Re: [GELORA45] Prabowo-Sandi Pemenang Pilpres 2019 Versi Ramalan Endang Tarot

2019-02-08 Terurut Topik Sugih Liawan sugih...@gmail.com [GELORA45]
Prabowo Raja Koin, 2 tongkat, Ksatria Piala
Jokowi 4 Koin, 4 Pedang, 7 Pedang

Prabowo adalah dari keluarga bangsawan Yang memiliki kekayaan (Raja Koin)

Jokowi dari rakyat jelata, makanya hanya punya 4 koin

Prabowo 2 tongkat, seperti orang cacat, dia butuh 2 tongkat, pemerintahan
dipimpin oleh org yg cacat moral Dan keluarga berantakan

Jokowi 4 Pedang, ini bisa diartikan 4 ksatria yg brani mati untuk dia,
entah di keluarga/pemerintahan dia

Prabowo Ksatria Piala, ksatria dimana2 pegang pedang, ini artinya ksatria
yg tengah diimingin kenyamanan hidup, ksatria yg mabuk kekuasaan

Jokowi 7 pedang, 5 dibawa kabur, 2 tertancap, Masih banyak tugas yg hrs
dikerjakan, 5 pedang dipegang, ada amanah 5 tahun kembali yg di
bawa(diemban)

Semua penafsiran bisa di setting kok... Hahaha, namanya penafsiran

On Sat, 9 Feb 2019, 09:02 jonathango...@yahoo.com [GELORA45] <
GELORA45@yahoogroups.com wrote:

>
>
> Apa nggak takut di fatwa sesat sama Kyai Ma'ruf Amin?
>
> ---
>
>
> https://www.youtube.com/watch?time_continue=1&v=j6HQmGsJxm0
>
> [image: PrabowoSandi Pemenang Pilpres 2019 Versi Ramalan Endang Tarot]
> 
> Endang Tarot saat membuat video prediksi pemenang Pilpres 2019. (Foto:
> youtube)
> Prabowo-Sandi Pemenang Pilpres 2019 Versi Ramalan Endang Tarot
> 
>
> 23 Jan 2019 23:10 Politik
> 
>
>
> Sebuah video viral dari Endang Tarot yang memprediksi hasil Pilpres 2019
> antara pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin dengan Prabowo-Sandiaga Uno menggunakan
> kartu. Video berdurasi 11.09 menit ini dibuat Senin, 21 Januari 2019.
>
> "Assaalamu’alaikum warahmatullah wabarakatuh! Haloo ketemu lagi dengan
> saya di chanel 'Horoscope Endang Tarot'. Saya mencoba memenuhi banyaknya
> permintaan tentang prediksi siapa pemenang pilpres 2019," katanya memulai
> acara.
>
> Endang kemudian membeberkan terkait prediksinya itu. "Ada juga yang
> bertanya Mbak tahun 2014, Mbak Endang melakukan ndak? Ya, saya tampil di
> Trans7 nama acaranya gosip politik. Waktu itu yang saya prediksi pemenang
> (Pilpres 2014) adalah Jokowi," jelasnya.
>
> Dan sekarang, tambah Endang, ia akan coba melihat siapa yang akan jadi
> pemenang dalam Pilpres 2019. "Nah tidak boleh kenceng-kenceng. Sebetulnya
> saya males, karena ini pasti terjadi kenceng-kencengan. Jangan sampai
> gontok-gontokan. Kita semua bersaudara, kalau ada yang kenceng, ada yang
> keras, apalagi ada yang kasar komennya, akan saya delete," katanya.
>
> "Janji ya? Oke, saya akan mulai. Saya akan coba semoga mendapatkan yang
> terbaik untuk negeri ini," ujarnya.
>
>
> Endang kemudian mengambil Kartu Tarotnya. Lalu mengocoknya. "Kartu Tarot
> mulai kita bagi, dari posisi saya, ini untuk Jokowi, ini untuk Prabowo.
> Masing-masing ada tiga kartu. Yang pertama untuk Jokowi, lalu Prabowo, lalu
> Jokowi, lalu Prabowo, dan satu lagi Jokowi dan ini Prabowo," begitu Endang
> membagi kartu menjadi dua.
>
>
> Ia lalu membuka kartunya. "Yang pertama. Mari kita lihat. Nah, kartu
> pertama Prabowo bergambar 'Raja Koin'. Kartu pertama Jokowi 4 koin. Dari
> kartu ini, skor tertinggi adalah Prabowo yang berpasangan dengan Sandiaga
> Uno," katanya.
>
> Dia Raja Koin, adalah seorang yang sedang dielu-elukan, yang dinanti-nanti
> yang memiliki potensi, atau mungkin dinamakan sedang naik daun.
>
> "Dan ini (untuk Jokowi) adalah gambar 4 Koin, yang sebetulnya bisa
> ditingkatkan lagi. Koin yang membatasi pada diri dan, ini seharusnya bisa
> ditingkatkan. Jadi tidak boleh cukup puas dengan apa yang sudah dihasilkan.
> Harus lebih besar lagi upayanya, kerja kerasnya," kata Endang.
>
> Lanjut Endang, Raja Koin memang bisa dikatakan orang yang sedang dicari,
> dibutuhkan. Raja Koin.
>
> Kartu kedua, Jokowi kartunya empat pedang, sementara Prabowo dua tongkat.
> Pedang adalah elemen angin dengan pikiran, mungkin banyak hal yang
> memperngaruhi pikirannya, sehingga harus segera direcovere. Mungkin banyak
> hal terkait sesuatu yang diucapkan waktu lalu yang sudah disampaikan.
>
> "Bisa bentuk janji yang harus direaliasai, dan ini butuh waktu untuk
> membuktikan, sehingga apa yang dijanjikan, dikatakan tidak melukai batin.
> Tidak meninggalkan kekecewaaan. Jadi ini adalah proses recovere untuk
> menyakinkan kembali bahwa apa yang dikatakan tidak terulang lagi," katanya.
>
>
> Dua tongkat (Kartu Prabowo) adalah hati dan semangat. Satu tongkat di atas
> bumi sebagai amanah dan satu tongkat di balakang. "Ada orang yang
> mengaitkan dengan masalah lalunya. Tetapi dia harus punya target untuk
> menjadi lebih baik. Ini tidak boleh menengok ke belakang," katanya.
>
> Kartu ketiga, Jokowi dengan Tujuh Pedang, Prabowo Ksatria Piala. Endang
> mengartikan tujuh pedang elemen angin terkait dengan pikiran. Kalau dilihat
> di sini ada rasa cepek, rasa lelah, terlalu banyak beban, ras

Re: [GELORA45] Taipan di balik Jokowi: Salim Group Terus Moncer

2019-02-08 Terurut Topik Tatiana Lukman jetaimemuc...@yahoo.com [GELORA45]
 Pikiran orang remo nggak ada bedanya dengan kapitalis atau fasis, pada 
hakekatnya. Sama-sama pengkhianat rakyat, sama-sama saudaranya para 
konglomerat... Terus berkaok-kaok untuk "mensejahterakan rakyat" dengan jalan 
mengengkuk-ngengkuk kaum buruhnya yang harus kerja 12 jam sehari, 6 hari 
seminggu,  dengan kondisi kerja sangat buruk, tak punya kebebasan berpendapat 
apalagi membentuk SB yang sejati membela kepentingan buruh!!! Yang percaya 
ocehen orang remo ya orang-orang remo juga
On Saturday, February 9, 2019, 5:37:54 AM GMT+1, jonathango...@yahoo.com 
[GELORA45]  wrote:  
 
     

keduanya saudara kembar


---In GELORA45@yahoogroups.com,  wrote :

Bukannya LSL takluk sama Soeharto?
Asyiiikk... Sekarang mari alamatkan ke kepala negara, 
hek..hek...
--- SADAR@... wrote:
Yang LOGIS itu apanya??? Karier Xi meroket pesat setelah ditunjang "bantuan" 
taipan Liem Sioe Liong??? Atau justru disinilah NAMPAK JELAS perbedaan Xi 
dengan Suharto! Xi pandai gunakan "bantuan" konglomerat untuk pembangunan 
ekonomi nasional dan meningkatkan kesejahteraan RAKYAT banyak, sedang Suharto 
hanya  untuk gendutkan perut sendiri dengan kroni-kroninya saja, ...!
 
Jangan salahkan konglomerat nya saja, tapi tetap ujung tombak itu ditujukan 
pada kepala negaranya! Bisa gunakan dan jinakkan konglomerat atau justru 
ditunggangi konglomerat, ...

 Tatiana Lukman 於 9/2/2019 2:10 寫道:
Ya logislah!!! 
On Friday, February 8, 2019, 7:03:45 PM GMT+1, Jonathan Goeij wrote:
Foto tahun 1991, Xi muda mengunjungi taipan terbesar Asia Tenggara Liem Sioe 
Liong di Indonesia. Tidak berapa lama kemudian Liem membangun Yuanghong 
Investment Zone di Fuqing Fukkien yang merupakan investasi luar negeri terbesar 
saat itu. Setelah itu karier Xi meroket pesat, terakhir sebagai Presiden 
Tiongkok. 
  

  --- ajegilelu@... wrote :

Paling lucu setiap menyentuh soal oligarki semacam ini bisa muncul reaksi tak 
terduga yaitu semburan "anti-Cinaǃ anti-toleransiǃ" sambil nampang ikut 
perayaan imlek segala, hahahaha pengalihan isu yang cetek tapi dibesar-besarkan 
media. Gilanya lagi, ngomong soal BLBI pun sudah cukup dijadikan bukti 
keanticinaan seseorang. Padahal para "pembela Cina" itu (sebutlah begitu) tidak 
ada yang peduli ketika Ahok diseret ke pengadilan.
 
  --- jetaimemucho1@... wrote:   
 Sekedar mengingatkan sajatapi masih ada yang terus ngotot 
Jokowi tidak  didukung Oligarki!!   
Taipan di balik Jokowi: Salim Group Terus Moncer
 Submitted by redaksi2 on Kamis, 26 Mar 2015 - 00:10  
KONFRONTASI-Perihal dukungan pengusaha – pengusaha besar dibalik Jokowi ini 
sudah menjadi rahasia umum. Sejumlah pengusaha besar yang diketahui berada di 
belakang Jokowi adalah Anthony Salim, James Riady, Robert Budi Hartono dan 
Edward Soeryadjaya.  Dukungan para pengusaha besar ini pada bukanlah “gratis”, 
berikut kepentingan cukong – cukong Jokowi bila dirinya terpilih menjadi  
Presiden. Dalam artikel ini saya akan membahas lebih mendalam mengenai Sang 
cukong terbesar, Anthony Salim..
 
Anthony Salim adalah pemilik PT Indofood yang memonopoli pangsa pasar sejumlah 
produk pangan seperti gandum. Nilai impor gandum saat ini  sangat besar, 
sekitar 80 persennya dikuasai oleh Indofood. Sejatinya monopoli pangan seperti 
sudah tidak diperbolehkan dan di atur  dalam undang – undang. Namun impor 
gandum ini dipertahankan karena harganya lebih murah padahal Indonesia bisa 
menanam gandum sendiri.  Karena punya kuasa atas impor gandum tersebut, 
pengusaha yang lain tidak bisa melakukan produksi pangan sejenis.. Selain itu, 
Di  BCA pun kini Anthony Salim memiliki saham sebesar 1,76 persen. Namun, 
Anthony masih mempertahankan PT Indofood Sukses Makmur dan PT Bogasari Flour  
Millsn sebagai tombak bisnisnya. Bisnis taipan Tionghoa terus moncer, sementara 
pribumi kian keteter. Teranyar, Antony Salim  terus membenahi bisnis Grup 
Salim. Salim tetap ingin dihormati oleh para pelaku bisnis di Asia.
 
Liem Sioe Liong alias Sudono Salim boleh mati, tapi tidak dengan bisnisnya. Di 
tangan Antony Salim, puteranya, Grup Salim terus berbenah  setelah sempat 
mengalami kemunduran akibat krisis ekonomi 1998. Penambahan sahamnya dari 20% 
menjadi 30% di Bank Ina dan aksi korporasi yang  lain, menandakan kebangkitan 
itu.

Sebelum krisis, Group Salim merupakan konglomerat terbesar di Indonesia dengan 
aset mencapai US$ 10 miliar. Majalah Forbes bahkan pernah menobatkan Sudomo 
Salim alias Liem Sioe Liong, pendiri Grup Salim, sebagai Orang Terkaya di Asia 
Tenggara.
 
Krisis 1998 memang telah merontokkan beberapa perusahaan kebanggaan Grup Salim. 
Sebut saja Bank Centra Asia (BCA). Bank swasta  terbesar di Indonesia ini 
hampir kolaps gara-gara masyarakat, yang panik melihat penutupan belasan bank 
oleh pemerintah,  beramai-ramai menarik tabungannya. Antrean panjang mengular 
di tiap pojok anjungan tunai BCA di seluruh Indonesia. BCA pun terjerat  kredit 
macet raksasa milik nasabahnya, termasuk yang dikucurkan ke grup sendiri.
 
Untuk

Re: [GELORA45] Taipan di balik Jokowi: Salim Group Terus Moncer

2019-02-08 Terurut Topik jonathango...@yahoo.com [GELORA45]

keduanya saudara kembar 

---In GELORA45@yahoogroups.com,  wrote :

 Bukannya LSL takluk sama Soeharto? 

 Asyiiikk... Sekarang mari alamatkan ke kepala negara, 
hek..hek...
 

 --- SADAR@... wrote:
 Yang LOGIS itu apanya??? Karier Xi meroket pesat setelah ditunjang "bantuan" 
taipan Liem Sioe Liong??? Atau justru disinilah NAMPAK JELAS perbedaan Xi 
dengan Suharto! Xi pandai gunakan "bantuan" konglomerat untuk pembangunan 
ekonomi nasional dan meningkatkan kesejahteraan RAKYAT banyak, sedang Suharto 
hanya untuk gendutkan perut sendiri dengan kroni-kroninya saja, ...!
 Jangan salahkan konglomerat nya saja, tapi tetap ujung tombak itu ditujukan 
pada kepala negaranya! Bisa gunakan dan jinakkan konglomerat atau justru 
ditunggangi konglomerat, ...

 Tatiana Lukman 於 9/2/2019 2:10 寫道:
 
 Ya logislah!!!
 
 
 
 On Friday, February 8, 2019, 7:03:45 PM GMT+1, Jonathan Goeij wrote:
 

 Foto tahun 1991, Xi muda mengunjungi taipan terbesar Asia Tenggara Liem Sioe 
Liong di Indonesia. Tidak berapa lama kemudian Liem membangun Yuanghong 
Investment Zone di Fuqing Fukkien yang merupakan investasi luar negeri terbesar 
saat itu. Setelah itu karier Xi meroket pesat, terakhir sebagai Presiden 
Tiongkok.
 
 
 


 
 --- ajegilelu@... mailto:ajegilelu@... wrote :



 Paling lucu setiap menyentuh soal oligarki semacam ini bisa muncul reaksi tak 
terduga yaitu semburan "anti-Cinaǃ anti-toleransiǃ" sambil nampang ikut 
perayaan imlek segala, hahahaha pengalihan isu yang cetek tapi dibesar-besarkan 
media. Gilanya lagi, ngomong soal BLBI pun sudah cukup dijadikan bukti 
keanticinaan seseorang. Padahal para "pembela Cina" itu (sebutlah begitu) tidak 
ada yang peduli ketika Ahok diseret ke pengadilan.
 
 
 --- jetaimemucho1@... wrote:
 
 
 
 
 
 Sekedar mengingatkan sajatapi masih ada yang terus ngotot Jokowi tidak 
didukung Oligarki!!
 Taipan di balik Jokowi: Salim Group Terus Moncer Submitted by redaksi2 on 
Kamis, 26 Mar 2015 - 00:10
 
 
 
 KONFRONTASI-Perihal dukungan pengusaha – pengusaha besar dibalik Jokowi ini 
sudah menjadi rahasia umum. Sejumlah pengusaha besar yang diketahui berada di 
belakang Jokowi adalah Anthony Salim, James Riady, Robert Budi Hartono dan 
Edward Soeryadjaya. Dukungan para pengusaha besar ini pada bukanlah “gratis”, 
berikut kepentingan cukong – cukong Jokowi bila dirinya terpilih menjadi 
Presiden. Dalam artikel ini saya akan membahas lebih mendalam mengenai Sang 
cukong terbesar, Anthony Salim.
 Anthony Salim adalah pemilik PT Indofood yang memonopoli pangsa pasar sejumlah 
produk pangan seperti gandum. Nilai impor gandum saat ini sangat besar, sekitar 
80 persennya dikuasai oleh Indofood. Sejatinya monopoli pangan seperti sudah 
tidak diperbolehkan dan di atur dalam undang – undang. Namun impor gandum ini 
dipertahankan karena harganya lebih murah padahal Indonesia bisa menanam gandum 
sendiri. Karena punya kuasa atas impor gandum tersebut, pengusaha yang lain 
tidak bisa melakukan produksi pangan sejenis. Selain itu, Di BCA pun kini 
Anthony Salim memiliki saham sebesar 1,76 persen. Namun, Anthony masih 
mempertahankan PT Indofood Sukses Makmur dan PT Bogasari Flour Millsn sebagai 
tombak bisnisnya. Bisnis taipan Tionghoa terus moncer, sementara pribumi kian 
keteter. Teranyar, Antony Salim terus membenahi bisnis Grup Salim. Salim tetap 
ingin dihormati oleh para pelaku bisnis di Asia.
 Liem Sioe Liong alias Sudono Salim boleh mati, tapi tidak dengan bisnisnya. Di 
tangan Antony Salim, puteranya, Grup Salim terus berbenah setelah sempat 
mengalami kemunduran akibat krisis ekonomi 1998. Penambahan sahamnya dari 20% 
menjadi 30% di Bank Ina dan aksi korporasi yang lain, menandakan kebangkitan 
itu.
 
 
 Sebelum krisis, Group Salim merupakan konglomerat terbesar di Indonesia dengan 
aset mencapai US$ 10 miliar. Majalah Forbes bahkan pernah menobatkan Sudomo 
Salim alias Liem Sioe Liong, pendiri Grup Salim, sebagai Orang Terkaya di Asia 
Tenggara.
 Krisis 1998 memang telah merontokkan beberapa perusahaan kebanggaan Grup 
Salim. Sebut saja Bank Centra Asia (BCA). Bank swasta terbesar di Indonesia ini 
hampir kolaps gara-gara masyarakat, yang panik melihat penutupan belasan bank 
oleh pemerintah, beramai-ramai menarik tabungannya. Antrean panjang mengular di 
tiap pojok anjungan tunai BCA di seluruh Indonesia. BCA pun terjerat kredit 
macet raksasa milik nasabahnya, termasuk yang dikucurkan ke grup sendiri.
 Untuk menyelamatkan permodalan BCA, pemerintah mengucurkan dana Bantuan 
Likuiditas Bank Indonesia senilai Rp 52 triliun. Sebagai gantinya, Salim harus 
menyerahkan 108 perusahaannya ke Badan Penyehatan Perbankan Nasional selaku 
wakil pemerintah.
 Dari sinilah, satu per satu "permata" Salim lepas. Salim tak lagi menjadi 
pemilik mayoritas di sejumlah perusahaan yang dulu menjadi tambang uangnya. 
Sebut saja PT Indocement Tunggal Prakarsa dan PT Indomobil Sukses 
Internasional. Yang paling menyakitkan, Salim harus kehilangan BCA, yang hampir 
sepenuhnya jatuh ke tangan Grup Djarum dan Farall

Re: [GELORA45] Jokowi Diramalkan Menangi Pilpres 2019, Hasil Jiamsi Klenteng Terbesar se-Asia Tenggara

2019-02-08 Terurut Topik ajeg ajegil...@yahoo.com [GELORA45]
Selama itu disyukuri, berarti nikmat.
Kalau disembur-sembur nah itu baru sesat, 
heuheu..,

--- jonathangoeij@... wrote:
kok enggak difatwa sesat?

--- bhjo@... wrote :

Syukur..




Re: [GELORA45] Taipan di balik Jokowi: Salim Group Terus Moncer

2019-02-08 Terurut Topik ajeg ajegil...@yahoo.com [GELORA45]
Bukannya LSL takluk sama Soeharto?
Asyiiikk... Sekarang mari alamatkan ke kepala negara, 
hek..hek...
--- SADAR@... wrote:
Yang LOGIS itu apanya??? Karier Xi meroket pesat setelah ditunjang "bantuan" 
taipan Liem Sioe Liong??? Atau justru disinilah NAMPAK JELAS perbedaan Xi 
dengan Suharto! Xi pandai gunakan "bantuan" konglomerat untuk pembangunan 
ekonomi nasional dan meningkatkan kesejahteraan RAKYAT banyak, sedang Suharto 
hanya untuk gendutkan perut sendiri dengan kroni-kroninya saja, ...!
 
Jangan salahkan konglomerat nya saja, tapi tetap ujung tombak itu ditujukan 
pada kepala negaranya! Bisa gunakan dan jinakkan konglomerat atau justru 
ditunggangi konglomerat, ...

 Tatiana Lukman 於 9/2/2019 2:10 寫道:
Ya logislah!!! 
On Friday, February 8, 2019, 7:03:45 PM GMT+1, Jonathan Goeij wrote:
Foto tahun 1991, Xi muda mengunjungi taipan terbesar Asia Tenggara Liem Sioe 
Liong di Indonesia. Tidak berapa lama kemudian Liem membangun Yuanghong 
Investment Zone di Fuqing Fukkien yang merupakan investasi luar negeri terbesar 
saat itu. Setelah itu karier Xi meroket  pesat, terakhir sebagai Presiden 
Tiongkok. 
  

  --- ajegilelu@... wrote :

Paling lucu setiap menyentuh soal oligarki semacam ini bisa muncul reaksi tak 
terduga yaitu semburan "anti-Cinaǃ anti-toleransiǃ" sambil nampang ikut 
perayaan imlek segala, hahahaha pengalihan isu yang cetek tapi dibesar-besarkan 
media. Gilanya lagi, ngomong soal BLBI pun sudah cukup dijadikan bukti 
keanticinaan seseorang. Padahal para "pembela Cina" itu (sebutlah begitu) tidak 
ada yang peduli ketika Ahok diseret ke pengadilan.
 
  --- jetaimemucho1@... wrote:   
 Sekedar mengingatkan sajatapi masih ada yang terus ngotot 
Jokowi tidak  didukung Oligarki!!   
Taipan di balik Jokowi: Salim Group Terus Moncer
 Submitted by redaksi2 on Kamis, 26 Mar 2015 - 00:10  
KONFRONTASI-Perihal dukungan pengusaha – pengusaha besar dibalik Jokowi ini 
sudah menjadi rahasia umum. Sejumlah pengusaha besar yang diketahui berada di 
belakang Jokowi adalah Anthony Salim, James Riady, Robert Budi Hartono dan 
Edward Soeryadjaya.  Dukungan para pengusaha besar ini pada bukanlah “gratis”, 
berikut kepentingan cukong – cukong Jokowi bila dirinya terpilih menjadi  
Presiden. Dalam artikel ini saya akan membahas lebih mendalam mengenai Sang 
cukong terbesar, Anthony Salim..
 
Anthony Salim adalah pemilik PT Indofood yang memonopoli pangsa pasar sejumlah 
produk pangan seperti gandum. Nilai impor gandum saat ini  sangat besar, 
sekitar 80 persennya dikuasai oleh Indofood. Sejatinya monopoli pangan seperti 
sudah tidak diperbolehkan dan di atur  dalam undang – undang. Namun impor 
gandum ini dipertahankan karena harganya lebih murah padahal Indonesia bisa 
menanam gandum sendiri.  Karena punya kuasa atas impor gandum tersebut, 
pengusaha yang lain tidak bisa melakukan produksi pangan sejenis.. Selain itu, 
Di  BCA pun kini Anthony Salim memiliki saham sebesar 1,76 persen. Namun, 
Anthony masih mempertahankan PT Indofood Sukses Makmur dan PT Bogasari Flour  
Millsn sebagai tombak bisnisnya. Bisnis taipan Tionghoa terus moncer, sementara 
pribumi kian keteter. Teranyar, Antony Salim  terus membenahi bisnis Grup 
Salim. Salim tetap ingin dihormati oleh para pelaku bisnis di Asia.
 
Liem Sioe Liong alias Sudono Salim boleh mati, tapi tidak dengan bisnisnya. Di 
tangan Antony Salim, puteranya, Grup Salim terus berbenah  setelah sempat 
mengalami kemunduran akibat krisis ekonomi 1998. Penambahan sahamnya dari 20% 
menjadi 30% di Bank Ina dan aksi korporasi yang  lain, menandakan kebangkitan 
itu.

