[mediacare] Re: Memalukan, Lampu Padam Saat Korsel Versus Arab Saudi

2007-07-12 Terurut Topik manneke

Milis ini ya tempat comment, Mas. Masak milis idsuruh bantuin PSSI. Apa masih 
kurang gede juga tuh dana proyek penyelenggaraannya, kok masih minta bantuan 
orang milis? Kalo ngikutin logika Anda, semua milis mesti dibubarin aja karena 
gak boleh ada comment yang kritis.

manneke


-Original Message-

 Date: Wed Jul 11 22:43:53 PDT 2007
 From: Muchammad Taufiq [EMAIL PROTECTED]
 Subject: Re: [mediacare] Memalukan, Lampu Padam Saat Korsel Versus Arab Saudi
 To: mediacare@yahoogroups.com

 hmm,,, kayaknya yang mati lampu seperti itu bukan indonesia aja deh,,
 Malaysia juga mati lampunya ketika pertandingan Iran V.S. Uzbekistan... Yah
 sebagai pembelajaran bagi panitia dan orang indonesia,, untuk lebih siap
 lagi menghadapi even2 besar kelas dunia. Jadi yang di MILIS ini bisa
 membantu silakan membantu apa saja,, jangan hanya comment gak ngebangun
 begitu..
 
 Sorry, No Offence!!!
 
 On 7/12/07, Paulus Tanuri [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
Makanya kalau memang belum siap gak usahlah pengen yang macem-macem.
  Nanti kalau dikritik orang luar, dibilangnya pengkritik itu arogan. Tapi
  nyatanya memang negara ini sendiri yang tidak tahu diri. Tidak bisa menilai
  kemampuan sendiri, yang pada akhirnya hanya mempermalukan diri sendiri.
 
  On 7/12/07, Sunny [EMAIL PROTECTED] wrote:
  
 *REFLEKSI:  Lampu kedip-kedip atau lampu mati adalah soal biasa made
   in Indonesia, jadi tak perlu malu.*
   **
  
  
   
 



[mediacare] Tanggapan BW - Re: Keunikan Jurnalisme Kuliner - Mengapa Selalu Enak?

2007-07-12 Terurut Topik radityo djadjoeri
Berikut tanggapan Pak Bondan Winarno:

Fery Susetyo Ekopurnomo [EMAIL PROTECTED] wrote:  Rekan2 semua, 

Ini saya copy paste kan penjelasan dari Pak Bondan yang di posting di milis 
Jalansutra

--Bondan menulis--
Singkatnya begini:
1. Semua warung/rumah makan/ restoran yang ditampilkan di WK sudah melalui
proses screening terlebih dulu. Sudah ada pra-penilaian, baik oleh saya
maupun oleh Tim Jalansutra yang dikoordinasikan oleh Irvan Karta. Karena
itu, ada semacam jaminan bahwa makanan yang dicicipi juga mak nyus. Kalau
tidak pakai prosedur screening, tentu saja kita akan sering kejeblos ke
rumah makan yang kurang baik mutunya.
2. WK tidak dibayar oleh warung/rumah makan/restoran yang bersangkutan. WK
bahkan tidak bersedia diundang untuk datang ke rumah makan tertentu. Bila
ada yang mengusulkan, maka tempat itu akan disurvei dulu. Kalau memenuhi
syarat, pada saat yang tepat akan dikunjungi. WK membayar semua
makanan/minuman yang dikonsumsi. Tentu saja ada cukup banyak rumah makan
yang dengan ramah malah menolak pembayaran kami. Bahkan tak jarang kami
dioleh-olehi atau diundang makan sepuasnya.
3. Saya pribadi memang tidak pernah mengatakan atau memberi vonis makanan
yang tidak enak. Saya pribadi berpendapat bahwa tidak pernah ada orang yang
sengaja membuat masakan tidak enak. Bagi saya, masakan tidak enak adalah
sebuah kecelakaan. Kalau ada orang menyebut lidah saya adalah lidah ramah,
saya tidak keberatan. Saya bahkan tidak keberatan bila ada orang menuding
bahwa lidah saya sebetulnya tidak peka untuk memberi penilaian. Saya
bertanggung jawab atas penilaian itu. Tetapi, kalau Anda menyimak, ada
beberapa makanan yang saya beri komentar, misalnya: Sayurnya terlalu lama
dimasak. Atau, Menurut saya ini terlalu asin. Atau, Wah, ini dagingnya
masih melawan. Mungkin Anda juga pernah menyimak satu episode yang sama
sekali tidak mengandung masakan yang saya puji dengan sebutan Mak Nyuss.
4. O ya, tentu saja saya mempromosikan makanan -- khususnya makanan daerah.
Itu adalah missi saya, dan juga didukung oleh teman-teman di Jalansutra.
Saya menempatkan diri sebagai food promotor, bukan food critics. Tetapi,
jangan salah baca. Bukan berarti saya dibayar oleh rumah makan tertentu
untuk mempromosikan outlet mereka. Saya mempromosikan makanan dalam lingkup
industry-wide. Siapa yang pedulikan mereka kalau bukan kita? Memangnya
Pemerintah memperdulikan mereka? Bukankah pedagang makanan adalah pelaku
ekonomi/bisnis yang paling banyak di negeri ini?

Terima kasih atas perhatian.

Salam,
Bondan

  On 7/10/07, elok dyah messwati [EMAIL PROTECTED] wrote:
  kalo saya nyebutnya itu resensi makanan. enak tidak enak itu sangat 
subyektif. gimana mas Tomi? kalo jurnalisme kok kejauhan ya...:)
  - Original Message - 
  From: Tomi Satryatomo 
  To: jurnalisme ; Begundal Salemba ; PJTV PJTV ; Forum Kompas ; AJI INDONESIA 
; Prayogo WArtaEkonomi ; merry magdalena sinar harapan ; student EMBA ; pantau 
; naratama naratama ; Kincir Angin ; Etalase Indonesia ; technomedia ; 
warta-lingk ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] 
  Sent: Tuesday, July 10, 2007 5:43 PM
  Subject: [pantau-komunitas] Re: Keunikan Jurnalisme Kuliner - Mengapa Selalu 
Enak?
  

  Mas Satrio,
   
  Saya tergelitik dengan istilah 'jurnalisme' yang mas sematkan pada liputan 
kuliner ini. Mengapa jurnalisme? Hampir tidak ada elemen-elemen dasar 
jurnalisme yang dipakai dalam membuat produksi program kuliner ini, apalagi 
kalau kita melihatnya dalam perspektif kepentingan publik. Mas Satrio sendiri 
mengatakan bahwa program kuliner seperti ini berpotensi untuk menjadi iklan 
terselubung --sesuatu yang dipantangkan dalam prinsip jurnalistik. 
   
  Program kuliner ini --baik enak, tidak enak, dokumenter atau travelogue, 
studio-based atau on-location production-- lebih tepat dimasukkan dalam 
kategori 'factual programming' atau dalam bahasa Indonesia lebih populer dengan 
istilah 'produksi non-drama', karena memang berdasarkan fakta (fact-based) 
alias bukan fiksi tapi tidak perlu mengandung unsur kebaruan, verifikasi, 
akurasi atau elemen-elemen jurnalisme lainnya (walaupun kalau ada akan lebih 
baik). Status Bondan Winarno sebagai wartawan tidak serta merta membuat program 
yang ia bawakan bisa otomatis disebut sebagai program jurnalistik. 
   
  Dengan melepaskan diri dari embel-embel jurnalisme, maka program kuliner 
menjadi punya lebih banyak varian format dan tidak terbebani dengan berbagai 
prosedur jurnalistik --karena memang tidak perlu. 
 
  Salam
-- 
Tomi Satryatomo
http://www.trekearth.com/members/wisat
http://wisat.multiply.com

We shall build good ship here, 
at a profit if we can,
at a loss if we must,
but... always a good ship. 
   
  On 08/07/07, Satrio Arismunandar [EMAIL PROTECTED] wrote:   
KEUNIKAN JURNALISME KULINER - MENGAPA SELALU ENAK?
   
  Bondan Winarno, ahli kuliner yang ngetop dengan ungkapan maknyus itu tampak 
mengunyah hidangan yang tersaji di depannya. Tetapi mendadak, ia langsung 

Re: [mediacare] 40 Hari Insiden Alas Tlogo, Warga Khataman Al Quran

2007-07-12 Terurut Topik Kalei Nitisara

Untuk bapak Yap Hong Gie,

Saya akui analisa anda mengenai tembakan Richocet TNI AL di Pasuruan cukup
meyakinkan tapi keberanian anda untuk memutarbalikkan fakta juga cukup
mencengangkan. Nama kepala desa Alastlogo bukan Imam Supnadi yang benar
adalah Imam Sugnadi (salah satu bukti ketidakakuratan analisis asal-asalan
anda karena tidak berdasarkan fakta tapi gosip dan fitnah) Dari mana anda
tahu bahwa kepala desa yang menerbitkan surat girik...kepala desa tidak
punya kewenangan untuk menerbitkan GIRIK yang punya kewenangan adalah dinas
Pajak kabupaten Pasuruan.
Yang perlu saya tegaskan disini lagi upaya hukum yang diambil warga
Alastlogo adalah karena masih mempercayai hukum dan karena mereka merasa ada
di pihak yang benar namun seperti yang kita tahu posisi petani dan
masyarakat kecil di mata hukum adalah marginal(karena lagi-lagi mereka
dikalahkan).

TNI AL sebagai institusi negara juga tidak berhak memiliki tanah maka
pernyataan anda bahwa tanah di sana adalah tanah TNIAL adalah salah besar,
tanah tersebut adalah tanah negara yang penguasaan dan pengelolaannya
seharusnya juga digunakan negara untuk sebesar-besarnya kepentingan rakyat.
Ketika di tahun 60-an masyarakat Alas tlogo dan 11 desa lainnnya 
menyerahkan tanah tersebut karena TNI AL berdalih tanah tersebut akan
digunakan sebagai pemukiman AL sebagai lapangan terbang apa lacur yang
terjadi adalah tanah tersebut disewakan TNI AL kepada Kebon Grati Agung dan
PT Rajawali demi apa apakah demi kepentingan pertahanan negara bukan tapi
demi kepentingan bisnis mereka. Proses jual beli yang terjadi juga tanpa
bukti-bukti yang sahih, tidak ada proses peralihan hak yang jelas kalau
memang ada proses jual beli sekarang sama-sama kita tantang TNI AL untuk
menyerahkan bukti jual beli yang sah terhadap seluruh lahan seluas 3000-an
Ha yang mereka dan anda klaim sebagai milik mereka.

Tentang adanya organisasi petani yang mengirimkan sembako untuk acara 40
harian penduduk desa AlasTlogo anda menuliskan SEPAM sekali lagi anda salah
karena yang benar adalah SETAM (Serikat Tani Merdeka) yang menyatakan turut
berduka dan bersolidaritas terhadap teman-teman sesama Petani di Alas tlogo
bukan memprovokasi penduduk untuk menjarah lahan TNI AL

Proses reklaiming dan pengambilalihan lahan yang anda maknai sebagai
penjarahan adalah karena rakyat LAPAR.tidak ada yang bisa mereka
andalkan selain kemampuan mereka sebagai petani dan salah satu alat produksi
terpenting petani adalah TANAH
Perlu anda ketahui jumlah penduduk miskin di Indonesia sebagian besarnya
adalah petani. Dimana hasil Sensus Pertanian 2003 mencatat, jumlah petani
gurem---rumah tangga pertanian yang menguasai tanah kurang dari 0,5
hektare-- di Indonesia mencapai 13,7 juta rumah tangga petani. Sejak 1993
jumlah petani gurem meningkat rata-rata 2,4 persen per tahun.Sensus itu juga
menyimpulkan, selama sepuluh tahun terakhir kehidupan petani semakin
memburuk karena semakin sempitnya tanah yang dimiliki petani. Menteri
pertanian kita menyatakan Tidak mungkin petani sejahtera tanpa kepemilikan
tanah yang memadai,  katanya.

Konflik agraria yang semakin meningkat jika tidak disikapi serius
penyelesaiannya oleh pemerintah niscaya akan menimbulkan eskalasi konflik
yang semakin membesar, begitu pula keberpihakan negara kepada pemodal yang
dibackup oleh aparat militer jika terus dipertahankan akan terus menimbulkan
korban di masa yang akan datang yang tentu saja Pak YAP sekali banyak rakyat
yang akan meregang nyawa di ujung senjata militer yang seharusnya melindungi
mereka??? Apakah ini yang anda inginkan terjadi di masa yang akan datang?

salam,
Dwi Ayu

On 7/10/07, Yap Hong Gie [EMAIL PROTECTED] wrote:


  # Kepala Desa (Kades) Alas Tlogo, Imam Supnadi, adalah oknum yang
menerbitkan Surat Girik untuk warga penduduk, dengan mengutip bayaran,
untuk mengongkosi istri pertama dan keduanya.

# Kalau ternyata Imam Supnadi tidak berhasil mengambil alih tanah TNI-AL,
maka dia akan berhadapan dengan warga Alastlogo yang selama ini diiming-
iming dan dijadikan sapi perahan.

# Dengan munculnya berbagai lembaga dan aksi gerakan Petani, seperti a.l
.
Serikat Petani Merdeka (SEPAM), khususnya Divisi Advokasi SEPAM,
nampak sekali adanya gerakan terorganisir secara sistimatis untuk
menjalankan
program landreform lahan tanah TNI.

# Pertanyaannya, setelah mensengketakan dan berhasil menjarah lahan TNI,
giliran lahan tanah siapa menjadi target berikutnya?

http://www.mediaindo.co.id/berita.asp?id=137461

Selasa, 10 Juli 2007
Sabtu, 07 Juli 2007 17:07 WIB
NUSANTARA » Jawa Timur
40 Hari Insiden Alas Tlogo, Warga Khataman Al Quran

PASURUAN--MIOL: Memperingati 40 hari korban tewas insiden penembakan warga
Desa Alas Tlogo, Lekok, Pasuruan, Jawa Timur melakukan khataman Al Quran
sepanjang hari di makam korban, Sabtu.
Di tempat yang sama, malam harinya kegiatan dilanjutkan dengan pembacaan
tahlil bersama.

Di sekitar makam korban insiden peembakan kini terpasang spanduk baru yang
bertuliskan Warga Alas Tlogo Tetap Menolak Relokasi. 

[mediacare] Friday 13th

2007-07-12 Terurut Topik mangucup88
Rupanya rasa takut akan angka sial 13 ini bisa menjadi kenyataan 
seperti yang dialami oleh komponis Jerman Arnold Schoenberg yang 
lahir pada tgl 13. Selama masa hidupnya ia selalu ketakutan akan 
angka 13, sehingga akhirnya ia meninggal dalam usia 76 tahun (7+6 = 
13); tepatnya pada hari Jumat tgl 13, pkl 23.47 atau 13 menit 
sebelum pkl 12.00 tengah malam. 

Bukan hanya sekedar yang wong `Ndeso saja yang takut akan angka 13, 
perusahaan software yg terbesar di dunia sekalipun takut akan angka 
13, maka dari itu setelah Microsoft Office 12 yang berikutnya 
bukanlah Microsoft Office 13 melainkan Microsoft Office 2007.

Berdasarkan hasil penelitian dari Dr Donald Dossey seorang 
psikoterapi khusus dalam bidang phobia = takut dalam bahasa 
Yunani, di Amerika saja lebih dari 21 juta orang yang mengidap 
penyakit paraskevidekatriaphobia atau rasa takut akan hari Jumat 
tanggal 13. 

Berdasarkan laporan dari The Stress Management Center and Phobia 
Institute di Asheville - AS, tenyata setiap hari Jumat tanggal 13, 
ekonomi Amerika mengalami kerugian antara 800 s/d 900 juta AS$, 
karena banyak orang yang ogah travelling, bekerja ataupun melakukan 
kegiatan bisnis apapun juga.

Kenapa hari Jumat adalah hari yang buruk ?
Tuhan Yesus wafat pada hari Jumat, manusia pertama kali jatuh dalam 
dosa pada hari Jumat (Adam + Hawa makan apel terlarang di taman 
Firdaus), hukuman banjir nabi Nuh dimulai pada hari Jumat. Bait Suci 
Raja Salomo dihancurkan pada hari Jumat. Sedangkan kebanyakan 
hukuman mati dilaksanakan pada hari Jumat. Dan lihat saja Jumat 
Kelabu = Black Friday perkataan ini timbul petama kalinya pada saat 
krismon pertama di USA ialah ketika harga emas jatuh terpuruk di 
tahun 1869 dan krismon dunia yang pertama juga jatuhnya pada hari 
Jumat di tahun 1929.

Kenapa angka 13 adalah angka sial ?
Sedangkan kepercayaan 13 sebagai nomor sial itu timbulnya dari orang 
Kristen, karena Yudas menduduki kursi yang 13 dan ia menjual Yesus 
tepat jam 13.00. Disamping itu angka tsb berada satu poin diatas 
angka sempurna 12 atau melebihi kekuatan puncak, maka dgn mana 
otomatis akan membawa sial, maklum murid Yesus terdiri dari 12 
orang, suku Israel 12, siang-malam 12 jam, bulan 12, dewa Olympus 
12. 

Bila numerologi Barat memandang angka 13 sebagai angka sial, hal 
yang sama berlaku pula di masyarakat Tionghoa, Jepang dan Korea. 
Namun mungkin dilihat dari sudut pandang yang berbeda. Kalau 
dijumlah 1+3 hasilnya 4. Dan angka 'empat' sendiri dalam bahasa 
Mandarin bila diucapkan dengan intonasi berbeda (sie) bisa 
memberikan 2 makna yaitu empat dan mati = sial!

Dan apabila nama Anda terdiri dari 13 abjad maka ini harus hati2 
sebab para pembunuh sadis memiliki nama yang terdiri dari 13 abjad 
lihat saja: Jack the Rippe, Charles Manson, Theodore Bundy dan 
Albert De Salvo.

Berapa banyak hotel atau permukiman yang pantang mencantumkan angka 
13 untuk nomor lantai, kamar, maupun rumah. Lotere di Itali, 
Perancis tidak ada nomer 13 nya. Begitu juga tidak ada nama jalan di 
Amerika yang menggunakan 13th Street atau 13th Avenue.

Maka tidaklah heran apabila Paul Getty ataupun mantan Presiden AS 
Franklin Delano Rooselvet secara tegas menolak untuk hadir dalam 
acara resmi yang diadakan pada tanggal 13 ataupun dalam acara yang 
hanya dihadiri oleh tiga belas orang saja.

Aneh tapi nyata, walaupun banyak orang Amerika yang memiliki rasa 
takut akan angka 13 (Trikaideka-phobia), tetapi kenyataannya 
lembaran mata uang Dollar mereka penuh dengan lambang angka 13. 

Cobalah perhatikan dengan seksama uang kertas satu dolar AS, 
ternyata di bagian belakang tampil piramid dengan 13 jenjang. 
Semboyan di atasnya berbunyi annuit coeptis yang terdiri dari 13 
huruf. Di pita tergigit paruh burung elang tertulis E pluribus unum, 
juga terdiri dari 13 huruf. Di atas kepala sang elang bersinar 13 
bintang, di perisai terlukis 13 garis, cakar kiri mencengkeram 13 
anak panah, sementara di cakar kanan sebuah batang dengan 13 daun 
zaitun, perlambang bahwa pada masa berdirinya, semula Amerika 
Serikat memang terdiri dari hanya 13 negara bagian. 

Pada th 1884 di Amerika, mereka telah mendirikan The Thirteen Club 
yang bertujuan khusus untuk mematahkan teori, bahwa angka 13 itu 
adalah angka sial. Dimana jumlah anggotanya harus selalu kelipatan 
dari 13. 

Mereka mengadakan pertemuan setiap tanggal 13 pada jam 13.13 uang 
iurannya juga ditetapkan AS$ 13,00 per bulan. Walaupun demikian 
terbuktikan semua anggotanya adalah orang-orang sukses dan jarang 
ketiban sial.

Apakah disemua Negara Eropa mereka takut akan Hari Jumat tanggal 
13 ? Tidak sebab di negara-negara Amerika Latin, di Yunani maupun di 
Spanyol hari Selasa tanggal 13 adalah hari sial, sehingga ada 
pepatah En martes, ni te cases ni te embarques = di hari Selasa 
janganlah melakukan perkawinan ataupun perjalanan.

Sedangkan di Italy hari sialnya adalah hari Jumat tanggal 17.

Tetapi bagaiman dgn di Indonesia ? Disini kita percaya bahwa angka 
12 adalah angka sial buktinya 

[mediacare] Dari DI Ke JI

2007-07-12 Terurut Topik Pandu Ganesa
Ada buku yang membahas hubungan DI dan JI ini: The Secont Front (versi 
Indonesianya: Medan Tempur Kedua, sedang dipersiapkan), oleh Ken Conboy. 
Buku ini bisa dibilang sequel dari buku Conboy sebelumnya: Intel: Menguak 
Tirai Dunia Intelijen Indonesia.
Urusan teroris bukan hanya dari DI (generasi pertama) ke JI (generasi 
kedua), masih ada lanjutannya: generasi ketiga, atau  mungkin  malah juga 
generasi  keempat...?

Ingatan orang Indonesia itu pendek. Kalau ngomong soal teroris yang diingat 
cuman bom Bali doang. Padahal, jauh sebelum itu, tahun 50-60an, bom-boman 
kayak gitu sudah ada.

gono

Dari DI Ke JI
Posted by: RM Danardono HADINOTO [EMAIL PROTECTED]   rm_danardono
Wed Jul 11, 2007 6:42 pm (PST)
Dari DI Ke JI
Oleh M. Guntur Romli
09/07/2007

Karena terbawa arus melawan terorisme global, sebagian masyarakat dan
aparat pemerintah justru lengah terhadap kemunculan organisasi-
organisasi teroris lokal baru yang dengan leluasa melakukan
kekerasan, pengerusakan, dan penyerangan terhadap kelompok-kelompok
dalam masyarakat yang dianggap berbeda pandangan.

Aksi-aksi teror di Indonesia, bukanlah sekadar produk lokal, namun
berkaitan dengan jaringan terorisme global. Hal ini terbukti pada
kemampuan mereka menggunakan peralatan militer, merakit bom,
menentukan target, meloloskan diri, dan melakukan perlawanan. Namun
yang sering dilupakan adalah peran organisasi teror lokal. Bak lahan
pembibitan, organisasi lokal itu ranah yang menumbuhkan mereka, yang
nantinya bisa berkembang menjadi jaringan global. Contohnya: jaringan
terorisme global yang menyerang kawasan-kawasan wisata di Mesir sejak
tahun 2000, tidak bisa dilepaskan dari organisasi teror lokal
sebelumnya, seperti Jamaah Takfir wal Hijrah, Tandzim Jihad, dan
Jamaah Islamiyah, yang beroperasi di tingkat lokal Mesir dari tahun
70-an hingga 80-an.

Tentu saja yang melakukan aksi-aksi teror sejak tahun 2000, bukanlah
generasi tahun 70 dan 80, mereka sudah banyak yang mati, yang hidup
pun ramai-ramai bertobat. Namun generasi sebelumnya telah mewariskan
impian, dendam-kesumat, dan doktrin-doktrin kekerasan pada generasi
selanjutnya. Celakanya hubungan lintas generasi itu tak bisa
dipangkas secara mudah. Nama organisasi bisa berganti-ganti setiap
saat, seperti nama-nama yang dipakai oleh para teroris saat ini,
tetapi iktikad dan semangat tak bisa dengan mudah lenyap.

Di Indonesia, organisasi seperti Darul Islam dan Negara Islam
Indonesia (DI/NII) telah mewariskan keturunan baik ideologis ataupun
biologis terhadap pelaku-pelaku teror saat ini. Secara resmi,
organisasi DI/NII sudah lama tamat. Namun para pelaku teror di
Indonesia dari tahun 2000 tidak bisa dilepaskan dari lingkaran
organisasi ini, misalnya Fathurrahman Ghozi dan saudaranya Jabir
alias Gempur adalah putra dari M. Zainuri, tokoh Komando Jihad asal
Jawa Timur yang ditangkap pada zaman Ali Moertopo. Abu Durjana alias
Aenul Bahri adalah murid tokoh DI, Ustadz Dadang Hafidz. Pun Abdullah
Sungkar dan Abu Bakar Baasyir yang berasal dari lingkaran DI/NII.
Lingkaran yang dimaksud adalah organisasi: keluarga besar DI/NII, dan
ideologi: mendirikan sebuah negara Islam atau menegakkan syariat
Islam di Indonesia.

Hirarki struktural tidak bisa dijadikan patokan, karena DI/NII telah
mengalami proses pergantian kulit, atau tercerai-berai
akibat konflik saudara yang melahirkan kelompok-kelompok sempalan
yang masing-masing berdikari. Misalnya: Komando Jihad, Majelis
Khilafatul Muslimin, Lembaga Kerasulan, dan nama-nama lain, hingga
Jamaah Islamiyah (JI) yang dibangun oleh Abdullah Sungkar setelah
menyatakan keluar dari NII dan mengubah Metode Perjuangan NII dengan
Metode Perjuangan Jamaah Islamiyah Mesir pimpinan Syekh Umar
Abdurrahman. JI secara organisasi sudah talak tiga dari DI, namun
pengaruh ideologi tak bisa dipungkiri.

Saya tak ingin menggunakan DI/NII ini sebagai stigmatisasi, ataupun
menafikan banyaknya mantan tokoh dan keturunan organisasi ini yang
tidak ada kaitannya lagi dengan aksi-aksi teror saat ini. Saya hanya
ingin menekankan satu hal: generasi terorisme lokal sangat berpotensi
menjelma terorisme global. Organisasi lokal adalah cikal-bakal dari
organisasi global. Oleh karena itu, warisan ideologi dan dendam
kesumat dari generasi itu harus dipotong secara tuntas, sembari
melakukan antisipasi terhadap munculnya organisasi-organisasi teror
lokal baru di Indonesia. Karena terbawa arus melawan terorisme
global, sebagian masyarakat dan aparat pemerintah justru lengah
terhadap kemunculan organisasi-organisasi teror lokal baru yang
dengan leluasa melakukan kekerasan, pengrusakan, dan penyerangan
terhadap kelompok-kelompok dalam masyarakat yang dianggap berbeda
pandangan.

Agar cerita DI/NII dan segala turunannya itu tak terulang lagi, dan
agar organisasi-organisasi lokal tidak bisa dimanfaatkan oleh
jaringan global yang memungkinkan terjadinya aksi-aksi kekerasan
seperti yang kita saksikan saat ini, maka diperlukan ketegasan aparat
pemerintah untuk menindak kelompok-kelompok teror lokal baru itu.


Re: [mediacare] Berita Duka (Taufik Savalas)

2007-07-12 Terurut Topik pambudi widodo
Tak ada lagi celoteh renyahmu di layar kaca
  tak ada lagi sandiwara tangismu kala menghibur pemirsa
  SELAMAT JALAN TEMAN, SAUDARA: TAUFIK SAVALAS
  Semoga amal dan baktimu diterima di sis Allah SWT.
  Semoga keluarga yang ditinggalkan semakin tabah menerima takdir dari Allah. 
Amin
  Pambudi W
  Majalah Ibu  Anak 

jacky kussoy [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Pagi ini sebelum berangkat kerja, istri dan sejumlah tetangga, 
khususnya ibu-ibu , anak anak dan para abg menyatakan keterkejutan mereka 
dengan berpulangnya Taufik Savalas. Pagi ini ketika saya tiba di kantor, hampir 
semua teman-teman mayoritas wanita, juga menyatakan rasa keterkejutan mereka  
atas berita duka meninggalnya Taufik Savalas. Dan, merekapun secara positif 
saling berbagi membicarakan pengalaman mereka masing masing ketika pernah 
bertemu, bertatap muka, berkomunikasi terhadap almarhum semasa hidupnya.

Tak pelak, sosok almarhum yang suka melucu di kamera teve, penampilannya yang 
low profile dan perilakunya yang membuatnya banyak punya teman telah 
menempatkan sosok Taufik sebagai salah satu entertein terkemuka negeri ini.

Taufik, kami semua berduka.  Selamat jalan  

living on deadline [EMAIL PROTECTED] wrote:   

wawan Setiawan [EMAIL PROTECTED] wrote:
  To: [EMAIL PROTECTED]
From: wawan Setiawan [EMAIL PROTECTED]
Date: Wed, 11 Jul 2007 12:59:42 -0700 (PDT)
Subject: Re: [PUBERITAS] LONCHING Album Andity, HRC (11/7)

Telah Pulang Kerahmatullah Komedian Taufik Savalas pada pukul 22:11 WIB di 
Purworejo, Jawa Tengah.Seperti yang keterangan yang di dapat keterangan 
Koresponden Lativi di Tempat Kejadian Perkara Desa Kredetan Bablan Puworejo, 
komedian Taufik Savalas menghembuskan nafasnya ketika keberangkatannya ke 
Purbolinggo dalam acara promosi salah satu prodak sabun. Taufik berangkat 
bersama lima rekanya bernamaa Suharsono (Craw), Chaerudin (Pengemudi), Andriano 
(Manager) dan Indah...Namun yang selamat dalam mobil yang ditumpanginya 
bernomor B 2089 QH Andriano sang Manager dan rekanya IndahSaat perjalanan 
ke lokasi tersebut rombongan Taufik Savalas di hantam Truk Gandeng bernomor D 
9832 AA, sayangnya sopir dan kenetnya kabur dan tidak bertanggung 
jawab...sampai pagi ini jenazah masih di di rumah sakit Saras 
Husadarencanannya jenazah akan di bawa ke Jakarta Pagi dengan pesawat 
penerbangan pertama 


  




  
  
-
  No need to miss a message. Get email on-the-go 
with Yahoo! Mail for Mobile. Get started.   


  ___ 
  
-
  Yahoo! Answers - Get better answers from someone who knows. Try it now.   



-
  Lelah menerima spam? Surat Yahoo! mempunyai perlindungan terbaik terhadap 
spam. 
http://id.mail.yahoo.com/   

 



   
-
Need a vacation? Get great deals to amazing places on Yahoo! Travel. 

Re: [mediacare] Dari DI Ke JI

2007-07-12 Terurut Topik Wella Sherlita
kabarnya Ken Conboy ini tinggal di Jakarta. Apakah dari rekan-rekan sekalian 
ada yang tahu no kontaknya? thanks!
   
  -wella-

Pandu Ganesa [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Ada buku yang membahas hubungan DI dan JI ini: The Secont Front (versi 
Indonesianya: Medan Tempur Kedua, sedang dipersiapkan), oleh Ken Conboy. 
Buku ini bisa dibilang sequel dari buku Conboy sebelumnya: Intel: Menguak 
Tirai Dunia Intelijen Indonesia.
Urusan teroris bukan hanya dari DI (generasi pertama) ke JI (generasi 
kedua), masih ada lanjutannya: generasi ketiga, atau mungkin malah juga 
generasi keempat...?

Ingatan orang Indonesia itu pendek. Kalau ngomong soal teroris yang diingat 
cuman bom Bali doang. Padahal, jauh sebelum itu, tahun 50-60an, bom-boman 
kayak gitu sudah ada.

gono

Dari DI Ke JI
Posted by: RM Danardono HADINOTO [EMAIL PROTECTED] rm_danardono
Wed Jul 11, 2007 6:42 pm (PST)
Dari DI Ke JI
Oleh M. Guntur Romli
09/07/2007

Karena terbawa arus melawan terorisme global, sebagian masyarakat dan
aparat pemerintah justru lengah terhadap kemunculan organisasi-
organisasi teroris lokal baru yang dengan leluasa melakukan
kekerasan, pengerusakan, dan penyerangan terhadap kelompok-kelompok
dalam masyarakat yang dianggap berbeda pandangan.

Aksi-aksi teror di Indonesia, bukanlah sekadar produk lokal, namun
berkaitan dengan jaringan terorisme global. Hal ini terbukti pada
kemampuan mereka menggunakan peralatan militer, merakit bom,
menentukan target, meloloskan diri, dan melakukan perlawanan. Namun
yang sering dilupakan adalah peran organisasi teror lokal. Bak lahan
pembibitan, organisasi lokal itu ranah yang menumbuhkan mereka, yang
nantinya bisa berkembang menjadi jaringan global. Contohnya: jaringan
terorisme global yang menyerang kawasan-kawasan wisata di Mesir sejak
tahun 2000, tidak bisa dilepaskan dari organisasi teror lokal
sebelumnya, seperti Jamaah Takfir wal Hijrah, Tandzim Jihad, dan
Jamaah Islamiyah, yang beroperasi di tingkat lokal Mesir dari tahun
70-an hingga 80-an.

Tentu saja yang melakukan aksi-aksi teror sejak tahun 2000, bukanlah
generasi tahun 70 dan 80, mereka sudah banyak yang mati, yang hidup
pun ramai-ramai bertobat. Namun generasi sebelumnya telah mewariskan
impian, dendam-kesumat, dan doktrin-doktrin kekerasan pada generasi
selanjutnya. Celakanya hubungan lintas generasi itu tak bisa
dipangkas secara mudah. Nama organisasi bisa berganti-ganti setiap
saat, seperti nama-nama yang dipakai oleh para teroris saat ini,
tetapi iktikad dan semangat tak bisa dengan mudah lenyap.

Di Indonesia, organisasi seperti Darul Islam dan Negara Islam
Indonesia (DI/NII) telah mewariskan keturunan baik ideologis ataupun
biologis terhadap pelaku-pelaku teror saat ini. Secara resmi,
organisasi DI/NII sudah lama tamat. Namun para pelaku teror di
Indonesia dari tahun 2000 tidak bisa dilepaskan dari lingkaran
organisasi ini, misalnya Fathurrahman Ghozi dan saudaranya Jabir
alias Gempur adalah putra dari M. Zainuri, tokoh Komando Jihad asal
Jawa Timur yang ditangkap pada zaman Ali Moertopo. Abu Durjana alias
Aenul Bahri adalah murid tokoh DI, Ustadz Dadang Hafidz. Pun Abdullah
Sungkar dan Abu Bakar Baasyir yang berasal dari lingkaran DI/NII.
Lingkaran yang dimaksud adalah organisasi: keluarga besar DI/NII, dan
ideologi: mendirikan sebuah negara Islam atau menegakkan syariat
Islam di Indonesia.

Hirarki struktural tidak bisa dijadikan patokan, karena DI/NII telah
mengalami proses pergantian kulit, atau tercerai-berai
akibat konflik saudara yang melahirkan kelompok-kelompok sempalan
yang masing-masing berdikari. Misalnya: Komando Jihad, Majelis
Khilafatul Muslimin, Lembaga Kerasulan, dan nama-nama lain, hingga
Jamaah Islamiyah (JI) yang dibangun oleh Abdullah Sungkar setelah
menyatakan keluar dari NII dan mengubah Metode Perjuangan NII dengan
Metode Perjuangan Jamaah Islamiyah Mesir pimpinan Syekh Umar
Abdurrahman. JI secara organisasi sudah talak tiga dari DI, namun
pengaruh ideologi tak bisa dipungkiri.

Saya tak ingin menggunakan DI/NII ini sebagai stigmatisasi, ataupun
menafikan banyaknya mantan tokoh dan keturunan organisasi ini yang
tidak ada kaitannya lagi dengan aksi-aksi teror saat ini. Saya hanya
ingin menekankan satu hal: generasi terorisme lokal sangat berpotensi
menjelma terorisme global. Organisasi lokal adalah cikal-bakal dari
organisasi global. Oleh karena itu, warisan ideologi dan dendam
kesumat dari generasi itu harus dipotong secara tuntas, sembari
melakukan antisipasi terhadap munculnya organisasi-organisasi teror
lokal baru di Indonesia. Karena terbawa arus melawan terorisme
global, sebagian masyarakat dan aparat pemerintah justru lengah
terhadap kemunculan organisasi-organisasi teror lokal baru yang
dengan leluasa melakukan kekerasan, pengrusakan, dan penyerangan
terhadap kelompok-kelompok dalam masyarakat yang dianggap berbeda
pandangan.

Agar cerita DI/NII dan segala turunannya itu tak terulang lagi, dan
agar organisasi-organisasi lokal tidak bisa dimanfaatkan oleh
jaringan global yang memungkinkan 

Re: [mediacare] Muak Mus?

2007-07-12 Terurut Topik Immanuel Rey
Menurut hemat saya, justru orang seperti Ibu Muskitawati inilah yang sangat 
diperlukan di Indonesia. Wawasannya luas, bicaranya (tulisannya tegas ke 
sasaran), tidak perlu tedeng aling-aling. Orang pengeritik seperti Ny Mus 
inilah yang saya kira diperlukan bagi bangsa ini.
   
  Bangsa ini memang MUNAFIK, hipokrit. Semua masalah dibikin pura-pura, agama 
dibikin sampul indah untuk menutupi kejelekan dan kebodohan. Tiap hari omong 
cuap-cuap soal jalan halal ke surga tetapi kerja haram jadah kotor dan korupsi 
cari untung sendiri. Maka itu ada pelesetan STMJ (Sholat Tekun, Maksiat Jalan). 
Itu pelesetan dibikin oleh psikolog Indonesia terkenal bernama Dr Sarlito 
Wirawan. Sebab kenyataannya memang begitu. 
   
  Sudah lama bangsa ini dicap sebagai HIPOKRITIS, Munafik. Pernah baca buku 
bersampul kuning karangan wartawan senior Indonesia Mochtar Lubis? Dia bilang 
ada tujuh macam cirib khas yang disandang bangsa ini. Yang paling menonjol 
adalah MUNAFIK. Itua dia katakan hampir 30 tahun silam. Sampai sekarang 
ternyata memang benar kenyataannya.
   
  Jangan malu-malu deh mengakui. Lah wong dunia juga sudah tahu. Bangsa yang 
dicap paling korup bukankah Indonesia? Masih untung dunia tidak bilang bangsa 
biadab nomor satu. Jadi, nggak usahlah gengsi-gengsian pakai nasionalisme dan 
menganggap kita ini sedang difitnah. Hauahahahahaha!
   
  Akh, saya pikir perlu jiwa besar untuk memperbaiki diri. Itu yang penting. 
Bukan menutupi kesalahan dan kebodohan lewat ayat-ayat agama. Wahai sobat dan 
sibit se-milis, tahukah Anda sekalian, bahwa agama itu tidak akan pernah 
menyelamatkan manusia, dan agama tidak akan pula membawa Anda sekalian masuk 
surga. Maka itu berkatalah Mang Ucup the drunken priest dalam milis ini. 
Tergantung hokie Agama itu hanya benda mati (abstrak) dan karena itu 
jangan menuhankan agama. Anda akan tersesat.
   
  Hanya orang yang berjiwa kecil pengecut seperti kunyuk saja yang suka 
tersinggung dan marah. Huahahahahaha 
   
  Maaf, saya bukan pada posisi untuk membela siapa-siapa. Cuma mau dengan tulus 
ikhlas mengakui kesalahan dan memercayai kebenaran orang lain. Saya tidak malu 
jadi bangsa Indonesia.
   
  Salam mesra,
   
  IUR
   

   
   

Martin Widjaja [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Saya sependapat dengan Mbak Ati nih.
Kalau saya perhatikan si Mbak Mus ini udah 
jauh berkurang ekstrimnya, walau masih 
ngegigit kuping bikin merah ...hehehe

Kalau saja temperamen dan gaya tulisannya 
bisa lebih 'manusiawi' saya yakin banyak 
yg bisa menarik manfaat tulisan si Mbak Mus ini.

Rasanya kalau di milis2 yg memang ekstrim 
memang gayanya Mbak Mus ini OK lah ...

Salam , martin - jkt

  - Original Message 
From: ati gustiati [EMAIL PROTECTED]
To: edi santoso [EMAIL PROTECTED]; mediacare@yahoogroups.com
Sent: Tuesday, July 10, 2007 5:11:22 PM
Subject: [mediacare] Muak Mus?

  Kalau saya mau fair mengomentari tulisan2 Mus tentunya ada sisi bagus dan ada 
sisi jelek, bagusnya adalah Mus ini seorang yg rajin membaca dan seorang yg 
berfikiran logis, isi tulisan nya banyak yg sependapat dgn saya, sedang sisi 
jelek Mus adalah kebencian, mungkin Mus seorang Atheis, tetapi bukan berarti 
dia dgn leluasa hrs mengutuki Islam dengan kritikan2 yg tidak constructive.

Saya percaya kebanyakan anggauta milis bukan lah penganut Islam yg sesat 
(terorist, jihad) jadi kritikan Mus tentu saja menyakiti pembacanya. Mus tidak 
pernah menunjukkan sikap bersahabat, tidak luwes dan tidak memiliki humor yg 
baik dalam tulisan2 nya yg sebetulnya cukup berbobot.

  
Bila pembacanya selalu dikasari, dimaki dan direndahkan tentu saja reaksi 
kemarahan kan terjadi, dan inilah reaksi mereka, sudah berapa lama banyak 
anggauta yg meminta moderator utk menghapus Mus dari perputaran nya.
   
  Kita ada dua pilihan dalam menanggapi Mus ini, nikmati saja isi tulisan nya 
tanpa hrs terseret oleh emosi yg ditularkan lewat kata2nya,
  atau sama sekali melupakan atau langsung delete saja setiap melihat tulisan 
Mus, tidak adil memaksa moderator utk menghapus Mus dari keanggautaan nya, 
inilah demokrasi, masih banyak yg ingin menikmati tulisan Mus dan setiap 
anggauta tentunya ber hak utk menulis apapun selama tulisan tsb sarat dengan 
pengetahuan dan hal2 yg masuk akal.
   
  salam
  omie
   
  
  - Pesan Asli 
Dari: Bekti Prawidyarini [EMAIL PROTECTED]
Kepada: mediacare@yahoogroups.com
Terkirim: Selasa, 10 Juli, 2007 5:09:16
Topik: RE: [mediacare] Muak - Re: Sepasang pengantin Arab 

Dear all,
  Saya banyak baca tentang pendapat Ny kita ini…tapi banyak yang menentang dan 
banyak pendapatnya yang ‘berpotensi’ memanaskan suasana..
  Saya mohon agar moderator memiliki ketegasan dalam hal ini.
  Saya kira itulah fungsi moderator dimanapun.
   
