[mediacare] Re: Memalukan, Lampu Padam Saat Korsel Versus Arab Saudi
Milis ini ya tempat comment, Mas. Masak milis idsuruh bantuin PSSI. Apa masih kurang gede juga tuh dana proyek penyelenggaraannya, kok masih minta bantuan orang milis? Kalo ngikutin logika Anda, semua milis mesti dibubarin aja karena gak boleh ada comment yang kritis. manneke -Original Message- Date: Wed Jul 11 22:43:53 PDT 2007 From: Muchammad Taufiq [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [mediacare] Memalukan, Lampu Padam Saat Korsel Versus Arab Saudi To: mediacare@yahoogroups.com hmm,,, kayaknya yang mati lampu seperti itu bukan indonesia aja deh,, Malaysia juga mati lampunya ketika pertandingan Iran V.S. Uzbekistan... Yah sebagai pembelajaran bagi panitia dan orang indonesia,, untuk lebih siap lagi menghadapi even2 besar kelas dunia. Jadi yang di MILIS ini bisa membantu silakan membantu apa saja,, jangan hanya comment gak ngebangun begitu.. Sorry, No Offence!!! On 7/12/07, Paulus Tanuri [EMAIL PROTECTED] wrote: Makanya kalau memang belum siap gak usahlah pengen yang macem-macem. Nanti kalau dikritik orang luar, dibilangnya pengkritik itu arogan. Tapi nyatanya memang negara ini sendiri yang tidak tahu diri. Tidak bisa menilai kemampuan sendiri, yang pada akhirnya hanya mempermalukan diri sendiri. On 7/12/07, Sunny [EMAIL PROTECTED] wrote: *REFLEKSI: Lampu kedip-kedip atau lampu mati adalah soal biasa made in Indonesia, jadi tak perlu malu.* **
[mediacare] Tanggapan BW - Re: Keunikan Jurnalisme Kuliner - Mengapa Selalu Enak?
Berikut tanggapan Pak Bondan Winarno: Fery Susetyo Ekopurnomo [EMAIL PROTECTED] wrote: Rekan2 semua, Ini saya copy paste kan penjelasan dari Pak Bondan yang di posting di milis Jalansutra --Bondan menulis-- Singkatnya begini: 1. Semua warung/rumah makan/ restoran yang ditampilkan di WK sudah melalui proses screening terlebih dulu. Sudah ada pra-penilaian, baik oleh saya maupun oleh Tim Jalansutra yang dikoordinasikan oleh Irvan Karta. Karena itu, ada semacam jaminan bahwa makanan yang dicicipi juga mak nyus. Kalau tidak pakai prosedur screening, tentu saja kita akan sering kejeblos ke rumah makan yang kurang baik mutunya. 2. WK tidak dibayar oleh warung/rumah makan/restoran yang bersangkutan. WK bahkan tidak bersedia diundang untuk datang ke rumah makan tertentu. Bila ada yang mengusulkan, maka tempat itu akan disurvei dulu. Kalau memenuhi syarat, pada saat yang tepat akan dikunjungi. WK membayar semua makanan/minuman yang dikonsumsi. Tentu saja ada cukup banyak rumah makan yang dengan ramah malah menolak pembayaran kami. Bahkan tak jarang kami dioleh-olehi atau diundang makan sepuasnya. 3. Saya pribadi memang tidak pernah mengatakan atau memberi vonis makanan yang tidak enak. Saya pribadi berpendapat bahwa tidak pernah ada orang yang sengaja membuat masakan tidak enak. Bagi saya, masakan tidak enak adalah sebuah kecelakaan. Kalau ada orang menyebut lidah saya adalah lidah ramah, saya tidak keberatan. Saya bahkan tidak keberatan bila ada orang menuding bahwa lidah saya sebetulnya tidak peka untuk memberi penilaian. Saya bertanggung jawab atas penilaian itu. Tetapi, kalau Anda menyimak, ada beberapa makanan yang saya beri komentar, misalnya: Sayurnya terlalu lama dimasak. Atau, Menurut saya ini terlalu asin. Atau, Wah, ini dagingnya masih melawan. Mungkin Anda juga pernah menyimak satu episode yang sama sekali tidak mengandung masakan yang saya puji dengan sebutan Mak Nyuss. 4. O ya, tentu saja saya mempromosikan makanan -- khususnya makanan daerah. Itu adalah missi saya, dan juga didukung oleh teman-teman di Jalansutra. Saya menempatkan diri sebagai food promotor, bukan food critics. Tetapi, jangan salah baca. Bukan berarti saya dibayar oleh rumah makan tertentu untuk mempromosikan outlet mereka. Saya mempromosikan makanan dalam lingkup industry-wide. Siapa yang pedulikan mereka kalau bukan kita? Memangnya Pemerintah memperdulikan mereka? Bukankah pedagang makanan adalah pelaku ekonomi/bisnis yang paling banyak di negeri ini? Terima kasih atas perhatian. Salam, Bondan On 7/10/07, elok dyah messwati [EMAIL PROTECTED] wrote: kalo saya nyebutnya itu resensi makanan. enak tidak enak itu sangat subyektif. gimana mas Tomi? kalo jurnalisme kok kejauhan ya...:) - Original Message - From: Tomi Satryatomo To: jurnalisme ; Begundal Salemba ; PJTV PJTV ; Forum Kompas ; AJI INDONESIA ; Prayogo WArtaEkonomi ; merry magdalena sinar harapan ; student EMBA ; pantau ; naratama naratama ; Kincir Angin ; Etalase Indonesia ; technomedia ; warta-lingk ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, July 10, 2007 5:43 PM Subject: [pantau-komunitas] Re: Keunikan Jurnalisme Kuliner - Mengapa Selalu Enak? Mas Satrio, Saya tergelitik dengan istilah 'jurnalisme' yang mas sematkan pada liputan kuliner ini. Mengapa jurnalisme? Hampir tidak ada elemen-elemen dasar jurnalisme yang dipakai dalam membuat produksi program kuliner ini, apalagi kalau kita melihatnya dalam perspektif kepentingan publik. Mas Satrio sendiri mengatakan bahwa program kuliner seperti ini berpotensi untuk menjadi iklan terselubung --sesuatu yang dipantangkan dalam prinsip jurnalistik. Program kuliner ini --baik enak, tidak enak, dokumenter atau travelogue, studio-based atau on-location production-- lebih tepat dimasukkan dalam kategori 'factual programming' atau dalam bahasa Indonesia lebih populer dengan istilah 'produksi non-drama', karena memang berdasarkan fakta (fact-based) alias bukan fiksi tapi tidak perlu mengandung unsur kebaruan, verifikasi, akurasi atau elemen-elemen jurnalisme lainnya (walaupun kalau ada akan lebih baik). Status Bondan Winarno sebagai wartawan tidak serta merta membuat program yang ia bawakan bisa otomatis disebut sebagai program jurnalistik. Dengan melepaskan diri dari embel-embel jurnalisme, maka program kuliner menjadi punya lebih banyak varian format dan tidak terbebani dengan berbagai prosedur jurnalistik --karena memang tidak perlu. Salam -- Tomi Satryatomo http://www.trekearth.com/members/wisat http://wisat.multiply.com We shall build good ship here, at a profit if we can, at a loss if we must, but... always a good ship. On 08/07/07, Satrio Arismunandar [EMAIL PROTECTED] wrote: KEUNIKAN JURNALISME KULINER - MENGAPA SELALU ENAK? Bondan Winarno, ahli kuliner yang ngetop dengan ungkapan maknyus itu tampak mengunyah hidangan yang tersaji di depannya. Tetapi mendadak, ia langsung
Re: [mediacare] 40 Hari Insiden Alas Tlogo, Warga Khataman Al Quran
Untuk bapak Yap Hong Gie, Saya akui analisa anda mengenai tembakan Richocet TNI AL di Pasuruan cukup meyakinkan tapi keberanian anda untuk memutarbalikkan fakta juga cukup mencengangkan. Nama kepala desa Alastlogo bukan Imam Supnadi yang benar adalah Imam Sugnadi (salah satu bukti ketidakakuratan analisis asal-asalan anda karena tidak berdasarkan fakta tapi gosip dan fitnah) Dari mana anda tahu bahwa kepala desa yang menerbitkan surat girik...kepala desa tidak punya kewenangan untuk menerbitkan GIRIK yang punya kewenangan adalah dinas Pajak kabupaten Pasuruan. Yang perlu saya tegaskan disini lagi upaya hukum yang diambil warga Alastlogo adalah karena masih mempercayai hukum dan karena mereka merasa ada di pihak yang benar namun seperti yang kita tahu posisi petani dan masyarakat kecil di mata hukum adalah marginal(karena lagi-lagi mereka dikalahkan). TNI AL sebagai institusi negara juga tidak berhak memiliki tanah maka pernyataan anda bahwa tanah di sana adalah tanah TNIAL adalah salah besar, tanah tersebut adalah tanah negara yang penguasaan dan pengelolaannya seharusnya juga digunakan negara untuk sebesar-besarnya kepentingan rakyat. Ketika di tahun 60-an masyarakat Alas tlogo dan 11 desa lainnnya menyerahkan tanah tersebut karena TNI AL berdalih tanah tersebut akan digunakan sebagai pemukiman AL sebagai lapangan terbang apa lacur yang terjadi adalah tanah tersebut disewakan TNI AL kepada Kebon Grati Agung dan PT Rajawali demi apa apakah demi kepentingan pertahanan negara bukan tapi demi kepentingan bisnis mereka. Proses jual beli yang terjadi juga tanpa bukti-bukti yang sahih, tidak ada proses peralihan hak yang jelas kalau memang ada proses jual beli sekarang sama-sama kita tantang TNI AL untuk menyerahkan bukti jual beli yang sah terhadap seluruh lahan seluas 3000-an Ha yang mereka dan anda klaim sebagai milik mereka. Tentang adanya organisasi petani yang mengirimkan sembako untuk acara 40 harian penduduk desa AlasTlogo anda menuliskan SEPAM sekali lagi anda salah karena yang benar adalah SETAM (Serikat Tani Merdeka) yang menyatakan turut berduka dan bersolidaritas terhadap teman-teman sesama Petani di Alas tlogo bukan memprovokasi penduduk untuk menjarah lahan TNI AL Proses reklaiming dan pengambilalihan lahan yang anda maknai sebagai penjarahan adalah karena rakyat LAPAR.tidak ada yang bisa mereka andalkan selain kemampuan mereka sebagai petani dan salah satu alat produksi terpenting petani adalah TANAH Perlu anda ketahui jumlah penduduk miskin di Indonesia sebagian besarnya adalah petani. Dimana hasil Sensus Pertanian 2003 mencatat, jumlah petani gurem---rumah tangga pertanian yang menguasai tanah kurang dari 0,5 hektare-- di Indonesia mencapai 13,7 juta rumah tangga petani. Sejak 1993 jumlah petani gurem meningkat rata-rata 2,4 persen per tahun.Sensus itu juga menyimpulkan, selama sepuluh tahun terakhir kehidupan petani semakin memburuk karena semakin sempitnya tanah yang dimiliki petani. Menteri pertanian kita menyatakan Tidak mungkin petani sejahtera tanpa kepemilikan tanah yang memadai, katanya. Konflik agraria yang semakin meningkat jika tidak disikapi serius penyelesaiannya oleh pemerintah niscaya akan menimbulkan eskalasi konflik yang semakin membesar, begitu pula keberpihakan negara kepada pemodal yang dibackup oleh aparat militer jika terus dipertahankan akan terus menimbulkan korban di masa yang akan datang yang tentu saja Pak YAP sekali banyak rakyat yang akan meregang nyawa di ujung senjata militer yang seharusnya melindungi mereka??? Apakah ini yang anda inginkan terjadi di masa yang akan datang? salam, Dwi Ayu On 7/10/07, Yap Hong Gie [EMAIL PROTECTED] wrote: # Kepala Desa (Kades) Alas Tlogo, Imam Supnadi, adalah oknum yang menerbitkan Surat Girik untuk warga penduduk, dengan mengutip bayaran, untuk mengongkosi istri pertama dan keduanya. # Kalau ternyata Imam Supnadi tidak berhasil mengambil alih tanah TNI-AL, maka dia akan berhadapan dengan warga Alastlogo yang selama ini diiming- iming dan dijadikan sapi perahan. # Dengan munculnya berbagai lembaga dan aksi gerakan Petani, seperti a.l . Serikat Petani Merdeka (SEPAM), khususnya Divisi Advokasi SEPAM, nampak sekali adanya gerakan terorganisir secara sistimatis untuk menjalankan program landreform lahan tanah TNI. # Pertanyaannya, setelah mensengketakan dan berhasil menjarah lahan TNI, giliran lahan tanah siapa menjadi target berikutnya? http://www.mediaindo.co.id/berita.asp?id=137461 Selasa, 10 Juli 2007 Sabtu, 07 Juli 2007 17:07 WIB NUSANTARA » Jawa Timur 40 Hari Insiden Alas Tlogo, Warga Khataman Al Quran PASURUAN--MIOL: Memperingati 40 hari korban tewas insiden penembakan warga Desa Alas Tlogo, Lekok, Pasuruan, Jawa Timur melakukan khataman Al Quran sepanjang hari di makam korban, Sabtu. Di tempat yang sama, malam harinya kegiatan dilanjutkan dengan pembacaan tahlil bersama. Di sekitar makam korban insiden peembakan kini terpasang spanduk baru yang bertuliskan Warga Alas Tlogo Tetap Menolak Relokasi.
[mediacare] Friday 13th
Rupanya rasa takut akan angka sial 13 ini bisa menjadi kenyataan seperti yang dialami oleh komponis Jerman Arnold Schoenberg yang lahir pada tgl 13. Selama masa hidupnya ia selalu ketakutan akan angka 13, sehingga akhirnya ia meninggal dalam usia 76 tahun (7+6 = 13); tepatnya pada hari Jumat tgl 13, pkl 23.47 atau 13 menit sebelum pkl 12.00 tengah malam. Bukan hanya sekedar yang wong `Ndeso saja yang takut akan angka 13, perusahaan software yg terbesar di dunia sekalipun takut akan angka 13, maka dari itu setelah Microsoft Office 12 yang berikutnya bukanlah Microsoft Office 13 melainkan Microsoft Office 2007. Berdasarkan hasil penelitian dari Dr Donald Dossey seorang psikoterapi khusus dalam bidang phobia = takut dalam bahasa Yunani, di Amerika saja lebih dari 21 juta orang yang mengidap penyakit paraskevidekatriaphobia atau rasa takut akan hari Jumat tanggal 13. Berdasarkan laporan dari The Stress Management Center and Phobia Institute di Asheville - AS, tenyata setiap hari Jumat tanggal 13, ekonomi Amerika mengalami kerugian antara 800 s/d 900 juta AS$, karena banyak orang yang ogah travelling, bekerja ataupun melakukan kegiatan bisnis apapun juga. Kenapa hari Jumat adalah hari yang buruk ? Tuhan Yesus wafat pada hari Jumat, manusia pertama kali jatuh dalam dosa pada hari Jumat (Adam + Hawa makan apel terlarang di taman Firdaus), hukuman banjir nabi Nuh dimulai pada hari Jumat. Bait Suci Raja Salomo dihancurkan pada hari Jumat. Sedangkan kebanyakan hukuman mati dilaksanakan pada hari Jumat. Dan lihat saja Jumat Kelabu = Black Friday perkataan ini timbul petama kalinya pada saat krismon pertama di USA ialah ketika harga emas jatuh terpuruk di tahun 1869 dan krismon dunia yang pertama juga jatuhnya pada hari Jumat di tahun 1929. Kenapa angka 13 adalah angka sial ? Sedangkan kepercayaan 13 sebagai nomor sial itu timbulnya dari orang Kristen, karena Yudas menduduki kursi yang 13 dan ia menjual Yesus tepat jam 13.00. Disamping itu angka tsb berada satu poin diatas angka sempurna 12 atau melebihi kekuatan puncak, maka dgn mana otomatis akan membawa sial, maklum murid Yesus terdiri dari 12 orang, suku Israel 12, siang-malam 12 jam, bulan 12, dewa Olympus 12. Bila numerologi Barat memandang angka 13 sebagai angka sial, hal yang sama berlaku pula di masyarakat Tionghoa, Jepang dan Korea. Namun mungkin dilihat dari sudut pandang yang berbeda. Kalau dijumlah 1+3 hasilnya 4. Dan angka 'empat' sendiri dalam bahasa Mandarin bila diucapkan dengan intonasi berbeda (sie) bisa memberikan 2 makna yaitu empat dan mati = sial! Dan apabila nama Anda terdiri dari 13 abjad maka ini harus hati2 sebab para pembunuh sadis memiliki nama yang terdiri dari 13 abjad lihat saja: Jack the Rippe, Charles Manson, Theodore Bundy dan Albert De Salvo. Berapa banyak hotel atau permukiman yang pantang mencantumkan angka 13 untuk nomor lantai, kamar, maupun rumah. Lotere di Itali, Perancis tidak ada nomer 13 nya. Begitu juga tidak ada nama jalan di Amerika yang menggunakan 13th Street atau 13th Avenue. Maka tidaklah heran apabila Paul Getty ataupun mantan Presiden AS Franklin Delano Rooselvet secara tegas menolak untuk hadir dalam acara resmi yang diadakan pada tanggal 13 ataupun dalam acara yang hanya dihadiri oleh tiga belas orang saja. Aneh tapi nyata, walaupun banyak orang Amerika yang memiliki rasa takut akan angka 13 (Trikaideka-phobia), tetapi kenyataannya lembaran mata uang Dollar mereka penuh dengan lambang angka 13. Cobalah perhatikan dengan seksama uang kertas satu dolar AS, ternyata di bagian belakang tampil piramid dengan 13 jenjang. Semboyan di atasnya berbunyi annuit coeptis yang terdiri dari 13 huruf. Di pita tergigit paruh burung elang tertulis E pluribus unum, juga terdiri dari 13 huruf. Di atas kepala sang elang bersinar 13 bintang, di perisai terlukis 13 garis, cakar kiri mencengkeram 13 anak panah, sementara di cakar kanan sebuah batang dengan 13 daun zaitun, perlambang bahwa pada masa berdirinya, semula Amerika Serikat memang terdiri dari hanya 13 negara bagian. Pada th 1884 di Amerika, mereka telah mendirikan The Thirteen Club yang bertujuan khusus untuk mematahkan teori, bahwa angka 13 itu adalah angka sial. Dimana jumlah anggotanya harus selalu kelipatan dari 13. Mereka mengadakan pertemuan setiap tanggal 13 pada jam 13.13 uang iurannya juga ditetapkan AS$ 13,00 per bulan. Walaupun demikian terbuktikan semua anggotanya adalah orang-orang sukses dan jarang ketiban sial. Apakah disemua Negara Eropa mereka takut akan Hari Jumat tanggal 13 ? Tidak sebab di negara-negara Amerika Latin, di Yunani maupun di Spanyol hari Selasa tanggal 13 adalah hari sial, sehingga ada pepatah En martes, ni te cases ni te embarques = di hari Selasa janganlah melakukan perkawinan ataupun perjalanan. Sedangkan di Italy hari sialnya adalah hari Jumat tanggal 17. Tetapi bagaiman dgn di Indonesia ? Disini kita percaya bahwa angka 12 adalah angka sial buktinya
[mediacare] Dari DI Ke JI
Ada buku yang membahas hubungan DI dan JI ini: The Secont Front (versi Indonesianya: Medan Tempur Kedua, sedang dipersiapkan), oleh Ken Conboy. Buku ini bisa dibilang sequel dari buku Conboy sebelumnya: Intel: Menguak Tirai Dunia Intelijen Indonesia. Urusan teroris bukan hanya dari DI (generasi pertama) ke JI (generasi kedua), masih ada lanjutannya: generasi ketiga, atau mungkin malah juga generasi keempat...? Ingatan orang Indonesia itu pendek. Kalau ngomong soal teroris yang diingat cuman bom Bali doang. Padahal, jauh sebelum itu, tahun 50-60an, bom-boman kayak gitu sudah ada. gono Dari DI Ke JI Posted by: RM Danardono HADINOTO [EMAIL PROTECTED] rm_danardono Wed Jul 11, 2007 6:42 pm (PST) Dari DI Ke JI Oleh M. Guntur Romli 09/07/2007 Karena terbawa arus melawan terorisme global, sebagian masyarakat dan aparat pemerintah justru lengah terhadap kemunculan organisasi- organisasi teroris lokal baru yang dengan leluasa melakukan kekerasan, pengerusakan, dan penyerangan terhadap kelompok-kelompok dalam masyarakat yang dianggap berbeda pandangan. Aksi-aksi teror di Indonesia, bukanlah sekadar produk lokal, namun berkaitan dengan jaringan terorisme global. Hal ini terbukti pada kemampuan mereka menggunakan peralatan militer, merakit bom, menentukan target, meloloskan diri, dan melakukan perlawanan. Namun yang sering dilupakan adalah peran organisasi teror lokal. Bak lahan pembibitan, organisasi lokal itu ranah yang menumbuhkan mereka, yang nantinya bisa berkembang menjadi jaringan global. Contohnya: jaringan terorisme global yang menyerang kawasan-kawasan wisata di Mesir sejak tahun 2000, tidak bisa dilepaskan dari organisasi teror lokal sebelumnya, seperti Jamaah Takfir wal Hijrah, Tandzim Jihad, dan Jamaah Islamiyah, yang beroperasi di tingkat lokal Mesir dari tahun 70-an hingga 80-an. Tentu saja yang melakukan aksi-aksi teror sejak tahun 2000, bukanlah generasi tahun 70 dan 80, mereka sudah banyak yang mati, yang hidup pun ramai-ramai bertobat. Namun generasi sebelumnya telah mewariskan impian, dendam-kesumat, dan doktrin-doktrin kekerasan pada generasi selanjutnya. Celakanya hubungan lintas generasi itu tak bisa dipangkas secara mudah. Nama organisasi bisa berganti-ganti setiap saat, seperti nama-nama yang dipakai oleh para teroris saat ini, tetapi iktikad dan semangat tak bisa dengan mudah lenyap. Di Indonesia, organisasi seperti Darul Islam dan Negara Islam Indonesia (DI/NII) telah mewariskan keturunan baik ideologis ataupun biologis terhadap pelaku-pelaku teror saat ini. Secara resmi, organisasi DI/NII sudah lama tamat. Namun para pelaku teror di Indonesia dari tahun 2000 tidak bisa dilepaskan dari lingkaran organisasi ini, misalnya Fathurrahman Ghozi dan saudaranya Jabir alias Gempur adalah putra dari M. Zainuri, tokoh Komando Jihad asal Jawa Timur yang ditangkap pada zaman Ali Moertopo. Abu Durjana alias Aenul Bahri adalah murid tokoh DI, Ustadz Dadang Hafidz. Pun Abdullah Sungkar dan Abu Bakar Baasyir yang berasal dari lingkaran DI/NII. Lingkaran yang dimaksud adalah organisasi: keluarga besar DI/NII, dan ideologi: mendirikan sebuah negara Islam atau menegakkan syariat Islam di Indonesia. Hirarki struktural tidak bisa dijadikan patokan, karena DI/NII telah mengalami proses pergantian kulit, atau tercerai-berai akibat konflik saudara yang melahirkan kelompok-kelompok sempalan yang masing-masing berdikari. Misalnya: Komando Jihad, Majelis Khilafatul Muslimin, Lembaga Kerasulan, dan nama-nama lain, hingga Jamaah Islamiyah (JI) yang dibangun oleh Abdullah Sungkar setelah menyatakan keluar dari NII dan mengubah Metode Perjuangan NII dengan Metode Perjuangan Jamaah Islamiyah Mesir pimpinan Syekh Umar Abdurrahman. JI secara organisasi sudah talak tiga dari DI, namun pengaruh ideologi tak bisa dipungkiri. Saya tak ingin menggunakan DI/NII ini sebagai stigmatisasi, ataupun menafikan banyaknya mantan tokoh dan keturunan organisasi ini yang tidak ada kaitannya lagi dengan aksi-aksi teror saat ini. Saya hanya ingin menekankan satu hal: generasi terorisme lokal sangat berpotensi menjelma terorisme global. Organisasi lokal adalah cikal-bakal dari organisasi global. Oleh karena itu, warisan ideologi dan dendam kesumat dari generasi itu harus dipotong secara tuntas, sembari melakukan antisipasi terhadap munculnya organisasi-organisasi teror lokal baru di Indonesia. Karena terbawa arus melawan terorisme global, sebagian masyarakat dan aparat pemerintah justru lengah terhadap kemunculan organisasi-organisasi teror lokal baru yang dengan leluasa melakukan kekerasan, pengrusakan, dan penyerangan terhadap kelompok-kelompok dalam masyarakat yang dianggap berbeda pandangan. Agar cerita DI/NII dan segala turunannya itu tak terulang lagi, dan agar organisasi-organisasi lokal tidak bisa dimanfaatkan oleh jaringan global yang memungkinkan terjadinya aksi-aksi kekerasan seperti yang kita saksikan saat ini, maka diperlukan ketegasan aparat pemerintah untuk menindak kelompok-kelompok teror lokal baru itu.
Re: [mediacare] Berita Duka (Taufik Savalas)
Tak ada lagi celoteh renyahmu di layar kaca tak ada lagi sandiwara tangismu kala menghibur pemirsa SELAMAT JALAN TEMAN, SAUDARA: TAUFIK SAVALAS Semoga amal dan baktimu diterima di sis Allah SWT. Semoga keluarga yang ditinggalkan semakin tabah menerima takdir dari Allah. Amin Pambudi W Majalah Ibu Anak jacky kussoy [EMAIL PROTECTED] wrote: Pagi ini sebelum berangkat kerja, istri dan sejumlah tetangga, khususnya ibu-ibu , anak anak dan para abg menyatakan keterkejutan mereka dengan berpulangnya Taufik Savalas. Pagi ini ketika saya tiba di kantor, hampir semua teman-teman mayoritas wanita, juga menyatakan rasa keterkejutan mereka atas berita duka meninggalnya Taufik Savalas. Dan, merekapun secara positif saling berbagi membicarakan pengalaman mereka masing masing ketika pernah bertemu, bertatap muka, berkomunikasi terhadap almarhum semasa hidupnya. Tak pelak, sosok almarhum yang suka melucu di kamera teve, penampilannya yang low profile dan perilakunya yang membuatnya banyak punya teman telah menempatkan sosok Taufik sebagai salah satu entertein terkemuka negeri ini. Taufik, kami semua berduka. Selamat jalan living on deadline [EMAIL PROTECTED] wrote: wawan Setiawan [EMAIL PROTECTED] wrote: To: [EMAIL PROTECTED] From: wawan Setiawan [EMAIL PROTECTED] Date: Wed, 11 Jul 2007 12:59:42 -0700 (PDT) Subject: Re: [PUBERITAS] LONCHING Album Andity, HRC (11/7) Telah Pulang Kerahmatullah Komedian Taufik Savalas pada pukul 22:11 WIB di Purworejo, Jawa Tengah.Seperti yang keterangan yang di dapat keterangan Koresponden Lativi di Tempat Kejadian Perkara Desa Kredetan Bablan Puworejo, komedian Taufik Savalas menghembuskan nafasnya ketika keberangkatannya ke Purbolinggo dalam acara promosi salah satu prodak sabun. Taufik berangkat bersama lima rekanya bernamaa Suharsono (Craw), Chaerudin (Pengemudi), Andriano (Manager) dan Indah...Namun yang selamat dalam mobil yang ditumpanginya bernomor B 2089 QH Andriano sang Manager dan rekanya IndahSaat perjalanan ke lokasi tersebut rombongan Taufik Savalas di hantam Truk Gandeng bernomor D 9832 AA, sayangnya sopir dan kenetnya kabur dan tidak bertanggung jawab...sampai pagi ini jenazah masih di di rumah sakit Saras Husadarencanannya jenazah akan di bawa ke Jakarta Pagi dengan pesawat penerbangan pertama - No need to miss a message. Get email on-the-go with Yahoo! Mail for Mobile. Get started. ___ - Yahoo! Answers - Get better answers from someone who knows. Try it now. - Lelah menerima spam? Surat Yahoo! mempunyai perlindungan terbaik terhadap spam. http://id.mail.yahoo.com/ - Need a vacation? Get great deals to amazing places on Yahoo! Travel.
Re: [mediacare] Dari DI Ke JI
kabarnya Ken Conboy ini tinggal di Jakarta. Apakah dari rekan-rekan sekalian ada yang tahu no kontaknya? thanks! -wella- Pandu Ganesa [EMAIL PROTECTED] wrote: Ada buku yang membahas hubungan DI dan JI ini: The Secont Front (versi Indonesianya: Medan Tempur Kedua, sedang dipersiapkan), oleh Ken Conboy. Buku ini bisa dibilang sequel dari buku Conboy sebelumnya: Intel: Menguak Tirai Dunia Intelijen Indonesia. Urusan teroris bukan hanya dari DI (generasi pertama) ke JI (generasi kedua), masih ada lanjutannya: generasi ketiga, atau mungkin malah juga generasi keempat...? Ingatan orang Indonesia itu pendek. Kalau ngomong soal teroris yang diingat cuman bom Bali doang. Padahal, jauh sebelum itu, tahun 50-60an, bom-boman kayak gitu sudah ada. gono Dari DI Ke JI Posted by: RM Danardono HADINOTO [EMAIL PROTECTED] rm_danardono Wed Jul 11, 2007 6:42 pm (PST) Dari DI Ke JI Oleh M. Guntur Romli 09/07/2007 Karena terbawa arus melawan terorisme global, sebagian masyarakat dan aparat pemerintah justru lengah terhadap kemunculan organisasi- organisasi teroris lokal baru yang dengan leluasa melakukan kekerasan, pengerusakan, dan penyerangan terhadap kelompok-kelompok dalam masyarakat yang dianggap berbeda pandangan. Aksi-aksi teror di Indonesia, bukanlah sekadar produk lokal, namun berkaitan dengan jaringan terorisme global. Hal ini terbukti pada kemampuan mereka menggunakan peralatan militer, merakit bom, menentukan target, meloloskan diri, dan melakukan perlawanan. Namun yang sering dilupakan adalah peran organisasi teror lokal. Bak lahan pembibitan, organisasi lokal itu ranah yang menumbuhkan mereka, yang nantinya bisa berkembang menjadi jaringan global. Contohnya: jaringan terorisme global yang menyerang kawasan-kawasan wisata di Mesir sejak tahun 2000, tidak bisa dilepaskan dari organisasi teror lokal sebelumnya, seperti Jamaah Takfir wal Hijrah, Tandzim Jihad, dan Jamaah Islamiyah, yang beroperasi di tingkat lokal Mesir dari tahun 70-an hingga 80-an. Tentu saja yang melakukan aksi-aksi teror sejak tahun 2000, bukanlah generasi tahun 70 dan 80, mereka sudah banyak yang mati, yang hidup pun ramai-ramai bertobat. Namun generasi sebelumnya telah mewariskan impian, dendam-kesumat, dan doktrin-doktrin kekerasan pada generasi selanjutnya. Celakanya hubungan lintas generasi itu tak bisa dipangkas secara mudah. Nama organisasi bisa berganti-ganti setiap saat, seperti nama-nama yang dipakai oleh para teroris saat ini, tetapi iktikad dan semangat tak bisa dengan mudah lenyap. Di Indonesia, organisasi seperti Darul Islam dan Negara Islam Indonesia (DI/NII) telah mewariskan keturunan baik ideologis ataupun biologis terhadap pelaku-pelaku teror saat ini. Secara resmi, organisasi DI/NII sudah lama tamat. Namun para pelaku teror di Indonesia dari tahun 2000 tidak bisa dilepaskan dari lingkaran organisasi ini, misalnya Fathurrahman Ghozi dan saudaranya Jabir alias Gempur adalah putra dari M. Zainuri, tokoh Komando Jihad asal Jawa Timur yang ditangkap pada zaman Ali Moertopo. Abu Durjana alias Aenul Bahri adalah murid tokoh DI, Ustadz Dadang Hafidz. Pun Abdullah Sungkar dan Abu Bakar Baasyir yang berasal dari lingkaran DI/NII. Lingkaran yang dimaksud adalah organisasi: keluarga besar DI/NII, dan ideologi: mendirikan sebuah negara Islam atau menegakkan syariat Islam di Indonesia. Hirarki struktural tidak bisa dijadikan patokan, karena DI/NII telah mengalami proses pergantian kulit, atau tercerai-berai akibat konflik saudara yang melahirkan kelompok-kelompok sempalan yang masing-masing berdikari. Misalnya: Komando Jihad, Majelis Khilafatul Muslimin, Lembaga Kerasulan, dan nama-nama lain, hingga Jamaah Islamiyah (JI) yang dibangun oleh Abdullah Sungkar setelah menyatakan keluar dari NII dan mengubah Metode Perjuangan NII dengan Metode Perjuangan Jamaah Islamiyah Mesir pimpinan Syekh Umar Abdurrahman. JI secara organisasi sudah talak tiga dari DI, namun pengaruh ideologi tak bisa dipungkiri. Saya tak ingin menggunakan DI/NII ini sebagai stigmatisasi, ataupun menafikan banyaknya mantan tokoh dan keturunan organisasi ini yang tidak ada kaitannya lagi dengan aksi-aksi teror saat ini. Saya hanya ingin menekankan satu hal: generasi terorisme lokal sangat berpotensi menjelma terorisme global. Organisasi lokal adalah cikal-bakal dari organisasi global. Oleh karena itu, warisan ideologi dan dendam kesumat dari generasi itu harus dipotong secara tuntas, sembari melakukan antisipasi terhadap munculnya organisasi-organisasi teror lokal baru di Indonesia. Karena terbawa arus melawan terorisme global, sebagian masyarakat dan aparat pemerintah justru lengah terhadap kemunculan organisasi-organisasi teror lokal baru yang dengan leluasa melakukan kekerasan, pengrusakan, dan penyerangan terhadap kelompok-kelompok dalam masyarakat yang dianggap berbeda pandangan. Agar cerita DI/NII dan segala turunannya itu tak terulang lagi, dan agar organisasi-organisasi lokal tidak bisa dimanfaatkan oleh jaringan global yang memungkinkan
Re: [mediacare] Muak Mus?
Menurut hemat saya, justru orang seperti Ibu Muskitawati inilah yang sangat diperlukan di Indonesia. Wawasannya luas, bicaranya (tulisannya tegas ke sasaran), tidak perlu tedeng aling-aling. Orang pengeritik seperti Ny Mus inilah yang saya kira diperlukan bagi bangsa ini. Bangsa ini memang MUNAFIK, hipokrit. Semua masalah dibikin pura-pura, agama dibikin sampul indah untuk menutupi kejelekan dan kebodohan. Tiap hari omong cuap-cuap soal jalan halal ke surga tetapi kerja haram jadah kotor dan korupsi cari untung sendiri. Maka itu ada pelesetan STMJ (Sholat Tekun, Maksiat Jalan). Itu pelesetan dibikin oleh psikolog Indonesia terkenal bernama Dr Sarlito Wirawan. Sebab kenyataannya memang begitu. Sudah lama bangsa ini dicap sebagai HIPOKRITIS, Munafik. Pernah baca buku bersampul kuning karangan wartawan senior Indonesia Mochtar Lubis? Dia bilang ada tujuh macam cirib khas yang disandang bangsa ini. Yang paling menonjol adalah MUNAFIK. Itua dia katakan hampir 30 tahun silam. Sampai sekarang ternyata memang benar kenyataannya. Jangan malu-malu deh mengakui. Lah wong dunia juga sudah tahu. Bangsa yang dicap paling korup bukankah Indonesia? Masih untung dunia tidak bilang bangsa biadab nomor satu. Jadi, nggak usahlah gengsi-gengsian pakai nasionalisme dan menganggap kita ini sedang difitnah. Hauahahahahaha! Akh, saya pikir perlu jiwa besar untuk memperbaiki diri. Itu yang penting. Bukan menutupi kesalahan dan kebodohan lewat ayat-ayat agama. Wahai sobat dan sibit se-milis, tahukah Anda sekalian, bahwa agama itu tidak akan pernah menyelamatkan manusia, dan agama tidak akan pula membawa Anda sekalian masuk surga. Maka itu berkatalah Mang Ucup the drunken priest dalam milis ini. Tergantung hokie Agama itu hanya benda mati (abstrak) dan karena itu jangan menuhankan agama. Anda akan tersesat. Hanya orang yang berjiwa kecil pengecut seperti kunyuk saja yang suka tersinggung dan marah. Huahahahahaha Maaf, saya bukan pada posisi untuk membela siapa-siapa. Cuma mau dengan tulus ikhlas mengakui kesalahan dan memercayai kebenaran orang lain. Saya tidak malu jadi bangsa Indonesia. Salam mesra, IUR Martin Widjaja [EMAIL PROTECTED] wrote: Saya sependapat dengan Mbak Ati nih. Kalau saya perhatikan si Mbak Mus ini udah jauh berkurang ekstrimnya, walau masih ngegigit kuping bikin merah ...hehehe Kalau saja temperamen dan gaya tulisannya bisa lebih 'manusiawi' saya yakin banyak yg bisa menarik manfaat tulisan si Mbak Mus ini. Rasanya kalau di milis2 yg memang ekstrim memang gayanya Mbak Mus ini OK lah ... Salam , martin - jkt - Original Message From: ati gustiati [EMAIL PROTECTED] To: edi santoso [EMAIL PROTECTED]; mediacare@yahoogroups.com Sent: Tuesday, July 10, 2007 5:11:22 PM Subject: [mediacare] Muak Mus? Kalau saya mau fair mengomentari tulisan2 Mus tentunya ada sisi bagus dan ada sisi jelek, bagusnya adalah Mus ini seorang yg rajin membaca dan seorang yg berfikiran logis, isi tulisan nya banyak yg sependapat dgn saya, sedang sisi jelek Mus adalah kebencian, mungkin Mus seorang Atheis, tetapi bukan berarti dia dgn leluasa hrs mengutuki Islam dengan kritikan2 yg tidak constructive. Saya percaya kebanyakan anggauta milis bukan lah penganut Islam yg sesat (terorist, jihad) jadi kritikan Mus tentu saja menyakiti pembacanya. Mus tidak pernah menunjukkan sikap bersahabat, tidak luwes dan tidak memiliki humor yg baik dalam tulisan2 nya yg sebetulnya cukup berbobot. Bila pembacanya selalu dikasari, dimaki dan direndahkan tentu saja reaksi kemarahan kan terjadi, dan inilah reaksi mereka, sudah berapa lama banyak anggauta yg meminta moderator utk menghapus Mus dari perputaran nya. Kita ada dua pilihan dalam menanggapi Mus ini, nikmati saja isi tulisan nya tanpa hrs terseret oleh emosi yg ditularkan lewat kata2nya, atau sama sekali melupakan atau langsung delete saja setiap melihat tulisan Mus, tidak adil memaksa moderator utk menghapus Mus dari keanggautaan nya, inilah demokrasi, masih banyak yg ingin menikmati tulisan Mus dan setiap anggauta tentunya ber hak utk menulis apapun selama tulisan tsb sarat dengan pengetahuan dan hal2 yg masuk akal. salam omie - Pesan Asli Dari: Bekti Prawidyarini [EMAIL PROTECTED] Kepada: mediacare@yahoogroups.com Terkirim: Selasa, 10 Juli, 2007 5:09:16 Topik: RE: [mediacare] Muak - Re: Sepasang pengantin Arab Dear all, Saya banyak baca tentang pendapat Ny kita ini tapi banyak yang menentang dan banyak pendapatnya yang berpotensi memanaskan suasana.. Saya mohon agar moderator memiliki ketegasan dalam hal ini. Saya kira itulah fungsi moderator dimanapun. Salam Rini, anggota Web: http://groups.yahoo.com/group/mediacare/ Klik: http://mediacare.blogspot.com atau www.mediacare.biz Untuk berlangganan MEDIACARE, kirim email kosong ke:
[mediacare] Re: Hapuskan saja mas kawin
Memang banyak sisa adat yang mboten mboten. Kebanyakan tak ada sangkutan dengan agama apapun an sich. Tinggal umat yang tercerahkan membangun rangkaian paradigma yang tak menyimpang dari ajaran, namun viable bagi masyarakat terkini. Penghargaan bagi si wanita is good, tetapi, ada pepatah, barang apapun, selama memiliki nilai (harga), tetap barang yang dapat dibeli. Salam Danardono IrwanK [EMAIL PROTECTED] schrieb: Saya melihat sebenarnya bukan maharnya yang perlu dihapus.. tapi pemahaman publik atas mahar itu yang perlu dirombak.. Fokus pada topiknya donk. jangan suka melebarkan gitu.. Bagi sebagian orang, besar/kecilnya mahar menunjukkan 'seberapa berharganya' pihak yang dilamar.. makin 'berharga', makin besar mahar yang harus diberikan.. Lalu soal mahar yang 'dimakan' orang tua, atau anak 'dijual' untuk menutupi hutang ortu, itu sih bukan salah ajaran agama.. jelas ortunya yang egois.. berhutang tapi koq anak yang jadi korbannya.. jadi salah alamat donk kalau moncong tembakan diarakkan ke agama.. apalagi untuk merombak syarat/rukun nikah, misalnya.. Aya-aya wae, klo kata Jarwo Kuat.. Contoh keliru yang terjadi mustinya menjadi bahan introspeksi, bagaimana ulama mengingatkan umat.. dan umat sendiri mau mengubah paradigma yang keliru tadi. Kecuali mungkin bagi yang 'membenci' (umatajaran) agama tertentu, kekeliruan tersebut merupakan amunisi gratis atau sarana menumpahkan kebencian mereka.. sekaligus berusaha mempengaruhi agar orang lain ikut pendapat mereka.. :-p Kalau dikit hapuskan ini/itu, yang ada (ajaran) agama akan terkena abrasi.. perlahan tapi pasti.. Mau(-nya gitu)? CMIIW.. Wassalam, Irwan.K On 7/12/07, Priyo Husodo [EMAIL PROTECTED] wrote: yah tidak semudah itu menghapuskan mas kawin... karena budaya ini sudah masuk ke dalam sendi agama.. kalo mau dihapus berarti khan harus mengamandemen kitab sucinya... sesuatu yang tidak mungkin terjadi. btw: kalo umat tidak lagi memakai mas kawin dalam perkawinan apakah ini berarti menentang agama? Salam, rph On 7/11/07, marthajan04 [EMAIL PROTECTED] wrote: makanya mas Miftah, saya bilang juga hapuskan saja mas kawin itu. Supaya sama2 tidak berat. Bukankah banyak juga lelaki yang kesulitan melamar wanita karena tidak sanggup menyediakan mas kawin? Nah nanti kalau sang mertua jengkel karena merasa sudah diperas, siapa yang akan jadi luapan kemarahan itu? tentu sang menantu perempuan bukan? maka jadilah adanya perbudakan dalam keluarga. mj --- In mediacare@yahoogroups.com, Miftah Surur [EMAIL PROTECTED] wrote: wah repot, nanti kalu dibebankan ke perempuan, dibilang penindasan lagi terhadap perempuan Tapi begini, tradisi mas kawin seperti itu perlu dilihat dalam konteks hubungan laki-laki dan perempuan di tanah Arab yang memang tidak seimbang - atau dalam bahasa anak sekolahan disebut sangat patriarkhal. itulah mengapa laki-laki mendapat posisi yang lebih dibanding perempuan. Meskipun akhir-akhir muncul pemikiran baru dari beberapa pemikir Islam komtemporer untuk memberikan kewajiban yang sama bagi perempuan untuk memberi mas kawin, tapi gagasan ini belum popular - Yesterday we obeyed kings and bowed our necks before emperors. But today we kneel only to truth... -- Kahlil Gibran - Der neue Internet Explorer 7 in deutscher Ausführung ist da!
