Re: [iagi-net] Tes email dari sekretariat

2020-11-10 Terurut Topik Agus Hendratno - gushendra...@yahoo.com
yoi jost
agus hendratnokonco sinau cah geologidepartemen teknik geologi ft ugmHp. 
081328401771 / tidak ada WA,
 

On Wednesday, November 11, 2020, 10:40:27 AM GMT+7, Benyamin Benyamin 
 wrote:  
 
 Ok
Pada tanggal Rab, 11 Nov 2020 10:36, Sekretariat IAGI  
menulis:

tgl 11/11/2020 jam 10:34am










Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta (a/n IAGI)
No. Rek: 123 0085005314


Facebook Page: IAGI Page


Facebook Group: IAGI Group

Instagram: @iagi

Twitter: @iaginet



Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta (a/n IAGI)
No. Rek: 123 0085005314


Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id

DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 
posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 
In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited
to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 
from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use 
of 
any information posted on IAGI mailing list.




UNIVERSITAS TRISAKTI
"Is a one stop learning for sustainable development"
Kampus A, Jl. Kyai Tapa No.1, Grogol
Jakarta Barat 11440 - INDONESIAwww.trisakti.ac.id
(t) +62-21.566 3232, (f) +62-21.567 3001

Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta (a/n IAGI)
No. Rek: 123 0085005314


Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id

DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 
posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 
In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited
to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 
from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use 
of 
any information posted on IAGI mailing list.

  


Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)

Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:

Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta (a/n IAGI)

No. Rek: 123 0085005314





Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id

Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id



DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 

posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 

In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited

to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 

from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use 
of 

any information posted on IAGI mailing list.



Re: [iagi-net] SIARAN PERS IAGI: URBAN GEOLOGI UNTUK PEMBANGUNAN WILAYAH PERKOTAAN

2020-03-09 Terurut Topik Agus Hendratno - gushendra...@yahoo.com
Bayang-bayang semu daya dukung lingkungan geologi perkotaan kita...hiks..hiks..
Populasi perkotaan kita sudah terlanjur overload dan daya dukung lingkungan 
geologi perkotaan (yang sebagian besar berada pada endapan kuarter) sudah masuk 
kategori kritis.Jangan melihat Jakarta saja, mari kita cek/ lihat kekritisan 
daya dukung lingkungan geologi perkotaan (yang berbasis endapan/ geologi 
kuarter) : Banda Aceh, Padang lowland; Pekanbaru; Medan; Jambi; Palembang; 
Cirebon; Serang; Semarang low land??; Yogyakarta; Surabaya; Malang;  
Bandung; Denpasar; Balikpapan, Samarinda; Pontianak; Makasar, Manado; Kendari; 
Palu; Mataram; Ternate; Gorontalo lowland; Bogor; Kupang, Jayapura lowland. 
Lalu kemudian overlay kekritisan daya dukung lingkungan geologi kuarter 
perkotaan tersebut, dengan tumbuhnya Proyek-proyek Strategis Nasiona (PSN)dan 
properti yang tumbuh di perkotaan tersebut atau tepian perkotaan tsb. Kemudian 
overlay dengan trend pertumbuhan populasi di tiap perkotan atau pertumbuhan 
bangunan fisik di perkotaan tsb, maka kita akan mendapatkan bayang-bayang semu 
daya dukung geologi perkotaan kita tersebut rentan dan highrisk juga highcost 
untuk menghadapi akselarerasi efek rumah kaca yang didalamnya curah hujan 
ekstreem; menciutnya RTH (ruang terbuka hijau); besarnya air limpasan, makin 
seringnya angin putting beliung di perkotaan. Makin baik kondisi SDG goal 
ditiap propinsi, sebetulnya makin menekan wilayah pertumbuhan perkotaan. 
Perkotaan kita saat ini sebagian besar tumbuh diatas kondisi geologi 
kuarter...yang sudah memasuki masa-masa kritis daya dukungnya. Apalagi jika 
perkotaan tersebut ditopang oleh endapan banjir, endapan pantai, endapan sungai 
yang kebetulan mempunyai PGA (peak ground acceleration) yang tinggi atau yang 
sudah terindikasi naiknya muka air laut perairan umum di Indonesia (kota 
pantai…). Ada kilang-kilang raksasa untuk pasokan ketahanan energi pada wilayah 
tertentu, akan dibangun ditepian sungai besar dan bertumpu pada sedimen kuarter 
yang lunak…, Andai sungainya meluap….hiks tenan...hiks...
Bagaimana dengan calon ibukota negara kita di sana? Imaginasi teknologi, 
imaginasi inovatif, dan material cerdas yang terus dikembangkan untuk sebuah 
perkotaan besar, mampukan beradaptasi dengan daya dukung lingkungan geologi 
kuarter yang demikian… Sumonggo dapat cek dan ricek...untuk mengurangi berbagai 
resiko lingkungan di kemudian hari...
melu hiks, gushend.89
agus hendratnokonco sinau cah geologidepartemen teknik geologi ft ugmHp. 
081328401771 / tidak ada WA,
 

On Friday, January 10, 2020, 10:29:57 AM GMT+7, Sekretariat IAGI 
 wrote:  
 
 
SIARAN PERS IAGI: URBAN GEOLOGI UNTUK PEMBANGUNAN WILAYAH PERKOTAAN
   
   - By Admin
    
   - Berita
    
   - (0) Komentar
Jakarta, 9 Januari 2020. Banjir Jakarta dan sekitarnya di awal 2020 lebih 
membuka kesadaran akan perlunya harmonisasi kehidupan manusia dengan kondisi 
alam sekitarnya. Kondisi alam (permukaan dan bawah permukaan) daerah 
Jabodetabek sebagai tempat tinggal dan dan bearaktifitas jutaan manusia, 
semakin berat menyangga kehidupan. Untuk itu pengelolaan dan penataan ruang 
kota yang benar dan baik adalah sangat esensial. Dalam upaya pengelolaan dan 
penataan ruang ini, geologi perkotaan (urban geologi) semestinya memegang peran 
penting sebagaiacuandanpanduan.

Tidak hanya untuk wilayah Jabodetabek saja, kalau ditarik ke tataran lebih 
luas, populasi manusia terus meningkat secara eksponensial membutuhkan dukungan 
sumber daya kebumian untuk menopang kelangsungan hidupnya yang juga meningkat 
terus. Untuk itu urban geologi akan sangat diperlukan bagi pengembangan 
kota-kota di dunia.Dalam Diskusi Siang (Luncheon Talk) pada 9 Jan 2020 bertajuk 
“Urban Geology 4.0” untuk Pembangunan DKI Jakarta, isu-isu di atas dibahas dari 
berbagai sudut geologi. Diskusi yang dihelat oleh Pengurus Daerah Ikatan Ahli 
Geologi Indonesia (Pengda IAGI) DKI Jakarta menghadirkan 4 narasumber pemantik 
diskusi yakni ... BACA SELENGKAPNYA, 








Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta (a/n IAGI)
No. Rek: 123 0085005314


Facebook Page: IAGI Page


Facebook Group: IAGI Group

Instagram: @iagi

Twitter: @iaginet



Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta (a/n IAGI)
No. Rek: 123 0085005314


Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id

DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 
posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 
In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited
to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 
from loss of use, data or profits, arising out of or 

Re: [iagi-net] Post Geohazard: Geotrip Sumba, Untuk Indonesia

2019-03-14 Terurut Topik Agus Hendratno - gushendra...@yahoo.com
Saya kira ini bukan geotrip, tapi memang jalan-jalan kuliner, piknik, dan 
sedikit urus social mengatasnamakan JCY 2019..., tapi tetap sah-sah saja, hanya 
kurang "nendang" sebagai sebuah kegiatan kolektif (seandainya ingin mengangkat 
unsur edukasi dan geowisata…atas nama komunitas kegeologian kita). Karena foto 
yang ada di website IAGI tsb bukan mencerminkan foto based on geotrip…, tapi 
foto piknik dan jalan-jalan heppi..dan itu memang menyehatkan bagi yang 
menjalankan...hehehe..., apalagi ada cap "geotour Indonesia.." hehehe...
salam, gushend.89
agus hendratnokonco sinau cah geologidepartemen teknik geologi ft ugmHp. 
081328401771 / tidak ada WA,
 

On ‎Thursday‎, ‎March‎ ‎14‎, ‎2019‎ ‎03‎:‎27‎:‎29‎ ‎PM‎ ‎+07, 
iagi...@cbn.net.id  wrote:  
 

   -
Post Geohazard: Geotrip Sumba, Untuk Indonesia
post date: 14-Mar-2019  
  -   
Sebagai pembuka rangkaian kegiatan Pre Event JCY 2019 oleh HAGI – IAGI – IAFMI 
– IATMI telah dilaksanakan kegiatan Post Geohazard Trip Sumba
  
Mengeksplorasi keindahan alam nan eksotis yang masih tersembunyi di Pulau 
Sumba. Geologi, kuliner, flora fauna, masyarakat, adat, dan budaya.

  - Baca selengkapnya,...






 



Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta (a/n IAGI)
No. Rek: 123 0085005314
http://www.iagi.or.id/

Facebook Page: IAGI Page

Facebook Group: IAGI Group

Instagram: @iagi

Twitter: @iaginet

Steller: https://steller.co/iagi/

 


Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta (a/n IAGI)
No. Rek: 123 0085005314


Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id

DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 
posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 
In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited
to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 
from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use 
of 
any information posted on IAGI mailing list.

  


Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)

Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:

Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta (a/n IAGI)

No. Rek: 123 0085005314





Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id

Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id



DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 

posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 

In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited

to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 

from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use 
of 

any information posted on IAGI mailing list.



Re: [iagi-net] Masukan IAGI atas Tata Ruang Paska Bencana SULTENG

2019-01-15 Terurut Topik Agus Hendratno - gushendra...@yahoo.com
Hehehe...rencana induk tersebut tidak bisa ditunda, tapi segera difinal pada 
akhir Januari 2019 - awal Februari 2019, karena segara ditetapkan untuk rehap 
dan rekon untuk Sulteng dan besaran biaya yang harus digulirkan…., tentu ada 
banyak kekurangannya dan rencana induk tata ruang masa depan itu yang perlu 
dibenahi. Sumonggo dicek ke task force di Bappenas. Sewaktu saya dan RDP 
(mewakili PP-IAGI) hadir dalam finalisasi peta tata ruang berbasis bahaya 
geologi di Bappenas, desember 2018 lalu.; terjadi adu argument yang sengit para 
pakar dari berbagai pihak.  Apalagi RDP itu juga kritis…, saya juga mengkritisi 
beberapa peta yang spasial ada  sedikit "mis" skala dan terlalu bersandar pada 
kejadian (event disaster). Yaa….sudahlah…, saya "keluar" duluan dari rapat itu 
sebelum ditutup resmi oleh pimpinan rapat. (semoga...ada yang bisa istiqomah 
menyuarakan ini di birokrasi pada high level meeting di pusat…), apalagi forum 
itu banyak ahli dan pakar dari berbagai Lembaga, kementrian, dan tentu punya 
hak suara untuk memutuskan….; saya keluar rapat duluan dan kemudian tetap diam 
saja, tidak koar-koar di media, apalagi medsos…(lah tidak punya WA...)…, donga 
saja...untuk Sulteng ke depan…
Usai dari Bappenas, di hari lain saya diundang rapat dengan Tim PLTU Suralaya 
yang di Banten itu, saya sampaikan supaya PLN punya kontijensi plan terhadap 
early warning system untuk gempa dan tsunami karena erupsi anak Krakatau atau 
tsunami karena kegempaan yang terkait patahan-patahan aktif di Selat Sunda dan 
Teluk Lampung..., tapak PLTU Suralaya itu ada di teluk yang menghadap ke utara 
(memang aman dari tsunami karena longsor anak Krakatau kemarin…) tapi
salam, gushend.89
agus hendratnokonco sinau cah geologidepartemen teknik geologi ft ugmHp. 
081328401771 / tidak ada WA,
 

On ‎Tuesday‎, ‎January‎ ‎15‎, ‎2019‎ ‎03‎:‎03‎:‎14‎ ‎PM‎ ‎+07, 
iagi...@cbn.net.id  wrote:  
 

   -
Masukan IAGI atas Tata Ruang Paska Bencana SULTENG
post date: 15-Jan-2019  
  -   
Palu, 14 Jan 2019. Rancangan Rencana Induk (Rinduk) Pemulihan dan Pembangunan 
Wilayah Paska Bencana Sulteng sedang disusun oleh Kementerian PPN/ Bappenas. Di 
beberapa kesempatan IAGI memberikan masukan terutama sekali pada penyiapan 
peta-peta kebencanaannya. Masukan langsung telah diberikan di acara Diskusi 
Publik yang diselenggarakan oleh Bappenas di awal Des 2018. Setelahnya di 
berbagai kesempatan (seminar, diskusi publik) IAGI juga menyuarakan usulannya 
antara lain pada 21 Des 2018 yang diadakan oleh BNPB dan Perkumpulan Skala di 
Jakarta, dan pada 6 Jan 2019 diselenggarakan oleh Huma di Jakarta bertajuk 
“Audit Bencana dan Ekologis dalam Tata Ruang”. BACA SELENGKAPNYA







 



Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta (a/n IAGI)
No. Rek: 123 0085005314
http://www.iagi.or.id/

Facebook Page: IAGI Page

Facebook Group: IAGI Group

Instagram: @iagi

Twitter: @iaginet

Steller: https://steller.co/iagi/

 


Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta (a/n IAGI)
No. Rek: 123 0085005314


Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id

DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 
posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 
In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited
to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 
from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use 
of 
any information posted on IAGI mailing list.

  


Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)

Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:

Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta (a/n IAGI)

No. Rek: 123 0085005314





Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id

Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id



DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 

posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 

In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited

to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 

from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use 
of 

any information posted on IAGI mailing list.



Re: [iagi-net] Seminar Geowisata Nasional – Gorontalo: di Jurusan Ilmu dan Teknologi Kebumian, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Gorontalo

2018-10-15 Terurut Topik Agus Hendratno - gushendra...@yahoo.com
 Bagus Pak Her..., lanjutkan. Sehari setelah gempa Palu kemarin, sebetulnya 
saya terbang ke Gorontalo untuk rapat menilai kelayakan proyek tambang dan 
smelter PT Gorontalo Minerals di Pemprov Gorontalo (yang dihadiri Wagub 
Gorontalo, pejabat provinsi dan pejabat kab.Bone Bolemo, LSM, perangkat desa 
dan kecamatan lingkar tapak proyek GM), dan sempat jalan2 menyusuri patahan 
Gorontalo di Kwandang sampai Pantai Utara Kwandang, sehari sebelum rapat itu. 
Flight dari CGK ke Gorontalo, saya ketemu tim konsultan Kementrian Desa yang 
sedang melakukan perencanaan dan pengembangan kapasitas desa wisata mandiri di 
kawasan Kwandang untuk mendongkrak kapasitas pokdarwis Pulau Saronde dari aspek 
wisata bahari, dll. Begitu mendarat di GTO, tim konsultan itu berkenan saya 
ajak jalan-jalan sore nyusuri sungai sempit (sebagai daerah zona patahan Gto, 
dan melihat breksi sesar pada batuan vulkanik di dasar sungai) lalu sampai di 
teluk Kwandang. Lalu saya diskusi dengan tim tsb dan mengbayangkan, jika ada 
sumber gempa dangkal berasal dari Subduksi Minahasa di utara Sulut atau patahan 
mendatar Gto (tenggara - barat lauy), dan itu dangkal..., maka resiko tsunami 
akan masuk ke teluk Kwandang. Lalu saya tanya, sejauh mana kapasitas masyarakat 
untuk pengembangan wisata mina bahari di Teluk Kwandang terhadap pemahaman ini? 
Jawabnya : "ndak ada itu..."Hari berikutnya : saya menjadi tim panelis Pemprov 
Gto untuk mereview kelayakan proyek GM, dan ketika pembahasan daya dukung 
tanah, slope, open pit, AAT, kapasitas wastedump-nya dll yang fisik2 di tapak 
proyek tambang dan smelter, tim GM menyampaikan peta zonasi gempa segmen Sulut 
dari Kemen.PUPR (2017) dengan beberapa angka pga (peak ground acceleration). 
Tapi tampilan referensi peta tsb, belum diformulasikan untuk beban dinamis 
tapak infrastruktur tambang dan smelter GM. Sehingga sentilan diskusi saya jadi 
panjang diskusi-nya (karena suasana pasca gempa Palu - Donggala)...hehehe. 
Sehingga sampai sore usai rapat, kelayakan GM masih belum finish / alias belum 
di-acc Pemprov GTO. Itu satu aspek yang saya lempar ke tim konsultan-nya GM dan 
manajemen GM yang hadir saat itu. Dan aspek lain, yang tidak perlu saya 
diskusikan dalam milist ini.
Pelajarannya, kata kunci untuk Gorontalo : investasi tambang mineral dan 
smelter mulai masuk Gto, geowisata gorontalo hebat, patahan gorontalo juga 
hebat...; heheheInvestasi berbasis pengurangan resiko bencana geologi? 
Mau...Sumonggo...ini moment yang pas...
salam, gushend.89

On Monday, October 15, 2018, 5:27:15 PM GMT+7, iagi...@cbn.net.id 
 wrote:  
 

   -
Seminar Geowisata Nasional – Gorontalo: di Jurusan Ilmu dan Teknologi Kebumian, 
Fakultas MIPA, Universitas Negeri Gorontalo
post date: 15-Oct-2018  
  -   
Gorontalo, 13 Oktober 2018. Kegiatan diawali dengan ekskursi lapangan pada hari 
Kamis, 11 Oktober 2018, yang diikuti oleh sekitar 70 orang mahasiswa geologi 
UNG dengan didampingi beberapa dosen ke beberapa lokasi yang kelak akan 
dijadikan sebagai geosite, seperti lokasi singkapan batu granit di Teluk Tomini 
yang merupakan lokasi yang dilalui Sesar Gorontalo, kemudian Danau Limboto 
beserta Benteng Otanaha yang merupakan destinasi kebanggaan Gorontalo. Proses 
pembentukan Danau Limboto sebagai danau tektonik juga cukup menarik untuk 
diangkat dan diceritakan secara populer.

  - BACA SELENGKAPNYA,...






--

PIT IAGI ke-47 Pekanbaru, Riau

29 Oktober - 01 November 2018

www.iagiriau.com

http://www.iagi.or.id/event/pit-iagi-2018-pekanbaru 

---


Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta (a/n IAGI)
No. Rek: 123 0085005314
http://www.iagi.or.id/

Facebook Page: IAGI Page

Facebook Group: IAGI Group

Instagram: @iagi

Twitter: @iaginet

Steller: https://steller.co/iagi/

 



PIT IAGI ke-47 Pekanbaru, Riau
29 Oktober - 01 November 2018
www.iagiriau.com
http://www.iagi.or.id/event/pit-iagi-2018-pekanbaru 


Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta (a/n IAGI)
No. Rek: 123 0085005314


Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id

DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 
posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 
In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited
to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 
from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use 
of 

[iagi-net] sekolah siaga bencana

2018-10-07 Terurut Topik Agus Hendratno - gushendra...@yahoo.com
 
Ini ada artikel dari BPBD DIY dalam mitigasi bencana, ketika yogya tidak ada 
bencana, dengan upaya edukasi bencana terus menerus. Model ini sudah berkembang 
di Kota Padang juga Kota Banda Aceh. Jadi untuk me-ngulik berapa besar 
kontribusi mitigasi bencana geologi di Indonesia Timur (semua ibu kota provinsi 
di Indonesia Timur yang terpapar resiko geologi), ketika resiko geologi mampir 
ke ibu kota tsb? Bahkan di Padang, masa OS di SMA saja diisi dengan tsunami 
drill. Membayangkan berbagai "ospek / masa orientasi siswa dan mahasiswa juga 
apel pagi jajaran birokrasi di kota-kota Indonesia Timur yang terpapar resiko 
geologi" selalu mengedepankan tentang edukasi dan peduli mitigasi / pengurangan 
resiko bencana. PR buat kita semua, termasuk saya juga, supaya tidak 
"melemah / nglokro" untuk membangun kesadaran seperti ini. Kalau peta resiko 
geologi "dianggap mengganggu investasi di daerah", maka kita kembangkan 
"investasi berbasis resiko geologi dengan pola geo-asuransi", tidak sekedar 
terpapar kebakaran saja, tapi terpapar gempa, tsunami, banjir bandang, tanah 
longsor, amblesan, likuifaksi.., bangunan dan aset investasi bisa 
diasuransikan. Maka indeks investasi daerah perlu memasukkan indeks kerawanan 
terpapar resiko geologi. Tambah mumet...ora..

salam, gushend.89



BPBD Yogyakarta tingkatkan jumlah sekolah siaga bencana
 
  Rabu, 25 April 2018 01:31 WIB 
  
Ilustrasi - Sejumlah siswa menggotong temannya saat simulasi gempa dan tsunami 
di SMA Pertiwi 1, Padang, Sumatra Barat, Kamis (10/8/2017). Sekolah tersebut 
mengisi masa orientasi siswa atau pengenalan kepada siswa baru dengan program 
siaga bencana berupa simulasi evakuasi gempa dan tsunami. (ANTARA FOTO/Iggoy el 
Fitra)
 Gunung Kidul, DI Yogyakarta (ANTARA News) - Badan Penanggulangan Bencana 
Daerah (BPBD) Daerah Istimewa Yogyakarta terus berupaya meningkatkan jumlah 
sekolah siaga bencana (SSB) karena ada 2.906 dari 5.297 sekolah rawan terjadi 
bencana.

Kepala Pelaksana BPBD DIY Biwara Yuswantana di Gunung Kidul, Selasa mengatakan, 
saat ini di DIY berdiri 71 SSB di mana enam di antaranya di Kabupaten Gunung 
Kidul.

"Jumlah ini disebutnya akan terus digenjot mengingat pembentukan masih 
terhitung minim jika dibandingkan dengan jumlah sekolah yang berdiri di lokasi 
rawan bencana. Setiap tahunnya, pihaknya menargetkan bisa membentuk puluhan 
SSB," kata Birawa.

Ia mengatakan di SSB nantinya para siswa akan diberikan edukasi tentang 
kebencanaan. Materi kebencanaan bahkan akan diberikan secara formal ketika jam 
pelajaran sehingga nantinya bisa semakin memberikan pengetahuan kepada para 
siswa mengenai kebencanaan hingga mengantisipasi maupun bertindak ketika 
terjadi bencana.

Dengan adanya pengetahuan semacam ini, para pelajar diharapkan bisa 
mengaplikasikannya tak hanya di lingkungan sekolah semata, akan tetapi juga di 
lingkungannya manakala terjadi bencana.

"Pada intinya adalah memberikan pemahaman kepada anak serta warga sekolah untuk 
tanggap, sigap dan tangguh dalam menanggapi bencana," tegas dia.

Selain itu, SSB juga mencakup assesment terhadap kesiapan infrastruktur gedung 
sekolah yang memenuhi standar resiko bencana, ketersedian jalur evakuasi yang 
layak, dan lain sebagainya. Bahkan jangka panjangnya, BPBD akan mengeser 
paradigma masyarakat yang semula hanya menyoroti evakuasi kebencanaan menjadi 
kesiapsiagaan kebencanaan.


  

 



PIT IAGI ke-47 Pekanbaru, Riau
29 Oktober - 01 November 2018
www.iagiriau.com
http://www.iagi.or.id/event/pit-iagi-2018-pekanbaru 


Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta (a/n IAGI)
No. Rek: 123 0085005314


Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id

DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 
posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 
In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited
to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 
from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use 
of 
any information posted on IAGI mailing list.

  


PIT IAGI ke-47 Pekanbaru, Riau
29 Oktober - 01 November 2018
www.iagiriau.com
http://www.iagi.or.id/event/pit-iagi-2018-pekanbaru 


Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta (a/n IAGI)
No. Rek: 123 0085005314


Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id

Re: [iagi-net] MENUJU NEGARA SADAR BENCANA: SUATU TINJAUAN AKADEMIK

2018-10-05 Terurut Topik Agus Hendratno - gushendra...@yahoo.com
 Sangat bagus..., tapi tulisan seperti ini  yang mirip-mirip dalam berbagai 
forum, seminar, diskusi, media, 2 bulan - 2 tahun pasca gempa tsunami Aceh, 
paska gempa Padang, juga pasca gempa dan tsunami Pangandaran, lalu riilnya 
gimana? 
Satu terobosan oleh pemerintah dengan lahirnya UU Penanggulangan Bencana, ada 
ranah "mitigasi bencana" dengan dana milyaran, lalu muncul profesi Ikatan Ahli 
Bencana Indonesia (IABI), lalu banyak riset kebencanaan dengan milyaran rupiah, 
lalu berbagai permen dan PP terkait : Desa Tangguh Bencana, Kota Tangguh 
Bencana, Sekolah Siaga Bencana...sejak 8 th yang lalu. Adakah yang bisa 
cekPermen dan PP dengan luncuran dana dari BNPB ke BPBD dan stakeholder 
daerah yang rawan bencana geologi (misalnya), berapa prosen penguatan kapasitas 
terkait Kota Tangguh Bencana, Desa Siaga Bencana, Sekolah Tangguh Bencana. 
Hanya Yogya, Padang dan Banda Aceh yang berani mendeklarasikan sebagai Kota 
Siaga Bencana; yang kemudian diikuti semua stakeholder dan swadaya utk 
mewujudkan sadar bencana. Bagaimana dengan Palu, Surabaya, Sorong, Riau, 
Bengkulu. Bandung, Semarang, Malang, Mataram, Kupang, Ende, Gorontalo, Manado, 
Kendaridll, sumonggo cek ...hehehe
Suatu saat ketika ketika mendarat dan datang ke Sorong / Maumere ..., mestinya 
kita disambut : "Selamat Datang di Kota Sorong / Maumere. Anda berada di 
kawaran rawan gempa dan tsunami, tetap waspada dalam menikmati wisata dan 
kuliner di kota/ daerah ini" dst-nya...hehehe
salam, gushend.89

On Friday, October 5, 2018, 12:37:36 PM GMT+8, iagi...@cbn.net.id 
 wrote:  
 

   -
MENUJU NEGARA SADAR BENCANA: SUATU TINJAUAN AKADEMIK
post date: 05-Oct-2018  
  -   
Dr.Eng. Ir. Adi Maulana, ST.M.Phil.
  
Kepala Pusat Studi Kebencanaan
  
LPPM Universitas Hasanuddin
  
Untuk kesekian kalinya, bangsa kita mengalami kedukaan dengan terjadinya gempa 
bumi yang diikuti dengan tsunami di Sulawesi Tengah, khususnya Palu dan 
Donggala. Masih belum pulih duka dan ingatan kita akan dampak gempa yang 
terjadi di Lombok beberapa bulan yang lalu. Lebih jauh ke belakang, bencana 
gempa dan tsunami di Aceh meninggalkan sejuta cerita pilu yang tidak akan habis 
diceritakan sampai anak-cucu. Bencana alam tersebut tidak hanya terjadi di satu 
kali ditempat-tempat tersebut, tetapi berkali-kali ditempat yang lain dengan 
dampak yang sangat besar baik dalam bidang sosial, ekonomi, sosial dan budaya. 
Korban jiwa yang...  
BACA SELENGKAPNYA,...



 

 

--

PIT IAGI ke-47 Pekanbaru, Riau

29 Oktober - 01 November 2018

www.iagiriau.com

http://www.iagi.or.id/event/pit-iagi-2018-pekanbaru 

---


Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta (a/n IAGI)
No. Rek: 123 0085005314
http://www.iagi.or.id/

Facebook Page: IAGI Page

Facebook Group: IAGI Group

Instagram: @iagi

Twitter: @iaginet

Steller: https://steller.co/iagi/

 



PIT IAGI ke-47 Pekanbaru, Riau
29 Oktober - 01 November 2018
www.iagiriau.com
http://www.iagi.or.id/event/pit-iagi-2018-pekanbaru 


Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta (a/n IAGI)
No. Rek: 123 0085005314


Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id

DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 
posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 
In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited
to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 
from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use 
of 
any information posted on IAGI mailing list.

  




PIT IAGI ke-47 Pekanbaru, Riau

29 Oktober - 01 November 2018

www.iagiriau.com

http://www.iagi.or.id/event/pit-iagi-2018-pekanbaru 





Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)

Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:

Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta (a/n IAGI)

No. Rek: 123 0085005314





Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id

Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id



DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 

posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 

In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 

Re: [iagi-net] GEOWISATA NUSA TENGGARA PERLU TERUS DIKEMBANGKAN

2018-08-04 Terurut Topik Agus Hendratno - gushendra...@yahoo.com
 Asyiick juga rembugan geopark Nusra..., setelah itu menerima kedatangan gempa 
di sekitar Rinjani..., maka sempurnalah...geopark rinjani dengan kehadiran 
gempa rinjani...; tentu tidak ditemukan pada kawasan geopark lainnya..yang 
dilengkapi dengan kedatangan gempa setelah dirembug dengan suka cita geopark 
rinjani...Saatnya manajemen tawakall dalam berkampanye geopark
salam gempa dalam geopark..., gushend.89

On ‎Friday‎, ‎July‎ ‎27‎, ‎2018‎ ‎08‎:‎17‎:‎43‎ ‎AM‎ ‎WIB, 
iagi...@cbn.net.id  wrote:  
 

   -
GEOWISATA NUSA TENGGARA PERLU TERUS DIKEMBANGKAN
post date: 27-Jul-2018  
  -   
Lombok, NTB, IAGI – Seminar Nasional Geowisata dihelat oleh Pengda IAGI Nusra 
di Hotel Aruna Senggigi Lombok dari tanggal 17 Juli hingga 19 Juli tahun 2018, 
dengan tema “Geowisata untuk mendukung pengembangan ekonomi masyarakat lokal 
dan pariwisata berkelanjutan”. Acara ini diikuti oleh lebih dari 150 peserta.
  
Kegiatan ini merupakan rangkaian persiapan kegiatan pertemuan Geopark se Asia 
Pasifik yang rencananya akan dipusatkan di Provinsi NTB, dimana Geopark Rinjani 
akan menjadi, Baca Selengkapnya, ...







Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta (a/n IAGI)
No. Rek: 123 0085005314
http://www.iagi.or.id/

Facebook Page: IAGI Page

Facebook Group: IAGI Group

Instagram: @iagi

Twitter: @iaginet

Steller: https://steller.co/iagi/

 



Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta (a/n IAGI)
No. Rek: 123 0085005314


Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id

DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 
posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 
In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited
to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 
from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use 
of 
any information posted on IAGI mailing list.

  




Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)

Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:

Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta (a/n IAGI)

No. Rek: 123 0085005314





Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id

Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id



DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 

posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 

In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited

to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 

from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use 
of 

any information posted on IAGI mailing list.



Re: Re: [iagi-net] Quo Vadis Jur Geologi? : kurangi kuota

2018-05-21 Terurut Topik Agus Hendratno - gushendra...@yahoo.com
 saat nya PP IAGI memberikan saran untuk pengurangan quota entry masuk sebagai 
mahasiswa geologi di 33 prodi yang ada. Kalau lulusan geologi sekarang dianggap 
jenuh..., yooo di kurangi saja kuotanya, atau ada yang beralih jadi geology 
boarding school ala pesantren, dengan : kurikulum geologi 40%; ilmu keteknikan 
15%; ilmu kehidupan dan tirakat (alias nyantri 30%); ilmu kebangsaan 10%, ilmu 
jalan-jalan dan kuliner 5%. 
sumonggo yang mau bikin sekolah geologi alternatif masa depan, tidak 
berbasis dikti, berbasis hukum alam dan hukum nyantri...

salam, gushend.89

On Monday, May 21, 2018, 12:49:06 PM GMT+7, Nur Darodjat - 
ndarod...@yahoo.com 

Re: [iagi-net] Bubarkan Jur Geologi?

2018-05-16 Terurut Topik Agus Hendratno - gushendra...@yahoo.com
Cocok dan merdeka sekalipendidikan tertua di nusantara itu adalah model 
pesantren...
geologi ala pesantren juga bagus untuk mulai dikembangkan..tidak perlu aturan 
ini itu...
 
joz markojoz...,
salam, gushend.89

On Tuesday, May 15, 2018, 9:13:40 PM GMT+7, bachtiar  
wrote:  
 
 
Setuju dengan Kang Sonny Trisunu.




Teruskan mendidik pemaham dan pengamal Ilmu Geologi  tanpa harus 
terkungkung oleh pandangan sempit bahwa belajar geologi itu untuk jadi 
geologist yg kerja di bidang ekstraksi sumberdaya bumi dan atau lingkungan, 
kebencanaan, keteknikan dan sejenisnya yg berhubungan. 




Karena pada dasarnya: pengetahuan dan pemahaman tentang geologi, bumi, dan alam 
semesta pada umumnya kalau dilakukan dengan sebenar-benarnya melalui laku 
SANTRI MESU -GURU TULADA akan menghasilkan manusia yg siap paripurna lewat 
pengamalan ilmu geologi-nya itu LEWAT JALAN APAPUN JUGA; bukan hanya 
mengekstraksi sumberdaya kebumian saja tapi di semua aspek kehidupan yg 
berinteraksi dengannya.




Mungkin agak2 filosofis sifatnya, tetapi saya yakin banyak sdh contoh2 
diberikan oleh berbagai macam profesi yg digeluti oleh para santri lulusan 
pendidikan geologi, di seluruh dunia.




Jadi, lanjut saja!!







ADB - geologist merdeka

Sent from my iPhone
On 15 May 2018, at 15.49, sonny t pangestu - sonnytpange...@yahoo.com 
 wrote:


 jangan dibatasi.biarkan merdeka.dia akan ada jalannya sendiri.geologi tuh 
landasannya segala ilmu, ngumpul di geologi.bisa di musik'bisa di makananbisa 
di kopi.bisa di wisatabisa di pemanduan

On Tuesday, May 15, 2018, 7:55:46 PM GMT+7, Ok Taufik  
wrote: kitabicara utk pendidikan geologi itu sendiri , kalau memang tamatan 
pendidikan Geologi harus usaha di bidang lain..kan artinya tak kena sasaran 
dengan pendidikan tersebut, apa sebaiknya tak dibatasin Jurusan 
Geologinya..baik dari sisi lulusan dan keberadaan di PT nya.
On Tue, May 15, 2018 at 7:47 PM, sonny t pangestu - sonnytpange...@yahoo.com 
 wrote:

 molai saja berkarya sendiri.tidak perlu menunggu dapat lowongan atau 
bergantung kepada orang lain.kalo bisa bikin lowongan kerja.pergilah ke luar 
rumah ke luar kampung ke luar pulau...huiiih banyak banget yang bisa dikerjakan.
On Tuesday, May 15, 2018, 4:00:34 PM GMT+7, Ok Taufik  
wrote:  
 
 bagaimana menurut members semua, apa tujuan pendidikan Geologi..kalau akhirnya 
tak bisa berkarya di bidang Geologi?, Ribuan Fresh Gaduate saat ini tak bisa 
menyalurkan minatnya untuk berkarya karena tak ada peluan di bidangnya.
masihkah layak disebut sarjana keahlian geologi kalau kerja di bank, dagang 
kulliner, dllnya yg tak ada hubungan dengan pendidikannya.?

-- 
OK Taufik

Sent from my Computer®
 
-- --

Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta (a/n IAGI)
No. Rek: 123 0085005314

-- --
Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or. id
-- --
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 
posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 
In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited
to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 
from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use 
of 
any information posted on IAGI mailing list.

  
-- --

Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta (a/n IAGI)
No. Rek: 123 0085005314

-- --
Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or. id
-- --
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 
posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 
In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited
to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 
from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use 
of 
any information posted on IAGI mailing list.





-- 
OK Taufik

Sent from my Computer®
 


Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta (a/n IAGI)
No. Rek: 123 0085005314


Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id

Re: [iagi-net] IAGI-MAGI TETAP KAWAL PERENCANAAN KAWASAN GEOWISATA LUMPUR SIDOARJO

2018-01-08 Terurut Topik Agus Hendratno - gushendra...@yahoo.com
Opo yo tenan Banyak lhoo kendala di lapangan menginisiasi urusan geowisata 
menjadi destinasi wisata utama. Contoh : Global Geopark Gunungsewu (DIY, 
Jateng, Jatim) itu jomplang sekali kalau dilihat dalam aspek destinasi. Kalau 
urusan "keunikan geologi dan bla-bla berbagai konsep geoheritage, 
geokonservasi..." diatas kertas, di jurnal ilmiah, di buku-buku lux publikasi 
khusus...saya ok dan siip sekali. Kalau kita riview implementasinya dan lht 
serapan ekonomi..., jangan-jangan destinasi iitu tumbuh karena selfi dan 
medsos, sementara dongeng "keunikan geo-nya.." itu urutan jauh di 
belakangSekarang bangkitan ekonomi geosite dalam geopark gunungsewu di 
Gunungkidul lebih tinggi dibanding geosite di wonogiri dan pacitan (sekalipun 
spasial wonogisi dan pacitan yaaa...Global Geopark Gunungsewu), demikian juga 
bangkitan partisipasi masyarakat (sosial budaya) terutama tumbuhnya komunitas2 
atau pokdarwis. Ini baru tantangan, sementara di Pucak Dlingo, didalamnya ada 
hutan pinus, puncak becici dll (di Bantul) walau tidak masuk Global Geopark 
Gunungsewu, karena aspirasi dari bawah, mempunyai bangkitan ekonomi dan 
multieffect yang lebih besar dibandingkan titik2 geosite geopark gunungsew 
(area gunungkidul)..., sumonggo di cek.Nah...dan oohjhhLUSI.., 
geowisata LUSI..., kalau top down dan birokrasi pasti Ok..apalagi komunitas 
geos2 ini pasti dach...tapi..lihat dulu persepsi sosial budaya dan juga "luka 
lama masyarakat terdampak" yang "luka-nya" tidak bisa "dirupiahkan atau 
dipersepsikan geowisata ala kita.." makaitu akan menjadi tantangan TErbesar 
untuk tidak mengatakan hambatan
salam lestari, gushend.89 / iagi
 

On Monday, January 8, 2018, 10:38:35 PM GMT+7, iagi...@cbn.net.id 
 wrote:  
 

   -
IAGI-MAGI TETAP KAWAL PERENCANAAN KAWASAN GEOWISATA LUMPUR SIDOARJO
post date: 08-Jan-2018  
  -   
Sidoarjo, 3 Januari 2018, Kawasan Lumpur Sidoarjo (LuSi) telah ditetapkan oleh 
Badan Geologi KESDM sebagai salah satu dari 22 Geoheritage di Pulau Jawa dari 
total 60 di seluruh Indonesia pada tahun 2015. Usulan LuSi sebagai Kawasan 
Geowisata juga sudah didukung oleh Pemda dan Pemerintah Pusat sejak tahun 2012. 
Namun, hingga saat ini masih terkendala beberapa hal terkait birokrasi dan 
implementasi yang belum maksimal.
  
Dalam paparannya di Kantor Bappeda Sidoarjo hari Rabu, 3 Januari 2018, Reza 
Permadi beserta Satriagama (IAGI-MAGI) menegaskan .  
  
BACA SELENGKAPNYA, 











Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta (a/n IAGI)
No. Rek: 123 0085005314
http://www.iagi.or.id/

Facebook: iagi


Facebook Group: IAGI Group

Facebook Page: IAGI Page

Instagram: @iagi

Twitter: @iaginet

Steller: https://steller.co/iagi/

 



Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta (a/n IAGI)
No. Rek: 123 0085005314


Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id

DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 
posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 
In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited
to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 
from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use 
of 
any information posted on IAGI mailing list.

  




Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)

Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:

Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta (a/n IAGI)

No. Rek: 123 0085005314





Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id

Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id



DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 

posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 

In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited

to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 

from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use 
of 

any information posted on IAGI mailing list.



Re: [iagi-net] DISKUSI PUBLIK: PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DAN ANCAMAN GEMPA BUMI

2017-11-28 Terurut Topik Agus Hendratno - gushendra...@yahoo.com
Bagus itu, saya besuk diundang oleh Pemprov Jateng untuk mereview rencana 
Proyek Tanggul Laut teritegrasi Jalan Tol Semarang - Demak oleh Kementrian 
PUPR. Saya kira ulasan mas Ndaru dan mas Ridwan ini penting dan kita juga bisa 
ambil peran masing-masing. Ada 22 proyek strategis nasional dan proyek 
prioritas nasional selama 1 tahun (2017) yang sdh saya review/ evaluasi 
geologi-nya, baik proyek bandara, rel kereta api sumatera, jaringan SUTET GITET 
se sumatera, pelabuhan, bendungan, irigasi, 5 kilang pertamina (perluasan), 1 
kilang baru pertamina dengan rosfnet di Tuban, PLTGU, PLTU, pipa gas bawah laut 
dari natuna ke batam, toll, pengembangan lapangan migas, proyek smelter. 
Dibalik desain proyek -proyek tersebut, ada beberapa geologist yang bekerja 
dengan analisis yang tajam dan kuat, tapi ada yang sekedarnya..(heheehe). 
Yaaa...kemudian diarahkan dan dinasehati / dibimbing si konsultannya atau 
pemilik proyeknyahehehe..
salam, gushend.89
 

On Tuesday, November 28, 2017, 4:04:17 PM GMT+7, iagi...@cbn.net.id 
 wrote:  
 

   -
DISKUSI PUBLIK: PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DAN ANCAMAN GEMPA BUMI
post date: 28-Nov-2017  
  -   
Jakarta, 27 November 2017. Pembangunan infrastruktur merupakan hal terpenting 
yang sedang dilakukan pemerintah saat ini dalam upaya mewujudkan program 
Nawacita. Program Nawacita yang dilakukan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan 
Perumahan Rakyat (PUPR), menargetkan pada kurun 2015 – 2019 dapat membangun 
1000 km jalan tol, 2650 km jalan baru, 30 km jembatan, 65 waduk, 1jt hektar 
pembangunan irigasi dan perumahan.
  
Pembangunan yang sangat masif ini tidak luput dari tantangan aspek kebumian/ 
geologi, sehingga perlu adanya

  - BACA SELENGKAPNYA,...


 

 

 

 

 





Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta (a/n IAGI)
No. Rek: 123 0085005314
http://www.iagi.or.id/

Facebook: iagi somed


Facebook Group: IAGI Group

Facebook Page: IAGI Page

Instagram: @iagi

Twitter: @iaginet

 



Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta (a/n IAGI)
No. Rek: 123 0085005314


Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id

DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 
posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 
In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited
to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 
from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use 
of 
any information posted on IAGI mailing list.

  




Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)

Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:

Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta (a/n IAGI)

No. Rek: 123 0085005314





Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id

Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id



DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 

posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 

In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited

to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 

from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use 
of 

any information posted on IAGI mailing list.



Re: [iagi-net] KERJA SAMA IAGI-BNPB DALAM PENGELOLAAN PENANGANAN BENCANA

2017-07-29 Terurut Topik Agus Hendratno - gushendra...@yahoo.com
Waa.ini namanya membangun koalisi untuk seduluran, tapi yoo perlu 
hati-hati...soalnya penganggaran bidang mitigasi bencana (deputi nya pak Wisnu 
Wijaya) itu basis rencana kegiatan angggaran tahunan (RKAT) APBN membutuhkan 
belanja yang akuntabel dan tertib spj dalam melaksanakan kegiatan bidang 
mitigasi bencana geologi jika melibatkan stakeholder a.n. IAGI. Maka langkah 
nyata tahap-1 adalah pada tahun pertama pasca MoU IAGI dan BNBP harus ada tolok 
ukur capaian untuk mitigasi jenis bencana, target wilayah, kelompok sasarannya, 
apakah model pengembangan desa tangguh bencana (destana), sekolah siaga bencana 
(SSB), taruna siaga bencana (tagana) dll, yang sebetulnya model-model itu 
sdh banyak didampingi oleh beberapa NGO dibawah MPBI dan BPBD daerah. 
Na...yang belum "tergarap" sejak BNPB dan BPBD dan stakeholdernya berdiri 
adalah "Pendidikan wisata berbasis pengurangan resiko bencana..". Cek di 
kementrian pariwisata (deputi destinasi wisata alam) yang dikampanyekan untuk 
geowisata, geopark, promosi wisata petualang, dan berbagai wisata alam yang 
fisiografinya uniq, exotic, tapi mempunyai resiko ancaman geologi. Kampanye 
bolehlah dan justru harus, tapi pengembangan infrastruktur mitigasi bencana 
geologi (khususnya) pada destinasi wisata alam yang ada resiko geologi, justru 
masih dibiarkan. Semua teori, teknologi, rekayasa, konsep, standart prosedur 
tentang menghadapi resiko geologi itu sudah banyak tersedia, tapiii...belum 
bisa diakses oleh wisatawan dan perilaku wisatawan saat ini.., pada wilayah 
ini kita bisa berperan secara maksimal kayaknya, mau dibuktikan..., mari 
kita siapkan tolok ukurnya kepada BNPB dan Kementrian Pariwisata...
salam ber-geowisata aman, nyaman dan bermartabat sebagai wisatawan tanggung 
bencana, gushend.89



On Sat Jul 29 2017 21:48:06 GMT+0700 (SE Asia Standard Time), 
iagi...@cbn.net.id  wrote:

   
   -
KERJA SAMA IAGI-BNPB DALAM PENGELOLAAN PENANGANAN BENCANA
post date: 29-Jul-2017  
  -   
Jakarta, 28 Juli 2017. BNPB dan IAGI sepakat untuk merealisasikan kerjasama 
pengelolaan penanganan bencana utamanya terkait dengan bencana geologi. Hal ini 
dibicarakan dan disepakati pada pertemuan antara PP-IAGI dengan BNPB di kantor 
BNPB Jumat sore lalu (28 Juli 2017). Pertemuan yang dihadiri oleh Deputi Bidang 
Pencegahan dan Kesiapsiagaan BNPB, Wisnu Wijaya beserta jajarannya dan delegasi 
PP-IAGI Sukmandaru Prihatmoko (Ketua Umum), Singgih Widagdo (Ketua Bidang 
Kebijakan Publik), Anif Punto Utomo (Ketua Bidang Humas dan Publikasi), Arif 
Zardi Dahlius (Ketua MGEI), Julianta Panjaitan (Ketua ISPG), Nurcholis (Ketua 
FGMI), Iwan Munajat (Bidang Minerba) dan Rasyita (Humas FGMI).



 

Baca selengkapnya,..

 
   
   - - Biro media internal IAGI -



Joint Convention Malang 2017
(HAGI-IAGI-IAFMI-IATMI)
25-28 September 2017
Ijen Suites Hotel Malang, Jawa Timur
www.jointconvex.or.id



Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta (a/n IAGI)
No. Rek: 123 0085005314
Bank BCA KCP. Manara Mulia (A/n: Shinta Damayanti)
No. Rekening: 255-1088580


Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id

DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 
posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 
In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited
to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 
from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use 
of 
any information posted on IAGI mailing list.






Joint Convention Malang 2017

(HAGI-IAGI-IAFMI-IATMI)

25-28 September 2017

Ijen Suites Hotel Malang, Jawa Timur

www.jointconvex.or.id







Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)

Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:

Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta (a/n IAGI)

No. Rek: 123 0085005314

Bank BCA KCP. Manara Mulia (A/n: Shinta Damayanti)

No. Rekening: 255-1088580





Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id

Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id



DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 

posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 

In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited

to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 

from loss of use, data or profits, arising out of or in 

Re: [iagi-net] Data-data Gunung Gamping

2017-06-15 Terurut Topik Agus Hendratno - gushendra...@yahoo.com
hehehekalau saya urusannya tentu yang ndak ngilmiah dan cenderung 
"aneh-aneh" to mas Ndaru..., hehehehe.Urusan yang menarik adalah 
Geomitologi Gunung Gamping sebagai Keunikan Geoculture di Yogya bagian 
barat...hehehehe Dan kami pernah membawa geosaintis SKKMIGAS untuk fieldtrip ke 
Gunung Gamping di Ambarketawang...sangat impresif sekali. Situs Gunung Gamping 
mempunyai banyak aspek, mulai aspek pertahanan kraton Ambarketawang, aspek 
mitologi, aspek leadership, aspek geokonservasi dan aspek geo-arkeologi yang 
terkait dengan sejarah kraton ambarketawang (sebelum pindah ke selatan 
beringharjo) menjadi kraton Yogyakarta. Penggalian batugamping Eosen pada masa 
itu untuk memanfaatkan batugamping dalam industri pabrik gula wanacatur
Gunung Gamping pada waktu dahulu dan hubunganya denganGunung Gamping yang 
merupakan batuan berumur Eosen ini, kurang lebih seratustahun yang lampau masih 
berupa perbukitan yang agak tinggi (± 50 m) denganbeberapa puncak. Puncak yang 
tertinggi disebut Gunung Gede. Pada bukit-bukitini terdapat dua buah goa tempat 
para jugil mencari batugamping untuk dijual.Didekat Gunung Gede terletak Gunung 
Tlaga. Menurut keterangan Ter Haar, sisapesanggrahan yang dibangun pada tahun 
1755 M juga terletak sebagian di GunungTlaga ini. Selain Gunung Gamping dan 
Gunung Tlaga pada waktu dulu juga terdapatGunung Ambarketawang (disebelah 
Timur) dengan beberapa goa yang sangat dalam.Tempat ini dianggap angker 
(keramat) dan penduduk tidak diperbolehkan mengambilgamping dari goa Gunung 
Ambarketawang. Selamatan Saparan (Bekakak) jugadipersembahkan kepada danyang 
yang mbaurekso (menjaga, menghuni) dua buah goadi Gunung Tlogo dan juga kepada 
Gunung Ambarketawang sendiri.
Dua buah goa di Gunung Gede tersebut terletakdisebelah Barat dan Timur. Goa 
disebelah Barat tempat arwah Kyai dan NyaiWirosuto yang mati terkurang di dalam 
goa karena runtuh...xixixixxi...
salam, gushend.89



On Mon Jun 12 2017 08:11:46 GMT+0700 (SE Asia Standard Time), S. (Daru) 
Prihatmoko  wrote:

Pak Herman dan Miranda,
Mungkin teman-teman Pengda IAGI Yogya punya info ttg ini Gunung Gamping di 
sebelah barat Yogya ini. Bu Sri Mulyaningsih atau mas Arifudin Idrus atau mas 
Gushend…monggo…
Salam,Daru 
From:  "iagi-net@iagi.or.id"  on behalf of "herman darman 
- herman_dar...@yahoo.com" 

Re: [iagi-net] CALL FOR PAPER JCM 2017

2017-01-09 Terurut Topik Agus Hendratno - gushendra...@yahoo.com
Mas Panitia JCM 2017, kalau tema terkait "geosufisme" ada ndak? atau geoculture 
value dalam kearifan lokal dan konservasi kebumian...ehhehehehehe..Semoga ada 
yang tertarik riset dan pemikiran tentang geosufisme dalam tata kelola migas 
dan minerba, atau eksplorasi geologi yang berbudaya menurut kearifan alam 
Nusantara...
salam, gushend.89 / agus hendratno / pp iagi / ugm

  From: "Ronaldo Irzon - ronaldo_ir...@yahoo.com" 

Re: [iagi-net] Indogeo Social Enterprise - draft report for end of 2016

2016-11-23 Terurut Topik Agus Hendratno - gushendra...@yahoo.com
Bagus Pak Herman..lanjutkan. 
Kebetulan saya yang dosen teknik geologi UGM juga mengajar di S2 Magister 
Kajian Pariwisata Sekolah Pasca Sarjana UGM, diluar akademik kepariwisataan 
perlu kontribusi pengetahuan geologi pada stakeholder pariwisata. 
hehehehehe.
Sekarang, ndelalah kersaning Allah, saya diminta sebagai inisiator/ pembimbing 
untuk tim konsultan pengembangan wisata alam di Kementrian Pariwisata RI. 
Sedikit bocoran dan dongeng siang hari ini semoga bermanfaat.Strategi 
pengembangan wisata alam dalam RIPPNAS (Rencana Induk Pengembangan Pariwisata 
Nasional) PP no.50 tahun 2011 pasal 4 (ayat 1) dalam penjelasannya : 
1. Daya Tarik Wisata Alam Daratan (bentang alam sungai, gunung, pegunungan, 
perairan danau, goa, daerah perkebunan, daerah pertanian, taman nasional, taman 
wisata alam, wanawisata, kebun raya)2. Daya Tarik Wisata Alam Perairan Laut 
(bentang alam pesisir dan pantai, dasar laut, kolom air laut)dengan mengangkat 
4 tema besar 
1. Wisata Ekologi (Ekowisata) 
2. Wisata Geopark
3. Wisata Bahari4. Wisata Petualangan.(Nusa, Tirta, Dirga) 
maka ke depan sangat dibutuhkan berbagai informasi, pengembangan knowledge, 
stakeholder dalam portofolio wisata alam yang subtansinya perlu diilustrasikan 
aspek geologi. Aspek geologi dalam kepariwisataan menggunakan mahzab 
geo-konservasi. IAGI juga menggunakan madzab konservasi, selain ekstraksi dan 
mitigasi. Aspek geologi dalam kepariwisataan nasional saat ini didorong 
menciptakan / membikin portofolio substansi geologi dalam setiap destinasi 
wisata alam (tentu ini diluar portofolio geopark yang memang sudah "acting" 
dari aktivis2 geopark / geowisata yang nggeologist dan badan geologi ke 
kementian pariwisata). 


Tantangan proyek / new bisnis / new paradigma geologist yang baru atau yang 
beralih profesi ke sektor konservasi :1. proyek digital marketing setiap 
destinasi wisata alam dengan subtansi geologi (DEM, gambar ilustrasi, foto, 
deskripsi yang "nge-klik" enak dibaca dan nyam-nyam lah deskripsi 
geologinya.) 
2. proyek digital map dan peta fisik skala operasional yang memasukkan unsur 
keunikan geologi dan mitigasi resiko geologinya, terkait destinasi wisata alam 
se antero nusantara.. Siapa konsumennya? Yaaa wisman dan pelancong2 itu...3. 
proyek training profesional untuk pemandu wisata dengan link ke ASITA 
(asosisasi perjalanan wisata) se Nusantara, ada 34 provinsi lho..4. proyek 
training "safety talk" untuk pengelola jasa wisata alam / pemain bisnis 
operator wisata alam yang didalamnya ada peluang segala resiko termasuk resiko 
geologi. Analog dengan safety talk kalau kita mau ke "rig" atau "area tambang". 
Teori dan aplikasi ini, sedang dijadikan riset mhswa S2 pariwisata ugm, yang S1 
nya dulu teknik geologi dan lebih dari 10 tahun hidup di atas "rig pemboran" 
sebagai basis pengalaman kerja dan sekarang mau jadi pengusaha travel dan 
training saja 
Tentu akselerasi finansialnya tidak secepat (hehehe..) kalau bikin 
portofolio eksplorasi / FS pada IUP logam dan batubara, atau portofolio WK 
migas, atau WK panasbumi. Tapi dalam kepariwisataan ini, cenderung bermain 
enterpreunership dulu..., lalu mahir dalam network analysisnya...untuk 
merangkul semua pihak untuk membangun jaringin bisnis baru bagi geologist ke 
sektor pariwisata secara sistematik...

MAGI PP-IAGI atau IAGI bisa juga menjadi leading untuk training2 profesional 
kepada new geologist yang pengin masuk bisnis pariwisata, sumonggoWarisan 
geologi Indonesia itu luar biasa, dan warisan geologi dan geo-culture Indonesia 
juga sangat luar biasa..., banyak yang menikmati tapi tidak teredukasi alias 
"mlongo saja" karena keunikan geologi menumpuk dalam prosiding, jurnal jurnal 
ilmiah, paper training2 terbatas dan bahasanya hanya dimengerti kita sendiri 
yang geologist (kondisi tertentu memang harus seperti itu), tapi pergerakan 
jutaan orang yang membanjiri destinasi wisata alam nusantara tiap akhir pekan / 
libur panjang, kayaknya tidak butuh prosiding dan paper-paper ilmiah dach..., 
tapi mereka "sangat haus informasi dan keunikan yang mudah dimengerti..." 
Sumonggo...Kapan-kapan PP IAGI bikin acara training "Pengajian Geologi untuk 
Pariwisata"

salam, gushend.89


  From: "herman darman - herman_dar...@yahoo.com" 

Re: [iagi-net] Re: Rangkuman Kegiatan Student Research Poster Contest MGEI 2016

2016-10-08 Terurut Topik Agus Hendratno - gushendra...@yahoo.com
weeehhh juara koq "borongan" ki piye critane? hey...fikri, yessy dan 
renaldi..., wooowww keren...dan kabeh yang tampil dalam SRPC MGEI jelas 
kuuureeennn fullgood contest dach...
Hadiahe perlu njajal harley nya mas Stj kuwi...wkwkwkw
Top tenan memang J-Resources, kapan kuwi moge-moge-an lagi ke pondok 
pesantren? xixixix
salam, gushend.89

  From: "Zardi Dahlius - zardidahl...@yahoo.com" 

[iagi-net-l] Re: [bencana] Meredam Resiko Bencana di Sekitar Kita : dzikir resiko bencana

2007-10-27 Terurut Topik Agus Hendratno
Apa yang dialami mas Akhmad Murtajib adalah bentuk pergeseran paradigma dalam 
melihat bencana. Justru gejala ini yang sedang dikampanyekan oleh barbagai 
pihak diseluruh dunia tentang DRR (disaster risk reduction)/PRB (pengurangan 
resiko bencana). Pengalaman panjang berbagai pihak dan berbagai negara dalam 
menangani bencana, akhirnya menemukan suatu pola yang barangkali paling tepat 
hingga hari ini adalah mengurangi resiko bencana. 
Kita semua tidur dalam ancaman bencana. Apalagi Indonesia, tiada hari tanpa 
dinamika bumi indonesia ini, yang cenderung bisa menjadi proses bencana. 
Apalagi dari sisi sosial, kebijakan, ekonomi, dan politik; juga sebagai sumber 
bencana. Masih ingat bencana Gempa 30juta SR di Jogja (2 hari setelah 5.9 SR; 
hebat kan) . Dan penanganan bencana adalah tanggung jawab kita semua (ini 
spirit dari Protokol Hyogo dalam DRR/PRB), tidak saja masyarakat, tapi semua 
elemen masyarakat. Ada plus dan minus-nya. Itu pasti. Yang perlu kita 
kampanyekan adalah bagaimana : denyut nadi dan nafas jantung masing-masing 
orang, selain sering menyebut nama Tuhan dalam dzikir dan pikir, tapi juga 
selalu tanggap terhadap sebuah resiko. Mudahnya saja : bangun tidur.., resiko 
apa yang kira-kira bisa kita alami dari bangun tidur, ke kamar mandi dll sampai 
beraktivitas ke luar rumah, sampai kembali ke rumah, sampai mau tidur kembali 
(resiko apa yang terjadi jika saya tidur di rumah ini, di kamar ini dst). 

Bantuan mie instan yang sering menjadi favorit dalam bantuan korban bencana 
saat ini, sebetulnya juga tidak mendidik dan itu bagian dari bencana yang 
lebih besar. Disini ada ketergantungan dari pihak luar :
1. bagaimana kita mengoptimalkan sumberdaya lokal (kangkung, jagung, ketela 
dst..yang biasa tumbuh di lingkungan masyarakat desa), sehingga ketika bencana, 
sumberdaya lokal tersebut bisa menopang kebutuhan konsumsi saat darurat. 
2. mie instan ? ingat bahan baku mie adalah impor semua, padahal itu produk 
agroindustri. Kenapa indonesia yang negara pertanian, membuat mie saja harus 
tergantung dari bahan baku agro dari luar. Ini kan bencana pembodohon produksi 
dalam negeri. 
3. semua unsur dalam mie instan adalah bahan kimia yang mudah membentuk 'karat 
lemak dalam pembuluh darah; jadi konsumsi mie yang berlebihan mempunyai dampak 
buruk terhadap kinerja otak dan kinerja stamina kita. Akhirnya jadi bencana 
pesakitan diri kita. Jadi membantu mie instan bagi korban bencana itu tidak 
malah menolong si korban bencana, tapi mempercepat resiko pesakitan bagi korban 
bencana itu sendiri. Mendidik pola makan yang tidak sehat kan.

Yo..wis, akhirnya perbanyaklah dzikir resiko bencana dalam diri kita, selain 
dzikir kepada Tuhan Yang Maha Esa. Mari pak Ustazd, Pak Kyai, Habib, Pendeta, 
atau pengajar agama di seluruh indonesia ajarkanlah ; dzikir resiko bencana 
kepada masing-masing ummat / sedulur-sedulur kita. 

Dengan memahami keseharian kita dalam dzikir resiko bencana dalam kehidupan 
sehari-hari; maka kita akan mencoba mengurangi setiap bencana menjadi ajang 
proyek bencana baik untuk proyek kemanusiaan, proyek rehab/rekons, proyek 
mitigasi, proyek regulasi, maupun proyek kajian dst. 

Salam
Agus Hendratno 


Djuni Pristiyanto [EMAIL PROTECTED] wrote: 
Meredam Resiko Bencana di Sekitar Kita
Published on September 24, 2007 

Akhmad Murtajib

Akhirnya saya ingin menulis berkait isu/tema bencana, sebuah isu/tema yang 
dulunya saya pahami sebatas “kejadian kerusakan alam” serta kegiatnnya sebatas 
“memberi bantuan para korbannya”. Namun kini, dan yang ini yang mendesak saya 
untuk menulis perihal bencana, saya memahami lebih dari sekedar itu. Saya 
sendiri belum bisa menggambarkan bagaiman rumusan pemahaman “yang tidak sekedar 
itu”. Tetapi saya akan mencoba merangkai pengalaman perubahan pemahaman ini 
dengan harapan bisa menjadi bahan refeksi bagi siapapun yang membaca tulisan 
ini.

Saya mulai saja tulisan ini dengan cerita ketika saya dan temen-temen INDIPT 
mencoba ikut terlibat dalam pengiriman bantuan untuk korban bencana gempa di 
Bantul, Yogyakarta. Awalnya, saya, teman-teman INDIPT serta beberapa komunitas 
dampingan INDIPT berfikir akan memberi bantuan apa untuk para korban. Akan 
memberi bantuan berupa uang, tidak ada; memberikan bantuan mie instant, telah 
begitu banyak yang mengirimkan; akan mengirimkan bantuan dalam bentuk pakaian, 
tiada pakaian yang masih pantas pakai, lagi pula berdasar asessment singkat 
­karena kami tidak bisa ke Yogya akhirnya hanya­ melalui internet,  korban 
tidak begitu butuh bantuan pakaian bekas, pantas pakai.

Sehari sudah berlalu ketika berita dan informasi tentang gempa di Bantul saya 
dan temen-temen INDIPT dengar, serta lihat di berbagai media, internet 
terutamanya. Namun, belum ada juga keputusan untuk mengirimkan barang apa saja 
yang akan dikirim ke Yogyakarta. Walaupun pada saat itu, di jalan-jalan Kebumen 
telah begitu banyak komunitas yang dengan sukarela turun jalan, mencari bantuan 
dengan cara menyodorkan kotak bantuan. Awalnya

Re: [iagi-net-l] Re: [Forum-HAGI] Apa tidak kemahalan biaya Registrasi untukDosen/peneliti/PNS?