  Salam
   
  Rini, anggota
   
   
   


Web:
http://groups.yahoo.com/group/mediacare/

Klik: 

http://mediacare.blogspot.com

atau

www.mediacare.biz


Untuk berlangganan MEDIACARE, kirim email kosong ke:

[mediacare] Re: Hapuskan saja mas kawin

2007-07-12 Terurut Topik Danardono HADINOTO
Memang banyak sisa adat yang mboten mboten. Kebanyakan tak ada sangkutan dengan 
agama apapun an sich. Tinggal umat yang tercerahkan membangun rangkaian 
paradigma yang tak menyimpang dari ajaran, namun viable bagi masyarakat terkini.
   
  Penghargaan bagi si wanita is good, tetapi, ada pepatah, barang apapun, 
selama memiliki nilai (harga), tetap barang yang dapat dibeli.
   
  Salam
   
  Danardono

IrwanK [EMAIL PROTECTED] schrieb:
  Saya melihat sebenarnya bukan maharnya yang perlu dihapus.. tapi pemahaman 
publik atas mahar itu yang perlu dirombak.. Fokus pada topiknya donk. jangan 
suka
melebarkan gitu.. Bagi sebagian orang, besar/kecilnya mahar menunjukkan 
'seberapa 
berharganya' pihak yang dilamar.. makin 'berharga', makin besar mahar yang 
harus 
diberikan.. 

Lalu soal mahar yang 'dimakan' orang tua, atau anak 'dijual' untuk menutupi 
hutang
ortu, itu sih bukan salah ajaran agama.. jelas ortunya yang egois.. berhutang 
tapi 
koq anak yang jadi korbannya.. jadi salah alamat donk kalau moncong tembakan 
diarakkan ke agama.. apalagi untuk merombak syarat/rukun nikah, misalnya.. 
Aya-aya wae, klo kata Jarwo Kuat..

Contoh keliru yang terjadi mustinya menjadi bahan introspeksi, bagaimana ulama 
mengingatkan umat.. dan umat sendiri mau mengubah paradigma yang keliru tadi.
Kecuali mungkin bagi yang 'membenci' (umatajaran) agama tertentu, kekeliruan 
tersebut merupakan amunisi gratis atau sarana menumpahkan kebencian mereka..
sekaligus berusaha mempengaruhi agar orang lain ikut pendapat mereka.. :-p

Kalau dikit hapuskan ini/itu, yang ada (ajaran) agama akan terkena abrasi.. 
perlahan tapi pasti.. Mau(-nya gitu)?

CMIIW..

Wassalam,

Irwan.K

  On 7/12/07, Priyo Husodo  [EMAIL PROTECTED] wrote:
  yah tidak semudah itu menghapuskan mas kawin... karena budaya ini sudah masuk 
ke dalam sendi agama..
  kalo mau dihapus berarti khan harus mengamandemen kitab sucinya... sesuatu 
yang tidak mungkin terjadi.
   
  btw: kalo umat tidak lagi memakai mas kawin dalam perkawinan apakah ini 
berarti menentang agama?
   
  Salam,
  rph

 
On 7/11/07, marthajan04 [EMAIL PROTECTED]  wrote: makanya mas 
Miftah, saya bilang juga hapuskan saja mas kawin itu.
Supaya sama2 tidak berat. Bukankah banyak juga lelaki yang kesulitan
melamar wanita karena tidak sanggup menyediakan mas kawin?

Nah nanti kalau sang mertua jengkel karena merasa sudah diperas, 
siapa yang akan jadi luapan kemarahan itu? tentu sang menantu
perempuan bukan? maka jadilah adanya perbudakan dalam keluarga.

mj



--- In mediacare@yahoogroups.com, Miftah Surur [EMAIL PROTECTED] wrote:

 wah repot, nanti kalu dibebankan ke perempuan, dibilang penindasan 
lagi terhadap perempuan

 Tapi begini, tradisi mas kawin seperti itu perlu dilihat dalam 
konteks hubungan laki-laki dan perempuan di tanah Arab yang memang 
tidak seimbang - atau dalam bahasa anak sekolahan disebut sangat 
patriarkhal. itulah mengapa laki-laki mendapat posisi yang lebih 
dibanding perempuan. Meskipun akhir-akhir muncul pemikiran baru dari 
beberapa pemikir Islam komtemporer untuk memberikan kewajiban yang 
sama bagi perempuan untuk memberi mas kawin, tapi gagasan ini belum 
popular
-















Yesterday we obeyed kings and bowed our necks before 
emperors. But today we kneel only to truth...
-- Kahlil Gibran   














-
Der neue Internet Explorer 7 in deutscher Ausführung ist da!

Re: [mediacare] Setelah Dihukum Cambuk, Enggan Kembali ke Arab Saudi

2007-07-12 Terurut Topik scribbler scribbler

Maksudnya apa tuh dasar Arab? Danardono, sebagai orang yang mengaku
terpelajar sangat disayangkan Anda membuat pernyataan uneducated seperti
itu. Anda bisa dikategorikan sebagai orang yang rasis. Sayang sekali tinggal
di negara yang katanya beradab dan maju bertahun-tahun tidak membuat
Danardono menjadi tercerahkan. Dasar Danardono (saya nggak rasis lho,
makanya saya nggak bilang dasar Jawa ningrat.)

On 7/12/07, RM Danardono HADINOTO [EMAIL PROTECTED] wrote:


  *** Dasar Arab...

S



[mediacare] Mas kawin bukan sesuatu yang serba material

2007-07-12 Terurut Topik Miftah Surur
Saya kuatir ketika teman-teman selalu menyamakan mas kawin dengan sesuatu
yang serba material, maka justru di situlah pola pikir terjebak pada
hegemoni materialistik. Ini sangat berbahaya, karena hubungan antar manusia
hanya dinilai dari sekedar untung dan rugi. Kita tidak pernah menanyakan
filosofi yang ada di balik praktik-praktik kultural seperti itu. Padahal,
menurut saya sebuah bentuk interaksi tidak harus melulu dinilai secara
material. Selain terdapat unsur formalitas, mas kawin juga perlu dilihat
dari segi filosofinya. Mengapa demikian? karena manusia tidak selalu harus
disamakan dengan barang yang memiliki nilai jual seperti barang mati yang
lain.
Kalau pola pikir kita sudah sangat materialistis seperti itu, jangan-jangan
kita sendiri akan memperlakukan pasangan kita seperti barang dagangan yang
bisa dibeli, dijual, atau dibuang sekalipun. Malah, jangan-jangan karena
sudah terlanjur sangat materialistis, setiap selesai melakukan hubungan
intim, maka salah satu pasangan akan memberi uang karena menganggap
pernikahan itu sendiri adalah rangkaian dari jual beli. kalau sudah begini,
waduh.. Pasangan kita tidak akan ada bedanya dengan pekerja seks
yang lebih melihat uang daripada perasaan kemanusiaan.


Pada tanggal 12/07/07, Danardono HADINOTO [EMAIL PROTECTED] menulis:


[mediacare] review mini album KOIL oleh editor rolling stone indonesia

2007-07-12 Terurut Topik KOIL management
dear beautiful people
   
  fiuh...
   
  setelah penantian yang cukup (sangat?) lama, akhirnya boleh sedikit 
dibocorkan dari killer management bahwa KOIL akan segera mengeluarkan sesuatu 
yang baru!
   
  salah satu editor kebanggan rolling stone, wendi putranto yang kebetulan 
sudah mendenger juga lagu-lagu di mini album baru ini segera menulis 
pendapatnya.
   
  review di bawah ini saya ambil dari blog wendy n here's the link: 
  
http://wenzrawk.multiply.com/reviews/item/4?mark_read=wenzrawk:reviews:4replies_read=10
 
   
  well, enjoy! 
   
   
  cheers,
  santi
  manager goddess for KOIL
killer management - the entertainment empire
   
   
KOIL - Moral [unofficial title]  Jul 11, '07 6:13 PM
for everyone Category:  MusicGenre:   Hard Rock  Metal
Artist:  KOIL
07.07.07 adalah momen pertama sebuah pembakaran kepingan CD murahan yang 
menoreh hasil kerja keras selama enam tahun dari salah satu grup rock 
independen terbesar di Indonesia: KOIL. 

Saya ulangi: Enam tahun! Dan enam tahun untuk sebuah effort yang telah 
diantisipasi besar para penggemar Koil dari Sabang sampai Merauke niscaya akan 
terasa seperti seumur hidup. Beragam janji, membusuknya basa-basi hingga 
beberapa kebohongan di media adalah prologue menuju rilisnya album ini. Otong 
memang hampir sebrengsek Axl Rose, namun enam tahun untuk enam lagu baru 
agaknya cukup menunjukkan betapa malasnya pantat-pantat itu beranjak dari 
gemah-ripah distro menuju dinginnya ruang studio. Goddamned! Untungnya, semua 
telah terbayar. Lunas. 


Sialnya, mereka tidak memilih Anda, Kamu, Saudara atau bahkan Pacar mereka 
untuk mendengarkan utuh pertama kalinya album ini. Saya. Tidak tahu mengapa. 
Setelah beberapa peristiwa buruk yang datang menghampiri saya beberapa jam 
sebelumnya, hanya beberapa saat kemudian saya mendapat keberuntungan ini. Tante 
saya tercinta meninggal dunia karena kanker payudara dan malam harinya di kala 
berduka saya harus berangkat ke Bandung untuk meliput konser Marcell yang hanya 
disaksikan sekitar 15 orang penonton! Album terbaru KOIL ini cukup membayar 
kesia-siaan dan kantuk yang parah karena harus kembali ke Jakarta untuk sebuah 
pemakaman paling menyedihkan dalam kurun waktu 7 tahun terakhir setelah 
kematian ayah saya.

Moral bukanlah judul album resmi dari album ketiga KOIL. Ini saya cuplik dari 
Ajaran Moral Sesaat, salah satu judul lagu paling cerdas semenjak The 
Upstairs menciptakan Alexander Graham Bell. Hingga sekarang mereka bahkan 
belum menemukan apa titel resmi bagi rilisan dahsyat ini. Bahkan ketika saya 
berkunjung ke GOD INC dini hari itu mereka masih sibuk memotret seorang 
perempuan cantik dalam pose setengah telanjang untuk kebutuhan sampul album. 
Hell yes, life is like a box of chocolates... 

Donny pada departemen musik, Otong pada departemen lirik dan Adam pada 
departemen tata suara adalah sinergi lethal dari album yang pasti 
“segera-menjadi-klasik” ini. Tanpa mengecilkan sama sekali kebesaran kontribusi 
Bobby atau Leon, cukup mengerikan untuk membayangkan sebuah album terbaru KOIL 
tanpa eksistensi Tripartit ini. 

Jujur, saya sendiri buta-tolol pengetahuan teknis tata suara namun apa yang 
telah di-develop Adam ‘Kubik’ pada sound drums Leon  sound gitar Donny di 
album ini adalah brilyan! Simak pula banyaknya lead guitar, hilangnya sampling, 
bungkamnya kuntilanak, masuknya kibor dan lenyapnya teriakan-teriakan tidak 
jelas Otong yang kini lebih bernyanyi adalah kejutan dari album yang tetap 
menjual dominasi gitar Donny.

Dan ini adalah sekilas opini saya tentang semuanya:


Kenyataan Dalam Dunia Fantasi

Gagahnya suara big drums in the vein of Scentless Apprentice membuka lagu 
pembuka yang saya duga merupakan peninggalan dari session Megaloblast. Dalam 
kasus KOIL, kembali ke masa lalu bukan berarti buruk dan tidak pula berarti 
pengulangan. Menjelang akhir lagu ini pengaruh Rammstein-esque mengiringi Otong 
menyemburkan sumpah serapah: Nasionalisme menuntun bangsa kami menuju 
kehancuran. 

Semoga Kau Sembuh
Kibor serasa membawa kita kepada suasana dingin malam di sebuah kastil Eropa 
yang berpendaran oleh lilin. Indah. Nuansa yang sangat berbeda dari seluruh 
lagu KOIL yang pernah dirilis sebelumnya. It’s all because of him? Saya tidak 
tahu. Pastinya ini sebuah pemberontakan norma. Lagu berdurasi tujuh menit ini 
niscaya cukup mengingatkan kita akan kedigdayaan dan kemegahan sound metal 
Eropa. 

Ajaran Moral Sesaat 
Suara big drums yang mengagumkan itu datang lagi. Panjang. Histeria. Bagian 
bersenandung Otong di lagu ini menurut saya adalah bagian terkuat dari lagu 
ini. 
Kau pikir agama adalah alat heh/mengikuti ajaran moral sesaat hah/menjual nama 
Tuhan nama nabi nama kitab suci/dan semua yang kita segani. Sebuah lagu sesat 
untuk ajaran moral sesaat.

Aku Lupa Aku Luka 
Lagu favorit saya di album ini. Anthemic! Yang pertama saya bayangkan ketika 
mendengar lagu ini adalah nuansa sesaknya sebuah stadion utama dimana semua 
orang tak ada yang 

RE: [mediacare] Re: Setelah Dihukum Cambuk, Enggan Kembali ke Arab Saudi

2007-07-12 Terurut Topik Unik F sultan
Mbo' Indonesia tu bisa negotiate sedikit ngapa? Hubungan diplomasinya
dikembangin dung.

 

Kalo kalah debat ama negara arab itu. Dinego kalo yang ditangkap itu
langsung diserahkan ke kedutaan trus dipulangkan saja!!!

 

jangan disiksa.plis deee..

 

Stop violence with smart silence!!!

Unik

 

 

  _  

From: mediacare@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf
Of IrwanK
Sent: Thursday, July 12, 2007 12:07 PM
To: mediacare@yahoogroups.com; Danardono HADINOTO; [EMAIL PROTECTED]
Subject: [mediacare] Re: Setelah Dihukum Cambuk, Enggan Kembali ke Arab
Saudi

 

Semua pihak yang terlibat kezhaliman ini emang brengsek.. Ya, dari Indonesia

(pjtki, pemerintah/kedubes dsb), ya dari Arab-nya juga.. Memalukan 
memuakkan..
Ayo donk yang mendapat amanah jabatan.. jangan diem saja.. apalagi cuma 
bisa nangis.. :-|

CMIIW..

Wassalam,

Irwan.K

On 7/12/07, marthajan04 marthajan04@ mailto:[EMAIL PROTECTED]
yahoo.com  wrote:

--- In [EMAIL PROTECTED] mailto:mediacare%40yahoogroups.com ps.com, RM
Danardono HADINOTO 
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 *** Dasar Arab...
--
yang lebih salah itu ya pemerintah kitanya mas. coba, sudah ada di 
berita gini, apa yang mau dilakukan pemerintah kita? paling diem wae.
yah nasib orang kecil mah memang sudah suratannya gitu kaleee
sialnya jadi warga negara ambur adul.

salam,
mj



 
 
 
 
 SUARA PEMBARUAN DAILY
 --
---
 --
 
 Setelah Dihukum Cambuk, Enggan Kembali ke Arab Saudi
 
 wi Mardiyah (38), asal Dusun Karangsemanding, Desa Sukorejo, 
 Kecamatan Bangsalsari, Kabupaten Jember, Jawa Timur (Jatim) yang 
 lolos dari hukuman mati di Penjara New Al Ruwaiz, Jeddah, Arab 
Saudi, 
 tidak henti-hentinya meminta agar semua pihak ber- upaya mencegah 
 pelaksanaan hukuman mati bagi empat tenaga kerja wanita (TKW) asal 
 Indonesia.
 
 Bersama-sama dengan Ge- rakan Buruh Migran Indone- sia (GBMI) 
Jember, 
 Mardiyah menyampaikan permintaan itu ke Kantor Dinas Tenaga Kerja 
 Jember, Kantor DPRD Jatim, DPRD Jember, KPP Jatim di Surabaya. 
 
 Jumlah TKW yang ditahan di sana sekitar seribu orang. Empat orang 
 mau dihukum mati, dua di antaranya dari Jatim masing-masing 
seorang 
 dari Jember dan Bondosowo. Sudah lebih dari satu tahun dipenjara, 
 mereka berharap pemerintah memberi perhatian. Tolong mereka 
 dikeluarkan semua, kata Mardiyah sambil berharap Kedutaan Besar 
RI 
 di Arab Saudi memberi bantuan.
 
 Mardiyah dituduh berbuat zinah dan prostitusi, namun pemerintah 
Saudi 
 tidak bisa membuktikan tuduhan ini. Sekalipun lepas dari hukuman 
 rajam, Mardiyah tetap masuk penjara selama satu tahun satu bulan 
 dengan hukuman cambuk di penjara wanita New Al Ruwaiz plus.
 
 Mardiyah mengalami nahas, ketika diajak majikannya bertamu ke 
rumah 
 salah satu kawan pada pertengahan tahun 2006. Mereka bertamu 
hingga 
 larut malam. Sekitar dinihari, pemuka agama bersama kepolisian 
 menangkap mereka. Sang tuan rumah, Suma'iyah dituduh sebagai 
germo. 
 Mardiyah dituduh sebagai anak buahnya. 
 
 Padahal waktu itu saya bersama lima anak tuan rumah yang masih 
 kecil, katanya.
 
 
 Tidak Diterima
 
 Alasan itu tidak bisa diterima, Mardiyah tetap saja diseret ke 
meja 
 hijau. Tanpa didampingi perwakilan Kedutaan Besar RI dan PT Baham 
 Putra Abadi sebagai agensi, Mardiyah dijatuhi hukuman penjara 2 
tahun 
 plus hukuman cambuk 700 kali di Penjara New Al Ruwaiz, Jeddah. 
 Mardiyah dicambuk setiap 2 minggu sekali. Sekali eksekusi 70 kali 
 cambukan. Banyak yang pingsan. Alhamdulillah saya tidak sampai 
 pingsan, kata Mardiyah yang sudah menerima sebanyak 670 kali 
 cambukan. 
 
 Melalui lobi-lobi dan jaringan yang dibangun GBMI Jember, Mardiyah 
 dibebaskan akhir Mei silam atau lebih cepat satu tahun. Saya 
tidak 
 mau lagi bekerja di luar negeri. Saya sudah puas kerja seadanya di 
 sini karena dapat mendampingi anak dan orang tua, kata Mardiyah. 
 Kini Mardiyah sudah berkumpul kembali dengan anaknya Muhammad 
Taufik 
 (14) serta ibunya Waginah.
 
 Mardiyah pulang bersama seorang TKW asal Banyuwangi Siti Kholifah. 
 Setelah tidak terbukti membunuh sang majikan, Siti Kholifah tidak 
 ditahan dan dipulangkan.
 
 Mardiyah dianggap sebagai anak yang hilang. Sebelum kepulangannya, 
 barang-barang miliknya seperti baju sudah pulang lebih awal oleh 
 temannya. Ada kepercayaan keluarga TKW, jika baju pulang lebih 
 awal, pemilik baju dianggap sudah meninggal. 
 
 Mardiyah sempat diselamatkan, setelah Perwakilan International 
Labour 
 Organization (ILO) dan GBMI Jember mengadukan masalah ini kepada 
 Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi dan Dinas Sosial Jember pada 
awal 
 Mei. Kedua organisasi itu kembali mendesak agar Disnakertrans 
Jember 
 secepatnya bergerak menyelamatkan Mardiyah.
 
 Saya masih ingat teman- teman yang akan dihukum, mereka titip 
pesan 
 untuk bisa dibebaskan, kata Mardiyah ketika pekan lalu mengadukan 
 kasus ini kepada DPRD Kabupaten Jember.
 
 Ketua GBMI Jember, 

[mediacare] Re: Hapuskan saja mas kawin

2007-07-12 Terurut Topik Ivan
Jadi pengen ikut urun :

Waktu saya menikah, salah satu pemberian dari pihak saya (lelaki)
adalah giwang dari ibu saya. Konon, itupun pemberian dari ibu dari
bapak saya... Kalau dihitung dengan materi, itu tak begitu berharga.
Namun dari yang tersirat,... tak terbayang perasaan saya saat dipeseni
giwang itu oleh ibu.. Something spiritual.
Tak pernah giwang itu dipakai oleh istri saya karena memang bentuknya
kuno banget. :-)

Entah niat dari ibu saya apa ketika memberi barang itu. 
Tetapi jelas saya tak berniat membeli istri.. Yang namanya pemberian
sayang kok ya masih dicurigai tho.. 

Mas kawin menurut saya adalah formalitas saja. Bahkan konon dengan
cincin besi pun tak masalah. Yang penting adalah niatnya, dan mas
kawin adalah simbolnya.. Sama sekali gak ada unsur membeli cinta, dan
justru harus dijauhkan dari unsur gengsi. Yang namanya nikah kan
saling memberi. Mungkin yang di'pesan'kan di situ bahwa yang harus
memberi dulu adalah suami. 

Kalau belom nikah udah ribut mas kawin,.. waah,.. gak kebayang di
kehidupan rumah tangga seperti apa.

Statemen saya : mas kawin itu netral sifatnya. Kalau memberatkan, bisa
diperingan. Kalau dihapuskan kok ya berlebihan. 
Kalau ada keributan karena mas kawin, ya itu mungkin karena masalah
gengsi tadi, maupun pribadi atau keluarga. Makanya lebih baik itu
adalah murni kesepakatan antara pihak yang mau nikah dan bukan dari
keluarga.

Maaf kalau kurang berkenan,

salam, 
ivan 

--- In mediacare@yahoogroups.com, marthajan04 [EMAIL PROTECTED] wrote:

 wah sorry ya mas, karena saya perempuan jadi saya suka pengen ngeyel 
 terus.
 
 
 --- In mediacare@yahoogroups.com, Unik F sultan unik@ wrote:
 
  Saya pernah menanyakan mengapa harus ada mas kawin dalam sebuah 
 perkawinan
  (dalam islam). Saya diberi jawaban bahwa ketika terjadinya hubungan
  'percintaan', bukan saja disana timbul hak dan kewajiban si laki 
 laki dan
  perempuan, akan tetapi ada hak Tuhan juga, yaitu yang tertuang 
 dalam rukun
  perkawinan termasuk mas kawin. Mas kawin merupakan hak TUhan yang 
 kemudian
  di amanahkan untuk di pakai oleh si perempuan. 
 --
 saya mau tanya, kenapa harus diamanahkan untuk dipakai oleh 
 siperempuan ketika terjadi hubungan percintaan?
 kan jadinya sama saja dengan jual beli. saya kasih kamu itu, kamu 
 kasih saya uang.
 saya pikir, dengan adanya mas kawin itu, kedudukan perempuan menjadi 
 lemah. Dan tentu saja anda2 yang laki2 dengan senang hati mau 
 mempertahankan tradisi ini. Iya enggak?
 
 salam,
 mj
 
 
 
 
 
 
  
   
  
  Itu menurut Islam (sepanjang yang pernah saya tanyakan). Tidak 
 tahu kalau
  adat arab, adat jawa, ada mana saja.
  
   
  
  Salam,
  
  Unik
  
_  
  
  From: mediacare@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
 On Behalf
  Of Priyo Husodo
  Sent: Thursday, July 12, 2007 9:33 AM
  To: mediacare@yahoogroups.com
  Subject: Re: [mediacare] Hapuskan saja mas kawin
  
   
  
  yah tidak semudah itu menghapuskan mas kawin... karena budaya ini 
 sudah
  masuk ke dalam sendi agama..
  
  kalo mau dihapus berarti khan harus mengamandemen kitab sucinya... 
 sesuatu
  yang tidak mungkin terjadi.
  
   
  
  btw: kalo umat tidak lagi memakai mas kawin dalam perkawinan 
 apakah ini
  berarti menentang agama?
  
   
  
  Salam,
  
  rph
  
   
  
  On 7/11/07, marthajan04 marthajan04@ mailto:marthajan04@
  yahoo.com wrote: 
  
  makanya mas Miftah, saya bilang juga hapuskan saja mas kawin itu.
  Supaya sama2 tidak berat. Bukankah banyak juga lelaki yang 
 kesulitan
  melamar wanita karena tidak sanggup menyediakan mas kawin?
  
  Nah nanti kalau sang mertua jengkel karena merasa sudah diperas, 
  siapa yang akan jadi luapan kemarahan itu? tentu sang menantu
  perempuan bukan? maka jadilah adanya perbudakan dalam keluarga.
  
  mj
  
  
  
  --- In [EMAIL PROTECTED] mailto:mediacare%40yahoogroups.com 
 ps.com,
  Miftah Surur msurur@ wrote:
  
   wah repot, nanti kalu dibebankan ke perempuan, dibilang 
 penindasan 
  lagi terhadap perempuan
  
   Tapi begini, tradisi mas kawin seperti itu perlu dilihat dalam 
  konteks hubungan laki-laki dan perempuan di tanah Arab yang memang 
  tidak seimbang - atau dalam bahasa anak sekolahan disebut sangat 
  patriarkhal. itulah mengapa laki-laki mendapat posisi yang lebih 
  dibanding perempuan. Meskipun akhir-akhir muncul pemikiran baru 
 dari 
  beberapa pemikir Islam komtemporer untuk memberikan kewajiban yang 
  sama bagi perempuan untuk memberi mas kawin, tapi gagasan ini 
 belum 
  popular
  -
 





[mediacare] Re: Muak Mus?

2007-07-12 Terurut Topik RM Danardono HADINOTO
Benar mas, kritik sepedas apapun, selalu mempunyai fungsi seperti 
lampu kuning pada traffic light. Pujian dan sanjungan, malah 
seringkali mematikan, menghanyutkan, membuat kesasar. Lihat pak Harto 
dan bung Karno yang selalu disanjung..

Pribadi bu Mus, tak usah diusik usik, bukan pembicara yang penting, 
namun apa yang disampaikan. Kalau benar, mengapa tidak? Agama memang 
dijunjung dianggap suci oleh penganut masing masing, namun, 
pengalaman duaribu tahun sejak agama agama diperkenalkan, tak ada 
perbaikan satu milimeter juga. Sejak walisongo masuk Jawa, masyarakat 
kita kian hari kian ambrol, padahal sebelumnya 200an JAYA...

Kalau memang manusianya yang selalu disalahkan, tak menjalankan 
agama, lha buat apa beragama, tokh duaribu tahun tetap ngawur?

Salam

danardono


--- In mediacare@yahoogroups.com, Immanuel Rey [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Menurut hemat saya, justru orang seperti Ibu Muskitawati inilah 
yang sangat diperlukan di Indonesia. Wawasannya luas, bicaranya 
(tulisannya tegas ke sasaran), tidak perlu tedeng aling-aling. Orang 
pengeritik seperti Ny Mus inilah yang saya kira diperlukan bagi 
bangsa ini.

   Bangsa ini memang MUNAFIK, hipokrit. Semua masalah dibikin pura-
pura, agama dibikin sampul indah untuk menutupi kejelekan dan 
kebodohan. Tiap hari omong cuap-cuap soal jalan halal ke surga tetapi 
kerja haram jadah kotor dan korupsi cari untung sendiri. Maka itu ada 
pelesetan STMJ (Sholat Tekun, Maksiat Jalan). Itu pelesetan dibikin 
oleh psikolog Indonesia terkenal bernama Dr Sarlito Wirawan. Sebab 
kenyataannya memang begitu. 

   Sudah lama bangsa ini dicap sebagai HIPOKRITIS, Munafik. Pernah 
baca buku bersampul kuning karangan wartawan senior Indonesia Mochtar 
Lubis? Dia bilang ada tujuh macam cirib khas yang disandang bangsa 
ini. Yang paling menonjol adalah MUNAFIK. Itua dia katakan hampir 30 
tahun silam. Sampai sekarang ternyata memang benar kenyataannya.

   Jangan malu-malu deh mengakui. Lah wong dunia juga sudah tahu. 
Bangsa yang dicap paling korup bukankah Indonesia? Masih untung dunia 
tidak bilang bangsa biadab nomor satu. Jadi, nggak usahlah gengsi-
gengsian pakai nasionalisme dan menganggap kita ini sedang difitnah. 
Hauahahahahaha!

   Akh, saya pikir perlu jiwa besar untuk memperbaiki diri. Itu yang 
penting. Bukan menutupi kesalahan dan kebodohan lewat ayat-ayat 
agama. Wahai sobat dan sibit se-milis, tahukah Anda sekalian, bahwa 
agama itu tidak akan pernah menyelamatkan manusia, dan agama tidak 
akan pula membawa Anda sekalian masuk surga. Maka itu berkatalah Mang 
Ucup the drunken priest dalam milis ini. Tergantung hokie 
Agama itu hanya benda mati (abstrak) dan karena itu jangan menuhankan 
agama. Anda akan tersesat.

   Hanya orang yang berjiwa kecil pengecut seperti kunyuk saja 
yang suka tersinggung dan marah. Huahahahahaha 

   Maaf, saya bukan pada posisi untuk membela siapa-siapa. Cuma mau 
dengan tulus ikhlas mengakui kesalahan dan memercayai kebenaran orang 
lain. Saya tidak malu jadi bangsa Indonesia.

   Salam mesra,

   IUR

 


 
 Martin Widjaja [EMAIL PROTECTED] wrote:
   Saya sependapat dengan Mbak Ati nih.
 Kalau saya perhatikan si Mbak Mus ini udah 
 jauh berkurang ekstrimnya, walau masih 
 ngegigit kuping bikin merah ...hehehe
 
 Kalau saja temperamen dan gaya tulisannya 
 bisa lebih 'manusiawi' saya yakin banyak 
 yg bisa menarik manfaat tulisan si Mbak Mus ini.
 
 Rasanya kalau di milis2 yg memang ekstrim 
 memang gayanya Mbak Mus ini OK lah ...
 
 Salam , martin - jkt
 
   - Original Message 
 From: ati gustiati [EMAIL PROTECTED]
 To: edi santoso [EMAIL PROTECTED]; mediacare@yahoogroups.com
 Sent: Tuesday, July 10, 2007 5:11:22 PM
 Subject: [mediacare] Muak Mus?
 
   Kalau saya mau fair mengomentari tulisan2 Mus tentunya ada sisi 
bagus dan ada sisi jelek, bagusnya adalah Mus ini seorang yg rajin 
membaca dan seorang yg berfikiran logis, isi tulisan nya banyak yg 
sependapat dgn saya, sedang sisi jelek Mus adalah kebencian, mungkin 
Mus seorang Atheis, tetapi bukan berarti dia dgn leluasa hrs 
mengutuki Islam dengan kritikan2 yg tidak constructive.
 
 Saya percaya kebanyakan anggauta milis bukan lah penganut Islam yg 
sesat (terorist, jihad) jadi kritikan Mus tentu saja menyakiti 
pembacanya. Mus tidak pernah menunjukkan sikap bersahabat, tidak 
luwes dan tidak memiliki humor yg baik dalam tulisan2 nya yg 
sebetulnya cukup berbobot.
 
   
 Bila pembacanya selalu dikasari, dimaki dan direndahkan tentu saja 
reaksi kemarahan kan terjadi, dan inilah reaksi mereka, sudah berapa 
lama banyak anggauta yg meminta moderator utk menghapus Mus dari 
perputaran nya.

   Kita ada dua pilihan dalam menanggapi Mus ini, nikmati saja isi 
tulisan nya tanpa hrs terseret oleh emosi yg ditularkan lewat 
kata2nya,
   atau sama sekali melupakan atau langsung delete saja setiap 
melihat tulisan Mus, tidak adil memaksa moderator utk menghapus Mus 
dari keanggautaan nya, inilah 

RE: [mediacare] Re: Hapuskan saja mas kawin

2007-07-12 Terurut Topik Unik F sultan
“Ngeyel” gak papa, asal ada proses pembelajaran dan mencari kebenaran, bukan
pembenaran…Saya akan tanggapi semampu saya, jika ada kesalahan, siapa tahu
ada yang lebih tahu, mohon pencerahannya saja. 

Sekali lagi saya memebrikan penjelasan ini dalam konteks Islam, jika ada
yang lainnya, silahkan dikembangkan sesuai konteksnya saja.

Justru saya melihat adanya mas kawin sangat adil bagi keduanya: laki laki
dan perempuan, bukan memberatkan atau menguntungkan salah satu pihak.
Kewajiban laki laki untuk berlaku baik terhadap si perempuan bukan lantaran
mas kawin itu, namun kesyah-an di depan TUHAN yang sudah diikat (yang
kemudian oleh TUHAN diciptakan rasa kasih sayang, cinta, dsb). Hukumannnya
jika itu tidak terlaksana akan dikembalikan juga sesuai ‘TITAH’ TUhan, yaitu
syariat.

Justru saya melihat, jika seorang perempuan masih berfikiran bahwa dengan
menerima mas kawin maka dia merasa terkekang karena itu, saya kasihan
padanya. Jangan merasa terkekang hanya karena mas kawin. LAki lakipun,
dengan sudah memebrikan mas kawin, bukan berarti bisa pake seenak perut
kayak barang aja. Masih ada rukun rukun lainnya, hak lainnya dan kewajiban
lainnya yang harus ditaati oleh keduanya. 

Ketika seorang laki laki berniat memberikan “mas kawin” (harta) saja, tanpa
menjalankan rukun lainnya, “hubungan” itu belum halal kok. Kalau si
perempuannya mau ya…hukum Tuhan lainnya yang berlaku, yaitu ZINA. Jika rukun
lainnya dijalankan, ya hukum NIKAH yang dijalankan. 

perempuan pun berkewajiban berbuat baik kepada laki laki bukan lantaran
sudah menerima mas kawin, akan tetapi lebih pada niat yang sudah di syahkan
diawal. Makanya Islam sangat mengutamakan niat disetiap kegiatannya. 

Ketika seorang laki-laki berkata: saya berikan mas kawin ini supaya saya
bisa bercinta dengan kamu, wah…tinggalin aja…gampang toh?

Bukankah suatu perkawinan, pernikahan atau percintaan itu bisa Halal, haram,
mubah atau sunnah itu tergantung dari niat? Mengenai mana yang haram mana
yang halal, itu sudah hal lain diluar kontex.

Mengenai mertua yang “memeras” nah, itu sih udah masuk ke tradisi regional,
sudah bukan Islam lagi. Di Islam, mertua gak ada hak atau kewajiban apa apa
tuh, kecuali jadi saksi.

WAllahua'lam Bishowab
Salam
Unik


From: mediacare@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf
Of marthajan04
Sent: Thursday, July 12, 2007 12:47 PM
To: mediacare@yahoogroups.com
Subject: [mediacare] Re: Hapuskan saja mas kawin

wah sorry ya mas, karena saya perempuan jadi saya suka pengen ngeyel 
terus.

--- In mediacare@yahoogroups.com, Unik F sultan [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Saya pernah menanyakan mengapa harus ada mas kawin dalam sebuah 
perkawinan
 (dalam islam). Saya diberi jawaban bahwa ketika terjadinya hubungan
 'percintaan', bukan saja disana timbul hak dan kewajiban si laki 
laki dan
 perempuan, akan tetapi ada hak Tuhan juga, yaitu yang tertuang 
dalam rukun
 perkawinan termasuk mas kawin. Mas kawin merupakan hak TUhan yang 
kemudian
 di amanahkan untuk di pakai oleh si perempuan. 
--
saya mau tanya, kenapa harus diamanahkan untuk dipakai oleh 
siperempuan ketika terjadi hubungan percintaan?
kan jadinya sama saja dengan jual beli. saya kasih kamu itu, kamu 
kasih saya uang.
saya pikir, dengan adanya mas kawin itu, kedudukan perempuan menjadi 
lemah. Dan tentu saja anda2 yang laki2 dengan senang hati mau 
mempertahankan tradisi ini. Iya enggak?

salam,
mj

 
 
 
 Itu menurut Islam (sepanjang yang pernah saya tanyakan). Tidak 
tahu kalau
 adat arab, adat jawa, ada mana saja.
 
 
 
 Salam,
 
 Unik
 
 _ 
 
 From: mediacare@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
On Behalf
 Of Priyo Husodo
 Sent: Thursday, July 12, 2007 9:33 AM
 To: mediacare@yahoogroups.com
 Subject: Re: [mediacare] Hapuskan saja mas kawin
 
 
 
 yah tidak semudah itu menghapuskan mas kawin... karena budaya ini 
sudah
 masuk ke dalam sendi agama..
 
 kalo mau dihapus berarti khan harus mengamandemen kitab sucinya... 
sesuatu
 yang tidak mungkin terjadi.
 
 
 
 btw: kalo umat tidak lagi memakai mas kawin dalam perkawinan 
apakah ini
 berarti menentang agama?
 
 
 
 Salam,
 
 rph
 
 
 
 On 7/11/07, marthajan04 marthajan04@ mailto:[EMAIL PROTECTED]
 yahoo.com wrote: 
 
 makanya mas Miftah, saya bilang juga hapuskan saja mas kawin itu.
 Supaya sama2 tidak berat. Bukankah banyak juga lelaki yang 
kesulitan
 melamar wanita karena tidak sanggup menyediakan mas kawin?
 
 Nah nanti kalau sang mertua jengkel karena merasa sudah diperas, 
 siapa yang akan jadi luapan kemarahan itu? tentu sang menantu
 perempuan bukan? maka jadilah adanya perbudakan dalam keluarga.
 
 mj
 
 
 
 --- In [EMAIL PROTECTED] mailto:mediacare%40yahoogroups.com 
ps.com,
 Miftah Surur msurur@ wrote:
 
  wah repot, nanti kalu dibebankan ke perempuan, dibilang 
penindasan 
 lagi terhadap perempuan
 
  Tapi begini, tradisi mas kawin seperti itu perlu dilihat dalam 
 konteks hubungan 

[mediacare] SIARAN PERS: Peluncuran Situs Asia Calling KBR68H

2007-07-12 Terurut Topik Paul
SIARAN PERS
 
Peluncuran Situs Asia Calling
  
Program berita Asia Calling meluncurkan situs terbarunya pada alamat 
www.asiacalling.kbr68h.com 
http://www.asiacalling.kbr68h.com/  yang bisa diakses dalam dua bahasa, 
Indonesia dan Inggris. 
Di situs ini, pengunjung bisa membaca, juga mendengarkan laporan yang sudah 
mengudara. 
Direktur Produksi KBR68H Heru Hendratmoko menjelaskan situs terbaru ini akan 
menjadi 
jendela bagi pembaca untuk mengetahui berbagai peristiwa yang terjadi di Asia. 
Situs Asia Calling 
juga menyediakan fitur yang bisa diakses secara langsung lewat live streaming. 
“Anda juga bisa mengunduh seluruh program dalam bentuk podcast sehingga bisa 
mendengarkan 
program Asia Calling di mana saja, kapan saja,”  
 
Asia Calling adalah satu-satunya program berita radio dari Indonesia yang 
disiarkan 
secara internasional. Program yang diproduksi KBR68H ini juga disiarkan di 19 
radio di luar Indonesia, 
antara lain di Kamboja, Timor Leste, Thailand dan Australia. Di sebagian negara 
itu, Asia Calling juga 
diterjemahkan dalam bahasa setempat. Di Indonesia, Asia Calling disiarkan di 
lebih dari 140 radio. 
 
Dari kawasan Utan Kayu, Jakarta Timur, Asia Calling mengudara melalui satelit, 
tiap Sabtu pukul 08.30 WIB dalam bahasa Inggris dan pukul 09.00 WIB dalam 
bahasa Indonesia. 
Khusus untuk pendengar di Jakarta, Asia Calling juga mengudara setiap Jumat 
mulai pukul 17.30 
sampai 19.00 melalui Radio Utankayu di gelombang FM 89,2. 
Pada siaran setiap Jumat, redaksi Asia Calling memberikan kesempatan kepada 
pendengar 
untuk mengikuti kuis interaktif bersifat pengetahuan umum tentang Asia.  
 
Peluncuran situs Asia Calling akan berlangsung Jumat,13 Juli 2007 di Kedai 
Tempo Jl. Utan Kayu 68H, 
Jakarta Timur, mulai pukul 17.00 sampai 19.00. Acara bertema An Evening With 
Asia Calling ini 
terbuka untuk Umum, gratis dan disiarkan live di Radio Utan Kayu 89,2 FM. Dalam 
acara ini para tamu 
juga bisa melihat langsung proses produksi program Asia Calling hingga 
disiarkan. Malam bernuansa 
seni dan budaya Asia ini akan dimeriahkan tari dan musik tradisional India 
serta makanan dan 
minuman khas Thailand dan Indonesia. Sejumlah koresponden Asia Calling dari 
Pakistan, India, 
Timor Leste dan Kamboja juga akan menghadiri acara ini.   
 

Paul
Marketing Promotion KBR68H
T. +62 21 851 3386
F. +62 21 851 3002


 

Be a PS3 game guru.
Get your game face on with the latest PS3 news and previews at Yahoo! Games.
http://videogames.yahoo.com/platform?platform=120121

[mediacare] KISS Indosiar Tidak Peka

2007-07-12 Terurut Topik Clara Lila

Dear all,

Seperti kita ketahui pagi ini kita mendengar kabar duka meninggalnya
komedian Taufik Savalas.

Peristiwa ini juga diangkat oleh KISS Indosiar pagi ini.

Namun yang membuat saya miris, dalam acara yang dipandu Ruben dan Adrian
Maulana ini
di penghujung acara dilontarkan pertanyaan kuis,

*Di manakah Taufik Savalas meninggal dunia?*

Apakah tidak ada materi pertanyaan kuis lain?

Bagaimana bila pertanyaan ini didengar oleh anggota keluarga yang sedang
mengalami duka mendalam kehilangan orang tercinta?

Seharusnya KISS Indosiar lebih peka.  Tidak seharusnya pertanyaan tidak
bermutu seperti ini keluar begitu saja.

Masih banyak materi pertanyaan lain yang bisa diajukan ke penonton.
Semoga Indosiar lebih peka dan bijaksana dalam mengemas acaranya.

Tks.





Leonardus Adi,
Alumni FISIP UI, Komunikasi Massa


Re: [mediacare] Muak Mus?

2007-07-12 Terurut Topik Miftah Surur

Berjiwa besar juga seharusnya menghargai keperbedaan. Mungkin banyak yang
menganggap  bahwa agama tidak penting, tapi kita juga harus menghargai orang
lain, kelompok lain yang menganggap penting makna agama. persoalan bahwa
apakah agama itu bisa menyelamatkan orang masuk ke surga atau tidak, itu
lain persoalan.
Saya sependapat bahwa seharusnya orang yang beragama juga harus santun,
bersih, dan serba ideal. Ketika ada orang beragama yang tetap korup dan
bermaksiat, saya pikir bukan agamanya yang perlu diaduk-aduk, tetapi
internalisasi yang bersangkutan terhadap keagamaanny itulah yang perlu
dipersoalkan.

