[ppiindia] Waspadai Wajib Daftar Media Massa
http://www.suarapembaruan.com/News/2005/03/03/index.html SUARA PEMBARUAN DAILY Waspadai Wajib Daftar Media Massa JAKARTA - Pemerintah melalui Departemen Komunikasi dan Informatika (Depkominfo) akan melakukan press register atau wajib daftar bagi media massa di seluruh Indonesia. Rencana tersebut tetap harus diwaspadai kendati tujuannya hanya ingin mengetahui jumlah media massa yang beredar di seluruh Indonesia. Sebab bukan tidak mungkin di balik semuanya itu, pemerintah sebenarnya ingin menghidupkan kembali kontrol ketat terhadap pers seperti yang terjadi pada era rezim Orde Baru. Hal itu mengemuka dalam diskusi "Rencana Pembentukan Depkominfo: Aspirasi, Harapan dan Kekhawatiran" di Jakarta, Rabu (2/3). Diskusi tersebut menghadirkan pembicara antara lain anggota Komisi I DPR RI Djoko Susilo, Direktur Trans TV Ishadi SK, dan anggota Komisi Penyiaran Indonesia (KPI), Bimo Nugroho. Menurut Susilo, rencana menghidupkan kembali kontrol atas pers sudah tercium sejak pemerintah merencanakan membentuk Depkominfo dan mengajukan RUU tentang Rahasia Negara, yang kini menjadi prioritas pembahasan di Badan Legislasi Nasional DPR RI. Pemerintah ingin agar pers tidak kebablasan seperti saat ini. Untuk mengegolkan tujuan tersebut, pemerintah mendekati anggota Komisi I DPR. "Dari beberapa kali pembicaraan dengan mereka (pemerintah-Red), terkesan ideologi Departemen Penerangan (Deppen) tempo dulu ingin dihidupkan kembali dengan membentuk Depkominfo," kata Susilo. Nuansanya, kata Susilo, pers yang kebablasan harus dikontrol dan kalau berlebihan harus dibredel. Untuk mengegolkan rencana tersebut, selain merayu anggota Komisi I, pemerintah juga mencari sebuah lembaga independen, seperti KPI, untuk menjadi lembaga eksekusi terhadap media massa. Tapi KPI itu tidak seperti sekarang ini, di mana anggota-anggotanya terdiri dari orang-orang kritis yang siap berseberangan dengan berbagai kebijakan pemerintah yang merugikan pers. Susilo mengatakan, dalam berbagai pembicaraan informal itu, pemerintah mengaku mendapat kesulitan tentang bagaimana gagasan itu direalisasikan. Bimo Nugroho mengatakan, pemerintah tengah melakukan upaya sistematis untuk mengonsolidasi sebuah departemen yang berfungsi menguasai pemberitaan. Susilo menambahkan, Depkominfo bukan tidak mungkin akan menjadi sebuah departemen propaganda sama seperti yang terjadi di zaman Nazi dulu. Anehnya, kata dia, di saat pemerintah gencar membentuk departemen tersebut, Menteri Kominfo, Sofian Djalil, yang diharapkan menjadi penyambung lidah pemerintah justru tidak dilibatkan secara efektif. (L-8) Last modified: 3/3/05 [Non-text portions of this message have been removed] Yahoo! Groups Sponsor ~--> Take a look at donorschoose.org, an excellent charitable web site for anyone who cares about public education! http://us.click.yahoo.com/O.5XsA/8WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM ~-> *** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Menaruh Harap pada Sistem Satu Pintu
http://www.suaramerdeka.com/harian/0503/02/nas18.htm Rabu, 02 Maret 2005NASIONAL Menaruh Harap pada Sistem Satu Pintu (1) Berpeluh-peluh demi Seratus Ringgit SETIAP tahun, ribuan tenaga kerja Indonesia (TKI) mengadu nasib ke Malaysia. Setiap tahun pula, ribuan ringgit mengalir dari Negeri Jiran itu. Sejak tiga tahun lalu, ratusan ribu TKI dipulangkan dari Malaysia karena tidak memiliki dokumen resmi. Pemerintah pun tak tinggal diam. Menjelang berakhirnya masa pengampunan dari Malaysia, sistem keimigrasian satu pintu diterapkan. Inilah, saatnya Indonesia dan Malaysia duduk bersama, mengawasi arus pergerakan buruh keluar-masuk perbatasan. Wartawan Suara Merdeka, Ninik Damiyati melaporkan masalah itu dari Nunukan, Kalimantan Timur. SECARIK kertas yang ditempel di papan informasi Kantor Balai Pelayanan dan Penempatan Tenaga Kerja Indonesia (BP2TKI) Kabupaten Nu-nukan, tampak lusuh. Sekilas, kertas berisi alur penempatan tenaga kerja Indonesia (TKI) ke Malaysia itu terlihat tidak berarti. Beberapa kata terpenggal, karena huruf-hurufnya mulai luntur. Di kantor yang penuh sesak oleh TKI itu, pengumuman lusuh tersebut nyaris tak dihiraukan. Tak ada satu pun calon TKI yang menyempatkan diri membaca informasi itu. Siang itu, sistem pengurusan dokumen keimigrasian satu pintu mulai diberlakukan di Nunukan. Mereka yang memanfaatkan pengampunan Pemerintah Malaysia tinggal mendaftar di Kantor BP2TKI dan Kantor Imigrasi. Tinggal mengurus surat-surat di kantor imigrasi, mereka sudah mendapatkan pengesahan dari Pemerintah Indonesia dan Malaysia. Namun, puluhan calon TKI yang hendak diberangkatkan ke Malaysia itu rupanya sudah punya dokumen lain. Jauh hari setelah dipulangkan, pengurus Perusahaan Jasa Tenaga Kerja (PJTKI) rupanya sudah menguruskan paspor biasa dan Pass Lawatan Kerja Sementara (PLKS). "Kalau pakai pass seperti itu, tiap bulan kami harus pulang ke Nunukan untuk cop (meminta cap) ke Imigrasi. Biar begitu tak apa, kami tak mau menunggu lama-lama di Nunukan ," tutur Alamsyah. Kepergian Alamsyah ke Malaysia kali ini, bukanlah kali pertama. Dua tahun silam, dia berangkat ke Negeri Jiran. Jangankan soal surat-surat yang harus dimiliki, Alamsyah bahkan tidak tahu persis pekerjaan dan gaji yang akan dia terima. Dari agen yang merekrutnya di kampung, dia hanya dijanjikan bekerja di PT Felda Plantation, sebuah perusahaan perkebunan kelapa sawit di Lahad Datu, Sabah. Gaji yang akan dia terima, konon sebesar 600 ringgit Malaysia (RM) per bulan atau setara hampir Rp 1,5 juta. Upah 600 RM, tentu bukan uang yang sedikit bagi Alamsyah. Di kampungnya nun jauh di ujung Sulawesi, gaji 600 RM terbilang besar. Apalagi, ia hanya lulusan SMA. "Tapi, berbulan-bulan kami tidak terima gaji. Kata mandor, uang sudah habis untuk bayar utang makanan," timpal rekannya, Rusli. Tidak tahukah, bahwa pekerja asing di Malaysia dibebani pajak besar? "Dulu, kami orang tak mengerti," jawab Rusli sembari menggeleng. Jika Alamsyah berniat kembali ke Malaysia, Rusli berpikir lain. Dulu, Rusli hanya mengerti akan mendapatkan pekerjaan dan gaji di Malaysia. Semua tampak indah, setahun lalu. Tetapi, jangankan ringgit terkirim ke kampung, setiap bulan tak banyak ringgit yang tersisa di sakunya. Padahal, setiap hari dia dan puluhan teman lain bermandi peluh demi memetik tandan kelapa sawit. "Kata kontraktor, uang kami hanya tersisa seratus ringgit. Padahal, utang biaya paspor dan ongkos semasa di penampungan belum lunas pula," keluhnya. Karena paspor yang dibawa bukan paspor TKI, setiap bulan Rusli seharusnya kembali ke Nunukan untuk mendapatkan cap dari Kantor Imigrasi. Paspor Lawatan Sementara memang harus diperbarui setiap bulan. Malang, Rusli tak punya uang untuk mengurus cap paspor ke Nunukan. "Naik kapal dari Tawau ongkosnya 25 ringgit, bolak-balik 50 ringgit. Tak ada uang," elaknya. Seandainya Rusli sempat membaca pengumuman di kantor BP2TKI, kenyataan mungkin berkata lain. Kertas lusuh yang tampak tak berarti itu, senyatanya telah memberi pandangan kepada TKI. Andai kata sebelum memutuskan berangkat ke Sabah, Rusli membaca informasi itu, barangkali dia berpikir dua kali. Dia akan tahu, bahwa gaji yang dijanjikan sebesar 600 RM akan dipotong sehingga hanya tersisa 100 RM. Simak saja penggalan informasi seperti dikutip berikut ini. "Sekitar 90% dari jenis pekerjaan yang ditawarkan Malaysia berada di perkebunan kelapa sawit. Lapangan pekerjaan lain adalah jasa rumah tangga dan industri plywood. Gambaran gaji kotor sekitar 400 RM atau setara Rp 750 ribu per bulan, dengan catatan harus turun bekerja setiap hari. Potongan gaji per bulan sekitar 300 RM untuk membayar pajak orang asing, visa, simpanan pekerja, dan membayar bahan makanan yang diambil dari kedai. Selama satu tahun, uang yang tersisa hanya Rp http://www.suaramerdeka.com/harian/0503/03/nas10.htm Kamis, 03 Maret 2005NASIONAL Menaruh Harap pada Sistem Satu Pintu (2) Ampunan untuk TKI atau Pengusaha? RIBUAN tenaga ke
RE: [ppiindia] DPR: Lawan Malaysia!
thanks andreas atas alamat emailnya,kebetulan sudah seminggu ini internet lagi down jadi nggak bisa buka web.bisa tolong di attach ? -Original Message- From: ANDREAS MIHARDJA [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: 04 Maret 2005 14:43 To: ppiindia@yahoogroups.com Subject: RE: [ppiindia] DPR: Lawan Malaysia! http://www.starfish.ch/dive/Sipadan.html ini petanya -- Andreas Hery Hadityo Sugiarto <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Buat teman2 mailing list ada yang punya peta pulau yang disengketakan ini ? mohon bantuannya untuk dikirim via japri di [EMAIL PROTECTED] terima kasih -Original Message- From: yono buddi [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: 04 Maret 2005 14:01 To: ppiindia@yahoogroups.com; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [ppiindia] DPR: Lawan Malaysia! Malaysia mengajak pihak Indonesia melakukan perundingan untuk membahas pulau Ambalat, namun pemerintah harus waspada dan jangan menilai bahwa sikap pemerintah Malaysia tersebut mengarah ke kemajuan positif buat NKRI. Saya merasakan ada suatu strategi yang diyakini kuat Malaysia untuk memenangkan perundingan tersebut al: 1. Malaysia paling tidak sudah mengetahui kekuatan Armada Laut kita dan sudah mempertimbangkan baik / buruknya. 2. Malaysia mau mengulangi kejadian Sipadan Ligitan, dimana dalam hal diplomasi Indonesia kalah. 3. Malaysia adalah negara persemakmuran, dia merasa bahwa kalau dibahas dalam perundingan Internasional, banyak negara yang pro Malaysia. 4. Malaysia merasa lebih bagus kemampuan diplomasinya di banding pemerintah Indonesia yang seperti telah terbukti pada kasus Sipadan dan Ligitan. 5. Malaysia merasa bahwa Pengadilan UN telah memutuskan bahwa kepulauan tersebut milik Malaysia. untuk itu kepada Pemerintah, harus hati-hati dalam melakukan perundingan tersebut, bagaimanapun juga bahwa Ambalat merupakan bagian dari wilayah Indonesia adalah kata terahir dan tidak bisa di tawar lagi... Kalau jaman pak Karno berani berkata "GANYANG MALAYSIA" kenapa sekarang tidak! Buddy DPR: Lawan Malaysia! Jakarta, BPost Sejumlah anggota Komisi I DPR mendesak TNI melakukan perlawanan terhadap sikap arogan Angkatan Laut Diraja Malaysia yang menduduki wilayah perairan Indonesia. TNI diminta menambah banyak armada militernya di Laut Sulawesi untuk menghadapi negara Jiran tersebut. "Malaysia seolah tidak menghargai kita. Kalau dibiarkan terus, bisa-bisa kasus Sipadan Ligitan akan terjadi lagi, bagian lain dari wilayah RI benar-benar mereka kuasai. Kalau perlu, jangan hanya tiga atau lima kapal. Sepuluh kapal sekalian," kata Wakil Ketua Komisi I Effendi Choirie, kepada wartawan, Kamis (3/3), di gedung DPR. Effendi menyatakan hal itu menyusul berbagai insiden yang ditengarai karena Malaysia ingin menguasai pulau-pulau di sekitar Sipadan Ligitan yang sebelumnya telah dicaplok Negeri Jiran tersebut. Sementara itu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, kemarin memerintahkan Panglima TNI Jenderal TNI Endriartono Sutarto, tiga kepala staf TNI, Menteri ESDM dan Menteri Perhubungan menyelesaikan konflik dengan Malaysia di wilayah perbatasan Indonesia di Kalimantan bagian Timur. Secara khusus, Yudhoyono kepada panglima dan 3 kepala staf TNI memerintahkan tetap melakukan pertahanan di perbatasan sesuai tugas yang diberikan sehingga tidak ada hal-hal ekstrim ataupun di luar protap pertahanan. "Presiden tengah mencari solusi terbaik agar klaim perbatasan Indonesia-Malaysia dapat diselesaikan dengan baik dan tidak menimbulkan konflik terbuka. "Kita coba sejauh mungkin dengan diplomasi yang ada," kata Jenderal Endriartono usai pertemuan di Kantor Kepresidenan. Yang jelas, katanya, kewajiban TNI adalah mengamankan wilayah tersebut. "Presiden memutuskan bagaimana caranya agar solusi ini bisa diselesaikan secara baik," imbuhnya. Terlepas keterkaitannya dengan negara tetangga, kata Effendi Choirie, "kalau memang ada negara lain menduduki secara sengaja atau tidak sengaja wilayah Indonesia, maka harus dilawan." Karenanya dia meminta Kapal Perang Indonesia (KRI) tetap disiagakan di seluruh perairan yang pernah diduduki Malaysia itu. Senada, anggota Komisi I dari FPDS Jeffrey Johannes Massie mengatakan, RI harus menujukkan kekuatan agar negara-negara tetangga tidak seenaknya mencaplok wilayah RI. Gelar pasukan boleh dilakukan secara besar-besaran agar bisa dilihat mereka, hingga tidak berani lagi masuk ke wilayah Indonesia. "Kita harus menyiapkan kapal-kapal perang yang cukub baik untuk melakukan perlawanan," tandasnya. Menhan Juwono Sudharsono dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi I, Rabu (2/3) lalu, mengatakan TNI AL telah melakukan aksi gelar pasukan. "Kita sudah melakukan penggalangan kekuatan, sebagian gelar kekuatan dan sebagian patroli untuk mendesak tentara Malaysia yang akan mengklaim kawasan Indonesia. Kami harapkan gelar kekuatan ini akan mendukung wilayah kita," tandasnya. Target dari gelar pasukan itu sendiri
RE: [ppiindia] DPR: Lawan Malaysia!
http://www.starfish.ch/dive/Sipadan.html ini petanya -- Andreas Hery Hadityo Sugiarto <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Buat teman2 mailing list ada yang punya peta pulau yang disengketakan ini ? mohon bantuannya untuk dikirim via japri di [EMAIL PROTECTED] terima kasih -Original Message- From: yono buddi [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: 04 Maret 2005 14:01 To: ppiindia@yahoogroups.com; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [ppiindia] DPR: Lawan Malaysia! Malaysia mengajak pihak Indonesia melakukan perundingan untuk membahas pulau Ambalat, namun pemerintah harus waspada dan jangan menilai bahwa sikap pemerintah Malaysia tersebut mengarah ke kemajuan positif buat NKRI. Saya merasakan ada suatu strategi yang diyakini kuat Malaysia untuk memenangkan perundingan tersebut al: 1. Malaysia paling tidak sudah mengetahui kekuatan Armada Laut kita dan sudah mempertimbangkan baik / buruknya. 2. Malaysia mau mengulangi kejadian Sipadan Ligitan, dimana dalam hal diplomasi Indonesia kalah. 3. Malaysia adalah negara persemakmuran, dia merasa bahwa kalau dibahas dalam perundingan Internasional, banyak negara yang pro Malaysia. 4. Malaysia merasa lebih bagus kemampuan diplomasinya di banding pemerintah Indonesia yang seperti telah terbukti pada kasus Sipadan dan Ligitan. 5. Malaysia merasa bahwa Pengadilan UN telah memutuskan bahwa kepulauan tersebut milik Malaysia. untuk itu kepada Pemerintah, harus hati-hati dalam melakukan perundingan tersebut, bagaimanapun juga bahwa Ambalat merupakan bagian dari wilayah Indonesia adalah kata terahir dan tidak bisa di tawar lagi... Kalau jaman pak Karno berani berkata "GANYANG MALAYSIA" kenapa sekarang tidak! Buddy DPR: Lawan Malaysia! Jakarta, BPost Sejumlah anggota Komisi I DPR mendesak TNI melakukan perlawanan terhadap sikap arogan Angkatan Laut Diraja Malaysia yang menduduki wilayah perairan Indonesia. TNI diminta menambah banyak armada militernya di Laut Sulawesi untuk menghadapi negara Jiran tersebut. "Malaysia seolah tidak menghargai kita. Kalau dibiarkan terus, bisa-bisa kasus Sipadan Ligitan akan terjadi lagi, bagian lain dari wilayah RI benar-benar mereka kuasai. Kalau perlu, jangan hanya tiga atau lima kapal. Sepuluh kapal sekalian," kata Wakil Ketua Komisi I Effendi Choirie, kepada wartawan, Kamis (3/3), di gedung DPR. Effendi menyatakan hal itu menyusul berbagai insiden yang ditengarai karena Malaysia ingin menguasai pulau-pulau di sekitar Sipadan Ligitan yang sebelumnya telah dicaplok Negeri Jiran tersebut. Sementara itu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, kemarin memerintahkan Panglima TNI Jenderal TNI Endriartono Sutarto, tiga kepala staf TNI, Menteri ESDM dan Menteri Perhubungan menyelesaikan konflik dengan Malaysia di wilayah perbatasan Indonesia di Kalimantan bagian Timur. Secara khusus, Yudhoyono kepada panglima dan 3 kepala staf TNI memerintahkan tetap melakukan pertahanan di perbatasan sesuai tugas yang diberikan sehingga tidak ada hal-hal ekstrim ataupun di luar protap pertahanan. "Presiden tengah mencari solusi terbaik agar klaim perbatasan Indonesia-Malaysia dapat diselesaikan dengan baik dan tidak menimbulkan konflik terbuka. "Kita coba sejauh mungkin dengan diplomasi yang ada," kata Jenderal Endriartono usai pertemuan di Kantor Kepresidenan. Yang jelas, katanya, kewajiban TNI adalah mengamankan wilayah tersebut. "Presiden memutuskan bagaimana caranya agar solusi ini bisa diselesaikan secara baik," imbuhnya. Terlepas keterkaitannya dengan negara tetangga, kata Effendi Choirie, "kalau memang ada negara lain menduduki secara sengaja atau tidak sengaja wilayah Indonesia, maka harus dilawan." Karenanya dia meminta Kapal Perang Indonesia (KRI) tetap disiagakan di seluruh perairan yang pernah diduduki Malaysia itu. Senada, anggota Komisi I dari FPDS Jeffrey Johannes Massie mengatakan, RI harus menujukkan kekuatan agar negara-negara tetangga tidak seenaknya mencaplok wilayah RI. Gelar pasukan boleh dilakukan secara besar-besaran agar bisa dilihat mereka, hingga tidak berani lagi masuk ke wilayah Indonesia. "Kita harus menyiapkan kapal-kapal perang yang cukub baik untuk melakukan perlawanan," tandasnya. Menhan Juwono Sudharsono dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi I, Rabu (2/3) lalu, mengatakan TNI AL telah melakukan aksi gelar pasukan. "Kita sudah melakukan penggalangan kekuatan, sebagian gelar kekuatan dan sebagian patroli untuk mendesak tentara Malaysia yang akan mengklaim kawasan Indonesia. Kami harapkan gelar kekuatan ini akan mendukung wilayah kita," tandasnya. Target dari gelar pasukan itu sendiri, lanjut Juwono antara lain agar suara Indonesia di dengar oleh pihak Malaysia. "Sebagai tekanan agar penyelesaian secara diplomasi didengar. Sikap lebih lanjut atas persoalan itu," katanya. Ketua Komisi I DPR Theo L.Sambuaga meminta pemerintah bertindak tegas atas pelanggaran terhadap wilayah kedaulatan RI
[ppiindia] Sejumlah Tokoh Islam Sampaikan Taushiyah
http://www.suaramerdeka.com/harian/0503/04/nas02.htm Jumat, 04 Maret 2005NASIONAL Sejumlah Tokoh Islam Sampaikan Taushiyah JAKARTA- Seusai sidang para pendukung Ba'asyir yang berasal dari berbagai daerah berkumpul di luar ruang sidang. Mereka mendengarkan orasi dari beberapa tokoh Islam, sambil membentangkan spanduk dan meneriakkan yel-yel anti-AS dan Israel. Mereka juga mengacung-acungkan foto George Bush dengan tulisan "Drag and Hang Bush". Tokoh-tokoh yang memberikan taushiyah antara lain Amir MMI Irfan S Awwas, Ketua Departemen Data dan Informasi MMI Fauzan Al Anshari, Ustad Abu Djibril, Habib Rizieq Syihab dari Front Pembela Islam, Ahmad Sumargono dari KISDI. Isi taushiyah tersebut pada intinya adalah mengajak agar umat Islam dan pendukung Ba'asyir tetap gigih dalam memperjuangkan syariat Islam di bumi pertiwi ini. Serta hati-hati terhadap segala tipu daya musuh-musuh Islam yang terus mengintai. "Apa pun putusannya kita adalah pejuang Islam bukan perusuh. Jaga akhlak kita, jangan mudah terprovokasi. Mari kita sambut dengan Innalillahi Wa Inna Ilaihi Rajiuun," seru Habib Riziq. Sementara itu, menurut Irfan, putusan pengadilan sebagai bentuk kezaliman ini makin menguatkan semangat para pejuang Islam dan semua pihak yang prihatin atas kezaliman yang menimpa para ulama. Walaupun banyak pendukung Ba'asyir yang sangat emosional saat mendengarkan taushiyah tersebut, namun mereka akhirnya pulang dengan tertib tanpa bentrok dengan aparat. Mereka memutuskan akan menjenguk Ba'asyir di LP Salemba sebelum pulang ke kampung halamannya. Dari Ngruki Sementara itu kalangan Pondok Pesantren Al Mukmin Ngruki, Sukoharjo, menanggapi biasa saja atas vonis yang ditimpakan kepada Amir Majelis Mujahidin Indonesia (MMI) Ustad Abu Bakar Ba'asyir. "Kami tidak sedih atau gembira atas vonis ini, wajar-wajar saja. Kami sudah memprediksikan berbagai kemungkinan atas kasus yang ditimpakan kepada Ustad Abu," kata Ustad Wahyuddin, Direktur Pondok Pesantren Al Mukmin. Kabar divonisnya pengasuh Pondok Pesantren Al Mukmin itu diterima sesaat setelah vonis dibacakan di auditorium Departemen Pertanian, Ragunan, Jakarta Selatan. Dia menerima pesan singkat melalui ponsel miliknya dari salah seorang ustad yang ikut menyaksikan persidangan ke Jakarta. "Sebelumnya saya sudah pesan kepada salah seorang ustad untuk segera mengabarkan vonis." Pihak pengadilan, jelas dia, tidak mungkin berani mengambil risiko atas kasus dugaan tindak pidana terorisme yang dituduhkan kepada pengasuh Pondok Pesantren Ngruki tersebut. "Tidak mungkin Ustad dibebaskan karena ini akan membuat permasalahan baru bagi mereka (pengadilan). Sejak awal kasus ini sudah diintervensi sehingga tidak mungkin keputusan berisiko (bebas) itu diambil." Suasana pondok sendiri terlihat sepi ketimbang hari biasanya. Maklum, siswa tingkat terakhir atau kelas enam (setingkat dengan kelas 3 SMA) sedang mengikuti persidangan di Jakarta untuk memberikan dukungan moril kepada sang ustad. Selain itu, sebanyak 20 ustad juga ikut dalam rombongan. "Namun ustad yang diperbolehkan hanyalah yang tidak memiliki tugas banyak. Kalaupun ada yang ke Jakarta, harus meninggalkan tugas untuk dikerjakan santri, sehingga kegiatan belajar-mengajar tidak terganggu." Meski keputusan tersebut dinilai sangat menzalimi sang ustad, pihaknya tidak akan melakukan aksi unjuk rasa. "Kami sudah optimal melakukan berbagai upaya untuk mendukung ustad. Jadi, kami tidak lagi melakukan aksi, kecuali untuk hal-hal yang memang berdampak positif bagi seluruh umat." Yang jelas, lanjut dia, kasus Ba'asyir sarat intervensi asing terlihat jelas, terutama kepentingan Amerika. "Sekadar gambaran, saat AS menginvasi Irak, dunia internasional juga diam saja. Padahal itu jelas-jelas melanggar HAM dan kemanusiaan." (F4,G13-80-33t) Yahoo! Groups Sponsor ~--> Give underprivileged students the materials they need to learn. Bring education to life by funding a specific classroom project. http://us.click.yahoo.com/4F6XtA/_WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM ~-> *** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe f
[ppiindia] Re: Digest Number 1625
Kalau kita minat untuk membahas apa sebenarnya isi Dead Sea Scroll. bagaimana kalau kita menggelarnya dari sisi historis? Kita singkirkan dahulu akidah akidah, dan lihat bagaimana duduknya perkara. Dik Radityo kan suka merangkum, nah bagaimana kita buka babak baru: Dead Sea Scroll. Percaya gak percaya wahyu, kita lakukan dirumah, di mimbar ini kita coba saling mencerahkan. ASyo mBak Lina, mas Arriko, mas Radityo, dan teman teman lain. Salam sejarah Danardono --- In ppiindia@yahoogroups.com, "Lina Dahlan" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > > --- In ppiindia@yahoogroups.com, "Arriko Indrawan" > > <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Yahoo! Groups Sponsor ~--> Give the gift of life to a sick child. Support St. Jude Children's Research Hospital's 'Thanks & Giving.' http://us.click.yahoo.com/lGEjbB/6WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM ~-> *** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Peluncuran Jurnal Perempuan edisi PRT di Galery Cemara Jakarta
http://www.jurnalperempuan.com/yjp.jpo/?act=berita%7C-312%7CN Rabu, 02 Maret 2005 Kabar Dari Redaksi Peluncuran dan Diskusi Jurnal Perempuan edisi PRT di Galery Cemara Jakarta Jurnalis : Mariana Amiruddin Jurnalperempuan.com-Jakarta. Hari Perempuan Sedunia tepatnya tanggal 8 Maret 2005 mengingatkan kita pada sebuah gerakan. Gerakan yang bangkit dari segala penjuru dunia yang menyuarakan persoalan kemanusiaan. Persoalan perempuan adalah persoalan kemanusiaan yang tak kalah penting untuk ditengok, direspon, diapresiasi, dan diperhatikan bahwa telah terjadi ketidakadilan pada jenis kelamin ini dari berbagai sektor. Tak terkecuali Pekerja Rumah Tangga (PRT) kita yang hampir seratus persen adalah perempuan. Kita tahu bahwa pekerjaan PRT nyaris diabaikan dari tema-tema ketenagakerjaan, meskipun berita-berita duka mereka memenuhi ruang media massa. Laporan dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan RI bahkan telah menggambarkan kondisi PRT di Indoensia: sebagian besar PRT adalah perempuan, dengan usia belum dewasa, dalam kondisi buruk, upah rendah, tanpa batas waktu kerja, serta mengalami kekerasan. Bahkan keberadaan pekerjaan mereka kurang teregulasi, belum menjadi sebuah peraturan ketenagakerjaan yang rinci dan melindungi mereka dari kekerasan lingkungan pekerjaan yang mereka alami. Kita tahu bahwa sebagian perempuan Indonesia terjerat dalam kemiskinan dan pendidikan yang rendah. Maka tak heran ketika mereka butuh ekonomi untuk membantu keluarga ataupun mempertahankan hidupnya, para perempuan desa mencari sektor yang tidak menuntut ijazah, bahkan keahlian sekalipun, yaitu bekerja di ruang domestik. Dari desa mereka berbondong-bondong ke kota tanpa bekal pendidikan dan keahlian, tak ada pilihan mereka kecuali melamar sebagai PRT. Pekerjaan ini memang salah satu ruang yang mereka pilih selain menjadi TKW, pedagang kecil-kecilan, bahkan menjadi Pekerja Seks Komersial. Untuk itu, selain menyambut hari Perempuan Sedunia dan menengok persoalan PRT, Yayasan Jurnal Perempuan bekerjasama dengan LBH Apik Jakarta dan Galery Cemara menyelenggarakan serangkaian kegiatan mulai tanggal 8 Maret 2005 hingga 13 Maret 2005. Yayasan Jurnal Perempuan sendiri akan meluncurkan Produk terbaru Jurnal Perempuan edisi 39 : Pekerja Rumah Tangga (PRT) dan diskusi pada tanggal 8 Maret 2005, pukul 15.00 18.30 wib, bertempat di Cemara 6 Galery Jl. HOS Cokroaminoto Menteng Jakarta Pusat. Dalam peluncuran dan diskusi ini, akan menghadirkan Rinie Handayanie dan Aida Milasari Koordinator Program Rumpun Gema Perempuan Jakarta dan acara dimoderatori oleh MB Wijaksana dari Yayasan Jurnal Perempuan. Melalui diskusi ini, diharapkan isu-isu mengenai Pekerja Rumah Tangga dan persoalannya mendapat sorotan di wilayah Publik. Selain itu pula, diskusi ini diharapkan agar isu-isu strategis perempuan dapat segera diakomodasi dalam kebijakan pemerintah. Maka, mudah-mudahan dengan Hari Perempuan Sedunia ini, tak ada lagi persoalan perempuan yang tega kita abaikan dan tinggalkan. Setiap tahunnya akan menjadi wacana dan tindakan, sampai pada tahap: tak ada lagi persoalan perempuan yang tak terselesaikan. Yahoo! Groups Sponsor ~--> Give underprivileged students the materials they need to learn. Bring education to life by funding a specific classroom project. http://us.click.yahoo.com/4F6XtA/_WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM ~-> *** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Terbit!! Jurnal Perempuan Edisi 39, Tentang Pekerja Rumah Tangga
http://www.jurnalperempuan.com/yjp.jpo/?act=berita%7C-312%7CX Rabu, 02 Maret 2005 Kabar Dari Redaksi Terbit!! Jurnal Perempuan Edisi 39, Tentang Pekerja Rumah Tangga Jurnalis : Eko Bambang S Jurnalperempuan.com-Jakarta. Telah terbit, Jurnal Perempuan edisi 39 tentang Pekerja Rumah Tangga. Bagi pelanggan Jurnal Perempuan, dalam waktu dekat akan segera mendapatkannya, karena proses pengiriman JP edisi ini sedang dilakukan. Kepada para pelanggan pula, kami redaksi JP meminta maaf atas keterlambatan edisi 39 ini karena beberapa sebab yang sebenarnya tidak kami inginkan. Namun dengan hadirnya JP terbaru ini semoga bisa mengobati kerinduan akan bacaan-bacaan yang kritis, idealis dan berpihak kepada perempuan. Dalam edisi ini, sengaja kami mengambil tema utama pekerja rumah tangga (PRT) domestic worker. Tema ini kami pilih, karena persoalan PRT adalah persoalan yang sangat nyata terjadi disekitar kita. Persoalan PRT semakin nyata ketika para PRT ini sebagian besar adalah perempuan. Selain masalah hak yang menyangkut hubungan buruh majikan, masalah PRT ini juga terkait dengan masalah perempuan. Penulis untuk Topik Empu Jurnal Perempuan edisi ini tidak saja dari redaksi jurnal perempuan, namun juga sejumlah penulis luar yang memang selama ini mempunyai kedekatan dan bahkan terlibat aktif dalam masalah PRT. Diantaranya adalah Muryanti mahasiswa jurusan sosiologi UGM yang juga aktif di Gema Rumpun Tjoet Nyak Dhien dengan judul tulisan Upaya Perlindungan PRT, selanjutnya Diah Irawaty koordinator kampanye Gema Rumpun Perempuan Jakarta yang menulis tentang Yang Khas dari Masalah PRT Perempuan dan Pendampingan. Dalam topik empu juga menyajikan tulisan Aida Milasari koordinator Gema Rumpun Perempuan Jakarta yang menulis dengan judul Penting Namun Terabaikan; Sebuah Potret PRT di Indonesia. Selain mengetengahkan sejumlah persoalan PRT, dalam edisi ini juga menyinggung tentang PRT Anak. Untuk masalah ini Jurnal Perempuan mendapat tulisan dari Andi Yoga Utami dengan judul tulisan PRTA fenomena pekerja anak yang terselubung dan terabaikan. Sementara itu MB.Wijaksana yang juga editor Jurnal Perempuan dalam kesempatan ini menulis tentang Perlindungan Hukum Pekerja Rumah Tangga Beda Antara Indonesia dan Filipina. Untuk edisi kali ini mengangkat Jurnal Perempuan mengangkat profil Yuli Marheini. Yuli Marheini adalah koordinator Serikat Pekerja Rumah Tangga di Yogyakarta. Selain tema-teman utama, masih seperti biasanya, Jurnal Perempuan juga menyajikan rubrik sastra yaitu cerpen dan puisi. Cerpen yang kami angkat berjudul ha..ha..ha..yang ditulis oleh Djenar Maesa Ayu, sedangkan puisi yang kami angkat berjudul Pergi Merantau Para Perempuan, karya Mega Everistiana Wati, seorang buruh migran yang tinggal di Hongkong. Menurut rencana, Jurnal Perempuan edisi ini akan di launching juga di Galeri Cemara Jakarta pada tanggal 8 Maret 2005 mendatang bertepatan juga dengan hari perempuan sedunia. Jurnal Perempuan edisi ini juga sudah didistribusikan ke sejumlah toko buku yang menjadi jaringan Jurnal Perempuan. Untuk keterangan lebih lanjut mengenai berlangganan dan pelaksanaan launching dapat menghubungi kantor redaksi Jurnal Perempuan, Jalan Tebet Barat VIII/27 atau telepon: 021-83702005. Yahoo! Groups Sponsor ~--> Give underprivileged students the materials they need to learn. Bring education to life by funding a specific classroom project. http://us.click.yahoo.com/4F6XtA/_WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM ~-> *** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Tren Pembaharuan Pemikiran dalam Islam
http://www.suaramerdeka.com/harian/0503/04/opi3.htm Jumat, 04 Maret 2005WACANA Tren Pembaharuan Pemikiran dalam Islam Oleh: : Ibnu Djarir KEMUNCULAN gerakan pembaharuan pemikiran dalam pemahaman ajaran agama adalah hal yang wajar dan logis, karena budaya manusia selalu berkembang. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi juga sangat berpengaruh pada pola pikir manusia, termasuk dalam memahami teks-teks agama. Namun, satu prinsip yang perlu selalu dipegang adalah bahwa pembaharuan itu hendaknya tidak menghilangkan inti dari ajaran agama itu sendiri. Bila inti ajaran agama itu hilang, maka namanya bukan lagi pembaharuan, tetapi perusakan atau penggantian dengan hasil pikiran manusia sendiri tanpa mengindahkan inti ajaran agama yang pada dasarnya berasal dari wahyu Tuhan. Menelusuri alur pembaharuan pemikiran dalam Islam, bisa dimulai dengan menyimak pembaharuan pemikiran pada tahap pramodernis. Pelopornya adalah Muhammad ibn Abdul Wahab. Dia berpendapat, pada masa itu di kalangan umat Islam sudah banyak terjadi penyimpangan dalam pemahaman dan pengamalan ajaran Islam. Oleh karena itu, dia menyerukan kepada umat Islam untuk kembali pada kemurnian dan keaslian ajaran Islam berdasarkan Alquran dan Hadis. Ide-ide pembaharuan Abdul Wahab itu memang menyangkut banyak masalah, seperti anjuran untuk melaksanakan ijtihad, dan seruan untuk menjauhi taklid, tahayul, bidah, khurafat, praktik tarikat yang menyimpang, dan fatalisme. Dia juga menyerukan kepada umat Islam untuk melakukan jihad melawan kezaliman, kebatilan, dan kemaksiatan. Menurut Prof Dr Harun Nasution (almarhum), gerakan pembaharuan Abdul Wahab itu bersikap antibudaya asing, dan cenderung literalis. Adapun gerakan pembaharuan yang mulai membuka diri terhadap pengaruh budaya Barat adalah mereka yang digolongkan pada kaum modernis. Tokoh-tokohnya yang terkemuka adalah Sayyid Ahmad Khan, Jamaluddin Al-Afghani, Muhammad Abduh, dan Muhammad Rasyid Ridha. Dari tokoh-tokoh tersebut, Sayyid Ahmad Khan tampak lebih menekankan pada pemikiran yang rasional dan liberal. Seperti pendahulunya, mereka juga menyerukan kepada umat Islam untuk kembali pada kemurnian dan keaslian Islam, melakukan ijtihad, menjauhi taklid dan fatalisme. Namun mereka menganjurkan umat Islam untuk membuka diri terhadap kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang datang dari dunia Barat, demi kemajuan umat Islam sendiri. Tetapi mereka mengingatkan umat Islam agar tidak hanyut dalam budaya asing. Di antara usaha-usahanya ialah mendirikan sekolah-sekolah Islam modern, dan mengambil langkah-langkah untuk pembaharuan dalam bidang sosial dan politik. Gerakan pembaharuan yang muncul berikutnya adalah gerakan kaum neomodernis. Gerakan ini ingin memadukan antara khazanah Islam klasik dengan modernitas. Pada tahap ini muncul gerakan-gerakan sosial dan politik yang terorganisasi secara modern. Meski gerakan ini banyak menimba kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dari dunia Barat, namun mereka ingin tetap mempertahankan keotentikan identitas Islam, sehingga mereka berprinsip, modernisasi Islam tidak identik dengan westernisasi. Mata Rantai Menurut Prof Fazlur Rahman (almarhum), guru besar pada McGill University, Kanada, gerakan pembaharuan pemikiran dalam Islam merupakan mata rantai yang sambung menyambung. Gerakan pembaharuan pramodernis menekankan pada pelaksanaan ijtihad,, reformasi dan purifikasi. Kaum modernis berupaya untuk menafsirkan ajaran Islam sesuai dengan perkembangan zaman dan kehidupan modern yang dibentuk oleh kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Kaum modernis melakukan ijtihad tidak terbatas pada masalah agama saja, tetapi diperluas sehingga menyangkut penerapan ajaran Islam dalam kehidupan sosial, ekonomi dan politik. Kaum modernis ini dapat dibagi dua, yaitu kaum modernis klasik yang masih menunjukkan sikap hati-hati terhadap budaya Barat, dan kaum modernis kontemporer yang bersikap akomodatif terhadap budaya Barat. Sedangkan kaum neomodernis berupaya melakukan rekonstruksi Islam dengan memadukan khazanah intelektual Islam dengan budaya modern. Perkembangan taraf pendidikan umat Islam, terutama dengan maraknya kemunculan lembaga-lembaga pendidikan tinggi Islam, mendorong makin banyaknya para pemikir Islam yang berupaya melakukan reinterpretasi terhadap ajaran Islam dan mereformulasi doktrin-doktrin Islam masa lalu. Mereka mencoba untuk melakukan ijtihad menurut kapasitasnya masing-masing. Ada yang melakukan ijtihad secara individual, dan ada pula yang secara kolektif (jama'i). Di Indonesia, contoh ijtihad jama'i, seperti Majlis Tarjih dan Pengembangan Pemikiran Islam pada organisasi Muhammadiyah, Lembaga Syuriyah pada organisasi Nahdlatul Ulama, dan Komisi Fatwa pada Majelis Ulama Indonesia ( MUI ). Pada masa sekarang ini, dengan banyaknya para pakar dalam berbagai disiplin ilmu, pelaksanaan ijtihad jama'i tampaknya lebih meyakinkan kebenarannya, sebab beberapa pakar saling bertukarpikiran sesuai dengan bida
[ppiindia] U.S., Australia Criticize Bali Sentence
http://story.news.yahoo.com/news?tmpl=story&cid=516&ncid=731&e=10&u=/ap/20050304/ap_on_re_as/indonesia_militant_cleric U.S., Australia Criticize Bali Sentence 2 hours, 48 minutes ago World - AP Asia By MICHAEL CASEY, Associated Press Writer JAKARTA, Indonesia - The United States denounced a 2 1/2-year sentence for a militant Islamic cleric Thursday, calling the Indonesian court's ruling too lenient for the man alleged to head a regional terror group behind a string of deadly bombings. The verdict by a five-judge panel could see Abu Bakar Bashir freed as early as next year and was another setback for the Indonesian government's campaign to prove the cleric is responsible for attacks in the world's most populous Muslim nation. Officials contend Bashir is the spiritual leader of Jemaah Islamiyah, an al-Qaida-linked group blamed for bombings in Bali's nightclub district that killed 202 people in 2002, a suicide bombing at the J.W. Marriott hotel in Jakarta that killed a dozen in 2003 and other attacks. The judges convicted Bashir of conspiracy in the Bali attack, but they acquitted him on the more serious charges of planning the Marriott bombing and of inciting followers to stage terrorist attacks. The 30-month sentence was decried by the governments of the United States and Australia, which were hoping for a lengthy prison term to deter terrorism in Indonesia. "We respect the independence and judgment of the Indonesian courts, but given the gravity of the charges on which he was convicted, we are disappointed at the length of the sentence," said U.S. Embassy spokesman Max Kwak. Seven Americans died in the Bali attack. Australian Foreign Minister Alexander Downer also wanted a longer sentence. "Eighty-eight of our people were killed in the Bali bombing and it's something we feel very passionately about. And those who were involved, however they were involved, should face justice," he said. But Australia's Police Commissioner Mick Keelty said the conviction could spark a violent backlash by his supporters "because he is such a significant figure." "We will need to listen to the intelligence agencies and no doubt they will be doing updated threat assessments today in light of the conviction," Keelty said. Indonesian Cabinet Secretary Sudi Sulalahi declined to comment on the verdict. Bashir, a 66-year-old cleric known for strong anti-Western and anti-Semitic views and a desire to install an Islamic state in Indonesia, could be released by October 2006, since he has been jailed in the case since last April. He had faced a maximum penalty of death on the Marriott charge, but most legal analysts had predicted his punishment would be far less - partly due to the weak case by prosecutors. During the five-month trial, only one witness testified Bashir had anything to do with terrorism. The conspiracy conviction itself appears open to challenge. It relates to allegations that Amrozi bin Nurhasyim, who was convicted with 35 other militants in the Bali bombings, visited Bashir three months before the attacks to ask for his blessing. Amrozi refused to testify during the trial and prosecutors based that part of their case on what he told police about the meeting. Bashir denied the exchange ever occurred. Defense attorneys said they would appeal the conspiracy conviction. "This verdict was a gift to the police and those who want Bashir locked in jail no matter what," said one of Bashir's lawyers, Wirawan Adnan. "This was about politics. This verdict wasn't based on valid evidence and hopefully a higher court will see things differently." Before the trial, authorities said they had documents to prove Bashir leads Jemaah Islamiyah and a slate of witnesses that would ensure a conviction. But witness after witness either denied any knowledge of Bashir's terror links or portrayed him as a simple Islamic teacher. Bashir, who was acquitted of heading Jemaah Islamiyah in a previous trial, remained defiant Thursday. He called President Bush (news - web sites) "evil" and accused the United States of pressuring Indonesia to put him on trail. After the verdict, he told hundreds of cheering supporters he was "being oppressed by people from abroad and at home." "They consider Islamic law to be a shackle and are slaves to immoral behavior," he said while leading supporters in a prayer. "Allah, open their hearts or destroy them." Intelligence officials say Jemaah Islamiyah has cells across Southeast Asia, where it is believed to be seeking a pan-Islamic state. Two of its purported top leaders - Malaysians Azahari bin Husin and Noordin Mohamed Top - were allegedly central players in the Bali and Marriott attacks and remain fugitives. Yahoo! Groups Sponsor ~--> DonorsChoose. A simple way to provide underprivileged children resources often lacking in public schools. Fund a student project in NYC/NC today! http://us.click.yahoo.com/5F6X
[list_indonesia] [ppiindia] Venezuelan president renews threat to cut oil supplies to US
** Mailing-List Indonesia Nasional Milis PPI-India www.ppi-india.da.ru ** http://story.news.yahoo.com/news?tmpl=story&cid=1535&ncid=731&e=8&u=/afp/20050304/wl_sthasia_afp/indiavenezuelausoil Venezuelan president renews threat to cut oil supplies to US 42 minutes ago South Asia - AFP NEW DELHI (AFP) - Venezuelan President Hugo Chavez has renewed a threat to halt oil supplies to the United States if Washington "hurts" the Latin American country. AFP Photo Relations between Venezuela, which exports the bulk of its oil to the United States, and Washington have been badly strained since Chavez last month accused Washington of plotting to have him assassinated. "If there is any aggression, there will be no oil," Chavez, who arrived in New Delhi on a four-day visit to India told journalists, the Press Trust of India (news - web sites) reported on Friday. "We want to supply oil to the US. We're not going to avoid this supply of oil unless US government gets a little bit crazy and tries to hurt us," he said after a ceremonial welcome at the Indian president's palace. The US State Department has dismissed Chavez's accusations that Washington is seeking to have him killed as "ridiculous and untrue." Venezuela is the world's fifth-biggest oil exporter and is among the largest providers to the United States. Chavez, who is on a trip to India where energy will top the agenda, started alleging Washington was planning his death after the United States criticised some of his government's actions as "deeply troubling." Earlier this month, Chavez told a news conference in Uruguay that the United States would not receive a drop of oil if he were to be killed. Asked whether the Organisation of Petroleum Exporting Countries (OPEC (news - web sites)), of which Venezuela is a member, will increase output to cool current near-record prices, Chavez said Friday the cartel was "producing enough" "(The) increasing price of oil has nothing to do with OPEC. It is the structure of the market," he said, adding OPEC was evaluating factors at work. Chavez has signed oil deals with various countries including China since last year and is due to ink an energy agreement aimed at enhancing cooperation with India during his visit. Energy-hungry India, which imports nearly 70 percent of its fuel needs, has been scouring the world for new supplies to keep its fast-growing economy on track. [Non-text portions of this message have been removed] Yahoo! Groups Sponsor ~--> Give the gift of life to a sick child. Support St. Jude Children's Research Hospital's 'Thanks & Giving.' http://us.click.yahoo.com/lGEjbB/6WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM ~-> *** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/ ** Mailing-List Indonesia Nasional Milis PPI-India www.ppi-india.uni.cc **
RE: [ppiindia] DPR: Lawan Malaysia!
Buat teman2 mailing list ada yang punya peta pulau yang disengketakan ini ? mohon bantuannya untuk dikirim via japri di [EMAIL PROTECTED] terima kasih -Original Message- From: yono buddi [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: 04 Maret 2005 14:01 To: ppiindia@yahoogroups.com; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [ppiindia] DPR: Lawan Malaysia! Malaysia mengajak pihak Indonesia melakukan perundingan untuk membahas pulau Ambalat, namun pemerintah harus waspada dan jangan menilai bahwa sikap pemerintah Malaysia tersebut mengarah ke kemajuan positif buat NKRI. Saya merasakan ada suatu strategi yang diyakini kuat Malaysia untuk memenangkan perundingan tersebut al: 1. Malaysia paling tidak sudah mengetahui kekuatan Armada Laut kita dan sudah mempertimbangkan baik / buruknya. 2. Malaysia mau mengulangi kejadian Sipadan Ligitan, dimana dalam hal diplomasi Indonesia kalah. 3. Malaysia adalah negara persemakmuran, dia merasa bahwa kalau dibahas dalam perundingan Internasional, banyak negara yang pro Malaysia. 4. Malaysia merasa lebih bagus kemampuan diplomasinya di banding pemerintah Indonesia yang seperti telah terbukti pada kasus Sipadan dan Ligitan. 5. Malaysia merasa bahwa Pengadilan UN telah memutuskan bahwa kepulauan tersebut milik Malaysia. untuk itu kepada Pemerintah, harus hati-hati dalam melakukan perundingan tersebut, bagaimanapun juga bahwa Ambalat merupakan bagian dari wilayah Indonesia adalah kata terahir dan tidak bisa di tawar lagi... Kalau jaman pak Karno berani berkata "GANYANG MALAYSIA" kenapa sekarang tidak! Buddy DPR: Lawan Malaysia! Jakarta, BPost Sejumlah anggota Komisi I DPR mendesak TNI melakukan perlawanan terhadap sikap arogan Angkatan Laut Diraja Malaysia yang menduduki wilayah perairan Indonesia. TNI diminta menambah banyak armada militernya di Laut Sulawesi untuk menghadapi negara Jiran tersebut. "Malaysia seolah tidak menghargai kita. Kalau dibiarkan terus, bisa-bisa kasus Sipadan Ligitan akan terjadi lagi, bagian lain dari wilayah RI benar-benar mereka kuasai. Kalau perlu, jangan hanya tiga atau lima kapal. Sepuluh kapal sekalian," kata Wakil Ketua Komisi I Effendi Choirie, kepada wartawan, Kamis (3/3), di gedung DPR. Effendi menyatakan hal itu menyusul berbagai insiden yang ditengarai karena Malaysia ingin menguasai pulau-pulau di sekitar Sipadan Ligitan yang sebelumnya telah dicaplok Negeri Jiran tersebut. Sementara itu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, kemarin memerintahkan Panglima TNI Jenderal TNI Endriartono Sutarto, tiga kepala staf TNI, Menteri ESDM dan Menteri Perhubungan menyelesaikan konflik dengan Malaysia di wilayah perbatasan Indonesia di Kalimantan bagian Timur. Secara khusus, Yudhoyono kepada panglima dan 3 kepala staf TNI memerintahkan tetap melakukan pertahanan di perbatasan sesuai tugas yang diberikan sehingga tidak ada hal-hal ekstrim ataupun di luar protap pertahanan. "Presiden tengah mencari solusi terbaik agar klaim perbatasan Indonesia-Malaysia dapat diselesaikan dengan baik dan tidak menimbulkan konflik terbuka. "Kita coba sejauh mungkin dengan diplomasi yang ada," kata Jenderal Endriartono usai pertemuan di Kantor Kepresidenan. Yang jelas, katanya, kewajiban TNI adalah mengamankan wilayah tersebut. "Presiden memutuskan bagaimana caranya agar solusi ini bisa diselesaikan secara baik," imbuhnya. Terlepas keterkaitannya dengan negara tetangga, kata Effendi Choirie, "kalau memang ada negara lain menduduki secara sengaja atau tidak sengaja wilayah Indonesia, maka harus dilawan." Karenanya dia meminta Kapal Perang Indonesia (KRI) tetap disiagakan di seluruh perairan yang pernah diduduki Malaysia itu. Senada, anggota Komisi I dari FPDS Jeffrey Johannes Massie mengatakan, RI harus menujukkan kekuatan agar negara-negara tetangga tidak seenaknya mencaplok wilayah RI. Gelar pasukan boleh dilakukan secara besar-besaran agar bisa dilihat mereka, hingga tidak berani lagi masuk ke wilayah Indonesia. "Kita harus menyiapkan kapal-kapal perang yang cukub baik untuk melakukan perlawanan," tandasnya. Menhan Juwono Sudharsono dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi I, Rabu (2/3) lalu, mengatakan TNI AL telah melakukan aksi gelar pasukan. "Kita sudah melakukan penggalangan kekuatan, sebagian gelar kekuatan dan sebagian patroli untuk mendesak tentara Malaysia yang akan mengklaim kawasan Indonesia. Kami harapkan gelar kekuatan ini akan mendukung wilayah kita," tandasnya. Target dari gelar pasukan itu sendiri, lanjut Juwono antara lain agar suara Indonesia di dengar oleh pihak Malaysia. "Sebagai tekanan agar penyelesaian secara diplomasi didengar. Sikap lebih lanjut atas persoalan itu," katanya. Ketua Komisi I DPR Theo L.Sambuaga meminta pemerintah bertindak tegas atas pelanggaran terhadap wilayah kedaulatan RI di Laut Sulawesi yang belakangan diklaim sebagai wilayah Malaysia. "Kita tahu persis bahwa kawasan Ambalat
Re: [ppiindia] DPR: Lawan Malaysia!