Sebelum krisis, Group Salim merupakan konglomerat terbesar di Indonesia dengan 
aset mencapai US$ 10 miliar. Majalah Forbes bahkan pernah menobatkan Sudomo 
Salim alias Liem Sioe Liong, pendiri Grup Salim, sebagai Orang Terkaya di Asia 
Tenggara.
 
Krisis 1998 memang telah merontokkan beberapa perusahaan kebanggaan Grup Salim. 
Sebut saja Bank Centra Asia (BCA). Bank swasta  terbesar di Indonesia ini 
hampir kolaps gara-gara masyarakat, yang panik melihat penutupan belasan bank 
oleh pemerintah,  beramai-ramai menarik tabungannya. Antrean panjang mengular 
di tiap pojok anjungan tunai BCA di seluruh Indonesia. BCA pun terjerat  kredit 
macet raksasa milik nasabahnya, termasuk yang dikucurkan ke grup sendiri.
 
Untuk menyelamatkan permodalan BCA, pemerintah mengucurkan dana Bantuan 
Likuiditas Bank Indonesia senilai Rp 52 triliun. Sebagai  gantinya, Salim harus 
menyerahkan 108 perusahaannya ke Badan Penyehatan Perbankan Nasional selaku 
wakil pemerintah.
 
Dari sinilah, satu per satu "permata" Salim lepas. Salim tak lagi menjadi 
pemilik mayoritas di sejumlah perusahaan yang dulu  menjadi tambang uangnya. 
Sebut saja PT Indocement Tunggal Prakarsa dan PT Indomobil Sukses 
Internasional. Yang paling  menyakitkan, Salim harus kehilangan BCA, yang 
hampir sepenuhnya jatuh ke tangan Grup Djarum dan Farallon Capital (Amerika  
Serikat).
 
Namun Antony tetap mempertahankan PT Indof

Re: [GELORA45] Prediksi Pilpres 2019 Versi Vihara Dharma Bhakti, Ini Hasilnya

2019-02-08 Terurut Topik ajeg ajegil...@yahoo.com [GELORA45]
Ada yang buat Rakyat nggak? 
Dari dulu gembar-gembornya kan pemilu untuk Rakyat, 
pestanya Rakyat, tapi kok partai melulu yang menang banyak. 
Lebih-lebih di jaman pilpres. Pendukung disuruh sibuk urus 
kepentingan capres. Begitu menang nggak ada cerita urus 
kepentingan Rakyat.
Memang hebatlah mental pendukung, anti kapok. Dikasih hidup susah ya tetap saja 
pemilu-pemilu berikutnya 
menghamba lagi dan lagi biarpun junjungan silih berganti. 

Begitulah dunia dipoles 70 tahun terakhir; seplanet tampang demokratis
bermental feodal.
--- jonathangoeij@... wrote:
Jadi no. 1 dan no. 2 tidak pernah konflik, karena itu teman ternyata. Yang 
konflik kita yang dibawah.

Prediksi Pilpres 2019 Versi Vihara Dharma Bhakti, Ini Hasilnya

Bangun SantosoRabu, 06 Februari 2019 | 06:09 WIB
Suasana di Vihara Dharma Bhakti, Petak Sembilan, Tamansari, Jakarta Barat. 
(Suara.com/M. Yasir)
Prediksi ini dibuat dengan ramalan berdasarkan kepercayaan China yang disebut 
Kiu Ciam atau Ciam Si
Suara.com - Bertepatan dengan perayaan Tahun Baru China yang juga dikenal 
denganTahun Baru Imlek , Vihara Dharma Bakti, Jakarta turut mengeluarkan 
prediksi untukPilpres 2019. 

Uniknya, prediksi ini dibuat dengan ramalan berdasarkan kepercayaan China yang 
disebut Kiu Ciam atau Ciam Si.
"Semalam pada pukul 00.00 WIB kita sudah melakukan tradisi Kiu Ciam atau Ciam 
Si untuk mengetahui peruntungan di Tahun Babi Tanah ini. Kemudian keluarlah 
nomor dua untuk masalah umum dan keselamatan bangsa serta nomor tujuh untuk 
bisnis. Hasilnya ternyata bagus, jadi pilpres nanti tidak ada masalah. Semua 
bagus," kata Gunawan seperti dilansir Antara di Jakarta, Selasa 
(5/2/2019).Gunawan juga menyempatkan diri untuk membacakan hasil dari Ciam Si 
tersebut kepada awak media.


"Kita baca yang umum dulu ya, yang nomor dua: 'Awan terpencar sinar rembulan 
yang terang pun muncul. Tak perlu menanyakan masa depan. Semua perjodohan telah 
ditetapkan oleh Tuhan. Semua masalah menjadi sukses.' Nah jadi tidak usah tanya 
siapa presidennya," katanya. Kemudian, "Sekarang untuk bisnis, dengan nomor 
tujuh: 'Kekayaan dari lahir menjadi milikmu. Rumah tangga Anda pasti terang. 
Kepergian ini pasti tiada kerugian, ibarat suami-istri seumur hidup sangat 
harmonis.' Jadi no. 1 dan no. 2 tidak pernah konflik, karena itu teman 
ternyata. Yang konflik kita yang dibawah. Jadi siapapun presidennya tidak usah 
ditanya, karena sudah jelas" "Kecuali bunyinya diawali dengan 'Musim 
berganti...', nah ini kan jelas, tapi ini kan 'Jangan tanya masa depan, semua 
sudah diatur oleh Tuhan'. Jadi penafsirannya begitu menurut Vihara Dharma 
Bakti. Nanti orang juga akan menafsirkan," tutur Gunawan.
Meski demikian Gunawan menegaskan bahwa ini hanya sebuah ramalan, hasil 
pastinya baru akan diketahui setelah Pilpres 2019 berlangsung pada 17 April.

Dia juga mengatakan, bahwa Ciam Si bukan bagian dari agama, tapi merupakan 
budaya China.

"Jadi apapun agamanya, kalau dia keturunan China, pasti akan menyempatkan diri 
untuk mengambil Ciam Si," tambahnya.

[GELORA45] Re: Prabowo-Sandi Pemenang Pilpres 2019 Versi Ramalan Endang Tarot

2019-02-08 Terurut Topik Jonathan Goeij jonathango...@yahoo.com [GELORA45]
 jiamsi sama tarot mana yg lebih manjur?

On Friday, February 8, 2019, 6:10:29 PM PST, b...@yahoo.com [GELORA45] 
 wrote:  
 
 Sedih dan menguatirkan...  

[GELORA45] Re: Prabowo-Sandi Pemenang Pilpres 2019 Versi Ramalan Endang Tarot

2019-02-08 Terurut Topik b...@yahoo.com [GELORA45]
Sedih dan menguatirkan...

[GELORA45] Prabowo-Sandi Pemenang Pilpres 2019 Versi Ramalan Endang Tarot

2019-02-08 Terurut Topik jonathango...@yahoo.com [GELORA45]
Apa nggak takut di fatwa sesat sama Kyai Ma'ruf Amin?
 --- 
 

 https://www.youtube.com/watch?time_continue=1&v=j6HQmGsJxm0 
https://www.youtube.com/watch?time_continue=1&v=j6HQmGsJxm0

 
https://www.ngopibareng.id/timeline/prabowo-sandi-menang-pilpres-2019-versi-ramalan-endang-tarot-5307365
 Endang Tarot saat membuat video prediksi pemenang Pilpres 2019. (Foto: youtube)
 Prabowo-Sandi Pemenang Pilpres 2019 Versi Ramalan Endang Tarot 
https://www.ngopibareng.id/timeline/prabowo-sandi-menang-pilpres-2019-versi-ramalan-endang-tarot-5307365
 
 23 Jan 2019 23:10 Politik https://www.ngopibareng.id/timeline/category/Politik-
 

 Sebuah video viral dari Endang Tarot yang memprediksi hasil Pilpres 2019 
antara pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin dengan Prabowo-Sandiaga Uno menggunakan 
kartu. Video berdurasi 11.09 menit ini dibuat Senin, 21 Januari 2019.
 "Assaalamu’alaikum warahmatullah wabarakatuh! Haloo ketemu lagi dengan saya di 
chanel 'Horoscope Endang Tarot'. Saya mencoba memenuhi banyaknya permintaan 
tentang prediksi siapa pemenang pilpres 2019," katanya memulai acara.
 Endang kemudian membeberkan terkait prediksinya itu. "Ada juga yang bertanya 
Mbak tahun 2014, Mbak Endang melakukan ndak? Ya, saya tampil di Trans7 nama 
acaranya gosip politik. Waktu itu yang saya prediksi pemenang (Pilpres 2014) 
adalah Jokowi," jelasnya.
 Dan sekarang, tambah Endang, ia akan coba melihat siapa yang akan jadi 
pemenang dalam Pilpres 2019. "Nah tidak boleh kenceng-kenceng. Sebetulnya saya 
males, karena ini pasti terjadi kenceng-kencengan. Jangan sampai 
gontok-gontokan. Kita semua bersaudara, kalau ada yang kenceng, ada yang keras, 
apalagi ada yang kasar komennya, akan saya delete," katanya.
 
 "Janji ya? Oke, saya akan mulai. Saya akan coba semoga mendapatkan yang 
terbaik untuk negeri ini," ujarnya.
 

 Endang kemudian mengambil Kartu Tarotnya. Lalu mengocoknya. "Kartu Tarot mulai 
kita bagi, dari posisi saya, ini untuk Jokowi, ini untuk Prabowo. Masing-masing 
ada tiga kartu. Yang pertama untuk Jokowi, lalu Prabowo, lalu Jokowi, lalu 
Prabowo, dan satu lagi Jokowi dan ini Prabowo," begitu Endang membagi kartu 
menjadi dua.

 

 Ia lalu membuka kartunya. "Yang pertama. Mari kita lihat. Nah, kartu pertama 
Prabowo bergambar 'Raja Koin'. Kartu pertama Jokowi 4 koin. Dari kartu ini, 
skor tertinggi adalah Prabowo yang berpasangan dengan Sandiaga Uno," katanya.
 Dia Raja Koin, adalah seorang yang sedang dielu-elukan, yang dinanti-nanti 
yang memiliki potensi, atau mungkin dinamakan sedang naik daun.
 
 "Dan ini (untuk Jokowi) adalah gambar 4 Koin, yang sebetulnya bisa 
ditingkatkan lagi. Koin yang membatasi pada diri dan, ini seharusnya bisa 
ditingkatkan. Jadi tidak boleh cukup puas dengan apa yang sudah dihasilkan. 
Harus lebih besar lagi upayanya, kerja kerasnya," kata Endang.
 Lanjut Endang, Raja Koin memang bisa dikatakan orang yang sedang dicari, 
dibutuhkan. Raja Koin.
 Kartu kedua, Jokowi kartunya empat pedang, sementara Prabowo dua tongkat. 
Pedang adalah elemen angin dengan pikiran, mungkin banyak hal yang 
memperngaruhi pikirannya, sehingga harus segera direcovere. Mungkin banyak hal 
terkait sesuatu yang diucapkan waktu lalu yang sudah disampaikan. 
 
 "Bisa bentuk janji yang harus direaliasai, dan ini butuh waktu untuk 
membuktikan, sehingga apa yang dijanjikan, dikatakan tidak melukai batin. Tidak 
meninggalkan kekecewaaan. Jadi ini adalah proses recovere untuk menyakinkan 
kembali bahwa apa yang dikatakan tidak terulang lagi," katanya.
 

 Dua tongkat (Kartu Prabowo) adalah hati dan semangat. Satu tongkat di atas 
bumi sebagai amanah dan satu tongkat di balakang. "Ada orang yang mengaitkan 
dengan masalah lalunya. Tetapi dia harus punya target untuk menjadi lebih baik. 
Ini tidak boleh menengok ke belakang," katanya.
 Kartu ketiga, Jokowi dengan Tujuh Pedang, Prabowo Ksatria Piala. Endang 
mengartikan tujuh pedang elemen angin terkait dengan pikiran. Kalau dilihat di 
sini ada rasa cepek, rasa lelah, terlalu banyak beban, rasanya ingin pergi 
meninggalkan apa yang seharusnya diselesaikan. Apa yang harusnya dituntaskan. 
Lima pedang di bawah, dua pedang masih tertinggal.
 "Masih ada rasa keinginan tetapi ada rasa lelah, rasa capek, sehingga tidak 
ingin terulang lagi beban-beban yang mungkin melebihi apa yang dibayangkan. 
Didominasi pikiran. Situasi dan konsisi yang cukup membuat tertekan," kata 
Endang.
 Lanjut Endang, Ada sesuatu yang harus dilepaskan. Ada keterpaksaan, mungkin 
kondisinya sudah tidak mungkin dipaksakan, karena ada hal-hal yang memberatkan 
pikiran. Dari kartu ini tampak ingin lari dari rutinitas, dari beban-beban yang 
menyiksa. 
 "Jadi, gambarnya 7 pedang 5 pedang dibawa kabur, 2 pedang masih menancap, 
seperti orang membawa pampasan perang. Bawa kabur. Jadi kalau diistilahkan udah 
capek, udah gak sanggup, sepertinya terlalu dipaksakan. Ini gambarannya, 
gambaran kartu jangan emosi," katanya. 
 Prabowo kartunya Ksatria Piala. Ada keinginan, ada tekad, ada niat untuk 
menjemput, sesuatu yang m

Re: [GELORA45] Jokowi Diramalkan Menangi Pilpres 2019, Hasil Jiamsi Klenteng Terbesar se-Asia Tenggara

2019-02-08 Terurut Topik jonathango...@yahoo.com [GELORA45]

 kok enggak difatwa sesat?
 

---In GELORA45@yahoogroups.com,  wrote :

 Syukur..



Re: [GELORA45] Jokowi Diramalkan Menangi Pilpres 2019, Hasil Jiamsi Klenteng Terbesar se-Asia Tenggara

2019-02-08 Terurut Topik b...@yahoo.com [GELORA45]
Syukur..

Re: [GELORA45] Taipan di balik Jokowi: Salim Group Terus Moncer

2019-02-08 Terurut Topik ChanCT sa...@netvigator.com [GELORA45]
Yang LOGIS itu apanya??? Karier Xi meroket pesat setelah ditunjang 
"bantuan" taipan Liem Sioe Liong??? Atau justru disinilah NAMPAK JELAS 
perbedaan Xi dengan Suharto! Xi pandai gunakan "bantuan" konglomerat 
untuk pembangunan ekonomi nasional dan meningkatkan kesejahteraan RAKYAT 
banyak, sedang Suharto hanya untuk gendutkan perut sendiri dengan 
kroni-kroninya saja, ...!


Jangan salahkan konglomerat nya saja, tapi tetap ujung tombak itu 
ditujukan pada kepala negaranya! Bisa gunakan dan jinakkan konglomerat 
atau justru ditunggangi konglomerat, ...



Tatiana Lukman jetaimemuc...@yahoo.com [GELORA45] 於 9/2/2019 2:10 寫道:

Ya logislah!!!

On Friday, February 8, 2019, 7:03:45 PM GMT+1, Jonathan Goeij 
jonathango...@yahoo.com [GELORA45]  wrote:



Foto tahun 1991, Xi muda mengunjungi taipan terbesar Asia Tenggara 
Liem Sioe Liong di Indonesia. Tidak berapa lama kemudian Liem 
membangun Yuanghong Investment Zone di Fuqing Fukkien yang merupakan 
investasi luar negeri terbesar saat itu. Setelah itu karier Xi meroket 
pesat, terakhir sebagai Presiden Tiongkok.


Inline image


---In GELORA45@yahoogroups.com,  wrote :


Paling lucu setiap menyentuh soal oligarki semacam ini bisa muncul 
reaksi tak terduga yaitu semburan "anti-Cinaǃ anti-toleransiǃ" sambil 
nampang ikut perayaan imlek segala, hahahaha pengalihan isu yang cetek 
tapi dibesar-besarkan media. Gilanya lagi, ngomong soal BLBI pun sudah 
cukup dijadikan bukti keanticinaan seseorang. Padahal para 
"pembela Cina" itu (sebutlah begitu) tidak ada yang peduli ketika Ahok 
diseret ke pengadilan.


--- jetaimemucho1@... wrote:

Sekedar mengingatkan sajatapi masih ada yang terus ngotot Jokowi 
tidak didukung Oligarki!!



  Taipan di balik Jokowi: Salim Group Terus Moncer

Submitted by redaksi2 on Kamis, 26 Mar 2015 - 00:10
alt

KONFRONTASI-Perihal dukungan pengusaha – pengusaha besar dibalik 
Jokowi ini sudah menjadi rahasia umum. Sejumlah pengusaha besar yang 
diketahui berada di belakang Jokowi adalah Anthony Salim, James Riady, 
Robert Budi Hartono dan Edward Soeryadjaya. Dukungan para pengusaha 
besar ini pada bukanlah “gratis”, berikut kepentingan cukong – cukong 
Jokowi bila dirinya terpilih menjadi Presiden. Dalam artikel ini saya 
akan membahas lebih mendalam mengenai Sang cukong terbesar, Anthony Salim.


Anthony Salim adalah pemilik PT Indofood yang memonopoli pangsa pasar 
sejumlah produk pangan seperti gandum. Nilai impor gandum saat ini 
sangat besar, sekitar 80 persennya dikuasai oleh Indofood. Sejatinya 
monopoli pangan seperti sudah tidak diperbolehkan dan di atur dalam 
undang – undang. Namun impor gandum ini dipertahankan karena harganya 
lebih murah padahal Indonesia bisa menanam gandum sendiri. Karena 
punya kuasa atas impor gandum tersebut, pengusaha yang lain tidak bisa 
melakukan produksi pangan sejenis. Selain itu, Di BCA pun kini Anthony 
Salim memiliki saham sebesar 1,76 persen. Namun, Anthony masih 
mempertahankan PT Indofood Sukses Makmur dan PT Bogasari Flour Millsn 
sebagai tombak bisnisnya. Bisnis taipan Tionghoa terus moncer, 
sementara pribumi kian keteter. Teranyar, Antony Salim terus membenahi 
bisnis Grup Salim. Salim tetap ingin dihormati oleh para pelaku bisnis 
di Asia.


Liem Sioe Liong alias Sudono Salim boleh mati, tapi tidak dengan 
bisnisnya. Di tangan Antony Salim, puteranya, Grup Salim terus 
berbenah setelah sempat mengalami kemunduran akibat krisis ekonomi 
1998. Penambahan sahamnya dari 20% menjadi 30% di Bank Ina dan aksi 
korporasi yang lain, menandakan kebangkitan itu.


Sebelum krisis, Group Salim merupakan konglomerat terbesar di 
Indonesia dengan aset mencapai US$ 10 miliar. Majalah /Forbes/ bahkan 
pernah menobatkan Sudomo Salim alias Liem Sioe Liong, pendiri Grup 
Salim, sebagai Orang Terkaya di Asia Tenggara.


Krisis 1998 memang telah merontokkan beberapa perusahaan kebanggaan 
Grup Salim. Sebut saja Bank Centra Asia (BCA). Bank swasta terbesar di 
Indonesia ini hampir kolaps gara-gara masyarakat, yang panik melihat 
penutupan belasan bank oleh pemerintah, beramai-ramai menarik 
tabungannya. Antrean panjang mengular di tiap pojok anjungan tunai BCA 
di seluruh Indonesia. BCA pun terjerat kredit macet raksasa milik 
nasabahnya, termasuk yang dikucurkan ke grup sendiri.


Untuk menyelamatkan permodalan BCA, pemerintah mengucurkan dana 
Bantuan Likuiditas Bank Indonesia senilai Rp 52 triliun. Sebagai 
gantinya, Salim harus menyerahkan 108 perusahaannya ke Badan 
Penyehatan Perbankan Nasional selaku wakil pemerintah.


Dari sinilah, satu per satu "permata" Salim lepas. Salim tak lagi 
menjadi pemilik mayoritas di sejumlah perusahaan yang dulu menjadi 
tambang uangnya. Sebut saja PT Indocement Tunggal Prakarsa dan PT 
Indomobil Sukses Internasional. Yang paling menyakitkan, Salim harus 
kehilangan BCA, yang hampir sepenuhnya jatuh ke tangan Grup Djarum dan 
Farallon Capital (Amerika Serikat).


Namun Antony tetap mempertahankan PT Indofood Sukses Makmur dan PT 
Bogasari Flour Mills.


Di tengah kontr

Re: [GELORA45] 700 Trilyun

2019-02-08 Terurut Topik kh djie dji...@gmail.com [GELORA45]
Apa bisa dikeluarkan hukum pembuktian terbalik :orang harus bisa buktikan
asal mula kekayaannya,
antara lain proses pertumbuhan kekayaannya dengan rekening bank dll.
Kalau di perusahaan di Belanda, di bagian produksi yang saya tahu kita
harus simpan semua dokumen
pembuatan suatu produkt sampai 10 tahun.


Pada tanggal Sab, 9 Feb 2019 pukul 01.11 ChanCT 
menulis:

> Sebelum bergembira spt menemukan UANG hasil rampokan para koruptor sebesar
> 700Triliun, katakan dalam satuan Rupiah, ... tentu harus diteliti
> keakuratan berita tsb! Berita dibawah sangat patut diragukan, dengan
> kalimat yang tertulis itu menjadi 700 Triliyun kawan! Apa itu 700 *Triliyun
> kawan*??? Hehehee, ...
>
> Belum lagi spt kata bung Djie, pemerintah RI masih harus buktikan dahulu
> bahwa "PEMILIK" duit itu adalah KORUPTOR yg harus disita NEGARA dengan
> segala prosedur HUKUM!
>
>
> kh djie dji...@gmail.com [GELORA45] 於 9/2/2019 3:27 寫道:
>
>
> Kalau hasil korupsi, bisa disita, tetapi prosesnya bisa lama, dengan naik
> banding ?
> Kalau keuntungan yang dibungakan di bank asing, dan tidak dilaporkan untuk
> bayar
> pajak, hukumannya denda ?Berapa % ?
>
> Pada tanggal Jum, 8 Feb 2019 pukul 19.48 Chalik Hamid
> chalik.ha...@yahoo.co.id [GELORA45]  menulis:
>
>>
>>
>> 
>> Bambang Djalisnetra
>> 
>>  membagikan kiriman
>> .
>> 8 jam
>> 
>>  ·
>> [image: Gambar mungkin berisi: 2 orang, orang tersenyum, teks]
>>
>> 
>> Naura Nur Pratama
>> 
>> 5 Februari pukul 06.18
>> 
>>
>> ALHAMDULILLAH YA ALLAH
>>
>> 7000 Triliyun 11000 Triliyun kembali ke Indonesia
>>
> 
>
>
>
> 
> 不含病毒。www.avg.com
> 
> <#m_1782089642401659650_DAB4FAD8-2DD7-40BB-A1B8-4E2AA1F9FDF2>
>


Re: [GELORA45] 700 Trilyun

2019-02-08 Terurut Topik ChanCT sa...@netvigator.com [GELORA45]
Sebelum bergembira spt menemukan UANG hasil rampokan para koruptor 
sebesar 700Triliun, katakan dalam satuan Rupiah, ... tentu harus 
diteliti keakuratan berita tsb! Berita dibawah sangat patut diragukan, 
dengan kalimat yang tertulis itu menjadi 700 Triliyun kawan! Apa itu 700 
*Triliyun kawan*??? Hehehee, ...


Belum lagi spt kata bung Djie, pemerintah RI masih harus buktikan dahulu 
bahwa "PEMILIK" duit itu adalah KORUPTOR yg harus disita NEGARA dengan 
segala prosedur HUKUM!



kh djie dji...@gmail.com [GELORA45] 於 9/2/2019 3:27 寫道:
Kalau hasil korupsi, bisa disita, tetapi prosesnya bisa lama, dengan 
naik banding ?
Kalau keuntungan yang dibungakan di bank asing, dan tidak dilaporkan 
untuk bayar

pajak, hukumannya denda ?Berapa % ?

Pada tanggal Jum, 8 Feb 2019 pukul 19.48 Chalik Hamid 
chalik.ha...@yahoo.co.id  [GELORA45] 
mailto:GELORA45@yahoogroups.com>> menulis:







  Bambang Djalisnetra
  

 membagikan
  kiriman
  .

