--- m.c. ptrwn [EMAIL PROTECTED] schrieb:
Jadi setelah lebih dari 10 tahun mereka ini yang
jadi backbone dan
bantu negara asalnya melalui pengalaman dan capital.
-mcp
Pola Cina dan India hampir mirip, tapi ada pola lain
yaitu Korea.
Lihat betapa heroiknya manajemen dan karyawan Hynix
On 4/26/06, Estananto [EMAIL PROTECTED] wrote:
Pola Cina dan India hampir mirip, tapi ada pola lain
yaitu Korea.
Lihat betapa heroiknya manajemen dan karyawan Hynix
merebut pangsa pasar DRAM ketiga di dunia from
nothing, setelah krisis ekonomi. Lihat betapa Samsung
dengan 8
baskara wrote:
On 4/26/06, Estananto [EMAIL PROTECTED] wrote:
Di Indonesia, orang yang mau berinvestasi atau kapital itu sebenarnya
ada. Saya pernah ditawari dua kali untuk membuat industri baru. Tapi
saya tidak tahu mau buat apa. Saya tawarkan ke teman-teman, juga
gelap. So? Ada yang punya
Estananto wrote:
--- m.c. ptrwn [EMAIL PROTECTED] schrieb:
Jadi setelah lebih dari 10 tahun mereka ini yang
jadi backbone dan
bantu negara asalnya melalui pengalaman dan capital.
-mcp
Pola Cina dan India hampir mirip, tapi ada pola lain
yaitu Korea.
Lihat betapa heroiknya
Pola Cina dan India hampir mirip, tapi ada pola lain
yaitu Korea.
betul sekali, pola cina dan india hampir mirip, dan paling dipengaruhi
oleh faktor jumlah penduduk yg sangat besar, dan sengsara/sumpeknya
mereka bila tetap tinggal di negara asal.. :-)
Indonesia, where do you want to go?
On 4/25/06, m.c. ptrwn [EMAIL PROTECTED] wrote:
orang2 china dan india itu gak pulang ke negerinya abis sekolah d ias/eropa tapi bekerja di persh rd jadi ilmu dan ekonomi merekaterangkat terus, kalau orang indonesia biasanya pulang atau jadi dosen:))
Oh mahasiwa itu pinter-pinter mungkin karena
On 4/26/06, m.c. ptrwn [EMAIL PROTECTED] wrote:
Arie Reynaldi Z wrote: orang2 china dan india itu gak pulang ke negerinya abis sekolah d i as/eropa tapi bekerja di persh rd jadi ilmu dan ekonomi mereka terangkat terus, kalau orang indonesia biasanya pulang atau jadi dosen
:))emang ternyata
On 4/26/06, m.c. ptrwn [EMAIL PROTECTED] wrote:
ayo dong pemth RI bikin langkah konkret, Indonesia undang ataukonsultasi dengan alumni/citizenya yg berhasil di dunia seperti MarvellSemiconductor untuk investasi di bandung.Wah coba SBY bicara dengan Marvell, lebih masuk akal dibanding dengan
Made Wiryana wrote:
On 4/25/06, m.c. ptrwn [EMAIL PROTECTED] wrote:
orang2 china dan india itu gak pulang ke negerinya abis sekolah d i
as/eropa tapi bekerja di persh rd jadi ilmu dan ekonomi mereka
terangkat terus, kalau orang indonesia biasanya pulang atau jadi dosen
:))
Oh
Made Wiryana wrote:
On 4/26/06, m.c. ptrwn [EMAIL PROTECTED] wrote:
ayo dong pemth RI bikin langkah konkret, Indonesia undang atau
konsultasi dengan alumni/citizenya yg berhasil di dunia seperti Marvell
Semiconductor untuk investasi di bandung.
Wah coba SBY bicara dengan Marvell,
m.c. ptrwn wrote:
Indonesia, where do you want to go?
Undang alumninya pak!
ayo dong pemth RI bikin langkah konkret, Indonesia undang atau
konsultasi dengan alumni/citizenya yg berhasil di dunia seperti Marvell
Semiconductor untuk investasi di bandung.
