[wanita-muslimah] Re: Jilbab dan Sabu

2009-10-31 Terurut Topik herni_sn
Hehehe.. ini pembahasan yg gak pernah habis2nya ya? Menarik pernyataan mbak 
Ning.. yg bilang kalau perempuan beriman insya Allah memakai keduanya (jilbab 
dan kerudung). 

Kalau gaul ma anak2 musholla, dulu.. mereka suka tanpa sadar 
mendiskriminasi secara halus. Kalau yg dianggap beriman, berjilbab (lebar), 
biasanya disebut akhwat. Manggilnya pun ukhti dng nada yg halus dan sopan. 

Tapi kemudian, jilbab berkembang jadi fashion, jadi sesuatu yg 'biasa'. Beda 
lah semangatnya dibanding era tahun 90an. Mbak-mbak akhwat yg tahun 90-an pun 
ada yg mulai berubah.. yg mungkin buat sebagian orang sudah 'terkontaminasi' 
dng pergaulan di lingkungan kerja.  

Lucunya, kemarin ada yg masih menganggap saya 'akhwat' dan memanggil dng 
sebutan 'ukhti'. Kayanya para laki2 itu ada yg sadar juga kali ya,  ada 
beberapa yg mulai melihat lebih dari sekedar tampak luar... bahwa perempuan 
muslim yg tidak berjilbab pun, bisa punya values, nilai2, integritas (dan kalau 
mujur, kecerdasan juga) spt perempuan muslim berjilbab yg dicita2kan..

Yg menarik (ini kalau mau ngikutin cara berpikir ngebanding2in :P), kalau ada 
perempuan yg berjilbab tapi bejat dng perempuan muslim baik dan istiqomah tapi 
tidak berjilbab, lebih baik mana? Jawaban diplomatisnya sih, yg berjilbab kan 
masih dalam proses belajar.. yg tidak berjilbab, sebaiknya berjilbab agar lebih 
baik lagi. Tapi persoalan ini sebenarnya mengarah ke prioritas. Mana yg lebih 
penting, integrasi nilai2 seorang muslim atau pakaian luar?

Yg penting, punya karakter lah.. ada values yg dipegang teguh. Ber-integritas. 
Itu yg membuat seseorang jadi wanita-muslimah... walau tetap saja ada anggapan, 
perempuan yg seperti itu, kalau berjilbab, lebih baik lagi... 

Jadi saya ngebayanginnya, respon thd pernyataan mbak Mia itu...
Mau mikirin panas aja, atau mau jadi perempuan muslimah yg lebih baik lagi (dng 
berjilbab)? hihihihi... 



wassalam,
Herni



--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, aldiy al...@... wrote:

 Saya pake kerudung (khumur) di kepala kalo merasa kedinginan, misalnya di 
 pesawat, atau untuk menahan debu kalo lagi bepergian jarak jauh pake mobil.  
 Kalo gerah, yah diselendangin aja. Kalo masih gerah juga yah dimasukin ke tas 
 aja. kalo rasa ragu takut diomelin polisi syariah waktu masuk Mesjid Raya 
 Banda Aceh, misalnya...yah kerudung dipake di kepala. Tapi masuk ke mesjid 
 nggak pake kerudung di daerah Aceh deket2 Sumatera Utara nggak bakal diomelin 
 orang.
 
 Kalo baju luar (jilbab) ogah pake, puanass.. 
 
 and waana minal muslimin...:-)
 
 salam
 Mia
 
 --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Lestyaningsih, Tri Budi (Ning) 
 ninghdw@ wrote:
 
   
  
  Jilbab menurut bahasa Arab/Al Qur'an adalah pakaian luar. Perintahnya
  ada di QS Al Azhab:59. Jadi jilbab tidak sama dengan kerudung,
  sebagaimana  orang Indonesia sering menganggap demikian : menyebut
  kerudung dengan sebutan jilbab. Itu bedanya yang saya maksudkan, dik.
  
   
  
  Sedangkan kerudung, dalam bahasa Arab disebut khimar (khumur). Perintah
  untuk mengenakan dan caranya (yaitu dengan mengulurkan ke dada) ada di
  QS AnNuur :31.
  
   
  
  Betul, jilbab dan kerudung tidak selalu digunakan oleh wanita-wanita
  yang baik atau beriman. Tetapi wanita-wanita yang beriman, insya Allah,
  mengenakan keduanya.. Tidak bulak-balik artinya, dik. Itu yang saya
  pahami.
  
   
  
  Wallahua'lam bishowab.
  
  Wassalaam,
  
  -Ning





[wanita-muslimah] Re: Jilbab dan budaya

2009-10-31 Terurut Topik aldiy
Ei...integritas ku terletak pada panas ato nggak, copot kerudung apa 
nggak.:-)

Saya harap sekarang moderator2 kita sudah punya file yang cukup, paling tidak 
mendokumentasikan diskusi2 kita ttg jilbab.  Karena kita sedang menyaksikan 
proses terbentuknya suatu fitur budaya.  Dalam hal ini apakah jilbab/khumur 
akan sukses menjadi salah satu fitur budaya Indonesia yang (selalu) menerima 
keragaman.

Kalau jilbab (pakaian luar) yang seperti dijabarkan mba Ning, saya ramalkan 
nggak akan masuk sebagai fitur budaya, karena nggak praktis, alias panas, dan 
karena ada 'substitute good' nya yaitu jilbab-khumur.

Paling sedikit ada 2 rintangan yang bisa menegasikan jilbab menjadi budaya 
Indonesia:
- simbol jilbab sebagai bentuk expressi keimanan/kesalehan kolektif yang 
diperagakan perempuan.  (Hellooo mba Lina, yang menganjurkan jangan bicara 
simbol agama, well..kita lagi dalam proses 'membunuh' simbol mitos agama untuk 
jilbab ini).
- budaya Jawa yang gentil. Identitas Jawa yang gentil nggak akan pernah 
mengijinkan jilbab menjadi fitur budaya nya.  Saya nggak bisa ngebayangin bu 
Any Yudhoyono akhirnya berjilbab. That'll be interesting, because SBY's home 
base is secular-kebatinan. 

Selama pengaruh yang dominan adalah menganggap jilbab itu lambang kesalehan, 
artinya perempuan lebih keliatan beriman kalo pake jilbab, itu artinya jilbab 
ini nggak diterima sebagai budaya.  Kalaupun dipaksa melalui Perda2 atau 
melalui sekte seperti GI, maka konflik akan bermunculan, baik konflik yang 
keliatan maupun nggak. Why? Karena budaya mensyaratkan semacam kerelaan yang 
mutual, yang mudah diidentifikasikan di kalangan masyarakat menengah bawah, 
terutama basis perempuannya, wong mereka yang pake baju - yang nantinya 
memungkinkan jalan untuk kreavititas budaya seperti jilbab batik, fashion, 
assesories, termasuk jilbab funky sebagai budaya kontemporer yang diminati 
anak2 muda.

Sebagai contoh. Saya meliat cover buku kecil yang lagi saya baca ttg sejarah 
Betawi, gambar ilustrasi keluarga Betawi di abad 16 - 19.  Isterinya bekemben 
loh.  Lo kok sekarang orang Betawi pada berjilbab?  Ini mencontohkan  proses 
budaya yang sedang mengerucut.  Sebagian menerimanya sebagai bagian dari 
keanekaragaman budaya (misalnya dari kelompok NU,PKB,Muhammadiyah,PAN, dan 
sebagian PKS)  Sebagian lagi mengidentifikasikannya sebagai lambang kesalehan 
kolektif (misalnya dari kelompok PKS, GI, HTI).

Salam
Mia


--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, herni_sn nurbaya...@... wrote:

 Hehehe.. ini pembahasan yg gak pernah habis2nya ya? Menarik pernyataan mbak 
 Ning.. yg bilang kalau perempuan beriman insya Allah memakai keduanya (jilbab 
 dan kerudung). 
 
 Kalau gaul ma anak2 musholla, dulu.. mereka suka tanpa sadar 
 mendiskriminasi secara halus. Kalau yg dianggap beriman, berjilbab (lebar), 
 biasanya disebut akhwat. Manggilnya pun ukhti dng nada yg halus dan 
 sopan. 
 
 Tapi kemudian, jilbab berkembang jadi fashion, jadi sesuatu yg 'biasa'. Beda 
 lah semangatnya dibanding era tahun 90an. Mbak-mbak akhwat yg tahun 90-an 
 pun ada yg mulai berubah.. yg mungkin buat sebagian orang sudah 
 'terkontaminasi' dng pergaulan di lingkungan kerja.  
 
 Lucunya, kemarin ada yg masih menganggap saya 'akhwat' dan memanggil dng 
 sebutan 'ukhti'. Kayanya para laki2 itu ada yg sadar juga kali ya,  ada 
 beberapa yg mulai melihat lebih dari sekedar tampak luar... bahwa perempuan 
 muslim yg tidak berjilbab pun, bisa punya values, nilai2, integritas (dan 
 kalau mujur, kecerdasan juga) spt perempuan muslim berjilbab yg dicita2kan..
 
 Yg menarik (ini kalau mau ngikutin cara berpikir ngebanding2in :P), kalau ada 
 perempuan yg berjilbab tapi bejat dng perempuan muslim baik dan istiqomah 
 tapi tidak berjilbab, lebih baik mana? Jawaban diplomatisnya sih, yg 
 berjilbab kan masih dalam proses belajar.. yg tidak berjilbab, sebaiknya 
 berjilbab agar lebih baik lagi. Tapi persoalan ini sebenarnya mengarah ke 
 prioritas. Mana yg lebih penting, integrasi nilai2 seorang muslim atau 
 pakaian luar?
 
 Yg penting, punya karakter lah.. ada values yg dipegang teguh. 
 Ber-integritas. Itu yg membuat seseorang jadi wanita-muslimah... walau tetap 
 saja ada anggapan, perempuan yg seperti itu, kalau berjilbab, lebih baik 
 lagi... 
 
 Jadi saya ngebayanginnya, respon thd pernyataan mbak Mia itu...
 Mau mikirin panas aja, atau mau jadi perempuan muslimah yg lebih baik lagi 
 (dng berjilbab)? hihihihi... 
 
 
 
 wassalam,
 Herni
 
 
 
 --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, aldiy aldiy@ wrote:
 
  Saya pake kerudung (khumur) di kepala kalo merasa kedinginan, misalnya di 
  pesawat, atau untuk menahan debu kalo lagi bepergian jarak jauh pake mobil. 
   Kalo gerah, yah diselendangin aja. Kalo masih gerah juga yah dimasukin ke 
  tas aja. kalo rasa ragu takut diomelin polisi syariah waktu masuk Mesjid 
  Raya Banda Aceh, misalnya...yah kerudung dipake di kepala. Tapi masuk ke 
  mesjid nggak pake kerudung di daerah Aceh deket2 Sumatera Utara nggak 

[wanita-muslimah] Re: Jilbab dan Sabu

2009-10-30 Terurut Topik aldiy
Saya pake kerudung (khumur) di kepala kalo merasa kedinginan, misalnya di 
pesawat, atau untuk menahan debu kalo lagi bepergian jarak jauh pake mobil.  
Kalo gerah, yah diselendangin aja. Kalo masih gerah juga yah dimasukin ke tas 
aja. kalo rasa ragu takut diomelin polisi syariah waktu masuk Mesjid Raya Banda 
Aceh, misalnya...yah kerudung dipake di kepala. Tapi masuk ke mesjid nggak pake 
kerudung di daerah Aceh deket2 Sumatera Utara nggak bakal diomelin orang.

Kalo baju luar (jilbab) ogah pake, puanass.. 

and waana minal muslimin...:-)

salam
Mia

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Lestyaningsih, Tri Budi (Ning) 
ning...@... wrote:

  
 
 Jilbab menurut bahasa Arab/Al Qur'an adalah pakaian luar. Perintahnya
 ada di QS Al Azhab:59. Jadi jilbab tidak sama dengan kerudung,
 sebagaimana  orang Indonesia sering menganggap demikian : menyebut
 kerudung dengan sebutan jilbab. Itu bedanya yang saya maksudkan, dik.
 
  
 
 Sedangkan kerudung, dalam bahasa Arab disebut khimar (khumur). Perintah
 untuk mengenakan dan caranya (yaitu dengan mengulurkan ke dada) ada di
 QS AnNuur :31.
 
  
 
 Betul, jilbab dan kerudung tidak selalu digunakan oleh wanita-wanita
 yang baik atau beriman. Tetapi wanita-wanita yang beriman, insya Allah,
 mengenakan keduanya.. Tidak bulak-balik artinya, dik. Itu yang saya
 pahami.
 
  
 
 Wallahua'lam bishowab.
 
 Wassalaam,
 
 -Ning




RE: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan Sabu

2009-10-28 Terurut Topik Lestyaningsih, Tri Budi (Ning)
 

Jilbab menurut bahasa Arab/Al Qur'an adalah pakaian luar. Perintahnya
ada di QS Al Azhab:59. Jadi jilbab tidak sama dengan kerudung,
sebagaimana  orang Indonesia sering menganggap demikian : menyebut
kerudung dengan sebutan jilbab. Itu bedanya yang saya maksudkan, dik.

 

Sedangkan kerudung, dalam bahasa Arab disebut khimar (khumur). Perintah
untuk mengenakan dan caranya (yaitu dengan mengulurkan ke dada) ada di
QS AnNuur :31.

 

Betul, jilbab dan kerudung tidak selalu digunakan oleh wanita-wanita
yang baik atau beriman. Tetapi wanita-wanita yang beriman, insya Allah,
mengenakan keduanya.. Tidak bulak-balik artinya, dik. Itu yang saya
pahami.

 

Wallahua'lam bishowab.

Wassalaam,

-Ning

 

From: wanita-muslimah@yahoogroups.com
[mailto:wanita-musli...@yahoogroups.com] On Behalf Of aishayasmina2002
Sent: Friday, October 23, 2009 10:41 PM
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Subject: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan Sabu

 

  

Mba Ning,
Yang saya pahami dari jilbab itu adalah sesuatu yang menutupi tubuh kita
kecuali wajah, telapak tangan dan kaki. Khususnya jika pakai kain,
kainnya tidak tipis menerawang, tidak nempel ngepas ke tubuh. Saya tidak
mengerti jilbab versi Indonesia, yang saya lihat di tv dan foto koran
seperti sederetan perempuan Timur Tengah itu memakai gamis longgar hitam
+ kerudung besar hitam segi empat yang dilipat jadi segitiga dan
menutupi seluruh rambutnya dan dadanya, mirip dengan cara berpakaian
perempuan2 penduduk Arab Saudi yang saya temui di negaranya. Yang
seperti itu jilbab versi Al Qur'an atau bahasa Arab? :)

Pemandangan seperti itu yang membuat saya bertanya-tanya dalam hati,
biasanya kurir narkoba internasional yang tertangkap di Indonesia itu
laki2 berkulit hitam dari Afrika, jadi aneh kan melihat kurirnya
perempuan berwajah Arab dan berjilbab seperti itu. Apa karena diributkan
terus bahwa perempuan berjilbab itu tanda perempuan baik2 sehingga
timbul ide dari bandar2 narkoba untuk mengelabui aparat keamanan dipakai
perempuan Arab berjilbab sehingga kesannya tidak mungkin perempuan
baik2 bawa narkoba. Ternyata tidak kan? jilbab itu tidak selalu
berkaitan dengan kebaikan. Kita tidak bisa menilai seseorang hanya dari
jilbabnya saja, apalagi langsung mencap yang berjilbab pasti imannya
baik dan yang tidak berjilbab tidak beriman. Bagaimana mba Ning? :)

salam
AY
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com
mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com , Lestyaningsih, Tri Budi
(Ning) ning...@... wrote:

 Dik Aisha,
 
 Agak nyimpang dikit nih.. mengenai definisi jilbab.. kayanya dik Aisha
 mencampur adukkan antara definisi jilbab versi Indonesia dan jilbab
 versi AlQur'an atau bahasa Arab. Karena ternyata itu menunjuk pada
benda
 yang berbeda.
 
 Bisa dibaca tulisan Pak Achmad Chodjim atau Abah HMNA di milist ini
 beberapa hari/minggu yll mengenai definisi keduanya.
 
 MOhon maaf.. silakan dilanjutkan diskusinya.
 
 Wassalaam,
 
 -NIng
 From: aishayasmina2002
 Beberapa hari yang lalu, di tv dan di koran ada berita tentang kurir
 sabu senilai 100 milyaran yang berjilbab. Di tv ditayangkan deretan
 pelaku perempuan2 berjilbab yang katanya sih bakal kena hukuman 10
 tahunan. Di koran juga ada fotonya.
 
 Jadi ingat cerita di milis ini tentang asal muasal jilbab. Perempuan
 keluarga Rasul dilecehkan karena tidak berjilbab saat di luar rumah,
 jadi ada perintah berjilbab untuk membedakan perempuan baik-baik
dengan
 budak perempuan yang dianggap tidak baik-baik (kasihan amat ya
nasibnya,
 padahal mungkin saja si budak ini orangnya lebih baik dari
majikannya).
 
 Pertanyaannya sekarang, apakah perempuan2 Timur Tengah yang berjilbab
 ini digunakan dengan alasan perempuan berjilbab ini biasa dianggap
 wanita baik2 sehinggga tidak dicurigai bawa narkoba? Apakah perempuan2
 berjilbab ini memang kesehariannya berjilbab atau dipakaikan jilbab
oleh
 bandar narkoba? 
 
 Eh belum hilang bayangan jilbab dan sabu, tadi di tv ada berita anak 4
 tahun diculik wanita berjilbab pula. Apakah penculik ini di
 kesehariannya berjilbab atau sengaja pas mau nyulik pakai jilbab
supaya
 wajahnya tidak terlalu jelas? Bisa kan pakai jilbab yang agak2 nutup
 wajah, apalagi kalau pakai cadar. Jadi, lebih baik mana, perempuan
 berjilbab yang jadi kurir narkoba/jadi penculik anak atau
 perempuan tidak berjilbab yang tidak melakukan kedua perbuatan itu? :)
 
 salam
 AY
 
 
 
 
 
 [Non-text portions of this message have been removed]






[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Re: Jilbab dan Sabu

2009-10-28 Terurut Topik Abbas
Soal kelabu mengelabui mah malahan di KSA orang laki2 Nigeria
make jilbab untuk lolos. Yah mudah2an inipun jadi preseden buat 
KSA untuk lebih membuka JILBAB yang biasa kita pakai daripada
kaya NINJA

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Lestyaningsih, Tri Budi (Ning) 
ning...@... wrote:

  
 
 Jilbab menurut bahasa Arab/Al Qur'an adalah pakaian luar. Perintahnya
 ada di QS Al Azhab:59. Jadi jilbab tidak sama dengan kerudung,
 sebagaimana  orang Indonesia sering menganggap demikian : menyebut
 kerudung dengan sebutan jilbab. Itu bedanya yang saya maksudkan, dik.
 
  
 
 Sedangkan kerudung, dalam bahasa Arab disebut khimar (khumur). Perintah
 untuk mengenakan dan caranya (yaitu dengan mengulurkan ke dada) ada di
 QS AnNuur :31.
 
  
 
 Betul, jilbab dan kerudung tidak selalu digunakan oleh wanita-wanita
 yang baik atau beriman. Tetapi wanita-wanita yang beriman, insya Allah,
 mengenakan keduanya.. Tidak bulak-balik artinya, dik. Itu yang saya
 pahami.
 
  
 
 Wallahua'lam bishowab.
 
 Wassalaam,
 
 -Ning
 
  
 
 From: wanita-muslimah@yahoogroups.com
 [mailto:wanita-musli...@yahoogroups.com] On Behalf Of aishayasmina2002
 Sent: Friday, October 23, 2009 10:41 PM
 To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
 Subject: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan Sabu
 
  
 
   
 
 Mba Ning,
 Yang saya pahami dari jilbab itu adalah sesuatu yang menutupi tubuh kita
 kecuali wajah, telapak tangan dan kaki. Khususnya jika pakai kain,
 kainnya tidak tipis menerawang, tidak nempel ngepas ke tubuh. Saya tidak
 mengerti jilbab versi Indonesia, yang saya lihat di tv dan foto koran
 seperti sederetan perempuan Timur Tengah itu memakai gamis longgar hitam
 + kerudung besar hitam segi empat yang dilipat jadi segitiga dan
 menutupi seluruh rambutnya dan dadanya, mirip dengan cara berpakaian
 perempuan2 penduduk Arab Saudi yang saya temui di negaranya. Yang
 seperti itu jilbab versi Al Qur'an atau bahasa Arab? :)
 
 Pemandangan seperti itu yang membuat saya bertanya-tanya dalam hati,
 biasanya kurir narkoba internasional yang tertangkap di Indonesia itu
 laki2 berkulit hitam dari Afrika, jadi aneh kan melihat kurirnya
 perempuan berwajah Arab dan berjilbab seperti itu. Apa karena diributkan
 terus bahwa perempuan berjilbab itu tanda perempuan baik2 sehingga
 timbul ide dari bandar2 narkoba untuk mengelabui aparat keamanan dipakai
 perempuan Arab berjilbab sehingga kesannya tidak mungkin perempuan
 baik2 bawa narkoba. Ternyata tidak kan? jilbab itu tidak selalu
 berkaitan dengan kebaikan. Kita tidak bisa menilai seseorang hanya dari
 jilbabnya saja, apalagi langsung mencap yang berjilbab pasti imannya
 baik dan yang tidak berjilbab tidak beriman. Bagaimana mba Ning? :)
 
 salam
 AY
 --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com
 mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com , Lestyaningsih, Tri Budi
 (Ning) ninghdw@ wrote:
 
  Dik Aisha,
  
  Agak nyimpang dikit nih.. mengenai definisi jilbab.. kayanya dik Aisha
  mencampur adukkan antara definisi jilbab versi Indonesia dan jilbab
  versi AlQur'an atau bahasa Arab. Karena ternyata itu menunjuk pada
 benda
  yang berbeda.
  
  Bisa dibaca tulisan Pak Achmad Chodjim atau Abah HMNA di milist ini
  beberapa hari/minggu yll mengenai definisi keduanya.
  
  MOhon maaf.. silakan dilanjutkan diskusinya.
  
  Wassalaam,
  
  -NIng
  From: aishayasmina2002
  Beberapa hari yang lalu, di tv dan di koran ada berita tentang kurir
  sabu senilai 100 milyaran yang berjilbab. Di tv ditayangkan deretan
  pelaku perempuan2 berjilbab yang katanya sih bakal kena hukuman 10
  tahunan. Di koran juga ada fotonya.
  
  Jadi ingat cerita di milis ini tentang asal muasal jilbab. Perempuan
  keluarga Rasul dilecehkan karena tidak berjilbab saat di luar rumah,
  jadi ada perintah berjilbab untuk membedakan perempuan baik-baik
 dengan
  budak perempuan yang dianggap tidak baik-baik (kasihan amat ya
 nasibnya,
  padahal mungkin saja si budak ini orangnya lebih baik dari
 majikannya).
  
  Pertanyaannya sekarang, apakah perempuan2 Timur Tengah yang berjilbab
  ini digunakan dengan alasan perempuan berjilbab ini biasa dianggap
  wanita baik2 sehinggga tidak dicurigai bawa narkoba? Apakah perempuan2
  berjilbab ini memang kesehariannya berjilbab atau dipakaikan jilbab
 oleh
  bandar narkoba? 
  
  Eh belum hilang bayangan jilbab dan sabu, tadi di tv ada berita anak 4
  tahun diculik wanita berjilbab pula. Apakah penculik ini di
  kesehariannya berjilbab atau sengaja pas mau nyulik pakai jilbab
 supaya
  wajahnya tidak terlalu jelas? Bisa kan pakai jilbab yang agak2 nutup
  wajah, apalagi kalau pakai cadar. Jadi, lebih baik mana, perempuan
  berjilbab yang jadi kurir narkoba/jadi penculik anak atau
  perempuan tidak berjilbab yang tidak melakukan kedua perbuatan itu? :)
  
  salam
  AY
  
  
  
  
  
  [Non-text portions of this message have been removed]
 
 
 
 
 
 
 [Non-text portions of this message have been removed]





[wanita-muslimah] Re: Jilbab dan Sabu

2009-10-23 Terurut Topik aishayasmina2002
Mba Ning,
Yang saya pahami dari jilbab itu adalah sesuatu yang menutupi tubuh kita 
kecuali wajah, telapak tangan dan kaki. Khususnya jika pakai kain, kainnya 
tidak tipis menerawang, tidak nempel ngepas ke tubuh. Saya tidak mengerti 
jilbab versi Indonesia, yang saya lihat di tv dan foto koran seperti sederetan 
perempuan Timur Tengah itu memakai gamis longgar hitam + kerudung besar hitam 
segi empat yang dilipat jadi segitiga dan menutupi seluruh rambutnya dan 
dadanya, mirip dengan cara berpakaian perempuan2 penduduk Arab Saudi yang saya 
temui di negaranya. Yang seperti itu jilbab versi Al Qur'an atau bahasa Arab? :)

Pemandangan seperti itu yang membuat saya bertanya-tanya dalam hati, biasanya 
kurir narkoba internasional yang tertangkap di Indonesia itu laki2 berkulit 
hitam dari Afrika, jadi aneh kan melihat kurirnya perempuan berwajah Arab dan 
berjilbab seperti itu. Apa karena diributkan terus bahwa perempuan berjilbab 
itu tanda perempuan baik2 sehingga timbul ide dari bandar2 narkoba untuk 
mengelabui aparat keamanan dipakai perempuan Arab berjilbab sehingga kesannya 
tidak mungkin perempuan baik2 bawa narkoba. Ternyata tidak kan? jilbab itu 
tidak selalu berkaitan dengan kebaikan. Kita tidak bisa menilai seseorang hanya 
dari jilbabnya saja, apalagi langsung mencap yang berjilbab pasti imannya baik 
dan yang tidak berjilbab tidak beriman. Bagaimana mba Ning? :)

salam
AY
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Lestyaningsih, Tri Budi (Ning) 
ning...@... wrote:

 Dik Aisha,
 
 Agak nyimpang dikit nih.. mengenai definisi jilbab.. kayanya dik Aisha
 mencampur adukkan antara definisi jilbab versi Indonesia dan jilbab
 versi AlQur'an atau bahasa Arab. Karena ternyata itu menunjuk pada benda
 yang berbeda.
 
 Bisa dibaca tulisan Pak Achmad Chodjim atau Abah HMNA di milist ini
 beberapa hari/minggu yll mengenai definisi keduanya.
 
 MOhon maaf.. silakan dilanjutkan diskusinya.
 
 Wassalaam,
 
 -NIng
 From: aishayasmina2002
 Beberapa hari yang lalu, di tv dan di koran ada berita tentang kurir
 sabu senilai 100 milyaran yang berjilbab. Di tv ditayangkan deretan
 pelaku perempuan2 berjilbab yang katanya sih bakal kena hukuman 10
 tahunan. Di koran juga ada fotonya.
 
 Jadi ingat cerita di milis ini tentang asal muasal jilbab. Perempuan
 keluarga Rasul dilecehkan karena tidak berjilbab saat di luar rumah,
 jadi ada perintah berjilbab untuk membedakan perempuan baik-baik dengan
 budak perempuan yang dianggap tidak baik-baik (kasihan amat ya nasibnya,
 padahal mungkin saja si budak ini orangnya lebih baik dari majikannya).
 
 Pertanyaannya sekarang, apakah perempuan2 Timur Tengah yang berjilbab
 ini digunakan dengan alasan perempuan berjilbab ini biasa dianggap
 wanita baik2 sehinggga tidak dicurigai bawa narkoba? Apakah perempuan2
 berjilbab ini memang kesehariannya berjilbab atau dipakaikan jilbab oleh
 bandar narkoba? 
 
 Eh belum hilang bayangan jilbab dan sabu, tadi di tv ada berita anak 4
 tahun diculik wanita berjilbab pula. Apakah penculik ini di
 kesehariannya berjilbab atau sengaja pas mau nyulik pakai jilbab supaya
 wajahnya tidak terlalu jelas? Bisa kan pakai jilbab yang agak2 nutup
 wajah, apalagi kalau pakai cadar. Jadi, lebih baik mana, perempuan
 berjilbab yang jadi kurir narkoba/jadi penculik anak atau
 perempuan tidak berjilbab yang tidak melakukan kedua perbuatan itu? :)
 
 salam
 AY
 
 
 
 
 
 [Non-text portions of this message have been removed]





[wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -

2009-08-08 Terurut Topik Mia
Aaei,
1. Ok, kalau begitu di situlah perbedaan kita. Menurut kaidah umum bagi 
sebagian (kalau bukan kebanyakan orang Indonesia) rambut, suara, yang biasa 
tampak keliatan, itu bukan aurat. Bahkan untuk adat asli Indonesia seperti 
Baduy Dalam, yang sekarang masih berlangsung, buah dada perempuan itu bukan 
aurat.

Tapi menurut Aaei (dan sebagian orang) rambut itu aurat.  Ok saja tentunya, 
tapi pasti jadi masalah kalau ini dijadikan Perda atau kewajiban yang 
ditentukan kepada perempuan.  Tapi saya yakin Aa menentang Perda jilbab.

2. Di situ saya mencoba menunjukkan persepsi/argumen Aa mengandung kerancuan.

3. Kerancuan Aa lebih tampak lagi, bahkan 'bizarre' dengan contoh musafir yang 
berpakaian seperti orang gila tapi kalo lagi solat dia bersih, dan ternyata 
ulama terhormat.  Betapa tambah rancunya kalau dibandingkan dengan pendapat Aa 
bahwa perempuan mesti menutup rambut, berjilbab/berkerudung, begini begitu, 
sebentar dapat hidayah, tapi ternyata belum tentu juga dapet hidayah - 
sekalipun nenek2.  Jangan2 perempuan berbikini yang jalan2 di mall itu ulama 
besar, mengikuti logika yang bizarre ini.

salam
Mia

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Dendikeren amat dendicut...@... wrote:

 
 
 --- On Fri, 7/31/09, Mia al...@... wrote:
 
 From: Mia al...@...
 Subject: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -
 
 
 
 
 
 
 
  
 
 
 
 
 
   Aaei, jadi gimana:
 
 1. Kita sama2 setuju menutup aurat wajib. Ok, cek.  Menurut Aa, yang nggak 
 berjilbab apakah sudah menutup auratnya atau nggak? Please cek.
 Jawab : Jilbab adalah alat/pakaian yg saat ini dipakai untuk menutup aurat 
 bagian atas disebut juga sebagai kerudung. nah selain jilbab dan kerudung 
 apakah ada model lain untuk menutup aurat bagian atas selain jilbab? ya cari 
 aja lah... pake jilbab juga kan harus seperangkat kebawahnya juga, kan...?! 
 
 
 
 2. Menurut Aa di posting sebelumnya, nenek-nenek yang pake jilbab itu 
 mendapatkan hidayah, tapi di bawah bilang jilbab bukan ukuran seseorang 
 dapet hidayah.  Ini gimana?
 Jawab : hidayah itu dasarnya dari hati kesadaran akan kewajiban yg harus 
 dilaksanakan. kalo dasarnya malu karena ubanan?
 
 
 
 3. Mengenai macam2 musafir itu dimengerti, terimakasih atas penjelasannya.  
 Yang saya tanyakan sebelumnya, apa maksudnya ketika nggak solat  berpakaian 
 seperti orang gila, tapi waktu solat pakaiannya bersih?  
 
 Jawab : sebetulnya ga semua musafir berpakaian seperti gembel karena ada juga 
 yg berpakaian normal tapi diantaranya ada juga sebelum sholat dia ga ketahuan 
 orang sebagai orang normal tapi ketika waktu sholat dia mandi dan ganti baju. 
 bahkan ada diantaranya yg menjadi imam besar di sebuah mesjid agung di 
 Surabaya.
 Begitcu.. mama mia yg cuakep... i love u and all full...
 
 
 salam manis,
 
 
 
 
 --- In wanita-muslimah@ yahoogroups. com, Dendikeren amat dendicute77@  
 wrote:
 
 
 
  Kawan, kalo kita melihat dari luar memang kita akan sulit untuk mengerti 
  apalagi kalo pikiran sering negatif pada orang lain (tidak terlatih untuk 
  melihat jelas). pasti kita akan banyak curiga pada siapapun juga.(maaf) 
  kita memang sering terpaku pada penampilan, wajar jika sering tertipu.
 
  
 
  sebagaimana komunitas lain, para musafir juga terbagi-bagi menjadi beberapa 
  jenis manusia.
 
  
 
  1. Ada musafir yang memang dia melakukan suatu perjalanan dengan niat 
  melatih diri, melatih mental, kesabaran dan pengamalan ilmu agama. karena 
  ga mungkin kita bisa sabar bila tidak ada yang menghina, tidak ada yang 
  mencaci, memfitnah, dll. tidak mungkin kita bisa menjadi manusia syukur 
  bila kita ga melatih diri untuk tidak membuang rezeki walalu hanya 
  sebutir.  menumbuhkan rasa qona-ah tawadlu menghilangkan keegoisan diri 
  jelas perlu riyadoh, ada yg ringan juga ada yg berat. tidak jarang para 
  musafir ini adalah anak kyai. ato santri utama di sebuah pondok pesantren. 
  bisa dibedakan musafir beneran dan musafir gila yaitu dari kuku dia bersih. 
  para musafir ini biasanya ada di tempat-tempat ziarah.  tapi ada juga yg 
  sengaja ngegembel di kota. Jangan salah para kyai kesohor juga pada jenis 
  musafir beneran suka minta didoakan agar lebih berkah.
 
  2. Ada juga musafir munafik dan jahat tukang nipu. melakukan perjalanan 
  untuk cari mangsa.
 
  3. Ada yang memang orang stress ato gila beneran. Ini yg perlu dikasihani. 
 
  4. ada gembel yg memang sengaja untuk cari duit ya pengemis itulah, tkg 
  palak, pengamen, anak jalanan.
 
  
 
  Mama mia yg selalu manis, dikit-dikit we atuh, rambut memang mahkota wanita 
  tapi apapun alasannya ya seyogyanya ditutup juga bagian lain. kreatif aja 
  gimana caranya biar ga rusak, cari kain yg bagus, enak dipake, modis ga 
  bikin rusak rambut, badan. ga selalu harus jilbab. ajaran ga usah dibikin 
  repot. yg masih gadis, dan masih seksi masa kalah ma nenek-nenek mau tutup 
  aurat, he...he..he. . 
 
  
 
  Apapun alasannya alangkah baiknya jika didasarkan pada sikap Lillahita'ala

Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -

2009-08-07 Terurut Topik L.Meilany
Lain dong pak:
para biarawati itu memakai tutup kepala memang mereka sadar dan terima ikhlas.
Untuk jadi biarawati itu kan kan gampang perlu perenungan- mereka sama sekali 
harus mampu melepaskan 
diri dari hal yg bersifat keduniawian; makanya kan rambutnya harus dipotong 
pendek bahkan ada yg nyaris gundul.

Tapi kalo jilbab yg dipakai oleh perempuan islam kebanyakan merupakan cara 
berbusana.
Jadi bentuknya banyak yg di model-model bahkan bisa mengubah penampakan bentuk 
kepala, raut wajah.
Kalo yg mau mukanya kelihatan seperti bulat telur maka jilbabnya dipakai 
menutupi sebagian pipi.

Salam, 
l.meilany
  - Original Message - 
  From: jano ko 
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
  Sent: Monday, August 03, 2009 5:49 PM
  Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -


Cuma rambutnya tipis sekali, kliatan gitu kulit kepalanya.

  Atau kalo yg tadinya rambutnya lebat jadi tipis.

  ---

  Janoko :

  Para suster itu juga pakai penutup kepala seperti Jilbab, tapi mereka juga 
oke-oke saja dan tidak pernah dipermasalahkan. Mother Theresia juga pakai 
penutup kepala seperti jilbab.

  Sebenarnya tidak ada masalah dengan jilbab, masalah itu ada pada insan - 
insan yang mempermasalahkan jilbab yang memang mereka digaji untuk 
mempermasalahkan jilbab.

  Salam 

  Janoko

  -o0o-

  --- On Mon, 3/8/09, L.Meilany wpamu...@centrin.net.id wrote:

  From: L.Meilany wpamu...@centrin.net.id
  Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
  Date: Monday, 3 August, 2009, 3:09 PM

   

  Biasanya kalo terbiasa pake jilbab, di rumah meski dihadapan suaminya, waktu 
tidur juga berjilbab.

  Jilbab itu sudah menyatu seperti pakaian dalam.

  Kayaknya juga ngga sampai botak deh. Cuma rambutnya tipis sekali, kliatan 
gitu kulit kepalanya.

  Atau kalo yg tadinya rambutnya lebat jadi tipis.

  Salam, 

  l.meilany

  - Original Message - 

  From: Wikan Danar Sunindyo 

  To: wanita-muslimah@ yahoogroups. com 

  Sent: Thursday, July 30, 2009 5:07 PM

  Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -

  terus nanti pertanyaannya buat apa rambut subur panjang bagus dipamer2-in

  biar aja dari kecil berjilbab, kalau suaminya beriman dan bertakwa

  kepada Allah SWT lihat istrinya botak/rambutnya gak bagus ya masih

  tetap bisa bersyukur

  he he :)

  salam,

  --

  wikan

  2009/7/30 Ari Condro masar...@gmail. com:

  

  

   Waduh, anak saya masuk sekolah islam, jadi di tk nya sudah wajib pakai

   jilbab. masa harus saya pindahkan dulu sampai tk dan sdnya ke sekolah

   tetangga, st stanislaus biar rambutnya tumbuh subur semerbak, huehehhe

   ... :))

  

   On 7/30/09, L.Meilany wpamu...@centrin. net.id wrote:

   Dari ikut seminar dokter kulit yg juga berjilbab maka di jelaskan :

   Jilbab yg sehat seharusnya dipakaikan ketika anak itu menginjak usia ABG,

   14

   an tahun.

   Ketika kulit kepala, rambutnya sudah kuat.

  

   Salah kaprah jilbab dipakaikan sejak bayi, maka mengakibatkan kulit kepala

   rambut

   tidak tumbuh baik. Coba saja perhatikan anak2 perempuan yg dipakaikan

   jilbab

   sejak dini,

   nyaris rambutnya tipis, jarang.

  

   Rambut itu itu ibarat tanaman yg memerlukan matahari.

   Kalo gak kena matahari maka tanaman itu gak sehat bahkan mati.

  [Non-text portions of this message have been removed]











  Get your preferred Email name!
  Now you can @ymail.com and @rocketmail.com. 
  http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/aa/

  [Non-text portions of this message have been removed]



  

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -

2009-08-07 Terurut Topik L.Meilany
Kalo rambutnya berwarna 'pirang' kebanyakan sih gizinya kurang betul.
Tapi mungkin juga keturunan, kalo kayak gini ya susah; 
atau mungkin waktu dalam kandungan Iin minum obat2 tertentu.

Tapi kalo dalam masa pertumbuhan insya Allah akan ada perbaikan meski tidak 
maksimal.
Jadi :
Banyak konsumsi buah2-an dan sayuran [ biasanya kan anak kecil susah]
Terutama bayam, wortel, ketimun, selada krop [lettuce]
Kemudian juga konsumsi 'whole grain' [biji2-an, kacang2-an, padi2-an/serelia yg 
dikonsumsi utuh]
Misalnya kalo beras harus yg masih ada bekatul dan dedaknya [ brown rice]
Harganya lumayan rada mahal kebanyakan ada di toko2 yg jual bahan pangan 
organik.

Atau konsul ke dokter/ahli gizi

Kalo kebanyakan orang sih katanya konsumsi kacang ijo, kemudian setiap malam 
rambutnya diolesi lidah buaya asli-
katanya juga manjur. Rambutnya jadi lebat, tebal dan hitam.
Lama juga sih dari umur 8 bulan sampai 2 tahun dengan rajin, baru kliatan 
hasilnya.

Salam, 
l.meilany
  - Original Message - 
  From: Ari Condro 
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
  Sent: Monday, August 03, 2009 3:40 PM
  Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -


yah, kalau di rumah sih gak pakai jilbab, mbak. :))

  cuma di sekolah saja, antara jam 8-11. kalau lagi pergi pergi aja,
  kadang pakai jilbab, kadang nggak. banyakan nggaknya. elsi malah
  tomboy nih, lebih suka pakai kaos ala basket dan celana. :p bingung
  aja, wajahnya lembut, suaranya halus, tapi tomboy. sukanya bola dan
  truk. boneka barbie dibuang jauh jauh.

  cuman rada kawatir, rambutnya jenis rambut halus, beberapa bagian ada
  yg berwarna perang kuning kemerahan gitu, kayak rambut jagung.

  On 8/3/09, L.Meilany wpamu...@centrin.net.id wrote:
   Pake jilbabnya pas sedang sekolah saja.
   Kalo di rumah, main2 dengan tetangga, diajak pergi
   ya nggak usah berjilbab dulu. Belum akil balik kan, masa sih kepikiran untuk
   bergenit-genit?
  
   Di kampung belakang tempat saya ada anak2 sudah dijilbabin.
   Pokoknya pake jilbab, meski pake rok selutut, meski pake kaos lengan
   pendek,
   meski main2 di comberan cari makanan ikan, meski main sepeda, main
   panas2-an, main hujan2-an.
   Dan ketika di buka selain bau keringat yg khas, rambutnya kebanyakan tipis,
   jarang2 warnanya juga
   gak sehat.
   Coba saja lihat dan buktikan!
   Di komunitas Rufaqa pun demikian dari kecil kepala anak2 iotu laki2 atupun
   perempuan sudah di'bekap'
   Dan kalo di buka keliatanlah rambutnya yg 'aneh'
   Kalo cuma lihat kepalanya saja nggak kentara mana yg anak laki2 dan mana yg
   perempuan.
   Padahal menurut tafsirat Qur'an, menurut hadith, perempuan nggak boleh
   menyerupai laki2 begitu juga sebaliknya.
  
