Mbak Mia,
Mungkin mbak alvi harus baca Jurnal Perempuan yg edisi fundamentalis
dan perempuan (kalo gak salah). Mungkin bisa lebih membuka
pemahaman 'fundamentalis' itu apa, dan mengapa itu menjadi penting
utk dikhawatirkan, terutama dampaknya terhadap perempuan.
Bisa beli di mas eko :-)
Dan m
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Mia" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> MIA > > Saya nggak terlalu bermasalah dengan ungkapan 'Islam itu
> tinggi
> > dan
> > > tidak ada yang lebih tinggi'. Sementara ini saya anggap
sejalan ...-deleted
> > ===
> > alvi:
> > Syukur kalo mbak Mia juga
Emang betulll...
Saya kalo lagi tensinya 'nggak normal' lantaran 'kerasukan' tingkah
anak saya yang lagi berkelakuan 'antik', saya panggil nama lengkapnya
Mr. M...I..A...
atau Mr. O..F...A:-))
Salam
Mia
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Ade Suerani" <[EMAIL PROTECTED]>
wrote:
> Kala
Kalau teman saya panggil "Ade Suerani" itu berarti tensinya lagi
tidak normal, alias diatas atau dibawah normal. Kalau dibawah normal
biasa ada maunya. Kalau diatas normal, biasa lagi kerasukan :D
Wassalam,
Ade
Mia wrote:
> Emangnya siapa yang mengartikan 'berantem' seperti itu, seperti
> yang
Emangnya siapa yang mengartikan 'berantem' seperti itu, seperti
yang 'dalam pikiran saya'??? Itu kan ente yang bilang bukan ane.
Yang saya selalu bilang adalah bahwa kita emang lagi dialog, biarpun
dialog nggak seimbang...:-(
Mbak Ade Suerani...ini nama lengkapnya kan, so live with it. You
a
MIA > > Saya nggak terlalu bermasalah dengan ungkapan 'Islam itu
tinggi
> dan
> > tidak ada yang lebih tinggi'. Sementara ini saya anggap sejalan
> > dengan tawaran dari saya sendiri bahwa Islam itu nggak
berbenturan
> > dengan isme-isme lain. Karena Islam yang kita percayai datangnya
> > d
Allah SWT berfirman dalam surah An-Nuur 51, ''Sesungguhnya jawaban
orang-orang mukmin, bila mereka dipanggil kepada Allah dan Rasul-Nya
agar Rasul menetapkan keputusan hukum di antara mereka ialah
ucapan 'kami mendengar dan kami patuh'. Dan mereka itulah orang-
orang yang beruntung.''
"(Dan) ti
Terimakasih Pak Ayeye...
InsyaAllah keyakinan saya (bahwa Islam itu tinggi), tidak lantas
menjadikan saya tidak menghargai orang2 yg tidak sependapat dg saya
atau bahkan orang2 yg tdk meyakini Islam. InsyaAllah tetap bisa
bermuamalah dg baik. Kita tetap bisa menghargai orang lain tsb,
walaupun
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Mia" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Saya nggak terlalu bermasalah dengan ungkapan 'Islam itu tinggi
dan
> tidak ada yang lebih tinggi'. Sementara ini saya anggap sejalan
> dengan tawaran dari saya sendiri bahwa Islam itu nggak berbenturan
> dengan isme-is
anita-muslimah@yahoogroups.com
Subject: RE: [wanita-muslimah] Re: dikotomis=iblis?
Lho, iya itu khitob pada sebuah nama, tapi Alquran sendiri begitu halus
bahasanya sehingga bukan nama aslinya yang disebut. Lha, kalau Allah saja
sangat sopan santun, masak kita yang mengimani Allah malah menja
: [wanita-muslimah] Re: dikotomis=iblis?