Wah coba SBY bicara dengan
Made Wiryana wrote:
On 4/26/06, m.c. ptrwn [EMAIL PROTECTED] wrote:
emang ternyata kenyataanya begitu bang ari walaupun kelihatanya miris.
jadi orang2 china/india itu mengembangkan potensi dan kemampuanya di
luar dan setelah beberapa tahun mereka punya top skillsets, experience
dan
Oh mahasiwa itu pinter-pinter mungkin karena dapat wangsit ya ? Jadi ndak perlu dosen ?
heheheh belajar ngelmu pelet aja ada dosen nya pak, apalagi IT minimal ada tutor yang bisa jadi reference
India, China sekarang terlihat, karena tahun tahun sebelumnya sudah punya banyak dosen-dosen
btw, bukan berarti offense untuk profesi dosen lho, tapi sebenarnya ygkita (.id) butuhkan skrg adalah engineer/enterpreneur yang bisa
meluaskan ilmunya dan membuka lapangan pekerja, kalau dosen kansebenarnya sudah banyak (walaupun ini bisa didebatkan).
Carlos, kalau dosen udah banyak dan udah
win_hadi wrote:
sekarang SBY kayaknya sudah punya logika yg benar tinggal pembantu2nya
neh yg masih punya mental mending beli
demikian
Winahyu.
ok, sampe lupa point saya,
selama mental mending beli ini masih jadi penyakit para pengambil
keputusan dan juga rakyat indonesia, maka tidak
On Wed, Apr 26, 2006 at 08:07:13AM -, win_hadi wrote:
apakah ini mungkin dikarenakan alam kita yg gemah ripah loh jinawi ? yg
membuat kita hidup tetap senang walaupun banyak masalah, selalu ada
alasan untuk tidak berjuang dalam hidup, karena toh dng begitu2 aja,
masih bisa makan enak,
Affan Basalamah wrote:
lab yang bagus dibuat di Indonesia itu adalah lab integrasi sistem,
misalnya integrasi Cisco/Juniper to UNIX network architecture,
atau integrasi Microsoft/Sun/Oracle to Opensource solution,
mudah-mudahan hasilnya adalah banyak orang bisa menggabungkan solusi
IT yang
--- Made Wiryana [EMAIL PROTECTED] schrieb:
Pengalaman saya ketemu orang Indonesia di LN, banyak
setelah kerja 10 tahun
di luar. Males pulang (apalagi buka pabrik dan nanem
modal), bawaannya malah
akhirnya jadi nyalahin situasi di Indonesia terus
Padahal untuk alasan
males pulang (hidup
m.c. ptrwn wrote:
Untuk security
-Bikin algoritma untuk deep packet inspection jadi kalau ada virus,etc,
dideteksi dari router
Mungkin nda sekarang deh :-). Sorry, setahu saya yang beginian kan
paketnya harus dicapture ampe selesai atau sampai tahap tertentu baru
bisa dibaca ada virus atau
On 4/26/06, Adjie [EMAIL PROTECTED] wrote:
Munghkin ini menjawab pertanyaan saya dan carlos, kenapa banyak mahasiwa cina bisa dapet beasiswa, jadi mahasiswa yang lebih dulu datang bahkan yang jadi dosen di LN buka link dengan uni di sana.
Di sini banyak mahasiswa China, dan mereka atas biaya
Budi Rahardjo wrote:
The goal of every business is ...
to aquire and maintain customers.
Nah lo, binun kan. Di Cisco, business goals itu
1. Increase customer support
2. Increase revenue
3. Shorten development cycle
4. Open information structure.
BTW, di OpenSource customer banyak, tapi
On 4/26/06, Made Wiryana [EMAIL PROTECTED] wrote:
Dagang itu cari untung. Dan itu sah-sah saja.
Salah!
Saya ketemu dengan pedagang/industriawan ulung.
Dia bilang yang di atas itu salah besar.
The goal of every business is ...
to aquire and maintain customers.
Itu saja! Tidak ada kata
On 4/26/06, Budi Rahardjo [EMAIL PROTECTED] wrote:
The goal of every business is ... to aquire and maintain customers. Itu cuma masalah time frameBukan masalah time frame, tapi landasan filosofi.The why ...
-- budikalau jujur filosofinya: itu kenapa bikin bussines (dagang), bikin aja organisasi
On 4/26/06, Estananto [EMAIL PROTECTED] wrote:
Karena tuntutan yang berlebihan terhadap kampusinilah, sinergi industriawan dan akademisi tidakpernah jalan. Industriawan by nature selalu pikirpragmatis, optimalisasi, sedangkan akademisi by natureselalu berpikir teoritis, harusnya begini dan begitu.