2007-10-26 Terurut Topik Agus Hendratno
Beberapa hari yang lalu saya sudah konfirmasi ke Mas Sekjend IAGI supaya 
registrasi IAGI di Bali untuk dosen pns/peneliti di lembaga 
pemerintah/pemda-pemda, tidak semahal itu. Kemudian dijawab ada pengurangan, 
cuma berapa besar akhirnya untuk registrasi bagi kawan-kawan geologist yang 
berprofesi sebagai dosen/ pns/ peneliti/pemda, kayak saya juga; belum 
dikonfirmasi lagi Mas Sekjend.

Nah, beberapa hari kemudian saya dapat sms dari Mas Nanang Abdul Manaf (panitia 
konferensi IAGI), bahwa akan banyak dibutuhkan chairperson dalam sidang paralel 
konferensi tersebut, dan meminta kawan-kawan yang di-sms Mas Nanang untuk 
konfirmasi. Aku jawab, kalau saya dapat sponsor mungkin saya akan datang dan 
bisa membantu mas, tapi kalau tidak dana sponsor; mungkin kawan-kawan yang di 
industri, pasti banyak yang bersedia. Hehe...(bukan lari lho.).
Memang untuk bisa hadir ke Westin Nusa Dua ikut IAGI tahun ini membutuhkan 
biaya yang sangat mahal, kemarin sudah ada yg menghitung di milist ini. Ada 
beberapa kawan dosen yang membatalkan niatnya untuk datang ke Bali. 
Jangan-jangan, kawan-kawan dosen di Jawa, Sumatera, Sulawesi, peneliti-peneliti 
geologi dari Jakarta, Bandung, Yogya, Ceputidak bisa banyak yang datang. 
Embuh...lho. Penda IAGI DIY-Jateng saja tidak ada yang bisa datang, karena 
tidak ada biaya sponsor alias tidak ada uang saku. Nah, akhirnya sedikit 
memaksa saya untuk tetap hadir di Bali, dengan harapan Agus Hendratno ini bisa 
kontak kawan-kawannya mensponsori...; sehingga laporan IAGI DIY bisa kebawa dan 
poster kawan dosen lainnya juga kebawa, karena dosen ybs tidak bisa hadir 
karena tidak ada uang saku. Jadi titip masang poster(piye..boleh kagak 
kalau demikianoleh panitia JCB???).

Selama di 3 hari di Jakarta kemarin (23-25 Okt) saya ketemu CSR-nya Mining 
Industry di Papua, juga kagak ada dana (termasuk sponsori untuk IAGI,apalagi 
sponsori dosen-dosen/peneliti), semua terserap khusus untuk CSR di Papua. Lalu 
sms kawan di Mining Industri di Kaltim, juga demikian, seandainya ada cuma 
tiket saja pp (kelas ekonomi..; lumayan). Cari ke otoritas migas di RI yang 
wewenang menunjuk ke kumpeni-kumpeni migas, juga belum ada jawaban. 
Aduh...maah...

tapi belum menyerah..
Agus Hend



Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED] wrote: Mungkin perlu dipikirkan untuk 
memisahkan biaya-biaya ini sesuai
dengan kebutuhan. Misalnya biaya keikut sertaan saja = XXX, untuk
biaya proceding cetak= YYY, untuk souvenir (tas, ball point, notes
dsb)= ZZZ. Kalau membeli semuanya = XYZ. Mungkin bahkan mungkin ada
opsi untuk makan siang AAA dsb.
Kalau memungkinkan ya smua diberi gratis oleh sponsor :)
Jadi setiap peserta akan diberi opsi untuk memilih mana yang sesuai
dengan budgetnya.

Salam
RDP

On 10/26/07, [EMAIL PROTECTED]  wrote:
 Saya sependapat dengan Pak Sule, setelah saya tanya ke kampus saya ternyata, 
 bantuan untuk dana tersebut tidak ada, akhirnya saya tidak jadi untuk 
 mengirimkan extended abstract. Setahu saya pada JCS di Surabaya biayanya 
 hanya 250 ribu saja.

 mohon pertimbangannya.

 salam,
 Irwan Ary Dharmawan
 Fisika Unpad

 On Thu, 25 Oct 2007 20:17:17 -0700 (PDT), Mohammad Sule  wrote:
  Yth. Panitia JCB 2007,
 
  Saya dapat jawaban dari panitia JCB 2007, bahwa
  registrasi untuk dosen/peneliti/PNS adalah Rp 2 juta.
  Apa betul? Kalo betul, apa gak kemahalan?
 
  Saya pikir, seharusnya event seperti ini menjadi ajang
  pertemuan para geoscientist Indonesia yang bekerja di
  segala bidang, bukan hanya yang bekerja di industri.
  Jangan sampai cuma gara-gara merasa kemahalan, si
  orang tsb. jadi mengurungkan niatnya pergi ke
  konferensi.
 
  Kebanyakan dari kami tentunya menggunakan dana pribadi
  untuk datang ke Bali. Untuk hotel dan transport saja
  pasti sudah mahal, jangan sampai terbebani lagi dengan
  biaya registrasi yang semahal itu.
 
  Moga-moga panitia bisa mempertimbangkan usulan ini.
 
  Wassalam,
 
  __
  Do You Yahoo!?
  Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around
  http://mail.yahoo.com
 
  ___
  Joint Convention Bali 2007
  HAGI - IAGI - IATMI
 
  Secretariat :
  ETTI (Exploration Think Tank Indonesia)
  Jln. Tebet Barat Dalam III no.2-B
  Jakarta 12810 Indonesia
  Phone +62-21-8356276
  Fax +62-21-83784140
  ___
  The Indonesian Assosiation Of Geophysicists mailing list.
  [EMAIL PROTECTED]
  www.hagi.or.id


 ___
 Joint Convention Bali 2007
 HAGI - IAGI - IATMI

 Secretariat :
 ETTI (Exploration Think Tank Indonesia)
 Jln. Tebet Barat Dalam III no.2-B
 Jakarta 12810 Indonesia
 Phone +62-21-8356276
 Fax +62-21-83784140
 ___
 The Indonesian Assosiation Of Geophysicists mailing list.
 [EMAIL PROTECTED]
 www.hagi.or.id



-- 
http://rovicky.wordpress.com/
No one right solution !
No one can monoplize the truth

Re: [iagi-net-l] Gunung Muria - mati atau tidur ?

2007-09-26 Terurut Topik Agus Hendratno
Wah, nek kanggoku sebagai arek Kudus, yang ndelalah sering jalan-jalan keliling 
G.Muria (setelah belajar geologi), termasuk yang terakhir kemarin nongkrong 
seharian di rencana tapak PLTN ULA (Ujung Lemah Abang. Kawan-kawan BATAN sering 
menggunakan terminologi PLTN ULA); ternyata dikalangan masyarakat bawah sudah 
banyak konspirasi masalah jual-jualan lahan (kalau jadi proyek land clearing 
dan konstruksi). Pro dan kontra, yang jelas pasti. Lah Gunung Muria, iki mati 
atau tidur? Kalau dalam terminologi vulkanologi, sepertinya G.Muria ini lagi 
tiduran, dan tidak mengkhawatirkan dari resiko bencana gunungapi Muria 
berdasarkan laporannya Batan yang pernah saya baca. Tapi mengkhawatirkan untuk 
resiko bencana sosial.

Kalau penolakan kyai-kyai NU dan juga masyarakat disekitarnya, banyak 
didasarkan karena kekhawatiran resiko teknologi tersebut, dimana kebiasaan 
kultur kita sebagai orang indonesia nek pegang teknologi, katanya mudah 
menggampangkan. Artinya ada mis pemahaman bagi mareka yang ada di tingkat 
bawah.

Ini kata kyai yang sempat ketemu di bawah jaringan sutet Tanjang jati B 
(Jepara) : sebetulnya pemerintah indonesia tidak perlu capai-capai bangun PLTN 
disini; bukankah Tanjung Jati B ini bisa dioptimalkan, lalu paculah orang-orang 
pintar di indonesia untuk mencari energi alternatif diluar nuklir yang memang 
secara sosial banyak diterima oleh masyarakat

Beberapa hari kemudian, ada mantan mahasiswa saya, diajak survei kegunungapian 
oleh senior geologist di Badan Geologi ke kawasan Muria dan Lemah Abang untuk 
melihat stratigrafi gunungapi Muria kaitannya dengan perkembangan fasies 
vulkaniknya (sepertinya itu yang saya tangkap dari cerita manta mahasiswa 
saya). Artinya, sudah ada tindakan dan pendekatan lain untuk memberikan 
argumentasi ilmiah : G.Muria ini isih tidur atau mati? yang dilakukan oleh 
kawan-kawan dari Bandung. Aku kagak tahu, setelah tim tersebut pulang dari 
Muria, hasilnya piye..? (Aku kagak ikut..lho...)

Memang, kalau saya balik kampung ke Kudus, banyak kawan-kawan NGO di Kudus yang 
terus menerus untuk menolak dan demo di DPRD Kudus. Kalau saya ditanya : jawab 
ku, kalau kalian nolak yang tolak saja, tapi you harus ada argumentasi dan 
berikan itu ke pihak terkait. Ojo-ojo, ntar saya dicap sebagai provokator 
dari jogja Bahkan saya sempat naik ke Colo (lereng G.Muria bagian selatan), 
ketemu lalu ngobrol dengan salah satu pentolan NGO Masyarakat Hutan Muria, dia 
langsung cerita : pokonya Gus, sampai mati kami tetap tolak PLTN Muria, titik 
wuish.

Yo wis..., mumet mendiskusikan pltn muria di kampung sendiri...

Salam
Agus Hendratno


Ismail Zaini [EMAIL PROTECTED] wrote: Kelihatannya kasus PLTN ini  kalau di 
lihat dari Segi bencana Geologi untuk 
Bencana letusan Gunung ( Muria ) Statusnya  Tidak menghawatirkan , 
Sedangkan untuk masalah kegempaan Statusnya :  Patut Diduga , oleh karena 
itu perlu dilakukan penelitian dg data terbaru shg paling tidak menjadi 
Status Mungkin ( probabilitasnya seberapa / kwantitatif ) shg tdk ngambang, 
kalau untuk hal ini mungkin solusinya relatif bisa diselesaikan dg Kemajuan 
Teknologi ( bangunan tahan gempa).
Dari masalah sosial masyarakat Statusnya Menghawatirkan,  terutama 
kekawatiran masalah lingkungan /kebocoran karena masyarakat kita belum mampu 
berdisiplin tinggi ( budaya kali ? ) lha kalau masalah ini solusinya mungkin 
bisa nunggu sekian belas tahun lagi mungkin.
Kemudian dari sisi kebutuhan ( energi ) Satusnya juga dalam Tahap 
Menghawatirkan , solusinya adalah diversifikasi sumber energi. pakai sumber 
energi fosil kekawatiran  harga nya melonjak terus , pakai air keterbatasan 
sumber dan lahan , pakai energi terbarukan ( angin , matahari,ombak,pasang 
surut,biomas,hidrogen,cell ) kapasitas dan harga tidak memadai. pakai 
geothermal harganya masih relatif mahal juga , namun kapasitasnya masih 
memadai dan bahaya lingkunagnnya minim.
Yang jelas Energi sudah merupakan komoditi primer , sudah tidak bisa lagi 
menghindar untuk tidak memakainya , Jakarta 3 jam tidak ada listrik saja 
amburadul teutama jalan rayanya. Oleh karena itu menentukan Pilihan mana 
yang paling optimal tidak bisa ditunda tunda lagi , karena pembangunan 
Pembangkit energi memakan waktu lama.

ISM

From: Winderasta, Wikan (wikanw) Subject: RE: [iagi-net-l] Gunung Muria - 
mati atau tidur ?



Menurut saya penentangan pembangunan PLTN adalah penentangan oleh
penduduk sekitar lokasi pembangunan PLTN yaitu wilayah Muria, Kudus, dan
sekitarnya. Sebenarnya patut dicermati mengapa mereka menolak. Bagi
saya, dapat dipahami penolakan tersebut menimbang azas manfaat
dibandingkan potensi resiko yang akan mereka tanggung. Apabila
persentasi daya listrik yang dibangkitkan oleh PLTN tersebut sedikit
yang dapat mereka nikmati untuk kemajuan daerah mereka ataupun untuk
mencukupi kebutuhan listrik mereka, tentu saja sangat tidak adil apabila
mereka harus menanggung potensi resiko yang besar tersebut.

Kita harus kembalikan lagi untuk kepentingan

Re: [iagi-net-l] bapak bona situmorang telah bepulang, 17 agustus 2007

2007-08-17 Terurut Topik Agus Hendratno
Keluarga Besar Jurusan Teknik Geologi UGM turut berduka cita sedalam-dalamnya 
atas berpulangnya Bapak Bona Situmorang. Semoga Alm Bona Situmorang mendapat 
tempat yang sangat indah di sisi-Nya. Mei lalu, beliau sempat menghubungi kami 
di UGM untuk memberikan materi yang teramat penting bagi kami generasi muda. 
Setelah kami melakukan pembicaraan, terkait dengan rencana keberangkatan ke 
Jogja, akhirnya dia menunda untuk bulan-bulan Agustus - September ini. Tetapi 
Tuhan menghendaki lain, beliau berpulang rumah-Nya yang teramat cantik dan 
teramat indah.

Pada saat tirakatan 17an, (malam jumat, saya baru mendapat kabar kalau beliau 
masuk ICU RS Pondok Indah Jakarta dari pak Hadi Purnomo - Kapus Lemigas. Lalu 
saya kontak mas Agus Guntoro/ Trisakti untuk konfirmasi,,kagak nyambung). 
Oo...begitu selesai upacara 17-an; Jumat siang itu, akhirnya Bp. Bona 
Situmorang berpulang ke rumah-Nya

Selamat jalan ...pak Bona

Turut berduka cita
Agus Hendratno

Awang Satyana [EMAIL PROTECTED] wrote: Turut berduka cita yang sedalamnya 
atas berpulangnya Bapak Dr. Bona Situmorang. Semoga Alm Pak Bona mendapatkan 
tempat yang layak di sisi-Nya dan keluarga serta kerabat yang ditinggalkan 
mendapatkan kerelaan dan ketabahan. Semoga juga ilmu yang pernah diberikan 
Almarhum baik melalui pengajaran maupun publikasi tetap berguna untuk yang 
pernah menjadi murid Almarhum dan yang mempelajari karya Almarhum.
   
  Berita kepulangan Almarhum cukup mengejutkan sebab dalam beberapa kesempatan 
dalam dua tahun terakhir ini, saya suka menghubungi Almarhum untuk berdiskusi 
masalah yang lama dipelajarinya - Selat Makassar. Karya2 Almarhum seputar Selat 
Makassar yang dijadikan disertasi Almarhum pada 1982 merupakan pemikiran yang 
mendahului zaman, yang pada tahun2 terakhir ini terbukti benar berdasarkan 
data/survey2 dan pemikiran2 terbaru.
   
  Selamat jalan Pak Bona, karya-karyaMu akan tetap lama menginspirasi para 
generasi ahli kebumian yang akan datang...
   
  salam duka,
  awang
   
   
  Rovicky Dwi Putrohari  wrote:
  Innalillahi wa inna ilaihi rojiuun

Semoga Allah menerima segala amal dan ibadah Pak Bona Situmorang. Dan
segala ilmu yang beliau tinggalkan terus bermanfaat buat kita semua
dan untuk amal beliau di'sana'

Saya masih terngiang pesan beliau ketika IAGI mengadakan seminar
khusus landas kontinen serta teritorial. Beliau sangat konsen tentang
pentingnya pengetahuan kita landas kontinen Indonesia, karena itu
salah satu data geopolitik terpenting untuk mempersatukan INDONESIA
yang memiliki kondisi geologis dan geografis berbeda dengan negara
manapun juga.

Yang ikut berduka

Rovicky

On 8/18/07, mohammad syaiful wrote:
 inna lillahi wa inna ilaihi roji'un
 sesungguhnya semuanya berasal dari tuhan dan sesungguhnyalah semuanya
 akan kembali kepadanya

 telah berpulang ke haribaan allah yg maha hidup dan tidak pernah mati,
 bapak, guru, dan rekan kita, bapak bona situmorang, hari jum'at, 17
 agustus 2007, jam 11:30 di jakarta. beliau telah merdeka dari segala
 keterikatan yg menjerat kaki di dunia yg fana ini.

 semoga segala amal kebaikan almarhum diterima, segala dosa almarhum
 diampuni, dan dijauhkan dari azab kubur oleh allah yg maha kuasa.
 mudah2an pula keluarga yg ditinggalkan tabah dan rela melepas
 kepergian almarhum ke alam kelanggengan.

 atas nama pribadi dan rekan2 di exploration think tank indonesia, saya
 sampaikan turut berbela-sungkawa.

 salam,
 syaiful

 --
 Mohammad Syaiful - Explorationist
 Mobile: 62-812-9372808
 Email: [EMAIL PROTECTED]

 Exploration Think Tank Indonesia (ETTI)
 Head Office:
 Jl. Tebet Barat Dalam III No.2-B Jakarta 12810 Indonesia
 Phone: 62-21-8356276 Fax: 62-21-83784140
 Email: [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]

 
 Hot News!!!
 EXTENDED ABSTRACT OR FULL PAPER SUBMISSION:
 228 papers have been accepted to be presented;
 send the extended-abstract or full paper
 by 16 August 2007 to [EMAIL PROTECTED]
 Joint Convention Bali 2007
 The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and 
 Exhibition,
 Bali Convention Center, 13-16 November 2007
 
 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
 To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
 Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
 Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
 No. Rek: 123 0085005314
 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
 Bank BCA KCP. Manara Mulia
 No. Rekening: 255-1088580
 A/n: Shinta Damayanti
 IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
 IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
 -




-- 
http://rovicky.wordpress.com/


Hot News!!!
EXTENDED ABSTRACT OR FULL PAPER SUBMISSION

Re: [iagi-net-l] Stiglitz: Negosiasi Ulang Kontrak Pertambangan

2007-08-16 Terurut Topik Agus Hendratno
Opo wani...nego ulang...; jaringan dibalik kontrak-kontrak, minta ampun 
panjang sekali. Sebetulnya tidak perlu nego ulang, asal transparan saja; saya 
pikir akan lebih baik atmosfer kegiatan ekonomi sektor esdm ke depan.

Lha..menambah jumlah cekungan sedimen di Indonesia dari 60 ke misal 77 cekungan 
saja, belum kelar-kelar. Tapi dengan semangat kemerdekaan RI tahun 2007, 
cekungan sedimen di Indonesia dijadikan 62 saja... (mumpung moment-nya HUT RI 
ke-62). 
salam Merdeka...
agus

Agus Irianto [EMAIL PROTECTED] wrote: Jan2neCak AR ora ragu2 utk 
berteriak lantang
MERDEKA...!!!...opo meneh wong Jawa
Timur?Suroboyotinggal menunggu saatnya yg tepat
saja..wong nganggo bambu runcing wae iso ngusir
londo je...hehe...bakatnya sbg Jurnalis geologi
Merdeka bersama cak ndang.terus dikembangkan
cak..Percayalah rakyat pasti banyak yg
mendukung..!!!

Indonesia memang harus berani menasionalisasi bisnis
asing, kita harus berani meniru langkah2 presiden
Bolivia Evo Morales yang menasionalisasi semua bisnis
asing yang beroperasi di negaranya - Setuju kita harus
Negosiasi ulang Kontrak2 Pertambangan dan
Migas..Para Professional yg tergabung dlm IAGI,
IATMI dan HAGI kayaknya harus menjadi ujung tombak utk
terus meloby2 RI-1 , RI-2, Mentri ESDM, DEPHAN dan
Kementrian Lingkungan Hidup dan departemen2 yg
terkait, juga mas media harus terus menerus
mempropagandakan hal ini...!!!

Mereka (para perusahaan tambang asing) tahu kok
 bahwa mereka sedang merampok kekayaan alam negara-
negara berkembang, kata Stiglitz dalam
wawancara eksklusif dengan Tempo, kemarindst2...

Kita punya hak koq utk melindungi kekayaan Nusantara
kita ini agar tidak tercabik2 jadi keroyokan, banca'an
perusahaan2 atau negara2 asing lainnya sambil
membiarkan rakyat kita hidup sengsara di negrinya
sendiri.nasib TKI unskil yg rela meninggalkan
negrinya demi 600 ringgit dan disiksa lagi.ada yg
salah dalam mengetrapkan UUD 1945 pasal 33 ayat 1 yg
berbunyi : Bumi dan air dan kekayaan alam yang
terkandung didalamnya dikuasai oleh negara dan
dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.
 Reklame Gudang Garam yg sudah semingguan
ini tayang terus  di bbrp sta TV cukup
menyentuhsbb syairnya :

Rumahku Indonesiaku

Ketika aku melihat sesuatu yg belum pernah aku lihat
sebelumnya..mataku terpukauBetapa Indahnya
Negri Ini.

Dan Ketika aku merasakan sesuatu yang belum pernah aku
rasakan sebelumnya ..hatiku terpukau..Betapa
besarnya Bangsa ini.

Hanya disini di rumahku yang membentang luas ke empat
penjuru.
Kupersembahkan seluruh jiwa dan ragaku. Dan kupastikan
tak akan ada yang mampu merebutnya dariku.
Hanya disini di INDONESIA.

DIRGAHAYU INDONESIA ke 62

Padamu Negri

Padamu negri kami berjanji
Padamu Negri kami berbakti
Padamu Negri kami mengabdi 
Bagimu Negri Jiwa raga kami

Kutuliskan lagu Padamu negri di mailing list ini utk
sama2 kita renungkan akan kekhawatiran desintegrasi
bangsa.saya berdoa semoga jangan sampai
terjadi, mari kita hayati, kita baca2 lagi sejarah
perjuangan bangsa, sejarah sumpah pemuda, sejarahnya
bung Karno dan Bung Hatta, sejarahnya WR.Soepratman
dan komponis2 lainnya dalam melahirkan lagu2nya.

Sekali lagi menjelang memperingati hari Kemerdekaan RI
yg ke 62 saya mengucapkan : DIRGAHAYU INDONESIA ke 62
Semoga NKRI Tetap JAYA..MERDEKA!!!

Lam Salam,
Agus Irianto 





--- Ariadi Subandrio 
wrote:

 Kasus Cepu, hasil negosiasi ulang kontraknya malah
 terbalik.
   Dulu WK-nya Pertamina sekarang malah jadi WK-nya
 orang2 yang diceritakan Stiglitz.

   62 tahun MERDEKA, boro-boro berani

   lam-salam,
   ar-.
   (.. yang agak ragu untuk lantang2 teriak
 MERDEKA


   
 
 Rovicky Dwi Putrohari  wrote:
   Berani ngga ya ?
 
 RDP
 ===
 Stiglitz: Negosiasi Ulang Kontrak Pertambangan
 Kamis, 16 Agustus 2007 | 01:04 WIB
 
 TEMPO Interaktif, Jakarta:Pemerintah diminta
 menegosiasi ulang
 kontrak-kontrak pertambangan yang terindikasi
 merugikan kepentingan
 rakyat. Joseph E. Stiglitz, pemenang hadiah Nobel,
 mengatakan, jika
 pemerintah Indonesia berani melakukan ini maka akan
 memperoleh
 keuntungan jauh lebih besar dibandingkan yang
 diperoleh para investor
 asing.
 
 Mereka (para perusahaan tambang asing) tahu kok
 bahwa mereka sedang
 merampok kekayaan alam negara-negara berkembang,
 kata Stiglitz dalam
 wawancara eksklusif dengan Tempo, kemarin.
 
 Negosiasi ulang kontrak karya ini juga sangat
 mungkin dilakukan dengan
 Freeport McMoran, yang memiliki anak perusahaan PT
 Freeport Indonesia.
 Freeport merupakan salah perusahaan tambang terbesar
 di dunia yang
 melakukan kegiatan eksplotasi di Papua.
 
 Stiglitz mencontohkan ketegasan sikap Rusia terhadap
 Shell. Rusia
 mencabut izin kelayakan lingkungan hidup yang
 dikantongi Shell. Ini
 karena perusahaan minyak itu
 didapati melanggar Undang-Undang Lingkungan Hidup
 dengan melakukan
 pencemaran lingkungan. Kalau melanggar
 

Re: [iagi-net-l] ketakutan lumpur porong dan investasi industri di Pasuruan

2007-08-12 Terurut Topik Agus Hendratno
mas Ismail, 

Betul, memang Mas Mardiasto ada di Kimia Farma, juga yang memimpin eksplorasi / 
drilling untuk yudium di sumur Raci, Pasuruan. Nah.., Mas Mardiasto tersebut 
sebetulnya sudah dilobby oleh kawan-kawan geologist bpls untuk diskusi dan 
share internal di bpls; tapi lobby tersebut belum berhasil. Saya pikir, 
maksudnya bpls adalah baik untuk menjelaskan publik dari wilayah selatan 
Porong, yang sering tanya ke bpls. Itu yang saya ketahui setelah dolan ke bpls 
akhir juli 2007 lalu. 

Ah..embuh lah...; saya tanggal 22 Agustus 2007, diminta Pemprov. Jatim melalui 
kawan geologist yang birokrat di Jatim untuk memberikan pembekalan bidang 
kegeologian bagi staf teknis dan staf perencana bagi aparat kabupaten se-Jatim 
di Malang nanti, bersama Amien Widodo (aktivis IAGI juga, staf di ITS). Nah, 
yang sering saya khawatirkan dalam diskusi selalu muncul pertanyaan :
1. Dampak eksplorasi blok Cepu di Bojonegoro dan juga blok-blok migas di 
onshore Jatim dilihat dari sisi geological hazard; karena saat ini aparat 
birokrat mulai kritis tidak hanya masalah kebencanaan, tata ruang, tata 
lingkungan, air tanah, bahan galian, tapi juga ternyata di masalah eksplorasi 
migas di daratan. Ini karena pengalaman di sekitar BJP-1. 

Perdebatan ini pernah muncul, saat ada pembekalan aparat Satlak di Tretes, Mei 
2007 dan di Tuban, 18 Juli 2007 lalu. Ini cerita masalah lingkungan geologi, 
manajemen bencana dalam kepemerintahan, tapi sing diomongke implikasi sosial, 
lingkungan dan kebencanaan saat eksplorasi migas. Yang paling kenceng 
berdiskusi adalah birokrat dari Bojonegoro, Bangkalan, Gresik, Lamongan. Tapi 
ya itulah suasana pemda; ndak apa-apa. Kebetulan saja saya pernah memulung 
informasi masalah audit lingkungan bidang pertambangan dan energi...; jadi 
tidak begitu gagap menghadapi proses pembelajaran dengan kawan-kawan birokrat. 
Ojo dipadakke dengan kita yang memang mempunyai latar belakang ilmu 
kebumian..

ada masukan...; please...

salam tanah air
agus hendratno


2. Dampak

Ismail Zaini [EMAIL PROTECTED] wrote: Mas Agus , kalau masalah data di 
PT.Kimia Farma mungkin langsung saja ke geologisnya kalau gak salah Mas 
Mardiasto ( Geol UGM ' 75 )

ISM

  - Original Message - 
  From: Agus Hendratno 
  To: iagi-net@iagi.or.id 
  Sent: Wednesday, August 08, 2007 11:13 PM
  Subject: Re: [iagi-net-l] ketakutan lumpur porong dan investasi industri di 
Pasuruan


  Pancen je...
  Kata geologist di BPLS, sebetulnya ada data subsurface di selatan Porong, 
yang dimiliki Pt. Kimia Farma untuk eksplorasi Yudium, tapi saat Kimia Farma 
ingin share dengan BPLS, kemudian BPLS minta data-data tersebut dibuka dan 
dikaji sama-sama; pihak Pt.Kimia Farma tidak mengijinkan. Blaikkk.
  Jadi memang serba galau dan menyedihkan.., suasana sekarang di selatan 
Porong ini.:) 

  Tapi, ada salah satu manager di pabrik tersebut, yang emosional..., kalau 
demikian goverment harus menjelaskan..kepada kami tentang hal ini di 
wilayah Pasuruan/ Gempol dan sekitarnya
  :)
  salam
  AGS

  Abdullatif Setyadi  wrote:
Lho Mas Ismail, jawaban konseptual kan paling nyaman... Mirip dasar teori 
kalau nulis skripsi...
Menurut peneliti terdahulu, biasanya bab tersebut ditulis paling awal, 
setelah itu lompat ke kesimpulan...
Isinya ditulis dua tahun kemudian untuk mencocokkan dengan peneliti 
terdahulu dan kesimpulannya...:)

ALS
Biar gak terlalu serius


- Original Message 
From: Ismail Zaini 

To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Thursday, August 9, 2007 11:05:13 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] ketakutan lumpur porong dan investasi industri di 
Pasuruan


Memang serba sangat sulit , Investasi membutuhkan Kepastian , jawaban 
geologinya Konseptual...jadi yo ramaido para  pengusahanya podo galau / 
bingung tsb.

ISM

  - Original Message - 
  From: Agus Hendratno 
  To: iagi-net@iagi.or.id 
  Sent: Wednesday, August 08, 2007 1:51 AM
  Subject: [iagi-net-l] ketakutan lumpur porong dan investasi industri di 
Pasuruan


  dear all...

  kembali ke lumpur...
  akhir juli 2007 kemarin sekelompok pengusaha kawasan industri di Pasuruan 
- Gempol - Pandaan, melayangkan surat kepada Teknik Geologi UGM untuk meminta 
penjelasan terkait dengan bencana lumpur sidoarjo dan implikasinya terhadap 
investasi kawasan industri di wilayah Gempol - Pasuruan. Setelah melakukan 
berbagai komunikasi, akhirnya saya terbang ke Surabaya. Dari Surabaya ke 
Pasuruan, saya sengaja tidak lewat jalan arteri Porong (karena macetnya luar 
biasa pagi itu, untuk bisa sampai di Beji jam 9), namun saya nekat bermobil 
melalui tanggul lumpur yang masuk dari Sedati - terus ke Tanggulangin (melewati 
tanggul dikompleks Perumtas), akhirnya tembus di Gempol.  Sesampai di salah 
satu industri AC (PMA dari Jerman, tempat meeting dilakukan) 30 Juli 2007, 
langsung masuk ruang meeting. Saya bersama mas Sarju Winardi (yang dulu pernah

Re: [iagi-net-l] ketakutan lumpur porong dan investasi industri di Pasuruan

2007-08-09 Terurut Topik Agus Hendratno
Pancen je...
Kata geologist di BPLS, sebetulnya ada data subsurface di selatan Porong, yang 
dimiliki Pt. Kimia Farma untuk eksplorasi Yudium, tapi saat Kimia Farma ingin 
share dengan BPLS, kemudian BPLS minta data-data tersebut dibuka dan dikaji 
sama-sama; pihak Pt.Kimia Farma tidak mengijinkan. Blaikkk.
Jadi memang serba galau dan menyedihkan.., suasana sekarang di selatan 
Porong ini.:) 

Tapi, ada salah satu manager di pabrik tersebut, yang emosional..., kalau 
demikian goverment harus menjelaskan..kepada kami tentang hal ini di 
wilayah Pasuruan/ Gempol dan sekitarnya
:)
salam
AGS

Abdullatif Setyadi [EMAIL PROTECTED] wrote: Lho Mas Ismail, jawaban 
konseptual kan paling nyaman... Mirip dasar teori kalau nulis skripsi...
 Menurut peneliti terdahulu, biasanya bab tersebut ditulis paling awal, setelah 
itu lompat ke kesimpulan...
 Isinya ditulis dua tahun kemudian untuk mencocokkan dengan peneliti terdahulu 
dan kesimpulannya...:)
  
 ALS
 Biar gak terlalu serius


 - Original Message 
From: Ismail Zaini [EMAIL PROTECTED]
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Thursday, August 9, 2007 11:05:13 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] ketakutan lumpur porong dan investasi industri di 
Pasuruan

   Memang serba sangat sulit , Investasi membutuhkan Kepastian , jawaban 
geologinya Konseptual...jadi yo ramaido para  pengusahanya podo galau / 
bingung tsb.
  
 ISM
  
  - Original Message - 
 From: Agus Hendratno 
 To: iagi-net@iagi.or.id 
 Sent: Wednesday, August 08, 2007 1:51 AM
 Subject: [iagi-net-l] ketakutan lumpur porong dan investasi industri di 
Pasuruan
 

dear all...

kembali ke lumpur...
akhir juli 2007 kemarin sekelompok pengusaha kawasan industri di Pasuruan - 
Gempol - Pandaan, melayangkan surat kepada Teknik Geologi UGM untuk meminta 
penjelasan terkait dengan bencana lumpur sidoarjo dan implikasinya terhadap 
investasi kawasan industri di wilayah Gempol - Pasuruan. Setelah melakukan 
berbagai komunikasi, akhirnya saya terbang ke Surabaya. Dari Surabaya ke 
Pasuruan, saya sengaja tidak lewat jalan arteri Porong (karena macetnya luar 
biasa pagi itu, untuk bisa sampai di Beji jam 9), namun saya nekat bermobil 
melalui tanggul lumpur yang masuk dari Sedati - terus ke Tanggulangin (melewati 
tanggul dikompleks Perumtas), akhirnya tembus di Gempol.  Sesampai di salah 
satu industri AC (PMA dari Jerman, tempat meeting dilakukan) 30 Juli 2007, 
langsung masuk ruang meeting. Saya bersama mas Sarju Winardi (yang dulu pernah 
turut tim lumpur, Juni 2006 lalu) dan mas Eddy Hartantyo (staf  geofisika UGM). 

Hampir sebagian besar, industri yang berada di selatan Porong, mulai kawasan 
Gempol - Beji - Pandaan - Bangil, adalah PMA (dari Eropa, Jepang, Amrik, juga 
Asean). Dari diskusi tersebut, muncul pertanyaan :
1. adakah implikasi permukaan dan bawah permukaan, dari erupsi LUSI sampai ke 
kawasan industri tersebut (jarak dari pusat LUSI ke selatan adalah 10 km).
2. jika erupsi LUSI tidak bisa diatasi dengan segala teknologi yang ada,  
bagaimana kawasan industri  di selatang Porong ini akan berkembang. 
Sebagai gambaran, sebagian industri di selatan Porong saat ini sudah melakukan 
relokasi ke wilayah Asean, wilayah Tuban-Lamongan-Gresik, juga Probolinggo 
(yang semuanya dekat dengan pantai, sebagai akses ekspor dan kemudahan 
transportasi). Selama musibah LUSI ini, beaya transportasi dari kawasan 
industri tersebut rata-rata naik sampai 40-50% dari beaya normalnya jika 
melalui tol Gempol - Surabaya. 

Sebagian  besar pengusaha juga sudah berkonsultasi dengan kadan jatim dan juga 
bupati Pasuruan, yang intinya diminta bertahan di kawasan tersebut atau 
relokasi yang bergeser ke arah Pasuruan - Probolinggo. Namun kegalauan dari 
pengusaha tersebut adalah sampai kapan ini usai dan kalau bertahan, apakah ada 
jaminan, relokasi tol yang akan datang aman dan resiko amblesan tanah; atau 
malah muncul lagi di pantura Pasuruan - Gempol???

Kami mencoba menjelaskan secara teoritis dan konseptual tentang mekanisme mud 
diapirik, mud vulkano, serta mekanisme yang memungkinkan dia bisa keluar dan 
erupsi. Wilayah industri di selatan Porong secara kasat mata, termasuk pada 
tepian zone Kendeng - transisi ke zone busur vulkanik (jajaran gunung 
Penanggungan - Tengger - Argopuro dst). Sehingga semakin ke arah selatan, akan 
sangat kecil kemungkinan terbentuknya rapid sedimentation shale dan juga basin 
yang makin dangkal bagi zone Kendeng di bagian tepi selatannya. Kami hanya  
melihat dari konsepnya van-Bemmelen dan perna lihat penampang seismik yang 
melewati BJP-1. Seandainya ada potensi mud dibawah wilayah Gempol - Pasuruan, 
maka asal tidak dijumpai zone lemah / struktur dangkal yang melewati wilayah 
itu. Jadi wilayah tersebut, sementara ini kami nyatakan aman (secara 
konseptual). 

Secara permukaan, wilayah tersebut mempunyai topografi yang relatif makin 
meninggi ke arah selatan. Ketinggian topografi rata-rata dari kawasan tersebut 
adalah 40 - 50 m dpl. Di putaran

RE: [iagi-net-l] Gempa 7.5 Mw (7.0 SR) di Laut Jawa, 09 Agustus 2007, Pukul 00.04.58 WIB

2007-08-09 Terurut Topik Agus Hendratno
Pak Awang, kalau demikian makin menguat untuk mengkritisi rencana PLTN supaya 
tidak perlu dibangun dalam waktu dekathehe...
Kalau saya pulang kampung di Kudus, pertanyaannya cuma satu dari kawan-kawan di 
sana (masyarakat dan pemda), ini layakkah dibangun PLTN di Muria?.

agus

Awang Harun Satyana [EMAIL PROTECTED] wrote:v\:* 
{behavior:url(#default#VML);} o\:* {behavior:url(#default#VML);} w\:* 
{behavior:url(#default#VML);} .shape {behavior:url(#default#VML);}   
Karena gempa dalam, pasti bisa dirasakan dalam kawasan yang luas. Dilaporkan, 
gempa tersebut dirasakan dari Malaysia-Sumatra-Jawa-Bali. Masih bagus Pak 
Syaiful bisa terbangun oleh gempa tersebut.  Itu namanya tidur tetapi tetap 
waspada.
   
  Gempa ini sekaligus bisa membuat kita kuatir bahwa di utara Jawa, walaupun 
dalam, kekuatan 7.0 SR masih bisa tercapai. Bagaimana efeknya kalau kedalaman 
sama tetapi kekuatannya 8-9 SR, jelas akan mengancam kota2 di Pantura. Lalu, 
bagaimana kalau pusat gempa terjadi di utara Semenanjung Muria, tak jauh dari 
sesar tua yang menghubungkan Meratus-Muria-Kebumen. Ini sesar tua strike-slip 
sinistral (terjadi oleh oblique subduction di pinggir tenggara Sundaland pada 
earliest Tertiary) yang jauh sampai ke basement. Dengan kekuatan yang sama, 
tetapi ada konduit vertikal berupa sesar ke permukaan, maka propagasi gayanya 
akan bisa mengaktifkan sesar tersebut. Lalu, bagaimana bila ada PLTN dibangun 
di dekatnya ? Hendaknya, dengan kejadian gempa besar di utara Jawa ini, kita 
mesti lebih hati2 menganalisis seismotektonik di sekitar Muria, sebelum 
memutuskan membangun PLTN di situ. 
   
  Di utara Semenanjung Muria pusat2 gempa akan berkumpul di kedalaman 400-500 
km, artinya jauh di dalam slab oceanic plate yang masuk di bawah Eurasia 
continental plate dalam keaadaan menekuk dikelilingi astenosfer. Gempa sebesar 
7-9 SR kalau terjadi di sini akan berpropagasi gayanya ke segala arah termasuk 
ke atas menuju kerak benua Eurasia di bawah Laut Jawa setebal sekitar 60 km. Di 
wilayah kerak benua ini ada sesar Meratus-Muria yang tegak masuk ke basement 
kontinen. Sesar ini akan digiatkan ulang sebagaimana halnya Sesar Opak 
dibangunkan lagi oleh gempa yang berpusat di Parang Tritis 27 Mei 2006. 
Goncangan di permukaan di sekitar wilayah sesar akan lebih keras. Kalau ada 
PLTN di situ, semoga bisa menahannya. 
   
  Jangan pernah mengabaikan sesar tua, selalu ada ruang dan waktu untuk 
membangunkannya lagi selama ia menghadap zone konvergensi lempeng.
   
  Salam,
  awang
   

-
  
  From: mohammad syaiful [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
 Sent: Thursday, August 09, 2007 6:46 C++
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net-l] Gempa 7.5 Mw (7.0 SR) di Laut Jawa, 09 Agustus 2007, 
Pukul 00.04.58 WIB
   
   
   
   
   
ternyata saya yg salah. mungkin justru saya terbangun tengah malam tadi 
karena gempa tsb, tetapi pas benar2 sudah tersadar, gempa sudah berhenti. 
soalnya, pagi ini ketemu para tetangga, sebagian juga sempat merasakan gempa yg 
katanya cukup besar. 
  
 
  
salam,
  
syaiful
  
@jakarta, jam 6:45 wib.
 
  
  
On 8/9/07, mohammad syaiful [EMAIL PROTECTED] wrote: 
pak awang, sama2 di bogor, tampaknya gempa hanya terasa di rumah pak awang 
ya? soalnya, saya yg tinggal di wilayah bogor utara, sekira 5 km di utara rumah 
pak awang, tidak merasakannya.
  
 
  
salam,
  
syaiful
  
@bogor, jam 2:35 wib
 
  
  
  On 8/9/07, Awang Satyana [EMAIL PROTECTED]  wrote: 
Tengah asyik mengetik di depan komputer pukul 00.05 WIB malam ini (09 
Agustus 2007), saya merasakan ruangan bergoyang. Gempa ! Pintu bergetar, 
permukaan air di aqua galon bergoncang seperti ombak, pintu segera saya buka, 
siap2 kalau mesti keluar rumah, keluarga yang saat itu sedang lelap tertidur 
saya bangunkan. Kekuatan gempa yang saya rasakan sekitar III-IV MMI. Tak sampai 
1 menit, gempa tak dirasakan lagi. Mudah2an ini bukan foreshock. 
  
 
  
Inilah data dari USGS :
  
Earthquake Details
  
Magnitude
7.5
   
 Date-Time
·Wednesday, August 8, 2007 at 17:04:58   (UTC) 
   = Coordinated Universal Time 
   
  ·Thursday, August 9, 2007 at 12:04:58   AM 
   = local time at epicenter Time of Earthquake in other Time   Zones 
   
 Location
5.968°S,   107.655°E
   
 Depth
289.2   km (179.7 miles)
   
 Region
JAVA,   INDONESIA 
   
 Distances
100   km (65 miles) E of JAKARTA, Java, Indonesia
   110 km (70 miles) N of Bandung, Java,   Indonesia
   135 km (80 miles) NW of Cirebon, Java,   Indonesia
   140 km (85 miles) NE of Sukabumi, Java,   Indonesia
   
 Location Uncertainty
horizontal   +/- 8 km (5.0 miles); depth +/- 11.2 km (7.0 miles)
   
 Parameters
Nst=170,   Nph=170, Dmin=545.1 km, Rmss=1.18 sec, Gp= 36°,
   M-type=moment 

[iagi-net-l] ketakutan lumpur porong dan investasi industri di Pasuruan

2007-08-08 Terurut Topik Agus Hendratno
 transportasi barang pun, sudah menjadi super kendala yang 
memusingkan pelaku bisnis tersebut.

Saya dengar, Huffco pernah punya penampang seismik di wilayah selatan porong, 
terutama di wilayah Gempol - Raci (pasuruan) ??? Karena juga ada kabar bahwa pt 
Kimia Farma, pernah drilling yudium di Raci (Gempol ke timur ke arah Bangil - 
Pasuruan), tapi saat drilling, musib LUSI muncul, lalu drilling di Raci 
tersebut didemo masyarakat untuk dihentikan. Kalau ada potensi Yudium di Raci 
berarti wilayah tersebut masih dalam basin yang related dengan Kendeng zone?

Akhir, sementara meraka cukup apreciate mendapat diskusi tentang hal ini. 
Lha...balik ke Surabaya..., nekad melalui jl.arteri Porong. Rupanya dari Radio 
di mobil, pipa PDAM yang sejajar jalan Porong, pecah lagi. Maka, apes dan 
macetlah lagi dalam kubangan banjir air di sebelah barat pusat semburan LUSI..

Akhirnya sampailah saya mampir sebentar ke Kantor BPLS di Sidoarjo, untuk 
ketemu kawan-kawan (pas lagi meeting); yang sedang marah-marah...entah dengan 
siapa... (top secret saja..), kepala BPLS juga sempat mengumpat..., 
saya cuma mendengar dari luar ruang meeting saja. Karena kang Soffian Hadi 
(deputi operasional yang juga aktivis IAGI) lagi di Jakarta, maka saya sedikit 
mengcopy data-data dari staf geologist, lalu langsung pamit ke 
Surabaya...runyam..tenanmasalahe.

pelan tapi pasti..., relokasi industri mulai terjadi di Gempol - Pasuruan.

salam, agus hendratno
 
   

-

Internal Virus Database is out-of-date.
Checked by AVG Free Edition.
Version: 7.5.472 / Virus Database: 269.9.14/613 - Release Date: 06/29/07
00:00


   
-
Looking for a deal? Find great prices on flights and hotels with Yahoo! 
FareChase.

Re: [iagi-net-l] DICARI SAKSI AHLI GUGATAN CLASS ACTION BANJIR JAKARTA FEBRUARI 2007

2007-07-31 Terurut Topik Agus Hendratno
Itu ada geologist yang korban banjir jakarta kemarin, saya pikir cocok jadi 
saksi ahli. 
Kemarin jadi saksi ahli gugatan class action di lereng Merapi...kasus antara 
pertambangan sirtu ilegal vs pengendalian banjir lahar...; weeh..kandas 
juga gugatan class action yang diamanahkan oleh kawan-kawan WALHI dan KLH.

Semoga yang akan jadi saksi ahli untuk banjir Jakarta, mau bercerita adanya 
penurunan muka tanah di DKI, fungsi resapan air di kawasan hulu, regulasi tata 
ruang kawasan resapan; regulasi pembangunan fisik di kawasan hilirl; manajemen 
saluran air, pengambilan air tanah dalam di DKI; adanya dinamika struktur 
geologi bawah tanah pada basement-nya DKI yang turut berkontribusi menurunkan 
permukaan tanah DKI.; tapi bisa dijelaskan secara gamplang...dan 
dikomunikasikan antara fakta geologi ke fakta persidangan/ fakta hukum. 
Sehingga hakim...mudeng...dijelasin kayak gitu...

siapa menyusul...gugatan class action dari korban lumpur di Porong
hik hik...

salam
agus hendratno


nyoto - ke-el [EMAIL PROTECTED] wrote: Dari pengalamanku sekelumit yang 
pernah mengikuti class action (sebagai anggota penggugat).
  
 Class action itu gugatan yang dilakukan oleh sekelompok orang kepada seseorang 
atau instansi/badan hukum resmi, dimana gugatan tsb dikuasakan ke seorang/team 
pengacara yang akan melakukan gugatan tsb secara hukum, tetapi masing2 anggota 
penggugat harus membubuhkan tandatangannya diatas meterai Rp 6 ribu pada 
selembar Surat Kuasa.  Pada dasarnya SK tsb menguasakan kepada si 
pengacara/team untuk melakukan segala upaya hukum demi tuntutan yang 
dikehendaki oleh masing2 penggugat  gugatannya sama untuk seluruh anggota 
penggugat. 
  
 Deskripsi lainnya biar dijelaskan oleh pak pengacara/advokat.
  
  
 wass,
  
 nyoto
  
  
  
  
 

 
 On 7/30/07, Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED] wrote: hehehe aku 
sih korban banjir juga tapi bukan ahli :(
Mantan ketum IAGI, Pak ADB, itu selain ahli endapan banjir tapi korban 
banjir jkt kemarin  :)

Sebenernya class action itu apa to ? Tujuannya dsb ?
Kok sekarang banyak yg mengajukan class action, interpelasi, gugatan ...

rdp

On 7/30/07, ET Paripurno  [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Kawan-kawan yang baik,
 Masyarakat Korban Banjir Jakarta Pusat saat ini sedang mepersiapkan gugatan
 class action atas peristiwa banjir Jakarta Februari 2005. Berkenaan dengan 
 hal tersebut, diperlukan saksi ahli. Adakah kawan-kawan anggota Ikatan Ahli
 Geologi Indonesia yang tinggal di Jakarta (lebih afdol bila juga korban
 banjir) bersedia menjadi saksi ahli? Bila bersedia, silahken menghubungi 
 saya melalui japri [EMAIL PROTECTED] Terimakashh

 --
 ET Paripurno

 Pusat Studi Manajemen Bencana
 Lembaga Penelitian  Pengabdian Masyarakat
 Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta 


--
http://rovicky.wordpress.com/


Hot News!!!
EXTENDED ABSTRACT OR FULL PAPER SUBMISSION: 
228 papers have been accepted to be presented;
send the extended-abstract or full paper
by 16 August 2007 to [EMAIL PROTECTED]
Joint Convention Bali 2007
The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and 
Exhibition, 
Bali Convention Center, 13-16 November 2007

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id 
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) 
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ 
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



 

   
-
Yahoo! oneSearch: Finally,  mobile search that gives answers, not web links. 

Re: [iagi-net-l] kp - karepe - RE: [iagi-net-l] IAGI mesti peduli Pemda dan Distam di Daerah

2007-07-31 Terurut Topik Agus Hendratno
Hehe...; ketemu lagi sama mas Sonny...(terima kasih, tahun kemarin sudah main 
ke kampus teknik geologi ugm, memberikan ceramah ilmiahnya. Tahun ini kalau mau 
datang juga boleh lho..)

Ada sedikit info, sebetulnya kawan-kawan di Pemda / Distamben di kabupaten dan 
provinsi, tidak selalu salah. Sistem pembinaan dan penjejangan kompetensi 
bidang geologi dan eksplorasi oleh kawan-kawan di Birokrat sudah mulai 
dioptimalkan oleh pemerintah, dalam hal ini oleh Badiklat ESDM (Kepalanya 
sekarang Pak Irwan Bahar).. 

Akhir Desember 2006, yang lalu..., Pusdiklat Geologi Badiklat ESDM mematangkan 
konsep materi dan pembekalan kompetensi sektor energi dan sumberdaya mineral 
bagi aparat pemda. Pemerintah (ESDM) menyadari apa yang terjadi di lingkungan 
birokrat untuk memenaj masalah sektor ESDM, karena kenyataannya memang hanya 4 
persen lulusan geologi yang masuk di Birokrat (ini data lulusan geologi UGM); 
sehingga wajar jika ada Ka Dinas ESDM Kab tertentu di Jawa atau luar Jawa latar 
belakangnya ada yang SD, IPDN/ STPDN, peternakan, perikanan, sosial, hukum dll; 
kecuali ilmu kebumian. Karenanya Dept. ESDM melalui Pusdiklat Geologi 
(kepalanya Pak Dedy M) telah mengembangkan pola pembelajaran komptensi itu 
dengan mengundang distamben / dinas esdm seluruh kabupaten di indonesia untuk 
dilatih dan dididik, melalui penjejangan. 
Pada akhir tahun 2006 - awal tahun 2007, saya sendiri diminta membantu 
merancang kurikulum-nya untuk kawan-kawan birokrat pada Pusdiklat Geologi. Tapi 
saya tidak bersedia masuk dalam tim itu, karena ada senior-senior geologist 
dari Bandung (bahkan sudah Prof dan Doktor), yang mestinya lebih mapan dan 
lebih paham permasalahan ini, daripada saya. Tetapi saya siap jika diminta 
mengkritisi kurikulum dan silabus yang telah tersusun di Pusdiklat Geologi 
Bandung. Saya juga sudah matur langsung ke pak Deddy selaku kapusdiklat 
tersebut. Akhirnya pembahasan kompetensi di Bandung, Desember 2006 menjadi 
ramai dan makin kuat untuk menempatkan permasalahan ini menjadi hal yang serius 
dalam pengelolaan ESDM di pemda, apalagi ketika Ketua Komisi SDM PP-IAGI turut 
bicara (mas Deny Juanda P.) dan Pak Gatut S Adisoma (VP freeport), juga 
Gubernur Riau (ikut bicara). Yang jadi kendala, pejabat / staf distamben pemda 
yang pernah turut pendidikan bidang geologi eksplorasi di Bandung selama,
 kadang di mutasi di lingkungan Pemda; sehingga orang yang sudah sedikit tahu 
warna warni-nya eksplorasi geologi, dipindah unit kerja lain; dan jabatan 
tersebut diisi orang lain. Nah..butuh cost lagi untuk mendidiknya. Kondisi ini 
untuk mengcover minimnya tenaga geologist dan pertambangan di Pemda, sehingga 
fungsi Pusdiklat Geologi di Bandung menjadi sangat strategis. Tetapi system 
mutasi jabatan di pemda tidak melihat ini, tapi kedekatan dengan Bupati yang 
menjadikan orang yang paham bidang geologi, malah ditempatkan pada jabatan 
strategis tapi bukan bidang eksplorasi esdm!!

Saya tidak jadi jubirnya Pusdiklat Geologi, tetapi memang perlu ada tekanan 
politik dari asosiasi profesi yang terkait, unsur legislatif, dan unsur 
pembenahan karir pejabat terkait. Ini tidak bisa lepas dari sistem yang ada di 
Depdagri. Karena  sistem jabatan di Pemda lebih berlandaskan pada kedekatan 
politik , kedekatan upeti untuk jadi pejabat eselon II, eselon III dari pada 
pendekatan teknis yang berdampak pada tinggi dan mutunya investasi positip 
bidang ESDM di daerah-daerah.

Kayak mengurai benang kusut..wae

ayo dimainkan sajamas Andri dan mas Sonny..juga PP-IAGI.
untuk ke Komisi Pertambangan PP-IAGI, saya coba untuk kontak mas Wirabudi 
(Ketut P. Wirabudi di Newmont). Kemarin dia sudah menginisiasi pada lingkup 
PERHAPI. dan tanggal 24 juli malam, saya ketemu mas Wirabudi di Acaranya 
Newmont, tapi obrolan di milist ini hurung sempat saya sampaikan. Dalam waktu 
dekat akan saya sampaikan ke beliau, bagaimana untuk menginisiasi ini dalam 
forum IAGI..

salam, agus hendratno

Pangestu, Sonny T [EMAIL PROTECTED] wrote:   kisah serupa mungkin di 
kalimantan sudah  biasa dan banyak kali terjadi bahwa letaknya kp-kp  tidak 
pada sebaran formasi batuan pengandung bahan galian yg dimaksud/tertera  dalam 
surat kp.
 misalnya koordinat batas kp batubara,  letaknya di formasi batuan karbonat 
berai/pamaluan, atau di gunung serpentinit   volkanik pratersier.
 ada juga yang letaknya, tidak hanya  jatuh di laut, namun di kecamatan lain, 
bahkan ada yg di kabupaten  tetangga.
 lebihlagi lebih dari sekodi sudah  diketahui ditumpangtindihkan di atas kp 
/ pkp2b yg telah ada  sebelumnya.
 (ini baru bicara soal letak kp, belum lagi yg  lainnya)
  
 wassalam.
 (sonny)
  

   
-
   From: Andri Subandrio[mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: 30 Juli 2007 11:20
To:iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] IAGI mesti peduli Pemdadan Distam di Daerah


   
   Sebenarnya pendidikan eksplorasi memberikanbagaimana memahami genesis 
lalu penerapanya dalam konsep-konsep

Re: [iagi-net-l] Tanah Air for sale vs Eforia Eksplorasi; PP-IAGI kumpul dong..

2007-07-27 Terurut Topik Agus Hendratno
Dalam rangka mengkritisi hal ini, beberapa hari yang lalu PERHAPI langsung 
merapatkan barisan di Jakarta, diundang pelaku bisnis tambang yang mapan, 
komisi 7 DPR-RI juga diminta ngomong (termasuk ketua Komisi 7). Kebetulan saya 
hadir, khusus untuk mendengarkan keresahan ini. 
Nah, ada baiknya PP-IAGI kumpul, undang kawan-kawan dari migas, mining, 
regulator, komisi-7, birokrat pemda. PP-IAGI bisa minta sponsor dari 
kawan-kawan di migas dan mining. Lalu buat pernyataan yang mengarah pembenahan 
kegiatan eksplorasi mining, termasuk yang mendirikan PT. Telo Pendhem...dll; 
juga mas komisi 7; komisi bidang perindustrian dan perdagangan di DPR-RI, juga 
komandan armada TNI-AL 
Yaach..., minimal pemanasan sebelum JCB di Balai nanti. Ada semacam masukan 
atau petisi atau pernyataan sikap. 
Kasus Lumpur saja, IAGI bisa lantang, bagaimana dengan eksplorasi yang 
kebablasan tanpa kaidah bisnis dan kajian yang matang. Saya kira ada baiknya 
PP-IAGI bersikap; tidak jelek..koq; malah beramal. Insya Allah merindhoi 
langkah IAGI untuk ini. Baca Al-Fatihah 3x.; aman...

Barusan...saya ditelpon dari PT ANU untuk membuat FS Penambangan Bijih besi di 
Kalteng (hanya diberi waktu 2 minggu, instan; busyet); karena bupati sudah 
ngebet dengan investor untuk segera dikeluarkan KP Eksploitasi. Maklum, bupati 
pasti dapat royalti.
Maka, saya tolak; dan institusi kami tidak mengajarkan yang demikian... 
Dengan mengkritisi pola kajian yang dilakukannya, saya tembak langsung 
tadisi pimpro-nya; ternyata dia take over dari PT Anu-Anu yang lain. 
Lah...blok KP Eksplorasi sudah dilego (pasti gak prospek), koq dijual. Nekad 
kalee..., gilaa...ternyata kayak gitu juga ada brokernya

piye jal...,mas Andri...dunia geologi eksplorasi, koq begini...; apa kita salah 
mendidik dan mengajarkan konsep geologi eksplorasi di kampus.??

salam tanah air geologi..
agus hend

nyoto - ke-el [EMAIL PROTECTED] wrote: Mari kita dukung rame2 kepedulian IAGI 
sebagai organisasi profesi untuk memberikan sumbangsih kepada Tanah Air kita, 
yang mungkin bisa berupa petisi resmi ataupun Himbauan ke Pemerintah agar 
melakukan langkah2 nyata untuk menghindari kerugian2 negara yang lebih besar 
lagi terutama dengan ber-macam2 penambangan bahan2 tambang  galian di 
Indonesia yang lebih bertanggungjawab  ramah lingkungan, serta yang paling 
penting seperti kata Pak Parlaungan yaitu harus ada nilai tambah bagi 
perkembangan kesejahteraan rakyat setempat  bukan sebaliknya ! 
  
 Mari pak Ketua  Para Pengurus2nya untuk menggalang pendapat dari para anggota 
profesi yang saya percaya banyak  piawai dalam hal menyusun petisi semacam 
ini.  Kalau bisa lebih proaktif kan lebih baik, tidak harus hanya menunggu 
diundang DPR/MPR ataupun Lembaga Pemerintahan untuk dimintai pendapat  maupun 
masukan ilmiahnya. 
  
 Wass,
 nyoto
  
  
  

 
 On 7/27/07, Parlaungan Dalimunthe [EMAIL PROTECTED] wrote:  Sebagai 
organisasi profesi yang berbasis ilmu kebumian, IAGI tentu mempunyai tanggung 
jawab moral untuk mengatasi masalah jual Tanah Air. Suarakan keprihatinanmu 
tentang maraknya penambangan yang dilakukan secara instan, tanpa perencanaan 
dan studi yang matang, mengekspor bijih dengan tanpa ada nilai tambah bagi 
dalam negeri, dan yang utama juga tanpa ada melakukan kegiatan reklamasi dan 
rehabilitasi wilayah bekas tambang.   Hayo IAGI tunjukkan kepedulianmu. Buat 
petisi yang ditujukan ke RI-1, DPR dll tentang larangan jual Tanah Air.  
 
 
 On 7/27/07, Andri Subandrio [EMAIL PROTECTED]  wrote:Terimakasih Bung 
Agus! Kenyataannya Tanah Air kita hanya bisa ekspor Tanah Air ...dan 
TKW..tentunya! Ekspor pisang sama cabe rawit aja tidak bisa...! Pisang keburu 
jadi Selai di Pabean atau di pelabuhan...maklum mesti lewat ratusan meja...seng 
okeh tikusss..se!  
  - Original Message - 
 From: Agus Hendratno  
 To: iagi-net@iagi.or.id 
  Sent: Friday, July 27, 2007 12:00 PM
 Subject: Re: [iagi-net-l] Tanah Air for sale vs Eforia Eksplorasi
 
 
 Apiikkk tenan..., memang pemain bisnis yang menjual tanah air' lagi 
genjar-genjarnya. Kemarin, ada PT Telo Pendhem, PT Minyak-Minyakan, PT 
Mangan-manganan, dst; yang semula core bisnis-nya memang bukan bidang migas 
atau mining, tapi masuk ke wilayah migas dan mining, yang high risk, hightech, 
tapi potong kompas saja, sedikit kerja.., untung besar. Karena regulasi 
memungkinkan;  
Yaa..sah-sah saja, karena punya uang. Tetapi yang kita keluhkan dan juga 
dikeluhkan pemerintah, lewat PERHAPI dan dirjend.Minerba Pabum, yang kemarin 
saya mendengar bahwa, mestinya ada nilai tambah dari bahan tambang logam yang 
ditambang di indonesia, dengan mengembangkan industri pertambangan hilir 
(pengolahan endapan logam menjadi barang jadi, besi, baja, yang pabriknya ada 
di indonesia). Selama ini yang terjadi pemain-pemain kecil bidang mining 
endapan logam, itu benar-benar menjual tanah air' ke buyer-buyer di China. 
Tapi di Pemda juga demikian senangnya, karena dapat jatah dari

Re: [iagi-net-l] Tanah Air for sale vs Eforia Eksplorasi

2007-07-26 Terurut Topik Agus Hendratno
Apiikkk tenan..., memang pemain bisnis yang menjual tanah air' lagi 
genjar-genjarnya. Kemarin, ada PT Telo Pendhem, PT Minyak-Minyakan, PT 
Mangan-manganan, dst; yang semula core bisnis-nya memang bukan bidang migas 
atau mining, tapi masuk ke wilayah migas dan mining, yang high risk, hightech, 
tapi potong kompas saja, sedikit kerja.., untung besar. Karena regulasi 
memungkinkan;
Yaa..sah-sah saja, karena punya uang. Tetapi yang kita keluhkan dan juga 
dikeluhkan pemerintah, lewat PERHAPI dan dirjend.Minerba Pabum, yang kemarin 
saya mendengar bahwa, mestinya ada nilai tambah dari bahan tambang logam yang 
ditambang di indonesia, dengan mengembangkan industri pertambangan hilir 
(pengolahan endapan logam menjadi barang jadi, besi, baja, yang pabriknya ada 
di indonesia). Selama ini yang terjadi pemain-pemain kecil bidang mining 
endapan logam, itu benar-benar menjual tanah air' ke buyer-buyer di China. 
Tapi di Pemda juga demikian senangnya, karena dapat jatah dari pengusaha, 
endapan logam dimuat di tongkang berlayar ke China dan di olah jadi barang 
jadi. lalu indonesia import barang tersebut. blaiiikk; Pemdanya dapat 
royalti yang tidak tercatat dalam kas Daerah..; hik...hik
Modus kayak menjual pasir darat dan pasir laut dari kep.Riau. Selain dijadikan 
bahan baku reklamasi di Singapura, ternyata titanium dan zirkonia-nya jadikan 
barang jadi yang bermutu tinggi untuk infrastruktur teknologi informasi. 
Lagi-lagi...kita import IT dari Singapura.
Apa yang diceritakan mas Andri.., itu memang riil di lapangan.

