. Benyamin Sapiie PhD, ITB Speakers * Dr. Katsuhiro Fujisaki, The Geo-pollution Control Agency, Japan - Abnormal Gas Pressure Caused by Big Earthquakes * Sayogi Sudarman, Independent Earth
Re: [iagi-net-l] Mengapa 20 tahun aman kok sekarang banjir ?
Patut juga kita berharap pada RUU tata ruang. Namun yang lebih faktual, ke depan adalah siapa yang menyusun tata ruang. paradigma uu tata ruang selama ini adalaha pertumbuhan ekoonomi, yaitu mengatur fungsi ruang permukaan untuk kepentingan ekonomi, sementara tata ruang yang ramah lingkungan dalam diktum pasal-pasalnya lebih condong pada pemoles dari sebuah keputusan tata ruang. Beberapa hari yang lalu, Dept.PU menyelenggarakan Lokakarya Tata Ruang berbasis Bencana di Yogyakarta. Kita bisa lihat, kesadaran itu muncul setelah Bangsa ini dihujani berbagai bencana alam, sejak gempa dan tsunami Aceh, desember 2004 lalu, sehinga semua elemen bangsa ini berpikir agak serius tentang penataan ruang yang paradigma-nya tidak sekedar pertumbuhan ekonomi dan tidak sekedar permukaan, tapi perencanaan ruang yang lebih memperhatikan proses-proses kebumian dan karakter bawah permukaan. (jika disetujui lho...). Bahkan saya dengar, urusan tata ruang selama ini yang menempel di PU bisa jadi akan menjadi unit kementrian tersendiri. Hal ini mengingat begitu amburadulnya tata ruang di berbagai tempat di indonesia. Dalam suatu kesempatan di tahun 2006 saya mendapat kesempatan untuk menilai Rencana Tata Ruang (RTR) Kawasan Sindoro - Sumbing di Jawa Tengah oleh Dinas Permukiman dan Tata Ruang / Dinas Kimtaru Prop.Jateng. Jauh sebelum forum itu digelar, saya dikirimi dokumen RTR dan juga sedikit mempelajari karakter kebumian dari kawasan sindoro-sumbing (yang melingkupi 4 kab: Magelang, Wonosobo, Temanggung, Purworejo). Saat itu, beberapa diktum perencanaan yang saya kritisi adalah : masalah cekungan air tanah; masalah kerawanan bencana gerakan tanah dan bencana kegunungapian versus dengan alokasi permukiman dan alokasi kawasan industri, masalah penambangan pasir-batu produk gunungapi yang berada di sepanjang koridor jalan negara, penambahan jumlah kawasan lindung (misal : area lindung mata air diperluas, area lindung resapan air tanah diperluas baik dst. Hal yang masih janggal, stake-holder dalam pembahasan RTR tersebut, pihak kehutanan tidak hadir. Akhir dari lokakarya tersebut, maka pihak Kimtaru bersedia merevisi hasil perencanaannya. Namun yang terjadi dalam diskusi saat itu, betapa alot-nya unsur-unsur kebumian dan proses kebumian, kami masukkan sebagai diktum perencaaan kawasan. Setelah itu, saya tidak tahu, karena produk RTR tersebut katanya akan segera dibahas di DPRD Propinsi Jawa Tengah. Untuk pak Turidho, pada permasalahan yang hampir sama (Desember 2006), saya mendapat kiriman dokumen Rencana Tata Ruang Wilayah Laut Pemkotamadya Batam, yang merupakan hasil revisi dari RTRW Kotamadya Batam. Nah, pada saat diskusi dg Walikota Batam, saya buka blak-blak-an bahwa ternyata RTR Kotamadya Batam (yang nyusun adalah Bepeda Batam dan konsultan), tidak mengakomodir fungsi-fungsi ekonomi pertambangan pasir darat dan maupun kerawanan banjir dan gerakan tanah. Fakta yang timbul ketika polimik penambangan pasir darat di wilayah Kotamadya Batam muncul pada periode (Agustus - November 2006), adalah kerawanan kerusakan lingkungan akibat penambangan pasir darat yang tersebar dimana-mana, tanpa alokasi pencadangan wilayah penggalian yang jelas, serta munculnya kerawanan gerakan tanah dan banjir yang cukup mengganggu perekonomian setempat dst.dst. Hikmahnya : sekalipun nanti RUU tata ruang yang saat ini sedang dibahas oleh pejabat-pejabat dan politisi; yang lebih penting adalah implementasi dari proses perencanaan tata ruang; apakah proses pembelajaran konflik-konflik ruang yang segala sumber masalahnya pada bumi yang kita huni ini, sudah dikenali karakter dan proses secara lokal untuk sebuah perencanaan ruang yang ramah lingkungan, nantinya. Ini sebetulnya bisa menjadi medan tempur dan pengabdian semua elemen IAGI baik di PP-IAGI atau Pengda-pengda untuk memobilisasi baik secara konseptual maupun teknis untuk membantu mengurai benang kusut-nya tata ruang di berbagai wilayah nusantara. mari kampanyekan program PP-IAGI (kayaknya ada tuh...) : geosain untuk perencanaan tata ruang yang lebih implementatif. Salam Agus Hendratno - Original Message From: Turidho (TURIDHO) [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Wednesday, February 7, 2007 8:54:15 AM Subject: RE: [iagi-net-l] Mengapa 20 tahun aman kok sekarang banjir ? Satu hal lagi yang patut menjadi harapan bahwa RUU mengenai tata ruang menyebutkan adanya sangsi bagi pejabat pemberi ijin mendirikan bangunan yang ternyata menyalahi RUTR. Semoga sangsi ini benar2 akan ditegakkan secara adil sehingga tidak sembarang ijin bisa diberikan. -Original Message- From: Winderasta, Wikan (wikanw) Sent: Wednesday, February 07, 2007 8:47 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Mengapa 20 tahun aman kok sekarang banjir ? Sebuah diskusi di RCTI tadi malam mengenai banjir antara lain Pak Sekda DKI, seorang Pak Marco (Ahli Tata Kota), dan seorang bapak anggota Komisi DPRD Hal yang menjadi kesimpulan
Re: [iagi-net-l] MISTERI CANDI BOROBUDUR. Lihat Potret Liputan 6 Siang SCTV 17 Fbr.
Mas Sulastama... Sangat menarik memang mengkaji wilayah danau purba di sekitar candi Borobudur tersebut. Memang rencana film tersebut akan dijadikan salah satu bentuk obyek wisata alam yang akan dikembangkan di Jawa Tengah. Dinas Pertambangan dan Energi Jawa Tengah, telah dan sedang mengemas berbagai fenomena kebumian di jawa tengah yang akan dipromosikan menjadi aset geowisata : setelah Ceplok Teratai di Danau Purba, pihak Distamben Jateng akan menganggarkan kegiatan pengemasan aset geowisata melalui film dokumenter tentang Geologi Lembah Bengawan Solo Purba, tahun 2007-2008. Beberapa kawan geologist dari UPN Veteran (yang kebetulan sering dimintai masukan ke distamben jateng untuk urusan seperti ini). Saya sering mendapat informasi program-program tersebut, namun saya tidak mampu mem-follow up untuk lebih ber-sinergi dalam program-program pembelajaran publik bidang kebumian. Yaa.., saya mempunyai banyak keterbatasan.. Cerita lain, pada saat yang sama, Tim Geologi UGM (Salahuddin Husein dan Agus Hendratno) bersama dengan Tim Liputan 6 SCTV melalui Program POTRET, telah menyelesaikan syuting di lapangan selama 2 hari untuk mempublikasikan : Fenomena Patahan Bumi (Berkah dan Bencana dari Patahan Bumi): dengan penelusuran di sepanjang K.Opak dan Pegunungan Selatan DIY (bukit Boyo di Gunungkidul, Gawir Piyungan, Parangendog-Parangtriris, tempuran K.opak dan K.oyo, Bukit Mundon-Cawas, Jokotuo- Bayat, dll), juga sedikit menyinggung Lumpur di Sidoarjo. Kabar terakhir dari Liputan 6 SCTV, program POTRET akan ditayangkan pada 17 Februari 2007, Sabtu siang pukul 12.30 wib (setelah News Liputan 6 Siang), dengan durasi 30 menit (plus iklan). Kami mencoba mengeksplorasi program tersebut ke arah pendidikan kebumian untuk publik. Kita mengedepankan bahwa patahan bumi tidak sekedar menggerakkan terjadi bencana tetapi patahan bumi juga mempunyai manfaat ekonomis untuk eksplorasi sumberdaya bumi (migas, air tanah, mineral, panabumi dll). Kebetulan, saya turut merancang skenario dan ide cerita dalam film singkat itu, dengan narasumber utama : Mas Salahudin Husein (yang kebetulan ada di Jogjakarta), yaa..sedikit kayak : Jejak Petualang di saluran tv lain. Harapan dari Liputan ini adalah adanya proses pembelajaran ke publik tentang fenomena kebumian yang lagi aktual, dengan bahasa-bahasa yang ilmiah populer. Sebelumnya program POTRET Liputan 6 SCTV juga sudah menayangkan tentang : Berkah dan Bencana dari Merapi, yang narasumbernya : Mas Eko Teguh Paripurna (Geologi UPN Yogya). Kepada teman-teman, silahkan dipirsani.., untuk dicermati dan masukan-masukan untuk merancang program-program serupa di kemudian hari dengan media televisi Program POTRET - Liputan 6 Siang SCTV 17 Februari 2007 pkl.12.30 wib (semoga redaksi liputan 6 tidak mengubah jam tayang tersebut). Terima kasih mas Rovicky(ono opo iki.) Salam Agus Hendratno - Original Message From: Sulastama Raharja [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED]; iagi-net@iagi.or.id Sent: Tuesday, February 6, 2007 5:30:05 PM Subject: [iagi-net-l] MISTERI CANDI BOROBUDUR ; Ceplok Teratai di Danau Purba Sekedar copy paste dari koran Jogja, salam, tomo Tuesday, 06 February 2007, * MISTERI CANDI BOROBUDUR ; Ceplok Teratai di Danau Purba * *BOLEH *percaya, boleh tidak: Candi Borobudur ternyata dibangun di atas sebuah danau purba. Dulu, kawasan tersebut merupakan muara dari berbagai aliran sungai. Karena tertimbun endapan lahar kemudian menjadi dataran. Pada akhir abad ke VIII, Raja Samaratungga dari Wangsa Syailendra lantas membangun Candi Borobudur, dipimpin arsitek bernama Gunadharma, selesai tahun 746 Saka atau 824 Masehi. http://www.kr.co.id/display.php?url=http://222.124.164.132/iklan/selasa/display.html/kr-04h.jpgHasil kajian geologi yang dilakukan Ir Helmy Murwanto MSc, Ir Sutarto MT dan Dr Sutanto dari Geologi UPN 'Veteran' serta Prof Sutikno dari Geografi UGM membuktikan, keberadaan danau di kawasan Candi Borobudur memang benar adanya. Penelitian itu dilakukan sejak 1996 dan masih berlanjut sampai sekarang. Bahkan, tahun 2005, penelitian tentang keberadaan danau purba itu oleh Dinas Pertambangan dan Energi Propinsi Jawa Tengah, CV Cipta Karya dan Studio Audio Visual Puskat, dibuat film dokumenter ilmiah dengan judul 'Borobudur Teratai di Tengah Danau'. Hipotesa kawasan Candi Borobudur merupakan danau, pertama dikemukakan seniman-arsitek Belanda, Nieuwenkamp, tahun 1930. Dalam bukunya berjudul 'Fiet Borobudur Meer' (Danau Borobudur), dikemukakan, Candi Borobudur diimajinasikan sebagai Ceplok Bunga Teratai di tengah kolam. Kolam tersebut berupa danau. Karena morfologi di sekitarnya dikelilingi pegunungan Menoreh dan gunung api. Tapi hipotesa itu dianggap ilusi belaka oleh Van Erp, yang memimpin pemugaran Candi Borobudur pada tahun 1907-1911. Bahkan dianggap sebagai pendapat yang ngayawara, karena tidak didukung bukti-bukti kuat seperti prasasti tentang adanya
Re: [iagi-net-l] Teriaknya para ahli, bingungnya para politisi === Re: Hal: [iagi-net-l] Banjir Lagi
Kunci dari segala kebingunan para politisi dalam menanggapi dan mengantisipasi berbagai jenis bencana juga berbagai tipe tafsiran / pendapat para ahli, karena kurangnya kultur pendidikan di negara ini. Negara ini dibangun lebih condong mengagungkan 'kekuasaaan dan pertumbuhan ekonomi yang berbasis pada kekuasaan beda dengan negara tetangga yang membangun karakter bangsa melalui kultur pendidikan yang berkelanjutan, sinergi, dan ngeh terhadap kebutuhan elemen dasar pendidikan bangsa. Kita tidak. Ini memang masalah kultur yang sudah sistematis terbangun di bangsa ini. Biarkan saja, toh..., kalau mau hancur yaa..ben hancur semua saja. Alam memang sedang stress jiwa dan perasaannya karena pembangunan selama ini lebih mengedepankan eksploitasi yang melebihi perasaan alam itu sendiri..., tunggu kehancurannya... Masih ada bencana yang lebih besar lagi yang akan merepotkan bangsa ini.. tapi jangan putus asa, kita masih berjuang untuk meraih kemerdekaan di bangsa ini Salam, gus hend Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED] wrote: Mnurutku kebenaran apa yang dipikirkan para ahli belum tentu sesuatu yang dapat diimplemetasikan. Jadi sulit kalau tolok ukur implementasi menjadi sebuah tolok ukur menentukan bener dan salah secara ilmiah. Ambil contoh kontroversial saat ni adalah kebijakan Kyoto Protocol tentang perubahan iklim global. Walopun scientis Amerika banyak yang yakin kalau pemanasan global akibat emisi karbon, tetap saja pemerintah Amrik tidak (belum) meratifikasi Kyoto protocol. Mengapa ? Menurutku karena Amerika belum siap dengan ratifikasi itu. Implemetasi politis tidak menguntungkan Amrik. Apakah Amrik tidak menggunakan science dalam keputrusan politiknya ? Wehehehe Tentusana aku yakin Amrik menggunakan kajian ilmiah dalam mengambil keputusnnya. Tetapi yang dimaksud ilmiah bukan sekedar science saja. Ilmu politik, ilmu sosial, ilmu pertahanan serta ilmu hidup mereka dikaji dengan ilmu-ilmu dsara ilmiah juga. Misalnya dengan perhitungan matematis khusus, atau discision making tool yang tepat dengan paramater sos, pol, han - kam, dsb. Walaupun demikian, setiap keputusan akan bias dengan kepentingan pemimpin itu akan selalu saja ada (lah wong namanya saja politik). Tetapi, kalau dimat-amati, mereka di Amrik tidak terburu-buru didahului kepentingan sesaat saja. Bias ini selalu saja akan ada pada tahap akhir keputusan pengambilan action. Itulah sebabnya saya menyarankan untuk berpikir dengan dasar ilmiah terlebih dahulu apa adanya. Jangan buru-buru mengarahkan kepentingan sebelum kajian ilmiahnya selesei. Soal pengambilan keputusan itu tentunya tidak hanya didasarkan pada kajian ilmiah saintifik fisis saja (termasuk geologi). Dan bukan berarti bahwa kalau dijalankan pemerintah itu berarti sebuah legitimiasi kebenaran science looh. rdp On 2/6/07, Andang Bachtiar wrote: Saya mendadak jadi sangat tergelitik dengan kesan umum di kalangan para ahli bahwa dari dulu para ahli sudah teriak2 tentang hal ini (banjir). Pernahkah kita sadar, bahwa para ahli pun punya banyak masalah dalam memutuskan bersama mana yang benar dan mana yang salah dalam suatu masalah. Bukan hanya tentang banjir, tentang optimisme dan pesimisme peningkatkan produksi migas-pun sudah dicontohkan dalam milis ini bahwa ahli mineral economics Dr Kurtubi-pun berbeda pendapat dengan ahli ttg hal yg sama yaitu Dr Purnomo Yusgiantoro. Nah, kebetulan yang terakhir itulah yang mempunyai kekuasaan untuk menentukan pendapat mana yang dapat dipakai untuk diimplementasikan dan mana yang tidak. Maka, sementara ini, kebenaran para ahli terletak pada siapa yang punya akses terhadap kekuasaan untuk mengimplemantasikan menjadi kebijakan operasional. Belum lagi kalau kita bicara soal Lumpur Sidoardjo . apakah itu akibat gempa, akibat pemboran, akibat aktifitas geothermal,... apakah itu bisa dihentikan, atau hanya dihambat, atau sama sekali tidak bisa dihentikan, apakah itu yang salah alamnya, manusianya, prosedurnya, perushaannya, lembaganya, atau pemberi ijin-nya (atau rakyat-nya) .. tidak akan pernah terjadi kata sepakat dari para ahli, karena sejauh menyangkut masalah saintifik akan selalu ada dissenting opinion Nah, maka: bingunglah para politisi. Salam adb - Original Message - From: yogi priyadi [EMAIL PROTECTED] To: Sent: Tuesday, February 06, 2007 3:49 PM Subject: Re: Hal: [iagi-net-l] Banjir Lagi bung...bukannya para ahli emang udah dari dulu teriak2 tantang hal ini..sebenernya yang paling penting mah kemauan dari pihak pemerintah, mau ga mereka denger dan mengacu pendapat para ahli selagi tawaran untuk bikin mal, perumahan,kawasan bisnis dan belanja lebih menggiurkan secara ekonomi...lagian toh banjir besar cuma dateng tiap 5 tahun, dan paling lama 2 minggu aja kerendem.. orang jakarta mah tahan banting, ntar juga lewat sebulan udah lupa...lagian 5 tahun kedepan belum tentu kepilih lagi...hehe rgds, yogi priyadi
