[psikologi_net] KMA : Komunikasi Empati Ala Kompatiologi ; oleh: Adhi Purwono

2006-10-18 Terurut Topik Vincent Liong
Serial Tulisan Kitab Masuk Angin
KMA : Komunikasi Empati Ala Kompatiologi

ditulis oleh: Adhi Purwono

di-posting pertama kali di:
http://tech.groups.yahoo.com/group/Komunikasi_Empati/message/590
http://groups.yahoo.com/group/vincentliong/message/18105
http://groups.yahoo.com/group/psikologi_transformatif/message/11618



Maksudnya adalah orang bisa saja berkomunikasi empati
tanpa harus mempelajari atau terikat dengan
ilmu/gerakan kompatiologi. Komunikasi empati ala
kompatiologi itu sendiri mempunyai sebuah ciri khas.
Yaitu efek samping berupa proses dekonstruksi yang
dialami oleh para praktisinya. Mengapa bisa ada proses
dekonstruksi? Karena memang dalam kompatiologi
dititik-beratkan pada metoda-metoda yang dapat membuat
seseorang mempunyai kemampuan pemetaan (kemampuan
merasakan, kemampuan membaca memori) yang mandiri.
Empati ala kompatiologi lebih ditekankan pada
kemandiriannya (tidak tergantung dengan apapun).
Pemetaan secara mandiri disini maksudnya adalah
sanggup MEMETAKAN TANPA USAHA. Tanpa usaha berarti
tanpa konsep, tanpa metoda, tanpa bimbingan, tanpa
acuan nilai, dsb. Tanpa usaha juga berarti terjadi
begitu saja dengan ALAMI. Jadi berkomunikasi empati
ala kompatiologi diharapkan dapat membuat kita secara
alami berempati ketika sedang berkomunikasi dengan
orang lain (bahkan dengan hal yang lain, misalnya
benda mati, suasana ruangan, diri sendiri, dsb).


Oleh karena itu metoda-metoda yang digunakan untuk
mempraktikkan komunikasi empati ala kompatiologi
adalah metoda-metoda yang menekankan pada terjadinya
kontak langsung dengan diri-sendiri sekaligus dengan
realitas. Sehingga salah satu titik-berat metodanya
adalah pada permainan tebak-menebak. Mengapa dipilih
permainan tebakan ini? Karena kegiatan menebak itu
menyiratkan kegiatan tanpa ikatan aturan tertentu,
tanpa acuan konsep tertentu, bahkan bisa tanpa
pemikiran (karena hanya menebak toh?) atau tanpa
berlogika, dsb. Sehingga melalui usaha menebak,
seseorang diharapkan bisa melepas segala atribut
pikiran/konsep/aturan yang biasanya terlibat dalam
menganalisa/menilai peristiwa di sekitar kehidupannya.
Namun bukan berarti dalam menebak pikiran harus
kosong.  Menebak tetaplah melibatkan kegiatan berpikir
untuk melakukan interpretasi sehingga dapat
mengungkapkan hasil tebakannya secara verbal kepada
orang lain. Nah, dalam menerima arus informasi
nonverbal dan menginterpretasikannyalah kita mau tidak
mau harus melepaskan segala penilaian kita terdahulu
(yang berupa konsep, hasil pemikiran, acuan
nilai/aturan, dll) tentang obyek/subyek yang sedang
kita tebak. Karena jika kita telah mempunyai penilaian
tertentu/konsep tertentu, bukankah membuat kegiatan
menebak tidak menjadi menebak lagi, melainkan menjadi
kegiatan menilai atau menganalisis? Namun bukan
berarti kegiatan menebak menjadi asal tebak. Tentu
saja si pelaku permainan menebak ingin agar tebakannya
menjadi tepat bukan? Jadi si pelaku ini terpaksa tidak
bisa menggunakan analisisnya karena informasi secara
verbal hampir tidak ada, dan satu-satunya jalan supaya
tebakannya tidak menjadi asal tebak/judi/berbohong
adalah berusaha mendapatkan aliran informasi yang
nonverbal. Dan satu-satunya yang paling dapat
diandalkan dalam hal ini adalah mendapatkan aliran
informasi dari perasaannya sendiri atau intuisinya
sendiri. Nah inilah yang kita sebut sebagai KONTAK
LANGSUNG DENGAN DIRI SENDIRI SEKALIGUS DENGAN
REALITAS.   


Tentu dalam hal permainan menebak ini (dalam kitab ini
sering saya sebut sebagai praktik dekons), pembimbing
(pendekons) bertugas untuk mendorong si pemainnya
untuk berani menebak. Berani melepaskan ketakutan
disalahkan dari tebakannya. Pembimbing selalu
menekankan tidak ada benar-salah dalam tebakan. Asal
tidak berbohong/asal tebak/berjudi/menganalisis, maka
yang membuat perbedaan sebenarnya hanyalah cara
menginterpretasi dari hasil tebakan (dari informasi
non-verbal yang didapat). Yang sesungguhnya bila hasil
interpretasi itu diuraikan kembali, maka akan terlihat
uraian-uraian tersebut selalu mendekati obyek/subyek
tebakan dari berbagai sisi/sudut pandang. Misalnya,
dalam permainan menebak isi novel. Jika hasil
tebakannya terlihat melenceng jauh, maka ada beberapa
kemungkinan yang terjadi (anggap saja pembimbing telah
melihat pemain tidak berbohong/asal
tebak/berjudi/menganalisis).


Pertama, pemain belum terbiasa menginterpretasi
informasi non-verbal yang didapatnya, sehingga
interpretasi tebakannya terlalu menjurus/spesifik
(misalnya langsung menebak nama tokoh, nama negara,
umur si tokoh, dsb). Pembimbing akan menyarankan
interpretasi dimulai dari hal yang paling umum dulu.
Misalnya, sifat keseluruhan tulisan, genrenya,
suasananya, jalan cerita apa saja yang telah dirasakan
oleh pemain, gambaran apa yang didapat dari aura buku
novel tersebut, berhubungan dengan politik atau tidak,
dsb. Kemudian dari hasil interpretasi itu bisa saja
dirangkai dan dianalisis arah/kumpulan
tebakan/interpretasi ini ke arah yang mana/lebih
spesifik. Ketika pemain sudah bisa membedakan mana
yang sedang

[psikologi_net] Disain Penelitian Kompatiologi (proposal untuk umum & lembaga ver 24 Oktober 2006)

2006-10-24 Terurut Topik Vincent Liong
onal
kelompok yang sudah ada digunakan dalam data sementara
teori psikologis dan wacana harian tergantung pada
penilaian yang sama. Pengumpulan data dan fase
analisis tidak dibedakan secara jelas seperti dalam
Grounded Theory ketika wacana harian dan teoretis
dilibatkan. 

Langkah 8: Menulis Kerja Memori
Proses penulisan Kerja Memori masih merupakan bagian
fase 3. Dalam proses ini dapat terjadi revisi dan
klarifikasi proses formulasi teori. Karena kerja
memori merupakan kegiatan kolektif maka menulis tidak
dapat dipisahkan dari proses diskusi yang lebih dalam.
Kerangka tulisan harus dapat dibaca dan di diskusikan
oleh rekan peneliti. Hal ini dapat memicu munculnya
ide baru dan juga perubahan dalam analisis memori yang
sudah ada. 


E.3. Pendekatan Kuantitatif

Fase 1: Konfirmasi dari hasil studi kualitatif
Metode survey dengan menggunakan kuesioner, disebar
pada sekitar 100 - 200 masyarakat setempat yang
dilakukan sebagai langkah konfirmasi dari hasil studi
kualitatif.

Fase 2: Penyusunan Alat Ukur
Meminjam istilah dari DeMarco,’apa yang tidak bisa
diukur maka tidak bisa dikontrol’. Seperti orang
mengendarai mobil tapi tidak mempunyai
komponen-komponen mobil seperti spedometer, odometer,
indikator  temperatur, indikator bahan bakar, dan
sebagainya. Maka yang akan terjadi adalah tidak bisa
kita membuat prediksi kapan sampai tempat tujuan,
bahan bakar masih dapat digunakan kira-kira berapa
jauh lagi, dan sebagainya. Begitu juga dalam perubahan
struktur internal individu dan kemampuan individu
melakukan antisipasi dan adaptasi terhadap peristiwa
yang terjadi di sekitarnya. Dalam penelitian ini
terdiri dari dua langkah atau dua bagian yaitu; 
* Langkah 1: Pengukuran terhadap perubahan struktur
cara berpikir dan  
* Langkah 2: Penyusunan alat ukur terhadap kemampuan
nonverbal. 

Keduanya mempunyai proses yang kurang lebih sama,
yaitu:
a. Mendefinisikan tujuan
b. Menderive pertanyaan-pertanyaan
c. Mengembangkan skala
d. Mendefinisikan data dan pengumpulannya
e. Melakukan analisis data yang telah terkumpul
f. Alat ukur selesai

Proses penyusunan alat ukur ini bisa dilakukan secara
simultan dengan pendekatan kualitatif.


E.4. Tenaga Penelitian

* Advisory board : Vincent Liong, Juswan Setyawan
* Ketua tim peneliti: Cornelia Istiani,M.Psi.T 
* Tim Peneliti: Merkurius Adhi Purwono, Ondo Untung,
Wursita 
* +/- 10 orang pengambil data lapangan, yang akan
diterjunkan dalam lokasi penelitian.
 

E.5. Jadwal Penelitian (sementara)

Total jadwal penelitian dan workhsop diperkirakan
berjalan selama dua tahun, dengan urutan:
* Tahun pertama;
Bulan 1 : Persiapan FGD
Bulan 2 : Pelaksanaan FGD
Bulan 3 : Analisis dan laporan kegiatan FGD dan
persiapan tahap 
Bulan 4 : pelaksanaan tahap kualitatif 

* Tahun kedua:
Bulan 1- 4  : pelaksanaan lanjutan dari tahap
kualitatif
Bulan 5  : analisis data kualitatif
Bulan 6  : Workshop 1 & 2
Bulan 7  : laporan tahap kualitatif dan persiapan
tahap kuantitatif
Bulan 8-10 : pelaksanaan tahap kuantitatif
Bulan 11  : analisis data kuantitatif 
Bulan 12  : Workshop 3 & 4



F. MANFAAT :

Berdasarkan tujuan di atas, output dari penelitian ini
diharapkan untuk masing-masing tahapan sebagai
berikut:

1. Tahap Studi Awal
FGD yang dilakukan diharapkan memberikan masukan,
pemahaman, pengertian dari konsep-konsep tentang
komunikasi empati yang berlaku pada masing-masing
individu dan masyarakat. Sehingga diperoleh suatu
pemetaan terhadap pola pembentukan diri individu, 
pola perubahan setelah menggunakan kompati, dan
membuat model struktur ilmu kompatiologi. Selain itu
mendefinisikan manfaat yang didapat dengan penggunaan
kompati dalam berinteraksi dengan lingkungan di luar
diri sendiri.

2. Tahap studi kualitatif
Studi kualitatif yang dilakukan dengan pendekatan
terhadap Kerja Memori diharapkan mengonfirmasi hasil
temuan pada studi awal dan memberikan gambaran tentang
dinamika dekonstruksi/rekonstruksi individu setelah
menggunakan kompati. Sehingga akan diperoleh bagaimana
individu mengalami perubahan struktur cara berpikir
(yang dalam prosesnya melibatkan fungsi
kognisi/memori, persepsi) dan menjadi diri yang baru,
bagaimana individu terbebas dari ‘belenggu’ norma,
dogma yang telah tertanam dan menjadi realitas yang
tidak disadari lagi, berubah menjadi individu dengan
realitas diri sendiri yang baru dan mempunyai
fleksibilitas terhadap peristiwa-peristiwa yang
terjadi di sekitarnya, serta untuk melihat bagaimana
hubungan timbal balik antara antisipasi dan adaptasi
berlaku dalam diri masing-masing individu. Setelah itu
sangat dimungkinkan untuk mendapatkan gambaran dan
pemicu untuk melakukan dekonstruksi yang bersifat
massal terhadap memori kolektif masyarakat dan
diharapkan terbentuk suatu masyarakat yang lebih sadar
akan realitas dirinya sendiri sehingga mampu membuat
keputusan untuk melakukan tindakan yang sesuai.