   Nah kalo urusan masalah rambut itu gimana rumusannya?
   Kalo kenyataannya bentuk rambut antara laki2 dan perempuan sama.
  
  
  
   Salam,
   l.meilany
  
   - Original Message -
   From: Ari Condro
   To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
   Sent: Thursday, July 30, 2009 4:48 PM
   Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -
  
  
   Waduh, anak saya masuk sekolah islam, jadi di tk nya sudah wajib pakai
   jilbab. masa harus saya pindahkan dulu sampai tk dan sdnya ke sekolah
   tetangga, st stanislaus biar rambutnya tumbuh subur semerbak, huehehhe
   ... :))
  
   On 7/30/09, L.Meilany wpamu...@centrin.net.id wrote:
Dari ikut seminar dokter kulit yg juga berjilbab maka di jelaskan :
Jilbab yg sehat seharusnya dipakaikan ketika anak itu menginjak usia
   ABG, 14
an tahun.
Ketika kulit kepala, rambutnya sudah kuat.
   
Salah kaprah jilbab dipakaikan sejak bayi, maka mengakibatkan kulit
   kepala
rambut
tidak tumbuh baik. Coba saja perhatikan anak2 perempuan yg dipakaikan
   jilbab
sejak dini,
nyaris rambutnya tipis, jarang.
   
Rambut itu itu ibarat tanaman yg memerlukan matahari.
Kalo gak kena matahari maka tanaman itu gak sehat bahkan mati.
   
Salam,
l.meilany
   
   
- Original Message -
From: eyang_mbelgedes
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Sent: Wednesday, July 29, 2009 12:33 PM
Subject: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -
   
   
Proses (yg dilakukan wali/orangtua terhadap anak perempuan mereka agar
mengenakan jilbab) biasanya sudah dilakukan sejak (anak) perempuan itu
   masih
balita. Dengan cara ini anak-anak perempuan tersebut tidak biasanya
   tidak
melawan atau mempertanyakan mengapa mereka harus mengenakan jilbab
   mereka.
Setahu mereka, jilbab hanyalah perangkat baju normatif, pakaian biasa,
   bukan
pakaian politis yang digunakan untuk menggolong-golongkan agama
   seseorang
dari yang lain. Sedemikian biasanya mereka melihat, mengenakan dan
   menerima
jilbab itu sehingga mereka akan merasa tidak lengkap, risih, telanjang
   jika
melepasnya di muka publik. Perasaan 'tidak pantas' itu membuat mereka
   merasa
lebih aman dan nyaman jika jilbab itu tetap

Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -

2009-08-07 Terurut Topik Ari Condro
gak seluruh rambut sih, hanya satu dua bagian tertentu.
rada keturunan juga seh kayaknya ... :p


2009/8/7 L.Meilany wpamu...@centrin.net.id:


 Kalo rambutnya berwarna 'pirang' kebanyakan sih gizinya kurang betul.
 Tapi mungkin juga keturunan, kalo kayak gini ya susah;
 atau mungkin waktu dalam kandungan Iin minum obat2 tertentu.

 Tapi kalo dalam masa pertumbuhan insya Allah akan ada perbaikan meski tidak
 maksimal.
 Jadi :
 Banyak konsumsi buah2-an dan sayuran [ biasanya kan anak kecil susah]
 Terutama bayam, wortel, ketimun, selada krop [lettuce]
 Kemudian juga konsumsi 'whole grain' [biji2-an, kacang2-an, padi2-an/serelia
 yg dikonsumsi utuh]
 Misalnya kalo beras harus yg masih ada bekatul dan dedaknya [ brown rice]
 Harganya lumayan rada mahal kebanyakan ada di toko2 yg jual bahan pangan
 organik.

 Atau konsul ke dokter/ahli gizi

 Kalo kebanyakan orang sih katanya konsumsi kacang ijo, kemudian setiap malam
 rambutnya diolesi lidah buaya asli-
 katanya juga manjur. Rambutnya jadi lebat, tebal dan hitam.
 Lama juga sih dari umur 8 bulan sampai 2 tahun dengan rajin, baru kliatan
 hasilnya.

 Salam,
 l.meilany
 - Original Message -
 From: Ari Condro
 To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
 Sent: Monday, August 03, 2009 3:40 PM
 Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -

 yah, kalau di rumah sih gak pakai jilbab, mbak. :))

 cuma di sekolah saja, antara jam 8-11. kalau lagi pergi pergi aja,
 kadang pakai jilbab, kadang nggak. banyakan nggaknya. elsi malah
 tomboy nih, lebih suka pakai kaos ala basket dan celana. :p bingung
 aja, wajahnya lembut, suaranya halus, tapi tomboy. sukanya bola dan
 truk. boneka barbie dibuang jauh jauh.

 cuman rada kawatir, rambutnya jenis rambut halus, beberapa bagian ada
 yg berwarna perang kuning kemerahan gitu, kayak rambut jagung.

 On 8/3/09, L.Meilany wpamu...@centrin.net.id wrote:
 Pake jilbabnya pas sedang sekolah saja.
 Kalo di rumah, main2 dengan tetangga, diajak pergi
 ya nggak usah berjilbab dulu. Belum akil balik kan, masa sih kepikiran
 untuk
 bergenit-genit?

 Di kampung belakang tempat saya ada anak2 sudah dijilbabin.
 Pokoknya pake jilbab, meski pake rok selutut, meski pake kaos lengan
 pendek,
 meski main2 di comberan cari makanan ikan, meski main sepeda, main
 panas2-an, main hujan2-an.
 Dan ketika di buka selain bau keringat yg khas, rambutnya kebanyakan
 tipis,
 jarang2 warnanya juga
 gak sehat.
 Coba saja lihat dan buktikan!
 Di komunitas Rufaqa pun demikian dari kecil kepala anak2 iotu laki2 atupun
 perempuan sudah di'bekap'
 Dan kalo di buka keliatanlah rambutnya yg 'aneh'
 Kalo cuma lihat kepalanya saja nggak kentara mana yg anak laki2 dan mana
 yg
 perempuan.
 Padahal menurut tafsirat Qur'an, menurut hadith, perempuan nggak boleh
 menyerupai laki2 begitu juga sebaliknya.

 Nah kalo urusan masalah rambut itu gimana rumusannya?
 Kalo kenyataannya bentuk rambut antara laki2 dan perempuan sama.



 Salam,
 l.meilany

 - Original Message -
 From: Ari Condro
 To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
 Sent: Thursday, July 30, 2009 4:48 PM
 Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -


 Waduh, anak saya masuk sekolah islam, jadi di tk nya sudah wajib pakai
 jilbab. masa harus saya pindahkan dulu sampai tk dan sdnya ke sekolah
 tetangga, st stanislaus biar rambutnya tumbuh subur semerbak, huehehhe
 ... :))

 On 7/30/09, L.Meilany wpamu...@centrin.net.id wrote:
  Dari ikut seminar dokter kulit yg juga berjilbab maka di jelaskan :
  Jilbab yg sehat seharusnya dipakaikan ketika anak itu menginjak usia
 ABG, 14
  an tahun.
  Ketika kulit kepala, rambutnya sudah kuat.
 
  Salah kaprah jilbab dipakaikan sejak bayi, maka mengakibatkan kulit
 kepala
  rambut
  tidak tumbuh baik. Coba saja perhatikan anak2 perempuan yg dipakaikan
 jilbab
  sejak dini,
  nyaris rambutnya tipis, jarang.
 
  Rambut itu itu ibarat tanaman yg memerlukan matahari.
  Kalo gak kena matahari maka tanaman itu gak sehat bahkan mati.
 
  Salam,
  l.meilany
 
 
  - Original Message -
  From: eyang_mbelgedes
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
  Sent: Wednesday, July 29, 2009 12:33 PM
  Subject: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -
 
 
  Proses (yg dilakukan wali/orangtua terhadap anak perempuan mereka agar
  mengenakan jilbab) biasanya sudah dilakukan sejak (anak) perempuan itu
 masih
  balita. Dengan cara ini anak-anak perempuan tersebut tidak biasanya
 tidak
  melawan atau mempertanyakan mengapa mereka harus mengenakan jilbab
 mereka.
  Setahu mereka, jilbab hanyalah perangkat baju normatif, pakaian biasa,
 bukan
  pakaian politis yang digunakan untuk menggolong-golongkan agama
 seseorang
  dari yang lain. Sedemikian biasanya mereka melihat, mengenakan dan
 menerima
  jilbab itu sehingga mereka akan merasa tidak lengkap, risih, telanjang
 jika
  melepasnya di muka publik. Perasaan 'tidak pantas' itu membuat mereka
 merasa
  lebih aman dan nyaman jika jilbab itu tetap dikenakan. Dengan kata lain,
  jilbabisasi

Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -

2009-08-07 Terurut Topik Dendikeren amat


--- On Fri, 7/31/09, Mia al...@yahoo.com wrote:

From: Mia al...@yahoo.com
Subject: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -







 





  Aaei, jadi gimana:

1. Kita sama2 setuju menutup aurat wajib. Ok, cek.  Menurut Aa, yang nggak 
berjilbab apakah sudah menutup auratnya atau nggak? Please cek.
Jawab : Jilbab adalah alat/pakaian yg saat ini dipakai untuk menutup aurat 
bagian atas disebut juga sebagai kerudung. nah selain jilbab dan kerudung 
apakah ada model lain untuk menutup aurat bagian atas selain jilbab? ya cari 
aja lah... pake jilbab juga kan harus seperangkat kebawahnya juga, kan...?! 



2. Menurut Aa di posting sebelumnya, nenek-nenek yang pake jilbab itu 
mendapatkan hidayah, tapi di bawah bilang jilbab bukan ukuran seseorang dapet 
hidayah.  Ini gimana?
Jawab : hidayah itu dasarnya dari hati kesadaran akan kewajiban yg harus 
dilaksanakan. kalo dasarnya malu karena ubanan?



3. Mengenai macam2 musafir itu dimengerti, terimakasih atas penjelasannya.  
Yang saya tanyakan sebelumnya, apa maksudnya ketika nggak solat  berpakaian 
seperti orang gila, tapi waktu solat pakaiannya bersih?  

Jawab : sebetulnya ga semua musafir berpakaian seperti gembel karena ada juga 
yg berpakaian normal tapi diantaranya ada juga sebelum sholat dia ga ketahuan 
orang sebagai orang normal tapi ketika waktu sholat dia mandi dan ganti baju. 
bahkan ada diantaranya yg menjadi imam besar di sebuah mesjid agung di Surabaya.
Begitcu.. mama mia yg cuakep... i love u and all full...


salam manis,




--- In wanita-muslimah@ yahoogroups. com, Dendikeren amat dendicute77@  
wrote:



 Kawan, kalo kita melihat dari luar memang kita akan sulit untuk mengerti 
 apalagi kalo pikiran sering negatif pada orang lain (tidak terlatih untuk 
 melihat jelas). pasti kita akan banyak curiga pada siapapun juga.(maaf) kita 
 memang sering terpaku pada penampilan, wajar jika sering tertipu.

 

 sebagaimana komunitas lain, para musafir juga terbagi-bagi menjadi beberapa 
 jenis manusia.

 

 1. Ada musafir yang memang dia melakukan suatu perjalanan dengan niat melatih 
 diri, melatih mental, kesabaran dan pengamalan ilmu agama. karena ga mungkin 
 kita bisa sabar bila tidak ada yang menghina, tidak ada yang mencaci, 
 memfitnah, dll. tidak mungkin kita bisa menjadi manusia syukur bila kita ga 
 melatih diri untuk tidak membuang rezeki walalu hanya sebutir.  menumbuhkan 
 rasa qona-ah tawadlu menghilangkan keegoisan diri jelas perlu riyadoh, ada yg 
 ringan juga ada yg berat. tidak jarang para musafir ini adalah anak kyai. ato 
 santri utama di sebuah pondok pesantren. bisa dibedakan musafir beneran dan 
 musafir gila yaitu dari kuku dia bersih. para musafir ini biasanya ada di 
 tempat-tempat ziarah.  tapi ada juga yg sengaja ngegembel di kota. Jangan 
 salah para kyai kesohor juga pada jenis musafir beneran suka minta didoakan 
 agar lebih berkah.

 2. Ada juga musafir munafik dan jahat tukang nipu. melakukan perjalanan untuk 
 cari mangsa.

 3. Ada yang memang orang stress ato gila beneran. Ini yg perlu dikasihani. 

 4. ada gembel yg memang sengaja untuk cari duit ya pengemis itulah, tkg 
 palak, pengamen, anak jalanan.

 

 Mama mia yg selalu manis, dikit-dikit we atuh, rambut memang mahkota wanita 
 tapi apapun alasannya ya seyogyanya ditutup juga bagian lain. kreatif aja 
 gimana caranya biar ga rusak, cari kain yg bagus, enak dipake, modis ga bikin 
 rusak rambut, badan. ga selalu harus jilbab. ajaran ga usah dibikin repot. yg 
 masih gadis, dan masih seksi masa kalah ma nenek-nenek mau tutup aurat, 
 he...he..he. . 

 

 Apapun alasannya alangkah baiknya jika didasarkan pada sikap Lillahita'ala. 
  Aduh jadi malu ma Pak Cojim. Pie kabare pak Cojim?

 

 Jilbab bukan ukuran seseorang dapet hidayah, karena banyak juga yang 
 berjilbab kelakukannya masih kayak syetan. (maaf agak kasar). Hidayah itu 
 adanya pada seseorang yg mau intropeksi diri memperbaiki diri karena orang yg 
 intropeksi diri itu selalu :

 

 1. Menghargai orang lain, 

 2. ga sombong dan ga merasa lebih dari orang lain

 3. tepo seliro dan ga mudah tersinggung.

 4. selalu melihat ke dalam, ga pernah menyalahkan orang lain.

 5. dll.

 

 Salam manis,

 Dendi

 

 

 

 --- On Wed, 7/29/09, Wikan Danar Sunindyo wikan.danar@ ... wrote:

 

 From: Wikan Danar Sunindyo wikan.danar@ ...

 Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -

 To: wanita-muslimah@ yahoogroups. com

 Date: Wednesday, July 29, 2009, 10:59 AM

 

 

 

 

 

 

  

 

 

 

 

 

   gue kok malah curiga sama orang2 pengemis gitu kan suka 
 menyamar

 

 biasanya dia pake baju rapi atau biasa

 

 lha tiba giliran berdinas atau jadi pengemis

 

 dia tukar baju jadi pengemis, bajunya acak2-an dan serabutan

 

 penampilannya dibikin memelas gitulah

 

 

 

 salam,

 

 --

 

 wikan

 

 

 

 2009/7/29 Mia al...@yahoo. com:

 

 

 

 

 

  Pak Dendi, iya di WM ini kita memang setuju menutup aurat itu

[wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -

2009-08-06 Terurut Topik centralcom.milis
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, eyang_mbelgedes eyang_mbelge...@... 
wrote:

 Memaksa anak mengenakan jilbab sejak dini, selain dapat dikategorikan 
 melakukan upaya pencucian otak, adalah suatu kesewenangan orangtua yg 
 melanggar hak asasi manusia. Kata 'memaksa' harus digarisbawahi. Sama halnya 
 dengan 'memaksa' anak sekolah untuk bekerja mencari nafkah. Di dalam konteks 
 ini jilbab harus dibedakan dari pakaian sehari-hari krn pengenaannya 
 mempunyai makna religius dan sosiologis yang berbeda.



 maksa anak pakai jilbab menurutku kurang bagus walaupun maksudnya untuk 
 membiasakan anak spy pakai jilbab.Alangkah baiknya kita memberikan nasehat2 
 tentang apa maksud perempuan pakai jilbab,sehingga tanpa perlu dipaksa anak 
 akan menyadari dan menerima apa yg kita nasehatkan.
 Anak2 tdk wajjib kok pake jilbab,klo di hadist mengatakan bahwa yg harus 
 menuutupi aurat itu bagi perempuan yg sudah balig(yg sudah Menstruasi).tapi 
 klo untuk membiasakan anak pake kerudung...ya ga apa2..asalkan jng memaksa tp 
 atas keinginan anak

salam 

Tita



Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -

2009-08-06 Terurut Topik Ari Condro
iya, saya juga prihatin.  jaman sekarang anak kelas tk nol kecil udah
harus bisa baca tulis, ngitung sampai 50, bahasa inggris.

menurut saya sistem pendidikan buat anak anak di indoensia sudah
merampas ham anak kecil.  heran. sapa yah yg mulai bikin metode kayak
gitu ???




2009/8/6 Lina Dahlan linadah...@yahoo.com:


 Memaksa anak belajar matematika, sejarah,selain dapat dikategorikan
 melakukan upaya pencucian otak adalah suatu kesewenangan orang tua yg
 melanggar hak asasi anak untuk bermain...:-))

 Ya..ya..ya dalam konteks ini (A) jilbab harus dibedakan dari pakaian
 sehari-hari krn

 Ya..ya..ya dalam konteks ini (B) jilbab harus disamakan dari pakaian
 sehari-hari krn cuma dress code...

 Ya..ya..ya...bergantung kebutuhan. Dikotomis.

 wassalam,

 --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, eyang_mbelgedes
 eyang_mbelge...@... wrote:

 Memaksa anak mengenakan jilbab sejak dini, selain dapat dikategorikan
 melakukan upaya pencucian otak, adalah suatu kesewenangan orangtua yg
 melanggar hak asasi manusia. Kata 'memaksa' harus digarisbawahi. Sama halnya
 dengan 'memaksa' anak sekolah untuk bekerja mencari nafkah. Di dalam konteks
 ini jilbab harus dibedakan dari pakaian sehari-hari krn pengenaannya
 mempunyai makna religius dan sosiologis yang berbeda.


 



-- 
salam,
Ari


Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -

2009-08-06 Terurut Topik jano ko
 Anak2 tdk wajjib kok pake jilbab,klo di hadist mengatakan bahwa yg harus 
 menuutupi aurat itu bagi perempuan yg sudah balig(yg sudah Menstruasi). tapi 
 klo untuk membiasakan anak pake kerudung...ya ga apa2..asalkan jng memaksa tp 
 atas keinginan anak

---
 
Janoko :
 
Janoko mumet lagi.
Kalau caranya kaya gitu, bisa bubar negara kita.
Anak - anak kita tiap pagi harus diajarkan disiplin untuk masuk sekolah, kalau 
ngikutin keinginan anak repot dong, anak pastinya ingin tidur aja dan tidak mau 
sekolah.
 
Salim
 
-o0o-

--- On Thu, 6/8/09, centralcom.milis centralcom.mi...@yahoo.com wrote:


From: centralcom.milis centralcom.mi...@yahoo.com
Subject: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Date: Thursday, 6 August, 2009, 12:00 PM


  



--- In wanita-muslimah@ yahoogroups. com, eyang_mbelgedes eyang_mbelgedes@ 
... wrote:

 Memaksa anak mengenakan jilbab sejak dini, selain dapat dikategorikan 
 melakukan upaya pencucian otak, adalah suatu kesewenangan orangtua yg 
 melanggar hak asasi manusia. Kata 'memaksa' harus digarisbawahi. Sama halnya 
 dengan 'memaksa' anak sekolah untuk bekerja mencari nafkah. Di dalam konteks 
 ini jilbab harus dibedakan dari pakaian sehari-hari krn pengenaannya 
 mempunyai makna religius dan sosiologis yang berbeda.


 maksa anak pakai jilbab menurutku kurang bagus walaupun maksudnya untuk 
 membiasakan anak spy pakai jilbab.Alangkah baiknya kita memberikan nasehat2 
 tentang apa maksud perempuan pakai jilbab,sehingga tanpa perlu dipaksa anak 
 akan menyadari dan menerima apa yg kita nasehatkan.
 Anak2 tdk wajjib kok pake jilbab,klo di hadist mengatakan bahwa yg harus 
 menuutupi aurat itu bagi perempuan yg sudah balig(yg sudah Menstruasi). tapi 
 klo untuk membiasakan anak pake kerudung...ya ga apa2..asalkan jng memaksa tp 
 atas keinginan anak

salam 

Tita

















  New Email addresses available on Yahoo!
Get the Email name you#39;ve always wanted on the new @ymail and @rocketmail. 
Hurry before someone else does!
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/aa/

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -

2009-08-05 Terurut Topik Wikan Danar Sunindyo
jaman sekarang kan nggak pake sumur mas jano
adanya air ledeng
ada2 aja mas jano ini

salam,
--
wikan

2009/8/4 jano ko ko_j...@yahoo.com:


 adapula yang memberikan kebebasan/keleluasa an kepada anaknya untuk

 memilih apa yang menurut si anak benar

 ---

 Janoko :

 Satu lagi pemikiran yang unik.
 Bayi 1 tahun diberi kebebasan ?, kecemplong sumur, gan !!


Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -

2009-08-05 Terurut Topik Wikan Danar Sunindyo
menarik juga nih soal kerabat mbak mia di amerika
di sini, rata2 keluarga indonesia yang tinggal di sini (austria,
jerman) mulai khawatir dengan pergaulan anak2-nya kalau mulai beranjak
remaja
kalau masih kecil sih masih gampang dan bisa diatur
kalau udah ABG sedikit banyak mulai terpengaruh teman2 sebaya
apalagi dengan suasana pergaulan yang bebas, seks bebas, bikin ortu ketar-ketir
pendidikan agama yang terlalu ketat belum tentu bisa membuat sang anak
jadi lebih baik
karena masa ABG, masa anak cari jati diri

secara umum, problem muslim di eropa adalah pencarian identitas
antara apakah mereka menjadi warga eropa atau menjadi muslim
dan kadang tidak bisa/sulit untuk menjadi kedua2-nya
kalau mau jadi warga eropa, ya harus siap dengan makan minuman yang
bisa jadi haram, gaya hidup dan pergaulan bebas
kalau jadi muslim ya masuk enclavenya sendiri, gaul sama orang turki,
arab atau iran
even generasi2 muda turki  iran di eropa sekarang lebih bebas dan
lebih ng-eropa ketimbang ortu/kakek-neneknya
jadi kadang2 gak sholat  makan babi, minum anggur, lebih bebas dan
kehilangan identitas keislamannya
ada pula yang merasa jenuh dengan eropa, cari identitas keislaman
jatuhnya malah jadi teroris karena frustasi dengan rusaknya moral
eropa
yah begitulah

salam,
--
wikan


2009/8/5 Mia al...@yahoo.com:


 Saya biasanya nggak pernah berkomentar kepada ortu gimana mendidik anaknya,
 karena saya termasuk ortu yang 'speechless'. Tapi suatu ketika saya nggak
 bisa menahan diri. Kerabat saya yang salafi yang tinggal di Amrik, kawin
 dengan orang hitam Amrik, suatu hari berkunjung ke rumahku. Dia pake
 cadar/burqa hitam2, tapi anaknya yang laki2 dan perempuan biasa aja bajunya,
 bahkan anak perempuannya yang usia 8 tahunan, pakaiannya model andro tomboy
 untuk ukuran orang Indonesia.

 So saya tanya kenapa anak perempuannya nggak berjilbab/cadar. Dia bilang,
 terserah saja dengan anaknya nanti. Kerabatku ini nggak menyekolahkan
 anak2nya di sekolah di Amrik, tapi mendidik anak2nya di rumah. Dibolehkan
 oleh peraturan setempat, tapi dia mesti ambil sertifikasi guru. Komputer dan
 internet di rumah sangat membantu, kata ibunya, untuk ganti sosialisasi.
 Yah, US is such a great country, yang mensupport komunitas muslim sedemikian
 rupa sehingga rata2 mereka bisa mencapai kesejahteraan ekonomi/sosial yang
 melebihi komunitas muslim di negara2 lain.


[wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -

2009-08-05 Terurut Topik eyang_mbelgedes
Memaksa anak mengenakan jilbab sejak dini, selain dapat dikategorikan melakukan 
upaya pencucian otak, adalah suatu kesewenangan orangtua yg melanggar hak asasi 
manusia. Kata 'memaksa' harus digarisbawahi. Sama halnya dengan 'memaksa' anak 
sekolah untuk bekerja mencari nafkah. Di dalam konteks ini jilbab harus 
dibedakan dari pakaian sehari-hari krn pengenaannya mempunyai makna religius 
dan sosiologis yang berbeda. 



Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -

2009-08-05 Terurut Topik jano ko
E-young :Memaksa anak mengenakan jilbab sejak dini, selain dapat dikategorikan 
melakukan upaya pencucian otak, adalah suatu kesewenangan orangtua yg melanggar 
hak asasi manusia.
---
Janoko :Sejak kemarin e-young ini bicara soal cuci mencuci, bisnis loundry 
apa ?, kalau nanti ketahuan om Dwi bisa disemprit tuch, engga boleh promosi di 
WM.Kalau orang eskimo membaca pendapat E-young pasti dech pada ngamok, lha 
soale di Alaska sana daerahnya dingin, mosok engga boleh pakai jilbab.Coba 
lihat http://en.wikipedia.org/wiki/EskimoYuhuuuJanoko-o0o On Wed, 5/8/09, 
eyang_mbelgedes eyang_mbelge...@yahoo.com wrote:

From: eyang_mbelgedes eyang_mbelge...@yahoo.com
Subject: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Date: Wednesday, 5 August, 2009, 3:25 PM












 
 





  Memaksa anak mengenakan jilbab sejak dini, selain dapat 
dikategorikan melakukan upaya pencucian otak, adalah suatu kesewenangan 
orangtua yg melanggar hak asasi manusia. Kata 'memaksa' harus digarisbawahi. 
Sama halnya dengan 'memaksa' anak sekolah untuk bekerja mencari nafkah. Di 
dalam konteks ini jilbab harus dibedakan dari pakaian sehari-hari krn 
pengenaannya mempunyai makna religius dan sosiologis yang berbeda. 




 

  




 






















  Get your preferred Email name!
Now you can @ymail.com and @rocketmail.com. 
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/aa/

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -

2009-08-05 Terurut Topik Lina Dahlan
Memaksa anak belajar matematika, sejarah,selain dapat dikategorikan melakukan 
upaya pencucian otak adalah suatu kesewenangan orang tua yg melanggar hak asasi 
anak untuk bermain...:-))

Ya..ya..ya dalam konteks ini (A) jilbab harus dibedakan dari pakaian 
sehari-hari krn

Ya..ya..ya dalam konteks ini (B) jilbab harus disamakan dari pakaian 
sehari-hari krn cuma dress code...

Ya..ya..ya...bergantung kebutuhan. Dikotomis.

wassalam,
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, eyang_mbelgedes eyang_mbelge...@... 
wrote:

 Memaksa anak mengenakan jilbab sejak dini, selain dapat dikategorikan 
 melakukan upaya pencucian otak, adalah suatu kesewenangan orangtua yg 
 melanggar hak asasi manusia. Kata 'memaksa' harus digarisbawahi. Sama halnya 
 dengan 'memaksa' anak sekolah untuk bekerja mencari nafkah. Di dalam konteks 
 ini jilbab harus dibedakan dari pakaian sehari-hari krn pengenaannya 
 mempunyai makna religius dan sosiologis yang berbeda.





Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -

2009-08-04 Terurut Topik Wikan Danar Sunindyo
masing-masing orang tua mempunyai cara yang berbeda-beda dalam mendidik anaknya
ada yang otoriter diktator memaksakan kehendaknya kepada anaknya
adapula yang memberikan kebebasan/keleluasaan kepada anaknya untuk
memilih apa yang menurut si anak benar
masing-masing ada kelebihan dan kekurangannya
menurut saya mas jano tidak perlu menertawakan ini
kan kebebasan mendidik anak sudah dijamin dalam HAM juga tho?

salam,
--
wikan

2009/8/4 jano ko ko_j...@yahoo.com:


 aku sih memposisikan diri tidak memaksa anak untuk berjilbab, supaya
 anak tidak merasa tertekan sejak kecil.

 

 Janoko :

 Cara berfikir yang unik

 Lama - lama nanti ada orang tua yang bilang  saya tidak mau memaksa anak
 pakai baju dan celana, takut nanti mereka menjadi pemberontak , dagelan
 tenan iki.

 :)


Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -

2009-08-04 Terurut Topik jano ko
adapula yang memberikan kebebasan/keleluasa an kepada anaknya untuk

memilih apa yang menurut si anak benar

---

Janoko :

Satu lagi pemikiran yang unik.
Bayi 1 tahun diberi kebebasan ?, kecemplong sumur, gan !!

Salam

-o0o-

--- On Tue, 4/8/09, Wikan Danar Sunindyo wikan.da...@gmail.com wrote:

From: Wikan Danar Sunindyo wikan.da...@gmail.com
Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Date: Tuesday, 4 August, 2009, 3:18 PM






 





  masing-masing orang tua mempunyai cara yang berbeda-beda 
dalam mendidik anaknya

ada yang otoriter diktator memaksakan kehendaknya kepada anaknya

adapula yang memberikan kebebasan/keleluasa an kepada anaknya untuk

memilih apa yang menurut si anak benar

masing-masing ada kelebihan dan kekurangannya

menurut saya mas jano tidak perlu menertawakan ini

kan kebebasan mendidik anak sudah dijamin dalam HAM juga tho?



salam,

--

wikan



2009/8/4 jano ko ko_j...@yahoo. com:





 aku sih memposisikan diri tidak memaksa anak untuk berjilbab, supaya

 anak tidak merasa tertekan sejak kecil.



 



 Janoko :



 Cara berfikir yang unik



 Lama - lama nanti ada orang tua yang bilang  saya tidak mau memaksa anak

 pakai baju dan celana, takut nanti mereka menjadi pemberontak , dagelan

 tenan iki.



 :)


 

  




 

















  Get your new Email address!
Grab the Email name you#39;ve always wanted before someone else does!
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/aa/

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -

2009-08-04 Terurut Topik Mia
Saya biasanya nggak pernah berkomentar kepada ortu gimana mendidik anaknya, 
karena saya termasuk ortu yang 'speechless'. Tapi suatu ketika saya nggak bisa 
menahan diri. Kerabat saya yang salafi yang tinggal di Amrik, kawin dengan 
orang hitam Amrik, suatu hari berkunjung ke rumahku. Dia pake cadar/burqa 
hitam2, tapi anaknya yang laki2 dan perempuan biasa aja bajunya, bahkan anak 
perempuannya yang usia 8 tahunan, pakaiannya model andro tomboy untuk ukuran 
orang Indonesia.  

So saya tanya kenapa anak perempuannya nggak berjilbab/cadar. Dia bilang, 
terserah saja dengan anaknya nanti.  Kerabatku ini nggak menyekolahkan anak2nya 
di sekolah di Amrik, tapi mendidik anak2nya di rumah.  Dibolehkan oleh 
peraturan setempat, tapi dia mesti ambil sertifikasi guru. Komputer dan 
internet di rumah sangat membantu, kata ibunya, untuk ganti sosialisasi. Yah, 
US is such a great country, yang mensupport komunitas muslim sedemikian rupa 
sehingga rata2 mereka bisa mencapai kesejahteraan ekonomi/sosial yang melebihi 
komunitas muslim di negara2 lain.

Anak kerabat saya yang di Indonesia tinggal dekat rumah, sejak bayi keliatan 
cerdas dan rada pemberontak.  Sebelum sekolah dia sudah hapal ayat2 quran, dan 
ibunya bangga sekali. Sangat expressif, lincah tomboy dsb, sehingga saya yang 
kepingin punya anak perempuan nyaris mengekpressikan keinginanku untuk 
mengadopsi balita ini, yang tentu saja nggak mungkin karena anak itu anak 
tunggal, dan walaupun kehidupan mereka pas2an kalau bukan miskin.  Ibunya 
bilang dia sering mencampakkan jilbabnya, jadi mesti dipaksain/dibiasakan.  
Anak ini meraih bintang kelas terus selama SD, tapi Ibunya bilang anak ini 
mesti masuk madrasah tsanawiyah. Sekarang anak itu berangkat remaja, tapi saya 
nggak mengenali kepribadiannya.  Begitu pendiam, muram tapi non expressif, 
prestasi sekolah biasa saja kalau nggak tertinggal, dan egois terhadap ortunya, 
misalnya menuntut dua hp dipegangnya sendiri, padahal ortunya nggak pegang hp 
sama sekali - membuat saya sulit menghubungi mereka. Anak2 menuntut punya hp 
mungkin fenomena jaman, tapi sampai pegang dua sedangkan ortunya nggak pegang, 
itu kan keterlaluan.

Teman saya dosen di Bandung, anaknya sejak kecil di sekolah Islam dan harus 
berjilbab kapan saja.  Lama-lama kuatir anaknya kok jadi posesif terhadap 
jilbab, keluar rumah sedetik saja nggak mau tanpa jilbab, akhirnya anaknya 
dipindahkan ke sekolah negeri.  Sekarang anak itu biasa saja, tetep berjilbab 
kalo sekolah, tapi nggak sepanjang waktu, dan nggak paranoia. Sudah menganut 
falsafah buka-tutup jilbab :-)

salam
Mia

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Lestyaningsih, Tri Budi (Ning) 
ning...@... wrote:

 Ini ganti topik lagi ya.. masalah mendidik anak...
  
 Mendidik anak itu ya memang kewajiban orang tuanya. Pendidikan itu pada
 dasarnya kan tujuannya men-shape behaviour-nya anak ke arah yang baik,
 menurut nilai-nilai yang dianut. Jadi pasti di dalamnya ada unsur
 paksaan  (saya kasih tanda kutip, supaya mengerti bahwa ini memiliki
 arti yang khusus). Nah, teknik memaksa (baca : mendidik) anak itu
 memang harus dipelajari, supaya anak bisa mendapat kesadaran dan
 termotivasi untuk mengikuti nilai-nilai yang baik, sebagaimana yang
 di-believe ortunya. Idealnya kan begitu mas.. bukan didiemin aja, trus
 mengharapkan ada yang jeng jeng meng-enlighten anak kita..
  
 Kalau saya lihat yang jadi aneh pake acara lari dari ortu dsb itu
 kebanyakan memang karena hubungan ortu dan anak yang kurang harmonis,
 dan cara ortu mendidik anak dengan kurang pas. Ada juga sih yang ajaib
 karena ortunya membiarkan anak mengikuti kata hatinya, mencari jati
 dirinya sendiri.. 
  
 Mudah-mudahan kita semua menjadi ortu yang diberi kemampuan dan kekuatan
 untuk menshape behaviour anak kita ke arah yang diridhoi-Nya. Amiin. **
 Masih struggling untuk jadi ortu seperti itu nih**
  
 Wallahua'lam 
 Wassalaam,
 --Ning
  
 
 
 
 From: wanita-muslimah@yahoogroups.com
 [mailto:wanita-musli...@yahoogroups.com] On Behalf Of Ari Condro
 Sent: Tuesday, August 04, 2009 10:24 AM
 To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
 Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -
 
 
   
 
 aku sih memposisikan diri tidak memaksa anak untuk berjilbab, supaya
 anak tidak merasa tertekan sejak kecil. kalaupun nanti besarnya dia
 jadi aktipis, enlightened dan memilih berjilbab dan berjubah, ane fine
 fine aja. biar dia memilih berjilbab karena kesadaran pribadi. dan
 biar dia komitmen dengan pilihannya itu. kayak ibunya, huehehhe :p
 
 soalnya udah capek lihat anak yg memberontak karena didik dengan cara
 kungkungan keras. dari yg berjilbab dan merokok, nanem ganja, sampai
 yg pergaulannya parah banget atau sebaliknya bercadar ekstrim, jadi
 super duper kaku gak gaul dengan orang sekitar atau ikutan aliran yg
 aneh banget, pakai acara lari dari orang tua dan seterusnya. capek
 hati melihatnya. apalagi ketika ujung ujungnya, motivasi
 permberontakannya karena ingin lari dari

Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -

2009-08-03 Terurut Topik L.Meilany
Ya dikatakan begitu di Qur'an.
Untuk perempuan yg sudah sepuh yg tidak lagi memiliki hasrat memikat laki2, 
maka boleh gak pake jilbab.

Salam, 
l.meilany
  - Original Message - 
  From: Wikan Danar Sunindyo 
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
  Sent: Friday, July 31, 2009 5:38 PM
  Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -


bukannya kalau udah nenek2 malah gak wajib pake jilbab
  jadi emang jilbab ini khusus buat menutupi wanita2 yang masih muda aja
  kalau perlu, seperti kata masarcon, wanita muda yang cantik sekalian pake 
cadar
  tapi ada modus operandi baru nih, pake jilbab + cadar biar dikira cantik
  :)

  salam,
  --
  wikan

  2009/7/31 Dendikeren amat dendicut...@yahoo.com:
   Mama mia yg selalu manis, dikit-dikit we atuh, rambut memang mahkota wanita
   tapi apapun alasannya ya seyogyanya ditutup juga bagian lain. kreatif aja
   gimana caranya biar ga rusak, cari kain yg bagus, enak dipake, modis ga
   bikin rusak rambut, badan. ga selalu harus jilbab. ajaran ga usah dibikin
   repot. yg masih gadis, dan masih seksi masa kalah ma nenek-nenek mau tutup
   aurat, he...he..he..


  

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -

2009-08-03 Terurut Topik L.Meilany
Numpang tumben dulu saya mau komentarin Pak Jano ko :-)

Berdasarkan kisah dari dokter perempuan yg suka melakukan operasi.

- Kalo dokter itu berjilbab, OK - kamar operasi menyediakan semacam topi yg 
steril untuk nutupi jilbabnya.
Tapi tetap saja pakaian harus dibuka ganti dengan pakaian steril.
Modelnya semua sama lengannya pendek diatas siku, maksudnya supaya tangan yg 
melakukan kegiatan operasi
bisa dicuci. Pakaian wanita dan pria sama.

- Di RS Islam yg rada kumuh, jilbab nggak dicopot tapi ini kan menyalahi 
prosedur, karena jadinya gak steril.
Infeksi kan sering terjadi karena kasus seperti ini.

Pada umumnya sih dokter, petugas medis yg bekerja di kamar operasi mencopot 
jilbabnya.
Semuanya alasannya demi steril, memakai jilbab di ruang operasi justru bawa 
penyakit.

- Pernah ada pasien yg kena tumor payudara, ia berjilbab. Lantas dioperasi.
Perempuan itu ngotot, sengit nggak mau melepas jilbabnya yg bau.

Ketika ia dibius maka jilbabnya dicopot.
Ketika selesai dioperasi, menjelang masuk kamar perawatan, menjelang sadar 
jilbab yg bau itu segera dipakaikan lagi.
Dan dengan bangga ia pun mengatakan kepada yg membezoek. 'martabat, aurat saya 
tetap terjaga'
:-))


Salam, 
l.meilany


  - Original Message - 
  From: jano ko 
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
  Sent: Friday, July 31, 2009 4:57 PM
  Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -


Seumur-umur. . gak pernah melihat orang pake jilbab di ruang operasi..
  Mungkin yang dimaksud operasi lalu lintas yah???
   
  
   
  Janoko :
   
  Pertanyaan bisa diperluas nich, apakah yang bisa melakukan operasi itu hanya 
dokter pria ?, apakah yang bisa melakukan operasi itu hanya dokter non Islam ?
   
  Janoko ( puyeng )
   
  -o0o-

  --- On Fri, 31/7/09, donnie damana donnie.dam...@gmail.com wrote:

  From: donnie damana donnie.dam...@gmail.com
  Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
  Date: Friday, 31 July, 2009, 2:41 PM



  mode mikir:

  Seumur-umur. . gak pernah melihat orang pake jilbab di ruang operasi..
  Mungkin yang dimaksud operasi lalu lintas yah???

  :D

  On Jul 31, 2009, at 2:14 PM, jano ko wrote:

   Bung Donnie :
  
   Pake jilbab menyebabkan rambut rontok..
  
   apa rambut rontok yang menyebabkan pake jilbab..
  
   
  
   Janoko :
  
   Yang akan dirugikan secara materi ( bila ada pelarangan jilbab ) 
   adalah para insan - insan yang mempunyai profesi dibidang kesehatan.
  
   Engga bisa membayangkan bila seorang dokter tidak memakai penutup 
   kepala pada saat mereka sedang melakukan operasi terhadap pasiennya.
   Bayangkan aja seandainya rambut oknum dokter tersebut ada kutunya 
   kemudian sang kutu jatuh keorgan pasien yang sedang dioperasi.
  
   Pikirin dech.
  
   janoko
  
   -o0o-
  
   --- On Thu, 30/7/09, donnie damana donnie.damana@ gmail.com wrote:
  
   From: donnie damana donnie.damana@ gmail.com
   Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -
   To: wanita-muslimah@ yahoogroups. com
   Date: Thursday, 30 July, 2009, 7:39 PM
  
  
  
   Jadi mana yang benar?
  
   Pake jilbab menyebabkan rambut rontok..
  
   apa rambut rontok yang menyebabkan pake jilbab..
  
   Jangan membingungkan umat dong..
  
   aya, aya, wae...
  
   :D
  
   On Jul 30, 2009, at 7:28 PM, Wikan Danar Sunindyo wrote:
  
mbak rita,
  
lha problem rambut rontok ini kan juga gak serta merta melulu karena
  
dijilbabin tho?
  
ada temen saya, ce, dia mengeluh takut rambutnya rontok gara2
  
kebanyakan belajar buat s3
  
terus aku bilang, ya udah gampang ... pake jilbab aja tho.
  
dianya malah ngamuk2 ... lho, pake jilbabnya niatnya kan jadi gak
  
tulus, tho ... gak Lillahi Ta'ala katanya
  
aku bilang, ya udah sekalian aja dilurusin niatnya
  
begitu
  
   
  
he he :)
  
   
  
anyway, saya gak pake jilbab juga rambut rontok
  
padahal rajin merawat rambut dan kramas
  
gimana nih mbak rita :)
  
   
  
salam,
  
--
  
wikan
  
   
  
2009/7/30 ritajkt rita...@yahoo. com:
  

  

  
 Hahaha..
  