Re: [iagi-net-l] Scientists: Mudflow caused by drilling, not natural ! The LUSI CODE
Betul-betul lembaran hitam dan tidak terpecahkan. Bagaimana kalau ditulis saja sebuah narasi saintifik tentang The LUSI CODE, seperti karya Dan Brown menulis The Da Vinci Code Teka-teki LUSI yang tidak mudah terpecahkan, kita anggap sebuah The LUSI CODE saja. Seandainya, tapi ini seandainya lho Data primer yang berupa log, cutting, core, penampang seismik, geolograph, daily geological report dan daily drilling report dari sumur BJP-1 (hingga 29 mei.2006) dan juga data-data geologi bawah permukaan di lapangan Wunut dan Porong, dibuka bersama-sama oleh para geosaintis Indonesia (yang berkompeten) demi kepentingan pembelajaran bersama untuk kepastian perlindungan ummat dan lingkungan dalam penanganan bencana luapan lusi (bukan untuk kepentingan bisnis migas), sehingga barang yang menjadi sebab musabab-nya atau asbabun nuzull-nya, lumpur itu keluar benar-benar dapat diketahui secara clear. Sekalipun dalam geologi, perbedaan interpretasi pasti ada walaupun barang-nya sama. Memang interpretasi geologi itu : meyakinkan suatu tafsiran kepada pihak lain, yang diri kita belum tentu yakin 100% (hanya mendekati kebenaran faktual). hanya masalahnya adalah : bahwa data-data geologi eskplorasi bawah permukaan sifatnya protected oleh regulasi migas oleh pemerintah, sehingga berbagai dunia persilatan tentang LUSI selama ini tidak bisa clear. Kondisi yang demikian mengakibatkan lemahnya: atau tidak berimbangnya kontribusi faktual iptek kebumian (GG, PE, DE, RE) terhadap keputusan politik dan bisnis dari pihak-pihak terkait yang mempunyai otoritas dalam pengelolaan migas, kontraktor migas, juga sektor-sektor terkait disekitarnya. Keramaian dunia persilatan / perdebatan teknis inilah yang kemudian mengakibatkan beberapa pihak dengan enteng melempar handuk terhadap kasus penanganan lusi. Jadilah lembaran hitam dalam sejarah eksplorasi migas dan sejarah penanganan bencana berbasis fenomena kebumian itu. Bagaimana kalau ranah perdebatan baik secara teknis, lingkungan, politik, dan bisnis tersebut dinarasikan menjadi sebuah The LUSI CODE.dan itu akan menjadi monumen bersejarah bagi generasi di kemudian hari. Ah..embuh laah... Yach, sekedar uneg-uneg, nambahi cerita-nya Prof. Koesoemadinata, ADB, dan Pak Dhe RDP..., dan tokoh-tokoh dunia persilatan ilmu kebumian salam tenan agushend. - Original Message From: R.P. Koesoemadinata [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Tuesday, January 30, 2007 5:52:31 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Scientists: Mudflow caused by drilling, not natural ! Saya kira Geoscience di Indonesia ini sekarang sedang mengalami lembaran hitam Sewaktu saya menulis suatu artikel di koran bahwa Lumpur panas Sidoardjo dapat dialirkan dengan aman ke laut, mass media berebutan mengejar saya untuk interview, bahkan artikel itu di terbitkan kembali oleh salah satu koran Jakarta. Kompas menyesalkan saya mengirimkan artikel ke koran lain, karena dia ingin menerbitkannya. Tetapi ketika saya menulis artikel bahwa semburan lumpur Sidoarjo adalah gejala alam yang disebabkan/dipicu ulah manusia, Kompas mentah-2 menolak artikel tersebut, tidak ada satu media yang mau memuat artikel tersebut. Saya kira mass media kita sangat berpihak, ingin menerbitkan opini yang disenanginya saja. Wassalam RPK - Original Message - From: Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Cc: HAGI-Net [EMAIL PROTECTED]; migas indonesia [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com; MediaCare mediacare@yahoogroups.com Sent: Monday, January 29, 2007 4:52 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Scientists: Mudflow caused by drilling, not natural ! On 1/29/07, Nataniel Mangiwa [EMAIL PROTECTED] wrote: Pak Rovicky, Boleh tahu, bagaimana pendapat Pak Rovicky sendiri? Final answernya apa (versi Pak Rovicky)? Kalau dari hasil membaca saya tentang tulisan Pak Rovicky di blog, Pak Rovicky lebih condong setuju dengan pendapat ini: Mudflow caused by drilling, not natural. Soalnya..banyak geologist dan orang awam yang mengunjungi blog Bapak, yang kemungkinan saja pembaca-pembaca tersebut akhirnya menjadikan blog Bapak sebagai 'reference'. Terlepas dari mana yang benar atau yang kurang benar, yang jelas statement 4 bule ini sangat tegas (NOT natural). Terimakasih, Natan (salah satu pengunjung blog) Nathan Aku sendiri berusaha mengungkapkan semuanya tanpa berpihak. Ini tujuan aku membuat blog supaya semua melihat fakta apa adanya tanpa pretensi, bahkan boleh berdebat dan memaki-maki, wong aku ngga memoderate komentar, kecuali SPAM. Aku memang cenderung berpendapat dipicu oleh pemboran. Tetapi disisi lain saya juga menginginkan supaya jangan sampai pembaca bias atas pendapat saya, tapi sulit juga, ya :) Ya kalau mereka merefer pendapat saya boleh saja, tetapi saya juga merefer yang sebelumnya. dst dst. Btw, beginilah sulitnya mengungkap fakta tanpa pretensi keperpihakan ya :( Dulu
Re: [iagi-net-l] TEMUAN ARTEFAK : ADA SARAN ??? Kontak Pemda Ponorogo??
Pak Miko Yth. Bolehkah informasi pak miko ini saya sampaikan ke Ketua Bappeda Ponorogo. Saya kebetulan dekat dengan ketua Bappeda PONOROGO tersebut, yang juga punyak staf geologi lulusan ITB, UGM, dan UPN. Saya tidak bermaksud apa-apa, hanya karena kami sering kabar kabari dengan kawan-kawan di Pemda PONOROGO, maka alangkah baiknya ini disampaikan ke Pemda, kemudian kita tunggu responnya atau kita arahkan, bagaimana baiknya tentang temuan ARTEFAK tersebut. Saya pribadi sering ke daerah Slahung - Tegalombo atau di K.Baksoko, Punung (PACITAN), tapi untuk main-main saja dengan beberapa mahasiswa kami. Sehingga informasi ini bisa jadi menjadi potensi unggulan wisata alam Ponorogo yang sekarang ini cenderung menurun. Budaya REOG di Ponorogo dan Budaya ARTEFAK yang ditemukan di Slahung Ponorogo, kalau bisa dikemas dan dipersepsikan atau dikondisikan dengan pemaknaan ilmiah dan kebudayaan yang adiluhung, saya kira sangat baik untuk upayakan keberadaanya dan dijaga eksistensinya bagi generasi di kemudian hari. Salam Agus Hendratno / Geologi UGM / IAGI DIY-Jateng Hp.0815.686.8523 --- miko [EMAIL PROTECTED] wrote: Pak Rovicky, Ide penyimpanan benda prasejarah di ruang maya tentunya sangat bagus. Hal ini rasanya telah dilakukan oleh Museum Geologi Bandung. Hanya kalau bisa memamerkannya langsung ke masyarakat yang tak punya akses ke ruang maya, tentunya akan lebih bagus lagi. Masalah tempat ? Walahaula .. kalau Tuhan menghendaki, maka tak ada hal yang tak mungkin. Sebetulnya sangat sayang kalau ribuan artefak karnelian berkualitas batumulia yang berkaitan dengan peradaban manusia Paleolitikum sampai Neolitikum tersebut tersimpan terus di peti (seperti halnya benda2 tinggalan manusia pra-sejarah dari Situs Gua Pawon hasil temuan KRCB dan Balai Arkeologi Bandung). Inilah yang jadi pikiran mang Okim dan rekan2 di KRCB . Salam batumulia, mang Okim Sent from my BlackBerry® wireless device -Original Message- From: Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED] Date: Sun, 28 Jan 2007 09:57:28 To:iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] TEMUAN ARTEFAK : ADA SARAN ??? Mang Okim pernah diberi kesempatan melihat koleksi artefak di Museum Geologi termasuk yang dari Kali Baksoko / von Konigswald. Sebagian besar koleksi tersebut masih tersimpan rapih di laci2 tertutup dalam ruang penyimpanan koleksi , tidak dipamerkan. Masalahnya tentu tempat. Kalimat Mak Okim diatas sebenernya sudah sering terdengar di kalangan musium-ist ... wah ini isitilah ngawunya librarians. Bagi mereka yg berkecimpung atau konsen dengan barang2 yg perlu dilestarikan tentunya tempat, space atau ruang sering menjadi kendala untuk menyimpan. Termasuk kita juga, bagaimana sulitnya menyimpan barang2 kenangan semasa SMA dulu, foto, buku2 kecil, catatan, bahkan mungkin surat cinta pertama yg ditulis di kertas merah jambu ... wupst. Perlukah menyimpan barang2 kunoi begini? ya tentu saja buat kita perlu. Sebenarnya bukan hanya kita yang konsen dengan milik kita saja. Barang langka merupakan hasil budaya. Budaya pun bisa dicuri. Sebagai contoj kongkrit Malaysia sedang mengumpulan hasil kebudayaan bangsa melayu bahkan Jawa untuk di klaim sebagai budaya Malaysia. Batik sudah beberapa dipatenkan di Malaysia, Sayangnya menyimpan barang lama-lama akan menumpuk. Ruang almaripun tak cukup. Sehingga kita memerlukan ruang khusus menyimpan koleksi kita. Salah satu ruang koleksi yaitu gedung musium tetapi gedung ini terbatas. Nah ruang yang masih luas hanyalah ruang maya ... virtual space. Mungkin saatnya kita menympan barang-barang artefak2 seperti ini dalam ruang maya. Semua parameter fisis diukur, geometri juga diukur, didiskripsikan dan disimpan dalam ruang maya utk disebar luasakan. rdp - siap melancong dan presentasi di Bali pada tahun 2007 ini??? ayo bersiap untuk PIT Bersama HAGI-IAGI dan asosiasi2 lainnya di Pulau Dewata!!! semarakkan dengan makalah-makalah yang berkualitas internasional... - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - Expecting? Get great news right away with email Auto-Check. Try the Yahoo! Mail Beta. http
[iagi-net-l] Pasir darat di pulau-pulau kecil vs KepMen KelautanPerikanan no.41/2000
Mendiskusikan masalah pengelolaan pasir darat di Batam khususnya dan pulau-pulau kecil di Kep.Riau bagaikan mengurai benang kusut. Saya mendapat kesempatan untuk menjadi mediasi dalam beberapa kasus pasir darat di Batam selama desember 2006 lalu. Kekhawatiran semua pihak untuk warning kegiatan pertambangan pasir darat (sebagian besar merupakan pasir kuarsa) di pulau-pulau kecil di wilayah Batam adalah nyata. Kegiatan itu ada yang illegal tapi juga ada yang legal (terutama di kab.bintan, lingga, juga di tanjung balai karimun). Permasalahan terjadi ketika semua aktivitas tersebut akan ditata, baik secara legalitas kegiatannya, tapi juga bimbingan teknis pengelolaan lingkungan tambangnya. Ada yang menarik, kalau mengacu pada KepMen Kelautan dan Perikanan No.41/2000 : bahwa kegiatan pertambangan di pulau-pulau kecil yang mempunyai batas luasan 2.000 km2, tidak diijinkan. Kalau aturan itu diikuti, mestinya tidak ada penambangan pasir darat, tanah urug, lempung di pulau-pulau kecil di wilayah Kep.Riau, karena di wilayah kep.riau semua pulau-pulau kecil, luasannya dibawah 2.000 km2. Blaik... Luas pulau terbesar di kep.Riau adalah p.Bintan seluas 1.163 km2. Fakta di lapangan, kalau teman-teman terbang dan mau mendarat di Batam, maka yang terlibat banyak pulau-pulau kecil yang sudah banyak galian, bahkan P.Sebaik, tidak lama lagi akan tenggelam (Batam Post). Konflik terjadi, karena tuntutan akan kebutuhan pasir darat dalam 4 tahun terakhir ini sangat tinggi, ketika penggalian pasir laut di wilayah Kep.Riau, dilarang sejak tahun 2003 oleh Keppres. Kebutuhan tersebut baik untuk pemenuhan bahan bangunan bagi pembangunan industri, permukiman dan infrastruktur di kep.riau juga di ekspor ke Singapura. Pada sisi lain, para pengusaha yang legal juga penambang yang ilegal, lebih senang menggunakan terminologi pasir darat daripada pasir kuarsa. Secara mineralogi, pasir tersebut SiO2-nya sampai kisaran 75 - 93%. Kemudian sejak Kep.riau jadi propinsi tersendiri dan wilayah Kota Batam diperluas secara administrasi meliputi beberapa pulau-pulau kecil di selatannya dan di baratnya, rupanya belum diikuti dengan regulasi yang terkait dengan penggalian bahan galian gol.C. Di Batam sendiri, ada Otoritas Batam (OB) yang merupakan lembaga dengan otoritas pusat dan mempunyai HPL (hak penguasaan lahan) untuk seluruh lahan di batam. Tetapi disana tidak ada mekanisme ijin pertambangan daerah (gol.C) yang ada hanya ijin cut and fill. Sementara di Pemerintah Kota Batam (tidak ada dinas pertambangan), belum mempunyai aturan dan mekanisme pengelolaan sumberdaya mineral. Padahal, kewenangan bahan galian C secara otonomi adalah kewenangan kota dan kabupaten, bukan pada propinsi. Lebih tragis lagi, banyak pengusaha real estate dan pengusaha kawasan industri yang mengajukan ijin pembukaan lahan ke Otorita Batam untuk industri atau permukiman, tapi hasil cut and fill-nya dijual ke Singapura sebagai aset pasir darat/ pasir kuarsa. Dalam hal ini Pemko Batam, tidak memperolah pajak penggalian, sampai hari ini. Kemudian, juga diikuti demonstrasi penggali pasir darat yang ilegal ke Dewan kota Batam, untuk minta dibuatkan aturan ijin penambangan. Tapi pada saat yang sama pemko Batam belum mempunyai mekanisme ijin penambangan galian C dan hak penguasaan lahan (HPL) masih dikuasai oleh otorita batam, blunder...tenan. Saya mendapat kesempatan untuk menjadi mediator kasus ini oleh pak Walikota. Saya mempelajari kasus itu 1 bulan, wira-wiri ke Batam. Kesempatan terakhir, saya presentasikan pemikiran-pemikiran tersebut sekitar 15 menit, di depan Pak Walikota, DPRD, Otorita Batam, Bapedalda, Dinas teknis di batam dan kepri, juga asosiasi pengusaha pasir darat kep.riau. Yang terjadi, bisakah semua ini diatur secara win-win solution dengan pendekatan good mining practise. Hambatan hukumnya adalah : Kepmen Kelautan dan Perikanan no.41/2000 yang melarang kegiatan pertambangan pulau-pulau kecil dibawah luasan 2000 km2. Apakah kep.Men tersebut bisa direvisi? Kalau bisa jalur lewat mana? Nah kebetulan, kemarin saat Lokakarya di Batam mbahas pasir darat ini, saya didampingkan dengan pejabat dari deputi lingkungan pertambangan KLH dan Direktorat Teknik dari ditjend.Minerba Pabum Dep.ESDM. Nah, yang berhak mengusulkan tersebut adalah dari ESDM, katanya. Sampai hari ini, solusi praktis belum clear, sementara itu banyak calon penggali pasir yang terus tanya ke Pemko Batam tentang solusinya bagaimana. Saat ini, saya sedang merancang solusi praktis. Moga-moga mediasi ini dapat terselesaikan dengan baik. Kalau mungkin: IAGI ke depan bisa mengangkat isu-isu tentang kegiatan tambang dan kelola lingkungan di pulau-pulau kecil dan pulau-pulau terluar Indonesia bersama pihak-pihak terkait. Memang pulau-pulau kecil di Indonesia juga rawan bencana geologi. ternyata..., walaupun urusan bahan galian golongan C (yang selama ini sering diremehkan, regulasinya)..ternyata panjang juga konflik dan intrik-intrik yang menyertai-nya.. demikian ceritanya.. Agus hendratno
Re: [iagi-net-l] Pasir darat di pulau-pulau kecil vs KepMen KelautanPerikanan no.41/200