Selama kita tidak dapat membersihkan rumah tangga sendiri kita terus bakal di-injak2 oleh siapapun. Kita lihat keadaan dgn China waktu masih jaman dulu mereka di-injak2 sampai tidak terlihat lagi dimata dunia. Selama penjabat diindonesia dapat dibeli dgn keuangan mana ada negara yg dapat memandang indonesia itu negara kuat. Soal TImtim - Indonesia kalah. Soal persengkatan daerah dgn Malaysia sudah kalah Soal Aceh bisa kalah kalau tidak hati2. Soal HAM indonesia kalah. Karena itu untuk menjadi negara kuat dan dipandang dunia bersihkan dulu rumah tangga. Andreas yono buddi <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Malaysia mengajak pihak Indonesia melakukan perundingan untuk membahas pulau Ambalat, namun pemerintah harus waspada dan jangan menilai bahwa sikap pemerintah Malaysia tersebut mengarah ke kemajuan positif buat NKRI. Saya merasakan ada suatu strategi yang diyakini kuat Malaysia untuk memenangkan perundingan tersebut al: 1. Malaysia paling tidak sudah mengetahui kekuatan Armada Laut kita dan sudah mempertimbangkan baik / buruknya. 2. Malaysia mau mengulangi kejadian Sipadan Ligitan, dimana dalam hal diplomasi Indonesia kalah. 3. Malaysia adalah negara persemakmuran, dia merasa bahwa kalau dibahas dalam perundingan Internasional, banyak negara yang pro Malaysia. 4. Malaysia merasa lebih bagus kemampuan diplomasinya di banding pemerintah Indonesia yang seperti telah terbukti pada kasus Sipadan dan Ligitan. 5. Malaysia merasa bahwa Pengadilan UN telah memutuskan bahwa kepulauan tersebut milik Malaysia. untuk itu kepada Pemerintah, harus hati-hati dalam melakukan perundingan tersebut, bagaimanapun juga bahwa Ambalat merupakan bagian dari wilayah Indonesia adalah kata terahir dan tidak bisa di tawar lagi... Kalau jaman pak Karno berani berkata "GANYANG MALAYSIA" kenapa sekarang tidak! Buddy DPR: Lawan Malaysia! Jakarta, BPost Sejumlah anggota Komisi I DPR mendesak TNI melakukan perlawanan terhadap sikap arogan Angkatan Laut Diraja Malaysia yang menduduki wilayah perairan Indonesia. TNI diminta menambah banyak armada militernya di Laut Sulawesi untuk menghadapi negara Jiran tersebut. "Malaysia seolah tidak menghargai kita. Kalau dibiarkan terus, bisa-bisa kasus Sipadan Ligitan akan terjadi lagi, bagian lain dari wilayah RI benar-benar mereka kuasai. Kalau perlu, jangan hanya tiga atau lima kapal. Sepuluh kapal sekalian," kata Wakil Ketua Komisi I Effendi Choirie, kepada wartawan, Kamis (3/3), di gedung DPR. Effendi menyatakan hal itu menyusul berbagai insiden yang ditengarai karena Malaysia ingin menguasai pulau-pulau di sekitar Sipadan Ligitan yang sebelumnya telah dicaplok Negeri Jiran tersebut. Sementara itu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, kemarin memerintahkan Panglima TNI Jenderal TNI Endriartono Sutarto, tiga kepala staf TNI, Menteri ESDM dan Menteri Perhubungan menyelesaikan konflik dengan Malaysia di wilayah perbatasan Indonesia di Kalimantan bagian Timur. Secara khusus, Yudhoyono kepada panglima dan 3 kepala staf TNI memerintahkan tetap melakukan pertahanan di perbatasan sesuai tugas yang diberikan sehingga tidak ada hal-hal ekstrim ataupun di luar protap pertahanan. "Presiden tengah mencari solusi terbaik agar klaim perbatasan Indonesia-Malaysia dapat diselesaikan dengan baik dan tidak menimbulkan konflik terbuka. "Kita coba sejauh mungkin dengan diplomasi yang ada," kata Jenderal Endriartono usai pertemuan di Kantor Kepresidenan. Yang jelas, katanya, kewajiban TNI adalah mengamankan wilayah tersebut. "Presiden memutuskan bagaimana caranya agar solusi ini bisa diselesaikan secara baik," imbuhnya. Terlepas keterkaitannya dengan negara tetangga, kata Effendi Choirie, "kalau memang ada negara lain menduduki secara sengaja atau tidak sengaja wilayah Indonesia, maka harus dilawan." Karenanya dia meminta Kapal Perang Indonesia (KRI) tetap disiagakan di seluruh perairan yang pernah diduduki Malaysia itu. Senada, anggota Komisi I dari FPDS Jeffrey Johannes Massie mengatakan, RI harus menujukkan kekuatan agar negara-negara tetangga tidak seenaknya mencaplok wilayah RI. Gelar pasukan boleh dilakukan secara besar-besaran agar bisa dilihat mereka, hingga tidak berani lagi masuk ke wilayah Indonesia. "Kita harus menyiapkan kapal-kapal perang yang cukub baik untuk melakukan perlawanan," tandasnya. Menhan Juwono Sudharsono dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi I, Rabu (2/3) lalu, mengatakan TNI AL telah melakukan aksi gelar pasukan. "Kita sudah melakukan penggalangan kekuatan, sebagian gelar kekuatan dan sebagian patroli untuk mendesak tentara Malaysia yang akan mengklaim kawasan Indonesia. Kami harapkan gelar kekuatan ini akan mendukung wilayah kita," tandasnya. Target dari gelar pasukan itu sendiri, lanjut Juwono antara lain agar suara Indonesia di dengar oleh pihak Malaysia. "Sebagai tekanan agar penyelesaian secara diplomasi didengar. Sikap lebih lanjut atas persoalan itu," katanya. Ketua Komisi I DPR Theo L.Sambuaga meminta pemerin
[ppiindia] "Kampanye Pemerintah Soal Penerima Subsidi BBM Menyesatkan"
http://www.tempointeraktif.com/hg/ekbis/2005/03/03/brk,20050303-80,id.html Ekonomi dan Bisnis "Kampanye Pemerintah Soal Penerima Subsidi BBM Menyesatkan" Kamis, 03 Maret 2005 | 22:32 WIB TEMPO Interaktif, Jakarta:Pengamat otomotif Soehari Sargo menilai, kampanye pemerintah yang menyebutkan bahwa 84 persen subsidi bahan bakar minyak (BBM) sebesar Rp 72 triliun dinikmati oleh golongan kaya, menyesatkan. "Darimana perhitungan seperti itu?" kata Soehari di Jakarta hari ini. Menurut dia, saat ini ada sekitar 94 juta orang atau lebih dari separuh populasi yang menikmati subsidi BBM yang akan menderita dari kebijakan pemerintah menaikkan harga jual BBM itu. Pasalnya, kebanyakan penduduk ini justru bukan orang kaya karena sebagian besar menggunakan sepeda motor dan angkutan umum. Pemerintah seharusnya memperhatikan populasi dan komposisi kendaraan bermotor di Indonesia sebelum mengurangi subsidi BBM, karena dari data itu bisa diketahui siapa yang paling banyak menerima subsisi BBM. Sampai dengan 2004, jumlah mobil pribadi diperkirakan sekitar 4,5 juta unit, sepeda motor mencapai 24 juta unit, truk/pengangkut barang 2,3 juta unit, serta kendaraan umum/bus 700 ribu unit. Dengan estimasi jumlah penumpang rata-rata minimal 100 orang per unit per hari, jumlah kendaraan umum sekitar 70 juta orang. Karena itu, dengan mengecualikan pemilik mobil pribadi, terdapat 94 juta orang (pengendara sepeda motor plus pengguna kendaraan umum) yang akan terkena langsung dampak kenaikan harga BBM. "Pemilik sepeda motor yang berjumlah 24 juta unit itu bukan orang kaya seperti yang disebutkan pemerintah. Begitu juga dengan pengguna bus umum, yang nota bene kebanyakan dari golongan masyarakat bawah," katanya. Menurut Soehari, kenaikan harga BBM pada akhirnya akan menjadi beban tambahan pengeluaran. Iklan pemerintah yang menyebutkan bahwa subsidi BBM yang menikmati hanya orang kaya, kenyataannya justru membuktikan sebaliknya. Amal Ihsan - Tempo [Non-text portions of this message have been removed] Yahoo! Groups Sponsor ~--> Give the gift of life to a sick child. Support St. Jude Children's Research Hospital's 'Thanks & Giving.' http://us.click.yahoo.com/lGEjbB/6WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM ~-> *** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [ppiindia] DPR: Lawan Malaysia!
Malaysia mengajak pihak Indonesia melakukan perundingan untuk membahas pulau Ambalat, namun pemerintah harus waspada dan jangan menilai bahwa sikap pemerintah Malaysia tersebut mengarah ke kemajuan positif buat NKRI. Saya merasakan ada suatu strategi yang diyakini kuat Malaysia untuk memenangkan perundingan tersebut al: 1. Malaysia paling tidak sudah mengetahui kekuatan Armada Laut kita dan sudah mempertimbangkan baik / buruknya. 2. Malaysia mau mengulangi kejadian Sipadan Ligitan, dimana dalam hal diplomasi Indonesia kalah. 3. Malaysia adalah negara persemakmuran, dia merasa bahwa kalau dibahas dalam perundingan Internasional, banyak negara yang pro Malaysia. 4. Malaysia merasa lebih bagus kemampuan diplomasinya di banding pemerintah Indonesia yang seperti telah terbukti pada kasus Sipadan dan Ligitan. 5. Malaysia merasa bahwa Pengadilan UN telah memutuskan bahwa kepulauan tersebut milik Malaysia. untuk itu kepada Pemerintah, harus hati-hati dalam melakukan perundingan tersebut, bagaimanapun juga bahwa Ambalat merupakan bagian dari wilayah Indonesia adalah kata terahir dan tidak bisa di tawar lagi... Kalau jaman pak Karno berani berkata "GANYANG MALAYSIA" kenapa sekarang tidak! Buddy DPR: Lawan Malaysia! Jakarta, BPost Sejumlah anggota Komisi I DPR mendesak TNI melakukan perlawanan terhadap sikap arogan Angkatan Laut Diraja Malaysia yang menduduki wilayah perairan Indonesia. TNI diminta menambah banyak armada militernya di Laut Sulawesi untuk menghadapi negara Jiran tersebut. "Malaysia seolah tidak menghargai kita. Kalau dibiarkan terus, bisa-bisa kasus Sipadan Ligitan akan terjadi lagi, bagian lain dari wilayah RI benar-benar mereka kuasai. Kalau perlu, jangan hanya tiga atau lima kapal. Sepuluh kapal sekalian," kata Wakil Ketua Komisi I Effendi Choirie, kepada wartawan, Kamis (3/3), di gedung DPR. Effendi menyatakan hal itu menyusul berbagai insiden yang ditengarai karena Malaysia ingin menguasai pulau-pulau di sekitar Sipadan Ligitan yang sebelumnya telah dicaplok Negeri Jiran tersebut. Sementara itu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, kemarin memerintahkan Panglima TNI Jenderal TNI Endriartono Sutarto, tiga kepala staf TNI, Menteri ESDM dan Menteri Perhubungan menyelesaikan konflik dengan Malaysia di wilayah perbatasan Indonesia di Kalimantan bagian Timur. Secara khusus, Yudhoyono kepada panglima dan 3 kepala staf TNI memerintahkan tetap melakukan pertahanan di perbatasan sesuai tugas yang diberikan sehingga tidak ada hal-hal ekstrim ataupun di luar protap pertahanan. "Presiden tengah mencari solusi terbaik agar klaim perbatasan Indonesia-Malaysia dapat diselesaikan dengan baik dan tidak menimbulkan konflik terbuka. "Kita coba sejauh mungkin dengan diplomasi yang ada," kata Jenderal Endriartono usai pertemuan di Kantor Kepresidenan. Yang jelas, katanya, kewajiban TNI adalah mengamankan wilayah tersebut. "Presiden memutuskan bagaimana caranya agar solusi ini bisa diselesaikan secara baik," imbuhnya. Terlepas keterkaitannya dengan negara tetangga, kata Effendi Choirie, "kalau memang ada negara lain menduduki secara sengaja atau tidak sengaja wilayah Indonesia, maka harus dilawan." Karenanya dia meminta Kapal Perang Indonesia (KRI) tetap disiagakan di seluruh perairan yang pernah diduduki Malaysia itu. Senada, anggota Komisi I dari FPDS Jeffrey Johannes Massie mengatakan, RI harus menujukkan kekuatan agar negara-negara tetangga tidak seenaknya mencaplok wilayah RI. Gelar pasukan boleh dilakukan secara besar-besaran agar bisa dilihat mereka, hingga tidak berani lagi masuk ke wilayah Indonesia. "Kita harus menyiapkan kapal-kapal perang yang cukub baik untuk melakukan perlawanan," tandasnya. Menhan Juwono Sudharsono dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi I, Rabu (2/3) lalu, mengatakan TNI AL telah melakukan aksi gelar pasukan. "Kita sudah melakukan penggalangan kekuatan, sebagian gelar kekuatan dan sebagian patroli untuk mendesak tentara Malaysia yang akan mengklaim kawasan Indonesia. Kami harapkan gelar kekuatan ini akan mendukung wilayah kita," tandasnya. Target dari gelar pasukan itu sendiri, lanjut Juwono antara lain agar suara Indonesia di dengar oleh pihak Malaysia. "Sebagai tekanan agar penyelesaian secara diplomasi didengar. Sikap lebih lanjut atas persoalan itu," katanya. Ketua Komisi I DPR Theo L.Sambuaga meminta pemerintah bertindak tegas atas pelanggaran terhadap wilayah kedaulatan RI di Laut Sulawesi yang belakangan diklaim sebagai wilayah Malaysia. "Kita tahu persis bahwa kawasan Ambalat di Laut Sulawesi, itu adalah wilayah perairan kita," kata Theo Oleh karena itu, kalau ada upaya-upaya pihak asing untuk menguasai wilayah itu melalui kehadiran kapal-kapal mereka, apalagi sampai menggelar pasukan di sana, maka pemerintah harus mengambil tindakan tegas. Mengutip Kompas, pemerintah Malaysia melalui PM Datuk Seri Abdullah Ahmad Badawi belum lama ini mengakui kawasan kaya migas di Laut Sulawesi --mereka
[ppiindia] Jailed, not silenced
http://www.theaustralian.news.com.au/common/story_page/0,5744,12434094%5E28737,00.html Jailed, not silenced Sian Powell March 04, 2005 THE militants roared, hundreds of police officers tensed, and the Islamic preacher Abu Bakar Bashir stopped swivelling in his chair. The central character in a drama that reached a climax yesterday, Bashir remained stony-faced as judges convicted him of conspiracy in connection with the Bali bombings. With a cast of Western ambassadors, presidents and government ministers, a rabble of lawyers, Bashir's story has become a tale of extremist religion vsecularism and the mutual distrust between many Muslims and the West. Played out against a backdrop of increasing tensions in Palestine, Afghanistan and Iraq, the trial of the extremist cleric has been beamed into living-rooms across Asia and splashed across newspapers around the world. More than two years of diplomatic brinkmanship, media frenzy and hate-filled hearings has now reached some kind of ending; not with a dramatically crafted bang, but with an anti-climactic misfire. The extremist preacher was sentenced to two years and six months in prison; just enough to infuriate both the squads of his screaming supporters, who want him set free, and those in the international world, who want him locked up forever. The preacher has already been in prison for 10 months, leaving 20 months left to serve. It's likely, too, he will appeal the sentence, and analysts believe he will soon stroll away from prison. Long accused of founding and leading the terrorist network Jemaah Islamiah, the seemingly mild-mannered cleric has been tried twice in Jakarta courts, both times facing severe penalties: the first time a potential life sentence, the second, a possible death sentence. Both times he slipped free of heavy penalties. The first time around, the 66-year-old preacher was sentenced to a paltry four years in prison for treason and minor immigration and document falsification crimes, which was then twice reduced on appeal. Now, despite the efforts of Indonesian police and prosecutors, it looks as though he will again beat the rap, with the panel of five judges from the South Jakarta court acquitting him of seven charges and convicting him on one. Born in Jombang, in Java, Bashir was sent to the Gontor Islamic boarding school and then made his way to the preaching faculty of Al-Irsyad University in Solo. He failed to graduate but he became a leader of the radical Islamic Youth Movement and honed his fiery rhetoric and fundamentalist passions. Legend has it he also joined the rebel Darul Islam movement, known for its battles with the secular establishment in the 1950s. By 1972, with a fellow believer in strict Islamic sharia law, he set up the notorious Al-Mukmin pesantren, or Islamic boarding school, in Ngruki, Solo. The Ngruki school, as it became known, is the alma mater of a terror roll of JI militants, including the chief Bali bomber, Mukhlas. A few years later, in 1978, the preacher was arrested and jailed for subversion, for circulating fiery tracts urging Muslims to resist secular authority and fight the enemies of Islam. Eventually tried in 1982, he was sentenced to a nine-year prison term, later reduced to four. Within a few years of his release he fled to Malaysia, where he remained in exile until after the despot Suharto was ousted. So Bashir is accustomed to prison and to enduring the suspense of court proceedings. This time around, the prosecution finally dropped a charge of inciting terrorism, which carries the death penalty, and only demanded an eight-year prison sentence. Their demands were based on the fairly feeble contention that Bashir should have prevented his followers from committing terrorist acts. Although many have no doubt Bashir founded JI, the question of whether he has been involved more recently is cloudier. Witnesses testified in this trial that he had visited JI's Hudaibiyah training camp in the Philippines in 2000 and witnessed a passing-out ceremony. A senior JI operative, Nasir Abbas, now a police informer, told the court Bashir inspected four lines of graduates at the event. Abbas and another operative, Mustofa, flanked the cleric and the trio was followed by two guards, Abbas explained. "And then we had a demonstration of fighting and bombs." The judges said yesterday that Bashir was indeed the emir, or leader of JI, and had visited the training camp in the Philippines. Yet despite proving Bashir had a connection to JI, the prosecution failed to produce any witnesses to directly link the preacher with the Bali bombings, the blast at Jakarta's Marriott hotel in 2003 or other terrorist acts. No witness would admit to any direct knowledge Bashir was JI's leader. The defence counsel pointed out that at the time of the Marriott attack, Bashir had been imprisoned for nine months. Yet the judges determined Bashir had permitted
[ppiindia] Ada orang menemukan bilangan primer terpanjang
Dokter Martin Nowak, seorang spesialis mata di Jerman, menemukan bilangan primer lebih panjang daripada bilangan primer panjang yang diketemukan orang sebelumnya. Panjang bilangan itu adalah 7.8 juta angka. Tentu saja dia menggunakan program khusus di computernya. Salam, RM -- German discovers longest prime number Luke Harding in Berlin Wednesday March 2, 2005 Guardian A German eye specialist with a keen amateur interest in mathematics has discovered the world's largest prime number after a 50-day search using his personal computer. Dr Martin Nowak, who has his own practice in the south German town of Michelfeld, stumbled upon the number last week, breaking the previous record for a prime number by half a million digits. Prime numbers are divisible only by themselves and 1. While the first prime numbers 2, 3, 5, and 7, are easy to identify, Dr Nowak's monster prime number is more than 7.8m digits long and is written as 2 to the 25,964,951st power minus 1. The number belongs to a special class of rare prime numbers known as Mersenne primes, named after a 17th century French monk who first studied them 350 years ago. So far only 42 have been found. Yesterday Dr Nowak was reluctant to talk about his discovery, made using a special programme on his 2.4GHz Pentium 4 computer. "He's busy. He has a full afternoon seeing patients. He's doesn't want to comment," a spokeswoman at Dr Nowak's clinic said. The eye surgeon is one of thousands of volunteers using software provided by the Great Internet Mersenne Prime Search (Gimps), a project to discover the holy grail of prime number research - a 10m-digit prime number. It took experts five days to work out that Dr Nowak's new number was indeed bigger than the previous biggest prime, discovered last May by an American. His number has 7,816,230 digits. Guardian Unlimited © Guardian Newspapers Limited 2005 Yahoo! Groups Sponsor ~--> Help save the life of a child. Support St. Jude Children's Research Hospital's 'Thanks & Giving.' http://us.click.yahoo.com/mGEjbB/5WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM ~-> *** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Re: Gadis Inggris Menangi Kasus Baju Islam di Sekolah 2
Salam, berita serupa tentang begum ini juga dilansir oleh media di India beberapa hari yang lalu dan hal ini menurut saya adalah sesuatu yang menarik apabila kita melihat kenyataan munculnya reaksi positif yang diberikan oleh pihak pengadilan inggris dengan memberikan kemenangan kepada begum akan haknya untuk melaksanakan ajaran agama yang dianutnya. dan saya berpikir bahwa apabila hal itu (memakai jilbab sebagaimana yang digambarkan) merupakan pilihan begum untuk berpakaian, sudah selayaknya kita menghormatinya. akan tetapi ketika hari ini saya membaca berita tentang pernyataan salah seorang pejabat kementerian dalam negeri inggris, hazel blears, seperti yang dimuat koran the hindu berikut, kesan adanya sebuah sikap kontradiktif seolah muncul didalam pemerintah Inggris terhadap Islam dan penganut agama Islam. Islamophobia seolah dilegitimasikan menjadi sebuah momok yang sangat menakutkan dan begitu membahayakan keamanan negara dan masyarakat. benarkah itu? inggris yang menggembar-gemborkan tentang pluralisme didalam masyarakatnya seolah melakukan diskriminasi terang-terangan terhadap bagian masyarakatnya sendiri. Regards, Qisai The Hindu, Friday, Mar 04, 2005 Muslims angry over Minister's remarks By Hasan Suroor LONDON, MARCH 3. Britain's Muslim community has reacted with anger to a Minister's statement that Muslims are likely to be stopped and searched by the police more often than others because the threat of terrorism comes from those acting in the name of Islam. Muslim activists accused the Home Office Minister, Hazel Blears, of "legitimising'' Islamophobia and "demonising'' the community after she told a Parliamentary committee that Muslims should accept the "reality'' that they were more likely to be the focus of anti- terror measures. "The threat is most likely to come from those people associated with an extreme form of Islam or who are falsely hiding behind Islam... It means that some of our counter-terrorism powers will be disproportionately experienced by the Muslim community. That is the reality and we should recognise that,'' she said. Marsha Singh, a senior Sikh MP, echoed the Muslim reaction saying that fight against terror should be "intelligence-led, not appearance- led.'' "People of Sikh appearance with beards and turbans have experienced being stopped because they are being put in the same bracket as Muslims,'' he said. Massoud Shadjareh, chairman of the Islamic Human Rights Commission, called Ms. Blears' remarks "outrageous'' and said: "It is a legitimisation for a backlash and for racists to have an onslaught on our community.'' He said of the 12 persons from ethnic backgrounds found guilty of terrorist acts in Britain after the 9/11 attacks only four were Muslims.. http://www.hindu.com/2005/03/04/stories/2005030405671400.htm -- In ppiindia@yahoogroups.com, "Ari Condro" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Tambahan info lagi : > === > Setelah saya menemukan berita ini dalam versi inggrisnya, ternyata > sekolah itu nggak salah-salah amat. Jelas punya murid 80% muslim, > sekolah ini membolehkan murid-muridnya menutup seluruh tubuh kecuali > wajah dan telapak tangan, misalnya dengan pakaian longgar, kerudung, > dsb. > > Si Begum ini pakai shalwar kameez celana longgar dan atasan longgar > berbentuk tunik, dengan kerudung (headscarf). Nah, yg kemudian > dipakai olehnya sejak 2002 adalah JILBAB yang sebenarnya (jilbab > dalam arti aslinya, bukan yg sudah diterjemahkan salah kaprah ke > dalam bahasa Indonesia). Apakah jilbab itu? Itu adalah pakaian one- > piece (sepotong kain) yg panjangnya dari kepala sampai kaki. Wajar > saja jika sekolah melarangnya karena menganggapnya berbahaya karena > panjangnya. > > Saya pribadi heran kenapa Begum yg tadinya sudah memakai pakaian > longgar plus kerudung yg menutup dada lalu memilih menggunakan > pakaian padang pasir itu? Ya bagaimanapun, saya menghargai hak dia > berpakaian. Mengenai itu berbahaya atau tidak (bisa kesrimpet?), itu > kan resiko dia sendiri yg sudah seharusnya konsekuen dgn akibat yg > ditimbulkan dari pakaiannya. Salut buat Cherie Booth (istri Tony > Blair) yg bisa membela kasus anak ini di pengadilan. > > Ini ada tulisan menarik dari seorang muslimah, tentang kasus Shabina > Begum ini. Kira-kira seperti itu juga yg saya rasakan. Mengapa Begum > harus mengganti pakaiannya dengan model yg "tidak umum", padahal > selama ini dia sudah "berjilbab" (arti jilbab menurut Indonesia)? > > (Maaf kalau tulisannya bhs Inggris) > Salam, > AT > > March 03, 2005 > Will a Muslim woman ever be more than what she wears? > By Mona Eltahawy > > Shabina Begum, a 16-year-old Muslim schoolgirl who won the right on > Wednesday to wear a jilbab to her school in the British town of > Luton told the British newspaper The Guardian that she felt like > screaming with happiness when she heard the court decision. > Yahoo! Groups Sponsor -
[ppiindia] A shining light for human rights New Feature
Meanwhile: A shining light for human rights New Feature By Jonathan Power International Herald Tribune Friday, March 4, 2005 LONDON 'Better to light a candle than curse the darkness" was a guiding vision of Peter Benenson, the founder of Amnesty International, who died last Friday. To which I would add, quoting Nehru on hearing of Gandhi's assassination, "A light has gone out of our lives." . When Benenson was born, there was no Universal Declaration of Human Rights. Today we have nearly a hundred international agreements on all aspects of human rights - from abolishing torture to outlawing the trafficking of women and children. Human rights are now part of the world's common culture. Yet, to take issue with one of the most important documents in the human rights canon, the American Declaration of Independence, there is nothing "self-evident" about them. Jefferson himself was a slave owner. . Benenson certainly did not invent the cause of human rights. What he did in a stroke of genius was to popularize it and give it a political impact it had never possessed before. The idea of Amnesty International was the simplest of all ideas. That's why at first it passed many of us by. We spent our weekends marching around South Africa House in Trafalgar Square trying with our trumpets to blow the house down. Benenson that year - 1960 - was as usual commuting to his law office on the Tube, reading his newspaper, when he saw a small item about two Portuguese students who had been arrested in a bar after loudly and perhaps a little drunkenly toasting the cause of freedom. This was at the time of the Salazar dictatorship. . Benenson thought for a moment and took himself off to St. Martin in the Fields, the beautiful Christopher Wren church next to South Africa House. He sat there for nearly an hour and then the idea dawned. He wouldn't protest publicly. He would get a few friends together and bombard the Portuguese authorities with letters. It was, as Martin Ennals, a future Amnesty secretary general, observed later, "an amazing contention that prisoners of conscience could be released by writing letters to governments." . As Benenson nurtured the idea, it grew roots and branches in his mind. He thought, Why have just one campaign for one country? Why not a one-year campaign to draw attention to the plight of nonviolent political and religious prisoners throughout the world? . He persuaded his friend David Astor, editor of the British paper The Observer, to run a full-page article. Benenson conceived the "threes network" - each group of Amnesty supporters would adopt three prisoners and work for their release. One would be from a Communist country, one from the West and one from the third world. Le Monde carried its own piece, and the next day newspapers as diverse as The New York Herald Tribune, Die Welt and The Statesman of India took it up. . More than 40 years later, we can see what Amnesty succeeded in doing. Yes, it has successfully freed many political prisoners. Yes, it has built a membership of nearly two million activists all over the world - even in small up-country towns in places like Nigeria, where I have watched with astonishment their work in helping to pacify Muslim and Christian rioters. But out of these individual small-scale acts, it has shifted the political culture in a way we 60s protestors could never have done. Most important of all its victories was its success in persuading most of the world's nations to agree to the UN Convention Against Torture - which finally showed its teeth when the former Chilean dictator, Augusto Pinochet, was arrested in London in 1998. . Today when you open your paper and read a review of the film "Hotel Rwanda" or see that Croatia is in danger of losing the chance to enter the European Union because of its refusal to hand over a general to The Hague war crimes court or are confronted with revelations of American and British torture practices, you realize that while Benenson did not change the world, he didn't leave it as he found it either. More than ever, large numbers of people are conscious that we have a duty to work, as Benenson said, quoting Shakespeare, "against oblivion." [Non-text portions of this message have been removed] Yahoo! Groups Sponsor ~--> Give the gift of life to a sick child. Support St. Jude Children's Research Hospital's 'Thanks & Giving.' http://us.click.yahoo.com/lGEjbB/6WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM ~-> *** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc *** __ M
[ppiindia] Terrorism and civil rights New Feature
Terrorism and civil rights New Feature By Anthony Giddens International Herald Tribune Friday, March 4, 2005 These are excerpts from two of the speeches delivered in the House of Lords of the British Parliament in the current debate on the proposed "Prevention of Terrorism Bill," which empowers the government to impose various restrictions on individuals suspected of terrorist activities. The full debate can be found at www.parliament.uk/hansard/hansard2.cfm. . *** . My Lords, as someone who has studied terrorism intensively over the past few years, I should like to say something about what I take to be the backdrop to this debate. . In my view discussion of terrorism in this country, and, indeed, in some European countries, has been undermined by a failure to draw a distinction between two types of terrorism. The first type of terrorism - for want of a better word - I call "old-style" terrorism. . Old-style terrorism is the kind of terrorism that we have been familiar with for many years in this country. It is the terrorism of the IRA, the Basque separatists, the separatists in Sri Lanka, Kashmir and many other countries around the world. Old-style terrorism is fundamentally local in character. It is concerned with nationalism and establishing a state in nations that do not have a state. . I would submit that new-style terrorism is absolutely different from this previous form. New-style terrorism is a creation of globalization. It is an expression of the massive acceleration of the interdependence of the world in which we now live. . There are four differences between new and old-style terrorism that are crucial to discussion of the Bill. The first is in respect of its aims. New-style terrorism has aims that are geopolitical. Al Qaeda seeks to achieve nothing short of the rolling back of modernity and the reconstruction of world society. Such demands are not negotiable in the way that old-style terrorism was. . The second difference is in organizational capacity. 9/11 would have been inconceivable without the use of modern technologies: mobile phones, the Internet, computers and so forth. That gives a completely different scope to new-style terrorism in the world today. . The third difference, as noble Lords said earlier, is ruthlessness. Bin Laden has said that he wants to kill millions of Americans. There is no limit to the destructive intent of new-style terrorism, very much in contradiction to the forms of terrorism that we have known before. . The fourth difference is weaponry. We live in a world where, through the Internet, access to destructive weaponry is readily available to anyone who takes the time to learn the procedures involved. . .. Noble Lords will remember that, a few years ago, one of the leaders of the IRA said to the security services, "You might be right 99 per cent of the time, but if you are wrong 1 per cent of the time, we will wreak havoc in your cities." That threat is now much more severe, given the nature of the weaponry that can be deployed. . Against the background of what are massively elevated risks from those that we faced in the past, even 10 years ago, I do not see how anyone can cogently argue that those risks can be handled by orthodox judicial process. Of course we want to bring terrorists to trial whenever we can and, whenever we can, convict them, but as the Bill states, there are bound to be areas where we cannot directly prosecute but where there is clear and present danger and where that danger, in some circumstances, may be extreme and devastating. [Non-text portions of this message have been removed] Yahoo! Groups Sponsor ~--> Help save the life of a child. Support St. Jude Children's Research Hospital's 'Thanks & Giving.' http://us.click.yahoo.com/mGEjbB/5WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM ~-> *** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Re: Digest Number 1625
> --- In ppiindia@yahoogroups.com, "Arriko Indrawan" > <[EMAIL PROTECTED]> wrote: >> LD: Kalau AlQur'an di pahami sebagai buku yg "mak kedebuk: jatuh > dari langit (seolah2 Tuhan yang nulis di langit), mana ada sejarah > penulisannya oleh tangan manusia? Bukankah ini bukti ada masalah > dalam reading comprehension sampeyan dalam memaknai AlQur'an bagi > umat Islam? Yang sering diklaim oleh umat Islam tentang AlQur'an > yg "mak kedebuk" itu adalah cara penyampaian wahyu dari Allah SWT > kepada Muhammad SAW via malaikatNya Jibril. Dan memang AlQur'an > bukan hasil permenungan manusia dan bukan buku kisah perjalanan > manusia...makanya saya katakan AlQur'an tak bisa disejajarkan Bible, > dan makanya saya katakan juga metodologi yang ditawarkan para > orientalis itu menjadi kebablasan. > == > > AR: Ya, Itu yg saya maksud "mak Kedebuk"... > Percaya bahwa semua yg tertulis di Alquran semuanya dari Allah. Kalaupun > itu> wahyu Allah dan malaikat yg "mendongengkan", Muhamad, si penerima wahyu sbg> manusia, juga mempunyai keterbatasan pemahaman, massa, waktu dan tempat. > Belum lagi, kemampuan yg menulis pada gading or daun lontar. > Apakah hal tsb jg bukan termasuk sbg buah permenungan? Permenungan siapa? Muhammad SAW sebagai penerima wahyu gak perlu merenung, dia panggil seorang sahabatnya untuk menulis wahyu yang baru ia dapat. keterbatasan masa & waktu siapa? wahyu tersebut ditulis dan dikumpulkan SELAMA Muhammad SAW masih hidup kok? Jadi still under his control (bandingkan dengan Bible). Orang Arab pada masa itu terkenal penghafal yang baik. Tempat dimana? orang gak dibawa kemana-mana? Jaman dahulu orang arab ahlinya menulis didaun lontar dan gading kok? > Jadi, jelas buat umat Kristen itu Bible adalah buku hasil > permenungan manusia dan buku kisah perjalanan sejarah manusia yang > panjang. Bukankah sangat riskan bila sebuah kitab (suci pula) > ditulis dalam kurun waktu yang sangat panjang, dari sources yang > alamak banyaknya dari penulis yang tak dikenal...lalu dikatakan > suci > > AR : Tradisi masyarakat saat itu adlh tradisi lisan. > Dlm tradisi lisan, sdh pasti ada penuturnya donk, cuma bukan org byran> yg disuruh ngapalin. > Penulisan sebuah kitab memerlukan waktu yg lama dan biaya yg besar > krn teknologi percetakan msh sangat primitif. > Penulisnya pun sudah tentu orang yg punya keahlian tinggi pada saat itu.> Percetakan massal baru dapat dilakukan pada abad ke 17. > > Makanya, kitab / buku pd masa tsb sangat langka dan penulisnya tdk > diketahui.> Jadi, Kesaksian yg berkembang kala itu adlh lisan dan penulisan Kitab suci> adlh sbg satu upaya untuk melestarikan tradisi lisan. > > Simple aja koq... mau percaya atau tdk? terserah..itu aja... Lina: Saya percaya kok kalau penulisan Bible itu adalah tradisi lisan yang dari mulut ke mulut kayak dongeng dan legenda kan dan selama ratusan tahun?. Sampeyan berani bilang ada penuturnya? Coba tunjukkan pada saya siapa saja atau paling engga bisa saya baca dimana? Nanti ya kalau saya masih simpan filenya dimana dijelaskan pada encyclopedia apa yg menjelaskan bhw bbrp penulis Bible saja tak dikenal, apalagi pendongengnya? Kalo penulis itu or pendongeng itu seorang penipu, lalu dongengannya dikanonkan menjadi kitab suci, apa gak kebablasan? Kalau dalam kitab murahan diceritakan bahwa seorang nabi telah berzinah kepada anaknya sendiri itu, saya masih bisa toleran tapi kalau dalam sebuah kitab yang dianggap suci mendongengkan seorang nabi (manusia pilihan Tuhan)berzinah, menyembah berhala...saya sangat tidak toleran...ada yang gak beres pada penulis2 dan pendongeng atau panitia yang mengkanonkan cerita begitu dimasukkan kedalam kitab suci. Saya ini kan beriman kepada Injil juga, saya jadi gak rela kalo Injil itu dinodai dgn cerita2 macam gitulah... Coba deh suruh pendetamu baca didepan gereja keras-keras ayat2 yang bercerita tentang pornografi gak senonoh gitu, berani gak? > > LD: Betul tidak ada pembatasan? Mengapa harus ada konsep Trinity?? > Pada awalnya saya berpikir positip pada ketua kitab tersebut atau > berfikir sama negatif pada keduanya. > ** > AR : dengan keterbatasannya, manusia mencoba > mendefinisikan Allah. Definisi manusia tentang Allah dari masing- > masing agama bila diibaratkan adalah bagai air samudra luas yg > ditampung di dalam ember... Hanya berupa sample dari populasi yg > luar biasa banyaknyaOtak manusia dan perjalanan hidup manusia > juga hanyalah seember air di tengah samudra > Makanya pemahaman ttg Allah ada persamaan dan perbedaannya, karena > terkait dg pengalaman iman pada suatu massa, waktu dan tempat. > Konsep trinitas juga terkait dengan hal ini. Lina: Sekali lagi sampeyan bersembunyi dibalik keterbatasan manusia dan hanya mencopy-pastekan jawaban terdahulu tanpa menjawab pertanyaan saya soal tidak adanya keterbatasan pada konsep trynity. Namanya saja "trinity" sudah menunjukkan keterbatasan. Sekarang pertanyaannya say
[ppiindia] Re: Para Rektor Eks IKIP dan Profesor Prihatin terhadap Situasi Pendidikan
Tolong Bapak-bapak Eks IKIP itu cek lagi, pertemuan di Jogja yang diam-diam dilakukan oleh DPR bersama beberapa tokoh, yang notabene adalah tokoh UPI/IKIP. Dan keluarannya adalah RPP Standar Nasional Pendidikan yang gak karuan isinya, dan tidak pernah di-publish apa isinya ke masyarakat awam. Date: Fri, 4 Mar 2005 00:20:20 +0100 From: "Ambon" <[EMAIL PROTECTED]> Subject: Para Rektor Eks IKIP dan Profesor Prihatin terhadap Situasi Pendidikan http://www.kompas.com/kompas-cetak/0503/04/utama/1599778.htm Jumat, 04 Maret 2005 Para Rektor Eks IKIP dan Profesor Prihatin terhadap Situasi Pendidikan Jakarta, Kompas - Para rektor eks Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan bersama para profesor dan aktivis organisasi nonpemerintah yang bergerak dalam bidang pendidikan, Kamis (3/3), mengungkapkan keprihatinan terhadap arah kebijakan pendidikan nasional yang tidak jelas. Mereka juga mengingatkan agar pemerintah tidak melepaskan tanggung jawab negara dalam penyelenggaraan pendidikan dan mendesak agar pendidikan dasar benar-benar dibebaskan dari semua bentuk pungutan. Rektor Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Soetjipto menilai pendidikan nasional saat ini mengalami disfungsi dan menuju ke arah yang salah. Pendidikan, kata Soetjipto, tidak bisa dijalankan hanya berdasarkan perasaan tanpa didasarkan ilmu tentang pendidikan. "Selama ini kebijakan pendidikan cenderung terpotong-potong, sering menimbulkan kejutan, dan tidak terjamin kontinuitasnya. Itu semua karena kebijakan yang diambil tidak didasarkan pada penilaian dan evaluasi pendidikan secara nasional," ujar Soetjipto. Ketua Umum Ikatan Sarjana Ilmu Pendidikan Indonesia Soedijarto mengemukakan, kebijakan pendidikan yang ada sekarang cenderung merespons suatu persoalan tanpa mengerti apa permasalahan yang sebenarnya terjadi. "Kita terlalu terburu-buru memberi obat, sementara penyakitnya belum tahu," kata Soedijarto. Rencana memberlakukan badan hukum pendidikan (BHP), kata Soedijarto, merupakan contoh respons yang tidak tepat terhadap persoalan yang terjadi dalam pendidikan di Indonesia. Kebijakan itu mengasumsikan orang Indonesia kaya raya sehingga dananya bisa dikeruk untuk membiayai pendidikan. Padahal, pendapatan per kapita orang Indonesia hanya sekitar 600 dollar AS per tahun, jauh dari pendapatan per kapita di Amerika Serikat (AS) yang telah mencapai 30.000 dollar AS per tahun atau Singapura sebesar 21.000 dollar AS per tahun. "Di Singapura pun tidak ada BHP," ujar Soedijarto. Philotheus Tuerah, Deputi Rektor Universitas Negeri Manado (UNM), mengingatkan, di dalam konstitusi telah ditegaskan bahwa negara bertanggung jawab untuk mencerdaskan bangsa. Oleh karena itu, penyelenggaraan pendidikan pertama-tama merupakan tanggung jawab negara, bukan masyarakat. Karena itu pula, kata Tuerah, konsep BHP harus ditolak apabila konsep itu tidak sesuai dengan amanat konstitusi. Soal subsidi silang Rencana pemerintah untuk memberlakukan sistem subsidi silang, menurut Soedijarto, merupakan kebijakan yang tidak tepat. Di banyak negara maju, baik orang kaya maupun orang miskin sama-sama tidak bayar untuk memperoleh pendidikan wajib. Oleh karena itu, Soedijarto mendesak agar pemerintah segera memberlakukan kebijakan wajib belajar secara gratis untuk semua anak usia wajib belajar. Dana, kata Soedijarto, tidak jadi masalah apabila pemerintah menjalankan konstitusi yang mengharuskan pemerintah menyediakan anggaran pendidikan minimal 20 persen dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). "Kalau pemerintah tidak berani menunda-nunda konstitusi tentang pembentukan Dewan Perwakilan Daerah, Mahkamah Konstitusi, pemilihan presiden dan kepala daerah secara langsung, tetapi mengapa kita berani melanggar ketentuan konstitusi tentang pendidikan?" kata Soedijarto. Tentang gagasan subsidi silang dalam pembiayaan pendidikan sebetulnya tidak mesti diterjemahkan secara sempit di tingkat operasional. Argumentasi bahwa tidak adil jika orang kaya dibebaskan dari biaya pendidikan memang tidak sepenuhnya salah. Hanya saja, model pelaksanaannya tidak mesti orang-orang kaya itu langsung membayar mahal-sebagai bentuk subsidi bagi yang tak berpunya-biaya pendidikan itu di tingkat sekolah. Di beberapa negara, pola subsidi semacam itu bisa dalam bentuk subsidi tidak langsung melalui mekanisme pajak. Contohnya, seperti dikemukakan oleh Lodi Paat, dari Koalisi Pendidikan, mereka yang semakin besar kekayaannya dikenai pajak yang juga semakin besar. Sebagian perolehan pajak itu langsung diperuntukkan khusus bagi pembangunan pendidikan. Dengan mekanisme semacam ini, secara tidak langsung telah terjadi apa yang disebut subsidi silang. Melalui pajak, orang- orang yang lebih berpunya telah ikut mendanai kegiatan pendidikan, baik untuk anaknya maupun anak-anak bangsa lainnya. Mekanisme subsidi silang semacam ini selain sederhana, juga jauh lebih bermakna. Soal ujian nasional Mantan Rektor Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Jakarta A
[ppiindia] Partai Demokrat Dukung Kenaikan BBM
http://www.balipost.co.id/balipostcetak/2005/3/4/n3.htm Partai Demokrat Dukung Kenaikan BBM Jakarta (Bali Post)- Partai Demokrat mendukung kebijakan pemerintahan Yudhoyono dalam menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM). Partai yang didirikan Yudhoyono ini menilai, keputusan pemerintah itu bukan dilakukan tanpa pertimbangan matang. Pemerintah Yudhoyono dianggap telah berpikir beribu kali untuk meneken kebijakan tidak populer tersebut. ''Presiden Yudhoyono telah berpikir keras untuk mengambil kebijakan ini. Pemerintah juga sudah menghitung, baik buruknya kenaikan tersebut. Bahkan, dampak politiknya juga sudah dipikirkan. Tetapi, siapa pun presidennya, kenaikan BBM itu memang harus dilakukan. Makanya, Partai Demokrat tidak menolak kebijakan tersebut," tegas Ketua Partai Demokrat Sys NS di Jakarta, Kamis (3/3/) kemarin. Kenaikan harga BBM, lanjut aktor sinetron ini, benar-benar tak bisa dielakkan oleh Presiden Yudhoyono. Kata Sys, Yudhoyono sebenarnya cuma terkena getah dari kebijakan pemerintahan Megawati yang pada 2004 lalu tidak mau menaikkan harga BBM. Saat itu, menjelang pemilu presiden, pemerintahan Mega takut bila dihujat rakyat dan takut kalah pemilu. Maka, Mega memutuskan menunda kenaikan BBM tersebut. Fakta sejarah inilah yang juga tak boleh dilupakan masyarakat. Yudhoyono terpaksa harus menaikkan harga BBM tersebut karena sudah terjadi penundaan hanya karena alasan-alasan politis. Kalau Yudhoyono tahun ini tidak juga menaikkan harga BBM karena takut dihujat rakyatnya, maka beban anggaran akan semakin berat. Karena Mega tidak menaikkan harga BBM, beban anggaran terbebani sebesar kurang lebih Rp 63 trilyun. ''Presiden Yudhoyono cuma kena getahnya saja. Getah yang ditinggalkan Mega," tutur Sys. Yudhoyono berani menanggung risiko politik atas kebijakan kenaikan tersebut. Selain akan dihujat rakyat dan popularitasnya makin turun, Yudhoyono juga diancam akan diselidiki oleh DPR. Hak angket DPR sudah bergulir dengan dipelopori Fraksi Kebangkitan Bangsa. Fraksi ini dan sejumlah fraksi di parlemen mengutuk kebijakan pemerintah yang mengabaikan permintaan parlemen agar dipikirkan dahulu kebijakan kenaikan tersebut. Bagi DPR, kenaikan harga BBM akan mengakibatkan tingkat inflasi yang sangat tinggi. Sebab, kenaikan itu akan diikuti kenaikan kebutuhan hidup lainnya. Bahkan, di lapangan, minyak tanah yang tidak ikut dinaikkan justru paling tinggi kenaikkan, yakni hingga 280%. Harga minyak tanah ayng ditetapkan pemerintah Rp 700 per liter. Rakyat kecil---yang katakanya dibela pemerintah dengan memberikan subsidi kesehatan dan beasiswa-justru harus membeli minyak tanah seharga Rp 2000. Sys melihat, Demokrat mengerti benar keluhan masyarakat kecil itu. ''Makanya, kami meminta Presiden Yudhoyono mengawasi secara ketat distribusi dana kompensasi BBM,'' imbuhnya. Dia bahkan meminta Presiden menghukum berat siapa pun pelaku penyimpangan atau korupsi dana kompensasi BBM tersebut. "Diperlukan shock therapy agar kompensasi benar-benar terdistribusi dengan baik, tepat sasaran," tegas Sys NS, yang kini juga memegang ketua panitia kongres Partai Demokrat itu. (kmb7) Yahoo! Groups Sponsor ~--> Help save the life of a child. Support St. Jude Children's Research Hospital's 'Thanks & Giving.' http://us.click.yahoo.com/mGEjbB/5WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM ~-> *** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Cleric linked to Bali blasts gets 30 months
http://www.atimes.com/atimes/Southeast_Asia/GC04Ae04.html Mar 4, 2005 Cleric linked to Bali blasts gets 30 months By Bill Guerin JAKARTA - Muslim cleric Abu Bakar Ba'asyir, accused of leading an al-Qaeda-linked terrorist group, was sentenced by an Indonesian court on Thursday to two and a half years in jail on conspiracy charges related to the 2002 Bali nightclub bombing that killed 202 people. As proceedings opened, about 1,000 policemen secured the court building with a dozen heavily armed officers escorting Ba'asyir into the courtroom, where he smiled and, looking toward reporters, claimed that US President George Bush was "evil". The 66-year-old cleric has consistently maintained that Bush, whom he has referred to as "the enemy of Allah", has pressured Indonesia to jail him to stop him campaigning for Islamic law. "I'm ready to listen," Ba'asyir said before the five-judge panel opened the proceedings. "If I'm released, the trial has been fair. If not, this has not been a fair trial. I will fight any sentence against me." Neither Ba'asyir, his supporters who packed the public gallery nor the scores of reporters present had long to wait. Though the reading of the 250-page verdict was expected to take until late afternoon, within minutes the court had read out its sentence. The radical preacher was cleared of more serious allegations that he ordered the Bali bombing but was handed a 30-month prison term under Indonesia's anti-terrorism law after being found guilty of involvement in a "sinister conspiracy". The primary charge against Ba'asyir accused him of planning the 2003 suicide bombing of the JW Marriott Hotel that killed 12 people and inspiring his followers to carry out the attack. But the judges said there were neither evidence nor witnesses to prove that the radical cleric, who was in jail at the time of the attack, took part in a conspiracy to bomb the Marriott. Three other charges accused Ba'asyir of conspiring in terrorist acts, including the Bali bombing, and of hiding information about the attacks. Australia, which lost a number of its nationals in the Bali bombing and an attack on its embassy in Jakarta last year, will ask Indonesian prosecutors to appeal for a longer jail term. "It's of some concern to us that the sentence is as short as it is. We're disappointed about that. We'd like to see a longer sentence," Foreign Minister Alexander Downer told Australian television. Before the verdict came down, prosecutors had already dropped the main charge, which could theoretically carry the death penalty, that Ba'asyir and his supporters planned the bombings. Prosecutors demanded only an eight-year sentence. Chief defense lawyer Mohammad Assegaf said last week that there was not a shred of evidence against his client. "I am convinced he will be released, if there is no intervention, because none of the witnesses have incriminated him," he said. Assegaf pointed out that the Central Jakarta District Court in 2003 had cleared Ba'asyir of terror-related charges, including the accusation that he was the leader of the al-Qaeda-linked Jemaah Islamiyah (JI), a verdict the Supreme Court later upheld. Assegaf slammed the prosecution's attempts to prove that Ba'asyir was the leader of the radical Islamic group as a "rape of the principles of justice". Jakarta has come under pressure from both the United States and Australia to act against Ba'asyir, and the trial heard evidence that Indonesia was asked to hand Ba'asyir over to US authorities. The fiery Muslim preacher has claimed that the trial was held because of pressure on Indonesia from the "enemies of Islam", mainly the US president. That came after one of Bush's former interpreters testified that he attended a meeting in Jakarta at which a presidential envoy asked Indonesia to arrest Ba'asyir and hand him over to the US. Within minutes of the verdict, one of several press attaches at the US Embassy in Jakarta, Max Kwak, issued a response to the announcement. The United States was disappointed at the length of Ba'asyir's sentence, given the gravity of the charges on which he was convicted, said Kwak, but he added, "We respect the independence and judgment of the Indonesian courts." Australia and the United States consider Ba'asyir to be the spiritual head of the JI terrorist group and responsible for acts of terror in Indonesia. Ba'asyir has repeatedly denied any links to terrorism, although he has admitted being an admirer of Osama bin Laden and has called the Bali bombers misguided but praiseworthy fighters. >From December 2001 Jakarta was pressed to take a stand against international terrorism and arrest Ba'asyir. However, the only "evidence" against him was based on information gained through the intense interrogation of mostly uncharged, untried political detainees rounded up in post-September 11, 2001, terrorist dragnets. The Indonesian government refused to meet the US dem
Re: [ppiindia] DPR: Lawan Malaysia!