3. Tahap studi kuantitatif
Studi dengan pendekatan kuantitatif perlu dilakukan
selain sebagai pelengkap juga karena manfaat yang
biasa didapatkan adalah untuk mengetahui kec

[psikologi_net] Disain Penelitian Kompatiologi (proposal untuk umum & lembaga ver 24 Oktober 2006)

2006-10-24 Terurut Topik Vincent Liong
ross sectional
kelompok yang sudah ada digunakan dalam data sementara
teori psikologis dan wacana harian tergantung pada
penilaian yang sama. Pengumpulan data dan fase
analisis tidak dibedakan secara jelas seperti dalam
Grounded Theory ketika wacana harian dan teoretis
dilibatkan. 

Langkah 8: Menulis Kerja Memori
Proses penulisan Kerja Memori masih merupakan bagian
fase 3. Dalam proses ini dapat terjadi revisi dan
klarifikasi proses formulasi teori. Karena kerja
memori merupakan kegiatan kolektif maka menulis tidak
dapat dipisahkan dari proses diskusi yang lebih dalam.
Kerangka tulisan harus dapat dibaca dan di diskusikan
oleh rekan peneliti. Hal ini dapat memicu munculnya
ide baru dan juga perubahan dalam analisis memori yang
sudah ada. 


E.3. Pendekatan Kuantitatif

Fase 1: Konfirmasi dari hasil studi kualitatif
Metode survey dengan menggunakan kuesioner, disebar
pada sekitar 100 - 200 masyarakat setempat yang
dilakukan sebagai langkah konfirmasi dari hasil studi
kualitatif.

Fase 2: Penyusunan Alat Ukur
Meminjam istilah dari DeMarco,’apa yang tidak bisa
diukur maka tidak bisa dikontrol’. Seperti orang
mengendarai mobil tapi tidak mempunyai
komponen-komponen mobil seperti spedometer, odometer,
indikator  temperatur, indikator bahan bakar, dan
sebagainya. Maka yang akan terjadi adalah tidak bisa
kita membuat prediksi kapan sampai tempat tujuan,
bahan bakar masih dapat digunakan kira-kira berapa
jauh lagi, dan sebagainya. Begitu juga dalam perubahan
struktur internal individu dan kemampuan individu
melakukan antisipasi dan adaptasi terhadap peristiwa
yang terjadi di sekitarnya. Dalam penelitian ini
terdiri dari dua langkah atau dua bagian yaitu; 
* Langkah 1: Pengukuran terhadap perubahan struktur
cara berpikir dan  
* Langkah 2: Penyusunan alat ukur terhadap kemampuan
nonverbal. 

Keduanya mempunyai proses yang kurang lebih sama,
yaitu:
a. Mendefinisikan tujuan
b. Menderive pertanyaan-pertanyaan
c. Mengembangkan skala
d. Mendefinisikan data dan pengumpulannya
e. Melakukan analisis data yang telah terkumpul
f. Alat ukur selesai

Proses penyusunan alat ukur ini bisa dilakukan secara
simultan dengan pendekatan kualitatif.


E.4. Tenaga Penelitian

* Advisory board : Vincent Liong, Juswan Setyawan
* Ketua tim peneliti: Cornelia Istiani,M.Psi.T 
* Tim Peneliti: Merkurius Adhi Purwono, Ondo Untung,
Wursita 
* +/- 10 orang pengambil data lapangan, yang akan
diterjunkan dalam lokasi penelitian.
 

E.5. Jadwal Penelitian (sementara)

Total jadwal penelitian dan workhsop diperkirakan
berjalan selama dua tahun, dengan urutan:
* Tahun pertama;
Bulan 1 : Persiapan FGD
Bulan 2 : Pelaksanaan FGD
Bulan 3 : Analisis dan laporan kegiatan FGD dan
persiapan tahap 
Bulan 4 : pelaksanaan tahap kualitatif 

* Tahun kedua:
Bulan 1- 4  : pelaksanaan lanjutan dari tahap
kualitatif
Bulan 5  : analisis data kualitatif
Bulan 6  : Workshop 1 & 2
Bulan 7  : laporan tahap kualitatif dan persiapan
tahap kuantitatif
Bulan 8-10 : pelaksanaan tahap kuantitatif
Bulan 11  : analisis data kuantitatif 
Bulan 12  : Workshop 3 & 4



F. MANFAAT :

Berdasarkan tujuan di atas, output dari penelitian ini
diharapkan untuk masing-masing tahapan sebagai
berikut:

1. Tahap Studi Awal
FGD yang dilakukan diharapkan memberikan masukan,
pemahaman, pengertian dari konsep-konsep tentang
komunikasi empati yang berlaku pada masing-masing
individu dan masyarakat. Sehingga diperoleh suatu
pemetaan terhadap pola pembentukan diri individu, 
pola perubahan setelah menggunakan kompati, dan
membuat model struktur ilmu kompatiologi. Selain itu
mendefinisikan manfaat yang didapat dengan penggunaan
kompati dalam berinteraksi dengan lingkungan di luar
diri sendiri.

2. Tahap studi kualitatif
Studi kualitatif yang dilakukan dengan pendekatan
terhadap Kerja Memori diharapkan mengonfirmasi hasil
temuan pada studi awal dan memberikan gambaran tentang
dinamika dekonstruksi/rekonstruksi individu setelah
menggunakan kompati. Sehingga akan diperoleh bagaimana
individu mengalami perubahan struktur cara berpikir
(yang dalam prosesnya melibatkan fungsi
kognisi/memori, persepsi) dan menjadi diri yang baru,
bagaimana individu terbebas dari ‘belenggu’ norma,
dogma yang telah tertanam dan menjadi realitas yang
tidak disadari lagi, berubah menjadi individu dengan
realitas diri sendiri yang baru dan mempunyai
fleksibilitas terhadap peristiwa-peristiwa yang
terjadi di sekitarnya, serta untuk melihat bagaimana
hubungan timbal balik antara antisipasi dan adaptasi
berlaku dalam diri masing-masing individu. Setelah itu
sangat dimungkinkan untuk mendapatkan gambaran dan
pemicu untuk melakukan dekonstruksi yang bersifat
massal terhadap memori kolektif masyarakat dan
diharapkan terbentuk suatu masyarakat yang lebih sadar
akan realitas dirinya sendiri sehingga mampu membuat
keputusan untuk melakukan tindakan yang sesuai.

3. Tahap studi kuantitatif
Studi dengan pendekatan kuantitatif perlu dilakukan
selain sebagai pelengkap juga karena manfaat yang
biasa didapatkan adalah unt

[psikologi_net] Disain Penelitian Kompatiologi (proposal untuk umum & lembaga ver 24 Oktober 2006)

2006-10-24 Terurut Topik Vincent Liong
ross sectional
kelompok yang sudah ada digunakan dalam data sementara
teori psikologis dan wacana harian tergantung pada
penilaian yang sama. Pengumpulan data dan fase
analisis tidak dibedakan secara jelas seperti dalam
Grounded Theory ketika wacana harian dan teoretis
dilibatkan. 

Langkah 8: Menulis Kerja Memori
Proses penulisan Kerja Memori masih merupakan bagian
fase 3. Dalam proses ini dapat terjadi revisi dan
klarifikasi proses formulasi teori. Karena kerja
memori merupakan kegiatan kolektif maka menulis tidak
dapat dipisahkan dari proses diskusi yang lebih dalam.
Kerangka tulisan harus dapat dibaca dan di diskusikan
oleh rekan peneliti. Hal ini dapat memicu munculnya
ide baru dan juga perubahan dalam analisis memori yang
sudah ada. 


E.3. Pendekatan Kuantitatif

Fase 1: Konfirmasi dari hasil studi kualitatif
Metode survey dengan menggunakan kuesioner, disebar
pada sekitar 100 - 200 masyarakat setempat yang
dilakukan sebagai langkah konfirmasi dari hasil studi
kualitatif.

Fase 2: Penyusunan Alat Ukur
Meminjam istilah dari DeMarco,’apa yang tidak bisa
diukur maka tidak bisa dikontrol’. Seperti orang
mengendarai mobil tapi tidak mempunyai
komponen-komponen mobil seperti spedometer, odometer,
indikator  temperatur, indikator bahan bakar, dan
sebagainya. Maka yang akan terjadi adalah tidak bisa
kita membuat prediksi kapan sampai tempat tujuan,
bahan bakar masih dapat digunakan kira-kira berapa
jauh lagi, dan sebagainya. Begitu juga dalam perubahan
struktur internal individu dan kemampuan individu
melakukan antisipasi dan adaptasi terhadap peristiwa
yang terjadi di sekitarnya. Dalam penelitian ini
terdiri dari dua langkah atau dua bagian yaitu; 
* Langkah 1: Pengukuran terhadap perubahan struktur
cara berpikir dan  
* Langkah 2: Penyusunan alat ukur terhadap kemampuan
nonverbal. 

Keduanya mempunyai proses yang kurang lebih sama,
yaitu:
a. Mendefinisikan tujuan
b. Menderive pertanyaan-pertanyaan
c. Mengembangkan skala
d. Mendefinisikan data dan pengumpulannya
e. Melakukan analisis data yang telah terkumpul
f. Alat ukur selesai

Proses penyusunan alat ukur ini bisa dilakukan secara
simultan dengan pendekatan kualitatif.


E.4. Tenaga Penelitian

* Advisory board : Vincent Liong, Juswan Setyawan
* Ketua tim peneliti: Cornelia Istiani,M.Psi.T 
* Tim Peneliti: Merkurius Adhi Purwono, Ondo Untung,
Wursita 
* +/- 10 orang pengambil data lapangan, yang akan
diterjunkan dalam lokasi penelitian.
 

E.5. Jadwal Penelitian (sementara)

Total jadwal penelitian dan workhsop diperkirakan
berjalan selama dua tahun, dengan urutan:
* Tahun pertama;
Bulan 1 : Persiapan FGD
Bulan 2 : Pelaksanaan FGD
Bulan 3 : Analisis dan laporan kegiatan FGD dan
persiapan tahap 
Bulan 4 : pelaksanaan tahap kualitatif 

* Tahun kedua:
Bulan 1- 4  : pelaksanaan lanjutan dari tahap
kualitatif
Bulan 5  : analisis data kualitatif
Bulan 6  : Workshop 1 & 2
Bulan 7  : laporan tahap kualitatif dan persiapan
tahap kuantitatif
Bulan 8-10 : pelaksanaan tahap kuantitatif
Bulan 11  : analisis data kuantitatif 
Bulan 12  : Workshop 3 & 4



F. MANFAAT :

Berdasarkan tujuan di atas, output dari penelitian ini
diharapkan untuk masing-masing tahapan sebagai
berikut:

1. Tahap Studi Awal
FGD yang dilakukan diharapkan memberikan masukan,
pemahaman, pengertian dari konsep-konsep tentang
komunikasi empati yang berlaku pada masing-masing
individu dan masyarakat. Sehingga diperoleh suatu
pemetaan terhadap pola pembentukan diri individu, 
pola perubahan setelah menggunakan kompati, dan
membuat model struktur ilmu kompatiologi. Selain itu
mendefinisikan manfaat yang didapat dengan penggunaan
kompati dalam berinteraksi dengan lingkungan di luar
diri sendiri.