Lho, iya itu khitob pada sebuah nama, tapi Alquran sendiri begitu halus
bahasanya sehingga bukan nama aslinya yang disebut. Lha, kalau Allah saja
sangat sopan santun, masak kita yang mengimani Allah malah menjadi orang
yang kasar?
Wassalam,
chodjim
-muslimah@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of Dadang Fahmi (QA)
Sent: Friday, August 05, 2005 10:17 AM
To: 'wanita-muslimah@yahoogroups.com'
Subject: RE: [wanita-muslimah] Re: dikotomis=iblis?
Tetapi itu adalah khitob terhadap sebuah nama.
-Original Message-
Fr
Tetapi itu adalah khitob terhadap sebuah nama.
-Original Message-
From: wanita-muslimah@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of
[EMAIL PROTECTED]
Sent: Friday, August 05, 2005 10:02 AM
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Subject: RE: [wanita-muslimah] Re: dikotomis=iblis
-muslimah@yahoogroups.com
Subject: RE: [wanita-muslimah] Re: dikotomis=iblis?
Yang sudah pasti jelas, Alquran dan Assunah itu merupakan petunjuk bagi
manusia agar menjadi manusia yang benar iman, moral, mental, dan
perilakunya.
Alquran dan Assunah bukan dirujuk untuk menyebut "seseorang sesa
Makanya saya bilang pakai tanda kutip, biar tidak dimaknain baku pukul baku
tengkar, emosional, dkknya.
Milis tidak berantem seperti berantem yang ada difikiran, mbak. Di milis
berantem dengan pakai tanda kutip. Berantem yang pakai tanda kutip, maknanya
indah lho, mbak. Pernah dengar suami dan istr
Yang lupa disampaikan adalah - kalimat ini
juga jadi pemeo HT, sehingga semua argumen
kalau dinisbatkan dengan kalimat ini, meskipun
kadang nggak rasional dan applicable, sudah
tiba tiba dianggap benar saja, tanpa dikritisi
secukupnya.
salam,
Ari Condro
- Original Message -
From: "alv
Mbak Alvi
Saya tidak berusaha untuk mau mengambil kebanggan menjadi seorang
muslimah dan menganggap Islam paling tinggi, apalagi sampai menanam
keraguan terhadap agama Islam.
Melainkan saya mau mencoba supaya Anda bisa melihat diri sebagai
manusia dari perspektif mata orang lain, istilah dari pan
Saya nggak terlalu bermasalah dengan ungkapan 'Islam itu tinggi dan
tidak ada yang lebih tinggi'. Sementara ini saya anggap sejalan
dengan tawaran dari saya sendiri bahwa Islam itu nggak berbenturan
dengan isme-isme lain. Karena Islam yang kita percayai datangnya
dari wahyu itu MEMENUHI secara
Pak Ayeye dan juga mbak2...
saya tdk memungkiri bahwa saya,sebagai manusia biasa juga tdk luput
dari salah dan khilaf.
oya, kalimat 'Islam itu tinggi dan tidak ada yang lebih tinggi
darinya' itu bukan 'kreasi' saya, insyaAllah dari sebuah hadits, yg
seingat saya bunyinya -al islamu ya'lu wa la
Lha, siapa yang mulanya menggunakan kata 'berantem', dan sederetan
lainnya itu "klaim, melawan iradat Allah, dsb"???
Dalam postingan sebelumnya di bawah anda tulis begini: "...so, kalau
yang diklaim itu tidak terima, kan bisa berantem tuh. Tidak FPI,
tidak juga dimilis, tapi dimana saja, kadang
Tidak ada yang berantem dimilis, saya dengan mbak, pun lainnya (sepengamatan
saya dengan membaca sekilas beberapa postingan). Saya normal-normal aja
menulis, tuh. Saya merasa tidak hidup kalau tidak berbeda dengan orang lain
dan saya merasa bodoh kalau selalu sama dengan orang lain. Tapi bukan
bera
Mia wrote:
>Saya berkesimpulan pluralisme adalah makhluk yang batil? ---> duh,
tambah kacau diskusinya mbak Ade nih.
