[teknologia] Re: Demokrasi bukan (belum) untuk Indonesia Re: [teknologia] Re: AW: [teknologia] Re: India's future AW: [teknologia] Re: Melobby Universitas China untuk membangun satelit kampus di UC-Be
enda nasution wrote: Ah ga juga. Insya Allah akhir tahun ini pulang kalo istri beres doktoralnya, kan balik ke kampus jadi dosen hehe. sampe sekarang saya kok gak minat kerja di Jakarta yah, waktu masih kerja di Indonesia saja lebih milih di offshore atau jungle operation. Temen temen saya yang dulunya high-achiever di kampus, begitu udah masuk ke lingkungan kerja di Jakarta, jadi gak se-potent dulu. Apakah : 1. otaknya keracunan timbal? Saya kalo ke Jakarta biz trip 1-2 minggu otak jadi ngantuk terus tapi begitu weekend ke Bali, semangat lagi. Yes I think it is about the air pollutant and oxygen. 2. stress macet dimana mana? 3. gak efisiennya kerja di Indonesia? Sempet ngomel ngomel saya, untuk menjawab pertanyaan client yang simple aja si client suruh saya datang ke kantor mereka 4. gak ada Internet kenceng di rumah, sementara banyak yang kudu dipelajari Send instant messages to your online friends http://asia.messenger.yahoo.com
[teknologia] Re: AW: [teknologia] Re: India's future AW: [teknologia] Re: Melobby Universitas China untuk membangun satelit kampus di UC-Berkely
Cara ini sama dengan keluhanya Pak Eka "masak mau pecat orang harusberi pesangon". bener, saya cenderung setujua bahwa karyawan spt ini yang ngga punya kemampuan dan keberanian dalam menghadapi tantangan, klau udha bosen resign aja cari tempat lain jangan nungguin di PHK dan minta pesangon, apa ini culture orang indo yang selalu ngga mau rugi pengennnya untung terus tapi kurang modal dan mental. dalam satu buku managment saya pernah baca "Love your jobs but never fall in love with your company", well terjemahin sendiri dah.. Menariknya India pun melakukan hal yang sama (restrukturisasi peraturanlabour/union) dimana peraturan hiring/layoff dibuat mudah dan peran union dikesampingkan.Menarik bukan, jadi jangka panjangnya (cara spore dan india) adalahmodel pro-market ala kapitalisme.( banyak yang "gatel" gak nich denger istilah 'pro market' dan kapitalisme) :-)) hhahaha Nama Carlos bisa jadi sasaran tembak pro buruh nich hahahhah,any way udah lah dari pada sibuk demo bikin macet mendingan kerja, buat produksi rejeki ngga ketuker koq, kalau kita kerja baik, perusahaan sukses ujung-2nya juga dapat bonus juga, kalau bonus nya kurang gede yaa bikin perusahaan sendiri hahahah Kalau soal orang Singapore gak pernah senyum di MRT itu sebenarnyasempat muncul artikelnya di koran Strait Times tahun 2000an. Saya masih ingat karena punya komplain yang sama seperti Pak Budi kalaumereka jarang senyum :) lho Indonesia aja yang emang murah senyum, di negara2 eropa penumpang kereta cuek abis dan sibuk membaca dari free koran setiap pagi di station metro atau buku, ini juga sangat efektif, "terus ntar ada yang bilang" yaa cuman kan metro disana bagus ngga padet kayak jabotabek, jangan salah, kalau yang pernah ke UK metro disana kalau pagi dan sore juga padetnya minta ampun, sampai mereka buat tabloid yang kecil supaya ngga merepotkan kalau membacanya, -mcp
[teknologia] Re: Demokrasi bukan (belum) untuk Indonesia Re: [teknologia] Re: AW: [teknologia] Re: India's future AW: [teknologia] Re: Melobby Universitas China untuk membangun satelit kampus di UC-Be
On 4/18/06, m.c. ptrwn <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > btw,> > kalau lihat hutangnya endonesia dan setiap yang terlahir sudah disuruh> > memikul beban hutang...hiks...hiks...apa iya 20th endonesia on the world> > om> > enda? > > semalam lihat tag line metro tv, berdasarkan data bps bahwa angka> > pengangguran sampai dengan April th 2006 di perkirakan 10,8jt, sementara> > tahu sendiri lapangan kerja semakin sempit..pit...pit. Makin banyak utangnya makin bagus. Kalo udah ga mampu nanti juga paling> diputihkan hehehe>> Bono lagi nanti yg ngusahain.>sudah diputihkan sebagian , tapi dengan debt atau equity swapping. Btw, setahu saya rescheduling utang LN Indonesia selalu ditolak karena mereka tahu, orang indonesia panakut dan paling ngga bisa NO, aplagi kalau yang menglobi utang ditawarin iming-2, berapa loe di kasih sama pemerintah untuk ngelobi gue, udah deh gue naikin 3x lipat... hahahah langsung deh ngelobi utangnya jadi ngga semangat. dari beberapa temen yang ikutan sumbang saran, spt udah clear bahwa OK, sekarang Indonesia masih kayak gini, tapi kita harus ngga egois, apatis dan cuek, terima aja dulu keadaan yang ada,kalau yang bagian nelen pil pahit, telen aja dulu, nanti juga kalau terbiasa ngga pahit lagi, ingat karena Indonesia bukan milik kita tapi milik anak cucu, kalau udah ada pemahaman bahwa anak cucu gue nanti bisa hidup, belajar, mencari kerja, berkarya lebih baik dari India atau Cina, saya yakin dari komunitas Teknologia yang membernya pasti punya pikiran yang sama membuat Indonesia lebih baik, sekarang tinggal di Sinergikan aja, barang kali kalau kita ada masukan dan saran untuk dunia pendidikan semoga ini bisa di jadikan input oleh OM BSR, om IMW dan om-2 lain yang bergerak dalam hal itu bagaimana mencetak lulusan yang bisa membuat Pasar, membuat teknologi etc. saya percaya kalau semua orang berfikiran sama dan punya keinginan positive ngga sampai 20 tahun kita bisa lebih baik dari sekarang bahkan bisa sama dengan India dan Cina. Karena Tuhan tidak akan mengubah nasib suatu bangsa, kecuali bangsa itu sendiri yang mau berusaha merubahnya. salam Adjie
[teknologia] Re: AW: [teknologia] Re: India's future AW: [teknologia] Re: Melobby Universitas China untuk membangun satelit kampus di UC-Berkely
The_Eye_in_The_Sky wrote: > Budi Rahardjo wrote: > > > Di Indonesia ... kebanyakan demo buruh sih. > > Kayak sekarang, sulit bagi pabrik mau buka di Indonesia karena > > sedikit2 demo buruh. Mendingan bikin pabrik di China saja. > > Buruh mau demo, disikat tentara. hik hik hik. > > Tragis memang ya? > > Kata orang ini kapitalis vs sosialis. > > Tapi apa mau dikata. > > Tadi malam lihat di acara TV Singapore, cuman sekilas karena sambil > ngoprek TV rusak. Isinya Lee Kuan Yew diwawancara. > Beliau cerita dulu dulu di Singapore juga ada buruh demo dan mogok. Tapi > diambil langkah keras pemecatan semua, lalu recruitment ulang dengan > menyaring bibit bibit hardliner. Cara ini sama dengan keluhanya Pak Eka "masak mau pecat orang harus beri pesangon". Menariknya India pun melakukan hal yang sama (restrukturisasi peraturan labour/union) dimana peraturan hiring/layoff dibuat mudah dan peran union dikesampingkan. Menarik bukan, jadi jangka panjangnya (cara spore dan india) adalah model pro-market ala kapitalisme. ( banyak yang "gatel" gak nich denger istilah 'pro market' dan kapitalisme) :-)) > Dengan cara itu didapatkan tenaga kerja > yg produktif dan efisien. Tapi ya akibatnya seperti anda bilang di > blog anda, jarang ketemu orang Singapore tersenyum di jam kerja :D Kalau soal orang Singapore gak pernah senyum di MRT itu sebenarnya sempat muncul artikelnya di koran Strait Times tahun 2000an. Saya masih ingat karena punya komplain yang sama seperti Pak Budi kalau mereka jarang senyum :) -mcp
[teknologia] Re: Demokrasi bukan (belum) untuk Indonesia Re: [teknologia] Re: AW: [teknologia] Re: India's future AW: [teknologia] Re: Melobby Universitas China untuk membangun satelit kampus di UC-Be
enda nasution wrote: Biar bersusah-susah aja bapaknya skrg, mudah-mudahan 20 tahun lagi, buat anak saya nanti, Indonesia udah lebih baik. Mumpung Indonesia masih susah, kita ngungsi dulu ke luar negeri, bukan begitu Pak? Kalo udah baik, baru mudik, hehehhe. Salam dari Singapura Send instant messages to your online friends http://asia.messenger.yahoo.com
[teknologia] Re: AW: [teknologia] Re: India's future AW: [teknologia] Re: Melobby Universitas China untuk membangun satelit kampus di UC-Berkely
Budi Rahardjo wrote: Di Indonesia ... kebanyakan demo buruh sih. Kayak sekarang, sulit bagi pabrik mau buka di Indonesia karena sedikit2 demo buruh. Mendingan bikin pabrik di China saja. Buruh mau demo, disikat tentara. hik hik hik. Tragis memang ya? Kata orang ini kapitalis vs sosialis. Tapi apa mau dikata. Tadi malam lihat di acara TV Singapore, cuman sekilas karena sambil ngoprek TV rusak. Isinya Lee Kuan Yew diwawancara. Beliau cerita dulu dulu di Singapore juga ada buruh demo dan mogok. Tapi diambil langkah keras pemecatan semua, lalu recruitment ulang dengan menyaring bibit bibit hardliner. Dengan cara itu didapatkan tenaga kerja yg produktif dan efisien. Tapi ya akibatnya seperti anda bilang di blog anda, jarang ketemu orang Singapore tersenyum di jam kerja :D Send instant messages to your online friends http://asia.messenger.yahoo.com