On 4/26/06, m.c. ptrwn [EMAIL PROTECTED] wrote:
Wah coba SBY bicara dengan Marvell, lebih masuk akal dibanding dengan BG. Masalanya emang Marvel mau melihatIndonesia ? Kalau BG mah udah jelas
mau, pasarnya menggiurkan je..kalau dilihat dari ceonya marvell waktu itu: jelas mau.btw, ini kan
On 4/26/06, Budi Rahardjo [EMAIL PROTECTED] wrote:
On 4/26/06, Made Wiryana [EMAIL PROTECTED] wrote: Dagang itu cari untung.Dan itu sah-sah saja.Salah!Saya ketemu dengan pedagang/industriawan ulung.
Dia bilang yang di atas itu salah besar.The goal of every business is ... to aquire and maintain
m.c. ptrwn wrote:
nich yang jadi pertanyaan :
tambah pertanyaan yang realis dikit.
Kenapa jarang orang indo ngeliat peluang kerja di Hua Wei Indo :-D
--
thx
David Sudjiman
http://www.davidsudjiman.info
On 4/26/06, Made Wiryana [EMAIL PROTECTED] wrote:
On 4/26/06, Estananto [EMAIL PROTECTED] wrote:
Karena tuntutan yang berlebihan terhadap kampus
inilah, sinergi industriawan dan akademisi tidak
pernah jalan. Industriawan by nature selalu pikir
pragmatis, optimalisasi, sedangkan
On 4/26/06, adi [EMAIL PROTECTED] wrote:
alasan untuk tidak berjuang dalam hidup, karena toh dng begitu2 aja, masih bisa makan enak, kumpul keluarga, dst dst...karena pemerataan yang gak bener. yang pada kuliah ke luar pulang lagidan jadi dosen? iya jelas. wong yang bisa keluar itu kebanyakan
On 4/25/06, m.c. ptrwn [EMAIL PROTECTED] wrote:
Lalu dari perhitungan shortest path ini , bikin call ke cisco configuntuk input confignya,etc. Jadi mpls lsp dibikin dinamis tidak sepertiskrg yang statis. Algoritma di databasenya ya tugas studentnya lah :))
Untuk Routing- Route optimization , cari
On 4/26/06, m.c. ptrwn [EMAIL PROTECTED] wrote:
Oh mahasiwa itu pinter-pinter mungkin karena dapat wangsit ya ? Jadi ndak perlu dosen ? India, China sekarang terlihat, karena tahun tahun sebelumnya sudah punya banyak dosen-dosen yg bersedia balik alih-alih diam di LN.
Jangan lihat majunya India
On 4/26/06, David Sudjiman [EMAIL PROTECTED] wrote:
Ini, masalah duit. Gimana caranya csco ato company lainnya bisa punya
tempat aman dan murah buat bikin RD.
Lantas mengapa buka di China dan India?
China dan India bukan tempat yang paling aman untuk bikin RD lho.
Lihat saja kasus HAM di
On 4/26/06, adi [EMAIL PROTECTED] wrote:
On Wed, Apr 26, 2006 at 08:07:13AM -, win_hadi wrote:
apakah ini mungkin dikarenakan alam kita yg gemah ripah loh jinawi ? yg
membuat kita hidup tetap senang walaupun banyak masalah, selalu ada
alasan untuk tidak berjuang dalam hidup, karena
m.c. ptrwn wrote:
Made Wiryana wrote:
On 4/26/06, m.c. ptrwn [EMAIL PROTECTED] wrote:
ayo dong pemth RI bikin langkah konkret, Indonesia undang atau
konsultasi dengan alumni/citizenya yg berhasil di dunia seperti Marvell
Semiconductor untuk investasi di bandung.
Wah coba SBY bicara
On 4/26/06, m.c. ptrwn [EMAIL PROTECTED] wrote:
Made Wiryana wrote: Pengalaman saya ketemu orang Indonesia di LN, banyak setelah kerja 10 tahun di luar. Males pulang (apalagi buka pabrik dan nanem modal), bawaannya malah akhirnya jadi nyalahin situasi di Indonesia terus Padahal untuk alasan
males
Sorry neh, saya crita dikit deh LSL (Lim Sioe Liong), katanya dia di
hujat karena banyak korupsi.
Sepengatuan saya, lsl itu dapet kemudahan untuk bisnis di indo. trus
jadi temenan sama para petinggi. korupsi, nda tahu deh.
