[teknologia] bagaimana cara Engineer hitek berproduktif tinggi ? sediakan free Junk Food
satu lagi artikel menarik,satu alasan kuat kenapa software engineer bisa bertahan 16 jam sehari untuk bekerja ternyata resepnya simple: free breakfast,lunch and dinner. Wah bener banget :) http://www.siliconvalley.com/mld/siliconvalley/13566026.htm -cut--- As soon as your supply of Twizzlers and Diet Coke runs out, so do your people. They leave the office to go home or go out to eat. And when people leave, even for a short lunch break, you can lose the rhythm . . . the hum of execution . . . to say nothing of that esprit de corps that comes with foraging for Pop-tarts at 2 a.m. or the creativity that accompanies your third Red Bull and fourth bag of Nacho cheese-flavored Doritos in an hour. I once worked for a start-up computing company that grew to $7 billion in annual revenue during my stint. In the early years we brought in doughnuts every morning. As time went on the doughnut bill got to be outrageous. So we cut back to doughnuts only on Wednesday mornings. Funny thing, our product launches began to stretch out. We were not moving as fast as we once had. When I asked the vice president of engineering what had happened, he said, ``You cut back the doughnuts! My guys used to get in here by 8 a.m. every day to get their favorite doughnut before it was gone. Now they come in around 9. I have 600 engineers in this organization, and I lost about 600 man-hours per day because you stopped the doughnuts!'' Why should junk food have this effect? Can a doughnut really motivate folks to come to work earlier? Sure. It's simple: People eat stuff at work they would never be caught dead buying and never allow themselves at home. It is compensation for long hours. And wholesome food really doesn't cut it. -cut--
[teknologia] Re: Memory Mailing-List (was:Konsensus Milis Teknologia
On Sun, Jan 15, 2006 at 04:19:57AM -, Muhamad Carlos Patriawan wrote: Yang bagus dari mailing-list ini,mungkin sudah mulai mendekati milis PAU-Mikro 10 tahun yang lalu sebelum terlalu banyak pertanyaan teknis yang basic.Btw,bukanya karena milis paumikro mailing-list ini diciptakan ? milis pau-mikro sebenarnya masih hidup :-) skrg dihost di mesin punya pak syafril di worldless.net (pau-mikro @ worldless.net). masih di admini oleh Pak Yono (dan Irwan Hadi). Salam, P.Y. Adi Prasaja
[teknologia] Re: Math Will Rock Your World
Anto Satriyo Nugroho wrote: Sudah coba ensiklopedia berikut ? http://mathworld.wolfram.com/ Kapan kita punya ensiklopedia online macam begini dalam bahasa Indonesia ya ? Anto S. Nugroho http://asnugroho.net Whuaa.:(( Saya masih cinta buku teramat sangat. Makannya saya belum menikah. Eh, gak ada hubungannya yak? Sori OOT. Kenikmatan membaca bagi saya pribadi mas Anto, adalah ketika saya membelai kertasnya, melihat cantiknya foto, halaman yang bisa dibolak-balik. Terakhir, bila mampu bertemu penulisnya dan buku saya ditandatangani olehnya. Plus semilir angin dan kicauan burung kalau pas lagi bacanya di taman kota. Whuah, nikmat e. BTW, makasih juga buat info link-nya Mas Anto. Zaki Akhmad http://www.zakiakhmad.info
[teknologia] Re: Why I should work for Google
anyway jangan salahkan DNA ,itu namanya emang udah gagal sebelum mencoba. Tentu saja maksudnya bukan menyalahkan, tapi mempertanyakan. Kalau memang ada orang-orang (*) yang perlunya dan mahirnya adalah membangun pabrik panci, bukan software company, barangkali yang harus digalakkan adalah kerjaan outsourcing membuat panci. Sudah pasti juga yang (*) itu tidak beririsan dengan kelompok yang mencintai pekerjaan coding, yang bisa jadi hanya minoritas. it is all about leadership , dude. Couldn't agree more. -- http://www.google.com/search?q=ariya+hidayatbtnI
[teknologia] Re: bagaimana cara Engineer hitek berproduktif tinggi ? sediakan free Junk Food
satu lagi artikel menarik,satu alasan kuat kenapa software engineer bisa bertahan 16 jam sehari untuk bekerja ternyata resepnya simple: free breakfast,lunch and dinner. Interupsi itu memang kadang harus dibayar mahal. Dulu saya nggak paham kenapa profesor saya nggak pernah makan siang (yang betul-betul makan berat). Lalu saya ikutan mencoba-coba. Yang penting sarapannya ada, jangan kosong sama sekali, lalu tengah hari hanya mengunyah-nguyah roti (Brezel cocok sekali!). Malam baru makan yang betulan. Setelah dicoba berbulan-bulan, memang efeknya manjur terhadap pekerjaan (karena nggak ada pause yang berlarut-larut) dan fisik rasanya tetap sama saja. Ragam pekerjaan yang perlu konsentrasi mudah sekali berantakan kalau terkena interupsi yang lebih dari 30 menit. Yang tadi ada di kepala bisa jadi hilang entah ke mana. -- http://www.google.com/search?q=ariya+hidayatbtnI
[teknologia] Re: Why I should work for Google
Ariya Hidayat wrote: anyway jangan salahkan DNA ,itu namanya emang udah gagal sebelum mencoba. Tentu saja maksudnya bukan menyalahkan, tapi mempertanyakan. Kalau memang ada orang-orang (*) yang perlunya dan mahirnya adalah kalau kita lihat dari 'sejarah' inovasi,ada dua cara dimana inovasi pertama kali berkembang 1. kaum 'elite' techie di societynya menemukan dan invent sesuatu (yang kemudian bisa menjadi industri/income) TANPA bantuan atau injeksi dari pemimpin. Ini contohnya sejarah silicon valley,microsoft/apple/hewlett packard,sejarah bagaimana wright brothers menemukan pesawat terbang dan bagaimana infosys mulai.Tapi satu pre-kondisi yang harus ada adalah environmen dimana invention dan development mendapat dukungan(referensi dari wright brothers). 2. INJEKSI atau Kebijakan dari pemimpin,contohnya: cyberjaya di malaysia,IPTN di Indonesia dan kebijakan 'peniruan silicon valley' di negara2 seperti india,irlandia,singapura dan china. Model #1,itu development bottom up. jadi 'you do something' dan masyrakat disekitar akan menerima manfaatnya setelah beberapa tahun. Model #2,development top down,jadi 'we wait til gov. do something',nanti kalau pemthnya sadar dan memberi injeksi,baru nanti dibawah itu yang bergerak dan berinovasi (makanya perhatikan industri hitek di malaysia kebanyakan contract manufacturer). Indonesia mau pilih mana ? Pak Budi bisa bantu ... tapi jelas #2 is on the way. membangun pabrik panci, bukan software company, barangkali yang harus digalakkan adalah kerjaan outsourcing membuat panci. Dalam inovasi, yang diinginkan adalah merubah untuk perubahan. Kalau 'sang perubah'nya saja berpikir konservatif,mana bisa berubah,alias tetap jadi tukang panci terus seumur hidup :-) Emangnya waktu bil gates dan steve jobs dulu bikin microsoft atau apple tidak ditertawakan :)) he he he (bisa ditimpali pak budi nich). Saya jawab lagi diatas,coba kita analogikan lagi,ada dua kampung,masing2 kampung punya penduduk 100 orang.Tarohlah penduduk A dan B sama sama pintar,penduduk kampung A ada 90 orang yang bikin panci(dan 10 org bikin software) dan kampung B ada 50 orang yang bikin software(sisanya bikin panci).Jelas kampung yang mayoritasnya bikin software yang 'living standard'nya jauh lebih tinggi dibanding kampung yang cuman bisa bikin panci. Syahdan,Akhirnya 10 org software dari kampung tukang bikin panci ini mikir,gimana sich supaya bisa jadi seperti kampung tukang bikin software yg hidupnya enak.Nah akhirnya mereka memutuskan 10 orang itu untuk datang ke kampung tukang software,mencuri ilmunya, dan kemudian setelah beberapa tahun kembali ke kampungnya untuk kemudian merubah masyrakat tukang bikin panci menjadi tukang bikin software.Akhirnya berhasil,setelah 10-20 tahun apa yang mereka cita citakan terjadi.Masyrakat tukang bikin panci menjadi masyrakat tukang bikin IC dan software. Singkatnya,contoh diatas itu adalah apa yang dilakukan orang India,China,Taiwan dan Irlandia. Anyway untuk anak2 muda,yang penting sebetulnya gak usah terlalu sering komplen 'kenapa gak begitu,kenapa gak begini'...tapi langsung saja JOIN dimana ada perkampungan dan tempat dimana inovasi dan invention bisa dilakukan.Nanti jika mahir,pulang dan kembangkan di Indonesiajoin/bikin google,microsoft,infosys,apple :) ***And Join (or start) startup company if you're 'tough guy' and very serious about developing country :-) Sudah pasti juga yang (*) itu tidak beririsan dengan kelompok yang mencintai pekerjaan coding, yang bisa jadi hanya minoritas. kaum perubah itu dimanapun juga (termasuk AS) adalah kaum minoritas. jadi ndak perlu resah :-) jangan dikira banyak orang amerika yang suka jadi software engineer atau innovator, di amerika ini problemnya sama dengan di indonesia,orangnya sebagian besar maunya bikin atau jualan panci doang tapi tetap hidup enak :)) Carlos