  
 Kalo bagi saya reply yg jail ini jusru mengkritisi adanya
  
beberapa
  
 petunjuk bahagia bagi kaum Muslimah, yg ternyata
  
kebahagiaan nya itu
  
 harus selalu paralel dan tergantung dari status kebahagiaan
  
suami :)).
  
 Contoh ya soal rambut menipis itu, menjadi no problemo karena -
  
suaminya
  
 soleh dan tetap mensyukuri rambut istri yg menipis. Eksistensi si
  
suami
  
 menjadi prasyarat yg utama dalam problem ini, padahal prolem itu
  
(rambut
  
 rontok) adalah problem si wanita, karena rambutnya adalah bagian
  
tubuhnya,
  
 dirinya.
  

  
 Ketika seorang perempuan itu sehat (salah satu contoh sehat adalah
  
rambutnya
  
 tidak rontok) maka dia gembira, dan BARULAH ini berdampak pada
  
suaminya dan
  
 lingkungan

Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -

2009-08-03 Terurut Topik L.Meilany
Pake jilbabnya pas sedang sekolah saja. 
Kalo di rumah, main2 dengan tetangga, diajak pergi
ya nggak usah berjilbab dulu. Belum akil balik kan, masa sih kepikiran untuk 
bergenit-genit?

Di kampung belakang tempat saya ada anak2  sudah dijilbabin.
Pokoknya  pake jilbab, meski pake rok selutut, meski pake kaos lengan pendek,
meski main2 di comberan cari makanan ikan, meski main sepeda, main panas2-an, 
main hujan2-an.
Dan ketika di buka selain bau keringat yg khas, rambutnya kebanyakan tipis, 
jarang2 warnanya juga 
gak sehat.
Coba saja lihat dan buktikan!
Di komunitas Rufaqa pun demikian dari kecil kepala anak2 iotu laki2 atupun 
perempuan sudah di'bekap'
Dan kalo di buka keliatanlah rambutnya yg 'aneh'
Kalo cuma lihat kepalanya saja nggak kentara mana yg anak laki2 dan mana yg 
perempuan.
Padahal menurut tafsirat Qur'an, menurut hadith, perempuan nggak boleh 
menyerupai laki2 begitu juga sebaliknya.

Nah kalo urusan masalah rambut itu gimana rumusannya?
Kalo kenyataannya bentuk rambut antara laki2 dan perempuan sama.



Salam, 
l.meilany

  - Original Message - 
  From: Ari Condro 
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
  Sent: Thursday, July 30, 2009 4:48 PM
  Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -


Waduh, anak saya masuk sekolah islam, jadi di tk nya sudah wajib pakai
  jilbab. masa harus saya pindahkan dulu sampai tk dan sdnya ke sekolah
  tetangga, st stanislaus biar rambutnya tumbuh subur semerbak, huehehhe
  ... :))

  On 7/30/09, L.Meilany wpamu...@centrin.net.id wrote:
   Dari ikut seminar dokter kulit yg juga berjilbab maka di jelaskan :
   Jilbab yg sehat seharusnya dipakaikan ketika anak itu menginjak usia ABG, 14
   an tahun.
   Ketika kulit kepala, rambutnya sudah kuat.
  
   Salah kaprah jilbab dipakaikan sejak bayi, maka mengakibatkan kulit kepala
   rambut
   tidak tumbuh baik. Coba saja perhatikan anak2 perempuan yg dipakaikan jilbab
   sejak dini,
   nyaris rambutnya tipis, jarang.
  
   Rambut itu itu ibarat tanaman yg memerlukan matahari.
   Kalo gak kena matahari maka tanaman itu gak sehat bahkan mati.
  
   Salam,
   l.meilany
  
  
   - Original Message -
   From: eyang_mbelgedes
   To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
   Sent: Wednesday, July 29, 2009 12:33 PM
   Subject: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -
  
  
   Proses (yg dilakukan wali/orangtua terhadap anak perempuan mereka agar
   mengenakan jilbab) biasanya sudah dilakukan sejak (anak) perempuan itu masih
   balita. Dengan cara ini anak-anak perempuan tersebut tidak biasanya tidak
   melawan atau mempertanyakan mengapa mereka harus mengenakan jilbab mereka.
   Setahu mereka, jilbab hanyalah perangkat baju normatif, pakaian biasa, bukan
   pakaian politis yang digunakan untuk menggolong-golongkan agama seseorang
   dari yang lain. Sedemikian biasanya mereka melihat, mengenakan dan menerima
   jilbab itu sehingga mereka akan merasa tidak lengkap, risih, telanjang jika
   melepasnya di muka publik. Perasaan 'tidak pantas' itu membuat mereka merasa
   lebih aman dan nyaman jika jilbab itu tetap dikenakan. Dengan kata lain,
   jilbabisasi, tanpa disadari, adalah 'proses cuci otak' yang dilakukan secara
   sistematis sejak dini. Pembiasaan ini adalah prosesnya. Cuci otak adalah
   metodenya. Fundamentalisme (biasanya) adalah hasilnya. Menarik! ...
  
  
  
  
  
   [Non-text portions of this message have been removed]
  
  

  -- 
  salam,
  Ari


  

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -

2009-08-03 Terurut Topik L.Meilany
Halo Lestari semoga engkau selamat kembali ke tanah air.
Katanya Taliban memboikot pemilu ya.

Masalah yg pake burkha pernah juga kok kejadian di Indonesia.
Waktu sehabis bom Bali, teroris2 itu kan bisa bebas sampai Jabar kata polisi 
mereka menyamar
naik bus malam, seolah perempuan muslimah. Pake jilbab dan cadar.
Sapa gitu yang mau periksa.

Salam, 
l.meilany
  - Original Message - 
  From: lestarin 
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
  Sent: Saturday, August 01, 2009 9:44 AM
  Subject: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -


Pak Wikan dan All,

  Kebetulan sudah beberapa hari ini di Afghanistan, dan ternyata sejak beberapa 
waktu lalu ada modus baru lagi disini, yang pakai burqa/burkha bukan cuma 
perempuan, tapi bisa juga laki-laki, dan bawa bom dalam badannya, trus bom 
bunuh diri deh:(, Jihad katanya...:(

  Jadi inget film KANDAHAR, cowok-cowok nyamar pakai burkha untuk mengelabui 
polisi dan petugas jaga perbatasan. Eh tenyata itu tidak cuma ada di 
pilem...:(
  Jadi kemudian merasa makin tidak nyaman dekat dengan yang berburkha...habis 
sama sekali tidak kelihatan, siapa yang dibalik itu:(

  Wassalam

  Lestari

  --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Wikan Danar Sunindyo 
wikan.da...@... wrote:
  
   bukannya kalau udah nenek2 malah gak wajib pake jilbab
   jadi emang jilbab ini khusus buat menutupi wanita2 yang masih muda aja
   kalau perlu, seperti kata masarcon, wanita muda yang cantik sekalian pake 
cadar
   tapi ada modus operandi baru nih, pake jilbab + cadar biar dikira cantik
   :)
   
   salam,
   --
   wikan



  

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -

2009-08-03 Terurut Topik L.Meilany
Biasanya kalo terbiasa pake jilbab, di rumah meski dihadapan suaminya, waktu 
tidur juga berjilbab.
Jilbab itu sudah menyatu seperti pakaian dalam.
Kayaknya juga ngga sampai botak deh. Cuma rambutnya tipis sekali, kliatan gitu 
kulit kepalanya.
Atau kalo yg tadinya rambutnya lebat jadi tipis.

Salam, 
l.meilany
  - Original Message - 
  From: Wikan Danar Sunindyo 
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
  Sent: Thursday, July 30, 2009 5:07 PM
  Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -


terus nanti pertanyaannya buat apa rambut subur panjang bagus dipamer2-in
  biar aja dari kecil berjilbab, kalau suaminya beriman dan bertakwa
  kepada Allah SWT lihat istrinya botak/rambutnya gak bagus ya masih
  tetap bisa bersyukur
  he he :)

  salam,
  --
  wikan

  2009/7/30 Ari Condro masar...@gmail.com:
  
  
   Waduh, anak saya masuk sekolah islam, jadi di tk nya sudah wajib pakai
   jilbab. masa harus saya pindahkan dulu sampai tk dan sdnya ke sekolah
   tetangga, st stanislaus biar rambutnya tumbuh subur semerbak, huehehhe
   ... :))
  
   On 7/30/09, L.Meilany wpamu...@centrin.net.id wrote:
   Dari ikut seminar dokter kulit yg juga berjilbab maka di jelaskan :
   Jilbab yg sehat seharusnya dipakaikan ketika anak itu menginjak usia ABG,
   14
   an tahun.
   Ketika kulit kepala, rambutnya sudah kuat.
  
   Salah kaprah jilbab dipakaikan sejak bayi, maka mengakibatkan kulit kepala
   rambut
   tidak tumbuh baik. Coba saja perhatikan anak2 perempuan yg dipakaikan
   jilbab
   sejak dini,
   nyaris rambutnya tipis, jarang.
  
   Rambut itu itu ibarat tanaman yg memerlukan matahari.
   Kalo gak kena matahari maka tanaman itu gak sehat bahkan mati.


  

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -

2009-08-03 Terurut Topik L.Meilany
Semuanya benar :-)
Semuanya juga kurang benar.

Semuanya kan individual, tergantung gimana kita mengenali diri sendiri.
Tapi kan ada gitu nilai yg standar.
Kalo berjilbab, jangan pake bahan yg tidak menyerap keringat, lantas jangan 
pake jilbab terus.
Ini berlaku untuk siapa juga - yg hidup di AC, yg dirumah melulupun juga sama.
Sinar matahari itu menembus sampai ke dalam rumah [ jadi biar di rumah melulu 
juga harus pake krim UV protector]

Kalo di dalam rumah ya musti di copot di angin2 kan gitu rambutnya.
Perawatannya juga musti ekstra rajin- di krimbat sering, hairspa sering, di 
keramas sering.


salam, 
l.meilany
  - Original Message - 
  From: donnie damana 
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
  Sent: Thursday, July 30, 2009 7:39 PM
  Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -


Jadi mana yang benar?

  Pake jilbab menyebabkan rambut rontok..
  apa rambut rontok yang menyebabkan pake jilbab..
  Jangan membingungkan umat dong..
  aya, aya, wae...

  :D

  On Jul 30, 2009, at 7:28 PM, Wikan Danar Sunindyo wrote:

   mbak rita,
   lha problem rambut rontok ini kan juga gak serta merta melulu karena
   dijilbabin tho?
   ada temen saya, ce, dia mengeluh takut rambutnya rontok gara2
   kebanyakan belajar buat s3
   terus aku bilang, ya udah gampang ... pake jilbab aja tho.
   dianya malah ngamuk2 ... lho, pake jilbabnya niatnya kan jadi gak
   tulus, tho ... gak Lillahi Ta'ala katanya
   aku bilang, ya udah sekalian aja dilurusin niatnya
   begitu
  
   he he :)
  
   anyway, saya gak pake jilbab juga rambut rontok
   padahal rajin merawat rambut dan kramas
   gimana nih mbak rita :)
  
   salam,
   --
   wikan
  
   2009/7/30 ritajkt rita...@yahoo.com:
   
   
Hahaha..
   
Kalo bagi saya reply yg jail ini jusru mengkritisi adanya 
   beberapa
petunjuk bahagia bagi kaum Muslimah, yg ternyata 
   kebahagiaannya itu
harus selalu paralel dan tergantung dari status kebahagiaan 
   suami :)).
Contoh ya soal rambut menipis itu, menjadi no problemo karena - 
   suaminya
soleh dan tetap mensyukuri rambut istri yg menipis. Eksistensi si 
   suami
menjadi prasyarat yg utama dalam problem ini, padahal prolem itu 
   (rambut
rontok) adalah problem si wanita, karena rambutnya adalah bagian 
   tubuhnya,
dirinya.
   
Ketika seorang perempuan itu sehat (salah satu contoh sehat adalah 
   rambutnya
tidak rontok) maka dia gembira, dan BARULAH ini berdampak pada 
   suaminya dan
lingkungan sekitarnya, krn mereka semua akan merasakan energi 
   positif dari
seorang wanita yang sehat dan sehat adalah pangkal bahagia.
   
Bukan begitu ibu-ibu?
  
   

  [Non-text portions of this message have been removed]



  

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -

2009-08-03 Terurut Topik L.Meilany
Ritadear, jadi pepatah' rambut adalah mahkota' itu bagaimana?
Semakin banyak usia alamiah sekali rambut makin menipis.
Apalagi yg kebanyakan pake jilbab ketat, atau yg rambutnya kena kimia2 [ di 
cat, di toning, di kriting], pernah kemo
Makanya ada gitu tren hair extension, rambutnya ditambahin, diikat pada rambut 
asli.
Dan ini dilakukan juga pada perempuan yg berjilbab, gunanya supaya rambutnya 
kliatan bervolume
Yg pake jilbab gaul keliatan gitu sanggulannya besar, kalo rambut tipis gimana 
mau disanggul.

Lagi pula katanya pakaian, gaya perempuan berdandan kan boleh mirip laki2.
Jadi ya harus rambut itu harus  bak mayang mengurai, meskipun berjilbab tetap 
harus 'keliatan'
bahwa rambutnya panjang, tebal.

Salam, 
l.meilany
  - Original Message - 
  From: ritajkt 
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
  Sent: Thursday, July 30, 2009 6:57 PM
  Subject: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -


Hahaha..

  Kalo bagi saya reply yg jail ini jusru mengkritisi adanya beberapa 
petunjuk bahagia bagi kaum Muslimah, yg ternyata kebahagiaannya itu harus 
selalu paralel dan tergantung dari status kebahagiaan suami :)). Contoh ya soal 
rambut menipis itu, menjadi no problemo karena - suaminya soleh dan tetap 
mensyukuri rambut istri yg menipis. Eksistensi si suami menjadi prasyarat yg 
utama dalam problem ini, padahal prolem itu (rambut rontok) adalah problem si 
wanita, karena rambutnya adalah bagian tubuhnya, dirinya.

  Ketika seorang perempuan itu sehat (salah satu contoh sehat adalah rambutnya 
tidak rontok) maka dia gembira, dan BARULAH ini berdampak pada suaminya dan 
lingkungan sekitarnya, krn mereka semua akan merasakan energi positif dari 
seorang wanita yang sehat dan sehat adalah pangkal bahagia.

  Bukan begitu ibu-ibu?

  --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Wikan Danar Sunindyo 
wikan.da...@... wrote:
  
   terus nanti pertanyaannya buat apa rambut subur panjang bagus dipamer2-in
   biar aja dari kecil berjilbab, kalau suaminya beriman dan bertakwa
   kepada Allah SWT lihat istrinya botak/rambutnya gak bagus ya masih
   tetap bisa bersyukur
   he he :)
   
   salam,
   --
   wikan
   
   2009/7/30 Ari Condro masar...@...:
   
   
Waduh, anak saya masuk sekolah islam, jadi di tk nya sudah wajib pakai
jilbab. masa harus saya pindahkan dulu sampai tk dan sdnya ke sekolah
tetangga, st stanislaus biar rambutnya tumbuh subur semerbak, huehehhe
... :))
   
On 7/30/09, L.Meilany wpamu...@... wrote:
Dari ikut seminar dokter kulit yg juga berjilbab maka di jelaskan :
Jilbab yg sehat seharusnya dipakaikan ketika anak itu menginjak usia ABG,
14
an tahun.
Ketika kulit kepala, rambutnya sudah kuat.
   
Salah kaprah jilbab dipakaikan sejak bayi, maka mengakibatkan kulit 
kepala
rambut
tidak tumbuh baik. Coba saja perhatikan anak2 perempuan yg dipakaikan
jilbab
sejak dini,
nyaris rambutnya tipis, jarang.
   
Rambut itu itu ibarat tanaman yg memerlukan matahari.
Kalo gak kena matahari maka tanaman itu gak sehat bahkan mati.
  



  

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -

2009-08-03 Terurut Topik Ari Condro
yah, kalau di rumah sih gak pakai jilbab, mbak. :))

cuma di sekolah saja, antara jam 8-11. kalau lagi pergi pergi aja,
kadang pakai jilbab, kadang nggak.  banyakan nggaknya.  elsi malah
tomboy nih, lebih suka pakai kaos ala basket dan celana. :p  bingung
aja, wajahnya lembut, suaranya halus, tapi tomboy. sukanya bola dan
truk. boneka barbie dibuang jauh jauh.

cuman rada kawatir, rambutnya jenis rambut halus, beberapa bagian ada
yg berwarna perang kuning kemerahan gitu, kayak rambut jagung.





On 8/3/09, L.Meilany wpamu...@centrin.net.id wrote:
 Pake jilbabnya pas sedang sekolah saja.
 Kalo di rumah, main2 dengan tetangga, diajak pergi
 ya nggak usah berjilbab dulu. Belum akil balik kan, masa sih kepikiran untuk
 bergenit-genit?

 Di kampung belakang tempat saya ada anak2  sudah dijilbabin.
 Pokoknya  pake jilbab, meski pake rok selutut, meski pake kaos lengan
 pendek,
 meski main2 di comberan cari makanan ikan, meski main sepeda, main
 panas2-an, main hujan2-an.
 Dan ketika di buka selain bau keringat yg khas, rambutnya kebanyakan tipis,
 jarang2 warnanya juga
 gak sehat.
 Coba saja lihat dan buktikan!
 Di komunitas Rufaqa pun demikian dari kecil kepala anak2 iotu laki2 atupun
 perempuan sudah di'bekap'
 Dan kalo di buka keliatanlah rambutnya yg 'aneh'
 Kalo cuma lihat kepalanya saja nggak kentara mana yg anak laki2 dan mana yg
 perempuan.
 Padahal menurut tafsirat Qur'an, menurut hadith, perempuan nggak boleh
 menyerupai laki2 begitu juga sebaliknya.

 Nah kalo urusan masalah rambut itu gimana rumusannya?
 Kalo kenyataannya bentuk rambut antara laki2 dan perempuan sama.



 Salam,
 l.meilany

   - Original Message -
   From: Ari Condro
   To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
   Sent: Thursday, July 30, 2009 4:48 PM
   Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -


 Waduh, anak saya masuk sekolah islam, jadi di tk nya sudah wajib pakai
   jilbab. masa harus saya pindahkan dulu sampai tk dan sdnya ke sekolah
   tetangga, st stanislaus biar rambutnya tumbuh subur semerbak, huehehhe
   ... :))

   On 7/30/09, L.Meilany wpamu...@centrin.net.id wrote:
Dari ikut seminar dokter kulit yg juga berjilbab maka di jelaskan :
Jilbab yg sehat seharusnya dipakaikan ketika anak itu menginjak usia
 ABG, 14
an tahun.
Ketika kulit kepala, rambutnya sudah kuat.
   
Salah kaprah jilbab dipakaikan sejak bayi, maka mengakibatkan kulit
 kepala
rambut
tidak tumbuh baik. Coba saja perhatikan anak2 perempuan yg dipakaikan
 jilbab
sejak dini,
nyaris rambutnya tipis, jarang.
   
Rambut itu itu ibarat tanaman yg memerlukan matahari.
Kalo gak kena matahari maka tanaman itu gak sehat bahkan mati.
   
Salam,
l.meilany
   
   
- Original Message -
From: eyang_mbelgedes
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Sent: Wednesday, July 29, 2009 12:33 PM
Subject: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -
   
   
Proses (yg dilakukan wali/orangtua terhadap anak perempuan mereka agar
mengenakan jilbab) biasanya sudah dilakukan sejak (anak) perempuan itu
 masih
balita. Dengan cara ini anak-anak perempuan tersebut tidak biasanya
 tidak
melawan atau mempertanyakan mengapa mereka harus mengenakan jilbab
 mereka.
Setahu mereka, jilbab hanyalah perangkat baju normatif, pakaian biasa,
 bukan
pakaian politis yang digunakan untuk menggolong-golongkan agama
 seseorang
dari yang lain. Sedemikian biasanya mereka melihat, mengenakan dan
 menerima
jilbab itu sehingga mereka akan merasa tidak lengkap, risih, telanjang
 jika
melepasnya di muka publik. Perasaan 'tidak pantas' itu membuat mereka
 merasa
lebih aman dan nyaman jika jilbab itu tetap dikenakan. Dengan kata lain,
jilbabisasi, tanpa disadari, adalah 'proses cuci otak' yang dilakukan
 secara
sistematis sejak dini. Pembiasaan ini adalah prosesnya. Cuci otak adalah
metodenya. Fundamentalisme (biasanya) adalah hasilnya. Menarik! ...
   
   
   
   
   
[Non-text portions of this message have been removed]
   
   

   --
   salam,
   Ari




 [Non-text portions of this message have been removed]




-- 
salam,
Ari


Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -

2009-08-03 Terurut Topik Wikan Danar Sunindyo
lho rambutnya pirang?
bapaknya bule ya?
he he he :)

salam,
--
wikan

2009/8/3 Ari Condro masar...@gmail.com:


 yah, kalau di rumah sih gak pakai jilbab, mbak. :))

 cuma di sekolah saja, antara jam 8-11. kalau lagi pergi pergi aja,
 kadang pakai jilbab, kadang nggak. banyakan nggaknya. elsi malah
 tomboy nih, lebih suka pakai kaos ala basket dan celana. :p bingung
 aja, wajahnya lembut, suaranya halus, tapi tomboy. sukanya bola dan
 truk. boneka barbie dibuang jauh jauh.

 cuman rada kawatir, rambutnya jenis rambut halus, beberapa bagian ada
 yg berwarna perang kuning kemerahan gitu, kayak rambut jagung.


Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -

2009-08-03 Terurut Topik jano ko
 Cuma rambutnya tipis sekali, kliatan gitu kulit kepalanya.

Atau kalo yg tadinya rambutnya lebat jadi tipis.

---

Janoko :

Para suster itu juga pakai penutup kepala seperti Jilbab, tapi mereka juga 
oke-oke saja dan tidak pernah dipermasalahkan. Mother Theresia juga pakai 
penutup kepala seperti jilbab.

Sebenarnya tidak ada masalah dengan jilbab, masalah itu ada pada insan - insan 
yang mempermasalahkan jilbab yang memang mereka digaji untuk mempermasalahkan 
jilbab.

Salam 

Janoko

-o0o-

--- On Mon, 3/8/09, L.Meilany wpamu...@centrin.net.id wrote:

From: L.Meilany wpamu...@centrin.net.id
Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Date: Monday, 3 August, 2009, 3:09 PM






 





  Biasanya kalo terbiasa pake jilbab, di rumah meski dihadapan 
suaminya, waktu tidur juga berjilbab.

Jilbab itu sudah menyatu seperti pakaian dalam.

Kayaknya juga ngga sampai botak deh. Cuma rambutnya tipis sekali, kliatan gitu 
kulit kepalanya.

Atau kalo yg tadinya rambutnya lebat jadi tipis.



Salam, 

l.meilany

  - Original Message - 

  From: Wikan Danar Sunindyo 

  To: wanita-muslimah@ yahoogroups. com 

  Sent: Thursday, July 30, 2009 5:07 PM

  Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -



terus nanti pertanyaannya buat apa rambut subur panjang bagus dipamer2-in

  biar aja dari kecil berjilbab, kalau suaminya beriman dan bertakwa

  kepada Allah SWT lihat istrinya botak/rambutnya gak bagus ya masih

  tetap bisa bersyukur

  he he :)



salam,

  --

  wikan



2009/7/30 Ari Condro masar...@gmail. com:

  

  

   Waduh, anak saya masuk sekolah islam, jadi di tk nya sudah wajib pakai

   jilbab. masa harus saya pindahkan dulu sampai tk dan sdnya ke sekolah

   tetangga, st stanislaus biar rambutnya tumbuh subur semerbak, huehehhe

   ... :))

  

   On 7/30/09, L.Meilany wpamu...@centrin. net.id wrote:

   Dari ikut seminar dokter kulit yg juga berjilbab maka di jelaskan :

   Jilbab yg sehat seharusnya dipakaikan ketika anak itu menginjak usia ABG,

   14

   an tahun.

   Ketika kulit kepala, rambutnya sudah kuat.

  

   Salah kaprah jilbab dipakaikan sejak bayi, maka mengakibatkan kulit kepala

   rambut

   tidak tumbuh baik. Coba saja perhatikan anak2 perempuan yg dipakaikan

   jilbab

   sejak dini,

   nyaris rambutnya tipis, jarang.

  

   Rambut itu itu ibarat tanaman yg memerlukan matahari.

   Kalo gak kena matahari maka tanaman itu gak sehat bahkan mati.



[Non-text portions of this message have been removed]




 

  




 

















  Get your preferred Email name!
Now you can @ymail.com and @rocketmail.com. 
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/aa/

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -

2009-08-03 Terurut Topik Ari Condro
digaji berapa oom ?
boleh daftar gak ?

2009/8/3 jano ko ko_j...@yahoo.com:


 Cuma rambutnya tipis sekali, kliatan gitu kulit kepalanya.

 Atau kalo yg tadinya rambutnya lebat jadi tipis.

 ---

 Janoko :

 Para suster itu juga pakai penutup kepala seperti Jilbab, tapi mereka juga
 oke-oke saja dan tidak pernah dipermasalahkan. Mother Theresia juga pakai
 penutup kepala seperti jilbab.

 Sebenarnya tidak ada masalah dengan jilbab, masalah itu ada pada insan -
 insan yang mempermasalahkan jilbab yang memang mereka digaji untuk
 mempermasalahkan jilbab.

 Salam

 Janoko

 -o0o-

 --- On Mon, 3/8/09, L.Meilany wpamu...@centrin.net.id wrote:

 From: L.Meilany wpamu...@centrin.net.id
 Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -
 To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
 Date: Monday, 3 August, 2009, 3:09 PM



 Biasanya kalo terbiasa pake jilbab, di rumah meski dihadapan suaminya, waktu
 tidur juga berjilbab.

 Jilbab itu sudah menyatu seperti pakaian dalam.

 Kayaknya juga ngga sampai botak deh. Cuma rambutnya tipis sekali, kliatan
 gitu kulit kepalanya.

 Atau kalo yg tadinya rambutnya lebat jadi tipis.

 Salam,

 l.meilany

 - Original Message -

 From: Wikan Danar Sunindyo

 To: wanita-muslimah@ yahoogroups. com

 Sent: Thursday, July 30, 2009 5:07 PM

 Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -

 terus nanti pertanyaannya buat apa rambut subur panjang bagus dipamer2-in

 biar aja dari kecil berjilbab, kalau suaminya beriman dan bertakwa

 kepada Allah SWT lihat istrinya botak/rambutnya gak bagus ya masih

 tetap bisa bersyukur

 he he :)

 salam,

 --

 wikan

 2009/7/30 Ari Condro masar...@gmail. com:





 Waduh, anak saya masuk sekolah islam, jadi di tk nya sudah wajib pakai

 jilbab. masa harus saya pindahkan dulu sampai tk dan sdnya ke sekolah

 tetangga, st stanislaus biar rambutnya tumbuh subur semerbak, huehehhe

 ... :))



 On 7/30/09, L.Meilany wpamu...@centrin. net.id wrote:

 Dari ikut seminar dokter kulit yg juga berjilbab maka di jelaskan :

 Jilbab yg sehat seharusnya dipakaikan ketika anak itu menginjak usia ABG,

 14

 an tahun.

 Ketika kulit kepala, rambutnya sudah kuat.



 Salah kaprah jilbab dipakaikan sejak bayi, maka mengakibatkan kulit
 kepala

 rambut

 tidak tumbuh baik. Coba saja perhatikan anak2 perempuan yg dipakaikan

 jilbab

 sejak dini,

 nyaris rambutnya tipis, jarang.



 Rambut itu itu ibarat tanaman yg memerlukan matahari.

 Kalo gak kena matahari maka tanaman itu gak sehat bahkan mati.

 [Non-text portions of this message have been removed]











 Get your preferred Email name!
 Now you can @ymail.com and @rocketmail.com.
 http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/aa/

 [Non-text portions of this message have been removed]

 



-- 
salam,
Ari


Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -

2009-08-03 Terurut Topik jano ko
Mei :
Di kampung belakang tempat saya ada anak2  sudah dijilbabin.

Pokoknya  pake jilbab, meski pake rok selutut, meski pake kaos lengan pendek,

meski main2 di comberan cari makanan ikan, meski main sepeda, main panas2-an, 
main hujan2-an

---

Janoko :

Nah kalau itu sudah masuk ke HAM, hak asasi orang tua untuk mendidik anaknya 
sesuai dengan keyakinannya dan ini juga dijamin oleh UUD 1945.

Salam

Janoko

-o0o-



--- On Mon, 3/8/09, L.Meilany wpamu...@centrin.net.id wrote:

From: L.Meilany wpamu...@centrin.net.id
Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Date: Monday, 3 August, 2009, 3:11 PM






 





  Pake jilbabnya pas sedang sekolah saja. 

Kalo di rumah, main2 dengan tetangga, diajak pergi

ya nggak usah berjilbab dulu. Belum akil balik kan, masa sih kepikiran untuk 
bergenit-genit?



Di kampung belakang tempat saya ada anak2  sudah dijilbabin.

Pokoknya  pake jilbab, meski pake rok selutut, meski pake kaos lengan pendek,

meski main2 di comberan cari makanan ikan, meski main sepeda, main panas2-an, 
main hujan2-an.

Dan ketika di buka selain bau keringat yg khas, rambutnya kebanyakan tipis, 
jarang2 warnanya juga 

gak sehat.

Coba saja lihat dan buktikan!

Di komunitas Rufaqa pun demikian dari kecil kepala anak2 iotu laki2 atupun 
perempuan sudah di'bekap'

Dan kalo di buka keliatanlah rambutnya yg 'aneh'

Kalo cuma lihat kepalanya saja nggak kentara mana yg anak laki2 dan mana yg 
perempuan.

Padahal menurut tafsirat Qur'an, menurut hadith, perempuan nggak boleh 
menyerupai laki2 begitu juga sebaliknya.



Nah kalo urusan masalah rambut itu gimana rumusannya?

Kalo kenyataannya bentuk rambut antara laki2 dan perempuan sama.



Salam, 

l.meilany



- Original Message - 

  From: Ari Condro 

  To: wanita-muslimah@ yahoogroups. com 

  Sent: Thursday, July 30, 2009 4:48 PM

  Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -



Waduh, anak saya masuk sekolah islam, jadi di tk nya sudah wajib pakai

  jilbab. masa harus saya pindahkan dulu sampai tk dan sdnya ke sekolah

  tetangga, st stanislaus biar rambutnya tumbuh subur semerbak, huehehhe

  ... :))



On 7/30/09, L.Meilany wpamu...@centrin. net.id wrote:

   Dari ikut seminar dokter kulit yg juga berjilbab maka di jelaskan :

   Jilbab yg sehat seharusnya dipakaikan ketika anak itu menginjak usia ABG, 14

   an tahun.

   Ketika kulit kepala, rambutnya sudah kuat.

  

   Salah kaprah jilbab dipakaikan sejak bayi, maka mengakibatkan kulit kepala

   rambut

   tidak tumbuh baik. Coba saja perhatikan anak2 perempuan yg dipakaikan jilbab

   sejak dini,

   nyaris rambutnya tipis, jarang.

  

   Rambut itu itu ibarat tanaman yg memerlukan matahari.

   Kalo gak kena matahari maka tanaman itu gak sehat bahkan mati.

  

   Salam,

   l.meilany

  

  

   - Original Message -

   From: eyang_mbelgedes

   To: wanita-muslimah@ yahoogroups. com

   Sent: Wednesday, July 29, 2009 12:33 PM

   Subject: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -

  

  

   Proses (yg dilakukan wali/orangtua terhadap anak perempuan mereka agar

   mengenakan jilbab) biasanya sudah dilakukan sejak (anak) perempuan itu masih

   balita. Dengan cara ini anak-anak perempuan tersebut tidak biasanya tidak

   melawan atau mempertanyakan mengapa mereka harus mengenakan jilbab mereka.

   Setahu mereka, jilbab hanyalah perangkat baju normatif, pakaian biasa, bukan

   pakaian politis yang digunakan untuk menggolong-golongka n agama seseorang

   dari yang lain. Sedemikian biasanya mereka melihat, mengenakan dan menerima

   jilbab itu sehingga mereka akan merasa tidak lengkap, risih, telanjang jika

   melepasnya di muka publik. Perasaan 'tidak pantas' itu membuat mereka merasa

   lebih aman dan nyaman jika jilbab itu tetap dikenakan. Dengan kata lain,

   jilbabisasi, tanpa disadari, adalah 'proses cuci otak' yang dilakukan secara

   sistematis sejak dini. Pembiasaan ini adalah prosesnya. Cuci otak adalah

   metodenya. Fundamentalisme (biasanya) adalah hasilnya. Menarik! ...

  

  

  

  

  

   [Non-text portions of this message have been removed]

  

  



-- 

  salam,

  Ari



[Non-text portions of this message have been removed]




 

  




 

















  Get your preferred Email name!
Now you can @ymail.com and @rocketmail.com. 
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/aa/

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -

2009-08-03 Terurut Topik sunny
Dapat dimengerti bahwa di lokasi geografis seperti di Indonesia kelembaban 
udara sangat tinggi,jadi tentunya kepanasan, berbeda dengan panas di Arab yang 
udaranya kering.

  - Original Message - 
  From: Ari Condro 
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
  Sent: Monday, August 03, 2009 10:40 AM
  Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -


yah, kalau di rumah sih gak pakai jilbab, mbak. :))

  cuma di sekolah saja, antara jam 8-11. kalau lagi pergi pergi aja,
  kadang pakai jilbab, kadang nggak. banyakan nggaknya. elsi malah
  tomboy nih, lebih suka pakai kaos ala basket dan celana. :p bingung
  aja, wajahnya lembut, suaranya halus, tapi tomboy. sukanya bola dan
  truk. boneka barbie dibuang jauh jauh.

  cuman rada kawatir, rambutnya jenis rambut halus, beberapa bagian ada
  yg berwarna perang kuning kemerahan gitu, kayak rambut jagung.

  On 8/3/09, L.Meilany wpamu...@centrin.net.id wrote:
   Pake jilbabnya pas sedang sekolah saja.
   Kalo di rumah, main2 dengan tetangga, diajak pergi
   ya nggak usah berjilbab dulu. Belum akil balik kan, masa sih kepikiran untuk
   bergenit-genit?
  
   Di kampung belakang tempat saya ada anak2 sudah dijilbabin.
   Pokoknya pake jilbab, meski pake rok selutut, meski pake kaos lengan
   pendek,
   meski main2 di comberan cari makanan ikan, meski main sepeda, main
   panas2-an, main hujan2-an.
   Dan ketika di buka selain bau keringat yg khas, rambutnya kebanyakan tipis,
   jarang2 warnanya juga
   gak sehat.
   Coba saja lihat dan buktikan!
   Di komunitas Rufaqa pun demikian dari kecil kepala anak2 iotu laki2 atupun
   perempuan sudah di'bekap'
   Dan kalo di buka keliatanlah rambutnya yg 'aneh'
   Kalo cuma lihat kepalanya saja nggak kentara mana yg anak laki2 dan mana yg
   perempuan.
   Padahal menurut tafsirat Qur'an, menurut hadith, perempuan nggak boleh
   menyerupai laki2 begitu juga sebaliknya.
  
   Nah kalo urusan masalah rambut itu gimana rumusannya?
   Kalo kenyataannya bentuk rambut antara laki2 dan perempuan sama.
  
  
  
   Salam,
   l.meilany
  
   - Original Message -
   From: Ari Condro
   To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
   Sent: Thursday, July 30, 2009 4:48 PM
   Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -
  
  
   Waduh, anak saya masuk sekolah islam, jadi di tk nya sudah wajib pakai
   jilbab. masa harus saya pindahkan dulu sampai tk dan sdnya ke sekolah
   tetangga, st stanislaus biar rambutnya tumbuh subur semerbak, huehehhe
   ... :))
  
   On 7/30/09, L.Meilany wpamu...@centrin.net.id wrote:
Dari ikut seminar dokter kulit yg juga berjilbab maka di jelaskan :
Jilbab yg sehat seharusnya dipakaikan ketika anak itu menginjak usia
   ABG, 14
an tahun.
Ketika kulit kepala, rambutnya sudah kuat.
   
Salah kaprah jilbab dipakaikan sejak bayi, maka mengakibatkan kulit
   kepala
rambut
tidak tumbuh baik. Coba saja perhatikan anak2 perempuan yg dipakaikan
   jilbab
sejak dini,
nyaris rambutnya tipis, jarang.
   
Rambut itu itu ibarat tanaman yg memerlukan matahari.
Kalo gak kena matahari maka tanaman itu gak sehat bahkan mati.
   
Salam,
l.meilany
   
   
- Original Message -
From: eyang_mbelgedes
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Sent: Wednesday, July 29, 2009 12:33 PM
Subject: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -
   
   
Proses (yg dilakukan wali/orangtua terhadap anak perempuan mereka agar
mengenakan jilbab) biasanya sudah dilakukan sejak (anak) perempuan itu
   masih
balita. Dengan cara ini anak-anak perempuan tersebut tidak biasanya
   tidak
melawan atau mempertanyakan mengapa mereka harus mengenakan jilbab
   mereka.
Setahu mereka, jilbab hanyalah perangkat baju normatif, pakaian biasa,
   bukan
pakaian politis yang digunakan untuk menggolong-golongkan agama
   seseorang
dari yang lain. Sedemikian biasanya mereka melihat, mengenakan dan
   menerima
jilbab itu sehingga mereka akan merasa tidak lengkap, risih, telanjang
   jika
melepasnya di muka publik. Perasaan 'tidak pantas' itu membuat mereka
   merasa
lebih aman dan nyaman jika jilbab itu tetap dikenakan. Dengan kata lain,
jilbabisasi, tanpa disadari, adalah 'proses cuci otak' yang dilakukan
   secara
sistematis sejak dini. Pembiasaan ini adalah prosesnya. Cuci otak adalah
metodenya. Fundamentalisme (biasanya) adalah hasilnya. Menarik! ...
   
   
   
   
   
[Non-text portions of this message have been removed]
   
   
  
   --
   salam,
   Ari
  
  
  
  
   [Non-text portions of this message have been removed]
  
  

  -- 
  salam,
  Ari


  

[Non-text portions of this message have been removed]



RE: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -

2009-08-03 Terurut Topik Lestyaningsih, Tri Budi (Ning)
Wah masih ngobrolin ini to ? Oh tapi ini sudah beda topik ya.. jadi
mengenai impact pake kerudung ke keindahan rambut ..
 
Teman saya ada yang rambutnya keriting kribo.. terus dia ingin tampil
dengan rambut lurus, jadi tiap hari dicatok. Waktu saya bilang bahwa
dicatok tiap hari bisa membuat rambutnya rusak, ya dia bilang..
gapapalah, demi bisa penampilan yang dia inginkan, dia rela keluar uang
lagi untuk beli shampo yang agak mahal atau hair treatment di salon
supaya rambutnya tidak rusak. Yah berbagai pengorbanan lah, demi
penampilan.
 
Lha, kalau demi penampilan aja seseorang mau berkorban, masak untuk
menunjukkan cinta pada Allah dengan melaksanakan salah satu perintahnya
itu kita ngga mau berkorban. Manusia itu sama Allah diberikan kepintaran
kok. Pasti ada aja yang bisa dibuatnya untuk membuat dirinya lebih
nyaman, lebih enak, lebih sehat.. semuanya tinggal kita yang memilih.
Jadi, kalau memang niat berkerudung untuk aligned dengan perintah Allah,
ya tentu juga akan dicari : bagaimana berkerudung yang nyaman, enak dan
sehat. Kan gitu... 
 
Masalah rambut rontok dan tipis karena kerudung, ya sekarang ini banyak
cara dilakukan. Bahan kerudung sudah ada beribu macam.. belum lagi
shampo dan macam-macam hair treatment yang bisa dipakai... Jadi don't
worry be happy lah, menurut saya sih. Jadi prinsip kita, yang jadi
prioritas adalah comply dulu dengan aturan Allah.. mengenai how to-nya
termasuk mengatasi efek2 (kalau ada) untuk aligned tersebut, ya kita
pikirkan kemudian..
 
Anak-anak diajari memakai kerudung sejak kecil itu adalah hal positif.
Saya sering melihat bayi pake topi.. biar terlindung atau biar lucu,
gitu kata ortunya. Ya, tentu efeknya sama aja dengan pake kerudung ya ?
Hanya mungkin pake kerudung itu tujuannya beda, tentu tujuannya supaya
si anak terbiasa sehingga tidak gagap bila nanti suda akil balig perlu
pake kerudung.
 
Mengenai keindahan rambut ini memang saya lihat teman2 saya yang
berkerudung kebanyakan kurang memperhatikan. Jadi kebanyakan hanya
memperhatikan kemudahan saat berkerudung saja, tapi tidak memperhatikan
kecantikannya saat di rumah (saat tidak berkerudung). Padahal kan suami
tentu lebih senang kalau isterinya lebih enak dipandang ya ? Jadi ya,
ada baiknya diperhatikan keindahan dan kesehatan rambut.. selain
berpahala karena menyenangkan suami, kan senang juga kalau suami memuji
penampilan kita yang sehat dan rapi..hehehe **Padahal aku juga suka lupa
yang ini**
 
Wallahua'lam bishowab.
Wassalaam,
-Ning
 
 
 
 


From: wanita-muslimah@yahoogroups.com
[mailto:wanita-musli...@yahoogroups.com] On Behalf Of sunny
Sent: Monday, August 03, 2009 8:24 PM
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -


  

Dapat dimengerti bahwa di lokasi geografis seperti di Indonesia
kelembaban udara sangat tinggi,jadi tentunya kepanasan, berbeda dengan
panas di Arab yang udaranya kering.