Tapi yang saya puji adalah bisa2nya lsl dapet kemudahan dan yang
On 4/26/06, Adjie [EMAIL PROTECTED] wrote:
ada dua sisi yang sangat menarik kalau kita bisa mengirimkan ribuan orang indo untuk belajar spt cina, yang kepengen jadi pĂȘndidik yaa silahkan, dan yang mau ke profesional monggo kerso, tapi intinya gimana mencetak lulusan atau orang yang punya peluang
On 4/26/06, Made Wiryana [EMAIL PROTECTED] wrote:
kalau jujur filosofinya: itu kenapa bikin bussines (dagang),
bikin aja organisasi charity
ada perbedaan antara bisnis dan charity.
(dan biasanya pelaku bisnis yang menggunakan filosofi tersebut
memang banyak melakukan charity!)
Ah becanda
On 4/26/06, David Sudjiman [EMAIL PROTECTED] wrote:
m.c. ptrwn wrote: nich yang jadi pertanyaan :tambah pertanyaan yang realis dikit.Kenapa jarang orang indo ngeliat peluang kerja di Hua Wei Indo :-DPunya gerobak Indomie 10 biji, lebih enak lagi
Coding jadi cukup hobby saja.IMW
On 4/26/06, David Sudjiman [EMAIL PROTECTED] wrote:
Budi Rahardjo wrote:
The goal of every business is ...
to aquire and maintain customers.
Nah lo, binun kan. Di Cisco, business goals itu
1. Increase customer support
2. Increase revenue
3. Shorten development cycle
4. Open
On 4/26/06, Made Wiryana [EMAIL PROTECTED] wrote:
Apa mau bikin USI (Universitas Superman Indonesia ?)
Inilah bedanya dengan Amerika.
Di sana bisa saja seorang jagoan sebuah bidang,
tapi sangat *tidak peka* untuk urusan sosial.
Anti sosial. Kelakuan minus. he he he.
Enak. Bisa fokus ke satu
On 4/26/06, Budi Rahardjo [EMAIL PROTECTED] wrote:
atau karena duit. Kalau itu tujuannya, mereka tentu tidakakan nraktir saya he he he. Kan tujuannya duit?Mengapa dibuang-buang?Mungkin suatu saya saya kenalkan dengan mereka :)Sekalian OOT, tanyain ke mereka, kalau bukan tujuannya duit., Transfer
On 4/26/06, Budi Rahardjo [EMAIL PROTECTED] wrote:
On 4/26/06, Made Wiryana [EMAIL PROTECTED] wrote: Apa mau bikin USI (Universitas Superman Indonesia ?)Inilah bedanya dengan Amerika.Di sana bisa saja seorang jagoan sebuah bidang,
tapi sangat *tidak peka* untuk urusan sosial.Anti sosial. Kelakuan
On 4/26/06, Made Wiryana [EMAIL PROTECTED] wrote:
Sekalian OOT, tanyain ke mereka, kalau bukan tujuannya duit., Transfer aja
duitnya ke saya :-)
Rela koq saya
Dia yang tidak rela karena membuat orang MALAS!
Bukan soal duitnya, tapi perbuatan itu mengajari yang nggak bener.
Biar Rp 10 ribu
--- baskara [EMAIL PROTECTED] schrieb:
Di Indonesia, orang yang mau berinvestasi atau
kapital itu sebenarnya
ada. Saya pernah ditawari dua kali untuk membuat
industri baru. Tapi
saya tidak tahu mau buat apa. Saya tawarkan ke
teman-teman, juga
gelap. So? Ada yang punya ide mendirikan
Made Wiryana wrote:
On 4/26/06, David Sudjiman [EMAIL PROTECTED] wrote:
m.c. ptrwn wrote:
nich yang jadi pertanyaan :
tambah pertanyaan yang realis dikit.
Kenapa jarang orang indo ngeliat peluang kerja di Hua Wei Indo :-D
Punya gerobak Indomie 10 biji, lebih enak lagi
Coding
Made Wiryana wrote:
On 4/26/06, m.c. ptrwn [EMAIL PROTECTED] wrote:
Di india dan china perubahan peraturan ini sudah dilakukan, di india
dari tahun 1990an oleh manmohan singh.
jadi alumni india/china tsb tidak pulang dengan sendirinya, melainkan
memang karena ada insentif dari
Made Wiryana wrote:
On 4/26/06, Budi Rahardjo [EMAIL PROTECTED] wrote:
On 4/26/06, Made Wiryana [EMAIL PROTECTED] wrote:
Apa mau bikin USI (Universitas Superman Indonesia ?)
Inilah bedanya dengan Amerika.
