[zamanku] Age:Apes know right from wrong

2009-02-16 Terurut Topik Jusfiq Hadjar

Apes know right from wrong

February 15, 2009
Article from:  Times Online

MONKEYS and apes have a sense of morality and the ability to tell right from 
wrong, according to new research.

In a series of studies scientists have found that monkeys and apes can make 
judgments about fairness, offer altruistic help and empathise when a fellow 
animal is ill or in difficulties. They even appear to have consciences and the 
ability to remember obligations.

The research implies that morality is not a uniquely human quality and suggests 
it arose through evolution. That could mean the strength of our consciences is 
partly determined by our genes.

Such findings are likely to antagonise fundamentalist religious groups. Some 
believe the ability to form moral judgments is a God-given quality that sets 
humans apart.

The scientists say, however, that the evidence is clear. I am not arguing that 
non-human primates are moral beings but there is enough evidence for the 
following of social rules to agree that some of the stepping stones towards 
human morality can be found in other animals, said Frans de Waal, professor of 
psychology at Emory University in Georgia in the United States.


In papers at the annual meeting of the American Association for the Advancement 
of Science (AAAS) this weekend de Waal described experiments on monkeys and 
apes to see if they understood the idea of fairness.


The animals were asked to perform a set of simple tasks and then rewarded with 
food or affection. The rewards were varied, seemingly at random. De Waal found 
the animals had an acute sense of fairness and objected strongly when others 
were rewarded more than themselves for the same task, often sulking and 
refusing to take part any further.

Another study looked at altruism in chimps - and found they were often willing 
to help others even when there was no obvious reward. Chimpanzees 
spontaneously help both humans and each other in carefully controlled tests, 
said de Waal.

Other researchers, said de Waal, have found the same qualities in capuchin 
monkeys, which also show spontaneous prosocial tendencies, meaning they are 
keen to share food and other gifts with other monkeys, for the pleasure of 
giving.

Everything else being equal, they prefer to reward a companion together with 
themselves rather than just themselves, he said. The research suggests that 
giving is self-rewarding for monkeys.
Related research found primates can remember individuals who have done them a 
favour and will make an effort to repay them, even after not seeing them for 
some time.

De Waal, who has written a book called Primates and Philosophers, said morality 
appeared to have evolved in the same way as organs such as the eye and the 
heart, through natural selection.

The debate over whether animals can tell right from wrong and make moral 
choices dates back to Charles Darwin, originator of the theory of evolution.

He suggested that when sexual reproduction first evolved it forced animals to 
develop codes of behaviour that became built into their genes. In humans these 
instincts eventually developed into a sense of right and wrong. This fitted 
with his view that humans were indeed derived from animals - a view fiercely 
opposed by the church at the time.

The big question now is why, alone among the primates, humans have developed 
morality to such a high level. It implies that humans were once subjected to 
some kind of powerful evolutionary pressure to develop a conscience.

Some researchers believe we could owe our consciences to climate change and, in 
particular, to a period of intense global warming between 50,000 and 800,000 
years ago. The proto-humans living in the forests had to adapt to living on 
hostile open plains, where they would have been easy prey for formidable 
predators such as big cats.

This would have forced them to co-operate and devise rules for hunting in 
groups and sharing food.

Christopher Boehm, director of the Jane Goodall Research Center, part of the 
University of Southern California's anthropology department, believes such 
humans devised codes to stop bigger, stronger males hogging all the food.

To ensure fair meat distribution, hunting bands had to gang up physically 
against alpha males, he said.

In research released at the AAAS he argued that under such a system those who 
broke the rules would have been killed and their amoral genes lost to 
posterity. By contrast, those who abided by the rules would have flourished and 
had many more children.

Other studies have confirmed that the strength of a person's conscience depends 
partly on their genes. Several researchers have shown, for example, that the 
children of habitual criminals will often become criminals too - even when they 
have had no contact with their biological parents.


 ---
Jusfiq Hadjar gelar Sutan Maradjo Lelo


Allah yang disembah orang Islam tipikal dan yang digambarkan oleh al-Mushaf itu 
dungu, buas, 

Re: [zamanku] Siapa Pemenang di Gaza?

2009-02-16 Terurut Topik teddy sunardi
Israel-Palestina adalah masalah yang menyangkut banyak segi. dan bukan hanya
menyangkut urusan kalah atau menang.
Sebenarnya larangan mengebom rumah sakit atau sekolah juga harus diikuti
dengan larangan tidak menggunakan rumah sakit atau sekolah atau area
dengan radius tertentu dari gedung gedung tesebut sebagai pangkalan militer,
lokasi peluncur roket dan lain lain dan ini terbukti digunakan oleh
Hamas. JAdi kita tidak perlu heran akan banyaknya korban yang jatuh dari
kalangan sipil karena bagi yang pernah melihat dokumenter mengenai
peluru kendali pasti tahu bahwa peluru ini memburu titik panas tertentu yang
dikeluarkan oleh sumber peluncur roket - nah kebetulan ditaruhnya
dekat rumah sakit dan kawasan pemukiman rakyat ya kita tidak perlu heran
akan banyaknya korban di pihak Palestina.
Sekarang seharusnya fakta-fakta tersebut dibuka dimuka PBB dan HAMAS serta
militer ISRAEL diminta pertanggungan jawabannya - pertanyaannya
sekarang adalah apakah PBB berani atau tidak?
salam
Teddy

Pada 15 Februari 2009 14:20, wirajhana eka wirajh...@gmail.com menulis:

   isu palestina, sekarang bukan masalah penting lagi..kalah menang bukan
 hal penting.rakyat telah menjadi kormab komoditi agama dan politik
 negarajadi

 siapa yang menang? siapa yang kalah?

 tapi mau memenangkan apa kecuali nyawa yang terkapar dimedan perang ego


 2009/2/15 edogawa2000 edogawa2...@gmail.com

   Tulisan tidak berimbang dan nyata bahwa memang sudah ada rasa kebencian

 akan musuh palestina.
 Sayang sekali ada insan pers tidak dewasa seperti ini masuk ke dalam
 editorial Jawa pos yang mengklaim media berimbang dan tidak memihak.

 Abdul Rohim wrote:
 
 
  Siapa Pemenang di Gaza?
  Oleh Muhsin Labib *
 
  Terjadi perdebatan sengit di kalangan politisi serta media Arab dan
  Palestina secara khusus seputar cara menentukan dan menilai hasil
  perang tiga pekan yang dilancarkan Israel atas Jalur Gaza dari untung
  dan rugi. Pendukung gerakan perlawanan mengaku sebagai pemenang.
 
  Penentangnya di blok ''Arab moderat'', termasuk pejabat pro-Presiden
  Mahmud Abbas di Ramallah, Tepi Barat, menganggapnya sebagai kekalahan
  dengan menjadikan jumlah korban luka dan meninggal serta angka
  kerugian material dan kerusakan bangunan dan infrastruktur sebagai
  tolok ukur.
 
  *Pindah Isu*
 
  Mari kita diskusikan dengan rasional, apalagi sejumlah fakta di
  lapangan mulai muncul, setelah agresi Israel atas Gaza berhenti, meski
  sementara. Fokus pindah ke isu-isu rekonstruksi, dana-dana yang telah
  dianggarkan dan pihak manakah yang berhak melaksanakan tugas ini.
 
  Coba kita bersikap sebagai penentang gerakan perlawanan, Hamas.
  Asumsikan secara dialetik bahwa Hamas tak menang. Bahwa kemenangannya
  adalah kemenangan amat mahal, maka pertanyaannya, apakah Israel
  pemenang dalam perang ini dan mencapai semua targetnya?
 
  Berbagai pengalaman pertempuran yang silam mengajarkan kita bahwa
  pemenang adalah yang mencapai target-targetnya dan memaksakan
  syarat-syarat untuk menyerah terhadap pihak yang hanya punya opsi
  menerima kekalahan terebut. Selanjutnya menandatangi dokumen tanpa
  sedikit pun keberatan, sebagaimana dialami Iraq yang kalah pada perang
  1991.
 
  Lalu, apakah milisi-milisi perlawanan di Gaza mengalami proses-proses
  kepecundangan seperti itu bila dianggap sebagai pihak yang melemparkan
  handuk putih dan menerima syarat-syarat yang diajukan pemenang?
 
  Jawabannya tentu tidak. Hamas dan faksi-faksi perlawanan hingga detik
  ini dengan lantang sesumbar untuk mempertahankan tanah dan harkat
  rakyatnya dan sama sekali tidak meminta gencatan senjata sesuai
  syarat-syarat yang diajukan Israel.
 
  Bukan hanya itu, Hamas dan faksi-faksi perlawanan menolak proposal
  yang dirancang Mesir tanpa ragu-ragu, sehingga menyebabkan Israel
  mengambil keputusan gencatan senjata sepihak dan menarik seluruh
  pasukannya dari Gaza demi mengurangi kerugian-kerugian politik dan
  militer.
 
  Dapat dikatakan dengan tegas, Israel dalam agresi ini mengalami
  kekalahan militer sekaligus kerugian politik. Jadi pecundang, meski
  telah menciptakan kehancuran dan membunuh serta melukai ribuan warga.
 
  Pertama, bila Israel memang pihak yang menang, mengapa mereka mengemis
  ke masyarakat internasional agar mengirimkan kapal-kapal perang guna
  mengawasi pantai Gaza dan buru-buru menandatangani perjanjian keamanan
  dengan pemerintah AS demi menghalangi penyelundupan senjata ke Gaza?
 
  Kedua, jelas Israel memperlakukan Jalur Gaza dan faksi-faksi
  perlawanan di dalamnya layaknya negara besar yang mengancam
  keamanannya, yang memiliki kemampuan dahsyat kini dan mendatang, yang
  bisa menjadi tantangan eksistensial bagi negara Israel.
 
  Ketiga, mesin propaganda Israel secara masif mendramatisasi isu
  terowongan Rafah. Hingga kini, Tel Aviv terus melakukan kontak
  intensif dengan negara-negara besar dan Mesir demi memperkuat
  langkah-langkah keamanan dan mengimpor teknologi mutakhir guna
  melakukan misi ini.
 
  Maka sebenarnya, bila 

[zamanku] 16 Feb

2009-02-16 Terurut Topik Romo maryo




“Mereka meminta dari padaNya suatu tanda dari sorga”

(Kej 4:1-15.25; Mrk 8:11-13

 

“Lalu muncullah orang-orang Farisi dan
bersoal jawab dengan Yesus. Untuk mencobai Dia mereka meminta dari pada-Nya
suatu tanda dari sorga. Maka mengeluhlah Ia dalam hati-Nya dan berkata:
Mengapa angkatan ini meminta tanda? Aku berkata kepadamu, sesungguhnya
kepada angkatan ini sekali-kali tidak akan diberi tanda. Ia meninggalkan
mereka; Ia naik pula ke perahu dan bertolak ke seberang” (Mrk 8:11-13),
demikian kutipan Warta Gembira hari ini.

 

Berrefleksi
atas bacaan-bacaan hari ini saya sampaikan catatan-catatan sederhana sebagai
berikut:

·   Orang yang sedang berkuasa atau gila akan kuasa,
kedudukan dan jabatan ketika merasa dirinya terdesak atau  ada gejala 
tersingkirkan, pada umumnya lalu
berusaha mencari dan mengangkat kelemahan dan kekurangan saingannya,
sebagaimana terjadi di Indonesia saat ini dalam rangka pemilu capres dan
cawapres. Saling menjegal, mengritik dan menyindir itulah yang terjadi. Rasanya
hal ini mirip dengan orang-orang Farisi yang bersoal jawab dengan Yesus untuk
mencobaiNya. Karena orang-orang Farisi itu bermaksud jahat dan tak mungkin
diajak dialog atau bercakap-cakap dengan baik, maka Yesus “meninggalkan 
mereka…naik pula ke perahu dan bertolak ke seberang”. Apa
yang dilakukan oleh Yesus ini rasanya kurang lebih juga pernah terjadi di 
Indonesia pada masa Orde Baru, dimana orang-orang baik dan
jujur merasa terancam oleh penguasa lalu ‘pergi dan tinggal di luar negeri’.
Bercermin pada Warta Gembira hari ini kami mengajak dan mengingatkan siapapun
yang masih bermental ‘Farisi’ untuk mawas diri dan  bertobat. Marilah membuka 
diri atas apa yang
terjadi dalam hidup sehari-hari di antara orang banyak atau kalangan rakyat
alias ‘melihat ke bawah’ atau menunduk bukan ‘melihat ke atas’ atau menengadah
untuk mengejar kuasa, kedudukan dan jabatan. Mereka yang sedang berkuasa atau
berpengaruh dalam kehidupan bersama di tingkat apapun dan dimanapun hendaknya
terbuka terhadap aneka macam saran, kritik, pembaharuan dst.. yang muncul atau
disampaikan siapapun juga. Hendaknya aneka macam saran, kritik dan usul
pembaharuan dilihat dan dihayati sebagai tanda kasih dan perhatian dan
dukungan  bukan ancaman. Dengan kata lain
mereka yang sedang berkuasa atau beepengaruh hendaknya bersikap mental melayani
bukan menguasai dan menindas. Semakin berkuasa dan berpengaruh hendaknya
semakin melayani dengan rendah hati. 

·   Hukumanku
itu lebih besar dari pada yang dapat kutanggung. Engkau menghalau aku sekarang
dari tanah ini dan aku akan tersembunyi dari hadapan-Mu, seorang pelarian dan
pengembara di bumi; maka barangsiapa yang akan bertemu dengan aku, tentulah
akan membunuh aku. (Kej 4:13-14), demikian kata Kain kepada Tuhan
yang telah menghukumnya karena pembunuhan terhadap Habel, adiknya. Kain sebagai
anak sulung merasa tersaing dengan kelahiran adiknya, Habel, dan ia akhirnya
membunuh Habel. Kisah ini rasanya pada masa kini juga terjadi yaitu dimana para
senior atau orangtua tidak memberi kesempatan bagi para yunior atau anak-anak.
Begitu berkuasa orang ingin terus berkuasa dan dengan segala cara dan usaha
menghabisi mereka yang dirasa mengancam kekuasaannya. Bukankah hal ini pernah
terjadi pada diri pemimpin Negara yang ‘diktator’ dimana pada waktunya  mereka 
disingkirkan dan diturunkan dari kekuasaan
dan jabatan dengan paksa dan akhirnya menderita sengsara. Memimpin atau
berkuasa terlalu lama memang ada kecenderungan untuk menjadi ‘diktator’ yang
bengis dan tak berperikemanusiaan. Maka baiklah dalam kehidupan bersama
senantiasa diusahakan pembatasan masa jabatan kepemimpinan alias perlu
diusahakan regenerasi. Setiap kali ada generasi baru hendaknya berani berkata
seperti Hawa: Aku telah mendapat
seorang anak laki-laki dengan pertolongan TUHAN., dengan kata lain
menyikapi dan menghayati aneka usul pembaharuan sebagai ‘pertolongan Tuhan’,
pendampingan dan rahmat Tuhan. Kita semua dipanggil untuk senantiasa siap sedia
dan rela berubah atau diperbaharui alias melihat dan mengakui tanda-tanda zaman
sebagai ‘pertolongan Tuhan’. Ingatlah dan sadarilah bahwa semua orang pada
dasarnya berkehendak baik, dan memang sering terjadi perbedaan cara
mengungkapkan dan mewujudkan kehendak baik tersebut yang dapat menimbulkan
ketegangan.  Maka hendaknya senantiasa
diadakan percakapan bersama dengan mereka yang berkehendak baik untuk
mensinerjikan semua kehendak baik, dan kemudian bekerjasama atau
bergotong-royong menghayati atau melaksanakan kehendak baik tersebut. 

 

“Engkau duduk, dan mengata-ngatai
saudaramu, memfitnah anak ibumu. Itulah yang engkau lakukan, tetapi Aku berdiam
diri; engkau menyangka, bahwa Aku ini sederajat dengan engkau. Aku akan
menghukum engkau dan membawa perkara ini ke hadapanmu” (Mzm 50:20-21)

 

Jakarta, 16 Februari 2009




  Mencari semua teman di Yahoo! Messenger? Undang teman dari Hotmail, Gmail 
ke Yahoo! Messenger dengan mudah sekarang! http://id.messenger.yahoo.com/invite/

[zamanku] TIMES (Carl Zimmer): The Ever Evolving Theories of Darwin

2009-02-16 Terurut Topik Jusfiq Hadjar

Dan masih ada manusia berotak anjing, baik yang beragama islam maupun yang 
beragama Nasrnai yang bilang teori Darwin hanya ngibuo dan telah dipatahkan...

Menyedihkan, sungugh menyedihkan betapa ortak mereka itu telah di rusak dan 
dibusukkan  oleh ajaran agama semitik yang hanya berdasarkan omong kosong dan 
kibulan itu.