- Original Message - 
From: Ari Condro 
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com  
Sent: Monday, August 03, 2009 10:40 AM
Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -

yah, kalau di rumah sih gak pakai jilbab, mbak. :))

cuma di sekolah saja, antara jam 8-11. kalau lagi pergi pergi aja,
kadang pakai jilbab, kadang nggak. banyakan nggaknya. elsi malah
tomboy nih, lebih suka pakai kaos ala basket dan celana. :p bingung
aja, wajahnya lembut, suaranya halus, tapi tomboy. sukanya bola dan
truk. boneka barbie dibuang jauh jauh.

cuman rada kawatir, rambutnya jenis rambut halus, beberapa bagian ada
yg berwarna perang kuning kemerahan gitu, kayak rambut jagung.

On 8/3/09, L.Meilany wpamu...@centrin.net.id
mailto:wpamungk%40centrin.net.id  wrote:
 Pake jilbabnya pas sedang sekolah saja.
 Kalo di rumah, main2 dengan tetangga, diajak pergi
 ya nggak usah berjilbab dulu. Belum akil balik kan, masa sih kepikiran
untuk
 bergenit-genit?

 Di kampung belakang tempat saya ada anak2 sudah dijilbabin.
 Pokoknya pake jilbab, meski pake rok selutut, meski pake kaos lengan
 pendek,
 meski main2 di comberan cari makanan ikan, meski main sepeda, main
 panas2-an, main hujan2-an.
 Dan ketika di buka selain bau keringat yg khas, rambutnya kebanyakan
tipis,
 jarang2 warnanya juga
 gak sehat.
 Coba saja lihat dan buktikan!
 Di komunitas Rufaqa pun demikian dari kecil kepala anak2 iotu laki2
atupun
 perempuan sudah di'bekap'
 Dan kalo di buka keliatanlah rambutnya yg 'aneh'
 Kalo cuma lihat kepalanya saja nggak kentara mana yg anak laki2 dan
mana yg
 perempuan.
 Padahal menurut tafsirat Qur'an, menurut hadith, perempuan nggak boleh
 menyerupai laki2 begitu juga sebaliknya.

 Nah kalo urusan masalah rambut itu gimana rumusannya?
 Kalo kenyataannya bentuk rambut antara laki2 dan perempuan sama.



 Salam,
 l.meilany

 - Original Message -
 From: Ari Condro
 To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com 
 Sent: Thursday, July 30, 2009 4:48 PM
 Subject

Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -

2009-08-03 Terurut Topik Ari Condro
aku sih memposisikan diri tidak memaksa anak untuk berjilbab, supaya
anak tidak merasa tertekan sejak kecil.  kalaupun nanti besarnya dia
jadi aktipis, enlightened dan memilih berjilbab dan berjubah, ane fine
fine aja.  biar dia memilih berjilbab karena kesadaran pribadi.  dan
biar dia komitmen dengan pilihannya itu.  kayak ibunya, huehehhe :p

soalnya udah capek lihat anak yg memberontak karena didik dengan cara
kungkungan keras.  dari yg berjilbab dan merokok, nanem ganja, sampai
yg pergaulannya parah banget atau sebaliknya bercadar ekstrim, jadi
super duper kaku gak gaul dengan orang sekitar atau ikutan aliran yg
aneh banget, pakai acara lari dari orang tua dan seterusnya.  capek
hati melihatnya.  apalagi ketika ujung ujungnya, motivasi
permberontakannya karena ingin lari dari aturan aturan yg dipasang
orang tuanya.

usia muda, darah muda, inginnya tampil beda.  huehehe :))



2009/8/4 Lestyaningsih, Tri Budi (Ning) ning...@chevron.com:


 Wah masih ngobrolin ini to ? Oh tapi ini sudah beda topik ya.. jadi
 mengenai impact pake kerudung ke keindahan rambut ..

 Teman saya ada yang rambutnya keriting kribo.. terus dia ingin tampil
 dengan rambut lurus, jadi tiap hari dicatok. Waktu saya bilang bahwa
 dicatok tiap hari bisa membuat rambutnya rusak, ya dia bilang..
 gapapalah, demi bisa penampilan yang dia inginkan, dia rela keluar uang
 lagi untuk beli shampo yang agak mahal atau hair treatment di salon
 supaya rambutnya tidak rusak. Yah berbagai pengorbanan lah, demi
 penampilan.

 Lha, kalau demi penampilan aja seseorang mau berkorban, masak untuk
 menunjukkan cinta pada Allah dengan melaksanakan salah satu perintahnya
 itu kita ngga mau berkorban. Manusia itu sama Allah diberikan kepintaran
 kok. Pasti ada aja yang bisa dibuatnya untuk membuat dirinya lebih
 nyaman, lebih enak, lebih sehat.. semuanya tinggal kita yang memilih.
 Jadi, kalau memang niat berkerudung untuk aligned dengan perintah Allah,
 ya tentu juga akan dicari : bagaimana berkerudung yang nyaman, enak dan
 sehat. Kan gitu...

 Masalah rambut rontok dan tipis karena kerudung, ya sekarang ini banyak
 cara dilakukan. Bahan kerudung sudah ada beribu macam.. belum lagi
 shampo dan macam-macam hair treatment yang bisa dipakai... Jadi don't
 worry be happy lah, menurut saya sih. Jadi prinsip kita, yang jadi
 prioritas adalah comply dulu dengan aturan Allah.. mengenai how to-nya
 termasuk mengatasi efek2 (kalau ada) untuk aligned tersebut, ya kita
 pikirkan kemudian..

 Anak-anak diajari memakai kerudung sejak kecil itu adalah hal positif.
 Saya sering melihat bayi pake topi.. biar terlindung atau biar lucu,
 gitu kata ortunya. Ya, tentu efeknya sama aja dengan pake kerudung ya ?
 Hanya mungkin pake kerudung itu tujuannya beda, tentu tujuannya supaya
 si anak terbiasa sehingga tidak gagap bila nanti suda akil balig perlu
 pake kerudung.

 Mengenai keindahan rambut ini memang saya lihat teman2 saya yang
 berkerudung kebanyakan kurang memperhatikan. Jadi kebanyakan hanya
 memperhatikan kemudahan saat berkerudung saja, tapi tidak memperhatikan
 kecantikannya saat di rumah (saat tidak berkerudung). Padahal kan suami
 tentu lebih senang kalau isterinya lebih enak dipandang ya ? Jadi ya,
 ada baiknya diperhatikan keindahan dan kesehatan rambut.. selain
 berpahala karena menyenangkan suami, kan senang juga kalau suami memuji
 penampilan kita yang sehat dan rapi..hehehe **Padahal aku juga suka lupa
 yang ini**

 Wallahua'lam bishowab.
 Wassalaam,
 -Ning




 

 From: wanita-muslimah@yahoogroups.com
 [mailto:wanita-musli...@yahoogroups.com] On Behalf Of sunny
 Sent: Monday, August 03, 2009 8:24 PM

 To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
 Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -

 Dapat dimengerti bahwa di lokasi geografis seperti di Indonesia
 kelembaban udara sangat tinggi,jadi tentunya kepanasan, berbeda dengan
 panas di Arab yang udaranya kering.

 - Original Message -
 From: Ari Condro
 To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
 mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com
 Sent: Monday, August 03, 2009 10:40 AM
 Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -

 yah, kalau di rumah sih gak pakai jilbab, mbak. :))

 cuma di sekolah saja, antara jam 8-11. kalau lagi pergi pergi aja,
 kadang pakai jilbab, kadang nggak. banyakan nggaknya. elsi malah
 tomboy nih, lebih suka pakai kaos ala basket dan celana. :p bingung
 aja, wajahnya lembut, suaranya halus, tapi tomboy. sukanya bola dan
 truk. boneka barbie dibuang jauh jauh.

 cuman rada kawatir, rambutnya jenis rambut halus, beberapa bagian ada
 yg berwarna perang kuning kemerahan gitu, kayak rambut jagung.

 On 8/3/09, L.Meilany wpamu...@centrin.net.id
 mailto:wpamungk%40centrin.net.id  wrote:
 Pake jilbabnya pas sedang sekolah saja.
 Kalo di rumah, main2 dengan tetangga, diajak pergi
 ya nggak usah berjilbab dulu. Belum akil balik kan, masa sih kepikiran
 untuk
 bergenit-genit?

 Di kampung belakang tempat saya ada anak2 sudah

RE: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -

2009-08-03 Terurut Topik Lestyaningsih, Tri Budi (Ning)
Ini ganti topik lagi ya.. masalah mendidik anak...
 
Mendidik anak itu ya memang kewajiban orang tuanya. Pendidikan itu pada
dasarnya kan tujuannya men-shape behaviour-nya anak ke arah yang baik,
menurut nilai-nilai yang dianut. Jadi pasti di dalamnya ada unsur
paksaan  (saya kasih tanda kutip, supaya mengerti bahwa ini memiliki
arti yang khusus). Nah, teknik memaksa (baca : mendidik) anak itu
memang harus dipelajari, supaya anak bisa mendapat kesadaran dan
termotivasi untuk mengikuti nilai-nilai yang baik, sebagaimana yang
di-believe ortunya. Idealnya kan begitu mas.. bukan didiemin aja, trus
mengharapkan ada yang jeng jeng meng-enlighten anak kita..
 
Kalau saya lihat yang jadi aneh pake acara lari dari ortu dsb itu
kebanyakan memang karena hubungan ortu dan anak yang kurang harmonis,
dan cara ortu mendidik anak dengan kurang pas. Ada juga sih yang ajaib
karena ortunya membiarkan anak mengikuti kata hatinya, mencari jati
dirinya sendiri.. 
 
Mudah-mudahan kita semua menjadi ortu yang diberi kemampuan dan kekuatan
untuk menshape behaviour anak kita ke arah yang diridhoi-Nya. Amiin. **
Masih struggling untuk jadi ortu seperti itu nih**
 
Wallahua'lam 
Wassalaam,
--Ning
 



From: wanita-muslimah@yahoogroups.com
[mailto:wanita-musli...@yahoogroups.com] On Behalf Of Ari Condro
Sent: Tuesday, August 04, 2009 10:24 AM
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -


  

aku sih memposisikan diri tidak memaksa anak untuk berjilbab, supaya
anak tidak merasa tertekan sejak kecil. kalaupun nanti besarnya dia
jadi aktipis, enlightened dan memilih berjilbab dan berjubah, ane fine
fine aja. biar dia memilih berjilbab karena kesadaran pribadi. dan
biar dia komitmen dengan pilihannya itu. kayak ibunya, huehehhe :p

soalnya udah capek lihat anak yg memberontak karena didik dengan cara
kungkungan keras. dari yg berjilbab dan merokok, nanem ganja, sampai
yg pergaulannya parah banget atau sebaliknya bercadar ekstrim, jadi
super duper kaku gak gaul dengan orang sekitar atau ikutan aliran yg
aneh banget, pakai acara lari dari orang tua dan seterusnya. capek
hati melihatnya. apalagi ketika ujung ujungnya, motivasi
permberontakannya karena ingin lari dari aturan aturan yg dipasang
orang tuanya.

usia muda, darah muda, inginnya tampil beda. huehehe :))

2009/8/4 Lestyaningsih, Tri Budi (Ning) ning...@chevron.com
mailto:ninghdw%40chevron.com :


 Wah masih ngobrolin ini to ? Oh tapi ini sudah beda topik ya.. jadi
 mengenai impact pake kerudung ke keindahan rambut ..

 Teman saya ada yang rambutnya keriting kribo.. terus dia ingin tampil
 dengan rambut lurus, jadi tiap hari dicatok. Waktu saya bilang bahwa
 dicatok tiap hari bisa membuat rambutnya rusak, ya dia bilang..
 gapapalah, demi bisa penampilan yang dia inginkan, dia rela keluar
uang
 lagi untuk beli shampo yang agak mahal atau hair treatment di salon
 supaya rambutnya tidak rusak. Yah berbagai pengorbanan lah, demi
 penampilan.

 Lha, kalau demi penampilan aja seseorang mau berkorban, masak untuk
 menunjukkan cinta pada Allah dengan melaksanakan salah satu
perintahnya
 itu kita ngga mau berkorban. Manusia itu sama Allah diberikan
kepintaran
 kok. Pasti ada aja yang bisa dibuatnya untuk membuat dirinya lebih
 nyaman, lebih enak, lebih sehat.. semuanya tinggal kita yang memilih.
 Jadi, kalau memang niat berkerudung untuk aligned dengan perintah
Allah,
 ya tentu juga akan dicari : bagaimana berkerudung yang nyaman, enak
dan
 sehat. Kan gitu...

 Masalah rambut rontok dan tipis karena kerudung, ya sekarang ini
banyak
 cara dilakukan. Bahan kerudung sudah ada beribu macam.. belum lagi
 shampo dan macam-macam hair treatment yang bisa dipakai... Jadi don't
 worry be happy lah, menurut saya sih. Jadi prinsip kita, yang jadi
 prioritas adalah comply dulu dengan aturan Allah.. mengenai how
to-nya
 termasuk mengatasi efek2 (kalau ada) untuk aligned tersebut, ya kita
 pikirkan kemudian..

 Anak-anak diajari memakai kerudung sejak kecil itu adalah hal positif.
 Saya sering melihat bayi pake topi.. biar terlindung atau biar lucu,
 gitu kata ortunya. Ya, tentu efeknya sama aja dengan pake kerudung ya
?
 Hanya mungkin pake kerudung itu tujuannya beda, tentu tujuannya supaya
 si anak terbiasa sehingga tidak gagap bila nanti suda akil balig
perlu
 pake kerudung.

 Mengenai keindahan rambut ini memang saya lihat teman2 saya yang
 berkerudung kebanyakan kurang memperhatikan. Jadi kebanyakan hanya
 memperhatikan kemudahan saat berkerudung saja, tapi tidak
memperhatikan
 kecantikannya saat di rumah (saat tidak berkerudung). Padahal kan
suami
 tentu lebih senang kalau isterinya lebih enak dipandang ya ? Jadi ya,
 ada baiknya diperhatikan keindahan dan kesehatan rambut.. selain
 berpahala karena menyenangkan suami, kan senang juga kalau suami
memuji
 penampilan kita yang sehat dan rapi..hehehe **Padahal aku juga suka
lupa
 yang ini**

 Wallahua'lam bishowab.
 Wassalaam,
 -Ning

[wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -

2009-08-03 Terurut Topik eyang_mbelgedes
Sekedar 'comply' dengan perintah Allah, dengan rambut sehat, tetap 
'fashionable' dan tetap menyembunyikan aurat (rambut asli) sebenarnya adalah 
hal yang sangat mudah. 

Bahan-bahan jilbab bisa diciptakan semdemikian rupa sehingga semua penghalang 
itu bisa ditiadakan dan persyaratan terpenuhi. 

Betul nggak? 

Manusia bisa tetap kreatif dan memanfaatkan segala akal dengan cara membuat 
jilbab dari bahan 'rambut palsu' sehingga semua pihak (termasuk yang suka 
melarang dan hobi mencuci otak kaum perempuan) merasa puas.

Gunakakanlah jilbab berbahan rambut sejak dini agar selamat dunia-akhirat... 



Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -

2009-08-03 Terurut Topik Ari Condro
komunikasi putus biasanya sih karena :

- temperamen ortu yg keras dan tidak bisa berdialog dengan anak
- atau penuntut dengan idealisme sangat tinggi yg dipaksakan ke anak
(rada rada eksplotatif seringnya).
- kadang ego ortu tinggi, malah merasa terganggu ketika anak
sedang ingin tahu dan dalam kondisi ini anak bakalan sering
mengganggu ortu buat cari perhatian (saya sering terjebak di sini)


kembali ke mode mendidik anak, kalau saya sih lebih suka
mode interaktif dan memberi kesempatan eksplorasi pada
kesukaan masing masing yah.

membiarkan sih enggak lah, ketika kita milih tk islam yg moderat,
mencari lingkungan rumah yg friendly, dan menjaga pilihan kosa kata
yang digunakan anak kita, mengajari bacaaan bacaan doa praktis,
itu sudah mengatur kok.

kalau masalah dewasanya pakai jilbab terus, suka menggambar atau tidak,
sukanya pakai baju warna apa, suka main sepeda, mobil layangan,
masak masakan atau boneka, itu mah, biar anaknya aja suka yg mana.

huehehhee :))






2009/8/4 Lestyaningsih, Tri Budi (Ning) ning...@chevron.com:


 Ini ganti topik lagi ya.. masalah mendidik anak...

 Mendidik anak itu ya memang kewajiban orang tuanya. Pendidikan itu pada
 dasarnya kan tujuannya men-shape behaviour-nya anak ke arah yang baik,
 menurut nilai-nilai yang dianut. Jadi pasti di dalamnya ada unsur
 paksaan (saya kasih tanda kutip, supaya mengerti bahwa ini memiliki
 arti yang khusus). Nah, teknik memaksa (baca : mendidik) anak itu
 memang harus dipelajari, supaya anak bisa mendapat kesadaran dan
 termotivasi untuk mengikuti nilai-nilai yang baik, sebagaimana yang
 di-believe ortunya. Idealnya kan begitu mas.. bukan didiemin aja, trus
 mengharapkan ada yang jeng jeng meng-enlighten anak kita..

 Kalau saya lihat yang jadi aneh pake acara lari dari ortu dsb itu
 kebanyakan memang karena hubungan ortu dan anak yang kurang harmonis,
 dan cara ortu mendidik anak dengan kurang pas. Ada juga sih yang ajaib
 karena ortunya membiarkan anak mengikuti kata hatinya, mencari jati
 dirinya sendiri..

 Mudah-mudahan kita semua menjadi ortu yang diberi kemampuan dan kekuatan
 untuk menshape behaviour anak kita ke arah yang diridhoi-Nya. Amiin. **
 Masih struggling untuk jadi ortu seperti itu nih**

 Wallahua'lam

 Wassalaam,
 --Ning


 

 From: wanita-muslimah@yahoogroups.com
 [mailto:wanita-musli...@yahoogroups.com] On Behalf Of Ari Condro
 Sent: Tuesday, August 04, 2009 10:24 AM
 To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
 Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -

 aku sih memposisikan diri tidak memaksa anak untuk berjilbab, supaya
 anak tidak merasa tertekan sejak kecil. kalaupun nanti besarnya dia
 jadi aktipis, enlightened dan memilih berjilbab dan berjubah, ane fine
 fine aja. biar dia memilih berjilbab karena kesadaran pribadi. dan
 biar dia komitmen dengan pilihannya itu. kayak ibunya, huehehhe :p

 soalnya udah capek lihat anak yg memberontak karena didik dengan cara
 kungkungan keras. dari yg berjilbab dan merokok, nanem ganja, sampai
 yg pergaulannya parah banget atau sebaliknya bercadar ekstrim, jadi
 super duper kaku gak gaul dengan orang sekitar atau ikutan aliran yg
 aneh banget, pakai acara lari dari orang tua dan seterusnya. capek
 hati melihatnya. apalagi ketika ujung ujungnya, motivasi
 permberontakannya karena ingin lari dari aturan aturan yg dipasang
 orang tuanya.

 usia muda, darah muda, inginnya tampil beda. huehehe :))

 2009/8/4 Lestyaningsih, Tri Budi (Ning) ning...@chevron.com
 mailto:ninghdw%40chevron.com :


 Wah masih ngobrolin ini to ? Oh tapi ini sudah beda topik ya.. jadi
 mengenai impact pake kerudung ke keindahan rambut ..

 Teman saya ada yang rambutnya keriting kribo.. terus dia ingin tampil
 dengan rambut lurus, jadi tiap hari dicatok. Waktu saya bilang bahwa
 dicatok tiap hari bisa membuat rambutnya rusak, ya dia bilang..
 gapapalah, demi bisa penampilan yang dia inginkan, dia rela keluar
 uang
 lagi untuk beli shampo yang agak mahal atau hair treatment di salon
 supaya rambutnya tidak rusak. Yah berbagai pengorbanan lah, demi
 penampilan.

 Lha, kalau demi penampilan aja seseorang mau berkorban, masak untuk
 menunjukkan cinta pada Allah dengan melaksanakan salah satu
 perintahnya
 itu kita ngga mau berkorban. Manusia itu sama Allah diberikan
 kepintaran
 kok. Pasti ada aja yang bisa dibuatnya untuk membuat dirinya lebih
 nyaman, lebih enak, lebih sehat.. semuanya tinggal kita yang memilih.
 Jadi, kalau memang niat berkerudung untuk aligned dengan perintah
 Allah,
 ya tentu juga akan dicari : bagaimana berkerudung yang nyaman, enak
 dan
 sehat. Kan gitu...

 Masalah rambut rontok dan tipis karena kerudung, ya sekarang ini
 banyak
 cara dilakukan. Bahan kerudung sudah ada beribu macam.. belum lagi
 shampo dan macam-macam hair treatment yang bisa dipakai... Jadi don't
 worry be happy lah, menurut saya sih. Jadi prinsip kita, yang jadi
 prioritas adalah comply dulu dengan aturan Allah.. mengenai how
 to-nya
 termasuk mengatasi efek2

Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -

2009-08-01 Terurut Topik Wikan Danar Sunindyo
bener nih mbak lestari,
kasus penyanderaan di mesjid merah pakistan dulu kan juga ada
penyandera yang pake burqa buat meloloskan diri dari tentara pakistan,
meskipun akhirnya ketahuan juga.
yang susah nih di barat, isu burqa jadi isu yang sensitif saat
berhadapan dengan islam.
beberapa institusi/lembaga bermaksud melarang penggunaan burqa, karena
alasan keamanan dan identifikasi, sementara oleh golongan Islam
tertentu dianggap sebagai pelanggaran hak asasi manusia dan
diskriminasi.
padahal dalam Islam sendiri, pemakaian burqa tidak wajib.
ya kebayang aja ada orang pake burqa, ada di samping Anda. Anda tidak
tahu siapa dia, apakah dia orang baik atau penjahat.
mungkin itulah sebabnya Ninja memakai burqa, agar tidak mudah dikenali
dan gampang menghilang :)

salam,
--
wikan

2009/8/1 lestarin lesta...@yahoo.com:


 Pak Wikan dan All,

 Kebetulan sudah beberapa hari ini di Afghanistan, dan ternyata sejak
 beberapa waktu lalu ada modus baru lagi disini, yang pakai burqa/burkha
 bukan cuma perempuan, tapi bisa juga laki-laki, dan bawa bom dalam badannya,
 trus bom bunuh diri deh:(, Jihad katanya...:(

 Jadi inget film KANDAHAR, cowok-cowok nyamar pakai burkha untuk mengelabui
 polisi dan petugas jaga perbatasan. Eh tenyata itu tidak cuma ada di
 pilem...:(
 Jadi kemudian merasa makin tidak nyaman dekat dengan yang berburkha...habis
 sama sekali tidak kelihatan, siapa yang dibalik itu:(


Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -

2009-08-01 Terurut Topik jano ko
ya sebenarnya g ada hubungan jilbab sama rambut rontok
toh nggak dijilbabin, rambut bakalan rontok juga hohoho...

---
 
Janoko :
 
Banyak profesor - profesor pria yang botak kepalanya, rambutnya rontok serontok 
- rontoknya, padahal mereka tidak memakai jilbab. Lalu yang bertanggung jawab 
terhadap kerontokan rambut mereka ini siapa ya ?
 
Janoko ( garuk - garuk kepala karena gatel )
 
-o0o-

--- On Sat, 1/8/09, izzuddin al qassam wanitaacehtang...@yahoo.com wrote:


From: izzuddin al qassam wanitaacehtang...@yahoo.com
Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Date: Saturday, 1 August, 2009, 12:24 PM


  



ya sebenarnya g ada hubungan jilbab sama rambut rontok
toh nggak dijilbabin, rambut bakalan rontok juga hohoho...

:putri

--- On Thu, 7/30/09, donnie damana donnie.damana@ gmail.com wrote:

From: donnie damana donnie.damana@ gmail.com
Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -
To: wanita-muslimah@ yahoogroups. com
Date: Thursday, July 30, 2009, 5:39 AM

 

Jadi mana yang benar?

Pake jilbab menyebabkan rambut rontok..

apa rambut rontok yang menyebabkan pake jilbab..

Jangan membingungkan umat dong..

aya, aya, wae...

:D

On Jul 30, 2009, at 7:28 PM, Wikan Danar Sunindyo wrote:

 mbak rita,

 lha problem rambut rontok ini kan juga gak serta merta melulu karena

 dijilbabin tho?

 ada temen saya, ce, dia mengeluh takut rambutnya rontok gara2

 kebanyakan belajar buat s3

 terus aku bilang, ya udah gampang ... pake jilbab aja tho.

 dianya malah ngamuk2 ... lho, pake jilbabnya niatnya kan jadi gak

 tulus, tho ... gak Lillahi Ta'ala katanya

 aku bilang, ya udah sekalian aja dilurusin niatnya

 begitu



 he he :)



 anyway, saya gak pake jilbab juga rambut rontok

 padahal rajin merawat rambut dan kramas

 gimana nih mbak rita :)



 salam,

 --

 wikan



 2009/7/30 ritajkt rita...@yahoo. com:

 

 

  Hahaha..

 

  Kalo bagi saya reply yg jail ini jusru mengkritisi adanya 

 beberapa

  petunjuk bahagia bagi kaum Muslimah, yg ternyata 

 kebahagiaan nya itu

  harus selalu paralel dan tergantung dari status kebahagiaan 

 suami :)).

  Contoh ya soal rambut menipis itu, menjadi no problemo karena - 

 suaminya

  soleh dan tetap mensyukuri rambut istri yg menipis. Eksistensi si 

 suami

  menjadi prasyarat yg utama dalam problem ini, padahal prolem itu 

 (rambut

  rontok) adalah problem si wanita, karena rambutnya adalah bagian 

 tubuhnya,

  dirinya.

 

  Ketika seorang perempuan itu sehat (salah satu contoh sehat adalah 

 rambutnya

  tidak rontok) maka dia gembira, dan BARULAH ini berdampak pada 

 suaminya dan

  lingkungan sekitarnya, krn mereka semua akan merasakan energi 

 positif dari

  seorang wanita yang sehat dan sehat adalah pangkal bahagia.

 

  Bukan begitu ibu-ibu?



 

[Non-text portions of this message have been removed]











[Non-text portions of this message have been removed]

















  New Email names for you! 
Get the Email name you#39;ve always wanted on the new @ymail and @rocketmail. 
Hurry before someone else does!
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/aa/

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -

2009-07-31 Terurut Topik jano ko
Bung Donnie :

Pake jilbab menyebabkan rambut rontok..

apa rambut rontok yang menyebabkan pake jilbab..



Janoko :

Yang akan dirugikan secara materi  ( bila ada pelarangan jilbab ) adalah para 
insan - insan yang mempunyai profesi dibidang kesehatan.

Engga bisa membayangkan bila seorang dokter tidak memakai penutup kepala pada 
saat mereka sedang melakukan operasi terhadap pasiennya.
Bayangkan aja seandainya rambut oknum dokter tersebut ada kutunya kemudian 
sang kutu jatuh keorgan pasien yang sedang dioperasi.

Pikirin dech.

janoko

-o0o-



--- On Thu, 30/7/09, donnie damana donnie.dam...@gmail.com wrote:

From: donnie damana donnie.dam...@gmail.com
Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Date: Thursday, 30 July, 2009, 7:39 PM






 





  Jadi mana yang benar?



Pake jilbab menyebabkan rambut rontok..

apa rambut rontok yang menyebabkan pake jilbab..

Jangan membingungkan umat dong..

aya, aya, wae...



:D



On Jul 30, 2009, at 7:28 PM, Wikan Danar Sunindyo wrote:



 mbak rita,

 lha problem rambut rontok ini kan juga gak serta merta melulu karena

 dijilbabin tho?

 ada temen saya, ce, dia mengeluh takut rambutnya rontok gara2

 kebanyakan belajar buat s3

 terus aku bilang, ya udah gampang ... pake jilbab aja tho.

 dianya malah ngamuk2 ... lho, pake jilbabnya niatnya kan jadi gak

 tulus, tho ... gak Lillahi Ta'ala katanya

 aku bilang, ya udah sekalian aja dilurusin niatnya

 begitu



 he he :)



 anyway, saya gak pake jilbab juga rambut rontok

 padahal rajin merawat rambut dan kramas

 gimana nih mbak rita :)



 salam,

 --

 wikan



 2009/7/30 ritajkt rita...@yahoo. com:

 

 

  Hahaha..

 

  Kalo bagi saya reply yg jail ini jusru mengkritisi adanya  

 beberapa

  petunjuk bahagia bagi kaum Muslimah, yg ternyata  

 kebahagiaan nya itu

  harus selalu paralel dan tergantung dari status kebahagiaan  

 suami :)).

  Contoh ya soal rambut menipis itu, menjadi no problemo karena -  

 suaminya

  soleh dan tetap mensyukuri rambut istri yg menipis. Eksistensi si  

 suami

  menjadi prasyarat yg utama dalam problem ini, padahal prolem itu  

 (rambut

  rontok) adalah problem si wanita, karena rambutnya adalah bagian  

 tubuhnya,

  dirinya.

 

  Ketika seorang perempuan itu sehat (salah satu contoh sehat adalah  

 rambutnya

  tidak rontok) maka dia gembira, dan BARULAH ini berdampak pada  

 suaminya dan

  lingkungan sekitarnya, krn mereka semua akan merasakan energi  

 positif dari

  seorang wanita yang sehat dan sehat adalah pangkal bahagia.

 

  Bukan begitu ibu-ibu?



 



[Non-text portions of this message have been removed]




 

  




 

















  New Email names for you! 
Get the Email name you#39;ve always wanted on the new @ymail and @rocketmail. 
Hurry before someone else does!
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/aa/

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -

2009-07-31 Terurut Topik Dendikeren amat
Kawan, kalo kita melihat dari luar memang kita akan sulit untuk mengerti 
apalagi kalo pikiran sering negatif pada orang lain (tidak terlatih untuk 
melihat jelas). pasti kita akan banyak curiga pada siapapun juga.(maaf) kita 
memang sering terpaku pada penampilan, wajar jika sering tertipu.

sebagaimana komunitas lain, para musafir juga terbagi-bagi menjadi beberapa 
jenis manusia.

1. Ada musafir yang memang dia melakukan suatu perjalanan dengan niat melatih 
diri, melatih mental, kesabaran dan pengamalan ilmu agama. karena ga mungkin 
kita bisa sabar bila tidak ada yang menghina, tidak ada yang mencaci, 
memfitnah, dll. tidak mungkin kita bisa menjadi manusia syukur bila kita ga 
melatih diri untuk tidak membuang rezeki walalu hanya sebutir.  menumbuhkan 
rasa qona-ah tawadlu menghilangkan keegoisan diri jelas perlu riyadoh, ada yg 
ringan juga ada yg berat. tidak jarang para musafir ini adalah anak kyai. ato 
santri utama di sebuah pondok pesantren. bisa dibedakan musafir beneran dan 
musafir gila yaitu dari kuku dia bersih. para musafir ini biasanya ada di 
tempat-tempat ziarah.  tapi ada juga yg sengaja ngegembel di kota. Jangan salah 
para kyai kesohor juga pada jenis musafir beneran suka minta didoakan agar 
lebih berkah.
2. Ada juga musafir munafik dan jahat tukang nipu. melakukan perjalanan untuk 
cari mangsa.
3. Ada yang memang orang stress ato gila beneran. Ini yg perlu dikasihani. 
4. ada gembel yg memang sengaja untuk cari duit ya pengemis itulah, tkg palak, 
pengamen, anak jalanan.

Mama mia yg selalu manis, dikit-dikit we atuh, rambut memang mahkota wanita 
tapi apapun alasannya ya seyogyanya ditutup juga bagian lain. kreatif aja 
gimana caranya biar ga rusak, cari kain yg bagus, enak dipake, modis ga bikin 
rusak rambut, badan. ga selalu harus jilbab. ajaran ga usah dibikin repot. yg 
masih gadis, dan masih seksi masa kalah ma nenek-nenek mau tutup aurat, 
he...he..he.. 

Apapun alasannya alangkah baiknya jika didasarkan pada sikap Lillahita'ala. 
Aduh jadi malu ma Pak Cojim. Pie kabare pak Cojim?

Jilbab bukan ukuran seseorang dapet hidayah, karena banyak juga yang berjilbab 
kelakukannya masih kayak syetan. (maaf agak kasar). Hidayah itu adanya pada 
seseorang yg mau intropeksi diri memperbaiki diri karena orang yg intropeksi 
diri itu selalu :

1. Menghargai orang lain, 
2. ga sombong dan ga merasa lebih dari orang lain
3. tepo seliro dan ga mudah tersinggung.
4. selalu melihat ke dalam, ga pernah menyalahkan orang lain.
5. dll.

Salam manis,
Dendi



--- On Wed, 7/29/09, Wikan Danar Sunindyo wikan.da...@gmail.com wrote:

From: Wikan Danar Sunindyo wikan.da...@gmail.com
Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Date: Wednesday, July 29, 2009, 10:59 AM






 





  gue kok malah curiga sama orang2 pengemis gitu kan suka 
menyamar

biasanya dia pake baju rapi atau biasa

lha tiba giliran berdinas atau jadi pengemis

dia tukar baju jadi pengemis, bajunya acak2-an dan serabutan

penampilannya dibikin memelas gitulah



salam,

--

wikan



2009/7/29 Mia al...@yahoo. com:





 Pak Dendi, iya di WM ini kita memang setuju menutup aurat itu wajib, secara

 kifayah maupun personal. Yang kifayah, yang pake jilbab, yang nggak pake

 jilbab. Yang personal, yang pingin memperlihatkan rambutnya yang sunsilk --

 bukan aurat, yang malu nutupin rambutnya ubanan--- aurat, yang pingin

 memperlihatkan pinggangnya yang ramping --- bukan aurat, yang ingin

 menyembunyikan perutnya yang ndut --- aurat. Bebas aja, yang penting aurat

 itu ditutupin toh?



 Tapi saya nggak ngerti cerita tentang musafir itu, kok bisa berpakaian kayak

 orang gila tapi waktu solat bersih...maksutnya gimana ya?



 Apa nenek2 diharapkan menutup aurat i.e. berjilbab gitu? Jangan kelewatan

 dong Pak Dendi, kok orang sudah nenek2 malah dibikin susah? Nenek sayang,

 nenek mendapatkan hidayah kalau nenek berjilbab... gitu?


 

  



 

















  

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -

2009-07-31 Terurut Topik donnie damana
mode mikir:

Seumur-umur.. gak pernah melihat orang pake jilbab di ruang operasi..
Mungkin yang dimaksud operasi lalu lintas yah???


:D


On Jul 31, 2009, at 2:14 PM, jano ko wrote:

 Bung Donnie :

 Pake jilbab menyebabkan rambut rontok..

 apa rambut rontok yang menyebabkan pake jilbab..

 

 Janoko :

 Yang akan dirugikan secara materi  ( bila ada pelarangan jilbab )  
 adalah para insan - insan yang mempunyai profesi dibidang kesehatan.

 Engga bisa membayangkan bila seorang dokter tidak memakai penutup  
 kepala pada saat mereka sedang melakukan operasi terhadap pasiennya.
 Bayangkan aja seandainya rambut oknum dokter tersebut ada kutunya  
 kemudian sang kutu jatuh keorgan pasien yang sedang dioperasi.

 Pikirin dech.

 janoko

 -o0o-

 --- On Thu, 30/7/09, donnie damana donnie.dam...@gmail.com wrote:

 From: donnie damana donnie.dam...@gmail.com
 Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -
 To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
 Date: Thursday, 30 July, 2009, 7:39 PM



 Jadi mana yang benar?

 Pake jilbab menyebabkan rambut rontok..

 apa rambut rontok yang menyebabkan pake jilbab..

 Jangan membingungkan umat dong..

 aya, aya, wae...

 :D

 On Jul 30, 2009, at 7:28 PM, Wikan Danar Sunindyo wrote:

  mbak rita,

  lha problem rambut rontok ini kan juga gak serta merta melulu karena

  dijilbabin tho?

  ada temen saya, ce, dia mengeluh takut rambutnya rontok gara2

  kebanyakan belajar buat s3

  terus aku bilang, ya udah gampang ... pake jilbab aja tho.

  dianya malah ngamuk2 ... lho, pake jilbabnya niatnya kan jadi gak

  tulus, tho ... gak Lillahi Ta'ala katanya

  aku bilang, ya udah sekalian aja dilurusin niatnya

  begitu

 

  he he :)

 

  anyway, saya gak pake jilbab juga rambut rontok

  padahal rajin merawat rambut dan kramas

  gimana nih mbak rita :)

 

  salam,

  --

  wikan

 

  2009/7/30 ritajkt rita...@yahoo. com:

  

  

   Hahaha..

  

   Kalo bagi saya reply yg jail ini jusru mengkritisi adanya

  beberapa

   petunjuk bahagia bagi kaum Muslimah, yg ternyata

  kebahagiaan nya itu

   harus selalu paralel dan tergantung dari status kebahagiaan

  suami :)).

   Contoh ya soal rambut menipis itu, menjadi no problemo karena -

  suaminya

   soleh dan tetap mensyukuri rambut istri yg menipis. Eksistensi si

  suami

   menjadi prasyarat yg utama dalam problem ini, padahal prolem itu

  (rambut

   rontok) adalah problem si wanita, karena rambutnya adalah bagian

  tubuhnya,

   dirinya.

  

   Ketika seorang perempuan itu sehat (salah satu contoh sehat adalah

  rambutnya

   tidak rontok) maka dia gembira, dan BARULAH ini berdampak pada

  suaminya dan

   lingkungan sekitarnya, krn mereka semua akan merasakan energi

  positif dari

   seorang wanita yang sehat dan sehat adalah pangkal bahagia.

  

   Bukan begitu ibu-ibu?

 

 

 [Non-text portions of this message have been removed]











 New Email names for you!
 Get the Email name you#39;ve always wanted on the new @ymail and  
 @rocketmail.
 Hurry before someone else does!
 http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/aa/

 [Non-text portions of this message have been removed]


 



[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -

2009-07-31 Terurut Topik jano ko
Seumur-umur. . gak pernah melihat orang pake jilbab di ruang operasi..
Mungkin yang dimaksud operasi lalu lintas yah???
 

 
Janoko :
 
Pertanyaan bisa diperluas nich, apakah yang bisa melakukan operasi itu hanya 
dokter pria ?, apakah yang bisa melakukan operasi itu hanya dokter non Islam ?
 
Janoko ( puyeng )
 
-o0o-


--- On Fri, 31/7/09, donnie damana donnie.dam...@gmail.com wrote:


From: donnie damana donnie.dam...@gmail.com
Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Date: Friday, 31 July, 2009, 2:41 PM


  



mode mikir:

Seumur-umur. . gak pernah melihat orang pake jilbab di ruang operasi..
Mungkin yang dimaksud operasi lalu lintas yah???

:D

On Jul 31, 2009, at 2:14 PM, jano ko wrote:

 Bung Donnie :

 Pake jilbab menyebabkan rambut rontok..

 apa rambut rontok yang menyebabkan pake jilbab..

 

 Janoko :

 Yang akan dirugikan secara materi ( bila ada pelarangan jilbab ) 
 adalah para insan - insan yang mempunyai profesi dibidang kesehatan.

 Engga bisa membayangkan bila seorang dokter tidak memakai penutup 
 kepala pada saat mereka sedang melakukan operasi terhadap pasiennya.
 Bayangkan aja seandainya rambut oknum dokter tersebut ada kutunya 
 kemudian sang kutu jatuh keorgan pasien yang sedang dioperasi.

 Pikirin dech.

 janoko

 -o0o-

 --- On Thu, 30/7/09, donnie damana donnie.damana@ gmail.com wrote:

 From: donnie damana donnie.damana@ gmail.com
 Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -
 To: wanita-muslimah@ yahoogroups. com
 Date: Thursday, 30 July, 2009, 7:39 PM



 Jadi mana yang benar?

 Pake jilbab menyebabkan rambut rontok..

 apa rambut rontok yang menyebabkan pake jilbab..

 Jangan membingungkan umat dong..

 aya, aya, wae...

 :D

 On Jul 30, 2009, at 7:28 PM, Wikan Danar Sunindyo wrote:

  mbak rita,

  lha problem rambut rontok ini kan juga gak serta merta melulu karena

  dijilbabin tho?

  ada temen saya, ce, dia mengeluh takut rambutnya rontok gara2

  kebanyakan belajar buat s3

  terus aku bilang, ya udah gampang ... pake jilbab aja tho.

  dianya malah ngamuk2 ... lho, pake jilbabnya niatnya kan jadi gak

  tulus, tho ... gak Lillahi Ta'ala katanya

  aku bilang, ya udah sekalian aja dilurusin niatnya

  begitu

 

  he he :)

 

  anyway, saya gak pake jilbab juga rambut rontok

  padahal rajin merawat rambut dan kramas

  gimana nih mbak rita :)

 

  salam,

  --

  wikan

 

  2009/7/30 ritajkt rita...@yahoo. com:

  

  

   Hahaha..

  

   Kalo bagi saya reply yg jail ini jusru mengkritisi adanya

  beberapa

   petunjuk bahagia bagi kaum Muslimah, yg ternyata

  kebahagiaan nya itu

   harus selalu paralel dan tergantung dari status kebahagiaan

  suami :)).

   Contoh ya soal rambut menipis itu, menjadi no problemo karena -

  suaminya

   soleh dan tetap mensyukuri rambut istri yg menipis. Eksistensi si

  suami

   menjadi prasyarat yg utama dalam problem ini, padahal prolem itu

  (rambut

   rontok) adalah problem si wanita, karena rambutnya adalah bagian

  tubuhnya,

   dirinya.

  

   Ketika seorang perempuan itu sehat (salah satu contoh sehat adalah

  rambutnya

   tidak rontok) maka dia gembira, dan BARULAH ini berdampak pada

  suaminya dan

   lingkungan sekitarnya, krn mereka semua akan merasakan energi

  positif dari

   seorang wanita yang sehat dan sehat adalah pangkal bahagia.

  

   Bukan begitu ibu-ibu?

