Mbak Mia kok suka yg jebul-jebul :-)
Internet emang luar biasa. Seringnya sih yg tadinya totally strangers
bisa jadi temen.. eh bisa lanjut juga jadi demen :P. Well, ada yg
bilang strangers are friends you have yet to meet :)
numpang lewt,
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Mia [EMAIL
Pak A S Prihatmanto,
Sekarang saya juga ingin kita punya posisi yang sama, sebelum saya
mencuba mengurai benang kusut ini tentang sejauh mana pernyataan saya
itu memang nyata-nyata menyatakan JIL sesat tanpa argumentasi dan
tidak bertanggung-jawab.
Sejauh mana pandangan anda terhadap mereka
Buat mas Satriyo:
Salam kenal mas Satriyo,
wah saya tidak mengira kalo njenengan ini sudah lumayan sepuh, dari
foto di multiply kelihatan masih sangat muda. Beneran loh, saya sampe
nggumun :)
Saya belum kenal mas Wikan secara langsung, hanya di milis ini saja.
Di Bandung pun dulu kami beda
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, satriyo [EMAIL PROTECTED] wrote:
Ya,
ketika anda memandang orang lain salah
orang itu bisa jadi memandang anda yang salah
silahkan anda introspeksi saja
sama dong, kan memang begitu, dan bagi saya tidak masalah. tapi ko
anda tidak
tivi kalau emang
niat mau cari info. mau ngebelain yg ini juga ?
salam,
Ari Condro
- Original Message -
From: satriyo
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Sent: Tuesday, April 17, 2007 11:41 AM
Subject: [wanita-muslimah] Re: Versi Baru Terjemahan wadhribuu
hunna
Menarik sekali bagi saya mengikuti diskusi Pak Ary Setijadi dengan
Mas Satriyo. Selain menambah wawasan, juga bisa dipakai sebagai
contoh diskusi antara dua peradaban :)
Maaf kalo postingan saya selanjutnya ini OOT.
Btw, saya merasa pernah mendengar nama Ary Setijadi, dan rasanya
familier
Salam kenal mas Muhktio Afiff,
Saya kuliah di depok angkatan 87, sastra Inggris. Sekarang saya jadi
kuli di AlQuran Seluler, layanan dakwah via hp, berupa sms dan
mendengar rekamaan ceramah Aa Gym, Arifin Ilham, Didin Hafidhuddin,
Lutfiah Sungkar dan Ihsan Tandjung via tlp.
Apa mas kenal mas
;-))
Salam ketemu kembali mas Muhkito.
sampeyan di PSTK juga bukan?
Jaman yang dinamis ya dulu.
;-)
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Muhkito Afiff
[EMAIL PROTECTED] wrote:
Menarik sekali bagi saya mengikuti diskusi Pak Ary Setijadi dengan
Mas Satriyo. Selain menambah wawasan, juga
.
sesuatu yg jamak dan sangat manusiawi :D
salam,
Ari Condro
- Original Message -
From: satriyo
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Sent: Thursday, April 12, 2007 3:05 PM
Subject: [wanita-muslimah] Re: Versi Baru
Terjemahan
manusiawi :D
salam,
Ari Condro
- Original Message -
From: satriyo
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Sent: Thursday, April 12, 2007 3:05 PM
Subject: [wanita-muslimah] Re: Versi Baru
Terjemahan wadhribuu
-
From: satriyo
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Sent: Thursday, April 12, 2007 3:05 PM
Subject: [wanita-muslimah] Re: Versi Baru
Terjemahan wadhribuu
hunna (An-Nisa 34) = sanksi keras membawa
coba lihat lagi tanggapan saya, karena saya
Ya,
ketika anda memandang orang lain salah
orang itu bisa jadi memandang anda yang salah
silahkan anda introspeksi saja
sama dong, kan memang begitu, dan bagi saya tidak masalah. tapi ko
anda tidak menjawab pertanyaan saya? introspeksi juga yuk ...