Ada regulasi bidang perindustrian dan perdagangan yang tidak macth dengan 
regulasi bidang pertambangan, juga urusan moneter yang tidak pernah pas. 
Apalagi diminta transparansi. Menteri-nya ok-ok juga..., tapi eselon dibawahnya 
nanti-nanti dulu...njuk opo rek...
Kalau demikian tunggulah kedatangan perlawanan dari ibu pertiwi yang sudah 
kehabisan air mata...maka hadirlahgeohazard yang kemudian menjadi bencana 
alam kebumian...sudah ada di sekitar kita...; pontang panting

salam tanah air juga ..
agus hend

Ismail Zaini [EMAIL PROTECTED] wrote: 
Saking eforianya untuk mengobral pemberian  KP/WKP ini jangan jangan setelah 
semua KP/WKP sijumlah dan diplotkan lagi ke Peta , wilayahnya sudah melebihi 
luas wilayah Indonesia  itu sendiri...


ISM


 --- Andri Subandrio  wrote:

 IAGI netter yang budiman,

 Akhir-akhir ini di masmedia hingga jejaring IAGI
 memang marak dibahas mengenai eksplorasi bahan
 galian migas hingga mineral di tanah air ini. Saking
 eforianya terhadap bijih mangan, bahkan pialang
 bisnis sarang burung walet di Lampung rogoh kocek
 untuk beli KP ribuan hektar untuk nggolek mangan
 di mangan! Ribuan sarang burung waletnya di barter
 dengan KP! Di Kalbar ada pialang hotmix dan
 konstruksi mulai melebarkan sayap bisnisnya untuk
 tambang bijih besi, juga barter dari aspal hotmix
 dengan ribuan Ha KP! Modal eksplorasi mereka ini
 hanya semangat dan beberapa ekskavator untuk gali
 sana-gali sini! Tidak ada ahli geologi! Akibatnya
 bebatuan yang berwana hitam kusam digasak semua
 dengan buldoser! Disangkanya mangan! Eh..tibake
 nduduk mangan! (ternyata bukan mangan)! Dipinggir
 jalan pedalaman Pringsewu Tanggamus tengonggok
 bongkah-bongkah besar hasul garukan buldoser yang
 tadinya disangka mangan! Setelah saya coba
 konfirmasi pada tokenya, tenyata bongkah-bongkah
 ini di reject, karena memang batu tapi berselimut
 mangan nan tipis! Konon pembelinya dari negri Cina!
 Di Kalbar masih lebih beruntung, sejak 2 tahun yang
 lalu investor penambang dari Pontianak telah
 mengekspor ribuan ton bijih besi kadar  tinggi! Kini
 penambangan ini megap-megap kehabisan zat besi!
 Lagi-lagi tidak ada geologist!

 Dari Babel, Kalbar, Halmehera, Sultra, Obi juga
 Pulau-pulau di utara Papua sudah jutaan ton bijih
 timah, aluminium, besi, nikel dsb telah dikapalkan,
 terutama ke Cina! Dari Sumbawa dan sekitar Cartenz
 juga jutaan ton konsentrat tembaga dikirim ke Jepang
 dan mancanegara! Uniknya ada berita di koran,
 pemotong dan pencuri kabel telepon ditangkap
 polisi. Usut-usut punya usut sangpencuri adalah
 penyalur logam tembaga untuk pengrajin dandang
 kuali dan ukiran wayang tembaga! Paradox! Salah satu
 penghasil tembaga terbesar didunia, tapi masih
 banyak yang tidak kebagian tembaga! Kemanakah
 tembaga kita ? Selain itu Sendok garpu stainless
 steel semuanya import! Padahal basisnya
 besi-nikel-krom yang saat ini jutaan ton mengalir
 dari tanah air ke negara industri! Coba tanya Pak
 Polisi dan Tentara kita! Timah panas dan kuningan
 pelurunya dari mana pak! Pasti import! Bijih nikel
 misalnya, cukup digali dari laterit yang tidak lain
 berupa tanah yang masih mengandung air. Kemudian
 Tanah Air ini diangkut dan masuk tongkang!

 Negara Industri seperti Jerman, Jepang, Amrik dsb.
 ternyata pada awalnya maju karena industri berbasis
 pengolahan material, terutama baja, keramik, dan
 logam dasar! Info dari majalah material industry,
 ternyata raw 

[iagi-net-l] Olimpiade Geosain Internasional di Korea

2007-07-18 Terurut Topik Agus Hendratno
IGSO (Internt.Geoscience Student Olimpiad) di Korea, Oktober 2007.

Suatu kehormatan tersendiri bagi kami di Jurusan Teknik Geologi FTUGM dan 
Himpunan Mahasiswa Teknik Geologi/HMTG UGM, bahwa pada tahun 2007 mendapat 
amanah dari Depdiknas untuk mendampingi dan menjadi pusat karantina siswa SMA 
yang akan berkompetisi bidang ilmu kebumian tingkat international di Korea 
nanti. Bulan Agustus - September 2007 nanti adalah masa karantina dari 4 siswa 
terpilih yang akan menjadi delegasi Indonesia untuk kompetisi bidang ilmu 
kebumian Internasional. Mereka adalah 1 siswa dari SMA 1 N Sulang di Rembang; 1 
siswa dari SMA di Yogyakarta; 1 siswa dari SMA Banjarnegara; dan 1 siswa dari 
SMA di Pontianak. 

Mereka adalah pilihan dari ratusan siswa SMA yang telah berkompetesi bidang 
ilmu kebumian di UGM pada bulan Mei 2007 lalu. Perhelatan besar tersebut 
diprakasai oleh Kegiatan Lusturm HMTG UGM yang didukung penuh oleh 
Dirjend.Didaksmen Depdiknas. Acara Kontest Ilmu Kebumian Nasional oleh HMTG 
tersebut juga didukung penuh oleh BPMIGAS, Pertamina, Chevron, Antam, Freeport, 
Newmont, ExxonMobil, Pama Persada, Petrominer, StarEnergy. Akhirnya program ini 
diteruskan untuk membina 4 siswa yang akan dikirim Depdiknas untuk mewakili 
Indonesia di Korea, awal Oktober 2007 nanti. Karantina selama 1 bulan di Kampus 
Teknik Geologi UGM inilah 4 siswa SMA tersebut dididik secara khusus untuk 
turut memahami problem kebumian di Indonesia dan aplikasinya. 

Yang unik, kemarin ke 4 siswa tersebut digabung dengan mahasiswa S1 semester 6 
untuk melakukan kegiatan Ekskursi Geologi Regional di Zone Rembang - 
Randublatung - Kendeng, 11-13 Juli 2007. Dan yang paling unik adalah rasa ingin 
tahu-nya ketika kami ajak mengunjungi 1001 mud volcano di Medang, 
Kec.Ngaringan, Purwodadi (tepatnya kurang lebih 10 km tenggara Bleduk Kuwu. 
Karena disitulah, ada gudangnya semburan lumpur dan semburan gas; yang di 
sekelilingnya ada kehidupan pertanian yang berhasil (karena memang lagi panen; 
kapan-kapan saya posting ke web-nya RDP).

Kami mohon dukungan semuanya baik kawan-kawan IAGI atau PP-IAGI; juga 
kawan-kawan profesionalis dimana saja, semoga kurikulum yang kami set-up 
untuk 4 siswa tersebut mampu dicerna dengan baik dan mampu diterjemahkan dalam 
kompetisi international nanti. Penanggung jawab Kegiatan Karantina adalah 
Dwikorita Karnawati (Kajur TGL), didampingi Ketua Supervisor : Wartono Rahardjo 
(pensiunan dosen GL-UGM); dan Ketua Delegasi UGM-Depdiknas : Hendra Amijaya / 
dosen GL-UGM.

begitu saja...
salam

agus hendratno / tim karantina

*
Gabung Milis, email ke [EMAIL PROTECTED] isi subject subscribe
Keluar, email ke [EMAIL PROTECTED] isi subject unsubscribe
Situs Teknik Geologi UGM di http://www.geologi.ugm.ac.id
*Buat yang baru masuk milis, emailnya akan dimoderasi sementara sampai orangnya 
berhasil diidentifikasi*





 
-
Expecting? Get great news right away with email Auto-Check.
Try the Yahoo! Mail Beta.

[iagi-net-l] Geologi ITB maju atau mundur; parameternya Opo ?

2007-07-18 Terurut Topik Agus Hendratno
? 
Jadi, jangan lah dijadikan tolok ukuran organisasi administrasi 
pembelajaran di ITB / Geologi ITB saat ini, kemudian kita harus gamang. Saya 
pikir, mas Benyamin/ Mas Mino tidak gamang; karena beliau ini cerdas dan 
sengaja mengajak diskusi kita semua. 
Mas Benz...he..he...ntar ketemuan di Plaza Centris Kuningan atau di Hotel 
Manhattan, Kuningan.; ntar dilanjut ceritanya...

dari suara luar, yang bukan almamater geologi itb...
salam 
agus hendratno / wong ngu-ge-em


Andang Bachtiar [EMAIL PROTECTED] wrote: v\:* {  BEHAVIOR: 
url(#default#VML) } o\:* {  BEHAVIOR: url(#default#VML) } w\:* {  BEHAVIOR: 
url(#default#VML) } .shape {  BEHAVIOR: url(#default#VML) }
st1\:*{behavior:url(#default#ieooui) }   Rekan saya - Firman GEA - ini 
benar-benar  tajam dalam menelisik permasalahan, indah dalam mengungkapkan, dan 
rasanya  mak-nys membaca tulisannya; terutama karena hal ini terkait erat 
dengan  nasib / masa-depan pendidikan geologi di bekas almamater-nya, 
almamater-saya,  juga almamater kang yrs, dan ladang pengabdiannya rekan  
Mino
  
 Walaupun ini adalah forumnya IAGI - bukan hanya  kawan2 dari ITB saja yang ada 
di sini - tapi permasalahan ganjelan suara hati  broer Mino yang dikeluarkan 
dengan nada ''pertanyaan2 dan  kekuatiran2 tentang trend pendidikan geologi 
ini nampaknya perlu juga  disimak dan di'saur-manuk'-i oleh kawan-kawan di 
komunitas geosains dari  mana-pun asal almamater-nya.
  
 Sebenarnyalah, beberapa minggu sebelum,  dan juga pada waktu serah-terima 
kepengurusan PP-IAGI Januari 2006... saya  (sebagai Ketua IAGI dan ex-Ketua 
IAGI) disambati oleh para sesepuh  pendidikan di Geologi ITB dan juga 
rekan-rekan saya yang mengajar disana tentang  masalah yang dikemukakan broer 
Mino tersebut. Waktu itu , istilahnya:  penjajag-an kalau-kalau IAGI bisa 
melakukan sesuatu dalam rangka  memberikan opini - referensi - kritik terhadap 
kebijakan baru ITB dalam  bongkar-pasang Departemen2 di FIKTM dan yang terkait. 
Memang saat itu waktu-nya  mefet sekali, lagipula saya sedang dalam masa 
transisi: lengser 29 Nov  2005, serah terima 12 Januari 2006, jadi gak elok 
kalo bikin kebijakan2,  keputusan2, dsb. sehingga saya sarankan para 
sesepuh pendidikan geologi dan  kawan2 dosen tsb meneruskan sambatan-nya ke 
Ketua IAGI yang baru, yang  kebetulan juga berasal dari almamater yang sama. 
Jadi, permasalahan ganjelan  suara hati ini sebenarnya sudah beredar lebih
 dari 1-1/2 tahun berputar-putar  mendatar mengaduk-aduk perasaan tapi tetap 
saja membentur-bentur dinding  tong-lingkaran-setan diseputaran kampus Ganesha. 
Nah,.. ketika rekan Mino mulai  posting, kemudian disambut oleh kang YRS yang 
pragmatis tapi menyemangati,  dan Firman-Gea yang bijaksana, maka mulai 
keluarlah ganjelan itu ke  permukaan. Mudah-mudahan ada partisipasi dari 
kawan-kawan komunitas geosains  Indonesia di milis ini yang bisa memberikan 
pencerahan, dan kalau bisa: jalan  keluar -- dari ganjelan perasaan yang 
diungkapkan broer Mino  tersebut.
  
 Salam
  
 ADB
  
   
- Original Message - 
   From:Firman Gea 
   To: iagi-net@iagi.or.id 
   Sent: Friday, July 13, 2007 12:02  PM
   Subject: RE: [iagi-net-l] Geologi ITBmaju atau mundur
   

  Punten ikutnimbrung.

   Saya koq gakmelihat ada hubungannya dengan tren “global” terhadap 
kebijakan pembagianjurusan di ITB ini. Menurut saya ini mah murni 
“kreatifitas” (baca: keisengan)orang-orang di rektorat yang ngerasa mumpung 
lagi pegang posisi penting aja,gak lebih. Setara lah dengan fenomena UAN 
yang akhir2 ini malah kok kelihatanruwet, padahal dulu baik-baik aja.

   Tapibagaimanapun, efek “pengglobalan” pendidikan tinggi ini semestinya 
dikritisi.Yang ada di benak kita sekarang seakan-akan model perkembangan 
pendidikantinggi saat ini adalah suatu keharusan yang mau tidak mau dan 
suka tidak sukaharus seperti ini. Padahal sebenarnya jika kita memilki 
konsep “PendidikanKerakyatan”, dan kita biarkan konsep ini berkembang 
dengan baik, dan terusberkembang dengan baik, banyak orang di negeri ini 
yang yakin bahwa tidakperlu membangun sebuah mall untuk membiayai proses 
belajar-mengajar di kampus.Tidak perlu menerapkan program jalur khusus 
untuk membiayai proses belajarmengajar di kampus. Tidak perlu melihat 
dosen-dosen pengajar dan guru-guruyang kita hormati dan banggakan hilir 
mudik menjadi konsultan di berbagaiperusahaan.

   Yang terlihatsekarang, kita semua melumrahkan hal tersebut. Menurut 
banyak dari kitamengatakan itu mah memang sudah seharusnya seperti itu. 
Jadi, kesan jelas yangbisa kita tangkap adalah Pendidikan Tinggi di NKRI 
berbasis bisnis, dijalankanoleh bisnis, dan demi kemaslahatan bisnis. Ini 
kan menyedihkan. Jika para pembuat kebijakandi negeri ini, petinggi 
perguruan tinggi, mahasiswa, masyarakat umum, kaumintelektual, mau secara 
serius dan benar-benar brainstorming secara bebas,tidak

RE: [iagi-net-l] sosok di Jawa Pos Minggu : Geolog Independen

2007-07-05 Terurut Topik Agus Hendratno
Yo.yo..., independen yo independen, tapi yo ngelingi konco-konco AMC rek! 
jangan ditinggal. Saya sudah melihat aset yang ada di kawan-kawan AMC Malang. 
Taruhlah..tidak bicara bisnis to bisnis, arek-arek AMC itu bisa dikuatkan dan 
diberdayakan untuk edukasi bencana kegeologian khususnya di Jatim Selatan. 
Eeee..., ada yang militan di sana, ngungkuli Cak Andang..., broer!..

Cak Andang, tapi... jangan sering merekomendasikan saya ke kawan-kawan LSM jika 
sampeyan berhalangan, jika ada jaringan kegiatan yang menyangkut kawan-kawan 
LSM. Bukannya saya menolak, tapi cukup lelah untuk membagi waktu antara 
kegiatan akademik kampus, ngurusi mahasiswa yang bermasalah, ngurusi 
pemda-pemda; yang penting manajemen waktu dan masih ada peluang untuk 
berkoloborasi..; juga ojo sering arung jeram rek!..., nyangkut 
beneran ntar nang citarik. Padahal di Malang juga ada sungai untuk arung jeram. 
Tapi kalau arung jeram di luapan lumpur di Porong gimana?? 
Mesakke dadi wong cilik...nang Porong.; wis tenggelam jiwa dan budayanya.

pis...
agus hend

Hiltrudis Gendoet Hartono [EMAIL PROTECTED] wrote: Iyo iyo.iyo...kang 
Andang emang jempolane...kita bisa baca juga masa kepemimpinanya yang penuh 
kemerdekaan di buku warisannya Membumikan Geologi tahun 2005.aku ikut 
acungin jempol buat kang Andang..semoga selalu sehat dan bahagia
   
  salam
  hill gendoet
   
  NB. Maaf balesan sebelumnya yang sebetulnya ke mas Edisone ngeluyur ke 
milist iagi
   
   
  

Agus Irianto [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Sosok Cak Andang Bachtiar yg bebas merdeka,
kedekatannya dgn Cak Nun mewarnai hidupnya, kenikmatan
berdialog dgn batuan dan alam yg terhampar menyadari
bahwa dirinya belumlah apa2 utk lebih bisa berbuat yg
terbaik utk negrinya, kapasitasnya yg melebihi
dayatampung petinggi nkri yg belum hendak  meliriknya
yg sebenarnya sangat pantas utk menjadi Mentri ESDM /
Lingkungan Hidup .terus terang saya sangat kagum
terhadap Cak ndang terlebih lagi saat melantunkan
tembang puisi di event JCJ 2003 IAGI-HAGI di Mulia
Hotel...yang lalu.puisinya baguus sekali Cak...!
masih nyimpen nggak ya..? boleh dong saya
dikirimi...(mungkin pak Ariadi Subandrio masih
nyimpen...?).senang saya bisa ketemu lagi dgn
beliau di sekretariat JCB2007 ETTI Tebet pas meeting
yg lalu dgn kang Syaiful..tetapi koq rambut
gondrongnya yg dikucir dipotong Cak Ndang...? udah
banyak yg putih lagi...? ...ojok nemen2 lih mikir
negoro cak..hehe.Sekali lagi Salltt
buat Anda - Geologi Merdeka...!!!

Salam,
Agus Irianto


--- H. Edison Sirodj (XD/PCSB)
wrote:

 
 Salut buat Cak Andang, akhirnya media massa juga
 yang mengakui siapa
 anda.
 
  Andang yang penuh dedikasi, tidak menggrogoti waktu
 dikantor orang
 bener-bener independent bagai burung yang bebas
 terbang kemana saja.
 
 
 
 Wassalam,
 
 edison
 
 
 
 
 
 From: Ariadi Subandrio
 [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
 Sent: Tuesday, 03 July, 2007 6:37 PM
 To: IAGI NET
 Subject: [iagi-net-l] sosok di Jawa Pos Minggu :
 Geolog Independen
 
 
 
 Minggu, 01 Juli 2007,
 Dr Ir Andang Bachtiar, sang Geolog Independen dan
 Lumpur Porong
 
 Asyik Mendengar Batuan Berbicara
 Di dunia geologi, nama Dr Ir Andang Bachtiar MSc tak
 asing lagi. Geolog
 independen ini moncer sampai ke dunia
 internasional. Nama mantan ketua
 Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) tersebut juga
 makin sering  disebut
 setelah musibah lumpur Lapindo terjadi. 
 
 ADA berkah tersembunyi dalam musibah lumpur Porong.
 Publik kini menoleh
 kepada para geolog untuk menjelaskan semburan lumpur
 itu. Dr Ir Andang
 Bachtiar MSc menyebut ada gejala the awakening of
 geologists
 (kebangkitan para geolog). Ilmu geologi menjadi
 dikenal luas. 
 
 Andang, geolog berkelas internasional, itu pun kian
 bersemangat
 berbicara geologi (dia menyebutnya berteriak)
 kepada publik. Saya
 ingin meramaikan dunia geologi di Indonesia. Saya
 berniat
 menyosialisasikan apa itu geologi. Sebab, banyak
 yang tidak paham
 tentang geologi di sini, kata arek Malang itu saat
 bertandang ke Jawa
 Pos Jumat lalu.
 
 Andang sendiri punya reputasi moncer. Jika Anda
 browsing di situs
 Google, Anda akan menemukan 582 situs web  yang
 mengandung nama Andang
 Bachtiar. Memang tak semuanya memuat nama dia, namun
 sekitar separonya
 mencantumkan nama Andang. 
 
 Kebanyakan adalah situs media massa yang memuat
 berita tentang musibah
 semburan lumpur panas Lapindo. Sisanya atau situs
 yang berkaitan dengan
 dunia geologi. Di situs-situs tersebut, dia banyak
 menyumbangkan
 pengetahuannya. 
 
 Di sela-sela kepadatan aktivitasnya menjadi
 konsultan minyak (termasuk
 menggarap order asing), Andang memang punya
 keasyikan berbicara kepada
 publik, membimbing mahasiswa S-1 dan S-2, serta
 menjelajah alam. Dengan
 keahliannya, dia terus berusaha memahami bumi. 
 
 Puncak kenikmatan saya adalah berbicara dengan
 bebatuan, katanya
 serius. Puncak ilmu geologi memang ketika bumi
 berbicara kepada kita
 dan 

Re: [iagi-net-l] Ground Penetrating Radar (GPR)

2007-06-16 Terurut Topik Agus Hendratno
Kampus pernah menggunakan GPR untuk mendeteksi bangunan candi-candi yang 
terkubur di endapan vulkanik Merapi di dataran Sleman. Layer-layer hasil GPR 
rasanya masih susah juga didelineasi.
  salam
  ags

Abdullatif Setyadi [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Pak Iwan, 
  Ada paper sangat bagus tentang applikasi GPR untuk shallow sedimen analysis 
3D di AAPG bulletin Volume 91, Numer 2, February 2007.
   
  AAPG Bulletin, V. 91, No. 2 (February 2007), P. 191-214.
  Three-dimensional facies architecture and three-dimensional calcite 
concretion distributions in a tide-influenced delta front, Wall Creek Member, 
Frontier Formation, Wyoming  Keumsuk Lee,1 M. Royhan Gani,2 George A. 
McMechan,3 Janok P. Bhattacharya,4 Stephanie L. Nyman,5 Xiaoxian Zeng6  Saya 
menyimpan digital file-nya. Nanti saya cari dan saya kirimkan secara japri...
   
  Salam
  ALS
  

  - Original Message 
From: noor syarifuddin [EMAIL PROTECTED]
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Friday, June 15, 2007 4:34:44 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Ground Penetrating Radar (GPR)

Pak Iwan,
   
  Setahu saya guna GPR yang utama adalah untuk mendeteksi adanya bunker di 
jalan Cendana., jadi kalau mo cari shallow sediment gak tahu bisa apa 
nggak...:-)


  - Original Message 
From: Iwan B [EMAIL PROTECTED]
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Friday, June 15, 2007 2:06:54 PM
Subject: [iagi-net-l] Ground Penetrating Radar (GPR)

  Ada yang bisa share pengalaman, pengetahuan, info, paper tentang GPR?
terutama aplikasinya untuk image shallow sediment, sebagai pengganti
shallow seismic?



Thanks


Iwan


Hot News!!!
CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED]
Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the
29th IATMI Annual Convention and Exhibition,
Bali Convention Center, 13-16 November 2007

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-

  



  
-
  Building a website is a piece of cake. 
Yahoo! Small Business gives you all the tools to get online.




  
-
  Ready for the edge of your seat? Check out tonight's top picks on Yahoo! TV. 

   
-
Get the free Yahoo! toolbar and rest assured with the added security of spyware 
protection. 

Re: [iagi-net-l] Bedah Buku Lumpur Lapindo di Jogja

2007-06-12 Terurut Topik Agus Hendratno
Betul je..., setelah kemarin diberikan bukunya oleh penulisnya : Ali Azhar 
Akbar. Aku langsung terperanjat karena judulnya sangat hueboh :
  Konspirasi Di Balik Lumpur LAPINDO : Dari Aktor Hingga Strategi Kotor
  Penulis : Ali Azhar Akbar, diterbitkan oleh Galang Pers (anggota IKAPI) 
Yogyakarta
  Daftar Isi :
  Glossary perminyakan
  Kata pengantar oleh ketua LPBH NU (lembaga advokasi hukum dibawah PBNU) dan 
Aktivis E-Law
  Pendahuluan : Risalah Bisnis Minyak Dunia
  Bab 1 : Raja Minyak Indonesia
  Bab 2 : Musuh di Balik Lumpur, antara bencana alam dan kesengajaan
  Bab 3 : Bernafas dalam Lumpur, Riwayat Sidoarjo Kini
  Bab 4 : Salah Asuhan, Sidoarjo Makin Terbenam
  Bab 5 : Konspirasi Penyelamatan EMP, Petaka Yang Sesungguhnya
  Bab 6 : Merancang Ulang Masa Depan
  Daftar Pustakan
  Lampiran :
  1. Efek lumpur bagi manusia dan hewan (laporan team UNDAC)
  2. Copy surat peringatan Medco terhadap Lapindo
  3. Copy dari Pers Release PT EMP Tbk
  4. Copy sebagian AFE / Surat Ijin Lapindo Brantras untuk sumur BJP-1 dari 
BPMIGAS, termasuk ulasan Geologi, Ulasan Geofisika, Evaluasi Teknik Pemboran; 
Pemberian Ijin Lokasi Sumur BJP-1 dari Bupati Sidoarjo; juga ada Kesimpulan 
Pemeriksaan dari BPK-RI atas ijin eksplorasi BJP-1 dan pendapat dia dari sisi 
hukum. 
  5. Copy surat Alfi Rusin (drilling dept Pertamina EP) kepada rekan-rekan GG 
: Syamsu Alam, Agus Guntoro, Suyoto, juga ke Pak Trijana (waka bpmigas, saat 
ada diskusi lumpur lapindo oleh Aspermigas).
  6. Copy surat dari Kersam Sumanta terkait dengan pelaksanaan dan diskusi 
lumpur lapindo oleh Aspermigas.
  7. Copy Surat Terbuka kepada Ketua Umum IAGI dari Prof. Kusuma (seperti 
termuat dalam milist IAGI)
  8. Copy makalahnya Rudi Rubiandini RS dalam suatu seminar, berjudul : 
Kejadian Dahsyat Akibat Kecelakaan Pemboran Sumur Migas dengan Penanganan yang 
Lalai
   
  Sebagian besar gambar-gambar dan data-datanya dia dapatkan dari 
rovicky.wordpress serta diskusi milist IAGI dan milist IATMI.
   
  Latar belakang penulis :
  Kelahiran 1961.
  Alumni Teknik Perminyakan ITB
  Alumni Fakultas Hukum/ Bidang Hukum Perminyakan UI
  Alumni Kursus AMDAL A dan B dari PPLH UGM
  Alumni Kursus Manajemen Lingkungan ITB
  Aktiv di LBHI, Walhi, Komisi Penilai AMDAL.
  Aktiv di Koalisi HAM untuk Bencana
   
  Setelah saya baca, barangkali nanti akan terbit Buku Putih tentang Lumpur 
itu
   
  aku cuman moco wae...
  agus hend
  

Supardan [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Kalo lumpurnya tambah deras, itu namanya bukan mbedah buku, tapi mbedah 
tanggul. Hua... ha... ha...

  On 6/11/07, Hiltrudis Gendoet Hartono [EMAIL PROTECTED] wrote: baik 
kang aguspesane jangan mbedah buku malah lumpure do mlayu banter lho..he 
he...ya perlu diikuti alur critane buku iku mas trus dibumbui geologine...pasti 
iso mbunteti he he he
   
  salam mbedah buku lumpur
  hgh


Agus Hendratno [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Melihat lumpur lapindo dari sisi yang lain. 

Seorang penulis, akhirnya berhasil menulis buku tentang Lumpur Lapindo, yang 
diterbitkan Galang Pers Jogja. Penulis tersebut bukan berlatar belakang 
geosains, tapi memang pekerja pers dan pengamat sosial. 

Buku Lumpur Lapindo, tersebut rencananya akan dibedah dan dilaunching oleh 
Galang Pers, Sabtu 16 Juni 2007 pukul 10.00 di Kampus Univ.Atmajaya, Mrican, 
Yogyakarta. 
Saya belum bisa cerita banyak, tentang buku tersebut. Saya diminta untuk 
membahas dan membedah buku tersebut nanti di hari sabtu. 
Via telpon tadi pagi, si penulis bercerita bahwa buku ini berisi berbagai 
kompilasi pendapat ahli secara teknis, kemudian berbagai permasalahan ekonomi 
politik, konflik sosial dan lingkungan, dan juga masalah hukum dan bisnis. Buku 
tersebut setebal 245 hal. 
Buku tersebut, akan diberikan saya di hari Selasa nanti, karena hari ini- 
senin, saya masih ada penyuluhan pendidikan kebencanaan di Cilongok, Banyumas, 
Jawa Tengah. 

Kawan-kawan milist, silahkan jika mau hadir untuk peluncuran buku tersebut 
(sepengetahuan saya, kayaknya yang pertama, buku tentang lumpur lapindo akan 
diluncurkan ke publik secara luas). 

Opo isine.? aku juga belum tahu.?

salam mandi lulur dengan lumpur...
agush


Nataniel Mangiwa  [EMAIL PROTECTED] wrote:   Pak Djuharlan,

Saya sangat setuju dengan Bapak. Di STOP saja, toh statement resmi
iagi sudah keluar dan tidak bisa diralat lagi. Sekarang tinggal 
bagaimana statement resmi itu kekuatannya? Toh nanti akan ada beberapa
opinion yg akan di ambil oleh MPR RI mungkin dari sisi kaum ahli
drilling. Tinggal dilihat dan ditunggu saja, kebenaran pasti akan
muncul dan terlihat..sekarang atau mungkin nanti! 

Salam bencana alam..

On 6/10/07, [EMAIL PROTECTED] wrote:



 Ma'af Bapak2/Ibu2, bisakah kita STOP polemik ini, mari kita kembali ke 
 khitahnya.




 Regards/Salam,

 Md. Johaness Djuharlan
 PT Freeport Indonesia
 Tembagapura 99930


 Keep Smile, makes your life easier

Re: Hal: [iagi-net-l] IAGI Diminta Pendapat Soal LUSI oleh DPD-MPR RI

2007-06-11 Terurut Topik Agus Hendratno
Andaikata menangis pun, pengungsi dan kita yang (entah sedikit tahu, banyak 
tahu, setengah tahu, atau bahkan susah untuk tahu, atau malah tidak mau tahu) 
rasanya sudah habis air mata dan air liur untuk bicara masalah LUSI/LULA.
  Andaikata semua sepakat buka data investigasi dari berbagai pihak termasuk 
data : geological report daily  drilling report daily dari BJP-1; juga semua 
tim bisaa share data (termasuk dari dari tim-nya Pak Rudi), saat ini semua 
sudah jadi lumpur dan gila telah mengancam saudara kita di Porong. Problem 
penanganan permukaan untuk segera mengalirkan lumpur ke laut, juga banyak 
hal-hal teknis yang memang sulit juga. Sosial, budaya, dan lingkungan sudah 
menjadi korban, tapi solusi tepat, belum ketemu juga. 
   
  Saya telah menerima surat dari orang pintar dari Bogor, tentang pendapatnya 
mengenai masalah LUSI dan menjinakkannya. Juga sebuah dokumen dari seorang 
pesiunan DPU (dari Jambi) tentang teknologi penjinakan LUSI (yang mirip-mirip 
ide yang pernah disampaikan 
  teman teknik sipil dari ITS atau Jepang). Jadi, yaa.., numpuk saja. Jadi 
bacaan doang...!  Mau saya berikan ke siapa? Apakah bisa di uji keakuratan 
pendapatnya? 
  Dibedah buku-pun (Buku LUSI), hanya sekedar manjadi karya tertulis saja, yang 
kurang bermakna langsung bagi penyelesaian penderitaan warga di Porong. DPR mau 
interpelasi ke Presiden, juga hanya move politik doang, tanpa bisa mendatangkan 
obat sosial bagi para pengungsi. 
Memang kondisi kita ini hanyalah : interpretasi saja, penyelesaian sosial pun 
hanya kayaknya dan kayaknya. serba ruwet dan sangat terlambat kondisi 
yang terjadi saat ini mengenai kanker Lusi itu...
  sungguh..., menyerahkah...kita...
   
  -ags-
   
   
  
K Taufik [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Ini berita cuplikan dari Jawa pos, 


Jawapos, Kamis, 07 Juni 2007

*Pengungsi Bisa Gila*
SIDOARJO - Ikatan Psikologi Klinis (IPK) Surabaya dan Perhimpunan Dokter
Spesialis Kesehatan Jiwa Indonesia (PDSKJI) menyiapkan data tentang kondisi
kejiwaaan pengungsi Porong. Data itu didapatkan setelah tiga hari para
psikolog itu turun ke pengungsian Pasar Porong Baru.

Nalini M. Agung, salah seorang psikolog yang aktif mendata, mengatakan,
kondisi kejiwaan pengungsi korban lumpur panas sudah mencapai tahap medium
kronis. Belum terlalu parah. Tapi, jika dibiarkan bisa menuju pada
kegilaan, jelasnya.

Sebagian besar pengungsi, kata dia, tidak sadar apa yang sedang menimpa
mereka. Para pengungsi menganggapnya biasa saja, ungkapnya. Namun, kondisi
itulah yang justru berbahaya. Sebab, kecil kemungkinan muncul inisiatif dari
mereka untuk melakukan upaya penanganan atau penyembuhan. Orang sekitar pun
tak tahu jika mereka bermasalah, tegas Nalini.

Salah seorang pengungsi yang sempat diwawancarai Nalini adalah
Iswahyuningsih. Perempuan 37 tahun itu mengeluh sulit melakukan hubungan
badan dengan suaminya. Selain itu, anak saya juga jadi sangat nakal sejak
di pengungsian, ungkapnya. (dyn)


Sabar ya para pengungsi...sabar sesabarnya, kalau memang LUSI akibat gempa, ya 
ikhlaslah tanah, rumah dan hartanya hilang, soalnya mau diapakan lagi kan gempa 
..akibat alam, siapa suruh tinggal dan bangun rumah disitu?, dan janganlah 
menuntut ganti rugi..dimana-mana kerugian akibat bencana alam nggak ada yang 
ganti ,siapa yg mau gantiin?!.., kan akibat bencana?!, lagian uang dari mana?, 
negara saja tak punya uang. Sabar ya..para pengungsi, nanti bantuan dari 
masyarakat ada kok.., mie instant, dari kotak amal bantuan untuk korban LUSI, 
baju bekas. Sabar ya..pengungsi jangan ke buru gila dulu...karena seharusnya 
ada yg lebih layak duluan gila di banding kalian. 

  On 6/10/07, Bowo Kusnanto [EMAIL PROTECTED] wrote:Ada pepatah: 
Salah satu cara memecahkan masalah adalah jangan memulai dengan mempersoalkan 
bagaimana masalah itu terjadi, tetapi mulailah dengan bagaimana masalah 
tersebut dapat terselesaikan . 
  
Pepatah diatas bukanlah berarti bahwa mengetahui terjadinya semburan lumpur 
lapindo tidaklah penting. Tetap penting, apalagi bagi kalangan ahli geologi 
yang mana itu adalah bidang ilmu yang ditekuninya. 
   
  Seperti sudah banyak diungkapkan juga oleh anggota milis, akan lebih penting 
lagi bagaimana ahli geologi ikut serta dalam menyelesaikannya. Tanggung jawab 
profesi ahli geologi terhadap rakyat yang menjadi korban, mungkin akan lebih 
bermanfaat.
   
  Geologi sendiri merupakan ilmu yang dinamis. Tidak ada kebenaran mutlak dalam 
ilmu geologi. Kebenaran yang diyakini saat ini bisa berubah dalam waktu yang 
akan datang. 
   
  Menunjuk hidung dengan syuudzon terhadap salah satu fihak juga tidak akan 
berpengaruh terhadap korban di Sidoarjo. Itupun juga belum tentu mewakili 
sebagian besar anggota IAGI atau ahli geologi. dan seperti kata pepatah  
Perlakukan setiap orang dengan kebaikan hati dan rasa hormat, meski mereka 
berlaku buruk pada anda. Ingatlah bahwa anda menunjukkan penghargaan/kritik 
pada orang lain bukan karena siapa mereka, tetapi karena siapakah diri anda 
sendiri . 

Re: [iagi-net-l] PENCANANGAN DESA WISATA PURBA DI KARANGANYAR; Penjualan Fosil Purba Masih Marak

2007-06-11 Terurut Topik Agus Hendratno
Wah,penjualan fosil memang sungguh-sungguh terjadi di Sangiran, juga di 
tetangga kampung saya di kawasan perbukitan Patiayam, Kudus. Kayaknya memang 
pemerintah belum fokus untuk pengelolaan dan penataan hal seperti ini, baik 
untuk kepentingan pendidikan atau aset wisata budaya. Sekalipun jauh dari sisi 
ekonomi yang gemerlapan, sebetulnya perlindungan, pencagaran, kemudian dikelola 
untuk pendidikan dan kepariwisata, bisa juga mendatangkan potensi ekonomi 
masyarakat lokal secara benar dan legal. 

Pak Zaim, kemarin saya mampir ke Patiayam, menjumpai warga setempat yang pernah 
bekerja dengan bapak, dan mengeluhkan, kenapa koq tidak segera direalisasikan 
bentuk-bentuk kegiatan yang produktif terhadap keberadaan cagar budaya di 
Patiayam. Wah..., eman buanget..., fosil-fosil asal ditumpuk dan dijejer di 
rumah penduduk. Coba kalau ada niat untuk dijual,karena yang datang di situ 
juga ada orang bule.

Bupati Kudus, juga tidak begitu peduli, karena lagi semangatnya kampanye ingin 
jadi Gubernur jawa tengah. Saya mau sowan ke beliau atau mampir ke dinas 
pariwisata..., yoo wegah Sekalipun ada kawan geologist yang ada di 
pemda Kudus. 
Saya yakin pak Zaim, dulu sudah ada ide ke arah sana, cuman gak direalisasikan 
oleh pemerintah. mungkin itu kaleee...
Nah, kalau gak ada niat baik dari pemerintah, masyarakat lokal...yaa..rame-rame 
jualan fosil demi kepentingan kebutuhan hidupnya. blaikkk...

salam
agus

mohammad syaiful [EMAIL PROTECTED] wrote: umur 1,7 juta tahun lalu? apa nggak 
salah? holosen alias recent alias
dimana wilayah antropologi bekerja, setahu saya hanya setua 10.000
(sepuluh ribu) tahun lalu.

mungkin pak awang, pak zaim, dkk lainnya dapat memberikan info yg lebih akurat.

salam,
syaiful

On 6/12/07, Raharja, Sulastama  wrote:
 Tuesday, 12 June 2007, Jawa Tengah
 PENCANANGAN DESA WISATA PURBA DI KARANGANYAR; Penjualan Fosil Purba
 Masih Marak

 KARANGANYAR (KR) - Penjualan fosil secara ilegal terutama yang berasal
 dari situs Dayu, Desa Dayu, Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten
 Karanganyar, yang belakangan ini semakin marak, diminta untuk segera
 dihentikan. Praktik penjualan fosil di situs purbakala oleh peduduk
 setempat selain merugikan juga akan mengurangi kekayaan benda-benda
 budaya yang dilindungi negara.

  Warga Dayu harus menghentikan penjualan fosil. Penjualan fosil hanya
 akan memberikan keuntungan sesaat, dibanding kerugian besar karena anak
 cucu kita tidak akan lagi bisa melihat peninggalan purbakala, ujar
 Bupati Karanganyar Hj Rina Iriani kepada KR di sela pencanangan 'Desa
 Wisata Purba' di Dusun/Desa Dayu, Kecamatan Gondangrejo, Sabtu (9/6).
 Meski untuk menyadarkan masyarakat agar menghentikan penjualan fosil
 tidak mudah, namun Rina optimistis praktik penjualan itu akan terhenti
 seiring dicanangkannya desa wisata purba.

 Apalagi, di kawasan Dayu yang berbatasan langsung dengan situs Sangiran
 Sragen ini direncanakan akan dibangun sebuah museum purbakala sebagai
 penunjang wisata purba. Bahkan Rina menjanjikan pembangunan museum akan
 terealisasi pada tahun depan dengan dana bantuan dari pusat Rp 4,4
 miliar.

 Pada kesempatan pencanangan desa wisata purba ini, Bupati Rina melihat
 secara langsung artefak sejarah purbakala yang ditemukan beberapa waktu
 lalu. Beberapa artefak yang masih tersimpan di antaranya peralatan
 bertani serta alat berburu yang diperkirakan berumur 1,7 juta tahun
 lalu. Tempat penyimpanan tersebut hanya ditutup dengan seng yang berada
 di pinggir sungai desa setempat.

 Diungkapkan, fosil-fosil yang ditemukan penduduk setempat beberapa waktu
 lalu memang kelihatannya hanya benda sepele, namun sebenarnya memiliki
 nilai sejarah yang tinggi. Pendirian museum purbakala di Desa Dayu
 sendiri dinilai tepat dan bisa dijadikan objek wisata mengingat secara
 geografis berdekatan dengan Museum Sangiran yang berada di Desa
 Sangiran, Kecamatan Kalijambe, Sragen.

 Menyusul segera didirikannya museum purbakala itu, Bupati Rina berharap
 fosil-fosil yang telah dijual dapat ditarik kembali dan nantinya dapat
 dijadikan satu disimpan di museum. Benda-benda purbakala itu kemudian
 diregritasi mengingat fosil itu memiliki nilai budaya. Museum purbakala
 itu jumlahnya sangat sedikit di dunia. Yang ada hanya di Afrika dan
 Indonesia. Di Indonesia pun hanya di Sangiran, dan rencananya di Desa
 Dayu ini, katanya.

 Masih Marak

 Sementara menurut Mustakim, salah seorang tokoh masyarakat setempat,
 praktik penjualan fosil oleh penduduk sampai saat ini masih marak.
 Biasanya yang terjadi, pembeli atau semacam tengkulak mendatangi
 penduduk yang menemukan fosil. Harga jual fosil itu sendiri cukup
 variatif dari Rp 200 ribu hingga Rp 5 juta, tergantung besar kecilnya
 jenis fosil yang ditemukan.

 Untuk rahang gajah yang diperkirakan berumur ratusan juta tahun,
 baru-baru ini, telah dijual warga senilai Rp 5 juta. Tapi, menurut salah
 satu warga lain yang keberatan disebut namanya, jika fosil dibeli
 pembeli dari luar negeri, harganya bisa lebih mahal lagi. 

Re: [iagi-net-l] Bedah Buku Lumpur Lapindo di Jogja

2007-06-10 Terurut Topik Agus Hendratno
Melihat lumpur lapindo dari sisi yang lain. 

Seorang penulis, akhirnya berhasil menulis buku tentang Lumpur Lapindo, yang 
diterbitkan Galang Pers Jogja. Penulis tersebut bukan berlatar belakang 
geosains, tapi memang pekerja pers dan pengamat sosial. 

Buku Lumpur Lapindo, tersebut rencananya akan dibedah dan dilaunching oleh 
Galang Pers, Sabtu 16 Juni 2007 pukul 10.00 di Kampus Univ.Atmajaya, Mrican, 
Yogyakarta. 
Saya belum bisa cerita banyak, tentang buku tersebut. Saya diminta untuk 
membahas dan membedah buku tersebut nanti di hari sabtu. 
Via telpon tadi pagi, si penulis bercerita bahwa buku ini berisi berbagai 
kompilasi pendapat ahli secara teknis, kemudian berbagai permasalahan ekonomi 
politik, konflik sosial dan lingkungan, dan juga masalah hukum dan bisnis. Buku 
tersebut setebal 245 hal. 
Buku tersebut, akan diberikan saya di hari Selasa nanti, karena hari ini- 
senin, saya masih ada penyuluhan pendidikan kebencanaan di Cilongok, Banyumas, 
Jawa Tengah. 

Kawan-kawan milist, silahkan jika mau hadir untuk peluncuran buku tersebut 
(sepengetahuan saya, kayaknya yang pertama, buku tentang lumpur lapindo akan 
diluncurkan ke publik secara luas). 

Opo isine.? aku juga belum tahu.?

salam mandi lulur dengan lumpur...
agush


Nataniel Mangiwa [EMAIL PROTECTED] wrote: Pak Djuharlan,

Saya sangat setuju dengan Bapak. Di STOP saja, toh statement resmi
iagi sudah keluar dan tidak bisa diralat lagi. Sekarang tinggal
bagaimana statement resmi itu kekuatannya? Toh nanti akan ada beberapa
opinion yg akan di ambil oleh MPR RI mungkin dari sisi kaum ahli
drilling. Tinggal dilihat dan ditunggu saja, kebenaran pasti akan
muncul dan terlihat..sekarang atau mungkin nanti!

Salam bencana alam..

On 6/10/07, [EMAIL PROTECTED]  wrote:



 Ma'af Bapak2/Ibu2, bisakah kita STOP polemik ini, mari kita kembali ke
 khitahnya.




 Regards/Salam,

 Md. Johaness Djuharlan
 PT Freeport Indonesia
 Tembagapura 99930


 Keep Smile, makes your life easier
 





Hot News!!!
CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED]
Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the
29th IATMI Annual Convention and Exhibition,
Bali Convention Center, 13-16 November 2007

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



   
-
Looking for a deal? Find great prices on flights and hotels with Yahoo! 
FareChase.

[iagi-net-l] Berita - Ancaman Eksistensial Jawa-Sumatera - Proses pembelajaran sedang berjalan

2007-05-29 Terurut Topik Agus Hendratno
Untuk pak Supardan, film audio visual tentang bencana, saya ada. Kebetulan 
merupakan hasil liputan 6 Potret SCTV, yang copyright diberikan ke saya. 1. 
Membahas tentang Berkah dan Bencana Merapi (Narasumber : Eko Teguh Paripurno, 
Geologist/ IAGI/UPN/ Kappla); 2 Bumiku patah, cerita tentang gempa jogja, 
tsunami Aceh, dan kearifan lokal (Narasumber : GBPH Puger/ Budayawan; Salahudin 
Husein dan Agus Hendratno / Geologist/IAGI/UGM); 3 DAPS /Disaster Awareness in 
Primary Schols, yaitu Video simulasi evakuasi saat terjadi gempabumi dari 
GTZ-Seqip. Sekarang, saya sedang menyiapkan dengan NGO dari German nama NGO-nya 
ASB untuk membuat model pembelajaran untuk resiko bencana alam (gempa, tsunami, 
longsor, erupsi volkanik) bagi murid-murid SD se-DIY, dan seabrek kegiatan NGO 
di Jogja untuk PRB / pengurangan resiko bencana. 
  Karenanya, kemarin 27 Mei 2007, Bapenas - UNDP - Bapeda DIY mencetus bahwa 
DIY sebagai Center of Execellence for Disaster Management; dan state ini 
didukung oleh semua NGO internasional, nasional, lokal; masyarakat, Bapenas, 
pers, akademisi (termasuk geologist di belakangnya, yang saat dideklarasikan : 
hadir 3 geologist : Eko Teguh Paripurno, Agus Hendratno, Arif Rianto).
  Oleh karena itu, ada usulan jika bicara mengenai proses pembelajaran 
penanggulangan bencana, penanganan bencana, pengurangan resiko bencana, 
pendidikan kebencanaan untuk publik dan riset bencana, maka JOGJA bisa jadi 
referensi nasional. Sekarang syarat-syarat apa yang diperlukan untuk menjadi 
Pusat Unggulan dalam Managemen Bencana, pihak Bapenas dan UNDP sedang memproses 
itu. Dibelakang UNDP ini ada 2 geologist yang terlibat yaitu : Mas Eko Teguh 
Paripurno / UPN dan Agus Hendratno / UGM. Dan juga didukung oleh MPBI / 
Masyarakat Penanggulangan Bencana INdonesia untuk menjadi JOGJA PEKA, TANGGAP, 
dan TANGGUH terhadap BENCANA. Ide-nya apik, tinggal implementasinya yang 
membutuhkan banyak energi.
  Jadi, proses belajar kebencanaan kepada masyarakat saat ini SEDANG 
BERLANGSUNG, tidak begitu saja seperti membalikkan telapak tangan. Dan sadar 
bahwa semua ini tergantung dengan media, bahasa, mekanisme penyampiannnya. 
Depdiknas sudah paham masalah SUPLEMEN dalam Kurikulum dikdasmen untuk 
memasukan Muatan Lokal Kebencanaan. Nah, prinsipnya IAGI dan 
geosaintis...khususnya sudah bergerak dan tidak perlu khawatir
   
  salam, agus hendratno
  Anggota Tim Kerja Pengurangan Resiko Bencana UNDP

Supardan [EMAIL PROTECTED] wrote:
Mas Rovicky dan teman-teman,
   
  Mumpung mas Vicky lagi menyampaikan masalah geohazard, saya ingin minta 
bantuan temen-teman semua. Barusan saya ditanya bos di kantor, apakah saya 
punya materi sosialisasi yang lengkap mengenai gempabumi dan tsunami. Saya 
jawab kalau yang lengkap sekali, saya tidak punya. Kemudian beliau bicara 
terus, dan dari situ saya simpulkan bahwa yang dihendaki adalah materi 
sosialisasi yang berbentuk audio-visual, dilengkapi dengan contoh-contoh kasus 
nyata seperti gempa/ tsunami Aceh, gempa Jogja dan gempa/ tsunami Pangandaran.  
   
  Barangkali di antara teman-teman ada yang memiliki bahan tersebut, atau 
memiliki informasi dimana saya dapat memperoleh bahan tersebut, dengan rendah 
hati kami mohon bantuannya. 
   
  Wass.
   
  Pardan - ESDM Jatim.  

 
  On 5/28/07, Dwiyatno Rumlan [EMAIL PROTECTED] wrote:   Bung Vicky, 
  Dalam hal ini, menurut saya, yang terpenting adalah niat dari pada 
penulisnya. Kalau penulisnya memang berniat baik, yakni untuk memperingatkan 
dan mengedukasi masyarakat akan adanya potensi bencana, meskipun kemungkinanya 
sangat kecil, tentunya niatan baik dan tulus tersebut akan keluar sebagai 
tulisan yang mengedukasi-menyenjukan, bukan tulisan yang 'medeni-menakutkan'. 
Orang akan mudah menerimanya dengan kearifan. 
   
  Nah golongan penulis kedua, adalah yang menuliskan potensi bencana dari sudut 
geoscience tapi niatnya bikin sensasi-menakutnakuti-bottom linenya menyebabkan 
keresahan orang banyak, instabilitas negara. Pokoknya tulisanya dibuat 
se-bombastis mungkin gitu lah. 
   
  Misalnya nih, karena didorong oleh plate india-australia, maka pulau jawa 
akan menabrak pulau kalimantan. Lho ... hebat orak ?! Karena niatnya memang 
cuma bikin sensasi (biasanya kalau yang berbau sensasi ini, bottom line adalah 
keuntungan financial, urusan ekonomomoni juga), tidak ditambahkan informasi 
kapan hal itu bisa terjadi dan prasyarat apa saja yang diperlukan untuk bisa 
terjadinya hal itu. 
   
  Jadi ya, tergantung niatan kita-kita juga, mau membuat geoscience ini sebagai 
cara untuk popularitas, hingga sampai dipanggil Thukul dalam acara Empat-Mata 
misalnya, atau menggunakan geoscience ini untuk memanyu-hayuning-bawono-untuk 
kehidupan bersama yang lebih baik-untuk memaslahatan bersama .. monggo 
saja.. 
   
  Lebih kurangnya minta maaf .
  Salam
   
- Original Message - 
  From: Rovicky Dwi Putrohari 
  To: iagi-net@iagi.or.id ; Forum Himpunan Ahli Geofisika Indonesia 
Sent

Re: [iagi-net-l] Apresiasi Internasional Atas Penanganan Gempa di Indonesia

2007-05-25 Terurut Topik Agus Hendratno
Juga ntar ada pengembangan ternak ular di di daerah patahan aktif di Indonesia, 
yang dapat dipakai untuk edukasi kebencanaan bagi publik.Jadi tidak sekedar BMG 
dan Vulkanologi. Bahkan perlu meningkatkan kemampuan ular sebagai anjing 
pelacak terhadap fenomena getaran dalam bumi. hehehe

Yachh..komentar Pak Sultan memang begitulah. Yogya memang istimewa. Peringatan 
1 th Gempa selama tanggal 24 - 28 mei 2007, isinya sebagian besar adalah 
peningkatan ragam budaya dan renungan. Sekarang ini, di Jogja, di 
pelosok-pelosok Bantul dan Klaten, digeler berbagai ragam acara tentang 
refleksi 1 th gempa dalam ragam budaya. Malah kemarin ada Kethoprak Lindu, 
dipentaskan di Pundong, kampung ditepian Kali Opak. 
Kemarin dan besok sore, akan diluncurkan sebuah pernyataan tentang Jogja 
sebagai Center Exelennce dalam Disaster Management, yang didukung oleh UNDP, 
GTZ, Oxfam, Care International, UNICEF, dan puluhan NGO International - 
Nasional - Lokal, serta Pers dan Kalangan Kampus. 
Komunitas paranormal, kyai, pendeta dan tokoh-tokoh agama, akan kumpul tumpuk 
undung dengan kyai kanjeng pada 27 Mei 2007, mulai pukul 01.00 - 06.00, sampai 
detik-detik datangnya gempa ditiupkan oleh sekelompok komunitas dari 
paseduluran K.Opak. lha..dalaahh...

Info ini saya ceritakan, karena kebetulan saya mendapat undangan berbagai 
perhelatan acara-acara tersebut. Ini semua gara-gara IAGI merilis informasi 
praktis pasca gempa 27 mei 2006, disitu tercantum beberapa geologist (juga 
no.hp) yang dirilis diberbagai pers, website, dicatat ratusan orang yang dapat 
selebaran itu.

salam edukasi bencana untuk publik, sekalipun dengan cerita ular tadi.
agus hendratno


Kabul Ahmad [EMAIL PROTECTED] wrote: Ini artinya, setiap kantor BMG dan 
Vulkanologi atau pengamat gempa dan 
bencana musti peliara ular ?
Masalahnya, ularnya jenis apa Kang /pak Sultan ? Panjangnya dan gedhe 
seberapa seberapa ? Ular Cobra, Phyton, Anaconda,.. yang berbisa apa cuma 
pandai melilit ??
Jangankan mendeteksi gempa, lha ularku malah ikutan kocar-kacir saat ada 
gempa dibawa sama pemiliknya...lari tunggang langgang dan mengkeret tidak 
mau unjuk gigikadang malah nglungsungi tiba-tiba Mungkin karena ular 
jawa, bukan ular china.
- Original Message - 
From: Rovicky Dwi Putrohari 
To: ; Forum Himpunan Ahli Geofisika Indonesia 

Sent: Friday, May 25, 2007 1:30 PM
Subject: [iagi-net-l] Apresiasi Internasional Atas Penanganan Gempa di 
Indonesia


 Mungkin kawan-kawan di seputar Sesar Lembang perlu melihat perilaku
 ular. Menurut ahli gempa Cina ular dapat mendeteksi pra gempa sejauh
 120 km !!!

 rdp

 25/05/07 11:11
 Apresiasi Internasional Atas Penanganan Gempa di Indonesia

 Yogyakarta (ANTARA News) - Menteri Koordinator Perekonomian Budiono
 mengatakan Indonesia memperoleh apresiasi internasional di bidang
 rekonstruksi dan rehabilitasi dalam penanganan bencana gempa bumi.

 Rekonstruksi dan rehabilitasi tersebut merupakan program terbesar,
 dan tercepat di dunia, katanya pada pembukaan pameran 'Teknologi
 Penanganan Bencana', di Gedung Jogja Expo Center (JEC), Yogyakarta,
 Jumat.

 Ia mengatakan upaya bersama telah berhasil mengatasi dampak bencana
 gempa bumi, dan secara bertahap sebagian besar korban telah dibantu
 dan telah dikurangi beban penderitaannya.

 Terkait dengan hal itu, menurut dia, pameran ini memperlihatkan usaha
 konkret yang telah dan akan dilakukan khususnya dalam penanganan gempa
 yang mengakomodasi kearifan lokal di bidang rekonstruksi dan
 rehabilitasi kehidupan masyarakat.

 Pengalaman ini dapat dijadikan pelajaran yang sangat berharga, bukan
 hanya bagi bangsa kita, tetapi juga bagi bangsa lain terutama dalam
 merespons dan mengorganisasikan upaya rekonstruksi dan rehabilitasi,
 serta dalam mengambil keputusan strategis dan memilih prioritas semua
 itu sehingga menentukan keberhasilan penanganan bencana, kata dia.

 Sementara itu, Gubernur Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri
 Sultan Hamengku Buwono X dalam sambutannya mengemukakan saat ini Badan
 Meteorologi dan Geofisika (BMG) telah mengalami perkembangan dan
 kemajuan yang baik, karena mampu memperoleh data dalam waktu lima
 menit pasca-gempa, dari sebelumnya 30 menit.

 Sultan juga mengatakan di DIY telah dipasang sirine sebagai alat
 peringatan dini gempa dan tsunami di sepanjang pantai selatan. Sirine
 itu dapat segera dibunyikan untuk memberitahu warga agar segera
 mengungsi, katanya.

 Menurut dia, di China untuk mendeteksi gempa para ahli melihat
 perilaku ular, karena binatang melata ini paling sensitif saat akan
 terjadi gempa. Ular bisa mendeteksi sejauh 120 kilometer dari pusat
 gempa, kata Gubernur DIY.

 Pada pembukaan pameran tersebut juga hadir Gubernur Jawa Tengah 
 Mardiyanto.

 Pameran yang berlangsung tiga hari ini diikuti seratusan peserta dari
 berbagai instansi dan lembaga pemerintah serta kalangan swasta. (*)

 Copyright (c) 2007 ANTARA

 -- 
 http://rovicky.wordpress.com

Re: [iagi-net-l] Fw: [HeureuyImankBandung] Oh, my home town...pikiran rakyat 24 mei 2007

2007-05-25 Terurut Topik Agus Hendratno
Kalau ngikuti model ular-ular tentang sesar Cimandiri
- Lembang, sak janne sudah ada perhatian serius dari
kawan-kawan geologist di LIPI, ITB, Badan Geologi,
IAGI Jabar, melalui berbagai media dan forum. Kesuwen
nunggu petunjuk bapak presiden. (embuh presiden
republik indonesia, atau presiden republik mimpi, atao
presiden IAGI...).
Yang jelas, kawan-kawan sudah cacut tali wondo,
Perhatian ular-ular terhadap resiko patahan cimandiri
- lembang, tidak hanya masalah saintifik atau
akademiknya, tapi juga sudah menyangkut bahasa publik
dan pengambilan keputusan di pemda. Tapi bagaimana
policy-nya, memang itu urusan pemda-nya. 
Aku nguping dari geologist di Badan Geologi yang
sering main ke Jogja. 

Ada Sms dari Orang Cirebon (26 Mei.2007 pk.10.45):
Slamat pagi Pak Agus, MAU TANYA tentang LEMPENGAN.
Gimana Pak,kami yang di Cirebon, apakah akan terjadi
Tsunami? Makasih Pak.
(0815.380.6920, kelompok warga cirebon)

Silahkan kalau mau menenangkan warga Cirebon
tersebut..., sms atau call..., kapan-kapan IAGI dapat
sosialisasi geologi di Pantura Jabar
Mungkin ular-ular di Cimandiri sudah jalan-jalan
sampai CIREBON.

salam
agushend

--- Ismail Zaini [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Sayangnya, hingga saat ini sesar Cimandiri-Lembang
 belum
  mendapat perhatian serius dari pemerintah.
 Padahal, potensi bencana yang
  akan ditimbulkan akibat pergerakan sesar tersebut
 cukup besar.
 ==
 Siapa pemerintah disini , apa Presiden , apa wapres
 , apa menteri , apa 
 apa..
 Semestinya Lambaga Penelitian pemerintah yang
 terkait dan berwenang dengan 
 masalah ini ( itu Juga bagian dari pemerintah)
 apalagi sudah tahu masalah 
 ini bisa langsung ambil eksen , jadi tidak perlu
 lagi nunggu Perhatian 
 Pemerintah apalagi nunggu Petunjuk Presiden
 
 ISM
 
 
 - Original Message - 
 From: [EMAIL PROTECTED]
 To: Iagi iagi-net@iagi.or.id
 Sent: Thursday, May 24, 2007 11:48 PM
 Subject: [iagi-net-l] Fw: [HeureuyImankBandung] Oh,
 my home town...pikiran 
 rakyat 24 mei 2007
 
 
  Barangkali ada yang belum baca...
  Liesye
  --Original Message--
  From: Triawan Munaf
  Sender: Imank
  To: Imank
  ReplyTo: Imank
  Sent: May 25, 2007 00:45
  Subject: [HeureuyImankBandung] Oh, my home town...
 
  Bandung Terancam Gempa Dahsyat
  (dari Pikiran Rakyat, 24 mei 2007)
 
 
  BANDUNG, (PR).-
  Kota Bandung dan sekitarnya terancam diguncang
 gempa besar berkekuatan
  7,5 pada skala Richter (SR). Ancaman ini bisa
 muncul, jika terjadi
  pergerakan di sejumlah lempeng penyusun patahan
 Cimandiri-Lembang. Jika
  ini terjadi, gempa besar tersebut akan mengguncang
 cekungan Bandung.
  Selain Kota Bandung, Cimahi, Padalarang, serta
 Lembang, gempa juga
  mengintai sejumlah wilayah di Sukabumi, termasuk
 Palabuhanratu.
 
  ”Sesar Cimandiri-Lembang masih tergolong aktif.
 Yang menjadi masalah
  terbesar, sesar ini dikelilingi wilayah padat
 penduduk, seperti Kota
  Bandung dan Kota Cimahi,” tutur pakar geoteknologi
 dari Lembaga Ilmu
  Pengetahuan Indonesia (LIPI), Dr. Danny Hilman
 Natawidjaja, usai Seminar
  Mitigasi Bencana Geologi di Hotel Horison,
 Bandung, Rabu (23/5).
 
  Sesar (patahan) yang memanjang dari Palabuhanratu
 Kab. Sukabumi hingga
  Maribaya Lembang itu tersusun oleh lebih dari lima
 segmen batuan. Salah
  satunya, Segmen Maribaya-Cimahi, yang panjangnya
 mencapai 25 km. Menurut
  Danny, jika terjadi secara bersamaan, pergerakan
 3-4 segmen saja sudah
  bisa menimbulkan gempa dengan kekuatan mencapai
 7,5 pada skala Richter.
 
  Berdasarkan penelusuran ”PR”, gempa berkekuatan
 7-7,9 SR dapat
  mengakibatkan kerusakan serius pada areal yang
 cukup luas. Diperkirakan,
  gempa ini bisa menghancurkan sebagian besar gedung
 dan fondasinya.
  Bahkan, getarannya bisa menimbulkan retakan tanah
 di areal yang cukup
  luas. Kerusakan yang ditimbulkan bisa disetarakan
 dengan ledakan 160
  juta ton TNT (/trinitrotoluene/).
 
  Kalaupun yang mengalami pergeseran hanya satu
 segmen, menurut Danny,
  gempa yang ditimbulkan bisa mencapai 6 SR. Bahkan,
 jika Segmen
  Maribaya-Cimahi yang bergerak, kekuatan gempa bisa
 menembus angka 6,9
  SR. Gempa ini cukup untuk menimbulkan retakan
 tanah dan menghancurkan
  bangunan dalam radius lebih dari 100 kilometer.
 
  Sayangnya, menurut Danny, hingga saat ini sesar
 Cimandiri-Lembang belum
  mendapat perhatian serius dari pemerintah.
 Padahal, potensi bencana yang
  akan ditimbulkan akibat pergerakan sesar tersebut
 cukup besar.
 