Adalah bahagian dari usaha pecerdasan manusia Indoneisa untuk menunjukkan 
betapa dungunya ajaran agama semitik yang seperti juga ajaran agama lain 
hanyalah tahayul dan berdasarkane kapada omong kosong dan kibulan doang.

---
  

Thursday, Feb. 12, 2009
The Ever Evolving Theories of Darwin
By Carl Zimmer

What do Harry Potter, Sherlock Holmes, G.I. Joe and Charles Darwin have in 
common? They will all be coming to movie theaters this year. The only real 
person on that list will be played by Paul Bettany in the biopic Creation. And 
in true celebrity fashion, Darwin will be everywhere this year. In a 
convergence of anniversaries, Darwin would have turned 200 years old on Feb. 
12, and his landmark book, On the Origin of Species, turns 150 on Nov. 24. 
There will be documentaries, lectures, conferences and museum exhibits. 
Darwin-themed blogs are being launched, and a cartload of Darwin-related books 
are being published. A replica of H.M.S. Beagle, the ship that carried Darwin 
around the world, will retrace his path. This January, Stanford University let 
a group of 90 people do likewise--albeit more comfortably, on a private Boeing 
757.

It's only fitting to recognize the accomplishments of a great biologist. But 
there's a risk to all this Darwinmania: some people may come away with a 
fundamental misunderstanding about the science of evolution. Once Darwin mailed 
his manuscript of On the Origin of Species by Means of Natural Selection, or 
the Preservation of Favoured Races in the Struggle for Life to his publisher, 
the science of evolution did not grind to a halt. That would be a bit like 
saying medicine peaked when Louis Pasteur demonstrated that germs cause 
diseases.

Today biologists are exploring evolution at a level of detail far beyond what 
Darwin could, and they're discovering that evolution sometimes works in ways 
the celebrated naturalist never imagined. The biological problems we're 
dealing with are much more complex, says Massimo Pigliucci, an evolutionary 
biologist at Stony Brook University in New York. That said, it's a lot of fun. 
I'm not complaining.

Darwin developed his theory by gathering as much information as he could about 
life. He collected it while voyaging on the Beagle, by sitting in front of a 
microscope back in England and by writing to a global network of 
correspondents. Today, however, biologists can feast on a far bigger banquet of 
data. The fossil record was scanty in Darwin's day, but now it has pushed the 
evidence of life on Earth back to at least 3.4 billion years ago. And while 
Darwin recognized that variation and heredity were the twin engines that made 
evolution possible, he didn't know what made them possible. It would take 
almost a century after the publication of On the Origin of Species for 
biologists to determine that the answer was DNA.

DNA is like a genetic cookbook, using four molecular letters to spell out 
recipes for everything from hormones to heart valves. Biologists today are 
reading the 3.5 billion letters in the human genome as well as the DNA from 
thousands of other species, and they've amassed vast databases of genetic 
information that they can rummage through to learn about how life evolved.

Time and again, biologists are finding that Darwin had it right: evolution is 
the best way to explain the patterns of nature. You just can't even start to 
make sense of all this data without a framework of evolution, says Günter 
Wagner, an evolutionary biologist at Yale University.

Darwin proposed that natural selection could gradually transform a species. 
Scientists have observed thousands of cases of natural selection in action. 
They've documented that beaks of finches on the Galápagos Islands have gotten 
thicker when droughts forced the birds to crack tough seeds to survive. They've 
observed bacteria develop resistance to drugs that were believed to be 
invincible. Now biologists are applying DNA-sequencing technology to natural 
selection, which lets them identify the individual genetic changes that boost 
reproductive success.

As populations adapt to their surroundings, they can gradually evolve into new 
species. We now have, I think, a good understanding of how new species 
arise--that is, how biological diversity is created, says Jerry Coyne, an 
evolutionary biologist at the University of Chicago and the author of the new 
book Why Evolution Is True. Darwin made little inroad into the problem, 
despite the title of his magnum opus.

Biologists have also found plenty of evidence to support Darwin's other major 
claim: that different species share a common ancestry. Over the past 15 years, 
for 

[zamanku] Batalkan Negara Palestina Demi Perdamaian !!!

2009-02-16 Terurut Topik Hafsah Salim
Batalkan Negara Palestina Demi Perdamaian !!!

Kerajaan Palestina sudah sejak 1947 melalui referendum dibawah
pengawasan UN dipecah menjadi Yordania, Syria, Libanon dan Israel.

Sampai disini saja masalahnya sudah usai tak ada yang bisa dikomplain,
karena kalo ada umat Islam yang ingin tinggal di negara Islam, maka
tinggal pilih saja antara Yordania, Syria atau di Libanon.  Sebaliknya
yang bersedia tinggal dinegara sekuler silahkan pindah ke Israel.

Namun ada sekelompok demonstran Arab di Israel yang menolak
pemerintahan sekuler Israel dan menuntut pemerintahan Islam Arab yang
oleh mereka kemudian sebagai negara Palestina.  Mereka berdemo yang
jumlahnya kurang dari 2000 orang yang melakukan longmarch ke Syria
karena waktu itu Syria mendukung kelompok Arab ini.

Sebenarnya tidak susah untuk memusnahkan kelompok ini, namun karena
situasi waktu itu ada perang dingin dimana Soviet Union juga berusaha
masuk ingin menanamkan pengaruhnya, maka kelompok ini katimbang
dipengaruhi Soviet, maka Amerika mengambil alihnya lebih dulu dengan
mendukung kelompok ini yang jumlahnya makin besar setelah tiba di
Syria.  Amerika memberi bantuan kepada mereka untuk berjuang melawan
Israel waktu itu sementara Amerika juga memberi bantuan yang sama
kepada Israel.

Demikianlah, melalui kemelut politik di Syria, akhirnya mereka yang
dibawah Yasser Arafat ini diusir ke Libanon, dan di Libanon mereka
dikarantina kedalam camp2 pengungsi hingga terjadi perjanjian camp
David yang menyetujui wilayah Israel di Gaza dan Westbank diberikan
gratis menjadi negara baru Palestina dengan persyaratan tidak lagi
memerangi Israel.  Yasser Arafat setuju dan menandatanganinya.  Namun
setelah diadakan pemilu, ternyata ada kelompok lain diluar PLO Yasser
Arafat yang menolak perjanjian camp David sehingga semua menjadi
mentah lagi dan Israel kembali mengalami berbagai terror yang
menyebabkan mereka membangun tembok pembatas maupun menutup perbatasannya.

Dari semua kejadian ini, tidak perlu lagi dilakukan perundingan2 baru
yang cuma membuang biaya, cukup batalkan saja pembentukan negara
Palestina dan semua yang menjadi rakyat Hamas dan PLO agar
dinaturalisasi kenegara asalnya yaitu Mesir.

Mau melakukan perlawanan lagipun tidak akan bisa karena blokade
perbatasan betul2 tidak membuat para terror bisa menembusnya.  Apalagi
mereka semuanya pengangguran, tidak punya kerjaan, tidak punya natural
resources yang cukup menghidupi mereka.  Kalopun mau dipaksakan
berdiri negara Palestina, tetap saja negara ini tergantung hidupnya
kepada Israel karena semua kebutuhan hidup hanya bisa didapatkan dari
Israel meskipun bisa juga didapatkan dari Mesir tapi biayanya pasti
lebih mahal karena ongkos angkutnya lebih mahal karena jaraknya lebih
jauh.  Hal ini disebabkan perbatasan Mesir dan Gaza itu hanyalah
padang pasir yang luas.

Biar bagaimanapun, tidaklah mungkin mendirikan negara yang mengganggu
keamanan tetangganya.  Sama halnya, Sukarno dulu menolak pembentukan
negara Malaysia yang meskipun sama sekali tidak mengganggu keamanan
Indonesia, tetap ditolak Sukarno dengan membentuk team2 terrorist
untuk menghancurkan Malaysia.  Hasil akhirnya tentu sudah sama2 kita
tahu, tindakan politik yang salah oleh Bung Karno akhirnya membawa
berbagai kegetiran bangsa kita sendiri.

Demikianlah, pembentukan negara Palestina dilain pihak malah
menimbulkan terror2 berdarah dinegara Israel yang tentunya menyebabkan
Israel berhak untuk menentangnya dan untuk melakukan tindakan2 yang
perlu dalam mengamankan negaranya.  Jadi kalo Palestina tidak bisa
menjadi negara damai yang tidak menterror tetangganya, tidak ada
pilihan yang lebih baik daripada pembatalan pembentukan negara ini
yang sama sekali tidak punya dasar dan landasan historisnya.  Karena
negara Palestina dari zaman dulu sekalipun bukanlah cuma sepenggal
tanah di Gaza dan Westbank melainkan meliputi Yordania, Syria, Libanon
dan Israel.

Hal inilah yang perlu dipahami oleh setiap ulama maupun pejabat2
pemerintah RI dalam rangka menawarkan diri sebagai penengah, karena
sebagai penengah tentunya tidak boleh berpihak dan kalo mau berpihak
tentunya tidak ada yang akan bisa menyetujui kita jadi penengah. 
Bagaimana kita bisa jadi penengah kalo sudah berpihak kepada cuma yang
Islam padahal posisinya jelas dipihak yang salah ???

Ny. Muslim binti Muskitawati.






[zamanku] Gadis Berkelamin Ganda Menanti Uluran Tangan

2009-02-16 Terurut Topik Sunny
Refleksi: Bagaimana pendapat Anda sebagai ahli ilmu surgawi terhadap wanita ini?

http://www.poskota.co.id/news_baca.asp?id=51972ik=3


Gadis Berkelamin Ganda Menanti Uluran Tangan 

Minggu 15 Februari 2009, Jam: 7:46:00 
JAKARTA (Pos Kota) - Gadis ini ke mana-mana selalu berpenampilan sebagaimana 
layaknya wanita. Mengenakan baju wanita dan jilbab setiap ke sekolah. Tapi 
siapa sangka jika ia ternyata memiliki kelamin ganda. 

Fenomena yang jarang terjadi ini dialami Nurhikmah, 16. Ia adalah anak pasangan 
Sahri, 60, dan Titin Maimunah, 50. Mereka tinggal di Kampung Bulak Teko, RT 
011/011, Kalideres, Jakarta Barat. 

Sahri, 60, yang ditemui di rumahnya, Sabtu (14/2), mengatakan keanehan yang 
terdapat pada tubuh anaknya diketahui saat Nurhikmah dilahirkan. Saat itu 
suster bilang anak saya laki-laki, tapi setelah saya lihat, kok perempuan. 
Suster juga bingung, jelasnya. 

Dia kemudian membawa Nur ke RSCM. Karena pada waktu itu di RSCM sedang tidak 
ada dokter anak, maka Nur dialihkan ke RS Harapan Kita. Saat itu dokter bilang 
kalau anak saya sudah bisa pipis, berarti normal, tuturnya. 

Keanehan yang menimpa Nur ternyata pernah dialami oleh kakaknya, Siti Masitoh. 
Namun setelah dewasa, Siti yang sekolah di madrasah aliyah ini hanya memiliki 
satu kelamin wanita. Hanya saja, payudara Siti tidak tumbuh seperti wanita pada 
umumnya dan memiliki suara seperti pria. Sedangkan Nur sampai saat ini punya 
dua kelamin. Tapi penisnya berukuran kecil, tutur Sahri. 

Diakuinya, penampilan Nur yang bersekolah di madrasah tsanawiyah swasta ini 
memang agak kelaki-lakian. Dia anak yang tomboy dan suka main bola, imbuhnya. 

BUTUH BANTUAN 
Ketua RW 011, Cecep, 45, yang juga masih saudara dengan keluarga ini, 
mengatakan kondisi yang dialami anak-anak Sahri membutuhkan bantuan dari semua 
pihak. 

Cecep mengaku sudah membantu mengurus surat ke kelurahan dan kecamatan untuk 
meringankan biaya operasi. Anak-anak tersebut juga sudah dibawa ke RSCM untuk 
menjalani pemeriksaan. Rencananya pada liburan sekolah besok, operasi akan 
dilaksanakan. Tapi keluarga ini masih kebingungan soal biaya. Saya punya uang 
darimana untuk operasi, saya sudah tua dan tidak bekerja, jelas ayah 6 anak 
ini. 

Siti dan Nur selama ini diperlakukan sebagai perempuan oleh keluarga dan 
lingkungannya. Saat mereka berganti kelamin menjadi laki-laki kelak, dibutuhkan 
bantuan dari banyak pihak untuk menguatkan mentalnya. 

Kita harus hati-hati, karena ini menyangkut perasaan. Mereka berdua merasa 
kalau selama ini adalah perempuan. Sedangkan dokter mengatakan jika mereka 
adalah lelaki. Perlu banyak penyesuaian tentunya, ujar Ketua RW. 

(anis/ok)@ 

[zamanku] Valentine Day Bukanlah Pesta Sex atau Pesta Mabok !!!

2009-02-16 Terurut Topik Hafsah Salim
Valentine Day Bukanlah Pesta Sex atau Pesta Mabok !!!

Kita bisa saksikan bagaimana ulama2 Islam begitu getol menyebarkan
kebohongan2 se-olah2 Valentine Day itu sebagai pesta mabok2 dan pesta2
sex.

Kita semua bisa menyaksikan bagaimana masyarakat di Amerika bisa
merayakan Valentine Day justru tanpa pesta2.

Pada hakekatnya Valentine Day itu hanyalah nama yang di-cari2 untuk
bisa cocok dengan tujuan saling membahagiakan dalam kehidupan sosial
masyarakat di Amerika.  Jadi sejarah Valentine Day itu tidak perlu
harus memenuhi persyaratan2 tertentu seperti halnya agama.  Juga
perayaan Valentine Day itu tidak perlu ada ceremoni tertentu yang
dibakukan.

Prinsip Valentine Day itu berasal dari kesadaran masyarakat sendiri
bahwa saling menghibur sangatlah penting.  Kehidupan suami isteri
sering cekcok, sering terjadi perceraian, sering konflik satu sama
lain, dan kesemuanya itu bisa dihentikan sementara dengan mengisinya
dengan renungan2 bagaimana sang suami dulunya mula2 bisa jatuh hati
kepada isterinya dan sebaliknya, dengan renungan2 itulah segala
konflik, cekcok dan perceraian bisa dibatalkan atau dihentikan.

Demikianlah pada hari Valentine Day itu sang suami memberi hadiah
kepada isterinya sambil menyematkan kata2 kenangan dimasa lalu mereka
memadu kasih.  Bukan selalu harus memberi hadiah, bisa juga memberi
bunga dan pemberian bunga inilah yang sebenarnya menjadi tradisi yang
sebenarnya.

Namun bagi mereka yang belum menikah, mereka yang masih berpacaran
memadu kasih, juga merupakan kesempatan untuk menyampaikan atau
mengexpressikan kasih sayang mereka melalui bunga ataupun hadiah2 yang
bisa menjadi memory mereka nantinya baik setelah menikah, setelah jadi
kakek2 atau setelah pasangannya meninggal dunia maupun pasangannya
akhirnya menikah dengan pasangan yang lain.

Valentine Day hanyalah hari khusus untuk membuat kenangan atau untuk
mengenang kejadian2 yang terkait dengan kasih sayang seseorang kepada
kekasihnya atau kepada isterinya.

Sebagai contoh yang paling sering anda jumpai dalam kehidupan ini
adalah, apabila ada seorang pria yang jatuh cinta kepada seorang
gadis, maka si pria sering kali membeli hadiah atau bunga untuk
dihaturkan kepada gadis yang dicintainya.  Si Gadis akan ber-tanya2,
kenapa pria ini memberi saya sesuatu???  Si Gadis biasanya akan
langsung bertanya, koq aku diberi ini atau diberi itu, biasanya si
laki2 akan men-cari2 alasan2 yang tepat, misalnya karena hari ini
adalah hari ultah ibuku, atau hari ultah bapaku dan segala macam
alasan bisa dibuatnya.

Demikianlah, pada Valentine day ini sang kekasih tidak lagi perlu
cari2 alasan2 yang susah, mereka bisa memberikan hadiah kepada
kekasihnya dengan alasan karena hari ini adalah Valentine Day.

Demikianlah Valentine Day bukanlah hari suci agama Kristen meskipun
dicampur adukkan dengan segala dongeng2 tentang seorang saint dan
tentang agama Kristen karena pada dasarnya memang Valentine Day ini
asal mulanya dari masyarakat yang mayoritasnya beragama Nasrani.

Valentine Day dicemoh dan difitnah dengan segala kebusukannya
di-negara2 Islam, hal ini hanyalah menununjukkan rasa kebencian segala
hal yang terkait dengan agama lainnya yang dianggap bisa membahayakan
agamanya sendiri.  Di Arab Saudia tepat pada tanggal 14 February ini,
imam besar yang mengeluarkan fatwa haram pada Valentine Day telah
dipecat oleh Raja Arab dan digantikan dengan Imam besar lainnya yang
lebih moderat.  Tidak jelas apakah sang imam ini dipecat akibat fatwa
tsb atau akibat hal2 lainnya.