Oh iya adil
Mas Satriyo,
Message -
From: satriyo
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Sent: Tuesday, April 17, 2007 11:41 AM
Subject: [wanita-muslimah] Re: Versi Baru Terjemahan wadhribuu hunna
(An-Nisa 34) = sanksi keras membawa
MANA BUKTINYA ITU AKIBAT IMAM SAMUDRA. ITU OPINI PUBLIK, BUKAN FAKTA
dipuja puja.
sesuatu yg jamak dan sangat manusiawi :D
salam,
Ari Condro
- Original Message -
From: satriyo
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Sent: Thursday, April 12, 2007 3:05 PM
Subject: [wanita-muslimah] Re: Versi Baru
: Versi Baru Terjemahan wadhribuu
hunna (An-Nisa 34)
Yang saya tahu Mba Lin, Nusyuz itu artinya bersikap cuek
terhadap
kewajibanya ...nah kalau dalam soal rumah tangga berarti cuek
terhadap
kewajiban baik itu seorang suami atau istri..karena fungsi
sosial
PROTECTED]
Sent: Thursday, April 12, 2007 18:32
Subject: [wanita-muslimah] Re: Versi Baru Terjemahan wadhribuu hunna
(An-Nisa 34) = sanksi keras membawa
Pak Satriyo,
Ada satu statemen dari anda yang saya pikir mengandung satu ketidak
jelasan bahkan cenderung membingungkan seperti slogan tentang
Message -
From: Chae [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Thursday, April 12, 2007 18:32
Subject: [wanita-muslimah] Re: Versi Baru Terjemahan wadhribuu hunna
(An-Nisa 34) = sanksi keras membawa
Pak Satriyo,
Ada satu statemen dari anda yang saya pikir mengandung satu ketidak
Subject: [wanita-muslimah] Re: Versi Baru
Terjemahan wadhribuu
hunna (An-Nisa 34)
Yang saya tahu Mba Lin, Nusyuz itu artinya bersikap cuek
terhadap
kewajibanya ...nah kalau dalam soal rumah tangga berarti
cuek
terhadap
kewajiban baik itu seorang suami atau istri
temen sendiri, biasanya dipuja puja.
sesuatu yg jamak dan sangat manusiawi :D
salam,
Ari Condro
- Original Message -
From: satriyo
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Thursday, April 12, 2007 3:05 PM
Subject: [wanita-muslimah] Re: Versi Baru Terjemahan
: L.Meilany [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Saturday, April 07, 2007 17:27
Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Versi Baru Terjemahan wadhribuu hunna
(An-Nisa 34)
Pak HMNA,
Lebih baik nggak minum miras itu karena takut di cambuk, dipermalukan di
depan umum
atau karena
kalau saya baca emailnya masarcon, pertanyaannya bukan pada kehalalan
khamr, tetapi kepada apakah pendapat seorang (nidlhol masyhud) itu
liberal atau tidak?
kan mas satriyo yang selama ini pandai menghukumi keliberalan
seseorang. jadi tentunya bisa melihat, ooh pendapat ini liberal,
pendapat ini
coba lihat lagi tanggapan saya, karena saya memang tidak eksplisit
menjawab/menanggapi Ari Condro tapi implisit saja ...
lagian apa memang saya jelas2 menghukumi (entah apa maksudnya) bahwa
liberal itu jelek dan sesat? sejauh ini saya jelas menyatakan bahwa
mereka yang mengaku (bukan saya
ttg oom satriyo ini, kalo temen sendiri, biasanya dipuja puja. sesuatu yg
jamak dan sangat manusiawi :D
salam,
Ari Condro
- Original Message -
From: satriyo
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Thursday, April 12, 2007 3:05 PM
Subject: [wanita-muslimah] Re: Versi Baru Terjemahan
Condro
- Original Message -
From: satriyo
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Thursday, April 12, 2007 3:08 PM
Subject: [wanita-muslimah] Re: Versi Baru Terjemahan wadhribuu hunna
(An-Nisa 34) = sanksi keras membawa
mas Ari Condrowahono,
yang lengkap dong, atau setidaknya jelas
.