2. Tahap studi kualitatif
Studi kualitatif yang dilakukan dengan pendekatan
terhadap Kerja Memori diharapkan mengonfirmasi hasil
temuan pada studi awal dan memberikan gambaran tentang
dinamika dekonstruksi/rekonstruksi individu setelah
menggunakan kompati. Sehingga akan diperoleh bagaimana
individu mengalami perubahan struktur cara berpikir
(yang dalam prosesnya melibatkan fungsi
kognisi/memori, persepsi) dan menjadi diri yang baru,
bagaimana individu terbebas dari ‘belenggu’ norma,
dogma yang telah tertanam dan menjadi realitas yang
tidak disadari lagi, berubah menjadi individu dengan
realitas diri sendiri yang baru dan mempunyai
fleksibilitas terhadap peristiwa-peristiwa yang
terjadi di sekitarnya, serta untuk melihat bagaimana
hubungan timbal balik antara antisipasi dan adaptasi
berlaku dalam diri masing-masing individu. Setelah itu
sangat dimungkinkan untuk mendapatkan gambaran dan
pemicu untuk melakukan dekonstruksi yang bersifat
massal terhadap memori kolektif masyarakat dan
diharapkan terbentuk suatu masyarakat yang lebih sadar
akan realitas dirinya sendiri sehingga mampu membuat
keputusan untuk melakukan tindakan yang sesuai.

3. Tahap studi kuantitatif
Studi dengan pendekatan kuantitatif perlu dilakukan
selain sebagai pelengkap juga karena manfaat yang
biasa didapatkan adalah unt

[psikologi_net] FUZZY LOGIC DAN KOMPATIOLOGI (Copy&Paste dari Power point Presentasi)

2006-11-22 Terurut Topik Vincent Liong
individu.
* basis pengetahuan: berdasarkan basis data yang ada,
proses antisipasi, evaluasi, adaptasi, penalaran kabur
mulai berlangsung berdasarkan basis pengetahuan yang
dimiliki masing-masing individu
3. Proses akhir/kesimpulan/hasil: merupakan proses
membandingkan, menganalisa dan mendeskripsikan output.




Manfaat Kompatiologi
* Melatih orang berpikir dan berperilaku dengan logika
dialektika.
* Terlatih untuk menghandle konflik.
* Membuat orang mempunyai kemampuan beradaptasi yang
lebih luwes.
* Meningkatkan kemampuan berempati yang egaliter.
* Menumbuhkan semangat pertemanan/persahabatan.
* Mengatasi masalah diri sendiri secara mandiri.
* Mampu berpikir lebih toleran terhadap orang lain.
* Membantu pihak lain untuk mencari jalan keluar
bersama pihak tsb.




Anda Tertarik ?

Untuk di-dekonstruksi Anda bisa menghubungi dekoner
aktif kami sbb:
* Vincent Liong / Liong Vincent Christian (cdma:
021-70006775, Ph: 021-5482193)
* Merkurius Adhi Purwono (cdma: 021-68812660)
* Ondo Untung (cdma: 021-92862617, Hp: 08128599710)
* Cornelia Istiani (cdma: 021-68358037, Hp:
081585228174)
* Bimo Wikantiyoso (Hp: 0816746770)   , dlsb…

Biaya: tempat dekon di foodcourt mall, transport
pulang pergi naik taxi / diantar jemput, biaya makan
di foodcourt dibayarin, beli bahan untuk praktikum +/-
Rp70.000,- , honor/angpau untuk dekoner diberikan
dalam amplop tertutup (terpisah dari biaya-biaya yang
lain).

Jenjang karir Kompatiologi: menjadi ter-dekon, menjadi
pendekon-tandem (ditemani pendekon independent),
menjadi pendekon-independent, mengembangkan dan
memasarkan kompatiologi versi diri sendiri (membuat
kitab-kitab) sesuai dengan minat masing-masing.




Bacaan yang disarankan:
* Pola Perkembangan Ilmupengetahuan Sosial Pasca
Perang Dingin 
* Dekonstruksi ala Kompatiologi dengan menggunakan
Minuman Botol



Send instant messages to your online friends http://au.messenger.yahoo.com 


[psikologi_net] Undangan Kick Andy Show : Fenomena Indigo : (Pembicara Tamu: Vincent Liong)

2007-02-09 Terurut Topik Vincent Liong
===
"indri ba2n" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
===

Andy F Noya
(Editor in Chief of Metro TV)
 
Cordially invites you
As our distinguished guest to attend the
 
Topic: Fenomena Indigo
 
On
Tuesday, February 13, 2007
6 pm to 9 pm
Grand Studio – Metro TV
Jl.Pilar Mas Raya Kav. A-D, Kedoya- Kebon Jeruk,
Jakarta 11520

Program :
05.30 pm - 06.30 pmCoffee Break And Snack
06.30 pm - 07.00 pmProceed to Grand Studio
07.00 pm - 09.00 pmKick Andy Show

Dress Code: Formal
RSVP to Indri Nababan (021-70404053) & 
Husin Assegaf (0817.777.924)
Phone: 021–583.000.77 (ext.11303,11306).
Fax:021–58302139







========
Note from Vincent Liong 


Sebagai salahsatu pembicara yang diundang untuk
berbicara, perkenankan saya memberikan gambaran umum
tentang pemposisian diri semacam apa yang akan saya
lakonkan dalam acara “Kick Andy Show” yang kali ini
bertema Fenomena Indigo.

Menurut perkiraan saya secara pribadi;”Mengapa memilih
tema Fenomena Indigo?” ; tentunya tidak lepas dari
fenomena bencana banjir yang baru saja terjadi. Dalam
keterpurukan akibat bencana, masyarakat pada umumnya
mencari tokoh yang bisa dijadikan panutan (berhala),
entah dijadikan kambinghitam sebagai penjahat atau
penyelamat. 

Apa sich anak indigo itu?

Mayoritas orang yang meyakini fenomena anak indigo
beranggapan bahwa anak Indigo adalah anak yang
special, yang lahir ke dunia dengan misi semacam
menyelamatkan dunia (semi messias lah?!). Lalu
pihak-pihak yang berbackgroud mistik (paranormal)
sampai yang berbackground ‘akademis’(tanpa berpikir
soal tanggungjawab ilmiahnya) berbondong-bondong
membuat daftar kategorisasi sifat / ciri-ciri yang
bilamana sebagian diantara daftar kategorisasi sifat /
ciri-ciri tersebut terpenuhi maka anak tsb dinyatakan
sebagai anak Indigo, dengan efek samping pada si anak
dibebani tanggungjawab keyakinan masyarakat bahwa diri
si anak tsb memiliki misi lahir sebagai penyelamat di
dunia yang semrawut. 

Apakah di diri si anak indigo secara sadar menerima
secara ikhlas, dibebankan dengan dikultuskan sebagai
tokoh penyelamat, bahkan sebelum si anak sekolah,
sebelum si anak bisa mengekpresikan dirinya sendiri.
Tentunya tidak ada lagi kesempatan bagi si anak Indigo
untuk mengekspresikan dirinya menurut kemauan alaminya
sendiri, melainkan harus full time memposisikan diri
sebagai tokoh penyelamat di hadapan teman sebaya,
orangtua, sampai masyarakat umum.   

Bagaimana sudut pandang tentang apa itu Indigo menurut
versi Vincent Liong ? (yang tentu berbeda dengan
sudutpandang masyarakat umum tentang anak indigo)

Menurut Vincent, Indigo berbanding manusia normal
adalah samadengan operating sistem pada komputer
berbanding operating sistem pada komputer. Misalnya
ada 10 buah CPU (komputer) dengan hardware yang 100%
sama. 8 buah CPU diinstall dengan operating sistem
berbasis DOS, 1 buah CPU diinstall dengan operating
sistem berbasis Windows 95 dan 1 buah CPU diinstall
dengan operating sistem berbasis Windows XP. 
Maka fenomena Indigo bisa dikatakan seperti; 8 orang
manusia normal (tidak indigo) berbanding 1 orang
manusia Indigo dan 1 orang manusia kristal. 

Maka cara untuk menggunakan fenomena Indigo secara
maksimal adalah 8 orang manusia normal (tidak indigo)
diuninstall dan diinstall dengan operating sistem
manusia indigo atau manusia kristal. Bilamana
mayoritas populasi manusia telah menggunakan operating
sistem indigo maka definisi & fenomena anak indigo
tidak menarik lagi. Sama halnya dengan fenomena anak
kristal. Indigo dalam seorang anak kecil jauh lebih
tidak memiliki guna aplikatif dibanding seorang
pengusaha, tentara, politisi, dlsb yang menggunakan
operating sistem yang sama dengan operating sistem
anak Indigo. 

Produk Kompatiologi adalah sistem operating sistem
yang sebangun dengan anak Indigo dan anak Kristal.
Kami dapat menunjukkan sifat-sifat indigo dapat
diturunkan melalui produk kompatiologi. Produk
kompatiologi sifatnya tidak eksklusif (open source)
sehingga mudah diakses oleh siapa saja baik dipelajari
sebagai murid maupun menjadi guru. Karena sifatnya
sebagai operating sistem maka dapat langsung dirasakan
kegunaannya dalam kehidupan sehari-hari.

Untuk mendapatkan produk kompatiologi yang bisa
digunakan sebagai installasi operating sistem indigo
dapat menghubungi para pen-dekon ala kompatiologi:: 
cabang JAKARTA: Adhi Purwono 021-68812660, Ondo Untung
08128599710, Cornelia Istiani 081585228174 &
021-68358037, Juswan Setyawan 08159162193, cabang
BANDUNG: Iwan 0811200270, cabang PURWOKERTO: Bimo
Wikantiyoso 0816746770 & 0405843,
Dr.Widayanto,MKes 08158033907. 

Untuk menyaksikan polemik antara dua versi pembahasan
fenomena Indigo:
* Indigo sebagai anak yang dilahirkan sebagai
penyelamat dunia dengan ciri-ciri dan sifat-sifat
tertentu.
* Indigo sebagai operating sistem yang bersifat open
source pada manusia yang bisa diinstall atau uninstall
pada manu

[psikologi_net] Misi Mesianik Anak Indigo (Vincent Liong) -ditulis oleh: Juswan Setyawan

2007-02-17 Terurut Topik Vincent Liong
Misi Mesianik Anak Indigo
-ditulis oleh: Juswan Setyawan

Telah diposting di:
http://tech.groups.yahoo.com/group/Komunikasi_Empati/message/1007
http://groups.yahoo.com/group/vincentliong/message/19586

http://groups.yahoo.com/group/psikologi_transformatif/message/15563


Mang Iyus <[EMAIL PROTECTED]> wrote: 

Vincent Liong “jomblo indigo” mahasiswa psikologi
Unika Atmajaya pernah - entah mengeluh entah setengah
menyindir - seakan-akan pada bahu “anak indigo”
dibebankan semacam “misi mesianik” entah apa. Entah
diharapkan bakal jadi penyembuh, penubuat atau
membawakan suatu pembaharuan yang bermanfaat bagi
banyak orang.  Semakin masalah ke-indigo-an seseorang
diekspose media massa maka tuntutan semacam itu terasa
menekan semakin berat dan menghantui. Pernyataan itu
dibuat sehubungan dengan pengangkatan tema “anak
indigo” oleh Metro-TV, yang shooting pada Selasa 13
Februari yang lalu pada mata acara Kick Andy Show. 
Tema itu akan ditayangkan pada hari Kemis 8 Maret 2007
jam 22.30 wib dan ditayang ulang pada Minggu 11 Maret
2007 jam 15.05 siang. Pada waktu yang tidak terlalu
lama stasiun Trans-TV juga telah membuat berencana
untuk membuat suatu film dokumenter tentang fenomena
“anak indigo”.