 

 

 [Non-text portions of this message have been removed]











 New Email names for you!
 Get the Email name you#39;ve always wanted on the new @ymail and 
 @rocketmail.
 Hurry before someone else does!
 http://mail. promotions. yahoo.com/ newdomains/ aa/

 [Non-text portions of this message have been removed]


 

[Non-text portions of this message have been removed]

















  New Email addresses available on Yahoo!
Get the Email name you#39;ve always wanted on the new @ymail and @rocketmail. 
Hurry before someone else does!
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/aa/

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -

2009-07-31 Terurut Topik Ari Condro
pancen tambah nggladrah je !  mantep tenan dolan karo koh jono

2009/7/31 jano ko ko_j...@yahoo.com:


 Seumur-umur. . gak pernah melihat orang pake jilbab di ruang operasi..
 Mungkin yang dimaksud operasi lalu lintas yah???

 

 Janoko :

 Pertanyaan bisa diperluas nich, apakah yang bisa melakukan operasi itu hanya
 dokter pria ?, apakah yang bisa melakukan operasi itu hanya dokter non Islam
 ?

 Janoko ( puyeng )

 -o0o-

 --- On Fri, 31/7/09, donnie damana donnie.dam...@gmail.com wrote:

 From: donnie damana donnie.dam...@gmail.com
 Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -
 To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
 Date: Friday, 31 July, 2009, 2:41 PM



 mode mikir:

 Seumur-umur. . gak pernah melihat orang pake jilbab di ruang operasi..
 Mungkin yang dimaksud operasi lalu lintas yah???

 :D

 On Jul 31, 2009, at 2:14 PM, jano ko wrote:

 Bung Donnie :

 Pake jilbab menyebabkan rambut rontok..

 apa rambut rontok yang menyebabkan pake jilbab..

 

 Janoko :

 Yang akan dirugikan secara materi ( bila ada pelarangan jilbab )
 adalah para insan - insan yang mempunyai profesi dibidang kesehatan.

 Engga bisa membayangkan bila seorang dokter tidak memakai penutup
 kepala pada saat mereka sedang melakukan operasi terhadap pasiennya.
 Bayangkan aja seandainya rambut oknum dokter tersebut ada kutunya
 kemudian sang kutu jatuh keorgan pasien yang sedang dioperasi.

 Pikirin dech.

 janoko

 -o0o-

 --- On Thu, 30/7/09, donnie damana donnie.damana@ gmail.com wrote:

 From: donnie damana donnie.damana@ gmail.com
 Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -
 To: wanita-muslimah@ yahoogroups. com
 Date: Thursday, 30 July, 2009, 7:39 PM



 Jadi mana yang benar?

 Pake jilbab menyebabkan rambut rontok..

 apa rambut rontok yang menyebabkan pake jilbab..

 Jangan membingungkan umat dong..

 aya, aya, wae...

 :D

 On Jul 30, 2009, at 7:28 PM, Wikan Danar Sunindyo wrote:

  mbak rita,

  lha problem rambut rontok ini kan juga gak serta merta melulu karena

  dijilbabin tho?

  ada temen saya, ce, dia mengeluh takut rambutnya rontok gara2

  kebanyakan belajar buat s3

  terus aku bilang, ya udah gampang ... pake jilbab aja tho.

  dianya malah ngamuk2 ... lho, pake jilbabnya niatnya kan jadi gak

  tulus, tho ... gak Lillahi Ta'ala katanya

  aku bilang, ya udah sekalian aja dilurusin niatnya

  begitu

 

  he he :)

 

  anyway, saya gak pake jilbab juga rambut rontok

  padahal rajin merawat rambut dan kramas

  gimana nih mbak rita :)

 

  salam,

  --

  wikan

 

  2009/7/30 ritajkt rita...@yahoo. com:

  

  

   Hahaha..

  

   Kalo bagi saya reply yg jail ini jusru mengkritisi adanya

  beberapa

   petunjuk bahagia bagi kaum Muslimah, yg ternyata

  kebahagiaan nya itu

   harus selalu paralel dan tergantung dari status kebahagiaan

  suami :)).

   Contoh ya soal rambut menipis itu, menjadi no problemo karena -

  suaminya

   soleh dan tetap mensyukuri rambut istri yg menipis. Eksistensi si

  suami

   menjadi prasyarat yg utama dalam problem ini, padahal prolem itu

  (rambut

   rontok) adalah problem si wanita, karena rambutnya adalah bagian

  tubuhnya,

   dirinya.

  

   Ketika seorang perempuan itu sehat (salah satu contoh sehat adalah

  rambutnya

   tidak rontok) maka dia gembira, dan BARULAH ini berdampak pada

  suaminya dan

   lingkungan sekitarnya, krn mereka semua akan merasakan energi

  positif dari

   seorang wanita yang sehat dan sehat adalah pangkal bahagia.

  

   Bukan begitu ibu-ibu?

 

 

 [Non-text portions of this message have been removed]











 New Email names for you!
 Get the Email name you#39;ve always wanted on the new @ymail and
 @rocketmail.
 Hurry before someone else does!
 http://mail. promotions. yahoo.com/ newdomains/ aa/

 [Non-text portions of this message have been removed]




 [Non-text portions of this message have been removed]

 New Email addresses available on Yahoo!
 Get the Email name you#39;ve always wanted on the new @ymail and
 @rocketmail.
 Hurry before someone else does!
 http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/aa/

 [Non-text portions of this message have been removed]

 



-- 
salam,
Ari


Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -

2009-07-31 Terurut Topik Dwi Soegardi
Kalau saya boleh meralat posting jawaban saya untuk Pak Dokter Tauhid
tentang Sang Kebenaran,
semestinya Sang Kebenaran dilawankan dengan koh Jano,
di milis tersendiri ... :-)
Asik deh pastinya .


2009/7/31 Ari Condro masar...@gmail.com:
 pancen tambah nggladrah je !  mantep tenan dolan karo koh jono

 2009/7/31 jano ko ko_j...@yahoo.com:


 Seumur-umur. . gak pernah melihat orang pake jilbab di ruang operasi..
 Mungkin yang dimaksud operasi lalu lintas yah???

 

 Janoko :

 Pertanyaan bisa diperluas nich, apakah yang bisa melakukan operasi itu hanya
 dokter pria ?, apakah yang bisa melakukan operasi itu hanya dokter non Islam
 ?

 Janoko ( puyeng )

 -o0o-



Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -

2009-07-31 Terurut Topik donnie damana
Makanya kalo nggak pernah ikutan main di operating theater gak usah  
sok tau..
Biarpun pake Jilbab, kalo mau jadi operator sebuah operasi harus ganti  
baju OK, dan itu bukan jilbab.
Gitu aja kok puyeng

:D

On Jul 31, 2009, at 4:57 PM, jano ko wrote:

 Seumur-umur. . gak pernah melihat orang pake jilbab di ruang operasi..
 Mungkin yang dimaksud operasi lalu lintas yah???

 

 Janoko :

 Pertanyaan bisa diperluas nich, apakah yang bisa melakukan operasi  
 itu hanya dokter pria ?, apakah yang bisa melakukan operasi itu  
 hanya dokter non Islam ?

 Janoko ( puyeng )

 -o0o-

 --- On Fri, 31/7/09, donnie damana donnie.dam...@gmail.com wrote:

 From: donnie damana donnie.dam...@gmail.com
 Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -
 To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
 Date: Friday, 31 July, 2009, 2:41 PM



 mode mikir:

 Seumur-umur. . gak pernah melihat orang pake jilbab di ruang operasi..
 Mungkin yang dimaksud operasi lalu lintas yah???

 :D

 On Jul 31, 2009, at 2:14 PM, jano ko wrote:

  Bung Donnie :
 
  Pake jilbab menyebabkan rambut rontok..
 
  apa rambut rontok yang menyebabkan pake jilbab..
 
  
 
  Janoko :
 
  Yang akan dirugikan secara materi ( bila ada pelarangan jilbab )
  adalah para insan - insan yang mempunyai profesi dibidang kesehatan.
 
  Engga bisa membayangkan bila seorang dokter tidak memakai penutup
  kepala pada saat mereka sedang melakukan operasi terhadap pasiennya.
  Bayangkan aja seandainya rambut oknum dokter tersebut ada kutunya
  kemudian sang kutu jatuh keorgan pasien yang sedang dioperasi.
 
  Pikirin dech.
 
  janoko
 
  -o0o-
 
  --- On Thu, 30/7/09, donnie damana donnie.damana@ gmail.com wrote:
 
  From: donnie damana donnie.damana@ gmail.com
  Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -
  To: wanita-muslimah@ yahoogroups. com
  Date: Thursday, 30 July, 2009, 7:39 PM
 
 
 
  Jadi mana yang benar?
 
  Pake jilbab menyebabkan rambut rontok..
 
  apa rambut rontok yang menyebabkan pake jilbab..
 
  Jangan membingungkan umat dong..
 
  aya, aya, wae...
 
  :D
 
  On Jul 30, 2009, at 7:28 PM, Wikan Danar Sunindyo wrote:
 
   mbak rita,
 
   lha problem rambut rontok ini kan juga gak serta merta melulu  
 karena
 
   dijilbabin tho?
 
   ada temen saya, ce, dia mengeluh takut rambutnya rontok gara2
 
   kebanyakan belajar buat s3
 
   terus aku bilang, ya udah gampang ... pake jilbab aja tho.
 
   dianya malah ngamuk2 ... lho, pake jilbabnya niatnya kan jadi gak
 
   tulus, tho ... gak Lillahi Ta'ala katanya
 
   aku bilang, ya udah sekalian aja dilurusin niatnya
 
   begitu
 
  
 
   he he :)
 
  
 
   anyway, saya gak pake jilbab juga rambut rontok
 
   padahal rajin merawat rambut dan kramas
 
   gimana nih mbak rita :)
 
  
 
   salam,
 
   --
 
   wikan
 
  
 
   2009/7/30 ritajkt rita...@yahoo. com:
 
   
 
   
 
Hahaha..
 
   
 
Kalo bagi saya reply yg jail ini jusru mengkritisi adanya
 
   beberapa
 
petunjuk bahagia bagi kaum Muslimah, yg ternyata
 
   kebahagiaan nya itu
 
harus selalu paralel dan tergantung dari status kebahagiaan
 
   suami :)).
 
Contoh ya soal rambut menipis itu, menjadi no problemo  
 karena -
 
   suaminya
 
soleh dan tetap mensyukuri rambut istri yg menipis. Eksistensi  
 si
 
   suami
 
menjadi prasyarat yg utama dalam problem ini, padahal prolem itu
 
   (rambut
 
rontok) adalah problem si wanita, karena rambutnya adalah bagian
 
   tubuhnya,
 
dirinya.
 
   
 
Ketika seorang perempuan itu sehat (salah satu contoh sehat  
 adalah
 
   rambutnya
 
tidak rontok) maka dia gembira, dan BARULAH ini berdampak pada
 
   suaminya dan
 
lingkungan sekitarnya, krn mereka semua akan merasakan energi
 
   positif dari
 
seorang wanita yang sehat dan sehat adalah pangkal bahagia.
 
   
 
Bukan begitu ibu-ibu?
 
  
 
  
 
  [Non-text portions of this message have been removed]
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
  New Email names for you!
  Get the Email name you#39;ve always wanted on the new @ymail and
  @rocketmail.
  Hurry before someone else does!
  http://mail. promotions. yahoo.com/ newdomains/ aa/
 
  [Non-text portions of this message have been removed]
 
 
 

 [Non-text portions of this message have been removed]

 New Email addresses available on Yahoo!
 Get the Email name you#39;ve always wanted on the new @ymail and  
 @rocketmail.
 Hurry before someone else does!
 http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/aa/

 [Non-text portions of this message have been removed]


 



[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -

2009-07-31 Terurut Topik donnie damana
Makanya kalo nggak pernah ikutan main di operating theater gak usah  
sok tau..
Biarpun pake Jilbab, kalo mau jadi operator sebuah operasi harus ganti  
baju OK, dan itu bukan jilbab.
Gitu aja kok puyeng

:D

On Jul 31, 2009, at 4:57 PM, jano ko wrote:

 Seumur-umur. . gak pernah melihat orang pake jilbab di ruang operasi..
 Mungkin yang dimaksud operasi lalu lintas yah???

 

 Janoko :

 Pertanyaan bisa diperluas nich, apakah yang bisa melakukan operasi  
 itu hanya dokter pria ?, apakah yang bisa melakukan operasi itu  
 hanya dokter non Islam ?

 Janoko ( puyeng )

 -o0o-

 --- On Fri, 31/7/09, donnie damana donnie.dam...@gmail.com wrote:

 From: donnie damana donnie.dam...@gmail.com
 Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -
 To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
 Date: Friday, 31 July, 2009, 2:41 PM



 mode mikir:

 Seumur-umur. . gak pernah melihat orang pake jilbab di ruang operasi..
 Mungkin yang dimaksud operasi lalu lintas yah???

 :D

 On Jul 31, 2009, at 2:14 PM, jano ko wrote:

  Bung Donnie :
 
  Pake jilbab menyebabkan rambut rontok..
 
  apa rambut rontok yang menyebabkan pake jilbab..
 
  
 
  Janoko :
 
  Yang akan dirugikan secara materi ( bila ada pelarangan jilbab )
  adalah para insan - insan yang mempunyai profesi dibidang kesehatan.
 
  Engga bisa membayangkan bila seorang dokter tidak memakai penutup
  kepala pada saat mereka sedang melakukan operasi terhadap pasiennya.
  Bayangkan aja seandainya rambut oknum dokter tersebut ada kutunya
  kemudian sang kutu jatuh keorgan pasien yang sedang dioperasi.
 
  Pikirin dech.
 
  janoko
 
  -o0o-
 
  --- On Thu, 30/7/09, donnie damana donnie.damana@ gmail.com wrote:
 
  From: donnie damana donnie.damana@ gmail.com
  Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -
  To: wanita-muslimah@ yahoogroups. com
  Date: Thursday, 30 July, 2009, 7:39 PM
 
 
 
  Jadi mana yang benar?
 
  Pake jilbab menyebabkan rambut rontok..
 
  apa rambut rontok yang menyebabkan pake jilbab..
 
  Jangan membingungkan umat dong..
 
  aya, aya, wae...
 
  :D
 
  On Jul 30, 2009, at 7:28 PM, Wikan Danar Sunindyo wrote:
 
   mbak rita,
 
   lha problem rambut rontok ini kan juga gak serta merta melulu  
 karena
 
   dijilbabin tho?
 
   ada temen saya, ce, dia mengeluh takut rambutnya rontok gara2
 
   kebanyakan belajar buat s3
 
   terus aku bilang, ya udah gampang ... pake jilbab aja tho.
 
   dianya malah ngamuk2 ... lho, pake jilbabnya niatnya kan jadi gak
 
   tulus, tho ... gak Lillahi Ta'ala katanya
 
   aku bilang, ya udah sekalian aja dilurusin niatnya
 
   begitu
 
  
 
   he he :)
 
  
 
   anyway, saya gak pake jilbab juga rambut rontok
 
   padahal rajin merawat rambut dan kramas
 
   gimana nih mbak rita :)
 
  
 
   salam,
 
   --
 
   wikan
 
  
 
   2009/7/30 ritajkt rita...@yahoo. com:
 
   
 
   
 
Hahaha..
 
   
 
Kalo bagi saya reply yg jail ini jusru mengkritisi adanya
 
   beberapa
 
petunjuk bahagia bagi kaum Muslimah, yg ternyata
 
   kebahagiaan nya itu
 
harus selalu paralel dan tergantung dari status kebahagiaan
 
   suami :)).
 
Contoh ya soal rambut menipis itu, menjadi no problemo  
 karena -
 
   suaminya
 
soleh dan tetap mensyukuri rambut istri yg menipis. Eksistensi  
 si
 
   suami
 
menjadi prasyarat yg utama dalam problem ini, padahal prolem itu
 
   (rambut
 
rontok) adalah problem si wanita, karena rambutnya adalah bagian
 
   tubuhnya,
 
dirinya.
 
   
 
Ketika seorang perempuan itu sehat (salah satu contoh sehat  
 adalah
 
   rambutnya
 
tidak rontok) maka dia gembira, dan BARULAH ini berdampak pada
 
   suaminya dan
 
lingkungan sekitarnya, krn mereka semua akan merasakan energi
 
   positif dari
 
seorang wanita yang sehat dan sehat adalah pangkal bahagia.
 
   
 
Bukan begitu ibu-ibu?
 
  
 
  
 
  [Non-text portions of this message have been removed]
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
  New Email names for you!
  Get the Email name you#39;ve always wanted on the new @ymail and
  @rocketmail.
  Hurry before someone else does!
  http://mail. promotions. yahoo.com/ newdomains/ aa/
 
  [Non-text portions of this message have been removed]
 
 
 

 [Non-text portions of this message have been removed]

 New Email addresses available on Yahoo!
 Get the Email name you#39;ve always wanted on the new @ymail and  
 @rocketmail.
 Hurry before someone else does!
 http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/aa/

 [Non-text portions of this message have been removed]


 



[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -

2009-07-31 Terurut Topik Wikan Danar Sunindyo
bukannya kalau udah nenek2 malah gak wajib pake jilbab
jadi emang jilbab ini khusus buat menutupi wanita2 yang masih muda aja
kalau perlu, seperti kata masarcon, wanita muda yang cantik sekalian pake cadar
tapi ada modus operandi baru nih, pake jilbab + cadar biar dikira cantik
:)

salam,
--
wikan

2009/7/31 Dendikeren amat dendicut...@yahoo.com:
 Mama mia yg selalu manis, dikit-dikit we atuh, rambut memang mahkota wanita
 tapi apapun alasannya ya seyogyanya ditutup juga bagian lain. kreatif aja
 gimana caranya biar ga rusak, cari kain yg bagus, enak dipake, modis ga
 bikin rusak rambut, badan. ga selalu harus jilbab. ajaran ga usah dibikin
 repot. yg masih gadis, dan masih seksi masa kalah ma nenek-nenek mau tutup
 aurat, he...he..he..


Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -

2009-07-31 Terurut Topik Ari Condro
iya nih, udah sering ketipu.  huahahaha :)


2009/7/31 Wikan Danar Sunindyo wikan.da...@gmail.com:


 bukannya kalau udah nenek2 malah gak wajib pake jilbab
 jadi emang jilbab ini khusus buat menutupi wanita2 yang masih muda aja
 kalau perlu, seperti kata masarcon, wanita muda yang cantik sekalian pake
 cadar
 tapi ada modus operandi baru nih, pake jilbab + cadar biar dikira cantik
 :)

 salam,
 --
 wikan

 2009/7/31 Dendikeren amat dendicut...@yahoo.com:

 Mama mia yg selalu manis, dikit-dikit we atuh, rambut memang mahkota
 wanita
 tapi apapun alasannya ya seyogyanya ditutup juga bagian lain. kreatif aja
 gimana caranya biar ga rusak, cari kain yg bagus, enak dipake, modis ga
 bikin rusak rambut, badan. ga selalu harus jilbab. ajaran ga usah dibikin
 repot. yg masih gadis, dan masih seksi masa kalah ma nenek-nenek mau tutup
 aurat, he...he..he..

 



-- 
salam,
Ari


Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -

2009-07-31 Terurut Topik jano ko
Biarpun pake Jilbab, kalo mau jadi operator sebuah operasi harus ganti 
baju OK, dan itu bukan jilbab.
Gitu aja kok puyeng
 
---
 
Janoko :
 
Pertanyaan makin bertambah mulur, ada pertanyaan dari seorang insan manusia, 
apakah jilbab menyebabkan rambut rontok ?
 
Pertanyaan kedua, apakah penutup kepala selain jilbab menyebabkan rambut rontok 
atau tidak ?
 
Kalau jilbab dan penutup kepala selain jilbab menyebabkan rambut rontok, kenapa 
yang diobok-obok koq cuma jilbab saja ?
 
Janoko engga jadi menjual tutup kepala dong...
 
Janoko ( minum cabe puyeng ).
 
 
-o0o-


--- On Fri, 31/7/09, donnie damana donnie.dam...@gmail.com wrote:


From: donnie damana donnie.dam...@gmail.com
Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Date: Friday, 31 July, 2009, 5:24 PM


  



Makanya kalo nggak pernah ikutan main di operating theater gak usah 
sok tau..
Biarpun pake Jilbab, kalo mau jadi operator sebuah operasi harus ganti 
baju OK, dan itu bukan jilbab.
Gitu aja kok puyeng

:D

On Jul 31, 2009, at 4:57 PM, jano ko wrote:

 Seumur-umur. . gak pernah melihat orang pake jilbab di ruang operasi..
 Mungkin yang dimaksud operasi lalu lintas yah???

 

 Janoko :

 Pertanyaan bisa diperluas nich, apakah yang bisa melakukan operasi 
 itu hanya dokter pria ?, apakah yang bisa melakukan operasi itu 
 hanya dokter non Islam ?

 Janoko ( puyeng )

 -o0o-

 --- On Fri, 31/7/09, donnie damana donnie.damana@ gmail.com wrote:

 From: donnie damana donnie.damana@ gmail.com
 Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -
 To: wanita-muslimah@ yahoogroups. com
 Date: Friday, 31 July, 2009, 2:41 PM



 mode mikir:

 Seumur-umur. . gak pernah melihat orang pake jilbab di ruang operasi..
 Mungkin yang dimaksud operasi lalu lintas yah???

 :D

 On Jul 31, 2009, at 2:14 PM, jano ko wrote:

  Bung Donnie :
 
  Pake jilbab menyebabkan rambut rontok..
 
  apa rambut rontok yang menyebabkan pake jilbab..
 
  
 
  Janoko :
 
  Yang akan dirugikan secara materi ( bila ada pelarangan jilbab )
  adalah para insan - insan yang mempunyai profesi dibidang kesehatan.
 
  Engga bisa membayangkan bila seorang dokter tidak memakai penutup
  kepala pada saat mereka sedang melakukan operasi terhadap pasiennya.
  Bayangkan aja seandainya rambut oknum dokter tersebut ada kutunya
  kemudian sang kutu jatuh keorgan pasien yang sedang dioperasi.
 
  Pikirin dech.
 
  janoko
 
  -o0o-
 
  --- On Thu, 30/7/09, donnie damana donnie.damana@ gmail.com wrote:
 
  From: donnie damana donnie.damana@ gmail.com
  Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -
  To: wanita-muslimah@ yahoogroups. com
  Date: Thursday, 30 July, 2009, 7:39 PM
 
 
 
  Jadi mana yang benar?
 
  Pake jilbab menyebabkan rambut rontok..
 
  apa rambut rontok yang menyebabkan pake jilbab..
 
  Jangan membingungkan umat dong..
 
  aya, aya, wae...
 
  :D
 
  On Jul 30, 2009, at 7:28 PM, Wikan Danar Sunindyo wrote:
 
   mbak rita,
 
   lha problem rambut rontok ini kan juga gak serta merta melulu 
 karena
 
   dijilbabin tho?
 
   ada temen saya, ce, dia mengeluh takut rambutnya rontok gara2
 
   kebanyakan belajar buat s3
 
   terus aku bilang, ya udah gampang ... pake jilbab aja tho.
 
   dianya malah ngamuk2 ... lho, pake jilbabnya niatnya kan jadi gak
 
   tulus, tho ... gak Lillahi Ta'ala katanya
 
   aku bilang, ya udah sekalian aja dilurusin niatnya
 
   begitu
 
  
 
   he he :)
 
  
 
   anyway, saya gak pake jilbab juga rambut rontok
 
   padahal rajin merawat rambut dan kramas
 
   gimana nih mbak rita :)
 
  
 
   salam,
 
   --
 
   wikan
 
  
 
   2009/7/30 ritajkt rita...@yahoo. com:
 
   
 
   
 
Hahaha..
 
   
 
Kalo bagi saya reply yg jail ini jusru mengkritisi adanya
 
   beberapa
 
petunjuk bahagia bagi kaum Muslimah, yg ternyata
 
   kebahagiaan nya itu
 
harus selalu paralel dan tergantung dari status kebahagiaan
 
   suami :)).
 
Contoh ya soal rambut menipis itu, menjadi no problemo 
 karena -
 
   suaminya
 
soleh dan tetap mensyukuri rambut istri yg menipis. Eksistensi 
 si
 
   suami
 
menjadi prasyarat yg utama dalam problem ini, padahal prolem itu
 
   (rambut
 
rontok) adalah problem si wanita, karena rambutnya adalah bagian
 
   tubuhnya,
 
dirinya.
 
   
 
Ketika seorang perempuan itu sehat (salah satu contoh sehat 
 adalah
 
   rambutnya
 
tidak rontok) maka dia gembira, dan BARULAH ini berdampak pada
 
   suaminya dan
 
lingkungan sekitarnya, krn mereka semua akan merasakan energi
 
   positif dari
 
seorang wanita yang sehat dan sehat adalah pangkal bahagia.
 
   
 
Bukan begitu ibu-ibu?
 
  
 
  
 
  [Non-text portions of this message have been removed]
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
  New Email names for you!
  Get the Email name you#39;ve always wanted on the new @ymail and
  @rocketmail.
  Hurry before someone else does!
  http://mail. promotions. yahoo.com/ newdomains/ aa/
 
  [Non-text portions

Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -

2009-07-31 Terurut Topik donnie damana
Pertanyaan ini sudah direndam pake minyak tanah jadi lebih mulur lagi:

Emang jadi dokter yang melakukan operasi itu menyebabkan rambut rontok?




On Jul 31, 2009, at 6:06 PM, jano ko wrote:

 Biarpun pake Jilbab, kalo mau jadi operator sebuah operasi harus ganti
 baju OK, dan itu bukan jilbab.
 Gitu aja kok puyeng

 ---

 Janoko :

 Pertanyaan makin bertambah mulur, ada pertanyaan dari seorang insan  
 manusia, apakah jilbab menyebabkan rambut rontok ?

 Pertanyaan kedua, apakah penutup kepala selain jilbab menyebabkan  
 rambut rontok atau tidak ?

 Kalau jilbab dan penutup kepala selain jilbab menyebabkan rambut  
 rontok, kenapa yang diobok-obok koq cuma jilbab saja ?

 Janoko engga jadi menjual tutup kepala dong...

 Janoko ( minum cabe puyeng ).


 -o0o-

 --- On Fri, 31/7/09, donnie damana donnie.dam...@gmail.com wrote:

 From: donnie damana donnie.dam...@gmail.com
 Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -
 To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
 Date: Friday, 31 July, 2009, 5:24 PM



 Makanya kalo nggak pernah ikutan main di operating theater gak usah
 sok tau..
 Biarpun pake Jilbab, kalo mau jadi operator sebuah operasi harus ganti
 baju OK, dan itu bukan jilbab.
 Gitu aja kok puyeng

 :D

 On Jul 31, 2009, at 4:57 PM, jano ko wrote:

  Seumur-umur. . gak pernah melihat orang pake jilbab di ruang  
 operasi..
  Mungkin yang dimaksud operasi lalu lintas yah???
 
  
 
  Janoko :
 
  Pertanyaan bisa diperluas nich, apakah yang bisa melakukan operasi
  itu hanya dokter pria ?, apakah yang bisa melakukan operasi itu
  hanya dokter non Islam ?
 
  Janoko ( puyeng )
 
  -o0o-
 
  --- On Fri, 31/7/09, donnie damana donnie.damana@ gmail.com wrote:
 
  From: donnie damana donnie.damana@ gmail.com
  Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -
  To: wanita-muslimah@ yahoogroups. com
  Date: Friday, 31 July, 2009, 2:41 PM
 
 
 
  mode mikir:
 
  Seumur-umur. . gak pernah melihat orang pake jilbab di ruang  
 operasi..
  Mungkin yang dimaksud operasi lalu lintas yah???
 
  :D
 
  On Jul 31, 2009, at 2:14 PM, jano ko wrote:
 
   Bung Donnie :
  
   Pake jilbab menyebabkan rambut rontok..
  
   apa rambut rontok yang menyebabkan pake jilbab..
  
   
  
   Janoko :
  
   Yang akan dirugikan secara materi ( bila ada pelarangan jilbab )
   adalah para insan - insan yang mempunyai profesi dibidang  
 kesehatan.
  
   Engga bisa membayangkan bila seorang dokter tidak memakai penutup
   kepala pada saat mereka sedang melakukan operasi terhadap  
 pasiennya.
   Bayangkan aja seandainya rambut oknum dokter tersebut ada kutunya
   kemudian sang kutu jatuh keorgan pasien yang sedang dioperasi.
  
   Pikirin dech.
  
   janoko
  
   -o0o-
  
   --- On Thu, 30/7/09, donnie damana donnie.damana@ gmail.com  
 wrote:
  
   From: donnie damana donnie.damana@ gmail.com
   Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -
   To: wanita-muslimah@ yahoogroups. com
   Date: Thursday, 30 July, 2009, 7:39 PM
  
  
  
   Jadi mana yang benar?
  
   Pake jilbab menyebabkan rambut rontok..
  
   apa rambut rontok yang menyebabkan pake jilbab..
  
   Jangan membingungkan umat dong..
  
   aya, aya, wae...
  
   :D
  
   On Jul 30, 2009, at 7:28 PM, Wikan Danar Sunindyo wrote:
  
mbak rita,
  
lha problem rambut rontok ini kan juga gak serta merta melulu
  karena
  
dijilbabin tho?
  
ada temen saya, ce, dia mengeluh takut rambutnya rontok gara2
  
kebanyakan belajar buat s3
  
terus aku bilang, ya udah gampang ... pake jilbab aja tho.
  
dianya malah ngamuk2 ... lho, pake jilbabnya niatnya kan jadi  
 gak
  
tulus, tho ... gak Lillahi Ta'ala katanya
  
aku bilang, ya udah sekalian aja dilurusin niatnya
  
begitu
  
   
  
he he :)
  
   
  
anyway, saya gak pake jilbab juga rambut rontok
  
padahal rajin merawat rambut dan kramas
  
gimana nih mbak rita :)
  
   
  
salam,
  
--
  
wikan
  
   
  
2009/7/30 ritajkt rita...@yahoo. com:
  

  

  
 Hahaha..
  

  
 Kalo bagi saya reply yg jail ini jusru mengkritisi adanya
  
beberapa
  
 petunjuk bahagia bagi kaum Muslimah, yg ternyata
  
kebahagiaan nya itu
  
 harus selalu paralel dan tergantung dari status kebahagiaan
  
suami :)).
  
 Contoh ya soal rambut menipis itu, menjadi no problemo
  karena -
  
suaminya
  
 soleh dan tetap mensyukuri rambut istri yg menipis. Eksistensi
  si
  
suami
  
 menjadi prasyarat yg utama dalam problem ini, padahal prolem  
 itu
  
(rambut
  
 rontok) adalah problem si wanita, karena rambutnya adalah  
 bagian
  
tubuhnya,
  
 dirinya.
  

  
 Ketika seorang perempuan itu sehat (salah satu contoh sehat
  adalah
  
rambutnya
  
 tidak rontok) maka dia gembira, dan BARULAH ini berdampak pada
  
suaminya dan
  
 lingkungan sekitarnya, krn mereka semua akan merasakan energi
  
positif dari
  
 seorang wanita

[wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -

2009-07-31 Terurut Topik Mia
Aaei, jadi gimana:
1. Kita sama2 setuju menutup aurat wajib. Ok, cek.  Menurut Aa, yang nggak 
berjilbab apakah sudah menutup auratnya atau nggak? Please cek.

2. Menurut Aa di posting sebelumnya, nenek-nenek yang pake jilbab itu 
mendapatkan hidayah, tapi di bawah bilang jilbab bukan ukuran seseorang dapet 
hidayah.  Ini gimana?

3. Mengenai macam2 musafir itu dimengerti, terimakasih atas penjelasannya.  
Yang saya tanyakan sebelumnya, apa maksudnya ketika nggak solat  berpakaian 
seperti orang gila, tapi waktu solat pakaiannya bersih?  

salam
Mia

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Dendikeren amat dendicut...@... wrote:

 Kawan, kalo kita melihat dari luar memang kita akan sulit untuk mengerti 
 apalagi kalo pikiran sering negatif pada orang lain (tidak terlatih untuk 
 melihat jelas). pasti kita akan banyak curiga pada siapapun juga.(maaf) kita 
 memang sering terpaku pada penampilan, wajar jika sering tertipu.
 
 sebagaimana komunitas lain, para musafir juga terbagi-bagi menjadi beberapa 
 jenis manusia.
 
 1. Ada musafir yang memang dia melakukan suatu perjalanan dengan niat melatih 
 diri, melatih mental, kesabaran dan pengamalan ilmu agama. karena ga mungkin 
 kita bisa sabar bila tidak ada yang menghina, tidak ada yang mencaci, 
 memfitnah, dll. tidak mungkin kita bisa menjadi manusia syukur bila kita ga 
 melatih diri untuk tidak membuang rezeki walalu hanya sebutir.  menumbuhkan 
 rasa qona-ah tawadlu menghilangkan keegoisan diri jelas perlu riyadoh, ada yg 
 ringan juga ada yg berat. tidak jarang para musafir ini adalah anak kyai. ato 
 santri utama di sebuah pondok pesantren. bisa dibedakan musafir beneran dan 
 musafir gila yaitu dari kuku dia bersih. para musafir ini biasanya ada di 
 tempat-tempat ziarah.  tapi ada juga yg sengaja ngegembel di kota. Jangan 
 salah para kyai kesohor juga pada jenis musafir beneran suka minta didoakan 
 agar lebih berkah.
 2. Ada juga musafir munafik dan jahat tukang nipu. melakukan perjalanan untuk 
 cari mangsa.
 3. Ada yang memang orang stress ato gila beneran. Ini yg perlu dikasihani. 
 4. ada gembel yg memang sengaja untuk cari duit ya pengemis itulah, tkg 
 palak, pengamen, anak jalanan.
 
 Mama mia yg selalu manis, dikit-dikit we atuh, rambut memang mahkota wanita 
 tapi apapun alasannya ya seyogyanya ditutup juga bagian lain. kreatif aja 
 gimana caranya biar ga rusak, cari kain yg bagus, enak dipake, modis ga bikin 
 rusak rambut, badan. ga selalu harus jilbab. ajaran ga usah dibikin repot. yg 
 masih gadis, dan masih seksi masa kalah ma nenek-nenek mau tutup aurat, 
 he...he..he.. 
 
 Apapun alasannya alangkah baiknya jika didasarkan pada sikap 
 Lillahita'ala. Aduh jadi malu ma Pak Cojim. Pie kabare pak Cojim?
 
 Jilbab bukan ukuran seseorang dapet hidayah, karena banyak juga yang 
 berjilbab kelakukannya masih kayak syetan. (maaf agak kasar). Hidayah itu 
 adanya pada seseorang yg mau intropeksi diri memperbaiki diri karena orang yg 
 intropeksi diri itu selalu :
 
 1. Menghargai orang lain, 
 2. ga sombong dan ga merasa lebih dari orang lain
 3. tepo seliro dan ga mudah tersinggung.
 4. selalu melihat ke dalam, ga pernah menyalahkan orang lain.
 5. dll.
 
 Salam manis,
 Dendi
 
 
 
 --- On Wed, 7/29/09, Wikan Danar Sunindyo wikan.da...@... wrote:
 
 From: Wikan Danar Sunindyo wikan.da...@...
 Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -
 To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
 Date: Wednesday, July 29, 2009, 10:59 AM
 
 
 
 
 
 
  
 
 
 
 
 
   gue kok malah curiga sama orang2 pengemis gitu kan suka 
 menyamar
 
 biasanya dia pake baju rapi atau biasa
 
 lha tiba giliran berdinas atau jadi pengemis
 
 dia tukar baju jadi pengemis, bajunya acak2-an dan serabutan
 
 penampilannya dibikin memelas gitulah
 
 
 
 salam,
 
 --
 
 wikan
 
 
 
 2009/7/29 Mia al...@yahoo. com:
 
 
 
 
 
  Pak Dendi, iya di WM ini kita memang setuju menutup aurat itu wajib, secara
 
  kifayah maupun personal. Yang kifayah, yang pake jilbab, yang nggak pake
 
  jilbab. Yang personal, yang pingin memperlihatkan rambutnya yang sunsilk --
 
  bukan aurat, yang malu nutupin rambutnya ubanan--- aurat, yang pingin
 
  memperlihatkan pinggangnya yang ramping --- bukan aurat, yang ingin
 
  menyembunyikan perutnya yang ndut --- aurat. Bebas aja, yang penting aurat
 
  itu ditutupin toh?
 
 
 
  Tapi saya nggak ngerti cerita tentang musafir itu, kok bisa berpakaian kayak
 
  orang gila tapi waktu solat bersih...maksutnya gimana ya?
 
 
 
  Apa nenek2 diharapkan menutup aurat i.e. berjilbab gitu? Jangan kelewatan
 
  dong Pak Dendi, kok orang sudah nenek2 malah dibikin susah? Nenek sayang,
 
  nenek mendapatkan hidayah kalau nenek berjilbab... gitu?
 
 
  
 
   
 
 
 

   
   
 
 
 
 
 
 
 
 
   
 
 
   
   
 
 
   
 
 [Non-text portions of this message have been removed]





[wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -

2009-07-31 Terurut Topik lestarin
Pak Wikan dan All,

Kebetulan sudah beberapa hari ini di Afghanistan, dan ternyata sejak beberapa 
waktu lalu ada modus baru lagi disini, yang pakai burqa/burkha bukan cuma 
perempuan, tapi bisa juga laki-laki, dan bawa bom dalam badannya, trus bom 
bunuh diri deh:(, Jihad katanya...:(

Jadi inget film KANDAHAR, cowok-cowok nyamar pakai burkha untuk mengelabui 
polisi dan petugas jaga perbatasan. Eh tenyata itu tidak cuma ada di 
pilem...:(
Jadi kemudian merasa makin tidak nyaman dekat dengan yang berburkha...habis 
sama sekali tidak kelihatan, siapa yang dibalik itu:(


Wassalam

Lestari

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Wikan Danar Sunindyo wikan.da...@... 
wrote:

 bukannya kalau udah nenek2 malah gak wajib pake jilbab
 jadi emang jilbab ini khusus buat menutupi wanita2 yang masih muda aja
 kalau perlu, seperti kata masarcon, wanita muda yang cantik sekalian pake 
 cadar
 tapi ada modus operandi baru nih, pake jilbab + cadar biar dikira cantik
 :)
 
 salam,
 --
 wikan




Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -

2009-07-31 Terurut Topik izzuddin al qassam
ya sebenarnya g ada hubungan jilbab sama rambut rontok
toh nggak dijilbabin, rambut bakalan rontok juga hohoho...

:putri

--- On Thu, 7/30/09, donnie damana donnie.dam...@gmail.com wrote:

From: donnie damana donnie.dam...@gmail.com
Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Date: Thursday, July 30, 2009, 5:39 AM






 





  Jadi mana yang benar?



Pake jilbab menyebabkan rambut rontok..

apa rambut rontok yang menyebabkan pake jilbab..

Jangan membingungkan umat dong..

aya, aya, wae...



:D



On Jul 30, 2009, at 7:28 PM, Wikan Danar Sunindyo wrote:



 mbak rita,

 lha problem rambut rontok ini kan juga gak serta merta melulu karena

 dijilbabin tho?

 ada temen saya, ce, dia mengeluh takut rambutnya rontok gara2

 kebanyakan belajar buat s3

 terus aku bilang, ya udah gampang ... pake jilbab aja tho.

 dianya malah ngamuk2 ... lho, pake jilbabnya niatnya kan jadi gak

 tulus, tho ... gak Lillahi Ta'ala katanya

 aku bilang, ya udah sekalian aja dilurusin niatnya

 begitu



 he he :)



 anyway, saya gak pake jilbab juga rambut rontok

 padahal rajin merawat rambut dan kramas

 gimana nih mbak rita :)



 salam,

 --

 wikan



 2009/7/30 ritajkt rita...@yahoo. com:

 

 

  Hahaha..

 

  Kalo bagi saya reply yg jail ini jusru mengkritisi adanya  

 beberapa

  petunjuk bahagia bagi kaum Muslimah, yg ternyata  

 kebahagiaan nya itu

  harus selalu paralel dan tergantung dari status kebahagiaan  

 suami :)).

  Contoh ya soal rambut menipis itu, menjadi no problemo karena -  

 suaminya

  soleh dan tetap mensyukuri rambut istri yg menipis. Eksistensi si  

 suami

  menjadi prasyarat yg utama dalam problem ini, padahal prolem itu  

 (rambut

  rontok) adalah problem si wanita, karena rambutnya adalah bagian  

 tubuhnya,

  dirinya.

 

  Ketika seorang perempuan itu sehat (salah satu contoh sehat adalah  

 rambutnya

  tidak rontok) maka dia gembira, dan BARULAH ini berdampak pada  

 suaminya dan

  lingkungan sekitarnya, krn mereka semua akan merasakan energi  

 positif dari

  seorang wanita yang sehat dan sehat adalah pangkal bahagia.

 

  Bukan begitu ibu-ibu?