[teknologia] Re: Jargon dan peneterasi teknologi
Barkah Yusuf Widodo wrote: > On 4/18/06, m.c. ptrwn <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Barkah Yusuf Widodo wrote: > > > > Di dunia telco ini sudah biasa. Beberapa teknologi yang sebenarnya sama > > bisa saja dinamakan lain oleh vendor dan kemudian menjadi bahasa > > "jualan" vendor di presentasi power pointnya. > > > > Siapa yang bertanggung jawab untuk jargon ini ? siapa lagi kalau bukan > > orang Product Marketing Management. Contohnya di milis ini ya mas Adjie > > :-) he he he .. > > Tapi ada yang kelak survive jadi de facto standar dan ada yang ngga > kan bang Carlos? Nah menurut saya penting untuk tahu apa sih > yg bikin sebuah jargon itu bisa jadi, apa yg google bilang, Zeitgiest. > The spirit of the age. Betul, ada yang bakal jadi de fakto standard nantinya. Yang bikin sebuah jargon itu jadi : Company market share :-)) artinya kalau yang buat jargonya persh besar, kemungkinan besar ini akan jadi jargon atau istilah yang akan diikuti publik. Contohnya kalau di networking mpls, dulu sebenarnya toshiba yang menemukan teknologinya (packet format,aturan forwarding) dan dinamakan "tag switching" , tapi kemudian cisco muncul dengan istilah MPLS dan jadilah MPLS. > > Memang sih, kebanyakan yg begini ini kerjaannya marketing dept. > Itu kalo perush cukup gede untuk punya marketing dept. (yg orang2nya > dedicated) Tapi mari kita bawa ke konteks "start your own startup > company" yg sering jadi bahasan milis ini. Naah, kelihatan deh > perlunya untuk muncul dengan Jargon baru fresh dari kepala si > developer sendiri. Kalau ini bisa terjadi dalam 2 event: Pertama waktu developer bikin standard, biasanya developer yang buat internet draft itu perlu bikin istilah untuk suatu event,flow atau software model, nah jadilah istilah yang aneh aneh dan tidak terdengar. Btw, pernah perhatikan jargon di Microsoft CIFS tentang "dialect protocols ?" dulu pertama kali bingung dengarnya, padahal di bidang networking dialect itu cenderung sama dengan message type. Kedua waktu developer coding dan bikin software design/features, biasanya ada feature feature yang spesifik untuk produk/teknologi tersebut dan harus dinamakan, nah biasanya developer beri nama yang aneh aneh. :-) -mcp
[teknologia] Re: Jargon dan peneterasi teknologi
On 4/18/06, m.c. ptrwn <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Barkah Yusuf Widodo wrote: > > Di dunia telco ini sudah biasa. Beberapa teknologi yang sebenarnya sama > bisa saja dinamakan lain oleh vendor dan kemudian menjadi bahasa > "jualan" vendor di presentasi power pointnya. > > Siapa yang bertanggung jawab untuk jargon ini ? siapa lagi kalau bukan > orang Product Marketing Management. Contohnya di milis ini ya mas Adjie > :-) he he he .. Tapi ada yang kelak survive jadi de facto standar dan ada yang ngga kan bang Carlos? Nah menurut saya penting untuk tahu apa sih yg bikin sebuah jargon itu bisa jadi, apa yg google bilang, Zeitgiest. The spirit of the age. Memang sih, kebanyakan yg begini ini kerjaannya marketing dept. Itu kalo perush cukup gede untuk punya marketing dept. (yg orang2nya dedicated) Tapi mari kita bawa ke konteks "start your own startup company" yg sering jadi bahasan milis ini. Naah, kelihatan deh perlunya untuk muncul dengan Jargon baru fresh dari kepala si developer sendiri. -- Barkah
[teknologia] Re: Jargon dan peneterasi teknologi
Barkah Yusuf Widodo wrote: > Jargon dan peneterasi teknologi > > Jika seseorang bisa menemukan benang merah yg menghubungkan > sekumpulan teknologi terkait, dan merangkumnya dalam satu ide, > kemudian mengartikulasikannya dalam suatu Jargon dan di publikasikan > disaat yang tepat, maka ia bisa memulai suatu 'wave' baru. Paling ngga > itu pelajaran yg bisa saya baca dari fenomena popularias AJAX. > Di dunia telco ini sudah biasa. Beberapa teknologi yang sebenarnya sama bisa saja dinamakan lain oleh vendor dan kemudian menjadi bahasa "jualan" vendor di presentasi power pointnya. Siapa yang bertanggung jawab untuk jargon ini ? siapa lagi kalau bukan orang Product Marketing Management. Contohnya di milis ini ya mas Adjie :-) he he he .. Carlos
[teknologia] Jargon dan peneterasi teknologi
Jargon dan peneterasi teknologi Pada tanggal 18 Februari 2005, James Garret dari adaptive path menelorkan istilah AJAX di tulisannya yg di publikasikan di web perusahaan tsb. Jauh-jauh hari sebelumnya publik (paling ngga publik web developer, ...oke, web developer yg javascript savvy) sudah mengenal teknik-teknik request informasi baru ke webserver tanpa harus mengganggu user dengan aktivitas tak perlu seperti menunggu halaman di refresh. Fakta ini selalu disertakan hampir di setiap tutorial-tutorial AJAX di internet. Teknologi (mungkin bukan kata yg tepat) pendukung AJAX sebenarnya sudah ada jauh-jauh hari sebelum Mr. Garret, atau AFAIK siapapun, merangkumnya dalam akronim dua suku kata. Microsoft paling tidak sudah mengimplementasikan XMLHTTP API sejak IE 3 (1996). API yg sama (meski beda versi) yg sekarang ini diimplementasikan oleh Mozilla pada DOM object xmlHttpRequest nya, yang mana sampai sekarang belom masuk standar W3C (per 5 april 2005 masih berstatus working draft). Tapi sejak istilah AJAX di lempar kepublik baru lewat setahun lalu, AJAX seolah-olah menjadi 'new-wave'. Padahal 'ngga new-new banget'. Suatu keadaan yang saya rasa di trigger hanya oleh istilah dan bukan oleh nilai yang ditambahkan olehnya (sebagaimana seharusnya semua teknologi berlaku). Suatu indikasi bahwa Jargon (atau buzzword, hype, marketing slang, etc...) memang diperlukan dalam proses peneterasi teknologi baru ke tengah-tengah publik. Publik, baik itu publik pengguna maupun penghasil, perlu istilah yg disetujui bersama untuk merujuk ke suatu (atau sekumpulan) teknologi atau produk. Perlu jargon untuk mentransformasi suatu teknologi menjadi "technology of the masses". Jika seseorang bisa menemukan benang merah yg menghubungkan sekumpulan teknologi terkait, dan merangkumnya dalam satu ide, kemudian mengartikulasikannya dalam suatu Jargon dan di publikasikan disaat yang tepat, maka ia bisa memulai suatu 'wave' baru. Paling ngga itu pelajaran yg bisa saya baca dari fenomena popularias AJAX. ~1¢ -- Barkah
[teknologia] Google vs Yahoo
Kayaknya akhir2 ini Google vs Yahoo lagi heboh2nya. Begitu yang satu ngelaunch sebuah layanan, yang lain langsung launch sebuah layanan. Kalo dibikin head to head keduanya kayaknya lucu :search engine : www.google.com vs www.yahoo.commail : mail.google.com vs mail.yahoo.comvideo search : video.google.com vs video.yahoo.comdlluntung keduanya bersaing secara sehat :)-- http://fajri.freebsd.or.id
[teknologia] Re: KOffice 1.5
On 4/12/06, Ariya Hidayat <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Baru saja KOffice 1.5 dirilis. KOffice adalah paket program untukLinux/Unix yang mencakup pengolah kata, spreadsheet, presentasi,diagram, database, pengolah citra, dan perangkat pendukungnya. KOffice ini kalo gak salah salah satu developer-nya orang Indonesia.namanya Yolla Indria. Sekarang S2 di jerman. S1-nya Teknik Fisika ITB angkatan 98. YBS tahun lalu menang Google Code - Summer of Code. Yang baru dan menarik di versi 1.5 ini adalah:- format dokument standar adalah OpenDocument Format (ODF) - peningkatan dukungan untuk a11y (accessibility)- debut Krita, "painting program" dengan dukungan CMYK- scripting, dengan Python atau Ruby- komponent database (Kexi), tersedia juga untuk Windows - preview Plato, aplikasi untuk manajemen proyekDownload sementara ini:http://pkg-kde.alioth.debian.org/ untuk Debian http://kubuntu.org/announcements/koffice-15.php untuk Kubuntuhttp://download.kde.org/stable/koffice-1.5.0/SuSE/ untuk SUSEVersi selanjutnya, KOffice 2.0, sedang dalam pengembangan. KOffice 2.0akan berbasis KDE 4, diharapkan selesai akhir 2006, dan akan tersediajuga untuk Windows dan Mac OS X.Berita juga bisa dibaca di http://dot.kde.org/1144780418/---Ariya Hidayat, KOffice developer-- http://fajri.freebsd.or.id
[teknologia] Re: Demokrasi bukan (belum) untuk Indonesia Re: [teknologia] Re: AW: [teknologia] Re: India's future AW: [teknologia] Re: Melobby Universitas China untuk membangun satelit kampus di UC-Be