Bernarkah anak indigo mempunyai suatu misi mesianik
tertentu?  Entahlah dan buat apa dipikirkan?  Secara
nyata di masyarakat kita ini fenomen apapun yang
sedikit aneh selalu menarik perhatian masyarakat.
Terakhir misalnya ada fenomen “nangka berbuah pisang”.
Padahal itu hanya anomali biasa saja karena buah
nangka sebenarnya tak lain adalah kumpulan mahkota
bunga yang menggelembung menjadi buah yang dipisahkan
satu sama lain dengan lembaran pembungkus berupa
lidah-lidah. Hal yang sama terjadi pada buah mengkudu
dan buah sukun. Hanya saja pada kasus “nangka berbuah
pisang” itu pembentukan buah terjadi di luar (persis
seperti janin yang tumbuh exogenese di luar rahim)
sehingga buahnya mengeras dan membentuk satuan mirip
pisang. Test akhirnya nanti ialah apakah nanti seetlah
matang, rasanya akan seperti rasa pisang atau tetap
rasa nangka! Kalau rasanya pisang barulah berhak
menyandang gelar “nangka berbuah pisang” dan berhak
mendapat piagam MURI.

Anehnya masyarakat sekitar lalu suka duduk-duduk
‘makan angin’ di bawah pohon ajaib itu. Mungkin mereka
tersugesti oleh asupan ion negatif lalu merasa hening
dan segar. Bukankah ini juga semacam “proyeksi
batiniah” akan suatu fungsi mesianik yang bahkan
“dinantikan” bahkan dari sebatang pohon bebruah ajaib
tersebut?  Jangan-jangan nanti ada yang melaporkan
telah dapat nomor buntut saat tiduran di bawah pohon
tersebut.

Bahwa Vincent Liong telah memperkenalkan teknik atau
“metodologi dekonstruksi dan rekonstruksi memori”
sudah pernah disebarluaskan, termasuk dengan cara yang
non-empatik lewat bomb-mail. Tujuannya waktu
semata-mata hanya supaya cepat menyebar luas,
sekaligus menutup kemungkinan diakui sebagai penemuan
otentik oleh pihak lain, Juga supaya setelah mencapai
jumlah peminat tertentu, penemuan itu akan bersifat
seperti “virus pikiran” yang mampu melakukan “lompatan
kuantum” tanpa wahana.

Ternyata metode penyebaran-luasannya tidak mungkin
melalui lembaga yang telah “established” seperti
Perguruan Tinggi ataupun Rumah Sakit, dsb.
Penyebarannya menjadi lebih bersifat individual yaitu
“mouth to ear” (getok-tular). Ternyata pula
penyebarannya mengalami “blokade psikologis” pada
masyarakat metropolitan sebaliknya tumbuh subur dan
berhasil membentuk paguyuban yang solid dan rutin di
kalangan para pengusaha sukses di Tanah Priangan, yang
masyarakatnya lebih homogen dan tidak terlalu
sofistik.

Misi mesianik itu semakin mengambil wujud yang lebih
jelas yaitu: Bagaimana membebaskan manusia dari cara
berpikir konvensional yang normatif dan bioptional.
Sifatnya memperkenalkan cara berpikir baru yang lebih
integratif (rasional plus intuitif) namun tidak
bersifat judmental hitam-putih (tetapi emaptik) tanpa
mengubah bauran variabel kolektif memori yang ada.
Tanpa memaksakan perubahan pada orang lain, tetapi
merekonstruksi kolektif memori orang tersebut supaya
termotivasi untuk melakukan perubahan paradigma
berpikir sendiri secara sukarela, benar, sinambung dan
integratif; dimulai dari dalam diri sendiri keluar
(inside out). Ternyata bila seseorang telah mengalami
rekonstruksi dalam kolektif memorinya, maka bukan
hanya ia sendiri yang berubah melainkan juga
orang-orang di sekitarnya, terutama dan pertama-tama
anggota keluarganya sendiri juga turut berubah.
Mungkin karena mereka turut tersugesti oleh perubahan
yang terjadi pada diri orang pertama tersebut.

Suatu ironi dan dilemma justru bakal terjadi pada alma
mater yang telah menerima jomblo indigo ini sebagai
mahasiswanya.  Apakah anak ini akan menjadi “kutuk”
atau “berkat” bagi alma maternya sendiri? Apakah ia
akan menjadi “asset berharga” atau sebaliknya menjadi
“blunder” dan sumber cemooh bagi mereka.  Karena
prestasi akademiknya terhambat karena sifat inherent
daripada ke-indigo-annya maka anak ini bakal terkena
sanksi te

[psikologi_net] Kompatiologi ilmu Kebinatangan (Re: Misi Mesianik Anak Indigo...)

2007-02-18 Terurut Topik Vincent Liong
"sinaga harez posma" [EMAIL PROTECTED] wrote:

Sejak kapan anda dinobatkan jadi penemu ilmu
pengetahuan? Siapa yang menobatkannya? Ada-ada aja
kamu ini Vincent :) Sudah pernah anda periksa ke body
of knowledge? Ha...ha...ha... kalau anda teliti
sebenarnya sudah cukup banyak pemikiran yang mirip
dengan pemikiran-pemikiran anda, baik dalam bidang
filosofis maupun dalam bidang kognitif, transpersonal
maupun NLP. Coba anda pelajari dulu jurnal-jurnal di
bidang itu, untuk mengetahui dasar dan tempat
konsep-konsep anda itu dalam the body of knowledge. 



Vincent Liong answer:

Saya merasa perlu membahas prihal paragraf ini lebih
dalam berhubung dengan pemposisian diri anda yang beda
dengan saya, oleh karena itu saya bahas secara
terpisah dari paragraf yang lain.

“Mengapa manusia beda dengan binatang?!”
“Kalau dipikir-pikir mengapa manusia sering dikatakan
serakah, mau menang sendiri, dlsb bila dibandingkan
dengan sikap & tingkahlaku hewan?!”

Kalau anjing saya kurang enak badan, sebelum sakitnya
parah dia tahu bahwa ia perlu berjemur matahari pagi
tetapi bukan matahari di sore hari, atau memakan daun
rumput di halaman belakang rumah yang dipilihnya
sendiri. Kalau seorang manusia, meski tahu secara
logika bahwa dirinya sakit sehingga harus
mengantisipasi agar gejala sakit tsb tidak mencapai
titik klimaksnya (sakit sebenarnya) misalnya gara-gara
terlalu banyak makan makanan kurang sehat; manusia itu
tetap mendapatkan kesulitan psikologis untuk
menghilangkan kebiasaan makan makanan enak tsb.

Nah, ilmu ilmu yang tentunya anda & mayoritas orang
pelajari, memang tahu apa yang seharusnya dilakukan
seperti orang tsb tahu bagaimana cara seharusnya agar
menjadi sehat. Tetapi meski ngotot mau belajar
berbagai macam dogma tentang sehat, malah masalah lain
yang muncul yaitu ketakutan soal
kemungkinan-kemungkinan yang bisa menyebabkan sakit
sehingga hidup menjadi tidak bebas lagi. Sedangkan
anjing saya di rumah tetap berani makan dengan bebas,
toh kalau sudah dekaty limitnya ada sistem antisipasi
yang memberitahunya secara otomatis (bawah sadar)
tanpa perlu secara sadar, lalu melalukan tindakan
untuk memperbaiki ketidakseimbangan di badannya,
sehingga setelah sehat boleh bebas makan lagi termasuk
makanan yang oleh manusia yang paranoid karena takut
sakit dianggap tidak sehat.

Pertanyaannya adalah: Mengapa manusia dan anjing yang
sama-sama mamalia kok bisa berbeda dalam sikap dan
tingkahlaku tsb (masalah dan cara penyelesaiannya) ?! 


Nah, ilmu karena ilmu kompatiologi yang Vincent Liong
kembangkan lebih cenderung ke arah ‘membinatangkan
manusia’(lihat beberapa paragraf sebelumnya), maka
meski manusia menganggap bahwa semua ilmupengetahuan
harus nyambung dengan sistem ‘manusia yang manusiawi’
tsb, dalam hal ini ilmu kompatiologi yang saya
kembangkan samasekali tidak nyambung.

Ketika ilmuan ala ilmu manusia yang manusiawi
cenderung menyibukkan diri untuk mencari kebenaran
yang bersifat lokal tsb dan me-record-nya menjadi buku
sejarah yang disebut konsep-konsep ilmupengetahuan.
Maka ilmu Kompatiologi yang kebinatangan justru sibuk
untuk mencari metodologi yang lebih efisien untuk
semakin mudah diinstall pada manusia normal sehingga
menjadi binatang yang bernama manusia atau manusia
yang kebinatangandengan sistem antisipasi
otomatis-nya(insting bawah sadar). 

Lalu ilmuan-nya seperti saya hanya bertugas mengamati
bagaimana manusia yang kebinatangan ini bertingkahlaku
dan melihat hubungan antara rumus SOP (operating
sistem yang diinstall) dengan perubahan rumus hidup si
manusia dengan syarat membatasi diri untuk tidak
banyak mengintervensi dengan nasehat, pengarahan,
dlsb.

“Percuma kalau paling kaya tetapi tidak sempat enjoy
the life menggunakan kekayaan tsb. Percuma umur tua
kalau sakit-sakitan. Percuma dapat pacar paling cantik
kalau suka nyeleweng. Percuma punya rumah besar kalau
sendirian. Dlsb…”

Ttd,
Vincent Liong

Send instant messages to your online friends http://au.messenger.yahoo.com 


[psikologi_net] Ilmu Kompatiologi untuk Segala Kelas / Tingkat Ekonomi -ditulis oleh: Vincent Liong-

2007-02-19 Terurut Topik Vincent Liong
Kompatiologi untuk Segala Kelas / Tingkat Ekonomi

- ditulis oleh: Vincent Liong-


Permasalahan dari banyak ilmupengetahuan sosial yang
berlindung di status quo adalah terbatasnya konsumen
hanya untuk kalangan yang tingkat ekonominya menengah
ke atas. Mengapa demikian? Ini terjadi karena
ilmupengetahuan tsb hanya bersifat PROGRAM sehingga
hanya dapat bekerja dengan syarat-syarat situasional
ideal tertentu; 

“ Kelemahan PROGRAM adalah: Hanya efektif pada kondisi
tertentu yang ideal saja, bilamana menghadapi kondisi
yang tidak ideal atau tidak diharapkan maka program
tersebut tidak efektif lagi atau harus di-kalibrasi
(disuaikan) lagi. Kelemahan dari program adalah,
individu usernya tidak diajari, bahkan menemukan
kesulitan bagaimana caranya meng-kalibrasi
(menyesuaikan / mengadaptasikan) karena terlalu
melekat / meyakini program itu sendiri. Bilamana orang
sudah mengerti OPERATING SISTEM dirinya sendiri, maka
dia memiliki pilihan yang fleksibel dalam memilih
programnya untuk kepentingannya sendiri. Dalam kaitan
hubungannya dengan program orang lain, dia lebih
memiliki keleluasaan untuk memanipulasi program orang
lain yang memiliki keterkaitan kepentingan dengan
dirinya. “ 
(Dikutip dari email:
Subject: Re: Kompatiologi ilmu Kebinatangan >
Tanggapan Harez
e-link:
http://groups.yahoo.com/group/vincentliong/message/19629
)

Manusia yang tingkat ekonominya menengah ke bawah
tidak sempat berpikir untuk mengusahakan sesuatu agar
bersifat lebih ideal, yang dipikirkan adalah pemenuhan
kebutuhan hidup mendasar; seperti dapat uang buat
makan, menyekolahkan anak, uang buat menyewa
kontrakan, dlsb. Boro-boro berpikir untuk belajar
konsep-konsep soal bagaimana seharusnya ‘menghadapi
berbagai perilaku yang mungkin muncul dalam bermacam
situasi kehidupan yang mungkin dialami oleh seseorang’
lalu meresponnya dengan cara yang dianggap ideal.