Pengadilan UN sudah memutuskan di The Haque ini daerah Malaysia. Kalau Indonesia masih ngotot percuma dong pergi kecourt diUN. Lagi yg dapat consessie adalah perusahan Belanda yg pasti tahu dgn betul undang2 UN ini dan bekas penjajah tahu dgn pasti siapa pemilik daerah tsb. - ini kalau dilihat dari bidang juridisch Kalau didalam bidang persenjata-an. Daerah ini daerah bajak laut dan pemerintah Malaysia sudah berlatih didaerah ini untuk membasmi kaum bajak laut ini, Persenjataan mereka pasti cukup up to date dan patrouille boat mereka pasti memiliki kecepatan dan di senjatakan dgn rocket [standard equipment jaman sekarang] Mungkin mereka juga ada kapal perang torpedo boat sebagai pelindung tetapi ini tidak penting untuk menjaga keamanan daerah pesisir laut mereka. Yg penting mereka memiliki cukup banyak patrouilleboat utk high sea didaerah ini. Waktu tsunami diAceh mana ALRI nya - kan melempem tidak ad heli tidak ada kapal utk transport. Kalau ini saja tidak ada bagaimana dgn persenjataan yg modern yg tidak diberikan onderdil oleh USA. Memang mungkin Indonesia memilik kapal torpedo lah atau kapal besar class destroyer lain tetapi apakah bisa nembak. Patrouille boat kecil tetapi gesit dan rocketnya sanggup menghancurkan kapal torpedo. atau kapal destroyer., yg macet kalau harus perang dipantai . Sebaiknya kembali ke pengadilan UN dan bicarakan disana. Indonesia akan kehilangan muka lagi sama dgn diTimTim. Kalau sudah tahu pasti bakal kalah dilautan kita jangan sok berani berantam. Kalau tahu bkal menang baru kita siap untuk memukul. Memang sebagai negara kita harus show force utk melindungi muka negara tetapi pikiran yg sehat harus dipakai untuk memecahkan kesulitan perbatasan ini. Malaysia sudah lihat kapsitas ALRI Indonesia sewaktu tsunami dan mereka sudah memperhitungkan plus/minus mereka. Malaysia juga siap untuk mengusir beberapa ribu TKI yg illegal pulang jadi sudah memperhitungkan kekuatan mereka sendiri Harap pikiran yg logic disini dipakai sebelum Indonesia loose face lagi. Corupsi sudah merusak ekonomie sekarang kita bisa kehilangan muka. ALRI dan AURI selalu dianak tirikan - bagaimana bisa jadi produktip. Andreas Ambon <[EMAIL PROTECTED]> wrote: http://www.indomedia.com/bpost/032005/4/depan/utama1.htm Jumat, 04 Maret 2005 02:50:52 DPR: Lawan Malaysia! Jakarta, BPost Sejumlah anggota Komisi I DPR mendesak TNI melakukan perlawanan terhadap sikap arogan Angkatan Laut Diraja Malaysia yang menduduki wilayah perairan Indonesia. TNI diminta menambah banyak armada militernya di Laut Sulawesi untuk menghadapi negara Jiran tersebut. "Malaysia seolah tidak menghargai kita. Kalau dibiarkan terus, bisa-bisa kasus Sipadan Ligitan akan terjadi lagi, bagian lain dari wilayah RI benar-benar mereka kuasai. Kalau perlu, jangan hanya tiga atau lima kapal. Sepuluh kapal sekalian," kata Wakil Ketua Komisi I Effendi Choirie, kepada wartawan, Kamis (3/3), di gedung DPR. Effendi menyatakan hal itu menyusul berbagai insiden yang ditengarai karena Malaysia ingin menguasai pulau-pulau di sekitar Sipadan Ligitan yang sebelumnya telah dicaplok Negeri Jiran tersebut. Sementara itu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, kemarin memerintahkan Panglima TNI Jenderal TNI Endriartono Sutarto, tiga kepala staf TNI, Menteri ESDM dan Menteri Perhubungan menyelesaikan konflik dengan Malaysia di wilayah perbatasan Indonesia di Kalimantan bagian Timur. Secara khusus, Yudhoyono kepada panglima dan 3 kepala staf TNI memerintahkan tetap melakukan pertahanan di perbatasan sesuai tugas yang diberikan sehingga tidak ada hal-hal ekstrim ataupun di luar protap pertahanan. "Presiden tengah mencari solusi terbaik agar klaim perbatasan Indonesia-Malaysia dapat diselesaikan dengan baik dan tidak menimbulkan konflik terbuka. "Kita coba sejauh mungkin dengan diplomasi yang ada," kata Jenderal Endriartono usai pertemuan di Kantor Kepresidenan. Yang jelas, katanya, kewajiban TNI adalah mengamankan wilayah tersebut. "Presiden memutuskan bagaimana caranya agar solusi ini bisa diselesaikan secara baik," imbuhnya. Terlepas keterkaitannya dengan negara tetangga, kata Effendi Choirie, "kalau memang ada negara lain menduduki secara sengaja atau tidak sengaja wilayah Indonesia, maka harus dilawan." Karenanya dia meminta Kapal Perang Indonesia (KRI) tetap disiagakan di seluruh perairan yang pernah diduduki Malaysia itu. Senada, anggota Komisi I dari FPDS Jeffrey Johannes Massie mengatakan, RI harus menujukkan kekuatan agar negara-negara tetangga tidak seenaknya mencaplok wilayah RI. Gelar pasukan boleh dilakukan secara besar-besaran agar bisa dilihat mereka, hingga tidak berani lagi masuk ke wilayah Indonesia. "Kita harus menyiapkan kapal-kapal perang yang cukub baik untuk melakukan perlawanan," tandasnya. Menhan Juwono Sudharsono dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi I, Rabu (2/3) lalu, mengatakan TNI AL telah melakukan aksi gelar pasukan. "Kita sudah melakukan penggalangan kekuatan,
[ppiindia] Nihon Jin...
summimasen... id Yahoo! Groups Sponsor ~--> Give underprivileged students the materials they need to learn. Bring education to life by funding a specific classroom project. http://us.click.yahoo.com/4F6XtA/_WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM ~-> *** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Rethinking Justice for East Timor
February 2005 Watch Indonesia! - German Commission of Justitia et Pax - Misereor -missio - Diakonie full English version see: http://home.snafu.de/watchin/Rethinking_Justice.htm A German translation will follow shortly. Rethinking Justice for East Timor Position Paper on the Reform of the International Justice Process in East Timor and Indonesia Written and edited by Leonie von Braun and Monika Schlicher, Watch Indonesia! Executive Summary This Position Paper portrays the failings of the justice institutions for the prosecution of international crimes, such as crimes against humanity, in Indonesia and East Timor under the hospices of the UN and addresses the urgent need for rethinking these mechanisms. This human rights issue is especially urgent, as the UN Mission to East Timor will terminate in May 2005 according to UN Security Council decisions leaving little hope that perpetrators who bear the greatest responsibility will be brought to justice. The urgency is underlined by East Timors and Indonesias proposal to establish a Truth and Friendship Commission, which would possibly lead to a white-washing of the past and the deprivation of victims of their right to see justice done. In the interest of the victims, their families and the credibility of the UNs engagement in international justice worldwide this paper argues that it cannot be an option to simply close the book. Too little has been achieved, too many promises have been made. In order to provide advice to UN and state policy makers the paper suggests four ways of reform: First and foremost this paper strongly urges the establishment of an International Commission of Experts by the UN Secretary-General, which is to analyse the previous achievements of both the Indonesian court system and of the UN hybrid court in East Timor and make recommendations on how best to proceed. Additionally, we propose three judicial reform strategies. In this paper we argue that, as a minimum, the serious crimes process must be continued in East Timor with UN support and enhanced resources, but that the justice process could be far more effective if an international, completely independent tribunal were established to ensure cooperation from Indonesian authorities. An alternative proposal is to reform the serious crimes system in East Timor according to the structure of the Special Court for Sierra Leone. Table of Contents Executive Summary 3 I. Introduction 3 II. The State of Justice in East Timor and Indonesia4 1. The ad hoc Human Rights Court in Jakarta: Unwilling 4 2. The Special Panels for Serious Crimes in East Timor: Unable 6 2.1. Lack of Funding and Staffing 6 2.2. Lack of judicial and political cooperation by Indonesia 7 2.3. Lack of political support by the United Nations and East Timor 7 III. The Need for a Commission of Experts 8 IV. Judicial Solutions 9 1. The Special Panels for Serious Crimes should be continued 10 2. The Model of the Special Court of Sierra Leone 10 3. An International Criminal Tribunal for East Timor 11 IV. Conclusions 11 V. Recommendations: 12 Published and sponsored by: Watch Indonesia!, Planufer 92d, 10967 Berlin, Phone: +49-30-69817938, Fax: +49-30-69817938 e-mail: [EMAIL PROTECTED], homepage: http://home.snafu.de/watchin German Kommission of Justitia et Pax, Kaiser-Friedrich-Straße 9, 53113 Bonn, Phone: +49-228-103217, Fax: +49-228-103318 e-mail: [EMAIL PROTECTED], homepage: http://www.justitia-et-pax.de Human Rights Desk of Diakonia, Stafflenbergstraße 76, 70184 Stuttgart Phone: +49-711-2159-496, Fax: +49-711-2159-368 e-mail: [EMAIL PROTECTED] Misereor, Mozartstraße 9, 52064 Aachen Phone: +49-241-442-424, Fax: +49-241-442-188 e-mail: [EMAIL PROTECTED], homepage: http://www.misereor.de missio, Human Rights Office, Goethestraße 42, 52064 Aachen Phone: +49-241-7507-253, Fax : +49-241-7507-61-253 e-mail: [EMAIL PROTECTED], homepage: http://www.missio.de *** Watch Indonesia! e.V. Tel./Fax +49-30-698 179 38 Planufer 92 d e-mail: [EMAIL PROTECTED] 10967 Berlinhttp://home.snafu.de/watchin Bitte beachten Sie unsere neue Bankverbindung. Konto: 2127 101 Postbank Berlin (BLZ 100 100 10) IBAN: DE96 1001 0010 0002 1271 01, BIC/SWIFT: PBNKDEFF Bitte unterstützen Sie unsere Arbeit durch eine Spende. Watch Indonesia! e.V. ist als gemeinnützig und besonders förderungswürdig anerkannt. *** -- *** Watch Indonesia! e.V. Tel./Fax +49-30-698 179 38 Planufer 92 d e-mail: [EMAIL PROTECTED] 10967 Berlinhttp://home.snafu.de/watchin Konto: 2127 101 Postbank Berlin (BLZ 100 100 10) IBAN: DE96 1001 0010 0002 1271 01, BIC/SWIFT: PBNKDEFF Bitte unters
[ppiindia] Re: kitab Qumran-->Untuk Lina: Membandingkan Kitab Suci?
dik Arriko, Karena sampeyan telah menyinggung kitab Qumran dengan AlQur'an, tolong tunjukkan (at least websitenya) pada saya statement gulungan kitab Qumran yang tidak sesuai dengan AlQur'an. Saya hanya ingin mengajarkan sampeyan utk bicara berdasarkan data...supaya netters di milis ini tau mana yang pendapat sampeyan pribadi dan mana yang merujuk pendapat seorang ahli. Jelas ini hal baru buat saya sebab yang saya tahu kitab Qumran (Dead Sea Scroll maksudnya?) itu banyak menemukan ketidaksesuaian Injil instead of Qur'an, karena penemuan kitab Qumran itu semuanya merupakan Biblical Manuscript bukan AlQur'an manuscript...dan seingat saya Prof. Robert Eissanman dalam bukunya "James, the brother of Jesus" berteori utk menulis ulang sejarah awal kristen. Baginya Yakobus adalah penerus ajaran Jesus yang sejati, bukan Paulus. Menariknya Eisanman juga berusaha mencari mata rantai antara Yesus-Yakobus-Islam. Bravo... Siapa Prof. Robert Eissanman, saya kutipkan disini dari THE FOUR DEAD SEA SCROLLS Biblical manuscripts, " It was at this point that we came upon the work of Robert Eisenman, Chairman of the Department of Religious Studies and Professor of Middle East Religions at California State University in Long Beach. Eisenman had been an undergraduate at Cornell at the same time as Thomas Pynchon. He studied Comparative Literature there under Vladimir Nabokov, receiving his BA in Physics and Philosophy in 1958, and his MA in Hebrew and Near Eastern Studies from New York University in 1966. In 1971 he was awarded a PhD in Middle East Languages and Cultures by Columbia University, having concentrated specifically on Palestinian history and Islamic law. He has also been an External Fellow of the University of Calabria in Italy and a lecturer in Islamic law, Islamic religion and culture, the Dead Sea Scrolls and Christian origins at the Hebrew University in Jerusalem. In 1985-6, he was Research Fellow in Residence at the William F. Albright Institute of Archaeological Research in Jerusalem, and in 1986-7 Visiting Senior Member of Linacre College, Oxford, and Visiting Scholar at the Oxford Centre for Postgraduate Hebrew Studies. Selain Eisanman, bagi yang suka baca buku dirumah dengan tenang, cari juga bukunya Dr. Michael Wise karena dari banyak peneliti naskah Qumran, merekalah yang tampaknya paling terkenal di muka umum Bagi yang suka browsing, browsing saja di "Dead Sea Scroll" atau nama kedua peneliti tsb dan tolong bantu dik Arriko utk menemukan statement atau artikel yg menyatakan kitab Qumran ini tidak sesuai dengan AlQur'an. Soalnya aneh buat saya, kok tiba2 kitab Qumran dihubungkan dengan AlQur'an. Wassalam, --- In ppiindia@yahoogroups.com, "Arriko Indrawan" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Problemnya adlh anda masih memandang Kesalahan Gereja Katolik > pd Abad pertengahan bukan Gereja Katolik pada abad ini...!!! > > Apa yg anda lakukan, saya sdh saya lakukan juga > thdp isi Alquran yg beda dg Injil, terutama yg tdk sesuai > dg gulungan Kitab Qumran. > > > === > From: "Lina Dahlan" <[EMAIL PROTECTED]> > To: > Sent: Thursday, March 03, 2005 4:54 PM > Subject: [ppiindia] Re: Untuk Lina: Membandingkan Kitab Suci? > > > > > > > > Tolong diperhatikan intinya yang saya "hujat" bukan kitab sucinya. > > Tetapi kepada penulis-penulis degil yang mengatasnamakan Tuhan dan > > kefanitak umat kepada dogma gereja. Sama saja saya menghujat > > kefanatikan umat Islam kepada kiyainya yg tanpa reserve lagi. > > Untungnya gak ada mesjid yg punya otoritas kayak gereja, kalau ada > > juga saya tentang. > > > > Saya faham bhw saya telah diajarkan oleh AlQur'an untuk selalu cek > > and recheck segala yang informasi yang saya dapat. Saya tidak > > menyalahkan seluruh isi Injil karena itu juga peringatan AlQur'an > > untu menghormati Injil dan Taurat. Banyak dalam Injil & Taurat yang > > saya yakini masih merupakan kalimat Tuhan yang belum dirubah. Jadi, > > sayapun orang yang menunaikan rukun Iman yang harus beriman kepada > > kitab2 Allah. Hanya saja dalam mengimani Injil & Taurat ini saya > > harus memilah, mana yang masih asli dan mana yang sudah tambahan. > > > > Kalau sampeyan enggak bisa mengambil hikmah dari tulisan ini, > > mengapa orang lain bisa? > > > > AjaranNya mana yang saya jauhi, cmiiw please? Yahoo! Groups Sponsor ~--> Give underprivileged students the materials they need to learn. Bring education to life by funding a specific classroom project. http://us.click.yahoo.com/4F6XtA/_WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM ~-> *** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc *** _
[ppiindia] Re: Hak angket DPR soal kenaikan harga BBM..
Ini imel saya yang terakhir soal BBM. Saya males kalau cuma ikut2an dalam debat emosi. Sedikit komen aja. --- In ppiindia@yahoogroups.com, "irwank2k2" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > --- In ppiindia@yahoogroups.com, "fauziah swasono" <[EMAIL PROTECTED]> > wrote: > > > > Salam, > > Salam juga.. (ini salam apa ya? salam tempel bukan? :-p) > Dari kalimat pertama anda saja, menunjukkan kalau anda sudah emosional. Saya cuma pernah ngasih salam tempel untuk orang yg lagi kematian, saya rasa anda nggak masuk dikriteria ini? > > Tadinya saya tidak ingin ikut komen soal BBM di milis ini. > > Tapi lama2 rasanya risih juga. > > Kenapa jadi risih Mas/Mbak? :-) > Apa karena tulisan dari detik.com ini mulai menyebut DPR > (kelompok dan parpol)? Saya risih karena kata2 kasar yg berseliweran. Saya cerita dikit. Salah seorang kolega lama saya sekarang diamanahi suatu jabatan di pemerintahan. Sebelumnya dia menikmati pekerjaan bergengsi di LN, dg gaji belasan ribu dollar. Dia terima pekerjaan sekarang, dan sampe2 sering tidur dikantor karena sibuknya. Prof saya barusan bertemu dg dia di jkt, dan bilang: dia kelihatan sangat sangat capek, rapat terakhir dia selesai jam 3 pagi. Berapa gajinya? "hanya" seperlima dari penghasilannya sebelumnya. Tapi disaat yg sama saya juga baca koran dan berita, orang2 menghujat dia: nggak becus kerja, bagian dari pemerintah yg bejat, dst.. Bukan saya menganggap dia pahlawan. Tapi saya teringat diri saya sendiri, kadang dg mudahnya nyeletuk: ah dasar anggota DPR, dasar pemerintah.. bejat semua.. Begitu mudahnya saya berpikiran spt itu, padahal fitnah itu besar dosanya. Tak hendak menghimbau anda yg saya yakin nggak pernah menyentuh uang haram dan selalu amanah, saya menyindir diri saya sendiri. Seandainya saya yg diposisi seperti kolega saya ini, apa perasaan saya dianggap ilmuwan goblok, pelacur intelektual, dsb... > > Para pendukung policy kenaikan BBM saya kira punya alasan logis. > > Kalau mereka lantas dicap pelacur intelektual atau dibayar, > > bisakah anda membuktikannya? Jangan karena tidak sependapat > > lantas kita bisa memfitnah orang lain. > > Baca lagi tulisan di bawah!! > Di bagian mana yang memfitnah seperti yang anda tuduhkan? :-P > Anda saja yang terlalu cepat menyimpulkan.. > Coba baca lagi pelan" dan dihayati.. :-) > Ini tulisan anda: > > --- In ppiindia@yahoogroups.com, "irwank2k2" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > > > > > Ehm.. ehm.. setelah FI dan para 'pelacur intelektual'(?), > > > sekarang giliran pemetaan dalam DPR.. tabir itu semakin terkuak.. Lainnya saya nggak mau komen. Tapi sebenarnya ada wacana ilmiahnya yg bisa didebatkan (dg kepala dingin) mengapa BBM sebaiknya dinaikkan atau tidak. Tapi analisis sekarang sudah bias kemana2. Soal rakyat susah, bukan cuma karena BBM, tapi karena pengangguran, kriminalitas dll. Saya setuju kita gugat pemerintah untuk menghukum koruptor, menyediakan lebih banyak lapangan kerja, dsb.. and that's another thing. Sekarang emotionally orang cenderung menyalahkan pemerintah untuk semua hal sekaligus, padahal kalau kita memilah2 problem maka penyelesaiannya juga (mungkin) lebih clear. Sudahlah. Yang tidak setuju dg saya pasti punya segudang kata2 yg lebih smart buat mengcounter. Silahkan. Tapi most likely saya tidak akan merespons. Maaf bagi yang tidak berkenan. salam pertemanan (spy gak dianggap salam tempel), fau (ce, bukan anggota DPR, bukan juga PNS, hanya WNI biasa yg ikut bayar pajak) Yahoo! Groups Sponsor ~--> DonorsChoose. A simple way to provide underprivileged children resources often lacking in public schools. Fund a student project in NYC/NC today! http://us.click.yahoo.com/5F6XtA/.WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM ~-> *** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Re: Hak angket DPR soal kenaikan harga BBM..
DPR...oh...DPR...gajimu mau kami (baca: rakyat) tambah berapa?... --- In ppiindia@yahoogroups.com, "irwank2k2" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > --- In ppiindia@yahoogroups.com, "irwank2k2" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > > http://jkt1.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2005/bulan/03/tgl /03/time/15753/idnews/307568/idkanal/10 > > > > Usul Hak Angket DPR soal BBM Diserahkan ke Pimpinan > > Reporter: Astrid Felicia Lim > > > > detikcom - Jakarta, Ancaman hak angket DPR terhadap Presiden SBY > > benar-benar direalisasikan. Sebanyak 31 anggota DPR mengajukan > > usul hak angket atau penyelidikan kepada pimpinan DPR terkait > > kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM. > > > > Ke-31 wakil rakyat itu berasal dari 7 fraksi di DPR. Sedangkan > > 3 fraksi yang tidak ikut teken dalam usulan hak angket itu > > adalah FPG, FPD dan PFKS. > > Ada lagi nih dari liputan6.com.. > > Quote: > ".. > Oh iya, saya baca berita di sebuah media, > bhw fraksi ini sedang menincar posisi di kabinet lagi? > .." > > Fraksi mana dan untuk posisi apakah itu? Posisi JakGung bukan? :-P > BTW, reporter/responden liputan6.com lagi 'ngantuk', lupa atau > keyboard-nya hilang ya, waktu mau nulis nama satu fraksi? > Tapi kalo lupa koq ada frase 'hanya dua fraksi' ya? > Huehuehue.. > > Any (other) comments? CMIIW.. > > Wassalam, > > Irwan.K > > - > http://www.liputan6.com/fullnews/96846.html > > 04/3/2005 08:12 Enam fraksi yang mengajukan hak angket, antara > lain F-PDIP, F-KB, F-PAN, F-PBR, F-PDS, dan F-PPP. > Hanya Fraksi Demokrat dan Fraksi Partai Golkar yang menolak. > Hak angket sedang digodok Bamus DPR. > > Liputan6.com, Jakarta: Sekitar 31 anggota Dewan dari enam fraksi > di DPR, Kamis (3/3), menemui pimpinan Dewan. Mereka secara resmi > mengajukan hak angket menyangkut kebijakan pemerintah menaikkan > harga bahan bakar minyak. Hak angket ini diajukan untuk menyelidiki > keabsahan yuridis putusan pemerintah menyangkut kebijakan menaikkan > harga BBM karena pemberlakuan kebijakan tidak melalui persetujuan > maupun konsultasi dengan DPR. > > Enam fraksi yang mengajukan hak angket tersebut antara lain > Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Fraksi Partai > Kebangkitan Bangsa, Fraksi Partai Amanat Nasional, Fraksi Partai > Bintang Reformasi, Fraksi Partai Damai Sejahtera dan Fraksi Partai > Persatuan Pembangunan. Mereka diterima Wakil Ketua DPR Soetardjo > Soerjoguritno. Menurut Ketua F-KB Ali Masykur Musa yang memotori > hak angket ini, hanya dua fraksi yang menolak yakni Fraksi Demokrat > dan Fraksi Partai Golongan Karya. > > Wakil Ketua DPR Soetardjo Soerjogoeritno mengaku kecewa karena > pemerintah sama sekali tidak berinisiatif untuk mengkonsultasikan > kenaikan harga BBM sebelum memberlakukannya. Dia menambahkan, > saat ini Badan Musyawarah (Bamus) DPR tengah membahas usulan > hak angket. > > Seperti diberitakan, Rapat Bamus DPR akhirnya menolak untuk > membawa masalah kenaikan harga BBM dalam Sidang Paripurna, > Jumat besok. Akhirnya diputuskan agenda kenaikan BBM akan > dibahas dalam Forum Konsultasi Pimpinan DPR, Senin mendatang > [baca: Kenaikan BBM Akan Dibawa ke Forum Konsultasi DPR]. > (DEN/Fira Abdurahman dan Agus Priyatno) > > == > Dan komentar pengunjung: > > http://www.liputan6.com/vk.html?id=96846 > > Mar. 04, 2005 09:32:49 WIB > Ical > Insya Allah, yang kita tahu bahwa DRP adalah Tempat Tampungan > Amanat Rakyat. Seyogyanya bahwa DPR harus mendukung amanat > rakyat kecil yang sekarang kian mengecil (terjepit). > Jangan takut bahwa kita rakyat Indonesia akan mendukung sepenuhnya > peranan DPR yang Pro kepada Rakyat Indonesia terutama dengan > kenaikan BBM ini. Tolong selesaikan dengan baik dan benar. > > Jangan kita rakyat kecil yang harus membayar segala macam > Utang negara dan utang Kreditor kakap (korupsi kelas kakap) > yang kabur keluar negeri yang mana disana mereka hanya ongkang- ongkang > kaki menikmati hasil korupsi. > Apa itu Adil > > -- > Mar. 04, 2005 09:06:55 WIB > Pranam > Enam Fraksi Yang ikut mengajukan hak angket: FPDIP, FPAN, FPKB, > FPBR, FPDS dan FPBB. Fraksi Yang Menolak FPD dan FPG. > Loh mana fraksi yang anglegnya sekarang tambah banyak dan > ketika kampanye ngaku paling peduli dengan wong cilik, > itu loh fraksinya ketua MPR sekarang?? > > Ikut menolak atau mendukung kenaikan? Sptnya fraksi ini lagi > mau main cantik (aman) dengan cara tidak ikut menandatangani > hak angket, tapi menolak kenaikan BBM, meski sebelumnya ketika > itu tidak secara tegas mendukung ataupun menolak. Akan tetapi > karena reaksi masy. luas cukup keras, akhirnya fraksi ini ikut > menolak. > > Tapi ketika diajak untuk membuktikannya dalam bentuk hak angket, > fraksi ini langsung tiarap sementara, tentunya sambil melihat > kondisi politik, kalau anginnya masy. mendukung hak angket DPR, > fraksi ini ikut juga tanda tangan meski berada di no. urut akhir. > Kalau sebaliknya, maka fraksi ini akan ikut dua fraksi pendukung
[ppiindia] Lagi, ancaman untuk wanita berjilbab....
Gerakan menentang jilbab rupanya makin ramai diseluruh kawasan Eropa. Yang terhangat bukan hanya datang dari Inggris (Shabina Begum)tapi juga dari Belgia yang menimpa Naima Amzil. *from Voice of America* A Muslim woman who has been hailed in Belgium for standing up to racist threats has resigned from her job in a food processing plant after her employer received a new death threat. Naima Amzil is a young Moroccan-born Belgian citizen who speaks French and Flemish as well as her native Arabic. She has worked for the past eight years at a factory in northwestern Belgium that produces packaged gourmet foods. But Naima Amzil's life changed last November when her employer, Rik Remmery, began receiving a series of anonymous letters threatening him if he did not dismiss Ms. Amzil because she wears a headscarf. One of the letters put a $340,000 price on Mr. Remmery's head and arrived with a bullet in the envelope. Another contained a threat to burn down his factory. Ms. Amzil offered to resign, but Mr. Remmery would hear nothing of it. "It was scaring me a lot, especially the bullet I can guarantee that. But I will not change my mind because of one sick person. No, I don't do that," he said. In an effort to minimize risk to her co-workers, Ms. Amzil decided not to wear her headscarf at work and began covering her hair instead with a safety bonnet. But the letters kept coming, even after Mr. Remmery and Ms. Amzil were received by Belgium's King Albert in a show of royal support for their refusal to cave into intolerance. The pair also received letters of encouragement from tens of thousands of Belgians. This week, though, the pressure became too much for Naima Amzil. Another anonymous letter arrived in the mail for Mr. Remmery. This one contained two bullets and warned that he would be executed and that his food products would be poisoned. Ms. Amzil submitted her resignation despite Mr. Remmery's pleas for her to stay on. Although police have been investigating the threats, they have been unable to come up with any leads. The case of Ms. Amzil is only one story in a complex struggle under way throughout Europe. Many Europeans worry that the influx of Muslim immigrants threatens their national identities. Conservatives demand that the immigrants give up their distinct cultures and traditions. Immigrants, on the other hand, argue that mainstream society does not really want them to assimilate and that they will always be victims of discrimination. love & peace *** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Re: Panglima Ambil Alih Komando
Kalau kapal perang kita yang baru beli dari ex Angkatan Laut Jerman timur (yang diparkir di dermaga karena mereka gak berani berlayar lagi) itu tenggelam gara gara getaran tembakan meriam sendiri, maka Habibie patut dimajukan didepan pengadilan militer... Salam Danardono --- In ppiindia@yahoogroups.com, ANDREAS MIHARDJA <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Selama ALRI hanya bisa memperlihatkan show of force no problem. Jangan sampai ALRI harus memakai kekerasan sebab saya kira ALRI kapal2nya ada tetapi senjatanya melempem.Kita sekarang hidup dalam abad conferensi. Indoneisa harus menghadapi PBB selama keadaan belum menjadi defacto dan menentukan perbatasan2 dgn secara perundingan. Kalau kena ditampar kedaulatan akan hilang dan daerah sudah diambil secara de facto. Kalau armada Indonesia up to date tidak apa2 tetapi kalau hanya pameran kapal saja jangan sekali2 soq aksi. [Waktu Aceh ALRI melempem] > Selama belum conflikt Indonesia masih menang - kalau sudah ditampar Indonesia tidak bersuara - lihat Timor - Timur kan hilang. > Andreas > Yahoo! Groups Sponsor ~--> DonorsChoose. A simple way to provide underprivileged children resources often lacking in public schools. Fund a student project in NYC/NC today! http://us.click.yahoo.com/5F6XtA/.WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM ~-> *** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] FW: TOP URGENT....need help.....
-Original Message- From: Cahyo [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, March 04, 2005 9:21 AM To: MUS-ALBAROKAH; ANEHJUND Subject: [mus-albarokah] FW: [baiti-jannati] TOP URGENTneed help. -Original Message- From: Rifki Ismail [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, March 04, 2005 8:48 AM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: [baiti-jannati] TOP URGENTneed help. Assalamu'alaikum wr wb Ikhwah fillah mailist baiti jannati FEUI... Pak Hendar, salah seorang atasan saya di kantor saat ini sedang mendapat musibah. Puteri beliau, usia 11 tahun saat ini sedang berada di UGD RS PP karena menderita Demam Berdarah (dalam kondisi kritis). Hari ini putrinya membutuhkan 14 kantong darah dari orang yang bergolongan darah AB. Jika ada diantara rekan2 yang bergolongan darah AB dan bersedia mendonorkan darahnya...please call me 3818509 atau HP 0813 164 848 01 ASAP. Terima kasih Wassalam Rifki Bank Indonesia · Yahoo! Groups Sponsor ADVERTISEMENT Yahoo! Groups Links a.. To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/mus-albarokah/ b.. To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] c.. Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service. [Non-text portions of this message have been removed] Yahoo! Groups Sponsor ~--> DonorsChoose. A simple way to provide underprivileged children resources often lacking in public schools. Fund a student project in NYC/NC today! http://us.click.yahoo.com/5F6XtA/.WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM ~-> *** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Re: Hak angket DPR soal kenaikan harga BBM..
--- In ppiindia@yahoogroups.com, "irwank2k2" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > http://jkt1.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2005/bulan/03/tgl/03/time/15753/idnews/307568/idkanal/10 > > Usul Hak Angket DPR soal BBM Diserahkan ke Pimpinan > Reporter: Astrid Felicia Lim > > detikcom - Jakarta, Ancaman hak angket DPR terhadap Presiden SBY > benar-benar direalisasikan. Sebanyak 31 anggota DPR mengajukan > usul hak angket atau penyelidikan kepada pimpinan DPR terkait > kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM. > > Ke-31 wakil rakyat itu berasal dari 7 fraksi di DPR. Sedangkan > 3 fraksi yang tidak ikut teken dalam usulan hak angket itu > adalah FPG, FPD dan PFKS. Ada lagi nih dari liputan6.com.. Quote: ".. Oh iya, saya baca berita di sebuah media, bhw fraksi ini sedang menincar posisi di kabinet lagi? .." Fraksi mana dan untuk posisi apakah itu? Posisi JakGung bukan? :-P BTW, reporter/responden liputan6.com lagi 'ngantuk', lupa atau keyboard-nya hilang ya, waktu mau nulis nama satu fraksi? Tapi kalo lupa koq ada frase 'hanya dua fraksi' ya? Huehuehue.. Any (other) comments? CMIIW.. Wassalam, Irwan.K - http://www.liputan6.com/fullnews/96846.html 04/3/2005 08:12 Enam fraksi yang mengajukan hak angket, antara lain F-PDIP, F-KB, F-PAN, F-PBR, F-PDS, dan F-PPP. Hanya Fraksi Demokrat dan Fraksi Partai Golkar yang menolak. Hak angket sedang digodok Bamus DPR. Liputan6.com, Jakarta: Sekitar 31 anggota Dewan dari enam fraksi di DPR, Kamis (3/3), menemui pimpinan Dewan. Mereka secara resmi mengajukan hak angket menyangkut kebijakan pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak. Hak angket ini diajukan untuk menyelidiki keabsahan yuridis putusan pemerintah menyangkut kebijakan menaikkan harga BBM karena pemberlakuan kebijakan tidak melalui persetujuan maupun konsultasi dengan DPR. Enam fraksi yang mengajukan hak angket tersebut antara lain Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa, Fraksi Partai Amanat Nasional, Fraksi Partai Bintang Reformasi, Fraksi Partai Damai Sejahtera dan Fraksi Partai Persatuan Pembangunan. Mereka diterima Wakil Ketua DPR Soetardjo Soerjoguritno. Menurut Ketua F-KB Ali Masykur Musa yang memotori hak angket ini, hanya dua fraksi yang menolak yakni Fraksi Demokrat dan Fraksi Partai Golongan Karya. Wakil Ketua DPR Soetardjo Soerjogoeritno mengaku kecewa karena pemerintah sama sekali tidak berinisiatif untuk mengkonsultasikan kenaikan harga BBM sebelum memberlakukannya. Dia menambahkan, saat ini Badan Musyawarah (Bamus) DPR tengah membahas usulan hak angket. Seperti diberitakan, Rapat Bamus DPR akhirnya menolak untuk membawa masalah kenaikan harga BBM dalam Sidang Paripurna, Jumat besok. Akhirnya diputuskan agenda kenaikan BBM akan dibahas dalam Forum Konsultasi Pimpinan DPR, Senin mendatang [baca: Kenaikan BBM Akan Dibawa ke Forum Konsultasi DPR]. (DEN/Fira Abdurahman dan Agus Priyatno) == Dan komentar pengunjung: http://www.liputan6.com/vk.html?id=96846 Mar. 04, 2005 09:32:49 WIB Ical Insya Allah, yang kita tahu bahwa DRP adalah Tempat Tampungan Amanat Rakyat. Seyogyanya bahwa DPR harus mendukung amanat rakyat kecil yang sekarang kian mengecil (terjepit). Jangan takut bahwa kita rakyat Indonesia akan mendukung sepenuhnya peranan DPR yang Pro kepada Rakyat Indonesia terutama dengan kenaikan BBM ini. Tolong selesaikan dengan baik dan benar. Jangan kita rakyat kecil yang harus membayar segala macam Utang negara dan utang Kreditor kakap (korupsi kelas kakap) yang kabur keluar negeri yang mana disana mereka hanya ongkang-ongkang kaki menikmati hasil korupsi. Apa itu Adil -- Mar. 04, 2005 09:06:55 WIB Pranam Enam Fraksi Yang ikut mengajukan hak angket: FPDIP, FPAN, FPKB, FPBR, FPDS dan FPBB. Fraksi Yang Menolak FPD dan FPG. Loh mana fraksi yang anglegnya sekarang tambah banyak dan ketika kampanye ngaku paling peduli dengan wong cilik, itu loh fraksinya ketua MPR sekarang?? Ikut menolak atau mendukung kenaikan? Sptnya fraksi ini lagi mau main cantik (aman) dengan cara tidak ikut menandatangani hak angket, tapi menolak kenaikan BBM, meski sebelumnya ketika itu tidak secara tegas mendukung ataupun menolak. Akan tetapi karena reaksi masy. luas cukup keras, akhirnya fraksi ini ikut menolak. Tapi ketika diajak untuk membuktikannya dalam bentuk hak angket, fraksi ini langsung tiarap sementara, tentunya sambil melihat kondisi politik, kalau anginnya masy. mendukung hak angket DPR, fraksi ini ikut juga tanda tangan meski berada di no. urut akhir. Kalau sebaliknya, maka fraksi ini akan ikut dua fraksi pendukung Kenaikan BBM. Oh iya, saya baca berita di sebuah media, bhw fraksi ini sedang menincar posisi di kabinet lagi? Keadilan dan Kesejahteraan untuk dan versi Siapa? Yahoo! Groups Sponsor ~--> Help save the life of a child. Support St. Jude Children's Research Hospital's 'Thanks & Giving.' http://us.click.yahoo.com/mGEjb
[ppiindia] Re: Fwd: [Republika Online] Timur Tengah dan Arogansi Amerika
Kamis, 03 Maret 2005 Timur Tengah dan Arogansi Amerika ''Saya punya daftar panjang sikap arogan Amerika Serikat. Tapi itu tak memaafkan untuk toleransi terhadap perilaku tak etis orang-orang Islam,'' ujar Dr Khaled M Abou El Fadl. Karena itu, kata guru besar hukum Islam di University of California at Los Angeles (UCLA) itu mengajak umat Islam mengorganisasi diri dengan baik untuk mempengaruhi kebijakan luar negeri AS. ''Jika ingin mempengaruhi kebijakan luar negeri AS, harus punya tekad menjadi orang dalam AS. Jangan seperti orang asing dan berusaha mendapatkan kemauan sendiri di AS,'' ujar Khaled. Maka, mencaci AS, tapi kemudian di kesempatan lain mengatakan butuh kerja sama dengan AS, menurut Khaled, merupakan tindakan yang munafik dan dangkal pemikiran. Tapi siapa yang sebenarnya butuh kerja sama? Irak toh bisa bertahan di bawah embargo AS, hingga akhirnya AS merasa perlu menyingkirkan Saddam Hussein yang dianggap tak bisa diajak kerja sama. Iran juga begitu, bisa bertahan meski diembargo AS sejak Revolusi Iran. Khaled memandang, politisi AS merasa ''lebih tahu'' tentang dunia Islam. Irak dianggap tak punya hukum, tak punya dasar pengetahuan tentang negara hukum. ''Tapi mengirim orang usia 32 tahun dan baru mengajar di universitas satu tahun, untuk membantu Irak membuat UUD, gila namanya. Aneh. Irak kan punya sarjana-sarjana dari universitas terkenal di dunia,'' ujar Khaled. Langkah ini mahal bagi hubungan AS-Islam. ''Kekuasaan adalah sesuatu yang berbahaya. Kalau mabuk kerkuasaan akan melakukan hal bodoh, melanggar hukum. AS buat kesalahan yang menyedihkan dan konsekuensinya berkepanjangan dan merusak citra,'' kata Khaled. Tentang Iran, kini Iran mempunyai peran penting di Timur Tengah, dengan pusat energinya. Jika Iran meneruskan proyek nuklir, kata guru besar Universitas Columbia, Garry Sick PhD, akan mengubah peta geopolitik di Timur Tengah. Iran jadi penyeimbang kekuatan Israel, yang telah lebih dulu mempunyai pusat nuklir. Negara mana pun, kata Sick, jika dalam posisi seperti Iran akan mencari banyak nuklir. ''Di AS banyak yang setuju bahwa itulah yang harus dilakukan Iran,'' ujar Sick, yang pernah ke Iran bersama Bush senior di awal 1970-an, membahas bantuan nuklir AS untuk Iran. Saat itu AS bersedia menjual reaktor nuklir ke Iran, ketika Shah Iran menjadi sekutu AS. Sick menjelaskan, di era 70-an, koordinasi politik di Timur Tengah selalu dikoordinasikan AS-Iran. Adanya sandera AS di Teheran menganggu hubungan itu dan menjadi permusuhan yang sangat pahit. AS dinilai Sick tak mampu memperbaiki hubungan dengan Iran hingga kini. Ketika AS mengatakan Iran sebagai poros setan dan negara tiran yang harus dibasmi, Iran dinilai banyak kalangan menjadi khawatir, sehingga perlu memperkuat diri. AS sendiri mengeluarkan kebijakan ganda. ''Wapres Cheney mengatakan tak bisa menjamin Israel tak akan serang Iran. Menlu Rice mengatakan bahwa kasus Iran bisa diselesaikan lewat diplomasi. Dua-duanya bisa berjalan bareng,'' ujar Sick. Di lingkungan Deplu, pemikiran menyerbu Iran dengan kekuatan militer bukanlah sebuah pilihan. Alasannya, militer AS telah berkonsentrasi di Irak dan Afghanistan. Tapi mengapa AS tak gusar dengan kekuatan nuklir Israel? ''Orang-orang Washington tak percaya Iran, tapi percaya pada Israel,'' jawab Sick. PM Israel Ariel Sharon, kata guru besar UCLA, Michael Intriligator, adalah sahabat dekat Bush. Itu pula sebabnya, Bush juga lebih suka mendukung Israel dalam kasus Palestina, di samping Israel sebagai negara orang-orang Yahudi. ''Israel hanya didukung oleh AS. Sedangkan Palestina, didukung oleh 56 anggota OKI, di situ ada Indonesia, Malaysia, Bangladesh, dan lain-lain,'' kata David A Haris, direktur eksekutif The American Jewish Committee, New York. Maka, untuk menciptakan perdamaian di Timur Tengah, kata Haris, tak bisa dengan cara menyingkirkan Israel. ''Pada 1947 PBB membawa isu Palestina. Solusinya, Yahudi butuh negara sendiri, meski ditolak negara-negara Arab,'' kata Haris. Kini telah ada lebih 100 ribu warga Palestina mati dibombardir Israel. ''Korban banyak tak berarti sebagai pihak yang benar,'' tukas Haris. Israel sendiri dari 6 juta penduduk, 1.000 di antaranya mati karena bom di Tepi Barat. Karena itu mereka membuat pagar. Pagar itu, menurut Haris, bukan untuk memusnahkan prinsip-prinsip damai, melainkan untuk mencegah orang masuk dari Tepi Barat membawa bom untuk bunuh warga Israel. ''Tragedi paling besar bagi Palestina adalah kepemimpinan 45 tahun Yasser Arafat,'' tegas Haris. Amerika arogan? (pry ) Yahoo! Groups Sponsor ~--> Help save the life of a child. Support St. Jude Children's Research Hospital's 'Thanks & Giving.' http://us.click.yahoo.com/mGEjbB/5WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM ~-> *** Berdikusi dg San
[ppiindia] Fwd: [Republika Online] Timur Tengah dan Arogansi Amerika
Kamis, 03 Maret 2005 Memahami Kebijakan Luar Negeri AS (1) Menyebarkan Demokrasi dengan Kekerasan Sepuluh wartawan Indonesia diundang Foreign Press Center (FPC) Departemen Luar Negeri (Deplu), Amerika Serikat (AS) untuk melakukan kunjungan jurnalistik selama dua pekan di AS. Kunjungan itu untuk melihat proses perumusan kebijakan luar negeri AS. Ini bagian pertama dari laporan wartawan Republika Priyantono Oemar. Fondasi gedung WTC di New York, terpaksa ada yang dibongkar, untuk saluran air. Tapi, bongkahan tiang besi yang membentuk salib, dibiarkan berdiri, dan bahkan, bagian fondasinya diperkokoh lagi dengan beton. Lokasi bekas WTC --disebut ground zero-- itu, kini dikelilingi pagar besi. Di bagian pagar itu dipasang berbagai gambar dan ada pula daftar lebih dari 3.000 nama korban serangan 11 September 2001 yang meruntuhkan WTC. Di salah satu tiang pagar yang menopang papan daftar nama korban di sisi 7th Avenue, tertoreh grafiti: ''Anda bisa menghancurkan bangunan kami, tapi tak bisa menghancurkan fondasi kami.'' Kalimat ini mengingatkan kembali pada komentar Presiden AS, George W Bush, setelah serangan 11 September. Ucapan itu diprasastikan di Pentagon Memorial. ''Teroris dapat menggoyang fondasi gedung-gedung terbesar kami, tapi mereka tak bisa menyentuh fondasi Amerika.'' Berpangkal dari sinilah fondasi Amerika --kebebasan dan demokrasi-- disebarkan Presiden George W Bush ke beberapa negara. Tapi, lihatlah film Gangs of New York. Amerika memang terlahir di jalanan: gangster dan koboi. Maka, serangan 11 September telah memberi legitimasi bagi Bush untuk melakukan penyerangan ke negara lain, dengan dalih membela diri dan menyebarkan nilai-nilai demokrasi. ''Itu sama dengan menodongkan senjata ke orang dengan mengatakan 'belajarlah atau aku tembak','' ujar guru besar hukum University of California at Los Angeles (UCLA), Dr Khaled M Abou El Fadl. Apa yang dilakukan AS terhadap Irak dan Afghanistan layaknya menjajah negara Islam dengan klaim bahwa Bush mendapat mandat mengajarkan demokrasi ke dunia. ''Demokrasi disebut Bush sebagai panggilan masa kini. Padahal, empat tahun lalu ia tak bicara deomkrasi,'' ujar Direktur US Foreign Policy Institute Universitas George Washington, Joanna Spear PhD. Bush justru memberikan contoh buruk bagi pemimpi demokrasi. ''Tak akan menghasilkan demokrasi setelah banyak orang mati,'' tegas Khaled. Para siswa pun, kata guru Long Ranch Elementary School, Los Angeles, Kevin Linch, bertanya kepada para gurunya soal tindakan Bush yang bertentangan dengan apa yang diterima di bangku sekolah. Tapi, warga AS justru memuji Bush, karena setelah itu tak ada lagi serangan ke AS. ''Sebagai ibu, kami tentu menginginkan anak-anak kami aman,'' ujar seorang ibu di Riverside, sebelah timur Los Angeles, menanggapi tindakan Bush menyerang Afghanistan dan Irak. Imbalannya, Bush terpilih kembali menjadi presiden. Padahal, menjelang pemilu, kata Direktur LA Times Poll, Susan H Pinkus, polling menunjukkan bahwa pamor Bush menurun. ''Meski yang dilakukan di Irak adalah salah, tapi ia dianggap bisa menjaga keamanan dalam negeri,'' ujar Pinkus. Bagi yang tak setuju tindakan Bush, penyerangan terhadap Irak merupakan kesalahan besar. Bagi Michael D Intriligator, Irak adalah kegagalan Bush. Tindakan Bush menyerang Irak dan juga negara lain, dengan dalih demi demokrasi, justru bisa membuat suatu bangsa terhina, dan akhirnya memicu munculnya perlawanan. ''Saya tak percaya demokrasi bisa menangkal terorisme,'' ujar guru besar ekonomi, politik, dan kebijakan University of California at Los Angeles (UCLA) itu. Sebuah desain kaus yang dijual di toko cenderamata Indian di Santa Monica, Los Angeles, juga merujuk hal itu. Desain itu memperlihatkaan empat orang Indian memegang senjata menjaga tanah mereka. Di bagian atas tertulis 'Keamanan Nasional', dan di bagian bawah terulis 'Melawan Teroris Sejak 1496'. ''Orang AS memang tak mempunyai wawasan sejarah yang baik. Mereka hanya membaca yang ada di koran hari ini,'' komentar Marc Stern, penasihat Kongres Yahudi Amerika. Dan Bush, pernah digambarkan Newsweek sebagai sosok yang malas baca buku. Nilai-nilai demokrasi dan kebebasan, tentu tak dibicarakan Bush di depan komunitas pemilihnya. Itu adalah konsumsi publisitas internasional. ''Kepada komunitas pemilihnya, Bush akan berbicara sebagai orang Kristen,'' kata Direktur Arab American Institute, Jean Abinader, Komunitas Evangelis, kata Joanna Spear PhD, merupakan kelompok pemilih yang sangat menentukan di AS. Berkoalisi dengan kelompok pemilih Yahudi, mereka mempunyai pengaruh kuat terhadap kebijakan luar negeri Bush. Itu pula sebabnya, misalnya, AS cenderung mendukung Israel dalam kasus Palestina. ''Gerakan Evangelis sangat mendukung Israel karena Yerusalem merupakan tempat kedatangan kedua Yesus, sehingga mengantarkan aliansi dengan Yahudi,'' kata Spear. Apalagi, kata Spear, Bush tak memiliki kemampuan diplomasi yang bagus dibandi
[ppiindia] Fwd: [Republika Online] Timur Tengah dan Arogansi Amerika
Note: forwarded message attached. __ Celebrate Yahoo!'s 10th Birthday! Yahoo! Netrospective: 100 Moments of the Web http://birthday.yahoo.com/netrospective/ [Non-text portions of this message have been removed] Yahoo! Groups Sponsor ~--> DonorsChoose. A simple way to provide underprivileged children resources often lacking in public schools. Fund a student project in NYC/NC today! http://us.click.yahoo.com/5F6XtA/.WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM ~-> *** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Re: [nasional-list] RI Kerahkan Kapal Perang
ehm. --- In ppiindia@yahoogroups.com, "Carla Annamarie" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > thre's only one prob..i guess..FPI n MMI biasanya jihad bela agama..pak.., > gak tauh deh kalo bela neg..:)).. > > > > > "RM Danardono > HADINOTO"To: ppiindia@yahoogroups.com > <[EMAIL PROTECTED] cc: > oo.de> Subject: [ppiindia] Re: [nasional-list] RI Kerahkan Kapal > Perang > 03/03/2005 09:36 > PM > Please respond to > ppiindia > > > > > > > > > Gimana to? > > Mereka kan berpengalaman tempur digurun Hindukus, atau dalam > pertempuran dari warung ke warung kala sweeping warung remang remang > (kalau perajurit US from house to house), tetapi dilaut terbuka? kan > jadi makanan ikan hiu? > > Ehh ada ikan hiu gak ya diperairan Sipadan? > > Mungkin Malaysia juga turunkan pasukan dari RELA, yang sudah > pengalaman memburu TKI diladang kelapa sawit! > > haiyaaa > > danardono > > > > > > > > > --- In ppiindia@yahoogroups.com, "BUD'S" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Kalau aku mah usulin Laskar Jihat dan FPI maju duluan, kan mereka > udah ada pengalaman Tempur dan Gebukin Orang, Konon Pernah Bertempur > di Afganistan lagi Lawan Barat Yang punya senjata Lengkap. > > > > Budiman > > > > - Original Message - > > From: Sandy Dwiyono > > To: [EMAIL PROTECTED] ; ppiindia@yahoogroups.com ; > [EMAIL PROTECTED] > > Sent: Thursday, March 03, 2005 6:08 PM > > Subject: [ppiindia] Re: [nasional-list] RI Kerahkan Kapal Perang > > > > > > Saya ingin mengatakan kepada 220 juta rakyat Indonesia, agar > bersiap-siap maju ke medan perang demi mengantisipasi segala sesuatu. > Bersiap-siap dilakukannya mobilisasi umum menjadi sukarelawan > berperang mengganyang Malaysia. Mereka telah berkali-kali menginjak- > nginjak kedaulatan kita, menggeser patok perbatasan, menyogok hakim- > hakim untuk memenangkan Sipadan-Ligitan, mengirim DR.Azahari untuk > bikin kekacauan di Indonesia, sekarang saatnya kita mengganyangnya > jadi abu. Tidak ada diplomasi jika menyangkut kedaulatan negara. Jika > kedaulatan diinjak-injak jawabannya hanya satu, > > Perang!..Perang!..Perang! > > > > Arahkan rudal-rudal ke kota-kota Malaysia, bikin semuanya jadi > abu. Jangan berhenti hanya sampai Ambalat, > > > > Terus..Terus..Terus maju sampai seluruh Malaysia habis kita > ganyang. Dulu hampir berhasil, kali ini kita pasti berhasil > mengganyang Malaysia. > > > > Siapkan Perang! > > Perkuat terus Angkatan Perang! > > > > > > Hartoni Ubes <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > Selasa, 01 Mar 2005, > > > > RI Kerahkan Kapal Perang > > > > > > > > > > > > > > > > Tegang, Pesawat Malaysia 3 Mil di Wilayah Laut > > > > Kaltim > > > > > > > > TARAKAN - Perbatasan laut Indonesia dan Malaysia > > > di > > > > wilayah Laut > > > > Sulawesi, sekitar Pulau Sipadan dan Ligitan, > > > dilanda > > > > ketegangan. TNI- > > > > AL kemarin mengerahkan tiga kapal perang ke > > > wilayah > > > > tersebut untuk > > > > mengantisipasi manuver pasukan Malaysia yang juga > > > > mengklaim > > > > perbatasan perairan yang belum ditetapkan oleh > > > > Mahkamah > > > > Internasional itu. > > > > > > > > Tiga kapal perang Indonesia yang unjuk kekuatan di > > > > kawasan timur > > > > Pulau Kalimantan itu adalah KRI Wiratno, KRI > > > > Rencong, dan KRI Nuku. > > > > Kapal-kapal itu berada di sekitar wilayah laut > > > yang > > > > kini sama-sama > > > > diklaim kedua negara. > > > > > > > > Danlanal Tarakan Letkol Laut (P) Ibnu Parna kepada > > > > wartawan koran > > > > ini kemarin menjelaskan, pangkalan TNI-AL (Lanal) > > > > Tarakan sejak > > > > Sabtu (26/2) ditunjuk sebagai pangkalan aju untuk > > > > unsur-unsur > > > > pasukan yang digelar di wilayah perbatasan > > > tersebut. > > > > > > > > Menurut Ibnu Parna, selain keti
Re: [ppiindia] Re: [nasional-list] RI Kerahkan Kapal Perang
thre's only one prob..i guess..FPI n MMI biasanya jihad bela agama..pak.., gak tauh deh kalo bela neg..:)).. "RM Danardono HADINOTO"To: ppiindia@yahoogroups.com <[EMAIL PROTECTED]cc: oo.de> Subject: [ppiindia] Re: [nasional-list] RI Kerahkan Kapal Perang 03/03/2005 09:36 PM Please respond to ppiindia Gimana to? Mereka kan berpengalaman tempur digurun Hindukus, atau dalam pertempuran dari warung ke warung kala sweeping warung remang remang (kalau perajurit US from house to house), tetapi dilaut terbuka? kan jadi makanan ikan hiu? Ehh ada ikan hiu gak ya diperairan Sipadan? Mungkin Malaysia juga turunkan pasukan dari RELA, yang sudah pengalaman memburu TKI diladang kelapa sawit! haiyaaa danardono --- In ppiindia@yahoogroups.com, "BUD'S" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Kalau aku mah usulin Laskar Jihat dan FPI maju duluan, kan mereka udah ada pengalaman Tempur dan Gebukin Orang, Konon Pernah Bertempur di Afganistan lagi Lawan Barat Yang punya senjata Lengkap. > > Budiman > > - Original Message - > From: Sandy Dwiyono > To: [EMAIL PROTECTED] ; ppiindia@yahoogroups.com ; [EMAIL PROTECTED] > Sent: Thursday, March 03, 2005 6:08 PM > Subject: [ppiindia] Re: [nasional-list] RI Kerahkan Kapal Perang > > > Saya ingin mengatakan kepada 220 juta rakyat Indonesia, agar bersiap-siap maju ke medan perang demi mengantisipasi segala sesuatu. Bersiap-siap dilakukannya mobilisasi umum menjadi sukarelawan berperang mengganyang Malaysia. Mereka telah berkali-kali menginjak- nginjak kedaulatan kita, menggeser patok perbatasan, menyogok hakim- hakim untuk memenangkan Sipadan-Ligitan, mengirim DR.Azahari untuk bikin kekacauan di Indonesia, sekarang saatnya kita mengganyangnya jadi abu. Tidak ada diplomasi jika menyangkut kedaulatan negara. Jika kedaulatan diinjak-injak jawabannya hanya satu, > Perang!..Perang!..Perang! > > Arahkan rudal-rudal ke kota-kota Malaysia, bikin semuanya jadi abu. Jangan berhenti hanya sampai Ambalat, > > Terus..Terus..Terus maju sampai seluruh Malaysia habis kita ganyang. Dulu hampir berhasil, kali ini kita pasti berhasil mengganyang Malaysia. > > Siapkan Perang! > Perkuat terus Angkatan Perang! > > > Hartoni Ubes <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > > > > > > > > > > > > > Selasa, 01 Mar 2005, > > > RI Kerahkan Kapal Perang > > > > > > > > > > > > Tegang, Pesawat Malaysia 3 Mil di Wilayah Laut > > > Kaltim > > > > > > TARAKAN - Perbatasan laut Indonesia dan Malaysia > > di > > > wilayah Laut > > > Sulawesi, sekitar Pulau Sipadan dan Ligitan, > > dilanda > > > ketegangan. TNI- > > > AL kemarin mengerahkan tiga kapal perang ke > > wilayah > > > tersebut untuk > > > mengantisipasi manuver pasukan Malaysia yang juga > > > mengklaim > > > perbatasan perairan yang belum ditetapkan oleh > > > Mahkamah > > > Internasional itu. > > > > > > Tiga kapal perang Indonesia yang unjuk kekuatan di > > > kawasan timur > > > Pulau Kalimantan itu adalah KRI Wiratno, KRI > > > Rencong, dan KRI Nuku. > > > Kapal-kapal itu berada di sekitar wilayah laut > > yang > > > kini sama-sama > > > diklaim kedua negara. > > > > > > Danlanal Tarakan Letkol Laut (P) Ibnu Parna kepada > > > wartawan koran > > > ini kemarin menjelaskan, pangkalan TNI-AL (Lanal) > > > Tarakan sejak > > > Sabtu (26/2) ditunjuk sebagai pangkalan aju untuk > > > unsur-unsur > > > pasukan yang digelar di wilayah perbatasan > > tersebut. > > > > > > Menurut Ibnu Parna, selain ketiga KRI itu, TNI-AL > > > mengerahkan dua > > > pesawat intai maritim Nomad P-840 dengan pilot > > Mayor > > > Laut (P) > > > Sisyani dan Nomad P-834 dengan pilot Kapten Laut > > (P) > > > Wijayanto. > > > Kedua pesawat pengintai itu berpangkalan di > > Bandara > > > Juwata Tarakan. > > > > > > Personel di tiga KRI sekitar 200 orang. M
Re: [ppiindia] Panglima Ambil Alih Komando
konflik batas teritorial/batas laut suatu neg dgn neg lain memang merupakan issue crucial, sebenarnya sudah dari dulu issue ini harus diselesaikan oleh indo dan neg2 sekitarnya dalam menentukan batas laut/teritorialnya, kalo dilihat dari letak geografis indonesia adalah neg kepulauan sedangkan malaysia adalah neg daratan, so that's means that bcs of that indo has a right to claim islands than malaysia, anyway..kekalahan indo for legal battle from malaysia (sipadan n ligatan case) di Haque bcs sipadan n ligitan re ex-dominion of England n malaysia was part of neg2 commonwealth so that's means the claim of right fall to malaysia, east ambalat and blok ambalat memang udah lama menjadi critical issue between malaysia n indo, penentuan batas wilayah teritorial/ pemilikan suatu wilayah tidak dapat diselesaikan secara gampang, karena banyak kepentingan terutama kepentingan ekonomi, indonesia memiliki 17.000 islands, kalo indo gak bisa menyelesaikan scr diplomasi politik bisa2 pelan2 pulau2 itu bisa lepas dari indo, dilihat dari manuver yg dilakukan malaysia, singapore (also was part of ex-commonwealth countries), ada kemungkinan mereka bisa meng-claim pulau2 di indo..who knows.., dilihat dari diplomasi, bargaining politik, n PR indo untuk LN (menyangkut image indo di kalangan internasional) semua itu mungkin mempengaruhi sentiment internasional menyangkut pertikaian batas teritorial laut indo dgn malaysia. penentuan kepemilikan wilayah bisa berkepanjangan, secara hukum laut internasional, neg2 yg bertikai baru bisa menyelesaikan di Mahkamah internasional (di Haque) kalo neg2 tersebut sepakat utk mengadakan legal battle, tapi klo neg2 tesebut/salah satu dr neg tsb menolak, maka penyelesaian scr legal gak bisa dilakukan. ANDREAS MIHARDJA <[EMAIL PROTECTED]To: ppiindia@yahoogroups.com .net>cc: Subject: Re: [ppiindia] Panglima Ambil Alih Komando 03/04/2005 01:32 AM Please respond to ppiindia Selama ALRI hanya bisa memperlihatkan show of force no problem. Jangan sampai ALRI harus memakai kekerasan sebab saya kira ALRI kapal2nya ada tetapi senjatanya melempem.Kita sekarang hidup dalam abad conferensi. Indoneisa harus menghadapi PBB selama keadaan belum menjadi defacto dan menentukan perbatasan2 dgn secara perundingan. Kalau kena ditampar kedaulatan akan hilang dan daerah sudah diambil secara de facto. Kalau armada Indonesia up to date tidak apa2 tetapi kalau hanya pameran kapal saja jangan sekali2 soq aksi. [Waktu Aceh ALRI melempem] Selama belum conflikt Indonesia masih menang - kalau sudah ditampar Indonesia tidak bersuara - lihat Timor - Timur kan hilang. Andreas RM Danardono HADINOTO <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Kamis, 03 Mar 2005, Panglima Ambil Alih Komando DPR Mendukung, TNI Tempatkan 5 KRI di Laut yang Diklaim Malaysia JAKARTA - TNI semakin memperkuat armadanya di Laut Sulawesi, wilayah kaya cadangan minyak yang diklaim Malaysia itu. Dua kapal menyusul ke zona perbatasan lintang utara tersebut, yakni KRI Karel S. Tubun dan KRI Tongkol. Hal itu menambah kekuatan tiga KRI yang sejak awal pekan ini mondar-mandir menjaga kedaulatan Merah Putih. Bahkan, seorang perwira TNI-AL menjelaskan, komando gerak kapal TNI- AL di perbatasan yang berpotensi konflik tersebut diambil alih langsung Panglima TNI Jenderal Endriartono Sutarto. "Masalah ini sangat serius. Para pemimpin TNI terus melakukan rapat untuk membahas berbagai kemungkinan," ujar perwira yang tak mau disebutkan namanya itu. Endriartono yang ditemui tak mau berkomentar banyak tentang ketegangan di laut yang kaya minyak tersebut. Panglima tampak enggan berkomentar seputar kasus ini. "Tanyakan ke Menhan saja," ujarnya. Saat ditanya soal unjuk kekuatan TNI, dia juga tak mau berkomentar. "Nggak ada unjuk kekuatan. Ngapain unjuk kekuatan? Dia (Malaysia, Red) udah tahu kok," tegasnya sambil mempercepat langkah menuju mobilnya setelah menghadiri pertemuan tertutup dengan Pansus Poso DPR tadi malam. Namun, dalam raker dengan komisi I pada Senin
[ppiindia] Re: [ekonomi-nasional] Privatisasi Air Minum