Bagi saya sebagai umat Islam, sebagai seorang muslimah, tentu bisa
menerima segala cara dalam mengexpressikan cinta kasih, kasih sayang
kepada sesama manusia tanpa membedakan agamanya, dan tidak perlu harus
selalu Islamiah, apapun agamanya asalkan tujuannya memang untuk
membagi atau share cinta kasih tidak bisa saya tolak, pasti saya
terima dengan tangan terbuka tanpa perlu melihat kebelakang apa agamanya.

Ajaran Islam yang difatwakan ulama2 sama sekali tidak akan
menghasilkan cinta kasih melainkan kebencian dan akan menyeret kita
menjauhi kedamaian hidup.

Ny. Muslim binti Muskitawati.







[zamanku] Re: Mengapa Tuhan tidak mau memberkati kita?

2009-02-16 Terurut Topik tawangalun
Jane sebelum Yesus disalib Dia itu belum Tuhan tapi masih 
manusia,sebab kalau sudah Tuhan gak mungkin tedas disalib.Setelah 
kebangkitanlah maka Dia baru Tuhan.Begeitulah konsep Kristen 
itu.Makane ketika mau disalib Yesus masih ngucap:Eloi Eloi Lama 
sabahtani.Tuhan2 mengapa Kau tinggalkan aku.Gak mungkin kalau Dia 
sudah Tuhan kok teriak2 panggil Tuhan.Untung calon Tuhan Putra tadi 
dongane gak didenger oleh Tuhan bapa.Kalau dikabulkan berarti gak ada 
penyaliban dus si Tionghoa ini dosanya gak tertebus.
Tapi njur timbul kejanggalan,loh kok aneh Tuhan Putra kok dongane 
ditolak,sedangkan dukun cilik Ponari saja dongane didenger.
Ya itulah konsep KeTuhanan Yesus itu memang angel sih.
Akhirnya baru setelah th.325 Konsili Nicea Yesus dinobatkan jadi 
Tuhan.
Ini kejanggalan lagi kan Camat saja sing nglantik Bupati,Bupati sing 
nglantik Gubernur.La kasihan Tuhan satu ini sing nglantik gur uwong.

Shalom,
Tawangalun.


- In zamanku@yahoogroups.com, Tionghoa Indonesia 
tionghoaindone...@... wrote:

 Mengapa Tuhan tidak mau memberkati kita?
  
 Pertanyaan semacam ini tentunya membuat hati kita menjadi bingung 
karena kita anggap kita kan tidak berbuat yang salah terhadap Tuhan 
Yesus, tetapi dimanakah kesalahan kita sebenarnya?
  
 Sebenarnya kita sebagai pengikut Tuhan Yesus yang sudah dinamakan 
telah lahir baru, itu kadang kadang selalu mengedepankan ego kita 
sendiri terlebih dahulu, dan diri kita itu selalu kita tempatkan di 
depan Tuhan Yesus, bukan Tuhan Yesus yang ditempatkan didepan diri 
kita sendiri.
  
 Tindakan apakah yang bisa membuat kita ini dianggap salah oleh 
Tuhan Yesus?
  
 Marilah kita baca di Injil Matius 14 : 25 - 32. Dalam kisah ini 
Tuhan Yesus mendatangi murid muridNYA, karena DIA tahu, bahwa murid 
muridNYA itu dalam keadaan amat berbahaya, yaitu murid muridNYA 
sedang diombang ambingkan gelombang akibat angin sakal, namun 
demikian pada waktu itu adalah kira kira jam tiga pagi, tapi dalam 
kondisi yang begitu amat membahayakan jiwa jiwa murid muridNYA itu, 
DIA telah memperhitungkan dengan amat cermat, bahwa kalau tidak 
segera dibantu, mungkin murid muridNYA pasti akan bisa tenggelam ke 
dalam air dan mati semuanya.
  
 Jadi dalam kondisi yang sungguh amat gawat itu, Tuhan Yesus yang 
benar benar ingin menolong dan ingin menyelamatkan murid muridNYA itu 
mendatangi murid muridNYA di pagi hari itu, yaitu sekitar jam tiga 
pagi, namun ketika murid muridNYA sudah melihat Tuhan Yesus 
mendatangi mereka dan berjalan di atas air, mereka bukan berterima 
kasih dan merasa amat gembira, melainkan mereka bahkan terkejut dan 
berteriak teriak dan berseru: ITU HANTU!.
  
 Murid muridNYA itu tidak mempercayai bahwa Tuhan Yesus yang begitu 
dahsyat itu, bahkan diatas air pun DIA mampu berjalan seperti 
berjalan di atas daratan. Oleh karena itu, Petrus yang mungkin 
memiliki iman yang lebih besar daripada murid murid yang lain, ingin 
meminta suatu konfirmasi secara langsung kepada Tuhan Yesus Kristus, 
dan berkata Tuhan, apabila Engkau itu, suruhlah aku datang kepadaMU 
berjalan di atas air. Maksud dari kalimat itu sungguh baik sekali, 
yaitu Petrus bisa membuktikan sendiri, bahwa yang dilihat itu bukan 
Hantu, tetapi benar benar gurunya sendiri yang setiap hari memberi 
pelajaran kepadanya.
  
 Kata Yesus:Datanglah! karena apa yang pada saat itu masih 
diragukan oleh Petrus ini tidak bisa dijawab dengan polemik yang 
panjang, karena waktunya sungguh amat singkat sekali untuk memberi 
penjelasan penjelasan yang begitu panjang dalam waktu yang begitu 
singkat.
  
 Maka Petrus turun dari perahu dan berjalan di atas air mendapatkan 
Yesus, nah sekarang jelas bukan, bahwa yang dilihat itu bukan Hantu 
lagi, tetapi benar benar gurunya sendiri dan Petrus benar benar bisa 
berjalan di atas air ketika dia turun dari perahu yang dinaikinya itu.
  
 Sebenarnya Petrus harus tidak mengedepankan egonya, dia harus tetap 
dan yakin bahwa gurunya itu benar benar luar biasa, bukan guru yang 
hanya bisa omong tapi tidak bertanggung jawab kepada murid muridNYA.
  
 Namun Petrus ketika merasakan tiupan angin, takutlah ia dan mulai 
tenggelam lalu berteriak: Tuhan, tolonglah aku. Disini Petrus masih 
tetap mempercayai Tuhan Yesus, oleh karena itu dia bisa berteriak 
seperti itu, tapi dalam sisi lain, dia tetap masih takut dibayang 
bayangi masalah yang selalu dihembuskan oleh pihak lain yang mau 
membuat imannya itu menjadi menciut.
  
 Tuhan Yesus masih tetap sabar dan mengetahui akan hal itu, sehingga 
segera Yesus mengulurkan tanganNYA memegang dia dan berkata:Hai 
orang yang kurang percaya, mengapa engkau bimbang?. Lalu mereka naik 
ke perahu dan anginpun redalah, dan orang orang yang ada di perahu 
menyembah Dia, katanya:Sesungguhnya Engkau Anak Allah
  
 Masihkah kita dalam kondisi seperti sekarang ini masih menyangsikan 
kemampuan dari Tuhan Yesus sebagai Anak Allah? Hal inilah salah satu 
dari permasalahan yang selalu kita hadapi terutama dalam kondisi 
ekonomi yang begitu sulit ini.
  
 Tetap 

[zamanku] Pembatalan Negara Palestina Satu2nya Solusi Paling Jitu !!!

2009-02-16 Terurut Topik Hafsah Salim
Pembatalan Negara Palestina Satu2nya Solusi Paling Jitu !!!
  
Perwakilan Palestina di UN direpresentasikan oleh kelompok Fatah yang
menyatakan menerima two state solution, dan menerima hidup damai
dengan Israel secara berdampingan. Kelompok ini menempati Westbank.

Sebaliknya kelompok Hamas yang lebih besar jumlahnya dan mayoritas
mendapatkan dukungan Arab Palestina ini justru menolak two state
solution dan menolak hidup damai berdampingan dengan Israel bahkan
bertekad memusnahkan negara Israel yang katanya tidak pernah ada
dipeta bumi negara Israel ini.

Meskipun kedua kelompok ini berbeda, namun kelompok Fatah ini sewaktu
berbicara dimuka sidang UN selalu juga mewakili kelompok Hamas di Gaza.

Kenyataan ini tak perlu panjang2 kita perdebatkan, kita tidak bisa
dipingpong untuk menghabiskan waktu mendengarkan perdebatan macam
diatas, apalagi biaya perdebatan itu dibebani kepada negara2 lain
didunia yang sama sekali tidak ada kaitannya dengan klaim2 mereka.

Enggak perlu kita memperdebatkan masalah Israel menyerang Gaza karena
biar gimanapun Israel berhak untuk melindungi kedaulatan negaranya.

Cukup kita hentikan semua perdebatan, tutup kasus pertikaian ini
dengan satu2nya solusi yang tepat yaitu MEMBATALKAN NEGARA PALESTINA
BERDASARKAN HUKUM.  Karena pendirian negara Palestina banyak cacatnya
secara hukum.  Buktinya bahwa secara hukum negara Palestina memang
sudah tidak ada karena Negara Palestina yang dulu sudah menjadi 4
negara melalui referendum dibawah UN, yaitu: Yordania, Syria, Libanon,
dan Israel.  Westbank dan Gaza dulunya termasuk wilayah Mesir yang
direbut Israel dalam perang 6 hari akibat serangan keroyokan negara2
Arab kepada Israel yang berhasil dimenangkan Israel.

Pembatalan negara Palestina tidak mungkin bisa diperdebatkan lagi
karena negara yang akan berdiri ini tidak punya resources untuk
menghidupi rakyatnya, semua rakyatnya pengangguran dan hanya terlatih
dalam terror yang dijiwai iman keIslaman yang biadab.  Negara
Palestina ini bukanlah dihuni oleh bangsa Palestina yang aselinya
penyembah berhala, tapi dihuni oleh Arab Mesir yang beragama Islam
yang justru memusnahkan patung2 berhala milik bangsa Palestina. 
Apalagi kenyataan bahwa negeri ini selama ini hidup dibawah biaya
negara2 lain  seperti Amerika, Eropah, dan UN sementara negara2 Arab
Islam hanya membantu faksi2 yang sesuai dengan aliran Islam yang
dianut mereka sehingga lebih menyebabkan perang membunuh sesama selain
juga memerangi Israel.

Ny. Muslim binti Muskitawati.






[zamanku] Menakertrans Tetap Mengatur Pengiriman TKI ke Luar Negeri

2009-02-16 Terurut Topik Sunny
Refleksi: Dengan terus dikirim TKI ke luarngeri menunjukkan ketikkemampuan  
penguasa  rezim NKRI untuk meciptakan sektor-sektor perekenomian  yang dapat 
menampung tenaga kerja sesuai pertumbuhuhan demografi. Apa pendapat Anda?

http://www.poskota.co.id/news_baca.asp?id=52000ik=6


Menakertrans Tetap Mengatur Pengiriman TKI ke Luar Negeri 

Minggu 15 Februari 2009, Jam: 19:38:00 
JAKARTA (Pos Kota) - Menakertrans, Erman Suparno akan tetap menerapkan 
Permenakertrans No.22/2008 tentang Pelaksanaan Penempatan dan Perlindungan TKI 
Ke Luar Negeri, meskipun ada pihak yang mengajukan gugatan dan uji materi ke 
Mahkamah Agung (MA). 

Biarkan saja, tetap jalan kok, kata Erman, usai melantik pejabat eselon II 
dan III jajarannya di Gedung Depnakertrans Kalibata. 

Ketika ditanya tentang gugatan uji materi oleh sejumlah lembaga swadaya 
masyarakat ke MA, Erman mengatakan tidak akan menanggapi gugatan itu terlalu 
jauh. 

Yang jelas Permen 22 saya keluarkan karena, pertama, (untuk memenuhi) amanat 
undang-undang, kedua (merupakan) kewenangan saya, ketiga, memang harus diatur 
lingkupnya, kata Erman. 

Menurutnya, diperlukan peraturan yang menjadi acuan penempatan TKI keluar 
negeri oleh swasta. Pihak-pihak swasta yang bisa menempatkan adalah perusahaan 
jasa TKI (PJTKI), kedua, perusahaan multinasional yang ingin merekrut TKI 
langsung. Itu yang diatur, kalau tidak diatur, siapa yang mengatur, kata 
Erman. 

Sebelumnya, Senin (9/2) lalu ribuan orang dari aliansi peduli TKI yang terdiri 
atas berbagai LSM TKI dan organisasi buruh, didampingi pengacara dari Sentot  
Associates mengajukan permohonan hak uji materi terhadap Peraturan Menakertrans 
itu serta Keputusan Mennakertrans Nomor 200/MEN/IX/2008 dan Nomor 
201/MEN/IX/2008. 

Surat permohonan hak uji materi itu diterima Panitera Muda Tata Usaha Negara 
MA, Ashadi dengan nomor register 05/P/HUM/Th.2009. MA telah mengirimkan berkas 
permohonan uji materi itu kepada Mennakertrans Erman Suparno pada Kamis (12/2) 
untuk diberi tanggapan dalam waktu 14 hari kerja

[zamanku] TNI Menolak Disidik Polisi

2009-02-16 Terurut Topik Sunny
http://www.tempointeraktif.com/hg/nasional/2009/02/15/brk,20090215-160163,id.html


TNI Menolak Disidik Polisi
Minggu, 15 Februari 2009 | 22:35 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta : Tentara Nasional Indonesia meminta agar pasal-pasal 
dalam Rancangan Undang-Undang Peradilan Militer dipertimbankan dengan 
masak-masak. Posisi penyidik yang dialihkan dari polisi militer kepada 
kepolisian menurut Kepala Pusat Penerangan Markas Besar Tentara Nasional 
Indonesia Marsekal Muda Sagom tidaklah tepat. Masa saudara muda mau memeriksa 
saudara tua, ujarnya kepada Tempo, Minggu (15/02). 


Polisi dan tentara, kata Sagom pada dasarnya berasal dari satu rumah. Jika 
diibaratkan sebuah keluarga maka polisi adalah saudara bungsu tentara. 
Ibaratnya dia anak ke-empat, anak yang paling kecil, ujarnya. Kondisi inilah 
yang akan menimbulkan masalah psikologis jika kemudian polisi diberi kewenangan 
menyidik tentara dalam kasus-kasus pidana umum. 

Lebih lanjut Sagom menjelaskan bahwa masalah psikologis ini bukan sesuatu yang 
direka-reka. Sebab secara institusi TNI bisa menerima bila memang undang-undang 
menentukan tentara harus disidik polisi. Tapi perorangan di tentaralah yang 
belum bisa menerima itu, ujar Sagom.

Sagom tak menolak jika tentara juga warga Negara Indonesia, namun tentara 
memiliki tugas khusus. Tentara mengemban tugas yang tidak sama dengan warga 
negara lain, kami adalah alat pertahanan negara, ujarnya. Dengan tugas khusus 
inilah maka dalam bidang penegakan hukumpun tentara memiliki polisi yang 
berbeda dengan sipil yaitu polisi militer. Merekalah yang mendisiplinkan dan 
menyidik tentara jika ada kesalahan yang dilakukan tentara.

Dalam penegakan hukum berikut sanksinya, lanjut Sagom tentara bahkan 
mendapatkan hukuman yang lebih berat dari sipil. Selain hukuman fisik/penjara 
mereka juga mendapat hukuman administratif, ujarnya. Karena itu Sagom 
mempertanyakan bagaimana menjalankan hukuman administratif yang contohnya 
pencopotan ini jika tentara dibawa ke peradilan sipil. Hakim atau jaksanya kan 
tidak berwenang mencopot.

Alasan ini, kata dia bukanlah sekedar alasan karena tentara meminta kekebalan. 
Sebagai tentara kami selalu siap menjalankan keputusan pemerintah, ujarnya. 
Tapi kalau tentara harus berada di dua peradilan, menurut Sagom itu 
mengada-ada. Sagom juga mempertanyakan posisi polisi militer jika RUU Peradilan 
Militer benar-benar disahkan. Apa harus hilang, lalu bagaimana dengan struktur 
tentara kita. Polisi militer itu ka nada dalam system ketentaraan dinegara 
manapun didunia.

TITIS SETIANINGTYAS



[zamanku] First woman minister ignites hopes

2009-02-16 Terurut Topik Sunny
http://www.arabnews.com/?page=1section=0article=119245d=15m=2y=2009

Sunday 15 February 2009 (20 Safar 1430) 
 

  First woman minister ignites hopes
  Hassna'a Mokhtar | Arab News
 

  JEDDAH: History was made yesterday with the appointment by royal decree 
of a Saudi woman, Nora bint Abdullah Al-Fayez, as the deputy education minister 
for girls' affairs.

