On 1/3/06, Ryo Saeba <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> saya sendiri bukan penganut EYD yang kaku, terlihat dari penggunaan
> huruf kecil di awal kalimat. jadi saya sendiri pun terkena gelar
> "bertolak-belakang" kalau memang setuju dengan ungkapan dari MDAMT
> (sayang beliau sendiri tidak pernah ikut
Adjie wrote:
> Kalau di Paris, di toko kecil saya selalu pakai bahasa perancis,
> walaupun ngga bagus2 amat. di kantor atau meeting saya gunakan bahasa
> perancis untuk pembukaan atau kalau pasa baru kenalan setelah itu saya
> gunakan bahasa inggris, mereka jadi lebih respect . mereka sebenarnya
Kalau di Paris, di toko kecil saya selalu pakai bahasa perancis,
walaupun ngga bagus2 amat. di kantor atau meeting saya gunakan bahasa
perancis untuk pembukaan atau kalau pasa baru kenalan setelah itu saya
gunakan bahasa inggris, mereka jadi lebih respect . mereka sebenarnya
senang kalau ada cou
Rekan2 semua,
terima kasih respons-nya. maaf, blum bisa saya respons balik satu2.
usulan carlos untuk corat-coret soal sistem budaya-pendidikan-sosial india di sini sangat bagus. insyaallah saya lakukan segera. sementara ini saya lagi ngerjakan research project bareng prof saya (on final phase)
On 1/4/06, Kuncoro Wastuwibowo <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Dalam skala lebih lokal :), ini pernah aku praktekkin juga. Beberapa
Minggu di Perancis, tiap hari Sabtu-Minggu ke Paris, aku menghindari
penggunaan Bahasa Perancis di tempat resmi (bandara dll), kecuali
di toko2 kecil. Kalau pakai Bahasa In
On 04/01/06, Muhamad Carlos Patriawan <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Apakah masalah tersebut ada ditiap negara yang pernah terjajah ?Bagaimana cara pandang negara ex-kolonial Inggris seperti India danMalaysia terhadap penggunaan bahasa aslinya untuk istilah teknologi ?
Malaysia, Filipina, pakai bahasa
adi wrote:
> Salam,
>
> P.Y. Adi Prasaja
>
> --
> Aku pasang signature deh di tempatnya Mas Adi. "Zaki Akhmad"
> http://www.zakiakhmad.info
> Tarifnya, minta Yahoo ID Mas Adi aja ya.
Duh, Mas Adi kok jadinya beneran dipasang di signature sih? Lagian Mas
Adi kan memang menawarkan ruang untuk itu.
Jay wrote:
> Pada tanggal 1/4/06, Thomas Arie Setiawan <[EMAIL PROTECTED]> menulis:
> >
> > Ini tanpa mengecilkan bahasa Indonesia itu sendiri loh. Dalam konteks
> > tertentu, saya kok merasa bahwa kadang lebih baik "tetap dalam bahasa yang
> > sudah akrab di audience" ya?
>
> Pertama, kita membe
Pada tanggal 1/4/06, Thomas Arie Setiawan <[EMAIL PROTECTED]> menulis:
>
> Ini tanpa mengecilkan bahasa Indonesia itu sendiri loh. Dalam konteks
> tertentu, saya kok merasa bahwa kadang lebih baik "tetap dalam bahasa yang
> sudah akrab di audience" ya?
Pertama, kita membentuk sebuah kebiasaan, y
On 1/4/06, Mohammad DAMT <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Yang saya soroti dalam diskusi sebelumnya adalah penggunaan BahasaIndonesia dalam antarmuka weblogs.or.id. Dasar pemikirannya adalahweblogs.or.id
untuk orang Indonesia (kecuali bila saya salah tangkap),maka seyogyanya juga menggunakan Bahasa Indo
On 1/4/06, Mohammad DAMT <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Menulis di Blog dalam Bahasa Indonesia juga dianjurkan dengan alasanyang sama, namun sah-sah saja bila menggunakan bahasa lain jika memang targetnya bukan untuk orang Indonesia semata.