  ”Sejauh ini, pergerakan yang terjadi di sekitar
 patahan
  Cimandiri-Lembang memang masih relatif aman.
 Bahkan, berdasarkan data
  100 tahun terakhir, belum diketahui adanya
 pergerakan yang bisa
  menimbulkan bencana besar,” tuturnya.
 
  Namun, mengingat padatnya wilayah di sekitar sesar
 alam itu dan
  tingginya potensi gempa yang bisa ditimbulkan, ia
 menyarankan agar
  pemerintah segera melakukan penelitian lanjutan.
 ”Bagaimanapun kita
  tinggal di areal rawan gempa. Kapan saja, sesar
 tersebut bisa mengalami
  peningkatan 

Re: [iagi-net-l] Venezuela Nasionalisasi Ladang Minyak Onorico

2007-05-10 Terurut Topik Agus Hendratno
Yangkung..dkk, 
  seyogyanya Pertamina dan BPMIGAS saat ini harus berani begitu, karena 
komitment yang ada di BPMIGAS dan Pertamina sudah OK, namun semua ini harus ada 
dukungan politik yang KUAT. Posisi tawar kita sangat tinggi masalah migas, tapi 
dukung politik ini yang masih setengah-setengah. 
  Semoga IPA yang akan berlangsung minggu depan dapat mengambil moment ini 
dengan baik untuk merapatkan barisan makmum dalam kegiatan bisnis migas yang 
sungguh-sungguh membumi untuk bumi Indonesia. Sekalipun yang bermain asing, 
namun yang dapat memperoleh manfaat secara sungguh-sungguh mestinya juga 
masyarakat indonesia. walaah dalah..
   
  agus 

basuki puspoputro [EMAIL PROTECTED] wrote:
Anak-cucu eyang banyak yang terkagum-kagum oleh tindakan Venezuela dalam 
menasionalisasi prusahaan minyak internasional. Seingat eyang tindakan seperti 
itu sudah dilakukan oleh Indonesia hampir 50 tahun yang lalu. Bahwa sesudah 
nasionalisasi lalu amburadul ya namanya kurang pengalaman. Dan bahwa keadaan 
sekarang begini, ya itu soal lain. Maaf yankung cuma mengenang masa lalu saja 
kok...
   
  Yangkung

OK Taufik [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Venezuela Nasionalisasi Ladang Minyak Onorico 



JOSE -- Gerakan nasionalisasi yang digaungkan Venezuela akhirnya mulai 
membuahkan hasil. Selasa (1/5) waktu setempat, pemerintah Hugo Chavez akhirnya 
resmi menguasai ladang minyak Oniroco sebuah ladang minyak yang memiliki 
cadangan terbesar di dunia.
Ini adalah nasionalisasi sejati dari sumber alam yang kita miliki,'' teriak 
Chavez dalam orasinya saat merayakan kemenangan nasionalisasi industri minyak 
terbesar kelima yang telah ditiupkan sejak Februari lalu. Sebagai simbol 
kemenangan, ribuan pekerja Venezuela menyerbu ladang-ladang minyak yang 
dioperasikan pihak asing di negara itu.
Chavez pun terus membakar semangat nasionalisme rakyatnya.  Hari ini adalah 
berakhirnya era di mana kekayaan alam kita tidak lagi dikuasai siapapun tapi 
oleh rakyat Venezuela, ujar Chavez. Menurut dia, nasionalisasi minyak 
Venezuela kini telah menjadi kenyataan.
Perusahaan minyak nasional Venezuela, Petroleos de Venezuela (PDVSA) kini 
menguasai 60 persen saham di ladang minyak Orinoco yang memiliki areal panjang 
600 km dan lebar 70 km, membentang di sepanjang Sungai Orinoco di Venezuela 
timur. Ladang minyak itu akan memproduksi minyak sebanyak 600 ribu barel per 
hari.
Produksi minyak ladang itu setara dengan satu per lima total produksi minyak 
harian Venezuela. Nilainya mencapai 25 miliar dolar AS. Cadangan minyak yang 
terkandung di ladang itu mencapai 370 miliar barel.
Untuk merayakan kemenangan nasionalisasi itu, militer Venezuela dikirim ke 
ladang-ladang minyak di Orinoco Basin. Sedangkan, para pekerja tampak 
mengenakan kaos oblong bertuliskan ''Ya untuk Nasionalisasi kemudian datang 
berbondong-bondong ke ladang-ladang minyak itu, Selasa (1/5) tengah malam.
Perusahaan-perusahaan asing yang beroperasi di daerah itu terpaksa menyerahkan 
kekuasaan atas ladang-ladang minyak itu kepada PDVSA milik negara. Mereka hanya 
memiliki saham minoritas dalam bentuk joint venture. Sekitar 20 perusahaan 
asing menyetujui tawaran usaha bersama pemerintah, serta tidak satupun memiliki 
saham mayoritas. Lebih dari separuh ekspor minyak Venezuela mengalir kepada 
musuh politik Chavez, AS.
Ketika memulai masa jabatan keduanya tahun ini, Chavez segera berusaha 
menasionalisasi industri-industri minyak, gas dan telekomuniasi negara itu. Ia 
mendapat hak yang belum pernah terjadi sebelumnya dengan dekrit, membangun satu 
mandat pemilihan yang kuat untuk melaksanakan Sosialisme Abad ke-21 gayanya 
sendiri.
Rencana nasionalisasi minyak Venezuela beriringan dengan kebijakan yang 
diputuskan Bolivia tahun lalu. Bolivia bertekad untuk lebih memperketat 
penguasaan atas sumber-sumber gas alamnya. Pada 1 Mei tahun lalu, Presiden 
Bolivia Evo Morales-- sekutu dekat dan sahabat Chavez--membuat satu tindakan 
yang mengejutkan, dengan mengumumkan nasionalisasi cadangan gas alam negara itu 
di Andean, terbesar kedua di Amerika Selatan setelah Venezuela.
Pemerintah Bolivia merundingkan kembali kontrak-kontrak yang telah dibuat 
dengan perusahaan-perusahaan asing. Sekutu Chavez lainnya, Presiden Ekuador 
Rafael Correa, memperingatkan rencana-rencana negara kaya minyaknya akan 
meninjau ulang semua kontrak untuk semua eksplorasi di wilayahnya dan mungkin 
membatalkan beberapa perjanjian. afp/ap/ant/hri 


 
Hot News!!!
CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED]
Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the
29th IATMI Annual Convention and Exhibition, 
Bali Convention Center, 13-16 November 2007

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id 
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

Re: [iagi-net-l] Earth Day : The Revenge of Gaia (Lovelock, 2006)

2007-04-25 Terurut Topik Agus Hendratno
Mother earth memang mempunyai ruh sebagaimana ummat manusia yang menghuninya. 
Bumi (batuan, fluida, air) - pun berDZIKIR kepada -NYA. Dari sekian banyak 
sifat DZIKIR-nya Bumi (yang berupa Zat Material /Padatan-fluida, dan Mekanika 
Proses Geodinamikanya), sebagian kita pelajari dan sebagian kita amalkan dalam 
bentuk profesi geosain ini. Hukum termodinamis dalam unsur kebumian ini yang 
sungguh-sungguh hidup itu, jika terusik dan terganggu karena paradigma 
eksploitasi lebih dominan daripada sustainability-nya, maka Zat dan Mekanikanya 
terganggu. Suasana mengganngu tersebut dalam atmosfer jagad raya akan 
berimplikasi dalam beberapa suasana jiwa manusia. Sehingga jiwa manusia yang 
terganggu akan cenderung lari dari hukum-hukum moral. 

Tuhan mempunyai 2 kitab utama : 1 kitab yang di CIPTAKAN (dalam jagad raya) 
yang iniliah sebagai the first Karya Utama.; yang ke-2 adalah kitab yang di 
TERTULIS (dalam kitba suci), sebagai pelengkap. Nah, kalau kita semua bisa 
memaksimalkan sumberdaya hasil karya Tuhan (yang berupa Bumi) dengan benar 
sesuai dengan karakter Zat dan Mekanikanya dan didukung dengan pemahaman dalam 
kitab suci, maka Mother earth akan terjaga dengan baik dan memberikan kemudahan 
kita. Pembawa dari karakter manusia adalah DNA. Dan unsur atom dalam DNA 
diluruhkan dari saripati apa yang sehari-hari kita makan. Apa yang kita makan 
semua berasal dari Zat dan Mekanika dalam Bumi (geomaterial dan geoproses). 
Kalau unsur ruh dari geomaterial dan geoproses terganggu maka saripati yang 
kita makan mengandung unsur-unsur yang akan mengganggu model ikatan atom dalam 
DNA, darah beredar ke seluruh tubuh dan lalu berimplikasi pada sifat dan 
karakter profesional dan karakter individu seseorang. 
Jadi kita tidak bisa dipisahkan pada denyut nadi dari geomaterial dan 
geoproses dalam kesehatan fisik dan jiwa kita. Subhanallah..
sungguh jika seorang geologist dan geosaintis di seluruh dunia beriman dan bisa 
jadi pemimpin, maka kemakmuran itu akan datang kepada semua orang. Memang 
kemiskinan itu ada kemiskinan struktural dan kemiskinan kultural. Untuk 
kemiskinan struktural bisa kita akselerasi dengan profesi geosain untuk 
membenahi, yang kemiskinan kultural kuncinya hanya pada masalah edukasi...

salam
agus hendratno 

Supardan [EMAIL PROTECTED] wrote: Bagaimana dengan bangsa kita tercinta ini? 
Bumi Indonesia dengan hutan tropisnya, konon sangat penting perannya sebagai 
penyangga kelangsungan kehidupan di muka bumi ini, di samping hutan tropis 
Brasil. Mungkin sebagian besar manusia Indonesia sama sekali tidak tahu tentang 
perlunya kelestarian lingkungan hidup mereka, yang penting bagi mereka adalah 
tetap bisa makan. Hanya sebagian kecil dari bangsa ini yang tahu akan 
pentingnya kelestarian lingkungannya, namun dari yang sedikit itu hanya 
sebagian kecil saja yang sadar dan peduli lingkungan, sebagian lainnya dengan 
serakahnya mengeksploitasi habis-habisan sumberdaya alam yang ada di negeri 
ini. Sumberdaya hutan, sumberdaya mineral, sumberdaya laut dsb, semua 
disikatnya tanpa ampun. Oleh karena itu, lima tahun terakhir kita telah menuai/ 
panen bencana, karena daya dukung bumi Indonesia yang sudah sangat menurun 
karena setiap hari dihajar habis-habisan, mudah-mudahan tidak sampai mati
 seperti praja IPDN. Yang pintar dan yang kaya yang mestinya sadar lingkungan 
serta mereka yang miskin dan buta lingkungan yang sekedar mencari makan, secara 
bersama-sama menyakiti bumi pertiwi setiap hari. Belum lagi relokasi industri 
sarat polusi dari negara-negara kaya ke negara-negara dunia ketiga, termasuk 
Indonesia.   
  
 Kalau begini, siapa yang harus bertanggungjawab? Sudahkah kita-kita ini peduli 
terhadap nasib bumi pertiwi? Relakah jika generasi penerus kita nanti ternyata 
hanya generasi idiot dan kurang gizi?
  
 Wassalam.   

 
 On 4/24/07, Toto Santosa [EMAIL PROTECTED]  wrote:Allah Maha Besar.
 Siapakah yang menciptakan Mother Earth beserta isinya termasuk kita? Apakah 
jadi dengan sendirinya? Siapa yang mengatur peredaran bumi mengitari matahari, 
matahari beserta planit planit termasuk bumi berputar juga mengitari sistem 
tata surya nya? Dan tata surya ini mengitari yang lebih besar lagi (ada 7 
tingkatan menurut kitab suci Al Qur'an)? Apakah itu juga terjadi dengan 
sendirinya?  
 Manusia, kalau kita berbuat baik kepada keluarga, masyarakat, lingkungan dan 
diri kita sendiri - fine tidak ada celaan dari pandangan orang.
 Kalau kita berbuat jahat, korupsi, membunuh, mencuri atau membuat orang lain 
resah tetapi selamat tidak terjerat hukum di dunia ini karena satu dan lain hal 
- dimana keadilan then.  
 Semuanya itu kita yakini, setidaknya saya pribadi, bahwa nanti ada pengadilan 
akhir setelah kita mati dan dihidupkan lagi oleh Sang Pencipta kita. Disanalah 
pengadilan sejati dan keadilan hakiki akan terwujud. Pertimbangan kebaikan dan 
keburukan akan mendapatkan ganjaran yang setimpal.  
 Dan semuanya itu Sang Maha Pencipta mempunyai aturanNya yang wajib kita imani 
dan

RE: [iagi-net-l] Erupsi Gununglumpur 2000 BC : Kiamat di Sodom dan Gomora

2007-04-19 Terurut Topik Agus Hendratno
Dear kawan-kawan

Kebetulan saya mengkoleksi paper tentang arkeologi, geologi, perjanjian lama 
tentang lembah SIDIM, tempat tenggelamnya kaun nabi Luth. Kebetulan saja, saya 
yang geologist di kampus FT-UGM di-SK-kan untuk mengajar Pendidikan Agama Islam 
untuk kelompok Teknik Geodesi dan Teknik Geologi, dan materi kebencanaan 
geologi pada jamannya nabi Nuh, nabi Luth, dan kaum Adh, dll sering saya 
sampaikan di kelas dan saya tulis ringkas untuk materi kuliah dari tinjauan 
Al-Quran, sebagaimana sebagian diungkap oleh Pak Nana Djumhana, sebetulnya 
banyak sekali ayat-ayat Al Quran yang membahas tentang itu, termasuk munculnya 
tanah liat yang panas, gunungapi Gomorah dll. Sementara dari Kitab Perjanjian 
lama (sebagaimana diulas Pak Awang) juga lama saya koleksi. Jadi memang menarik 
sebagai pembelajaran kebencanaan geologi bagi kaum-kaum terdahulu untuk leason 
learned kita semua. Harun Yahya (ilmuwan mesir) juga telah mempublikasikan 
kehancuran kaum Nabi Luth, cuma dia backgroun-nya
 bioteknologi. 
Publikasi dari Teknik Geologi Univ.di Israel juga cukup bagus dengan pendekatan 
dari kitab Perjanjian Lama. 

Tapi untuk ditarik ke Lumpur Porong, yooo..., nanti dulu..lah...,
kelihatannya ada semacam turning point peradaban kita semua yang relevan dengan 
eksplorasi sumberdaya bumi, kebencanaan bumi dan sifat ke-ummatan pada umumnya. 
Mungkin mas Maryanto (CPI) bisa menghitung mundur tentang Turning Point dengan 
teori SALAM.., whalaaahh, piye jal..

salam semua
agus hendratno 


Agus Sutoto (BWM) [EMAIL PROTECTED] wrote:v\:* 
{behavior:url(#default#VML);} o\:* {behavior:url(#default#VML);} w\:* 
{behavior:url(#default#VML);} .shape {behavior:url(#default#VML);}
st1\:*{behavior:url(#default#ieooui) } Bapak2 ada tidak 
yang punya peta (ilustrasi sederhana juga OK), struktur regional daerah sekitar 
Sodom Gomorah,
  sehingga lebih mudah  memahami  telaah Pak Awang tentang hal ini. Tentu saja 
  dengan posisi geografis secukupnya.
  Saya pernah baca tapi lupa lagi (sudah cukup lama), bahwa rift di daerah ini 
dan 
  sea floor spreading nya tidak sekedar lateral pull apart, tetapi ada gerakan 
‘anti-clock wise’ nya
  dari Arabian Plate (Laut Merah lebih lebar di ujung selatan –Yaman dan 
menutup di kanal Suez-Aqaba)
   
  Agus
   
   
   
  
-
  
  From: Nana Djumhana [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
 Sent: Thursday, April 19, 2007 8:57 AM
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net-l] Erupsi Gununglumpur 2000 BC : Kiamat di Sodom dan 
Gomora
  
   
Memang kasus kaumnya Nabi Luth di Sodom dan Amurah (Gomora) itu termasuk 
bencana geologi. Artinya azab Tuhan kepada orang-orang yang perbuatannya 
kebangeten dan melampoi batas itu terjadi di tempat sesuai kondisi geologinya. 
Dan itu merupakan skenarioNya yang tidak diketahui manusia. Namun Allah telah 
menginformasikan kepada kita (para geoscientist) untuk memahami tentang 
kejadian tersebut secara jelas : Mereka (kaum Luth) dibinasakan oleh suara 
keras yang menggelegar ketika matahari akan terbit. Maka Kami jadikan bagian 
atas kota itu terbalik ke bawah, dan Kami hujani mereka dengan hijaaratammin 
sijjiil (bongkahan/butiran  tanah terbakar). Sesungguhnya pada yang demikian 
itu merupakan ayat-ayat (Allah) bagi orang yang memperhatikannya. Dan 
sesungguhnya kota itu terletak pada sabiilimmuqiim  (jalur yang ditempatkan 
/ditetapkan). Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar merupakan 
ayat-ayat (Allah) bagi orang-orang yang beriman (QS Al Hijr 74-77). Cerita
 geologinya  ya kira-kira begitu seperti yang disampaikan Pak Awang. 
Wallahu'alam.
  
 
  
Tentang kasus lumpur Porong, sebaiknya jangan dianalogikan dengan kasus 
kaumnya Nabi Luth. Saya masih percaya bahwa kasus Porong bukan sebuah azab 
Tuhan seperti halnya terhadap kaumnya Nabi Luth, tetapi lebih pas mungkin 
sebagai teguran Tuhan, terutama terhadap para penguasa dan pengusaha negri ini.
  
 
  
Wassalam,
  
Nana
  
  - Original Message - 
  
From: Ahmiyul Rauf 
  
To: iagi-net@iagi.or.id 
  
Sent: Wednesday, April 18, 2007 2:04 PM
  
Subject: RE: [iagi-net-l] Erupsi Gununglumpur 2000 BC : Kiamat di Sodom dan 
Gomora
  
 
  
  Tulisan Pak Awang kali ini seolah mengamini berbagai pendapat yang sedang  
berkembang dalam beberapa milis dan blogs, bhw Jatim sedang menuju 
kehancurannya..Ada yang memprediksi bhw dalam jangka waktu 30 tahun luapan 
lumpur akan membanjiri kawasan sejauh Waru/Surabaya. Belum lagi kalau Allah 
menghendaki, Dia percepat aliran lumpur, sehingga yang harusnya habis dalam 30 
tahun, ditumpahkannya dalam waktu 5 tahun.. Mudah saja bagi Allah utk berbuat 
demikian. 
   
  Lagipula tenggelamnya satu peradaban tidak mesti membanding ke Sodom dan 
Gomorah; karena disekitar kita.  Mengambil contoh kehancuran peradaban 
disekitar Borobudur, misalnya. Kita tidak punya bukti dosa apa yang telah 
diperbuat oleh penduduk waktu itu

Re: [iagi-net-l] Cekungan Baturetno, sebagian tersimpan di Geologi UGM

2007-04-18 Terurut Topik Agus Hendratno
Cerita geologi untuk Cekungan Baturetno, di perpustakaan Geologi UGM ada. Juga 
berbagai publikasi dosen geologi UGM di daerah Baturetno juga ada. Tapi Juru 
Kunci Cekungan Baturetno, seperti : Pak Sugeng Wiyono (tidak aktif di millist 
IAGI). Tetapi kalau sampeyan (mas Purna) datang ke Jogja, kontak kami, ntar 
saya carikan di perpustakaan geologi ugm. Saya sendiri, sering kluyuran di 
Baturetno untuk lihat berangkal-berangkal andesit dan juga lempung hitam yang 
berada pada section-section tertentu, juga beli jamu gendongan asli Wonogiri 
(dari ndeso) hehe., lalu sampeyan trip di sepanjang lembah purba bengawan 
solo sampai di Teluk Sadeng, wooow..apik tenan..., iki ora promosi.

salam
Agus Hendratno


Supardan [EMAIL PROTECTED] wrote: Pak Purna, 
  
 Boleh nambahin dikit ya, sepertinya temen2 dari Pusat Survey Geologi (PSG) 
pernah melakukan penelitian di sana, bahkan pernah melakukan coring. Yang 
mereka teliti antara lain sungai Bengawan Solo purba, waduk Gajah Mungkur Purba 
dan termasuk juga kars. Mungkin pak Purna bisa kontak dengan pak SURONO di PSG, 
tapi jangan keliru ke pak SURONO yang di PVMBG (Pusat Vulkanologi dan Mitigasi 
Bencana Geologi) lho. 
 Semoga bermanfaat. 
  
 Wass.
 Pardan - Jatim. 

 
 On 4/17/07, Yahdi Zaim [EMAIL PROTECTED] wrote:   Pak Purna Yth.,
 Setahu saya, teman2 Dosen dari Geologi UGM pernah (sering) melakukan 
penelitian geologi Cekungan Baturetno. Coba Anda menghubungi Bapak2 Sugeng 
Wijono,Sriyono, Widiasmoro dll, beliau2 punya data yang lengkap, baik 
struktur,sedimentologi,stratigrafi dan paleontologi (vertebrata dan mungkin 
juga polennya) dan sangat mungkin juga tentang sejarah (geologi) pembentukan 
cekungan Baturetno. 
  
  
 Wassalam,
  
 Yahdi Zaim
 Prodi Teknik Geologi,
 KK Geologi dan Paleontologi,
 FIKTM ITB
  - Original Message - 
 From: Purna Sulastya Putra  
 To: iagi-net@iagi.or.id 
  Sent: Tuesday, April 17, 2007 11:34 AM
 Subject: [iagi-net-l] Cekungan Baturetno
 
 
   
 Kepada Bapak2 n Ibu2 serta Rekan2 semua..
  
 Bagaimana pembentukan Cekungan Baturetno (yang terdapat di daerah Wonogiri) 
yang berisi endapan-endapan Kuarter, yang menurut penelitian terdahulu adalah 
berisi endapan-endapan braided stream dan endapan danau yang berupa lempung 
hitam? 
  
 Mohon masukannya..
  
 Terima kasih,
  
 salam,
  
 Purna
 
 -
  Hot News!!! CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL 
PROTECTED] Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 
29th IATMI Annual Convention and Exhibition, Bali Convention Center, 13-16 
November 2007  
  
 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To 
subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website:  
http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. 
Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi 
Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: 
Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1:  
http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2:  
http://groups.yahoo.com/group/iagi
 
  
 
-
 Kunjungi halaman depan Yahoo! Indonesia  yang baru!

 


 
-
 Ahhh...imagining that irresistible new car smell?
Check out  new cars at Yahoo! Autos. 



 

   
-
Ahhh...imagining that irresistible new car smell?
 Check outnew cars at Yahoo! Autos.

Re: [iagi-net-l] energi murah utk pedesaan

2007-04-12 Terurut Topik Agus Hendratno
ada beberapa pemerintah daerah yang mencoba mengoptimalkan potensi energi untuk 
pedesaan. Yang kebetulan saya turut mendampinginya (tapi ternyata tidak mudah 
menembus batas-batas kewenangan dan birokrasi). Idenya cukup sederhana dari 
masyarakt Ngebel (ponorogo) dan Tlanakan (Pamekasan). Rakyat di sekitar telaga 
kaldera Ngebel (di lereng barat G.Wilis, Ponorogo, Jawat Timur: yang 
kebetulan hari ini tadi, saya mendapat call dari anggota Tagana/ Taruna Siaga 
Bencana bahwa di dusun Ngebel terancam longsor, longsor sudah terjadi dan 
ikutannya mengancam 90 KK); membutuhkan energi untuk industri pasca panen. Di 
seberang tenggara dari telaga Ngebel, ada sumur panasbumi (pertamina) yang 
pernah di bor pada tahun 1992-an. Sumur tersebut sekarang tertutup, dan semua 
data eksplorasi panasbumi sekarang ada di pemerintah (ESDM). Nah, dalam suatu 
dialog di pendopo bupati ponorogo, anggota dprd, tokoh masyarakat, LSM, juga 
pemerintah, meminta potensi panasbumi di Ngebel bisa dikembangkan
 dan dimanfaatkan untuk kebutuhan energi di pedesaan (lokal), minimal untuk 
kebutuhan agroindustri pasca panen; syukur untuk kebutuhan listrik. Dan di 
kawasan telaga Ngebel, ada peluang pengembangan potensi wisata alam, kegiatan 
ekowisata, bahkan peluang kegiatan geowisata. Namun potensi tersebut, maju 
tidak; mundur juga tidak. Emann
Nah, semua elemen masyarakat Ngebel berharap bahwa potensi panasbumi (berapa 
pun besarnya) dapat dikembangkan untuk menopang perekonomian pedesaan yang 
berbasis pertanian dan pariwisata alam.
Yang kedua : di desa Larangan Tokol, Tlanakan, barat daya kota Pamekasan; ada 
rembesan gas yang konon cerita oleh penduduk lokal : sudah sejak nenek moyang 
(entah kapan...), semburan gas tersebut tidak pernah mati. Saya hanya mampu 
sampling gas tersebut dan setelah saya uji, gas tersebut berupa termogenik gas 
: CH4 sebesar 326.870 ppm dan C2H6 sebesar : 3.085 ppm. Dan di beberapa wilayah 
tengah Pulau Madura banyak rembesan gas. Masyarakat setempat membayangkan dan 
berharap (karena masyarakat rentan ekonomi itu cuma bisa membayangkan) adalah 
memanfaatkan rembesan gas untuk kegiatan energi di pedesaan, taruhlah bisa 
didistribusikan sebagai bahan bakar masyarakat, industri pedesaan, atau jika 
cadangan gas tersebut sangat besar, bahkan untuk PLTU. Ini impian mereka. Semua 
kita telah tahu, bahwa di Watudakon (Mojokerto) ada rembesan gas bercampur 
dengan air ber-yodium, ternyata juga dapat di-eksploitasi untuk industri 
farmasi dan beberapa rembesan gas di sana, bisa
 di-distribusikan langsung untuk kebutuhan masyarakat pedesaan. 
Memang ada sebagian masyarakat di Larangan tokol, takut ada industri atau 
teknologi masuk pedesaan. Andaikata bisa dikembangkan baik di Larangan Tokol 
maupun di Ngebel, kayaknya pemerintah lokal juga gak punya 
powerkepriben...kaleee.
Kita masuk sebagai profesional pun, hanya berhenti sampai memberikan 
alternatif-alternatif untuk improve memberikan fakta, kemungkinan 
pengembangannya, dll. Ada sistem yang belum siap di beberapa pemerintah lokal 
untuk menyiapkan infrastruktur energi bagi produktivitas pedesaan. Belum lagi 
sekarang banyak rakyat menanam jarak dimana-mana. Lahan di perbukitan yang 
heterogen di Gunungkidul dan pegunungan Menoreh, disulap jadi tanaman homogen 
(jarak) untuk biofuel. Februari 2007 kemarin pada tanam serempat, ntar kalau 
panen kepada siapa proses pasca panen jarak bisa jadi energi? Toh itu untuk 
kebutuhan energi pedesaan. Sepertinya infrastruktur  dan sistem pasca panen 
jarak belum disiapkan oleh pemerintah atau pihak-pihak terkait; untuk direct 
pada pemenuhan kebutuhan energi (seandainya untuk pedesaan). blaikkk...

salam
agus hend



- Original Message 
From: Kuntadi, Nugrahanto [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Thursday, April 12, 2007 1:22:32 PM
Subject: [iagi-net-l] energi murah utk pedesaan



 

mustinya program pengabdian masyarakat dari lembaga2 penelitian terkemuka 
di Indonesia lebih menyentuh ke akar rumput ya Ris? spt di China yg konon 
sosialis komunis tetapi malah bisa implementasikan hal ini.

kalau permasalahannya ke dana, sebenarnya 
ini masalah pengalokasian sekian persen lah dari total project gas hydrate 
palung Sunda dipakai untuk mengembangkan dana pembangkit listrik biogas di 
pesisir Jawa Barat dan selatan Lampungmisalnya aja ini 
sih.

 

kemarin, untuk ke sekian kalinya saya membaca kisah 
seorang ahli Sosek Pertanian IPB (ibu ibu) yg telah menyumbangkan daya pikirnya 
untuk membuat turbin tenaga air di pedesaan.  dulu pernah ada juga yang 
mengembangkan tungku pembakaran sampah mini di Jawa Tengah datang dari kalangan 
penduduk biasa yg belajar dari membaca, dimana alat tungku nya ini bisa 
mengatasi limbah sampah dari beberapa desa. belum lagi yang mengutak atik 
kompor 
minyak tanah menggunakan campuran air utk mengatasi makin langka dan mahalnya 
minyak tanah.

 

pertanyaan lainnya, kemanakah briket batubara yang dulu 
pernah ramai.  juga apa kabar bus kota BBG yg 

Re: [iagi-net-l] Sunarso Jadi kepala BPLS

2007-04-12 Terurut Topik Agus Hendratno
Betul, mas Is. Pak Hardi Prasetyo adalah geologist senior yang dulu ada di PPGL 
Bandung..., selamat bermain lumpur untuk P. Hardi Prast...,jangan 
sampai terbenam..lho..dalam dekapan LUSI atau dekapan 
LULA.walah...
   
  AGUS 

Ismail Zaini [EMAIL PROTECTED] wrote:
  DR.Hardi Prasetyo ini apa yang dulu di PPGL dan kemudian menjadi Staf 
Ahli Menteri ESDM ( Bid Energi ) dan pernah aktif di Mapin juga.
   
  ISM
   
- Original Message - 
  From: Untung M 
  To: [EMAIL PROTECTED] 
  Cc: [EMAIL PROTECTED] 
  Sent: Thursday, April 12, 2007 4:39 AM
  Subject: Re: [iagi-net-l] Sunarso Jadi kepala BPLS
  

  Saya ucapkan Selamat atas diangkatnya Pak Soffian dan Pak Hardi Prasetyo 
untuk ikut menangani lumpur Sidoarjo yang tak kunjung berhenti bersembur. 
Semoga mereka berdua dapat menyumbangkan dengan baik  pikiran dan tenaga untuk 
mengatasi, atau paling tidak mengurangi meluapnya lumpur. Dengan demikian ada 
wakil dari IAGI dan HAGI dalam BPLS. Dr. Hardi Prasetyo adalah anggota HAGI 
yang pernah menjabat KOMWIL Bandung. Selamat bekerja.
  M. Untung  
- Original Message - 
  From: [EMAIL PROTECTED] 
  To: [EMAIL PROTECTED] 
  Sent: Tuesday, April 10, 2007 10:18 AM
  Subject: Re: [iagi-net-l] Sunarso Jadi kepala BPLS
  

 
 

 Kalo untuk tugas yang ginian rupanya tentara juga yang lebih cocok ya.

   Si-Abah

 
 =

 09/04/07 20:02
 Sunarso Jadi kepala BPLS

 Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
 menunjuk
 mantan Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam)
 IV/Diponegoro,
 Sunarso, sebagai Kepala Badan Pelaksana pada
 Badan Penanggulangan
 Lumpur Sidoarjo (BPLS).

 Juru Bicara Kepresidenan, Andi Mallarangeng, di Kantor
 Presidenan,
 Jakarta, Senin, mengatakan bahwa pengangkatan itu
 berdasarkan
 Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 31/M 2007 tentang
 pengangkatan
 Kepala, Wakil Kepala, Sekretaris dan Deputi BPLS,
 yang ditandatangani
 8 April 2007.

 Selain
 menetapkan Sunarso sebagai Kepala Badan Pelaksana BPLS,
 ditunjuk
 pula Wakil Kepala Badan BPLS Hadi Prasetyo, Sekretaris Adi

 Sarwoko (Staf Ahli Hubungan Antarlembaga Departemen Pekerjaan Umum),
 Deputi Bidang Operasi Ir. Moch Soffian Hadi Djojopranoto
 (anggota
 senior Ikatan Ahli Geologi Indonesia/IAGI), Deputi
 Bidang Sosial Ir
 Sutjahjono Soetjipto, Deputi Bidang
 Infrastruktur Ir Karyadi (Direktur
 Wilayah Timur Direktorat
 Jenderal Penataruang Departemen PU).

 Andi
 menambahkan, pada tanggal yang sama Presiden Yudhoyono juga

 menetapkan Peraturan Presiden (PP) nomor 14/29007 tentang BPLS.

 
 Dalam PP itu dicantumkan tugas BPLS selanjutnya, yakni
 menangani upaya
 penanggulangan semburan lumpur, menangani luapan
 lumpur, serta
 menangani masalah sosial dan infrastruktur akibat
 luapan lumpur
 Sidoarjo dengan memperhatikan risiko lingkungan
 yang lebih kecil.

 Selain itu, PT Lapindo Brantas Inc.
 ditetapkan membeli tanah dan
 bangunan masyarakat yang terkena
 luapan lumpur secara bertahap sesuai
 peta area tanggal 22 Maret
 2007 dengan akta jual beli bukti
 kepemilikan tanah yang disahkan
 pemerintah.

 Andi menambahkan, biaya masalah sosial
 kemasyarakatan setelah
 ditandatanganinya PP itu dibebankan ke
 APBN, sedangkan biaya
 penanggulangan semburan lumpur, termasuk
 penanganan tanggul utama
 sampai ke Kali Porong dibebankan ke PT
 Lapindo Brantas Inc., dan biaya
 upaya penanganan infrastruktur
 dibebankan ke APBN dan sumber dana
 lainnya yang sah.

 
 Dengan berlakunya PP itu, menurut dia, maka pelaksanaan tugas
 Tim
 Nasional Penanggulangan Lumpur Sidoarjo yang dibentuk
 berdasar Keppres
 13/2006 dilanjutkan BPLS.


 BPLS bertanggung jawab pada dewan pengarah yang diketuai oleh Menteri
 PU dan wakil ketua Menteri Sosial dengan anggota antara Menteri
 Keuangan, Menteri Dalam Negeri, Menteri ESDM dan Menteri
 Lingkungan
 Hidup dan Menteri Pehubungan, Gubernur Jatim, Pangdam
 V/Brawijaya,
 Kapolda Jatim dan Bupati Sidoarjo. (*)

 
 Copyright (c) 2007 ANTARA

 --

 http://rovicky.wordpress.com/


 
 Hot News!!!
 CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30
 March 2007 to
 [EMAIL PROTECTED]
 Joint Convention
 Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the
 29th IATMI
 Annual Convention and Exhibition,
 Bali Convention Center, 13-16
 November 2007

 
 To unsubscribe, send email to:
 iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
 To subscribe, send email to:
 iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
 Visit IAGI Website:
 http://iagi.or.id
 Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
 Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
 No. Rek: 123
 0085005314
 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
 Bank BCA KCP. Manara Mulia
 No. Rekening: 255-1088580
 A/n: Shinta Damayanti
 IAGI-net Archive 1:
 http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
 IAGI-net
 Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

 

[iagi-net-l] Forum Geologist untuk Peg.Selatan

2007-04-12 Terurut Topik Agus Hendratno
Informasi :
   
  Beberapa hari yang lalu (April 2007), beberapa geologist di Yogyakarta 
(Bb.Prastisto, Ahmad Rodhi, Wartono Rahardjo, Budianto Toha, Agus Hendratno, 
Hill Gendoet Hartono, Sri Mulyaningsih, Siti Umiyatun) dan juga beberapa 
geologist senior dari Badan Geologi (Surono, Sutikno Bronto, Dwiatmo), Bandung; 
pul kumpul di Teknik Geologi UPN Veteran untuk membahas berbagai publikasi dan 
studi-studi tentang geologi pegunungan selatan (DIY dan Jateng). Ide ini 
sebetulnya sudah lama bagi kawan-kawan geologist di IAGI Yogyakarta, namun baru 
terlaksana untuk mendiskusikan kembali. 
  Badan Geologi bersama geologist-geologist Yogyakarta ingin memback-up 
terbentuknya peta geologi lembar (sistem sheet) dengan skala 1 : 50.000. Untuk 
kali pertama, akan di set up untuk Lembar Yogyakarta dan Lembar Surakarta; 
bahkan akan diikuti untuk membuat Memoar Publikasi Khusus tentang Geologi 
Pegunungan Selatan dari aspek pengetahuan perkembangan geologi (konseptual) dan 
aplikasinya di masyarakat dan industri (baik bermuara pada petroleum system; 
mineralisasi; bahan galian industri, air tanah, lingkungan dan kebencanaan). 
Pertemuan tersebut merupakan formal dari berbagai obrolan informal yang 
melibatkan beberapa geologist dari PSG, UGM, UPN, STTNAS, Akprind pada 
bulan-bulan sebelumnya, bahkan telah diinisiasi dengan trip bersama dan juga 
melibatkan mahasiswa TA di beberapa lokasi di Peg.Selatan sejak tahun 2005 lalu.
   
  Round table meeting untuk Forum Geologi Pegunungan Selatan yang ke-2 akan 
diselenggarakan di Teknik Geologi FTUGM, tanggal 16 April 2007 jam 15.00 - 
selesai. Kalau di Bandung ada Kelompok Riset Cekungan Bandung (KRCB), mas Budi 
Brahmantyo (ITB) aktif menggerakannya, nah mungkin yang di Pegunungan 
Selatan, kayaknya ingin membuka  mata ada pada di Pegunungan 
Selatan...
   
  Mungkin kawan-kawan IAGI ada ide dan masukan bagi kami-kami di IAGI 
Yogya...
  please di tunggu.
  Sekretariat PP-IAGI titip informasi ini dapat masuk di Berita IAGI...hehe...
   
  yang didapuk untuk me-rilis informasi ini
   
  agus hendratno / IAGI DIY

Hiltrudis Gendoet Hartono [EMAIL PROTECTED] wrote:
Ikut nimbrung nih.
  Semua memang ada benernya, bagaimana kalo panitia mempersiapkan untuk 
ketiganya: print out color, print out non color, dan dalam CD. Prosiding color 
maksudnya dipersiapkan untuk paper-paper yang menurut aturan panitia maupun tim 
IAGI pusat mewakili untuk bisa mengisi MGI TERBIT KEMBALI. karena kabarnya 
sudah setahun lebih satu nomor MGI BELUM PERNAH TERBIT. Di sisi lain, panitia 
juga bisa mempersiapkan paper2 tersebut (tentunya dibantu tim MGI-nya Pak Awang 
selaku Pemred MGI) sebagai cadangan siap terbit di MGI NOMOR BERIKUTNYA. 
  Sedang untuk yang prosiding non color untuk konsumsi peserta yang 
kemungkinanan harganya memang jauh lebih murah, PLUS di dalamnya ada CD yang 
berisi gambar warnanya atau CD berdiri sendiri terserah panitianya.
   
  NB. Saya bisa bantu cetak warna murah di jogja (karena pernah dilakukan oleh 
Pak Andang pada waktu jadi ketua IAGI), dengan catatan tolong panitia 
menghitung dulu jumlah halaman color dan non color, coba ntar saya hitung 
harganya dan kemudian dibandingkan dengan harga yang dianggap mahal itu. 
Mudah-mudahan bisa lebih murahwalaupun lebih murah 1 jutaan tapi kan 
pernyataan lebih murah terbukti...ha ha ha...
   
  salam
  hill
   
  

[EMAIL PROTECTED] wrote:
  Mungkin bisa dicetak terbatas untuk company atau perpustakaan begitu, atau
kalau ada yang mau pesan (tapi kalau harganya sejuta mungkin hanya legiun
asing kali ya yang mau beli).

Kalau Pak Awang baca Krakatoa sambil membayangkan Jawa tahun 1800 an,saya
sebaliknya. Karena bacanya di kapal seismik dimana seminggu sebelumnya
Senopati tenggelam, saya jadi agak freaky membayangkan ombak
bergulung-gulung.

cp




Awang Harun 
Satyana 
om 
cc
04/12/2007 01:23 
PM Subject
RE: [iagi-net-l] IAGI Proceeding -
Digital 
Please respond to 
.id 







Biaya pembuatan buku proceedings memang mahal, apalagi yang penuh warna,
maka sekarang ini banyak panitia Seminar tak melakukan pencetakan, dengan
CD tentu jauh lebih murah dan bisa digandakan dalam hitungan beberapa
menit. Proceedings PIT IAGI terakhir dicetak 2003, itu pun kalau ada yang
memesan. IPA pun mulai tahun ini begitu juga : printing by order. Harga
proceedings yang warna 1 jilid sudah sekitar Rp 1 juta rupiah, tentu banyak
yang memilih beli CD kosong Rp 3000 atau lebih murah dan mengcopy dari
teman yang punya CD proceedings - ini belum berbicara copyright.

Menggunakan CD dan buku proceedings sama tetapi juga berbeda. Untuk membuka
CD tentu perlu komputer, kalau buku bisa dibaca di mana saja tanpa perlu
komputer. Tetapi bisa juga kan paper di CD kita print saja dan kita baca
sambil tiduran. Hanya kualitas gambar di CD (dalam pdf) yang kita crop/copy
tak akan lebih baik daripada print-nya yang discan dengan resolusi tinggi
dari buku proceedings.

Membaca buku Simon Winchester Krakatoa

Re: [iagi-net-l] Sunarso Jadi kepala BPLS Selamat Cak Soffian

2007-04-10 Terurut Topik Agus Hendratno
Yach.., semoga BPLS lebih bersemangat dan fokus pada masalah-masalah sosial 
ekonomi juga infrastruktur. Selamat juga Cak Soffian Hadi. Tantangan TERBERAT 
dan TERBESAR, wilayah sektor barat dan utara dari pusat semburan, secara 
gradual wilayah ini sering mengalami luberan. Sehingga ada kecenderungan 
terjadi ketidak-seimbangan penurunan muka tanah asli, pada sektor barat dan 
utara dibandingkan sektor selatan dan timur. Sektor barat dan utara, diurug 
bolak balik, ambrol teruuus, dan bisa jadi dasar urugan tersebut sudah 
rentan untuk mengalami penurunan yang signifikan. Nah, pusat infrastruktur dan 
jiwa ada di sektor barat dan utara., 
selamat bekerja...,semoga tepat ambil tindakan yang baik untuk 
semua pihak bang Soffian...

salam dan turut mendukung.
agus 


[EMAIL PROTECTED] wrote:  
Alhamdullilah , akhirnya SBY berhasil membuat keputusan yang dapat  LEBIH 
mengarahkan penyelesaian LUSI ini.
Sdr Sofian Hadi selaamt bertugas , semoga sukses dan ALLAH SWT memberkati Anda. 
Amin.

Si-Abah




Selamat bertugas Mas Soffian Hadi
 
 rdp
 =
 
 09/04/07 20:02
 Sunarso Jadi kepala BPLS
 
 Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menunjuk
 mantan Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) IV/Diponegoro,
 Sunarso, sebagai Kepala Badan Pelaksana pada Badan Penanggulangan
 Lumpur Sidoarjo (BPLS).
 
 Juru Bicara Kepresidenan, Andi Mallarangeng, di Kantor Presidenan,
 Jakarta, Senin, mengatakan bahwa pengangkatan itu berdasarkan
 Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 31/M 2007 tentang pengangkatan
 Kepala, Wakil Kepala, Sekretaris dan Deputi BPLS, yang ditandatangani
 8 April 2007.
 
 Selain menetapkan Sunarso sebagai Kepala Badan Pelaksana BPLS,
 ditunjuk pula Wakil Kepala Badan BPLS Hadi Prasetyo, Sekretaris Adi
 Sarwoko (Staf Ahli Hubungan Antarlembaga Departemen Pekerjaan Umum),
 Deputi Bidang Operasi Ir. Moch Soffian Hadi Djojopranoto (anggota
 senior Ikatan Ahli Geologi Indonesia/IAGI), Deputi Bidang Sosial Ir
 Sutjahjono Soetjipto, Deputi Bidang Infrastruktur Ir Karyadi (Direktur
 Wilayah Timur Direktorat Jenderal Penataruang Departemen PU).
 
 Andi menambahkan, pada tanggal yang sama Presiden Yudhoyono juga
 menetapkan Peraturan Presiden (PP) nomor 14/29007 tentang BPLS.
 
 Dalam PP itu dicantumkan tugas BPLS selanjutnya, yakni menangani upaya
 penanggulangan semburan lumpur, menangani luapan lumpur, serta
 menangani masalah sosial dan infrastruktur akibat luapan lumpur
 Sidoarjo dengan memperhatikan risiko lingkungan yang lebih kecil.
 
 Selain itu, PT Lapindo Brantas Inc. ditetapkan membeli tanah dan
 bangunan masyarakat yang terkena luapan lumpur secara bertahap sesuai
 peta area tanggal 22 Maret 2007 dengan akta jual beli bukti
 kepemilikan tanah yang disahkan pemerintah.
 
 Andi menambahkan, biaya masalah sosial kemasyarakatan setelah
 ditandatanganinya PP itu dibebankan ke APBN, sedangkan biaya
 penanggulangan semburan lumpur, termasuk penanganan tanggul utama
 sampai ke Kali Porong dibebankan ke PT Lapindo Brantas Inc., dan biaya
 upaya penanganan infrastruktur dibebankan ke APBN dan sumber dana
 lainnya yang sah.
 
 Dengan berlakunya PP itu, menurut dia, maka pelaksanaan tugas Tim
 Nasional Penanggulangan Lumpur Sidoarjo yang dibentuk berdasar Keppres
 13/2006 dilanjutkan BPLS.
 
 BPLS bertanggung jawab pada dewan pengarah yang diketuai oleh Menteri
 PU dan wakil ketua Menteri Sosial dengan anggota antara Menteri
 Keuangan, Menteri Dalam Negeri, Menteri ESDM dan Menteri Lingkungan
 Hidup dan Menteri Pehubungan, Gubernur Jatim, Pangdam V/Brawijaya,
 Kapolda Jatim dan Bupati Sidoarjo. (*)
 
 Copyright (c) 2007 ANTARA
 
 --
 http://rovicky.wordpress.com/
 
 
 Hot News!!!
 CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to
 [EMAIL PROTECTED]
 Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the
 29th IATMI Annual Convention and Exhibition,
 Bali Convention Center, 13-16 November 2007
 
 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
 To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
 Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
 Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
 No. Rek: 123 0085005314
 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
 Bank BCA KCP. Manara Mulia
 No. Rekening: 255-1088580
 A/n: Shinta Damayanti
 IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
 IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
 -
 


   
-
Never miss an email again!
Yahoo! Toolbar alerts you the instant new Mail arrives. Check it out.

Re: [iagi-net-l] berita duka

2007-04-04 Terurut Topik Agus Hendratno
Inna lillahi, wa inna ilaihi rojiun
Sehubungan dengan telah berpulangnya Bapak M.I. Tachjudin Taib (FIKTM ITB) pada 
hari Rabu, 4 April 2007, kami keluarga besar Jurusan Teknik Geologi - Fakultas 
Teknik UGM Yogyakarta, turut berduka cita yang sedalam-dalamnya, 
semoga keluarga yang ditinggalkan, ikhlas menerima kepergiaannya dan semoga 
amal baik almarhum selama hidupnya diterima oleh Allah SWT dan diampuni segala 
dosanya. amin.amin..., Al Fatihah.3x

salam

agus hendratno
sekretaris jurusan teknik geologi ft.ugm

mohammad syaiful [EMAIL PROTECTED] wrote: dari sms yg berseliweran petang 
ini, terbetik info:

telah berpulang ke pangkuan allah, rekan dan guru kita: bapak
M.I.Tachyudin Taib (departemen teknik geofisika, itb), hari ini (rabu,
4 april 2007) jam 15 wib.

semoga amal baik almarhum semasa hidup diterima oleh allah, diampuni
segala dosanya, dan dijauhkan dari siksa kubur. mudah2an keluarga yg
ditinggalkan diberikan ketabahan.

inna lillahi, wa inna ilaihi rojiun...
sesungguhnya (semuanya) berasal dari allah, dan sesungguhnya
(semuanya) akan kembali kepada allah juga...

salam,
syaiful

-- 
Mohammad Syaiful - Explorationist
Mobile: 62-812-9372808
Email: [EMAIL PROTECTED]

Exploration Think Tank Indonesia (ETTI)
Head Office:
Jl. Tebet Barat Dalam III No.2-B Jakarta 12810 Indonesia
Phone: 62-21-8356276 Fax: 62-21-83784140
Email: [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]


Hot News!!!
CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED]
Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the
29th IATMI Annual Convention and Exhibition,
Bali Convention Center, 13-16 November 2007

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



  
-
Looking for earth-friendly autos? 
 Browse Top Cars by Green Rating at Yahoo! Autos' Green Center.  

Re: [iagi-net-l] berita duka

2007-04-04 Terurut Topik Agus Hendratno
Inna lillahi, wa inna ilaihi rojiun
Sehubungan dengan telah berpulangnya Bapak M.I. Tachjudin Taib (FIKTM ITB) pada 
hari Rabu, 4 April 2007, kami keluarga besar Jurusan Teknik Geologi - Fakultas 
Teknik UGM Yogyakarta, turut berduka cita yang sedalam-dalamnya, 
semoga keluarga yang ditinggalkan, ikhlas menerima kepergiaannya dan semoga 
amal baik almarhum selama hidupnya diterima oleh Allah SWT dan diampuni segala 
dosanya. amin.amin..., Al Fatihah.3x

salam

agus hendratno
sekretaris jurusan teknik geologi ft.ugm

mohammad syaiful [EMAIL PROTECTED] wrote: dari sms yg berseliweran petang 
ini, terbetik info:

telah berpulang ke pangkuan allah, rekan dan guru kita: bapak
M.I.Tachyudin Taib (departemen teknik geofisika, itb), hari ini (rabu,
4 april 2007) jam 15 wib.

semoga amal baik almarhum semasa hidup diterima oleh allah, diampuni
segala dosanya, dan dijauhkan dari siksa kubur. mudah2an keluarga yg
ditinggalkan diberikan ketabahan.

inna lillahi, wa inna ilaihi rojiun...
sesungguhnya (semuanya) berasal dari allah, dan sesungguhnya
(semuanya) akan kembali kepada allah juga...

salam,
syaiful

-- 
Mohammad Syaiful - Explorationist
Mobile: 62-812-9372808
Email: [EMAIL PROTECTED]

Exploration Think Tank Indonesia (ETTI)
Head Office:
Jl. Tebet Barat Dalam III No.2-B Jakarta 12810 Indonesia
Phone: 62-21-8356276 Fax: 62-21-83784140
Email: [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]


Hot News!!!
CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED]
Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the
29th IATMI Annual Convention and Exhibition,
Bali Convention Center, 13-16 November 2007

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



 
-
Sucker-punch spam with award-winning protection.
 Try the free Yahoo! Mail Beta.

Re: [iagi-net-l] Respon-4 Surat Terbuka Kepada Ketua Umum IAGI

2007-04-03 Terurut Topik Agus Hendratno
Piye kalau tidak terlalu berdebat (karena perbedaan pendapat itu adalah suatu 
kenyataan, maka yaa..sudah, cari solusi alternatif saja), supaya tidak terlalu 
bertele-tele memberikan kontribusi pemikiran pada penyelesaian kasus lumpur 
porong. Saiki wis meluber maning ke jalan raya Porong - Surabaya, dan macet 
lagi, macet lagi. Tim insersi dan peralatan untuk bakso beton sudah 
meninggalkan lokasi sekitar semburan, karena sudah terjadi desakan lateral yang 
kuat terhadap urugan tanah di sisi barat, yang dasar tanah aslinya terus 
mengalami penurunan muta tanah. 
Penanganan yang permanen dengan asumsi tidak bisa dihentikan (kecuali semburan 
itu berhenti sendiri) perlu segera dioperasionalkan, lagi-lagi...ada 
duitnya ndak
Bangun bendungan beton pada radius 3-4 km dari pusat semburan dan ada saluran 
pembuang ke arah laut baik lewat K.Porong atau K.Mati, atau buat saluran 
permanen. Ide ini sebenarnya sudah muncul pada pemerintah (dan juga 
stakeholder) pada Juli-Agustus 2006 lalu, pada saat luberan belum meluas 
seperti saat ini. Tapi itu tadi, siapa yang membiayai saat itu? Tarik ulur..., 
lalu luber lah sampai saat ini.

AGUS

Supardan [EMAIL PROTECTED] wrote: Pak Ismail,
  
 Yang tidak boleh digandeng birokrat yang mana, dan yang harus digandeng 
asosiasi/ organisasi profesi yang mana? Organisasi prosfesi IAGI dimana kita 
ada di dalamnya ini, banyak anggotanya yang duduk sebagai birokrat lho. Bahkan 
ketua organisasi profesi kita ini kan juga birokrat. Kalo boleh usul, mungkin 
ide seminar/ workshop yang anda kemukakan sebaiknya diadakan oleh serikat 
pekerja perminyakan dan bersifat dari dan untuk anggota. Tanggapan ini tidak 
bermaksud menentang ide anda, tapi ini justru merupakan dukungan saya terhadap 
ide tersebut. Siapa tahu akan muncul kesimpulan tentang penyebab kejadian yang 
betul-betul OK, dan rekomendesi yang ces pleng. Mohon maaf kalo kurang 
berkenan. 
  
 Wass,
 Pardan, geologis yang birokrat. 
 

 
 On 3/22/07, Ismail Zaini [EMAIL PROTECTED] wrote: Ya  sekali kali seminarnya 
Tidak gandeng birokrat/institusi pemerintah terus
, misalnya dg asosiasi/organisasi profesi lain yang berkompeten dan pakar 
pakar /praktisi IAGI sendiri yang mungkin belum kesentuh.

ISM

- Original Message -
From: Achmad Luthfi [EMAIL PROTECTED]
To:  iagi-net@iagi.or.id
Sent: Wednesday, March 21, 2007 4:23 AM
Subject: RE: [iagi-net-l] Respon-4 Surat Terbuka Kepada Ketua Umum IAGI



Respon-4 Surat Terbuka Kepada Ketua Umum IAGI: 

Setelah libur panjang akhir pekan lalu saya melanjutkan untuk merespon
surat  Pak Koesoemadinata yang terhormat. Lokasi pertama untuk relief
well tenggelam sebelum dimanfaatkan karena para insinyur kurang cermat 
menghitung kecepatan naiknya permukaan lumpur panas, bahkan mungkin ada
kontribusi subsidence. Keesokan hari sdr Abel (konsultan drilling dari
Kanada untuk killing LULA) mengatakan kepada para wartawan/wait bahwa 
terjadi penurunan 26 cm di lokasi tanpa meng-quote bahwa ini hasil kerja
tim IAGI. Dari berbagai data yang kami peroleh baik langsung maupun
tidak langsung, pada bulan Juni/Juli IAGI membuat pernyataan seperti
 yang telah saya sebut dalam respon surat terdahulu. IAGI juga membuat
simulasi dengan berbagai scenario bila LULA tidak berhasil dimatikan,
baik hasil simulasi maupun pernyataan tersebut kami sampaikan kepada
gubernur jatim, seminar di ITS, kepada tim-nya Kang Rudy dan kepada 
Bupati Sidoarjo.  Mereka memang tidak berpikir sejauh apa yang
dipikirkan oleh teman2 IAGI karena mereka menaruhkan harapannya kepada
keberhasilan relief well. Atas dasar kontribusi IAGI tersebut dan rapat
gabungan Bupati Sidoarjo menulis surat kepadamenteri KLH agar diijinkan 
membuang lumpur panas ke laut melalui kali porong tetapi ditolak oleh
menteri KLH. Atas masukan dari IAGI, Wakil Kepala BPMIGAS (terlibat
aktif baik dalam tim kang Rudy maupun timnas) menyampaikan presentasi
 dihadapan presiden SBY sewaktu SBY berkunjung ke LULA, salah satu pesan
dalam presentasi tersebut adalah pipa pertamina bisa bermasalah dengan
perkembangan LULA (akhirnya pipa Pertamina meledak setelah seminggu 
sebelumnya rel KA berkelok seperti ular kalo sedang bergerak
maju/berjalan). Semua apa yang telah disampaikan oleh IAGI tersebut juga
kami sampaikan kepada BPMIGAS. Deputi Opersai BPMIGAS akhirnya menulis
surat kepada Deputi Pengendalian Pencemaran Lingkungkungan MENKLH, untuk 
minta ijin membuang lumpur ke laut melalui kali porong tetapi ditolak
oleh Deputi dari MENKLH tsb. Upaya untuk memperoleh ijin membuang lumpur
panas ke laut juga disampaikan oleh Ka. BPMIGAS atas hasil kerja IAGI 
dalam suatu rapat gabungan yang dipimpin oleh wapres RI, tetapi tidak
diiyakan oleh men KLH. Memang sangat kami sadari tanpa ada solusi
pembuangan lumpur panas, tidak hanya penduduk setempat yang terancam
bahaya tetapi juga tim yang melakukan pemboran relief well untuk 
mematikan LULA, akhirnya para pelaku pemboran relief well sempat
terjebak LULA dan menyatakan SOS sehingga personel 

Re: [iagi-net-l] TSUNAMI DAN GEMPA DALAM LUKISAN BATUMULIA

2007-04-03 Terurut Topik Agus Hendratno
cantik sekali itu plakat. jelas bermakna saintifik juga selain ada unsur seni 
dan kenang-kenangan. lah yang membuat plakat adalah geologist yang 
gemologist..ya wajar. Kemarin, Desember 2006, Badan Geologi juga punya acara 
seminar Geologi Indonesia : Dinamika dan Produknya, kebetulan saya presentasi 
di sana, dapat plakat jg dari serpihan-serpihan batu yang didisain sebagai 
pohon (ada tempat pulpen), cuma tidak diberi keterangan geologi : batuannya apa 
saja, asal, umur dsb. Sangat cantik, tapi ndak ada informasi geologinya. 
Panitianya tidak meng-order mang Okim kaleee.., hehe.. 
Padahal panitianya juga sahabatnya mang Okim (ada Dr. Djadjang Sukarna, dll). 
Mang Okim, kalau UGM punya acara, plakat kayak begitu sampai berapa. dijawab 
via millist atau japri saja

salam batumulia
agus hendratno
 
 
-
Expecting? Get great news right away with email Auto-Check.
Try the Yahoo! Mail Beta.

[iagi-net-l] Bencana kegagalan teknologi Re: [iagi-net-l] Ahli Bahasa Ahli Geologi

2007-03-30 Terurut Topik Agus Hendratno
 malah diajak fieldtrip Bpmigas ke 
Jatim, dan stopsite terakhir itu mampir ke Sumur BJP-1. 
(sekedar guyon saja : di area sumur BJP-1 tertulis : No women no entry, nah 
mahasiswa saya yang turut trip itu masuk ke area rig sumur BJP-1 dengan safety 
standart dari Lapindo. Nah, saat 29 Mei 06, area sekitar sumur BJP-1 muncrat 
lumpurnya, lalu ada guyonan : wah ini gara-gara ada perempuan masuk rig BJP-1 
dulu itu, yang dibawa agus hendratno, blaik...) Maaf ini sekedar guyon 
saja.., tidak ada maksud apa-apa...

maaf ceritanya panjang, akhire resiko itu benar-benar terjadi..., 
hiks..hiks...LUSI/ LULA.nasi sudah jadi lumpur..
sekali lagi maaf...
agus hend

OK Taufik [EMAIL PROTECTED] wrote: kalau bahasa hukum sekecil apapun peluang 
akan di permasalahkan, apa lagi polisikan paling pintar mengembangkan perkara 
terhadap suatu kasus, bahasa mereka nanti akan kita kembangkan. Polisi tak 
mempermasalahkan berapa besar anggapan masalah LUSI  99.9% akibat gempa atau 
karena 0.1% kemungkinan karena aktifitas pengeboran, karena 0.1%bisa mereka 
masukkan pada kesalahan prosedur,penyebab tindakan yg merugikan orang banyak 
dan ada unsur kesengajaan, mereka mungkin lebih tertarik pada dampak kerugian 
masyarakat yg timbul. 

On 3/30/07, R.P. Koesoemadinata [EMAIL PROTECTED] wrote: Yang dimaksud bukan 
%tase dari penyebab atau hasil lumpur, tetapi
probabilitas; peluang untuk disebabkan gempabumi adalah 1: 10, penyebab
pemboran 9:10.
Sama seperti peluang Persib menang lawan AC Milan adalah 1:10, AC Milan 
lawan Persib 9:10. Silahkan kalau mau taruhan pada peluang mana?
- Original Message -
From: Awang Harun Satyana [EMAIL PROTECTED]
To:  iagi-net@iagi.or.id
Sent: Friday, March 30, 2007 8:13 AM
Subject: RE: [iagi-net-l] Ahli Bahasa  Ahli Geologi


 Mas Dwi,

 Membuat MODEL atas dasar beberapa ASUMSI dan menggunakan itu sebagai 
 dasar penuntutan polisi/kejaksaan di peradilan adalah sangat berbahaya.
 Bagaimana kalau asumsinya salah, tentu modelnya salah. Dan, model yang
 salah itu dipakai untuk penuntutan, maka akibatnya bisa salah 
 penuntutan. Saya pikir kasus ini sangat kompleks dan tak bisa
 hitam-putih.

 Bagaimana Richard Davis mengeluarkan statement yang dikutip di Jakarta
 Post bulan2 lalu bahwa LUSI disebabkan 90 % oleh pengeboran BJP, 2 % 
 gempa, dan 8 % (atau terbalik ?) kombinasi keduanya saya pikir tak ada
 dasar kuantitatifnya, mungkin hanya perasaan. Kita bisa bertanya kan,
 berapa m3 lumpur LUSI hasil gempa, berapa m3 lumpur hasil pengeboran, 
 berapa % Lumpur hasil kombinasi. Apakah perasaan bisa dipakai dasar ?
 Perasaan orang kan bisa lain2.

 Salam,
 awang

 -Original Message-
 From: Dwiyatno Rumlan [mailto: [EMAIL PROTECTED]
 Sent: Wednesday, March 28, 2007 12:29 C++
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net-l] Ahli Bahasa  Ahli Geologi 

 Saya setuju pak Awang, dalam proses geology tentu tidak ada yang
 absolut,
 selalu ada error margin, bahkan dalam soal lumpur Lapindopun, saya
 sependapat disebabkan oleh combined factor. Namun saya juga mengerti 
 bahasa
 hukum dan kepolisian yang memerlukan suatu ketegasan. Beliau2 memerlukan
 seseorang atau institusi yang bisa mengatakan apa penyebab lumpur
 lapindo.
 Kalau misalnya itu terdiri dari faktor combinasi, tentunya harus juga 
 jelas,
 porsinya berapa persen yang disebabkan oleh pengeboran Banjar Panji-1,
 berapa persen yang oleh natural disaster, berapa persen oleh kondisi
 geology
 dsb. Ini yang diperlukan polisi dan aparat hukum, tanpa itu semua, maka 
 masalah ini saya kira hanya akan muter-muter saja, dan semakin tidak
 jelas.

 Untuk itulah, dulu pernah saya usulkan untuk membikin suatu model
 bagaimana
 bisa terjadinya bencana ini dengan berdasarkan semua data-data yang ada. 
 Saya tahu, hal ini akan sulit dilakukan, namun dengan beberapa assumsi
 saya
 kira masih bisa dikerjakan. Yang dari itu, mungkin bisa menjadi salah
 satu
 dasar untuk menetapkan berapa percent porsi masing2 factor tersebut 
 sehingga
 menyebabkan terjadinya LULA, sehingga bisa membantu aparat kepolisian
 dan
 aparat hukum untuk bisa menyelesaikan kasus ini.