Benz, saya tidak melakukan survei dan uji rinci, saya hanya diantar ke lokasi beberapa penggalian illegal di wilayah batam. Saya memang sengaja mengambil beberapa sample dari 6-7 lokasi penambangan pasir darat di batam dan pulau-pulau kecil tetanggganya pulau batam. Setelah saya proses, saya lihat dibawah mikroskop maka yang terbesar adalah kuarsa, lalu disusun felspar, kemudian dalam jumlah yang tidak seragam dijumpai : garnet, rutil, zircon, magnetit, apatit, andalusit,juga piroksen. Informasi yang saya terima dari pejabat di dinas perdagangan batam, pasir darat yang dibawa dari wilayah kep.riau tersebut, selain untuk reklamasi daratan singapura juga, diolah lagi untuk dimurnikan, dan diambil kuarsa-nya. Anda tahu, kuarsa itu bahan baku untuk industri gelas dan juga keramik. Tentunya nilai jual setelah di singapura lebih mahal, dari sekedar membeli secara legal atau illegal dari pemasok pasir darat dari batam dan wilayah kep.riau lainnya. Salam AGS --- benyamin sembiring [EMAIL PROTECTED] wrote: salam, Mas Agus, apakah punyadata komposisi mineral apa saja yang ada pada pasir tersebut? Adakah mineral-mineral lain selain SiO2? atau bisa lebih spesifikkah SiO2 nya? Disinyalir katanya, ada mineral berharga, sehingga sesugguhnya sangat rugi mengekspor pasir tersebut. salam benz Pada tanggal 07/01/12, Agus Hendratno [EMAIL PROTECTED] menulis: Mendiskusikan masalah pengelolaan pasir darat di Batam khususnya dan pulau-pulau kecil di Kep.Riau bagaikan mengurai benang kusut. Saya mendapat kesempatan untuk menjadi mediasi dalam beberapa kasus pasir darat di Batam selama desember 2006 lalu. Kekhawatiran semua pihak untuk warning kegiatan pertambangan pasir darat (sebagian besar merupakan pasir kuarsa) di pulau-pulau kecil di wilayah Batam adalah nyata. Kegiatan itu ada yang illegal tapi juga ada yang legal (terutama di kab.bintan, lingga, juga di tanjung balai karimun). Permasalahan terjadi ketika semua aktivitas tersebut akan ditata, baik secara legalitas kegiatannya, tapi juga bimbingan teknis pengelolaan lingkungan tambangnya. Ada yang menarik, kalau mengacu pada KepMen Kelautan dan Perikanan No.41/2000 : bahwa kegiatan pertambangan di pulau-pulau kecil yang mempunyai batas luasan 2.000 km2, tidak diijinkan. Kalau aturan itu diikuti, mestinya tidak ada penambangan pasir darat, tanah urug, lempung di pulau-pulau kecil di wilayah Kep.Riau, karena di wilayah kep.riau semua pulau-pulau kecil, luasannya dibawah 2.000 km2. Blaik... Luas pulau terbesar di kep.Riau adalah p.Bintan seluas 1.163 km2. Fakta di lapangan, kalau teman-teman terbang dan mau mendarat di Batam, maka yang terlibat banyak pulau-pulau kecil yang sudah banyak galian, bahkan P.Sebaik, tidak lama lagi akan tenggelam (Batam Post). Konflik terjadi, karena tuntutan akan kebutuhan pasir darat dalam 4 tahun terakhir ini sangat tinggi, ketika penggalian pasir laut di wilayah Kep.Riau, dilarang sejak tahun 2003 oleh Keppres. Kebutuhan tersebut baik untuk pemenuhan bahan bangunan bagi pembangunan industri, permukiman dan infrastruktur di kep.riau juga di ekspor ke Singapura. Pada sisi lain, para pengusaha yang legal juga penambang yang ilegal, lebih senang menggunakan terminologi pasir darat daripada pasir kuarsa. Secara mineralogi, pasir tersebut SiO2-nya sampai kisaran 75 - 93%. Kemudian sejak Kep.riau jadi propinsi tersendiri dan wilayah Kota Batam diperluas secara administrasi meliputi beberapa pulau-pulau kecil di selatannya dan di baratnya, rupanya belum diikuti dengan regulasi yang terkait dengan penggalian bahan galian gol.C. Di Batam sendiri, ada Otoritas Batam (OB) yang merupakan lembaga dengan otoritas pusat dan mempunyai HPL (hak penguasaan lahan) untuk seluruh lahan di batam. Tetapi disana tidak ada mekanisme ijin pertambangan daerah (gol.C) yang ada hanya ijin cut and fill. Sementara di Pemerintah Kota Batam (tidak ada dinas pertambangan), belum mempunyai aturan dan mekanisme pengelolaan sumberdaya mineral. Padahal, kewenangan bahan galian C secara otonomi adalah kewenangan kota dan kabupaten, bukan pada propinsi. Lebih tragis lagi, banyak pengusaha real estate dan pengusaha kawasan industri yang mengajukan ijin pembukaan lahan ke Otorita Batam untuk industri atau permukiman, tapi hasil cut and fill-nya dijual ke Singapura sebagai aset pasir darat/ pasir kuarsa. Dalam hal ini Pemko Batam, tidak memperolah pajak penggalian, sampai hari ini. Kemudian, juga diikuti demonstrasi penggali pasir darat yang ilegal ke Dewan kota Batam, untuk minta dibuatkan aturan ijin penambangan. Tapi pada saat yang sama pemko Batam belum mempunyai mekanisme ijin penambangan galian C dan hak penguasaan lahan (HPL) masih dikuasai oleh otorita batam, blunder...tenan. Saya mendapat kesempatan untuk menjadi mediator kasus ini oleh pak Walikota. Saya
Re: [iagi-net-l] BERLIAN GHOIB : HATI-HATI !!!
Cerita yang unik dari mang Okim, terima kasih untuk bagi-bagi cerita. Tadi siang, begitu mendarat di bandara Adisucipti Jogja, ditelpon seseorang via hp untuk mau ketemu saya di kampus dan mau diskusi tentang batu yang dibawanya. Kata temannya batu ini sangat berharga. Dari bandara langsung ke kantor. Beberapa menit, datanglah si penelepon / tamu yang mau mendiskusikan tentang batu yang dibawanya dari Sulut. Dia cerita : Pak Agus saya bawa batu mulia, kata teman saya bahwa batu ini diambil dari pedalaman Suluwesi Utara / Minahasa. katanya ini batu ada harganya dan bisa dijual. Nah, ini batu seperti emas. Pak Agus, bisa membantu ini batu mulia jenis apa? Lalu dia membuka bungkusan batu, dikeluarkanlah 2 kerakal, berdiameter 1-2 cm. Setelah saya lihat dan saya jelaskan : bahwa ini mineral pyrite, mas. Salah satu jenis mineral yang ada unsur Fe dan Sulfur. Bukan batu mulia... Dia jawab : O, (lama terdiam), lalu di cerita lain.. Bahwa yang datang itu tapi seorang santri di pp krapyak jogja, yang baru saja pulang dari manado/sulut untuk bisnis / jualan perkutut dan keris jawa. saya tanya : kamu beli batuan / pirit ini dari temanmu di minahasa? dia jawab : hanya tersenyum saja... Mungkin ketipu kalee..(pikiran saya..) Saya pikir, cukup mengkhawatirkan bagi orang-orang awam yang begitu getol terhadap segala bentuk benda-benda antik dan kuno, termasuk mencari batu-batu tanpa pengetahuan yang memadai, kemudian ketipu dari pihak lain (entah sengaja menipu atau memang ada semacam transaksi diantara orang-orang yang kurang paham tapi nekad bertransaksi terhadap per-batuan-an tersebut). Salam agus di Jogja [EMAIL PROTECTED] wrote: Rekan-rekan Gems Lovers IAGI , Jum'at minggu lalu mang Okim ketamuan seorang sarjana strata 2 dari Sumatera yang diantar oleh seorang rekan dari salah satu kantor penelitian geologi di Bandung. Mereka cerita tentang sejumlah berlian yang mereka miliki dan menanyakan apakah mang Okim bisa mengujinya. Mang Okim jelaskan bahwa mang Okim bukan ahli berlian tetapi insyaallah dapat membedakan antara berlian dan bukan berlian melalui test gemmologi. Mengenai kualitas, harga, dan lain-lainnya , sementara ini masih di luar kemampuan mang Okim. Hanya kalau berliannya asli, insyaallah mang Okim bisa bantu masarin. Kemaren hari Senen mereka benar-benar datang membawa beberapa butir berlian yang setiap butir beratnya sekitar 5 karat ( 1 karat = 200 mg atau 1 gram = 5 karat ). Bentuknya brilliant facet , putih jernih , transparan tanpa inklusi mineral, dan kilaunya sangat mempesona mata dengan pancaran cahaya warna-warni ( kilap adamantin ). Hanya sayang sekali bahwa hasil uji kekerasan, berat jenis, indek refraksi, dan beberapa uji lainnya menyimpulkan bahwa berlian tersebut hanyalah sekedar Cubic Zirconia bikinan pabrik yang nilainya hanya beberapa puluh ribu rupiah saja. Ketika pemilik dan rekannya mengetahui hasil uji berlian tersebut, mereka tampak kaget dan seolah-olah tak percaya. Mereka termenung membisu dan terkesan shock berat. Rekan-rekan Gems Lovers IAGI, Hari Senen kemaren merupakan satu dari banyak hari yang mengusik kegembiraan hati mang Okim. Hal ini berkenaan dengan cerita yang disampaikan oleh rekan kita pemilik berlian tersebut yang notabene seorang sarjana strata 2 yang juga dosen ( konon jabatan tersebut ditinggalkannya untuk mencari opportunity business di Bandung, sementara keluarganya masih ditinggal di Sumatera ). Menurut mereka, berlian-berlian tersebut diperoleh secara ghoib. Degan dipimpin oleh seorang mediator atau seorang yang dianggap pinter, beberapa orang melakukan upacara khusus di suatu lapangan pada jam 11-12.00 tengah malam. Di tengah kegelapan dan kedinginan malam, mediator tersebut beberapa kali memukulkan sesuatu ke tanah sambil mengucapkan jampe-jampe. Pada akhirnya, tanpa diketahui dari mana arahnya , mereka melihat beberapa butir berlian yang berkilauan terkena cahaya senter, bertebaran di tengah lingkaran tempat mereka duduk melakukan ritual . Tentu saja mereka sangat bersyukur dan gembira atas keberhasilan tersebut. Menjawab pertanyaan pancingan mang Okim, rekan kita dengan nada penuh penyesalan mengaku telah mengeluarkan beberapa juta rupiah untuk melaksanakan ritual tersebut. Walaupun sang mediator berjanji sanggup memasarkan berlian yang diperoleh, ternyata calon pembelinya yang sudah siap melakukan transaksi meminta sertifikat yang tentu saja akan membatalkan transaksi tersebut ( kecuali sertifikatnya diganti..semoga tidak ). Rekan-rekan Gems Lovers IAGI, Itulah sekedar kisah nyata yang merupakan satu dari banyak kisah nyata serupa yang berkaitan dengan batumulia, logam mulia, dan lain-lain. Hari Senen kemaren mang Okim benar-benar sedih memikirkan rekan kita tersebut yang pastilah sangat lebih sedih dan sangat menyesal atas apa yang terjadi terhadapnya. Tetapi ya itulah, seberat-berat mata memandang, lebih beratlah bahu memikul. Semoga kita
Re: [iagi-net-l] Menyusuri Pantai Selatan Memetakan Daerah Rawan Bencana
Kegiatan AMC sangat positip untuk membantu pemda dalam hal antisipasi bencana kebumian yang bisa terjadi setiap saat. Saya pribadi mendapat info via sms dari ADB tentang kegiatan AMC di pantai selatan Jatim itu sebelum IAGI Pekanbaru lalu. Nah, kebetulan saja, tanggal 30 November 2006, di Surabaya, Camat-Camat di Jatim yang lokasi rawan bencana geologi, kumpul di Hotel Satelit untuk mendapat pengarahan dan sosialisasi tentang kebencanaan geologi oleh Pusat Vulkanologi dan MBG, Bandung dan juga dari UGM (saya sendiri yang memberikan sosialisasi itu). Pada saat itu, ada 3 staf dari Pacitan hadir, lalu dalam sosialisasi tersebut, kami sampaikan tentang kewaspadaan teluk Pacitan, DAS Grindulu dan patahan Grindulu itu tentang resiko dan kerawanan bencana geologi. Kemudian tanggal 4 Desember 2006, di Pendopo Kabupaten Ponorogo Jatim, sekitar 250 orang (stake-holder penanganan bencana di Ponorogo : camat, lurah, staf teknis pemda, LSM, anggota DPRD, juga tim TAGANA / taruna siaga bencana), saya sampaikan lagi tentang resiko dan kerawanan bencana geologi di wilayah Ponorogo, yang kebetulan kami mempunyai beberapa data teknis potensi bencana geologi di Ponorogo. Kemudian dalam kesempatan lain, saya bertemu pak Indrarto (kepala dinas Pertambangan dan Energi Kab.Pacitan, Jatim), tanggal 18-19 Desember.06 : sambil nongkrong minum kopi jahe di kaki lima, hujan-hujan, di depan Hotel Horison Bandung, kami diskusikan beberapa action untuk mengantisipasi resiko dan kerawanan bencana geologi di pantai selatan Pacitan, khususnya teluk Pacitan, sepanjang Grindulu, juga wilayah hulu dari sungai Grindulu di kecamatan Tegalombo, Nawangan, Bandar (kebetulan saja saya pernah bermalam beberapa hari di wilayah itu, untuk melihat kondisi geologi, bahkan waktu lain jalan-jalan dengan Mas Sukmandaru di Bandar dan Nawangan). Bahkan saya sudah membuatkan sedikit catatan ke Pak Indrarto untuk ditindak-lanjuti oleh staf-nya di kantor, yang juga ada geologist untuk segera turun melakukan sosialisasi dan antisipasi-antisipasi yang terkait di lapangan. Muga-muga ini sudah dijalankan. Saya belum sempat check ke lapangan, walau sudah diminta beliau ke wilayah Grindulu. Kesempatan saya yang terbatas. Karena minggu terakhir Desember.06, saya mendapat kesempatan dari Walikota Batam untuk mendiskusikan penyelesaian penambangan pasir darat di wilayah Batam dan pulau-pulau kecil lainnya, karena terjadi demonstrasi besar-besaran dari penambang pasir darat / penambang rakyat (yang illegal) kepada dewan dan pemko,untuk meminta dibuatkan aturan juknis dan juklak dalam pengelolaan dan penambangan tanah urug, pasir darat (sebetulnya pasir kuarsa). Nah, ternyata Pemko Batam selama ini belum mempunyai mekanisme ijin (SIPD bahan galian golongan C), jadi kelabakan juga. Karena uurusan itu, dulunya dikelola oleh Pemprop. Riau (lain kali akan saya posting ke milis IAGI). Setelah terbentuk prop.Kep.riau, ini kelewatan diurus, jadilah masalah. Syukurlah sekarang mulai terselesaikan. Pulanglah saya ke Jogja, tanggal 28 Des.06 naik ADAM Air dengan no.lambung pesawat PK-KKW (yang akhirnya mengalami kecelakaan di Sulawesi 1 jan.07). Sejak naik dari Batam, Adam Air 737-400 / Pk-KKW tersebut mengalami goncangan hampir 1 jam (dengan goncangan yang hebat-hebat). Ini pengalaman terjelek naik pesawat. Alhamdullillah, selamat sampai Jogja. Interaksi dinamis atmosfer dengan litosfera ini telah banyak memberikan pelajaran bagi kita semua baik sebagai hamba Tuhan/ maupun sebagai masyarakat yang berpendidikan ilmu kebumian. Masyarakat luas sedang menunggu action kita dari berbagai pihak untuk mengelola berbagai konflik, potensi, resiko yang berasal dari interaksi dinamik atmosfer dan litosfera, seperti akhir-akhir ini. Bahkan, akhirnya pihak seperti PT Perhutani yang mengelola obyek wisata Baturaden, di Jateng pun, harus memerlukan informasi kegeologian di sepanjang jalur wisata di kawasan Baturaden. Beberapa hari ke depan ini, kami sedang menyiapkan langkah-langkah untuk sosialisasi dan action untuk penanganan resiko dan kerawanan bencana kebumian di Baturaden dan juga di sepanjang K.Gendol (Sleman) tempat terakumulasi jutaan ton endapan awan panas, yang sebagian sudah meluncur jadi aliran banjir lumpur dan pasir di awal desember lalu ke arah hilir, karena ada kampung yang level topografinya sudah sama dengan level dasar sungai Gendol. Begitu aliran lumpur dan pasir ini meluncur, dengan profil sungai yang rendah tersebut, maka bisa jadi banjir akan mampir ke kampung. Begitulah ceritanya Sukses saja lah untuk AMC rek!., kita dukung terus Salam, agus hendratno [EMAIL PROTECTED] wrote: Jawa Pos, Radar Malang, 1 Januari 2007 **Menyusuri Pantai Selatan Memetakan Daerah Rawan Bencana: Status Malang Selatan Sudah Lampu Kuning** Gempa bumi dan tsunami yang terjadi di Yogjakarta dan Aceh, membuat Adventurer and Mountain Climbers (AMC) Malang risau. November lalu, AMC melakukan
Re: [iagi-net-l] pit iagi 2006 di pekanbaru - MENGUNDANG MASUKAN, Pemda Riau tanya?