Pada tanggal 12/07/07, Immanuel Rey [EMAIL PROTECTED] menulis:


  Menurut hemat saya, justru orang seperti Ibu Muskitawati inilah yang
sangat diperlukan di Indonesia. Wawasannya luas, bicaranya (tulisannya tegas
ke sasaran), tidak perlu tedeng aling-aling. Orang pengeritik seperti Ny Mus
inilah yang saya kira diperlukan bagi bangsa ini.

Bangsa ini memang MUNAFIK, hipokrit. Semua masalah dibikin pura-pura,
agama dibikin sampul indah untuk menutupi kejelekan dan kebodohan. Tiap hari
omong cuap-cuap soal jalan halal ke surga tetapi kerja haram jadah kotor dan
korupsi cari untung sendiri. Maka itu ada pelesetan STMJ (Sholat Tekun,
Maksiat Jalan). Itu pelesetan dibikin oleh psikolog Indonesia terkenal
bernama Dr Sarlito Wirawan. Sebab kenyataannya memang begitu.

Sudah lama bangsa ini dicap sebagai HIPOKRITIS, Munafik. Pernah baca buku
bersampul kuning karangan wartawan senior Indonesia Mochtar Lubis? Dia
bilang ada tujuh macam cirib khas yang disandang bangsa ini. Yang paling
menonjol adalah MUNAFIK. Itua dia katakan hampir 30 tahun silam. Sampai
sekarang ternyata memang benar kenyataannya.

Jangan malu-malu deh mengakui. Lah wong dunia juga sudah tahu. Bangsa yang
dicap paling korup bukankah Indonesia? Masih untung dunia tidak bilang
bangsa biadab nomor satu. Jadi, nggak usahlah gengsi-gengsian pakai
nasionalisme dan menganggap kita ini sedang difitnah. Hauahahahahaha!

Akh, saya pikir perlu jiwa besar untuk memperbaiki diri. Itu yang penting.
Bukan menutupi kesalahan dan kebodohan lewat ayat-ayat agama. Wahai sobat
dan sibit se-milis, tahukah Anda sekalian, bahwa agama itu tidak akan pernah
menyelamatkan manusia, dan agama tidak akan pula membawa Anda sekalian
masuk surga. Maka itu berkatalah Mang Ucup the drunken priest dalam milis
ini. Tergantung hokie Agama itu hanya benda mati (abstrak) dan karena
itu jangan menuhankan agama. Anda akan tersesat.

Hanya orang yang berjiwa kecil pengecut seperti kunyuk saja yang suka
tersinggung dan marah. Huahahahahaha

Maaf, saya bukan pada posisi untuk membela siapa-siapa. Cuma mau dengan
tulus ikhlas mengakui kesalahan dan memercayai kebenaran orang lain. Saya
tidak malu jadi bangsa Indonesia.

Salam mesra,

IUR





*Martin Widjaja [EMAIL PROTECTED]* wrote:

  Saya sependapat dengan Mbak Ati nih.
Kalau saya perhatikan si Mbak Mus ini udah
jauh berkurang ekstrimnya, walau masih
ngegigit kuping bikin merah ...hehehe

Kalau saja temperamen dan gaya tulisannya
bisa lebih 'manusiawi' saya yakin banyak
yg bisa menarik manfaat tulisan si Mbak Mus ini.

Rasanya kalau di milis2 yg memang ekstrim
memang gayanya Mbak Mus ini OK lah ...

Salam , martin - jkt

- Original Message 
From: ati gustiati [EMAIL PROTECTED]
To: edi santoso [EMAIL PROTECTED]; mediacare@yahoogroups.com
Sent: Tuesday, July 10, 2007 5:11:22 PM
Subject: [mediacare] Muak Mus?

Kalau saya mau fair mengomentari tulisan2 Mus tentunya ada sisi bagus dan
ada sisi jelek, bagusnya adalah Mus ini seorang yg rajin membaca dan seorang
yg berfikiran logis, isi tulisan nya banyak yg sependapat dgn saya, sedang
sisi jelek Mus adalah kebencian, mungkin Mus seorang Atheis, tetapi bukan
berarti dia dgn leluasa hrs mengutuki Islam dengan kritikan2 yg tidak
constructive.

Saya percaya kebanyakan anggauta milis bukan lah penganut Islam yg sesat
(terorist, jihad) jadi kritikan Mus tentu saja menyakiti pembacanya. Mus
tidak pernah menunjukkan sikap bersahabat, tidak luwes dan tidak memiliki
humor yg baik dalam tulisan2 nya yg sebetulnya cukup berbobot.


Bila pembacanya selalu dikasari, dimaki dan direndahkan tentu saja reaksi
kemarahan kan terjadi, dan inilah reaksi mereka, sudah berapa lama banyak
anggauta yg meminta moderator utk menghapus Mus dari perputaran nya.

  Kita ada dua pilihan dalam menanggapi Mus ini, nikmati saja isi tulisan
nya tanpa hrs terseret oleh emosi yg ditularkan lewat kata2nya,
  atau sama sekali melupakan atau langsung delete saja setiap melihat
tulisan Mus, tidak adil memaksa moderator utk menghapus Mus dari
keanggautaan nya, inilah demokrasi, masih banyak yg ingin menikmati tulisan
Mus dan setiap anggauta tentunya ber hak utk menulis apapun selama tulisan
tsb sarat dengan pengetahuan dan hal2 yg masuk akal.

  salam
  omie


  - Pesan Asli 
Dari: Bekti Prawidyarini [EMAIL PROTECTED]
Kepada: mediacare@yahoogroups.com
Terkirim: Selasa, 10 Juli, 2007 5:09:16
Topik: RE: 

Re: [mediacare] KISS Indosiar Tidak Peka

2007-07-12 Terurut Topik Kalei Nitisara
saya juga mau mengomentari hal yang sama mba. 
ada apa ya dengan infotainment kita? 
tadi pagi pertanyaan yang sama juga diajukan oleh infotainment OBSESI
PAGI di Global TV.
tak adakah empati sama sekali atas penderitaan keluarga
korban? kok lokasi meninggal-nya Taufik Savalas dijadikan pertanyaan
kuis.dijanjikan hadiah seru dari sponsor lagi duuuh

salam,


Leonardus Adi,
Alumni FISIP UI, Komunikasi Massa


On 7/12/07, Clara Lila [EMAIL PROTECTED] wrote:

   Dear all,

 Seperti kita ketahui pagi ini kita mendengar kabar duka meninggalnya
 komedian Taufik Savalas.

 Peristiwa ini juga diangkat oleh KISS Indosiar pagi ini.

 Namun yang membuat saya miris, dalam acara yang dipandu Ruben dan Adrian
 Maulana ini
 di penghujung acara dilontarkan pertanyaan kuis,

 *Di manakah Taufik Savalas meninggal dunia?*

 Apakah tidak ada materi pertanyaan kuis lain?

 Bagaimana bila pertanyaan ini didengar oleh anggota keluarga yang sedang
 mengalami duka mendalam kehilangan orang tercinta?

 Seharusnya KISS Indosiar lebih peka.  Tidak seharusnya pertanyaan tidak
 bermutu seperti ini keluar begitu saja.

 Masih banyak materi pertanyaan lain yang bisa diajukan ke penonton.
 Semoga Indosiar lebih peka dan bijaksana dalam mengemas acaranya.

 Tks.





 


[mediacare] Re: Muak Mus?

2007-07-12 Terurut Topik Ivan

Dengan hormat, 
bagi saya pola pemikiran mbak Mus tak berbeda dengan Imam Samudra.
Seperti sangat bertentangan, tapi sejatinya membawa pesan dan ego yang
sama. Satu mengeksploitasi dengan agama, yang satu dengan logika. 
Pada akhirnya, 'harmoni' harus dilakukan dengan penghancuran satu sama
lain... 'Kebenaran' baru timbul dengan menenggelamkan yang lain.

Somehow, saya kok merasa pemikiran2 seperti ini saling membutuhkan
satu sama lain sebagai pembenaran dan api dalam semangatnya.

Entah saya sedih atau marah, tapi rasanya perasaan saya dan rekan2
sekalian sama bergejolaknya ketika melihat senyum Imam Samudra di
televisi yang tanpa penyesalan sama sekali... 

Sudah terlalu banyak kritikus di bangsa ini, tapi begitu susah mencari
teladan. Kalaupun ada maling, apa bedanya dia dengan orang yang
membakar sang maling ? ..
Saya setuju dengan mas Immanuel Rey bahwa menuhankan agama, logika,
pengetahuan, atau apapun akan menyesatkan. Manusia mempunyai
kecenderungan takabur atas kelebihan mereka akan hal itu. 
Tuhan adalah Tuhan, hanya Dia-lah Sang Maha Kebenaran.

Wallahu A'lam dan mohon maaf atas segala kesalahan,
Salam,
ivan

--- In mediacare@yahoogroups.com, Immanuel Rey [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Menurut hemat saya, justru orang seperti Ibu Muskitawati inilah yang
sangat diperlukan di Indonesia. Wawasannya luas, bicaranya (tulisannya
tegas ke sasaran), tidak perlu tedeng aling-aling. Orang pengeritik
seperti Ny Mus inilah yang saya kira diperlukan bagi bangsa ini.

   Bangsa ini memang MUNAFIK, hipokrit. Semua masalah dibikin
pura-pura, agama dibikin sampul indah untuk menutupi kejelekan dan
kebodohan. Tiap hari omong cuap-cuap soal jalan halal ke surga tetapi
kerja haram jadah kotor dan korupsi cari untung sendiri. Maka itu ada
pelesetan STMJ (Sholat Tekun, Maksiat Jalan). Itu pelesetan dibikin
oleh psikolog Indonesia terkenal bernama Dr Sarlito Wirawan. Sebab
kenyataannya memang begitu. 

   Sudah lama bangsa ini dicap sebagai HIPOKRITIS, Munafik. Pernah
baca buku bersampul kuning karangan wartawan senior Indonesia Mochtar
Lubis? Dia bilang ada tujuh macam cirib khas yang disandang bangsa
ini. Yang paling menonjol adalah MUNAFIK. Itua dia katakan hampir 30
tahun silam. Sampai sekarang ternyata memang benar kenyataannya.

   Jangan malu-malu deh mengakui. Lah wong dunia juga sudah tahu.
Bangsa yang dicap paling korup bukankah Indonesia? Masih untung dunia
tidak bilang bangsa biadab nomor satu. Jadi, nggak usahlah
gengsi-gengsian pakai nasionalisme dan menganggap kita ini sedang
difitnah. Hauahahahahaha!

   Akh, saya pikir perlu jiwa besar untuk memperbaiki diri. Itu yang
penting. Bukan menutupi kesalahan dan kebodohan lewat ayat-ayat agama.
Wahai sobat dan sibit se-milis, tahukah Anda sekalian, bahwa agama itu
tidak akan pernah menyelamatkan manusia, dan agama tidak akan pula
membawa Anda sekalian masuk surga. Maka itu berkatalah Mang Ucup the
drunken priest dalam milis ini. Tergantung hokie Agama itu
hanya benda mati (abstrak) dan karena itu jangan menuhankan agama.
Anda akan tersesat.

   Hanya orang yang berjiwa kecil pengecut seperti kunyuk saja yang
suka tersinggung dan marah. Huahahahahaha 

   Maaf, saya bukan pada posisi untuk membela siapa-siapa. Cuma mau
dengan tulus ikhlas mengakui kesalahan dan memercayai kebenaran orang
lain. Saya tidak malu jadi bangsa Indonesia.

   Salam mesra,

   IUR

 


 
 Martin Widjaja [EMAIL PROTECTED] wrote:
   Saya sependapat dengan Mbak Ati nih.
 Kalau saya perhatikan si Mbak Mus ini udah 
 jauh berkurang ekstrimnya, walau masih 
 ngegigit kuping bikin merah ...hehehe
 
 Kalau saja temperamen dan gaya tulisannya 
 bisa lebih 'manusiawi' saya yakin banyak 
 yg bisa menarik manfaat tulisan si Mbak Mus ini.
 
 Rasanya kalau di milis2 yg memang ekstrim 
 memang gayanya Mbak Mus ini OK lah ...
 
 Salam , martin - jkt
 
   - Original Message 
 From: ati gustiati [EMAIL PROTECTED]
 To: edi santoso [EMAIL PROTECTED]; mediacare@yahoogroups.com
 Sent: Tuesday, July 10, 2007 5:11:22 PM
 Subject: [mediacare] Muak Mus?
 
   Kalau saya mau fair mengomentari tulisan2 Mus tentunya ada sisi
bagus dan ada sisi jelek, bagusnya adalah Mus ini seorang yg rajin
membaca dan seorang yg berfikiran logis, isi tulisan nya banyak yg
sependapat dgn saya, sedang sisi jelek Mus adalah kebencian, mungkin
Mus seorang Atheis, tetapi bukan berarti dia dgn leluasa hrs mengutuki
Islam dengan kritikan2 yg tidak constructive.
 
 Saya percaya kebanyakan anggauta milis bukan lah penganut Islam yg
sesat (terorist, jihad) jadi kritikan Mus tentu saja menyakiti
pembacanya. Mus tidak pernah menunjukkan sikap bersahabat, tidak luwes
dan tidak memiliki humor yg baik dalam tulisan2 nya yg sebetulnya
cukup berbobot.
 
   
 Bila pembacanya selalu dikasari, dimaki dan direndahkan tentu saja
reaksi kemarahan kan terjadi, dan inilah reaksi mereka, sudah berapa
lama banyak anggauta yg meminta moderator utk menghapus Mus dari
perputaran 

Re: [mediacare] Al-Quran adalah produk budaya Arab?

2007-07-12 Terurut Topik encep alhamidi
Tidak aneh alQuran kembali dihujat, bukan sekali ini saja, baik penganut islam 
sendiri maupun non muslim,silih berganti melakukan hujatan dan mendapat 
tanggapan dari berbagai kalangan dan latar belakang profesinya. Tapi semuanya 
itu tidak akan pernah mengurangi nilai-nilai ilmu dari alQuran itu sendiri 
sebagai tempat kembali dan rujukan ilmu bagi manusia yang telah jauh kehilangan 
arah hidup dan jatidirinya sebagai makhluk Tuhan di muka bumi ini.
   
  Justru sebaliknya, jikalau kita membacanya dengan kepala dingin dalam arti 
tanpa dibarengi rasa subjektif, tafsiran apapun terhadap alQuran itu, maka 
alQuran itu sendiri akan memperlihatkan kepada si pembacanya sebuah kebenaran 
obyektif ilmiah. Siapapun yang menafsirkan alQuran berdasarkan pemikirannya 
sendiri (ra'yu), maka sungguh ia akan tergelincir kepada kesimpulan yang sesat, 
dan siapapun yang menafsirkan alQuran itu berdasarkan 'kata perkata'-nya semata 
(lapdzi), juga akan terperosok pada kesimpulan yang keliru, karena sesungguhnya 
alQuran itu sebagai kumpulan ayat dan surat saling menafsirkan satu sama 
lainnya, dan saling menjelaskan antara ayat yang satu dengan ayat lainnya, baik 
antarayat dalam satu surat maupun antarayat dalam berbagai surat.
   
  Juga tidaklah heran apabila ada kesimpulan bahwa alQuran itu adalah produk 
dari budaya arab, karena sebelumnya telah disimpulkan bahwa bahasa alQuran itu 
adalah bahasa arab. Bahwa bahasa alQuran itu adalah serumpun dengan bahasa 
Arab. Bahwa bahasa alQuran lebih dulu muncul dan menjadi bahasa komunikasi 
sejak manusia pertama diciptakan yaitu Adam, ketimbang munculnya bangsa arab 
itu sendiri. Bukankah Nabi Adam berkomunikasi dengan malaikat menggunakan 
bahasa alAsma yaitu sebutan lain dari alQuran yang diwahyukan kepada Nabi 
Muhammad, sebutan lain Shuhuf Ula yang diwahyukan kepada Nabi Ibrahim, 
sebutan lain azZabur yang diwahyukan kepada Nabi Daud, sebutan lain 
atTaurat yang diwahyukan kepada Nabi Musa, dan sebutan lain al-Injil yang 
diwahyukan kepada Nabi Isa?. Kesemuanya itu adalah ajaran atau ilmu Allah yang 
disampaikan kepada manusia sebagai petunjuk hidup dan menempuh perjalanan 
kehidupan sampai mati di permukaan bumi yang diciptakan Allah jua. Bahasa
 adalah lambang kesadaran bangsa, apakah bangsa arab pada umumnya berkesadaran 
alQuran? Bagaimana pula kita bangsa Indonesia apakah berkesadaran alQuran? 
alQuran sebagai imam yang berposisi di depan, manusia sebagai ma'mum yang 
mengikuti komando imam. Wallahu a'lam. 

Budi - Production Control [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Telah Terbit, Buku Kritik terhadap Abu Zayd

Oleh: Adian Husaini

Bulan Mei 2007, peneliti INSISTS, Henri Shalahuddin MA telah menerbitkan
sebuah buku berjudul Al-Quran Dihujat (Jakarta: GIP). Buku ini sangat
penting dalam perspektif kajian pemikiran Islam di Indonesia saat ini.
Secara umum, buku ini berisi kritik terhadap pemikiran Prof. Nasr Hamid Abu
Zayd, pakar sastra Arab Mesir yang terkenal dengan teorinya bahwa Al-Quran
adalah produk budaya Arab. Dari isi dan literatur rujukannya, tampak buku
ini dipersiapkan cukup serius. Berbagai karya Abu Zayd ditelaah dan
diberikan kritiknya.

Abu Zayd memang telah divonis murtad oleh Mahkamah di Mesir, dan kemudian
lari ke Belanda. Di negara kolonial inilah, Abu Zayd diberi tempat terhormat
sebagai guru besar ilmu Al-Quran di Universitas Leiden. Dari sini pula Abu
Zayd mengkader lusinan dosen UIN/IAIN untuk menyebarkan pahamnya di
Indonesia.

Karena itu, tidak heran, jika hasil penelitian Litbang Departemen Agama
tentang paham Liberal keagamaan di sekitar kampus UIN Yogya menyatakan,
bahwa bagi kaum liberal: Al-Quran bukan lagi dianggap sebagai wahyu suci
dari Allah SWT kepada Muhammad saw, melainkan merupakan produk budaya
(muntaj tsaqafi) sebagaimana yang digulirkan oleh Nasr Hamid Abu Zaid.
Metode tafsir yang digunakan adalah hermeneutika, karena metode tafsir
konvensional dianggap sudah tidak sesuai dengan zaman.

Buku-buku Abu Zayd memang sudah banyak yang diterjemahkan di Indonesia.
Dalam salah satu buku terjemahan karya Abu Zayd berjudul Hermeneutika
Inklusif terbitan ICIP, Nash Hamid Abu Zayd dimasukkan ke dalam ketegori
pemikir pemberontak (dissident Muslim thinkers). Tetapi, ditulis di sini,
bahwa Julukan pemikir pemberontak ini tidak dimaksudkan sebagai julukan
yang negatif, akan tetapi ditujukan untuk menamai sebagian kelompok pemikir
Islam yang memiliki pemikiran terobosan dan cenderung melakukan reformasi
terhadap status quo pemikiran Islam. Corak pemikiran seperti itu, tidak
hanya dibutuhkan pada masa transisi, akan tetapi juga sangat dibutuhkan pada
masa stabil.

Itulah penghormatan terhadap Abu Zayd yang dilakukan oleh sebuah lembaga
penyebar paham Pluralisme Agama pimpinan Dr. Syafii Anwar tersebut. Salah
satu pemuja Abu Zayd yang terkenal adalah Rektor Uin Yogya, Prof. Dr. Amin
Abdullah. Itu bisa dilihat dalam bukunya yang berjudul Islamic Studies di
Perguruan Tinggi (2006). Kini, berbagai kampus di Indonesia memang sudah
mulai 

Re: [mediacare] Re: PENDUDUK MISKIN MENURUN

2007-07-12 Terurut Topik Alpha Bagus Sunggono
Lha ya itu,
dengen adanya Orang itu gak miskin lagi
(tadinya mungkin nyopet / njambret),
trus jadi orang baik2 karena mungkin punya usaha lain,
jualan rokok, jualan snack.
mustinya sih mempengaruhi statistik,
kejahatan jadi menurun tho ?

---

Kalau dalam software simulasi game,
misalnya tentang penataan kota,
termasuk penataan kota jaman Romawi , Mesir, dll,
semakin tinggi kemiskinan,
(kota semakin miskin,
pajak meningkat),
berkorelasi langsung ke tingkat kemiskinan, kebakaran, dll.

Dengan penurunan tingkat kemiskinan,
mungkin diimbangin menurunnya tingkat kejahatan.
---

Seperti kata mbak Fau, masalah data Proxy,
menurut saya ada kemungkinan korelasi  antara Kemiskinan - Kejahatan.

Pada tanggal 11/07/07, RM Danardono HADINOTO [EMAIL PROTECTED] menulis:

  Mungkin nggak gini ya mas, orang yang kemarin miskin itu, dan kini
  tidak (terlalu) miskin lagi, hingga gak masuk statistik orang miskin
  lagi, orang yang baik baik, gak pernah ngrampok dan njambret. Jadi
  hilangnya mereka dari statistik orang miskin, tak mempengaruhi
  statistik orang jahat? nyambung nggak ya?

  Salam

  Danardono


  



-- 
Salam Revolusi IT Indonesia 

Alpha Bagus Sunggono
--
http://bagusalfa(dot)blogspot(dot)com


[mediacare] Re: Pengurus AJI juga Manusia

2007-07-12 Terurut Topik dimastakha
Ha,,ha.. asli LUCU
mungkin Pak Satrio sebagai sesepuh AJI-ers  bisa berargumentasi
bagaimana ceritanya AJI terima uang alias amplop ini?


Salam Amplop

--- In mediacare@yahoogroups.com, Priyo Husodo [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Menurut penuturan beberapa rekan yang menerima dana dkp ini, memang
ketika
 Rohmin memberikan uang ini seolah-olah dari dirinya bukan atas nama
 institusi... banyak yang berkelit soal on behalf ini...
 
 cuma nalar aja, harusnya curiga kalo ada pejabat memberikan uangnya
harus
 ditanyakan betul asal uangnya dan direkam atau ada saksi...
 
 Rohmin... rohmin... lakone'
 
 Selamat menikmati dana dkp...
 
 rph
 
 
 On 7/11/07, machsus thamrin [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
 
 
  Pengurus AJI hari ini menyampaikan kabar menyedihkan buat organisasi
  tersebut. Mereka mengaku menerima dana DKP dari Rokhmin sebesar Rp 15
  juta. Katanya ini sebuah keteledoran..
 
  Uang memang tidak berbau, meski dana tersebut berasal dari dana
  korupsi..
 
  Salam
 
  machsus Thamrin
 
  http://www.detiknews.com/indexfr.php
 
url=http://www.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2007/bulan/07/tg
  l/11/time/152936/idnews/803636/idkanal/10
 
  
 





[mediacare] Re: Mas kawin itu urusan suami istri

2007-07-12 Terurut Topik ati gustiati
Mas kawin itu sebenarnya hanya tradisi jaman dulu saja, tradisi utk menaik kan 
harga/harkat wanita, wanita dulu dianggap sebagai hiasan rumah bukan pasangan 
hidup/partner, jadi semua disimbolkan dengan treasury (emas, onta, perak, uang 
dll), kalau sekarang orang sudah modern daya pikir nya, kecuali di peloksok2 
daerah yg msh melakukan tradisi ini dimana mempelai wanita di beli dengan 
ternak misalnya, saya gak tau kebiasaan pasangan2 pranikah di Indonesia (krn 
saya kawin nya sama bule mulu hahahahahaaa) disini sebelum nikah kami bahas 
financial, rumah dan target goal utk masa tua, kalau di Indo mungkin asal sama2 
cinta bum nikah tanpa mau tau urusan keuangan, tanggung jawab dan rencana2 
kedepan nya, jadi pasangan sama sekali tidak tau persis posisi pasangan nya 
masing2 terutama soal finance nya, jadi itulah kadang2 pihak mertua atau calon 
istri bisa seenaknya minta mas kawin yg kadang diluar kemampuan sang pria, 
kalau pasangan sudah berani ambil keputusan nikah semua adalah
 tanggung jawab mereka berdua, mertua cuman bisa dukung dari belakang, bukan 
urusan mertua atau siapa saja diluar pasangan ini, apalagi kalau ada mertua yg 
msh memperbudak menantu wanitanya, suruh saja mertua ini keluar, kecuali kalau 
pasangan ini numpang hidup dirumah mertua, itu resiko menantu, mangkanya 
sebelum nikah usahakan utk bisa hidup mandiri, jangan mau dong diajak nikah 
kalau msh hrs numpang dirumah mertua, menikah bukan keharusan apalagi tanpa 
persiapan financial yg matang, cuman nyusahin diri namanya.
   
  Wanita seharusnya berfikir utk kebaikan dirinya sendiri dulu sebelum mampu 
mengurus orang lain dalam kehidupan nya, I know cinta mungkin punya peranan 
lain, banyak wanita menikah karena cinta, well, sometimes love just aint enough 

   
   
  keep it real deh ya..
  omie

RM Danardono HADINOTO [EMAIL PROTECTED] wrote:
  --- In mediacare@yahoogroups.com, marthajan04 wrote:

 makanya mas Miftah, saya bilang juga hapuskan saja mas kawin itu.
 Supaya sama2 tidak berat. Bukankah banyak juga lelaki yang kesulitan
 melamar wanita karena tidak sanggup menyediakan mas kawin?
 
 Nah nanti kalau sang mertua jengkel karena merasa sudah diperas,
 siapa yang akan jadi luapan kemarahan itu? tentu sang menantu
 perempuan bukan? maka jadilah adanya perbudakan dalam keluarga.
 
 mj
 
 
 
Supir saya di Jakarta, yang pernah berkerja lama di Jeddah, Saudi 
Arabia, menceritakan, bahwa banyak pria Arab yang masih single. Ini 
disebabkan karena tingginya uang kawin (mahar) disana. makin cantik, 
atau tinggi posisi sang wanita, makin mahal. ratusan onta, emas atau 
entah apa lagi.

Ini, saya kira adalah tradisi suku suku di Arabia, yang dahulu , 
misalnya dizaman nabi Mohammad, masih pengembara (nomade). Harta pria 
dikur dari jumlah onta, barang dagangan, budak budak, dan tentu jumlah 
istri, karena satu wanita saja sudah mahal.

Salam hangat

Danardono





Web:
http://groups.yahoo.com/group/mediacare/

Klik: 

http://mediacare.blogspot.com

atau

www.mediacare.biz


Untuk berlangganan MEDIACARE, kirim email kosong ke:
[EMAIL PROTECTED]

Yahoo! Groups Links





   
-
Looking for a deal? Find great prices on flights and hotels with Yahoo! 
FareChase.

[mediacare] Siaran Pers Monopoly Watch: KPPU terintimidasi oleh konflik kepentingan

2007-07-12 Terurut Topik girry sobar
Kepada Yth
Rekan-rekan media
ditempat

Berikut kami kirimkan siaran pers Monopoly Watch tentang KPPU terintimidasi 
oleh konflik kepentingan

 dalam menegakan hukum persaingan usaha nasional


Salam,
Komite Eksekutif Monopoly Watch

Girry Gemilang Sobar
0816839793




Siaran Pers: 012/MW-Ex/VII/2007

KPPU terintimidasi oleh konflik kepentingan


 




Jakarta - Tahun 2007 merupakan tahun yang berat bagi KPPU dalam menghadapi
berbagai reaksi terhadap kasus persaingan di Indonesia. Salahsatu faktor
penyebabnya adalah independensi keanggotaan KPPU yang terindikasi memiliki
keterlibatan dengan kepentingan politik. Ini merupakan konsekuensi logis yang
harus dihadapi oleh KPPU yang terinfeksi oleh kepentingan politik.


 


Hal ini juga membuktikan bahwa
penegakan hukum persaingan usaha di Indonesia semakin lemah, dan dapat
membuat iklim usaha nasional kembali mengarah kepada ketidakpastian hukum
karena aturan bisnis didominasi oleh kepentingan politik. Khususnya Komisi VI
DPR RI, memiliki keterkaitan dalam proses rekruitmen keanggotaan KPPU.  DPR 
yang merupakan lembaga politik yang
menjalankan fungsi politik yang seharusnya turut mempertahankan profesionalisme
KPPU itu sendiri, yaitu dengan menguji dan menghasilkan keanggotaan KPPU yang
memiliki integritas dan kompetensi dalam penegakan hukum persaingan usaha yang
sehat di Indonesia


 


KPPU merupakan lembaga independen
yang memiliki posisi strategis dalam mengawasi tingkah laku praktik bisnis di
dalam negeri. Konsekuensi lain yang harus diterima oleh KPPU adalah
tarik-menarik kepentingan politik, dengan kecenderungan mempolitisasi perkara
kasus persaingan usaha tidak sehat di Indonesia.


 


Jika demikian, kecenderungannya
adalah tebang pilih dalam perkara kasus seperti yang dialami oleh KPK. 
Salahsatu dampaknya adalah merangsang para pihak yang berkepentingan terhadap 
kasus tertentu untuk kembali
menyalahkan proses pemeriksaan yang tengah berlangsung di KPPU dan akhirnya 
KPPU pun akan kehilangan independensinya. Hal inilah yang
menjadikan bumerang bagi KPPU semakin terintimidasi oleh berbagai kepentingan
yang semakin meluas, dan atau perkara kasus lain  justru akan terabaikan.


 


Kondisi ini sangat memprihatinkan
bagi penegakan hukum persaingan usaha yang sehat yang tidak konsisten karena
politisasi yang terjadi. Karena dunia usaha nasional sangat mengharapkan adanya
kepastian hukum dan iklim usaha yang kondusif, sehingga penegakan hukum
persaingan usaha dapat memberikan insentif bagi pelaku usaha itu sendiri, dan
seluas-luasnya bagi masyarakat Indonesia.



 


Demikian halnya dalam konteks
industri nasional, perubahan mindset
juga harus dilakukan yaitu dengan kemandirian lokal harus menjadi prioritas
dalam menciptakan roda perekonomian nasional. Perubahan dari mindset inilah
akan mendukung adanya pemberdayaan dunia usaha yang akan meng-endorse kemajuan 
ekonomi nasional.


 


Perubahan dan pembenahan ini
harus segera dilakukan mengingat kepastian hukum persaingan tidak berjalan
seiring dengan perkembangan dunia usaha, agar kedepan ketidakpastian hukum
menjadi barrier tersendiri bagi
pelaku usaha yang harus mengeluarkan ongkos politik.







 

8:00? 8:25? 8:40? Find a flick in no time 
with the Yahoo! Search movie showtime shortcut.
http://tools.search.yahoo.com/shortcuts/#news

[mediacare] Re: [jppi] Lagi, Pengusaha di Kota Tua Gulung Tikar

2007-07-12 Terurut Topik Asep Kambali
Mba Ella, dkk,

Apapun namanya, yang penting mempunyai manfaat banyak untuk masyarakat. Karena 
selama ini, Kota Tua lebih identik dengan kekumuhan, kotor dan kejahatan. Maka 
dari itu apapun konsepnya yang penting juga harus melibatkan banyak pihak. Jika 
tidak, kita bisa lihat bahwa hampir setiap proyek melulu fisik dan fisik lagi, 
yang bahkan belum mengaspirasikan banyak masyarakat. Buktinya beberapa proyek 
berbenturan dengan peraturan yang dibuatnya sendiri, nah loh!!! 

Sudah saatnya menciptakan proyek yang lebih mengedepankan penguatan pada jiwa 
dan ruh masyarakatnya dari suatu kota yang berlandaskan dan berakar pada 
penguatan sejarah dan budaya kota itu sendiri. Karena dengan itu kekuatan suatu 
kota akan bangkit sebagai kota tua yang kuat dan berjati diri. 

Perdebatan harus dikembalikan semuanya pada pengalaman sejarah  di masa lampau. 
Sebagai penghuni kota generasi kini, seharsunya kita mampu mengelolanya dengan 
pijakan pengalaman sejarah itu. Tidak mesti semuanya dikembalikan pada masa 
lalu, tapi buatlah sesuatu yang lebih arif berdasarkan pada pengalaman masa 
lalu itu. 

Adanya perbedaan pernyataan/pendapat terhadap penamaan suatu tempat/kota, ini 
sangat wajar mengingat pemahaman didasari pada latar pengalaman sejarah yang 
berbeda. Coba saja, jika pendidikan sejarah suatu kota disampaikan sejak dini. 
Mungkin perbedaan pendapat di kemudian hari tidak akan jauh berbeda. Minimal 
mempunyai visi yang sama. Misalnya pada penamaan suatu tempat. Di Indonesia, 
yang terjadi adalah penamaan yang salah kaprah dan egoisme. Maklumlah, karena 
memanfaatkan sejarah secara salah. Nah loh jadi sejarah yang disalahkan??? 
Bukan, bukan sejarah yang salah, tapi karena oportunis yang aji mumpung.

Adanya diskursus mengenai kota kita, ini adalah ajang pencerahan. Saya setuju 
dengan siapapun yang mengedepankan visi pelestarian dan kebijakan yang 
mensejahterakan masyarakat, dan maaf bukan penghancuran atau penghilangan suatu 
objek untuk membutakan bahkan membodohi masyarakat, baik fisik maupun non 
fisik. Karena pembodohan kolektif dan penjajahan pola fikir sedang marak 
terjadi di hampir semua lapisan masyarakat dan bidang kehidupan. Hanya dengan 
berpedoman pada sejarah dan budaya serta  nilai-nilai luhur bangsa ini kita 
mampu bangkit dari ketertinggalan dan keterpurukan secara bersama-sama.

Ingat, sebelum terlambat, kembalikan semuanya kepada tempatnya, karena 
pengalaman sejarah mengajarkan kita untuk apa adanya! 

Penamaan memang sangat penting, karena mencitrakan kandungan makna di dalamnya. 
Untuk itu buatlah nama yang relevan dengan konteks kekinian tetapi juga 
menjiwai pengalaman di masa lampau. Beberapa nama bisa di persilahkan, kita 
bebas mendiskusikannya. 

Kota Tua sudah mewakili, dan tidak subjektif. Dan cukup elegan dan netral 
ketimbang Jayakarta, Fatahillah, Batavia, dll. Karena Kota sudah ada sejak lama 
di daerah yang kini di sebut Jakarta. 

Bagaimana, ada komentar lain? Yuuuk berdiskusi

Terima kasih,
Salam Historia,

Asep Udjo Kambali

KOMUNITAS HISTORIA

  Phone: (021) 7044-7220, Mobile: 0818-0807-3636
  [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED]
  http://kpsbi-historia.blogdrive.com


- Original Message 
From: ella ubaidi [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Thursday, July 12, 2007 9:27:30 AM
Subject: Re: [jppi] Lagi, Pengusaha di Kota Tua Gulung Tikar









  



Dear Ujo,



kalau istilah kota tua di revitalisi semua pihak

kayanya pada berusaha memberikan masukan ,mengusulkan

model revitalisasi kota tua yg terbaik menurut versi

masing2 dari A sd Z dari lokal sampai internasional

hm persoalannya sekarang model mana ya yg kira2

bisa ampuh dalam soal revitalisasi tsb, we

termasuk diantaranya tidak bikin bangkrut para

pengusaha juga jangan lupa UJo  pemerintah DKI juga

sudah keluar dana banyak lo dalam urusan kota tua

jangan sampe deh pemerintah DKI gulung tikar juga he

he he,...



Dulu Almarhum Om ANG pernah sebut kawasa Pancoran sd

Sunda kelapa itu ibarat Naga dan akan jadi kota mati

selama masih di sebut Kota Tua ( detail ceritanya

aku ga terlalu nyimak coba Ujo tanya Pa LiThang deh

)we sebagai mahluk modern ya aku no comment dan

yah ga terlalu percaya ,but siapa tau ?? 



Mungkin engga ada salahnya kalau diusulkan ke

Pemerintah DKI untuk mencari istilah lain selain Kota

Tua kali kali aja akan ada perubahan??? ? kalau perlu

pakai pakar Feng Sui sekalian 



--- Asep Kambali [EMAIL PROTECTED] com wrote:



 dear historia!, 

 

 ada kabar duka dari kota tua. kabar yang setiap saat

 selalu duka. 

 baru-baru ini pengusaha itu bertanya kepada saya,

 kapan revitalisasi ini akan nyata. menunggu tapi

 belum juga kelar. bisnis lesu, mana mau orang datang

 ke kota. terpaksa, cari daerah baru untuk buka

 usaha. di luar semoga lebih nyata. 

 

 kabar itu dari pengusaha cafe di taman kota tua.

 nama yang lebih egaliter dan lebih hangat dalam

 wacana. 

 

 salam prihatin,

 asep kambali

 

 

[mediacare] Pecahkan Musium Rekor Indonesia (MURI), untuk drummer

2007-07-12 Terurut Topik andree stroo
Untuk Para Drummer

Apakah anda pemain drum yang ingin berpartisipasi untuk memecahkan Musium Rekor 
Indonesia (MURI)? Bergabunglah pada event JAPex Drum-addict. Bersama-sama kita 
pecahkan rekor dengan bermain solo drum secara maraton, dengan melibatkan 
puluhan drummer dengan 6 setup drum (ready to use).

Tempat: Jakarta AudioPro Expo (JAPex), Area Pekan Raya Jakarta (PRJ), 
Kemayoran Jakarta
Tanggal: Minggu, 12 Agustus 2007
Jam: 12.00 WIB sampai selesai

Caranya :
- Anda termasuk kategori (minimal) drummer semi profesional (Usia tidak 
dibatasi)
- Bisa bermain solo drum minimal 2 menit
- Mengikuti aturan yang ditetapkan
- Membayar uang pendaftaran sebesar Rp. 75.000,- (untuk pengganti t-shirt, 
sepasang stick drum dan sticker). Setiap partisipan akan mendapat sertifikat 
partisipan pemecah rekor MURI.

Info : 
- Redaksi Majalah AudioPro 021-4619502 / 03
- Stroo 021-68863329 ([EMAIL PROTECTED])
- Sari 0818250104 ([EMAIL PROTECTED])



'Andree S'troo'
  AudioPro Magazine
  Pulo Buaran III F5-6 BPSP
  Kawasan Industri Pulo Gadung, Jaktim 13930
  Telp. 021 - 4619502 / 03  Fax. 46826450
  HP ; 08128057679
www.audiopro.co.id


 
-
Don't be flakey. Get Yahoo! Mail for Mobile and 
always stay connected to friends.

[mediacare] Re: Muak Mus?

2007-07-12 Terurut Topik serikat_indonesia
Memang ada pro dan kontra tentang Mus. Tapi dari sini kita bisa 
memilah sejauh mana kemampuan dan wawasan orang tersebut. JAdi 
tulisan Mus bisa dijadikan barometer. 

Saya setuju dengan Immanuel, lepas dari benar tidaknya tulisan Mus 
(namanya juga diskusi bebas, semuanya bisa di debat), Mus merupakan 
asset yang sangat berharga. Aset ini berupa katalis, yg bermanfaat 
secara tidak langsung. Jadi menulislah terus Mus..

Soal karakter bangsa, Mochtar Lubis salah besar (atau anda yg salah 
quote). Bangsa Indonesia belum memiliki karakter. Bangsa Indonesia 
adalah (satu2nya?) bangsa yg merupakan ciptaan manusia. Dibuat oleh 
Soekarno dan para founding fathers secara instan. Sebelum 1945, ngga 
ada yg namanya bangsa Indonesia. 

Tapi kalo bangsa Aceh, bangsa batak, bangsa Jawa, bangsa Ambon, 
sudah ada ratusan bahkan seribu tahunan lebih. Bangsa ini sudah 
tentu memiliki karakter. Dan karakter mereka unik, alias beda satu 
sama lain.

JAdi Mochtar hrs lebih memperjelas 7 ciri khas (termasuk munafik)itu 
sesungguhnya milik siapa? 

Kapan2 saya tulis dimana letak kesalahan negara RI ini dan solusinya 
juga (versi saya). Juga kenapa kok mental penjahat yg tumbuh subur 
tanpa secuil pun sifat positif yg menonjol.






--- In mediacare@yahoogroups.com, Immanuel Rey [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Menurut hemat saya, justru orang seperti Ibu Muskitawati inilah 
yang sangat diperlukan di Indonesia. Wawasannya luas, bicaranya 
(tulisannya tegas ke sasaran), tidak perlu tedeng aling-aling. Orang 
pengeritik seperti Ny Mus inilah yang saya kira diperlukan bagi 
bangsa ini.

   Bangsa ini memang MUNAFIK, hipokrit. Semua masalah dibikin pura-
pura, agama dibikin sampul indah untuk menutupi kejelekan dan 
kebodohan. Tiap hari omong cuap-cuap soal jalan halal ke surga 
tetapi kerja haram jadah kotor dan korupsi cari untung sendiri. Maka 
itu ada pelesetan STMJ (Sholat Tekun, Maksiat Jalan). Itu pelesetan 
dibikin oleh psikolog Indonesia terkenal bernama Dr Sarlito Wirawan. 
Sebab kenyataannya memang begitu. 

   Sudah lama bangsa ini dicap sebagai HIPOKRITIS, Munafik. Pernah 
baca buku bersampul kuning karangan wartawan senior Indonesia 
Mochtar Lubis? Dia bilang ada tujuh macam cirib khas yang disandang 
bangsa ini. Yang paling menonjol adalah MUNAFIK. Itua dia katakan 
hampir 30 tahun silam. Sampai sekarang ternyata memang benar 
kenyataannya.

   Jangan malu-malu deh mengakui. Lah wong dunia juga sudah tahu. 
Bangsa yang dicap paling korup bukankah Indonesia? Masih untung 
dunia tidak bilang bangsa biadab nomor satu. Jadi, nggak usahlah 
gengsi-gengsian pakai nasionalisme dan menganggap kita ini sedang 
difitnah. Hauahahahahaha!