 Salam
 - Original Message - 
 From: Awang Harun Satyana [EMAIL PROTECTED]
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Sent: Tuesday, March 27, 2007 11:50 AM 
 Subject: RE: [iagi-net-l] Ahli Bahasa  Ahli Geologi


 Lucu, dua hari sebelumnya Kepala Kajati Jawa Timur Dr. Marwan Effendi
 menyatakan bahwa BAP (berita acara pemeriksaan) kasus LUSI di area 
 Lapindo yang diajukan Kapolda Jatim adalah masih lemah akibat keterangan
 para saksi ahli yang berseberangan. Sebagian saksi ahli bilang bahwa
 LUSI akibat pemboran Banjar Panji-1. Sebagian saksi ahli bilang bahwa 
 LUSI akibat force majeur. Yang mengatakan bahwa LUSI adalah akibat force
 majeur adalah lebih banyak. Kata Dr. Marwan, hal itu akan menjadi lemah
 dalam proses pengadilan. BAP dikembalikan ke Polda Jatim untuk 
 dipertajam dengan pandangan yang kuat secara hukum tentang penyebab
 kejadian itu (Bisnis Jakarta

Re: [iagi-net-l] UU Penanggulangan Bencana

2007-03-28 Terurut Topik Agus Hendratno
Mas Vicky, 
kalau menyangkut hal detail seperti itu (soal data geologi permukaan), 
ya..tidak diatur dalam UU Penanggulangan Bencana, karena isinya cuma 
umum-umumnya seperti yang sudah di-posting mas Ismail.
Nah, sekarang semua peta geologi permukaan yang diproduksi Puslitbang Geologi 
(sekarang PSG- Badan Geologi ESDM) di Bandung itu, kan boleh dibaca siapa saja, 
cuma skalanya kecil. Di jawa 1 : 100.000; di luar jawa 1 : 250.000 - 1 : 
500.000. 
Setahu saya, sekarang ini PSG sedang merintis untuk menerbitkan peta geologi 
(dengan sistem sheet) di pulau jawa dengan skala 1 : 50.000, kelihatannya mulai 
tahun 2007, dengan maksud besar dapat dimanfaatkan secara operasional untuk 
kepentingan eksplorasi potensi dan mitigasi bencana geologi bagi kabupaten/kota 
juga bagi kepentingan investasi daerah. Proyek nasional membuat peta geologi 
skala 1 : 50.000 di Jawa ini, tentunya dibuat dengan sistem digital dan 
hardcopy juga. 

Salam
agus hend

- Original Message 
From: Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED]
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Tuesday, March 27, 2007 10:47:22 AM
Subject: [iagi-net-l] UU Penanggulangan Bencana

Mas Agus

Dalam RUU itu adakah menyangkut soal data geologi terutama Peta
Geologi Permukaan ?
Kalau saya mengacu pada UU Migas, maka peta geologi termasuk data yang
sifatnya terbuka, tetapi apakah juga public domain (ini saya ngga
tahu).
Tetapi kalau bisa mengacu pada UU Penanggulangan Bencana semestinya
kita bisa menggunakan Peta Geologi Permukaan sebagai data dasar yang
HARUS dimiliki dan dapat diakses oleh siapapun.

Saat ini komunitas GIS di Indonesia sedang mencoba menysusun sebuah
basis data peta geologi permukaan yang akan dibidani juga oleh Mas
Aria salah satu dedengkot GIS di IAGI :), ada juga Ipranto dari P3G
dan juga rekan-rekan lain akan menyumbangkan servernya sebagai
wadahnya. Namun masih konsen soal legalitas dari data ini. Masih ada
kekhawatiran bagaimana sisi legal dari peta ini.

Kalau ada rekan yang tahu dan mengerti soal hukum terutama peta
geologi permukaan silahkan memberikan klarifikasi. Bagaimana ruang
gerak kita apakah kita boleh mempublikasikan peta geologi permukaan
Indonesia ini seperti publikasi di Wikipedia dimana menjai public
domain yang bebas diakses dan berkembang dan dikembangkan oleh
komunity itu snediri.

Aku pinginnya nggandul di RUU kebencanaan ini ktimbang UU Migas.
Rasanya lebih mathuk untuk menggunakan misi visi disaster mitigation
ketimbang resources management.

Suwun

RDP

On 3/27/07, Agus Hendratno [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Tanggal 29 Maret 2007 nanti, jika tidak ada halangan politik yang
 signifikan, akan diputuskan RUU Penanggulangan Bencana menjadi UU
 Penanggulangan Bencana. Ini sepertinya lebih cepat dari RUU Pertambangan
 minerba dan RUU Penataan ruang, yang banyak hubungannya dengan kegeologian.
 Dengan payung hukum, maka segala upaya penyebar-luasan informasi kerentanan
 bencana geologi dalam rangka penguatan masyarakat dan pemda untuk
 Pengurangan Resiko Bencana (PRB) akan semakin kuat dan menggema di seluruh
 peloksok tanah air.

 Wis wayahe..., perencanaan pembangunan ekonomi, sosial budaya, serta
 model-model pembelajaran informal (di masjid, di gereja, rapat rt/rw, di
 cakruk, di pesantren, di berbagai tempat lainnya), menggunakan pendekatan
 Pengurangan Resiko Bencana / Mitigasi Bencana (kegeologian). Semua ini
 membutuhan upaya keras dan juga bentuk-bentuk comdev dari berbagai industri
 yang beroperasi di indonesia.

 Saya membayangkan, jika para profesional GGE yang sudah sangat mapan dari
 kebutuhan dasarnya; kemudian turun gunung dengan segala kemampuan dan
 networking-nyamampu menggerakkan proses-proses pembelajaran kebencaaan
 informal ke segenap lapisan masyarakat. Piye, siapa takut.
 Ada beberapa profesional GGE yang sudah larut dalam proses sosialisasi
 kebencanaan geologi (dengan energi, usaha, dan dukungan finansial dan
 jaringannya) telah menggerakan elemen masyarakat untuk sadar bencana. tetapi
 ini masih perlu BANYAK LAGI..., kita-kita yang DONG tentang pengetahuan
 bencana geologi untuk menebar benih informasi bencana geologi kepada
 masyarakat yang lebih luas lagi. Yaa.., kita prihatin : karena bencana
 (geologi) telah menggerus kemiskinan bagi kelompok rentan yang memang sudah
 miskin baik secara kultural maupun struktural. Apakah kita akan membiarkan
 penggerusan bencana akan terus terjadi tanpa adanya dukungan untuk
 Pengurangan Resiko Bencana, baik pada tindakan regulasi, teknis,
 sosialisasi, sponsor, jaringan kerja dan menyebar...ke yang
 berhak.

 selamat berjuang teman-teman IAGI dimana saja...untuk kelompok yang rentan
 bencana di seluruh indonesia...
 salam
 agus hend

 Supardan [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Sebetulnya saat ini sudah ada Rencana Aksi Nasional Pengurangan Resiko
 Bencana 2006 - 2010 yang disusun oleh Bappenas bersama-sama dengan Bakornas
 PB, yang didasarkan dimana pada :


 Resolusi Dewan Ekonomi dan Sosial PBB tahun 1999, yang menyerukan kepada
 pemerintah masing

Re: [iagi-net-l] Re: [iagi -net) Penelusuran sumber air Doa Bribin Gn Kidul

2007-03-27 Terurut Topik Agus Hendratno
Mas Liamsi / Ismail

gawean di gua Bribin sakmeniko jeda dulu. banyak problem finansial dan teknis 
yang belum bisa dilanjutkan. pemerintah diy lagi ngurusi rekonstruksi dan rehab 
pasca lindu mei 2006 lalu. jadi gua bribin, mandeg disit, katanya demikian. 
secara teknis aliran sungai bawah tanah di bribin memang sudah dilubangi untuk 
menurunkan generator yang akan dipakai untuk menggerakkan turbin yang akan 
dipasang di dalam gua. hanya problemnya, aliran tersebut belum sempat dibendung 
je, terlalu banyak retakan / kekar, yang katanya agak merepotkan. 
kapan sampeyan ke jogja?

salam
agus hend

- Original Message 
From: Ismail Zaini [EMAIL PROTECTED]
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Wednesday, March 28, 2007 10:09:22 AM
Subject: [iagi-net-l] Re: [iagi -net) Penelusuran sumber air Doa Bribin Gn Kidul



 
DIV {
MARGIN:0px;}




Kalau tidak salah dulu proyek Gua Bribin ini untuk 
dibikin Pembangkit Listrik Tenaga air ( ? )

Melihat untuk merelaisasikan proyek ini harus  
merusak Gua  Gua ( dg meledakan  segala) , apa tidak sayang , disisi 
lain kita konsen terhadap klestarian alam.

Kalau dilihat hasil  ( dari listrik yang 
dihasilkan nantinya  mungkin hanya puluhan- ratusan KW ) mungkin juga tidak 
terlalu banyak , apalagi untuk daerah ini masih banyak alternatif lain ( 
menggunakan sumber energi lain ) tanpa harus merusak alamnya. 

Ora cucuk , istilah Gunung Kidule...

 

ISM



 



Penelusuran Sumber Air
Luweng Ngejring Akses Masuk Lain ke Goa Bribin di Gunung Kidul 


Upaya penghancuran bebatuan yang menutup penampang Goa Bribin di Semanu, 
Gunung Kidul, beberapa waktu lalu, masih menyisakan sedikit pekerjaan. Belum 
semua pecahan batu hasil peledakan yang melibatkan dua penyelam sifon (pipa 
penuh air) dari Jerman, Marco Wendelberger dan Matias Leyk, November tahun 
lalu, 
itu tersingkir. 

Artinya masih ada sisa bebatuan yang membendung aliran air di dalam goa 
berkedalaman sekitar 100 meter di bawah permukaan tanah tersebut. Batuan itu 
jelas menjadi penghambat pembangunan dam utama karena keberadaannya membuat 
permukaan air menjadi naik. 

Beberapa upaya pun kembali dicoba, salah satunya mencari jalan lain untuk 
masuk ke dalam penampang goa guna menyingkirkan batu-batu sisa secara manual. 
Setelah melalui sejumlah pemikiran, pilihan pun tertuju ke luweng atau lubang 
vertikal. 

Lubang ini diharapkan bisa menjadi jalan masuk dari sisi lain. Mengingat, 
untuk masuk dari jalan utama, yakni terowongan vertikal, hasil pengeboran masih 
cukup sulit, meski kini telah terpasang lift. 

Salah satu luweng yang kemudian menjadi pilihan adalah luweng Ngejring. 
Akhir bulan ini kami berencana untuk mencoba masuk ke dalam luweng Ngejring. 
Kami masih menunggu situasi kondusif, ujar Dicky J Mesah, Ketua Acintyacunyata 
Speleological Club (ASC), pekan lalu. 

ASC ialah sebuah lembaga swadaya masyarakat yang bergerak dalam bidang 
penelusuran goa yang juga terlibat dalam pembangunan bendungan sungai bawah 
tanah Bribin. 

Tak mudah 

Masuk dalam goa bawah tanah, apalagi yang jalurnya vertikal dan terdapat 
sungai di dalamnya, bukan persoalan mudah. Selain keterampilan dan dukungan 
peralatan yang memadai, kondisi cuaca menjadi bagian yang tidak bisa dianggap 
remeh. 

Debit air sungai bawah tanah biasanya bertambah, seiring datangnya musim 
hujan baik itu yang turun di daerah tersebut maupun di daerah hulu. 

Sementara itu, luweng Ngejring yang berada sekitar satu kilometer arah barat 
daya dari titik pengeboran sebenarnya telah dimatikan (ditimbun). 

Sekitar 40 tahun terakhir, warga sengaja menimbunnya dengan tanah untuk 
dimanfaatkan sebagai lahan pertanian. 

Berhubung ada rencana menjadikannya jalan masuk, maka Februari kemarin warga 
bersama pihak-pihak terkait berupaya membuka kembali timbunan. Kini lubang 
luweng ditutup memakai papan agar Lumpur tidak ikut masuk bersama air hujan, 
kata Dicky. 

Ngejring merupakan luweng keempat yang akan dicoba sebagai jalan masuk ke 
Bribin. Sebelumnya, ada tiga luweng lain di Kecamatan Semanu yang telah dicoba. 
Namun, luweng-luweng itu tidak berhasil dimanfaatkan lantaran beberapa masalah. 
Salah satunya ada luweng yang ujungnya menyempit sehingga tidak bisa dimasuki. 
Karena tidak berhasil itulah, akhirnya diledakkan, kata Dicky. 

Menurut Solichin selaku penghubung antara Universitas Kalsruhe Jerman dan 
Pemprov DI Yogyakarta 

dalam pembangunan bendungan Bribin di Indonesia, luweng Ngejring merupakan 
pintu masuk terdekat dengan lokasi reruntuhan. Hal ini sesuai dengan pengukuran 
Matias Leyk. 

Kalau sampai tembus ke dalam goa, menurut Solichin, hal itu merupakan suatu 
keuntungan. Kalau upaya ini berhasil, maka upaya menyingkirkan penghalang bisa 
dilakukan lebih mudah. 

Memang ada rencana peledakan kembali tanggal 16-21 April mendatang oleh tim 
yang sama. ASC diharapkan mencari akses masuk lebih dulu, tuturnya. 

Meledakkan batuan di dalam goa penuh air memang tidak mudah. Pengalaman 
peledakan pertama yang 

Re: [iagi-net-l] Ahli Bahasa Ahli Geologi

2007-03-27 Terurut Topik Agus Hendratno
Wah, ini kuat-kuat an, antara pengacara Lapindo dengan Jaksa penuntut umum, 
kalau lihat pemberitaan tentang kasus Lusi yang berkasnya sudah masuk di 
Kejati, tapi dikembalikan ke Penyidik Polda. Siapa pun Saksi Ahli dalam 
persidangan nanti, baik yang diajukan penyidik polda jatim maupun pengacara 
lapindo, seperti Ujian Pendadaran Thesis saja. Karena memang Saksi Ahli kalau 
di hadapan Meja Hijau, kayak ujian thesis; sering terjadi (pengacara, hakim 
anggota, atau jaksa) kesulitan mempertanyakan hal-hal yang teknis; namun  tim 
penguji di pengadilan itu biasanya akan bertanya sebagaimana yang ada dalam 
berita acara penyidikan dan improvisasi dari hasil pemeriksaan berita acara 
dari  penyidik polda.  Disini, sering Saksi Ahli harus mengulang berbagai 
penjelasan ilmiah untuk meyakinkan si penguji. Nah, penguji yang berseberangan 
(pengacara dan jaksa penuntut umum) akan sering bersilat argumen, bahwa 
keterangan saksi ahli tidak relevan; keberatan dengan pernyataan saksi ahli
 dan seterusnya. Hal ini biasanya akan mudah ricuh dan emosional, jika ada 
pengunjung yang fanatis atau korban dari suatu yang sedang dikasuskan. 

Saya membayangkan, bahwa persidangan Lusi  di Pengadilan akan berlangsung 
sangat lama dan bertele-tele; seakan-akan mudah dilupakan jika sudah termakan 
waktu lebih dari 1 tahun lama persidangan. whalh...

biarkan saja
agus hend

- Original Message 
From: Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED]
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Tuesday, March 27, 2007 12:31:44 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Ahli Bahasa  Ahli Geologi

Ada yang lucu lagi berita hari ini yg disitir hotmudflow.wordpress.com
Aku juga baru ngeh ternyata ada beberapa yg menamakan dirinya Media Center.

www.mediacenterlusi.com ini berbeda dengan Media Center yg disitir
oleh http://www.d-infokom-jatim.go.id/index.php
Memang Lusi ini tobmarkotob  saingan Thukul tenin !

rdp

Asas Praduga Tak Bersalah Mesti Dijunjung Tinggi

MediaCenterLusi, Senin, 26 Maret 2007 23:29

Surabaya—Asas praduga tak bersalah mesti dijunjung tinggi sesuai
prinsip-prinsip hukum pidana.  Karena itu, kesimpulan apapun yang
telah diambil oleh penyidik selaku penegak hukum, masih harus
dibuktikan terlebih dahulu di muka pengadilan. Demikian hal itu
dikemukakan Koordinator Tim Kuasa Hukum Lapindo Brantas Inc. GP Aji
Wijaya Senin (26/3) di Surabaya.

Sebelumnya di sebuah harian nasional Sabtu (24/3) Kapolda Jatim
Inspektur Jenderal Herman Suryadi Sumawiredja mengatakan bahwa
pengeboran sumur eksplorasi Banjarpanji-1 milik  Lapindo Brantas Inc.
merupakan pemicu semburan Lumpur panas Sidoarjo.

Pernyataannya itu, kata Herman, didasarkan pada proses penyidikan yang
telah dilakukan Polda Jatim selama ini.  Di antaranya adalah
keterangan ahli-ahli yang terdiri dari ahli geologi, pengeboran dan
ahli bahasa. Menurut Aji, mestinya asas praduga tak bersalah harus
ditegakkan.  Karena masih harus dibuktikan di muka pengadilan. Dengan
demikian, pernyataan apapun yang menyatakan bahwa Lapindo merupakan
penyebab semburan lumpur merupakan tindakan pengingkaran atas prinsip
Negara Hukum yang dianut oleh Republik tercinta ini. Sejauh ini, jelas
Aji, penyidik masih melakukan pemeriksaan tambahan, khususnya terhadap
para saksi ahli yang diajukan oleh Lapindo sehubungan dengan
dikembalikannya berkas oleh Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jawa Timur (P19)
untuk kedua kalinya. Kami berkeyakinan, bahwa Kejaksaan Tinggi
menilai berkas yang diserahkan oleh Polda Jatim masih belum memenuhi
syarat untuk dilakukannya proses penuntutan, karena adanya keraguan
tentang hubungan sebab akibat antara aktivitas eksplorasi dengan
semburan lumpur.  Pengembalian berkas oleh Kejati Jawa Timur tersebut
serta pemeriksaan tambahan yang dilakukan oleh penyidik, ujar Aji,
menunjukan masih belum dapat dipastikan atau diyakini adanya korelasi
atau hubungan antara aktivitas eksplorasi dengan semburan Lumpur.
Apakah semburan tersebut disebabkan oleh aktivitas eksplorasi atau
aktivitas tektonik, belum jelas dan masih perlu dibuktikan.
Sebagaimana diketahui, semburan lumpur terjadi mulai tanggal 29 Mei
2006 yang berjarak sekitar 150 meter dari sumur eksplorasi Banjar
Panji 1.

Sampai sekarang penyebabnya masih terus menjadi kajian para ahli,
karena gejala geologi tersebut tergolong sangat langka dalam kurun
waktu 200 tahun terakhir.  Sampai dengan saat ini, sambungnya,
terdapat perbedaan pendapat antara saksi ahli yang diajukan oleh
penyidik dan saksi ahli yang diajukan oleh Lapindo, dimana mayoritas
saksi ahli menyatakan bahwa tidak terdapat korelasi antara aktivitas
ekplorasi dengan semburan lumpur. Para saksi ahli yang diajukan oleh
Lapindo maupun sebagian besar komunitas ahli, baik ahli dalam negeri
maupun internasional menyatakan, bahwa umpur Sidoarjo merupakan gejala
erupsi gunung umpur (mud volcano) dan dipicu oleh aktivitas tektonik.
Jadi, sambungnya, bagaimana mungkin penyidik yang sama sekali tidak
memiliki keahlian di bidang pengeboran maupun geologi bisa
menyimpulkan, bahwa aktivitas 

Re: [iagi-net-l] Ketoprak (humor) Migas di TIM

2007-03-26 Terurut Topik Agus Hendratno
Wah, pak Luluk Sumiarso (dirjend migas) main sebagai adipati Pajang, yo cukup 
bagus tur ganteng. Saya melihat di siarkan TVRI tadi malam (25 maret 2007, 
malam). Memang pak luluk ini ketua paguyupan ketoprak yang cukup disegani. 
Karena di kalangan seniman Ponorogo (asalnya pak luluk), beliau cukup dikenal 
dengan baik. Saya terakhir ketemua bupati ponorogo, yang dibahas juga peran pak 
luluk di ketoprak-an.

nah, dialog-dialoh antara adipati pajang (p.luluk) dengan ario penangsang 
(pejabat di migas juga) cukup lugas, dan gojegan. cuplikan :
Ario penangsang : lho masih sibuk jadi dirjen to?
Adipati Pajang (luluk) : lah iya
Ario : piye kabar Pajang??
Adipati Pajang : wah masih banyak bencana alam, gempa, tsunami dan lain2, jadi 
sibuk ngurusi itu dulu 
Indonesia saat ini memang kayak negeri Pajang dulu. Banyak paceklik karena 
banyak musibah dan intrik-intrik bangsawan.

Kemudian tanggal 15 Maret 2007, saya berada di ruang dirjen Migas di Plaza 
Centris lt.16, (saat menunggu beliau untuk ttd MOU antara Dirjend Migas dengan 
UGM dan Usakti;) eee...ternyata ada foto ketoprakan pak Luluk pake blangkon, 
(yo...bagus tenan), ternyata itu ketoprakan tanggal 3 maret itu to...

ternyata masih ada pejabat yang mau ketoprakan(baguslah..)
Siapa tahu sejarah terbentuknya Lumpur di Porong sekarang ini kapan-kapan bisa 
diketroprakkan, dan ada legenda joko bodo...dllhehe..

salam
agus hendratno 

- Original Message 
From: mohammad syaiful [EMAIL PROTECTED]
To: iagi-net@iagi.or.id
Cc: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Monday, March 26, 2007 4:09:57 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Ketoprak (humor) Migas di TIM

saya kira tulisan pak sugeng ini, dengan koreksi dikit aja, sudah
sangat pantas dimuat di berita-iagi. monggo kang chandra,
dipertimbangkan saja. masih lebih banyak yg tidak bisa akses ke
iagi-net dibandingkan kita yg beruntung bisa lho.

salam,
syaiful

On 3/25/07, Sugeng Hartono [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Maaf, untuk selingan.

 Jumat malam yll di TIM (Taman Ismail Marzuki) Jakarta, pentas Ketoprak
 (Humor) Migas telah terlaksana dengan sangat sukses.
 Nyolong pethek! (apa ya padanannya, ..tidak terduga?). Itulah komentar
 beberapa penonton. Tidak terduga, para petinggi di bidang Migas (instansi,
 BUMN dan perusahaan migas) bisa bermain ketoprak dengan bagus. Namanya
 ketoprak humor, kalau ada kekeliruan dalam pembicaraan malahan diplesetkan
 sehingga menjadi lebih lucu, dan mengundang gelak-tawa para penonton. Terus
 kapan beliau-2 itu pada berlatih?

 Judulnya pun cukup menarik: Ario Penangsang Leno, atau Adipati dari Jipang
 (dekat Cepu) lengah.
 Kostum pemain cukup bagus dan mewah, latar belakang panggung juga bagus,
 berupa gunung yang biru dan hutan-hutan. Gamelan pengiring dan penabuh juga
 profesional dengan seragam bagus. Dua tokoh ketoprak sepuh sempat diundang
 (dari Tanjungpriok dan Cilacap) dan diberi penghargaan.
 Karena pemainnya bukan pemain sembarangan maka banyak adegan dan dialog
 yang nyrempet-2 politik yang sedang hangat di masyarakat.
 Adegan pertama di Kadipaten Jipang:
 Ario Penangsang mengadakan rapat dengan para adipati pendukungnya dari
 wilayah timur (Madiun, Blitar, Bojonegoro, Gresik, Sedayu dll). Semua
 memakai ikat kepala (udeng) model Jawa Timuran. Intinya beliau berniat mau
 merebut tahta Demak yang seharusnya menjadi haknya tetapi masih dikuasai
 oleh Nyai Ratu Kalinyamat. Dalam dialog (yang kocak) adipati Madiun sempat
 bertanya kepada adipati Bojonegoro: Kapan minyak di Block Cepu segera
 mengalir? Adipati Bojonegoro pun menjawab dengan sangat fasih mengenai
 cadangan migas, perkiraan produksi dll (rupanya beliau ini Adipati
 BPMIGAS). Ada juga adipati yang melapor banyaknya bencana kepada Ario
 Penangsang.

 Berikutnnya adegan abdi dalem (pembantu kadipaten, yaitu suami-istri yang
 diperankan pelawak Kiroen dan Yati Pesek). Mereka bermain dengan bagus.
 Mereka berdua juga mengungkap keadaan sat ini. Saling mengejek sewaktu pada
 masih muda. Ketika Kiroen (suami) mulai menyentuh urusan wajah dan hidung,
 sang istri (bu Yati) menjawab dengan sengit: Sebelum jadi istrimu, saya ini
 dulu hampir dipinang pak Dirjen Migas. Sang suami pun kaget. Agak lama
 terdiam, lalu berkata: Kalau kamu jadi istrinya pak Dirjen, sekarang kamu
 pasti dipakai untuk nyumpet (menyumbat) aliran lumpur panas! Para penonton
 pun heboh.
 Lalu adegan di rumah Sunan Kudus, penasehat spiritual Ario Penangsang. Sunan
 yang sepuh (nampak gesit), berpakaian serba putih dengan memegang tongkat
 sedang bercengkerama dengan (tiga) istrinya. Pembicaraan banyak yang lucu,
 memancing tawa penonton. Ketika rombongan Penangsang tiba, suasana jadi
 lebih heboh. Sang Sunan beberapa kali menyatakan bahwa dia adalah sunan
 gaul. Setelah melihat tiga wanita anggung, duduk di samping Sunan, salah
 satu staf Penangsang mengangkat tangan dan bertanya: Kanjeng Sunan itu
 poligami yha? (penonton heboh). Sunan pun menengok, tersenyum kecut, sambil
 menunjuk dengan tongkatnya, memerintahkan penanya untuk diam

Re: [iagi-net-l] Juru Dakwah Dibekali Informasi Gempa UU Penanggulangan Bencana

2007-03-26 Terurut Topik Agus Hendratno
Tanggal 29 Maret 2007 nanti, jika tidak ada halangan politik yang signifikan, 
akan diputuskan RUU Penanggulangan Bencana menjadi UU Penanggulangan Bencana. 
Ini sepertinya lebih cepat dari RUU Pertambangan minerba dan RUU Penataan 
ruang, yang banyak hubungannya dengan kegeologian.
Dengan payung hukum, maka segala upaya penyebar-luasan informasi kerentanan 
bencana geologi dalam rangka penguatan masyarakat dan pemda untuk Pengurangan 
Resiko Bencana (PRB) akan semakin kuat dan menggema di seluruh peloksok tanah 
air. 

Wis wayahe..., perencanaan pembangunan ekonomi, sosial budaya, serta 
model-model pembelajaran informal (di masjid, di gereja, rapat rt/rw, di 
cakruk, di pesantren, di berbagai tempat lainnya), menggunakan pendekatan 
Pengurangan Resiko Bencana / Mitigasi Bencana (kegeologian). Semua ini 
membutuhan upaya keras dan juga bentuk-bentuk comdev dari berbagai industri 
yang beroperasi di indonesia.

Saya membayangkan, jika para profesional GGE yang sudah sangat mapan dari 
kebutuhan dasarnya; kemudian turun gunung dengan segala kemampuan dan 
networking-nyamampu menggerakkan proses-proses pembelajaran kebencaaan 
informal ke segenap lapisan masyarakat. Piye, siapa takut.
Ada beberapa profesional GGE yang sudah larut dalam proses sosialisasi 
kebencanaan geologi (dengan energi, usaha, dan dukungan finansial dan 
jaringannya) telah menggerakan elemen masyarakat untuk sadar bencana. tetapi 
ini masih perlu BANYAK LAGI..., kita-kita yang DONG tentang pengetahuan bencana 
geologi untuk menebar benih informasi bencana geologi kepada masyarakat yang 
lebih luas lagi. Yaa.., kita prihatin : karena bencana (geologi) telah 
menggerus kemiskinan bagi kelompok rentan yang memang sudah miskin baik secara 
kultural maupun struktural. Apakah kita akan membiarkan penggerusan bencana 
akan terus terjadi tanpa adanya dukungan untuk Pengurangan Resiko Bencana, baik 
pada tindakan regulasi, teknis, sosialisasi, sponsor, jaringan kerja dan 
menyebar...ke yang berhak.

selamat berjuang teman-teman IAGI dimana saja...untuk kelompok yang rentan 
bencana di seluruh indonesia...
salam
agus hend

Supardan [EMAIL PROTECTED] wrote: Sebetulnya saat ini sudah ada Rencana Aksi 
Nasional Pengurangan Resiko Bencana 2006 - 2010 yang disusun oleh Bappenas 
bersama-sama dengan Bakornas PB, yang didasarkan dimana pada : 
  
Resolusi Dewan Ekonomi dan Sosial PBB tahun 1999, yang menyerukan kepada 
pemerintah masing-masing negara untuk menjaga dan memperkuat realisasi rencana 
aksi pengurangan resiko bencana nasional;
  
Hyogo Framework for Action 2005 - 2015, dimana seluruh negara di dunia agar 
menyusun mekanisme terpadu pengurangan resiko bencana yang didukung kelembagaan 
dan kapasitas sumberdaya yang memadai;
  
Beijing Action Plan untuk kawasan Asia.

 Oleh karena itu, harus ada perubahan paradigma dalam mengatasi bencana alam 
dengan lebih menekankan pada kegiatan-kegiatan preventif melalui mitigasi dan 
pencegahan dari pada tindakan represif berupa upaya tanggap darurat.  
  
 Secara sepintas saya telah melihat isi buku rencana aksi tersebut, dimana di 
dalamnya sudah memasukkan institusi/ instansi yang menangani bidang 
kegeologian/ bencana geologi. Namun demikian kita perlu menyadarkan semua 
pihak, seperti halnya anggaran bidang pendidikan, maka anggaran mitigasi dan 
pencegahan bencana dapat lebih diprioritaskan.  Mind set para pengambil 
keputusan harus diubah, jangan selalu berorientasi pada profit semata. 
Seharusnya upaya-upaya pencegahan bencana dan mitigasi jangan dianggap sebagai 
biaya, namun sebagai investasi, investasi bagi anak cucu kita.  
  
 Salut buat pak Turidho, mari kita lanjutkan kegiatan-kegiatan mulia dalam 
membangun MASYARAKAT SADAR BENCANA seperti di Jepang dan San Fransisco. Dengan 
membangun masyarakat sadar bencana, maka apabila terjadi bencana tentunya 
korban jiwa maupun kerugian harta benda dapat ditekan seminimal mungkin. Insya 
Allah.  
  
 Wassalam,
 Pardan, 
 Surabaya, Jatim.


 On 3/26/07, Kabul Ahmad [EMAIL PROTECTED] wrote: Salut-salut dan sekali lagi 
saluut..kepada teman-teman anggota IAGI yang
telah mengambil inisiatif untuk turun ke masyarakat dengan memberikan 
pencerahan tentang bahaya dan kerawanan bencana geologi yang umumnya rakyat
masih sangat awam tentang hal ini.
Kita harus gencarkan kepada siapa saja untuk waspada tanpa memberikan rasa
takut yang berlebihan mulai dari eksekuitif pemereintah hingga di RT/RW baik 
melaui khotbah di masjid, gereja, vihara, pura dsb, juga posyandu,
klompercapir, petani, nelayan, dlsb...
Peta rawan bencana baik gempa, longsor, tsunami, gunung api/vulkanik, banjir
dsb harus dibuat disetiap kabupaten/kota...seperti yang telah dilakukan oleh 
kawan Geologi UGM dengan peta rawan di Bantul itu. Contoh yang lebih baik
adalah masyarakat Jepang dan San Fransisco yang siap dengan gempa yang bisa
merobek kapanpun di negerinya.
Teman-teman di Bakornas PB bisa lebih melengkapinya.. Jadi bukan hanya 
bertindak sesudah 

[iagi-net-l] Gempa di Sumbar, Padang kisruh, Solok Hancur: 5.8 sr

2007-03-06 Terurut Topik Agus Hendratno
Yaa..Allah Gusti, ampunilah kami semua.
Barusan, saya memberi kuliah di S2 tentang Geologi untuk Tata Ruang, lagi 
membahas mikrozonasi bencana geologi untuk tata ruang; hp berbunyi dari 
teman-teman di Padang, mengatakan bahwa Sumbar habis dihajar gempa, beberapa 
kota, seperti : Solok, Batusangkar, Sijunjung, banyak rumah roboh dan puluhan 
warga sudah meninggal dunia. Barangkali ini yang juga dirasakan kawan-kawan di 
Kuala Lumpur. Teman yang mengontak saya tersebut telah mengungsi dengan 
beberapa warga Padang ke arah Pariaman yang lebih tinggi (takut ada tsunami) 
dan ternyata sebagian besar warga Padang pada jam ini sekarang lagi panik untuk 
lari ke tempat yang lebih tinggi

Betul mas Vicky, ancaman sekunder, (karena masih musim hujan) adalah runtuhan 
tebing dan longsor di sepanjang jalan Padang - Solok. Kemarin saja, (pada 
tanggal 1 - 2 Maret 2007), saya melintasi perjalanan Padang - Solok - Sijunjung 
- Sawahlunto, tebing-tebing jalan tersebut sebagian besar sudah runtuh, 
longsor-longsor kecil ada dimana-mana sejauh pandangan saya yang bermobil 
secara pelan-pelan. Hujan lagi.

Oh..Tuhan, kota Solok dan Sijunjung yang cantik di highland dekat Cekungan 
Ombilin dan tepat di jalur Patahan besar Semangko, harus hancur...(sedih 
rasanya..melihat berbagai musibah melanda negeri ini dan saudara-saudara 
kita...).. Sedih..dih..., ndak kuat menahan air mataku,
Pulang dari Solok..., kembali kampus..eee..di dapuk untuk diminta Ngurusi 
Acaranya Timnas LUSI di FTUGM..,dan lagi menyiapkan segala sesuatu acara Lusi 
tersebut, oh Tuhan, Ayah saya di Kudus terkena stroke ringan dan masuk 
rumah sakit, sore ini juga.., wpusing..
??

Agus  

Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED] wrote: Ternyata yang aku rasakan 
gempa susulan dari Padang EQ yang 6.3 (MW).
Tapi kali ini hanya 6.0 (USGS).

Saya sangat mengkhawatirkan longsoran, karena Padang (Solok dsk)
merupakan daerah yang rentan thd longsoran.

RDP

On 3/6/07, Rovicky Dwi Putrohari  wrote:
 Waw ... pusiing

 rdp

 --
 http://rovicky.wordpress.com/



-- 
http://rovicky.wordpress.com/


Hot News!!!
CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED]
Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI  the 36th IAGI Annual Convention 
and Exhibition, 
Patra Bali, 19 - 22 November 2007

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



 
-
Any questions?  Get answers on any topic at Yahoo! Answers. Try it now.

RE: [iagi-net-l] Ahli Geologi Saling Berseteru

2007-03-06 Terurut Topik Agus Hendratno
Yaa.repotnya, kalau perbedaan pendapat dalam hal penafsiran geologi dikonsumsi 
pers..., runyam hasilnya. Lebih baik berbeda pendapat dalam kertas karya ilmiah 
saja. Kalau semua ahli geologi menjadi figur-figur yang menjadi Problem Solver, 
saya kira sangat baik. Bisa memberikan masalah penafsiran yang berbeda, tapi 
yang jauh lebih penting adalah solusi dari masalah yang ditafsirkan tadi. 
Penafsiran bisa beda; tapi solusi jauh lebih elegant. 

Banyak yang bisa mengurai masalah dari berbagai teori, sudut pandang, 
asumsi-asumsi, pengalaman, tapi tidak banyak yang kemudian menyodorkan solusi 
dari asumsi-asumsi yang dibuat tadi. 

Geologi, ke depan akan menjadi penentu penting dalam setiap kebutuhan 
masyarakat yang membutuhkan nilai Keamanan dan Kenyamanan dalam hidup. 
Keamanan, berarti kebutuhan akan  ekonomi sumberdaya geologi terjamin dengan 
pola yang berkelanjutan dan tidak terlalu merusak lingkungan dan juga aman dari 
 keancaman bencana kebumian.
Kenyamanan, berarti kebutuhan akan kenikmatan hidup yang tidak terganggu akan 
resiko keancaman bencana kebumian, lingkungan geologinya sehat, terjamin 
kebutuhan energi (dalam arti luas), terjamin kebutuhan air (dalam arti luas), 
dll. Semua membutuhan peran penting geologi maupun geologist
kita lihat saja nanti
Semoga, perseteruan yang ada hanya sebagai bentuk pergulatan pemikiran yang 
dinamis sebagaimana bumi ini yang dinamis dan bergerak..., tentunya bagi yang 
mempelajari juga
Kita berdoa saja..., suatu saat ada Geologist yang terpilih jadi Presiden RI 
(entah kapan...); sekarang baru ada Presiden IAGI yang tentunya geologist.

Salam
AGus 



Awang Harun Satyana [EMAIL PROTECTED] wrote: Saat saya barusan ngobrol2 dg 
Pak Luthfi, telepon dari Sdri. Nieke
Indrietta (Tempo Interaktif) masuk ke handphone Pak Luthfi dan wawancara
jarak jauh pun terjadi sekitar 20 menit seputar perbedaan pendapat LUSI.

Perbedaan pendapat wajar saja terjadi di antara para ahli geologi, kita
semua tahu dan sudah sangat terbiasa dengan hal itu. Kalau perbedaan
pendapat tak pernah terjadi, maka kita tak akan menemukan
lapangan-lapangan minyak baru atau deposit mineral baru. Daerah yang
direlinquish total oleh sekelompok geologist karena dianggap tak ada
migasnya, ternyata jadi lapangan yang sangat subur bahkan raksasa.
(contoh : Jabung area, Jambi, dan Wiriagar Deep-Tangguh complex
Bintuni).

Dan setiap orang akan berpendapat dilatarbelakangi oleh pengalaman dan
keahliannya. Kasus LUSI. Orang geothermal akan bilang itu kasus erupsi
geyser geotermal. Orang tektonik akan bilang itu dipicu gejala tektonik,
dll.

Apapun perbedaan pendapat di antara kita, jangan sampai meretakkan dan
memecahkan silaturahmi di antara kita. Jangan terpancing dengan
perseteruan - itu bahasa media yang bombastis.

Salam,
awang

-Original Message-
From: Alman [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Tuesday, March 06, 2007 2:26 C++
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] Ahli Geologi Saling Berseteru

Koran Tempo edisi cetak hari ini membahas 1 halaman khusus ttg hal
ini. Bahkan sampai bersambung di edisi esok hari. Judulnya sangat
menggelitik sekaligus menyindir ahli2 kebumian.

versi web juga ada, hanya lebih singkat  tdk selengkap edisi cetak.
http://www.tempointeraktif.com/hg/ekbis/2007/03/06/brk,20070306-94825,id
.html
_

Ahli Geologi Saling Berseteru
Selasa, 06 Maret 2007 | 04:50 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:
Ketua Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) 1973-1975, Koesoemadinata,
memprotes hasil pertemuan workshop internasional tentang luapan lumpur
panas Lapindo di Sidoarjo, Jawa Timur, yang diadakan organisasi itu
pada 20-21 Februari lalu di Jakarta. Sikap protes itu tertuang dalam
surat terbukanya via surat elektronik kepada IAGI pada 25 Februari.

Alasannya, kesimpulan workshop tersebut ia nilai cenderung tidak
mencerminkan IAGI yang independen, tidak relevan dengan materi, bahkan
cenderung bertolak belakang. Saya sangat prihatin dengan hasil
workshop yang disebutkan bertaraf internasional ini, kata
Koesoemadinata kepada Tempo, Senin (5/3).

Seperti diketahui, pada 20-21 Februari lalu, IAGI bekerja sama dengan
Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi serta Lembaga Ilmu
Pengetahuan Indonesia mengadakan diskusi bertema International
Geological Workshop on Sidoarjo Mud Volcano.

Koesoemadinata menjelaskan kesimpulan dari workshop itu tidak
mencerminkan materi yang dibahas. Para pembicara masih mempertanyakan
berbagai kemungkinan tentang penyebab semburan lumpur panas. Bahkan
workshop itu buru-buru menyimpulkan penyebab semburan lumpur panas itu
adalah gempa bumi. Itu memang benar mud vulcano (lumpur panas), tapi
penyebabnya apakah gempa bumi atau kesalahan pengeboran, kan, belum
terjawab, ujarnya.

Seharusnya, menurut dia, IAGI sebagai lembaga ilmuwan
yang independen juga memberi ruang mengenai adanya pendapat bahwa
semburan lumpur panas itu terjadi karena kelalaian pengeboran. Saya

[iagi-net-l] Waspada banjir bandang dan longsor di Jatim

2007-03-05 Terurut Topik Agus Hendratno
Nah, apa yang disampaikan Pak De Pardan, itu yang sudah mulai warning. Saya 
tahu, Pak De Pardan itu dengan instansi kantornya di dinas ESDM Jatim sudah 
memulai langkah yang nyata untuk mengundang kawan-kawan satlak di tingkat 2 se- 
Jatim. Yang memberi pencerahan di Surabaya kemarin kan ada Mas Amien Widodo/ 
ITS, ada saya dari Jogja juga ada Pak De Pardan. Memang provinsi sudah 
melakukan warning terus menerus; malah sudah buat leaflet-nya; tapi perlu 
dicetak lagi pak. Nah, kami khawatir itu, kawan-kawan di kabupaten-kabupaten / 
kota-kota itu. Memang ada yang care secara teknis dan empati; tapi ada yang 
care hanya karena tupoksi (tugas pokok dan fungsi) tapi disertai tindakan 
teknis atau tidak? 
Awal lho, Manggarai sudah memakan korban tewas lebih dari 50 orang, karena 
longsor lalu banjir bandang. Nah, beberapa wilayah Jawa Timur itu juga bakat 
untuk terjadinya longsor dan banjir bandang secara bersama-sama di beberapa 
sistem sub-DAS. 

Pak Pardan, wah sebetulnya kalao bapak bisa datang ke kumpulan arek-arek 
pecinta alam di Ngancar, Magetan, itu sangat diperlukan lho. Apalagi putra 
daerah...hehehik..hik..
Sampeyan, wis dipamitkan mas Agoes Tirto (AMC Malang), kalau ndak bisa hadir. 
Mas Andang, Mas Irsyat Syukur dan Mas Ondos (DPR-RI) juga ndak bisa datang. 
Yang datang arek-arek AMC cukup banyak, ada Kukuh, Sunkid. Dari Kantor 
Menristek juga hadir Pak Rasyid (staf ahli); juga mas Eko Yulianto dan Mas Chi 
(Munasri) dari Geoteknologi LIPI. Tetap saja ramai dan bermanfaat untuk 
penduduk setempat dan pemda setempat. Karena hasil kumpul-kumpul tersebut, 
Pemda minta masukan. Mungkin teman-teman AMC akan menggerakan model belajar 
seperti di wilayah Jember - Malang - Lumajang. Ayo siapa yang pengin jadi 
sponsor.

Salam, agus

- Original Message 
From: Supardan [EMAIL PROTECTED]
To: iagi-net@iagi.or.id
Cc: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Monday, March 5, 2007 2:19:55 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Peluang penelitian longsoran --Fwd: [Dongeng 
Geologi] Komentar: Kenali tanda-tanda awal longsoran -- AWAS !

Pak Amien, mas Agus dan mas Rovicky,

Saya jadi heran, kenapa kasus gerakan tanah di Desa Bodag, Kecamatan Kare,
Kabupaten Madiun, tiap hari kok di blow up terus sama sebuah radio swasta
(FM) yang jangkauan siarannya bersifat nasional. Menurut saya gerakan tanah
di sana termasuk jenis *nendatan*, lebar mahkota (crown)-nya sekita 150
meter, dengan panjang lebih dari 200 meter, jadi dimensinya termasuk
kecillah. Memang nendatan tersebut bisa saja meluncur dengan cepat menjadi
sebuah longsoran, tentunya kalo terjadi hujan lebat (dengan curah yang
ekstrim) paling tidak 2 jam ato lebih. Melihat bentuk morfologi pada lokasi
nendatan dan sekitarnya, kalo toh massa tanah tersebut meluncur dan jatuh ke
sungai serta sempat menyumbat/ membendung alur di bawahnya, saya kira air
yang terbendung volumenya tidak akan banyak, sebab daerah tangkapannya
terlalu sempit. Di samping itu, volume massa tanah juga tidak terlalu
besar. Penduduk yang benar-benar terancam oleh gerakan tanah tersebut,
sebetulnya hanya 6 KK atau sekitar 20 jiwa, karena sekelompok rumah ini
berjarak paling dekat dengan mahkota longsor. Sedangkan di atas tanah yang
bergerak tersebut tidak ada bangunan rumah, dimana peruntukannya sebagai
kebun dan sawah tadah hujan.

Saya khawatir, perhatian yang berlebihan pada satu titik kasus gerakan tanah
tersebut, akan membuat tidak terperhatikannya titik-titik rawan longsor lain
di wilayah Kabupaten Madiun, sehingga di Bodag tidak ada korban jiwa, tapi
terjadi longsor di tempat lain yang banyak menimbulkan korban jiwa maupun
kerugian harta benda. Daerah Bodag masuk dalam DAS Catur yang merupakan
bagian dari DAS Bengawan Solo. DAS Catur sendiri meliputi 4 Kecamatan,
yaitu Kecamatan Kare, Kecamatan Dagangan, Kecamatan Wungu dan Kecamatan
Gemarang. Nah... masih sangat luas kan daerah yang harus diwaspadai oleh
Satlak PB Kabupaten Madiun. Kalo kita perluas lagi, maka seluruh lereng G.
Wilis/ G. Liman tingkat kerentanannya juga sama, sehingga masih ada 4
Kabupaten lagi (Ponorogo, Trenggalek, Tulungagung dan Nganjuk) yang juga
harus mewaspadai lereng gunung tersebut. Tahun kemarin kejadian serupa
terjadi juga di Ponorogo dan Trenggalek, tahun ini juga terjadi di Kediri
dan Nganjuk. Lereng G. Wilis bisa dibilang *wis wayahe* pada longsorlah,
mengingat kondisi geologi, morfologi dan tentunya vegetasinya.

Yang penting, namun cukup sulit adalah menciptakan masyarakat *sadar bencana
*, sehingga apabila terjadi bencana maka dapat ditekan jumlah korban jiwa
maupun kerugian harta bendanya.

Mas Agus, mohon maaf saya tidak dapat hadir di acara sarasehan di Plaosan,
Magetan, dimana sebetulnya saya sangat ingin hadir di acara tersebut karena
tanah kelahiran saya kan Madiun mas. Tapi apa boleh buat?

Mohon maaf kalo kurang ilmiah ato bahkan banyak yang salah.

Wassalam.
Pardan.

On 3/4/07, Agus Hendratno [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Mas Amien, sampeyan sendiri sebetulnya sudah bisa memprediksi kasus di

[iagi-net-l] Media Center LUSI dan Geologi UGM : Seminar LUSI : 8 Meret 2007

2007-03-05 Terurut Topik Agus Hendratno
Undangan, bagi yang berkenan hadir. 
   
  Seminar sehari : Memahami Semburan Lumpur Panas Sidoarjo, Kamis, 8 Maret 2007.
  di Ruang Sidang Utama (lt.2) Kantor Pusat Fakultas Teknik UGM, jl. grafika 2 
Yogyakarta (utara RS. Sarjito), dimulai jam 10.00 sampai selesai. 
   
  Acara tersebut diselenggarakan oleh : Media Center LUSI dengan Teknik Geologi 
UGM, dengan narasumber : 
  1. Timnas (Soffian Hadi, geologist).
  2. Akademisi (Dr. Doddy Nawangsidi, Teknik Perminyakan ITB).
   
  Moderator : Media Center LUSI dan Teknik Geologi UGM
   
  Acara ini merupakan bentuk sosialisasi dari Media Center LUSI kepada civitas 
akademika di lingkungan FTUGM, dengan harapan dapat memcari masukan yang lebih 
luas untuk penanganan lumpur panas (paska berakhirnya TimNas, tepat 8 Maret 
2007 nanti). Paling tidak, penanganan permukaan dari multi disiplin
  Saya telah mengundang civitas akademika dari Teknik Sipil, Teknik Elektro, 
Teknik Geodesi, Prodi Geofisika, LPPM UGM, PSLH UGM. PSE UGM, Dekan Fak.Hukum, 
Dekan FE, Dekan Fisipol, Dekan Fak. Pertanian, Dekan Fak.Kehutanan. 
   
  Semoga bermanfaat.
   
  Panitia
  Agus Hendratno
   

 
-
Sucker-punch spam with award-winning protection.
 Try the free Yahoo! Mail Beta.

Re: [iagi-net-l] Peluang penelitian longsoran --Fwd: [Dongeng Geologi] Komentar: Kenali tanda-tanda awal longsoran -- AWAS !

2007-03-04 Terurut Topik Agus Hendratno
Mas Amien, sampeyan sendiri sebetulnya sudah bisa memprediksi kasus di BODAG, 
Madiun. Hayoo..., kan sudah ke lapangan to?
Kemarin waktu sarasehan Pecinta alam di Lereng G.Lawu, Magetan; saya kebetulan 
mengisi acara tersebut (juga ada teman-teman dari LSM Harindjing Lestari / 
Agoes Tirto dkk, AMC arek-arek Malang) dan ketemu pimpinan dan pelaksana Satlak 
Madiun dan Magetan. Kemudian saya mendiskusikan masalah bencana tanah longsor 
di Madiun dan Magetan. Nah, sehubungan kawan-kawan Satlak Madiun dan Magetan 
sudah didampingi oleh teman-teman Pusat Studi Bencana ITS (dan saya yakin, mas 
Amien, pasti dibelakangnya), maka saya kemarin hanya menyarakan supaya 
komunikasi intensif dengan teman-teman geologi di ITS lebih dimaksimalkan untuk 
turut penanganan bencana tanah longsor. 
Saya kira kasus amblesan di Bodag, Kare, Madiun, nanti model penanganannya 
harus hati-hati. Bicara kapan ambles secara terus menerus, dan kemudian jadi 
tidak layak huni, lalu relokasi, lalu penyiapan lahan permukiman dan 
infrastruktu, lalu masalah sosial lainya (ini yang biasanya sangat rumit) 
sebagaimana kasus di Sleman, Banjarnegara, Kulonprogo, Kebumen, dan Kudus, 
dalam 2 tahun terakhir ini.

Blaik
AGus Hend

- Original Message 
From: Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED]
To: iagi-net@iagi.or.id; [EMAIL PROTECTED]; UPN Forum [EMAIL PROTECTED]
Sent: Monday, March 5, 2007 12:22:28 PM
Subject: [iagi-net-l] Peluang penelitian longsoran --Fwd: [Dongeng Geologi] 
Komentar: Kenali tanda-tanda awal longsoran -- AWAS !

Bagi rekan-rekan geoteknik dan mahasiswa geoscience untuk penelitian yang
tertarik melihat perkembangan longsoran, silahkan kontak tawaran beliau (Pak
Amien Widodo dosen ITS)
foto-nya lihat disini :
http://rovicky.wordpress.com/2007/03/03/kenali-tanda-tanda-awal-longsoran-awas

Saya rasa sih kalau tidak ada penanganan khusus dalam waktu dekat kalau
terjadi hujan bisa longsor beneran (lokasi di Madiun).
* Tgl. 14/2 turun 0,5 m,
* tgl. 22/2 turun 4 m,
* tgl 26/2 turun 5 m,
* tgl 2/3 turun 6,6 m.

rdp

-- Forwarded message --
From: Amien Widodo r
Date: Mar 5, 2007 12:57 PM
Subject: [Dongeng Geologi] Komentar: Kenali tanda-tanda awal longsoran
--gt; AWAS !
To: [EMAIL PROTECTED]

Komentar baru pada tulisan #822 Kenali tanda-tanda awal longsoran --gt;
AWAS !
Penulis: Amien Widodo
E-mail: [EMAIL PROTECTED]
URL : http://www.its.ac.id.com
Komentar:
Ternyata penggemar blog ini ada dari ITS juga.
Ada yang salah tulis berkaitan dengan nama desanya sebetulnya nama desanya
BODAG Kecamatan Kare Kabupaten Madiun.
Saat ini kita ITS mengusulkan dan merekomndasikan sbb.:
1. Karena diatas lereng tersebut ada saluran irigasi yang terbuka maka kita
menyarankan merubah menjadi saluran tertutup (dengan pralon)
2. Karena arah longsoran ini menuju ke sungai yang sempit dan dikahwatirkan
akan menutup/membendung sungai dan kemudian akan terjadi banjir bandang maka
kita rekomendasikan untuk meletakkan pralon-pralon 30 cm sepanjang 200 m
sebanyak 8 buah di dasar sungai. Paralon gunanya untuk mengalirkan air
sewaktu tertutup oleh longsor.
3. Kita juga merekomendasikan pembuatan cek dam untuk menahan laju banjir
bandang
4. Masyarakat tetap harus diungsikan sampai longsor terjadi, saat ini
kedalaman ambles 7 m (sudah seperti luweng).
Bagi ilmuwan yang menggeluti masalah longsor di Bodag ini betul-betul contoh
yang baik suatu proses longsor. karena terjadi secara perlahan lahan dan
bisa diamati. Nanti akan kita update data yang saya peroleh.
Ada yang TA atau thesis atau disertasi ini betul-betul contoh kasus yang
bagus. Kontak saya lewat [EMAIL PROTECTED] atau hp 08121780246.
Mungkin ada saran-saran yang bisa kita pertimbangkan??

AW

Anda bisa melihat semua komentar pada tulisan ini disini:
http://rovicky.wordpress.com/2007/03/03/kenali-tanda-tanda-awal-longsoran-awas/#comments


-- 
http://rovicky.wordpress.com/







 

Looking for earth-friendly autos? 
Browse Top Cars by Green Rating at Yahoo! Autos' Green Center.
http://autos.yahoo.com/green_center/

[iagi-net-l] Terima kasih Relawan : Paseduluran (Persaudaraan) Kali OPAK

2007-03-04 Terurut Topik Agus Hendratno
Ini cerita lain..sebagai sisipan saja.
beberapa hari yang lalu, saya  mendapat undangan untuk menghadiri acara 
Perhelatan TERIMA KASIH RELAWAN, yang diselenggarakan oleh Satkorlak DIY dan 
Mild Live Production. Acara tersebut merupakan bentuk interaksi budaya dari 
berbagai unsur relawan yang telah bekerja keras dalam penanganan dan pemulihan 
pasca bencana di Jogja (bencana merapi, bencana gempa, longsor),baik dari asing 
atau dalam negeri. Yang hadir sebagian besar adalah kawan-kawan LSM atau NGO 
asing. Perhelatan budaya tersebut diisi oleh berbagai kelompok seniman Yogkarta 
dan berlangsung di Kampus Institut Seni Indonesia, di Gampingan, Yogyakarta. 
Suasana kampus yang porak poranda terkena gempa (sampai hari ini belum 
direnovasi). Dua panggung yang disiapkan sejak pagi, ternyata pada jam 15.00 
ambruk dihantam angin ribut saat hujan deras. Akhirnya acara dilangsungkan di 
pendopo yang sudah rusak dan di pelataran. Akhirnya acara dibuka GKR Hemas dan 
Sekda Provinsi DIY (sebagai sekretaris Satkorlak DIY). 
Uniknya jogja, sekalipun dihajar awan panas dan aliran lahar Merapi, gempabumi, 
longsor di tinggian, juga angin ribut / lesus; tetap saja para relawan bisa 
menghiburkan diri dalam acara itu, disela-sela kejenuhannya. 
Pembuka acara tersebut adalah : adanya ritual budaya para seniman yang 
menamakan diri sebagai : Kelompok Paseduluran KALI OPAK. Kelompok seniman 
berpakaian hitam-hitam, diiringi musik campuran tradisional dan modern, bau 
aroma yang uniq dan harum menyengat; lalu mereka melakukan dzikir, wiridan, dan 
pelan-pelan menyuarakan rasa syukur kepada Tuhan, dan pelan-pelan terdengar 
suara bahwa : seduluran yang rusak dan tewas karena goncangan kali Opak dapat 
terobati dan menjadikan K.Opak sebagai bentuk persemaian budaya yang harus 
diuri-uri keberadaannya.dst. (penuh mengandung makna yang menempatkan 
K.Opak sebagai sesuatu yang hidup...; baik sebagai patahan aktif atau sebagai 
tumpuan ekonomi masyarakat sekitar).

Acara pembuka oleh kelompok Paseduluran Kali Opak tersebut, yang dimulai pukul 
21.00 wib banyak penonton diam dan mengapresiasi peristiwa budaya ini sebagai 
bentuk perenungan pasca gempa yang banyak diyakini bersumber dari patahan 
k.Opak. Saya sendiri sangat menikmati sajian ini, tidak terasa sampai pukul 
23.00 wib lebih.

Hikmahnya, bahwa peristiwa geologi di patahan Opak pada 27 mei 2006 lalu, telah 
melahirkan satu sikap budaya / kultur yang mendasar bagi masyarakat Jogja dan 
masyarakat Bantul pada umumnya. Cerminan seni budaya yang lahir pun, akan 
selalu mengingatkan bahwa mari kita jaga lingkungan dan hati nurani-nya 
K.Opak..., jan bagus sekali...; saya bersyukur mendapat kesempatan yang langka 
ini dan bisa hadir sebagai relawan tim sosialisasi bencana kebumian di 
prop.DIY. 
Namun saya juga turut sedih, pada saat Jogja dihajar awan panas Merapi (tanggal 
16-17 Juni 2006, saya lagi kecemplung lumpur di Porong); saat Jogja dihajar 
Gempabumi 27 Mei 2006 (tanggal itu saya lagi memberikan sosialisasi bencana 
tsunami dan gempabumi tektonik di SD Malahayati, Aceh Utara, bersama-sama tim 
BRR NAD dan GTZ German). jadi tidak turut merasakan goyangan hebat itu, 
pulang dari Aceh pun tidak bisa mendarat di Yogja harus di Solo. 

salam, agus.

- Original Message 
From: Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED]
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Friday, March 2, 2007 1:38:35 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Kapan pembentukan sesar Opak ?

Waddduh info yang bagus Mas Udin, tapi blaik kesimpulan sementara (gambarku)
jadi jadi salah deh :(
Brati, apakah ada kemungkinan patahan Opak terjadi setelah Miosen ya ?

Kalau memang formasi sentolo dibawah endapan Merapi di Jogja Low mencapai
kedalaman 150 meter tentunya pengeboran yang dilakukan Time Geologi UPN
hanya sampai 45 meter memang tidak akan menemukan apa-apa.

Untuk menganalisa (bukan membuktikan) fenomena bunyi Glung itu sendiri
bisa menjadi serius kalau saja bisa dilakukan dengan audio recorder atau
dengan jejaring-geophone. Saya yakin seandainya ada getaran dari satu sumber
yang sama bisa dideteksi paling gtidak dengan tiga titik untuk menentukan
dimana lokasi sumber getarnya (sumber suaranya).

Perubahan sistem hydrology yang aku sitir di blog itu hanyalah untuk daerah
yg didominasi batugamping. Tentusaja tidak akan teramati di Yogyakarta Low.
http://rovicky.wordpress.com/2007/03/01/amblong/

Din,
Kalau boleh tahu lokasi pengeboran yang dilakukan oleh McDonald (1984) ini
lokasinya dimana ya ? Atau kalau boleh aku minta papernya donk :) di email
lewat Japri saja. Thanks

salam
rdp
On 3/2/07, Salahuddin Husein [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Mas Vicky,

 Penelitian MacDonald dkk (1984) dengan menggunakan metode geolistrik dan
 pemboran geoteknik yang mampu mencapai kedalaman 150 m menunjukkan batuan
 dasar Yogyakarta  Low adalah batugamping berlapis dan batupasir napalan
 Formasi Sentolo (Miosen Akhir - Pliosen). Sehingga, tampaknya andaikata
 ada
 rongga dibawah endapan Merapi, tentunya bukan dari F. Sentolo 

RE: [iagi-net-l] FW: IPA sponsored field study opportunity_v1

2007-02-27 Terurut Topik Agus Hendratno
Yth. Cak Iful dan Parvita, 

Kalau memang ada yang melamar, ntar yang seleksi dosenya saja dan dikembalikan 
ke kampus masing-masing, malah lebih mudah dan simple. dosen nya pasti tahu 
track record akademik dari mahasiswa yang akan kompetisi ini, daripada kita 
saling berdebat model seleksi, IPK dll..., menghabiskan energi.
Ini masukan saja...nuwun dan mohon maaf

Salam
agus hendratno - UGM

Parvita Siregar [EMAIL PROTECTED] wrote: Bapak2 yang tertarik dengan program 
IPA, ini saya jelaskan ya...

Cak Noor:  Ibaratnya, ada orang yang punya duit dan punya interest di
Ombilin Basin dan IPA yang mengorganize program ini.  Jadi ini
samenwerken between IPA and the company, where the money comes from the
other company.  Untungnya kita dari IPA bisa meyakinkan bahwa project
ini bisa dijadikan project thesis mahasiswa di sini, instead of mereka
hire bule2 maupun mahasiswa bule.  Maka setujulah mereka, asal IPA yang
organize. 

Sama seperti kegiatan rig visit IPA-IAGI, duitnya 100% dari IPA, tetapi
tenaga mentor dan materi kuliahnya dari IAGI, dan lapangannya ya well2
yang lagi didrill sama Pertamina (tanya kenapa: kok wellnya
Pertamina???).  

Mas Herman:  Setelah proposal masuk, kita masih ada tahap interview.
Kalau melihat IPK para pelamar2 pekerjaan di oil companies, sekarang
banyak yang IPKnya di atas 3.0.  Ndak seperti jamannya kita dulu,
apalagi yang di ITB, yang dapet IP di atas 2.6 saja sudah bagus (artinya
banyak C, dan beberapa B kan).   

Analogi: Femina suka mengadakan pemilihan Wajah Femina, syaratnya
umurnya tidak lebih dari 25 kalau ndak salah.  Saya mikir, teman2 saya
banyak yang bilang saya keren dan baby face, kok pake dibatasi sih
usianya.  Tapi kalau tidak dibatasi, nanti yang datang segabruk.
Padahal saya mau meyakinkan kalau saya itu umurnya masih 23 lho.  

Itu aja di Femina sudah ada dedicated team yang khusus nanganin program
itu, sementara untuk program IPA ini kerjaan volunteer, in which kita
ngerjain ini di luar jam kantor.

Kalau soal nyontek menyontek ya saya ndak tahu ya, Mas Herman, you know
that it is beyond our ability to know that.  

Tenang aja bapak2, ibu2, program ini 100% halal, legal, tidak melanggar
business ethics and cenderung mendatangkan manfaat dan kesempatan bagi
para mahasiswa (amiiin).  Berhubung program ini baru pertama kali kita
adakan, jadi musti agak ketat seleksinya.  Dan mudah2an program seperti
ini bisa berlanjut di tahun2 berikutnya, sebagaimana Student Oral 
Poster session di Annual Convention dulu, walaupun banyak pro  kontra,
sekarang sudah berjalan sendiri dan menjadi acara rutin IPA tiap tahun.

Mudah2an penjelasan ini cukup memuaskan.

Nuhun ya moderator IAGI, boleh mengiklankan programnya IPA didieu!