Ekonom Neoliberalis yang disponsori IMF, WTO, dan World Bank kelihatannya bertindak semakin jauh. Air Minum diprivatisasi. Jangan2 udara untuk bernafas nanti juga akan diprivatisasi. Bayar dulu, baru boleh nafas...:) Rasulullah SAW bersabda: ''Kaum Muslimin berserikat dalam tiga hal yaitu air, padang penggembalaan (hutan/perkebunan), dan api (BBM/Listrik). Dan harga dari ketiga bahan tersebut adalah haram.'' (HR Ibnu Majah). --- Ambon <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > http://www.kompas.com/kompas-cetak/0503/04/opini/1572303.htm > > Jumat, 04 Maret 2005 > > > > > Privatisasi Air Minum > > > Oleh Nila Ardhianie > > KOMPAS, Rabu, 16 Februari 2005, memuat artikel > dengan judul "Proyek Pengelolaan Air Minum Segera > Ditenderkan", yang berisi rencana pemerintah untuk > segera melakukan privatisasi pengelolaan air minum. > Segera yang dimaksud di sini benar-benar SEGERA > karena tender sudah akan dimulai bulan depan, Maret > 2005. Berita yang dilengkapi tabel berisi daftar 20 > proyek penyediaan air senilai 380,5 juta dollar AS > ini betul-betul mengejutkan mengingat sampai saat > ini Peraturan Pemerintah tentang Air Minum dan > Sanitasi serta Pengusahaan Sumber Daya Air belum > disahkan, bahkan Desember tahun lalu, konsultasi > publik masih dilakukan di beberapa kota untuk > membahas rancangan PP ini. > > Selain itu, sampai saat ini Indonesia belum > memiliki Undang-Undang (UU) Privatisasi, sedangkan > UU No 7 tentang Sumber Daya Air sendiri sangat > riskan bila dijadikan landasan hukum yang memadai > bagi privatisasi sumber daya air karena sangat > longgar mengatur peran swasta di sektor air. > Apalagi, saat ini UU tersebut masih berada di > Mahkamah Konstitusi (MK), menghadapi tuntutan dari > ratusan warga masyarakat dan puluhan organisasi yang > meminta MK membatalkan pasal- pasal yang berhubungan > dengan dibukanya secara luas peluang swasta > mengusahakan sumber daya air di Indonesia. > > Dari artikel tersebut juga diketahui bahwa > rencana pemerintah memulai tender untuk tiga proyek > terlebih dahulu, yaitu proyek di Ciledug, Ciparen > dan Solo-Sukoharjo. Menariknya, dari semua proyek > pendahuluan ini, yang akan diprivatisasi adalah > sumber air atau air bakunya, bukan Perusahaan Daerah > Air Minum (PDAM)-nya seperti yang selama ini banyak > dibahas. Pada tiga proyek ini, model kerja sama > privatisasi yang ditawarkan adalah konsesi, artinya > keseluruhan operasi, pemeliharaan, dan investasi > sumber air sepenuhnya akan berada di tangan swasta. > > Hal yang sangat penting diperhatikan, masih > banyak penduduk Indonesia yang memperoleh air untuk > kebutuhan sehari-hari langsung dari sumber air (air > sungai, danau, mata air, waduk, dan lain-lain). Jika > kemudian sumber airnya dikuasai oleh badan usaha > swasta, jelas akan banyak penduduk yang akan > kehilangan akses mereka terhadap air. Mereka tidak > bisa lagi mengambil air untuk kebutuhan sehari-hari > karena swasta tentunya akan menetapkan berbagai > peraturan yang bersifat mengamankan aset mereka, > yang itu juga berarti limitasi akses bagi pengguna > lainnya. > > Dengan menguasai sumber air, sebetulnya > perusahaan juga akan memiliki kontrol yang sangat > besar terhadap sosial ekonomi suatu wilayah. > Memiliki hak mengelola sumber air secara praktis > jauh lebih menguntungkan karena perusahaan tidak > perlu repot-repot berurusan dengan tarif, pekerja, > dan hal lain yang biasanya menyertai privatisasi > PDAM. Enaknya lagi, "kekuasaan" yang dimiliki jauh > lebih besar karena dapat mengontrol alokasi air, > baik bagi PDAM maupun pemanfaat air lain dari sumber > tersebut. > > Privatisasi PDAM > > Artikel ringkas Kompas itu juga > mengindikasikan akan dilakukannya privatisasi > terhadap berbagai PDAM yang saat ini beroperasi di > tingkat kabupaten/kota. Contohnya Pekanbaru, di situ > disebutkan, Pekanbaru akan ditawarkan apabila > kontrak yang saat ini sudah ditandatangani > dihentikan. Kota-kota lain yang masuk dalam daftar > di antaranya adalah Samarinda, Tegal, Semarang, > Yogyakarta, dan Magelang. > > Privatisasi PDAM adalah hal yang sangat > kontradiktif dengan jawaban tertulis pemerintah yang > diwakili Departemen Pekerjaan Umum bertanggal 28 > Januari 2005 kepada MK sehubungan dengan tuntutan > judicial review yang diajukan masyarakat untuk > menguji UU Sumber Daya Air. Di situ disebutkan bahwa > sesuai Pasal 40 Ayat (4) dan Penjelasan UU No 7, > peran serta koperasi, badan usaha swasta, dan > masyarakat dalam sistem penyediaan air minum hanya > dimungkinkan pada wilayah yang belum ada > penyelenggaranya (badan usaha milik negara/badan > usaha milik daerah). Berbagai PDAM di kota-kota yang > masuk dalam daftar proyek masih berfungsi sehingga > memberikan penawaran kepada swasta untuk mengelola > PDAM di kota-kota tersebut jelas merupakan > pelanggaran terhadap UU Sumber Daya Air. > > Selain itu, mengikuti logika berpikir > penyusunan pera
[ppiindia] Gadis Inggris Menangi Kasus Baju Islam di Sekolah 2
Tambahan info lagi : === Setelah saya menemukan berita ini dalam versi inggrisnya, ternyata sekolah itu nggak salah-salah amat. Jelas punya murid 80% muslim, sekolah ini membolehkan murid-muridnya menutup seluruh tubuh kecuali wajah dan telapak tangan, misalnya dengan pakaian longgar, kerudung, dsb. Si Begum ini pakai shalwar kameez celana longgar dan atasan longgar berbentuk tunik, dengan kerudung (headscarf). Nah, yg kemudian dipakai olehnya sejak 2002 adalah JILBAB yang sebenarnya (jilbab dalam arti aslinya, bukan yg sudah diterjemahkan salah kaprah ke dalam bahasa Indonesia). Apakah jilbab itu? Itu adalah pakaian one- piece (sepotong kain) yg panjangnya dari kepala sampai kaki. Wajar saja jika sekolah melarangnya karena menganggapnya berbahaya karena panjangnya. Saya pribadi heran kenapa Begum yg tadinya sudah memakai pakaian longgar plus kerudung yg menutup dada lalu memilih menggunakan pakaian padang pasir itu? Ya bagaimanapun, saya menghargai hak dia berpakaian. Mengenai itu berbahaya atau tidak (bisa kesrimpet?), itu kan resiko dia sendiri yg sudah seharusnya konsekuen dgn akibat yg ditimbulkan dari pakaiannya. Salut buat Cherie Booth (istri Tony Blair) yg bisa membela kasus anak ini di pengadilan. Ini ada tulisan menarik dari seorang muslimah, tentang kasus Shabina Begum ini. Kira-kira seperti itu juga yg saya rasakan. Mengapa Begum harus mengganti pakaiannya dengan model yg "tidak umum", padahal selama ini dia sudah "berjilbab" (arti jilbab menurut Indonesia)? (Maaf kalau tulisannya bhs Inggris) Salam, AT March 03, 2005 Will a Muslim woman ever be more than what she wears? By Mona Eltahawy Shabina Begum, a 16-year-old Muslim schoolgirl who won the right on Wednesday to wear a jilbab to her school in the British town of Luton told the British newspaper The Guardian that she felt like screaming with happiness when she heard the court decision. I felt like screaming with anger and frustration when I heard about Shabina's case because once again a Muslim woman is in the headlines only because of what she wears. When will this madness end? Shabina's school did not prevent her from wearing a headscarf. Unlike French schools which have banned the hijab outright, Shabina' s school went out of its way to accommodate the needs of students who are nearly 80 percent Muslim, speak 40 different languages and who are from 21 different ethnic groups. Students could wear the regular uniform or they could wear a shalwar kameez, which consists of loose-fitting trousers and a long tunic. They could wear a headscarf as long as it conformed to certain criteria. In order to satisfy the needs of the diverse background of its students, the school consulted with pupils, parents, schools and leading Muslim organizations when it was formulating its uniform policy. And yet this was not enough for Shabina who wore the shalwar kameez from the time she enrolled at the school when she was 12 until September 2002 when she suddenly decided to wear the jilbab, a long loose fitting one-piece item that covers the body from head to ankles. Her school refused to allow her to attend until she resumed wearing the approved uniform. Shabina took the school to court but her case was rejected by High Court judges last summer. The school had argued that allowing her to wear a jilbab would impact on the rights of other Muslim girl pupils who opposed allowing the jilbab as they felt that it would create a hierarchy of belief at the school. Her school was right. What has become of our faith that it has turned into a competition over who can cover the most? Who convinces young Muslim women that they must cover more and more, going far beyond what is deemed the modest clothing that Islam requires of men and women? Shabina switched to a school that allowed her to wear the jilbab and her case went to the Court of Appeal which on Wednesday agreed that her initial school had a right to set a school uniform policy but that it had failed to consider Shabina's rights under the Human Rights Act. The Guardian reported that Lord Justice Brooke, vice-president of the civil division of the court of appeal, ruled that Shabina's school had: unlawfully excluded her; unlawfully denied her the right to manifest her religion; unlawfully denied her access to suitable and appropriate education. Lord Justice Brooke has committed the simplest mistake that a non- Muslim commits ?he accepted at face value the assertion by Shabina and her lawyers that the jilbab, an especially strict interpretation of modest dress, was a requirement for Muslim women. To this day, Muslim scholars issue various interpretations about Muslim dress. After the 9/11 attacks, some Muslim scholars in the America even told Muslim women they did not have to wear a headscarf if they felt in danger from anti-Muslim attacks. Shabina chose to go beyond a uniform that was deemed acceptable for the other Muslims and denied herse
[ppiindia] Gadis Inggris Menangi Kasus Baju Islam di Sekolah
Ada yg menarik dalam kasus mbak Begum ini, karena di sekolah Denbigh tersebut ada 80% siswa muslim. Sebenarnya jilbab yg dipermasalahkan dalam berita di bawah ini yg model apa ya ? Yg pasti, doi menang di level hukum - pengadilan. Teman-teman yg di Inggris bisa memberi info lebih lanjut ? Mungkin cerita setelah mbak Begum menang dalam gugatan, bagaimana reaksi lapangan dari pihak pengurus sekolah . salam, Ari Condro === Sekolah Denbigh, di mana sekitar 80 persen siswanya adalah warga muslim, berkilah bahwa wanita siswa Islam memiliki pilihan lain yang luas mengenai pakaian yang dapat mereka pakai, termasuk rok, celana panjang atau shalwar kameez. === Media Indonesia , Kamis, 03 Maret 2005 Gadis Inggris Menangi Kasus Baju Islam di Sekolah LONDON (AFP): Seorang gadis muslim Inggris kemarin memenangi satu perjuangan hukum yang panjang melawan sekolahnya, yang telah melarangnya menggunakan pakaian tradisi Islam di kelas. Dalam satu kasus yang potensial berimplikasi luas, Pengadilan Tinggi di London mengatakan bahwa Shabina Begum, 15, telah secara tidak adil dikeluarkan dari sekolah karena memakai jilbab. Sekolah Menengah Denbigh di Luton, sebelah utara London, juga telah melarang Begum --yang diwakili oleh Cherie Booth, penasihat hukum istri Perdana Menteri Inggris Tony Blair-- dari haknya mempraktikkan ajaran agama kepercayaannya, kata para hakim. Dalam satu perjuangan lewat hukum yang juga terjadi pada satu kontroversi yang belum lama ini dalam keputusan pemerintah Prancis yang melarang lencana keagamaan "mencolok" seperti jilbab di sekolah-sekolah, Pengadilan Tinggi awalnya memerintahkan pelarangan itu terhadap Begum Juni tahun lalu. Namun, hakim ketua (Lord Justice) Henry Brooke membalik pertimbangan ini Rabu dan meminta Departemen Pendidikan memberitahukan ke sekolah-sekolah mengenai bagaimana mematuhi kewajiban mereka melalui undang-undang hak asasi manusia (HAM). Kepada pengadilan telah diberitahukan bahwa Begum, siswa asal Bangladesh yang bagus secara akademik dan bercita-cita menjadi seorang dokter, sebelumnya telah memakai shalwar kameez, satu bentuk pakaian celana panjang tradisi Asia Selatan di dalam satu jubah panjang. Tetapi setelah berkembang ketertarikannya dalam Islam, ketika Begum tiba pada saat awal tahun akademi September 2002 dengan menggunakan jilbab, ia disuruh pulang dan mengganti pakaian. Dia menolaknya. Sekolah Denbigh, di mana sekitar 80 persen siswanya adalah warga muslim, berkilah bahwa wanita siswa Islam memiliki pilihan lain yang luas mengenai pakaian yang dapat mereka pakai, termasuk rok, celana panjang atau shalwar kameez. Hanya Begum yang mendesak untuk menggunakan jilbab, yang menurut sekolah ber potensi memiliki risiko keselamatan karena panjangnya, dan pakaian seperti itu secara efektif telah dihindari, kata penasihat hukum sekolah itu. Dalam naik banding Desember lalu, penasihat hukum hak-hak sipil terkemuka Booth berargumentasi bahwa hak-hak gadis itu telah dilanggar. "Haknya untuk menunjukkan agama kepercayaannya seharusnya dihormati," kata Booth, yang menggunakan nama gadisnya dalam pekerjaannya. (HD/I-1) Yahoo! Groups Sponsor ~--> Give underprivileged students the materials they need to learn. Bring education to life by funding a specific classroom project. http://us.click.yahoo.com/4F6XtA/_WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM ~-> *** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[nasional_list] [ppiindia] Pasrah Dikepung Kenaikan Harga
** Mailing List Nasional Indonesia PPI India Forum ** Media Indonesia Jum'at, 04 Maret 2005 OPINI -- Pasrah Dikepung Kenaikan Harga Ali Said Damanik, Peneliti The Indonesian Institute, Jakarta MASYARAKAT akhirnya tidak punya pilihan lain kecuali harus menelan pil pahit kenaikan BBM, dengan tanpa berani berharap terlalu banyak. Janji pemerintah untuk menyalurkan kompensasi kenaikan yang Rp30 triliun itu untuk sebesar-besar kesejahteraan rakyat terutama di bidang pendidikan dan kesehatan --tampaknya tidak dapat menjadi pelipur lara. Pengalaman menunjukkan bahwa janji-janji yang diobral pemerintah mengenai kesejahteraan dan kemakmuran selama ini (khususnya bagi rakyat kecil) kerap jauh panggang dari api. Pengalaman objektif masyarakat di seputar kenaikan BBM dan janji kompensasinya selama ini memang cukup traumatik. Kenaikan tersebut sudah pasti diikuti dengan kenaikan harga sembako, transportasi dan segala macam ongkos kehidupan yang harus dibayar sehari-hari oleh masyarakat untuk bertahan hidup. Sejumlah kenaikan itu akan berdampak kepada daya beli masyarakat yang secara otomatis akan menurun. Sementara, sialnya pula, janji memberikan kompensasi kesejahteraan kepada masyarakat selama ini sering tanpa bukti. Pengalaman menunjukkan program-program penambalan semacam ini tidak mampu memberikan jejak positif di ingatan kolektif masyarakat. Kita tentu belum lupa dengan program JPS (Jaring Pengaman Sosial), Program Pengentasan Kemiskinan Perkotaan (P2KP), Program Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (PPMK), dan program-program semacamnya yang rata-rata sudah nyaris tak terdengar lagi. Nah, ketika BBM sekarang sudah resmi dinaikkan, wacananya bukan menolak atau menerima lagi. Karena toh itu sudah terjadi. Sekarang masyarakat dan pemerintah harus kembali ke pekerjaan rumah masing-masing. Pemerintah, di satu sisi, harus berjuang sekuat tenaga untuk membuktikan bahwa janji kompensasi itu akan tepat sasaran dan dirasakan secara konkret oleh masyarakat. Tidak cukup sampai di situ, pemerintah juga harus berjuang ekstra keras, menghapus memori kolektif masyarakat yang buruk mengenai penyelewengan program-program semacam ini dan menggantikannya dengan yang lebih positif. Ini menjadi tugas yang maha berat, tetapi mestinya ini sudah dikalkulasikan secara cermat. *** Bagi masyarakat kebanyakan, yang paling menderita karena kenaikan harga BBM, strategi bertahan hidup di tengah kesulitan adalah keterampilan tersendiri yang akhir-akhir terasa tidak perlu dipelajari secara formal. Skill ini tumbuh berdasarkan pengalaman. Jauh-jauh hari --terutama sejak krisis moneter menghantam-- masyarakat sudah cukup kebal dengan berbagai kesulitan yang datang. Berbagai jurus dipergunakan untuk itu. Dan salah satunya yang cukup ampuh adalah jurus untuk menerima kenyataan ini dengan penuh kesabaran, seraya menabalkan keyakinan bahwa hidup "udah ada yang ngatur", atau "rezeki enggak ke mana", atau yang semacam itu. Artinya, strategi yang lazim dikembangkan oleh masyarakat adalah strategi sublimasi, menyelam ke dalam keyakinan batin dan mencari penjelasan dalam keyakinan teologis mereka. Hal ini mereka lakukan untuk mencoba menghibur diri menghadapi kenyataan pahit di luar sana. Inilah sebentuk strategi yang paling populer, ketika agama yang dianut oleh mayoritas penduduk Indonesia memang masih subjektif dan belum menjadi --seperti yang disebut oleh Robert Bellah-- "cara memahami dunia". Dunia, dalam keyakinan teologis semacam itu, hanyalah tempat persinggahan dan oleh karena itu bukan ladang bagi pertempuran sesungguhnya. Kehidupan sejati telah dipersiapkan nanti di alam sana, dimana keadilan dan kesejahteraan yang sesungguhnya akan didapat. Oleh karena itu, sikap yang harus dikembangkan di dunia ini adalah bagaimana menanam dan menebar kebajikan (amar ma'ruf) yang sebanyak-banyaknya serta menolak dan menjauhi keburukan sedapat-dapatnya (nahyi munkar). Tentu, yang dimaksud dengan amar ma'ruf nahyi munkar bagi masyarakat awam seperti itu masihlah pada tafsir yang sangat subjektif, berkaitan dengan tindakan-tindakan tertentu yang boleh dan tidak boleh, dibenarkan-tidak dibenarkan, sebagaimana yang diatur di dalam kitab suci. Sedangkan hal-hal yang lebih obyektif dalam kehidupan sosial sering kali luput dari pemahaman teologis masyarakat kelompok ini. Oleh karena itu, dalam keyakinan yang bersifat subyektif semacam itu, menerima segala kepahitan hidup dengan kesabaran seraya terus mendekatkan diri kepada Tuhan adalah sebentuk kebajikan yang mulia dan bernilai tinggi di mata Tuhan. Toh kepahitan itu tidak seberapa dibandingkan dengan kepahitan hidup di alam sana yang akan diganjarkan bagi siapa saja yang tidak meyakini ketentuan Tuhan tersebut. Keyakinan teologis seperti inilah yang membuat masyarakat bertahan h
[ppiindia] Praktik Demokrasi di Dunia Islam
Jum'at, 04 Maret 2005 OPINI Praktik Demokrasi di Dunia Islam Pradana Boy ZTF, Mahasiswa The Australian National University Canberra, Australia ISU tentang Islam dan demokrasi adalah isu yang masih selalu relevan untuk dibicarakan. Terlebih jika menengok pada perkembangan politik di dunia Islam akhir-akhir ini, maka pembicaraan seputar Islam dan demokrasi tidak akan terhindarkan. Dalam konteks Indonesia, gerakan-gerakan Islam politik yang lahir belakangan ini justru memiliki resistensi yang lumayan besar terhadap demokrasi dengan asumsi bahwa demokrasi berakar dari tradisi Barat yang tidak 'islami'. Hizbut Tahrir sebagai contoh, memiliki cita-cita kenegaraan yang cenderung utopis karena mereka hendak menjadikan sebuah sistem kenegaraan yang benar-benar islami, setidaknya dalam konteks formal. Atas dasar semacam itulah, maka mereka memilih untuk tidak terlibat dalam aktivitas politik meskipun mereka memiliki agenda politik. Ini semata-mata disebabkan oleh adanya anggapan bahwa sistem di luar Islam tidak boleh diikuti. Sebaliknya, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sebagai contoh lain, mengambil posisi yang agak moderat dengan turut serta memainkan peran politik dalam konteks kenegaraan. Meskipun demikian, bukan berarti penerimaan PKS terhadap demokrasi juga bulat, sebagaimana tekad mereka ikut dalam sistem kepartaian negara yang justru diharamkan oleh Hizbut Tahrir. Dalam konteks semacam inilah, menjadi menarik untuk menurunkan tesis Olivier Roy (2004) bahwa kerangka konseptual partai Islam ternyata tidak mampu menyediakan sebuah gambaran yang efektif bagi negara Islam. Sehingga partai-partai Islam semacam itu, sekarang ini justru berada di persimpangan jalan, maka pilihan mereka adalah: memilih melakukan normalisasi politik dalam kerangka negara bangsa modern, ataukah memilih mengembangkan, apa yang oleh Olivier Roy diistilahkan dengan neofundamentalisme. Dengan menggunakan kerangka teori Roy ini, maka apa yang dilakukan oleh PKS adalah pilihan pertama, sementara apa yang dilakukan oleh Hizbut Tahrir adalah pilihan kedua. Meskipun demikian, dalam kaitannya dengan demokrasi, keduanya bisa dikatakan serupa, bahwa demokrasi tidak memiliki akar dalam Islam, karena dalam sejarahnya ia berkembang dari Barat. Sehingga mesti dilakukan pertimbangan matang jika ingin mengadopsinya, jika tidak malah melakukan penolakan sama sekali. Pelacakan terhadap perkembangan wacana Islam dan demokrasi sering kali diawali dengan mengetahui wacana klasik tentang hubungan Islam dan pemerintahan seperti yang ditulis oleh para ulama masa lalu. Wacana klasik itu menyebutkan adanya tiga sistem politik yang dianut (Abou el-Fadhl, 2004). Pertama, apa yang dideskripsikan sebagai sistem natural (natural system), di mana kelompok yang paling kuat akan memainkan peran penting dan mengendalikan komunitas. Dalam sistem kemasyarakatan yang semacam ini, hukum sama sekali belum berlaku, dan sebagai ganti hukum, maka adat menjadi penentu. Sebagaimana tidak adanya hukum, maka pemerintah pun tidak ada, peran pemerintah digantikan oleh keberadaan tetua adat, yang hanya akan dipatuhi sepanjang mereka memiliki kekuatan fisik. Kedua, adalah sistem yang dijalankan oleh raja, di mana perkataannya menjadi hukum. Karena hukum ditentukan oleh kehendak sewenang-wenang penguasa, maka orang menjadi patuh bukan karena wajib, dan ini mengarah kepada kekuasaan yang tiran dan illegitimated. Ketiga, sistem kekhalifahan yang didasarkan kepada Alquran dan Sunah. Pendasaran pada kedua sumber hukum Islam itulah yang menjadikan sistem khilafah dianggap mampu melindungi manusia dari kesewenang-wenangan. Sehingga khilafah sering diklaim sebagai sistem yang paling superior. Dengan melihat pada perkembangan sistem pemerintahan modern, maka tipe ketiga ini sebenarnya bisa dianggap sebagai bibit-bibit praktik demokrasi dalam Islam, setidaknya dua elemen demokrasi modern, yaitu aturan hukum dan peran pemerintah yang terbatas, telah diberlakukan pada masa itu. Karena dengan mendasarkan praktik pemerintahan pada Alquran dan Sunah dengan sendirinya penguasa memiliki batasan-batasan tertentu untuk tidak sewenang-wenang. Penolakan terhadap demokrasi dalam Islam juga bersumber dari pandangan bahwa dalam sebuah negara Islam, Tuhan adalah pemberi hukum. Karena Tuhan adalah pemberi hukum maka Tuhan bersifat sovereign, dan menjadi sumber mutlak dari hukum yang juga mutlak, sehingga dalam pandangan ini, bagaimana mungkin pandangan Islam yang semacam ini mesti dipertemukan dengan gagasan demokrasi yang menekankan pada aspek suara mayoritas. Terhadap pandangan seperti ini, Muqtader Khan menjelaskan bahwa cara pandang yang salah terhadap demokrasi maupun kedaulatan Tuhan inilah yang, pada praktiknya, justru dijadikan sebagai slogan bagi para Islamis yang menentang demokrasi. Padahal, demokrasi mengandung banyak hal, dan bukan hanya persoalan suara dan atura
[ppiindia] Privatisasi Air Minum
http://www.kompas.com/kompas-cetak/0503/04/opini/1572303.htm Jumat, 04 Maret 2005 Privatisasi Air Minum Oleh Nila Ardhianie KOMPAS, Rabu, 16 Februari 2005, memuat artikel dengan judul "Proyek Pengelolaan Air Minum Segera Ditenderkan", yang berisi rencana pemerintah untuk segera melakukan privatisasi pengelolaan air minum. Segera yang dimaksud di sini benar-benar SEGERA karena tender sudah akan dimulai bulan depan, Maret 2005. Berita yang dilengkapi tabel berisi daftar 20 proyek penyediaan air senilai 380,5 juta dollar AS ini betul-betul mengejutkan mengingat sampai saat ini Peraturan Pemerintah tentang Air Minum dan Sanitasi serta Pengusahaan Sumber Daya Air belum disahkan, bahkan Desember tahun lalu, konsultasi publik masih dilakukan di beberapa kota untuk membahas rancangan PP ini. Selain itu, sampai saat ini Indonesia belum memiliki Undang-Undang (UU) Privatisasi, sedangkan UU No 7 tentang Sumber Daya Air sendiri sangat riskan bila dijadikan landasan hukum yang memadai bagi privatisasi sumber daya air karena sangat longgar mengatur peran swasta di sektor air. Apalagi, saat ini UU tersebut masih berada di Mahkamah Konstitusi (MK), menghadapi tuntutan dari ratusan warga masyarakat dan puluhan organisasi yang meminta MK membatalkan pasal- pasal yang berhubungan dengan dibukanya secara luas peluang swasta mengusahakan sumber daya air di Indonesia. Dari artikel tersebut juga diketahui bahwa rencana pemerintah memulai tender untuk tiga proyek terlebih dahulu, yaitu proyek di Ciledug, Ciparen dan Solo-Sukoharjo. Menariknya, dari semua proyek pendahuluan ini, yang akan diprivatisasi adalah sumber air atau air bakunya, bukan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM)-nya seperti yang selama ini banyak dibahas. Pada tiga proyek ini, model kerja sama privatisasi yang ditawarkan adalah konsesi, artinya keseluruhan operasi, pemeliharaan, dan investasi sumber air sepenuhnya akan berada di tangan swasta. Hal yang sangat penting diperhatikan, masih banyak penduduk Indonesia yang memperoleh air untuk kebutuhan sehari-hari langsung dari sumber air (air sungai, danau, mata air, waduk, dan lain-lain). Jika kemudian sumber airnya dikuasai oleh badan usaha swasta, jelas akan banyak penduduk yang akan kehilangan akses mereka terhadap air. Mereka tidak bisa lagi mengambil air untuk kebutuhan sehari-hari karena swasta tentunya akan menetapkan berbagai peraturan yang bersifat mengamankan aset mereka, yang itu juga berarti limitasi akses bagi pengguna lainnya. Dengan menguasai sumber air, sebetulnya perusahaan juga akan memiliki kontrol yang sangat besar terhadap sosial ekonomi suatu wilayah. Memiliki hak mengelola sumber air secara praktis jauh lebih menguntungkan karena perusahaan tidak perlu repot-repot berurusan dengan tarif, pekerja, dan hal lain yang biasanya menyertai privatisasi PDAM. Enaknya lagi, "kekuasaan" yang dimiliki jauh lebih besar karena dapat mengontrol alokasi air, baik bagi PDAM maupun pemanfaat air lain dari sumber tersebut. Privatisasi PDAM Artikel ringkas Kompas itu juga mengindikasikan akan dilakukannya privatisasi terhadap berbagai PDAM yang saat ini beroperasi di tingkat kabupaten/kota. Contohnya Pekanbaru, di situ disebutkan, Pekanbaru akan ditawarkan apabila kontrak yang saat ini sudah ditandatangani dihentikan. Kota-kota lain yang masuk dalam daftar di antaranya adalah Samarinda, Tegal, Semarang, Yogyakarta, dan Magelang. Privatisasi PDAM adalah hal yang sangat kontradiktif dengan jawaban tertulis pemerintah yang diwakili Departemen Pekerjaan Umum bertanggal 28 Januari 2005 kepada MK sehubungan dengan tuntutan judicial review yang diajukan masyarakat untuk menguji UU Sumber Daya Air. Di situ disebutkan bahwa sesuai Pasal 40 Ayat (4) dan Penjelasan UU No 7, peran serta koperasi, badan usaha swasta, dan masyarakat dalam sistem penyediaan air minum hanya dimungkinkan pada wilayah yang belum ada penyelenggaranya (badan usaha milik negara/badan usaha milik daerah). Berbagai PDAM di kota-kota yang masuk dalam daftar proyek masih berfungsi sehingga memberikan penawaran kepada swasta untuk mengelola PDAM di kota-kota tersebut jelas merupakan pelanggaran terhadap UU Sumber Daya Air. Selain itu, mengikuti logika berpikir penyusunan peraturan yang umum, di mana panduan teknis dibuat sesudah peraturan pemerintah disahkan, maka mestinya sampai saat ini keputusan menteri yang akan digunakan pemerintah daerah (pemda) untuk melakukan tender juga belum dimiliki. Jadi, panduan apa yang akan digunakan pemda untuk melakukan tender privatisasi air minum karena secara tegas disebutkan oleh Direktur Jenderal Tata Perkotaan dan Tata Pedesaan Departemen Pekerjaan Umum Patana Rantetoding bahwa tender privatisasi air minum akan dilakukan oleh pemda, peran pemerintah pusat hanya memberikan panduan supaya tender sesuai syarat dan peraturan yang ada. Kontrak konsesi
[ppiindia] Soal Buruh Migran Tak Berdokumen
http://www.kompas.com/kompas-cetak/0503/04/opini/1599813.htm Jumat, 04 Maret 2005 Soal Buruh Migran Tak Berdokumen Oleh Wahyu Susilo SEJAK 1 Maret 2005 Pemerintah Malaysia secara resmi memulai langkah koersif dalam penegakan Akta Imigresen 1154A Tahun 2002 untuk mengusir ratusan ribu buruh migran tak berdokumen yang masih ada di Malaysia. Langkah koersif ini diimplementasikan dalam Ops Tegas dengan tahapan operasi pemeriksaan (razia), penangkapan, dan penahanan untuk mereka yang terbukti tidak memiliki kelengkapan dokumen. Menurut catatan Kedutaan Besar RI (KBRI) Kuala Lumpur, dari sekitar 1,1 juta buruh migran Indonesia tak berdokumen, sekitar 385.000 yang telah pulang memanfaatkan masa amnesti. Artinya, mereka yang kini menjadi "warga buron" sekitar 750.000 orang Indonesia yang menjadi buron RELA (ujung tombak Ops Tegas). Kenyataan ini menunjukkan, masih banyak buruh migran Indonesia bersikap bertahan di Malaysia karena problem upah yang belum dibayarkan. Bahkan, mereka berani "pasang badan" untuk ditangkap RELA dengan tetap berdiam di kongsi-kongsi. Hingga hari ketiga Ops Tegas berlangsung Pemerintah Malaysia mengidentifikasi sekitar 200 point akumulasi buruh migran tak berdokumen, mayoritas area adalah kampung- kampung orang Indonesia. SEKADAR menengok ke belakang (sebulan lalu) dan membandingkan dengan kenyataan yang terjadi, pendekatan bilateral (Indonesia-Malaysia) untuk penyelesaian buruh migran mendekati titik "antiklimaks". Sebulan lalu ada sedikit optimisme saat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan "ada persoalan serius buruh migran Indonesia di Malaysia, yaitu upah yang belum dibayar dan majikan yang tak pernah mendapat sanksi hukum" (Kompas, 6/2). Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Fahmi Idris pun mem-follow-up pernyataan itu dengan mengupayakan legal action untuk penyelesaian masalah buruh migran Indonesia di Damansara Damai yang gajinya belum dibayar. Langkah konkretnya adalah menyewa 10 pengacara ternama di Malaysia. Sikap keras Pemerintah Indonesia ini mendapat reaksi keras dari Pemerintah Malaysia. Publik Indonesia amat berharap adanya solusi nyata saat pertemuan bilateral 14 Februari 2005, di mana dirancang pertemuan tingkat tinggi antara SBY dan Abdullah Badawi. Ternyata tidak ada hasil signifikan, bahkan meluruhkan harapan adanya tekanan politik kepada Pemerintah Malaysia untuk bersikap tegas dan nondiskriminasi dalam penerapan Akta Imigresen 1154/2002, di mana masih didapati sejumlah perusahaan yang leluasa merekrut buruh migran tak berdokumen, bahkan secara sengaja tidak membayarkan gajinya. Sikap SBY yang "menyerahkan sepenuhnya" kepada Pemerintah Malaysia untuk penyelesaian masalah gaji yang belum dibayarkan majikan kepada buruh migran mementahkan upaya yang sebenarnya telah mampu membongkar kebobrokan sejumlah perusahaan Malaysia yang selama ini terbukti mempekerjakan ribuan buruh migran tak berdokumen. Tak terselesaikannya masalah ini menyebabkan ratusan ribu buruh migran asal Indonesia tetap bertahan dengan risiko ditangkap, dipenjara, dicambuk, dan dilarang masuk kembali ke Malaysia seumur hidup. Dari situasi ini, kita tidak layak jika menyalahkan sepenuhnya pada buruh migran Indonesia tak berdokumen yang kini masih tetap bertahan. Masalah lain yang menambah ruwet deportasi massal buruh migran Indonesia dari Malaysia adalah rencana pengiriman kembali para buruh yang ikut program amnesti untuk bekerja secara resmi ke Malaysia. Pemerintah Indonesia berencana mengirim kembali buruh migran deportan ke Malaysia dengan menerapkan sistem pelayanan satu atap untuk memproses pengurusan dokumen. Yang berhak mengikuti program ini adalah buruh migran yang pulang kembali ke Malaysia sebelum 1 Maret 2005. Pemerintah Malaysia pun bersedia memberi kuota 300.000 buruh migran. Diharapkan dengan program satu atap sekitar 300.000 buruh migran dapat dikirim lagi ke Malaysia. Sepintas program ini menunjukkan "kebaikan hati" Pemerintah Malaysia yang "mau menerima kembali" buruh migran Indonesia. Namun jika dikritisi, program ini menunjukkan ketakutan Pemerintah Malaysia akan kosongnya tenaga kerja upah murah di sektor perkebunan dan konstruksi dalam dua bulan ini. Dikhawatirkan kekosongan akan memengaruhi perekonomian Malaysia. Dari konstelasi itu, seharusnya Pemerintah Indonesia tidak serta-merta manut dalam skema pemenuhan kebutuhan tenaga kerja Malaysia. Realitas itu sebenarnya bisa menjadi point crucial untuk political bargain dalam diplomasi ketenagakerjaan. Pemerintah Indonesia mestinya berani mengajukan opsi, pengiriman kembali tenaga kerja ke Malaysia bisa dilakukan jika Malaysia benar memenuhi komitmennya untuk menindak tegas berbagai perusahaan yang selama ini ngemplang gaji dan secara sengaja mempekerjakan buruh migran tak berdokumen. POIN lain yang juga menyisakan masalah adalah besaran biaya yang harus
[ppiindia] Anatomi Ketidakberdayaan TKI
http://www.kompas.com/kompas-cetak/0503/04/opini/1599951.htm Jumat, 04 Maret 2005 Anatomi Ketidakberdayaan TKI Oleh Eny Haryati Apa pun yang terjadi sebagai kenyataan, aku tak kuasa lari darinya, dari belenggu ketidakberdayaan... adalah ketidakberdayaan dalam melawan kejamnya hidup dan penghidupan. Aku tak berdaya saat di negeri sendiri. Aku juga tak berdaya ada di negeri orang. Kini aku benar-benar tak berdaya... melawan perburuan dan gerilya 500.000 pasukan. Aku. tak berdaya! "TAK berdaya". Itulah kata kunci yang dapat menggambarkan kondisi nyata ratusan ribu tenaga kerja Indonesia ilegal yang kini berada di Malaysia. Menurut Pemerintah Malaysia, kini sedikitnya 800.000 tenaga kerja ilegal masih tinggal di sana. Dari jumlah itu, sekitar 450.000 orang diperkirakan dari Indonesia. Jumlah ini setelah dikurangi tenaga kerja Indonesia (TKI) ilegal yang pulang pada masa pengampunan (amnesti) 29 Oktober 2004-31 Januari 2005 dan Operasi Nasihat 1-28 Februari 2005 (Kompas, 3/3). Pascaamnesti dan Operasi Nasihat, pekerja ilegal harus menghadapi Operasi Tegas yang diberlakukan mulai 1 Maret 2005. Untuk itu, Malaysia menyiagakan 500.000 petugas yang siap memburu pekerja ilegal (Kompas, 28/2). Drama perjalanan TKI, khususnya TKI ilegal yang mengadu nasib ke Malaysia layak dipahami sebagai "balada penyandang derita". Mereka pahlawan devisa yang sengsara oleh kejamnya dunia. Itu dapat dikaji setidaknya melalui sejumlah fenomena berikut. Keberangkatan TKI Kepergian mereka ke luar negeri sebenarnya didorong oleh keinginan untuk mengubah hidup dan penghidupan karena di negeri sendiri tidak tersedia lapangan pekerjaan. Mereka tak tahan dengan kemiskinan panjang yang mencekam. Mereka lelah hidup dalam kecingkrangan dan serba kekurangan. Mereka ingin "melukis" masa depan baru bagi diri sendiri dan keturunannya. Mereka pun memutuskan untuk pergi, bermodal tekad dan nyali, tanpa berpikir panjang akan aturan hukum dan regulasi, lantaran mereka tidak mengerti. Tekad mereka untuk meninggalkan kampung halaman menuju negeri orang ditangkap sebagai peluang strategis oleh orang-orang oportunis. Para calo, pialang tenaga kerja, dan mereka yang mengaku sebagai mediator amat cerdas dalam mengambil kesempatan. Dengan memerankan diri sebagai "dewa penolong", sang calo membuka praktik "penyembelihan" calon TKI. Tak pelak jika mafia calo TKI akhirnya tampil sebagai unit bisnis "jalur basah" di negeri ini. Dari sini kita bisa memahami, betapa saat calon TKI memutuskan untuk berangkat ke luar negeri, mereka tak berdaya (karena serba tidak mengerti apa-apa) harus berhadapan dengan ulah calo. Pada tahap ini mereka benar-benar menjadi "sapi perah" bagi calo TKI. Untuk keperluan itu tidak jarang mereka harus menjual atau menggadaikan aset yang mereka miliki. Astuti, misalnya, TKI asal Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, keluarganya harus menjual sepetak sawah (satu-satunya aset produktif yang mereka miliki) untuk menutup biaya keberangkatannya ke mancanegara. Hasil penelitian Center for Policy and Development Studies (Clients, 2003) di Kabupaten Pacitan, Ponorogo, dan Trenggalek, Provinsi Jawa Timur, menunjukkan dana keberangkatan TKI bersumber dari menjual aset (21 persen), menggadaikan aset produktif sawah/tanah (37 persen), mencari pinjaman kepada sanak keluarga (17 persen), sisanya (25 persen) dari sumber lain, terutama dipinjami calo TKI. Jadi, saat niat berangkat ke luar negeri muncul, calon TKI sudah harus berhadapan dengan ketidakberdayaan melawan maraknya praktik calo tenaga kerja, di tengah lilitan hidup yang serba papa. Melawan majikan Kendati keberadaan TKI ilegal di Malaysia disebut "pendatang haram", tidak sedikit orang yang dapat mengambil keuntungan atas keberadaan mereka. Sejumlah besar majikan menggunakan jasa mereka sebab mereka yang ber-etos kerja tinggi, mau bekerja dalam jam kerja panjang, mau dibayar relatif murah, dan memiliki posisi tawar yang rendah tentu menguntungkan majikan. Oleh karena itu, fenomena hubungan majikan-TKI dapat dipahami sebagai hubungan "pengisapan", yang sarat kesewenangan, baik yang terjadi dalam hubungan sosial kemanusiaan maupun hubungan bisnis berkait keuangan. Menyadari lemahnya posisi tawar TKI ilegal, sejumlah majikan "nakal" lalu mengambil aksi untuk menunda pemberian gaji, bahkan tidak memberi gaji sama sekali. Langkah para TKI ilegal yang bekerja sebagai buruh bangunan di kawasan Flora Damansara, Selangor, untuk tidak mau meninggalkan Malaysia sebelum majikan membayar gaji mereka yang tidak diberikan sejak Desember 2004 (Kompas, 3/3) merupakan salah satu indikasi, ketidakberdayaan juga terjadi dalam hubungan kerja TKI dan para majikan. Derita dalam perburuan Kini, saat Operasi Tegas diberlakukan mulai 1 Maret 2005, nasib TKI tak ubahnya seperti hewan. Mereka bersembunyi ke hu
[ppiindia] Para Rektor Eks IKIP dan Profesor Prihatin terhadap Situasi Pendidikan
http://www.kompas.com/kompas-cetak/0503/04/utama/1599778.htm Jumat, 04 Maret 2005 Para Rektor Eks IKIP dan Profesor Prihatin terhadap Situasi Pendidikan Jakarta, Kompas - Para rektor eks Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan bersama para profesor dan aktivis organisasi nonpemerintah yang bergerak dalam bidang pendidikan, Kamis (3/3), mengungkapkan keprihatinan terhadap arah kebijakan pendidikan nasional yang tidak jelas. Mereka juga mengingatkan agar pemerintah tidak melepaskan tanggung jawab negara dalam penyelenggaraan pendidikan dan mendesak agar pendidikan dasar benar-benar dibebaskan dari semua bentuk pungutan. Rektor Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Soetjipto menilai pendidikan nasional saat ini mengalami disfungsi dan menuju ke arah yang salah. Pendidikan, kata Soetjipto, tidak bisa dijalankan hanya berdasarkan perasaan tanpa didasarkan ilmu tentang pendidikan. "Selama ini kebijakan pendidikan cenderung terpotong-potong, sering menimbulkan kejutan, dan tidak terjamin kontinuitasnya. Itu semua karena kebijakan yang diambil tidak didasarkan pada penilaian dan evaluasi pendidikan secara nasional," ujar Soetjipto. Ketua Umum Ikatan Sarjana Ilmu Pendidikan Indonesia Soedijarto mengemukakan, kebijakan pendidikan yang ada sekarang cenderung merespons suatu persoalan tanpa mengerti apa permasalahan yang sebenarnya terjadi. "Kita terlalu terburu-buru memberi obat, sementara penyakitnya belum tahu," kata Soedijarto. Rencana memberlakukan badan hukum pendidikan (BHP), kata Soedijarto, merupakan contoh respons yang tidak tepat terhadap persoalan yang terjadi dalam pendidikan di Indonesia. Kebijakan itu mengasumsikan orang Indonesia kaya raya sehingga dananya bisa dikeruk untuk membiayai pendidikan. Padahal, pendapatan per kapita orang Indonesia hanya sekitar 600 dollar AS per tahun, jauh dari pendapatan per kapita di Amerika Serikat (AS) yang telah mencapai 30.000 dollar AS per tahun atau Singapura sebesar 21.000 dollar AS per tahun. "Di Singapura pun tidak ada BHP," ujar Soedijarto. Philotheus Tuerah, Deputi Rektor Universitas Negeri Manado (UNM), mengingatkan, di dalam konstitusi telah ditegaskan bahwa negara bertanggung jawab untuk mencerdaskan bangsa. Oleh karena itu, penyelenggaraan pendidikan pertama-tama merupakan tanggung jawab negara, bukan masyarakat. Karena itu pula, kata Tuerah, konsep BHP harus ditolak apabila konsep itu tidak sesuai dengan amanat konstitusi. Soal subsidi silang Rencana pemerintah untuk memberlakukan sistem subsidi silang, menurut Soedijarto, merupakan kebijakan yang tidak tepat. Di banyak negara maju, baik orang kaya maupun orang miskin sama-sama tidak bayar untuk memperoleh pendidikan wajib. Oleh karena itu, Soedijarto mendesak agar pemerintah segera memberlakukan kebijakan wajib belajar secara gratis untuk semua anak usia wajib belajar. Dana, kata Soedijarto, tidak jadi masalah apabila pemerintah menjalankan konstitusi yang mengharuskan pemerintah menyediakan anggaran pendidikan minimal 20 persen dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). "Kalau pemerintah tidak berani menunda-nunda konstitusi tentang pembentukan Dewan Perwakilan Daerah, Mahkamah Konstitusi, pemilihan presiden dan kepala daerah secara langsung, tetapi mengapa kita berani melanggar ketentuan konstitusi tentang pendidikan?" kata Soedijarto. Tentang gagasan subsidi silang dalam pembiayaan pendidikan sebetulnya tidak mesti diterjemahkan secara sempit di tingkat operasional. Argumentasi bahwa tidak adil jika orang kaya dibebaskan dari biaya pendidikan memang tidak sepenuhnya salah. Hanya saja, model pelaksanaannya tidak mesti orang-orang kaya itu langsung membayar mahal-sebagai bentuk subsidi bagi yang tak berpunya-biaya pendidikan itu di tingkat sekolah. Di beberapa negara, pola subsidi semacam itu bisa dalam bentuk subsidi tidak langsung melalui mekanisme pajak. Contohnya, seperti dikemukakan oleh Lodi Paat, dari Koalisi Pendidikan, mereka yang semakin besar kekayaannya dikenai pajak yang juga semakin besar. Sebagian perolehan pajak itu langsung diperuntukkan khusus bagi pembangunan pendidikan. Dengan mekanisme semacam ini, secara tidak langsung telah terjadi apa yang disebut subsidi silang. Melalui pajak, orang- orang yang lebih berpunya telah ikut mendanai kegiatan pendidikan, baik untuk anaknya maupun anak-anak bangsa lainnya. Mekanisme subsidi silang semacam ini selain sederhana, juga jauh lebih bermakna. Soal ujian nasional Mantan Rektor Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Jakarta Annah Suhaenah menyebut ujian nasional sebagai contoh kebijakan pendidikan yang tidak jelas. Dalam dunia pendidikan, keprihatinan utama bukan terletak pada hasil semata, tetapi juga pada prosesnya. Dengan melaksanakan ujian nasional, seolah-olah pemerintah hanya mau menagih ujungnya tanpa mau bertanya pada dirinya sendiri, yakni sejauh mana pemerintah menjalankan tanggung jawabnya agar tercapai hasil yang diinginkan. Pengamat pendidikan HAR Tilaar mengemuk
[ppiindia] Rendah, Komitmen Berantas Korupsi
http://www.kompas.com/kompas-cetak/0503/04/utama/1599797.htm Jumat, 04 Maret 2005 Rendah, Komitmen Berantas Korupsi Jakarta, Kompas - Dewan Perwakilan Daerah menilai komitmen Kejaksaan Agung, Komisi Pemberantasan Korupsi, dan Kepolisian Negara Republik Indonesia untuk memberantas korupsi rendah. Ada indikasi kuat, korupsi di daerah merupakan hasil persekongkolan antara pemerintah daerah-DPRD dan jajaran kejaksaan, pengadilan, dan kepolisian setempat. Demikian bahan konsultasi dan masukan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) yang disampaikan dalam Rapat Konsultasi Panitia Ad Hoc (PAH) I DPD dengan Jaksa Agung Abdul Rahman Saleh, Menteri Dalam Negeri Moh Ma'ruf, serta Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Taufiequrachman Ruki, Kamis (3/3) di Gedung DPD, Jakarta. Menjelang acara selesai, sejumlah anggota DPD menyerahkan beberapa berkas kasus korupsi di beberapa daerah kepada Abdul Rahman. DPD menilai telah terjadi pembiaran terhadap persekongkolan korupsi berantai di daerah karena tidak ada kekuatan lokal yang memiliki otoritas memaksa para jaksa, hakim, atau pejabat kepolisian di daerah. DPD mendesak Jaksa Agung, KPK, dan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) segera menyidik para kepala daerah yang terindikasi kuat korupsi. Selain itu, baik penyidik maupun presiden seharusnya sama-sama proaktif meminta dan memberi izin pemeriksaan bagi orang-orang terkait. Menurut Abdul Rahman, dari 269 permohonan pemeriksaan yang diajukan Kejaksaan Agung, 134 di antaranya disetujui. Rinciannya, 30 permohonan disetujui Presiden dan 104 lainnya disetujui Menteri Dalam Negeri. Dalam kaitan itu, Ma'ruf mengatakan, izin yang dia keluarkan adalah untuk memeriksa lima gubernur, lima wali kota, dan 21 bupati. Berkas kasus korupsi yang diserahkan beberapa anggota DPD kepada Abdul Rahman di antaranya pengadaan empat genset senilai Rp 20 miliar yang diduga melibatkan Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) Ali Mazi, penebangan kayu ilegal hutan jati senilai Rp 11 miliar yang diduga melibatkan Bupati Muna, Sultra, Ridwan. Selain itu, berkas penyalahgunaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Depok senilai Rp 5,3 miliar yang diduga melibatkan Wali Kota Depok dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Depok serta berkas penyalahgunaan APBD Kabupaten Bengkalis, Riau, senilai Rp 87,2 miliar, yang diduga melibatkan Bupati Bengkalis. (IDR/WIN) Yahoo! Groups Sponsor ~--> Help save the life of a child. Support St. Jude Children's Research Hospital's 'Thanks & Giving.' http://us.click.yahoo.com/mGEjbB/5WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM ~-> *** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Tanggapi atas klaim Malaysia
04 March 2005 Tanggapi atas klaim Malaysia TNI 'Siap Perang' di Wilayah Sulut Selain mengerahkan KRI Wi-ratno, KRI Rencong, dan KRI Nuku, TNI melakukan gelar pa-sukan 'siap perang' di kawasan utara Sulawesi Utara, menyusul klaim Malaysia terhadap kawa-san ladang minyak tersebut. TNI AL mengakui telah mengirimkan tiga kapal perang tersebut, se-perti dikemukakan Kadispen Ko-mando Armada RI Kawasan Ti-mur (Koarmatim) Letkol Laut (P) Guntur Wahyudi. Guntur mengakui bahwa me-mang ada pesawat tentara diraja Malaysia yang memasuki wilayah NKRI, bahkan sempat melintas di buritan KRI Wiratno. Namun ia me-ngaku tidak tahu persis bagai-mana kontak melalui radio antara KRI Wiratno dengan pesawat ten-tara Malaysia itu. Dikatakannya, selain tiga kapal perang, TNI AL juga mengerah-kan dua pesawat intai maritim jenis Nomad, yakni P-820 dan P-834. Ketiga KRI dan pesawat itu mengawasi seluruh pelang-garan yang kemungkinan terjadi di perairan Indonesia, termasuk pelangaran pesawat udara asing. Harian Kompas hari ini membe-ritakan, dua kapal TNI AL sedang bergerak untuk mendukung KRI Wiratno, KRI Rencong, dan KRI Nuku. Sementara itu, Menteri Perta-hanan Juwono Soedarsono membenarkan ada pengerahan pasukan TNI di kawasan di uta-ra Sulawesi Utara. Menurut Menhan, pengerahan pasukan di kawasan itu merupakan ba-gian dari upaya Indonesia mem-pertahankan kawasan yang menjadi bagian dari wilayah NKRI. Ditanya target dari gelar pasukan tersebut, Menhan mengatakan antara lain agar suara Indonesia di dengar oleh pihak Malaysia. "Sebagai teka-nan agar penyelesaian secara diplomasi didengar. Sikap lebih lanjut atas persoalan itu," kata Menhan. Di sisi lain, Ketua Komisi I DPR Theo Sambuaga meminta pemerintah bertindak tegas atas pelanggaran terhadap wilayah kedaulatan RI di Laut Sulawesi, yang belakangan di-klaim sebagai wilayah Malaysia. "Kita tahu persis bahwa kawa-san Ambalat di Laut Sulawesi itu adalah wilayah perairan kita," kata Theo Sambuaga. Oleh karena itu, kalau ada upa-ya-upaya pihak asing untuk menguasai wilayah tersebut melalui kehadiran kapal-kapal mereka, pergelaran tenaga-te-naga mereka, apalagi kalau sam-pai mereka menggelar pasukan di sana, maka pemerintah ha-rus mengambil tindakan tegas. Pemerintah Malaysia melalui PM Datuk Seri Abdullah Ahmad Badawi mengakui kawasan kaya migas di Laut Sulawesi itu sebagai milik Malaysia, yang diberikan Petronas kepada Shell. Sementara itu, Departe-men Luar Negeri RI menyam-paikan protes bahwa tindakan Malaysia itu dianggap sebagai melanggar kedaulatan Indone-sia dan Pemerintah RI telah me-nyampaikan protes itu sejak 1980. Pemerintah RI juga telah membuat kontrak pengelolaan Blok Ambalat dan Blok East Am-balat itu kepada investor asing. Seperti diberitakan sebelum-nya, Malaysia menyebut wila-yah sebagai Blok XYZ. Di dalam Blok XYZ itu Malaysia membe-rikan konsesi pertambangan minyak kepada perusahaan raksasa pertambangan minyak Inggris/Belanda, Shell. Konsesi tersebut terletak di Blok ND 7 dan ND, bagian dari Blok XYZ. Indonesia menyebut blok yang diklaim Malaysia itu sebagai Blok Ambalat dan Blok East Ambalat. Di Blok Ambalat, In-donesia telah memberikan kon-sesi kepada ENI (Italia) pada ta-hun 1999. Konsesi di Blok East Ambalat diberikan kepada Uno-cal (AS) pada tahun 2004. Status Blok Ambalat kini su-dah dalam tahap eksplorasi (pe-nambangan). Untuk Blok East Ambalat, kontrak baru ditan-datangani pada 13 Desember 2004 oleh Pemerintah RI dan Unocal. Namun, kontrak ini men-jadi kontroversial karena wila-yah tersebut diklaim Malaysia sebagai wilayahnya. Malaysia berpendapat bahwa wilayah pertambangan minyak dan gas lepas pantai di East Ambalat oto-matis menjadi milik Malaysia se-telah Pulau Sipadan dan Ligitan dinyatakan sebagai wilayah Ma-laysia beberapa waktu lalu ber-dasarkan keputusan interna-sional. Pada bagian lain, Presiden SBY telah mengadakan perte-muan mendadak dengan Pang-lima TNI Jenderal Endriartono Sutarto, Kepala Staf TNI Ang-katan Darat (KSAD) Letnan Jen-deral Djoko Santoso, Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Madya Slamet Soe-bijanto, dan Kepala Staf TNI Ang-katan Udara (KSAU) Marsekal Madya Djoko Suyanto, memba-has masalah perbatasan Indo-nesia dengan Malaysia. Turut hadir dalam pertemuan di kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (03/03) sore, itu Menteri Perhubungan (Menhub) Hatta Radjasa dan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Purnomo Yusgiantoro. Dalam pertemuan tersebut, Presiden Susilo memberi ara-han agar Menhub Hatta Rad-jasa menentukan titik-titik pa-tok perbatasan yang ada di wila-yah terluar Indonesia. "Antara lain titik di Pulau Karang Gu-marang," ujar Sekretaris Ka-binet Sudi Silalahi. Menhub juga diperintahkan mendirikan mercu suar di pu-lau tersebut. "Terkait dengan ma-salah tersebut, Dephub men-dapat tugas mendirikan mercu suar di Pulau Karang guma-rang, itu merupakan pulau ter-luar kita yang itu salah satu ba-gian yang diklaim Malaysia," tambah Panglima
[ppiindia] Aktivitas Gunung Berapi dan Gempa Bumi
http://www.balipost.co.id/balipostcetak/2005/3/4/o1.htm Secara fisis menunjukkan kondisi batuan kerak bumi di bawah Bali sangat mudah patah dan tidak mampu menampung akumulasi stres batuan yang terlalu besar. Keadaan semacam ini justru pertanda baik dalam perspektif keselamatan umat manusia khususnya masyarakat Bali. Karena dengan kondisi batuan yang mudah melepaskan stres yang dimanifestasikan dalam renteten gempa bumi kecil berarti akumulasi stres batuan yang ada di berbagai kawasan di Bali mudah untuk dilepaskan. Sehingga kecil kemungkinan batuan akan mengalami akumulasi stres cukup lama yang akan menyebabkan gempa besar dan merusak. Aktivitas Gunung Berapi dan Gempa Bumi Oleh Daryono, S.Si., M.Si. GEMPA bumi yang secara beruntun mengguncang kawasan Bali sejak awal 2005 hingga terjadinya gempa Karangasem pada Selasa (1/3) dan gempa selatan Nusa Penida, Rabu (2/3), adalah murni aktivitas gempa tektonik yang tidak memiliki keterkaitan secara langsung dengan aktivitas vulkanisme Gunung Agung (3.142 m). Gempa bumi dangkal dengan kekuatan 3 hingga 4 skala Richter di kawasan Selat Lombok secara historis sudah biasa terjadi, karena kawasan ini memang dikenal sebagai kawasan seismik paling aktif di Bali akibat adanya aktivitas patahan lokal. Secara umum gempa bumi dapat dibedakan dalam empat jenis: gempa tektonik, gempa vulkanik, gempa runtuhan dan gempa akibat ledakan nuklir. Jenis-jenis gempa bumi tersebut masing-masing memiliki perbedaan disebabkan oleh faktor penyebabnya. Gempa tektonik disebabkan oleh adanya aktivitas lempeng tektonik, baik berupa aktivitas benturan antarlempeng maupun aktivitas patahan-patahan aktif. Gempa tektonik memiliki daya rusak yang dahsyat bila energi yang terpancar dari pusat gempanya besar dengan kedalaman dangkal. Di Bali gempa tektonik disebabkan oleh benturan lempeng Indo-Australia dari selatan dan lempeng Eurasia yang pertemuannya berada di Samudera Hindia kurang lebih 200 km di selatan pesisir selatan Bali. Selain karena aktivitas benturan lempeng, gempa bumi yang terjadi di Bali juga dibangkitkan oleh aktivitas patahan lokal dan patahan aktif busur belakang kepulauan di utara Bali yang populer dikenal sebagai Bali Back-arc Thrust. Sementara gempa vulkanik disebabkan oleh aktivitas gunung api. Gempa vulkanik biasanya memiliki kekuatan yang tidak terlalu besar hanya dalam bentuk getaran-getaran yang dirasakan dalam skala sangat lokal di kawasan badan gunung. Terkadang gempa vulkanik ini, karena kecilnya energi yang dipancarkan, hanya terpantau oleh seismograf dalam catatan seismogram. Gejala Awal Merebaknya isu meletusnya Gunung Agung akhir-akhir ini sudah sangat meresahkan masyarakat Bali. Padahal, tidak ada laporan dari Dinas Vulkanologi akan adanya gejala peningkatan aktivitas Gunung Agung. Secara vulkanis, keluarnya asap belerang dari kawah sebenarnya merupakan hal yang wajar dan normal mengingat Gunung Agung adalah gunung berapi yang masih aktif. Di mana pun berada di dunia ini semua gunung api yang masih aktif akan mengeluarkan asap belerang. Dalam ilmu vulkanologi, secara umum gejala awal terjadi letusan gunung berapi yang paling pokok adalah adanya getaran mekanik yang tercatat sebagai getaran tremors akibat naiknya magma ke permukaan. Gejala lain adalah adanya deformasi pada tubuh gunung api berupa penggembungan tubuh gunung api, termasuk adanya perubahan kelerengan yang dapat dipantau dengan instrumen khusus. Secara fisis juga dapat diamati munculnya gejala hidrothermal seperti peningkatan discharge mata air panas, peningkatan discharge uap dari fumarol, kenaikan suhu mata air panas dan adanya perubahan kimia berupa peningkatan kandungan SO2 atau H2S. Untuk menyatakan bahwa sebuah gunung berapi berada dalam keadaan bahaya dan akan terjadi letusan bukanlah hal yang mudah karena harus melalui tahapan dan prosedur pemantauan secara fisis dan visual yang cukup intensif. Pemonitoran gunung api untuk menyatakan kondisi bahaya perlu menggunakan beberapa metode untuk menentukan lokasi, tipe dan magnitude kegiatan. Aktivitas seperti kegempaan vulkanik yang tidak normal (tidak biasa) dapat diperkirakan akan mengakibatkan letusan. Bila demikian, berbagai studi monitoring dan penyelidikan ilmiah yang menunjang untuk peramalan letusan dapat dilakukan lebih akurat. Studi tersebut harus dirancang untuk menggambarkan pusat gempa, menentukan lokasi dan kecepatan deformasi menentukan apakah ada bodi magma pada lapisan kerak bumi bagian atas. Makin banyak kualitas, tipe dan beraneka data yang diperoleh makin mendekati hasil interpretasi yang lebih benar. Secara umum pemantauan seismik adalah alat utama dalam pemonitoran gunung api. Agar mendapat informasi kemungkinan letusan-letusan besar dari dapur magma yang relatif dangkal perlu menggunakan rangkaian seismometer. Bila letak hiposenternya dapat diketahui dengan baik, maka bentuk tubuh magma dapat ditentukan berdasarkan kegempaan di sek
[ppiindia] SBY tentang Kasus Munir-- Silakan Periksa BIN
SBY tentang Kasus Munir-- Silakan Periksa BIN Jakarta ( Bali Post) - Hasil penyelidikan Tim Pencari Fakta (TPF) menemukan adanya indikasi konspirasi dalam kasus kematian Munir. Indikasi itu antara lain dugaan keterlibatan oknum karyawan dan direksi PT Garuda Indonesia. ''Kepada Presiden, kami laporkan bahwa dalam pertemuan sebanyak dua kali, kami menilai adanya konspirasi yang melibatkan pihak direksi dan karyawan perusahaan penerbangan nasional itu,'' ungkap Ketua TPF Brigjen Pol. Marsudi Hanafi usai melapor hasil kerja TPF kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Jakarta, Kamis (3/3) kemarin. Keterlibatan itu, lanjut Marsudi, dapat saja dilakukan secara langsung maupun tidak langsung. Mengingat, peristiwa meninggalnya Munir adalah hasil perbuatan konspiratif, dan TPF tidak melihat bukti-bukti yang menunjukkan kepada perseorangan. ''Jadi, hasil investigasi kami memperoleh bukti kuat untuk merujuk kepada pejabat itu. Di mana pejabat itu bersekongkol dengan cara mengeluarkan surat-surat khusus guna menutupi kejanggalan-kejanggalan hasil pertemuan dengan TPF,'' ucap Marsudi didampingi anggotanya, Hendardi dan Asmara Nababan. Selain itu, TPF merekomendasikan kepada tim penyidik yang dipimpin Kombes Pol. Oktavianus Farfar untuk memeriksa PT Angkasapura II, khususnya petugas operator rekaman kamera pelacak (CCTV) Bandara Soekarno-Hatta, saat keberangkatan Munir tanggal 6 September 2004 lalu. ''Kamera yang ada di bandara sebanyak 700 unit CCTV yang tersebar di kawasan bandara dan dijalankan dua orang operator, namun perekaman gambar dilakukan secara random atau berdasarkan permintaan. Karena itu, dua operator yang memantau CCTV yang berada di 700 titik itu juga perlu dicurigai dan segera diperiksa,'' tandas Hanafi serius. Sementara itu, anggota TPF Asmara Nababan mengatakan, tim ini baru bekerja satu bulan. Sekalipun demikian tim ini memang sudah mempunyai rencana untuk menemui pejabat BIN untuk mengetahui kemungkinan keterlibatan BIN dalam kasus terbunuhnya Munir. ''Menanggapi laporan TPF, beliau (Presiden-Red) menekankan dua hal pokok. Pertama, pengungkapan kasus Munir akan menjadi indikator apakah bangsa Indonesia telah berubah atau tidak. Kedua, Presiden mendukung penuh pengungkapan kasus pembunuhan Munir secara cepat dan transpran,'' ungkap Mensekneg Yusril Ihza Mahendra yang mendampingi Presiden dalam pertemuan itu. Presiden juga membuka ruang untuk membantu kasus Munir dengan mepersilakan semua institusi boleh diperiksa TPF, termasuk Badan Intelijen Negara (BIN). ''Jika memang terdapat bukti-bukti awal bahwa BIN terlibat kasus meninggalnya Munir, silakan,'' ungkapnya. Diakuinya, kalau pada masa lalu BIN sulit dimasuki oleh orang-orang luar, sekarang BIN bisa didatangi untuk dimintai keterangan untuk mengungkap kasus agar hasilnya benar-benar transparan. (034) http://www.balipost.co.id/balipostcetak/2005/3/4/n5.htm [Non-text portions of this message have been removed] Yahoo! Groups Sponsor ~--> Take a look at donorschoose.org, an excellent charitable web site for anyone who cares about public education! http://us.click.yahoo.com/O.5XsA/8WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM ~-> *** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] DPR: Lawan Malaysia!