 



[Non-text portions of this message have been removed]




 

  




 

















  

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -

2009-07-30 Terurut Topik L.Meilany
Nimbrung :

Mumpung lagi musim teror ;
Menganjurkan seseorang berjilbab, mengkritik yg berjilbab;
mencari-cari masalah antara yg berjilbab dan yg tidak berjilbab;
dapat dikategorikan sebagai  penggentaranlunak [softterrorism]
:-D

Kiranya demikian : Kami Tidak Takut [ Panji]
[ ini cuma pendapat pribadi]

Salam, 
l.meilany

  - Original Message - 
  From: Herni Sri Nurbayanti 
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
  Sent: Tuesday, July 28, 2009 11:00 AM
  Subject: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -


Teori dimana-mana gampang utk diucapkan, mbak. Pengalamanku gak pake 
jilbab, pake, gak pake lagi... satu hal yg pasti, dihujat terus :) 
  Mungkin karena mind-set nya tidak berubah ya. Jilbab bukan faktor hehe. Ada 
hal-hal mendasar yg tidak berubah, betapapun tampilan luar berubah :)

  Waktu saya berjilbab, saya gak pernah usil ma perempuan lain. Dulu, sempat 
ada anggota milis yg enggan utk ikutan jalan2, khawatir tidak diterima karena 
tidak berjilbab. Buat saya, pandangan spt itu lucu. Berarti belum kenal orang2 
WM, hehe... Buat saya, jilbab adalah pilihan. Gak peduli lah orang mau pake 
jilbab atau gak. Saya insya Allah gak pernah prejudice ma orang. Kalau liat 
cewe seksi, kalo badannya emang bagus, kok bisa ya badan sebagus itu? kalau 
badannya tidak bagus, wah, PD bener ya. Dua2nya patut ditiru, hehe. Bisa 
merawat badan dan punya PD yg ok :)

  Lantas waktu buka pun, ada teman yg konsultasi nanya2 soal keinginan buka 
jilbab. Saya bilang, itu jawaban (dan keputusan) yg harus kamu tanya dan pikir 
sendiri. Jangan tanya orang lain, apalagi tanya gue hehehe.. Jadi saya gak 
bilang apa2. Buat saya, jilbab masih sebuah pilihan. 

  Tapi saya rasa kita tidak mampu lepas dari situasi sosial yang masih kuat dng 
politisasi jilbab, baik yg tradisional-konservatif atau mainstream atau 
apalah dng yg liberal dng tingkatannya (dari yg moderat sampai ekstrem). 
Kalau pandangan yg tradisional-konservatif-mainstream mungkin sudah terwakili 
dlm diskusi sebelumnya, namun kadang2 orang liberal juga suka kepeleset 
ngomong, hehe. Mereka tentu saja berpandangan jilbab itu pilihan. Tapi pada 
moment2 tertentu suka kepeleset, tanpa sadar membedakan antara yg berjilbab dng 
yg tidak berjilbab... sbg sebuah simbol progresif/kritis dng yg 
'kolot/tradisional'. Beberapa kali kejadian soalnya, baca di milisnya aja sih 
hehe..

  Pengalaman saya sendiri, mau berjilbab atau tidak, saya selalu terjebak dalam 
dua dunia. Tradisional gak, liberal juga gak. Hehehe.. Berjilbab ataupun 
tidak, perempuan selalu terjebak dalam kondisi ini. Jarang dilihat sbg sebuah 
pribadi yg utuh. 

  Kadang2 kangen juga ma jilbab, tapi masih mengingat pengalaman tidak nyaman 
waktu pake dulu. Soalnya, kalau berjilbab, auranya keluar. Dan terus terang, 
saya gak tahan dampak lanjutannya hehehe. Lucu juga sebenarnya. Makna 
berjilbab, konon katanya adalah menyembunyikan... tapi kok yg terjadi 
sebaliknya ya? Jadi lebih keliatan menonjol, gitu :D. Aku gak suka menjadi yg 
menonjol2 kecuali makanan :)

  Dan pengalaman pribadi, waktu pake jilbab sih lebih nakal. Justru pas buka 
sekarang relatif lebih baik dan alim. Tapi mana ada yg percaya? :D

  Mungkin memang lebih baik kalau pake jilbab setelah nikah, mungkin lebih aman 
:) Meski dari segi pemikiran, keliatan agak 'culun'. Kesannya pake jilbab kok 
karena suami, hehe. Padahal simply alasan praktis. Rule of thumbnya kan 
Dilarang godain perempuan bersuami kecuali mau di-poliandri :)

  Kadang2 suka geli sendiri. Kalau lagi dihujat karena moral saya dianggap 
tidak baik, kadang2 ada hal2 yg buat orang yg tidak bermoral spt saya pun tidak 
akan melakukan itu, tapi buat mereka yg menghujat, kok melakukan ya? Kan bikin 
bingung orang yg dihujat... karena kita akan berpikir gini, sebejat2nya gw 
kayanya gak akan melakukan itu deh, hehehe. Apa prinsip if you point a finger 
to other people, you should know that your other four fingers point at 
yourself? :D

  Morality, like art, is drawing a line somewhere (oscar wilde).

  wassalam,
  Herni

  --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Mia al...@... wrote:

  akan tetapi tiu tidak cukup bila sikap dan perilaku tidak juga 
dirubah.ibadah bukan hanya lahir tapi juga batinpun harus diikutkan

  Jadi di sini Pak Dendi berbeda dengan Pak Saeful yang bilang: ketika jilbab 
di jadikan penilaian ketaqwaan itu salah
   
   Irisannya, 'cukup atau tidak' berhubungan dengan penilaian. Menurut Pak 
Saeful menilai cukup atau nggak itu salah, karena jilbab adalah peningkatan 
ketaqwaan, nggak bisa dijadikan penilaian ketaqwaan.
   
   Lalu apa yang Pak Dendi maksud?: Tapi yach secara fisik wanita berjilbab 
cukup baik bila dibanding dengan yang tidak. akan tetapi tiu tidak cukup bila 
sikap dan perilaku tidak juga dirubah.ibadah bukan hanya lahir tapi juga 
batinpun harus diikutkan
   
   Perempuan jilbab secara (ibadah) fisik lebih baik daripada yang nggak 
berjilbab? Dan ibadah itupun nggak cukup, tapi yang lain2 juga mesti berubah

Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -

2009-07-30 Terurut Topik L.Meilany
Dari ikut seminar dokter kulit yg juga berjilbab maka di jelaskan :
Jilbab yg sehat seharusnya dipakaikan ketika anak itu menginjak usia ABG, 14 an 
tahun.
Ketika kulit kepala, rambutnya sudah kuat.

Salah kaprah jilbab dipakaikan sejak bayi, maka mengakibatkan kulit kepala 
rambut
tidak tumbuh baik. Coba saja perhatikan anak2 perempuan yg dipakaikan jilbab 
sejak dini, 
nyaris rambutnya tipis, jarang.

Rambut itu itu ibarat tanaman yg memerlukan matahari.
Kalo gak kena matahari maka tanaman itu gak sehat bahkan mati.

Salam, 
l.meilany


  - Original Message - 
  From: eyang_mbelgedes 
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
  Sent: Wednesday, July 29, 2009 12:33 PM
  Subject: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -


Proses (yg dilakukan wali/orangtua terhadap anak perempuan mereka agar 
mengenakan jilbab) biasanya sudah dilakukan sejak (anak) perempuan itu masih 
balita. Dengan cara ini anak-anak perempuan tersebut tidak biasanya tidak 
melawan atau mempertanyakan mengapa mereka harus mengenakan jilbab mereka. 
Setahu mereka, jilbab hanyalah perangkat baju normatif, pakaian biasa, bukan 
pakaian politis yang digunakan untuk menggolong-golongkan agama seseorang dari 
yang lain. Sedemikian biasanya mereka melihat, mengenakan dan menerima jilbab 
itu sehingga mereka akan merasa tidak lengkap, risih, telanjang jika melepasnya 
di muka publik. Perasaan 'tidak pantas' itu membuat mereka merasa lebih aman 
dan nyaman jika jilbab itu tetap dikenakan. Dengan kata lain, jilbabisasi, 
tanpa disadari, adalah 'proses cuci otak' yang dilakukan secara sistematis 
sejak dini. Pembiasaan ini adalah prosesnya. Cuci otak adalah metodenya. 
Fundamentalisme (biasanya) adalah hasilnya. Menarik! ... 



  

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -

2009-07-30 Terurut Topik Ari Condro
Waduh, anak saya masuk sekolah islam, jadi di tk nya sudah wajib pakai
jilbab.  masa harus saya pindahkan dulu sampai tk dan sdnya ke sekolah
tetangga, st stanislaus biar rambutnya tumbuh subur semerbak, huehehhe
...  :))

On 7/30/09, L.Meilany wpamu...@centrin.net.id wrote:
 Dari ikut seminar dokter kulit yg juga berjilbab maka di jelaskan :
 Jilbab yg sehat seharusnya dipakaikan ketika anak itu menginjak usia ABG, 14
 an tahun.
 Ketika kulit kepala, rambutnya sudah kuat.

 Salah kaprah jilbab dipakaikan sejak bayi, maka mengakibatkan kulit kepala
 rambut
 tidak tumbuh baik. Coba saja perhatikan anak2 perempuan yg dipakaikan jilbab
 sejak dini,
 nyaris rambutnya tipis, jarang.

 Rambut itu itu ibarat tanaman yg memerlukan matahari.
 Kalo gak kena matahari maka tanaman itu gak sehat bahkan mati.

 Salam,
 l.meilany


   - Original Message -
   From: eyang_mbelgedes
   To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
   Sent: Wednesday, July 29, 2009 12:33 PM
   Subject: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -


 Proses (yg dilakukan wali/orangtua terhadap anak perempuan mereka agar
 mengenakan jilbab) biasanya sudah dilakukan sejak (anak) perempuan itu masih
 balita. Dengan cara ini anak-anak perempuan tersebut tidak biasanya tidak
 melawan atau mempertanyakan mengapa mereka harus mengenakan jilbab mereka.
 Setahu mereka, jilbab hanyalah perangkat baju normatif, pakaian biasa, bukan
 pakaian politis yang digunakan untuk menggolong-golongkan agama seseorang
 dari yang lain. Sedemikian biasanya mereka melihat, mengenakan dan menerima
 jilbab itu sehingga mereka akan merasa tidak lengkap, risih, telanjang jika
 melepasnya di muka publik. Perasaan 'tidak pantas' itu membuat mereka merasa
 lebih aman dan nyaman jika jilbab itu tetap dikenakan. Dengan kata lain,
 jilbabisasi, tanpa disadari, adalah 'proses cuci otak' yang dilakukan secara
 sistematis sejak dini. Pembiasaan ini adalah prosesnya. Cuci otak adalah
 metodenya. Fundamentalisme (biasanya) adalah hasilnya. Menarik! ...





 [Non-text portions of this message have been removed]




-- 
salam,
Ari


Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -

2009-07-30 Terurut Topik Wikan Danar Sunindyo
terus nanti pertanyaannya buat apa rambut subur panjang bagus dipamer2-in
biar aja dari kecil berjilbab, kalau suaminya beriman dan bertakwa
kepada Allah SWT lihat istrinya botak/rambutnya gak bagus ya masih
tetap bisa bersyukur
he he :)

salam,
--
wikan

2009/7/30 Ari Condro masar...@gmail.com:


 Waduh, anak saya masuk sekolah islam, jadi di tk nya sudah wajib pakai
 jilbab. masa harus saya pindahkan dulu sampai tk dan sdnya ke sekolah
 tetangga, st stanislaus biar rambutnya tumbuh subur semerbak, huehehhe
 ... :))

 On 7/30/09, L.Meilany wpamu...@centrin.net.id wrote:
 Dari ikut seminar dokter kulit yg juga berjilbab maka di jelaskan :
 Jilbab yg sehat seharusnya dipakaikan ketika anak itu menginjak usia ABG,
 14
 an tahun.
 Ketika kulit kepala, rambutnya sudah kuat.

 Salah kaprah jilbab dipakaikan sejak bayi, maka mengakibatkan kulit kepala
 rambut
 tidak tumbuh baik. Coba saja perhatikan anak2 perempuan yg dipakaikan
 jilbab
 sejak dini,
 nyaris rambutnya tipis, jarang.

 Rambut itu itu ibarat tanaman yg memerlukan matahari.
 Kalo gak kena matahari maka tanaman itu gak sehat bahkan mati.


Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -

2009-07-30 Terurut Topik jano ko
sangat disayangkan ada orang seperti eyang yang menganggap proses pencarian 
hidayah mereka sebagai proses cuci otak

sayangck ck ck...

---

Janoko :

Eyang itu dalam masyarakat adat Jawa sebutan untuk orang yang sudah sepoh ( tua 
) atau sebutan untuk orang yang mumpuni ( banyak ilmunya )
Kalau orang belum tua dan tidak mumpuni apakah wajar disebut eyang ?

Mungkin sebutan yang tepat untuk orang yang belum tua dan sok keminter dan 
merasa punya ilmu itu adalah peyang

:)

-o0o-



--- On Wed, 29/7/09, wanitaacehtangguh wanitaacehtang...@yahoo.com wrote:

From: wanitaacehtangguh wanitaacehtang...@yahoo.com
Subject: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Date: Wednesday, 29 July, 2009, 1:24 PM






 





  

eyang:

 Proses (yg dilakukan wali/orangtua terhadap anak perempuan mereka agar 
 mengenakan jilbab) biasanya sudah dilakukan sejak (anak) perempuan itu masih 
 balita. Dengan cara ini anak-anak perempuan tersebut tidak biasanya tidak 
 melawan atau mempertanyakan mengapa mereka harus mengenakan jilbab mereka. 
 Setahu mereka, jilbab hanyalah perangkat baju normatif, pakaian biasa, bukan 
 pakaian politis yang digunakan untuk menggolong-golongka n agama seseorang 
 dari yang lain. Sedemikian biasanya mereka melihat, mengenakan dan menerima 
 jilbab itu  sehingga mereka akan merasa tidak lengkap, risih, telanjang jika 
 melepasnya di muka publik. Perasaan 'tidak pantas' itu membuat mereka merasa 
 lebih aman dan nyaman jika jilbab itu tetap dikenakan. Dengan kata lain, 
 jilbabisasi, tanpa disadari, adalah 'proses cuci otak' yang dilakukan secara 
 sistematis sejak dini. Pembiasaan ini adalah prosesnya. Cuci otak adalah 
 metodenya. Fundamentalisme (biasanya) adalah hasilnya.
 Menarik...



:putri

menarik, jilbabisasi adalah proses cuci otak ^,^

jadi ingat film tarzan yang dr kecil hidup di hutan, jika dari kecil tarzan 
(kita anggap ditinggal oleh orang tuanya di hutan) dan hidup dengan orang 
hutan, hidup dengan cara2 orang hutan

apakah tarzan juga masuk dalam korban proses cuci otak?



sory eyang, kebanyakan aktifis yang memulai berjilbab dulu pada masa orde baru

bahkan bukan dari keluarga pesantren... ingat! keluarga mereka bahkan menentang 
anak perempuannya memakai jilbab, dikucilkan, di buang keluarga

jilbab mereka dibakar, ditangkap bahkan diculik

sangat disayangkan ada orang seperti eyang yang menganggap proses pencarian 
hidayah mereka sebagai proses cuci otak

sayangck ck ck...



:putri




 

  




 

















  Get your preferred Email name!
Now you can @ymail.com and @rocketmail.com. 
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/aa/

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -

2009-07-30 Terurut Topik Ary Setijadi Prihatmanto
jadi maksudnya apa nih,
apa saya harus manggil peyang janoko gitu?


  - Original Message - 
  From: jano ko 
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
  Sent: Thursday, July 30, 2009 6:35 PM
  Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -


sangat disayangkan ada orang seperti eyang yang menganggap proses pencarian 
hidayah mereka sebagai proses cuci otak

  sayangck ck ck...

  ---

  Janoko :

  Eyang itu dalam masyarakat adat Jawa sebutan untuk orang yang sudah sepoh ( 
tua ) atau sebutan untuk orang yang mumpuni ( banyak ilmunya )
  Kalau orang belum tua dan tidak mumpuni apakah wajar disebut eyang ?

  Mungkin sebutan yang tepat untuk orang yang belum tua dan sok keminter dan 
merasa punya ilmu itu adalah peyang

  :)

  -o0o-

  --- On Wed, 29/7/09, wanitaacehtangguh wanitaacehtang...@yahoo.com wrote:

  From: wanitaacehtangguh wanitaacehtang...@yahoo.com
  Subject: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
  Date: Wednesday, 29 July, 2009, 1:24 PM

   

  eyang:

   Proses (yg dilakukan wali/orangtua terhadap anak perempuan mereka agar 
mengenakan jilbab) biasanya sudah dilakukan sejak (anak) perempuan itu masih 
balita. Dengan cara ini anak-anak perempuan tersebut tidak biasanya tidak 
melawan atau mempertanyakan mengapa mereka harus mengenakan jilbab mereka. 
Setahu mereka, jilbab hanyalah perangkat baju normatif, pakaian biasa, bukan 
pakaian politis yang digunakan untuk menggolong-golongka n agama seseorang dari 
yang lain. Sedemikian biasanya mereka melihat, mengenakan dan menerima jilbab 
itu sehingga mereka akan merasa tidak lengkap, risih, telanjang jika melepasnya 
di muka publik. Perasaan 'tidak pantas' itu membuat mereka merasa lebih aman 
dan nyaman jika jilbab itu tetap dikenakan. Dengan kata lain, jilbabisasi, 
tanpa disadari, adalah 'proses cuci otak' yang dilakukan secara sistematis 
sejak dini. Pembiasaan ini adalah prosesnya. Cuci otak adalah metodenya. 
Fundamentalisme (biasanya) adalah hasilnya.
  Menarik...

  :putri

  menarik, jilbabisasi adalah proses cuci otak ^,^

  jadi ingat film tarzan yang dr kecil hidup di hutan, jika dari kecil tarzan 
(kita anggap ditinggal oleh orang tuanya di hutan) dan hidup dengan orang 
hutan, hidup dengan cara2 orang hutan

  apakah tarzan juga masuk dalam korban proses cuci otak?

  sory eyang, kebanyakan aktifis yang memulai berjilbab dulu pada masa orde baru

  bahkan bukan dari keluarga pesantren... ingat! keluarga mereka bahkan 
menentang anak perempuannya memakai jilbab, dikucilkan, di buang keluarga

  jilbab mereka dibakar, ditangkap bahkan diculik

  sangat disayangkan ada orang seperti eyang yang menganggap proses pencarian 
hidayah mereka sebagai proses cuci otak

  sayangck ck ck...

  :putri











  Get your preferred Email name!
  Now you can @ymail.com and @rocketmail.com. 
  http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/aa/

  [Non-text portions of this message have been removed]



  

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -

2009-07-30 Terurut Topik ritajkt
Hahaha..

Kalo bagi saya reply yg jail ini jusru mengkritisi adanya beberapa 
petunjuk bahagia bagi kaum Muslimah, yg ternyata kebahagiaannya itu harus 
selalu paralel dan tergantung dari status kebahagiaan suami :)). Contoh ya soal 
rambut menipis itu, menjadi no problemo karena - suaminya soleh dan tetap 
mensyukuri rambut istri yg menipis. Eksistensi si suami menjadi prasyarat yg 
utama dalam problem ini, padahal prolem itu (rambut rontok) adalah problem si 
wanita, karena rambutnya adalah bagian tubuhnya, dirinya.

Ketika seorang perempuan itu sehat (salah satu contoh sehat adalah rambutnya 
tidak rontok) maka dia gembira, dan BARULAH ini berdampak pada suaminya dan 
lingkungan sekitarnya, krn mereka semua akan merasakan energi positif dari 
seorang wanita yang sehat dan sehat adalah pangkal bahagia.

Bukan begitu ibu-ibu?

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Wikan Danar Sunindyo wikan.da...@... 
wrote:

 terus nanti pertanyaannya buat apa rambut subur panjang bagus dipamer2-in
 biar aja dari kecil berjilbab, kalau suaminya beriman dan bertakwa
 kepada Allah SWT lihat istrinya botak/rambutnya gak bagus ya masih
 tetap bisa bersyukur
 he he :)
 
 salam,
 --
 wikan
 
 2009/7/30 Ari Condro masar...@...:
 
 
  Waduh, anak saya masuk sekolah islam, jadi di tk nya sudah wajib pakai
  jilbab. masa harus saya pindahkan dulu sampai tk dan sdnya ke sekolah
  tetangga, st stanislaus biar rambutnya tumbuh subur semerbak, huehehhe
  ... :))
 
  On 7/30/09, L.Meilany wpamu...@... wrote:
  Dari ikut seminar dokter kulit yg juga berjilbab maka di jelaskan :
  Jilbab yg sehat seharusnya dipakaikan ketika anak itu menginjak usia ABG,
  14
  an tahun.
  Ketika kulit kepala, rambutnya sudah kuat.
 
  Salah kaprah jilbab dipakaikan sejak bayi, maka mengakibatkan kulit kepala
  rambut
  tidak tumbuh baik. Coba saja perhatikan anak2 perempuan yg dipakaikan
  jilbab
  sejak dini,
  nyaris rambutnya tipis, jarang.
 
  Rambut itu itu ibarat tanaman yg memerlukan matahari.
  Kalo gak kena matahari maka tanaman itu gak sehat bahkan mati.





Re: Bls: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi - Polisi.

2009-07-30 Terurut Topik jano ko
Bung Donnie :

kecuali wajah dan kedua tangan, kenapa di dalam perintahnya masih  

ditambah dengan dan menjulurkan kain ke dadanya disamping menjaga  

kemaluannya?

---

Janoko :

Tentu saja jawabannya mudah sekali, yaitu bukan urusannya bung Donnie, 
sebagaimana kita tidak mengurusin apa yang diyakini oleh Bung Donnie . Kira - 
kira fair engga ?

Salam

-o0o-
--- On Thu, 30/7/09, donnie damana donnie.dam...@gmail.com wrote:

From: donnie damana donnie.dam...@gmail.com
Subject: Re: Bls: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi - Polisi.
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Date: Thursday, 30 July, 2009, 9:39 AM






 





  Mbak Lina,



Kalo sejak jaman duluu...  aurat adalah seluruh tubuh  

kecuali wajah dan kedua tangan, kenapa di dalam perintahnya masih  

ditambah dengan dan menjulurkan kain ke dadanya disamping menjaga  

kemaluannya?



On Jul 30, 2009, at 9:13 AM, Lina Dahlan wrote:





 dalil ttg batasan aurat wanita kan sbb:

 jami'u badaniah illa al-wajha wal kaffaini (seluruh tubuhnya kecuali  

 wajah dan dua .* tangan).



 *telapak / tapak, masih dalam perdebatan. rite?



 wassalam,



 --- In wanita-muslimah@ yahoogroups. com, Lina Dahlan  

 linadahlan@ ... wrote:

 

  Iya. Saya tahu kalo ini sudah masuk dalam kajian fiqih. Cuma saya  

 takut salah aja nih. Bukannya rujukannya yaitu hadist ttg aurat ya?  

 Yang kemudian Nabi SAW (?) menunjuk muka dan kedua tangannya?

  Waduuuh..lagi males googling nih...:-)

 

  wassalam,

 

 

 

  --- In wanita-muslimah@ yahoogroups. com, Muizof muizof@ wrote:

  

   itu sudah masuk referensi kajian fiqh mbak Lina, sepertinya  

 mayoritas sepakata mengenai batas yang boleh kelihatan dalam shalat  

 bagi wanita yaitu muka dan telapak tangan.

  

   Wassalam

   Abdul Mu'iz

  

   --- Pada Kam, 16/7/09, Lina Dahlan linadahlan@  menulis:

  

   Dari: Lina Dahlan linadahlan@ 

   Judul: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -  

 Polisi.

   Kepada: wanita-muslimah@ yahoogroups. com

   Tanggal: Kamis, 16 Juli, 2009, 2:47 PM

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

   Assalamu'alaikum pak Muiz,

  

  

  

   Dalam sholat yang diperkenankan terbuka hanya muka dan telapak  

 tangan. Ini rujukannya apa dan dimana ya, pak.

  

  

  

   Terimakasih.

  

   wassalam,

  

   --- In wanita-muslimah@ yahoogroups. com, Abdul Mu'iz quality@  

  wrote:

  

   

  

   . (QS.

  

 3) terkait wanita berjilbab kalau shalat tetap mengenakan  

 mukenah adalah  karena mengikuti prinsip kehati-hatian saja,  

 kenyataanya yang diperkenankan  boleh terbuka dalam shalat kaum  

 wanita adalah muka dan telapak tangan saja.  Jilbab ala indonesia  

 kan punggung tangan masih kelihatan kan ??

  

Wallahu a'lam bis shawab

  

   

  

Wassalam

  

Abdul Mu'iz

  

   

  

At 10:07 AM 7/14/2009 +0200, you wrote:

  

   

  

   

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

   Apakah demonstrasi  turun ke jalan itu hal yang wajar? Temukan  

 jawabannya di Yahoo! Answers! http://id.answers. yahoo.com

  

   [Non-text portions of this message have been removed]

  

 





 



[Non-text portions of this message have been removed]




 

  




 

















  Get your new Email address!
Grab the Email name you#39;ve always wanted before someone else does!
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/aa/

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -

2009-07-30 Terurut Topik Wikan Danar Sunindyo
mbak rita,
lha problem rambut rontok ini kan juga gak serta merta melulu karena
dijilbabin tho?
ada temen saya, ce, dia mengeluh takut rambutnya rontok gara2
kebanyakan belajar buat s3
terus aku bilang, ya udah gampang ... pake jilbab aja tho.
dianya malah ngamuk2 ... lho, pake jilbabnya niatnya kan jadi gak
tulus, tho ... gak Lillahi Ta'ala katanya
aku bilang, ya udah sekalian aja dilurusin niatnya
begitu

he he :)

anyway, saya gak pake jilbab juga rambut rontok
padahal rajin merawat rambut dan kramas
gimana nih mbak rita :)

salam,
--
wikan

2009/7/30 ritajkt rita...@yahoo.com:


 Hahaha..

 Kalo bagi saya reply yg jail ini jusru mengkritisi adanya beberapa
 petunjuk bahagia bagi kaum Muslimah, yg ternyata kebahagiaannya itu
 harus selalu paralel dan tergantung dari status kebahagiaan suami :)).
 Contoh ya soal rambut menipis itu, menjadi no problemo karena - suaminya
 soleh dan tetap mensyukuri rambut istri yg menipis. Eksistensi si suami
 menjadi prasyarat yg utama dalam problem ini, padahal prolem itu (rambut
 rontok) adalah problem si wanita, karena rambutnya adalah bagian tubuhnya,
 dirinya.

 Ketika seorang perempuan itu sehat (salah satu contoh sehat adalah rambutnya
 tidak rontok) maka dia gembira, dan BARULAH ini berdampak pada suaminya dan
 lingkungan sekitarnya, krn mereka semua akan merasakan energi positif dari
 seorang wanita yang sehat dan sehat adalah pangkal bahagia.

 Bukan begitu ibu-ibu?


Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -

2009-07-30 Terurut Topik donnie damana
Jadi mana yang benar?

Pake jilbab menyebabkan rambut rontok..
apa rambut rontok yang menyebabkan pake jilbab..
Jangan membingungkan umat dong..
aya, aya, wae...

:D

On Jul 30, 2009, at 7:28 PM, Wikan Danar Sunindyo wrote:

 mbak rita,
 lha problem rambut rontok ini kan juga gak serta merta melulu karena
 dijilbabin tho?
 ada temen saya, ce, dia mengeluh takut rambutnya rontok gara2
 kebanyakan belajar buat s3
 terus aku bilang, ya udah gampang ... pake jilbab aja tho.
 dianya malah ngamuk2 ... lho, pake jilbabnya niatnya kan jadi gak
 tulus, tho ... gak Lillahi Ta'ala katanya
 aku bilang, ya udah sekalian aja dilurusin niatnya
 begitu

 he he :)

 anyway, saya gak pake jilbab juga rambut rontok
 padahal rajin merawat rambut dan kramas
 gimana nih mbak rita :)

 salam,
 --
 wikan

 2009/7/30 ritajkt rita...@yahoo.com:
 
 
  Hahaha..
 
  Kalo bagi saya reply yg jail ini jusru mengkritisi adanya  
 beberapa
  petunjuk bahagia bagi kaum Muslimah, yg ternyata  
 kebahagiaannya itu
  harus selalu paralel dan tergantung dari status kebahagiaan  
 suami :)).
  Contoh ya soal rambut menipis itu, menjadi no problemo karena -  
 suaminya
  soleh dan tetap mensyukuri rambut istri yg menipis. Eksistensi si  
 suami
  menjadi prasyarat yg utama dalam problem ini, padahal prolem itu  
 (rambut
  rontok) adalah problem si wanita, karena rambutnya adalah bagian  
 tubuhnya,
  dirinya.
 
  Ketika seorang perempuan itu sehat (salah satu contoh sehat adalah  
 rambutnya
  tidak rontok) maka dia gembira, dan BARULAH ini berdampak pada  
 suaminya dan
  lingkungan sekitarnya, krn mereka semua akan merasakan energi  
 positif dari
  seorang wanita yang sehat dan sehat adalah pangkal bahagia.
 
  Bukan begitu ibu-ibu?

 



[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -

2009-07-30 Terurut Topik Wikan Danar Sunindyo
kedua-duanya benar
dan ada hubungan sebab akibat
maka jawabannya adalah: A

:)

salam,
--
wikan

2009/7/30 donnie damana donnie.dam...@gmail.com:


 Jadi mana yang benar?

 Pake jilbab menyebabkan rambut rontok..
 apa rambut rontok yang menyebabkan pake jilbab..
 Jangan membingungkan umat dong..
 aya, aya, wae...

 :D


[wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -

2009-07-30 Terurut Topik ritajkt
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Wikan Danar Sunindyo wikan.da...@... 
wrote:

 mbak rita,
 lha problem rambut rontok ini kan juga gak serta merta melulu karena
 dijilbabin tho?
 ada temen saya, ce, dia mengeluh takut rambutnya rontok gara2
 kebanyakan belajar buat s3
 terus aku bilang, ya udah gampang ... pake jilbab aja tho.
 dianya malah ngamuk2 ... lho, pake jilbabnya niatnya kan jadi gak
 tulus, tho ... gak Lillahi Ta'ala katanya
 aku bilang, ya udah sekalian aja dilurusin niatnya
 begitu
 
 he he :)
 
 anyway, saya gak pake jilbab juga rambut rontok
 padahal rajin merawat rambut dan kramas
 gimana nih mbak rita :)
 
 salam,
 --
 wikan

Mas Wikan, kalo yg pertanyaan terakhir itu nampaknya cukup dokter rita jg 
bisa memberikan jawaban tanpa perlu konsul dulu ke pak dokter donnie apa pak 
KM, yaitu : itu gak ada hubungannya sama jilbab dan kramas tp semata the 
warning sign of getting old hehehe...

btw kalo kata ibu-ibu di komplek saya nih pak, suami yg boty (botak dikit euy:) 
itu malah makin romantis aja loh :)))

(ehm, apa ini artinya: ibu2 di kompleks saya pada soleha semua yah, krn suami 
yg boty justru makin dipuji dan dicintai :)))



Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -

2009-07-30 Terurut Topik Ari Condro
wikan, kalo kamu sih kayaknya emang bakat.
secara jaman sma aja dipanggilnya robocop hehehe ... :))

ane juga bakat rambut putih ngikut bokap,
yg usia 35 udah putih semua kayak hatta rajasa :p



On 7/30/09, Wikan Danar Sunindyo wikan.da...@gmail.com wrote:
 mbak rita,
 lha problem rambut rontok ini kan juga gak serta merta melulu karena
 dijilbabin tho?
 ada temen saya, ce, dia mengeluh takut rambutnya rontok gara2
 kebanyakan belajar buat s3
 terus aku bilang, ya udah gampang ... pake jilbab aja tho.
 dianya malah ngamuk2 ... lho, pake jilbabnya niatnya kan jadi gak
 tulus, tho ... gak Lillahi Ta'ala katanya
 aku bilang, ya udah sekalian aja dilurusin niatnya
 begitu

 he he :)

 anyway, saya gak pake jilbab juga rambut rontok
 padahal rajin merawat rambut dan kramas
 gimana nih mbak rita :)

 salam,
 --
 wikan

 2009/7/30 ritajkt rita...@yahoo.com:


 Hahaha..

 Kalo bagi saya reply yg jail ini jusru mengkritisi adanya beberapa
 petunjuk bahagia bagi kaum Muslimah, yg ternyata kebahagiaannya itu
 harus selalu paralel dan tergantung dari status kebahagiaan suami :)).
 Contoh ya soal rambut menipis itu, menjadi no problemo karena -
 suaminya
 soleh dan tetap mensyukuri rambut istri yg menipis. Eksistensi si suami
 menjadi prasyarat yg utama dalam problem ini, padahal prolem itu (rambut
 rontok) adalah problem si wanita, karena rambutnya adalah bagian tubuhnya,
 dirinya.

 Ketika seorang perempuan itu sehat (salah satu contoh sehat adalah
 rambutnya
 tidak rontok) maka dia gembira, dan BARULAH ini berdampak pada suaminya
 dan
 lingkungan sekitarnya, krn mereka semua akan merasakan energi positif dari
 seorang wanita yang sehat dan sehat adalah pangkal bahagia.

 Bukan begitu ibu-ibu?



-- 
salam,
Ari


[wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -

2009-07-29 Terurut Topik wanitaacehtangguh

eyang:
 Proses (yg dilakukan wali/orangtua terhadap anak perempuan mereka agar 
 mengenakan jilbab) biasanya sudah dilakukan sejak (anak) perempuan itu masih 
 balita. Dengan cara ini anak-anak perempuan tersebut tidak biasanya tidak 
 melawan atau mempertanyakan mengapa mereka harus mengenakan jilbab mereka. 
 Setahu mereka, jilbab hanyalah perangkat baju normatif, pakaian biasa, bukan 
 pakaian politis yang digunakan untuk menggolong-golongkan agama seseorang 
 dari yang lain. Sedemikian biasanya mereka melihat, mengenakan dan menerima 
 jilbab itu  sehingga mereka akan merasa tidak lengkap, risih, telanjang jika 
 melepasnya di muka publik. Perasaan 'tidak pantas' itu membuat mereka merasa 
 lebih aman dan nyaman jika jilbab itu tetap dikenakan. Dengan kata lain, 
 jilbabisasi, tanpa disadari, adalah 'proses cuci otak' yang dilakukan secara 
 sistematis sejak dini. Pembiasaan ini adalah prosesnya. Cuci otak adalah 
 metodenya. Fundamentalisme (biasanya) adalah hasilnya. Menarik...

:putri
menarik, jilbabisasi adalah proses cuci otak ^,^
jadi ingat film tarzan yang dr kecil hidup di hutan, jika dari kecil tarzan 
(kita anggap ditinggal oleh orang tuanya di hutan) dan hidup dengan orang 
hutan, hidup dengan cara2 orang hutan
apakah tarzan juga masuk dalam korban proses cuci otak?

sory eyang, kebanyakan aktifis yang memulai berjilbab dulu pada masa orde baru
bahkan bukan dari keluarga pesantren...ingat! keluarga mereka bahkan menentang 
anak perempuannya memakai jilbab, dikucilkan, di buang keluarga
jilbab mereka dibakar, ditangkap bahkan diculik
sangat disayangkan ada orang seperti eyang yang menganggap proses pencarian 
hidayah mereka sebagai proses cuci otak
sayangck ck ck...

:putri



[wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -

2009-07-29 Terurut Topik Mia
Terimakasih sama2 mbak Yulia.  Saya cuma menandakan saja bahwa mba Yulia dan 
mba Herni ada irisannya, walaupun yang satu berjilbab yang satu nggak, yaitu 
saling mengharap manfaat yang baik.  Itulah yang lebih penting lebih dari 
sekedar jilbabnya, iya kan? - Aaei (Dendikeren) juga menyimpulkan ini kalo saya 
nggak salah paham.  Dalam kehidupan sehari2 kita sudah membuktikan kerukunan 
ini, hanya saja di milis nan maya ini kita dibatasi dengan kata2.

Namun kata2 adalah simbol yang adidaya, karena walaupun milis membatasi fisik 
kita, kata2 bisa mengantarkan kita ke empati, demikian kira2 postingannya Pak 
Agussyafii ttg empati. Mungkin kita bisa berempati kepada situasi Herni yang 
sudah melalui buka-tutup jilbab.  Mirip ketika mba Yulia cerita ttg pengalaman 
pribadi berjilbab, begitu menyentuh Arcon sampe dia tercingkrang2 - maksutku 
ceritain pengalamannya bercingkrang..:-)

Empati adalah soft power yang memungkinkan pintu2 terbuka untuk kita sendiri 
dan orang lain. Misalnya, ini misalnya saja.  Dalam penceritaan pengalaman mba 
Yulia, mula2 mba Yulia berjilbab karena situasi atau niat tertentu - yang 
menyentuh Arcon... Satu pintu terbuka.  Lalu mba Yulia membuka satu pintu lagi 
yang membuat tindakan berjilbab itu menjadi bentuk keyakinan, bahwa berjilbab 
itu wajib. Mba Herni juga melalui pintu2 itu, termasuk keyakinannya bahwa pintu 
pilihannya adalah dengan menanggalkan jilbabnya.  

Orang yang saling berempati meyakinkan bahwa satu pintu lagi yang akan dibuka, 
akan mempertemukan mereka ke ruang rapat...eh, maksutku akan mempertemukan 
mereka dalam irisan yang aku bilang di atas, yaitu doa dan manfaat itu. Di 
ruang ini, jilbab or no jilbab is no matter.

Kembali ke alam nyata, dalam kehidupan sehari-hari faktanya kebanyakan kita 
cenderung netral, rukun dan berharap baik - hanya saja politik jilbab sering 
menyeret kita ke persepsi yang salah, yang menghalangi kita dari realitas yang 
berlangsung.  Nah, adalah gunanya  di milis ini kita berdiskusi atau saling 
curhat, untuk meluruskan persepsi yang salah itu.

salam
Mia

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, yu...@... wrote:

 amin...terima kasih mba Mia utk doanya...
 
 saya yakin semua yang terdapat dalam Al Quran pasti bermanfaat bagi 
 hambaNya,
 seperti kewajiban muslimah utk berjilbab, oleh karena itu mari kita 
 bersama2 melaksanakan
 perintahNya  menjauhi laranganNya, karena dengan begitu Allah SWT pasti 
 akan memberi
 kemudahan bagi kita di dunia  keselamatan di akhirat kelak...amin.
 
 Love 
 
 Lya
 
 
 
 
 
 Mia al...@... 
 Sent by: wanita-muslimah@yahoogroups.com
 07/28/2009 07:04 PM
 Please respond to
 wanita-muslimah@yahoogroups.com
 
 
 To
 wanita-muslimah@yahoogroups.com
 cc
 
 Subject
 [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -
 
 
 
 
 
 
  
 Jilbab itu wajib bagi mba Yulia, juga oke dong. Sehingga doa kita menjadi:
 Ya Allah, mudahkan urusan bagi teman2 kita yang berjilbab maupun yang 
 nggak, sehingga tercapai manfaat yang mereka inginkan. Amin
 
 Saya kira doa ini lebih baik, karena memberi ruang buat mba Herni, buat 
 mba Yulia, buat semuanya dan berharap baik dari mereka.
 
 salam
 Mia
 
 --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, YULIA@ wrote:
 
  Assalamualaikum wr wb 
  
  Utk seorang muslimah yang tau bahwa mengenakan jilbab adalah WAJIB 
  hukumnya :
  
  Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: Hendaklah mereka 
 menahan 
  pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih 
 
  suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka 
  perbuat... Katakanlah kepada wanita yang beriman: Hendaklah mereka 
  menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka 
  menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak darinya. Dan 
  hendaklah mereka menutup kain kerudung ke dadanya... (An Nuur:30,31)
  
  Di dalam Al Qur'an jelas tertulis bahwa kerudung sangat penting untuk 
  menutup aurat. Mengapa aurat itu penting? Hal itu dijelaskan dalam Al 
  Qur'an surat Al Ahzab 59:
  
  Hai Nabi katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan 
  isteri-isteri orang mu'min: Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke 
  seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk 
 
  dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. (Al Ahzab:59)
  
  Pada intinya, kesederhanaan digambarkan untuk melindungi wanita dari 
  gangguan atau mudahnya, kesederhanaan adalah perlindungan.
  
  Jadi, tujuan utama dari jilbab atau kerudung di dalam Islam adalah 
  perlindungan
  
  tapi utk ikhlas berjilbab di perlukan kesadaran  niat yang besar dari 
  muslimah itu sendiri,
  oleh karena itu saya pribadi berdoa semoga saudari2 yang belum berjilbab 
 
  agar Allah SWT
  sentuh hati nuraninya utk ikhlas berjilbab yang memang suatu kewajiban 
  bagi seorang muslimah
  amin.
  
  Love 
  
  Lya
  
  
  
  
  
  
  Herni Sri Nurbayanti nurbayanti@ 
  Sent by: wanita-muslimah@yahoogroups.com
  07/28/2009 11:00 AM
  Please respond to
  wanita-muslimah

[wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -

2009-07-29 Terurut Topik Mia
Pak Dendi, iya di WM ini kita memang setuju menutup aurat itu wajib, secara 
kifayah maupun personal.  Yang kifayah, yang pake jilbab, yang nggak pake 
jilbab. Yang personal, yang pingin memperlihatkan rambutnya yang sunsilk -- 
bukan aurat, yang malu nutupin rambutnya ubanan--- aurat, yang pingin 
memperlihatkan pinggangnya yang ramping --- bukan aurat, yang ingin 
menyembunyikan perutnya yang ndut --- aurat.  Bebas aja, yang penting aurat 
itu ditutupin toh?

Tapi saya nggak ngerti cerita tentang musafir itu, kok bisa berpakaian kayak 
orang gila tapi waktu solat bersih...maksutnya gimana ya?

Apa nenek2 diharapkan menutup aurat i.e. berjilbab gitu?  Jangan kelewatan 
dong Pak Dendi, kok orang sudah nenek2 malah dibikin susah? Nenek sayang, nenek 
mendapatkan hidayah kalau nenek berjilbab...gitu? 

salam
Mia

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Dendikeren amat dendicut...@... wrote:

 Assalamu'alaikum, 
 Wah rame juga neh. kalo mbak mia yg comment, sy jadi cerewet lagi.. duh 
 kangen mbak. btw kalo janoko teh Mbak intan bukan seh?
 