[teknologia] Re: bagaimana cara Engineer hitek berproduktif tinggi ? sediakan free Junk Food
Ariya Hidayat wrote: satu lagi artikel menarik,satu alasan kuat kenapa software engineer bisa bertahan 16 jam sehari untuk bekerja ternyata resepnya simple: free breakfast,lunch and dinner. Interupsi itu memang kadang harus dibayar mahal. Dulu saya nggak paham kenapa profesor saya nggak pernah makan siang (yang betul-betul makan berat). Lalu saya ikutan mencoba-coba. Yang penting sarapannya ada, jangan kosong sama sekali, lalu tengah hari hanya mengunyah-nguyah roti (Brezel cocok sekali!). Malam baru makan yang betulan. Setelah dicoba berbulan-bulan, memang efeknya manjur terhadap pekerjaan (karena nggak ada pause yang berlarut-larut) dan fisik rasanya tetap sama saja. Ragam pekerjaan yang perlu konsentrasi mudah sekali berantakan kalau terkena interupsi yang lebih dari 30 menit. Yang tadi ada di kepala bisa jadi hilang entah ke mana. betul bang,saya ada pengalaman,waktu di satu startup,lunchnya disediakan kantor,wah jelas banget ritmenya panjang dan lunch hour sangat efektif.Gak kehilangan waktu sejam untuk jalan2 keluar cari tukang cendol dan tukang nasi goreng. (Tukang nasi gorengnya namanya YAN CAN COOK) di startup sebelumnya dinner yang dikasih,jam 8 malam pula,akhirnya ya dibetah betahin lah kerja sampe jam 8 :) Carlos
[teknologia] Re: bagaimana cara Engineer hitek berproduktif tinggi ? sediakan free Junk Food
Muhamad Carlos Patriawan wrote: betul bang,saya ada pengalaman,waktu di satu startup,lunchnya disediakan kantor,wah jelas banget ritmenya panjang dan lunch hour sangat efektif.Gak kehilangan waktu sejam untuk jalan2 keluar cari tukang cendol dan tukang nasi goreng. (Tukang nasi gorengnya namanya YAN CAN COOK) di startup sebelumnya dinner yang dikasih,jam 8 malam pula,akhirnya ya dibetah betahin lah kerja sampe jam 8 :) Carlos Kok saya masih menikmati pola makan tiga kali sehari saya ya? Atau karena pangkat saya masih script-kiddies. Saya termasuk orang yang menjaga kesehatan lho. Cie pamer. Jadwal makan saya teratur. Sarapan pukul berapa, siang pukul berapa, malam pukul berapa. Kalau badan sudah mulai terasa sakit, saya segera makan enak (minum jus, minum madu, minum susu dan makan makanan sedikit mahal, maklum lah anak kos). Soalnya saya termasuk yang anti ngasih uang ke dokter. Enak aja, sudah sakit, harus keluar uang, minum obat yg pahit, belum lagi waktu yang harus hilang. Tak ketinggalan, keluarga yang ikutan repot gara-gara saya sakit. Dari sinilah, saya baru tahu pentingnya gaya hidup sehat. Di ITB ada mata kuliah olahraga 1 SKS. Setelah saya baca bukunya Wiranto (mantan rektor ITB), ternyata dia pengen life-spent orang-orang ITB itu lumayan panjang. Kenapa? Yah kalau dikasih umur panjang, berarti kesempatan untuk berarti pada orang lainnya lebih lama dong. Hal ini juga yang membuat saya bela-belain National Geographic bulan November 2005. O iya, bagi anggota milis ini yang hidup di LN, mau tanya dong. Jam biologis nya di daerah yang waktu siang dan malamnya tidak 12 jam - 12 jam gimana sih? Terus tidur sehari berapa jam ya? Saya pernah berteori, apa jangan-jangan karena di Indonesia siang = 12 jam, malam = 12 jam, membuat orang Indonesia tidur bisa 8-10 jam sehari? Zaki Akhmad http://www.zakiakhmad.info
[teknologia] Re: bagaimana cara Engineer hitek berproduktif tinggi ? sediakan free Junk Food
O iya, bagi anggota milis ini yang hidup di LN, mau tanya dong. Jam biologis nya di daerah yang waktu siang dan malamnya tidak 12 jam - 12 jam gimana sih? Terus tidur sehari berapa jam ya? Saya pernah berteori, apa jangan-jangan karena di Indonesia siang = 12 jam, malam = 12 jam, membuat orang Indonesia tidur bisa 8-10 jam sehari? sama juga koq zak,8-10 jam..abis subuh tidur lagi,malah kalo winter lebih lama lagi :) btw kalo tidur tuh mesti lama dan dinikmati biar fresh paginya. carlos
[teknologia] Re: Google vs Netscape (was Re: [teknologia] Re: Why I should work for Google)
On 1/15/06, Muhamad Carlos Patriawan [EMAIL PROTECTED] wrote: Saya yakin dari test matematiknya mas ariya menang 100% dibanding si puntesh. Cuman karena si Puntesh ini bekerja di apple,jadi potensi si puntesh ini tergali, bisa sukses besar dan kelihatannya dia lebih berhasil :-) Ini dapat menjadi dua sisi mata pisau: 1. menjadikan kita beranggapan kurang kompetitif: ah, kan saya/kita sebenarnya sudah selevel dengan perusahaan ternama X, hanya nasib saja yang menjadikan lain; 2. dengan bekerja di perusahaan kecil sekarang, justru lebih bersih dari sisi niat dan lebih semangat untuk memperjuangkan kondisi sekitar. Potensi Putesh memang benar-benar tergali di perusahaan X atau karena perusahaan itu sudah ternama sehingga publik menjadi silau oleh nama besar? ;) -- amal
[teknologia] Re: iPod, Therefore I Am
On 1/14/06, Ronny Haryanto [EMAIL PROTECTED] wrote: Maklum saya orang UNIX, jadi saya lebih suka barang yang do one thing and do it well, daripada barang yg mencoba jadi jack of all trade, master of none. Kalo saya mau beli music player, pasti pilih iPod drpd beli PDA. Kekurangannya ya gadgets yg mau dibawa2 jadi banyak. Kalau begitu ya beli PDA benar-benar hanya dipasangi fungsi dasar dia. Saya pakai Palm IIIx tua dan isinya memang hanya perangkat lunak dasar bawaan dia. Dipasangi tambahan aplikasi lain, belum pernah puas: barangkali karena saya cari versi gratisan, jadi dapatnya yang kualitas pas-pasan dan tidak dapat dihubungkan dengan jpilot yang saya gunakan. Toh, sudah lumayan enak untuk menyimpan buku alamat, penjadwalan, dan catatan kecil. -- amal
[teknologia] Re: Google vs Netscape (was Re: [teknologia] Re: Why I should work for Google)
Ikhlasul Amal wrote: On 1/15/06, Muhamad Carlos Patriawan [EMAIL PROTECTED] wrote: Saya yakin dari test matematiknya mas ariya menang 100% dibanding si puntesh. Cuman karena si Puntesh ini bekerja di apple,jadi potensi si puntesh ini tergali, bisa sukses besar dan kelihatannya dia lebih berhasil :-) Ini dapat menjadi dua sisi mata pisau: 1. menjadikan kita beranggapan kurang kompetitif: ah, kan saya/kita sebenarnya sudah selevel dengan perusahaan ternama X, hanya nasib saja yang menjadikan lain; Potensi Putesh memang benar-benar tergali di perusahaan X atau karena perusahaan itu sudah ternama sehingga publik menjadi silau oleh nama besar? ;) Analisa yang bagus Om Amal :) Tapi lupakan silaunya..itu teh gak penting. Potensi Puntesh secara teknis jelas bisa bener2 tergali jika dia gabung pada pasukan yang sudah memiliki segalanya. Tapi ingat,ada syarat lanjutan,si Puntesh ini HARUS bekerja di tempat strategis. Jadi kalau bekerja di Apple,jangan jualan apple,tapi kerja dengan senior developer apple yang mengerjakan Mac OS X. Kalau mau bener2 100% tergali potensi teknisnya,join persh startup yang belum punya nama, (contohnya join google waktu masih startup ) 2. dengan bekerja di perusahaan kecil sekarang, justru lebih bersih dari sisi niat dan lebih semangat untuk memperjuangkan kondisi sekitar. Relatif dari mana melihatnya. Berjuang itu banyak cara,ada cara yang kelihatanya bagus secara short term ada yang bagus secara long term,tapi dua duanya sebenarnya memperjuangkan kondisi sekitar. Kalau kita hanya berkutat di persh kecil,input dan output kita jelas sangat terbatas. Enaknya. berada di tempat kita sendiri,daerah comfort zone. Kalau kita berada di persh besar dan bekerja di sektor strategisnya (Engineering,dan bukan sales) kita bisa curi ilmunya,begitu kita menguasai,kita bikin perusahaan kita sendiri. Yang menyebabkan India saat ini berhasil adalah karena engineer2nya yang menguasai ilmu dari perusaan besar dan kemudian mereka menciptakan dependensi terhadap kemampuan mereka,yang akhirnya bukan saja memperjuangkan masyrakat sekitar tapi mengangkat seluruh India :) Di India sendiri buanyaak banget juga persh2 kecil,tapi ya itu,efeknya kecil dan tidak bisa mengembangkan semua kemampuan. Saya sendiri sering banget melihat dengan mata kepala sendiri,engineers2 India dan China yang datang kesini,mengerti unix pun tidak,tapi karena semua ilmu pembelajaran diberikan kepada mereka (ilmu teknis,projek management,bisnis,software project management) tidak dalam tempo terlalu lama mereka menjadi 'orang' atau expert. Carlos
[teknologia] Re: MPLS,
On 1/13/2006 at 8:09 PM Adjie wrote: Tenang Pak,kita bakalan ketemu satu kompetitor lagi: Chineese Vendors :) ZTE atau Hwawei... low price no Guarantee in Quality :) router Huawei yang simple-nya saja bisa hang dan tidak bisa jalan lagi walau sudah di reset, he he. Kalau produk mereka seperti ini semua, tidak perlu dicemaskan deh rasanya. Salam, Harry
[teknologia] apa yang membuat Yahudi Pintar.