http://www.indomedia.com/bpost/032005/4/depan/utama1.htm Jumat, 04 Maret 2005 02:50:52 DPR: Lawan Malaysia! Jakarta, BPost Sejumlah anggota Komisi I DPR mendesak TNI melakukan perlawanan terhadap sikap arogan Angkatan Laut Diraja Malaysia yang menduduki wilayah perairan Indonesia. TNI diminta menambah banyak armada militernya di Laut Sulawesi untuk menghadapi negara Jiran tersebut. "Malaysia seolah tidak menghargai kita. Kalau dibiarkan terus, bisa-bisa kasus Sipadan Ligitan akan terjadi lagi, bagian lain dari wilayah RI benar-benar mereka kuasai. Kalau perlu, jangan hanya tiga atau lima kapal. Sepuluh kapal sekalian," kata Wakil Ketua Komisi I Effendi Choirie, kepada wartawan, Kamis (3/3), di gedung DPR. Effendi menyatakan hal itu menyusul berbagai insiden yang ditengarai karena Malaysia ingin menguasai pulau-pulau di sekitar Sipadan Ligitan yang sebelumnya telah dicaplok Negeri Jiran tersebut. Sementara itu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, kemarin memerintahkan Panglima TNI Jenderal TNI Endriartono Sutarto, tiga kepala staf TNI, Menteri ESDM dan Menteri Perhubungan menyelesaikan konflik dengan Malaysia di wilayah perbatasan Indonesia di Kalimantan bagian Timur. Secara khusus, Yudhoyono kepada panglima dan 3 kepala staf TNI memerintahkan tetap melakukan pertahanan di perbatasan sesuai tugas yang diberikan sehingga tidak ada hal-hal ekstrim ataupun di luar protap pertahanan. "Presiden tengah mencari solusi terbaik agar klaim perbatasan Indonesia-Malaysia dapat diselesaikan dengan baik dan tidak menimbulkan konflik terbuka. "Kita coba sejauh mungkin dengan diplomasi yang ada," kata Jenderal Endriartono usai pertemuan di Kantor Kepresidenan. Yang jelas, katanya, kewajiban TNI adalah mengamankan wilayah tersebut. "Presiden memutuskan bagaimana caranya agar solusi ini bisa diselesaikan secara baik," imbuhnya. Terlepas keterkaitannya dengan negara tetangga, kata Effendi Choirie, "kalau memang ada negara lain menduduki secara sengaja atau tidak sengaja wilayah Indonesia, maka harus dilawan." Karenanya dia meminta Kapal Perang Indonesia (KRI) tetap disiagakan di seluruh perairan yang pernah diduduki Malaysia itu. Senada, anggota Komisi I dari FPDS Jeffrey Johannes Massie mengatakan, RI harus menujukkan kekuatan agar negara-negara tetangga tidak seenaknya mencaplok wilayah RI. Gelar pasukan boleh dilakukan secara besar-besaran agar bisa dilihat mereka, hingga tidak berani lagi masuk ke wilayah Indonesia. "Kita harus menyiapkan kapal-kapal perang yang cukub baik untuk melakukan perlawanan," tandasnya. Menhan Juwono Sudharsono dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi I, Rabu (2/3) lalu, mengatakan TNI AL telah melakukan aksi gelar pasukan. "Kita sudah melakukan penggalangan kekuatan, sebagian gelar kekuatan dan sebagian patroli untuk mendesak tentara Malaysia yang akan mengklaim kawasan Indonesia. Kami harapkan gelar kekuatan ini akan mendukung wilayah kita," tandasnya. Target dari gelar pasukan itu sendiri, lanjut Juwono antara lain agar suara Indonesia di dengar oleh pihak Malaysia. "Sebagai tekanan agar penyelesaian secara diplomasi didengar. Sikap lebih lanjut atas persoalan itu," katanya. Ketua Komisi I DPR Theo L.Sambuaga meminta pemerintah bertindak tegas atas pelanggaran terhadap wilayah kedaulatan RI di Laut Sulawesi yang belakangan diklaim sebagai wilayah Malaysia. "Kita tahu persis bahwa kawasan Ambalat di Laut Sulawesi, itu adalah wilayah perairan kita," kata Theo Oleh karena itu, kalau ada upaya-upaya pihak asing untuk menguasai wilayah itu melalui kehadiran kapal-kapal mereka, apalagi sampai menggelar pasukan di sana, maka pemerintah harus mengambil tindakan tegas. Mengutip Kompas, pemerintah Malaysia melalui PM Datuk Seri Abdullah Ahmad Badawi belum lama ini mengakui kawasan kaya migas di Laut Sulawesi --mereka menyebut sebagai Blok XYZ-- sebagai milik Malaysia. Di area Blok XYZ itu, Malaysia memberikan konsesi pertambangan minyak kepada perusahaan raksasa pertambangan minyak Inggris/Belanda, Shell. Konsesi itu terletak di Blok ND 7 dan ND, bagian dari Blok XYZ. Indonesia menyebut blok yang diklaim Malaysia itu sebagai Blok Ambalat dan Blok East Ambalat. Di Blok Ambalat, Indonesia telah memberikan konsesi kepada ENI (Italia) pada tahun 1999. Sedangkan konsesi di Blok East Ambalat diberikan kepada Unocal (AS) pada tahun 2004. Status Blok Ambalat kini sudah dalam tahap eksplorasi (penambangan). Untuk Blok East Ambalat, kontrak baru ditandatangani pada 13 Desember 2004 oleh Pemerintah RI dan Unocal. Namun, kontrak ini menjadi kontroversial karena wilayah itu diklaim Malaysia sebagai wilayahnya. Malaysia berpendapat wilayah pertambangan minyak dan gas lepas pantai di East Ambalat otomatis menjadi milik Malaysia setelah Pulau Sipadan dan Ligitan dinyatakan sebagai wilayah Malaysia beberapa waktu lalu berdasarkan keputusan internasional. Klaim sepihak Malaysia itu langsung mendapat protes Indonesia. Departemen Luar Negeri RI menyamp
[ppiindia] Hidup Kita Kini Makin Sekuler
http://www.indomedia.com/bpost/032005/4/opini/opini1.htm Jumat, 04 Maret 2005 02:01 Hidup Kita Kini Makin Sekuler Oleh : RE Nadalsyah Globalisasi yang menyentuh hampir segenap penjuru bumi, memudahkan orang mengakses informasi yang mengusung kepelbagaian budaya, tradisi dan pranata sosial bangsa-bangsa, yang berbeda keyakinan dan identitasnya dengan kita yang mayoritas muslim. Globalisasi dengan seragam modernisasi itu juga membuka peluang masuknya unsur budaya asing, khususnya budaya Barat. Salah satu tren globalisasi ialah sekulerisme yang sangat concern dengan budaya Barat yang serba bebas, glamour dan materialistis, namun secara diametral bertentangan dengan akidah Islam. Dalam sejarahnya, sekulerisme sebenarnya misi yang dibawa Barat ke berbagai negara khususnya negara Islam. Adalah Mesir yang dikenal sebagai jantung dunia Islam, negara yang pertama kali menjadi tempat berlabuhnya imperialisme Barat lewat serbuan Kaisar Napoleon Bonaparte (1769-1821). Salah satu sasarannya ialah menjajah akal, mengganti pola pikir dan identitas bersamaan dengan pendudukan negeri, eksploitasi sumber alam dan perbudakan manusia. Sekulerisme berkembang seiring era pencerahan Barat (renaissance) yang ditandai pemisahan antara hal yang berdimensi duniawi (bumi) dengan ukhrawi (langit), serta pembebasan manusia dari ikatan dan batasan syariah Tuhan. Jelasnya, negara sekuler mengatur masyarakat menurut peraturan akal, hanya untuk mewujudkan kemaslahatan duniawiah. Sedangkan Islam bertolak dari aturan syariah untuk meraih kebaikan duniawiah juga akhirat. Atau mengutip ungkapan Imam Ghazali (1058-), perbedaan keduanya, yang pertama memandang dengan visi akal yang lepas dari tuntutan syara', sedangkan yang kedua yaitu Islam memandang dengan akal dalam batasan syariah. Akal disertai syara' menurut beliau adalah 'cahaya di atas cahaya'. Dalam perkembangannya, sekulerisme menjadi acuan kebijakan yang mampu menggeser ajaran Islam. Di Tunisia, penjajah Perancis menerapkan undang-undang sekuler untuk menyingkirkan syariat Islam. Begitu pula di Mesir pascapendudukan Inggris. Untuk mewujudkan misi tersebut, seperti biasanya Barat tidak pernah bersikap terang-terangan. Mereka berdalih, masuknya Barat ke Timur tidak mengatasnamakan penjajah, melainkan atas nama pembangunan dan penyebaran peradaban. Adagium ini tidak berbeda dengan yang dilakukan Presiden George Bush di Afganistan dan Irak, dengan dalih demokrasi. Greg Barton Kini sekulerisme merambah ke berbagai negara, tanpa kecuali Indonesia. Ide sekular itu dalam berbagai versi dan dimensinya telah menghiasi perilaku, gaya hidup dan pola pikir sebagian anggota masyarakat, bahkan masuk ke lembaga hukum yang menjadi wilayah kekuasaan. Kendari demikian, masih ada anggapan hal itu peristiwa lumrah, hasil berinteraksi dengan kemajuan dan keterbukaan antarbangsa. Ada pula yang menilai, sekulerisasi itu urusannya pengamat, politisi, negarawan dan cendekiawan, bukan urusan masyarakat. Padahal tidak seorang pun bisa menafikan, ide sekuler itu umumnya bertentangan dengan akidah umat Islam. Tepat sekali pernyataan seorang pengamat yang juga dosen di Universitas Deakin Australia, Greg Barton. Ia mengatakan, Indonesia sebenarnya negara sekuler, tapi sekuler yang theistis. Keberadaan falsafah Pancasila yang menandai di Indonesia kewibawaan Tuhan masih diakui. (Panji Masyarakat No 13 Juli 1999). Jauh hari cendekiawan Dr Nurcholish Majid, sekitar 1970-an silam mencanangkan semboyan: "Islam Yes, Partai Islam No". Pernyataan itu dicemooh sebagai pemikiran sekuler. Faktanya, setiap kali pemilu, partai Islam selalu rontok alias tidak pernah menang mutlak atau mayoritas. Hanya, pemimpin kita termasuk kalangan pemuka agama masih 'malu-malu kucing' mengakuinya. Seyogiannya, persoalan yang berkaitan dengan akidah ini jangan dianggap sepele. Bukankah kita sudah melihat dan merasakan betapa dalamnya dampak kehidupan sekuler itu merasuki kehidupan masyarakat kita? Pada berbagai aspek budaya Barat yang bebas, permisif dan mengagungkan materi itu, membuat orang bebas pula berekspresi dengan dalih hal itu termasuk hak asasi yang bersifat pribadi. Kalangan tersebut tak merasa sungkan melangkahi tatanan sosial yang menjunjung tinggi moralitas, keberadaban dan keteraturan hidup manusia. Kebebasan yang salah kaprah itu mengantar orang kepada tindakan kontraproduktif seperti pelanggaran aturan hukum, sampai pelanggaran akidah agama. Benar, agama masuk wilayah pribadi yang tidak seorang pun berhak mencampuri. Namun kehidupan sekuler yang tidak pandang bulu ini, membuat agama terpinggirkan. Karena itu pemuka agama sendiri menyatakan sekulerisme bertentangan dengan prinsip Islam. Sebab sekulerisasi yang bertolak dari konsep dan pandangan peradaban Barat itu, lebih dekat kepada gereja yakni konsep 'membiarkan apa yang menjadi milik Kaisar kepada Kaisar, tanpa campur tangan otoritas Tuhan.' Syariat Tulisan ini tidak berpretensi memasuki wilayah yang m
[ppiindia] Tafsir (Exegesis) Irfani (Gnostic): Al-Layl (The Night)
In The Name of An-Nur: The Divine Light of every heart while in Dhikr (Remembrence) during the night Tafsir (Exegesis) Irfani (Gnostic): Al-Layl (The Night) http://www.untiredwithloving.org/tafsir_layl.html Apercu: http://www.untiredwithloving.org/tafsir_layl.html#apercu Virtues: http://www.untiredwithloving.org/tafsir_layl.html#virtues Surah (Chapter) Al-Layl is one of the major Suif Dhikrs. In this Dhikr we become cognizant that night is not lack of solar sun light that the night is the incubator for the ultimate Dhikr. I am travelling INSHALLAH will post more work shorlty. --DARA The Eyeless Lion Yahoo! Groups Sponsor ~--> Give the gift of life to a sick child. Support St. Jude Children's Research Hospital's 'Thanks & Giving.' http://us.click.yahoo.com/lGEjbB/6WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM ~-> *** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[list_indonesia] [ppiindia] SURAT KEMBANG KEMUNING : PELUKIS SALIM DAN PUISI
** Mailing-List Indonesia Nasional Milis PPI-India www.ppi-india.da.ru ** SURAT KEMBANG KEMUNING:=20 PELUKIS SALIM & PUISI Rasa puitisitas Salim bukan hanya tercermin dalam judul-judul lukisannya ta= pi tidak jarang baris-baris puisi beberapa penyair, ia kutip dengan tulis t= angan dan dari situ ia mendapatkan ilham untuk lukisannya. Baris pertama sa= njak Lorca "Cordoba" misalnya telah ia jadikan sebagai judul lukisan: "Cord= oba sayup dan sepi" [Cordoba lajana y sola]-- 1990.=20 Dalam sanjak ini, Lorca melukiskan kesepian yang ditempuhnya sementara ajal= menunggu di hadapan,dan ia tidak punya pilihan lain kecuali meneruskan per= jalanan yang tak punya sampai dengan kejantanan seorang pencari untuk menge= kal makna sehingga hidupnya tidak mati-mati. "Mai morirem". Dalam sanjak,Sa= lim sering menemukan dirinya, mendapatkan perasaan dan pikirannya terungkap= . Salim diajar oleh sekolah kehidupan jadi perenung yang sepi dan sendiri s= ehingga sastrawan Ajip Rosidi menjebutnya sebagai pelukis dengan lukisan "p= enuh kandungan bernuansa melankolis,puitis, misterius" [A.Rosidi,2003:59]. = Misterius karena pikirannya sering berada di depan orang lain, melankolis k= arena ditempat oleh kehidupan yang tidak ramah, puitis karena ia ingin memb= uat hidupnya "mai morirem", melihat duka hanya membuat hidup jadi hidup dan= tidak dibunuh oleh petaka sebesar Auswitchz sekalipun. Puisi seperti halny= a kehidupan agaknya bagi Salim tidak pernah mati dan selalu ditulis. Bahwa = Salim seorang pelukis pemikir selain nampak dari lukisan-lukisan dan jika k= ita langsung berdialog dengan beliau, lebih nyata lagi dari lukisannya berj= udul "Renungan" yang diciptakan pada tahun 1999 dengan cat minyak di atas k= anvas 60 X 80 cm.Sedangkan kesepian dan rasa kehilangan sesuatu, ia tuangka= n anatara lain dalam karya cat minyak di atas kanvas 72 X 60 cm-nya "berju= dul"Pertemuan Yang Tak Mungkin". Dalam lukisan ini Salim menggambarkan diri= nya sebagai "seekor burung putih" sedang terbang mengharungi langit biru. J= uga terungkap dalam karya cat minyak di atas kanvas 72 X 60 cm, berjudul: = "Kesepian Mawar" [2001]. Kesepian Salim kembali mengingatkan saya akan kata= -kata Arief Budiman kepada saya bahwa "Kita adalah orang-orang yang menempu= h jalan sunyi".Memahami Salim rasanya sulit jika kita tidak memahami latarb= elakang sejarahnya dan bagaimana ia menemui serta membentuk dirinya. Salim = bicara dengan kata, warna dan garis serta lambang-lambang. Dengan mengenal = latar sejarah, termasuk sejarah negeri ini saya kira baru kita bisa memaham= i misalnya mengapa Salim membuat lukisan cat minyak di atas kanvas 60 XD 72= cm memuji bintang film kontroversial, Nurnaningsih, berjudul: "Penghormata= n Kepada Nurnaningsih" [1996]. Sedangkan pandangannya bahwa seniman sekalig= us seorang pemikir tertuang dalam kata-katanya mengenai Dr. Toeti Heraty: "= Sans Toeti, Djakarta sera un desert" ["Tanpa Toeti Djakarta akan menjadi pa= dang pasir"]. Kata-kata ini saya kira lebih bersifat menggarisbawahi arti p= enting pemikiran dan peranan budayawan-seniman. Penyair lain yang mengilhami Salim dan sangat disenangi adalah H=F6lderlin.= Kekaguman ini ia ungkapkan dalam lukisan berjudul "Hommage =E0 H=F6lderlin= " [Penghormatan Kepada H=F6lderlin] yang dalam pameran di Kotapraja Paris V= =E8me turut dipajangkan [Lihat: Foto terlampir]. Penghormatan diperlihatkan= oleh Salim dengan menulis ulang dengan tulisan tangannya sebait sanjak H= =F6lderlin. H=F6lderlin berbicara dengan kata, Salim mengungkapkan diri den= gan warna, garis dan kata. Tiga unsur ini menandai lukisan-lukisan Salim. L= ukisan Salim lain yang diilhami oleh H=F6lderlin adalah lukisan cat minyakn= ya di atas kanvas 59,5 X 73 cm yang berjudul "Diilhami H=F6rderlin" [1961]. Ciri ini dimunculkan kembali oleh Salim dalam lukisan cat minyaknya di atas= kanvas 65 X 54 cm-nya [1993] yang berjudul: "Cantikkah Aku?". Dalam lukisa= n ini, Salim mengutip sanjak penyair Perancis, Eustache Deschamps [1346-140= 6] yang berbunyi [dalam bahasa Perancis lama]: "Sui-je, sui je belle? Il me semble =E0 mon avis que je beaufront et doulz viz et la bouche vermeillette! Dictes moi se je suis belle". [Cantikkah, apakah aku cantik? Pada hematku pada kiraku dahiku indah wajahku elok=20=20 sedang bibirku merah kencana! Nah, katakanlah aku memang cantik]. Melalui lukisan yang diinspirasi oleh sanjak Deschamps ini, agaknya Salim, = selain melukiskan kecantikan seorang perempuan dan keindahan, ia mempertan= yakan tidakkah keindahan itu sekalipun brsifat subyektif, tapi ia pun punya= kader obyektivitas? Dengan pertanyaan ini Salim sebenarnya mempertanyakan = makna kebenaran, universalitas kebenaran yang ia junjung. Indah dan benar a= gaknya bagi Salim tidak bisa dipisahkan. Tidak bisa dipisahkan dari karya s= astra-seni serta puisi. Barangkali karena pengertian begini pula maka Ramad= han KH menyebut Salim sebagai "pejuang keindahan dan kebebasan". Kebebasan = dan kemerdekaan adalah hak benar
Re: [ppiindia] Panglima Ambil Alih Komando
Selama ALRI hanya bisa memperlihatkan show of force no problem. Jangan sampai ALRI harus memakai kekerasan sebab saya kira ALRI kapal2nya ada tetapi senjatanya melempem.Kita sekarang hidup dalam abad conferensi. Indoneisa harus menghadapi PBB selama keadaan belum menjadi defacto dan menentukan perbatasan2 dgn secara perundingan. Kalau kena ditampar kedaulatan akan hilang dan daerah sudah diambil secara de facto. Kalau armada Indonesia up to date tidak apa2 tetapi kalau hanya pameran kapal saja jangan sekali2 soq aksi. [Waktu Aceh ALRI melempem] Selama belum conflikt Indonesia masih menang - kalau sudah ditampar Indonesia tidak bersuara - lihat Timor - Timur kan hilang. Andreas RM Danardono HADINOTO <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Kamis, 03 Mar 2005, Panglima Ambil Alih Komando DPR Mendukung, TNI Tempatkan 5 KRI di Laut yang Diklaim Malaysia JAKARTA - TNI semakin memperkuat armadanya di Laut Sulawesi, wilayah kaya cadangan minyak yang diklaim Malaysia itu. Dua kapal menyusul ke zona perbatasan lintang utara tersebut, yakni KRI Karel S. Tubun dan KRI Tongkol. Hal itu menambah kekuatan tiga KRI yang sejak awal pekan ini mondar-mandir menjaga kedaulatan Merah Putih. Bahkan, seorang perwira TNI-AL menjelaskan, komando gerak kapal TNI- AL di perbatasan yang berpotensi konflik tersebut diambil alih langsung Panglima TNI Jenderal Endriartono Sutarto. "Masalah ini sangat serius. Para pemimpin TNI terus melakukan rapat untuk membahas berbagai kemungkinan," ujar perwira yang tak mau disebutkan namanya itu. Endriartono yang ditemui tak mau berkomentar banyak tentang ketegangan di laut yang kaya minyak tersebut. Panglima tampak enggan berkomentar seputar kasus ini. "Tanyakan ke Menhan saja," ujarnya. Saat ditanya soal unjuk kekuatan TNI, dia juga tak mau berkomentar. "Nggak ada unjuk kekuatan. Ngapain unjuk kekuatan? Dia (Malaysia, Red) udah tahu kok," tegasnya sambil mempercepat langkah menuju mobilnya setelah menghadiri pertemuan tertutup dengan Pansus Poso DPR tadi malam. Namun, dalam raker dengan komisi I pada Senin lalu, Endriartono sempat mengeluarkan sinyal bahwa pihaknya siap konflik terbuka dengan Malaysia supaya beberapa wilayah perbatasan seperti Laut Sulawesi tidak terus-menerus menjadi ajang eksplorasi serta eksploitasi. Statemen tersebut dia lontarkan menanggapi pertanyaan anggota Komisi I dari FPAN, Djoko Susilo. Djoko menanyakan soal langkah-langkah yang dilakukan TNI atas beberapa insiden yang terjadi di sekitar Laut Sulawesi. Saat itu, panglima TNI juga meminta komitmen penuh dari DPR. Jangan sampai saat ini didorong-dorong untuk tegas mengerahkan armada, namun nanti disalahkan dan disudutkan bila sudah terjadi konflik. "Tolong, dukung kami. Jangan nanti dituduh main embat kapal negara lain sembarangan," ungkapnya DPR Beri Dukungan Sementara di gedung DPR, para politisi bereaksi keras setelah mendapat kabar Malaysia mengklaim batas wilayah laut RI. Sejumlah anggota Komisi I DPR yang membidangi pertahanan kemarin meminta menanyakan hal itu kepada Menhan Juwono Sudarsono. Sebagian besar anggota Komisi I mendukung langkah TNI-AL supaya Malaysia tidak seenaknya main klaim wilayah. Anggota Komisi I dari FPG Afifuddin Thaib malah menyarankan Menhan Juwono menambah kekuatan TNI-AL di laut. Menurut dia, unjuk kekuatan armada militer RI di Laut Sulawesi diharapkan membuat Malaysia menyadari bahwa klaim mereka sangat menyinggung rasa kedaulatan RI. "Malaysia seolah tidak menghargai kita. Kalau dibiarkan terus, bisa- bisa Blok Ambalat benar-benar mereka kuasai. Kalau perlu, jangan hanya tiga atau lima kapal. Sepuluh kapal sekalian," ujarnya. Anggota FPG lainnya, Slamet Effendy Yusuf, mengingatkan perlunya pemerintah Indonesia melakukan langkah diplomatik lebih konkret dengan pemerintah Malaysia, dibanding hanya menyampaikan protes keras atau unjuk kekuatan atas pemberian hak konsesi eksplorasi minyak di Blok Ambalat oleh Petronas kepada Shell. "Malaysia pernah menyatakan bahwa pemberian konsesi itu merupakan kelanjutan dari kemenangan mereka atas Indonesia dalam sengketa Pulau Sipadan dan Ligitan. Nah, masak hal ini akan dibiarkan begitu saja? Di mana kehormatan kita?" tanyanya. Anggota FPDS Jeffrey Johannes Massie mengatakan, Indonesia harus menunjukkan kemampuannya menjaga wilayah kepulauan dari upaya pencaplokan oleh negara tetangga. Dia bahkan meminta pemerintah menyiagakan kapal-kapal tangguh di berbagai pangkalan di sekitar Laut Sulawesi. Ketua FPKS Untung Wahono mendukung saran Jeffrey. Namun, menurut dia, semua insiden yang terjadi di Laut Sulawesi juga harus segera diklirkan oleh kedua negara. Beberapa insiden yang terjadi baru-baru ini, antara lain, kasus pengejaran dan penembakan sebuah kapal nelayan Indonesia jenis trawl oleh kapal perang TLDM (Tentara Laut Diraja Malaysia) Sri Melaka 3147. Peristiwa itu terjadi pada 7 Januari lalu. Kemudian, Marin Laut (sebutan AL Malaysia) menangkap dan menyiksa karyawan PT Asiha Sa
[ppiindia] Otobiografi A. Umar Said dalam website
PERJALANAN HIDUP SAYA SEKARANG DALAM WEBSITE Berhubung dengan terbatasnya pengedaran/penjualan buku Perjalanan Hidup Saya (otobiografi A. Umar Said) lewat toko buku, antara lain Gramedia, badan Penerbit Suara Bebas di Jakarta telah mengirimkan halaman-halaman lay-out cetak buku tersebut ke Paris, untuk disiarkan lewat website http://perso.club-internet.fr/kontak/ . Sekarang, bagi mereka yang ada halangan untuk mendapatkan buku tersebut, dan berminat untuk menyimaknya, dapat membacanya di website tersebut di atas atau mencetaknya. Halaman-halaman buku tersebut (seluruhnya 300 halaman) , disajikan dengan format Pdf. Para pembaca dapat meng-klik rubrik Sejarah hidup yang terdapat di sebelah kiri pada halaman utama (home page) website. Dengan cara ini, para pembaca tidak usah menunggu terlalu lama sampai buku tersebut dijual di toko-toko buku. Keterangan : Untuk informasi tambahan para pembaca bisa berhubungan langsung dengan penerbitnya Pancur Siwah/Suara Bebas, yang beralamat di jalan Gelong Baru Utara II D/11 Tomang, Jakarta 11440. Telepon 021 7090 9223 atau 0812 9659 511. E-mail : [EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED] ). -- No virus found in this outgoing message. Checked by AVG Anti-Virus. Version: 7.0.308 / Virus Database: 266.6.0 - Release Date: 02/03/2005 [Non-text portions of this message have been removed] Yahoo! Groups Sponsor ~--> Take a look at donorschoose.org, an excellent charitable web site for anyone who cares about public education! http://us.click.yahoo.com/O.5XsA/8WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM ~-> *** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Fw: IFCO/PASTORS FOR PEACE 2005 CARAVAN TO CUBA
- Original Message - From: IFCO/Pastors for Peace To: Recipient list suppressed Sent: Thursday, March 03, 2005 5:17 PM Subject: IFCO/PASTORS FOR PEACE 2005 CARAVAN TO CUBA What way will US policy on Cuba go? US-Cuba relations stand at a crucial moment. We can expect a newly re-elected Bush to feel emboldened to take action in pursuit of his stated goal of "liberating" Cuba during his presidency. Yet the majority of the US public - even in Miami - and the majority of the US Congress are now in favor of easing or lifting economic and travel sanctions against Cuba. There is everything to play for. We need to ensure that the momentum is with those of us who want a government policy towards Cuba based on non-interference and mutual respect, and not with Bush and his plans for regime change. IFCO/Pastors for Peace has begun preparations for its 16th US-Cuba Friendshipment Caravan. In July we will be visiting more than 120 US and Canadian cities to talk in meetings and to the media about the impact of the US blockade on the health and welfare of the Cuban people. We will be collecting medical and educational aid to take to Cuba in defiance of an immoral policy that says we can't assist our Cuban brothers and sisters. In particular we will be collecting aid for Cubans with Special Needs - such as those who have learning difficulties, who are physically challenged, infirm, deaf or blind. And 200 of us will travel to Cuba, without a US government license, as ambassadors for a people-to-people foreign policy. In Cuba we will learn about its economic problems, but also about its many social achievements - the very things that George W. does not want the US people to see or hear about. Joining us in Cuba will be another travel challenge undertaken by the Venceremos Brigade. On August 1st, by different routes, we will both return proudly and openly to US soil. That's the intentions - but it needs our supporters, our network, to make it happen. It needs people like you: To come on the caravan both within the US and to Cuba - get an application form from us To spread the word to your friends, neighbors, colleagues, congregation - ask us for flyers to circulate To host the caravan in your community and to get the media involved - contact us about being a host Contact us: IFCO/Pastors for Peace 402 W. 145th Street New York, NY, 10031 212-926-5757 (ph) 212-926-5842 (fax) [EMAIL PROTECTED] Our new website at www.ifconews.org has information and flyers that you can download. The program is: July 5-16: Caravan routes with educational presentations and aid collections throughout the US and Canada July 17-22: Participant orientation in Texas. Border crossing into Mexico. Travel to Tampico, Mexico and load material aid. July 23-30: Fly to Havana for Caravan educational program in Cuba. July 31: Return to Tampico and travel to Mexico/US border August 1: Reverse challenge IFCO/Pastors for Peace 402 W 145th Street, New York City, NY 10031 212-926-5757; fax: 212-926-5842; email: [EMAIL PROTECTED]; web: http://www.ifconews.org [Non-text portions of this message have been removed] Yahoo! Groups Sponsor ~--> Help save the life of a child. Support St. Jude Children's Research Hospital's 'Thanks & Giving.' http://us.click.yahoo.com/mGEjbB/5WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM ~-> *** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [ppiindia] Re: [nasional-list] RI Kerahkan Kapal Perang
Rupanya masyarakat Indonesia masih hidup dalam jaman abad ke 19 dan belum masuk abad 21. Pengetahuan minimal mulut besar tenaga tidak ada - dan bisa ditakol Malaysia lebih memalukan. 1. Kapal perang indonesia tidak ada satupun yg sanggup melawan angkatan laut Malaysia yg masih up to date dalam technology mereka. Kita lihat saja waktu Aceh - kog tidak ada navy Indonesia yg berlayar keAceh dan memberikan bantuan kesana. {Semua kapal perang Indonesia adalah besi tua - no maintenance karena korupsi] Pengangkutan pasukan pakai militer asing. 2. Mana kapal udara Indonesia AURI - waktu Aceh tidak ada helikopter AURI yg dapat dipakai - semua old iron dan tidak dapat terbang - Kalau kaga ada bantuan Heli dari Malayia, Singapore atau US tidak ada bantuan datang. 3. Kalau muscle kaga ada - Indonesia jangan buka mulut besar2an seperti jaman Sukarno - Ganyang Malaysia - achirnya negara jadi lebih hancur. Jaman sekarang adalah jaman berdiskussi. 4. Kalau pegawai negeri bisa disogok utk jual tanah - siapa yg salah. Hukum pegawai itu dulu baru negosiasi dgn Malaysia. Tahukah kelemahan diri sendiri dan jangan buang jiwa percuma2 sebab tidak akan membantu negara. Perang diTimor saja sudah kelabakan dn Indonesia ditampar oleh tentara asing kan sudah memalukan. Sekarang malah diudak2 HAM dari PBB. Kalau tidak hati2 nanti ditampar lagi diAceh dan diMalaysia dan HAM datang ke Aceh dan Indonesia dipukulin lagi dan hilang muka lagi didunia. Memang pemuda2 darah panas dan bisa membabi buta dan achirnya kalau kurang tenaga dijagal. Bersihkan rumah tangga dahulu - nanti kalau sudah bersih barui buka mulut. Lihat China dan lihat India. Rumah tangga dibersihkan dan angkatan laut dibikin up-to date dan modern. Baru kita bisa berdiri sendiri seperti waktu Tsunami India tidak menerima bantuan asing. Bukalah mata kalian. Andreas Sandy Dwiyono <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Saya ingin mengatakan kepada 220 juta rakyat Indonesia, agar bersiap-siap maju ke medan perang demi mengantisipasi segala sesuatu. Bersiap-siap dilakukannya mobilisasi umum menjadi sukarelawan berperang mengganyang Malaysia. Mereka telah berkali-kali menginjak-nginjak kedaulatan kita, menggeser patok perbatasan, menyogok hakim-hakim untuk memenangkan Sipadan-Ligitan, mengirim DR.Azahari untuk bikin kekacauan di Indonesia, sekarang saatnya kita mengganyangnya jadi abu. Tidak ada diplomasi jika menyangkut kedaulatan negara. Jika kedaulatan diinjak-injak jawabannya hanya satu, Perang!..Perang!..Perang! Arahkan rudal-rudal ke kota-kota Malaysia, bikin semuanya jadi abu. Jangan berhenti hanya sampai Ambalat, Terus..Terus..Terus maju sampai seluruh Malaysia habis kita ganyang. Dulu hampir berhasil, kali ini kita pasti berhasil mengganyang Malaysia. Siapkan Perang! Perkuat terus Angkatan Perang! Hartoni Ubes <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > > > > > > > Selasa, 01 Mar 2005, > > RI Kerahkan Kapal Perang > > > > > > > > Tegang, Pesawat Malaysia 3 Mil di Wilayah Laut > > Kaltim > > > > TARAKAN - Perbatasan laut Indonesia dan Malaysia > di > > wilayah Laut > > Sulawesi, sekitar Pulau Sipadan dan Ligitan, > dilanda > > ketegangan. TNI- > > AL kemarin mengerahkan tiga kapal perang ke > wilayah > > tersebut untuk > > mengantisipasi manuver pasukan Malaysia yang juga > > mengklaim > > perbatasan perairan yang belum ditetapkan oleh > > Mahkamah > > Internasional itu. > > > > Tiga kapal perang Indonesia yang unjuk kekuatan di > > kawasan timur > > Pulau Kalimantan itu adalah KRI Wiratno, KRI > > Rencong, dan KRI Nuku. > > Kapal-kapal itu berada di sekitar wilayah laut > yang > > kini sama-sama > > diklaim kedua negara. > > > > Danlanal Tarakan Letkol Laut (P) Ibnu Parna kepada > > wartawan koran > > ini kemarin menjelaskan, pangkalan TNI-AL (Lanal) > > Tarakan sejak > > Sabtu (26/2) ditunjuk sebagai pangkalan aju untuk > > unsur-unsur > > pasukan yang digelar di wilayah perbatasan > tersebut. > > > > Menurut Ibnu Parna, selain ketiga KRI itu, TNI-AL > > mengerahkan dua > > pesawat intai maritim Nomad P-840 dengan pilot > Mayor > > Laut (P) > > Sisyani dan Nomad P-834 dengan pilot Kapten Laut > (P) > > Wijayanto. > > Kedua pesawat pengintai itu berpangkalan di > Bandara > > Juwata Tarakan. > > > > Personel di tiga KRI sekitar 200 orang. Mereka di > > bawah kendali > > Kepala Staf Gugus Tempur Laut (Guspurla) Komando > > Armada RI Kawasan > > Timur (Koarmatim) yang dipimpin Kolonel Laut (P) > > Marsetio MM. > > > > Ditanya soal lamanya gelar kekuatan di perbatasan, > > kata Ibnu, > > waktunya tidak terbatas. "Gelar kekuatan dilakukan > > sampai masalah > > ini dibicarakan di tingkat nasional dan > > internasional secara > > diplomatik," ungkapnya. > > > > Menurut dia, gelar kekuatan itu merupakan tindak > > lanjut dari masalah > > yang dialami kapal nelayan jenis trawl pada 7 > > Januari 2005 lalu. > > Kapal nelayan Indonesia itu dikejar dan ditembak > > oleh sebuah kapal > > perang TLDM (Tentara Laut Diraja Malaysia) KD Sri > > Melaka-3
Re: [ppiindia] Re: [nasional-list] RI Kerahkan Kapal Perang
Semua bahan pembakar dari Indonesia harus import dari luar negeri, sebab indonesia tidak memiliki refinery lagi - semua refinery sudah out of date. Ini memang kesalahan Indonesia sendiri. Negara export minyak tidak bisa bikin binzine dan minyak tanah sendiri. Andreas RM Danardono HADINOTO <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Lhooo emang gitu kok. waktu Perang Korea tahun 1951, harga karet naik, kita sangat beruntung kali itu. Waktu Perang Vietnam, banyak kapal perang US singgah di Hong Kong, perekonomian Hongkong booming. Waktu PD II, Swiss ber-banking ria dengan kedua belah pihak: Nazi Jerman dan sekutu, booming.. Harga harga naik? BBM maksud anda? BBM kapal perang? tanya aja ama PERTAMINA...gak pake perang udah naek kok.. --- In ppiindia@yahoogroups.com, "Ary Setijadi Prihatmanto" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Lalu anda ngapain mas? > dagang ya? kan harga-harga pasti pada naek kalo jadi perang... > he he he he he just kidding... > > > - Original Message - > From: "BUD'S" <[EMAIL PROTECTED]> > To: > Sent: Thursday, March 03, 2005 2:58 PM > Subject: Re: [ppiindia] Re: [nasional-list] RI Kerahkan Kapal Perang > > > > > > Kalau aku mah usulin Laskar Jihat dan FPI maju duluan, kan mereka udah ada > pengalaman Tempur dan Gebukin Orang, Konon Pernah Bertempur di Afganistan > lagi Lawan Barat Yang punya senjata Lengkap. > > > > Budiman > > > > - Original Message - > > From: Sandy Dwiyono > > To: [EMAIL PROTECTED] ; ppiindia@yahoogroups.com ; > [EMAIL PROTECTED] > > Sent: Thursday, March 03, 2005 6:08 PM > > Subject: [ppiindia] Re: [nasional-list] RI Kerahkan Kapal Perang > > > > > > Saya ingin mengatakan kepada 220 juta rakyat Indonesia, agar > bersiap-siap maju ke medan perang demi mengantisipasi segala sesuatu. > Bersiap-siap dilakukannya mobilisasi umum menjadi sukarelawan berperang > mengganyang Malaysia. Mereka telah berkali-kali menginjak-nginjak kedaulatan > kita, menggeser patok perbatasan, menyogok hakim-hakim untuk memenangkan > Sipadan-Ligitan, mengirim DR.Azahari untuk bikin kekacauan di Indonesia, > sekarang saatnya kita mengganyangnya jadi abu. Tidak ada diplomasi jika > menyangkut kedaulatan negara. Jika kedaulatan diinjak-injak jawabannya hanya > satu, > > Perang!..Perang!..Perang! > > > > Arahkan rudal-rudal ke kota-kota Malaysia, bikin semuanya jadi abu. > Jangan berhenti hanya sampai Ambalat, > > > > Terus..Terus..Terus maju sampai seluruh Malaysia habis kita ganyang. > Dulu hampir berhasil, kali ini kita pasti berhasil mengganyang Malaysia. > > > > Siapkan Perang! > > Perkuat terus Angkatan Perang! > > > > > > Hartoni Ubes <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > Selasa, 01 Mar 2005, > > > > RI Kerahkan Kapal Perang > > > > > > > > > > > > > > > > Tegang, Pesawat Malaysia 3 Mil di Wilayah Laut > > > > Kaltim > > > > > > > > TARAKAN - Perbatasan laut Indonesia dan Malaysia > > > di > > > > wilayah Laut > > > > Sulawesi, sekitar Pulau Sipadan dan Ligitan, > > > dilanda > > > > ketegangan. TNI- > > > > AL kemarin mengerahkan tiga kapal perang ke > > > wilayah > > > > tersebut untuk > > > > mengantisipasi manuver pasukan Malaysia yang juga > > > > mengklaim > > > > perbatasan perairan yang belum ditetapkan oleh > > > > Mahkamah > > > > Internasional itu. > > > > > > > > Tiga kapal perang Indonesia yang unjuk kekuatan di > > > > kawasan timur > > > > Pulau Kalimantan itu adalah KRI Wiratno, KRI > > > > Rencong, dan KRI Nuku. > > > > Kapal-kapal itu berada di sekitar wilayah laut > > > yang > > > > kini sama-sama > > > > diklaim kedua negara. > > > > > > > > Danlanal Tarakan Letkol Laut (P) Ibnu Parna kepada > > > > wartawan koran > > > > ini kemarin menjelaskan, pangkalan TNI-AL (Lanal) > > > > Tarakan sejak > > > > Sabtu (26/2) ditunjuk sebagai pangkalan aju untuk > > > > unsur-unsur > > > > pasukan yang digelar di wilayah perbatasan > > > tersebut. > > > > > > > > Menurut Ibnu Parna, selain ketiga KRI itu, TNI-AL > > > > mengerahkan dua > > > > pesawat intai maritim Nomad P-840 dengan pilot > > > Mayor > > > > Laut (P) > > > > Sisyani dan Nomad P-834 dengan pilot Kapten Laut > > > (P) > > > > Wijayanto. > > > > Kedua pesawat pengintai itu berpangkalan di > > > Bandara > > > > Juwata Tarakan. > > > > > > > > Personel di tiga KRI sekitar 200 orang. Mereka di > > > > bawah kendali > > > > Kepala Staf Gugus Tempur Laut (Guspurla) Komando > > > > Armada RI Kawasan > > > > Timur (Koarmatim) yang dipimpin Kolonel Laut (P) > > > > Marsetio MM. > > > > > > > > Ditanya soal lamanya gelar kekuatan di perbatasan, > > > > kata Ibnu, > > > > waktunya tidak terbatas. "Gelar kekuatan dilakukan > > > > sampai masalah > > > > ini dibicarakan di tingkat nasional dan > > > > internasional secara > > > > diplomatik," ungkapnya. > > > > > > > > Menurut dia, gelar kekuatan itu merupakan t
Re: [ppiindia] Re: [nasional-list] RI Kerahkan Kapal Perang
Kalau aku mah nunggu fatwa dulu, kalau Pahlawan tidak boleh dibakar ya aku dagang kantong mayat, kalau boleh dibakar ya aku dagang BBM, Mumpung lagi harga bagus Nih, Beli di Indonesia Jual ke Malaysia. kan Pahlawan kita meninggal di Sana, Beli dengan Harga Rupiah Jual Pake Harga Ringgit, sekalian seludup kecil2 lah maklum Gaji Kami masih dibawah 16 Juta Rupiah / Bulan jadi masih perlu ditingkatkan kesejahteraannya. Kan ikut nasehat Wakil2 kita Yang Mulia dan Terhormat di Rumah Rakyat. Budiman - Original Message - From: RM Danardono HADINOTO To: ppiindia@yahoogroups.com Sent: Thursday, March 03, 2005 10:04 PM Subject: [ppiindia] Re: [nasional-list] RI Kerahkan Kapal Perang Lhooo emang gitu kok. waktu Perang Korea tahun 1951, harga karet naik, kita sangat beruntung kali itu. Waktu Perang Vietnam, banyak kapal perang US singgah di Hong Kong, perekonomian Hongkong booming. Waktu PD II, Swiss ber-banking ria dengan kedua belah pihak: Nazi Jerman dan sekutu, booming.. Harga harga naik? BBM maksud anda? BBM kapal perang? tanya aja ama PERTAMINA...gak pake perang udah naek kok.. --- In ppiindia@yahoogroups.com, "Ary Setijadi Prihatmanto" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Lalu anda ngapain mas? > dagang ya? kan harga-harga pasti pada naek kalo jadi perang... > he he he he he just kidding... > > > - Original Message - > From: "BUD'S" <[EMAIL PROTECTED]> > To: > Sent: Thursday, March 03, 2005 2:58 PM > Subject: Re: [ppiindia] Re: [nasional-list] RI Kerahkan Kapal Perang > > > > > > Kalau aku mah usulin Laskar Jihat dan FPI maju duluan, kan mereka udah ada > pengalaman Tempur dan Gebukin Orang, Konon Pernah Bertempur di Afganistan > lagi Lawan Barat Yang punya senjata Lengkap. > > > > Budiman > > > > - Original Message - > > From: Sandy Dwiyono > > To: [EMAIL PROTECTED] ; ppiindia@yahoogroups.com ; > [EMAIL PROTECTED] > > Sent: Thursday, March 03, 2005 6:08 PM > > Subject: [ppiindia] Re: [nasional-list] RI Kerahkan Kapal Perang > > > > > > Saya ingin mengatakan kepada 220 juta rakyat Indonesia, agar > bersiap-siap maju ke medan perang demi mengantisipasi segala sesuatu. > Bersiap-siap dilakukannya mobilisasi umum menjadi sukarelawan berperang > mengganyang Malaysia. Mereka telah berkali-kali menginjak-nginjak kedaulatan > kita, menggeser patok perbatasan, menyogok hakim-hakim untuk memenangkan > Sipadan-Ligitan, mengirim DR.Azahari untuk bikin kekacauan di Indonesia, > sekarang saatnya kita mengganyangnya jadi abu. Tidak ada diplomasi jika > menyangkut kedaulatan negara. Jika kedaulatan diinjak-injak jawabannya hanya > satu, > > Perang!..Perang!..Perang! > > > > Arahkan rudal-rudal ke kota-kota Malaysia, bikin semuanya jadi abu. > Jangan berhenti hanya sampai Ambalat, > > > > Terus..Terus..Terus maju sampai seluruh Malaysia habis kita ganyang. > Dulu hampir berhasil, kali ini kita pasti berhasil mengganyang Malaysia. > > > > Siapkan Perang! > > Perkuat terus Angkatan Perang! > > > > > > Hartoni Ubes <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > Selasa, 01 Mar 2005, > > > > RI Kerahkan Kapal Perang > > > > > > > > > > > > > > > > Tegang, Pesawat Malaysia 3 Mil di Wilayah Laut > > > > Kaltim > > > > > > > > TARAKAN - Perbatasan laut Indonesia dan Malaysia > > > di > > > > wilayah Laut > > > > Sulawesi, sekitar Pulau Sipadan dan Ligitan, > > > dilanda > > > > ketegangan. TNI- > > > > AL kemarin mengerahkan tiga kapal perang ke > > > wilayah > > > > tersebut untuk > > > > mengantisipasi manuver pasukan Malaysia yang juga > > > > mengklaim > > > > perbatasan perairan yang belum ditetapkan oleh > > > > Mahkamah > > > > Internasional itu. > > > > > > > > Tiga kapal perang Indonesia yang unjuk kekuatan di > > > > kawasan timur > > > > Pulau Kalimantan itu adalah KRI Wiratno, KRI > > > > Rencong, dan KRI Nuku. > > > > Kapal-kapal itu berada di sekitar wilayah laut > > > yang > > > > kini sama-sama > > > > diklaim kedua negara. > > > > > > > > Danlanal Tarakan Letkol Laut (P) Ibnu Parna kepada > > > > wartawan koran > > > > ini kemarin menjelaskan, pangkalan TNI-AL (Lanal) > > > > Tarakan sejak > > > > Sabtu (26/2) ditunjuk sebagai pangkalan aju untuk > > > > unsur-unsur > > > > pasukan yang digelar di wilayah perbatasan > > > tersebut. > > > > > > > > Menurut Ibnu Parna, selain ketiga KRI itu, TNI-AL > > > > mengerahkan dua > > > > pesawat intai maritim Nomad P-840 dengan pilot > > > Mayor > > > > Laut (P) > > > > Sisyani dan Nomad P-834 dengan pilot Kapten Laut > > > (P) > > > > Wijayanto. > > > > Kedua pesawat pengintai itu berpangkalan di > > > Bandara
[ppiindia] Re: [nasional-list] RI Kerahkan Kapal Perang
Lhooo emang gitu kok. waktu Perang Korea tahun 1951, harga karet naik, kita sangat beruntung kali itu. Waktu Perang Vietnam, banyak kapal perang US singgah di Hong Kong, perekonomian Hongkong booming. Waktu PD II, Swiss ber-banking ria dengan kedua belah pihak: Nazi Jerman dan sekutu, booming.. Harga harga naik? BBM maksud anda? BBM kapal perang? tanya aja ama PERTAMINA...gak pake perang udah naek kok.. --- In ppiindia@yahoogroups.com, "Ary Setijadi Prihatmanto" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Lalu anda ngapain mas? > dagang ya? kan harga-harga pasti pada naek kalo jadi perang... > he he he he he just kidding... > > > - Original Message - > From: "BUD'S" <[EMAIL PROTECTED]> > To: > Sent: Thursday, March 03, 2005 2:58 PM > Subject: Re: [ppiindia] Re: [nasional-list] RI Kerahkan Kapal Perang > > > > > > Kalau aku mah usulin Laskar Jihat dan FPI maju duluan, kan mereka udah ada > pengalaman Tempur dan Gebukin Orang, Konon Pernah Bertempur di Afganistan > lagi Lawan Barat Yang punya senjata Lengkap. > > > > Budiman > > > > - Original Message - > > From: Sandy Dwiyono > > To: [EMAIL PROTECTED] ; ppiindia@yahoogroups.com ; > [EMAIL PROTECTED] > > Sent: Thursday, March 03, 2005 6:08 PM > > Subject: [ppiindia] Re: [nasional-list] RI Kerahkan Kapal Perang > > > > > > Saya ingin mengatakan kepada 220 juta rakyat Indonesia, agar > bersiap-siap maju ke medan perang demi mengantisipasi segala sesuatu. > Bersiap-siap dilakukannya mobilisasi umum menjadi sukarelawan berperang > mengganyang Malaysia. Mereka telah berkali-kali menginjak-nginjak kedaulatan > kita, menggeser patok perbatasan, menyogok hakim-hakim untuk memenangkan > Sipadan-Ligitan, mengirim DR.Azahari untuk bikin kekacauan di Indonesia, > sekarang saatnya kita mengganyangnya jadi abu. Tidak ada diplomasi jika > menyangkut kedaulatan negara. Jika kedaulatan diinjak-injak jawabannya hanya > satu, > > Perang!..Perang!..Perang! > > > > Arahkan rudal-rudal ke kota-kota Malaysia, bikin semuanya jadi abu. > Jangan berhenti hanya sampai Ambalat, > > > > Terus..Terus..Terus maju sampai seluruh Malaysia habis kita ganyang. > Dulu hampir berhasil, kali ini kita pasti berhasil mengganyang Malaysia. > > > > Siapkan Perang! > > Perkuat terus Angkatan Perang! > > > > > > Hartoni Ubes <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > Selasa, 01 Mar 2005, > > > > RI Kerahkan Kapal Perang > > > > > > > > > > > > > > > > Tegang, Pesawat Malaysia 3 Mil di Wilayah Laut > > > > Kaltim > > > > > > > > TARAKAN - Perbatasan laut Indonesia dan Malaysia > > > di > > > > wilayah Laut > > > > Sulawesi, sekitar Pulau Sipadan dan Ligitan, > > > dilanda > > > > ketegangan. TNI- > > > > AL kemarin mengerahkan tiga kapal perang ke > > > wilayah > > > > tersebut untuk > > > > mengantisipasi manuver pasukan Malaysia yang juga > > > > mengklaim > > > > perbatasan perairan yang belum ditetapkan oleh > > > > Mahkamah > > > > Internasional itu. > > > > > > > > Tiga kapal perang Indonesia yang unjuk kekuatan di > > > > kawasan timur > > > > Pulau Kalimantan itu adalah KRI Wiratno, KRI > > > > Rencong, dan KRI Nuku. > > > > Kapal-kapal itu berada di sekitar wilayah laut > > > yang > > > > kini sama-sama > > > > diklaim kedua negara. > > > > > > > > Danlanal Tarakan Letkol Laut (P) Ibnu Parna kepada > > > > wartawan koran > > > > ini kemarin menjelaskan, pangkalan TNI-AL (Lanal) > > > > Tarakan sejak > > > > Sabtu (26/2) ditunjuk sebagai pangkalan aju untuk > > > > unsur-unsur > > > > pasukan yang digelar di wilayah perbatasan > > > tersebut. > > > > > > > > Menurut Ibnu Parna, selain ketiga KRI itu, TNI-AL > > > > mengerahkan dua > > > > pesawat intai maritim Nomad P-840 dengan pilot > > > Mayor > > > > Laut (P) > > > > Sisyani dan Nomad P-834 dengan pilot Kapten Laut > > > (P) > > > > Wijayanto. > > > > Kedua pesawat pengintai itu berpangkalan di > > > Bandara > > > > Juwata Tarakan. > > > > > > > > Personel di tiga KRI sekitar 200 orang. Mereka di > > > > bawah kendali > > > > Kepala Staf Gugus Tempur Laut (Guspurla) Komando > > > > Armada RI Kawasan > > > > Timur (Koarmatim) yang dipimpin Kolonel Laut (P) > > > > Marsetio MM. > > > > > > > > Ditanya soal lamanya gelar kekuatan di perbatasan, > > > > kata Ibnu, > > > > waktunya tidak terbatas. "Gelar kekuatan dilakukan > > > > sampai masalah > > > > ini dibicarakan di tingkat nasional dan > > > > internasional secara > > > > diplomatik," ungkapnya. > > > > > > > > Menurut dia, gelar kekuatan itu merupakan tindak > > > > lanjut dari masalah > > > > yang dialami kapal nelayan jenis trawl pada 7 > > > > Januari 2005 lalu. > > > > Kapal nelayan Indonesia itu dikejar dan ditembak > > > > oleh sebuah kapal > > > > perang TLDM (Tentara Laut Diraja Malaysia) KD Sri > > > > Melaka-3147. > > > > > > > > Selain itu