   Akh, saya pikir perlu jiwa besar untuk memperbaiki diri. Itu 
yang penting. Bukan menutupi kesalahan dan kebodohan lewat ayat-ayat 
agama. Wahai sobat dan sibit se-milis, tahukah Anda sekalian, bahwa 
agama itu tidak akan pernah menyelamatkan manusia, dan agama tidak 
akan pula membawa Anda sekalian masuk surga. Maka itu berkatalah 
Mang Ucup the drunken priest dalam milis ini. Tergantung 
hokie Agama itu hanya benda mati (abstrak) dan karena itu 
jangan menuhankan agama. Anda akan tersesat.

   Hanya orang yang berjiwa kecil pengecut seperti kunyuk saja 
yang suka tersinggung dan marah. Huahahahahaha 

   Maaf, saya bukan pada posisi untuk membela siapa-siapa. Cuma mau 
dengan tulus ikhlas mengakui kesalahan dan memercayai kebenaran 
orang lain. Saya tidak malu jadi bangsa Indonesia.

   Salam mesra,

   IUR

 


 
 Martin Widjaja [EMAIL PROTECTED] wrote:
   Saya sependapat dengan Mbak Ati nih.
 Kalau saya perhatikan si Mbak Mus ini udah 
 jauh berkurang ekstrimnya, walau masih 
 ngegigit kuping bikin merah ...hehehe
 
 Kalau saja temperamen dan gaya tulisannya 
 bisa lebih 'manusiawi' saya yakin banyak 
 yg bisa menarik manfaat tulisan si Mbak Mus ini.
 
 Rasanya kalau di milis2 yg memang ekstrim 
 memang gayanya Mbak Mus ini OK lah ...
 
 Salam , martin - jkt
 
   - Original Message 
 From: ati gustiati [EMAIL PROTECTED]
 To: edi santoso [EMAIL PROTECTED]; mediacare@yahoogroups.com
 Sent: Tuesday, July 10, 2007 5:11:22 PM
 Subject: [mediacare] Muak Mus?
 
   Kalau saya mau fair mengomentari tulisan2 Mus tentunya ada sisi 
bagus dan ada sisi jelek, bagusnya adalah Mus ini seorang yg rajin 
membaca dan seorang yg berfikiran logis, isi tulisan nya banyak yg 
sependapat dgn saya, sedang sisi jelek Mus adalah kebencian, mungkin 
Mus seorang Atheis, tetapi bukan berarti dia dgn leluasa hrs 
mengutuki Islam dengan kritikan2 yg tidak constructive.
 
 Saya percaya kebanyakan anggauta milis bukan lah penganut Islam yg 
sesat (terorist, jihad) jadi kritikan Mus tentu saja menyakiti 
pembacanya. Mus tidak pernah menunjukkan sikap bersahabat, tidak 
luwes dan tidak memiliki humor yg baik dalam tulisan2 nya yg 
sebetulnya cukup berbobot.
 
   
 Bila pembacanya selalu dikasari, dimaki dan direndahkan tentu saja 
reaksi 

[mediacare] Re: Tanggapan Bill Liddle: Teroris dan Wartawan

2007-07-12 Terurut Topik IrwanK
Berikut tanggapan dari milis lain..  Siapa tahu bisa menjadi penyeimbang info.. 
:-)


Kata-kata Radityo ini tendensius dan bertujuan membentuk opini tentang milis 
Jurnalisme.

Kenapa Sabili dan Era Muslim yang disebut dari sekian banyak anggota milis? Ini 
yang dinamakan cherry-picking.  Apakah juga relevan menyebut paman Farid 
sebagai pengikut Abu Bakar Ba'asyir?
..

..
Pengantar semacam ini dalam pikiran saya (mungkin Anda juga), sudah
menggiring untuk melakukan penilaian yang terlalu subjektif. Berbahaya sekali 
kalau semua jurnalis seperti ini. 

Mengenai tulisan Liddle, saya khawatir perdebatan di milis Jurnalisme yang 
dibaca oleh Liddle hanyalah posting Siska yang menanggapi Farid Gaban dan atau 
sebaliknya. Tidak utuh.

Laporan ICG sendiri, menurut saya, lebih banyak membawa agenda dari Bush.

coba lihat di sini:
http://www.crisisgroup.org/home/index.cfm?id=2959l=1

Selebihnya, saya pikir Liddle juga punya agenda yang ia bawa sendiri.
..

Orang-orang Sabili ikutan milis Jurnalisme sejak akhir tahun 2006 atau awal 
tahun 2007, tidak sejak mula milis ini didirikan. Alangkah naifnya menyebut 
milis Jurnalisme sebagai kumpulan orang-orang sabili dan era muslim di tengah 
ribuan anggota lain.  



CMIIW..

Wassalam,

Irwan.K

On 7/12/07, radityo djadjoeri [EMAIL PROTECTED] wrote:

   Maaf terlambat diposting. Berikut opini Pak Bill Liddle yang menanggapi
 komentar mantan wartawan Republika Farid Gaban (FG) terhadap ulasan tentang
 Abu Dujana yang ditulis oleh Lutfi Syaukani dari Paramadina.

 Saat ini FG menggawangi sebuah milis yang beberapa anggotanya adalah para
 reporter Sabili, Era Muslim, dan lainnya. Sebagai catatan, paman FG pernah
 menjadi pengikut setia Abu Bakar Ba'asyir. Ia terus terang mengakui itu di
 milisnya.

 Posted by: Kuskridho Ambardi
 E-mail: [EMAIL PROTECTED] ambardi.1%40osu.edu

 Meneruskan tanggapan dari Pak Bill Liddle:


 Farid Gaban sudah lama saya kenal sebagai wartawan dan editor yang cerdas
 dan bertanggungjawab, jadi tentu saya membaca dengan seksama, meskipun
 terheran-heran, korespondensinya dengan Siska. Lalu saya membaca kembali
 beberapa laporan International Crisis Group tentang Jemaah Islamiyah dan
 laporan utama di Tempo minggu lalu tentang penangkapan Abu Dujana. Di
 website ICG, yang saya temukan adalah
 beberapa analisis yang dalam dan canggih, berdasarkan wawancara langsung,
 dokumen-dokumen JI, pengamatan di lapangan dan kesaksian di pengadilan,
 bukan hanya informasi sepihak dari polisi. Lagipula, tidak ada claim yang
 berlebihan, misalnya bahwa JI adalah omnipotent dan omnipresent. Seandainya
 ada Pulitzer Prize (hadiah jurnalisme yang
 sangat berprestise di Amerika) internasional untuk investigative
 reporting, ICG pasti sudah lama mendapatkan anugerah itu. Di Tempo, yang
 saya temukan antara lain adalah pengakuan langsung Abu Dujana, dalam
 wawancaranya dengan wartawan Tempo, tentang kehadiran organisasi JI dan
 peran dia sebagai salah satu pemimpinnya. Berbeda dengan
 angkatan paman Farid, ternyata para aktivis masa kini tidak segan mengakui
 partisipasi mereka.

 Kenapa Farid mau membantah sesuatu yang begitu kasat mata? Kesan saya
 adalah bahwa dia melihat Islam sebagai sesuatu keseluruhan yang sedang
 diserang. Siska benar, tulisnya, rangkaian teror bom di Indonesia, bahkan
 di dunia, yang dituduhkan kepada kelompok Islam, adalah semacam puzzle.
 Yang saya perhatikan dalam kalimat itu adalah frasa dituduhkan kepada
 kelompok Islam. Kesan saya diperkuat ketika dia
 menulis bahwa Baasyir dan Sungkar diprosekusi oleh karena pandangan
 politiknya (yang mungkin benar pada masa Orde Baru tetapi tidak sesudahnya)
 dan ketika dia memperkenalkan istilah pivot, seakan-akan polisi dan
 pemerintah Indonesia serta John Howard dan George Bush menyamakan Al
 Qaedah, JI, teror, Afghanistan, Irak, Moro, Poso, Ambon, dan syariah dan
 tentu Islam sendiri. Dalam konteks itu, Farid merasa
 terpanggil untuk membela kaumnya, meskipun sebetulnya yang ditangkap atau
 dikejar oleh polisi Indonesia bukanlah umat Islam, termasuk yang bersikap
 pro-syariah, melainkan orang-orang yang menggunakan kekerasan untuk mencapai
 tujuan religio-politiknya.

 Saya sependapat dengan pesan terakhir Farid, agar kita jangan memberi
 peluang kepada orang yang ingin memperuncing ketegangan antar agama,
 menjustifikasi penindasan hak asasi manusia, dan menjustifikasi manipulasi
 dan penyalahgunaan kekuasaan. Taruhannya memang besar, bagi bangsa saya
 juga, apalagi menjelang pemilu presiden 2008. Tetapi untuk mencapai tujuan
 itu, kita harus mulai dengan sebuah pengertian faktual
 yang akurat.

 Salam,

 Bill




[mediacare] sebelum panas hati diskusi tentang NKRI, tentang West Papua

2007-07-12 Terurut Topik yaswar bemarandan
Saudara semua,
  Suda sejak dulu bila bicara West Papua, tepatnya tentang keinginan bangsa 
Papua untuk hidup dengan dihargai martabat dan hak kami sebagai manusia ... 
senantiasa disambut sinis dan belum apa-apa sudah dicurigai macam segala rupa.
   
  Masala paling mendasar adalah itu. Tidak lebi dan tidak kurang: kami inginkan 
hak hidup kami sebagai bangsa dengan latar belakang sejarah dan budaya, 
termasuk ras, yang ada berbeda dari Indonesia. Kalau kemudian keinginan kami 
makin kental mewujud pada separatisme, coba semua pikirkan kenapa.
   
  Sebelum menghakimi, sebelum menilai, sebelum anda membela NKRI vs West 
Papua... adaka saudara benar ketaui apa yang ada di West Papua sejak 1962? 
Perna kah saudara tau suda berapa banyak nyawa orang Papua hilang sia-sia? Dan 
apakah saudara tahu cara-cara pembunuhannya?
   
  Sebelum saudara atau saudara lain di Indonesia mengamini separatisme harus 
tumpas (seperti kata Muladi yg diulang-ulang dalam siaran televisi berapa hari 
kemarin), apakah saudara bisa bayangkan apa arti kata TUMPAS ini bagi 
keselamatan hidup bangsa kami? Bahkan tidak ada tekad yg dicover media massa 
saja, bangsa kami sudah menghadapi upaya pemusnahan sistematis sejak tahun 
1962... saudara perna bayangkan bila semua orang yang saudara kenal atau baru 
kenal, semua orang yg berambut sama dengan anda, sehitam anda, menyandang nama 
keluarga suku-suku di West Papua, ALIAS SEMUA ORANG WEST PAPUA mengalami 
kehilangan anggota keluarga karena kejahatan militer? Atas nama NKRI? Dan 
saudara bisa bayangkan bila kehilangan itu disaksikan di depan mata? Dan bisa 
saudara bayangkan bila kehilangan yg disaksikan itu penuh dengan penyiksaan 
atau penistaan??
   
  Saudara sekalian di Indonesia sah dan boleh (atau wajib?) mempertahankan 
NKRI, tapi saudara semua sekalian  tidak punya secuil pun hak untuk memberi 
restu pada militer untuk menghabisi kami. Dan bila pemerintah RI tidak mampu 
membuktikan omong kosongnya tentang pendekatan hukum, pendekatan non militer... 
maka anda semua warga negara indonesia tidak berhak merestui dan mengambil 
tindakan untuk menggantikan posisi militer dalam bertindak secara militer untuk 
MENUMPAS KAMI ORG PAPUA YG MENUNTUT KEADILAN ATAS HAK HIDUP KAMI
   
  Saudara semua boleh membela NKRI, sa tidak salahkan dan tidak anggap saudara 
sekalian sebagai musuh. Saudara warga Indonesia, Vannuatu, Belanda, Brunei, 
Lesotho, ... saudara warga negara manapun, kita sama-sama penduduk sipil. Kita 
sama-sama tidak ada hak untuk merestui pembantaian atas nama apapun, kita juga 
tidak punya hak untuk melakukan tindak kekerasan pada kelompok minoritas, meski 
dengan alasan cinta negara.
   
  Bila masala sweeping warga Papua (kebanyakan mahasiswa) anda anggap sebagai 
kewajaran, malah terkesan ada bilang “biar tau rasa itu anak-anak papua!” . 
mengapa banyak dari saudara memprotes tentara soal penembakan alas tlogo, 
mengapa banyak dari saudara mengutuk dan muak pada tindakan paramiliter FPI, 
mengapa banyak dari saudara sampai sekarang masi bicara meminta keadilan 
tentang tragedi 12 Mei, mengapa banyak dari saudara tidak bisa lupakan tragedi 
pembantaian anggota (dan yg dicuriagai anggota) PKI?? Kenapa untuk 
kekerasan militer (dan paramiliter) semacam tadi terhadap warga sipil, serta 
juga masih ada banyak contoh lain yg membuat banyak dari saudara di sini akan 
ramai angkat diri bicara dan malah berbondong ada kasih tindakan juga seperti 
demo, siaran pers, dll... KENAPA WARGA SIPIL ASAL PAPUA TIDAK MENDAPAT 
DUKUNGAN DAN SIMPATI YG SAMAAA? Apa hak hidup dan hak atas rasa aman dinilai 
tidak kami punya juga?
   
  Bila ada saudara di sini rela mati-matian bersimpati pada korban-korban sipil 
dari kebiadapan Israel, mengapa Bangsa Papua yang rakyat sipil dan menjadi 
korban kebiadaban tentara dan pengusaha tidak mendapat simpati dan dukungan 
anda? Saudara membela NKRI dan menginginkan Papua tidak terlepas dari NKRI, 
kenapa lebih membela warga sipil negara lain? Apa karena mayoritas bangsa Papua 
beragama Kristen Protestan? Maaf, kami di Papua tidak ada masala soal agama, 
saudara bisa datang dan lihat sendiri, kami punya sistem adat yang mengatur 
hidup kami supaya tidak baku berkelahi antar agama. Dan saudara jangan pula 
sala menyangka, saya juga Muslim dan saya tetap inginkan Papua bebas dari 
penindasan Indonesia yg berdarah-dara! Dan sa paling ada naik darah bila orang 
coba masukkan unsur keagamaan untuk lebih bikin soal-soal di West Papua jadi 
makin para. Sa paling kecewa bila umat Islam indonesia mulai karang-karang 
sejarah tentang Islam di Papua... Silakan Saudara baku ribut
 soal agama di Indonesia, jangan bawa-bawa ke West Papua dan coba-coba bikin 
sentimen keagamaan jaadi barang soal baru lagi di sini!!!
   
  Jadi, singkatnya silakan saudara untuk membela NKRI dan bicara lantang soal 
separatisme harus ditumpas... TAPI COBA SAUDARA CARI TAHU TENTANG WEST PAPUA. 
Seberapa banyak yg ada saudara ketaui? Seberapa banyak saudara 

[mediacare] Invitation Launching Album Ratih Sang

2007-07-12 Terurut Topik edith_ernest
Dear all...

Undangan Launching Album  Press Conference Ratih Sang  RASI 'KISAHKU'

PUISI DAN LAGU RATIH SANG

Feat. Artist : Sita RSD  Ariyo Wahab

Rabu, 29 Agustus 2007 @ PISA Cafe Mahakam, mulai jam 4 sore sampai selesai

Materi Album :
1. Demi Dia
2. Ayah
3. Detik Menit Hari (Kau di mana-mana) -- Ariyo Wahab
4. Karena Cinta
5. Bumi Telah Renta
6. Jika
7. Kisahku
8. Kunikmati KetiadaanMu
9. Fatima Nama Anakku -- (Sita RSD)
10. Masih Sanggupkah (Puisi)
11. Bila Ibu Boleh Memilih (Puisi)

Distributed by E-Motion (RPM)
Executive Producer : Ratih Sang
Producer : Irwan Azwarman




Contact Management :

Eva `earth' Wahab
Phone : 6221-8487125
Fax : 6221-8487125
Mobile : 0812 993 9973
Email : [EMAIL PROTECTED]




Re: [mediacare] Dari DI Ke JI

2007-07-12 Terurut Topik Al-Mahmud Abbas

Hanya saja sudah terlalu sering kalau orang menelusuri, menguraikan dan
menyampaikan hal-hal semacam ini pasti ada kelompok yang menganggap sebagai
fitnah atau memojokkan. Apalagi kalau yang menulis itu orang luar, itu pasti
sudah diklaim lebih dahulu bahwa sebagai kaki tangan 'musuh' sebelum dibaca
dan dianalisis kebenarannya. Yang bikin heran lagi ketika yang membuka tabir
memang orangnya sendiri tidak ada yang mendukung dan mengakui untuk kemudian
mewaspadai ajaran/aliran itu, seperti misalnya pengakuan sdr. Nasir Abas
mantan Mantiqi JI yang sudah insyaf, siapa tokoh Islam Indonesia yang mau
mengerti dan mendukung keinsyafan itu ? Barangkali hanya beberapa tokoh yang
memang moderat dari kakek moyangnya, lainnya ?? ('...ahhh dia itu
pengkhianat..') begitu mungkin dalam alam fikirnya.
Permasalahan yang dihadapi pemerintah adalah banyak tokoh/orang-orang yang
abu-abu (karena pengaruh wan ABU bakar..??), artinya tidak pernah melakukan
hal-hal yang dilakukan para 'oknum' itu tetapi ketika 'oknum' itu ditangkap
mereka bersuara sedikit miring (atau bahkan secara keras) membela yang
ditangkap. Ini yang pernah disebut sebagai 'anomali' oleh bapak dari
Lemhanas di kompas beberapa minggu yang lalu. Oleh sebab itu selama tidak
ada kekompakan dan ketegasan dalam mendiskripsikan sepak terjang aliran itu
sebagai terlarang/haram oleh semua tokoh, maka selama itu pula tetap akan
hidup subur. BARANG KALI MEMANG SUDAH DARI SONONYA DITAKDIRKAN DEMIKIAN
(???) Wallahu'alam bisawab.

Wassalam


On 7/12/07, Pandu Ganesa [EMAIL PROTECTED] wrote:


  Ada buku yang membahas hubungan DI dan JI ini: The Secont Front (versi
Indonesianya: Medan Tempur Kedua, sedang dipersiapkan), oleh Ken Conboy.
Buku ini bisa dibilang sequel dari buku Conboy sebelumnya: Intel: Menguak
Tirai Dunia Intelijen Indonesia.
Urusan teroris bukan hanya dari DI (generasi pertama) ke JI (generasi
kedua), masih ada lanjutannya: generasi ketiga, atau mungkin malah juga
generasi keempat...?

Ingatan orang Indonesia itu pendek. Kalau ngomong soal teroris yang
diingat
cuman bom Bali doang. Padahal, jauh sebelum itu, tahun 50-60an, bom-boman
kayak gitu sudah ada.

gono

Dari DI Ke JI
Posted by: RM Danardono HADINOTO [EMAIL 
PROTECTED]rm_danardono%40yahoo.derm_danardono
Wed Jul 11, 2007 6:42 pm (PST)
Dari DI Ke JI
Oleh M. Guntur Romli
09/07/2007

Karena terbawa arus melawan terorisme global, sebagian masyarakat dan
aparat pemerintah justru lengah terhadap kemunculan organisasi-
organisasi teroris lokal baru yang dengan leluasa melakukan
kekerasan, pengerusakan, dan penyerangan terhadap kelompok-kelompok
dalam masyarakat yang dianggap berbeda pandangan.

Aksi-aksi teror di Indonesia, bukanlah sekadar produk lokal, namun
berkaitan dengan jaringan terorisme global. Hal ini terbukti pada
kemampuan mereka menggunakan peralatan militer, merakit bom,
menentukan target, meloloskan diri, dan melakukan perlawanan. Namun
yang sering dilupakan adalah peran organisasi teror lokal. Bak lahan
pembibitan, organisasi lokal itu ranah yang menumbuhkan mereka, yang
nantinya bisa berkembang menjadi jaringan global. Contohnya: jaringan
terorisme global yang menyerang kawasan-kawasan wisata di Mesir sejak
tahun 2000, tidak bisa dilepaskan dari organisasi teror lokal
sebelumnya, seperti Jamaah Takfir wal Hijrah, Tandzim Jihad, dan
Jamaah Islamiyah, yang beroperasi di tingkat lokal Mesir dari tahun
70-an hingga 80-an.

Tentu saja yang melakukan aksi-aksi teror sejak tahun 2000, bukanlah
generasi tahun 70 dan 80, mereka sudah banyak yang mati, yang hidup
pun ramai-ramai bertobat. Namun generasi sebelumnya telah mewariskan
impian, dendam-kesumat, dan doktrin-doktrin kekerasan pada generasi
selanjutnya. Celakanya hubungan lintas generasi itu tak bisa
dipangkas secara mudah. Nama organisasi bisa berganti-ganti setiap
saat, seperti nama-nama yang dipakai oleh para teroris saat ini,
tetapi iktikad dan semangat tak bisa dengan mudah lenyap.

Di Indonesia, organisasi seperti Darul Islam dan Negara Islam
Indonesia (DI/NII) telah mewariskan keturunan baik ideologis ataupun
biologis terhadap pelaku-pelaku teror saat ini. Secara resmi,
organisasi DI/NII sudah lama tamat. Namun para pelaku teror di
Indonesia dari tahun 2000 tidak bisa dilepaskan dari lingkaran
organisasi ini, misalnya Fathurrahman Ghozi dan saudaranya Jabir
alias Gempur adalah putra dari M. Zainuri, tokoh Komando Jihad asal
Jawa Timur yang ditangkap pada zaman Ali Moertopo. Abu Durjana alias
Aenul Bahri adalah murid tokoh DI, Ustadz Dadang Hafidz. Pun Abdullah
Sungkar dan Abu Bakar Baasyir yang berasal dari lingkaran DI/NII.
Lingkaran yang dimaksud adalah organisasi: keluarga besar DI/NII, dan
ideologi: mendirikan sebuah negara Islam atau menegakkan syariat
Islam di Indonesia.

Hirarki struktural tidak bisa dijadikan patokan, karena DI/NII telah
mengalami proses pergantian kulit, atau tercerai-berai
akibat konflik saudara yang melahirkan kelompok-kelompok sempalan
yang masing-masing berdikari. Misalnya: Komando Jihad, Majelis

Re: [mediacare] Abu Du(r)jana

2007-07-12 Terurut Topik Al-Mahmud Abbas

Jadi siapa lagi yang mau membela atau menggugat penangkapannya ?? barangkali
perlu kita waspadai siapa2 mereka itu.

Wassalam.


On 7/12/07, RM Danardono HADINOTO [EMAIL PROTECTED] wrote:


  Abu Du(r)jana
Oleh M. Guntur Romli
03/04/2007

Abu Dujana adalah nama samaran. Nama aslinya Ainul Bahri. Ia
dibesarkan di Cianjur, Jawa Barat. Ainul Bahri terpengaruh ideologi
negara Islam versi Darul Islam (DI) dari guru ngajinya yang juga
tokoh DI, Dadang Hafidz. Pada tahun 80-an, seperti halnya tokoh-tokoh
teroris Indonesia dan dunia, Ainul Bahri berangkat ke Afghanistan
untuk berjihad melawan Uni Soviet. Di sana, ia memilih nama baru: Abu
Dujana.
Dalam dua pekan ini kita disuguhi rangkaian berita utama: polisi
sedang memburu kawanan teroris pimpinan Abu Dujana. Abu satu ini,
bukan seperti Abu Nawas yang pandai mengocok perut melalui humor.
Sebaliknya, Abu ini mahir mencolok takut melalui teror. Ia selicin
belut, selincah bajing, dan selicik kancil. Dalam operasi penangkapan
di Jogja, ia lolos. Polisi hanya mampu mencokok beberapa anak
buahnya. Hingga kini ihwal Abu Dujana masih raib.

Tak banyak orang mengenal nama ini. Konon dia adalah pengganti Dr.
Azahari setelah terbunuh, dan mitra-setia Noordin M Top, buruan
teroris nomor wahid. Ia adalah tokoh kunci kelompok Jamaah Islamiyah
(JI) saat ini. Abu Dujana juga disinyalir berandil besar dalam
peledakan bom di Indonesia, khususnya di Poso.

Abu Dujana adalah nama samaran. Nama aslinya Ainul Bahri. Ia
dibesarkan di Cianjur, Jawa Barat. Ainul Bahri terpengaruh ideologi
negara Islam versi Darul Islam (DI) dari guru ngajinya yang juga
tokoh DI, Dadang Hafidz. Pada tahun 80-an, seperti halnya tokoh-tokoh
teroris Indonesia dan dunia, Ainul Bahri berangkat ke Afghanistan
untuk berjihad melawan Uni Soviet.

Di sana, ia memilih nama baru: Abu Dujana. Bersama teman-temannya
dari seluruh pelosok dunia, ideologinya yang berbasis kekerasan
diperkokoh dan dididik secara militer oleh kelompok Mujahidin,
tentara Pakistan, dan dinas rahasia Amerika.

Ketika nama Abu Dujana disebut-sebut polisi dan media massa, saya
teringat seorang wira dalam Perang Uhud di zaman Nabi dulu. Abu
Dujana adalah nama panggilan Sammak bin Kharsyah. Ia terkenal karena
keberanian dan keganasannya membantai musuh. Ia bergelar Si Pita
Merah-Maut, karena dalam setiap peperangan selalu mengenakan seutas
pita merah yang dililitkan di kepala. Bila pita itu sudah diikat, ia
bagai malaikat maut yang menerobos barisan musuh, dan siap mencabut
nyawa.

Alkisah, sebelum dimulai perang Uhud, Nabi mengangkat pedangnya
tinggi-tinggi lalu berseru, Siapa yang sanggup membawa pedang ini?
Banyak yang berebut maju seperti Ali bin Abi Thalib, Umar bin
Khattab, dan lain-lain. Membawa pedang Rasulullah merupakan
keistimewaan. Namun Nabi malah memberinya kepada Sammak alias Abu
Dujana. Sejak peristiwa Perang Uhud itu, nama Abu Dujana tersiar
masyhur.

Rupanya Si Ainul Bahri kagum pada kisah kepahlawanan Abu Dujana,
sehingga mengambil namanya sebagai gelar dan samaran. Kebiasaan ini—
menggunakan doktrin, dan nama tokoh perang Islam zaman Nabi—lazim
dilakukan kelompok teroris dan beberapa aktivis Islam. Selepas
melakukan sumpah setia pada amir dan jamaah—yang disebut bay'at—
mereka seperti memasuki dunia baru, melepaskan masa lalunya dengan
memilih nama anyar.

Nama yang kurang Islami diubah, misalnya dari Gatot jadi al-
Khaththath, atau menyematkan nama anaknya dengan menambahkan
kata Abu artinya bapak.

Si Udin yang punya putri bernama Hindun akan disebut Abu Hindun. Saat
Si Udin dipanggil Abu Hindun, tidak terasa lagi Sundanya, ia bagai
orang Arab, bahkan merasa seperti sahabat Nabi. Tak sampai di situ,
ada kebiasaan baru yang diamalkan: memelihara janggut walau beberapa
helai, memakai sorban dan gamis di atas mata kaki. Bila belum beranak-
pinak, mereka bisa memilih nama dari pahlawan perang Islam yang
diidolakan, seperti Abu Dujana.

Namun ada hal yang dilupakan Ainul Bahri dari peristiwa Perang Uhud.
Meski Abu Dujana bertempur dengan penuh keberanian, kaum muslim tetap
menderita kekalahan, setelah di awal-awal berhasil mendesak mundur
lawan mereka. Kekalahan itu akibat kesalahan strategi. Satu regu
pemanah yang bertugas melindungi pasukan Islam di punggung gunung
Uhud meninggalkan posisinya karena tergiur harta rampasan perang.
Celah itu dimanfaatkan lawan untuk menyerang balik dari belakang.

Saya yakin, soal strategi ini yang mungkin dialpakan Abu Dujana
bersama jamaahnya. Masalahnya bukan hanya soal keberanian, ataupun
ideologi yang diklaim paling benar. Tidakkah mereka melihat, dengan
strategi teror, kekacauan, dan peledakan di mana-mana, mereka telah
membuka celah, sehingga lawan balik menyerang?

Dahulu sosok Sammak adalah Abu Dujana yang hadir dalam perang melawan
kelaliman. Kini Ainul Bahri malah menghadirkan kezaliman: durjana dan
angkara murka. Dia bukan Abu Nawas, bukan Abu Dujana, tapi Abu
Durjana. []





[mediacare] Re: Separatisme dalam NKRI

2007-07-12 Terurut Topik serikat_indonesia
Jangan asal nyablak. Lu pikir yg mau pisah dari NKRI itu pencuri 
atau penjahat? Mereka tinggal di tanah mereka dan ingin hidup dengan 
cara mereka, apa itu salah? Apa ada orang RI yang dirugikan 
secuilpun? Apa anda pernah dirugikan?

Bandingkan dengan para perampok dari luar daerah mereka, sambil bawa 
snjata dan pentungan, lalu duitnya dipake untuk membangun daerah 
lain. Ini belum termasuk teror dan pemasungan asas2 demokrasi. 
Bukankah itu bangsat namanya? 

Jadi kalo para separatis hrs ditindak tegas seperti kata anda, 
artinya si perampok pake cara kekerasan dalam melakukan aksinya. Dan 
orang seperti anda mengamininya. Ck...ck...ck... 

Sayangnya RI ini masih dipenuhi orang2 yang tidak pernah paham 
kebenaran. Yang diajar cuma agama yg sialnya banyak ajaran salahnya. 
Termasuk anda. Saya bawa2 agama, karena suka tidak suka memang 
inilah biang keroknya. 

Yang betul itu, pemerintah hrs nyembah2 separatis supaya membatalkan 
keinginannya. Kalo perlu pulangin itu duit hasil rampokan, 
rahabilitasi penduduknya, pancung penjahatnya, pokoknya full 
service. ITU BARU NAMANYA PAHAM KEBENARAN !!!

SBY itu sudah bagus, tapi kalo anda harap SBY bisa bikin RI seperti 
surga dalam 5 tahun, anda memang cupet.






 On 7/12/07, Akhmad Asaad [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
  *Benar sekali Editorial ini.*
  *Segala bibit separatisme yang ditebar oleh kelompok kecil di 
Maluku,
  Papua, Aceh ataupun dimana saja diwilayah NKRI harus segera 
dibasmi oleh
  pemerintah yang harus bekerja secara tegas, cepat dan tuntas. *
  *Juga dibutuhkan kerja keras oleh negara, yang kini dimpimpin 
oleh SBY dan
  para*
  *pendukungnya, untuk memperbaiki upaya pembangunan menyeluruh 
sampai ke*
  *semua daerah.*
  *Sifat dan sikap ragu, bimbang, sedih, tebar pesona sangat 
melemahkan
  negara ini*
  *hingga mudah dilecehkan oleh kelompok-kelompok gurem yang 
vokal, dan
  dibantu*
  *oleh kepentingan ekonomi dari luar.*
  *Andai merasa tidak bisa, sidangkan MPR, ganti dengan pemerintah 
nasional
  gotong-royong yang aktif, tegas, patriotik dan pro-demokrasi 
serta rajin
  membangun bangsa.*
  **
  *AAsaad*
 





Re: [mediacare] review mini album KOIL oleh editor rolling stone indonesia

2007-07-12 Terurut Topik abdul malik
selamat buat KOIL..semoga dalam waktu dekat saya dapat mendengarkan lewat radio 
di kota mojokerto jawa timur.

thanks.

-malik

KOIL management [EMAIL PROTECTED] wrote:  
dear beautiful people
   
  fiuh...
   
  setelah penantian yang cukup (sangat?) lama, akhirnya boleh sedikit 
dibocorkan dari killer management bahwa KOIL akan segera mengeluarkan sesuatu 
yang baru!
   
  salah satu editor kebanggan rolling stone, wendi putranto yang kebetulan 
sudah mendenger juga lagu-lagu di mini album baru ini segera menulis 
pendapatnya.
   
  review di bawah ini saya ambil dari blog wendy n here's the link: 
  
http://wenzrawk.multiply.com/reviews/item/4?mark_read=wenzrawk:reviews:4replies_read=10
 
   
  well, enjoy! 
   
   
  cheers,
  santi
  manager goddess for KOIL
killer management - the entertainment empire
   
   
KOIL - Moral [unofficial title]  Jul 11, '07 6:13 PM
for everyone Category:  MusicGenre:   Hard Rock  Metal
Artist:  KOIL
07.07.07 adalah momen pertama sebuah pembakaran kepingan CD murahan yang  
menoreh hasil kerja keras selama enam tahun dari salah satu grup rock 
independen terbesar di Indonesia: KOIL. 

Saya ulangi: Enam tahun! Dan enam tahun untuk sebuah effort yang telah 
diantisipasi besar para penggemar Koil dari Sabang sampai Merauke niscaya akan 
terasa seperti seumur hidup. Beragam janji, membusuknya basa-basi hingga 
beberapa kebohongan di media adalah prologue menuju rilisnya album ini. Otong 
memang hampir sebrengsek Axl Rose, namun enam tahun untuk enam lagu baru 
agaknya cukup menunjukkan betapa malasnya pantat-pantat itu beranjak dari 
gemah-ripah distro menuju dinginnya ruang studio. Goddamned! Untungnya, semua 
telah terbayar. Lunas. 


Sialnya, mereka tidak memilih Anda, Kamu, Saudara atau bahkan Pacar mereka 
untuk mendengarkan utuh pertama kalinya album ini. Saya. Tidak tahu mengapa. 
Setelah beberapa peristiwa buruk yang datang menghampiri saya beberapa jam 
sebelumnya, hanya beberapa saat kemudian saya mendapat keberuntungan ini. Tante 
 saya tercinta meninggal dunia karena kanker payudara dan malam harinya di kala 
berduka saya harus berangkat ke Bandung untuk meliput konser Marcell yang hanya 
disaksikan sekitar 15 orang penonton! Album terbaru KOIL ini cukup membayar 
kesia-siaan dan kantuk yang parah karena harus kembali ke Jakarta untuk sebuah 
pemakaman paling menyedihkan dalam kurun waktu 7 tahun terakhir setelah 
kematian ayah saya.

Moral bukanlah judul album resmi dari album ketiga KOIL. Ini saya cuplik dari 
Ajaran Moral Sesaat, salah satu judul lagu paling cerdas semenjak The 
Upstairs menciptakan Alexander Graham Bell. Hingga sekarang mereka bahkan 
belum menemukan apa titel resmi bagi rilisan dahsyat ini. Bahkan ketika saya 
berkunjung ke GOD INC dini hari itu mereka masih sibuk memotret seorang 
perempuan cantik dalam pose setengah telanjang untuk kebutuhan sampul album. 
Hell yes, life is like a box of chocolates... 

Donny pada departemen musik, Otong pada departemen lirik dan Adam  pada 
departemen tata suara adalah sinergi lethal dari album yang pasti 
�segera-menjadi-klasik� ini. Tanpa mengecilkan sama sekali kebesaran 
kontribusi Bobby atau Leon, cukup mengerikan untuk membayangkan sebuah album 
terbaru KOIL tanpa eksistensi Tripartit ini. 

Jujur, saya sendiri buta-tolol pengetahuan teknis tata suara namun apa yang 
telah di-develop Adam �Kubik� pada sound drums Leon  sound gitar Donny di 
album ini adalah brilyan! Simak pula banyaknya lead guitar, hilangnya sampling, 
bungkamnya kuntilanak, masuknya kibor dan lenyapnya teriakan-teriakan tidak 
jelas Otong yang kini lebih bernyanyi adalah kejutan dari album yang tetap 
menjual dominasi gitar Donny.

Dan ini adalah sekilas opini saya tentang semuanya:


Kenyataan Dalam Dunia Fantasi

Gagahnya suara big drums in the vein of Scentless Apprentice membuka lagu 
pembuka yang saya duga merupakan peninggalan dari session Megaloblast. Dalam 
kasus KOIL, kembali ke masa lalu bukan  berarti buruk dan tidak pula berarti 
pengulangan. Menjelang akhir lagu ini pengaruh Rammstein-esque mengiringi Otong 
menyemburkan sumpah serapah: Nasionalisme menuntun bangsa kami menuju 
kehancuran. 

Semoga Kau Sembuh
Kibor serasa membawa kita kepada suasana dingin malam di sebuah kastil Eropa 
yang berpendaran oleh lilin. Indah. Nuansa yang sangat berbeda dari seluruh 
lagu KOIL yang pernah dirilis sebelumnya. It�s all because of him? Saya tidak 
tahu. Pastinya ini sebuah pemberontakan norma. Lagu berdurasi tujuh menit ini 
niscaya cukup mengingatkan kita akan kedigdayaan dan kemegahan sound metal 
Eropa. 

Ajaran Moral Sesaat 
Suara big drums yang mengagumkan itu datang lagi. Panjang. Histeria. Bagian 
bersenandung Otong di lagu ini menurut saya adalah bagian terkuat dari lagu 
ini. 
Kau pikir agama adalah alat heh/mengikuti ajaran moral sesaat hah/menjual nama 
Tuhan nama nabi nama kitab suci/dan semua yang kita segani. Sebuah lagu sesat 
untuk  

[mediacare] Undangan 'press conference' JCoM Festival dan bincang bersama Sapardi Djoko Damono, 23 Juli 2007

2007-07-12 Terurut Topik chendra panatan
  Kepada Yth:
  Rekan-rekan Media 
  
  Di tempat 
   
  Dengan hormat,
   
  Untuk menyambut terselenggaranya JCoM (Jakarta Conservatory Music) Festival 
yang akan berlangsung di Jakarta (23 Juli – 12 Agustus 2007, Goethe Haus dan 
Erasmus Huis), kami bermaksud mengundang Sdr/Sdri untuk menghadiri ‘jumpa 
media’ dan ‘bincang informal bersama Sapardi Djoko Damono dan Ananda Sukarlan’ 
pada:
   
  Hari / tanggal : Senin / 23 Juli 2007
  Waktu   : 16.00 – selesai
  Tempat : Konservatorium Musik Jakarta
Jalan Cipete IV No. 8, telp: 021.769.0470
Jakarta Selatan
  Susunan Acara  : 16.00–18.00: jumpa media ‘JCoM Fest’(khusus 
undangan media)
18.00–19.00: istirahat (coffee break)
   19.00–21.00: “bincang informal dengan 
Sapardi Djoko Damono dan Ananda Sukarlan” (terbuka untuk umum)
   
  Besar harapan kami atas kehadiran anda dalam acara ini. Atas perhatian dan 
kerjasamanya kami ucapkan terima kasih.
   
  Hormat kami,
  Panitia JCoM Festival
   
  note:
  Please reply to my email for your attandence or sms to 0818.8910.38 (Chendra 
Panatan). Thank you so much.
   
   
   
  Press Release – untuk disebar luaskan
   
   
  JCoM Fest
   
  Merupakan festival musik pertama yang diprakarsai oleh Konservatorium Musik 
Jakarta dan bertujuan untuk menampilkan seniman musik terbaik Indonesia, 
memperkenalkan karya musik terbaru baik nasional maupun internasional dan 
membuka peluang lintas disiplin seni musik dengan seni lainnya (tari, sastra, 
photography dan film).  
   
  Dalam ‘JCoM Festival’ ini akan ditampilkan musisi klasik kelas atas Indonesia 
dan pianis/komposer Jeffrey Jacob dari USA sebagai bintang tamu internasional. 
Seniman musik klasik kebanggaan Indonesia yang akan tampil antara lain adalah 
pianis  Ananda Sukarlan, Iswargia R. Sudarno,  Adelaide S. Simanjuntak, Ruth 
Wibisono, vokalis Rainier Revireino, Binu D. Sukaman, dan gitaris Sudirman 
Leman. Selain itu, juga akan menampilkan para musikus muda berbakat yg 
menjanjikan dan telah mengikuti  master classes, maupun program-program 
pendidikan lainnya di Konservatorium Musik Jakarta, seperti Bernadeta Astari, 
Elwin Hendrianto dan Inge Buniardi. Saat ini mereka sedang menuntut ilmu di 
Utrecht Conservatory dan Sweelinck Conservatorium, Amsterdam. Bernadeta Astari 
adalah soprano berusia muda yang baru saja memenangkan kompetisi Princess 
Christina Concours di Belanda. 
   
  Karya besar yang akan ditampilkan dalam JCoM Fest ini sangatlah beragam, 
mulai dari karya composer kontemporer dunia paling terkemuka seperti Gareth 
Farr, Nancy van de Vate, David del Puerto, Santiago Lanchares hingga komponis 
klasik seperti Mozart, Chopin dan Brahms. Selain komponis dunia, juga akan 
ditampilkan karya besar dari kolaborasi dua seniman ternama Indonesia: Sapardi 
Djoko Damono dan Ananda Sukarlan. Kerjasama kreatif ini terilhami oleh puisi 
karya pujangga Sapardi Djoko Damono yang di'design' dan di'compose' khusus oleh 
Ananda Sukarlan menjadi suatu karya musik yang puitis, antara lain beberapa 
nomor dari karya besar mereka Ars Amatoria yang secara utuh akan diperdanakan 
di Jakarta New Year Concert 2008 nanti.  Ananda Sukarlan juga akan 
memperdanakan karya-karyanya yang berdasarkan puisi Goenawan Mohamad dan 
Chendra Panatan. 
   
  PROGRAM:
   
  1.Informal Talk with “SAPARDI DJOKO DAMONO and ANANDA SUKARLAN”, 23 July 
– Konservatory Musik Jakarta, 7 pm
  2.Opening Concert – “WATCH OUT 4 TOMORROW”, 28 July – Goethe Haus. 
Presents: Bernadeta Astari  Elwin Hendiyanto.
  3.“THE ART OF JEFFREY JACOB”, 1 Aug – Erasmus Huis. 
  4.“LICENCE TO THRILL” and “3 IN 1”, 5 Aug – Goethe Haus. Presents: Binu 
Sukaman, Adelaide Simbolon and Iswargia R. Sudarno.
  5.“LAUNCHING CD TEMBANG PUITIK INDONESIA”, 8 Aug – Erasmus Huis. 
Presents: Binu Sukaman and Ananda Sukarlan
  6.Closing Concert  - “GENERATIONS” and “THE MAESTROS”, 12 Aug – Erasmus 
Huis. Presents: Inge Melania Buniardi, Ananda Sukarlan, Sudirman Leman.
   