#Oh iya, maksud saya, kesan saya: mbak berkesimpulan mengharamkan pluralisme
adalah bathil, bukan pluralismenya yang bathil.
Wassalam,
Ade
- Original Message -
From: Mia
Ditandakutipin atau tidak, mbak Ade dan saya lagi nggak berantem
kok, lagi dialog. Cuma dialog nggak seimbang...:-( tapi tetep
dialog juga bukan berantem tanda kutip...:-) Bukan begitu?
Yang berantem beneran nggak pake tanda kutip tuh FPI.
Salam
Mia
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Ad
Masih pake kata 'klaim'?
Menuduh si empunya tulisan? Wong saya juga 'menuduh' diri saya
kok..kan saya bilang 'kita semua'.
Masih juga nanya 'standarisasi' dikotomi, biarpun saya dah nulis
artikel?
Saya berkesimpulan pluralisme adalah makhluk yang batil? ---> duh,
tambah kacau diskusinya mbak Ad
..
- Original Message -
From: "Chae" <[EMAIL PROTECTED]>
To:
Sent: Wednesday, August 03, 2005 4:20 PM
Subject: [wanita-muslimah] Re: dikotomis=iblis?
>
> b/way Mba alvi tahu enggak kalau di zaman Umar ra, muslimah budak itu
> dilarang pake jilbab, maka menu
D]>
To:
Sent: Thursday, August 04, 2005 11:06 AM
Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: dikotomis=iblis?
> Gambaran fundemantalis menurut R. Nixon adalah:
> 1. Membenci Barat
> 2. Islam adalah Agama dan Negara
> 3. Melandaskan pada syariat islam
> 4. Orang2 yang ingin membina kembali
Huntington
perlu belajar dari fundamentalis Islam tentang proses yang sangat
demokratis dalam pembentukan kabinet. Bagaimana tuan Huntington dan
para pengagumnya yang ada di kampus-kampus Perguruan Tinggi di
Indonesia? WaLlahu a'lamu bishsshawab.
>
> *** Makassar, 22 Agustus 1993
> [
lam pembentukan kabinet. Bagaimana tuan Huntington dan
para pengagumnya yang ada di kampus-kampus Perguruan Tinggi di
Indonesia? WaLlahu a'lamu bishsshawab.
>
> *** Makassar, 22 Agustus 1993
> [H.Muh.Nur Abdurrahman]
>
>
>
> - Original Message -
> From: Chae
> To:
==
-Original Message-
From: wanita-muslimah@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of alvi_ik
Sent: Wednesday, August 03, 2005 1:12 AM
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Subject: [wanita-muslimah] Re: dikotomis=iblis?
trimakasih pak Chodjim tanggap
Mbak Mia, sebagai tambahan spontan, saya berpikir bahwa 'iblis' juga
berkaitan dengan survival instinct dan memang nggak semua jelek banget
bahkan diperlukan juga. Tapi yang 'manageable' itu yang penting :-)
Salam,
ayeye
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Mia" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> T
Maksud saya "berantem" (duh seharusnya pakai tanda kutip diawal, biar
lebih denotatip), mereka yang biasanya berbede pendapatnya, suka main
klaim begini begitu, so, kalau yang diklaim itu tidak terima, kan bisa
berantem tuh. Tidak FPI, tidak juga dimilis, tapi dimana saja, kadang
tidak terkontrol s
Yang saya soroti adalah klaim mbak Mia : "dikotomi adalah pikiran
iblis", dan tambahan klaim mbak terhadap penulisnya juga.