Nah, ilmu Kompatiologi yang sifatnya operating sistem
berbeda dengan ilmu yang sifatnya program, karena
kompatiologi dapat membantu manusia setingkat
pengusaha sampai juragan pabrik sampai kelas marginal
(menengah ke bawah). Karena penekanannya pada
kemampuan memetakan apa yang harus diantisipasi untuk
terus berefolusi demi adaptasi maka ilmu kompatiologi
yang diinstall pada kelompok menengah ke bawah
(marginal) dapat membantu dalam meningkatkan kemampuan
measurement / pemetaan keadaan untuk terus berefolusi
dan beradaptasi, fleksibelitas untuk membantu
meningkatkan kwalitas hidup diri sendiri dan keluarga.

Seperti logika: Mengapa orang Tenglang (Tionghoa) pada
jaman dahulu kala bisa datang merantau ke Indonesia
tanpa bawa kekayaan apa-apa selain badan dan baju yang
melekat; tetapi mengapa mereka bisa menjadi
pengusaha-pengusaha otodidak yang sukses sedangkan
penduduk lokal tetap tidak meningkat kwalitas
hidupnya. Alasannya adalah: Penduduk lokal masih
terikat pada nilai-nilai norma yang berlaku untuk
menuju kondisi ideal dalam konsep yang diyakini
kelompok (bersifat program) ; sedangkan kelompok
Tenglang (Tionghoa) hanya berpikir untuk terus
memetakan apa yang harus diantisipasi untuk terus
berefolusi demi adaptasi demi meningkatkan kwalitas
hidup diri sendiri dan keluarga.

Hari ini, Selasa 20 Februari 2007. Saya sebagai
pendiri kompatiologi sudah mulai mempersiapkan
beberapa kader-kader yang bergaul di kalangan kaum
marginal yang akan segera siap menyebarkan /
menginstall ilmu kompatiologi untuk penerapan di kaum
marginal dengan satu tujuan yaitu meningkatkan
standart kwalitas hidup masing-masing pengguna ilmu
kompatiologi. 

Jadi bila sudah siap maka akan ada kader kompatiologi
yang menangani kelas pengusaha, kelas agamawan, sampai
kelas marginal. Masing-masing akan mengabdikan dirinya
di kelas lingkungan pergaulan masing-masing sesuai
dengan backgroundnya. Saya sebagai pendiri ilmu
Kompatiologi tentunya tidak punya waktu untuk
menangani pengguna di semua kelas secara pribadi. Saya
harus membagi waktu untuk memperhatikan penyebaran dan
penerapan kompatiologi di kelompok yang beranekaragam
sebagai orang netral.   

(NOTE: Segala informasi perkembangan project
Kompatiologi dapat dibaca melalui maillist:
http://tech.groups.yahoo.com/group/Komunikasi_Empati
http://groups.yahoo.com/group/vincentliong
http://groups.yahoo.com/group/psikologi_transformatif
)


Jakarta, Selasa, 20 Februari 2007


Ttd,
Vincent Liong
(Pendiri Ilmu Kompatiologi)



=
=
PEMBERITAHUAN / PENGUMUMAN

Bersama email ini saya ingin memberitahukan bahwa pada
tgl 20 s/d 27 Februari 2007 Vincent Liong akan
bertugas di Bandung untuk project Kompatiologi di
kalangan pengusaha & juragan pabrik.

Selama di Bandung Vincent Liong dapat dihubungi di:
*Kompatiologi cabang BANDUNG:
Tandang 022-91554184, Iwan 0811200270
* CDMA Fren Vincent Liong 08881333410

Vincent Liong sekembalinya dari Bandung (Setelah
pulang ke Jakarta) dapat kembali dihubungi di:
* Phone: 021-5482193, 5348567
* Fax: 021-5348546
* CDMA Fren 0888

[psikologi_net] Re: Apa hubungan fakultas Psikologi dan Rhenald Kasali ?!

2007-03-02 Terurut Topik Vincent Liong
Terimakasih atas penjelasan dari sdr Iman Kurniadi
yang tampak jujur.

Menurut pengamatan saya fakultas Psikologi Universitas
Airlangga kurang begitu menonjol dibandingan fakultas
Psikologi yang lain. Ada kecenderungan untuk mengikuti
jejak Universitas Indonesia yang letaknya di Jakarta
atau Universitas gajah Mada yang letaknya di
Yogyakarta, yang dimana dua universitas ini mempunyai
paradigma yang berbeda. Nah, dalam kasus fakultas
Psikologi Universitas Airlangga perlu diperjelas mau
berkiblat ke yang mana, atau malah lebih baik membuat
alirannya sendiri kalau memang mau maju bukan sebagai
peniru dari fakultas yang lebih tenar. Masalahnya
kalau sekedar meniru maka tidak akan pernah
benar-benar maju, entah kalau yang ditiru sukses tetap
disebut meniru kalau yang ditiru gagal ikut gagal.

Dari pemilihan tulisan yang dijadikan tulisan utama
dalam undangan tsb, mencerminkan suatu paradigma
tertentu yang tentunya berkiblat pada salahsatu
diantara dua fakultas ini. Dengan memilih tulisan dari
luar lulusan fakultas psikologi tampak jelas
kegelisahan di bawah sadar soal “Adakah tokoh yang
bisa dijadikan simbol Psikologi yang lulusan
psikologi.”.

Tetapi, judul yang anda gunakan adalah "What Pschology
Can Do", jadi artinya anda harus tahu benar, mampu
benar dalam ruang kelas dan dunia di luar ruang kelas
tentang apa yang anda nyatakan dalam judul tsb. 

Nah, dalam kesempatan ini, dengan saya menulis kritik
tsb, fakultas Psikologi anda memiliki “kesempatan”.
Apa yang saya maksut “kesempatan” di sini ?

Anda bisa memberikan penjelasan terbuka tentang apa
yang mau diomongkan selama acara tsb dan kami dari
pihak [EMAIL PROTECTED] dan
[EMAIL PROTECTED] akan mengkritisi secara
terbuka tentang penjelasan anda tsb bila kami masih
menemukan celah yang tidak kongkrit dari penjelasan
anda soal "What Pschology Can Do". Dari sini anda akan
terlatih cepat atau lambat untuk berdiskusi secara
terbuka soal ranah psikologi secara kongkrit bukan
konseptualsemata sehingga dalam acara tsb bisa
membuktikan bahwa bukan “That’s all Pschology Can Do”
melainkan "What Pschology Can Do". Saya tunggu balasan
anda berupa penjelasan mendetail soal apa yang mau
dibahas di acara tsb. Bilamana ada celah yang masih di
awang-awang maka akan kami kritisi.

Misalnya penjelasan anda soal:
“… berbagai aplikasi ilmu Psikologi yang sangat
bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari …”

Kalimat ini masih di awang-awang, terlalu umum. Lalu
apakah yang dimaksut sebagai ilmu Psikologi di sini
adalah ranah kegiatannya atau yang termasuk kurikulum
Psikologi sebagai lembaga. Saya tunggu balasan-nya…

Ini moment yang baik untuk mengiklankan fakultas
psikologi anda berdasarkan kwalitas dari mahasiswanya
dalam berdiskusi soal "What Pschology Can Do". Selamat
berjuang...


Note: Bagi penonton bisa menonton acara diskusi
lanjutan tentang "What Pschology Can Do" menurut versi
fakultas Psikologi Universitas Airlangga dan kritik
dari para penonton dan tukang debat di maillist
[EMAIL PROTECTED] dan
[EMAIL PROTECTED] .  
http://groups.yahoo.com/group/psikologi_transformatif/
http://groups.yahoo.com/group/vincentliong/messages


Ttd,
Vincent Liong




email sebelumnya:
at: http://groups.yahoo.com/group/R-Mania/message/5272
"Iman Kurniadi" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

Assalamulaikum wr wb

pertama-tama lebih baik saya perkenalkan diri saya
dulu. nama saya
Iman Kurniadi mahasiswa fakultas psikologi universitas
airlangga
surabaya angkatan 2003. Saya mungkin juga dikenal dg
ID worm_dee;
iman_kurn; beck_breed; halfull halfempty; dan yang
terkahir adalah
psychology festival. Dengan kata lain, saya mengaku
bahwa sayalah
yang mengirim email yg berjudul "Winners take action
!!!
Bergeraklah !!!" ttg Rhenald Kasali tersebut.

Dalam kesempatan ini pertama kali saya minta maaf,
apabila saya, atau
apa yang telah saya lakukan, mengirim email tsb, dapat
menyinggung
beberapa pihak (maaf, mungkin saya menyinggung saudara
Vincent Liong)
bahwa tulisan saya tidak bertanggung jawab atau
melakukan tindakan
penipuan. Padahal saya sama sekali tidak bermaksud
demikian.
Apabila memang tindakan saya salah, saya sekali lagi
benar-benar
meminta maaf yang sebesar-besarnya, saya sama sekali
tidak bermaksud
mengatasnamakan Rhenald Kasali dalam mengadakan acara
Psycho Fest
2007 yang sedang kami godok kali ini. Sekali lagi saya
minta maaf.

Mungkin akan saya beri penjelasaan mengapa yang
mengirim
email "Winners take action !!! Bergeraklah !!!" ke
R-mania dan
psikologi transformatif, bahkan ke 25 milis lainnya.
Awalnya begini. Saya tergabung dalam beberpa milis
termasuk
appreciative community, trainersclub dan taman
bintang. Saya sangat
menyukai milis tersebut karena mereka mem-posting
artikel-artikel
bagus yang membuat saya terinspirasi (salah satinya
adalag "Bergerak"
oleh Rhenald Kasali, kalo tidak salah saya mendapatkan
dr milis
appreciative community). Saya sering mengumpulkan
email-email
inspiratif 

[psikologi_net] Dokumenter Kompatiologi Proyek Non-Sekolahan (dari Normatif menuju Adaptif)

2007-03-04 Terurut Topik Vincent Liong
mengulangi kesalahan para pejabat yang dulu
dia kritisi saat menjadi mahasiswa.


Mengapa orang mendokumenterkan Kompatiologi, tetapi
jarang & sulit orang mendokumenterkan resep
ilmupengetahuan sosial yang resmi untuk konsumsi orang
awam? 

Kompatiologi adalah ilmu yang sifatnya operating
sistem. Operating Sistem bertugas mengatur lalulintas
informasi antara masukan (input) dan keluaran
(output). Contoh; Dos, Windows, Linux, dlsb. Maka
sebuah operating sistem bisa memiliki banyak variasi
program yang bisa saja dipilih untuk di jalankan (atau
bahkan tidak memiliki program samasekali, jadi membuat
program seperlunya hanya saat ada masalah spesifik
yang harus dihadapi), tetapi tidak terikat pada
satupun program karena sifat operating sistem adalah
pengaturan lalulintas informasi bukan pemodelan /
pem-pattern-an / penyeragaman, penormaan kegiatan
input, proses & output. 

Karena sifatnya operating sistem, maka tidak ada norma
/ program / resep yang perlu dihafalkan, juga tidak
ada konseling (nasehat-menasehati) saat belajar
kompatiologi. Belajar / install kompatiologi hanya
perlu mengikuti SOP (Standart Operating Prosedur) yang
baku ala Kompatiologi. Proses installnya bisa
dilakukan siapa saja yang pernah belajar Kompatiologi,
baik yang berpengalaman atau yang belum berpengalaman,
seperti kita menginstall windows di komputer. Jadi
tidak ada istilah awam tidak awam. 