8 jam


 ·

Gambar mungkin berisi: 2 orang, orang tersenyum, teks


Naura Nur Pratama



5 Februari pukul 06.18



ALHAMDULILLAH YA ALLAH

7000 Triliyun 11000 Triliyun kembali ke Indonesia





---
此電子郵件已由 AVG 檢查病毒。
http://www.avg.com


Re: [GELORA45] Jokowi Diramalkan Menangi Pilpres 2019, Hasil Jiamsi Klenteng Terbesar se-Asia Tenggara

2019-02-08 Terurut Topik Sunny ambon ilmeseng...@gmail.com [GELORA45]
*Klenteng meramal, lantas apa kata Ma'ruf Amin? Bukankah klenteng atau
gereja, kuil itu dibilang tempat  maksiat? hehehehhe*

On Sat, Feb 9, 2019 at 12:03 AM Jonathan Goeij jonathango...@yahoo.com
[GELORA45]  wrote:

>
>
>
> Jokowi Diramalkan Menangi Pilpres 2019, Hasil Jiamsi Klenteng Terbesar
> se-Asia Tenggara
> 
>
> Jokowi Diramalkan Menangi Pilpres 2019, Hasil Jiamsi Klenteng Terbesar s
>
> Joko Widodo (Jokowi) diramalkan menang dalam kontestasi Pilpres 2019,
> disampaikan Salim, Jiamsi atau penerawang ...
>
> 
>
>
> Selasa, 5 Februari 2019 21:15
>
>
>
>
> [image: Jokowi Diramalkan Menangi Pilpres 2019, Hasil Jiamsi Klenteng
> Terbesar se-Asia Tenggara]
> SURYA/M SUDARSONO
> Salim, Jiamsi atau penerawang klenteng terbesar se-Asia Tenggara di Tempat
> Ibadah Tri Dharma (TITD) Kwan Sing Bio Kabupaten Tuban Provinsi Jawa Timur,
> meramalkan jika Jokowi bakal menang dalam Pilpres 2019.
>
>
>
> *TRIBUNJATENG.COM , TUBAN -* Joko Widodo
> (Jokowi) diramalkan menang dalam kontestasi Pilpres 2019
> .
>
> Ramalan ini disampaikan Salim, Jiamsi
>  atau penerawang klenteng
> terbesar se-Asia Tenggara di Tempat Ibadah Tri Dharma (TITD) Kwan Sing Bio
> Kabupaten Tuban Provinsi Jawa Timur.
>
> "Joko Widodo-Maruf Amin yang akan menang pada Pilpres tahun ini, sesuai
> dengan apa yang disampaikan Dewa Kongco," Kata Ko Salim ditemui di
> ruangannya, Selasa (5/2/2019).
>
> Dia menjelaskan, ramalan pasangan urut nomor 01 itu menang bukan tanpa
> sebab.
>
> Mantan Wali Kota Solo itu dianggap orang yang sederhana, anak-anaknya juga
> tidak ada yang main proyek aneh-aneh.
>
> Meski ada banyak indikator, namun prediksi calon Presiden petahana menang
> itu tentu atas kuasa Tuhan.
>
> "Tentu semua atas kuasa Tuhan, Jokowi diramal menang
>  atas pasangan
> Prabowo-Sandi yang bernomor urut 02, pada Pilpres mendatang," ujarnya.
>
> Lebih lanjut dia menerangkan, Jokowi memiliki karakter yang kuat sebagai
> Presiden ketujuh.
>
> Tujuh jika dibahasa-Jawakan yaitu pitu, secara analogi pitulungan.
>
> "Ramalannya Jokowi menang, kalaupun diprosentase sekitar 53 persen banding
> 50 persen, kira-kira seperti itu. Kongco juga meramal Kofifah menang pada
> Pilgub Jatim kemarin, ternyata juga menang," Pungkasnya. (*Surya.co.id/M
>  Sudarsono*)
>
> Artikel ini telah tayang di *surya.co.id  *dengan
> judul *"Jokowi Diramalkan Menang Oleh Jiamsi Klenteng Terbesar Se-Asia
> Tenggara"
> *
>
>
> Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com
> 
>  dengan
> judul Jokowi Diramalkan Menangi Pilpres 2019, Hasil Jiamsi Klenteng
> Terbesar se-Asia Tenggara,
> http://jateng.tribunnews.com/2019/02/05/jokowi-diramalkan-menangi-pilpres-2019-hasil-jiamsi-klenteng-terbesar-se-asia-tenggara
> .
>
> Editor: deni setiawan
>
> 
>


[GELORA45] UNS Solo Bangun Kelenteng Lengkapi Tempat Ibadah di Kampus Benteng Pancasila

2019-02-08 Terurut Topik Jonathan Goeij jonathango...@yahoo.com [GELORA45]


UNS Solo Bangun Kelenteng Lengkapi Tempat Ibadah di Kampus Benteng Pancasila

| 
| 
| 
|  |  |

 |

 |
| 
|  | 
UNS Solo Bangun Kelenteng Lengkapi Tempat Ibadah di Kampus Benteng Panca...

Kelenteng Khongcu Bio melengkapi kompleks ibadah Kampus Universitas Sebelas 
Maret. Pembangunan Kelenteng untuk c...
 |

 |

 |



Terakhir kali diperbarui 05/02/2019   
   - Yudha Satriawan




Peletakan batu pertama pembangunan Klenteng di Kampus UNS, Solo. (Foto: 
VOA/Yudha)


Kelenteng Khongcu Bio melengkapi kompleks ibadah Kampus Universitas Sebelas 
Maret. Pembangunan Kelenteng untuk civitas akademika beragama Khonghucu di 
kampus tersebut menjadi kado istimewa Perayaan Imlek tahun ini.
SOLO, JAWA TENGAH — 
Deretan tempat ibadah tampak di dalam kompleks kampus Universitas Sebelas Maret 
atau UNS Solo, Selasa (5/2). Bangunan gereja, pura, vihara, dan bangunan yang 
belum sepenuhnya jadi, tertulis akan didirikan Kelenteng Khongcu Bio atau yang 
berarti Sinar Kebajikan. Sebuah jalan memisahkan deretan tempat ibadah tersebut 
dengan sebuah Masjid kampus yang diberi nama Nurul Huda artinya Cahaya Petunjuk.

Awal tahun ini kampus UNS Solo bekerja sama dengan komunitas Tionghoa dan 
Konghucu. membangun sebuah tempat ibadah bagi warga kampus yang beragama 
Khonghucu. Rektor UNS Solo, Profesor Ravik Karsidi mengatakan pendirian 
Kelenteng ini melengkapi tempat ibadah berbagai agama yang sudah tersedia di 
kampus tersebut yaitu Masjid, Gereja, Pura, dan Vihara. Menurut Ravik, civitas 
akademik yang beragama Konghucu di kampus ini saat ini masih sedikit, kurang 
dari 10 orang.



“Sejak UNS Solo berdiri, tahun 1976, kampus ini sudah deklarasi sebagai kampus 
Benteng Pancasila. Kami saat ini membangun sebuah kelenteng untuk pemeluk 
Konghucu. Ini mungkin satu-satunya kampus yang memiliki tempat ibadah yang 
lengkap untuk semua agama di Indonesia. Bagi saya sebagai rektor UNS memandang 
semua umat beragama, civitas akademika, memiliki kesempatan yang sama untuk 
beribadah di kampus ini. Data kami ada enam mahasiswa dan seorang dosen yang 
menganut Konghucu. Ya ini nggak apa-apa, kita sediakan tempat ibadah Kelenteng 
ini. Barangkali, suatu saat bisa bertambah.”
Atraksi Liong atau tari naga ikut memeriahkan peletakan batu pertama 
pembangunan Kelenteng di kampus UNS Solo. (Foro: VOA/Yudha)
Pembangunan Kelenteng Khongcu Bio atau Sinar Kebajikan ini direncanakan memakan 
waktu dua bulan mendatang. Lahan berukuran 10 kali 10 meter ini akan didominasi 
warna merah dan kuning keemasan.

Perencana bangunan atau Arsitek Kelenteng dilakukan oleh tim Fakultas Teknik 
UNS Solo bekerjasama dengan komunitas Tionghoa maupun Konghucu. Dana 
Pembangunan sekitar Rp 700 juta dan baru tersedia 60 persen. Pengumpulan 
sumbangan dana pembangunan Kelenteng tersebut secara swadaya terus dilakukan. 
Atraksi Barongsai dan Liong mewarnai peresmian peletakan batu pertama Kelenteng 
di UNS Solo ini.

Sementara itu, Ketua harian Matakin Majelis Tinggi Agama Konghucu Indonesia, 
Jousheng Budi Sunarto, saat peletakan batu pertama Klenteng Khongcu Bio di 
Kampus UNS Solo, akhir bulan lalu mengapresiasi langkah kampus negeri di Solo 
ini mendirikan tempat ibadah bagi umat Khonghucu meski di UNS masih sedikit 
pemeluk atau penganutnya.

“Kami sangat mengapresiasi langkah kampus memberikan umat agama kami tempat 
ibadah yang bagus. Kami memahami umat agama kami saat ini masih sangat sedikit. 
Ini adalah bentuk kepedulian tentang keragaman dan kerukunan umat beragama,” 
jelas Jousheng Budi Sunarto.

Selama ini masyarakat Khonghucu di Solo menggunakan sejumlah Kelenteng yang ada 
di luar kampus untuk beribadah, antara lain Kelenteng Tien Kok Sie di Pasar 
Gedhe Harjonagoro depan Balaikota Solo atau Kelenteng Poo An Kiong di kawasan 
perdagangan di Coyudan Solo atau samping kawasan pasar Klewer Solo..
Atraksi Barongsai meramaikan peresmian peletakan batu pertama pembangunan 
Klenteng di kampus UNS, Solo. (Foto: VOA/Yudha)
Selama Orde Baru berkuasa, pemerintah melarang agama, adat istiadat, dan 
kepercayaan Masyarakat Tionghoa yang tercantum dalam Instruksi Presiden nomor 
14 tahun 1967. Namun, di masa Orde Reformasi, Presiden Habibie menerbitkan 
Inpres nomor 26 tahun 1998 yang membatalkan aturan diskriminatif pada komunitas 
Tionghoa, termasuk penghentian penggunaan kata pribumi dan non pribumi dalam 
pemerintahan.

Ketika Presiden Abdurrahaman Wahid atau Gus Dur menerbitkan Inpres nomor 6 
tahun 2000 yang berisi menganulir Inpres Soeharto di Masa Orde Baru terkait 
kebijakan pada masyarakat Tionghoa tersebut. Setelah Gus Dur Lengser, Presiden 
Megawati Soekarno Putri mengeluarkan Keppres nomor 19 tahun 2002 yang berisi 
Pemerintah meresmikan Imlek atau tahun baru masyarakat Tionghoa sebagai hari 
libur nasional. [ys/ab]



[GELORA45] Prediksi Pilpres 2019 Versi Vihara Dharma Bhakti, Ini Hasilnya

2019-02-08 Terurut Topik Jonathan Goeij jonathango...@yahoo.com [GELORA45]
Jadi no. 1 dan no. 2 tidak pernah konflik, karena itu teman ternyata. Yang 
konflik kita yang dibawah.

Prediksi Pilpres 2019 Versi Vihara Dharma Bhakti, Ini Hasilnya


| 
| 
| 
|  |  |

 |

 |
| 
|  | 
Prediksi Pilpres 2019 Versi Vihara Dharma Bhakti, Ini Hasilnya

Prediksi ini dibuat dengan ramalan berdasarkan kepercayaan China yang disebut 
Kiu Ciam atau Ciam Si
 |

 |

 |



Bangun SantosoRabu, 06 Februari 2019 | 06:09 WIB
Suasana di Vihara Dharma Bhakti, Petak Sembilan, Tamansari, Jakarta Barat. 
(Suara.com/M. Yasir)
Prediksi ini dibuat dengan ramalan berdasarkan kepercayaan China yang disebut 
Kiu Ciam atau Ciam Si



Suara.com - Bertepatan dengan perayaan Tahun Baru China yang juga dikenal 
denganTahun Baru Imlek , Vihara Dharma Bakti, Jakarta turut mengeluarkan 
prediksi untukPilpres 2019 .

Uniknya, prediksi ini dibuat dengan ramalan berdasarkan kepercayaan China yang 
disebut Kiu Ciam atau Ciam Si.

"Semalam pada pukul 00.00 WIB kita sudah melakukan tradisi Kiu Ciam atau Ciam 
Si untuk mengetahui peruntungan di Tahun Babi Tanah ini. Kemudian keluarlah 
nomor dua untuk masalah umum dan keselamatan bangsa serta nomor tujuh untuk 
bisnis. Hasilnya ternyata bagus, jadi pilpres nanti tidak ada masalah. Semua 
bagus," kata Gunawan seperti dilansir Antara di Jakarta, Selasa (5/2/2019).
Gunawan juga menyempatkan diri untuk membacakan hasil dari Ciam Si tersebut 
kepada awak media.


"Kita baca yang umum dulu ya, yang nomor dua: 'Awan terpencar sinar rembulan 
yang terang pun muncul. Tak perlu menanyakan masa depan. Semua perjodohan telah 
ditetapkan oleh Tuhan. Semua masalah menjadi sukses.' Nah jadi tidak usah tanya 
siapa presidennya," katanya. Kemudian, "Sekarang untuk bisnis, dengan nomor 
tujuh: 'Kekayaan dari lahir menjadi milikmu. Rumah tangga Anda pasti terang. 
Kepergian ini pasti tiada kerugian, ibarat suami-istri seumur hidup sangat 
harmonis.' Jadi no. 1 dan no. 2 tidak pernah konflik, karena itu teman 
ternyata. Yang konflik kita yang dibawah. Jadi siapapun presidennya tidak usah 
ditanya, karena sudah jelas" "Kecuali bunyinya diawali dengan 'Musim 
berganti...', nah ini kan jelas, tapi ini kan 'Jangan tanya masa depan, semua 
sudah diatur oleh Tuhan'. Jadi penafsirannya begitu menurut Vihara Dharma 
Bakti. Nanti orang juga akan menafsirkan," tutur Gunawan.

Meski demikian Gunawan menegaskan bahwa ini hanya sebuah ramalan, hasil 
pastinya baru akan diketahui setelah Pilpres 2019 berlangsung pada 17 April.

Dia juga mengatakan, bahwa Ciam Si bukan bagian dari agama, tapi merupakan 
budaya China.

"Jadi apapun agamanya, kalau dia keturunan China, pasti akan menyempatkan diri 
untuk mengambil Ciam Si," tambahnya.



[GELORA45] Al-Nusra Front: Islamic State’s Breakaway Faction in Syria’s Idlib

2019-02-08 Terurut Topik Sunny ambon ilmeseng...@gmail.com [GELORA45]
https://www.globalresearch.ca/al-nusra-front-islamic-states-breakaway-faction-in-syrias-idlib/5667920
*Al-Nusra Front: Islamic State’s Breakaway Faction in Syria’s Idlib*

By *Nauman Sadiq* 

Global Research, February 08, 2019

Region: Middle East & North Africa


Theme: Intelligence ,
Terrorism , US
NATO War Agenda 

In-depth Report: SYRIA






*During the eight-year proxy war in Syria,* *Abu Mohammad al-Jolani**, the
leader of al-Nusra Front, has emerged as the second most influential
militant leader after the Islamic State’s [alleged] chief **Abu Bakr
al-Baghdadi**. In fact, since the beginning of the Syrian conflict in
August 2011 to April 2013, the Islamic State and al-Nusra Front were a
single organization that chose the banner of Jabhat al-Nusra.*

Although the current al-Nusra Front has been led by Abu Mohammad al-Jolani,
he was appointed  [1] as the emir
of al-Nusra Front by Abu Bakr al Baghdadi, the leader of Islamic State, in
January 2012. Thus, al-Jolani’s Nusra Front is only a splinter group of the
Islamic State, which split from its parent organization in April 2013 over
a leadership dispute between the two organizations.

In August 2011, Abu Bakr al-Baghdadi, who was based in Iraq, began sending
Syrian and Iraqi jihadists experienced in guerrilla warfare across the
border into Syria to establish an organization inside the country. Led by a
Syrian known as Abu Mohammad al-Jolani, the group began to recruit fighters
and establish cells throughout the country. On 23 January 2012, the group
announced its formation as Jabhat al-Nusra.

Image on the right: Abu Muhammad al-Jolani (Source: Newsweek)

[image: Image result for Abu Mohammad al-Jolani]In April 2013, Abu Bakr
al-Baghdadi released an audio statement in which he announced that al-Nusra
Front had been established, financed and supported by the Islamic State of
Iraq. Al-Baghdadi declared that the two groups were merging under the name
“Islamic State of Iraq and Syria.” The leader of al-Nusra Front, Abu
Muhammad al-Jolani, issued a statement denying the merger and complaining
that neither he nor anyone else in al-Nusra’s leadership had been consulted
about it.

Al-Qaeda Central’s leader, *Ayman al Zawahiri*, tried to mediate the
dispute between al-Baghdadi and al-Jolani but eventually, in October 2013,
he endorsed al-Nusra Front as the official franchise of al-Qaeda Central in
Syria. Abu Bakr al-Baghdadi, however, defied the nominal authority of
al-Qaeda Central and declared himself as the caliph of the Islamic State of
Iraq and Syria.

Keeping this background in mind, it becomes abundantly clear that a single
militant organization operated in Syria and Iraq under the leadership of
al-Baghdadi until April 2013, which chose the banner of al-Nusra Front, and
that the current emir of the subsequent breakaway faction of al-Nusra
Front, al-Jolani, was actually al-Baghdadi’s deputy in Syria.

Thus, the Islamic State operated in Syria since August 2011 under the
designation of al-Nusra Front and it subsequently changed its name to the
Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) in April 2013, after which it
overran Raqqa and parts of Deir al-Zor in the summer of 2013. And in
January 2014, it overran Fallujah and parts of Ramadi in Iraq and reached
the zenith of its power when it captured Mosul in June 2014.

Image below: Abu Bakr al-Baghdadi (Source: Ariana News)

[image: Image result for Abu Bakr al-Baghdadi]Excluding al-Baghdadi and a
handful of his hardline Islamist aides, the rest of Islamic State’s top
leadership was comprised of Saddam-era military and intelligence officials.
According to an informative Associated Press report

[2],
hundreds of ex-Baathists constituted the top and mid-tier command structure
of the Islamic State who planned all the operations and directed its
military strategy.

More to the point, it is an indisputable fact that morale and ideology play
an important role in battlefield, and well-informed readers must also be
aware that the Takfiri brand of most jihadists these days has directly been
inspired by the puritanical Wahhabi-Salafi ideology of Saudi Arabia, but
ideology alone is not sufficient to succeed in battle.

Looking at the Islamic State’s astounding gains in Syria and Iraq in
2013-14, a question arises that where did its recruits get all the training
and state-of-the-art weapons that were imperative not only for hit-and-run
guerrilla warfare but also for capturing and holding large swathes of
territory in Syria and Iraq.

According to a revelatory December 2013 news

[GELORA45] Jokowi Diramalkan Menangi Pilpres 2019, Hasil Jiamsi Klenteng Terbesar se-Asia Tenggara

2019-02-08 Terurut Topik Jonathan Goeij jonathango...@yahoo.com [GELORA45]


Jokowi Diramalkan Menangi Pilpres 2019, Hasil Jiamsi Klenteng Terbesar se-Asia 
Tenggara


| 
| 
| 
|  |  |

 |

 |
| 
|  | 
Jokowi Diramalkan Menangi Pilpres 2019, Hasil Jiamsi Klenteng Terbesar s...

Joko Widodo (Jokowi) diramalkan menang dalam kontestasi Pilpres 2019, 
disampaikan Salim, Jiamsi atau penerawang ...
 |

 |

 |



Selasa, 5 Februari 2019 21:15




SURYA/M SUDARSONOSalim, Jiamsi atau penerawang klenteng terbesar se-Asia 
Tenggara di Tempat Ibadah Tri Dharma (TITD) Kwan Sing Bio Kabupaten Tuban 
Provinsi Jawa Timur, meramalkan jika Jokowi bakal menang dalam Pilpres 2019. 




TRIBUNJATENG.COM, TUBAN - Joko Widodo (Jokowi) diramalkan menang dalam 
kontestasi Pilpres 2019.

Ramalan ini disampaikan Salim, Jiamsi atau penerawang klenteng terbesar se-Asia 
Tenggara di Tempat Ibadah Tri Dharma (TITD) Kwan Sing Bio Kabupaten Tuban 
Provinsi Jawa Timur.
"Joko Widodo-Maruf Amin yang akan menang pada Pilpres tahun ini, sesuai dengan 
apa yang disampaikan Dewa Kongco," Kata Ko Salim ditemui di ruangannya, Selasa 
(5/2/2019).

Dia menjelaskan, ramalan pasangan urut nomor 01 itu menang bukan tanpa sebab.
Mantan Wali Kota Solo itu dianggap orang yang sederhana, anak-anaknya juga 
tidak ada yang main proyek aneh-aneh.
Meski ada banyak indikator, namun prediksi calon Presiden petahana menang itu 
tentu atas kuasa Tuhan.
"Tentu semua atas kuasa Tuhan, Jokowi diramal menang atas pasangan 
Prabowo-Sandi yang bernomor urut 02, pada Pilpres mendatang," ujarnya.

Lebih lanjut dia menerangkan, Jokowi memiliki karakter yang kuat sebagai 
Presiden ketujuh.

Tujuh jika dibahasa-Jawakan yaitu pitu, secara analogi pitulungan.
"Ramalannya Jokowi menang, kalaupun diprosentase sekitar 53 persen banding 50 
persen, kira-kira seperti itu. Kongco juga meramal Kofifah menang pada Pilgub 
Jatim kemarin, ternyata juga menang," Pungkasnya. (Surya.co.id/M Sudarsono)
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul "Jokowi Diramalkan Menang 
Oleh Jiamsi Klenteng Terbesar Se-Asia Tenggara"

Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Jokowi Diramalkan 
Menangi Pilpres 2019, Hasil Jiamsi Klenteng Terbesar se-Asia Tenggara, 
http://jateng.tribunnews.com/2019/02/05/jokowi-diramalkan-menangi-pilpres-2019-hasil-jiamsi-klenteng-terbesar-se-asia-tenggara.

Editor: deni setiawan



[GELORA45] Menggemparkan !! Kota Solo Mau Dijadikan Kota Salib

2019-02-08 Terurut Topik b...@yahoo.com [GELORA45]
https://www.youtube.com/watch?v=AVhnY68jNsg 
https://www.youtube.com/watch?v=AVhnY68jNsg

 

 



[GELORA45] Re: Ahok Resmi Jadi Kader PDIP

2019-02-08 Terurut Topik b...@yahoo.com [GELORA45]
Eh, Ahok belum kapok, masih mau menjadi politikus. Orang yg tidak bisa mengusai 
ego nya, akan menyesal di kemudian hari.

Re: [GELORA45] 700 Trilyun

2019-02-08 Terurut Topik ajeg ajegil...@yahoo.com [GELORA45]
Ya, sering disebut-sebut sebagai pertemuan rahasia 
Soekarno-Kennedy di Green Hilton Jenewa 14 November 1963 
(seminggu sebelum JFK dibunuh).

Kalaupun betul dana revolusi itu ada (57 ribu ton emas?) bisa jadi 
maksudnya gunung yang dirampok Freeport.
#188221
(klik lampiran foto)

--- ilmesengero@... wrote:

Setelah Soeharto jatuh dari kursi kekuasaan dikirim menteri keuangan 
neo-Mojopahit bersama seorang pembantu ke Ziwitseland, tetapi hasil kunjungan 
mereka tidak diberitakan, mungkin mereka kesana untuk mengatur cara terbaik  
hasil panen korupsi Soeharto disimpan.
Berita lain yang pernah beredar ialah presiden Soekarno menjimpan dana revolusi 
di Bank di Zwitserland. Pada akhir tahun 1960 dikabarkan bahwa uang yang 
disimpan itu sebesar 1 miliar dollar, sampai dimana kebenaran berita ini tidak 
ada berita selanjutnya sekalipun dana ini pernah menjadi soroatan media 
berkali-kali, tetapi tidak jelas apakah dana tsb  sudah diambil oleh  rezim 
Soeharto ataukah masih ada. Bayankan  saja satu 1 miliar dengan bunga 
berbunganya hingga kini mukin sudah dua atau 3 miliar.



[GELORA45] Ahok Resmi Jadi Kader PDIP

2019-02-08 Terurut Topik Jonathan Goeij jonathango...@yahoo.com [GELORA45]

Jumat 08 Februari 2019, 16:57 WIB


Ahok Resmi Jadi Kader PDIP


| 
| 
| 
|  |  |

 |

 |
| 
|  | 
Ahok Resmi Jadi Kader PDIP

Aditya Mardiastuti

Ahok resmi menjadi kader PDI Perjuangan. Ia pun mengenakan jaket merah PDIP 
sebagai simbol kader.
 |

 |

 |



Aditya Mardiastuti - detikNews

Foto: Ahok tunjukkan KTA PDIP (Aditya Mardiastuti/detikcom)

Jakarta - Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok 
mendatangi kantor DPD PDI Perjuangan Bali. Ahok pun resmi jadi kader partai 
berlambang banteng moncong putih itu.

