Roland wrote:
Halo semuanya,
Ini baru tanya jawab sama pak dubes yang kebetulan
mampir ke Hawaii.
deleted===
Tentang politik, rakyat Indonesia sebetulnya udah
berpikiran lebih maju dan terbuka karena kalo
dilihat dari pemilu
On Fri, 9 Jul 1999, Ali Simplido wrote:
|o|Secondly, I am so curious kenapa banyak negara2 dan
|o|partai2 yang memakai gambar binatang sebagai lambang
|o|negara dan partai (termasuk juga di Amerika).
Pernah denger metaphora?
|o|Finally, for those of you yang sering bertanya kenapa
Hallo,
Rasanya Sdr. Ali nggak perlu menanggapi pernyataan tersebut secara terlalu
harafiah. Saya hadir pada pertemuan itu, dan Pak Dubes menekankan bahwa yang
dikehendaki oleh rakyat Indonesia saat ini adalah perbaikan taraf hidup. Di
mana-mana banyak orang yang menggunakan bahasa ekspresi
Thanks Nina,
Saya cuma mau memperjelas aja, sebetulnya emang Pak Dubes nggak nyinggung sama sekali
tentang ayam, walaupun dimeja makan emang ada ayam goreng.
Inikan saya cuma kasih tahu rangkumannya aja, sama
sekali nggak ada " " quote-nya. Dan ini cuma saya
ambil intinya yang menurut
Pendapat saya soal kristenisasi ataupun islamisasi, dua-duanya oke saja
asalkan prosesnya tidak melalui kekerasan ataupun ancaman. Perlu disadari dan
dipahami bahwa pada kedua agama selalu diajarkan untuk menyebarkan ajaran
agama ke orang lain. Saya yakin orang yang telah membaca kedua kitab suci
In a message dated 7/8/99 11:47:50 PM Eastern Daylight Time, [EMAIL PROTECTED]
writes:
Caranya gini mending PKB sama PAN ndak usah ikut-ikut dengan pemerintahan
PDIP sajalah. Biar saja PDIP menangndak apa-apa. Yang penting ndak usah
ikut-ikut dosa dan plin-plan kayak Aberson si
Mungkin Jaya pikir itu lucu, tapi buat yang punya marga (puluhan generasi) itu
tidak lucu.
Atau jangan-jangan si Jaya tidak tahu Sihaloho itu marga...biasanya dia nyebut
duluan baru nanya belakangan.
Irwan Ariston Napitupulu wrote:
In a message dated 7/8/99 11:47:50 PM Eastern Daylight Time,
Saya setuju dengan bung Jaya, memang si Aberson ini kayak anak kecil yang mau
walk out karena nggak di kasih permen.
Saya juga nggak habis pikir pola pikir orang orang seperti ini, sama sekali
nggak menghormati tata negara Indonesia. Kalau mau merubah system politik ya
jauh jauh hari sebelum
Mungkin yang pak Dubes maksud kalau partai Islam yang menang, berarti tiap
hari kita harus ngaji melulu, puasa melulu, dan dilarang makan ayam,
makanannya ganti Al Quran.
Seadangkan kalau partai kristen yang menang berarti kita nggak boleh kerja,
aturan ke gereja diganti bukan hanya hari minggu,
hallo bung Ismail..
saya cuman mo tanya tentang penny plan 38 cents...apakah ada connecting fee
setiap kali kita mau telp?
terima kasih atas perhatian nya...
wassalam
From: Ismail Rahim [EMAIL PROTECTED]
Reply-To: Indonesian Students in the US [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: 27
Untuk Penny Plan (38 c/min ke Indo)
Connection fee ...nggak ada
Monthly fee.nggak ada
Contract fee...nggak ada
Pokoknya kita bayar sesuai apa yg kita pakai
Bill-nya nanti datang di local phone comp.bill
check lagi di
http://www.worldxchange.com/agent/208960
Wassalam
ISMAIL RAHIM
Salam,
Mengikuti perbincangan Ali, Nina, Yuni, Roland memang menarik. Semua pihak
berupaya tampak obyektif, netral, kritis dan memberi pencerahan. Yang menjadi
masalah barangkali ketiadaan klarifikasi dari Dubes Dorodjatun saja. Jadi
gimana ya caranya supaya Dubes bersedia memberi klarifikasi.
Menimpali pak Dubes,
saya menilai pak Dubes cuma bisa tahu omong kosong. Komentar2 yang beliau
berikan (walaupun sekunder) adalah komentar2 tak berharga dan terlalu hambar.