sesuatu yg jamak dan sangat manusiawi :D
salam,
Ari Condro
- Original Message -
From: satriyo
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Thursday, April 12, 2007 3:05 PM
Subject: [wanita-muslimah] Re: Versi Baru Terjemahan wadhribuu
hunna (An-Nisa 34) = sanksi keras membawa
- Original Message -
From: satriyo
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Thursday, April 12, 2007 3:08 PM
Subject: [wanita-muslimah] Re: Versi Baru Terjemahan wadhribuu
hunna (An-Nisa 34) = sanksi keras membawa
mas Ari Condrowahono,
yang lengkap dong, atau setidaknya jelas gitu apa
28, 2007 1:44 PM
Subject: [wanita-muslimah] Re: Versi Baru Terjemahan wadhribuu
hunna (An-Nisa 34)
Yang saya tahu Mba Lin, Nusyuz itu artinya bersikap cuek
terhadap
kewajibanya ...nah kalau dalam soal rumah tangga berarti cuek
terhadap
kewajiban baik itu seorang suami atau
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Dan [EMAIL PROTECTED]
wrote:
Saya heran koq nahi mungkarnya FPI dianggap mulia perlu dibela dan
didukung padahal dalam hukum kita tindakan2 mereka itu adalah
vandalisme (merusak harta orang), penganiayaan, dan terorisme
(menakut2i) dan mengganggu
On 4/11/07, satriyo [EMAIL PROTECTED] wrote:
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Dan [EMAIL PROTECTED]
wrote:
Saya heran koq nahi mungkarnya FPI dianggap mulia perlu dibela dan
didukung padahal dalam hukum kita tindakan2 mereka itu adalah
vandalisme (merusak harta orang),
Bu Mia dan dear Bu Chae,
Mohon catat bahwa kepada brother/syaikh Estes saya tidak punya
masalah karena dari awal kenal tulisan beliau saya seiring sepaham,
tapi tidak dengan semacam Lelah Bakhtir (bukan Bakhtia) atau Mernisi
atau (feminis) muslimah lainnya, yang ada pendapat mereka yang
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Wikan Danar Sunindyo
[EMAIL PROTECTED] wrote:
On 4/11/07, satriyo [EMAIL PROTECTED] wrote:
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Dan dana.pamilih@
wrote:
Saya heran koq nahi mungkarnya FPI dianggap mulia perlu dibela
dan
didukung
Memang begitu ceritanya dulu Pak Satriyo. Mernissi mengeluarkan
pentafsirannya pada 'idrib' seperti penjelasan Estes dan Bakhtir,
karena itu pada waktu itu disebut feminis liberal dan dihujat-hujat.
Generasi kita mewarisi certa ini.
O, iya ya...:-), pan ape gw kate..
salam
Mia
-- In
Dear Pak Satriyo,
Cerita dikit nih..;) pas di lampu merah, teman ku ngomel begitu
melihat ada laki-laki dengan dandanan ala habib, pake baju koko putih,
celana putih ngatung trus pake jenggot dan surban dikepalanya. Kata
teman ku orang seperti itu adalah orang yang fanatik dan radikal,
mereka ini
, menerjemahkan, mengeritik,
menolerer dll.
- Original Message -
From: Mia aldiy@
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Sent: Wednesday, April 04, 2007 19:44
Subject: [wanita-muslimah] Re: Versi Baru Terjemahan wadhribuu
hunna
(An-Nisa 34)
Kesimpulannya pemahaman Laleh Bakhtiar
Subject: [wanita-muslimah] Re: Versi Baru Terjemahan wadhribuu hunna
(An-Nisa 34)
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Wikan Danar Sunindyo
[EMAIL PROTECTED] wrote:
On 4/11/07, satriyo [EMAIL PROTECTED] wrote:
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Dan dana.pamilih@
wrote
Dear Bu Chair,
Terima kasih atas taushiyahnya. Sungguh gembira dan nyaman rasanya
dibelai oleh sesama saudara dengan lembut, tidak dingatkan dengan
cara keras atau sinis.
Mohon mba pahami bahwa saya tidak memberi label kepada mereka tapi
hanya menegaskan saja apa yang orang nisbatkan pada
Dear Pak Satriyo,
Sebenarnya orang boleh-boleh saja menamakan dirinya dengan apa saja
semisal liberal, demokrat, konservatif, atheis, radikal etc..
Tapi yang saya maksud jangan sampai kita mnegolok-olok dengan konteks
memberikan labelisasi dengan nilai negatif...itu artinya mengolok-olok;)
ini
Dear bu Chair,
Jujur saja, kalo masalah ini dari awal saya gabung di WM ya hampir
selalu saya menangkap nada postingan yang bu Chair sekarang alamatkan
pada saya ... hehehe.