Wassalam,

Parvita H. Siregar
Chief Geologist
Salamander Energy
Jakarta-Indonesia
 
 
Disclaimer:  This email (including any attachments to it) is
confidential and is sent for the personal attention of the intended
recipient only and may contain information that is privileded,
confidential or exempt from disclosure.  If you have received this email
in error, please advise us immediately and delete it.  You are notified
that using, disclosing, copying, distributing or taking any action in
reliance on the contents of this information is strictly prohibited.
-Original Message-
From: noor syarifuddin [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Monday, February 26, 2007 3:00 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] FW: IPA sponsored field study opportunity_v1

kalau baca ini:
.akan disponsori oleh IPA Student Program

artinya IPA student program punya proejct di Ombilin basin gitu Vit...?


salam,


- Original Message 
From: Parvita Siregar 

To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Monday, February 26, 2007 3:45:45 PM
Subject: RE: [iagi-net-l] FW: IPA sponsored field study opportunity_v1


Karena yang mau sponsor punya project di Ombilin basin, Noor. 
Total mau ndak kasih sponsor buat student yang mau thesis di Mahakam
Delta?

Parvita H. Siregar
Salamander Energy
Jakarta-Indonesia


Disclaimer:  This email (including any attachments to it) is
confidential and is sent for the personal attention of the intended
recipient only and may contain information that is privileded,
confidential or exempt from disclosure.  If you have received this email
in error, please advise us immediately and delete it.  You are notified
that using, disclosing, copying, distributing or taking any action in
reliance on the contents of this information is strictly prohibited.
-Original Message-
From: noor syarifuddin [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Monday, February 26, 2007 11:28 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] FW: IPA sponsored field study opportunity_v1

kenapa Ombilin basin yah?



- Original Message 
From: Parvita Siregar 

To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Monday, February 26, 2007 12:05:42 PM
Subject: [iagi-net-l] FW: IPA sponsored field study opportunity_v1


Pak, numpang lewat ya, kesempatan buat calon geologist

[iagi-net-l] Selamat dan Sukses Pekan PERHIMAGI di JOGJA

2007-02-26 Terurut Topik Agus Hendratno
Informasi saja...

Mulai hari ini tadi ada event kegeologian di Jogjakarta bagi mahasiswa geologi 
se Indonesia melalui perwakilan himpunannya. Total mahasiswa geologi yang 
terlibat dalam pekan Perhimagi tersebut mencapai 100 mahasiswa yang mewakili 15 
HM dari kampus-kampus yang ada Prodi Geologi-nya (Jogja, Bandung, Bogor, 
Jakarta, Semarang, Surabaya, Medan, Makasar). 
Hari pertama ada pencerahan geologi masa depan bagi rakyat Indonesia dari 
Pengda IAGI Yogyakarta di Aula Kampus FTM UPN Veteran, oleh : Ibu Sari 
Bahagiarti, Ibu Amara, Ibu Sri Mulyaningsih dan Bp. Arifudin Idrus. Acara 
tersebut dibuka oleh Wakil Gubernur DIY : Sri Paku Alam IX. Kawan-kawan yang 
geologist tadi telah memberikan dorongan kepada mahasiswa geologi melalui hm-hm 
untuk aktif dalam menyebar-luaskan pengetahuan umum kegeologian  bagi 
masyarakat dimana saja berkiprah sebagai bentuk sosialisasi geologi, juga 
terkait dengan mitigasi bencana geologi yang melibatkan semua unsur elemen 
masyarakat, (termasuk hm-hm).
Sorenya : kunjungan ke kampus Geologi UPN, STTNAS, Akprind, dan UGM. 
Besok, dilanjutkan acaranya di Wisma Gadjah Mada, Kaliurang untuk Munas 
organisasi, presentasi karya ilmiah, dan juga bergeowisata. Besoknya lagi, akan 
fieldtrip geologi ke Cepu, yang akan dipandu oleh Bp. Yohanes dari PPT Migas 
Cepu. 
Saya kira ini salah satu event kegeologian (walaupun di-create oleh hm-hm) 
melalui Perhimagi yang sangat potensial mengembangan bentuk-bentuk networking 
dan komunikasi diantara mereka. 
Dukungan kegiatan ini mengalir dari berbagai pihak, khususnya dari PP-IAGI, 
Pengda IAGI, juga disponsori oleh : BPC, Vico, Arutmin, Toyota Astra, EMP 
Malaka, CNOOC dan PetroChina. 
Selamat dan sukses untuk Perhimagi..., terima kasih PP-IAGI dll...yang 
mendukung...

Mas Benz, silahkan kalau mau dipublish di Berita IAGI.

Salam, 
Agus Hendratno / pengda iagi yogyakarta





 

Get your own web address.  
Have a HUGE year through Yahoo! Small Business.
http://smallbusiness.yahoo.com/domains/?p=BESTDEAL

Re: [iagi-net-l] Fwd: Press release T. Geologi UGM mengenai penelitian gempa Bantul

2007-02-26 Terurut Topik Agus Hendratno
wah, kita terus berkampanye untuk apapun medianya. Kita di jogja sudah melatih 
beberapa mahasiswa untuk menjadi penyuluh-penyuluh bencana secara umum. 
Beberapa poster juga sudah ada dan distribusikan ke kampung-kampung. Cuma, ada 
plus dan minusnya. Kita terus mencari format-format pembelajaran masyarakat 
yang di daerah rawan bencana. 
Mengkampanyekan geologi bagi wong cilik di daerah rawan bencana itu sungguh 
berat, kita ibarat bilangan 1 dibagi 0 atau 1/0 = tak terhingga. 1 (satu) 
adalah Tuhan, sebagai bentuk sumber ilmu dan pengetahuan (termasuk ilmu geologi 
yang belajar di atas bumi ini), sumbernya 1. Nol (0) adalah niatan kita harus 
bersih, jujur, saintifik, tanpa pamrih, untuk menceritakan pengetahuan 
kegeologian kita secara populer kepada wong-wong cilik (yang miskin karena 
ekonomi terus ditimpa bencana alam lagi..)
Kalau saja, industri-industri yang berbasis pada ekstraksi kebumian ini 
mengembangkan comdev-nya pada edukasi kebencanaan kepada publik dan masyarakat 
di wilayah ancaman bencana, betapa besar dana yang bisa dihimpun, dan bisa 
dibuatkan berbagai bentuk publikasi yang memuat edukasi bencana kebumian. Siapa 
pun yang membuat, saya kira ndak masalah. Tapi penggalangan dana-dana comdev 
dari berbagai industri seandainya bisa dihimpun dan dimanfaatkan / dioptimasi 
yang lebih luas, diluar kawasan industri tersebut; maka sungguh akan turun 
membantu pemerintah dalam kampanye SADAR BENCANA, apa saja dan akhirnya 
berujung pada penekanan RESIKO bencana. 
Yang saintifik-saintifik di simposium, workshop, seminar, di publikasi yang lux 
dan elite pun, tetaplah berjalan sebagai bentuk berkembangnya iptek; tapi 
bentuk pendistribusian iptek ke wong cilik yang tepat sasaran, rasanya akan 
tiada putus amal dan ilmu itu, sampai masuk kubur/ atau amal ilmu yang 
berkelanjutan..., diperhitungkan geostatistika-nya di akhirat. 
whalah..opo maneh kiye..

salam
agus hendratno

- Original Message 
From: Kabul Ahmad [EMAIL PROTECTED]
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Friday, February 23, 2007 6:45:48 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Fwd: Press release T. Geologi UGM mengenai penelitian 
gempa Bantul

Bravo T. Geologi UGM!! Menyambut gembira terbitnya peta ini.
Kabarnya UPN juga sedang membuat hal yang serupa...baik gempa dan 
vulkano...ataupun tsunami.
Peta dan pemahaman situasi ini sangat penting bagi rakyat..bagi pak Sastro, 
mbok Jumini, Yu Minah, Mas Parjo yang di desa-desa itu...
Nah, kemarin waktu IAGI juga UGM sudah membuat poster tentang gempa.
Tinggal sosialisai lebih kebawah..ke kelurahan, balai desa, dukuh dan bila 
perlu RT/RW.
Jangan hanya sampai di simposium kebumian thok...tapi rakyat yang hidup 
diatas zona rentan dan bergoyang itu cuma melongo jadi korban lagi.

Salah satu dermawan mau membiayai sosialisasi peta rawan bencana ini ke 
desa-desa tentunya dengan bahasa yang mudah dipahami oleh rakyat bawah.( 
Mungkin kayak bahasanya Kang Rovicky di weblognya itu ngkali ya..)

Kita menunggu dari ITB/ UPN/Trisakti /UnPad dll dengan peta-peta serupa di 
daerah lainnya yang rawanAceh, Sumut, Bukit Barisan, Selat Sunda,Jawa 
Bali, Maluku, Nusatenggara, dll. Tidak hanya Bantul sajaIngat saja 
gambar simbol IAGI kita, nah jalur yang diwarnai biru itu paling tidak ada 
peta rawannya.
Saya belum pernah lihat peta-peta rawan ini tertempel di tembok balai desa, 
bahkan di Bantul sekalipun.
Jangan kita seperti keledai terperosok di lubang yang sama. Maksudnya, tahu 
persis dimana rawan bencana gempa dan longsor, tapi membiarkan rakyat 
menjadi korban-korban berikutnya tanpa tahu apapun dan harus berbuat apa. 
Inilah kesempatan geologiawan/wati menyumbangkan ilmu untuk sosial dan 
keselamatan bersama.

Saya sudah membuat draft Disaster Alert booklet, inginnya masuk peta rawan 
bencana itu juga. tapi, kendala waktu biaya saja yang sampai sekarang belum 
tuntas.Diantaranya mengutip dari weblognya Kang Rovicky, tentunya atas ijin 
beliau

Salam,
KA
- Original Message - 
From: Salahuddin Husein [EMAIL PROTECTED]
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Friday, February 23, 2007 3:53 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Fwd: Press release T. Geologi UGM mengenai 
penelitian gempa Bantul


 Matur nuwun Mas,
 menarik melihat respon postingan tersebut dari komentar-komantar yang 
 penuh
 keingintahuan.

 salam
 udin


 On 2/23/07, Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED] wrote:

 kalau ada yag pingin lihat petanya, seperti biasa silahkan ke sini :
 http://rovicky.wordpress.com/

 Suwun mas salahudin.

 rdp

 




Hot News!!!
CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED]
Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI  the 36th IAGI Annual Convention 
and Exhibition, 
Patra Bali, 19 - 22 November 2007

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe

Re: [iagi-net-l] Scientists: Mudflow caused by drilling, not natural !

2007-02-26 Terurut Topik Agus Hendratno
kawasan wisata di selatan Jatim dan ujung Jatim bagian timur, ambruk, termasuk 
di Bromo dan pantai selatan Jatim. yang perlu diteliti lebih lanjut adalah 
mutiplier effect dari semburan lumpur. Kelihatannya belum ada organisasi ilmiah 
atau lembaga pemerintah tentang analisis dampak ganda dari bencana yang 
berkelanjutan itu. Ada dampak ekologis, dampak infrastruktur, dampak sosial 
ekonomi dan budaya, dampak psikologis dan kejiwaan bagi korban langsung maupun 
korban LUSI yang 'tidak langsung' terutama masyarakat Jatim di luar wilayah 
Porong; dampak investasi dan moneter; dampak perpajakan barang-barang ekspor 
jatim, dll...buanyak sekali. sampai susah dideskripsi...

AGUS

- Original Message 
From: Ismail Zaini [EMAIL PROTECTED]
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Saturday, February 24, 2007 7:46:17 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] Scientists: Mudflow caused by drilling, not natural !

Yang jelas sejak kemarin jalan raya Porong diduduki warga dan sudah mulai 
berkemah, bahkan kemarin ada kereta disandera , dan siang tadi sudah mau 
terjadi adu jotos antara warga dan ratusan sopir truk yang sejak kemarin tdk 
bisa lewat  , padahal tuntutannya cuma sepele minta ganti rugi tanahnya 
dibayarkan, yang memang sudah hancur minah...apa masih berkesimpulan 
Perlu diteliti lebih lanjut

ISM


- Original Message - 
From: Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED]
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Friday, February 23, 2007 12:51 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] Scientists: Mudflow caused by drilling, not 
natural !


 Sebagai sebuah wacana tandingan. Aku rasa ndak ada masalah mau
 digiring kemanapun. Tetapi yang aku sangat sayangkan kenapa masih
 juga berkutet di penyebabnya. Sedangkan Tim IAGI masih juga
 bermain-main di penyebab terjadinya.

 Aku sendiri sering menganalogikan dengan penyakit bisul.

 Ya awalnya hanya sakit bisul, tetapi bisul yang belum cukup mateng
 tersenggol kemudian  dicucuk pakai paku payung yang sudah jaratan 
 Nah jadinya sebentuk luka baru tetapi juga mengeluarkan nanah  ya
 mengeluarkan nanah yang merupakan pertanda sebelumnya sudah ada
 potensi menjadi sebuah koreng. Wong dikiri kanannya juga ada
 tanda-tanda muncul korengan sebelumnya termasuk di Koreng Gunung
 Anyar. :)

 Nah sebenernya luka baru bisa diobati dengan mudah kalau saja luka
 baru itu emang bener-bener luka baru. Mirip seperti kalau di film
 perang jaman dahulu itu, kalau ada luka karena digigit ular malah
 dikasi mesiu supaya membuat menjadi luka bakar yg bisa diobati. Lah
 ini korengan bisul yang sudah tercucuk malah diteliti sana-sini.
 Sambil eyel-eyelan akibat tercucuk, kesenggol, apa malah beneran bisul
 yang sudah mateng ?
 Si sakit sudah gero-gero nangis bombay, eh matri puskesnya masih
 melihat dan berpikir Sakjane, ini kenapa sih sebabnya ? Malah
 melihat-lihgat bekas-bekas koreng sebelahnya.

 Duh !

 Kesiannya luka baru tadi sudah menjadi infeksi. Saat ini infeksi sudah
 mulai bernanah. Mengeluarkan asap Hydrothermal. Si sakitpun sudah
 mulai hampir pingsan karena kesakitan lukanya masih belum terobati.

 Akhirnya bisa-bisa bisul kecil ini kan menjadi infeksi dan kalau
 keterusan salah-salah menjadi kangker ... waddduh !!
 Kalau sudah begini mestinya pengobatannya bukan obat merah seperti
 kalau sakit luka baru, tetapi mesti dioperasi, bahkan kalau sangat
 parah menjadi kangker terpaksa harus amputasi ... !!

 Duh
 Kesian si sakit ini  :(

  - :( Pak Mantri, gimana nih kaki saya ?
  + :p  Sabar . Masih menunggu penelitian lebih lanjut !!!

 GUBRAKKK 

 RDP

 On 2/23/07, Arya Nuhan [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Aduh sayang banget di international workshop on Lusi kemarin topik ini
 kelihatannya hanya dibahas sepihak (Natural Cause) ya..Padahal banyak
 anggota mailing list IAGI yang pendapatnya jelas2 sebaliknya (as the
 email subject indicated). Saya datang dengan antusias ke workshop
 tersebut berharap adanya perdebatan yang sengit (dengan argumen yang
 ilmiah tentunya!) mengenai penyebab naiknya lumpur ke permukaan.

 Yang sedih lagi, ada beberapa orang dosen saya (yang saya interview
 secara terpisah) berpendapat bahwa workshop ini memang condong ke satu
 sisi. Duh!Naudzubilahimindzalik..Amit2.Rasanya kok hampir gak percaya
 kalo satu perusahaan bisa memaksakan pendapat pada asosiasi peneliti dan
 masyarakat. Kalau ini memang ini benar, RUGI betull bangsa kita..Uang
 3.8 Trilyun memang banyak, tapi kalau benar ini disebabkan karena
 prosedur drilling yang salah, kan bisa dirunut salahnya di mana dan
 gimana SEHARUSNYA prosedur drilling di lingkungan serupa
 Lapindo.Bukankah mud volcano umumnya berasosiasi dengan akumulasi HC?

 Apa sebegitu hebatnya pengaruh orang2 yang di belakang Lapindo sampai
 bisa maksain pendapat kayak gitu, wong tiap hari presiden dan mantan
 presiden dijadikan bahan guyonan di tipi kok?

 ATAU argumentasi bahwa Lusi disebabkan oleh drilling memang lemah ya?

 Mohon maaf sebelumnya kalau kalimat saya kurang berkenan.

 Best regards,
 

Re: [iagi-net-l] FW: IPA sponsored field study opportunity_v1

2007-02-25 Terurut Topik Agus Hendratno
Terima kasih mas Parvita

Kesempatan tersebut akan kami edarkan kepada mahasiswa kami di Geologi UGM dan 
juga akan kami dorong untuk mengambil peluang tugas akhir ini. sangat menarik 
memang kalau jalan-jalan ke Ombilin. Besok tanggal 1 Maret 2007, saya 
berkesempatan dapat melakukan perjalanan geologi dari Solok - Sijunjung - 
Lembah Ombilin - Sawahlunto hingga di Sungai Daerah. Beberapa bulan yang lalu 
juga sempat melihat fenomena sedimentologi dan stratigrafi di daerah tersebut. 
Saya berpikir, kapan.. bisa mengirim mahasiswa S1 dari Jogja bisa studi 
geologi di daerah Solok - Ombilin - Sawahlunto dengan pengukuran stratigrafi. 
Tentunya kalau ada dukungan sponsor bagi mahasiswa S1, saya kira ini kesempatan 
emas yang bagus bagi IPA atau organisasi profesi lainnya. Sungguh menarik kalau 
kesempatan mahasiswa geologi (S1) dapat melakukan studi dan tugas akhir di 
sana.  

Saya mendukung, muga-muga ada yang tertantang untuk studi geologi di sana dari 
kampus mana saja, syukur dari banyak kampus.

Salam
Agus Hendratno
Bagian Akademik Teknik Geologi UGM

Parvita Siregar [EMAIL PROTECTED] wrote: Pak, numpang lewat ya, kesempatan 
buat calon geologist soalnya.

Trims ya.

 

Parvita H. Siregar

Salamander Energy

Jakarta-Indonesia

 

 

Disclaimer:  This email (including any attachments to it) is
confidential and is sent for the personal attention of the intended
recipient only and may contain information that is privileded,
confidential or exempt from disclosure.  If you have received this email
in error, please advise us immediately and delete it.  You are notified
that using, disclosing, copying, distributing or taking any action in
reliance on the contents of this information is strictly prohibited.



From: Audrey Sahertian [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Monday, February 26, 2007 10:17 AM
To: Benyamin Sapiie (Geology ITB); Eddy Subroto; Dardji Noeradi (Geology
ITB); A.M. Imran (Geology Un Has); [EMAIL PROTECTED]; Arifudin Idrus
(Geology UGM); Budianto Toha (Geology UGM); Muhammad Agus Karmadi
(Geology Un Pak); Pusdiklat Migas Cepu; Hidartan/ Agus Guntoro (Geology
Un Trisakti); Nurdrajat (Geology Un Pad); Bambang Triwibowo (Geology UPN
Veteran); Ev. Budiadi (Geologi STTNAS); Azhari Fithrah (Geology ITM)
Subject: IPA sponsored field study opportunity_v1
Importance: High

 

 

Kepada mahasiswa geologi tahun terakhir,

 

Dibuka kesempatan untuk 8-10 mahasiswa jurusan geologi di seluruh
Indonesia untuk melakukan thesis di Ombilin Basin, Central Sumatra, yang
akan disponsori oleh IPA Student Program.  Kegiatan ini akan berlangsung
sekitar bulan Juli-Agustus dan selama 3 minggu di lapangan.  Thesis akan
menekankan ke arah studi stratigrafi-sedimentologi di wilayah Ombilin
Basin dengan melakukan banyak measuring section di outcrop2 Ombilin
Basin. 

 

Syarat:

- Mahasiswa tahun terakhir dan 0 kredit dari jurusan geologi (surat
keterangan dari jurusan masing-masing)

- Mempunyai IPK 3.00 dan melampirkan Transkrip Nilai Akademik yang
dilegalisir oleh jurusan (mata kuliah stratigrafi dan sedimentologi
minimal B)

- Surat pengantar yang menyatakan ingin ikut serta dalam project ini
(bahasa inggris), mencantumkan nomor telepon/alamat yang dapat dikontak
oleh IPA.

- Membuat proposal untuk tugas akhir yang juga mencakup
synopsis/ringkasan/paper mengenai Ombilin Basin lengkap dengan
referensinya, paling banyak 10 lembar halaman A4 (bahasa inggris)

- Membuat rencana/time table dari project (misalnya lamanya pengumpulan
data awal, studi literatur, studi regional-lapangan-penulisan
laporan-kolokium-sidang), dibuat di Microsoft Excel.  Mahasiswa
diharuskan untuk dapat menyelesaikan thesis ini selambat-lambatnya
pertengahan tahun 2008 dan tercantum di dalam time table project
(tentunya yang bisa lebih cepat akan mendapatkan point lebih dalam
seleksi!)

- Mencantumkan nama pembimbing yang bersedia membimbing dan berdedikasi
untuk selesainya thesis ini dalam waktu yang singkat.

 

KEKURANGAN PERSYARATAN AKAN LANGSUNG DIDISKWALIFIKASI

 

Para peserta yang lulus seleksi akan dilanjutkan dengan interview pada
minggu ke-2 April 2007.  

 

Pemenang akan mendapatkan:

- Kesempatan thesis dengan akomodasi dan transportasi ke Sumatra Tengah,
ditanggung sepenuhnya oleh IPA.

- Kesempatan untuk oral maupun poster session di IPA dan/atau SEAPEX
(Singapore)- biaya akomodasi, transportasi dan uang saku disponsor oleh
IPA/SEAPEX.

 

Persyaratan harap dikirimkan selambat-lambatnya hari Jum'at, 23 Maret
2007 (sampai di meja IPA) ke:

 

INDONESIAN PETROLEUM ASSOCIATION

Wisma Kyoei Prince, 17th Floor, Suite 1701

Jln. Jendral Sudirman Kav. 3, Jakarta 10220 - Indonesia

PO. Box 1275/JKP/10012

 

Di ujung diri atas amplop tuliskan OMBILIN PROJECT. 

 

Bila ada pertanyaan silakan kontak [EMAIL PROTECTED]
  atau ibu
[EMAIL PROTECTED]   atau
kepada jurusan masing-masing.

 

Kesempatan tidak datang dua kali, silakan bersaing secara sehat untuk
kesempatan yang langka ini!

 

Ditunggu 'lamaran'nya

Re: [iagi-net-l] Surat Terbuka Kepada Ketua Umum IAGI-1

2007-02-25 Terurut Topik Agus Hendratno
wah-wah, kalau membaca surat terbukanya pak Koesoema kepada Ketua Umum IAGI, 
sepertinya satu perenungan yang medalam bagi kita generasi penerus IAGI saat 
sekarang ini dengan berbagai ujian permasalahan geologi di indonesia yang 
langsung bersentuhan dengan hajat hidup rakyat kecil. (memang sebagian besar 
korban peristiwa geologi yang kemudian jadi musibah adalah rakyat kecil yang 
rentan bahkan terancam: jiwa, asetnya, budidaya,  sosial budayanya.)
saya kebetulan tidak bisa hadir dalam workshop LUSI di BPPT itu, sekalipun kami 
mendapat undangan melalui institusi jurusan teknik geologi ugm / dekan ftugm. 
Kebetulan pada saat yang sama 2-3 hari sebelumnya dan saat itu, saya mendapat 
tugas dari Pemprop. Jawa Tengah untuk memberikan sosialisasi kerentanan bencana 
geologi di 9 kecamatan di Jawa Tengah dan kepada 35 institusi Satlak 
Penanggulangan Bencana se-Jawa Tengah. hari-hari yang maraton dari kecamatan 1 
ke kecamatan lainnya di wilayah Kebumen, Banjarnegara, Kedal, dan Purworejo 
(dengan eleman masyarakat, polsek, kades, koramil, dll tokoh masyarakat), 
dengan hujan deras dimana-mana, bahkan nyaris terhadang longsor. 
Tapi dari setiap diskusi dalam setiap sosialisasi bencana, yang ditanyakan  
peserta BUKAN masalah tanah longsor, banjir bandang, banjir lumpur, gempa atau 
tsunami, tetapi apa itu LUMPUR LAPINDO ? apakah Letusan LUMPUR itu bisa terjadi 
di daerah mereka? ada yang tanya : Letusan LUMPUR di PORONG itu apa 
penyebabnya? apa bisa dihentikan? jika Tidak, sampai KAPAN? Bagaimana sikap 
Pemerintah dan nasib sedulur-sedulur korban LUMPUR tersebut ditangani ? adakah 
Teknologi untuk mengatasi itu??
Dalam semua event sosialisasi yang berbeda-beda kecamatan dan orang yang hadir, 
pertanyaannya hampir sama dengan bahasa-bahasa yang njawani, banyumasan, 
tentang LUMPUR di PORONG itu.
Bahkan, kumpul-kumpul dengan Pecinta Alam dari arek-arek Jatim kemarin di 
Lereng G.Lawu, saya mendapat kesempatan dengan Pak Rasyid (staf ahli Kantor 
Menristek), pada sesi itu menjelaskan berbagai fenomena kebumian yang dapat 
menjadi bencana dan bagaimana peran LSM, Pemda, dan Pecinta Alam (PA) 
berkiprah. E..e.., sampai jam 23.00 yang ditanya arek-arek penggiat PA  , malah 
LUMPUR di PORONG itu? bagaimana sikap Industri, Pemerintah, para Pakar, juga 
apa yang terjadi sesungguhnya itu. 
Koq bisa, semua malah bertanya masalah LUMPUR di PORONG, tidak bertanya tanah 
longsor, gempa atau banjir bandang dll. Barangkali ini merupakan sekelumit 
respon berbagai elemen masyarakat nun jauh dari Porong tentang musibah lumpur 
itu. EMPATI, kata yang saya tangkap dari beberapa event sosialisasi bencana 
tersebut. Empati terhadap siapa? Lapindo? Pemerintah? atau masyarakat korban 
LUMPUR? Yachh., mereka semua Empati terhadap masyarakat korban luberan LUMPUR 
di Porong?
Mereka bertanya, apa yang bisa kita lakukan? Saya jawab : sudahlah..mari kita 
semua BERDOA..., teknologi penanganan lumpur dan permasalahan yang menyertai 
sudah ada yang nangani. 
Lesson learned apa yang dapat kita ambil. Banyak sekali
Turun dari G. Lawu habis kumpul dengan arek-arek PA se-jatim dan AMC, saya 
langsung ke Jakarta, dan bertemu dengan beberapa pihak yang banyak bersentuhan 
dengan eksplorasi migas di Indonesia. Dari berbagai pembicaraan dan juga cerita 
sana-sini yang saya bawa dari Jateng dan Jatim,  ketika ketemu an itu, 
terungkap WACANA , untuk mencoba Membedah Lumpur Porong secara Multidisiplin 
dan Multiplier Effect-nya bagi Jatim dan Indonesia pada umumnya, melalui 
Worshop Nasional di Jogjakarta. Mencoba mencari sisi lain dari penanganan 
lumpur, dari sisi : ekonomi, infrastruktur, perbankan dan moneter, hukum, 
sosial budaya, pariwisata, pencemaran, lingkungan, ekologi perairan, konflik 
horisontal, persungaian, class action, dan tata ruang selama lumpur belum 
teratasi. 
Saya buka wacana ini dengan bapak-bapak (kebetulan punya otorasi di bidang 
eksplorasi migas) di industri migas; e.. di respon positip dan sangat bagus 
kita mencari format lain dalam melihat LUSI saat ini. 
Saya ditanya : gus, kamu mau dan bisa men-organize acara ini di Jogja? 
Eidaaan po..., embuh lah..., siapa tertarik memgembangkan wacara ini, 
biarlah GGPE terjadi perbedaan pendapat secara saintifik untuk melihat bawah 
permukaan.., toh lumpur terus keluar sampai kapan? lalu Tim 
Nas mau bubar..., apa tidak salah kalau kita terus berdoa..dengan melihat 
penanganan yang multidisiplin di permukaannya..., ternyata Kepres Tim Nas 
Penanganan Lumpur, dengan plus dan minus-nya masih perlu kita kembangkan 
sumbang saran untuk mencari solusi...

Budal disit ke Ombilin dan Sawahlunto...
agus hendratno

R.P. Koesoemadinata [EMAIL PROTECTED] wrote: Namanya juga surat terbukan, 
silahkan saja.
- Original Message - 
From: Rovicky Dwi Putrohari 
To: 
Sent: Sunday, February 25, 2007 4:34 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Surat Terbuka Kepada Ketua Umum IAGI-1


 Wah saya tambah kaget ketika membaca bahwa penulis di GSA Richard
 Davies, juga

Re: [iagi-net-l] Mendorong komunitas Pecinta Alam Jatim sebagai pembelajar kebencanaan

2007-02-20 Terurut Topik Agus Hendratno
Yth. IAGI-net

Acara yang kami maksud ini adalah : Sarasehan Pecinta alam Jawa Timur dengan 
Topik : Partisipasi Kelompok Pecinta alam dalam Mitigasi dan Tanggap Darurat 
Bencana Alam.
pelaksanaan : 23-25 Februari 2007
tempat : kampung Ngancar dan sekitarnya, lereng timur laut g.lawu, magetan
sarasehannya dilaksanakan di pendopo kecamatan ngancar, Magetan.
panitianya : Pecinta alam Bhiraswapa Univ.Merdeka Madiun dan gabungan PA Jatim 
(termasuk AMC Malang).
Turut hadir dan mendukung sarasehan ini adalah :
1. Eko Yulianto / peneliti geodinamik LIPI
2. Yakobus Koekeritz / anggota Komisi III DPR-RI
3. Andang Bachtiar / geologist, AMC Malang
4. Ridwan Suhardi / deputi kantor menristek
5. Agus Hendratno / IAGI Yogya, pembina PA, HMTG UGM
6. Kepala kesbanglingmas Madiun, magetan, ponorogo, pacitan
7. Irsyat Syukur / IAGI Jatim, aktivis LSM
8. AMC Malang
9. PA di Madiun dan Magetan, dll kota di Jatim

Salah satu agendanya adalah mengembangkan jaringan PA (khususnya di Jatim 
bagian barat) dalam penanganan bencana geologi (mitigasi dan tanggap darurat), 
sehingga muncul pemahaman yang sama dan sinergi dengan berbagai stakeholder 
dalam penanganan bencana geologi di Jawa Timur khususnya. Kalau ini terbentuk, 
maka pola-pola pembelajaran penanganan bencana geologi berbasis masyarakat 
dapat terus kita kembangkan dan kita sosialisasikan ke berbagai elemen 
masyarakat. nah, PP-IAGI atau Pengda IAGI atau elemen organisasi kebumian mana 
saja dapat berkolaborasi dengan jaringan PA yang telah ada, juga sangat bagus. 
Mas  Eko Teguh, termasuk salah satu geologist yang saya kenal telah membangun 
jaringan PA di Yogya (juga Jawa Tengah) untuk masalah manajemen bencana geologi 
berbasis masyarakat.
Mas Eko, kamu datang juga sangat bagus, bisa share kepada teman-teman di Jatim. 
Datang wae..rek..

Urusan saksi ahli geologi dalam gugatan class action, kemarin saya kedapuk jadi 
saksi ahli geologi dalam sidang gugatan class action di Pengadilan Negeri 
Sleman, 23 Januari 2007. Gugatan dari kelompok masyarakat dan LSM yang ada di 
sekitar K.Gendol, Lereng Merapi kepada lurah setempat, camat setempat dan 
bupati sleman.
Saya dihadirkan sebagai saksi ahli geologi oleh kuasa hukum penggugat (Warga 
dan LSM) dan saya didampingi oleh beberapa staf KLH (karena bagi Kementrian LH 
kasus ini cukup menarik sebagai pelajaran LH di Indonesia terkait dengan 
penanganan becana dan galian C). Kasus gugatannya adalah : proyek normalisasi 
sungai gendol (sebagai bentuk penanganan bencana aliran lahar) dengan hasil 
penggalian normalisasi sungai yang kemudian dijual (masuk dalam kategori 
pertambangan dengan alat-alat berat oleh pihak pemerintah). Disini adalah 
permasalahan sosial dan lingkungan yang kompleks; juga prosedur SIPD bahan 
galian C (pasir Merapi) yang tidak jelas dan tidak transparan. Tapi sebagai 
saksi ahli geologi (yang kebetulan mempunyai bimbingan TA di K.Gendol, dan juga 
sering main di K.Gendol), saya menceritakan apa adanya sesuai dengan data dan 
fakta serta kompetensi bidang geologi lingkungan pertambangan, dan kebencanaan 
yang saya pahami. 
Siapa yang menang, saya tidak tahu sekarang ini. biar saja

Whaalahh, belum usai kasus itu, saya dan wayan warmada, besok tangal 1 Maret 
2007, dipanggil Pengadilan Negeri Sijunjung-Sawahlunto, Sumbar dihadirkan 
sebagai Saksi Ahli Geologi dalam kasus dugaan pengrusakan lahan perkebunan 
kelapa sawit (milik pengusaha dari Jkt) oleh kegiatan eksplorasi bijih besi 
yang legal dari Padang (yang didukung oleh ninik mamak dan lembaga adat 
setempat). Saya dan Wayan dihadirkan sebagai saksi oleh Kuasa Hukum tergugat 
(industri pertambangan). Beberapa bulan sebelumnya ; kami sudah dimintai 
keterangan oleh Reskrim Ekonomi Polda Sumbar dan sudah fieldtrip ke lokasi 
sengketa itu di wilayah Dharmasraya, Sumbar.

Yang saya wanti-wanti kalau menghadapi hal-hal seperti, ntar kalau balik ke 
Jogja jangan dihadang di jalan yaa.
Kami ikhlas sebagai saksi ahli untuk memberikan pembelajaran kebumian demi 
tegaknya hukum yang betul-betul mampu memberikan keadilan bagi semuanya...
yach...beginilah indonesiaku...

salam
agus hend - PA Magmagama.89 HMTG UGM

ET Paripurno [EMAIL PROTECTED] wrote: pak syaiful, maap saya belum kenalan 
sama sampeyan.. saya eko teguh
paripurno. geologiawan (bukan geologiwati), anggota iagi nomor 1529 (yang
jarang bayar iuran). pekerjaan pelatihan2 itu dilakukan pusat studi
manajemen bencana upn veteran yogyakarta (tempat parkir saya), yang bekerja
sama dengan organisasi mahasiswa / masyarakat di sekitar kawasan rentan itu.

lebih jelasnya begini (kalau malah lebih tidak jelas, maaf yaa).
masyarakat merasa kesulitan mencari saksi ahli geologi sebagai saksi ahli
ketika mereka melakukan gugatan (class action misalnya). walaupun diajukan
oleh penggugat, tentunya ahli geologi tersebut diharapkan menegakkan
kebenaran. istilah berpihak pada kelompok rentan tersebut tolong lebih
dimaknai pada mau bekerja untuk kelompok rentan. masyarakat biasanya
melakukan gugatan melawan

RE: [iagi-net-l] Netralitas sebagai saksi ahli dalam kasus kegeologian

2007-02-20 Terurut Topik Agus Hendratno
Saya sebetulnya juga tidak tahu persis. Untuk kasus gugatan class action antara 
 normalisasi sungai vs penggalian sirtu di K.Gendol, Lereng Merapi, itu semula 
dari pihak pengacara class action meminta KLH dan Pusat Studi Lingkungan Hidup 
UGM untuk mencarikan saksi ahli geologi, lalu KLH dan PPLH UGM mencari 2 dosen 
yang sering bersentuhan dengan penambangan dan kebencanaan dari sisi 
lingkungan, kemudian ditunjuklah Dr. Dwikorita Karnawati. Tetapi ibu Rita saat 
itu sedang naik haji, maka meminta saya (yang kebetulan pernah melakukan 
penelitian di K.Gendol dan juga punya bimbingan mahasiswa di situ) dan salah 
satu dosen Hukum Lingkungan dan FH UGM. 
Hampir 1 bulan, untuk mengambil keputusan bersedia atau tidak. Lalu saya minta 
kesempatan mempelajari kasus gugatannya.
Nah, keputusan saya ambil bersama kawan dari hukum lingkungan FH, kemudian kita 
harus bersifat netral dalam memberikan keterangan kesaksian sesuai dengan 
pengetahuan kegeologian dan lingkungan yang related dengan kasus tersebut. dan 
diberi kesempatan untuk melihat ke lapangan sebagai bentuk investigasi. 
Sama, seperti kasus di Dharmasraya, Sumbar (konflik antara industri tambang 
yang sedang eksplorasi dengan industri penggarap perkebunan kelapa sawit di 
lahan milik adat dan ninik mamak,: saya dan Wayan Warmada minta untuk 
investigasi ke lokasi yang dipersengketakan dan melihat kegiatan yang 
dikerjakan industri tambang. Kami selalu mengatakan, bahwa kami akan bersikap 
netral (dan sesuai yang saya pahami secara teknis dari kasus yang berhubungan 
dengan kegeologian tersebut) baik di depan penyidik Polda maupun di depan 
majelis hakim. 
Pernah, dari kasus lain, ketika saya mau diarahkan dalam investigasinya, maka 
saya mundur dan mohon maaf tidak bersedia jadi saksi ahli. 
Nah, dari pengalaman itu, kami seperti memberikan kuliah atau ceramah saja 
(sesuai topik yang dibikin kasus) kepada majelis hakim, kuasa hukum tergugat 
atau kuasa hukum penggugat. Jadi tanya jawabnya seperti diskusi ilmiah. Memang 
ada beberapa pertanyaan hakim atau pengacara yang menjebak, tapi sejauh kita 
paham dan menguasai teknisnya, ya..sampaikan apa adanya. Jika kita tidak tahu 
pada hal-hal tertentu karena (misal kekurangan data) yaa..kita jujur sampaikan 
bahwa kita tidak tahu. 

Sebagai guru, kami harus mengatakan apa adanya. (itu yang sering kami katakan 
sebagai pembukaan di depan hakim dan penyidik polri). Apa yang kami katakan 
bisa jadi memberikan keringanan pada pihak yang satu, tapi juga bisa 
memberatkan / membatalkan dakwaan dari pihak yang lain. 
Kemudian bisa dikatakan bahwa plus minus hasil investigasi ahli geologi, juga 
dapat diberikan. Karena tafsiran  ahli geologi nanti akan menjadi referensi 
tafsir hukum  bagi majelis hakimnya.  Yang lebih penting, kita harus jujur dan 
ihklas, juga pasrah dengan pengetahuan yang diberikan Allah dan disampaikan 
dengan metode pembelajaran yang cantik (tidak menggurui..).
Beberapa pertanyaan awal : setelah disumpah dengan kitab suci...
1. saudara saksi ahli, apa latar belakang pendidikan?
2. apa latar belakang pengalaman atau penelitian yang relevan dengan kasus yang 
disidangkan ini ?
3. apa saudara pernah ke lokasi yang disengketakan ?
4. jika pernah, apa yang dapat saudara ceritakan secara ilmiah dari yang 
saudara lihat?
5. coba jelaskan hal.sesuai kasusnya (biasanya permasalahan teknisnya)
6. bagaimana pendapat keilmuan saudara tentang yang disengketakan ini?
dst...dst..
jadi lebih banyak permasalahan teknis dan keilmuan saja, yang relevan dengan 
kasus tersebut.

nuwun, agus


Sukmandaru Prihatmoko [EMAIL PROTECTED] wrote: Nimbrung and nanya 
sedikit..

 

Adakah persyaratan menjadi saksi ahli di pengadilan. Mas Agus boleh
ditularkan ilmunya.

 

Misalkan... saya (yang berkecimpung di dunia eksplorasi mineral) diminta
oleh perusahaan tambang yang sedang terjerat kasus di pengadilan untuk jadi
saksi ahli ... mungkin gak ya?? Kalaupun mungkin, saya akan berpikir 11 kali
untuk menerimanya karena mungkin saya akan merasa tidak kompeten, juga spt
yang mas Agus katakan saya akan dianggap membela perusahaan, dan
ujung-ujungnya (lebih) dimusuhi LSM. 

 

Atau misalkan  Mas Rovicky (yang pendekar migas) diminta untuk jadi
saksi ahli untuk perusahaan migas yang sedang bermasalah di pengadilan, bgmn
bersikap... (nodong nih..)

 

Salam - Daru

 

-Original Message-
From: Ismail Zaini [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Wednesday, February 21, 2007 7:10 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Mendorong komunitas Pecinta Alam Jatim sebagai
pembelajar kebencanaan

 

Lho Mas Agus kalau sebagai saksi Ahli yang meminta oleh salah satu Kuasa 

Hukum yang lagi berperkara opo tidak ada unsur subyektifitasnya , Mungkinkah


juga Kuasa hukum dari pihak yang satunya  nanti  akan mendatangkan geologist


lain.

Kenapa kok tidak pengadilannya saja ya mendatangkan saksi Ahli nya .sebagai 

pertimbangan untuk memutuskan perkaranya maaf aku gak ngerti seluk beluk



[iagi-net-l] Mendorong komunitas Pecinta Alam Jatim sebagai pembelajar kebencanaan

2007-02-17 Terurut Topik Agus Hendratno
Satu event yang sangat menarik dan fenomenal, sekalipun tidak terlalu wah dan 
dalam lingkup yang terbatas, kawan-kawan pecinta alam di jawa timur mencoba 
menjembatani antara hobby dan pengetahuan tentang jelajah dan petualangan 
kepada kegiatan survey yang related dengan wilayah rentan bencana kebumian. 
Acara tersebut digelar di sebuah pedesaan, di lereng G.Lawu dekat Telaga 
Sarangan, Magetan, tanggal 23 - 25 Februari 2007. Acara tersebut akan 
menghadirkan beberapa narasumber baik dari anggota dewan, ilmuwan, akademisi, 
birokrat, profesional, industri, juga kawan-kawan dari IAGI. Juga kawan-kawan 
pecinta alam seabrek..di kampung arek-arek jawa timur. 

Perhelatan di pendopo kampung lereng pegunungan (yang kemungkinan juga rawan 
longsor, muga-muga tidak terlalu mengkhawatirkan jika hujan), dan menginap di 
rumah-rumah penduduk, tersebut diharapkan dapat memberikan atmosfer bahwa 
kegiatan pecinta alam tidak sekedar naik gunung, diklat SAR, panjat tebing, dll 
namun mampu memberikan sumbangsih (sekalipun kecil) kepada elemen masyarakat 
bawah tentang kesadaran akan kerentanan bencana kebumian. 

Andaikan, seluruh pecinta alam di Indonesia, baik di pusat, di daerah, di 
kampus-kampus, berhasil kita edukasi tentang masalah kebencanaan dan kemudian 
mereka mampu mendorong terciptanya model-model sosialisasi ke arus bawah, 
betapa besar energi yang dapat dihemat oleh komunitas profesi kebumian, 
instansi pemerintah pusat dan daerah dalam rangka pendidikan kebencanaan. 
Kita sering melihat kawan-kawan pecinta alam melakukan perbantuan SAR dalam 
berbagai musibah kecelakaan dan bencana alam dimana saja, tapi suatu saat akan 
banyak pecinta alam terjun melakukan edukasi kebencanaan kepada masyarakat 
secara langsung.
IAGI cukup lama bersinergi tentang dunia anak-anak muda di PA (pecinta alam). 
Kalau ini diteruskan dan terus dipupuk, oleh siapa saja yang mempunyai komitmen 
dan kepedulian kolektif terhadap edukasi bencana, maka itu jelas sangat 
membantu program meminimalkan resiko kerugian akibat proses-proses kebumian 
yang kemudian jadi bencana.

Ayo-ayo...yang ingin berakhir pekan di kawasan wisata pegunungan Telaga 
Sarangan, Magetan (kaki gunungapi Lawu), datanglah. dan nikmati makan jagung 
rebus, pisang rebus, kacang rebus, telo rebus, gembili rebus dan wedang ronde, 
jahe, teh nasgitel, dalam udara yang dingin.(bisa juga refershing dari 
aktivitas sehari-hari...). Whalah...iki promosi...to, yaaa...biar banyak teman 
saja...daan mencoba empati kepada mereka yang telah menginisiasi model-model 
pembelajaran semacam ini

salam
agus - magmagama.89 / HMTG UGM.


iagisek [EMAIL PROTECTED] wrote: YTH. BAPAK/IBU ANGGOTA IAGI
 
IAGI bekerjasama dengan BPPT, Badan Geologi dan LIPI Menyelenggarakan 
International Geological Workshop on  Sidoarjo Mud Volcano, pada  :
 
Tanggal   : 20-21 Februari 2007
Pukul   : 08.00 - 18.00 WIB
Tempat: Auditorium BPPT 
  Gedung II BPPT Lt. 3
  Jl. MH. Thamrin No. 8 Jakarta 10340
 
Untuk memastikan anda mendapatkan tempat, segera reservasi ke
Sekretariat IAGI :
 
SUTAR - LINA
Telp/Fax :(62-21) 8370.2848, 8370.2577
e-mail   : [EMAIL PROTECTED]
 
 

***
 
IAGI in Cooperation with BPPT, BG and LIPI
International Geological Workshop on Sidoarjo Mud Volcano Schedule
 
February 20-21 2007, BPPT Auditorium, Jakarta
 
WELCOME  OPENING
* Achmad Luthfi (President of IAGI) 
* Prof. ir. Said D. Jenie, Sc.D (Ka BPPT) 
Ir. Bambang Dwiyanto, Msc (Ka Badan Geologi)
Dr. Herry Haryono (Deputi Bid. Ilmu Pengetahuan  Kebumian, LIPI) 
 
KEYNOTE Speakers
* Prof. Dr. James Mori, Kyoto University, Japan
* Dr. Djadjang Sukarna, Pusat Survei Geologi
 
TECHNICAL SESSIONS
Technical Session 1: Geology and Mud Volcanoes of East Java
Chairpersons: Dr. Iskandar Zulkarnain, Geoteknologi LIPI
Dr. Agus Guntoro, Trisakti University 
Speakers
* Dr. Syamsu Alam, IAGI - Geophysical Studies of Mud Extrusion in
Porong, Sidoarjo
* Dr Adi Kadar, Dr. Darwin Kadar Dr. Fahroel Aziz - Stratigraphy
of Banjarpanji -1 and Surrounding areas. 
* Dr. Edy Sunardi, IAGI - Mud Extrusion in Sidoarjo, East Java 
* Dr. Adriano Mazzini, Oslo University - Pulsating Quasi
Hydrothermal Mud Volcanism  at LUSI, Indonesia
 
Technical Session 2: Drilling of Banjarpanji-1
Chairpersons: Bambang Purwohadi, APMI
Dr. Andang Bakhtiar, Independent Geologist 
Speakers
* Edi Sutriono, LBI - Drilling Chronology of Banjarpanji-1,
Sidoarjo, East Java. 
* Dr. Doddy Nawangsidi, ITB - Engineering Look at Banjarpanji-1
Incident 
* Arief Budiman, IAGI - Mud Shows While Drilling Banjarpanji-1 
 
Technical Session 3: Earthquake, Mud Volcanism and Geothermal
Chairpersons: Prof Dr. Bambang Pratisto, UPN Veteran
Ir. Benyamin Sapiie PhD, ITB 
Speakers
* Dr. Katsuhiro Fujisaki, The Geo-pollution Control Agency, Japan
- Abnormal Gas Pressure Caused by Big Earthquakes
* Sayogi Sudarman, Independent Earth 

Re: [iagi-net-l] Mengapa 20 tahun aman kok sekarang banjir ?

2007-02-12 Terurut Topik Agus Hendratno
Patut juga kita berharap pada RUU tata ruang. Namun yang lebih faktual, ke 
depan adalah siapa yang menyusun tata ruang. paradigma uu tata ruang selama ini 
adalaha pertumbuhan ekoonomi, yaitu mengatur fungsi ruang permukaan untuk 
kepentingan ekonomi, sementara tata ruang yang ramah lingkungan dalam diktum 
pasal-pasalnya lebih condong pada pemoles dari sebuah keputusan tata ruang. 
Beberapa hari yang lalu, Dept.PU menyelenggarakan Lokakarya Tata Ruang berbasis 
Bencana di Yogyakarta. Kita bisa lihat, kesadaran itu muncul setelah Bangsa ini 
dihujani berbagai bencana alam, sejak gempa dan tsunami Aceh, desember 2004 
lalu, sehinga semua elemen bangsa ini berpikir agak serius tentang penataan 
ruang yang paradigma-nya tidak sekedar pertumbuhan ekonomi dan tidak sekedar 
permukaan, tapi perencanaan ruang yang lebih memperhatikan proses-proses 
kebumian dan karakter bawah permukaan. (jika disetujui lho...). Bahkan saya 
dengar, urusan tata ruang selama ini yang menempel di PU bisa jadi
 akan menjadi unit kementrian tersendiri. Hal ini mengingat begitu amburadulnya 
tata ruang di berbagai tempat di indonesia. 
Dalam suatu kesempatan di tahun 2006 saya mendapat kesempatan untuk menilai 
Rencana Tata Ruang (RTR) Kawasan Sindoro - Sumbing di Jawa Tengah oleh Dinas 
Permukiman dan Tata Ruang / Dinas Kimtaru Prop.Jateng. Jauh sebelum forum itu 
digelar, saya dikirimi dokumen RTR dan juga sedikit mempelajari karakter 
kebumian dari kawasan sindoro-sumbing (yang melingkupi 4 kab: Magelang, 
Wonosobo, Temanggung, Purworejo). Saat itu, beberapa diktum perencanaan yang 
saya kritisi adalah : masalah cekungan air tanah; masalah kerawanan bencana 
gerakan tanah dan bencana kegunungapian versus dengan alokasi permukiman dan 
alokasi kawasan industri, masalah penambangan pasir-batu produk gunungapi yang 
berada di sepanjang koridor jalan negara, penambahan jumlah kawasan lindung 
(misal : area lindung mata air diperluas, area lindung resapan air tanah 
diperluas baik dst. Hal yang masih janggal, stake-holder dalam pembahasan RTR 
tersebut, pihak kehutanan tidak hadir. Akhir dari lokakarya tersebut, maka
 pihak Kimtaru bersedia merevisi hasil perencanaannya. Namun yang terjadi dalam 
diskusi saat itu, betapa alot-nya unsur-unsur kebumian dan proses kebumian, 
kami masukkan sebagai diktum perencaaan kawasan. Setelah itu, saya tidak tahu, 
karena produk RTR tersebut katanya akan segera dibahas di DPRD Propinsi Jawa 
Tengah. 

Untuk pak Turidho, pada permasalahan yang hampir sama (Desember 2006), saya 
mendapat kiriman dokumen Rencana Tata Ruang Wilayah Laut Pemkotamadya Batam, 
yang merupakan hasil revisi dari RTRW Kotamadya Batam. Nah, pada saat diskusi 
dg Walikota Batam, saya buka blak-blak-an bahwa ternyata RTR Kotamadya Batam 
(yang nyusun adalah Bepeda Batam dan konsultan), tidak mengakomodir 
fungsi-fungsi ekonomi pertambangan pasir darat dan maupun kerawanan banjir dan 
gerakan tanah. Fakta yang timbul ketika polimik penambangan pasir darat di 
wilayah Kotamadya Batam
muncul pada periode (Agustus - November 2006), adalah kerawanan kerusakan 
lingkungan akibat penambangan pasir darat yang tersebar dimana-mana, tanpa 
alokasi pencadangan wilayah penggalian yang jelas, serta munculnya kerawanan 
gerakan tanah dan banjir yang cukup mengganggu perekonomian setempat dst.dst.
Hikmahnya : sekalipun nanti RUU tata ruang yang saat ini sedang dibahas oleh 
pejabat-pejabat dan politisi; yang lebih penting adalah implementasi dari 
proses perencanaan tata ruang; apakah proses pembelajaran konflik-konflik ruang 
yang segala sumber masalahnya pada bumi yang kita huni ini, sudah dikenali 
karakter dan proses secara lokal untuk sebuah perencanaan ruang yang ramah 
lingkungan, nantinya. Ini sebetulnya bisa menjadi medan tempur dan pengabdian 
semua elemen IAGI baik di PP-IAGI atau Pengda-pengda untuk memobilisasi baik 
secara konseptual maupun teknis untuk membantu mengurai benang kusut-nya tata 
ruang di berbagai wilayah nusantara.

mari kampanyekan program PP-IAGI (kayaknya ada tuh...) : geosain untuk 
perencanaan tata ruang yang lebih implementatif.

Salam
Agus Hendratno



- Original Message 
From: Turidho (TURIDHO) [EMAIL PROTECTED]
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Wednesday, February 7, 2007 8:54:15 AM
Subject: RE: [iagi-net-l] Mengapa 20 tahun aman kok sekarang banjir ?

Satu hal lagi yang patut menjadi harapan bahwa RUU mengenai tata ruang
menyebutkan adanya sangsi bagi pejabat pemberi ijin mendirikan bangunan
yang ternyata menyalahi RUTR. Semoga sangsi ini benar2 akan ditegakkan
secara adil sehingga tidak sembarang ijin bisa diberikan.   

-Original Message-
From: Winderasta, Wikan (wikanw) 
Sent: Wednesday, February 07, 2007 8:47 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] Mengapa 20 tahun aman kok sekarang banjir ?

Sebuah diskusi di RCTI tadi malam mengenai banjir antara lain Pak Sekda
DKI, seorang Pak Marco (Ahli Tata Kota), dan seorang bapak anggota
Komisi DPRD

Hal yang menjadi kesimpulan

Re: [iagi-net-l] MISTERI CANDI BOROBUDUR. Lihat Potret Liputan 6 Siang SCTV 17 Fbr.

2007-02-12 Terurut Topik Agus Hendratno
Mas Sulastama...
Sangat menarik memang mengkaji wilayah danau purba di sekitar candi Borobudur 
tersebut. Memang rencana film tersebut akan dijadikan salah satu bentuk obyek 
wisata alam yang akan dikembangkan di Jawa Tengah. Dinas Pertambangan dan 
Energi Jawa Tengah, telah dan sedang mengemas berbagai fenomena kebumian di 
jawa tengah yang akan dipromosikan menjadi aset geowisata : setelah Ceplok 
Teratai di Danau Purba, pihak Distamben Jateng akan menganggarkan kegiatan 
pengemasan aset geowisata melalui film dokumenter tentang Geologi Lembah 
Bengawan Solo Purba, tahun 2007-2008. Beberapa kawan geologist dari UPN Veteran 
(yang kebetulan sering dimintai masukan ke distamben jateng untuk urusan 
seperti ini). Saya sering mendapat informasi program-program tersebut, namun 
saya tidak mampu mem-follow up untuk lebih ber-sinergi dalam program-program 
pembelajaran publik bidang kebumian. Yaa.., saya mempunyai banyak 
keterbatasan..

Cerita lain, pada saat yang sama, Tim Geologi UGM (Salahuddin Husein dan Agus 
Hendratno) bersama dengan Tim Liputan 6 SCTV melalui Program POTRET, telah 
menyelesaikan syuting di lapangan selama 2 hari untuk mempublikasikan : 
Fenomena Patahan Bumi (Berkah dan Bencana dari Patahan Bumi): dengan 
penelusuran di sepanjang K.Opak dan Pegunungan Selatan DIY (bukit Boyo di 
Gunungkidul, Gawir Piyungan, Parangendog-Parangtriris, tempuran K.opak dan 
K.oyo, Bukit Mundon-Cawas, Jokotuo- Bayat, dll), juga sedikit menyinggung 
Lumpur di Sidoarjo.  
Kabar terakhir dari Liputan 6 SCTV, program POTRET akan ditayangkan pada 17 
Februari 2007, Sabtu siang pukul 12.30 wib (setelah  News Liputan 6 Siang), 
dengan durasi 30 menit (plus iklan). Kami mencoba mengeksplorasi  program 
tersebut ke arah pendidikan kebumian untuk publik. Kita mengedepankan bahwa 
patahan bumi tidak sekedar menggerakkan terjadi bencana tetapi patahan bumi 
juga mempunyai manfaat ekonomis untuk eksplorasi sumberdaya bumi (migas, air 
tanah, mineral, panabumi dll). Kebetulan, saya turut merancang skenario dan ide 
cerita dalam film singkat itu, dengan narasumber utama : Mas Salahudin Husein 
(yang kebetulan ada di Jogjakarta), yaa..sedikit kayak : Jejak Petualang di 
saluran tv lain. Harapan dari Liputan ini adalah adanya proses pembelajaran ke 
publik tentang fenomena kebumian yang lagi aktual, dengan bahasa-bahasa yang 
ilmiah populer. Sebelumnya program POTRET Liputan 6 SCTV juga sudah menayangkan 
tentang : Berkah dan Bencana dari Merapi, yang narasumbernya :
 Mas Eko Teguh Paripurna (Geologi UPN Yogya). 

Kepada teman-teman, silahkan dipirsani.., untuk dicermati dan masukan-masukan 
untuk merancang program-program serupa di kemudian hari dengan media 
televisi
Program POTRET - Liputan 6 Siang SCTV 17 Februari 2007 pkl.12.30 wib (semoga 
redaksi liputan 6 tidak mengubah jam tayang tersebut). Terima kasih mas 
Rovicky(ono opo iki.)

Salam
Agus Hendratno



- Original Message 
From: Sulastama Raharja [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]; iagi-net@iagi.or.id
Sent: Tuesday, February 6, 2007 5:30:05 PM
Subject: [iagi-net-l] MISTERI CANDI BOROBUDUR ; Ceplok Teratai di Danau Purba

  Sekedar copy paste dari koran Jogja,

salam,
tomo

Tuesday, 06 February 2007, *
MISTERI CANDI BOROBUDUR ; Ceplok Teratai di Danau Purba *

*BOLEH *percaya, boleh tidak: Candi Borobudur ternyata dibangun di atas
sebuah danau purba. Dulu, kawasan tersebut merupakan muara dari berbagai
aliran sungai. Karena tertimbun endapan lahar kemudian menjadi dataran. Pada
akhir abad ke VIII, Raja Samaratungga dari Wangsa Syailendra lantas
membangun Candi Borobudur, dipimpin arsitek bernama Gunadharma, selesai
tahun 746 Saka atau 824 Masehi.

http://www.kr.co.id/display.php?url=http://222.124.164.132/iklan/selasa/display.html/kr-04h.jpgHasil
kajian geologi yang dilakukan Ir Helmy Murwanto MSc, Ir Sutarto MT dan
Dr Sutanto dari Geologi UPN 'Veteran' serta Prof Sutikno dari Geografi UGM
membuktikan, keberadaan danau di kawasan Candi Borobudur memang benar
adanya. Penelitian itu dilakukan sejak 1996 dan masih berlanjut sampai
sekarang. Bahkan, tahun 2005, penelitian tentang keberadaan danau purba itu
oleh Dinas Pertambangan dan Energi Propinsi Jawa Tengah, CV Cipta Karya dan
Studio Audio Visual Puskat, dibuat film dokumenter ilmiah dengan judul
'Borobudur Teratai di Tengah Danau'.

Hipotesa kawasan Candi Borobudur merupakan danau, pertama dikemukakan

seniman-arsitek Belanda, Nieuwenkamp, tahun 1930. Dalam bukunya berjudul
'Fiet Borobudur Meer' (Danau Borobudur), dikemukakan, Candi Borobudur
diimajinasikan sebagai Ceplok Bunga Teratai di tengah kolam. Kolam tersebut
berupa danau. Karena morfologi di sekitarnya dikelilingi pegunungan Menoreh
dan gunung api.

Tapi hipotesa itu dianggap ilusi belaka oleh Van Erp, yang memimpin
pemugaran Candi Borobudur pada tahun 1907-1911. Bahkan dianggap sebagai
pendapat yang ngayawara, karena tidak didukung bukti-bukti kuat seperti
prasasti tentang adanya

Re: [iagi-net-l] Teriaknya para ahli, bingungnya para politisi === Re: Hal: [iagi-net-l] Banjir Lagi

2007-02-11 Terurut Topik Agus Hendratno
Kunci dari segala kebingunan para politisi dalam menanggapi dan mengantisipasi 
berbagai jenis bencana juga berbagai tipe tafsiran / pendapat para ahli, karena 
kurangnya kultur pendidikan di negara ini. Negara ini dibangun lebih condong 
mengagungkan 'kekuasaaan dan pertumbuhan ekonomi yang berbasis pada kekuasaan 
beda dengan negara tetangga yang membangun karakter bangsa melalui kultur 
pendidikan yang berkelanjutan, sinergi, dan ngeh terhadap kebutuhan elemen 
dasar pendidikan bangsa. Kita tidak. Ini memang masalah kultur yang sudah 
sistematis terbangun di bangsa ini. 
  Biarkan saja, toh..., kalau mau hancur yaa..ben hancur semua saja. Alam 
memang sedang stress jiwa dan perasaannya karena pembangunan selama ini lebih 
mengedepankan eksploitasi yang melebihi perasaan alam itu sendiri..., tunggu 
kehancurannya...
  Masih ada bencana yang lebih besar lagi yang akan merepotkan bangsa ini..
  tapi jangan putus asa, kita masih berjuang untuk meraih kemerdekaan di bangsa 
ini
  Salam, gus hend

Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Mnurutku kebenaran apa yang dipikirkan para ahli belum tentu sesuatu yang
dapat diimplemetasikan. Jadi sulit kalau tolok ukur implementasi menjadi
sebuah tolok ukur menentukan bener dan salah secara ilmiah.

Ambil contoh kontroversial saat ni adalah kebijakan Kyoto Protocol tentang
perubahan iklim global. Walopun scientis Amerika banyak yang yakin kalau
pemanasan global akibat emisi karbon, tetap saja pemerintah Amrik tidak
(belum) meratifikasi Kyoto protocol.
Mengapa ?
Menurutku karena Amerika belum siap dengan ratifikasi itu. Implemetasi
politis tidak menguntungkan Amrik.
Apakah Amrik tidak menggunakan science dalam keputrusan politiknya ?
Wehehehe Tentusana aku yakin Amrik menggunakan kajian ilmiah dalam mengambil
keputusnnya. Tetapi yang dimaksud ilmiah bukan sekedar science saja. Ilmu
politik, ilmu sosial, ilmu pertahanan serta ilmu hidup mereka dikaji dengan
ilmu-ilmu dsara ilmiah juga. Misalnya dengan perhitungan matematis khusus,
atau discision making tool yang tepat dengan paramater sos, pol, han - kam,
dsb.

Walaupun demikian, setiap keputusan akan bias dengan kepentingan pemimpin
itu akan selalu saja ada (lah wong namanya saja politik). Tetapi, kalau
dimat-amati, mereka di Amrik tidak terburu-buru didahului kepentingan sesaat
saja. Bias ini selalu saja akan ada pada tahap akhir keputusan pengambilan
action.