Kang Iful, Selamat untuk semuanya. Masukan sudah banyak ke PP-IAGI. Berikut saya sampaikan catatan kecil barangkali kelewatan. Tapi masukan sudah cukup banyaklah yang bermuara pada pencapaian yang sudah cukup maksimal. Nah beberapa hari setelah itu, dan juga ketemu dengan assek I Pemprov. Riau, saya ditanya kira-kira hasil dari konferensi IAGI di Pekanbaru kemarin apa masukan buat Pemda Riau? Saya jawab juga : 1, Sehari setelah perhelatan IAGI di pekabaru usai, harian lokal di Pekanbaru (Riau Pos dan juga Riau Mandiri) memuat pernyataan pak Turidho (Pengda IAGI Riau), bahwa pada saatnya Riau membutuhkan Program Studi Teknik Geologi di lingkungan perguruan tinggi yang ada di Riau. Kebutuhan itu sangat mendesak. 2. Saya katakan lagi, bahwa ada acara kursus geologi untuk perencanaan pengembangan wilayah, yang dibiayai oleh prop.Riau dan Pengda IAGI Riau, dan melibatkan unsur bapeda-bapeda se-Riau, ternyata tidak mendapat tanggapan yang positip dari staf pemda yang hadir, karena kursus tersebut diikuti dengan setengah hati. Ini juga saya laporkan ke Pimpinan Dinas Pertambangan dan Energi Prop.Riau dan anggota DPRD Riau, secara lisan. Padahal saya telah menyiapkan semua itu dengan sungguh-sungguh, akhirnya materi tersebut saya berikan ke mahasiswa teknik perminyakan univ.islam riau (UIR), yang khusus dipanggil oleh panitia IAGI untuk mengisi sesi siang yang saat itu peserta kursusnya hilang semua. Materi tersebut saya sulap jadi : Pembelajaran Geologi Lingkungan dalam Eksplorasi dan Eksploitasi Migas. Hadir 30 mahasiswa. 3. Saya katakan lagi, bahwa Pemda riau perlu mengoptimalkan data dan informasi kegeologian bagi pembangunan riau, tidak hanya sekedar migas; tapi masalah air tanah, tata guna laha, wilayah pantai, bahan galian, kebencanaan longsor khusus di riau bagian barat, serta pengembangan eksplorasi batubara dan mineral bijih yang ada di wilayah riau bagian barat. Kenyataan ini juga terungkap pada Seminar Nasional Pengembangan Sumberdaya Manusia berbasis Kompetensi bidang Energi dan Sumberdaya Mineral yang diselenggarakan oleh Badan Diklat ESDM di Hotel Horison Bandung 18-19 Desember 2006 (kebetulan saya mendapat undangan dari panitia mewakili TGL-UGM), dimana salah satu pembicaranya adalah Gubernur Riau (yang dibawakan oleh Assek I), dan terungkap secara jujur bahwa Riau kaya sumberdaya geologi, tapi miskin sumberdaya manusia bidang kegeologian (non-migas) yang mengelolanya. Karena itu, Riau perlu masukan dari stakeholder kegeologian untuk pengembangan potensi geologi non-migas dan tenaga ahli geologi non-migas untuk menopang akselerasi pembangunan riau ke depan. Kemudian Assek I Riau tersebut memberikan ungkapannya di depan forum itu bahwa Riau membutuhkan Prodi Teknik Geologi. Nah, pada kondisi yang demikian, maka menurut saya : Pemda Riau kayaknya menginginkan laporan tertulis/ masukan-masukan hasil konggres IAGI di Pekanbaru. Salah satu pimpinan di dinas pertambangan dan energi, bercerita : apa yang bisa ditindak-lanjuti setelah IAGI di Pekanbaru bagi Pemda Riau. Cukup sampai disini, forum tersebut masih berlangsung hingga besok di Hotel Horison Bandung dan PP-IAGI juga mendapat kesempatan untuk bicara melalui Pak Deny (Komisi Iptek dan SDM PP-IAGI / juga dosen TGL-ITB). Forum tersebut sangat menarik karena melibatkan stake-holder bidang ESDM. Asosiasi profesi tidak banyak yang hadir, yang jelas adalah lembaga sertifkasi nasional, LPJK, Perhapi, IAGI (saya juga boleh mewakili IAGI dan GL-UGM). Nah catatan hasil Forum Pengembangan SDM berbasis Kompetensi Bidang Geologi, Energi dan Sumberdaya Manusia, lain kali saya bisa posting ke milis.Sebetulnya Komisi Sertifikasi PP-IAGI sudah sangat jauh melangkah dan tinggal diperlukan kemudian bisa didaftarkan ke LPJK. Nah lho, ceritamu banyak gus... Salam cukup ...saja agus hendratno Kabul Ahmad [EMAIL PROTECTED] wrote: Bapak-bapak, Mohon maaf beribu maaf bila masukan saya tidak tepat, karena saya bukan panitia yang terlibat langsung, hanya orang luar sebagai peserta saja yang dhoif. Mungkin sudut pandang saya tidak di posisi yang tepat. Masukkan yang benar, bisa ditindak lanjuti, yang salah yang harap diabaikan saja. Keikut sertaan saya sebagai peserta di PIT IAGI juga naik turun, kadang ikut tapi kadang tidak, dan lebih banyak tidaknya...karena sebelumnya saya lebih sering di IATMI/IPA/SPE ketimbang di IAGI. Karena scope kerja saya banyak di Drilling, Production Optimization dan Reservoir completion. dan saat ini di Geomechanic and Slurry Fracture Injection. Tapi saya tetap terkesan atas terselenggaranya PIT IAGI Pekanbaru. Wassalam, KA - Original Message - From: mohammad syaiful To: Kabul Ahmad ; Cc: Semimbar, Habash (hbsemim) ; Rovicky Dwi Putrohari ; Ridwan Djamaluddin Sent: Friday, December 15, 2006 10:49 AM Subject: Re: [iagi-net-l] pit iagi 2006 di pekanbaru - MENGUNDANG MASUKAN terimakasih pak kabul atas masukan yg sangat baik dan
Re: [iagi-net-l] Terlalu peka? Re: [iagi-net-l] Klarifikasi Rudi Rubiandini
Lebih baik diakhiri saja perdebatan itu. Berdamai untuk semua... Sejak 16 Juni 2006 (dini hari di Hotel JW Marriot Surabaya, ketika selesai Meeting dengan Menteri ESDM, Pejabat-pejabat Jatim, Sidoarjo, BPMIGAS, Lapindo, dan juga tim investigasi itu). Suasana yang tegang tersebut, pukul 01.30 wib, saya sempat dipanggil salah satu pejabat yang turut hadir dalam executive meeting malam hari itu), bahwa berbagai kemungkinan jelek dari LUSI dan juga perdebatan diantara para ahli nantinya untuk bicara subsurface, pasti akan menguras energi yang banyak. Waktu berlanjut dan akhirnya perbedaan itu kelihatan nyata dan sangat sensitif masalahnya. Nah, mengelola perbedaan dalam penafsiran geologi jika tidak saling memegang amanah dan istiqomah, yang terjadi adalah saling curiga dan mencurigai. Hal tersebut terjadi, karena begitu sensitifnya masalah LUSI dan penuh dengan muatan-muatan yang sulit untuk diungkap dan tidak mungkin dimasuki para ilmuwan, maka menjadikan kita sering berseberangan. Namun kita harus berkepala dingin dan bening hati dalam melihat permasalahan LUSI dan dampak-dampak yang ditimbulkannya. Ada blunder dibalik semua itu, dan akan lebih baik jika kita mencurahkan upaya penanganan sosialnya; yang ternyata tidak sederhana dan super kompleks. Semoga Allah SWT memberikan petunjukNYA dan memberkati kita semua yang berupaya membantu dan memberikan pencerahan tentang upaya penyelesaian semburan LUSI tersebut. Salam Agus Hendratno wahyu budi [EMAIL PROTECTED] wrote: Sebaiknya kita jangan cepat marah, atau tersinggung. Berikut ini kutipan bagian yang dirasakan menyakitkan. Mari kita simak dengan interpretasi yang lain. Oleh karena itu, bencana alam ataupun tidak sangat ditentukan oleh selesainya relief well. Dan setelah itu baru dievaluasi oleh para geolog yang bukan dari Lapindo dan bukan dibayar oleh lapindo tetapi Harus oleh geolog independen. Jadi kalau memang pernyataan bencana alam nanti dikeluarkan di akhir pekerjaan, maka itu jelas akan diterima oleh semua orang, tandas Rudi Rubiandini. (der) --- Kata-kata para geolog yang bukan dari Lapindo, bisa berarti para geolog yang tidak bekerja pada Lapindo. Kata-kata para geolog yang bukan dibayar oleh Lapindo, bisa berarti geolog yang diminta bekerja dengan bayaran dari Lapindo. Untuk ini bisa ada 2 interpretasi: (1) geolog itu netral dan diminta bekerja, karena semua beban pembiayaan dipikulkan pada Lapindo, maka geolog itu pun dibayar oleh lapindo, dan ini tidak harus berarti dibayar dan mendapat pesanan, dan (2) geolog yang secara khusus diminta dengan bayaran untuk mengeluarkan suatu pendapat sesuai keinginan yang membayar. Kalau yang dimaksudkan itu adalah jenis geolog yan ke-dua, dan memang bisa dibuktikan ada, maka rekan-rekan geologi pantas untuk marah. tetapi bila yang dimaksudkan yang pertama, maka tidak perlu marah. Coba kita perhatikan. Semua urusan dibebankan kepada Lapindo pembayarannya. karena itu, rasanya juga wajar bila ada geolog netral yang kemudian juga dibayar. kalau geolgo itu tidak dibayar, mau bekerja bagaimana? Apakah ada yang suka rela mengeluarkan biaya dari sakunya pribadi? Kalau minta ke Pemerintah bayarannya, juga bisa ditafsirkan lain, misalnya ada kongkalingkon sehingga pemerintah mau membayar biaya geolog itu untuk bekerja, kan itu harusnya biaya ditanggung lapindo?. Atau IAGI mau mengeluarkan biaya untuk itu? Nanti juga bisa ada suara IAGI dibayar Lapindo untuk .. Jadi, sebaiknya kita bisa melihat pernyataan itu dengan kepoala dingin. Tidak perlu kita cepat marah dan berprasangka dan cepat tersinggung. Karena semua itu akan menambah keruh suasana yang memang rumit. Salam, WBS saya hanya ingin semuanya menjadi lebih baik dan bukan bertambah rumit Yahoo! Music Unlimited Access over 1 million songs. http://music.yahoo.com/unlimited - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru, 20-22 November 2006 - detail information in http://pekanbaru2006.iagi.or.id - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - - Access over 1 million songs - Yahoo! Music Unlimited.