Dear All, Kemarin saya sedang diskusi dengan beberapa kawan disini, sebelumnya maaf kalau posting ini mungkin sifatnya SARA, tolong pendapatnya kalau memang SARA pak admin dan rekan yang lain untuk tidak merespons. dan saya mohon maaf. begini, saya dan teman saya banyak kenalan bangsa keturunan Yahudi, bahkan beberapa professor dari kawan tersebut berasal dari sana, kemudian saya punya teman kerja yang berasal dari keturunan bangsa tsb, kemudian project2 yang sangat canggih juga dari sana, sampai amerika juga dpt di kendalikan oleh mereka. yang saya amati mereka itu pinter-2 dan canggih sekali dalam segala hal yang kita diskusikan, baik di bidang teknik, management, science, politik, finance etc. kemudian timbul pikiran iseng saya, kenapa mereka bisa pintar ..??? apa yang membuat mereka pintar, apa makanan mereka yang membuat mereka pintar,apa bacaan mereka, dimana mereka sekolah etc. saya belum menemukan teori ini kenapa mereka leading the world terlepas dari apa yang sudah tertulis di dlm kitab-kitab suci. saya ingin tahu secara ilmiah kenapa mereka bisa hebat spt itu, saya bukan ingin menjadi yahudi spt mereka tapi apakah bangsa kita tidak bisa melebihi kemampuan instead menyamai kemampuan berfikir mereka. barangkali di anggota milis ini ada yang pernah membaca cerita sejarah atau buku, spt ini sangat menarik untuk dilihat dari sisi ilmiah thank adjie
[teknologia] Re: Minta bantuan download webcast
On 1/14/2006 at 12:54 PM Budi Rahardjo wrote: On 1/14/06, Ronny Haryanto [EMAIL PROTECTED] wrote: Servernya gak response, connected, tapi trus nunggu aja lama banget. Itulah. Tapi kalau dilihat dari webnya, BISA! http://www.shareholder.com/visitors/event/build2/mediapresentation.cfm?MediaID=18576player=1# Coba pakai StreamboxVCR. Streaming sucks, walaupun ketika saya masih pakai koneksi 700+ Kbps. Seringnya patah-patah, sehingga membuang2 waktu, dan mengesalkan. Biasanya, kalau ada video streaming, saya langsung jadi tidak ingin meonontonnya. Tapi ketika ada video yang saya perlu tonton tapi streaming, maka saya pakai StreamboxVCR. Maka, stream video tsb di-save menjadi file, yang di pagi harinya sudah siap untuk saya tonton. Salam, Harry
[teknologia] Re: MPLS,
Adjie wrote: :) router Huawei yang simple-nya saja bisa hang dan tidak bisa jalan lagi walau sudah di reset, he he. Kalau produk mereka seperti ini semua, tidak perlu dicemaskan deh rasanya. Kang Harry, thank cuma yang jadi masalah mereka memang membanjiri pasar dengan barang murah, dan kebanyakan konsumen di indonesia tidak bisa bilang ngga kalau liat barang murah karena hobby memborong. jadi harus di tanamkan, Murahkwalitas rendah, karena yang jelas setiap product dari china banyak yang memang coy paste dan yang jelas roadmapnya belum tentu arahnya. India saya cukup salut karena roadmapnya jelas,jadi process di R D nya cukup menyakinkan. Dalam segala hal kayaknya selalu ada : - The Most - The Best - The Cheapest :-) kalo mobil: the most (japaneese car) the best (debatable: german car) the cheapest (korean car).. kalo mau murah pasti selalu ada trade-off-nya kan...namanya juga cut corner :) Carlos
[teknologia] Re: apa yang membuat Yahudi Pintar.
begini, saya dan teman saya banyak kenalan bangsa keturunan Yahudi, bahkan beberapa professor dari kawan tersebut berasal dari sana, kemudian saya punya teman kerja yang berasal dari keturunan bangsa tsb, kemudian project2 yang sangat canggih juga dari sana, sampai amerika juga dpt di kendalikan oleh mereka. yang saya amati mereka itu pinter-2 dan canggih sekali dalam segala hal yang kita diskusikan, baik di bidang teknik, management, science, politik, finance etc. kemudian timbul pikiran iseng saya, kenapa mereka bisa pintar ..??? apa yang membuat mereka pintar, apa makanan mereka yang membuat mereka pintar,apa bacaan mereka, dimana mereka sekolah etc. saya belum menemukan teori ini kenapa mereka leading the world terlepas dari apa yang sudah tertulis di dlm kitab-kitab suci. saya ingin tahu secara ilmiah kenapa mereka bisa hebat spt itu, saya bukan ingin menjadi yahudi spt mereka tapi apakah bangsa kita tidak bisa melebihi kemampuan instead menyamai kemampuan berfikir mereka. barangkali di anggota milis ini ada yang pernah membaca cerita sejarah atau buku, spt ini sangat menarik untuk dilihat dari sisi ilmiah wah gile pertanyaan lu Jie :-) bos waktu datang pertama kali juga yahudi-rusia: yang saya tahu sih dari sisi individunya: -highly ambisius -selalu mau jadi yang pertama,kagak ada kompromi -tipikal 'cut the crap' kalau lagi diskusi / straight to the point. -wawasannya sangat jauh ke depan,bisa menyetel dan membuat skenario2 sehingga terjadi dependensi terhadap mereka (baca: dengan kemampuan teknis dan finansial). Tapi orang India yg di SV juga sama lama lama kalo dari sisi 'behavior'. kalo makanan: lha itu: BAGEL :) hehehe.. dan kosher food tentunya.. ngomong2 disana Hanukkah jadi hari libur gak ? Shalom, Carlos ps: saya kadang2 riset tentang ini juga di perpustakaan lokal ...
[teknologia] Re: apa yang membuat Yahudi Pintar.
On 1/16/06, Adjie [EMAIL PROTECTED] wrote: barangkali di anggota milis ini ada yang pernah membaca cerita sejarah atau buku, spt ini sangat menarik untuk dilihat dari sisi ilmiahSOL : http://en.wikipedia.org/wiki/Ashkenazim
[teknologia] Re: apa yang membuat Yahudi Pintar.