> > btw, > > kalau lihat hutangnya endonesia dan setiap yang terlahir sudah disuruh > > memikul beban hutang...hiks...hiks...apa iya 20th endonesia on the world > > om > > enda? > > semalam lihat tag line metro tv, berdasarkan data bps bahwa angka > > pengangguran sampai dengan April th 2006 di perkirakan 10,8jt, sementara > > tahu sendiri lapangan kerja semakin sempit..pit...pit. > > > > Makin banyak utangnya makin bagus. Kalo udah ga mampu nanti juga paling > diputihkan hehehe > > Bono lagi nanti yg ngusahain. > sudah diputihkan sebagian , tapi dengan debt atau equity swapping. Btw, setahu saya rescheduling utang LN Indonesia selalu ditolak -mcp
[teknologia] Re: Adsense Indonesia
fade2blac wrote: > On Mon, Apr 17, 2006 at 08:52:13PM -, m.c. ptrwn wrote: > > > > Pendapat ini semakin mengkokohkan opini bahwa sektor creative/IT tidak > > akan pernah maju atau mendapat tempat di Indonesia. > > > > Bukan tidak pernah, tapi sulit. Cuma ini jangan dijadiin justifikasi, > untuk ramai-ramai ninggalin di sini dan bisnis di sana (terjemahkan > sendiri sini dan sana). Tentu sah sah saja bisnis di sana, dan mengajak > orang lain untuk melakukan hal yang sama. Tapi saya tidak setuju jika > kondisi yang tidak fair dan menyulitkan untuk memulai usaha di sini > dijadikan kambing hitam. prinsipnya setuju. Tapi sebenarnya penting untuk mendengar keluhan pengusaha internet beneran seperti Pak Eka Ginting ini. Bagaimana Pak Eka , apakah ada usulan agar yg dikeluhkan tersebut bisa berubah ? bagaimana dengan RUU Investasi yang sedang digarap (kabarnya) ? -mcp
[teknologia] Re: Demokrasi bukan (belum) untuk Indonesia Re: [teknologia] Re: AW: [teknologia] Re: India's future AW: [teknologia] Re: Melobby Universitas China untuk membangun satelit kampus di UC-Be
On 4/18/06, enda nasution <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > > On 4/18/06, Arie Reynaldi Z <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > > > > Saya berpendapat sebaliknya. Bagus telan pil pahit skrg, belajar dari > skrg, > > > buat sistem dari skrg. > > > > > > Kayak orang mau kawin, kalo nunggu siap/mapan, kapan mau kawinnya? > > > > > > Biar bersusah-susah aja bapaknya skrg, mudah-mudahan 20 tahun lagi, > buat > > > anak saya nanti, Indonesia udah lebih baik. > > > > Masalahnya kamu kan sekarang gak di indonesia nda.. jadi yang nelan > > pil pahit itu kita2.. kamu cuma nonton aja.. *halah.. :D* > > sorry OOT.. :D > > > Ah ga juga. Insya Allah akhir tahun ini pulang kalo istri beres > doktoralnya, kan balik ke kampus jadi dosen hehe. > > Sementara ini, tolong bagian pil pahit saya ditelanin yaa :p Balik ke ITB ? Wah gw jadi gak ada kontak dong kalo ke Thailand ;) Trims ya atas bantuannya confirm pesawat kemarin ;) -affan
[teknologia] Re: IDS (was: Re: [teknologia] Re: Webaroo, Search Engine Offline
On 4/18/06, risiyanto budi <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Rizal wrote: > > >Berapa port utk remote admin..??? > > > > > > > > coba kamu remote komputer kamu dari komputer yang lain, > kemudian cari tahu koneksi yang aktif dari luar masuk lewat port berapa. > > -- > Aris > Pakai aja aplikasi TCPView dari Sysinternals, google aja. Nanti bisa keliatan ada aplikasi apa yg listen di port berapa, kayak sockstat, tapi for windows. -affan
[teknologia] Re: Demokrasi bukan (belum) untuk Indonesia Re: [teknologia] Re: AW: [teknologia] Re: India's future AW: [teknologia] Re: Melobby Universitas China untuk membangun satelit kampus di UC-Be
On 4/18/06, wongcilik <[EMAIL PROTECTED]> wrote: - Original Message -From: "Arie Reynaldi Z" <[EMAIL PROTECTED]>To:Sent: Tuesday, April 18, 2006 10:25 AMSubject: [teknologia] Re: Demokrasi bukan (belum) untuk Indonesia Re:[teknologia] Re: AW: [teknologia] Re: India's future AW: [teknologia] Re:Melobby Universitas China untuk membangun satelit kampus di UC-Berkely > Saya berpendapat sebaliknya. Bagus telan pil pahit skrg, belajar dariskrg,> buat sistem dari skrg.>> Kayak orang mau kawin, kalo nunggu siap/mapan, kapan mau kawinnya?> > Biar bersusah-susah aja bapaknya skrg, mudah-mudahan 20 tahun lagi, buat> anak saya nanti, Indonesia udah lebih baik.Masalahnya kamu kan sekarang gak di indonesia nda.. jadi yang nelanpil pahit itu kita2.. kamu cuma nonton aja.. *halah.. :D* sorry OOT.. :D=> kalau saya setuju dengan bang enda, yang penting next year atau 20thkedepan ada kepastian buat anak cucu kita.biarlah pil pahit itu kita telan, kalau ngga mau yah ikuti jejak om carlos, om fatih, om adjie, om roby..etc.nah tugas saya ngoprek2 wongcilik supaya giat belajar, kasih tips/trikbiar ngga jadi buruh terus kayak saya iniPak BSR, Pak Adi, Pak IMW, Pak ASN...etc sudah ada di lini depan...nah om carlos..om roby...om fatih..om enda...om adjie etc...nich..gmn caranya 20th kedepan bukan cuma BHTV, tapi endonesia all.btw,kalau lihat hutangnya endonesia dan setiap yang terlahir sudah disuruh memikul beban hutang...hiks...hiks...apa iya 20th endonesia on the world omenda?semalam lihat tag line metro tv, berdasarkan data bps bahwa angkapengangguran sampai dengan April th 2006 di perkirakan 10,8jt, sementara tahu sendiri lapangan kerja semakin sempit..pit...pit. Makin banyak utangnya makin bagus. Kalo udah ga mampu nanti juga paling diputihkan hehehe Bono lagi nanti yg ngusahain. --enda Visit my blog. Click herehttp://enda.goblogmedia.com
[teknologia] Re: Demokrasi bukan (belum) untuk Indonesia Re: [teknologia] Re: AW: [teknologia] Re: India's future AW: [teknologia] Re: Melobby Universitas China untuk membangun satelit kampus di UC-Be
- Original Message - From: "Arie Reynaldi Z" <[EMAIL PROTECTED]> To: Sent: Tuesday, April 18, 2006 10:25 AM Subject: [teknologia] Re: Demokrasi bukan (belum) untuk Indonesia Re: [teknologia] Re: AW: [teknologia] Re: India's future AW: [teknologia] Re: Melobby Universitas China untuk membangun satelit kampus di UC-Berkely > Saya berpendapat sebaliknya. Bagus telan pil pahit skrg, belajar dari skrg, > buat sistem dari skrg. > > Kayak orang mau kawin, kalo nunggu siap/mapan, kapan mau kawinnya? > > Biar bersusah-susah aja bapaknya skrg, mudah-mudahan 20 tahun lagi, buat > anak saya nanti, Indonesia udah lebih baik. Masalahnya kamu kan sekarang gak di indonesia nda.. jadi yang nelan pil pahit itu kita2.. kamu cuma nonton aja.. *halah.. :D* sorry OOT.. :D => kalau saya setuju dengan bang enda, yang penting next year atau 20th kedepan ada kepastian buat anak cucu kita. biarlah pil pahit itu kita telan, kalau ngga mau yah ikuti jejak om carlos, om fatih, om adjie, om roby..etc. nah tugas saya ngoprek2 wongcilik supaya giat belajar, kasih tips/ trikbiar ngga jadi buruh terus kayak saya ini Pak BSR, Pak Adi, Pak IMW, Pak ASN...etc sudah ada di lini depan...nah om carlos..om roby...om fatih..om enda...om adjie etc...nich.. gmn caranya 20th kedepan bukan cuma BHTV, tapi endonesia all. btw, kalau lihat hutangnya endonesia dan setiap yang terlahir sudah disuruh memikul beban hutang...hiks...hiks...apa iya 20th endonesia on the world om enda? semalam lihat tag line metro tv, berdasarkan data bps bahwa angka pengangguran sampai dengan April th 2006 di perkirakan 10,8jt, sementara tahu sendiri lapangan kerja semakin sempit..pit...pit. sorry : OOT. wassalam, wongcilik -- Arie Reynaldi Zanahar reymanx at gmail.com http://www.reynaldi.or.id
[teknologia] Tentang New Member's First Post Moderation Milis Ini
Sudah agak lama milis ini diset keanggotaan baru dimoderasi untuk pengiriman email pertamanya. Dari banyak anggota baru --termasuk nickname yang tendensius berindikasi spammer-- yang saya abaikan email pertamanya karena beberapa hal berikut: 1. Spam, langsung di-ban. 2. Tidak efisien, me-reply satu baris tapi menyertakan puluhan baris sampah quote email sebelumnya 3. Nomor 2 biasanya reply di bagian atas, quote bertumpuk di bawahnya 4. Email promosi website (menyamar dengan dalih materi teknologia) 5. Email dengan footer disclaimer puluhan baris, footer/signature 4 baris sudah lebih dari cukup Mohon tidak top-posting: http://en.wikipedia.org/wiki/Top_posting Dan ikuti kesepakatan milis ini: http://teknoblogia.blogspot.com/2005/02/tata-tertib-milis-v15.html
[teknologia] Re: Demokrasi bukan (belum) untuk Indonesia Re: [teknologia] Re: AW: [teknologia] Re: India's future AW: [teknologia] Re: Melobby Universitas China untuk membangun satelit kampus di UC-Be