Re: [iagi-net-l] Breaking News - Fenomena Alam baru dari Gunung Kidul
Fenomena tersebut saat ini sedang dikaji oleh Tim Geologi UGM (seharian tadi sudah turun lapangan), yang pada prinsipnya untuk mengurangi ketegangan dan ketakutan warga tentang hal tersebut. Karena, sejak LUSI mulai susah dijinakkan, kami yang sering mengadakan sosialisasi / penyuluhan kebencanaan geologi ke kampung-kampung di Sleman, Bantul, G.Kidul, juga Kulonprogo, bahkan kemarin di Ponorogo, selalu ada pertanyaan : apakah semburan lumpur bercampur gas seperti di Porong bisa muncul di wilayah perbuktian di DIY yang sekarang ini banyak retakan-retakan baru, pasca gempa besar 27 mei lalu? Lha penyuluhan masalah gempa dan longsor, juga banjir lahar, ternyata pertanyaannya banyak ke arah Lumpur di Porong itu. Ya..ternyata rasa ingin tahu warga jogja sangat tinggi, apa itu LUSI. Sehingga ketika retakan-retakan baru di beberapa wilayah highland Yogyakarta terancam longsor (baik yang sudah berbakat longsor atau resiko longsor paska geteran gempabumi 27Mei), lalu sebagian muncul asap, maka banyak warga yang takut tapi juga jadi tontonan. Tapi itulah fenomena alam yang akan memberikan banyak pelajaran bagi kita semua... Salam Agus Hendratno --- Shofiyuddin [EMAIL PROTECTED] wrote: Friday, 08 December 2006, Berita Utama (Hlm Luar) RATUSAN WARGA SAKSIKAN FENOMENA ALAM GUNUNGKIDUL; Bukit Boyo Semburkan Api WONOSARI (KR) - Munculnya semburan api dan asap belerang (sulfur) di bukit Boyo, Buyutan, Ngalang, Gedangsari menjadi perhatian banyak orang. Apalagi bau asap belerang sangat menyengat, sehingga membuat masyarakat semakin yakin adanya gunung api 'tiban', meski belum ada penelitian yang membuktikan. Sampai Kamis (7/12), ratusan orang terus berdatangan menyaksikan fenomena alam yang dinilai ganjil dan terjadi tujuh bulan pasca gempa 27 Mei lalu. Tak hanya warga sekitar, tetapi juga dari Klaten dan Yogya. Lokasi semburan api dan asap di bukit Boyo itu berada di kawasan perbatasan Gunungkidul dengan Kabupaten Klaten, Jawa Tengah yang dicurigai sebagai patahan (sesar) Nglanggeran dan lempeng Semilir atau lebih dikenal sebagai Patahan Opak. Sebagaimana dikatakan Ngatijo (40) warga Dusun Buyutan, Ngalang kepada KR di lokasi kejadian, semburan api dan asap belerang ini terjadi sekitar tiga hari yang lalu. Pemilik tanah Ny Adi Wiyono (48) terperangah setelah menyaksikan ladang perbukitan miliknya yang ditanami tanaman keras dan merupakan lahan pertanian itu mendadak bersuhu panas. Tak hanya cuaca di sekitarnya. Tetapi dalam radius seratus meter, tanah-tanah di sekitarnya juga berubah panas. Bahkan puluhan tanaman keras seperti pohon sono keling, clerecede, mangga dan lainnya mati dalam kondisi merangas. Sekitar lokasi semburan, bukit yang semula berbentuk pegunungan, pada bagian puncak bukit longsor dan ambles akibat tanahnya panas. Beberapa warga yang datang ke lokasi ragu-ragu menginjakkan kaki tanpa alas. Sedangkan longsoran bukit yang berada tepat pada titik semburan itu masih terus terjadi. Terlebih dalam dua hari kemarin kawasan sekitar bukit Boyo diguyur hujan deras. Erosi tanah yang terbawa arus air dari atas bukit menutup lubang semburan. Tetapi sekalipun asap tidak lagi terlihat pada siang hari, bau belerang masih saja menyengat dalam radius dua ratus meter. Sejauh ini, belum diketahui apakah kejadian di bukit Boyo tersebut merupakan kemunculan aktivitas baru vulkanik. Baik itu kemungkinan munculnya gunung api baru, atau pun adanya proses aktivitas magma dari gunung api lama. Namun menurut pengajar Fakultas Geografi yang juga Mantan Ketua Pusat Studi Bencana Alam (PSBA) UGM, Dr Sudibyakto, perlu penelitian lebih lanjut mengenai aktivitas ini. Apalagi pasca gempa bumi telah menimbulkan kejadian baru yang di luar kebiasaan. Menurut Sudibyakto, sebelum munculnya aktivitas di bukit Boyo, sebelumnya juga muncul kejadian pasca gempa bumi, seperti bunyi dentuman di Kali Oyo, sumur-sumur yang mengering, longsornya bukit-bukit di pantai selatan dan lainnya. Perlu diketahui, di beberapa belahan bumi, selalu muncul fenomena alam. Ini perlu dicermati lebih jauh, ujar Sudibyakto. Serpihan Batu Dari pantauan, lengkah-lengkah bukit tempat semburan asap ini, memasuki hari kedua kemarin mulai gosong. Bahkan serpihan batu semakin banyak dan juga ditemukan pasir yang diduga berasal dari dalam tanah.Untuk mencapai lokasi ini memang cukup sulit. Secara geografis, kawasan bukit Boyo merupakan daerah perbukitan dan terletak arah barat laut kota Wonosari sekitar 15 kilometer. Dari arah Yogya, sampai di simpang tiga Sambipitu ke arah kiri menuju arah Kecamatan Gedangsari. Dari jalan raya Sambipitu-Nglipar jaraknya kurang lebih empat kilometer. Beberapa warga sekitar lokasi mengaku pasca gempa lalu, intensitas gempa terutama di sekitar lokasi ini cukup banyak dibanding daerah lain. Hal ini memang masuk akal, kata Kabid IPPE Bappeda Gunungkidul Birowo Adie MT. Karena di sekitar bukit Boyo adalah merupakan
Re: [iagi-net-l] Sedimentary Basins of Indonesia : Historical and Updated Status
Pak Ismail Seminar yang diadakan di Bandung kemarin itu 5-6 Desember 2006 (di hotel horison Bandung), berjudul : Geologi Indonesia : Dinamika dan Produknya, dimana host-nya adalah Pusat Survei Geologi (Pak Dr Djajang dkk), dengan pembicara kunci : Prof. Dr. Jan Sopaheluwakan (LIPI) dan Pak Awang (BPMIGAS). Apa yang disampaikan ke-2 tokoh ini sangat bagus baik, rinci, dan menantang dari sisi saintifik kebumian, juga dari sisi aplikasi sumberdaya dan bencana kebumian. Dan bahkan menjadi tantangan bagi para ahli ilmu kebumian pada umumnya, juga geologist khususnya. bahkan ada 10 tantangan dari pak Jan Sopa, untuk bidang kebumian ke depan yang tentunya lebih menyangkut earth system dinamic science daripada sekedar earth science. (kayaknya itu yang saya tangkap dari mengikuti perhelatan besar di Bandung kemarin). 10 tantangan itu, aku lupa urutan-urutannya, karena saya belum memperoleh copy CD dari paper-paper tersebut. Katanya nanti akan di CD-kan oleh panitia dan dibagi ke semua peserta. Diluar pembicara kunci tersebut, lebih banyak menampilkan paper-paper teknis, sebagaimana lazimnya saintifik paper dalam PIT IAGI dan oral presentation juga poster;, karena sebagian besar yang hadir adalah geologist dari berbagai instansi ESDM, perguruan tinggi, juga pemda-pemda. Yang jelas, saat sambutan Ketua Badan Geologi ESDM mengatakan bahwa seminar tersebut bertujuan sharing pengalaman dan pengetahuan; perkembangan riset/kajian/ penelitian bidang geologi indonesia, yang nantinya akan dipublikasikan khusus oleh PSG (dulunya Puslitbang Geologi, Jl. Diponegoro 57 itu) yaa, sekedar menambahkan cerita pak awang saja. Penggembira seminar tersebut Agus Hendratno --- Awang Satyana [EMAIL PROTECTED] wrote: Pak Ismail, Ada beberapa saran yang dikemukakan di seminar tersebut. Pak Suyitno Patmosukismo (IPA) misalnya menyarankan melihat kembali aturan ring fencing, sehingga dana di suatu blok operasi berstatus produksi bisa dipakai di blok lain yang eksplorasi atau malahan untuk new venture-nya. Liberasi ini memang bertentangan dengan prinsip-prinsip KPS yang berlaku di Indonesia, walaupun kelihatannya akan mampu mendorong kegiatan eksplorasi di lahan frontier. Untuk itu, perlu dilihat dengan hati2. Pak Hardy Prasetyo (staf ahli Menteri ESDM) menyarankan untuk melihat kembali dan merevisi peta cekungan Indonesia, benarkah kita mempunyai 60 cekungan ? Cekungan2 kecil di seputar Laut Banda misalnya, kemungkinan besar mereka tak punya prospektivitas hidrokarbon. Untuk itu, dihapus saja dari peta cekungan. Atau, bedakan antara peta cekungan minyak dan peta cekungan sedimen. Ini untuk menjelaskan bahwa 60 cekungan sedimen itu tak sama dengan 60 cekungan minyak. Yang sudah jelas cekungan minyak baru 16 dari 60 cekungan itu. Salah satu masalah juga adalah bahwa Pemerintah kita belum berhasil menyelesaikan tumpang tindih lahan kehutanan dengan pertambangan. Akibat ini, Pegunungan Tengah Papua tak bisa diapa-apakan sudah lebih dari lima tahun ini, padahal Pegunungan Tengah ini masih terusan pegunungan yang sama di PNG yang telah terbukti mengandung lapangan-lapangan minyak penting (mis Hedinia, Iagifu). Banyak saran dan kesimpulan bagus dari seminar2, tetapi yang jauh lebih penting adalah bagaimana merealisasikannya. Kelihatannya itu menjadi masalah kita semua... salam, awang ismail zaini [EMAIL PROTECTED] wrote: Pak Awang , ada nggak kesimpulan dari seminar tsb Hal Hal riel yang harus dilakukan Guna mendorong/mempercepat adanya Eksplorasi dan Produksi Migas , spt dikatakan dalam waktu 21 tahun hanya ada 2 cekungan tambahan dan disisi lain produksinya juga cenderung ada penurunan.( dan cost recovery semakin besar begitu kata Pak Kortubi dan BPKP dikoran kemarin ) Diwaktu yang bersamaan Dirjen Minerbapabum ESDM juga melaksanakan Seminar yang subtansinya hampir sama , cuma beda komoditinya / Mineral ,Batubara dan Panasbumi , ( sepertinya di ESDM lagi musim seminar , maklum akhir tahun. ) Salah satu kesimpulannya untuk mempercepat pemanfaatan Geothermal akan dibentuk Tim Khusus ( seperti Tim Nas gitu ) dg Keprres guna merumuskan semua permasalahan dan mencari terobotosan penyelesaiannya, dg melibatkan semua institusi terkait baik dari ESDM , Dept Kehutanan , Dept Keuangan/ Pajak maupun unsur lainya , Mungkin biar gak mbulat mbulet .. gitu. ISM - Original Message - From: Awang Harun Satyana To: Sent: Friday, December 08, 2006 3:15 PM Subject: [iagi-net-l] Sedimentary Basins of Indonesia : Historical and Updated Status Berikut adalah ringkasan hal2 yang saya presentasikan dan diskusikan di dalam seminar Badan Penelitian dan Pengembangan dan Badan Geologi Departemen ESDM bertema Optimasi Kegiatan Penelitian dan Pengembangan untuk Mendorong Peningkatan Eksplorasi dan Produksi Migas (7 Desember 2006). Semoga berguna. Penyebaran jalur minyak Indonesia secara regional pertama
Re: [iagi-net-l] GIOK DAUN MEJA 153 KG
Apa memang ada GIOK berwarna merah? (Ato saya yang salah dan kurang tahu?) Kelompok batuan yang disebut GIOK adalah (jika salah, mohon diluruskan) kelompok batuan metamorf high grade dari Jadeite; Jadeite-Nepreite. Nah kalo merah, kira-kira apa ya? Pak Miko, apa itu bener-bener GIOK. Terus terang, saya sering didatangi oleh orang-orang yang mau nawarin GIOK, jika saya punya teman dan kolega. Orang-orang yang datang itu biasanya buka pemiliknya, tapi biasanya makelar-makelar yang derivatif ke sekian. Sepertinya, saya agak kenal dengan pemilik-nya atau malah broker-nya. Saya juga orang Kudus, dan kebetulan mengajar Mk. Petrologi di Geologi UGM, dan pernah datang ada teman dari Kudus ke Geologi UGM mendiskusikan cincin batumulia-nya kepada saya, juga crita-crita dia punya saudara di Kudus juga yang akan melelang GIOK tersebut. Yach..pengalaman saja dan perlu hati-hati terhadap benda-benda batumulia.. Salam Agus Hendratno Paulus Tangke Allo [EMAIL PROTECTED] wrote: giok skala Mohs 7,8? itu giok apa quartzite? atau memang ada giok yang kekerasannya sampai 7,8 skala Mohs? maaf kalau kebanyakan nanya. --pta On 07/12/06, miko wrote: Sertifikat analisa dari Laboratorium ada, skala Mohls 7,8 (?) , tebal 5,2 cm, harga Rp 500 juta / kg. Transaksi di tempat barang, Kudus, Jawa Tengah. Terima kasih ( H), 27 November 2006, 20.24 - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru, 20-22 November 2006 - detail information in http://pekanbaru2006.iagi.or.id - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - - Access over 1 million songs - Yahoo! Music Unlimited.
RE: [iagi-net-l] tanya % geologists; stat-mafiki cukup baik
Sebetulnya, pemahaman stat-mafiki dalam pendidikan tinggi ilmu geologi di Indonesia mempunyai porsi yang cukup baik. Sebagian besar, pendidikan geologi di Indonesia masuk dalam Kelompok Ilmu Keteknikan, seperti di UGM, ITB, Unhas, Trisaksi, UPN Veteran, STTNAS, IST Akrprind, Undip, Unpak, ITM Medan, kecuali di Unpad yang bergabung di MIPA. Nah, dalam kurikulum pendidikan geologi di Indonesia saat ini ada porsi sekitar 15-22 % (berbagai kampus ada perbedaan prosentase) dalam pengembangan pembelajaran berbasis kompetensi ilmu keteknikan yang dipenuhi pemahaman stat-mafiki. Dalam suatu kesempatan, saya mendiskusikan dengan Prof. Joko Santosa (Pak Rektor ITB, yang berlatar belakang geofisika) tentang kompetensi ilmu kebumian di masa yang akan datang, yang harus dipetakan adalah adanya : kompetensi utama dan kompetensi pendukung (karena itu yang dikehendaki dalam penyusunan kurikulum pendidikan tinggi bidang (teknik) geologi, kurikulum 2006), dimana pemahaman stat-mafiki merupakan elemen penting sebagai salah satu kompetensi pendukung lulusan geologi di Indonesia. Dan itu sudah operasional dalam proses pembelajaran sekarang di semua prodi (teknik) geologi. Salam, yang diamanahi sebagai penjaga gawang kurikulum teknik geologi di FT UGM Agus Hendratno [EMAIL PROTECTED] wrote: Saya pribadi juga berpendapat pelajaran stat -mafiki (bukan roviki lho ) justru harus diperkuat di tahun pertama dan kedua , karena ternyata logika - logika stat mafiki itu banyak terpakai dan dibutuhkan untuk mempelajari hal yang baru di industri (geostatistic, geofisik,petrophysic,geochemical,geoteknik dsb ). dan sepertinya trend ke depan, segala hal yang berhubungan denggan geologi harus bisa dikuantifikasi (jadi akan banyak butuh pengetahuan matematik untuk bisa mengkuantifikasi geologi). Saya pribadi juga merasa kesulitan juga dalam mempelajari hal yang baru karena basic stat -mafiki saya kurang kuat , tpbnya males, kirain geologi enggak banyak stat- mafikinya :- ( Regards Kartiko SAMODRO Telp : (0 )147443540 Arifin Sodli o.co.id A 07/12/2006 02:33 cc , Veuillez répondre Objet à RE: [iagi-net-l] tanya % geologists .id Pak Bambang, dkk, Kalau jaman saya baheula waktu saya masih di sma (awal 70'an), mhsw itb itu sering datang ke sma asalnya menjelaskan apa2 yang ada dikampus temasuk jurusan yang ada, pelajarannya apa saja, bidang kesempatan kerja, dll. Walau mungkin awalnya sih mungkin bangga2an dengan jaket birunya, apalagi didepan adik2 kelas yang cewe. Tapi, banyak sekali manfaatnya bagi siswa/i sma pada saat itu, kalau sekarang lewat web nya masing2 kampus sudah cukup jelas dan lebih praktis kali ya (bagi yang punya akses ke internet). Saya setuju dengan mas Rovicky, mungkin bekal pengetahuan dasat scientific masih perlu sampai tahun kedua, baru di 2 tahun berikutnya (bukan hanya di itb/ipb) kemudian lebih banyak pelajaran disiplin/bidang masing2. Keuntungannya, paling tidak yang bisa saya lihat, adalah: o Pertama, mhsw dapat pengetahuan scientific yang cukup untuk pengembangan selanjutnya, baik untuk jenjang pendidikan berikut ataupun sebagai professional, o Kedua, mhsw juga dapat kesempatan milih bidang yang lebih leluasa setelah lebih banyak tahu. Dengan konsep recruitment tingkat fakultas seperti sekarang mungkin lebih baik (lebih focus) dari pada tingkat institute/uni. Kenapa saya berpendapat seperti itu, karena dilapangan (baik diprofesi maupun pendidikan lanjutan) banyak orang yang terkendala untuk mempelajari sesuatu terkendala karena keterbatasan kemampuan pengetahuan dasarnya, sebagai contoh yang mungkin terjadi adalah pelajaran matematik bagi geologist yang ingin belajar tentang reservoir engineering ataupun geofisika. Paling tidak yang saya alami sendiri, entah kalau pelajaran matematika di jurusan geologi sekarang sudah lebih tinggi. Itu saja urun renbug saya, semoga bermanfaat. Wassalam, ars -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, December 07, 2006 8:32 AM To: iagi-net@iagi.or.id Cc: [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [iagi-net-l] tanya % geologists Masih pak, seperti yang saya sampaikan di awal email dgn topik ini. Memilih sih bebas pak, tetapi karena ada batasan kapasitas vs peminat, ya teknisnya ada semacam sistem kompetisi antar peminat. Nuwun Bpriadi Kalau melihat grafik yang aku tampilkan di IAGI Lucheon talk di Pekanbaru bulan lalu, terlihat di Amrik itu selang waktu antara peak oil price dengan peak geologist graduate hanya berselang 2 tahun saja. Artinya mahasiswa menentukan dirinya ingin lulus sebagai geologist ditentukan pada dua tahun terakhir. Ini berbeda dengan rata-rata di Indonesia yang memilki jeda paling enggak 5 tahun ! Karena menentukan jurusan 5 tahun sebelum lulus, atau penjurusan dilakukan terlalu dini. Saya kira ITB dengan tahun pertama bersama semestinya akan lebih adaptif terhadap kebutuhan ketenagakerjaan