 
 Menutup aurat itu yang wajib, apapun bentuknya ya terserah sesuai kondisi. 
 Menutup aurat itu bukan berarti harus arabisasi. Yang paling penting adalah 
 mari kita sama-sama memperbaiki ibadah kita, jangan lagi ada keusilan dan 
 merasa neh gue yg sudah pake jilbab lebih baik dari elo yg ga pake jilbab. 
 penilaian ibadah adalah hak perogatif Alloh.
 
  Sy sering berjumpa dengan para musafir, secara pakaian sangat dekil, bahkan 
 sulit dibedakan apa dia orang gila asli ato bukan, makan pun kadang 
 bekas-bekas orang lain yg dibuang. tapi ketika datang waktu shalat, 
 subhanalloh sy ga kenal lagi dengan mereka, begitu bersih, begitu tenang, dan 
 banyak sekali hal yang kita ga tau dan mengerti dalam hidup ini. Sy mengaku 
 beriman pd Alloh tapi ternyata setelah direnungkan iman sy tidak sampai 
 yakin. sy ngomong harus sabar pada orang lain tp ternyata pelajaran kesabaran 
 pun tidak pernah lulus. 
 
 So apalah arti sebuah penampilan jika hati ini juga tidak terpelihara dengan 
 baik. ideal memang jika semuanya seimbang. sedikit-sedikit aja... siapa tau 
 ketika gadis ga mau menutup aurat eh ternyata setelah nenek-nenek hidayah 
 datang dan mau menutup aurat. luar bagus dalam pun ok ato luar ok dalam 
 keriput..he...he...he
 
 Salam manis,
 
 Dendi
 




Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -

2009-07-29 Terurut Topik Wikan Danar Sunindyo
gue kok malah curiga sama orang2 pengemis gitu kan suka menyamar
biasanya dia pake baju rapi atau biasa
lha tiba giliran berdinas atau jadi pengemis
dia tukar baju jadi pengemis, bajunya acak2-an dan serabutan
penampilannya dibikin memelas gitulah

salam,
--
wikan

2009/7/29 Mia al...@yahoo.com:


 Pak Dendi, iya di WM ini kita memang setuju menutup aurat itu wajib, secara
 kifayah maupun personal. Yang kifayah, yang pake jilbab, yang nggak pake
 jilbab. Yang personal, yang pingin memperlihatkan rambutnya yang sunsilk --
 bukan aurat, yang malu nutupin rambutnya ubanan--- aurat, yang pingin
 memperlihatkan pinggangnya yang ramping --- bukan aurat, yang ingin
 menyembunyikan perutnya yang ndut --- aurat. Bebas aja, yang penting aurat
 itu ditutupin toh?

 Tapi saya nggak ngerti cerita tentang musafir itu, kok bisa berpakaian kayak
 orang gila tapi waktu solat bersih...maksutnya gimana ya?

 Apa nenek2 diharapkan menutup aurat i.e. berjilbab gitu? Jangan kelewatan
 dong Pak Dendi, kok orang sudah nenek2 malah dibikin susah? Nenek sayang,
 nenek mendapatkan hidayah kalau nenek berjilbab...gitu?


Bls: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi - Polisi.

2009-07-29 Terurut Topik Lina Dahlan

dalil ttg batasan aurat wanita kan sbb:
jami'u badaniah illa al-wajha wal kaffaini (seluruh tubuhnya kecuali wajah dan 
dua .* tangan).

*telapak / tapak, masih dalam perdebatan. rite?

wassalam,

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Lina Dahlan linadah...@... wrote:

 Iya. Saya tahu kalo ini sudah masuk dalam kajian fiqih. Cuma saya takut salah 
 aja nih. Bukannya rujukannya yaitu hadist ttg aurat ya? Yang kemudian Nabi 
 SAW (?) menunjuk muka dan kedua tangannya?
 Waduuuh..lagi males googling nih...:-)
 
 wassalam,
 
 
 
 --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Muizof muizof@ wrote:
 
  itu sudah masuk referensi kajian fiqh mbak Lina, sepertinya mayoritas 
  sepakata mengenai batas yang boleh kelihatan dalam shalat bagi wanita yaitu 
  muka dan telapak tangan.
  
  Wassalam
  Abdul Mu'iz
  
  --- Pada Kam, 16/7/09, Lina Dahlan linadahlan@ menulis:
  
  Dari: Lina Dahlan linadahlan@
  Judul: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi - Polisi.
  Kepada: wanita-muslimah@yahoogroups.com
  Tanggal: Kamis, 16 Juli, 2009, 2:47 PM
  
  
  
  
  
  
   
  
  
  
  
  
Assalamu'alaikum pak Muiz,
  
  
  
  Dalam sholat yang diperkenankan terbuka hanya muka dan telapak tangan. Ini 
  rujukannya apa dan dimana ya, pak.
  
  
  
  Terimakasih.
  
  wassalam,
  
  --- In wanita-muslimah@ yahoogroups. com, Abdul Mu'iz quality@  wrote:
  
  
  
  . (QS. 
  
3) terkait wanita berjilbab kalau shalat tetap mengenakan mukenah 
adalah  karena mengikuti prinsip kehati-hatian saja, kenyataanya yang 
diperkenankan  boleh terbuka dalam shalat kaum wanita adalah muka dan 
telapak tangan saja.  Jilbab ala indonesia kan punggung tangan masih 
kelihatan kan ??
  
   Wallahu a'lam bis shawab
  
   
  
   Wassalam
  
   Abdul Mu'iz
  
   
  
   At 10:07 AM 7/14/2009 +0200, you wrote:
  
   
  
  
  
  
  
  
   
  

  
  
  
  
   
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
Apakah demonstrasi  turun ke jalan itu hal yang wajar? Temukan 
  jawabannya di Yahoo! Answers! http://id.answers.yahoo.com
  
  [Non-text portions of this message have been removed]
 





Bls: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi - Polisi.

2009-07-29 Terurut Topik Lina Dahlan

dalil ttg batasan aurat wanita kan sbb:
jami'u badaniah illa al-wajha wal kaffaini (seluruh tubuhnya kecuali wajah dan 
dua .* tangan).

*telapak / tapak, masih dalam perdebatan. rite?

wassalam,

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Lina Dahlan linadah...@... wrote:

 Iya. Saya tahu kalo ini sudah masuk dalam kajian fiqih. Cuma saya takut salah 
 aja nih. Bukannya rujukannya yaitu hadist ttg aurat ya? Yang kemudian Nabi 
 SAW (?) menunjuk muka dan kedua tangannya?
 Waduuuh..lagi males googling nih...:-)
 
 wassalam,
 
 
 
 --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Muizof muizof@ wrote:
 
  itu sudah masuk referensi kajian fiqh mbak Lina, sepertinya mayoritas 
  sepakata mengenai batas yang boleh kelihatan dalam shalat bagi wanita yaitu 
  muka dan telapak tangan.
  
  Wassalam
  Abdul Mu'iz
  
  --- Pada Kam, 16/7/09, Lina Dahlan linadahlan@ menulis:
  
  Dari: Lina Dahlan linadahlan@
  Judul: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi - Polisi.
  Kepada: wanita-muslimah@yahoogroups.com
  Tanggal: Kamis, 16 Juli, 2009, 2:47 PM
  
  
  
  
  
  
   
  
  
  
  
  
Assalamu'alaikum pak Muiz,
  
  
  
  Dalam sholat yang diperkenankan terbuka hanya muka dan telapak tangan. Ini 
  rujukannya apa dan dimana ya, pak.
  
  
  
  Terimakasih.
  
  wassalam,
  
  --- In wanita-muslimah@ yahoogroups. com, Abdul Mu'iz quality@  wrote:
  
  
  
  . (QS. 
  
3) terkait wanita berjilbab kalau shalat tetap mengenakan mukenah 
adalah  karena mengikuti prinsip kehati-hatian saja, kenyataanya yang 
diperkenankan  boleh terbuka dalam shalat kaum wanita adalah muka dan 
telapak tangan saja.  Jilbab ala indonesia kan punggung tangan masih 
kelihatan kan ??
  
   Wallahu a'lam bis shawab
  
   
  
   Wassalam
  
   Abdul Mu'iz
  
   
  
   At 10:07 AM 7/14/2009 +0200, you wrote:
  
   
  
  
  
  
  
  
   
  

  
  
  
  
   
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
Apakah demonstrasi  turun ke jalan itu hal yang wajar? Temukan 
  jawabannya di Yahoo! Answers! http://id.answers.yahoo.com
  
  [Non-text portions of this message have been removed]
 





Re: Bls: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi - Polisi.

2009-07-29 Terurut Topik donnie damana
Mbak Lina,

Kalo sejak jaman duluu... aurat adalah seluruh tubuh  
kecuali wajah dan kedua tangan, kenapa di dalam perintahnya masih  
ditambah dengan dan menjulurkan kain ke dadanya disamping menjaga  
kemaluannya?



On Jul 30, 2009, at 9:13 AM, Lina Dahlan wrote:


 dalil ttg batasan aurat wanita kan sbb:
 jami'u badaniah illa al-wajha wal kaffaini (seluruh tubuhnya kecuali  
 wajah dan dua .* tangan).

 *telapak / tapak, masih dalam perdebatan. rite?

 wassalam,

 --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Lina Dahlan  
 linadah...@... wrote:
 
  Iya. Saya tahu kalo ini sudah masuk dalam kajian fiqih. Cuma saya  
 takut salah aja nih. Bukannya rujukannya yaitu hadist ttg aurat ya?  
 Yang kemudian Nabi SAW (?) menunjuk muka dan kedua tangannya?
  Waduuuh..lagi males googling nih...:-)
 
  wassalam,
 
 
 
  --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Muizof muizof@ wrote:
  
   itu sudah masuk referensi kajian fiqh mbak Lina, sepertinya  
 mayoritas sepakata mengenai batas yang boleh kelihatan dalam shalat  
 bagi wanita yaitu muka dan telapak tangan.
  
   Wassalam
   Abdul Mu'iz
  
   --- Pada Kam, 16/7/09, Lina Dahlan linadahlan@ menulis:
  
   Dari: Lina Dahlan linadahlan@
   Judul: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -  
 Polisi.
   Kepada: wanita-muslimah@yahoogroups.com
   Tanggal: Kamis, 16 Juli, 2009, 2:47 PM
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
   Assalamu'alaikum pak Muiz,
  
  
  
   Dalam sholat yang diperkenankan terbuka hanya muka dan telapak  
 tangan. Ini rujukannya apa dan dimana ya, pak.
  
  
  
   Terimakasih.
  
   wassalam,
  
   --- In wanita-muslimah@ yahoogroups. com, Abdul Mu'iz quality@  
  wrote:
  
   
  
   . (QS.
  
 3) terkait wanita berjilbab kalau shalat tetap mengenakan  
 mukenah adalah  karena mengikuti prinsip kehati-hatian saja,  
 kenyataanya yang diperkenankan  boleh terbuka dalam shalat kaum  
 wanita adalah muka dan telapak tangan saja.  Jilbab ala indonesia  
 kan punggung tangan masih kelihatan kan ??
  
Wallahu a'lam bis shawab
  
   
  
Wassalam
  
Abdul Mu'iz
  
   
  
At 10:07 AM 7/14/2009 +0200, you wrote:
  
   
  
   
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
   Apakah demonstrasi  turun ke jalan itu hal yang wajar? Temukan  
 jawabannya di Yahoo! Answers! http://id.answers.yahoo.com
  
   [Non-text portions of this message have been removed]
  
 


 



[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -

2009-07-28 Terurut Topik Mia
Jilbab itu wajib bagi mba Yulia, juga oke dong. Sehingga doa kita menjadi:
Ya Allah, mudahkan urusan bagi teman2 kita yang berjilbab maupun yang nggak, 
sehingga tercapai manfaat yang mereka inginkan. Amin

Saya kira doa ini lebih baik, karena memberi ruang buat mba Herni, buat mba 
Yulia, buat semuanya dan berharap baik dari mereka.

salam
Mia


--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, yu...@... wrote:

 Assalamualaikum wr wb 
 
 Utk seorang muslimah yang tau bahwa mengenakan jilbab adalah WAJIB 
 hukumnya :
 
 Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: Hendaklah mereka menahan 
 pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih 
 suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka 
 perbuat... Katakanlah kepada wanita yang beriman: Hendaklah mereka 
 menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka 
 menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak darinya. Dan 
 hendaklah mereka menutup kain kerudung ke dadanya... (An Nuur:30,31)
 
 Di dalam Al Qur'an jelas tertulis bahwa kerudung sangat penting untuk 
 menutup aurat. Mengapa aurat itu penting? Hal itu dijelaskan dalam Al 
 Qur'an surat Al Ahzab 59:
 
 Hai Nabi katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan 
 isteri-isteri orang mu'min: Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke 
 seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk 
 dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. (Al Ahzab:59)
 
 Pada intinya, kesederhanaan digambarkan untuk melindungi wanita dari 
 gangguan atau mudahnya, kesederhanaan adalah perlindungan.
 
 Jadi, tujuan utama dari jilbab atau kerudung di dalam Islam adalah 
 perlindungan
 
 tapi utk ikhlas berjilbab di perlukan kesadaran  niat yang besar dari 
 muslimah itu sendiri,
 oleh karena itu saya pribadi berdoa semoga saudari2 yang belum berjilbab 
 agar Allah SWT
 sentuh hati nuraninya utk ikhlas berjilbab yang memang suatu kewajiban 
 bagi seorang muslimah
 amin.
 
 Love 
 
 Lya
 
 
 
 
 
 
 Herni Sri Nurbayanti nurbaya...@... 
 Sent by: wanita-muslimah@yahoogroups.com
 07/28/2009 11:00 AM
 Please respond to
 wanita-muslimah@yahoogroups.com
 
 
 To
 wanita-muslimah@yahoogroups.com
 cc
 
 Subject
 [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -
 
 
 
 
 
 
  
 Teori dimana-mana gampang utk diucapkan, mbak. Pengalamanku gak pake 
 jilbab, pake, gak pake lagi... satu hal yg pasti, dihujat terus :) 
 Mungkin karena mind-set nya tidak berubah ya. Jilbab bukan faktor hehe. 
 Ada hal-hal mendasar yg tidak berubah, betapapun tampilan luar berubah :)
 
 Waktu saya berjilbab, saya gak pernah usil ma perempuan lain. Dulu, sempat 
 ada anggota milis yg enggan utk ikutan jalan2, khawatir tidak diterima 
 karena tidak berjilbab. Buat saya, pandangan spt itu lucu. Berarti belum 
 kenal orang2 WM, hehe... Buat saya, jilbab adalah pilihan. Gak peduli lah 
 orang mau pake jilbab atau gak. Saya insya Allah gak pernah prejudice ma 
 orang. Kalau liat cewe seksi, kalo badannya emang bagus, kok bisa ya badan 
 sebagus itu? kalau badannya tidak bagus, wah, PD bener ya. Dua2nya patut 
 ditiru, hehe. Bisa merawat badan dan punya PD yg ok :)
 
 Lantas waktu buka pun, ada teman yg konsultasi nanya2 soal keinginan buka 
 jilbab. Saya bilang, itu jawaban (dan keputusan) yg harus kamu tanya dan 
 pikir sendiri. Jangan tanya orang lain, apalagi tanya gue hehehe.. Jadi 
 saya gak bilang apa2. Buat saya, jilbab masih sebuah pilihan. 
 
 Tapi saya rasa kita tidak mampu lepas dari situasi sosial yang masih kuat 
 dng politisasi jilbab, baik yg tradisional-konservatif atau mainstream 
 atau apalah dng yg liberal dng tingkatannya (dari yg moderat sampai 
 ekstrem). Kalau pandangan yg tradisional-konservatif-mainstream mungkin 
 sudah terwakili dlm diskusi sebelumnya, namun kadang2 orang liberal juga 
 suka kepeleset ngomong, hehe. Mereka tentu saja berpandangan jilbab itu 
 pilihan. Tapi pada moment2 tertentu suka kepeleset, tanpa sadar membedakan 
 antara yg berjilbab dng yg tidak berjilbab... sbg sebuah simbol 
 progresif/kritis dng yg 'kolot/tradisional'. Beberapa kali kejadian 
 soalnya, baca di milisnya aja sih hehe..
 
 Pengalaman saya sendiri, mau berjilbab atau tidak, saya selalu terjebak 
 dalam dua dunia. Tradisional gak, liberal juga gak. Hehehe.. Berjilbab 
 ataupun tidak, perempuan selalu terjebak dalam kondisi ini. Jarang dilihat 
 sbg sebuah pribadi yg utuh. 
 
 Kadang2 kangen juga ma jilbab, tapi masih mengingat pengalaman tidak 
 nyaman waktu pake dulu. Soalnya, kalau berjilbab, auranya keluar. Dan 
 terus terang, saya gak tahan dampak lanjutannya hehehe. Lucu juga 
 sebenarnya. Makna berjilbab, konon katanya adalah menyembunyikan... tapi 
 kok yg terjadi sebaliknya ya? Jadi lebih keliatan menonjol, gitu :D. Aku 
 gak suka menjadi yg menonjol2 kecuali makanan :)
 
 Dan pengalaman pribadi, waktu pake jilbab sih lebih nakal. Justru pas buka 
 sekarang relatif lebih baik dan alim. Tapi mana ada yg percaya? :D
 
 Mungkin memang lebih baik

Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -

2009-07-28 Terurut Topik YULIA
amin...terima kasih mba Mia utk doanya...

saya yakin semua yang terdapat dalam Al Quran pasti bermanfaat bagi 
hambaNya,
seperti kewajiban muslimah utk berjilbab, oleh karena itu mari kita 
bersama2 melaksanakan
perintahNya  menjauhi laranganNya, karena dengan begitu Allah SWT pasti 
akan memberi
kemudahan bagi kita di dunia  keselamatan di akhirat kelak...amin.

Love 

Lya





Mia al...@yahoo.com 
Sent by: wanita-muslimah@yahoogroups.com
07/28/2009 07:04 PM
Please respond to
wanita-muslimah@yahoogroups.com


To
wanita-muslimah@yahoogroups.com
cc

Subject
[wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -






 
Jilbab itu wajib bagi mba Yulia, juga oke dong. Sehingga doa kita menjadi:
Ya Allah, mudahkan urusan bagi teman2 kita yang berjilbab maupun yang 
nggak, sehingga tercapai manfaat yang mereka inginkan. Amin

Saya kira doa ini lebih baik, karena memberi ruang buat mba Herni, buat 
mba Yulia, buat semuanya dan berharap baik dari mereka.

salam
Mia

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, yu...@... wrote:

 Assalamualaikum wr wb 
 
 Utk seorang muslimah yang tau bahwa mengenakan jilbab adalah WAJIB 
 hukumnya :
 
 Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: Hendaklah mereka 
menahan 
 pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih 

 suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka 
 perbuat... Katakanlah kepada wanita yang beriman: Hendaklah mereka 
 menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka 
 menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak darinya. Dan 
 hendaklah mereka menutup kain kerudung ke dadanya... (An Nuur:30,31)
 
 Di dalam Al Qur'an jelas tertulis bahwa kerudung sangat penting untuk 
 menutup aurat. Mengapa aurat itu penting? Hal itu dijelaskan dalam Al 
 Qur'an surat Al Ahzab 59:
 
 Hai Nabi katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan 
 isteri-isteri orang mu'min: Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke 
 seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk 

 dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. (Al Ahzab:59)
 
 Pada intinya, kesederhanaan digambarkan untuk melindungi wanita dari 
 gangguan atau mudahnya, kesederhanaan adalah perlindungan.
 
 Jadi, tujuan utama dari jilbab atau kerudung di dalam Islam adalah 
 perlindungan
 
 tapi utk ikhlas berjilbab di perlukan kesadaran  niat yang besar dari 
 muslimah itu sendiri,
 oleh karena itu saya pribadi berdoa semoga saudari2 yang belum berjilbab 

 agar Allah SWT
 sentuh hati nuraninya utk ikhlas berjilbab yang memang suatu kewajiban 
 bagi seorang muslimah
 amin.
 
 Love 
 
 Lya
 
 
 
 
 
 
 Herni Sri Nurbayanti nurbaya...@... 
 Sent by: wanita-muslimah@yahoogroups.com
 07/28/2009 11:00 AM
 Please respond to
 wanita-muslimah@yahoogroups.com
 
 
 To
 wanita-muslimah@yahoogroups.com
 cc
 
 Subject
 [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -
 
 
 
 
 
 
 
 Teori dimana-mana gampang utk diucapkan, mbak. Pengalamanku gak pake 
 jilbab, pake, gak pake lagi... satu hal yg pasti, dihujat terus :) 
 Mungkin karena mind-set nya tidak berubah ya. Jilbab bukan faktor hehe. 
 Ada hal-hal mendasar yg tidak berubah, betapapun tampilan luar berubah 
:)
 
 Waktu saya berjilbab, saya gak pernah usil ma perempuan lain. Dulu, 
sempat 
 ada anggota milis yg enggan utk ikutan jalan2, khawatir tidak diterima 
 karena tidak berjilbab. Buat saya, pandangan spt itu lucu. Berarti belum 

 kenal orang2 WM, hehe... Buat saya, jilbab adalah pilihan. Gak peduli 
lah 
 orang mau pake jilbab atau gak. Saya insya Allah gak pernah prejudice ma 

 orang. Kalau liat cewe seksi, kalo badannya emang bagus, kok bisa ya 
badan 
 sebagus itu? kalau badannya tidak bagus, wah, PD bener ya. Dua2nya patut 

 ditiru, hehe. Bisa merawat badan dan punya PD yg ok :)
 
 Lantas waktu buka pun, ada teman yg konsultasi nanya2 soal keinginan 
buka 
 jilbab. Saya bilang, itu jawaban (dan keputusan) yg harus kamu tanya dan 

 pikir sendiri. Jangan tanya orang lain, apalagi tanya gue hehehe.. Jadi 
 saya gak bilang apa2. Buat saya, jilbab masih sebuah pilihan. 
 
 Tapi saya rasa kita tidak mampu lepas dari situasi sosial yang masih 
kuat 
 dng politisasi jilbab, baik yg tradisional-konservatif atau mainstream 
 atau apalah dng yg liberal dng tingkatannya (dari yg moderat sampai 
 ekstrem). Kalau pandangan yg tradisional-konservatif-mainstream mungkin 
 sudah terwakili dlm diskusi sebelumnya, namun kadang2 orang liberal juga 

 suka kepeleset ngomong, hehe. Mereka tentu saja berpandangan jilbab 
itu 
 pilihan. Tapi pada moment2 tertentu suka kepeleset, tanpa sadar 
membedakan 
 antara yg berjilbab dng yg tidak berjilbab... sbg sebuah simbol 
 progresif/kritis dng yg 'kolot/tradisional'. Beberapa kali kejadian 
 soalnya, baca di milisnya aja sih hehe..
 
 Pengalaman saya sendiri, mau berjilbab atau tidak, saya selalu terjebak 
 dalam dua dunia. Tradisional gak, liberal juga gak. Hehehe.. Berjilbab 

 ataupun tidak, perempuan selalu terjebak dalam

Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -

2009-07-28 Terurut Topik Dendikeren amat
Assalamu'alaikum, 
Wah rame juga neh. kalo mbak mia yg comment, sy jadi cerewet lagi.. duh kangen 
mbak. btw kalo janoko teh Mbak intan bukan seh?


Menutup aurat itu yang wajib, apapun bentuknya ya terserah sesuai kondisi. 
Menutup aurat itu bukan berarti harus arabisasi. Yang paling penting adalah 
mari kita sama-sama memperbaiki ibadah kita, jangan lagi ada keusilan dan 
merasa neh gue yg sudah pake jilbab lebih baik dari elo yg ga pake jilbab. 
penilaian ibadah adalah hak perogatif Alloh.

 Sy sering berjumpa dengan para musafir, secara pakaian sangat dekil, bahkan 
sulit dibedakan apa dia orang gila asli ato bukan, makan pun kadang bekas-bekas 
orang lain yg dibuang. tapi ketika datang waktu shalat, subhanalloh sy ga kenal 
lagi dengan mereka, begitu bersih, begitu tenang, dan banyak sekali hal yang 
kita ga tau dan mengerti dalam hidup ini. Sy mengaku beriman pd Alloh tapi 
ternyata setelah direnungkan iman sy tidak sampai yakin. sy ngomong harus sabar 
pada orang lain tp ternyata pelajaran kesabaran pun tidak pernah lulus. 

So apalah arti sebuah penampilan jika hati ini juga tidak terpelihara dengan 
baik. ideal memang jika semuanya seimbang. sedikit-sedikit aja... siapa tau 
ketika gadis ga mau menutup aurat eh ternyata setelah nenek-nenek hidayah 
datang dan mau menutup aurat. luar bagus dalam pun ok ato luar ok dalam 
keriput..he...he...he

Salam manis,

Dendi



--- On Tue, 7/28/09, Mia al...@yahoo.com wrote:

From: Mia al...@yahoo.com
Subject: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -






 





  Jilbab itu wajib bagi mba Yulia, juga oke dong. Sehingga doa 
kita menjadi:

Ya Allah, mudahkan urusan bagi teman2 kita yang berjilbab maupun yang nggak, 
sehingga tercapai manfaat yang mereka inginkan. Amin



Saya kira doa ini lebih baik, karena memberi ruang buat mba Herni, buat mba 
Yulia, buat semuanya dan berharap baik dari mereka.



salam

Mia



--- In wanita-muslimah@ yahoogroups. com, yu...@... wrote:



 Assalamualaikum wr wb 

 

 Utk seorang muslimah yang tau bahwa mengenakan jilbab adalah WAJIB 

 hukumnya :

 

 Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: Hendaklah mereka menahan 

 pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih 

 suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka 

 perbuat... Katakanlah kepada wanita yang beriman: Hendaklah mereka 

 menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka 

 menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak darinya. Dan 

 hendaklah mereka menutup kain kerudung ke dadanya... (An Nuur:30,31)

 

 Di dalam Al Qur'an jelas tertulis bahwa kerudung sangat penting untuk 

 menutup aurat. Mengapa aurat itu penting? Hal itu dijelaskan dalam Al 

 Qur'an surat Al Ahzab 59:

 

 Hai Nabi katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan 

 isteri-isteri orang mu'min: Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke 

 seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk 

 dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. (Al Ahzab:59)

 

 Pada intinya, kesederhanaan digambarkan untuk melindungi wanita dari 

 gangguan atau mudahnya, kesederhanaan adalah perlindungan.

 

 Jadi, tujuan utama dari jilbab atau kerudung di dalam Islam adalah 

 perlindungan

 

 tapi utk ikhlas berjilbab di perlukan kesadaran  niat yang besar dari 

 muslimah itu sendiri,

 oleh karena itu saya pribadi berdoa semoga saudari2 yang belum berjilbab 

 agar Allah SWT

 sentuh hati nuraninya utk ikhlas berjilbab yang memang suatu kewajiban 

 bagi seorang muslimah

 amin.

 

 Love 

 

 Lya

 


 

















  

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -

2009-07-28 Terurut Topik izzuddin al qassam
dendi keren said:
Sy sering berjumpa dengan para musafir, secara pakaian sangat dekil,
bahkan sulit dibedakan apa dia orang gila asli ato bukan, makan pun
kadang bekas-bekas orang lain yg dibuang. tapi ketika datang waktu
shalat, subhanalloh sy ga kenal lagi dengan mereka, begitu bersih,
begitu tenang,

:putri

terimakasih sudah mengingatkan kembali
putri pernah ketemu sama kakek2 yang secara penampilan mirip pengemis
awalnya ilfil dan cuek
tapi subhanallah waktu kita berpapasan si kakek senyum sama putri and said 
Assalamu'alaikum
haruuu banget sampe pingin nangis, senang bangt, pengen meluk tuh 
kakek
beliau kasih tau dimana masjid terdekat dan putri harus ketemu sm siapa
jilbab merupakan identitas putri sebagai seorang muslimah di negeri asing..
subhanallah putri jadi g takut lagi ^,^ (syukran jazakallah buat kakek yang 
nunjukin putri jalan, semoga Allah mempertemukan kita kembali)

:putri

--- On Tue, 7/28/09, Dendikeren amat dendicut...@yahoo.com wrote:

From: Dendikeren amat dendicut...@yahoo.com
Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Date: Tuesday, July 28, 2009, 9:23 PM






 





  Assalamu'alaikum, 

Wah rame juga neh. kalo mbak mia yg comment, sy jadi cerewet lagi.. duh kangen 
mbak. btw kalo janoko teh Mbak intan bukan seh?



Menutup aurat itu yang wajib, apapun bentuknya ya terserah sesuai kondisi. 
Menutup aurat itu bukan berarti harus arabisasi. Yang paling penting adalah 
mari kita sama-sama memperbaiki ibadah kita, jangan lagi ada keusilan dan 
merasa neh gue yg sudah pake jilbab lebih baik dari elo yg ga pake jilbab. 
penilaian ibadah adalah hak perogatif Alloh.



 Sy sering berjumpa dengan para musafir, secara pakaian sangat dekil, bahkan 
sulit dibedakan apa dia orang gila asli ato bukan, makan pun kadang bekas-bekas 
orang lain yg dibuang. tapi ketika datang waktu shalat, subhanalloh sy ga kenal 
lagi dengan mereka, begitu bersih, begitu tenang, dan banyak sekali hal yang 
kita ga tau dan mengerti dalam hidup ini. Sy mengaku beriman pd Alloh tapi 
ternyata setelah direnungkan iman sy tidak sampai yakin. sy ngomong harus sabar 
pada orang lain tp ternyata pelajaran kesabaran pun tidak pernah lulus. 



So apalah arti sebuah penampilan jika hati ini juga tidak terpelihara dengan 
baik. ideal memang jika semuanya seimbang. sedikit-sedikit aja... siapa tau 
ketika gadis ga mau menutup aurat eh ternyata setelah nenek-nenek hidayah 
datang dan mau menutup aurat. luar bagus dalam pun ok ato luar ok dalam 
keriput..he. ..he...he. ...



Salam manis,



Dendi



--- On Tue, 7/28/09, Mia al...@yahoo. com wrote:



From: Mia al...@yahoo. com

Subject: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -



 



Jilbab itu wajib bagi mba Yulia, juga oke dong. Sehingga doa kita menjadi:



Ya Allah, mudahkan urusan bagi teman2 kita yang berjilbab maupun yang nggak, 
sehingga tercapai manfaat yang mereka inginkan. Amin



Saya kira doa ini lebih baik, karena memberi ruang buat mba Herni, buat mba 
Yulia, buat semuanya dan berharap baik dari mereka.



salam



Mia



--- In wanita-muslimah@ yahoogroups. com, yu...@... wrote:







 Assalamualaikum wr wb 



 



 Utk seorang muslimah yang tau bahwa mengenakan jilbab adalah WAJIB 



 hukumnya :



 



 Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: Hendaklah mereka menahan 



 pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih 



 suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka 



 perbuat... Katakanlah kepada wanita yang beriman: Hendaklah mereka 



 menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka 



 menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak darinya. Dan 



 hendaklah mereka menutup kain kerudung ke dadanya... (An Nuur:30,31)



 



 Di dalam Al Qur'an jelas tertulis bahwa kerudung sangat penting untuk 



 menutup aurat. Mengapa aurat itu penting? Hal itu dijelaskan dalam Al 



 Qur'an surat Al Ahzab 59:



 



 Hai Nabi katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan 



 isteri-isteri orang mu'min: Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke 



 seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk 



 dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. (Al Ahzab:59)



 



 Pada intinya, kesederhanaan digambarkan untuk melindungi wanita dari 



 gangguan atau mudahnya, kesederhanaan adalah perlindungan.



 



 Jadi, tujuan utama dari jilbab atau kerudung di dalam Islam adalah 



 perlindungan



 



 tapi utk ikhlas berjilbab di perlukan kesadaran  niat yang besar dari 



 muslimah itu sendiri,



 oleh karena itu saya pribadi berdoa semoga saudari2 yang belum berjilbab 



 agar Allah SWT



 sentuh hati nuraninya utk ikhlas berjilbab yang memang suatu kewajiban 



 bagi seorang muslimah



 amin.



 



 Love 



 



 Lya



 



 

















[Non-text portions

[wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -

2009-07-28 Terurut Topik eyang_mbelgedes
Proses (yg dilakukan wali/orangtua terhadap anak perempuan mereka agar 
mengenakan jilbab) biasanya sudah dilakukan sejak (anak) perempuan itu masih 
balita. Dengan cara ini anak-anak perempuan tersebut tidak biasanya tidak 
melawan atau mempertanyakan mengapa mereka harus mengenakan jilbab mereka. 
Setahu mereka, jilbab hanyalah perangkat baju normatif, pakaian biasa, bukan 
pakaian politis yang digunakan untuk menggolong-golongkan agama seseorang dari 
yang lain. Sedemikian biasanya mereka melihat, mengenakan dan menerima jilbab 
itu  sehingga mereka akan merasa tidak lengkap, risih, telanjang jika 
melepasnya di muka publik. Perasaan 'tidak pantas' itu membuat mereka merasa 
lebih aman dan nyaman jika jilbab itu tetap dikenakan. Dengan kata lain, 
jilbabisasi, tanpa disadari, adalah 'proses cuci otak' yang dilakukan secara 
sistematis sejak dini. Pembiasaan ini adalah prosesnya. Cuci otak adalah 
metodenya. Fundamentalisme (biasanya) adalah hasilnya. Menarik... 




[wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -

2009-07-27 Terurut Topik Herni Sri Nurbayanti
 , sudah mengerti tentang fungsi dan kewajiban
 menutup aurat
  sebelum menggunakannya,
 
  bukan meminta tuntutan hasil dari memakai jilbab,
 
 
 --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Dendikeren amat dendicute77@ wrote:
 
  Assalamu'alaikum,
  Ketaatan itu dasarnya dari hati, jadi tidak lantas wanita pake jilbab 
  lantas perilakunya jadi baik. jadi ciri wanita solehah,dll. ga menjadi 
  tolok ukur sebagai wanita muslim yang taat biarawati juga menutup aurat, 
  bahkan sekarang ini jilbab lebih menjadi trends.modis,bisnis.
  Tapi yach secara fisik wanita berjilbab cukup baik bila dibanding dengan 
  yang tidak. akan tetapi tiu tidak cukup bila sikap dan perilaku tidak juga 
  dirubah.ibadah bukan hanya lahir tapi juga batinpun harus diikutkan.
  
  Salam manis,
  
  --- On Wed, 7/15/09, Mia aldiy@ wrote:
  
  From: Mia aldiy@
  Subject: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
  Date: Wednesday, July 15, 2009, 3:00 AM
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  

Pak Saeful,
  
  Aku langsung mau setuju saja tadinya blas, tapi ada yang ngeganjal, aku 
  juga nggak tau sortingnya gimana. 
  
  
  
  Bapak bilang seorang muslimah yang taat sudah mengerti tentang fungsi dan 
  kewajiban menutup aurat dan ketika jilbab beralih menjadi peningkatan 
  ketaqwaan, itu benar
  
  
  
  Rancu nih. Kalau jilbab itu adalah peningkatan ketaqwaan karena muslimah 
  taat tahu kewajibannya menutup aurat..., lalu apanya yang salah kalau kita 
  pingin melihat indikator hasil dari peningkatan ketaqwaan dari muslimah 
  taat itu?
  
  
  
  Ini mungkin sebabnya mba Mei yang bilang bahwa jilbab itu ukuran ketaatan, 
  jadinya blio terkaget2 melihat temennya yang jilbabers begini-begitu 
  melanggar moral dan kepantasan itu sendiri. 
  
  
  
  Integrity at stake? 
  
  
  
  Arcon bilang, dirinya merasa berat dengan atribut2 ketaqwaan itu, jadinya 
  dia malah merasa jauh dari khusu. Khusu ato nggak, aku lagi ngebayangin 
  Arcon berjenggot, bercingkrang. ..:-)
  
  
  
  salam
  
  Mia
  
  
  
  
   
  

  
  
  
  
 

  
  
  
 
  
  

  
  
  
  
  
  
  

  
  
  
  
  
  
  

  
  
  
  
  
  

  Visit Your Group  
   
 
  




  
  
  
  
   
  
  
  
   

  


  Give Back
Yahoo! for Good
Get inspired
by a good cause.

  
  Y! Toolbar
Get it Free!
easy 1-click access
to your groups.

  
  Yahoo! Groups
Start a group
in 3 easy steps.
Connect with others.


  
  

.
 
  
  
  
  
   
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  

  
  [Non-text portions of this message have been removed]
 





Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -

2009-07-27 Terurut Topik YULIA
Assalamualaikum wr wb 

Utk seorang muslimah yang tau bahwa mengenakan jilbab adalah WAJIB 
hukumnya :

Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: Hendaklah mereka menahan 
pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih 
suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka 
perbuat... Katakanlah kepada wanita yang beriman: Hendaklah mereka 
menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka 
menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak darinya. Dan 
hendaklah mereka menutup kain kerudung ke dadanya... (An Nuur:30,31)

Di dalam Al Qur'an jelas tertulis bahwa kerudung sangat penting untuk 
menutup aurat. Mengapa aurat itu penting? Hal itu dijelaskan dalam Al 
Qur'an surat Al Ahzab 59:

Hai Nabi katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan 
isteri-isteri orang mu'min: Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke 
seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk 
dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. (Al Ahzab:59)

Pada intinya, kesederhanaan digambarkan untuk melindungi wanita dari 
gangguan atau mudahnya, kesederhanaan adalah perlindungan.

Jadi, tujuan utama dari jilbab atau kerudung di dalam Islam adalah 
perlindungan

tapi utk ikhlas berjilbab di perlukan kesadaran  niat yang besar dari 
muslimah itu sendiri,
oleh karena itu saya pribadi berdoa semoga saudari2 yang belum berjilbab 
agar Allah SWT
sentuh hati nuraninya utk ikhlas berjilbab yang memang suatu kewajiban 
bagi seorang muslimah
amin.

Love 

Lya






Herni Sri Nurbayanti nurbaya...@gmail.com 
Sent by: wanita-muslimah@yahoogroups.com
07/28/2009 11:00 AM
Please respond to
wanita-muslimah@yahoogroups.com


To
wanita-muslimah@yahoogroups.com
cc

Subject
[wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -






 
Teori dimana-mana gampang utk diucapkan, mbak. Pengalamanku gak pake 
jilbab, pake, gak pake lagi... satu hal yg pasti, dihujat terus :) 
Mungkin karena mind-set nya tidak berubah ya. Jilbab bukan faktor hehe. 
Ada hal-hal mendasar yg tidak berubah, betapapun tampilan luar berubah :)

Waktu saya berjilbab, saya gak pernah usil ma perempuan lain. Dulu, sempat 
ada anggota milis yg enggan utk ikutan jalan2, khawatir tidak diterima 
karena tidak berjilbab. Buat saya, pandangan spt itu lucu. Berarti belum 
kenal orang2 WM, hehe... Buat saya, jilbab adalah pilihan. Gak peduli lah 
orang mau pake jilbab atau gak. Saya insya Allah gak pernah prejudice ma 
orang. Kalau liat cewe seksi, kalo badannya emang bagus, kok bisa ya badan 
sebagus itu? kalau badannya tidak bagus, wah, PD bener ya. Dua2nya patut 
ditiru, hehe. Bisa merawat badan dan punya PD yg ok :)

Lantas waktu buka pun, ada teman yg konsultasi nanya2 soal keinginan buka 
jilbab. Saya bilang, itu jawaban (dan keputusan) yg harus kamu tanya dan 
pikir sendiri. Jangan tanya orang lain, apalagi tanya gue hehehe.. Jadi 
saya gak bilang apa2. Buat saya, jilbab masih sebuah pilihan. 

Tapi saya rasa kita tidak mampu lepas dari situasi sosial yang masih kuat 
dng politisasi jilbab, baik yg tradisional-konservatif atau mainstream 
atau apalah dng yg liberal dng tingkatannya (dari yg moderat sampai 
ekstrem). Kalau pandangan yg tradisional-konservatif-mainstream mungkin 
sudah terwakili dlm diskusi sebelumnya, namun kadang2 orang liberal juga 
suka kepeleset ngomong, hehe. Mereka tentu saja berpandangan jilbab itu 
pilihan. Tapi pada moment2 tertentu suka kepeleset, tanpa sadar membedakan 
antara yg berjilbab dng yg tidak berjilbab... sbg sebuah simbol 
progresif/kritis dng yg 'kolot/tradisional'. Beberapa kali kejadian 
soalnya, baca di milisnya aja sih hehe..

Pengalaman saya sendiri, mau berjilbab atau tidak, saya selalu terjebak 
dalam dua dunia. Tradisional gak, liberal juga gak. Hehehe.. Berjilbab 
ataupun tidak, perempuan selalu terjebak dalam kondisi ini. Jarang dilihat 
sbg sebuah pribadi yg utuh. 

Kadang2 kangen juga ma jilbab, tapi masih mengingat pengalaman tidak 
nyaman waktu pake dulu. Soalnya, kalau berjilbab, auranya keluar. Dan 
terus terang, saya gak tahan dampak lanjutannya hehehe. Lucu juga 
sebenarnya. Makna berjilbab, konon katanya adalah menyembunyikan... tapi 
kok yg terjadi sebaliknya ya? Jadi lebih keliatan menonjol, gitu :D. Aku 
gak suka menjadi yg menonjol2 kecuali makanan :)

Dan pengalaman pribadi, waktu pake jilbab sih lebih nakal. Justru pas buka 
sekarang relatif lebih baik dan alim. Tapi mana ada yg percaya? :D

Mungkin memang lebih baik kalau pake jilbab setelah nikah, mungkin lebih 
aman :) Meski dari segi pemikiran, keliatan agak 'culun'. Kesannya pake 
jilbab kok karena suami, hehe. Padahal simply alasan praktis. Rule of 
thumbnya kan Dilarang godain perempuan bersuami kecuali mau di-poliandri 
:)

Kadang2 suka geli sendiri. Kalau lagi dihujat karena moral saya dianggap 
tidak baik, kadang2 ada hal2 yg buat orang yg tidak bermoral spt saya pun 
tidak akan melakukan itu, tapi buat mereka yg menghujat, kok melakukan ya? 
Kan bikin

Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi - mukena

2009-07-26 Terurut Topik L.Meilany
Almarhumah Ibu saya menyebut mukena itu telekung.


salam, 
l.meilany
  - Original Message - 
  From: Wikan Danar Sunindyo 
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
  Sent: Wednesday, July 15, 2009 2:48 PM
  Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi - mukena





  kalau di tempat saya mukena lazimnya disebut rukuh
  kira2 gimana ya mbak mia asal usulnya?
  apa ada hubungannya sama ruku'?

  salam,
  --
  wikan

  2009/7/15 Mia al...@yahoo.com:
  
  
   Temans, sub-judulnya mukena yah, bukan pulisi..
   sub-judulnya mukena, Wikan, bukan pulisi..:-)
  
   Jadi kebanyakan perempuan Indonesia solat pake mukena, sekalipun yang
   berjilbab gamis.
  