Re: [mediacare] Setelah Dihukum Cambuk, Enggan Kembali ke Arab Saudi
Maksudnya apa tuh dasar Arab? Danardono, sebagai orang yang mengaku terpelajar sangat disayangkan Anda membuat pernyataan uneducated seperti itu. Anda bisa dikategorikan sebagai orang yang rasis. Sayang sekali tinggal di negara yang katanya beradab dan maju bertahun-tahun tidak membuat Danardono menjadi tercerahkan. Dasar Danardono (saya nggak rasis lho, makanya saya nggak bilang dasar Jawa ningrat.) On 7/12/07, RM Danardono HADINOTO [EMAIL PROTECTED] wrote: *** Dasar Arab... S
[mediacare] Mas kawin bukan sesuatu yang serba material
Saya kuatir ketika teman-teman selalu menyamakan mas kawin dengan sesuatu yang serba material, maka justru di situlah pola pikir terjebak pada hegemoni materialistik. Ini sangat berbahaya, karena hubungan antar manusia hanya dinilai dari sekedar untung dan rugi. Kita tidak pernah menanyakan filosofi yang ada di balik praktik-praktik kultural seperti itu. Padahal, menurut saya sebuah bentuk interaksi tidak harus melulu dinilai secara material. Selain terdapat unsur formalitas, mas kawin juga perlu dilihat dari segi filosofinya. Mengapa demikian? karena manusia tidak selalu harus disamakan dengan barang yang memiliki nilai jual seperti barang mati yang lain. Kalau pola pikir kita sudah sangat materialistis seperti itu, jangan-jangan kita sendiri akan memperlakukan pasangan kita seperti barang dagangan yang bisa dibeli, dijual, atau dibuang sekalipun. Malah, jangan-jangan karena sudah terlanjur sangat materialistis, setiap selesai melakukan hubungan intim, maka salah satu pasangan akan memberi uang karena menganggap pernikahan itu sendiri adalah rangkaian dari jual beli. kalau sudah begini, waduh.. Pasangan kita tidak akan ada bedanya dengan pekerja seks yang lebih melihat uang daripada perasaan kemanusiaan. Pada tanggal 12/07/07, Danardono HADINOTO [EMAIL PROTECTED] menulis:
[mediacare] review mini album KOIL oleh editor rolling stone indonesia
dear beautiful people fiuh... setelah penantian yang cukup (sangat?) lama, akhirnya boleh sedikit dibocorkan dari killer management bahwa KOIL akan segera mengeluarkan sesuatu yang baru! salah satu editor kebanggan rolling stone, wendi putranto yang kebetulan sudah mendenger juga lagu-lagu di mini album baru ini segera menulis pendapatnya. review di bawah ini saya ambil dari blog wendy n here's the link: http://wenzrawk.multiply.com/reviews/item/4?mark_read=wenzrawk:reviews:4replies_read=10 well, enjoy! cheers, santi manager goddess for KOIL killer management - the entertainment empire KOIL - Moral [unofficial title] Jul 11, '07 6:13 PM for everyone Category: MusicGenre: Hard Rock Metal Artist: KOIL 07.07.07 adalah momen pertama sebuah pembakaran kepingan CD murahan yang menoreh hasil kerja keras selama enam tahun dari salah satu grup rock independen terbesar di Indonesia: KOIL. Saya ulangi: Enam tahun! Dan enam tahun untuk sebuah effort yang telah diantisipasi besar para penggemar Koil dari Sabang sampai Merauke niscaya akan terasa seperti seumur hidup. Beragam janji, membusuknya basa-basi hingga beberapa kebohongan di media adalah prologue menuju rilisnya album ini. Otong memang hampir sebrengsek Axl Rose, namun enam tahun untuk enam lagu baru agaknya cukup menunjukkan betapa malasnya pantat-pantat itu beranjak dari gemah-ripah distro menuju dinginnya ruang studio. Goddamned! Untungnya, semua telah terbayar. Lunas. Sialnya, mereka tidak memilih Anda, Kamu, Saudara atau bahkan Pacar mereka untuk mendengarkan utuh pertama kalinya album ini. Saya. Tidak tahu mengapa. Setelah beberapa peristiwa buruk yang datang menghampiri saya beberapa jam sebelumnya, hanya beberapa saat kemudian saya mendapat keberuntungan ini. Tante saya tercinta meninggal dunia karena kanker payudara dan malam harinya di kala berduka saya harus berangkat ke Bandung untuk meliput konser Marcell yang hanya disaksikan sekitar 15 orang penonton! Album terbaru KOIL ini cukup membayar kesia-siaan dan kantuk yang parah karena harus kembali ke Jakarta untuk sebuah pemakaman paling menyedihkan dalam kurun waktu 7 tahun terakhir setelah kematian ayah saya. Moral bukanlah judul album resmi dari album ketiga KOIL. Ini saya cuplik dari Ajaran Moral Sesaat, salah satu judul lagu paling cerdas semenjak The Upstairs menciptakan Alexander Graham Bell. Hingga sekarang mereka bahkan belum menemukan apa titel resmi bagi rilisan dahsyat ini. Bahkan ketika saya berkunjung ke GOD INC dini hari itu mereka masih sibuk memotret seorang perempuan cantik dalam pose setengah telanjang untuk kebutuhan sampul album. Hell yes, life is like a box of chocolates... Donny pada departemen musik, Otong pada departemen lirik dan Adam pada departemen tata suara adalah sinergi lethal dari album yang pasti segera-menjadi-klasik ini. Tanpa mengecilkan sama sekali kebesaran kontribusi Bobby atau Leon, cukup mengerikan untuk membayangkan sebuah album terbaru KOIL tanpa eksistensi Tripartit ini. Jujur, saya sendiri buta-tolol pengetahuan teknis tata suara namun apa yang telah di-develop Adam Kubik pada sound drums Leon sound gitar Donny di album ini adalah brilyan! Simak pula banyaknya lead guitar, hilangnya sampling, bungkamnya kuntilanak, masuknya kibor dan lenyapnya teriakan-teriakan tidak jelas Otong yang kini lebih bernyanyi adalah kejutan dari album yang tetap menjual dominasi gitar Donny. Dan ini adalah sekilas opini saya tentang semuanya: Kenyataan Dalam Dunia Fantasi Gagahnya suara big drums in the vein of Scentless Apprentice membuka lagu pembuka yang saya duga merupakan peninggalan dari session Megaloblast. Dalam kasus KOIL, kembali ke masa lalu bukan berarti buruk dan tidak pula berarti pengulangan. Menjelang akhir lagu ini pengaruh Rammstein-esque mengiringi Otong menyemburkan sumpah serapah: Nasionalisme menuntun bangsa kami menuju kehancuran. Semoga Kau Sembuh Kibor serasa membawa kita kepada suasana dingin malam di sebuah kastil Eropa yang berpendaran oleh lilin. Indah. Nuansa yang sangat berbeda dari seluruh lagu KOIL yang pernah dirilis sebelumnya. Its all because of him? Saya tidak tahu. Pastinya ini sebuah pemberontakan norma. Lagu berdurasi tujuh menit ini niscaya cukup mengingatkan kita akan kedigdayaan dan kemegahan sound metal Eropa. Ajaran Moral Sesaat Suara big drums yang mengagumkan itu datang lagi. Panjang. Histeria. Bagian bersenandung Otong di lagu ini menurut saya adalah bagian terkuat dari lagu ini. Kau pikir agama adalah alat heh/mengikuti ajaran moral sesaat hah/menjual nama Tuhan nama nabi nama kitab suci/dan semua yang kita segani. Sebuah lagu sesat untuk ajaran moral sesaat. Aku Lupa Aku Luka Lagu favorit saya di album ini. Anthemic! Yang pertama saya bayangkan ketika mendengar lagu ini adalah nuansa sesaknya sebuah stadion utama dimana semua orang tak ada yang
RE: [mediacare] Re: Setelah Dihukum Cambuk, Enggan Kembali ke Arab Saudi
Mbo' Indonesia tu bisa negotiate sedikit ngapa? Hubungan diplomasinya dikembangin dung. Kalo kalah debat ama negara arab itu. Dinego kalo yang ditangkap itu langsung diserahkan ke kedutaan trus dipulangkan saja!!! jangan disiksa.plis deee.. Stop violence with smart silence!!! Unik _ From: mediacare@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of IrwanK Sent: Thursday, July 12, 2007 12:07 PM To: mediacare@yahoogroups.com; Danardono HADINOTO; [EMAIL PROTECTED] Subject: [mediacare] Re: Setelah Dihukum Cambuk, Enggan Kembali ke Arab Saudi Semua pihak yang terlibat kezhaliman ini emang brengsek.. Ya, dari Indonesia (pjtki, pemerintah/kedubes dsb), ya dari Arab-nya juga.. Memalukan memuakkan.. Ayo donk yang mendapat amanah jabatan.. jangan diem saja.. apalagi cuma bisa nangis.. :-| CMIIW.. Wassalam, Irwan.K On 7/12/07, marthajan04 marthajan04@ mailto:[EMAIL PROTECTED] yahoo.com wrote: --- In [EMAIL PROTECTED] mailto:mediacare%40yahoogroups.com ps.com, RM Danardono HADINOTO [EMAIL PROTECTED] wrote: *** Dasar Arab... -- yang lebih salah itu ya pemerintah kitanya mas. coba, sudah ada di berita gini, apa yang mau dilakukan pemerintah kita? paling diem wae. yah nasib orang kecil mah memang sudah suratannya gitu kaleee sialnya jadi warga negara ambur adul. salam, mj SUARA PEMBARUAN DAILY -- --- -- Setelah Dihukum Cambuk, Enggan Kembali ke Arab Saudi wi Mardiyah (38), asal Dusun Karangsemanding, Desa Sukorejo, Kecamatan Bangsalsari, Kabupaten Jember, Jawa Timur (Jatim) yang lolos dari hukuman mati di Penjara New Al Ruwaiz, Jeddah, Arab Saudi, tidak henti-hentinya meminta agar semua pihak ber- upaya mencegah pelaksanaan hukuman mati bagi empat tenaga kerja wanita (TKW) asal Indonesia. Bersama-sama dengan Ge- rakan Buruh Migran Indone- sia (GBMI) Jember, Mardiyah menyampaikan permintaan itu ke Kantor Dinas Tenaga Kerja Jember, Kantor DPRD Jatim, DPRD Jember, KPP Jatim di Surabaya. Jumlah TKW yang ditahan di sana sekitar seribu orang. Empat orang mau dihukum mati, dua di antaranya dari Jatim masing-masing seorang dari Jember dan Bondosowo. Sudah lebih dari satu tahun dipenjara, mereka berharap pemerintah memberi perhatian. Tolong mereka dikeluarkan semua, kata Mardiyah sambil berharap Kedutaan Besar RI di Arab Saudi memberi bantuan. Mardiyah dituduh berbuat zinah dan prostitusi, namun pemerintah Saudi tidak bisa membuktikan tuduhan ini. Sekalipun lepas dari hukuman rajam, Mardiyah tetap masuk penjara selama satu tahun satu bulan dengan hukuman cambuk di penjara wanita New Al Ruwaiz plus. Mardiyah mengalami nahas, ketika diajak majikannya bertamu ke rumah salah satu kawan pada pertengahan tahun 2006. Mereka bertamu hingga larut malam. Sekitar dinihari, pemuka agama bersama kepolisian menangkap mereka. Sang tuan rumah, Suma'iyah dituduh sebagai germo. Mardiyah dituduh sebagai anak buahnya. Padahal waktu itu saya bersama lima anak tuan rumah yang masih kecil, katanya. Tidak Diterima Alasan itu tidak bisa diterima, Mardiyah tetap saja diseret ke meja hijau. Tanpa didampingi perwakilan Kedutaan Besar RI dan PT Baham Putra Abadi sebagai agensi, Mardiyah dijatuhi hukuman penjara 2 tahun plus hukuman cambuk 700 kali di Penjara New Al Ruwaiz, Jeddah. Mardiyah dicambuk setiap 2 minggu sekali. Sekali eksekusi 70 kali cambukan. Banyak yang pingsan. Alhamdulillah saya tidak sampai pingsan, kata Mardiyah yang sudah menerima sebanyak 670 kali cambukan. Melalui lobi-lobi dan jaringan yang dibangun GBMI Jember, Mardiyah dibebaskan akhir Mei silam atau lebih cepat satu tahun. Saya tidak mau lagi bekerja di luar negeri. Saya sudah puas kerja seadanya di sini karena dapat mendampingi anak dan orang tua, kata Mardiyah. Kini Mardiyah sudah berkumpul kembali dengan anaknya Muhammad Taufik (14) serta ibunya Waginah. Mardiyah pulang bersama seorang TKW asal Banyuwangi Siti Kholifah. Setelah tidak terbukti membunuh sang majikan, Siti Kholifah tidak ditahan dan dipulangkan. Mardiyah dianggap sebagai anak yang hilang. Sebelum kepulangannya, barang-barang miliknya seperti baju sudah pulang lebih awal oleh temannya. Ada kepercayaan keluarga TKW, jika baju pulang lebih awal, pemilik baju dianggap sudah meninggal. Mardiyah sempat diselamatkan, setelah Perwakilan International Labour Organization (ILO) dan GBMI Jember mengadukan masalah ini kepada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi dan Dinas Sosial Jember pada awal Mei. Kedua organisasi itu kembali mendesak agar Disnakertrans Jember secepatnya bergerak menyelamatkan Mardiyah. Saya masih ingat teman- teman yang akan dihukum, mereka titip pesan untuk bisa dibebaskan, kata Mardiyah ketika pekan lalu mengadukan kasus ini kepada DPRD Kabupaten Jember. Ketua GBMI Jember,
[mediacare] Re: Hapuskan saja mas kawin
Jadi pengen ikut urun : Waktu saya menikah, salah satu pemberian dari pihak saya (lelaki) adalah giwang dari ibu saya. Konon, itupun pemberian dari ibu dari bapak saya... Kalau dihitung dengan materi, itu tak begitu berharga. Namun dari yang tersirat,... tak terbayang perasaan saya saat dipeseni giwang itu oleh ibu.. Something spiritual. Tak pernah giwang itu dipakai oleh istri saya karena memang bentuknya kuno banget. :-) Entah niat dari ibu saya apa ketika memberi barang itu. Tetapi jelas saya tak berniat membeli istri.. Yang namanya pemberian sayang kok ya masih dicurigai tho.. Mas kawin menurut saya adalah formalitas saja. Bahkan konon dengan cincin besi pun tak masalah. Yang penting adalah niatnya, dan mas kawin adalah simbolnya.. Sama sekali gak ada unsur membeli cinta, dan justru harus dijauhkan dari unsur gengsi. Yang namanya nikah kan saling memberi. Mungkin yang di'pesan'kan di situ bahwa yang harus memberi dulu adalah suami. Kalau belom nikah udah ribut mas kawin,.. waah,.. gak kebayang di kehidupan rumah tangga seperti apa. Statemen saya : mas kawin itu netral sifatnya. Kalau memberatkan, bisa diperingan. Kalau dihapuskan kok ya berlebihan. Kalau ada keributan karena mas kawin, ya itu mungkin karena masalah gengsi tadi, maupun pribadi atau keluarga. Makanya lebih baik itu adalah murni kesepakatan antara pihak yang mau nikah dan bukan dari keluarga. Maaf kalau kurang berkenan, salam, ivan --- In mediacare@yahoogroups.com, marthajan04 [EMAIL PROTECTED] wrote: wah sorry ya mas, karena saya perempuan jadi saya suka pengen ngeyel terus. --- In mediacare@yahoogroups.com, Unik F sultan unik@ wrote: Saya pernah menanyakan mengapa harus ada mas kawin dalam sebuah perkawinan (dalam islam). Saya diberi jawaban bahwa ketika terjadinya hubungan 'percintaan', bukan saja disana timbul hak dan kewajiban si laki laki dan perempuan, akan tetapi ada hak Tuhan juga, yaitu yang tertuang dalam rukun perkawinan termasuk mas kawin. Mas kawin merupakan hak TUhan yang kemudian di amanahkan untuk di pakai oleh si perempuan. -- saya mau tanya, kenapa harus diamanahkan untuk dipakai oleh siperempuan ketika terjadi hubungan percintaan? kan jadinya sama saja dengan jual beli. saya kasih kamu itu, kamu kasih saya uang. saya pikir, dengan adanya mas kawin itu, kedudukan perempuan menjadi lemah. Dan tentu saja anda2 yang laki2 dengan senang hati mau mempertahankan tradisi ini. Iya enggak? salam, mj Itu menurut Islam (sepanjang yang pernah saya tanyakan). Tidak tahu kalau adat arab, adat jawa, ada mana saja. Salam, Unik _ From: mediacare@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Priyo Husodo Sent: Thursday, July 12, 2007 9:33 AM To: mediacare@yahoogroups.com Subject: Re: [mediacare] Hapuskan saja mas kawin yah tidak semudah itu menghapuskan mas kawin... karena budaya ini sudah masuk ke dalam sendi agama.. kalo mau dihapus berarti khan harus mengamandemen kitab sucinya... sesuatu yang tidak mungkin terjadi. btw: kalo umat tidak lagi memakai mas kawin dalam perkawinan apakah ini berarti menentang agama? Salam, rph On 7/11/07, marthajan04 marthajan04@ mailto:marthajan04@ yahoo.com wrote: makanya mas Miftah, saya bilang juga hapuskan saja mas kawin itu. Supaya sama2 tidak berat. Bukankah banyak juga lelaki yang kesulitan melamar wanita karena tidak sanggup menyediakan mas kawin? Nah nanti kalau sang mertua jengkel karena merasa sudah diperas, siapa yang akan jadi luapan kemarahan itu? tentu sang menantu perempuan bukan? maka jadilah adanya perbudakan dalam keluarga. mj --- In [EMAIL PROTECTED] mailto:mediacare%40yahoogroups.com ps.com, Miftah Surur msurur@ wrote: wah repot, nanti kalu dibebankan ke perempuan, dibilang penindasan lagi terhadap perempuan Tapi begini, tradisi mas kawin seperti itu perlu dilihat dalam konteks hubungan laki-laki dan perempuan di tanah Arab yang memang tidak seimbang - atau dalam bahasa anak sekolahan disebut sangat patriarkhal. itulah mengapa laki-laki mendapat posisi yang lebih dibanding perempuan. Meskipun akhir-akhir muncul pemikiran baru dari beberapa pemikir Islam komtemporer untuk memberikan kewajiban yang sama bagi perempuan untuk memberi mas kawin, tapi gagasan ini belum popular -
[mediacare] Re: Muak Mus?
Benar mas, kritik sepedas apapun, selalu mempunyai fungsi seperti lampu kuning pada traffic light. Pujian dan sanjungan, malah seringkali mematikan, menghanyutkan, membuat kesasar. Lihat pak Harto dan bung Karno yang selalu disanjung.. Pribadi bu Mus, tak usah diusik usik, bukan pembicara yang penting, namun apa yang disampaikan. Kalau benar, mengapa tidak? Agama memang dijunjung dianggap suci oleh penganut masing masing, namun, pengalaman duaribu tahun sejak agama agama diperkenalkan, tak ada perbaikan satu milimeter juga. Sejak walisongo masuk Jawa, masyarakat kita kian hari kian ambrol, padahal sebelumnya 200an JAYA... Kalau memang manusianya yang selalu disalahkan, tak menjalankan agama, lha buat apa beragama, tokh duaribu tahun tetap ngawur? Salam danardono --- In mediacare@yahoogroups.com, Immanuel Rey [EMAIL PROTECTED] wrote: Menurut hemat saya, justru orang seperti Ibu Muskitawati inilah yang sangat diperlukan di Indonesia. Wawasannya luas, bicaranya (tulisannya tegas ke sasaran), tidak perlu tedeng aling-aling. Orang pengeritik seperti Ny Mus inilah yang saya kira diperlukan bagi bangsa ini. Bangsa ini memang MUNAFIK, hipokrit. Semua masalah dibikin pura- pura, agama dibikin sampul indah untuk menutupi kejelekan dan kebodohan. Tiap hari omong cuap-cuap soal jalan halal ke surga tetapi kerja haram jadah kotor dan korupsi cari untung sendiri. Maka itu ada pelesetan STMJ (Sholat Tekun, Maksiat Jalan). Itu pelesetan dibikin oleh psikolog Indonesia terkenal bernama Dr Sarlito Wirawan. Sebab kenyataannya memang begitu. Sudah lama bangsa ini dicap sebagai HIPOKRITIS, Munafik. Pernah baca buku bersampul kuning karangan wartawan senior Indonesia Mochtar Lubis? Dia bilang ada tujuh macam cirib khas yang disandang bangsa ini. Yang paling menonjol adalah MUNAFIK. Itua dia katakan hampir 30 tahun silam. Sampai sekarang ternyata memang benar kenyataannya. Jangan malu-malu deh mengakui. Lah wong dunia juga sudah tahu. Bangsa yang dicap paling korup bukankah Indonesia? Masih untung dunia tidak bilang bangsa biadab nomor satu. Jadi, nggak usahlah gengsi- gengsian pakai nasionalisme dan menganggap kita ini sedang difitnah. Hauahahahahaha! Akh, saya pikir perlu jiwa besar untuk memperbaiki diri. Itu yang penting. Bukan menutupi kesalahan dan kebodohan lewat ayat-ayat agama. Wahai sobat dan sibit se-milis, tahukah Anda sekalian, bahwa agama itu tidak akan pernah menyelamatkan manusia, dan agama tidak akan pula membawa Anda sekalian masuk surga. Maka itu berkatalah Mang Ucup the drunken priest dalam milis ini. Tergantung hokie Agama itu hanya benda mati (abstrak) dan karena itu jangan menuhankan agama. Anda akan tersesat. Hanya orang yang berjiwa kecil pengecut seperti kunyuk saja yang suka tersinggung dan marah. Huahahahahaha Maaf, saya bukan pada posisi untuk membela siapa-siapa. Cuma mau dengan tulus ikhlas mengakui kesalahan dan memercayai kebenaran orang lain. Saya tidak malu jadi bangsa Indonesia. Salam mesra, IUR Martin Widjaja [EMAIL PROTECTED] wrote: Saya sependapat dengan Mbak Ati nih. Kalau saya perhatikan si Mbak Mus ini udah jauh berkurang ekstrimnya, walau masih ngegigit kuping bikin merah ...hehehe Kalau saja temperamen dan gaya tulisannya bisa lebih 'manusiawi' saya yakin banyak yg bisa menarik manfaat tulisan si Mbak Mus ini. Rasanya kalau di milis2 yg memang ekstrim memang gayanya Mbak Mus ini OK lah ... Salam , martin - jkt - Original Message From: ati gustiati [EMAIL PROTECTED] To: edi santoso [EMAIL PROTECTED]; mediacare@yahoogroups.com Sent: Tuesday, July 10, 2007 5:11:22 PM Subject: [mediacare] Muak Mus? Kalau saya mau fair mengomentari tulisan2 Mus tentunya ada sisi bagus dan ada sisi jelek, bagusnya adalah Mus ini seorang yg rajin membaca dan seorang yg berfikiran logis, isi tulisan nya banyak yg sependapat dgn saya, sedang sisi jelek Mus adalah kebencian, mungkin Mus seorang Atheis, tetapi bukan berarti dia dgn leluasa hrs mengutuki Islam dengan kritikan2 yg tidak constructive. Saya percaya kebanyakan anggauta milis bukan lah penganut Islam yg sesat (terorist, jihad) jadi kritikan Mus tentu saja menyakiti pembacanya. Mus tidak pernah menunjukkan sikap bersahabat, tidak luwes dan tidak memiliki humor yg baik dalam tulisan2 nya yg sebetulnya cukup berbobot. Bila pembacanya selalu dikasari, dimaki dan direndahkan tentu saja reaksi kemarahan kan terjadi, dan inilah reaksi mereka, sudah berapa lama banyak anggauta yg meminta moderator utk menghapus Mus dari perputaran nya. Kita ada dua pilihan dalam menanggapi Mus ini, nikmati saja isi tulisan nya tanpa hrs terseret oleh emosi yg ditularkan lewat kata2nya, atau sama sekali melupakan atau langsung delete saja setiap melihat tulisan Mus, tidak adil memaksa moderator utk menghapus Mus dari keanggautaan nya, inilah
RE: [mediacare] Re: Hapuskan saja mas kawin
Ngeyel gak papa, asal ada proses pembelajaran dan mencari kebenaran, bukan pembenaran Saya akan tanggapi semampu saya, jika ada kesalahan, siapa tahu ada yang lebih tahu, mohon pencerahannya saja. Sekali lagi saya memebrikan penjelasan ini dalam konteks Islam, jika ada yang lainnya, silahkan dikembangkan sesuai konteksnya saja. Justru saya melihat adanya mas kawin sangat adil bagi keduanya: laki laki dan perempuan, bukan memberatkan atau menguntungkan salah satu pihak. Kewajiban laki laki untuk berlaku baik terhadap si perempuan bukan lantaran mas kawin itu, namun kesyah-an di depan TUHAN yang sudah diikat (yang kemudian oleh TUHAN diciptakan rasa kasih sayang, cinta, dsb). Hukumannnya jika itu tidak terlaksana akan dikembalikan juga sesuai TITAH TUhan, yaitu syariat. Justru saya melihat, jika seorang perempuan masih berfikiran bahwa dengan menerima mas kawin maka dia merasa terkekang karena itu, saya kasihan padanya. Jangan merasa terkekang hanya karena mas kawin. LAki lakipun, dengan sudah memebrikan mas kawin, bukan berarti bisa pake seenak perut kayak barang aja. Masih ada rukun rukun lainnya, hak lainnya dan kewajiban lainnya yang harus ditaati oleh keduanya. Ketika seorang laki laki berniat memberikan mas kawin (harta) saja, tanpa menjalankan rukun lainnya, hubungan itu belum halal kok. Kalau si perempuannya mau ya hukum Tuhan lainnya yang berlaku, yaitu ZINA. Jika rukun lainnya dijalankan, ya hukum NIKAH yang dijalankan. perempuan pun berkewajiban berbuat baik kepada laki laki bukan lantaran sudah menerima mas kawin, akan tetapi lebih pada niat yang sudah di syahkan diawal. Makanya Islam sangat mengutamakan niat disetiap kegiatannya. Ketika seorang laki-laki berkata: saya berikan mas kawin ini supaya saya bisa bercinta dengan kamu, wah tinggalin aja gampang toh? Bukankah suatu perkawinan, pernikahan atau percintaan itu bisa Halal, haram, mubah atau sunnah itu tergantung dari niat? Mengenai mana yang haram mana yang halal, itu sudah hal lain diluar kontex. Mengenai mertua yang memeras nah, itu sih udah masuk ke tradisi regional, sudah bukan Islam lagi. Di Islam, mertua gak ada hak atau kewajiban apa apa tuh, kecuali jadi saksi. WAllahua'lam Bishowab Salam Unik From: mediacare@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of marthajan04 Sent: Thursday, July 12, 2007 12:47 PM To: mediacare@yahoogroups.com Subject: [mediacare] Re: Hapuskan saja mas kawin wah sorry ya mas, karena saya perempuan jadi saya suka pengen ngeyel terus. --- In mediacare@yahoogroups.com, Unik F sultan [EMAIL PROTECTED] wrote: Saya pernah menanyakan mengapa harus ada mas kawin dalam sebuah perkawinan (dalam islam). Saya diberi jawaban bahwa ketika terjadinya hubungan 'percintaan', bukan saja disana timbul hak dan kewajiban si laki laki dan perempuan, akan tetapi ada hak Tuhan juga, yaitu yang tertuang dalam rukun perkawinan termasuk mas kawin. Mas kawin merupakan hak TUhan yang kemudian di amanahkan untuk di pakai oleh si perempuan. -- saya mau tanya, kenapa harus diamanahkan untuk dipakai oleh siperempuan ketika terjadi hubungan percintaan? kan jadinya sama saja dengan jual beli. saya kasih kamu itu, kamu kasih saya uang. saya pikir, dengan adanya mas kawin itu, kedudukan perempuan menjadi lemah. Dan tentu saja anda2 yang laki2 dengan senang hati mau mempertahankan tradisi ini. Iya enggak? salam, mj Itu menurut Islam (sepanjang yang pernah saya tanyakan). Tidak tahu kalau adat arab, adat jawa, ada mana saja. Salam, Unik _ From: mediacare@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Priyo Husodo Sent: Thursday, July 12, 2007 9:33 AM To: mediacare@yahoogroups.com Subject: Re: [mediacare] Hapuskan saja mas kawin yah tidak semudah itu menghapuskan mas kawin... karena budaya ini sudah masuk ke dalam sendi agama.. kalo mau dihapus berarti khan harus mengamandemen kitab sucinya... sesuatu yang tidak mungkin terjadi. btw: kalo umat tidak lagi memakai mas kawin dalam perkawinan apakah ini berarti menentang agama? Salam, rph On 7/11/07, marthajan04 marthajan04@ mailto:[EMAIL PROTECTED] yahoo.com wrote: makanya mas Miftah, saya bilang juga hapuskan saja mas kawin itu. Supaya sama2 tidak berat. Bukankah banyak juga lelaki yang kesulitan melamar wanita karena tidak sanggup menyediakan mas kawin? Nah nanti kalau sang mertua jengkel karena merasa sudah diperas, siapa yang akan jadi luapan kemarahan itu? tentu sang menantu perempuan bukan? maka jadilah adanya perbudakan dalam keluarga. mj --- In [EMAIL PROTECTED] mailto:mediacare%40yahoogroups.com ps.com, Miftah Surur msurur@ wrote: wah repot, nanti kalu dibebankan ke perempuan, dibilang penindasan lagi terhadap perempuan Tapi begini, tradisi mas kawin seperti itu perlu dilihat dalam konteks hubungan
[mediacare] SIARAN PERS: Peluncuran Situs Asia Calling KBR68H
SIARAN PERS Peluncuran Situs Asia Calling Program berita Asia Calling meluncurkan situs terbarunya pada alamat www.asiacalling.kbr68h.com http://www.asiacalling.kbr68h.com/ yang bisa diakses dalam dua bahasa, Indonesia dan Inggris. Di situs ini, pengunjung bisa membaca, juga mendengarkan laporan yang sudah mengudara. Direktur Produksi KBR68H Heru Hendratmoko menjelaskan situs terbaru ini akan menjadi jendela bagi pembaca untuk mengetahui berbagai peristiwa yang terjadi di Asia. Situs Asia Calling juga menyediakan fitur yang bisa diakses secara langsung lewat live streaming. “Anda juga bisa mengunduh seluruh program dalam bentuk podcast sehingga bisa mendengarkan program Asia Calling di mana saja, kapan saja,” Asia Calling adalah satu-satunya program berita radio dari Indonesia yang disiarkan secara internasional. Program yang diproduksi KBR68H ini juga disiarkan di 19 radio di luar Indonesia, antara lain di Kamboja, Timor Leste, Thailand dan Australia. Di sebagian negara itu, Asia Calling juga diterjemahkan dalam bahasa setempat. Di Indonesia, Asia Calling disiarkan di lebih dari 140 radio. Dari kawasan Utan Kayu, Jakarta Timur, Asia Calling mengudara melalui satelit, tiap Sabtu pukul 08.30 WIB dalam bahasa Inggris dan pukul 09.00 WIB dalam bahasa Indonesia. Khusus untuk pendengar di Jakarta, Asia Calling juga mengudara setiap Jumat mulai pukul 17.30 sampai 19.00 melalui Radio Utankayu di gelombang FM 89,2. Pada siaran setiap Jumat, redaksi Asia Calling memberikan kesempatan kepada pendengar untuk mengikuti kuis interaktif bersifat pengetahuan umum tentang Asia. Peluncuran situs Asia Calling akan berlangsung Jumat,13 Juli 2007 di Kedai Tempo Jl. Utan Kayu 68H, Jakarta Timur, mulai pukul 17.00 sampai 19.00. Acara bertema An Evening With Asia Calling ini terbuka untuk Umum, gratis dan disiarkan live di Radio Utan Kayu 89,2 FM. Dalam acara ini para tamu juga bisa melihat langsung proses produksi program Asia Calling hingga disiarkan. Malam bernuansa seni dan budaya Asia ini akan dimeriahkan tari dan musik tradisional India serta makanan dan minuman khas Thailand dan Indonesia. Sejumlah koresponden Asia Calling dari Pakistan, India, Timor Leste dan Kamboja juga akan menghadiri acara ini. Paul Marketing Promotion KBR68H T. +62 21 851 3386 F. +62 21 851 3002 Be a PS3 game guru. Get your game face on with the latest PS3 news and previews at Yahoo! Games. http://videogames.yahoo.com/platform?platform=120121
[mediacare] KISS Indosiar Tidak Peka
Dear all, Seperti kita ketahui pagi ini kita mendengar kabar duka meninggalnya komedian Taufik Savalas. Peristiwa ini juga diangkat oleh KISS Indosiar pagi ini. Namun yang membuat saya miris, dalam acara yang dipandu Ruben dan Adrian Maulana ini di penghujung acara dilontarkan pertanyaan kuis, *Di manakah Taufik Savalas meninggal dunia?* Apakah tidak ada materi pertanyaan kuis lain? Bagaimana bila pertanyaan ini didengar oleh anggota keluarga yang sedang mengalami duka mendalam kehilangan orang tercinta? Seharusnya KISS Indosiar lebih peka. Tidak seharusnya pertanyaan tidak bermutu seperti ini keluar begitu saja. Masih banyak materi pertanyaan lain yang bisa diajukan ke penonton. Semoga Indosiar lebih peka dan bijaksana dalam mengemas acaranya. Tks. Leonardus Adi, Alumni FISIP UI, Komunikasi Massa
Re: [mediacare] Muak Mus?