Yupe, 1st rule of communication: know your audience. [hahaha
On Tue, Jan 03, 2006 at 10:27:08PM +0200, Mohammad DAMT wrote:
> Tapi penggunaan kosa kata yang sudah ada padanannya dalam tentu akan
> berguna bagi pembaca dan generasi setelah kita (ooh ternyata unduh =
> download ya). Walaupun kedengaran aneh, "wagu", konyol atau tidak
> "cool", tentu patut kit
Pada hari Selasa, tanggal 03/01/2006 pukul 15:55 +, Muhamad Carlos
Patriawan menulis:
> > namun, dalam bahasa jurnalisme maupun buku arab modern, kosa kota mereka
> > banyak yg diambil dari bahasa inggris. komputer -->gombuter, misalnya.
> > pernah dicoba memakai kata al-hisab al-utumatikiyyah
Pada hari Selasa, tanggal 03/01/2006 pukul 09:14 +0700, Ryo Saeba
menulis:
> akibat dari tulisan MDAMT tentang penggunaan bahasa asing yang kalau
> tidak dipaksakan menggunakan bahasa sendiri, maka 1000 tahun lagi pun
> kita akan tetap "terjajah".
Yang saya soroti dalam diskusi sebelumnya adalah
--- Kuncoro Wastuwibowo <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Sebelum, eh salah, hampir top posting ...
>
> On 03/01/06, Ryo Saeba <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >
> > saya sendiri bukan penganut EYD yang kaku, terlihat dari penggunaan
> > huruf kecil di awal kalimat. jadi saya sendiri pun terkena gelar
>
> namun, dalam bahasa jurnalisme maupun buku arab modern, kosa kota mereka
> banyak yg diambil dari bahasa inggris. komputer -->gombuter, misalnya.
> pernah dicoba memakai kata al-hisab al-utumatikiyyah (mesin hitung
> otomatis), tapi kata ini tidak jalan. ini salah satu contoh.
Betul,kalau saya
dear all,
menarik juga bincang2 soal bahasa indonesia. dan banyak pro-kontra soal "keterjajahan" kita dlm penggunaan bahasa yg suka dicampur2 dg bahasa inggris.
hal yg sama juga terjadi pada bahasa arab. FYI, dari yg saya tahu, daftar kosa kota bahasa arab sebenarnya lebih banyak dibanding i
Ryo Saeba wrote:
> saya mungkin sealiran dengan zaki, dalam memandang wacana ini. adakah
> yang bisa memberikan padanan kata dalam bahasa indonesia, istilah
> asing "reinventing the wheel?" itu yang saya rasakan pertama kali
> membaca tulisan MDAMT. belum lagi istilah "lingua franca", apakah
> mem
On 1/3/06, Kuncoro Wastuwibowo <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Sebelum doyan komputer, saya termasuk penganut aktif Bahasa Indonesia.
> Masih dengan mesin ketik, saya jadi redaksi majalah di SMA. Dunia komputer
> lah yang kemudian bikin saya menyerah.
>
> Nah, kenapa nggak kita coba sih, menunju
Sebelum, eh salah, hampir top posting ...
On 03/01/06, Ryo Saeba <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
saya sendiri bukan penganut EYD yang kaku, terlihat dari penggunaanhuruf kecil di awal kalimat. jadi saya sendiri pun terkena gelar"bertolak-belakang" kalau memang setuju dengan ungkapan dari MDAMT(sayang b
On Tue, Jan 03, 2006 at 09:14:55AM +0700, Ryo Saeba wrote:
> saya mungkin sealiran dengan zaki, dalam memandang wacana ini. adakah
> yang bisa memberikan padanan kata dalam bahasa indonesia, istilah
> asing "reinventing the wheel?" itu yang saya rasakan pertama kali
> membaca tulisan MDAMT. belum l
21 matches
Mail list logo