Re: [iagi-net-l] Lumpur Bangkalan, Kec.Geger
Saya sebelum ke Pekanbaru, sempat menghampiri Semburan Lumpur di Katol Barat, Geger, Bangkalan dan juga Semburan Gas di Tlanakan, Pamekasan. Kami telah ambil sampel lumpur di mud volkano dan juga gas di Tlanakan. Kami akan melihat data foram yang ada di Mud Volkano dan juga kandungan gas di Tlanakan. Posisi mud volkano yang di Bangkalan itu, rupanya searah dengan Zone Rembang yang menerus hingga di Pantura Madura. Mud Volcano yang di Geger, Bangkalan tersebut terlihat mempunyai beberapa step morfologi hingga membentuk kerucut ideal sebagaimana terlihat di stan LUSI CENTER dalam IAGI di Pekanbaru kemarin. Di sekitar Mud Volkano Geger tersebut juga ditemukan semburan air bercampur lumpur (dominan air, yang airnya sangat asin) dan juga mata-air asin, yang juga terlihat ada oil staining-nya. Begitu dulu Salam, Agus Hendratno - Original Message From: Awang Harun Satyana [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Tuesday, November 14, 2006 11:16:02 PM Subject: RE: [iagi-net-l] Lumpur Bangkalan (?) Pak Edy Sunardi, tim IAGI untuk Lumpur Porong sedang di sana bersama kru sebuah TV dari manca negara. Kata Pak Edy, melalui pesan singkatnya, saya sekarang berada di Surabaya. Di Bangkalan semburan Lumpur itu sudah lama terjadi, sebagai fenomena mud volcano, sangat bagus sekali sebagai analog Banjar Panji, karakteristik visual Lumpur sama dengan yang ada di Banjar Panji. Morfologi gununglumpur masih terawetkan dengan baik, semburan Lumpur masih keluar (intermittent), saya akan analisis mineraloginya Semburan Lumpur di bagian tenggara Kab. Bangkalan itu secara regional masih terletak di Jalur Kendeng Deep-Madura Strait. Bagian selatan Madura masuk ke wilayah depresi ini, sedangkan bagian utara masuk ke wilayah Zona Rembang yang lebih membentuk paparan. Telah banyak gununglumpur dan diapir ditemukan di sepanjang Jalur Kendeng-Madura Strait. Salam, awang -Original Message- From: Paulus Tangke Allo [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, November 14, 2006 8:27 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] Lumpur Bangkalan (?) Tim Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) meneliti lumpur yang menyembur di Desa Katol Barat I, Geger, Bangkalan, Madura, Selasa (14/11). Tim memastikan lumpur Porong dan Bangkalan mempunyai kesamaan. sumber: detik.com isi beritanya sedikit sekali. mungkin ada rekan2 yang bersedia cerita lebih banyak lagi? thanks. --pta - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru, 20-22 November 2006 - detail information in http://pekanbaru2006.iagi.or.id - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru, 20-22 November 2006 - detail information in http://pekanbaru2006.iagi.or.id - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - Yahoo! Music Unlimited Access over 1 million songs. http://music.yahoo.com/unlimited
Re: [iagi-net-l] pit iagi 2006 sukses, duka semburan lumpur
PIT IAGI di Riau Sukses, semua komunitas geologi kembali prihatin, karena adanya subsiden di sekitar tol porong depan semburan yang kemudian mengakibatkan ledakan yang hebat dan menelan korban jiwa. Kita semua berduka. Belum usai duka lumpur, duka ledakan akibat deformasi di sekitar kaldera LUSI, ada semburan lumpur muncul di Banjarmasin yang dipicu pengeboran air tanah. Blaik... Analisis deformasi di sekitar tol tersebut telah dikemukakan oleh berbagai tim peneliti yang telah turun di LUSI sejak akhir Juni lalu. Tapi kita semua melihat dan mengikuti, ternyata merelokasi semua aset umum (tol, rel, jaringan pipa gas, pemukiman penduduk) dan masyarakat dalam radius 2 km dari kaldera LUSI, tidaklah mudah dan alotnya minta ampur, policy yang ada di pihak-pihak terkait. Duka lagi Salam dari Pekanbaru agus hendratno - Original Message From: mohammad syaiful [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Wednesday, November 22, 2006 3:19:41 PM Subject: [iagi-net-l] pit iagi 2006 alhamdulillah, syukur, pit iagi ke-35 di pekanbaru telah berlangsung lancar dan berakhir dengan baik. lebih dari 330 peserta menghadiri acara tahunan ini (target panitia 200 (p10; p50=300, p90=400). total 56 presentasi oral, 3 exhibition-presentation, satu NO SHOW (mahasiswa), 12 presentasi poster. telah diumumkan best oral presentation (agus superiadi, inco), best poster (ibnu arif, cpi), best oral presentation of student (adam d. zeiza, unpad), dan para juara kontes foto. no show presenter adalah arief yoga benigno(mhs geofisika itb). terimakasih kepada semua pihak yg telah mendukung acara ini, khususnya kepada para peserta dan panitia (organizing committee ) riau. sampai jumpa pada pit iagi ke-36 tahun depan (2007), yg kemungkinan besar akan bekerja-sama lagi dengan hagi dan asosiasi profesi lainnya. salam, [EMAIL PROTECTED] *sc pit iagi -- Mohammad Syaiful - Explorationist Mobile: 62-812-9372808 Email: [EMAIL PROTECTED] Exploration Think Tank Indonesia (ETTI) Head Office: Jl. Tebet Barat Dalam III No.2-B Jakarta 12810 Indonesia Phone: 62-21-8356276 Fax: 62-21-83784140 Email: [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru, 20-22 November 2006 - detail information in http://pekanbaru2006.iagi.or.id - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - Do you Yahoo!? Everyone is raving about the all-new Yahoo! Mail beta. http://new.mail.yahoo.com
Re: [iagi-net-l] Fw: Kabar baik buat dunia pendidikan kita, juga ilmu geosain
Rekan-rekan IAGI-Net Tahun 2007, ada 2 institusi ilmu kebumian di Indonesia yang terpilih, setelah melalui seleksi yang panjang; untuk didanai block grant Hibah Kompetisi A3 (Peningkatan Kapasitas Eksternal) dari Depdiknas. Dua institusi tersebut adalah : 1. Jurusan Teknik Geologi FT UGM Jogjakarta. 2. Fakultas Ilmu Kebumian dan Teknologi Mineral ITB Bandung. Hibah tersebut, besarnya Rp 2.4 milyar selama 3 tahun atau Rp. 800 jt per tahun. Sangat besar bagi JTGL-FT.UGM /FIKTM-ITB dalam rangka peningkatan kapasitas networking dengan pihak eksternal (mitra industri ekstraksi sumberdaya bumi, lembaga riset nasional / internasional, pemda, juga asosiasi profesi). Bahkan ada beberapa Departement di ITB dan juga Teknik Sipil UGM yang telah mendapat Grant Hibah B (untuk penguatan kapasitas Internasional). Jadi, ilmu geosain di indonesia dengan laboratorium geodinamik yang sangat dinamik dan uniq ini mestinya menjadi referensi dalam kegiatan pembelajaran dan riset geosain di tingkat internasional. Bahkan ada mahasiswa S.2 dari Aljazair dan juga beberapa dari negara ASEAN mengambil S2 dan S3 Teknik Geologi di UGM sejak tahun 2003 - sampai sekarang. Bahkan kita sedang mempersiapkan Proposal Besar antara UGM dan ITB untuk bidang Geosain engineering dalam rangka menggalang pendanaan pendidikan tinggi bidang geosain melalui JICA/ Jepang. Nah bagi rekan-rekan geosaintis di Industri, untuk kontak person dalam rangka kemitraan pembelajaran, riset, community service untuk penguatan eksternal, khusus di geologi ugm, sementara ini via Bagian Akademik. untuk di itb, saya kurang tahu, mungkin pak agus h harsolumakso. Nuwun Agus Hendratno Bagian Akademik TGL-UGM --- OK Taufik [EMAIL PROTECTED] wrote: Baguslah kalau begitu, supaya tak banyak yg sekolah ke PT LN yg belum tentu lebih baik dari PTN dalan negeri, namun banyak versi soal ranking PT di dunia ada menurut lembaga ini, lembaga itu..semuanya memiliki perbedaan ranking, coba jelajahi http://www.webometrics. kalau menurut website ini, dimana ITB adalah satu2nya PT asal Indonesia yg masuk 100 Top Asia yakni pada posisi 43. Di ranking dunia ITB yg masuk (658), UI dan UGM diluar peringkat 3000. Katanya kriteria webometrics lebih mendekati keadaan sebenarnya karena faktor2 subyektifitasnya relatif kecil, dimana faktor signifikannya berada pada hasil2 karya riset yg lebih terukur secara akademis. Atau juga ke www.wikipedia.org. Wallahualam On 11/8/06, Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED] wrote: Cukup menggembirakan cerita dibawah. memang amsih banyak yang harus diperbaiki. Rangkin ini masih hanya untuk sebagian kecil bidang, namun juga adanya uji cona tahun depan memasukkan bidang geoscience UGM saya rasa cukup membanggakan kita semua. Saya rasa perlu bantuan semua ahli kebumian, dan tidak hanya untuk UGM tentunya. Gut Job ! RDP -- Forwarded message -- From: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] Date: Nov 8, 2006 12:12 PM Subject: Fw: Kabar baik buat dunia pendidikan kita To: [EMAIL PROTECTED] FYI - Forwarded by Albert Marihot/PP/OPR/YTLJT on 11/08/06 11:10 AM - Tri Setyanto/ECI/ENG/YTLJT 11/03/06 03:11 PM To Albert Marihot/PP/OPR/[EMAIL PROTECTED] cc Subject Kabar baik buat dunia pendidikan kita fyi - Forwarded by Tri Setyanto/ECI/ENG/YTLJT on 11/03/2006 03:10 PM - Fw: [jds2006] Kabar baik buat dunia pendidikan kita Rabu, 01 November 2006 00:58 WIB Tiga Keilmuan UGM Masuk 100 Terbaik Dunia YOGYAKARTA-- MIOL: Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta mencatat prestasi menggembirakan. Tiga kategori bidang keilmuan di universitas negeri tertua di Indonesia ini masuk jajaran 100 terbaik dunia berdasarkan survey Times Higher Education Suplement yang diterbitkan Times, 26 Oktober 2006. Tiga kategori bidang keilmuan itu, bidang ilmu-lmu sosial peringkat ke-47 dari 100 universitas, kategori ilmu-ilmu biomedis peringkat ke-73 dan kategori ilmu-ilmu budaya dan humaniora masuk peringkat ke-70. Untuk kategori bidang ilmu sosial UGM yang menempati urutan ke-47 memperoleh score 41,1, dua tingkat di atas Malaya University Malaysia dengan score 40,6 yang menempati peringkat ke-49. Sedang dalam bidang biomedicine UGM memiliki score 34,5, jauh di atas Utrecht University Nedherlands dengan score 31,2 di peringkat 91. UGM satu-satunya universitas di Indonesia yang masuk peringkat 100 besar. Ini sangat membanggakan karena perguruan tinggi yang disuervey mencapai 11.000, kata Rektor UGM Sofian Effendi, Selasa (31/10). Survey menggunakan enam kriteria yaitu wawancara oleh kelompok bidang studi, persentase mahasiswa internasional, review oleh pewancara kerja, persentase staf pengajar internasional, rasio dosen dan mahasiswa serta indeks sitasi dosen. Bidang studi yang disurvey, ada enam bidang keilmuan yakni, science, technology
[iagi-net-l] Catatan terakhir bergaul denga Prof.RUBINI
Catatan terakhir bergaul dengan Prof. Rubini. turut berduka cita yang mendalam, atas meninggalnya Prof. Rubini, semoga Amal-amalnya diterima di sisi-Nya dan diampuni segala kesalahannya. Amin ya Robbal Alaamin... Seri Pertama. Pada pertengahan Juli 2005, saya mendapat kesempatan dari Allah SWT untuk berinteraksi dengan Prof.Rubini untuk menjadi asisten beliau. Sarapan pagi, sebelum check in GIA yang akan menerbangkan kami (saya, Prof.Rubini, Prof.Dr.Sudarto N/Dekan FIKTM ITB; Dr. Rudi S.Gautama/Direktur PSLH-ITB; Dr.Heru Hendrayana/ Direktur Program S2 T.Geologi FTUGM; juga Arif/sekarang di Duri) ke Menado, untuk memenuhi undangan Newmont di Messel. Sejak awal, saya diskusi dengan P.Rubini, selalu mengarah pada pentingnya pengetahuan basic geologi dalam banyak hal, yang kemudian ujung-ujungnya adalah mempertanyakan bagaimana proses pembelajaran, riset, dan aplikasi bidang Petrologi baik di UGM maupun di ITB. Di sela-sela membeberkan tentang dunia petrologi, P.Rubini selalu berpesan pada saya : ajarkan petrologi pada generasi muda (baca : mhs t.geologi) secara baik, empati, dan senang/ cinta. Apa makna senang/ cinta? P.Rubini menjelaskan : bahwa mengajarkan Petrologi, tidak hanya menyampaikan materi sesuai silabus dan kurikulumnya; tapi bagaimana membawakan materi petrologi dengan hati yang senang dengan petrologi (agus : mohon maaf, semoga tidak ada yang tersinggung...). Saya sendiri kaget mendengar kata-kata itu. Saya turut tersinggung dan bersyukur dapat dipertemukan Pak Rubini di usia yang telah senja. Dalam hati, kami membenarkan nasihat beliau dan kemudian mengikuti nasehat beliau untuk proses pembelajaran petrologi. Akhirnya kami terbang dari Cengkareng - Makasar - Manado. Selama perjalanan di udara, beliau menghabiskan waktunya dengan istirahat dan membolak-balik majalah. Saya tidak duduk bersamanya. Cerita, mengapa petrologi bisa dibawa untuk mencari solusi kasus Buyat oleh Newmont? Juga bagaimana Pak Rubini pertama kali bersikukuh untuk tidak masuk Tim Investigasi Geologi Buyat kepada Manajemen Newmont? Sampai pada satu kata: Saya (Rubini) harus bisa memberikan pelajaran pada kasus Buyat ini dari sudut lain!!!, itu jawabnya, ketika saya bertanya dan mendiskusikan Misi Investigasi ke Buyat ini. Karena Beliau adalah yang tertua dan yang paling senior diantara kami-kami. Cerita Seri ke-2 ...ke-3 dst..., saya harus membuka dailly reporting saya bersama Prof.Rubini, terlebih dahulu. Sampai, pesan terakhirnya (habis lebaran tahun 2005, ketemua di Jakarta) : Gus, kamu segera main ke rumah di Bandung yaa.., ada yang ingin aku sampaikan pada you... (kata-kata itu yang membuat saya : menitikkan air mata terus, pada saat saya sholat idul fitri, sampai ceramah idul fitri usai, Senin 23 Oktober 2006, karena sejak pukul 04.00 wib, via sms dan phone dari teman-teman IAGI dan dosen-dosen Geologi ITB, tentang kabar meninggalnya beliau). Belum sempat saya bersilahturahmi ke rumahnya di Bandung, tapi beliau segera menghadap-Nya, untuk amal yang sangat mulia. Dibawah Pohon beringin yang rindang, yang tumbuh disela-sela Batugamping dan Batuan Volkanik di hulunya Sungai Buyat, Kec.Kotabunan, Kab.Bolaangmongondow, beliau bercerita tentang sejarah kesehatannya, yang setiap makan, harus disertai sejumlah 15 kapsul, yang harus dikonsumsi, termasuk beberapa suplemen. cerita itu belum berakhir. Agus Hendratno (Geologi UGM) --- mohammad syaiful [EMAIL PROTECTED] wrote: sekedar tambahan doa pada paragraf terakhir mang okim: semoga almarhum dijauhkan dari siksa kubur dan nantinya dijadikan satu di surga bersama istri dan putri serta seluruh hamba allah yg bertakwa kepada dia yg maha digdaya. salam, syaiful On 10/24/06, miko [EMAIL PROTECTED] wrote: Rekan-rekan IAGI yang budiman, Pesan-pesan SMS yang dikirim oleh beberapa sahabat tentang Prof Rubini, dari sejak beliau semi-coma sampai akhirnya dikabarkan meninggal dunia , telah memastikan bahwa beliau, sesepuh kita, telah benar-benar meninggalkan kita semua untuk selama-lamanya. Prof Rubini rupanya telah memilih dan dipilihkan oleh Sang Maha Pencipta untuk menghadap ke haribaan Nya pada saat dimana jutaan ummat Islam sedang bersiap-siap merayakan hari kemenangannya, setelah selama sebulan penuh berpuasa, menahan nafsu duniawi. Alunan takbir dan tahmid yang mengagungkan asma Nya sayup-sayup mengiringi kepergian beliau. Ketika jenazah beliau disemayamkan di Aula Barat ITB, aula yang besar ini tampak dipenuhi oleh banyak orang penting yang secara tulus berhasrat mengantarkan jenazah beliau. Banyak guru besar senior dan dosen-dosen serta para pensiunan yang memerlukan hadir. Ada yang telah ditopang dengan tongkat, ada pula yang tremor karena stroke. Dari Jakartapun tidak sedikit tokoh-tokoh geologi tua dan muda yang datang seperti Pak Naim, Pak Yanto Sumantri, Pak Utaryo, dan banyak lagi yang lainnya. Rektor ITB, Prof Djoko Santoso, mengantar kepergian beliau dengan membacakan riwayat hidup dan sederetan
RE: [iagi-net-l] Komentar lain ttg seminar IAGI ttg Lusi; Doakan saja yuuuk..