Bagian yang membutuhkan ahli yang berpengalaman hanya
untuk pengawasan dan repair operating sistem, bilamana
terjadi masalah pada kerja operating sistem pengguna
kompatiologi. Ini karena pemahaman tentang sistem
kompatiologi dipahami berdasarkan pengalaman, jam
terbang dari programmer. Dalam kompatiologi,
programmer harus menjaga jarak dengan pengambilan
keputusan dari pengguna kompatiologi seperti peran
programmer komputer yang tidak berurusan dengan file
yang disimpan / diproses di komputer.


Bilamana di masa yang akan datang ilmupengetahuan
resmi mau melepaskan diri dari norma(keterikatan /
keyakinan) akan resep(program) yang diyakini, dan
mengubah paradigmanya untuk mulai membuat penelitian
yang proses pengambilan keputusan manusianya bersifat
mekanis, seperti manusia menerapkan ‘AI’(Artifisial
Intelegent) pada komputer & mesin, baru nanti
ilmupengetahuan sosial resmi bisa mendidik orang yang
mampu beradaptasi pada keadaan yang at the present
time, tidak sekedar menjadi tukang koreksi / polisi
norma belaka. 

Mengapa harus meniru mesin, yang meniru kerja proses
pengambilan pada keputusan manusia? Karena pendidikan
ilmupengetahuan resmi saat ini telah menghilangkan
kemampuan manusia untuk melakukan hal tsb yang
sebenarnya ada ketika si manusia belum bersekolah.
Sehingga manusianya sudah kalah canggih dari mesin.
Maka dari itu peneliti kompatiologi harus tetap bodoh
seperti binatang, yang tidak terbunuh kemampuan
adaptasinya oleh pendidikan yang mendidik manusia yang
pintar karena mampu menjadi alat intepreter benar atau
salah.

Bilamana ini telah terjadi, maka seperti kompatiologi;
resep ilmupengetahuan resmi bisa didokumenterkan untuk
konsumsi orang awam? Jadi tidak ada perbedaan jelas
antara awam dan ahli.


Ttd,
Vincent Liong




Konsep mempelajari konsep akan menghasilkan konsep.
Ilmu yang fokus pada kebenaran berakhir dengan
keyakinan bukan solusi.
Ilmu di ruang kelas berakhir di ruang kelas. 
Sukses di ruang kelas hanya berakhir sampai kita
keluar kelas.
Ilmu di ruang kelas selalu tidaksamadengan ilmu di
luar kelas.

Maka dari itu Kompatiologi yang merupakan ilmu di luar
kelas dapat dilihat melalui Proyek Percontohan
Kompatiologi ala Komunitas Pengusaha di Bandung. 
Update terakhir, Project Kompatiologi cabang Bandung
sudah siap untuk menjadi Pilot Project (Proyek
Percontohan) untuk penerapan Kompatiologi ke komunitas
Pengusaha. Jadi kalau ada komunitas pengusaha di
berbagai provinsi di Indonesia maka bisa mengirimkan
wakil sebagai pemantau untuk mengunjungi percontohan
project Kompatiologi cabang Bandung dan melihat
sendiri result yang sudah dihasilkan sebelum
menerapkan Kompatiologi di Komunitas Pengusaha di
kotanya. Untuk mengetahui proyek Percontohan Penerapan
kompatiologi ke Komunitas pengusaha hubungi
Kompatiologi cabang Bandung. Mohon maaf bahwa dalam
menghubungi Kompatiologi cabang Bandung anda hanya
dapat menghubungi anggota ring terluar dari komunitas
tsb, baru dari ring terluar tsb anda disambungkan
kepada anggota ring yang ‘lebih tinggi’(eksklusif).

Contact Person Kompatiologi
cabang JAKARTA: Adhi Purwono 021-68812660, Ondo Untung
08128599710, Cornelia Istiani 081585228174 &
021-68358037, Juswan Setyawan 08159162193, Vincent
Liong 021-70006775, 021-98806892, 08881333410,
021-5482193, 021-5348567, cabang BANDUNG: Omen
022-70108828 & 08157179292, cabang PURWOKERTO: Bimo
Wikantiyoso 0816746770 & 0405843.

Note: Kompatiologi tidak memiliki badan kelembagaan
yang resmi, kantor yang resmi, dlsb. Para praktisi
baik itu: Pendiri kompatiologi (Vincent Liong), Guru
Besar / Sesepuh Kompatiologi, Donatur teta

[psikologi_net] Dokumenter Kompatiologi Proyek Non-Sekolahan (dari Normatif menuju Adaptif)

2007-03-04 Terurut Topik Vincent Liong
mengulangi kesalahan para pejabat yang dulu
dia kritisi saat menjadi mahasiswa.


Mengapa orang mendokumenterkan Kompatiologi, tetapi
jarang & sulit orang mendokumenterkan resep
ilmupengetahuan sosial yang resmi untuk konsumsi orang
awam? 

Kompatiologi adalah ilmu yang sifatnya operating
sistem. Operating Sistem bertugas mengatur lalulintas
informasi antara masukan (input) dan keluaran
(output). Contoh; Dos, Windows, Linux, dlsb. Maka
sebuah operating sistem bisa memiliki banyak variasi
program yang bisa saja dipilih untuk di jalankan (atau
bahkan tidak memiliki program samasekali, jadi membuat
program seperlunya hanya saat ada masalah spesifik
yang harus dihadapi), tetapi tidak terikat pada
satupun program karena sifat operating sistem adalah
pengaturan lalulintas informasi bukan pemodelan /
pem-pattern-an / penyeragaman, penormaan kegiatan
input, proses & output. 

Karena sifatnya operating sistem, maka tidak ada norma
/ program / resep yang perlu dihafalkan, juga tidak
ada konseling (nasehat-menasehati) saat belajar
kompatiologi. Belajar / install kompatiologi hanya
perlu mengikuti SOP (Standart Operating Prosedur) yang
baku ala Kompatiologi. Proses installnya bisa
dilakukan siapa saja yang pernah belajar Kompatiologi,
baik yang berpengalaman atau yang belum berpengalaman,
seperti kita menginstall windows di komputer. Jadi
tidak ada istilah awam tidak awam. 

Bagian yang membutuhkan ahli yang berpengalaman hanya
untuk pengawasan dan repair operating sistem, bilamana
terjadi masalah pada kerja operating sistem pengguna
kompatiologi. Ini karena pemahaman tentang sistem
kompatiologi dipahami berdasarkan pengalaman, jam
terbang dari programmer. Dalam kompatiologi,
programmer harus menjaga jarak dengan pengambilan
keputusan dari pengguna kompatiologi seperti peran
programmer komputer yang tidak berurusan dengan file
yang disimpan / diproses di komputer.


Bilamana di masa yang akan datang ilmupengetahuan
resmi mau melepaskan diri dari norma(keterikatan /
keyakinan) akan resep(program) yang diyakini, dan
mengubah paradigmanya untuk mulai membuat penelitian
yang proses pengambilan keputusan manusianya bersifat
mekanis, seperti manusia menerapkan ‘AI’(Artifisial
Intelegent) pada komputer & mesin, baru nanti
ilmupengetahuan sosial resmi bisa mendidik orang yang
mampu beradaptasi pada keadaan yang at the present
time, tidak sekedar menjadi tukang koreksi / polisi
norma belaka. 

Mengapa harus meniru mesin, yang meniru kerja proses
pengambilan pada keputusan manusia? Karena pendidikan
ilmupengetahuan resmi saat ini telah menghilangkan
kemampuan manusia untuk melakukan hal tsb yang
sebenarnya ada ketika si manusia belum bersekolah.
Sehingga manusianya sudah kalah canggih dari mesin.
Maka dari itu peneliti kompatiologi harus tetap bodoh
seperti binatang, yang tidak terbunuh kemampuan
adaptasinya oleh pendidikan yang mendidik manusia yang
pintar karena mampu menjadi alat intepreter benar atau
salah.

Bilamana ini telah terjadi, maka seperti kompatiologi;
resep ilmupengetahuan resmi bisa didokumenterkan untuk
konsumsi orang awam? Jadi tidak ada perbedaan jelas
antara awam dan ahli.


Ttd,
Vincent Liong




Konsep mempelajari konsep akan menghasilkan konsep.
Ilmu yang fokus pada kebenaran berakhir dengan
keyakinan bukan solusi.
Ilmu di ruang kelas berakhir di ruang kelas. 
Sukses di ruang kelas hanya berakhir sampai kita
keluar kelas.
Ilmu di ruang kelas selalu tidaksamadengan ilmu di
luar kelas.

Maka dari itu Kompatiologi yang merupakan ilmu di luar
kelas dapat dilihat melalui Proyek Percontohan
Kompatiologi ala Komunitas Pengusaha di Bandung. 
Update terakhir, Project Kompatiologi cabang Bandung
sudah siap untuk menjadi Pilot Project (Proyek
Percontohan) untuk penerapan Kompatiologi ke komunitas
Pengusaha. Jadi kalau ada komunitas pengusaha di
berbagai provinsi di Indonesia maka bisa mengirimkan
wakil sebagai pemantau untuk mengunjungi percontohan
project Kompatiologi cabang Bandung dan melihat
sendiri result yang sudah dihasilkan sebelum
menerapkan Kompatiologi di Komunitas Pengusaha di
kotanya. Untuk mengetahui proyek Percontohan Penerapan
kompatiologi ke Komunitas pengusaha hubungi
Kompatiologi cabang Bandung. Mohon maaf bahwa dalam
menghubungi Kompatiologi cabang Bandung anda hanya
dapat menghubungi anggota ring terluar dari komunitas
tsb, baru dari ring terluar tsb anda disambungkan
kepada anggota ring yang ‘lebih tinggi’(eksklusif).

Contact Person Kompatiologi
cabang JAKARTA: Adhi Purwono 021-68812660, Ondo Untung
08128599710, Cornelia Istiani 081585228174 &
021-68358037, Juswan Setyawan 08159162193, Vincent
Liong 021-70006775, 021-98806892, 08881333410,
021-5482193, 021-5348567, cabang BANDUNG: Omen
022-70108828 & 08157179292, cabang PURWOKERTO: Bimo
Wikantiyoso 0816746770 & 0405843.

Note: Kompatiologi tidak memiliki badan kelembagaan
yang resmi, kantor yang resmi, dlsb. Para praktisi
baik itu: Pendiri kompatiologi (Vincent Liong), Guru
Besar / Sesepuh Kompatiologi, Donatur teta

[psikologi_net] RALAT Dokumenter Kompatiologi Proyek Non-Sekolahan (dari Normatif menuju Adaptif)

2007-03-04 Terurut Topik Vincent Liong
Yang salah:
* Fenomena di Trans TV ; topik: Indigo
Ditayangkan pada Senin, 5 Maret 2007 jam 23.30

Yang benar:
* Fenomena di Trans7 ; topik: Indigo
Ditayangkan pada Senin, 5 Maret 2007 jam 23.30

terimakasih atas perhatiannya...

ttd,
Vincent Liong

=

Subject: Dokumenter Kompatiologi Proyek Non-Sekolahan 
(dari Normatif menuju Adaptif)

Dalam minggu ini saja ada dua stasiun televisi akan
menayangkan dokumenter tentang ilmu kompatiologi yang
dibuat oleh non akademisi tanpa ketergantungan pada
subsidi pemerintah atau lembaga tertentu, tanpa hak
paten, tanpa hak cipta, sertifikat, ijasah, dlsb.
Dokumenter tsb dibuat untuk konsumsi orang awam yaitu
pemirsa televisi.