On 16/01/06, Adjie [EMAIL PROTECTED] wrote: begini, saya dan teman saya banyak kenalan bangsa keturunan Yahudi, bahkan beberapa professor dari kawan tersebut berasal dari sana, kemudian saya punya teman kerja yang berasal dari keturunan bangsa tsb, kemudian project2 yang sangat canggih juga dari sana,Taruhan. Temen2 di sini, semisal Carlos, pasti lebih cerdas daripada setidaknya 75%orang Yahudi. Teman2 Yahudi kita tampak lebih unggul karena diskursus massa, dari kitab2 suci zaman dahulu sampai buku2 manajemen masa kini, terus2 mensugestikanbahwa mereka lebih unggul. Efek ini juga mengenai mereka, membuat mereka benar2jai relatif lebih unggul di lingkungan masing2. Baca buku Jalaluddin Rakhmat tentang efek ini ;) -- ngedipin mata.Bangsa kayak Cina dan India juga akan lebih maju, karena kitab suci dan kepustakaanmereka bebas dari sugesti yang mengunggulkan bangsa Yahudi.Lucu nggak?Kalau nggak, ya udah, baca aja artikel yang disampaikan Idban :). -- Kuncoro Wastuwibowo http://kun.co.ro/
[teknologia] Re: apa yang membuat Yahudi Pintar.
Idban Secandri wrote: On 1/16/06, Adjie [EMAIL PROTECTED] wrote: barangkali di anggota milis ini ada yang pernah membaca cerita sejarah atau buku, spt ini sangat menarik untuk dilihat dari sisi ilmiah SOL : http://en.wikipedia.org/wiki/Ashkenazim dicopy: According to many studies, Ashkenazi Jews have the highest average intelligence of any ethnic group as measured by IQ, leading East Asians, who also perform highly in IQ. Many of these studies indicate that the primary Ashkenazi advantage is in verbal reasoning and the East Asian advantage in spatial (mathematical) reasoning. sebenarnya di kitab suci sudah diberikan ayatnya secara explisit kalau kaum yahudi (anak cucu nabi Ibrahim dari salah satu anaknya; yang satunya jadi cikal bakal al-Yahud dan satunya Al-Arabiya) diberi kelebihan tersendiri dibanding kaum lainnya yaitu: akal. Jadi prophecy dari Atas sebenarnya yg dibuktikan sampai sekarang. Carlos
[teknologia] Re: apa yang membuat Yahudi Pintar.
Kuncoro Wastuwibowo wrote: On 16/01/06, Adjie [EMAIL PROTECTED] wrote: begini, saya dan teman saya banyak kenalan bangsa keturunan Yahudi, bahkan beberapa professor dari kawan tersebut berasal dari sana, kemudian saya punya teman kerja yang berasal dari keturunan bangsa tsb, kemudian project2 yang sangat canggih juga dari sana, Taruhan. Temen2 di sini, semisal Carlos, pasti lebih cerdas daripada setidaknya 75% orang Yahudi. Taruhan juga. Saya yakin Om Budi,Pak Made,Om Adi dan Zaki kalo ditest jauh lebih cerdas dari saya. Mungkin 5% otak Indonesia terbaik kumpulnya di milis ini karena kebanyakan bergaul dengan 10% terbaik otak yahudi :-) Teman2 Yahudi kita tampak lebih unggul karena diskursus massa, dari kitab2 suci zaman dahulu sampai buku2 manajemen masa kini, terus2 mensugestikan bahwa mereka lebih unggul. Efek ini juga mengenai mereka, membuat mereka benar2 jai relatif lebih unggul di lingkungan masing2. Baca buku Jalaluddin Rakhmat tentang efek ini ;) -- ngedipin mata. bukunya yang mana Bang Koen ? Bangsa kayak Cina dan India juga akan lebih maju, karena kitab suci dan kepustakaan mereka bebas dari sugesti yang mengunggulkan bangsa Yahudi. Lucu nggak? Lucu dikit tapi menarik banyak ...saya mungkin paham dengan maksudnya mas Koen,lumayan jadi input sebagai bahan pembelajaran. Tapi memang benar koq,ada 'rekayasa genetika' dari Atas kepada mereka,saya termasuk yang percaya 99.68% karena explisit ditulis di Kitab Suci. Carlos
[teknologia] Re: apa yang membuat Yahudi Pintar.
On 16/01/06, Muhamad Carlos Patriawan [EMAIL PROTECTED] wrote: bukunya yang mana Bang Koen ?Psikologi Komunikasi. Lupa tahun dan ISBN-nya. Tapi memang benar koq,ada 'rekayasa genetika' dari Atas kepadamereka,saya termasuk yang percaya 99.68% karena explisit ditulis diKitab Suci.Tanpa bermaksud memperpanjang ke soal keimanan dll, saya beriman kepada kitab suci, tetapi mencadangkan hak untukmeragukan validitas interpretasi kita atas teks yang tertulis disana :). Manusia tidak bebas kesalahan. OK, yang ini jangandibahas di sini yaa :) :). -- Kuncoro Wastuwibowohttp://kun.co.ro/
[teknologia] Re: iPod, Therefore I Am
On 1/16/06, Ikhlasul Amal [EMAIL PROTECTED] wrote: On 1/14/06, Ronny Haryanto [EMAIL PROTECTED] wrote: Maklum saya orang UNIX, jadi saya lebih suka barang yang do one thing and do it well, daripada barang yg mencoba jadi jack of all trade, master of none. Kalo saya mau beli music player, pasti pilih iPod drpd beli PDA. Kekurangannya ya gadgets yg mau dibawa2 jadi banyak.Kalau begitu ya beli PDA benar-benar hanya dipasangi fungsi dasar dia. Saya pakai Palm IIIx tua dan isinya memang hanya perangkat lunak dasarbawaan dia. Dipasangi tambahan aplikasi lain, belum pernah puas:barangkali karena saya cari versi gratisan, jadi dapatnya yangkualitas pas-pasan dan tidak dapat dihubungkan dengan jpilot yang saya gunakan.Toh, sudah lumayan enak untuk menyimpan buku alamat, penjadwalan, dancatatan kecil.--amalHiks...saya belum punya PDA atau Ipod, jadi saya menunggu PDAPOD saja :-D -- http://jesie.blogsome.com/2005/12/12/doain-ya/http://www.friendster.com/user.php?uid=7778936 YM: jzbanget
[teknologia] Re: MCSE vs CCNA
On 1/15/06, baskara [EMAIL PROTECTED] wrote: On 1/15/06, Ronny Haryanto [EMAIL PROTECTED] wrote: Biasa kalo melihat job posting yg butuh sertifikasi ini itu saya udah mencibir duluan. Maaf. Sertifikasi dari Cisco menurut saya adalah tool yang berguna.Intinya sebenarnya mendidik konsep dan praktis networking, yang alatbantunya adalah mahluk kotak jelek berlabel Cisco itu. :DKalau MSCE, saya belum pernah melihat/merasakan sama sekali. Jadi no comment. Bagaimana dengan sertifikasi dari RedHat, RHCE/RHCT, ato dari gabungan Vendor model LPI? buat o'om yg di luar nagri, hubungannya sertifikasi dengan pertumbuhan bisnis bagaimana? sepertinya bakal ada sertifikasi dari monster baru GCE (Google Certified Engineer) :-D-- http://jesie.blogsome.com/2005/12/12/doain-ya/ http://www.friendster.com/user.php?uid=7778936YM: jzbanget
[teknologia] Re: MPLS,
Adjie wrote: ZTE atau Hwawei... low price no Guarantee in Quality Adjie Denger-denger ZTE dan Hwawei dapat kontrak jangka panjang dengan telkom untuk menggelar jaringan ADSL (TelkomSpeedy), kebayang kalau nge-hang bareng. sueng
[teknologia] Re: Concept/Future Car Re: Toyota Prius - dijual nggak di Indonesia?
On 1/15/06, Muhamad Carlos Patriawan [EMAIL PROTECTED] wrote: ron4ld wrote: Muhamad Carlos Patriawan wrote: Yang menurut saya masi kurang dari mobil ini adalah body styling-nya, yang terus terang emang ugly. Kalo mobil-mobil hybrid bisa di-style seperti Ferrari gitu kan sip :-) nah ini berarti mintanya kebanyakan :) Cari-cari di web, ternyata Toyota punya simpanan mobil hybrid, styling Italian, (walau masi concept car), namanya Toyota Alessandro Volta. Tampangnya lumayan keren :-) http://www.toyota.com/vehicles/future/volta.html aah masih concepts .. kurang seru :)btw saya ada pertanyaan serius:Kapan dan bagaimana sebuah mobil konsep akan dipasarkan kepada publik ?apa saja parameter agar mobil konsep tsb bisa masuk ke pasaran ? kriteria market ? etc ..CarlosSaya lagi mengharap Daihatsu Moven (bener ga ya nulisnya?) masuk ke Id-- http://jesie.blogsome.com/2005/12/12/doain-ya/http://www.friendster.com/user.php?uid=7778936YM: jzbanget
[teknologia] Re: apa yang membuat Yahudi Pintar.