  This is an honor not only for me, but for all Saudi women. In the 
presence of a comprehensive operational team, I believe I'll be able to face 
challenges and create positive change, Al-Fayez told Arab News.

  Al-Fayez began her career as a schoolteacher in 1982 working her way up 
to become in 2001 the director general of the women's section at the Institute 
of Public Administration. Her long experience in the educational sector and her 
husband's encouragement and support paved the way for her to reach this 
position.

  Many Saudis welcomed the new deputy minister expressing hope in her 
appointment. A woman educator working in a supervisory position said this was a 
wise decision to serve and develop the Kingdom's educational sector.

  This is a successful step. We've always suffered from having a man 
occupy the position. A woman knows what problems and challenges her peers face. 
It's a change for the better, said the educator.

  Ali Al-Twati, a Saudi academic and writer, said having a woman occupy the 
position of deputy minister is a must. It is compulsory, not optional, to have 
women occupy leadership positions. Since the number of schools in Saudi Arabia 
exceeds 10,000, girls need a reference in the ministry to listen to their 
issues and understand them, said Al-Twati.

  He also said that segregation makes it easier for women in the Kingdom to 
reach high leadership positions. There are more women in key positions in the 
country than in developed countries, he added.

  Haifa Jamal Al-Lail, dean of Effat College, expressed her delight, adding 
that the appointment serves as an impetus for women to get into leading 
positions to contribute to the development of Saudi society.

  This is not just about having the first woman deputy minister. It's 
about having more women in important positions. Al-Fayez's presence in the 
Ministry of Education will make women's voices heard, said Al-Lail.

  Despite optimism for a better future, Khaled Al-Radihan, assistant 
professor of anthropology at King Saud University in Riyadh, said it would not 
be easy. There is a conservative stream of people who won't accept the 
situation easily. If the deputy minister proves herself and succeeds, then 
things might take a different turn. However, it's a positive change and a good 
opportunity for a better future, said Al-Radihan.

  Asma Siddiki, associate dean for development at the Dubai School of 
Government, congratulated Al-Fayez, describing her appointment as a milestone 
for women in Saudi Arabia.

  Our government is to be commended for recognizing women's achievements. 
Given the remarkable progress women are making in the Kingdom, and the 
investment the government is making in education, I don't doubt there'll be 
many such senior appointments in the future, said Siddiki.
 


[zamanku] Diam-Diam Kemiskinan Meningkat!

2009-02-16 Terurut Topik Sunny
http://www.lampungpost.com/buras.php?id=2009021406181016

  Sabtu, 14 Februari 2009 
 
 
 
 
 
Diam-Diam Kemiskinan Meningkat! 

   
  H. Bambang Eka Wijaya



  TAKUT benturan dengan nyaringnya iklan sukses partai berkuasa, secara 
diam-diam angka kemiskinan di negeri kita meningkat! ujar Umar. Fakta 
tersebut diungkap di DPR oleh Menteri Negara Perencanaan Pembangunan/Ketua 
Bappenas Paskah Suzetta, dengan lonjakan angka kemiskinan secara absolut dari 
32,38 juta orang menjadi 33,714 juta orang pada 2009! (Kompas, 13-2)

  Rupanya fakta itu yang disambar Ketua Umum DPP PDI-P Megawati untuk 
menuding pemerintahan SBY gagal mengendalikan dampak krisis global! sambut 
Amir. Kata Megawati di forum pengusaha bertanya parpol menjawab kemarin, 
pemerintah menyalahkan faktor-faktor luar negeri sebagai penyebab tak 
tercapainya janji mereka! Padahal, tegas Megawati, seharusnya kita 
mengantisipasi pengaruh luar itu agar bisa mengendalikan eksesnya di dalam 
negeri!

  Fakta itu bisa dibawa retorika politik ke mana saja! timpal Umar. Di 
sisi lain, pukulan dampak krisis keuangan global ini juga tidak mudah untuk 
ditutup-tutupi dengan retorika serapi apa pun! Jadi, lebih baik kita tinggalkan 
gemuruh retorika, menyimak lebih saksama secara kualitatif realitas peningkatan 
kemiskinan jutaan orang warga bangsa! Sebab, ketika suatu gelombang situasi 
menenggelamkan jutaan orang menjadi OMB--orang miskin baru--secara kualitatif 
tingkat kemiskinan OML--orang miskin lama--juga menjadi makin lebih dalam lagi! 
Jadi makin lebih sukar pula usaha kita mengentaskannya!

  Namun begitu kita jangan fatalistik, menyerah seolah tak ada lagi usaha 
yang bisa dilakukan untuk menguak jalan keluar! tegas Amir. Pemerintah telah 
menyiapkan dana stimulus Rp71,3 triliun untuk meningkatkan daya beli rakyat, 
meningkatkan daya saing dan daya tahan dunia usaha, serta meningkatkan belanja 
infrastruktur padat karya! Semua itu diharapkan bisa menjadi bantalan agar 
empasan krisis global terhadap warga miskin tidak terasa terlalu menyakitkan!

  Harapan pada usaha-usaha yang ditempuh pemerintah tak ada salahnya! 
sambut Umar. Tapi, coba kita simak ulang perdebatan tentang stimulus yang 
diajukan Obama di Kongres AS, meski akhirnya disetujui! Kata kalangan 
kontrastimulus, stimulus hanya menyelamatkan dan lebih dinikmati segelintir 
orang di Wall Street yang bergaji jutaan dolar setahun--biang penyulut krisis 
itu sendiri! Sejauh mana bisa dijamin, stimulus tidak hanya membuat basah kuyup 
segelintir orang yang menerima guyuran, sedang rakyat cuma kecipratan ala 
kadarnya?

  Namanya stimulus, jangan diharapkan berlebihan! entak Amir. Stimulus 
itu ucapan keseleo lidah dari siti mulus, merangsang! Kalau lauk mirip jengkol, 
untuk merangsang nafsu makan! Bukan kenyang dari makan jengkolnya, melainkan 
merangsang supaya makan nasinya jadi banyak!

  Justru stimulus sebagai siti mulus yang seksi itulah, keandalannya 
mengatasi laju kemiskinan yang kian masif, jadi kurang bisa diharapkan! tukas 
Umar. Karena siti mulus yang seksi itu lebih mungkin ditonjolkan sebagai 
pajangan dalam kampanye sukses! Kampanye indahnya program, bukan hasilnya 
mengentaskan kemiskinan--yang menurut hitungan Bappenas tak terbendung 
peningkatannya!
 
bening.gifburas.jpg

[zamanku] Indahnya bahasa Indonesia

2009-02-16 Terurut Topik teddy sunardi
Ke Dalam disebut Masuk

Ke Luar disebut...?

selamat mencoba!

salam

Teddy


[zamanku] [Maryamah Karpov] Semangat Mewujudkan Mimpi dan Harapan

2009-02-16 Terurut Topik Anwar Holid

Semangat Mewujudkan Mimpi dan Harapan
-
--Anwar Holid

Maryamah Karpov
Penulis: Andrea Hirata
Penerbit: Bentang, 2009
Halaman: 504 hal.
ISBN: 978-979-1227-45-2


Mimpi dan harapan hanya berbeda sedikit saja. Bahkan pada satu titik, keduanya 
bertemu. Salah satu arti mimpi ialah sesuatu yang diharapkan, diidam-idamkan, 
atau begitu ambisius dinginkan oleh seseorang, biasanya sesuatu yang sulit 
dicapai atau dilepaskan dari keadaan sekarang. Ada satu peribahasa Filipina 
mengenai harapan, bunyinya seperti ini: keberanian merupakan buah dari harapan. 

Bahkan sebagian orang beranggapan hanya orang beranilah yang biasanya bisa 
mewujudkan harapan. Atau kalaupun gagal mendapatkan mimpi dan harapan itu, dia 
telah mencoba dengan gagah, ksatria, dan habis-habisan. Bila demikian, 
orang-orang pun tetap respek pada dirinya. Mereka berhenti melihat kegagalan 
orang bersangkutan, malah menoleh pada keberanian dan keteguhan dirinya. Itulah 
buah harapan, buah dari keyakinan orang dalam mewujudkan mimpi-mimpinya. 

Maryamah Karpov (Bentang, 504 hal.), pamungkas tetralogi Laskar Pelangi karya 
Andrea Hirata, memiliki subjudul Mimpi-mimpi Lintang. Sejumlah pembaca 
Maryamah Karpov, terutama yang begitu fanatik pada tiga novel sebelumnya, 
menilai subjudul tersebut sebenarnya lebih pantas menjadi judul utama dan 
justru dengan sangat tepat mewakili semangat novel bungsu itu. Sebab dengan 
mimpi dan harapan itulah Ikal beserta sejumlah tokoh lain dalam novel ini 
mengarungi kehidupan, mempertaruhkan keyakinan, berusaha mewujudkannya, satu 
demi satu. Wajar bila ada seseorang berkomentar, Semangat, keberanian bermimpi 
dan mewujudkan mimpi paling gila sekalipun merupakan inti novel ini.

Memang ada banyak harapan dan mimpi dalam Maryamah Karpov. Harapan paling hebat 
yang muncul di awal-awal novel ini ialah harapan Ketua Karmun untuk memajukan 
masyarakat dan kampungnya. Caranya sederhana saja: dengan menerima seorang 
dokter gigi berpraktik di sana. Namun ternyata harapan itu tak semudah 
dugaannya. Masyarakat, terutama karena masih terhalang oleh berbagai anggapan 
sempit dan pandangan keliru, menolak usaha itu. Bahkan Ikal, yang kemudian 
diharap-harapkan jadi contoh karena nota bene sangat terdidik, karena trauma 
dan alasan tertentu, sulit memberi contoh betapa penting perubahan itu bagi 
kampungnya di masa depan. Ketua Karmun membujuk dengan berbagai cara untuk 
mewujudkan harapannya, tapi berkali-kali dia gagal.

Harapan--yang juga merupakan tema utama Laskar Pelangi--dulu pernah diucapkan 
Andrea Hirata dalam wawancara dengan harian Pikiran Rakyat, sektiar 3 tahun 
lalu. Dia bilang, Agar orang jangan mudah berputus asa. Belajarlah dengan 
betul. Itu sebenarnya pesan utama saya. Klasik sebenarnya, tapi dengan 
bercontoh dari Laskar Pelangi, kesulitan apa pun terutama dalam masalah 
pendidikan, bisa diatasi. Buktinya, anggota Laskar Pelangi bisa survive. 
Pokoknya don't give up.

Maka di ujung tetralogi ini, Andrea melanjutkan berbagai harapan; harapan Ikal 
bertemu A Ling, harapan Ketua Karmun meningkatkan taraf kesehatan masyarakat, 
harapan Kalimut mengubah nasib dengan mau berisiko menyeberangi lautan menuju 
Singapura. Harapan dan drama yang dibawa dalam petualangan bersama Mimpi-mimpi 
Lintang.

***

Harapan menghidupkan energi orang-orang, membuat mereka terus aktif, mencari 
banyak alternatif, pantang menyerah, mengalahkan berbagai energi negatif yang 
mencoba meruntuhkan moral. Meski mereka juga gelap atas apa yang bakal terjadi 
di masa depan, mereka enggan mundur, malah terus mencari peluang. Barangkali, 
dalam kasus ini, optimisme Ketua Karmun sungguh pantas di kedepankan. Dengan 
berbagai cara dia gagal membujuk Tancap bin Seliman agar beribat ke dokter gigi 
Budi Ardiaz, namun senantiasa gagal. Namun, di puncak kegagalan upaya yang juga 
persis di puncak rasa sakit gigi Tancap bin Seliman, Ketua Karmun akhirnya 
malah menunjukkan belas kasihan demi menolong rakyatnya yang kesakitan.

Mimpi dan harapan itulah yang menjaga sejumlah tokoh dalam Maryamah Karpov 
berhasil mengatasi kesulitan. Meski bagi Ikal sendiri kisah itu berakhir pilu, 
toh dia sebelumnya sempat mengalami masa-masa madu. Mungkin inilah kekuatan 
sebuah novel yang ditingkahi dengan kejadian-kejadian hiperbolik, ironik, 
fantastik, dan humor. Pembaca dibuai oleh mimpi-mimpi yang awalnya 
menghanyutkan, lantas diseret oleh peristiwa dramatik, musykil, namun ujungnya 
ternyata menghempaskan harapan pembaca itu sendiri. Barangkali, itulah kekhasan 
sebuah novel yang disebut-sebut sejumlah orang istimewa berkat cara 
berceritanya luar biasa.

Mimpi seperti apa yang malah membuat pemimpinya bersemangat dan bisa terus 
berharap? Itulah mimpi yang membuat pelakunya hidup. Kata sebuah pepatah, jika 
ingin mimpimu jadi kenyataan, jangan sampai kamu tidur. Kenapa? Karena dengan 
begitu orang tersebut akan berusaha dan mencari cara agar mimpinya terwujud, 
sebab untuk mewujudkan itu perlu dorongan, strategi, 

[zamanku] Re: Presiden RI Masih Harus Orang Jawa

2009-02-16 Terurut Topik tawangalun

Di Israel juga Partai Likud gak mungkin mencalonkan orang Palestina.
Di Malaysia gak mungkin mencalonkan Cino untuk PM nya.
Di Amerika kalau gak sedang krisis gak mungkin Negronya menang,dan 
itupun butuh 44 kali pemilihan kan.



Shalom,
Tawangalun.

- In prole...@yahoogroups.com, Hafsah Salim muskitawati@ wrote:

 Presiden RI Masih Harus Orang Jawa
  
 Bukan karena Jusuf Kala belum berani maju menjadi presiden, juga 
bukan
 berarti Golkar tidak bersedia untuk menempatkan Jusuf Kala ini hanya
 sebagai cawapres.  Masalahnya, baik Jusuf Kala maupun Golkar-nya
 menyadari bahwa seorang presiden RI haruslah orang Jawa dan Jusuf 
Kala
 sama sekali bukan Jawa dan juga tidak berdarah Jawa.
 
 Golkar sendiri sebenarnya sudah cacat berat sebagai partai politik
 akibat perbuatan mereka dizaman Suharto yang lebih banyak merugikan
 rakyat katimbang membela rakyat.
 
 Celakanya, Sultan Hamengkubuwono adalah anggauta Golkar.  Namun 
dalam
 pemilu kali ini, Sultan Hamengkubuwono melepaskan dirinya dari 
Golkar
 dan tindakan ini tepat dan cukup baik.  Namun dia melakukan langkah
 blunder dengan membiarkan dirinya dijadikan cawapres yang 
berpasangan
 dengan Megawati.  Betul, belum tentu Megawati memilih Sultan untuk
 jadi cawapres-nya, namun dirinya sudah dijadikan bahan promosi 
gratis
 oleh Megawati dan hal ini sudah seharusnya siang2 ditolak mentah2 
oleh
 Sultan kalo dia mau jadi presiden.
 
 Sultan Hamengkubuwono akan sanggup mengail suara pemilih terbanyak,
 apalagi dia orang Jawa, belum terdengar keburukannya, dan tinggal 
cari
 pasangan cawapres yang dari luar Jawa atau ahli hukum.  Menurut saya
 Sultan sebagai capres bisa menempatkan Muladi sebagai cawapres. 
 Apalagi Muladi adalah bekas Jendral.
 
 Prabowo banyak cacatnya, selain bekas keluarga pengkhianat yang
 dizaman Bung Karno melarikan diri ke Malaysia dan ber-sama2 Malaysia
 merusak ekonomi Sukarno yang akhirnya menjungkalkan Bung Karno. 
 Prabowo juga jadi menantu Suharto yang kebusukannya sudah terkenal
 diseluruh dunia, dan terakhir Prabowo terlibat penculikan2 dan
 pembunuhan2 yang menjadi masalah pelanggaran HAM sehingga andaikan 
dia
 jadi presiden maka RI akan diembargo oleh seluruh dunia.
 
 SBY memang cukup kuat posisinya, tetapi kalo dia memasang Nurwalid
 sebagai cawapres maka dia melakukan langkah blunder karena Nurwalid
 adalah pendukung FPI dan negara Syariah yang telah merusak
 perekonomian Indonesia maupun menghancurkan negara Pancasila. 
 Sebaiknya memang SBY memilih cawapress Sri Mulyani atau Muladi 
karena
 Sri Mulyani adalah wanita yang bisa berkomunikasi dengan dunia luar
 dan Muladi adalah ahli hukum yang terkenal bersih, tegas, dan tidak
 amibisius.
 