   
  For further information, please contact:
  Jakarta Conservatory of Music
  Jln. Cipete IV No. 8
  Jakarta
  Contact person: Chendra Panatan (0818.8910.38)
   Ruth Wibisono (0811.1715.76)
   


www.chendrapanatan.com
http://chendrapanatan.blogspot.com
http://chendraefblogger.blogspot.com
-
  Choose the right car based on your needs. Check out Yahoo! Autos new Car 
Finder tool. 


www.chendrapanatan.com
http://chendrapanatan.blogspot.com
http://chendraefblogger.blogspot.com
  
-
Looking for earth-friendly autos? 
 Browse Top Cars by Green Rating at Yahoo! Autos' Green Center.  

[mediacare] Diskusi Share informasi dan konferensi pers menolak rencana PLTN

2007-07-12 Terurut Topik wiwid
 
  
Diskusi “Share” informasi dan konferensi pers menolak rencana PLTN
MANUSIA, IGJ, Galeri Publik
 
Pendahuluan
Meskipun berbagai demonstrasi maupun pernyataan sikap telah disuarakan
masyarakat, nampaknya Pemerintah Indonesia saat ini bersikukuh untuk
membangun reaktor nuklir komersial atau PLTN di Semenanjung Muria. Sesuai
jadual yang termuat di dalam Blue Print Kebijakan Energi Nasional 2005-2025,
proses tender terhadap megaproyek tersebut akan dilakukan tahun 2008.
Berbagai negara telah menyatakan minatnya, di antaranya Jepang dan Korea
Selatan. Demikian pula berbagai korporasi transnasional yang memang
menjalankan bisnis global ini. 
 
Sementara itu, penolakan masyarakat lokal di berbagai negara terhadap
teknologi nuklir sama sekali tidak berarti bahwa isu nuklir adalah masalah
lokal semata. Di tahun 1997 misalnya, pemerintah Taiwan yang telah
kehilangan akal untuk mencari tempat pembuangan limbah PLTNnya justru
melirik Korea Utara yang saat itu sedang dilanda kelaparan hebat.
Iming-iming jutaan dolar tentu saja membuat pemerintah Korea Utara tergiur.
Namun tidak demikian halnya dengan masyarakat dan pemerintah Korea Selatan.
Dengan dimotori oleh LSMnya dan juga LSM maupun Partai Hijau Taiwan, mereka
berhasil menggalang dukungan gerakan antinuklir internasional – termasuk
dari Indonesia – untuk menekan pemerintah Taiwan untuk membatalkan niatnya
yang tak bermoral tersebut. Upaya tersebut berhasil.
 
Hal serupa juga pernah dilakukan oleh LSM dan masyarakat Jepang untuk
menentang ekspor PLTN ke Indonesia pada pertengahan dekade 1990an. Oleh
karena itu sama sekali tidak mengejutkan bila saat ini berbagai LSM di
Jepang dan Korea Selatan kembali menggalang kerjasama untuk membantu
masyarakat Indonesia yang menolak rencana PLTN tersebut. Pada tanggal 2 Juli
2007, dua orang wakil dari Indonesia – satu orang dari Jepara dan yang
lainnya dari Greenpeace Indonesia – berangkat ke Jepang dan Korea Selatan
untuk bertemu dengan pejabat pemerintah maupun industri nuklir di kedua
negara tersebut dan menyampaikan aspirasi masyarakat Indonesia yang menolak
rencana PLTN tersebut.
 
Dalam kunjungan yang berakhir tanggal 12 Juli 2007 ini kedua orang wakil
Indonesia tersebut – bersama dengan LSM di kedua negara tersebut – berhasil
menemui berbagai pihak-pihak yang berkepentingan. Meski demikian, beberapa
korporasi nuklir ternyata menolak mentah-mentah kedatangan mereka tersebut.
 
Untuk mendapatkan informasi yang lebih lengkap mengenai apa yang terjadi di
Jepang dan Korea Selatan tersebut, kami mengundang rekan-rekan dalam sebuah
diskusi sekaligus jumpa pers yang akan diadakan pada:
Hari/tanggal : Jum’at / 13 Juli 2007
Waktu   : 14.00 – 16.00
Tempat : Galeri Publik – IGJ, Jl. Diponegoro no. 9, Menteng,
Jakarta
Acara   : Diskusi dan “Share” informasi
 
Demikianlah undangan ini kami sampaikan. Terima kasih atas perhatian
rekan-rekan.
 
Revitriyoso Husodo
Koordinator Kegiatanimstp_chubbi_by_im_en.gif

[mediacare] Re: Artikel JATAM: Nasionalisasi atau Renegosiasi Kontrak-kontrak Pertambangan, Tindakan Bunuh Diri?

2007-07-12 Terurut Topik Akhmad Asaad
Ibu, bpk, sdri atau sdr LULU yb.,
  terimakasih banyak untuk email yang sangat berguna.
  Singkatnya cara kontrak kerja yang dimulai Orba sejak awal yaitu bagi hasil 
itu sangat merugikan bangsa dan negara kita karena tidak akuntabel samasekali. 
Tentu disini ada kesengajaan dua pihak, untuk meraup laba semaksimal mungkin, 
untuk MNC-MNC dan
  para pejabat. Sampai kini semua KK dengan mereka tidak ada akuntabilitasnya. 
Hanya kadang disiarkan berita bahwa yang disetor kepada RI sekian dan sekian, 
ttp mana auditnya? Menurut sejarah, dulu Presiden Soekarno hendak memakai 
sistem joint venture yang jauh lebih transparan,yang serta merta dicampakan 
oleh Orba.
   
  Oleh karena itu bangsa ini seluruhnya harus minta renegosiasi semua KK, 
jangan diulur-ulur lagi. Setiap dolar kita butuhkan, koruptor harus ditindak 
sangat tegas.
   
  Melihat keadaan amburadul juga dalam perpolitikan terkini, yang sangat ideal 
ialah renegosiasi dalam gaya Chavez, Venezuela, dan Morales, Bolivia. Tidak 
usah diadakan nasionalisasi, namun adakan renegosiasi Namun saya kira itu tidak
  mungkin dalam sikon sekarang. Mungkin bila pemilu-pilpres 2009 akan 
memunculkan
  pimpinan nasional dengan mandat kuat dari bangsa serta akan berani berunding 
dalam gaya duduk sama rendah dan berdiri sama tinggi dengan para MNC, maka 
akan dapat
  terjadi KK-KK baru, seperti di Venezuela dan Bolivia. Disana para MNC itu 
ternyata tidak
  banyak bicara dan semuanya tanpa kecuali telah setuju dengan persyaratan 
baru, yang
  menguntungkan kedua belah pihak. Pasti disana pun dicantumkan pasal sekait 
ramah lingkungan, corporate social development dan lain sebagainya.
   
  Jadi saya lihat disini permasalahannya terletak pada ranah politik.
   
  Mohon uneg-uneg ini kalau dapat disampaikan kepada pimpinan JATAM,
  Wassalam, AAsaad

Lulu [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Artikel JATAM: 
Nasionalisasi atau Renegosiasi Kontrak-kontrak Pertambangan, Tindakan Bunuh 
Diri?

Mestinya, pertambangan merupakan kekayaan alam yang penting dan menjadi dasar 
yang kuat untuk memajukan sebuah bangsa. Celakanya, setelah 62 tahun keberadaan 
negara, sumber daya alam tersebut belum banyak kontribusinya untuk 
mensejahterakan rakyat. Kegiatan pertambangan justru menimbulkan banyak 
persoalan seperti perusakan lingkungan, pelanggaran hak ulayat masyarakat, 
pelanggaran HAM, pertambangan tanpa izin, praktek korupsi dan rendahnya 
kontribusi keuangan.

Baca selengkapnya di www.jatam.org

 
Informasi lain terkait dengan advokasi pertambangan mineral dan energi dapat 
dilihat di www.jatam.org 
Dapatkan update informasi dari website kami dengan mendaftarkan alamat email 
anda sebagai anggota Info Kilat JATAM yang ada di sudut kiri bawah dalam 
website kami. 

===
Luluk Uliyah
Sekretariat JATAM
email : [EMAIL PROTECTED]
HP. 0815 9480 246
===



 

   
-
 Yahoo! Answers - Get better answers from someone who knows. Tryit now.

[mediacare] Diskusi tentang Mas Kawin ditutup

2007-07-12 Terurut Topik radityo djadjoeri
Miliser yang tercinta,
   
  Sebelumnya mohon maaf. Mengingat diskusi tentang Mas Kawin sudah melebar 
kemana-mana, dan forum milis Mediacare bukankah tempat yang tepat untuk 
mendiskusikan topik itu secara meluas, mohon maaf kalau diskusi bertopik Mas 
Kawin sudah ditutup mulai malam ini (Kamis, 12 Juli 2007). 
   
  Selanjutnya, apabila Anda masih punya minat besar untuk melanjutkan topik 
tersebut, silakan bergabung di milis Zamanku. Topik-topik lain berkaitan dengan 
agama, politik dan budaya juga diulas panjang lebar. Tapi yang paling dominan 
saat ini adalah debat antar agama. 
   
  Sebagai catatan, di milis Zamanku juga ada Ny. Muskitawati yang 
postingan-postingannya cukup relevan di milis tersebut, namun ada yang kurang 
pas untuk dibahas di milis ini karena terlalu provokatif. 
   
  Silakan klik:
   
  http://www.yahoogroups.com/group/zamanku
   
  atau kirimkan email kosong ke: [EMAIL PROTECTED]
   
  Terima kasih

  
-
Park yourself in front of a world of choices in alternative vehicles.
Visit the Yahoo! Auto Green Center.

[mediacare] INTI, Selamat Menempati Kantor Sekretariat Baru.

2007-07-12 Terurut Topik Yap Hong Gie
Perhimpunan Indonesia-Tionghoa (INTI), telah menempati Kantor Sekretariat 
Baru, di Superblok Mega Glodok Kemayoran.

Semoga, dengan keberadaan ditempat yang baru ini, Perhimpunan INTI akan 
lebih berhasil lagi mengaktualisasikan dan mengamalkan Visi  Misi 
Organisasi, untuk ambil bagian dalam Pembangunan Bangsa (nation building); 
a.l. menyelesaikan Masalah Tionghoa di Indonesia, menuju terwujudnya 
Kebangsaan Indonesia yang kokoh, rukun bersatu dalam keharmonisan, 
kebhinnekaan, saling menghargai, dan saling percaya.


Alamat Baru Perhimpunan INTI:

Superblok Mega Glodok Kemayoran
Office Tower B Lantai 10
Jl. Angkasa Kav. B6
Kota Baru Bandar Kemayoran
Jakata 10610, Indonesia

Telp. (021) 2664-6828 ;  2664-6829
Fax. (021) 2664-6597

 Email: [EMAIL PROTECTED]

 Website:  http://id.inti.or.id/



[mediacare] AJI-DUIT-DKP

2007-07-12 Terurut Topik ayuhermawan
AJI terima duit DKP? 
hihihi 



Re: [mediacare] Re: Artikel JATAM: Nasionalisasi atau Renegosiasi Kontrak-kontrak Pertambangan, Tindakan Bunuh Diri?

2007-07-12 Terurut Topik Papuan Diary

Sebagai tambahan saja.

Perlawanan rakyat Papua terhadap Freeport pada beberapa waktu lalu sudah
sampai pada tahapan yang maju.

Sayangnya, pikiran picik nasionalisme sempit yang melanda manusia2 yang
belum sadar bahwa kita sama-sama dihidap imperialisme ini dibelokkan menjadi
semangat anti-separatisme oleh BIN / TNI / Polri.

Hasilnya?

Puluhan anggota Front PEPERA PB ditahan di LP Abepura, akibat bentrok yang
memang disengaja oleh skenario intiligen supaya Freeport tetap bisa
beroperasi di Tanah Papua. Coba anda bayangkan. Luas lahan konsesi yang
dimiliki Freeport di Pegunungan Tengah Papua sini, jumlahnya 3 Juta Hektar,
itu sama dengan 5 Kali luas Kota Jakarta digabung Bogor, Bekasi, Tangerang
dan Depok. Itu mengapa rakyat Papua selalu lawan Freeport, selalu bilang
Freeport harus ditutup, karena alasan2 tadi.

Hasilnya jelas, setelah semua gerakan maju di Papua diberangus, Polri ambil
alih pengamanan Freeport, TNI tersisihkan dari arena ini, tapi TNI seperti
biasa, tetap provokasi kelompok2 tertentu disekitar Freeport untuk kasih
keruh suasana, tujuannya jelas, ambil kembali piring nasinya yang sudah
diambil oleh Polri.

Itu skenario besar, yang harus kalian dibagian lain paham, itu situasi
obyektif yang terjadi Papua umumnya dan Tembagapura / Timika khususnya.

Semua menuduh gerakan Papua sebagai gerakan yang harus dihabisi tanpa
melihat esensi dari apa yang diperjuangkan oleh orang2 yang tergabung dalam
Front PEPERA PB.

Payahnya, orang2 muda seperti Bung Akhmad ini, kadang2 terjebak dengan pola
pikir militeristik milik TNI/Polri.

Kenalilah musuh anda secara benar sebelum telunjuk anda menunjuk kearah yang
salah. Mengapa rakyat Papua nekat memperjuangkan pembebasan nasionalnya?

Jawaban yang pasti adalah karena Tanah Papua dijadikan obyektif politik
Imperialisme pada masa-masa memuncaknya krisis perebutan Papua oleh
Indonesia dan Belanda pada tahun 1960-an.

Sekedar catatan saja;

1. Liberalisasi Politik dan Liberalisasi Ekonomi terjadi di Indonesia
terjadi oleh karena adanya Kontrak Karya Generasi Pertama [KK I] Freeport
McMoran dan Indonesia [Orde Baru] pada Bulan April 1967. Hal ini melegalkan
pembentukan UU No. 1 Tahun 1967 mengenai Penanaman Modal Asing [UU PMA].

2. KK I terjadi 2 tahun sebelum Penentuan Pendapat Rakyat [PEPERA] 1969
dilakukan di Papua. Mengapa Pemerintah RI sudah berani bikin kontrak dengan
Freeport dan USA sementara rakyat Papua masih belum menentukan hak
politiknya?

3. Politik Otsus yang sekarang terjadi di Papua adalah merupakan politik
neo-liberal hasil pesanan IMF dan Bank Dunia untuk mempermudah pencurian
sumber2 ekonomi rakyat di  Tanah Papua.

===

Bacalah kembali tulisan saya:
Kepentingan Modal Asing Dalam Masalah
Papuahttp://papuandiary.blogspot.com/2007/06/kepentingan-modal-asing-dalam-masalah.html

Ditulis Oleh: Papuan Diary*

Papua masih merupakan wilayah rawan konflik yang belum dapat didamaikan atau
paling tidak belum ditemukan jalan terbaik penyelesaian masalahnya. Masalah
Papua bukan sekedar masalah politik melulu tetapi sudah merupakan konflik
multi dimensional yang merasuk segala aspek kehidupan social rakyat. Sebuah
konflik multi dimensional yang harus diurai dan dicari jalan penyelesaiannya
dengan adil.

Selengkapnya:
http://papuandiary.blogspot.com/2007/06/kepentingan-modal-asing-dalam-masalah.html

==

Semua pihak di Indonesia harus memahami mengapa rakyat Papua lakukan
perlawanan, mengapa perjuangan Pembebasan Nasional Papua terpatri dalam
ingatan dan tindakan kolektif rakyat Papua? Semuanya karena rakyat Papua
sadar sesadar-sadarnya bahwa kami sedang dihidap oleh Imperialisme yang
didukung sepenuhnya oleh Pemerintahan Indonesia, itulah mengapa kita katakan
bahwa pemerintah Indonesia adalah Neo-Kolonialis, karena hal ini.

Lain hal yang patut dipertimbangkan. Sejarah politik rakyat Papua, termasuk
sejarah intergrasinya, sama sekali direkayasa oleh kepentingan-kepentingan
imperialisme tadi.

Kalau anak-anak muda Indonesia dewasa ini memandang Imperialisme sebagai
musuh, maka teluntuk dan tindakan politik anda harus diarahkan kepada
Imperialisme dan bukan kepada rakyat Papua. Kami adalah korban ketamakan
modal asing, kami adalah korban kebiadaban TNI/Polri. Itu kenyataannya.

Terserah para pemuda Indonesia mau bilang apa, tapi sudah berulang kali saya
katakan, saya berjuang bagi Pembebasan Nasional Papua oleh karena alasan2
obyektif tadi.

Terima kasih!
Salam Dari Timur!

PD

On 7/12/07, Akhmad Asaad [EMAIL PROTECTED] wrote:


  Ibu, bpk, sdri atau sdr LULU yb.,
terimakasih banyak untuk email yang sangat berguna.
Singkatnya cara kontrak kerja yang dimulai Orba sejak awal yaitu bagi
hasil itu sangat merugikan bangsa dan negara kita karena tidak akuntabel
samasekali. Tentu disini ada kesengajaan dua pihak, untuk meraup laba
semaksimal mungkin, untuk MNC-MNC dan
para pejabat. Sampai kini semua KK dengan mereka tidak ada
akuntabilitasnya. Hanya kadang disiarkan berita bahwa yang disetor kepada RI
sekian dan sekian, ttp mana 

[mediacare] Re: Setelah Dihukum Cambuk, Enggan Kembali ke Arab Saudi

2007-07-12 Terurut Topik RM Danardono HADINOTO
Emangnya kata Arab sama dengan Nigger? Di Vienna, malah Arab 
dipanggil Kameltreiber, penggembala onta, lebih serem lagi..

Salam Abu Nawas

Danardono




--- In mediacare@yahoogroups.com, scribbler scribbler 
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Konteks bung konteks. Dalam hal ini Danardono bukan dalam konteks 
bercanda
 dalam pergaulan sehari-hari  tapi dia menulis dalam forum yang 
serius dan
 setelah bilang dasar arab dia memberikan contoh kasus di mana 
orang Arab
 berbuat tidak manusiawi. Sekarang  coba Anda nulis dalam sebuah 
forum
 diskusi di negara Barat dan bilang Jews will be Jews. They are 
liars,
 maka  Anda bakal dituduh anti-semit, anti-Yahudi. Atau Anda orang 
kulit
 putih bilang niggers will be niggers, Anda akan dituduh rasis 
terhadap
 kulit hitam.
 
 On 7/12/07, serikat_indonesia [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
Ga heran EQ orang Indon ini rendah2, mosok bilang dasar Arab aja
  tersinggung pake bawa2 soal intelektual segala. Apalagi kalo nih
  orang bukan orang Arab atau tetangganya arab (Tipikal muslim
  keblinger kalo kata PEBE, alias modal sama2 muslim).
 
  Pake bawa2 Eropa, apa belon tau kalo di Eropa itu ejek mengejek 
soal
  biasa, makanya mereka kebal kalo dikritik. Liat aja ada lelucon 
ala
  Rusia, Polandia, dll.
 
  Saya punya temen orang Padang, yg sering saya ejek dasar Padang,
  kalo ga mau keluarin duit. Tapi apa saya berintelektual rendah? Yg
  berintelektual tinggi justru akan menangkap apa yang tersirat dari
  ejekan saya. Teman saya yakin betul bahwa saya tau kalo tidak 
semua
  orang Padang pelit. Dan saya yakin betul kalo dia juga paham yg 
saya
  maksud.
 
  Tapi kalo sebutan Dasar Batak, atau Dasar sopir Batak? Wah ini mah
  paling tinggi ratingnya, dan alhamdulilah orang BAtak itu EQ nya
  tinggi2, jadi belon pernah sejarahnya berantem karena soal yg 
sangat
  amat sangat sepele seperti ini.
 
  JOKE
  Source: ORang Batak
 
  Suatu hari Si Polan mencopet seorang wanita di dalam suatu bis.
  Wanita itu ternyata tantenya sendiri. Lalu berkatalah teman si
  Polan Kenapa kaw copet perempuan itu, kan dia tantemu Jawab Si
  Polan Jangan kan tanteku, Yesus lewat pun akan kucopet!
 
  Komen: Lewat joke yg beredar ini, sudah jelas bahwa mengejek diri
  sendiri itu perlu untuk latihan mental. Dan Agama di dalam joke 
sah2
  saja tanpa perlu bawa2 golok.
 
  Mosok orang gambar kartun nabi dan nulis buku ayat2 setan di vonis
  hukuman mati, tapi para pendosa dibiarkan saja...
 
  Emangnya mengejek dosanya lebih gede dari korupsi?
 
  --- In mediacare@yahoogroups.com mediacare%
40yahoogroups.com, scribbler
  scribbler
 
  loonyscribbler@ wrote:
  
   Maksudnya apa tuh dasar Arab? Danardono, sebagai orang yang
  mengaku
   terpelajar sangat disayangkan Anda membuat pernyataan uneducated
  seperti
   itu. Anda bisa dikategorikan sebagai orang yang rasis. Sayang
  sekali tinggal
   di negara yang katanya beradab dan maju bertahun-tahun tidak
  membuat
   Danardono menjadi tercerahkan. Dasar Danardono (saya nggak rasis
  lho,
   makanya saya nggak bilang dasar Jawa ningrat.)
  
   On 7/12/07, RM Danardono HADINOTO rm_danardono@ wrote:
   
*** Dasar Arab...
   
S
   
  
 
   
 





Re: [mediacare] Re: Dari DI Ke JI

2007-07-12 Terurut Topik scribbler scribbler

Nggak mau dipublikasi gimana? orang dia sering dikutip wartawan dan banyak
wartawan punya nomornya. Wella tanya aja temen kamu yang wartawan, terutama
di media asing, pasti punya nomor Ken Conboy.

On 7/12/07, Pandu Ganesa [EMAIL PROTECTED] wrote:


  Kantornya di Risk Management Advisory, Wisma Nusantara, lt 20. Saya
nggak
berani ngasih detilnya. Lagipula, dia nggak mau dipublikasi. You know what
I
mean.




[mediacare] Bakti Sosial INTI Permata di Baduy Luar - Banten.

2007-07-12 Terurut Topik Yap Hong Gie
Kamis, 12 Juli 2007, pukul 19.50 WIB, SMS dari Benny G. Setiono, Ketua INTI 
Jakarta:

Tim Permata - INTI dalam perjalanan turun dari kampung Baduy Luar, 
Leuwidamar, Bayah, Banten, yang terbakar.

Tim telah menjalankan tugas menyampaikan bantuan untuk Saudara2 kita etnis 
Baduy yang menjadi korban kebakaran dengan sukses.
Bendera Permata   INTI telah berkibar di kampung Baduy.

Perjalanan dari tempat parkir mobil harus dilanjuti dgn ojek kemudian 
diteruskan dengan jalan kaki yg ditempuh dalam 8 jam pp., melalui jalan 
setapak, menanjak dan licin.
Dr. Lie Dharmawan sempat terjatuh, untung tidak mengalami cedera yg serius.

Tim kali ini terdiri dari 12 org tenaga medis dan relawan dipimpin oleh Dr. 
Lie dan Lisa Suroso. Tim tidak mengadakan pengobatan krn orang Baduy banayak 
pantangan.
Bantuan berupa 1 ton beras, 200 kg  ikan asin dan 300 meter kain hitam untuk 
bahan pakaian.

Mohon doa agar Tim dapat kembali ke Jakarta dengan selamat.


Besok Tim Medis  relawan akan berangkat ke Slawi dan Tegal untuk memberikan 
pengobatan gratis kepada 3,000 pasien di desa diluar kota Slawi, di Klenteng 
Slawi dan di kampung nelayan di Tegal.

Mohon doa restu dan dukungan.

Salam, Benny Setiono. 



Re: [mediacare] review mini album KOIL oleh editor rolling stone indonesia

2007-07-12 Terurut Topik Geger Indonesiary
duh, betapa si Otong dungu  band copy cat rock star ala american ini berteriak 
: nasionalisme menuntun bangsa kami menuju kehancuran! lihatlah venezuela, 
bolivia sekarang! band jancuk! layak diboikot dikalangan kawan kawan mahasiswa 
yang selalu mensupport band indie! tragis. otong yg dungu terjerembab di 
pertanggalan 07.07.07
   
  ke nerekalah kalian bersama lumpur sidoarjo..

KOIL management [EMAIL PROTECTED] wrote:
dear beautiful people
   
  fiuh...
   
  setelah penantian yang cukup (sangat?) lama, akhirnya boleh sedikit 
dibocorkan dari killer management bahwa KOIL akan segera mengeluarkan sesuatu 
yang baru!
   
  salah satu editor kebanggan rolling stone, wendi putranto yang kebetulan 
sudah mendenger juga lagu-lagu di mini album baru ini segera menulis 
pendapatnya.
   
  review di bawah ini saya ambil dari blog wendy n here's the link: 
  
http://wenzrawk.multiply.com/reviews/item/4?mark_read=wenzrawk:reviews:4replies_read=10
 
   
  well, enjoy! 
   
   
  cheers,
  santi
  manager goddess for KOIL
killer management - the entertainment empire
   
   
KOIL - Moral [unofficial title]  Jul 11, '07 6:13 PM
for everyone Category:  MusicGenre:   Hard Rock  Metal
Artist:  KOIL
07.07.07 adalah momen pertama sebuah pembakaran kepingan CD murahan yang 
menoreh hasil kerja keras selama enam tahun dari salah satu grup rock 
independen terbesar di Indonesia: KOIL. 

Saya ulangi: Enam tahun! Dan enam tahun untuk sebuah effort yang telah 
diantisipasi besar para penggemar Koil dari Sabang sampai Merauke niscaya akan 
terasa seperti seumur hidup. Beragam janji, membusuknya basa-basi hingga 
beberapa kebohongan di media adalah prologue menuju rilisnya album ini. Otong 
memang hampir sebrengsek Axl Rose, namun enam tahun untuk enam lagu baru 
agaknya cukup menunjukkan betapa malasnya pantat-pantat itu beranjak dari 
gemah-ripah distro menuju dinginnya ruang studio. Goddamned! Untungnya, semua 
telah terbayar. Lunas. 


Sialnya, mereka tidak memilih Anda, Kamu, Saudara atau bahkan Pacar mereka 
untuk mendengarkan utuh pertama kalinya album ini. Saya. Tidak tahu mengapa. 
Setelah beberapa peristiwa buruk yang datang menghampiri saya beberapa jam 
sebelumnya, hanya beberapa saat kemudian saya mendapat keberuntungan ini. Tante 
saya tercinta meninggal dunia karena kanker payudara dan malam harinya di kala 
berduka saya harus berangkat ke Bandung untuk meliput konser Marcell yang hanya 
disaksikan sekitar 15 orang penonton! Album terbaru KOIL ini cukup membayar 
kesia-siaan dan kantuk yang parah karena harus kembali ke Jakarta untuk sebuah 
pemakaman paling menyedihkan dalam kurun waktu 7 tahun terakhir setelah 
kematian ayah saya.

Moral bukanlah judul album resmi dari album ketiga KOIL. Ini saya cuplik dari 
Ajaran Moral Sesaat, salah satu judul lagu paling cerdas semenjak The 
Upstairs menciptakan Alexander Graham Bell. Hingga sekarang mereka bahkan 
belum menemukan apa titel resmi bagi rilisan dahsyat ini. Bahkan ketika saya 
berkunjung ke GOD INC dini hari itu mereka masih sibuk memotret seorang 
perempuan cantik dalam pose setengah telanjang untuk kebutuhan sampul album. 
Hell yes, life is like a box of chocolates... 

Donny pada departemen musik, Otong pada departemen lirik dan Adam pada 
departemen tata suara adalah sinergi lethal dari album yang pasti 
“segera-menjadi-klasik” ini. Tanpa mengecilkan sama sekali kebesaran kontribusi 
Bobby atau Leon, cukup mengerikan untuk membayangkan sebuah album terbaru KOIL 
tanpa eksistensi Tripartit ini. 

Jujur, saya sendiri buta-tolol pengetahuan teknis tata suara namun apa yang 
telah di-develop Adam ‘Kubik’ pada sound drums Leon  sound gitar Donny di 
album ini adalah brilyan! Simak pula banyaknya lead guitar, hilangnya sampling, 
bungkamnya kuntilanak, masuknya kibor dan lenyapnya teriakan-teriakan tidak 
jelas Otong yang kini lebih bernyanyi adalah kejutan dari album yang tetap 
menjual dominasi gitar Donny.

Dan ini adalah sekilas opini saya tentang semuanya:


Kenyataan Dalam Dunia Fantasi

Gagahnya suara big drums in the vein of Scentless Apprentice membuka lagu 
pembuka yang saya duga merupakan peninggalan dari session Megaloblast. Dalam 
kasus KOIL, kembali ke masa lalu bukan berarti buruk dan tidak pula berarti 
pengulangan. Menjelang akhir lagu ini pengaruh Rammstein-esque mengiringi Otong 
menyemburkan sumpah serapah: Nasionalisme menuntun bangsa kami menuju 
kehancuran. 

Semoga Kau Sembuh
Kibor serasa membawa kita kepada suasana dingin malam di sebuah kastil Eropa 
yang berpendaran oleh lilin. Indah. Nuansa yang sangat berbeda dari seluruh 
lagu KOIL yang pernah dirilis sebelumnya. It’s all because of him? Saya tidak 
tahu. Pastinya ini sebuah pemberontakan norma. Lagu berdurasi tujuh menit ini 
niscaya cukup mengingatkan kita akan kedigdayaan dan kemegahan sound metal 
Eropa. 

Ajaran Moral Sesaat 
Suara big drums yang mengagumkan itu datang lagi. Panjang. Histeria. Bagian 
bersenandung Otong di lagu 

[mediacare] Re:Tanggapan Bill Liddle: Teroris dan Wartawan

2007-07-12 Terurut Topik Don Manurung
Bagus sekali dapat ikut mengikuti silang pendapat antara Pak Farid Gaban 
  dan Pak Bill Liddle. Interaksi antara Barat yang dipimpin oleh AS dengan 
Dunia Islam memang sangat ruwet, dengan dampak-dampak  yang terkadang sangat 
berdarah sehingga orang awam yang peduli juga ingin tahu kemana kira-kira 
  arah perkembangan kedepan. 
   
  Pasalnya sengketa tiada akhir ini juga berakibat pada banyak sekali 
collateral damages diantara mereka yang sebetulnya secara langsung tidak ikut 
berseteru. Mudah-mudahan dua sosok penting ini (FG dan WL) akan meneruskan 
bertukar pikiran sehingga kita semua bisa banyak belajar.
   
  Apa Pak Farid punya website, blog atau boleh minta alamat mailing listnya 
untuk
  dapat melihat-lihat saja? Terimakasih.
   
  DM
  

radityo djadjoeri [EMAIL PROTECTED] wrote:
Maaf terlambat diposting. Berikut opini Pak Bill Liddle yang 
menanggapi komentar mantan wartawan Republika Farid Gaban (FG) terhadap ulasan 
tentang Abu Dujana yang ditulis oleh Lutfi Syaukani dari Paramadina. 
   
  Saat ini FG menggawangi sebuah milis yang beberapa anggotanya adalah para 
reporter Sabili, Era Muslim, dan lainnya. Sebagai catatan, paman FG pernah 
menjadi pengikut setia Abu Bakar Ba'asyir. Ia terus terang mengakui itu di 
milisnya. 
   
  Posted by: Kuskridho Ambardi
  E-mail: [EMAIL PROTECTED] 

Meneruskan tanggapan dari Pak Bill Liddle: 
   
   
  Farid Gaban sudah lama saya kenal sebagai wartawan dan editor yang  cerdas 
dan bertanggungjawab, jadi tentu saya membaca dengan seksama,  meskipun 
terheran-heran, korespondensinya dengan Siska. Lalu saya  membaca kembali 
beberapa laporan International Crisis Group tentang  Jemaah Islamiyah dan 
laporan utama di Tempo minggu lalu tentang  penangkapan Abu Dujana. Di website 
ICG, yang saya temukan adalah 
  beberapa analisis yang dalam dan canggih, berdasarkan wawancara  langsung, 
dokumen-dokumen JI, pengamatan di lapangan dan kesaksian di  pengadilan, bukan 
hanya informasi sepihak dari polisi. Lagipula, tidak  ada claim yang 
berlebihan, misalnya bahwa JI adalah omnipotent dan  omnipresent. Seandainya 
ada Pulitzer Prize (hadiah jurnalisme yang 
  sangat berprestise di Amerika) internasional untuk investigative  reporting, 
ICG pasti sudah lama mendapatkan anugerah itu. Di Tempo,  yang saya temukan 
antara lain adalah pengakuan langsung Abu Dujana,  dalam wawancaranya dengan 
wartawan Tempo, tentang kehadiran organisasi  JI dan peran dia sebagai salah 
satu pemimpinnya. Berbeda dengan 
  angkatan paman Farid, ternyata para aktivis masa kini tidak segan  mengakui 
partisipasi mereka.
   
  Kenapa Farid mau membantah sesuatu yang begitu kasat mata? Kesan saya  adalah 
bahwa dia melihat Islam sebagai sesuatu keseluruhan yang sedang  diserang. 
Siska benar, tulisnya, rangkaian teror bom di Indonesia,  bahkan di dunia, 
yang dituduhkan kepada kelompok Islam, adalah semacam  puzzle. Yang saya 
perhatikan dalam kalimat itu adalah frasa  dituduhkan kepada kelompok Islam. 
Kesan saya diperkuat ketika dia 
  menulis bahwa Baasyir dan Sungkar diprosekusi oleh karena pandangan  
politiknya (yang mungkin benar pada masa Orde Baru tetapi tidak  sesudahnya) 
dan ketika dia memperkenalkan istilah pivot, seakan-akan  polisi dan pemerintah 
Indonesia serta John Howard dan George Bush  menyamakan Al Qaedah, JI, teror, 
Afghanistan, Irak, Moro, Poso, Ambon,  dan syariah dan tentu Islam sendiri. 
Dalam konteks itu, Farid merasa 
  terpanggil untuk membela kaumnya, meskipun sebetulnya yang ditangkap  atau 
dikejar oleh polisi Indonesia bukanlah umat Islam, termasuk yang  bersikap 
pro-syariah, melainkan orang-orang yang menggunakan kekerasan  untuk mencapai 
tujuan religio-politiknya.
   
  Saya sependapat dengan pesan terakhir Farid, agar kita jangan memberi  
peluang kepada orang yang ingin memperuncing ketegangan antar agama,  
menjustifikasi penindasan hak asasi manusia, dan menjustifikasi  manipulasi dan 
penyalahgunaan kekuasaan. Taruhannya memang besar, bagi bangsa saya juga, 
apalagi menjelang pemilu presiden 2008. Tetapi untuk  mencapai tujuan itu, kita 
harus mulai dengan sebuah pengertian faktual 
  yang akurat.
   
  Salam,
   
  Bill


-
  Be a better Heartthrob. Get better relationship answers from someone who 
knows.
Yahoo! Answers - Check it out.   

 

   
-
Sick sense of humor? Visit Yahoo! TV's Comedy with an Edge to see what's on, 
when. 

[mediacare] Kuli Arab - Re: Setelah Dihukum Cambuk, Enggan Kembali ke Arab Saudi

2007-07-12 Terurut Topik RM Danardono HADINOTO
Mas, inilah manusia yang nggak PD. Saya dikatakan sahabat-sahabat
dari Minahasa Jawa plin plan nggak apa-apa tuh? Anda betul, disini,  di 
Eropa, karena justru mereka menjalankan HAM, tidak asal komat-kamit, makanya 
tak ada masalah.

Teman saya, mas, pernah menjadi perwira kapal barang, yang seringkali  merapat 
di bandar di Arab sana. Dia bingung tuh, kalau kuli-kuli  Arab naik, mau angkat 
barang, DICIUMI tangannya oleh awak kapal Melayu! Ya ampuuunn..

kali semua kuli Arab dianggap habib ha ha ha

Salam nalar

danardono

--- In mediacare@yahoogroups.com, serikat_indonesia
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Ga heran EQ orang Indon ini rendah2, mosok bilang dasar Arab aja
 tersinggung pake bawa2 soal intelektual segala. Apalagi kalo nih
 orang bukan orang Arab atau tetangganya arab (Tipikal muslim
 keblinger kalo kata PEBE, alias modal sama2 muslim).

 Pake bawa2 Eropa, apa belon tau kalo di Eropa itu ejek mengejek
soal
 biasa, makanya mereka kebal kalo dikritik. Liat aja ada lelucon ala
 Rusia, Polandia, dll.

 Saya punya temen orang Padang, yg sering saya ejek dasar Padang,
 kalo ga mau keluarin duit. Tapi apa saya berintelektual rendah? Yg
 berintelektual tinggi justru akan menangkap apa yang tersirat dari
 ejekan saya. Teman saya yakin betul bahwa saya tau kalo tidak semua
 orang Padang pelit. Dan saya yakin betul kalo dia juga paham yg
saya
 maksud.

 Tapi kalo sebutan Dasar Batak, atau Dasar sopir Batak? Wah ini mah
 paling tinggi ratingnya, dan alhamdulilah orang BAtak itu EQ nya
 tinggi2, jadi belon pernah sejarahnya berantem karena soal yg
sangat
 amat sangat sepele seperti ini.

 JOKE
 Source: ORang Batak

 Suatu hari Si Polan mencopet seorang wanita di dalam suatu bis.
 Wanita itu ternyata tantenya sendiri. Lalu berkatalah teman si
 Polan Kenapa kaw copet perempuan itu, kan dia tantemu Jawab Si
 Polan Jangan kan tanteku, Yesus lewat pun akan kucopet!

 Komen: Lewat joke yg beredar ini, sudah jelas bahwa mengejek diri
 sendiri itu perlu untuk latihan mental. Dan Agama di dalam joke
sah2
 saja tanpa perlu bawa2 golok.

 Mosok orang gambar kartun nabi dan nulis buku ayat2 setan di vonis
 hukuman mati, tapi para pendosa dibiarkan saja...

 Emangnya mengejek dosanya lebih gede dari korupsi?





 --- In mediacare@yahoogroups.com, scribbler scribbler
 loonyscribbler@ wrote:
 
  Maksudnya apa tuh dasar Arab? Danardono, sebagai orang yang
 mengaku
  terpelajar sangat disayangkan Anda membuat pernyataan uneducated
 seperti
  itu. Anda bisa dikategorikan sebagai orang yang rasis. Sayang
 sekali tinggal
  di negara yang katanya beradab dan maju bertahun-tahun tidak
 membuat
  Danardono menjadi tercerahkan. Dasar Danardono (saya nggak rasis
 lho,
  makanya saya nggak bilang dasar Jawa ningrat.)
 
  On 7/12/07, RM Danardono HADINOTO rm_danardono@ wrote:
  
 *** Dasar Arab...
  
   S
  
 





[mediacare] Setelah Sidoarjo, WRONG WAY ke Malang 14 JuLi 2007

2007-07-12 Terurut Topik proTON records
Gudang Garam Surya Pro  Imagine Promosindo presents :

BMX FREE STYLE CHALLENGE

Sabtu, 14 JuLi 2007

Stasiun Kota Baru, Malang Jawa Timur
  Grati..

Performance : WRONG WAY 
  SHAGGY DOG

Memperebutkan hadiah total Rp. 63 
juta...

Dengerin Live Interview WRONG WAY @ Makobum FM Sabtu jam 12.00 - 13.00
   
  tinytrix.multiply.com
www.myspace.com/wrongwaytoying



   
  out now : WRONG WAY - Kambing Hitam
















































   
-
Moody friends. Drama queens. Your life? Nope! - their life, your story.
 Play Sims Stories at Yahoo! Games. 

Re: [mediacare] Al-Quran adalah produk budaya Arab?

2007-07-12 Terurut Topik Sie Kanchil
maapin nih ya, kayaknya sih bukan cuman produk budaya Arab, tetapi produk 
budaya Timur Tengah jadi disana itu, di jazirah Arab dan sekitarnya sudah 
beberaoa ribu tahun ada banyak peradaban dan budaya seperti Babilon, Assyria, 
dan lain-lain itu saling pengaruhi
  sama lain. begitulah katanya para ilmuwan yang akal nya memang kuat sehingga 
sudah
  diseldidiki konteks-konteksnya. Ini bukan pandainya Kristen atau Yahudi, tapi 
banyak juga orang Islam dan dari segala agama, juga yang ateis, yang pandai 
dari dulu kok, yang juga pintar dan tenang saja memakai akal.
  ngomong-omong katanya Bush dan para sohibnya juga banyak di AS yang percaya 
juga
  ada Kreasi, yah terserah aja deh. Malah sang Bush ini juga katanya pernah 
bilang pernah semacam mendapat perintah dari Atas supaya menyebarkan demokrasi 
diseluruh dunia.
  Lalu cara dan hasilnya yah kita liat sekarang, di Irak, Afganistan, banyak 
yang dikirim ke
  akherat dengan bomb, roket, ngeri banget kan hasil pemikiran gelap begini?
  Jadi kalau engga pakai akal, lalu juga pincang logikanya, terus bisa kayak 
katak dibawah tempurung terus, atau malah mendatangkan sengsara buat sesama. sk
  

Budi - Production Control [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Telah Terbit, Buku Kritik terhadap Abu Zayd

Oleh: Adian Husaini

Bulan Mei 2007, peneliti INSISTS, Henri Shalahuddin MA telah menerbitkan
sebuah buku berjudul Al-Quran Dihujat (Jakarta: GIP). Buku ini sangat
penting dalam perspektif kajian pemikiran Islam di Indonesia saat ini.
Secara umum, buku ini berisi kritik terhadap pemikiran Prof. Nasr Hamid Abu
Zayd, pakar sastra Arab Mesir yang terkenal dengan teorinya bahwa Al-Quran
adalah produk budaya Arab. Dari isi dan literatur rujukannya, tampak buku
ini dipersiapkan cukup serius. Berbagai karya Abu Zayd ditelaah dan
diberikan kritiknya.

Abu Zayd memang telah divonis murtad oleh Mahkamah di Mesir, dan kemudian
lari ke Belanda. Di negara kolonial inilah, Abu Zayd diberi tempat terhormat
sebagai guru besar ilmu Al-Quran di Universitas Leiden. Dari sini pula Abu
Zayd mengkader lusinan dosen UIN/IAIN untuk menyebarkan pahamnya di
Indonesia.