I wish next time ada script lebih lengkap tentang omongan beliau supaya kita2
ini bisa menyerang lebih langsung. Komentar2
Ini hanya perasaan saya atau gimana ya, tapi beberapa
bulan terakhir ini terasa banget suasana di Permias ini
penuh tulisan-tulisan yang prejudice dan saling menjelek-
jelekan agama. Apalagi terasa dari tulisan kalau sudah
menyangkut PDI-P. Sekarang soal ayam yang kagak tahu
datang dari mana;
Tawaran yang menarik,
sayang sekali saya nggak bakalan bisa terbang ke DC. tolong dikirimin makalah
mereka aja deh.
yuni
Ramadhan Pohan [EMAIL PROTECTED] wrote:
Salam,
Mengikuti perbincangan Ali, Nina, Yuni, Roland memang menarik. Semua pihak
berupaya tampak obyektif, netral, kritis dan memberi
Mbak Nina,
Iya deh saya ngerti kok. Saya juga tadinya nggak begitu peduli dengan omongan
Pak Dubes yang paling paling begitu begitu juga. cuma masalahnya saya jadi
risih karena ada yang ngomentari kok diingatkan jangan ngomentari. Lagi pula
jaman sekarang ini khan jaman informasi, hidup kita ini
In a message dated 7/9/99 3:58:01 AM Eastern Daylight Time, [EMAIL PROTECTED]
writes:
Ali:
Firstly, makin hari makin bingung saya lihat negara
kita ini. Kok sekarang "ayam" adalah hewan yang
paling populer. Dulu cuman ada beberapa jenis ayam
antara lain: ayam kampung dan ayam ras dll.
Nanti malam (7.00 pm) kita-kita yang di LA akan diskusi dengan Dubes
Indonesia untuk AS dengan topik 'Indonesia pasca pemilu'.
Sebelum diskusi akan didahului oleh makan malam, mudah-mudahan menunya
ayam...
Ada yang mau titip omongan soal 'ayam', welcome
Saya sendiri sudah punya bahan
Setelah melihat ada pihak2 yg entah kenapa koq
cara mikirnya aneh bin ajaib menurut gue,
gue jadi mau kasih komentar atas posting awal
bung Roland yg sekaligus sumber kedua dari pernyataan
dubes.
Pesan pertama:
Jangan pulang, kalo bisa cari kerja disini mendingan
stay di Amrik aja. Kalo
In a message dated 7/9/99 12:35:06 PM Eastern Daylight Time,
[EMAIL PROTECTED] writes:
Mungkin yang pak Dubes maksud kalau partai Islam yang menang, berarti tiap
hari kita harus ngaji melulu, puasa melulu, dan dilarang makan ayam,
makanannya ganti Al Quran.
Seadangkan kalau partai
wah thanx banget nih utk bung Ismail
saya mo make ah lumayan separo harga,,,heheheheh
thx banget nih atas informasinya...
From: Ismail Rahim [EMAIL PROTECTED]
Reply-To: Indonesian Students in the US [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: 27 cents/min ke Indo, no surcharge
Date:
In a message dated 7/7/99 9:13:43 PM Eastern Daylight Time,
[EMAIL PROTECTED] writes:
Yw: Menurut saya, masalah Y2K terlalu dibesar-besarkan.
Seperti ibaratnya: masalah AIDS. Bahaya sih bahaya,
tapi sebenernya, banyak pihak 'sangat jauh'
peluangnya utk kena penyakit itu.
Hallo, Mas Irwan:
Very good comments. Itulah *tepatnya* yang dimaksudkan oleh Pak Dubes.
Aloha,
Nina Poerbonegoro
In a message dated 7/8/99 12:09:16 AM Eastern Daylight Time,
[EMAIL PROTECTED] writes:
Sepertinya bung YW sudah menjelaskan panjang lebar saya cuma mau nambah
dikit.
Irwan:
Banyak juga ngga apa2 koq:)
Yuni:
Dari informasi yang saya dapat kesulitan utama dari Y2K, yaitu sulitnya
In a message dated 7/8/99 12:28:48 AM Eastern Daylight Time,
[EMAIL PROTECTED] writes:
Sebetulnya ada bug yg lebih 'besar' lagi dari Y2K, tapi orang belom banyak
yg mengambil tindakan. (sistim tangalan unix yg 32 bit)
Irwan:
Wah, menarik juga nih informasinya. Bisa dijelaskan
masalah yg ada
In a message dated 7/9/99 7:20:41 PM Eastern Daylight Time, [EMAIL PROTECTED]
writes:
Hallo, Mas Irwan:
Very good comments. Itulah *tepatnya* yang dimaksudkan oleh Pak Dubes.
Aloha,
Nina Poerbonegoro
Irwan:
Ah, itu khan komentar biasa2 aja. Cuma butuh sedikit
kemauan untuk melihat
ELIZABETH FARNSWORTH:
Last month, millions of Indonesians flocked to the polls for
that nation's first truly open election since 1955.
Election observers, including former President Jimmy Carter,
commended the orderly and apparently fair manner in the vote
for members of a new parliament.
27 matches
Mail list logo