On 4/18/06, enda nasution <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > > On 4/18/06, Arie Reynaldi Z <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > > > > Saya berpendapat sebaliknya. Bagus telan pil pahit skrg, belajar dari > skrg, > > > buat sistem dari skrg. > > > > > > Kayak orang mau kawin, kalo nunggu siap/mapan, kapan mau kawinnya? > > > > > > Biar bersusah-susah aja bapaknya skrg, mudah-mudahan 20 tahun lagi, > buat > > > anak saya nanti, Indonesia udah lebih baik. > > > > Masalahnya kamu kan sekarang gak di indonesia nda.. jadi yang nelan > > pil pahit itu kita2.. kamu cuma nonton aja.. *halah.. :D* > > sorry OOT.. :D > > > Ah ga juga. Insya Allah akhir tahun ini pulang kalo istri beres > doktoralnya, kan balik ke kampus jadi dosen hehe. > Kenapa tidak sekalian buka cabang/prsh/startup baru seperti di thailand sana? Selain sambil menjadi dosen bisa merupakan bagian untuk belajar dan membagi ilmu. Kalo liat dari CV loe (entah lupa dimana gw liatnya) harusnya/mungkin loe bisa bikin semacam konsultan. Dan bersaing dengan prsh lama loe :) > Sementara ini, tolong bagian pil pahit saya ditelanin yaa :p > Rie loe telan pil pahitnya enda yah :) -- Andriansah 私はハンサムである
[teknologia] Re: Demokrasi bukan (belum) untuk Indonesia Re: [teknologia] Re: AW: [teknologia] Re: India's future AW: [teknologia] Re: Melobby Universitas China untuk membangun satelit kampus di UC-Be
On 4/18/06, Arie Reynaldi Z <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Saya berpendapat sebaliknya. Bagus telan pil pahit skrg, belajar dari skrg,> buat sistem dari skrg.>> Kayak orang mau kawin, kalo nunggu siap/mapan, kapan mau kawinnya?>> Biar bersusah-susah aja bapaknya skrg, mudah-mudahan 20 tahun lagi, buat > anak saya nanti, Indonesia udah lebih baik.Masalahnya kamu kan sekarang gak di indonesia nda.. jadi yang nelanpil pahit itu kita2.. kamu cuma nonton aja.. *halah.. :D*sorry OOT.. :D Ah ga juga. Insya Allah akhir tahun ini pulang kalo istri beres doktoralnya, kan balik ke kampus jadi dosen hehe. Sementara ini, tolong bagian pil pahit saya ditelanin yaa :p--enda Visit my blog. Click herehttp://enda.goblogmedia.com
[teknologia] Re: Demokrasi bukan (belum) untuk Indonesia Re: [teknologia] Re: AW: [teknologia] Re: India's future AW: [teknologia] Re: Melobby Universitas China untuk membangun satelit kampus di UC-Be
> Saya berpendapat sebaliknya. Bagus telan pil pahit skrg, belajar dari skrg, > buat sistem dari skrg. > > Kayak orang mau kawin, kalo nunggu siap/mapan, kapan mau kawinnya? > > Biar bersusah-susah aja bapaknya skrg, mudah-mudahan 20 tahun lagi, buat > anak saya nanti, Indonesia udah lebih baik. Masalahnya kamu kan sekarang gak di indonesia nda.. jadi yang nelan pil pahit itu kita2.. kamu cuma nonton aja.. *halah.. :D* sorry OOT.. :D -- Arie Reynaldi Zanahar reymanx at gmail.com http://www.reynaldi.or.id
[teknologia] Re: Adsense Indonesia
On Mon, Apr 17, 2006 at 08:52:13PM -, m.c. ptrwn wrote: > > Pendapat ini semakin mengkokohkan opini bahwa sektor creative/IT tidak > akan pernah maju atau mendapat tempat di Indonesia. > Bukan tidak pernah, tapi sulit. Cuma ini jangan dijadiin justifikasi, untuk ramai-ramai ninggalin di sini dan bisnis di sana (terjemahkan sendiri sini dan sana). Tentu sah sah saja bisnis di sana, dan mengajak orang lain untuk melakukan hal yang sama. Tapi saya tidak setuju jika kondisi yang tidak fair dan menyulitkan untuk memulai usaha di sini dijadikan kambing hitam. Sukur-sukur kuat hati dan konsisten sehingga bisa menjadi agen perubahan. -- fade2blac
[teknologia] Re: Melobby Universitas China untuk membangun satelit kampus di UC-Berkely
Adjie wrote: > > Mas Adjie: Untuk orang Sikh bagaimana ya ? apakah turban juga dianggap > > simbul keagamaan di Prancis ? > > > saya kurang tahu soal ini, karena kebanyakan temen2 india disini bukan orang > Sikh yang memakai Turban. masak sich gak ada ? dari sisi historiknya, sebenarnya orang sikh dari punjab itu kaum yang pertama kali meninggalkan India untuk mencari kehidupan yang lebih baik. Di Paris pasti adalah. Cari aja yang nama belakangnya pakai Singh atau awal namanya pake akhiran "Er" seperti Sathinder atau Hatinder :) > Beda mas Adjie. Di AS tetap saja peraturan yang pro imigrasinya jauh > > lebih banyak, di AS org gampang jadi citizen tanpa melihat asal > > usul(sampai orang2 chineese indonesia minta suaka/asylum segala), > > kesempatan kerja banyak, mas adjie bisa usaha disini segampang buka > > usaha di Indonesia tanpa ada perlakukan yang berbeda , orang beribadah > > apa saja mudah selama tidak ganggu orang. Ini nilai baiknya. > > > heheh tapi kalau namanya Muhammad carlos, apa ngga sedikit lebih teleti > ngecheck nya hehehheh. Ooo jelas lebih teliti, tapi kalaupun ada screening di airport sebenarnya not-as-bad seperti yang dibayangkan di media massa ,etc :-) > > Di AS terutama di California boleh dibilang zero rasisme, malah yang > > lebih sering tersudut itu justru orang lokal yang pekerjanya tidak > > terlindungi oleh imigran. > > > > wah info yang cukup menarik donk kalau gitu, kalau memang open bisa jadi > next target nich karena ada ALA dan cukup gede disana hahahah > ALA sebenarnya gak gede. Tahun 2001 mereka tutup r&d facility di Milpitas , ini jauh sebelum ALA beli timetra. > > > Skenarionya tahun 2010: > > ~AS rivalry dengan China > > ~Uni Eropa tertekan dengan trade surplus dari China > > ~China gak pernah akur dengan India (dulu sempat perang kan) > > ~Pakistan gak akur dengan India > > ~Taiwan minta bantuan AS sebagai perlindungan > > ~Korea Utara minta bantu China > > ~Negara timur tengah seperti biasa selalu 'berantem' masalah plstina. > > ~India ditemani banyak negara terutama AS dan uni eropa sebagai "hedge" > > atas kemajuan China. > > > Dapat bocoran dari mana, atau ini cuman analisa pribadi aja..??? Bocoran yang mana nich ? kalau yang diatas kan sudah jadi headline tiap hari majalah/koran di LN. > sptnnya Seeing what's next penting juga buat kita agar bisa tahu akan kemana > arah angin bergerak. Yang jelas arah angin bergerak ke Asia Selatan dan Asia Timur tapi bukan Asia tenggara :) Headline yang paling bikin saya 'gemes' dan 'cemburu' adalah pendidikan gratis generasi muda India oleh persh hitek AS dan Eropah. > Lho ngga usah kuatir, kan ada Om Fatih yang temenya Vijay, kita minta dia > jadi salah satu sponsor atau provokator aja buat anak muda supaya ngeliat > apa yang sebenarnya terjadi di india dan bagaimana bia di terapkan di indo, Sebenarnya saya masih banyak pertanyaan aktual dan mikro mengapa India bisa sukses banget dalam SDMnya, tapi untuk jawab ini perlu bantuan insider Indonesian yang mungkin sekolah di IIT dan BITS Pilani. Salah satu pertanyaan saya adalah mengapa fresh graduate mereka kuat sekali di embedded ? Apakah ini berasal dari kurikulum ? etc ? -mcp
[teknologia] Re: IDS (was: Re: [teknologia] Re: Webaroo, Search Engine Offline
Rizal wrote: Berapa port utk remote admin..??? coba kamu remote komputer kamu dari komputer yang lain, kemudian cari tahu koneksi yang aktif dari luar masuk lewat port berapa. -- Aris
[teknologia] Re: Demokrasi bukan (belum) untuk Indonesia Re: [teknologia] Re: AW: [teknologia] Re: India's future AW: [teknologia] Re: Melobby Universitas China untuk membangun satelit kampus di UC-Be
On 4/18/06, David Sudjiman <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Budi Rahardjo wrote:> Percaya atau tidak, jaman Pak Harto malah ada strategi!> Sekarang memang kita kebablasan dalam demokrasi.> Di satu sisi bagus karena kita pernah merasakan demokrasi yang mahal > dan ternyata tidak langsung meningkatkan kualitas hidup.> Nah, sekarang bagaimana kita belajar dari dua ekstrim dan mensintesa> sebuah solusi yang khas Indonesia.Melihat kisaran demography Indonesia, rasanya demokrasi masih kurang berguna untuk bangsa Indonesia. Yang perlu sekarang adalah pembiasaandiri hidup berdampingan dengan sistem yang bisa menyokong kehidupanorang banyak.Ini contoh saja untuk negara berkembang, demokrasi bukan solusinya karena sementara sistem belum berjalan dengan baik, orang banyak sudahteriak ini-itu yang lebih banyak nda nggenah-nya daripada nggenah lalunda tahu harus menggunakan sistem yang mana sehingga pada binun. Sistem dulu dibenahi, mau otoriter kaya dulu juga oke, mau lebih gilakaya China juga oke. yang penting sistem dibuat dulu dan masyarakatdibiasakan untuk ngerti 'aturan main' melalui sistem yang ada. Nah, kaloudah beres, atau setidaknya mencapai prosentase tertentu, baru demokrasi dijalankan. Lha kalo nda, ya GIGO! :-)Singkatnya, bangsa Indonesia masih perlu 'dijajah' atau lebih tepatnya'diajarin hidup' karena memang belum mentalnya belum benar2 merdeka.Lebih singkatnya, masih suka spoon-feed. Saya berpendapat sebaliknya. Bagus telan pil pahit skrg, belajar dari skrg, buat sistem dari skrg. Kayak orang mau kawin, kalo nunggu siap/mapan, kapan mau kawinnya? Biar bersusah-susah aja bapaknya skrg, mudah-mudahan 20 tahun lagi, buat anak saya nanti, Indonesia udah lebih baik. --enda Visit my blog. Click herehttp://enda.goblogmedia.com