Kuncoro Wastuwibowo wrote: Psikologi Komunikasi. Lupa tahun dan ISBN-nya. Saya pernah baca buku ini Mas Kun. Pernah = bolak balik sekian halaman, baca pengantar, scanning daftar isi, walau akhirnya tidak saya baca semua. Definisi pernah bagi saya juga berarti tidak harus memiliki. Buku yang saya baca semua halamannya biasanya novel. Buku Psikologi Komunikasi ini setahu saya buku yang dijadikan buku pegangan (hayo mari berpegangan pada buku) anak-anak psikologi. Penerbitnya Rosda, Bandung. Sudah dicetak ulang hingga puluhan kali. Kalau saya punya buku Jalaludin Rakhmat yang lain: Psikologi Agama. Zaki Akhmad http://ww.zakiakhmad.info
[teknologia] Re: MCSE vs CCNA
On 1/15/06, baskara [EMAIL PROTECTED] wrote: Sertifikasi dari Cisco menurut saya adalah tool yang berguna.Intinya sebenarnya mendidik konsep dan praktis networking, yang alatbantunya adalah mahluk kotak jelek berlabel Cisco itu. :DKalau MSCE, saya belum pernah melihat/merasakan sama sekali. Jadi no comment. saya dulu pernah ditawarin kerja di IBM Japan sama temen yg udah duluan masuk di sana dan salah satu requirementnya adalah pegang sertifikat MCSE. Penting saya rasa kalau untuk case seperti ini. Sekilas saya lihat di dokumen yang dibocorkan ke saya sepertinya OK juga lho kalo untuk belajar tentang konsepĀ² networking.-- Andhi
[teknologia] Re: Teletransporter - bisa nggak ya dibikin beneran?
Wah betul sekali...Kebetulan orangnya emang jarang kelihatan sholat, karena super sibuk.. Dia menggunakan Jam mekah untuk menyesuaikan jam sibuknya..Maklum, dia banyak memiki perusahaan dan murid lebih dari 3 juta, ditambah lagi mengurus penemuan2nya.. Tapi bagaimanapun, pembuktian kita tidak pernah dipatenkan, kita beranggapan hak paten itu adalah undang2 monopoli..Tapi kalo pembuktian foto dan video itu seeh ada...Dan kayaknya saya salah milis nih, teknologinya beda kali ye.. Hey, anda berhak tidak mempercayai matematika, walau matematika itu ada..Cheers
[teknologia] Re: MPLS,
On 1/16/06, sueng [EMAIL PROTECTED] wrote: Denger-denger ZTE dan Hwawei dapat kontrak jangka panjang dengan telkomuntuk menggelar jaringan ADSL (TelkomSpeedy), kebayang kalau nge-hangbareng.suengLah.ini kan Indonesia!, p1,p2, profit no 1, pelayanan no 2 :-D -- http://jesie.blogsome.com/2005/12/12/doain-ya/http://www.friendster.com/user.php?uid=7778936 YM: jzbanget
[teknologia] Re: MCSE vs CCNA
Pre Marital Syndrome Effects wrote: On 1/15/06, baskara [EMAIL PROTECTED] wrote: On 1/15/06, Ronny Haryanto [EMAIL PROTECTED] wrote: Biasa kalo melihat job posting yg butuh sertifikasi ini itu saya udah mencibir duluan. Maaf. Sertifikasi dari Cisco menurut saya adalah tool yang berguna. Intinya sebenarnya mendidik konsep dan praktis networking, yang alat bantunya adalah mahluk kotak jelek berlabel Cisco itu. :D Kalau MSCE, saya belum pernah melihat/merasakan sama sekali. Jadi no comment. Bagaimana dengan sertifikasi dari RedHat, RHCE/RHCT, ato dari gabungan Vendor model LPI? buat o'om yg di luar nagri, hubungannya sertifikasi dengan pertumbuhan bisnis bagaimana? sepertinya bakal ada sertifikasi dari monster baru GCE (Google Certified Engineer) :-D sertifikasi dari mantan employer saya itu (redhat) sebenarnya oke banget,bahkan ratingnya termasuk yang top three bersama ccie dari cisco berdasar survey. mau nunggu google certs ? tunggu ada google O/S dulu ... he he he ... salah satu bagusnya vendor certs dari sisi individu: belajarnya terarah. Carlos
[teknologia] Re: MPLS,
On 16/01/06, sueng [EMAIL PROTECTED] wrote: Denger-denger ZTE dan Hwawei dapat kontrak jangka panjang dengan telkomuntuk menggelar jaringan ADSL (TelkomSpeedy), kebayang kalau nge-hangbareng.Yaa gitulah. Siapin stok obat sakit kepala aja :) :). Tapi judulnya kan masih MPLS, bukan ADSL. Kenapa nggakngebahas Telkomlink VPN-IP yang udah beberapa tahun pakaiMPLS. Ada ide mau dikembangin ke mana?-- Kuncoro Wastuwibowo http://kun.co.ro/
[teknologia] Re: MPLS,
jesie basuki wrote: On 1/16/06, sueng [EMAIL PROTECTED] wrote: Denger-denger ZTE dan Hwawei dapat kontrak jangka panjang dengan telkom untuk menggelar jaringan ADSL (TelkomSpeedy), kebayang kalau nge-hang bareng. sueng Lah.ini kan Indonesia!, p1,p2, profit no 1, pelayanan no 2 :-D lucu juga :-) btw,saya masih respek ama vendor china koq,kalo untuk device yang 'simple' seperti cpu based router harusnya kualitasnya bisa menyamai vendor lain seperti cisco,tapi kalau sudah high end ya mesti banyak lagi yang harus dilakukan. Yang juga patut diperhatikan: sebagian vendor china seperti huawei,utstarcom dan harbour networks ini sekarang sudah partnership/OEM? dengan vendor di eropah seperti erikson,marconi dan si emen. jadi. masih seru gamenya. :)) Carlos
[teknologia] Re: MPLS,
On 14/01/06, Muhamad Carlos Patriawan [EMAIL PROTECTED] wrote: Aduh kerjaan saya dibicaraken. Saya dah ngerjain ini sejak 6 tahun yanglalu.Ya, Boss. Masih ingat, Boss. Tahun 2001 dikau indirectly membimbing aku bikintesis MPLS juga, haha :). Makasih ya. Post-thesis, aku terusin kajian implementasi GMPLS (pre-standard) ke network(telefoni, via ASON atau lainnya). Tapi terus berhenti, soalnya alih profesi beberapakali :). Sekarang ... sedang menunggu alih profesi bab berikutnya :) :). -- Kuncoro Wastuwibowohttp://kun.co.ro/
[teknologia] Re: MPLS,
Kuncoro Wastuwibowo wrote: On 14/01/06, Muhamad Carlos Patriawan [EMAIL PROTECTED] wrote: Aduh kerjaan saya dibicaraken. Saya dah ngerjain ini sejak 6 tahun yang lalu. Ya, Boss. Masih ingat, Boss. Tahun 2001 dikau indirectly membimbing aku bikin tesis MPLS juga, haha :). Makasih ya. Post-thesis, aku terusin kajian implementasi GMPLS (pre-standard) ke network (telefoni, via ASON atau lainnya). Tapi terus berhenti, soalnya alih profesi beberapa kali :). Sekarang ... sedang menunggu alih profesi bab berikutnya :) :). sama... 8 bulan terakhir alih profesi. mpls udah matured teknologinya sekarang. Profesi skrg 'gimana applied genetics algorithm ke data networks' :-) alias gimana bandwidth yang tadinya penggunaanya 1G jadi 1M saja dan throughput yang tadinya 10 kbps jadi 1Mbps. Stanford memang mooy :) nah ini dia baru beneran Ilmu magic pakai teletransporter (mirip mirip sich) ,om adi pasti senyum2 nich.. Carlos
[teknologia] Re: apa yang membuat Yahudi Pintar.
