[wanita-muslimah] Re: Jilbab dan Sabu
Hehehe.. ini pembahasan yg gak pernah habis2nya ya? Menarik pernyataan mbak Ning.. yg bilang kalau perempuan beriman insya Allah memakai keduanya (jilbab dan kerudung). Kalau gaul ma anak2 musholla, dulu.. mereka suka tanpa sadar mendiskriminasi secara halus. Kalau yg dianggap beriman, berjilbab (lebar), biasanya disebut akhwat. Manggilnya pun ukhti dng nada yg halus dan sopan. Tapi kemudian, jilbab berkembang jadi fashion, jadi sesuatu yg 'biasa'. Beda lah semangatnya dibanding era tahun 90an. Mbak-mbak akhwat yg tahun 90-an pun ada yg mulai berubah.. yg mungkin buat sebagian orang sudah 'terkontaminasi' dng pergaulan di lingkungan kerja. Lucunya, kemarin ada yg masih menganggap saya 'akhwat' dan memanggil dng sebutan 'ukhti'. Kayanya para laki2 itu ada yg sadar juga kali ya, ada beberapa yg mulai melihat lebih dari sekedar tampak luar... bahwa perempuan muslim yg tidak berjilbab pun, bisa punya values, nilai2, integritas (dan kalau mujur, kecerdasan juga) spt perempuan muslim berjilbab yg dicita2kan.. Yg menarik (ini kalau mau ngikutin cara berpikir ngebanding2in :P), kalau ada perempuan yg berjilbab tapi bejat dng perempuan muslim baik dan istiqomah tapi tidak berjilbab, lebih baik mana? Jawaban diplomatisnya sih, yg berjilbab kan masih dalam proses belajar.. yg tidak berjilbab, sebaiknya berjilbab agar lebih baik lagi. Tapi persoalan ini sebenarnya mengarah ke prioritas. Mana yg lebih penting, integrasi nilai2 seorang muslim atau pakaian luar? Yg penting, punya karakter lah.. ada values yg dipegang teguh. Ber-integritas. Itu yg membuat seseorang jadi wanita-muslimah... walau tetap saja ada anggapan, perempuan yg seperti itu, kalau berjilbab, lebih baik lagi... Jadi saya ngebayanginnya, respon thd pernyataan mbak Mia itu... Mau mikirin panas aja, atau mau jadi perempuan muslimah yg lebih baik lagi (dng berjilbab)? hihihihi... wassalam, Herni --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, aldiy al...@... wrote: Saya pake kerudung (khumur) di kepala kalo merasa kedinginan, misalnya di pesawat, atau untuk menahan debu kalo lagi bepergian jarak jauh pake mobil. Kalo gerah, yah diselendangin aja. Kalo masih gerah juga yah dimasukin ke tas aja. kalo rasa ragu takut diomelin polisi syariah waktu masuk Mesjid Raya Banda Aceh, misalnya...yah kerudung dipake di kepala. Tapi masuk ke mesjid nggak pake kerudung di daerah Aceh deket2 Sumatera Utara nggak bakal diomelin orang. Kalo baju luar (jilbab) ogah pake, puanass.. and waana minal muslimin...:-) salam Mia --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Lestyaningsih, Tri Budi (Ning) ninghdw@ wrote: Jilbab menurut bahasa Arab/Al Qur'an adalah pakaian luar. Perintahnya ada di QS Al Azhab:59. Jadi jilbab tidak sama dengan kerudung, sebagaimana orang Indonesia sering menganggap demikian : menyebut kerudung dengan sebutan jilbab. Itu bedanya yang saya maksudkan, dik. Sedangkan kerudung, dalam bahasa Arab disebut khimar (khumur). Perintah untuk mengenakan dan caranya (yaitu dengan mengulurkan ke dada) ada di QS AnNuur :31. Betul, jilbab dan kerudung tidak selalu digunakan oleh wanita-wanita yang baik atau beriman. Tetapi wanita-wanita yang beriman, insya Allah, mengenakan keduanya.. Tidak bulak-balik artinya, dik. Itu yang saya pahami. Wallahua'lam bishowab. Wassalaam, -Ning
[wanita-muslimah] Re: Jilbab dan budaya
Ei...integritas ku terletak pada panas ato nggak, copot kerudung apa nggak.:-) Saya harap sekarang moderator2 kita sudah punya file yang cukup, paling tidak mendokumentasikan diskusi2 kita ttg jilbab. Karena kita sedang menyaksikan proses terbentuknya suatu fitur budaya. Dalam hal ini apakah jilbab/khumur akan sukses menjadi salah satu fitur budaya Indonesia yang (selalu) menerima keragaman. Kalau jilbab (pakaian luar) yang seperti dijabarkan mba Ning, saya ramalkan nggak akan masuk sebagai fitur budaya, karena nggak praktis, alias panas, dan karena ada 'substitute good' nya yaitu jilbab-khumur. Paling sedikit ada 2 rintangan yang bisa menegasikan jilbab menjadi budaya Indonesia: - simbol jilbab sebagai bentuk expressi keimanan/kesalehan kolektif yang diperagakan perempuan. (Hellooo mba Lina, yang menganjurkan jangan bicara simbol agama, well..kita lagi dalam proses 'membunuh' simbol mitos agama untuk jilbab ini). - budaya Jawa yang gentil. Identitas Jawa yang gentil nggak akan pernah mengijinkan jilbab menjadi fitur budaya nya. Saya nggak bisa ngebayangin bu Any Yudhoyono akhirnya berjilbab. That'll be interesting, because SBY's home base is secular-kebatinan. Selama pengaruh yang dominan adalah menganggap jilbab itu lambang kesalehan, artinya perempuan lebih keliatan beriman kalo pake jilbab, itu artinya jilbab ini nggak diterima sebagai budaya. Kalaupun dipaksa melalui Perda2 atau melalui sekte seperti GI, maka konflik akan bermunculan, baik konflik yang keliatan maupun nggak. Why? Karena budaya mensyaratkan semacam kerelaan yang mutual, yang mudah diidentifikasikan di kalangan masyarakat menengah bawah, terutama basis perempuannya, wong mereka yang pake baju - yang nantinya memungkinkan jalan untuk kreavititas budaya seperti jilbab batik, fashion, assesories, termasuk jilbab funky sebagai budaya kontemporer yang diminati anak2 muda. Sebagai contoh. Saya meliat cover buku kecil yang lagi saya baca ttg sejarah Betawi, gambar ilustrasi keluarga Betawi di abad 16 - 19. Isterinya bekemben loh. Lo kok sekarang orang Betawi pada berjilbab? Ini mencontohkan proses budaya yang sedang mengerucut. Sebagian menerimanya sebagai bagian dari keanekaragaman budaya (misalnya dari kelompok NU,PKB,Muhammadiyah,PAN, dan sebagian PKS) Sebagian lagi mengidentifikasikannya sebagai lambang kesalehan kolektif (misalnya dari kelompok PKS, GI, HTI). Salam Mia --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, herni_sn nurbaya...@... wrote: Hehehe.. ini pembahasan yg gak pernah habis2nya ya? Menarik pernyataan mbak Ning.. yg bilang kalau perempuan beriman insya Allah memakai keduanya (jilbab dan kerudung). Kalau gaul ma anak2 musholla, dulu.. mereka suka tanpa sadar mendiskriminasi secara halus. Kalau yg dianggap beriman, berjilbab (lebar), biasanya disebut akhwat. Manggilnya pun ukhti dng nada yg halus dan sopan. Tapi kemudian, jilbab berkembang jadi fashion, jadi sesuatu yg 'biasa'. Beda lah semangatnya dibanding era tahun 90an. Mbak-mbak akhwat yg tahun 90-an pun ada yg mulai berubah.. yg mungkin buat sebagian orang sudah 'terkontaminasi' dng pergaulan di lingkungan kerja. Lucunya, kemarin ada yg masih menganggap saya 'akhwat' dan memanggil dng sebutan 'ukhti'. Kayanya para laki2 itu ada yg sadar juga kali ya, ada beberapa yg mulai melihat lebih dari sekedar tampak luar... bahwa perempuan muslim yg tidak berjilbab pun, bisa punya values, nilai2, integritas (dan kalau mujur, kecerdasan juga) spt perempuan muslim berjilbab yg dicita2kan.. Yg menarik (ini kalau mau ngikutin cara berpikir ngebanding2in :P), kalau ada perempuan yg berjilbab tapi bejat dng perempuan muslim baik dan istiqomah tapi tidak berjilbab, lebih baik mana? Jawaban diplomatisnya sih, yg berjilbab kan masih dalam proses belajar.. yg tidak berjilbab, sebaiknya berjilbab agar lebih baik lagi. Tapi persoalan ini sebenarnya mengarah ke prioritas. Mana yg lebih penting, integrasi nilai2 seorang muslim atau pakaian luar? Yg penting, punya karakter lah.. ada values yg dipegang teguh. Ber-integritas. Itu yg membuat seseorang jadi wanita-muslimah... walau tetap saja ada anggapan, perempuan yg seperti itu, kalau berjilbab, lebih baik lagi... Jadi saya ngebayanginnya, respon thd pernyataan mbak Mia itu... Mau mikirin panas aja, atau mau jadi perempuan muslimah yg lebih baik lagi (dng berjilbab)? hihihihi... wassalam, Herni --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, aldiy aldiy@ wrote: Saya pake kerudung (khumur) di kepala kalo merasa kedinginan, misalnya di pesawat, atau untuk menahan debu kalo lagi bepergian jarak jauh pake mobil. Kalo gerah, yah diselendangin aja. Kalo masih gerah juga yah dimasukin ke tas aja. kalo rasa ragu takut diomelin polisi syariah waktu masuk Mesjid Raya Banda Aceh, misalnya...yah kerudung dipake di kepala. Tapi masuk ke mesjid nggak pake kerudung di daerah Aceh deket2 Sumatera Utara nggak
[wanita-muslimah] Re: Jilbab dan Sabu
Saya pake kerudung (khumur) di kepala kalo merasa kedinginan, misalnya di pesawat, atau untuk menahan debu kalo lagi bepergian jarak jauh pake mobil. Kalo gerah, yah diselendangin aja. Kalo masih gerah juga yah dimasukin ke tas aja. kalo rasa ragu takut diomelin polisi syariah waktu masuk Mesjid Raya Banda Aceh, misalnya...yah kerudung dipake di kepala. Tapi masuk ke mesjid nggak pake kerudung di daerah Aceh deket2 Sumatera Utara nggak bakal diomelin orang. Kalo baju luar (jilbab) ogah pake, puanass.. and waana minal muslimin...:-) salam Mia --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Lestyaningsih, Tri Budi (Ning) ning...@... wrote: Jilbab menurut bahasa Arab/Al Qur'an adalah pakaian luar. Perintahnya ada di QS Al Azhab:59. Jadi jilbab tidak sama dengan kerudung, sebagaimana orang Indonesia sering menganggap demikian : menyebut kerudung dengan sebutan jilbab. Itu bedanya yang saya maksudkan, dik. Sedangkan kerudung, dalam bahasa Arab disebut khimar (khumur). Perintah untuk mengenakan dan caranya (yaitu dengan mengulurkan ke dada) ada di QS AnNuur :31. Betul, jilbab dan kerudung tidak selalu digunakan oleh wanita-wanita yang baik atau beriman. Tetapi wanita-wanita yang beriman, insya Allah, mengenakan keduanya.. Tidak bulak-balik artinya, dik. Itu yang saya pahami. Wallahua'lam bishowab. Wassalaam, -Ning
RE: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan Sabu
Jilbab menurut bahasa Arab/Al Qur'an adalah pakaian luar. Perintahnya ada di QS Al Azhab:59. Jadi jilbab tidak sama dengan kerudung, sebagaimana orang Indonesia sering menganggap demikian : menyebut kerudung dengan sebutan jilbab. Itu bedanya yang saya maksudkan, dik. Sedangkan kerudung, dalam bahasa Arab disebut khimar (khumur). Perintah untuk mengenakan dan caranya (yaitu dengan mengulurkan ke dada) ada di QS AnNuur :31. Betul, jilbab dan kerudung tidak selalu digunakan oleh wanita-wanita yang baik atau beriman. Tetapi wanita-wanita yang beriman, insya Allah, mengenakan keduanya.. Tidak bulak-balik artinya, dik. Itu yang saya pahami. Wallahua'lam bishowab. Wassalaam, -Ning From: wanita-muslimah@yahoogroups.com [mailto:wanita-musli...@yahoogroups.com] On Behalf Of aishayasmina2002 Sent: Friday, October 23, 2009 10:41 PM To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Subject: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan Sabu Mba Ning, Yang saya pahami dari jilbab itu adalah sesuatu yang menutupi tubuh kita kecuali wajah, telapak tangan dan kaki. Khususnya jika pakai kain, kainnya tidak tipis menerawang, tidak nempel ngepas ke tubuh. Saya tidak mengerti jilbab versi Indonesia, yang saya lihat di tv dan foto koran seperti sederetan perempuan Timur Tengah itu memakai gamis longgar hitam + kerudung besar hitam segi empat yang dilipat jadi segitiga dan menutupi seluruh rambutnya dan dadanya, mirip dengan cara berpakaian perempuan2 penduduk Arab Saudi yang saya temui di negaranya. Yang seperti itu jilbab versi Al Qur'an atau bahasa Arab? :) Pemandangan seperti itu yang membuat saya bertanya-tanya dalam hati, biasanya kurir narkoba internasional yang tertangkap di Indonesia itu laki2 berkulit hitam dari Afrika, jadi aneh kan melihat kurirnya perempuan berwajah Arab dan berjilbab seperti itu. Apa karena diributkan terus bahwa perempuan berjilbab itu tanda perempuan baik2 sehingga timbul ide dari bandar2 narkoba untuk mengelabui aparat keamanan dipakai perempuan Arab berjilbab sehingga kesannya tidak mungkin perempuan baik2 bawa narkoba. Ternyata tidak kan? jilbab itu tidak selalu berkaitan dengan kebaikan. Kita tidak bisa menilai seseorang hanya dari jilbabnya saja, apalagi langsung mencap yang berjilbab pasti imannya baik dan yang tidak berjilbab tidak beriman. Bagaimana mba Ning? :) salam AY --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com , Lestyaningsih, Tri Budi (Ning) ning...@... wrote: Dik Aisha, Agak nyimpang dikit nih.. mengenai definisi jilbab.. kayanya dik Aisha mencampur adukkan antara definisi jilbab versi Indonesia dan jilbab versi AlQur'an atau bahasa Arab. Karena ternyata itu menunjuk pada benda yang berbeda. Bisa dibaca tulisan Pak Achmad Chodjim atau Abah HMNA di milist ini beberapa hari/minggu yll mengenai definisi keduanya. MOhon maaf.. silakan dilanjutkan diskusinya. Wassalaam, -NIng From: aishayasmina2002 Beberapa hari yang lalu, di tv dan di koran ada berita tentang kurir sabu senilai 100 milyaran yang berjilbab. Di tv ditayangkan deretan pelaku perempuan2 berjilbab yang katanya sih bakal kena hukuman 10 tahunan. Di koran juga ada fotonya. Jadi ingat cerita di milis ini tentang asal muasal jilbab. Perempuan keluarga Rasul dilecehkan karena tidak berjilbab saat di luar rumah, jadi ada perintah berjilbab untuk membedakan perempuan baik-baik dengan budak perempuan yang dianggap tidak baik-baik (kasihan amat ya nasibnya, padahal mungkin saja si budak ini orangnya lebih baik dari majikannya). Pertanyaannya sekarang, apakah perempuan2 Timur Tengah yang berjilbab ini digunakan dengan alasan perempuan berjilbab ini biasa dianggap wanita baik2 sehinggga tidak dicurigai bawa narkoba? Apakah perempuan2 berjilbab ini memang kesehariannya berjilbab atau dipakaikan jilbab oleh bandar narkoba? Eh belum hilang bayangan jilbab dan sabu, tadi di tv ada berita anak 4 tahun diculik wanita berjilbab pula. Apakah penculik ini di kesehariannya berjilbab atau sengaja pas mau nyulik pakai jilbab supaya wajahnya tidak terlalu jelas? Bisa kan pakai jilbab yang agak2 nutup wajah, apalagi kalau pakai cadar. Jadi, lebih baik mana, perempuan berjilbab yang jadi kurir narkoba/jadi penculik anak atau perempuan tidak berjilbab yang tidak melakukan kedua perbuatan itu? :) salam AY [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Re: Jilbab dan Sabu
Soal kelabu mengelabui mah malahan di KSA orang laki2 Nigeria make jilbab untuk lolos. Yah mudah2an inipun jadi preseden buat KSA untuk lebih membuka JILBAB yang biasa kita pakai daripada kaya NINJA --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Lestyaningsih, Tri Budi (Ning) ning...@... wrote: Jilbab menurut bahasa Arab/Al Qur'an adalah pakaian luar. Perintahnya ada di QS Al Azhab:59. Jadi jilbab tidak sama dengan kerudung, sebagaimana orang Indonesia sering menganggap demikian : menyebut kerudung dengan sebutan jilbab. Itu bedanya yang saya maksudkan, dik. Sedangkan kerudung, dalam bahasa Arab disebut khimar (khumur). Perintah untuk mengenakan dan caranya (yaitu dengan mengulurkan ke dada) ada di QS AnNuur :31. Betul, jilbab dan kerudung tidak selalu digunakan oleh wanita-wanita yang baik atau beriman. Tetapi wanita-wanita yang beriman, insya Allah, mengenakan keduanya.. Tidak bulak-balik artinya, dik. Itu yang saya pahami. Wallahua'lam bishowab. Wassalaam, -Ning From: wanita-muslimah@yahoogroups.com [mailto:wanita-musli...@yahoogroups.com] On Behalf Of aishayasmina2002 Sent: Friday, October 23, 2009 10:41 PM To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Subject: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan Sabu Mba Ning, Yang saya pahami dari jilbab itu adalah sesuatu yang menutupi tubuh kita kecuali wajah, telapak tangan dan kaki. Khususnya jika pakai kain, kainnya tidak tipis menerawang, tidak nempel ngepas ke tubuh. Saya tidak mengerti jilbab versi Indonesia, yang saya lihat di tv dan foto koran seperti sederetan perempuan Timur Tengah itu memakai gamis longgar hitam + kerudung besar hitam segi empat yang dilipat jadi segitiga dan menutupi seluruh rambutnya dan dadanya, mirip dengan cara berpakaian perempuan2 penduduk Arab Saudi yang saya temui di negaranya. Yang seperti itu jilbab versi Al Qur'an atau bahasa Arab? :) Pemandangan seperti itu yang membuat saya bertanya-tanya dalam hati, biasanya kurir narkoba internasional yang tertangkap di Indonesia itu laki2 berkulit hitam dari Afrika, jadi aneh kan melihat kurirnya perempuan berwajah Arab dan berjilbab seperti itu. Apa karena diributkan terus bahwa perempuan berjilbab itu tanda perempuan baik2 sehingga timbul ide dari bandar2 narkoba untuk mengelabui aparat keamanan dipakai perempuan Arab berjilbab sehingga kesannya tidak mungkin perempuan baik2 bawa narkoba. Ternyata tidak kan? jilbab itu tidak selalu berkaitan dengan kebaikan. Kita tidak bisa menilai seseorang hanya dari jilbabnya saja, apalagi langsung mencap yang berjilbab pasti imannya baik dan yang tidak berjilbab tidak beriman. Bagaimana mba Ning? :) salam AY --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com , Lestyaningsih, Tri Budi (Ning) ninghdw@ wrote: Dik Aisha, Agak nyimpang dikit nih.. mengenai definisi jilbab.. kayanya dik Aisha mencampur adukkan antara definisi jilbab versi Indonesia dan jilbab versi AlQur'an atau bahasa Arab. Karena ternyata itu menunjuk pada benda yang berbeda. Bisa dibaca tulisan Pak Achmad Chodjim atau Abah HMNA di milist ini beberapa hari/minggu yll mengenai definisi keduanya. MOhon maaf.. silakan dilanjutkan diskusinya. Wassalaam, -NIng From: aishayasmina2002 Beberapa hari yang lalu, di tv dan di koran ada berita tentang kurir sabu senilai 100 milyaran yang berjilbab. Di tv ditayangkan deretan pelaku perempuan2 berjilbab yang katanya sih bakal kena hukuman 10 tahunan. Di koran juga ada fotonya. Jadi ingat cerita di milis ini tentang asal muasal jilbab. Perempuan keluarga Rasul dilecehkan karena tidak berjilbab saat di luar rumah, jadi ada perintah berjilbab untuk membedakan perempuan baik-baik dengan budak perempuan yang dianggap tidak baik-baik (kasihan amat ya nasibnya, padahal mungkin saja si budak ini orangnya lebih baik dari majikannya). Pertanyaannya sekarang, apakah perempuan2 Timur Tengah yang berjilbab ini digunakan dengan alasan perempuan berjilbab ini biasa dianggap wanita baik2 sehinggga tidak dicurigai bawa narkoba? Apakah perempuan2 berjilbab ini memang kesehariannya berjilbab atau dipakaikan jilbab oleh bandar narkoba? Eh belum hilang bayangan jilbab dan sabu, tadi di tv ada berita anak 4 tahun diculik wanita berjilbab pula. Apakah penculik ini di kesehariannya berjilbab atau sengaja pas mau nyulik pakai jilbab supaya wajahnya tidak terlalu jelas? Bisa kan pakai jilbab yang agak2 nutup wajah, apalagi kalau pakai cadar. Jadi, lebih baik mana, perempuan berjilbab yang jadi kurir narkoba/jadi penculik anak atau perempuan tidak berjilbab yang tidak melakukan kedua perbuatan itu? :) salam AY [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Re: Jilbab dan Sabu
Mba Ning, Yang saya pahami dari jilbab itu adalah sesuatu yang menutupi tubuh kita kecuali wajah, telapak tangan dan kaki. Khususnya jika pakai kain, kainnya tidak tipis menerawang, tidak nempel ngepas ke tubuh. Saya tidak mengerti jilbab versi Indonesia, yang saya lihat di tv dan foto koran seperti sederetan perempuan Timur Tengah itu memakai gamis longgar hitam + kerudung besar hitam segi empat yang dilipat jadi segitiga dan menutupi seluruh rambutnya dan dadanya, mirip dengan cara berpakaian perempuan2 penduduk Arab Saudi yang saya temui di negaranya. Yang seperti itu jilbab versi Al Qur'an atau bahasa Arab? :) Pemandangan seperti itu yang membuat saya bertanya-tanya dalam hati, biasanya kurir narkoba internasional yang tertangkap di Indonesia itu laki2 berkulit hitam dari Afrika, jadi aneh kan melihat kurirnya perempuan berwajah Arab dan berjilbab seperti itu. Apa karena diributkan terus bahwa perempuan berjilbab itu tanda perempuan baik2 sehingga timbul ide dari bandar2 narkoba untuk mengelabui aparat keamanan dipakai perempuan Arab berjilbab sehingga kesannya tidak mungkin perempuan baik2 bawa narkoba. Ternyata tidak kan? jilbab itu tidak selalu berkaitan dengan kebaikan. Kita tidak bisa menilai seseorang hanya dari jilbabnya saja, apalagi langsung mencap yang berjilbab pasti imannya baik dan yang tidak berjilbab tidak beriman. Bagaimana mba Ning? :) salam AY --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Lestyaningsih, Tri Budi (Ning) ning...@... wrote: Dik Aisha, Agak nyimpang dikit nih.. mengenai definisi jilbab.. kayanya dik Aisha mencampur adukkan antara definisi jilbab versi Indonesia dan jilbab versi AlQur'an atau bahasa Arab. Karena ternyata itu menunjuk pada benda yang berbeda. Bisa dibaca tulisan Pak Achmad Chodjim atau Abah HMNA di milist ini beberapa hari/minggu yll mengenai definisi keduanya. MOhon maaf.. silakan dilanjutkan diskusinya. Wassalaam, -NIng From: aishayasmina2002 Beberapa hari yang lalu, di tv dan di koran ada berita tentang kurir sabu senilai 100 milyaran yang berjilbab. Di tv ditayangkan deretan pelaku perempuan2 berjilbab yang katanya sih bakal kena hukuman 10 tahunan. Di koran juga ada fotonya. Jadi ingat cerita di milis ini tentang asal muasal jilbab. Perempuan keluarga Rasul dilecehkan karena tidak berjilbab saat di luar rumah, jadi ada perintah berjilbab untuk membedakan perempuan baik-baik dengan budak perempuan yang dianggap tidak baik-baik (kasihan amat ya nasibnya, padahal mungkin saja si budak ini orangnya lebih baik dari majikannya). Pertanyaannya sekarang, apakah perempuan2 Timur Tengah yang berjilbab ini digunakan dengan alasan perempuan berjilbab ini biasa dianggap wanita baik2 sehinggga tidak dicurigai bawa narkoba? Apakah perempuan2 berjilbab ini memang kesehariannya berjilbab atau dipakaikan jilbab oleh bandar narkoba? Eh belum hilang bayangan jilbab dan sabu, tadi di tv ada berita anak 4 tahun diculik wanita berjilbab pula. Apakah penculik ini di kesehariannya berjilbab atau sengaja pas mau nyulik pakai jilbab supaya wajahnya tidak terlalu jelas? Bisa kan pakai jilbab yang agak2 nutup wajah, apalagi kalau pakai cadar. Jadi, lebih baik mana, perempuan berjilbab yang jadi kurir narkoba/jadi penculik anak atau perempuan tidak berjilbab yang tidak melakukan kedua perbuatan itu? :) salam AY [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -
Aaei, 1. Ok, kalau begitu di situlah perbedaan kita. Menurut kaidah umum bagi sebagian (kalau bukan kebanyakan orang Indonesia) rambut, suara, yang biasa tampak keliatan, itu bukan aurat. Bahkan untuk adat asli Indonesia seperti Baduy Dalam, yang sekarang masih berlangsung, buah dada perempuan itu bukan aurat. Tapi menurut Aaei (dan sebagian orang) rambut itu aurat. Ok saja tentunya, tapi pasti jadi masalah kalau ini dijadikan Perda atau kewajiban yang ditentukan kepada perempuan. Tapi saya yakin Aa menentang Perda jilbab. 2. Di situ saya mencoba menunjukkan persepsi/argumen Aa mengandung kerancuan. 3. Kerancuan Aa lebih tampak lagi, bahkan 'bizarre' dengan contoh musafir yang berpakaian seperti orang gila tapi kalo lagi solat dia bersih, dan ternyata ulama terhormat. Betapa tambah rancunya kalau dibandingkan dengan pendapat Aa bahwa perempuan mesti menutup rambut, berjilbab/berkerudung, begini begitu, sebentar dapat hidayah, tapi ternyata belum tentu juga dapet hidayah - sekalipun nenek2. Jangan2 perempuan berbikini yang jalan2 di mall itu ulama besar, mengikuti logika yang bizarre ini. salam Mia --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Dendikeren amat dendicut...@... wrote: --- On Fri, 7/31/09, Mia al...@... wrote: From: Mia al...@... Subject: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi - Aaei, jadi gimana: 1. Kita sama2 setuju menutup aurat wajib. Ok, cek. Menurut Aa, yang nggak berjilbab apakah sudah menutup auratnya atau nggak? Please cek. Jawab : Jilbab adalah alat/pakaian yg saat ini dipakai untuk menutup aurat bagian atas disebut juga sebagai kerudung. nah selain jilbab dan kerudung apakah ada model lain untuk menutup aurat bagian atas selain jilbab? ya cari aja lah... pake jilbab juga kan harus seperangkat kebawahnya juga, kan...?! 2. Menurut Aa di posting sebelumnya, nenek-nenek yang pake jilbab itu mendapatkan hidayah, tapi di bawah bilang jilbab bukan ukuran seseorang dapet hidayah. Ini gimana? Jawab : hidayah itu dasarnya dari hati kesadaran akan kewajiban yg harus dilaksanakan. kalo dasarnya malu karena ubanan? 3. Mengenai macam2 musafir itu dimengerti, terimakasih atas penjelasannya. Yang saya tanyakan sebelumnya, apa maksudnya ketika nggak solat berpakaian seperti orang gila, tapi waktu solat pakaiannya bersih? Jawab : sebetulnya ga semua musafir berpakaian seperti gembel karena ada juga yg berpakaian normal tapi diantaranya ada juga sebelum sholat dia ga ketahuan orang sebagai orang normal tapi ketika waktu sholat dia mandi dan ganti baju. bahkan ada diantaranya yg menjadi imam besar di sebuah mesjid agung di Surabaya. Begitcu.. mama mia yg cuakep... i love u and all full... salam manis, --- In wanita-muslimah@ yahoogroups. com, Dendikeren amat dendicute77@ wrote: Kawan, kalo kita melihat dari luar memang kita akan sulit untuk mengerti apalagi kalo pikiran sering negatif pada orang lain (tidak terlatih untuk melihat jelas). pasti kita akan banyak curiga pada siapapun juga.(maaf) kita memang sering terpaku pada penampilan, wajar jika sering tertipu. sebagaimana komunitas lain, para musafir juga terbagi-bagi menjadi beberapa jenis manusia. 1. Ada musafir yang memang dia melakukan suatu perjalanan dengan niat melatih diri, melatih mental, kesabaran dan pengamalan ilmu agama. karena ga mungkin kita bisa sabar bila tidak ada yang menghina, tidak ada yang mencaci, memfitnah, dll. tidak mungkin kita bisa menjadi manusia syukur bila kita ga melatih diri untuk tidak membuang rezeki walalu hanya sebutir. menumbuhkan rasa qona-ah tawadlu menghilangkan keegoisan diri jelas perlu riyadoh, ada yg ringan juga ada yg berat. tidak jarang para musafir ini adalah anak kyai. ato santri utama di sebuah pondok pesantren. bisa dibedakan musafir beneran dan musafir gila yaitu dari kuku dia bersih. para musafir ini biasanya ada di tempat-tempat ziarah. tapi ada juga yg sengaja ngegembel di kota. Jangan salah para kyai kesohor juga pada jenis musafir beneran suka minta didoakan agar lebih berkah. 2. Ada juga musafir munafik dan jahat tukang nipu. melakukan perjalanan untuk cari mangsa. 3. Ada yang memang orang stress ato gila beneran. Ini yg perlu dikasihani. 4. ada gembel yg memang sengaja untuk cari duit ya pengemis itulah, tkg palak, pengamen, anak jalanan. Mama mia yg selalu manis, dikit-dikit we atuh, rambut memang mahkota wanita tapi apapun alasannya ya seyogyanya ditutup juga bagian lain. kreatif aja gimana caranya biar ga rusak, cari kain yg bagus, enak dipake, modis ga bikin rusak rambut, badan. ga selalu harus jilbab. ajaran ga usah dibikin repot. yg masih gadis, dan masih seksi masa kalah ma nenek-nenek mau tutup aurat, he...he..he. . Apapun alasannya alangkah baiknya jika didasarkan pada sikap Lillahita'ala
Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -
Lain dong pak: para biarawati itu memakai tutup kepala memang mereka sadar dan terima ikhlas. Untuk jadi biarawati itu kan kan gampang perlu perenungan- mereka sama sekali harus mampu melepaskan diri dari hal yg bersifat keduniawian; makanya kan rambutnya harus dipotong pendek bahkan ada yg nyaris gundul. Tapi kalo jilbab yg dipakai oleh perempuan islam kebanyakan merupakan cara berbusana. Jadi bentuknya banyak yg di model-model bahkan bisa mengubah penampakan bentuk kepala, raut wajah. Kalo yg mau mukanya kelihatan seperti bulat telur maka jilbabnya dipakai menutupi sebagian pipi. Salam, l.meilany - Original Message - From: jano ko To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Monday, August 03, 2009 5:49 PM Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi - Cuma rambutnya tipis sekali, kliatan gitu kulit kepalanya. Atau kalo yg tadinya rambutnya lebat jadi tipis. --- Janoko : Para suster itu juga pakai penutup kepala seperti Jilbab, tapi mereka juga oke-oke saja dan tidak pernah dipermasalahkan. Mother Theresia juga pakai penutup kepala seperti jilbab. Sebenarnya tidak ada masalah dengan jilbab, masalah itu ada pada insan - insan yang mempermasalahkan jilbab yang memang mereka digaji untuk mempermasalahkan jilbab. Salam Janoko -o0o- --- On Mon, 3/8/09, L.Meilany wpamu...@centrin.net.id wrote: From: L.Meilany wpamu...@centrin.net.id Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi - To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Date: Monday, 3 August, 2009, 3:09 PM Biasanya kalo terbiasa pake jilbab, di rumah meski dihadapan suaminya, waktu tidur juga berjilbab. Jilbab itu sudah menyatu seperti pakaian dalam. Kayaknya juga ngga sampai botak deh. Cuma rambutnya tipis sekali, kliatan gitu kulit kepalanya. Atau kalo yg tadinya rambutnya lebat jadi tipis. Salam, l.meilany - Original Message - From: Wikan Danar Sunindyo To: wanita-muslimah@ yahoogroups. com Sent: Thursday, July 30, 2009 5:07 PM Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi - terus nanti pertanyaannya buat apa rambut subur panjang bagus dipamer2-in biar aja dari kecil berjilbab, kalau suaminya beriman dan bertakwa kepada Allah SWT lihat istrinya botak/rambutnya gak bagus ya masih tetap bisa bersyukur he he :) salam, -- wikan 2009/7/30 Ari Condro masar...@gmail. com: Waduh, anak saya masuk sekolah islam, jadi di tk nya sudah wajib pakai jilbab. masa harus saya pindahkan dulu sampai tk dan sdnya ke sekolah tetangga, st stanislaus biar rambutnya tumbuh subur semerbak, huehehhe ... :)) On 7/30/09, L.Meilany wpamu...@centrin. net.id wrote: Dari ikut seminar dokter kulit yg juga berjilbab maka di jelaskan : Jilbab yg sehat seharusnya dipakaikan ketika anak itu menginjak usia ABG, 14 an tahun. Ketika kulit kepala, rambutnya sudah kuat. Salah kaprah jilbab dipakaikan sejak bayi, maka mengakibatkan kulit kepala rambut tidak tumbuh baik. Coba saja perhatikan anak2 perempuan yg dipakaikan jilbab sejak dini, nyaris rambutnya tipis, jarang. Rambut itu itu ibarat tanaman yg memerlukan matahari. Kalo gak kena matahari maka tanaman itu gak sehat bahkan mati. [Non-text portions of this message have been removed] Get your preferred Email name! Now you can @ymail.com and @rocketmail.com. http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/aa/ [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -
Kalo rambutnya berwarna 'pirang' kebanyakan sih gizinya kurang betul. Tapi mungkin juga keturunan, kalo kayak gini ya susah; atau mungkin waktu dalam kandungan Iin minum obat2 tertentu. Tapi kalo dalam masa pertumbuhan insya Allah akan ada perbaikan meski tidak maksimal. Jadi : Banyak konsumsi buah2-an dan sayuran [ biasanya kan anak kecil susah] Terutama bayam, wortel, ketimun, selada krop [lettuce] Kemudian juga konsumsi 'whole grain' [biji2-an, kacang2-an, padi2-an/serelia yg dikonsumsi utuh] Misalnya kalo beras harus yg masih ada bekatul dan dedaknya [ brown rice] Harganya lumayan rada mahal kebanyakan ada di toko2 yg jual bahan pangan organik. Atau konsul ke dokter/ahli gizi Kalo kebanyakan orang sih katanya konsumsi kacang ijo, kemudian setiap malam rambutnya diolesi lidah buaya asli- katanya juga manjur. Rambutnya jadi lebat, tebal dan hitam. Lama juga sih dari umur 8 bulan sampai 2 tahun dengan rajin, baru kliatan hasilnya. Salam, l.meilany - Original Message - From: Ari Condro To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Monday, August 03, 2009 3:40 PM Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi - yah, kalau di rumah sih gak pakai jilbab, mbak. :)) cuma di sekolah saja, antara jam 8-11. kalau lagi pergi pergi aja, kadang pakai jilbab, kadang nggak. banyakan nggaknya. elsi malah tomboy nih, lebih suka pakai kaos ala basket dan celana. :p bingung aja, wajahnya lembut, suaranya halus, tapi tomboy. sukanya bola dan truk. boneka barbie dibuang jauh jauh. cuman rada kawatir, rambutnya jenis rambut halus, beberapa bagian ada yg berwarna perang kuning kemerahan gitu, kayak rambut jagung. On 8/3/09, L.Meilany wpamu...@centrin.net.id wrote: Pake jilbabnya pas sedang sekolah saja. Kalo di rumah, main2 dengan tetangga, diajak pergi ya nggak usah berjilbab dulu. Belum akil balik kan, masa sih kepikiran untuk bergenit-genit? Di kampung belakang tempat saya ada anak2 sudah dijilbabin. Pokoknya pake jilbab, meski pake rok selutut, meski pake kaos lengan pendek, meski main2 di comberan cari makanan ikan, meski main sepeda, main panas2-an, main hujan2-an. Dan ketika di buka selain bau keringat yg khas, rambutnya kebanyakan tipis, jarang2 warnanya juga gak sehat. Coba saja lihat dan buktikan! Di komunitas Rufaqa pun demikian dari kecil kepala anak2 iotu laki2 atupun perempuan sudah di'bekap' Dan kalo di buka keliatanlah rambutnya yg 'aneh' Kalo cuma lihat kepalanya saja nggak kentara mana yg anak laki2 dan mana yg perempuan. Padahal menurut tafsirat Qur'an, menurut hadith, perempuan nggak boleh menyerupai laki2 begitu juga sebaliknya. Nah kalo urusan masalah rambut itu gimana rumusannya? Kalo kenyataannya bentuk rambut antara laki2 dan perempuan sama. Salam, l.meilany - Original Message - From: Ari Condro To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Thursday, July 30, 2009 4:48 PM Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi - Waduh, anak saya masuk sekolah islam, jadi di tk nya sudah wajib pakai jilbab. masa harus saya pindahkan dulu sampai tk dan sdnya ke sekolah tetangga, st stanislaus biar rambutnya tumbuh subur semerbak, huehehhe ... :)) On 7/30/09, L.Meilany wpamu...@centrin.net.id wrote: Dari ikut seminar dokter kulit yg juga berjilbab maka di jelaskan : Jilbab yg sehat seharusnya dipakaikan ketika anak itu menginjak usia ABG, 14 an tahun. Ketika kulit kepala, rambutnya sudah kuat. Salah kaprah jilbab dipakaikan sejak bayi, maka mengakibatkan kulit kepala rambut tidak tumbuh baik. Coba saja perhatikan anak2 perempuan yg dipakaikan jilbab sejak dini, nyaris rambutnya tipis, jarang. Rambut itu itu ibarat tanaman yg memerlukan matahari. Kalo gak kena matahari maka tanaman itu gak sehat bahkan mati. Salam, l.meilany - Original Message - From: eyang_mbelgedes To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Wednesday, July 29, 2009 12:33 PM Subject: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi - Proses (yg dilakukan wali/orangtua terhadap anak perempuan mereka agar mengenakan jilbab) biasanya sudah dilakukan sejak (anak) perempuan itu masih balita. Dengan cara ini anak-anak perempuan tersebut tidak biasanya tidak melawan atau mempertanyakan mengapa mereka harus mengenakan jilbab mereka. Setahu mereka, jilbab hanyalah perangkat baju normatif, pakaian biasa, bukan pakaian politis yang digunakan untuk menggolong-golongkan agama seseorang dari yang lain. Sedemikian biasanya mereka melihat, mengenakan dan menerima jilbab itu sehingga mereka akan merasa tidak lengkap, risih, telanjang jika melepasnya di muka publik. Perasaan 'tidak pantas' itu membuat mereka merasa lebih aman dan nyaman jika jilbab itu tetap
Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -
gak seluruh rambut sih, hanya satu dua bagian tertentu. rada keturunan juga seh kayaknya ... :p 2009/8/7 L.Meilany wpamu...@centrin.net.id: Kalo rambutnya berwarna 'pirang' kebanyakan sih gizinya kurang betul. Tapi mungkin juga keturunan, kalo kayak gini ya susah; atau mungkin waktu dalam kandungan Iin minum obat2 tertentu. Tapi kalo dalam masa pertumbuhan insya Allah akan ada perbaikan meski tidak maksimal. Jadi : Banyak konsumsi buah2-an dan sayuran [ biasanya kan anak kecil susah] Terutama bayam, wortel, ketimun, selada krop [lettuce] Kemudian juga konsumsi 'whole grain' [biji2-an, kacang2-an, padi2-an/serelia yg dikonsumsi utuh] Misalnya kalo beras harus yg masih ada bekatul dan dedaknya [ brown rice] Harganya lumayan rada mahal kebanyakan ada di toko2 yg jual bahan pangan organik. Atau konsul ke dokter/ahli gizi Kalo kebanyakan orang sih katanya konsumsi kacang ijo, kemudian setiap malam rambutnya diolesi lidah buaya asli- katanya juga manjur. Rambutnya jadi lebat, tebal dan hitam. Lama juga sih dari umur 8 bulan sampai 2 tahun dengan rajin, baru kliatan hasilnya. Salam, l.meilany - Original Message - From: Ari Condro To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Monday, August 03, 2009 3:40 PM Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi - yah, kalau di rumah sih gak pakai jilbab, mbak. :)) cuma di sekolah saja, antara jam 8-11. kalau lagi pergi pergi aja, kadang pakai jilbab, kadang nggak. banyakan nggaknya. elsi malah tomboy nih, lebih suka pakai kaos ala basket dan celana. :p bingung aja, wajahnya lembut, suaranya halus, tapi tomboy. sukanya bola dan truk. boneka barbie dibuang jauh jauh. cuman rada kawatir, rambutnya jenis rambut halus, beberapa bagian ada yg berwarna perang kuning kemerahan gitu, kayak rambut jagung. On 8/3/09, L.Meilany wpamu...@centrin.net.id wrote: Pake jilbabnya pas sedang sekolah saja. Kalo di rumah, main2 dengan tetangga, diajak pergi ya nggak usah berjilbab dulu. Belum akil balik kan, masa sih kepikiran untuk bergenit-genit? Di kampung belakang tempat saya ada anak2 sudah dijilbabin. Pokoknya pake jilbab, meski pake rok selutut, meski pake kaos lengan pendek, meski main2 di comberan cari makanan ikan, meski main sepeda, main panas2-an, main hujan2-an. Dan ketika di buka selain bau keringat yg khas, rambutnya kebanyakan tipis, jarang2 warnanya juga gak sehat. Coba saja lihat dan buktikan! Di komunitas Rufaqa pun demikian dari kecil kepala anak2 iotu laki2 atupun perempuan sudah di'bekap' Dan kalo di buka keliatanlah rambutnya yg 'aneh' Kalo cuma lihat kepalanya saja nggak kentara mana yg anak laki2 dan mana yg perempuan. Padahal menurut tafsirat Qur'an, menurut hadith, perempuan nggak boleh menyerupai laki2 begitu juga sebaliknya. Nah kalo urusan masalah rambut itu gimana rumusannya? Kalo kenyataannya bentuk rambut antara laki2 dan perempuan sama. Salam, l.meilany - Original Message - From: Ari Condro To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Thursday, July 30, 2009 4:48 PM Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi - Waduh, anak saya masuk sekolah islam, jadi di tk nya sudah wajib pakai jilbab. masa harus saya pindahkan dulu sampai tk dan sdnya ke sekolah tetangga, st stanislaus biar rambutnya tumbuh subur semerbak, huehehhe ... :)) On 7/30/09, L.Meilany wpamu...@centrin.net.id wrote: Dari ikut seminar dokter kulit yg juga berjilbab maka di jelaskan : Jilbab yg sehat seharusnya dipakaikan ketika anak itu menginjak usia ABG, 14 an tahun. Ketika kulit kepala, rambutnya sudah kuat. Salah kaprah jilbab dipakaikan sejak bayi, maka mengakibatkan kulit kepala rambut tidak tumbuh baik. Coba saja perhatikan anak2 perempuan yg dipakaikan jilbab sejak dini, nyaris rambutnya tipis, jarang. Rambut itu itu ibarat tanaman yg memerlukan matahari. Kalo gak kena matahari maka tanaman itu gak sehat bahkan mati. Salam, l.meilany - Original Message - From: eyang_mbelgedes To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Wednesday, July 29, 2009 12:33 PM Subject: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi - Proses (yg dilakukan wali/orangtua terhadap anak perempuan mereka agar mengenakan jilbab) biasanya sudah dilakukan sejak (anak) perempuan itu masih balita. Dengan cara ini anak-anak perempuan tersebut tidak biasanya tidak melawan atau mempertanyakan mengapa mereka harus mengenakan jilbab mereka. Setahu mereka, jilbab hanyalah perangkat baju normatif, pakaian biasa, bukan pakaian politis yang digunakan untuk menggolong-golongkan agama seseorang dari yang lain. Sedemikian biasanya mereka melihat, mengenakan dan menerima jilbab itu sehingga mereka akan merasa tidak lengkap, risih, telanjang jika melepasnya di muka publik. Perasaan 'tidak pantas' itu membuat mereka merasa lebih aman dan nyaman jika jilbab itu tetap dikenakan. Dengan kata lain, jilbabisasi
Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -
--- On Fri, 7/31/09, Mia al...@yahoo.com wrote: From: Mia al...@yahoo.com Subject: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi - Aaei, jadi gimana: 1. Kita sama2 setuju menutup aurat wajib. Ok, cek. Menurut Aa, yang nggak berjilbab apakah sudah menutup auratnya atau nggak? Please cek. Jawab : Jilbab adalah alat/pakaian yg saat ini dipakai untuk menutup aurat bagian atas disebut juga sebagai kerudung. nah selain jilbab dan kerudung apakah ada model lain untuk menutup aurat bagian atas selain jilbab? ya cari aja lah... pake jilbab juga kan harus seperangkat kebawahnya juga, kan...?! 2. Menurut Aa di posting sebelumnya, nenek-nenek yang pake jilbab itu mendapatkan hidayah, tapi di bawah bilang jilbab bukan ukuran seseorang dapet hidayah. Ini gimana? Jawab : hidayah itu dasarnya dari hati kesadaran akan kewajiban yg harus dilaksanakan. kalo dasarnya malu karena ubanan? 3. Mengenai macam2 musafir itu dimengerti, terimakasih atas penjelasannya. Yang saya tanyakan sebelumnya, apa maksudnya ketika nggak solat berpakaian seperti orang gila, tapi waktu solat pakaiannya bersih? Jawab : sebetulnya ga semua musafir berpakaian seperti gembel karena ada juga yg berpakaian normal tapi diantaranya ada juga sebelum sholat dia ga ketahuan orang sebagai orang normal tapi ketika waktu sholat dia mandi dan ganti baju. bahkan ada diantaranya yg menjadi imam besar di sebuah mesjid agung di Surabaya. Begitcu.. mama mia yg cuakep... i love u and all full... salam manis, --- In wanita-muslimah@ yahoogroups. com, Dendikeren amat dendicute77@ wrote: Kawan, kalo kita melihat dari luar memang kita akan sulit untuk mengerti apalagi kalo pikiran sering negatif pada orang lain (tidak terlatih untuk melihat jelas). pasti kita akan banyak curiga pada siapapun juga.(maaf) kita memang sering terpaku pada penampilan, wajar jika sering tertipu. sebagaimana komunitas lain, para musafir juga terbagi-bagi menjadi beberapa jenis manusia. 1. Ada musafir yang memang dia melakukan suatu perjalanan dengan niat melatih diri, melatih mental, kesabaran dan pengamalan ilmu agama. karena ga mungkin kita bisa sabar bila tidak ada yang menghina, tidak ada yang mencaci, memfitnah, dll. tidak mungkin kita bisa menjadi manusia syukur bila kita ga melatih diri untuk tidak membuang rezeki walalu hanya sebutir. menumbuhkan rasa qona-ah tawadlu menghilangkan keegoisan diri jelas perlu riyadoh, ada yg ringan juga ada yg berat. tidak jarang para musafir ini adalah anak kyai. ato santri utama di sebuah pondok pesantren. bisa dibedakan musafir beneran dan musafir gila yaitu dari kuku dia bersih. para musafir ini biasanya ada di tempat-tempat ziarah. tapi ada juga yg sengaja ngegembel di kota. Jangan salah para kyai kesohor juga pada jenis musafir beneran suka minta didoakan agar lebih berkah. 2. Ada juga musafir munafik dan jahat tukang nipu. melakukan perjalanan untuk cari mangsa. 3. Ada yang memang orang stress ato gila beneran. Ini yg perlu dikasihani. 4. ada gembel yg memang sengaja untuk cari duit ya pengemis itulah, tkg palak, pengamen, anak jalanan. Mama mia yg selalu manis, dikit-dikit we atuh, rambut memang mahkota wanita tapi apapun alasannya ya seyogyanya ditutup juga bagian lain. kreatif aja gimana caranya biar ga rusak, cari kain yg bagus, enak dipake, modis ga bikin rusak rambut, badan. ga selalu harus jilbab. ajaran ga usah dibikin repot. yg masih gadis, dan masih seksi masa kalah ma nenek-nenek mau tutup aurat, he...he..he. . Apapun alasannya alangkah baiknya jika didasarkan pada sikap Lillahita'ala. Aduh jadi malu ma Pak Cojim. Pie kabare pak Cojim? Jilbab bukan ukuran seseorang dapet hidayah, karena banyak juga yang berjilbab kelakukannya masih kayak syetan. (maaf agak kasar). Hidayah itu adanya pada seseorang yg mau intropeksi diri memperbaiki diri karena orang yg intropeksi diri itu selalu : 1. Menghargai orang lain, 2. ga sombong dan ga merasa lebih dari orang lain 3. tepo seliro dan ga mudah tersinggung. 4. selalu melihat ke dalam, ga pernah menyalahkan orang lain. 5. dll. Salam manis, Dendi --- On Wed, 7/29/09, Wikan Danar Sunindyo wikan.danar@ ... wrote: From: Wikan Danar Sunindyo wikan.danar@ ... Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi - To: wanita-muslimah@ yahoogroups. com Date: Wednesday, July 29, 2009, 10:59 AM gue kok malah curiga sama orang2 pengemis gitu kan suka menyamar biasanya dia pake baju rapi atau biasa lha tiba giliran berdinas atau jadi pengemis dia tukar baju jadi pengemis, bajunya acak2-an dan serabutan penampilannya dibikin memelas gitulah salam, -- wikan 2009/7/29 Mia al...@yahoo. com: Pak Dendi, iya di WM ini kita memang setuju menutup aurat itu
[wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, eyang_mbelgedes eyang_mbelge...@... wrote: Memaksa anak mengenakan jilbab sejak dini, selain dapat dikategorikan melakukan upaya pencucian otak, adalah suatu kesewenangan orangtua yg melanggar hak asasi manusia. Kata 'memaksa' harus digarisbawahi. Sama halnya dengan 'memaksa' anak sekolah untuk bekerja mencari nafkah. Di dalam konteks ini jilbab harus dibedakan dari pakaian sehari-hari krn pengenaannya mempunyai makna religius dan sosiologis yang berbeda. maksa anak pakai jilbab menurutku kurang bagus walaupun maksudnya untuk membiasakan anak spy pakai jilbab.Alangkah baiknya kita memberikan nasehat2 tentang apa maksud perempuan pakai jilbab,sehingga tanpa perlu dipaksa anak akan menyadari dan menerima apa yg kita nasehatkan. Anak2 tdk wajjib kok pake jilbab,klo di hadist mengatakan bahwa yg harus menuutupi aurat itu bagi perempuan yg sudah balig(yg sudah Menstruasi).tapi klo untuk membiasakan anak pake kerudung...ya ga apa2..asalkan jng memaksa tp atas keinginan anak salam Tita
Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -
iya, saya juga prihatin. jaman sekarang anak kelas tk nol kecil udah harus bisa baca tulis, ngitung sampai 50, bahasa inggris. menurut saya sistem pendidikan buat anak anak di indoensia sudah merampas ham anak kecil. heran. sapa yah yg mulai bikin metode kayak gitu ??? 2009/8/6 Lina Dahlan linadah...@yahoo.com: Memaksa anak belajar matematika, sejarah,selain dapat dikategorikan melakukan upaya pencucian otak adalah suatu kesewenangan orang tua yg melanggar hak asasi anak untuk bermain...:-)) Ya..ya..ya dalam konteks ini (A) jilbab harus dibedakan dari pakaian sehari-hari krn Ya..ya..ya dalam konteks ini (B) jilbab harus disamakan dari pakaian sehari-hari krn cuma dress code... Ya..ya..ya...bergantung kebutuhan. Dikotomis. wassalam, --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, eyang_mbelgedes eyang_mbelge...@... wrote: Memaksa anak mengenakan jilbab sejak dini, selain dapat dikategorikan melakukan upaya pencucian otak, adalah suatu kesewenangan orangtua yg melanggar hak asasi manusia. Kata 'memaksa' harus digarisbawahi. Sama halnya dengan 'memaksa' anak sekolah untuk bekerja mencari nafkah. Di dalam konteks ini jilbab harus dibedakan dari pakaian sehari-hari krn pengenaannya mempunyai makna religius dan sosiologis yang berbeda. -- salam, Ari
Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -
Anak2 tdk wajjib kok pake jilbab,klo di hadist mengatakan bahwa yg harus menuutupi aurat itu bagi perempuan yg sudah balig(yg sudah Menstruasi). tapi klo untuk membiasakan anak pake kerudung...ya ga apa2..asalkan jng memaksa tp atas keinginan anak --- Janoko : Janoko mumet lagi. Kalau caranya kaya gitu, bisa bubar negara kita. Anak - anak kita tiap pagi harus diajarkan disiplin untuk masuk sekolah, kalau ngikutin keinginan anak repot dong, anak pastinya ingin tidur aja dan tidak mau sekolah. Salim -o0o- --- On Thu, 6/8/09, centralcom.milis centralcom.mi...@yahoo.com wrote: From: centralcom.milis centralcom.mi...@yahoo.com Subject: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi - To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Date: Thursday, 6 August, 2009, 12:00 PM --- In wanita-muslimah@ yahoogroups. com, eyang_mbelgedes eyang_mbelgedes@ ... wrote: Memaksa anak mengenakan jilbab sejak dini, selain dapat dikategorikan melakukan upaya pencucian otak, adalah suatu kesewenangan orangtua yg melanggar hak asasi manusia. Kata 'memaksa' harus digarisbawahi. Sama halnya dengan 'memaksa' anak sekolah untuk bekerja mencari nafkah. Di dalam konteks ini jilbab harus dibedakan dari pakaian sehari-hari krn pengenaannya mempunyai makna religius dan sosiologis yang berbeda. maksa anak pakai jilbab menurutku kurang bagus walaupun maksudnya untuk membiasakan anak spy pakai jilbab.Alangkah baiknya kita memberikan nasehat2 tentang apa maksud perempuan pakai jilbab,sehingga tanpa perlu dipaksa anak akan menyadari dan menerima apa yg kita nasehatkan. Anak2 tdk wajjib kok pake jilbab,klo di hadist mengatakan bahwa yg harus menuutupi aurat itu bagi perempuan yg sudah balig(yg sudah Menstruasi). tapi klo untuk membiasakan anak pake kerudung...ya ga apa2..asalkan jng memaksa tp atas keinginan anak salam Tita New Email addresses available on Yahoo! Get the Email name you#39;ve always wanted on the new @ymail and @rocketmail. Hurry before someone else does! http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/aa/ [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -
jaman sekarang kan nggak pake sumur mas jano adanya air ledeng ada2 aja mas jano ini salam, -- wikan 2009/8/4 jano ko ko_j...@yahoo.com: adapula yang memberikan kebebasan/keleluasa an kepada anaknya untuk memilih apa yang menurut si anak benar --- Janoko : Satu lagi pemikiran yang unik. Bayi 1 tahun diberi kebebasan ?, kecemplong sumur, gan !!
Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -
menarik juga nih soal kerabat mbak mia di amerika di sini, rata2 keluarga indonesia yang tinggal di sini (austria, jerman) mulai khawatir dengan pergaulan anak2-nya kalau mulai beranjak remaja kalau masih kecil sih masih gampang dan bisa diatur kalau udah ABG sedikit banyak mulai terpengaruh teman2 sebaya apalagi dengan suasana pergaulan yang bebas, seks bebas, bikin ortu ketar-ketir pendidikan agama yang terlalu ketat belum tentu bisa membuat sang anak jadi lebih baik karena masa ABG, masa anak cari jati diri secara umum, problem muslim di eropa adalah pencarian identitas antara apakah mereka menjadi warga eropa atau menjadi muslim dan kadang tidak bisa/sulit untuk menjadi kedua2-nya kalau mau jadi warga eropa, ya harus siap dengan makan minuman yang bisa jadi haram, gaya hidup dan pergaulan bebas kalau jadi muslim ya masuk enclavenya sendiri, gaul sama orang turki, arab atau iran even generasi2 muda turki iran di eropa sekarang lebih bebas dan lebih ng-eropa ketimbang ortu/kakek-neneknya jadi kadang2 gak sholat makan babi, minum anggur, lebih bebas dan kehilangan identitas keislamannya ada pula yang merasa jenuh dengan eropa, cari identitas keislaman jatuhnya malah jadi teroris karena frustasi dengan rusaknya moral eropa yah begitulah salam, -- wikan 2009/8/5 Mia al...@yahoo.com: Saya biasanya nggak pernah berkomentar kepada ortu gimana mendidik anaknya, karena saya termasuk ortu yang 'speechless'. Tapi suatu ketika saya nggak bisa menahan diri. Kerabat saya yang salafi yang tinggal di Amrik, kawin dengan orang hitam Amrik, suatu hari berkunjung ke rumahku. Dia pake cadar/burqa hitam2, tapi anaknya yang laki2 dan perempuan biasa aja bajunya, bahkan anak perempuannya yang usia 8 tahunan, pakaiannya model andro tomboy untuk ukuran orang Indonesia. So saya tanya kenapa anak perempuannya nggak berjilbab/cadar. Dia bilang, terserah saja dengan anaknya nanti. Kerabatku ini nggak menyekolahkan anak2nya di sekolah di Amrik, tapi mendidik anak2nya di rumah. Dibolehkan oleh peraturan setempat, tapi dia mesti ambil sertifikasi guru. Komputer dan internet di rumah sangat membantu, kata ibunya, untuk ganti sosialisasi. Yah, US is such a great country, yang mensupport komunitas muslim sedemikian rupa sehingga rata2 mereka bisa mencapai kesejahteraan ekonomi/sosial yang melebihi komunitas muslim di negara2 lain.
[wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -
Memaksa anak mengenakan jilbab sejak dini, selain dapat dikategorikan melakukan upaya pencucian otak, adalah suatu kesewenangan orangtua yg melanggar hak asasi manusia. Kata 'memaksa' harus digarisbawahi. Sama halnya dengan 'memaksa' anak sekolah untuk bekerja mencari nafkah. Di dalam konteks ini jilbab harus dibedakan dari pakaian sehari-hari krn pengenaannya mempunyai makna religius dan sosiologis yang berbeda.
Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -
E-young :Memaksa anak mengenakan jilbab sejak dini, selain dapat dikategorikan melakukan upaya pencucian otak, adalah suatu kesewenangan orangtua yg melanggar hak asasi manusia. --- Janoko :Sejak kemarin e-young ini bicara soal cuci mencuci, bisnis loundry apa ?, kalau nanti ketahuan om Dwi bisa disemprit tuch, engga boleh promosi di WM.Kalau orang eskimo membaca pendapat E-young pasti dech pada ngamok, lha soale di Alaska sana daerahnya dingin, mosok engga boleh pakai jilbab.Coba lihat http://en.wikipedia.org/wiki/EskimoYuhuuuJanoko-o0o On Wed, 5/8/09, eyang_mbelgedes eyang_mbelge...@yahoo.com wrote: From: eyang_mbelgedes eyang_mbelge...@yahoo.com Subject: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi - To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Date: Wednesday, 5 August, 2009, 3:25 PM Memaksa anak mengenakan jilbab sejak dini, selain dapat dikategorikan melakukan upaya pencucian otak, adalah suatu kesewenangan orangtua yg melanggar hak asasi manusia. Kata 'memaksa' harus digarisbawahi. Sama halnya dengan 'memaksa' anak sekolah untuk bekerja mencari nafkah. Di dalam konteks ini jilbab harus dibedakan dari pakaian sehari-hari krn pengenaannya mempunyai makna religius dan sosiologis yang berbeda. Get your preferred Email name! Now you can @ymail.com and @rocketmail.com. http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/aa/ [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -
Memaksa anak belajar matematika, sejarah,selain dapat dikategorikan melakukan upaya pencucian otak adalah suatu kesewenangan orang tua yg melanggar hak asasi anak untuk bermain...:-)) Ya..ya..ya dalam konteks ini (A) jilbab harus dibedakan dari pakaian sehari-hari krn Ya..ya..ya dalam konteks ini (B) jilbab harus disamakan dari pakaian sehari-hari krn cuma dress code... Ya..ya..ya...bergantung kebutuhan. Dikotomis. wassalam, --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, eyang_mbelgedes eyang_mbelge...@... wrote: Memaksa anak mengenakan jilbab sejak dini, selain dapat dikategorikan melakukan upaya pencucian otak, adalah suatu kesewenangan orangtua yg melanggar hak asasi manusia. Kata 'memaksa' harus digarisbawahi. Sama halnya dengan 'memaksa' anak sekolah untuk bekerja mencari nafkah. Di dalam konteks ini jilbab harus dibedakan dari pakaian sehari-hari krn pengenaannya mempunyai makna religius dan sosiologis yang berbeda.
Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -
masing-masing orang tua mempunyai cara yang berbeda-beda dalam mendidik anaknya ada yang otoriter diktator memaksakan kehendaknya kepada anaknya adapula yang memberikan kebebasan/keleluasaan kepada anaknya untuk memilih apa yang menurut si anak benar masing-masing ada kelebihan dan kekurangannya menurut saya mas jano tidak perlu menertawakan ini kan kebebasan mendidik anak sudah dijamin dalam HAM juga tho? salam, -- wikan 2009/8/4 jano ko ko_j...@yahoo.com: aku sih memposisikan diri tidak memaksa anak untuk berjilbab, supaya anak tidak merasa tertekan sejak kecil. Janoko : Cara berfikir yang unik Lama - lama nanti ada orang tua yang bilang saya tidak mau memaksa anak pakai baju dan celana, takut nanti mereka menjadi pemberontak , dagelan tenan iki. :)
Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -
adapula yang memberikan kebebasan/keleluasa an kepada anaknya untuk memilih apa yang menurut si anak benar --- Janoko : Satu lagi pemikiran yang unik. Bayi 1 tahun diberi kebebasan ?, kecemplong sumur, gan !! Salam -o0o- --- On Tue, 4/8/09, Wikan Danar Sunindyo wikan.da...@gmail.com wrote: From: Wikan Danar Sunindyo wikan.da...@gmail.com Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi - To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Date: Tuesday, 4 August, 2009, 3:18 PM masing-masing orang tua mempunyai cara yang berbeda-beda dalam mendidik anaknya ada yang otoriter diktator memaksakan kehendaknya kepada anaknya adapula yang memberikan kebebasan/keleluasa an kepada anaknya untuk memilih apa yang menurut si anak benar masing-masing ada kelebihan dan kekurangannya menurut saya mas jano tidak perlu menertawakan ini kan kebebasan mendidik anak sudah dijamin dalam HAM juga tho? salam, -- wikan 2009/8/4 jano ko ko_j...@yahoo. com: aku sih memposisikan diri tidak memaksa anak untuk berjilbab, supaya anak tidak merasa tertekan sejak kecil. Janoko : Cara berfikir yang unik Lama - lama nanti ada orang tua yang bilang saya tidak mau memaksa anak pakai baju dan celana, takut nanti mereka menjadi pemberontak , dagelan tenan iki. :) Get your new Email address! Grab the Email name you#39;ve always wanted before someone else does! http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/aa/ [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -
Saya biasanya nggak pernah berkomentar kepada ortu gimana mendidik anaknya, karena saya termasuk ortu yang 'speechless'. Tapi suatu ketika saya nggak bisa menahan diri. Kerabat saya yang salafi yang tinggal di Amrik, kawin dengan orang hitam Amrik, suatu hari berkunjung ke rumahku. Dia pake cadar/burqa hitam2, tapi anaknya yang laki2 dan perempuan biasa aja bajunya, bahkan anak perempuannya yang usia 8 tahunan, pakaiannya model andro tomboy untuk ukuran orang Indonesia. So saya tanya kenapa anak perempuannya nggak berjilbab/cadar. Dia bilang, terserah saja dengan anaknya nanti. Kerabatku ini nggak menyekolahkan anak2nya di sekolah di Amrik, tapi mendidik anak2nya di rumah. Dibolehkan oleh peraturan setempat, tapi dia mesti ambil sertifikasi guru. Komputer dan internet di rumah sangat membantu, kata ibunya, untuk ganti sosialisasi. Yah, US is such a great country, yang mensupport komunitas muslim sedemikian rupa sehingga rata2 mereka bisa mencapai kesejahteraan ekonomi/sosial yang melebihi komunitas muslim di negara2 lain. Anak kerabat saya yang di Indonesia tinggal dekat rumah, sejak bayi keliatan cerdas dan rada pemberontak. Sebelum sekolah dia sudah hapal ayat2 quran, dan ibunya bangga sekali. Sangat expressif, lincah tomboy dsb, sehingga saya yang kepingin punya anak perempuan nyaris mengekpressikan keinginanku untuk mengadopsi balita ini, yang tentu saja nggak mungkin karena anak itu anak tunggal, dan walaupun kehidupan mereka pas2an kalau bukan miskin. Ibunya bilang dia sering mencampakkan jilbabnya, jadi mesti dipaksain/dibiasakan. Anak ini meraih bintang kelas terus selama SD, tapi Ibunya bilang anak ini mesti masuk madrasah tsanawiyah. Sekarang anak itu berangkat remaja, tapi saya nggak mengenali kepribadiannya. Begitu pendiam, muram tapi non expressif, prestasi sekolah biasa saja kalau nggak tertinggal, dan egois terhadap ortunya, misalnya menuntut dua hp dipegangnya sendiri, padahal ortunya nggak pegang hp sama sekali - membuat saya sulit menghubungi mereka. Anak2 menuntut punya hp mungkin fenomena jaman, tapi sampai pegang dua sedangkan ortunya nggak pegang, itu kan keterlaluan. Teman saya dosen di Bandung, anaknya sejak kecil di sekolah Islam dan harus berjilbab kapan saja. Lama-lama kuatir anaknya kok jadi posesif terhadap jilbab, keluar rumah sedetik saja nggak mau tanpa jilbab, akhirnya anaknya dipindahkan ke sekolah negeri. Sekarang anak itu biasa saja, tetep berjilbab kalo sekolah, tapi nggak sepanjang waktu, dan nggak paranoia. Sudah menganut falsafah buka-tutup jilbab :-) salam Mia --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Lestyaningsih, Tri Budi (Ning) ning...@... wrote: Ini ganti topik lagi ya.. masalah mendidik anak... Mendidik anak itu ya memang kewajiban orang tuanya. Pendidikan itu pada dasarnya kan tujuannya men-shape behaviour-nya anak ke arah yang baik, menurut nilai-nilai yang dianut. Jadi pasti di dalamnya ada unsur paksaan (saya kasih tanda kutip, supaya mengerti bahwa ini memiliki arti yang khusus). Nah, teknik memaksa (baca : mendidik) anak itu memang harus dipelajari, supaya anak bisa mendapat kesadaran dan termotivasi untuk mengikuti nilai-nilai yang baik, sebagaimana yang di-believe ortunya. Idealnya kan begitu mas.. bukan didiemin aja, trus mengharapkan ada yang jeng jeng meng-enlighten anak kita.. Kalau saya lihat yang jadi aneh pake acara lari dari ortu dsb itu kebanyakan memang karena hubungan ortu dan anak yang kurang harmonis, dan cara ortu mendidik anak dengan kurang pas. Ada juga sih yang ajaib karena ortunya membiarkan anak mengikuti kata hatinya, mencari jati dirinya sendiri.. Mudah-mudahan kita semua menjadi ortu yang diberi kemampuan dan kekuatan untuk menshape behaviour anak kita ke arah yang diridhoi-Nya. Amiin. ** Masih struggling untuk jadi ortu seperti itu nih** Wallahua'lam Wassalaam, --Ning From: wanita-muslimah@yahoogroups.com [mailto:wanita-musli...@yahoogroups.com] On Behalf Of Ari Condro Sent: Tuesday, August 04, 2009 10:24 AM To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi - aku sih memposisikan diri tidak memaksa anak untuk berjilbab, supaya anak tidak merasa tertekan sejak kecil. kalaupun nanti besarnya dia jadi aktipis, enlightened dan memilih berjilbab dan berjubah, ane fine fine aja. biar dia memilih berjilbab karena kesadaran pribadi. dan biar dia komitmen dengan pilihannya itu. kayak ibunya, huehehhe :p soalnya udah capek lihat anak yg memberontak karena didik dengan cara kungkungan keras. dari yg berjilbab dan merokok, nanem ganja, sampai yg pergaulannya parah banget atau sebaliknya bercadar ekstrim, jadi super duper kaku gak gaul dengan orang sekitar atau ikutan aliran yg aneh banget, pakai acara lari dari orang tua dan seterusnya. capek hati melihatnya. apalagi ketika ujung ujungnya, motivasi permberontakannya karena ingin lari dari
Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -
Ya dikatakan begitu di Qur'an. Untuk perempuan yg sudah sepuh yg tidak lagi memiliki hasrat memikat laki2, maka boleh gak pake jilbab. Salam, l.meilany - Original Message - From: Wikan Danar Sunindyo To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Friday, July 31, 2009 5:38 PM Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi - bukannya kalau udah nenek2 malah gak wajib pake jilbab jadi emang jilbab ini khusus buat menutupi wanita2 yang masih muda aja kalau perlu, seperti kata masarcon, wanita muda yang cantik sekalian pake cadar tapi ada modus operandi baru nih, pake jilbab + cadar biar dikira cantik :) salam, -- wikan 2009/7/31 Dendikeren amat dendicut...@yahoo.com: Mama mia yg selalu manis, dikit-dikit we atuh, rambut memang mahkota wanita tapi apapun alasannya ya seyogyanya ditutup juga bagian lain. kreatif aja gimana caranya biar ga rusak, cari kain yg bagus, enak dipake, modis ga bikin rusak rambut, badan. ga selalu harus jilbab. ajaran ga usah dibikin repot. yg masih gadis, dan masih seksi masa kalah ma nenek-nenek mau tutup aurat, he...he..he.. [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -
Numpang tumben dulu saya mau komentarin Pak Jano ko :-) Berdasarkan kisah dari dokter perempuan yg suka melakukan operasi. - Kalo dokter itu berjilbab, OK - kamar operasi menyediakan semacam topi yg steril untuk nutupi jilbabnya. Tapi tetap saja pakaian harus dibuka ganti dengan pakaian steril. Modelnya semua sama lengannya pendek diatas siku, maksudnya supaya tangan yg melakukan kegiatan operasi bisa dicuci. Pakaian wanita dan pria sama. - Di RS Islam yg rada kumuh, jilbab nggak dicopot tapi ini kan menyalahi prosedur, karena jadinya gak steril. Infeksi kan sering terjadi karena kasus seperti ini. Pada umumnya sih dokter, petugas medis yg bekerja di kamar operasi mencopot jilbabnya. Semuanya alasannya demi steril, memakai jilbab di ruang operasi justru bawa penyakit. - Pernah ada pasien yg kena tumor payudara, ia berjilbab. Lantas dioperasi. Perempuan itu ngotot, sengit nggak mau melepas jilbabnya yg bau. Ketika ia dibius maka jilbabnya dicopot. Ketika selesai dioperasi, menjelang masuk kamar perawatan, menjelang sadar jilbab yg bau itu segera dipakaikan lagi. Dan dengan bangga ia pun mengatakan kepada yg membezoek. 'martabat, aurat saya tetap terjaga' :-)) Salam, l.meilany - Original Message - From: jano ko To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Friday, July 31, 2009 4:57 PM Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi - Seumur-umur. . gak pernah melihat orang pake jilbab di ruang operasi.. Mungkin yang dimaksud operasi lalu lintas yah??? Janoko : Pertanyaan bisa diperluas nich, apakah yang bisa melakukan operasi itu hanya dokter pria ?, apakah yang bisa melakukan operasi itu hanya dokter non Islam ? Janoko ( puyeng ) -o0o- --- On Fri, 31/7/09, donnie damana donnie.dam...@gmail.com wrote: From: donnie damana donnie.dam...@gmail.com Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi - To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Date: Friday, 31 July, 2009, 2:41 PM mode mikir: Seumur-umur. . gak pernah melihat orang pake jilbab di ruang operasi.. Mungkin yang dimaksud operasi lalu lintas yah??? :D On Jul 31, 2009, at 2:14 PM, jano ko wrote: Bung Donnie : Pake jilbab menyebabkan rambut rontok.. apa rambut rontok yang menyebabkan pake jilbab.. Janoko : Yang akan dirugikan secara materi ( bila ada pelarangan jilbab ) adalah para insan - insan yang mempunyai profesi dibidang kesehatan. Engga bisa membayangkan bila seorang dokter tidak memakai penutup kepala pada saat mereka sedang melakukan operasi terhadap pasiennya. Bayangkan aja seandainya rambut oknum dokter tersebut ada kutunya kemudian sang kutu jatuh keorgan pasien yang sedang dioperasi. Pikirin dech. janoko -o0o- --- On Thu, 30/7/09, donnie damana donnie.damana@ gmail.com wrote: From: donnie damana donnie.damana@ gmail.com Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi - To: wanita-muslimah@ yahoogroups. com Date: Thursday, 30 July, 2009, 7:39 PM Jadi mana yang benar? Pake jilbab menyebabkan rambut rontok.. apa rambut rontok yang menyebabkan pake jilbab.. Jangan membingungkan umat dong.. aya, aya, wae... :D On Jul 30, 2009, at 7:28 PM, Wikan Danar Sunindyo wrote: mbak rita, lha problem rambut rontok ini kan juga gak serta merta melulu karena dijilbabin tho? ada temen saya, ce, dia mengeluh takut rambutnya rontok gara2 kebanyakan belajar buat s3 terus aku bilang, ya udah gampang ... pake jilbab aja tho. dianya malah ngamuk2 ... lho, pake jilbabnya niatnya kan jadi gak tulus, tho ... gak Lillahi Ta'ala katanya aku bilang, ya udah sekalian aja dilurusin niatnya begitu he he :) anyway, saya gak pake jilbab juga rambut rontok padahal rajin merawat rambut dan kramas gimana nih mbak rita :) salam, -- wikan 2009/7/30 ritajkt rita...@yahoo. com: Hahaha.. Kalo bagi saya reply yg jail ini jusru mengkritisi adanya beberapa petunjuk bahagia bagi kaum Muslimah, yg ternyata kebahagiaan nya itu harus selalu paralel dan tergantung dari status kebahagiaan suami :)). Contoh ya soal rambut menipis itu, menjadi no problemo karena - suaminya soleh dan tetap mensyukuri rambut istri yg menipis. Eksistensi si suami menjadi prasyarat yg utama dalam problem ini, padahal prolem itu (rambut rontok) adalah problem si wanita, karena rambutnya adalah bagian tubuhnya, dirinya. Ketika seorang perempuan itu sehat (salah satu contoh sehat adalah rambutnya tidak rontok) maka dia gembira, dan BARULAH ini berdampak pada suaminya dan lingkungan
Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -
Pake jilbabnya pas sedang sekolah saja. Kalo di rumah, main2 dengan tetangga, diajak pergi ya nggak usah berjilbab dulu. Belum akil balik kan, masa sih kepikiran untuk bergenit-genit? Di kampung belakang tempat saya ada anak2 sudah dijilbabin. Pokoknya pake jilbab, meski pake rok selutut, meski pake kaos lengan pendek, meski main2 di comberan cari makanan ikan, meski main sepeda, main panas2-an, main hujan2-an. Dan ketika di buka selain bau keringat yg khas, rambutnya kebanyakan tipis, jarang2 warnanya juga gak sehat. Coba saja lihat dan buktikan! Di komunitas Rufaqa pun demikian dari kecil kepala anak2 iotu laki2 atupun perempuan sudah di'bekap' Dan kalo di buka keliatanlah rambutnya yg 'aneh' Kalo cuma lihat kepalanya saja nggak kentara mana yg anak laki2 dan mana yg perempuan. Padahal menurut tafsirat Qur'an, menurut hadith, perempuan nggak boleh menyerupai laki2 begitu juga sebaliknya. Nah kalo urusan masalah rambut itu gimana rumusannya? Kalo kenyataannya bentuk rambut antara laki2 dan perempuan sama. Salam, l.meilany - Original Message - From: Ari Condro To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Thursday, July 30, 2009 4:48 PM Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi - Waduh, anak saya masuk sekolah islam, jadi di tk nya sudah wajib pakai jilbab. masa harus saya pindahkan dulu sampai tk dan sdnya ke sekolah tetangga, st stanislaus biar rambutnya tumbuh subur semerbak, huehehhe ... :)) On 7/30/09, L.Meilany wpamu...@centrin.net.id wrote: Dari ikut seminar dokter kulit yg juga berjilbab maka di jelaskan : Jilbab yg sehat seharusnya dipakaikan ketika anak itu menginjak usia ABG, 14 an tahun. Ketika kulit kepala, rambutnya sudah kuat. Salah kaprah jilbab dipakaikan sejak bayi, maka mengakibatkan kulit kepala rambut tidak tumbuh baik. Coba saja perhatikan anak2 perempuan yg dipakaikan jilbab sejak dini, nyaris rambutnya tipis, jarang. Rambut itu itu ibarat tanaman yg memerlukan matahari. Kalo gak kena matahari maka tanaman itu gak sehat bahkan mati. Salam, l.meilany - Original Message - From: eyang_mbelgedes To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Wednesday, July 29, 2009 12:33 PM Subject: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi - Proses (yg dilakukan wali/orangtua terhadap anak perempuan mereka agar mengenakan jilbab) biasanya sudah dilakukan sejak (anak) perempuan itu masih balita. Dengan cara ini anak-anak perempuan tersebut tidak biasanya tidak melawan atau mempertanyakan mengapa mereka harus mengenakan jilbab mereka. Setahu mereka, jilbab hanyalah perangkat baju normatif, pakaian biasa, bukan pakaian politis yang digunakan untuk menggolong-golongkan agama seseorang dari yang lain. Sedemikian biasanya mereka melihat, mengenakan dan menerima jilbab itu sehingga mereka akan merasa tidak lengkap, risih, telanjang jika melepasnya di muka publik. Perasaan 'tidak pantas' itu membuat mereka merasa lebih aman dan nyaman jika jilbab itu tetap dikenakan. Dengan kata lain, jilbabisasi, tanpa disadari, adalah 'proses cuci otak' yang dilakukan secara sistematis sejak dini. Pembiasaan ini adalah prosesnya. Cuci otak adalah metodenya. Fundamentalisme (biasanya) adalah hasilnya. Menarik! ... [Non-text portions of this message have been removed] -- salam, Ari [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -
Halo Lestari semoga engkau selamat kembali ke tanah air. Katanya Taliban memboikot pemilu ya. Masalah yg pake burkha pernah juga kok kejadian di Indonesia. Waktu sehabis bom Bali, teroris2 itu kan bisa bebas sampai Jabar kata polisi mereka menyamar naik bus malam, seolah perempuan muslimah. Pake jilbab dan cadar. Sapa gitu yang mau periksa. Salam, l.meilany - Original Message - From: lestarin To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Saturday, August 01, 2009 9:44 AM Subject: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi - Pak Wikan dan All, Kebetulan sudah beberapa hari ini di Afghanistan, dan ternyata sejak beberapa waktu lalu ada modus baru lagi disini, yang pakai burqa/burkha bukan cuma perempuan, tapi bisa juga laki-laki, dan bawa bom dalam badannya, trus bom bunuh diri deh:(, Jihad katanya...:( Jadi inget film KANDAHAR, cowok-cowok nyamar pakai burkha untuk mengelabui polisi dan petugas jaga perbatasan. Eh tenyata itu tidak cuma ada di pilem...:( Jadi kemudian merasa makin tidak nyaman dekat dengan yang berburkha...habis sama sekali tidak kelihatan, siapa yang dibalik itu:( Wassalam Lestari --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Wikan Danar Sunindyo wikan.da...@... wrote: bukannya kalau udah nenek2 malah gak wajib pake jilbab jadi emang jilbab ini khusus buat menutupi wanita2 yang masih muda aja kalau perlu, seperti kata masarcon, wanita muda yang cantik sekalian pake cadar tapi ada modus operandi baru nih, pake jilbab + cadar biar dikira cantik :) salam, -- wikan [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -
Biasanya kalo terbiasa pake jilbab, di rumah meski dihadapan suaminya, waktu tidur juga berjilbab. Jilbab itu sudah menyatu seperti pakaian dalam. Kayaknya juga ngga sampai botak deh. Cuma rambutnya tipis sekali, kliatan gitu kulit kepalanya. Atau kalo yg tadinya rambutnya lebat jadi tipis. Salam, l.meilany - Original Message - From: Wikan Danar Sunindyo To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Thursday, July 30, 2009 5:07 PM Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi - terus nanti pertanyaannya buat apa rambut subur panjang bagus dipamer2-in biar aja dari kecil berjilbab, kalau suaminya beriman dan bertakwa kepada Allah SWT lihat istrinya botak/rambutnya gak bagus ya masih tetap bisa bersyukur he he :) salam, -- wikan 2009/7/30 Ari Condro masar...@gmail.com: Waduh, anak saya masuk sekolah islam, jadi di tk nya sudah wajib pakai jilbab. masa harus saya pindahkan dulu sampai tk dan sdnya ke sekolah tetangga, st stanislaus biar rambutnya tumbuh subur semerbak, huehehhe ... :)) On 7/30/09, L.Meilany wpamu...@centrin.net.id wrote: Dari ikut seminar dokter kulit yg juga berjilbab maka di jelaskan : Jilbab yg sehat seharusnya dipakaikan ketika anak itu menginjak usia ABG, 14 an tahun. Ketika kulit kepala, rambutnya sudah kuat. Salah kaprah jilbab dipakaikan sejak bayi, maka mengakibatkan kulit kepala rambut tidak tumbuh baik. Coba saja perhatikan anak2 perempuan yg dipakaikan jilbab sejak dini, nyaris rambutnya tipis, jarang. Rambut itu itu ibarat tanaman yg memerlukan matahari. Kalo gak kena matahari maka tanaman itu gak sehat bahkan mati. [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -
Semuanya benar :-) Semuanya juga kurang benar. Semuanya kan individual, tergantung gimana kita mengenali diri sendiri. Tapi kan ada gitu nilai yg standar. Kalo berjilbab, jangan pake bahan yg tidak menyerap keringat, lantas jangan pake jilbab terus. Ini berlaku untuk siapa juga - yg hidup di AC, yg dirumah melulupun juga sama. Sinar matahari itu menembus sampai ke dalam rumah [ jadi biar di rumah melulu juga harus pake krim UV protector] Kalo di dalam rumah ya musti di copot di angin2 kan gitu rambutnya. Perawatannya juga musti ekstra rajin- di krimbat sering, hairspa sering, di keramas sering. salam, l.meilany - Original Message - From: donnie damana To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Thursday, July 30, 2009 7:39 PM Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi - Jadi mana yang benar? Pake jilbab menyebabkan rambut rontok.. apa rambut rontok yang menyebabkan pake jilbab.. Jangan membingungkan umat dong.. aya, aya, wae... :D On Jul 30, 2009, at 7:28 PM, Wikan Danar Sunindyo wrote: mbak rita, lha problem rambut rontok ini kan juga gak serta merta melulu karena dijilbabin tho? ada temen saya, ce, dia mengeluh takut rambutnya rontok gara2 kebanyakan belajar buat s3 terus aku bilang, ya udah gampang ... pake jilbab aja tho. dianya malah ngamuk2 ... lho, pake jilbabnya niatnya kan jadi gak tulus, tho ... gak Lillahi Ta'ala katanya aku bilang, ya udah sekalian aja dilurusin niatnya begitu he he :) anyway, saya gak pake jilbab juga rambut rontok padahal rajin merawat rambut dan kramas gimana nih mbak rita :) salam, -- wikan 2009/7/30 ritajkt rita...@yahoo.com: Hahaha.. Kalo bagi saya reply yg jail ini jusru mengkritisi adanya beberapa petunjuk bahagia bagi kaum Muslimah, yg ternyata kebahagiaannya itu harus selalu paralel dan tergantung dari status kebahagiaan suami :)). Contoh ya soal rambut menipis itu, menjadi no problemo karena - suaminya soleh dan tetap mensyukuri rambut istri yg menipis. Eksistensi si suami menjadi prasyarat yg utama dalam problem ini, padahal prolem itu (rambut rontok) adalah problem si wanita, karena rambutnya adalah bagian tubuhnya, dirinya. Ketika seorang perempuan itu sehat (salah satu contoh sehat adalah rambutnya tidak rontok) maka dia gembira, dan BARULAH ini berdampak pada suaminya dan lingkungan sekitarnya, krn mereka semua akan merasakan energi positif dari seorang wanita yang sehat dan sehat adalah pangkal bahagia. Bukan begitu ibu-ibu? [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -
Ritadear, jadi pepatah' rambut adalah mahkota' itu bagaimana? Semakin banyak usia alamiah sekali rambut makin menipis. Apalagi yg kebanyakan pake jilbab ketat, atau yg rambutnya kena kimia2 [ di cat, di toning, di kriting], pernah kemo Makanya ada gitu tren hair extension, rambutnya ditambahin, diikat pada rambut asli. Dan ini dilakukan juga pada perempuan yg berjilbab, gunanya supaya rambutnya kliatan bervolume Yg pake jilbab gaul keliatan gitu sanggulannya besar, kalo rambut tipis gimana mau disanggul. Lagi pula katanya pakaian, gaya perempuan berdandan kan boleh mirip laki2. Jadi ya harus rambut itu harus bak mayang mengurai, meskipun berjilbab tetap harus 'keliatan' bahwa rambutnya panjang, tebal. Salam, l.meilany - Original Message - From: ritajkt To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Thursday, July 30, 2009 6:57 PM Subject: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi - Hahaha.. Kalo bagi saya reply yg jail ini jusru mengkritisi adanya beberapa petunjuk bahagia bagi kaum Muslimah, yg ternyata kebahagiaannya itu harus selalu paralel dan tergantung dari status kebahagiaan suami :)). Contoh ya soal rambut menipis itu, menjadi no problemo karena - suaminya soleh dan tetap mensyukuri rambut istri yg menipis. Eksistensi si suami menjadi prasyarat yg utama dalam problem ini, padahal prolem itu (rambut rontok) adalah problem si wanita, karena rambutnya adalah bagian tubuhnya, dirinya. Ketika seorang perempuan itu sehat (salah satu contoh sehat adalah rambutnya tidak rontok) maka dia gembira, dan BARULAH ini berdampak pada suaminya dan lingkungan sekitarnya, krn mereka semua akan merasakan energi positif dari seorang wanita yang sehat dan sehat adalah pangkal bahagia. Bukan begitu ibu-ibu? --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Wikan Danar Sunindyo wikan.da...@... wrote: terus nanti pertanyaannya buat apa rambut subur panjang bagus dipamer2-in biar aja dari kecil berjilbab, kalau suaminya beriman dan bertakwa kepada Allah SWT lihat istrinya botak/rambutnya gak bagus ya masih tetap bisa bersyukur he he :) salam, -- wikan 2009/7/30 Ari Condro masar...@...: Waduh, anak saya masuk sekolah islam, jadi di tk nya sudah wajib pakai jilbab. masa harus saya pindahkan dulu sampai tk dan sdnya ke sekolah tetangga, st stanislaus biar rambutnya tumbuh subur semerbak, huehehhe ... :)) On 7/30/09, L.Meilany wpamu...@... wrote: Dari ikut seminar dokter kulit yg juga berjilbab maka di jelaskan : Jilbab yg sehat seharusnya dipakaikan ketika anak itu menginjak usia ABG, 14 an tahun. Ketika kulit kepala, rambutnya sudah kuat. Salah kaprah jilbab dipakaikan sejak bayi, maka mengakibatkan kulit kepala rambut tidak tumbuh baik. Coba saja perhatikan anak2 perempuan yg dipakaikan jilbab sejak dini, nyaris rambutnya tipis, jarang. Rambut itu itu ibarat tanaman yg memerlukan matahari. Kalo gak kena matahari maka tanaman itu gak sehat bahkan mati. [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -
yah, kalau di rumah sih gak pakai jilbab, mbak. :)) cuma di sekolah saja, antara jam 8-11. kalau lagi pergi pergi aja, kadang pakai jilbab, kadang nggak. banyakan nggaknya. elsi malah tomboy nih, lebih suka pakai kaos ala basket dan celana. :p bingung aja, wajahnya lembut, suaranya halus, tapi tomboy. sukanya bola dan truk. boneka barbie dibuang jauh jauh. cuman rada kawatir, rambutnya jenis rambut halus, beberapa bagian ada yg berwarna perang kuning kemerahan gitu, kayak rambut jagung. On 8/3/09, L.Meilany wpamu...@centrin.net.id wrote: Pake jilbabnya pas sedang sekolah saja. Kalo di rumah, main2 dengan tetangga, diajak pergi ya nggak usah berjilbab dulu. Belum akil balik kan, masa sih kepikiran untuk bergenit-genit? Di kampung belakang tempat saya ada anak2 sudah dijilbabin. Pokoknya pake jilbab, meski pake rok selutut, meski pake kaos lengan pendek, meski main2 di comberan cari makanan ikan, meski main sepeda, main panas2-an, main hujan2-an. Dan ketika di buka selain bau keringat yg khas, rambutnya kebanyakan tipis, jarang2 warnanya juga gak sehat. Coba saja lihat dan buktikan! Di komunitas Rufaqa pun demikian dari kecil kepala anak2 iotu laki2 atupun perempuan sudah di'bekap' Dan kalo di buka keliatanlah rambutnya yg 'aneh' Kalo cuma lihat kepalanya saja nggak kentara mana yg anak laki2 dan mana yg perempuan. Padahal menurut tafsirat Qur'an, menurut hadith, perempuan nggak boleh menyerupai laki2 begitu juga sebaliknya. Nah kalo urusan masalah rambut itu gimana rumusannya? Kalo kenyataannya bentuk rambut antara laki2 dan perempuan sama. Salam, l.meilany - Original Message - From: Ari Condro To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Thursday, July 30, 2009 4:48 PM Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi - Waduh, anak saya masuk sekolah islam, jadi di tk nya sudah wajib pakai jilbab. masa harus saya pindahkan dulu sampai tk dan sdnya ke sekolah tetangga, st stanislaus biar rambutnya tumbuh subur semerbak, huehehhe ... :)) On 7/30/09, L.Meilany wpamu...@centrin.net.id wrote: Dari ikut seminar dokter kulit yg juga berjilbab maka di jelaskan : Jilbab yg sehat seharusnya dipakaikan ketika anak itu menginjak usia ABG, 14 an tahun. Ketika kulit kepala, rambutnya sudah kuat. Salah kaprah jilbab dipakaikan sejak bayi, maka mengakibatkan kulit kepala rambut tidak tumbuh baik. Coba saja perhatikan anak2 perempuan yg dipakaikan jilbab sejak dini, nyaris rambutnya tipis, jarang. Rambut itu itu ibarat tanaman yg memerlukan matahari. Kalo gak kena matahari maka tanaman itu gak sehat bahkan mati. Salam, l.meilany - Original Message - From: eyang_mbelgedes To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Wednesday, July 29, 2009 12:33 PM Subject: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi - Proses (yg dilakukan wali/orangtua terhadap anak perempuan mereka agar mengenakan jilbab) biasanya sudah dilakukan sejak (anak) perempuan itu masih balita. Dengan cara ini anak-anak perempuan tersebut tidak biasanya tidak melawan atau mempertanyakan mengapa mereka harus mengenakan jilbab mereka. Setahu mereka, jilbab hanyalah perangkat baju normatif, pakaian biasa, bukan pakaian politis yang digunakan untuk menggolong-golongkan agama seseorang dari yang lain. Sedemikian biasanya mereka melihat, mengenakan dan menerima jilbab itu sehingga mereka akan merasa tidak lengkap, risih, telanjang jika melepasnya di muka publik. Perasaan 'tidak pantas' itu membuat mereka merasa lebih aman dan nyaman jika jilbab itu tetap dikenakan. Dengan kata lain, jilbabisasi, tanpa disadari, adalah 'proses cuci otak' yang dilakukan secara sistematis sejak dini. Pembiasaan ini adalah prosesnya. Cuci otak adalah metodenya. Fundamentalisme (biasanya) adalah hasilnya. Menarik! ... [Non-text portions of this message have been removed] -- salam, Ari [Non-text portions of this message have been removed] -- salam, Ari
Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -
lho rambutnya pirang? bapaknya bule ya? he he he :) salam, -- wikan 2009/8/3 Ari Condro masar...@gmail.com: yah, kalau di rumah sih gak pakai jilbab, mbak. :)) cuma di sekolah saja, antara jam 8-11. kalau lagi pergi pergi aja, kadang pakai jilbab, kadang nggak. banyakan nggaknya. elsi malah tomboy nih, lebih suka pakai kaos ala basket dan celana. :p bingung aja, wajahnya lembut, suaranya halus, tapi tomboy. sukanya bola dan truk. boneka barbie dibuang jauh jauh. cuman rada kawatir, rambutnya jenis rambut halus, beberapa bagian ada yg berwarna perang kuning kemerahan gitu, kayak rambut jagung.
Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -
Cuma rambutnya tipis sekali, kliatan gitu kulit kepalanya. Atau kalo yg tadinya rambutnya lebat jadi tipis. --- Janoko : Para suster itu juga pakai penutup kepala seperti Jilbab, tapi mereka juga oke-oke saja dan tidak pernah dipermasalahkan. Mother Theresia juga pakai penutup kepala seperti jilbab. Sebenarnya tidak ada masalah dengan jilbab, masalah itu ada pada insan - insan yang mempermasalahkan jilbab yang memang mereka digaji untuk mempermasalahkan jilbab. Salam Janoko -o0o- --- On Mon, 3/8/09, L.Meilany wpamu...@centrin.net.id wrote: From: L.Meilany wpamu...@centrin.net.id Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi - To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Date: Monday, 3 August, 2009, 3:09 PM Biasanya kalo terbiasa pake jilbab, di rumah meski dihadapan suaminya, waktu tidur juga berjilbab. Jilbab itu sudah menyatu seperti pakaian dalam. Kayaknya juga ngga sampai botak deh. Cuma rambutnya tipis sekali, kliatan gitu kulit kepalanya. Atau kalo yg tadinya rambutnya lebat jadi tipis. Salam, l.meilany - Original Message - From: Wikan Danar Sunindyo To: wanita-muslimah@ yahoogroups. com Sent: Thursday, July 30, 2009 5:07 PM Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi - terus nanti pertanyaannya buat apa rambut subur panjang bagus dipamer2-in biar aja dari kecil berjilbab, kalau suaminya beriman dan bertakwa kepada Allah SWT lihat istrinya botak/rambutnya gak bagus ya masih tetap bisa bersyukur he he :) salam, -- wikan 2009/7/30 Ari Condro masar...@gmail. com: Waduh, anak saya masuk sekolah islam, jadi di tk nya sudah wajib pakai jilbab. masa harus saya pindahkan dulu sampai tk dan sdnya ke sekolah tetangga, st stanislaus biar rambutnya tumbuh subur semerbak, huehehhe ... :)) On 7/30/09, L.Meilany wpamu...@centrin. net.id wrote: Dari ikut seminar dokter kulit yg juga berjilbab maka di jelaskan : Jilbab yg sehat seharusnya dipakaikan ketika anak itu menginjak usia ABG, 14 an tahun. Ketika kulit kepala, rambutnya sudah kuat. Salah kaprah jilbab dipakaikan sejak bayi, maka mengakibatkan kulit kepala rambut tidak tumbuh baik. Coba saja perhatikan anak2 perempuan yg dipakaikan jilbab sejak dini, nyaris rambutnya tipis, jarang. Rambut itu itu ibarat tanaman yg memerlukan matahari. Kalo gak kena matahari maka tanaman itu gak sehat bahkan mati. [Non-text portions of this message have been removed] Get your preferred Email name! Now you can @ymail.com and @rocketmail.com. http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/aa/ [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -
digaji berapa oom ? boleh daftar gak ? 2009/8/3 jano ko ko_j...@yahoo.com: Cuma rambutnya tipis sekali, kliatan gitu kulit kepalanya. Atau kalo yg tadinya rambutnya lebat jadi tipis. --- Janoko : Para suster itu juga pakai penutup kepala seperti Jilbab, tapi mereka juga oke-oke saja dan tidak pernah dipermasalahkan. Mother Theresia juga pakai penutup kepala seperti jilbab. Sebenarnya tidak ada masalah dengan jilbab, masalah itu ada pada insan - insan yang mempermasalahkan jilbab yang memang mereka digaji untuk mempermasalahkan jilbab. Salam Janoko -o0o- --- On Mon, 3/8/09, L.Meilany wpamu...@centrin.net.id wrote: From: L.Meilany wpamu...@centrin.net.id Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi - To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Date: Monday, 3 August, 2009, 3:09 PM Biasanya kalo terbiasa pake jilbab, di rumah meski dihadapan suaminya, waktu tidur juga berjilbab. Jilbab itu sudah menyatu seperti pakaian dalam. Kayaknya juga ngga sampai botak deh. Cuma rambutnya tipis sekali, kliatan gitu kulit kepalanya. Atau kalo yg tadinya rambutnya lebat jadi tipis. Salam, l.meilany - Original Message - From: Wikan Danar Sunindyo To: wanita-muslimah@ yahoogroups. com Sent: Thursday, July 30, 2009 5:07 PM Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi - terus nanti pertanyaannya buat apa rambut subur panjang bagus dipamer2-in biar aja dari kecil berjilbab, kalau suaminya beriman dan bertakwa kepada Allah SWT lihat istrinya botak/rambutnya gak bagus ya masih tetap bisa bersyukur he he :) salam, -- wikan 2009/7/30 Ari Condro masar...@gmail. com: Waduh, anak saya masuk sekolah islam, jadi di tk nya sudah wajib pakai jilbab. masa harus saya pindahkan dulu sampai tk dan sdnya ke sekolah tetangga, st stanislaus biar rambutnya tumbuh subur semerbak, huehehhe ... :)) On 7/30/09, L.Meilany wpamu...@centrin. net.id wrote: Dari ikut seminar dokter kulit yg juga berjilbab maka di jelaskan : Jilbab yg sehat seharusnya dipakaikan ketika anak itu menginjak usia ABG, 14 an tahun. Ketika kulit kepala, rambutnya sudah kuat. Salah kaprah jilbab dipakaikan sejak bayi, maka mengakibatkan kulit kepala rambut tidak tumbuh baik. Coba saja perhatikan anak2 perempuan yg dipakaikan jilbab sejak dini, nyaris rambutnya tipis, jarang. Rambut itu itu ibarat tanaman yg memerlukan matahari. Kalo gak kena matahari maka tanaman itu gak sehat bahkan mati. [Non-text portions of this message have been removed] Get your preferred Email name! Now you can @ymail.com and @rocketmail.com. http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/aa/ [Non-text portions of this message have been removed] -- salam, Ari
Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -
Mei : Di kampung belakang tempat saya ada anak2 sudah dijilbabin. Pokoknya pake jilbab, meski pake rok selutut, meski pake kaos lengan pendek, meski main2 di comberan cari makanan ikan, meski main sepeda, main panas2-an, main hujan2-an --- Janoko : Nah kalau itu sudah masuk ke HAM, hak asasi orang tua untuk mendidik anaknya sesuai dengan keyakinannya dan ini juga dijamin oleh UUD 1945. Salam Janoko -o0o- --- On Mon, 3/8/09, L.Meilany wpamu...@centrin.net.id wrote: From: L.Meilany wpamu...@centrin.net.id Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi - To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Date: Monday, 3 August, 2009, 3:11 PM Pake jilbabnya pas sedang sekolah saja. Kalo di rumah, main2 dengan tetangga, diajak pergi ya nggak usah berjilbab dulu. Belum akil balik kan, masa sih kepikiran untuk bergenit-genit? Di kampung belakang tempat saya ada anak2 sudah dijilbabin. Pokoknya pake jilbab, meski pake rok selutut, meski pake kaos lengan pendek, meski main2 di comberan cari makanan ikan, meski main sepeda, main panas2-an, main hujan2-an. Dan ketika di buka selain bau keringat yg khas, rambutnya kebanyakan tipis, jarang2 warnanya juga gak sehat. Coba saja lihat dan buktikan! Di komunitas Rufaqa pun demikian dari kecil kepala anak2 iotu laki2 atupun perempuan sudah di'bekap' Dan kalo di buka keliatanlah rambutnya yg 'aneh' Kalo cuma lihat kepalanya saja nggak kentara mana yg anak laki2 dan mana yg perempuan. Padahal menurut tafsirat Qur'an, menurut hadith, perempuan nggak boleh menyerupai laki2 begitu juga sebaliknya. Nah kalo urusan masalah rambut itu gimana rumusannya? Kalo kenyataannya bentuk rambut antara laki2 dan perempuan sama. Salam, l.meilany - Original Message - From: Ari Condro To: wanita-muslimah@ yahoogroups. com Sent: Thursday, July 30, 2009 4:48 PM Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi - Waduh, anak saya masuk sekolah islam, jadi di tk nya sudah wajib pakai jilbab. masa harus saya pindahkan dulu sampai tk dan sdnya ke sekolah tetangga, st stanislaus biar rambutnya tumbuh subur semerbak, huehehhe ... :)) On 7/30/09, L.Meilany wpamu...@centrin. net.id wrote: Dari ikut seminar dokter kulit yg juga berjilbab maka di jelaskan : Jilbab yg sehat seharusnya dipakaikan ketika anak itu menginjak usia ABG, 14 an tahun. Ketika kulit kepala, rambutnya sudah kuat. Salah kaprah jilbab dipakaikan sejak bayi, maka mengakibatkan kulit kepala rambut tidak tumbuh baik. Coba saja perhatikan anak2 perempuan yg dipakaikan jilbab sejak dini, nyaris rambutnya tipis, jarang. Rambut itu itu ibarat tanaman yg memerlukan matahari. Kalo gak kena matahari maka tanaman itu gak sehat bahkan mati. Salam, l.meilany - Original Message - From: eyang_mbelgedes To: wanita-muslimah@ yahoogroups. com Sent: Wednesday, July 29, 2009 12:33 PM Subject: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi - Proses (yg dilakukan wali/orangtua terhadap anak perempuan mereka agar mengenakan jilbab) biasanya sudah dilakukan sejak (anak) perempuan itu masih balita. Dengan cara ini anak-anak perempuan tersebut tidak biasanya tidak melawan atau mempertanyakan mengapa mereka harus mengenakan jilbab mereka. Setahu mereka, jilbab hanyalah perangkat baju normatif, pakaian biasa, bukan pakaian politis yang digunakan untuk menggolong-golongka n agama seseorang dari yang lain. Sedemikian biasanya mereka melihat, mengenakan dan menerima jilbab itu sehingga mereka akan merasa tidak lengkap, risih, telanjang jika melepasnya di muka publik. Perasaan 'tidak pantas' itu membuat mereka merasa lebih aman dan nyaman jika jilbab itu tetap dikenakan. Dengan kata lain, jilbabisasi, tanpa disadari, adalah 'proses cuci otak' yang dilakukan secara sistematis sejak dini. Pembiasaan ini adalah prosesnya. Cuci otak adalah metodenya. Fundamentalisme (biasanya) adalah hasilnya. Menarik! ... [Non-text portions of this message have been removed] -- salam, Ari [Non-text portions of this message have been removed] Get your preferred Email name! Now you can @ymail.com and @rocketmail.com. http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/aa/ [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -
Dapat dimengerti bahwa di lokasi geografis seperti di Indonesia kelembaban udara sangat tinggi,jadi tentunya kepanasan, berbeda dengan panas di Arab yang udaranya kering. - Original Message - From: Ari Condro To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Monday, August 03, 2009 10:40 AM Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi - yah, kalau di rumah sih gak pakai jilbab, mbak. :)) cuma di sekolah saja, antara jam 8-11. kalau lagi pergi pergi aja, kadang pakai jilbab, kadang nggak. banyakan nggaknya. elsi malah tomboy nih, lebih suka pakai kaos ala basket dan celana. :p bingung aja, wajahnya lembut, suaranya halus, tapi tomboy. sukanya bola dan truk. boneka barbie dibuang jauh jauh. cuman rada kawatir, rambutnya jenis rambut halus, beberapa bagian ada yg berwarna perang kuning kemerahan gitu, kayak rambut jagung. On 8/3/09, L.Meilany wpamu...@centrin.net.id wrote: Pake jilbabnya pas sedang sekolah saja. Kalo di rumah, main2 dengan tetangga, diajak pergi ya nggak usah berjilbab dulu. Belum akil balik kan, masa sih kepikiran untuk bergenit-genit? Di kampung belakang tempat saya ada anak2 sudah dijilbabin. Pokoknya pake jilbab, meski pake rok selutut, meski pake kaos lengan pendek, meski main2 di comberan cari makanan ikan, meski main sepeda, main panas2-an, main hujan2-an. Dan ketika di buka selain bau keringat yg khas, rambutnya kebanyakan tipis, jarang2 warnanya juga gak sehat. Coba saja lihat dan buktikan! Di komunitas Rufaqa pun demikian dari kecil kepala anak2 iotu laki2 atupun perempuan sudah di'bekap' Dan kalo di buka keliatanlah rambutnya yg 'aneh' Kalo cuma lihat kepalanya saja nggak kentara mana yg anak laki2 dan mana yg perempuan. Padahal menurut tafsirat Qur'an, menurut hadith, perempuan nggak boleh menyerupai laki2 begitu juga sebaliknya. Nah kalo urusan masalah rambut itu gimana rumusannya? Kalo kenyataannya bentuk rambut antara laki2 dan perempuan sama. Salam, l.meilany - Original Message - From: Ari Condro To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Thursday, July 30, 2009 4:48 PM Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi - Waduh, anak saya masuk sekolah islam, jadi di tk nya sudah wajib pakai jilbab. masa harus saya pindahkan dulu sampai tk dan sdnya ke sekolah tetangga, st stanislaus biar rambutnya tumbuh subur semerbak, huehehhe ... :)) On 7/30/09, L.Meilany wpamu...@centrin.net.id wrote: Dari ikut seminar dokter kulit yg juga berjilbab maka di jelaskan : Jilbab yg sehat seharusnya dipakaikan ketika anak itu menginjak usia ABG, 14 an tahun. Ketika kulit kepala, rambutnya sudah kuat. Salah kaprah jilbab dipakaikan sejak bayi, maka mengakibatkan kulit kepala rambut tidak tumbuh baik. Coba saja perhatikan anak2 perempuan yg dipakaikan jilbab sejak dini, nyaris rambutnya tipis, jarang. Rambut itu itu ibarat tanaman yg memerlukan matahari. Kalo gak kena matahari maka tanaman itu gak sehat bahkan mati. Salam, l.meilany - Original Message - From: eyang_mbelgedes To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Wednesday, July 29, 2009 12:33 PM Subject: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi - Proses (yg dilakukan wali/orangtua terhadap anak perempuan mereka agar mengenakan jilbab) biasanya sudah dilakukan sejak (anak) perempuan itu masih balita. Dengan cara ini anak-anak perempuan tersebut tidak biasanya tidak melawan atau mempertanyakan mengapa mereka harus mengenakan jilbab mereka. Setahu mereka, jilbab hanyalah perangkat baju normatif, pakaian biasa, bukan pakaian politis yang digunakan untuk menggolong-golongkan agama seseorang dari yang lain. Sedemikian biasanya mereka melihat, mengenakan dan menerima jilbab itu sehingga mereka akan merasa tidak lengkap, risih, telanjang jika melepasnya di muka publik. Perasaan 'tidak pantas' itu membuat mereka merasa lebih aman dan nyaman jika jilbab itu tetap dikenakan. Dengan kata lain, jilbabisasi, tanpa disadari, adalah 'proses cuci otak' yang dilakukan secara sistematis sejak dini. Pembiasaan ini adalah prosesnya. Cuci otak adalah metodenya. Fundamentalisme (biasanya) adalah hasilnya. Menarik! ... [Non-text portions of this message have been removed] -- salam, Ari [Non-text portions of this message have been removed] -- salam, Ari [Non-text portions of this message have been removed]
RE: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -
Wah masih ngobrolin ini to ? Oh tapi ini sudah beda topik ya.. jadi mengenai impact pake kerudung ke keindahan rambut .. Teman saya ada yang rambutnya keriting kribo.. terus dia ingin tampil dengan rambut lurus, jadi tiap hari dicatok. Waktu saya bilang bahwa dicatok tiap hari bisa membuat rambutnya rusak, ya dia bilang.. gapapalah, demi bisa penampilan yang dia inginkan, dia rela keluar uang lagi untuk beli shampo yang agak mahal atau hair treatment di salon supaya rambutnya tidak rusak. Yah berbagai pengorbanan lah, demi penampilan. Lha, kalau demi penampilan aja seseorang mau berkorban, masak untuk menunjukkan cinta pada Allah dengan melaksanakan salah satu perintahnya itu kita ngga mau berkorban. Manusia itu sama Allah diberikan kepintaran kok. Pasti ada aja yang bisa dibuatnya untuk membuat dirinya lebih nyaman, lebih enak, lebih sehat.. semuanya tinggal kita yang memilih. Jadi, kalau memang niat berkerudung untuk aligned dengan perintah Allah, ya tentu juga akan dicari : bagaimana berkerudung yang nyaman, enak dan sehat. Kan gitu... Masalah rambut rontok dan tipis karena kerudung, ya sekarang ini banyak cara dilakukan. Bahan kerudung sudah ada beribu macam.. belum lagi shampo dan macam-macam hair treatment yang bisa dipakai... Jadi don't worry be happy lah, menurut saya sih. Jadi prinsip kita, yang jadi prioritas adalah comply dulu dengan aturan Allah.. mengenai how to-nya termasuk mengatasi efek2 (kalau ada) untuk aligned tersebut, ya kita pikirkan kemudian.. Anak-anak diajari memakai kerudung sejak kecil itu adalah hal positif. Saya sering melihat bayi pake topi.. biar terlindung atau biar lucu, gitu kata ortunya. Ya, tentu efeknya sama aja dengan pake kerudung ya ? Hanya mungkin pake kerudung itu tujuannya beda, tentu tujuannya supaya si anak terbiasa sehingga tidak gagap bila nanti suda akil balig perlu pake kerudung. Mengenai keindahan rambut ini memang saya lihat teman2 saya yang berkerudung kebanyakan kurang memperhatikan. Jadi kebanyakan hanya memperhatikan kemudahan saat berkerudung saja, tapi tidak memperhatikan kecantikannya saat di rumah (saat tidak berkerudung). Padahal kan suami tentu lebih senang kalau isterinya lebih enak dipandang ya ? Jadi ya, ada baiknya diperhatikan keindahan dan kesehatan rambut.. selain berpahala karena menyenangkan suami, kan senang juga kalau suami memuji penampilan kita yang sehat dan rapi..hehehe **Padahal aku juga suka lupa yang ini** Wallahua'lam bishowab. Wassalaam, -Ning From: wanita-muslimah@yahoogroups.com [mailto:wanita-musli...@yahoogroups.com] On Behalf Of sunny Sent: Monday, August 03, 2009 8:24 PM To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi - Dapat dimengerti bahwa di lokasi geografis seperti di Indonesia kelembaban udara sangat tinggi,jadi tentunya kepanasan, berbeda dengan panas di Arab yang udaranya kering. - Original Message - From: Ari Condro To: wanita-muslimah@yahoogroups.com mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com Sent: Monday, August 03, 2009 10:40 AM Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi - yah, kalau di rumah sih gak pakai jilbab, mbak. :)) cuma di sekolah saja, antara jam 8-11. kalau lagi pergi pergi aja, kadang pakai jilbab, kadang nggak. banyakan nggaknya. elsi malah tomboy nih, lebih suka pakai kaos ala basket dan celana. :p bingung aja, wajahnya lembut, suaranya halus, tapi tomboy. sukanya bola dan truk. boneka barbie dibuang jauh jauh. cuman rada kawatir, rambutnya jenis rambut halus, beberapa bagian ada yg berwarna perang kuning kemerahan gitu, kayak rambut jagung. On 8/3/09, L.Meilany wpamu...@centrin.net.id mailto:wpamungk%40centrin.net.id wrote: Pake jilbabnya pas sedang sekolah saja. Kalo di rumah, main2 dengan tetangga, diajak pergi ya nggak usah berjilbab dulu. Belum akil balik kan, masa sih kepikiran untuk bergenit-genit? Di kampung belakang tempat saya ada anak2 sudah dijilbabin. Pokoknya pake jilbab, meski pake rok selutut, meski pake kaos lengan pendek, meski main2 di comberan cari makanan ikan, meski main sepeda, main panas2-an, main hujan2-an. Dan ketika di buka selain bau keringat yg khas, rambutnya kebanyakan tipis, jarang2 warnanya juga gak sehat. Coba saja lihat dan buktikan! Di komunitas Rufaqa pun demikian dari kecil kepala anak2 iotu laki2 atupun perempuan sudah di'bekap' Dan kalo di buka keliatanlah rambutnya yg 'aneh' Kalo cuma lihat kepalanya saja nggak kentara mana yg anak laki2 dan mana yg perempuan. Padahal menurut tafsirat Qur'an, menurut hadith, perempuan nggak boleh menyerupai laki2 begitu juga sebaliknya. Nah kalo urusan masalah rambut itu gimana rumusannya? Kalo kenyataannya bentuk rambut antara laki2 dan perempuan sama. Salam, l.meilany - Original Message - From: Ari Condro To: wanita-muslimah@yahoogroups.com mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com Sent: Thursday, July 30, 2009 4:48 PM Subject
Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -
aku sih memposisikan diri tidak memaksa anak untuk berjilbab, supaya anak tidak merasa tertekan sejak kecil. kalaupun nanti besarnya dia jadi aktipis, enlightened dan memilih berjilbab dan berjubah, ane fine fine aja. biar dia memilih berjilbab karena kesadaran pribadi. dan biar dia komitmen dengan pilihannya itu. kayak ibunya, huehehhe :p soalnya udah capek lihat anak yg memberontak karena didik dengan cara kungkungan keras. dari yg berjilbab dan merokok, nanem ganja, sampai yg pergaulannya parah banget atau sebaliknya bercadar ekstrim, jadi super duper kaku gak gaul dengan orang sekitar atau ikutan aliran yg aneh banget, pakai acara lari dari orang tua dan seterusnya. capek hati melihatnya. apalagi ketika ujung ujungnya, motivasi permberontakannya karena ingin lari dari aturan aturan yg dipasang orang tuanya. usia muda, darah muda, inginnya tampil beda. huehehe :)) 2009/8/4 Lestyaningsih, Tri Budi (Ning) ning...@chevron.com: Wah masih ngobrolin ini to ? Oh tapi ini sudah beda topik ya.. jadi mengenai impact pake kerudung ke keindahan rambut .. Teman saya ada yang rambutnya keriting kribo.. terus dia ingin tampil dengan rambut lurus, jadi tiap hari dicatok. Waktu saya bilang bahwa dicatok tiap hari bisa membuat rambutnya rusak, ya dia bilang.. gapapalah, demi bisa penampilan yang dia inginkan, dia rela keluar uang lagi untuk beli shampo yang agak mahal atau hair treatment di salon supaya rambutnya tidak rusak. Yah berbagai pengorbanan lah, demi penampilan. Lha, kalau demi penampilan aja seseorang mau berkorban, masak untuk menunjukkan cinta pada Allah dengan melaksanakan salah satu perintahnya itu kita ngga mau berkorban. Manusia itu sama Allah diberikan kepintaran kok. Pasti ada aja yang bisa dibuatnya untuk membuat dirinya lebih nyaman, lebih enak, lebih sehat.. semuanya tinggal kita yang memilih. Jadi, kalau memang niat berkerudung untuk aligned dengan perintah Allah, ya tentu juga akan dicari : bagaimana berkerudung yang nyaman, enak dan sehat. Kan gitu... Masalah rambut rontok dan tipis karena kerudung, ya sekarang ini banyak cara dilakukan. Bahan kerudung sudah ada beribu macam.. belum lagi shampo dan macam-macam hair treatment yang bisa dipakai... Jadi don't worry be happy lah, menurut saya sih. Jadi prinsip kita, yang jadi prioritas adalah comply dulu dengan aturan Allah.. mengenai how to-nya termasuk mengatasi efek2 (kalau ada) untuk aligned tersebut, ya kita pikirkan kemudian.. Anak-anak diajari memakai kerudung sejak kecil itu adalah hal positif. Saya sering melihat bayi pake topi.. biar terlindung atau biar lucu, gitu kata ortunya. Ya, tentu efeknya sama aja dengan pake kerudung ya ? Hanya mungkin pake kerudung itu tujuannya beda, tentu tujuannya supaya si anak terbiasa sehingga tidak gagap bila nanti suda akil balig perlu pake kerudung. Mengenai keindahan rambut ini memang saya lihat teman2 saya yang berkerudung kebanyakan kurang memperhatikan. Jadi kebanyakan hanya memperhatikan kemudahan saat berkerudung saja, tapi tidak memperhatikan kecantikannya saat di rumah (saat tidak berkerudung). Padahal kan suami tentu lebih senang kalau isterinya lebih enak dipandang ya ? Jadi ya, ada baiknya diperhatikan keindahan dan kesehatan rambut.. selain berpahala karena menyenangkan suami, kan senang juga kalau suami memuji penampilan kita yang sehat dan rapi..hehehe **Padahal aku juga suka lupa yang ini** Wallahua'lam bishowab. Wassalaam, -Ning From: wanita-muslimah@yahoogroups.com [mailto:wanita-musli...@yahoogroups.com] On Behalf Of sunny Sent: Monday, August 03, 2009 8:24 PM To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi - Dapat dimengerti bahwa di lokasi geografis seperti di Indonesia kelembaban udara sangat tinggi,jadi tentunya kepanasan, berbeda dengan panas di Arab yang udaranya kering. - Original Message - From: Ari Condro To: wanita-muslimah@yahoogroups.com mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com Sent: Monday, August 03, 2009 10:40 AM Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi - yah, kalau di rumah sih gak pakai jilbab, mbak. :)) cuma di sekolah saja, antara jam 8-11. kalau lagi pergi pergi aja, kadang pakai jilbab, kadang nggak. banyakan nggaknya. elsi malah tomboy nih, lebih suka pakai kaos ala basket dan celana. :p bingung aja, wajahnya lembut, suaranya halus, tapi tomboy. sukanya bola dan truk. boneka barbie dibuang jauh jauh. cuman rada kawatir, rambutnya jenis rambut halus, beberapa bagian ada yg berwarna perang kuning kemerahan gitu, kayak rambut jagung. On 8/3/09, L.Meilany wpamu...@centrin.net.id mailto:wpamungk%40centrin.net.id wrote: Pake jilbabnya pas sedang sekolah saja. Kalo di rumah, main2 dengan tetangga, diajak pergi ya nggak usah berjilbab dulu. Belum akil balik kan, masa sih kepikiran untuk bergenit-genit? Di kampung belakang tempat saya ada anak2 sudah
RE: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -
Ini ganti topik lagi ya.. masalah mendidik anak... Mendidik anak itu ya memang kewajiban orang tuanya. Pendidikan itu pada dasarnya kan tujuannya men-shape behaviour-nya anak ke arah yang baik, menurut nilai-nilai yang dianut. Jadi pasti di dalamnya ada unsur paksaan (saya kasih tanda kutip, supaya mengerti bahwa ini memiliki arti yang khusus). Nah, teknik memaksa (baca : mendidik) anak itu memang harus dipelajari, supaya anak bisa mendapat kesadaran dan termotivasi untuk mengikuti nilai-nilai yang baik, sebagaimana yang di-believe ortunya. Idealnya kan begitu mas.. bukan didiemin aja, trus mengharapkan ada yang jeng jeng meng-enlighten anak kita.. Kalau saya lihat yang jadi aneh pake acara lari dari ortu dsb itu kebanyakan memang karena hubungan ortu dan anak yang kurang harmonis, dan cara ortu mendidik anak dengan kurang pas. Ada juga sih yang ajaib karena ortunya membiarkan anak mengikuti kata hatinya, mencari jati dirinya sendiri.. Mudah-mudahan kita semua menjadi ortu yang diberi kemampuan dan kekuatan untuk menshape behaviour anak kita ke arah yang diridhoi-Nya. Amiin. ** Masih struggling untuk jadi ortu seperti itu nih** Wallahua'lam Wassalaam, --Ning From: wanita-muslimah@yahoogroups.com [mailto:wanita-musli...@yahoogroups.com] On Behalf Of Ari Condro Sent: Tuesday, August 04, 2009 10:24 AM To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi - aku sih memposisikan diri tidak memaksa anak untuk berjilbab, supaya anak tidak merasa tertekan sejak kecil. kalaupun nanti besarnya dia jadi aktipis, enlightened dan memilih berjilbab dan berjubah, ane fine fine aja. biar dia memilih berjilbab karena kesadaran pribadi. dan biar dia komitmen dengan pilihannya itu. kayak ibunya, huehehhe :p soalnya udah capek lihat anak yg memberontak karena didik dengan cara kungkungan keras. dari yg berjilbab dan merokok, nanem ganja, sampai yg pergaulannya parah banget atau sebaliknya bercadar ekstrim, jadi super duper kaku gak gaul dengan orang sekitar atau ikutan aliran yg aneh banget, pakai acara lari dari orang tua dan seterusnya. capek hati melihatnya. apalagi ketika ujung ujungnya, motivasi permberontakannya karena ingin lari dari aturan aturan yg dipasang orang tuanya. usia muda, darah muda, inginnya tampil beda. huehehe :)) 2009/8/4 Lestyaningsih, Tri Budi (Ning) ning...@chevron.com mailto:ninghdw%40chevron.com : Wah masih ngobrolin ini to ? Oh tapi ini sudah beda topik ya.. jadi mengenai impact pake kerudung ke keindahan rambut .. Teman saya ada yang rambutnya keriting kribo.. terus dia ingin tampil dengan rambut lurus, jadi tiap hari dicatok. Waktu saya bilang bahwa dicatok tiap hari bisa membuat rambutnya rusak, ya dia bilang.. gapapalah, demi bisa penampilan yang dia inginkan, dia rela keluar uang lagi untuk beli shampo yang agak mahal atau hair treatment di salon supaya rambutnya tidak rusak. Yah berbagai pengorbanan lah, demi penampilan. Lha, kalau demi penampilan aja seseorang mau berkorban, masak untuk menunjukkan cinta pada Allah dengan melaksanakan salah satu perintahnya itu kita ngga mau berkorban. Manusia itu sama Allah diberikan kepintaran kok. Pasti ada aja yang bisa dibuatnya untuk membuat dirinya lebih nyaman, lebih enak, lebih sehat.. semuanya tinggal kita yang memilih. Jadi, kalau memang niat berkerudung untuk aligned dengan perintah Allah, ya tentu juga akan dicari : bagaimana berkerudung yang nyaman, enak dan sehat. Kan gitu... Masalah rambut rontok dan tipis karena kerudung, ya sekarang ini banyak cara dilakukan. Bahan kerudung sudah ada beribu macam.. belum lagi shampo dan macam-macam hair treatment yang bisa dipakai... Jadi don't worry be happy lah, menurut saya sih. Jadi prinsip kita, yang jadi prioritas adalah comply dulu dengan aturan Allah.. mengenai how to-nya termasuk mengatasi efek2 (kalau ada) untuk aligned tersebut, ya kita pikirkan kemudian.. Anak-anak diajari memakai kerudung sejak kecil itu adalah hal positif. Saya sering melihat bayi pake topi.. biar terlindung atau biar lucu, gitu kata ortunya. Ya, tentu efeknya sama aja dengan pake kerudung ya ? Hanya mungkin pake kerudung itu tujuannya beda, tentu tujuannya supaya si anak terbiasa sehingga tidak gagap bila nanti suda akil balig perlu pake kerudung. Mengenai keindahan rambut ini memang saya lihat teman2 saya yang berkerudung kebanyakan kurang memperhatikan. Jadi kebanyakan hanya memperhatikan kemudahan saat berkerudung saja, tapi tidak memperhatikan kecantikannya saat di rumah (saat tidak berkerudung). Padahal kan suami tentu lebih senang kalau isterinya lebih enak dipandang ya ? Jadi ya, ada baiknya diperhatikan keindahan dan kesehatan rambut.. selain berpahala karena menyenangkan suami, kan senang juga kalau suami memuji penampilan kita yang sehat dan rapi..hehehe **Padahal aku juga suka lupa yang ini** Wallahua'lam bishowab. Wassalaam, -Ning
[wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -
Sekedar 'comply' dengan perintah Allah, dengan rambut sehat, tetap 'fashionable' dan tetap menyembunyikan aurat (rambut asli) sebenarnya adalah hal yang sangat mudah. Bahan-bahan jilbab bisa diciptakan semdemikian rupa sehingga semua penghalang itu bisa ditiadakan dan persyaratan terpenuhi. Betul nggak? Manusia bisa tetap kreatif dan memanfaatkan segala akal dengan cara membuat jilbab dari bahan 'rambut palsu' sehingga semua pihak (termasuk yang suka melarang dan hobi mencuci otak kaum perempuan) merasa puas. Gunakakanlah jilbab berbahan rambut sejak dini agar selamat dunia-akhirat...
Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -
komunikasi putus biasanya sih karena : - temperamen ortu yg keras dan tidak bisa berdialog dengan anak - atau penuntut dengan idealisme sangat tinggi yg dipaksakan ke anak (rada rada eksplotatif seringnya). - kadang ego ortu tinggi, malah merasa terganggu ketika anak sedang ingin tahu dan dalam kondisi ini anak bakalan sering mengganggu ortu buat cari perhatian (saya sering terjebak di sini) kembali ke mode mendidik anak, kalau saya sih lebih suka mode interaktif dan memberi kesempatan eksplorasi pada kesukaan masing masing yah. membiarkan sih enggak lah, ketika kita milih tk islam yg moderat, mencari lingkungan rumah yg friendly, dan menjaga pilihan kosa kata yang digunakan anak kita, mengajari bacaaan bacaan doa praktis, itu sudah mengatur kok. kalau masalah dewasanya pakai jilbab terus, suka menggambar atau tidak, sukanya pakai baju warna apa, suka main sepeda, mobil layangan, masak masakan atau boneka, itu mah, biar anaknya aja suka yg mana. huehehhee :)) 2009/8/4 Lestyaningsih, Tri Budi (Ning) ning...@chevron.com: Ini ganti topik lagi ya.. masalah mendidik anak... Mendidik anak itu ya memang kewajiban orang tuanya. Pendidikan itu pada dasarnya kan tujuannya men-shape behaviour-nya anak ke arah yang baik, menurut nilai-nilai yang dianut. Jadi pasti di dalamnya ada unsur paksaan (saya kasih tanda kutip, supaya mengerti bahwa ini memiliki arti yang khusus). Nah, teknik memaksa (baca : mendidik) anak itu memang harus dipelajari, supaya anak bisa mendapat kesadaran dan termotivasi untuk mengikuti nilai-nilai yang baik, sebagaimana yang di-believe ortunya. Idealnya kan begitu mas.. bukan didiemin aja, trus mengharapkan ada yang jeng jeng meng-enlighten anak kita.. Kalau saya lihat yang jadi aneh pake acara lari dari ortu dsb itu kebanyakan memang karena hubungan ortu dan anak yang kurang harmonis, dan cara ortu mendidik anak dengan kurang pas. Ada juga sih yang ajaib karena ortunya membiarkan anak mengikuti kata hatinya, mencari jati dirinya sendiri.. Mudah-mudahan kita semua menjadi ortu yang diberi kemampuan dan kekuatan untuk menshape behaviour anak kita ke arah yang diridhoi-Nya. Amiin. ** Masih struggling untuk jadi ortu seperti itu nih** Wallahua'lam Wassalaam, --Ning From: wanita-muslimah@yahoogroups.com [mailto:wanita-musli...@yahoogroups.com] On Behalf Of Ari Condro Sent: Tuesday, August 04, 2009 10:24 AM To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi - aku sih memposisikan diri tidak memaksa anak untuk berjilbab, supaya anak tidak merasa tertekan sejak kecil. kalaupun nanti besarnya dia jadi aktipis, enlightened dan memilih berjilbab dan berjubah, ane fine fine aja. biar dia memilih berjilbab karena kesadaran pribadi. dan biar dia komitmen dengan pilihannya itu. kayak ibunya, huehehhe :p soalnya udah capek lihat anak yg memberontak karena didik dengan cara kungkungan keras. dari yg berjilbab dan merokok, nanem ganja, sampai yg pergaulannya parah banget atau sebaliknya bercadar ekstrim, jadi super duper kaku gak gaul dengan orang sekitar atau ikutan aliran yg aneh banget, pakai acara lari dari orang tua dan seterusnya. capek hati melihatnya. apalagi ketika ujung ujungnya, motivasi permberontakannya karena ingin lari dari aturan aturan yg dipasang orang tuanya. usia muda, darah muda, inginnya tampil beda. huehehe :)) 2009/8/4 Lestyaningsih, Tri Budi (Ning) ning...@chevron.com mailto:ninghdw%40chevron.com : Wah masih ngobrolin ini to ? Oh tapi ini sudah beda topik ya.. jadi mengenai impact pake kerudung ke keindahan rambut .. Teman saya ada yang rambutnya keriting kribo.. terus dia ingin tampil dengan rambut lurus, jadi tiap hari dicatok. Waktu saya bilang bahwa dicatok tiap hari bisa membuat rambutnya rusak, ya dia bilang.. gapapalah, demi bisa penampilan yang dia inginkan, dia rela keluar uang lagi untuk beli shampo yang agak mahal atau hair treatment di salon supaya rambutnya tidak rusak. Yah berbagai pengorbanan lah, demi penampilan. Lha, kalau demi penampilan aja seseorang mau berkorban, masak untuk menunjukkan cinta pada Allah dengan melaksanakan salah satu perintahnya itu kita ngga mau berkorban. Manusia itu sama Allah diberikan kepintaran kok. Pasti ada aja yang bisa dibuatnya untuk membuat dirinya lebih nyaman, lebih enak, lebih sehat.. semuanya tinggal kita yang memilih. Jadi, kalau memang niat berkerudung untuk aligned dengan perintah Allah, ya tentu juga akan dicari : bagaimana berkerudung yang nyaman, enak dan sehat. Kan gitu... Masalah rambut rontok dan tipis karena kerudung, ya sekarang ini banyak cara dilakukan. Bahan kerudung sudah ada beribu macam.. belum lagi shampo dan macam-macam hair treatment yang bisa dipakai... Jadi don't worry be happy lah, menurut saya sih. Jadi prinsip kita, yang jadi prioritas adalah comply dulu dengan aturan Allah.. mengenai how to-nya termasuk mengatasi efek2
Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -
bener nih mbak lestari, kasus penyanderaan di mesjid merah pakistan dulu kan juga ada penyandera yang pake burqa buat meloloskan diri dari tentara pakistan, meskipun akhirnya ketahuan juga. yang susah nih di barat, isu burqa jadi isu yang sensitif saat berhadapan dengan islam. beberapa institusi/lembaga bermaksud melarang penggunaan burqa, karena alasan keamanan dan identifikasi, sementara oleh golongan Islam tertentu dianggap sebagai pelanggaran hak asasi manusia dan diskriminasi. padahal dalam Islam sendiri, pemakaian burqa tidak wajib. ya kebayang aja ada orang pake burqa, ada di samping Anda. Anda tidak tahu siapa dia, apakah dia orang baik atau penjahat. mungkin itulah sebabnya Ninja memakai burqa, agar tidak mudah dikenali dan gampang menghilang :) salam, -- wikan 2009/8/1 lestarin lesta...@yahoo.com: Pak Wikan dan All, Kebetulan sudah beberapa hari ini di Afghanistan, dan ternyata sejak beberapa waktu lalu ada modus baru lagi disini, yang pakai burqa/burkha bukan cuma perempuan, tapi bisa juga laki-laki, dan bawa bom dalam badannya, trus bom bunuh diri deh:(, Jihad katanya...:( Jadi inget film KANDAHAR, cowok-cowok nyamar pakai burkha untuk mengelabui polisi dan petugas jaga perbatasan. Eh tenyata itu tidak cuma ada di pilem...:( Jadi kemudian merasa makin tidak nyaman dekat dengan yang berburkha...habis sama sekali tidak kelihatan, siapa yang dibalik itu:(
Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -
ya sebenarnya g ada hubungan jilbab sama rambut rontok toh nggak dijilbabin, rambut bakalan rontok juga hohoho... --- Janoko : Banyak profesor - profesor pria yang botak kepalanya, rambutnya rontok serontok - rontoknya, padahal mereka tidak memakai jilbab. Lalu yang bertanggung jawab terhadap kerontokan rambut mereka ini siapa ya ? Janoko ( garuk - garuk kepala karena gatel ) -o0o- --- On Sat, 1/8/09, izzuddin al qassam wanitaacehtang...@yahoo.com wrote: From: izzuddin al qassam wanitaacehtang...@yahoo.com Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi - To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Date: Saturday, 1 August, 2009, 12:24 PM ya sebenarnya g ada hubungan jilbab sama rambut rontok toh nggak dijilbabin, rambut bakalan rontok juga hohoho... :putri --- On Thu, 7/30/09, donnie damana donnie.damana@ gmail.com wrote: From: donnie damana donnie.damana@ gmail.com Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi - To: wanita-muslimah@ yahoogroups. com Date: Thursday, July 30, 2009, 5:39 AM Jadi mana yang benar? Pake jilbab menyebabkan rambut rontok.. apa rambut rontok yang menyebabkan pake jilbab.. Jangan membingungkan umat dong.. aya, aya, wae... :D On Jul 30, 2009, at 7:28 PM, Wikan Danar Sunindyo wrote: mbak rita, lha problem rambut rontok ini kan juga gak serta merta melulu karena dijilbabin tho? ada temen saya, ce, dia mengeluh takut rambutnya rontok gara2 kebanyakan belajar buat s3 terus aku bilang, ya udah gampang ... pake jilbab aja tho. dianya malah ngamuk2 ... lho, pake jilbabnya niatnya kan jadi gak tulus, tho ... gak Lillahi Ta'ala katanya aku bilang, ya udah sekalian aja dilurusin niatnya begitu he he :) anyway, saya gak pake jilbab juga rambut rontok padahal rajin merawat rambut dan kramas gimana nih mbak rita :) salam, -- wikan 2009/7/30 ritajkt rita...@yahoo. com: Hahaha.. Kalo bagi saya reply yg jail ini jusru mengkritisi adanya beberapa petunjuk bahagia bagi kaum Muslimah, yg ternyata kebahagiaan nya itu harus selalu paralel dan tergantung dari status kebahagiaan suami :)). Contoh ya soal rambut menipis itu, menjadi no problemo karena - suaminya soleh dan tetap mensyukuri rambut istri yg menipis. Eksistensi si suami menjadi prasyarat yg utama dalam problem ini, padahal prolem itu (rambut rontok) adalah problem si wanita, karena rambutnya adalah bagian tubuhnya, dirinya. Ketika seorang perempuan itu sehat (salah satu contoh sehat adalah rambutnya tidak rontok) maka dia gembira, dan BARULAH ini berdampak pada suaminya dan lingkungan sekitarnya, krn mereka semua akan merasakan energi positif dari seorang wanita yang sehat dan sehat adalah pangkal bahagia. Bukan begitu ibu-ibu? [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed] New Email names for you! Get the Email name you#39;ve always wanted on the new @ymail and @rocketmail. Hurry before someone else does! http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/aa/ [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -
Bung Donnie : Pake jilbab menyebabkan rambut rontok.. apa rambut rontok yang menyebabkan pake jilbab.. Janoko : Yang akan dirugikan secara materi ( bila ada pelarangan jilbab ) adalah para insan - insan yang mempunyai profesi dibidang kesehatan. Engga bisa membayangkan bila seorang dokter tidak memakai penutup kepala pada saat mereka sedang melakukan operasi terhadap pasiennya. Bayangkan aja seandainya rambut oknum dokter tersebut ada kutunya kemudian sang kutu jatuh keorgan pasien yang sedang dioperasi. Pikirin dech. janoko -o0o- --- On Thu, 30/7/09, donnie damana donnie.dam...@gmail.com wrote: From: donnie damana donnie.dam...@gmail.com Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi - To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Date: Thursday, 30 July, 2009, 7:39 PM Jadi mana yang benar? Pake jilbab menyebabkan rambut rontok.. apa rambut rontok yang menyebabkan pake jilbab.. Jangan membingungkan umat dong.. aya, aya, wae... :D On Jul 30, 2009, at 7:28 PM, Wikan Danar Sunindyo wrote: mbak rita, lha problem rambut rontok ini kan juga gak serta merta melulu karena dijilbabin tho? ada temen saya, ce, dia mengeluh takut rambutnya rontok gara2 kebanyakan belajar buat s3 terus aku bilang, ya udah gampang ... pake jilbab aja tho. dianya malah ngamuk2 ... lho, pake jilbabnya niatnya kan jadi gak tulus, tho ... gak Lillahi Ta'ala katanya aku bilang, ya udah sekalian aja dilurusin niatnya begitu he he :) anyway, saya gak pake jilbab juga rambut rontok padahal rajin merawat rambut dan kramas gimana nih mbak rita :) salam, -- wikan 2009/7/30 ritajkt rita...@yahoo. com: Hahaha.. Kalo bagi saya reply yg jail ini jusru mengkritisi adanya beberapa petunjuk bahagia bagi kaum Muslimah, yg ternyata kebahagiaan nya itu harus selalu paralel dan tergantung dari status kebahagiaan suami :)). Contoh ya soal rambut menipis itu, menjadi no problemo karena - suaminya soleh dan tetap mensyukuri rambut istri yg menipis. Eksistensi si suami menjadi prasyarat yg utama dalam problem ini, padahal prolem itu (rambut rontok) adalah problem si wanita, karena rambutnya adalah bagian tubuhnya, dirinya. Ketika seorang perempuan itu sehat (salah satu contoh sehat adalah rambutnya tidak rontok) maka dia gembira, dan BARULAH ini berdampak pada suaminya dan lingkungan sekitarnya, krn mereka semua akan merasakan energi positif dari seorang wanita yang sehat dan sehat adalah pangkal bahagia. Bukan begitu ibu-ibu? [Non-text portions of this message have been removed] New Email names for you! Get the Email name you#39;ve always wanted on the new @ymail and @rocketmail. Hurry before someone else does! http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/aa/ [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -
Kawan, kalo kita melihat dari luar memang kita akan sulit untuk mengerti apalagi kalo pikiran sering negatif pada orang lain (tidak terlatih untuk melihat jelas). pasti kita akan banyak curiga pada siapapun juga.(maaf) kita memang sering terpaku pada penampilan, wajar jika sering tertipu. sebagaimana komunitas lain, para musafir juga terbagi-bagi menjadi beberapa jenis manusia. 1. Ada musafir yang memang dia melakukan suatu perjalanan dengan niat melatih diri, melatih mental, kesabaran dan pengamalan ilmu agama. karena ga mungkin kita bisa sabar bila tidak ada yang menghina, tidak ada yang mencaci, memfitnah, dll. tidak mungkin kita bisa menjadi manusia syukur bila kita ga melatih diri untuk tidak membuang rezeki walalu hanya sebutir. menumbuhkan rasa qona-ah tawadlu menghilangkan keegoisan diri jelas perlu riyadoh, ada yg ringan juga ada yg berat. tidak jarang para musafir ini adalah anak kyai. ato santri utama di sebuah pondok pesantren. bisa dibedakan musafir beneran dan musafir gila yaitu dari kuku dia bersih. para musafir ini biasanya ada di tempat-tempat ziarah. tapi ada juga yg sengaja ngegembel di kota. Jangan salah para kyai kesohor juga pada jenis musafir beneran suka minta didoakan agar lebih berkah. 2. Ada juga musafir munafik dan jahat tukang nipu. melakukan perjalanan untuk cari mangsa. 3. Ada yang memang orang stress ato gila beneran. Ini yg perlu dikasihani. 4. ada gembel yg memang sengaja untuk cari duit ya pengemis itulah, tkg palak, pengamen, anak jalanan. Mama mia yg selalu manis, dikit-dikit we atuh, rambut memang mahkota wanita tapi apapun alasannya ya seyogyanya ditutup juga bagian lain. kreatif aja gimana caranya biar ga rusak, cari kain yg bagus, enak dipake, modis ga bikin rusak rambut, badan. ga selalu harus jilbab. ajaran ga usah dibikin repot. yg masih gadis, dan masih seksi masa kalah ma nenek-nenek mau tutup aurat, he...he..he.. Apapun alasannya alangkah baiknya jika didasarkan pada sikap Lillahita'ala. Aduh jadi malu ma Pak Cojim. Pie kabare pak Cojim? Jilbab bukan ukuran seseorang dapet hidayah, karena banyak juga yang berjilbab kelakukannya masih kayak syetan. (maaf agak kasar). Hidayah itu adanya pada seseorang yg mau intropeksi diri memperbaiki diri karena orang yg intropeksi diri itu selalu : 1. Menghargai orang lain, 2. ga sombong dan ga merasa lebih dari orang lain 3. tepo seliro dan ga mudah tersinggung. 4. selalu melihat ke dalam, ga pernah menyalahkan orang lain. 5. dll. Salam manis, Dendi --- On Wed, 7/29/09, Wikan Danar Sunindyo wikan.da...@gmail.com wrote: From: Wikan Danar Sunindyo wikan.da...@gmail.com Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi - To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Date: Wednesday, July 29, 2009, 10:59 AM gue kok malah curiga sama orang2 pengemis gitu kan suka menyamar biasanya dia pake baju rapi atau biasa lha tiba giliran berdinas atau jadi pengemis dia tukar baju jadi pengemis, bajunya acak2-an dan serabutan penampilannya dibikin memelas gitulah salam, -- wikan 2009/7/29 Mia al...@yahoo. com: Pak Dendi, iya di WM ini kita memang setuju menutup aurat itu wajib, secara kifayah maupun personal. Yang kifayah, yang pake jilbab, yang nggak pake jilbab. Yang personal, yang pingin memperlihatkan rambutnya yang sunsilk -- bukan aurat, yang malu nutupin rambutnya ubanan--- aurat, yang pingin memperlihatkan pinggangnya yang ramping --- bukan aurat, yang ingin menyembunyikan perutnya yang ndut --- aurat. Bebas aja, yang penting aurat itu ditutupin toh? Tapi saya nggak ngerti cerita tentang musafir itu, kok bisa berpakaian kayak orang gila tapi waktu solat bersih...maksutnya gimana ya? Apa nenek2 diharapkan menutup aurat i.e. berjilbab gitu? Jangan kelewatan dong Pak Dendi, kok orang sudah nenek2 malah dibikin susah? Nenek sayang, nenek mendapatkan hidayah kalau nenek berjilbab... gitu? [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -
mode mikir: Seumur-umur.. gak pernah melihat orang pake jilbab di ruang operasi.. Mungkin yang dimaksud operasi lalu lintas yah??? :D On Jul 31, 2009, at 2:14 PM, jano ko wrote: Bung Donnie : Pake jilbab menyebabkan rambut rontok.. apa rambut rontok yang menyebabkan pake jilbab.. Janoko : Yang akan dirugikan secara materi ( bila ada pelarangan jilbab ) adalah para insan - insan yang mempunyai profesi dibidang kesehatan. Engga bisa membayangkan bila seorang dokter tidak memakai penutup kepala pada saat mereka sedang melakukan operasi terhadap pasiennya. Bayangkan aja seandainya rambut oknum dokter tersebut ada kutunya kemudian sang kutu jatuh keorgan pasien yang sedang dioperasi. Pikirin dech. janoko -o0o- --- On Thu, 30/7/09, donnie damana donnie.dam...@gmail.com wrote: From: donnie damana donnie.dam...@gmail.com Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi - To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Date: Thursday, 30 July, 2009, 7:39 PM Jadi mana yang benar? Pake jilbab menyebabkan rambut rontok.. apa rambut rontok yang menyebabkan pake jilbab.. Jangan membingungkan umat dong.. aya, aya, wae... :D On Jul 30, 2009, at 7:28 PM, Wikan Danar Sunindyo wrote: mbak rita, lha problem rambut rontok ini kan juga gak serta merta melulu karena dijilbabin tho? ada temen saya, ce, dia mengeluh takut rambutnya rontok gara2 kebanyakan belajar buat s3 terus aku bilang, ya udah gampang ... pake jilbab aja tho. dianya malah ngamuk2 ... lho, pake jilbabnya niatnya kan jadi gak tulus, tho ... gak Lillahi Ta'ala katanya aku bilang, ya udah sekalian aja dilurusin niatnya begitu he he :) anyway, saya gak pake jilbab juga rambut rontok padahal rajin merawat rambut dan kramas gimana nih mbak rita :) salam, -- wikan 2009/7/30 ritajkt rita...@yahoo. com: Hahaha.. Kalo bagi saya reply yg jail ini jusru mengkritisi adanya beberapa petunjuk bahagia bagi kaum Muslimah, yg ternyata kebahagiaan nya itu harus selalu paralel dan tergantung dari status kebahagiaan suami :)). Contoh ya soal rambut menipis itu, menjadi no problemo karena - suaminya soleh dan tetap mensyukuri rambut istri yg menipis. Eksistensi si suami menjadi prasyarat yg utama dalam problem ini, padahal prolem itu (rambut rontok) adalah problem si wanita, karena rambutnya adalah bagian tubuhnya, dirinya. Ketika seorang perempuan itu sehat (salah satu contoh sehat adalah rambutnya tidak rontok) maka dia gembira, dan BARULAH ini berdampak pada suaminya dan lingkungan sekitarnya, krn mereka semua akan merasakan energi positif dari seorang wanita yang sehat dan sehat adalah pangkal bahagia. Bukan begitu ibu-ibu? [Non-text portions of this message have been removed] New Email names for you! Get the Email name you#39;ve always wanted on the new @ymail and @rocketmail. Hurry before someone else does! http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/aa/ [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -
Seumur-umur. . gak pernah melihat orang pake jilbab di ruang operasi.. Mungkin yang dimaksud operasi lalu lintas yah??? Janoko : Pertanyaan bisa diperluas nich, apakah yang bisa melakukan operasi itu hanya dokter pria ?, apakah yang bisa melakukan operasi itu hanya dokter non Islam ? Janoko ( puyeng ) -o0o- --- On Fri, 31/7/09, donnie damana donnie.dam...@gmail.com wrote: From: donnie damana donnie.dam...@gmail.com Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi - To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Date: Friday, 31 July, 2009, 2:41 PM mode mikir: Seumur-umur. . gak pernah melihat orang pake jilbab di ruang operasi.. Mungkin yang dimaksud operasi lalu lintas yah??? :D On Jul 31, 2009, at 2:14 PM, jano ko wrote: Bung Donnie : Pake jilbab menyebabkan rambut rontok.. apa rambut rontok yang menyebabkan pake jilbab.. Janoko : Yang akan dirugikan secara materi ( bila ada pelarangan jilbab ) adalah para insan - insan yang mempunyai profesi dibidang kesehatan. Engga bisa membayangkan bila seorang dokter tidak memakai penutup kepala pada saat mereka sedang melakukan operasi terhadap pasiennya. Bayangkan aja seandainya rambut oknum dokter tersebut ada kutunya kemudian sang kutu jatuh keorgan pasien yang sedang dioperasi. Pikirin dech. janoko -o0o- --- On Thu, 30/7/09, donnie damana donnie.damana@ gmail.com wrote: From: donnie damana donnie.damana@ gmail.com Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi - To: wanita-muslimah@ yahoogroups. com Date: Thursday, 30 July, 2009, 7:39 PM Jadi mana yang benar? Pake jilbab menyebabkan rambut rontok.. apa rambut rontok yang menyebabkan pake jilbab.. Jangan membingungkan umat dong.. aya, aya, wae... :D On Jul 30, 2009, at 7:28 PM, Wikan Danar Sunindyo wrote: mbak rita, lha problem rambut rontok ini kan juga gak serta merta melulu karena dijilbabin tho? ada temen saya, ce, dia mengeluh takut rambutnya rontok gara2 kebanyakan belajar buat s3 terus aku bilang, ya udah gampang ... pake jilbab aja tho. dianya malah ngamuk2 ... lho, pake jilbabnya niatnya kan jadi gak tulus, tho ... gak Lillahi Ta'ala katanya aku bilang, ya udah sekalian aja dilurusin niatnya begitu he he :) anyway, saya gak pake jilbab juga rambut rontok padahal rajin merawat rambut dan kramas gimana nih mbak rita :) salam, -- wikan 2009/7/30 ritajkt rita...@yahoo. com: Hahaha.. Kalo bagi saya reply yg jail ini jusru mengkritisi adanya beberapa petunjuk bahagia bagi kaum Muslimah, yg ternyata kebahagiaan nya itu harus selalu paralel dan tergantung dari status kebahagiaan suami :)). Contoh ya soal rambut menipis itu, menjadi no problemo karena - suaminya soleh dan tetap mensyukuri rambut istri yg menipis. Eksistensi si suami menjadi prasyarat yg utama dalam problem ini, padahal prolem itu (rambut rontok) adalah problem si wanita, karena rambutnya adalah bagian tubuhnya, dirinya. Ketika seorang perempuan itu sehat (salah satu contoh sehat adalah rambutnya tidak rontok) maka dia gembira, dan BARULAH ini berdampak pada suaminya dan lingkungan sekitarnya, krn mereka semua akan merasakan energi positif dari seorang wanita yang sehat dan sehat adalah pangkal bahagia. Bukan begitu ibu-ibu? [Non-text portions of this message have been removed] New Email names for you! Get the Email name you#39;ve always wanted on the new @ymail and @rocketmail. Hurry before someone else does! http://mail. promotions. yahoo.com/ newdomains/ aa/ [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed] New Email addresses available on Yahoo! Get the Email name you#39;ve always wanted on the new @ymail and @rocketmail. Hurry before someone else does! http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/aa/ [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -
pancen tambah nggladrah je ! mantep tenan dolan karo koh jono 2009/7/31 jano ko ko_j...@yahoo.com: Seumur-umur. . gak pernah melihat orang pake jilbab di ruang operasi.. Mungkin yang dimaksud operasi lalu lintas yah??? Janoko : Pertanyaan bisa diperluas nich, apakah yang bisa melakukan operasi itu hanya dokter pria ?, apakah yang bisa melakukan operasi itu hanya dokter non Islam ? Janoko ( puyeng ) -o0o- --- On Fri, 31/7/09, donnie damana donnie.dam...@gmail.com wrote: From: donnie damana donnie.dam...@gmail.com Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi - To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Date: Friday, 31 July, 2009, 2:41 PM mode mikir: Seumur-umur. . gak pernah melihat orang pake jilbab di ruang operasi.. Mungkin yang dimaksud operasi lalu lintas yah??? :D On Jul 31, 2009, at 2:14 PM, jano ko wrote: Bung Donnie : Pake jilbab menyebabkan rambut rontok.. apa rambut rontok yang menyebabkan pake jilbab.. Janoko : Yang akan dirugikan secara materi ( bila ada pelarangan jilbab ) adalah para insan - insan yang mempunyai profesi dibidang kesehatan. Engga bisa membayangkan bila seorang dokter tidak memakai penutup kepala pada saat mereka sedang melakukan operasi terhadap pasiennya. Bayangkan aja seandainya rambut oknum dokter tersebut ada kutunya kemudian sang kutu jatuh keorgan pasien yang sedang dioperasi. Pikirin dech. janoko -o0o- --- On Thu, 30/7/09, donnie damana donnie.damana@ gmail.com wrote: From: donnie damana donnie.damana@ gmail.com Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi - To: wanita-muslimah@ yahoogroups. com Date: Thursday, 30 July, 2009, 7:39 PM Jadi mana yang benar? Pake jilbab menyebabkan rambut rontok.. apa rambut rontok yang menyebabkan pake jilbab.. Jangan membingungkan umat dong.. aya, aya, wae... :D On Jul 30, 2009, at 7:28 PM, Wikan Danar Sunindyo wrote: mbak rita, lha problem rambut rontok ini kan juga gak serta merta melulu karena dijilbabin tho? ada temen saya, ce, dia mengeluh takut rambutnya rontok gara2 kebanyakan belajar buat s3 terus aku bilang, ya udah gampang ... pake jilbab aja tho. dianya malah ngamuk2 ... lho, pake jilbabnya niatnya kan jadi gak tulus, tho ... gak Lillahi Ta'ala katanya aku bilang, ya udah sekalian aja dilurusin niatnya begitu he he :) anyway, saya gak pake jilbab juga rambut rontok padahal rajin merawat rambut dan kramas gimana nih mbak rita :) salam, -- wikan 2009/7/30 ritajkt rita...@yahoo. com: Hahaha.. Kalo bagi saya reply yg jail ini jusru mengkritisi adanya beberapa petunjuk bahagia bagi kaum Muslimah, yg ternyata kebahagiaan nya itu harus selalu paralel dan tergantung dari status kebahagiaan suami :)). Contoh ya soal rambut menipis itu, menjadi no problemo karena - suaminya soleh dan tetap mensyukuri rambut istri yg menipis. Eksistensi si suami menjadi prasyarat yg utama dalam problem ini, padahal prolem itu (rambut rontok) adalah problem si wanita, karena rambutnya adalah bagian tubuhnya, dirinya. Ketika seorang perempuan itu sehat (salah satu contoh sehat adalah rambutnya tidak rontok) maka dia gembira, dan BARULAH ini berdampak pada suaminya dan lingkungan sekitarnya, krn mereka semua akan merasakan energi positif dari seorang wanita yang sehat dan sehat adalah pangkal bahagia. Bukan begitu ibu-ibu? [Non-text portions of this message have been removed] New Email names for you! Get the Email name you#39;ve always wanted on the new @ymail and @rocketmail. Hurry before someone else does! http://mail. promotions. yahoo.com/ newdomains/ aa/ [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed] New Email addresses available on Yahoo! Get the Email name you#39;ve always wanted on the new @ymail and @rocketmail. Hurry before someone else does! http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/aa/ [Non-text portions of this message have been removed] -- salam, Ari
Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -
Kalau saya boleh meralat posting jawaban saya untuk Pak Dokter Tauhid tentang Sang Kebenaran, semestinya Sang Kebenaran dilawankan dengan koh Jano, di milis tersendiri ... :-) Asik deh pastinya . 2009/7/31 Ari Condro masar...@gmail.com: pancen tambah nggladrah je ! mantep tenan dolan karo koh jono 2009/7/31 jano ko ko_j...@yahoo.com: Seumur-umur. . gak pernah melihat orang pake jilbab di ruang operasi.. Mungkin yang dimaksud operasi lalu lintas yah??? Janoko : Pertanyaan bisa diperluas nich, apakah yang bisa melakukan operasi itu hanya dokter pria ?, apakah yang bisa melakukan operasi itu hanya dokter non Islam ? Janoko ( puyeng ) -o0o-
Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -
Makanya kalo nggak pernah ikutan main di operating theater gak usah sok tau.. Biarpun pake Jilbab, kalo mau jadi operator sebuah operasi harus ganti baju OK, dan itu bukan jilbab. Gitu aja kok puyeng :D On Jul 31, 2009, at 4:57 PM, jano ko wrote: Seumur-umur. . gak pernah melihat orang pake jilbab di ruang operasi.. Mungkin yang dimaksud operasi lalu lintas yah??? Janoko : Pertanyaan bisa diperluas nich, apakah yang bisa melakukan operasi itu hanya dokter pria ?, apakah yang bisa melakukan operasi itu hanya dokter non Islam ? Janoko ( puyeng ) -o0o- --- On Fri, 31/7/09, donnie damana donnie.dam...@gmail.com wrote: From: donnie damana donnie.dam...@gmail.com Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi - To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Date: Friday, 31 July, 2009, 2:41 PM mode mikir: Seumur-umur. . gak pernah melihat orang pake jilbab di ruang operasi.. Mungkin yang dimaksud operasi lalu lintas yah??? :D On Jul 31, 2009, at 2:14 PM, jano ko wrote: Bung Donnie : Pake jilbab menyebabkan rambut rontok.. apa rambut rontok yang menyebabkan pake jilbab.. Janoko : Yang akan dirugikan secara materi ( bila ada pelarangan jilbab ) adalah para insan - insan yang mempunyai profesi dibidang kesehatan. Engga bisa membayangkan bila seorang dokter tidak memakai penutup kepala pada saat mereka sedang melakukan operasi terhadap pasiennya. Bayangkan aja seandainya rambut oknum dokter tersebut ada kutunya kemudian sang kutu jatuh keorgan pasien yang sedang dioperasi. Pikirin dech. janoko -o0o- --- On Thu, 30/7/09, donnie damana donnie.damana@ gmail.com wrote: From: donnie damana donnie.damana@ gmail.com Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi - To: wanita-muslimah@ yahoogroups. com Date: Thursday, 30 July, 2009, 7:39 PM Jadi mana yang benar? Pake jilbab menyebabkan rambut rontok.. apa rambut rontok yang menyebabkan pake jilbab.. Jangan membingungkan umat dong.. aya, aya, wae... :D On Jul 30, 2009, at 7:28 PM, Wikan Danar Sunindyo wrote: mbak rita, lha problem rambut rontok ini kan juga gak serta merta melulu karena dijilbabin tho? ada temen saya, ce, dia mengeluh takut rambutnya rontok gara2 kebanyakan belajar buat s3 terus aku bilang, ya udah gampang ... pake jilbab aja tho. dianya malah ngamuk2 ... lho, pake jilbabnya niatnya kan jadi gak tulus, tho ... gak Lillahi Ta'ala katanya aku bilang, ya udah sekalian aja dilurusin niatnya begitu he he :) anyway, saya gak pake jilbab juga rambut rontok padahal rajin merawat rambut dan kramas gimana nih mbak rita :) salam, -- wikan 2009/7/30 ritajkt rita...@yahoo. com: Hahaha.. Kalo bagi saya reply yg jail ini jusru mengkritisi adanya beberapa petunjuk bahagia bagi kaum Muslimah, yg ternyata kebahagiaan nya itu harus selalu paralel dan tergantung dari status kebahagiaan suami :)). Contoh ya soal rambut menipis itu, menjadi no problemo karena - suaminya soleh dan tetap mensyukuri rambut istri yg menipis. Eksistensi si suami menjadi prasyarat yg utama dalam problem ini, padahal prolem itu (rambut rontok) adalah problem si wanita, karena rambutnya adalah bagian tubuhnya, dirinya. Ketika seorang perempuan itu sehat (salah satu contoh sehat adalah rambutnya tidak rontok) maka dia gembira, dan BARULAH ini berdampak pada suaminya dan lingkungan sekitarnya, krn mereka semua akan merasakan energi positif dari seorang wanita yang sehat dan sehat adalah pangkal bahagia. Bukan begitu ibu-ibu? [Non-text portions of this message have been removed] New Email names for you! Get the Email name you#39;ve always wanted on the new @ymail and @rocketmail. Hurry before someone else does! http://mail. promotions. yahoo.com/ newdomains/ aa/ [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed] New Email addresses available on Yahoo! Get the Email name you#39;ve always wanted on the new @ymail and @rocketmail. Hurry before someone else does! http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/aa/ [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -
Makanya kalo nggak pernah ikutan main di operating theater gak usah sok tau.. Biarpun pake Jilbab, kalo mau jadi operator sebuah operasi harus ganti baju OK, dan itu bukan jilbab. Gitu aja kok puyeng :D On Jul 31, 2009, at 4:57 PM, jano ko wrote: Seumur-umur. . gak pernah melihat orang pake jilbab di ruang operasi.. Mungkin yang dimaksud operasi lalu lintas yah??? Janoko : Pertanyaan bisa diperluas nich, apakah yang bisa melakukan operasi itu hanya dokter pria ?, apakah yang bisa melakukan operasi itu hanya dokter non Islam ? Janoko ( puyeng ) -o0o- --- On Fri, 31/7/09, donnie damana donnie.dam...@gmail.com wrote: From: donnie damana donnie.dam...@gmail.com Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi - To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Date: Friday, 31 July, 2009, 2:41 PM mode mikir: Seumur-umur. . gak pernah melihat orang pake jilbab di ruang operasi.. Mungkin yang dimaksud operasi lalu lintas yah??? :D On Jul 31, 2009, at 2:14 PM, jano ko wrote: Bung Donnie : Pake jilbab menyebabkan rambut rontok.. apa rambut rontok yang menyebabkan pake jilbab.. Janoko : Yang akan dirugikan secara materi ( bila ada pelarangan jilbab ) adalah para insan - insan yang mempunyai profesi dibidang kesehatan. Engga bisa membayangkan bila seorang dokter tidak memakai penutup kepala pada saat mereka sedang melakukan operasi terhadap pasiennya. Bayangkan aja seandainya rambut oknum dokter tersebut ada kutunya kemudian sang kutu jatuh keorgan pasien yang sedang dioperasi. Pikirin dech. janoko -o0o- --- On Thu, 30/7/09, donnie damana donnie.damana@ gmail.com wrote: From: donnie damana donnie.damana@ gmail.com Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi - To: wanita-muslimah@ yahoogroups. com Date: Thursday, 30 July, 2009, 7:39 PM Jadi mana yang benar? Pake jilbab menyebabkan rambut rontok.. apa rambut rontok yang menyebabkan pake jilbab.. Jangan membingungkan umat dong.. aya, aya, wae... :D On Jul 30, 2009, at 7:28 PM, Wikan Danar Sunindyo wrote: mbak rita, lha problem rambut rontok ini kan juga gak serta merta melulu karena dijilbabin tho? ada temen saya, ce, dia mengeluh takut rambutnya rontok gara2 kebanyakan belajar buat s3 terus aku bilang, ya udah gampang ... pake jilbab aja tho. dianya malah ngamuk2 ... lho, pake jilbabnya niatnya kan jadi gak tulus, tho ... gak Lillahi Ta'ala katanya aku bilang, ya udah sekalian aja dilurusin niatnya begitu he he :) anyway, saya gak pake jilbab juga rambut rontok padahal rajin merawat rambut dan kramas gimana nih mbak rita :) salam, -- wikan 2009/7/30 ritajkt rita...@yahoo. com: Hahaha.. Kalo bagi saya reply yg jail ini jusru mengkritisi adanya beberapa petunjuk bahagia bagi kaum Muslimah, yg ternyata kebahagiaan nya itu harus selalu paralel dan tergantung dari status kebahagiaan suami :)). Contoh ya soal rambut menipis itu, menjadi no problemo karena - suaminya soleh dan tetap mensyukuri rambut istri yg menipis. Eksistensi si suami menjadi prasyarat yg utama dalam problem ini, padahal prolem itu (rambut rontok) adalah problem si wanita, karena rambutnya adalah bagian tubuhnya, dirinya. Ketika seorang perempuan itu sehat (salah satu contoh sehat adalah rambutnya tidak rontok) maka dia gembira, dan BARULAH ini berdampak pada suaminya dan lingkungan sekitarnya, krn mereka semua akan merasakan energi positif dari seorang wanita yang sehat dan sehat adalah pangkal bahagia. Bukan begitu ibu-ibu? [Non-text portions of this message have been removed] New Email names for you! Get the Email name you#39;ve always wanted on the new @ymail and @rocketmail. Hurry before someone else does! http://mail. promotions. yahoo.com/ newdomains/ aa/ [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed] New Email addresses available on Yahoo! Get the Email name you#39;ve always wanted on the new @ymail and @rocketmail. Hurry before someone else does! http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/aa/ [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -
bukannya kalau udah nenek2 malah gak wajib pake jilbab jadi emang jilbab ini khusus buat menutupi wanita2 yang masih muda aja kalau perlu, seperti kata masarcon, wanita muda yang cantik sekalian pake cadar tapi ada modus operandi baru nih, pake jilbab + cadar biar dikira cantik :) salam, -- wikan 2009/7/31 Dendikeren amat dendicut...@yahoo.com: Mama mia yg selalu manis, dikit-dikit we atuh, rambut memang mahkota wanita tapi apapun alasannya ya seyogyanya ditutup juga bagian lain. kreatif aja gimana caranya biar ga rusak, cari kain yg bagus, enak dipake, modis ga bikin rusak rambut, badan. ga selalu harus jilbab. ajaran ga usah dibikin repot. yg masih gadis, dan masih seksi masa kalah ma nenek-nenek mau tutup aurat, he...he..he..
Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -
iya nih, udah sering ketipu. huahahaha :) 2009/7/31 Wikan Danar Sunindyo wikan.da...@gmail.com: bukannya kalau udah nenek2 malah gak wajib pake jilbab jadi emang jilbab ini khusus buat menutupi wanita2 yang masih muda aja kalau perlu, seperti kata masarcon, wanita muda yang cantik sekalian pake cadar tapi ada modus operandi baru nih, pake jilbab + cadar biar dikira cantik :) salam, -- wikan 2009/7/31 Dendikeren amat dendicut...@yahoo.com: Mama mia yg selalu manis, dikit-dikit we atuh, rambut memang mahkota wanita tapi apapun alasannya ya seyogyanya ditutup juga bagian lain. kreatif aja gimana caranya biar ga rusak, cari kain yg bagus, enak dipake, modis ga bikin rusak rambut, badan. ga selalu harus jilbab. ajaran ga usah dibikin repot. yg masih gadis, dan masih seksi masa kalah ma nenek-nenek mau tutup aurat, he...he..he.. -- salam, Ari
Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -
Biarpun pake Jilbab, kalo mau jadi operator sebuah operasi harus ganti baju OK, dan itu bukan jilbab. Gitu aja kok puyeng --- Janoko : Pertanyaan makin bertambah mulur, ada pertanyaan dari seorang insan manusia, apakah jilbab menyebabkan rambut rontok ? Pertanyaan kedua, apakah penutup kepala selain jilbab menyebabkan rambut rontok atau tidak ? Kalau jilbab dan penutup kepala selain jilbab menyebabkan rambut rontok, kenapa yang diobok-obok koq cuma jilbab saja ? Janoko engga jadi menjual tutup kepala dong... Janoko ( minum cabe puyeng ). -o0o- --- On Fri, 31/7/09, donnie damana donnie.dam...@gmail.com wrote: From: donnie damana donnie.dam...@gmail.com Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi - To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Date: Friday, 31 July, 2009, 5:24 PM Makanya kalo nggak pernah ikutan main di operating theater gak usah sok tau.. Biarpun pake Jilbab, kalo mau jadi operator sebuah operasi harus ganti baju OK, dan itu bukan jilbab. Gitu aja kok puyeng :D On Jul 31, 2009, at 4:57 PM, jano ko wrote: Seumur-umur. . gak pernah melihat orang pake jilbab di ruang operasi.. Mungkin yang dimaksud operasi lalu lintas yah??? Janoko : Pertanyaan bisa diperluas nich, apakah yang bisa melakukan operasi itu hanya dokter pria ?, apakah yang bisa melakukan operasi itu hanya dokter non Islam ? Janoko ( puyeng ) -o0o- --- On Fri, 31/7/09, donnie damana donnie.damana@ gmail.com wrote: From: donnie damana donnie.damana@ gmail.com Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi - To: wanita-muslimah@ yahoogroups. com Date: Friday, 31 July, 2009, 2:41 PM mode mikir: Seumur-umur. . gak pernah melihat orang pake jilbab di ruang operasi.. Mungkin yang dimaksud operasi lalu lintas yah??? :D On Jul 31, 2009, at 2:14 PM, jano ko wrote: Bung Donnie : Pake jilbab menyebabkan rambut rontok.. apa rambut rontok yang menyebabkan pake jilbab.. Janoko : Yang akan dirugikan secara materi ( bila ada pelarangan jilbab ) adalah para insan - insan yang mempunyai profesi dibidang kesehatan. Engga bisa membayangkan bila seorang dokter tidak memakai penutup kepala pada saat mereka sedang melakukan operasi terhadap pasiennya. Bayangkan aja seandainya rambut oknum dokter tersebut ada kutunya kemudian sang kutu jatuh keorgan pasien yang sedang dioperasi. Pikirin dech. janoko -o0o- --- On Thu, 30/7/09, donnie damana donnie.damana@ gmail.com wrote: From: donnie damana donnie.damana@ gmail.com Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi - To: wanita-muslimah@ yahoogroups. com Date: Thursday, 30 July, 2009, 7:39 PM Jadi mana yang benar? Pake jilbab menyebabkan rambut rontok.. apa rambut rontok yang menyebabkan pake jilbab.. Jangan membingungkan umat dong.. aya, aya, wae... :D On Jul 30, 2009, at 7:28 PM, Wikan Danar Sunindyo wrote: mbak rita, lha problem rambut rontok ini kan juga gak serta merta melulu karena dijilbabin tho? ada temen saya, ce, dia mengeluh takut rambutnya rontok gara2 kebanyakan belajar buat s3 terus aku bilang, ya udah gampang ... pake jilbab aja tho. dianya malah ngamuk2 ... lho, pake jilbabnya niatnya kan jadi gak tulus, tho ... gak Lillahi Ta'ala katanya aku bilang, ya udah sekalian aja dilurusin niatnya begitu he he :) anyway, saya gak pake jilbab juga rambut rontok padahal rajin merawat rambut dan kramas gimana nih mbak rita :) salam, -- wikan 2009/7/30 ritajkt rita...@yahoo. com: Hahaha.. Kalo bagi saya reply yg jail ini jusru mengkritisi adanya beberapa petunjuk bahagia bagi kaum Muslimah, yg ternyata kebahagiaan nya itu harus selalu paralel dan tergantung dari status kebahagiaan suami :)). Contoh ya soal rambut menipis itu, menjadi no problemo karena - suaminya soleh dan tetap mensyukuri rambut istri yg menipis. Eksistensi si suami menjadi prasyarat yg utama dalam problem ini, padahal prolem itu (rambut rontok) adalah problem si wanita, karena rambutnya adalah bagian tubuhnya, dirinya. Ketika seorang perempuan itu sehat (salah satu contoh sehat adalah rambutnya tidak rontok) maka dia gembira, dan BARULAH ini berdampak pada suaminya dan lingkungan sekitarnya, krn mereka semua akan merasakan energi positif dari seorang wanita yang sehat dan sehat adalah pangkal bahagia. Bukan begitu ibu-ibu? [Non-text portions of this message have been removed] New Email names for you! Get the Email name you#39;ve always wanted on the new @ymail and @rocketmail. Hurry before someone else does! http://mail. promotions. yahoo.com/ newdomains/ aa/ [Non-text portions
Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -
Pertanyaan ini sudah direndam pake minyak tanah jadi lebih mulur lagi: Emang jadi dokter yang melakukan operasi itu menyebabkan rambut rontok? On Jul 31, 2009, at 6:06 PM, jano ko wrote: Biarpun pake Jilbab, kalo mau jadi operator sebuah operasi harus ganti baju OK, dan itu bukan jilbab. Gitu aja kok puyeng --- Janoko : Pertanyaan makin bertambah mulur, ada pertanyaan dari seorang insan manusia, apakah jilbab menyebabkan rambut rontok ? Pertanyaan kedua, apakah penutup kepala selain jilbab menyebabkan rambut rontok atau tidak ? Kalau jilbab dan penutup kepala selain jilbab menyebabkan rambut rontok, kenapa yang diobok-obok koq cuma jilbab saja ? Janoko engga jadi menjual tutup kepala dong... Janoko ( minum cabe puyeng ). -o0o- --- On Fri, 31/7/09, donnie damana donnie.dam...@gmail.com wrote: From: donnie damana donnie.dam...@gmail.com Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi - To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Date: Friday, 31 July, 2009, 5:24 PM Makanya kalo nggak pernah ikutan main di operating theater gak usah sok tau.. Biarpun pake Jilbab, kalo mau jadi operator sebuah operasi harus ganti baju OK, dan itu bukan jilbab. Gitu aja kok puyeng :D On Jul 31, 2009, at 4:57 PM, jano ko wrote: Seumur-umur. . gak pernah melihat orang pake jilbab di ruang operasi.. Mungkin yang dimaksud operasi lalu lintas yah??? Janoko : Pertanyaan bisa diperluas nich, apakah yang bisa melakukan operasi itu hanya dokter pria ?, apakah yang bisa melakukan operasi itu hanya dokter non Islam ? Janoko ( puyeng ) -o0o- --- On Fri, 31/7/09, donnie damana donnie.damana@ gmail.com wrote: From: donnie damana donnie.damana@ gmail.com Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi - To: wanita-muslimah@ yahoogroups. com Date: Friday, 31 July, 2009, 2:41 PM mode mikir: Seumur-umur. . gak pernah melihat orang pake jilbab di ruang operasi.. Mungkin yang dimaksud operasi lalu lintas yah??? :D On Jul 31, 2009, at 2:14 PM, jano ko wrote: Bung Donnie : Pake jilbab menyebabkan rambut rontok.. apa rambut rontok yang menyebabkan pake jilbab.. Janoko : Yang akan dirugikan secara materi ( bila ada pelarangan jilbab ) adalah para insan - insan yang mempunyai profesi dibidang kesehatan. Engga bisa membayangkan bila seorang dokter tidak memakai penutup kepala pada saat mereka sedang melakukan operasi terhadap pasiennya. Bayangkan aja seandainya rambut oknum dokter tersebut ada kutunya kemudian sang kutu jatuh keorgan pasien yang sedang dioperasi. Pikirin dech. janoko -o0o- --- On Thu, 30/7/09, donnie damana donnie.damana@ gmail.com wrote: From: donnie damana donnie.damana@ gmail.com Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi - To: wanita-muslimah@ yahoogroups. com Date: Thursday, 30 July, 2009, 7:39 PM Jadi mana yang benar? Pake jilbab menyebabkan rambut rontok.. apa rambut rontok yang menyebabkan pake jilbab.. Jangan membingungkan umat dong.. aya, aya, wae... :D On Jul 30, 2009, at 7:28 PM, Wikan Danar Sunindyo wrote: mbak rita, lha problem rambut rontok ini kan juga gak serta merta melulu karena dijilbabin tho? ada temen saya, ce, dia mengeluh takut rambutnya rontok gara2 kebanyakan belajar buat s3 terus aku bilang, ya udah gampang ... pake jilbab aja tho. dianya malah ngamuk2 ... lho, pake jilbabnya niatnya kan jadi gak tulus, tho ... gak Lillahi Ta'ala katanya aku bilang, ya udah sekalian aja dilurusin niatnya begitu he he :) anyway, saya gak pake jilbab juga rambut rontok padahal rajin merawat rambut dan kramas gimana nih mbak rita :) salam, -- wikan 2009/7/30 ritajkt rita...@yahoo. com: Hahaha.. Kalo bagi saya reply yg jail ini jusru mengkritisi adanya beberapa petunjuk bahagia bagi kaum Muslimah, yg ternyata kebahagiaan nya itu harus selalu paralel dan tergantung dari status kebahagiaan suami :)). Contoh ya soal rambut menipis itu, menjadi no problemo karena - suaminya soleh dan tetap mensyukuri rambut istri yg menipis. Eksistensi si suami menjadi prasyarat yg utama dalam problem ini, padahal prolem itu (rambut rontok) adalah problem si wanita, karena rambutnya adalah bagian tubuhnya, dirinya. Ketika seorang perempuan itu sehat (salah satu contoh sehat adalah rambutnya tidak rontok) maka dia gembira, dan BARULAH ini berdampak pada suaminya dan lingkungan sekitarnya, krn mereka semua akan merasakan energi positif dari seorang wanita
[wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -
Aaei, jadi gimana: 1. Kita sama2 setuju menutup aurat wajib. Ok, cek. Menurut Aa, yang nggak berjilbab apakah sudah menutup auratnya atau nggak? Please cek. 2. Menurut Aa di posting sebelumnya, nenek-nenek yang pake jilbab itu mendapatkan hidayah, tapi di bawah bilang jilbab bukan ukuran seseorang dapet hidayah. Ini gimana? 3. Mengenai macam2 musafir itu dimengerti, terimakasih atas penjelasannya. Yang saya tanyakan sebelumnya, apa maksudnya ketika nggak solat berpakaian seperti orang gila, tapi waktu solat pakaiannya bersih? salam Mia --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Dendikeren amat dendicut...@... wrote: Kawan, kalo kita melihat dari luar memang kita akan sulit untuk mengerti apalagi kalo pikiran sering negatif pada orang lain (tidak terlatih untuk melihat jelas). pasti kita akan banyak curiga pada siapapun juga.(maaf) kita memang sering terpaku pada penampilan, wajar jika sering tertipu. sebagaimana komunitas lain, para musafir juga terbagi-bagi menjadi beberapa jenis manusia. 1. Ada musafir yang memang dia melakukan suatu perjalanan dengan niat melatih diri, melatih mental, kesabaran dan pengamalan ilmu agama. karena ga mungkin kita bisa sabar bila tidak ada yang menghina, tidak ada yang mencaci, memfitnah, dll. tidak mungkin kita bisa menjadi manusia syukur bila kita ga melatih diri untuk tidak membuang rezeki walalu hanya sebutir. menumbuhkan rasa qona-ah tawadlu menghilangkan keegoisan diri jelas perlu riyadoh, ada yg ringan juga ada yg berat. tidak jarang para musafir ini adalah anak kyai. ato santri utama di sebuah pondok pesantren. bisa dibedakan musafir beneran dan musafir gila yaitu dari kuku dia bersih. para musafir ini biasanya ada di tempat-tempat ziarah. tapi ada juga yg sengaja ngegembel di kota. Jangan salah para kyai kesohor juga pada jenis musafir beneran suka minta didoakan agar lebih berkah. 2. Ada juga musafir munafik dan jahat tukang nipu. melakukan perjalanan untuk cari mangsa. 3. Ada yang memang orang stress ato gila beneran. Ini yg perlu dikasihani. 4. ada gembel yg memang sengaja untuk cari duit ya pengemis itulah, tkg palak, pengamen, anak jalanan. Mama mia yg selalu manis, dikit-dikit we atuh, rambut memang mahkota wanita tapi apapun alasannya ya seyogyanya ditutup juga bagian lain. kreatif aja gimana caranya biar ga rusak, cari kain yg bagus, enak dipake, modis ga bikin rusak rambut, badan. ga selalu harus jilbab. ajaran ga usah dibikin repot. yg masih gadis, dan masih seksi masa kalah ma nenek-nenek mau tutup aurat, he...he..he.. Apapun alasannya alangkah baiknya jika didasarkan pada sikap Lillahita'ala. Aduh jadi malu ma Pak Cojim. Pie kabare pak Cojim? Jilbab bukan ukuran seseorang dapet hidayah, karena banyak juga yang berjilbab kelakukannya masih kayak syetan. (maaf agak kasar). Hidayah itu adanya pada seseorang yg mau intropeksi diri memperbaiki diri karena orang yg intropeksi diri itu selalu : 1. Menghargai orang lain, 2. ga sombong dan ga merasa lebih dari orang lain 3. tepo seliro dan ga mudah tersinggung. 4. selalu melihat ke dalam, ga pernah menyalahkan orang lain. 5. dll. Salam manis, Dendi --- On Wed, 7/29/09, Wikan Danar Sunindyo wikan.da...@... wrote: From: Wikan Danar Sunindyo wikan.da...@... Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi - To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Date: Wednesday, July 29, 2009, 10:59 AM gue kok malah curiga sama orang2 pengemis gitu kan suka menyamar biasanya dia pake baju rapi atau biasa lha tiba giliran berdinas atau jadi pengemis dia tukar baju jadi pengemis, bajunya acak2-an dan serabutan penampilannya dibikin memelas gitulah salam, -- wikan 2009/7/29 Mia al...@yahoo. com: Pak Dendi, iya di WM ini kita memang setuju menutup aurat itu wajib, secara kifayah maupun personal. Yang kifayah, yang pake jilbab, yang nggak pake jilbab. Yang personal, yang pingin memperlihatkan rambutnya yang sunsilk -- bukan aurat, yang malu nutupin rambutnya ubanan--- aurat, yang pingin memperlihatkan pinggangnya yang ramping --- bukan aurat, yang ingin menyembunyikan perutnya yang ndut --- aurat. Bebas aja, yang penting aurat itu ditutupin toh? Tapi saya nggak ngerti cerita tentang musafir itu, kok bisa berpakaian kayak orang gila tapi waktu solat bersih...maksutnya gimana ya? Apa nenek2 diharapkan menutup aurat i.e. berjilbab gitu? Jangan kelewatan dong Pak Dendi, kok orang sudah nenek2 malah dibikin susah? Nenek sayang, nenek mendapatkan hidayah kalau nenek berjilbab... gitu? [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -
Pak Wikan dan All, Kebetulan sudah beberapa hari ini di Afghanistan, dan ternyata sejak beberapa waktu lalu ada modus baru lagi disini, yang pakai burqa/burkha bukan cuma perempuan, tapi bisa juga laki-laki, dan bawa bom dalam badannya, trus bom bunuh diri deh:(, Jihad katanya...:( Jadi inget film KANDAHAR, cowok-cowok nyamar pakai burkha untuk mengelabui polisi dan petugas jaga perbatasan. Eh tenyata itu tidak cuma ada di pilem...:( Jadi kemudian merasa makin tidak nyaman dekat dengan yang berburkha...habis sama sekali tidak kelihatan, siapa yang dibalik itu:( Wassalam Lestari --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Wikan Danar Sunindyo wikan.da...@... wrote: bukannya kalau udah nenek2 malah gak wajib pake jilbab jadi emang jilbab ini khusus buat menutupi wanita2 yang masih muda aja kalau perlu, seperti kata masarcon, wanita muda yang cantik sekalian pake cadar tapi ada modus operandi baru nih, pake jilbab + cadar biar dikira cantik :) salam, -- wikan
Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -
ya sebenarnya g ada hubungan jilbab sama rambut rontok toh nggak dijilbabin, rambut bakalan rontok juga hohoho... :putri --- On Thu, 7/30/09, donnie damana donnie.dam...@gmail.com wrote: From: donnie damana donnie.dam...@gmail.com Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi - To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Date: Thursday, July 30, 2009, 5:39 AM Jadi mana yang benar? Pake jilbab menyebabkan rambut rontok.. apa rambut rontok yang menyebabkan pake jilbab.. Jangan membingungkan umat dong.. aya, aya, wae... :D On Jul 30, 2009, at 7:28 PM, Wikan Danar Sunindyo wrote: mbak rita, lha problem rambut rontok ini kan juga gak serta merta melulu karena dijilbabin tho? ada temen saya, ce, dia mengeluh takut rambutnya rontok gara2 kebanyakan belajar buat s3 terus aku bilang, ya udah gampang ... pake jilbab aja tho. dianya malah ngamuk2 ... lho, pake jilbabnya niatnya kan jadi gak tulus, tho ... gak Lillahi Ta'ala katanya aku bilang, ya udah sekalian aja dilurusin niatnya begitu he he :) anyway, saya gak pake jilbab juga rambut rontok padahal rajin merawat rambut dan kramas gimana nih mbak rita :) salam, -- wikan 2009/7/30 ritajkt rita...@yahoo. com: Hahaha.. Kalo bagi saya reply yg jail ini jusru mengkritisi adanya beberapa petunjuk bahagia bagi kaum Muslimah, yg ternyata kebahagiaan nya itu harus selalu paralel dan tergantung dari status kebahagiaan suami :)). Contoh ya soal rambut menipis itu, menjadi no problemo karena - suaminya soleh dan tetap mensyukuri rambut istri yg menipis. Eksistensi si suami menjadi prasyarat yg utama dalam problem ini, padahal prolem itu (rambut rontok) adalah problem si wanita, karena rambutnya adalah bagian tubuhnya, dirinya. Ketika seorang perempuan itu sehat (salah satu contoh sehat adalah rambutnya tidak rontok) maka dia gembira, dan BARULAH ini berdampak pada suaminya dan lingkungan sekitarnya, krn mereka semua akan merasakan energi positif dari seorang wanita yang sehat dan sehat adalah pangkal bahagia. Bukan begitu ibu-ibu? [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -
Nimbrung : Mumpung lagi musim teror ; Menganjurkan seseorang berjilbab, mengkritik yg berjilbab; mencari-cari masalah antara yg berjilbab dan yg tidak berjilbab; dapat dikategorikan sebagai penggentaranlunak [softterrorism] :-D Kiranya demikian : Kami Tidak Takut [ Panji] [ ini cuma pendapat pribadi] Salam, l.meilany - Original Message - From: Herni Sri Nurbayanti To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Tuesday, July 28, 2009 11:00 AM Subject: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi - Teori dimana-mana gampang utk diucapkan, mbak. Pengalamanku gak pake jilbab, pake, gak pake lagi... satu hal yg pasti, dihujat terus :) Mungkin karena mind-set nya tidak berubah ya. Jilbab bukan faktor hehe. Ada hal-hal mendasar yg tidak berubah, betapapun tampilan luar berubah :) Waktu saya berjilbab, saya gak pernah usil ma perempuan lain. Dulu, sempat ada anggota milis yg enggan utk ikutan jalan2, khawatir tidak diterima karena tidak berjilbab. Buat saya, pandangan spt itu lucu. Berarti belum kenal orang2 WM, hehe... Buat saya, jilbab adalah pilihan. Gak peduli lah orang mau pake jilbab atau gak. Saya insya Allah gak pernah prejudice ma orang. Kalau liat cewe seksi, kalo badannya emang bagus, kok bisa ya badan sebagus itu? kalau badannya tidak bagus, wah, PD bener ya. Dua2nya patut ditiru, hehe. Bisa merawat badan dan punya PD yg ok :) Lantas waktu buka pun, ada teman yg konsultasi nanya2 soal keinginan buka jilbab. Saya bilang, itu jawaban (dan keputusan) yg harus kamu tanya dan pikir sendiri. Jangan tanya orang lain, apalagi tanya gue hehehe.. Jadi saya gak bilang apa2. Buat saya, jilbab masih sebuah pilihan. Tapi saya rasa kita tidak mampu lepas dari situasi sosial yang masih kuat dng politisasi jilbab, baik yg tradisional-konservatif atau mainstream atau apalah dng yg liberal dng tingkatannya (dari yg moderat sampai ekstrem). Kalau pandangan yg tradisional-konservatif-mainstream mungkin sudah terwakili dlm diskusi sebelumnya, namun kadang2 orang liberal juga suka kepeleset ngomong, hehe. Mereka tentu saja berpandangan jilbab itu pilihan. Tapi pada moment2 tertentu suka kepeleset, tanpa sadar membedakan antara yg berjilbab dng yg tidak berjilbab... sbg sebuah simbol progresif/kritis dng yg 'kolot/tradisional'. Beberapa kali kejadian soalnya, baca di milisnya aja sih hehe.. Pengalaman saya sendiri, mau berjilbab atau tidak, saya selalu terjebak dalam dua dunia. Tradisional gak, liberal juga gak. Hehehe.. Berjilbab ataupun tidak, perempuan selalu terjebak dalam kondisi ini. Jarang dilihat sbg sebuah pribadi yg utuh. Kadang2 kangen juga ma jilbab, tapi masih mengingat pengalaman tidak nyaman waktu pake dulu. Soalnya, kalau berjilbab, auranya keluar. Dan terus terang, saya gak tahan dampak lanjutannya hehehe. Lucu juga sebenarnya. Makna berjilbab, konon katanya adalah menyembunyikan... tapi kok yg terjadi sebaliknya ya? Jadi lebih keliatan menonjol, gitu :D. Aku gak suka menjadi yg menonjol2 kecuali makanan :) Dan pengalaman pribadi, waktu pake jilbab sih lebih nakal. Justru pas buka sekarang relatif lebih baik dan alim. Tapi mana ada yg percaya? :D Mungkin memang lebih baik kalau pake jilbab setelah nikah, mungkin lebih aman :) Meski dari segi pemikiran, keliatan agak 'culun'. Kesannya pake jilbab kok karena suami, hehe. Padahal simply alasan praktis. Rule of thumbnya kan Dilarang godain perempuan bersuami kecuali mau di-poliandri :) Kadang2 suka geli sendiri. Kalau lagi dihujat karena moral saya dianggap tidak baik, kadang2 ada hal2 yg buat orang yg tidak bermoral spt saya pun tidak akan melakukan itu, tapi buat mereka yg menghujat, kok melakukan ya? Kan bikin bingung orang yg dihujat... karena kita akan berpikir gini, sebejat2nya gw kayanya gak akan melakukan itu deh, hehehe. Apa prinsip if you point a finger to other people, you should know that your other four fingers point at yourself? :D Morality, like art, is drawing a line somewhere (oscar wilde). wassalam, Herni --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Mia al...@... wrote: akan tetapi tiu tidak cukup bila sikap dan perilaku tidak juga dirubah.ibadah bukan hanya lahir tapi juga batinpun harus diikutkan Jadi di sini Pak Dendi berbeda dengan Pak Saeful yang bilang: ketika jilbab di jadikan penilaian ketaqwaan itu salah Irisannya, 'cukup atau tidak' berhubungan dengan penilaian. Menurut Pak Saeful menilai cukup atau nggak itu salah, karena jilbab adalah peningkatan ketaqwaan, nggak bisa dijadikan penilaian ketaqwaan. Lalu apa yang Pak Dendi maksud?: Tapi yach secara fisik wanita berjilbab cukup baik bila dibanding dengan yang tidak. akan tetapi tiu tidak cukup bila sikap dan perilaku tidak juga dirubah.ibadah bukan hanya lahir tapi juga batinpun harus diikutkan Perempuan jilbab secara (ibadah) fisik lebih baik daripada yang nggak berjilbab? Dan ibadah itupun nggak cukup, tapi yang lain2 juga mesti berubah
Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -
Dari ikut seminar dokter kulit yg juga berjilbab maka di jelaskan : Jilbab yg sehat seharusnya dipakaikan ketika anak itu menginjak usia ABG, 14 an tahun. Ketika kulit kepala, rambutnya sudah kuat. Salah kaprah jilbab dipakaikan sejak bayi, maka mengakibatkan kulit kepala rambut tidak tumbuh baik. Coba saja perhatikan anak2 perempuan yg dipakaikan jilbab sejak dini, nyaris rambutnya tipis, jarang. Rambut itu itu ibarat tanaman yg memerlukan matahari. Kalo gak kena matahari maka tanaman itu gak sehat bahkan mati. Salam, l.meilany - Original Message - From: eyang_mbelgedes To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Wednesday, July 29, 2009 12:33 PM Subject: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi - Proses (yg dilakukan wali/orangtua terhadap anak perempuan mereka agar mengenakan jilbab) biasanya sudah dilakukan sejak (anak) perempuan itu masih balita. Dengan cara ini anak-anak perempuan tersebut tidak biasanya tidak melawan atau mempertanyakan mengapa mereka harus mengenakan jilbab mereka. Setahu mereka, jilbab hanyalah perangkat baju normatif, pakaian biasa, bukan pakaian politis yang digunakan untuk menggolong-golongkan agama seseorang dari yang lain. Sedemikian biasanya mereka melihat, mengenakan dan menerima jilbab itu sehingga mereka akan merasa tidak lengkap, risih, telanjang jika melepasnya di muka publik. Perasaan 'tidak pantas' itu membuat mereka merasa lebih aman dan nyaman jika jilbab itu tetap dikenakan. Dengan kata lain, jilbabisasi, tanpa disadari, adalah 'proses cuci otak' yang dilakukan secara sistematis sejak dini. Pembiasaan ini adalah prosesnya. Cuci otak adalah metodenya. Fundamentalisme (biasanya) adalah hasilnya. Menarik! ... [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -
Waduh, anak saya masuk sekolah islam, jadi di tk nya sudah wajib pakai jilbab. masa harus saya pindahkan dulu sampai tk dan sdnya ke sekolah tetangga, st stanislaus biar rambutnya tumbuh subur semerbak, huehehhe ... :)) On 7/30/09, L.Meilany wpamu...@centrin.net.id wrote: Dari ikut seminar dokter kulit yg juga berjilbab maka di jelaskan : Jilbab yg sehat seharusnya dipakaikan ketika anak itu menginjak usia ABG, 14 an tahun. Ketika kulit kepala, rambutnya sudah kuat. Salah kaprah jilbab dipakaikan sejak bayi, maka mengakibatkan kulit kepala rambut tidak tumbuh baik. Coba saja perhatikan anak2 perempuan yg dipakaikan jilbab sejak dini, nyaris rambutnya tipis, jarang. Rambut itu itu ibarat tanaman yg memerlukan matahari. Kalo gak kena matahari maka tanaman itu gak sehat bahkan mati. Salam, l.meilany - Original Message - From: eyang_mbelgedes To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Wednesday, July 29, 2009 12:33 PM Subject: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi - Proses (yg dilakukan wali/orangtua terhadap anak perempuan mereka agar mengenakan jilbab) biasanya sudah dilakukan sejak (anak) perempuan itu masih balita. Dengan cara ini anak-anak perempuan tersebut tidak biasanya tidak melawan atau mempertanyakan mengapa mereka harus mengenakan jilbab mereka. Setahu mereka, jilbab hanyalah perangkat baju normatif, pakaian biasa, bukan pakaian politis yang digunakan untuk menggolong-golongkan agama seseorang dari yang lain. Sedemikian biasanya mereka melihat, mengenakan dan menerima jilbab itu sehingga mereka akan merasa tidak lengkap, risih, telanjang jika melepasnya di muka publik. Perasaan 'tidak pantas' itu membuat mereka merasa lebih aman dan nyaman jika jilbab itu tetap dikenakan. Dengan kata lain, jilbabisasi, tanpa disadari, adalah 'proses cuci otak' yang dilakukan secara sistematis sejak dini. Pembiasaan ini adalah prosesnya. Cuci otak adalah metodenya. Fundamentalisme (biasanya) adalah hasilnya. Menarik! ... [Non-text portions of this message have been removed] -- salam, Ari
Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -
terus nanti pertanyaannya buat apa rambut subur panjang bagus dipamer2-in biar aja dari kecil berjilbab, kalau suaminya beriman dan bertakwa kepada Allah SWT lihat istrinya botak/rambutnya gak bagus ya masih tetap bisa bersyukur he he :) salam, -- wikan 2009/7/30 Ari Condro masar...@gmail.com: Waduh, anak saya masuk sekolah islam, jadi di tk nya sudah wajib pakai jilbab. masa harus saya pindahkan dulu sampai tk dan sdnya ke sekolah tetangga, st stanislaus biar rambutnya tumbuh subur semerbak, huehehhe ... :)) On 7/30/09, L.Meilany wpamu...@centrin.net.id wrote: Dari ikut seminar dokter kulit yg juga berjilbab maka di jelaskan : Jilbab yg sehat seharusnya dipakaikan ketika anak itu menginjak usia ABG, 14 an tahun. Ketika kulit kepala, rambutnya sudah kuat. Salah kaprah jilbab dipakaikan sejak bayi, maka mengakibatkan kulit kepala rambut tidak tumbuh baik. Coba saja perhatikan anak2 perempuan yg dipakaikan jilbab sejak dini, nyaris rambutnya tipis, jarang. Rambut itu itu ibarat tanaman yg memerlukan matahari. Kalo gak kena matahari maka tanaman itu gak sehat bahkan mati.
Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -
sangat disayangkan ada orang seperti eyang yang menganggap proses pencarian hidayah mereka sebagai proses cuci otak sayangck ck ck... --- Janoko : Eyang itu dalam masyarakat adat Jawa sebutan untuk orang yang sudah sepoh ( tua ) atau sebutan untuk orang yang mumpuni ( banyak ilmunya ) Kalau orang belum tua dan tidak mumpuni apakah wajar disebut eyang ? Mungkin sebutan yang tepat untuk orang yang belum tua dan sok keminter dan merasa punya ilmu itu adalah peyang :) -o0o- --- On Wed, 29/7/09, wanitaacehtangguh wanitaacehtang...@yahoo.com wrote: From: wanitaacehtangguh wanitaacehtang...@yahoo.com Subject: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi - To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Date: Wednesday, 29 July, 2009, 1:24 PM eyang: Proses (yg dilakukan wali/orangtua terhadap anak perempuan mereka agar mengenakan jilbab) biasanya sudah dilakukan sejak (anak) perempuan itu masih balita. Dengan cara ini anak-anak perempuan tersebut tidak biasanya tidak melawan atau mempertanyakan mengapa mereka harus mengenakan jilbab mereka. Setahu mereka, jilbab hanyalah perangkat baju normatif, pakaian biasa, bukan pakaian politis yang digunakan untuk menggolong-golongka n agama seseorang dari yang lain. Sedemikian biasanya mereka melihat, mengenakan dan menerima jilbab itu sehingga mereka akan merasa tidak lengkap, risih, telanjang jika melepasnya di muka publik. Perasaan 'tidak pantas' itu membuat mereka merasa lebih aman dan nyaman jika jilbab itu tetap dikenakan. Dengan kata lain, jilbabisasi, tanpa disadari, adalah 'proses cuci otak' yang dilakukan secara sistematis sejak dini. Pembiasaan ini adalah prosesnya. Cuci otak adalah metodenya. Fundamentalisme (biasanya) adalah hasilnya. Menarik... :putri menarik, jilbabisasi adalah proses cuci otak ^,^ jadi ingat film tarzan yang dr kecil hidup di hutan, jika dari kecil tarzan (kita anggap ditinggal oleh orang tuanya di hutan) dan hidup dengan orang hutan, hidup dengan cara2 orang hutan apakah tarzan juga masuk dalam korban proses cuci otak? sory eyang, kebanyakan aktifis yang memulai berjilbab dulu pada masa orde baru bahkan bukan dari keluarga pesantren... ingat! keluarga mereka bahkan menentang anak perempuannya memakai jilbab, dikucilkan, di buang keluarga jilbab mereka dibakar, ditangkap bahkan diculik sangat disayangkan ada orang seperti eyang yang menganggap proses pencarian hidayah mereka sebagai proses cuci otak sayangck ck ck... :putri Get your preferred Email name! Now you can @ymail.com and @rocketmail.com. http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/aa/ [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -
jadi maksudnya apa nih, apa saya harus manggil peyang janoko gitu? - Original Message - From: jano ko To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Thursday, July 30, 2009 6:35 PM Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi - sangat disayangkan ada orang seperti eyang yang menganggap proses pencarian hidayah mereka sebagai proses cuci otak sayangck ck ck... --- Janoko : Eyang itu dalam masyarakat adat Jawa sebutan untuk orang yang sudah sepoh ( tua ) atau sebutan untuk orang yang mumpuni ( banyak ilmunya ) Kalau orang belum tua dan tidak mumpuni apakah wajar disebut eyang ? Mungkin sebutan yang tepat untuk orang yang belum tua dan sok keminter dan merasa punya ilmu itu adalah peyang :) -o0o- --- On Wed, 29/7/09, wanitaacehtangguh wanitaacehtang...@yahoo.com wrote: From: wanitaacehtangguh wanitaacehtang...@yahoo.com Subject: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi - To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Date: Wednesday, 29 July, 2009, 1:24 PM eyang: Proses (yg dilakukan wali/orangtua terhadap anak perempuan mereka agar mengenakan jilbab) biasanya sudah dilakukan sejak (anak) perempuan itu masih balita. Dengan cara ini anak-anak perempuan tersebut tidak biasanya tidak melawan atau mempertanyakan mengapa mereka harus mengenakan jilbab mereka. Setahu mereka, jilbab hanyalah perangkat baju normatif, pakaian biasa, bukan pakaian politis yang digunakan untuk menggolong-golongka n agama seseorang dari yang lain. Sedemikian biasanya mereka melihat, mengenakan dan menerima jilbab itu sehingga mereka akan merasa tidak lengkap, risih, telanjang jika melepasnya di muka publik. Perasaan 'tidak pantas' itu membuat mereka merasa lebih aman dan nyaman jika jilbab itu tetap dikenakan. Dengan kata lain, jilbabisasi, tanpa disadari, adalah 'proses cuci otak' yang dilakukan secara sistematis sejak dini. Pembiasaan ini adalah prosesnya. Cuci otak adalah metodenya. Fundamentalisme (biasanya) adalah hasilnya. Menarik... :putri menarik, jilbabisasi adalah proses cuci otak ^,^ jadi ingat film tarzan yang dr kecil hidup di hutan, jika dari kecil tarzan (kita anggap ditinggal oleh orang tuanya di hutan) dan hidup dengan orang hutan, hidup dengan cara2 orang hutan apakah tarzan juga masuk dalam korban proses cuci otak? sory eyang, kebanyakan aktifis yang memulai berjilbab dulu pada masa orde baru bahkan bukan dari keluarga pesantren... ingat! keluarga mereka bahkan menentang anak perempuannya memakai jilbab, dikucilkan, di buang keluarga jilbab mereka dibakar, ditangkap bahkan diculik sangat disayangkan ada orang seperti eyang yang menganggap proses pencarian hidayah mereka sebagai proses cuci otak sayangck ck ck... :putri Get your preferred Email name! Now you can @ymail.com and @rocketmail.com. http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/aa/ [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -
Hahaha.. Kalo bagi saya reply yg jail ini jusru mengkritisi adanya beberapa petunjuk bahagia bagi kaum Muslimah, yg ternyata kebahagiaannya itu harus selalu paralel dan tergantung dari status kebahagiaan suami :)). Contoh ya soal rambut menipis itu, menjadi no problemo karena - suaminya soleh dan tetap mensyukuri rambut istri yg menipis. Eksistensi si suami menjadi prasyarat yg utama dalam problem ini, padahal prolem itu (rambut rontok) adalah problem si wanita, karena rambutnya adalah bagian tubuhnya, dirinya. Ketika seorang perempuan itu sehat (salah satu contoh sehat adalah rambutnya tidak rontok) maka dia gembira, dan BARULAH ini berdampak pada suaminya dan lingkungan sekitarnya, krn mereka semua akan merasakan energi positif dari seorang wanita yang sehat dan sehat adalah pangkal bahagia. Bukan begitu ibu-ibu? --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Wikan Danar Sunindyo wikan.da...@... wrote: terus nanti pertanyaannya buat apa rambut subur panjang bagus dipamer2-in biar aja dari kecil berjilbab, kalau suaminya beriman dan bertakwa kepada Allah SWT lihat istrinya botak/rambutnya gak bagus ya masih tetap bisa bersyukur he he :) salam, -- wikan 2009/7/30 Ari Condro masar...@...: Waduh, anak saya masuk sekolah islam, jadi di tk nya sudah wajib pakai jilbab. masa harus saya pindahkan dulu sampai tk dan sdnya ke sekolah tetangga, st stanislaus biar rambutnya tumbuh subur semerbak, huehehhe ... :)) On 7/30/09, L.Meilany wpamu...@... wrote: Dari ikut seminar dokter kulit yg juga berjilbab maka di jelaskan : Jilbab yg sehat seharusnya dipakaikan ketika anak itu menginjak usia ABG, 14 an tahun. Ketika kulit kepala, rambutnya sudah kuat. Salah kaprah jilbab dipakaikan sejak bayi, maka mengakibatkan kulit kepala rambut tidak tumbuh baik. Coba saja perhatikan anak2 perempuan yg dipakaikan jilbab sejak dini, nyaris rambutnya tipis, jarang. Rambut itu itu ibarat tanaman yg memerlukan matahari. Kalo gak kena matahari maka tanaman itu gak sehat bahkan mati.
Re: Bls: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi - Polisi.
Bung Donnie : kecuali wajah dan kedua tangan, kenapa di dalam perintahnya masih ditambah dengan dan menjulurkan kain ke dadanya disamping menjaga kemaluannya? --- Janoko : Tentu saja jawabannya mudah sekali, yaitu bukan urusannya bung Donnie, sebagaimana kita tidak mengurusin apa yang diyakini oleh Bung Donnie . Kira - kira fair engga ? Salam -o0o- --- On Thu, 30/7/09, donnie damana donnie.dam...@gmail.com wrote: From: donnie damana donnie.dam...@gmail.com Subject: Re: Bls: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi - Polisi. To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Date: Thursday, 30 July, 2009, 9:39 AM Mbak Lina, Kalo sejak jaman duluu... aurat adalah seluruh tubuh kecuali wajah dan kedua tangan, kenapa di dalam perintahnya masih ditambah dengan dan menjulurkan kain ke dadanya disamping menjaga kemaluannya? On Jul 30, 2009, at 9:13 AM, Lina Dahlan wrote: dalil ttg batasan aurat wanita kan sbb: jami'u badaniah illa al-wajha wal kaffaini (seluruh tubuhnya kecuali wajah dan dua .* tangan). *telapak / tapak, masih dalam perdebatan. rite? wassalam, --- In wanita-muslimah@ yahoogroups. com, Lina Dahlan linadahlan@ ... wrote: Iya. Saya tahu kalo ini sudah masuk dalam kajian fiqih. Cuma saya takut salah aja nih. Bukannya rujukannya yaitu hadist ttg aurat ya? Yang kemudian Nabi SAW (?) menunjuk muka dan kedua tangannya? Waduuuh..lagi males googling nih...:-) wassalam, --- In wanita-muslimah@ yahoogroups. com, Muizof muizof@ wrote: itu sudah masuk referensi kajian fiqh mbak Lina, sepertinya mayoritas sepakata mengenai batas yang boleh kelihatan dalam shalat bagi wanita yaitu muka dan telapak tangan. Wassalam Abdul Mu'iz --- Pada Kam, 16/7/09, Lina Dahlan linadahlan@ menulis: Dari: Lina Dahlan linadahlan@ Judul: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi - Polisi. Kepada: wanita-muslimah@ yahoogroups. com Tanggal: Kamis, 16 Juli, 2009, 2:47 PM Assalamu'alaikum pak Muiz, Dalam sholat yang diperkenankan terbuka hanya muka dan telapak tangan. Ini rujukannya apa dan dimana ya, pak. Terimakasih. wassalam, --- In wanita-muslimah@ yahoogroups. com, Abdul Mu'iz quality@ wrote: . (QS. 3) terkait wanita berjilbab kalau shalat tetap mengenakan mukenah adalah karena mengikuti prinsip kehati-hatian saja, kenyataanya yang diperkenankan boleh terbuka dalam shalat kaum wanita adalah muka dan telapak tangan saja. Jilbab ala indonesia kan punggung tangan masih kelihatan kan ?? Wallahu a'lam bis shawab Wassalam Abdul Mu'iz At 10:07 AM 7/14/2009 +0200, you wrote: Apakah demonstrasi turun ke jalan itu hal yang wajar? Temukan jawabannya di Yahoo! Answers! http://id.answers. yahoo.com [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed] Get your new Email address! Grab the Email name you#39;ve always wanted before someone else does! http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/aa/ [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -
mbak rita, lha problem rambut rontok ini kan juga gak serta merta melulu karena dijilbabin tho? ada temen saya, ce, dia mengeluh takut rambutnya rontok gara2 kebanyakan belajar buat s3 terus aku bilang, ya udah gampang ... pake jilbab aja tho. dianya malah ngamuk2 ... lho, pake jilbabnya niatnya kan jadi gak tulus, tho ... gak Lillahi Ta'ala katanya aku bilang, ya udah sekalian aja dilurusin niatnya begitu he he :) anyway, saya gak pake jilbab juga rambut rontok padahal rajin merawat rambut dan kramas gimana nih mbak rita :) salam, -- wikan 2009/7/30 ritajkt rita...@yahoo.com: Hahaha.. Kalo bagi saya reply yg jail ini jusru mengkritisi adanya beberapa petunjuk bahagia bagi kaum Muslimah, yg ternyata kebahagiaannya itu harus selalu paralel dan tergantung dari status kebahagiaan suami :)). Contoh ya soal rambut menipis itu, menjadi no problemo karena - suaminya soleh dan tetap mensyukuri rambut istri yg menipis. Eksistensi si suami menjadi prasyarat yg utama dalam problem ini, padahal prolem itu (rambut rontok) adalah problem si wanita, karena rambutnya adalah bagian tubuhnya, dirinya. Ketika seorang perempuan itu sehat (salah satu contoh sehat adalah rambutnya tidak rontok) maka dia gembira, dan BARULAH ini berdampak pada suaminya dan lingkungan sekitarnya, krn mereka semua akan merasakan energi positif dari seorang wanita yang sehat dan sehat adalah pangkal bahagia. Bukan begitu ibu-ibu?
Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -
Jadi mana yang benar? Pake jilbab menyebabkan rambut rontok.. apa rambut rontok yang menyebabkan pake jilbab.. Jangan membingungkan umat dong.. aya, aya, wae... :D On Jul 30, 2009, at 7:28 PM, Wikan Danar Sunindyo wrote: mbak rita, lha problem rambut rontok ini kan juga gak serta merta melulu karena dijilbabin tho? ada temen saya, ce, dia mengeluh takut rambutnya rontok gara2 kebanyakan belajar buat s3 terus aku bilang, ya udah gampang ... pake jilbab aja tho. dianya malah ngamuk2 ... lho, pake jilbabnya niatnya kan jadi gak tulus, tho ... gak Lillahi Ta'ala katanya aku bilang, ya udah sekalian aja dilurusin niatnya begitu he he :) anyway, saya gak pake jilbab juga rambut rontok padahal rajin merawat rambut dan kramas gimana nih mbak rita :) salam, -- wikan 2009/7/30 ritajkt rita...@yahoo.com: Hahaha.. Kalo bagi saya reply yg jail ini jusru mengkritisi adanya beberapa petunjuk bahagia bagi kaum Muslimah, yg ternyata kebahagiaannya itu harus selalu paralel dan tergantung dari status kebahagiaan suami :)). Contoh ya soal rambut menipis itu, menjadi no problemo karena - suaminya soleh dan tetap mensyukuri rambut istri yg menipis. Eksistensi si suami menjadi prasyarat yg utama dalam problem ini, padahal prolem itu (rambut rontok) adalah problem si wanita, karena rambutnya adalah bagian tubuhnya, dirinya. Ketika seorang perempuan itu sehat (salah satu contoh sehat adalah rambutnya tidak rontok) maka dia gembira, dan BARULAH ini berdampak pada suaminya dan lingkungan sekitarnya, krn mereka semua akan merasakan energi positif dari seorang wanita yang sehat dan sehat adalah pangkal bahagia. Bukan begitu ibu-ibu? [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -
kedua-duanya benar dan ada hubungan sebab akibat maka jawabannya adalah: A :) salam, -- wikan 2009/7/30 donnie damana donnie.dam...@gmail.com: Jadi mana yang benar? Pake jilbab menyebabkan rambut rontok.. apa rambut rontok yang menyebabkan pake jilbab.. Jangan membingungkan umat dong.. aya, aya, wae... :D
[wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Wikan Danar Sunindyo wikan.da...@... wrote: mbak rita, lha problem rambut rontok ini kan juga gak serta merta melulu karena dijilbabin tho? ada temen saya, ce, dia mengeluh takut rambutnya rontok gara2 kebanyakan belajar buat s3 terus aku bilang, ya udah gampang ... pake jilbab aja tho. dianya malah ngamuk2 ... lho, pake jilbabnya niatnya kan jadi gak tulus, tho ... gak Lillahi Ta'ala katanya aku bilang, ya udah sekalian aja dilurusin niatnya begitu he he :) anyway, saya gak pake jilbab juga rambut rontok padahal rajin merawat rambut dan kramas gimana nih mbak rita :) salam, -- wikan Mas Wikan, kalo yg pertanyaan terakhir itu nampaknya cukup dokter rita jg bisa memberikan jawaban tanpa perlu konsul dulu ke pak dokter donnie apa pak KM, yaitu : itu gak ada hubungannya sama jilbab dan kramas tp semata the warning sign of getting old hehehe... btw kalo kata ibu-ibu di komplek saya nih pak, suami yg boty (botak dikit euy:) itu malah makin romantis aja loh :))) (ehm, apa ini artinya: ibu2 di kompleks saya pada soleha semua yah, krn suami yg boty justru makin dipuji dan dicintai :)))
Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -
wikan, kalo kamu sih kayaknya emang bakat. secara jaman sma aja dipanggilnya robocop hehehe ... :)) ane juga bakat rambut putih ngikut bokap, yg usia 35 udah putih semua kayak hatta rajasa :p On 7/30/09, Wikan Danar Sunindyo wikan.da...@gmail.com wrote: mbak rita, lha problem rambut rontok ini kan juga gak serta merta melulu karena dijilbabin tho? ada temen saya, ce, dia mengeluh takut rambutnya rontok gara2 kebanyakan belajar buat s3 terus aku bilang, ya udah gampang ... pake jilbab aja tho. dianya malah ngamuk2 ... lho, pake jilbabnya niatnya kan jadi gak tulus, tho ... gak Lillahi Ta'ala katanya aku bilang, ya udah sekalian aja dilurusin niatnya begitu he he :) anyway, saya gak pake jilbab juga rambut rontok padahal rajin merawat rambut dan kramas gimana nih mbak rita :) salam, -- wikan 2009/7/30 ritajkt rita...@yahoo.com: Hahaha.. Kalo bagi saya reply yg jail ini jusru mengkritisi adanya beberapa petunjuk bahagia bagi kaum Muslimah, yg ternyata kebahagiaannya itu harus selalu paralel dan tergantung dari status kebahagiaan suami :)). Contoh ya soal rambut menipis itu, menjadi no problemo karena - suaminya soleh dan tetap mensyukuri rambut istri yg menipis. Eksistensi si suami menjadi prasyarat yg utama dalam problem ini, padahal prolem itu (rambut rontok) adalah problem si wanita, karena rambutnya adalah bagian tubuhnya, dirinya. Ketika seorang perempuan itu sehat (salah satu contoh sehat adalah rambutnya tidak rontok) maka dia gembira, dan BARULAH ini berdampak pada suaminya dan lingkungan sekitarnya, krn mereka semua akan merasakan energi positif dari seorang wanita yang sehat dan sehat adalah pangkal bahagia. Bukan begitu ibu-ibu? -- salam, Ari
[wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -
eyang: Proses (yg dilakukan wali/orangtua terhadap anak perempuan mereka agar mengenakan jilbab) biasanya sudah dilakukan sejak (anak) perempuan itu masih balita. Dengan cara ini anak-anak perempuan tersebut tidak biasanya tidak melawan atau mempertanyakan mengapa mereka harus mengenakan jilbab mereka. Setahu mereka, jilbab hanyalah perangkat baju normatif, pakaian biasa, bukan pakaian politis yang digunakan untuk menggolong-golongkan agama seseorang dari yang lain. Sedemikian biasanya mereka melihat, mengenakan dan menerima jilbab itu sehingga mereka akan merasa tidak lengkap, risih, telanjang jika melepasnya di muka publik. Perasaan 'tidak pantas' itu membuat mereka merasa lebih aman dan nyaman jika jilbab itu tetap dikenakan. Dengan kata lain, jilbabisasi, tanpa disadari, adalah 'proses cuci otak' yang dilakukan secara sistematis sejak dini. Pembiasaan ini adalah prosesnya. Cuci otak adalah metodenya. Fundamentalisme (biasanya) adalah hasilnya. Menarik... :putri menarik, jilbabisasi adalah proses cuci otak ^,^ jadi ingat film tarzan yang dr kecil hidup di hutan, jika dari kecil tarzan (kita anggap ditinggal oleh orang tuanya di hutan) dan hidup dengan orang hutan, hidup dengan cara2 orang hutan apakah tarzan juga masuk dalam korban proses cuci otak? sory eyang, kebanyakan aktifis yang memulai berjilbab dulu pada masa orde baru bahkan bukan dari keluarga pesantren...ingat! keluarga mereka bahkan menentang anak perempuannya memakai jilbab, dikucilkan, di buang keluarga jilbab mereka dibakar, ditangkap bahkan diculik sangat disayangkan ada orang seperti eyang yang menganggap proses pencarian hidayah mereka sebagai proses cuci otak sayangck ck ck... :putri
[wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -
Terimakasih sama2 mbak Yulia. Saya cuma menandakan saja bahwa mba Yulia dan mba Herni ada irisannya, walaupun yang satu berjilbab yang satu nggak, yaitu saling mengharap manfaat yang baik. Itulah yang lebih penting lebih dari sekedar jilbabnya, iya kan? - Aaei (Dendikeren) juga menyimpulkan ini kalo saya nggak salah paham. Dalam kehidupan sehari2 kita sudah membuktikan kerukunan ini, hanya saja di milis nan maya ini kita dibatasi dengan kata2. Namun kata2 adalah simbol yang adidaya, karena walaupun milis membatasi fisik kita, kata2 bisa mengantarkan kita ke empati, demikian kira2 postingannya Pak Agussyafii ttg empati. Mungkin kita bisa berempati kepada situasi Herni yang sudah melalui buka-tutup jilbab. Mirip ketika mba Yulia cerita ttg pengalaman pribadi berjilbab, begitu menyentuh Arcon sampe dia tercingkrang2 - maksutku ceritain pengalamannya bercingkrang..:-) Empati adalah soft power yang memungkinkan pintu2 terbuka untuk kita sendiri dan orang lain. Misalnya, ini misalnya saja. Dalam penceritaan pengalaman mba Yulia, mula2 mba Yulia berjilbab karena situasi atau niat tertentu - yang menyentuh Arcon... Satu pintu terbuka. Lalu mba Yulia membuka satu pintu lagi yang membuat tindakan berjilbab itu menjadi bentuk keyakinan, bahwa berjilbab itu wajib. Mba Herni juga melalui pintu2 itu, termasuk keyakinannya bahwa pintu pilihannya adalah dengan menanggalkan jilbabnya. Orang yang saling berempati meyakinkan bahwa satu pintu lagi yang akan dibuka, akan mempertemukan mereka ke ruang rapat...eh, maksutku akan mempertemukan mereka dalam irisan yang aku bilang di atas, yaitu doa dan manfaat itu. Di ruang ini, jilbab or no jilbab is no matter. Kembali ke alam nyata, dalam kehidupan sehari-hari faktanya kebanyakan kita cenderung netral, rukun dan berharap baik - hanya saja politik jilbab sering menyeret kita ke persepsi yang salah, yang menghalangi kita dari realitas yang berlangsung. Nah, adalah gunanya di milis ini kita berdiskusi atau saling curhat, untuk meluruskan persepsi yang salah itu. salam Mia --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, yu...@... wrote: amin...terima kasih mba Mia utk doanya... saya yakin semua yang terdapat dalam Al Quran pasti bermanfaat bagi hambaNya, seperti kewajiban muslimah utk berjilbab, oleh karena itu mari kita bersama2 melaksanakan perintahNya menjauhi laranganNya, karena dengan begitu Allah SWT pasti akan memberi kemudahan bagi kita di dunia keselamatan di akhirat kelak...amin. Love Lya Mia al...@... Sent by: wanita-muslimah@yahoogroups.com 07/28/2009 07:04 PM Please respond to wanita-muslimah@yahoogroups.com To wanita-muslimah@yahoogroups.com cc Subject [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi - Jilbab itu wajib bagi mba Yulia, juga oke dong. Sehingga doa kita menjadi: Ya Allah, mudahkan urusan bagi teman2 kita yang berjilbab maupun yang nggak, sehingga tercapai manfaat yang mereka inginkan. Amin Saya kira doa ini lebih baik, karena memberi ruang buat mba Herni, buat mba Yulia, buat semuanya dan berharap baik dari mereka. salam Mia --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, YULIA@ wrote: Assalamualaikum wr wb Utk seorang muslimah yang tau bahwa mengenakan jilbab adalah WAJIB hukumnya : Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat... Katakanlah kepada wanita yang beriman: Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak darinya. Dan hendaklah mereka menutup kain kerudung ke dadanya... (An Nuur:30,31) Di dalam Al Qur'an jelas tertulis bahwa kerudung sangat penting untuk menutup aurat. Mengapa aurat itu penting? Hal itu dijelaskan dalam Al Qur'an surat Al Ahzab 59: Hai Nabi katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mu'min: Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. (Al Ahzab:59) Pada intinya, kesederhanaan digambarkan untuk melindungi wanita dari gangguan atau mudahnya, kesederhanaan adalah perlindungan. Jadi, tujuan utama dari jilbab atau kerudung di dalam Islam adalah perlindungan tapi utk ikhlas berjilbab di perlukan kesadaran niat yang besar dari muslimah itu sendiri, oleh karena itu saya pribadi berdoa semoga saudari2 yang belum berjilbab agar Allah SWT sentuh hati nuraninya utk ikhlas berjilbab yang memang suatu kewajiban bagi seorang muslimah amin. Love Lya Herni Sri Nurbayanti nurbayanti@ Sent by: wanita-muslimah@yahoogroups.com 07/28/2009 11:00 AM Please respond to wanita-muslimah
[wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -
Pak Dendi, iya di WM ini kita memang setuju menutup aurat itu wajib, secara kifayah maupun personal. Yang kifayah, yang pake jilbab, yang nggak pake jilbab. Yang personal, yang pingin memperlihatkan rambutnya yang sunsilk -- bukan aurat, yang malu nutupin rambutnya ubanan--- aurat, yang pingin memperlihatkan pinggangnya yang ramping --- bukan aurat, yang ingin menyembunyikan perutnya yang ndut --- aurat. Bebas aja, yang penting aurat itu ditutupin toh? Tapi saya nggak ngerti cerita tentang musafir itu, kok bisa berpakaian kayak orang gila tapi waktu solat bersih...maksutnya gimana ya? Apa nenek2 diharapkan menutup aurat i.e. berjilbab gitu? Jangan kelewatan dong Pak Dendi, kok orang sudah nenek2 malah dibikin susah? Nenek sayang, nenek mendapatkan hidayah kalau nenek berjilbab...gitu? salam Mia --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Dendikeren amat dendicut...@... wrote: Assalamu'alaikum, Wah rame juga neh. kalo mbak mia yg comment, sy jadi cerewet lagi.. duh kangen mbak. btw kalo janoko teh Mbak intan bukan seh? Menutup aurat itu yang wajib, apapun bentuknya ya terserah sesuai kondisi. Menutup aurat itu bukan berarti harus arabisasi. Yang paling penting adalah mari kita sama-sama memperbaiki ibadah kita, jangan lagi ada keusilan dan merasa neh gue yg sudah pake jilbab lebih baik dari elo yg ga pake jilbab. penilaian ibadah adalah hak perogatif Alloh. Sy sering berjumpa dengan para musafir, secara pakaian sangat dekil, bahkan sulit dibedakan apa dia orang gila asli ato bukan, makan pun kadang bekas-bekas orang lain yg dibuang. tapi ketika datang waktu shalat, subhanalloh sy ga kenal lagi dengan mereka, begitu bersih, begitu tenang, dan banyak sekali hal yang kita ga tau dan mengerti dalam hidup ini. Sy mengaku beriman pd Alloh tapi ternyata setelah direnungkan iman sy tidak sampai yakin. sy ngomong harus sabar pada orang lain tp ternyata pelajaran kesabaran pun tidak pernah lulus. So apalah arti sebuah penampilan jika hati ini juga tidak terpelihara dengan baik. ideal memang jika semuanya seimbang. sedikit-sedikit aja... siapa tau ketika gadis ga mau menutup aurat eh ternyata setelah nenek-nenek hidayah datang dan mau menutup aurat. luar bagus dalam pun ok ato luar ok dalam keriput..he...he...he Salam manis, Dendi
Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -
gue kok malah curiga sama orang2 pengemis gitu kan suka menyamar biasanya dia pake baju rapi atau biasa lha tiba giliran berdinas atau jadi pengemis dia tukar baju jadi pengemis, bajunya acak2-an dan serabutan penampilannya dibikin memelas gitulah salam, -- wikan 2009/7/29 Mia al...@yahoo.com: Pak Dendi, iya di WM ini kita memang setuju menutup aurat itu wajib, secara kifayah maupun personal. Yang kifayah, yang pake jilbab, yang nggak pake jilbab. Yang personal, yang pingin memperlihatkan rambutnya yang sunsilk -- bukan aurat, yang malu nutupin rambutnya ubanan--- aurat, yang pingin memperlihatkan pinggangnya yang ramping --- bukan aurat, yang ingin menyembunyikan perutnya yang ndut --- aurat. Bebas aja, yang penting aurat itu ditutupin toh? Tapi saya nggak ngerti cerita tentang musafir itu, kok bisa berpakaian kayak orang gila tapi waktu solat bersih...maksutnya gimana ya? Apa nenek2 diharapkan menutup aurat i.e. berjilbab gitu? Jangan kelewatan dong Pak Dendi, kok orang sudah nenek2 malah dibikin susah? Nenek sayang, nenek mendapatkan hidayah kalau nenek berjilbab...gitu?