 Menurut saya dua figur terkuat adalah SBY dan Sultan, sedangkan 
figur2
 lain terlalu banyak cacat2nya.  Sekarang tergantung masing2 SBY dan
 Sultan harus memilih cawapres mereka untuk melenggang masuk ke 
pemilu
 sebagai dua saingan terkuat, sementara partai2 yang berlambang Islam
 tak perlu diperhitungkan karena suara mereka hanyalah semu tak akan
 bisa menang karena rakyat Indonesia sepenuhnya menentang Syariah
 Islam.  Yang penting Sultan Hamengkubuwono harus jadi capres bukan
 cawapress dan jangan sekali2 memasangkan SBY sebagai capress dan
 Sultan sebagai cawapress karena kedua figur itu merupakan bahan yang
 cuma cocok jadi presiden bukan cawapress.
 
 Jadi menurut saya, komposisi SBY dan Muladi atau SBY dan Sri Mulyani
 merupakan pasangan yang paling bisa memenangkan suara.  Atau juga 
bisa
 dilakukan oleh pasangan Sultan Hamengkubuwono dan Muladi.
 
 Ny. Muslim binti Muskitawati.


--- End forwarded message ---




[zamanku] Partisipasi Masyarakat Dalam Kekerasan Bernuansa Agama Cukup Tinggi, Menurut Survei

2009-02-16 Terurut Topik Sunny
http://id.christianpost.com/dbase.php?cat=societyid=1071

Partisipasi Masyarakat Dalam Kekerasan Bernuansa Agama Cukup Tinggi, Menurut 
Survei


Friday, Feb. 13, 2009 Posted: 2:42:15PM PST

Berdasarkan survei yang dilakukan Litbang Depag pada 2007 dan 2008 yang 
mengangkat tema Tindak Kekerasan Keagamaan di 13 Propinsi di Indonesia, Menteri 
Agama, Muhammad Maftuh Basyuni menyimpulkan bahwa tindakan masyarakat dalam 
berbagai bentuk kekerasan bernuansa agama dinilai cukup tinggi.

Pernyataan tersebut disampaikan Maftuh di hadapan Kakanwil Depag Jateng, H. 
Mashudi dan para pejabat Kanwil Depag Jawa Tengah, Rabu (11/2) lalu di Semarang.

Hasil survei tersebut didasarkan pada tingkat Partisipasi Potensial Agresif 
(PPA), yaitu kesediaan masyarakat untuk terlibat dalam berbagai bentuk 
kekerasan bernuansa agama yang dinyatakan cukup tinggi, katanya.

Dari survey berdasarkan PPA tersebut juga terlihat bahwa NAD mempunyai 
persentase PPA tertinggi sebesar 62 persen, sedangkan di Sumatera dan Jawa 
bagian Barat masing-masing 44 persen dan 36 persen, jelasnya.

Sebaliknya, Hasil survei memperlihatkan Partisipasi Aktual Agresif (PAA) 
masyarakat dalam berbagai bentuk tindak kekerasan bernuansa agama relatif 
rendah. 

Keterlibatan dalam merazia tempat hiburan menempati urutan paling atas dengan 
nilai PPA paling tinggi, yakni sebesar 5,3 persen di NAD, 2,7 persen di 
Sumatera dan 1,3 persen di Jawa Bagian Barat. 

Meskipun tingkat PAA (Partisipasi Aktual Agresif) di ketiga wilayah tersebut 
rendah, bukan berarti bahwa fenomena tindak kekerasan keagamaan tidak 
signifikan, tambahnya.

Berdasarkan hasil survey tersebut juga dapat disimpulkan pula bahwa potensi 
masyarakat untuk melakukan atau terprovokasi dalam kekerasan sangat tinggi.

Partisipasi semua pihak secara aktif mutlak diperlukan guna meredam 
potensi-potensi tersebut,himbau Maftuh.




[zamanku] Charles Darwin 'may have been inspired by Tibetan Buddhism'

2009-02-16 Terurut Topik holyuncle
February 15, 2009

Charles Darwin 'may have been inspired by Tibetan Buddhism'

Mark Henderson, Science Editor 

Charles Darwin's moral philosophy may have been inspired by the 
writings of Buddhist monks, according to one of the world's leading 
experts on the evolution of emotions. 

Research by Paul Ekman, a psychologist whose work has shown how the 
facial expressions that signal emotion are universal across all 
cultures, has identified striking similarities between Darwin's 
attitude to compassion and morality and that of Tibetan Buddhism. 

Darwin, who was born 200 years ago last week, believed that 
compassion for other sentient beings was the highest moral virtue. 
This informed other aspects of his world view, such as his passionate 
opposition to slavery. 

Dr Ekman, who recently edited a new version of Darwin's The 
Expression of the Emotion in Man and Animals, said that these views 
were in accord with those of Tibetan Buddhists. He had also found 
evidence that Darwin was aware of their philosophy. 

What I've become interested in in the last few years is Darwin's 
work on compassion and morality, which is even less known than his 
work on expression, Dr Ekman told the American Association for the 
Advancement of Science conference in Chicago. And the amazing 
coincidence, if it is a coincidence, is that his views on compassion 
and morality are identical to the Tibetan Buddhist view. 

When I read to the Dalai Lama some of Darwin's passages, he said: `I 
am now calling myself a Darwinian'. 

The Buddhist view, like Darwin, said that the seed of compassion is 
in mothering, global compassion: focus on others as mother. When I 
see you suffer it makes me suffer, and that motivates me to reduce 
your suffering so I can reduce my suffering. The Dalai Lama says 
compassionate acts help me more than the person I help. That's 
identical in Buddhism and in Darwin's explicit writings. 

Darwin knew of Tibetan Buddhism through several routes, Dr Ekman 
said. His close friend Joseph Hooker travelled to Tibet in 1847, and 
corresponded regularly with Darwin; Darwin's wife, Emma, was also 
fascinated with Buddhism. She once described a grandson as the grand 
lama because he was so calm and solemn. 

Dr Ekman said that he did not know whether Darwin derived his views 
from Buddhist influence, or whether the similarity was a 
coincidence. I am certainly not saying Darwin was a Buddhist, he 
said. But his view on the nature of compassion is identical in 
almost the exact words to the view of Tibetan Buddhism. 

http://www.timesonline.co.uk/tol/news/u ... 739057.ece



[zamanku] 43 Pengacara Siap Dampingi Buchtar CS

2009-02-16 Terurut Topik Sunny
Cendrawasih Pos
16 Februari 2009




43 Pengacara Siap Dampingi Buchtar CS


*Sidang Perdana Digelar Rabu(18/2) 
JAYAPURA-Sebanyak 43 penasehat hukum (PH) di Jayapura, dipastikan akan 
mendampingi tersangka makar, Buchtar Tabuni Cs dalam persidangan. Kesiapan 43 
PH untuk mendampingi Bucthar Cs ini, diungkapkan Ketua Tim Penegakan Hukum 
Kasus Makar Buchtar Tabuni Cs, Pieter Ell, SH. Untuk diketahui, kasus yang 
sempat menyedot perhatian publik ini, rencananya akan disidangkan di Pengadilan 
Negeri Jayapura, Rabu (18/2) lusa.  Menurut Pieter Ell, dari perkara tersebut 
kliennya yang saat ini statusnya telah menjadi tahanan kejaksaan telah 
disepakati akan didampingi sekitar 43 Penasehat Hukum. Hanya saja dalam proses 
persidangan nantinya Pieter menyampaikan kemungkinan hanya separoh dari jumlah 
tersebut yang bisa hadir.  Dari tuduhan yang dikenakan kepada kliennya, Pieter 
menyoroti tentang pasal 160 KUH Pidana yang sekarang dikenakan untuk Buchtar 
Cs, dimana menurut pria yang suka mengenakan kacamata hitamnya ini menganggap 
pasal tersebut tidak relevan lagi untuk diterapkan saat sekarang. 

Pasal 160 KUH Pidana ini sebenarnya digunakan pada zaman penjajahan Belanda 
untuk menjerat pejuang atau rakyat yang menentang pemerintahan Belanda pada 
waktu itu lalu diadopsi oleh pemerintah Indonesia. Jadi pasal tersebut saya 
pikir sudah tidak relevan lagi untuk diterapkan jika digunakan saat ini, jelas 
Pieter Ell saat dikonfirmasi, Ahad (15/2).  Jika tetap diterapkan, maka Pieter 
Cs berencana akan melakukan yudisial review untuk meminta ke mahkamah 
konstitusi menghapus pasal tersebut. Menyangkut persidangan nantinya dikatakan, 
telah dilakukan koordinasi dengan para PH untuk menindaklanjuti proses sidang. 
Yang terpenting menurut Pieter adalah apakah akan diajukan eksepsi atau tidak. 

Ini yang sedang kami bahas, karena kasus makar ini boleh dibilang menyedot 
perhatian masyarakat. Jadi hal tekhnis seperti ini yang kami bicarakan, beber 
Pieter. Ia juga mengomentari soal perkara Buchtar yang lebih condong pada 
permasalahan politik. Menurut saya, penyelesaiannya sebaiknya melalui jalur 
politik pula, saran Pieter menengahi. Dari pokok masalah ini, jika melihat 
kebelakang, pada tahun 1998 lanjut Pieter saat itu dikatakan banyak perkara 
makar, dimana banyak masyarakat Papua menghadap Presiden Habibie untuk meminta 
merdeka. Begitu juga kasus Alm Theys Eluay dan Sekjend PDP, Thaha Alhamid dan 
lainnya. 

Namun dari sekian banyak kasus serupa bisa diselesaikan tanpa harus menggunakan 
jalur hukum melainkan tetap melalui jalur politik.  Dilakukan melalui kongres 
Papua pada tahun 2000 yang disetujui oleh Gus Dur ini salah satu contohnya, 
kisahnya. Melihat kondisi ini, Pieter menekankan sesungguhnya perkara makar 
bukanlah satu tindakan hukum yang perlu menjadi prioritas, tetapi ada tiga hal 
penting yang sebaiknya segera disikapi yakni pelurusan sejarah, penyelesaian 
kasus pelanggaran HAM begitu pula dengan permasalahan ekonomi. 

Ini adalah 3 akar masalah yang harus diselesaikan dan bukan karena kasus makar 
lalu disidangkan, sementara perkara pokok tadi dinomor sekiankan, ungkapnya. 
Jika tetap berpatokan pada proses hukum tindakan yang dimaksud, maka Pieter 
memprediksikan kedepannya akan muncul kasus yang sama dan tetap tidak 
menyelesaikan masalah. Sementara menyangkut pemindahan Buchtar dari tahanan 
Polda ke Lapas Narkotika, Doyo Baru Kabupaten Jayapura dan dikembalikan ke 
Lapas Abepura, Pieter menganggap hal tersebut wajar dilakukan, namun sedikit 
disayangkan karena sempat terjadi miss komunikasi antara PH dengan pihak 
kejaksaan pada saat proses pemindahan. 
Ya paling tidak ada informasi pemberitahuan, karena kami bertanggung jawab 
terhadap proses hukum kedepan dan status Buchtar masih tahanan yang menjalani 
proses hokum, bukan narapidana, sehingga menurut saya komunikasi itu penting 
guna menghindari isu yang berkembang di masyarakat, lanjut Pieter yang hari 
Senin besok (hari ini) akan bertemu Buchtar guna membicarakan soal 
persidangannya. 

Rupanya sidang perkara dugaan makar yang dituduhkan kepada Buktar Tabuni yang 
akan digelar Rabu (18/2), diperkirakan akan mendapat penjagaan ketat dari 
polisi. Pasalnya pihak pengadilan Negeri Jayapura telah melayangkan surat 
permintaan bantuan pengamanan kepada kepolisian atas digelarnya kasus tersebut.
Kami telah mengirimkan permohonan pengamanan kepada pihak kepolisian guna 
mengamankan jalannya sidang tersebut, ungkap Ketua Pengadilan Negeri Jayapura, 
Aman Barus, SH saat ditemui Cenderawasih Pos, Jumat (13/2) di Pengadilan Negeri 
kemarin.  Sidang yang beragendakan pembacaan dakwaan dari Jaksa Penuntut Umum 
(JPU) ini akan dipimpin oleh Ketua Majelis Hakim, Manungku Prasetyo, SH bersama 
Lucky R Kalalo, SH dan H Simarmata, SH MH sebagai anggotanya.

Setelah menerima berkas perkara dengan nomer 78/Pid.B/2009/PN-JPR pada tanggal 
(10/2), saya langsung memerintahkan kepada ketiga hakim tersebut dapatnya 
memimpin sidang atas kasus buktar tabuni, 

Re: [zamanku] Woman claims sexual harassment at UN Saudi mission

2009-02-16 Terurut Topik Henny H
Wanita berpendidikan ini mungkin mampu menghindarbagaimana dengan para TKW 
kita?
  - Original Message - 
  From: Sunny 
  To: @NONE 
  Sent: Saturday, February 14, 2009 5:24 PM
  Subject: [zamanku] Woman claims sexual harassment at UN Saudi mission


  
http://www.iht.com/articles/ap/2009/02/14/america/NA-US-Saudi-Sex-Harrassment.php


  Woman claims sexual harassment at UN Saudi mission

  The Associated PressPublished: February 14, 2009


  NEW YORK: A Jordanian woman has filed a lawsuit against Saudi Arabia's 
mission to the United Nations, claiming an official repeatedly exposed her to 
egregious and perverted sexual harassment that included groping, punching 
and trying to kiss her.

  In the suit, filed in Manhattan federal court, Gulnar Hijazi accused the 
mission's Charge d'affairs Abdul latif Sallam of making sexual advances on a 
weekly basis shortly after she started working there in 2006.

  She claims that Sallam made remarks about her mouth and other body parts and 
said he wanted to suck her breasts. Another time, he said: Consider me your 
baby and breast-feed me.

  Hijazi also said that Sallam e-mailed hard-core pornographic images to her 
and other female employees at the mission, punched her once in the chest and 
made a lewd gesture simulating masturbation.

  The lawsuit, filed this week, claims Sallam reached under the table and 
groped Hijazi during a 2007 meeting at the U.N. and squeezed her breast last 
summer in the corridor next the copy machine room.

  When she complained, Hijazi says she was subjected to further degrading 
treatment. Hijazi said she was treated differently than her Saudi colleagues 
because she's Jordanian.

  A message left with the mission wasn't immediately returned Friday night.




  

[zamanku] Ari Sigit Jadi Capres: Belum Tentu Seperti Penerus Orba Lainnya

2009-02-16 Terurut Topik Sunny
http://www.lampungpost.com/aktual/berita.php?id=6639

  Minggu, 15 Februari 2009 
 



Ari Sigit Jadi Capres: Belum Tentu Seperti Penerus Orba Lainnya 


  JAKARTA (LampostOnline): Masuknya Ari Sigit dalam nominasi capres Partai 
Pemuda Indonesia (PPI) disambut positif pimpinan Partai Demokrasi Pembaruan 
(PDP) Laksamana Sukardi. Menurutnya hal itu memang hak politik seseorang dan 
jangan dilihat dari identifikasi dengan keluarganya.

  Belum tentu juga dia seperti penerus Orde Baru lainnya, kata pria yang 
akrab disapa Laks ini di sela-sela syukuran SP3 kasus VLCC di kediamannya, Jl 
Birah I, Kebayoran Baru, Jakarta, Minggu (15/2/2009).

  Dia juga meminta agar tidak muncul penolakan hanya karena posisi Ari 
sebagai cucu mantan presiden Soeharto.

  Itu hak politik sesorang. Biarkan saja, toh belum tentu kesandung 
masalah hukum. Kalau kita benci sama Orba, masak terus dia nggak boleh nyalon, 
kami harus dewasa dan itu hak politik setiap orang. Biarkan masyarakat menilai 
dan memilih, tegasnya. n DTC/L-
 
bening.gif

[zamanku] 2 Germo Kendalikan Bisnis Pelacur Asing

2009-02-16 Terurut Topik Sunny
http://www.poskota.co.id/news_baca.asp?id=52025ik=2


2 Germo Kendalikan Bisnis Pelacur Asing 


Senin 16 Februari 2009, Jam: 7:17:00 
JAKARTA (Pos Kota) - Jakarta adalah 'sorga' tempat maksiat. Ribuan wanita belia 
dari berbagai negara wara-wiri di berbagai kota besar di Indonesia. Bermodalkan 
tubuh indah dengan aksen dialog negara asal, mereka meraup rupiah dari pria 
hidung belang berkocek tebal. Ada dua germo yang mengendalikan bisnis 
perlacuran asing di Indonesia. 

Penuturan tersebut disampaikan seorang lelaki mucikari di tempat hiburan malam 
papan atas di Tamansari, Sabtu (14/2) malam. Lelaki yang menjadi orang 
kepercayaan satu dari dua bos besar pekerja seks di Jakarta ini mengatakan 
jumlah penjaja cinta asal luar negeri terus bertambah. Memang petugas sering 
razia, tapi jumlah yang datang makin banyak, ungkapnya. Sekarang saja ada 
sekitar 1.000 wanita. 