[ppiindia] Cleric jailed over Bali bombings
http://news.bbc.co.uk/2/hi/asia-pacific/4312199.stm Last Updated: Thursday, 3 March, 2005, 11:24 GMT E-mail this to a friend Printable version Cleric jailed over Bali bombings Ba'asyir said the sentence against him was unjust An Indonesian court has found the radical cleric Abu Bakar Ba'asyir guilty of conspiracy over the 2002 Bali bombings, in which 202 people died. But he was cleared of more serious charges over a bomb attack on the JW Marriott hotel in Jakarta in 2003. Ba'asyir, who was jailed for two-and-a-half years, had denied the charges and is expected to appeal. Australia, which lost 88 people in the Bali attacks, said the relatively lenient sentence was "disappointing". "We are disappointed with the length of the sentence," Foreign Minister Alexander Downer told the BBC. A spokesman for the US embassy in Jakarta also expressed disappointment at the sentence "given the gravity of the charges on which he was convicted". At the end of the court case, a statement read out by the five judges said Ba'asyir had not been directly involved in carrying out the Bali blasts, but had given his approval for the attacks. Ba'asyir addressed the court after his sentence was delivered, saying: "I don't accept this verdict. This is not justice. God protect us from evil and its allies. Please, either open their hearts or destroy them." He reportedly smiled broadly as he was led out of court, while his supporters climbed onto chairs with chants of "God is greatest". The BBC's Rachel Harvey in Jakarta says it was always going to be a difficult and complex case for the prosecution to prove. Their case was undermined when witnesses gave contradictory testimony, and a former US State Department interpreter gave evidence that appeared to back up the defence's claims that the trial was a result of US pressure. Cheers The cleric's supporters say he is being persecuted to please the US Our correspondent says the atmosphere in the court swung from one extreme to another as the verdict was read out. The announcement that Ba'asyir would not be convicted of the Marriott hotel attack - which killed 12 people, including a suicide bomber - was greeted with cheers by his supporters. But they protested as he was found guilty of the Bali bombings. The cleric was convicted over the Bali bombings under ordinary criminal legislation, rather than the harsher anti-terror laws, which were only brought in after the 2002 attacks. A statement by the court said Ba'asyir was aware of the conspiracy behind the Bali bombings. "The defendant knew that the perpetrators of the bombing were people who have been trained in bomb-making in Pakistan and Afghanistan... the conditions of evil conspiracy have been met," the statement said. 'Al-Qaeda ties' Prosecutors who accused Ba'asyir of inspiring both the Bali and Marriott attacks had pushed for a jail sentence of eight years. He has previously been tried on charges of leading the regional militant group Jemaah Islamiah (JI) - but was cleared because of a lack of evidence. He was, however, jailed for immigration violations. Police rearrested him in April 2004, as soon as he left prison, citing new evidence linking him to JI. The US has alleged JI has ties to Osama Bin Laden's al-Qaeda network. [Non-text portions of this message have been removed] Yahoo! Groups Sponsor ~--> Help save the life of a child. Support St. Jude Children's Research Hospital's 'Thanks & Giving.' http://us.click.yahoo.com/mGEjbB/5WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM ~-> *** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [ppiindia] Re: [nasional-list] RI Kerahkan Kapal Perang
Lalu anda ngapain mas? dagang ya? kan harga-harga pasti pada naek kalo jadi perang... he he he he he just kidding... - Original Message - From: "BUD'S" <[EMAIL PROTECTED]> To: Sent: Thursday, March 03, 2005 2:58 PM Subject: Re: [ppiindia] Re: [nasional-list] RI Kerahkan Kapal Perang > > Kalau aku mah usulin Laskar Jihat dan FPI maju duluan, kan mereka udah ada pengalaman Tempur dan Gebukin Orang, Konon Pernah Bertempur di Afganistan lagi Lawan Barat Yang punya senjata Lengkap. > > Budiman > > - Original Message - > From: Sandy Dwiyono > To: [EMAIL PROTECTED] ; ppiindia@yahoogroups.com ; [EMAIL PROTECTED] > Sent: Thursday, March 03, 2005 6:08 PM > Subject: [ppiindia] Re: [nasional-list] RI Kerahkan Kapal Perang > > > Saya ingin mengatakan kepada 220 juta rakyat Indonesia, agar bersiap-siap maju ke medan perang demi mengantisipasi segala sesuatu. Bersiap-siap dilakukannya mobilisasi umum menjadi sukarelawan berperang mengganyang Malaysia. Mereka telah berkali-kali menginjak-nginjak kedaulatan kita, menggeser patok perbatasan, menyogok hakim-hakim untuk memenangkan Sipadan-Ligitan, mengirim DR.Azahari untuk bikin kekacauan di Indonesia, sekarang saatnya kita mengganyangnya jadi abu. Tidak ada diplomasi jika menyangkut kedaulatan negara. Jika kedaulatan diinjak-injak jawabannya hanya satu, > Perang!..Perang!..Perang! > > Arahkan rudal-rudal ke kota-kota Malaysia, bikin semuanya jadi abu. Jangan berhenti hanya sampai Ambalat, > > Terus..Terus..Terus maju sampai seluruh Malaysia habis kita ganyang. Dulu hampir berhasil, kali ini kita pasti berhasil mengganyang Malaysia. > > Siapkan Perang! > Perkuat terus Angkatan Perang! > > > Hartoni Ubes <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > > > > > > > > > > > > > Selasa, 01 Mar 2005, > > > RI Kerahkan Kapal Perang > > > > > > > > > > > > Tegang, Pesawat Malaysia 3 Mil di Wilayah Laut > > > Kaltim > > > > > > TARAKAN - Perbatasan laut Indonesia dan Malaysia > > di > > > wilayah Laut > > > Sulawesi, sekitar Pulau Sipadan dan Ligitan, > > dilanda > > > ketegangan. TNI- > > > AL kemarin mengerahkan tiga kapal perang ke > > wilayah > > > tersebut untuk > > > mengantisipasi manuver pasukan Malaysia yang juga > > > mengklaim > > > perbatasan perairan yang belum ditetapkan oleh > > > Mahkamah > > > Internasional itu. > > > > > > Tiga kapal perang Indonesia yang unjuk kekuatan di > > > kawasan timur > > > Pulau Kalimantan itu adalah KRI Wiratno, KRI > > > Rencong, dan KRI Nuku. > > > Kapal-kapal itu berada di sekitar wilayah laut > > yang > > > kini sama-sama > > > diklaim kedua negara. > > > > > > Danlanal Tarakan Letkol Laut (P) Ibnu Parna kepada > > > wartawan koran > > > ini kemarin menjelaskan, pangkalan TNI-AL (Lanal) > > > Tarakan sejak > > > Sabtu (26/2) ditunjuk sebagai pangkalan aju untuk > > > unsur-unsur > > > pasukan yang digelar di wilayah perbatasan > > tersebut. > > > > > > Menurut Ibnu Parna, selain ketiga KRI itu, TNI-AL > > > mengerahkan dua > > > pesawat intai maritim Nomad P-840 dengan pilot > > Mayor > > > Laut (P) > > > Sisyani dan Nomad P-834 dengan pilot Kapten Laut > > (P) > > > Wijayanto. > > > Kedua pesawat pengintai itu berpangkalan di > > Bandara > > > Juwata Tarakan. > > > > > > Personel di tiga KRI sekitar 200 orang. Mereka di > > > bawah kendali > > > Kepala Staf Gugus Tempur Laut (Guspurla) Komando > > > Armada RI Kawasan > > > Timur (Koarmatim) yang dipimpin Kolonel Laut (P) > > > Marsetio MM. > > > > > > Ditanya soal lamanya gelar kekuatan di perbatasan, > > > kata Ibnu, > > > waktunya tidak terbatas. "Gelar kekuatan dilakukan > > > sampai masalah > > > ini dibicarakan di tingkat nasional dan > > > internasional secara > > > diplomatik," ungkapnya. > > > > > > Menurut dia, gelar kekuatan itu merupakan tindak > > > lanjut dari masalah > > > yang dialami kapal nelayan jenis trawl pada 7 > > > Januari 2005 lalu. > > > Kapal nelayan Indonesia itu dikejar dan ditembak > > > oleh sebuah kapal > > > perang TLDM (Tentara Laut Diraja Malaysia) KD Sri > > > Melaka-3147. > > > > > > Selain itu, Marin Laut, sebutan angkatan laut > > > Malaysia, telah > > > menyandera dan menyiksa karyawan PT Asiha Samudra > > > yang ketika itu > > > memperbaiki lampu suar (lampu sebagai rambu-rambu > > > laut di daerah > > > Karang Unarang yang letaknya di sebelah timur > > Pulau > > > Sebatik). > > > > > > Parahnya lagi, lanjut Danlanal yang belum sebulan > > > menjabat ini, pada > > > Sabtu (26/2) sekitar pukul 10.58 Wita, pesawat > > Pesud > > > Malaysia/Lnad > > > Based Maritime Air Craft jenis 4 Beechcraft B 200 > > T > > > Super King, > > > mendekati KRI Wiratno dan bahkan masuk wilayah > > > Indonesia sekitar 3 > > > mil. > > > > > > Ketegangan di kawasan laut tersebut terjadi > > setelah > > > Sipadan dan > > > Ligitan re
[ppiindia] Selingkuh dan Konseling ; oleh: Drs. Leonardo Rimba, MBA
Selingkuh dan Konseling Oleh: Drs. Leonardo Rimba, MBA ;Pakar PerSelingkuhan Vincent Liong & Partners This messages is fully sponsored by [EMAIL PROTECTED] http://groups.yahoo.com/group/vincentliong/join First Posted at [EMAIL PROTECTED] http://groups.yahoo.com/group/vincentliong/message/7060 http://groups.yahoo.com/group/vincentliong/message/7075 [NOTE: Mohon sekiranya tulisan ini di-forward kepada mereka yang membutuhkan bantuan.] Rekan-Rekan yang Berbahagia: Di kanan bawah cover depan majalah wanita Kartini terbaru ada tulisan: Hasil Penelitian Terkini: 40% Istri di Jakarta Selingkuh. Lalu, dengan huruf lebih kecil dan agak sebelah bawah tertulis: Karena Suami Kurang Perhatian. Apakah maksudnya ? Sensasi atau nyata ? Obyektif atau bias ? Penelitian ilmiah atau ecek-ecek ? Apapun latar-belakang dari penelitian itu, awam mengerti tanpa perlu penjelasan panjang lebar bahwa perselingkuhan telah melembaga di Jakarta. Telah terjadi institusionalisasi perselingkuhan. Jadi, bukan hanya pernikahan yang bisa dilembagakan, perselingkuhanpun bisa. Anggaplah, misalnya, bahwa penelitian yang diekspos oleh Kartini agak dibesar besarkan. Anggaplah bahwa angka 40% itu terlalu besar, sehingga kita merasa cukup fair bila prosentase para istri di Jakarta yang selingkuh itu didiscount seperempatnya sehingga menjadi 30% saja Berarti, satu dari tiga istri yang memiliki suami di Jakarta telah pernah, sedang, atau akan menceburkan diri dalam perselingkuhan dengan pria lain. Memiliki, pernah memiliki, atau berniat untuk akan memiliki Pria Idaman Lain (PIL). Dan asumsikanlah juga bahwa jumlah para suami yang selingkuh berbanding lurus dua kali lipat disbanding para istri. Berarti: 2 X 30% = 60% Artinya: perselingkuhan dengan Wanita Idaman Lain (WIL) telah, sedang, atau akan diniatkan untuk dijalani oleh dua diantara tiga orang pria beristri di Jakarta Fair enough? Konseling Perselingkuhan Memberikan konseling kepada mereka yang mengalami masalah rumah tangga adalah hal konvensional bagi saya sebagai seorang pewacana tarot. Jalan keluarnya juga konvensional. Biasanya saya akan melihat sejauh mana komitmen keagamaan dari istri atau suami yang meminta konseling itu. Dan perlu juga dilihat apa agamanya; dan, di dalam agama tertentu, apa aliran keagamaannya. Pencaharian solusi akan diusahakan melalui pengertian-pengertian keagamaan yang diyakini oleh klien. Apabila klien adalah Muslim tradisional, cara penyelesaiannya adalah doa dan puasa. Seorang Kejawen akan memperoleh nasihat serupa sesuai kepercayaannya. Seorang Kristen akan memperoleh nasehat mengenai cara-cara pendekatan kepada yang Illahi sesuai dengan tradisinya Di luar itu, akan diberikan solusi berupa pentingnya komunikasi dengan pasangannya. Bagaimana cara menghadapi pasangan hidup. Bagaimana menghadapi kesulitan finansial. Bagaimana caranya agar klien bisa berubah sehingga makin mampu menghadapi gunjang-ganjing bahtera rumah tangga. Tujuan utamanya cuma satu, yaitu agar perkawinan tetap langgeng. Tetapi, walaupun konseling bagi permasalahan rumah tangga tetap dominan, akhir-akhir ini memang mulai terasa bahwa semakin banyak yang meminta konseling non konvensional. Masalahnya tetap tentang hubungan antar pribadi, tetapi bukan dengan pasangan pernikahannya, tetapi dengan pasangan perselingkuhannya. Kita di Indonesia, dan terutama di Jakarta, sudah memasuki masa Paska Modern (Post Modern). Ini adalah masa dimana nilai-nilai tradisional dari masa lalu mulai dipertanyakan, diragukan, dan setelah terombang-ambing antara dua kutub, biasanya ditinggalkan. Trend atau kecenderungannya adalah ditinggalkannya nilai-nilai masa lalu yang sudah tidak relevan atau sesuai lagi dengan jaman Paska Modern ini. Termasuk disini adalah nilai-nilai perkawinan yang di masa lalu dianggap sakral dan tak bisa tersentuh apapun. Termasuk tidak bisa tersentuh oleh ilmu jiwa (psikologi) modern. Sehingga, walaupun praktek perkawinan tertentu adalah tidak sehat dari perspektif psikologi, praktek perkawinan yang tidak sehat itu tetap saja dijalankan dengan alasan bahwa tradisi mengharuskan demikian. Tetapi hal itu semua sudah runtuh di alam kejiwaan kita, runtuh secara de facto dengan alasan telah datangnya era baru; walaupun memang masih belum banyak yang menyadarinya saat ini. Saya cenderung untuk melihat jatuhnya Rezim Suharto sebagai awal era Paska Modern di Indonesia. Awal runtuhnya banyak nilai-nilai usang. Nilai-nilai kehidupan politik, kehidupan keagamaan, kehidupan sosial, dan kehidupan pribadi Mau tidak mau kita di Indonesia harus sudah mulai menentukan pilihan: mau melihat ke belakang, atau melihat ke masa depan. Melihat ke belakang berarti memegang teguh segala sesuatu yang diturunkan kepada kita, melihat ke masa depan berarti mencari inspirasi dan pelajaran dari masyarakat-masyarakat yang telah lebih dahulu terbuka pikirannya daripada masyarakat kita. Dan itu adalah masyarakat di Eropa Barat dan Amerika Utara Tentu saja
[ppiindia] Re: [nasional-list] RI Kerahkan Kapal Perang
Gimana to? Mereka kan berpengalaman tempur digurun Hindukus, atau dalam pertempuran dari warung ke warung kala sweeping warung remang remang (kalau perajurit US from house to house), tetapi dilaut terbuka? kan jadi makanan ikan hiu? Ehh ada ikan hiu gak ya diperairan Sipadan? Mungkin Malaysia juga turunkan pasukan dari RELA, yang sudah pengalaman memburu TKI diladang kelapa sawit! haiyaaa danardono --- In ppiindia@yahoogroups.com, "BUD'S" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Kalau aku mah usulin Laskar Jihat dan FPI maju duluan, kan mereka udah ada pengalaman Tempur dan Gebukin Orang, Konon Pernah Bertempur di Afganistan lagi Lawan Barat Yang punya senjata Lengkap. > > Budiman > > - Original Message - > From: Sandy Dwiyono > To: [EMAIL PROTECTED] ; ppiindia@yahoogroups.com ; [EMAIL PROTECTED] > Sent: Thursday, March 03, 2005 6:08 PM > Subject: [ppiindia] Re: [nasional-list] RI Kerahkan Kapal Perang > > > Saya ingin mengatakan kepada 220 juta rakyat Indonesia, agar bersiap-siap maju ke medan perang demi mengantisipasi segala sesuatu. Bersiap-siap dilakukannya mobilisasi umum menjadi sukarelawan berperang mengganyang Malaysia. Mereka telah berkali-kali menginjak- nginjak kedaulatan kita, menggeser patok perbatasan, menyogok hakim- hakim untuk memenangkan Sipadan-Ligitan, mengirim DR.Azahari untuk bikin kekacauan di Indonesia, sekarang saatnya kita mengganyangnya jadi abu. Tidak ada diplomasi jika menyangkut kedaulatan negara. Jika kedaulatan diinjak-injak jawabannya hanya satu, > Perang!..Perang!..Perang! > > Arahkan rudal-rudal ke kota-kota Malaysia, bikin semuanya jadi abu. Jangan berhenti hanya sampai Ambalat, > > Terus..Terus..Terus maju sampai seluruh Malaysia habis kita ganyang. Dulu hampir berhasil, kali ini kita pasti berhasil mengganyang Malaysia. > > Siapkan Perang! > Perkuat terus Angkatan Perang! > > > Hartoni Ubes <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > > > > > > > > > > > > > Selasa, 01 Mar 2005, > > > RI Kerahkan Kapal Perang > > > > > > > > > > > > Tegang, Pesawat Malaysia 3 Mil di Wilayah Laut > > > Kaltim > > > > > > TARAKAN - Perbatasan laut Indonesia dan Malaysia > > di > > > wilayah Laut > > > Sulawesi, sekitar Pulau Sipadan dan Ligitan, > > dilanda > > > ketegangan. TNI- > > > AL kemarin mengerahkan tiga kapal perang ke > > wilayah > > > tersebut untuk > > > mengantisipasi manuver pasukan Malaysia yang juga > > > mengklaim > > > perbatasan perairan yang belum ditetapkan oleh > > > Mahkamah > > > Internasional itu. > > > > > > Tiga kapal perang Indonesia yang unjuk kekuatan di > > > kawasan timur > > > Pulau Kalimantan itu adalah KRI Wiratno, KRI > > > Rencong, dan KRI Nuku. > > > Kapal-kapal itu berada di sekitar wilayah laut > > yang > > > kini sama-sama > > > diklaim kedua negara. > > > > > > Danlanal Tarakan Letkol Laut (P) Ibnu Parna kepada > > > wartawan koran > > > ini kemarin menjelaskan, pangkalan TNI-AL (Lanal) > > > Tarakan sejak > > > Sabtu (26/2) ditunjuk sebagai pangkalan aju untuk > > > unsur-unsur > > > pasukan yang digelar di wilayah perbatasan > > tersebut. > > > > > > Menurut Ibnu Parna, selain ketiga KRI itu, TNI-AL > > > mengerahkan dua > > > pesawat intai maritim Nomad P-840 dengan pilot > > Mayor > > > Laut (P) > > > Sisyani dan Nomad P-834 dengan pilot Kapten Laut > > (P) > > > Wijayanto. > > > Kedua pesawat pengintai itu berpangkalan di > > Bandara > > > Juwata Tarakan. > > > > > > Personel di tiga KRI sekitar 200 orang. Mereka di > > > bawah kendali > > > Kepala Staf Gugus Tempur Laut (Guspurla) Komando > > > Armada RI Kawasan > > > Timur (Koarmatim) yang dipimpin Kolonel Laut (P) > > > Marsetio MM. > > > > > > Ditanya soal lamanya gelar kekuatan di perbatasan, > > > kata Ibnu, > > > waktunya tidak terbatas. "Gelar kekuatan dilakukan > > > sampai masalah > > > ini dibicarakan di tingkat nasional dan > > > internasional secara > > > diplomatik," ungkapnya. > > > > > > Menurut dia, gelar kekuatan itu merupakan tindak > > > lanjut dari masalah > > > yang dialami kapal nelayan jenis trawl pada 7 > > > Januari 2005 lalu. > > > Kapal nelayan Indonesia itu dikejar dan ditembak > > > oleh sebuah kapal > > > perang TLDM (Tentara Laut Diraja Malaysia) KD Sri > > > Melaka-3147. > > > > > > Selain itu, Marin Laut, sebutan angkatan laut > > > Malaysia, telah > > > menyandera dan menyiksa karyawan PT Asiha Samudra > > > yang ketika itu > > > memperbaiki lampu suar (lampu sebagai rambu-rambu > > > laut di daerah > > > Karang Unarang yang letaknya di sebelah timur > > Pulau > > > Sebatik). > > > > > > Parahnya lagi, lanjut Danlanal yang belum sebulan > > > menjabat ini, pada > > > Sabtu (26/2) sekitar pukul 10.58 Wita, pesawat > > Pesud > > > Malaysia/Lnad > > > Based Maritime Air Craft jenis 4 Beechcraft B 200 >
[ppiindia] Afganistan Penghasil Terbesar Opium Dunia
Alamak, Rupanya si Taliban yang sangat Ketat Menjalankan Ajaran Agamanya Juga sebagai Produsen Opium yang merupakan Bahan Baku Heroin. Jangan2 Invasi Amrik ke Sana mendapat Restu dari Negara Sekitarnya, Karena Khawatir Dampak dari Barang Haram Tersebut. Bagaimana dengan Sebagian Orang2 Indo yang dulu mendukung Taliban, Apakah ngak sekalian Import Opiumnya saja dari Mereka, Itung2 agar mereka bisa Bangkit kembali dan ada dana untuk Berperang lagi melawan Amrik dan Pemerintah Afgan yang dianggap sebagai Boneka Amrik. Budiman Afganistan Penghasil Terbesar Opium Dunia Vienna, Rabu - Afganistan kembali menjadi negara opium terbesar di dunia menyusul terjadinya ledakan produksi bunga opium di negara itu. Lonjakan produksi opium ini akan diikuti dengan lonjakan perdagangan obat terlarang hampir di seluruh dunia, khususnya Asia Tengah, Eropa, dan Amerika Serikat. Jika hal itu terjadi, dunia semakin rentan terhadap penyebaran virus HIV/AIDS. Sebelumnya, Afganistan pernah dijuluki sebagai negara opium terbesar di dunia ketika masih di bawah kekuasaan rezim Taliban. Rekor produksi opium saat itu, pada tahun 1999, mencapai 4.600 ton. International Narcotics Control Board (INCB) mengeluarkan laporan terbaru mengenai produksi narkotika dunia di Vienna, Rabu (2/3). INCB mengatakan, produksi bunga opium di Afganistan pada 2004 mencapai 4.200 ton. Jumlah itu hanya 400 ton lebih sedikit dibandingkan dengan rekor yang dicapai saat Taliban berkuasa. Pada 2003, produksi bunga opium Afganistan hanya 3.200 ton. Dengan demikian, dalam satu tahun terjadi lonjakan produksi hingga 1.000 ton. Presiden INCB Hamid Ghodse, di Vienna, mengatakan, lonjakan sebesar itu membuat Afganistan menjadi negara utama yang memperdagangkan obat terlarang. Laporan INCB menyebutkan, sepertiga dari produksi bunga opium yang dipanen di Afganistan tahun lalu masuk ke negara-negara tetangga Afganistan di Asia Tengah, khususnya Kazakstan dan Tajikistan. Barang-barang haram tersebut hanya singgah sebentar di Asia Tengah, setelah itu masuk ke Rusia dan negara-negara Eropa dalam bentuk heroin. INCB juga mencatat, bunga opium mulai masuk kembali ke Pakistan sejak tahun lalu. HIV semakin menyebar Lonjakan produksi opium di Afganistan akan memberikan dampak langsung terhadap permasalahan obat terlarang terutama di negara-negara sekitar Afganistan. Kemungkinan, penggunaan heroin dengan jarum suntik langsung dalam pembuluh darah di Asia Tengah akan meningkat. Hal itu membuat kemungkinan penyebaran virus HIV yang menjadi penyebab AIDS akan meningkat pula, terutama di Nepal dan India. Vincent McClean, Perwakilan Kantor Urusan Obat-obatan Terlarang dan Kriminal di Islamabad, juga memberi peringatan kepada Pakistan yang kemungkinan menghadapi lonjakan kasus HIV/AIDS jika negara itu tidak mencegah penyebaran penggunaan narkotika dengan jarum suntik. Saat ini, ada 500.000 pengguna heroin dan 60.000 di antaranya menggunakan barang haram itu dengan jarum suntik. Diperkirakan, di negara itu terdapat 70.000 orang yang sudah terinfeksi HIV/AIDS tahun 2003. Lonjakan produksi opium ini juga akan berdampak buruk terhadap upaya Pemerintah Afganistan untuk membangun kembali negara itu pasca-serbuan invasi Amerika Serikat (AS) dan Inggris untuk menjatuhkan rezim Taliban tahun 2001 lalu. Perwakilan Asia di Kantor Urusan Obat-obatan Terlarang dan Kriminal Perserikatan Bangsa-Bangsa, Akira Fujino, di Bangkok, mengatakan, meluasnya penggunaan obat terlarang merupakan ancaman bagi demokrasi yang baru dibangun di negara itu. Hal tersebut juga mengganggu proses perbaikan stabilitas dan ekonomi secara keseluruhan di negara itu. "Situasi ini harus direspons dengan cepat oleh dunia internasional," kata Fujino. "Perang suci" Presiden Afganistan Hamid Karzai bersumpah melakukan "perang suci" terhadap obat- obatan terlarang ketika mengambil alih kekuasaan di Afganistan melalui pemilu Oktober 2004. Sikap itu didukung AS yang selama ini berada di balik pemerintahan Karzai. AS berjanji mengucurkan dana 780 juta dollar AS untuk memerangi perdagangan obat-obatan terlarang tahun 2005. Inggris, yang juga terlibat dalam invasi ke Afganistan, berjanji akan menggandakan bantuan untuk memerangi perdagangan obat-obatan terlarang menjadi 100 juta dollar AS. Janji itu disampaikan bulan Januari lalu. Pakistan juga menyatakan akan berjuang mati-matian untuk memerangi perdagangan obat terlarang terutama di daerah perbatasan dengan Afganistan. Mayor Jenderal Nadeem Ahmed, Direktur Jenderal Armada Antinarkotik Pakistan, mengatakan, dua tahun lalu, Pakistan menyita sekitar 59 ton opium, morfin, dan heroin. Pakistan meminta dunia internasional memberikan bantuan senjata, helikopter, dan piranti elektronik untuk keperluan intelijen guna menghadapi mafia perdagangan obat terlarang di perbatasan Pakistan- Afganistan.(AP/AFp/BSW) http://www.kompas.com/kompas-cetak/0503/03/ln/1597987.htm [Non-text portions of this message have been removed
[ppiindia] Panglima Ambil Alih Komando
Kamis, 03 Mar 2005, Panglima Ambil Alih Komando DPR Mendukung, TNI Tempatkan 5 KRI di Laut yang Diklaim Malaysia JAKARTA - TNI semakin memperkuat armadanya di Laut Sulawesi, wilayah kaya cadangan minyak yang diklaim Malaysia itu. Dua kapal menyusul ke zona perbatasan lintang utara tersebut, yakni KRI Karel S. Tubun dan KRI Tongkol. Hal itu menambah kekuatan tiga KRI yang sejak awal pekan ini mondar-mandir menjaga kedaulatan Merah Putih. Bahkan, seorang perwira TNI-AL menjelaskan, komando gerak kapal TNI- AL di perbatasan yang berpotensi konflik tersebut diambil alih langsung Panglima TNI Jenderal Endriartono Sutarto. "Masalah ini sangat serius. Para pemimpin TNI terus melakukan rapat untuk membahas berbagai kemungkinan," ujar perwira yang tak mau disebutkan namanya itu. Endriartono yang ditemui tak mau berkomentar banyak tentang ketegangan di laut yang kaya minyak tersebut. Panglima tampak enggan berkomentar seputar kasus ini. "Tanyakan ke Menhan saja," ujarnya. Saat ditanya soal unjuk kekuatan TNI, dia juga tak mau berkomentar. "Nggak ada unjuk kekuatan. Ngapain unjuk kekuatan? Dia (Malaysia, Red) udah tahu kok," tegasnya sambil mempercepat langkah menuju mobilnya setelah menghadiri pertemuan tertutup dengan Pansus Poso DPR tadi malam. Namun, dalam raker dengan komisi I pada Senin lalu, Endriartono sempat mengeluarkan sinyal bahwa pihaknya siap konflik terbuka dengan Malaysia supaya beberapa wilayah perbatasan seperti Laut Sulawesi tidak terus-menerus menjadi ajang eksplorasi serta eksploitasi. Statemen tersebut dia lontarkan menanggapi pertanyaan anggota Komisi I dari FPAN, Djoko Susilo. Djoko menanyakan soal langkah-langkah yang dilakukan TNI atas beberapa insiden yang terjadi di sekitar Laut Sulawesi. Saat itu, panglima TNI juga meminta komitmen penuh dari DPR. Jangan sampai saat ini didorong-dorong untuk tegas mengerahkan armada, namun nanti disalahkan dan disudutkan bila sudah terjadi konflik. "Tolong, dukung kami. Jangan nanti dituduh main embat kapal negara lain sembarangan," ungkapnya DPR Beri Dukungan Sementara di gedung DPR, para politisi bereaksi keras setelah mendapat kabar Malaysia mengklaim batas wilayah laut RI. Sejumlah anggota Komisi I DPR yang membidangi pertahanan kemarin meminta menanyakan hal itu kepada Menhan Juwono Sudarsono. Sebagian besar anggota Komisi I mendukung langkah TNI-AL supaya Malaysia tidak seenaknya main klaim wilayah. Anggota Komisi I dari FPG Afifuddin Thaib malah menyarankan Menhan Juwono menambah kekuatan TNI-AL di laut. Menurut dia, unjuk kekuatan armada militer RI di Laut Sulawesi diharapkan membuat Malaysia menyadari bahwa klaim mereka sangat menyinggung rasa kedaulatan RI. "Malaysia seolah tidak menghargai kita. Kalau dibiarkan terus, bisa- bisa Blok Ambalat benar-benar mereka kuasai. Kalau perlu, jangan hanya tiga atau lima kapal. Sepuluh kapal sekalian," ujarnya. Anggota FPG lainnya, Slamet Effendy Yusuf, mengingatkan perlunya pemerintah Indonesia melakukan langkah diplomatik lebih konkret dengan pemerintah Malaysia, dibanding hanya menyampaikan protes keras atau unjuk kekuatan atas pemberian hak konsesi eksplorasi minyak di Blok Ambalat oleh Petronas kepada Shell. "Malaysia pernah menyatakan bahwa pemberian konsesi itu merupakan kelanjutan dari kemenangan mereka atas Indonesia dalam sengketa Pulau Sipadan dan Ligitan. Nah, masak hal ini akan dibiarkan begitu saja? Di mana kehormatan kita?" tanyanya. Anggota FPDS Jeffrey Johannes Massie mengatakan, Indonesia harus menunjukkan kemampuannya menjaga wilayah kepulauan dari upaya pencaplokan oleh negara tetangga. Dia bahkan meminta pemerintah menyiagakan kapal-kapal tangguh di berbagai pangkalan di sekitar Laut Sulawesi. Ketua FPKS Untung Wahono mendukung saran Jeffrey. Namun, menurut dia, semua insiden yang terjadi di Laut Sulawesi juga harus segera diklirkan oleh kedua negara. Beberapa insiden yang terjadi baru-baru ini, antara lain, kasus pengejaran dan penembakan sebuah kapal nelayan Indonesia jenis trawl oleh kapal perang TLDM (Tentara Laut Diraja Malaysia) Sri Melaka 3147. Peristiwa itu terjadi pada 7 Januari lalu. Kemudian, Marin Laut (sebutan AL Malaysia) menangkap dan menyiksa karyawan PT Asiha Samudera yang sedang memperbaiki lampu suar sebagai rambu laut di Karang Unarang. Padahal, daerah di sebelah timur Pulau Sebatik itu berada di luar batas klaim Malaysia. Pulau Sebatik sendiri terletak di sebelah utara Kalimantan Timur. Pulau ini diduga mempunyai kandungan minyak yang cukup besar. Indonesia telah membuka sejumlah blok migas di wilayah itu. Di antaranya Blok Simenggaris, Blok Bengara I dan II, Blok Bangkudulis, Blok Tarakan, Blok Sembakung, dan Blok Bukat. Insiden paling baru terjadi Sabtu pekan lalu. Ketika itu, sebuah pesawat militer Malaysia Lnad Based Maritime Aircraft jenis 4 Beechcraft B 200 T Super King berani memasuki wilayah perairan Indonesia sejauh tiga mil dan mendekati KRI Wiratno yang sedang ber
Re: [ppiindia] Re: [nasional-list] RI Kerahkan Kapal Perang
Kalau aku mah usulin Laskar Jihat dan FPI maju duluan, kan mereka udah ada pengalaman Tempur dan Gebukin Orang, Konon Pernah Bertempur di Afganistan lagi Lawan Barat Yang punya senjata Lengkap. Budiman - Original Message - From: Sandy Dwiyono To: [EMAIL PROTECTED] ; ppiindia@yahoogroups.com ; [EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, March 03, 2005 6:08 PM Subject: [ppiindia] Re: [nasional-list] RI Kerahkan Kapal Perang Saya ingin mengatakan kepada 220 juta rakyat Indonesia, agar bersiap-siap maju ke medan perang demi mengantisipasi segala sesuatu. Bersiap-siap dilakukannya mobilisasi umum menjadi sukarelawan berperang mengganyang Malaysia. Mereka telah berkali-kali menginjak-nginjak kedaulatan kita, menggeser patok perbatasan, menyogok hakim-hakim untuk memenangkan Sipadan-Ligitan, mengirim DR.Azahari untuk bikin kekacauan di Indonesia, sekarang saatnya kita mengganyangnya jadi abu. Tidak ada diplomasi jika menyangkut kedaulatan negara. Jika kedaulatan diinjak-injak jawabannya hanya satu, Perang!..Perang!..Perang! Arahkan rudal-rudal ke kota-kota Malaysia, bikin semuanya jadi abu. Jangan berhenti hanya sampai Ambalat, Terus..Terus..Terus maju sampai seluruh Malaysia habis kita ganyang. Dulu hampir berhasil, kali ini kita pasti berhasil mengganyang Malaysia. Siapkan Perang! Perkuat terus Angkatan Perang! Hartoni Ubes <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > > > > > > > Selasa, 01 Mar 2005, > > RI Kerahkan Kapal Perang > > > > > > > > Tegang, Pesawat Malaysia 3 Mil di Wilayah Laut > > Kaltim > > > > TARAKAN - Perbatasan laut Indonesia dan Malaysia > di > > wilayah Laut > > Sulawesi, sekitar Pulau Sipadan dan Ligitan, > dilanda > > ketegangan. TNI- > > AL kemarin mengerahkan tiga kapal perang ke > wilayah > > tersebut untuk > > mengantisipasi manuver pasukan Malaysia yang juga > > mengklaim > > perbatasan perairan yang belum ditetapkan oleh > > Mahkamah > > Internasional itu. > > > > Tiga kapal perang Indonesia yang unjuk kekuatan di > > kawasan timur > > Pulau Kalimantan itu adalah KRI Wiratno, KRI > > Rencong, dan KRI Nuku. > > Kapal-kapal itu berada di sekitar wilayah laut > yang > > kini sama-sama > > diklaim kedua negara. > > > > Danlanal Tarakan Letkol Laut (P) Ibnu Parna kepada > > wartawan koran > > ini kemarin menjelaskan, pangkalan TNI-AL (Lanal) > > Tarakan sejak > > Sabtu (26/2) ditunjuk sebagai pangkalan aju untuk > > unsur-unsur > > pasukan yang digelar di wilayah perbatasan > tersebut. > > > > Menurut Ibnu Parna, selain ketiga KRI itu, TNI-AL > > mengerahkan dua > > pesawat intai maritim Nomad P-840 dengan pilot > Mayor > > Laut (P) > > Sisyani dan Nomad P-834 dengan pilot Kapten Laut > (P) > > Wijayanto. > > Kedua pesawat pengintai itu berpangkalan di > Bandara > > Juwata Tarakan. > > > > Personel di tiga KRI sekitar 200 orang. Mereka di > > bawah kendali > > Kepala Staf Gugus Tempur Laut (Guspurla) Komando > > Armada RI Kawasan > > Timur (Koarmatim) yang dipimpin Kolonel Laut (P) > > Marsetio MM. > > > > Ditanya soal lamanya gelar kekuatan di perbatasan, > > kata Ibnu, > > waktunya tidak terbatas. "Gelar kekuatan dilakukan > > sampai masalah > > ini dibicarakan di tingkat nasional dan > > internasional secara > > diplomatik," ungkapnya. > > > > Menurut dia, gelar kekuatan itu merupakan tindak > > lanjut dari masalah > > yang dialami kapal nelayan jenis trawl pada 7 > > Januari 2005 lalu. > > Kapal nelayan Indonesia itu dikejar dan ditembak > > oleh sebuah kapal > > perang TLDM (Tentara Laut Diraja Malaysia) KD Sri > > Melaka-3147. > > > > Selain itu, Marin Laut, sebutan angkatan laut > > Malaysia, telah > > menyandera dan menyiksa karyawan PT Asiha Samudra > > yang ketika itu > > memperbaiki lampu suar (lampu sebagai rambu-rambu > > laut di daerah > > Karang Unarang yang letaknya di sebelah timur > Pulau > > Sebatik). > > > > Parahnya lagi, lanjut Danlanal yang belum sebulan > > menjabat ini, pada > > Sabtu (26/2) sekitar pukul 10.58 Wita, pesawat > Pesud > > Malaysia/Lnad > > Based Maritime Air Craft jenis 4 Beechcraft B 200 > T > > Super King, > > mendekati KRI Wiratno dan bahkan masuk wilayah > > Indonesia sekitar 3 > > mil. > > > > Ketegangan di kawasan laut tersebut terjadi > setelah > > Sipadan dan > > Ligitan resmi menjadi milik Malaysia. Negeri jiran > > itu kini merasa > > separo Laut Sulawesi masuk wilayah mereka. > "Padahal, > > dulu hanya 12 > > mil dari Sipadan dan Ligitan. Sekarang mereka > > mengklaim 70 mil dari > > Sipadan dan Ligitan," jelas Ibnu. > > > > Yang membuat situasi semakin tegang, daerah Karang > > Unarang yang > > berada di luar 70 mil dari batas klaim Malaysia > itu, > > kini juga > > diincarnya. Salah satu bukti nyata, ketika > Indonesia > > membangun suar > >
Re: [ppiindia] Re: [ekonomi-nasional] Deklarasi Menentang Iklan Freedom Institute soal BBM
Sdr Nizami yang budiman, Betul , kalau harga BBM naik, tak mungkin harga lain-lain bahan tidak akan bertambah mahal. Patokan ini sudah menjadi hukum umum mekanisme pasar, atau juga yang dikenal dengan istilah sehari-hari sebagai reaksi berantai kenaikan harga. Jadi sekalipun dikatakan bahwa subsidi BBM diabaikan dan sebagai pengantinya susidi ini disalurkan ke bidang pendidikan dan kesehatan, hematku ini hanya komestik sepuhan bibir mereah, sebab seperti kita semua mengetahui untuk bisa belajar baik, perut mesti kenyang dengan makanan bergizi sebagai dasar untuk berbadan sehat. Kalau harga bahan kebutuhan sehari-hari naik dan upah tak berubah, bisa berarti beban kehidupan masyarakat terististimewa lapisan bawah yang adalah mayoritas dalam struktur kepenundukan tetap tak berubah menjadi lebih ringan untuk dipikul. Jadi cerita pengusasa negara tentang diperbesar subsidi bidang pendidikan dan kesehatan hanya akan memberikan efek sementara, dalam jangka panjang tidak membawa perbaikan hidup, karena langkah langkah pokok yang harus ditempuh tidak dijalankan. Yang dimaskdukan dengan langkah pokok ialah adanya reformassi politik, ekonomi, sosial dan kebudayaan yang mengabdi kepentingan rakyat banyak. Sebagai contoh bisa saya kemukakan observasi saya, yaitu misalnya di bidang kesehatan, penyakit X menimpa dua orang warganegara RI, yaitu si A dan B. A adalah politikus, pengusasa, pejabat berkedudukan tinggi, dan B adalah serdadu prajurit kerocok atau orang biasa seperti tukang becak, pekerja pabrik, pegawai kantor, pak tani, pak nelayan, tukang sapu jalan, tak pandang bulu apakah agamanya Islam sembayan 5 kali sehari, atau Kristen yang puji-puji Tuhan tiap hari minggu, atau yang beragama Budddha, Hindu bakar-bakar kemenyan dan kaum Al Kafirum, semua ini satu rumpun adalah golongan marginal. Kalau A ini sakit dan pengobatan dalam negeri tak mampu memberi pelayanan untuk dia menjadi sehat, dia bisa dikirim untuk berobat di luarnegeri. Tetapi, bagi B sudah pasti malang, malang seperti orang yang dijatuhi hukuman mati. Kemampuan kantongnya membatasi pengobatan yang selayaknya sangat terbatas atau jelas tidak bisa mendapat falisitas. Kalau penyakitnya itu parah, maka konsekuensinya hanya tunggu waktu pamitan dengan keluarga tercinta. See you somewhere in the sky. Membicarakan hal diatas ini teringat saya pada sebuah ucapan pakar ekonomi USA bernama Kenneth Galbraith, yaitu tentang "Horse Shit Doctrine" [doktrin tai kuda]. Doktrin ini melukiskan burung gelatik [sparrow] hanya bisa mencicip sisa-sisa gandum yang tak terkunyak oleh kuda. Burung gelatik ini tentunya diasosiasikan kepada rakyat miskin atau yang dimiskinkan. Mungkin tak keliru bila dikatakan bahwa perkembangan politik, ekonomi, sosial dan kebudayaan di Indonesia selama ini dipandui oleh "Horse Shit Dokrtine". Pikir punya pikir, sekalipun pemerintah sekarang ini adalah hasil dari pemilihan yang dikatakan demokratis, tetapi politik ekonomi, sosial dan kebudayaannya sangat kabur. Pemilihan umum yang demokratis, harus disusul dengan langkah demokratisasi yang kongkrit demi keuntungan perbaikan tingkat hidup masyarakat mayoritas untuk keluar dari cengkraman rantai kemiskinan dan keterbelakangan. Bagi yang mau tambah atau kurangi atau membuat koreksi terhadap coretan ini, dipersilahkan dengan segala hormat. Wassalam - Original Message - From: "A Nizami" <[EMAIL PROTECTED]> To: ; <[EMAIL PROTECTED]>; Sent: Thursday, March 03, 2005 6:52 AM Subject: [ppiindia] Re: [ekonomi-nasional] Deklarasi Menentang Iklan Freedom Institute soal BBM > > Chatib Basri itu ekonom ya? > > Kalau harga BBM naik, otomatis semua harga barang akan > naik, karena semua diangkut/didistribusikan dgn BBM > (kendaraaan/bukan jalan kaki). Harga pupuk dan > pestisida juga naik. > > Kalau dipaksa tetap, kasihan petani tambah miskin, > padahal petani jumlahnya masih mayoritas. > > Kalau sudah begini, mayoritas rakyat kita lebih miskin > kan? > > Mudah2an para intelek atau pengamat ekonomi kita masih > punya hati nurani. > > --- [EMAIL PROTECTED] wrote: > >> >> Nah tuh kamu-kamu yang suka bikin kebijakan publik >> hanya dengan kacamata >> ekonomi dan matematika ekonomi, jadilah orang yang >> rendah hati, yang >> mengerti dari sudut yang lebih luas. Kalau tidak >> bisa bertindak bijaksana, >> maulah mengerti bahwa ada banyak aspek dan sudut >> pandang untuk melihat >> sesuatu itu sebagai benar atau tidak. >> >> Tidak boleh mengambil sesuatu berdasarkan klaim satu >> ilmu saja, seperti >> iklan tersebut, sekaligus tulisan Chatib Basti di >> berbagai koran, dan yang >> terbaru di majalah tempo, yang aduhai.. >> >> Kesimpulan saya, dari tulisan si Chatib,... supaya >> inflasi tidak tinggi, >> sehingga kemiskinan tidak naik lagi, maka turunkan >> atau minimal stabilkan >> harga beras, karena expenses paling besar orang >> miskin sebenarnya pada >> aspek food ini khususnya beras. Kalau harga beras >> turun, atau tidak
[list_indonesia] Re: [ppiindia] Re: [ekonomi-nasional] Deklarasi Menentang Iklan Freedom Institute soal BBM
** Mailing-List Indonesia Nasional Milis PPI-India www.ppi-india.da.ru ** Betul , kalau harga BBM naik, tak mungkin harga lain-lain bahan tidak bertambah mahal. Patokan ini sudah menjadi hukum umum mekanisme pasar, atau yang dikenal dengan istilah sehari-hari sebagai reaksi berantai kenaikan harga. Jadi sekalipun dikatakan bahwa kelebihan keuntungan yang didapat dari laba BBM disalurkan ke bidang pendidikan dan kesehatan, agaknya hanya akan menjadi komestik sepuhan bibir, sebab seperti kita semua mengetahui untuk bisa belajar baik, perut mesti kenyang dengan makanan bergizi sebagai dasar untuk berbadan sehat. Kalau harga bahan kebutuhan sehari-hari naik dan upah tak berubah , bisa berarti beban kehidupan masyarakat terististimewa lapisan bawah yang adalah mayoritas dalam struktur kepenundukan tetap tak berubah menjadi lebih ringan untuk dipikul. Jadi cerita pengusasa tentang diperbesar subsidi bidang pendidikan dan kesehatan tak banyak efek yang menentukan untuk perbaikan hidup, karena langkah langkah pokok yang harus ditempuh tidak dijalankan. Yang dimaskdukan dengan langkah pokok ialah harus ada reformassi politik pendidikan dan bidang kesehtan yang mengabdi kepentingan rakyat banyak. Sebagai contoh bisa saya kemukakan observasi saya, yaitu misalnya di bidang kesehatan, penyakit X menimpa dua orang warganegara RI, yaitu si A dan B. A adalah politikus, pengusasa berkedudukan tinggi, dan B adalah serdadu kerocok atau orang biasa seperti tukang becak, pekerja pabrik, pegawai kantor, pak tani, pak nelayan, tukang sapu jalan, tak pandang apakah agamanya Islam, Kristen, Budddha, Hindu dan Al Kafirum, semua satu golongan marginal Bagi si A ini kalau pengobatan dalam negeri tak mampu melayani, dia bisa dikirim untuk berobat di luarnegeri. Tetapi, bagi B sudah pasti malang, seperti orang yang dijatuhi hukuman mati. Kemampuan kantongnya untuk mendapat pengobatan yang selayaknya terbatas atau tidak bisa didapat. Jadi tunggu waktu pamitan dengan keluarga tercinta. Pikir punya pikir, sekalipun pemerintah sekarang ini adalah hasil pemilihan yang dikatakan demokratis, tetapi politik ekonomi, sosial dan kebudayaannya agaknya sangat kabur. Pemilihan umum yang demokratis, harus disusul dengan langkah demokratisasi yang kongkrit demi keuntungan perbaikan tingkat hidup masyarakat mayoritas untuk keluar dari cengkraman mata rantai kemiskinan dan keterbelakangan. Kalau hal ini tidak dijalankan berarti esok hari yang cerah tak kunjung datang, kabut gelap mendominasi horisont. Bagi yang mau tambah atau kurangi atau membuat koreksi terhadap coretan ini, dipersilahkan dengan segala hormat. Wassalam - Original Message - From: "A Nizami" <[EMAIL PROTECTED]> To: ; <[EMAIL PROTECTED]>; Sent: Thursday, March 03, 2005 6:52 AM Subject: [ppiindia] Re: [ekonomi-nasional] Deklarasi Menentang Iklan Freedom Institute soal BBM > > Chatib Basri itu ekonom ya? > > Kalau harga BBM naik, otomatis semua harga barang akan > naik, karena semua diangkut/didistribusikan dgn BBM > (kendaraaan/bukan jalan kaki). Harga pupuk dan > pestisida juga naik. > > Kalau dipaksa tetap, kasihan petani tambah miskin, > padahal petani jumlahnya masih mayoritas. > > Kalau sudah begini, mayoritas rakyat kita lebih miskin > kan? > > Mudah2an para intelek atau pengamat ekonomi kita masih > punya hati nurani. > > --- [EMAIL PROTECTED] wrote: > >> >> Nah tuh kamu-kamu yang suka bikin kebijakan publik >> hanya dengan kacamata >> ekonomi dan matematika ekonomi, jadilah orang yang >> rendah hati, yang >> mengerti dari sudut yang lebih luas. Kalau tidak >> bisa bertindak bijaksana, >> maulah mengerti bahwa ada banyak aspek dan sudut >> pandang untuk melihat >> sesuatu itu sebagai benar atau tidak. >> >> Tidak boleh mengambil sesuatu berdasarkan klaim satu >> ilmu saja, seperti >> iklan tersebut, sekaligus tulisan Chatib Basti di >> berbagai koran, dan yang >> terbaru di majalah tempo, yang aduhai.. >> >> Kesimpulan saya, dari tulisan si Chatib,... supaya >> inflasi tidak tinggi, >> sehingga kemiskinan tidak naik lagi, maka turunkan >> atau minimal stabilkan >> harga beras, karena expenses paling besar orang >> miskin sebenarnya pada >> aspek food ini khususnya beras. Kalau harga beras >> turun, atau tidak >> ikut-ikutan naik karena pengaruh BBM, maka otomatis >> daya beli orang miskin >> tidak terpengaruh atau terganggu. Itulah sebabnya >> menurut dia kenaikan >> harga BBM tidak punya pengaruh terhadap orang >> miskin. Ya ampun >> >> >> Menurunkan jumlah orang atau menekan orang miskin >> dengan mematikan orang >> miskin. Apakah begitu maksudnya? >> Apa dia lupa masih banyak orang miskin dewasa ini >> yang tetap menggantungkan >> pendapatannya dari menjual padi/gabah? Kalau pun ada >> off-farm activities, >> itu tak seberapa sebenarnya, dan jika mereka masuk >> ke situ, maka semua >> logika inflasi karena kenaikkan BBM akan mengimbas >> mereka juga? >> >> Tentu saja masih banyak hal yang didiskusikan >> tentang ini. >> Tetapi satu
[ppiindia] Re: Hak angket DPR soal kenaikan harga BBM..