Bagaimana kalau LUSI tersebut kita doakan, kita sapa dengan baik. Kalau semua yang paham, yang tidak paham, serta korban LUSI turut berdoa (apalagi di saat ramadhan ini), akan lebih baik respon LUSI dari perut bumi daripada kita semua misuh-misuh atau ngerumpi yang ngilmiah toh juga susah ditafsir, kan lebih baik mendoakan supaya LUSI tersebut bisa mengerem semburannya sendiri, entah dengan relief well atau sunatullah-Nya. Saya baca bukunya : Masaru Emoto tentang The Power of Water; ternyata air yang di-doakan; akan merespon lebih baik. Nah, LUSI yang 70%-nya air tersebut; kita doakan saja secara lintas agama, muga-muga air dalam lusi dapat merespon dengan baik. Dalam setiap ceramah ramadhan di masjid-masjid Kampus di Yogya, saya sering mengkaitkan bahwa musibah LUSI merupakan cara Tuhan memberikan kosmetika pada bumi Sidoarjo, biar cantik dengan persepsi esoteris. Demikian cara Tuhan mendidik hambanya yang sering kebablasan. Bagi saya; LUSI pun ber-Tasbih dan Sujud kepada-Nya, natural, sunatullah. Lalu teknis drilling bagaimana? Saya kira tidak ada niat se-zarah pun, niat para eksplorasionis untuk sengaja membuat kejahatan lingkungan. Nah, kalau toh ada noktah-noktah niat demi efisiensi bujet eksplorasi, maka bisa jadi Tuhan memberi-nya sangsi, ntar pasti ada kesulitan yang berkepanjangan. LUSI keluar tanpa kendali, dan terjadi disaster di permukaan. Sangsi dan pelajaran Tuhan tersebut, semula terbatas pada Lapindo; sekarang sangsi dan pelajaran Tuhan diperluas pada kita semua, mulai penjaga kuburan di Desa Siring sampai Presiden SBY, mendapat teguran ritmik dari Tuhan. Tanggal 5 Oktober 2006, saya mendapat kesempatan untuk mendongeng tentang LUSI dihadapan civitas akademika Fakultas Hukum UGM Jogja. Diskusi tersebut dalam rangka Refleksi Ramadhan di Kampus UGM; Kasus LUSI dalam Persepsi Hukum Lingkungan. Kawan-kawan dari Fakultas Hukum UGM meminta saya (yang kebetulan geologist) dan kebetulan pernah kecemplung dan sempat mandi LUSI untuk memberikan dongeng LUSI. Tentunya dongeng yang bisa ditangkap dari bahasa geologi populer ke bahasa hukum lingkungan. Semoga, LUSI akan berlalu... agus hendratno --- Parvita Siregar [EMAIL PROTECTED] wrote: Mas dan Mba,, Ini mungkin pernyataan yang sedikit awam ya. Seperti yang Mas Awang katakan, mud volcano (kalau kita percaya bahwa ini disebabkan oleh mud volcano) tidak terlihat jelas di seismik, dan bentuknya menyerupai reef sehingga ditargetkan oleh Lapindo sebagai reservoir. Kita semua tahu bahwa dalam geologi, interpretasi itu bisa benar dan bisa salah. Kalau salah, maka kita tidak bisa dituntut, sama halnya dengan misalnya kita interpretasi bahwa suatu fenomena seismik setelah dibuat peta amplitudenya menunjukkan sebuah basin floor fan, dan ternyata setelah dibor ternyata.tufa. Kan interpreternya tidak bisa dituntut. Nah, saya tidak tahu secara hukum sudah sampai mana kasus Lapindo ini, tetapi kalau memang ini adalah kesalahan interpretasi, saya rasa sangatlah berlebihan bahwa bencana ini disebabkan oleh PT.Lapindo. Sampai2 lumpurnya disebut lumpur Lapindo. Kalau saya percaya bahwa kemungkinan besar ini adalah mud volcano (dengan adanya amblesan dan banyaknya lumpur yang menyemprot keluar) dan kebetulan saja Lapindo melakukan kegiatan pengeboran di sana (istilahnya Lapindo lagi apes gitu). Pertanyaan saya, kalau PT. Lapindo tidak mengebor di sana, apakah tetap akan ada semburan LUSI? Apalagi kalau dihubungkan dengan gempa di Jogja, apakah bisa dijelaskan bahwa ini ada hubungannya dengan fenomena alam? Kemudian, secara proses hukum, kalau boleh tahu, sudah sampai mana? Kalau kesalahan prosedur, ya memang harus dihukum, tetapi untuk penyebab banjir lumpur ini, kalau kita balik pertanyaannya, kalau Lapindo tidak mengebor di sana dan mengebor sampai kedalaman adanya mud volcano tersebut (yang katanya ke sebelah utara lebih kelihatan dari seismik), apakah ada kemungkinan bahwa LUSI itu akan tetap terjadi? Lapindo tidak bisa dituntut juga untuk kejadian banjir lumpur ini karena jadinya ini adalah bencana alam, dan juga karena salah interpretasi yang umum terjadi dalam eksplorasi. Apa iya begitu? Dari pihak IAGI sendiri, apakah ada yang sudah menyiapkan argumen yang bisa meringankan Lapindo, terutama untuk memberi keterangan dari pihak ilmuwan pada saat sidang (kalau ada)? Dan mungkin kalau ada yang bisa memberikan komposisi lumpur ini seperti apa, bagaimana komposisi lumpurnya dan apakah dampaknya terhadap kecantikan kulit (hahahahaha..), soalnya bisa dijadikan spa :- Senyum dikit daripada inget laper... Parvita -Original Message- From: Awang Harun Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, October 02, 2006 11:02 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Komentar lain ttg seminar IAGI ttg Lusi Benar, kita tunggu saja apa yang akan terjadi beberapa bulan ke depan. Perdebatan tak akan ada habisnya. Pendapat saya
Re: [iagi-net-l] Obrolan dengan tetangga
Pak Pardan, Wah cerita tersebut akan rame jika pak pardan wis ketemu pak Rahmadi Avianto/ Exxon (saya barusan ketemua di Jogja, besok mau dolan ke kantornya di Jkt). Memang cerita LUSI tidak akan pernah habis, sampai LUSI berhenti nanti-pun (?) Pasti masih banyak meninggalkan banyak cerita, baik yang uniq, ngilmiah, dan cerita yang memilukan atau cerita yang nambahi mumet pejabat /birokrat. Barusan di datang ke kampus (sebelum baca email pak pardan); 4 orang yang sedang training di Media centre Jogjakarta, mereka dari RRI Tual (maluku tenggara); RRI (maumere, NTT); RRI Ambon (maluku); dan RR Manado (Sulut). ke-4 orang pers (RRI) tersebut ingin mendiskusikan kasus Pemberitaan LUMPUR SIDOARJO sebagai media pembelajaran Birokrat dan Publik melalui Pers yang multi-tafsir. Prinsipnya mereka bertanya : pelajaran / hikmah dibalik model dan teknik pemberitaan pers yang menyangkut fenomena dan permasalahan geosain kepada birokrat/ publik melalui pers. Yang penting adalah adanya transfer bahasa ilmiah geologi populer yang bisa dipahami dengan enak dan mudah. saya bersyukur tenan, pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Geologi Populer oleh Badan Geologi ESDM, tanggal 18-19 September 2006, juara 1, juara 2 dan juara 3 diraih oleh mhs geologi ugm; dari 37 karya tulis ilmiah dari berbagai mhs geologi seluruh Indonesia. ya..moga-moga sekarang era-nya membagi-bagi pengetahuan geologi / geosain kepada masyarakat secara luas. Urusan geologi untuk geologi dan urusan geologi untuk non-geologi juga pekerjaan geologist. siapa lagi kalau bukan kita-kita. ntar kalau diberikan pada bukan ahlinya, tunggulah kehancuran (itu bahasa agamanya). Nah, IAGI bisa berperan lebih luas urusan sosialisasi geologi. Bravo IAGI agus hend. --- Supardan [EMAIL PROTECTED] wrote: Beberapa hari yang lalu saya ngobrol dengan tetangga di tempat hajatan. Akhirnya obrolan sampai juga ke masalah *Lumpur Lapindo* yang lagi jadi bahan pembicaraan semua orang, pejabat maupun rakyat, konglomerat maupun orang melarat. Tetangga tersebut kebetulan seorang pejabat di sebuah instansi pusat di Jatim. Dia cerita bahwa sehari sebelumnya dia telah mengikuti paparan Lumpur Lapindo di kantor Gubernur Jatim. Konon ada dua orang narasumber, katanya yang satu berbahasa Inggris dan satunya lagi berbahasa Indonesia. Yang jadi masalah. - apa yang dia tangkap dari paparan itu rasanya berbeda dengan pemahaman teman2 di sini. Saya yakin..., hal itu terjadi karena semata-mata memang keterbatasan kemampuan dia dalam hal menangkap materi yang dipaparkan, bukan karena narasumbernya yang ngacau. Saat itu saya berusaha keras untuk meyakinkan dia dengan mengatakan - walau dengan berat hati - bahwa jelek-jelek begini saya ini orang geologi (bukan ahli geologi lho), tapi orang tersebut tetap ngeyel, seolah-olah dia yang paling tahu. Dia cerita ngalor-ngidul tentang lumpur Porong, dimana substansinya berbeda dengan pemahaman kita-kita ini. Pelajaran apa yang dapat kita ambil dari cerita di atas? Barangkali benar juga apa yang disampaikan pak Luthfi beberapa hari yang lalu, bahwa mbuletnya masalah lumpur Porong dikarenakan *orang yang punya kewenangan tapi tidak mengerti* sedangan *orang yang mengerti tapi tidak punya kewenangan*. Selain itu cerita pak Agus yang sering melakukan sosialisasi geologi ke birokrat, kasus seperti itu kayaknya memang sering terjadi. Kasus itu mungkin ada miripnya dengan cerita ini..., suatu hari murid sekolah anak-anak buta diajak wisata ke Kebon Binatang. Begitu kembali di sekolah, mereka saling bercerita tentang gajah, ada yang bilang seperti ular (karena yang diraba ekornya), yang lain bilang seperti pohon (karena yang dipegang kakinya) dll. dll. Oleh karena itu, kita harus hati-hati dalam memberikan penjelasan yang bersifat keteknikan kepada orang awam, apalagi kalau mereka itu para pengambil keputusan. Wah... wah... wah... bisa cilakak, . bussst! Marhaban ya ramadhan, selamat menunaikan ibadah puasa bagi yang menjalankan. Wassalam. __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru - Call For Papers until 26 May 2006 - Submit to: [EMAIL PROTECTED] - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
[iagi-net-l] Semburan gas di Tlanakan, Pamekasan
Ada yang bisa bantu? Ada pertanyaan dari LSM yang akan mensupport pemanfaatan gas dengan teknologi tepat guna bagi masyarakat lokal, mengenai pemanfaatan semburan gas di Desa Larangan Tokol, Tlanakan, Pamekasan. Ceritanya begini : Agustus 2004 yang lalu saya jalan-jalan ke Madura, sampailah pada daerah Larangan Tokol, yang terkenal dengan SEMBURAN GAS (Api abadi), yang telah dimanfaatkan oleh penduduk lokal untuk membakar jagung,ketela, untuk masak air dan nasi. Semburan gas tersebut ada di halaman rumah-rumah penduduk, juga ada di dalam sumur penduduk; juga di lahan perkebunan yang kering. Tempat tersebut lama-lama jadi tontotan (obyek wisata). Saya sendiri, malam-malam nongkrong ditempat itu, sambil membakar jagung dan menikmatinya, ternyata yaa..gurih juga. Secara morfologi wilayah tempat munculnya gas tersebut adalah flat dan sedikit bergelombang, dengan material di sekitar semburan gas tersebut adalah : lumpur, lempung, pasir - kerikilan. Sub-surface, saya tidak tahu data. Tetapi di bagian utara wilayah Pamekasan, dan sepanjang P.Madura, orientasi barat-timur, isinya Formasi Ngrayong, dan ini juga menerus sampai di Blora - Bojonegoro. Wilayah selatan Pamekasan, tidak berkembang formasi Ngrayong di permukaan. Kemarin, saya diminta beberapa masyarakat setempat untuk memberikan advise : bisa tidak semburan gas ini dimanfaatkan secara sederhana. Mereka beranggapan, bahwa melihat fenomena geologi : Semburan gas, bukan dimaknai secara Negatif (kayak semburan lumpur panas di Porong), tapi dimaknai secara Positip. Adakah yang bisa membantu memberikan masukan ke saya? harus bagaimana? Kemarin sudah ada masukan : 1. saya diminta menangkap gas tersebut, untuk segera diuji di Lab.Migas PPT Migas Cepu, untuk mengetahui kandungan gas methane tersebut. 2. lalu bagaimana teknologi yang tepat guna untuk memanfaatkan secara lokal yang bisa dialirkan ke rumah-rumah penduduk. Adakah teknologi tersebut di Indonesia?? 3. Secara geologi, semburan gas / api tersebut cukup lama atau pada saatnya nanti akan padam. Nah bagaimana ini bisa dihitung secara geosantis tentang sustainability dari potensi energi dari semburan gas tersebut. 4. Mumpung belum didengar isu ini ke DPRD setempat, kalo potensi besar, bisa jadi ini akan dilelang untuk mencari investor yang bisa memanfaatkan potensi semburan gas tersebut. Bagaimana pak Awang atau kawan-kawan IAGI-net bisa memberikan pencerahan pada masalah ini. Atau ada yang bisa pergi dengan saya ke Pamekasan (pada saat puasa ini), lihat semburan gas itu, lalu speak-speak dengan penduduk lokal/ tokoh / kyai setempat. tapi ini kerja sosial lho... Terima kasih sebelumnya Agus Hendratno (UGM / IAGI DIY-Jateng) __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru - Call For Papers until 26 May 2006 - Submit to: [EMAIL PROTECTED] - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi -
RE: [iagi-net-l] Dialog Special Metro TV
saya kemarin nonton habis acara di Metro-TV, Pak Kardaya, Mas Edy Sunardi, juga Pak Sarwono, dan Pak Rudi (via Telpon). Sebetulnya diskusi tersebut sangat menarik, jika terus ada KEPUTUSAN POLITIK untuk dilaksanakan. Betul kata Pak Lutfi : yang menguasai masalah, ternyata tidak berwenang; yang berwenang, tidak menguasai masalah. Saya dengar, isu (Brantas Lapindo / artinya memberantas lapindo di jatim) di masyarakat Porong sudah sangat miris, apalagi tanggul terus jebol. Yac..wajar, lha tumpukan sirtu saja, sekalipun ada geotekstil tetap saja ndak mampu. Buat permanen tanggulnya, butuh waktu lama sekali. Sayang, pers sudah mengambil terminologi : Lumpur Lapindo; sekalipun Lapindo tetap bertanggung jawab secara sosial dan lingkungan untuk penanganannya, tapi mengapa tdk memakai terminologi Lumpur Porong/ LUSI saja. Semoga ada hasil yang signifikan untuk mengatasi kompleksitas dari kejadian LUSI. Salam - Agus Hendratno --- Awang Satyana [EMAIL PROTECTED] wrote: Kayaknya yang bakal tetap dimarahi adalah Lapindo soalnya orang-orang hanya tahu ini lumpur Lapindo di media2 kan selalu disebut begitu. Atau kalau KLH dan Pemerintah dimarahi, ya gampang saja mereka kemudian akan memarahi Lapindo. Tutup Lapindo, begitu kata Rachmat Witoelar di awal kejadian musibah ini. Maka, Lapindo lagi Lapindo lagi ...