Di sana bisa saja seorang jagoan sebuah bidang,
tapi sangat *tidak
Made Wiryana wrote:
On 4/26/06, Adjie [EMAIL PROTECTED] wrote:
Indonesia menyukai elitisme untuk dunia pendidikan, dengan kata lain hanya
memperhatikan yang puncak-puncak saja). Artinya sekolahan baik hanya ukt
orang pinter atau orang kaya saja.
Bagaimana yg sedang-sedang saja ?
David Sudjiman wrote:
m.c. ptrwn wrote:
nich yang jadi pertanyaan :
tambah pertanyaan yang realis dikit.
Kenapa jarang orang indo ngeliat peluang kerja di Hua Wei Indo :-D
emang huawei punya rd di indo skrg ?
temen saya kaget gitu dengan huawei karena codingnya dibikin didepan
customer
Dosen sudah banyak ? Berkhayal ah Carlos. Kalau melihat Indonesia itu
Jakarta atau Bandung ya memang. Tapi kalau melihat Indonesia itu dari
Sabang Merauke, lain lagi ceritanya.
He he Terimakasih dulu kalau bisa konfirm paling tidak keadaan
Jakarta-Bandung memang seperti itu.
memang
adi wrote:
On Wed, Apr 26, 2006 at 08:07:13AM -, win_hadi wrote:
saja, misalnya appliances dari luar dibendung, berapa milyar (trilyun?) yang
bisa dihemat, tapi malah itu dijadikan 'standar', sertifikasi dst..dst..
halo mas adi,
btw tempo hari kan ada peraturan baru yg menetapkan
Made Wiryana wrote:
On 4/26/06, Budi Rahardjo [EMAIL PROTECTED] wrote:
atau karena duit. Kalau itu tujuannya, mereka tentu tidak
akan nraktir saya he he he. Kan tujuannya duit?
Mengapa dibuang-buang?
Mungkin suatu saya saya kenalkan dengan mereka :)
Sekalian OOT, tanyain ke
Made Wiryana wrote:
On 4/26/06, Andre Kusuma [EMAIL PROTECTED] wrote:
http://www.batan.go.id/fnews/html.php?id=20060116211011db=info_media
Seorang staf LIPI yang enggan disebutkan namanya menyebut sampai tahun
2005 gaji yang diterimanya setiap bulan tidak lebih dari Rp. 1,3 juta
Zaki Akhmad wrote:
Made Wiryana wrote:
On 4/26/06, Andre Kusuma [EMAIL PROTECTED] wrote:
http://www.batan.go.id/fnews/html.php?id=20060116211011db=info_media
Seorang staf LIPI yang enggan disebutkan namanya menyebut sampai tahun
2005 gaji yang diterimanya setiap bulan tidak
Made Wiryana wrote:
Di Indonsia juga, pulang pada jadi Menteri, jadi Ketua Jurusan, bisa ngobyek
di luar, jadi seminaris :-)
Bukannya ini juga insentif , Kalau jawabannya ndak mau karena bebannya
makin kompleks mungkin ini yg lebih tepat, yang menyebabkan pada ndak mau
balik
Kalau saya
Made Wiryana wrote:
Indonesia menyukai elitisme untuk dunia pendidikan, dengan kata lain hanya
memperhatikan yang puncak-puncak saja). Artinya sekolahan baik hanya ukt
orang pinter atau orang kaya saja.
Dulu, saya pernah wawancara Pak Kusmayanto (sewaktu masih jadi Rektor
ITB). Beliau
Kalau saya lihat-lihat aplikasi beasiswa umumnya mengutamakanmemberikan beasiswa kepada dosen dan PNS. Alasan pihak pemberi beasiswa
mengutamakan ke orang-orang yang bergerak di sektor pendidikan (dosen)dan sektor pelayanan publik (PNS) adalah mereka inilah yang memilikiposisi strategis. Dengan
On 4/26/06, m.c. ptrwn [EMAIL PROTECTED] wrote:
Masak sih, tetangga minta benerin radio transistor aja nggak dibantuin kekekek, terus bilang sorry ya pak RT walau saya tukang insinyur elektro, saya ini perancang chip, bukan klas benerin radio transistor.