Menurutnya, kupu-kupu malam dari luar negeri itu berusia antara 20 tahun hingga 
25 tahun. Mereka antara lain berasal dari China, Filipina, Thailand, 
Uzbekistan, Tazikistan bahkan dari Inggris, Eropa. Mereka tersebar di berbagai 
kota besar di Indonesia mulai dari Jakarta, Bandung, Surabaya, Medan, hingga 
Bali. Entah karena berasal dari negara maju atau ada alasan lainnya, ia 
menyebut tarif tertinggi dipegang wanita malam asal Eropa. Sekali kencan 
tarifnya Rp 5 juta, ungkapnya. Berikutnya, sekali kencan dengan wanita malam 
asal Uzbekistan dan Tazikistan dihargai antara Rp 1 juta hingga Rp 1,5 juta. 

Wanita China tarifnya paling variatif. Sekali kencan, lelaki hidung belang bisa 
mengeluarkan Rp 750.00, bisa juga Rp 1,5 juta. Sedangkan wanita dari negara 
Asean seperti Thailand dan Filipina rata-rata Rp 1 juta sekali kencan. Dari 
tarif itu, mereka mendapat penghasilan bersih empatpuluh persen, ungkapnya. 
Sisanya, 60 persen, diambil germo yang harus memberi setoran ke bos yang 
mendatangkan wanita-wanita itu serta membagi 'uang keamanan' kepada sejumlah 
oknum aparat instansi terkait. 

JARINGAN INTERNASIONAL 
Dengan bayaran yang menjulang, wanita penjaja seks dari luar negeri itu 
diperlakukan bos dengan sangat layak. Mereka diberikan penginapan di apartemen 
atau rumah kos mewah yang berongkos sekitar Rp 2 juta per bulan. Namun, sang 
bos pula yang mengatur cara hidup dan keperluan wanita-wanita itu. 

Mereka tak bisa mengatur kencannya sendiri, semua harus melalui mucikari yang 
dipercaya bos besar, ungkapnya. Setiap akan pergi berkencan, sambungnya, 
wanita penghibur itu akan diantar jemput dengan mobil ke tempat kencan yang tak 
kalah mewahnya. Misalnya di hotel atau klub malam papan atas. 

Upaya menghindari kebosanan pria-pria kaya berkantung tebal, bos besar pun tak 
membiarkan wanita-wanita ini berada di satu kota lebih dari empat bulan. 
Artinya, paling lama empat bulan sekali, wanita-wanita itu berpindah kota. 
Dari Jakarta akan disebar ke kota besar lain di Indonesia, begitu juga 
sebaliknya, ungkapnya. 

Tak hanya itu, sang bos juga membuat jaringan internasional perdagangan wanita. 
Wanita-wanita itu keluar masuk ke berbagai negara dengan visa kunjungan wisata. 
Jika sudah terlalu lama di Indonesia, bos akan mengontak teman-temannya di 
luar negeri sehingga terjadi pertukaran wanita penghibur, jelas mucikari yang 
pernah dipercaya mengatur pertukaran wanita ke Kuala Lumpur ini. Dengan cara 
ini, pria yang cari hiburan tak akan melihat wanita yang itu-itu saja tetapi 
mendapat hiburan dari wanita yang baru dilihatnya. 

PELACUR BELIA 
Perdagangan perempuan yang dijadikan pekerja seks bukan hanya monopoli 
pendatang dari luar. Wanita lokal pun banyak yang dipekerjakan di dunia mesum. 
Pemantauan Pos Kota, mereka umumnya berusia belasan tahun yang ditempatkan 
sebagai pekerja di panti pijat atau spa. 

Seperti di Comport Spa di Jalan Latumeten, Jelambar, Jakarta Barat, germo tak 
hanya mengatur transaksi seks tetapi juga mengajari gadis-gadis bau kencur itu 
cara melayani lelaki hidung belang. Lima bulan lalu, Comport pernah dirazia 
petugas. Begitu juga di tempat hiburan Today Country, di kawasan Lokasari. 

Di sisi lain, tak sedikit remaja belia mejeng untuk meraup rupiah dari pria 
kelas marginal. Ini antara lain terpantau di pinggir rel seberang LP Cipinang 
Jl. Bekasi Timur Raya. Setiap ada pria yang mendekati, gadis-gadis ini 
diharuskan membawa pelanggannya ke kafe pinggir rel lalu mengajaknya 
minum-minum. 

Eli, 16, asal Subang, mengatakan germo yang dipanggilnya dengan sebutan mami 
tak akan mengijinkannya kencan jika tamunya tidak dibawa ke kafe untuk 
minum-minum. Saya tak tahu berapa rupiah tamu membayar sebab setiap bulan Mami 
memberi saya Rp 500.000 hingga Rp 600.000, ungkap belia yang terjun ke lembah 
hitam enam bulan lalu ini. 

Bebasnya wanita-wanita itu mengais rupiah dengan cara mesum bukan tak diketahui 
petugas. Aparat terkait, mulai dari kepolisian hingga imigrasi, berulangkali 
merazia. Catatan Pos Kota, pada 6 Desember 2008 22 pekerja seks asal China, 
Thailand dan Tibet dijaring dari sebuah 

Re: [zamanku] Valentine Day Tetap Meriah Dan Bergelora Mengabaikan MUI

2009-02-16 Terurut Topik Henny H
Saya masih ingat sebuah kalimat anjing menggonggong kafilah 
berlaluapakah kira-kira identik dengan apa yang terjadi dengan MUI?

Lalu ditambah oleh Gus Dur...gito aja koq repot

Lalu..terlambat sudah... Kata Panbers.

MUI bingung mau ngontrol dari mana? Jawabnya jadikan negara Islam.lupa 
melihat sejarah Iran yang mundur.lupa pula arti demokrasi dan 
kontrol

Happy Belated Valentine...




- Original Message - 
From: Hafsah Salim muskitaw...@yahoo.com
To: zamanku@yahoogroups.com
Sent: Saturday, February 14, 2009 8:47 PM
Subject: [zamanku] Valentine Day Tetap Meriah Dan Bergelora Mengabaikan MUI


 Valentine Day Tetap Meriah Dan Bergelora Mengabaikan MUI

 Islam sebagai agama kebencian makin tidak disukai masyarakat seluruh
 dunia !!!

 Valentine day yang se-mata2 merupakan hiburan bagi pasangan2 suami
 isteri maupun pasangan2 kekasih untuk mengungkapkan kasihnya melalui
 kado2 malah diharamkan, dituduh amoral, dituduh merusak identitas umat
 Islam, dituduh alat kapitalisme dan dituduh macam2 lagi.

 Ternyata meskipun berjuta tuduhan, ternyata perayaan Valentine day ini
 justru lebih meriah di Indonesia katimbang di Amerika sendiri.
 Sangatlah mengejutkan memang, se-olah2 para muslimin diseluruh
 Indonesia menantang MUI, mencemoohkan MUI, mencemong MUI, dan dari
 kesemuanya itu membuktikan bahwa MUI tidak memiliki kekuatan politik
 yang sesungguhnya dibumi Indonesia.

 Memang Valentine day ini asing bagi budaya bangsa, yaitu sama asingnya
 dengan ajaran2 Islam yang banyak bentrok dengan budaya bangsa.

 Dari kenyataan ini jelas bahwa Islam hanyalah merupakan agama yang
 menggali kebencian kepada apapun yang bukan berasal dari Islam,
 padahal hidup kita tidak bisa se-mata2 hanya untuk Islam, kita bisa
 berbagi kebahagiaan dengan siapa saja tidak hanya dengan kaum muslimin.

 Valentine day bukan hari agama, bukan kepercayaan, tidak terkait
 dengan dongeng2, kesemuanya hanya mengisi hidup ini dengan hal2 yang
 kita ciptakan sendiri untuk tujuan saling membahagiakan, untuk tujuan
 saling menghibur, dan dongeng2 mengenai Saint Valentine yang sangat
 bervariasi sama sekali bukan untuk dipercaya tetapi sekedar untuk
 menambahkan mysteri menambah meriah suasana saja.

 Valentine day juga bukan kaki tangan kapitalisme karena tak ada
 perlunya anda membeli barang konsumsi ataupun barang2 mewah, cukup
 memetik sekuntum melati untuk anda persembahkan kepada orang yang anda
 kasihi maka selesailah sudah acara ini.  Kalopun anda tidak punya
 kekasih, cukup anda merenungkan apa yang anda lakukan apabila anda
 punya kekasih, apa yang ingin anda hadiahkan kepadanya dan apa yang
 harus anda katakan kepadanya dan demikian anda sudah merayakan
 valentine day dalam hati sanubari ataupun angan2 anda sendiri.

 Jadi Valentine day tidak ada perintah bunuh, jihad, cari kafir dan
 tangkap murtad, penggal pelacur dll.

 Ny. Muslim binti Muskitawati.








 

 Ingin bergabung di zamanku? Kirim email kosong ke: 
 zamanku-subscr...@yahoogroups.com

 Klik: http://zamanku.blogspot.comYahoo! Groups Links






[zamanku] Reuters : Gene explosion set humans, great apes apart

2009-02-16 Terurut Topik Jusfiq Hadjar
 
 
Print | Close this window
Gene explosion set humans, great apes apart
Wed Feb 11, 2009 9:45pm EST
WASHINGTON (Reuters) - An eruption of a poorly understood kind of
genetic change set humans apart from great apes, and also sets chimps,
gorillas and orangutans apart from monkeys, researchers reported on
Wednesday.
Right before the great apes branched off from other apes and monkeys
10 million years ago, their DNA began to make explosive changes -- not
classic mutations, but another change known as copy number variation,
University of Washington geneticist Evan Eichler and colleagues found.
These changes in DNA sequences may help explain what makes humans --
and other apes -- unique, they report in the journal Nature.
These are really like volcanoes in the genome, blowing out pieces of DNA, 
Eichler said in a statement.
Eichler, a Howard Hughes Medical Institute researcher, and his team
analyzed the DNA of a human, a chimpanzee and an orangutan, as well as
of a macaque monkey. Looking at species known to be at various
distances on the evolutionary tree can act as a kind of time machine to
track changes over millennia.
As expected, they found humans and chimps were very close in terms
of overall sequence. The main differences lie in copy number variations
-- repeats of the same genetic sequence over and over, deletions of the
sequence, or even instances in which a sequence runs backward.
Among humans, these variations have been associated with diseases
ranging from AIDS to autism. They may also underlie the differences
between species, Eichler said.
The analysis suggested that in the ancestral branch of primates
leading to humans and the African great apes, the number of these
duplications began to increase at the same time that the more classic
genetic mutations were slowing down.
Humans and chimps, in particular, tend to have extra copies of these sequences, 
they reported.
There's a big burst of activity that happens where genomes are suddenly 
rearranged and changed, Eichler said.
There is the possibility that these genes might be important for
language or for aspects of cognition, though much more work has to be
done before we'll be able to say that for sure.
(Reporting by Maggie Fox; Editing by Xavier Briand)
© Thomson Reuters 2008. All rights reserved.
Users may download and print extracts of content from this website for
their own personal and non-commercial use only. Republication or
redistribution of Thomson Reuters content, including by framing or
similar means, is expressly prohibited without the prior written
consent of Thomson Reuters. Thomson Reuters and its logo are registered
trademarks or trademarks of the Thomson Reuters group of companies
around the world.
Thomson
Reuters journalists are subject to an Editorial Handbook which requires
fair presentation and disclosure of relevant interests.   
 ---
Jusfiq Hadjar gelar Sutan Maradjo Lelo


Allah yang disembah orang Islam tipikal dan yang digambarkan oleh al-Mushaf itu 
dungu, buas, kejam, keji, ganas, zalim lagi biadab hanyalah Allah fiktif.



  

[zamanku] Gaza Dibuka Jika Seorang Prajurit Israel Dikembalikan

2009-02-16 Terurut Topik Grove
Perdana Menteri Israel Ehud Olmert pada Ahad mengatakan negaranya takkan
membuka tempat penyeberangan perbatasan dengan daerah kantung yang dikuasai
HAMAS, Jalur Gaza, sebelum prajurit mereka yang diculik dibebaskan.

Kami takkan mengizinkan pembukaan tempat penyeberangan ke Jalur Gaza sampai
tingkat tindakan itu mengembalikan kehidupan normal, tentu saja sebelum
Gilad Shalit berada di rumah, kata Olmert kepada beberapa pemimpin Yahudi
Amerika yang sedang berkunjung, di Jerusalem.

Ia mengakui Israel harus membebaskan banyak tahanan HAMAS sebagai imbalan
bagi pembebasan Shalit, yang ditangkap oleh pejuang dari Jalur Gaza
dua-setengah tahun lalu, dan menegaskan ia takkan mengajukan rencana
gencatan senjata apa pun ke pemerintah yang tak menyertakan pengembalian
Shalit.

Prioritas lain Israel saat ini ialah menjamin diakhirinya penyelundupan
senjata dari perbatasan Mesir ke Jalur Gaza dan serangan roket dari daerah
kantung Palestina itu, kata Olmert dalam acara pada malam hari.

Yang utama (ialah pembebasan) Gilad Shalit. Kedua, penghentian
penyelundupan senjata dari Mesir ke Jalur Gaza dan ketiga adalah gencatan
senjata total, kata Olmert.

Selama pertemuan mingguan kabinet yang diselenggarakan Ahad pagi, kebanyakan
menteri mendesak agar masalah Shalit diselesaikan sebelum Israel menyetujui
gencatan senjata jangka panjang dengan HAMAS dan membuka tempat
penyeberangan perbatasan Jalur Gaza.

Sabtu malam, kantor Olmert membantah laporan bahwa gencatan senjata dengan
HAMAS tak lama lagi dicapai, dan mengatakan dalam satu pernyataan Israel
tak melakukan perundingan apa pun dengan HAMAS dan sikap Perdana Menteri
Olmert ialah Israel takkan mencapai kesepahaman mengenai gencatan senjata
sebelum pembebasan Gilad Shalit.

Olmert dan dua anggota lain troika pimpinan Israel, yaitu Menteri Luar
Negeri Tzipi Livni dan Menteri Pertahanan Ehud Barak, sedang merancang usul
mengenai pembebasan Shalit dan gencatan senjata di Jalur Gaza, yang mungkin
diajukan kepada kabinet untuk dilakukan pemungutan suara paling cepat Rabu
pagi.

Sehubungan dengan kenyataan politik yang muncul setelah pemilihan umum 10
Februari, Olmert akan berkonsultasi pemimpin Partai Likud Benjamin Netanyahu
--yang dipandang berada pada posisi terbaik untuk menjadi perdana menteri
selanjutnya-- sebelum penandatanganan gencatan senjata Jalur Gaza, demikian
laporan surat kabar setelah Ha'aretz.


Mesir telah berjuang menengahi gencatan senjata antara kedua pihak tersebut
sejak serangan militer mematikan selama 22 hari ke Jalur Gaza, yang berakhir
dengan gencaan senjata terpisah pada 18 Januari. Israel melancarkan serangan
ke Jalur Gaza pada 27 Desember 2008.


Kepala Dinas Keamanan Mesir Omar Suleiman telah memelopori perundingan
terpisah dengan Israel dan HAMAS, dan mengatakan berbagai upaya dilancarkan
guna merancang daftar tahanan Palestina yang mungkin dibebaskan sebagai
imbalan bagi pembebasan prajurit Israel tersebut.(*)


[zamanku] livescience: New Artificial DNA Points to Alien Life

2009-02-16 Terurut Topik Jusfiq Hadjar
Apa iya?

Kita tunggu komentar ahli yang lain.

---

livescience

Strange News
New Artificial DNA Points to Alien Life

By Robin Lloyd, LiveScience Senior Editor

posted: 14 February 2009 07:55 pm ET

CHICAGO — A strange, new genetic code a lot like that found in all terrestrial 
life is sitting in a beaker full of oily water in a laboratory in Florida, a 
scientist said today, calling it the first example of an artificial chemical 
system that is capable of Darwinian evolution.

The system is made of the four molecules that are the basic building blocks of 
our DNA along with eight synthetic modifications of them, said biochemist 
Steven A. Benner of the Foundation for Applied Molecular Evolution in 
Gainesville.

The main difference between the synthetic molecules and those that make up 
conventional DNA is that Benner's molecules cannot make copies of themselves, 
although that is just a couple of years away, he said.

The wild biochemistry finding, described to a small group of reporters today at 
the annual meeting of the American Association for the Advancement of Science, 
offers ideas about new types of life for scientists to look for beyond our 
planet, or even possibly hidden on our planet.

Unless it happens to shoot at you with a ray gun, the life that you encounter 
off of Earth will not necessarily have same biochemistry as us, Benner said.