Saya kagum dengan sensitifitas radar bu Chair yang bisa menangkap
sikap saya yang memang tidak sepaham dengan mereka
he..he..he.. ma'af ya Pak kalau terasanya demikian tapi sebenarnya
tidak seperti itu...saya hanya senang saja kalau diskusi nyambung
(bermanfaat) untuk diteruskan tapi kalau sudah tidak nyambung ( tidak
bermanfaat) yaa ditinggalkan karena mungkin saya yang belum bisa
mengimbangi atau sebaliknya
-muslimah@yahoogroups.com
Sent: Wednesday, April 11, 2007 5:16 PM
Subject: [wanita-muslimah] Re: Versi Baru Terjemahan wadhribuu hunna
(An-Nisa 34) = sanksi keras membawa
Dear bu Chair,
Jujur saja, kalo masalah ini dari awal saya gabung di WM ya hampir
selalu saya menangkap nada
moderat ???
wido supraha di milis sebelah mengirim email yg isinya mendukung sikap moderat
tuh . :D
===
- Original Message -
From: Wido Q Supraha
To: [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED]
Cc: [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Wednesday, April 11, 2007 5:16 PM
Subject: [wanita-muslimah] Re: Versi Baru Terjemahan wadhribuu
hunna (An-Nisa 34) = sanksi keras membawa
Dear bu Chair,
Jujur saja, kalo masalah ini dari awal saya gabung di WM ya
hampir
selalu saya menangkap nada
]
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Sent: Thursday, April 05, 2007 10:25
Subject: [wanita-muslimah] Re: Versi Baru Terjemahan wadhribuu hunna
(An-Nisa 34)
Maksudnya Pak HMNA nggak setuju dengan Pak Satriyo dan mba Flora
dengan pemahaman 'idrib' yang dari artikel itu? nggak usah bawa-bawa
Mba Mia,
silakan setuju dengan satu pihak di kalangan ummat, tapi mohon jaga
juga emosi untuk tidak mudah menuding kalangan lain yang mba tidak
kenal langsung walau masih satu atap juga, melainkan hanya dari
pemberitaan saja.
mungkin mba Mei setuju dengan ini. JIL yang jelas sesat saja tidak
mba Mia,
silakan saja setuju dan satu kalangan dari ummat, dan tidak setuju
dengan kalangan lain, tapi tidakkah mereka semua saudara kita? nada
memojokkan dan tidak ada 'kasih sayang' tentu juga sama saja dengan
bersikap zalim/tidak adil bukan? apalagi jika dasar sikap kita atas
mereka yang
: Thursday, April 05, 2007 10:25
Subject: [wanita-muslimah] Re: Versi Baru Terjemahan wadhribuu
hunna
(An-Nisa 34)
Maksudnya Pak HMNA nggak setuju dengan Pak Satriyo dan mba Flora
dengan pemahaman 'idrib' yang dari artikel itu? nggak usah bawa-
bawa
topik lain yang jauh
Pak Satriyo memang begitu yang dimaknai Esteez dan Bachtiar ttg
dharaba, sesuai pemahaman kebanyakan kita di sini, tapi pak HMNA
nggak setuju karena jadinya terlalu lunak.
Yang Pak Wikan maksud saya pikir sejalan dengan pendapat mba Chae,
bahwa nusyuz itu artinya meninggalkan kewajiban sbg
Pak Satriyo, di postingan di bawah, ini yang saya tulis ttg FPI:
yah, belajar memang take time, asal sabar saja nggak kayak FPI.
Jadi kalau saya bilang FPI nggak sabar, itu artinya 'memojokkan,
nggak ada kasih sayang, zalim, tidak adil dsb'?
Mestinya FPI belajar dari Pak Satriyo yang lebih
Saya heran koq nahi mungkarnya FPI dianggap mulia perlu dibela dan
didukung padahal dalam hukum kita tindakan2 mereka itu adalah
vandalisme (merusak harta orang), penganiayaan, dan terorisme
(menakut2i) dan mengganggu ketertiban.
Tindakan2 tsb jelas2 dapat dihukum denda atau penjara.
Dalam
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Mia [EMAIL PROTECTED] wrote:
Pak Satriyo, di postingan di bawah, ini yang saya tulis ttg FPI:
yah, belajar memang take time, asal sabar saja nggak kayak FPI.