--- In ppiindia@yahoogroups.com, "fauziah swasono" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Salam, Salam juga.. (ini salam apa ya? salam tempel bukan? :-p) > Tadinya saya tidak ingin ikut komen soal BBM di milis ini. > Tapi lama2 rasanya risih juga. Kenapa jadi risih Mas/Mbak? :-) Apa karena tulisan dari detik.com ini mulai menyebut DPR (kelompok dan parpol)? > Menurut saya pribadi, orang boleh2 saja berpendapat beda termasuk > soal pro atau kontra kenaikan BBM. Tapi menganggap bahwa pendapat > kita kebenaran mutlak dan yg bersebrangan dg kita pasti evil > rasanya kok kayak Om Bush ya.. "either you are with us or > our enemy.." Boleh" saja koq berbeda pendapat.. tapi ngomong" soal pro dan kontra.. rasanya, dahulu kala (2 tahun-an yang lalu) ada yang 'galak banget' kepada pemerintah.. bahkan sampai menghujat(?)/ mengatakan bahwa pemerintah hanya pro pada konglomerat hitam.. berpihak pada wong licik dan bukan wong cilik.. Malah (kalo gak salah) pake acara ngancam bakal narik anggotanya dari dewan (DPR?), dengan beragam alasan.. tapi nyatanya sekarang berkata lain.. Memang lidah tak bertulang.. lain dulu lain sekarang.. Atau lagi", ucapan Bang Ali Sadikin bahwa (kebanyakan) ingatan sejarah orang kita memang pendek -termasuk saya-.. bahkan gak nyampe tahunan (atau bulanan?).. :-( > Para pendukung policy kenaikan BBM saya kira punya alasan logis. > Kalau mereka lantas dicap pelacur intelektual atau dibayar, > bisakah anda membuktikannya? Jangan karena tidak sependapat > lantas kita bisa memfitnah orang lain. Baca lagi tulisan di bawah!! Di bagian mana yang memfitnah seperti yang anda tuduhkan? :-P Anda saja yang terlalu cepat menyimpulkan.. Coba baca lagi pelan" dan dihayati.. :-) > Dan jangan memukul rata semuanya: pemerintah pasti salah, > anggota DPR pasti bejat, aktivis pasti benar. Lagi".. siapa yang menggeneralisir? Barangkali anda yang lebih dahulu menyebut anggota DPR pasti bejat.. Di bagian mana tulisan yang menyatakan pemerintah pasti salah dan aktivis pasti benar? Coba pikirkan lagi, apa iya mengurus rakyat kecil harus selalu mengambil dari dana pengurangan 'subsidi' BBM? Padahal jelas mengurus wong cilik dan mengembalikan milik negara yang dicuri (dikorupsi, dirampok dll) adalah kewajiban pemerintah.. Memang cara paling gampang mengumpulkan dana adalah menaikkan pajak dan menghapus 'subsidi'.. (maaf) tidak perlu punya ijazah s3 untuk melakukan itu.. yang tidak lulus s1-pun bisa.. > Analisis sekarang direduksi menjadi pro dan kontra pemerintah. > Yang sependapat dibilang terkooptasi dan dibeli, yg kritis > dianggap pembela rakyat. Apakah anda benar2 tahu motivasi > masing2 mereka? Memang resiko perjuangan bersama tidak lepas dari motivasi para pelakunya.. Logikanya, kalau yang bergerak parpol, adalah sangat logis motivasinya adalah kepentingan politis juga.. ini logika umum (common sense) saja.. Namun kenyataan di tempat lain, kadang wujudnya parpol tapi malu" meong mengakui motivasi aksinya adalah politis.. :-P Untuk kalangan non-parpol, jelas saya gak bisa mastiin sih.. Dukungan atau penolakan yang tulus akan terlihat koq.. sooner or later Wallahu a'lam.. > Saya kenal bbrp pribadi baik di FI maupun di kel. kontra nya. > Saya rasa pendapat org2 cukup bias thd mereka (baik dan buruknya). > Entahlah.. saya nggak ingin ikut emosi dan menghujat. Cuma menurut > saya orang bebas berpendapat tapi hindarilah fitnah. Setuju.. Insya Allah kita semua juga gitu koq Mas/Mbak -menghindari fitnah-.. :) AFAIK, kata menghujat banyak keluar dari kalangan 'lingkaran kekuasaan' ORBA.. apalagi saat reformasi baru dimulai.. pokoknya siapapun yang mengkritik pemerintah bakal dikatakan menghujat.. :-P > Soal hak angket DPR saya malah ingin bertanya: kemana mereka dulu > waktu masalah APBD dibahas? bukannya pemerintah udah dari dulu > bilang untuk mengurangi subsidi BBM dianggaran? Bukannya rapat itu > dulunya bersama DPR? Kok sekarang disaat gelombang protes meningkat > mereka menuding pemerintah saja? bukannya juga harusnya menuding > hidung mereka sendiri juga? Itu saja keheranan saya... Udah dibaca belum poin"-nya kenapa ada hak angket? > salam, > fau Wassalam, Irwan.K == > --- In ppiindia@yahoogroups.com, "irwank2k2" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > > > Ehm.. ehm.. setelah FI dan para 'pelacur intelektual'(?), > > sekarang giliran pemetaan dalam DPR.. tabir itu semakin terkuak.. > > jreng-jreng.. Jadi, di manakah posisi anda (atau kelompok/ > > partai anda)? Hehehe.. :D > > > > Wassalam, > > > > Irwan.K > > > > === > http://jkt1.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2005/bulan/03/tgl/03/time/15753/idnews/307568/idkanal/10 > > > > Usul Hak Angket DPR soal BBM Diserahkan ke Pimpinan > > Reporter: Astrid Felicia Lim > > > > detikcom - Jakarta, Ancaman hak angket DPR terhadap Presiden SBY > > benar-benar direalisasikan. Sebanyak 31 anggota DPR mengajukan > > usul hak angket atau penyelidikan kepada pimpinan DPR terkait > > kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM. > >
[ppiindia] Re: Untuk Lina: Membandingkan Kitab Suci?
Problemnya adlh anda masih memandang Kesalahan Gereja Katolik pd Abad pertengahan bukan Gereja Katolik pada abad ini...!!! Apa yg anda lakukan, saya sdh saya lakukan juga thdp isi Alquran yg beda dg Injil, terutama yg tdk sesuai dg gulungan Kitab Qumran. === From: "Lina Dahlan" <[EMAIL PROTECTED]> To: Sent: Thursday, March 03, 2005 4:54 PM Subject: [ppiindia] Re: Untuk Lina: Membandingkan Kitab Suci? > > > Tolong diperhatikan intinya yang saya "hujat" bukan kitab sucinya. > Tetapi kepada penulis-penulis degil yang mengatasnamakan Tuhan dan > kefanitak umat kepada dogma gereja. Sama saja saya menghujat > kefanatikan umat Islam kepada kiyainya yg tanpa reserve lagi. > Untungnya gak ada mesjid yg punya otoritas kayak gereja, kalau ada > juga saya tentang. > > Saya faham bhw saya telah diajarkan oleh AlQur'an untuk selalu cek > and recheck segala yang informasi yang saya dapat. Saya tidak > menyalahkan seluruh isi Injil karena itu juga peringatan AlQur'an > untu menghormati Injil dan Taurat. Banyak dalam Injil & Taurat yang > saya yakini masih merupakan kalimat Tuhan yang belum dirubah. Jadi, > sayapun orang yang menunaikan rukun Iman yang harus beriman kepada > kitab2 Allah. Hanya saja dalam mengimani Injil & Taurat ini saya > harus memilah, mana yang masih asli dan mana yang sudah tambahan. > > Kalau sampeyan enggak bisa mengambil hikmah dari tulisan ini, > mengapa orang lain bisa? > > AjaranNya mana yang saya jauhi, cmiiw please? Yahoo! Groups Sponsor ~--> Give underprivileged students the materials they need to learn. Bring education to life by funding a specific classroom project. http://us.click.yahoo.com/4F6XtA/_WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM ~-> *** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Re: Untuk Lina: Membandingkan Kitab Suci?
Arie, Saya sepakat dengan anda. That's the point! Salam, Arriko I = Date: Thu, 3 Mar 2005 16:36:42 +0700 From: "Ari Condro" <[EMAIL PROTECTED]> Subject: Re: Untuk Lina: Membandingkan Kitab Suci? Masalah lebih rasional atau tidak, kayaknya ini berkaitan dengan kemajuan peradaban dan kemampuan pembacaan manusianya. Jaman inquisisi dulu, agama juga mak gedebuk. Jaman sekarang, sejak aufklarung tentu tidak. kalau umat Islam di Indonesia, permenungannya sudah menghasilkan tafsir yg banyak ragam jenisnya, dari yg filosofis aristotelian, yg mirip kamus biologi dan science lainnya, sampai yg tekstual murni. dan kalaubanyak perilaku umat yg dianggap masih ketinggalan, bahkan bila diukur dengan standar moral ajaran Islam sendiri, lagi-lagi karena peradaban Islam memang sudah kehilangan energinya sejak sekitar aufklarung abad 16-18 sampai sekarang. Apalagi dijajah sedemikian lama orang bangsa Eropa. Mungkin anasibnya sama seperti rakyat China yg sekarang lagi bangkit membentuk kebudayaannya lagi. dan yang pasti untuk bangkit ini perlu energi dan visi baru. Oke, sekarang kita berbicara dalam tataran bangsa, anda ingin menjadi bagian dari energi -membangun atau menjadi energi - destruktif ? Bila ingin maju bersama, dan jadi bagian dari bangsa ini, sempritlah bisa ada yang salah supaya kita ingat dan memperbaikinya, bantulah tanpa pamrih sodara-sodara yang masih tertatih - tatih, bahkan untuk sekedar memutuskan pengen ngelanjutin sekolah atau langsung disuruh kerja aja - cari makan sendiri ... Itu saja. salam, Ari Condro Yahoo! Groups Sponsor ~--> Take a look at donorschoose.org, an excellent charitable web site for anyone who cares about public education! http://us.click.yahoo.com/O.5XsA/8WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM ~-> *** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Re: Digest Number 1625
"Lina Dahlan" <[EMAIL PROTECTED]To: ppiindia@yahoogroups.com .com>cc: Subject: [ppiindia] Re: Digest Number 1625 03/03/2005 03:38 PM Please respond to ppiindia --- In ppiindia@yahoogroups.com, "Arriko Indrawan" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Mbak Lina, > Penambahan itu ada pada "Surat" Yohanes, bukan pada "Kitab Yohanes" yang> berisi> Kisah hidup Yesus. Penambahan tsb terkait dg adanya penemuan "surat" yg> belakangan... Lina: Apapun itu namanya, itu kan ada di dalam kitab suci Perjanjian Baru. Moga2 nanti kalo ada "surat" terbaru, kitab suci tsb bisa berubah: ditambah or dihapus lagi. Saya faham kok, makna "kitab suci" bagi umat Islam dan umat Kristen itu beda. == AR : Paling tidak, umat Kristen lebih rasional dlm me-maknai kitab sucinya..di mana kitab suci bukanlah dipahami sbg buku yg "mak kedebuk" jatuh dari langit... hehehee... Tapi, hasil permenungan yg mendalam dari para penulis Kitab dan perjalanan sejarah yg panjang dari manusia, umat Allah... LD: Kalau AlQur'an di pahami sebagai buku yg "mak kedebuk: jatuh dari langit (seolah2 Tuhan yang nulis di langit), mana ada sejarah penulisannya oleh tangan manusia? Bukankah ini bukti ada masalah dalam reading comprehension sampeyan dalam memaknai AlQur'an bagi umat Islam? Yang sering diklaim oleh umat Islam tentang AlQur'an yg "mak kedebuk" itu adalah cara penyampaian wahyu dari Allah SWT kepada Muhammad SAW via malaikatNya Jibril. Dan memang AlQur'an bukan hasil permenungan manusia dan bukan buku kisah perjalanan manusia...makanya saya katakan AlQur'an tak bisa disejajarkan Bible, dan makanya saya katakan juga metodologi yang ditawarkan para orientalis itu menjadi kebablasan. == AR: Ya, Itu yg saya maksud "mak Kedebuk"... Percaya bahwa semua yg tertulis di Alquran semuanya dari Allah. Kalaupun itu wahyu Allah dan malaikat yg "mendongengkan", Muhamad, si penerima wahyu sbg manusia, juga mempunyai keterbatasan pemahaman, massa, waktu dan tempat. Belum lagi, kemampuan yg menulis pada gading or daun lontar. Apakah hal tsb jg bukan termasuk sbg buah permenungan? Jadi, jelas buat umat Kristen itu Bible adalah buku hasil permenungan manusia dan buku kisah perjalanan sejarah manusia yang panjang. Bukankah sangat riskan bila sebuah kitab (suci pula) ditulis dalam kurun waktu yang sangat panjang, dari sources yang alamak banyaknya dari penulis yang tak dikenal...lalu dikatakan suci AR : Tradisi masyarakat saat itu adlh tradisi lisan. Dlm tradisi lisan, sdh pasti ada penuturnya donk, cuma bukan org byran yg disuruh ngapalin. Penulisan sebuah kitab memerlukan waktu yg lama dan biaya yg besar krn teknologi percetakan msh sangat primitif. Penulisnya pun sudah tentu orang yg punya keahlian tinggi pada saat itu. Percetakan massal baru dapat dilakukan pada abad ke 17. Makanya, kitab / buku pd masa tsb sangat langka dan penulisnya tdk diketahui. Jadi, Kesaksian yg berkembang kala itu adlh lisan dan penulisan Kitab suci adlh sbg satu upaya untuk melestarikan tradisi lisan. Simple aja koq... mau percaya atau tdk? terserah..itu aja... Buat sampeyan gak masalah sebuah kitab suci mau ditambah mau dihapus or diuyek-uyek kan? ya silakan. Sampeyan yang awam jg gak tau kan mana ayat yang sudah berubah lagi nantinya? Meski yang ditambah or dihapus itu suatu hal yang inti, tentang Tuhan. Tuhan yang universal di ubah menjadi Tuhan yang terbatas. Itu lah hebatnya dogma yang ditanam gereja. Disini jargon "keterbatasan akal/pengetahuan manusia" di pakai untuk berlindung. Juga perkataan "hubungan dgn Tuhan adalah urusan pribadi". he..he...padahal mempelajari metode penulisan kitab suci (untuk mencapai keyakinan), tidak ada kendala pada akal manusia kan? = AR : Itu pendapat anda... dan kayaknya anda punya problem dlm berpikir positif...terutama thd pihak yg tdk sependapat dg anda Tdk ada pembatasan ttg Tuhan di dlm Kristen... LD: Betul tidak ada pembatasan? Mengapa harus ada konsep Trinity?? Pada awalnya saya berpikir positip pada
[ppiindia] Help Me about spyware
Asslamaua'laikum Dear Rekans, Bantu saya dong, di Rektorat IPB hampir semua email yahoo sulit dibuka. Kalau bisa dibuka yahoo-nya pilih kasih beberapa aja yang bisa dibuka. Email ini juga tidak bisa dibuka, kecuali diluar atau warnet. Aktivitas pengiriman rilis kami pun terhambat sekali. Khusus dikomputer kantor kami terkena spyware, itu gara-gara kenapa ya? Terus adakah cara pemecahannya?Adakah antispyware gratis dan cara pencegahannya? Mohon bantuan sarannya, dan punten tolong dikirim ke email ini [EMAIL PROTECTED] . Aneh email yang ini bisa dibuka. Sebelumnya terima kasih, ditunggu sarannya. Wassalam Aris Solikhah "Bangkitnya manusia, karena pemikirannya" Kebangkitan ialah perpindahan suatu bangsa,negara, umat dan seorang individu dari satu keadaan ke arah yang lebih baik - Celebrate Yahoo!'s 10th Birthday! Yahoo! Netrospective: 100 Moments of the Web [Non-text portions of this message have been removed] Yahoo! Groups Sponsor ~--> Give the gift of life to a sick child. Support St. Jude Children's Research Hospital's 'Thanks & Giving.' http://us.click.yahoo.com/lGEjbB/6WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM ~-> *** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Re: [nasional-list] RI Kerahkan Kapal Perang
Saya ingin mengatakan kepada 220 juta rakyat Indonesia, agar bersiap-siap maju ke medan perang demi mengantisipasi segala sesuatu. Bersiap-siap dilakukannya mobilisasi umum menjadi sukarelawan berperang mengganyang Malaysia. Mereka telah berkali-kali menginjak-nginjak kedaulatan kita, menggeser patok perbatasan, menyogok hakim-hakim untuk memenangkan Sipadan-Ligitan, mengirim DR.Azahari untuk bikin kekacauan di Indonesia, sekarang saatnya kita mengganyangnya jadi abu. Tidak ada diplomasi jika menyangkut kedaulatan negara. Jika kedaulatan diinjak-injak jawabannya hanya satu, Perang!..Perang!..Perang! Arahkan rudal-rudal ke kota-kota Malaysia, bikin semuanya jadi abu. Jangan berhenti hanya sampai Ambalat, Terus..Terus..Terus maju sampai seluruh Malaysia habis kita ganyang. Dulu hampir berhasil, kali ini kita pasti berhasil mengganyang Malaysia. Siapkan Perang! Perkuat terus Angkatan Perang! Hartoni Ubes <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > > > > > > > Selasa, 01 Mar 2005, > > RI Kerahkan Kapal Perang > > > > > > > > Tegang, Pesawat Malaysia 3 Mil di Wilayah Laut > > Kaltim > > > > TARAKAN - Perbatasan laut Indonesia dan Malaysia > di > > wilayah Laut > > Sulawesi, sekitar Pulau Sipadan dan Ligitan, > dilanda > > ketegangan. TNI- > > AL kemarin mengerahkan tiga kapal perang ke > wilayah > > tersebut untuk > > mengantisipasi manuver pasukan Malaysia yang juga > > mengklaim > > perbatasan perairan yang belum ditetapkan oleh > > Mahkamah > > Internasional itu. > > > > Tiga kapal perang Indonesia yang unjuk kekuatan di > > kawasan timur > > Pulau Kalimantan itu adalah KRI Wiratno, KRI > > Rencong, dan KRI Nuku. > > Kapal-kapal itu berada di sekitar wilayah laut > yang > > kini sama-sama > > diklaim kedua negara. > > > > Danlanal Tarakan Letkol Laut (P) Ibnu Parna kepada > > wartawan koran > > ini kemarin menjelaskan, pangkalan TNI-AL (Lanal) > > Tarakan sejak > > Sabtu (26/2) ditunjuk sebagai pangkalan aju untuk > > unsur-unsur > > pasukan yang digelar di wilayah perbatasan > tersebut. > > > > Menurut Ibnu Parna, selain ketiga KRI itu, TNI-AL > > mengerahkan dua > > pesawat intai maritim Nomad P-840 dengan pilot > Mayor > > Laut (P) > > Sisyani dan Nomad P-834 dengan pilot Kapten Laut > (P) > > Wijayanto. > > Kedua pesawat pengintai itu berpangkalan di > Bandara > > Juwata Tarakan. > > > > Personel di tiga KRI sekitar 200 orang. Mereka di > > bawah kendali > > Kepala Staf Gugus Tempur Laut (Guspurla) Komando > > Armada RI Kawasan > > Timur (Koarmatim) yang dipimpin Kolonel Laut (P) > > Marsetio MM. > > > > Ditanya soal lamanya gelar kekuatan di perbatasan, > > kata Ibnu, > > waktunya tidak terbatas. "Gelar kekuatan dilakukan > > sampai masalah > > ini dibicarakan di tingkat nasional dan > > internasional secara > > diplomatik," ungkapnya. > > > > Menurut dia, gelar kekuatan itu merupakan tindak > > lanjut dari masalah > > yang dialami kapal nelayan jenis trawl pada 7 > > Januari 2005 lalu. > > Kapal nelayan Indonesia itu dikejar dan ditembak > > oleh sebuah kapal > > perang TLDM (Tentara Laut Diraja Malaysia) KD Sri > > Melaka-3147. > > > > Selain itu, Marin Laut, sebutan angkatan laut > > Malaysia, telah > > menyandera dan menyiksa karyawan PT Asiha Samudra > > yang ketika itu > > memperbaiki lampu suar (lampu sebagai rambu-rambu > > laut di daerah > > Karang Unarang yang letaknya di sebelah timur > Pulau > > Sebatik). > > > > Parahnya lagi, lanjut Danlanal yang belum sebulan > > menjabat ini, pada > > Sabtu (26/2) sekitar pukul 10.58 Wita, pesawat > Pesud > > Malaysia/Lnad > > Based Maritime Air Craft jenis 4 Beechcraft B 200 > T > > Super King, > > mendekati KRI Wiratno dan bahkan masuk wilayah > > Indonesia sekitar 3 > > mil. > > > > Ketegangan di kawasan laut tersebut terjadi > setelah > > Sipadan dan > > Ligitan resmi menjadi milik Malaysia. Negeri jiran > > itu kini merasa > > separo Laut Sulawesi masuk wilayah mereka. > "Padahal, > > dulu hanya 12 > > mil dari Sipadan dan Ligitan. Sekarang mereka > > mengklaim 70 mil dari > > Sipadan dan Ligitan," jelas Ibnu. > > > > Yang membuat situasi semakin tegang, daerah Karang > > Unarang yang > > berada di luar 70 mil dari batas klaim Malaysia > itu, > > kini juga > > diincarnya. Salah satu bukti nyata, ketika > Indonesia > > membangun suar > > di wilayah itu, para pekerja disandera dan disiksa > > pasukan Malaysia. > > > > Pihak Malaysia sangat agresif untuk menguasai > > sebagian besar Laut > > Sulawesi. Aksi terakhir Malaysia yang membuat > > Departemen Luar Negeri > > RI marah adalah menjual konsesi minyak di kawasan > > tersebut kepada > > raksasa perusahaan minyak Shell. > > > > Deplu langsung mengirim nota protes ke Kuala > Lumpur. > > Menurut Jubir > > Deplu Marty Natalegawa, perairan tersebut milik > > Indonesia. Karena > > itu, malaysia tidak mempunyai hak memberikan > konsesi > > kepada siapa > > pun. Menurut Marty, Indonesia akan tetap > > mempertahankan > > kedaulatannya di wilayah itu. > > > > Panglima TNI Siap Kon
Re: [ppiindia] Re: RI Kerahkan Kapal Perang
lho memang jaman sekarang udah gak ada perang ??, chechnya...irak...palestina...nepal...spratly...kalo harga diri sebuah bangsa dipertaruhkan...maka jawabannya adalah perang...buat apa beli peralatan perang ...kalo tidak siap berperang.. jadi bersiaplah perang...jika ingin damai. "Ida Z.A" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: jaman gini mo perang...!!! TOLNG --- In ppiindia@yahoogroups.com, Iwan Wibawa <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > untuk melindungi kedaulatan negara, kalau perlu harus dengan perang, berperanglah !!!, go to hell Asean solidarity !!!, kalau begitu baru rasanya kita punya negara, punya angkatan perang, jangan pada memble, sipadan dan ligitan udah hilang masak mau ditambah lagi, > bangsa lain ngacak-ngacak negara kita, cuma pada ribut aja...Nato..no action talk only..kalau cuma lawan malaysia..walaupun mereka punya peralatan yang lebih canggih...tapi mereka gak punya tradisi perang...inget mereka merdeka dikasih Inggris...kita merebutnya dengan perangsaya yakin bisa kita kalahkan... > > salam > > yono buddi <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Saya siap perang... > > RM Danardono HADINOTO <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Selasa, 01 Mar 2005, > RI Kerahkan Kapal Perang > > > > Tegang, Pesawat Malaysia 3 Mil di Wilayah Laut Kaltim > > TARAKAN - Perbatasan laut Indonesia dan Malaysia di wilayah Laut > Sulawesi, sekitar Pulau Sipadan dan Ligitan, dilanda ketegangan. TNI- > AL kemarin mengerahkan tiga kapal perang ke wilayah tersebut untuk > mengantisipasi manuver pasukan Malaysia yang juga mengklaim > perbatasan perairan yang belum ditetapkan oleh Mahkamah > Internasional itu. > > Tiga kapal perang Indonesia yang unjuk kekuatan di kawasan timur > Pulau Kalimantan itu adalah KRI Wiratno, KRI Rencong, dan KRI Nuku. > Kapal-kapal itu berada di sekitar wilayah laut yang kini sama-sama > diklaim kedua negara. > > Danlanal Tarakan Letkol Laut (P) Ibnu Parna kepada wartawan koran > ini kemarin menjelaskan, pangkalan TNI-AL (Lanal) Tarakan sejak > Sabtu (26/2) ditunjuk sebagai pangkalan aju untuk unsur-unsur > pasukan yang digelar di wilayah perbatasan tersebut. > > Menurut Ibnu Parna, selain ketiga KRI itu, TNI-AL mengerahkan dua > pesawat intai maritim Nomad P-840 dengan pilot Mayor Laut (P) > Sisyani dan Nomad P-834 dengan pilot Kapten Laut (P) Wijayanto. > Kedua pesawat pengintai itu berpangkalan di Bandara Juwata Tarakan. > > Personel di tiga KRI sekitar 200 orang. Mereka di bawah kendali > Kepala Staf Gugus Tempur Laut (Guspurla) Komando Armada RI Kawasan > Timur (Koarmatim) yang dipimpin Kolonel Laut (P) Marsetio MM. > > Ditanya soal lamanya gelar kekuatan di perbatasan, kata Ibnu, > waktunya tidak terbatas. "Gelar kekuatan dilakukan sampai masalah > ini dibicarakan di tingkat nasional dan internasional secara > diplomatik," ungkapnya. > > Menurut dia, gelar kekuatan itu merupakan tindak lanjut dari masalah > yang dialami kapal nelayan jenis trawl pada 7 Januari 2005 lalu. > Kapal nelayan Indonesia itu dikejar dan ditembak oleh sebuah kapal > perang TLDM (Tentara Laut Diraja Malaysia) KD Sri Melaka-3147. > > Selain itu, Marin Laut, sebutan angkatan laut Malaysia, telah > menyandera dan menyiksa karyawan PT Asiha Samudra yang ketika itu > memperbaiki lampu suar (lampu sebagai rambu-rambu laut di daerah > Karang Unarang yang letaknya di sebelah timur Pulau Sebatik). > > Parahnya lagi, lanjut Danlanal yang belum sebulan menjabat ini, pada > Sabtu (26/2) sekitar pukul 10.58 Wita, pesawat Pesud Malaysia/Lnad > Based Maritime Air Craft jenis 4 Beechcraft B 200 T Super King, > mendekati KRI Wiratno dan bahkan masuk wilayah Indonesia sekitar 3 > mil. > > Ketegangan di kawasan laut tersebut terjadi setelah Sipadan dan > Ligitan resmi menjadi milik Malaysia. Negeri jiran itu kini merasa > separo Laut Sulawesi masuk wilayah mereka. "Padahal, dulu hanya 12 > mil dari Sipadan dan Ligitan. Sekarang mereka mengklaim 70 mil dari > Sipadan dan Ligitan," jelas Ibnu. > > Yang membuat situasi semakin tegang, daerah Karang Unarang yang > berada di luar 70 mil dari batas klaim Malaysia itu, kini juga > diincarnya. Salah satu bukti nyata, ketika Indonesia membangun suar > di wilayah itu, para pekerja disandera dan disiksa pasukan Malaysia. > > Pihak Malaysia sangat agresif untuk menguasai sebagian besar Laut > Sulawesi. Aksi terakhir Malaysia yang membuat Departemen Luar Negeri > RI marah adalah menjual konsesi minyak di kawasan tersebut kepada > raksasa perusahaan minyak Shell. > > Deplu langsung mengirim nota protes ke Kuala Lumpur. Menurut Jubir > Deplu Marty Natalegawa, perairan tersebut milik Indonesia. Karena > itu, malaysia tidak mempunyai hak memberikan konsesi kepada siapa > pun. Menurut Marty, Indonesia akan tetap mempertahankan > kedaulatannya di wilayah itu. > > Panglima TNI Siap Konflik Terbuka dengan Malaysia > Sementara itu, Panglima TNI Jenderal Endriartono Sutarto menyatakan, > pihaknya siap konflik terbuka dengan
[ppiindia] Re: Hak angket DPR soal kenaikan harga BBM..
> > Soal hak angket DPR saya malah ingin bertanya: kemana mereka dulu > waktu masalah APBD dibahas? bukannya pemerintah udah dari dulu > bilang untuk mengurangi subsidi BBM dianggaran? Bukannya rapat itu > dulunya bersama DPR? Kok sekarang disaat gelombang protes meningkat > mereka menuding pemerintah saja? bukannya juga harusnya menuding > hidung mereka sendiri juga? Itu saja keheranan saya... > > salam, > fau Ralat dikit, bukan APBD tapi APBN Yahoo! Groups Sponsor ~--> Give underprivileged students the materials they need to learn. Bring education to life by funding a specific classroom project. http://us.click.yahoo.com/4F6XtA/_WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM ~-> *** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Re: Untuk Lina: Membandingkan Kitab Suci?
Pembandingan akidah telah dilakukan manusia sejak entah berapa ribu atau ratus tahun yang silam. Jangankan antara Islam dan Kristen, antara Kristen dan Kristen saja banyak perbedaan dalam menghayati pribadi Tuhan. Misalnya umat Katholik mengimani, bahwa dalam penerimaan hostia, Kristus berubah menjadi hostia, yang kita terima. Umat Protestant, mengimani bahwa hostia itu, yang kita terima, sekedar mengingatkan kita, pada Perjamuan Terakhir, dimana Kristus menyabdakan agar dengan ini kita ingat padaNya. Hostia, tetap hostia.. Lihatlah. Yang kita benturkan, adalah persepsi kita, atas apa yang kita anggap wahyu. Seperti mbak Lina katakan, para pemimpin gerejapun saling benturan pada konsili di Nicea (abad ke VI) dalam mamperdebatkan pribadi Tuhan: satu? tiga? tiga tapi satu? Sudah merupakan nasib manusia dalam keterbatasannya, untuk takkan mungkin menghayati pribadi sang pencipta. bagaikan kutu mau mendefiniskan gajah, yang takkan pernah dilihatnya secara keseluruhan! However, kalau kita percayai, sang Pencipta ada di-mana mana, dan menguasai alam semesta ini, tak perlu kita coba definisikan. Kita tak pernah melihatNya, Dia tak pernah menjenguk kita dibumi ini, dan kitapun selama kita hidup tak pernah ada yang menjengukNya. Berita yang ada itu semua adalah dogma, boleh dipercaya atau tidak. Tetapi itukah yang penting? Bukankah, apa yang kita percayai sebagai inti wahyu yang mahapenting: bagaimana kita harus hidup sebagai manusia? Baik, sosial, adil, jauh dari kriminalitas, dll. Tapi itukah yang kita lakukan? Tidak! yang kulit dari akidah kita prtahankan mati matian, intinya malah kita abaikan. Seribuan tahun sebelum nabi Muhammad lahir, dan ratusan tahun sebelum Yesus lahir, Sidharta telah merekomendasikan (tidak memerintahkan, tidak mewahyukan, tidak meneruskan kata malaikat), bahwa antara lain: jangan membuat dirimu mabuk dengan bahan makanan atau minuman keras. Kita lakukan ini? Dua ribu tahun setelah Kristus wafat, setelah nabi Muhammad wafat , kita masih lakukan ini. Malah negeri yang ditahun 45an jarang ada yang mabuk2an (kecuali Belanda dan serdadu2 KNIL), kini malah anak anak kaum elit yang melakukannya. Tidak saja dengan minuman keras, namun dengan narkotik. Ribuan tahun setelah pencerahan utusan utusan Tuhan ini dunia makin konyol, walau mungkin makin saleh. Atau masing masing merasa saleh. Aneh kan? Tidakkah milis ini penuh orang saleh? tapi penuhkah dengan orang yang berdharma secara tulus? Salam danardono --- In ppiindia@yahoogroups.com, "Carla Annamarie" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > perbandingan kitab2 suci..will be a tiring never ending debate..n it wont > get even near the truth..., klo yg dibanding2kan adalah hal2 yg menyangkut > iman/essence suatu agama, causa prima..i think it's undebateful.. > u never will find the truth if u re searching with the wrong mind set and > false intention.. > so it best to leave that way..bcs ur religion is urs and my is mine.., it > wont get anywhere.. > so tell me..all the famous philosopher in the world couldn't even close to > describe God, all the intellectuals try to comprehend but they failed > succesfully.., we think we knew everything..but in fact we know nothing.. > we re bondaged by false beliefs, conquered by our carnal mind, being fed by > the system of the world, we seems to believe that our mind is the center of > our being not God.., we think we could mastered life by our > arrogant-selfish-righteous mind, but do we could mastered life..? > religions, God, Holy Books re sacred precious things, it's the key of > eternal life..dont compare it.. > > > > "Ari Condro" > <[EMAIL PROTECTED]To: > > cc: >Subject: Re: [ppiindia] Untuk Lina: Membandingkan Kitab > 03/03/2005 04:36 Suci? > PM > Please respond to > ppiindia > > > > > > > > Masalah lebih rasional atau tidak, kayaknya ini berkaitan dengan > kemajuan peradaban dan kemampuan pembacaan manusianya. > > Jaman inq
Re: [ppiindia] RI Kerahkan Kapal Perang
saya pikir problemnya bukan pada masalah jumlah tapi kita selalu ragu bertindak, terlalu banyak omong, faktanya sipadan ligitan sudah hilang dari peta Indonesia, selat timor yang kaya minyak sekarang harus dibagi 3, lalu apa yang tersisa ? aceh/GAM...buat apa negosiasi dengan orang yang memberontak...tumpas saja...kenapa ragu ? ini soal kedaulatan...tanpa tawar menawar dengan TNI yang kita miliki sekarang sudah cukup untuk menghadapi malaysia en singapura sekalipun, jika tentara sudah habis baru kita ikut ke garis depan sebagai sukarelawan, dan jumlahnya paling tidak ada 50 juta laki-laki dewasa Indonesia, siap menjadi martir. saya siap jika diperlukan untuk sukarelawan... Carla Annamarie <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Pak Iwan..memang klo persenjataan perang kita memang kalah jauh bgt dr malaysia..tp jumlah rakyat indo kan lebih banyak bgt dibanding malaysia..mati satu, ditembak 100, dibom seribu..masih ada ratusan juta org rakyat indo yang mau bela negara..teorinya n logikanya gitu.., tp masalahnya diliat dari individualisme org indo dgn slogan 'i dont care', n minimnya bahkan gak adanya jiwa nasionalisme n patriotisme org indo khususnya di generasi sekarang, mungkin kalo generasi/angkatan bapak2 disini masih mau bela neg.., generasi saat ini adalah generasi '' i dont give damn'.., berapa banyak anak muda yang concern sama neg dibanding anak muda yg clubbers, berapa banyak eksekutif muda yang peduli neg dibanding eksekutif yg ngejar capital (Yuppies).. Iwan Wibawa <[EMAIL PROTECTED]To: ppiindia@yahoogroups.com com> cc: Subject: Re: [ppiindia] RI Kerahkan Kapal Perang 03/03/2005 09:29 AM Please respond to ppiindia untuk melindungi kedaulatan negara, kalau perlu harus dengan perang, berperanglah !!!, go to hell Asean solidarity !!!, kalau begitu baru rasanya kita punya negara, punya angkatan perang, jangan pada memble, sipadan dan ligitan udah hilang masak mau ditambah lagi, bangsa lain ngacak-ngacak negara kita, cuma pada ribut aja...Nato..no action talk only..kalau cuma lawan malaysia..walaupun mereka punya peralatan yang lebih canggih...tapi mereka gak punya tradisi perang...inget mereka merdeka dikasih Inggris...kita merebutnya dengan perangsaya yakin bisa kita kalahkan... salam yono buddi <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Saya siap perang... RM Danardono HADINOTO <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Selasa, 01 Mar 2005, RI Kerahkan Kapal Perang Tegang, Pesawat Malaysia 3 Mil di Wilayah Laut Kaltim TARAKAN - Perbatasan laut Indonesia dan Malaysia di wilayah Laut Sulawesi, sekitar Pulau Sipadan dan Ligitan, dilanda ketegangan. TNI- AL kemarin mengerahkan tiga kapal perang ke wilayah tersebut untuk mengantisipasi manuver pasukan Malaysia yang juga mengklaim perbatasan perairan yang belum ditetapkan oleh Mahkamah Internasional itu. Tiga kapal perang Indonesia yang unjuk kekuatan di kawasan timur Pulau Kalimantan itu adalah KRI Wiratno, KRI Rencong, dan KRI Nuku. Kapal-kapal itu berada di sekitar wilayah laut yang kini sama-sama diklaim kedua negara. Danlanal Tarakan Letkol Laut (P) Ibnu Parna kepada wartawan koran ini kemarin menjelaskan, pangkalan TNI-AL (Lanal) Tarakan sejak Sabtu (26/2) ditunjuk sebagai pangkalan aju untuk unsur-unsur pasukan yang digelar di wilayah perbatasan tersebut. Menurut Ibnu Parna, selain ketiga KRI itu, TNI-AL mengerahkan dua pesawat intai maritim Nomad P-840 dengan pilot Mayor Laut (P) Sisyani dan Nomad P-834 dengan pilot Kapten Laut (P) Wijayanto. Kedua pesawat pengintai itu berpangkalan di Bandara Juwata Tarakan. Personel di tiga KRI sekitar 200 orang. Mereka di bawah kendali Kepala Staf Gugus Tempur Laut (Guspurla) Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim) yang dipimpin Kolonel Laut (P) Marsetio MM. Ditanya soal lamanya gelar kekuatan di perbatasan, kata Ibnu, waktunya tidak terbatas. "Gelar kekuatan dilakukan sampai masalah ini dibicarakan di tingkat nasional dan internasional secara diplomatik," ungkapnya. Menurut dia, gelar kekuatan
RE: [ppiindia] Re: Hak angket DPR soal kenaikan harga BBM..
politik memang rumit y? memusingkan.. :) -Original Message- From: fauziah swasono [mailto:[EMAIL PROTECTED] Salam, Tadinya saya tidak ingin ikut komen soal BBM di milis ini. Tapi lama2 rasanya risih juga. Menurut saya pribadi, orang boleh2 saja berpendapat beda termasuk soal pro atau kontra kenaikan BBM. Tapi menganggap bahwa pendapat kita kebenaran mutlak dan yg bersebrangan dg kita pasti evil rasanya kok kayak Om Bush ya.. "either you are with us or our enemy.." Para pendukung policy kenaikan BBM saya kira punya alasan logis. Kalau mereka lantas dicap pelacur intelektual atau dibayar, bisakah anda membuktikannya? Jangan karena tidak sependapat lantas kita bisa memfitnah orang lain. Dan jangan memukul rata semuanya: pemerintah pasti salah, anggota DPR pasti bejat, aktivis pasti benar. Analisis sekarang direduksi menjadi pro dan kontra pemerintah. Yang sependapat dibilang terkooptasi dan dibeli, yg kritis dianggap pembela rakyat. Apakah anda benar2 tahu motivasi masing2 mereka? Saya kenal bbrp pribadi baik di FI maupun di kel. kontra nya. Saya rasa pendapat org2 cukup bias thd mereka (baik dan buruknya). Entahlah.. saya nggak ingin ikut emosi dan menghujat. Cuma menurut saya orang bebas berpendapat tapi hindarilah fitnah. Soal hak angket DPR saya malah ingin bertanya: kemana mereka dulu waktu masalah APBD dibahas? bukannya pemerintah udah dari dulu bilang untuk mengurangi subsidi BBM dianggaran? Bukannya rapat itu dulunya bersama DPR? Kok sekarang disaat gelombang protes meningkat mereka menuding pemerintah saja? bukannya juga harusnya menuding hidung mereka sendiri juga? Itu saja keheranan saya... salam, fau Yahoo! Groups Sponsor ~--> Give underprivileged students the materials they need to learn. Bring education to life by funding a specific classroom project. http://us.click.yahoo.com/4F6XtA/_WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM ~-> *** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [ppiindia] Re: Untuk Lina: Membandingkan Kitab Suci?
Cckk...cck... Hm...you memang boleh...:) - Original Message - From: "Lina Dahlan" <[EMAIL PROTECTED]> To: Sent: Thursday, March 03, 2005 4:54 PM Subject: [ppiindia] Re: Untuk Lina: Membandingkan Kitab Suci? > > > Tolong diperhatikan intinya yang saya "hujat" bukan kitab sucinya. > Tetapi kepada penulis-penulis degil yang mengatasnamakan Tuhan dan > kefanitak umat kepada dogma gereja. Sama saja saya menghujat > kefanatikan umat Islam kepada kiyainya yg tanpa reserve lagi. > Untungnya gak ada mesjid yg punya otoritas kayak gereja, kalau ada > juga saya tentang. > > Saya faham bhw saya telah diajarkan oleh AlQur'an untuk selalu cek > and recheck segala yang informasi yang saya dapat. Saya tidak > menyalahkan seluruh isi Injil karena itu juga peringatan AlQur'an > untu menghormati Injil dan Taurat. Banyak dalam Injil & Taurat yang > saya yakini masih merupakan kalimat Tuhan yang belum dirubah. Jadi, > sayapun orang yang menunaikan rukun Iman yang harus beriman kepada > kitab2 Allah. Hanya saja dalam mengimani Injil & Taurat ini saya > harus memilah, mana yang masih asli dan mana yang sudah tambahan. > > Kalau sampeyan enggak bisa mengambil hikmah dari tulisan ini, > mengapa orang lain bisa? > > AjaranNya mana yang saya jauhi, cmiiw please? > > --- In ppiindia@yahoogroups.com, "Elok Dyah Messwati" <[EMAIL PROTECTED]> > wrote: > > Hm...Ibu Lina.. > > ngapain sih ribut-ribut kitab suci. dibanding-bandingkan satu sama > lain. > > sudahlah, kalau percaya satu kitab suci, tidak perlu menghujat > kitab suci > > yang dipercayai orang lain. karena pada akhirnya "penilaian" anda > atas kitab > > suci orang yang berkepercayaan lain justru menjauhkan anda dari > > ajaranNya...:) > > > > > > - Original Message - > > From: "Lina Dahlan" <[EMAIL PROTECTED]> > > To: > > Sent: Thursday, March 03, 2005 3:38 PM > > Subject: [ppiindia] Re: Digest Number 1625 > > > > > > > > > > > > > --- In ppiindia@yahoogroups.com, "Arriko Indrawan" > > > <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > > > > > > > > > > Mbak Lina, > > > > Penambahan itu ada pada "Surat" Yohanes, bukan pada "Kitab > > > Yohanes" yang> berisi> Kisah hidup Yesus. Penambahan tsb terkait > dg > > > adanya penemuan "surat" yg> belakangan... > > > > > > Lina: Apapun itu namanya, itu kan ada di dalam kitab suci > Perjanjian > > > Baru. Moga2 nanti kalo ada "surat" terbaru, kitab suci tsb bisa > > > berubah: ditambah or dihapus lagi. Saya faham kok, makna "kitab > > > suci" bagi umat Islam dan umat Kristen itu beda. > > > == > > > AR : Paling tidak, umat Kristen lebih rasional dlm me-maknai > kitab > > > sucinya..di mana kitab suci bukanlah dipahami sbg buku yg "mak > > > kedebuk" jatuh dari langit... hehehee... Tapi, hasil permenungan > yg > > > mendalam dari para penulis Kitab dan perjalanan sejarah yg > > > panjang dari manusia, umat Allah... > > > > > > LD: Kalau AlQur'an di pahami sebagai buku yg "mak kedebuk: jatuh > > > dari langit (seolah2 Tuhan yang nulis di langit), mana ada > sejarah > > > penulisannya oleh tangan manusia? Bukankah ini bukti ada masalah > > > dalam reading comprehension sampeyan dalam memaknai AlQur'an bagi > > > umat Islam? Yang sering diklaim oleh umat Islam tentang AlQur'an > > > yg "mak kedebuk" itu adalah cara penyampaian wahyu dari Allah SWT > > > kepada Muhammad SAW via malaikatNya Jibril. Dan memang AlQur'an > > > bukan hasil permenungan manusia dan bukan buku kisah perjalanan > > > manusia...makanya saya katakan AlQur'an tak bisa disejajarkan > Bible, > > > dan makanya saya katakan juga metodologi yang ditawarkan para > > > orientalis itu menjadi kebablasan. > > > > > > Jadi, jelas buat umat Kristen itu Bible adalah buku hasil > > > permenungan manusia dan buku kisah perjalanan sejarah manusia > yang > > > panjang. Bukankah sangat riskan bila sebuah kitab (suci pula) > > > ditulis dalam kurun waktu yang sangat panjang, dari sources yang > > > alamak banyaknya dari penulis yang tak dikenal...lalu dikatakan > > > suci > > > > > > > > > > > > Buat sampeyan gak masalah sebuah kitab suci mau ditambah mau > dihapus > > > or diuyek-uyek kan? ya silakan. Sampeyan yang awam jg gak tau kan > > > mana ayat yang sudah berubah lagi nantinya? Meski yang ditambah > or > > > dihapus itu suatu hal yang inti, tentang Tuhan. Tuhan yang > universal > > > di ubah menjadi Tuhan yang terbatas. Itu lah hebatnya dogma yang > > > ditanam gereja. Disini jargon "keterbatasan akal/pengetahuan > > > manusia" di pakai untuk berlindung. Juga perkataan "hubungan dgn > > > Tuhan adalah urusan pribadi". he..he...padahal mempelajari metode > > > penulisan kitab suci (untuk mencapai keyakinan), tidak ada > kendala > > > pada akal manusia kan? > > > = > > > AR : Itu pendapat anda... dan kayaknya anda punya problem dlm > > > berpikir > > > positif...terutama thd pihak yg tdk sependapat dg anda > > > Tdk ada pembatasan ttg Tuhan di dlm Kristen... > > > > > > LD: Betul tidak ada pembatasan? Mengapa harus a
Re: [ppiindia] Untuk Lina: Membandingkan Kitab Suci?
perbandingan kitab2 suci..will be a tiring never ending debate..n it wont get even near the truth..., klo yg dibanding2kan adalah hal2 yg menyangkut iman/essence suatu agama, causa prima..i think it's undebateful.. u never will find the truth if u re searching with the wrong mind set and false intention.. so it best to leave that way..bcs ur religion is urs and my is mine.., it wont get anywhere.. so tell me..all the famous philosopher in the world couldn't even close to describe God, all the intellectuals try to comprehend but they failed succesfully.., we think we knew everything..but in fact we know nothing.. we re bondaged by false beliefs, conquered by our carnal mind, being fed by the system of the world, we seems to believe that our mind is the center of our being not God.., we think we could mastered life by our arrogant-selfish-righteous mind, but do we could mastered life..? religions, God, Holy Books re sacred precious things, it's the key of eternal life..dont compare it.. "Ari Condro" <[EMAIL PROTECTED]To: >cc: Subject: Re: [ppiindia] Untuk Lina: Membandingkan Kitab 03/03/2005 04:36 Suci? PM Please respond to ppiindia Masalah lebih rasional atau tidak, kayaknya ini berkaitan dengan kemajuan peradaban dan kemampuan pembacaan manusianya. Jaman inquisisi dulu, agama juga mak gedebuk. Jaman sekarang, sejak aufklarung tentu tidak. kalau umat Islam di Indonesia, permenungannya sudah menghasilkan tafsir yg banyak ragam jenisnya, dari yg filosofis aristotelian, yg mirip kamus biologi dan science lainnya, sampai yg tekstual murni. dan kalaubanyak perilaku umat yg dianggap masih ketinggalan, bahkan bila diukur dengan standar moral ajaran Islam sendiri, lagi-lagi karena peradaban Islam memang sudah kehilangan energinya sejak sekitar aufklarung abad 16-18 sampai sekarang. Apalagi dijajah sedemikian lama orang bangsa Eropa. Mungkin anasibnya sama seperti rakyat China yg sekarang lagi bangkit membentuk kebudayaannya lagi. dan yang pasti untuk bangkit ini perlu energi dan visi baru. Oke, sekarang kita berbicara dalam tataran bangsa, anda ingin menjadi bagian dari energi -membangun atau menjadi energi - destruktif ? Bila ingin maju bersama, dan jadi bagian dari bangsa ini, sempritlah bisa ada yang salah supaya kita ingat dan memperbaikinya, bantulah tanpa pamrih sodara-sodara yang masih tertatih - tatih, bahkan untuk sekedar memutuskan pengen ngelanjutin sekolah atau langsung disuruh kerja aja - cari makan sendiri ... Itu saja. salam, Ari Condro - Original Message - > AR : Paling tidak, umat Kristen lebih rasional dlm me-maknai kitab > sucinya..di mana kitab suci bukanlah dipahami sbg buku yg "mak > kedebuk" jatuh dari langit... hehehee... Tapi, hasil permenungan yg > mendalam dari para penulis Kitab dan perjalanan sejarah yg > panjang dari manusia, umat Allah... *** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links Yahoo! Groups Sponsor ~--> DonorsChoose. A simple way to provide underprivileged children resources often lacking in public schools. Fund a student project in NYC/NC today! http://us.click.yahoo.com/5F6XtA/.WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM ~-> *
[ppiindia] Re: Hak angket DPR soal kenaikan harga BBM..