[teknologia] Demokrasi bukan (belum) untuk Indonesia Re: [teknologia] Re: AW: [teknologia] Re: India's future AW: [teknologia] Re: Melobby Universitas China untuk membangun satelit kampus di UC-Berkel
Budi Rahardjo wrote: Percaya atau tidak, jaman Pak Harto malah ada strategi! Sekarang memang kita kebablasan dalam demokrasi. Di satu sisi bagus karena kita pernah merasakan demokrasi yang mahal dan ternyata tidak langsung meningkatkan kualitas hidup. Nah, sekarang bagaimana kita belajar dari dua ekstrim dan mensintesa sebuah solusi yang khas Indonesia. Melihat kisaran demography Indonesia, rasanya demokrasi masih kurang berguna untuk bangsa Indonesia. Yang perlu sekarang adalah pembiasaan diri hidup berdampingan dengan sistem yang bisa menyokong kehidupan orang banyak. Ini contoh saja untuk negara berkembang, demokrasi bukan solusinya karena sementara sistem belum berjalan dengan baik, orang banyak sudah teriak ini-itu yang lebih banyak nda nggenah-nya daripada nggenah lalu nda tahu harus menggunakan sistem yang mana sehingga pada binun. Sistem dulu dibenahi, mau otoriter kaya dulu juga oke, mau lebih gila kaya China juga oke. yang penting sistem dibuat dulu dan masyarakat dibiasakan untuk ngerti 'aturan main' melalui sistem yang ada. Nah, kalo udah beres, atau setidaknya mencapai prosentase tertentu, baru demokrasi dijalankan. Lha kalo nda, ya GIGO! :-) Singkatnya, bangsa Indonesia masih perlu 'dijajah' atau lebih tepatnya 'diajarin hidup' karena memang belum mentalnya belum benar2 merdeka. Lebih singkatnya, masih suka spoon-feed. -- thx David Sudjiman http://www.davidsudjiman.info
[teknologia] Re: Melobby Universitas China untuk membangun satelit kampus di UC-Berkely
Budi Rahardjo wrote: > On 4/17/06, m.c. ptrwn <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Harus ada inisiatif untuk mendatangkan orang-orang kreatif. > By all means necessary! > Kalau untuk kasus Amerika, permudah izin masuk. Buat program > khusus untuk rekrutmen educated people from abroad. > BTW, ini yang dilakukan oleh Singapura! > Betuk Pak. Pemth Singapura sudah melakukan itu. Sebenarnya saat ini ada program pemth AS yaitu special work visa ( seperti h1b ) untuk WN Singapura, Chili dan Australia. Total visa caps yang diberikan kepada mereka adalah 10,000 caps pertahunnya. Jadi buat WN profesional yg kualfied dari 3 negara itu tidak perlu menggunakan jatah visa cap h1b yang hanya 65,000 pertahunya (dan habis dalam tempo 60 hari). -mcp
[teknologia] Re: Melobby Universitas China untuk membangun satelit kampus di UC-Berkely
On 4/17/06, m.c. ptrwn <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > "Desperate"nya bukan karena imigran di amerika berkuasa TETAPI makin > desperate karena makin sedikit imigran expert yang ingin datang ke AS > __DAN__ banyaknya engineer kelas A+++ yang cabut dari AS. DAN ... Amerika bukan tempat tujuan menarik bagi warga negara lain. Warga negara yang notabene dicurigai - seperti negara Arab, Persia, Indonesia, dll - dipersulit masuk. Akibatnya mereka mencari pilihan lain. Jatuhlah ke Eropa, yang sekarang mulai lebih terbuka. Jangankan orang Asia yang dipersulit, orang Eropa pun mulai sebal masuk ke Amerika. Beberapa kali ketemu dengan orang bule Eropa yang kesel dengan paranoidnya orang Amerika. Jadi mereka tidak mau ke Amerika kalau nggak terpaksa. Bagi mereka lebih menarik ke India dan China, meskipun di kedua negara tersebut ada masalah juga. Saya senada dengan Carlos, jika Amerika tidak membuat inisiatif2 yang memudahkan pendatang masuk maka kehebatan dia akan merosot. Mas Roby pun sependapat bahwa pendatang ini adalah kekuatan Amerika. Saya ambil contoh di sekitar saya, yaitu di ITB. Ada kebijakan yang salah yang diambil ITB, yaitu mengadakan ujian saringan masuk khusus. Kalau keterima harus bayar Rp 45 juta. Meskipun porsinya *sangat kecil*, tapi brand image masyarakat berubah, bahwa ITB itu mahal. Sehingga akibatnya anak2 yang pinter tapi dari keluarga tidak mampu membatalkan keinginan mereka untuk masuk ITB. Padahal ... ITB tetap murah dan mahasiswanya banyak yang misikin. Saya tahu karena saya sering tanda tangan permohonan beasiswa dari mahasiswa yang berasal dari keluarga misikin. (Di form harus ditulis penghasilan orang tua.) Akibat dari perubahan ini ... anak-anak pinter2 dari daerah sekarang berkurang masuk ke ITB. Sekarang lebih banyak mahasiswa Jabotabek sehingga agak homogen. Padahal, kehebatan ITB itu menurut saya adalah *heterogen*nya. Bukan anak-anak Jabotabek gak pinter-pinter, tapi perbedaan menimbulkan "spark" inovasi. :) Kalau ini dibiarkan terus, bisa berbahaya (bagi ITB). Nah, analogi yang sama dengan Amerika. Harus ada inisiatif untuk mendatangkan orang-orang kreatif. By all means necessary! Kalau untuk kasus Amerika, permudah izin masuk. Buat program khusus untuk rekrutmen educated people from abroad. BTW, ini yang dilakukan oleh Singapura! -- budi
[teknologia] Re: KOffice 1.5
On 4/18/06, Ariya Hidayat <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > > > Saya menunggu yang itu: Versi Windows dan Mac OS X :) > > > > Yeah, seribu tahun lagi :) > > Kenapa seribu tahun lagi? setuju. saya yakin < 1 year! waktu pertama kali pasang Linux, tidak terbayang oleh saya bahwa dia bisa mengalahkan Windows. Bayangkan X gak ada. Jangankan X, TCP/IP stack-nya aja masih gak bener, mouse driver gak ada. Tapi sekarang ... wiiih. Sama dengan GNU/Hurd. Sekarang sudah sip. Kalau mau main-main OS, enakan main GNU/Hurd deh. Aneh. (Saya masih belum sreg dengan konsep translator, tapi menarik karena beda. Microkernel.) Jadi ... kalau hanya porting satu aplikasi (meskipun besar) ke Mac OS X, yang relatif berbasis UNIX juga, saya yakin bisa dilakukan. Hanya waktunya saja. Tergantung voluntir. hi hi hi. -- budi
[teknologia] Re: AW: [teknologia] Re: India's future AW: [teknologia] Re: Melobby Universitas China untuk membangun satelit kampus di UC-Berkely
On 4/17/06, m.c. ptrwn <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > kalau begitu ini tidak ada bedanya dengan kenyataan dimana pada 1970 > Pak Samaun ingin membuat industri semi melalui fairchild tapi ditolak > dengan alasan "padat karya" ? Waktu itu ceritanya National Semiconductor sudah punya pabriknya (di Bandung). Jadi sudah ada. Hanya, waktu itu mereka mau meningkatkan dengan memasang robot/mesin. Karena ketakutan digantikan mesin, maka usulan mereka ditolang. Akhirnya perusahaan minggat sekalian ke Malaysia :) Di Indonesia ... kebanyakan demo buruh sih. Kayak sekarang, sulit bagi pabrik mau buka di Indonesia karena sedikit2 demo buruh. Mendingan bikin pabrik di China saja. Buruh mau demo, disikat tentara. hik hik hik. Tragis memang ya? Kata orang ini kapitalis vs sosialis. Tapi apa mau dikata. > Mungkin beda terbesar antara Indonesia dan India ini seperti kata Pak > Estananto, kalau pemth India punya long term strategy (dengan mencetak > banyak engineers,etc) sementara pemth Indonesia tidak. Percaya atau tidak, jaman Pak Harto malah ada strategi! Sekarang memang kita kebablasan dalam demokrasi. Di satu sisi bagus karena kita pernah merasakan demokrasi yang mahal dan ternyata tidak langsung meningkatkan kualitas hidup. Nah, sekarang bagaimana kita belajar dari dua ekstrim dan mensintesa sebuah solusi yang khas Indonesia. -- budi
[teknologia] Re: Adsense Indonesia
> jaman tahun 95an, VeriSign, Paypal, etc. Struktur resiko dan reward di > dunia perbankan tidak memungkinkan adanya inovasi ke arah seperti ini. > Selama memulai bisnis masih susah (Indonesia negara dengan ranking > terendah untuk kemudahan starting a business), aturan tenaga kerja yang Saya check terakhir kali tidak yang terendah tapi memang pada posisi bottom dan satu tingkat dibawah Iraq :-) > Saya malah berspekulasi, untuk industri hi-tech, mulai dari yang > dot-com sampe ke microchip atau networking, karakteristiknya seperti di > atas. Jadi, jangan pernah berharap dari Indonesia akan muncul sebuah > Google/Microsoft/Creative Labs, kalau environment #1 & #2 di atas tidak > diperbaiki... > > Just my two cents... Setuju Pak. Pendapat ini semakin mengkokohkan opini bahwa sektor creative/IT tidak akan pernah maju atau mendapat tempat di Indonesia. -mcp