Karena itu, tidak heran, jika hasil penelitian Litbang Departemen Agama
tentang paham Liberal keagamaan di sekitar kampus UIN Yogya menyatakan,
bahwa bagi kaum liberal: Al-Quran bukan lagi dianggap sebagai wahyu suci
dari Allah SWT kepada Muhammad saw, melainkan merupakan produk budaya
(muntaj tsaqafi) sebagaimana yang digulirkan oleh Nasr Hamid Abu Zaid.
Metode tafsir yang digunakan adalah hermeneutika, karena metode tafsir
konvensional dianggap sudah tidak sesuai dengan zaman.

Buku-buku Abu Zayd memang sudah banyak yang diterjemahkan di Indonesia.
Dalam salah satu buku terjemahan karya Abu Zayd berjudul Hermeneutika
Inklusif terbitan ICIP, Nash Hamid Abu Zayd dimasukkan ke dalam ketegori
pemikir pemberontak (dissident Muslim thinkers). Tetapi, ditulis di sini,
bahwa Julukan pemikir pemberontak ini tidak dimaksudkan sebagai julukan
yang negatif, akan tetapi ditujukan untuk menamai sebagian kelompok pemikir
Islam yang memiliki pemikiran terobosan dan cenderung melakukan reformasi
terhadap status quo pemikiran Islam. Corak pemikiran seperti itu, tidak
hanya dibutuhkan pada masa transisi, akan tetapi juga sangat dibutuhkan pada
masa stabil.

Itulah penghormatan terhadap Abu Zayd yang dilakukan oleh sebuah lembaga
penyebar paham Pluralisme Agama pimpinan Dr. Syafii Anwar tersebut. Salah
satu pemuja Abu Zayd yang terkenal adalah Rektor Uin Yogya, Prof. Dr. Amin
Abdullah. Itu bisa dilihat dalam bukunya yang berjudul Islamic Studies di
Perguruan Tinggi (2006). Kini, berbagai kampus di Indonesia memang sudah
mulai dijejali dengan pemuja Abu Zayd. Bahkan, pendapat-pendapatnya sudah
mulai diekspose melalui media massa.

Sejumlah murid kesayangan Abu Zayd pun sudah menduduki pos-pos terhormat
sebagai dosen-dosen ilmu Al-Quran di UIN Jakarta dan UIN Yogya. Mereka
leluasa mendiktekan pemikirannya kepada para mahasiswa, dan bahkan berwenang
menyusun kurikulum dalam studi Al-Quran yang sejalan dengan pemikiran Abu
Zayd. Kaum Muslimin di Indonesia, banyak yang tidak menyadari masalah besar
ini dan membiarkan anak-anaknya dicekoki paham Abu Zayd.

Penulis buku ini, Henri Shalahuddin, yang merupakan alumnus pesantren Gontor
Ponorogo dan kini aktif sebagai dosen di Sekolah Tinggi Ilmu Da'wah Mohammad
Natsir Jakarta, berhasil membongkar kekeliruan pemikiran Abu Zayd dan
menyimpulkan, bahwa yang dilakukan Abu Zayd beserta para pemujanya di
lingkungan UIN/IAIN lebih merupakan hujatan terhadap Al-Quran, bukan
merupakan kajian ilmiah yang ikhlas dan serius. Karena itulah, dia tidak
ragu-ragu untuk menyatakan, bahwa apa yang dilakukan Abu Zayd dan para
pemujanya adalah sebuah upaya mengujat dan merusak Al-Quran.

Menurut penulis buku ini, dewasa ini, Al-Quran dihujat tidak hanya secara
fisik, tapi juga melalui penyelewengan konsep wahyu dan metodologi tafsir.
Penghujatan Al-Quran yang saat ini marak dilakukan bukan dengan membuang
mushaf ke 

Re: [mediacare] Al-Quran adalah produk budaya Arab?

2007-07-12 Terurut Topik [EMAIL PROTECTED]
Pertanyaan saya, apabila seseorang tidak boleh menafsirkan Al Qur'an 
berdasarkan pemikirannya sendiri, lalu bagaimana cara menafsirkan yang 
benar? Apakah harus tergantung pada penafsiran ulama? 

Menurut saya, Al Qur'an bahkan tetap terbuka untuk ditafsirkan oleh 
semua manusia, tidak hanya kaum muslimin saja. Kalau penafsiran Al 
Qur'an hanya boleh dilakukan ulama, maka kaum muslimin hanya tergantung 
pada doktrin ulama saja. Mungkin inilah yang menjadi salah satu akar 
masalah terjadinya tindak pidana terorisme ataupun penyerangan terhadap 
agama lain. Masyarakat tidak dibiarkan bebas merujuk pada sumber 
kebenaran, sehingga dapat dengan mudah didoktrin untuk melakukan 
berbagai hal sesuai kehendak sang ulama. 

Tentunya ulama tidak perlu khawatir bahwa kebenaran yang terkandung 
dalam Al Qur'an bisa luntur karena penafsiran yang salah. Kalau ada 
perbedaan penafsiran antara sesama ulama ataupun antara ulama dengan 
umatnya, hal tersebut dapat didiskusikan secara terbuka karena 
pemikiran sang ulama belum tentu benar dan pemikiran umat juga belum 
tentu salah. Diskusi tentang penafsiran Al Qur'an juga merupakan dakwah 
yang efektif karena dapat membangkitkan keingintahuan dan minat 
masyarakat akan isi dan kandungan Al Qur'an itu sendiri. Tambahan lagi, 
di dalam Al Qur'an juga terdapat ayat2 yang berkaitan dengan ilmu 
pengetahuan dan teknologi. Ayat2 tersebut telah mendorong kemajuan 
berfikir para ilmuwan Islam di masa lampau. Hal ini sudah sangat sulit 
kita temukan di masa sekarang ini.  

Saat ini terdapat berbagai website yang menyediakan terjemahan Al 
Qur'an secara online.  Berbagai cercaan dan kecaman terhadap Islam 
dalam milis ini, misalnya, dapat dijadikan bahan untuk kita melihat 
langsung di dalam website tersebut, apa yang dikatakan Al Qur'an 
mengenai suatu masalah tertentu. Tentu saja, kita tetap bisa berdiskusi 
dengan ulama sebagai orang yang lebih sering bersentuhan dan 
mempelajari lebih dalam mengenai isi dan kandungan Al Qur'an. 

Hal ini saya kira berlaku juga untuk semua agama dengan kitab sucinya. 
Marilah kita mulai mempelajari apa yang tertulis dalam kitab2 suci 
tersebut tanpa harus menunggu saat2 tertentu seperti pengajian, 
kebaktian, dsb. Kalau kita sempat membaca buku novel yang tebal, kenapa 
kita tak sempat membaca beberapa ayat kitab suci? Bukankah kitab suci 
diturunkan Tuhan kepada seluruh umat manusia? Kitab suci tidaklah 
diturunkan eksklusif untuk para pemuka agama saja.

  

---
8a. Re: Al-Quran adalah produk budaya Arab?
Posted by: encep alhamidi [EMAIL PROTECTED] 
encep_alhamidi
Date: Thu Jul 12, 2007 2:32 am ((PDT))

Tidak aneh alQuran kembali dihujat, bukan sekali ini saja, baik 
penganut islam sendiri maupun non muslim,silih berganti melakukan 
hujatan dan mendapat tanggapan dari berbagai kalangan dan latar 
belakang profesinya. Tapi semuanya itu tidak akan pernah mengurangi 
nilai-nilai ilmu dari alQuran itu sendiri sebagai tempat kembali dan 
rujukan ilmu bagi manusia yang telah jauh kehilangan arah hidup dan 
jatidirinya sebagai makhluk Tuhan di muka bumi ini.
   
  Justru sebaliknya, jikalau kita membacanya dengan kepala dingin 
dalam arti tanpa dibarengi rasa subjektif, tafsiran apapun terhadap 
alQuran itu, maka alQuran itu sendiri akan memperlihatkan kepada si 
pembacanya sebuah kebenaran obyektif ilmiah. Siapapun yang menafsirkan 
alQuran berdasarkan pemikirannya sendiri (ra'yu), maka sungguh ia akan 
tergelincir kepada kesimpulan yang sesat, dan siapapun yang menafsirkan 
alQuran itu berdasarkan 'kata perkata'-nya semata (lapdzi), juga akan 
terperosok pada kesimpulan yang keliru, karena sesungguhnya alQuran itu 
sebagai kumpulan ayat dan surat saling menafsirkan satu sama lainnya, 
dan saling menjelaskan antara ayat yang satu dengan ayat lainnya, baik 
antarayat dalam satu surat maupun antarayat dalam berbagai surat.

dst..


[mediacare] Tanya CP Atiek CB ?

2007-07-12 Terurut Topik Dipa Andika
Beberapa hari yang lalu, gue sempet liat Atiek CB tiba2 muncul di
Empat Mata Trans 7.

Teman - teman ada yang CP nya dia ?

Thx..

-- 
Dipa Andika N.
Creative Assistant
90.4 Cosmopolitan FM


[mediacare] Senggolan Berita 2007 (13)

2007-07-12 Terurut Topik Daniel H.T.
SBY akan saksikan langsung pertandingan sepakbola Indonesia vs Arab Saudi
= Awas, jangan sampai ada pemain sepakbola kibarkan bendera.

Pengamat Politik dari Unair, Mohammad Asfar bilang: Gus Dur - JK islah 
(berdamai), tepis anggapan masyarakat bahwa elit politik kok bertengkar terus.
= Masyarakat memang selalu salah. Yang benar: Elit politik kita itu sering 
islah (berdamai) terus.

[mediacare] Orangtua Siswa Baru Menjerit

2007-07-12 Terurut Topik Sunny
http://www.indomedia.com/bpost/072007/13/depan/utama1.htm

  
Orangtua Siswa Baru Menjerit

  a.. Pungutan Daftar Ulang Sangat Mahal 
BANJARBARU, BPOST - Meski sangat terbebani, para orangtua siswa baru harus 
membayar berbagai pungutan yang ditetapkan sekolah. Karena dalam posisi tawar 
lemah, orangtua terutama yang berpenghasilan kecil, hanya bisa menjerit. 

Berbagai pungutan memang bagaikan hantu yang menakutkan bagi orangtua siswa 
saat mendaftarulangkan anaknya. Mereka harus merogoh kocek dalam-dalam untuk 
memenuhi persyaratan 'wajib' tersebut, meski sekolah-sekolah telah menerima 
dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Orangtua tercekik karena jumlahnya 
mencapai jutaan rupiah.

Seperti yang terjadi di Banjarbaru. Dari pantauan BPost, sejumlah SMAN/SMKN 
secara terang-terangan menarik pungutan kepada siswa baru. Pungutan daftar 
ulang ini menggunakan berbagai macam label seperti tebusan seragam dan atribut 
sekolah, biaya sarana/prasarana atau biaya bimbingan belajar. Jumlahnya 
bervariasi dari Rp 200 ribu hingga Rp 1 juta tiap siswa. Di luar itu, siswa pun 
masih dibebani lagi uang ratusan ribu rupiah untuk biaya partisipasi. 

Pungutan terbesar ada di SMK. Siswa baru di SMKN 2 Banjarbaru dibebani uang 
keperluan pendidikan lebih dari satu juta rupiah. Katanya untuk untuk membayar 
perlengkapan/keperluan sekolah dan perlengkapan siswa. Memberatkan sekali, 
kata salah satu orangtua siswa, Kamis (12/7). 

Dari perincian biaya daftar ulang yang diperoleh koran ini disebutkan adanya 
uang partisipasi sekolah sebesar Rp 400 ribu selain biaya daftar ulang sebesar 
Rp. 1.031.000. Pembayaran dilakukan dengan bayar di muka dengan tujuan tidak 
memberatkan jenjang berikutnya.

Parjiono, Kepala Sekolah SMKN 2, ketika dikonfirmasi tak menampik biaya daftar 
ulang ditetapkan itu tergolong mahal. Dia berdalih, agar saat naik ke dua 
jenjang berikutnya para siswa tak lagi harus membayar uang partisipasi serupa.

Memang mahal, namun, semuanya bisa dinegosiasi. Bahkan, bisa dicicil. Untuk 
yang tidak mampu malah bisa bebas, ucapnya. 

Di SMA, alasan keseragaman diusung. Uniknya, semuanya itu mengatasnamakan 
kesepakatan komite sekolah. Padahal, siswa baru memang belum ikut dalam 
kesepakatan komite tersebut. 

Ini untuk keseragaman dan sudah menjadi kesepakatan komite dan sekolah, ujar 
Ketua Komite SMA 1 Banjarbaru, Rustam Effendi.

Menyikapi beban masyarakatnya ini, Walikota Banjarbaru, Rudy Resnawan meminta 
sekolah melakukan sistem subsidi silang. Siswa tak mampu, tidak diwajibkan 
bayar, namun disubsidi oleh siswa lain yang berasal dari keluarga mampu. 

Sekolah bisa memungut, sepanjang untuk keperluan siswa seperti seragam dan 
kelengkapan siswa. Di luar itu juga masih boleh, asalkan sesuai kesepakatan 
komite terlebih dahulu dan jumlahnya tidak boleh terlalu besar, tandasnya. 

Uruk Sekolah
Bagaimana di Banjarmasin? Pantauan BPost di sejumlah SMPN di Banjarmasin, biaya 
daftar ulang ini untuk menebus biaya seragam sasirangan, kaos olahraga, emblem, 
topi dan dasi serta iuran tahunan untuk Pramuka, OSIS, perpustakaan, UKS/PMR 
dan koperasi. Selain pungutan ini, banyak pula beredar surat sakti dari pejabat 
yang meminta jatah bangku (baca halaman 3).

Di SMPN 25 Banjarmasin, setiap siswa baru dikenakan biaya sebesar Rp 72.000. 
Kita menyebutnya bukan daftar ulang, melainkan lapor diri. Untuk apa saja uang 
itu, di antaranya iuran OSIS, Pramuka, PMR/UKS, perpustakaan dan iuran pencak 
silat. Sifatnya juga tidak wajib, ujar Kepala SMPN 25 Banjarmasin, Baihaki. 

Selain itu ada biaya lain. Untuk siswa baru dan siswa kelas II dipungut Rp 
100.000 dan siswa kelas III sebesar Rp 75 ribu. Rencananya uang itu untuk 
menguruk halaman sekolah. 

Pungutan serupa terjadi di SMPN 19. Setiap siswa baru dikenakan biaya biaya Rp 
50 ribu untuk perlengkapan seragam sekolah dan iuran tahunan. Setelah itu, 
setiap siswa baru ditarik Rp 217.000 untuk laki-laki dan Rp 232.000 untuk 
perempuan. Namun itu baru kita putuskan setelah ada rapat dengan orangtua, 
ujar Kepala SMPN 19 Banjarmasin, Slamet. 

Begitupula di SMPN 30. Sebelum kegiatan pembelajaran dimulai 16 Juli nanti, 
setiap siswa baru dikenakan biaya sebesar Rp 265 ribu untuk laki-laki dan Rp 
300 ribu untuk perempuan. Setelah itu, ujar kepala sekolah Djarmansyah, mereka 
kembali diminta iuran pembangunan sebesar Rp 250 ribu dan Rp 150 ribu untuk 
siswa kelas II dan III.

Sementara di SMPN 6 Banjarmasin yang difavoritkan masyarakat, menurut kepala 
sekolah, Thamriani Azidin, siswa baru laki-laki membayar sebesar Rp 290 ribu, 
dan siswa perempuan sebesar Rp 350 ribu. Ini untuk kelengkapan seragam sekolah.

Seminggu setelah proses belajar mengajar dimulai, orangtua siswa baru diundang 
untuk membahas iuran pembangunan. Rencananya dipatok Rp 500 ribu per siswa.

Walikota Banjarmasin, Yudhi Wahyuni pun bersikap. Sekolah dilarang melakukan 
praktik pungutan liar, sogok, calo dan lainnya. Sekolah juga tidak dibenarkan 
melakukan pembebanan biaya pada saat daftar ulang, 

[mediacare] Kaya dan Miskin

2007-07-12 Terurut Topik Sunny
http://www.indomedia.com/bpost/072007/13/opini/opini2.htm

  
Kaya dan Miskin

Oleh:
Ika Salawiska
Mahasiswa IAIN Antasari

Dalam realita kehidupan baik di Indonesia maupun di negara lain di dunia, 
sering kita lihat dan temui orang kaya dan miskin. Mengapa ada kaya dan miskin? 
Pertanyaan ini yang timbul dalam lubuk hati saya sejak masih duduk di bangku 
Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP). Kini pertanyaan itu muncul lagi, 
setelah beberapa tahun terlupakan.

Ada yang mengatakan, adanya kaya dan adanya miskin itu merupakan takdir dari 
Sang Khaliq. Ada juga yang mengatakan, miskin itu disebabkan kemalasan 
seseorang dan kaya merupakan hasil dari kerja keras seseorang. Selain itu ada 
yang mengatakan, kemiskinan disebabkan adanya keserakahan si kaya yang tidak 
memberi kesempatan kepada si miskin. 

Namun ada pula yang mengatakan, adanya si kaya dan si miskin itu dari 
keturunannya. Juga ada yang mengatakan, terjadinya kaya dan miskin karena 
sistem ekonomi yang digunakan. 

Semua perbedaan pendapat tersebut memiliki faktor kebenaran. Miskin karena 
malas. Hal ini tidak selalu salah, karena bagaimana pun ada program 
penghilangan kemiskinan. Namun, jika si miskin sendiri tidak mau bekerja keras, 
bersusah payah belajar dan bekerja, berusaha untuk lepas dari kemiskinan dan 
membenci dirinya karena miskin, maka program tersebut akan sia-sia.

Orang kaya itu perlu dihormati. Namun, jika kekayaannya itu diperoleh dengan 
cara haram seperti mencuri, merampok, merampas, korupsi, kolusi, menipu, 
menzalimi orang lain dan semacamnya, berarti bukan kekayaan yang ada. Namun, 
keserakahan dengan cara haram dan melanggar ajaran agama serta hukum. Hal ini 
yang harus ditekankan dalam keadilan dan kebenaran, serta ketertiban hukum. 
Aparat kepolisian harus tegas bertindak sebagai abdi masyarakat, jangan sampai 
ada diskriminasi. Meskipun kekayaannya diperoleh dengan cara halal, namun harus 
ditekankan untuk menjadi manusia yang gemar berderma dan beramal saleh.

Kesempatan mendapatkan pekerjaan harus diwujudkan secara adil. Namun, dalam 
waktu bersamaan, materi pendidikan juga harus memperhatikan link and match atas 
pekerjaan yang tersedia.

Kita percaya takdir (ketentuan) karena termasuk salah satu Rukun Iman. Namun, 
kita tidak tahu kapan atau di mana takdir itu hadir atau terjadi. Artinya, kita 
bisa mengatakan takdir kalau usaha secara maksimal sudah dikerjakan. Kalau kita 
belum melakukan usaha maksimal, bukan takdir yang sebenarnya namun kemalasan 
berkedok takdir yang terjadi.

Kita sering melihat bahkan banyak orang mengatakan, kaya dan miskin itu 
merupakan keturunan. Pendapat seperti itu tidak selalu salah dan benar. Apabila 
seseorang diwarisi kekayaan tetapi ia tidak bisa menggunakan dan mengelolanya, 
maka lambat laun kekayaannya itu habis dan tidak akan menghasilkan apa-apa. 
Bahkan tak tertutup kemungkinan, ia menjadi orang miskin. Begitu pun 
sebaliknya. Kalau bisa mengelola dan menggunakan kekayaannya dengan baik, maka 
ia akan menjadi orang yang sukses melalui kekayaannya itu.

Sistem ekonomi sekarang. Banyak ekonom mengatakan, salah satu penyebab 
terjadinya kaya dan miskin adalah sistem ekonomi yang digunakan 'kurang tepat' 
dalam suatu negara. Pada gilirannya melahirkan negara yang semakin hari semakin 
kaya dan negara yang semakin miskin. Dengan kata lain, pengaplikasian sistem 
ekonomi tersebut melahirkan ketidakseimbangan dalam perkembangan ekonomi dalam 
suatu negara.

Oleh karena itu, marilah kita mawas diri. Lebih baik kita intropeksi diri. 
Menyalahkan diri kita sendiri, bukan menyalahkan Allah atau orang lain. 
Wallahu'alam bis shawab.

e-mail: [EMAIL PROTECTED]


[mediacare] Awas Sering Buang Air Kecil

2007-07-12 Terurut Topik Sunny
http://www.indomedia.com/bpost/072007/13/nusantara/nusa3.htm

  
Awas Sering Buang Air Kecil

APA saja gejala yang perlu dicurigai sebagai diabetes? Antara lain buang air 
kecil lebih dari dua kali dalam semalam, mudah lapar dan haus, luka sulit 
sembuh, penglihatan kabur, gatal-gatal di sekitar kemaluan, dan kesemutan. 

Namun lebih banyak lagi pasien diabetes yang tidak menyadari penyakitnya karena 
tidak adanya gejala. Lebih baik periksa kadar gula darah sedini mungkin, 
apalagi jika ada faktor keturunan, kata Prof Dr Sidartawan Soegondo, spesialis 
penyakit dalam dari Departemen Penyakit Dalam, FKUI. 

Secara umum ada tiga macam pencegahan diabetes. Pertama, pencegahan primer, 
yakni mencegah agar jangan sampai terkena diabetes. Hal ini bisa dilakukan 
dengan menerapkan gaya hidup sehat. 

Kedua, pencegahan sekunder, ini untuk orang yang sudah kena diabetes, dicegah 
jangan sampai komplikasi, ujar Sidartawan. Caranya adalah dengan menjaga dan 
mempertahankan kadar gula darah sebaik mungkin. Terakhir, pencegahan tersier 
yang mencegah penderita komplikasi diabetes agar jangan mengalami kecacatan.


[mediacare] Populasi Harimau dan Gajah di Hutan Sumbar Kian Turun

2007-07-12 Terurut Topik Sunny
http://www.antara.co.id/arc/2007/7/12/populasi-harimau-dan-gajah-di-hutan-sumbar-kian-turun/

12/07/07 15:33

Populasi Harimau dan Gajah di Hutan Sumbar Kian Turun

Padang (ANTARA News) - Populasi satwa dilindungi seperti harimau dan gajah pada 
21 kawasan hutan konservasi di Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) terus menurun, 
karena habitatnya kian terganggu akibat maraknya pembalakan liar dan masyarakat 
membuka lahan kebun sering berpindah-pindah.

Hingga kini memang tidak ada data secara rinci, jumlah dua jenis satwa langka 
itu, namun diyakini polulasinya sejak lima tahun terakhir cenderung turun, 
kata Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumbar, Indra Arinal, 
kepada ANTARA di Padang, Kamis.

Ia memperkirakan, populasi Harimau Sumatera kini hanya tinggal sekitar 50 ekor, 
di antaranya berada pada 21 kawasan hutan konservasi provinsi itu.

Menurunya, populasi harimau menurun selain akibat meningkatnya pembalakan liar, 
juga maraknya perburuan binatang liar dilakukan masyarakat di kawasan hutan 
konservasi.

Dalam tiga bulan pertama 2006, tercatat tujuh ekor harimau Sumatera mati dan 
tahun 2007 sebanyak satu ekor karena berbagai sebab termasuk dibunuh.

Sementara itu, terkait populasi gajah juga kian berkurang, akibat habitat 
binatang itu terganggu. 

Kita tak punya data jumlah gajah tersisa saat ini, katanya. 

Akibat kian terganggunya habitat satwa dilindungi UU itu, memicu terjadinya 
konflik harimau maupun gajah dan masyarakat di kawasan hutan.

Kasus terakhir, kata dia, terjadi konflik antara harimau dengan masyarakat di 
kawasan terisolir di Kabupaten Dharmasraya, menyebabkan seekor harimau dibunuh 
masyarakat.

Namun, faktor terjadi konflik satwa langka dengan masyarakat juga ada penyebab 
lain dan tentunya perlu dilakukan kajian mendalam.

Guna tidak berlangsung dan terus terulang konflik itu, kata dia, pihaknya kini 
melakukan pengkajian khusus populasi harimau di kawasan daerah aliran Sungai 
Batanghari serta faktor-faktor pemicu terjadinya konflik satwa langka dengan 
masyarakat.

Kegiatan itu, berkerjasama dengan FFI --satu lembaga pemerhati satwa-- asal 
luar negeri, kata dia, dimaksudkan agar lebih mengetahui secara detail penyebab 
konflik manusian dan binatang dilindungi tersebut.

Selain itu, satu upaya meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menghentikan 
perburuan terhadap satwa langka dan ikut serta melestarikannya.

Semakin hari populasi berbagai jenis satwa dilindungi itu, terus berkurang 
selain dibunuh juga diperdagangkan, ujarnya dan menambahkan, pihaknya 
mengintensifkan pengawasan terhadap aktivitas warga di sekitar hutan, menyusul 
meningkatnya aksi perburuan satwa langka tersebut.

Selain meningkatkan pengawasan, kata dia, BKSDA Sumbar juga akan terus 
menggencarkan program sosialisasi kepada masyarakat dan pejabat non-formal 
terutama yang berada di pinggiran hutan wilayah konservasi.

Sosialisasi untuk mengibau warga agar sama-sama menjaga satwa yang dilindungi 
undang-undang, mengingat jumlah satwa langka itu semakin berkurang, katanya 
menambahkan. 

[mediacare] Rekonstruksi Anarkisme Menuju Negara Ideal

2007-07-12 Terurut Topik Sunny
http://batampos.co.id/index.php?option=com_contenttask=viewid=25635Itemid=75

  Kamis, 12 Juli 2007 

  Rekonstruksi Anarkisme Menuju Negara Ideal 
 
  Oleh: Edy Burmansyah*)


  Tak dapat dipungkiri dewasa ini, masih ada sebagian kalangan yang 
beranggapan bahwa anarkisme sama dengan merusak. Pandangan semacam ini perlu 
diluruskan, anarkisme bukanlah hal semacam itu, anarkisme adalah harmoni. Bahwa 
kondisi asali manusia (The state of nature) dalam keadaan damai dan saling 
menghormati, bukan seperti kondisi the state of nature Thomas Hobbes bahwa 
manusia pada dasarnya adalah makhluk yang bengis, dan selalu mementingkan 
dirinya sendiri. Sebab itu kodisi asalinya adalah perang.


  Dalam tradisi filsafat modern, anarkisme digolongkan dalam aliran 
Korservatisme. Anarkisme berkembang dalam masa paska  revolusi Prancis. Dengan 
tokoh-tokohnya Cabanis (1757-1808), De Biran (1766-1824), Fourier (1772-1837), 
Saint-Simon (1760-1825), dan Proudhon (1809-1865).


  Paskah revolusi, kehidupan Prancis dilalui dengan terror dan darah yang 
berceceran, tapi sebuah cita-cita lama dicapai disana, yakni; penegaskan akan 
kebebasan manusia. Namun demikian revolusi Prancis juga menimbulkan 
kekhawatiran serius terhadap integritas sosial dan dasar-dasar religius bagi 
moralitas manusia.  Berangkat dari ancaman ini maka sekelompok intlektual yang 
mendukung revolusi yang dikenal dengan kaum sosialis memandang bahwa revolusi 
sudah sukses menghasilkan kebebasan (liberte), namun persamaan (egalite) dan 
persaudaraan (fratenite) harus diwujudkan melalui re-organisasi sosial.


  Menurut Fourier kebudayaan borjuis-sebagai kebudayaan hasil 
revolusi-cacat kemanusiaan, karena di dalamnya berkuasa egoisme dan kepentingan 
diri yang akan menghancurkan masyarakat. Masyarakat borjuis diciptakan dari 
refresi dan nafsu, sehingga melenyapkan dua nafsu penting untuk kohesi sosial: 
cinta dan kekeluargaan. Akibatnya harmonis  masyarakat terancam runtuh. Fourier 
menghendaki sebuah tatanan masyarakat yang baru, sebuah masyarakat harmoni 
(anarkis). Fourier mencontoh organisasi masyarakat yang disebut 
Phalanx-sekelompok orang beranggota 1.500-2.000 orang dengan berbagai 
kemampuan. Dalam kelompok ini setiap individu bebas memilih pekerjaan yang 
disukainya atau meninggalkan yang disukainya. Didalamnya ada kompetisi, tapi 
harmoni tetap dominant, sehingga tak akan ada perang. 


  Anarkisme sebagaimana di cita-citakan oleh pemikiranya pada masa lalu 
akhirnya hanyalah sebuah utopia. Ia tak bisa diadopsi kafah karena setiap 
pemikiran hidup dengan semangat zamannya sendiri (zeit geist),  dan ada bagian  
yang sudah  tidak relevan lagi dalam kontek kekinian. Sebab itu yang dibutuhkan 
hari ini adalah bagaimana mengkontruksi pemikiran anarkisme agar sesuai dengan 
kebutuhan hari ini?


  Untuk merekontruksi anarkisme, maka Anarkisme harus diletakan pada 
pengertiaan awal; anarkisme sebagai harmoni, bukan semata-mata menolak negara. 
Lalu pertanyaannya dapatkan harmoni hidup berdampingan dengan negara? 
Jawabanya, mungkin ya. Tapi negara seperti apa yang dapat hidup berdampingan 
dengan harmoni? Negara yang ideal, negara yang mengayomi masyarakatnya, yang 
tidak banyak campur dalam kehidupan masyarakatnya, negara yang tidak menindas, 
yang mampu membedakan mana kepentingan publik dan yang kepentingan privat. 
Barangkali sebuah negara yang minimal (minimal state), tapi bukan dalam 
pengertian John Locke. 


  Negara yang minimal adalah negara yang tetap mengelola aset-aset public, 
sebagai hak dasar hidup manusia, seperti; air, listrik dan kekayaan alam yang 
terkandung dalam perut bumi. Tapi negara yang juga memberikan kebebasan 
berusaha kepada setiap warganya tanpa perlu membebankan pajak. Pembiayaan 
negara hanya diperoleh dari penghasilan pengelolaan asset-aset publik. Kendati 
demikian negara, tetap bertugas memberikan tunjangan bagi penduduk yang tidak 
mampu bekerja, karena sama halnya, terkutuklah orang yang tidak perduli pada 
orang yang lemah, demikian pula penguasa negara yang membiarkan orang miskin 
menghadapi keadaan yang tidak menentu. Namun demikian dimana sebenarnya 
tanggung jawab negara untuk memberikan tunjangan kepada masya rakat,  sementara 
masyarakat tidak dibebani pajak oleh negara. Yang patut di catat adalah 
pendapatan negara dari pengelolaan aset-aset publik pada dasarnya adalah 
pendapatan rakyat, sebab itu negara berkewajiban untuk membangikannya kepada 
sebagian kecil masyarakat yang kurang mampu itu.


  Negara semacam ini adalah negara pengatur (regulative state). Negara 
memang tetap memiliki apartus untuk menjalankan roda pemerintahan, ia masih 
punya polisi untuk menjaga tertib sipil, ia masih punya jaksa untuk melakukan 
penuntutan kejahatan, juga pengadilan yang memutuskan kejahatan. Tapi negara 
tidak punya dirjen pajak, tidak punya menteri bidang ekonomi, tidak punya 
pemerintahan dengan kabinet yang gemuk dan susah bergerak. Sebuah negara yang 

[mediacare] Dodi Ambardi - Re: Tanggapan Bill Liddle: Teroris dan Wartawan

2007-07-12 Terurut Topik IrwanK
Mas Dodi,

Salam kenal ya.. Yang menuliskan komentar itu bukan saya pribadi lho.. :-)
Kesan anda bahwa itu tulisan saya justru membuat saya malu.. mana cukup ilmu
saya menghasilkan komentar sekelas itu.. Saya ini masih banyak belajar dari
diskusi/perdebatan di milis koq.. suer deh.. :D

Saya hanya berusaha menyampaikan saja agar pihak yang kebetulan mendapat
info tersebut juga mendapat gambaran lebih utuh ketimbang sebelumnya..
Menyampaikan dalam bentuk sampiran(?), istilah anda..

Sebetulnya gak ada sih ketegangan antara saya  mas radit.. mungkin hanya 
sekedar saling mengingatkan sesama anggota milis saja.. :-)

FYI, saya bukan wartawan lho.. hanya anggota masyarakat biasa.. kebetulan saja 
kebagian akses internet..

CMIIW..

Wassalam,

Irwan.K

nb: reply ini saya tembuskan juga ke milisnya Farid Gaban.

On 7/13/07, Kuskridho Ambardi [EMAIL PROTECTED] wrote:


+++

Bung Irwan,

Kekhawatiran anda benar, tanggapan Pak Bill itu hanya bertolak dari
sepotong email FG yang di-forward seorang kawan di milis JIL. Konteks
perdebatan FG dengan Siska yang menurut anda terjadi di milis yyy memang tak 
sampai ke milis JIL. Saya kebetulan menjadi loper email Pak Bill karena ia 
mengalami problem teknis saat mengirimkan tanggapan itu. Karena hanya loper, 
saya tidak bisa membela dan mengritik posisi apapun yang berkembang dalam 
perdebatan itu – karena saya tak tahu-menahu. Dan, saya kira, memang tak perlu.

Namun sejumlah baris komentar anda menarik untuk disimak. Terutama yang 
berbunyi, Mengenai tulisan Liddle [yang bersandar pada ICG], saya khawatir 
perdebatan di milis yyy yang dibaca oleh Liddle hanyalah posting Siska yang 
menanggapi Farid Gaban dan atau sebaliknya. Tidak utuh. Laporan ICG sendiri, 
menurut saya, lebih banyak membawa agenda dari Bush. coba lihat di sini: 

http://www.crisisgroup.org/home/index.cfm?id=2959l=1 

Selebihnya,
saya pikir Liddle juga punya agenda yang ia bawa sendiri.


Tentu Bill Liddle punya agenda, ICG pun pasti punya agenda. Siapa yang tak
 punya agenda di dunia yang carut-marut ini? Yang jadi soal, bukan apakah
 seseorang atau lembaga punya agenda atau tidak, tapi apakah agenda itu
 merugikan individu dan kelompok lain dalam kehidupan kolektif.



 Agenda Bill Liddle dan ICG kira-kira apa, yang dinyatakan atau yang
 tersembunyi? Mengapa ICG mesti dikatakan membawa agenda Bush? Sejauh yang
 saya tahu, ICG berdiri sebelum Bush jadi presiden. Jadi lebih tepat
 dikatakan kalau Bush membawa agenda ICG karena Bush datang belakangan. Tapi
 logika ini jadi tak masuk akal. ICG itu bukan negara yang punya kekuatan
 militer, dan tak punya kekuatan ekonomi untuk memaksa sebuah negara untuk
 menerima rekomendasi kebijakannya (dan ICG tak memberikan analisis dan
 rekomendasi ekonomi).



 Apa agenda Bill Liddle? Apakah bisa dikatakan bahwa ia juga membawa agenda
 Bush? Kenyataannya, tahun 2004, Bill aktif berkampanye di Columbus untuk
 tidak memilih Bush. Kolom dia di Tempo tentang Wolfowitz, alinea terakhirnya
 mengatakan bahwa kebijakan Bush di Irak salah – dan mengritik Wolfowitz yang
 jadi salah satu arsitek penggempuran Irak.



 Mengapa anda membundel ICG, Bush, dan mungkin Bill Liddle menjadi satu?



 Mari kita meminjam teknik pivot dalam propaganda yang dipakai Farid Gaban
 dalam tanya jawab dengan Siska: penolakan teror sebagai cara pencapaian
 tujuan adalah pivot. Ia membundel tiga pihak sekaligus, ICG, Bush, dan Bill
 Liddle – seolah-olah ketiga elemen ini memiliki kaitan langsung dan
 otomatis. (ini saya pinjam langsung dari kalimat FG). Masih meminjam cara
 berargumenn FG, maka anda mengaitkan secara langsung ICG dengan Bush, dang
 mungkin Bill Liddle. Dan kaitan itu anda kemas dalam istilah memiliki
 agenda.



 Sama seperti dikatakan Farid, mereduksi ICG, Bush, dan Bill Liddle dalam
 kategori kelompok yang memiliki agenda [tersembunyi] menjauhkan kita dari
 kemungkinan memahami esensi pesan ICG dan Bill Liddle. Ini menafikan
 kemungkinan bahwa ICG dan Bill Liddle bisa bertolak belakang dengan Bush
 dalam banyak hal. (kalau anda wartawan, bukankah ini kekeliruan elementer
 dalam mendiskripsikan sesuatu).



 Dengan menyatakan seperti itu, anda menciptakan pula filter yang membikin
 orang pasang kuda-kuda untuk sekedar mendengarkan apa sih yang dimaui ICG
 dan Bill Liddle. (apakah anda menemukan rekomendasi ICG atau Bill Liddleyang 
 menyetujui penyerbuan ke Irak?).



Catatan: 
Saya tidak kenal Radityo, dan tak tahu-menahu ketegangan anda dengan dia 
(kalaupun ada). Kebetulan saja email massal Radityo memasukkan
 alamat email saya – karena saya menjadi loper email Bill Liddle. Dan email 
 ini tak bersangkut-paut dengan topik yang mungkin sedang hangat dibahas di 
 berbagai milis wartawan, karena saya tak menjadi anggota milis itu. Ini 
 sekadar cletukan menanggapi satu pernyataan anda – yang mungkin juga anda 
 maksudkan sebagai sampiran belaka.

Salam,

Dodi Ambardi


Web:
http://groups.yahoo.com/group/mediacare/

Klik: 


[mediacare] Wisata di Bandung Selatan

2007-07-12 Terurut Topik ~YOGHA

Kawah Putih
Kawah Putih berada di kawasan daerah wisata Ciwidey, kurang lebih 44 Km dari 
Kota Bandung ke arah Selatan. Pemandangan kawah yang menghampar putih, 
membuat orang menyebutnya dengan kawah putih. Disekitar lokasi tersedia kios 
aneka cinderamata.

Perkebunan Teh Rancabali
Terletak di kawasan perkebunan Ciwidey. Alam perkebunan teh yang menghijau 
segar dan indah, sangat cocok untuk dijadikan tujuan rekreasi. Fasilitas 
yang tersedia di kawasan ini adalah bungalow, pemandian air panas alam dan 
fasilitas pendukung lainnya yang diperlukan oleh para wisatawan.

Situ Patenggang
Berlokasi di kawasan daerah wisata Ciwidey, kurang lebih 47 Km dari kota 
Bandung ke arah Selatan dan berada tepat di lingkungan perkebunan teh 
Rancabali. Situ Patenggang merupakan tempat wisata yang berhawa sejuk segar, 
panorama alamnya yang indah banyak mendapat kunjungan dari para wisatawan.

Penangkaran Rusa di  Rancaupas
Ranca Upas adalah areal yang disediakan bagi perkemahan, dibawah pengelolaan 
Perhutani. Disamping disiapkan untuk Bumi Perkemahan, Ranca Upas memiliki 
areal yang dipergunakan untuk penangkaran Rusa.

Wisata Air Panas Ranca Walini
Terletak di kawasan daerah wisata Ciwidey atau 46 Km dari kota Bandung. 
Tempat yang cocok untuk keluarga, tersedia kolam renang sumber air panas 
alam , restaurant, taman rekreasi untuk anak-anak dan bungalow bagi yang 
ingin menginap, serta fasilitas pendukung lainnya.

Gambung
Gambung memiliki panorama alam yang indah. Gambung adalah daerah perkebunan 
teh, di Gambung inilah adanya pusat penelitian dan pengembangan tanaman teh.


Jalan-Jalan di Bandung Yuk!
http://www.kota-bandung.info/ 



Re: [mediacare] Anggun Peter Gabriel ..............(hmmmm.....merinding !

2007-07-12 Terurut Topik HwAng Teja

om denny jangan gitu atuh... dia tuh impian go internationalnya udah
kesampean dengan main beberapa episode di serial taiwan yang katanya sich
teu payu wakakakakakakakaka

On 11/07/07, denny sakrie [EMAIL PROTECTED] wrote:


  Hmmm.Peter Gabriel berduet dengan Anggun..merinding
Dan inilah go international yang sesungguhnya !!.Tidak seperti pemain
sinetron yang juga penyanyi RB dan sering berceloteh go
internationaldan sesumbar ingin meraih Grammy pula..(you know
her name -lah !)

*   Don't give,cause you have friends*
*   Don't give up*
*   You' re not beaten yet*
*   I know you can  make it good.*
**
DS
0818417357


*LandROCK [EMAIL PROTECTED]* wrote:

 http://youtube.com/watch?v=pr7tjjIdToA

__
Looking for a deal? Find great prices on flights and hotels with Yahoo!
FareChase.
http://farechase.yahoo.com/


--
Get the Yahoo! toolbar and be alerted to new email
http://us.rd.yahoo.com/evt=48225/*http://new.toolbar.yahoo.com/toolbar/features/mail/index.phpwherever
you're surfing.