Coba simak baik-baik juga, mbak langsung menuduh si empunya tulisan
tentang "PP Muhammadiyah" memiliki pemikiran dikotomis. Sedang
pemikiran yang disampaikan penulisnya ad
Iblis diperlukan. Kalau iblis dilenyapkan banyak orang kelihangan sumber
nafkah :-)
- Original Message -
From: "Mia" <[EMAIL PROTECTED]>
To:
Sent: Thursday, August 04, 2005 3:09 AM
Subject: [wanita-muslimah] Re: dikotomis=iblis?
> Tambahan lagi. Kalau kita berea
Halow mba Mia :-)
Gak ngikutin obrolan ini, tapi kalau mendengar atau membaca kata iblis selalu
membuat saya ingat perkataan seorang kiai di tv yang mengatakan bahwa iblis itu
ada yang di luar tubuh kita yang suka goda2 kita, tapi juga ada berbagai hawa
nafsu kita yang membuat kita - manusia ja
Tambahan lagi. Kalau kita bereaksi kalap gara-gara mendengar
kata 'iblis' - ini karena kita semua emang sudah dikuasai pemikiran
sekularism yang status quo.
Kata Karen Armstrong, dalam kebudayaan Islam (dan Timur) iblis itu
nggak jelek-jelek amat sih. Maksudnya iblis itu nggak sejajar
dengan
Pak Ayeye telah menjelaskan dengan baik sekali, sesuai dengan gaya
khas Pak Ayeye.
Dan sungguh kesombongan yang disebutkan Pak Ayeye, seperti sikap
merendahkan pemahaman/kelompok lain - memang sifat iblis. Takabur.
Ini disebut dalam kisah Iblis, Adam dan Malaikat.
Saya nyadar bahwa istilah 'ib
Mbak Ade Suerani.
Penjelasan orang-orang lain yang kurang lebih sejalan dan
mencerahkan, nggak bisa menggantikan penjelasan dari saya, begitu
kata mbak Ade. Dan sayalah yang 'mengklaim' dikotomi adalah pikiran
iblis, katanya lagi. Okeh.. Di bawah postingan ini saya copy paste 2
dari postingan s
27;lamu bishsshawab.
*** Makassar, 22 Agustus 1993
[H.Muh.Nur Abdurrahman]
- Original Message -
From: Chae
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Sent: Wednesday, August 03, 2005 12:21
Subject: [wanita-muslimah] Re: dikotomis=iblis?
Kalau bole
Saya ingin diklarifikasi langsung oleh mbak Mia. Karena bukan mbak
Herni, bukan juga Pak Chodijm or kkl (kawan-kawan lain) yang
mengklaim "dikotomi adalah pikiran iblis". Ini yang ingin saya
tanyakan PADA mbak Mia, dikotomi yang dimaksud itu apa? So, perlu
keseragaman (standarisasi) sehingga ki
Mbak Ade baca dong penjelasan di bawah, dan penjelasan temen-temen
lain di thread ini. Saya rasa cukup jelas, kalau anda mau
merunutnya, dan menanggapi dari situ.
Anda juga rancu. Perlu keseragaman, di lain pihak bilang nggak boleh
pukul rata. Lha, dalam hal ini menyeragamkan = memukulratakan.
Benar Mbak Alvi, saya percaya bahwa pemikiran itu mencerminkan kesombongan.
Sifat sombong ataupun sifat rendah hati dalam konteks ini lebih mudah untuk
didedeksi ketika seseorang telah mengidentifikasikan diri dengan suatu
abstraktum tertentu. Dalam proses tersebut, pemikiran orang itu ikut terl
Mba Alvi, terima kasih atas penjelasanya;) kalau menurut saya Mba,
muslim kaffah itu bisa diuraikan dari arti katanya. Muslim atau
muslimun yang berarti berserah diri dan kaffah artinya keseluruhan
maka dari itu muslim kaffah berarti seseorang yang berserah diri
secara keseluruhan kepada Allah SWT.
==
-Original Message-
From: wanita-muslimah@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of alvi_ik
Sent: Wednesday, August 03, 2005 1:12 AM
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Subject: [wanita-muslimah] Re: dikotomis=iblis?
trimakasih pak Chodjim tanggapannya...
n minoritas.