Ahok sempat berbincang di ruangan sekretariat dan perpustakaan DPD PDIP Bali. 
Dalam ruangan tersebut, diketahui ada Wagub Bali Tjokorda Oka Artha Ardana 
Sukawati, Dewan Pertimbangan PDIP Bali I Nyoman Adi Wiryatama, dan Sekretaris 
PDIP Bali I Gusti Ngurah Jaya Negara. 

Sekitar satu jam pertemuan berlangsung, pukul 17.00 Wita terlihat Ketua DPD 
PDIP DKI Jakarta Adi Wijaya (Aming) datang menyusul. Aming juga langsung masuk 
ke ruangan.

| Baca juga: Ahok: Dari Dulu Saya Berhubungan Baik dengan PDIP |


Tak berapa lama, rombongan tersebut keluar. Saat keluar dari ruangan, terlihat 
Ahok memakai jaket merah PDIP.

"Beliau sudah anggota PDI Perjuangan, sudah resmi," ujar Nyoman Adi Wiryatama.

Lantas kenapa di Bali? 

"Beliau selaku anggota PDI Perjuangan tentunya bersilaturahmi dengan kita 
anggota PDI Perjuangan sambil beliau berkeliling-keliling. Artinya, beliau 
bersilaturahmi sebagai satu wadah dengan kita di PDIP Perjuangan," ujarnya. 


| Baca juga: Vlog 1 Langsung ke 3, Staf Ahok: Tim BTP Tak Pilih Nomor 2 |


Ahok tersenyum saat diperkenalkan sebagai kader PDIP. Ia pun menyatakan PDIP 
merupakan partai yang sesuai dengan ideologi perjuangannya.

"Memang ini yang sesuai dengan garis ideologi perjuangan saya," ucap Ahok.


[GELORA45] Mendes: Indonesia Bisa Jadi Negara Maju Jika Jaga Perdamaian

2019-02-08 Terurut Topik Sunny ambon ilmeseng...@gmail.com [GELORA45]
*Tanpa ada foundation pun bisa berlangung perdamaian. Dulu damai sekarang
dengan macam-macam ideologi akal bulus Abunawas maka perdamaian masyarakat
terganggu dan sering menelan korban jiwa manusia dan harta tidak sedikit.
Waktu dikirim laskar jihad untuk membasmi kaum nasrani di Sulawesi Tengah
dan Maluku, kaum langitan cinta Taman Firdaus membisu seribu bahasa.Begitu
pun ketika Daesh (ISIS) merajalela di Timur Tengah mereka berlagak pilon.
hehehehe*


https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-4420162/mendes-indonesia-bisa-jadi-negara-maju-jika-jaga-perdamaian



Jumat, 08 Feb 2019 20:30 WIB
Mendes: Indonesia Bisa Jadi Negara Maju Jika Jaga Perdamaian

Robi Setiawan - detikFinance


Foto: kemendes PDTT


*Jakarta* - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
(Mendes PDTT), Eko Putro Sandjojo mengapresiasi gerakan desa damai yang
diinisiasi oleh Wahid Foundation. Menurutnya Indonesia bisa menjadi negara
maju jika bisa menjaga perdamaian.

"Kita akan menjadi negara maju jika bisa menjaga perdamaian. Saya senang
sekali dan menyambut baik kerja keras Wahid Foundation dalam menjaga
perdamaian di desa-desa. Mudah-mudahan bisa diintegerasikan," ujar Eko
dalam keterangan tertulis, Jumat (8/2/2019).

*Baca juga: *Kemendes: Desa yang Alami Gizi Buruk Berkurang 29%



Hal tersebut disampaikannya saat memberikan sambutan pada kegiatan Forum
Nusantara tentang gerakan perempuan desa membangun perdamaian melalui
penguatan ekonomi dan ketahanan rakyat yang diselenggarakan oleh Wahid
Foundation di Golden Ballroom The Sultan Hotel and Residence, Jakarta.





Dalam kesempatan tersebut ia mengatakan gerakan desa damai perlu ditularkan
secara masif ke 74.957 desa yang tersebar di Indonesia, karena gerakan ini
bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi.

"Mudah-mudahan dengan pembangunan ekonomi yang sedang sangat masif
digerakkan, ditambah dengan kaidah desa damai yang bisa kita masifkan di
74.957 desa, dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi dan mengentaskan
kemiskinan di desa-desa," ujarnya.

*Baca juga: *Selama 4 Tahun, 8.983 Pasar Tercipta dari Dana Desa



Ia juga mengatakan pertumbuhan ekonomi harus dibarengi dengan pengurangan
kemiskinan dan kesenjangan yang mayoritas berada di desa. Menurutnya
pertumbuhan ekonomi yang tidak dibarengi oleh pengurangan kemiskinan dan
kesenjangan berpotensi besar menimbulkan gejolak sosial.

Lebih lanjut, Eko mengakui adanya keterbatasan pemerintah dalam menjangkau
seluruh desa di Indonesia secara bersamaan. Sehingga perlu adanya peran Non
Government Organization (NGO) seperti Wahid Foundation yang sangat penting
dalam menjaga nilai-nilai perdamaian, termasuk di desa.

"Kemampuan pemerintah sangat terbatas. Makanya penting kerja sama dengan
NGO seperti Wahid Foundation dan UN Women," ujarnya.

Terkait hal tersebut, Direktur Wahid Foundation, Yenny Wahid mengakui
gejala intoleransi yang mengganggu perdamaian telah menjalar hingga desa.
Hal tersebut merupakan efek dari merebaknya media sosial dan semakin
canggihnya sarana komunikasi.

Menurutnya melalui media sosial dan sarana komunikasi canggih inilah,
beragam fitnah, informasi palsu, simbol-simbol agama, hingga kasus
radikalisme berbasis kekerasan masuk ke desa.

"Tetapi, meningkatnya tantangan ini tidak membuat kita alergi terhadap
agama dan keberagaman, karena memang begitu banyak keberagaman di
Indonesia. Justru semakin banyak retorika yang memperkuat perbedaan
keberagaman termasuk perbedaan keyakinan," ujarnya.

Di sisi lain, menurut Yenny, desa merupakan jawaban dalam menangkal isu
intoleransi. Ia menemukan kearifan lokal perdesaan adalah kekuatan besar
yang dapat menangkal intoleransi di seluruh Tanah Air.

"Untuk mengatasi masalah ini (intoleransi) kita perlu cara yang lebih
kreatif, masif, komprehensif, dan kolaboratif. Makanya kita luncurkan
program desa yang mengkolaborasikan antara masyarakat sipil khususnya
perempuan, pemerintah pusat, pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten,
hingga sektor swasta," ujarnya.


Re: [GELORA45] 700 Trilyun

2019-02-08 Terurut Topik Sunny ambon ilmeseng...@gmail.com [GELORA45]
Setelah Soeharto jatuh dari kursi kekuasaan dikirim menteri keuangan
neo-Mojopahit bersama seorang pembantu ke Ziwitseland, tetapi hasil
kunjungan mereka tidak diberitakan, mungkin mereka kesana untuk mengatur
cara terbaik  hasil panen korupsi Soeharto disimpan.

Berita lain yang pernah beredar ialah presiden Soekarno menjimpan dana
revolusi di Bank di Zwitserland. Pada akhir tahun 1960 dikabarkan bahwa
uang yang disimpan itu sebesar 1 miliar dollar, sampai dimana kebenaran
berita ini tidak ada berita selanjutnya sekalipun dana ini pernah menjadi
soroatan media berkali-kali, tetapi tidak jelas apakah dana tsb  sudah
diambil oleh  rezim Soeharto ataukah masih ada. Bayankan  saja satu 1
miliar dengan bunga berbunganya hingga kini mukin sudah dua atau 3 miliar.


[GELORA45] Prabowo: Anggaran Negara Bocor, Jokowi Buka Suara

2019-02-08 Terurut Topik ajeg ajegil...@yahoo.com [GELORA45]
Kok pake minta bukti segala.
Kalo memang nggak bocor ya laporin saja ke polisi.
Peluang emas campur berlian untuk jadi capres tunggal
heheheh

-

"Laporinke KPK dengan bawa bukti-bukti dan bawa fakta-fakta. Jangan asal... 
(sambilmenunjuk mulut)," ujar Jokowi setelah menghadiri Perayaan Imlek 
Nasional2019 di JIExpo Kemayoran, Kamis kemarin (7/2).

JokowiBuka Suara




Re: [GELORA45] 700 Trilyun

2019-02-08 Terurut Topik kh djie dji...@gmail.com [GELORA45]
Kalau hasil korupsi, bisa disita, tetapi prosesnya bisa lama, dengan naik
banding ?
Kalau keuntungan yang dibungakan di bank asing, dan tidak dilaporkan untuk
bayar
pajak, hukumannya denda ?Berapa % ?

Pada tanggal Jum, 8 Feb 2019 pukul 19.48 Chalik Hamid
chalik.ha...@yahoo.co.id [GELORA45]  menulis:

>
>
>
> 
> Bambang Djalisnetra
> 
>  membagikan kiriman
> .
> 8 jam
> 
>  ·
> [image: Gambar mungkin berisi: 2 orang, orang tersenyum, teks]
>
> 
> Naura Nur Pratama
> 
> 5 Februari pukul 06.18
> 
>
> ALHAMDULILLAH YA ALLAH
>
> 7000 Triliyun 11000 Triliyun kembali ke Indonesia
>
> 
>


[GELORA45] Propaganda Rusia: Jokowi Bisa Dianggap Inkonstitusional

2019-02-08 Terurut Topik ajeg ajegil...@yahoo.com [GELORA45]
Satu lagi kelebihan rezim Jokowi dari Orba.
Tahun 80an masyarakat tiba-tiba dikejutkan penangkapan 
seorang perwira tinggi TNI disusul penutupan kantor maskapai 
Aeroflot di Indonesia. Belakangan baru keluar pernyataan resmi 
pangkopkamtib bahwa si perwira menjual informasi rahasia 
melalui penghubung di kantor Aeroflot. Kedubes Uni Soviet 
minta maaf atas insubordinasi direksi Aeroflot.

30 tahun kemudian langsung presiden sendiri yang tanpa 
didukung data tiba-tiba jeplak tentang adanya propaganda Rusia.
Giliran orang lain selalu dituntut bawa data. Kedubes Rusia 
protes.
Apakah pernyataan ini sifatnya dugaan, ataukah ada laporan intelejen detailyang 
membenarkan ucapan seorang Presiden di muka umum tentang interfensipropaganda 
Rusia.

-

Propaganda Rusia: Jokowi Bisa Dianggap Inkonstitusional

Editor Rusman | Dir Teknologi Informasi 6Februari 2019 

PernyataanJokowi di Surabaya yang menyebut ada tim sukses yang mempersiapkan 
PropagandaRusia adalah blunder dalam politik luar negeri.

Sebagainegara pendiri NAM (non blok) dan ASEAN,konsep mendayung di antara dua 
karangdan tidak ikut campur (non interference) urusan dalam negeri orang 
lainmaka tuduhan Jokowi ini sangat berbahaya dan bisa dianggap 
inkonstitusional.Dalam pembukaan UUD 45 sudah diterangkan jika pemerintahan 
negara kitabertujuan melaksanakan ketertiban dunia yang salah satunya 
menjadikan doktrin noninterference atau bebas aktif sebagai marwahnya.
Belum lagibila kita melihat kepada dokumen ASEAN tentang tidak melibatkan pihak 
luardalam persoalan bi dan multilateral sesama anggota. Selain tentunya 
Indonesiaadalah konseptor dari kaidah utama komunikasi ASEAN yaitu musyawarah 
(deliberation)dan kemufakatan (concensus) yang mengedepankan pemeriksaan cermat 
danmenghindari tudingan dalam mengatasi persoalan.
Saya tidakfaham apa latar belakang seorang presiden (kita tidak perlu bermain 
kata denganistilah calon presiden) mengucapkan adanya interfensi asing dalam 
hal iniRusia, di hadapan publik, direkam banyak orang dan didukung pula banyak 
orang.Apakah pernyataan ini sifatnya dugaan, ataukah ada laporan intelejen 
detailyang membenarkan ucapan seorang Presiden di muka umum tentang 
interfensipropaganda Rusia. Apakah tujuan dari ucapannya ini untuk menyerang 
lawanpolitik ataukah untuk membangkitkan sentimen anti Rusia di kalangan 
masyarakatIndonesia.
Secarahistoris Rusia tidak memiliki persoalan sejarah, sebaliknya Uni-Sovyet 
pernahmembantu perjuangan Indonesia dengan mengirim alutsista dan penasehat 
militermereka.

Saya yakinterlepas dari rilis resmi kedutaan via sosial media twitter, maka 
mesti akanada surat diplomatik dari Kedutaan Rusia yang meminta keterangan 
lebih jauhtentang hal ini. Jika tidak dilakukan kedutaan Rusia di Jakarta 
makaKementerian Luar Negeri Rusia mesti memanggil Duta Besar Indonesia di 
Moskwa.Bisa dibayangkan betapa repotnya pihak Kemlu menjelaskan persoalan ini.
Jikapernyataan tadi diucapkan oleh Jainudin Nachiro, Nurhadi, atau Cak 
Jangcukbarangkali tidak ada masalah, tetapi ketika seorang Presiden 
mengucapkannya dimuka umum ini tentu akan berkepanjangan dalam hubungan luar 
negeri kita.
Rusia mestiakan melakukan uji parameter atas persoalan ini, mengingat istilah 
RussianPropaganda, Russian Bots, Russian Meddling, Russian interference 
adalahbahasa baku yang digunakan oleh pemerintah Barat (Eropa dan AS) serta 
mediamainstream mereka untuk menyudutkan pemerintah Rusia. Mereka tentu 
akanmemasukkan persoalan ini sebagai sebuah catatan penting dari 
hubungandiplomatik Rusia-Indonesia.
Andi Hakim


Re: [GELORA45] 700 Trilyun

2019-02-08 Terurut Topik Tatiana Lukman jetaimemuc...@yahoo.com [GELORA45]
 Sudah ketemu uang itu, lalu mau dipakai untuk apa??? Untuk bikin rumah sakit, 
sekolah, meningkatkan gajih guru
On Friday, February 8, 2019, 7:48:14 PM GMT+1, Chalik Hamid 
chalik.ha...@yahoo.co.id [GELORA45]  wrote:  
 
     


Bambang Djalisnetra membagikan kiriman.
8 jam · Naura Nur Pratama5 Februari pukul 06.18
ALHAMDULILLAH YA ALLAH

7000 Triliyun 11000 Triliyun kembali ke Indonesia
  #yiv9349697590 #yiv9349697590 -- #yiv9349697590ygrp-mkp {border:1px solid 
#d8d8d8;font-family:Arial;margin:10px 0;padding:0 10px;}#yiv9349697590 
#yiv9349697590ygrp-mkp hr {border:1px solid #d8d8d8;}#yiv9349697590 
#yiv9349697590ygrp-mkp #yiv9349697590hd 
{color:#628c2a;font-size:85%;font-weight:700;line-height:122%;margin:10px 
0;}#yiv9349697590 #yiv9349697590ygrp-mkp #yiv9349697590ads 
{margin-bottom:10px;}#yiv9349697590 #yiv9349697590ygrp-mkp .yiv9349697590ad 
{padding:0 0;}#yiv9349697590 #yiv9349697590ygrp-mkp .yiv9349697590ad p 
{margin:0;}#yiv9349697590 #yiv9349697590ygrp-mkp .yiv9349697590ad a 
{color:#ff;text-decoration:none;}#yiv9349697590 #yiv9349697590ygrp-sponsor 
#yiv9349697590ygrp-lc {font-family:Arial;}#yiv9349697590 
#yiv9349697590ygrp-sponsor #yiv9349697590ygrp-lc #yiv9349697590hd {margin:10px 
0px;font-weight:700;font-size:78%;line-height:122%;}#yiv9349697590 
#yiv9349697590ygrp-sponsor #yiv9349697590ygrp-lc .yiv9349697590ad 
{margin-bottom:10px;padding:0 0;}#yiv9349697590 #yiv9349697590actions 
{font-family:Verdana;font-size:11px;padding:10px 0;}#yiv9349697590 
#yiv9349697590activity 
{background-color:#e0ecee;float:left;font-family:Verdana;font-size:10px;padding:10px;}#yiv9349697590
 #yiv9349697590activity span {font-weight:700;}#yiv9349697590 
#yiv9349697590activity span:first-child 
{text-transform:uppercase;}#yiv9349697590 #yiv9349697590activity span a 
{color:#5085b6;text-decoration:none;}#yiv9349697590 #yiv9349697590activity span 
span {color:#ff7900;}#yiv9349697590 #yiv9349697590activity span 
.yiv9349697590underline {text-decoration:underline;}#yiv9349697590 
.yiv9349697590attach 
{clear:both;display:table;font-family:Arial;font-size:12px;padding:10px 
0;width:400px;}#yiv9349697590 .yiv9349697590attach div a 
{text-decoration:none;}#yiv9349697590 .yiv9349697590attach img 
{border:none;padding-right:5px;}#yiv9349697590 .yiv9349697590attach label 
{display:block;margin-bottom:5px;}#yiv9349697590 .yiv9349697590attach label a 
{text-decoration:none;}#yiv9349697590 blockquote {margin:0 0 0 
4px;}#yiv9349697590 .yiv9349697590bold 
{font-family:Arial;font-size:13px;font-weight:700;}#yiv9349697590 
.yiv9349697590bold a {text-decoration:none;}#yiv9349697590 dd.yiv9349697590last 
p a {font-family:Verdana;font-weight:700;}#yiv9349697590 dd.yiv9349697590last p 
span {margin-right:10px;font-family:Verdana;font-weight:700;}#yiv9349697590 
dd.yiv9349697590last p span.yiv9349697590yshortcuts 
{margin-right:0;}#yiv9349697590 div.yiv9349697590attach-table div div a 
{text-decoration:none;}#yiv9349697590 div.yiv9349697590attach-table 
{width:400px;}#yiv9349697590 div.yiv9349697590file-title a, #yiv9349697590 
div.yiv9349697590file-title a:active, #yiv9349697590 
div.yiv9349697590file-title a:hover, #yiv9349697590 div.yiv9349697590file-title 
a:visited {text-decoration:none;}#yiv9349697590 div.yiv9349697590photo-title a, 
#yiv9349697590 div.yiv9349697590photo-title a:active, #yiv9349697590 
div.yiv9349697590photo-title a:hover, #yiv9349697590 
div.yiv9349697590photo-title a:visited {text-decoration:none;}#yiv9349697590 
div#yiv9349697590ygrp-mlmsg #yiv9349697590ygrp-msg p a 
span.yiv9349697590yshortcuts 
{font-family:Verdana;font-size:10px;font-weight:normal;}#yiv9349697590 
.yiv9349697590green {color:#628c2a;}#yiv9349697590 .yiv9349697590MsoNormal 
{margin:0 0 0 0;}#yiv9349697590 o {font-size:0;}#yiv9349697590 
#yiv9349697590photos div {float:left;width:72px;}#yiv9349697590 
#yiv9349697590photos div div {border:1px solid 
#66;min-height:62px;overflow:hidden;width:62px;}#yiv9349697590 
#yiv9349697590photos div label 
{color:#66;font-size:10px;overflow:hidden;text-align:center;white-space:nowrap;width:64px;}#yiv9349697590
 #yiv9349697590reco-category {font-size:77%;}#yiv9349697590 
#yiv9349697590reco-desc {font-size:77%;}#yiv9349697590 .yiv9349697590replbq 
{margin:4px;}#yiv9349697590 #yiv9349697590ygrp-actbar div a:first-child 
{margin-right:2px;padding-right:5px;}#yiv9349697590 #yiv9349697590ygrp-mlmsg 
{font-size:13px;font-family:Arial, helvetica, clean, sans-serif;}#yiv9349697590 
#yiv9349697590ygrp-mlmsg table {font-size:inherit;font:100%;}#yiv9349697590 
#yiv9349697590ygrp-mlmsg select, #yiv9349697590 input, #yiv9349697590 textarea 
{font:99% Arial, Helvetica, clean, sans-serif;}#yiv9349697590 
#yiv9349697590ygrp-mlmsg pre, #yiv9349697590 code {font:115% 
monospace;}#yiv9349697590 #yiv9349697590ygrp-mlmsg * 
{line-height:1.22em;}#yiv9349697590 #yiv9349697590ygrp-mlmsg #yiv9349697590logo 
{padding-bottom:10px;}#yiv9349697590 #yiv9349697590ygrp-msg p a 
{font-family:Verdana;}#yiv9349697590

[GELORA45] 700 Trilyun

2019-02-08 Terurut Topik Chalik Hamid chalik.ha...@yahoo.co.id [GELORA45]

Bambang Djalisnetra membagikan kiriman.
8 jam · Naura Nur Pratama5 Februari pukul 06.18
ALHAMDULILLAH YA ALLAH

7000 Triliyun 11000 Triliyun kembali ke Indonesia


[GELORA45] Re: Menanti Terang 'Tjahaja Purnama' Ahok di Sosok BTP

2019-02-08 Terurut Topik marthaja...@yahoo.com [GELORA45]
=== Sangat disayangkan jika prestasi dan pencapaian pencapaian selama 
ini, harus pudar hanya karena Ahok yang tak juga bisa menjaga mulutnya. 
 

 Rampok, bajingan, maling kok mesti dihalusi? 
 Sudah bagus cuma dikasih omongan kasar gitu. Mestinya didor dilapangan banteng.
 Keenakan banget. Makanya, korupsi di indo itu ga bisa diberantas. Mental 
orang2nya kaya gitu. Koruptor milyardan di-elus2. dihukum bui banyak 
remisinya. sipir bisa dibeli sama recehan
 Keluar penjara duit hasil malingan masih banyak.
 Sedang maling recehan dibakar, dipukuli sampe mati.
 



Re: [GELORA45] Menanti Terang 'Tjahaja Purnama' Ahok di Sosok BTP

2019-02-08 Terurut Topik Jonathan Goeij jonathango...@yahoo.com [GELORA45]
 pingin makan lontong cap go meh
On Friday, February 8, 2019, 9:08:26 AM PST, kh djie  
wrote:  
 
 Cahaya purnamanya muncul sebentar lagi pada Cap Go Mehdan setiap 
tanggal 15 menurut kalender bulan ?
Pada tanggal Jum, 8 Feb 2019 pukul 17.40 Jonathan Goeij 
jonathango...@yahoo..com [GELORA45]  menulis:

     




Menanti Terang 'Tjahaja Purnama' Ahok di Sosok BTP


| 
| 
| 
|  |  |

 |

 |
| 
|  | 
Menanti Terang 'Tjahaja Purnama' Ahok di Sosok BTP

Perubahan nama Ahok menjadi BTP diharapkan menjadikan sosok mantan gubernur itu 
menggunakan kata-kata yang tak '...
 |

 |

 |



Suriyanto, CNN Indonesia | Jumat, 25/01/2019 14:20 WIBBagikan :    Perubahan 
nama Ahok menjadi BTP diharapkan menjadikan sosok mantan gubernur itu 
menggunakan kata-kata yang tak 'kasar' dan kontroversial. (Foto: CNN 
Indonesia/Andry Novelino)Jakarta, CNN Indonesia -- Jelang bebas, salah satu 
yang mengejutkan dari sosok Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok adalah dia tak 
ingin dipanggil dengan panggilan lamanya itu. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu 
lebih ingin dipanggil BTP, singkatan dari nama panjangnya.

Padahal nama Ahok seakan sudah menjadi 'merek' sekaligus nama besar. Nama ini 
dikenal dan terus moncer sejak 2012 saat diusung menjadi calon Wakil Gubernur 
DKI Jakarta mendampingi Joko Widodo. Sebelum 2012, publik yang mengenal Ahok 
tak seluas sekarang.

Selain itu, nama Ahok juga terkesan menjadi kata kunci sakti untuk pemberitaan 
media karena mantan Bupati Belitung Timur itu dikenal sebagai media darling. 
Pemberitaan soal Ahok baik sebelum dan selama ia dipenjara, terus menghiasi 
media massa.



| 
Lihat juga:
'Mimpi' Konsultan e-Budgeting dan Jasa Ahok pada Anggaran DKI |


Nama itu juga digunakan untuk menyebut nama pendukung dan orang yang 
menggemarinya, Ahoker.

Karena itu sebuah pertanyaan besar mengapa Ahok tak ingin lagi dipanggil dengan 
sebutan yang sudah melegenda itu dan memilih BTP.

Ahok pertama kali menyatakan ingin dipanggil BTP dalam suratnya yang diunggah 
di media sosial pada 12 Agustus 2018. Surat tersebut ditulis dalam rangka 
peluncuran buku karyanya berjudul Kebijakan Ahok. 

"Semoga Tuhan memberikan kita damai sejahtera dan keadilan. Salam BTP. Catatan, 
panggil saya BTP," kata Ahok dalam suratnya kala itu.