 





--
My Music :
My Tags :

- au revoir, deo gracias -
Regards,

Hotman Christian (HP : 0856 240 11162)
Announcer  Music Director

PRODUA 96 FM RRI BANDUNG
Jl. Diponegoro No. 61 Bandung 40122
Ph : 022 720 7031 ext. 131 // 022 720 3226
Fax : 022 721 8073
http://dj-hotman.livejournal.com
http://djhotman.multiply.com


[mediacare] pencarian kaligrafi

2007-07-12 Terurut Topik Nunuk Ambarwati
Makalah ini disampaikan dalam diskusi pendukung 
  Pameran seni visual Post-Kaligrafi ’Kalam  Peradaban’ [7 Juli – 5 Agustus 
2007]
  Tema: ’Lokalitas  Seni Kaligrafi di Indonesia’
  Jogja Gallery, Yogyakarta, Minggu, 8 Juli 2007 / pukul 09.00 – 11.00 WIB
  

   
  SEKITAR PENCARIAN BENTUK DALAM KALIGRAFI 
  Oleh KH. D. Zawawi Imron
   
  Bismillahhirrahmanirrahim
   
  Makalah ini teramat sempit untuk memberikan gambaran sejarah kaligrafi Arab 
dengan 
  lika-liku perjalanan yang sangat panjang. Tetapi, yang patut dicatat bahwa 
sebelum Islam, huruf Arab yang berasal dari Hieroghlip. Kemudian dari era ke 
era menemukan bentuk yang dikenal sebagai khath kufi, bentuknya masih sangat 
sederhana, dan sulit dibaca oleh orang yang bukan Arab karena belum ada titik, 
dan belum memakai harakat seperti yang berkembang kemudian.
  Kedatangan Muhammad Rasulullah SAW dengan kitab suci al-Quran telah membawa 
perubahan bagi penyempurnaan huruf Arab. Meskipun Muhammad seorang Nabi yang 
ummi (tidak bisa baca tulis), tetapi ia sangat menekankan betapa pentingnya 
kamum Muslimin untuk belajar membaca dan menulis. Musuh yang ditangkap dan 
menjadi tawanan perang, kemudian dibebaskan setelah berhasil mengajar anak-anak 
muslim membaca dan menulis. Hal ini dimaksudkan agar ummatnya dapat dengan 
mudah menulis dan mempelajari al-Quran.
  Dari zaman pemerintahan Khulafaurrasyidin, kemudian zaman Bani Umayyah, 
sampai zaman keemasan kebudayaan Islam pada pemerintahan Daulat Abbasiyah, 
khath (kaligrafi) Islam semakin memenuhi syarat untuk menuliskan firman-firman 
Allah, bukan karena bentuknya yang semakin sempurna, tetapi lebih dari itu 
nilai keindahannya yang semakin tinggi. Keindahan irama bahasa yang penuh 
pesona pada al-Quran agaknya diusahakan tercermin pada kehalusan rasa para 
khathath (penulis huruf Arab) sehingga muncul bentuk-bentuk huruf Nasakhi yang 
jelaa dan manis, Tsulusi yang anggun, Riq`ah yang ekspresif, Diwani yang 
terbelit, Farisi yang berirama seolah-olah hendak roboh ke kanan, dan 
bentuk-bentuk yang lain.
  Disamping untuk menulis ayat-ayat al-Quran, surat-surat administrasi 
pemerintahan, kitab-kitab agama dan kitab-kitab ilmu pengetahuan, hurup Arab 
juga dijadikan hiaan untuk memperindah mesjid. Sampai sekarang, dua mesjid yang 
paling bersejarah dalam Islam, yaitu Mesjidil Haram di kota Mekah dan Mesjid 
Nabawi yang terletak di jantung kota Madinah, kalau kita masuk ke dalamnya akan 
tampak adanya kaligrafi dengan nilai artistik yang tinggi yang isinya 
mengagungkan nama Allah
  Setelah Islam masuk ke Indonesia, dengan sendirinya al-Quran juga menjadi 
bacaan utama kaum muslimin. Putera-puteri di kawasan Nusantara juga belajar 
baca al-Quran serat khat Arab. Kitab-kitab agama, cerita-cerita kepahlawanan 
serta hikayat dan dongeng juga ditulis dalam hurup Arab. Khat kitab-kitab 
berbahasa Melayu di Jawa disebut hurup Arab Melayu. Sedangkan di kalangan orang 
Melayu, Malaysia dan Brunei hurup Arab itu disebut huruf Jawi. Pengiran Dr. 
Haji Muhammad bin Pengiran Haji Abd. Rahman menyatakan dalam Majelis Sastra 
Asia Tenggara (Mastera) 2003, “Kesemua institusi dan dokumen (di Brunei 
Darussalam, Pen) menggunakan bahasa Melayu dan tulisan Jawi.” Yang dimaksud 
tulisan Jawi di sini adalah hurup Arab.
  Sebelum hurup Latin masuk ke Indonesia menjelang abad ke 20, di Jawa, di 
samping hurup jawa, Huruf Arab digunakan untuk menuliskan karya-karya sastra. 
Tembang-tembang seperti “Serat Ambiya”, “Kisah Mi`raj”, “Riwayat Nabi 
Yusuf”ditulis dengan hurup Arab. Dan pada perkembangannya, khath Arab di 
Indonesia itu menemukan bentuk-bentuk yang khas. Dari naskah-naskah tua, baik 
tersimpan di beberapa museum, dan yang masih berada di tengah masyarakat ada 
bentuk-bentuk tertentu dan variasi Nasakhi-nya sangat kuat. Ada bentuk yang 
kaku namun artistik, dan ada yang meliut dengan lentur. Pada surat raja Lingga 
(Melayu) yang ditujukan kepada pejabat Belanda, atau surat beberapa Adipati di 
Madura yang ditujukan kepada Raffles, hurup yang digunakan ada sedikit 
kemiripan dengan khat Farisi, tetapi sudah menemukan bentuk yang sangat 
spesifik. Bentuk yang serupa itu juga digunakan untuk menuliskan terjamah 
(makna) kitab-kitab yang berbahasa Arab yang biasanya disebut “makna jenggot” 
karena
 bergantung ke bawah seperti jenggot.
  Selain itu, hurup Arab digunakan sebagai hiasan mesjid, hiasan batu nisan, 
dan sebagainya. Sebagai hiasan rumah muncullah kaligrafi lukisan kaca 
Cirebonan. Ada bacaan zikir yang berbentuk Semar dan wayang lainnya, ada yang 
berbentuk harimau yang mengingatkan pada lambang Siliwangi
  Lukisan kaca yang sebagian besar menampilkan kaligrafi kalimat-kalimat suci 
itu lalu berkembang di berbagai daerah bersama dengan gambar buraq, Mesjid 
al-Haram, Mesjid Nabawi, dan lain-lain. Kegiatan itu disambut oleh apresiasi 
masyarakat yang cukup terhadap seni Islam. Disayangkan, karena 

[mediacare] Berita sumbawanews (13/07)

2007-07-12 Terurut Topik Sumbawanews.com
 
   
  Cari di Berita

  Artikel / Berita ||  Arsip Berita Perbulan 

Berkas Kasus Sulaiman Hamzah hampir Rampung
Jumat, 13 Juli 07 (06:18) - Di Posting Oleh : admin |  0 komentar 
   
Kota Bima, Sumbawanews.com.-
 Berkas kasus pemukulan yang diduga melibatkan mantan Pelaksana 
Tugas (Plt) Dinas Pendidikan, Kebudayaan dan Pariwisata (Dikbudpar) Kota Bima, 
Drs H Sulaiman Hamzah,  terhadap Syaifullah saat ini sedang ...selengkapnya 

KK Miskin Kota Bima 51,6 Persen
Jumat, 13 Juli 07 (06:17) - Di Posting Oleh : admin |  0 komentar 
   
Kota Bima, Sumbawanews.com.-
 Tahun 2007, jumlah Kepala Keluarga (KK) miskin di Kota Bima 
sebanyak 51,6 persen. Data yang diperoleh Badan Pusat Statistis (BPS) yang 
menerima Bantuan Langsung Tunai (BLT).
 Kepala ...selengkapnya 

KM Madinah Terbalik, Satu Nelayan Hilang
Jumat, 13 Juli 07 (06:16) - Di Posting Oleh : admin |  0 komentar 
   
Dompu, Sumbawanews.com.-
 Kapal Motor (KM) Madinah, milik warga Hu'u, Rabu (11/7) sekitar 
pukul 15.30 Wita dihantam ombak. Akibatnya, kapal tersebut terbalik dan 
menyebabkan tujuh anak buah kapal (ABK) panik. Enam nelayan ...selengkapnya
   

MOS Siswa Baru Dimulai
Jumat, 13 Juli 07 (06:15) - Di Posting Oleh : admin |  0 komentar 
   
Kota Bima, Sumbawanews.com.-
 Masa Orientasi Sekolah (MOS) tingkat Kota Bima dimulai, Kamis 
(12/7). MOS diikuti 6.609 siswa baru tingkat SMP/MTs, SMA/SMK/MA. Pembukaan MOS 
ditandai dengan penyematan tanda peserta oleh Walikota ...selengkapnya
   


  Pasang Iklan di Sumbawa news.Com 
  Klik disini!


Nur Latif: Ayo Bangun Sampai Akhir Hayat
Jumat, 13 Juli 07 (06:15) - Di Posting Oleh : admin |  0 komentar 
   
Kota Bima, Sumbawanews.com.-
 Walikota Bima, HM Nur A Latif, mengajak masyarakat agar membangun 
daerah hingga akhir hayat agar kesejahteraan meningkat dan terwujud masyarakat 
yang lebih beradab.
Hal itu disampaikannya di ...selengkapnya
   

Partisipasi MasyarakatTanggulangi Masalah Kesehatan
Jumat, 13 Juli 07 (06:15) - Di Posting Oleh : admin |  0 komentar 
   
Bima, Sumbawanews.com.-
Partisipasi masyarakat dalam pembangunan bidang kesehatan, 
berdampak positif terhadap berbagai upaya menanggulangi permasalahan 
kesejahteraan keluarga dan kesehatan di Provinsi NTB. 
Hal itu diakui oleh Ketua Tim Penggerak ...selengkapnya 

SMP Dibangun, Warga Mumbu dan Woja Gembira
Jumat, 13 Juli 07 (06:14) - Di Posting Oleh : admin |  0 komentar 
   
Dompu, Sumbawanews.com.-
Warga Mumbu dan Woja gembira dengan pembangunan gedung SMPN 5 Woja. 
Hal itu akan memudahkan bagi anak-anak melanjutkan ke tingkat SMP. Selama ini, 
mereka menyekolahkan anak-anaknya  ke lokasi ...selengkapnya
   

Tahun Depan, UN Ditargetkan 95 Persen
Jumat, 13 Juli 07 (06:13) - Di Posting Oleh : admin |  0 komentar 
   
Kota Bima, Sumbawanews.com.-
Prestasi Kota Bima dalam Ujian Nasional (UN) tahun ini meningkat 
dari tahun sebelumnya. Tahun 2007 angka kelulusan mencapai 86 persen, sedangkan 
tahun sebelumnya hanya 81 persen. 
selengkapnya
   


  Pasang Iklan di Sumbawa news.Com 
  Klik disini!


Sarae Diverifikasi Utusan Depdagri
Jumat, 13 Juli 07 (06:13) - Di Posting Oleh : admin |  0 komentar 
   
Kota Bima, Sumbawanews.com.-
 Kelurahan Sarae yang menjuarai  lomba kelurahan tingkat Provinsi 
NTB, Kamis (12/7), diverifikasi oleh utusan Departemen Dalam Negeri (Depdagri), 
Irfan Rangkuti, SE. Verifikasi itu merupakan persiapan menghadapi lomba 
...selengkapnya
   

PT PBU, Tenaga Non Skil Rekrut Warga Lingkar Tambang
Kamis, 12 Juli 07 (22:32) - Di Posting Oleh : admin |  0 komentar 
   
Sumbawa Barat, Sumbawanews.com.- 
Management PT Prasmanindo Boga Utama (PT PBU) yang merupakan salah 
satu perusahaan sub kontraktor PT Newmont Nusa Tenggara (PT NNT) yang manangani 
masalah catering, membantah proses ...selengkapnya
   

Warga Belo Protes Penambangan Batu Kapur
Kamis, 12 Juli 07 (22:32) - Di Posting Oleh : admin |  0 komentar 
   
Sumbawa Barat, Sumbawanews.com.- 
Proses penambangan batu kapur dilokasi olat Rarang wilayah desa 
Belo Kecamatan Jereweh Kabupaten Sumbawa Barat yang dilakukan oleh PT Uniserv 
Indonesia diprotes warga setempat.

Ketua Badan Perwakilan ...selengkapnya
   

Ridwan Marzuki ; Kasus Ijazah Palsu Perlu Kroscek
Kamis, 12 Juli 07 

[mediacare] Tidak Ada Tempat untuk Kapitalisme

2007-07-12 Terurut Topik Sunny
Refleksi: Dalam sistem kapitalisme tidak ada tempat untuk koperasi!


KOMPAS
Jumat, 13 Juli 2007 

  
KOPERASI
Tidak Ada Tempat untuk Kapitalisme 


Ungasan, Kompas - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menegaskan, tidak ada 
tempat untuk sistem perekonomian yang berbasis kapitalisme dan neoliberalisme 
di Indonesia. Kedua ideologi ekonomi itu sama sekali tak mampu menjamin 
kemakmuran bagi seluruh rakyat. 

Oleh karena itu, bangsa Indonesia tetap memilih ideologi yang menguntungkan 
bagi seluruh rakyat, yakni ideologi ekonomi terbuka berkeadilan sosial yang 
mampu memaknai kerja sama dan kemitraan yang bermanfaat bagi bangsa. 

Ideologi berbasis kapitalisme dan neoliberalisme tidak mencerminkan dan tidak 
sesuai dengan keadilan sosial terhadap rakyat Indonesia, termasuk bagi 
antarwarga bangsa. Maka, segala ideologi dari luar yang tidak memberi manfaat 
dan keadilan bagi rakyat harus ditentang dan dicegah masuk ke Indonesia, ujar 
Presiden dalam sambutan tanpa teksnya pada puncak perayaan Hari Koperasi Ke-60 
di Kompleks Garuda Wisnu Kencana, Ungasan, Badung, Bali, Kamis (12/7). 

Peringatan itu dihadiri 7.000 anggota dan pengurus koperasi dari seluruh 
Indonesia. Hadir pula perwakilan anggota Aliansi Koperasi Internasional (ICA) 
dari 42 negara. Acara itu juga dihadiri Menteri Negara Koperasi dan UKM 
Suryadharma Ali, Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu, mantan Menteri BUMN 
Sugiharto, Gubernur Bali Dewa Beratha, Bupati Badung Anak Agung Gede Agung, dan 
beberapa gubernur serta wali kota/bupati. 

Presiden mengatakan, bangsa Indonesia hidup dalam komunitas masyarakat dengan 
modal sosial yang kuat di samping sumber daya lainnya. Koperasi menjadi wadah 
yang paling baik untuk melengkapi semua modal sosial dan sumber daya, katanya. 

Presiden mengimbau semua pejabat pemerintah daerah agar terus mendukung gerakan 
koperasi. Koperasi diam-diam tanpa publikasi mampu mandiri. Maka terimalah 
ucapan terima kasih dan penghargaan saya kepada seluruh anggota koperasi, kata 
Presiden. 

Menurut Ketua Umum Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) Adi Sasono, pergerakan 
koperasi berdasarkan budi pekerti dengan kasih sayang tanpa mengedepankan 
pamrih harta benda. Ke depan koperasi akan mengupayakan kebangkitan di berbagai 
bidang pertanian, energi terbarukan, hingga teknologi pengolahan minyak sawit. 

Dalam acara itu Presiden juga memberikan penghargaan Satya Lencana Pembangunan 
di Bidang Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, antara lain kepada Gubernur 
Kalimantan Barat Usman Jaffar. Penghargaan Satya Lencana Wira Karya kepada 
Budianto Sudianto, Ketua Koperasi Pasar Ciracas, DKI Jakarta. Selain itu, 
sebanyak 261 orang mendapat berbagai kategori penghargaan dalam memajukan 
koperasi, termasuk Bupati Gianyar (Bali) Anak Agung Gede Agung Bharata, Bupati 
Balangan (Kalimantan Selatan) Sefek Effendi, dan Wali Kota Ternate (Maluku 
Utara) Syamsir Andili. (AYS/BEN


Re: [mediacare] Arifin Ilham Jefri Al Buchori

2007-07-12 Terurut Topik Mr Wijaya Kusnaryanto
For Mia 

Arifin Ilham0811 43646
Jefri AlBuchori 0856 123073

Sempga berguna
JAY
--- mia [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Temans,

   ada yang punya Ustad mansur, Ustad Arifin Ilham, A
 Agim, dan penyanyi Opik ga?

   thanks
 
 

 -
  Yahoo! Answers - Get better answers from someone
 who knows. Tryit now.



   

Building a website is a piece of cake. Yahoo! Small Business gives you all the 
tools to get online.
http://smallbusiness.yahoo.com/webhosting 


[mediacare] CP Trainer Olahraga Anak - Anak

2007-07-12 Terurut Topik Dipa Andika
Temans, ada yang tau CP nya Trainer Olahraga Anak - Anak ?

Kayak Elsa Manora Nasution gitu. Dia ngajar renang anak - anak kan ya ?

Thx

-- 
Dipa Andika N.
Creative Assistant
90.4 Cosmopolitan FM


[mediacare] [info] Eye Need Love

2007-07-12 Terurut Topik george adria
-

 

 http://www.lilykasoem.com/ 

 

Thank you .hope you all can participate!

 

Lily Kasoem Optical

T. 021. 3903853

[EMAIL PROTECTED]

www.lilykasoem.com

image002.jpg

[mediacare] CP BPK SOEBIAKTO CEO HOTLINE

2007-07-12 Terurut Topik harry august
ada yg punya no kontak  BPK SOEBIAKTO CEO HOTLINE!
terimaksih sebelumnya.

hay

 
-
Expecting? Get great news right away with email Auto-Check.
Try the Yahoo! Mail Beta.

[mediacare] Transparansi-Riau.Com (updated news)

2007-07-12 Terurut Topik hangjebattiga
12 Jul 2007 @20:36:00 oleh hm
Massa SEGERA Duduki Gedung DPRD Dua Jam

Pekanbaru (TR) - Usai mengelar orasi di depan Polda Riau. Massa 
Sentral Gerakan Rakyat Riau (SEGERA) yang terdiri dari nenek-
nenek,kakek-kakek, pemuda-pemudi hingga anak-anak lebih kurang selama 
dua ...

12 Jul 2007 @20:32:22 oleh hm
BNP Riau Hadirkan Lula Kamal Dalam Rakor Narkoba

Pekanbaru (TR) - Badan Narkotika Provinsi (BNP) Riau, Kamis (12/7) 
menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Narkoba di Pekanbaru. Rakor 
tersebut dihadiri Duta narkoba Badan Narktika Nasional (BNN) yang ...

12 Jul 2007 @20:27:21 oleh hm
Kepala Bappenas: Rangkul Media Percepat Kesejahteraan Masyarakat

Jayapura (TR) - Kepala Bappenas Paskah Suzzeta mengungkapkan, saat 
ini pemerintah mau tak mau harus merangkul atau membangun kemitraan 
dengan media massa guna mensosialisasikan kebijakan pembangunan ...

12 Jul 2007 @10:50:04 oleh hm
HASIL PENERIMAAN SISWA BARU (PSB)

Pekanbaru (TR) - Raut wajah senyum ceria terpancar dari para siswa 
yang lulus. Ada yang tertawa sambil ngobrol dengan temannya sesama 
yang lulus ada juga yang berpelukan dengan orang tua mereka yang ...

11 Jul 2007 @20:20:31 oleh hm
KAPOLDA BANTAH KERAS TUDINGAN MENHUT

Pekanbaru (TR) - Kapolda Riau Brijen Pol. Sutjiptadi, MM membantah 
keras tudingan Menhut MS. Ka'ban bahwa Polda Riau sudah terlalu jauh 
mengurusi urusan pemerintah berkaitan dengan masalah illegal logging. 

11 Jul 2007 @18:42:02 oleh hm
KAPOLSEK SUKAJADI : BERTEKAD TURUNKAN ANGKA KRIMINALITAS

Pekanbaru (TR) - Upaya menurunkan angka kriminalitas di wilayah hukum 
Polsek Sukajadi dan pembenahan anggota kepolisian sektor Sukajadi 
merupakan tekad dan program jangka pendek AKP Sapta Maulana

11 Jul 2007 @14:01:06 oleh hm
KAPOLDA RIAU : POLDA RIAU TIDAK PANDANG BULU BERANTAS ILOG

Pekanbaru (TR) – Kapolda Riau Brigjen Sutjiptadi, MM menegaskan tidak 
akan pandang bulu dalam memberantas pelaku ilegal logging. Ditemui 
wartawan usai acara pelantikan beberapa perwira Polisi ...

10 Jul 2007 @23:09:18 oleh hm
TERKAIT ILEGAL LOGGING DI RIAU, POLISI AKAN PERIKSA MENHUT

Jakarta (TR) - Polri mengindikasikan akan melakukan pemeriksaan 
terhadap Menteri Kehutanan MS Kaban. Dia diperiksa sebagai saksi 
dalam kasus illegal logging di Riau.



[mediacare] Di salah satu stasiun televisi swasta

2007-07-12 Terurut Topik Daniel H.T.
Salah satu kebiasaan media cetak di Indonesia dalam menulis berita tertentu 
yang menyangkut penyebutan nama suatu perusahaan swasta/merek dagang komersial, 
seringkali cara penulisannya dgn tidak menyebutkan langsung nama 
perusahaan/merek produk tersebut.

Saya tidak tau, apa sebenrnya yg menjadi dasar pertimbangan hampir semua 
Redaktur media cetak ini menempuh cara demikian. Apakah khawatir kalau 
penyebutan nama usaha/merek dagang itu samadengan iklan gratis bagi 
perusahaan/merek dagang tsb? Lucunya, orang sudah pada tau perusahaan/merek 
dagang apa yg dimaksud, tetapi masih saja ditulis dgn cara tidak menyebuit 
secara langsung namanya.

Tidak terkecuali dgn Harian Kompas. Kompas termasuk yg paling sering menulis 
berita dgn cara seperti ini., Contoh: Dalam pemberitaannya tentang almarhum 
Taufik Savalas (Kompas, Jumat, 13 Juli 2007). Kompas menulis, Komedian 
kelahiran 9 Juni 1966 itu pernah berperan sebagai Presiden Republik BBM di 
salah satu stasiun televisi swasta.

Apa salahnya disebut saja bahwa almarhum pernah berperan sebagai Presiden 
Republik BBM di TV Indosiar? Masa sih, kalau disebut langsung begitu melanggar 
kode etik pers, atau apa lah gitu?

Kebiasaan cara penulisan dgn kesan seperti membodohi pembaca ini seharusnya 
sudah ditanggalkan.

[mediacare] NKRI, Harga Mati

2007-07-12 Terurut Topik Sunny
Refleksi: Barangkali untuk dipahami  masalahnya perlu ditekankan bahwa dalam 
dunia ini tidak ada orang waras yang mau memisahkan dirinya dari sesuatu yang 
baik dan berguna bagi dirinya, tetapi karena hal-hal buruk yang ditimpakan atau 
yang menimpa pada dirinya. 

Sebagai contoh dapat diberitakan bahwa penduduk Papua Barat kurang lebih 2 juta 
orang. Pajak perusahaan untuk tahun 2004 yang diterima pemerintah Indonesia 
dari PT Freeport adalah US$ 297 [Sinar Harapan 16/2/2005]. Sesuai Jakarta Post 
3/3/2005 diberitakan bahwa pihak keamanan [TNI] menerima untuk tahun 2001 US 
4,7 juta dan untuk 2002 US$ 5,7 juta. Ini hanya sebagian kecil angka-angka yang 
bocor untuk umum. 

Bagaimana kehidupan rakyat Papua?  80% dari rakyat Papua hidup dalam kemiskinan 
[Kompas 22/3/2005]. Mayoritas anak-anak  dibawah umur 10  di Papua menderita 
Hipatit A [Sinar Harapan, 02/3/2005.  Belum lagi dibicarakan kerusakan alam 
dengan dicemarkan Sungai Ajkwa, Aghawagon dan Otomona. Apakah rakyat Papua yang 
tanahnya kaya raya dengan berbagai kekayaan alam hanya mempunyai harga mati 
untuk hidup dalam kemiskinan dan tidak mempunyai hak dan inspirasi untuk 
mencari dan menentukan jalannya sendiri?

  
KOMPAS
 Jumat, 13 Juli 2007 

NKRI, Harga Mati 


Aloys Budi Purnomo 

Pemerintah harus tegas, jangan sampai Partai GAM menjadi embrio gerakan 
separatis. Itulah pernyataan Gubernur Lemhannas Muladi tentang munculnya Partai 
GAM di Nanggroe Aceh Darussalam (Suara Pembaruan, 10 Juli 2007). 

Pernyataan itu lahir sebagai kekhawatiran atas wacana referendum di Aceh untuk 
memerdekakan diri dari NKRI yang bakal diajukan Partai GAM dalam parlemen 
lokal. Wacana itu masih bersifat spekulatif, lahir dari kajian Lemhannas 
terkait dengan keinginan GAM untuk memerdekakan diri lewat referendum setelah 
menguasai parlemen. 

Menurut Muladi, pendirian Partai GAM menyalahi Undang-Undang Nmoro 11 Tahun 
2006 tentang Pemerintahan Aceh terkait partai lokal dan Nota Kesepahaman 
Helsinki. Karena itu, Partai GAM harus dihentikan secara yuridis sehingga tidak 
bisa ikut pemilu (Kompas, 11/7). 

Bahaya laten 

Harus tetap disadari, bahaya laten separatisme dan disintegrasi selalu 
menghantui keutuhan republik ini. Baru-baru ini kita dikejutkan bangkitnya roh 
kelompok Republik Maluku Selatan (RMS) di Ambon, Maluku. 

Puncak peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) XIV di Lapangan Merdeka, 
Ambon, beberapa waktu lalu, tiba-tiba diwarnai insiden oleh sekelompok 
pendukung RMS. Insiden itu membuat panik panitia penyelenggara dan aparat 
keamanan. 

GAM di Aceh, RMS di Maluku, Organisasi Papua Merdeka (OPM) di Papua ialah 
percik-percik api separatisme dan disintegrasi yang de facto menjadi bahaya 
laten, yang rupanya akan terus muncul dan menjadi tantangan bagi keutuhan NKRI. 

Kecuali berbagai kelompok separatis disintegratif yang bersifat teritorial, 
republik ini juga masih harus berhadapan dengan kelompok-kelompok serupa yang 
lebih bersifat ideologis. Yang terakhir justru kerap lebih sulit dikendalikan 
sebab bergerak dalam tataran regulatif yuridis yang kerap dengan mudah menyusup 
ke sistem perundangan kita. 

Akibatnya, produk hukum dan undang-undang yang harus berlaku guna mengatur 
kehidupan bersama yang menyejahterakan bangsa terjebak ke dalam kepentingan 
politik dan ideologis sektarian sesaat. Ujung-ujungnya, gerakan itu memasung 
kemerdekaan kelompok minoritas dalam level apa pun, sosial, keagamaan, dan 
kebudayaan. 

Dalam arti tertentu, gerakan separatis disintegratif yang kedua ini lebih 
berbahaya dibandingkan dengan yang pertama. Gerakan pertama bisa dengan mudah- 
meski tidak pernah menyelesaikan masalah-dihentikan dengan aksi penumpasan dan 
pendekatan militeristik, dengan bermacam bentuk korban dan ketidakadilan yang 
menyertainya. 

Rekonsientisasi nasionalisme 

Sebenarnya, bahaya-bahaya laten gerakan separatis disintegratif itu selalu 
nyata di hamparan nusantara ini, entah yang bersifat teritorial maupun 
ideologis. Untuk itulah, perlu terus dikumandangkan perlunya membangun 
kesadaran kembali wawasan kebangsaan. Itulah yang disebut rekonsientisasi 
nasionalisme. 

Benar, NKRI merupakan harga mati, yang tidak bisa ditawar demi menjaga keutuhan 
republik dari maksud jahat sekelompok oknum yang hendak mencabik-cabik kesatuan 
bangsa. Namun, demi harga mati sebuah NKRI, kita tidak boleh mengabaikan aspek 
kemanusiaan, termasuk di dalamnya, hak-hak paling asasi milik setiap warga. 

Oleh karena itu, dalam rangka membangkitkan rekonsientisasi nasionalisme, kita 
perlu kembali pada spirit founding mothers and fathers republik ini yang telah 
meletakkan dasar-dasar ideal konstitusional bagi kelangsungan hidup bangsa. 
Paling tidak tiga unsur perlu diperhatikan untuk rekonsientisasi nasionalisme. 

Pertama, secara konstitusional, UUD 1945 dan Pancasila harus menjadi bingkai 
dalam menangani berbagai gerakan separatis disintegratif. Dua warisan dasar 
hukum bagi republik ini tidak bisa ditawar-tawar lagi untuk diimplementasikan 

[mediacare] Info: Workshop Basic Camera Broadcast

2007-07-12 Terurut Topik Irma Doloksaribu
Workshop Basic Camera Broadcast
Selasa, 7 Agustus 2007
10.00 – 16.00
@ School for Broadcast Media
 
 
Materi Pelatihan:


·   Sequences
·   Fokus
·   Iris
·   White Balance
·   Taking moving pictures
·   Macro
·   Framing
·   etc


Pengajar:
·   Praktisi di bidang camera broadcast
 
Biaya: Rp300.000 (termasuk makan siang dan sertifikat)
 
Maksimum peserta : 9 orang
 
 
School for Broadcast Media (SBM) adalah lembaga pelatihan di bidang jurnalisme 
yang didirikan oleh Institut Studi Arus Informasi dan didukung oleh 
lembaga-lembaga internasional.
 
Informasi:
School for Broadcast Media,
Jln. Utan Kayu No.68A-B, Jakarta Timur 13120.
P: (021) 857 68 50 ;  (021) 857 68 47 F: (021) 857 68 43
Mail to: [EMAIL PROTECTED]
www.broadcast-edu.or.id


   

Pinpoint customers who are looking for what you sell. 
http://searchmarketing.yahoo.com/

[mediacare] Ahmad Iskandar a.k.a Scribbler Scribbler - Re: Wartawan dan Teroris

2007-07-12 Terurut Topik Fajar Handika
Wah,
Mas Ahmad Iskandar a.k.a scribbler scribbler ini kayaknya benci  
banget sama Luthfi ya..
Mbok diskusinya dengan Luthfi di milis sebelah dilanjutkan, masak  
udah di reply trus jadi bisu..

Andy.

MOD:
Scribbler scribbler itu kalau tak salah bernama asli Ahmad Pathoni,
mantan reporter AFP, atau Reuters? Atau nama lengkapnya Ahmad Pathoni Iskandar?

Iya saya setuju, kecemburuan pribadi sebaiknya tak masuk ke milis. Kalau di 
milis sebelah bolehlah para pencemburu berkumpul jadi satu.






On Jul 12, 2007, at 12:16 AM, scribbler scribbler wrote:

 populer di mana? Di Freedom Institute dan kalangan mahasiswa dia di  
 Univ Paramadina paling. Kasian mahasiswanya punya professor  
 bergelar Phd tapi karyanya kelas Drs dari universitas nggak jelas.  
 he he he


 On 7/11/07, mikhsan_modjo [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Namanya opini yah jelas subyektif. Kalau semua orang opininya sama yah
 bukan dunia namanya. Selain itu, saya pikir dalam banyak hal yang
 bersangkutan benar.

 So what gitu loh kalau teroris ditembak kakinya. Masak baru kakinya
 sudah rame, untung bukan kepalanya. Maling sandal biasa saja
 kadang sampai babak belur (saya pernah lihat yang dipotong
 kupingnya...) atau bahkan mati dihukum massa ngak ada yang pernah
 ramai. Ini teroris kelas kakap baru ditembak kakinya sudah manja.
 Makanya jangan jadi teroris dongkasihan anak istri.

 Btw, Luthfi sudah tidak butuh popularitas, wong sudah populer:)

 Salam,

 M. Modjo


[mediacare] Keindonesiaan dalam Agama Cegah Konflik

2007-07-12 Terurut Topik Sunny
REFLEKSI: Sayang sekali Keindonesiaan ketiduran untuk mencegah terjadinya 
konflik di Garut, Tasyikmalaya  dan beitupun di Maluku, Poso dsb.

KOMPAS
Jumat, 13 Juli 2007 
  
Keagamaan
Keindonesiaan dalam Agama Cegah Konflik 

 


Jakarta, Kompas - Pengaruh berbagai faham keagamaan dari negara lain atau 
transnasional yang diserap mentah- mentah dengan mengabaikan konteks 
keindonesiaan rentan menimbulkan konflik dan disintegrasi bangsa. 

Faham keagamaan apa pun yang ada di Indonesia harus mampu menjadi modal bangsa 
untuk mewujudkan masyarakat yang sejahtera dan berkeadilan, kata Ketua Umum 
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama KH Hasyim Muzadi di Jakarta, Kamis (12/7). 

Faham keagamaan transnasional, baik dalam Islam maupun Kristen, banyak muncul 
di Indonesia sejak era reformasi. Kehadirannya tidak hanya memengaruhi 
kehidupan beragama masyarakat, tetapi juga mewarnai sistem politik dan keamanan 
Indonesia. 

Simbiosis antara gerakan keagamaan dan gerakan politik memengaruhi ideologi 
negara. Pancasila tak lagi dijadikan satu-satunya asas dalam membangun 
kehidupan berbangsa dan bernegara, ungkap Hasyim. Sejumlah faham keagamaan 
justru mengampanyekan penghilangan batas-batas negara menjadi sebuah sistem 
politik tunggal berbasis agama. 

Secara terpisah, Direktur Eksekutif Reform Institute Yudi Latif mengatakan, 
pengaruh faham keagamaan transnasional dalam kehidupan masyarakat sebenarnya 
terbatas. Penanaman faham baru yang dipaksakan dengan memandang rendah kultur 
lokal yang ada membuat apresiasi masyarakat terhadap faham baru tersebut juga 
rendah. 

Meskipun jumlah penganut faham keagamaan transnasional terbatas, mereka mampu 
memengaruhi wacana politik bangsa dengan kevokalan dan artikulasi mereka 
menyuarakan ide-idenya. Kemampuan mereka menguasai simbol-simbol keagamaan 
membuat pengaruh mereka kepada elite politik sangat tinggi. 

Kuatnya suara mereka membuat seolah-olah suara mereka merepresentasikan suara 
mayoritas masyarakat, kata Yudi. 

(MZW) 


[mediacare] Re: Dari DI Ke JI

2007-07-12 Terurut Topik Pandu Ganesa
Oh gitu to, maaf kalau salah. Waktu mau disuruh jadi pembicara bedah 
bukunya, dia nggak mau. Kata penerbit (Amerika)nya katanya dia nggak mau 
dipublikasikan.
Makasih lah infonya.

gono



Re: Dari DI Ke JI
Posted by: scribbler scribbler [EMAIL PROTECTED]   freakyscribbler
Thu Jul 12, 2007 8:53 am (PST)
Nggak mau dipublikasi gimana? orang dia sering dikutip wartawan dan banyak
wartawan punya nomornya. Wella tanya aja temen kamu yang wartawan, terutama
di media asing, pasti punya nomor Ken Conboy.

On 7/12/07, Pandu Ganesa [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Kantornya di Risk Management Advisory, Wisma Nusantara, lt 20. Saya
 nggak
 berani ngasih detilnya. Lagipula, dia nggak mau dipublikasi. You know what
 I
 mean.





[mediacare] ASEAN FESTIVAL 2007,SABTU, 14 JULI 2007

2007-07-12 Terurut Topik ferry irawan
ASEAN FESTIVAL 2007  akan dilaksanakan pada Sabtu, 14 Juli 2007 di areal 
rekreasi Taman Impian Jaya Ancol. Ini merupakan salah satu agenda yang 
dipersiapkan untuk turut memeriahkan peringatan berdirinya organisasi ASEAN 
ke-40 tahun. Tujuan lainnya adalah mempersiapkan masyarakat Indonesia dalam 
menyongsong era global khususnya komunitas ASEAN di tahun 2015 mendatang. 
Terkait hal tersebut, panitia telah mempersiapkan sejumlah kegiatan yang 
melibatkan berbagai pihak mulai dari anak-anak usia taman kanak-kanak (TK), 
sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP), sekolah menengah umum 
(SMU), pejabat dan masyarakat umum. Berbagai kegiatan itu adalah sebagai 
berikut.
   

   High School Band Invitation (HSBI)
  Merupakan kegiatan yang menampilkan band-band siswa Sekolah Menengah Umum 
(SMU) se-Indonesia. Sampai Sabtu (1 Juli 2007) telah terdaftar 14 band dari 11 
kota antara lain Jakarta (4 band), Jawa Tengah (1), Palembang (1), Bontang (1), 
Surabaya (1), Yogyakarta (1), Denpasar (1), Semarang (1), Manado (1), Medan 
(1), Kendari (1). Setiap band akan membawakan dua lagu, yaitu lagu dari 
Indonesia dan satunya lagi lagu dari salah satu negara ASEAN, ditentukan 
sendiri oleh peserta. Semua band yang terlibat sudah harus berada di Jakarta 
pada Jumat (13/7) untuk melakukan sound check dan dijadwalkan mengikuti prosesi 
Pemilihan Duta Muda ASEAN Indonesia di TVRI. Sementara pada Sabtu (14/7), 
band-band tersebut akan tampil bergantian mulai pukul 09.30 WIB. Disela 
performa para anak band tersebut, akan ada selingan acara berupa pertunjukan 
musik dari Kedutaan Korea dan Kamboja.
   

   Explore ASEAN Quiz
  Adalah permainan yang melibatkan siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) di 
wilayah Jabodetabek. Setiap sekolah mengirimkan lima siswanya didampingi satu 
orang guru, berkompetisi dalam menjawab pertanyaan maupun melakukan tugas yang 
diberikan oleh petugas (panitia) di setiap pos. Dalam hal ini, panitia 
menyiapkan 10 pos, sesuai dengan jumlah negara anggota ASEAN. Teknisnya 
menyerupai permainan pencarian harta karun. Bagi pemenang akan mendapatkan 
hadiah dari perwakilan negara bersangkutan. Kegiatannya sendiri akan 
berlangsung mulai pukul 08.00 WIB – selesai.
   

   Diplomat Fun Games
  Ini merupakan kegiatan yang mengajak perwakilan dari 10 negara ASEAN dalam 
berbagai permainan menarik diantaranya lomba balap karung, tarik tambang, 
memasukkan kelereng ke dalam botol, dan sebagainya. Acaranya bakal digelar pagi 
hari dari 08.00 – 09.30 WIB. Diharapkan, para duta besar negara-negara yang 
tergabung dalam ASEAN dan negara lain, pejabat maupun stafnya turut serta. 
Rencananya Dirjen Deplu akan hadir dan menyaksikan atau bahkan turut serta 
dalam permainan ini, sekaligus menandai dibukanya secara resmi ASEAN FESTIVAL 
2007.
   

   Stand Festival
  Selama sehari berlangsungnya ASEAN FESTIVAL 2007 ini, panitia menyediakan 
sejumlah stand yang diperuntukkan bagi negara-negara sahabat, institusi 
pemerintah maupun swasta baik untuk mempromosikan produk, kampanye program dan 
sebagainya. Sampai saat sekarang panitia telah menerima konfirmasi persetujuan 
dari sejumlah pihak untuk mengisi stand tersebut, diantaranya Departemen Luar 
Negeri (Deplu) dan dharma wanita, Kedutaan Besar Singapura, Philipina, China, 
Vietnam, Jepang, Thailand, Brunei, Laos, Korea dan Kamboja. Selain itu, 
beberapa perusahaan swasta yang terlibat dalam sponsorsip juga disediakan 
stand, diantaranya Bakrieland, Realia, The Jakarta Post, Indonesian Kite 
Society dan Asia PR.
   

   Lomba Mewarnai dan Menggambar
  Kegiatan ini terdiri atas dua kategori, yaitu lomba mewarnai bagi siswa taman 
kanak-kanak (TK) dan sekolah dasar (SD). Khusus untuk anak SD, dibagi lagi 
dalam dua kelompok yaitu kelas 1 – 3 dan kelas 4 – 6. Media gambarnya pun 
berupa layang-layang yang disediakan oleh Indonesian Kite Society. Perlombaan 
akan dilangsungkan dari pukul 12.30 Wita – selesai. Lomba ini terbuka bagi 
siswa secara umum, dengan cara mendaftar ke panitia.
   
   
  6.   Closing Ceremony
  Mengakhiri ASEAN FESTIVAL 2007 ini, panitia mempersiapkan acara penutupan 
yang diagendakan pukul 20.00 – 21.00 WIB. Sejumlah pihak yang diundang antara 
lain para pejabat di jajaran Deplu, duta besar negara sahabat, sponsor dan 
lainnya. Pada kesempatan tersebut, selain akan diumumkan para pemenang dari 
sejumlah perlombaan, juga dipersiapkan pertunjukan menarik berupa Saung 
Angklung Mang Udjo yang akan berkolaborasi dengan gitaris ternama dari Bali, 
Balawan.  

 
-
We won't tell. Get more on shows you hate to love
(and love to hate): Yahoo! TV's Guilty Pleasures list.

Re: [mediacare] Tanya CP Atiek CB ?

2007-07-12 Terurut Topik luthfi madjid
mugkin si atiek cb lagi vacation ke indonesia alias pulang kampung. krn yg saya 
tau dia sekarang tinggal di delaware, usa.

Dipa Andika [EMAIL PROTECTED] wrote:  Beberapa hari yang lalu, gue sempet 
liat Atiek CB tiba2 muncul di
Empat Mata Trans 7.

Teman - teman ada yang CP nya dia ?

Thx..

-- 
Dipa Andika N.
Creative Assistant
90.4 Cosmopolitan FM


Web:
http://groups.yahoo.com/group/mediacare/

Klik: 

http://mediacare.blogspot.com

atau

www.mediacare.biz


Untuk berlangganan MEDIACARE, kirim email kosong ke:
[EMAIL PROTECTED]

Yahoo! Groups Links





   
-
Be a better Heartthrob. Get better relationship answers from someone who knows.
Yahoo! Answers - Check it out. 

[mediacare] statistik di jepang -- menarik

2007-07-12 Terurut Topik Dipo
Bagi mereka yang membutuhkan berbagai informasi statistik tentang Jepang, 
berikut saya kirimkan satu tautan yang bisa dicoba: 


http://portal.stat.go.jp/PubStat/Toukei_KuniSugata/default_e.htm

Saya akan senang sekali apabila ada yang bisa memberikan informasi tentang 
tautan-tautan lain yang serupa. 

salam
Dipo Siahaan


[mediacare] OOT: SK Luncurkan Buku Politik

2007-07-12 Terurut Topik sjaifulsepti

Politik  Untuk  Kaum  Muda

Sarwono Kusumaatmadja, et.al. Penerbit Koekoesan, Juni 2007, 69 Halaman,
11 x 18 cm, ISBN 978-979-99545-8-9, Harga Rp. 18.000,-



Peristiwa-peristiwa besar menjelang kemerdekaan seperti Sumpah Pemuda,
Proklamasi Kemerdekaan, perjuangan bersenjata dan diplomasi pada 1940-an
yang melibatkan angkatan muda saat itu makin jauh dari penghayatan
generasi muda hari ini. Terbatasnya informasi tentang keikutsertaan kaum
muda dalam sejumlah peristiwa-peristiwa penting itu makin memperlebar
jarak antara dunia anak muda dengan dunia politik. Buktinya, ketka
sejarah Sumpah Pemuda diperkenalkan, yang selalu tergambar dalam pikiran
anak-anak muda hanyalah sejumlah nama pahlawan yang tercatat dalam buku
sejarah, orang-orang tua nan sepuh yang berbeda dunia dengan dunia
anak-anak muda hari ini.