[teknologia] Re: Webaroo, Search Engine Offline
wongcilik wrote: > - Original Message - > From: "m.c. ptrwn" <[EMAIL PROTECTED]> > To: "teknologia" > Sent: Monday, April 17, 2006 4:08 PM > Subject: [teknologia] Re: Webaroo, Search Engine Offline > > > > Acha ...Babaji :)) > > > > Insya Allah tahun ini muka Indonesia di sektor networking bakal nambah > > di Santa Clara,Sunnyvale , San Jose dan sekitarnya. > > ==> alhamdulillah artinya makin banyak orang yg sepeti Om Carlos .Om > Adjie..etc. > So buat Indonesia short term .apa nih Om..biar ga sehasta donk > dengan India..hehehehehe. > > wongcilik > katanya om Boodee Sanjeev Parameshwaran sich belajar/bekerja di persh elektronika kalau tetap di Indonesia. Kalau tidak ya hengkang ke Spore atau ke Bangalore sekalian nemanin Fatih :) -mcp
[teknologia] Re: Webaroo, Search Engine Offline
Rizal wrote: Group..mau tanya neh.. Saya lagi main komputer di kantor..trus ada yg coba remote computer saya..gimana caranya biar saya bisa tau..sapa yg coba remote computer saya.. Thanks RIZAL Dimasukkan ke Webaroo search enginer saja pertanyaannya, kali kali ada jawabannya. Atau tanyakan ke rumput yang bergoyang atau goyang inul di depan monitor sendiri, kali kali masuk Playboy :P Send instant messages to your online friends http://asia.messenger.yahoo.com
[teknologia] Re: KOffice 1.5
> > Saya menunggu yang itu: Versi Windows dan Mac OS X :) > > Yeah, seribu tahun lagi :) Kenapa seribu tahun lagi? KDE 4 yang masih dalam tahap pengembangan sudah bisa jalan di Mac OS X, lihat misalnya http://ranger.befunk.com/blog/archives/000668.html. Kalau mau compile KDE 4 di Windows, lihat misalnya http://www.kdelibs.com Memang KDE 4 masih belum selesai. Tetapi melihat progressnya, mestinya selesai kurang dari seribu tahun.
[teknologia] Re: Melobby Universitas China untuk membangun satelit kampus di UC-Berkely
> Yang saya persoalkan adalah interpretasi dari fakta ini. Apakah benar > berkuasanya para imigran di Amerika menggambarkan Amerika yang > 'desperate'? mas roby yang salah baca. "Desperate"nya bukan karena imigran di amerika berkuasa TETAPI makin desperate karena makin sedikit imigran expert yang ingin datang ke AS __DAN__ banyaknya engineer kelas A+++ yang cabut dari AS. Coba baca buku Flight Capital dulu sebagai referensi + San Jose Mercury News :)) > Disini perlu berhati2 juga, saya tidak memberikan argumen bahwa Amerika > semakin kuat secara umum. Saya hanya mengkritik satu rangkaian logika: > Banyak imigran -> Amerika semakin lemah > Saya bilang: > Banyak imgran -> Amerika semakin kuat. > setuju banget om rob kalo banyak imigran berarti negara makin kuat , akan tetapi yang dipermasalahkan disin mengapa "desperate" sebenarnya adalah karena banyaknya exodus Engineer dan peneliti kelas kakap dari AS ke negara asalnya. Belum lagi ditambah makin sedikitnya engineer dari Asia (fresh) yang datang ke AS. -mcp
[teknologia] Re: AW: [teknologia] Re: India's future AW: [teknologia] Re: Melobby Universitas China untuk membangun satelit kampus di UC-Berkely
Budi Rahardjo wrote: > On 4/17/06, m.c. ptrwn <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > > Dari sisi employmen , justru biasanya persh service yang paling tinggi > > kemampuan hiringnya, mereka bisa hire lebih banyak dibanding persh di > > sektor lain. > > Memangnya perusahaan service bisa hire 50.000 orang? :p > he he he. > Kalau pabrik elektronik/sepatu/tekstil/... bisa! > > Saya pribadi sih senang di software & service, tapi kenyataan > di lapangan berbeda. Yang dibutuhkan oleh orang banyak > (dan Indonesia?) adalah lapangan kerja yang bisa banyak orang. > Nah, untuk tahap seperti itu ... pabrik biasanya yang bisa. > (Pabrik elektronik salah satunya.) > > -- budi kalau begitu ini tidak ada bedanya dengan kenyataan dimana pada 1970 Pak Samaun ingin membuat industri semi melalui fairchild tapi ditolak dengan alasan "padat karya" ? Mungkin beda terbesar antara Indonesia dan India ini seperti kata Pak Estananto, kalau pemth India punya long term strategy (dengan mencetak banyak engineers,etc) sementara pemth Indonesia tidak. -mcp
[teknologia] Re: KOffice 1.5
Budi Rahardjo wrote: > Saya menunggu yang itu: Versi Windows dan Mac OS X :) Yeah, seribu tahun lagi :)
[teknologia] Re: Melobby Universitas China untuk membangun satelit kampus di UC-Berkely
Mas Adjie: Untuk orang Sikh bagaimana ya ? apakah turban juga dianggapsimbul keagamaan di Prancis ? saya kurang tahu soal ini, karena kebanyakan temen2 india disini bukan orang Sikh yang memakai Turban. Beda mas Adjie. Di AS tetap saja peraturan yang pro imigrasinya jauhlebih banyak, di AS org gampang jadi citizen tanpa melihat asal usul(sampai orang2 chineese indonesia minta suaka/asylum segala),kesempatan kerja banyak, mas adjie bisa usaha disini segampang bukausaha di Indonesia tanpa ada perlakukan yang berbeda , orang beribadahapa saja mudah selama tidak ganggu orang. Ini nilai baiknya. heheh tapi kalau namanya Muhammad carlos, apa ngga sedikit lebih teleti ngecheck nya hehehheh. Di AS terutama di California boleh dibilang zero rasisme, malah yanglebih sering tersudut itu justru orang lokal yang pekerjanya tidak terlindungi oleh imigran. wah info yang cukup menarik donk kalau gitu, kalau memang open bisa jadi next target nich karena ada ALA dan cukup gede disana hahahah Skenarionya tahun 2010:~AS rivalry dengan China~Uni Eropa tertekan dengan trade surplus dari China ~China gak pernah akur dengan India (dulu sempat perang kan)~Pakistan gak akur dengan India~Taiwan minta bantuan AS sebagai perlindungan~Korea Utara minta bantu China~Negara timur tengah seperti biasa selalu 'berantem' masalah plstina. ~India ditemani banyak negara terutama AS dan uni eropa sebagai "hedge"atas kemajuan China. Dapat bocoran dari mana, atau ini cuman analisa pribadi aja..??? sptnnya Seeing what's next penting juga buat kita agar bisa tahu akan kemana arah angin bergerak. Efeknya: Pemth AS dan Eropa meng-endorse hubungan baik dengan India,persh AS investasi secara massive dan mendidik gratis anak muda India Long Term: India jadi negara super power baru, bersama AS dan Chinasebagai rival.Indonesia ? seperti biasa mungkin cuman bisa nonton saja :)) Yaa kalau ngga bisa bermain cukup jadi penonton dan tentunya penonton yang baik, kalau kita jadi penonto champion langueage dan beli karcis berarti kita yang menghidupkan pertandingan itu, karena pemain di bayar dari hasil penjualan karcis, syukur-2 Indonesia bisa jadi sponsor kan indonesia negara kaya, tinggal kita invest aja di India dan cina ( ini sudah banyak ) jadi jadi penonton sambil ngitung stock options nya berapa persen naiknya tiap tahun hehehe. betul, apalagi secara historik kita banyak kesamaan dengan India. Tapikalau melihat cara pandang pejabat kita dan anak muda Indonesia yang selalu mengagungkan nilai nilai dari Barat jadi pesimis lagi :)) Lho ngga usah kuatir, kan ada Om Fatih yang temenya Vijay, kita minta dia jadi salah satu sponsor atau provokator aja buat anak muda supaya ngeliat apa yang sebenarnya terjadi di india dan bagaimana bia di terapkan di indo, kan udah ada Carlos dan Roby di US bisa kasih gambaran sebenarnya di US spt apa, dan ada beberpa rekan lainnya di Europe yang bisa kasih info tentang living style dan historical Europe bahkan ada juga yang di Hawai lagi berjemur sambil minum air kelapa dan monitoring network, di Australia juga udah ada si dave yang suka belanja di china town, di indo banyak sekali. cuman belum ada yang ngaku cari cina aja nich. nah kalau ini di sinergikan di posting di milisnya priyadi atau fatih terus di brainstorming pasti bisa lah pola fikirnya ngga terlalu jauh kebarat, anggap aja brain stormingnya kayak sex education, jadi balik-2nya ke teknik kamasutra.. jadi pilihmana mau hardcore ke barat atau kamasutra ..??? *maaf pak polisi moral saya jangan di tangkap* regards Adjie -mcp
[teknologia] Re: Melobby Universitas China untuk membangun satelit kampus di UC-Berkely