Permintaan penggantian nama panggilan itu, kembali disampaikan Ahok melalui 
sebuah surat yang ditulis Ahok dan diunggah oleh tim Basuki Tjahaja Purnama 
(BTP) melalui akun Instagram @basukibtp pada Kamis (17/1). 


| 
Lihat juga:
Jelang Dinikahi Ahok, Bripda Puput Mundur Diri dari Polri |


Surat itu sendiri berisi permohonan maaf Ahok atas segala tutur kata, sikap, 
dan perbuatan yang sengaja maupun tidak sengaja menyakiti hati warga. Dua 
lembar kertas bertulis tangan itu ditutup dengan permintaan agar publik 
memanggilnya BTP.

"Saya mohon maaf, dan saya keluar dari sini dengan harapan panggil saya BTP 
bukan Ahok,"tulis Ahok.

Tapi apalah arti sebuah nama, apalagi panggilan. 

Ahok bisa dipanggil apa saja. Selama dia nyaman dan yang memanggil tak 
mempermasalahkan, tentu sah-sah saja. Namun dalam tulisan ini, saya akan tetap 
menggunakan nama Ahok. Alasannya simpel, saya lebih nyaman atau mungkin lebih 
familiar dengan nama itu.

Sebagai orang biasa yang sama sekali tidak kenal Ahok secara personal, saya 
berharap dengan perubahan panggilan ini, ada perubahan pada sosok Ahok setelah 
ia tak lagi di penjara.


| Pendukung Ahok. (Foto: REUTERS/Willy Kurniawan) |



Semua tahu, sosok Ahok akrab dengan kontroversi. Terutama kontroversi yang 
berasal dari ucapannya. Bahkan vonis dua tahun kasus penodaan agama yang 
menjeratnya, buah dari mulutnya. Di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, Ahok 
mengutip Surat Almaidah ayat 51 soal kepemimpinan dalam Islam. 

Mulut Harimau

'Mulut harimau' Ahok itu yang kemudian memantik reaksi demo berjilid-jilid di 
Jakarta, termasuk Aksi 212 yang disebut dihadiri jutaan orang. 

Bukan soal perkara Al Maidah saja, Ahok juga pernah menyebut seorang ibu yang 
mengadu kepadanya dengan istilah 'maling' karena mencairkan Kartu Jakarta 
Pintar (KJP) secara tunai.

Mulut Ahok juga terus menuai kontroversi saat menyebut DPRD DKI Jakarta rampok. 
Anak buahnya di Pemprov DKI juga pernah jadi sasaran ucapan Ahok yang kasar. 
Saat itu ia menyebut pejabat DKI sebagai bajingan soal kasus jual beli unit 
rusun.


| 
Lihat juga:
Media Internasional Soroti Pembebasan Ahok |


Rekam jejak Ahok soal kesantunan kata-kata, bisa jadi, demikian buruk selama 
ini. 

Karena itu dengan berubahnya panggilan dari Ahok ke BTP, saya kira bakal ada 
perubahan perilaku terutama ucapan Ahok setelah keluar penjara.

Apalagi dengan statusnya sebagai media darling saat kata-kata dan perilakunya 
dianggap punya nilai berita.

Tegas bukan berarti harus kasar. Petuah ini pula yang diakui Ahok pernah 
diberikan Wakil Presiden Jusuf Kalla kepadanya. Masih banyak yang bisa 
dilakukan Ahok tanpa mengumbar kata-kata kasar yang bisa memicu kontroversi.


| 
Lihat juga:
Ma'ruf Amin Singgung Hak

Re: [GELORA45] Menanti Terang 'Tjahaja Purnama' Ahok di Sosok BTP

2019-02-08 Terurut Topik kh djie dji...@gmail.com [GELORA45]
Cahaya purnamanya muncul sebentar lagi pada Cap Go Meh
dan setiap tanggal 15 menurut kalender bulan ?

Pada tanggal Jum, 8 Feb 2019 pukul 17.40 Jonathan Goeij
jonathango...@yahoo.com [GELORA45]  menulis:

>
>
>
>
> Menanti Terang 'Tjahaja Purnama' Ahok di Sosok BTP
> 
>
> Menanti Terang 'Tjahaja Purnama' Ahok di Sosok BTP
>
> Perubahan nama Ahok menjadi BTP diharapkan menjadikan sosok mantan
> gubernur itu menggunakan kata-kata yang tak '...
>
> 
>
>
> Suriyanto, CNN Indonesia | Jumat, 25/01/2019 14:20 WIB
> Bagikan :
> 
>
> 
> [image: Menanti Terang 'Tjahaja Purnama' Ahok di Sosok BTP]Perubahan nama
> Ahok menjadi BTP diharapkan menjadikan sosok mantan gubernur itu
> menggunakan kata-kata yang tak 'kasar' dan kontroversial. (Foto: CNN
> Indonesia/Andry Novelino)
> Jakarta, CNN Indonesia -- Jelang bebas, salah satu yang mengejutkan dari
> sosok Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok
>  adalah dia tak ingin
> dipanggil dengan panggilan lamanya itu. Mantan Gubernur DKI Jakarta
>  itu lebih
> ingin dipanggil BTP
> , singkatan dari
> nama panjangnya.
>
> Padahal nama Ahok seakan sudah menjadi 'merek' sekaligus nama besar. Nama
> ini dikenal dan terus moncer sejak 2012 saat diusung menjadi calon Wakil
> Gubernur DKI Jakarta mendampingi Joko Widodo. Sebelum 2012, publik yang
> mengenal Ahok tak seluas sekarang.
>
> Selain itu, nama Ahok juga terkesan menjadi kata kunci sakti untuk
> pemberitaan media karena mantan Bupati Belitung Timur itu dikenal sebagai 
> *media
> darling.* Pemberitaan soal Ahok baik sebelum dan selama ia dipenjara,
> terus menghiasi media massa.
>
>
> Lihat juga:'Mimpi' Konsultan e-Budgeting dan Jasa Ahok pada Anggaran DKI
> 
>
> Nama itu juga digunakan untuk menyebut nama pendukung dan orang yang
> menggemarinya, Ahoker.
>
> Karena itu sebuah pertanyaan besar mengapa Ahok tak ingin lagi dipanggil
> dengan sebutan yang sudah melegenda itu dan memilih BTP.
>
> Ahok pertama kali menyatakan ingin dipanggil BTP dalam suratnya yang
> diunggah di media sosial pada 12 Agustus 2018. Surat tersebut ditulis dalam
> rangka peluncuran buku karyanya berjudul Kebijakan Ahok.
>
> *"Semoga Tuhan memberikan kita damai sejahtera dan keadilan. Salam BTP.
> Catatan, panggil saya BTP,"* kata Ahok dalam suratnya kala itu.
>
> Permintaan penggantian nama panggilan itu, kembali disampaikan Ahok
> melalui sebuah surat yang ditulis Ahok dan diunggah oleh tim Basuki Tjahaja
> Purnama (BTP) melalui akun Instagram @basukibtp pada Kamis (17/1).
>
> Lihat juga:Jelang Dinikahi Ahok, Bripda Puput Mundur Diri dari Polri
> 
>
> Surat itu sendiri berisi permohonan maaf Ahok atas segala tutur kata,
> sikap, dan perbuatan yang sengaja maupun tidak sengaja menyakiti hati
> warga. Dua lembar kertas bertulis tangan itu ditutup dengan permintaan agar
> publik memanggilnya BTP.
>
> *"Saya mohon maaf, dan saya keluar dari sini dengan harapan panggil saya
> BTP bukan Ahok,"*tulis Ahok.
>
> Tapi apalah arti sebuah nama, apalagi panggilan.
>
> Ahok bisa dipanggil apa saja. Selama dia nyaman dan yang memanggil tak
> mempermasalahkan, tentu sah-sah saja. Namun dalam tulisan ini, saya akan
> tetap menggunakan nama Ahok. Alasannya simpel, saya lebih nyaman atau
> mungkin lebih familiar dengan nama itu.
>
> Sebagai orang biasa yang sama sekali tidak kenal Ahok secara personal,
> saya berharap dengan perubahan panggilan ini, ada perubahan pada sosok Ahok
> setelah ia tak lagi di penjara.
>
> [image: Terang 'Tjahaja Purnama' Baru Seorang BTP]Pendukung Ahok. (Foto:
> REUTERS/Willy Kurniawan)
>
>
> Semua tahu, sosok Ahok akrab dengan kontroversi. Terutama kontroversi yang
> berasal dari ucapannya. Bahkan vonis dua tahun kasus penodaan agama yang
> menjeratnya, buah dari mulutnya. Di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, Ahok
> mengutip Surat Almaidah ayat 51 soal kepemimpinan dalam Islam.
>
> Mulut Harimau
>
> 'Mulut harimau' Ahok itu yang kemudian memantik reaksi demo berjilid-jilid
> di Jakarta, termasuk Aksi 212 yang disebut dihadiri jutaan orang.
>
> Bukan soal perkara Al Maidah saja, Ahok juga pernah menyebut seorang ibu
> yang mengadu kepadanya dengan istilah 'maling' karena mencairkan Kartu
> 

[GELORA45] INFOGRAFIS: Kasus Hukum Dua Kubu di Pilpres 2019

2019-02-08 Terurut Topik Jonathan Goeij jonathango...@yahoo.com [GELORA45]
Tidak secepatnya mencabut/merevisi pasal2 karet penista agama dan ujaran 
kebencian mau tunggu apa lagi?---

INFOGRAFIS: Kasus Hukum Dua Kubu di Pilpres 2019


| 
| 
| 
|  |  |

 |

 |
| 
|  | 
INFOGRAFIS: Kasus Hukum Dua Kubu di Pilpres 2019

Kepolisian menerima sejumlah laporan terhadap beberapa pihak yang berasal dari 
dua kubu di Pilpres 2019 dengan d...
 |

 |

 |



CNN Indonesia | Jumat, 08/02/2019 22:51 WIBBagikan :    (arh/sur)


[GELORA45] Menanti Terang 'Tjahaja Purnama' Ahok di Sosok BTP

2019-02-08 Terurut Topik Jonathan Goeij jonathango...@yahoo.com [GELORA45]



Menanti Terang 'Tjahaja Purnama' Ahok di Sosok BTP


| 
| 
| 
|  |  |

 |

 |
| 
|  | 
Menanti Terang 'Tjahaja Purnama' Ahok di Sosok BTP

Perubahan nama Ahok menjadi BTP diharapkan menjadikan sosok mantan gubernur itu 
menggunakan kata-kata yang tak '...
 |

 |

 |



Suriyanto, CNN Indonesia | Jumat, 25/01/2019 14:20 WIBBagikan :    Perubahan 
nama Ahok menjadi BTP diharapkan menjadikan sosok mantan gubernur itu 
menggunakan kata-kata yang tak 'kasar' dan kontroversial. (Foto: CNN 
Indonesia/Andry Novelino)Jakarta, CNN Indonesia -- Jelang bebas, salah satu 
yang mengejutkan dari sosok Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok adalah dia tak 
ingin dipanggil dengan panggilan lamanya itu. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu 
lebih ingin dipanggil BTP, singkatan dari nama panjangnya.

Padahal nama Ahok seakan sudah menjadi 'merek' sekaligus nama besar. Nama ini 
dikenal dan terus moncer sejak 2012 saat diusung menjadi calon Wakil Gubernur 
DKI Jakarta mendampingi Joko Widodo. Sebelum 2012, publik yang mengenal Ahok 
tak seluas sekarang.

Selain itu, nama Ahok juga terkesan menjadi kata kunci sakti untuk pemberitaan 
media karena mantan Bupati Belitung Timur itu dikenal sebagai media darling. 
Pemberitaan soal Ahok baik sebelum dan selama ia dipenjara, terus menghiasi 
media massa.



| 
Lihat juga:
'Mimpi' Konsultan e-Budgeting dan Jasa Ahok pada Anggaran DKI |


Nama itu juga digunakan untuk menyebut nama pendukung dan orang yang 
menggemarinya, Ahoker.

Karena itu sebuah pertanyaan besar mengapa Ahok tak ingin lagi dipanggil dengan 
sebutan yang sudah melegenda itu dan memilih BTP.

Ahok pertama kali menyatakan ingin dipanggil BTP dalam suratnya yang diunggah 
di media sosial pada 12 Agustus 2018. Surat tersebut ditulis dalam rangka 
peluncuran buku karyanya berjudul Kebijakan Ahok. 

"Semoga Tuhan memberikan kita damai sejahtera dan keadilan. Salam BTP. Catatan, 
panggil saya BTP," kata Ahok dalam suratnya kala itu.

Permintaan penggantian nama panggilan itu, kembali disampaikan Ahok melalui 
sebuah surat yang ditulis Ahok dan diunggah oleh tim Basuki Tjahaja Purnama 
(BTP) melalui akun Instagram @basukibtp pada Kamis (17/1). 


| 
Lihat juga:
Jelang Dinikahi Ahok, Bripda Puput Mundur Diri dari Polri |


Surat itu sendiri berisi permohonan maaf Ahok atas segala tutur kata, sikap, 
dan perbuatan yang sengaja maupun tidak sengaja menyakiti hati warga. Dua 
lembar kertas bertulis tangan itu ditutup dengan permintaan agar publik 
memanggilnya BTP.

"Saya mohon maaf, dan saya keluar dari sini dengan harapan panggil saya BTP 
bukan Ahok,"tulis Ahok.

Tapi apalah arti sebuah nama, apalagi panggilan. 

Ahok bisa dipanggil apa saja. Selama dia nyaman dan yang memanggil tak 
mempermasalahkan, tentu sah-sah saja. Namun dalam tulisan ini, saya akan tetap 
menggunakan nama Ahok. Alasannya simpel, saya lebih nyaman atau mungkin lebih 
familiar dengan nama itu.

Sebagai orang biasa yang sama sekali tidak kenal Ahok secara personal, saya 
berharap dengan perubahan panggilan ini, ada perubahan pada sosok Ahok setelah 
ia tak lagi di penjara.


| Pendukung Ahok. (Foto: REUTERS/Willy Kurniawan) |



Semua tahu, sosok Ahok akrab dengan kontroversi. Terutama kontroversi yang 
berasal dari ucapannya. Bahkan vonis dua tahun kasus penodaan agama yang 
menjeratnya, buah dari mulutnya. Di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, Ahok 
mengutip Surat Almaidah ayat 51 soal kepemimpinan dalam Islam. 

Mulut Harimau

'Mulut harimau' Ahok itu yang kemudian memantik reaksi demo berjilid-jilid di 
Jakarta, termasuk Aksi 212 yang disebut dihadiri jutaan orang. 

Bukan soal perkara Al Maidah saja, Ahok juga pernah menyebut seorang ibu yang 
mengadu kepadanya dengan istilah 'maling' karena mencairkan Kartu Jakarta 
Pintar (KJP) secara tunai.

Mulut Ahok juga terus menuai kontroversi saat menyebut DPRD DKI Jakarta rampok. 
Anak buahnya di Pemprov DKI juga pernah jadi sasaran ucapan Ahok yang kasar. 
Saat itu ia menyebut pejabat DKI sebagai bajingan soal kasus jual beli unit 
rusun.


| 
Lihat juga:
Media Internasional Soroti Pembebasan Ahok |


Rekam jejak Ahok soal kesantunan kata-kata, bisa jadi, demikian buruk selama 
ini. 

Karena itu dengan berubahnya panggilan dari Ahok ke BTP, saya kira bakal ada 
perubahan perilaku terutama ucapan Ahok setelah keluar penjara.

Apalagi dengan statusnya sebagai media darling saat kata-kata dan perilakunya 
dianggap punya nilai berita.

Tegas bukan berarti harus kasar. Petuah ini pula yang diakui Ahok pernah 
diberikan Wakil Presiden Jusuf Kalla kepadanya. Masih banyak yang bisa 
dilakukan Ahok tanpa mengumbar kata-kata kasar yang bisa memicu kontroversi.


| 
Lihat juga:
Ma'ruf Amin Singgung Hak Ahok untuk Bebas dari Penjara |


Harus diakui, terlepas dari segala kontroversi dari mulutnya, banyak yang harus 
diapresiasi dari Ahok saat memimpin DKI Jakarta. Mulai soal transparansi hingga 
profesionalitas pelayanan publik.

Sangat disayangkan jika prestasi dan pencapaian pencapaian selama ini, harus 
pudar hanya karena 

Re: [GELORA45] Taipan di balik Jokowi: Salim Group Terus Moncer

2019-02-08 Terurut Topik ajeg ajegil...@yahoo.com [GELORA45]

Paling lucu setiap menyentuh soal oligarki semacam ini bisa muncul reaksi tak 
terduga yaitu semburan "anti-Cinaǃ anti-toleransiǃ" sambil nampang ikut 
perayaan imlek segala, hahahaha pengalihan isu yang cetek tapi dibesar-besarkan 
media. Gilanya lagi, ngomong soal BLBI pun sudah cukup dijadikan bukti 
keanticinaan seseorang. Padahal para "pembela Cina" itu (sebutlah begitu) tidak 
ada yang peduli ketika Ahok diseret ke pengadilan.

--- jetaimemucho1@... wrote:
Sekedar mengingatkan sajatapi masih ada yang terus ngotot Jokowi tidak 
didukung Oligarki!!
Taipan di balik Jokowi: Salim Group Terus Moncer
Submitted by redaksi2 on Kamis, 26 Mar 2015 - 00:10
KONFRONTASI-Perihal dukungan pengusaha – pengusaha besar dibalik Jokowi ini 
sudah menjadi rahasia umum. Sejumlah pengusaha besar yang diketahui berada di 
belakang Jokowi adalah Anthony Salim, James Riady, Robert Budi Hartono dan 
Edward Soeryadjaya. Dukungan para pengusaha besar ini pada bukanlah “gratis”, 
berikut kepentingan cukong – cukong Jokowi bila dirinya terpilih menjadi 
Presiden. Dalam artikel ini saya akan membahas lebih mendalam mengenai Sang 
cukong terbesar, Anthony Salim.

Anthony Salim adalah pemilik PT Indofood yang memonopoli pangsa pasar sejumlah 
produk pangan seperti gandum. Nilai impor gandum saat ini sangat besar, sekitar 
80 persennya dikuasai oleh Indofood. Sejatinya monopoli pangan seperti sudah 
tidak diperbolehkan dan di atur dalam undang – undang. Namun impor gandum ini 
dipertahankan karena harganya lebih murah padahal Indonesia bisa menanam gandum 
sendiri. Karena punya kuasa atas impor gandum tersebut, pengusaha yang lain 
tidak bisa melakukan produksi pangan sejenis. Selain itu, Di BCA pun kini 
Anthony Salim memiliki saham sebesar 1,76 persen.. Namun, Anthony masih 
mempertahankan PT Indofood Sukses Makmur dan PT Bogasari Flour Millsn sebagai 
tombak bisnisnya. Bisnis taipan Tionghoa terus moncer, sementara pribumi kian 
keteter. Teranyar, Antony Salim terus membenahi bisnis Grup Salim. Salim tetap 
ingin dihormati oleh para pelaku bisnis di Asia.

Liem Sioe Liong alias Sudono Salim boleh mati, tapi tidak dengan bisnisnya. Di 
tangan Antony Salim, puteranya, Grup Salim terus berbenah setelah sempat 
mengalami kemunduran akibat krisis ekonomi 1998. Penambahan sahamnya dari 20% 
menjadi 30% di Bank Ina dan aksi korporasi yang lain, menandakan kebangkitan 
itu.

Sebelum krisis, Group Salim merupakan konglomerat terbesar di Indonesia dengan 
aset mencapai US$ 10 miliar. Majalah Forbes bahkan pernah menobatkan Sudomo 
Salim alias Liem Sioe Liong, pendiri Grup Salim, sebagai Orang Terkaya di Asia 
Tenggara.

Krisis 1998 memang telah merontokkan beberapa perusahaan kebanggaan Grup Salim. 
Sebut saja Bank Centra Asia (BCA). Bank swasta terbesar di Indonesia ini hampir 
kolaps gara-gara masyarakat, yang panik melihat penutupan belasan bank oleh 
pemerintah, beramai-ramai menarik tabungannya. Antrean panjang mengular di tiap 
pojok anjungan tunai BCA di seluruh Indonesia. BCA pun terjerat kredit macet 
raksasa milik nasabahnya, termasuk yang dikucurkan ke grup sendiri.

Untuk menyelamatkan permodalan BCA, pemerintah mengucurkan dana Bantuan 
Likuiditas Bank Indonesia senilai Rp 52 triliun. Sebagai gantinya, Salim harus 
menyerahkan 108 perusahaannya ke Badan Penyehatan Perbankan Nasional selaku 
wakil pemerintah.

Dari sinilah, satu per satu "permata" Salim lepas. Salim tak lagi menjadi 
pemilik mayoritas di sejumlah perusahaan yang dulu menjadi tambang uangnya. 
Sebut saja PT Indocement Tunggal Prakarsa dan PT Indomobil Sukses 
Internasional. Yang paling menyakitkan, Salim harus kehilangan BCA, yang hampir 
sepenuhnya jatuh ke tangan Grup Djarum dan Farallon Capital (Amerika Serikat).

Namun Antony tetap mempertahankan PT Indofood Sukses Makmur dan PT Bogasari 
Flour Mills.

Di tengah kontroversi yang tak pernah reda, Salim akhirnya mengantongi surat 
keterangan lunas dari pemerintah Megawati Soekarnoputri pada Maret 2004. 
Berbekal itu, Anthony pun perlahan-lahan kembali tampil ke panggung bisnis 
nasional.

Hanya selang tiga bulan, Anthony mengambil alih kendali PT Indofood Sukses 
Makmur dari tangan Eva Riyanti Hutapea. Ia muncul di hadapan wartawan dan 
pemegang saham dengan sejumlah rencana besar untuk menggenjot kinerja produsen 
mi instan terbesar di dunia ini. Termasuk melebarkan sayap ke mancanegara, 
dengan mencatatkan saham anak perusahaannya di bidang kelapa sawit dan minyak 
goreng, PT Salim Ivomas Pratama, di Singapura.

Untuk mendongkrak penjualan Indofood, Antony menggandeng Nestle S..A. Keduanya 
sepakat untuk memperlebar pangsa pasar Indofood dan Nestle. Deal bisnis antara 
dua kerajaan makanan dan minuman ini berujung pada pendirian PT Nestle Indofood 
Citarasa Indonesia. Perusahaan berstatus PMA ini menyedot dana Rp 50 miliar, 
dengan masing-masing pihak menyetor 50%.

Anthony percaya reputasi yang dimiliki kedua perusahaan setidaknya bisa 
mendongkrak nilai tambah bagi masyarakat dan pemegang saham. Perusah

[GELORA45] AW: [temu_eropa] Bagaimana Jokowi Khianati Reformasi dengan Hidupkan Dwifungsi ABRI

2019-02-08 Terurut Topik 'arif.hars...@t-online.de' arif.hars...@t-online.de [GELORA45]
#TolakRestorasiDwifungsiABRI

Kritikan tajam terhadap TNI dilontarkan Gubernur Lemhanas Letnan Jenderal 
(Purnawirawan) Agus Widjojo.

Purnawirawan jenderal yang pada masanya dikenal sebagai salah satu jenderal 
kritis ini menyebutkan bahwa reformasi tersendat karena TNI terlalu fokus 
pada masalah dalam negeri. Padahal, fungsi utama militer adalah menangkal 
ancaman dari luar negeri.

“Masih ada pola pikir yang tersisa dari masa lalu,” kata Agus kepada Tempo 


Selengkapnya:
https://m.bisnis.com/kabar24/read/20190208/15/886656/gubernur-lemhanas-kritik-tni-masih-terjebak-masa-lalu-terlalu-fokus-ke-dalam-negeri
<https://m.bisnis.com/kabar24/read/20190208/15/886656/gubernur-lemhanas-kritik-tni-masih-terjebak-masa-lalu-terlalu-fokus-ke-dalam-negeri>

A.H.




Gesendet mit der Telekom Mail App
<https://kommunikationsdienste.t-online.de/redirects/email_app_android_sendmail_footer>


--- Original-Nachricht ---
Von: Tatiana Lukman jetaimemuc...@yahoo.com [temu_eropa]
Betreff: [temu_eropa] Bagaimana Jokowi Khianati Reformasi dengan Hidupkan 
Dwifungsi ABRI
Datum: 08.02.2019, 15:41 Uhr
An: Yahoogroups, GELORA_In, Sie Tik Tan, Harry Singgih, Lingkar Sitompul, 
Daeng, Harsono Sutedjo, Oman Romana, Gol, da...@telia.com, Billy Gunadi, 
Tjoa, Sahala Silalahi, Andreas Sungkono, Farida Ishaja, Nunu Nugroho, 
Rachmat Hadi-Soetjipto, WIN DJOYO, Bambang Djalisnetra




 Lho, jadi nggak perlu "membangkitkan" mayat Suharto atau menunggu Prabowo
 jadi presiden untuk hidupkan kembali Dwifungsi ABRI, dong!!! Ya memang
 justru di jaman Jokowi ini para penganggur militer akan berbondong-bondong
 disalurkan dan menjabat di bidang sipil!! Apa nggak heibaat tuh presiden
 kalian, para pendukung Jokowi???!!