Muhamad Carlos Patriawan wrote: Taruhan juga. Saya yakin Om Budi,Pak Made,Om Adi dan Zaki kalo ditest jauh lebih cerdas dari saya. Mungkin 5% otak Indonesia terbaik kumpulnya di milis ini karena kebanyakan bergaul dengan 10% terbaik otak yahudi :-) Halah...halah kok ada nama script-kiddies disebut disini. Otak bagi saya itu kayak makanan aja kali ya. Makanan ada untuk dimakan, otak ada untuk digunakan. Saya pikir setiap orang unik. Masing-masing orang punya bentuk kecerdasannya masing-masing. Ada yang cerdas di dunia musik, gambar, coding, matematika, berkomunikasi, dunia sosial, desain, dll. Nah menemukan bakat dan kemauan mengasah bakat itu yang saya tidak bisa saya berikan jawabannya. Karena jawabannya akan sangat berbeda untuk setiap orang. Setelah saya pikir lagi saya sendiri mengalami perjalanan panjang juga untuk mengeksplorasi bakat saya dimana. Eh, sekarang sudah ketemu belum ya? Titik dua P Saya belum berani nanggepin topik mas Adjie kali ini ya. Mode tatut: ON. Berbicara seputar Yahudi coba tonton film-film ini deh Life is Beautiful, The Pianist, Schindler's List. Kalau buku saya belum tahu. Zaki Akhmad http://www.zakiakhmad.info
[teknologia] Re: apa yang membuat Yahudi Pintar.
On 16/01/06, Zaki Akhmad [EMAIL PROTECTED] wrote: Buku yang saya baca semua halamannya biasanya novel. Buku PsikologiKomunikasi ini setahu saya buku yang dijadikan buku pegangan (hayo mariberpegangan pada buku) anak-anak psikologi.Pegangan siapa pun, buku adalah ilmu. OK, balik ke tema awal (aku masih mendukung Konsesus RMS untuk nggaklari ke mana-mana). Kita membahas soal keunggulan ini kan ceritanya maumengkopi keunggulan, bukan cuman mau bilang Aha, aku tahu. Jadi: Alt-1 : Teman2 Yahudi kita genetically memiliki keunggulanApa yang bisa kita lakukan? Generasi saat ini nggak bisa apa-apa. Paling2,nanti anak cucu kita dikawinkan aja ama orang2 Yahudi :).Alt-2: Image mempengaruhi sifat sehingga membentuk realita Ini bisa kita kopi. Di buku JR, dia memberi contoh bahwa dia diperkenalkansebagai mahasiswa Full Bright (bukan Fullbright), yang diterjemahkan sebagaimahasiswa yang gemilang. Maka rekan2nya punya image bahwa tokoh kita ini gemilang, yang membuat tokoh kita memiliki attitude sebagai manusia yanggemilang (serius belajar, efektif memanfaatkan waktu, rajin membantu, dll),sehingga memang jadi gemilang.Nah, hal seperti ini masih bisa diimplementasikan untuk generasi2 sekarang, di negara kita, atau di lingkungan kecil kita.Kalau kita percaya bahwa BHTV adalah proyek dengan masa depan gemilang,kita akan memberikan dukungan luar biasa, sehingga proyek itu akan berhasildengan gemilang. Sebaliknya, kalau kita anggap itu proyek basa-basi, kita cuman memberi sentuhan sekedarnya, sehingga hasilnya juga sekedarnya.Jadi, message memang punya misi, bukan sekedar diskursus mengambang.-- Kuncoro Wastuwibowo http://kun.co.ro/
[teknologia] Re: apa yang membuat Yahudi Pintar.
ON. Berbicara seputar Yahudi coba tonton film-film ini deh Life is Beautiful, The Pianist, Schindler's List. Kalau buku saya belum tahu. 3 film yang om zaki contek semuanya bukan film yahudi tapi film nazi...wah kacauuu... kalo mau liat film yahudi ya liat aja film2nya steven spielberg .. he he he :-) btw, ngomong2 psikologi ; kenapa panutannya sigmund freud ya ? kan pendekatannya sekular banget. Carlos
[teknologia] Re: apa yang membuat Yahudi Pintar.
Alt-2: Image mempengaruhi sifat sehingga membentuk realita Ini bisa kita kopi. Di buku JR, dia memberi contoh bahwa dia diperkenalkan sebagai mahasiswa Full Bright (bukan Fullbright), yang diterjemahkan sebagai wah saya setuju 200 persen image itu penting,image bagus itu bisa datang kalau kita punya positive attitude :-) dalam hal bhtv saya sudah membayangkan suksesnya bandung sama seperti bangalore :) Carlos
[teknologia] Re: apa yang membuat Yahudi Pintar.
On 16/01/06, Muhamad Carlos Patriawan [EMAIL PROTECTED] wrote: btw, ngomong2 psikologi ; kenapa panutannya sigmund freud ya ? kanpendekatannya sekular banget.Soal sekular dulu. Tuhan menyukai proses. Tapi orang yang mempelajari proses cara Tuhan mencipta dan menyusun dunia, makhluk hidup, manusia,malah disebut sekular. Orang punya pilihan untuk mengimani dan merasakankedekatan Tuhan sambil terus mendalami isi dunia secara sekuler :). Pingin terus ngebahas ini sih, tapi ntar melanggar konsensus, soalnya temanyamasih Yahudi, bukan psikologi. Sementara ini jawabannya ini aja deh:Freud kan Yahudi :). Jawaban lain: Freud mengikuti sebagian dari teori evolusi. Jiwa manusia adalah perkembangan dari instink hewani. Danteori evolusi adalah teori yang saat ini paling diakui sebagai dalil tentangmakhluk hidup.Kalau mau yang nggak terlalu sekular, bacalah Abraham Maslow. Atau sekutunya: Carl Roger. Manusia diciptakan dari jiwa yang suci, katanya.Sifat dasarnya adalah progresif, kooperatif, dan mencari keunggulan.Tapi keadaan kekurangan (keamanan, kasih sayang, dll) membuatnyatidak optimal. Hey, tapi Maslow juga Yahudi. Psikologi organisasi biasanya mengikuti Maslow. Secara general: psikologi orang sehat.Sementara Freud sering disebut sebagai psikologi orang sakit (klinis).Ada psikolog beneran? Bikin tema baru gih.-- Kuncoro Wastuwibowo http://kun.co.ro/
[teknologia] Re: apa yang membuat Yahudi Pintar.