>Bukan sebaiknya seperti kita yang mau serba amerikah , amazing >ternyata >sudah begitu 'desperate'nya universitas di AS untuk menarik lebih >banyak lagi orang2 pintar dari China/India. Meskipun saya sudah berkali2 posting di thread ini, tapi saya masih ragu apakah saya sudah jelas mengemukakan maksud saya :D Jadi sekarang saya ingin perjelas :) Argumen yang ditawarkan adalah bahwa para imigran asing telah menguasai ranah teknologi di Amerika sehingga dikatakan bahwa Amerika sudah 'desperate' karena kekurangan tenaga ahli. Saya jelas tidak menolak fakta bahwa jelas imigran (terutama dari Cina dan India) menguasai arena teknologi di Amerika. Yang saya persoalkan adalah interpretasi dari fakta ini. Apakah benar berkuasanya para imigran di Amerika menggambarkan Amerika yang 'desperate'? Penting untuk mengingat bahwa Amerika adalah negara imigran. Kesalahan kita adalah menganggap ada satu mahluk bermana Amerika yang bisa kita definisikan dengan jelas (biasanya orang amerika = bule). Tapi sepertinya Amerika itu lebih seperti konsep, bukan suatu entitas. Amerika bukanlah satu ras. Amerika adalah siapapun produktif untuk Amerika (termasuk imigran baik yang legal maupun yang ilegal, ataupun warga negara lain yang bekerja di Amerika - termasuk international students atau Carlos yang membuat start-up di California :)). Ini kelebihan Amerika, meskipun jauh dari sempurna, tapi dibanding negara lain, orang asing masih memiliki kesempatan bagus di Amerika. Jadi buat saya semakin banyak imigran asing berkiprah di Amerika justru ini menunjukkan Amerika yang semakin kuat. Disini perlu berhati2 juga, saya tidak memberikan argumen bahwa Amerika semakin kuat secara umum. Saya hanya mengkritik satu rangkaian logika: Banyak imigran -> Amerika semakin lemah Saya bilang: Banyak imgran -> Amerika semakin kuat. Kita mungkin terbiasa dengan argumen bahwa semakin banyak orang asing menandakan negara kita semakin lemah. Padalah semakin banyak orang asing menunjukkan juga kita terkoneksi ke sumber daya yang lebih besar, yang dengan usaha tertentu, akhirnya bisa memperkuat diri kita sendiri. Mungkin ini bagian dari debat klasik yaitu jika kita memegang satu kekuasaan, cara apa yang lebih efektif untuk memperkuat atau menambah kekuasaan: menjadi tertutup atau terbuka. Sepertinya kalo kita berpikir lokal maka tertutup jadi pilihan, karena kita fokus pada kekuasaan yang sudah ada, dengan resiko kekuasaannya tidak bertambah besar malah semakin mengkerut relatif terhadap kekuasaan global. Tapi jika kita berpikir global maka lebih baik membuka dan membiarkan kekuasaan itu bepergian sehingga tambah besar meskipun beresiko bertabrakan dengan kekuasaan lain. Banyak survei menunjukkan bahwa orang2 Amerika relatif lebih optimis. Karena itu pula mungkin mereka lebih terbuka. Meskipun semangat isolasi sudah mulai terasa gaungnya di Amerika. Jika semangat isolasi diri ini semakin besar, maka mungkin memang benar Amerika sedang menggali kuburannya sendiri. Jadi buat saya justru tanda Amerika semakin lemah adalah ketika imigrannya berkurang, bukan saat imigrannya bertambah. Mungkin ini tidak berlaku di negara lain. Gelombang imigrasi ke Amerika biasanya terjadi ketika ekonomi amerika sedang bagus. Tentu, benar tidaknya saya tidak tahu pasti , ini hanya opini saya :) ->roby --- http://robymuhamad.com/amerika
[teknologia] Re: AW: [teknologia] Re: India's future AW: [teknologia] Re: Melobby Universitas China untuk membangun satelit kampus di UC-Berkely
Memangnya perusahaan service bisa hire 50.000 orang? :phe he he. Kalau pabrik elektronik/sepatu/tekstil/... bisa! saya setuju denga pak BSR (BudiSanjeev Raharjo) hehehehe jadi memang tahap awal adalah membuat perusahaan yang banyak menyerap tenaga kerja terlebih dahulu baru bisa meningkat ke tahapan berikutnya, kalau di liat sebelum booming TI di india yang di garap terlebih dahulu di india adalah industri call center, karena ni sangat menyerap tenaga kerja. tapi bukan berarti indonesia harus mengikuti buka bisnis call center juga heheh. tapi pabrik elektronik atau industri komponen atau apa sajalah yang bisa menyerap banyak tenaga kerja yang nantinya bisa membuat industri TI terkena effect domino atau kena imbas dari boomingnya massive industri yang saya sebutkan di atas. setelah industri ini bisa bergerak otomastis mereka butuh untuk mendeliver atau menjual barang, kalau ini bisa digarap dengan IT dan bisa memutuskan banyak mata rantai distribusi maka konsumen yang di untungkan, barang murah dan cepat dalam delivery, dan industri IT dan jasa pengiriman bisa mengambil manfaat dari process ini semua, karena IT buat indonesia, saat ini baru sebagai jalan toll atau pipa saja, belum bisa mengharapkan sebagai sumber, karena kemampuan kita flooading engineer IT, telco etc masih sangat sedikit, dibanding dengan India atau Cina, di tambah lagi pemerintah kurang ada political will dengan bidang ini spt banyak yang rekan2 bilang di thread sebelumnya. kalau industri massive sudah berjalan, orang bisa hidup dengan tenang karena punya pekerjaan dan IT mulai bangkit lagi, pasti tanpa disuruh nantinya orang tua akan menyuruh anaknya menjadi sekolah IT karena melihat peluang kerja yang jelas, tapi ini semua bisa berjalan kalau bisnis yang fundamental yang di miliki bangsa ini bisa jalan. lagi pula kalau memaksa orang menyekolahkan anaknya di bidang IT, telco atau engineer apakah uni di kita punya kelas yang sama dalam bidang-2 ilmu dasar spt india secara menyeluruh baik uni negri atau swasta di indo. ini adalah process yang panjang yang saling ketergantungan tapi bukan berati ngga bisa di mulai. hmmm mimpi bisa punya pabrik tempe yang ada 25.000 karywan dan bisa eksport tempe ke jepang. rgds Adjie
[teknologia] Re: IDS (was: Re: [teknologia] Re: Webaroo, Search Engine Offline
Berapa port utk remote admin..??? -Original Message- From: teknologia@googlegroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Budi Rahardjo Sent: Monday, April 17, 2006 7:26 PM To: teknologia@googlegroups.com Subject: [teknologia] IDS (was: Re: [teknologia] Re: Webaroo, Search Engine Offline On 4/17/06, Rizal <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Group..mau tanya neh.. > Saya lagi main komputer di kantor..trus ada yg coba remote computer > saya..gimana caranya biar saya bisa tau..sapa yg coba remote computer saya.. Pasang aja IDS terus log port untuk remote admin. Ketahuan tuh nomor IPnya -- budi
[teknologia] IDS (was: Re: [teknologia] Re: Webaroo, Search Engine Offline
On 4/17/06, Rizal <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Group..mau tanya neh.. > Saya lagi main komputer di kantor..trus ada yg coba remote computer > saya..gimana caranya biar saya bisa tau..sapa yg coba remote computer saya.. Pasang aja IDS terus log port untuk remote admin. Ketahuan tuh nomor IPnya -- budi
[teknologia] Re: Webaroo, Search Engine Offline
Group..mau tanya neh.. Saya lagi main komputer di kantor..trus ada yg coba remote computer saya..gimana caranya biar saya bisa tau..sapa yg coba remote computer saya.. Thanks RIZAL -Original Message- From: teknologia@googlegroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of wongcilik Sent: Monday, April 17, 2006 5:54 PM To: teknologia@googlegroups.com Subject: [teknologia] Re: Webaroo, Search Engine Offline - Original Message - From: "m.c. ptrwn" <[EMAIL PROTECTED]> To: "teknologia" Sent: Monday, April 17, 2006 4:08 PM Subject: [teknologia] Re: Webaroo, Search Engine Offline > > Acha ...Babaji :)) > > Insya Allah tahun ini muka Indonesia di sektor networking bakal nambah > di Santa Clara,Sunnyvale , San Jose dan sekitarnya. ==> alhamdulillah artinya makin banyak orang yg sepeti Om Carlos .Om Adjie..etc. So buat Indonesia short term .apa nih Om..biar ga sehasta donk dengan India..hehehehehe. wongcilik > -mcp >
[teknologia] Re: Webaroo, Search Engine Offline
- Original Message - From: "m.c. ptrwn" <[EMAIL PROTECTED]> To: "teknologia" Sent: Monday, April 17, 2006 4:08 PM Subject: [teknologia] Re: Webaroo, Search Engine Offline > > Acha ...Babaji :)) > > Insya Allah tahun ini muka Indonesia di sektor networking bakal nambah > di Santa Clara,Sunnyvale , San Jose dan sekitarnya. ==> alhamdulillah artinya makin banyak orang yg sepeti Om Carlos .Om Adjie..etc. So buat Indonesia short term .apa nih Om..biar ga sehasta donk dengan India..hehehehehe. wongcilik > -mcp >
[teknologia] Re: AW: [teknologia] Re: India's future AW: [teknologia] Re: Melobby Universitas China untuk membangun satelit kampus di UC-Berkely