Berjiwa besar juga seharusnya menghargai keperbedaan. Mungkin banyak yang menganggap bahwa agama tidak penting, tapi kita juga harus menghargai orang lain, kelompok lain yang menganggap penting makna agama. persoalan bahwa apakah agama itu bisa menyelamatkan orang masuk ke surga atau tidak, itu lain persoalan. Saya sependapat bahwa seharusnya orang yang beragama juga harus santun, bersih, dan serba ideal. Ketika ada orang beragama yang tetap korup dan bermaksiat, saya pikir bukan agamanya yang perlu diaduk-aduk, tetapi internalisasi yang bersangkutan terhadap keagamaanny itulah yang perlu dipersoalkan. Pada tanggal 12/07/07, Immanuel Rey [EMAIL PROTECTED] menulis: Menurut hemat saya, justru orang seperti Ibu Muskitawati inilah yang sangat diperlukan di Indonesia. Wawasannya luas, bicaranya (tulisannya tegas ke sasaran), tidak perlu tedeng aling-aling. Orang pengeritik seperti Ny Mus inilah yang saya kira diperlukan bagi bangsa ini. Bangsa ini memang MUNAFIK, hipokrit. Semua masalah dibikin pura-pura, agama dibikin sampul indah untuk menutupi kejelekan dan kebodohan. Tiap hari omong cuap-cuap soal jalan halal ke surga tetapi kerja haram jadah kotor dan korupsi cari untung sendiri. Maka itu ada pelesetan STMJ (Sholat Tekun, Maksiat Jalan). Itu pelesetan dibikin oleh psikolog Indonesia terkenal bernama Dr Sarlito Wirawan. Sebab kenyataannya memang begitu. Sudah lama bangsa ini dicap sebagai HIPOKRITIS, Munafik. Pernah baca buku bersampul kuning karangan wartawan senior Indonesia Mochtar Lubis? Dia bilang ada tujuh macam cirib khas yang disandang bangsa ini. Yang paling menonjol adalah MUNAFIK. Itua dia katakan hampir 30 tahun silam. Sampai sekarang ternyata memang benar kenyataannya. Jangan malu-malu deh mengakui. Lah wong dunia juga sudah tahu. Bangsa yang dicap paling korup bukankah Indonesia? Masih untung dunia tidak bilang bangsa biadab nomor satu. Jadi, nggak usahlah gengsi-gengsian pakai nasionalisme dan menganggap kita ini sedang difitnah. Hauahahahahaha! Akh, saya pikir perlu jiwa besar untuk memperbaiki diri. Itu yang penting. Bukan menutupi kesalahan dan kebodohan lewat ayat-ayat agama. Wahai sobat dan sibit se-milis, tahukah Anda sekalian, bahwa agama itu tidak akan pernah menyelamatkan manusia, dan agama tidak akan pula membawa Anda sekalian masuk surga. Maka itu berkatalah Mang Ucup the drunken priest dalam milis ini. Tergantung hokie Agama itu hanya benda mati (abstrak) dan karena itu jangan menuhankan agama. Anda akan tersesat. Hanya orang yang berjiwa kecil pengecut seperti kunyuk saja yang suka tersinggung dan marah. Huahahahahaha Maaf, saya bukan pada posisi untuk membela siapa-siapa. Cuma mau dengan tulus ikhlas mengakui kesalahan dan memercayai kebenaran orang lain. Saya tidak malu jadi bangsa Indonesia. Salam mesra, IUR *Martin Widjaja [EMAIL PROTECTED]* wrote: Saya sependapat dengan Mbak Ati nih. Kalau saya perhatikan si Mbak Mus ini udah jauh berkurang ekstrimnya, walau masih ngegigit kuping bikin merah ...hehehe Kalau saja temperamen dan gaya tulisannya bisa lebih 'manusiawi' saya yakin banyak yg bisa menarik manfaat tulisan si Mbak Mus ini. Rasanya kalau di milis2 yg memang ekstrim memang gayanya Mbak Mus ini OK lah ... Salam , martin - jkt - Original Message From: ati gustiati [EMAIL PROTECTED] To: edi santoso [EMAIL PROTECTED]; mediacare@yahoogroups.com Sent: Tuesday, July 10, 2007 5:11:22 PM Subject: [mediacare] Muak Mus? Kalau saya mau fair mengomentari tulisan2 Mus tentunya ada sisi bagus dan ada sisi jelek, bagusnya adalah Mus ini seorang yg rajin membaca dan seorang yg berfikiran logis, isi tulisan nya banyak yg sependapat dgn saya, sedang sisi jelek Mus adalah kebencian, mungkin Mus seorang Atheis, tetapi bukan berarti dia dgn leluasa hrs mengutuki Islam dengan kritikan2 yg tidak constructive. Saya percaya kebanyakan anggauta milis bukan lah penganut Islam yg sesat (terorist, jihad) jadi kritikan Mus tentu saja menyakiti pembacanya. Mus tidak pernah menunjukkan sikap bersahabat, tidak luwes dan tidak memiliki humor yg baik dalam tulisan2 nya yg sebetulnya cukup berbobot. Bila pembacanya selalu dikasari, dimaki dan direndahkan tentu saja reaksi kemarahan kan terjadi, dan inilah reaksi mereka, sudah berapa lama banyak anggauta yg meminta moderator utk menghapus Mus dari perputaran nya. Kita ada dua pilihan dalam menanggapi Mus ini, nikmati saja isi tulisan nya tanpa hrs terseret oleh emosi yg ditularkan lewat kata2nya, atau sama sekali melupakan atau langsung delete saja setiap melihat tulisan Mus, tidak adil memaksa moderator utk menghapus Mus dari keanggautaan nya, inilah demokrasi, masih banyak yg ingin menikmati tulisan Mus dan setiap anggauta tentunya ber hak utk menulis apapun selama tulisan tsb sarat dengan pengetahuan dan hal2 yg masuk akal. salam omie - Pesan Asli Dari: Bekti Prawidyarini [EMAIL PROTECTED] Kepada: mediacare@yahoogroups.com Terkirim: Selasa, 10 Juli, 2007 5:09:16 Topik: RE:
Re: [mediacare] KISS Indosiar Tidak Peka
saya juga mau mengomentari hal yang sama mba. ada apa ya dengan infotainment kita? tadi pagi pertanyaan yang sama juga diajukan oleh infotainment OBSESI PAGI di Global TV. tak adakah empati sama sekali atas penderitaan keluarga korban? kok lokasi meninggal-nya Taufik Savalas dijadikan pertanyaan kuis.dijanjikan hadiah seru dari sponsor lagi duuuh salam, Leonardus Adi, Alumni FISIP UI, Komunikasi Massa On 7/12/07, Clara Lila [EMAIL PROTECTED] wrote: Dear all, Seperti kita ketahui pagi ini kita mendengar kabar duka meninggalnya komedian Taufik Savalas. Peristiwa ini juga diangkat oleh KISS Indosiar pagi ini. Namun yang membuat saya miris, dalam acara yang dipandu Ruben dan Adrian Maulana ini di penghujung acara dilontarkan pertanyaan kuis, *Di manakah Taufik Savalas meninggal dunia?* Apakah tidak ada materi pertanyaan kuis lain? Bagaimana bila pertanyaan ini didengar oleh anggota keluarga yang sedang mengalami duka mendalam kehilangan orang tercinta? Seharusnya KISS Indosiar lebih peka. Tidak seharusnya pertanyaan tidak bermutu seperti ini keluar begitu saja. Masih banyak materi pertanyaan lain yang bisa diajukan ke penonton. Semoga Indosiar lebih peka dan bijaksana dalam mengemas acaranya. Tks.
[mediacare] Re: Muak Mus?
Dengan hormat, bagi saya pola pemikiran mbak Mus tak berbeda dengan Imam Samudra. Seperti sangat bertentangan, tapi sejatinya membawa pesan dan ego yang sama. Satu mengeksploitasi dengan agama, yang satu dengan logika. Pada akhirnya, 'harmoni' harus dilakukan dengan penghancuran satu sama lain... 'Kebenaran' baru timbul dengan menenggelamkan yang lain. Somehow, saya kok merasa pemikiran2 seperti ini saling membutuhkan satu sama lain sebagai pembenaran dan api dalam semangatnya. Entah saya sedih atau marah, tapi rasanya perasaan saya dan rekan2 sekalian sama bergejolaknya ketika melihat senyum Imam Samudra di televisi yang tanpa penyesalan sama sekali... Sudah terlalu banyak kritikus di bangsa ini, tapi begitu susah mencari teladan. Kalaupun ada maling, apa bedanya dia dengan orang yang membakar sang maling ? .. Saya setuju dengan mas Immanuel Rey bahwa menuhankan agama, logika, pengetahuan, atau apapun akan menyesatkan. Manusia mempunyai kecenderungan takabur atas kelebihan mereka akan hal itu. Tuhan adalah Tuhan, hanya Dia-lah Sang Maha Kebenaran. Wallahu A'lam dan mohon maaf atas segala kesalahan, Salam, ivan --- In mediacare@yahoogroups.com, Immanuel Rey [EMAIL PROTECTED] wrote: Menurut hemat saya, justru orang seperti Ibu Muskitawati inilah yang sangat diperlukan di Indonesia. Wawasannya luas, bicaranya (tulisannya tegas ke sasaran), tidak perlu tedeng aling-aling. Orang pengeritik seperti Ny Mus inilah yang saya kira diperlukan bagi bangsa ini. Bangsa ini memang MUNAFIK, hipokrit. Semua masalah dibikin pura-pura, agama dibikin sampul indah untuk menutupi kejelekan dan kebodohan. Tiap hari omong cuap-cuap soal jalan halal ke surga tetapi kerja haram jadah kotor dan korupsi cari untung sendiri. Maka itu ada pelesetan STMJ (Sholat Tekun, Maksiat Jalan). Itu pelesetan dibikin oleh psikolog Indonesia terkenal bernama Dr Sarlito Wirawan. Sebab kenyataannya memang begitu. Sudah lama bangsa ini dicap sebagai HIPOKRITIS, Munafik. Pernah baca buku bersampul kuning karangan wartawan senior Indonesia Mochtar Lubis? Dia bilang ada tujuh macam cirib khas yang disandang bangsa ini. Yang paling menonjol adalah MUNAFIK. Itua dia katakan hampir 30 tahun silam. Sampai sekarang ternyata memang benar kenyataannya. Jangan malu-malu deh mengakui. Lah wong dunia juga sudah tahu. Bangsa yang dicap paling korup bukankah Indonesia? Masih untung dunia tidak bilang bangsa biadab nomor satu. Jadi, nggak usahlah gengsi-gengsian pakai nasionalisme dan menganggap kita ini sedang difitnah. Hauahahahahaha! Akh, saya pikir perlu jiwa besar untuk memperbaiki diri. Itu yang penting. Bukan menutupi kesalahan dan kebodohan lewat ayat-ayat agama. Wahai sobat dan sibit se-milis, tahukah Anda sekalian, bahwa agama itu tidak akan pernah menyelamatkan manusia, dan agama tidak akan pula membawa Anda sekalian masuk surga. Maka itu berkatalah Mang Ucup the drunken priest dalam milis ini. Tergantung hokie Agama itu hanya benda mati (abstrak) dan karena itu jangan menuhankan agama. Anda akan tersesat. Hanya orang yang berjiwa kecil pengecut seperti kunyuk saja yang suka tersinggung dan marah. Huahahahahaha Maaf, saya bukan pada posisi untuk membela siapa-siapa. Cuma mau dengan tulus ikhlas mengakui kesalahan dan memercayai kebenaran orang lain. Saya tidak malu jadi bangsa Indonesia. Salam mesra, IUR Martin Widjaja [EMAIL PROTECTED] wrote: Saya sependapat dengan Mbak Ati nih. Kalau saya perhatikan si Mbak Mus ini udah jauh berkurang ekstrimnya, walau masih ngegigit kuping bikin merah ...hehehe Kalau saja temperamen dan gaya tulisannya bisa lebih 'manusiawi' saya yakin banyak yg bisa menarik manfaat tulisan si Mbak Mus ini. Rasanya kalau di milis2 yg memang ekstrim memang gayanya Mbak Mus ini OK lah ... Salam , martin - jkt - Original Message From: ati gustiati [EMAIL PROTECTED] To: edi santoso [EMAIL PROTECTED]; mediacare@yahoogroups.com Sent: Tuesday, July 10, 2007 5:11:22 PM Subject: [mediacare] Muak Mus? Kalau saya mau fair mengomentari tulisan2 Mus tentunya ada sisi bagus dan ada sisi jelek, bagusnya adalah Mus ini seorang yg rajin membaca dan seorang yg berfikiran logis, isi tulisan nya banyak yg sependapat dgn saya, sedang sisi jelek Mus adalah kebencian, mungkin Mus seorang Atheis, tetapi bukan berarti dia dgn leluasa hrs mengutuki Islam dengan kritikan2 yg tidak constructive. Saya percaya kebanyakan anggauta milis bukan lah penganut Islam yg sesat (terorist, jihad) jadi kritikan Mus tentu saja menyakiti pembacanya. Mus tidak pernah menunjukkan sikap bersahabat, tidak luwes dan tidak memiliki humor yg baik dalam tulisan2 nya yg sebetulnya cukup berbobot. Bila pembacanya selalu dikasari, dimaki dan direndahkan tentu saja reaksi kemarahan kan terjadi, dan inilah reaksi mereka, sudah berapa lama banyak anggauta yg meminta moderator utk menghapus Mus dari perputaran
Re: [mediacare] Al-Quran adalah produk budaya Arab?
Tidak aneh alQuran kembali dihujat, bukan sekali ini saja, baik penganut islam sendiri maupun non muslim,silih berganti melakukan hujatan dan mendapat tanggapan dari berbagai kalangan dan latar belakang profesinya. Tapi semuanya itu tidak akan pernah mengurangi nilai-nilai ilmu dari alQuran itu sendiri sebagai tempat kembali dan rujukan ilmu bagi manusia yang telah jauh kehilangan arah hidup dan jatidirinya sebagai makhluk Tuhan di muka bumi ini. Justru sebaliknya, jikalau kita membacanya dengan kepala dingin dalam arti tanpa dibarengi rasa subjektif, tafsiran apapun terhadap alQuran itu, maka alQuran itu sendiri akan memperlihatkan kepada si pembacanya sebuah kebenaran obyektif ilmiah. Siapapun yang menafsirkan alQuran berdasarkan pemikirannya sendiri (ra'yu), maka sungguh ia akan tergelincir kepada kesimpulan yang sesat, dan siapapun yang menafsirkan alQuran itu berdasarkan 'kata perkata'-nya semata (lapdzi), juga akan terperosok pada kesimpulan yang keliru, karena sesungguhnya alQuran itu sebagai kumpulan ayat dan surat saling menafsirkan satu sama lainnya, dan saling menjelaskan antara ayat yang satu dengan ayat lainnya, baik antarayat dalam satu surat maupun antarayat dalam berbagai surat. Juga tidaklah heran apabila ada kesimpulan bahwa alQuran itu adalah produk dari budaya arab, karena sebelumnya telah disimpulkan bahwa bahasa alQuran itu adalah bahasa arab. Bahwa bahasa alQuran itu adalah serumpun dengan bahasa Arab. Bahwa bahasa alQuran lebih dulu muncul dan menjadi bahasa komunikasi sejak manusia pertama diciptakan yaitu Adam, ketimbang munculnya bangsa arab itu sendiri. Bukankah Nabi Adam berkomunikasi dengan malaikat menggunakan bahasa alAsma yaitu sebutan lain dari alQuran yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad, sebutan lain Shuhuf Ula yang diwahyukan kepada Nabi Ibrahim, sebutan lain azZabur yang diwahyukan kepada Nabi Daud, sebutan lain atTaurat yang diwahyukan kepada Nabi Musa, dan sebutan lain al-Injil yang diwahyukan kepada Nabi Isa?. Kesemuanya itu adalah ajaran atau ilmu Allah yang disampaikan kepada manusia sebagai petunjuk hidup dan menempuh perjalanan kehidupan sampai mati di permukaan bumi yang diciptakan Allah jua. Bahasa adalah lambang kesadaran bangsa, apakah bangsa arab pada umumnya berkesadaran alQuran? Bagaimana pula kita bangsa Indonesia apakah berkesadaran alQuran? alQuran sebagai imam yang berposisi di depan, manusia sebagai ma'mum yang mengikuti komando imam. Wallahu a'lam. Budi - Production Control [EMAIL PROTECTED] wrote: Telah Terbit, Buku Kritik terhadap Abu Zayd Oleh: Adian Husaini Bulan Mei 2007, peneliti INSISTS, Henri Shalahuddin MA telah menerbitkan sebuah buku berjudul Al-Quran Dihujat (Jakarta: GIP). Buku ini sangat penting dalam perspektif kajian pemikiran Islam di Indonesia saat ini. Secara umum, buku ini berisi kritik terhadap pemikiran Prof. Nasr Hamid Abu Zayd, pakar sastra Arab Mesir yang terkenal dengan teorinya bahwa Al-Quran adalah produk budaya Arab. Dari isi dan literatur rujukannya, tampak buku ini dipersiapkan cukup serius. Berbagai karya Abu Zayd ditelaah dan diberikan kritiknya. Abu Zayd memang telah divonis murtad oleh Mahkamah di Mesir, dan kemudian lari ke Belanda. Di negara kolonial inilah, Abu Zayd diberi tempat terhormat sebagai guru besar ilmu Al-Quran di Universitas Leiden. Dari sini pula Abu Zayd mengkader lusinan dosen UIN/IAIN untuk menyebarkan pahamnya di Indonesia. Karena itu, tidak heran, jika hasil penelitian Litbang Departemen Agama tentang paham Liberal keagamaan di sekitar kampus UIN Yogya menyatakan, bahwa bagi kaum liberal: Al-Quran bukan lagi dianggap sebagai wahyu suci dari Allah SWT kepada Muhammad saw, melainkan merupakan produk budaya (muntaj tsaqafi) sebagaimana yang digulirkan oleh Nasr Hamid Abu Zaid. Metode tafsir yang digunakan adalah hermeneutika, karena metode tafsir konvensional dianggap sudah tidak sesuai dengan zaman. Buku-buku Abu Zayd memang sudah banyak yang diterjemahkan di Indonesia. Dalam salah satu buku terjemahan karya Abu Zayd berjudul Hermeneutika Inklusif terbitan ICIP, Nash Hamid Abu Zayd dimasukkan ke dalam ketegori pemikir pemberontak (dissident Muslim thinkers). Tetapi, ditulis di sini, bahwa Julukan pemikir pemberontak ini tidak dimaksudkan sebagai julukan yang negatif, akan tetapi ditujukan untuk menamai sebagian kelompok pemikir Islam yang memiliki pemikiran terobosan dan cenderung melakukan reformasi terhadap status quo pemikiran Islam. Corak pemikiran seperti itu, tidak hanya dibutuhkan pada masa transisi, akan tetapi juga sangat dibutuhkan pada masa stabil. Itulah penghormatan terhadap Abu Zayd yang dilakukan oleh sebuah lembaga penyebar paham Pluralisme Agama pimpinan Dr. Syafii Anwar tersebut. Salah satu pemuja Abu Zayd yang terkenal adalah Rektor Uin Yogya, Prof. Dr. Amin Abdullah. Itu bisa dilihat dalam bukunya yang berjudul Islamic Studies di Perguruan Tinggi (2006). Kini, berbagai kampus di Indonesia memang sudah mulai
Re: [mediacare] Re: PENDUDUK MISKIN MENURUN
Lha ya itu, dengen adanya Orang itu gak miskin lagi (tadinya mungkin nyopet / njambret), trus jadi orang baik2 karena mungkin punya usaha lain, jualan rokok, jualan snack. mustinya sih mempengaruhi statistik, kejahatan jadi menurun tho ? --- Kalau dalam software simulasi game, misalnya tentang penataan kota, termasuk penataan kota jaman Romawi , Mesir, dll, semakin tinggi kemiskinan, (kota semakin miskin, pajak meningkat), berkorelasi langsung ke tingkat kemiskinan, kebakaran, dll. Dengan penurunan tingkat kemiskinan, mungkin diimbangin menurunnya tingkat kejahatan. --- Seperti kata mbak Fau, masalah data Proxy, menurut saya ada kemungkinan korelasi antara Kemiskinan - Kejahatan. Pada tanggal 11/07/07, RM Danardono HADINOTO [EMAIL PROTECTED] menulis: Mungkin nggak gini ya mas, orang yang kemarin miskin itu, dan kini tidak (terlalu) miskin lagi, hingga gak masuk statistik orang miskin lagi, orang yang baik baik, gak pernah ngrampok dan njambret. Jadi hilangnya mereka dari statistik orang miskin, tak mempengaruhi statistik orang jahat? nyambung nggak ya? Salam Danardono -- Salam Revolusi IT Indonesia Alpha Bagus Sunggono -- http://bagusalfa(dot)blogspot(dot)com
[mediacare] Re: Pengurus AJI juga Manusia
Ha,,ha.. asli LUCU mungkin Pak Satrio sebagai sesepuh AJI-ers bisa berargumentasi bagaimana ceritanya AJI terima uang alias amplop ini? Salam Amplop --- In mediacare@yahoogroups.com, Priyo Husodo [EMAIL PROTECTED] wrote: Menurut penuturan beberapa rekan yang menerima dana dkp ini, memang ketika Rohmin memberikan uang ini seolah-olah dari dirinya bukan atas nama institusi... banyak yang berkelit soal on behalf ini... cuma nalar aja, harusnya curiga kalo ada pejabat memberikan uangnya harus ditanyakan betul asal uangnya dan direkam atau ada saksi... Rohmin... rohmin... lakone' Selamat menikmati dana dkp... rph On 7/11/07, machsus thamrin [EMAIL PROTECTED] wrote: Pengurus AJI hari ini menyampaikan kabar menyedihkan buat organisasi tersebut. Mereka mengaku menerima dana DKP dari Rokhmin sebesar Rp 15 juta. Katanya ini sebuah keteledoran.. Uang memang tidak berbau, meski dana tersebut berasal dari dana korupsi.. Salam machsus Thamrin http://www.detiknews.com/indexfr.php url=http://www.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2007/bulan/07/tg l/11/time/152936/idnews/803636/idkanal/10
[mediacare] Re: Mas kawin itu urusan suami istri
Mas kawin itu sebenarnya hanya tradisi jaman dulu saja, tradisi utk menaik kan harga/harkat wanita, wanita dulu dianggap sebagai hiasan rumah bukan pasangan hidup/partner, jadi semua disimbolkan dengan treasury (emas, onta, perak, uang dll), kalau sekarang orang sudah modern daya pikir nya, kecuali di peloksok2 daerah yg msh melakukan tradisi ini dimana mempelai wanita di beli dengan ternak misalnya, saya gak tau kebiasaan pasangan2 pranikah di Indonesia (krn saya kawin nya sama bule mulu hahahahahaaa) disini sebelum nikah kami bahas financial, rumah dan target goal utk masa tua, kalau di Indo mungkin asal sama2 cinta bum nikah tanpa mau tau urusan keuangan, tanggung jawab dan rencana2 kedepan nya, jadi pasangan sama sekali tidak tau persis posisi pasangan nya masing2 terutama soal finance nya, jadi itulah kadang2 pihak mertua atau calon istri bisa seenaknya minta mas kawin yg kadang diluar kemampuan sang pria, kalau pasangan sudah berani ambil keputusan nikah semua adalah tanggung jawab mereka berdua, mertua cuman bisa dukung dari belakang, bukan urusan mertua atau siapa saja diluar pasangan ini, apalagi kalau ada mertua yg msh memperbudak menantu wanitanya, suruh saja mertua ini keluar, kecuali kalau pasangan ini numpang hidup dirumah mertua, itu resiko menantu, mangkanya sebelum nikah usahakan utk bisa hidup mandiri, jangan mau dong diajak nikah kalau msh hrs numpang dirumah mertua, menikah bukan keharusan apalagi tanpa persiapan financial yg matang, cuman nyusahin diri namanya. Wanita seharusnya berfikir utk kebaikan dirinya sendiri dulu sebelum mampu mengurus orang lain dalam kehidupan nya, I know cinta mungkin punya peranan lain, banyak wanita menikah karena cinta, well, sometimes love just aint enough keep it real deh ya.. omie RM Danardono HADINOTO [EMAIL PROTECTED] wrote: --- In mediacare@yahoogroups.com, marthajan04 wrote: makanya mas Miftah, saya bilang juga hapuskan saja mas kawin itu. Supaya sama2 tidak berat. Bukankah banyak juga lelaki yang kesulitan melamar wanita karena tidak sanggup menyediakan mas kawin? Nah nanti kalau sang mertua jengkel karena merasa sudah diperas, siapa yang akan jadi luapan kemarahan itu? tentu sang menantu perempuan bukan? maka jadilah adanya perbudakan dalam keluarga. mj Supir saya di Jakarta, yang pernah berkerja lama di Jeddah, Saudi Arabia, menceritakan, bahwa banyak pria Arab yang masih single. Ini disebabkan karena tingginya uang kawin (mahar) disana. makin cantik, atau tinggi posisi sang wanita, makin mahal. ratusan onta, emas atau entah apa lagi. Ini, saya kira adalah tradisi suku suku di Arabia, yang dahulu , misalnya dizaman nabi Mohammad, masih pengembara (nomade). Harta pria dikur dari jumlah onta, barang dagangan, budak budak, dan tentu jumlah istri, karena satu wanita saja sudah mahal. Salam hangat Danardono Web: http://groups.yahoo.com/group/mediacare/ Klik: http://mediacare.blogspot.com atau www.mediacare.biz Untuk berlangganan MEDIACARE, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links - Looking for a deal? Find great prices on flights and hotels with Yahoo! FareChase.
[mediacare] Siaran Pers Monopoly Watch: KPPU terintimidasi oleh konflik kepentingan
Kepada Yth Rekan-rekan media ditempat Berikut kami kirimkan siaran pers Monopoly Watch tentang KPPU terintimidasi oleh konflik kepentingan dalam menegakan hukum persaingan usaha nasional Salam, Komite Eksekutif Monopoly Watch Girry Gemilang Sobar 0816839793 Siaran Pers: 012/MW-Ex/VII/2007 KPPU terintimidasi oleh konflik kepentingan Jakarta - Tahun 2007 merupakan tahun yang berat bagi KPPU dalam menghadapi berbagai reaksi terhadap kasus persaingan di Indonesia. Salahsatu faktor penyebabnya adalah independensi keanggotaan KPPU yang terindikasi memiliki keterlibatan dengan kepentingan politik. Ini merupakan konsekuensi logis yang harus dihadapi oleh KPPU yang terinfeksi oleh kepentingan politik. Hal ini juga membuktikan bahwa penegakan hukum persaingan usaha di Indonesia semakin lemah, dan dapat membuat iklim usaha nasional kembali mengarah kepada ketidakpastian hukum karena aturan bisnis didominasi oleh kepentingan politik. Khususnya Komisi VI DPR RI, memiliki keterkaitan dalam proses rekruitmen keanggotaan KPPU. DPR yang merupakan lembaga politik yang menjalankan fungsi politik yang seharusnya turut mempertahankan profesionalisme KPPU itu sendiri, yaitu dengan menguji dan menghasilkan keanggotaan KPPU yang memiliki integritas dan kompetensi dalam penegakan hukum persaingan usaha yang sehat di Indonesia KPPU merupakan lembaga independen yang memiliki posisi strategis dalam mengawasi tingkah laku praktik bisnis di dalam negeri. Konsekuensi lain yang harus diterima oleh KPPU adalah tarik-menarik kepentingan politik, dengan kecenderungan mempolitisasi perkara kasus persaingan usaha tidak sehat di Indonesia. Jika demikian, kecenderungannya adalah tebang pilih dalam perkara kasus seperti yang dialami oleh KPK. Salahsatu dampaknya adalah merangsang para pihak yang berkepentingan terhadap kasus tertentu untuk kembali menyalahkan proses pemeriksaan yang tengah berlangsung di KPPU dan akhirnya KPPU pun akan kehilangan independensinya. Hal inilah yang menjadikan bumerang bagi KPPU semakin terintimidasi oleh berbagai kepentingan yang semakin meluas, dan atau perkara kasus lain justru akan terabaikan. Kondisi ini sangat memprihatinkan bagi penegakan hukum persaingan usaha yang sehat yang tidak konsisten karena politisasi yang terjadi. Karena dunia usaha nasional sangat mengharapkan adanya kepastian hukum dan iklim usaha yang kondusif, sehingga penegakan hukum persaingan usaha dapat memberikan insentif bagi pelaku usaha itu sendiri, dan seluas-luasnya bagi masyarakat Indonesia. Demikian halnya dalam konteks industri nasional, perubahan mindset juga harus dilakukan yaitu dengan kemandirian lokal harus menjadi prioritas dalam menciptakan roda perekonomian nasional. Perubahan dari mindset inilah akan mendukung adanya pemberdayaan dunia usaha yang akan meng-endorse kemajuan ekonomi nasional. Perubahan dan pembenahan ini harus segera dilakukan mengingat kepastian hukum persaingan tidak berjalan seiring dengan perkembangan dunia usaha, agar kedepan ketidakpastian hukum menjadi barrier tersendiri bagi pelaku usaha yang harus mengeluarkan ongkos politik. 8:00? 8:25? 8:40? Find a flick in no time with the Yahoo! Search movie showtime shortcut. http://tools.search.yahoo.com/shortcuts/#news
[mediacare] Re: [jppi] Lagi, Pengusaha di Kota Tua Gulung Tikar
Mba Ella, dkk, Apapun namanya, yang penting mempunyai manfaat banyak untuk masyarakat. Karena selama ini, Kota Tua lebih identik dengan kekumuhan, kotor dan kejahatan. Maka dari itu apapun konsepnya yang penting juga harus melibatkan banyak pihak. Jika tidak, kita bisa lihat bahwa hampir setiap proyek melulu fisik dan fisik lagi, yang bahkan belum mengaspirasikan banyak masyarakat. Buktinya beberapa proyek berbenturan dengan peraturan yang dibuatnya sendiri, nah loh!!! Sudah saatnya menciptakan proyek yang lebih mengedepankan penguatan pada jiwa dan ruh masyarakatnya dari suatu kota yang berlandaskan dan berakar pada penguatan sejarah dan budaya kota itu sendiri. Karena dengan itu kekuatan suatu kota akan bangkit sebagai kota tua yang kuat dan berjati diri. Perdebatan harus dikembalikan semuanya pada pengalaman sejarah di masa lampau. Sebagai penghuni kota generasi kini, seharsunya kita mampu mengelolanya dengan pijakan pengalaman sejarah itu. Tidak mesti semuanya dikembalikan pada masa lalu, tapi buatlah sesuatu yang lebih arif berdasarkan pada pengalaman masa lalu itu. Adanya perbedaan pernyataan/pendapat terhadap penamaan suatu tempat/kota, ini sangat wajar mengingat pemahaman didasari pada latar pengalaman sejarah yang berbeda. Coba saja, jika pendidikan sejarah suatu kota disampaikan sejak dini. Mungkin perbedaan pendapat di kemudian hari tidak akan jauh berbeda. Minimal mempunyai visi yang sama. Misalnya pada penamaan suatu tempat. Di Indonesia, yang terjadi adalah penamaan yang salah kaprah dan egoisme. Maklumlah, karena memanfaatkan sejarah secara salah. Nah loh jadi sejarah yang disalahkan??? Bukan, bukan sejarah yang salah, tapi karena oportunis yang aji mumpung. Adanya diskursus mengenai kota kita, ini adalah ajang pencerahan. Saya setuju dengan siapapun yang mengedepankan visi pelestarian dan kebijakan yang mensejahterakan masyarakat, dan maaf bukan penghancuran atau penghilangan suatu objek untuk membutakan bahkan membodohi masyarakat, baik fisik maupun non fisik. Karena pembodohan kolektif dan penjajahan pola fikir sedang marak terjadi di hampir semua lapisan masyarakat dan bidang kehidupan. Hanya dengan berpedoman pada sejarah dan budaya serta nilai-nilai luhur bangsa ini kita mampu bangkit dari ketertinggalan dan keterpurukan secara bersama-sama. Ingat, sebelum terlambat, kembalikan semuanya kepada tempatnya, karena pengalaman sejarah mengajarkan kita untuk apa adanya! Penamaan memang sangat penting, karena mencitrakan kandungan makna di dalamnya. Untuk itu buatlah nama yang relevan dengan konteks kekinian tetapi juga menjiwai pengalaman di masa lampau. Beberapa nama bisa di persilahkan, kita bebas mendiskusikannya. Kota Tua sudah mewakili, dan tidak subjektif. Dan cukup elegan dan netral ketimbang Jayakarta, Fatahillah, Batavia, dll. Karena Kota sudah ada sejak lama di daerah yang kini di sebut Jakarta. Bagaimana, ada komentar lain? Yuuuk berdiskusi Terima kasih, Salam Historia, Asep Udjo Kambali KOMUNITAS HISTORIA Phone: (021) 7044-7220, Mobile: 0818-0807-3636 [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED] http://kpsbi-historia.blogdrive.com - Original Message From: ella ubaidi [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, July 12, 2007 9:27:30 AM Subject: Re: [jppi] Lagi, Pengusaha di Kota Tua Gulung Tikar Dear Ujo, kalau istilah kota tua di revitalisi semua pihak kayanya pada berusaha memberikan masukan ,mengusulkan model revitalisasi kota tua yg terbaik menurut versi masing2 dari A sd Z dari lokal sampai internasional hm persoalannya sekarang model mana ya yg kira2 bisa ampuh dalam soal revitalisasi tsb, we termasuk diantaranya tidak bikin bangkrut para pengusaha juga jangan lupa UJo pemerintah DKI juga sudah keluar dana banyak lo dalam urusan kota tua jangan sampe deh pemerintah DKI gulung tikar juga he he he,... Dulu Almarhum Om ANG pernah sebut kawasa Pancoran sd Sunda kelapa itu ibarat Naga dan akan jadi kota mati selama masih di sebut Kota Tua ( detail ceritanya aku ga terlalu nyimak coba Ujo tanya Pa LiThang deh )we sebagai mahluk modern ya aku no comment dan yah ga terlalu percaya ,but siapa tau ?? Mungkin engga ada salahnya kalau diusulkan ke Pemerintah DKI untuk mencari istilah lain selain Kota Tua kali kali aja akan ada perubahan??? ? kalau perlu pakai pakar Feng Sui sekalian --- Asep Kambali [EMAIL PROTECTED] com wrote: dear historia!, ada kabar duka dari kota tua. kabar yang setiap saat selalu duka. baru-baru ini pengusaha itu bertanya kepada saya, kapan revitalisasi ini akan nyata. menunggu tapi belum juga kelar. bisnis lesu, mana mau orang datang ke kota. terpaksa, cari daerah baru untuk buka usaha. di luar semoga lebih nyata. kabar itu dari pengusaha cafe di taman kota tua. nama yang lebih egaliter dan lebih hangat dalam wacana. salam prihatin, asep kambali
[mediacare] Pecahkan Musium Rekor Indonesia (MURI), untuk drummer
Untuk Para Drummer Apakah anda pemain drum yang ingin berpartisipasi untuk memecahkan Musium Rekor Indonesia (MURI)? Bergabunglah pada event JAPex Drum-addict. Bersama-sama kita pecahkan rekor dengan bermain solo drum secara maraton, dengan melibatkan puluhan drummer dengan 6 setup drum (ready to use). Tempat: Jakarta AudioPro Expo (JAPex), Area Pekan Raya Jakarta (PRJ), Kemayoran Jakarta Tanggal: Minggu, 12 Agustus 2007 Jam: 12.00 WIB sampai selesai Caranya : - Anda termasuk kategori (minimal) drummer semi profesional (Usia tidak dibatasi) - Bisa bermain solo drum minimal 2 menit - Mengikuti aturan yang ditetapkan - Membayar uang pendaftaran sebesar Rp. 75.000,- (untuk pengganti t-shirt, sepasang stick drum dan sticker). Setiap partisipan akan mendapat sertifikat partisipan pemecah rekor MURI. Info : - Redaksi Majalah AudioPro 021-4619502 / 03 - Stroo 021-68863329 ([EMAIL PROTECTED]) - Sari 0818250104 ([EMAIL PROTECTED]) 'Andree S'troo' AudioPro Magazine Pulo Buaran III F5-6 BPSP Kawasan Industri Pulo Gadung, Jaktim 13930 Telp. 021 - 4619502 / 03 Fax. 46826450 HP ; 08128057679 www.audiopro.co.id - Don't be flakey. Get Yahoo! Mail for Mobile and always stay connected to friends.
[mediacare] Re: Muak Mus?