* Kick Andy di Metro TV ; topik: Fenomena Indigo
Ditayangkan pada Kamis, 8 Maret 2007 jam 22.30 WIB
tayang ulang pada Minggu, 11 Maret 2007 jam 15.05 WIB.
* Fenomena di Trans7 ; topik: Indigo
Ditayangkan pada Senin, 5 Maret 2007 jam 23.30

-> dan akan menyusul dokumenter-dokumenter
kompatiologi yang sedang/akan dibuat… menyusul di
tema-tema yang bisa berbeda: Politik, Ekonomi,
Psikologi, 'AI'(Artifisial Intelejen), dlsb


Mengapa orang mendokumenterkan Kompatiologi, tetapi
jarang & sulit orang mendokumenterkan resep
ilmupengetahuan sosial yang resmi untuk konsumsi orang
awam? 

Ada dua analogi yang saya akan gunakan di tulisan ini:
Operating Sistem & Program. Operating Sistem bertugas
mengatur lalulintas informasi antara masukan (input)
dan keluaran (output). Contoh; Dos, Windows, Linux,
dlsb. Sedangkan Program adalah kumpulan perintah yang
memanipulasi data input untuk menghasilkan output yang
diinginkan. Maka sebuah operating sistem bisa memiliki
banyak variasi program yang bisa saja dipilih untuk di
jalankan, tetapi tidak terikat pada satupun program
karena sifat operating sistem adalah pengaturan
lalulintas informasi bukan pemodelan / pem-pattern-an
/ penyeragaman kegiatan input, proses & output.

Ilmupengetahuan sosial yang resmi yang ada saat ini
sifatnya program. Program adalah kumpulan perintah
yang memanipulasi data input untuk menghasilkan output
yang diinginkan yang hanya bekerja pada kondisi ideal
tertentu. Salah satu contoh program adalah resep
memasak ayam goreng Mc D. Ketika seseorang sudah tahu
cara memasak ayam goreng Mc D, maka untuk memasak ayam
goreng lain saja, misalnya ayam goreng Kentucky orang
tsb harus belajar dari nol tentang prosedur yang telah
dipatenkan. Apalagi kalau orang tsb mau belajar
memasak nasigoreng atau mau belajar memasak bulgogi.
Tentu berapa kali orang tsb harus mengulangi belajar
dari nol untuk setiap ‘resep’(program) tertentu yang
spesifik tsb dan tetap tidak memahami hubungan antara
resep yang satu dengan yang lain. Maka dari itu dalam
ilmupengetahuan sosial resmi selalu ada batas yang
jelas antara orang yang ahli pada bidang spesifik
tertentu dan yang orang awam. 

Masalah terparah dari ilmupengetahuan yang bersifat
program adalah; Meskipun ketika anda mendaftar untuk
masuk sebuah fakultas jurusan tertentu anda dijanjikan
akan mengerti secara keseluruhan bidang di jurusan
yang anda pilih ketika lulus sesuai dengan nama
jurusannya, tetapi tidak satupun ilmupengetahuan
sosial resmi bersifat operating sistem, sehingga tidak
satupun ilmupengetahuan resmi mengajarkan program apa
yang harus dipilih at the present time ketika
menghadapi sebuah masalah yang sifatnya unik
(costumize), atau membuat program baru untuk
menyelesaikan masalah tsb. Maka dari itu seperti
memilih buku masakan, fakultas dibagi menjadi fakultas
psikologi, fakultas antropologi, fakultas sosiologi,
fakultas ekonomi, fakultas hukum, dlsb. Fakultas
psikologi sendiri masih dibagi banyak seperti;
psikologi industri dan organisasi, psikologi
pendidikan, psikologi klinis, dlsb. 

Kalau kita analogikan negara ‘RRT’(Republic Rakyat
Tionghoa). RRT memilih kebijakan ekonomi dengan
mengusahakan produksi dengan biaya serendah-rendahnya.
Setelah kebijakan ekonomi tsb dilakukan, maka RRT
harus mengubah posisi dengan memperhatikan kebijakan
politik yaitu mengubah politik yang tertutup menjadi
politik tangan terbuka agar menarik para investor
masuk. Setelah para investor masuk maka yang perlu
dikhawatirkan adalah kalau para investor membeli lahan
di RRT secara membabibuta untuk dijadikan pabrik, maka
dari itu pemerintah membuat kebijakan pajak yang
tinggi bagi investor asing yang memiliki lahan / tanah
di RRT dan larangan pengajuan pembelian tanah yang
baru oleh investor asing. Dan seterusnya, dan
seterusnya… (Contoh penerapan operating sistem)

Inilah masalah yang membuat kenyataan bahwa jarang
pengusaha yang benar-benar sukses adalah lulusan
universitas. Banyak ahli seni dan budaya lulusan
universitas tetapi tersaingi oleh seniman yang non
sekolahan. Banyak ahli sosial, politik, dan ekonomi
tetapi tidak mampu memberikan penyelesaian atas
masalah sosial, politik, dan ekonomi yang terjadi di
masyarakat. Paling-paling yang bisa dilakukan para
ahli sosial, politik, ekonomi ad

[psikologi_net] Dokumenter Kompatiologi Proyek Non-Sekolahan (dari Normatif menuju Adaptif)

2007-03-04 Terurut Topik Vincent Liong
mengulangi kesalahan para pejabat yang dulu
dia kritisi saat menjadi mahasiswa.


Mengapa orang mendokumenterkan Kompatiologi, tetapi
jarang & sulit orang mendokumenterkan resep
ilmupengetahuan sosial yang resmi untuk konsumsi orang
awam? 

Kompatiologi adalah ilmu yang sifatnya operating
sistem. Operating Sistem bertugas mengatur lalulintas
informasi antara masukan (input) dan keluaran
(output). Contoh; Dos, Windows, Linux, dlsb. Maka
sebuah operating sistem bisa memiliki banyak variasi
program yang bisa saja dipilih untuk di jalankan (atau
bahkan tidak memiliki program samasekali, jadi membuat
program seperlunya hanya saat ada masalah spesifik
yang harus dihadapi), tetapi tidak terikat pada
satupun program karena sifat operating sistem adalah
pengaturan lalulintas informasi bukan pemodelan /
pem-pattern-an / penyeragaman, penormaan kegiatan
input, proses & output. 

Karena sifatnya operating sistem, maka tidak ada norma
/ program / resep yang perlu dihafalkan, juga tidak
ada konseling (nasehat-menasehati) saat belajar
kompatiologi. Belajar / install kompatiologi hanya
perlu mengikuti SOP (Standart Operating Prosedur) yang
baku ala Kompatiologi. Proses installnya bisa
dilakukan siapa saja yang pernah belajar Kompatiologi,
baik yang berpengalaman atau yang belum berpengalaman,
seperti kita menginstall windows di komputer. Jadi
tidak ada istilah awam tidak awam. 

Bagian yang membutuhkan ahli yang berpengalaman hanya
untuk pengawasan dan repair operating sistem, bilamana
terjadi masalah pada kerja operating sistem pengguna
kompatiologi. Ini karena pemahaman tentang sistem
kompatiologi dipahami berdasarkan pengalaman, jam
terbang dari programmer. Dalam kompatiologi,
programmer harus menjaga jarak dengan pengambilan
keputusan dari pengguna kompatiologi seperti peran
programmer komputer yang tidak berurusan dengan file
yang disimpan / diproses di komputer.


Bilamana di masa yang akan datang ilmupengetahuan
resmi mau melepaskan diri dari norma(keterikatan /
keyakinan) akan resep(program) yang diyakini, dan
mengubah paradigmanya untuk mulai membuat penelitian
yang proses pengambilan keputusan manusianya bersifat
mekanis, seperti manusia menerapkan ‘AI’(Artifisial
Intelegent) pada komputer & mesin, baru nanti
ilmupengetahuan sosial resmi bisa mendidik orang yang
mampu beradaptasi pada keadaan yang at the present
time, tidak sekedar menjadi tukang koreksi / polisi
norma belaka. 

Mengapa harus meniru mesin, yang meniru kerja proses
pengambilan pada keputusan manusia? Karena pendidikan
ilmupengetahuan resmi saat ini telah menghilangkan
kemampuan manusia untuk melakukan hal tsb yang
sebenarnya ada ketika si manusia belum bersekolah.
Sehingga manusianya sudah kalah canggih dari mesin.
Maka dari itu peneliti kompatiologi harus tetap bodoh
seperti binatang, yang tidak terbunuh kemampuan
adaptasinya oleh pendidikan yang mendidik manusia yang
pintar karena mampu menjadi alat intepreter benar atau
salah.

Bilamana ini telah terjadi, maka seperti kompatiologi;
resep ilmupengetahuan resmi bisa didokumenterkan untuk
konsumsi orang awam? Jadi tidak ada perbedaan jelas
antara awam dan ahli.


Ttd,
Vincent Liong




Konsep mempelajari konsep akan menghasilkan konsep.
Ilmu yang fokus pada kebenaran berakhir dengan
keyakinan bukan solusi.
Ilmu di ruang kelas berakhir di ruang kelas. 
Sukses di ruang kelas hanya berakhir sampai kita
keluar kelas.
Ilmu di ruang kelas selalu tidaksamadengan ilmu di
luar kelas.

Maka dari itu Kompatiologi yang merupakan ilmu di luar
kelas dapat dilihat melalui Proyek Percontohan
Kompatiologi ala Komunitas Pengusaha di Bandung. 
Update terakhir, Project Kompatiologi cabang Bandung
sudah siap untuk menjadi Pilot Project (Proyek
Percontohan) untuk penerapan Kompatiologi ke komunitas
Pengusaha. Jadi kalau ada komunitas pengusaha di
berbagai provinsi di Indonesia maka bisa mengirimkan
wakil sebagai pemantau untuk mengunjungi percontohan
project Kompatiologi cabang Bandung dan melihat
sendiri result yang sudah dihasilkan sebelum
menerapkan Kompatiologi di Komunitas Pengusaha di
kotanya. Untuk mengetahui proyek Percontohan Penerapan
kompatiologi ke Komunitas pengusaha hubungi
Kompatiologi cabang Bandung. Mohon maaf bahwa dalam
menghubungi Kompatiologi cabang Bandung anda hanya
dapat menghubungi anggota ring terluar dari komunitas
tsb, baru dari ring terluar tsb anda disambungkan
kepada anggota ring yang ‘lebih tinggi’(eksklusif).

Contact Person Kompatiologi
cabang JAKARTA: Adhi Purwono 021-68812660, Ondo Untung
08128599710, Cornelia Istiani 081585228174 &
021-68358037, Juswan Setyawan 08159162193, Vincent
Liong 021-70006775, 021-98806892, 08881333410,
021-5482193, 021-5348567, cabang BANDUNG: Omen
022-70108828 & 08157179292, cabang PURWOKERTO: Bimo
Wikantiyoso 0816746770 & 0405843.

Note: Kompatiologi tidak memiliki badan kelembagaan
yang resmi, kantor yang resmi, dlsb. Para praktisi
baik itu: Pendiri kompatiologi (Vincent Liong), Guru
Besar / Sesepuh Kompatiologi, Donatur teta

[psikologi_net] Review K!ck Andy Show tema: INDIGO versi www.kickandy.com

2007-03-05 Terurut Topik Vincent Liong
==
E-LINK tulisan asli di web www.kickandy.com :
* Bila dibuka tanggal 5 – 7 Maret 2007 klik:
http://www.kickandy.com/pretopik.asp
* Bila dibuka tanggal 8 – 11 Maret 2007 klik:
http://www.kickandy.com/topik.asp
* Bila dibuka setelah tanggal 11 Maret 2007 klik:
http://www.kickandy.com/arsip.asp
==



Judul Topik: INDIGO


Mama Laurent sedang berbicara tentang anak-anak Indigo
yang belakangan menjadi perhatian serius karena jumlah
mereka semakin hari semakin banyak. ”Mereka muncul
serentak menjelang tahun 2000,” ungkap dr Tb Erwin
Kusuma, psikiater yang aktif meneliti anak-anak dengan
kemampuan khusus ini.