Bls: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi - Polisi.
dalil ttg batasan aurat wanita kan sbb: jami'u badaniah illa al-wajha wal kaffaini (seluruh tubuhnya kecuali wajah dan dua .* tangan). *telapak / tapak, masih dalam perdebatan. rite? wassalam, --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Lina Dahlan linadah...@... wrote: Iya. Saya tahu kalo ini sudah masuk dalam kajian fiqih. Cuma saya takut salah aja nih. Bukannya rujukannya yaitu hadist ttg aurat ya? Yang kemudian Nabi SAW (?) menunjuk muka dan kedua tangannya? Waduuuh..lagi males googling nih...:-) wassalam, --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Muizof muizof@ wrote: itu sudah masuk referensi kajian fiqh mbak Lina, sepertinya mayoritas sepakata mengenai batas yang boleh kelihatan dalam shalat bagi wanita yaitu muka dan telapak tangan. Wassalam Abdul Mu'iz --- Pada Kam, 16/7/09, Lina Dahlan linadahlan@ menulis: Dari: Lina Dahlan linadahlan@ Judul: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi - Polisi. Kepada: wanita-muslimah@yahoogroups.com Tanggal: Kamis, 16 Juli, 2009, 2:47 PM Assalamu'alaikum pak Muiz, Dalam sholat yang diperkenankan terbuka hanya muka dan telapak tangan. Ini rujukannya apa dan dimana ya, pak. Terimakasih. wassalam, --- In wanita-muslimah@ yahoogroups. com, Abdul Mu'iz quality@ wrote: . (QS. 3) terkait wanita berjilbab kalau shalat tetap mengenakan mukenah adalah karena mengikuti prinsip kehati-hatian saja, kenyataanya yang diperkenankan boleh terbuka dalam shalat kaum wanita adalah muka dan telapak tangan saja. Jilbab ala indonesia kan punggung tangan masih kelihatan kan ?? Wallahu a'lam bis shawab Wassalam Abdul Mu'iz At 10:07 AM 7/14/2009 +0200, you wrote: Apakah demonstrasi turun ke jalan itu hal yang wajar? Temukan jawabannya di Yahoo! Answers! http://id.answers.yahoo.com [Non-text portions of this message have been removed]
Bls: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi - Polisi.
dalil ttg batasan aurat wanita kan sbb: jami'u badaniah illa al-wajha wal kaffaini (seluruh tubuhnya kecuali wajah dan dua .* tangan). *telapak / tapak, masih dalam perdebatan. rite? wassalam, --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Lina Dahlan linadah...@... wrote: Iya. Saya tahu kalo ini sudah masuk dalam kajian fiqih. Cuma saya takut salah aja nih. Bukannya rujukannya yaitu hadist ttg aurat ya? Yang kemudian Nabi SAW (?) menunjuk muka dan kedua tangannya? Waduuuh..lagi males googling nih...:-) wassalam, --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Muizof muizof@ wrote: itu sudah masuk referensi kajian fiqh mbak Lina, sepertinya mayoritas sepakata mengenai batas yang boleh kelihatan dalam shalat bagi wanita yaitu muka dan telapak tangan. Wassalam Abdul Mu'iz --- Pada Kam, 16/7/09, Lina Dahlan linadahlan@ menulis: Dari: Lina Dahlan linadahlan@ Judul: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi - Polisi. Kepada: wanita-muslimah@yahoogroups.com Tanggal: Kamis, 16 Juli, 2009, 2:47 PM Assalamu'alaikum pak Muiz, Dalam sholat yang diperkenankan terbuka hanya muka dan telapak tangan. Ini rujukannya apa dan dimana ya, pak. Terimakasih. wassalam, --- In wanita-muslimah@ yahoogroups. com, Abdul Mu'iz quality@ wrote: . (QS. 3) terkait wanita berjilbab kalau shalat tetap mengenakan mukenah adalah karena mengikuti prinsip kehati-hatian saja, kenyataanya yang diperkenankan boleh terbuka dalam shalat kaum wanita adalah muka dan telapak tangan saja. Jilbab ala indonesia kan punggung tangan masih kelihatan kan ?? Wallahu a'lam bis shawab Wassalam Abdul Mu'iz At 10:07 AM 7/14/2009 +0200, you wrote: Apakah demonstrasi turun ke jalan itu hal yang wajar? Temukan jawabannya di Yahoo! Answers! http://id.answers.yahoo.com [Non-text portions of this message have been removed]
Re: Bls: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi - Polisi.
Mbak Lina, Kalo sejak jaman duluu... aurat adalah seluruh tubuh kecuali wajah dan kedua tangan, kenapa di dalam perintahnya masih ditambah dengan dan menjulurkan kain ke dadanya disamping menjaga kemaluannya? On Jul 30, 2009, at 9:13 AM, Lina Dahlan wrote: dalil ttg batasan aurat wanita kan sbb: jami'u badaniah illa al-wajha wal kaffaini (seluruh tubuhnya kecuali wajah dan dua .* tangan). *telapak / tapak, masih dalam perdebatan. rite? wassalam, --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Lina Dahlan linadah...@... wrote: Iya. Saya tahu kalo ini sudah masuk dalam kajian fiqih. Cuma saya takut salah aja nih. Bukannya rujukannya yaitu hadist ttg aurat ya? Yang kemudian Nabi SAW (?) menunjuk muka dan kedua tangannya? Waduuuh..lagi males googling nih...:-) wassalam, --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Muizof muizof@ wrote: itu sudah masuk referensi kajian fiqh mbak Lina, sepertinya mayoritas sepakata mengenai batas yang boleh kelihatan dalam shalat bagi wanita yaitu muka dan telapak tangan. Wassalam Abdul Mu'iz --- Pada Kam, 16/7/09, Lina Dahlan linadahlan@ menulis: Dari: Lina Dahlan linadahlan@ Judul: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi - Polisi. Kepada: wanita-muslimah@yahoogroups.com Tanggal: Kamis, 16 Juli, 2009, 2:47 PM Assalamu'alaikum pak Muiz, Dalam sholat yang diperkenankan terbuka hanya muka dan telapak tangan. Ini rujukannya apa dan dimana ya, pak. Terimakasih. wassalam, --- In wanita-muslimah@ yahoogroups. com, Abdul Mu'iz quality@ wrote: . (QS. 3) terkait wanita berjilbab kalau shalat tetap mengenakan mukenah adalah karena mengikuti prinsip kehati-hatian saja, kenyataanya yang diperkenankan boleh terbuka dalam shalat kaum wanita adalah muka dan telapak tangan saja. Jilbab ala indonesia kan punggung tangan masih kelihatan kan ?? Wallahu a'lam bis shawab Wassalam Abdul Mu'iz At 10:07 AM 7/14/2009 +0200, you wrote: Apakah demonstrasi turun ke jalan itu hal yang wajar? Temukan jawabannya di Yahoo! Answers! http://id.answers.yahoo.com [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -
Jilbab itu wajib bagi mba Yulia, juga oke dong. Sehingga doa kita menjadi: Ya Allah, mudahkan urusan bagi teman2 kita yang berjilbab maupun yang nggak, sehingga tercapai manfaat yang mereka inginkan. Amin Saya kira doa ini lebih baik, karena memberi ruang buat mba Herni, buat mba Yulia, buat semuanya dan berharap baik dari mereka. salam Mia --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, yu...@... wrote: Assalamualaikum wr wb Utk seorang muslimah yang tau bahwa mengenakan jilbab adalah WAJIB hukumnya : Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat... Katakanlah kepada wanita yang beriman: Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak darinya. Dan hendaklah mereka menutup kain kerudung ke dadanya... (An Nuur:30,31) Di dalam Al Qur'an jelas tertulis bahwa kerudung sangat penting untuk menutup aurat. Mengapa aurat itu penting? Hal itu dijelaskan dalam Al Qur'an surat Al Ahzab 59: Hai Nabi katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mu'min: Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. (Al Ahzab:59) Pada intinya, kesederhanaan digambarkan untuk melindungi wanita dari gangguan atau mudahnya, kesederhanaan adalah perlindungan. Jadi, tujuan utama dari jilbab atau kerudung di dalam Islam adalah perlindungan tapi utk ikhlas berjilbab di perlukan kesadaran niat yang besar dari muslimah itu sendiri, oleh karena itu saya pribadi berdoa semoga saudari2 yang belum berjilbab agar Allah SWT sentuh hati nuraninya utk ikhlas berjilbab yang memang suatu kewajiban bagi seorang muslimah amin. Love Lya Herni Sri Nurbayanti nurbaya...@... Sent by: wanita-muslimah@yahoogroups.com 07/28/2009 11:00 AM Please respond to wanita-muslimah@yahoogroups.com To wanita-muslimah@yahoogroups.com cc Subject [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi - Teori dimana-mana gampang utk diucapkan, mbak. Pengalamanku gak pake jilbab, pake, gak pake lagi... satu hal yg pasti, dihujat terus :) Mungkin karena mind-set nya tidak berubah ya. Jilbab bukan faktor hehe. Ada hal-hal mendasar yg tidak berubah, betapapun tampilan luar berubah :) Waktu saya berjilbab, saya gak pernah usil ma perempuan lain. Dulu, sempat ada anggota milis yg enggan utk ikutan jalan2, khawatir tidak diterima karena tidak berjilbab. Buat saya, pandangan spt itu lucu. Berarti belum kenal orang2 WM, hehe... Buat saya, jilbab adalah pilihan. Gak peduli lah orang mau pake jilbab atau gak. Saya insya Allah gak pernah prejudice ma orang. Kalau liat cewe seksi, kalo badannya emang bagus, kok bisa ya badan sebagus itu? kalau badannya tidak bagus, wah, PD bener ya. Dua2nya patut ditiru, hehe. Bisa merawat badan dan punya PD yg ok :) Lantas waktu buka pun, ada teman yg konsultasi nanya2 soal keinginan buka jilbab. Saya bilang, itu jawaban (dan keputusan) yg harus kamu tanya dan pikir sendiri. Jangan tanya orang lain, apalagi tanya gue hehehe.. Jadi saya gak bilang apa2. Buat saya, jilbab masih sebuah pilihan. Tapi saya rasa kita tidak mampu lepas dari situasi sosial yang masih kuat dng politisasi jilbab, baik yg tradisional-konservatif atau mainstream atau apalah dng yg liberal dng tingkatannya (dari yg moderat sampai ekstrem). Kalau pandangan yg tradisional-konservatif-mainstream mungkin sudah terwakili dlm diskusi sebelumnya, namun kadang2 orang liberal juga suka kepeleset ngomong, hehe. Mereka tentu saja berpandangan jilbab itu pilihan. Tapi pada moment2 tertentu suka kepeleset, tanpa sadar membedakan antara yg berjilbab dng yg tidak berjilbab... sbg sebuah simbol progresif/kritis dng yg 'kolot/tradisional'. Beberapa kali kejadian soalnya, baca di milisnya aja sih hehe.. Pengalaman saya sendiri, mau berjilbab atau tidak, saya selalu terjebak dalam dua dunia. Tradisional gak, liberal juga gak. Hehehe.. Berjilbab ataupun tidak, perempuan selalu terjebak dalam kondisi ini. Jarang dilihat sbg sebuah pribadi yg utuh. Kadang2 kangen juga ma jilbab, tapi masih mengingat pengalaman tidak nyaman waktu pake dulu. Soalnya, kalau berjilbab, auranya keluar. Dan terus terang, saya gak tahan dampak lanjutannya hehehe. Lucu juga sebenarnya. Makna berjilbab, konon katanya adalah menyembunyikan... tapi kok yg terjadi sebaliknya ya? Jadi lebih keliatan menonjol, gitu :D. Aku gak suka menjadi yg menonjol2 kecuali makanan :) Dan pengalaman pribadi, waktu pake jilbab sih lebih nakal. Justru pas buka sekarang relatif lebih baik dan alim. Tapi mana ada yg percaya? :D Mungkin memang lebih baik
Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -
amin...terima kasih mba Mia utk doanya... saya yakin semua yang terdapat dalam Al Quran pasti bermanfaat bagi hambaNya, seperti kewajiban muslimah utk berjilbab, oleh karena itu mari kita bersama2 melaksanakan perintahNya menjauhi laranganNya, karena dengan begitu Allah SWT pasti akan memberi kemudahan bagi kita di dunia keselamatan di akhirat kelak...amin. Love Lya Mia al...@yahoo.com Sent by: wanita-muslimah@yahoogroups.com 07/28/2009 07:04 PM Please respond to wanita-muslimah@yahoogroups.com To wanita-muslimah@yahoogroups.com cc Subject [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi - Jilbab itu wajib bagi mba Yulia, juga oke dong. Sehingga doa kita menjadi: Ya Allah, mudahkan urusan bagi teman2 kita yang berjilbab maupun yang nggak, sehingga tercapai manfaat yang mereka inginkan. Amin Saya kira doa ini lebih baik, karena memberi ruang buat mba Herni, buat mba Yulia, buat semuanya dan berharap baik dari mereka. salam Mia --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, yu...@... wrote: Assalamualaikum wr wb Utk seorang muslimah yang tau bahwa mengenakan jilbab adalah WAJIB hukumnya : Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat... Katakanlah kepada wanita yang beriman: Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak darinya. Dan hendaklah mereka menutup kain kerudung ke dadanya... (An Nuur:30,31) Di dalam Al Qur'an jelas tertulis bahwa kerudung sangat penting untuk menutup aurat. Mengapa aurat itu penting? Hal itu dijelaskan dalam Al Qur'an surat Al Ahzab 59: Hai Nabi katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mu'min: Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. (Al Ahzab:59) Pada intinya, kesederhanaan digambarkan untuk melindungi wanita dari gangguan atau mudahnya, kesederhanaan adalah perlindungan. Jadi, tujuan utama dari jilbab atau kerudung di dalam Islam adalah perlindungan tapi utk ikhlas berjilbab di perlukan kesadaran niat yang besar dari muslimah itu sendiri, oleh karena itu saya pribadi berdoa semoga saudari2 yang belum berjilbab agar Allah SWT sentuh hati nuraninya utk ikhlas berjilbab yang memang suatu kewajiban bagi seorang muslimah amin. Love Lya Herni Sri Nurbayanti nurbaya...@... Sent by: wanita-muslimah@yahoogroups.com 07/28/2009 11:00 AM Please respond to wanita-muslimah@yahoogroups.com To wanita-muslimah@yahoogroups.com cc Subject [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi - Teori dimana-mana gampang utk diucapkan, mbak. Pengalamanku gak pake jilbab, pake, gak pake lagi... satu hal yg pasti, dihujat terus :) Mungkin karena mind-set nya tidak berubah ya. Jilbab bukan faktor hehe. Ada hal-hal mendasar yg tidak berubah, betapapun tampilan luar berubah :) Waktu saya berjilbab, saya gak pernah usil ma perempuan lain. Dulu, sempat ada anggota milis yg enggan utk ikutan jalan2, khawatir tidak diterima karena tidak berjilbab. Buat saya, pandangan spt itu lucu. Berarti belum kenal orang2 WM, hehe... Buat saya, jilbab adalah pilihan. Gak peduli lah orang mau pake jilbab atau gak. Saya insya Allah gak pernah prejudice ma orang. Kalau liat cewe seksi, kalo badannya emang bagus, kok bisa ya badan sebagus itu? kalau badannya tidak bagus, wah, PD bener ya. Dua2nya patut ditiru, hehe. Bisa merawat badan dan punya PD yg ok :) Lantas waktu buka pun, ada teman yg konsultasi nanya2 soal keinginan buka jilbab. Saya bilang, itu jawaban (dan keputusan) yg harus kamu tanya dan pikir sendiri. Jangan tanya orang lain, apalagi tanya gue hehehe.. Jadi saya gak bilang apa2. Buat saya, jilbab masih sebuah pilihan. Tapi saya rasa kita tidak mampu lepas dari situasi sosial yang masih kuat dng politisasi jilbab, baik yg tradisional-konservatif atau mainstream atau apalah dng yg liberal dng tingkatannya (dari yg moderat sampai ekstrem). Kalau pandangan yg tradisional-konservatif-mainstream mungkin sudah terwakili dlm diskusi sebelumnya, namun kadang2 orang liberal juga suka kepeleset ngomong, hehe. Mereka tentu saja berpandangan jilbab itu pilihan. Tapi pada moment2 tertentu suka kepeleset, tanpa sadar membedakan antara yg berjilbab dng yg tidak berjilbab... sbg sebuah simbol progresif/kritis dng yg 'kolot/tradisional'. Beberapa kali kejadian soalnya, baca di milisnya aja sih hehe.. Pengalaman saya sendiri, mau berjilbab atau tidak, saya selalu terjebak dalam dua dunia. Tradisional gak, liberal juga gak. Hehehe.. Berjilbab ataupun tidak, perempuan selalu terjebak dalam
Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -
Assalamu'alaikum, Wah rame juga neh. kalo mbak mia yg comment, sy jadi cerewet lagi.. duh kangen mbak. btw kalo janoko teh Mbak intan bukan seh? Menutup aurat itu yang wajib, apapun bentuknya ya terserah sesuai kondisi. Menutup aurat itu bukan berarti harus arabisasi. Yang paling penting adalah mari kita sama-sama memperbaiki ibadah kita, jangan lagi ada keusilan dan merasa neh gue yg sudah pake jilbab lebih baik dari elo yg ga pake jilbab. penilaian ibadah adalah hak perogatif Alloh. Sy sering berjumpa dengan para musafir, secara pakaian sangat dekil, bahkan sulit dibedakan apa dia orang gila asli ato bukan, makan pun kadang bekas-bekas orang lain yg dibuang. tapi ketika datang waktu shalat, subhanalloh sy ga kenal lagi dengan mereka, begitu bersih, begitu tenang, dan banyak sekali hal yang kita ga tau dan mengerti dalam hidup ini. Sy mengaku beriman pd Alloh tapi ternyata setelah direnungkan iman sy tidak sampai yakin. sy ngomong harus sabar pada orang lain tp ternyata pelajaran kesabaran pun tidak pernah lulus. So apalah arti sebuah penampilan jika hati ini juga tidak terpelihara dengan baik. ideal memang jika semuanya seimbang. sedikit-sedikit aja... siapa tau ketika gadis ga mau menutup aurat eh ternyata setelah nenek-nenek hidayah datang dan mau menutup aurat. luar bagus dalam pun ok ato luar ok dalam keriput..he...he...he Salam manis, Dendi --- On Tue, 7/28/09, Mia al...@yahoo.com wrote: From: Mia al...@yahoo.com Subject: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi - Jilbab itu wajib bagi mba Yulia, juga oke dong. Sehingga doa kita menjadi: Ya Allah, mudahkan urusan bagi teman2 kita yang berjilbab maupun yang nggak, sehingga tercapai manfaat yang mereka inginkan. Amin Saya kira doa ini lebih baik, karena memberi ruang buat mba Herni, buat mba Yulia, buat semuanya dan berharap baik dari mereka. salam Mia --- In wanita-muslimah@ yahoogroups. com, yu...@... wrote: Assalamualaikum wr wb Utk seorang muslimah yang tau bahwa mengenakan jilbab adalah WAJIB hukumnya : Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat... Katakanlah kepada wanita yang beriman: Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak darinya. Dan hendaklah mereka menutup kain kerudung ke dadanya... (An Nuur:30,31) Di dalam Al Qur'an jelas tertulis bahwa kerudung sangat penting untuk menutup aurat. Mengapa aurat itu penting? Hal itu dijelaskan dalam Al Qur'an surat Al Ahzab 59: Hai Nabi katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mu'min: Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. (Al Ahzab:59) Pada intinya, kesederhanaan digambarkan untuk melindungi wanita dari gangguan atau mudahnya, kesederhanaan adalah perlindungan. Jadi, tujuan utama dari jilbab atau kerudung di dalam Islam adalah perlindungan tapi utk ikhlas berjilbab di perlukan kesadaran niat yang besar dari muslimah itu sendiri, oleh karena itu saya pribadi berdoa semoga saudari2 yang belum berjilbab agar Allah SWT sentuh hati nuraninya utk ikhlas berjilbab yang memang suatu kewajiban bagi seorang muslimah amin. Love Lya [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -
dendi keren said: Sy sering berjumpa dengan para musafir, secara pakaian sangat dekil, bahkan sulit dibedakan apa dia orang gila asli ato bukan, makan pun kadang bekas-bekas orang lain yg dibuang. tapi ketika datang waktu shalat, subhanalloh sy ga kenal lagi dengan mereka, begitu bersih, begitu tenang, :putri terimakasih sudah mengingatkan kembali putri pernah ketemu sama kakek2 yang secara penampilan mirip pengemis awalnya ilfil dan cuek tapi subhanallah waktu kita berpapasan si kakek senyum sama putri and said Assalamu'alaikum haruuu banget sampe pingin nangis, senang bangt, pengen meluk tuh kakek beliau kasih tau dimana masjid terdekat dan putri harus ketemu sm siapa jilbab merupakan identitas putri sebagai seorang muslimah di negeri asing.. subhanallah putri jadi g takut lagi ^,^ (syukran jazakallah buat kakek yang nunjukin putri jalan, semoga Allah mempertemukan kita kembali) :putri --- On Tue, 7/28/09, Dendikeren amat dendicut...@yahoo.com wrote: From: Dendikeren amat dendicut...@yahoo.com Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi - To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Date: Tuesday, July 28, 2009, 9:23 PM Assalamu'alaikum, Wah rame juga neh. kalo mbak mia yg comment, sy jadi cerewet lagi.. duh kangen mbak. btw kalo janoko teh Mbak intan bukan seh? Menutup aurat itu yang wajib, apapun bentuknya ya terserah sesuai kondisi. Menutup aurat itu bukan berarti harus arabisasi. Yang paling penting adalah mari kita sama-sama memperbaiki ibadah kita, jangan lagi ada keusilan dan merasa neh gue yg sudah pake jilbab lebih baik dari elo yg ga pake jilbab. penilaian ibadah adalah hak perogatif Alloh. Sy sering berjumpa dengan para musafir, secara pakaian sangat dekil, bahkan sulit dibedakan apa dia orang gila asli ato bukan, makan pun kadang bekas-bekas orang lain yg dibuang. tapi ketika datang waktu shalat, subhanalloh sy ga kenal lagi dengan mereka, begitu bersih, begitu tenang, dan banyak sekali hal yang kita ga tau dan mengerti dalam hidup ini. Sy mengaku beriman pd Alloh tapi ternyata setelah direnungkan iman sy tidak sampai yakin. sy ngomong harus sabar pada orang lain tp ternyata pelajaran kesabaran pun tidak pernah lulus. So apalah arti sebuah penampilan jika hati ini juga tidak terpelihara dengan baik. ideal memang jika semuanya seimbang. sedikit-sedikit aja... siapa tau ketika gadis ga mau menutup aurat eh ternyata setelah nenek-nenek hidayah datang dan mau menutup aurat. luar bagus dalam pun ok ato luar ok dalam keriput..he. ..he...he. ... Salam manis, Dendi --- On Tue, 7/28/09, Mia al...@yahoo. com wrote: From: Mia al...@yahoo. com Subject: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi - Jilbab itu wajib bagi mba Yulia, juga oke dong. Sehingga doa kita menjadi: Ya Allah, mudahkan urusan bagi teman2 kita yang berjilbab maupun yang nggak, sehingga tercapai manfaat yang mereka inginkan. Amin Saya kira doa ini lebih baik, karena memberi ruang buat mba Herni, buat mba Yulia, buat semuanya dan berharap baik dari mereka. salam Mia --- In wanita-muslimah@ yahoogroups. com, yu...@... wrote: Assalamualaikum wr wb Utk seorang muslimah yang tau bahwa mengenakan jilbab adalah WAJIB hukumnya : Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat... Katakanlah kepada wanita yang beriman: Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak darinya. Dan hendaklah mereka menutup kain kerudung ke dadanya... (An Nuur:30,31) Di dalam Al Qur'an jelas tertulis bahwa kerudung sangat penting untuk menutup aurat. Mengapa aurat itu penting? Hal itu dijelaskan dalam Al Qur'an surat Al Ahzab 59: Hai Nabi katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mu'min: Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. (Al Ahzab:59) Pada intinya, kesederhanaan digambarkan untuk melindungi wanita dari gangguan atau mudahnya, kesederhanaan adalah perlindungan. Jadi, tujuan utama dari jilbab atau kerudung di dalam Islam adalah perlindungan tapi utk ikhlas berjilbab di perlukan kesadaran niat yang besar dari muslimah itu sendiri, oleh karena itu saya pribadi berdoa semoga saudari2 yang belum berjilbab agar Allah SWT sentuh hati nuraninya utk ikhlas berjilbab yang memang suatu kewajiban bagi seorang muslimah amin. Love Lya [Non-text portions
[wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -
Proses (yg dilakukan wali/orangtua terhadap anak perempuan mereka agar mengenakan jilbab) biasanya sudah dilakukan sejak (anak) perempuan itu masih balita. Dengan cara ini anak-anak perempuan tersebut tidak biasanya tidak melawan atau mempertanyakan mengapa mereka harus mengenakan jilbab mereka. Setahu mereka, jilbab hanyalah perangkat baju normatif, pakaian biasa, bukan pakaian politis yang digunakan untuk menggolong-golongkan agama seseorang dari yang lain. Sedemikian biasanya mereka melihat, mengenakan dan menerima jilbab itu sehingga mereka akan merasa tidak lengkap, risih, telanjang jika melepasnya di muka publik. Perasaan 'tidak pantas' itu membuat mereka merasa lebih aman dan nyaman jika jilbab itu tetap dikenakan. Dengan kata lain, jilbabisasi, tanpa disadari, adalah 'proses cuci otak' yang dilakukan secara sistematis sejak dini. Pembiasaan ini adalah prosesnya. Cuci otak adalah metodenya. Fundamentalisme (biasanya) adalah hasilnya. Menarik...
[wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -
, sudah mengerti tentang fungsi dan kewajiban menutup aurat sebelum menggunakannya, bukan meminta tuntutan hasil dari memakai jilbab, --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Dendikeren amat dendicute77@ wrote: Assalamu'alaikum, Ketaatan itu dasarnya dari hati, jadi tidak lantas wanita pake jilbab lantas perilakunya jadi baik. jadi ciri wanita solehah,dll. ga menjadi tolok ukur sebagai wanita muslim yang taat biarawati juga menutup aurat, bahkan sekarang ini jilbab lebih menjadi trends.modis,bisnis. Tapi yach secara fisik wanita berjilbab cukup baik bila dibanding dengan yang tidak. akan tetapi tiu tidak cukup bila sikap dan perilaku tidak juga dirubah.ibadah bukan hanya lahir tapi juga batinpun harus diikutkan. Salam manis, --- On Wed, 7/15/09, Mia aldiy@ wrote: From: Mia aldiy@ Subject: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi - To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Date: Wednesday, July 15, 2009, 3:00 AM Pak Saeful, Aku langsung mau setuju saja tadinya blas, tapi ada yang ngeganjal, aku juga nggak tau sortingnya gimana. Bapak bilang seorang muslimah yang taat sudah mengerti tentang fungsi dan kewajiban menutup aurat dan ketika jilbab beralih menjadi peningkatan ketaqwaan, itu benar Rancu nih. Kalau jilbab itu adalah peningkatan ketaqwaan karena muslimah taat tahu kewajibannya menutup aurat..., lalu apanya yang salah kalau kita pingin melihat indikator hasil dari peningkatan ketaqwaan dari muslimah taat itu? Ini mungkin sebabnya mba Mei yang bilang bahwa jilbab itu ukuran ketaatan, jadinya blio terkaget2 melihat temennya yang jilbabers begini-begitu melanggar moral dan kepantasan itu sendiri. Integrity at stake? Arcon bilang, dirinya merasa berat dengan atribut2 ketaqwaan itu, jadinya dia malah merasa jauh dari khusu. Khusu ato nggak, aku lagi ngebayangin Arcon berjenggot, bercingkrang. ..:-) salam Mia Visit Your Group Give Back Yahoo! for Good Get inspired by a good cause. Y! Toolbar Get it Free! easy 1-click access to your groups. Yahoo! Groups Start a group in 3 easy steps. Connect with others. . [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -
Assalamualaikum wr wb Utk seorang muslimah yang tau bahwa mengenakan jilbab adalah WAJIB hukumnya : Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat... Katakanlah kepada wanita yang beriman: Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak darinya. Dan hendaklah mereka menutup kain kerudung ke dadanya... (An Nuur:30,31) Di dalam Al Qur'an jelas tertulis bahwa kerudung sangat penting untuk menutup aurat. Mengapa aurat itu penting? Hal itu dijelaskan dalam Al Qur'an surat Al Ahzab 59: Hai Nabi katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mu'min: Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. (Al Ahzab:59) Pada intinya, kesederhanaan digambarkan untuk melindungi wanita dari gangguan atau mudahnya, kesederhanaan adalah perlindungan. Jadi, tujuan utama dari jilbab atau kerudung di dalam Islam adalah perlindungan tapi utk ikhlas berjilbab di perlukan kesadaran niat yang besar dari muslimah itu sendiri, oleh karena itu saya pribadi berdoa semoga saudari2 yang belum berjilbab agar Allah SWT sentuh hati nuraninya utk ikhlas berjilbab yang memang suatu kewajiban bagi seorang muslimah amin. Love Lya Herni Sri Nurbayanti nurbaya...@gmail.com Sent by: wanita-muslimah@yahoogroups.com 07/28/2009 11:00 AM Please respond to wanita-muslimah@yahoogroups.com To wanita-muslimah@yahoogroups.com cc Subject [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi - Teori dimana-mana gampang utk diucapkan, mbak. Pengalamanku gak pake jilbab, pake, gak pake lagi... satu hal yg pasti, dihujat terus :) Mungkin karena mind-set nya tidak berubah ya. Jilbab bukan faktor hehe. Ada hal-hal mendasar yg tidak berubah, betapapun tampilan luar berubah :) Waktu saya berjilbab, saya gak pernah usil ma perempuan lain. Dulu, sempat ada anggota milis yg enggan utk ikutan jalan2, khawatir tidak diterima karena tidak berjilbab. Buat saya, pandangan spt itu lucu. Berarti belum kenal orang2 WM, hehe... Buat saya, jilbab adalah pilihan. Gak peduli lah orang mau pake jilbab atau gak. Saya insya Allah gak pernah prejudice ma orang. Kalau liat cewe seksi, kalo badannya emang bagus, kok bisa ya badan sebagus itu? kalau badannya tidak bagus, wah, PD bener ya. Dua2nya patut ditiru, hehe. Bisa merawat badan dan punya PD yg ok :) Lantas waktu buka pun, ada teman yg konsultasi nanya2 soal keinginan buka jilbab. Saya bilang, itu jawaban (dan keputusan) yg harus kamu tanya dan pikir sendiri. Jangan tanya orang lain, apalagi tanya gue hehehe.. Jadi saya gak bilang apa2. Buat saya, jilbab masih sebuah pilihan. Tapi saya rasa kita tidak mampu lepas dari situasi sosial yang masih kuat dng politisasi jilbab, baik yg tradisional-konservatif atau mainstream atau apalah dng yg liberal dng tingkatannya (dari yg moderat sampai ekstrem). Kalau pandangan yg tradisional-konservatif-mainstream mungkin sudah terwakili dlm diskusi sebelumnya, namun kadang2 orang liberal juga suka kepeleset ngomong, hehe. Mereka tentu saja berpandangan jilbab itu pilihan. Tapi pada moment2 tertentu suka kepeleset, tanpa sadar membedakan antara yg berjilbab dng yg tidak berjilbab... sbg sebuah simbol progresif/kritis dng yg 'kolot/tradisional'. Beberapa kali kejadian soalnya, baca di milisnya aja sih hehe.. Pengalaman saya sendiri, mau berjilbab atau tidak, saya selalu terjebak dalam dua dunia. Tradisional gak, liberal juga gak. Hehehe.. Berjilbab ataupun tidak, perempuan selalu terjebak dalam kondisi ini. Jarang dilihat sbg sebuah pribadi yg utuh. Kadang2 kangen juga ma jilbab, tapi masih mengingat pengalaman tidak nyaman waktu pake dulu. Soalnya, kalau berjilbab, auranya keluar. Dan terus terang, saya gak tahan dampak lanjutannya hehehe. Lucu juga sebenarnya. Makna berjilbab, konon katanya adalah menyembunyikan... tapi kok yg terjadi sebaliknya ya? Jadi lebih keliatan menonjol, gitu :D. Aku gak suka menjadi yg menonjol2 kecuali makanan :) Dan pengalaman pribadi, waktu pake jilbab sih lebih nakal. Justru pas buka sekarang relatif lebih baik dan alim. Tapi mana ada yg percaya? :D Mungkin memang lebih baik kalau pake jilbab setelah nikah, mungkin lebih aman :) Meski dari segi pemikiran, keliatan agak 'culun'. Kesannya pake jilbab kok karena suami, hehe. Padahal simply alasan praktis. Rule of thumbnya kan Dilarang godain perempuan bersuami kecuali mau di-poliandri :) Kadang2 suka geli sendiri. Kalau lagi dihujat karena moral saya dianggap tidak baik, kadang2 ada hal2 yg buat orang yg tidak bermoral spt saya pun tidak akan melakukan itu, tapi buat mereka yg menghujat, kok melakukan ya? Kan bikin
Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi - mukena
Almarhumah Ibu saya menyebut mukena itu telekung. salam, l.meilany - Original Message - From: Wikan Danar Sunindyo To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Wednesday, July 15, 2009 2:48 PM Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi - mukena kalau di tempat saya mukena lazimnya disebut rukuh kira2 gimana ya mbak mia asal usulnya? apa ada hubungannya sama ruku'? salam, -- wikan 2009/7/15 Mia al...@yahoo.com: Temans, sub-judulnya mukena yah, bukan pulisi.. sub-judulnya mukena, Wikan, bukan pulisi..:-) Jadi kebanyakan perempuan Indonesia solat pake mukena, sekalipun yang berjilbab gamis. Kalau ditanya kemungkinan besar mereka menjawab, seperti cerita mba Ning, untuk menutup aurat, aturan fiqih, atau semacam itu. Now, we should read between the lines. Fakta bahwa kebanyakan perempuan yang berjilbab maupun yang nggak, pake mukena waktu solat, ini menandakan bahwa mukena itu semacam tradisi, kebiasaan - kan kita tahu bahwa nggak ada aturan fiqih internasional yang mensyaratkan mukena. Kalau tradisi ini kemudian diadopsi oleh Islam Indonesia, sebagai aturan tersendiri, itu namanya aturan fiqh lokal, kira-kira begitu bukan Pak Chodjim? Kalau ada sejarah mukena, yang hanya ada di Indonesia, kira-kira begini obrolannya: Wali Sanga: Wahai perempuan Indonesia, tutuplah (buah) dadamu dan jangan berkemben saja, jaman dah berubah. Perempuan: Jadi baju kami mesti gimana, Gusti? Wali Sanga: Pake jilbab/bergo/burqa seperti perempuan Arab yang menutup auratnya. Dijamin nggak masuk angin lagi. Perempuan: Ampun Gusti, ogah ah, puaaanas. Kami kan orang kebanyakan kerja di sawah, dagang di pasar, nggak praktis lagee.. Wali Sanga: Mesti ada kompromi nih, gimana kira2 usulan panjenengan? Perempuan: Gini aja Gusti, biarin aja jaman berubah pelan2, terserah kami pake baju gimana, toh kalo lagi acara2 baju kami juga lengkap. Kita pake bergo kalo lagi solat aja deh. Wali Sanga: deal! IdeMu sangat meNGENA --- asal usul kata MUKENA... Mba Ning, sesekali di rumah saya solat nggak pake mukena, misalnya kalo udara lagi panas banget. Kadang pake kerudung pun jadi, dan rasanya maknyus. Tapi kalo lagi rame2 jamaah, di rumah orang, di mesjid, ya mesti tau diri lah, masak bikin kerusuhan..:-) [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi - mukena
telekung, mukena esensinya buat nutup aurat kan??? :putri --- On Sun, 7/26/09, L.Meilany wpamu...@centrin.net.id wrote: From: L.Meilany wpamu...@centrin.net.id Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi - mukena To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Date: Sunday, July 26, 2009, 1:34 AM Almarhumah Ibu saya menyebut mukena itu telekung. salam, l.meilany - Original Message - From: Wikan Danar Sunindyo To: wanita-muslimah@ yahoogroups. com Sent: Wednesday, July 15, 2009 2:48 PM Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi - mukena kalau di tempat saya mukena lazimnya disebut rukuh kira2 gimana ya mbak mia asal usulnya? apa ada hubungannya sama ruku'? salam, -- wikan 2009/7/15 Mia al...@yahoo. com: Temans, sub-judulnya mukena yah, bukan pulisi.. sub-judulnya mukena, Wikan, bukan pulisi..:-) Jadi kebanyakan perempuan Indonesia solat pake mukena, sekalipun yang berjilbab gamis. Kalau ditanya kemungkinan besar mereka menjawab, seperti cerita mba Ning, untuk menutup aurat, aturan fiqih, atau semacam itu. Now, we should read between the lines. Fakta bahwa kebanyakan perempuan yang berjilbab maupun yang nggak, pake mukena waktu solat, ini menandakan bahwa mukena itu semacam tradisi, kebiasaan - kan kita tahu bahwa nggak ada aturan fiqih internasional yang mensyaratkan mukena. Kalau tradisi ini kemudian diadopsi oleh Islam Indonesia, sebagai aturan tersendiri, itu namanya aturan fiqh lokal, kira-kira begitu bukan Pak Chodjim? Kalau ada sejarah mukena, yang hanya ada di Indonesia, kira-kira begini obrolannya: Wali Sanga: Wahai perempuan Indonesia, tutuplah (buah) dadamu dan jangan berkemben saja, jaman dah berubah. Perempuan: Jadi baju kami mesti gimana, Gusti? Wali Sanga: Pake jilbab/bergo/ burqa seperti perempuan Arab yang menutup auratnya. Dijamin nggak masuk angin lagi. Perempuan: Ampun Gusti, ogah ah, puaaanas. Kami kan orang kebanyakan kerja di sawah, dagang di pasar, nggak praktis lagee.. Wali Sanga: Mesti ada kompromi nih, gimana kira2 usulan panjenengan? Perempuan: Gini aja Gusti, biarin aja jaman berubah pelan2, terserah kami pake baju gimana, toh kalo lagi acara2 baju kami juga lengkap. Kita pake bergo kalo lagi solat aja deh. Wali Sanga: deal! IdeMu sangat meNGENA --- asal usul kata MUKENA... Mba Ning, sesekali di rumah saya solat nggak pake mukena, misalnya kalo udara lagi panas banget. Kadang pake kerudung pun jadi, dan rasanya maknyus. Tapi kalo lagi rame2 jamaah, di rumah orang, di mesjid, ya mesti tau diri lah, masak bikin kerusuhan..: -) [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -
Salam juga manis sekali komentarnya.. Whatever you want..Hanya HATI- mulah yang tahu apa yang kaulakukan itu adalah sebuah kebenaran atau hanya sebuah kamuflase, dia akan menjawab dengan sangat 'CLEAR' setiap action kita. Please do your best kawan Salam, R.Yanti --- Pada Ming, 19/7/09, Dendikeren amat dendicut...@yahoo.com menulis: Dari: Dendikeren amat dendicut...@yahoo.com Judul: Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi - Kepada: wanita-muslimah@yahoogroups.com Tanggal: Minggu, 19 Juli, 2009, 4:01 PM Assalamu'alaikum, Ketaatan itu dasarnya dari hati, jadi tidak lantas wanita pake jilbab lantas perilakunya jadi baik. jadi ciri wanita solehah,dll. ga menjadi tolok ukur sebagai wanita muslim yang taat biarawati juga menutup aurat, bahkan sekarang ini jilbab lebih menjadi trends.modis, bisnis. Tapi yach secara fisik wanita berjilbab cukup baik bila dibanding dengan yang tidak. akan tetapi tiu tidak cukup bila sikap dan perilaku tidak juga dirubah.ibadah bukan hanya lahir tapi juga batinpun harus diikutkan. Salam manis, --- On Wed, 7/15/09, Mia al...@yahoo. com wrote: From: Mia al...@yahoo. com Subject: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi - To: wanita-muslimah@ yahoogroups. com Date: Wednesday, July 15, 2009, 3:00 AM Pak Saeful, Aku langsung mau setuju saja tadinya blas, tapi ada yang ngeganjal, aku juga nggak tau sortingnya gimana. Bapak bilang seorang muslimah yang taat sudah mengerti tentang fungsi dan kewajiban menutup aurat dan ketika jilbab beralih menjadi peningkatan ketaqwaan, itu benar Rancu nih. Kalau jilbab itu adalah peningkatan ketaqwaan karena muslimah taat tahu kewajibannya menutup aurat..., lalu apanya yang salah kalau kita pingin melihat indikator hasil dari peningkatan ketaqwaan dari muslimah taat itu? Ini mungkin sebabnya mba Mei yang bilang bahwa jilbab itu ukuran ketaatan, jadinya blio terkaget2 melihat temennya yang jilbabers begini-begitu melanggar moral dan kepantasan itu sendiri. Integrity at stake? Arcon bilang, dirinya merasa berat dengan atribut2 ketaqwaan itu, jadinya dia malah merasa jauh dari khusu. Khusu ato nggak, aku lagi ngebayangin Arcon berjenggot, bercingkrang. ..:-) salam Mia Visit Your Group Give Back Yahoo! for Good Get inspired by a good cause. Y! Toolbar Get it Free! easy 1-click access to your groups. Yahoo! Groups Start a group in 3 easy steps. Connect with others. . [Non-text portions of this message have been removed] Menambah banyak teman sangatlah mudah dan cepat. Undang teman dari Hotmail, Gmail ke Yahoo! Messenger sekarang! http://id.messenger.yahoo.com/invite/ [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi - Polisi.
Ada orang bodoh berkomentar bahwa kdrt harus dihentikan kepada wanita yang berjilbab (saja). Padahal kdrt itu berlaku beyond that (lebih jauh daripada sekedar seseorang yang berjilbab). Pemaksaan kepada orang untuk berjilbab adalah juga salah satu bentuk pelanggaran hak asasi manusia, takiya?
Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi - Polisi.
Ada orang bodoh berkomentar bahwa kdrt harus dihentikan kepada wanita yang berjilbab (saja). --- Janoko : Sudahlah berdirilah didepan kelas anakku, dikau terlambat masuk kelas sehingga ketinggalan mata pelajaran KDR-W. Salim -o0o- --- On Mon, 20/7/09, eyang_mbelgedes eyang_mbelge...@yahoo.com wrote: From: eyang_mbelgedes eyang_mbelge...@yahoo.com Subject: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi - Polisi. To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Date: Monday, 20 July, 2009, 3:14 PM Ada orang bodoh berkomentar bahwa kdrt harus dihentikan kepada wanita yang berjilbab (saja). Padahal kdrt itu berlaku beyond that (lebih jauh daripada sekedar seseorang yang berjilbab). Pemaksaan kepada orang untuk berjilbab adalah juga salah satu bentuk pelanggaran hak asasi manusia, takiya? Get your preferred Email name! Now you can @ymail.com and @rocketmail.com. http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/aa/ [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -
Rama : Please do your best kawan --- Janoko : Hanya ingin tahu aja, do your best kalau menurut pemahaman Rahma itu apa ?, dasar spiritualnya apa ya ? Salam Janoko -o0o- --- On Mon, 20/7/09, Rahma Yanti rahma...@yahoo.co.id wrote: From: Rahma Yanti rahma...@yahoo.co.id Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi - To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Date: Monday, 20 July, 2009, 3:06 PM Salam juga manis sekali komentarnya. . Whatever you want..Hanya HATI- mulah yang tahu apa yang kaulakukan itu adalah sebuah kebenaran atau hanya sebuah kamuflase, dia akan menjawab dengan sangat 'CLEAR' setiap action kita. Please do your best kawan Salam, R.Yanti --- Pada Ming, 19/7/09, Dendikeren amat dendicute77@ yahoo.com menulis: Dari: Dendikeren amat dendicute77@ yahoo.com Judul: Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi - Kepada: wanita-muslimah@ yahoogroups. com Tanggal: Minggu, 19 Juli, 2009, 4:01 PM Assalamu'alaikum, Ketaatan itu dasarnya dari hati, jadi tidak lantas wanita pake jilbab lantas perilakunya jadi baik. jadi ciri wanita solehah,dll. ga menjadi tolok ukur sebagai wanita muslim yang taat biarawati juga menutup aurat, bahkan sekarang ini jilbab lebih menjadi trends.modis, bisnis. Tapi yach secara fisik wanita berjilbab cukup baik bila dibanding dengan yang tidak. akan tetapi tiu tidak cukup bila sikap dan perilaku tidak juga dirubah.ibadah bukan hanya lahir tapi juga batinpun harus diikutkan. Salam manis, --- On Wed, 7/15/09, Mia al...@yahoo. com wrote: From: Mia al...@yahoo. com Subject: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi - To: wanita-muslimah@ yahoogroups. com Date: Wednesday, July 15, 2009, 3:00 AM Pak Saeful, Aku langsung mau setuju saja tadinya blas, tapi ada yang ngeganjal, aku juga nggak tau sortingnya gimana. Bapak bilang seorang muslimah yang taat sudah mengerti tentang fungsi dan kewajiban menutup aurat dan ketika jilbab beralih menjadi peningkatan ketaqwaan, itu benar Rancu nih. Kalau jilbab itu adalah peningkatan ketaqwaan karena muslimah taat tahu kewajibannya menutup aurat..., lalu apanya yang salah kalau kita pingin melihat indikator hasil dari peningkatan ketaqwaan dari muslimah taat itu? Ini mungkin sebabnya mba Mei yang bilang bahwa jilbab itu ukuran ketaatan, jadinya blio terkaget2 melihat temennya yang jilbabers begini-begitu melanggar moral dan kepantasan itu sendiri. Integrity at stake? Arcon bilang, dirinya merasa berat dengan atribut2 ketaqwaan itu, jadinya dia malah merasa jauh dari khusu. Khusu ato nggak, aku lagi ngebayangin Arcon berjenggot, bercingkrang. ..:-) salam Mia Visit Your Group Give Back Yahoo! for Good Get inspired by a good cause. Y! Toolbar Get it Free! easy 1-click access to your groups. Yahoo! Groups Start a group in 3 easy steps. Connect with others. . [Non-text portions of this message have been removed] Menambah banyak teman sangatlah mudah dan cepat. Undang teman dari Hotmail, Gmail ke Yahoo! Messenger sekarang! http://id.messenger .yahoo.com/ invite/ [Non-text portions of this message have been removed] New Email addresses available on Yahoo! Get the Email name you#39;ve always wanted on the new @ymail and @rocketmail. Hurry before someone else does! http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/aa/ [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -
Assalamu'alaikum, Ketaatan itu dasarnya dari hati, jadi tidak lantas wanita pake jilbab lantas perilakunya jadi baik. jadi ciri wanita solehah,dll. ga menjadi tolok ukur sebagai wanita muslim yang taat biarawati juga menutup aurat, bahkan sekarang ini jilbab lebih menjadi trends.modis,bisnis. Tapi yach secara fisik wanita berjilbab cukup baik bila dibanding dengan yang tidak. akan tetapi tiu tidak cukup bila sikap dan perilaku tidak juga dirubah.ibadah bukan hanya lahir tapi juga batinpun harus diikutkan. Salam manis, --- On Wed, 7/15/09, Mia al...@yahoo.com wrote: From: Mia al...@yahoo.com Subject: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi - To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Date: Wednesday, July 15, 2009, 3:00 AM Pak Saeful, Aku langsung mau setuju saja tadinya blas, tapi ada yang ngeganjal, aku juga nggak tau sortingnya gimana. Bapak bilang seorang muslimah yang taat sudah mengerti tentang fungsi dan kewajiban menutup aurat dan ketika jilbab beralih menjadi peningkatan ketaqwaan, itu benar Rancu nih. Kalau jilbab itu adalah peningkatan ketaqwaan karena muslimah taat tahu kewajibannya menutup aurat..., lalu apanya yang salah kalau kita pingin melihat indikator hasil dari peningkatan ketaqwaan dari muslimah taat itu? Ini mungkin sebabnya mba Mei yang bilang bahwa jilbab itu ukuran ketaatan, jadinya blio terkaget2 melihat temennya yang jilbabers begini-begitu melanggar moral dan kepantasan itu sendiri. Integrity at stake? Arcon bilang, dirinya merasa berat dengan atribut2 ketaqwaan itu, jadinya dia malah merasa jauh dari khusu. Khusu ato nggak, aku lagi ngebayangin Arcon berjenggot, bercingkrang. ..:-) salam Mia Visit Your Group Give Back Yahoo! for Good Get inspired by a good cause. Y! Toolbar Get it Free! easy 1-click access to your groups. Yahoo! Groups Start a group in 3 easy steps. Connect with others. . [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -
akan tetapi tiu tidak cukup bila sikap dan perilaku tidak juga dirubah.ibadah bukan hanya lahir tapi juga batinpun harus diikutkan Jadi di sini Pak Dendi berbeda dengan Pak Saeful yang bilang: ketika jilbab di jadikan penilaian ketaqwaan itu salah Irisannya, 'cukup atau tidak' berhubungan dengan penilaian. Menurut Pak Saeful menilai cukup atau nggak itu salah, karena jilbab adalah peningkatan ketaqwaan, nggak bisa dijadikan penilaian ketaqwaan. Lalu apa yang Pak Dendi maksud?: Tapi yach secara fisik wanita berjilbab cukup baik bila dibanding dengan yang tidak. akan tetapi tiu tidak cukup bila sikap dan perilaku tidak juga dirubah.ibadah bukan hanya lahir tapi juga batinpun harus diikutkan Perempuan jilbab secara (ibadah) fisik lebih baik daripada yang nggak berjilbab? Dan ibadah itupun nggak cukup, tapi yang lain2 juga mesti berubah juga? Yang nggak berjilbab kurang baiknya, lalu ibadah lainnya nggak cukup baik dibandingkan dengan ibadah yang berjilbab? Mungkin ini yang namanya blunder? Fallacy of thinking? salam Mia assalamu alaikum ikutan ahhh meskipun jilbab secara bahasa adalah pakaian luar, tetapi bagi umat islam (di indonesia khususnya) jilbab telah di artikan sebagai kerudung bagi wanita muslim, ketika jilbab beralih menjadi bahan peningkatan ketaqwaan, itu benar tapi, ketika jilbab di jadikan penilaian ketaqwaan itu salah, seorang muslimah yang taat , sudah mengerti tentang fungsi dan kewajiban menutup aurat sebelum menggunakannya, bukan meminta tuntutan hasil dari memakai jilbab, --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Dendikeren amat dendicut...@... wrote: Assalamu'alaikum, Ketaatan itu dasarnya dari hati, jadi tidak lantas wanita pake jilbab lantas perilakunya jadi baik. jadi ciri wanita solehah,dll. ga menjadi tolok ukur sebagai wanita muslim yang taat biarawati juga menutup aurat, bahkan sekarang ini jilbab lebih menjadi trends.modis,bisnis. Tapi yach secara fisik wanita berjilbab cukup baik bila dibanding dengan yang tidak. akan tetapi tiu tidak cukup bila sikap dan perilaku tidak juga dirubah.ibadah bukan hanya lahir tapi juga batinpun harus diikutkan. Salam manis, --- On Wed, 7/15/09, Mia al...@... wrote: From: Mia al...@... Subject: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi - To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Date: Wednesday, July 15, 2009, 3:00 AM Pak Saeful, Aku langsung mau setuju saja tadinya blas, tapi ada yang ngeganjal, aku juga nggak tau sortingnya gimana. Bapak bilang seorang muslimah yang taat sudah mengerti tentang fungsi dan kewajiban menutup aurat dan ketika jilbab beralih menjadi peningkatan ketaqwaan, itu benar Rancu nih. Kalau jilbab itu adalah peningkatan ketaqwaan karena muslimah taat tahu kewajibannya menutup aurat..., lalu apanya yang salah kalau kita pingin melihat indikator hasil dari peningkatan ketaqwaan dari muslimah taat itu? Ini mungkin sebabnya mba Mei yang bilang bahwa jilbab itu ukuran ketaatan, jadinya blio terkaget2 melihat temennya yang jilbabers begini-begitu melanggar moral dan kepantasan itu sendiri. Integrity at stake? Arcon bilang, dirinya merasa berat dengan atribut2 ketaqwaan itu, jadinya dia malah merasa jauh dari khusu. Khusu ato nggak, aku lagi ngebayangin Arcon berjenggot, bercingkrang. ..:-) salam Mia Visit Your Group Give Back Yahoo! for Good Get inspired by a good cause. Y! Toolbar Get it Free! easy 1-click access to your groups. Yahoo! Groups Start a group in 3 easy steps. Connect with others. . [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi - Polisi.
Rezim middle east tidak akan bertengkar dengan yang disebut Barat. Yang bertengkar hanya krocok-krocok saja. Rezim Timur Tengah itu tergantung dari yang disebut Barat, karena hubungan ekonomi dan pertahanan. - Original Message - From: Ary Setijadi Prihatmanto To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Friday, July 17, 2009 12:27 AM Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi - Polisi. ;-) makanya sebaiknya biarin saja middle-east sama barat bertengkar... nggak ngaruh... kita sih teman semua orang, punya pendirian sendiri. di middle-east disegani (karena bisa ngatur barat), di barat di sayang (karena bisa ngatur middle-east)... jangan malah ikut-ikutan... ke middle-east dianggap anak bawang (lha begitu perang nggak ikutan, duit gak punya, bangsa budak, ulamanya dipandang remeh) ke barat sudah keburu dianggap musuh (habis mulut keluarannya jelek melulu...) - Original Message - From: Wikan Danar Sunindyo To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Thursday, July 16, 2009 11:36 PM Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi - Polisi. sama seperti orang barat memandang pemerintahan Arab Saudi, Iran Taliban dengan pandangan yang menyakitkan dan sangat SARA. salam, -- wikan 2009/7/16 Ari Condro masar...@gmail.com: sebenarnya cara kita, kaum muslimin yang memiliki peradaban mulia ini mengomentasi peradaban lain terkadang diekspresikan dengan cara yg menyakitkan dan sangat sara. contohnya saja komentar komentar dari rekan rekan muslim (sepertinya mostly pks, karena mas heru ini juga aktivis pks). http://herususetyo.multiply.com/journal/item/65/Lesbian_Pertama_jadi_PM_di_Dunia_Johanna_Sigurroardottir_of_Iceland [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi - Polisi.
Assalamu'alaikum pak Muiz, Dalam sholat yang diperkenankan terbuka hanya muka dan telapak tangan. Ini rujukannya apa dan dimana ya, pak. Terimakasih. wassalam, --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Abdul Mu'iz qual...@... wrote: . (QS. 3) terkait wanita berjilbab kalau shalat tetap mengenakan mukenah adalah karena mengikuti prinsip kehati-hatian saja, kenyataanya yang diperkenankan boleh terbuka dalam shalat kaum wanita adalah muka dan telapak tangan saja. Jilbab ala indonesia kan punggung tangan masih kelihatan kan ?? Wallahu a'lam bis shawab Wassalam Abdul Mu'iz At 10:07 AM 7/14/2009 +0200, you wrote:
Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi - Polisi.
jilbab ala indonesia ada cantolannya di jari pak, jadi punggung tangan juga tertutup kok. gimana seh pak ustad hehehe On 7/16/09, Lina Dahlan linadah...@yahoo.com wrote: Assalamu'alaikum pak Muiz, Dalam sholat yang diperkenankan terbuka hanya muka dan telapak tangan. Ini rujukannya apa dan dimana ya, pak. Terimakasih. wassalam, --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Abdul Mu'iz qual...@... wrote: . (QS. 3) terkait wanita berjilbab kalau shalat tetap mengenakan mukenah adalah karena mengikuti prinsip kehati-hatian saja, kenyataanya yang diperkenankan boleh terbuka dalam shalat kaum wanita adalah muka dan telapak tangan saja. Jilbab ala indonesia kan punggung tangan masih kelihatan kan ?? Wallahu a'lam bis shawab Wassalam Abdul Mu'iz At 10:07 AM 7/14/2009 +0200, you wrote: -- salam, Ari
Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi - mukena
Cuma sekedar nimbrung : 1. Waktu jelang lebarn tahun lalu, di pertokoakn mewah dijula mukena, mukagak, telekung seharga 2, 5 juta rupiah. Saya ngomong sama tetangga saya, dia nggak percaya. Akhirnya baru percaya setelah lihat sendiri. Mukena mewah itu mungkin dibuat dari kain sutera Paris, berjumbai-jumbai, di sekelilingnya diberi hiasan batu permata Kalimantan, plus intan, berlian, mutiara yg menempel, menjahitnya perlu waktu lama. Sangat rapih. Kemudian juiga dihiasi renda2 yg halus buatannya. Kesannya seperti busana pengantin barat. Dimana pakai mukena seperti ini? Kalo untuk solat berjama'ah pasti yg disebelahnya, dibelakang mukena ini nggak khusyu. Lantas di TV di beritakan, katanya mukena2 yg seperti itu banyak dipesan oleh orang2 Brunei untuk umroh. 2. Begitu juga kalo solat berjamaah memakai gamis saja tanpa mukena seperti jeng Ning lakukan- Itu juga bikin nggak khusyu bagi yg bermukena yg ada di sekitar Jeng Ning. Terus terang saja waktu lebaran 2 tahun lalu, saya kebetulan solat di lhalaman masjid. Depan saya mungkin mau praktis habis solat langsung bablas ke rumah kerabat. Dipakainya gamis lebaran. Mewah, berwarna ungu terang, berpayet, kerlip2. Ada jumbi2nya. Bahannya mungkin dari sutera Garut, yg setiap gerakan berbunyi kresek2. Alas kaki yg model sekarang seperti sepatu ber mote-mote. Terus terang saja saya solat nggak khusyu. Waktu dengerin kotbah juga gak menyimak sibuk menghitung, berapa harganya, kalo bikin berapa ongkos jahitnya. Gimana cara nyucinya. Makanya mungkin duluu itu riwayatnya mengapa mukena sebaiknya warna putih. Kenapa Ustad Arifin Ilham me'wajib'kan peserta dzikirnya berseragam putih2. Supaya sama gitu kali. Kalo mukena warna warni pun tampaknya agak ajaib. Jadi nggak indah. Seperti iklan susu Anlene itu menarik sekali, solat jamaah dengan mukena warna putih, lantas ketauan gitu yg kena sakit tulang :-) Salam, l.meilany - Original Message - From: Mia To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Wednesday, July 15, 2009 1:28 PM Subject: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi - mukena Temans, sub-judulnya mukena yah, bukan pulisi.. sub-judulnya mukena, Wikan, bukan pulisi..:-) Jadi kebanyakan perempuan Indonesia solat pake mukena, sekalipun yang berjilbab gamis. Kalau ditanya kemungkinan besar mereka menjawab, seperti cerita mba Ning, untuk menutup aurat, aturan fiqih, atau semacam itu. Now, we should read between the lines. Fakta bahwa kebanyakan perempuan yang berjilbab maupun yang nggak, pake mukena waktu solat, ini menandakan bahwa mukena itu semacam tradisi, kebiasaan - kan kita tahu bahwa nggak ada aturan fiqih internasional yang mensyaratkan mukena. Kalau tradisi ini kemudian diadopsi oleh Islam Indonesia, sebagai aturan tersendiri, itu namanya aturan fiqh lokal, kira-kira begitu bukan Pak Chodjim? Kalau ada sejarah mukena, yang hanya ada di Indonesia, kira-kira begini obrolannya: Wali Sanga: Wahai perempuan Indonesia, tutuplah (buah) dadamu dan jangan berkemben saja, jaman dah berubah. Perempuan: Jadi baju kami mesti gimana, Gusti? Wali Sanga: Pake jilbab/bergo/burqa seperti perempuan Arab yang menutup auratnya. Dijamin nggak masuk angin lagi. Perempuan: Ampun Gusti, ogah ah, puaaanas. Kami kan orang kebanyakan kerja di sawah, dagang di pasar, nggak praktis lagee.. Wali Sanga: Mesti ada kompromi nih, gimana kira2 usulan panjenengan? Perempuan: Gini aja Gusti, biarin aja jaman berubah pelan2, terserah kami pake baju gimana, toh kalo lagi acara2 baju kami juga lengkap. Kita pake bergo kalo lagi solat aja deh. Wali Sanga: deal! IdeMu sangat meNGENA --- asal usul kata MUKENA... Mba Ning, sesekali di rumah saya solat nggak pake mukena, misalnya kalo udara lagi panas banget. Kadang pake kerudung pun jadi, dan rasanya maknyus. Tapi kalo lagi rame2 jamaah, di rumah orang, di mesjid, ya mesti tau diri lah, masak bikin kerusuhan..:-) salam Mia --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Lina Dahlan linadah...@... wrote: Rasanya dulu saya pernah tanya ttg batasan aurat. Apakah beda batasan aurat dalam keseharian kita dan dalam sholat (Pakaian sholat). Kalo gak salah, menurut pak Chodjim untuk sholat, yang termasuk ibadah mahdhoh mang beda, ade aturan sendiri. Sama dengan pakaian ihram dalam ibadah haji, ade aturannya sendiri. Ada ustadz juga yang berpendapat bahwa memang jilbab itu bergantung sikonnya. Jadi, kalo emang perempuannya cakeb and mulus banged, lebih baek pake burqa sekalian kalo berada di tempat umum di tanah arab, karena ...he...he...laki2 arab gitu loh? wassalam, --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Lestyaningsih, Tri Budi (Ning) ninghdw@ wrote: ^_^ Bener itu mas Wikan... Padahal kalau sudah berjilbab dan berkerudung, sudah menutup aurat, kita sudah sah untuk sholat bukan ? Harusnya.. ya sholat aja langsung (tanpa bermukenah lagi). Tapi ya.. terkadang memang orang mengandalkan
Bls: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi - Polisi.
itu sudah masuk referensi kajian fiqh mbak Lina, sepertinya mayoritas sepakata mengenai batas yang boleh kelihatan dalam shalat bagi wanita yaitu muka dan telapak tangan. Wassalam Abdul Mu'iz --- Pada Kam, 16/7/09, Lina Dahlan linadah...@yahoo.com menulis: Dari: Lina Dahlan linadah...@yahoo.com Judul: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi - Polisi. Kepada: wanita-muslimah@yahoogroups.com Tanggal: Kamis, 16 Juli, 2009, 2:47 PM Assalamu'alaikum pak Muiz, Dalam sholat yang diperkenankan terbuka hanya muka dan telapak tangan. Ini rujukannya apa dan dimana ya, pak. Terimakasih. wassalam, --- In wanita-muslimah@ yahoogroups. com, Abdul Mu'iz qual...@... wrote: . (QS. 3) terkait wanita berjilbab kalau shalat tetap mengenakan mukenah adalah karena mengikuti prinsip kehati-hatian saja, kenyataanya yang diperkenankan boleh terbuka dalam shalat kaum wanita adalah muka dan telapak tangan saja. Jilbab ala indonesia kan punggung tangan masih kelihatan kan ?? Wallahu a'lam bis shawab Wassalam Abdul Mu'iz At 10:07 AM 7/14/2009 +0200, you wrote: Apakah demonstrasi turun ke jalan itu hal yang wajar? Temukan jawabannya di Yahoo! Answers! http://id.answers.yahoo.com [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi - Polisi.
kalau jilbabnya sudah seperti itu ya gak perlu pakai mukenah atau rukuh lagi kan mas ?? :) Salam Abdul Mu'iz --- Pada Kam, 16/7/09, Ari Condro masar...@gmail.com menulis: Dari: Ari Condro masar...@gmail.com Judul: Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi - Polisi. Kepada: wanita-muslimah@yahoogroups.com Tanggal: Kamis, 16 Juli, 2009, 3:13 PM jilbab ala indonesia ada cantolannya di jari pak, jadi punggung tangan juga tertutup kok. gimana seh pak ustad hehehe On 7/16/09, Lina Dahlan linadah...@yahoo. com wrote: Assalamu'alaikum pak Muiz, Dalam sholat yang diperkenankan terbuka hanya muka dan telapak tangan. Ini rujukannya apa dan dimana ya, pak. Terimakasih. wassalam, --- In wanita-muslimah@ yahoogroups. com, Abdul Mu'iz qual...@... wrote: . (QS. 3) terkait wanita berjilbab kalau shalat tetap mengenakan mukenah adalah karena mengikuti prinsip kehati-hatian saja, kenyataanya yang diperkenankan boleh terbuka dalam shalat kaum wanita adalah muka dan telapak tangan saja. Jilbab ala indonesia kan punggung tangan masih kelihatan kan ?? Wallahu a'lam bis shawab Wassalam Abdul Mu'iz At 10:07 AM 7/14/2009 +0200, you wrote: -- salam, Ari Lebih aman saat online. Upgrade ke Internet Explorer 8 baru dan lebih cepat yang dioptimalkan untuk Yahoo! agar Anda merasa lebih aman. Gratis. Dapatkan IE8 di sini! http://downloads.yahoo.com/id/internetexplorer/ [Non-text portions of this message have been removed]
Bls: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi - Polisi.
Iya. Saya tahu kalo ini sudah masuk dalam kajian fiqih. Cuma saya takut salah aja nih. Bukannya rujukannya yaitu hadist ttg aurat ya? Yang kemudian Nabi SAW (?) menunjuk muka dan kedua tangannya? Waduuuh..lagi males googling nih...:-) wassalam, --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Muizof mui...@... wrote: itu sudah masuk referensi kajian fiqh mbak Lina, sepertinya mayoritas sepakata mengenai batas yang boleh kelihatan dalam shalat bagi wanita yaitu muka dan telapak tangan. Wassalam Abdul Mu'iz --- Pada Kam, 16/7/09, Lina Dahlan linadah...@... menulis: Dari: Lina Dahlan linadah...@... Judul: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi - Polisi. Kepada: wanita-muslimah@yahoogroups.com Tanggal: Kamis, 16 Juli, 2009, 2:47 PM Assalamu'alaikum pak Muiz, Dalam sholat yang diperkenankan terbuka hanya muka dan telapak tangan. Ini rujukannya apa dan dimana ya, pak. Terimakasih. wassalam, --- In wanita-muslimah@ yahoogroups. com, Abdul Mu'iz quality@ wrote: . (QS. 3) terkait wanita berjilbab kalau shalat tetap mengenakan mukenah adalah karena mengikuti prinsip kehati-hatian saja, kenyataanya yang diperkenankan boleh terbuka dalam shalat kaum wanita adalah muka dan telapak tangan saja. Jilbab ala indonesia kan punggung tangan masih kelihatan kan ?? Wallahu a'lam bis shawab Wassalam Abdul Mu'iz At 10:07 AM 7/14/2009 +0200, you wrote: Apakah demonstrasi turun ke jalan itu hal yang wajar? Temukan jawabannya di Yahoo! Answers! http://id.answers.yahoo.com [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi - Polisi.
Bilang ke Heru, lain kali ngaca dulu sebelum menayangkan kesempitan pikirannya, kan malu2in PKS. Kalo bingung ya bingung aja dulu, banyak orang juga bingung ttg homo lesbian, trans, ftm, mtf, dsb. Jangan langsung ngadu2 ke Gusti Allah, dirinya tambah bingung orang lain ikutan nambah bingungnya. Argumennya gampang dicocol, negara dipimpin oleh orang bukan lesbian homo juga banyak pada kagak beres...lha... salam Mia --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Ari Condro masar...@... wrote: sebenarnya cara kita, kaum muslimin yang memiliki peradaban mulia ini mengomentasi peradaban lain terkadang diekspresikan dengan cara yg menyakitkan dan sangat sara. contohnya saja komentar komentar dari rekan rekan muslim (sepertinya mostly pks, karena mas heru ini juga aktivis pks). http://herususetyo.multiply.com/journal/item/65/Lesbian_Pertama_jadi_PM_di_Dunia_Johanna_Sigurroardottir_of_Iceland replyiwananashaya wrote on Jun 10 Inna lillaahi wa inna ilaihi rooji'uun... musibah.. benar-benar musibah.. :( replyvocinna wrote on Jun 10 ewww. replykakrahmah wrote on Jun 10 Ya Allah, dunia zaman sekarang makin aneh aja.. replyvarenotarnes wrote on Jun 11 mudah2ahn tidak berlanjut dengan munculnya presiden/PM transeksual pertama di dunia ya bangbayangin aja kalo di thailand misalnya, PM nya transeksual...hehehheancur...ancur... replywennyrad wrote on Jun 11 ckckckckckck... naudzubillah.. replymudyahusnul wrote on Jun 11 Dunia..dunia.. macam pula apa dikau..?!! wis kiamat..hancurlah, Allah lindungi kami dari segala macam apa yang Engkau benci di dunia ini..amiiin...amiiin..amiiin ya Allah replyherususetyo wrote on Jun 14 varenotarnes said mudah2ahn tidak berlanjut dengan munculnya presiden/PM transeksual pertama di dunia ya bangbayangin aja kalo di thailand misalnya, PM nya transeksual...hehehheancur...ancur... kalo di Thai bisa jadi, menteri dan anggota parlemen transeksual dan homoseksual aja ada replyherususetyo wrote on Jun 14 mudyahusnul said Dunia..dunia.. macam pula apa dikau..?!! wis kiamat..hancurlah, Allah lindungi kami dari segala macam apa yang Engkau benci di dunia ini..amiiin...amiiin..amiiin ya Allah amin replyherususetyo wrote on Jul 1 kalo di Thailand sih bisa jadi