And the step from Benner's system to something that could be called artificial 
life is still large. There is not enough information in them to build 
organisms, Benner said.

Expanded alphabet for DNA

For some 20 years, Benner's labs have been involved in trying to make 
artificial life or things approximating it, with similar genetic and 
inheritance properties to life on Earth. (Previously, Benner worked at the 
University of Florida.)

He and his colleagues have focused in part on expanding the DNA alphabet to 
develop an Artificially Expanded Genetic Information System, which now has 
its own supporting molecular biology.

The building blocks of DNA are four chemicals called nucleotides that are 
referred to as A, C, T and G, for short. The nucleotides pair up and bond in 
predictable ways to form the double helix structure of DNA. Benner's new 
nucleotides, which he and his colleagues have named Z, P, V, J, Iso-C, Iso-G, X 
and K, are reshufflings of the constituents of those molecules found in our DNA.

The evolution in this system happens when the 12-letter genetic code makes 
copying mistakes and subsequent sequences have properties that make them more 
liable to get copied. Those sequences would survive in greater numbers than the 
original sequence.

Benner's synthetic approach was conceptualized using ball and stick plastic 
model chemistry, he said, the technique used by James Watson and Francis Crick 
to arrive at the structure of the DNA molecule in 1953.

The human genome's DNA includes 3 billion base pairs. Some of the molecules 
synthesized in Benner's lab are 81 base pairs long — relatively short.

The molecules are fed and grow via a process called the polymerase chain 
reaction (PCR) that allows the molecules to make copies of themselves. Once the 
replication of the molecules in Benner's system is self-catalyzed, without PCR, 
the process is self-sustaining. Benner claims, then it's artificial life.

Dreaming up extra-terrestrial life

The research resulted from a NASA-funded project to try to understand what life 
might look like beyond Earth. Such life might live in water, but it could also 
live in liquid nitrogen or methane (as speculated for Saturn's moon Titan) and 
in environments with extremely high or low acidity.

The results are published in a technical book, Life, the Universe and the 
Scientific Method, of which Benner has made about 100 copies to distribute to 
his colleagues.

One of the ways scientists try to understand life as a universal concept ... 
is you try to make life on your own in the lab, Benner said. We try to put 
together chemicals that do that.

Any potential life forms made from such molecules would be so alien in terms 
of their biochemistry that they will not able to eat you, Benner said.

NASA has been involved in searching for extra-terrestrial life along numerous 
avenues for decades, including the Viking mission to Mars in the 1970s and its 
recent missions to the red planet which have searched for signs of habitability 
there. NASA also funds an Astrobiology Institute, which partners with hundreds 
of researchers world-wide who study of the origins, evolution, distribution and 
future of life in the universe

The trick to searching for alien life is how to look for it, said Paul Davies 
of Arizona State University, who also spoke with reporters here today.

All of the techniques which microbiologists use to [look for alien life] are 
customized to life as we know it, Davies said. It's no surprise that 
microbiologists haven't come across micro-organisms that seem to have 
relatively different 

[zamanku] Golkar Mulai Gelar Survei Tujuh Nama Capres

2009-02-16 Terurut Topik Sunny
Jawa Pos

 

[ Senin, 16 Februari 2009 ] 

Golkar Mulai Gelar Survei Tujuh Nama Capres 
Akbar Tandjung Sambut Positif 


JAKARTA - Partai Golkar bakal mengejar ketertinggalan dari kompetitornya di 
pemilu dan pilpres. Hari ini partai berlambang beringin itu mulai menggelar 
survei tujuh nama capres mereka ke daerah-daerah. Gerbong Golkar itu bergerak 
setelah Wapres Jusuf Kalla yang juga ketua umum Partai Golkar tiba dari 
kunjungannya di empat negara.

Informasi yang diterima Jawa Pos menyebutkan, Kalla kemarin mendarat di tanah 
air sekitar pukul 06.00. Dia disambut beberapa kolega sesama partai. Di 
antaranya, Menko Kesra Aburizal Bakrie, politikus senior Partai Golkar Theo L. 
Sambuaga, dan Wakil Ketua Umum Golkar yang juga Ketua DPR Agung Laksono.

Kalla langsung menggelar pertemuan di kediamannya. Di sana sudah ada beberapa 
petinggi partai. Di antaranya, Sekjen Partai Golkar Sumarsono dan Ketua DPP 
Partai Golkar Andi Mattalatta yang juga Menkum HAM.

Pertemuan perdana fungsionaris partai dengan ketua umumnya sejak keberangkatan 
Kalla ke luar negeri (LN) pada 31 Januari itu dimanfaatkan untuk melaporkan 
perkembangan terkini di tanah air. Mulai isu pencapresan hingga tekanan agar 
Partai Golkar segera mengumumkan capresnya kendati belum melalui pemilu 
legislatif.

Golkar saat ini berada dalma tekanan dari sejumlah kadernya agar segera 
mengumumkan nama capres. Dalam hal penetapan capres, dibandingkan dengan parpol 
besar lain, Golkar kalah cepat. Misalnya, PDIP yang sudah menetapkan Mega atau 
Demokrat yang mencapreskan SBY. Di internal Golkar juga berkembang pemikiran 
bahwa mereka memilih opsi untuk menjadikan Kalla sebagi cawapres SBY.

Menurut Soemarsono, kendati banyak tekanan, tidak ada perubahan seperti 
keputusan Rapimnas Golkar pada Oktober lalu. Pihaknya tetap akan mengumumkan 
capres setelah pemilu legislatif. ''Itu tidak bisa diganggu gugat,'' tegasnya.

Namun, bukan berarti partai pemenang Pemilu 2004 itu berdiam diri. Rencananya, 
kata Sumarsono, hari ini Partai Golkar akan mulai menjaring capres dari 
internal partainya di tingkat DPD provinsi. Perwakilan partai di tingkat 
provinsi akan mengumpulkan aspirasi kepada DPP. ''Penjaringan tetap dari bawah. 
Ini murni kami menjaring aspirasi dari daerah-daerah,'' katanya.

Sempat muncul dugaan, penjaringan capres itu sebenarnya sudah bisa dilakukan 
beberapa waktu lalu. Namun, hal itu tak bisa segera dilakukan karena Kalla 
belum datang. Namun, Sumarsono membantah dugaan tersebut. Penjaringan, kata 
dia, adalah mekanisme biasa sebuah partai. ''Kalau yang seperti ini, tidak 
perlu tanda tangan Pak JK (Jusuf Kalla, Red). Yang seperti ini cukup saya sama 
Pak Agung (Wakil Ketua Umum Partai Golkar Agung Laksono, Red) sudah beres,'' 
elaknya.

Penjaringan capres yang mulai berjalan di internal beringin mendapat apresiasi 
positif dari Akbar Tandjung. ''Sudah seharusnya DPP Partai Golkar 
menindaklanjuti keputusan rapimnas (Oktober 2008, Red). Jadi, itu sudah 
benar,'' kata Akbar.

Meski begitu, Ketua DPR periode 1999-2004 itu tetap memberikan saran. Menurut 
dia, kandidat capres dari Golkar yang diinventarisasi DPP dari rekomendasi 
daerah-daerah sebaiknya mendapat kesempatan untuk menyampaikan visi dan misi.

Lebih baik lagi, imbuh Akbar, bila forum rapimnasus untuk memilih dan 
menetapkan capres Golkar nanti juga melibatkan DPD kabupaten/kota. ''Kalau ini 
bisa dilakukan, berarti sudah cukup baik. Walaupun tidak murni konvensi,'' 
katanya.

Dia menambahkan, AD/ART Partai Golkar memang menyebutkan, rapimnas diikuti DPP 
dan DPD provinsi. Tapi, untuk memperkuat basis dukungan, kata dia, sebaiknya 
mengikutsertakan jajaran kepemimpinan Golkar di DPD tingkat II. ''Biar semua 
lebih bertanggung jawab atas apa yang diputuskan nanti,'' tegasnya.

Mekanisme pengerucutan capres Golkar di rapimnasus sebaiknya bagaimana? 
''Masing-masing DPD tingkat II harus diberi kesempatan untuk menyampaikan 
pilihan secara tertulis atau voting,'' jawab Akbar. (aga/pri52576large.jpg

[zamanku] Aljazeera: Israeli shelling kills Palestinian

2009-02-16 Terurut Topik Jusfiq Hadjar
 
UPDATED ON:
Monday, February 16, 2009
13:27 Mecca time, 10:27 GMT  
News Middle East
Israeli shelling kills Palestinian
Palestinians in the Gaza Strip are struggling to cope
in the aftermath of Israel's offensive [AFP]

One person has been killed and five others injured after Israel shelled a 
target in the north of the Gaza Strip.

An Israeli spokesman said on Monday that the army had no knowledge of the 
attack.

We have no knowledge of any firing by the Israeli army but we are looking into 
it, the spokesman was quoted by the AFP news agency as saying.

Muawiya Hussanein, the head of Gaza emergency services, named the man killed in 
the attack as Rajab Sobeh.

The attack followed the firing of two rockets from the northern Gaza Strip into 
southern Israel early on Monday by Palestinian fighter.

The rockets exploded without causing any casualties, an Israeli army 
spokesperson said.

One of the rockets hit a farm, causing slight damage, while the other struck 
wasteland.

The attacks are the latest between the two sides following a ceasefire declared 
on January 18, after Israel's three-week offensive in the Gaza Strip in which 
more than 1,300 Palestinians were killed.

Ongoing talks

Talks, brokered by Egypt, are ongoing to establish a lasting truce between 
Palestinian factions in the Gaza Strip and Israel, and opening Gaza's borders 
to allow humanitarian supplies into the territory.

Shalit has been called a 'top priority' in negotiations by Israel [EPA]
But Ehud Olmert, the Israeli prime minister, said on Saturday that no deal will 
be struck until Gilad Shalit, an Israeli soldier captured by Palestinian 
fighters in 2006, is released.

Hamas, which rules the Gaza Strip, has said that Shalit's release had never 
previously been a factor in the truce discussions. They were rather part of 
separate negotiations on a prisoner exchange.

Mark Regev, an Israeli government spokesman, told Al Jazeera: Shalit has 
always been a top priority for us. We want him out.

We understand that there will be a price to be paid - that Hamas will want 
some of its terrorists out of jails. And I think that we are ready to pay such 
a price, Regev said.

But the deal is not done ... There is only one result here and that is that 
our serviceman is released. Everything else is unacceptable, he said.

Election influence

Mike Hana, Al Jazeera's correspondent in Gaza, said that Israeli elections last 
week has altered the negotiations as the demands of a right-wing majority 
coalition, which is likely to take power in the coming weeks, now has to be 
considered in the talks.

The goalposts have moved. That is the general situation and belief here in 
Gaza, Hana said. 

I spoke to a very senior Hamas official, he said that as far as they was 
concerned a series of agreements had been reached, through the Egyptian 
intermediaries, with the Israelis concerning the opening of the crossings, 
concerning who exactly should police the crossings with regard to Rafah [on the 
Egyptian border] ... and a long lasting truce, he said.

In the last 48-hours Gilad Shalit ... has suddenly come up on the negotiating 
table.

That had been part of a totally different set of negotiations for a long 
period of time. It has suddenly come up as a central part of the negotiations 
concerning the truce.
 Source: Al Jazeera and agencies



 ---
Jusfiq Hadjar gelar Sutan Maradjo Lelo


Allah yang disembah orang Islam tipikal dan yang digambarkan oleh al-Mushaf itu 
dungu, buas, kejam, keji, ganas, zalim lagi biadab hanyalah Allah fiktif.



  

[zamanku] Intermezzo

2009-02-16 Terurut Topik Sunny
http://www.poskota.co.id/redaksi_baca.asp?id=1897ik=32


Adik Iparku Idolaku 

Senin 16 Februari 2009, Jam: 7:05:00 

Rasa iri itu sangat manusiawi. Tapi jika iri terhadap bini orang yang cantik 
dan berusaha merebutnya, itu mah Dasamuka dari Alengka. Dan Mardan, 27, dari 
Lampung Barat, begitulah kelakuannya. Tahu bahwa istri kakak iparnya jauh lebih 
cantik dari istrinya, dia berusaha menyetubuhinya. Keruan saja Mardan babak 
belur dihajar warga. 

Setiap lelaki selalu mendambakan bini yang cantik, yang seksi dan putih putih 
mulus. Cuma tak semuanya terkabulkan, karena jodoh mutlak di tangan Tuhan. Yang 
pengin bini putih, dapatnya hitam. Yang mendambakan istri langsing malah dapat 
bini gembrot. Begitu pula yang ingin istri berambut panjang, dapatnya malah 
yang berambut pendek macam lelaki. Tapi ini malah ada untungnya, karena tiap 
pagi tidak perlu keramas melulu gara-gara semalam berantem sama suami. 

Mardan warga Pekon (Kelurahan) Basungan Kecamatan Sekincau Lampung Barat, 
termasuk lelaki beruntung. Sebab dia berhasil memiliki istri yang cukup cantik, 
bodi seksi, sekel nan cemekel. Cuma dia ini lelaki yang tak pandai bersyukur di 
muka bumi. Begitu melihat istri kakak iparnya jauh lebih cantik dari istrinya, 
dia timbul rasa irinya. Dia ingin memiliki wanita itu, kasarnya: pingin 
mencicipi seperti apa enaknya naik Kijang Inova 2008 itu. 

Istri kakak ipar itu bernama Karmila, 26. Dibanding dengan Napsiah, 26, 
istrinya, memang jauh lebih cantik. Wajahnya bersih dan mulus, sepertinya enak 
dicium dan perlu, begitu. Asal Mardan melihat istri kakak ipar tersebut, 
pendulumnya langsung kontak. Lalu otaknya pun ngeres macam pasir urug 
Tangerang. Mending jika hanya otak ngeres saja. Tapi otak Mardan juga berputar, 
bagaimana bisa membuat Karmila bertekuk lutut dan berbuka paha untuknya. 

Bila situasinya cukup aman secara mantap terkendali, Mardan selalu berusaha 
merayu Karmila untuk mau diajak main selingkuh. Tapi si kakak ipar itu tak 
pernah menanggapi. Ironisnya, meski tak melayani aspirasi arus bawah Mardan, 
Karmila tak pernah mau mengadu pada suami, atau cerita pada Napsiah. Padahal 
jika dia mau cerita pada Napsiah, wo... tamatlah riwayat si lelaki 
celamitan ini. Paling apes Mardan pasti nungging-nungging cium kaki istri, 
minta maaf. 

Maka sungguh dongkol si Mardan, karena segala tipu daya dan muslihatnya gagal 
untuk menaklukkan Karmila. Main secara halus selalu gagal, dia mencoba main 
kasar. Dan ini dilakukannya beberapa hari lalu. Sore-sore sehabis magrib dia 
main ke rumah Karmila. Tahu suaminya tak di rumah, langsung saja kakak ipar 
idola itu digelandang ke kamar, mau diajak bersetubuh. Tentu saja Karmila tidak 
mau. Maling, maling..! Teriak wanita itu ketika Mardan nyosor terus dan 
berusaha menelanjangi dirinya. 

Akibat teriakan tersebut, suami Karmila datang. Melihat istrinya digumuli 
Mardan, langsung saja ambil kayu dan digebuklah kepala lelaki mata keranjang 
ini. Pletakkk, Mardan jatuh pingsan dan selamatlah Karmila dari percobaan 
perkosaan. Makin sial saja nasib si Mardan, sebab begitu siuman, sebelum dibawa 
ke Polsek Sekincau masih sempat juga dapat hadiah tempeleng dari sejumlah 
warga. Bukan saja tempeleng, makian kata kasar juga berhamburan. Pendek kata 
sebutan babi anjing dan celeng, semua ditimpakan pada Mardan yang tamak ini. 

Kalau bisa, pasti suami Karmila diajak tombokan tuh! 