ah ini kan cerita saja, kalau ada
On 4/26/06, Budi Rahardjo [EMAIL PROTECTED] wrote:
On 4/26/06, Made Wiryana [EMAIL PROTECTED] wrote: Sekalian OOT, tanyain ke mereka, kalau bukan tujuannya duit.,Transfer aja duitnya ke saya :-)
Rela koq sayaDia yang tidak rela karena membuat orang MALAS!Bukan soal duitnya, tapi perbuatan itu
On 4/26/06, Zaki Akhmad [EMAIL PROTECTED] wrote:
2005 gaji yang diterimanya setiap bulan tidak lebih dari Rp. 1,3 juta saja. ltu sudah mencakup tunjangan jabatan dan tunjangan keluarga. Salahnya ndak rajin nulis kekekekkeke
Setengah koreksi Pak Made!Karena Link yang dikutip, bukan link-nya Pak
On 4/26/06, Adjie [EMAIL PROTECTED] wrote:
Ngga juga tuch, kenyataannya banyak temen2 yang S2 dan S3 disini bukan
dari PNS atau dosen, bisa dari mana aja koq. bahkan salah satu anak ITB
yang ambil S2 disini dapat S3 di belanda, jadi ngga jaminan juga kalau
PNS bisa dapat beasiswa, karena
Made Wiryana wrote:
On 4/26/06, m.c. ptrwn [EMAIL PROTECTED] wrote:
Punya gerobak Indomie 10 biji, lebih enak lagi
Coding jadi cukup hobby saja.
IMW
lah itulah, ada temen phd computer science dari uk , pulang ke
indonesia gak kerja atau bikin persh di bidang it .
Made Wiryana wrote:
On 4/26/06, m.c. ptrwn [EMAIL PROTECTED] wrote:
Masak sih, tetangga minta benerin radio transistor aja nggak dibantuin
kekekek, terus bilang sorry ya pak RT walau saya tukang insinyur
elektro,
saya ini perancang chip, bukan klas benerin radio transistor.
On Wed, Apr 26, 2006 at 01:44:32PM -, m.c. ptrwn wrote:
btw tempo hari kan ada peraturan baru yg menetapkan barang import untuk
telekomunikasi harus disertifikasi dulu dan lebih merekomendasikan
barang yang komponenya dibuat didalam negeri.
yang terpenting untuk isu semacam ini adalah
adi wrote:
On Wed, Apr 26, 2006 at 01:44:32PM -, m.c. ptrwn wrote:
btw tempo hari kan ada peraturan baru yg menetapkan barang import untuk
telekomunikasi harus disertifikasi dulu dan lebih merekomendasikan
barang yang komponenya dibuat didalam negeri.
yang terpenting untuk isu
cuman menanggapi pertanyaan anda kok: apa ada linux hacker di Indonesia?
pertanyaan itu sendiri out-of-context, jadinya jawabannya jelas mengikuti :-)
cuman satu hal yang jelas, menggunakan appliances dengan ingredients
linux/freebsd
misalnya, itu membuka ruang bagi kita untuk mengoprek,
On Thu, Apr 27, 2006 at 12:28:05AM -, m.c. ptrwn wrote:
masalahnya kalau memang hrs stop-import, kita harus bikin appliance
with linux, sebagai ingredientnya kan software developer yang
berpengalaman.
feeling saya mengatakan, implementasi freebsd/linux untuk keperluan-
keperluan yang bisa
adi wrote:
On Thu, Apr 27, 2006 at 12:28:05AM -, m.c. ptrwn wrote:
masalahnya kalau memang hrs stop-import, kita harus bikin appliance
with linux, sebagai ingredientnya kan software developer yang
berpengalaman.
feeling saya mengatakan, implementasi freebsd/linux untuk keperluan-
David Sudjiman wrote:
m.c. ptrwn wrote:
Untuk security
-Bikin algoritma untuk deep packet inspection jadi kalau ada virus,etc,
dideteksi dari router
Mungkin nda sekarang deh :-). Sorry, setahu saya yang beginian kan
paketnya harus dicapture ampe selesai atau sampai tahap tertentu baru
Budi Rahardjo wrote:
Satu lagi. Biasanya industri itu cari kawan.
Kalau sudah ada satu research center di sana, yang lainnya
menyusul. Soalnya resiko bisa ditanggung bersama-sama.
Itulah sebabnya ada research center di China, India, (dan
sebentar lagi di Vietnam).
Oh ya, perlu dicatat
[EMAIL PROTECTED] wrote:
David Sudjiman wrote:
m.c. ptrwn wrote:
Untuk security
-Bikin algoritma untuk deep packet inspection jadi kalau ada virus,etc,
dideteksi dari router
Mungkin nda sekarang deh :-). Sorry, setahu saya yang beginian kan
paketnya harus dicapture ampe selesai
72 matches
Mail list logo