Jadi kalau saya bilang FPI nggak sabar, itu artinya 'memojokkan,
nggak ada kasih sayang,
Saya sudah jawab dalam postingan Reply kepada Chae, cari saja itu postingan
Wassalam
HMNA
- Original Message -
From: Wikan Danar Sunindyo [EMAIL PROTECTED]
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Sent: Sunday, April 08, 2007 13:01
Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Versi Baru Terjemahan
]
===
.
##
- Original Message -
From: L.Meilany [EMAIL PROTECTED]
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Sent: Saturday, April 07, 2007 17:27
Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Versi Baru Terjemahan wadhribuu hunna
(An-Nisa 34)
Pak HMNA,
Lebih baik nggak minum miras itu
10:48
Subject: [wanita-muslimah] Re: Versi Baru Terjemahan wadhribuu hunna
(An-Nisa 34)
Insya Allah Mba Mia, Pencerahan yang saya dapatakan di WM ini bisa
juga didapatkan oleh teman2 yg lainya;)
Abah,
Pernikahan adalah sebuah kontrak yang dilakukan oleh dua orang atau
lebih yang didasari
: [wanita-muslimah] Re: Versi Baru Terjemahan wadhribuu
hunna
(An-Nisa 34)
Kesimpulannya pemahaman Laleh Bakhtiar, Ibu Musdah dan Pak Yusuf
Estes ini sejalan, bahkan ada cross-cut nya yaitu 'leave them
alone'
atau 'go away', slangnya mungkin egepe-lah. Kira-kira gitu kan,
kalo
saya
komnas perlindungan anak [ kalo ketauan tetangga, atau
anaknya mengadu]
Salam
l.meilany
- Original Message -
From: H. M. Nur Abdurrahman
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Sent: Wednesday, April 04, 2007 11:06 PM
Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Versi Baru Terjemahan
Pak HMNA, di terjemahan Al Quran dari Depag tidak tercantum bahwa
hukuman dharaba itu hanya atas tindakan penyelewengan yang menjurus
pada selingkuh, namun masih bisa diperbaiki. Dalam terjemahan tersebut
tertulis
Wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyusnya, maka nasihatilah
mereka dan
Ibu Musdah ada di mana mba? Kalo bu Laleh dan pak Yusuf ... ya ...
memang saya lihat tulisan (tentang) mereka seputar Annisa 34 itu.
yang mba maksud cross-cut itu bagaimana ya? mungkin maksud mba irisan
gitu ya, atau benang merah?
yang jelas, pendapat bu Laleh tidak persis sejalan dengan pak
baca artikel ttg bu musdah di koran, kalo nggak salah jkt post.
persepsi sejalan itu kudu, pendapat berbeda atau nggak persis sama
itu wajarlah.
persepsi sejalan itu minimal tidak mengartikan 'idrib' sebagai
memukul yang dalam arti menganiaya (secara fisik atau psikis).
kok langsung menolak
Subhanallaah! Brother Yusuf Estes sungguh sangat bijak dalam mencoba
memberikan jawaban atas pertanyaan khususnya untuk ayat 34 surat
Annisa ini.
Terima kasih mba atas sharingnya ...!
satriyo
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Flora Pamungkas
[EMAIL PROTECTED] wrote:
Satu lagi
Kesimpulannya pemahaman Laleh Bakhtiar, Ibu Musdah dan Pak Yusuf
Estes ini sejalan, bahkan ada cross-cut nya yaitu 'leave them alone'
atau 'go away', slangnya mungkin egepe-lah. Kira-kira gitu kan, kalo
saya nggak salah baca?
Emang udah waktunya digali lagi pemahaman kita. Buku lama yang saya
menakdirkan, menerjemahkan, mengeritik, menolerer dll.
- Original Message -
From: Mia [EMAIL PROTECTED]
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Sent: Wednesday, April 04, 2007 19:44
Subject: [wanita-muslimah] Re: Versi Baru Terjemahan wadhribuu hunna
(An-Nisa 34)
Kesimpulannya pemahaman Laleh
Satu lagi penjelasan perihal topik yang sedang dibicarakan, yaitu memukul
isteri.