Memang ada pro dan kontra tentang Mus. Tapi dari sini kita bisa memilah sejauh mana kemampuan dan wawasan orang tersebut. JAdi tulisan Mus bisa dijadikan barometer. Saya setuju dengan Immanuel, lepas dari benar tidaknya tulisan Mus (namanya juga diskusi bebas, semuanya bisa di debat), Mus merupakan asset yang sangat berharga. Aset ini berupa katalis, yg bermanfaat secara tidak langsung. Jadi menulislah terus Mus.. Soal karakter bangsa, Mochtar Lubis salah besar (atau anda yg salah quote). Bangsa Indonesia belum memiliki karakter. Bangsa Indonesia adalah (satu2nya?) bangsa yg merupakan ciptaan manusia. Dibuat oleh Soekarno dan para founding fathers secara instan. Sebelum 1945, ngga ada yg namanya bangsa Indonesia. Tapi kalo bangsa Aceh, bangsa batak, bangsa Jawa, bangsa Ambon, sudah ada ratusan bahkan seribu tahunan lebih. Bangsa ini sudah tentu memiliki karakter. Dan karakter mereka unik, alias beda satu sama lain. JAdi Mochtar hrs lebih memperjelas 7 ciri khas (termasuk munafik)itu sesungguhnya milik siapa? Kapan2 saya tulis dimana letak kesalahan negara RI ini dan solusinya juga (versi saya). Juga kenapa kok mental penjahat yg tumbuh subur tanpa secuil pun sifat positif yg menonjol. --- In mediacare@yahoogroups.com, Immanuel Rey [EMAIL PROTECTED] wrote: Menurut hemat saya, justru orang seperti Ibu Muskitawati inilah yang sangat diperlukan di Indonesia. Wawasannya luas, bicaranya (tulisannya tegas ke sasaran), tidak perlu tedeng aling-aling. Orang pengeritik seperti Ny Mus inilah yang saya kira diperlukan bagi bangsa ini. Bangsa ini memang MUNAFIK, hipokrit. Semua masalah dibikin pura- pura, agama dibikin sampul indah untuk menutupi kejelekan dan kebodohan. Tiap hari omong cuap-cuap soal jalan halal ke surga tetapi kerja haram jadah kotor dan korupsi cari untung sendiri. Maka itu ada pelesetan STMJ (Sholat Tekun, Maksiat Jalan). Itu pelesetan dibikin oleh psikolog Indonesia terkenal bernama Dr Sarlito Wirawan. Sebab kenyataannya memang begitu. Sudah lama bangsa ini dicap sebagai HIPOKRITIS, Munafik. Pernah baca buku bersampul kuning karangan wartawan senior Indonesia Mochtar Lubis? Dia bilang ada tujuh macam cirib khas yang disandang bangsa ini. Yang paling menonjol adalah MUNAFIK. Itua dia katakan hampir 30 tahun silam. Sampai sekarang ternyata memang benar kenyataannya. Jangan malu-malu deh mengakui. Lah wong dunia juga sudah tahu. Bangsa yang dicap paling korup bukankah Indonesia? Masih untung dunia tidak bilang bangsa biadab nomor satu. Jadi, nggak usahlah gengsi-gengsian pakai nasionalisme dan menganggap kita ini sedang difitnah. Hauahahahahaha! Akh, saya pikir perlu jiwa besar untuk memperbaiki diri. Itu yang penting. Bukan menutupi kesalahan dan kebodohan lewat ayat-ayat agama. Wahai sobat dan sibit se-milis, tahukah Anda sekalian, bahwa agama itu tidak akan pernah menyelamatkan manusia, dan agama tidak akan pula membawa Anda sekalian masuk surga. Maka itu berkatalah Mang Ucup the drunken priest dalam milis ini. Tergantung hokie Agama itu hanya benda mati (abstrak) dan karena itu jangan menuhankan agama. Anda akan tersesat. Hanya orang yang berjiwa kecil pengecut seperti kunyuk saja yang suka tersinggung dan marah. Huahahahahaha Maaf, saya bukan pada posisi untuk membela siapa-siapa. Cuma mau dengan tulus ikhlas mengakui kesalahan dan memercayai kebenaran orang lain. Saya tidak malu jadi bangsa Indonesia. Salam mesra, IUR Martin Widjaja [EMAIL PROTECTED] wrote: Saya sependapat dengan Mbak Ati nih. Kalau saya perhatikan si Mbak Mus ini udah jauh berkurang ekstrimnya, walau masih ngegigit kuping bikin merah ...hehehe Kalau saja temperamen dan gaya tulisannya bisa lebih 'manusiawi' saya yakin banyak yg bisa menarik manfaat tulisan si Mbak Mus ini. Rasanya kalau di milis2 yg memang ekstrim memang gayanya Mbak Mus ini OK lah ... Salam , martin - jkt - Original Message From: ati gustiati [EMAIL PROTECTED] To: edi santoso [EMAIL PROTECTED]; mediacare@yahoogroups.com Sent: Tuesday, July 10, 2007 5:11:22 PM Subject: [mediacare] Muak Mus? Kalau saya mau fair mengomentari tulisan2 Mus tentunya ada sisi bagus dan ada sisi jelek, bagusnya adalah Mus ini seorang yg rajin membaca dan seorang yg berfikiran logis, isi tulisan nya banyak yg sependapat dgn saya, sedang sisi jelek Mus adalah kebencian, mungkin Mus seorang Atheis, tetapi bukan berarti dia dgn leluasa hrs mengutuki Islam dengan kritikan2 yg tidak constructive. Saya percaya kebanyakan anggauta milis bukan lah penganut Islam yg sesat (terorist, jihad) jadi kritikan Mus tentu saja menyakiti pembacanya. Mus tidak pernah menunjukkan sikap bersahabat, tidak luwes dan tidak memiliki humor yg baik dalam tulisan2 nya yg sebetulnya cukup berbobot. Bila pembacanya selalu dikasari, dimaki dan direndahkan tentu saja reaksi
[mediacare] Re: Tanggapan Bill Liddle: Teroris dan Wartawan
Berikut tanggapan dari milis lain.. Siapa tahu bisa menjadi penyeimbang info.. :-) Kata-kata Radityo ini tendensius dan bertujuan membentuk opini tentang milis Jurnalisme. Kenapa Sabili dan Era Muslim yang disebut dari sekian banyak anggota milis? Ini yang dinamakan cherry-picking. Apakah juga relevan menyebut paman Farid sebagai pengikut Abu Bakar Ba'asyir? .. .. Pengantar semacam ini dalam pikiran saya (mungkin Anda juga), sudah menggiring untuk melakukan penilaian yang terlalu subjektif. Berbahaya sekali kalau semua jurnalis seperti ini. Mengenai tulisan Liddle, saya khawatir perdebatan di milis Jurnalisme yang dibaca oleh Liddle hanyalah posting Siska yang menanggapi Farid Gaban dan atau sebaliknya. Tidak utuh. Laporan ICG sendiri, menurut saya, lebih banyak membawa agenda dari Bush. coba lihat di sini: http://www.crisisgroup.org/home/index.cfm?id=2959l=1 Selebihnya, saya pikir Liddle juga punya agenda yang ia bawa sendiri. .. Orang-orang Sabili ikutan milis Jurnalisme sejak akhir tahun 2006 atau awal tahun 2007, tidak sejak mula milis ini didirikan. Alangkah naifnya menyebut milis Jurnalisme sebagai kumpulan orang-orang sabili dan era muslim di tengah ribuan anggota lain. CMIIW.. Wassalam, Irwan.K On 7/12/07, radityo djadjoeri [EMAIL PROTECTED] wrote: Maaf terlambat diposting. Berikut opini Pak Bill Liddle yang menanggapi komentar mantan wartawan Republika Farid Gaban (FG) terhadap ulasan tentang Abu Dujana yang ditulis oleh Lutfi Syaukani dari Paramadina. Saat ini FG menggawangi sebuah milis yang beberapa anggotanya adalah para reporter Sabili, Era Muslim, dan lainnya. Sebagai catatan, paman FG pernah menjadi pengikut setia Abu Bakar Ba'asyir. Ia terus terang mengakui itu di milisnya. Posted by: Kuskridho Ambardi E-mail: [EMAIL PROTECTED] ambardi.1%40osu.edu Meneruskan tanggapan dari Pak Bill Liddle: Farid Gaban sudah lama saya kenal sebagai wartawan dan editor yang cerdas dan bertanggungjawab, jadi tentu saya membaca dengan seksama, meskipun terheran-heran, korespondensinya dengan Siska. Lalu saya membaca kembali beberapa laporan International Crisis Group tentang Jemaah Islamiyah dan laporan utama di Tempo minggu lalu tentang penangkapan Abu Dujana. Di website ICG, yang saya temukan adalah beberapa analisis yang dalam dan canggih, berdasarkan wawancara langsung, dokumen-dokumen JI, pengamatan di lapangan dan kesaksian di pengadilan, bukan hanya informasi sepihak dari polisi. Lagipula, tidak ada claim yang berlebihan, misalnya bahwa JI adalah omnipotent dan omnipresent. Seandainya ada Pulitzer Prize (hadiah jurnalisme yang sangat berprestise di Amerika) internasional untuk investigative reporting, ICG pasti sudah lama mendapatkan anugerah itu. Di Tempo, yang saya temukan antara lain adalah pengakuan langsung Abu Dujana, dalam wawancaranya dengan wartawan Tempo, tentang kehadiran organisasi JI dan peran dia sebagai salah satu pemimpinnya. Berbeda dengan angkatan paman Farid, ternyata para aktivis masa kini tidak segan mengakui partisipasi mereka. Kenapa Farid mau membantah sesuatu yang begitu kasat mata? Kesan saya adalah bahwa dia melihat Islam sebagai sesuatu keseluruhan yang sedang diserang. Siska benar, tulisnya, rangkaian teror bom di Indonesia, bahkan di dunia, yang dituduhkan kepada kelompok Islam, adalah semacam puzzle. Yang saya perhatikan dalam kalimat itu adalah frasa dituduhkan kepada kelompok Islam. Kesan saya diperkuat ketika dia menulis bahwa Baasyir dan Sungkar diprosekusi oleh karena pandangan politiknya (yang mungkin benar pada masa Orde Baru tetapi tidak sesudahnya) dan ketika dia memperkenalkan istilah pivot, seakan-akan polisi dan pemerintah Indonesia serta John Howard dan George Bush menyamakan Al Qaedah, JI, teror, Afghanistan, Irak, Moro, Poso, Ambon, dan syariah dan tentu Islam sendiri. Dalam konteks itu, Farid merasa terpanggil untuk membela kaumnya, meskipun sebetulnya yang ditangkap atau dikejar oleh polisi Indonesia bukanlah umat Islam, termasuk yang bersikap pro-syariah, melainkan orang-orang yang menggunakan kekerasan untuk mencapai tujuan religio-politiknya. Saya sependapat dengan pesan terakhir Farid, agar kita jangan memberi peluang kepada orang yang ingin memperuncing ketegangan antar agama, menjustifikasi penindasan hak asasi manusia, dan menjustifikasi manipulasi dan penyalahgunaan kekuasaan. Taruhannya memang besar, bagi bangsa saya juga, apalagi menjelang pemilu presiden 2008. Tetapi untuk mencapai tujuan itu, kita harus mulai dengan sebuah pengertian faktual yang akurat. Salam, Bill
[mediacare] sebelum panas hati diskusi tentang NKRI, tentang West Papua
Saudara semua, Suda sejak dulu bila bicara West Papua, tepatnya tentang keinginan bangsa Papua untuk hidup dengan dihargai martabat dan hak kami sebagai manusia ... senantiasa disambut sinis dan belum apa-apa sudah dicurigai macam segala rupa. Masala paling mendasar adalah itu. Tidak lebi dan tidak kurang: kami inginkan hak hidup kami sebagai bangsa dengan latar belakang sejarah dan budaya, termasuk ras, yang ada berbeda dari Indonesia. Kalau kemudian keinginan kami makin kental mewujud pada separatisme, coba semua pikirkan kenapa. Sebelum menghakimi, sebelum menilai, sebelum anda membela NKRI vs West Papua... adaka saudara benar ketaui apa yang ada di West Papua sejak 1962? Perna kah saudara tau suda berapa banyak nyawa orang Papua hilang sia-sia? Dan apakah saudara tahu cara-cara pembunuhannya? Sebelum saudara atau saudara lain di Indonesia mengamini separatisme harus tumpas (seperti kata Muladi yg diulang-ulang dalam siaran televisi berapa hari kemarin), apakah saudara bisa bayangkan apa arti kata TUMPAS ini bagi keselamatan hidup bangsa kami? Bahkan tidak ada tekad yg dicover media massa saja, bangsa kami sudah menghadapi upaya pemusnahan sistematis sejak tahun 1962... saudara perna bayangkan bila semua orang yang saudara kenal atau baru kenal, semua orang yg berambut sama dengan anda, sehitam anda, menyandang nama keluarga suku-suku di West Papua, ALIAS SEMUA ORANG WEST PAPUA mengalami kehilangan anggota keluarga karena kejahatan militer? Atas nama NKRI? Dan saudara bisa bayangkan bila kehilangan itu disaksikan di depan mata? Dan bisa saudara bayangkan bila kehilangan yg disaksikan itu penuh dengan penyiksaan atau penistaan?? Saudara sekalian di Indonesia sah dan boleh (atau wajib?) mempertahankan NKRI, tapi saudara semua sekalian tidak punya secuil pun hak untuk memberi restu pada militer untuk menghabisi kami. Dan bila pemerintah RI tidak mampu membuktikan omong kosongnya tentang pendekatan hukum, pendekatan non militer... maka anda semua warga negara indonesia tidak berhak merestui dan mengambil tindakan untuk menggantikan posisi militer dalam bertindak secara militer untuk MENUMPAS KAMI ORG PAPUA YG MENUNTUT KEADILAN ATAS HAK HIDUP KAMI Saudara semua boleh membela NKRI, sa tidak salahkan dan tidak anggap saudara sekalian sebagai musuh. Saudara warga Indonesia, Vannuatu, Belanda, Brunei, Lesotho, ... saudara warga negara manapun, kita sama-sama penduduk sipil. Kita sama-sama tidak ada hak untuk merestui pembantaian atas nama apapun, kita juga tidak punya hak untuk melakukan tindak kekerasan pada kelompok minoritas, meski dengan alasan cinta negara. Bila masala sweeping warga Papua (kebanyakan mahasiswa) anda anggap sebagai kewajaran, malah terkesan ada bilang biar tau rasa itu anak-anak papua! . mengapa banyak dari saudara memprotes tentara soal penembakan alas tlogo, mengapa banyak dari saudara mengutuk dan muak pada tindakan paramiliter FPI, mengapa banyak dari saudara sampai sekarang masi bicara meminta keadilan tentang tragedi 12 Mei, mengapa banyak dari saudara tidak bisa lupakan tragedi pembantaian anggota (dan yg dicuriagai anggota) PKI?? Kenapa untuk kekerasan militer (dan paramiliter) semacam tadi terhadap warga sipil, serta juga masih ada banyak contoh lain yg membuat banyak dari saudara di sini akan ramai angkat diri bicara dan malah berbondong ada kasih tindakan juga seperti demo, siaran pers, dll... KENAPA WARGA SIPIL ASAL PAPUA TIDAK MENDAPAT DUKUNGAN DAN SIMPATI YG SAMAAA? Apa hak hidup dan hak atas rasa aman dinilai tidak kami punya juga? Bila ada saudara di sini rela mati-matian bersimpati pada korban-korban sipil dari kebiadapan Israel, mengapa Bangsa Papua yang rakyat sipil dan menjadi korban kebiadaban tentara dan pengusaha tidak mendapat simpati dan dukungan anda? Saudara membela NKRI dan menginginkan Papua tidak terlepas dari NKRI, kenapa lebih membela warga sipil negara lain? Apa karena mayoritas bangsa Papua beragama Kristen Protestan? Maaf, kami di Papua tidak ada masala soal agama, saudara bisa datang dan lihat sendiri, kami punya sistem adat yang mengatur hidup kami supaya tidak baku berkelahi antar agama. Dan saudara jangan pula sala menyangka, saya juga Muslim dan saya tetap inginkan Papua bebas dari penindasan Indonesia yg berdarah-dara! Dan sa paling ada naik darah bila orang coba masukkan unsur keagamaan untuk lebih bikin soal-soal di West Papua jadi makin para. Sa paling kecewa bila umat Islam indonesia mulai karang-karang sejarah tentang Islam di Papua... Silakan Saudara baku ribut soal agama di Indonesia, jangan bawa-bawa ke West Papua dan coba-coba bikin sentimen keagamaan jaadi barang soal baru lagi di sini!!! Jadi, singkatnya silakan saudara untuk membela NKRI dan bicara lantang soal separatisme harus ditumpas... TAPI COBA SAUDARA CARI TAHU TENTANG WEST PAPUA. Seberapa banyak yg ada saudara ketaui? Seberapa banyak saudara
[mediacare] Invitation Launching Album Ratih Sang
Dear all... Undangan Launching Album Press Conference Ratih Sang RASI 'KISAHKU' PUISI DAN LAGU RATIH SANG Feat. Artist : Sita RSD Ariyo Wahab Rabu, 29 Agustus 2007 @ PISA Cafe Mahakam, mulai jam 4 sore sampai selesai Materi Album : 1. Demi Dia 2. Ayah 3. Detik Menit Hari (Kau di mana-mana) -- Ariyo Wahab 4. Karena Cinta 5. Bumi Telah Renta 6. Jika 7. Kisahku 8. Kunikmati KetiadaanMu 9. Fatima Nama Anakku -- (Sita RSD) 10. Masih Sanggupkah (Puisi) 11. Bila Ibu Boleh Memilih (Puisi) Distributed by E-Motion (RPM) Executive Producer : Ratih Sang Producer : Irwan Azwarman Contact Management : Eva `earth' Wahab Phone : 6221-8487125 Fax : 6221-8487125 Mobile : 0812 993 9973 Email : [EMAIL PROTECTED]
Re: [mediacare] Dari DI Ke JI
Hanya saja sudah terlalu sering kalau orang menelusuri, menguraikan dan menyampaikan hal-hal semacam ini pasti ada kelompok yang menganggap sebagai fitnah atau memojokkan. Apalagi kalau yang menulis itu orang luar, itu pasti sudah diklaim lebih dahulu bahwa sebagai kaki tangan 'musuh' sebelum dibaca dan dianalisis kebenarannya. Yang bikin heran lagi ketika yang membuka tabir memang orangnya sendiri tidak ada yang mendukung dan mengakui untuk kemudian mewaspadai ajaran/aliran itu, seperti misalnya pengakuan sdr. Nasir Abas mantan Mantiqi JI yang sudah insyaf, siapa tokoh Islam Indonesia yang mau mengerti dan mendukung keinsyafan itu ? Barangkali hanya beberapa tokoh yang memang moderat dari kakek moyangnya, lainnya ?? ('...ahhh dia itu pengkhianat..') begitu mungkin dalam alam fikirnya. Permasalahan yang dihadapi pemerintah adalah banyak tokoh/orang-orang yang abu-abu (karena pengaruh wan ABU bakar..??), artinya tidak pernah melakukan hal-hal yang dilakukan para 'oknum' itu tetapi ketika 'oknum' itu ditangkap mereka bersuara sedikit miring (atau bahkan secara keras) membela yang ditangkap. Ini yang pernah disebut sebagai 'anomali' oleh bapak dari Lemhanas di kompas beberapa minggu yang lalu. Oleh sebab itu selama tidak ada kekompakan dan ketegasan dalam mendiskripsikan sepak terjang aliran itu sebagai terlarang/haram oleh semua tokoh, maka selama itu pula tetap akan hidup subur. BARANG KALI MEMANG SUDAH DARI SONONYA DITAKDIRKAN DEMIKIAN (???) Wallahu'alam bisawab. Wassalam On 7/12/07, Pandu Ganesa [EMAIL PROTECTED] wrote: Ada buku yang membahas hubungan DI dan JI ini: The Secont Front (versi Indonesianya: Medan Tempur Kedua, sedang dipersiapkan), oleh Ken Conboy. Buku ini bisa dibilang sequel dari buku Conboy sebelumnya: Intel: Menguak Tirai Dunia Intelijen Indonesia. Urusan teroris bukan hanya dari DI (generasi pertama) ke JI (generasi kedua), masih ada lanjutannya: generasi ketiga, atau mungkin malah juga generasi keempat...? Ingatan orang Indonesia itu pendek. Kalau ngomong soal teroris yang diingat cuman bom Bali doang. Padahal, jauh sebelum itu, tahun 50-60an, bom-boman kayak gitu sudah ada. gono Dari DI Ke JI Posted by: RM Danardono HADINOTO [EMAIL PROTECTED]rm_danardono%40yahoo.derm_danardono Wed Jul 11, 2007 6:42 pm (PST) Dari DI Ke JI Oleh M. Guntur Romli 09/07/2007 Karena terbawa arus melawan terorisme global, sebagian masyarakat dan aparat pemerintah justru lengah terhadap kemunculan organisasi- organisasi teroris lokal baru yang dengan leluasa melakukan kekerasan, pengerusakan, dan penyerangan terhadap kelompok-kelompok dalam masyarakat yang dianggap berbeda pandangan. Aksi-aksi teror di Indonesia, bukanlah sekadar produk lokal, namun berkaitan dengan jaringan terorisme global. Hal ini terbukti pada kemampuan mereka menggunakan peralatan militer, merakit bom, menentukan target, meloloskan diri, dan melakukan perlawanan. Namun yang sering dilupakan adalah peran organisasi teror lokal. Bak lahan pembibitan, organisasi lokal itu ranah yang menumbuhkan mereka, yang nantinya bisa berkembang menjadi jaringan global. Contohnya: jaringan terorisme global yang menyerang kawasan-kawasan wisata di Mesir sejak tahun 2000, tidak bisa dilepaskan dari organisasi teror lokal sebelumnya, seperti Jamaah Takfir wal Hijrah, Tandzim Jihad, dan Jamaah Islamiyah, yang beroperasi di tingkat lokal Mesir dari tahun 70-an hingga 80-an. Tentu saja yang melakukan aksi-aksi teror sejak tahun 2000, bukanlah generasi tahun 70 dan 80, mereka sudah banyak yang mati, yang hidup pun ramai-ramai bertobat. Namun generasi sebelumnya telah mewariskan impian, dendam-kesumat, dan doktrin-doktrin kekerasan pada generasi selanjutnya. Celakanya hubungan lintas generasi itu tak bisa dipangkas secara mudah. Nama organisasi bisa berganti-ganti setiap saat, seperti nama-nama yang dipakai oleh para teroris saat ini, tetapi iktikad dan semangat tak bisa dengan mudah lenyap. Di Indonesia, organisasi seperti Darul Islam dan Negara Islam Indonesia (DI/NII) telah mewariskan keturunan baik ideologis ataupun biologis terhadap pelaku-pelaku teror saat ini. Secara resmi, organisasi DI/NII sudah lama tamat. Namun para pelaku teror di Indonesia dari tahun 2000 tidak bisa dilepaskan dari lingkaran organisasi ini, misalnya Fathurrahman Ghozi dan saudaranya Jabir alias Gempur adalah putra dari M. Zainuri, tokoh Komando Jihad asal Jawa Timur yang ditangkap pada zaman Ali Moertopo. Abu Durjana alias Aenul Bahri adalah murid tokoh DI, Ustadz Dadang Hafidz. Pun Abdullah Sungkar dan Abu Bakar Baasyir yang berasal dari lingkaran DI/NII. Lingkaran yang dimaksud adalah organisasi: keluarga besar DI/NII, dan ideologi: mendirikan sebuah negara Islam atau menegakkan syariat Islam di Indonesia. Hirarki struktural tidak bisa dijadikan patokan, karena DI/NII telah mengalami proses pergantian kulit, atau tercerai-berai akibat konflik saudara yang melahirkan kelompok-kelompok sempalan yang masing-masing berdikari. Misalnya: Komando Jihad, Majelis
Re: [mediacare] Abu Du(r)jana
Jadi siapa lagi yang mau membela atau menggugat penangkapannya ?? barangkali perlu kita waspadai siapa2 mereka itu. Wassalam. On 7/12/07, RM Danardono HADINOTO [EMAIL PROTECTED] wrote: Abu Du(r)jana Oleh M. Guntur Romli 03/04/2007 Abu Dujana adalah nama samaran. Nama aslinya Ainul Bahri. Ia dibesarkan di Cianjur, Jawa Barat. Ainul Bahri terpengaruh ideologi negara Islam versi Darul Islam (DI) dari guru ngajinya yang juga tokoh DI, Dadang Hafidz. Pada tahun 80-an, seperti halnya tokoh-tokoh teroris Indonesia dan dunia, Ainul Bahri berangkat ke Afghanistan untuk berjihad melawan Uni Soviet. Di sana, ia memilih nama baru: Abu Dujana. Dalam dua pekan ini kita disuguhi rangkaian berita utama: polisi sedang memburu kawanan teroris pimpinan Abu Dujana. Abu satu ini, bukan seperti Abu Nawas yang pandai mengocok perut melalui humor. Sebaliknya, Abu ini mahir mencolok takut melalui teror. Ia selicin belut, selincah bajing, dan selicik kancil. Dalam operasi penangkapan di Jogja, ia lolos. Polisi hanya mampu mencokok beberapa anak buahnya. Hingga kini ihwal Abu Dujana masih raib. Tak banyak orang mengenal nama ini. Konon dia adalah pengganti Dr. Azahari setelah terbunuh, dan mitra-setia Noordin M Top, buruan teroris nomor wahid. Ia adalah tokoh kunci kelompok Jamaah Islamiyah (JI) saat ini. Abu Dujana juga disinyalir berandil besar dalam peledakan bom di Indonesia, khususnya di Poso. Abu Dujana adalah nama samaran. Nama aslinya Ainul Bahri. Ia dibesarkan di Cianjur, Jawa Barat. Ainul Bahri terpengaruh ideologi negara Islam versi Darul Islam (DI) dari guru ngajinya yang juga tokoh DI, Dadang Hafidz. Pada tahun 80-an, seperti halnya tokoh-tokoh teroris Indonesia dan dunia, Ainul Bahri berangkat ke Afghanistan untuk berjihad melawan Uni Soviet. Di sana, ia memilih nama baru: Abu Dujana. Bersama teman-temannya dari seluruh pelosok dunia, ideologinya yang berbasis kekerasan diperkokoh dan dididik secara militer oleh kelompok Mujahidin, tentara Pakistan, dan dinas rahasia Amerika. Ketika nama Abu Dujana disebut-sebut polisi dan media massa, saya teringat seorang wira dalam Perang Uhud di zaman Nabi dulu. Abu Dujana adalah nama panggilan Sammak bin Kharsyah. Ia terkenal karena keberanian dan keganasannya membantai musuh. Ia bergelar Si Pita Merah-Maut, karena dalam setiap peperangan selalu mengenakan seutas pita merah yang dililitkan di kepala. Bila pita itu sudah diikat, ia bagai malaikat maut yang menerobos barisan musuh, dan siap mencabut nyawa. Alkisah, sebelum dimulai perang Uhud, Nabi mengangkat pedangnya tinggi-tinggi lalu berseru, Siapa yang sanggup membawa pedang ini? Banyak yang berebut maju seperti Ali bin Abi Thalib, Umar bin Khattab, dan lain-lain. Membawa pedang Rasulullah merupakan keistimewaan. Namun Nabi malah memberinya kepada Sammak alias Abu Dujana. Sejak peristiwa Perang Uhud itu, nama Abu Dujana tersiar masyhur. Rupanya Si Ainul Bahri kagum pada kisah kepahlawanan Abu Dujana, sehingga mengambil namanya sebagai gelar dan samaran. Kebiasaan ini— menggunakan doktrin, dan nama tokoh perang Islam zaman Nabi—lazim dilakukan kelompok teroris dan beberapa aktivis Islam. Selepas melakukan sumpah setia pada amir dan jamaah—yang disebut bay'at— mereka seperti memasuki dunia baru, melepaskan masa lalunya dengan memilih nama anyar. Nama yang kurang Islami diubah, misalnya dari Gatot jadi al- Khaththath, atau menyematkan nama anaknya dengan menambahkan kata Abu artinya bapak. Si Udin yang punya putri bernama Hindun akan disebut Abu Hindun. Saat Si Udin dipanggil Abu Hindun, tidak terasa lagi Sundanya, ia bagai orang Arab, bahkan merasa seperti sahabat Nabi. Tak sampai di situ, ada kebiasaan baru yang diamalkan: memelihara janggut walau beberapa helai, memakai sorban dan gamis di atas mata kaki. Bila belum beranak- pinak, mereka bisa memilih nama dari pahlawan perang Islam yang diidolakan, seperti Abu Dujana. Namun ada hal yang dilupakan Ainul Bahri dari peristiwa Perang Uhud. Meski Abu Dujana bertempur dengan penuh keberanian, kaum muslim tetap menderita kekalahan, setelah di awal-awal berhasil mendesak mundur lawan mereka. Kekalahan itu akibat kesalahan strategi. Satu regu pemanah yang bertugas melindungi pasukan Islam di punggung gunung Uhud meninggalkan posisinya karena tergiur harta rampasan perang. Celah itu dimanfaatkan lawan untuk menyerang balik dari belakang. Saya yakin, soal strategi ini yang mungkin dialpakan Abu Dujana bersama jamaahnya. Masalahnya bukan hanya soal keberanian, ataupun ideologi yang diklaim paling benar. Tidakkah mereka melihat, dengan strategi teror, kekacauan, dan peledakan di mana-mana, mereka telah membuka celah, sehingga lawan balik menyerang? Dahulu sosok Sammak adalah Abu Dujana yang hadir dalam perang melawan kelaliman. Kini Ainul Bahri malah menghadirkan kezaliman: durjana dan angkara murka. Dia bukan Abu Nawas, bukan Abu Dujana, tapi Abu Durjana. []
[mediacare] Re: Separatisme dalam NKRI
Jangan asal nyablak. Lu pikir yg mau pisah dari NKRI itu pencuri atau penjahat? Mereka tinggal di tanah mereka dan ingin hidup dengan cara mereka, apa itu salah? Apa ada orang RI yang dirugikan secuilpun? Apa anda pernah dirugikan? Bandingkan dengan para perampok dari luar daerah mereka, sambil bawa snjata dan pentungan, lalu duitnya dipake untuk membangun daerah lain. Ini belum termasuk teror dan pemasungan asas2 demokrasi. Bukankah itu bangsat namanya? Jadi kalo para separatis hrs ditindak tegas seperti kata anda, artinya si perampok pake cara kekerasan dalam melakukan aksinya. Dan orang seperti anda mengamininya. Ck...ck...ck... Sayangnya RI ini masih dipenuhi orang2 yang tidak pernah paham kebenaran. Yang diajar cuma agama yg sialnya banyak ajaran salahnya. Termasuk anda. Saya bawa2 agama, karena suka tidak suka memang inilah biang keroknya. Yang betul itu, pemerintah hrs nyembah2 separatis supaya membatalkan keinginannya. Kalo perlu pulangin itu duit hasil rampokan, rahabilitasi penduduknya, pancung penjahatnya, pokoknya full service. ITU BARU NAMANYA PAHAM KEBENARAN !!! SBY itu sudah bagus, tapi kalo anda harap SBY bisa bikin RI seperti surga dalam 5 tahun, anda memang cupet. On 7/12/07, Akhmad Asaad [EMAIL PROTECTED] wrote: *Benar sekali Editorial ini.* *Segala bibit separatisme yang ditebar oleh kelompok kecil di Maluku, Papua, Aceh ataupun dimana saja diwilayah NKRI harus segera dibasmi oleh pemerintah yang harus bekerja secara tegas, cepat dan tuntas. * *Juga dibutuhkan kerja keras oleh negara, yang kini dimpimpin oleh SBY dan para* *pendukungnya, untuk memperbaiki upaya pembangunan menyeluruh sampai ke* *semua daerah.* *Sifat dan sikap ragu, bimbang, sedih, tebar pesona sangat melemahkan negara ini* *hingga mudah dilecehkan oleh kelompok-kelompok gurem yang vokal, dan dibantu* *oleh kepentingan ekonomi dari luar.* *Andai merasa tidak bisa, sidangkan MPR, ganti dengan pemerintah nasional gotong-royong yang aktif, tegas, patriotik dan pro-demokrasi serta rajin membangun bangsa.* ** *AAsaad*
Re: [mediacare] review mini album KOIL oleh editor rolling stone indonesia
selamat buat KOIL..semoga dalam waktu dekat saya dapat mendengarkan lewat radio di kota mojokerto jawa timur. thanks. -malik KOIL management [EMAIL PROTECTED] wrote: dear beautiful people fiuh... setelah penantian yang cukup (sangat?) lama, akhirnya boleh sedikit dibocorkan dari killer management bahwa KOIL akan segera mengeluarkan sesuatu yang baru! salah satu editor kebanggan rolling stone, wendi putranto yang kebetulan sudah mendenger juga lagu-lagu di mini album baru ini segera menulis pendapatnya. review di bawah ini saya ambil dari blog wendy n here's the link: http://wenzrawk.multiply.com/reviews/item/4?mark_read=wenzrawk:reviews:4replies_read=10 well, enjoy! cheers, santi manager goddess for KOIL killer management - the entertainment empire KOIL - Moral [unofficial title] Jul 11, '07 6:13 PM for everyone Category: MusicGenre: Hard Rock Metal Artist: KOIL 07.07.07 adalah momen pertama sebuah pembakaran kepingan CD murahan yang menoreh hasil kerja keras selama enam tahun dari salah satu grup rock independen terbesar di Indonesia: KOIL. Saya ulangi: Enam tahun! Dan enam tahun untuk sebuah effort yang telah diantisipasi besar para penggemar Koil dari Sabang sampai Merauke niscaya akan terasa seperti seumur hidup. Beragam janji, membusuknya basa-basi hingga beberapa kebohongan di media adalah prologue menuju rilisnya album ini. Otong memang hampir sebrengsek Axl Rose, namun enam tahun untuk enam lagu baru agaknya cukup menunjukkan betapa malasnya pantat-pantat itu beranjak dari gemah-ripah distro menuju dinginnya ruang studio. Goddamned! Untungnya, semua telah terbayar. Lunas. Sialnya, mereka tidak memilih Anda, Kamu, Saudara atau bahkan Pacar mereka untuk mendengarkan utuh pertama kalinya album ini. Saya. Tidak tahu mengapa. Setelah beberapa peristiwa buruk yang datang menghampiri saya beberapa jam sebelumnya, hanya beberapa saat kemudian saya mendapat keberuntungan ini. Tante saya tercinta meninggal dunia karena kanker payudara dan malam harinya di kala berduka saya harus berangkat ke Bandung untuk meliput konser Marcell yang hanya disaksikan sekitar 15 orang penonton! Album terbaru KOIL ini cukup membayar kesia-siaan dan kantuk yang parah karena harus kembali ke Jakarta untuk sebuah pemakaman paling menyedihkan dalam kurun waktu 7 tahun terakhir setelah kematian ayah saya. Moral bukanlah judul album resmi dari album ketiga KOIL. Ini saya cuplik dari Ajaran Moral Sesaat, salah satu judul lagu paling cerdas semenjak The Upstairs menciptakan Alexander Graham Bell. Hingga sekarang mereka bahkan belum menemukan apa titel resmi bagi rilisan dahsyat ini. Bahkan ketika saya berkunjung ke GOD INC dini hari itu mereka masih sibuk memotret seorang perempuan cantik dalam pose setengah telanjang untuk kebutuhan sampul album. Hell yes, life is like a box of chocolates... Donny pada departemen musik, Otong pada departemen lirik dan Adam pada departemen tata suara adalah sinergi lethal dari album yang pasti �segera-menjadi-klasik� ini. Tanpa mengecilkan sama sekali kebesaran kontribusi Bobby atau Leon, cukup mengerikan untuk membayangkan sebuah album terbaru KOIL tanpa eksistensi Tripartit ini. Jujur, saya sendiri buta-tolol pengetahuan teknis tata suara namun apa yang telah di-develop Adam �Kubik� pada sound drums Leon sound gitar Donny di album ini adalah brilyan! Simak pula banyaknya lead guitar, hilangnya sampling, bungkamnya kuntilanak, masuknya kibor dan lenyapnya teriakan-teriakan tidak jelas Otong yang kini lebih bernyanyi adalah kejutan dari album yang tetap menjual dominasi gitar Donny. Dan ini adalah sekilas opini saya tentang semuanya: Kenyataan Dalam Dunia Fantasi Gagahnya suara big drums in the vein of Scentless Apprentice membuka lagu pembuka yang saya duga merupakan peninggalan dari session Megaloblast. Dalam kasus KOIL, kembali ke masa lalu bukan berarti buruk dan tidak pula berarti pengulangan. Menjelang akhir lagu ini pengaruh Rammstein-esque mengiringi Otong menyemburkan sumpah serapah: Nasionalisme menuntun bangsa kami menuju kehancuran. Semoga Kau Sembuh Kibor serasa membawa kita kepada suasana dingin malam di sebuah kastil Eropa yang berpendaran oleh lilin. Indah. Nuansa yang sangat berbeda dari seluruh lagu KOIL yang pernah dirilis sebelumnya. It�s all because of him? Saya tidak tahu. Pastinya ini sebuah pemberontakan norma. Lagu berdurasi tujuh menit ini niscaya cukup mengingatkan kita akan kedigdayaan dan kemegahan sound metal Eropa. Ajaran Moral Sesaat Suara big drums yang mengagumkan itu datang lagi. Panjang. Histeria. Bagian bersenandung Otong di lagu ini menurut saya adalah bagian terkuat dari lagu ini. Kau pikir agama adalah alat heh/mengikuti ajaran moral sesaat hah/menjual nama Tuhan nama nabi nama kitab suci/dan semua yang kita segani. Sebuah lagu sesat untuk
[mediacare] Undangan 'press conference' JCoM Festival dan bincang bersama Sapardi Djoko Damono, 23 Juli 2007
Kepada Yth: Rekan-rekan Media Di tempat Dengan hormat, Untuk menyambut terselenggaranya JCoM (Jakarta Conservatory Music) Festival yang akan berlangsung di Jakarta (23 Juli 12 Agustus 2007, Goethe Haus dan Erasmus Huis), kami bermaksud mengundang Sdr/Sdri untuk menghadiri jumpa media dan bincang informal bersama Sapardi Djoko Damono dan Ananda Sukarlan pada: Hari / tanggal : Senin / 23 Juli 2007 Waktu : 16.00 selesai Tempat : Konservatorium Musik Jakarta Jalan Cipete IV No. 8, telp: 021.769.0470 Jakarta Selatan Susunan Acara : 16.0018.00: jumpa media JCoM Fest(khusus undangan media) 18.0019.00: istirahat (coffee break) 19.0021.00: bincang informal dengan Sapardi Djoko Damono dan Ananda Sukarlan (terbuka untuk umum) Besar harapan kami atas kehadiran anda dalam acara ini. Atas perhatian dan kerjasamanya kami ucapkan terima kasih. Hormat kami, Panitia JCoM Festival note: Please reply to my email for your attandence or sms to 0818.8910.38 (Chendra Panatan). Thank you so much. Press Release untuk disebar luaskan JCoM Fest Merupakan festival musik pertama yang diprakarsai oleh Konservatorium Musik Jakarta dan bertujuan untuk menampilkan seniman musik terbaik Indonesia, memperkenalkan karya musik terbaru baik nasional maupun internasional dan membuka peluang lintas disiplin seni musik dengan seni lainnya (tari, sastra, photography dan film). Dalam JCoM Festival ini akan ditampilkan musisi klasik kelas atas Indonesia dan pianis/komposer Jeffrey Jacob dari USA sebagai bintang tamu internasional. Seniman musik klasik kebanggaan Indonesia yang akan tampil antara lain adalah pianis Ananda Sukarlan, Iswargia R. Sudarno, Adelaide S. Simanjuntak, Ruth Wibisono, vokalis Rainier Revireino, Binu D. Sukaman, dan gitaris Sudirman Leman. Selain itu, juga akan menampilkan para musikus muda berbakat yg menjanjikan dan telah mengikuti master classes, maupun program-program pendidikan lainnya di Konservatorium Musik Jakarta, seperti Bernadeta Astari, Elwin Hendrianto dan Inge Buniardi. Saat ini mereka sedang menuntut ilmu di Utrecht Conservatory dan Sweelinck Conservatorium, Amsterdam. Bernadeta Astari adalah soprano berusia muda yang baru saja memenangkan kompetisi Princess Christina Concours di Belanda. Karya besar yang akan ditampilkan dalam JCoM Fest ini sangatlah beragam, mulai dari karya composer kontemporer dunia paling terkemuka seperti Gareth Farr, Nancy van de Vate, David del Puerto, Santiago Lanchares hingga komponis klasik seperti Mozart, Chopin dan Brahms. Selain komponis dunia, juga akan ditampilkan karya besar dari kolaborasi dua seniman ternama Indonesia: Sapardi Djoko Damono dan Ananda Sukarlan. Kerjasama kreatif ini terilhami oleh puisi karya pujangga Sapardi Djoko Damono yang di'design' dan di'compose' khusus oleh Ananda Sukarlan menjadi suatu karya musik yang puitis, antara lain beberapa nomor dari karya besar mereka Ars Amatoria yang secara utuh akan diperdanakan di Jakarta New Year Concert 2008 nanti. Ananda Sukarlan juga akan memperdanakan karya-karyanya yang berdasarkan puisi Goenawan Mohamad dan Chendra Panatan. PROGRAM: 1.Informal Talk with SAPARDI DJOKO DAMONO and ANANDA SUKARLAN, 23 July Konservatory Musik Jakarta, 7 pm 2.Opening Concert WATCH OUT 4 TOMORROW, 28 July Goethe Haus. Presents: Bernadeta Astari Elwin Hendiyanto. 3.THE ART OF JEFFREY JACOB, 1 Aug Erasmus Huis. 4.LICENCE TO THRILL and 3 IN 1, 5 Aug Goethe Haus. Presents: Binu Sukaman, Adelaide Simbolon and Iswargia R. Sudarno. 5.LAUNCHING CD TEMBANG PUITIK INDONESIA, 8 Aug Erasmus Huis. Presents: Binu Sukaman and Ananda Sukarlan 6.Closing Concert - GENERATIONS and THE MAESTROS, 12 Aug Erasmus Huis. Presents: Inge Melania Buniardi, Ananda Sukarlan, Sudirman Leman. For further information, please contact: Jakarta Conservatory of Music Jln. Cipete IV No. 8 Jakarta Contact person: Chendra Panatan (0818.8910.38) Ruth Wibisono (0811.1715.76) www.chendrapanatan.com http://chendrapanatan.blogspot.com http://chendraefblogger.blogspot.com - Choose the right car based on your needs. Check out Yahoo! Autos new Car Finder tool. www.chendrapanatan.com http://chendrapanatan.blogspot.com http://chendraefblogger.blogspot.com - Looking for earth-friendly autos? Browse Top Cars by Green Rating at Yahoo! Autos' Green Center.