(LP/Gunarso TS) 

[zamanku] BBC NEWS: New tactic in the battle with extremism

2009-02-16 Terurut Topik Jusfiq Hadjar
 
New tactic in the battle with extremism  By Richard Watson 
 BBC Panorama reporter 

Britain is once again searching for new answers to terrorism and
radicalisation. We may not have had a major terrorist attack since the
London bombings of July 2005 but the ideological battle against
al-Qaeda is being lost at home.  
Take the case of Nicky Reilly, a young man with Asperger's Syndrome who lived 
in Plymouth with his mother. 
He was persuaded last year that he would join the ranks of the martyrs
if he blew himself up in a packed family restaurant in Exeter. 
Fortunately his bomb-making skills were poor, but what
is worrying the security services is the intent - he had been convinced
by as yet unknown hands that he was acting in the name of God. 
Nicky Reilly, the gentle giant as he was known, had
never stepped abroad but had been infected by al-Qaeda's ideology in
Britain. 
Existing policy  
Recent demonstrations in London against Israeli attacks in Gaza are causing 
concern. 
They have exposed the raw wounds of grievances felt by many Muslims about 
Britain's stance on Muslim affairs abroad. 
Legitimate political dissent was exploited by a minority of violent extremists 
to bolster their hatred of Britain. 
Let's have a... war, one of them shouted as missiles were thrown at the 
police. From this pool, new terrorists may come. 
So what action should the government take? They could continue with the
existing policy called Preventing Violent Extremism. 
This, as the title suggests, has been focused on those promoting violence. 
Investigate them, place them under surveillance, prosecute or deport
them, cut out the cancer of extremism and the threat will subside. 
Well it has not proved as simple as that. Judging by
the number of terrorist plots under investigation by MI5 - more than
200 - there is no shortage of young Muslims who are learning to view
Britain with hatred. 
When the policy was set in 2006 the government was
scared of alienating people so it set the bar of what was
unacceptable very high. 
In other words, only those at the far end of the extremist spectrum were to be 
challenged. 
'Lesser of two evils'  
The flipside to this meant that those who denounced violence but who
promoted intolerance and held offensive, anti-British views were
tolerated. 
More than this, some radicals were even courted as part
of our counter-terrorism strategy. The idea was that so long as they
denounced terror, other views would be ignored. 
This was seen as the lesser of two evils - backing
certain radicals even if they preached intolerance of homosexuals or
women's rights was seen as a way of protecting Britain. 
But this has been a dangerous path and shows little sign of working. 
The radicals took much succour from engagement with the state. Advising
the government or the police is an impressive calling card. They can
claim their deeply conservative views about life in Britain are being
endorsed. 
This has helped make these views seem legitimate in the
eyes of ordinary Muslim citizens and has added to the climate of
Islamic conservatism in Britain today. 
Take a walk in any city with a large Muslim population
and you will see that second and third generation Muslims are far more
conservative than their parents. 
Ayesha, a young woman I interviewed for my Panorama film Muslim First, British 
Second, is an example. 
She is a medical school graduate who defends those who preach intolerance of 
homosexuals. 
In terms of her faith, she is also more conservative than her liberal
parents, covering herself with the niqab against their wishes. 
Forced to change  
Those driving counter-terrorism policy believe the old policy has
failed. As Panorama will reveal, the government is planning a new
approach. 
There will be much more emphasis on shared British
values and those who preach intolerance will be shunned even if their
views do not break the law. 
And so the Preventing Violent Extremism policy will effectively change to 
Preventing Extremism. 
This shift will be uncomfortable for the police - they do not police ideas or 
ideology unless they contravene the law. 
But it is right that they should be careful about who they back and who they 
fund. 
Likewise the government will be more open about criticising Islamic
radicals who preach against shared democratic values but stay on the
right side of the law. 
The argument comes down to the use of public money. It
certainly makes sense to sit down and talk with radicals, so long as
they do not promote violence and are willing to act within the law. 
For pragmatic reasons the police and counter-terrorism officers need lines of 
communication into radical communities. 
Britain also has a long tradition of tolerating political dissent. But
moderate Muslims argue using taxpayers' funds to support or endorse
isolationist views makes little sense and the government is right to
move against this now. 
But this is a complex situation, the arguments are not black and white. 
While 

[zamanku] livescience: Charles Darwin: Strange and Little-known Facts

2009-02-16 Terurut Topik Jusfiq Hadjar


livescience

Charles Darwin: Strange and Little-known Facts

By Robin Lloyd, LiveScience Senior Editor

posted: 11 February 2009 01:06 pm ET
Charles Darwin when he was an old man
One of the last photographs taken of Charles Darwin, circa 1878.
Full Size
Previous Image Next Image
1 of 3

Charles Darwin when he was an old man
One of the last photographs taken of Charles Darwin, circa 1878.
A young Charles Darwin
A portrait of 31-year-old Charles Darwin by George Richmond in 1840. 
Courtesy of the Darwin Heirlooms Trust, copyright English Heritage Photo Library
Charles Darwin in the 1850s
Though often depicted as an old man, this photograph shows Charles Darwin 
in the 1850s.

It's hard to miss the celebrations this week of the 200th anniversary of 
Charles Darwin's birth, but unlike the life of Einstein, the public is 
remarkably ignorant of the real story of the father of evolution.

There are no big scandals. Darwin was squeaky clean — a homebody (once he 
returned from the HMS Beagle voyage) and good husband — hardly the rapscallion 
image you might have of someone who sailed the seas for five years as a young 
man and later developed a theory that has rarely ceased to stir controversy 
since it was published 150 years ago.

However, here are some strange facts about Darwin:

Stinky feet — At age 12, Darwin confessed in a letter that he only washed his 
feet once a month at school, due to a lack of anything with which to wash.

Tough dad — Darwin's father Robert thought Charles was a failure as a young man 
at times, prior to the Beagle voyage. The elder Darwin, himself a physician, 
sent Charles to Edinburgh University to study medicine, but Charles later 
showed no interest in becoming a doctor. The elder Darwin exploded: You care 
for nothing but shooting, dogs and rat-catching, and you will be a disgrace to 
yourself and all your family.

Seasick — Darwin was sick to his stomach most of the time on the Beagle, which 
is one of the main reasons he spent as much time as possible on land and not on 
the ship. That illness probably helped him collect more data than he might have.

Missing the boat — Darwin almost missed the boat (OK, the ship) that took him 
to the Galapagos Islands and beyond, where he discovered evidence for evolution 
and started to realize its mechanism — natural selection. First, he wasn't 
Captain Robert FitzRoy's first choice when seeking a science companion for the 
survey of the South American coastline. Then, when the 22-year-old Darwin was 
invited, his father rejected the offer. Luckily, Darwin's uncle persuaded 
Robert Darwin to relent. Meanwhile, FitzRoy promised the job to a friend, but 
he turned the job down just five minutes before Darwin showed up to interview. 
The two spent a week together until they judged each other agreeable, and the 
ship set sail before the year’s end.

Iffy on marriage — As a young man, Darwin made a list of marriage's pros and 
cons. Cons included loss of time and no reading in the evening. Pros included 
companionship (better than a dog anyhow) and children. In the end, he 
concluded: Marry — Marry. Marry Q.E.D. Q.E.D. stands for the Latin phrase 
quod erat demonstrandum, which is used at the end of mathematical proofs to 
indicate that the proof is complete.

Foot-dragger — Darwin delayed the publication of On the Origin of Species for 
more than two decades after he was convinced of his theory, because he was 
nervous about how it would be received.

Almost scooped — In the late 1850s, it became clear to Darwin that British 
naturalist Alfred Russel Wallace also had come up with a similar theory of 
evolution. This sparked Darwin into high gear to finish On the Origin of 
Species. Scientists with the Linnean Society of London resolved the who was 
first question by presenting both men's work jointly in July 1858. Darwin 
later got most of the credit for evolutionary theory, because he had worked out 
the theory in greater detail.

Ho-hum reaction — The publication of Darwin's and Wallace's work was a 
non-event at first. The president of the Linnean Society said in May 1859 that 
there had been no big discoveries in the past year.

Family losses — Darwin and his wife had 10 children, but three of them died at 
young ages — two as infants and one at age 10. Darwin was known to be quite 
devoted to his children.

Christian, then agnostic — Darwin was a conventional Christian for much of his 
life. He studied at the University of Cambridge to become an Anglican 
clergyman, just prior to the Beagle voyage. Later in life, he described himself 
as agnostic, not atheist.

Sickly life — Darwin was incapacitated by various illnesses of unknown origin 
for much of his adult life, once he settled down with his family in a rural 
area outside of London. Some suggest it was the result of the stress from 
fathering the theory of evolution and its social impact.

* Special Report: Darwin's Legacy
* Gallery - Darwin on Display
* 

[zamanku] Gerindra Targetkan 15 Juta Anggota

2009-02-16 Terurut Topik Sunny
Media Indonesia
Minggu, 15 Februari 2009 20:35 WIB

Gerindra Targetkan 15 Juta Anggota

 
  ANTARA 
BANDAR LAMPUNG--MI: Ketua Dewan Pembina Partai Gerakan Indonesia Raya 
(Gerindra) Prabowo Subianto menargetkan jumlah anggota partai tersebut mencapai 
15 juta orang pada akhir Februari 2009. 

Sampai saat ini anggota yang telah memiliki kartu sebanyak 10 juta orang, 
pekan depan bisa 12 juta dan akhir bulan ditargetkan 15 juta, katanya pada 
pidato politik HUT ke-1 Partai Gerindra di Bandarlampung, Minggu. 

Ia pun mengakui bahwa kian banyaknya warga yang bergabung menandakan partai 
tersebut menjadi harapan masyarakat. Dulu ketika partai ini baru terbentuk, 
banyak yang menertawakan dan mencemooh, katanya. 

Namun, lanjut dia, ada gerakan dari bawah yang terus meningkat sehingga partai 
tersebut berkembang pesat. Hal ini karena Partai Gerindra adalah partai 
rakyat. Partai orang kecil, pedagang, nelayan, buruh, PNS, dan seluruh rakyat 
Indonesia, katanya di depan ribuan massa yang memadati GOR Saburai 
Bandarlampung. 

Karena partai ini berasal dari rakyat, kata Prabowo, sudah saatnya rakyat yang 
harus memimpin. 

Ia menjelaskan pihaknya terpaksa mendirikan partai untuk mengumpulkan dan 
mengakomodasi keinginan rakyat untuk melakukan perubahan. 

Prabowo yang hadir didampingi Sekjen DPP Partai Gerindra A Muzani menambahkan 
sistem ekonomi saat ini tidak bisa membawa kesejahteraan dan kemakmuran kepada 
rakyat Indonesia. Setelah 63 tahun merdeka, sistem yang ada hanya membawa 
kepada kesejahteraan sekelompok orang, katanya. (Ant/OL-03)20090215_060417_PRABOWO.jpg

[zamanku] BBC NEWS: Fresh violence shakes Gaza Strip

2009-02-16 Terurut Topik Jusfiq Hadjar
 
Fresh violence shakes Gaza Strip 
Israeli jets have bombed tunnels on Gaza's border with Egypt, after two rockets 
were fired at southern Israel.  
The Israeli military said the air attack targeted a tunnel used for smuggling 
arms into Gaza. 
A little-known militant group called Hezbollah Brigades Palestine
claimed responsibility for the rocket attacks, which caused no
casualties. 
The violence came amid moves to turn ceasefires that ended Israel's 22-day 
offensive in Gaza into a lasting truce. 
Two rockets fired from Gaza landed in Israel on Monday morning, the Israeli 
military said. 
Several hours later, Israeli jets bombed a border area in the southern Gaza 
town of Rafah. 
Unexploded munitions  
Palestinian officials said a 25-year-old Gaza man was killed and five
people were injured in an explosion in northern Gaza near the border
with Israel. 
The explosion was apparently caused when an unexploded
munition was thrown into a fire being used to melt down scrap metal. 
Sporadic violence has continued between Israel and Gaza
since Israel ended its offensive on 18 January and the Hamas movement
declared a ceasefire. 
Egypt has been trying to mediate a long-term truce.
About 1,300 Palestinians and 13 Israelis were killed in the 22 days of
violence. 
Hamas wants Israel to open Gaza's blockaded border
crossings, but Israel said on Saturday that it would only do so if
Hamas released an Israeli soldier it helped capture in 2006. 
Hamas wants Israel to release hundreds of top-level
Palestinian militant prisoners in return for Cpl Gilad Shalit's
freedom. 
Settlement move  
Separately, a leading Israeli newspaper says the Israeli civil
administration in the West Bank has designated an area of 172 hectares
(425 acres) as state land. 
Haaretz says the decision could pave the way for some 2,500 new settlement 
homes to be built. 
However, several steps of government approval are required for building
work to begin, which the newspaper says means construction is still a
long way off. 
Israeli has pledged to freeze settlement activity on
occupied land, but it has continued to expand existing settlements,
built in defiance of international law since 1967. 
Right-wing parties which fared well in Israeli
elections on 10 February are strong supporters of the settlement
movement, which is seen as a major obstacle to the two-state solution
supported by the US. 
The settlement of Efrat, south of Jerusalem, is at the
centre of the latest expansion plans. The mayor says he wants the
1,600-family settlement to grow to 30,000 residents. 
More than 400,000 Israeli settlers live in the West Bank and East Jerusalem, 
which Israel captured in the 1967 war. 
Story from BBC NEWS:
http://news.bbc.co.uk/go/pr/fr/-/2/hi/middle_east/7892496.stm

Published: 2009/02/16 12:44:16 GMT

© BBC MMIX

Print Sponsor 
 ---
Jusfiq Hadjar gelar Sutan Maradjo Lelo


Allah yang disembah orang Islam tipikal dan yang digambarkan oleh al-Mushaf itu 
dungu, buas, kejam, keji, ganas, zalim lagi biadab hanyalah Allah fiktif.



  

[zamanku] Buat yang pengen berenti ngerokok....

2009-02-16 Terurut Topik Jusfiq Hadjar
Silahkan coba... 

---

Web address:
 http://www.sciencedaily.com/releases/2009/02/
 090210092738.htm 
First Brain Study Reveals Benefits Of Exercise On Quitting Smoking

ScienceDaily (Feb. 16, 2009) — Research from the University of Exeter reveals 
for the first time, that changes in brain activity, triggered by physical 
exercise, may help reduce cigarette cravings. Published in the journal 
Psychopharmacology, the study shows how exercise changes the way the brain 
processes information among smokers, thereby reducing their cravings for 
nicotine. For the first time, researchers used functional Magnetic Resonance 
Imaging (fMRI) to investigate how the brain processes images of cigarettes 
after exercise.

The study adds weight to a growing body of evidence that exercise can help 
manage addiction to nicotine and other substances. It backs up previous 
studies, which have shown that just one short burst of moderate exercise can 
significantly reduce smokers' nicotine cravings.

Ten regular smokers were asked to cycle at a moderate pace for ten minutes, 
after 15 hours of abstinence from nicotine. They were then given an fMRI scan 
while they viewed a series of 60 images. Some visuals featured cigarettes and 
would normally induce cravings in a smoker. On a second occasion, the same 
group was given an fMRI scan and shown the same series of images without having 
undertaken exercise. They were also asked to report on their cravings for 
nicotine during both phases of the study.

The brain images captured by the fMRI show a difference between the two 
conditions. After no exercise the smokers showed heightened activity in 
response to the images in areas of the brain associated with reward-processing 
and visual attention. After exercise the same areas of activation were not 
observed, which reflected a kind of 'default mode' in the brain. The smokers 
also reported lower cravings for cigarettes after exercise compared with when 
they had been inactive.

The researchers do not know exactly what caused the difference in brain 
activity following exercise. One suggestion is that completing exercise raises 
mood (possibly through increases in dopamine) which reduces the salience or 
importance of wanting a cigarette. Another possibility is that exercise causes 
a shift in blood flow to areas of the brain less involved in anticipation of 
reward and pleasure generated by smoking images.

Previous research by the University of Exeter has suggested that exercise can 
reduce nicotine cravings. Results from a series of studies show that smokers 
report reduced cigarette cravings after exercising. This study showed that 
exercise can reduce cravings when smokers are faced with images that have been 
previously shown to cause lapses in smokers trying to quit. This is the first 
time that anyone has investigated brain activity during this process.

Kate Janse Van Rensburg, a PhD student at the University of Exeter, lead author 
on the paper, said: Our findings add to a growing body of evidence suggesting 
that exercise can help people give up smoking. This strengthens the argument 
that moderate exercise could be a viable alternative to many of the 
pharmaceutical products, such as nicotine patches, for people who want to give 
up smoking. A ten or fifteen minute walk, jog or cycle when times get tough 
could help a smoker kick the habit. There are of course many other benefits 
from a more active lifestyle including better fitness, weight loss and improved 
mood.

Kate Janse Van Rensburg carried out this study as part of her PhD with the 
University of Exeter's School of Sport and Health Sciences and School of 
Psychology.

Journal reference:

   1. Janse Van Rensburg et al. Acute exercise modulates cigarette cravings and 
brain activation in response to smoking-related images: an fMRI study. 
Psychopharmacology, 2008; DOI: 10.1007/s00213-008-1405-3

Adapted from materials provided by University of Exeter.
Email or share this story:  
Need to cite this story in your essay, paper, or report? Use one of the 
following formats:
APA

MLA
University of Exeter (2009, February 16). First Brain Study Reveals Benefits Of 
Exercise On Quitting Smoking. ScienceDaily. Retrieved February 16, 2009, from 
http://www.sciencedaily.com­ /releases/2009/02/090210092738.htm


 ---
Jusfiq Hadjar gelar Sutan Maradjo Lelo


Allah yang disembah orang Islam tipikal dan yang digambarkan oleh al-Mushaf itu 
dungu, buas, kejam, keji, ganas, zalim lagi biadab hanyalah Allah fiktif.