Salam, Tadinya saya tidak ingin ikut komen soal BBM di milis ini. Tapi lama2 rasanya risih juga. Menurut saya pribadi, orang boleh2 saja berpendapat beda termasuk soal pro atau kontra kenaikan BBM. Tapi menganggap bahwa pendapat kita kebenaran mutlak dan yg bersebrangan dg kita pasti evil rasanya kok kayak Om Bush ya.. "either you are with us or our enemy.." Para pendukung policy kenaikan BBM saya kira punya alasan logis. Kalau mereka lantas dicap pelacur intelektual atau dibayar, bisakah anda membuktikannya? Jangan karena tidak sependapat lantas kita bisa memfitnah orang lain. Dan jangan memukul rata semuanya: pemerintah pasti salah, anggota DPR pasti bejat, aktivis pasti benar. Analisis sekarang direduksi menjadi pro dan kontra pemerintah. Yang sependapat dibilang terkooptasi dan dibeli, yg kritis dianggap pembela rakyat. Apakah anda benar2 tahu motivasi masing2 mereka? Saya kenal bbrp pribadi baik di FI maupun di kel. kontra nya. Saya rasa pendapat org2 cukup bias thd mereka (baik dan buruknya). Entahlah.. saya nggak ingin ikut emosi dan menghujat. Cuma menurut saya orang bebas berpendapat tapi hindarilah fitnah. Soal hak angket DPR saya malah ingin bertanya: kemana mereka dulu waktu masalah APBD dibahas? bukannya pemerintah udah dari dulu bilang untuk mengurangi subsidi BBM dianggaran? Bukannya rapat itu dulunya bersama DPR? Kok sekarang disaat gelombang protes meningkat mereka menuding pemerintah saja? bukannya juga harusnya menuding hidung mereka sendiri juga? Itu saja keheranan saya... salam, fau --- In ppiindia@yahoogroups.com, "irwank2k2" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Ehm.. ehm.. setelah FI dan para 'pelacur intelektual'(?), > sekarang giliran pemetaan dalam DPR.. tabir itu semakin terkuak.. > jreng-jreng.. > Jadi, di manakah posisi anda (atau kelompok/partaianda)? > Hehehe.. :D > > Wassalam, > > Irwan.K > > === > http://jkt1.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2005/bulan/03/tg l/03/time/1\ > 5753/idnews/307568/idkanal/10 > > Usul Hak Angket DPR soal BBM Diserahkan ke Pimpinan > Reporter: Astrid Felicia Lim > > detikcom - Jakarta, Ancaman hak angket DPR terhadap Presiden SBY > benar-benar direalisasikan. Sebanyak 31 anggota DPR mengajukan usul > hak angket atau penyelidikan kepada pimpinan DPR terkait kebijakan > pemerintah menaikkan harga BBM. > > Ke-31 wakil rakyat itu berasal dari 7 fraksi di DPR. Sedangkan 3 > fraksi yang tidak ikut teken dalam usulan hak angket itu adalah FPG, > FPD dan PFKS. > Yahoo! Groups Sponsor ~--> Take a look at donorschoose.org, an excellent charitable web site for anyone who cares about public education! http://us.click.yahoo.com/O.5XsA/8WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM ~-> *** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[list_indonesia] [ppiindia] BBM - DPR Ingin Tambahan Gaji Rp 10 Juta Per Bulan?
** Mailing-List Indonesia Nasional Milis PPI-India www.ppi-india.da.ru ** Menghadapi kenaikan berantai akibat BBM, di Kompas disebut DPR ingin gaji tambahan Rp 10 juta per bulan. Kalau anggota DPR dgn gaji Rp 16 juta mungkin aman. Tapi bagaimana dengan lebih dari 120 juta rakyat miskin Indonesia yang penghasilannya tetap dan rata2 di bawah Rp 1 juta per keluarga dgn kenaikan harga2 barang ini? Adakah pemerintah mau pun para ekonom/intelektual neoliberalis masih peduli pada rakyat? From: "as syaf" <[EMAIL PROTECTED]> Date: Wed Mar 2, 2005 10:32 pm Subject: Re: [Sabili] Nama2 Pendukung Kenaikan Harga BBM Kompas, 03 Maret 2005 DPR Inginkan Tambahan Gaji Rp 10 Juta per Bulan Jakarta. Gaji Rp 16.129.600 per bulan ternyata masih dirasakan tidak mencukupi anggota DPR untuk menjalankan tugas-tugas sebagai wakil rakyat. Seiring dengan kenaikan harga bahan bakar minyak, berkembang wacana dan keinginan untuk memperbesar gaji dengan tambahan uang operasional sebesar 10 juta sampai lima belas juta rupiah. Demikian informasi yang diperoleh dari berbagai sumber. Usulan itu sempat berkembang dalam rapat BURT DPR, namun gagasan tersebut belum tuntas dibicarakan dan direncanakan dibahas lebih lanjut dalam rapat hari Jumat (4/3). - Original Message - From: A Nizami <[EMAIL PROTECTED]> To: ; ; sabili <[EMAIL PROTECTED]> Sent: Thursday, March 03, 2005 1:26 PM Subject: [Sabili] Nama2 Pendukung Kenaikan Harga BBM > > Note: > Kalau menteri/pejabat pendukung kenaikan harga BBM: > 1. Sri Mulyani > 2. Purnomo Yusgiantoro > 3. Sofyan Jalil > 4. Aburizal Bakrie > 5. Mari Elka Pangestu > > > mengapa kami mendukung pengurangan subsidi bbm? > > Inilah jawabannya! > > Menurut iklan Freedom Institute di Kompas 26/2/05, > mereka mendukung "Sebab subsidi selama ini salah > sasaran. Juga menyenangkan para penyelundup > minyak." > > Siapa mereka? Mereka adalah: Agus Sudibyo; Andi > Mallarangeng; Anggito A; Anton Gunawan; Ayu Utami; > Bimo Nugroho; Dana Iswara; Dino Patti Djalal; Dodi > Ambardi; Fikri Jufri; Franz M Suseno; Goenawan Moh; > Hadi Soesastro; Hamid Basyaib; Ichsan Loulembah; > Jeffrie Geovanie; Jeanette Sudjunani; Lin Che Wei; > Lufti Assy; M. Chatib Basri; M. Ikhsan; M.Sadli; Moh > S. Hidaydat; Nirwan Dewanto; Nong Darol Mahmada; Nono > Anwar M; Raden Paerded; Rahman Tolleng; Rizal > Mallarangeng; Rustam F. Mandayun; Saiful Mujani; > Sofyan Wanandi; Sugianto Tandra; Thee Kian Wie; Todung > M Lubis; Ulil Abshar A. > > Nah itulah nama-nama pendukung pengurangan subsidi > yang akhirnya per tanggal 1 Mare BBM dinaikkan. > SIlakan anda nilai sendiri peran intelektual dalam era > SBY ini. Sekedar me recall, saya pernah tulis "Ketika > Kaum Intelektual Berpesta" pada kolom Forum Keadilan > 1/08/04 yang lalu. Ada di URL: > http://www.geocities.com/satriyaeddy/intelektual_final_forum.pdf > > Mudah-mudahan teman-teman yang berada di LN yang tidak > bisa melihat detil nama ybs, mendapat manfaat dari > blog ini. Saya akan coba foto dan tempelkan disini. > Jangan kemana-mana..he..he. Any comment, pls do not > hesitate to do so! > > Selamat berjuang, > > ES > > http://spaces.msn.com/members/kritikaku/ > > = > Bacalah artikel tentang Islam di: > http://www.nizami.org > = Bacalah artikel tentang Islam di: http://www.nizami.org __ Celebrate Yahoo!'s 10th Birthday! Yahoo! Netrospective: 100 Moments of the Web http://birthday.yahoo.com/netrospective/ Yahoo! Groups Sponsor ~--> Help save the life of a child. Support St. Jude Children's Research Hospital's 'Thanks & Giving.' http://us.click.yahoo.com/mGEjbB/5WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM ~-> *** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/ ** Mailing-List Indonesia Nasional Milis PPI-India www.ppi-india.uni.cc **
[ppiindia] Re: Untuk Lina: Membandingkan Kitab Suci?
Tolong diperhatikan intinya yang saya "hujat" bukan kitab sucinya. Tetapi kepada penulis-penulis degil yang mengatasnamakan Tuhan dan kefanitak umat kepada dogma gereja. Sama saja saya menghujat kefanatikan umat Islam kepada kiyainya yg tanpa reserve lagi. Untungnya gak ada mesjid yg punya otoritas kayak gereja, kalau ada juga saya tentang. Saya faham bhw saya telah diajarkan oleh AlQur'an untuk selalu cek and recheck segala yang informasi yang saya dapat. Saya tidak menyalahkan seluruh isi Injil karena itu juga peringatan AlQur'an untu menghormati Injil dan Taurat. Banyak dalam Injil & Taurat yang saya yakini masih merupakan kalimat Tuhan yang belum dirubah. Jadi, sayapun orang yang menunaikan rukun Iman yang harus beriman kepada kitab2 Allah. Hanya saja dalam mengimani Injil & Taurat ini saya harus memilah, mana yang masih asli dan mana yang sudah tambahan. Kalau sampeyan enggak bisa mengambil hikmah dari tulisan ini, mengapa orang lain bisa? AjaranNya mana yang saya jauhi, cmiiw please? --- In ppiindia@yahoogroups.com, "Elok Dyah Messwati" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Hm...Ibu Lina.. > ngapain sih ribut-ribut kitab suci. dibanding-bandingkan satu sama lain. > sudahlah, kalau percaya satu kitab suci, tidak perlu menghujat kitab suci > yang dipercayai orang lain. karena pada akhirnya "penilaian" anda atas kitab > suci orang yang berkepercayaan lain justru menjauhkan anda dari > ajaranNya...:) > > > - Original Message - > From: "Lina Dahlan" <[EMAIL PROTECTED]> > To: > Sent: Thursday, March 03, 2005 3:38 PM > Subject: [ppiindia] Re: Digest Number 1625 > > > > > > > > --- In ppiindia@yahoogroups.com, "Arriko Indrawan" > > <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > > > > > > > Mbak Lina, > > > Penambahan itu ada pada "Surat" Yohanes, bukan pada "Kitab > > Yohanes" yang> berisi> Kisah hidup Yesus. Penambahan tsb terkait dg > > adanya penemuan "surat" yg> belakangan... > > > > Lina: Apapun itu namanya, itu kan ada di dalam kitab suci Perjanjian > > Baru. Moga2 nanti kalo ada "surat" terbaru, kitab suci tsb bisa > > berubah: ditambah or dihapus lagi. Saya faham kok, makna "kitab > > suci" bagi umat Islam dan umat Kristen itu beda. > > == > > AR : Paling tidak, umat Kristen lebih rasional dlm me-maknai kitab > > sucinya..di mana kitab suci bukanlah dipahami sbg buku yg "mak > > kedebuk" jatuh dari langit... hehehee... Tapi, hasil permenungan yg > > mendalam dari para penulis Kitab dan perjalanan sejarah yg > > panjang dari manusia, umat Allah... > > > > LD: Kalau AlQur'an di pahami sebagai buku yg "mak kedebuk: jatuh > > dari langit (seolah2 Tuhan yang nulis di langit), mana ada sejarah > > penulisannya oleh tangan manusia? Bukankah ini bukti ada masalah > > dalam reading comprehension sampeyan dalam memaknai AlQur'an bagi > > umat Islam? Yang sering diklaim oleh umat Islam tentang AlQur'an > > yg "mak kedebuk" itu adalah cara penyampaian wahyu dari Allah SWT > > kepada Muhammad SAW via malaikatNya Jibril. Dan memang AlQur'an > > bukan hasil permenungan manusia dan bukan buku kisah perjalanan > > manusia...makanya saya katakan AlQur'an tak bisa disejajarkan Bible, > > dan makanya saya katakan juga metodologi yang ditawarkan para > > orientalis itu menjadi kebablasan. > > > > Jadi, jelas buat umat Kristen itu Bible adalah buku hasil > > permenungan manusia dan buku kisah perjalanan sejarah manusia yang > > panjang. Bukankah sangat riskan bila sebuah kitab (suci pula) > > ditulis dalam kurun waktu yang sangat panjang, dari sources yang > > alamak banyaknya dari penulis yang tak dikenal...lalu dikatakan > > suci > > > > > > > > Buat sampeyan gak masalah sebuah kitab suci mau ditambah mau dihapus > > or diuyek-uyek kan? ya silakan. Sampeyan yang awam jg gak tau kan > > mana ayat yang sudah berubah lagi nantinya? Meski yang ditambah or > > dihapus itu suatu hal yang inti, tentang Tuhan. Tuhan yang universal > > di ubah menjadi Tuhan yang terbatas. Itu lah hebatnya dogma yang > > ditanam gereja. Disini jargon "keterbatasan akal/pengetahuan > > manusia" di pakai untuk berlindung. Juga perkataan "hubungan dgn > > Tuhan adalah urusan pribadi". he..he...padahal mempelajari metode > > penulisan kitab suci (untuk mencapai keyakinan), tidak ada kendala > > pada akal manusia kan? > > = > > AR : Itu pendapat anda... dan kayaknya anda punya problem dlm > > berpikir > > positif...terutama thd pihak yg tdk sependapat dg anda > > Tdk ada pembatasan ttg Tuhan di dlm Kristen... > > > > LD: Betul tidak ada pembatasan? Mengapa harus ada konsep Trinity?? > > Pada awalnya saya berpikir positip pada ketua kitab tersebut atau > > berfikir sama negatif pada keduanya. > > ** > > > > Allah tetaplah Allah semesta alam yg mengasihi manusia tanpa > > terkecuali...yg memberi hujan kepada seluruh semesta alam yg percaya > > padanya maupun yg mengingkarinya. > > > > Siapa di antara kita yg pernah melihat Allah?? Siapa yg pernah >
Re: [SPAM] - [ppiindia] Untuk Lina: Membandingkan Kitab Suci? - Email found in subject
Hm..dik Elok... "Penilaian" itu bersifat subjektif atau tidak? yang bermasalahkan kalau penilaian itu sangat kental unsur subjektifnya atau dalam istilah Lina 'beragama karena taken for granted'. Sedangkan Lina berlandaskan dgn dasar memilih.dengan menggunakan sejauh kemampuan dan kesanggupan hati nuraninya menerima. Disinilah yang dinamakan hidayah dimana selanjutnya dikenal pula ungkapan sesungguhnya mereka itu bisu tuli dan buta walaupun sudah jelas apa yang terdapat dihadapan mereka. Lina Dahlan itu kebetulan lebih jeli,berfikir dan dia bersedia membaginya.perkara fakta yang diungkapkan bersifat shocking (atau menggunakan term saya 'menghujam') atau langsung menuju inti permasalahan...tinggal pribadi kita saja yang memilih. tabik pun, ptP - Original Message - From: Elok Dyah Messwati <[EMAIL PROTECTED]> To: Sent: Thursday, March 03, 2005 4:11 PM Subject: [SPAM] - [ppiindia] Untuk Lina: Membandingkan Kitab Suci? - Email found in subject > > Hm...Ibu Lina.. > ngapain sih ribut-ribut kitab suci. dibanding-bandingkan satu sama lain. > sudahlah, kalau percaya satu kitab suci, tidak perlu menghujat kitab suci > yang dipercayai orang lain. karena pada akhirnya "penilaian" anda atas kitab > suci orang yang berkepercayaan lain justru menjauhkan anda dari > ajaranNya...:) > > > - Original Message - > From: "Lina Dahlan" <[EMAIL PROTECTED]> > To: > Sent: Thursday, March 03, 2005 3:38 PM > Subject: [ppiindia] Re: Digest Number 1625 > > > > > > > > --- In ppiindia@yahoogroups.com, "Arriko Indrawan" > > <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > > > > > > > Mbak Lina, > > > Penambahan itu ada pada "Surat" Yohanes, bukan pada "Kitab > > Yohanes" yang> berisi> Kisah hidup Yesus. Penambahan tsb terkait dg > > adanya penemuan "surat" yg> belakangan... > > > > Lina: Apapun itu namanya, itu kan ada di dalam kitab suci Perjanjian > > Baru. Moga2 nanti kalo ada "surat" terbaru, kitab suci tsb bisa > > berubah: ditambah or dihapus lagi. Saya faham kok, makna "kitab > > suci" bagi umat Islam dan umat Kristen itu beda. > > == > > AR : Paling tidak, umat Kristen lebih rasional dlm me-maknai kitab > > sucinya..di mana kitab suci bukanlah dipahami sbg buku yg "mak > > kedebuk" jatuh dari langit... hehehee... Tapi, hasil permenungan yg > > mendalam dari para penulis Kitab dan perjalanan sejarah yg > > panjang dari manusia, umat Allah... > > > > LD: Kalau AlQur'an di pahami sebagai buku yg "mak kedebuk: jatuh > > dari langit (seolah2 Tuhan yang nulis di langit), mana ada sejarah > > penulisannya oleh tangan manusia? Bukankah ini bukti ada masalah > > dalam reading comprehension sampeyan dalam memaknai AlQur'an bagi > > umat Islam? Yang sering diklaim oleh umat Islam tentang AlQur'an > > yg "mak kedebuk" itu adalah cara penyampaian wahyu dari Allah SWT > > kepada Muhammad SAW via malaikatNya Jibril. Dan memang AlQur'an > > bukan hasil permenungan manusia dan bukan buku kisah perjalanan > > manusia...makanya saya katakan AlQur'an tak bisa disejajarkan Bible, > > dan makanya saya katakan juga metodologi yang ditawarkan para > > orientalis itu menjadi kebablasan. > > > > Jadi, jelas buat umat Kristen itu Bible adalah buku hasil > > permenungan manusia dan buku kisah perjalanan sejarah manusia yang > > panjang. Bukankah sangat riskan bila sebuah kitab (suci pula) > > ditulis dalam kurun waktu yang sangat panjang, dari sources yang > > alamak banyaknya dari penulis yang tak dikenal...lalu dikatakan > > suci > > > > > > > > Buat sampeyan gak masalah sebuah kitab suci mau ditambah mau dihapus > > or diuyek-uyek kan? ya silakan. Sampeyan yang awam jg gak tau kan > > mana ayat yang sudah berubah lagi nantinya? Meski yang ditambah or > > dihapus itu suatu hal yang inti, tentang Tuhan. Tuhan yang universal > > di ubah menjadi Tuhan yang terbatas. Itu lah hebatnya dogma yang > > ditanam gereja. Disini jargon "keterbatasan akal/pengetahuan > > manusia" di pakai untuk berlindung. Juga perkataan "hubungan dgn > > Tuhan adalah urusan pribadi". he..he...padahal mempelajari metode > > penulisan kitab suci (untuk mencapai keyakinan), tidak ada kendala > > pada akal manusia kan? > > = > > AR : Itu pendapat anda... dan kayaknya anda punya problem dlm > > berpikir > > positif...terutama thd pihak yg tdk sependapat dg anda > > Tdk ada pembatasan ttg Tuhan di dlm Kristen... > > > > LD: Betul tidak ada pembatasan? Mengapa harus ada konsep Trinity?? > > Pada awalnya saya berpikir positip pada ketua kitab tersebut atau > > berfikir sama negatif pada keduanya. > > ** > > > > Allah tetaplah Allah semesta alam yg mengasihi manusia tanpa > > terkecuali...yg memberi hujan kepada seluruh semesta alam yg percaya > > padanya maupun yg mengingkarinya. > > > > Siapa di antara k
Re: [ppiindia] Untuk Lina: Membandingkan Kitab Suci?
Masalah lebih rasional atau tidak, kayaknya ini berkaitan dengan kemajuan peradaban dan kemampuan pembacaan manusianya. Jaman inquisisi dulu, agama juga mak gedebuk. Jaman sekarang, sejak aufklarung tentu tidak. kalau umat Islam di Indonesia, permenungannya sudah menghasilkan tafsir yg banyak ragam jenisnya, dari yg filosofis aristotelian, yg mirip kamus biologi dan science lainnya, sampai yg tekstual murni. dan kalaubanyak perilaku umat yg dianggap masih ketinggalan, bahkan bila diukur dengan standar moral ajaran Islam sendiri, lagi-lagi karena peradaban Islam memang sudah kehilangan energinya sejak sekitar aufklarung abad 16-18 sampai sekarang. Apalagi dijajah sedemikian lama orang bangsa Eropa. Mungkin anasibnya sama seperti rakyat China yg sekarang lagi bangkit membentuk kebudayaannya lagi. dan yang pasti untuk bangkit ini perlu energi dan visi baru. Oke, sekarang kita berbicara dalam tataran bangsa, anda ingin menjadi bagian dari energi -membangun atau menjadi energi - destruktif ? Bila ingin maju bersama, dan jadi bagian dari bangsa ini, sempritlah bisa ada yang salah supaya kita ingat dan memperbaikinya, bantulah tanpa pamrih sodara-sodara yang masih tertatih - tatih, bahkan untuk sekedar memutuskan pengen ngelanjutin sekolah atau langsung disuruh kerja aja - cari makan sendiri ... Itu saja. salam, Ari Condro - Original Message - > AR : Paling tidak, umat Kristen lebih rasional dlm me-maknai kitab > sucinya..di mana kitab suci bukanlah dipahami sbg buku yg "mak > kedebuk" jatuh dari langit... hehehee... Tapi, hasil permenungan yg > mendalam dari para penulis Kitab dan perjalanan sejarah yg > panjang dari manusia, umat Allah... Yahoo! Groups Sponsor ~--> Help save the life of a child. Support St. Jude Children's Research Hospital's 'Thanks & Giving.' http://us.click.yahoo.com/mGEjbB/5WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM ~-> *** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Hak angket DPR soal kenaikan harga BBM..
Ehm.. ehm.. setelah FI dan para 'pelacur intelektual'(?), sekarang giliran pemetaan dalam DPR.. tabir itu semakin terkuak.. jreng-jreng.. Jadi, di manakah posisi anda (atau kelompok/partaianda)? Hehehe.. :D Wassalam, Irwan.K === http://jkt1.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2005/bulan/03/tgl/03/time/1\ 5753/idnews/307568/idkanal/10 Usul Hak Angket DPR soal BBM Diserahkan ke Pimpinan Reporter: Astrid Felicia Lim detikcom - Jakarta, Ancaman hak angket DPR terhadap Presiden SBY benar-benar direalisasikan. Sebanyak 31 anggota DPR mengajukan usul hak angket atau penyelidikan kepada pimpinan DPR terkait kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM. Ke-31 wakil rakyat itu berasal dari 7 fraksi di DPR. Sedangkan 3 fraksi yang tidak ikut teken dalam usulan hak angket itu adalah FPG, FPD dan PFKS. Statemen usul hak angket dibacakan oleh salah satu pengusul dari FPDIP, Aria Bima, bertempat di ruang pimpinan DPR di Gedung Nusantara III lantai 3, Senayan, Jakarta, Kamis (3/3/2005). Rombongan pengusul antara lain adalah Ali Masykur Musa, Aria Bima, Helmy Faisal, Idealisman Dachi, Carol Kadang dan Djoko Edi Abdurrahman. Mereka diterima oleh Wakil Ketua DPR Soetardjo Soerjogoeritno. Menurut pengusul, kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM tanpa terlebih dulu memberi penjelasan dan sosialisasi pada masyarakat tanpa persetujuan DPR, merupakan tindakan inkonstitusional. Pemerintah juga dengan sengaja melakukan penyimpangan dan pelanggaran atas UU No 36/2004 tentang APBN 2005 serta UU No 17/2004 tentang Keuangan Negara. Pelanggaran menyangkut asumsi dasar yang telah disepakati dalam struktur anggaran dan yang menyangkut pengalihan alokasi anggaran. Maka sebagai wujud fungsi pengawasan, DPR akan melakukan penyelidikan atas kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM tanggal 1 Mareyt2005. DPR menggunakan salah satu hak konstitusinya sesuai denagn Tata Tertib DPR yaitu hak penyelidikan atau angket. "Sasaran hak angket ini adalah keabsahan yuridis dikeluarkannya kebijakan menaikkan harga BBM, aspek good governance dalam pelaksanaan kebijakan, dan melaksanakan fungsi budgeting dan pengawasan DPR terhadap pemerintah serta untuk mewujudukan pemerintahan yang bersih," urai Aria Bima. Segala pembiayaan hak angket ini sepenuhnya dibebankan pada anggaran DPR RI yang akan disusun secara tersendiri. Bukan Main-main Soetardjo yang menerima rombongan pengusul menyatakan, dia akan membawa usulan hak angket tersebut ke rapat Badan Musyawahah (Bamus) yang digelar sore ini. "Selanjutnya nanti dibicarakan di rapat pleno atau paripurna DPR," kata politisi dari PDIP ini. Menurut Tardjo, apa yang dilakukan pemerintah merupakan pelanggaran UU. "Jadi bukan lagi masalah like and dislike, ini bukan main-main," tandasnya. Yahoo! Groups Sponsor ~--> Give the gift of life to a sick child. Support St. Jude Children's Research Hospital's 'Thanks & Giving.' http://us.click.yahoo.com/lGEjbB/6WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM ~-> *** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Untuk Lina: Membandingkan Kitab Suci?
Hm...Ibu Lina.. ngapain sih ribut-ribut kitab suci. dibanding-bandingkan satu sama lain. sudahlah, kalau percaya satu kitab suci, tidak perlu menghujat kitab suci yang dipercayai orang lain. karena pada akhirnya "penilaian" anda atas kitab suci orang yang berkepercayaan lain justru menjauhkan anda dari ajaranNya...:) - Original Message - From: "Lina Dahlan" <[EMAIL PROTECTED]> To: Sent: Thursday, March 03, 2005 3:38 PM Subject: [ppiindia] Re: Digest Number 1625 > > > --- In ppiindia@yahoogroups.com, "Arriko Indrawan" > <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > > > > Mbak Lina, > > Penambahan itu ada pada "Surat" Yohanes, bukan pada "Kitab > Yohanes" yang> berisi> Kisah hidup Yesus. Penambahan tsb terkait dg > adanya penemuan "surat" yg> belakangan... > > Lina: Apapun itu namanya, itu kan ada di dalam kitab suci Perjanjian > Baru. Moga2 nanti kalo ada "surat" terbaru, kitab suci tsb bisa > berubah: ditambah or dihapus lagi. Saya faham kok, makna "kitab > suci" bagi umat Islam dan umat Kristen itu beda. > == > AR : Paling tidak, umat Kristen lebih rasional dlm me-maknai kitab > sucinya..di mana kitab suci bukanlah dipahami sbg buku yg "mak > kedebuk" jatuh dari langit... hehehee... Tapi, hasil permenungan yg > mendalam dari para penulis Kitab dan perjalanan sejarah yg > panjang dari manusia, umat Allah... > > LD: Kalau AlQur'an di pahami sebagai buku yg "mak kedebuk: jatuh > dari langit (seolah2 Tuhan yang nulis di langit), mana ada sejarah > penulisannya oleh tangan manusia? Bukankah ini bukti ada masalah > dalam reading comprehension sampeyan dalam memaknai AlQur'an bagi > umat Islam? Yang sering diklaim oleh umat Islam tentang AlQur'an > yg "mak kedebuk" itu adalah cara penyampaian wahyu dari Allah SWT > kepada Muhammad SAW via malaikatNya Jibril. Dan memang AlQur'an > bukan hasil permenungan manusia dan bukan buku kisah perjalanan > manusia...makanya saya katakan AlQur'an tak bisa disejajarkan Bible, > dan makanya saya katakan juga metodologi yang ditawarkan para > orientalis itu menjadi kebablasan. > > Jadi, jelas buat umat Kristen itu Bible adalah buku hasil > permenungan manusia dan buku kisah perjalanan sejarah manusia yang > panjang. Bukankah sangat riskan bila sebuah kitab (suci pula) > ditulis dalam kurun waktu yang sangat panjang, dari sources yang > alamak banyaknya dari penulis yang tak dikenal...lalu dikatakan > suci > > > > Buat sampeyan gak masalah sebuah kitab suci mau ditambah mau dihapus > or diuyek-uyek kan? ya silakan. Sampeyan yang awam jg gak tau kan > mana ayat yang sudah berubah lagi nantinya? Meski yang ditambah or > dihapus itu suatu hal yang inti, tentang Tuhan. Tuhan yang universal > di ubah menjadi Tuhan yang terbatas. Itu lah hebatnya dogma yang > ditanam gereja. Disini jargon "keterbatasan akal/pengetahuan > manusia" di pakai untuk berlindung. Juga perkataan "hubungan dgn > Tuhan adalah urusan pribadi". he..he...padahal mempelajari metode > penulisan kitab suci (untuk mencapai keyakinan), tidak ada kendala > pada akal manusia kan? > = > AR : Itu pendapat anda... dan kayaknya anda punya problem dlm > berpikir > positif...terutama thd pihak yg tdk sependapat dg anda > Tdk ada pembatasan ttg Tuhan di dlm Kristen... > > LD: Betul tidak ada pembatasan? Mengapa harus ada konsep Trinity?? > Pada awalnya saya berpikir positip pada ketua kitab tersebut atau > berfikir sama negatif pada keduanya. > ** > > Allah tetaplah Allah semesta alam yg mengasihi manusia tanpa > terkecuali...yg memberi hujan kepada seluruh semesta alam yg percaya > padanya maupun yg mengingkarinya. > > Siapa di antara kita yg pernah melihat Allah?? Siapa yg pernah > melihat seberapa besar Allah?? TIDAK ADA!!! Tapi apakah anda > merasakan dikasihi Allah?? > > Oleh karena itu, dengan keterbatasannya, manusia mencoba > mendefinisikan Allah. Definisi manusia tentang Allah dari masing- > masing agama bila diibaratkan adalah bagai air samudra luas yg > ditampung di dalam ember... Hanya berupa sample dari populasi yg > luar biasa banyaknyaOtak manusia dan perjalanan hidup manusia > juga hanyalah seember air di tengah samudra > > Makanya pemahaman ttg Allah ada persamaan dan perbedaannya, karena > terkait dg pengalaman iman pada suatu massa, waktu dan tempat. > > LD: lalu dimana iman sampeyan pada konsep YESUS sbg Allah semesta > alam, yang memberi hujan? Jelas tak akan habis membicarakan soal > Allah dan ilmu2 Allah lainnya, tapi bicara soal Yesus...hmmm...he is > only a human being. Jadi jangan kata2 itu dijadikan tempat > bersembunyi ketidakmampuan sampean dalam menjelaskan Yesus sbg Allah > semesta alam yang memberi hujan, yang memberi rejeki, yang > menciptakan alam semesta dan isinya (termasuk manusia: Itu artinya > Yesus menciptakan manusia?) > * > > > Akal manusia bisa membaca sejarah dunia bukan? dimana pernah terjadi > pembunuhan pada pengikut Athaneus (?) karena syahwat politk yang > keras pada saat
[ppiindia] [perempuan] Bukan, bukan karena saya penderita anorexia
- Forwarded by Carla Annamarie/PRUIDN/IDN/Prudential on 03/03/2005 04:02 PM - yulia abdullah <[EMAIL PROTECTED]To: [EMAIL PROTECTED] .com>cc: Subject: [perempuan] Bukan, bukan karena saya penderita 03/03/2005 04:06 anorexia PM Please respond to perempuan ada ceritera bagus yg saya dapat dr milis sebelah, semoga bisa diambil sbg pelajaran. Ahad, 18 Muharom – Ada hal ’ajaib’ yang menyebabkan saya langsung menyalakan komputer begitu sampai rumah. Adrenalin saya terpacu cepat untuk segera ’memuntahkan’ kejadian malam ini melalui ketukan jari-jari saya diatas tuts keyboard komputer. Hari ini saya menerima undangan makan malam dari seorang kawan untuk merayakan ulang tahunnya. Tadi, sekitar ½ 7 malam, saya dijemput oleh kawan yang sedang berulang tahun tersebut bersama 4 orang kawan lainnya. Rencana telah dibuat, kawan saya telah memesan sebuah restoran di kawasan Senayan, setelah selesai makan, kami akan mampir ke Roti Bakar Eddy, menemui beberapa kawan lainnya, baru di lanjutkan dengan ber-karaoke hingga lelah di daerah Kemang, untuk yang terakhir ini saya telah memberitahu dari awal bahwa saya tidak akan ikut! Untuk merangsang rasa lapar yang lebih, begitu tiba di kawasan Senayan, kami tidak langsung menuju Hilton, kami windows-shopping dulu di Plaza Senayan –hal yang jamak dilakukan ketika perempuan berkumpul–. Saya sendiri adalah orang yang cukup malas untuk sekedar ’liat-liat’, bagi saya, Mal berguna untuk belanja dan makan. Hanya buang waktu, energi dan biaya serta bikin kepengen kalau ke Mal dihabiskan untuk sekedar ’liat-liat’ dan hanging-out. Tapi rasanya itu hanya apologi, karena mungkin perasaan tersebut terbentuk mengingat kondisi keuangan saya yang tidak memungkinkan, beda halnya dengan beberapa kawan saya yang terhitung high-class, mungkin akan ada perasaan yang berbeda ketika saya berada dalam posisi high-class seperti beberapa kawan saya yang lain. Tapi, mari kita tinggalkan soal ‘liat-liat’, hanging-out dan high-class tersebut, mari kembali ke makan malam, yang memang menjadi inti dari cerita saya ini. Setelah masuk counter satu ke counter lain selama hampir 1 jam, dan rasa lapar mulai menjelajah di perut kami, akhirnya kami meninggalkan Plaza Senayan, kemudian menuju ke Hilton. Hilton, hotel mewah bintang lima di kawasan Senayan, yang biasa digunakan oleh Event Organizer sebagai akomodasi untuk artis luar negeri yang mereka undang ke Indonesia, penginapan yang digunakan oleh Pemerintah Indonesia untuk menjamu delegasi dari negara lain, atau tempat kaum borjuis yang memang ingin menghabiskan waktunya dengan berbagai alasan. Hilton, hotel yang beberapa kali saya datangi, tapi tidak pernah terlintas di pikiran untuk makan di restoran Hilton, karena harganya yang FANTASTIS, apalagi untuk menginap (for what gitu lhoh… Saya kan tinggal di Jakarta!). Tapi malam ini, saya yang tergolong proletar, menghabiskan makan malam di Hilton! Malam ini akhirnya saya dapat mempraktikkan ilmu table manner yang pernah saya ikuti. Makanan ala eropa yang memiliki tahapan penyajian dari appetizer, main menu, hingga dessert ini membuat saya sedikit berpikir: Sesusah inikah makan bagi kaum borjuis? Banyak aturan baku yang berlaku, padahal hanya untuk sekedar makan! Thanks God, malam ini, saya makan bersama kawan-kawan sendiri, jadi batasan baku yang dibuat sedemikian rupa dalam nama table manner itu, praktis tidak berlaku. Makan malam ‘seru’ yang disertai obrolan seru –girls talk!– tersebut selesai kurang lebih pukul ½ 10 malam, tiba saatnya membayar. Walaupun saya di traktir, entah kenapa otak ekonomis saya selalu berjalan untuk menghitung-hitung berapa banyak uang yang kawan saya akan keluarkan. Karena kami ber-enam, dengan menu komplit khas Eropa dan minimnya pengetahuan harga makanan di tempat seperti itu, saya perkirakan, kawan saya akan mengeluarkan uang sedikitnya 600 ribu. And when the bill came…. GILA Jauh di luar perhitungan saya, angka yang tertulis di tagihan tersebut sebesar…… Coba
Re: [ppiindia] Re: Tanggapan dari Freedom Institute soal Iklan Dukungan BBM
Soalnya baru dapat duit dari bang Icalnya baru minggu lalu ... :(( hue..he..he. Guyonan kayak gini termasuk fitnes bukan yap ? salam, Ari Condro - Original Message - From: "meg4pro" <[EMAIL PROTECTED]> 5.kalau memang peduli dan prihatin (baca : murni, tanpa pamrih) dengan besaran subsidi yg harus ditanggung pemerintah, kenapa juga iklan ini baru pada saat ini dibuatnya. Kenapa tidak dari dulu..?. FI khan sdh lama berdiri. Yahoo! Groups Sponsor ~--> DonorsChoose. A simple way to provide underprivileged children resources often lacking in public schools. Fund a student project in NYC/NC today! http://us.click.yahoo.com/5F6XtA/.WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM ~-> *** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Re: Digest Number 1625
--- In ppiindia@yahoogroups.com, "Arriko Indrawan" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Mbak Lina, > Penambahan itu ada pada "Surat" Yohanes, bukan pada "Kitab Yohanes" yang> berisi> Kisah hidup Yesus. Penambahan tsb terkait dg adanya penemuan "surat" yg> belakangan... Lina: Apapun itu namanya, itu kan ada di dalam kitab suci Perjanjian Baru. Moga2 nanti kalo ada "surat" terbaru, kitab suci tsb bisa berubah: ditambah or dihapus lagi. Saya faham kok, makna "kitab suci" bagi umat Islam dan umat Kristen itu beda. == AR : Paling tidak, umat Kristen lebih rasional dlm me-maknai kitab sucinya..di mana kitab suci bukanlah dipahami sbg buku yg "mak kedebuk" jatuh dari langit... hehehee... Tapi, hasil permenungan yg mendalam dari para penulis Kitab dan perjalanan sejarah yg panjang dari manusia, umat Allah... LD: Kalau AlQur'an di pahami sebagai buku yg "mak kedebuk: jatuh dari langit (seolah2 Tuhan yang nulis di langit), mana ada sejarah penulisannya oleh tangan manusia? Bukankah ini bukti ada masalah dalam reading comprehension sampeyan dalam memaknai AlQur'an bagi umat Islam? Yang sering diklaim oleh umat Islam tentang AlQur'an yg "mak kedebuk" itu adalah cara penyampaian wahyu dari Allah SWT kepada Muhammad SAW via malaikatNya Jibril. Dan memang AlQur'an bukan hasil permenungan manusia dan bukan buku kisah perjalanan manusia...makanya saya katakan AlQur'an tak bisa disejajarkan Bible, dan makanya saya katakan juga metodologi yang ditawarkan para orientalis itu menjadi kebablasan. Jadi, jelas buat umat Kristen itu Bible adalah buku hasil permenungan manusia dan buku kisah perjalanan sejarah manusia yang panjang. Bukankah sangat riskan bila sebuah kitab (suci pula) ditulis dalam kurun waktu yang sangat panjang, dari sources yang alamak banyaknya dari penulis yang tak dikenal...lalu dikatakan suci Buat sampeyan gak masalah sebuah kitab suci mau ditambah mau dihapus or diuyek-uyek kan? ya silakan. Sampeyan yang awam jg gak tau kan mana ayat yang sudah berubah lagi nantinya? Meski yang ditambah or dihapus itu suatu hal yang inti, tentang Tuhan. Tuhan yang universal di ubah menjadi Tuhan yang terbatas. Itu lah hebatnya dogma yang ditanam gereja. Disini jargon "keterbatasan akal/pengetahuan manusia" di pakai untuk berlindung. Juga perkataan "hubungan dgn Tuhan adalah urusan pribadi". he..he...padahal mempelajari metode penulisan kitab suci (untuk mencapai keyakinan), tidak ada kendala pada akal manusia kan? = AR : Itu pendapat anda... dan kayaknya anda punya problem dlm berpikir positif...terutama thd pihak yg tdk sependapat dg anda Tdk ada pembatasan ttg Tuhan di dlm Kristen... LD: Betul tidak ada pembatasan? Mengapa harus ada konsep Trinity?? Pada awalnya saya berpikir positip pada ketua kitab tersebut atau berfikir sama negatif pada keduanya. ** Allah tetaplah Allah semesta alam yg mengasihi manusia tanpa terkecuali...yg memberi hujan kepada seluruh semesta alam yg percaya padanya maupun yg mengingkarinya. Siapa di antara kita yg pernah melihat Allah?? Siapa yg pernah melihat seberapa besar Allah?? TIDAK ADA!!! Tapi apakah anda merasakan dikasihi Allah?? Oleh karena itu, dengan keterbatasannya, manusia mencoba mendefinisikan Allah. Definisi manusia tentang Allah dari masing- masing agama bila diibaratkan adalah bagai air samudra luas yg ditampung di dalam ember... Hanya berupa sample dari populasi yg luar biasa banyaknyaOtak manusia dan perjalanan hidup manusia juga hanyalah seember air di tengah samudra Makanya pemahaman ttg Allah ada persamaan dan perbedaannya, karena terkait dg pengalaman iman pada suatu massa, waktu dan tempat. LD: lalu dimana iman sampeyan pada konsep YESUS sbg Allah semesta alam, yang memberi hujan? Jelas tak akan habis membicarakan soal Allah dan ilmu2 Allah lainnya, tapi bicara soal Yesus...hmmm...he is only a human being. Jadi jangan kata2 itu dijadikan tempat bersembunyi ketidakmampuan sampean dalam menjelaskan Yesus sbg Allah semesta alam yang memberi hujan, yang memberi rejeki, yang menciptakan alam semesta dan isinya (termasuk manusia: Itu artinya Yesus menciptakan manusia?) * Akal manusia bisa membaca sejarah dunia bukan? dimana pernah terjadi pembunuhan pada pengikut Athaneus (?) karena syahwat politk yang keras pada saat itu dan akhirnya pengikut Arius (?) mendapat legitimasi dari Kaisar, maka berkibarlah faham trinity pada konsili di Nikea tahun 523 (?). Meski dalam perkembangannya kemudian, makna faham ini bergeser ke arah yang sangat filosofis. === AR: Itu kalo mau berpikir negatif... Kalo dengan pola pikir negatif juga maka.. LD: Itu fakta sejarah, sayang...baca buku sejarah dunia tentang sejarah turunnya agama2 dunia. *** hal yg serupa terjadi sewaktu para Khalifah saling berebut pengaruh dan "memamerkan" versi-versi Alquran yg dianggap paling benar, bukan?? Apakah ini bukan krn syahwat po
RE: [ppiindia] Re: Wartawati Perancis minta tolong
mbak Lina, duh, laa tahzan.. be happy.. :) ada kelebihan, dari mbak Lina, mungkin.. karena pernah membaca bible, jadi bisa lebih mengerti perbedaannya, perbandingannya, saya jadi tambah ngerti loh, setelah baca2 tulisan yang diposting oleh mbak Lina, makasih yaaa.. wassalam, -Original Message- From: Lina Dahlan [mailto:[EMAIL PROTECTED] Lina: Saya gak ngerti knapa ngomongin AlQur'an dan kitab suci lain kok jadi sensi. Kalo kita sudah take it for granted, memang jadi sensi. Anggap aja kitab ini dua-duanya salah, atau dua-duanya bener? Mana yang lebih rasional buat awal suatu pencarian? Tentu saja dua- duanya salah toh? Masalahnya kan netters di milis ini beragama itu sudah bawaan dan sudah take it for granted. Kalo saya kan sempet bingung karena ayah saya keturunan arab Islam, ibu saya keturunan Cina...dan kristen awalnya. So, saya anggap aja pada awalnya dua-duanya salah...he..he... Saya hanya berpegang (pada situasi spt ini) gak mungkin ada Kebenaran ganda karena Tuhan itu Esa adanya. Jadi, saya hanya mau bicara soal kitab suci ini berdasarkan rujukan/fakta yang jelas. Dalam pencarian saya selanjutnya, saya meyakini pula bahwa kebenaran itu banyak mempunyai wajah tapi tidak dengan Kebenaran. Hope, all of you could see what I mean. wassalam, Lina Yahoo! Groups Sponsor ~--> Help save the life of a child. Support St. Jude Children's Research Hospital's 'Thanks & Giving.' http://us.click.yahoo.com/mGEjbB/5WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM ~-> *** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Re: Tanggapan dari Freedom Institute soal Iklan Dukungan BBM
Pertanyaan saya gak muluk2: 1. dari mana dana pemasangan iklan itu di dapat..? Dari pemerintah..?. Atau iuran dari para selebriti, eh intelektual tsb atau kocek freedom institute..? 2. Kalau dari Freedom institute, apakah ada dana dari aburizal bakrie yg juga merupakan stake holder FI..? 3. kalau dapat dana dari Aburizal Bakrie (pemerintah), apakah pantas iklan tersebut dikategorikan bebas dari campur tangan pemerintah dan benar2 murni dari hati nurani yang paling dalam dari para bintang iklannya..? 4.Apa urgensinya iklan tersebut dibuat. karena tanpa iklan ini pun pemerintah bakal tetap menaikkan BBM. Adakah pesanan khusus dari pemerintah krn banyaknya pihak yg menolak..? 5.kalau memang peduli dan prihatin (baca : murni, tanpa pamrih) dengan besaran subsidi yg harus ditanggung pemerintah, kenapa juga iklan ini baru pada saat ini dibuatnya. Kenapa tidak dari dulu..?. FI khan sdh lama berdiri. Salam, mega. --- In ppiindia@yahoogroups.com, Mario Gagho <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > forward dari milis kmnu2000 > > Kaum Intelektual, BBM, dan Iklan Freedom Institute > * Tanggapan atas Tanggapan > > Oleh Rizal Mallarangeng > > TAK terduga, iklan yang dipasang Freedom Instutite > (Kompas, 26/2) > ditanggapi berbagai pihak dengan antusias, setuju > maupun tidak. Bahkan > berbagai komentar yang ada, baik di Kompas maupun > dalam talkshow > televisi dan milis internet, mungkin sama serunya > dengan diskusi > tentang penghapusan subsidi BBM itu sendiri. > > Effendi Gazali benar, iklan itu adalah sebuah > breakthrough ("Maaf, Tak > Mampu Beriklan", Kompas, 2/3). Dalam sejarah > Indonesia, belum pernah > terjadi sejumlah intelektual, pengusaha, profesional, > dan aktivis > bersatu mendukung sebuah kebijakan dan mengiklankannya > sehalaman > penuh. Sesuatu yang baru, apalagi dengan isu yang > hangat dan aktual, > tentu mengundang pro dan kontra. Hal ini dapat > dipahami dan harus > disambut dengan tangan terbuka. > > Mengenai isinya, berbagai komentar menyinggung tiga > hal: substansi > argumen penghapusan subsidi bahan bakar minyak (BBM), > bentuk, dan > tokoh yang menyampaikan (iklan dan peran intelektual). > Saya akan > menanggapinya satu per satu, namun sebelumnya saya > ingin mengatakan > satu hal. > > Freedom Institute dan 36 tokoh yang namanya tercantum > sebagai > pendukung iklan itu tidak dikendalikan pemerintah. > Selain membujuk > masyarakat, kami justru ingin meyakinkan dan mendorong > pemerintah > untuk segera dan tidak ragu mengambil kebijakan yang > tepat demi masa > depan bersama yang lebih baik. > > Pemimpin kadang dihadapkan pada aneka pilihan yang > dilematis. > Kebijakan yang harus dilakukan perlu dan baik, namun > tidak populer. > Dalam situasi semacam ini kami memilih peran sebagai > push factor, > betapapun terbatasnya, demi meyakinkan dan secara > tidak langsung > membesarkan hati pemerintah untuk segera mengambil > keputusan dan > menghadapi konsekuensinya. > > To govern is to choose, kata Charles de Gaulle. Kini > pemerintah sudah > mengambil keputusan, dan saya mengangkat topi atas > keberanian semacam > ini. > > Argumen moral-ekonomi > > Substansi argumen yang ada dalam iklan itu pada > dasarnya bersifat > konvensional. Tidak ada yang baru di dalamnya. Aspek > moralnya telah > ditulis dengan baik oleh Franz Magnis-Suseno ("Jangan > Tunda Pencabutan > Subsidi BBM", Kompas, 14/1) dan penjelasan > teknis-ekonomisnya dibahas > berkali-kali oleh M Chatib Basri dan Anggito Abimanyu > di harian ini. > > Pada intinya, argumen kami mulai dengan sebuah fakta: > sebagai > konsekuensi dari harga minyak dunia yang terus > melambung, subsidi > terus membengkak, jauh melebihi rencana semula yang > "hanya" Rp 19 > triliun. Tanpa pengurangan, subsidi bisa melewati > angka Rp 70 triliun > tahun ini (atau hampir setara dengan Rp 200 miliar per > hari). Dengan > pengurangan rata-rata 29 persen sekalipun, sebagaimana > sudah > diputuskan pemerintah, negara masih mengeluarkan Rp > 100 miliar lebih > per hari, atau Rp 39,8 triliun setahun, untuk > menyangga harga BBM. > > Bagi kami, subsidi pada tingkat tertentu tetap perlu, > terutama > terhadap mereka yang membutuhkan uluran tangan. Namun, > apakah dana > subsidi BBM yang demikian besar benar-benar tepat dan > perlu? Apakah > negara sanggup terus menanggungnya? Apakah subsidi > mendorong perilaku > ekonomi yang hemat dan rasional? > > Ternyata tidak. Memang, ada beberapa penanggap yang > mengkritik angka > dan hasil penelitian LPEM-FEUI yang ada dalam iklan > itu. Ini masalah > serius. Salah satu argumen kami bersandar pada hasil > penelitian > empiris yang menunjukkan, subsidi BBM lebih > menguntungkan mereka yang > relatif lebih mampu dan kaum yang paling miskin justru > kurang > menikmatinya. > > Jika para pengkritik bisa memperlihatkan kekeliruan > penelitian ini, > sanggahan mereka akan lebih kuat. Sayang, berbagai > tanggapan yang ada > hanya berkisar pada tingkat abstraksi dan dugaan bahwa > penelitian itu > menyesatkan. Jika
[ppiindia] Re: Wartawati Perancis minta tolong
--- In ppiindia@yahoogroups.com, "Listy" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > heheh.. mbak Carla, nulis cas cis cus luwes banget sih, mungkin memang agak-agak sensi ngomongin alquran ya? trus dibandingkan dengan kitab2 yang lain, y.. sing sabar yak? Lina: Saya gak ngerti knapa ngomongin AlQur'an dan kitab suci lain kok jadi sensi. Kalo kita sudah take it for granted, memang jadi sensi. Anggap aja kitab ini dua-duanya salah, atau dua-duanya bener? Mana yang lebih rasional buat awal suatu pencarian? Tentu saja dua- duanya salah toh? Masalahnya kan netters di milis ini beragama itu sudah bawaan dan sudah take it for granted. Kalo saya kan sempet bingung karena ayah saya keturunan arab Islam, ibu saya keturunan Cina...dan kristen awalnya. So, saya anggap aja pada awalnya dua-duanya salah...he..he... Saya hanya berpegang (pada situasi spt ini) gak mungkin ada Kebenaran ganda karena Tuhan itu Esa adanya. Jadi, saya hanya mau bicara soal kitab suci ini berdasarkan rujukan/fakta yang jelas. Dalam pencarian saya selanjutnya, saya meyakini pula bahwa kebenaran itu banyak mempunyai wajah tapi tidak dengan Kebenaran. Hope, all of you could see what I mean. wassalam, Lina Yahoo! Groups Sponsor ~--> Help save the life of a child. Support St. Jude Children's Research Hospital's 'Thanks & Giving.' http://us.click.yahoo.com/mGEjbB/5WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM ~-> *** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/