Itulah sebabnya saya menyarankan untuk berpikir dengan dasar ilmiah terlebih
dahulu apa adanya. Jangan buru-buru mengarahkan kepentingan sebelum kajian
ilmiahnya selesei. Soal pengambilan keputusan itu tentunya tidak hanya
didasarkan pada kajian ilmiah saintifik fisis saja (termasuk geologi). Dan
bukan berarti bahwa kalau dijalankan pemerintah itu berarti sebuah
legitimiasi kebenaran science looh.

rdp


On 2/6/07, Andang Bachtiar wrote:

 Saya mendadak jadi sangat tergelitik dengan kesan umum di kalangan para
 ahli bahwa dari dulu para ahli sudah teriak2 tentang hal ini (banjir).
 Pernahkah kita sadar, bahwa para ahli pun punya banyak masalah dalam
 memutuskan bersama mana yang benar dan mana yang salah dalam suatu
 masalah. Bukan hanya tentang banjir, tentang optimisme dan pesimisme
 peningkatkan produksi migas-pun sudah dicontohkan dalam milis ini bahwa
 ahli
 mineral economics Dr Kurtubi-pun berbeda pendapat dengan ahli ttg hal yg
 sama yaitu Dr Purnomo Yusgiantoro. Nah, kebetulan yang terakhir itulah
 yang
 mempunyai kekuasaan untuk menentukan pendapat mana yang dapat dipakai
 untuk
 diimplementasikan dan mana yang tidak. Maka, sementara ini, kebenaran
 para
 ahli terletak pada siapa yang punya akses terhadap kekuasaan untuk
 mengimplemantasikan menjadi kebijakan operasional. Belum lagi kalau kita
 bicara soal Lumpur Sidoardjo . apakah itu akibat gempa, akibat
 pemboran, akibat aktifitas geothermal,... apakah itu bisa dihentikan, atau
 hanya dihambat, atau sama sekali tidak bisa dihentikan, apakah itu
 yang
 salah alamnya, manusianya, prosedurnya, perushaannya, lembaganya, atau
 pemberi ijin-nya (atau rakyat-nya) .. tidak akan pernah terjadi kata
 sepakat dari para ahli, karena sejauh menyangkut masalah saintifik akan
 selalu ada dissenting opinion  Nah, maka: bingunglah para politisi.

 Salam

 adb

 - Original Message -
 From: yogi priyadi  [EMAIL PROTECTED] 
 To: 
 Sent: Tuesday, February 06, 2007 3:49 PM
 Subject: Re: Hal: [iagi-net-l] Banjir Lagi


  bung...bukannya para ahli emang udah dari dulu teriak2 tantang hal
  ini..sebenernya yang paling penting mah kemauan dari pihak pemerintah,
 mau
  ga mereka denger dan mengacu pendapat para ahli selagi tawaran untuk
 bikin
  mal, perumahan,kawasan bisnis dan belanja lebih menggiurkan secara
  ekonomi...lagian toh banjir besar cuma dateng tiap 5 tahun, dan paling
  lama
  2 minggu aja kerendem.. orang jakarta mah tahan banting, ntar juga lewat
  sebulan udah lupa...lagian 5 tahun kedepan belum tentu kepilih
 lagi...hehe
 
  rgds,
  yogi priyadi
 


 

Re: [iagi-net-l] Scientists: Mudflow caused by drilling, not natural ! The LUSI CODE

2007-01-29 Terurut Topik Agus Hendratno
Betul-betul lembaran hitam dan tidak terpecahkan. Bagaimana kalau ditulis 
saja sebuah narasi saintifik tentang The LUSI CODE, seperti karya Dan Brown 
menulis The Da Vinci Code Teka-teki LUSI yang tidak mudah terpecahkan, kita 
anggap sebuah The LUSI CODE saja.
Seandainya, tapi ini seandainya lho
Data primer yang berupa log, cutting, core, penampang seismik, geolograph, 
daily geological report dan daily drilling report dari sumur BJP-1 (hingga 29 
mei.2006) dan juga data-data geologi bawah permukaan di lapangan Wunut dan 
Porong, dibuka bersama-sama oleh para geosaintis Indonesia  (yang berkompeten) 
demi kepentingan pembelajaran bersama untuk kepastian perlindungan ummat dan 
lingkungan dalam penanganan bencana luapan lusi (bukan untuk kepentingan 
bisnis migas), sehingga barang yang menjadi sebab musabab-nya atau asbabun 
nuzull-nya, lumpur itu keluar benar-benar dapat diketahui secara clear. 
Sekalipun dalam geologi, perbedaan interpretasi pasti ada walaupun barang-nya 
sama. Memang interpretasi geologi itu : meyakinkan suatu tafsiran kepada pihak 
lain, yang diri kita belum tentu yakin 100% (hanya mendekati kebenaran 
faktual).

hanya masalahnya adalah : bahwa data-data geologi eskplorasi bawah permukaan 
sifatnya protected oleh regulasi migas oleh pemerintah, sehingga berbagai 
dunia persilatan tentang LUSI selama ini tidak bisa clear. Kondisi yang 
demikian mengakibatkan lemahnya: atau tidak berimbangnya kontribusi faktual 
iptek kebumian (GG, PE, DE, RE) terhadap keputusan politik dan bisnis dari 
pihak-pihak terkait yang mempunyai otoritas dalam pengelolaan migas, kontraktor 
migas, juga sektor-sektor terkait disekitarnya. Keramaian dunia persilatan / 
perdebatan teknis inilah yang kemudian mengakibatkan beberapa pihak dengan 
enteng melempar handuk terhadap kasus penanganan lusi. Jadilah lembaran hitam 
dalam sejarah eksplorasi migas dan sejarah penanganan bencana berbasis 
fenomena kebumian  itu. Bagaimana kalau ranah perdebatan baik secara teknis, 
lingkungan, politik, dan bisnis tersebut dinarasikan menjadi sebuah The LUSI 
CODE.dan itu akan menjadi monumen bersejarah bagi
 generasi di kemudian hari. Ah..embuh laah...

Yach, sekedar uneg-uneg, nambahi cerita-nya Prof. Koesoemadinata, ADB, dan Pak 
Dhe RDP..., dan tokoh-tokoh dunia persilatan ilmu kebumian

salam tenan
agushend.

- Original Message 
From: R.P. Koesoemadinata [EMAIL PROTECTED]
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Tuesday, January 30, 2007 5:52:31 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] Scientists: Mudflow caused by drilling, not natural !

Saya kira Geoscience di Indonesia ini sekarang sedang mengalami lembaran 
hitam
Sewaktu saya menulis suatu artikel di koran bahwa Lumpur panas Sidoardjo 
dapat dialirkan dengan aman ke laut, mass media berebutan mengejar saya 
untuk interview, bahkan artikel itu di terbitkan kembali oleh salah satu 
koran Jakarta. Kompas menyesalkan saya mengirimkan artikel ke koran lain, 
karena dia ingin menerbitkannya.
Tetapi ketika saya menulis artikel bahwa semburan lumpur Sidoarjo adalah 
gejala alam yang disebabkan/dipicu ulah manusia, Kompas mentah-2 menolak 
artikel tersebut, tidak ada satu media yang mau memuat artikel tersebut.
Saya kira mass media kita sangat berpihak, ingin menerbitkan opini yang 
disenanginya saja.
Wassalam
RPK
- Original Message - 
From: Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED]
To: iagi-net@iagi.or.id
Cc: HAGI-Net [EMAIL PROTECTED]; migas indonesia 
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; 
[EMAIL PROTECTED]; Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com; 
MediaCare mediacare@yahoogroups.com
Sent: Monday, January 29, 2007 4:52 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Scientists: Mudflow caused by drilling, not 
natural !


 On 1/29/07, Nataniel Mangiwa [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Pak Rovicky,

 Boleh tahu, bagaimana pendapat Pak Rovicky sendiri? Final answernya
 apa (versi Pak Rovicky)? Kalau dari hasil membaca saya tentang tulisan
 Pak Rovicky di blog, Pak Rovicky lebih condong setuju dengan pendapat
 ini: Mudflow caused by drilling, not natural.

 Soalnya..banyak geologist dan orang awam yang mengunjungi blog Bapak,
 yang kemungkinan saja pembaca-pembaca tersebut akhirnya menjadikan
 blog Bapak sebagai 'reference'. Terlepas dari mana yang benar atau
 yang kurang benar, yang jelas statement 4 bule ini sangat tegas (NOT
 natural).

 Terimakasih,
 Natan (salah satu pengunjung blog)


 Nathan

 Aku sendiri berusaha mengungkapkan semuanya tanpa berpihak. Ini tujuan
 aku membuat blog supaya semua melihat fakta apa adanya tanpa
 pretensi, bahkan boleh berdebat dan memaki-maki, wong aku ngga
 memoderate komentar, kecuali SPAM. Aku memang cenderung berpendapat
 dipicu oleh pemboran. Tetapi disisi lain saya juga menginginkan supaya
 jangan sampai pembaca bias atas pendapat saya, tapi sulit juga, ya :)

 Ya kalau mereka merefer pendapat saya boleh saja, tetapi saya juga
 merefer yang sebelumnya. dst dst.

 Btw, beginilah sulitnya mengungkap fakta tanpa pretensi keperpihakan ya 
 :(
 Dulu 

Re: [iagi-net-l] TEMUAN ARTEFAK : ADA SARAN ??? Kontak Pemda Ponorogo??

2007-01-28 Terurut Topik Agus Hendratno
Pak Miko Yth.

Bolehkah informasi pak miko ini saya sampaikan ke
Ketua Bappeda Ponorogo. Saya kebetulan dekat dengan
ketua Bappeda PONOROGO tersebut, yang juga punyak staf
geologi lulusan ITB, UGM, dan UPN. Saya tidak
bermaksud apa-apa, hanya karena kami sering kabar
kabari dengan kawan-kawan di Pemda PONOROGO, maka
alangkah baiknya ini disampaikan ke Pemda, kemudian
kita tunggu responnya atau kita arahkan, bagaimana
baiknya tentang temuan ARTEFAK tersebut. 

Saya pribadi sering ke daerah Slahung - Tegalombo atau
di K.Baksoko, Punung (PACITAN), tapi untuk main-main
saja dengan beberapa mahasiswa kami. Sehingga
informasi ini bisa jadi menjadi potensi unggulan
wisata alam Ponorogo yang sekarang ini cenderung
menurun. Budaya REOG di Ponorogo dan Budaya ARTEFAK
yang ditemukan di Slahung Ponorogo, kalau bisa dikemas
dan dipersepsikan atau dikondisikan dengan pemaknaan
ilmiah dan kebudayaan yang adiluhung, saya kira sangat
baik untuk upayakan keberadaanya dan dijaga
eksistensinya bagi generasi di kemudian hari.

Salam
Agus Hendratno / Geologi UGM / IAGI DIY-Jateng
Hp.0815.686.8523 

--- miko [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Pak Rovicky,
 
 Ide penyimpanan benda prasejarah di ruang maya
 tentunya sangat bagus. Hal ini rasanya telah
 dilakukan oleh Museum Geologi Bandung. Hanya kalau
 bisa  memamerkannya langsung ke masyarakat yang tak
 punya akses ke ruang maya, tentunya akan lebih bagus
 lagi. Masalah tempat ? Walahaula .. 
 kalau Tuhan menghendaki, maka tak ada hal yang tak
 mungkin.
 
 Sebetulnya sangat sayang kalau ribuan artefak
 karnelian berkualitas batumulia yang berkaitan
 dengan peradaban manusia Paleolitikum sampai
 Neolitikum tersebut tersimpan terus di peti (seperti
 halnya benda2 tinggalan manusia pra-sejarah dari 
 Situs Gua Pawon hasil temuan KRCB dan Balai
 Arkeologi Bandung). Inilah yang jadi pikiran mang
 Okim dan rekan2 di KRCB .
 
 Salam batumulia, mang Okim 
 
  
 
  
 Sent from my BlackBerry® wireless device  
 
 -Original Message-
 From: Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED]
 
 Date: Sun, 28 Jan 2007 09:57:28 
 To:iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net-l] TEMUAN ARTEFAK : ADA SARAN
 ???
 
 
  Mang Okim pernah diberi kesempatan melihat koleksi
 artefak di Museum Geologi termasuk yang dari Kali
 Baksoko / von Konigswald. Sebagian besar koleksi
 tersebut masih tersimpan rapih di laci2 tertutup
 dalam ruang penyimpanan koleksi , tidak dipamerkan.
 Masalahnya tentu tempat.
 
 
 Kalimat Mak Okim diatas sebenernya sudah sering
 terdengar di kalangan
 musium-ist ... wah ini isitilah ngawunya
 librarians. Bagi mereka yg
 berkecimpung atau konsen dengan barang2 yg perlu
 dilestarikan tentunya
 tempat, space atau ruang sering menjadi kendala
 untuk menyimpan.
 Termasuk kita juga, bagaimana sulitnya menyimpan
 barang2 kenangan
 semasa SMA dulu, foto, buku2 kecil, catatan, bahkan
 mungkin surat
 cinta pertama yg ditulis di kertas merah jambu ...
 wupst.
 
 Perlukah menyimpan barang2 kunoi begini?  ya tentu
 saja buat kita
 perlu. Sebenarnya bukan hanya kita yang konsen
 dengan milik kita saja.
 Barang langka merupakan hasil budaya. Budaya pun
 bisa dicuri. Sebagai
 contoj kongkrit Malaysia sedang mengumpulan hasil
 kebudayaan bangsa
 melayu bahkan Jawa untuk di klaim sebagai budaya
 Malaysia. Batik sudah
 beberapa dipatenkan di Malaysia,
 
 Sayangnya menyimpan barang lama-lama akan menumpuk.
 Ruang almaripun
 tak cukup. Sehingga kita memerlukan ruang khusus
 menyimpan koleksi
 kita. Salah satu ruang koleksi yaitu gedung musium
 tetapi gedung ini
 terbatas. Nah ruang yang masih luas hanyalah ruang
 maya ... virtual
 space.
 
 Mungkin saatnya kita menympan barang-barang
 artefak2 seperti ini
 dalam ruang maya. Semua parameter fisis diukur,
 geometri juga diukur,
 didiskripsikan dan disimpan dalam ruang maya utk
 disebar luasakan.
 
 rdp
 

-
 siap melancong dan presentasi di Bali pada tahun
 2007 ini???
 ayo bersiap untuk PIT Bersama HAGI-IAGI dan
 asosiasi2 lainnya di Pulau Dewata!!!
 semarakkan dengan makalah-makalah yang berkualitas
 internasional...

-
 To unsubscribe, send email to:
 iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
 To subscribe, send email to:
 iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
 Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
 Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
 No. Rek: 123 0085005314
 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
 Bank BCA KCP. Manara Mulia
 No. Rekening: 255-1088580
 A/n: Shinta Damayanti
 IAGI-net Archive 1:
 http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
 IAGI-net Archive 2:
 http://groups.yahoo.com/group/iagi

-
 
 



 

Expecting? Get great news right away with email Auto-Check. 
Try the Yahoo! Mail Beta.
http

[iagi-net-l] Pasir darat di pulau-pulau kecil vs KepMen KelautanPerikanan no.41/2000

2007-01-12 Terurut Topik Agus Hendratno

Mendiskusikan masalah pengelolaan pasir darat di Batam
khususnya dan pulau-pulau kecil di Kep.Riau bagaikan
mengurai benang kusut. 
Saya mendapat kesempatan untuk menjadi mediasi dalam
beberapa kasus pasir darat di Batam selama desember
2006 lalu. Kekhawatiran semua pihak untuk warning
kegiatan pertambangan pasir darat (sebagian besar
merupakan pasir kuarsa) di pulau-pulau kecil di
wilayah Batam adalah nyata. Kegiatan itu ada yang
illegal tapi juga ada yang legal (terutama di
kab.bintan, lingga, juga di tanjung balai karimun).
Permasalahan terjadi ketika semua aktivitas tersebut
akan ditata, baik secara legalitas kegiatannya, tapi
juga bimbingan teknis pengelolaan lingkungan
tambangnya.

Ada yang menarik, kalau mengacu pada KepMen Kelautan
dan Perikanan No.41/2000 : bahwa kegiatan
pertambangan di pulau-pulau kecil yang mempunyai batas
luasan 2.000 km2, tidak diijinkan. Kalau aturan itu
diikuti, mestinya tidak ada penambangan pasir darat,
tanah urug, lempung di pulau-pulau kecil di wilayah
Kep.Riau, karena di wilayah kep.riau semua pulau-pulau
kecil, luasannya dibawah 2.000 km2. Blaik...
Luas pulau terbesar di kep.Riau adalah p.Bintan seluas
1.163 km2.
Fakta di lapangan, kalau teman-teman terbang dan mau
mendarat di Batam, maka yang terlibat banyak
pulau-pulau kecil yang sudah banyak galian, bahkan
P.Sebaik, tidak lama lagi akan tenggelam (Batam Post).

Konflik terjadi, karena tuntutan akan kebutuhan pasir
darat dalam 4 tahun terakhir ini sangat tinggi, ketika
penggalian pasir laut di wilayah Kep.Riau, dilarang
sejak tahun 2003 oleh Keppres. Kebutuhan tersebut baik
untuk pemenuhan bahan bangunan bagi pembangunan
industri, permukiman dan infrastruktur di kep.riau
juga di ekspor ke Singapura. Pada sisi lain, para
pengusaha yang legal juga penambang yang ilegal, lebih
senang menggunakan terminologi pasir darat daripada
pasir kuarsa. Secara mineralogi, pasir tersebut
SiO2-nya sampai kisaran 75 - 93%.

Kemudian sejak Kep.riau jadi propinsi tersendiri dan
wilayah Kota Batam diperluas secara administrasi
meliputi beberapa pulau-pulau kecil di selatannya dan
di baratnya, rupanya belum diikuti dengan regulasi
yang terkait dengan penggalian bahan galian gol.C. 
Di Batam sendiri, ada Otoritas Batam (OB) yang
merupakan lembaga dengan otoritas pusat dan mempunyai
HPL (hak penguasaan lahan) untuk seluruh lahan di
batam. Tetapi disana tidak ada mekanisme ijin
pertambangan daerah (gol.C) yang ada hanya ijin cut
and fill. Sementara di Pemerintah Kota Batam (tidak
ada dinas pertambangan), belum mempunyai aturan dan
mekanisme pengelolaan sumberdaya mineral. Padahal,
kewenangan bahan galian C secara otonomi adalah
kewenangan kota dan kabupaten, bukan pada propinsi. 

Lebih tragis lagi, banyak pengusaha real estate dan
pengusaha kawasan industri yang mengajukan ijin
pembukaan lahan ke Otorita Batam untuk industri atau
permukiman, tapi hasil cut and fill-nya dijual ke
Singapura sebagai aset pasir darat/ pasir kuarsa.
Dalam hal ini Pemko Batam, tidak memperolah pajak
penggalian, sampai hari ini.

Kemudian, juga diikuti demonstrasi penggali pasir
darat yang ilegal ke Dewan kota Batam, untuk minta
dibuatkan aturan ijin penambangan. Tapi pada saat yang
sama pemko Batam belum mempunyai mekanisme ijin
penambangan galian C dan hak penguasaan lahan (HPL)
masih dikuasai oleh otorita batam, blunder...tenan.

Saya mendapat kesempatan untuk menjadi mediator kasus
ini oleh pak Walikota. Saya mempelajari kasus itu 1
bulan, wira-wiri ke Batam. Kesempatan terakhir, saya
presentasikan pemikiran-pemikiran tersebut sekitar 15
menit, di depan Pak Walikota, DPRD, Otorita Batam,
Bapedalda, Dinas teknis di batam dan kepri, juga
asosiasi pengusaha pasir darat kep.riau.
Yang terjadi, bisakah semua ini diatur secara win-win
solution dengan pendekatan good mining practise. 
Hambatan hukumnya adalah : Kepmen Kelautan dan
Perikanan no.41/2000 yang melarang kegiatan
pertambangan pulau-pulau kecil dibawah luasan 2000
km2. Apakah kep.Men tersebut bisa direvisi? Kalau bisa
jalur lewat mana? Nah kebetulan, kemarin saat
Lokakarya di Batam mbahas pasir darat ini, saya
didampingkan dengan pejabat dari deputi lingkungan
pertambangan KLH dan Direktorat Teknik dari
ditjend.Minerba Pabum Dep.ESDM. Nah, yang berhak
mengusulkan tersebut adalah dari ESDM, katanya.
Sampai hari ini, solusi praktis belum clear, sementara
itu banyak calon penggali pasir yang terus tanya ke
Pemko Batam tentang solusinya bagaimana.
Saat ini, saya sedang merancang solusi praktis.
Moga-moga mediasi ini dapat terselesaikan dengan baik.

Kalau mungkin: IAGI ke depan bisa mengangkat isu-isu
tentang kegiatan tambang dan kelola lingkungan di
pulau-pulau kecil dan pulau-pulau terluar Indonesia
bersama pihak-pihak terkait. Memang pulau-pulau kecil
di Indonesia juga rawan bencana geologi. 

ternyata..., walaupun urusan bahan galian golongan C
(yang selama ini sering diremehkan,
regulasinya)..ternyata panjang juga konflik dan
intrik-intrik yang menyertai-nya..

demikian ceritanya..

Agus hendratno

Re: [iagi-net-l] Pasir darat di pulau-pulau kecil vs KepMen KelautanPerikanan no.41/200

2007-01-12 Terurut Topik Agus Hendratno
Benz, saya tidak melakukan survei dan uji rinci, saya
hanya diantar ke lokasi beberapa penggalian illegal di
wilayah batam. Saya memang sengaja mengambil beberapa
sample dari 6-7 lokasi penambangan pasir darat di
batam dan pulau-pulau kecil tetanggganya pulau batam.
Setelah saya proses, saya lihat dibawah mikroskop maka
yang terbesar adalah kuarsa, lalu disusun felspar,
kemudian dalam jumlah yang tidak seragam dijumpai :
garnet, rutil, zircon, magnetit, apatit,
andalusit,juga piroksen. 

Informasi yang saya terima dari pejabat di dinas
perdagangan batam, pasir darat yang dibawa dari
wilayah kep.riau tersebut, selain untuk reklamasi
daratan singapura juga, diolah lagi untuk dimurnikan,
dan diambil kuarsa-nya. Anda tahu, kuarsa itu bahan
baku untuk industri gelas dan juga keramik. Tentunya
nilai jual setelah di singapura lebih mahal, dari
sekedar membeli secara legal atau illegal dari pemasok
pasir darat dari batam dan wilayah kep.riau lainnya.


Salam 
AGS

--- benyamin sembiring [EMAIL PROTECTED]
wrote:

 salam,
 Mas Agus, apakah punyadata komposisi mineral apa
 saja yang ada pada pasir
 tersebut? Adakah mineral-mineral lain selain SiO2?
 atau bisa lebih
 spesifikkah SiO2 nya?
 Disinyalir katanya, ada mineral berharga, sehingga
 sesugguhnya sangat rugi
 mengekspor pasir tersebut.
 
 
 salam
 benz
 
 Pada tanggal 07/01/12, Agus Hendratno
 [EMAIL PROTECTED] menulis:
 
 
  Mendiskusikan masalah pengelolaan pasir darat di
 Batam
  khususnya dan pulau-pulau kecil di Kep.Riau
 bagaikan
  mengurai benang kusut.
  Saya mendapat kesempatan untuk menjadi mediasi
 dalam
  beberapa kasus pasir darat di Batam selama
 desember
  2006 lalu. Kekhawatiran semua pihak untuk warning
  kegiatan pertambangan pasir darat (sebagian besar
  merupakan pasir kuarsa) di pulau-pulau kecil di
  wilayah Batam adalah nyata. Kegiatan itu ada yang
  illegal tapi juga ada yang legal (terutama di
  kab.bintan, lingga, juga di tanjung balai
 karimun).
  Permasalahan terjadi ketika semua aktivitas
 tersebut
  akan ditata, baik secara legalitas kegiatannya,
 tapi
  juga bimbingan teknis pengelolaan lingkungan
  tambangnya.
 
  Ada yang menarik, kalau mengacu pada KepMen
 Kelautan
  dan Perikanan No.41/2000 : bahwa kegiatan
  pertambangan di pulau-pulau kecil yang mempunyai
 batas
  luasan 2.000 km2, tidak diijinkan. Kalau aturan
 itu
  diikuti, mestinya tidak ada penambangan pasir
 darat,
  tanah urug, lempung di pulau-pulau kecil di
 wilayah
  Kep.Riau, karena di wilayah kep.riau semua
 pulau-pulau
  kecil, luasannya dibawah 2.000 km2. Blaik...
  Luas pulau terbesar di kep.Riau adalah p.Bintan
 seluas
  1.163 km2.
  Fakta di lapangan, kalau teman-teman terbang dan
 mau
  mendarat di Batam, maka yang terlibat banyak
  pulau-pulau kecil yang sudah banyak galian, bahkan
  P.Sebaik, tidak lama lagi akan tenggelam (Batam
 Post).
 
  Konflik terjadi, karena tuntutan akan kebutuhan
 pasir
  darat dalam 4 tahun terakhir ini sangat tinggi,
 ketika
  penggalian pasir laut di wilayah Kep.Riau,
 dilarang
  sejak tahun 2003 oleh Keppres. Kebutuhan tersebut
 baik
  untuk pemenuhan bahan bangunan bagi pembangunan
  industri, permukiman dan infrastruktur di kep.riau
  juga di ekspor ke Singapura. Pada sisi lain, para
  pengusaha yang legal juga penambang yang ilegal,
 lebih
  senang menggunakan terminologi pasir darat
 daripada
  pasir kuarsa. Secara mineralogi, pasir tersebut
  SiO2-nya sampai kisaran 75 - 93%.
 
  Kemudian sejak Kep.riau jadi propinsi tersendiri
 dan
  wilayah Kota Batam diperluas secara administrasi
  meliputi beberapa pulau-pulau kecil di selatannya
 dan
  di baratnya, rupanya belum diikuti dengan regulasi
  yang terkait dengan penggalian bahan galian gol.C.
  Di Batam sendiri, ada Otoritas Batam (OB) yang
  merupakan lembaga dengan otoritas pusat dan
 mempunyai
  HPL (hak penguasaan lahan) untuk seluruh lahan di
  batam. Tetapi disana tidak ada mekanisme ijin
  pertambangan daerah (gol.C) yang ada hanya ijin
 cut
  and fill. Sementara di Pemerintah Kota Batam
 (tidak
  ada dinas pertambangan), belum mempunyai aturan
 dan
  mekanisme pengelolaan sumberdaya mineral. Padahal,
  kewenangan bahan galian C secara otonomi adalah
  kewenangan kota dan kabupaten, bukan pada
 propinsi.
 
  Lebih tragis lagi, banyak pengusaha real estate
 dan
  pengusaha kawasan industri yang mengajukan ijin
  pembukaan lahan ke Otorita Batam untuk industri
 atau
  permukiman, tapi hasil cut and fill-nya dijual ke
  Singapura sebagai aset pasir darat/ pasir kuarsa.
  Dalam hal ini Pemko Batam, tidak memperolah pajak
  penggalian, sampai hari ini.
 
  Kemudian, juga diikuti demonstrasi penggali pasir
  darat yang ilegal ke Dewan kota Batam, untuk minta
  dibuatkan aturan ijin penambangan. Tapi pada saat
 yang
  sama pemko Batam belum mempunyai mekanisme ijin
  penambangan galian C dan hak penguasaan lahan
 (HPL)
  masih dikuasai oleh otorita batam,
 blunder...tenan.
 
  Saya mendapat kesempatan untuk menjadi mediator
 kasus
  ini oleh pak Walikota. Saya

Re: [iagi-net-l] BERLIAN GHOIB : HATI-HATI !!!

2007-01-11 Terurut Topik Agus Hendratno
Cerita yang unik dari mang Okim, terima kasih untuk bagi-bagi cerita.
  Tadi siang, begitu mendarat di bandara Adisucipti Jogja, ditelpon seseorang 
via hp untuk mau ketemu saya di kampus dan mau diskusi tentang batu yang 
dibawanya. Kata temannya batu ini sangat berharga. Dari bandara langsung ke 
kantor.
  Beberapa menit, datanglah si penelepon / tamu yang mau mendiskusikan tentang 
batu yang dibawanya dari Sulut.
  Dia cerita : Pak Agus saya bawa batu mulia, kata teman saya bahwa batu ini 
diambil dari pedalaman Suluwesi Utara / Minahasa. katanya ini batu ada harganya 
dan bisa dijual. Nah, ini batu seperti emas. Pak Agus, bisa membantu ini batu 
mulia jenis apa?
  Lalu dia membuka bungkusan batu, dikeluarkanlah 2 kerakal, berdiameter 1-2 
cm. 
  Setelah saya lihat dan saya jelaskan : bahwa ini mineral pyrite, mas. Salah 
satu jenis mineral yang ada unsur Fe dan Sulfur. Bukan batu mulia...
  Dia jawab : O, (lama terdiam), lalu di cerita lain..
  Bahwa yang datang itu tapi seorang santri di pp krapyak jogja, yang baru saja 
pulang dari manado/sulut untuk bisnis / jualan perkutut dan keris jawa. 
  saya tanya : kamu beli batuan / pirit ini dari temanmu di minahasa?
  dia jawab : hanya tersenyum saja...
  Mungkin ketipu kalee..(pikiran saya..)
   
  Saya pikir, cukup mengkhawatirkan bagi orang-orang awam yang begitu getol 
terhadap segala bentuk benda-benda antik dan kuno, termasuk mencari batu-batu 
tanpa pengetahuan yang memadai, kemudian ketipu dari pihak lain (entah sengaja 
menipu atau memang ada semacam transaksi diantara orang-orang yang kurang 
paham tapi nekad bertransaksi terhadap per-batuan-an tersebut).
   
  Salam
  agus di Jogja
  

 [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Rekan-rekan Gems Lovers IAGI ,

Jum'at minggu lalu mang Okim ketamuan seorang sarjana strata 2 dari Sumatera 
yang diantar oleh seorang rekan dari salah satu kantor penelitian geologi di 
Bandung. Mereka cerita tentang sejumlah berlian yang mereka miliki dan 
menanyakan apakah mang Okim bisa mengujinya. Mang Okim jelaskan bahwa mang Okim 
bukan ahli berlian tetapi insyaallah dapat membedakan antara berlian dan bukan 
berlian melalui test gemmologi. Mengenai kualitas, harga, dan lain-lainnya , 
sementara ini masih di luar kemampuan mang Okim. Hanya kalau berliannya asli, 
insyaallah mang Okim bisa bantu masarin.

Kemaren hari Senen mereka benar-benar datang membawa beberapa butir berlian 
yang setiap butir beratnya sekitar 5 karat ( 1 karat = 200 mg atau 1 gram = 5 
karat ). Bentuknya brilliant facet , putih jernih , transparan tanpa inklusi 
mineral, dan kilaunya sangat mempesona mata dengan pancaran cahaya warna-warni 
( kilap adamantin ). Hanya sayang sekali bahwa hasil uji kekerasan, berat 
jenis, indek refraksi, dan beberapa uji lainnya menyimpulkan bahwa berlian 
tersebut hanyalah sekedar Cubic Zirconia bikinan pabrik yang nilainya hanya 
beberapa puluh ribu rupiah saja.

Ketika pemilik dan rekannya mengetahui hasil uji berlian tersebut, mereka 
tampak kaget dan seolah-olah tak percaya. Mereka termenung membisu dan terkesan 
shock berat.

Rekan-rekan Gems Lovers IAGI,

Hari Senen kemaren merupakan satu dari banyak hari yang mengusik kegembiraan 
hati mang Okim. Hal ini berkenaan dengan cerita yang disampaikan oleh rekan 
kita pemilik berlian tersebut yang notabene seorang sarjana strata 2 yang juga 
dosen ( konon jabatan tersebut ditinggalkannya untuk mencari opportunity 
business di Bandung, sementara keluarganya masih ditinggal di Sumatera ). 

Menurut mereka, berlian-berlian tersebut diperoleh secara ghoib. Degan dipimpin 
oleh seorang mediator atau seorang yang dianggap pinter, beberapa orang 
melakukan upacara khusus di suatu lapangan pada jam 11-12.00 tengah malam. Di 
tengah kegelapan dan kedinginan malam, mediator tersebut beberapa kali 
memukulkan sesuatu ke tanah sambil mengucapkan jampe-jampe. Pada akhirnya, 
tanpa diketahui dari mana arahnya , mereka melihat beberapa butir berlian yang 
berkilauan terkena cahaya senter, bertebaran di tengah lingkaran tempat mereka 
duduk melakukan ritual . Tentu saja mereka sangat bersyukur dan gembira atas 
keberhasilan tersebut.

Menjawab pertanyaan pancingan mang Okim, rekan kita dengan nada penuh 
penyesalan mengaku telah mengeluarkan beberapa juta rupiah untuk melaksanakan 
ritual tersebut. Walaupun sang mediator berjanji sanggup memasarkan berlian 
yang diperoleh, ternyata calon pembelinya yang sudah siap melakukan transaksi 
meminta sertifikat yang tentu saja akan membatalkan transaksi tersebut ( 
kecuali sertifikatnya diganti..semoga tidak ).

Rekan-rekan Gems Lovers IAGI,

Itulah sekedar kisah nyata yang merupakan satu dari banyak kisah nyata serupa 
yang berkaitan dengan batumulia, logam mulia, dan lain-lain. Hari Senen kemaren 
mang Okim benar-benar sedih memikirkan rekan kita tersebut yang pastilah sangat 
lebih sedih dan sangat menyesal atas apa yang terjadi terhadapnya. Tetapi ya 
itulah, seberat-berat mata memandang, lebih beratlah bahu memikul. Semoga kita 

Re: [iagi-net-l] Menyusuri Pantai Selatan Memetakan Daerah Rawan Bencana

2007-01-01 Terurut Topik Agus Hendratno
Kegiatan AMC sangat positip untuk membantu pemda dalam hal antisipasi bencana 
kebumian yang bisa terjadi setiap saat. Saya pribadi mendapat info via sms dari 
ADB tentang kegiatan AMC di pantai selatan Jatim itu sebelum IAGI Pekanbaru 
lalu. Nah, kebetulan saja, tanggal 30 November 2006, di Surabaya, Camat-Camat 
di Jatim yang lokasi rawan bencana geologi, kumpul di Hotel Satelit untuk 
mendapat pengarahan dan sosialisasi tentang kebencanaan geologi oleh Pusat 
Vulkanologi dan MBG, Bandung dan juga dari UGM (saya sendiri yang memberikan 
sosialisasi itu). Pada saat itu, ada 3 staf dari Pacitan hadir, lalu dalam 
sosialisasi tersebut, kami sampaikan tentang kewaspadaan teluk Pacitan, DAS 
Grindulu dan patahan Grindulu itu tentang resiko dan kerawanan bencana geologi. 
   
  Kemudian tanggal 4 Desember 2006, di Pendopo Kabupaten Ponorogo Jatim, 
sekitar 250 orang (stake-holder penanganan bencana di Ponorogo : camat, lurah, 
staf teknis pemda, LSM, anggota DPRD, juga tim TAGANA / taruna siaga bencana), 
saya sampaikan lagi tentang resiko dan kerawanan bencana geologi di wilayah 
Ponorogo, yang kebetulan kami mempunyai beberapa data teknis potensi bencana 
geologi di Ponorogo. 
   
  Kemudian dalam kesempatan lain, saya bertemu pak Indrarto (kepala dinas 
Pertambangan dan Energi Kab.Pacitan, Jatim), tanggal 18-19 Desember.06 : sambil 
nongkrong minum kopi jahe di kaki lima, hujan-hujan, di depan Hotel Horison 
Bandung, kami diskusikan beberapa action untuk mengantisipasi resiko dan 
kerawanan bencana geologi di pantai selatan Pacitan, khususnya teluk Pacitan, 
sepanjang Grindulu, juga wilayah hulu dari sungai Grindulu di kecamatan 
Tegalombo, Nawangan, Bandar (kebetulan saja saya pernah bermalam beberapa hari 
di wilayah itu, untuk melihat kondisi geologi, bahkan waktu lain jalan-jalan 
dengan Mas Sukmandaru di Bandar dan Nawangan). Bahkan saya sudah membuatkan 
sedikit catatan ke Pak Indrarto untuk ditindak-lanjuti oleh staf-nya di kantor, 
yang juga ada geologist untuk segera turun melakukan sosialisasi dan 
antisipasi-antisipasi yang terkait di lapangan. Muga-muga ini sudah dijalankan. 
Saya belum sempat check ke lapangan, walau sudah diminta beliau ke wilayah
 Grindulu. Kesempatan saya yang terbatas.
  Karena minggu terakhir Desember.06, saya mendapat kesempatan dari Walikota 
Batam untuk mendiskusikan penyelesaian penambangan pasir darat di wilayah Batam 
dan pulau-pulau kecil lainnya, karena terjadi demonstrasi besar-besaran dari 
penambang pasir darat / penambang rakyat (yang illegal) kepada dewan dan 
pemko,untuk meminta dibuatkan aturan juknis dan juklak dalam pengelolaan dan 
penambangan tanah urug, pasir darat (sebetulnya pasir kuarsa). Nah, ternyata 
Pemko Batam selama ini belum mempunyai mekanisme ijin (SIPD bahan galian 
golongan C), jadi kelabakan juga. Karena uurusan itu, dulunya dikelola oleh 
Pemprop. Riau (lain kali akan saya posting ke milis IAGI). Setelah terbentuk 
prop.Kep.riau, ini kelewatan diurus, jadilah masalah.
  Syukurlah sekarang mulai terselesaikan. 
  Pulanglah saya ke Jogja, tanggal 28 Des.06 naik ADAM Air dengan no.lambung 
pesawat PK-KKW (yang akhirnya mengalami kecelakaan di Sulawesi 1 jan.07). Sejak 
naik dari Batam, Adam Air 737-400 / Pk-KKW tersebut mengalami goncangan hampir 
1 jam (dengan goncangan yang hebat-hebat). Ini pengalaman terjelek naik 
pesawat. Alhamdullillah, selamat sampai Jogja.
  Interaksi dinamis atmosfer dengan litosfera ini telah banyak memberikan 
pelajaran bagi kita semua baik sebagai hamba Tuhan/ maupun sebagai masyarakat 
yang berpendidikan ilmu kebumian. Masyarakat luas sedang menunggu action kita 
dari berbagai pihak untuk mengelola berbagai konflik, potensi, resiko yang 
berasal dari interaksi dinamik atmosfer dan litosfera, seperti akhir-akhir ini. 
Bahkan, akhirnya pihak seperti PT Perhutani yang mengelola obyek wisata 
Baturaden, di Jateng pun, harus memerlukan informasi kegeologian di sepanjang 
jalur wisata di kawasan Baturaden. Beberapa hari ke depan ini, kami sedang 
menyiapkan langkah-langkah untuk sosialisasi dan action untuk penanganan resiko 
dan kerawanan bencana kebumian di Baturaden dan juga di sepanjang K.Gendol 
(Sleman) tempat terakumulasi jutaan ton endapan awan panas, yang sebagian sudah 
meluncur jadi aliran banjir lumpur dan pasir di awal desember lalu ke arah 
hilir, karena ada kampung yang level topografinya sudah sama dengan
 level dasar sungai Gendol. Begitu aliran lumpur dan pasir ini meluncur, dengan 
profil sungai yang rendah tersebut, maka bisa jadi banjir akan mampir ke 
kampung. Begitulah ceritanya

  Sukses saja lah untuk AMC rek!., kita dukung terus
  Salam, agus hendratno
  
[EMAIL PROTECTED] wrote:
  Jawa Pos, Radar Malang, 1 Januari 2007

**Menyusuri Pantai Selatan Memetakan Daerah Rawan Bencana: Status Malang 
Selatan Sudah Lampu Kuning**

Gempa bumi dan tsunami yang terjadi di Yogjakarta dan Aceh, membuat Adventurer 
and Mountain Climbers (AMC) Malang risau. November lalu, AMC melakukan

Re: [iagi-net-l] pit iagi 2006 di pekanbaru - MENGUNDANG MASUKAN, Pemda Riau tanya?

2006-12-18 Terurut Topik Agus Hendratno
Kang Iful, 
   
  Selamat untuk semuanya. Masukan sudah banyak ke PP-IAGI.
  Berikut saya sampaikan catatan kecil barangkali kelewatan. Tapi masukan sudah 
cukup banyaklah yang bermuara pada pencapaian yang sudah cukup maksimal.
  Nah beberapa hari setelah itu, dan juga ketemu dengan assek I Pemprov. Riau, 
saya ditanya kira-kira hasil dari konferensi IAGI di Pekanbaru kemarin apa 
masukan buat Pemda Riau?
  Saya jawab juga :
  1, Sehari setelah perhelatan IAGI di pekabaru usai, harian lokal di Pekanbaru 
(Riau Pos dan juga Riau Mandiri) memuat pernyataan pak Turidho (Pengda IAGI 
Riau), bahwa pada saatnya Riau membutuhkan Program Studi Teknik Geologi di 
lingkungan perguruan tinggi yang ada di Riau. Kebutuhan itu sangat mendesak.
  2. Saya katakan lagi, bahwa ada acara kursus geologi untuk perencanaan 
pengembangan wilayah, yang dibiayai oleh prop.Riau dan Pengda IAGI Riau, dan 
melibatkan unsur bapeda-bapeda se-Riau, ternyata tidak mendapat tanggapan yang 
positip dari staf pemda yang hadir, karena kursus tersebut diikuti dengan 
setengah hati. Ini juga saya laporkan ke Pimpinan Dinas Pertambangan dan Energi 
Prop.Riau dan anggota DPRD Riau, secara lisan. Padahal saya telah menyiapkan 
semua itu dengan sungguh-sungguh, akhirnya materi tersebut saya berikan ke 
mahasiswa teknik perminyakan univ.islam riau (UIR), yang khusus dipanggil oleh 
panitia IAGI untuk mengisi sesi siang yang saat itu peserta kursusnya hilang 
semua. Materi tersebut saya sulap jadi : Pembelajaran Geologi Lingkungan dalam 
Eksplorasi dan Eksploitasi Migas. Hadir 30 mahasiswa. 
  3. Saya katakan lagi, bahwa Pemda riau perlu mengoptimalkan data dan 
informasi kegeologian bagi pembangunan riau, tidak hanya sekedar migas; tapi 
masalah air tanah, tata guna laha, wilayah pantai, bahan galian, kebencanaan 
longsor khusus di riau bagian barat, serta pengembangan eksplorasi batubara dan 
mineral bijih yang ada di wilayah riau bagian barat.
   
  Kenyataan ini juga terungkap pada Seminar Nasional Pengembangan Sumberdaya 
Manusia berbasis Kompetensi bidang Energi dan Sumberdaya Mineral yang 
diselenggarakan oleh Badan Diklat ESDM di Hotel Horison Bandung 18-19 Desember 
2006 (kebetulan saya mendapat undangan dari panitia mewakili TGL-UGM), dimana 
salah satu pembicaranya adalah Gubernur Riau (yang dibawakan oleh Assek I), dan 
terungkap secara jujur bahwa Riau kaya sumberdaya geologi, tapi miskin 
sumberdaya manusia bidang kegeologian (non-migas) yang mengelolanya. Karena 
itu, Riau perlu masukan dari stakeholder kegeologian untuk pengembangan potensi 
geologi non-migas dan tenaga ahli geologi non-migas untuk menopang akselerasi 
pembangunan riau ke depan. Kemudian Assek I Riau tersebut memberikan 
ungkapannya di depan forum itu bahwa Riau membutuhkan Prodi Teknik Geologi.
   
  Nah, pada kondisi yang demikian, maka menurut saya : Pemda Riau kayaknya 
menginginkan laporan tertulis/ masukan-masukan hasil konggres IAGI di 
Pekanbaru. Salah satu pimpinan di dinas pertambangan dan energi, bercerita : 
apa yang bisa ditindak-lanjuti setelah IAGI di Pekanbaru bagi Pemda Riau. 
   
  Cukup sampai disini, forum tersebut masih berlangsung hingga besok di Hotel 
Horison Bandung dan PP-IAGI juga mendapat kesempatan untuk bicara melalui Pak 
Deny (Komisi Iptek dan SDM PP-IAGI / juga dosen TGL-ITB). Forum tersebut sangat 
menarik karena melibatkan stake-holder bidang ESDM. Asosiasi profesi tidak 
banyak yang hadir, yang jelas adalah lembaga sertifkasi nasional, LPJK, 
Perhapi, IAGI (saya juga boleh mewakili IAGI dan GL-UGM). Nah catatan hasil 
Forum Pengembangan SDM berbasis Kompetensi Bidang Geologi, Energi dan 
Sumberdaya Manusia, lain kali saya bisa posting ke milis.Sebetulnya Komisi 
Sertifikasi PP-IAGI sudah sangat jauh melangkah dan tinggal diperlukan kemudian 
bisa didaftarkan ke LPJK. Nah lho, ceritamu banyak gus...
   
  Salam cukup ...saja
  agus hendratno

Kabul Ahmad [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Bapak-bapak,
Mohon maaf beribu maaf bila masukan saya tidak tepat, karena saya bukan 
panitia yang terlibat langsung, hanya orang luar sebagai peserta saja yang 
dhoif. Mungkin sudut pandang saya tidak di posisi yang tepat.
Masukkan yang benar, bisa ditindak lanjuti, yang salah yang harap diabaikan 
saja.
Keikut sertaan saya sebagai peserta di PIT IAGI juga naik turun, kadang ikut 
tapi kadang tidak, dan lebih banyak tidaknya...karena sebelumnya saya lebih 
sering di IATMI/IPA/SPE ketimbang di IAGI.
Karena scope kerja saya banyak di Drilling, Production Optimization dan 
Reservoir  completion. dan saat ini di Geomechanic and Slurry Fracture 
Injection.

Tapi saya tetap terkesan atas terselenggaranya PIT IAGI Pekanbaru.

Wassalam,
KA

- Original Message - 
From: mohammad syaiful 
To: Kabul Ahmad ; 
Cc: Semimbar, Habash (hbsemim) ; Rovicky Dwi 
Putrohari ; Ridwan Djamaluddin 

Sent: Friday, December 15, 2006 10:49 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] pit iagi 2006 di pekanbaru - MENGUNDANG MASUKAN


 terimakasih pak kabul atas masukan yg sangat baik dan

Re: [iagi-net-l] Terlalu peka? Re: [iagi-net-l] Klarifikasi Rudi Rubiandini

2006-12-14 Terurut Topik Agus Hendratno
Lebih baik diakhiri saja perdebatan itu. Berdamai untuk semua...
  Sejak 16 Juni 2006 (dini hari di Hotel JW Marriot Surabaya, ketika selesai 
Meeting dengan Menteri ESDM, Pejabat-pejabat Jatim, Sidoarjo, BPMIGAS, Lapindo, 
dan juga tim investigasi itu). Suasana yang tegang tersebut, pukul 01.30 wib, 
saya sempat dipanggil salah satu pejabat yang turut hadir dalam executive 
meeting malam hari itu), bahwa berbagai kemungkinan jelek dari LUSI dan juga 
perdebatan diantara para ahli nantinya untuk bicara subsurface, pasti akan 
menguras energi yang banyak. Waktu berlanjut dan akhirnya perbedaan itu 
kelihatan nyata dan sangat sensitif masalahnya.
  Nah, mengelola perbedaan dalam penafsiran geologi jika tidak saling memegang 
amanah dan istiqomah, yang terjadi adalah saling curiga dan mencurigai.
  Hal tersebut terjadi, karena begitu sensitifnya masalah LUSI dan penuh dengan 
muatan-muatan yang sulit untuk diungkap dan tidak mungkin dimasuki para 
ilmuwan, maka menjadikan kita sering berseberangan. Namun kita harus 
berkepala dingin dan bening hati dalam melihat permasalahan LUSI dan 
dampak-dampak yang ditimbulkannya.
  Ada blunder dibalik semua itu, dan akan lebih baik jika kita mencurahkan 
upaya penanganan sosialnya; yang ternyata tidak sederhana dan super kompleks.
   
  Semoga Allah SWT memberikan petunjukNYA dan memberkati kita semua yang 
berupaya membantu dan memberikan pencerahan tentang upaya penyelesaian semburan 
LUSI tersebut. 
  Salam
  Agus Hendratno
  
wahyu budi [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Sebaiknya kita jangan cepat marah, atau tersinggung.

Berikut ini kutipan bagian yang dirasakan
menyakitkan. Mari kita simak dengan interpretasi
yang lain.

Oleh karena itu, bencana alam ataupun tidak
sangat ditentukan oleh
selesainya relief well. Dan setelah itu baru
dievaluasi oleh para geolog
yang bukan dari Lapindo dan bukan dibayar oleh
lapindo tetapi Harus oleh
geolog independen. Jadi kalau memang pernyataan
bencana alam nanti
dikeluarkan di akhir pekerjaan, maka itu jelas
akan diterima oleh semua
orang, tandas Rudi Rubiandini. (der)
---

Kata-kata para geolog yang bukan dari Lapindo, bisa
berarti para geolog yang tidak bekerja pada Lapindo.

Kata-kata para geolog yang bukan dibayar oleh
Lapindo, bisa berarti geolog yang diminta bekerja
dengan bayaran dari Lapindo. Untuk ini bisa ada 2
interpretasi: (1) geolog itu netral dan diminta
bekerja, karena semua beban pembiayaan dipikulkan pada
Lapindo, maka geolog itu pun dibayar oleh lapindo, dan
ini tidak harus berarti dibayar dan mendapat
pesanan, dan (2) geolog yang secara khusus diminta
dengan bayaran untuk mengeluarkan suatu pendapat
sesuai keinginan yang membayar.

Kalau yang dimaksudkan itu adalah jenis geolog yan
ke-dua, dan memang bisa dibuktikan ada, maka
rekan-rekan geologi pantas untuk marah. tetapi bila
yang dimaksudkan yang pertama, maka tidak perlu
marah.

Coba kita perhatikan. Semua urusan dibebankan kepada
Lapindo pembayarannya. karena itu, rasanya juga wajar
bila ada geolog netral yang kemudian juga dibayar.

kalau geolgo itu tidak dibayar, mau bekerja bagaimana?
Apakah ada yang suka rela mengeluarkan biaya dari
sakunya pribadi? Kalau minta ke Pemerintah bayarannya,
juga bisa ditafsirkan lain, misalnya ada
kongkalingkon sehingga pemerintah mau membayar biaya
geolog itu untuk bekerja, kan itu harusnya biaya
ditanggung lapindo?. Atau IAGI mau mengeluarkan biaya
untuk itu? Nanti juga bisa ada suara IAGI dibayar
Lapindo untuk ..

Jadi, sebaiknya kita bisa melihat pernyataan itu
dengan kepoala dingin.

Tidak perlu kita cepat marah dan berprasangka dan
cepat tersinggung. Karena semua itu akan menambah
keruh suasana yang memang rumit.

Salam,
WBS

saya hanya ingin semuanya menjadi lebih baik dan
bukan bertambah rumit






Yahoo! Music Unlimited
Access over 1 million songs.
http://music.yahoo.com/unlimited

-
- PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru, 20-22 November 2006
- detail information in http://pekanbaru2006.iagi.or.id
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



 
-
Access over 1 million songs - Yahoo! Music Unlimited.

Re: [iagi-net-l] Breaking News - Fenomena Alam baru dari Gunung Kidul

2006-12-09 Terurut Topik Agus Hendratno
Fenomena tersebut saat ini sedang dikaji oleh Tim
Geologi UGM (seharian tadi sudah turun lapangan), yang
pada prinsipnya untuk mengurangi ketegangan dan
ketakutan warga tentang hal tersebut. Karena, sejak
LUSI mulai susah dijinakkan, kami yang sering
mengadakan sosialisasi / penyuluhan kebencanaan
geologi ke kampung-kampung di Sleman, Bantul, G.Kidul,
juga Kulonprogo, bahkan kemarin di Ponorogo, selalu
ada pertanyaan : apakah semburan lumpur bercampur gas
seperti di Porong bisa muncul di wilayah perbuktian di
DIY yang sekarang ini banyak retakan-retakan baru,
pasca gempa besar 27 mei lalu?
Lha penyuluhan masalah gempa dan longsor, juga banjir
lahar, ternyata pertanyaannya banyak ke arah Lumpur di
Porong itu. Ya..ternyata rasa ingin tahu warga jogja
sangat tinggi, apa itu LUSI. 
Sehingga ketika retakan-retakan baru di beberapa
wilayah highland Yogyakarta terancam longsor (baik
yang sudah berbakat longsor atau resiko longsor paska
geteran gempabumi 27Mei), lalu sebagian muncul asap,
maka banyak warga yang takut tapi juga jadi tontonan.
Tapi itulah fenomena alam yang akan memberikan banyak
pelajaran bagi kita semua...

Salam
Agus Hendratno 

--- Shofiyuddin [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Friday, 08 December 2006, Berita Utama (Hlm Luar)
 RATUSAN WARGA SAKSIKAN FENOMENA ALAM GUNUNGKIDUL;
 Bukit Boyo Semburkan Api
 
 WONOSARI (KR) - Munculnya semburan api dan asap
 belerang (sulfur) di bukit
 Boyo, Buyutan, Ngalang, Gedangsari menjadi perhatian
 banyak orang. Apalagi
 bau asap belerang sangat menyengat, sehingga membuat
 masyarakat semakin
 yakin adanya gunung api 'tiban', meski belum ada
 penelitian yang
 membuktikan.
 
 Sampai Kamis (7/12), ratusan orang terus berdatangan
 menyaksikan fenomena
 alam yang dinilai ganjil dan terjadi tujuh bulan
 pasca gempa 27 Mei lalu.
 Tak hanya warga sekitar, tetapi juga dari Klaten dan
 Yogya. Lokasi semburan
 api dan asap di bukit Boyo itu berada di kawasan
 perbatasan Gunungkidul
 dengan Kabupaten Klaten, Jawa Tengah yang dicurigai
 sebagai patahan (sesar)
 Nglanggeran dan lempeng Semilir atau lebih dikenal
 sebagai Patahan Opak.
 
 Sebagaimana dikatakan Ngatijo (40) warga Dusun
 Buyutan, Ngalang kepada KR di
 lokasi kejadian, semburan api dan asap belerang ini
 terjadi sekitar tiga
 hari yang lalu.
 
 Pemilik tanah Ny Adi Wiyono (48) terperangah setelah
 menyaksikan ladang
 perbukitan miliknya yang ditanami tanaman keras dan
 merupakan lahan
 pertanian itu mendadak bersuhu panas. Tak hanya
 cuaca di sekitarnya. Tetapi
 dalam radius seratus meter, tanah-tanah di
 sekitarnya juga berubah panas.
 Bahkan puluhan tanaman keras seperti pohon sono
 keling, clerecede, mangga
 dan lainnya mati dalam kondisi merangas.
 
 Sekitar lokasi semburan, bukit yang semula berbentuk
 pegunungan, pada bagian
 puncak bukit longsor dan ambles akibat tanahnya
 panas. Beberapa warga yang
 datang ke lokasi ragu-ragu menginjakkan kaki tanpa
 alas. Sedangkan longsoran
 bukit yang berada tepat pada titik semburan itu
 masih terus terjadi.
 Terlebih dalam dua hari kemarin kawasan sekitar
 bukit Boyo diguyur hujan
 deras. Erosi tanah yang terbawa arus air dari atas
 bukit menutup lubang
 semburan. Tetapi sekalipun asap tidak lagi terlihat
 pada siang hari, bau
 belerang masih saja menyengat dalam radius dua ratus
 meter.
 
 Sejauh ini, belum diketahui apakah kejadian di bukit
 Boyo tersebut merupakan
 kemunculan aktivitas baru vulkanik. Baik itu
 kemungkinan munculnya gunung
 api baru, atau pun adanya proses aktivitas magma
 dari gunung api lama.
 
 Namun menurut pengajar Fakultas Geografi yang juga
 Mantan Ketua Pusat Studi
 Bencana Alam (PSBA) UGM, Dr Sudibyakto, perlu
 penelitian lebih lanjut
 mengenai aktivitas ini. Apalagi pasca gempa bumi
 telah menimbulkan kejadian
 baru yang di luar kebiasaan.
 
 Menurut Sudibyakto, sebelum munculnya aktivitas di
 bukit Boyo, sebelumnya
 juga muncul kejadian pasca gempa bumi, seperti bunyi
 dentuman di Kali Oyo,
 sumur-sumur yang mengering, longsornya bukit-bukit
 di pantai selatan dan
 lainnya.
 
 Perlu diketahui, di beberapa belahan bumi, selalu
 muncul fenomena alam. Ini
 perlu dicermati lebih jauh, ujar Sudibyakto.
 
 Serpihan Batu
 
 Dari pantauan, lengkah-lengkah bukit tempat semburan
 asap ini, memasuki hari
 kedua kemarin mulai gosong. Bahkan serpihan batu
 semakin banyak dan juga
 ditemukan pasir yang diduga berasal dari dalam
 tanah.Untuk mencapai lokasi
 ini memang cukup sulit. Secara geografis, kawasan
 bukit Boyo merupakan
 daerah perbukitan dan terletak arah barat laut kota
 Wonosari sekitar 15
 kilometer. Dari arah Yogya, sampai di simpang tiga
 Sambipitu ke arah kiri
 menuju arah Kecamatan Gedangsari. Dari jalan raya
 Sambipitu-Nglipar jaraknya
 kurang lebih empat kilometer.
 
 Beberapa warga sekitar lokasi mengaku pasca gempa
 lalu, intensitas gempa
 terutama di sekitar lokasi ini cukup banyak
 dibanding daerah lain. Hal ini
 memang masuk akal, kata Kabid IPPE Bappeda
 Gunungkidul Birowo Adie MT.
 Karena di sekitar bukit Boyo adalah merupakan

Re: [iagi-net-l] Sedimentary Basins of Indonesia : Historical and Updated Status

2006-12-09 Terurut Topik Agus Hendratno
Pak Ismail

Seminar yang diadakan di Bandung kemarin itu 5-6
Desember 2006 (di hotel horison Bandung), berjudul :
Geologi Indonesia : Dinamika dan Produknya, dimana
host-nya adalah Pusat Survei Geologi (Pak Dr Djajang
dkk), dengan pembicara kunci : Prof. Dr. Jan
Sopaheluwakan (LIPI) dan Pak Awang (BPMIGAS). Apa yang
disampaikan ke-2 tokoh ini sangat bagus baik, rinci,
dan menantang dari sisi saintifik kebumian, juga dari
sisi aplikasi sumberdaya dan bencana kebumian. Dan
bahkan menjadi tantangan bagi para ahli ilmu kebumian
pada umumnya, juga geologist khususnya. bahkan ada 10
tantangan dari pak Jan Sopa, untuk bidang kebumian ke
depan yang tentunya lebih menyangkut earth system
dinamic science daripada sekedar earth science.
(kayaknya itu yang saya tangkap dari mengikuti
perhelatan besar di Bandung kemarin).
10 tantangan itu, aku lupa urutan-urutannya, karena
saya belum memperoleh copy CD dari paper-paper
tersebut. Katanya nanti akan di CD-kan oleh panitia
dan dibagi ke semua peserta.

Diluar pembicara kunci tersebut, lebih banyak
menampilkan paper-paper teknis, sebagaimana lazimnya
saintifik paper dalam PIT IAGI dan oral presentation
juga poster;, karena sebagian besar yang hadir adalah
geologist dari berbagai instansi ESDM, perguruan
tinggi, juga pemda-pemda. 
Yang jelas, saat sambutan Ketua Badan Geologi ESDM
mengatakan bahwa seminar tersebut bertujuan sharing
pengalaman dan pengetahuan; perkembangan riset/kajian/
penelitian bidang geologi indonesia, yang nantinya
akan dipublikasikan khusus oleh PSG (dulunya
Puslitbang Geologi, Jl. Diponegoro 57 itu)

yaa, sekedar menambahkan cerita pak awang saja.

Penggembira seminar tersebut
Agus Hendratno

--- Awang Satyana [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Pak Ismail,

   Ada beberapa saran yang dikemukakan di seminar
 tersebut. Pak Suyitno Patmosukismo (IPA) misalnya
 menyarankan melihat kembali aturan ring fencing,
 sehingga dana di suatu blok operasi berstatus
 produksi bisa dipakai di blok lain yang eksplorasi
 atau malahan untuk new venture-nya. Liberasi ini
 memang bertentangan dengan prinsip-prinsip KPS yang
 berlaku di Indonesia, walaupun kelihatannya akan
 mampu mendorong kegiatan eksplorasi di lahan
 frontier. Untuk itu, perlu dilihat dengan hati2.

   Pak Hardy Prasetyo (staf ahli Menteri ESDM)
 menyarankan untuk melihat kembali dan merevisi peta
 cekungan Indonesia, benarkah kita mempunyai 60
 cekungan ? Cekungan2 kecil di seputar Laut Banda
 misalnya, kemungkinan besar mereka tak punya
 prospektivitas hidrokarbon. Untuk itu, dihapus saja
 dari peta cekungan. Atau, bedakan antara peta
 cekungan minyak dan peta cekungan sedimen. Ini untuk
 menjelaskan bahwa 60 cekungan sedimen itu tak sama
 dengan 60 cekungan minyak. Yang sudah jelas cekungan
 minyak baru 16 dari 60 cekungan itu.

   Salah satu masalah juga adalah bahwa Pemerintah
 kita belum berhasil menyelesaikan tumpang tindih
 lahan kehutanan dengan pertambangan. Akibat ini,
 Pegunungan Tengah Papua tak bisa diapa-apakan sudah
 lebih dari lima tahun ini, padahal Pegunungan Tengah
 ini masih terusan pegunungan yang sama di PNG yang
 telah terbukti mengandung lapangan-lapangan minyak
 penting (mis Hedinia, Iagifu).

   Banyak saran dan kesimpulan bagus dari seminar2,
 tetapi yang jauh lebih penting adalah bagaimana
 merealisasikannya. Kelihatannya itu menjadi masalah
 kita semua...

   salam,
   awang
 
 ismail zaini [EMAIL PROTECTED] wrote:
   Pak Awang , ada nggak kesimpulan dari seminar tsb
 Hal Hal riel yang harus 
 dilakukan Guna mendorong/mempercepat adanya
 Eksplorasi dan Produksi Migas , 
 spt dikatakan dalam waktu 21 tahun hanya ada 2
 cekungan tambahan dan disisi 
 lain produksinya juga cenderung ada penurunan.( dan
 cost recovery semakin 
 besar  begitu kata Pak Kortubi dan BPKP dikoran
 kemarin )
 Diwaktu yang bersamaan Dirjen Minerbapabum ESDM juga
 melaksanakan Seminar 
 yang subtansinya hampir sama , cuma beda komoditinya
 / Mineral ,Batubara dan 
 Panasbumi , ( sepertinya di ESDM lagi musim seminar
 , maklum akhir 
 tahun. ) Salah satu kesimpulannya untuk
 mempercepat pemanfaatan 
 Geothermal akan dibentuk Tim Khusus ( seperti Tim
 Nas gitu ) dg Keprres guna 
 merumuskan semua permasalahan dan mencari
 terobotosan penyelesaiannya, dg 
 melibatkan semua institusi terkait baik dari ESDM ,
 Dept Kehutanan , Dept 
 Keuangan/ Pajak maupun unsur lainya , Mungkin biar
 gak mbulat mbulet .. 
 gitu.
 
 ISM
 
 - Original Message - 
 From: Awang Harun Satyana 
 To: 
 Sent: Friday, December 08, 2006 3:15 PM
 Subject: [iagi-net-l] Sedimentary Basins of
 Indonesia : Historical and 
 Updated Status
 
 
 Berikut adalah ringkasan hal2 yang saya
 presentasikan dan diskusikan di
 dalam seminar Badan Penelitian dan Pengembangan dan
 Badan Geologi
 Departemen ESDM bertema Optimasi Kegiatan
 Penelitian dan Pengembangan
 untuk Mendorong Peningkatan Eksplorasi dan Produksi
 Migas (7 Desember
 2006). Semoga berguna.
 