   Kalau ditanya kemungkinan besar mereka menjawab, seperti cerita mba Ning,
   untuk menutup aurat, aturan fiqih, atau semacam itu. Now, we should read
   between the lines.
  
   Fakta bahwa kebanyakan perempuan yang berjilbab maupun yang nggak, pake
   mukena waktu solat, ini menandakan bahwa mukena itu semacam tradisi,
   kebiasaan - kan kita tahu bahwa nggak ada aturan fiqih internasional yang
   mensyaratkan mukena. Kalau tradisi ini kemudian diadopsi oleh Islam
   Indonesia, sebagai aturan tersendiri, itu namanya aturan fiqh lokal,
   kira-kira begitu bukan Pak Chodjim?
  
   Kalau ada sejarah mukena, yang hanya ada di Indonesia, kira-kira begini
   obrolannya:
  
   Wali Sanga: Wahai perempuan Indonesia, tutuplah (buah) dadamu dan jangan
   berkemben saja, jaman dah berubah.
  
   Perempuan: Jadi baju kami mesti gimana, Gusti?
  
   Wali Sanga: Pake jilbab/bergo/burqa seperti perempuan Arab yang menutup
   auratnya. Dijamin nggak masuk angin lagi.
  
   Perempuan: Ampun Gusti, ogah ah, puaaanas. Kami kan orang kebanyakan kerja
   di sawah, dagang di pasar, nggak praktis lagee..
  
   Wali Sanga: Mesti ada kompromi nih, gimana kira2 usulan panjenengan?
  
   Perempuan: Gini aja Gusti, biarin aja jaman berubah pelan2, terserah kami
   pake baju gimana, toh kalo lagi acara2 baju kami juga lengkap. Kita pake
   bergo kalo lagi solat aja deh.
  
   Wali Sanga: deal! IdeMu sangat meNGENA --- asal usul kata MUKENA...
  
   Mba Ning, sesekali di rumah saya solat nggak pake mukena, misalnya kalo
   udara lagi panas banget. Kadang pake kerudung pun jadi, dan rasanya maknyus.
   Tapi kalo lagi rame2 jamaah, di rumah orang, di mesjid, ya mesti tau diri
   lah, masak bikin kerusuhan..:-)


  

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi - mukena

2009-07-26 Terurut Topik izzuddin al qassam
telekung, mukena esensinya buat nutup aurat kan???

:putri

--- On Sun, 7/26/09, L.Meilany wpamu...@centrin.net.id wrote:

From: L.Meilany wpamu...@centrin.net.id
Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi - mukena
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Date: Sunday, July 26, 2009, 1:34 AM






 





  Almarhumah Ibu saya menyebut mukena itu telekung.



salam, 

l.meilany

  - Original Message - 

  From: Wikan Danar Sunindyo 

  To: wanita-muslimah@ yahoogroups. com 

  Sent: Wednesday, July 15, 2009 2:48 PM

  Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi - mukena



kalau di tempat saya mukena lazimnya disebut rukuh

  kira2 gimana ya mbak mia asal usulnya?

  apa ada hubungannya sama ruku'?



salam,

  --

  wikan



2009/7/15 Mia al...@yahoo. com:

  

  

   Temans, sub-judulnya mukena yah, bukan pulisi..

   sub-judulnya mukena, Wikan, bukan pulisi..:-)

  

   Jadi kebanyakan perempuan Indonesia solat pake mukena, sekalipun yang

   berjilbab gamis.

  

   Kalau ditanya kemungkinan besar mereka menjawab, seperti cerita mba Ning,

   untuk menutup aurat, aturan fiqih, atau semacam itu. Now, we should read

   between the lines.

  

   Fakta bahwa kebanyakan perempuan yang berjilbab maupun yang nggak, pake

   mukena waktu solat, ini menandakan bahwa mukena itu semacam tradisi,

   kebiasaan - kan kita tahu bahwa nggak ada aturan fiqih internasional yang

   mensyaratkan mukena. Kalau tradisi ini kemudian diadopsi oleh Islam

   Indonesia, sebagai aturan tersendiri, itu namanya aturan fiqh lokal,

   kira-kira begitu bukan Pak Chodjim?

  

   Kalau ada sejarah mukena, yang hanya ada di Indonesia, kira-kira begini

   obrolannya:

  

   Wali Sanga: Wahai perempuan Indonesia, tutuplah (buah) dadamu dan jangan

   berkemben saja, jaman dah berubah.

  

   Perempuan: Jadi baju kami mesti gimana, Gusti?

  

   Wali Sanga: Pake jilbab/bergo/ burqa seperti perempuan Arab yang menutup

   auratnya. Dijamin nggak masuk angin lagi.

  

   Perempuan: Ampun Gusti, ogah ah, puaaanas. Kami kan orang kebanyakan kerja

   di sawah, dagang di pasar, nggak praktis lagee..

  

   Wali Sanga: Mesti ada kompromi nih, gimana kira2 usulan panjenengan?

  

   Perempuan: Gini aja Gusti, biarin aja jaman berubah pelan2, terserah kami

   pake baju gimana, toh kalo lagi acara2 baju kami juga lengkap. Kita pake

   bergo kalo lagi solat aja deh.

  

   Wali Sanga: deal! IdeMu sangat meNGENA --- asal usul kata MUKENA...

  

   Mba Ning, sesekali di rumah saya solat nggak pake mukena, misalnya kalo

   udara lagi panas banget. Kadang pake kerudung pun jadi, dan rasanya maknyus.

   Tapi kalo lagi rame2 jamaah, di rumah orang, di mesjid, ya mesti tau diri

   lah, masak bikin kerusuhan..: -)



[Non-text portions of this message have been removed]




 

  




 

















  

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -

2009-07-20 Terurut Topik Rahma Yanti
Salam juga manis sekali komentarnya..
Whatever you want..Hanya HATI- mulah yang tahu apa yang kaulakukan itu 
adalah sebuah kebenaran atau hanya sebuah kamuflase, dia akan menjawab dengan 
sangat 'CLEAR'  setiap action kita. Please do your best kawan

Salam,

R.Yanti

--- Pada Ming, 19/7/09, Dendikeren amat dendicut...@yahoo.com menulis:

Dari: Dendikeren amat dendicut...@yahoo.com
Judul: Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -
Kepada: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Tanggal: Minggu, 19 Juli, 2009, 4:01 PM






 





  Assalamu'alaikum,

Ketaatan itu dasarnya dari hati, jadi tidak lantas wanita pake jilbab lantas 
perilakunya jadi baik. jadi ciri wanita solehah,dll. ga menjadi tolok ukur 
sebagai wanita muslim yang taat biarawati juga menutup aurat, bahkan sekarang 
ini jilbab lebih menjadi trends.modis, bisnis.

Tapi yach secara fisik wanita berjilbab cukup baik bila dibanding dengan yang 
tidak. akan tetapi tiu tidak cukup bila sikap dan perilaku tidak juga 
dirubah.ibadah bukan hanya lahir tapi juga batinpun harus diikutkan.



Salam manis,



--- On Wed, 7/15/09, Mia al...@yahoo. com wrote:



From: Mia al...@yahoo. com

Subject: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -

To: wanita-muslimah@ yahoogroups. com

Date: Wednesday, July 15, 2009, 3:00 AM



Pak Saeful,



Aku langsung mau setuju saja tadinya blas, tapi ada yang ngeganjal, aku juga 
nggak tau sortingnya gimana. 



Bapak bilang seorang muslimah yang taat sudah mengerti tentang fungsi dan 
kewajiban menutup aurat dan ketika jilbab beralih menjadi peningkatan 
ketaqwaan, itu benar



Rancu nih. Kalau jilbab itu adalah peningkatan ketaqwaan karena muslimah taat 
tahu kewajibannya menutup aurat..., lalu apanya yang salah kalau kita pingin 
melihat indikator hasil dari peningkatan ketaqwaan dari muslimah taat itu?



Ini mungkin sebabnya mba Mei yang bilang bahwa jilbab itu ukuran ketaatan, 
jadinya blio terkaget2 melihat temennya yang jilbabers begini-begitu melanggar 
moral dan kepantasan itu sendiri. 



Integrity at stake? 



Arcon bilang, dirinya merasa berat dengan atribut2 ketaqwaan itu, jadinya dia 
malah merasa jauh dari khusu. Khusu ato nggak, aku lagi ngebayangin Arcon 
berjenggot, bercingkrang. ..:-)



salam



Mia















  

Visit Your Group  

 

   





 

  



  

  

Give Back

  Yahoo! for Good

  Get inspired

  by a good cause.

  



Y! Toolbar

  Get it Free!

  easy 1-click access

  to your groups.

  



Yahoo! Groups

  Start a group

  in 3 easy steps.

  Connect with others.

  

  





  

  .

   









 

















[Non-text portions of this message have been removed]




 

  




 

















  Menambah banyak teman sangatlah mudah dan cepat. Undang teman dari 
Hotmail, Gmail ke Yahoo! Messenger sekarang! 
http://id.messenger.yahoo.com/invite/

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi - Polisi.

2009-07-20 Terurut Topik eyang_mbelgedes
Ada orang bodoh berkomentar bahwa kdrt harus dihentikan kepada wanita yang 
berjilbab (saja). Padahal kdrt itu berlaku beyond that (lebih jauh daripada 
sekedar seseorang yang berjilbab). Pemaksaan kepada orang untuk berjilbab 
adalah juga salah satu bentuk pelanggaran hak asasi manusia, takiya?



Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi - Polisi.

2009-07-20 Terurut Topik jano ko
Ada orang bodoh berkomentar bahwa kdrt harus dihentikan kepada wanita yang 
berjilbab (saja). 

---

Janoko :

Sudahlah berdirilah didepan kelas anakku, dikau terlambat masuk kelas sehingga 
ketinggalan mata pelajaran KDR-W.

Salim

-o0o-

--- On Mon, 20/7/09, eyang_mbelgedes eyang_mbelge...@yahoo.com wrote:

From: eyang_mbelgedes eyang_mbelge...@yahoo.com
Subject: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi - Polisi.
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Date: Monday, 20 July, 2009, 3:14 PM






 





  Ada orang bodoh berkomentar bahwa kdrt harus dihentikan 
kepada wanita yang berjilbab (saja). Padahal kdrt itu berlaku beyond that 
(lebih jauh daripada sekedar seseorang yang berjilbab). Pemaksaan kepada orang 
untuk berjilbab adalah juga salah satu bentuk pelanggaran hak asasi manusia, 
takiya?




 

  




 

















  Get your preferred Email name!
Now you can @ymail.com and @rocketmail.com. 
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/aa/

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -

2009-07-20 Terurut Topik jano ko
 Rama :

Please do your best kawan

---

Janoko :

Hanya ingin tahu aja, do your best kalau menurut pemahaman Rahma itu apa ?, 
dasar spiritualnya apa ya ?

Salam

Janoko

-o0o-

--- On Mon, 20/7/09, Rahma Yanti rahma...@yahoo.co.id wrote:

From: Rahma Yanti rahma...@yahoo.co.id
Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Date: Monday, 20 July, 2009, 3:06 PM






 





  Salam juga manis sekali komentarnya. .

Whatever you want..Hanya HATI- mulah yang tahu apa yang kaulakukan itu 
adalah sebuah kebenaran atau hanya sebuah kamuflase, dia akan menjawab dengan 
sangat 'CLEAR'  setiap action kita. Please do your best kawan



Salam,



R.Yanti



--- Pada Ming, 19/7/09, Dendikeren amat dendicute77@ yahoo.com menulis:



Dari: Dendikeren amat dendicute77@ yahoo.com

Judul: Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -

Kepada: wanita-muslimah@ yahoogroups. com

Tanggal: Minggu, 19 Juli, 2009, 4:01 PM



 



Assalamu'alaikum,



Ketaatan itu dasarnya dari hati, jadi tidak lantas wanita pake jilbab lantas 
perilakunya jadi baik. jadi ciri wanita solehah,dll. ga menjadi tolok ukur 
sebagai wanita muslim yang taat biarawati juga menutup aurat, bahkan sekarang 
ini jilbab lebih menjadi trends.modis, bisnis.



Tapi yach secara fisik wanita berjilbab cukup baik bila dibanding dengan yang 
tidak. akan tetapi tiu tidak cukup bila sikap dan perilaku tidak juga 
dirubah.ibadah bukan hanya lahir tapi juga batinpun harus diikutkan.



Salam manis,



--- On Wed, 7/15/09, Mia al...@yahoo. com wrote:



From: Mia al...@yahoo. com



Subject: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -



To: wanita-muslimah@ yahoogroups. com



Date: Wednesday, July 15, 2009, 3:00 AM



Pak Saeful,



Aku langsung mau setuju saja tadinya blas, tapi ada yang ngeganjal, aku juga 
nggak tau sortingnya gimana. 



Bapak bilang seorang muslimah yang taat sudah mengerti tentang fungsi dan 
kewajiban menutup aurat dan ketika jilbab beralih menjadi peningkatan 
ketaqwaan, itu benar



Rancu nih. Kalau jilbab itu adalah peningkatan ketaqwaan karena muslimah taat 
tahu kewajibannya menutup aurat..., lalu apanya yang salah kalau kita pingin 
melihat indikator hasil dari peningkatan ketaqwaan dari muslimah taat itu?



Ini mungkin sebabnya mba Mei yang bilang bahwa jilbab itu ukuran ketaatan, 
jadinya blio terkaget2 melihat temennya yang jilbabers begini-begitu melanggar 
moral dan kepantasan itu sendiri. 



Integrity at stake? 



Arcon bilang, dirinya merasa berat dengan atribut2 ketaqwaan itu, jadinya dia 
malah merasa jauh dari khusu. Khusu ato nggak, aku lagi ngebayangin Arcon 
berjenggot, bercingkrang. ..:-)



salam



Mia



























  



Visit Your Group  



 







 



  







  



Give Back



Yahoo! for Good



Get inspired



by a good cause.



Y! Toolbar



Get it Free!



easy 1-click access



to your groups.



Yahoo! Groups



Start a group



in 3 easy steps.



Connect with others.







  



  .



   















 























[Non-text portions of this message have been removed]





 

















Menambah banyak teman sangatlah mudah dan cepat. Undang teman dari Hotmail, 
Gmail ke Yahoo! Messenger sekarang! http://id.messenger .yahoo.com/ invite/



[Non-text portions of this message have been removed]




 

  




 

















  New Email addresses available on Yahoo!
Get the Email name you#39;ve always wanted on the new @ymail and @rocketmail. 
Hurry before someone else does!
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/aa/

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -

2009-07-19 Terurut Topik Dendikeren amat
Assalamu'alaikum,
Ketaatan itu dasarnya dari hati, jadi tidak lantas wanita pake jilbab lantas 
perilakunya jadi baik. jadi ciri wanita solehah,dll. ga menjadi tolok ukur 
sebagai wanita muslim yang taat biarawati juga menutup aurat, bahkan sekarang 
ini jilbab lebih menjadi trends.modis,bisnis.
Tapi yach secara fisik wanita berjilbab cukup baik bila dibanding dengan yang 
tidak. akan tetapi tiu tidak cukup bila sikap dan perilaku tidak juga 
dirubah.ibadah bukan hanya lahir tapi juga batinpun harus diikutkan.

Salam manis,

--- On Wed, 7/15/09, Mia al...@yahoo.com wrote:

From: Mia al...@yahoo.com
Subject: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Date: Wednesday, July 15, 2009, 3:00 AM
















  
  Pak Saeful,

Aku langsung mau setuju saja tadinya blas, tapi ada yang ngeganjal, aku juga 
nggak tau sortingnya gimana. 



Bapak bilang seorang muslimah yang taat sudah mengerti tentang fungsi dan 
kewajiban menutup aurat dan ketika jilbab beralih menjadi peningkatan 
ketaqwaan, itu benar



Rancu nih. Kalau jilbab itu adalah peningkatan ketaqwaan karena muslimah taat 
tahu kewajibannya menutup aurat..., lalu apanya yang salah kalau kita pingin 
melihat indikator hasil dari peningkatan ketaqwaan dari muslimah taat itu?



Ini mungkin sebabnya mba Mei yang bilang bahwa jilbab itu ukuran ketaatan, 
jadinya blio terkaget2 melihat temennya yang jilbabers begini-begitu melanggar 
moral dan kepantasan itu sendiri. 



Integrity at stake? 



Arcon bilang, dirinya merasa berat dengan atribut2 ketaqwaan itu, jadinya dia 
malah merasa jauh dari khusu. Khusu ato nggak, aku lagi ngebayangin Arcon 
berjenggot, bercingkrang. ..:-)



salam

Mia




 

  




   
  



   


  







  







  






  
Visit Your Group  
 
   

  
  
  
  




 



 
  

  
  
Give Back
  Yahoo! for Good
  Get inspired
  by a good cause.
  

Y! Toolbar
  Get it Free!
  easy 1-click access
  to your groups.
  

Yahoo! Groups
  Start a group
  in 3 easy steps.
  Connect with others.
  
  


  
  .
   




 

















  

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -

2009-07-19 Terurut Topik Mia
akan tetapi tiu tidak cukup bila sikap dan perilaku tidak juga dirubah.ibadah 
bukan hanya lahir tapi juga batinpun harus diikutkan

Jadi di sini Pak Dendi berbeda dengan Pak Saeful yang bilang: ketika jilbab di 
jadikan penilaian ketaqwaan itu salah

Irisannya, 'cukup atau tidak' berhubungan dengan penilaian. Menurut Pak Saeful 
menilai cukup atau nggak itu salah, karena jilbab adalah peningkatan ketaqwaan, 
nggak bisa dijadikan penilaian ketaqwaan.

Lalu apa yang Pak Dendi maksud?: Tapi yach secara fisik wanita berjilbab cukup 
baik bila dibanding dengan yang tidak. akan tetapi tiu tidak cukup bila sikap 
dan perilaku tidak juga dirubah.ibadah bukan hanya lahir tapi juga batinpun 
harus diikutkan

Perempuan jilbab secara (ibadah) fisik lebih baik daripada yang nggak 
berjilbab?  Dan ibadah itupun nggak cukup, tapi yang lain2 juga mesti berubah 
juga? Yang nggak berjilbab kurang baiknya, lalu ibadah lainnya nggak cukup baik 
dibandingkan dengan ibadah yang berjilbab?

Mungkin ini yang namanya blunder? Fallacy of thinking?

salam
Mia


 assalamu alaikum
 ikutan ahhh

 meskipun jilbab secara bahasa adalah pakaian luar, tetapi
 bagi umat islam (di indonesia khususnya) jilbab telah di artikan sebagai
kerudung bagi wanita muslim,

 ketika jilbab beralih menjadi bahan peningkatan ketaqwaan, itu benar
 tapi, ketika jilbab di jadikan penilaian ketaqwaan itu salah,
 seorang muslimah yang taat , sudah mengerti tentang fungsi dan kewajiban
menutup aurat
 sebelum menggunakannya,

 bukan meminta tuntutan hasil dari memakai jilbab,


--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Dendikeren amat dendicut...@... wrote:

 Assalamu'alaikum,
 Ketaatan itu dasarnya dari hati, jadi tidak lantas wanita pake jilbab lantas 
 perilakunya jadi baik. jadi ciri wanita solehah,dll. ga menjadi tolok ukur 
 sebagai wanita muslim yang taat biarawati juga menutup aurat, bahkan sekarang 
 ini jilbab lebih menjadi trends.modis,bisnis.
 Tapi yach secara fisik wanita berjilbab cukup baik bila dibanding dengan yang 
 tidak. akan tetapi tiu tidak cukup bila sikap dan perilaku tidak juga 
 dirubah.ibadah bukan hanya lahir tapi juga batinpun harus diikutkan.
 
 Salam manis,
 
 --- On Wed, 7/15/09, Mia al...@... wrote:
 
 From: Mia al...@...
 Subject: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -
 To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
 Date: Wednesday, July 15, 2009, 3:00 AM
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
   
   Pak Saeful,
 
 Aku langsung mau setuju saja tadinya blas, tapi ada yang ngeganjal, aku juga 
 nggak tau sortingnya gimana. 
 
 
 
 Bapak bilang seorang muslimah yang taat sudah mengerti tentang fungsi dan 
 kewajiban menutup aurat dan ketika jilbab beralih menjadi peningkatan 
 ketaqwaan, itu benar
 
 
 
 Rancu nih. Kalau jilbab itu adalah peningkatan ketaqwaan karena muslimah taat 
 tahu kewajibannya menutup aurat..., lalu apanya yang salah kalau kita pingin 
 melihat indikator hasil dari peningkatan ketaqwaan dari muslimah taat itu?
 
 
 
 Ini mungkin sebabnya mba Mei yang bilang bahwa jilbab itu ukuran ketaatan, 
 jadinya blio terkaget2 melihat temennya yang jilbabers begini-begitu 
 melanggar moral dan kepantasan itu sendiri. 
 
 
 
 Integrity at stake? 
 
 
 
 Arcon bilang, dirinya merasa berat dengan atribut2 ketaqwaan itu, jadinya dia 
 malah merasa jauh dari khusu. Khusu ato nggak, aku lagi ngebayangin Arcon 
 berjenggot, bercingkrang. ..:-)
 
 
 
 salam
 
 Mia
 
 
 
 
  
 
   
 
 
 
 

   
 
 
 

 
 
   
 
 
 
 
 
 
 
   
 
 
 
 
 
 
 
   
   
   
   
   
   
   
 
   Visit Your Group  


 
   
   
   
   
 
 
 
 
  
 
 
   

 
   
 
   
 Give Back
   Yahoo! for Good
   Get inspired
   by a good cause.
   
 
 Y! Toolbar
   Get it Free!
   easy 1-click access
   to your groups.
   
 
 Yahoo! Groups
   Start a group
   in 3 easy steps.
   Connect with others.
   
   
 
   
 
 .
  
 
   
   
   

   
   
 
 
 
 
 
 
 
 
   
 
 
   
   
 
 
   
 
 [Non-text portions of this message have been removed]





Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi - Polisi.

2009-07-17 Terurut Topik sunny
Rezim middle east tidak akan bertengkar dengan  yang disebut Barat. Yang 
bertengkar hanya krocok-krocok saja. Rezim Timur Tengah itu tergantung dari 
yang disebut Barat, karena hubungan ekonomi dan pertahanan.

  - Original Message - 
  From: Ary Setijadi Prihatmanto 
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
  Sent: Friday, July 17, 2009 12:27 AM
  Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi - Polisi.


;-)

  makanya sebaiknya biarin saja middle-east sama barat bertengkar...
  nggak ngaruh...

  kita sih teman semua orang, punya pendirian sendiri.
  di middle-east disegani (karena bisa ngatur barat), 
  di barat di sayang (karena bisa ngatur middle-east)...

  jangan malah ikut-ikutan... 
  ke middle-east dianggap anak bawang (lha begitu perang nggak ikutan, duit gak 
punya, bangsa budak, ulamanya dipandang remeh)
  ke barat sudah keburu dianggap musuh (habis mulut keluarannya jelek melulu...)

  - Original Message - 
  From: Wikan Danar Sunindyo 
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
  Sent: Thursday, July 16, 2009 11:36 PM
  Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi - Polisi.

  sama seperti orang barat memandang pemerintahan Arab Saudi, Iran 
  Taliban dengan pandangan yang menyakitkan dan sangat SARA.

  salam,
  --
  wikan

  2009/7/16 Ari Condro masar...@gmail.com:
  
  
   sebenarnya cara kita, kaum muslimin yang memiliki peradaban mulia ini
   mengomentasi peradaban lain terkadang diekspresikan dengan cara yg
   menyakitkan dan sangat sara. contohnya saja komentar komentar dari
   rekan rekan muslim (sepertinya mostly pks, karena mas heru ini juga
   aktivis pks).
  
   
http://herususetyo.multiply.com/journal/item/65/Lesbian_Pertama_jadi_PM_di_Dunia_Johanna_Sigurroardottir_of_Iceland

  [Non-text portions of this message have been removed]



  

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi - Polisi.

2009-07-16 Terurut Topik Lina Dahlan
Assalamu'alaikum pak Muiz,

Dalam sholat yang diperkenankan terbuka hanya muka dan telapak tangan. Ini 
rujukannya apa dan dimana ya, pak.

Terimakasih.
wassalam,
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Abdul Mu'iz qual...@... wrote:

. (QS. 
  3) terkait wanita berjilbab kalau shalat tetap mengenakan mukenah adalah  
  karena mengikuti prinsip kehati-hatian saja, kenyataanya yang diperkenankan 
   boleh terbuka dalam shalat kaum wanita adalah muka dan telapak tangan 
  saja.  Jilbab ala indonesia kan punggung tangan masih kelihatan kan ??
 Wallahu a'lam bis shawab
 
 Wassalam
 Abdul Mu'iz
 
 At 10:07 AM 7/14/2009 +0200, you wrote:
 




Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi - Polisi.

2009-07-16 Terurut Topik Ari Condro
jilbab ala indonesia ada cantolannya di jari pak, jadi punggung tangan
juga tertutup kok.  gimana seh pak ustad hehehe

On 7/16/09, Lina Dahlan linadah...@yahoo.com wrote:
 Assalamu'alaikum pak Muiz,

 Dalam sholat yang diperkenankan terbuka hanya muka dan telapak tangan. Ini
 rujukannya apa dan dimana ya, pak.

 Terimakasih.
 wassalam,
 --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Abdul Mu'iz qual...@... wrote:

 . (QS.
  3) terkait wanita berjilbab kalau shalat tetap mengenakan mukenah adalah
   karena mengikuti prinsip kehati-hatian saja, kenyataanya yang
  diperkenankan  boleh terbuka dalam shalat kaum wanita adalah muka dan
  telapak tangan saja.  Jilbab ala indonesia kan punggung tangan masih
  kelihatan kan ??
 Wallahu a'lam bis shawab

 Wassalam
 Abdul Mu'iz

 At 10:07 AM 7/14/2009 +0200, you wrote:






-- 
salam,
Ari


Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi - mukena

2009-07-16 Terurut Topik L.Meilany
Cuma sekedar nimbrung :

1. Waktu jelang lebarn tahun lalu, di pertokoakn mewah dijula mukena, mukagak, 
telekung
seharga 2, 5 juta rupiah.
Saya ngomong sama tetangga saya, dia nggak percaya.
Akhirnya baru percaya setelah lihat sendiri.
Mukena mewah itu mungkin dibuat dari kain sutera Paris, berjumbai-jumbai, di 
sekelilingnya diberi hiasan batu
permata Kalimantan, plus intan, berlian, mutiara yg menempel, menjahitnya perlu 
waktu lama. Sangat rapih.
Kemudian juiga dihiasi renda2 yg halus buatannya. Kesannya seperti busana 
pengantin barat.
Dimana pakai mukena seperti ini?
Kalo untuk solat berjama'ah pasti yg disebelahnya, dibelakang mukena ini nggak 
khusyu.
Lantas di TV di beritakan, katanya mukena2 yg seperti itu banyak dipesan oleh 
orang2 Brunei untuk umroh.

2. Begitu juga kalo solat berjamaah memakai gamis saja tanpa mukena seperti 
jeng Ning lakukan-
Itu juga bikin nggak khusyu bagi yg bermukena yg ada di sekitar Jeng Ning.
Terus terang saja waktu lebaran 2 tahun lalu, saya kebetulan solat di lhalaman 
masjid.
Depan saya mungkin mau praktis habis solat langsung bablas ke rumah kerabat.
Dipakainya gamis lebaran. Mewah, berwarna ungu terang, berpayet, kerlip2. Ada 
jumbi2nya.
Bahannya mungkin dari sutera Garut, yg setiap gerakan berbunyi kresek2. Alas 
kaki yg model sekarang seperti sepatu ber mote-mote.
Terus terang saja saya solat nggak khusyu.
Waktu dengerin kotbah juga gak menyimak sibuk menghitung, berapa harganya, kalo 
bikin berapa ongkos jahitnya.
Gimana cara nyucinya.
Makanya mungkin duluu itu riwayatnya mengapa mukena sebaiknya warna putih. 
Kenapa Ustad Arifin Ilham
me'wajib'kan peserta dzikirnya berseragam putih2. Supaya sama gitu kali.
Kalo mukena warna warni pun tampaknya agak ajaib. Jadi nggak indah.
Seperti iklan susu Anlene itu menarik sekali, solat jamaah dengan mukena warna 
putih, lantas ketauan gitu yg kena 
sakit tulang :-)

Salam, 
l.meilany


  - Original Message - 
  From: Mia 
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
  Sent: Wednesday, July 15, 2009 1:28 PM
  Subject: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi - mukena





  Temans, sub-judulnya mukena yah, bukan pulisi..
  sub-judulnya mukena, Wikan, bukan pulisi..:-)

  Jadi kebanyakan perempuan Indonesia solat pake mukena, sekalipun yang 
berjilbab gamis. 

  Kalau ditanya kemungkinan besar mereka menjawab, seperti cerita mba Ning, 
untuk menutup aurat, aturan fiqih, atau semacam itu. Now, we should read 
between the lines.

  Fakta bahwa kebanyakan perempuan yang berjilbab maupun yang nggak, pake 
mukena waktu solat, ini menandakan bahwa mukena itu semacam tradisi, kebiasaan 
- kan kita tahu bahwa nggak ada aturan fiqih internasional yang mensyaratkan 
mukena. Kalau tradisi ini kemudian diadopsi oleh Islam Indonesia, sebagai 
aturan tersendiri, itu namanya aturan fiqh lokal, kira-kira begitu bukan Pak 
Chodjim?

  Kalau ada sejarah mukena, yang hanya ada di Indonesia, kira-kira begini 
obrolannya:

  Wali Sanga: Wahai perempuan Indonesia, tutuplah (buah) dadamu dan jangan 
berkemben saja, jaman dah berubah.

  Perempuan: Jadi baju kami mesti gimana, Gusti?

  Wali Sanga: Pake jilbab/bergo/burqa seperti perempuan Arab yang menutup 
auratnya. Dijamin nggak masuk angin lagi.

  Perempuan: Ampun Gusti, ogah ah, puaaanas. Kami kan orang kebanyakan kerja di 
sawah, dagang di pasar, nggak praktis lagee..

  Wali Sanga: Mesti ada kompromi nih, gimana kira2 usulan panjenengan?

  Perempuan: Gini aja Gusti, biarin aja jaman berubah pelan2, terserah kami 
pake baju gimana, toh kalo lagi acara2 baju kami juga lengkap. Kita pake bergo 
kalo lagi solat aja deh.

  Wali Sanga: deal! IdeMu sangat meNGENA --- asal usul kata MUKENA...

  Mba Ning, sesekali di rumah saya solat nggak pake mukena, misalnya kalo udara 
lagi panas banget. Kadang pake kerudung pun jadi, dan rasanya maknyus. Tapi 
kalo lagi rame2 jamaah, di rumah orang, di mesjid, ya mesti tau diri lah, masak 
bikin kerusuhan..:-)

  salam
  Mia

  --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Lina Dahlan linadah...@... wrote:
  
   Rasanya dulu saya pernah tanya ttg batasan aurat. Apakah beda batasan aurat 
dalam keseharian kita dan dalam sholat (Pakaian sholat). Kalo gak salah, 
menurut pak Chodjim untuk sholat, yang termasuk ibadah mahdhoh mang beda, ade 
aturan sendiri. Sama dengan pakaian ihram dalam ibadah haji, ade aturannya 
sendiri.
   
   Ada ustadz juga yang berpendapat bahwa memang jilbab itu bergantung 
sikonnya. Jadi, kalo emang perempuannya cakeb and mulus banged, lebih baek pake 
burqa sekalian kalo berada di tempat umum di tanah arab, karena 
...he...he...laki2 arab gitu loh?
   
   wassalam,
   
   
   --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Lestyaningsih, Tri Budi (Ning) 
ninghdw@ wrote:
   
^_^ Bener itu mas Wikan...
Padahal kalau sudah berjilbab dan berkerudung, sudah menutup aurat, kita
sudah sah untuk sholat bukan ? Harusnya.. ya sholat aja langsung (tanpa
bermukenah lagi). Tapi ya.. terkadang memang orang mengandalkan

Bls: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi - Polisi.

2009-07-16 Terurut Topik Muizof
itu sudah masuk referensi kajian fiqh mbak Lina, sepertinya mayoritas sepakata 
mengenai batas yang boleh kelihatan dalam shalat bagi wanita yaitu muka dan 
telapak tangan.

Wassalam
Abdul Mu'iz

--- Pada Kam, 16/7/09, Lina Dahlan linadah...@yahoo.com menulis:

Dari: Lina Dahlan linadah...@yahoo.com
Judul: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi - Polisi.
Kepada: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Tanggal: Kamis, 16 Juli, 2009, 2:47 PM






 





  Assalamu'alaikum pak Muiz,



Dalam sholat yang diperkenankan terbuka hanya muka dan telapak tangan. Ini 
rujukannya apa dan dimana ya, pak.



Terimakasih.

wassalam,

--- In wanita-muslimah@ yahoogroups. com, Abdul Mu'iz qual...@...  wrote:



. (QS. 

  3) terkait wanita berjilbab kalau shalat tetap mengenakan mukenah adalah  
  karena mengikuti prinsip kehati-hatian saja, kenyataanya yang diperkenankan 
   boleh terbuka dalam shalat kaum wanita adalah muka dan telapak tangan 
  saja.  Jilbab ala indonesia kan punggung tangan masih kelihatan kan ??

 Wallahu a'lam bis shawab

 

 Wassalam

 Abdul Mu'iz

 

 At 10:07 AM 7/14/2009 +0200, you wrote:

 






 

  




 

















  Apakah demonstrasi  turun ke jalan itu hal yang wajar? Temukan 
jawabannya di Yahoo! Answers! http://id.answers.yahoo.com

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi - Polisi.

2009-07-16 Terurut Topik Muizof
kalau jilbabnya sudah seperti itu ya gak perlu pakai mukenah atau rukuh lagi 
kan mas ?? :)

Salam
Abdul Mu'iz

--- Pada Kam, 16/7/09, Ari Condro masar...@gmail.com menulis:

Dari: Ari Condro masar...@gmail.com
Judul: Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi - Polisi.
Kepada: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Tanggal: Kamis, 16 Juli, 2009, 3:13 PM






 





  jilbab ala indonesia ada cantolannya di jari pak, jadi 
punggung tangan

juga tertutup kok.  gimana seh pak ustad hehehe



On 7/16/09, Lina Dahlan linadah...@yahoo. com wrote:

 Assalamu'alaikum pak Muiz,



 Dalam sholat yang diperkenankan terbuka hanya muka dan telapak tangan. Ini

 rujukannya apa dan dimana ya, pak.



 Terimakasih.

 wassalam,

 --- In wanita-muslimah@ yahoogroups. com, Abdul Mu'iz qual...@...  wrote:



 . (QS.

  3) terkait wanita berjilbab kalau shalat tetap mengenakan mukenah adalah

   karena mengikuti prinsip kehati-hatian saja, kenyataanya yang

  diperkenankan  boleh terbuka dalam shalat kaum wanita adalah muka dan

  telapak tangan saja.  Jilbab ala indonesia kan punggung tangan masih

  kelihatan kan ??

 Wallahu a'lam bis shawab



 Wassalam

 Abdul Mu'iz



 At 10:07 AM 7/14/2009 +0200, you wrote:











-- 

salam,

Ari


 

  




 

















  Lebih aman saat online. Upgrade ke Internet Explorer 8 baru dan lebih 
cepat yang dioptimalkan untuk Yahoo! agar Anda merasa lebih aman. Gratis. 
Dapatkan IE8 di sini! 
http://downloads.yahoo.com/id/internetexplorer/

[Non-text portions of this message have been removed]



Bls: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi - Polisi.

2009-07-16 Terurut Topik Lina Dahlan
Iya. Saya tahu kalo ini sudah masuk dalam kajian fiqih. Cuma saya takut salah 
aja nih. Bukannya rujukannya yaitu hadist ttg aurat ya? Yang kemudian Nabi SAW 
(?) menunjuk muka dan kedua tangannya?
Waduuuh..lagi males googling nih...:-)

wassalam,



--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Muizof mui...@... wrote:

 itu sudah masuk referensi kajian fiqh mbak Lina, sepertinya mayoritas 
 sepakata mengenai batas yang boleh kelihatan dalam shalat bagi wanita yaitu 
 muka dan telapak tangan.
 
 Wassalam
 Abdul Mu'iz
 
 --- Pada Kam, 16/7/09, Lina Dahlan linadah...@... menulis:
 
 Dari: Lina Dahlan linadah...@...
 Judul: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi - Polisi.
 Kepada: wanita-muslimah@yahoogroups.com
 Tanggal: Kamis, 16 Juli, 2009, 2:47 PM
 
 
 
 
 
 
  
 
 
 
 
 
   Assalamu'alaikum pak Muiz,
 
 
 
 Dalam sholat yang diperkenankan terbuka hanya muka dan telapak tangan. Ini 
 rujukannya apa dan dimana ya, pak.
 
 
 
 Terimakasih.
 
 wassalam,
 
 --- In wanita-muslimah@ yahoogroups. com, Abdul Mu'iz quality@  wrote:
 
 
 
 . (QS. 
 
   3) terkait wanita berjilbab kalau shalat tetap mengenakan mukenah adalah 
karena mengikuti prinsip kehati-hatian saja, kenyataanya yang 
   diperkenankan  boleh terbuka dalam shalat kaum wanita adalah muka dan 
   telapak tangan saja.  Jilbab ala indonesia kan punggung tangan masih 
   kelihatan kan ??
 
  Wallahu a'lam bis shawab
 
  
 
  Wassalam
 
  Abdul Mu'iz
 
  
 
  At 10:07 AM 7/14/2009 +0200, you wrote:
 
  
 
 
 
 
 
 
  
 
   
 
 
 
   

   
   
 
 
 
 
 
 
 
 
   
 
 
   
   
 
 
   Apakah demonstrasi  turun ke jalan itu hal yang wajar? Temukan 
 jawabannya di Yahoo! Answers! http://id.answers.yahoo.com
 
 [Non-text portions of this message have been removed]





[wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi - Polisi.

2009-07-16 Terurut Topik Mia
Bilang ke Heru, lain kali ngaca dulu sebelum menayangkan kesempitan pikirannya, 
kan malu2in PKS. Kalo bingung ya bingung aja dulu, banyak orang juga bingung 
ttg homo lesbian, trans, ftm, mtf, dsb. Jangan langsung ngadu2 ke Gusti Allah, 
dirinya tambah bingung orang lain ikutan nambah bingungnya. Argumennya gampang 
dicocol, negara dipimpin oleh orang bukan lesbian homo juga banyak pada kagak 
beres...lha...

salam
Mia

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Ari Condro masar...@... wrote:

 sebenarnya cara kita, kaum muslimin yang memiliki peradaban mulia ini
 mengomentasi peradaban lain terkadang diekspresikan dengan cara yg
 menyakitkan dan sangat sara.  contohnya saja komentar komentar dari
 rekan rekan muslim (sepertinya mostly pks, karena mas heru ini juga
 aktivis pks).
 
 
 http://herususetyo.multiply.com/journal/item/65/Lesbian_Pertama_jadi_PM_di_Dunia_Johanna_Sigurroardottir_of_Iceland
 
 
 
  replyiwananashaya wrote on Jun 10
 Inna lillaahi wa inna ilaihi rooji'uun...
 
 musibah.. benar-benar musibah.. :(
 
  replyvocinna wrote on Jun 10
 ewww.
 
  replykakrahmah wrote on Jun 10
 Ya Allah, dunia zaman sekarang makin aneh aja..
 
  replyvarenotarnes wrote on Jun 11
 mudah2ahn tidak berlanjut dengan munculnya presiden/PM transeksual
 pertama di dunia ya bangbayangin aja kalo di thailand misalnya, PM
 nya transeksual...hehehheancur...ancur...
 
  replywennyrad wrote on Jun 11
 ckckckckckck...
 naudzubillah..
 
  replymudyahusnul wrote on Jun 11
 Dunia..dunia.. macam pula apa dikau..?!! wis kiamat..hancurlah, Allah
 lindungi kami dari segala macam apa yang Engkau benci di dunia
 ini..amiiin...amiiin..amiiin ya Allah
 
  replyherususetyo wrote on Jun 14
 varenotarnes said
 mudah2ahn tidak berlanjut dengan munculnya presiden/PM transeksual
 pertama di dunia ya bangbayangin aja kalo di thailand misalnya, PM
 nya transeksual...hehehheancur...ancur...
 kalo di Thai bisa jadi, menteri dan anggota parlemen transeksual dan
 homoseksual aja ada
 
  replyherususetyo wrote on Jun 14
 mudyahusnul said
 Dunia..dunia.. macam pula apa dikau..?!! wis kiamat..hancurlah, Allah
 lindungi kami dari segala macam apa yang Engkau benci di dunia
 ini..amiiin...amiiin..amiiin ya Allah
 amin
 
  replyherususetyo wrote on Jul 1
 kalo di Thailand sih bisa jadi
 
 




  1   2   3   >