 Bagaimana Jokowi Khianati Reformasi dengan Hidupkan Dwifungsi ABRI


 [Presiden Joko Widodo (kanan) didampingi Panglima TNI Marsekal TNI Hadi
 Tjahjanto (kiri) dan Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian (tengah)
 bersiap memberikan pengarahan kepada siswa Sesko TNI dan Sespimti Polri di
 Istana Negara, Jakarta, Kamis (23/8). Presiden Joko Widodo memberikan
 arahan secara langsung kepada 212 siswa Sekolah Staf dan Komando TNI dan
 peserta Sekolah Staf dan Pimpinan Tinggi Polri tahun 2018. ANTARA
 FOTO/Hafidz Mubarak A/ama/18]
 
<https://tirto.id/bagaimana-jokowi-khianati-reformasi-dengan-hidupkan-dwifungsi-abri-dgaf?fbclid=IwAR1TAVVarN5MD6GWwaqJ4XGI3zFbp9RrEGu6z7mpQlyYMo4sfxQLrUIUyWQ>
   Presiden Joko Widodo (kanan) didampingi Panglima TNI Marsekal
   TNI Hadi Tjahjanto (kiri) dan Kapolri Jenderal Polisi Tito
   Karnavian (tengah) bersiap memberikan pengarahan kepada siswa
   Sesko TNI dan Sespimti Polri di Istana Negara, Jakarta, Kamis
   (23/8). Presiden Joko Widodo memberikan arahan secara langsung
   kepada 212 siswa Sekolah Staf dan Komando TNI dan peserta
   Sekolah Staf dan Pimpinan Tinggi Polri tahun 2018. ANTARA
   FOTO/Hafidz Mubarak A/ama/18

   Oleh: Rio Apinino - 7 Februari 2019


tirto.id <https://tirto.id/>  - "Cabut dwi-fungsi ABRI!" adalah salah satu 
slogan yang paling banyak dikumandangkan di jalanan oleh para 
pemuda-mahasiswa sebelum Soeharto jatuh hingga periode awal reformasi. Itu 
adalah satu dari beberapa amanat gerakan reformasi, yang, sayangnya, belum 
betul-betul terealisasikan meski presiden telah berganti berkali-kali. 

Alih-alih mengembalikan tentara ke barak, yang terjadi justru sebaliknya: 
pimpinan sipil, termasuk Joko Widodo, malah secara sadar menarik kembali 
mereka ke tengah-tengah kita. Upaya ini terjadi di tengah seringnya Jokowi 
bicara soal netralitas aparat. Ia mengatakan soal netralitas ini, misalnya, 
saat memberikan pengarahan kepada ribuan babinsa
<https://www.antaranews.com/berita/731087/presiden-jokowi-ingatkan-tni-polri-jaga-netralitas>
 
 di Balai Prajurit di Makassar, 29 Juli tahun lalu. 

Gagasan utama dwifungsi adalah keikutsertaan angkatan perang dalam politik. 
Konseptornya adalah Jenderal (Purn.) Abdul Haris Nasution ketika menjabat 
Kepala Staf Angkatan Darat. Nasution memperkenalkan konsep "jalan tengah" 
yang jadi embrio dwifungsi. Jalan tengah membuka jalan bagi militer untuk 
berpolitik, bahkan mencampuri urusan sipil atas nama "stabilitas nasional" 
di kemudian hari.

Jika pengertian soal dwifungsi ini yang dipegang, maka kita bisa menyebut 
beberapa kasus yang mengindikasikan kembalinya dwifungsi itu di era Jokowi. 
Kita juga bisa menyebut beberapa harapan Jokowi ke tentara yang sebetulnya 
sama sekali di luar tugas utama mereka—berperang dan menjaga teritori 
negara. 

Beberapa contoh adalah pelibatan tentara dalam proyek swasembada beras 
hingga menertibkan demo dan mogok buruh.

Pelibatan tentara untuk 'mencetak sawah
<https://tirto.id/modus-tni-membantu-petani-ctiU> ' dilakukan dengan dasar 
perjanjian kerja sama antara Me

Re: [GELORA45] Ada Pungutan Rp 3 Juta di Pembagian Sertifikat Gratis Jokowi

2019-02-08 Terurut Topik Sunny ambon ilmeseng...@gmail.com [GELORA45]
Kelihatan belang ular pym. heehehehehehe

On Fri, Feb 8, 2019 at 4:09 PM Tatiana Lukman jetaimemuc...@yahoo.com
[GELORA45]  wrote:

>
>
> Habis serahkan sertifikat secara simbolis, pergilah ngeloyor sang PYM!!!
> Pencitraan selesai!! Nggak tahu sang PYM kalau masih ada 100 warga yang
> sertifikatnya belum muncul!!!Udah dipungut 3 juta pun, masih belum muncul!!
> Ada Pungutan Rp 3 Juta di Pembagian Sertifikat Gratis Jokowi
> Reporter: Francisca Christy Rosana
> Editor: Zacharias Wuragil
>
> Rabu, 6 Februari 2019 10:03 WIB
>
>
> [image: Banjir setinggi mata kaki saat Presiden Jokowi dan Gubernur Anies
> Baswedan membagikan sertifikat tanah di lapangan Ahmad Yani, Kebayoran
> Lama, Jakarta Selatan, Selasa, 23 Oktober 2018. TEMPO/M Julnis Firmansyah]
> 
>
> Banjir setinggi mata kaki saat Presiden Jokowi dan Gubernur Anies Baswedan
> membagikan sertifikat tanah di lapangan Ahmad Yani, Kebayoran Lama, Jakarta
> Selatan, Selasa, 23 Oktober 2018. TEMPO/M Julnis Firmansyah
>
> TEMPO.CO, Jakarta - Seorang warga peserta pembagian sertifikat tanah
> gratis secara simbolis dari Presiden Joko Widodo atau Jokowi
>  mengungkap adanya pungutan sebesar Rp 3
> juta agar lembar kertas sertifikat itu sampai ke tangannya. Pembagian
> secara simbolis dilakukan 23 Oktober 2018 lalu, dia membayar Rp 3 juta ke
> pengurus lingkungan setempat tak lama setelahnya, tapi hingga kini
> sertifikat belum juga digenggamnya.
>
> Baca berita sebelumnya:
> Sertifikat Gratis dari Jokowi Tak Kunjung Diterima, Warga Palmerah Resah
> 
>
> Warga itu bernama Naneh, seorang nenek berusia 60 tahun, warga RT 2 RW 5
> Grogol Utara, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Dia termasuk di antara 5000
> orang peserta pembagian sertifikat tanah untuk rakyat oleh Jokowi di
> Lapangan Ahmad Yani, Kebayoran Lama, pada Oktober lalu.
>
> “Presiden Jokowi memang membagikan sertifikat surat itu secara simbolis,
> tapi sampai sekarang kami belum memegang fisiknya,” ujar Naneh saat ditemui
> di rumahnya, Jalan Palmerah Barat, pada Sabtu, 2 Februari lalu.
>
> Naneh menceritakan, empat bulan lalu saat diundang ke pembagian sertifikat
> tanah, sudah dilihatnya penampakan sertifikat atas namanya itu. Saat itu
> dia dan yang lainnya diminta memberikan kartu identitas atau KTP oleh
> petugas yang disebutnya berasal dari Badan Pertanahan Nasional. Tapi
> setelah acara kelar, hanya KTP yang dikembalikan.
>
> Naneh tak mengetahui mengapa sertifikatnya ditahan. Ia telah mencoba
> menanyakan hal itu kepada RW setempat, namun belum berbalas. Menerima
> bayaran uang Rp 3 juta, pengurus RW menjanjikan sertifikat tersebut turun
> bulan Desember, namun hasilnya nihil hingga saat tulisan ini dibuat.
>
> Lurah Kecamatan Grogol Utara, Jumadi, menyangkal pernah menginstruksikan
> pungutan apa pun. Termasuk uang Rp 3 juta kepada Naneh atau yang lainnya
> penerima sertifikat tanah gratis dari presiden.
>
> Menurut dia, pengurus RW memiliki kebijakan sendiri soal memungut Rp 3
> juta. “Bisa saja karena mereka enggak dibayar, sukarela, jadi begitu,” ujar
> Jumadi.
>
> Hingga bulan ini, Jumadi mengatakan, ada 100 warganya belum menerima
> sertifikat tanah gratis itu dari total 450 orang penerima sertifikat tanah
> untuk rakyat dari Presiden Jokowi
> .
> Jumadi mengatakan masih menunggu kabar dari BPN tentang 100 lembar
> sertifikat itu.
>
>
>
> 
>


[GELORA45] Ada Pungutan Rp 3 Juta di Pembagian Sertifikat Gratis Jokowi

2019-02-08 Terurut Topik Tatiana Lukman jetaimemuc...@yahoo.com [GELORA45]

Habis serahkan sertifikat secara simbolis, pergilah ngeloyor sang PYM!!! 
Pencitraan selesai!! Nggak tahu sang PYM kalau masih ada 100 warga yang 
sertifikatnya belum muncul!!!Udah dipungut 3 juta pun, masih belum muncul!!

Ada Pungutan Rp 3 Juta di Pembagian Sertifikat Gratis Jokowi
Reporter: 
Francisca Christy Rosana
Editor: 
Zacharias Wuragil

Rabu, 6 Februari 2019 10:03 WIB



Banjir setinggi mata kaki saat Presiden Jokowi dan Gubernur Anies Baswedan 
membagikan sertifikat tanah di lapangan Ahmad Yani, Kebayoran Lama, Jakarta 
Selatan, Selasa, 23 Oktober 2018. TEMPO/M Julnis Firmansyah


TEMPO.CO, Jakarta - Seorang warga peserta pembagian sertifikat tanah gratis 
secara simbolis dari Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengungkap adanya 
pungutan sebesar Rp 3 juta agar lembar kertas sertifikat itu sampai ke 
tangannya. Pembagian secara simbolis dilakukan 23 Oktober 2018 lalu, dia 
membayar Rp 3 juta ke pengurus lingkungan setempat tak lama setelahnya, tapi 
hingga kini sertifikat belum juga digenggamnya.

Baca berita sebelumnya:
Sertifikat Gratis dari Jokowi Tak Kunjung Diterima, Warga Palmerah Resah

Warga itu bernama Naneh, seorang nenek berusia 60 tahun, warga RT 2 RW 5 Grogol 
Utara, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Dia termasuk di antara 5000 orang 
peserta pembagian sertifikat tanah untuk rakyat oleh Jokowi di Lapangan Ahmad 
Yani, Kebayoran Lama, pada Oktober lalu.

“Presiden Jokowi memang membagikan sertifikat surat itu secara simbolis, tapi 
sampai sekarang kami belum memegang fisiknya,” ujar Naneh saat ditemui di 
rumahnya, Jalan Palmerah Barat, pada Sabtu, 2 Februari lalu.

Naneh menceritakan, empat bulan lalu saat diundang ke pembagian sertifikat 
tanah, sudah dilihatnya penampakan sertifikat atas namanya itu. Saat itu dia 
dan yang lainnya diminta memberikan kartu identitas atau KTP oleh petugas yang 
disebutnya berasal dari Badan Pertanahan Nasional. Tapi setelah acara kelar, 
hanya KTP yang dikembalikan.

Naneh tak mengetahui mengapa sertifikatnya ditahan. Ia telah mencoba menanyakan 
hal itu kepada RW setempat, namun belum berbalas. Menerima bayaran uang Rp 3 
juta, pengurus RW menjanjikan sertifikat tersebut turun bulan Desember, namun 
hasilnya nihil hingga saat tulisan ini dibuat.

Lurah Kecamatan Grogol Utara, Jumadi, menyangkal pernah menginstruksikan 
pungutan apa pun. Termasuk uang Rp 3 juta kepada Naneh atau yang lainnya 
penerima sertifikat tanah gratis dari presiden.

Menurut dia, pengurus RW memiliki kebijakan sendiri soal memungut Rp 3 juta.. 
“Bisa saja karena mereka enggak dibayar, sukarela, jadi begitu,” ujar Jumadi.

Hingga bulan ini, Jumadi mengatakan, ada 100 warganya belum menerima sertifikat 
tanah gratis itu dari total 450 orang penerima sertifikat tanah untuk rakyat 
dari Presiden Jokowi. Jumadi mengatakan masih menunggu kabar dari BPN tentang 
100 lembar sertifikat itu.





[GELORA45] Jokowi Pernah Janji Pecat Menteri Bila 3 Tahun Tak Swasembada Pangan

2019-02-08 Terurut Topik Sunny ambon ilmeseng...@gmail.com [GELORA45]
*Kira-kira menteri yang mana akan dipecat bila terjadi kelaparan karena
bencana alam. Apakah para korban bencana alam di Lombok dan Palu sudah
mendapat pelayanan bantuan sepatutnya. Kapan janji pemecatan menteri
ditepati? hehehehe*


https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-4419703/jokowi-pernah-janji-pecat-menteri-bila-3-tahun-tak-swasembada-pangan



Jumat, 08 Feb 2019 17:13 WIB
Jokowi Pernah Janji Pecat Menteri Bila 3 Tahun Tak Swasembada Pangan

Dana Aditiasari - detikFinance


[image: Foto: Rifkianto Nugroho]Foto: Rifkianto Nugroho


*Jakarta* - Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pernah menargetkan
swasembada beras, jagung, kedelai, dan gula dalam 3 tahun ke depan. Tugas
ini dibebankan kepada Menteri Pertanian Amran Sulaiman, bila dalam 3 tahun
tak tercapai maka Jokowi siap mencopotnya.

Jokowi telah memberikan target kepada Menteri Pertanian Amran Sulaiman
selain swasembada, juga harus membangun irigasi jutaan hektar dengan
anggaran Rp 15 triliun pada tahun depan. Perbaikan irigasi akan difokuskan
di 11 provinsi penghasil pangan.

"Sudah hitung-hitungan, 3 tahun nggak swasembada, saya ganti menterinya.
Yang dari fakultas pertanian bisa antre. Tapi saya yakin bisa,
hitung-hitungannya ada. Jelas sekali. Konsentrasi 11 provinsi, rampung,
sudah ada perhitungan," kata Jokowi dalam acara kuliah umum di Balai Senat
Balairung UGM, Yogyakarta, Selasa (9/12/2014) silam.



*Baca juga: *Janji Jokowi Swasembada Pangan dalam 3 Tahun, Apa Hasilnya?




Lalu sudahkah RI berhasil swasembada pangan?

Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementerian Pertanian (Kementan),
Kuntoro Boga Andri menegaskan bahwa saat ini RI sudah swasembada pangan.

"Saat ini kita sudah 100% swasembada pangan. Saya sudah bolak balik
jelaskan," tutur Kuntoro yang dihubungi *detikFinance*, Jumat (8/2/2019).

Menurutnya, produksi sejumlah komoditas strategis seperti beras dan jagung
selama empat tahun terakhir meningkat signifikan.

Pernyataan tersebut diperkuat dengan pernyataan Ketua Umum Kontak Tani
Nelayan Andalan (KTNA) Winarno Tohir.

"Empat tahun terakhir produktivitas petani kita meningkat pesat.
Modernisasi sudah berjalan dengan penggunaan alat mesin pertanian
(alsintan) secara masif sehingga kerja petani lebih efektif dan efisien,"
jelas Winarno saat dimintai keterangan, Rabu (6/2/2019).

Pada tahun 2018 saja, Pemerintah melalui Kementerian Pertanian
mengalokasikan anggaran sebesar Rp 2,81 triliun untuk belanja lebih dari
70.000 unit alsintan yang berfokus pada peningkatan komoditas pangan
strategis padi, jagung dan kedelai.

Modernisasi pertanian tidak hanya sebatas inovasi alat dan mesin pertanian,
tapi juga perubahan dalam manajemen tanam. Petani yang semula hanya menanam
sekali setahun, sekarang sudah bisa menanam dua hingga tiga kali setahun.
"Dengan manajemen tanam yang baru, setiap hari terjadi olah tanah, tanam
dan panen. Dengan produktivitas petani yang meningkat, hasil produksi pun
turut terdongkrak," ucapnya.

Winarno mencontohkan komoditas beras yang produksinya tak hanya sebatas
meningkat. Jika mengacu pada Food and Agricultural Organization (FAO),
Winarno menyebutkan Indonesia sudah bisa dinyatakan swasembada beras. "Hal
ini mengacu pada FAO yang menyebutkan suatu negara dikatakan swasembada
jika produksinya minimal mencapai 90% dari kebutuhan nasionalnya,"
terangnya.


*Baca juga: *Janji Prabowo: Tak Ada yang Boleh Kelaparan




Winarno mengungkapkan sejak tahun 2016 sampai 2018, produksi beras surplus.
Faktanya, pada tahun 2016 dan 2017 sama sekali tidak ada impor. Sementara
beras yang masuk pada tahun 2016 itu merupakan sisa impor tahun 2015.

Kemudian pada tahun 2018, Indonesia bahkan mengalami surplus. Berdasarkan
data BPS, surplus beras 2018 sebesar 2,85 juta ton dan impor 2018 itu
merupakan sebagai cadangan nasional, tidak sebagai stok utama.

Capaian yang diraih pertanian Indonesia pada beberapa tahun belakangan ini,
merupakan prestasi para petani Indonesia. Untuk itu, Winarno meminta publik
untuk tidak mendistorsi prestasi petani dengan menggembar-gemborkan data
impor pangan. *(dna/zul)*

swasembada pangan 


[GELORA45] Bagaimana Jokowi Khianati Reformasi dengan Hidupkan Dwifungsi ABRI

2019-02-08 Terurut Topik Tatiana Lukman jetaimemuc...@yahoo.com [GELORA45]
Lho, jadi nggak perlu "membangkitkan" mayat Suharto atau menunggu Prabowo jadi 
presiden untuk hidupkan kembali Dwifungsi ABRI, dong!!! Ya memang justru di 
jaman Jokowi ini para penganggur militer akan berbondong-bondong disalurkan dan 
menjabat di bidang sipil!! Apa nggak heibaat tuh presiden kalian, para 
pendukung Jokowi???!!









Bagaimana Jokowi Khianati Reformasi dengan Hidupkan Dwifungsi ABRI



Presiden Joko Widodo (kanan) didampingi Panglima TNI Marsekal TNI Hadi 
Tjahjanto (kiri) dan Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian (tengah) bersiap 
memberikan pengarahan kepada siswa Sesko TNI dan Sespimti Polri di Istana 
Negara, Jakarta, Kamis (23/8). Presiden Joko Widodo memberikan arahan secara 
langsung kepada 212 siswa Sekolah Staf dan Komando TNI dan peserta Sekolah Staf 
dan Pimpinan Tinggi Polri tahun 2018. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/ama/18
Oleh: Rio Apinino - 7 Februari 2019

tirto.id - "Cabut dwi-fungsi ABRI!" adalah salah satu slogan yang paling banyak 
dikumandangkan di jalanan oleh para pemuda-mahasiswa sebelum Soeharto jatuh 
hingga periode awal reformasi. Itu adalah satu dari beberapa amanat gerakan 
reformasi, yang, sayangnya, belum betul-betul terealisasikan meski presiden 
telah berganti berkali-kali. 

Alih-alih mengembalikan tentara ke barak, yang terjadi justru sebaliknya: 
pimpinan sipil, termasuk Joko Widodo, malah secara sadar menarik kembali mereka 
ke tengah-tengah kita. Upaya ini terjadi di tengah seringnya Jokowi bicara soal 
netralitas aparat. Ia mengatakan soal netralitas ini, misalnya, saat memberikan 
pengarahan kepada ribuan babinsa di Balai Prajurit di Makassar, 29 Juli tahun 
lalu. 

Gagasan utama dwifungsi adalah keikutsertaan angkatan perang dalam politik. 
Konseptornya adalah Jenderal (Purn.) Abdul Haris Nasution ketika menjabat 
Kepala Staf Angkatan Darat. Nasution memperkenalkan konsep "jalan tengah" yang 
jadi embrio dwifungsi. Jalan tengah membuka jalan bagi militer untuk 
berpolitik, bahkan mencampuri urusan sipil atas nama "stabilitas nasional" di 
kemudian hari.

Jika pengertian soal dwifungsi ini yang dipegang, maka kita bisa menyebut 
beberapa kasus yang mengindikasikan kembalinya dwifungsi itu di era Jokowi. 
Kita juga bisa menyebut beberapa harapan Jokowi ke tentara yang sebetulnya sama 
sekali di luar tugas utama mereka—berperang dan menjaga teritori negara. 

Beberapa contoh adalah pelibatan tentara dalam proyek swasembada beras hingga 
menertibkan demo dan mogok buruh.

Pelibatan tentara untuk 'mencetak sawah' dilakukan dengan dasar perjanjian 
kerja sama antara Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dan Jenderal (Purn.) 
Gatot Nurmantyo pada Januari 2015. Sementara pelibatan tentara menertibkan 
demo/mogok adalah berdasarkan nota kesepahaman antara Polri dan TNI pada awal 
tahun 2018. 

Yang paling baru, keinginan Jokowi untuk mengatasi masalah perwira nonjob di 
internal TNI dengan menciptakan 60 pos baru. Rencana ini kemudian diterjemahkan 
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, salah satunya dengan mendistribusikan 
para perwira itu ke kementerian. Hadi bahkan mewacanakan penempatan ini diatur 
dan dimasukan dalam revisi UU TNI.

Baca juga:   
   - Dwifungsi ABRI dan Jalan Terbuka Politik Tentara

Usulan ini dianggap masalah lantaran mengkhianati agenda reformasi. "Itu jelas 
masalah. Kita harus ingat UU TNI sebagai pedoman jelas mengatur batasan bagi 
TNI untuk beraktivitas di luar tugas pokoknya. Pemerintah harus hati-hati jika 
merevisi UU TNI melawan semangat reformasi karena itu akan sangat 
mengecewakan," kata peneliti militer dari Institute for Security and Strategic 
Studies (ISESS) Khairul Fahmi kepada reporter Tirto, Kamis (7/2/2019).

Pun demikian dengan pengamat militer sekaligus dosen FISIP UPN Veteran Jakarta, 
Beni Sukardis. Beni bilang, wacana ini seperti seperti langkah mundur. "Itu, 
kan, kembali ke dwifungsi ABRI. Kurang tepat kalau dia [TNI] masuk ke dalam 
lembaga-lembaga sipil lagi," katanya. 

Agar dapat menempatkan para perwira itu, UU TNI mesti direvisi. Bagi Direktur 
Imparsial Al Araf, jika aturan itu jadi diubah demi memuluskan langkah menyerap 
tentara di instansi sipil, nama Jokowi sebagai presiden sipil dan bukan bagian 
dari Orde Baru akan tercoreng.

"Masyarakat akan menolak karena menganggap itu kemunduran reformasi TNI," 
katanya, juga kemarin. 


Jadi 'Humas' Presiden Hingga Fasilitator BNPB

Selain (akan) terlibat dalam pelbagai urusan sipil, tentara era Jokowi juga 
dipergunakan layaknya humas. 

Ini terlihat, misalnya, ketika Jokowi meminta tentara terlibat 
mensosialisasikan program dan kerja pemerintah. Permintaan ini disampaikan saat 
pidato di hadapan perwira Sekolah Staf dan Komando TNI dan Sekolah Staf dan 
Pimpinan Tinggi (Sespimti) Polri di Istana Negara, Jakarta, Kamis, 23 Agustus 
2018.

"Yang berkaitan dengan program-program pemerintah... yang telah banyak kita 
lakukan, saya titip agar seluruh perwira juga ikut mensosialisasikan," kata 
Jokowi.

Baca juga:   
   - Abdul Haris Nasution Si Pen

[GELORA45] Taipan di balik Jokowi: Salim Group Terus Moncer

2019-02-08 Terurut Topik Tatiana Lukman jetaimemuc...@yahoo.com [GELORA45]
Sekedar mengingatkan sajatapi masih ada yang terus ngotot Jokowi tidak 
didukung Oligarki!!
Taipan di balik Jokowi: Salim Group Terus Moncer
Submitted by redaksi2 on Kamis, 26 Mar 2015 - 00:10
KONFRONTASI-Perihal dukungan pengusaha – pengusaha besar dibalik Jokowi ini 
sudah menjadi rahasia umum. Sejumlah pengusaha besar yang diketahui berada di 
belakang Jokowi adalah Anthony Salim, James Riady, Robert Budi Hartono dan 
Edward Soeryadjaya. Dukungan para pengusaha besar ini pada bukanlah “gratis”, 
berikut kepentingan cukong – cukong Jokowi bila dirinya terpilih menjadi 
Presiden. Dalam artikel ini saya akan membahas lebih mendalam mengenai Sang 
cukong terbesar, Anthony Salim.