Salam
Ary
- Original Message -
From: "alvi_ik" <[EMAIL PROTECTED]>
To:
Sent: Wednesday, August 03, 2005 6:21 AM
Subject: [wanita-muslimah] Re: dikotomis=iblis?
>
> Kalo Pak Ary gimana? ...bla2-meski akhirnya disebut ???
>
> Tapi parameter
mbak Chae,
kalo menurut saya...muslim yang kaffah itu ya yg menjalankan Islam
secara keseluruhan,sebagaimana yg ditunjukkan dalam AL Quran dan
Hadist...itu globalnya. Detailnya saya kira mbak Chae sudah
mengkajinya :)
Kenapa saya tambahkan dg ...akhirnya disebut fundamentalis...hanya
sekedar
*naudzubillahi mindzalik...astaghfirullah aladzim..*
mohon maaf kalo terkesan saya takabur...
Saya hanya berusaha utk menyampaikan, bahwa 'Islam itu tinggi dan
tidak ada yang lebih tinggi darinya'. Apakah itu liberalisme,
kapitalisme, sosialisme dll. Jadi yang saya maksud dengan 'buatan
manusia
Kalo Pak Ary gimana? ...bla2-meski akhirnya disebut ???
Tapi parameter mjd muslim yang kaffah kan sudah jelas, yaitu Al
Quran dan Hadist. Tingggal bagaimana kita men-tadabburi dan
mengamalkannya. Karena dari satu ayat bisa bermacam2 pendapat yang
muncul...bahkan sangat jauh perbedaannya. Conto
Kalau boleh nanya sama Mba Alvi, sebetulnya muslim yang kaffah itu
yang bagaimana? kok bisa pada kesimpulan akan menyandang gelar
fundamentalis?;)
chae
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "alvi_ik" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> trimakasih pak Chodjim tanggapannya...
>
> saya setuju kadang ki
ntris.
-Original Message-
From: wanita-muslimah@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of alvi_ik
Sent: Wednesday, August 03, 2005 1:12 AM
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Subject: [wanita-muslimah] Re: dikotomis=iblis?
trimakasih pak Chodjim tanggapannya...
saya setuju k
Mbak Alvi
Suffix '-isme' merupakan pengakhiran kata yang memiliki berbagai makna
dan fungsi dalam bahasa-2 asing tertentu. Ini sekedar untuk disebutkan
dalam konteks lepas :-)
Sedangkan pengunaan suffix '-isme' oleh Mbak Alvi dalam contoh di
bawah ini memakai konteks yang merendahkan pemahaman la
- Original Message -
From: "alvi_ik" <[EMAIL PROTECTED]>
To:
Sent: Tuesday, August 02, 2005 8:12 PM
Subject: [wanita-muslimah] Re: dikotomis=iblis?
(deleted)
> btw,semoga saya jg tdk terjebak kpd isme2 buatan manusia tsb. Saya
> juga ingin menjadi ahlu jannah...
trimakasih pak Chodjim tanggapannya...
saya setuju kadang kita terjebak dg 'isme2' itu sendiri... bahkan
Islam pun diidentikkan dg Muhammadinisme. Semoga kita ditunjuki kpd
Islam yang sesungguhnya...dari SAng Khalik.
btw,semoga saya jg tdk terjebak kpd isme2 buatan manusia tsb. Saya
juga ingin
Maksudnya mbak, proses memilah antara yg 'haq' dan yg 'bathil' itulah yg
sedang kita kerjakan saat ini, baik terhadap MUI yg salah mengartikan
'pluralisme' maupun terhadap sayap 'liberal' Islam (?) yg begitu saja
mencampuradukan agama. Proses ini yg dari dulu dibilang wara-wiri kesana
kemari dan se
53 matches
Mail list logo