[mediacare] Diskusi Share informasi dan konferensi pers menolak rencana PLTN
Diskusi Share informasi dan konferensi pers menolak rencana PLTN MANUSIA, IGJ, Galeri Publik Pendahuluan Meskipun berbagai demonstrasi maupun pernyataan sikap telah disuarakan masyarakat, nampaknya Pemerintah Indonesia saat ini bersikukuh untuk membangun reaktor nuklir komersial atau PLTN di Semenanjung Muria. Sesuai jadual yang termuat di dalam Blue Print Kebijakan Energi Nasional 2005-2025, proses tender terhadap megaproyek tersebut akan dilakukan tahun 2008. Berbagai negara telah menyatakan minatnya, di antaranya Jepang dan Korea Selatan. Demikian pula berbagai korporasi transnasional yang memang menjalankan bisnis global ini. Sementara itu, penolakan masyarakat lokal di berbagai negara terhadap teknologi nuklir sama sekali tidak berarti bahwa isu nuklir adalah masalah lokal semata. Di tahun 1997 misalnya, pemerintah Taiwan yang telah kehilangan akal untuk mencari tempat pembuangan limbah PLTNnya justru melirik Korea Utara yang saat itu sedang dilanda kelaparan hebat. Iming-iming jutaan dolar tentu saja membuat pemerintah Korea Utara tergiur. Namun tidak demikian halnya dengan masyarakat dan pemerintah Korea Selatan. Dengan dimotori oleh LSMnya dan juga LSM maupun Partai Hijau Taiwan, mereka berhasil menggalang dukungan gerakan antinuklir internasional termasuk dari Indonesia untuk menekan pemerintah Taiwan untuk membatalkan niatnya yang tak bermoral tersebut. Upaya tersebut berhasil. Hal serupa juga pernah dilakukan oleh LSM dan masyarakat Jepang untuk menentang ekspor PLTN ke Indonesia pada pertengahan dekade 1990an. Oleh karena itu sama sekali tidak mengejutkan bila saat ini berbagai LSM di Jepang dan Korea Selatan kembali menggalang kerjasama untuk membantu masyarakat Indonesia yang menolak rencana PLTN tersebut. Pada tanggal 2 Juli 2007, dua orang wakil dari Indonesia satu orang dari Jepara dan yang lainnya dari Greenpeace Indonesia berangkat ke Jepang dan Korea Selatan untuk bertemu dengan pejabat pemerintah maupun industri nuklir di kedua negara tersebut dan menyampaikan aspirasi masyarakat Indonesia yang menolak rencana PLTN tersebut. Dalam kunjungan yang berakhir tanggal 12 Juli 2007 ini kedua orang wakil Indonesia tersebut bersama dengan LSM di kedua negara tersebut berhasil menemui berbagai pihak-pihak yang berkepentingan. Meski demikian, beberapa korporasi nuklir ternyata menolak mentah-mentah kedatangan mereka tersebut. Untuk mendapatkan informasi yang lebih lengkap mengenai apa yang terjadi di Jepang dan Korea Selatan tersebut, kami mengundang rekan-rekan dalam sebuah diskusi sekaligus jumpa pers yang akan diadakan pada: Hari/tanggal : Jumat / 13 Juli 2007 Waktu : 14.00 16.00 Tempat : Galeri Publik IGJ, Jl. Diponegoro no. 9, Menteng, Jakarta Acara : Diskusi dan Share informasi Demikianlah undangan ini kami sampaikan. Terima kasih atas perhatian rekan-rekan. Revitriyoso Husodo Koordinator Kegiatanimstp_chubbi_by_im_en.gif
[mediacare] Re: Artikel JATAM: Nasionalisasi atau Renegosiasi Kontrak-kontrak Pertambangan, Tindakan Bunuh Diri?
Ibu, bpk, sdri atau sdr LULU yb., terimakasih banyak untuk email yang sangat berguna. Singkatnya cara kontrak kerja yang dimulai Orba sejak awal yaitu bagi hasil itu sangat merugikan bangsa dan negara kita karena tidak akuntabel samasekali. Tentu disini ada kesengajaan dua pihak, untuk meraup laba semaksimal mungkin, untuk MNC-MNC dan para pejabat. Sampai kini semua KK dengan mereka tidak ada akuntabilitasnya. Hanya kadang disiarkan berita bahwa yang disetor kepada RI sekian dan sekian, ttp mana auditnya? Menurut sejarah, dulu Presiden Soekarno hendak memakai sistem joint venture yang jauh lebih transparan,yang serta merta dicampakan oleh Orba. Oleh karena itu bangsa ini seluruhnya harus minta renegosiasi semua KK, jangan diulur-ulur lagi. Setiap dolar kita butuhkan, koruptor harus ditindak sangat tegas. Melihat keadaan amburadul juga dalam perpolitikan terkini, yang sangat ideal ialah renegosiasi dalam gaya Chavez, Venezuela, dan Morales, Bolivia. Tidak usah diadakan nasionalisasi, namun adakan renegosiasi Namun saya kira itu tidak mungkin dalam sikon sekarang. Mungkin bila pemilu-pilpres 2009 akan memunculkan pimpinan nasional dengan mandat kuat dari bangsa serta akan berani berunding dalam gaya duduk sama rendah dan berdiri sama tinggi dengan para MNC, maka akan dapat terjadi KK-KK baru, seperti di Venezuela dan Bolivia. Disana para MNC itu ternyata tidak banyak bicara dan semuanya tanpa kecuali telah setuju dengan persyaratan baru, yang menguntungkan kedua belah pihak. Pasti disana pun dicantumkan pasal sekait ramah lingkungan, corporate social development dan lain sebagainya. Jadi saya lihat disini permasalahannya terletak pada ranah politik. Mohon uneg-uneg ini kalau dapat disampaikan kepada pimpinan JATAM, Wassalam, AAsaad Lulu [EMAIL PROTECTED] wrote: Artikel JATAM: Nasionalisasi atau Renegosiasi Kontrak-kontrak Pertambangan, Tindakan Bunuh Diri? Mestinya, pertambangan merupakan kekayaan alam yang penting dan menjadi dasar yang kuat untuk memajukan sebuah bangsa. Celakanya, setelah 62 tahun keberadaan negara, sumber daya alam tersebut belum banyak kontribusinya untuk mensejahterakan rakyat. Kegiatan pertambangan justru menimbulkan banyak persoalan seperti perusakan lingkungan, pelanggaran hak ulayat masyarakat, pelanggaran HAM, pertambangan tanpa izin, praktek korupsi dan rendahnya kontribusi keuangan. Baca selengkapnya di www.jatam.org Informasi lain terkait dengan advokasi pertambangan mineral dan energi dapat dilihat di www.jatam.org Dapatkan update informasi dari website kami dengan mendaftarkan alamat email anda sebagai anggota Info Kilat JATAM yang ada di sudut kiri bawah dalam website kami. === Luluk Uliyah Sekretariat JATAM email : [EMAIL PROTECTED] HP. 0815 9480 246 === - Yahoo! Answers - Get better answers from someone who knows. Tryit now.
[mediacare] Diskusi tentang Mas Kawin ditutup
Miliser yang tercinta, Sebelumnya mohon maaf. Mengingat diskusi tentang Mas Kawin sudah melebar kemana-mana, dan forum milis Mediacare bukankah tempat yang tepat untuk mendiskusikan topik itu secara meluas, mohon maaf kalau diskusi bertopik Mas Kawin sudah ditutup mulai malam ini (Kamis, 12 Juli 2007). Selanjutnya, apabila Anda masih punya minat besar untuk melanjutkan topik tersebut, silakan bergabung di milis Zamanku. Topik-topik lain berkaitan dengan agama, politik dan budaya juga diulas panjang lebar. Tapi yang paling dominan saat ini adalah debat antar agama. Sebagai catatan, di milis Zamanku juga ada Ny. Muskitawati yang postingan-postingannya cukup relevan di milis tersebut, namun ada yang kurang pas untuk dibahas di milis ini karena terlalu provokatif. Silakan klik: http://www.yahoogroups.com/group/zamanku atau kirimkan email kosong ke: [EMAIL PROTECTED] Terima kasih - Park yourself in front of a world of choices in alternative vehicles. Visit the Yahoo! Auto Green Center.
[mediacare] INTI, Selamat Menempati Kantor Sekretariat Baru.
Perhimpunan Indonesia-Tionghoa (INTI), telah menempati Kantor Sekretariat Baru, di Superblok Mega Glodok Kemayoran. Semoga, dengan keberadaan ditempat yang baru ini, Perhimpunan INTI akan lebih berhasil lagi mengaktualisasikan dan mengamalkan Visi Misi Organisasi, untuk ambil bagian dalam Pembangunan Bangsa (nation building); a.l. menyelesaikan Masalah Tionghoa di Indonesia, menuju terwujudnya Kebangsaan Indonesia yang kokoh, rukun bersatu dalam keharmonisan, kebhinnekaan, saling menghargai, dan saling percaya. Alamat Baru Perhimpunan INTI: Superblok Mega Glodok Kemayoran Office Tower B Lantai 10 Jl. Angkasa Kav. B6 Kota Baru Bandar Kemayoran Jakata 10610, Indonesia Telp. (021) 2664-6828 ; 2664-6829 Fax. (021) 2664-6597 Email: [EMAIL PROTECTED] Website: http://id.inti.or.id/
[mediacare] AJI-DUIT-DKP
AJI terima duit DKP? hihihi
Re: [mediacare] Re: Artikel JATAM: Nasionalisasi atau Renegosiasi Kontrak-kontrak Pertambangan, Tindakan Bunuh Diri?
Sebagai tambahan saja. Perlawanan rakyat Papua terhadap Freeport pada beberapa waktu lalu sudah sampai pada tahapan yang maju. Sayangnya, pikiran picik nasionalisme sempit yang melanda manusia2 yang belum sadar bahwa kita sama-sama dihidap imperialisme ini dibelokkan menjadi semangat anti-separatisme oleh BIN / TNI / Polri. Hasilnya? Puluhan anggota Front PEPERA PB ditahan di LP Abepura, akibat bentrok yang memang disengaja oleh skenario intiligen supaya Freeport tetap bisa beroperasi di Tanah Papua. Coba anda bayangkan. Luas lahan konsesi yang dimiliki Freeport di Pegunungan Tengah Papua sini, jumlahnya 3 Juta Hektar, itu sama dengan 5 Kali luas Kota Jakarta digabung Bogor, Bekasi, Tangerang dan Depok. Itu mengapa rakyat Papua selalu lawan Freeport, selalu bilang Freeport harus ditutup, karena alasan2 tadi. Hasilnya jelas, setelah semua gerakan maju di Papua diberangus, Polri ambil alih pengamanan Freeport, TNI tersisihkan dari arena ini, tapi TNI seperti biasa, tetap provokasi kelompok2 tertentu disekitar Freeport untuk kasih keruh suasana, tujuannya jelas, ambil kembali piring nasinya yang sudah diambil oleh Polri. Itu skenario besar, yang harus kalian dibagian lain paham, itu situasi obyektif yang terjadi Papua umumnya dan Tembagapura / Timika khususnya. Semua menuduh gerakan Papua sebagai gerakan yang harus dihabisi tanpa melihat esensi dari apa yang diperjuangkan oleh orang2 yang tergabung dalam Front PEPERA PB. Payahnya, orang2 muda seperti Bung Akhmad ini, kadang2 terjebak dengan pola pikir militeristik milik TNI/Polri. Kenalilah musuh anda secara benar sebelum telunjuk anda menunjuk kearah yang salah. Mengapa rakyat Papua nekat memperjuangkan pembebasan nasionalnya? Jawaban yang pasti adalah karena Tanah Papua dijadikan obyektif politik Imperialisme pada masa-masa memuncaknya krisis perebutan Papua oleh Indonesia dan Belanda pada tahun 1960-an. Sekedar catatan saja; 1. Liberalisasi Politik dan Liberalisasi Ekonomi terjadi di Indonesia terjadi oleh karena adanya Kontrak Karya Generasi Pertama [KK I] Freeport McMoran dan Indonesia [Orde Baru] pada Bulan April 1967. Hal ini melegalkan pembentukan UU No. 1 Tahun 1967 mengenai Penanaman Modal Asing [UU PMA]. 2. KK I terjadi 2 tahun sebelum Penentuan Pendapat Rakyat [PEPERA] 1969 dilakukan di Papua. Mengapa Pemerintah RI sudah berani bikin kontrak dengan Freeport dan USA sementara rakyat Papua masih belum menentukan hak politiknya? 3. Politik Otsus yang sekarang terjadi di Papua adalah merupakan politik neo-liberal hasil pesanan IMF dan Bank Dunia untuk mempermudah pencurian sumber2 ekonomi rakyat di Tanah Papua. === Bacalah kembali tulisan saya: Kepentingan Modal Asing Dalam Masalah Papuahttp://papuandiary.blogspot.com/2007/06/kepentingan-modal-asing-dalam-masalah.html Ditulis Oleh: Papuan Diary* Papua masih merupakan wilayah rawan konflik yang belum dapat didamaikan atau paling tidak belum ditemukan jalan terbaik penyelesaian masalahnya. Masalah Papua bukan sekedar masalah politik melulu tetapi sudah merupakan konflik multi dimensional yang merasuk segala aspek kehidupan social rakyat. Sebuah konflik multi dimensional yang harus diurai dan dicari jalan penyelesaiannya dengan adil. Selengkapnya: http://papuandiary.blogspot.com/2007/06/kepentingan-modal-asing-dalam-masalah.html == Semua pihak di Indonesia harus memahami mengapa rakyat Papua lakukan perlawanan, mengapa perjuangan Pembebasan Nasional Papua terpatri dalam ingatan dan tindakan kolektif rakyat Papua? Semuanya karena rakyat Papua sadar sesadar-sadarnya bahwa kami sedang dihidap oleh Imperialisme yang didukung sepenuhnya oleh Pemerintahan Indonesia, itulah mengapa kita katakan bahwa pemerintah Indonesia adalah Neo-Kolonialis, karena hal ini. Lain hal yang patut dipertimbangkan. Sejarah politik rakyat Papua, termasuk sejarah intergrasinya, sama sekali direkayasa oleh kepentingan-kepentingan imperialisme tadi. Kalau anak-anak muda Indonesia dewasa ini memandang Imperialisme sebagai musuh, maka teluntuk dan tindakan politik anda harus diarahkan kepada Imperialisme dan bukan kepada rakyat Papua. Kami adalah korban ketamakan modal asing, kami adalah korban kebiadaban TNI/Polri. Itu kenyataannya. Terserah para pemuda Indonesia mau bilang apa, tapi sudah berulang kali saya katakan, saya berjuang bagi Pembebasan Nasional Papua oleh karena alasan2 obyektif tadi. Terima kasih! Salam Dari Timur! PD On 7/12/07, Akhmad Asaad [EMAIL PROTECTED] wrote: Ibu, bpk, sdri atau sdr LULU yb., terimakasih banyak untuk email yang sangat berguna. Singkatnya cara kontrak kerja yang dimulai Orba sejak awal yaitu bagi hasil itu sangat merugikan bangsa dan negara kita karena tidak akuntabel samasekali. Tentu disini ada kesengajaan dua pihak, untuk meraup laba semaksimal mungkin, untuk MNC-MNC dan para pejabat. Sampai kini semua KK dengan mereka tidak ada akuntabilitasnya. Hanya kadang disiarkan berita bahwa yang disetor kepada RI sekian dan sekian, ttp mana
[mediacare] Re: Setelah Dihukum Cambuk, Enggan Kembali ke Arab Saudi
Emangnya kata Arab sama dengan Nigger? Di Vienna, malah Arab dipanggil Kameltreiber, penggembala onta, lebih serem lagi.. Salam Abu Nawas Danardono --- In mediacare@yahoogroups.com, scribbler scribbler [EMAIL PROTECTED] wrote: Konteks bung konteks. Dalam hal ini Danardono bukan dalam konteks bercanda dalam pergaulan sehari-hari tapi dia menulis dalam forum yang serius dan setelah bilang dasar arab dia memberikan contoh kasus di mana orang Arab berbuat tidak manusiawi. Sekarang coba Anda nulis dalam sebuah forum diskusi di negara Barat dan bilang Jews will be Jews. They are liars, maka Anda bakal dituduh anti-semit, anti-Yahudi. Atau Anda orang kulit putih bilang niggers will be niggers, Anda akan dituduh rasis terhadap kulit hitam. On 7/12/07, serikat_indonesia [EMAIL PROTECTED] wrote: Ga heran EQ orang Indon ini rendah2, mosok bilang dasar Arab aja tersinggung pake bawa2 soal intelektual segala. Apalagi kalo nih orang bukan orang Arab atau tetangganya arab (Tipikal muslim keblinger kalo kata PEBE, alias modal sama2 muslim). Pake bawa2 Eropa, apa belon tau kalo di Eropa itu ejek mengejek soal biasa, makanya mereka kebal kalo dikritik. Liat aja ada lelucon ala Rusia, Polandia, dll. Saya punya temen orang Padang, yg sering saya ejek dasar Padang, kalo ga mau keluarin duit. Tapi apa saya berintelektual rendah? Yg berintelektual tinggi justru akan menangkap apa yang tersirat dari ejekan saya. Teman saya yakin betul bahwa saya tau kalo tidak semua orang Padang pelit. Dan saya yakin betul kalo dia juga paham yg saya maksud. Tapi kalo sebutan Dasar Batak, atau Dasar sopir Batak? Wah ini mah paling tinggi ratingnya, dan alhamdulilah orang BAtak itu EQ nya tinggi2, jadi belon pernah sejarahnya berantem karena soal yg sangat amat sangat sepele seperti ini. JOKE Source: ORang Batak Suatu hari Si Polan mencopet seorang wanita di dalam suatu bis. Wanita itu ternyata tantenya sendiri. Lalu berkatalah teman si Polan Kenapa kaw copet perempuan itu, kan dia tantemu Jawab Si Polan Jangan kan tanteku, Yesus lewat pun akan kucopet! Komen: Lewat joke yg beredar ini, sudah jelas bahwa mengejek diri sendiri itu perlu untuk latihan mental. Dan Agama di dalam joke sah2 saja tanpa perlu bawa2 golok. Mosok orang gambar kartun nabi dan nulis buku ayat2 setan di vonis hukuman mati, tapi para pendosa dibiarkan saja... Emangnya mengejek dosanya lebih gede dari korupsi? --- In mediacare@yahoogroups.com mediacare% 40yahoogroups.com, scribbler scribbler loonyscribbler@ wrote: Maksudnya apa tuh dasar Arab? Danardono, sebagai orang yang mengaku terpelajar sangat disayangkan Anda membuat pernyataan uneducated seperti itu. Anda bisa dikategorikan sebagai orang yang rasis. Sayang sekali tinggal di negara yang katanya beradab dan maju bertahun-tahun tidak membuat Danardono menjadi tercerahkan. Dasar Danardono (saya nggak rasis lho, makanya saya nggak bilang dasar Jawa ningrat.) On 7/12/07, RM Danardono HADINOTO rm_danardono@ wrote: *** Dasar Arab... S
Re: [mediacare] Re: Dari DI Ke JI
Nggak mau dipublikasi gimana? orang dia sering dikutip wartawan dan banyak wartawan punya nomornya. Wella tanya aja temen kamu yang wartawan, terutama di media asing, pasti punya nomor Ken Conboy. On 7/12/07, Pandu Ganesa [EMAIL PROTECTED] wrote: Kantornya di Risk Management Advisory, Wisma Nusantara, lt 20. Saya nggak berani ngasih detilnya. Lagipula, dia nggak mau dipublikasi. You know what I mean.
[mediacare] Bakti Sosial INTI Permata di Baduy Luar - Banten.
Kamis, 12 Juli 2007, pukul 19.50 WIB, SMS dari Benny G. Setiono, Ketua INTI Jakarta: Tim Permata - INTI dalam perjalanan turun dari kampung Baduy Luar, Leuwidamar, Bayah, Banten, yang terbakar. Tim telah menjalankan tugas menyampaikan bantuan untuk Saudara2 kita etnis Baduy yang menjadi korban kebakaran dengan sukses. Bendera Permata INTI telah berkibar di kampung Baduy. Perjalanan dari tempat parkir mobil harus dilanjuti dgn ojek kemudian diteruskan dengan jalan kaki yg ditempuh dalam 8 jam pp., melalui jalan setapak, menanjak dan licin. Dr. Lie Dharmawan sempat terjatuh, untung tidak mengalami cedera yg serius. Tim kali ini terdiri dari 12 org tenaga medis dan relawan dipimpin oleh Dr. Lie dan Lisa Suroso. Tim tidak mengadakan pengobatan krn orang Baduy banayak pantangan. Bantuan berupa 1 ton beras, 200 kg ikan asin dan 300 meter kain hitam untuk bahan pakaian. Mohon doa agar Tim dapat kembali ke Jakarta dengan selamat. Besok Tim Medis relawan akan berangkat ke Slawi dan Tegal untuk memberikan pengobatan gratis kepada 3,000 pasien di desa diluar kota Slawi, di Klenteng Slawi dan di kampung nelayan di Tegal. Mohon doa restu dan dukungan. Salam, Benny Setiono.
Re: [mediacare] review mini album KOIL oleh editor rolling stone indonesia
duh, betapa si Otong dungu band copy cat rock star ala american ini berteriak : nasionalisme menuntun bangsa kami menuju kehancuran! lihatlah venezuela, bolivia sekarang! band jancuk! layak diboikot dikalangan kawan kawan mahasiswa yang selalu mensupport band indie! tragis. otong yg dungu terjerembab di pertanggalan 07.07.07 ke nerekalah kalian bersama lumpur sidoarjo.. KOIL management [EMAIL PROTECTED] wrote: dear beautiful people fiuh... setelah penantian yang cukup (sangat?) lama, akhirnya boleh sedikit dibocorkan dari killer management bahwa KOIL akan segera mengeluarkan sesuatu yang baru! salah satu editor kebanggan rolling stone, wendi putranto yang kebetulan sudah mendenger juga lagu-lagu di mini album baru ini segera menulis pendapatnya. review di bawah ini saya ambil dari blog wendy n here's the link: http://wenzrawk.multiply.com/reviews/item/4?mark_read=wenzrawk:reviews:4replies_read=10 well, enjoy! cheers, santi manager goddess for KOIL killer management - the entertainment empire KOIL - Moral [unofficial title] Jul 11, '07 6:13 PM for everyone Category: MusicGenre: Hard Rock Metal Artist: KOIL 07.07.07 adalah momen pertama sebuah pembakaran kepingan CD murahan yang menoreh hasil kerja keras selama enam tahun dari salah satu grup rock independen terbesar di Indonesia: KOIL. Saya ulangi: Enam tahun! Dan enam tahun untuk sebuah effort yang telah diantisipasi besar para penggemar Koil dari Sabang sampai Merauke niscaya akan terasa seperti seumur hidup. Beragam janji, membusuknya basa-basi hingga beberapa kebohongan di media adalah prologue menuju rilisnya album ini. Otong memang hampir sebrengsek Axl Rose, namun enam tahun untuk enam lagu baru agaknya cukup menunjukkan betapa malasnya pantat-pantat itu beranjak dari gemah-ripah distro menuju dinginnya ruang studio. Goddamned! Untungnya, semua telah terbayar. Lunas. Sialnya, mereka tidak memilih Anda, Kamu, Saudara atau bahkan Pacar mereka untuk mendengarkan utuh pertama kalinya album ini. Saya. Tidak tahu mengapa. Setelah beberapa peristiwa buruk yang datang menghampiri saya beberapa jam sebelumnya, hanya beberapa saat kemudian saya mendapat keberuntungan ini. Tante saya tercinta meninggal dunia karena kanker payudara dan malam harinya di kala berduka saya harus berangkat ke Bandung untuk meliput konser Marcell yang hanya disaksikan sekitar 15 orang penonton! Album terbaru KOIL ini cukup membayar kesia-siaan dan kantuk yang parah karena harus kembali ke Jakarta untuk sebuah pemakaman paling menyedihkan dalam kurun waktu 7 tahun terakhir setelah kematian ayah saya. Moral bukanlah judul album resmi dari album ketiga KOIL. Ini saya cuplik dari Ajaran Moral Sesaat, salah satu judul lagu paling cerdas semenjak The Upstairs menciptakan Alexander Graham Bell. Hingga sekarang mereka bahkan belum menemukan apa titel resmi bagi rilisan dahsyat ini. Bahkan ketika saya berkunjung ke GOD INC dini hari itu mereka masih sibuk memotret seorang perempuan cantik dalam pose setengah telanjang untuk kebutuhan sampul album. Hell yes, life is like a box of chocolates... Donny pada departemen musik, Otong pada departemen lirik dan Adam pada departemen tata suara adalah sinergi lethal dari album yang pasti segera-menjadi-klasik ini. Tanpa mengecilkan sama sekali kebesaran kontribusi Bobby atau Leon, cukup mengerikan untuk membayangkan sebuah album terbaru KOIL tanpa eksistensi Tripartit ini. Jujur, saya sendiri buta-tolol pengetahuan teknis tata suara namun apa yang telah di-develop Adam Kubik pada sound drums Leon sound gitar Donny di album ini adalah brilyan! Simak pula banyaknya lead guitar, hilangnya sampling, bungkamnya kuntilanak, masuknya kibor dan lenyapnya teriakan-teriakan tidak jelas Otong yang kini lebih bernyanyi adalah kejutan dari album yang tetap menjual dominasi gitar Donny. Dan ini adalah sekilas opini saya tentang semuanya: Kenyataan Dalam Dunia Fantasi Gagahnya suara big drums in the vein of Scentless Apprentice membuka lagu pembuka yang saya duga merupakan peninggalan dari session Megaloblast. Dalam kasus KOIL, kembali ke masa lalu bukan berarti buruk dan tidak pula berarti pengulangan. Menjelang akhir lagu ini pengaruh Rammstein-esque mengiringi Otong menyemburkan sumpah serapah: Nasionalisme menuntun bangsa kami menuju kehancuran. Semoga Kau Sembuh Kibor serasa membawa kita kepada suasana dingin malam di sebuah kastil Eropa yang berpendaran oleh lilin. Indah. Nuansa yang sangat berbeda dari seluruh lagu KOIL yang pernah dirilis sebelumnya. Its all because of him? Saya tidak tahu. Pastinya ini sebuah pemberontakan norma. Lagu berdurasi tujuh menit ini niscaya cukup mengingatkan kita akan kedigdayaan dan kemegahan sound metal Eropa. Ajaran Moral Sesaat Suara big drums yang mengagumkan itu datang lagi. Panjang. Histeria. Bagian bersenandung Otong di lagu
[mediacare] Re:Tanggapan Bill Liddle: Teroris dan Wartawan
Bagus sekali dapat ikut mengikuti silang pendapat antara Pak Farid Gaban dan Pak Bill Liddle. Interaksi antara Barat yang dipimpin oleh AS dengan Dunia Islam memang sangat ruwet, dengan dampak-dampak yang terkadang sangat berdarah sehingga orang awam yang peduli juga ingin tahu kemana kira-kira arah perkembangan kedepan. Pasalnya sengketa tiada akhir ini juga berakibat pada banyak sekali collateral damages diantara mereka yang sebetulnya secara langsung tidak ikut berseteru. Mudah-mudahan dua sosok penting ini (FG dan WL) akan meneruskan bertukar pikiran sehingga kita semua bisa banyak belajar. Apa Pak Farid punya website, blog atau boleh minta alamat mailing listnya untuk dapat melihat-lihat saja? Terimakasih. DM radityo djadjoeri [EMAIL PROTECTED] wrote: Maaf terlambat diposting. Berikut opini Pak Bill Liddle yang menanggapi komentar mantan wartawan Republika Farid Gaban (FG) terhadap ulasan tentang Abu Dujana yang ditulis oleh Lutfi Syaukani dari Paramadina. Saat ini FG menggawangi sebuah milis yang beberapa anggotanya adalah para reporter Sabili, Era Muslim, dan lainnya. Sebagai catatan, paman FG pernah menjadi pengikut setia Abu Bakar Ba'asyir. Ia terus terang mengakui itu di milisnya. Posted by: Kuskridho Ambardi E-mail: [EMAIL PROTECTED] Meneruskan tanggapan dari Pak Bill Liddle: Farid Gaban sudah lama saya kenal sebagai wartawan dan editor yang cerdas dan bertanggungjawab, jadi tentu saya membaca dengan seksama, meskipun terheran-heran, korespondensinya dengan Siska. Lalu saya membaca kembali beberapa laporan International Crisis Group tentang Jemaah Islamiyah dan laporan utama di Tempo minggu lalu tentang penangkapan Abu Dujana. Di website ICG, yang saya temukan adalah beberapa analisis yang dalam dan canggih, berdasarkan wawancara langsung, dokumen-dokumen JI, pengamatan di lapangan dan kesaksian di pengadilan, bukan hanya informasi sepihak dari polisi. Lagipula, tidak ada claim yang berlebihan, misalnya bahwa JI adalah omnipotent dan omnipresent. Seandainya ada Pulitzer Prize (hadiah jurnalisme yang sangat berprestise di Amerika) internasional untuk investigative reporting, ICG pasti sudah lama mendapatkan anugerah itu. Di Tempo, yang saya temukan antara lain adalah pengakuan langsung Abu Dujana, dalam wawancaranya dengan wartawan Tempo, tentang kehadiran organisasi JI dan peran dia sebagai salah satu pemimpinnya. Berbeda dengan angkatan paman Farid, ternyata para aktivis masa kini tidak segan mengakui partisipasi mereka. Kenapa Farid mau membantah sesuatu yang begitu kasat mata? Kesan saya adalah bahwa dia melihat Islam sebagai sesuatu keseluruhan yang sedang diserang. Siska benar, tulisnya, rangkaian teror bom di Indonesia, bahkan di dunia, yang dituduhkan kepada kelompok Islam, adalah semacam puzzle. Yang saya perhatikan dalam kalimat itu adalah frasa dituduhkan kepada kelompok Islam. Kesan saya diperkuat ketika dia menulis bahwa Baasyir dan Sungkar diprosekusi oleh karena pandangan politiknya (yang mungkin benar pada masa Orde Baru tetapi tidak sesudahnya) dan ketika dia memperkenalkan istilah pivot, seakan-akan polisi dan pemerintah Indonesia serta John Howard dan George Bush menyamakan Al Qaedah, JI, teror, Afghanistan, Irak, Moro, Poso, Ambon, dan syariah dan tentu Islam sendiri. Dalam konteks itu, Farid merasa terpanggil untuk membela kaumnya, meskipun sebetulnya yang ditangkap atau dikejar oleh polisi Indonesia bukanlah umat Islam, termasuk yang bersikap pro-syariah, melainkan orang-orang yang menggunakan kekerasan untuk mencapai tujuan religio-politiknya. Saya sependapat dengan pesan terakhir Farid, agar kita jangan memberi peluang kepada orang yang ingin memperuncing ketegangan antar agama, menjustifikasi penindasan hak asasi manusia, dan menjustifikasi manipulasi dan penyalahgunaan kekuasaan. Taruhannya memang besar, bagi bangsa saya juga, apalagi menjelang pemilu presiden 2008. Tetapi untuk mencapai tujuan itu, kita harus mulai dengan sebuah pengertian faktual yang akurat. Salam, Bill - Be a better Heartthrob. Get better relationship answers from someone who knows. Yahoo! Answers - Check it out. - Sick sense of humor? Visit Yahoo! TV's Comedy with an Edge to see what's on, when.
[mediacare] Kuli Arab - Re: Setelah Dihukum Cambuk, Enggan Kembali ke Arab Saudi
Mas, inilah manusia yang nggak PD. Saya dikatakan sahabat-sahabat dari Minahasa Jawa plin plan nggak apa-apa tuh? Anda betul, disini, di Eropa, karena justru mereka menjalankan HAM, tidak asal komat-kamit, makanya tak ada masalah. Teman saya, mas, pernah menjadi perwira kapal barang, yang seringkali merapat di bandar di Arab sana. Dia bingung tuh, kalau kuli-kuli Arab naik, mau angkat barang, DICIUMI tangannya oleh awak kapal Melayu! Ya ampuuunn.. kali semua kuli Arab dianggap habib ha ha ha Salam nalar danardono --- In mediacare@yahoogroups.com, serikat_indonesia [EMAIL PROTECTED] wrote: Ga heran EQ orang Indon ini rendah2, mosok bilang dasar Arab aja tersinggung pake bawa2 soal intelektual segala. Apalagi kalo nih orang bukan orang Arab atau tetangganya arab (Tipikal muslim keblinger kalo kata PEBE, alias modal sama2 muslim). Pake bawa2 Eropa, apa belon tau kalo di Eropa itu ejek mengejek soal biasa, makanya mereka kebal kalo dikritik. Liat aja ada lelucon ala Rusia, Polandia, dll. Saya punya temen orang Padang, yg sering saya ejek dasar Padang, kalo ga mau keluarin duit. Tapi apa saya berintelektual rendah? Yg berintelektual tinggi justru akan menangkap apa yang tersirat dari ejekan saya. Teman saya yakin betul bahwa saya tau kalo tidak semua orang Padang pelit. Dan saya yakin betul kalo dia juga paham yg saya maksud. Tapi kalo sebutan Dasar Batak, atau Dasar sopir Batak? Wah ini mah paling tinggi ratingnya, dan alhamdulilah orang BAtak itu EQ nya tinggi2, jadi belon pernah sejarahnya berantem karena soal yg sangat amat sangat sepele seperti ini. JOKE Source: ORang Batak Suatu hari Si Polan mencopet seorang wanita di dalam suatu bis. Wanita itu ternyata tantenya sendiri. Lalu berkatalah teman si Polan Kenapa kaw copet perempuan itu, kan dia tantemu Jawab Si Polan Jangan kan tanteku, Yesus lewat pun akan kucopet! Komen: Lewat joke yg beredar ini, sudah jelas bahwa mengejek diri sendiri itu perlu untuk latihan mental. Dan Agama di dalam joke sah2 saja tanpa perlu bawa2 golok. Mosok orang gambar kartun nabi dan nulis buku ayat2 setan di vonis hukuman mati, tapi para pendosa dibiarkan saja... Emangnya mengejek dosanya lebih gede dari korupsi? --- In mediacare@yahoogroups.com, scribbler scribbler loonyscribbler@ wrote: Maksudnya apa tuh dasar Arab? Danardono, sebagai orang yang mengaku terpelajar sangat disayangkan Anda membuat pernyataan uneducated seperti itu. Anda bisa dikategorikan sebagai orang yang rasis. Sayang sekali tinggal di negara yang katanya beradab dan maju bertahun-tahun tidak membuat Danardono menjadi tercerahkan. Dasar Danardono (saya nggak rasis lho, makanya saya nggak bilang dasar Jawa ningrat.) On 7/12/07, RM Danardono HADINOTO rm_danardono@ wrote: *** Dasar Arab... S
[mediacare] Setelah Sidoarjo, WRONG WAY ke Malang 14 JuLi 2007
Gudang Garam Surya Pro Imagine Promosindo presents : BMX FREE STYLE CHALLENGE Sabtu, 14 JuLi 2007 Stasiun Kota Baru, Malang Jawa Timur Grati.. Performance : WRONG WAY SHAGGY DOG Memperebutkan hadiah total Rp. 63 juta... Dengerin Live Interview WRONG WAY @ Makobum FM Sabtu jam 12.00 - 13.00 tinytrix.multiply.com www.myspace.com/wrongwaytoying out now : WRONG WAY - Kambing Hitam - Moody friends. Drama queens. Your life? Nope! - their life, your story. Play Sims Stories at Yahoo! Games.