Anthony Salim adalah pemilik PT Indofood yang memonopoli pangsa pasar sejumlah 
produk pangan seperti gandum. Nilai impor gandum saat ini sangat besar, sekitar 
80 persennya dikuasai oleh Indofood. Sejatinya monopoli pangan seperti sudah 
tidak diperbolehkan dan di atur dalam undang – undang. Namun impor gandum ini 
dipertahankan karena harganya lebih murah padahal Indonesia bisa menanam gandum 
sendiri. Karena punya kuasa atas impor gandum tersebut, pengusaha yang lain 
tidak bisa melakukan produksi pangan sejenis. Selain itu, Di BCA pun kini 
Anthony Salim memiliki saham sebesar 1,76 persen.. Namun, Anthony masih 
mempertahankan PT Indofood Sukses Makmur dan PT Bogasari Flour Millsn sebagai 
tombak bisnisnya. Bisnis taipan Tionghoa terus moncer, sementara pribumi kian 
keteter. Teranyar, Antony Salim terus membenahi bisnis Grup Salim. Salim tetap 
ingin dihormati oleh para pelaku bisnis di Asia.

Liem Sioe Liong alias Sudono Salim boleh mati, tapi tidak dengan bisnisnya. Di 
tangan Antony Salim, puteranya, Grup Salim terus berbenah setelah sempat 
mengalami kemunduran akibat krisis ekonomi 1998. Penambahan sahamnya dari 20% 
menjadi 30% di Bank Ina dan aksi korporasi yang lain, menandakan kebangkitan 
itu.



Sebelum krisis, Group Salim merupakan konglomerat terbesar di Indonesia dengan 
aset mencapai US$ 10 miliar. Majalah Forbes bahkan pernah menobatkan Sudomo 
Salim alias Liem Sioe Liong, pendiri Grup Salim, sebagai Orang Terkaya di Asia 
Tenggara.

Krisis 1998 memang telah merontokkan beberapa perusahaan kebanggaan Grup Salim. 
Sebut saja Bank Centra Asia (BCA). Bank swasta terbesar di Indonesia ini hampir 
kolaps gara-gara masyarakat, yang panik melihat penutupan belasan bank oleh 
pemerintah, beramai-ramai menarik tabungannya. Antrean panjang mengular di tiap 
pojok anjungan tunai BCA di seluruh Indonesia. BCA pun terjerat kredit macet 
raksasa milik nasabahnya, termasuk yang dikucurkan ke grup sendiri.

Untuk menyelamatkan permodalan BCA, pemerintah mengucurkan dana Bantuan 
Likuiditas Bank Indonesia senilai Rp 52 triliun. Sebagai gantinya, Salim harus 
menyerahkan 108 perusahaannya ke Badan Penyehatan Perbankan Nasional selaku 
wakil pemerintah.

Dari sinilah, satu per satu "permata" Salim lepas. Salim tak lagi menjadi 
pemilik mayoritas di sejumlah perusahaan yang dulu menjadi tambang uangnya. 
Sebut saja PT Indocement Tunggal Prakarsa dan PT Indomobil Sukses 
Internasional. Yang paling menyakitkan, Salim harus kehilangan BCA, yang hampir 
sepenuhnya jatuh ke tangan Grup Djarum dan Farallon Capital (Amerika Serikat).

Namun Antony tetap mempertahankan PT Indofood Sukses Makmur dan PT Bogasari 
Flour Mills.

Di tengah kontroversi yang tak pernah reda, Salim akhirnya mengantongi surat 
keterangan lunas dari pemerintah Megawati Soekarnoputri pada Maret 2004. 
Berbekal itu, Anthony pun perlahan-lahan kembali tampil ke panggung bisnis 
nasional.

Hanya selang tiga bulan, Anthony mengambil alih kendali PT Indofood Sukses 
Makmur dari tangan Eva Riyanti Hutapea. Ia muncul di hadapan wartawan dan 
pemegang saham dengan sejumlah rencana besar untuk menggenjot kinerja produsen 
mi instan terbesar di dunia ini. Termasuk melebarkan sayap ke mancanegara, 
dengan mencatatkan saham anak perusahaannya di bidang kelapa sawit dan minyak 
goreng, PT Salim Ivomas Pratama, di Singapura.

Untuk mendongkrak penjualan Indofood, Antony menggandeng Nestle S.A. Keduanya 
sepakat untuk memperlebar pangsa pasar Indofood dan Nestle. Deal bisnis antara 
dua kerajaan makanan dan minuman ini berujung pada pendirian PT Nestle Indofood 
Citarasa Indonesia. Perusahaan berstatus PMA ini menyedot dana Rp 50 miliar, 
dengan masing-masing pihak menyetor 50%.

Anthony percaya reputasi yang dimiliki kedua perusahaan setidaknya bisa 
mendongkrak nilai tambah bagi masyarakat dan pemegang saham. Perusahaan 
tersebut akan bergerak di bidang manufaktur, penjualan, pemasaran, dan 
distribusi produk kuliner. Mulai April 2005, pada botol kecap merek Piring 
Lombok sudah ditemukan “cap” perusahaan patungan tersebut.

Ke depan, Indofood masih akan memberi lisensi penggunaan merek produk kuliner 
kepada Nestle-Indofood. Indofood sendiri memiliki kekuatan pada profil produksi 
rendah biaya, jangkauan distribusi yang luas, dan kecepatan menjangkau konsumen 
melalui anak 

[GELORA45] SURAT TERBUKA KEPADA GUBERNUR DKI JAKARTA

2019-02-08 Terurut Topik Tatiana Lukman jetaimemuc...@yahoo.com [GELORA45]

Sandyawan Sumardi6 februari om 19:37
SURAT TERBUKA KEPADA GUBERNUR DKI JAKARTA

“Air Milik 10 Juta Warga Jakarta Bukan Milik 1 Konglomerat”

Salam sejahtera kami sampaikan kepada bapak, kami berharap bapak selalu berada 
dalam keadaan sehat walafiat. Sebagaimana yang kita kita ketahui bersama, sejak 
Juni 1997 pengelolaan air di Jakarta diambil dari tangan negara untuk 
segelintir konglomerat kaya, salah satunya Salim Group.

Pengambilalihan ini justru difasilitasi oleh rezim yang berkuasa saat itu 
padahal para pendiri bangsa ini telah bersepakat “Bumi dan air dan kekayaan 
alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk 
sebesar-besar kemakmuran rakyat.”

Saat ini, berdasarkan laporan yang dikeluarkan oleh Tirto pada 9 Mei 2018, 
sejak pertengahan tahun 2017, kami dapat mengetahui bahwa Salim Group kembali 
menguasai air Jakarta bahkan memonopolinya.

Kami percaya, bapak Gubernur sependapat dengan kami bahwa swastanisasi air di 
Jakarta  yang telah berjalan 21 tahun terbukti gagal, masih terdapat 60-70 % 
warga Jakarta yang belum dapat memperoleh air bersih, harga air mahal, atau 
jikapun mendapat air dari pipa-pipa yang dikelola perusahaan konglomerat, 
airnya tidak bersih dan tidak tentu kapan akan mengalir. Di Jakarta, air bersih 
menjadi barang langka dan mahal buat warga Jakarta karena dijual dengan 
keuntungan yang sulit diterima akal sehat.

Menurut perhitungan kami, untuk memproduksi air hanya dibutuhkan biaya sebesar 
Rp. 680/meter kubik yang terdiri atas biaya pembelian air baku, listrik dan 
bahan kimia. Jika dibandingkan dengan tarif rata-rata air di Jakarta yang 
sebesar Rp. 7.500/meter kubik maka bisnis air di Jakarta memberi keuntungan 
yang sangat besar, selisih antara biaya produksi dengan tarif rata-rata 
penjualan air melebihi 1000 %.

Keuntungan ini terus menambah pundi-pundi kekayaan konglomerat pebisnis air.. 
Sedangkan, jika air dikuasai dan dikelola oleh negara maka air dapat 
didistribusikan dengan harga yang jauh lebih murah bahkan gratis sebagaimana 
dilakukan di negara-negara lain dan jikalaupun terdapat keuntungan didalamnya, 
laba tersebut dapat digunakan untuk kemakmuran rakyat bukan kemakmuran 
perorangan.

Di sisi bagian lain, rakyat miskin semakin miskin karena mereka harus 
mengeluarkan uang yang besar untuk membeli air dari penjual keliling atau jika 
tidak mereka terpaksa menggunakan air yang sebenarnya tidak layak pakai dari 
sungai-sungai di Jakarta. Pak, di Jakarta pengeluaran air keperluan rumah 
tangga bisa lebih besar dari pengeluaran untuk beras. Untuk mensiasati ini 
warga di beberapa lokasi mencari jalan keluar dengan menghemat air seperti 
menggunakan air bekas cucian untuk mengepel, mengambil wudhu di tempat-tempat 
publik hingga membuat jadwal piket menunggu air mengalir ke rumah mereka.. Ini 
semua terjadi karena ketamakan segelintir orang yang terus memaksa menguasai 
air dan negara membiarkan ketamakan itu.

Dalam kondisi di atas warga tidak diam saja, mereka menyingsingkan lengan 
bajunya untuk mengembalikan air yang adalah miliki mereka kembali ke pangkuan 
ibu pertiwi. Sejak pertama kali air diambil alih oleh Salim Group, dkk, 
berbagai upaya telah dilakukan oleh warga untuk menghentikannya termasuk 
melalui berbagai gugatan di Pengadilan. Pada tahun 2012, 12 warga negara 
berjuang melalui Gugatan Warga Negara untuk mengembalikan air kepada Negara. 
Ironisnya langkah warga membela konstitusi dan martabat negera justru dijegal 
oleh Menteri Keuangan yang mengajukan Peninjauan Kembali ke Mahkamah Agung, 
dimana akhirnya Mahkamah Agung menjadikan warga sebagai pihak yang kalah dengan 
alasan yang mengada-ada karena tidak menyentuh substansi. Selain perjuangan 
tersebut, ditahun 2013, 4 organisasi besar dan 7 warga negara mengajukan 
permohonan uji materil melalui Mahkamah Konstitusi untuk mengembalikan air ke 
tangan negara. Perjuangan ini berujung dengan pembatalan UU Sumber Daya Air 
Tahun 2004 dan dikeluarkannya Persyaratan Konstitusional yang harus dipenuhi 
negara dalam mengelola air, antara lain:

a. Pembatasan pertama adalah setiap pengusahaan atas air tidak boleh 
mengganggu, mengesampingkan, apalagi meniadakan hak rakyat atas air karena bumi 
dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya selain harus dikuasai 
oleh negara, juga peruntukannya adalah untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat;

b. Pembatasan kedua adalah bahwa negara harus memenuhi hak rakyat atas air. 
Sebagaimana dipertimbangkan di atas, akses terhadap air adalah salah satu hak 
asasi tersendiri sebagaimana diatur dalam Pasal 28I ayat (4) UUD 1945;

c. Pembatasan ketiga, harus mengingat kelestarian lingkungan hidup, sebab 
sebagai salah satu hak asasi manusia, sebagaimana diatur dalam Pasal 28H ayat 
(1) UUD 1945;

d. Pembatasan keempat adalah bahwa sebagai cabang produksi yang penting dan 
menguasai hajat hidup orang banyak yang harus dikuasai oleh negara (vide Pasal 
33 ayat (2) UUD 1945) dan air yang menurut Pasal 33 ayat (3) UUD 1945 harus 

[GELORA45] Hegemoni Watak OrBa di Era Reformasi

2019-02-08 Terurut Topik Tatiana Lukman jetaimemuc...@yahoo.com [GELORA45]
Ironisnya, justru orang-orang "kiri" bahkan mantan kom buta matanya dan tak 
melihat hegemoni watak ORBA  yang merupakan hakiki dari pemerintahan yang 
sampai sekarang masih terus mengangkangi kekuasaan!!! Coba bayangkan, jaman 
ORBA  "beneran" , modal asing ada batasnya, tapi jaman Jokowi 100% bisa modal 
asing menguasai aset!!!  Masih kurang jelas rupanya bagi pendukung Jokowi, 
bahwa sepak terjang presiden  "sipil dan tak punya latar belakang militer dan 
kejahatan, justru  lebih kejam dalam menggusuri rumah penduduk, menghilangkan 
mata pencahariannya, merampas tanah untuk mega proyek infrastruktur, memberi 
wewenang kepada aparat militer dan polisi untuk mengawal kepentingan korporasi. 
Sungguh kasihan para penjilat penguasa ini!!! Eling, eling!!!

Hegemoni Watak OrBa di Era Reformasi
Nisaa Yura8 February 2019


Watak Orde Baru adalah contoh ideal hegemoni kebenaran yang masih langgeng 
hingga saat ini. Tatkala orang jahat disulap menjadi “baik”, dan orang jahat 
mendapatkan justifikasi atas kejahatannya.(Niko Attar)
Jakarta, 7 Februari 2019. Pembangunanisme, militerisme, pelemahan politik 
oposisi, pemberangusan kebebasan berserikat serta praktik KKN merupakan ciri 
utama Orde Baru. Sampai akhirnya lebih dari 20 tahun yang lalu, muncul 
reformasi sebagai bentuk perjuangan untuk menumbangkan rezim otoriter 
tersebut.. Memperbincangkan konteks Indonesia hari ini menjadi penting dan 
relevan menjelang Pemilihan Umum 2019, terutama dalam melihat apakah reformasi 
telah berhasil melepaskan bangsa ini dari belenggu Orde Baru, dengan mewujudkan 
esensi demokrasi yang sesungguhnya yaitu Hak Asasi Manusia, Keadilan, dan 
Kesejahteraan Rakyat.

Sebagai ruang refleksi, dialog bertajuk Membincangkan Indonesia: Membongkar 
Orde Baru, Melihat Amanat Reformasi yang diadakan di gedung YLBHI ini 
menghadirkan berbagai narasumber untuk merefleksikan sistem dan karakter Orde 
Baru sekaligus melihat tuntutan dan pranata reformasi dalam konteks situasi 
Indonesia hari ini.

Jurnalis senior Maria Hartiningsih menyatakan bahwa lepasnya belenggu kebebasan 
pers dan membaiknya indeks kebebasan pers pasca reformasi tidak lantas 
menghadirkan esensi kebebasan pers yang sesungguhnya. Hari ini kebebasan pers 
acap mendapatkan ancaman, tidak hanya dari negara tetapi juga dari 
kelompok-kelompok masyarakat yang kerap melakukan kekerasan.

Meski ada beberapa kemajuan, di antaranya UU Pers dan isu perempuan yang sudah 
semakin mainstream, namun pers sendiri terus menghadapi tantangan dalam 
menjalankan fungsinya di dalam demokrasi. ”Pers tidak lagi menjalankan 
fungsinya sebagai watchdog, tetapi bermain di dalam pusaran kekuasaan, ujarnya.

Lebih lanjut, Maria menyatakan bahwa Pemilihan Presiden hari ini berjalan 
secara tidak sehat, sehingga tidak memberikan sumbangan bagi pendidikan politik 
publik. Politik hari ini justru menyebabkan terjadinya pembelahan wartawan, 
aktivis, dan berbagai kelompok lainnya. Dalam konteks pers, media banyak 
didirikan oleh politisi atau pengusaha yang berafiliasi dengan partai politik, 
sehingga mengakibatkan media kehilangan kepercayaan masyarakat.

“Pada kondisi di mana kapitalisme, kekuasaan dan teknologi berkelindan, yang 
terpenting (adalah) dagangan terjual dan meraup keuntungan besar. Berita palsu 
yang mengandung hasutan, atau berita bohong yang kemudian disebarkan oleh 
orang-orang yang berada di ruang dan gaung yang sama kemudian menjadi komoditas 
politik untuk saling menjatuhkan,” papar Maria merefleksikan situasi media hari 
ini.

Dalam konteks gerakan buruh, Ilhamsyah dari Konfederasi Persatuan Buruh 
Indonesia menyatakan bahwa meskipun secara formal ada kebebasan bagi buruh 
untuk berserikat, namun dalam praktiknya, hak-hak ini masih sering 
dihalang-halangi pemenuhannya. “Union Busting masih menjadi pola untuk 
menghabisi serikat buruh,” ujarnya.

Ilhamsyah mengingatkan bahwa Orba tidak identik dengan aktor tapi dengan sistem 
yang dirancang sedemikian rupa. Orba mengeluarkan Tap MPR No. 25 Tahun 1966 dan 
UU No.1 Tahun 1967 tentang Penanaman Modal Asing sebagai landasan kekuasaan. 
Tak hanya itu, pilar Orde Baru turut diperkuat dengan dwi fungsi ABRI serta 5 
paket UU Politik – yaitu UU tentang Pemilu, UU tentang Ormas, UU tentang 
Susunan dan Kedudukan MPR, DPR, DPD dan DPRD, UU tentang Partai Politik, dan UU 
tentang Referendum. “Sistem Orde Baru telah mempersiapkan seluruh perangkat 
hukumnya, baik untuk melegitimasi kekuasaannya maupun untuk menggebuk,” pungkas 
Ilhamsyah.

Melihat situasi reformasi hari ini, Ilhamsyah berpendapat bahwa sistem yang 
menopang Orba masih kuat. TAP MPR dan penggunaan isu komunis tidak kunjung 
goyah. Buruh, aktivis, hinga rakyat yang digusur dan memperjuangkan hak mereka 
kerap dituduh sebagai komunis. Hal ini diperkuat dengan keberadaan UU Ormas, 
yang mengharuskan Pancasila sebagai satu-satunya asas Organisasi.

Ditilik dari sudut pandang militerisme, dominasi TNI dalam kehidupan sipil 
masih terus terjadi. Lembaga teritorial tetap utuh, bahkan h

[GELORA45] Presiden Jokowi Hadiri Perayaan Imlek Nasional 2019

2019-02-08 Terurut Topik ChanCT sa...@netvigator.com [GELORA45]


 Presiden Jokowi Hadiri Perayaan Imlek Nasional 2019


 jokowi hadiri perayaan imlek的圖片搜尋結果Jokowi Hadiri
 Perayaan Imlek Nasional | ANTARA Foto
 



 IHSANUDDIN


 Kompas.com - 07/02/2019, 10:44 WIB


 (KOMPAS.com/Ihsanuddin) JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo
 menghadiri perayaan Imlek Nasional di Jakarta International Expo
 Kemayoran, Jakarta, Kamis (7/2/2019) siang.


 Pantauan Kompas.com, Presiden Jokowi tiba di lokasi acara pukul 09.58
 WIB. Jokowi ditemani Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri, Wakil
 Presiden ke-6 Try Sutrisno, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin,
 serta Sekretaris Kabinet Pramono Anung. Hadir pula Ketua DPR Bambang
 Soesatyo, Ketua DPD Oesman Sapta Odang, serta Gubernur DKI Jakarta
 Anies Baswedan. Lalu, Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj, serta mantan
 Ketua Umum Muhammadiyah Syafii Maarif.


 Baca juga: Cerita Orang Indonesia yang Merayakan Imlek di Swiss...


 Kehadiran Kepala Negara langsung disambut para hadirin yang mayoritas
 mengenakan baju merah. Mereka kompak bertepuk tangan dan beberapa kali
 meneriakkan nama Jokowi.


 Sebelum menuju ke bangkunya, Jokowi sempat menyalami sejumlah peserta
 Imlek Nasional yang duduk di barisan paling depan.


 Perayaan Imlek Nasional kali ini mengambil tema 'Merajut Kebhinekaan,
 Memperkokoh Persatuan'. Ketua Panitia Perayaan Imlek Nasional Sudhamek
 Agoeng Waspodo Soenjoto mengajak para warga keturunan Tionghoa yang
 hadir untuk terus berkontribusi kepada Indonesia.


 "Salah satunya dengan menggunakan hak konstitusionalnya untuk hadir ke
 TPS tanggal 17 April nanti," kata Sudhamek.


 Baca juga: Saat Tahun Baru Imlek, China dan Taiwan Perang Propaganda
 Militer


 Sementara itu, saat membuka pidatonya, Jokowi mengucapkan selamat
 tahun baru Imlek menggunakan bahasa China. Jokowi juga mengungkapkan
 alasannya kenapa baru menghadiri perayaan Imlek pada tahun ini.


 Menurut dia, pada tahun sebelumnya perayaan Imlek dilakukan oleh
 masing-masing organisasi tionghoa sehingga terpecah-pecah.


 "Tapi sekarang semuanya sudah bersatu dalam perayaan Imlek Nasional
 bersama-sama," kata Jokowi disambut tepuk tangan hadirin.


 Video Pilihan

 Artikel ini telah tayang di Kompas.com  dengan
 judul "Presiden Jokowi Hadiri Perayaan Imlek Nasional 2019",


 
https://nasional.kompas.com/read/2019/02/07/10442951/presiden-jokowi-hadiri-perayaan-imlek-nasional-2019.




 Penulis : Ihsanuddin
 Editor : Krisiandi


*Jokowi Hadiri Perayaan Imlek Nasional 2019*

Reporter:


   Ahmad Faiz Ibnu Sani

Editor:


   Syailendra Persada

Kamis, 7 Februari 2019 11:02 WIB

Presiden Jokowi berjalan bersama para petani tebu setelah acara 
silaturahmi di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu, 6 Februari 2019. 
TEMPO/Subekti Presiden Jokowi berjalan bersama para petani tebu setelah 
acara silaturahmi di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu, 6 Februari 2019. 
TEMPO/Subekti


*TEMPO.CO*,*Jakarta*- Presiden Joko Widodo 
atauJokowihari ini, Kamis, 7 Februari 
2019, menghadiri acara Perayaan Imlek Nasional 2019 di Jakarta 
International Expo (JIExpo), Kemayoran, Jakarta Pusat.


Baca:Di hadapan Alumni Pangudi Luhur, Jokowi Pamer Bangun MRT Jakarta 



Ribuan masyarakat etnis Cina yang memenuhi Hall B3 dan C3 JIExpo 
menyambut meriah kedatangannya. "Jokowi... Jokowi... Jokowi...," teriak 
peserta perayaan Imlek Nasional 2019 begitu Jokowi memasuki ruangan.


Mantan gubernur DKI Jakarta itu tiba sekitar pukul 9.55 WIB. Ia datang 
bersama Presiden Indonesia ke-5 Megawati Soekarnoputri.


Ketua Panitia Perayaan Imlek Nasional 2019 (PIN 2019), Sudhamek Agung 
Waspodo Sunyoto, mengatakan acara ini merupakan perayaan pertama kali 
diselenggarakan secara nasional. "Peristiwa bahagia ini kami beri tema 
'Merajut Kebhinekaan, Memperkokoh Persatuan'," ucapnya.


Sudhamek menuturkan, masyarakat etnis Cina di Indonesia dalam merayakan 
Imlek menyesuaikan tradisi yang berasal dari Tiongkok dengan lingkungan 
sosial di sini. Tema PIN 2019 ini, kata dia, relevan dengan fakta 
sejarah suku Tionghoa yang telah menyatu dengan masyarakat Indonesia 
sejak ribuan tahun lalu.




---
此電子郵件已由 AVG 檢查病毒。
http://www.avg.com


[GELORA45] Fw: [ENVIRONMENT MONITORS AGENCY] Video Metro Realitas : Jaringan Kayu Papua-Surabaya (1)

2019-02-08 Terurut Topik Tatiana Lukman jetaimemuc...@yahoo.com [GELORA45]
 Jawa, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi sudah gundul, sekarang giliran penggudulan 
besar-besaran PapuaRupanya ini tidak termasuk tanggung jawab pemerintah, 
ya??? Pokoknya bukan tanggung jawab Jokowi, ya??? Yang jadi tanggung jawabnya 
adalah pembangunan infrstruktur besar-besaran dan penarikan modal asing 
besar-besaran.. Nah, itulah jasa Jokowi..
 
| 
| 
| 
|         Pietsau Amafnini heeft een bericht geplaatst in ENVIRONMENT MONITORS 
AGENCY 8 februari om 08:06     Video Metro Realitas : Jaringan Kayu 
Papua-Surabaya (1) 2   Vind ik leuk Opmerking plaatsen Delen   |
|     | 
|   |
|  |     | Facebook |
|   |

 |     |
|     | 
|   |
|  |
|   |
| 
| 
|  |     | 
| Pietsau Amafnini heeft een bericht geplaatst in ENVIRONMENT MONITORS AGENCY |
| 8 februari om 08:06 |

 |
|   |
| 
| 
|   |
| 
| Video Metro Realitas : Jaringan Kayu Papua-Surabaya (1) |

 |
| 
|  | 2 |  |

 |

 |
|   |
| 
| 
| 
|  | Vind ik leuk |

 | 
|  | Opmerking plaatsen |

 | 
|  | Delen |

 |

 |

 |

 |

 |

 |
|   |

 |     |
|     | 
|   |
| 
| Bekijken op Facebook |

 |     | 
| E-mailinstellingen bewerken |

 |  |
|   |

 |     |
|     | 
| Beantwoord deze e-mail als je dit bericht wilt beantwoorden. |
|   |

 |     |
|     | 
|   |
| Dit bericht is verstuurd naar jetaimemuc...@yahoo.com. Als je dergelijke 
e-mails in de toekomst niet meer van Facebook wilt ontvangen, kun je je 
afmelden.
Facebook Ireland Ltd., Attention: Community Operations, 4 Grand Canal Square, 
Dublin 2, Ireland |

 |     |
|     | 
| Stuur deze e-mail niet door als je je account veilig wilt houden. Meer 
informatie. |

 |     |
|   |

 |

 |

 |

  

Re: [GELORA45] Fahri Hamzah Sebut Bangsa Ini Terjebak Debat Omong Kosong

2019-02-08 Terurut Topik ajeg ajegil...@yahoo.com [GELORA45]
Menurut gembong-gembong partainya, Jokowi 
adalah titisan Soekarno merangkap titisan Allah..