(BPMIGAS juga dimarahi, kenapa sih sumur itu disetujui ?). Lo, kalau ada satu perusahaan minyak yang ingin mengeksplorasi migas lebih dalam, daripada main di dangkal saja, lalu secara teknis dan anggaran memenuhi syarat, apa alasannya tidak disetujui ? salam, awang Prasiddha Hestu Narendra [EMAIL PROTECTED] wrote: Kalo lumpur diijinkan dibuang kelaut yg dimarahi oleh LSM sama masyarakat pesisir pantai adalah pemerintah alias KLH alias Rahmat Witoelar Kalo lumpur menggenangi warga yg jadi sasaran kemarahan adalah Lapindo pilih mana coba? wassalam, pr At 06:18 AM 9/20/2006 +0700, you wrote: Rahmat Witular memang berani menganggung kemarahan rakyat dan dosa dengan menjalani resiko kalau sudah bahaya baru boleh dibuang kelaut. Beliau sama saja berpendapat bahwa lingkungan biota laut masih lebih tinggi tingkatnya dibandingkan lingkungan, kehidupan Manusia. Mudah-mudahan dia mendapat pencerahan. Yanto Salim -Original Message- From: Awang Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, September 19, 2006 10:01 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Dialog Special Metro TV Pak Kardaya (BPMIGAS), Pak Edy Sunardi (IAGI), Pak Sarwono Kusumaatmadja (DPD RI) dan Pak Rudy Rubiandini (ITB, via telpon) dipandu oleh Frida Lidwina terlibat dalam dialog tersebut. Ada dua pendapat asal semburan ini : underground blow out-UBO (banyak diikuti para petroleum engineers) dan mud volcano eruption (banyak diikuti para geologists). Kalau UBO harapannya bisa diatasi oleh 3 relief well, kalau mud volcano eruption tak akan bisa diatasi dengan relief well, alamiah saja berhentinya. Ketiga narasumber terkesan setuju lumpur dibuang ke laut saja, tokh bukan limbah, bukan B3, dan lumpur itu masih satu habitat dengan laut di Selat Madura, hanya beda umur. Pak Sarwono seperti biasa dengan tegas bilang selamatkan dulu penduduk, baru lingkungan, kalau ada dampak baru diatasi. Ini keadaan darurat, tak bisa diberlakukan prosedur KLH yang normal.Kata Pak Kardaya, relief well akan bekerja dengan baik kalau tak ada serangan lumpur lagi ke titik2 bor relief well. Kalau lagi ngebor tiba2 lokasinya dibanjiri lumpur, ya tentu gak akan selesai2 ngebornya. Tapi, Pak Rachmat Witoelar, menteri KLH, bilang lumpur boleh dibuang ke laut kalau statusnya sudah bahaya. Selama masih darurat tak boleh. Dan, Pemerintah mau bikin tanggul permanen mengelilingi ratusan hektar wilayah Banjar Panji, wah berapa lama tuh ngebangunnya ? Di Azerbaijan sana, tempat paling banyak gunung lumpurnya di dunia, lumpur panas ini dijadikan tempat2 spa, sumber air panas, gas alam (metan biogenik), dan lumpurnya dijadikan batu-bata. Itu sudah lama terjadi, berarti lumpur itu aman-aman saja kelihatannya. Dua bulan dari sekarang, kalau lancar, kita akan lihat apakah relief wells bisa membendung Lusi ? salam, awang iagisek wrote: INFORMASI : Pada Hari ini , tanggal 19 September 2006, Jam 20.30 di Metro TV akan ditayangkan acara DIALOG SPECIAL METRO TV antara Ka BPMIGAS, Ketua PAH2 DPD-RI, wakil IAGI ITB, Topik Penanganan Semburan Lumpur Sidoarjo. Salam, Sekretariat Pusat IAGI - Do you Yahoo!? Get on board. You're invited to try the new Yahoo! Mail. - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru - Call For Papers until 26 May 2006 - Submit to: [EMAIL PROTECTED] - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe
RE: [iagi-net-l] Timun Emas dan LUSI, Geo-culture, Geo-Mythology
Pak Dwi dan Pak Awang, nah cocok juga ulasan tersebut, itu yang saya tunggu-tunggu, karena saya sendiri juga senang dan mengumpulkan beberapa Legenda, Cerita Rakyat, dan Sosial Budaya yang tumbuh karena kondisi alam kebumiannnya (termasuk fenomena kegeologian suatu wilayah). Setiap wilayah pasti mempunyai keunikan geologi tersendiri dan juga keunikan Budaya-nya. Dalam terminologi ilmiah geosain sering disebut sebagai : Geo-culture dan Geo-mythology (Geo-mitologi). Bahkan USGS juga BGS (British), dan Badan Geologi New Zealand (dari literatur yang saya baca), menunjukkan bahwa relevansi antara culture dan mythos /legenda / cerita rakyat suatu wilayah dengan kejadian geologi, jika dikemas akan menjadi unsur intrinsik suatu daya tarik wilayah tersebut, dan parameter tersebut juga dikembangkan untuk penilaian : geotourism development. hal ini juga berkembang pesat di geosantis di Malaysia. Akhirnya menjadi unsur parameter pengembangan Geological Heritage. Saya pribadi, pengin kuliah di Teknik Geologi tahun 1999 dulu, gara-gara kemah ilmiah di Bledug Kuwu bulan Agustus 1998 di Wirosari. Saya dan teman-teman SMA di Kudus, mencari berbagai data legenda dan cerita tentang Bleduk Kuwu,yaitu ki Naga Baru Klinting dari Kerajaan Medang Kamulyan (nama ini menjadi salah satu desa di selatan Bledug Kuwu). Naga tersebut diperintah oleh Ratu Medang Kamulyan untuk melawan Buaya Laut Kidul (Ki Dewata Cengkar, bukan Buaya Darat.). Saat trip dari Medang Kamulyan (di Purwodadi) ke Pantai Selatan Bantul), Naga tersebut lewat Darat (termasuk lewat bengawan solo dan sungai Opak). Buaya ki Dewata Cengkar kalah oleh naga. Nah, naga tersebut pulang ke Purwodadi lewat zona bawah tanah. Dalam perjalanannya lewat underground zone tersebut dia diikuti air laut (karena melobangi bumi Jawa dari arah selatan). Setelah merasa cukup jauh, dia muncul ke permukaan, (tapi belum sampai juga), lalu masuk bumi dan muncul lagi dst, sampai di Bledug Kuwu kemudian dia bertapa. Nah, lubang-lubang pemunculan Naga tadi, sekarang ini muncul Lumpur-lumpur yang banyak mengandung air garam, di wilayah Purwodadi dan sekitarnya (kurang lebih ada 8 - 14 titik gundukan lumpur-lumpur tadi di sekitar Bleduk Kuwu, yang Besar itu). Pada Agustus 1998, saya dan teman-teman, mengukur suhu Bledug Kuwu, kayak pemberani itu, tahu-tahu terperosok sampai 80 cm. Pengalaman itu, yang kemudian, saya tanya-tanya, bahwa ini bisa dipelajari pada ilmu apa? Akhirnya ketemu di Teknik Geologi UGM. Selama kuliah dan kerja di Geologi itulah, saya sering kluyuran di wilayah Purwodadi - Randublatung - Blora - Bojonegoro - Gunung Pegat - Sekarkorong - Paciran, untuk melihat fenomena geologi (api abadi, gunung lumpur, bukit karst, gua karst, rembesan minyak dll) dan terakhir di sumur BJP-1 dengan pak Awang (pada akhir Januari 2006) dan di Luberan LUSI di sekitar BJP-1 dengan pak Rudi Rubiandini (pada pertengahan Juni 2006 lalu). Nah.., jika cerita/ legenda-legenda yang relevan dengan fenomena geologi, bisa ditulis bersama-sama oleh kawan-kawan Geologist (IAGI atau yang lain), sungguh RUARRR BIASA keragaman Budaya dan Geo-diversity di Indonesia Sehingga akan menambah khasanah cerita yang berbobot budaya sendiri bagi generasi muda, yang selama ini dibanjiri : model ndora emon..dan cerita komikus Jepang itu. Ada cerita Erupsi Bromo dan Roro Anteng - Joko Seger (Gunungapi Tengger). Ada Tangkuban Perahu dan Dayang Sumbi; ada Eyang Sapu Jagad dan Erupsi Merapi; ada Timur Emas dan Lautan Lumpur; dll, termasuk legenda dari Danau Toba, Ngarai Sihanok , Danau Maninjau, Danau Singkarak, dan masih banyak lagi. Jadi, dicari : Eksplorasi Geo-Culture dan Eksplorasi Geo-Mythology untuk Publikasi IAGI di masa yang akan datang. Bagaimana nanti kita buku-kan dan diterbitkan oleh IAGI, pak Awang, mas Budi Brahmantyo (GL-ITB) bisa banyak cerita nih, hehe... Kutipan dari Ramalan Joyoboyo (saya nemu sebagian bukunya di kios loak) ana wong ageng muncul, satengahing gunung Kendeng angrasuk busana ireng, ambiyantu sing dirubung thuyul nggereng, pandhita iku ajejeluk candra siji Jawa Kira-kira ditafsir apa : LUSI tersebut banyak Tuyulnya, ntar ada orang agung dari wilayah Kendeng (Jawa Timur) yang bisa mengatasi itu, berarti ada Keputusan Politik dari Tokoh-tokoh yang disegani yang lahir dari Jawa Timur, SBY-kah harus turun tangan...? Embuh Apakah Eruspi LUSI pernah diramalkan Joyoboyo, dan Sumur BJP-1 berada di Situs Kerajaan Jenggala? Ratusan Paranormal bertapa untuk menjinakkan LUSI kemarin, sebetulnya peringatan bahwa itu tidak mudah; karena ini sudah suratan takdir. Mohon maaf, biar ndak tegang dengan diskusi yang berat-berat, diisi yang ringan-ringan saja... Salam, Agus Hendratno --- Awang Harun Satyana [EMAIL PROTECTED] wrote: Pak Dwi, Timun Emas adalah cerita rakyat yang jadi Legenda. Setiap kelompok masyarakat di Indonesia sejak dulu memiliki legenda daerahnya masing-masing. Sebutlah Sangkuriang dan Dayang Sumbi di Jawa Barat. Kisahnya sangat lekat dengan fenomena
Re: [iagi-net-l] Mineral Exploration Coys Baru Masuk, OK..
Mas Ndaru dan kawan-kawan geologist Berita menggembirakan tersebut menunjukkan bahwa para mineral explorations / geologist masih ISTIQOMAH dengan apa yang ada di bumi Indonesia. Contoh kecil yang kemarin saya dengar dan saya bersamanya. Selama 4 hari (4-7 September 2006), saya bersama-sama dengan tim geologinya PT Global Mineral Sejahtera yang sedang kasus dengan lahan kelapa sawit (disidik Polda Sumbar karena dianggap Peti, padahal seluruh dokumen eksplorasi, UKL/UPL, dan ijin-ijin dari Pemda Dharmasraya lengkap, karena saya sempat mempelajarinya, sebelum saya disidik Polda untuk memberikan second opini kegiatan eksplorasi Global tersebut) sesuai dengan kaidah eksplorasi atau tidak? Nah, dari diskusi-diskusi dengan Pengusaha Pt Global juga Distamben, ternyata wilayah Sumbar, sudah banyak calon investor yang akan mengajukan KP Penyelidikan Umum untuk Eksplorasi Logam dan Bijih (emas, bijih besi, pasir besi dll endapan logam lainn), dan itu dari investor China, Hongkong, Inggris, menunjukkan hanya untuk wilayah Sumbar (Solok dsk) masing sangat menggembirakan kegiatan eksplorasi mineral. Bahkan konsesi Horas Nauli / Sumut (yang dulu milik Newmont) sekarang dibeli oleh Normandi. Bahkan beberapa lulusan geologi UGM yang baru-baru itu, langsung diminta oleh Pak Made Surata (Geomin Antam) untuk Eksplorasi Mineral di Halmahera dan sekitarnya. Juga grup Bumi Makmur (Buma, Info dari Mas A.Kharis) yang semula menggali batubara, sekarang ekspansi untuk eksplorasi mineral. Hebat kan.., peluang eksplorasi mineral. Problemnya hanya regulasi Barusan saya ketemu kawan-kawan geologist dari Distamben NAD, bahwa investasi untuk eksplorasi mineral pasca konflik juga sangat menggembirakan, terutama eksplorasi mineral logam dan bijih besi. Artinya bahwa eksplorasi mineral TETAP ada dan itu cukup signifikan (itu sebagian kecil yang saya jumpai sendiri). Tetapi, kawan-kawan di Pemda yang pegang regulasi eksplorasi mineral nampaknya masih bingung dengan belum diterbitkan RUU Minerba menjadi UU Minerba. Saya pernah dengar, jangan-jangan ini juga diulur-ulur sampai kapan karena situasinya sangat abu-abu untuk menetapkan menjadi UU Minerba. Aku dengar saat saya sering berinteraksi dengan sebagian pejabat ESDM waktu saya ada di tim investigasi LUSI. Busyet Salam dari Aceh Agus Hendratno Sukmandaru Prihatmoko [EMAIL PROTECTED] wrote: Rekan2, sharing saja... Di tengah gonjang-ganjing pemberitaan dan diskusi Lusi, ada berita menggembirakan bahwa bbrp mineral exploratinosts mulai melirik lagi Indonesia yang mati suri 5-6 tahun terakhir. Walau RUU Minerba masih dibahas terus di DPR (sudah 6 tahun lebih setahuku...), dan tantangan isu-isu kehutanan serta kelompok anti tambang, rupanya masih ada juga yg mau datang ke Indonesia. Di bawah saya kutipkan satu/ dua releases dari salah satu Canadian coy yg mulai bergerak di Indonesia. Ada yg tahukah proyek2 (calon) mereka ini (A, B, C, dan D)? Semoga iklim investasi eksplorasi ini makin baik... Salam - Daru East Asia Minerals reinforces its gold and copper-gold project focus; drills new Khok Adar copper oxide discovery VANCOUVER, Sept. 12 /CNW/ - East Asia Minerals Corporation (TSXV-EAS) reports that senior management recently completed an on-site evaluation of its Mongolian exploration projects and has reinforced the current exploration efforts in keeping with its core advanced gold and copper-gold projects strategy. To this end, the Company is progressing with securing four promising projects in Indonesia (as reported in May 2006) and continues drilling at its advanced copper oxide Khok Adar project on the recently identified Baruun Bayan discovery. The 2006 exploration work to date has produced positive results at the Khok Adar copper and Enger uranium projects. In Indonesia the four MOUs announced May 31, 2006 have passed geological due diligence and meet the multi-million ounce potential criteria. The projects encompass multi-jurisdictional land positions that require a variety of title applications and numerous approvals from Local, Provincial and Central Government levels. Significant progress has been made and once in place, title and permitting will be fully secure under a globally accepted mineral exploration and development system. The Company is also investigating other advanced acquisition opportunities in Indonesia. We are positioning EAS for the expected re-emergence of significant exploration investment in Indonesia where competitor activity is strong and increasing observed Lionel Martin, East Asia's Vice President of Business Development. EAS is also capitalizing on its flexibility, regional technical expertise and Asian network to research and negotiate gold and copper-gold opportunities in China and monitor developments in the Philippines and PNG. - cut -- == East Asia Minerals to acquire four advanced gold and copper-gold projects
RE: [iagi-net-l] Antri minyak tanah
Pak Luthfi, Itulah sebagian dari anggota dewan kita. Repot juga kan..., kalau yang tingkat nasional saja tidak bisa memahami mekanisme hilir / teknis bagaimana distribusi BBM saja, apalagi kawan-kawan dewan yang ada di daerah, kadang lebih susah tapi kadang lebih mudah kalau ada maunya, kalau bicara masalah regulasi yang terkait dengan sumber-sumber kebumian dari hulu sampai hilir, blaik.. Salam Agus Hendratno (UGM / Pengda IAGI DIY-Jateng) Achmad Luthfi [EMAIL PROTECTED] wrote: Antrian minyak tanah ternyata berlaku nasional. Dalam RDP (Rapat Dengar Pendapat) Menteri ESDM dan Komisi-VII DPRRI membahas masalah BBM bersubsidi PKS= Premium, Solar, Kerosen) terungkap hasil pengamatan DPRRI bahwa terjadi kelangkaan minyak tanah di 20 daerah. Disisi lain BBM bersubsidi utk APBN '07 yang diajukan oleh pemerintah tdk realistis (terkait dengan kelangkaan minyak tanah) dan peruntukannya bertentangan dgn PerPres subsidi BBM, sontak rapat diakhiri oleh DPR utk dilakukan perbaikan ususlan dulu. Yha prihatin juga koq kayaknya Lain yang gatal (kelangkaan kerosen) lain yang digaruk (peruntukan usulan BBM bersubsidi) Salam, LTH -Original Message- From: Nataniel Mangiwa [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, September 12, 2006 3:41 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] Antri minyak tanah Kayaknya sekarang lagi musim antrian Super Panjang untuk beli minyak tanah. Tadi juga ke kantor lewat Kr Jawa yang dekat dengan kantor Total dan kilang Pertamina..yang katanya perusahaan oil n gas tapi, kok di daerah yang letaknya cuma 1 menit dari kantor Total n Pertamina ada antrian minyak tanah panjang banget ya? Mudahan ini cuma di Balikpapan saja, tidak berlaku nasional. Miris aja tapi ga bisa berbuat apa-apa ;( - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru - Call For Papers until 26 May 2006 - Submit to: [EMAIL PROTECTED] - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru - Call For Papers until 26 May 2006 - Submit to: [EMAIL PROTECTED] - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - - All-new Yahoo! Mail - Fire up a more powerful email and get things done faster.