Diuraikan oleh Sheikh Yusuf Estes, seorang mantan pendeta dari Texas, USA
di web sitenya : www.shareislam.com atau di link tsb di bawah ini:.
http://www.islamtomorrow.com/articles/women_treatment.htm
Question:
-muslimah@yahoogroups.com
Sent: Wednesday, March 28, 2007 1:44 PM
Subject: [wanita-muslimah] Re: Versi Baru Terjemahan wadhribuu hunna
(An-Nisa 34)
Yang saya tahu Mba Lin, Nusyuz itu artinya bersikap cuek terhadap
kewajibanya ...nah kalau dalam soal rumah tangga berarti cuek terhadap
@yahoogroups.com
Sent: Wednesday, March 28, 2007 12:44 PM
Subject: [wanita-muslimah] Re: Versi Baru Terjemahan wadhribuu hunna
(An-Nisa 34)
Ooh kalo aku mengertinya nusyuz dari pihak isteri seperti
meninggalkan rumah tanpa izin suaminya.
Yang ku pahami para istri itu memang ngambek
@yahoogroups.com
Sent: Wednesday, March 28, 2007 1:44 PM
Subject: [wanita-muslimah] Re: Versi Baru Terjemahan wadhribuu
hunna (An-Nisa 34)
Yang saya tahu Mba Lin, Nusyuz itu artinya bersikap cuek terhadap
kewajibanya ...nah kalau dalam soal rumah tangga berarti cuek terhadap
kewajiban baik itu
dulu: dan PUKULLAH mereka (istri-istrimu) ...
sekarang: dan TINGGALKANLAH mereka (istri-istrimu)
Berikut ini terjemahan dari artikel tentang terjemahan al-Quran versi
Laleh Bakhtiar, dari Syirah Online.
Mas Dwi berkata :
dulu: dan PUKULLAH mereka (istri-istrimu) ...
sekarang: dan TINGGALKANLAH mereka (istri-istrimu)
==
Jano - ko bertanya,
Mas mau tanya, kalau aborsi itu termasuk tindakan kekerasan atau apa ya
?,soale baby
Bang Sutiyoso,
menurut al-Quran yang Anda pegang,
bagaimana terjemahan An-Nisa (4):34.
salam,
DWS
On 3/27/07, jano ko [EMAIL PROTECTED] wrote:
Mas Dwi berkata :
dulu: dan PUKULLAH mereka (istri-istrimu) ...
sekarang: dan TINGGALKANLAH mereka (istri-istrimu)
Sekedar tanya, 'gonjang-ganjing' dan terjadinya'perang' dalam
keluarga Rasulullah SAW, apakah juga bisa disebut 'nujuz'?
wassalam,
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Chae
[EMAIL PROTECTED] wrote:
Saya sendiri lebih cenderung menyakini bahwa arti dari wadhribuu
hunna dalam Qs.4:34 adalah
Sudah baca kisahnya belum?? nusyuz berarti meninggalakan atau
menelantarkan kewajiban sebagai suami atau istri dalam hal berumah
tangga dan ketika terjadi peperangan dalam keluarga Nabi para sebagian
istri2 Nabi melakukan pemboikotan terhadap Nabi.
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Lina
Ooh kalo aku mengertinya nusyuz dari pihak isteri seperti
meninggalkan rumah tanpa izin suaminya.
Yang ku pahami para istri itu memang ngambek or memboikot, tapi
tidak sampai meninggalkan rumah.
Andaipun ini sudah dianggap nusyuz yang dimaksud mbak Chae,
Rasulullah SAWpun telah memberikan
] Re: Versi Baru Terjemahan wadhribuu hunna
(An-Nisa 34)
Yang saya tau lagi, pada saat itu kebanyakan orang (Termasuk Umar
ra) resah menunggu keputusan Rasulullah SAW (karena Rasulullah
SAW 'mutung'): pade dicerai-in ato gak?
Lah 'cerai' disitu yang dimaksud 'meninggalkan' ato 'dharabah
Yang saya tahu Mba Lin, Nusyuz itu artinya bersikap cuek terhadap
kewajibanya ...nah kalau dalam soal rumah tangga berarti cuek terhadap
kewajiban baik itu seorang suami atau istri..karena fungsi sosial
perempuan masih dibawah laki-laki pada zaman Nabi jadinya format2 yang
ada masih bernuansa
73 matches
Mail list logo