Re: [mediacare] Al-Quran adalah produk budaya Arab?
maapin nih ya, kayaknya sih bukan cuman produk budaya Arab, tetapi produk budaya Timur Tengah jadi disana itu, di jazirah Arab dan sekitarnya sudah beberaoa ribu tahun ada banyak peradaban dan budaya seperti Babilon, Assyria, dan lain-lain itu saling pengaruhi sama lain. begitulah katanya para ilmuwan yang akal nya memang kuat sehingga sudah diseldidiki konteks-konteksnya. Ini bukan pandainya Kristen atau Yahudi, tapi banyak juga orang Islam dan dari segala agama, juga yang ateis, yang pandai dari dulu kok, yang juga pintar dan tenang saja memakai akal. ngomong-omong katanya Bush dan para sohibnya juga banyak di AS yang percaya juga ada Kreasi, yah terserah aja deh. Malah sang Bush ini juga katanya pernah bilang pernah semacam mendapat perintah dari Atas supaya menyebarkan demokrasi diseluruh dunia. Lalu cara dan hasilnya yah kita liat sekarang, di Irak, Afganistan, banyak yang dikirim ke akherat dengan bomb, roket, ngeri banget kan hasil pemikiran gelap begini? Jadi kalau engga pakai akal, lalu juga pincang logikanya, terus bisa kayak katak dibawah tempurung terus, atau malah mendatangkan sengsara buat sesama. sk Budi - Production Control [EMAIL PROTECTED] wrote: Telah Terbit, Buku Kritik terhadap Abu Zayd Oleh: Adian Husaini Bulan Mei 2007, peneliti INSISTS, Henri Shalahuddin MA telah menerbitkan sebuah buku berjudul Al-Quran Dihujat (Jakarta: GIP). Buku ini sangat penting dalam perspektif kajian pemikiran Islam di Indonesia saat ini. Secara umum, buku ini berisi kritik terhadap pemikiran Prof. Nasr Hamid Abu Zayd, pakar sastra Arab Mesir yang terkenal dengan teorinya bahwa Al-Quran adalah produk budaya Arab. Dari isi dan literatur rujukannya, tampak buku ini dipersiapkan cukup serius. Berbagai karya Abu Zayd ditelaah dan diberikan kritiknya. Abu Zayd memang telah divonis murtad oleh Mahkamah di Mesir, dan kemudian lari ke Belanda. Di negara kolonial inilah, Abu Zayd diberi tempat terhormat sebagai guru besar ilmu Al-Quran di Universitas Leiden. Dari sini pula Abu Zayd mengkader lusinan dosen UIN/IAIN untuk menyebarkan pahamnya di Indonesia. Karena itu, tidak heran, jika hasil penelitian Litbang Departemen Agama tentang paham Liberal keagamaan di sekitar kampus UIN Yogya menyatakan, bahwa bagi kaum liberal: Al-Quran bukan lagi dianggap sebagai wahyu suci dari Allah SWT kepada Muhammad saw, melainkan merupakan produk budaya (muntaj tsaqafi) sebagaimana yang digulirkan oleh Nasr Hamid Abu Zaid. Metode tafsir yang digunakan adalah hermeneutika, karena metode tafsir konvensional dianggap sudah tidak sesuai dengan zaman. Buku-buku Abu Zayd memang sudah banyak yang diterjemahkan di Indonesia. Dalam salah satu buku terjemahan karya Abu Zayd berjudul Hermeneutika Inklusif terbitan ICIP, Nash Hamid Abu Zayd dimasukkan ke dalam ketegori pemikir pemberontak (dissident Muslim thinkers). Tetapi, ditulis di sini, bahwa Julukan pemikir pemberontak ini tidak dimaksudkan sebagai julukan yang negatif, akan tetapi ditujukan untuk menamai sebagian kelompok pemikir Islam yang memiliki pemikiran terobosan dan cenderung melakukan reformasi terhadap status quo pemikiran Islam. Corak pemikiran seperti itu, tidak hanya dibutuhkan pada masa transisi, akan tetapi juga sangat dibutuhkan pada masa stabil. Itulah penghormatan terhadap Abu Zayd yang dilakukan oleh sebuah lembaga penyebar paham Pluralisme Agama pimpinan Dr. Syafii Anwar tersebut. Salah satu pemuja Abu Zayd yang terkenal adalah Rektor Uin Yogya, Prof. Dr. Amin Abdullah. Itu bisa dilihat dalam bukunya yang berjudul Islamic Studies di Perguruan Tinggi (2006). Kini, berbagai kampus di Indonesia memang sudah mulai dijejali dengan pemuja Abu Zayd. Bahkan, pendapat-pendapatnya sudah mulai diekspose melalui media massa. Sejumlah murid kesayangan Abu Zayd pun sudah menduduki pos-pos terhormat sebagai dosen-dosen ilmu Al-Quran di UIN Jakarta dan UIN Yogya. Mereka leluasa mendiktekan pemikirannya kepada para mahasiswa, dan bahkan berwenang menyusun kurikulum dalam studi Al-Quran yang sejalan dengan pemikiran Abu Zayd. Kaum Muslimin di Indonesia, banyak yang tidak menyadari masalah besar ini dan membiarkan anak-anaknya dicekoki paham Abu Zayd. Penulis buku ini, Henri Shalahuddin, yang merupakan alumnus pesantren Gontor Ponorogo dan kini aktif sebagai dosen di Sekolah Tinggi Ilmu Da'wah Mohammad Natsir Jakarta, berhasil membongkar kekeliruan pemikiran Abu Zayd dan menyimpulkan, bahwa yang dilakukan Abu Zayd beserta para pemujanya di lingkungan UIN/IAIN lebih merupakan hujatan terhadap Al-Quran, bukan merupakan kajian ilmiah yang ikhlas dan serius. Karena itulah, dia tidak ragu-ragu untuk menyatakan, bahwa apa yang dilakukan Abu Zayd dan para pemujanya adalah sebuah upaya mengujat dan merusak Al-Quran. Menurut penulis buku ini, dewasa ini, Al-Quran dihujat tidak hanya secara fisik, tapi juga melalui penyelewengan konsep wahyu dan metodologi tafsir. Penghujatan Al-Quran yang saat ini marak dilakukan bukan dengan membuang mushaf ke
Re: [mediacare] Al-Quran adalah produk budaya Arab?
Pertanyaan saya, apabila seseorang tidak boleh menafsirkan Al Qur'an berdasarkan pemikirannya sendiri, lalu bagaimana cara menafsirkan yang benar? Apakah harus tergantung pada penafsiran ulama? Menurut saya, Al Qur'an bahkan tetap terbuka untuk ditafsirkan oleh semua manusia, tidak hanya kaum muslimin saja. Kalau penafsiran Al Qur'an hanya boleh dilakukan ulama, maka kaum muslimin hanya tergantung pada doktrin ulama saja. Mungkin inilah yang menjadi salah satu akar masalah terjadinya tindak pidana terorisme ataupun penyerangan terhadap agama lain. Masyarakat tidak dibiarkan bebas merujuk pada sumber kebenaran, sehingga dapat dengan mudah didoktrin untuk melakukan berbagai hal sesuai kehendak sang ulama. Tentunya ulama tidak perlu khawatir bahwa kebenaran yang terkandung dalam Al Qur'an bisa luntur karena penafsiran yang salah. Kalau ada perbedaan penafsiran antara sesama ulama ataupun antara ulama dengan umatnya, hal tersebut dapat didiskusikan secara terbuka karena pemikiran sang ulama belum tentu benar dan pemikiran umat juga belum tentu salah. Diskusi tentang penafsiran Al Qur'an juga merupakan dakwah yang efektif karena dapat membangkitkan keingintahuan dan minat masyarakat akan isi dan kandungan Al Qur'an itu sendiri. Tambahan lagi, di dalam Al Qur'an juga terdapat ayat2 yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan dan teknologi. Ayat2 tersebut telah mendorong kemajuan berfikir para ilmuwan Islam di masa lampau. Hal ini sudah sangat sulit kita temukan di masa sekarang ini. Saat ini terdapat berbagai website yang menyediakan terjemahan Al Qur'an secara online. Berbagai cercaan dan kecaman terhadap Islam dalam milis ini, misalnya, dapat dijadikan bahan untuk kita melihat langsung di dalam website tersebut, apa yang dikatakan Al Qur'an mengenai suatu masalah tertentu. Tentu saja, kita tetap bisa berdiskusi dengan ulama sebagai orang yang lebih sering bersentuhan dan mempelajari lebih dalam mengenai isi dan kandungan Al Qur'an. Hal ini saya kira berlaku juga untuk semua agama dengan kitab sucinya. Marilah kita mulai mempelajari apa yang tertulis dalam kitab2 suci tersebut tanpa harus menunggu saat2 tertentu seperti pengajian, kebaktian, dsb. Kalau kita sempat membaca buku novel yang tebal, kenapa kita tak sempat membaca beberapa ayat kitab suci? Bukankah kitab suci diturunkan Tuhan kepada seluruh umat manusia? Kitab suci tidaklah diturunkan eksklusif untuk para pemuka agama saja. --- 8a. Re: Al-Quran adalah produk budaya Arab? Posted by: encep alhamidi [EMAIL PROTECTED] encep_alhamidi Date: Thu Jul 12, 2007 2:32 am ((PDT)) Tidak aneh alQuran kembali dihujat, bukan sekali ini saja, baik penganut islam sendiri maupun non muslim,silih berganti melakukan hujatan dan mendapat tanggapan dari berbagai kalangan dan latar belakang profesinya. Tapi semuanya itu tidak akan pernah mengurangi nilai-nilai ilmu dari alQuran itu sendiri sebagai tempat kembali dan rujukan ilmu bagi manusia yang telah jauh kehilangan arah hidup dan jatidirinya sebagai makhluk Tuhan di muka bumi ini. Justru sebaliknya, jikalau kita membacanya dengan kepala dingin dalam arti tanpa dibarengi rasa subjektif, tafsiran apapun terhadap alQuran itu, maka alQuran itu sendiri akan memperlihatkan kepada si pembacanya sebuah kebenaran obyektif ilmiah. Siapapun yang menafsirkan alQuran berdasarkan pemikirannya sendiri (ra'yu), maka sungguh ia akan tergelincir kepada kesimpulan yang sesat, dan siapapun yang menafsirkan alQuran itu berdasarkan 'kata perkata'-nya semata (lapdzi), juga akan terperosok pada kesimpulan yang keliru, karena sesungguhnya alQuran itu sebagai kumpulan ayat dan surat saling menafsirkan satu sama lainnya, dan saling menjelaskan antara ayat yang satu dengan ayat lainnya, baik antarayat dalam satu surat maupun antarayat dalam berbagai surat. dst..
[mediacare] Tanya CP Atiek CB ?
Beberapa hari yang lalu, gue sempet liat Atiek CB tiba2 muncul di Empat Mata Trans 7. Teman - teman ada yang CP nya dia ? Thx.. -- Dipa Andika N. Creative Assistant 90.4 Cosmopolitan FM
[mediacare] Senggolan Berita 2007 (13)
SBY akan saksikan langsung pertandingan sepakbola Indonesia vs Arab Saudi = Awas, jangan sampai ada pemain sepakbola kibarkan bendera. Pengamat Politik dari Unair, Mohammad Asfar bilang: Gus Dur - JK islah (berdamai), tepis anggapan masyarakat bahwa elit politik kok bertengkar terus. = Masyarakat memang selalu salah. Yang benar: Elit politik kita itu sering islah (berdamai) terus.
[mediacare] Orangtua Siswa Baru Menjerit
http://www.indomedia.com/bpost/072007/13/depan/utama1.htm Orangtua Siswa Baru Menjerit a.. Pungutan Daftar Ulang Sangat Mahal BANJARBARU, BPOST - Meski sangat terbebani, para orangtua siswa baru harus membayar berbagai pungutan yang ditetapkan sekolah. Karena dalam posisi tawar lemah, orangtua terutama yang berpenghasilan kecil, hanya bisa menjerit. Berbagai pungutan memang bagaikan hantu yang menakutkan bagi orangtua siswa saat mendaftarulangkan anaknya. Mereka harus merogoh kocek dalam-dalam untuk memenuhi persyaratan 'wajib' tersebut, meski sekolah-sekolah telah menerima dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Orangtua tercekik karena jumlahnya mencapai jutaan rupiah. Seperti yang terjadi di Banjarbaru. Dari pantauan BPost, sejumlah SMAN/SMKN secara terang-terangan menarik pungutan kepada siswa baru. Pungutan daftar ulang ini menggunakan berbagai macam label seperti tebusan seragam dan atribut sekolah, biaya sarana/prasarana atau biaya bimbingan belajar. Jumlahnya bervariasi dari Rp 200 ribu hingga Rp 1 juta tiap siswa. Di luar itu, siswa pun masih dibebani lagi uang ratusan ribu rupiah untuk biaya partisipasi. Pungutan terbesar ada di SMK. Siswa baru di SMKN 2 Banjarbaru dibebani uang keperluan pendidikan lebih dari satu juta rupiah. Katanya untuk untuk membayar perlengkapan/keperluan sekolah dan perlengkapan siswa. Memberatkan sekali, kata salah satu orangtua siswa, Kamis (12/7). Dari perincian biaya daftar ulang yang diperoleh koran ini disebutkan adanya uang partisipasi sekolah sebesar Rp 400 ribu selain biaya daftar ulang sebesar Rp. 1.031.000. Pembayaran dilakukan dengan bayar di muka dengan tujuan tidak memberatkan jenjang berikutnya. Parjiono, Kepala Sekolah SMKN 2, ketika dikonfirmasi tak menampik biaya daftar ulang ditetapkan itu tergolong mahal. Dia berdalih, agar saat naik ke dua jenjang berikutnya para siswa tak lagi harus membayar uang partisipasi serupa. Memang mahal, namun, semuanya bisa dinegosiasi. Bahkan, bisa dicicil. Untuk yang tidak mampu malah bisa bebas, ucapnya. Di SMA, alasan keseragaman diusung. Uniknya, semuanya itu mengatasnamakan kesepakatan komite sekolah. Padahal, siswa baru memang belum ikut dalam kesepakatan komite tersebut. Ini untuk keseragaman dan sudah menjadi kesepakatan komite dan sekolah, ujar Ketua Komite SMA 1 Banjarbaru, Rustam Effendi. Menyikapi beban masyarakatnya ini, Walikota Banjarbaru, Rudy Resnawan meminta sekolah melakukan sistem subsidi silang. Siswa tak mampu, tidak diwajibkan bayar, namun disubsidi oleh siswa lain yang berasal dari keluarga mampu. Sekolah bisa memungut, sepanjang untuk keperluan siswa seperti seragam dan kelengkapan siswa. Di luar itu juga masih boleh, asalkan sesuai kesepakatan komite terlebih dahulu dan jumlahnya tidak boleh terlalu besar, tandasnya. Uruk Sekolah Bagaimana di Banjarmasin? Pantauan BPost di sejumlah SMPN di Banjarmasin, biaya daftar ulang ini untuk menebus biaya seragam sasirangan, kaos olahraga, emblem, topi dan dasi serta iuran tahunan untuk Pramuka, OSIS, perpustakaan, UKS/PMR dan koperasi. Selain pungutan ini, banyak pula beredar surat sakti dari pejabat yang meminta jatah bangku (baca halaman 3). Di SMPN 25 Banjarmasin, setiap siswa baru dikenakan biaya sebesar Rp 72.000. Kita menyebutnya bukan daftar ulang, melainkan lapor diri. Untuk apa saja uang itu, di antaranya iuran OSIS, Pramuka, PMR/UKS, perpustakaan dan iuran pencak silat. Sifatnya juga tidak wajib, ujar Kepala SMPN 25 Banjarmasin, Baihaki. Selain itu ada biaya lain. Untuk siswa baru dan siswa kelas II dipungut Rp 100.000 dan siswa kelas III sebesar Rp 75 ribu. Rencananya uang itu untuk menguruk halaman sekolah. Pungutan serupa terjadi di SMPN 19. Setiap siswa baru dikenakan biaya biaya Rp 50 ribu untuk perlengkapan seragam sekolah dan iuran tahunan. Setelah itu, setiap siswa baru ditarik Rp 217.000 untuk laki-laki dan Rp 232.000 untuk perempuan. Namun itu baru kita putuskan setelah ada rapat dengan orangtua, ujar Kepala SMPN 19 Banjarmasin, Slamet. Begitupula di SMPN 30. Sebelum kegiatan pembelajaran dimulai 16 Juli nanti, setiap siswa baru dikenakan biaya sebesar Rp 265 ribu untuk laki-laki dan Rp 300 ribu untuk perempuan. Setelah itu, ujar kepala sekolah Djarmansyah, mereka kembali diminta iuran pembangunan sebesar Rp 250 ribu dan Rp 150 ribu untuk siswa kelas II dan III. Sementara di SMPN 6 Banjarmasin yang difavoritkan masyarakat, menurut kepala sekolah, Thamriani Azidin, siswa baru laki-laki membayar sebesar Rp 290 ribu, dan siswa perempuan sebesar Rp 350 ribu. Ini untuk kelengkapan seragam sekolah. Seminggu setelah proses belajar mengajar dimulai, orangtua siswa baru diundang untuk membahas iuran pembangunan. Rencananya dipatok Rp 500 ribu per siswa. Walikota Banjarmasin, Yudhi Wahyuni pun bersikap. Sekolah dilarang melakukan praktik pungutan liar, sogok, calo dan lainnya. Sekolah juga tidak dibenarkan melakukan pembebanan biaya pada saat daftar ulang,
[mediacare] Kaya dan Miskin
http://www.indomedia.com/bpost/072007/13/opini/opini2.htm Kaya dan Miskin Oleh: Ika Salawiska Mahasiswa IAIN Antasari Dalam realita kehidupan baik di Indonesia maupun di negara lain di dunia, sering kita lihat dan temui orang kaya dan miskin. Mengapa ada kaya dan miskin? Pertanyaan ini yang timbul dalam lubuk hati saya sejak masih duduk di bangku Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP). Kini pertanyaan itu muncul lagi, setelah beberapa tahun terlupakan. Ada yang mengatakan, adanya kaya dan adanya miskin itu merupakan takdir dari Sang Khaliq. Ada juga yang mengatakan, miskin itu disebabkan kemalasan seseorang dan kaya merupakan hasil dari kerja keras seseorang. Selain itu ada yang mengatakan, kemiskinan disebabkan adanya keserakahan si kaya yang tidak memberi kesempatan kepada si miskin. Namun ada pula yang mengatakan, adanya si kaya dan si miskin itu dari keturunannya. Juga ada yang mengatakan, terjadinya kaya dan miskin karena sistem ekonomi yang digunakan. Semua perbedaan pendapat tersebut memiliki faktor kebenaran. Miskin karena malas. Hal ini tidak selalu salah, karena bagaimana pun ada program penghilangan kemiskinan. Namun, jika si miskin sendiri tidak mau bekerja keras, bersusah payah belajar dan bekerja, berusaha untuk lepas dari kemiskinan dan membenci dirinya karena miskin, maka program tersebut akan sia-sia. Orang kaya itu perlu dihormati. Namun, jika kekayaannya itu diperoleh dengan cara haram seperti mencuri, merampok, merampas, korupsi, kolusi, menipu, menzalimi orang lain dan semacamnya, berarti bukan kekayaan yang ada. Namun, keserakahan dengan cara haram dan melanggar ajaran agama serta hukum. Hal ini yang harus ditekankan dalam keadilan dan kebenaran, serta ketertiban hukum. Aparat kepolisian harus tegas bertindak sebagai abdi masyarakat, jangan sampai ada diskriminasi. Meskipun kekayaannya diperoleh dengan cara halal, namun harus ditekankan untuk menjadi manusia yang gemar berderma dan beramal saleh. Kesempatan mendapatkan pekerjaan harus diwujudkan secara adil. Namun, dalam waktu bersamaan, materi pendidikan juga harus memperhatikan link and match atas pekerjaan yang tersedia. Kita percaya takdir (ketentuan) karena termasuk salah satu Rukun Iman. Namun, kita tidak tahu kapan atau di mana takdir itu hadir atau terjadi. Artinya, kita bisa mengatakan takdir kalau usaha secara maksimal sudah dikerjakan. Kalau kita belum melakukan usaha maksimal, bukan takdir yang sebenarnya namun kemalasan berkedok takdir yang terjadi. Kita sering melihat bahkan banyak orang mengatakan, kaya dan miskin itu merupakan keturunan. Pendapat seperti itu tidak selalu salah dan benar. Apabila seseorang diwarisi kekayaan tetapi ia tidak bisa menggunakan dan mengelolanya, maka lambat laun kekayaannya itu habis dan tidak akan menghasilkan apa-apa. Bahkan tak tertutup kemungkinan, ia menjadi orang miskin. Begitu pun sebaliknya. Kalau bisa mengelola dan menggunakan kekayaannya dengan baik, maka ia akan menjadi orang yang sukses melalui kekayaannya itu. Sistem ekonomi sekarang. Banyak ekonom mengatakan, salah satu penyebab terjadinya kaya dan miskin adalah sistem ekonomi yang digunakan 'kurang tepat' dalam suatu negara. Pada gilirannya melahirkan negara yang semakin hari semakin kaya dan negara yang semakin miskin. Dengan kata lain, pengaplikasian sistem ekonomi tersebut melahirkan ketidakseimbangan dalam perkembangan ekonomi dalam suatu negara. Oleh karena itu, marilah kita mawas diri. Lebih baik kita intropeksi diri. Menyalahkan diri kita sendiri, bukan menyalahkan Allah atau orang lain. Wallahu'alam bis shawab. e-mail: [EMAIL PROTECTED]
[mediacare] Awas Sering Buang Air Kecil
http://www.indomedia.com/bpost/072007/13/nusantara/nusa3.htm Awas Sering Buang Air Kecil APA saja gejala yang perlu dicurigai sebagai diabetes? Antara lain buang air kecil lebih dari dua kali dalam semalam, mudah lapar dan haus, luka sulit sembuh, penglihatan kabur, gatal-gatal di sekitar kemaluan, dan kesemutan. Namun lebih banyak lagi pasien diabetes yang tidak menyadari penyakitnya karena tidak adanya gejala. Lebih baik periksa kadar gula darah sedini mungkin, apalagi jika ada faktor keturunan, kata Prof Dr Sidartawan Soegondo, spesialis penyakit dalam dari Departemen Penyakit Dalam, FKUI. Secara umum ada tiga macam pencegahan diabetes. Pertama, pencegahan primer, yakni mencegah agar jangan sampai terkena diabetes. Hal ini bisa dilakukan dengan menerapkan gaya hidup sehat. Kedua, pencegahan sekunder, ini untuk orang yang sudah kena diabetes, dicegah jangan sampai komplikasi, ujar Sidartawan. Caranya adalah dengan menjaga dan mempertahankan kadar gula darah sebaik mungkin. Terakhir, pencegahan tersier yang mencegah penderita komplikasi diabetes agar jangan mengalami kecacatan.
[mediacare] Populasi Harimau dan Gajah di Hutan Sumbar Kian Turun
http://www.antara.co.id/arc/2007/7/12/populasi-harimau-dan-gajah-di-hutan-sumbar-kian-turun/ 12/07/07 15:33 Populasi Harimau dan Gajah di Hutan Sumbar Kian Turun Padang (ANTARA News) - Populasi satwa dilindungi seperti harimau dan gajah pada 21 kawasan hutan konservasi di Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) terus menurun, karena habitatnya kian terganggu akibat maraknya pembalakan liar dan masyarakat membuka lahan kebun sering berpindah-pindah. Hingga kini memang tidak ada data secara rinci, jumlah dua jenis satwa langka itu, namun diyakini polulasinya sejak lima tahun terakhir cenderung turun, kata Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumbar, Indra Arinal, kepada ANTARA di Padang, Kamis. Ia memperkirakan, populasi Harimau Sumatera kini hanya tinggal sekitar 50 ekor, di antaranya berada pada 21 kawasan hutan konservasi provinsi itu. Menurunya, populasi harimau menurun selain akibat meningkatnya pembalakan liar, juga maraknya perburuan binatang liar dilakukan masyarakat di kawasan hutan konservasi. Dalam tiga bulan pertama 2006, tercatat tujuh ekor harimau Sumatera mati dan tahun 2007 sebanyak satu ekor karena berbagai sebab termasuk dibunuh. Sementara itu, terkait populasi gajah juga kian berkurang, akibat habitat binatang itu terganggu. Kita tak punya data jumlah gajah tersisa saat ini, katanya. Akibat kian terganggunya habitat satwa dilindungi UU itu, memicu terjadinya konflik harimau maupun gajah dan masyarakat di kawasan hutan. Kasus terakhir, kata dia, terjadi konflik antara harimau dengan masyarakat di kawasan terisolir di Kabupaten Dharmasraya, menyebabkan seekor harimau dibunuh masyarakat. Namun, faktor terjadi konflik satwa langka dengan masyarakat juga ada penyebab lain dan tentunya perlu dilakukan kajian mendalam. Guna tidak berlangsung dan terus terulang konflik itu, kata dia, pihaknya kini melakukan pengkajian khusus populasi harimau di kawasan daerah aliran Sungai Batanghari serta faktor-faktor pemicu terjadinya konflik satwa langka dengan masyarakat. Kegiatan itu, berkerjasama dengan FFI --satu lembaga pemerhati satwa-- asal luar negeri, kata dia, dimaksudkan agar lebih mengetahui secara detail penyebab konflik manusian dan binatang dilindungi tersebut. Selain itu, satu upaya meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menghentikan perburuan terhadap satwa langka dan ikut serta melestarikannya. Semakin hari populasi berbagai jenis satwa dilindungi itu, terus berkurang selain dibunuh juga diperdagangkan, ujarnya dan menambahkan, pihaknya mengintensifkan pengawasan terhadap aktivitas warga di sekitar hutan, menyusul meningkatnya aksi perburuan satwa langka tersebut. Selain meningkatkan pengawasan, kata dia, BKSDA Sumbar juga akan terus menggencarkan program sosialisasi kepada masyarakat dan pejabat non-formal terutama yang berada di pinggiran hutan wilayah konservasi. Sosialisasi untuk mengibau warga agar sama-sama menjaga satwa yang dilindungi undang-undang, mengingat jumlah satwa langka itu semakin berkurang, katanya menambahkan.
[mediacare] Rekonstruksi Anarkisme Menuju Negara Ideal
http://batampos.co.id/index.php?option=com_contenttask=viewid=25635Itemid=75 Kamis, 12 Juli 2007 Rekonstruksi Anarkisme Menuju Negara Ideal Oleh: Edy Burmansyah*) Tak dapat dipungkiri dewasa ini, masih ada sebagian kalangan yang beranggapan bahwa anarkisme sama dengan merusak. Pandangan semacam ini perlu diluruskan, anarkisme bukanlah hal semacam itu, anarkisme adalah harmoni. Bahwa kondisi asali manusia (The state of nature) dalam keadaan damai dan saling menghormati, bukan seperti kondisi the state of nature Thomas Hobbes bahwa manusia pada dasarnya adalah makhluk yang bengis, dan selalu mementingkan dirinya sendiri. Sebab itu kodisi asalinya adalah perang. Dalam tradisi filsafat modern, anarkisme digolongkan dalam aliran Korservatisme. Anarkisme berkembang dalam masa paska revolusi Prancis. Dengan tokoh-tokohnya Cabanis (1757-1808), De Biran (1766-1824), Fourier (1772-1837), Saint-Simon (1760-1825), dan Proudhon (1809-1865). Paskah revolusi, kehidupan Prancis dilalui dengan terror dan darah yang berceceran, tapi sebuah cita-cita lama dicapai disana, yakni; penegaskan akan kebebasan manusia. Namun demikian revolusi Prancis juga menimbulkan kekhawatiran serius terhadap integritas sosial dan dasar-dasar religius bagi moralitas manusia. Berangkat dari ancaman ini maka sekelompok intlektual yang mendukung revolusi yang dikenal dengan kaum sosialis memandang bahwa revolusi sudah sukses menghasilkan kebebasan (liberte), namun persamaan (egalite) dan persaudaraan (fratenite) harus diwujudkan melalui re-organisasi sosial. Menurut Fourier kebudayaan borjuis-sebagai kebudayaan hasil revolusi-cacat kemanusiaan, karena di dalamnya berkuasa egoisme dan kepentingan diri yang akan menghancurkan masyarakat. Masyarakat borjuis diciptakan dari refresi dan nafsu, sehingga melenyapkan dua nafsu penting untuk kohesi sosial: cinta dan kekeluargaan. Akibatnya harmonis masyarakat terancam runtuh. Fourier menghendaki sebuah tatanan masyarakat yang baru, sebuah masyarakat harmoni (anarkis). Fourier mencontoh organisasi masyarakat yang disebut Phalanx-sekelompok orang beranggota 1.500-2.000 orang dengan berbagai kemampuan. Dalam kelompok ini setiap individu bebas memilih pekerjaan yang disukainya atau meninggalkan yang disukainya. Didalamnya ada kompetisi, tapi harmoni tetap dominant, sehingga tak akan ada perang. Anarkisme sebagaimana di cita-citakan oleh pemikiranya pada masa lalu akhirnya hanyalah sebuah utopia. Ia tak bisa diadopsi kafah karena setiap pemikiran hidup dengan semangat zamannya sendiri (zeit geist), dan ada bagian yang sudah tidak relevan lagi dalam kontek kekinian. Sebab itu yang dibutuhkan hari ini adalah bagaimana mengkontruksi pemikiran anarkisme agar sesuai dengan kebutuhan hari ini? Untuk merekontruksi anarkisme, maka Anarkisme harus diletakan pada pengertiaan awal; anarkisme sebagai harmoni, bukan semata-mata menolak negara. Lalu pertanyaannya dapatkan harmoni hidup berdampingan dengan negara? Jawabanya, mungkin ya. Tapi negara seperti apa yang dapat hidup berdampingan dengan harmoni? Negara yang ideal, negara yang mengayomi masyarakatnya, yang tidak banyak campur dalam kehidupan masyarakatnya, negara yang tidak menindas, yang mampu membedakan mana kepentingan publik dan yang kepentingan privat. Barangkali sebuah negara yang minimal (minimal state), tapi bukan dalam pengertian John Locke. Negara yang minimal adalah negara yang tetap mengelola aset-aset public, sebagai hak dasar hidup manusia, seperti; air, listrik dan kekayaan alam yang terkandung dalam perut bumi. Tapi negara yang juga memberikan kebebasan berusaha kepada setiap warganya tanpa perlu membebankan pajak. Pembiayaan negara hanya diperoleh dari penghasilan pengelolaan asset-aset publik. Kendati demikian negara, tetap bertugas memberikan tunjangan bagi penduduk yang tidak mampu bekerja, karena sama halnya, terkutuklah orang yang tidak perduli pada orang yang lemah, demikian pula penguasa negara yang membiarkan orang miskin menghadapi keadaan yang tidak menentu. Namun demikian dimana sebenarnya tanggung jawab negara untuk memberikan tunjangan kepada masya rakat, sementara masyarakat tidak dibebani pajak oleh negara. Yang patut di catat adalah pendapatan negara dari pengelolaan aset-aset publik pada dasarnya adalah pendapatan rakyat, sebab itu negara berkewajiban untuk membangikannya kepada sebagian kecil masyarakat yang kurang mampu itu. Negara semacam ini adalah negara pengatur (regulative state). Negara memang tetap memiliki apartus untuk menjalankan roda pemerintahan, ia masih punya polisi untuk menjaga tertib sipil, ia masih punya jaksa untuk melakukan penuntutan kejahatan, juga pengadilan yang memutuskan kejahatan. Tapi negara tidak punya dirjen pajak, tidak punya menteri bidang ekonomi, tidak punya pemerintahan dengan kabinet yang gemuk dan susah bergerak. Sebuah negara yang
[mediacare] Dodi Ambardi - Re: Tanggapan Bill Liddle: Teroris dan Wartawan
Mas Dodi, Salam kenal ya.. Yang menuliskan komentar itu bukan saya pribadi lho.. :-) Kesan anda bahwa itu tulisan saya justru membuat saya malu.. mana cukup ilmu saya menghasilkan komentar sekelas itu.. Saya ini masih banyak belajar dari diskusi/perdebatan di milis koq.. suer deh.. :D Saya hanya berusaha menyampaikan saja agar pihak yang kebetulan mendapat info tersebut juga mendapat gambaran lebih utuh ketimbang sebelumnya.. Menyampaikan dalam bentuk sampiran(?), istilah anda.. Sebetulnya gak ada sih ketegangan antara saya mas radit.. mungkin hanya sekedar saling mengingatkan sesama anggota milis saja.. :-) FYI, saya bukan wartawan lho.. hanya anggota masyarakat biasa.. kebetulan saja kebagian akses internet.. CMIIW.. Wassalam, Irwan.K nb: reply ini saya tembuskan juga ke milisnya Farid Gaban. On 7/13/07, Kuskridho Ambardi [EMAIL PROTECTED] wrote: +++ Bung Irwan, Kekhawatiran anda benar, tanggapan Pak Bill itu hanya bertolak dari sepotong email FG yang di-forward seorang kawan di milis JIL. Konteks perdebatan FG dengan Siska yang menurut anda terjadi di milis yyy memang tak sampai ke milis JIL. Saya kebetulan menjadi loper email Pak Bill karena ia mengalami problem teknis saat mengirimkan tanggapan itu. Karena hanya loper, saya tidak bisa membela dan mengritik posisi apapun yang berkembang dalam perdebatan itu – karena saya tak tahu-menahu. Dan, saya kira, memang tak perlu. Namun sejumlah baris komentar anda menarik untuk disimak. Terutama yang berbunyi, Mengenai tulisan Liddle [yang bersandar pada ICG], saya khawatir perdebatan di milis yyy yang dibaca oleh Liddle hanyalah posting Siska yang menanggapi Farid Gaban dan atau sebaliknya. Tidak utuh. Laporan ICG sendiri, menurut saya, lebih banyak membawa agenda dari Bush. coba lihat di sini: http://www.crisisgroup.org/home/index.cfm?id=2959l=1 Selebihnya, saya pikir Liddle juga punya agenda yang ia bawa sendiri. Tentu Bill Liddle punya agenda, ICG pun pasti punya agenda. Siapa yang tak punya agenda di dunia yang carut-marut ini? Yang jadi soal, bukan apakah seseorang atau lembaga punya agenda atau tidak, tapi apakah agenda itu merugikan individu dan kelompok lain dalam kehidupan kolektif. Agenda Bill Liddle dan ICG kira-kira apa, yang dinyatakan atau yang tersembunyi? Mengapa ICG mesti dikatakan membawa agenda Bush? Sejauh yang saya tahu, ICG berdiri sebelum Bush jadi presiden. Jadi lebih tepat dikatakan kalau Bush membawa agenda ICG karena Bush datang belakangan. Tapi logika ini jadi tak masuk akal. ICG itu bukan negara yang punya kekuatan militer, dan tak punya kekuatan ekonomi untuk memaksa sebuah negara untuk menerima rekomendasi kebijakannya (dan ICG tak memberikan analisis dan rekomendasi ekonomi). Apa agenda Bill Liddle? Apakah bisa dikatakan bahwa ia juga membawa agenda Bush? Kenyataannya, tahun 2004, Bill aktif berkampanye di Columbus untuk tidak memilih Bush. Kolom dia di Tempo tentang Wolfowitz, alinea terakhirnya mengatakan bahwa kebijakan Bush di Irak salah – dan mengritik Wolfowitz yang jadi salah satu arsitek penggempuran Irak. Mengapa anda membundel ICG, Bush, dan mungkin Bill Liddle menjadi satu? Mari kita meminjam teknik pivot dalam propaganda yang dipakai Farid Gaban dalam tanya jawab dengan Siska: penolakan teror sebagai cara pencapaian tujuan adalah pivot. Ia membundel tiga pihak sekaligus, ICG, Bush, dan Bill Liddle – seolah-olah ketiga elemen ini memiliki kaitan langsung dan otomatis. (ini saya pinjam langsung dari kalimat FG). Masih meminjam cara berargumenn FG, maka anda mengaitkan secara langsung ICG dengan Bush, dang mungkin Bill Liddle. Dan kaitan itu anda kemas dalam istilah memiliki agenda. Sama seperti dikatakan Farid, mereduksi ICG, Bush, dan Bill Liddle dalam kategori kelompok yang memiliki agenda [tersembunyi] menjauhkan kita dari kemungkinan memahami esensi pesan ICG dan Bill Liddle. Ini menafikan kemungkinan bahwa ICG dan Bill Liddle bisa bertolak belakang dengan Bush dalam banyak hal. (kalau anda wartawan, bukankah ini kekeliruan elementer dalam mendiskripsikan sesuatu). Dengan menyatakan seperti itu, anda menciptakan pula filter yang membikin orang pasang kuda-kuda untuk sekedar mendengarkan apa sih yang dimaui ICG dan Bill Liddle. (apakah anda menemukan rekomendasi ICG atau Bill Liddleyang menyetujui penyerbuan ke Irak?). Catatan: Saya tidak kenal Radityo, dan tak tahu-menahu ketegangan anda dengan dia (kalaupun ada). Kebetulan saja email massal Radityo memasukkan alamat email saya – karena saya menjadi loper email Bill Liddle. Dan email ini tak bersangkut-paut dengan topik yang mungkin sedang hangat dibahas di berbagai milis wartawan, karena saya tak menjadi anggota milis itu. Ini sekadar cletukan menanggapi satu pernyataan anda – yang mungkin juga anda maksudkan sebagai sampiran belaka. Salam, Dodi Ambardi Web: http://groups.yahoo.com/group/mediacare/ Klik:
[mediacare] Wisata di Bandung Selatan
Kawah Putih Kawah Putih berada di kawasan daerah wisata Ciwidey, kurang lebih 44 Km dari Kota Bandung ke arah Selatan. Pemandangan kawah yang menghampar putih, membuat orang menyebutnya dengan kawah putih. Disekitar lokasi tersedia kios aneka cinderamata. Perkebunan Teh Rancabali Terletak di kawasan perkebunan Ciwidey. Alam perkebunan teh yang menghijau segar dan indah, sangat cocok untuk dijadikan tujuan rekreasi. Fasilitas yang tersedia di kawasan ini adalah bungalow, pemandian air panas alam dan fasilitas pendukung lainnya yang diperlukan oleh para wisatawan. Situ Patenggang Berlokasi di kawasan daerah wisata Ciwidey, kurang lebih 47 Km dari kota Bandung ke arah Selatan dan berada tepat di lingkungan perkebunan teh Rancabali. Situ Patenggang merupakan tempat wisata yang berhawa sejuk segar, panorama alamnya yang indah banyak mendapat kunjungan dari para wisatawan. Penangkaran Rusa di Rancaupas Ranca Upas adalah areal yang disediakan bagi perkemahan, dibawah pengelolaan Perhutani. Disamping disiapkan untuk Bumi Perkemahan, Ranca Upas memiliki areal yang dipergunakan untuk penangkaran Rusa. Wisata Air Panas Ranca Walini Terletak di kawasan daerah wisata Ciwidey atau 46 Km dari kota Bandung. Tempat yang cocok untuk keluarga, tersedia kolam renang sumber air panas alam , restaurant, taman rekreasi untuk anak-anak dan bungalow bagi yang ingin menginap, serta fasilitas pendukung lainnya. Gambung Gambung memiliki panorama alam yang indah. Gambung adalah daerah perkebunan teh, di Gambung inilah adanya pusat penelitian dan pengembangan tanaman teh. Jalan-Jalan di Bandung Yuk! http://www.kota-bandung.info/
Re: [mediacare] Anggun Peter Gabriel ..............(hmmmm.....merinding !