Padahal...



Sebagai satu contoh... Ketika perumusan Sumpah Pemuda (28 Oktober 1928)
Ny. Yos Masdani ketika turut ambil bagian dalam perumusan sumpah pemuda
yang menjadi momentum penting sejarah tersebut masih berusia 18 tahun...



***







Politik  dan  Kebebasan

Sarwono Kusumaatmadja, et.al. Penerbit Koekoesan, Juni 2007, 101
Halaman, 11 x 18 cm, ISBN 978-979-99545-9-6, Harga Rp. 18.000,-



Semangat kesukuan dan kepentingan golongan yang sempit dan cara-cara
kekerasan masih mewarnai kehidupan politik nasional. Sementara
kepentingan rakyat sering dijadikan komoditas untuk menangguk
keuntungan. Bahkan masih hangat diingatan kita... Pemilihan Kepala
Daerah (PILKADA) tak jarang menampilkan anarkisme berlebihan.



Apakah hal semacam ini menjadi perhatian serius dari setiap partai
politik. Atau justru mereka yang memprakarsai? Nah...Dalam Politik
dan Kebebasan, temukan soal bicara kebebasan dan bagaimana dengan
demokrasi dalam praktek kesehariannya...



***







Politik  dan  Kemiskinan

Sarwono Kusumaatmadja, et.al. Penerbit Koekoesan, Juni 2007, 90 Halaman,
11 x 18 cm, ISBN 978-979-1442-02-2, Harga Rp. 18.000,-



Sejumlah partai politik melakukan aksi diam ketika anggota DPR minta
tambahan anggaran untuk urusan remeh-temeh, misalnya pengadaan mobil
dinas atau pengadaan laptop untuk masing-masing anggota, Padahal mereka
tahu anggaran negara sangat terbatas... apalagi untuk keperluan yang
tidak jelas. Saat musim kampanye mereka tampak heroik akan membantu
masyarakat miskin, menembus sampai desa-desa terpencil. Tapi setelah
berhasil duduk sebagai anggota dewan...? Apa yang mereka lakukan?
Bagaimana peran mereka dalam mengentaskan kemiskinan...?



Temukan potret kemisikinan di Politik dan Kemiskinan dan
temukan di buku kecil ini cara memahami kemiskinan sembari kita tengok
peran partai politik dan anggota dewan dalam mengentaskan kemiskinan...



***







Politik  dan  Hak Minoritas

Sarwono Kusumaatmadja, et.al. Penerbit Koekoesan, Juni 2007, 95 Halaman,
11 x 18 cm, ISBN 978-979-1442-01-5, Harga Rp. 18.000,-



Masih ingat kerusuhan Mei 1998, kerusuhan Ambon dan kasus Jamaah
Ahmadiyah... ?

Sebenarnya hak minoritas menjadi tanggung jawab siapa...?



Politisi dan anggota legislatif masih tidak menganggap penting isu hak
minoritas. Sebab, kelompok minoritas jumlahnya kecil, tidak potensial
mendongkrak perolehan suara dalam Pemilu atau PILKADA. Sangat sedikit
politisi dan anggota legislatif yang berani menyuarakan pandangan
berbeda dengan visi, misi dan kebijakan partai. Sebagian besar masih
bersikap pasif terhadap persoalan ini.



Dengar pula apa kata mereka tentang hak kaum minoritas di negeri ini...



***







Politik  dan  Perempuan

Sarwono Kusumaatmadja, et.al. Penerbit Koekoesan, Juni 2007, 95 Halaman,
11 x 18 cm, ISBN 978-979-1442-03-9, Harga Rp. 18.000,-



Partai-partai politik yang dengan tegas menyatakan peduli terhadap
masalah-masalah perempuan saja sering ingkar janji, apalagi
partai-partai yang tidak memasukkan masalah-masalah perempuan dalam
program kerja mereka.



Jadi...



Cari tahu, dalam Politik dan Perempuan sebelum menentukan
pilihan. Di dalamnya kita bisa melihat perjalanan panjang politik kaum
perempuan di negeri ini. Melihat potret perempuan Indonesia dan
bagaimana aksi perempuan di kancah politik. Dan temukan jawaban apakah
partai pilihan kita benar-benar serius memperjuangkan masalah-masalah
perempuan ... yang tak kunjung terselesaikan di negeri ini...



***





Politik  dan  Lingkungan

Sarwono Kusumaatmadja, et.al. Penerbit Koekoesan, Juni 2007, 100
Halaman, 11 x 18 cm, ISBN 978-979-1442-00-8, Harga Rp. 18.000,-



Apakah partai-partai yang tadinya menyatakan diri peduli lingkungan
telah membayar janji mereka, atau jangan-jangan sama ssaja dengan partai
yang nyata-nyata tak memiliki program pemeliharaan lingkungan hidup?
Jika itu terjadi, bisa disimpulkan bahwa isu lingkungan hanya sebatas
alat untuk menarik perhatian massa. Lingkungan menjadi obyek penderita
dalam politik.



Politik dan Lingkungan membawa kita melihat partai mana saja
yang masuk kategori tidak peduli lingkung dan partai mana yang pro
lingkungan.  Kalau sudah begitu tentu mudah kita untuk 

Re: [mediacare] NKRI, Harga Mati

2007-07-12 Terurut Topik Priyo Nugroho
Bung Sunny,
saya kira refleksi anda sangat bagus untuk mengingatkan kita kembali ke isu 
kemanuasian, kesejahteraan saudara kita di Papua. Saya ingin menambahkan 
sedikit berdasar penagalaman saya bergaul dengan beberapa organiasi pemuda 
papua:

Separatisme memang sering dikaitkan dengan kesejahteraan, karena tidak mendapat 
haknya, orang lalu ingin berpisah. Menurut saya, hubungan antara tidak 
mendapatkan hak dengan separatisme itu adalah co-incidence, bukan sebab akibat. 
Separatisme itu gerakan politik, bukan gerakan untuk kesejahteraan. Para 
penggiat separtisme adalah elit politik yang ingin bagian lebih besar, 
sementara yang mempertahankan kesatuan adalah elit juga yang tidak ingin 
bagiannya berkurang. Nah bagaimana kita bersikap diantara dua kelompok yang 
rebutan bagian ini?.

Sudah 5 tahun terakhir ini prosentasi putra daerah yang menjadi bagian dari 
elit papua sudah hampir 100% (kecuali di bidang hukum dan militer/polisi). 
Namun apa di kata, APBD kab. Bintang sudah 5 tahun dikorupsi tanpa ada rakyat 
yang tahu, mengapa tidak terus kemudian kemiskinan di kabupaten ini 
kesalahannya diarahakan ke pisah dari Indonesia? tidak ada hubungannya sama 
sekali, seharusnya kemiskinan di daerah itu kesalahannya ditimpakan ke pemda 
dan DPRDnya yang korup. Banyak mahasiswa papua yang kuliah di pulau jawa yang 
mengeluhkan hal ini.


salam

- Original Message 
From: Sunny [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Friday, July 13, 2007 9:20:44 AM
Subject: [mediacare] NKRI, Harga Mati

Refleksi: Barangkali untuk dipahami  masalahnya perlu ditekankan bahwa dalam 
dunia ini tidak ada orang waras yang mau memisahkan dirinya dari sesuatu yang 
baik dan berguna bagi dirinya, tetapi karena hal-hal buruk yang ditimpakan atau 
yang menimpa pada dirinya. 
 
Sebagai contoh dapat diberitakan bahwa penduduk Papua Barat kurang lebih 2 juta 
orang. Pajak perusahaan untuk tahun 2004 yang diterima pemerintah Indonesia 
dari PT Freeport adalah US$ 297 [Sinar Harapan 16/2/2005]. Sesuai Jakarta Post 
3/3/2005 diberitakan bahwa pihak keamanan [TNI] menerima untuk tahun 2001 US 
4,7 juta dan untuk 2002 US$ 5,7 juta. Ini hanya sebagian kecil angka-angka yang 
bocor untuk umum. 
 
Bagaimana kehidupan rakyat Papua?  80% dari rakyat Papua hidup dalam kemiskinan 
[Kompas 22/3/2005]. Mayoritas anak-anak  dibawah umur 10  di Papua menderita 
Hipatit A [Sinar Harapan, 02/3/2005.  Belum lagi dibicarakan kerusakan alam 
dengan dicemarkan Sungai Ajkwa, Aghawagon dan Otomona. Apakah rakyat Papua yang 
tanahnya kaya raya dengan berbagai kekayaan alam hanya mempunyai harga mati 
untuk hidup dalam kemiskinan dan tidak mempunyai hak dan inspirasi untuk 
mencari dan menentukan jalannya sendiri?
 
  
KOMPAS
 Jumat, 13 Juli 2007 
 
NKRI, Harga Mati 
Aloys Budi Purnomo 
Pemerintah harus tegas, jangan sampai Partai GAM menjadi embrio gerakan 
separatis. Itulah pernyataan Gubernur Lemhannas Muladi tentang munculnya Partai 
GAM di Nanggroe Aceh Darussalam (Suara Pembaruan, 10 Juli 2007). 
Pernyataan itu lahir sebagai kekhawatiran atas wacana referendum di Aceh untuk 
memerdekakan diri dari NKRI yang bakal diajukan Partai GAM dalam parlemen 
lokal. Wacana itu masih bersifat spekulatif, lahir dari kajian Lemhannas 
terkait dengan keinginan GAM untuk memerdekakan diri lewat referendum setelah 
menguasai parlemen. 
Menurut Muladi, pendirian Partai GAM menyalahi Undang-Undang Nmoro 11 Tahun 
2006 tentang Pemerintahan Aceh terkait partai lokal dan Nota Kesepahaman 
Helsinki. Karena itu, Partai GAM harus dihentikan secara yuridis sehingga tidak 
bisa ikut pemilu (Kompas, 11/7). 
Bahaya laten 
Harus tetap disadari, bahaya laten separatisme dan disintegrasi selalu 
menghantui keutuhan republik ini. Baru-baru ini kita dikejutkan bangkitnya roh 
kelompok Republik Maluku Selatan (RMS) di Ambon, Maluku. 
Puncak peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) XIV di Lapangan Merdeka, 
Ambon, beberapa waktu lalu, tiba-tiba diwarnai insiden oleh sekelompok 
pendukung RMS. Insiden itu membuat panik panitia penyelenggara dan aparat 
keamanan. 
GAM di Aceh, RMS di Maluku, Organisasi Papua Merdeka (OPM) di Papua ialah 
percik-percik api separatisme dan disintegrasi yang de facto menjadi bahaya 
laten, yang rupanya akan terus muncul dan menjadi tantangan bagi keutuhan NKRI. 
Kecuali berbagai kelompok separatis disintegratif yang bersifat teritorial, 
republik ini juga masih harus berhadapan dengan kelompok-kelompok serupa yang 
lebih bersifat ideologis. Yang terakhir justru kerap lebih sulit dikendalikan 
sebab bergerak dalam tataran regulatif yuridis yang kerap dengan mudah menyusup 
ke sistem perundangan kita. 
Akibatnya, produk hukum dan undang-undang yang harus berlaku guna mengatur 
kehidupan bersama yang menyejahterakan bangsa terjebak ke dalam kepentingan 
politik dan ideologis sektarian sesaat. Ujung-ujungnya, gerakan itu memasung 
kemerdekaan kelompok minoritas dalam level apa pun, sosial, keagamaan, dan 
kebudayaan. 
Dalam arti tertentu, gerakan 

[mediacare] Buku Pelajaran SD – SMP – SMU Di skon 10%

2007-07-12 Terurut Topik tokobukumurah
Buku Pelajaran SD – SMP – SMU  Diskon 10%

 

Tahun ajaran baru tiba selalu ditandai oleh peningnya sebagian besar 
masyarakat Indonesia. Buku pelajaran merupakan salah satu komponen 
pengeluaran yang cukup besar bagi keluarga yang mempunyai anak yang 
duduk di SD, SMP, SMU. Tahun kemarin ada kebijakan dari pemerintah yang 
sedikit melegakan banyak orang tua, karena di sekolah negeri murid 
dibebaskan membeli buku pelajaran di luar sekolah. Tahun kemarin juga 
baru ditemukan fakta bahwa harga buku di sekolah lebih mahal 10% dari 
harga buku pelajaran di toko buku. Bagi orang tua yang membeli buku di 
luar sekolah tentu menghemat 10%.

 

Mulai tahun lalu juga, kami Toko Buku Murah menjual buku pelajaran. 
Harga di Toko Buku Murah justru kami diskon sebesar 10%. Jadi lebih 
murah dari toko lain sebesar 10%, bahkan dibandingka harga buku di 
sekolah toko kami lebih hemat Rp 60.000,-. Tahun lalu masyarakat  di 
sekitar kami, yaitu di Kecamatan Pancoaran , sangat mendukung apa yang 
dilakukan oleh Toko Buku Murah.

 

Alamat Toko Buku Murah di Jalan Cikoko Barat II, No 11, Pancoran, 
Jaksel. 021-7902943. Toko kami bisa ditempuh lewat samping Gedung 
Lembaga Sensor Film MT Haryono, atau lewat sebelah POM Bensin MT 
Haryono. Juga dapatkan buku selain pelajaran dengan diskon 30% s/d 50%.

 

Untuk yang berdomisili jauh dari Pancoran, kami juga menyediakan jasa 
pesan antar lewat TIKI. Kami melayani jasa antar bila pembelian buku 
minimal sebanyak Rp 70.000,- Kita tidak memberikan diskon karena 
dialokasikan untuk ongkos kirim. Caranya dengan terlebih dahulu membayar 
ke *BANK BCA KCP Warung Buncit   a/n. Petrus Hari Hariyanto   a/c. 
5520228987. Bukti transfer di Fax ke 021-7902943. *Setelahnya buku baru 
 kita kirim via tiki, Untuk  wilayah di luar Jabodetabbek, selain tanpa 
diskon juga dikenai tambahan ongkos kirim sesuai kota tujuan.




Web:
http://groups.yahoo.com/group/mediacare/

Klik: 

http://mediacare.blogspot.com

atau

www.mediacare.biz


Untuk berlangganan MEDIACARE, kirim email kosong ke:
[EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/mediacare/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/mediacare/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Re: [mediacare] OOT: Ajakan Melawan Global Warming

2007-07-12 Terurut Topik Priyo Nugroho
Halo semuanya,
lembaga kami sangat berminat untuk kerjasama dengan lembaga lokal yang SUDAH 
punya program terkait global warming ini,
kalau ada yang berminat, silahkan kirim profil lembaga ke 

[EMAIL PROTECTED]
www.cordaid.nl

salam


- Original Message 
From: Wahyu Dhyatmika [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; 
mediacare@yahoogroups.com; [EMAIL PROTECTED]
Sent: Wednesday, July 11, 2007 7:44:16 AM
Subject: [mediacare] OOT: Ajakan Melawan Global Warming

Tujuh janji kepada diri sendiri, untuk bersama-sama melawan Global Warming.

Ada yang tertarik? ACT NOW: 
http://www.avaaz. org/en/global_ climate_movement /j.php 
http://www.avaaz. org/en/global_ climate_movement /j.php?cl= 13641752

salam,
Komang

 - - - 
Here's the text of the pledge. It's more than a petition--it' s a 
statement of personal and political purpose. Just imagine what's 
possible if millions of people sign it and take action:

*I PLEDGE:*

1. To demand that my country *join an international treaty within the 
next 2 years that cuts global warming pollution* by 90% in developed 
countries and *by more than half worldwide* in time for the next 
generation to inherit a healthy earth;

2. To *take personal action* to help solve the climate crisis by 
reducing my own CO2 pollution as much as I can and offsetting the rest 
to become carbon neutral;

3. To fight for a moratorium on the construction of any new generating 
facility that burns coal without the capacity to safely trap and store 
the CO2;

4. To work for a *dramatic increase in the energy efficiency* of my 
home, workplace, school, place of worship, and means of transportation;

5. To fight for laws and policies that *expand the use of renewable 
energy sources and reduce dependence on oil and coal;*

6. To *plant new trees* and to join with others in *preserving and 
protecting forests;* and,

7. To buy from businesses and support leaders who share my commitment to 
solving the climate crisis and *building a sustainable, just, and 
prosperous world for the 21st century.*






 

Need Mail bonding?
Go to the Yahoo! Mail QA for great tips from Yahoo! Answers users.
http://answers.yahoo.com/dir/?link=listsid=396546091

[mediacare] Iklan Hidup Bebas Telah Merasuki TV Indonesia

2007-07-12 Terurut Topik beritarakyat88
Iklan Hidup Bebas Telah Merasuki TV Indonesia

http://www.kabarindonesia.com/berita.php?pil=10dn=20070706192507
Oleh : Merza Gamal

KabarIndonesia - Sebelum masa reformasi, kondom dikenal sebagai 
salah satu alat kontrasepsi dalam program Keluarga Berencana yang 
dicanangkan pemerintah. Iklan kondom di media televisi dialkukan 
dengan bahasa isyarat yang masih malu-malu. Namun di era ekonomi 
baru saat itu telah terjadi perubahan signifikan dalam penampilan 
iklan kondom. Jika dahulu digambarkan dengan seorang suami yang malu-
malu menangih sesuatu pada sang istri sebagai pasangan resminya, 
maka pada saat ini iklan kondom digambarkan tanpa malu-malu lagi.   

Sebuah iklan kondom di televisi menceritakan sekelompok laki-laki 
muda mengendarai beberapa motor. Kelihatannya mereka akan bersenang-
senang. Salah satu dari mereka mengajak untuk membeli antibiotik di 
sebuah toko obat. Pelayan di toko obat bertanya, antibiotik itu 
untuk apa? Para lelaki muda itu mejawab bersamaan : Supaya 
terhindari dari HIV. Lalu si pelayan di toko obat mengatakan yang 
bisa mencegah HIV bukan antibiotik tapi kondom. Dengan demikian 
fungsi kondom bukan lagi sebagai alat kontrasepsi untuk sebuah 
program Keluarga Berencana, namun sebagai sebuah alat penjaga 
kesehatan. 

Arti yang lain, iklan tersebut tidak mempersoalkan hubungan seks 
yang kemungkinan besar akan dilakukan para lelaki itu, dengan 
pasangan resminya atau bukan. Iklan itu lebih mementingkan kesehatan 
pelaku. Mencegah HIV yah dengan kondom bukan dengan antibiotik.

Memang itu iklan tersebut adalah sosialisasi dari pemakaian kondom 
sebagai salah satu pencegah penularan HIV. Kalau kita menilik lebih 
jauh, iklan tersebutkan memberi contoh kehidupan seks bebas. Tidak 
berbeda dengan iklan kondom komersil, dimana diperlihatkan seorang 
lelaki dan perempuan membeli kondom lebih dulu disebuah swalayan 
berbeda  sebelum masuk di tempat semacam café/bar/diskotik. Kemudian 
ketika bertemu, duduk berangkulan lalu berdiri meninggalkan tempat 
tersebut sambil tetap berangkulan. Dan yang lebih mencengangkan lagi 
sebuah iklan kondom yang menggambarkan remaja ABG yang akan hang 
out dengan memakai helm sebagai simbol keamanan dan dibumbui dengan 
kata-kata cewek-cewek sukanya yang aman kemudian diikuti dengan 
penampilan kondom merk terkenal. 

Saya hanya bisa mengurut dada menyaksikan iklan-iklan tersebut yang 
mengartikan bahwa media televisi sudah mensosialisaikan kehidupan 
seks bebas di Indonesia. Dan yang lebih menyedihkan iklan-iklan 
tersebut bisa muncul kapan saja, bukan pada jam tayang tengah malam. 

Saya punya anak-anak yang masih kecil-kecil dan sangat mudah meniru 
hal-hal yang belum konsumsi mereka. Saya atau istri saya mungkin 
bisa mematikan televisi jika sedang berada di rumah atau pada acara-
acara jam dewasa. Tapi sehari itu ada 24 jam dan tidak setiap saat 
kami bisa mengontrolnya. Dan jika anak dilarang sama sekali tidak 
menonton TV, apakah itu sebuah tindakan yang bijak, sementara semua 
teman sebayanya juga sedang senang-senangnya menonton TV???   

Apakah memang pada era ekonomi baru saat ini, kegiatan ekonomi harus 
bebas nilai??? Apakah nilai kesehatan lebih tinggi dari nilai moral 
(yang diajarkan oleh agama manapun) dalam menjual sebuah produk 
ekonomi?? Mungkinkah saya harus seperti Ebiet G Ade untuk 
menanyakan pada rumput yang bergoyang??? Sedangkan rumput pun sudah 
sulit ditemukan saat ini.   

Penulis: MERZA GAMAL (Pengkaji Sosial Ekonomi Islami)

Blog:http://www.kuis-bola.blogspot.com/ 
Email:  [EMAIL PROTECTED]
Big News Today..!!! Let's see here:
www.kabarindonesia.com 





[mediacare] SELAMAT JALAN TAUFIK SAVALAS

2007-07-12 Terurut Topik publikasi banten
www.bantenlink.com
  edisi : 13 Juli 2007
   
  Air Mata Mengiringi Kepergian Aktor Dan Pelawak Taufik Savalas
Tangerang – Air mata mengiringi kepergiaan aktor dan pelawak Taufik 
Savalas (41) yang meninggal akibat kecelakaan lalu lintas yang menimpa 
kendaraan yang ditumpangi di Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, Rabu (11/7) 
malam.
  Oleh : Ibrohim
  Jenazah dimakamkan di pemakaman khusus Syeh Tubagus Ahmad, Serang, 
Banten, Kamis siang, juga setelah sebelumnya disalatkan di masjid terdekat. 
Istri almarhum, Rina Rosdiana, sempat jatuh pingsan saat mengiringi jenazah 
Taufik disalatkan di masjid tidak jauh dari rumah duka. 

   Baca selengkapnya
   
  Artis Ibukota Dan Warga Hadiri Pemakaman Taufik Savalas Di Serang
Serang — Puluhan artis Ibukota dan ribuan warga Serang turut 
mengantarkan ke tempat peristirahatan terakhir Taufik Savalas di Makam Karomah 
Syech Tb Achmad dan Syech Tb Chuluq di Desa Karundang, Kecamatan Cipocok Jaya, 
Kabupaten Serang, Kamis (12/7), pukul 13.00 WIB.
  Oleh : Yusvin Karuyan
  Taufik Savalas mengalami musibah saat dalam perjalanan menuju Purbalingga 
menggunakan mobil Suzuki Panther nopol B 2098 0H. ketika itu, mobil yang 
ditumpangi Taufik Savalas, ditabrakan mobil truk pengakut semen di Jalan Raya 
Purworejo-Yogyakarta. Dalam kecelakaan maut itu, Muhammad Taufik (41) dan 
rekannya, meninggal dunia. Sementara dua rekan Taufik yang lainnya masih kritis.
   

   Baca Selengkapnya
   
  Taufik Savalas Sempat Ziarah Ke Makam Buyutnya
Serang — Surahim (55) yang merupakan Kuncen atau juru kunci Makam 
Karomah Syech TB Achmad dan Syech TB Chuluq, dan sejumlah sanak famili 
alamarhum Ayahanda Taufik Savalas warga Kampung/Desa Karundang, Cipocok Jaya, 
Serang mengaku sangat kaget dan seolah tidak percaya dengan kabar meninggalnya 
Taufik Savalas.
  Oleh : Yusvin Karuyan
  “Kami semua warga dan famili alamrhum orantua Taufik Savalas sangat 
kaget, dan seolah mimpi mendengar kabar berita kepergiaanya yang begitu cepat 
sekali. Almarhum semasa hidupnya, setiap datang melakukan Ziarah ke Makam 
Buyutnya, sangat baik dan tidak pernah sombong,”ujar Surahim.

   Baca Selengkapnya
   
  HP 2 Wartawan Hilang Saat Liput Pemakaman Taufik
Serang — Dua wartawan kehilangan telepon salularnya atau HP, saat 
meliput acara pemakaman almarhum artis kocak Taufik Savalas di Makam Karomah 
Syech Tb Ahmad, Syech Tb Chuluq, di Kampung/Desa Karundang, Cipocok Jaya, 
Serang.
  Oleh : Wandi
  Kedua wartawan yang menjadi korban itu, Munir, wartawan koran harian 
Nasional Warta Kota harus merelakan telepon salular Nokia N 6680, dan Reporter 
Radio Hot, Rere Fatihin kehilangan Nokia 1600. 

   Baca Selengkapnya
   

   
-
Kunjungi halaman depan Yahoo! Indonesia yang baru!

[mediacare] Fwd: [::::: Papuan Diary :::::] Perlawanan Rakyat Papua Dalam Foto

2007-07-12 Terurut Topik Papuan Diary

-- Forwarded message --
From: Diary Papua [EMAIL PROTECTED]
Date: Jul 13, 2007 10:41 AM
Subject: [: Papuan Diary :] Perlawanan Rakyat Papua Dalam Foto
To: [EMAIL PROTECTED]

Banyak rakyat di Indonesia tidak memahami dengan benar apa yang
diperjuangkan rakyat Papua. Jauh sebelum perebutan Papua Barat antara
Indonesia Vs Belanda, rakyat Papua sudah melakukan upaya-upaya perjuangan
Pembebasan Nasional.

Berikut ini saya tampilkan foto-foto pengibaran bendera nasional Papua
Barat, yaitu Bendera Bintang Kejora, yang diabadikan oleh seorang kawan,
dalam peringatan Hari Kebangkitan Nasional Papua Barat pada tanggal 1 Juli
2007 lalu.

---
http://bp3.blogger.com/_5Mc6wFmVwZM/Rpbx9-i8kJI/AHY/0ox2e0TDsvs/s1600-h/Arthur+fotho695+copy.jpg

-
http://bp1.blogger.com/_5Mc6wFmVwZM/RpbzEei8kKI/AHg/VT5wXKf8q-U/s1600-h/Arthur+fotho698+copy.jpg

-
http://bp0.blogger.com/_5Mc6wFmVwZM/RpbzyOi8kLI/AHo/GbwqW0qUa50/s1600-h/100_0332+copy.jpg

--
Foto-foto lain akan saya tampilkan, hanya untuk memberikan gambaran bahwa
perjuangan Papua, tidak dilakukan oleh segelintir orang, ia merupakan
sejarah yang sudah menyatu ditengah kehidupan kolektif rakyat Papua.

--
Posted By Diary Papua to : Papuan Diary :
http://papuandiary.blogspot.com/2007/07/perlawanan-rakyat-papua-dalam-foto.htmlon
7/12/2007 08:24:00 PM


Re: [mediacare] Orangtua Siswa Baru Menjerit

2007-07-12 Terurut Topik encep alhamidi
Para Guru dan Kepala Sekolah Negeri Bicaralah !!!
  Miris hati ini mendengar jerit tangis para orangtua siswa. Baru atau lama 
sama saja. Siswa Baru selalu diwajibkan bayar Dana Sumbangan Pendidikan yang 
nilainya bisa jutaan rupiah. Makin dianggap pavorit sekolah tersebut, makin 
mahal harganya. Ini di sekolah negeri, bung ! dan sudah mendapat persetujuan 
komite sekolah !!!. Dana BOS dikucurkan dari pemerintahan pusat, dana APBD 
Provinsi dan APBD Kota/Kab pun ditambahkan untuk pendidikan, tapi tetap saja 
dana sumbangan pendidikan yang wajib ditanggung para orangtua tidak pernah 
berkurang, nik dan naik terus setiap tahun. Bagi siswa lama pun sekarang ini 
ada dana wajib daftar ulang, walaupun dengan catatan bisa dicicil dan 
dibebaskan bagi yang tidak mampu, nyatanya tetap saja menjadi tekanan batin 
tersendiri bagi yang mencicil, apalagi bebas, jelas menjadi siswa kelas dua, 
baik dari sisi perhatian guru maupun dari sesama siswa.
  Nah, saatnya para guru dan kepala sekolah barangkali ada yang bisa memberikan 
penjelasan jujur dan obyektif, jelaskan secara seksama berapa sesungguhnya 
biaya pendidikan untuk tingkat SD, SMP, SMA persiswa, pertahun, yang standar 
saja, gak usah mewah-mewah dan tidak berlebihan tambahan kesejahteraannya 
karena sudah digaji negara, ditambah tunjangan khusus profesi guru, plus 
kenaikan pangkat 2 tahun sekali dibanding yang bukan fungsional kenaikan 
pangkatnya 4 tahun sekali. Guru juga pasti punya anak untuk disekolahkan, 
terasa berat bukan?. Nah, nanti kalau sudah ditetapkan dalam APBN dan APBD 
anggaran untuk pendidikan 20% apakah biaya pendidikan sudah terpenuhi dari 
negara dan tidak lagi ada pungutan dari siswa? Sekali lagi, wahai para guru dan 
kepala sekolah negeri, jelaskanlah, biar semuanya mengerti, memahami, dan para 
orangtua tetap berpartisipasi dalam biaya pendidikan secara sukarela.
  Terima kasih,
  Salam.
  

Sunny [EMAIL PROTECTED] wrote:
  http://www.indomedia.com/bpost/072007/13/depan/utama1.htm
   
  Orangtua Siswa Baru Menjerit

 Pungutan Daftar Ulang Sangat Mahal


  
  BANJARBARU, BPOST - Meski sangat terbebani, para orangtua siswa baru harus 
membayar berbagai pungutan yang ditetapkan sekolah. Karena dalam posisi tawar 
lemah, orangtua terutama yang berpenghasilan kecil, hanya bisa menjerit. 
  Berbagai pungutan memang bagaikan hantu yang menakutkan bagi orangtua siswa 
saat mendaftarulangkan anaknya. Mereka harus merogoh kocek dalam-dalam untuk 
memenuhi persyaratan ‘wajib’ tersebut, meski sekolah-sekolah telah menerima 
dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Orangtua tercekik karena jumlahnya 
mencapai jutaan rupiah.
  Seperti yang terjadi di Banjarbaru. Dari pantauan BPost, sejumlah SMAN/SMKN 
secara terang-terangan menarik pungutan kepada siswa baru. Pungutan daftar 
ulang ini menggunakan berbagai macam label seperti tebusan seragam dan atribut 
sekolah, biaya sarana/prasarana atau biaya bimbingan belajar. Jumlahnya 
bervariasi dari Rp 200 ribu hingga Rp 1 juta tiap siswa. Di luar itu, siswa pun 
masih dibebani lagi uang ratusan ribu rupiah untuk biaya partisipasi. 
  Pungutan terbesar ada di SMK. Siswa baru di SMKN 2 Banjarbaru dibebani uang 
keperluan pendidikan lebih dari satu juta rupiah. Katanya untuk untuk membayar 
perlengkapan/keperluan sekolah dan perlengkapan siswa. Memberatkan sekali, 
kata salah satu orangtua siswa, Kamis (12/7). 
  Dari perincian biaya daftar ulang yang diperoleh koran ini disebutkan adanya 
uang partisipasi sekolah sebesar Rp 400 ribu selain biaya daftar ulang sebesar 
Rp. 1.031.000. Pembayaran dilakukan dengan bayar di muka dengan tujuan tidak 
memberatkan jenjang berikutnya.
  Parjiono, Kepala Sekolah SMKN 2, ketika dikonfirmasi tak menampik biaya 
daftar ulang ditetapkan itu tergolong mahal. Dia berdalih, agar saat naik ke 
dua jenjang berikutnya para siswa tak lagi harus membayar uang partisipasi 
serupa.
  Memang mahal, namun, semuanya bisa dinegosiasi. Bahkan, bisa dicicil. Untuk 
yang tidak mampu malah bisa bebas, ucapnya. 
  Di SMA, alasan keseragaman diusung. Uniknya, semuanya itu mengatasnamakan 
kesepakatan komite sekolah. Padahal, siswa baru memang belum ikut dalam 
kesepakatan komite tersebut. 
  Ini untuk keseragaman dan sudah menjadi kesepakatan komite dan sekolah, 
ujar Ketua Komite SMA 1 Banjarbaru, Rustam Effendi.
  Menyikapi beban masyarakatnya ini, Walikota Banjarbaru, Rudy Resnawan meminta 
sekolah melakukan sistem subsidi silang. Siswa tak mampu, tidak diwajibkan 
bayar, namun disubsidi oleh siswa lain yang berasal dari keluarga mampu. 
  Sekolah bisa memungut, sepanjang untuk keperluan siswa seperti seragam dan 
kelengkapan siswa. Di luar itu juga masih boleh, asalkan sesuai kesepakatan 
komite terlebih dahulu dan jumlahnya tidak boleh terlalu besar, tandasnya. 
  Uruk Sekolah
Bagaimana di Banjarmasin? Pantauan BPost di sejumlah SMPN di Banjarmasin, biaya 
daftar ulang ini untuk menebus biaya seragam sasirangan, kaos olahraga, emblem, 
topi dan dasi serta iuran 

[mediacare] Economists question dominance of free-market ideas

2007-07-12 Terurut Topik sidqy suyitno


Economists question
dominance of free-market ideas


By Patricia Cohen


Published: July
 11, 2007


NEW YORK:


For many economists, questioning free-market orthodoxy is
akin to expressing a belief in intelligent design at a Darwin
convention: Those who doubt the naturally beneficial workings of the market are
considered either deluded or crazy.


But in recent months, economists have engaged in an
impassioned debate over the way their specialty is taught in universities
around the United States,
and practiced in Washington. They
are questioning the profession’s most cherished ideas about not interfering in
the economy.


“There is much too much ideology,” said Alan Blinder, a
professor at Princeton and a former vice chairman of the
Federal Reserve Board. Economics, he added, is “often a triumph of theory over
fact.”


Blinder helped kindle the discussion by publicly warning
in speeches and articles this year that as many as 30 million to 40 million
Americans could lose their jobs to lower-paid workers abroad.


Just by raising doubts about the unmitigated benefits of
free trade, he made headlines and had colleagues rubbing their eyes in
astonishment.


“What I’ve learned is anyone who says anything even
obliquely that sounds hostile to free trade is treated as an apostate,” Blinder
said.


And free trade is not the only sacred subject, Blinder and
other like-minded economists say. Most efforts to intervene in the markets -
like setting a minimum wage, instituting industrial policy or regulating prices
- are viewed askance by mainstream economists, as are analyses that do not rely
on mathematical modeling.


That attitude, the critics argue, has seriously harmed the
discipline, suppressing original, creative thinking and distorting policy
debates.


“You lose your ticket as a certified economist if you
don’t say any kind of price regulation is bad and free trade is good,” said
David Card, an economist at the University
 of California, Berkeley,
who has done groundbreaking research on the effect of the minimum wage.[1]


Most economists are still devoted to what is known as the
neoclassical model. Philip Reny, chairman of the economics department at the 
University
 of Chicago - the temple of
free-market economics - said the theory and methods were “taught to avoid
personal biases and conclusions that aren’t found in the data.”


Like any science, he said, the field changes course
slowly: “It requires evidence, and if evidence is there, it will accumulate and
positions will move.” He added, “I personally have a lot of faith in the
discipline.”


But as issues like income inequality, free trade and
protectionism have become part of the presidential candidates’ stump speeches,
more thinkers have joined the debate.


In addition to Blinder, other eminent economists like
Lawrence Summers and the Nobel Prize winner George Akerlof have pointed out
what they see as the failings of laissez-faire economics.


“Economists can’t pretend that the consensus for free
markets and free trade that existed 30 years ago is still here,” said Robert
Reich, a public policy professor at Berkeley
who served in President Bill Clinton’s cabinet.


Part of the reason is the growing income inequality and
dislocation that global markets and a revolution in communications have helped
create. Economists who question the free-market theories “want to speak to the
reality of our time,” Reich said.


Meanwhile, critics have also pointed out the limits of
standard cost-benefit accounting to measure items like the cost of inequality
or damage to the ecosystem.


The degree to which economists wander from the mainstream
varies widely.


Dani Rodrik, an economist at the Kennedy School of
Government at Harvard, for instance, said, “I fall into the methods of the
mainstream, but not the faith,” which he defines as the belief that more
markets and free trade are always good and government regulation is always bad.


Thinkers like these may come up with controversial ideas
but are hardly marginalized. Other economists, however, go much further, and
try to chip away at the field’s underlying theoretical foundations. So while
Blinder, Card and Rodrik might be considered mere heretics, this second group
has earned the label “heterodox.”


Although the meaning of the term is slippery, Frederic
Lee, an economist at the University of Missouri-Kansas City who edits the 
Heterodox
Economics Newsletter, says it refers to those who reject the neoclassical
model, which Milton Friedman helped create, and which Ronald Reagan championed
when he took over the White House.


Reny and others point out that the increasing popularity
in the mainstream of behavioral economics, which looks at people’s complex
psychological reactions to events, has offered a fuller picture of how
consumers operate in the marketplace. Still, Lee criticizes neoclassical
economics for maintaining that the market, if left alone, would ultimately find
a happy balance.


He also takes the 

[mediacare] Berita JATAM: DULU PEMBELA HAM, SEKARANG PEMBELA NEWMONT

2007-07-12 Terurut Topik Lulu

DULU PEMBELA HAM, SEKARANG PEMBELA NEWMONT

(JATAM, 12/07/07) Ada yang menarik jika anda mengikuti jalannya sidang 
kasus Newmont di Pengadilan Jakarta Selatan, siang tadi. Pengacara Newmont, 
Luhut Pangaribuan memerah mukanya saat saksi fakta – warga Buyat, 
mengenalinya sebagai pembela Hak Asasi Manusia (HAM) sebelum berbalik 
membela korporasi raksasa asal Amerika Serikat, Newmont.


Sidang Newmont hari ini dipimpin ketua majelis hakim, I Ketut Manika, SH. 
Agenda sidang yang berlangsung sekitar 3,5 jam ini adalah penyerahan bukti 
dan mendengarkan saksi-saksi fakta.  WALHI - si penggugat, menghadirkan dua 
orang warga ex Buyat Pantai, Anwar Striman dan Jimmy Bawole.


Saat itu giliran pengacara Newmont, Luhut Pangaribuan mengajukan pertanyaan 
kepada saksi fakta, Anwar Stirman  (38 th).


“Selama di Buyat, saudara saksi pernah bepergian paling jauh, kemana” tanya 
Luhut. Anwar menjawab “Tempat yang paling jauh saya kunjungi adalah Amerika 
Serikat pada tahun 1999”. Mendengar jawaban Anwar, Luhut lantas menanyakan 
untuk tujuan apa datang kesana.


Ini lagu lama Newmont. Pengacara Newmont bermaksud menunjukkan kepada 
majelis hakim bahwa saksi fakta direkayasa, bagaimana mungkin seorang warga 
Buyat Pantai mampu pergi ke Amerika Serikat.


“Saya datang ke Amerika Serikat untuk mengadu kepada pemilik Newmont di 
sana” jawab Anwar.


“Sebelum ke Amerika, kemana saja saudara saksi melaporkan persoalan warga 
Buyat?” lanjut Luhut. Anwar menjawab bahwa Warga Buyat pantai sudah datang 
melaporkan persoalannya ke Newmont, ke Gubenur Sulut, juga ke Menteri 
Pertambangan dan Energi di Jakarta, tetapi tak ada tanggapan.


I Ketut Manika, Ketua majelis hakim, tiba-tiba mengajukan pertanyaan kepada 
Anwar. “Siapa yang membiayai saudara ke Amerika?” Anwar menjawab bahwa  dia 
diundang dan dibiyai oleh organisasi Lingkungan Hidup  disana bernama 
Project Underground.


Sayangnya, siasat pengacara Newmont terhadap Anwar diatas tidak berhasil. 
Malah kesaksian Anwar berikutnya, saat menjawab pertanyaan penggugat - 
membuat muka pengacara Newmont memerah.


“Sebelum ke Amerika Serikat pada tahun 1999, pernahkah saudara pergi ke 
YLBHI atau LBH Jakarta” tanya Chairilsyah, pengacara WALHI. Anwar menjawab 
pernah.


“Siapa direktur LBH Jakarta waktu itu?“ lanjut Chairil. Sambil menunjuk 
kearah pengacara terkenal Newmont, Anwar menjawab “Luhut Pangaribuan, 
dulunya saya kenal dia sebagai pembela HAM dan pembela rakyat kecil”. 
Kontan muka Luhut memerah.


Luhut menyangkal pernyataan Anwar, dia menyatakan bahwa sejak tahun 1997 
sudah meninggalkan YLBHI dan LBH Jakarta.


Luhut Pangaribuan dikenal sebagai jajaran pengacara mahal pembela 
korporasi, selain Todung Mulya Lubis. Sebelum menjadi pembela Newmont, 
Luhut pernah menjabat Dewan Pengurus Yayasan Lembaga Bantuan Hukum 
Indonesia (YLBHI), juga Direktur Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta dan 
sempat pula menjadi Ketua Majelis Nasional Persatuan Bantuan Hukum dan HAM 
Indonesia (PBHI), organisasi-organisasi pembela HAM utama di negeri ini.


Dalam kesaksiannya, Anwar Stirman dan Jimmy Bawole menyampaikan bahwa sejak 
PT Newmont Minahasa Raya membuang tailingnya ke laut, hasil tangkapan ikan 
warga Buyat pantai menurun drastis, warna air teluk Buyat berubah, terumbu 
karang rusak, pipa tailing Newmont juga pernah pecah.


Sidang gugatan Perdata kasus Newmont berakhir sore hari, setelah 
mendengarkan kesaksian dua warga Buyat dan akan diteruskan hari kamis 
minggu depan. (JM)




Informasi lain terkait dengan advokasi pertambangan mineral dan energi 
dapat dilihat di www.jatam.org
Dapatkan update informasi dari website kami dengan mendaftarkan alamat 
email anda sebagai anggota Info Kilat JATAM yang ada di sudut kiri bawah 
dalam website kami.


===
Luluk Uliyah
Sekretariat JATAM
email : [EMAIL PROTECTED]
HP. 0815 9480 246
===