Dan mereka meyakini para pendukung baru tahu.

   --- ilmesengero@... wrote:

st rahasia umum ! Terjebak dalam kebohongan alias tipu muslihat sama saja, 
suara petinggi adalah suara Tuhan. Jadi kalau petinggi omong kosong harus 
dipercaya  sebagai kebenaran. Tidak percaya pada kebohongan tidak dapat ticket 
ke Taman Firdaus. hehehehehehehehe




Re: Kwik Kian Gie Bongkar Penyebab Banyak Kendaraan Enggan Lewat Tol Re: [GELORA45] Truk Tolak Masuk Tol Trans Jawa

2019-02-08 Terurut Topik ajeg ajegil...@yahoo.com [GELORA45]
Di awal kekuasaannya PYM Joko Widodo pernah berjanji kepada Presiden Toyota 
Int'l akan meningkatkan produksi merk tsb sebesar 30%. Entah kepada merk apa 
saja dia berjanji. Yang jelas Jokowi grasa-grusu membangun ratusan kilometer 
jalan (bukan cuma tol katanya) dengan kode proyek: "infrastruktur". Tentu untuk 
menampung luberan mobil produk asing. Tanpa sebiji pun produk Esemka, ehe.. 

Sekarang, mana keahlian "infrastruktur"nya itu ketika TNI mengalami luberan 
perwira? Kenapa malah meningkatkan "produksi" tamtama-bintaraǃ? 
Lalu, luberan perwira mau ditampung di lembaga pemerintahan dan lembaga 
negara?ǃ?
Ha kok dikira empang limpahan banjir ...

--- jetaimemucho1@... wrote:
Dari dulu saya menganggap pembangunan infrastruktur besar seperti jalan tol 
bukan untuk kepentingan rakyat jelata, melainkan, antara lain, untuk 
melancarkan transportasi pengurasan kekayaan alam dari daerah pedalaman ke 
pelabuhan, transportasi barang konsumen ke daerah-daerah dalam rangka terus 
menggencarkan masyarakat konsumsi. Saya selalu bilang dengan sinis emangnya 
rakyat jelata punya mobil untuk jalan-jalan melalui jalan tol!!! Nah, bahkan 
kaum pengusaha menengah kecil dan menengah juga nggak bisa bayar tol yang 
memang sumber untuk mendapatkan "incredible profit" yang dijanjikan PYM Widodo. 
  
On Thursday, February 7, 2019, 2:25:08 PM GMT+1, ajeg:

"Dengan infrastruktur dapat membuatuntung loh," katanya 
menirukan gerakan Presiden saat mengundang investor asing

Kwik Kian Gie Bongkar Faktor Penyebab Banyaknya KendaraanEnggan Lewat Jalan Tol


Rabu, 6 Februari 201917:06





Sosok ekonom Indonesia, KwikKian Gie membongkar tarif jalan tol mahal, yang 
dampaknya sangatdirasakan masyarakat bukan terjadi tanpa sebab.




Tarif jalan tol itu mahal terjadikarena baru di pemerintahan ini investor asing 
diundang sebesar-besarnya untukmelakukan investasi.




"Pak Jokowi, PresidenIndonesia kan mengundang foreign investor, come to 
Indonesia, Anda bisa membuatuntung di Indonesia," katanya dalam dialog Jaya 
Suprana Show yang diunggahdi YouTube dan sejumlah media sosial.




Video ini pun menjadi salah satuvideo viral yang banyak disaksikan masyarakat 
dan mendapatkan banyak komentar.




Menurut Kwik Kian Gie, para investorasing itu akan bisa membuat untung di 
Indonesia.




"Dengan infrastruktur dapat membuatuntung loh," katanya, menirukan gerakan 
mengajak yang dilakukan saatPresiden mengundang investor asing masuk ke 
Indonesia untuk melakukaninvestasi.




Kegiatan itu, dinilai Kwik Kian Gie,memang berdampak terhadap investor untuk 
melakukan investasi yangsebesar-besarnya di Indonesia.




Karena investasi itu harusmenghasilkan untung, otomatis harus cepat, maka yang 
terjadi kemudian dampaknyasangat dirasakan oleh masyarakat Indonesia.




Akibatnya, sebagian besar pengemuditruk dan kendaraan berat enggan menggunakan 
jalan tol, khususnya jalan tolterpanjang di Pulau Jawa yang menghubungkan 
Jakarta sampai Surabaya.




Dampaknya, banyak kendaraan,khususnya kendaraan berat, yang kemudian memilih 
untuk tidak menggunakan jalantol.

Penulis: Gede Moenanto Soekowati 
Editor: Gede Moenanto


   On Thursday, February 7, 2019, 2:25:25 PM GMT+7, ajeg wrote:

Kerja-kerja-kerja, toh dana proyek kereta-cepat terlambat juga. 
Proyek kereta pun mangkrak. 
Begitu dana (utang) cair, proyek kereta segera diperpanjang mangkraknya, 
eh ditunda kelanjutannya, dan tadaaa. tol transjawa. 
Sekarang panik cari recehan buat bayar bunga utang kereta?

Rapopo. Cari terus mas. Lebaran biasanya tol panen.
Lumayan buat cicilan bunga.

-

Truk Tolak Masuk Tol Trans Jawa, Tarif Mahal, SopirMinta Kaji Ulang

Ignatius Ferdian - Sabtu, 26 Januari 2019 | 12:25 WIB

Otomotifnet.com -Dengan dibangunnya tol Trans Jawa memang bikin mobilitas antar 
kota di PulauJawa jadi makin cepat.

Namun beberapa pengendara kendaraanroda empat kini mulai beralih menggunakan 
Jalan pantai utara(Pantura) Jawa dikarenakan mahalnya tarif Ruas Tol Trans Jawa.

Seperti diketahui, tarif tol untukkendaraan Golongan I dari Jakarta menuju 
Semarang mencapai Rp 334 ribu, danuntuk kendaraan berat, 2 kali tarif Golongan 
I.

Dan bagi mereka, tarif tersebutterlalu membebani.


Terutama bagi sopir kendaraanangkutan barang seperti truk yang harus menanggung 
biaya perjalanan.


Hasanudin(43) contohnya, sopir truk asal Kabupaten Kendal lebih memilih 
menggunakanjalur reguler karena tidak kuat membayar tarif jika harus masuk tol..


“DariSemarang ke Jakarta berjarak tempuh 3 hari untuk pergi-pulang, paling uang 
sakuyang diberikan perusahaan tinggal Rp 400 ribu,” jelasnya di Jalan 
PanturaPekalongan-Batang (25/1/2019).

Diamenjelaskan, uang saku yang diberikan perusahaan mencapai Rp 3,6 juta 
untukjalur Semarang-Jakarta.


“Solar Rp1,6 juta, biaya bongkar Rp 300 ribu, dan membayar kernet Rp 600 ribu. 
Kalauditotal sudah Rp 2,5 juta, itu belum termasuk makan bersama kernet selama 
3hari,” jelasnya.


Hasanudinberucap, adanya Tol Trans Jawa sebenarnya memang mempercepat waktu, 
tetapitari

Re: [GELORA45] Fahri Hamzah Sebut Bangsa Ini Terjebak Debat Omong Kosong

2019-02-08 Terurut Topik Sunny ambon ilmeseng...@gmail.com [GELORA45]
*st rahasia umum ! Terjebak dalam kebohongan alias tipu muslihat sama
saja, suara petinggi adalah suara Tuhan. Jadi kalau petinggi omong kosong
harus dipercaya  sebagai kebenaran. Tidak percaya pada kebohongan tidak
dapat ticket ke Taman Firdaus. hehehehehehehehe*


[GELORA45] Where chilhood died

2019-02-08 Terurut Topik Sunny ambon ilmeseng...@gmail.com [GELORA45]
click 
:*https://rtd.rt.com/films/where-childhood-died/?utm_source=browser&utm_medium=push_notifications&utm_campaign=push_notifications
*


Re: [GELORA45] Fahri Hamzah Sebut Bangsa Ini Terjebak Debat Omong Kosong

2019-02-08 Terurut Topik ajeg ajegil...@yahoo.com [GELORA45]
Sudah saya bilang, 8 tahun terakhir banyak yang sebenarnya tidak seperti yang 
diperlihatkan. Hampir semua suara penting yang berbeda dengan pemerintah 
ditenggelamkan dengan riuhnya caci maki, ejekan, atau gegap gempita memuji 
Jokowi main tebak-tebakan nama ikan dengan 
murid SD lalu bagi-bagi sepeda - sementara Jokowinya senang pamer naik motor 
chopper. 

Harus diakui peran media luarbiasa sekali. Sampai-sampai di milis ini pun ada 
yang tidak peduli kenapa Jokowi maksa beli Freeport, karena lebih penting 
memuji Jokowi makan sate dan hal recehan lainnya. Tidak salah orang menilai 
kontrol informasi sekarang jauh lebih licik dari Orbaǃ Karena itu si Fahri ini 
perlu disentil. Tidak benar bangsa ini terjebak omongkosong. Yang benar, bangsa 
ini dijebak kebohongan sejak Esemka, hehee...
--- jonathangoeij@... wrote:
Pendapat Fahri ini ada betulnya, tetapi kenapa kok baru ngomong kayak gini 
sekarang sedangkan 2 tahunan lalu ikut menuntut hukuman atas "omong kosong" 
penista agama? Memang harus diakhiri, pasal2 karet penodaan agama dan ujaran 
kebencian harus direvisi. Beranikah pemerintah sekarang merevisi?
---

Fahri Hamzah Sebut Bangsa Ini Terjebak Debat Omong Kosong
Jumat, 8 Februari 2019 | 11:45







[JAKARTA] Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mengatakan, sejak delik memaki, ujaran 
kebencian, dan lain-lain digiatkan masuk ruang sidang dan dipidanakan, bangsa 
ini terjebak pada debat omong kosong. Bahkan, seolah negara ini bangsa yang tak 
punya sejarah dan kebudayaan.

"Apa sih yang diributkan? Omong kotor dan memaki itu nyata," kata Fahri Hamzah 
YANG dihubungi di Jakarta, Jumat (8/2), menanggapi kasus yang tengah membelit 
musisi yang juga pentolan group band Dewa 19, Ahmad Dhani saat ini.

Fahri Hamzah menyebutkan, apa yang salah ketika Ahmad Dhani Prasetyo mengatakan 
"layak diludahi" sehabis mendengar ada pendukung tersangka penista agama atau 
memaki "idiot" kepada kelompok yang datang menyerbu hotelnya dan menghalanginya 
ikut sebuah acara.

"Padahal yang dilakukan Ahmad Dhani adalah kontrol sosial, ketika melalui media 
sosial, untuk pertama kalinya orang dapat mengungkapkan kemarahan pada yang 
menyalahgunakan kekuasaan negara secara semena-mena atau mengabaikan keadilan, 
melakukan persekusi dan tindakan di luar batas," kata dia.

Tapi, menurut Fahri Hamzah, yang lebih buruk dari pengadilan kata-kata ini 
adalah karena ia diskriminatif. Pasal yang sama menebas leher si A tapi 
mengelus-elus si B yang rupanya memiliki kedekatan dengan penguasa.

"Pertengkaran ini menjadi tak seimbang karena wasit turun gelanggang. Lalu 
bangsa ini disibukkan dengan apa yang disebut ujaran kebencian, padahal kata 
dasarnya hate speech atau pidato kebencian. Lalu apa yang tertulis dan terucap 
dalam forum tertutup atau halaman pribadi pun jadi pidana. Memaki, mengumpat, 
mengomel jadi pidana," ujarnya.

Disebutkan Fahri Hamzah kalau memaki itu ada sejak manusia ada di dunia, karena 
dalam keaktifan manusia terjadi persentuhan, secara fisik, akal sampai perasaan 
yang kemudian lahir tensi, lahir nyala api, dan percikan yang tersembur dari 
mulut yang marah atau kecewa.

"Kadang ia menjadi katarsis. Kalau tidak mengumpat atau memaki, mungkin orang 
bisa membunuh atau menyerang fisik. Jadi, biarkan orang marah asalkan jangan 
menyerang fisik," ujar Fahri Hamzah yang juga politisi PKS sambil menambahkan 
kadang memaki adalah cara menenangkan diri. Setelah memaki orang biasa menjadi 
puas dan tenang setelah melepas energi negatifnya ke angkasa.

"Maka, melarang orang memaki sama dengan melarang orang bersin. Bersin itu 
manusiawi sebagai respon atas lingkungan," tambah penggagas Gerakan Arah Baru 
Indonesia (GARBI) itu lagi.

Di Indonesia, lanjut Fahri Hamzah, memaki lebih seru dan beragam. Setiap budaya 
dan suku bangsa ada cara memaki, mulai dari yang paling kasar atau terasa kasar 
ditelinga orang sampai yang terdengar lucu.

"Semua ada dalam tradisi kita. Dalam diri kita mau diterima atau tidak. Bahkan 
di media sosial ada sayembara memaki. Anak-anak muda itu ingin membuktikan bawa 
memaki adalah bagian dari kebiasaan kita di Indonesia. Daripada mengimpor 
produk asing yang sangat kasar, mendingan pakai yang ada di dalam negeri, ejek 
mereka pada kemunafikan kita," tuturnya.

Fahri juga menyebutkan ada puluhan umpatan seperti "Matamu!", "Congore', 
'Ndase", dan banyak lagi yang datang dari berbagai daerah. Dan itu menyadarkan 
kita bahwa memang memaki itu seperti bersin.



"Maka, dari pada kita melarang orang bersin, lebih baik mengajarkan reaksi yang 
benar. Di barat orang memakai kata "sorry" atau "excuse me", lalu yang 
mendengar mengatakan "bless you" atau "god bless you". itu budaya dan tradisi 
kehidupan," pungkasnya.[H-14]
 

[GELORA45] Jokowi Ingin Tamtama dan Bintara Pensiun pada Usia 58 Tahun, UU TNI Akan Direvisi

2019-02-08 Terurut Topik ajeg ajegil...@yahoo.com [GELORA45]
Wajar kabinet pemerintah gaduh terus karena sang pimpinan tak tahu cara 
berorganisasi. 
Baru 3 bulan lalu Jokowi menyindir DPR-DPRD-Kepala Daerah karena mereka 
mengerjakan tugas legislasinya (membuat dan merevisi undang-undang), sekarang 
kok dia sendiri mau merevisi UU TNI?ǃ? Kenapa gemar sekali berbohong ya, eh 
berstandar ganda, eh.. heheh. 
Lantas apa maunya dengan organisasi TNI, dengan merevisi UU TNI ini? Apa yang 
sudah pemerintah kerjakan untuk menjalankan amanat UU TNI pasal usia pensiun 
tsb? Sejak kapan merevisi undang-undang diartikan sebagai pelaksanaan amanat 
undang-undang? Hahaha... Rupanya selain tidak tahu apa itu organisasi dia juga 
tidak tahu apa itu amanat. Tidak tahu bahwa militer (termasuk TNI) adalah 
organisasi yang arus personelnya cukup deras. Kalau arus ini disumbat dengan 
menambah batas usia pensiun ya sudah pastilah akan terjadi penumpukan anggota. 
Ini kan ilmu alam biasa. Tidak perlu rumus fisika atau detektor berteknologi 5G 
untuk mengetahuinya. 
Nah, kalau betul Jokowi jadi menambah batas usia pensiun (dan sudah tahu 
akibatnya), lantas mau diapakan tumpukan serdadu itu mengingat Indonesia tidak 
sedang dalam bahaya perang. Mau apa sebenarnya Jokowi dengan organisasi militer 
Indonesia yang di tingkat perwira saja mengalami surplus. Bahkan banyak 
jenderal yang tak punya jabatan struktural.

Mau bagaimana pun yang namanya presiden itu dibutuhkan untuk memecahkan 
persoalan bangsa. Bukan menjadi bagian atau malah menjadi persoalan itu 
sendiri. Memberi jenderal-jenderal itu pasukan dari tamtama-bintara yang 
menumpuk tadi jelas langkah yang menggelikan, apalagi menyalurkan para perwira 
aktif untuk "bekerja" lagi di DPR-MPR RI.

..
JokowiIngin Tamtama dan Bintara Pensiun pada Usia 58 Tahun, UU TNI Akan 
Direvisi 

FABIAN JANUARIUS KUWADOKompas.com- 29/01/2019, 13:26 WIB
JAKARTA,KOMPAS.com - Pemerintah menginisiasi revisi Undang-Undang Nomor 34 
Tahun 2004tentang TNI. Revisi ini khususnya tentang masa pensiun personel TNI 
bintara dantamtama.

"Saya sudah perintahkan Menkumham dan Panglima TNI untuk merevisimasa pensiun 
tamtama dan bintara, dari yang (berlaku) sekarang 53 tahun menjadi58 tahun," 
ujar Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa(29/1/2019).

Masa pensiun tamtama dan bintara itu diatur dalam Pasal 71 huruf bBab X tentang 
Ketentuan Peralihan UU TNI.


Pasaltersebut menyebutkan, "Bintara dan tamtama yang tepat berusia atau 
belumgenap 48 tahun, baginya diberlakukan masa dinas keprajuritan sampai dengan 
usiapaling tinggi 53 tahun." 


Presiden mengingatkan, karena yang direvisiadalah undang-undang, maka prosesnya 
juga akan melibatkan DPR RI. Saat ditanyaapa alasan pemerintah memperpanjang 
masa pensiun personel tamtama dan bintaraTNI, Jokowi mengatakan, usia 53 tahun 
dinilainya usia yang masih produktif. 


"Kalau umur 53 tahun ini kan masih segar-segarnya, masihproduktif-produktifnya, 
malah pensiun ya. Polri saja kan (masa pensiunnya) 58tahun," ujar Jokowi.

Sementara itu, Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto mengatakan, 
penambahanmasa pensiun bagi bintara dan tamtama tersebut merupakan jalan 
terbaik bagiprajurit. Kebijakan itu juga dinilai tidak akan menghambat 
regenerasi jabatan. Penulis : Fabian Januarius KuwadoEditor :Inggried Dwi 
Wedhaswary


"Kebutuhan kan setiap tahun tetap ada," ujar Hadi.

Penulis : Fabian Januarius KuwadoEditor :Inggried Dwi Wedhaswary


[GELORA45] Ada 8 dari 10 Anak Usia Sekolah Indonesia Kekurangan DHA dan Omega 3

2019-02-08 Terurut Topik Sunny ambon ilmeseng...@gmail.com [GELORA45]
*https://lifestyle.kompas.com/read/2019/01/29/164600820/ada-8-dari-10-anak-usia-sekolah-indonesia-kekurangan-dha-dan-omega-3#utm_source=insider&utm_medium=web_push&utm_campaign=bv_08022019_10:30_sgm&webPushId=NDU2Mg==
*


*Ada 8 dari 10 Anak Usia Sekolah Indonesia Kekurangan DHA dan Omega 3*
AUZI AMAZIA DOMASTI
Kompas.com - 29/01/2019, 16:46 WIB Ilustrasi anak kesulitan
belajar.(Shutterstock)

KOMPAS.com - Sebuah penelitian yang dihimpun dalam British Journal of
Nutrition memaparkan bahwa konsumsi asam lemak esensial (Esential Fatty
Acids) anak Indonesia usia 4 sampai 12 tahun masih kurang dari standar
World Health Organization (WHO).

 Seorang peneliti sekaligus dosen teknologi pangan Fakultas Ekologi Manusia
Institut Pertanian Bogor (IPB) Ahmad Sulaeman yang juga terlibat dalam
penelitian tersebut mengatakan,  8 dari 10 anak Indonesia kekurangan asam
lemak esensial. Asam lemak esensial seperti Omega 3 dan Omega 6 memang
menjadi nutrisi yang krusial untuk pertumbuhan dan perkembangan fungsi otak
anak.

Selain itu, nutrsi tersebut bermanfaat dalam formasi membran sel otak dan
memproduksi hormon yang berguna untuk respon imun, serta mengatur tekanan
darah.

Jadi, makanan bernutrisi yang melengkapi kebutuhan anak ini penting untuk
tumbuh kembangnya. Kekurangan nutrisi itu tentu memiliki efek samping,
misalnya pertumbuhan anak terhambat, lemah imun, dan penglihatan yang
bermasalah. Ilustrasi anak yang lesu(Shutterstock) Untuk jangka panjang,
nutrisi yang cukup untuk otak anak dapat berpengaruh pada kemampuan anak
dalam belajar dan beraktivitas.

Misalnya, kemampuan kognitif dalam mengeksplorasi suatu benda, kemampuan
mengingat, dan juga logika.  Darurat DHA dan kelengkapan gizi  Beberapa
makanan yang paling tinggi kandungan Omega 3 dan Omega 6 antara lain, ikan
lele, sarden, salmon, tuna, tahu, dan tempe. Makan ikan dua atau tiga kali
seminggu juga disarankan agar gizi tersebut tercukupi. Mengingat pentingnya
fungsi nutrisi itu, Ahmad menganjurkan agar orangtua benar-benar
memperhatikan pola makan anaknya. Contohnya, dimulai dari kebiasaan
sarapan.

Kebiasaan sarapan bergizi bisa mendukung anak usia sekolah agar berenergi
saat belajar. Sayangnya, ada saja anak-anak yang tak terbiasa sarapan.

Sumber data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 menyebutkan, sebanyak 26
persen anak Indonesia hanya mengkonsumsi minuman pada waktu sarapan,
seperti air putih atau teh. Berdasarkan sumber data yang sama, hanya 10,6
persen yang sarapannya mencukupi asupan energi sebesar 30 persen. “Dampak
dari tidak sarapan anak di sekolah akan ngantuk.

Lalu, karena lapar dia akan jajan makanan yang gizinya tidak terkontrol.
Misalnya, gorengan atau es yang isinya hanya air dan pemanis buatan,” ujar
Ahmad saat ditemui di Greenhouse Resto, Sentul, Bogor, Kamis (23/1/19).

Ahmad melanjutkan, untuk proses berpikir dan beraktivitas, diperlukan
energi dari zat gizi seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan
mineral. Ia mengingatkan agar anak jangan sampai kekurangan gizi sehingga
mudah sakit. Dilansir Kompas.com, Kamis (6/9/18), idealnya dalam satu
piring sarapan seperempat porsi perlu diisi oleh karbohidrat kompleks,
seperempat porsi oleh lauk yang terdiri dari protein dan juga mineral.
Sementara itu, setengah porsi lainnya terdiri dari buah dan sayur yang
bertugas mencukupi kebutuhan vitamin dan juga mineral.

Mengacu pada rekomendasi American Academics of Pedriatics, setidaknya anak
usia 4-8 tahun mengkonsumsi 0,8 gram Omega 3 per hari dan 10 gram Omega 6
per hari. Selain itu, mengonsumsi susu pertumbuhan bagi anak-anak di masa
pentingnya juga bisa melengkapi kebutuhan asam lemak esensial dan DHA.
Jadi, asupan DHA dapat diserap secara lengkap baik dari makanan bergizi dan
susu sebagai pelengkapnya. “Anda adalah apa yang Anda makan. Apalagi untuk
anak-anak, agar ia tidak mudah sakit, penting sekali untuk perhatikan
makanannya,” imbuh Ahmad. Kondisi anak-anak Indonesia yang #DaruratDHA dan
kurang asam lemak esensial tersebut perlu jadi perhatian para orangtua.

Oleh karenanya, orangtua mesti memenuhi kebutuhan nutrisi anak salah
satunya dengan menyediakan susu pertumbuhan. Dengan begitu, gizi untuk
tumbuh kembang otak terpenuhi dan anak pun bisa tetap aktif dan berprestasi..


Penulis : Auzi Amazia Domasti
Editor : Sri Noviyanti