om denny jangan gitu atuh... dia tuh impian go internationalnya udah kesampean dengan main beberapa episode di serial taiwan yang katanya sich teu payu wakakakakakakakaka On 11/07/07, denny sakrie [EMAIL PROTECTED] wrote: Hmmm.Peter Gabriel berduet dengan Anggun..merinding Dan inilah go international yang sesungguhnya !!.Tidak seperti pemain sinetron yang juga penyanyi RB dan sering berceloteh go internationaldan sesumbar ingin meraih Grammy pula..(you know her name -lah !) * Don't give,cause you have friends* * Don't give up* * You' re not beaten yet* * I know you can make it good.* ** DS 0818417357 *LandROCK [EMAIL PROTECTED]* wrote: http://youtube.com/watch?v=pr7tjjIdToA __ Looking for a deal? Find great prices on flights and hotels with Yahoo! FareChase. http://farechase.yahoo.com/ -- Get the Yahoo! toolbar and be alerted to new email http://us.rd.yahoo.com/evt=48225/*http://new.toolbar.yahoo.com/toolbar/features/mail/index.phpwherever you're surfing. -- My Music : My Tags : - au revoir, deo gracias - Regards, Hotman Christian (HP : 0856 240 11162) Announcer Music Director PRODUA 96 FM RRI BANDUNG Jl. Diponegoro No. 61 Bandung 40122 Ph : 022 720 7031 ext. 131 // 022 720 3226 Fax : 022 721 8073 http://dj-hotman.livejournal.com http://djhotman.multiply.com
[mediacare] pencarian kaligrafi
Makalah ini disampaikan dalam diskusi pendukung Pameran seni visual Post-Kaligrafi Kalam Peradaban [7 Juli 5 Agustus 2007] Tema: Lokalitas Seni Kaligrafi di Indonesia Jogja Gallery, Yogyakarta, Minggu, 8 Juli 2007 / pukul 09.00 11.00 WIB SEKITAR PENCARIAN BENTUK DALAM KALIGRAFI Oleh KH. D. Zawawi Imron Bismillahhirrahmanirrahim Makalah ini teramat sempit untuk memberikan gambaran sejarah kaligrafi Arab dengan lika-liku perjalanan yang sangat panjang. Tetapi, yang patut dicatat bahwa sebelum Islam, huruf Arab yang berasal dari Hieroghlip. Kemudian dari era ke era menemukan bentuk yang dikenal sebagai khath kufi, bentuknya masih sangat sederhana, dan sulit dibaca oleh orang yang bukan Arab karena belum ada titik, dan belum memakai harakat seperti yang berkembang kemudian. Kedatangan Muhammad Rasulullah SAW dengan kitab suci al-Quran telah membawa perubahan bagi penyempurnaan huruf Arab. Meskipun Muhammad seorang Nabi yang ummi (tidak bisa baca tulis), tetapi ia sangat menekankan betapa pentingnya kamum Muslimin untuk belajar membaca dan menulis. Musuh yang ditangkap dan menjadi tawanan perang, kemudian dibebaskan setelah berhasil mengajar anak-anak muslim membaca dan menulis. Hal ini dimaksudkan agar ummatnya dapat dengan mudah menulis dan mempelajari al-Quran. Dari zaman pemerintahan Khulafaurrasyidin, kemudian zaman Bani Umayyah, sampai zaman keemasan kebudayaan Islam pada pemerintahan Daulat Abbasiyah, khath (kaligrafi) Islam semakin memenuhi syarat untuk menuliskan firman-firman Allah, bukan karena bentuknya yang semakin sempurna, tetapi lebih dari itu nilai keindahannya yang semakin tinggi. Keindahan irama bahasa yang penuh pesona pada al-Quran agaknya diusahakan tercermin pada kehalusan rasa para khathath (penulis huruf Arab) sehingga muncul bentuk-bentuk huruf Nasakhi yang jelaa dan manis, Tsulusi yang anggun, Riq`ah yang ekspresif, Diwani yang terbelit, Farisi yang berirama seolah-olah hendak roboh ke kanan, dan bentuk-bentuk yang lain. Disamping untuk menulis ayat-ayat al-Quran, surat-surat administrasi pemerintahan, kitab-kitab agama dan kitab-kitab ilmu pengetahuan, hurup Arab juga dijadikan hiaan untuk memperindah mesjid. Sampai sekarang, dua mesjid yang paling bersejarah dalam Islam, yaitu Mesjidil Haram di kota Mekah dan Mesjid Nabawi yang terletak di jantung kota Madinah, kalau kita masuk ke dalamnya akan tampak adanya kaligrafi dengan nilai artistik yang tinggi yang isinya mengagungkan nama Allah Setelah Islam masuk ke Indonesia, dengan sendirinya al-Quran juga menjadi bacaan utama kaum muslimin. Putera-puteri di kawasan Nusantara juga belajar baca al-Quran serat khat Arab. Kitab-kitab agama, cerita-cerita kepahlawanan serta hikayat dan dongeng juga ditulis dalam hurup Arab. Khat kitab-kitab berbahasa Melayu di Jawa disebut hurup Arab Melayu. Sedangkan di kalangan orang Melayu, Malaysia dan Brunei hurup Arab itu disebut huruf Jawi. Pengiran Dr. Haji Muhammad bin Pengiran Haji Abd. Rahman menyatakan dalam Majelis Sastra Asia Tenggara (Mastera) 2003, Kesemua institusi dan dokumen (di Brunei Darussalam, Pen) menggunakan bahasa Melayu dan tulisan Jawi. Yang dimaksud tulisan Jawi di sini adalah hurup Arab. Sebelum hurup Latin masuk ke Indonesia menjelang abad ke 20, di Jawa, di samping hurup jawa, Huruf Arab digunakan untuk menuliskan karya-karya sastra. Tembang-tembang seperti Serat Ambiya, Kisah Mi`raj, Riwayat Nabi Yusufditulis dengan hurup Arab. Dan pada perkembangannya, khath Arab di Indonesia itu menemukan bentuk-bentuk yang khas. Dari naskah-naskah tua, baik tersimpan di beberapa museum, dan yang masih berada di tengah masyarakat ada bentuk-bentuk tertentu dan variasi Nasakhi-nya sangat kuat. Ada bentuk yang kaku namun artistik, dan ada yang meliut dengan lentur. Pada surat raja Lingga (Melayu) yang ditujukan kepada pejabat Belanda, atau surat beberapa Adipati di Madura yang ditujukan kepada Raffles, hurup yang digunakan ada sedikit kemiripan dengan khat Farisi, tetapi sudah menemukan bentuk yang sangat spesifik. Bentuk yang serupa itu juga digunakan untuk menuliskan terjamah (makna) kitab-kitab yang berbahasa Arab yang biasanya disebut makna jenggot karena bergantung ke bawah seperti jenggot. Selain itu, hurup Arab digunakan sebagai hiasan mesjid, hiasan batu nisan, dan sebagainya. Sebagai hiasan rumah muncullah kaligrafi lukisan kaca Cirebonan. Ada bacaan zikir yang berbentuk Semar dan wayang lainnya, ada yang berbentuk harimau yang mengingatkan pada lambang Siliwangi Lukisan kaca yang sebagian besar menampilkan kaligrafi kalimat-kalimat suci itu lalu berkembang di berbagai daerah bersama dengan gambar buraq, Mesjid al-Haram, Mesjid Nabawi, dan lain-lain. Kegiatan itu disambut oleh apresiasi masyarakat yang cukup terhadap seni Islam. Disayangkan, karena
[mediacare] Berita sumbawanews (13/07)
Cari di Berita Artikel / Berita || Arsip Berita Perbulan Berkas Kasus Sulaiman Hamzah hampir Rampung Jumat, 13 Juli 07 (06:18) - Di Posting Oleh : admin | 0 komentar Kota Bima, Sumbawanews.com.- Berkas kasus pemukulan yang diduga melibatkan mantan Pelaksana Tugas (Plt) Dinas Pendidikan, Kebudayaan dan Pariwisata (Dikbudpar) Kota Bima, Drs H Sulaiman Hamzah, terhadap Syaifullah saat ini sedang ...selengkapnya KK Miskin Kota Bima 51,6 Persen Jumat, 13 Juli 07 (06:17) - Di Posting Oleh : admin | 0 komentar Kota Bima, Sumbawanews.com.- Tahun 2007, jumlah Kepala Keluarga (KK) miskin di Kota Bima sebanyak 51,6 persen. Data yang diperoleh Badan Pusat Statistis (BPS) yang menerima Bantuan Langsung Tunai (BLT). Kepala ...selengkapnya KM Madinah Terbalik, Satu Nelayan Hilang Jumat, 13 Juli 07 (06:16) - Di Posting Oleh : admin | 0 komentar Dompu, Sumbawanews.com.- Kapal Motor (KM) Madinah, milik warga Hu'u, Rabu (11/7) sekitar pukul 15.30 Wita dihantam ombak. Akibatnya, kapal tersebut terbalik dan menyebabkan tujuh anak buah kapal (ABK) panik. Enam nelayan ...selengkapnya MOS Siswa Baru Dimulai Jumat, 13 Juli 07 (06:15) - Di Posting Oleh : admin | 0 komentar Kota Bima, Sumbawanews.com.- Masa Orientasi Sekolah (MOS) tingkat Kota Bima dimulai, Kamis (12/7). MOS diikuti 6.609 siswa baru tingkat SMP/MTs, SMA/SMK/MA. Pembukaan MOS ditandai dengan penyematan tanda peserta oleh Walikota ...selengkapnya Pasang Iklan di Sumbawa news.Com Klik disini! Nur Latif: Ayo Bangun Sampai Akhir Hayat Jumat, 13 Juli 07 (06:15) - Di Posting Oleh : admin | 0 komentar Kota Bima, Sumbawanews.com.- Walikota Bima, HM Nur A Latif, mengajak masyarakat agar membangun daerah hingga akhir hayat agar kesejahteraan meningkat dan terwujud masyarakat yang lebih beradab. Hal itu disampaikannya di ...selengkapnya Partisipasi MasyarakatTanggulangi Masalah Kesehatan Jumat, 13 Juli 07 (06:15) - Di Posting Oleh : admin | 0 komentar Bima, Sumbawanews.com.- Partisipasi masyarakat dalam pembangunan bidang kesehatan, berdampak positif terhadap berbagai upaya menanggulangi permasalahan kesejahteraan keluarga dan kesehatan di Provinsi NTB. Hal itu diakui oleh Ketua Tim Penggerak ...selengkapnya SMP Dibangun, Warga Mumbu dan Woja Gembira Jumat, 13 Juli 07 (06:14) - Di Posting Oleh : admin | 0 komentar Dompu, Sumbawanews.com.- Warga Mumbu dan Woja gembira dengan pembangunan gedung SMPN 5 Woja. Hal itu akan memudahkan bagi anak-anak melanjutkan ke tingkat SMP. Selama ini, mereka menyekolahkan anak-anaknya ke lokasi ...selengkapnya Tahun Depan, UN Ditargetkan 95 Persen Jumat, 13 Juli 07 (06:13) - Di Posting Oleh : admin | 0 komentar Kota Bima, Sumbawanews.com.- Prestasi Kota Bima dalam Ujian Nasional (UN) tahun ini meningkat dari tahun sebelumnya. Tahun 2007 angka kelulusan mencapai 86 persen, sedangkan tahun sebelumnya hanya 81 persen. selengkapnya Pasang Iklan di Sumbawa news.Com Klik disini! Sarae Diverifikasi Utusan Depdagri Jumat, 13 Juli 07 (06:13) - Di Posting Oleh : admin | 0 komentar Kota Bima, Sumbawanews.com.- Kelurahan Sarae yang menjuarai lomba kelurahan tingkat Provinsi NTB, Kamis (12/7), diverifikasi oleh utusan Departemen Dalam Negeri (Depdagri), Irfan Rangkuti, SE. Verifikasi itu merupakan persiapan menghadapi lomba ...selengkapnya PT PBU, Tenaga Non Skil Rekrut Warga Lingkar Tambang Kamis, 12 Juli 07 (22:32) - Di Posting Oleh : admin | 0 komentar Sumbawa Barat, Sumbawanews.com.- Management PT Prasmanindo Boga Utama (PT PBU) yang merupakan salah satu perusahaan sub kontraktor PT Newmont Nusa Tenggara (PT NNT) yang manangani masalah catering, membantah proses ...selengkapnya Warga Belo Protes Penambangan Batu Kapur Kamis, 12 Juli 07 (22:32) - Di Posting Oleh : admin | 0 komentar Sumbawa Barat, Sumbawanews.com.- Proses penambangan batu kapur dilokasi olat Rarang wilayah desa Belo Kecamatan Jereweh Kabupaten Sumbawa Barat yang dilakukan oleh PT Uniserv Indonesia diprotes warga setempat. Ketua Badan Perwakilan ...selengkapnya Ridwan Marzuki ; Kasus Ijazah Palsu Perlu Kroscek Kamis, 12 Juli 07
[mediacare] Tidak Ada Tempat untuk Kapitalisme
Refleksi: Dalam sistem kapitalisme tidak ada tempat untuk koperasi! KOMPAS Jumat, 13 Juli 2007 KOPERASI Tidak Ada Tempat untuk Kapitalisme Ungasan, Kompas - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menegaskan, tidak ada tempat untuk sistem perekonomian yang berbasis kapitalisme dan neoliberalisme di Indonesia. Kedua ideologi ekonomi itu sama sekali tak mampu menjamin kemakmuran bagi seluruh rakyat. Oleh karena itu, bangsa Indonesia tetap memilih ideologi yang menguntungkan bagi seluruh rakyat, yakni ideologi ekonomi terbuka berkeadilan sosial yang mampu memaknai kerja sama dan kemitraan yang bermanfaat bagi bangsa. Ideologi berbasis kapitalisme dan neoliberalisme tidak mencerminkan dan tidak sesuai dengan keadilan sosial terhadap rakyat Indonesia, termasuk bagi antarwarga bangsa. Maka, segala ideologi dari luar yang tidak memberi manfaat dan keadilan bagi rakyat harus ditentang dan dicegah masuk ke Indonesia, ujar Presiden dalam sambutan tanpa teksnya pada puncak perayaan Hari Koperasi Ke-60 di Kompleks Garuda Wisnu Kencana, Ungasan, Badung, Bali, Kamis (12/7). Peringatan itu dihadiri 7.000 anggota dan pengurus koperasi dari seluruh Indonesia. Hadir pula perwakilan anggota Aliansi Koperasi Internasional (ICA) dari 42 negara. Acara itu juga dihadiri Menteri Negara Koperasi dan UKM Suryadharma Ali, Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu, mantan Menteri BUMN Sugiharto, Gubernur Bali Dewa Beratha, Bupati Badung Anak Agung Gede Agung, dan beberapa gubernur serta wali kota/bupati. Presiden mengatakan, bangsa Indonesia hidup dalam komunitas masyarakat dengan modal sosial yang kuat di samping sumber daya lainnya. Koperasi menjadi wadah yang paling baik untuk melengkapi semua modal sosial dan sumber daya, katanya. Presiden mengimbau semua pejabat pemerintah daerah agar terus mendukung gerakan koperasi. Koperasi diam-diam tanpa publikasi mampu mandiri. Maka terimalah ucapan terima kasih dan penghargaan saya kepada seluruh anggota koperasi, kata Presiden. Menurut Ketua Umum Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) Adi Sasono, pergerakan koperasi berdasarkan budi pekerti dengan kasih sayang tanpa mengedepankan pamrih harta benda. Ke depan koperasi akan mengupayakan kebangkitan di berbagai bidang pertanian, energi terbarukan, hingga teknologi pengolahan minyak sawit. Dalam acara itu Presiden juga memberikan penghargaan Satya Lencana Pembangunan di Bidang Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, antara lain kepada Gubernur Kalimantan Barat Usman Jaffar. Penghargaan Satya Lencana Wira Karya kepada Budianto Sudianto, Ketua Koperasi Pasar Ciracas, DKI Jakarta. Selain itu, sebanyak 261 orang mendapat berbagai kategori penghargaan dalam memajukan koperasi, termasuk Bupati Gianyar (Bali) Anak Agung Gede Agung Bharata, Bupati Balangan (Kalimantan Selatan) Sefek Effendi, dan Wali Kota Ternate (Maluku Utara) Syamsir Andili. (AYS/BEN
Re: [mediacare] Arifin Ilham Jefri Al Buchori
For Mia Arifin Ilham0811 43646 Jefri AlBuchori 0856 123073 Sempga berguna JAY --- mia [EMAIL PROTECTED] wrote: Temans, ada yang punya Ustad mansur, Ustad Arifin Ilham, A Agim, dan penyanyi Opik ga? thanks - Yahoo! Answers - Get better answers from someone who knows. Tryit now. Building a website is a piece of cake. Yahoo! Small Business gives you all the tools to get online. http://smallbusiness.yahoo.com/webhosting
[mediacare] CP Trainer Olahraga Anak - Anak
Temans, ada yang tau CP nya Trainer Olahraga Anak - Anak ? Kayak Elsa Manora Nasution gitu. Dia ngajar renang anak - anak kan ya ? Thx -- Dipa Andika N. Creative Assistant 90.4 Cosmopolitan FM
[mediacare] [info] Eye Need Love
- http://www.lilykasoem.com/ Thank you .hope you all can participate! Lily Kasoem Optical T. 021. 3903853 [EMAIL PROTECTED] www.lilykasoem.com image002.jpg
[mediacare] CP BPK SOEBIAKTO CEO HOTLINE
ada yg punya no kontak BPK SOEBIAKTO CEO HOTLINE! terimaksih sebelumnya. hay - Expecting? Get great news right away with email Auto-Check. Try the Yahoo! Mail Beta.
[mediacare] Transparansi-Riau.Com (updated news)
12 Jul 2007 @20:36:00 oleh hm Massa SEGERA Duduki Gedung DPRD Dua Jam Pekanbaru (TR) - Usai mengelar orasi di depan Polda Riau. Massa Sentral Gerakan Rakyat Riau (SEGERA) yang terdiri dari nenek- nenek,kakek-kakek, pemuda-pemudi hingga anak-anak lebih kurang selama dua ... 12 Jul 2007 @20:32:22 oleh hm BNP Riau Hadirkan Lula Kamal Dalam Rakor Narkoba Pekanbaru (TR) - Badan Narkotika Provinsi (BNP) Riau, Kamis (12/7) menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Narkoba di Pekanbaru. Rakor tersebut dihadiri Duta narkoba Badan Narktika Nasional (BNN) yang ... 12 Jul 2007 @20:27:21 oleh hm Kepala Bappenas: Rangkul Media Percepat Kesejahteraan Masyarakat Jayapura (TR) - Kepala Bappenas Paskah Suzzeta mengungkapkan, saat ini pemerintah mau tak mau harus merangkul atau membangun kemitraan dengan media massa guna mensosialisasikan kebijakan pembangunan ... 12 Jul 2007 @10:50:04 oleh hm HASIL PENERIMAAN SISWA BARU (PSB) Pekanbaru (TR) - Raut wajah senyum ceria terpancar dari para siswa yang lulus. Ada yang tertawa sambil ngobrol dengan temannya sesama yang lulus ada juga yang berpelukan dengan orang tua mereka yang ... 11 Jul 2007 @20:20:31 oleh hm KAPOLDA BANTAH KERAS TUDINGAN MENHUT Pekanbaru (TR) - Kapolda Riau Brijen Pol. Sutjiptadi, MM membantah keras tudingan Menhut MS. Ka'ban bahwa Polda Riau sudah terlalu jauh mengurusi urusan pemerintah berkaitan dengan masalah illegal logging. 11 Jul 2007 @18:42:02 oleh hm KAPOLSEK SUKAJADI : BERTEKAD TURUNKAN ANGKA KRIMINALITAS Pekanbaru (TR) - Upaya menurunkan angka kriminalitas di wilayah hukum Polsek Sukajadi dan pembenahan anggota kepolisian sektor Sukajadi merupakan tekad dan program jangka pendek AKP Sapta Maulana 11 Jul 2007 @14:01:06 oleh hm KAPOLDA RIAU : POLDA RIAU TIDAK PANDANG BULU BERANTAS ILOG Pekanbaru (TR) Kapolda Riau Brigjen Sutjiptadi, MM menegaskan tidak akan pandang bulu dalam memberantas pelaku ilegal logging. Ditemui wartawan usai acara pelantikan beberapa perwira Polisi ... 10 Jul 2007 @23:09:18 oleh hm TERKAIT ILEGAL LOGGING DI RIAU, POLISI AKAN PERIKSA MENHUT Jakarta (TR) - Polri mengindikasikan akan melakukan pemeriksaan terhadap Menteri Kehutanan MS Kaban. Dia diperiksa sebagai saksi dalam kasus illegal logging di Riau.
[mediacare] Di salah satu stasiun televisi swasta
Salah satu kebiasaan media cetak di Indonesia dalam menulis berita tertentu yang menyangkut penyebutan nama suatu perusahaan swasta/merek dagang komersial, seringkali cara penulisannya dgn tidak menyebutkan langsung nama perusahaan/merek produk tersebut. Saya tidak tau, apa sebenrnya yg menjadi dasar pertimbangan hampir semua Redaktur media cetak ini menempuh cara demikian. Apakah khawatir kalau penyebutan nama usaha/merek dagang itu samadengan iklan gratis bagi perusahaan/merek dagang tsb? Lucunya, orang sudah pada tau perusahaan/merek dagang apa yg dimaksud, tetapi masih saja ditulis dgn cara tidak menyebuit secara langsung namanya. Tidak terkecuali dgn Harian Kompas. Kompas termasuk yg paling sering menulis berita dgn cara seperti ini., Contoh: Dalam pemberitaannya tentang almarhum Taufik Savalas (Kompas, Jumat, 13 Juli 2007). Kompas menulis, Komedian kelahiran 9 Juni 1966 itu pernah berperan sebagai Presiden Republik BBM di salah satu stasiun televisi swasta. Apa salahnya disebut saja bahwa almarhum pernah berperan sebagai Presiden Republik BBM di TV Indosiar? Masa sih, kalau disebut langsung begitu melanggar kode etik pers, atau apa lah gitu? Kebiasaan cara penulisan dgn kesan seperti membodohi pembaca ini seharusnya sudah ditanggalkan.
[mediacare] NKRI, Harga Mati
Refleksi: Barangkali untuk dipahami masalahnya perlu ditekankan bahwa dalam dunia ini tidak ada orang waras yang mau memisahkan dirinya dari sesuatu yang baik dan berguna bagi dirinya, tetapi karena hal-hal buruk yang ditimpakan atau yang menimpa pada dirinya. Sebagai contoh dapat diberitakan bahwa penduduk Papua Barat kurang lebih 2 juta orang. Pajak perusahaan untuk tahun 2004 yang diterima pemerintah Indonesia dari PT Freeport adalah US$ 297 [Sinar Harapan 16/2/2005]. Sesuai Jakarta Post 3/3/2005 diberitakan bahwa pihak keamanan [TNI] menerima untuk tahun 2001 US 4,7 juta dan untuk 2002 US$ 5,7 juta. Ini hanya sebagian kecil angka-angka yang bocor untuk umum. Bagaimana kehidupan rakyat Papua? 80% dari rakyat Papua hidup dalam kemiskinan [Kompas 22/3/2005]. Mayoritas anak-anak dibawah umur 10 di Papua menderita Hipatit A [Sinar Harapan, 02/3/2005. Belum lagi dibicarakan kerusakan alam dengan dicemarkan Sungai Ajkwa, Aghawagon dan Otomona. Apakah rakyat Papua yang tanahnya kaya raya dengan berbagai kekayaan alam hanya mempunyai harga mati untuk hidup dalam kemiskinan dan tidak mempunyai hak dan inspirasi untuk mencari dan menentukan jalannya sendiri? KOMPAS Jumat, 13 Juli 2007 NKRI, Harga Mati Aloys Budi Purnomo Pemerintah harus tegas, jangan sampai Partai GAM menjadi embrio gerakan separatis. Itulah pernyataan Gubernur Lemhannas Muladi tentang munculnya Partai GAM di Nanggroe Aceh Darussalam (Suara Pembaruan, 10 Juli 2007). Pernyataan itu lahir sebagai kekhawatiran atas wacana referendum di Aceh untuk memerdekakan diri dari NKRI yang bakal diajukan Partai GAM dalam parlemen lokal. Wacana itu masih bersifat spekulatif, lahir dari kajian Lemhannas terkait dengan keinginan GAM untuk memerdekakan diri lewat referendum setelah menguasai parlemen. Menurut Muladi, pendirian Partai GAM menyalahi Undang-Undang Nmoro 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh terkait partai lokal dan Nota Kesepahaman Helsinki. Karena itu, Partai GAM harus dihentikan secara yuridis sehingga tidak bisa ikut pemilu (Kompas, 11/7). Bahaya laten Harus tetap disadari, bahaya laten separatisme dan disintegrasi selalu menghantui keutuhan republik ini. Baru-baru ini kita dikejutkan bangkitnya roh kelompok Republik Maluku Selatan (RMS) di Ambon, Maluku. Puncak peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) XIV di Lapangan Merdeka, Ambon, beberapa waktu lalu, tiba-tiba diwarnai insiden oleh sekelompok pendukung RMS. Insiden itu membuat panik panitia penyelenggara dan aparat keamanan. GAM di Aceh, RMS di Maluku, Organisasi Papua Merdeka (OPM) di Papua ialah percik-percik api separatisme dan disintegrasi yang de facto menjadi bahaya laten, yang rupanya akan terus muncul dan menjadi tantangan bagi keutuhan NKRI. Kecuali berbagai kelompok separatis disintegratif yang bersifat teritorial, republik ini juga masih harus berhadapan dengan kelompok-kelompok serupa yang lebih bersifat ideologis. Yang terakhir justru kerap lebih sulit dikendalikan sebab bergerak dalam tataran regulatif yuridis yang kerap dengan mudah menyusup ke sistem perundangan kita. Akibatnya, produk hukum dan undang-undang yang harus berlaku guna mengatur kehidupan bersama yang menyejahterakan bangsa terjebak ke dalam kepentingan politik dan ideologis sektarian sesaat. Ujung-ujungnya, gerakan itu memasung kemerdekaan kelompok minoritas dalam level apa pun, sosial, keagamaan, dan kebudayaan. Dalam arti tertentu, gerakan separatis disintegratif yang kedua ini lebih berbahaya dibandingkan dengan yang pertama. Gerakan pertama bisa dengan mudah- meski tidak pernah menyelesaikan masalah-dihentikan dengan aksi penumpasan dan pendekatan militeristik, dengan bermacam bentuk korban dan ketidakadilan yang menyertainya. Rekonsientisasi nasionalisme Sebenarnya, bahaya-bahaya laten gerakan separatis disintegratif itu selalu nyata di hamparan nusantara ini, entah yang bersifat teritorial maupun ideologis. Untuk itulah, perlu terus dikumandangkan perlunya membangun kesadaran kembali wawasan kebangsaan. Itulah yang disebut rekonsientisasi nasionalisme. Benar, NKRI merupakan harga mati, yang tidak bisa ditawar demi menjaga keutuhan republik dari maksud jahat sekelompok oknum yang hendak mencabik-cabik kesatuan bangsa. Namun, demi harga mati sebuah NKRI, kita tidak boleh mengabaikan aspek kemanusiaan, termasuk di dalamnya, hak-hak paling asasi milik setiap warga. Oleh karena itu, dalam rangka membangkitkan rekonsientisasi nasionalisme, kita perlu kembali pada spirit founding mothers and fathers republik ini yang telah meletakkan dasar-dasar ideal konstitusional bagi kelangsungan hidup bangsa. Paling tidak tiga unsur perlu diperhatikan untuk rekonsientisasi nasionalisme. Pertama, secara konstitusional, UUD 1945 dan Pancasila harus menjadi bingkai dalam menangani berbagai gerakan separatis disintegratif. Dua warisan dasar hukum bagi republik ini tidak bisa ditawar-tawar lagi untuk diimplementasikan
[mediacare] Info: Workshop Basic Camera Broadcast
Workshop Basic Camera Broadcast Selasa, 7 Agustus 2007 10.00 – 16.00 @ School for Broadcast Media Materi Pelatihan: · Sequences · Fokus · Iris · White Balance · Taking moving pictures · Macro · Framing · etc Pengajar: · Praktisi di bidang camera broadcast Biaya: Rp300.000 (termasuk makan siang dan sertifikat) Maksimum peserta : 9 orang School for Broadcast Media (SBM) adalah lembaga pelatihan di bidang jurnalisme yang didirikan oleh Institut Studi Arus Informasi dan didukung oleh lembaga-lembaga internasional. Informasi: School for Broadcast Media, Jln. Utan Kayu No.68A-B, Jakarta Timur 13120. P: (021) 857 68 50 ; (021) 857 68 47 F: (021) 857 68 43 Mail to: [EMAIL PROTECTED] www.broadcast-edu.or.id Pinpoint customers who are looking for what you sell. http://searchmarketing.yahoo.com/
[mediacare] Ahmad Iskandar a.k.a Scribbler Scribbler - Re: Wartawan dan Teroris
Wah, Mas Ahmad Iskandar a.k.a scribbler scribbler ini kayaknya benci banget sama Luthfi ya.. Mbok diskusinya dengan Luthfi di milis sebelah dilanjutkan, masak udah di reply trus jadi bisu.. Andy. MOD: Scribbler scribbler itu kalau tak salah bernama asli Ahmad Pathoni, mantan reporter AFP, atau Reuters? Atau nama lengkapnya Ahmad Pathoni Iskandar? Iya saya setuju, kecemburuan pribadi sebaiknya tak masuk ke milis. Kalau di milis sebelah bolehlah para pencemburu berkumpul jadi satu. On Jul 12, 2007, at 12:16 AM, scribbler scribbler wrote: populer di mana? Di Freedom Institute dan kalangan mahasiswa dia di Univ Paramadina paling. Kasian mahasiswanya punya professor bergelar Phd tapi karyanya kelas Drs dari universitas nggak jelas. he he he On 7/11/07, mikhsan_modjo [EMAIL PROTECTED] wrote: Namanya opini yah jelas subyektif. Kalau semua orang opininya sama yah bukan dunia namanya. Selain itu, saya pikir dalam banyak hal yang bersangkutan benar. So what gitu loh kalau teroris ditembak kakinya. Masak baru kakinya sudah rame, untung bukan kepalanya. Maling sandal biasa saja kadang sampai babak belur (saya pernah lihat yang dipotong kupingnya...) atau bahkan mati dihukum massa ngak ada yang pernah ramai. Ini teroris kelas kakap baru ditembak kakinya sudah manja. Makanya jangan jadi teroris dongkasihan anak istri. Btw, Luthfi sudah tidak butuh popularitas, wong sudah populer:) Salam, M. Modjo
[mediacare] Keindonesiaan dalam Agama Cegah Konflik
REFLEKSI: Sayang sekali Keindonesiaan ketiduran untuk mencegah terjadinya konflik di Garut, Tasyikmalaya dan beitupun di Maluku, Poso dsb. KOMPAS Jumat, 13 Juli 2007 Keagamaan Keindonesiaan dalam Agama Cegah Konflik Jakarta, Kompas - Pengaruh berbagai faham keagamaan dari negara lain atau transnasional yang diserap mentah- mentah dengan mengabaikan konteks keindonesiaan rentan menimbulkan konflik dan disintegrasi bangsa. Faham keagamaan apa pun yang ada di Indonesia harus mampu menjadi modal bangsa untuk mewujudkan masyarakat yang sejahtera dan berkeadilan, kata Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama KH Hasyim Muzadi di Jakarta, Kamis (12/7). Faham keagamaan transnasional, baik dalam Islam maupun Kristen, banyak muncul di Indonesia sejak era reformasi. Kehadirannya tidak hanya memengaruhi kehidupan beragama masyarakat, tetapi juga mewarnai sistem politik dan keamanan Indonesia. Simbiosis antara gerakan keagamaan dan gerakan politik memengaruhi ideologi negara. Pancasila tak lagi dijadikan satu-satunya asas dalam membangun kehidupan berbangsa dan bernegara, ungkap Hasyim. Sejumlah faham keagamaan justru mengampanyekan penghilangan batas-batas negara menjadi sebuah sistem politik tunggal berbasis agama. Secara terpisah, Direktur Eksekutif Reform Institute Yudi Latif mengatakan, pengaruh faham keagamaan transnasional dalam kehidupan masyarakat sebenarnya terbatas. Penanaman faham baru yang dipaksakan dengan memandang rendah kultur lokal yang ada membuat apresiasi masyarakat terhadap faham baru tersebut juga rendah. Meskipun jumlah penganut faham keagamaan transnasional terbatas, mereka mampu memengaruhi wacana politik bangsa dengan kevokalan dan artikulasi mereka menyuarakan ide-idenya. Kemampuan mereka menguasai simbol-simbol keagamaan membuat pengaruh mereka kepada elite politik sangat tinggi. Kuatnya suara mereka membuat seolah-olah suara mereka merepresentasikan suara mayoritas masyarakat, kata Yudi. (MZW)
[mediacare] Re: Dari DI Ke JI
Oh gitu to, maaf kalau salah. Waktu mau disuruh jadi pembicara bedah bukunya, dia nggak mau. Kata penerbit (Amerika)nya katanya dia nggak mau dipublikasikan. Makasih lah infonya. gono Re: Dari DI Ke JI Posted by: scribbler scribbler [EMAIL PROTECTED] freakyscribbler Thu Jul 12, 2007 8:53 am (PST) Nggak mau dipublikasi gimana? orang dia sering dikutip wartawan dan banyak wartawan punya nomornya. Wella tanya aja temen kamu yang wartawan, terutama di media asing, pasti punya nomor Ken Conboy. On 7/12/07, Pandu Ganesa [EMAIL PROTECTED] wrote: Kantornya di Risk Management Advisory, Wisma Nusantara, lt 20. Saya nggak berani ngasih detilnya. Lagipula, dia nggak mau dipublikasi. You know what I mean.
[mediacare] ASEAN FESTIVAL 2007,SABTU, 14 JULI 2007
ASEAN FESTIVAL 2007 akan dilaksanakan pada Sabtu, 14 Juli 2007 di areal rekreasi Taman Impian Jaya Ancol. Ini merupakan salah satu agenda yang dipersiapkan untuk turut memeriahkan peringatan berdirinya organisasi ASEAN ke-40 tahun. Tujuan lainnya adalah mempersiapkan masyarakat Indonesia dalam menyongsong era global khususnya komunitas ASEAN di tahun 2015 mendatang. Terkait hal tersebut, panitia telah mempersiapkan sejumlah kegiatan yang melibatkan berbagai pihak mulai dari anak-anak usia taman kanak-kanak (TK), sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP), sekolah menengah umum (SMU), pejabat dan masyarakat umum. Berbagai kegiatan itu adalah sebagai berikut. High School Band Invitation (HSBI) Merupakan kegiatan yang menampilkan band-band siswa Sekolah Menengah Umum (SMU) se-Indonesia. Sampai Sabtu (1 Juli 2007) telah terdaftar 14 band dari 11 kota antara lain Jakarta (4 band), Jawa Tengah (1), Palembang (1), Bontang (1), Surabaya (1), Yogyakarta (1), Denpasar (1), Semarang (1), Manado (1), Medan (1), Kendari (1). Setiap band akan membawakan dua lagu, yaitu lagu dari Indonesia dan satunya lagi lagu dari salah satu negara ASEAN, ditentukan sendiri oleh peserta. Semua band yang terlibat sudah harus berada di Jakarta pada Jumat (13/7) untuk melakukan sound check dan dijadwalkan mengikuti prosesi Pemilihan Duta Muda ASEAN Indonesia di TVRI. Sementara pada Sabtu (14/7), band-band tersebut akan tampil bergantian mulai pukul 09.30 WIB. Disela performa para anak band tersebut, akan ada selingan acara berupa pertunjukan musik dari Kedutaan Korea dan Kamboja. Explore ASEAN Quiz Adalah permainan yang melibatkan siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) di wilayah Jabodetabek. Setiap sekolah mengirimkan lima siswanya didampingi satu orang guru, berkompetisi dalam menjawab pertanyaan maupun melakukan tugas yang diberikan oleh petugas (panitia) di setiap pos. Dalam hal ini, panitia menyiapkan 10 pos, sesuai dengan jumlah negara anggota ASEAN. Teknisnya menyerupai permainan pencarian harta karun. Bagi pemenang akan mendapatkan hadiah dari perwakilan negara bersangkutan. Kegiatannya sendiri akan berlangsung mulai pukul 08.00 WIB selesai. Diplomat Fun Games Ini merupakan kegiatan yang mengajak perwakilan dari 10 negara ASEAN dalam berbagai permainan menarik diantaranya lomba balap karung, tarik tambang, memasukkan kelereng ke dalam botol, dan sebagainya. Acaranya bakal digelar pagi hari dari 08.00 09.30 WIB. Diharapkan, para duta besar negara-negara yang tergabung dalam ASEAN dan negara lain, pejabat maupun stafnya turut serta. Rencananya Dirjen Deplu akan hadir dan menyaksikan atau bahkan turut serta dalam permainan ini, sekaligus menandai dibukanya secara resmi ASEAN FESTIVAL 2007. Stand Festival Selama sehari berlangsungnya ASEAN FESTIVAL 2007 ini, panitia menyediakan sejumlah stand yang diperuntukkan bagi negara-negara sahabat, institusi pemerintah maupun swasta baik untuk mempromosikan produk, kampanye program dan sebagainya. Sampai saat sekarang panitia telah menerima konfirmasi persetujuan dari sejumlah pihak untuk mengisi stand tersebut, diantaranya Departemen Luar Negeri (Deplu) dan dharma wanita, Kedutaan Besar Singapura, Philipina, China, Vietnam, Jepang, Thailand, Brunei, Laos, Korea dan Kamboja. Selain itu, beberapa perusahaan swasta yang terlibat dalam sponsorsip juga disediakan stand, diantaranya Bakrieland, Realia, The Jakarta Post, Indonesian Kite Society dan Asia PR. Lomba Mewarnai dan Menggambar Kegiatan ini terdiri atas dua kategori, yaitu lomba mewarnai bagi siswa taman kanak-kanak (TK) dan sekolah dasar (SD). Khusus untuk anak SD, dibagi lagi dalam dua kelompok yaitu kelas 1 3 dan kelas 4 6. Media gambarnya pun berupa layang-layang yang disediakan oleh Indonesian Kite Society. Perlombaan akan dilangsungkan dari pukul 12.30 Wita selesai. Lomba ini terbuka bagi siswa secara umum, dengan cara mendaftar ke panitia. 6. Closing Ceremony Mengakhiri ASEAN FESTIVAL 2007 ini, panitia mempersiapkan acara penutupan yang diagendakan pukul 20.00 21.00 WIB. Sejumlah pihak yang diundang antara lain para pejabat di jajaran Deplu, duta besar negara sahabat, sponsor dan lainnya. Pada kesempatan tersebut, selain akan diumumkan para pemenang dari sejumlah perlombaan, juga dipersiapkan pertunjukan menarik berupa Saung Angklung Mang Udjo yang akan berkolaborasi dengan gitaris ternama dari Bali, Balawan. - We won't tell. Get more on shows you hate to love (and love to hate): Yahoo! TV's Guilty Pleasures list.
Re: [mediacare] Tanya CP Atiek CB ?
mugkin si atiek cb lagi vacation ke indonesia alias pulang kampung. krn yg saya tau dia sekarang tinggal di delaware, usa. Dipa Andika [EMAIL PROTECTED] wrote: Beberapa hari yang lalu, gue sempet liat Atiek CB tiba2 muncul di Empat Mata Trans 7. Teman - teman ada yang CP nya dia ? Thx.. -- Dipa Andika N. Creative Assistant 90.4 Cosmopolitan FM Web: http://groups.yahoo.com/group/mediacare/ Klik: http://mediacare.blogspot.com atau www.mediacare.biz Untuk berlangganan MEDIACARE, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links - Be a better Heartthrob. Get better relationship answers from someone who knows. Yahoo! Answers - Check it out.