On 4/17/06, m.c. ptrwn <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Dari sisi employmen , justru biasanya persh service yang paling tinggi > kemampuan hiringnya, mereka bisa hire lebih banyak dibanding persh di > sektor lain. Memangnya perusahaan service bisa hire 50.000 orang? :p he he he. Kalau pabrik elektronik/sepatu/tekstil/... bisa! Saya pribadi sih senang di software & service, tapi kenyataan di lapangan berbeda. Yang dibutuhkan oleh orang banyak (dan Indonesia?) adalah lapangan kerja yang bisa banyak orang. Nah, untuk tahap seperti itu ... pabrik biasanya yang bisa. (Pabrik elektronik salah satunya.) -- budi
[teknologia] Re: AW: [teknologia] Re: India's future AW: [teknologia] Re: Melobby Universitas China untuk membangun satelit kampus di UC-Berkely
Budi Rahardjo wrote: > On 4/17/06, m.c. ptrwn <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > > saya sering berpikir , kalaupun ada industri hitek di Indonesia , > > sebaiknya mungkin harus dipelopori dari sektor software services dan > > bukan dari vendor yang making product. > > tadinya saya juga demikian, tapi sekarang lebih terbuka lagi. > kalau kita lihat 3 komponen: employment, devisa, teknologi, > maka dulu kita terlalu melihat kepada teknologi (harus buatan kita, > dsb.) > sekarang urutan kepentingannya adalah > (1) employment > (2) devisa > (3) teknologi > > yang penting ada lapangan pekerjaan *di indonesia* dulu > dan pada saat yang sama menjadi tempat "belajar bekerja" > bagi calon profesional indonesia :) > memang ini alasanya kenapa sektor services (WPRO,INFY) yang jadi pilihan. > untuk hal ini harus bekerja sama dengan perusahaan yang > sudah punya market dan teknologi, yang membutuhkan tempat > untuk investasi/relokasi saja. untuk yang kayak gini, biasanya > adalah perusahan elektronik. > mereka selalu invest. tinggal dimananya. Ada beberapa hal pak. Dari sisi employmen , justru biasanya persh service yang paling tinggi kemampuan hiringnya, mereka bisa hire lebih banyak dibanding persh di sektor lain. Kedua, persh elektronik itu hidupnya sangat tergantung dengan market, kadang kalau barang jualan di satu marketnya kurang bagus, mereka gampang saja menutup atau melakukan cost restructruring/layoffs (baru baru ini Atmel ada layoffs lagi). Nah kalau persh services yang banyak projek biasanya mereka lebih sustainable,kalau ada proyek yg kurang profitable,orang2nya tinggal diover ke proyek lain,etc. Ketiga, persh seperti Wipro,HCL dan Infosys itu punya long term contract dengan vendor seperti cisco,microsoft,ibm,etc , jadi employee didalamnya juga bisa menimba pengalaman dari berbagai persh vendor sekaligus. -mcp
[teknologia] Re: Webaroo, Search Engine Offline
On 4/17/06, Kuncoro Wastuwibowo <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Rencananya site kuncoro mau diganti jadi kuncroo. Gak gitu, harusnya jadi "kooncoro". Masih pas. > Mas Boodi Hmm... not bad. Kira-kira bisa dipakai untuk apa ya? -- budi
[teknologia] Re: AW: [teknologia] Re: India's future AW: [teknologia] Re: Melobby Universitas China untuk membangun satelit kampus di UC-Berkely
On 4/17/06, m.c. ptrwn <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > saya sering berpikir , kalaupun ada industri hitek di Indonesia , > sebaiknya mungkin harus dipelopori dari sektor software services dan > bukan dari vendor yang making product. tadinya saya juga demikian, tapi sekarang lebih terbuka lagi. kalau kita lihat 3 komponen: employment, devisa, teknologi, maka dulu kita terlalu melihat kepada teknologi (harus buatan kita, dsb.) sekarang urutan kepentingannya adalah (1) employment (2) devisa (3) teknologi yang penting ada lapangan pekerjaan *di indonesia* dulu dan pada saat yang sama menjadi tempat "belajar bekerja" bagi calon profesional indonesia :) untuk hal ini harus bekerja sama dengan perusahaan yang sudah punya market dan teknologi, yang membutuhkan tempat untuk investasi/relokasi saja. untuk yang kayak gini, biasanya adalah perusahan elektronik. mereka selalu invest. tinggal dimananya. setelah mengerti dunia bisnis high-tech, barulah kita bergeser ke kepentingan lain seperti teknologi :) -- budi
[teknologia] Re: AW: [teknologia] Re: India's future AW: [teknologia] Re: Melobby Universitas China untuk membangun satelit kampus di UC-Berkely
Budi Rahardjo wrote: > On 4/16/06, Estananto <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > > Kalau katanya Bill Gates sudah talk dengan SBY tapi masyarakat > > luas ternyata belum mendengar kelanjutannya, berarti something > > wrong dengan kita. > > (Besok paginya lupa kuliah atau kuliah sambil ngantuk2.) > This is how you fuel a research center! > Dimana-mana juga seperti itu. > Kalau di Jababeka, boro-boro ada mahasiswanya ... he he he. > (Seperti Serpong!) > saya sering berpikir , kalaupun ada industri hitek di Indonesia , sebaiknya mungkin harus dipelopori dari sektor software services dan bukan dari vendor yang making product. India awalnya begitu dan sukses, kualifikasi SDM Indonesia saat ini juga umumnya kurang qualified untuk bekerja di lingkungan R&D vendor,dst. Resume org Indonesia kebanyakan qualified untuk mengerjakan projek yg sifatnya temporer basis (seperti Java, .Net,etc), jadi persh2 seperti Infosys, Wipro dan HCL yang sebaiknya diprioritaskan untuk masuk daripada om Bill Gates dkk. -mcp
[teknologia] Re: Webaroo, Search Engine Offline
On 4/17/06, Fatih <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > lebih menarik kalau para di atas diganti dg ini: > > The Indonesian face of Webaru is not restricted to Patriawan and Budi > Raharjo, ... Correction, it should be Budi Sanjeev Rahardjo ha ha ha -- budi
[teknologia] Re: Webaroo, Search Engine Offline
Fatih wrote: > iya betul setelah dibeli amazon.com. > > tapi yg menarik dari artikel itu kalimat ini: > "The Indian face of Webaroo is not restricted to Mathur and Sheth, both from > IIT Bombay. Much of the work on the new software has been done by 50-odd > software developers and mathematicians in India. The company has its offices > in Seattle, Santa Clara, Mumbai and Delhi. " > > lebih menarik kalau para di atas diganti dg ini: > > The Indonesian face of Webaru is not restricted to Patriawan and Budi > Raharjo, both from IIT [indonesian institute of technology] Bandung. Much of > the work on the new software has been done by 50-odd software developers and > mathematicians in Indonesia. The company has its offices in Seattle, Santa > Clara, Bandung and Surabaya.. :)). > Acha ...Babaji :)) Insya Allah tahun ini muka Indonesia di sektor networking bakal nambah di Santa Clara,Sunnyvale , San Jose dan sekitarnya. Lumayan daripada bengong nonton orang lain yang maju padahal secara individu kita juga mampu. Btw, kalau rajin2 baca Silicon India juga jadi bisa tahu "sejarahnya" om Rakesh , Azim Prenji dan kawan kawannya. Fatih dong bikin biography singkat mereka :-)) -mcp
[teknologia] Re: Webaroo, Search Engine Offline
iya betul setelah dibeli amazon.com. tapi yg menarik dari artikel itu kalimat ini: "The Indian face of Webaroo is not restricted to Mathur and Sheth, both from IIT Bombay. Much of the work on the new software has been done by 50-odd software developers and mathematicians in India. The company has its offices in Seattle, Santa Clara, Mumbai and Delhi. " lebih menarik kalau para di atas diganti dg ini: The Indonesian face of Webaru is not restricted to Patriawan and Budi Raharjo, both from IIT [indonesian institute of technology] Bandung. Much of the work on the new software has been done by 50-odd software developers and mathematicians in Indonesia. The company has its offices in Seattle, Santa Clara, Bandung and Surabaya.. :)). On 4/17/06, m.c. ptrwn <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Fatih wrote:> Maaf kalau sudah tahu atau udah diposting, sekedar info soal webaroo, search > engine offline buatan tiga orang, dua di antaranya alumni IIT mumbai. Cocok> buat ngirit bandwith bagi yg di indo. :)>> Cache this: Now surf without the Net>> HT Correspondent> > Washington, April 11, 2006> Mar 31: This ex-IITian helped in the development of Internet »>> You can now browse and search the net on your laptop computers and hand-held> devices - without an Internet connection. A brand new software developed by > a Silicon Valley start-up, co-founded by Indian tech star Rakesh Mathur,> makes that possible. What more, the service comes free.>kalau gak salah rakesh ini dulu di amazon.com setelah startupnya dibeliamazon.com-- Fatihhttp://afsyuhud.blogspot.com