On 1/16/06, Kuncoro Wastuwibowo [EMAIL PROTECTED] wrote: OK, balik ke tema awal (aku masih mendukung Konsesus RMS untuk nggak lari ke mana-mana). ngomong-ngomong soal konsensus: http://rms46.blogspot.com/2006/01/yahpos-milis.html. -- I solemnly swear that I'm up to no good http://data.startrek.or.id http://kiozk.com
[teknologia] [oot] konsensus (Re: apa yang membuat Yahudi Pintar)
On 1/16/06, Ryo Saeba [EMAIL PROTECTED] wrote: ngomong-ngomong soal konsensus: http://rms46.blogspot.com/2006/01/yahpos-milis.html. oot Hehehehe... itu maksudnya id-gmail ya? Kalau tidak salah beliau pernah gabung ke sana juga kan? /oot -- amal
[teknologia] Re: Why I should work for Google
Ikhlasul Amal wrote: On 1/16/06, Muhamad Carlos Patriawan [EMAIL PROTECTED] wrote: Dalam inovasi, yang diinginkan adalah merubah untuk perubahan. Kalau 'sang perubah'nya saja berpikir konservatif,mana bisa berubah,alias tetap jadi tukang panci terus seumur hidup :-) Emangnya waktu bil gates dan steve jobs dulu bikin microsoft atau apple tidak ditertawakan :)) he he he (bisa ditimpali pak budi nich). Kalau untuk diri sendiri, ya terserah mau jadi tukang apapun: yang penting pekerjaan itu halal. Ungkapan seperti yang disebut IMW atau Ariya tetap perlu dijadikan pertimbangan untuk para pengambil keputusan publik (pemerintah, ya?). halal itu sudah harus dijadikan kondisi mutlak :-) Sebetulnya mau ada 1 atau 1 juta sdm indonesia yang pintar software engineering gak jadi masalah,selama semua kebutuhan negeri bisa didalam negeri. Kalau besok ditemukan ladang emas baru di Kalimantan,ya stop aja semuanya belajar IT, kejer aja ladang emas baru. Tapi kalau tidak ada dan kita cuman bisa bikin panci dan kemeja, lalu kalah persaingan dengan china yang bisa bikin panci dan kemeja yang lebih murah,lalu bagaimana ? Dan itu sudah terjadi :-) Tukang panci juga sangat mungkin ditertawakan dulu seperti halnya Steve atau Bill. ;) beda lah,tukang panci mungkin gak perlu sekolah S2 sampe ke jerman dan finlan segala. daya saing nya juga rendah. kalau mau terus2an jadi tukang panci juga gak papa,tapi jangan komplen kalo tiap hari hidup makin susyaah karena kebutuhan (negeri) tidak bisa dipenuhi lagi dari dalam. Carlos
[teknologia] Re: Why I should work for Google
beda lah,tukang panci mungkin gak perlu sekolah S2 sampe ke jerman dan finlan segala. daya saing nya juga rendah. kalau mau terus2an jadi tukang panci juga gak papa,tapi jangan komplen kalo tiap hari hidup makin susyaah karena kebutuhan (negeri) tidak bisa dipenuhi lagi dari dalam. Kenapa masalah dengan jadi 'tukang panci' ? Bukankah itu industri yang lebih 'real' ? Kenapa gak dibalik, karena disini lebih pas jadi tukang panci, dibuat jadi industri yang modern ? Disini pabrik buat bikin ember udah modern. Yang bikin kacang (garudafood) malah buka bisa buka pabrik di china. Kelebihan mereka, padat karya. Mungkin itu yang dibutuhin, bukan software developer yang cuma isinya 10-50 orang, bisa pada kaya, tapi penduduk lain miskin. :) -- Arie Reynaldi Zanahar reymanx at gmail.com http://www.reynaldi.or.id
[teknologia] Re: Why I should work for Google
Sedangkan untuk anda yang pinter2 ini,mau ngerjain manual work bikin tukang panci ? pada kenyataanya saat ini memang intelektual di negeri ini cuman bisa bikin industri tukang panci saja,tapi bagaimana mendayagunakan anda,orang muda yang penuh semangat dan ber-intelek.Lulus ITB dan UI lagi :) Makanya... daripada lulusan ITB, UI atau PTN / PTS lain pada ngehayal, mending bikin yang real dan bisa di implemetasi dengan baik dan benar. Yang anak sipil belajar bikin highrise building supaya bisa kerja di china / taiwan, yang dokter bisa kompetisi sama dokter2 asia yang mau masuk ke indonesia, dan banyak lagi lah. Daripada ngehayal nungguin VC dari sillicon valley ngelirik indonesia. Boro2 mereka mikir indonesia banyak orang pinter.. paling mikir disini sarang teroris.. Lihat sajalah di malaysia,encik mahatirnya dari 90an juga kalo melihat kondisi masyrakatnya saat itu,paling cuman bisa bikin panci dan termos :) tapi lihat sekarang,dimana smart people dan industri hiteknya ternyata menghasilkan devisi yang besar. Mm.. mungkin.. kalo gitu, pindah lah ke malaysia... :-) -- Arie Reynaldi Zanahar reymanx at gmail.com http://www.reynaldi.or.id
[teknologia] Teknologi dan perspektif (Re: Why I should work for Google)
On 1/16/06, Muhamad Carlos Patriawan [EMAIL PROTECTED] wrote: Sedangkan untuk anda yang pinter2 ini,mau ngerjain manual work bikin tukang panci ? pada kenyataanya saat ini memang intelektual di negeri ini cuman bisa bikin industri tukang panci saja,tapi bagaimana mendayagunakan anda,orang muda yang penuh semangat dan ber-intelek.Lulus ITB dan UI lagi :) [...] Lihat sajalah di malaysia,encik mahatirnya dari 90an juga kalo melihat kondisi masyrakatnya saat itu,paling cuman bisa bikin panci dan termos :) tapi lihat sekarang,dimana smart people dan industri hiteknya ternyata menghasilkan devisi yang besar. Pertama, panci dalam gambaran di atas hanya simbol, jadi jangan sampai ilustrasi tersebut menutup kemungkinan perspektif lainnya. :) Zaman Orba dulu Nurcholis Madjid pernah berujar, kira-kira begini: perbedaan industri sepatu di Indonesia dan di RRC adalah: mereka membuat sepatu yang terjangkau oleh buruh pabrik sepatu itu. (Saat itu industri sepatu kita ramai dengan Nike, Adidas, dan Eagle yang umumnya untuk kalangan menengah.) Untuk Malaysia di atas: yang terjadi sekarang ini produk dari strategi yang [dianggap] benar 10-an tahun lalu (tahun 1990-an) atau produk dari kesungguhan dan kerja keras? *bukan saya tidak percaya analisis lho, melainkan karena penjelasan kita kan muncul hari-hari ini, bukan 10 tahun lalu. Misalnya saya yakin bahwa olah rasa seni dan budaya kita saat ini adalah komoditi prestisius, sedangkan pertanian yang menyerap banyak orang dapat diandalkan untuk makan, hmm... kelihatannya menarik juga. Perlu teknologi tinggi atau tidak? Nah! Atau, hehehe... diskusi seperti ini selalu bermuara pada dua mazhab besar di atas? * subjek ulir diskusi ini diperbaiki, nanti dikira saya yang melamar ke Google. ;) -- amal
[teknologia] Re: Why I should work for Google
Arie Reynaldi Z wrote: Sedangkan untuk anda yang pinter2 ini,mau ngerjain manual work bikin tukang panci ? pada kenyataanya saat ini memang intelektual di negeri ini cuman bisa bikin industri tukang panci saja,tapi bagaimana mendayagunakan anda,orang muda yang penuh semangat dan ber-intelek.Lulus ITB dan UI lagi :) Makanya... daripada lulusan ITB, UI atau PTN / PTS lain pada ngehayal, mending bikin yang real dan bisa di implemetasi dengan baik dan benar. Yang anak sipil belajar bikin highrise building supaya bisa kerja di china / taiwan, yang dokter bisa kompetisi sama dokter2 asia yang mau masuk ke indonesia, dan banyak lagi lah. sepakat,itu untuk anak2 sipil dan kedokteran. kalau ada industri hitek memang yang mengisi bukan anak sipil sebagai motornya ,tapi orang2 EE,computer sciense :) Daripada ngehayal nungguin VC dari sillicon valley ngelirik indonesia. Boro2 mereka mikir indonesia banyak orang pinter.. paling mikir disini sarang teroris.. hahahaa :-) salahnya disini, nunggu :-) orang luar/vc itu gak ada interest jika tidak berbuat sesuatu yang menguntungkan mereka jadi harus kita yang mengejar dan memperlihatkan apa yang kita bisa bikin dan produksi. Lihat sajalah di malaysia,encik mahatirnya dari 90an juga kalo melihat kondisi masyrakatnya saat itu,paling cuman bisa bikin panci dan termos :) tapi lihat sekarang,dimana smart people dan industri hiteknya ternyata menghasilkan devisi yang besar. Mm.. mungkin.. kalo gitu, pindah lah ke malaysia... :-) sudah banyak yang ke malaysia om, termasuk om adjie. kalau mau ke tetangga sebelah: singapura...disitupun juga sudah banyak anak muda indonesia pintar yg pindah kesana,terutama anak2 lulusan UI computer science. Btw, om samik saja s3nya di singapur :) sempet mau ketemuan waktu itu Carlos
[teknologia] Re: apa yang membuat Yahudi Pintar.