[mediacare] statistik di jepang -- menarik
Bagi mereka yang membutuhkan berbagai informasi statistik tentang Jepang, berikut saya kirimkan satu tautan yang bisa dicoba: http://portal.stat.go.jp/PubStat/Toukei_KuniSugata/default_e.htm Saya akan senang sekali apabila ada yang bisa memberikan informasi tentang tautan-tautan lain yang serupa. salam Dipo Siahaan
[mediacare] OOT: SK Luncurkan Buku Politik
Politik Untuk Kaum Muda Sarwono Kusumaatmadja, et.al. Penerbit Koekoesan, Juni 2007, 69 Halaman, 11 x 18 cm, ISBN 978-979-99545-8-9, Harga Rp. 18.000,- Peristiwa-peristiwa besar menjelang kemerdekaan seperti Sumpah Pemuda, Proklamasi Kemerdekaan, perjuangan bersenjata dan diplomasi pada 1940-an yang melibatkan angkatan muda saat itu makin jauh dari penghayatan generasi muda hari ini. Terbatasnya informasi tentang keikutsertaan kaum muda dalam sejumlah peristiwa-peristiwa penting itu makin memperlebar jarak antara dunia anak muda dengan dunia politik. Buktinya, ketka sejarah Sumpah Pemuda diperkenalkan, yang selalu tergambar dalam pikiran anak-anak muda hanyalah sejumlah nama pahlawan yang tercatat dalam buku sejarah, orang-orang tua nan sepuh yang berbeda dunia dengan dunia anak-anak muda hari ini. Padahal... Sebagai satu contoh... Ketika perumusan Sumpah Pemuda (28 Oktober 1928) Ny. Yos Masdani ketika turut ambil bagian dalam perumusan sumpah pemuda yang menjadi momentum penting sejarah tersebut masih berusia 18 tahun... *** Politik dan Kebebasan Sarwono Kusumaatmadja, et.al. Penerbit Koekoesan, Juni 2007, 101 Halaman, 11 x 18 cm, ISBN 978-979-99545-9-6, Harga Rp. 18.000,- Semangat kesukuan dan kepentingan golongan yang sempit dan cara-cara kekerasan masih mewarnai kehidupan politik nasional. Sementara kepentingan rakyat sering dijadikan komoditas untuk menangguk keuntungan. Bahkan masih hangat diingatan kita... Pemilihan Kepala Daerah (PILKADA) tak jarang menampilkan anarkisme berlebihan. Apakah hal semacam ini menjadi perhatian serius dari setiap partai politik. Atau justru mereka yang memprakarsai? Nah...Dalam Politik dan Kebebasan, temukan soal bicara kebebasan dan bagaimana dengan demokrasi dalam praktek kesehariannya... *** Politik dan Kemiskinan Sarwono Kusumaatmadja, et.al. Penerbit Koekoesan, Juni 2007, 90 Halaman, 11 x 18 cm, ISBN 978-979-1442-02-2, Harga Rp. 18.000,- Sejumlah partai politik melakukan aksi diam ketika anggota DPR minta tambahan anggaran untuk urusan remeh-temeh, misalnya pengadaan mobil dinas atau pengadaan laptop untuk masing-masing anggota, Padahal mereka tahu anggaran negara sangat terbatas... apalagi untuk keperluan yang tidak jelas. Saat musim kampanye mereka tampak heroik akan membantu masyarakat miskin, menembus sampai desa-desa terpencil. Tapi setelah berhasil duduk sebagai anggota dewan...? Apa yang mereka lakukan? Bagaimana peran mereka dalam mengentaskan kemiskinan...? Temukan potret kemisikinan di Politik dan Kemiskinan dan temukan di buku kecil ini cara memahami kemiskinan sembari kita tengok peran partai politik dan anggota dewan dalam mengentaskan kemiskinan... *** Politik dan Hak Minoritas Sarwono Kusumaatmadja, et.al. Penerbit Koekoesan, Juni 2007, 95 Halaman, 11 x 18 cm, ISBN 978-979-1442-01-5, Harga Rp. 18.000,- Masih ingat kerusuhan Mei 1998, kerusuhan Ambon dan kasus Jamaah Ahmadiyah... ? Sebenarnya hak minoritas menjadi tanggung jawab siapa...? Politisi dan anggota legislatif masih tidak menganggap penting isu hak minoritas. Sebab, kelompok minoritas jumlahnya kecil, tidak potensial mendongkrak perolehan suara dalam Pemilu atau PILKADA. Sangat sedikit politisi dan anggota legislatif yang berani menyuarakan pandangan berbeda dengan visi, misi dan kebijakan partai. Sebagian besar masih bersikap pasif terhadap persoalan ini. Dengar pula apa kata mereka tentang hak kaum minoritas di negeri ini... *** Politik dan Perempuan Sarwono Kusumaatmadja, et.al. Penerbit Koekoesan, Juni 2007, 95 Halaman, 11 x 18 cm, ISBN 978-979-1442-03-9, Harga Rp. 18.000,- Partai-partai politik yang dengan tegas menyatakan peduli terhadap masalah-masalah perempuan saja sering ingkar janji, apalagi partai-partai yang tidak memasukkan masalah-masalah perempuan dalam program kerja mereka. Jadi... Cari tahu, dalam Politik dan Perempuan sebelum menentukan pilihan. Di dalamnya kita bisa melihat perjalanan panjang politik kaum perempuan di negeri ini. Melihat potret perempuan Indonesia dan bagaimana aksi perempuan di kancah politik. Dan temukan jawaban apakah partai pilihan kita benar-benar serius memperjuangkan masalah-masalah perempuan ... yang tak kunjung terselesaikan di negeri ini... *** Politik dan Lingkungan Sarwono Kusumaatmadja, et.al. Penerbit Koekoesan, Juni 2007, 100 Halaman, 11 x 18 cm, ISBN 978-979-1442-00-8, Harga Rp. 18.000,- Apakah partai-partai yang tadinya menyatakan diri peduli lingkungan telah membayar janji mereka, atau jangan-jangan sama ssaja dengan partai yang nyata-nyata tak memiliki program pemeliharaan lingkungan hidup? Jika itu terjadi, bisa disimpulkan bahwa isu lingkungan hanya sebatas alat untuk menarik perhatian massa. Lingkungan menjadi obyek penderita dalam politik. Politik dan Lingkungan membawa kita melihat partai mana saja yang masuk kategori tidak peduli lingkung dan partai mana yang pro lingkungan. Kalau sudah begitu tentu mudah kita untuk
Re: [mediacare] NKRI, Harga Mati
Bung Sunny, saya kira refleksi anda sangat bagus untuk mengingatkan kita kembali ke isu kemanuasian, kesejahteraan saudara kita di Papua. Saya ingin menambahkan sedikit berdasar penagalaman saya bergaul dengan beberapa organiasi pemuda papua: Separatisme memang sering dikaitkan dengan kesejahteraan, karena tidak mendapat haknya, orang lalu ingin berpisah. Menurut saya, hubungan antara tidak mendapatkan hak dengan separatisme itu adalah co-incidence, bukan sebab akibat. Separatisme itu gerakan politik, bukan gerakan untuk kesejahteraan. Para penggiat separtisme adalah elit politik yang ingin bagian lebih besar, sementara yang mempertahankan kesatuan adalah elit juga yang tidak ingin bagiannya berkurang. Nah bagaimana kita bersikap diantara dua kelompok yang rebutan bagian ini?. Sudah 5 tahun terakhir ini prosentasi putra daerah yang menjadi bagian dari elit papua sudah hampir 100% (kecuali di bidang hukum dan militer/polisi). Namun apa di kata, APBD kab. Bintang sudah 5 tahun dikorupsi tanpa ada rakyat yang tahu, mengapa tidak terus kemudian kemiskinan di kabupaten ini kesalahannya diarahakan ke pisah dari Indonesia? tidak ada hubungannya sama sekali, seharusnya kemiskinan di daerah itu kesalahannya ditimpakan ke pemda dan DPRDnya yang korup. Banyak mahasiswa papua yang kuliah di pulau jawa yang mengeluhkan hal ini. salam - Original Message From: Sunny [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, July 13, 2007 9:20:44 AM Subject: [mediacare] NKRI, Harga Mati Refleksi: Barangkali untuk dipahami masalahnya perlu ditekankan bahwa dalam dunia ini tidak ada orang waras yang mau memisahkan dirinya dari sesuatu yang baik dan berguna bagi dirinya, tetapi karena hal-hal buruk yang ditimpakan atau yang menimpa pada dirinya. Sebagai contoh dapat diberitakan bahwa penduduk Papua Barat kurang lebih 2 juta orang. Pajak perusahaan untuk tahun 2004 yang diterima pemerintah Indonesia dari PT Freeport adalah US$ 297 [Sinar Harapan 16/2/2005]. Sesuai Jakarta Post 3/3/2005 diberitakan bahwa pihak keamanan [TNI] menerima untuk tahun 2001 US 4,7 juta dan untuk 2002 US$ 5,7 juta. Ini hanya sebagian kecil angka-angka yang bocor untuk umum. Bagaimana kehidupan rakyat Papua? 80% dari rakyat Papua hidup dalam kemiskinan [Kompas 22/3/2005]. Mayoritas anak-anak dibawah umur 10 di Papua menderita Hipatit A [Sinar Harapan, 02/3/2005. Belum lagi dibicarakan kerusakan alam dengan dicemarkan Sungai Ajkwa, Aghawagon dan Otomona. Apakah rakyat Papua yang tanahnya kaya raya dengan berbagai kekayaan alam hanya mempunyai harga mati untuk hidup dalam kemiskinan dan tidak mempunyai hak dan inspirasi untuk mencari dan menentukan jalannya sendiri? KOMPAS Jumat, 13 Juli 2007 NKRI, Harga Mati Aloys Budi Purnomo Pemerintah harus tegas, jangan sampai Partai GAM menjadi embrio gerakan separatis. Itulah pernyataan Gubernur Lemhannas Muladi tentang munculnya Partai GAM di Nanggroe Aceh Darussalam (Suara Pembaruan, 10 Juli 2007). Pernyataan itu lahir sebagai kekhawatiran atas wacana referendum di Aceh untuk memerdekakan diri dari NKRI yang bakal diajukan Partai GAM dalam parlemen lokal. Wacana itu masih bersifat spekulatif, lahir dari kajian Lemhannas terkait dengan keinginan GAM untuk memerdekakan diri lewat referendum setelah menguasai parlemen. Menurut Muladi, pendirian Partai GAM menyalahi Undang-Undang Nmoro 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh terkait partai lokal dan Nota Kesepahaman Helsinki. Karena itu, Partai GAM harus dihentikan secara yuridis sehingga tidak bisa ikut pemilu (Kompas, 11/7). Bahaya laten Harus tetap disadari, bahaya laten separatisme dan disintegrasi selalu menghantui keutuhan republik ini. Baru-baru ini kita dikejutkan bangkitnya roh kelompok Republik Maluku Selatan (RMS) di Ambon, Maluku. Puncak peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) XIV di Lapangan Merdeka, Ambon, beberapa waktu lalu, tiba-tiba diwarnai insiden oleh sekelompok pendukung RMS. Insiden itu membuat panik panitia penyelenggara dan aparat keamanan. GAM di Aceh, RMS di Maluku, Organisasi Papua Merdeka (OPM) di Papua ialah percik-percik api separatisme dan disintegrasi yang de facto menjadi bahaya laten, yang rupanya akan terus muncul dan menjadi tantangan bagi keutuhan NKRI. Kecuali berbagai kelompok separatis disintegratif yang bersifat teritorial, republik ini juga masih harus berhadapan dengan kelompok-kelompok serupa yang lebih bersifat ideologis. Yang terakhir justru kerap lebih sulit dikendalikan sebab bergerak dalam tataran regulatif yuridis yang kerap dengan mudah menyusup ke sistem perundangan kita. Akibatnya, produk hukum dan undang-undang yang harus berlaku guna mengatur kehidupan bersama yang menyejahterakan bangsa terjebak ke dalam kepentingan politik dan ideologis sektarian sesaat. Ujung-ujungnya, gerakan itu memasung kemerdekaan kelompok minoritas dalam level apa pun, sosial, keagamaan, dan kebudayaan. Dalam arti tertentu, gerakan
[mediacare] Buku Pelajaran SD – SMP – SMU Di skon 10%
Buku Pelajaran SD – SMP – SMU Diskon 10% Tahun ajaran baru tiba selalu ditandai oleh peningnya sebagian besar masyarakat Indonesia. Buku pelajaran merupakan salah satu komponen pengeluaran yang cukup besar bagi keluarga yang mempunyai anak yang duduk di SD, SMP, SMU. Tahun kemarin ada kebijakan dari pemerintah yang sedikit melegakan banyak orang tua, karena di sekolah negeri murid dibebaskan membeli buku pelajaran di luar sekolah. Tahun kemarin juga baru ditemukan fakta bahwa harga buku di sekolah lebih mahal 10% dari harga buku pelajaran di toko buku. Bagi orang tua yang membeli buku di luar sekolah tentu menghemat 10%. Mulai tahun lalu juga, kami Toko Buku Murah menjual buku pelajaran. Harga di Toko Buku Murah justru kami diskon sebesar 10%. Jadi lebih murah dari toko lain sebesar 10%, bahkan dibandingka harga buku di sekolah toko kami lebih hemat Rp 60.000,-. Tahun lalu masyarakat di sekitar kami, yaitu di Kecamatan Pancoaran , sangat mendukung apa yang dilakukan oleh Toko Buku Murah. Alamat Toko Buku Murah di Jalan Cikoko Barat II, No 11, Pancoran, Jaksel. 021-7902943. Toko kami bisa ditempuh lewat samping Gedung Lembaga Sensor Film MT Haryono, atau lewat sebelah POM Bensin MT Haryono. Juga dapatkan buku selain pelajaran dengan diskon 30% s/d 50%. Untuk yang berdomisili jauh dari Pancoran, kami juga menyediakan jasa pesan antar lewat TIKI. Kami melayani jasa antar bila pembelian buku minimal sebanyak Rp 70.000,- Kita tidak memberikan diskon karena dialokasikan untuk ongkos kirim. Caranya dengan terlebih dahulu membayar ke *BANK BCA KCP Warung Buncit a/n. Petrus Hari Hariyanto a/c. 5520228987. Bukti transfer di Fax ke 021-7902943. *Setelahnya buku baru kita kirim via tiki, Untuk wilayah di luar Jabodetabbek, selain tanpa diskon juga dikenai tambahan ongkos kirim sesuai kota tujuan. Web: http://groups.yahoo.com/group/mediacare/ Klik: http://mediacare.blogspot.com atau www.mediacare.biz Untuk berlangganan MEDIACARE, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/mediacare/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/mediacare/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [mediacare] OOT: Ajakan Melawan Global Warming
Halo semuanya, lembaga kami sangat berminat untuk kerjasama dengan lembaga lokal yang SUDAH punya program terkait global warming ini, kalau ada yang berminat, silahkan kirim profil lembaga ke [EMAIL PROTECTED] www.cordaid.nl salam - Original Message From: Wahyu Dhyatmika [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; mediacare@yahoogroups.com; [EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, July 11, 2007 7:44:16 AM Subject: [mediacare] OOT: Ajakan Melawan Global Warming Tujuh janji kepada diri sendiri, untuk bersama-sama melawan Global Warming. Ada yang tertarik? ACT NOW: http://www.avaaz. org/en/global_ climate_movement /j.php http://www.avaaz. org/en/global_ climate_movement /j.php?cl= 13641752 salam, Komang - - - Here's the text of the pledge. It's more than a petition--it' s a statement of personal and political purpose. Just imagine what's possible if millions of people sign it and take action: *I PLEDGE:* 1. To demand that my country *join an international treaty within the next 2 years that cuts global warming pollution* by 90% in developed countries and *by more than half worldwide* in time for the next generation to inherit a healthy earth; 2. To *take personal action* to help solve the climate crisis by reducing my own CO2 pollution as much as I can and offsetting the rest to become carbon neutral; 3. To fight for a moratorium on the construction of any new generating facility that burns coal without the capacity to safely trap and store the CO2; 4. To work for a *dramatic increase in the energy efficiency* of my home, workplace, school, place of worship, and means of transportation; 5. To fight for laws and policies that *expand the use of renewable energy sources and reduce dependence on oil and coal;* 6. To *plant new trees* and to join with others in *preserving and protecting forests;* and, 7. To buy from businesses and support leaders who share my commitment to solving the climate crisis and *building a sustainable, just, and prosperous world for the 21st century.* Need Mail bonding? Go to the Yahoo! Mail QA for great tips from Yahoo! Answers users. http://answers.yahoo.com/dir/?link=listsid=396546091
[mediacare] Iklan Hidup Bebas Telah Merasuki TV Indonesia
Iklan Hidup Bebas Telah Merasuki TV Indonesia http://www.kabarindonesia.com/berita.php?pil=10dn=20070706192507 Oleh : Merza Gamal KabarIndonesia - Sebelum masa reformasi, kondom dikenal sebagai salah satu alat kontrasepsi dalam program Keluarga Berencana yang dicanangkan pemerintah. Iklan kondom di media televisi dialkukan dengan bahasa isyarat yang masih malu-malu. Namun di era ekonomi baru saat itu telah terjadi perubahan signifikan dalam penampilan iklan kondom. Jika dahulu digambarkan dengan seorang suami yang malu- malu menangih sesuatu pada sang istri sebagai pasangan resminya, maka pada saat ini iklan kondom digambarkan tanpa malu-malu lagi. Sebuah iklan kondom di televisi menceritakan sekelompok laki-laki muda mengendarai beberapa motor. Kelihatannya mereka akan bersenang- senang. Salah satu dari mereka mengajak untuk membeli antibiotik di sebuah toko obat. Pelayan di toko obat bertanya, antibiotik itu untuk apa? Para lelaki muda itu mejawab bersamaan : Supaya terhindari dari HIV. Lalu si pelayan di toko obat mengatakan yang bisa mencegah HIV bukan antibiotik tapi kondom. Dengan demikian fungsi kondom bukan lagi sebagai alat kontrasepsi untuk sebuah program Keluarga Berencana, namun sebagai sebuah alat penjaga kesehatan. Arti yang lain, iklan tersebut tidak mempersoalkan hubungan seks yang kemungkinan besar akan dilakukan para lelaki itu, dengan pasangan resminya atau bukan. Iklan itu lebih mementingkan kesehatan pelaku. Mencegah HIV yah dengan kondom bukan dengan antibiotik. Memang itu iklan tersebut adalah sosialisasi dari pemakaian kondom sebagai salah satu pencegah penularan HIV. Kalau kita menilik lebih jauh, iklan tersebutkan memberi contoh kehidupan seks bebas. Tidak berbeda dengan iklan kondom komersil, dimana diperlihatkan seorang lelaki dan perempuan membeli kondom lebih dulu disebuah swalayan berbeda sebelum masuk di tempat semacam café/bar/diskotik. Kemudian ketika bertemu, duduk berangkulan lalu berdiri meninggalkan tempat tersebut sambil tetap berangkulan. Dan yang lebih mencengangkan lagi sebuah iklan kondom yang menggambarkan remaja ABG yang akan hang out dengan memakai helm sebagai simbol keamanan dan dibumbui dengan kata-kata cewek-cewek sukanya yang aman kemudian diikuti dengan penampilan kondom merk terkenal. Saya hanya bisa mengurut dada menyaksikan iklan-iklan tersebut yang mengartikan bahwa media televisi sudah mensosialisaikan kehidupan seks bebas di Indonesia. Dan yang lebih menyedihkan iklan-iklan tersebut bisa muncul kapan saja, bukan pada jam tayang tengah malam. Saya punya anak-anak yang masih kecil-kecil dan sangat mudah meniru hal-hal yang belum konsumsi mereka. Saya atau istri saya mungkin bisa mematikan televisi jika sedang berada di rumah atau pada acara- acara jam dewasa. Tapi sehari itu ada 24 jam dan tidak setiap saat kami bisa mengontrolnya. Dan jika anak dilarang sama sekali tidak menonton TV, apakah itu sebuah tindakan yang bijak, sementara semua teman sebayanya juga sedang senang-senangnya menonton TV??? Apakah memang pada era ekonomi baru saat ini, kegiatan ekonomi harus bebas nilai??? Apakah nilai kesehatan lebih tinggi dari nilai moral (yang diajarkan oleh agama manapun) dalam menjual sebuah produk ekonomi?? Mungkinkah saya harus seperti Ebiet G Ade untuk menanyakan pada rumput yang bergoyang??? Sedangkan rumput pun sudah sulit ditemukan saat ini. Penulis: MERZA GAMAL (Pengkaji Sosial Ekonomi Islami) Blog:http://www.kuis-bola.blogspot.com/ Email: [EMAIL PROTECTED] Big News Today..!!! Let's see here: www.kabarindonesia.com
[mediacare] SELAMAT JALAN TAUFIK SAVALAS
www.bantenlink.com edisi : 13 Juli 2007 Air Mata Mengiringi Kepergian Aktor Dan Pelawak Taufik Savalas Tangerang – Air mata mengiringi kepergiaan aktor dan pelawak Taufik Savalas (41) yang meninggal akibat kecelakaan lalu lintas yang menimpa kendaraan yang ditumpangi di Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, Rabu (11/7) malam. Oleh : Ibrohim Jenazah dimakamkan di pemakaman khusus Syeh Tubagus Ahmad, Serang, Banten, Kamis siang, juga setelah sebelumnya disalatkan di masjid terdekat. Istri almarhum, Rina Rosdiana, sempat jatuh pingsan saat mengiringi jenazah Taufik disalatkan di masjid tidak jauh dari rumah duka. Baca selengkapnya Artis Ibukota Dan Warga Hadiri Pemakaman Taufik Savalas Di Serang Serang — Puluhan artis Ibukota dan ribuan warga Serang turut mengantarkan ke tempat peristirahatan terakhir Taufik Savalas di Makam Karomah Syech Tb Achmad dan Syech Tb Chuluq di Desa Karundang, Kecamatan Cipocok Jaya, Kabupaten Serang, Kamis (12/7), pukul 13.00 WIB. Oleh : Yusvin Karuyan Taufik Savalas mengalami musibah saat dalam perjalanan menuju Purbalingga menggunakan mobil Suzuki Panther nopol B 2098 0H. ketika itu, mobil yang ditumpangi Taufik Savalas, ditabrakan mobil truk pengakut semen di Jalan Raya Purworejo-Yogyakarta. Dalam kecelakaan maut itu, Muhammad Taufik (41) dan rekannya, meninggal dunia. Sementara dua rekan Taufik yang lainnya masih kritis. Baca Selengkapnya Taufik Savalas Sempat Ziarah Ke Makam Buyutnya Serang — Surahim (55) yang merupakan Kuncen atau juru kunci Makam Karomah Syech TB Achmad dan Syech TB Chuluq, dan sejumlah sanak famili alamarhum Ayahanda Taufik Savalas warga Kampung/Desa Karundang, Cipocok Jaya, Serang mengaku sangat kaget dan seolah tidak percaya dengan kabar meninggalnya Taufik Savalas. Oleh : Yusvin Karuyan “Kami semua warga dan famili alamrhum orantua Taufik Savalas sangat kaget, dan seolah mimpi mendengar kabar berita kepergiaanya yang begitu cepat sekali. Almarhum semasa hidupnya, setiap datang melakukan Ziarah ke Makam Buyutnya, sangat baik dan tidak pernah sombong,”ujar Surahim. Baca Selengkapnya HP 2 Wartawan Hilang Saat Liput Pemakaman Taufik Serang — Dua wartawan kehilangan telepon salularnya atau HP, saat meliput acara pemakaman almarhum artis kocak Taufik Savalas di Makam Karomah Syech Tb Ahmad, Syech Tb Chuluq, di Kampung/Desa Karundang, Cipocok Jaya, Serang. Oleh : Wandi Kedua wartawan yang menjadi korban itu, Munir, wartawan koran harian Nasional Warta Kota harus merelakan telepon salular Nokia N 6680, dan Reporter Radio Hot, Rere Fatihin kehilangan Nokia 1600. Baca Selengkapnya - Kunjungi halaman depan Yahoo! Indonesia yang baru!
[mediacare] Fwd: [::::: Papuan Diary :::::] Perlawanan Rakyat Papua Dalam Foto
-- Forwarded message -- From: Diary Papua [EMAIL PROTECTED] Date: Jul 13, 2007 10:41 AM Subject: [: Papuan Diary :] Perlawanan Rakyat Papua Dalam Foto To: [EMAIL PROTECTED] Banyak rakyat di Indonesia tidak memahami dengan benar apa yang diperjuangkan rakyat Papua. Jauh sebelum perebutan Papua Barat antara Indonesia Vs Belanda, rakyat Papua sudah melakukan upaya-upaya perjuangan Pembebasan Nasional. Berikut ini saya tampilkan foto-foto pengibaran bendera nasional Papua Barat, yaitu Bendera Bintang Kejora, yang diabadikan oleh seorang kawan, dalam peringatan Hari Kebangkitan Nasional Papua Barat pada tanggal 1 Juli 2007 lalu. --- http://bp3.blogger.com/_5Mc6wFmVwZM/Rpbx9-i8kJI/AHY/0ox2e0TDsvs/s1600-h/Arthur+fotho695+copy.jpg - http://bp1.blogger.com/_5Mc6wFmVwZM/RpbzEei8kKI/AHg/VT5wXKf8q-U/s1600-h/Arthur+fotho698+copy.jpg - http://bp0.blogger.com/_5Mc6wFmVwZM/RpbzyOi8kLI/AHo/GbwqW0qUa50/s1600-h/100_0332+copy.jpg -- Foto-foto lain akan saya tampilkan, hanya untuk memberikan gambaran bahwa perjuangan Papua, tidak dilakukan oleh segelintir orang, ia merupakan sejarah yang sudah menyatu ditengah kehidupan kolektif rakyat Papua. -- Posted By Diary Papua to : Papuan Diary : http://papuandiary.blogspot.com/2007/07/perlawanan-rakyat-papua-dalam-foto.htmlon 7/12/2007 08:24:00 PM
Re: [mediacare] Orangtua Siswa Baru Menjerit
Para Guru dan Kepala Sekolah Negeri Bicaralah !!! Miris hati ini mendengar jerit tangis para orangtua siswa. Baru atau lama sama saja. Siswa Baru selalu diwajibkan bayar Dana Sumbangan Pendidikan yang nilainya bisa jutaan rupiah. Makin dianggap pavorit sekolah tersebut, makin mahal harganya. Ini di sekolah negeri, bung ! dan sudah mendapat persetujuan komite sekolah !!!. Dana BOS dikucurkan dari pemerintahan pusat, dana APBD Provinsi dan APBD Kota/Kab pun ditambahkan untuk pendidikan, tapi tetap saja dana sumbangan pendidikan yang wajib ditanggung para orangtua tidak pernah berkurang, nik dan naik terus setiap tahun. Bagi siswa lama pun sekarang ini ada dana wajib daftar ulang, walaupun dengan catatan bisa dicicil dan dibebaskan bagi yang tidak mampu, nyatanya tetap saja menjadi tekanan batin tersendiri bagi yang mencicil, apalagi bebas, jelas menjadi siswa kelas dua, baik dari sisi perhatian guru maupun dari sesama siswa. Nah, saatnya para guru dan kepala sekolah barangkali ada yang bisa memberikan penjelasan jujur dan obyektif, jelaskan secara seksama berapa sesungguhnya biaya pendidikan untuk tingkat SD, SMP, SMA persiswa, pertahun, yang standar saja, gak usah mewah-mewah dan tidak berlebihan tambahan kesejahteraannya karena sudah digaji negara, ditambah tunjangan khusus profesi guru, plus kenaikan pangkat 2 tahun sekali dibanding yang bukan fungsional kenaikan pangkatnya 4 tahun sekali. Guru juga pasti punya anak untuk disekolahkan, terasa berat bukan?. Nah, nanti kalau sudah ditetapkan dalam APBN dan APBD anggaran untuk pendidikan 20% apakah biaya pendidikan sudah terpenuhi dari negara dan tidak lagi ada pungutan dari siswa? Sekali lagi, wahai para guru dan kepala sekolah negeri, jelaskanlah, biar semuanya mengerti, memahami, dan para orangtua tetap berpartisipasi dalam biaya pendidikan secara sukarela. Terima kasih, Salam. Sunny [EMAIL PROTECTED] wrote: http://www.indomedia.com/bpost/072007/13/depan/utama1.htm Orangtua Siswa Baru Menjerit Pungutan Daftar Ulang Sangat Mahal BANJARBARU, BPOST - Meski sangat terbebani, para orangtua siswa baru harus membayar berbagai pungutan yang ditetapkan sekolah. Karena dalam posisi tawar lemah, orangtua terutama yang berpenghasilan kecil, hanya bisa menjerit. Berbagai pungutan memang bagaikan hantu yang menakutkan bagi orangtua siswa saat mendaftarulangkan anaknya. Mereka harus merogoh kocek dalam-dalam untuk memenuhi persyaratan wajib tersebut, meski sekolah-sekolah telah menerima dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Orangtua tercekik karena jumlahnya mencapai jutaan rupiah. Seperti yang terjadi di Banjarbaru. Dari pantauan BPost, sejumlah SMAN/SMKN secara terang-terangan menarik pungutan kepada siswa baru. Pungutan daftar ulang ini menggunakan berbagai macam label seperti tebusan seragam dan atribut sekolah, biaya sarana/prasarana atau biaya bimbingan belajar. Jumlahnya bervariasi dari Rp 200 ribu hingga Rp 1 juta tiap siswa. Di luar itu, siswa pun masih dibebani lagi uang ratusan ribu rupiah untuk biaya partisipasi. Pungutan terbesar ada di SMK. Siswa baru di SMKN 2 Banjarbaru dibebani uang keperluan pendidikan lebih dari satu juta rupiah. Katanya untuk untuk membayar perlengkapan/keperluan sekolah dan perlengkapan siswa. Memberatkan sekali, kata salah satu orangtua siswa, Kamis (12/7). Dari perincian biaya daftar ulang yang diperoleh koran ini disebutkan adanya uang partisipasi sekolah sebesar Rp 400 ribu selain biaya daftar ulang sebesar Rp. 1.031.000. Pembayaran dilakukan dengan bayar di muka dengan tujuan tidak memberatkan jenjang berikutnya. Parjiono, Kepala Sekolah SMKN 2, ketika dikonfirmasi tak menampik biaya daftar ulang ditetapkan itu tergolong mahal. Dia berdalih, agar saat naik ke dua jenjang berikutnya para siswa tak lagi harus membayar uang partisipasi serupa. Memang mahal, namun, semuanya bisa dinegosiasi. Bahkan, bisa dicicil. Untuk yang tidak mampu malah bisa bebas, ucapnya. Di SMA, alasan keseragaman diusung. Uniknya, semuanya itu mengatasnamakan kesepakatan komite sekolah. Padahal, siswa baru memang belum ikut dalam kesepakatan komite tersebut. Ini untuk keseragaman dan sudah menjadi kesepakatan komite dan sekolah, ujar Ketua Komite SMA 1 Banjarbaru, Rustam Effendi. Menyikapi beban masyarakatnya ini, Walikota Banjarbaru, Rudy Resnawan meminta sekolah melakukan sistem subsidi silang. Siswa tak mampu, tidak diwajibkan bayar, namun disubsidi oleh siswa lain yang berasal dari keluarga mampu. Sekolah bisa memungut, sepanjang untuk keperluan siswa seperti seragam dan kelengkapan siswa. Di luar itu juga masih boleh, asalkan sesuai kesepakatan komite terlebih dahulu dan jumlahnya tidak boleh terlalu besar, tandasnya. Uruk Sekolah Bagaimana di Banjarmasin? Pantauan BPost di sejumlah SMPN di Banjarmasin, biaya daftar ulang ini untuk menebus biaya seragam sasirangan, kaos olahraga, emblem, topi dan dasi serta iuran
[mediacare] Economists question dominance of free-market ideas
Economists question dominance of free-market ideas By Patricia Cohen Published: July 11, 2007 NEW YORK: For many economists, questioning free-market orthodoxy is akin to expressing a belief in intelligent design at a Darwin convention: Those who doubt the naturally beneficial workings of the market are considered either deluded or crazy. But in recent months, economists have engaged in an impassioned debate over the way their specialty is taught in universities around the United States, and practiced in Washington. They are questioning the profession’s most cherished ideas about not interfering in the economy. “There is much too much ideology,” said Alan Blinder, a professor at Princeton and a former vice chairman of the Federal Reserve Board. Economics, he added, is “often a triumph of theory over fact.” Blinder helped kindle the discussion by publicly warning in speeches and articles this year that as many as 30 million to 40 million Americans could lose their jobs to lower-paid workers abroad. Just by raising doubts about the unmitigated benefits of free trade, he made headlines and had colleagues rubbing their eyes in astonishment. “What I’ve learned is anyone who says anything even obliquely that sounds hostile to free trade is treated as an apostate,” Blinder said. And free trade is not the only sacred subject, Blinder and other like-minded economists say. Most efforts to intervene in the markets - like setting a minimum wage, instituting industrial policy or regulating prices - are viewed askance by mainstream economists, as are analyses that do not rely on mathematical modeling. That attitude, the critics argue, has seriously harmed the discipline, suppressing original, creative thinking and distorting policy debates. “You lose your ticket as a certified economist if you don’t say any kind of price regulation is bad and free trade is good,” said David Card, an economist at the University of California, Berkeley, who has done groundbreaking research on the effect of the minimum wage.[1] Most economists are still devoted to what is known as the neoclassical model. Philip Reny, chairman of the economics department at the University of Chicago - the temple of free-market economics - said the theory and methods were “taught to avoid personal biases and conclusions that aren’t found in the data.” Like any science, he said, the field changes course slowly: “It requires evidence, and if evidence is there, it will accumulate and positions will move.” He added, “I personally have a lot of faith in the discipline.” But as issues like income inequality, free trade and protectionism have become part of the presidential candidates’ stump speeches, more thinkers have joined the debate. In addition to Blinder, other eminent economists like Lawrence Summers and the Nobel Prize winner George Akerlof have pointed out what they see as the failings of laissez-faire economics. “Economists can’t pretend that the consensus for free markets and free trade that existed 30 years ago is still here,” said Robert Reich, a public policy professor at Berkeley who served in President Bill Clinton’s cabinet. Part of the reason is the growing income inequality and dislocation that global markets and a revolution in communications have helped create. Economists who question the free-market theories “want to speak to the reality of our time,” Reich said. Meanwhile, critics have also pointed out the limits of standard cost-benefit accounting to measure items like the cost of inequality or damage to the ecosystem. The degree to which economists wander from the mainstream varies widely. Dani Rodrik, an economist at the Kennedy School of Government at Harvard, for instance, said, “I fall into the methods of the mainstream, but not the faith,” which he defines as the belief that more markets and free trade are always good and government regulation is always bad. Thinkers like these may come up with controversial ideas but are hardly marginalized. Other economists, however, go much further, and try to chip away at the field’s underlying theoretical foundations. So while Blinder, Card and Rodrik might be considered mere heretics, this second group has earned the label “heterodox.” Although the meaning of the term is slippery, Frederic Lee, an economist at the University of Missouri-Kansas City who edits the Heterodox Economics Newsletter, says it refers to those who reject the neoclassical model, which Milton Friedman helped create, and which Ronald Reagan championed when he took over the White House. Reny and others point out that the increasing popularity in the mainstream of behavioral economics, which looks at people’s complex psychological reactions to events, has offered a fuller picture of how consumers operate in the marketplace. Still, Lee criticizes neoclassical economics for maintaining that the market, if left alone, would ultimately find a happy balance. He also takes the
[mediacare] Berita JATAM: DULU PEMBELA HAM, SEKARANG PEMBELA NEWMONT
DULU PEMBELA HAM, SEKARANG PEMBELA NEWMONT (JATAM, 12/07/07) Ada yang menarik jika anda mengikuti jalannya sidang kasus Newmont di Pengadilan Jakarta Selatan, siang tadi. Pengacara Newmont, Luhut Pangaribuan memerah mukanya saat saksi fakta warga Buyat, mengenalinya sebagai pembela Hak Asasi Manusia (HAM) sebelum berbalik membela korporasi raksasa asal Amerika Serikat, Newmont. Sidang Newmont hari ini dipimpin ketua majelis hakim, I Ketut Manika, SH. Agenda sidang yang berlangsung sekitar 3,5 jam ini adalah penyerahan bukti dan mendengarkan saksi-saksi fakta. WALHI - si penggugat, menghadirkan dua orang warga ex Buyat Pantai, Anwar Striman dan Jimmy Bawole. Saat itu giliran pengacara Newmont, Luhut Pangaribuan mengajukan pertanyaan kepada saksi fakta, Anwar Stirman (38 th). Selama di Buyat, saudara saksi pernah bepergian paling jauh, kemana tanya Luhut. Anwar menjawab Tempat yang paling jauh saya kunjungi adalah Amerika Serikat pada tahun 1999. Mendengar jawaban Anwar, Luhut lantas menanyakan untuk tujuan apa datang kesana. Ini lagu lama Newmont. Pengacara Newmont bermaksud menunjukkan kepada majelis hakim bahwa saksi fakta direkayasa, bagaimana mungkin seorang warga Buyat Pantai mampu pergi ke Amerika Serikat. Saya datang ke Amerika Serikat untuk mengadu kepada pemilik Newmont di sana jawab Anwar. Sebelum ke Amerika, kemana saja saudara saksi melaporkan persoalan warga Buyat? lanjut Luhut. Anwar menjawab bahwa Warga Buyat pantai sudah datang melaporkan persoalannya ke Newmont, ke Gubenur Sulut, juga ke Menteri Pertambangan dan Energi di Jakarta, tetapi tak ada tanggapan. I Ketut Manika, Ketua majelis hakim, tiba-tiba mengajukan pertanyaan kepada Anwar. Siapa yang membiayai saudara ke Amerika? Anwar menjawab bahwa dia diundang dan dibiyai oleh organisasi Lingkungan Hidup disana bernama Project Underground. Sayangnya, siasat pengacara Newmont terhadap Anwar diatas tidak berhasil. Malah kesaksian Anwar berikutnya, saat menjawab pertanyaan penggugat - membuat muka pengacara Newmont memerah. Sebelum ke Amerika Serikat pada tahun 1999, pernahkah saudara pergi ke YLBHI atau LBH Jakarta tanya Chairilsyah, pengacara WALHI. Anwar menjawab pernah. Siapa direktur LBH Jakarta waktu itu? lanjut Chairil. Sambil menunjuk kearah pengacara terkenal Newmont, Anwar menjawab Luhut Pangaribuan, dulunya saya kenal dia sebagai pembela HAM dan pembela rakyat kecil. Kontan muka Luhut memerah. Luhut menyangkal pernyataan Anwar, dia menyatakan bahwa sejak tahun 1997 sudah meninggalkan YLBHI dan LBH Jakarta. Luhut Pangaribuan dikenal sebagai jajaran pengacara mahal pembela korporasi, selain Todung Mulya Lubis. Sebelum menjadi pembela Newmont, Luhut pernah menjabat Dewan Pengurus Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI), juga Direktur Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta dan sempat pula menjadi Ketua Majelis Nasional Persatuan Bantuan Hukum dan HAM Indonesia (PBHI), organisasi-organisasi pembela HAM utama di negeri ini. Dalam kesaksiannya, Anwar Stirman dan Jimmy Bawole menyampaikan bahwa sejak PT Newmont Minahasa Raya membuang tailingnya ke laut, hasil tangkapan ikan warga Buyat pantai menurun drastis, warna air teluk Buyat berubah, terumbu karang rusak, pipa tailing Newmont juga pernah pecah. Sidang gugatan Perdata kasus Newmont berakhir sore hari, setelah mendengarkan kesaksian dua warga Buyat dan akan diteruskan hari kamis minggu depan. (JM) Informasi lain terkait dengan advokasi pertambangan mineral dan energi dapat dilihat di www.jatam.org Dapatkan update informasi dari website kami dengan mendaftarkan alamat email anda sebagai anggota Info Kilat JATAM yang ada di sudut kiri bawah dalam website kami. === Luluk Uliyah Sekretariat JATAM email : [EMAIL PROTECTED] HP. 0815 9480 246 ===