 Penyebaran jalur minyak Indonesia secara regional
 pertama

Re: [iagi-net-l] GIOK DAUN MEJA 153 KG

2006-12-07 Terurut Topik Agus Hendratno
Apa memang ada GIOK berwarna merah? (Ato saya yang salah dan kurang tahu?) 
Kelompok batuan yang disebut GIOK adalah (jika salah, mohon diluruskan) 
kelompok batuan metamorf high grade dari Jadeite; Jadeite-Nepreite. Nah kalo 
merah, kira-kira apa ya? Pak Miko, apa itu bener-bener GIOK. 
  Terus terang, saya sering didatangi oleh orang-orang yang mau nawarin GIOK, 
jika saya punya teman dan kolega. Orang-orang yang datang itu biasanya buka 
pemiliknya, tapi biasanya makelar-makelar yang derivatif ke sekian. Sepertinya, 
saya agak kenal dengan pemilik-nya atau malah broker-nya. Saya juga orang 
Kudus, dan kebetulan mengajar Mk. Petrologi di Geologi UGM, dan pernah datang 
ada teman dari Kudus ke Geologi UGM mendiskusikan cincin batumulia-nya kepada 
saya, juga crita-crita dia punya saudara di Kudus juga yang akan melelang GIOK 
tersebut.
   
  Yach..pengalaman saja dan perlu hati-hati terhadap benda-benda batumulia..
   
  Salam
  Agus Hendratno 

Paulus Tangke Allo [EMAIL PROTECTED] wrote:
  giok skala Mohs 7,8?
itu giok apa quartzite?
atau memang ada giok yang kekerasannya sampai 7,8 skala Mohs?

maaf kalau kebanyakan nanya.

--pta


On 07/12/06, miko wrote:
 Sertifikat analisa dari Laboratorium ada, skala Mohls 7,8 (?) , tebal 5,2 cm, 
 harga Rp 500 juta / kg. Transaksi di tempat barang, Kudus, Jawa Tengah. 
 Terima kasih ( H), 27 November 2006, 20.24

-
- PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru, 20-22 November 2006
- detail information in http://pekanbaru2006.iagi.or.id
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



 
-
Access over 1 million songs - Yahoo! Music Unlimited.

RE: [iagi-net-l] tanya % geologists; stat-mafiki cukup baik

2006-12-07 Terurut Topik Agus Hendratno
Sebetulnya, pemahaman stat-mafiki dalam pendidikan tinggi ilmu geologi di 
Indonesia mempunyai porsi yang cukup baik. Sebagian besar, pendidikan geologi 
di Indonesia masuk dalam Kelompok Ilmu Keteknikan, seperti di UGM, ITB, Unhas, 
Trisaksi, UPN Veteran, STTNAS, IST Akrprind, Undip, Unpak, ITM Medan, kecuali 
di Unpad yang bergabung di MIPA. Nah, dalam kurikulum pendidikan geologi di 
Indonesia saat ini ada porsi sekitar 15-22 % (berbagai kampus ada perbedaan 
prosentase) dalam pengembangan pembelajaran berbasis kompetensi ilmu keteknikan 
yang dipenuhi pemahaman stat-mafiki.
   
  Dalam suatu kesempatan, saya mendiskusikan dengan Prof. Joko Santosa (Pak 
Rektor ITB, yang berlatar belakang geofisika) tentang kompetensi ilmu kebumian 
di masa yang akan datang, yang harus dipetakan adalah adanya : kompetensi utama 
dan kompetensi pendukung (karena itu yang dikehendaki dalam penyusunan 
kurikulum pendidikan tinggi bidang (teknik) geologi, kurikulum 2006), dimana 
pemahaman stat-mafiki merupakan elemen penting sebagai salah satu kompetensi 
pendukung lulusan geologi di Indonesia. Dan itu sudah operasional dalam proses 
pembelajaran sekarang di semua prodi (teknik) geologi. 
   
  Salam,
  yang diamanahi sebagai penjaga gawang kurikulum teknik geologi di FT UGM
  Agus Hendratno

[EMAIL PROTECTED] wrote:
  Saya pribadi juga berpendapat pelajaran stat -mafiki (bukan roviki lho )
justru harus diperkuat di tahun pertama dan kedua , karena ternyata logika
- logika stat mafiki itu banyak terpakai
dan dibutuhkan untuk mempelajari hal yang baru di industri (geostatistic,
geofisik,petrophysic,geochemical,geoteknik dsb ).
dan sepertinya trend ke depan, segala hal yang berhubungan denggan geologi
harus bisa dikuantifikasi (jadi akan banyak butuh pengetahuan matematik
untuk bisa mengkuantifikasi geologi).

Saya pribadi juga merasa kesulitan juga dalam mempelajari hal yang baru
karena basic stat -mafiki saya kurang kuat , tpbnya males, kirain geologi
enggak banyak stat- mafikinya :- (

Regards

Kartiko SAMODRO

Telp : (0 )147443540






Arifin Sodli 
o.co.id A

07/12/2006 02:33 cc
, 

Veuillez répondre Objet
à RE: [iagi-net-l] tanya % geologists
.id 








Pak Bambang, dkk,

Kalau jaman saya baheula waktu saya masih di sma (awal 70'an), mhsw itb
itu sering datang ke sma asalnya menjelaskan apa2 yang ada dikampus
temasuk jurusan yang ada, pelajarannya apa saja, bidang  kesempatan
kerja, dll. Walau mungkin awalnya sih mungkin bangga2an dengan jaket
birunya, apalagi didepan adik2 kelas yang cewe. Tapi, banyak sekali
manfaatnya bagi siswa/i sma pada saat itu, kalau sekarang lewat web nya
masing2 kampus sudah cukup jelas dan lebih praktis kali ya (bagi yang
punya akses ke internet).



Saya setuju dengan mas Rovicky, mungkin bekal pengetahuan dasat
scientific masih perlu sampai tahun kedua, baru di 2 tahun berikutnya
(bukan hanya di itb/ipb) kemudian lebih banyak pelajaran disiplin/bidang
masing2. Keuntungannya, paling tidak yang bisa saya lihat, adalah:

o Pertama, mhsw dapat pengetahuan scientific yang cukup untuk
pengembangan selanjutnya, baik untuk jenjang pendidikan berikut ataupun
sebagai professional,

o Kedua, mhsw juga dapat kesempatan milih bidang yang lebih
leluasa setelah lebih banyak tahu. Dengan konsep recruitment tingkat
fakultas seperti sekarang mungkin lebih baik (lebih focus) dari pada
tingkat institute/uni.



Kenapa saya berpendapat seperti itu, karena dilapangan (baik diprofesi
maupun pendidikan lanjutan) banyak orang yang terkendala untuk
mempelajari sesuatu terkendala karena keterbatasan kemampuan pengetahuan
dasarnya, sebagai contoh yang mungkin terjadi adalah pelajaran matematik
bagi geologist yang ingin belajar tentang reservoir engineering ataupun
geofisika. Paling tidak yang saya alami sendiri, entah kalau pelajaran
matematika di jurusan geologi sekarang sudah lebih tinggi.



Itu saja urun renbug saya, semoga bermanfaat.



Wassalam,

ars



-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Thursday, December 07, 2006 8:32 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Cc: [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [iagi-net-l] tanya % geologists



Masih pak, seperti yang saya sampaikan di awal email dgn topik ini.

Memilih sih bebas pak, tetapi karena ada batasan kapasitas vs peminat,
ya

teknisnya ada semacam sistem kompetisi antar peminat.



Nuwun

Bpriadi





 Kalau melihat grafik yang aku tampilkan di IAGI Lucheon talk di

 Pekanbaru bulan lalu, terlihat di Amrik itu selang waktu antara peak

 oil price dengan peak geologist graduate hanya berselang 2 tahun

 saja. Artinya mahasiswa menentukan dirinya ingin lulus sebagai

 geologist ditentukan pada dua tahun terakhir.



 Ini berbeda dengan rata-rata di Indonesia yang memilki jeda paling

 enggak 5 tahun !

 Karena menentukan jurusan 5 tahun sebelum lulus, atau penjurusan

 dilakukan terlalu dini. Saya kira ITB dengan tahun pertama bersama

 semestinya akan lebih adaptif terhadap kebutuhan ketenagakerjaan

Re: [iagi-net-l] Lumpur Bangkalan, Kec.Geger

2006-11-23 Terurut Topik Agus Hendratno
Saya sebelum ke Pekanbaru, sempat menghampiri Semburan Lumpur di Katol Barat, 
Geger, Bangkalan dan juga Semburan Gas di Tlanakan, Pamekasan. Kami telah ambil 
sampel lumpur di mud volkano dan juga gas di Tlanakan. Kami  akan melihat data 
foram yang ada di Mud Volkano dan juga kandungan gas di Tlanakan. Posisi mud 
volkano yang di Bangkalan itu, rupanya searah dengan Zone Rembang yang menerus 
hingga di Pantura Madura. Mud Volcano yang di Geger, Bangkalan tersebut 
terlihat mempunyai beberapa step morfologi hingga membentuk kerucut ideal 
sebagaimana terlihat di stan LUSI CENTER dalam IAGI di Pekanbaru kemarin. 
Di sekitar Mud Volkano Geger tersebut juga ditemukan semburan air bercampur 
lumpur (dominan air, yang airnya sangat asin) dan juga mata-air asin, yang juga 
terlihat ada oil staining-nya.

Begitu dulu
Salam, Agus Hendratno


- Original Message 
From: Awang Harun Satyana [EMAIL PROTECTED]
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Tuesday, November 14, 2006 11:16:02 PM
Subject: RE: [iagi-net-l] Lumpur Bangkalan (?)


Pak Edy Sunardi, tim IAGI untuk Lumpur Porong sedang di sana bersama kru
sebuah TV dari manca negara. 

Kata Pak Edy, melalui pesan singkatnya, saya sekarang berada di
Surabaya. Di Bangkalan semburan Lumpur itu sudah lama terjadi, sebagai
fenomena mud volcano, sangat bagus sekali sebagai analog Banjar Panji,
karakteristik visual Lumpur sama dengan yang ada di Banjar Panji.
Morfologi gununglumpur masih terawetkan dengan baik, semburan Lumpur
masih keluar (intermittent), saya akan analisis mineraloginya

Semburan Lumpur di bagian tenggara Kab. Bangkalan itu secara regional
masih terletak di Jalur Kendeng Deep-Madura Strait. Bagian selatan
Madura masuk ke wilayah depresi ini, sedangkan bagian utara masuk ke
wilayah Zona Rembang yang lebih membentuk paparan. Telah banyak
gununglumpur dan diapir ditemukan di sepanjang Jalur Kendeng-Madura
Strait.

Salam,
awang

-Original Message-
From: Paulus Tangke Allo [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Tuesday, November 14, 2006 8:27 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] Lumpur Bangkalan (?)

Tim Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) meneliti lumpur yang
menyembur di Desa Katol Barat I, Geger, Bangkalan, Madura, Selasa
(14/11). Tim memastikan lumpur Porong dan Bangkalan mempunyai
kesamaan.

sumber: detik.com

isi beritanya sedikit sekali. mungkin ada rekan2 yang bersedia cerita
lebih banyak lagi?

thanks.
--pta

-
-  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru, 20-22 November 2006
-  detail information in http://pekanbaru2006.iagi.or.id
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-


-
-  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru, 20-22 November 2006
-  detail information in http://pekanbaru2006.iagi.or.id
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-


 

Yahoo! Music Unlimited
Access over 1 million songs.
http://music.yahoo.com/unlimited

Re: [iagi-net-l] pit iagi 2006 sukses, duka semburan lumpur

2006-11-23 Terurut Topik Agus Hendratno
PIT IAGI di Riau Sukses, semua komunitas geologi kembali prihatin, karena 
adanya subsiden di sekitar tol porong depan semburan yang kemudian 
mengakibatkan ledakan yang hebat dan menelan korban jiwa. Kita semua berduka. 
Belum usai duka lumpur, duka ledakan akibat deformasi di sekitar kaldera LUSI, 
ada semburan lumpur muncul di Banjarmasin yang dipicu pengeboran air tanah. 
Blaik...
Analisis deformasi di sekitar tol tersebut telah dikemukakan oleh berbagai tim 
peneliti yang telah turun di LUSI sejak akhir Juni lalu. Tapi kita semua 
melihat dan mengikuti, ternyata merelokasi semua aset umum (tol, rel, jaringan 
pipa gas, pemukiman penduduk) dan masyarakat dalam radius 2 km dari kaldera 
LUSI, tidaklah mudah dan alotnya minta ampur, policy yang ada di pihak-pihak 
terkait. Duka lagi
Salam dari Pekanbaru
agus hendratno


- Original Message 
From: mohammad syaiful [EMAIL PROTECTED]
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Wednesday, November 22, 2006 3:19:41 PM
Subject: [iagi-net-l] pit iagi 2006


alhamdulillah, syukur, pit iagi ke-35 di pekanbaru telah berlangsung
lancar dan berakhir dengan baik. lebih dari 330 peserta menghadiri
acara tahunan ini (target panitia 200 (p10; p50=300, p90=400).

total 56 presentasi oral, 3 exhibition-presentation, satu NO SHOW
(mahasiswa), 12 presentasi poster.

telah diumumkan best oral presentation (agus superiadi, inco), best
poster (ibnu arif, cpi), best oral presentation of student (adam d.
zeiza, unpad), dan para juara kontes foto. no show presenter adalah
arief yoga benigno(mhs geofisika itb).

terimakasih kepada semua pihak yg telah mendukung acara ini, khususnya
kepada para peserta dan panitia (organizing committee ) riau.

sampai jumpa pada pit iagi ke-36 tahun depan (2007), yg kemungkinan
besar akan bekerja-sama lagi dengan hagi dan asosiasi profesi lainnya.

salam,
[EMAIL PROTECTED]
*sc pit iagi

-- 
Mohammad Syaiful - Explorationist
Mobile: 62-812-9372808
Email: [EMAIL PROTECTED]

Exploration Think Tank Indonesia (ETTI)
Head Office:
Jl. Tebet Barat Dalam III No.2-B Jakarta 12810 Indonesia
Phone: 62-21-8356276 Fax: 62-21-83784140
Email: [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]

-
-  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru, 20-22 November 2006
-  detail information in http://pekanbaru2006.iagi.or.id
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-


 

Do you Yahoo!?
Everyone is raving about the all-new Yahoo! Mail beta.
http://new.mail.yahoo.com

Re: [iagi-net-l] Fw: Kabar baik buat dunia pendidikan kita, juga ilmu geosain

2006-11-07 Terurut Topik Agus Hendratno
Rekan-rekan IAGI-Net

Tahun 2007, ada 2 institusi ilmu kebumian di Indonesia
yang terpilih, setelah melalui seleksi yang panjang;
untuk didanai block grant Hibah Kompetisi A3
(Peningkatan Kapasitas Eksternal) dari Depdiknas. Dua
institusi tersebut adalah :
1. Jurusan Teknik Geologi FT UGM Jogjakarta.
2. Fakultas Ilmu Kebumian dan Teknologi Mineral ITB
Bandung.

Hibah tersebut, besarnya Rp 2.4 milyar selama 3 tahun
atau Rp. 800 jt per tahun. Sangat besar bagi
JTGL-FT.UGM /FIKTM-ITB dalam rangka peningkatan
kapasitas networking dengan pihak eksternal (mitra
industri ekstraksi sumberdaya bumi, lembaga riset
nasional / internasional, pemda, juga asosiasi
profesi).
Bahkan ada beberapa Departement di ITB dan juga Teknik
Sipil UGM yang telah mendapat Grant Hibah B (untuk
penguatan kapasitas Internasional).
Jadi, ilmu geosain di indonesia dengan laboratorium
geodinamik yang sangat dinamik dan uniq ini mestinya
menjadi referensi dalam kegiatan pembelajaran dan
riset geosain di tingkat internasional. 
Bahkan ada mahasiswa S.2 dari Aljazair dan juga
beberapa dari negara ASEAN mengambil S2 dan S3 Teknik
Geologi di UGM sejak tahun 2003 - sampai sekarang.
Bahkan kita sedang mempersiapkan Proposal Besar antara
UGM dan ITB untuk bidang Geosain engineering dalam
rangka menggalang pendanaan pendidikan tinggi bidang
geosain melalui JICA/ Jepang.

Nah bagi rekan-rekan geosaintis di Industri, untuk
kontak person dalam rangka kemitraan pembelajaran,
riset, community service untuk penguatan eksternal,
khusus di geologi ugm, sementara ini via Bagian
Akademik. untuk di itb, saya kurang tahu, mungkin pak
agus h harsolumakso.

Nuwun
Agus Hendratno
Bagian Akademik TGL-UGM

--- OK Taufik [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Baguslah kalau begitu, supaya tak banyak yg sekolah
 ke PT LN yg belum
 tentu lebih baik dari PTN dalan negeri, namun banyak
 versi soal
 ranking PT di dunia ada menurut lembaga ini, lembaga
 itu..semuanya
 memiliki perbedaan ranking, coba jelajahi
 http://www.webometrics.
 kalau menurut  website ini,  dimana  ITB adalah
 satu2nya PT asal
 Indonesia yg masuk 100 Top  Asia yakni pada posisi
 43. Di ranking
 dunia ITB  yg masuk (658), UI dan UGM diluar
 peringkat 3000.  Katanya
 kriteria webometrics  lebih  mendekati keadaan
 sebenarnya karena
 faktor2  subyektifitasnya relatif kecil, dimana
 faktor  signifikannya
 berada pada hasil2 karya riset yg  lebih
  terukur secara akademis.
 Atau juga ke  www.wikipedia.org.
 
 Wallahualam
 
 
 
 On 11/8/06, Rovicky Dwi Putrohari
 [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Cukup menggembirakan cerita dibawah. memang amsih
 banyak yang harus
  diperbaiki. Rangkin ini masih hanya untuk sebagian
 kecil bidang, namun
  juga adanya uji cona tahun depan memasukkan bidang
 geoscience UGM saya
  rasa cukup membanggakan kita semua. Saya rasa
 perlu bantuan semua ahli
  kebumian, dan tidak hanya untuk UGM tentunya.
 
  Gut Job !
 
  RDP
  -- Forwarded message --
  From: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]
  Date: Nov 8, 2006 12:12 PM
  Subject: Fw:  Kabar baik buat dunia pendidikan
 kita
  To: [EMAIL PROTECTED]
 
 
  FYI
 
  - Forwarded by Albert Marihot/PP/OPR/YTLJT on
 11/08/06 11:10 AM -
 
   Tri Setyanto/ECI/ENG/YTLJT
 
  11/03/06 03:11 PM
 
  To Albert Marihot/PP/OPR/[EMAIL PROTECTED]
 
  cc
 
  Subject  Kabar baik buat dunia pendidikan kita
 
 
 
 
 
 
  fyi
  - Forwarded by Tri Setyanto/ECI/ENG/YTLJT on
 11/03/2006 03:10 PM -
 
 
  Fw: [jds2006] Kabar baik buat dunia pendidikan
 kita
 
   Rabu, 01 November 2006 00:58 WIB
 
   Tiga Keilmuan UGM Masuk 100 Terbaik Dunia
 
 
   YOGYAKARTA-- MIOL: Universitas Gadjah Mada (UGM)
 Yogyakarta mencatat
   prestasi menggembirakan. Tiga kategori bidang
 keilmuan di universitas
   negeri tertua di Indonesia ini masuk jajaran 100
 terbaik dunia
   berdasarkan survey Times Higher Education
 Suplement yang diterbitkan
   Times, 26 Oktober 2006.
   Tiga kategori bidang keilmuan itu, bidang
 ilmu-lmu sosial peringkat
   ke-47 dari 100 universitas, kategori ilmu-ilmu
 biomedis peringkat
   ke-73 dan kategori ilmu-ilmu budaya dan humaniora
 masuk peringkat ke-70.
 
 
   Untuk kategori bidang ilmu sosial UGM yang
 menempati urutan ke-47
   memperoleh score 41,1, dua tingkat di atas Malaya
 University Malaysia
   dengan score 40,6 yang menempati peringkat ke-49.
 Sedang dalam bidang
   biomedicine UGM memiliki score 34,5, jauh di atas
 Utrecht University
   Nedherlands dengan score 31,2 di peringkat 91.
 UGM satu-satunya
   universitas di Indonesia yang masuk peringkat 100
 besar. Ini sangat
   membanggakan karena perguruan tinggi yang
 disuervey mencapai 11.000,
   kata Rektor UGM Sofian Effendi, Selasa (31/10).
 
 
   Survey menggunakan enam kriteria yaitu wawancara
 oleh kelompok bidang
   studi, persentase mahasiswa internasional, review
 oleh pewancara
   kerja, persentase staf pengajar internasional,
 rasio dosen dan
   mahasiswa serta indeks sitasi dosen. Bidang studi
 yang disurvey, ada
   enam bidang keilmuan yakni, science, technology

[iagi-net-l] Catatan terakhir bergaul denga Prof.RUBINI

2006-10-30 Terurut Topik Agus Hendratno
Catatan terakhir bergaul dengan Prof. Rubini.

turut berduka cita yang mendalam, atas meninggalnya
Prof. Rubini, semoga Amal-amalnya diterima di sisi-Nya
dan diampuni segala kesalahannya. Amin ya Robbal
Alaamin...

Seri Pertama.

Pada pertengahan Juli 2005, saya mendapat kesempatan
dari Allah SWT untuk berinteraksi dengan Prof.Rubini
untuk menjadi asisten beliau. Sarapan pagi, sebelum
check in GIA yang akan menerbangkan kami (saya,
Prof.Rubini, Prof.Dr.Sudarto N/Dekan FIKTM ITB; Dr.
Rudi S.Gautama/Direktur PSLH-ITB; Dr.Heru Hendrayana/
Direktur Program S2 T.Geologi FTUGM; juga
Arif/sekarang di Duri) ke Menado, untuk memenuhi
undangan Newmont di Messel.
Sejak awal, saya diskusi dengan P.Rubini, selalu
mengarah pada pentingnya pengetahuan basic geologi
dalam banyak hal, yang kemudian ujung-ujungnya adalah
mempertanyakan bagaimana proses pembelajaran, riset,
dan aplikasi bidang Petrologi baik di UGM maupun di
ITB. Di sela-sela membeberkan tentang dunia petrologi,
P.Rubini selalu berpesan pada saya : ajarkan petrologi
pada generasi muda (baca : mhs t.geologi) secara baik,
empati, dan senang/ cinta. Apa makna senang/
cinta? P.Rubini menjelaskan : bahwa mengajarkan
Petrologi, tidak hanya menyampaikan materi sesuai
silabus dan kurikulumnya; tapi bagaimana membawakan
materi petrologi dengan hati yang senang dengan
petrologi (agus : mohon maaf, semoga tidak ada yang
tersinggung...). Saya sendiri kaget mendengar
kata-kata itu. Saya turut tersinggung dan bersyukur
dapat dipertemukan Pak Rubini di usia yang telah
senja. Dalam hati, kami membenarkan nasihat beliau dan
kemudian mengikuti nasehat beliau untuk proses
pembelajaran petrologi.

Akhirnya kami terbang dari Cengkareng - Makasar -
Manado. Selama perjalanan di udara, beliau
menghabiskan waktunya dengan istirahat dan
membolak-balik majalah. Saya tidak duduk bersamanya.
Cerita, mengapa petrologi bisa dibawa untuk mencari
solusi kasus Buyat oleh Newmont? Juga bagaimana Pak
Rubini pertama kali bersikukuh untuk tidak masuk Tim
Investigasi Geologi Buyat kepada Manajemen Newmont?
Sampai pada satu kata: Saya (Rubini) harus bisa
memberikan pelajaran pada kasus Buyat ini dari sudut
lain!!!, itu jawabnya, ketika saya bertanya dan 
mendiskusikan Misi Investigasi ke Buyat ini. Karena
Beliau adalah yang tertua dan yang paling senior
diantara kami-kami.

Cerita Seri ke-2 ...ke-3 dst..., saya harus membuka
dailly reporting saya bersama Prof.Rubini, terlebih
dahulu. 
Sampai, pesan terakhirnya (habis lebaran tahun 2005,
ketemua di Jakarta) : Gus, kamu segera main ke rumah
di Bandung yaa.., ada yang ingin aku sampaikan pada
you...
(kata-kata itu yang membuat saya : menitikkan air mata
terus, pada saat saya sholat idul fitri, sampai
ceramah idul fitri usai, Senin 23 Oktober 2006, karena
sejak pukul 04.00 wib, via sms dan phone dari
teman-teman IAGI dan dosen-dosen Geologi ITB, tentang
kabar meninggalnya beliau). Belum sempat saya
bersilahturahmi ke rumahnya di Bandung, tapi beliau
segera menghadap-Nya, untuk amal yang sangat mulia.

Dibawah Pohon beringin yang rindang, yang tumbuh
disela-sela Batugamping dan Batuan Volkanik di hulunya
Sungai Buyat, Kec.Kotabunan, Kab.Bolaangmongondow,
beliau bercerita tentang sejarah kesehatannya, yang
setiap makan, harus disertai sejumlah 15 kapsul, yang
harus dikonsumsi, termasuk beberapa suplemen.

cerita itu belum berakhir.
Agus Hendratno (Geologi UGM)


--- mohammad syaiful [EMAIL PROTECTED]
wrote:

 sekedar tambahan doa pada paragraf terakhir mang
 okim:
 semoga almarhum dijauhkan dari siksa kubur dan
 nantinya dijadikan
 satu di surga bersama istri dan putri serta seluruh
 hamba allah yg
 bertakwa kepada dia yg maha digdaya.
 
 salam,
 syaiful
 
 On 10/24/06, miko [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Rekan-rekan IAGI yang budiman,
 
  Pesan-pesan SMS yang dikirim oleh  beberapa
 sahabat tentang Prof Rubini, dari sejak beliau
 semi-coma sampai akhirnya dikabarkan meninggal dunia
 , telah memastikan bahwa beliau, sesepuh kita, telah
 benar-benar meninggalkan kita semua untuk
 selama-lamanya.
 
  Prof Rubini rupanya telah memilih dan dipilihkan
 oleh Sang Maha Pencipta untuk menghadap ke haribaan
 Nya pada saat dimana jutaan ummat Islam sedang
 bersiap-siap merayakan hari kemenangannya,  setelah
 selama sebulan penuh berpuasa, menahan nafsu
 duniawi. Alunan takbir dan tahmid yang mengagungkan
 asma Nya sayup-sayup mengiringi kepergian beliau.
 
  Ketika jenazah beliau disemayamkan di Aula Barat
 ITB, aula yang besar ini tampak dipenuhi oleh banyak
 orang penting yang secara tulus berhasrat
 mengantarkan jenazah beliau. Banyak guru besar
 senior dan dosen-dosen serta para pensiunan yang
 memerlukan hadir. Ada yang telah ditopang dengan
 tongkat, ada pula yang tremor karena stroke. Dari
 Jakartapun tidak sedikit tokoh-tokoh geologi tua dan
 muda yang datang seperti Pak Naim, Pak Yanto
 Sumantri, Pak Utaryo, dan banyak lagi yang lainnya.
 Rektor ITB, Prof Djoko Santoso, mengantar kepergian
 beliau dengan membacakan riwayat hidup dan sederetan

RE: [iagi-net-l] Komentar lain ttg seminar IAGI ttg Lusi; Doakan saja yuuuk..

2006-10-02 Terurut Topik Agus Hendratno
Bagaimana kalau LUSI tersebut kita doakan, kita sapa
dengan baik. Kalau semua yang paham, yang tidak paham,
serta korban LUSI turut berdoa (apalagi di saat
ramadhan ini), akan lebih baik respon LUSI dari perut
bumi daripada kita semua misuh-misuh atau ngerumpi
yang ngilmiah toh juga susah ditafsir, kan lebih baik
mendoakan supaya LUSI tersebut bisa mengerem
semburannya sendiri, entah dengan relief well atau
sunatullah-Nya.
Saya baca bukunya : Masaru Emoto tentang The Power of
Water; ternyata air yang di-doakan; akan merespon
lebih baik. Nah, LUSI yang 70%-nya air tersebut; kita
doakan saja secara lintas agama, muga-muga air dalam
lusi dapat merespon dengan baik.
Dalam setiap ceramah ramadhan di masjid-masjid Kampus
di Yogya, saya sering mengkaitkan bahwa musibah LUSI
merupakan cara Tuhan memberikan kosmetika pada bumi
Sidoarjo, biar cantik dengan persepsi esoteris.
Demikian cara Tuhan mendidik hambanya yang sering
kebablasan. Bagi saya; LUSI pun ber-Tasbih dan Sujud
kepada-Nya, natural, sunatullah. Lalu teknis drilling
bagaimana? Saya kira tidak ada niat se-zarah pun, niat
para eksplorasionis untuk sengaja membuat kejahatan
lingkungan. Nah, kalau toh ada noktah-noktah niat demi
efisiensi bujet eksplorasi, maka bisa jadi Tuhan
memberi-nya sangsi, ntar pasti ada kesulitan yang
berkepanjangan. LUSI keluar tanpa kendali, dan terjadi
disaster di permukaan. Sangsi dan pelajaran Tuhan
tersebut, semula terbatas pada Lapindo; sekarang
sangsi dan pelajaran Tuhan diperluas pada kita
semua, mulai penjaga kuburan di Desa Siring sampai
Presiden SBY, mendapat teguran ritmik dari Tuhan.

Tanggal 5 Oktober 2006, saya mendapat kesempatan untuk
mendongeng tentang LUSI dihadapan civitas akademika
Fakultas Hukum UGM Jogja. Diskusi tersebut dalam
rangka Refleksi Ramadhan di Kampus UGM; Kasus LUSI
dalam Persepsi Hukum Lingkungan. Kawan-kawan dari
Fakultas Hukum UGM meminta saya (yang kebetulan
geologist) dan kebetulan pernah kecemplung dan sempat
mandi LUSI untuk memberikan dongeng LUSI. 
Tentunya dongeng yang bisa ditangkap dari bahasa
geologi populer ke bahasa hukum lingkungan. 
Semoga, LUSI akan berlalu...

agus hendratno 

--- Parvita Siregar [EMAIL PROTECTED]
wrote:

 Mas dan Mba,, 
 
 Ini mungkin pernyataan yang sedikit awam ya. 
 
 Seperti yang Mas Awang katakan, mud volcano (kalau
 kita percaya bahwa
 ini disebabkan oleh mud volcano) tidak terlihat
 jelas di seismik, dan
 bentuknya menyerupai reef sehingga ditargetkan oleh
 Lapindo sebagai
 reservoir.  Kita semua tahu bahwa dalam geologi,
 interpretasi itu bisa
 benar dan bisa salah.  Kalau salah, maka kita tidak
 bisa dituntut, sama
 halnya dengan misalnya kita interpretasi bahwa suatu
 fenomena seismik
 setelah dibuat peta amplitudenya menunjukkan sebuah
 basin floor fan, dan
 ternyata setelah dibor ternyata.tufa.  Kan
 interpreternya tidak bisa
 dituntut.
 
 Nah, saya tidak tahu secara hukum sudah sampai mana
 kasus Lapindo ini,
 tetapi kalau memang ini adalah kesalahan
 interpretasi, saya rasa
 sangatlah berlebihan bahwa bencana ini disebabkan
 oleh PT.Lapindo.
 Sampai2 lumpurnya disebut lumpur Lapindo.  Kalau
 saya percaya bahwa
 kemungkinan besar ini adalah mud volcano (dengan
 adanya amblesan dan
 banyaknya lumpur yang menyemprot keluar) dan
 kebetulan saja Lapindo
 melakukan kegiatan pengeboran di sana (istilahnya
 Lapindo lagi apes
 gitu).  Pertanyaan saya, kalau PT. Lapindo tidak
 mengebor di sana,
 apakah tetap akan ada semburan LUSI?  Apalagi kalau
 dihubungkan dengan
 gempa di Jogja, apakah bisa dijelaskan bahwa ini ada
 hubungannya dengan
 fenomena alam?
 
 Kemudian, secara proses hukum, kalau boleh tahu,
 sudah sampai mana?
 Kalau kesalahan prosedur, ya memang harus dihukum,
 tetapi untuk penyebab
 banjir lumpur ini, kalau kita balik pertanyaannya,
 kalau Lapindo tidak
 mengebor di sana dan mengebor sampai kedalaman
 adanya mud volcano
 tersebut (yang katanya ke sebelah utara lebih
 kelihatan dari seismik),
 apakah ada kemungkinan bahwa LUSI itu akan tetap
 terjadi?  Lapindo tidak
 bisa dituntut juga untuk kejadian banjir lumpur ini
 karena jadinya ini
 adalah bencana alam, dan juga karena salah
 interpretasi yang umum
 terjadi dalam eksplorasi. 
 
 Apa iya begitu?  
 Dari pihak IAGI sendiri, apakah ada yang sudah
 menyiapkan argumen yang
 bisa meringankan Lapindo, terutama untuk memberi
 keterangan dari pihak
 ilmuwan pada saat sidang (kalau ada)?  
 
 Dan mungkin kalau ada  yang bisa memberikan
 komposisi lumpur ini seperti
 apa, bagaimana komposisi lumpurnya dan apakah
 dampaknya terhadap
 kecantikan kulit (hahahahaha..), soalnya bisa
 dijadikan spa :-
 Senyum dikit daripada inget laper...
 
 Parvita
 
 -Original Message-
 From: Awang Harun Satyana
 [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
 Sent: Monday, October 02, 2006 11:02 AM
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: RE: [iagi-net-l] Komentar lain ttg seminar
 IAGI ttg Lusi
 
 Benar, kita tunggu saja apa yang akan terjadi
 beberapa bulan ke depan.
 Perdebatan tak akan ada habisnya. Pendapat saya

Re: [iagi-net-l] Obrolan dengan tetangga

2006-09-26 Terurut Topik Agus Hendratno
Pak Pardan, 
Wah cerita tersebut akan rame jika pak pardan wis
ketemu pak Rahmadi Avianto/ Exxon (saya barusan
ketemua di Jogja, besok mau dolan ke kantornya di
Jkt). Memang cerita LUSI tidak akan pernah habis,
sampai LUSI berhenti nanti-pun (?) Pasti masih banyak
meninggalkan banyak cerita, baik yang uniq, ngilmiah,
dan cerita yang memilukan atau cerita yang nambahi
mumet pejabat /birokrat.
Barusan di datang ke kampus (sebelum baca email pak
pardan); 4 orang yang sedang training di Media centre
Jogjakarta, mereka dari RRI Tual (maluku tenggara);
RRI (maumere, NTT); RRI Ambon (maluku); dan RR Manado
(Sulut). ke-4 orang pers (RRI) tersebut ingin
mendiskusikan kasus Pemberitaan LUMPUR SIDOARJO
sebagai media pembelajaran Birokrat dan Publik melalui
Pers yang multi-tafsir. Prinsipnya mereka bertanya :
pelajaran / hikmah dibalik model dan teknik
pemberitaan pers yang menyangkut fenomena dan
permasalahan geosain kepada birokrat/ publik melalui
pers. Yang penting adalah adanya transfer bahasa
ilmiah geologi populer yang bisa dipahami dengan enak
dan mudah. 

saya bersyukur tenan, pada Lomba Karya Tulis Ilmiah
Geologi Populer oleh Badan Geologi ESDM, tanggal 18-19
September 2006, juara 1, juara 2 dan juara 3 diraih
oleh mhs geologi ugm; dari 37 karya tulis ilmiah dari
berbagai mhs geologi seluruh Indonesia. ya..moga-moga
sekarang era-nya membagi-bagi pengetahuan geologi /
geosain kepada masyarakat secara luas. Urusan geologi
untuk geologi dan urusan geologi untuk non-geologi
juga pekerjaan geologist. siapa lagi kalau bukan
kita-kita. ntar kalau diberikan pada bukan ahlinya,
tunggulah kehancuran (itu bahasa agamanya).
Nah, IAGI bisa berperan lebih luas urusan sosialisasi
geologi.

Bravo IAGI
agus hend.

--- Supardan [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Beberapa hari yang lalu saya ngobrol dengan tetangga
 di tempat
 hajatan. Akhirnya obrolan sampai juga ke masalah
 *Lumpur Lapindo* yang lagi
 jadi bahan pembicaraan semua orang, pejabat maupun
 rakyat, konglomerat
 maupun orang melarat. Tetangga tersebut kebetulan
 seorang pejabat di sebuah
 instansi pusat di Jatim. Dia cerita bahwa sehari
 sebelumnya dia telah
 mengikuti paparan Lumpur Lapindo di kantor Gubernur
 Jatim. Konon ada dua
 orang narasumber, katanya yang satu berbahasa
 Inggris dan satunya lagi
 berbahasa Indonesia. Yang jadi masalah. - apa
 yang dia tangkap dari
 paparan itu rasanya berbeda dengan pemahaman teman2
 di sini. Saya yakin...,
 hal itu terjadi karena semata-mata memang
 keterbatasan kemampuan dia dalam
 hal menangkap materi yang dipaparkan, bukan karena
 narasumbernya yang
 ngacau. Saat itu saya berusaha keras untuk
 meyakinkan dia dengan
 mengatakan - walau dengan berat hati - bahwa
 jelek-jelek begini saya ini
 orang geologi (bukan ahli geologi lho), tapi orang
 tersebut tetap ngeyel,
 seolah-olah dia yang paling tahu. Dia cerita
 ngalor-ngidul tentang lumpur
 Porong, dimana substansinya berbeda dengan pemahaman
 kita-kita ini.
 
 Pelajaran apa yang dapat kita ambil dari cerita di
 atas?
 Barangkali benar juga apa yang disampaikan pak
 Luthfi beberapa hari yang
 lalu, bahwa mbuletnya masalah lumpur Porong
 dikarenakan *orang yang punya
 kewenangan tapi tidak mengerti* sedangan *orang
 yang mengerti tapi tidak
 punya kewenangan*. Selain itu cerita pak Agus yang
 sering melakukan
 sosialisasi geologi ke birokrat, kasus seperti itu
 kayaknya memang sering
 terjadi. Kasus itu mungkin ada miripnya dengan
 cerita ini..., suatu hari
 murid sekolah anak-anak buta diajak wisata ke Kebon
 Binatang. Begitu kembali
 di sekolah, mereka saling bercerita tentang gajah,
 ada yang bilang seperti
 ular (karena yang diraba ekornya), yang lain bilang
 seperti pohon (karena
 yang dipegang kakinya) dll. dll. Oleh karena itu,
 kita harus hati-hati dalam
 memberikan penjelasan yang bersifat keteknikan
 kepada orang awam, apalagi
 kalau mereka itu para pengambil keputusan. Wah...
 wah... wah... bisa
 cilakak, . bussst!
 
 Marhaban ya ramadhan, selamat menunaikan ibadah
 puasa bagi yang menjalankan.
 
 
 Wassalam.
 


__
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 

-
-  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
-  Call For Papers until 26 May 2006 
-  Submit to: [EMAIL PROTECTED]
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

[iagi-net-l] Semburan gas di Tlanakan, Pamekasan

2006-09-25 Terurut Topik Agus Hendratno
Ada yang bisa bantu?

Ada pertanyaan dari LSM yang akan mensupport
pemanfaatan gas dengan teknologi tepat guna bagi
masyarakat lokal, mengenai pemanfaatan semburan gas di
Desa Larangan Tokol, Tlanakan, Pamekasan.

Ceritanya begini : Agustus 2004 yang lalu saya
jalan-jalan ke Madura, sampailah pada daerah Larangan
Tokol, yang terkenal dengan SEMBURAN GAS (Api abadi),
yang telah dimanfaatkan oleh penduduk lokal untuk
membakar jagung,ketela, untuk masak air dan nasi.
Semburan gas tersebut ada di halaman rumah-rumah
penduduk, juga ada di dalam sumur penduduk; juga di
lahan perkebunan yang kering. Tempat tersebut
lama-lama jadi tontotan (obyek wisata). Saya sendiri,
malam-malam nongkrong ditempat itu, sambil membakar
jagung dan menikmatinya, ternyata yaa..gurih juga.

Secara morfologi wilayah tempat munculnya gas tersebut
adalah flat dan sedikit bergelombang, dengan material
di sekitar semburan gas tersebut adalah : lumpur,
lempung, pasir - kerikilan. Sub-surface, saya tidak
tahu data. Tetapi di bagian utara wilayah Pamekasan,
dan sepanjang P.Madura, orientasi barat-timur, isinya
Formasi Ngrayong, dan ini juga menerus sampai di Blora
- Bojonegoro. Wilayah selatan Pamekasan, tidak
berkembang formasi Ngrayong di permukaan. 

Kemarin, saya diminta beberapa masyarakat setempat
untuk memberikan advise : bisa tidak semburan gas ini
dimanfaatkan secara sederhana. Mereka beranggapan,
bahwa melihat fenomena geologi : Semburan gas, bukan
dimaknai secara Negatif (kayak semburan lumpur panas
di Porong), tapi dimaknai secara Positip. 
Adakah yang bisa membantu memberikan masukan ke saya?
harus bagaimana? Kemarin sudah ada masukan :
1. saya diminta menangkap gas tersebut, untuk segera
diuji di Lab.Migas PPT Migas Cepu, untuk mengetahui
kandungan gas methane tersebut.
2. lalu bagaimana teknologi yang tepat guna untuk
memanfaatkan secara lokal yang bisa dialirkan ke
rumah-rumah penduduk. Adakah teknologi tersebut di
Indonesia??
3. Secara geologi, semburan gas / api tersebut cukup
lama atau pada saatnya nanti akan padam. Nah bagaimana
ini bisa dihitung secara geosantis tentang
sustainability dari potensi energi dari semburan gas
tersebut.
4. Mumpung belum didengar isu ini ke DPRD setempat,
kalo potensi besar, bisa jadi ini akan dilelang untuk
mencari investor yang bisa memanfaatkan potensi
semburan gas tersebut.

Bagaimana pak Awang atau kawan-kawan IAGI-net bisa
memberikan pencerahan pada masalah ini. Atau ada yang
bisa pergi dengan saya ke Pamekasan (pada saat puasa
ini), lihat semburan gas itu, lalu speak-speak dengan
penduduk lokal/ tokoh / kyai setempat. tapi ini kerja
sosial lho... 

Terima kasih sebelumnya
Agus Hendratno (UGM / IAGI DIY-Jateng)

__
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 

-
-  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
-  Call For Papers until 26 May 2006 
-  Submit to: [EMAIL PROTECTED]
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



RE: [iagi-net-l] Dialog Special Metro TV

2006-09-20 Terurut Topik Agus Hendratno
saya kemarin nonton habis acara di Metro-TV, Pak
Kardaya, Mas Edy Sunardi, juga Pak Sarwono, dan Pak
Rudi (via Telpon). Sebetulnya diskusi tersebut sangat
menarik, jika terus ada KEPUTUSAN POLITIK untuk
dilaksanakan. Betul kata Pak Lutfi : yang menguasai
masalah, ternyata tidak berwenang; yang berwenang,
tidak menguasai masalah. Saya dengar, isu (Brantas
Lapindo / artinya memberantas lapindo di jatim) di
masyarakat Porong sudah sangat miris, apalagi tanggul
terus jebol. Yac..wajar, lha tumpukan sirtu saja,
sekalipun ada geotekstil tetap saja ndak mampu. Buat
permanen tanggulnya, butuh waktu lama sekali.
Sayang, pers sudah mengambil terminologi : Lumpur
Lapindo; sekalipun Lapindo tetap bertanggung jawab
secara sosial dan lingkungan untuk penanganannya, tapi
mengapa tdk memakai terminologi Lumpur Porong/ LUSI
saja.

Semoga ada hasil yang signifikan untuk mengatasi
kompleksitas dari kejadian LUSI.

Salam - Agus Hendratno

--- Awang Satyana [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Kayaknya yang bakal tetap dimarahi adalah Lapindo
 soalnya orang-orang hanya tahu ini lumpur Lapindo
 di media2 kan selalu disebut begitu. Atau kalau KLH
 dan Pemerintah dimarahi, ya gampang saja mereka
 kemudian akan memarahi Lapindo. Tutup Lapindo,
 begitu kata Rachmat Witoelar di awal kejadian
 musibah ini. 

   Maka, Lapindo lagi Lapindo lagi ...(BPMIGAS juga
 dimarahi, kenapa sih sumur itu disetujui ?). Lo,
 kalau ada satu perusahaan minyak yang ingin
 mengeksplorasi migas lebih dalam, daripada main di
 dangkal saja, lalu secara teknis dan anggaran
 memenuhi syarat, apa alasannya tidak disetujui ? 

   salam,
   awang

   
 Prasiddha Hestu Narendra [EMAIL PROTECTED]
 wrote:
   Kalo lumpur diijinkan dibuang kelaut yg dimarahi
 oleh LSM sama masyarakat 
 pesisir pantai adalah pemerintah alias KLH alias
 Rahmat Witoelar
 Kalo lumpur menggenangi warga yg jadi sasaran
 kemarahan adalah Lapindo
 
 pilih mana coba?
 
 wassalam,
 pr
 
 At 06:18 AM 9/20/2006 +0700, you wrote:
 Rahmat Witular memang berani menganggung kemarahan
 rakyat dan dosa
 dengan menjalani resiko kalau sudah bahaya baru
 boleh dibuang kelaut.
 Beliau sama saja berpendapat bahwa lingkungan biota
 laut masih lebih
 tinggi tingkatnya dibandingkan lingkungan,
 kehidupan Manusia.
 Mudah-mudahan dia mendapat pencerahan.
 
 Yanto Salim
 
 -Original Message-
 From: Awang Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Sent: Tuesday, September 19, 2006 10:01 PM
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net-l] Dialog Special Metro TV
 
 Pak Kardaya (BPMIGAS), Pak Edy Sunardi (IAGI), Pak
 Sarwono Kusumaatmadja
 (DPD RI) dan Pak Rudy Rubiandini (ITB, via telpon)
 dipandu oleh Frida
 Lidwina terlibat dalam dialog tersebut.
 
  Ada dua pendapat asal semburan ini : underground
 blow out-UBO (banyak
 diikuti para petroleum engineers) dan mud volcano
 eruption (banyak
 diikuti para geologists). Kalau UBO harapannya bisa
 diatasi oleh 3
 relief well, kalau mud volcano eruption tak akan
 bisa diatasi dengan
 relief well, alamiah saja berhentinya.
 
  Ketiga narasumber terkesan setuju lumpur dibuang
 ke laut saja, tokh
 bukan limbah, bukan B3, dan lumpur itu masih satu
 habitat dengan laut di
 Selat Madura, hanya beda umur. Pak Sarwono seperti
 biasa dengan tegas
 bilang selamatkan dulu penduduk, baru lingkungan,
 kalau ada dampak baru
 diatasi. Ini keadaan darurat, tak bisa diberlakukan
 prosedur KLH yang
 normal.Kata Pak Kardaya, relief well akan bekerja
 dengan baik kalau tak
 ada serangan lumpur lagi ke titik2 bor relief well.
 Kalau lagi ngebor
 tiba2 lokasinya dibanjiri lumpur, ya tentu gak akan
 selesai2 ngebornya.
 
  Tapi, Pak Rachmat Witoelar, menteri KLH, bilang
 lumpur boleh dibuang
 ke laut kalau statusnya sudah bahaya. Selama masih
 darurat tak boleh.
 Dan, Pemerintah mau bikin tanggul permanen
 mengelilingi ratusan hektar
 wilayah Banjar Panji, wah berapa lama tuh
 ngebangunnya ?
 
  Di Azerbaijan sana, tempat paling banyak gunung
 lumpurnya di dunia,
 lumpur panas ini dijadikan tempat2 spa, sumber air
 panas, gas alam
 (metan biogenik), dan lumpurnya dijadikan
 batu-bata. Itu sudah lama
 terjadi, berarti lumpur itu aman-aman saja
 kelihatannya.
 
  Dua bulan dari sekarang, kalau lancar, kita akan
 lihat apakah relief
 wells bisa membendung Lusi ?
 
  salam,
  awang
 
 iagisek wrote:
  INFORMASI :
 
 Pada Hari ini , tanggal 19 September 2006, Jam
 20.30 di Metro TV akan
 ditayangkan acara DIALOG SPECIAL METRO TV antara Ka
 BPMIGAS, Ketua PAH2
 DPD-RI, wakil IAGI  ITB, Topik Penanganan Semburan
 Lumpur Sidoarjo.
 
 
 Salam,
 Sekretariat Pusat IAGI
 
 
 
 -
 Do you Yahoo!?
  Get on board. You're invited to try the new Yahoo!
 Mail.
 

-
 - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
 - Call For Papers until 26 May 2006
 - Submit to:
 [EMAIL PROTECTED]

-
 To unsubscribe, send email to:
 iagi-net-unsubscribe

RE: [iagi-net-l] Timun Emas dan LUSI, Geo-culture, Geo-Mythology

2006-09-20 Terurut Topik Agus Hendratno
Pak Dwi dan Pak Awang, 

nah cocok juga ulasan tersebut, itu yang saya
tunggu-tunggu, karena saya sendiri juga senang dan
mengumpulkan beberapa Legenda, Cerita Rakyat, dan
Sosial Budaya yang tumbuh karena kondisi alam
kebumiannnya (termasuk fenomena kegeologian suatu
wilayah). Setiap wilayah pasti mempunyai keunikan
geologi tersendiri dan juga keunikan Budaya-nya. 
Dalam terminologi ilmiah geosain sering disebut
sebagai : Geo-culture dan Geo-mythology
(Geo-mitologi). Bahkan USGS juga BGS (British), dan
Badan Geologi New Zealand (dari literatur yang saya
baca), menunjukkan bahwa relevansi antara culture dan
mythos /legenda / cerita rakyat suatu wilayah dengan
kejadian geologi, jika dikemas akan menjadi unsur
intrinsik suatu daya tarik wilayah tersebut, dan
parameter tersebut juga dikembangkan untuk penilaian :
geotourism development. hal ini juga berkembang pesat
di geosantis di Malaysia. Akhirnya menjadi unsur
parameter pengembangan Geological Heritage.

Saya pribadi, pengin kuliah di Teknik Geologi tahun
1999 dulu, gara-gara kemah ilmiah di Bledug Kuwu bulan
Agustus 1998 di Wirosari. Saya dan teman-teman SMA di
Kudus, mencari berbagai data legenda dan cerita
tentang Bleduk Kuwu,yaitu ki Naga Baru Klinting dari
Kerajaan Medang Kamulyan (nama ini menjadi salah satu
desa di selatan Bledug Kuwu). Naga tersebut diperintah
oleh Ratu Medang Kamulyan untuk melawan Buaya Laut
Kidul (Ki Dewata Cengkar, bukan Buaya Darat.).
Saat trip dari Medang Kamulyan (di Purwodadi) ke
Pantai Selatan Bantul), Naga tersebut lewat Darat
(termasuk lewat bengawan solo dan sungai Opak). Buaya
ki Dewata Cengkar kalah oleh naga. Nah, naga tersebut
pulang ke Purwodadi lewat zona bawah tanah. Dalam
perjalanannya lewat underground zone tersebut dia
diikuti air laut (karena melobangi bumi Jawa dari arah
selatan). Setelah merasa cukup jauh, dia muncul ke
permukaan, (tapi belum sampai juga), lalu masuk bumi
dan muncul lagi dst, sampai di Bledug Kuwu kemudian
dia bertapa. Nah, lubang-lubang pemunculan Naga tadi,
sekarang ini muncul Lumpur-lumpur yang banyak
mengandung air garam, di wilayah Purwodadi dan
sekitarnya (kurang lebih ada 8 - 14 titik gundukan
lumpur-lumpur tadi di sekitar Bleduk Kuwu, yang Besar
itu). Pada Agustus 1998, saya dan teman-teman,
mengukur suhu Bledug Kuwu, kayak pemberani itu,
tahu-tahu terperosok sampai 80 cm. Pengalaman itu,
yang kemudian, saya tanya-tanya, bahwa ini bisa
dipelajari pada ilmu apa? Akhirnya ketemu di Teknik
Geologi UGM. Selama kuliah dan kerja di Geologi
itulah, saya sering kluyuran di wilayah Purwodadi -
Randublatung - Blora - Bojonegoro - Gunung Pegat -
Sekarkorong - Paciran, untuk melihat fenomena geologi
(api abadi, gunung lumpur, bukit karst, gua karst,
rembesan minyak dll) dan terakhir di sumur BJP-1
dengan pak Awang (pada akhir Januari 2006) dan di
Luberan LUSI di sekitar BJP-1 dengan pak Rudi
Rubiandini (pada pertengahan Juni 2006 lalu). 
Nah.., jika cerita/ legenda-legenda yang relevan
dengan fenomena geologi, bisa ditulis bersama-sama
oleh kawan-kawan Geologist (IAGI atau yang lain),
sungguh RUARRR BIASA keragaman Budaya dan
Geo-diversity di Indonesia Sehingga akan menambah
khasanah cerita yang berbobot budaya sendiri bagi
generasi muda, yang selama ini dibanjiri : model ndora
emon..dan cerita komikus Jepang itu. 
Ada cerita Erupsi Bromo dan Roro Anteng - Joko
Seger (Gunungapi Tengger). Ada Tangkuban Perahu dan
Dayang Sumbi; ada Eyang Sapu Jagad dan Erupsi Merapi;
ada Timur Emas dan Lautan Lumpur; dll, termasuk
legenda dari Danau Toba, Ngarai Sihanok , Danau
Maninjau, Danau Singkarak, dan masih banyak lagi. 
Jadi, dicari : Eksplorasi Geo-Culture dan Eksplorasi
Geo-Mythology untuk Publikasi IAGI di masa yang akan
datang.
Bagaimana nanti kita buku-kan dan diterbitkan oleh
IAGI, pak Awang, mas Budi Brahmantyo (GL-ITB) bisa
banyak cerita nih, hehe...

Kutipan dari Ramalan Joyoboyo (saya nemu sebagian
bukunya di kios loak)
ana wong ageng muncul, satengahing gunung Kendeng
angrasuk busana ireng, ambiyantu sing dirubung thuyul
nggereng, pandhita iku ajejeluk candra siji Jawa

Kira-kira ditafsir apa : LUSI tersebut banyak
Tuyulnya, ntar ada orang agung dari wilayah Kendeng
(Jawa Timur) yang bisa mengatasi itu, berarti ada
Keputusan Politik dari Tokoh-tokoh yang disegani yang
lahir dari Jawa Timur, SBY-kah harus turun tangan...?
Embuh

Apakah Eruspi LUSI pernah diramalkan Joyoboyo, dan
Sumur BJP-1 berada di Situs Kerajaan Jenggala?
Ratusan Paranormal bertapa untuk menjinakkan LUSI
kemarin, sebetulnya peringatan bahwa itu tidak mudah;
karena ini sudah suratan takdir.

Mohon maaf, biar ndak tegang dengan diskusi yang
berat-berat, diisi yang ringan-ringan saja...

Salam, Agus Hendratno



--- Awang Harun Satyana [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Pak Dwi,
 
 Timun Emas adalah cerita rakyat yang jadi Legenda.
 Setiap kelompok
 masyarakat di Indonesia sejak dulu memiliki legenda
 daerahnya
 masing-masing. Sebutlah Sangkuriang dan Dayang
 Sumbi di Jawa Barat.
 Kisahnya sangat lekat dengan fenomena

Re: [iagi-net-l] Mineral Exploration Coys Baru Masuk, OK..

2006-09-14 Terurut Topik Agus Hendratno
Mas Ndaru dan kawan-kawan geologist

Berita menggembirakan tersebut menunjukkan bahwa para mineral explorations / 
geologist masih ISTIQOMAH dengan apa yang ada di bumi Indonesia. Contoh kecil 
yang kemarin saya dengar dan saya bersamanya. Selama 4 hari (4-7 September 
2006), saya bersama-sama dengan tim geologinya PT Global Mineral Sejahtera yang 
sedang kasus dengan lahan kelapa sawit (disidik Polda Sumbar karena dianggap 
Peti, padahal seluruh dokumen eksplorasi, UKL/UPL, dan ijin-ijin dari Pemda 
Dharmasraya lengkap, karena saya sempat mempelajarinya, sebelum saya disidik 
Polda untuk memberikan second opini kegiatan eksplorasi Global tersebut) sesuai 
dengan kaidah eksplorasi atau tidak? 

Nah, dari diskusi-diskusi dengan Pengusaha Pt Global juga Distamben, ternyata 
wilayah Sumbar, sudah banyak calon investor yang akan mengajukan KP 
Penyelidikan Umum untuk Eksplorasi Logam dan Bijih (emas, bijih besi, pasir 
besi dll endapan logam lainn), dan itu dari investor China, Hongkong, Inggris, 
menunjukkan hanya untuk wilayah Sumbar (Solok dsk) masing sangat menggembirakan 
kegiatan eksplorasi mineral. Bahkan konsesi Horas Nauli / Sumut (yang dulu 
milik Newmont) sekarang dibeli oleh Normandi. Bahkan beberapa lulusan geologi 
UGM yang baru-baru itu, langsung diminta oleh Pak Made Surata (Geomin Antam) 
untuk Eksplorasi Mineral di Halmahera dan sekitarnya. Juga grup Bumi Makmur 
(Buma, Info dari Mas A.Kharis) yang semula menggali batubara, sekarang ekspansi 
untuk eksplorasi mineral. Hebat kan.., peluang eksplorasi mineral. Problemnya 
hanya regulasi

Barusan saya ketemu kawan-kawan geologist dari Distamben NAD, bahwa investasi 
untuk eksplorasi mineral pasca konflik juga sangat menggembirakan, terutama 
eksplorasi mineral logam dan bijih besi. Artinya bahwa eksplorasi mineral TETAP 
ada dan itu cukup signifikan (itu sebagian kecil yang saya jumpai sendiri). 

Tetapi, kawan-kawan di Pemda yang pegang regulasi eksplorasi mineral nampaknya 
masih bingung dengan belum diterbitkan RUU Minerba menjadi UU Minerba. Saya 
pernah dengar, jangan-jangan ini juga diulur-ulur sampai kapan karena 
situasinya sangat abu-abu untuk menetapkan menjadi UU Minerba. Aku dengar 
saat saya sering berinteraksi dengan sebagian pejabat ESDM waktu saya ada di 
tim investigasi LUSI. Busyet

Salam dari Aceh
Agus Hendratno

Sukmandaru Prihatmoko [EMAIL PROTECTED] wrote: Rekan2, sharing saja...

 

Di tengah gonjang-ganjing pemberitaan dan diskusi Lusi, ada berita
menggembirakan bahwa bbrp mineral exploratinosts mulai melirik lagi
Indonesia yang mati suri 5-6 tahun terakhir. Walau RUU Minerba masih
dibahas terus di DPR (sudah 6 tahun lebih setahuku...), dan tantangan
isu-isu kehutanan serta kelompok anti tambang, rupanya masih ada juga yg mau
datang ke Indonesia. 

 

Di bawah saya kutipkan satu/ dua releases dari salah satu Canadian coy yg
mulai bergerak di Indonesia. Ada yg tahukah proyek2 (calon) mereka ini (A,
B, C, dan D)?

 

Semoga iklim investasi eksplorasi ini makin baik...

 

Salam - Daru   

 

East Asia Minerals reinforces its gold and copper-gold project focus; drills
new Khok Adar copper oxide discovery 

 VANCOUVER, Sept. 12 /CNW/ - East Asia Minerals Corporation (TSXV-EAS)
reports that senior management recently completed an on-site evaluation of
its
Mongolian exploration projects and has reinforced the current exploration
efforts in keeping with its core advanced gold and copper-gold projects
strategy. To this end, the Company is progressing with securing four
promising
projects in Indonesia (as reported in May 2006) and continues drilling at
its
advanced copper oxide Khok Adar project on the recently identified Baruun
Bayan discovery. The 2006 exploration work to date has produced positive
results at the Khok Adar copper and Enger uranium projects.
 In Indonesia the four MOUs announced May 31, 2006 have passed
geological
due diligence and meet the multi-million ounce potential criteria. The
projects encompass multi-jurisdictional land positions that require a
variety
of title applications and numerous approvals from Local, Provincial and
Central Government levels. Significant progress has been made and once in
place, title and permitting will be fully secure under a globally accepted
mineral exploration and development system. The Company is also
investigating
other advanced acquisition opportunities in Indonesia.
 We are positioning EAS for the expected re-emergence of significant
exploration investment in Indonesia where competitor activity is strong and
increasing observed Lionel Martin, East Asia's Vice President of Business
Development. EAS is also capitalizing on its flexibility, regional
technical
expertise and Asian network to research and negotiate gold and copper-gold
opportunities in China and monitor developments in the Philippines and PNG.
 
- cut --
 
==

East Asia Minerals to acquire four advanced gold and copper-gold projects

RE: [iagi-net-l] Antri minyak tanah

2006-09-14 Terurut Topik Agus Hendratno
Pak Luthfi,

Itulah sebagian dari anggota dewan kita. Repot juga kan..., kalau yang tingkat 
nasional saja tidak bisa memahami mekanisme hilir / teknis bagaimana distribusi 
BBM saja, apalagi kawan-kawan dewan yang ada di daerah, kadang lebih susah tapi 
kadang lebih mudah kalau ada maunya, kalau bicara masalah regulasi yang terkait 
dengan sumber-sumber kebumian dari hulu sampai hilir, blaik..

Salam
Agus Hendratno (UGM / Pengda IAGI DIY-Jateng)

Achmad Luthfi [EMAIL PROTECTED] wrote: Antrian minyak tanah ternyata berlaku 
nasional. Dalam RDP (Rapat Dengar
Pendapat) Menteri ESDM dan Komisi-VII DPRRI membahas masalah BBM
bersubsidi PKS= Premium, Solar, Kerosen) terungkap hasil pengamatan
DPRRI bahwa terjadi kelangkaan minyak tanah di 20 daerah. Disisi lain
BBM bersubsidi utk APBN '07 yang diajukan oleh pemerintah tdk realistis
(terkait dengan kelangkaan minyak tanah) dan peruntukannya bertentangan
dgn PerPres subsidi BBM, sontak rapat diakhiri oleh DPR utk dilakukan
perbaikan ususlan dulu. Yha prihatin juga koq kayaknya Lain yang gatal
(kelangkaan kerosen) lain yang digaruk (peruntukan usulan BBM
bersubsidi)

Salam,
LTH

-Original Message-
From: Nataniel Mangiwa [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Tuesday, September 12, 2006 3:41 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] Antri minyak tanah

Kayaknya sekarang lagi musim antrian Super Panjang untuk beli minyak
tanah. Tadi juga ke kantor lewat Kr Jawa yang dekat dengan kantor
Total dan kilang Pertamina..yang katanya perusahaan oil n gas tapi,
kok di daerah yang letaknya cuma 1 menit dari kantor Total n Pertamina
ada antrian minyak tanah panjang banget ya?

Mudahan ini cuma di Balikpapan saja, tidak berlaku nasional. Miris aja
tapi ga bisa berbuat apa-apa ;(

-
-  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
-  Call For Papers until 26 May 2006 
-  Submit to: [EMAIL PROTECTED]
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-


-
-  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
-  Call For Papers until 26 May 2006
-  Submit to: [EMAIL PROTECTED]
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-




-
 All-new Yahoo! Mail - Fire up a more powerful email and get things done faster.

  1   2   >