On 1/16/2006 at 10:18 AM Kuncoro Wastuwibowo wrote: Alt-2: Image mempengaruhi sifat sehingga membentuk realita ...Kalau kita percaya bahwa BHTV adalah proyek dengan masa depan gemilang,kita akan memberikan dukungan luar biasa, sehingga proyek itu akan berhasildengan gemilang. Sebaliknya, kalau kita anggap itu proyek basa-basi, kita cuman memberi sentuhan sekedarnya, sehingga hasilnya juga sekedarnya. Rule "image is everything" berarti kelihatannya cukup benar ya ? Jadi ingat, saya punya kawan, yangsebetulnya tidak terlalu pintar. Tapi, dia kelihatan lebih cerdas daripada kita semua, karena (1) dia mau berpikir sampai kepalanya sakit (2) dia mau berpikir kritis (sebab-akibat, dst). Walhasil, kita jadi pada malas mikir (*lho!* :) biar dia saja yang pusing, ha ha Lama-kelamaan, akhirnya bukan cuma image-nya dia itu pintar; tapi akhirnya dia jadi pintar betulan. Salam, Harry
[teknologia] Re: Teknologi dan perspektif (Re: Why I should work for Google)
Ikhlasul Amal wrote: On 1/16/06, Muhamad Carlos Patriawan [EMAIL PROTECTED] wrote: Sedangkan untuk anda yang pinter2 ini,mau ngerjain manual work bikin tukang panci ? pada kenyataanya saat ini memang intelektual di negeri ini cuman bisa bikin industri tukang panci saja,tapi bagaimana mendayagunakan anda,orang muda yang penuh semangat dan ber-intelek.Lulus ITB dan UI lagi :) [...] Lihat sajalah di malaysia,encik mahatirnya dari 90an juga kalo melihat kondisi masyrakatnya saat itu,paling cuman bisa bikin panci dan termos :) tapi lihat sekarang,dimana smart people dan industri hiteknya ternyata menghasilkan devisi yang besar. Pertama, panci dalam gambaran di atas hanya simbol, jadi jangan sampai ilustrasi tersebut menutup kemungkinan perspektif lainnya. :) Zaman Orba dulu Nurcholis Madjid pernah berujar, kira-kira begini: perbedaan industri sepatu di Indonesia dan di RRC adalah: mereka membuat sepatu yang terjangkau oleh buruh pabrik sepatu itu. (Saat itu industri sepatu kita ramai dengan Nike, Adidas, dan Eagle yang umumnya untuk kalangan menengah.) Ada perbedaan lagi Pak. Di China harga untuk sebuah living standard yang sama lebih murah dibanding Indonesia. Disana buruh bisa hidup nyaman dengan gaji Rp. 400,000 perbulan (ini setelah dikonversi dengan Yuan). Untuk Malaysia di atas: yang terjadi sekarang ini produk dari strategi yang [dianggap] benar 10-an tahun lalu (tahun 1990-an) atau produk dari kesungguhan dan kerja keras? *bukan saya tidak percaya jawabanya: dua duanya yang dimotori amat sangat oleh strategi yang dikatakan Mahathir persis di pertengahan 1990,dimana malaysia ingin membangun negaranya berbasis iptek analisis lho, melainkan karena penjelasan kita kan muncul hari-hari ini, bukan 10 tahun lalu. yang jelas waktu itu kebanyakan petinggi indonesia mentertawakan,nah sekarang lihat siapa yang ditertawakan karena sejak krismon gak pernah bangun :-) kalau masalah penjelasan kita' , jangan dibelokan seolah-olah nanti kita cari-cari alasan/pembenaran atau aji mumpung, ya gimana ya, tidak koq. Misalnya saya yakin bahwa olah rasa seni dan budaya kita saat ini adalah komoditi prestisius, sedangkan pertanian yang menyerap banyak orang dapat diandalkan untuk makan, hmm... kelihatannya menarik juga. Perlu teknologi tinggi atau tidak? Nah! Atau, hehehe... diskusi seperti ini selalu bermuara pada dua mazhab besar di atas? Di India,China,Malaysia, industri yang padat karya berbasis SDA dan industri strategis berbasis SDM/hitek berjalan beriringan. Masalah sebenarnya: Indonesia 10 tahun lagi mau terus bikin panci dan melihat rupiah melorot ke 20,000 ? berapa sich nilai export panci ? :-) Di lain sisi coba faktorkan bahwa Indonesia sejak 2004 sudah tidak mampu lagi menghidupi kebutuhan SDA dalam negerinya sendiri (terutama minyak) dan ini KRITIS. Untuk itu,harus pikirkan sektor strategis dimana (mungkin) kita punya nilai saing melaui pendayagunaan SDM/intelek. Carlos
[teknologia] Re: apa yang membuat Yahudi Pintar.
Harry Sufehmi wrote: On 1/16/2006 at 10:18 AM Kuncoro Wastuwibowo wrote: Alt-2: Image mempengaruhi sifat sehingga membentuk realita ... Kalau kita percaya bahwa BHTV adalah proyek dengan masa depan gemilang, kita akan memberikan dukungan luar biasa, sehingga proyek itu akan berhasil dengan gemilang. Sebaliknya, kalau kita anggap itu proyek basa-basi, kita cuman memberi sentuhan sekedarnya, sehingga hasilnya juga sekedarnya. Rule image is everything berarti kelihatannya cukup benar ya ? Jadi ingat, saya punya kawan, yang sebetulnya tidak terlalu pintar. Tapi, dia kelihatan lebih cerdas daripada kita semua, karena (1) dia mau berpikir sampai kepalanya sakit (2) dia mau berpikir kritis (sebab-akibat, dst). Walhasil, kita jadi pada malas mikir (*lho!* :) biar dia saja yang pusing, ha ha Lama-kelamaan, akhirnya bukan cuma image-nya dia itu pintar; tapi akhirnya dia jadi pintar betulan. Tepat sekali. Orang pintar di Indonesia karena terlalu sering melihat panci,lama kelaman muncul image yang menyebabkan dipikinya yang bisa dibikin oleh temen2 dan sodaranya hanya panci :-) akhirnya gak berkembang sampai 10 dekade :) Sedang orang yang gak pintar2 banget di India,karena dia punya motivasi kuat dan selalu berpikir kritis bagaimana caranya agar dia dan keturunanya tidak jadi tukang panci seumur hidup, akhirnya dia mati matian belajar IT sehingga akhirnya bisa merubah negeri pembuat tukang panci menjadi negeri tukang pembuat software :-) jadi: gunakan Daya Nalar Kritis dan motivasi :) Carlos
[teknologia] Industri technical support/consulting/services Re: Why I should work for Google
ketinggalan :) tukang panci, dibuat jadi industri yang modern ? Disini pabrik buat bikin ember udah modern. Yang bikin kacang (garudafood) malah buka bisa buka pabrik di china. Kelebihan mereka, padat karya. Mungkin itu yang dibutuhin, bukan software developer yang cuma isinya 10-50 orang, bisa pada kaya, tapi penduduk lain miskin. :) 10-50 orang ? :) Wah,saya justru melihat,buanyaak bangeet anak2 Indonesia *saat ini* yang sangat bersemangat belajar dan bekerja di sektor networking,jumlahnya mungkin Ribuan sekarang.Sudah banyak yang bergelar expert dari sisi vendor. Dan saya lihat,mereka punya kapabilitas untuk menjadi World-Class Technical Support dan System Engineering. Mungkin yang kita bisa bikin lebih tepatnya: Industri Technical Support dan Consulting/Service/outsourcing (sambil melirik Pak Hutapea). Btw,jangan diketawain lho,sebenarnya Pakistan punya SDM Networking yang sangat kuat dalam bidang support dan konsultan.sektor hitek kan tidak melulu berisi software developer :) Carlos
[teknologia] Re: Why I should work for Google
On 1/16/06, Arie Reynaldi Z [EMAIL PROTECTED] wrote: Makanya... daripada lulusan ITB, UI atau PTN / PTS lain pada ngehayal, mending bikin yang real dan bisa di implemetasi dengan baik dan benar. Yang anak sipil belajar bikin highrise building supaya bisa kerja di china / taiwan, Nah bagaimana caranya belajar yang real? Harus mau magang/kerja ke luar negeri, yang saya sebut belajar bekerja. Ada bedanya membuat rumah 2 lantai dengan gedung 150 lantai :) Di IT juga seperti itu. Ada bedanya mengelola warnet 10 komputer dengan mengelola infrastruktur Google dengan 100 ribu komputer. Heck, gak usah Google, perusahaan dengan 5000 komputer aja sudah bikin pusing. (Kebayang kalau harus install OS ke 5000 komputer, selesai berapa tahun ya? Kalau sehari bisa install 10 komputer, maka dibutuhkan waktu 2 tahun baru selesai install. he he he.) Itu sebabnya belajar bekerja di research center sangat penting. Daripada ngehayal nungguin VC dari sillicon valley ngelirik indonesia. Boro2 mereka mikir indonesia banyak orang pinter.. paling mikir disini sarang teroris.. Sudah *BANYAK* VC dari Silicon Valley yang datang ke Indonesia. (Saya sendiri sudah ketemu 2 orang. Yang terakhir adalah seorang VC yang perusahaannya dibeli oleh Amazon. Ada fotonya di scrapbook saya di http://budi.insan.co.id) Mereka mencari investasi di Asia karena selain mencari untung, juga ada rasa kepuasan diri karena telah membantu orang/bangsa lain. (Maslow's law?) Kelihatannya tren yang ada saat ini adalah pilih Vietnam! Mengapa tidak Indonesia? -- budi
[teknologia] Re: Minta bantuan download webcast
On 1/14/2006 at 12:54 PM Budi Rahardjo wrote: Itulah. Tapi kalau dilihat dari webnya, BISA! http://www.shareholder.com/visitors/event/build2/mediapresentation.cfm?MediaID=18576player=1# Lha, sudah ada versi web nya :-) http://www.querocarromogi.com/videogoogle/ (dari beta.planet.terasi.net) Salam, Harry