Anak-anak Indigo memang sering dianggap aneh. Mereka
suka berbicara sendiri, dapat melihat masa lalu dan
masa depan serta cenderung lebih matang dari usianya.
Kecerdasan anak-anak Indigo juga di atas rata-rata dan
mereka mampu melakukan hal-hal yang bahkan belum
pernah mereka pelajari sebelumnya. Karena sering
bicara sendiri, banyak orangtua anak Indigo menyangka
anak mereka menyandang autisme atau hiperaktif. 

”Tapi para orangtua tidak perlu takut. Dengan
bimbingan yang tepat, anak Indigo bisa hidup normal di
masyarakat,” ujar dr Erwin. 

”Kekuatan yang mereka miliki juga bisa diarahkan ke
hal-hal yang positif. Jangan sampai ada kekuatan jahat
yang memanfaatkan mereka,” kata Mama Laurent.

Karena kemampuan mereka melihat masa lalu dan masa
depan, anak-anak Indigo juga kerap dikaitkan dengan
keyakinan reinkarnasi. Ario Handyojati, misalnya. Anak
Indigo berusia 12 tahun ini mengaku sebelum lahir
kembali, dia dulu adalah prajurit perang Cina. Karena
itu, walau tidak pernah diajari, Jati mampu menulis
aksara Cina kuno. Bahkan ketika neneknya akan
meninggal, Jati sudah lebih dulu tahu.

Sehari-hari Jati juga mengaku melihat mahluk halus di
sekitarnya. ”Rata-rata wajah mereka menakutkan,” ujar
bocah kelas enam dengan IQ 127 ini. Baik Mama Laurent
maupun Jati membenarkan ketika dikonfirmasi apakah
wajah-wajah hantu di film Sixth Sense – film tentang
seorang anak yang mampu melihat roh-roh yang
gentayangan – sama dengan yang biasa mereka lihat
sehari-hari.

Lain cerita tentang Vincent Liong. Mahasiswa fakultas
psikologi sebuah universitas swasta ini mengaku tidak
suka disebut anak Indigo. “Kebetulan saja saya punya
ciri-ciri Indigo,” ujar Vincent yang tampil di Kick
Andy sembari menguraikan rumus temuannya yang diberi
nama Dekon Kompatologi. Sebuah rumus yang mengurai
elemen-elemen di dalam tubuh manusia untuk kemudian
didekonstruksi. Gunanya? Antara lain untuk
menyembuhkan penyakit dan membuat kualitas hidup lebih
baik.

Copyright © 2006 Website Team Kick Andy. All rights
reserved. 
 

Kick Andy di Metro TV ; topik: Fenomena Indigo
(Bentuk acara: Interview.)
Ditayangkan pada Kamis, 8 Maret 2007 jam 22.30 WIB
tayang ulang pada Minggu, 11 Maret 2007 jam 15.05 WIB.





Sedikit penjelasan dari Vincent Liong > > > 



Pembagian waktu / durasi shooting:

Scene 1: Ario Handyojati anak Indigo dengan Orangtua.

Scene 2: Latarbelakang Pribadi & sudutpandang Vincent
Liong.

Scene 3: Standart Operating Prosedur Kompatiologi.  

Scene 4: Sudutpandang Psikiater Dr. Tb Erwin Kusuma.

Scene 5: Sudutpandang Paranormal Mama Laurent.

Masing-masing scene berdurasi 9 menit. Total durasi
tayang satu jam, dibagi menjadi: durasi shooting 45
menit, dan iklan 15 menit (yang diletakkan antara
scene yang satu ke scene selanjutnya). 




Untuk kebutuhan ilmupengetahuan, instansi pendidikan,
instansi non pendidikan baik pemerintah atau swasta,
dlsb maka akan disediakan VCD yang dapat dicopy /
dibeli (mengganti biaya copy) melalui para praktisi
Kompatiologi untuk tayangan dokumentasi & dokumenter:

* Kick Andy di Metro TV ; topik: Fenomena Indigo
(Bentuk acara: Interview.)
Ditayangkan pada Kamis, 8 Maret 2007 jam 22.30 WIB
tayang ulang pada Minggu, 11 Maret 2007 jam 15.05 WIB.

* Fenomena di Trans7 ; topik: Indigo
(Bentuk acara: Dokumenter.)
Ditayangkan pada Senin, 5 Maret 2007 jam 23.30 WIB.

(Note: Hanya dilayani untuk wilayah Jakarta dan
Bandung saja. Setelah pesan harap diambil dan dibayar
di tempat di tempat yang ditentukan oleh praktisi tsb.
Tidak melayani pengantaran VCD baik sendiri maupun via
post.)




Misi Kompatiologi adalah mengubah paradigma
ilmupengetahuan dari Normatif menuju Adaptif. Oleh
karena itu tidak seperti ilmupengetahuan resmi yang
sudah ada (yang bermodalkan pada ijasah, gelar,
lembaga yang resmi, janji-janji akan mampu mendapat
pekerjaan setelah lulus, dlsb ), Komppatiologi dibuat
oleh non akademisi tanpa ketergantungan pada subsidi
pemerintah atau lembaga tertentu, tanpa hak paten,
tanpa hak cipta, sertifikat, ijasah, dlsb.
Kompatiologi ilmupengetahuan non sekolahan sudah
diterapkan di Proyek Percontohan Kompatiologi di
Komunitas Pengusaha di Bandung, Jawa Barat. 

Update terakhir, Project Ko

[psikologi_net] Re: yooo (Tanya Jawab Fenomena Indigo & Kompatiologi bersama Riza)

2007-03-05 Terurut Topik Vincent Liong
Tanya Jawab Fenomena Indigo 
bersama Riza mahasiswa sebuah fakultas Psikologi
swasta
di Jakarta




"Riza" [EMAIL PROTECTED] wrote:

kepada Vincent Liong,

saya Riza, saya adalah mahasiswa psikologi swasta di
jakarta, beberapa waktu ini saya mulai menekuni apa
yang dimaksud dengan arti anak Indigo,  rasa penasaran
ini disebabkan karena saya membaca buku Indigo
Children, setelah saya usut-usut tentang keberadaannya
dinegeri ini dan semuanya menuju pada beberapa nama
dan salah satunya adalah anda.
saya mengerti kalau anda tidak mau kalau disebut
sebagai manusia indigo dan saya hanya memandang anda
sebagai Orang yang memiliki ciri-ciri itu.


Vincent Liong answer:

Saya adalah penulis sejak tahun 2000 – 2004 bulan
Juni. Pada 2004 bulan Juni saya melakukan observasi
pada seorang ahli Kundalini di Denpasar yang
mengangkat saya menjadi murid, beliau bernama Putu
Ngurah Ardika. Ketika pulang ke jakarta saya membuat
report tulisan yang saya posting di maillist dengan
diusahakan se-objective mungkin, tetapi respon para
member [EMAIL PROTECTED] (maillist milik saya
yang posisi saya di sana adalah seorang maskot dari
sebuah reality show berbentuk maillist dengan nama
penulis yang menjadi maskot) adalah menganggap saya
seseorang dengan kemampuan metafisika. Dasarnya saa
sendiri bukan orang metafisika tetapi penulis, tetapi
waktu itu saya ada masalah berhubung saya bolos ujian
kenaikan kelas saya, jadi ketika Maria Hartiningsih,
sahabat saya dari koran Kompas menghubungi saya dengan
anggapan saya sebagai indigo, maka setelah saya tanya
apa devinisi indigo saya deal untuk ditampilkan di
Kompas hari Minggu halaman paling belakang 1 halaman
penuh dengan 2 foto saya di sana. Sekalian saja saya
nitip untuk ditulis bahwa saya amat bodoh matematika,
jadi saya pikir dalam satu waktu bisa melakukan dua
pekerjaan sekaliggus. 

Indigo sendiri termasuk ang versi Indigo Children
hanyalah sekedar kumpulan sifat, yang bilamana ada
sekian saja dari sejumlah sifat terpenuhi pada
seseorang maka bisa dikatakan indigo. Soal warna aura
Indigo saya kira itu sekedar jualan belaka karena
sekali foto aura bayar Rp. 200.000,- , saya pernah
coba foto aura dalam waktu beda 1 hari saja maka
hasilnya 180’ beda; hari pertama warna indigo, hari
kedua warna hijau dan tidak besar di posisi cakra mata
ketiga di dahi energinya. Jadi bagi saya fenomena
Indigo hanyalah pembodohan masyarakat belaka.

Bukan masalah saya mau atau tidak mau disebut Indigo,
tetapi indigo sendiri itu khan hanya sekumpulan daftar
ciri-ciri dalam sebuah tabel, dalam sebuah buku. Jadi
asalkan sudah memenuhi daftar kemampuan tsb ya
otomatis seseorang disebut Indigo. Tidak ada istilah
Indigo beneran atau hanya sekedar memenuhi ciri-ciri
Indigo saja tetapi bukan benar-benar Indigo karena
indigo sifatnya hanya pelabelan.


"Riza" [EMAIL PROTECTED] wrote:

semenjak bergabung pada Milis ini saya menemukan anda
sebagai salah satu yang terlibat sangat aktif,
menumpahkan berbagai macam pemikiran dan juga beberapa
konsep dan bahkan saya dengar anda memiliki kajian
yang benar-benar orisinil baru dengan nama "dekon
kompatologi" dan sampai saat ini saya masih belum
mengerti. yap, mungkin sekarang ini anda sedang
"laris-larisnya" di layar kaca, bayangkan saja, 2
stasiun TV sedang membahas bidang anda dalam acaranya,
dan kebetulan untuk yang satu merupakan acara favorit
saya.


Vincent Liong answer:

Nah, apa itu ilmu dekonstruksi kompatiologi? 

Hal yang membuat kompatiologi tidak bisa diteliti di
lembaga pendidikan resmi seperti psikologi adalah
karena ilmupengetahuan sosial resmi yang ada yang
lulusannya berijasah memiliki gaya pendidikan yang
bersifat labeling pada segala hal yang tidak dikenal /
diketahui sebab musebabnya, maka dikatakan tidak
normal atau sakit. Fenomena indigo pun dibuat sebagai
labeling atas sesuatu yang tidak terjelaskan oleh
ilmuan Psikologi dan Psikiatri, jadi cara satu-satunya
dibawa ke keyakinan seperti agama saja daripada malu
kalau bilang tidak tahu. Maka dari itu Kompatiologi
melarang praktisinya untuk memberi nasehat yang
mempengaruhi pilihan tindakan si user dengan menjaga
jarak untuk menjadi programmer saja, sedangkan
psikologi dan ilmupengetahuan sosial lainnya cenderung
menasehati & mengobati orang untuk mengikuti norma
atau aturan kenormalan.

Penelitian ilmu kompatiologi adalah bekerja seperti
seorang ahli Artifisial Intelejen membongkar mesin /
komputer yang bersifat Artifisial Intelejen dan
meneliti sistematika kerja kegiatan-kegiatan yang
mampu dilakukan mesin / komputer tersebut. 

Misalnya untuk kasus indigo, dikatakan adalah
seseorang yang mampu melakukan kegiatan dari A – Z
yang tidak mampu dilakukan orang yang bukan Indigo.
Maka Kompatiologi membongkar rumusannya menjadi,
misalnya: Mampu mengobati, mampu menganalisa / meramal
(past, present and future), mampu melihat roh halus,
mampu mengambil tindakan yang tidak mengikuti norma
tetapi tetap bijak.

Nah, dari kemampuan tsb maka dicari sifat dari
masing

[psikologi_net] Proyek Kompatiologi di Instansi Pendidikan Tinggi

2007-03-07 Terurut Topik Vincent Liong
Proyek Kompatiologi di Instansi Pendidikan Tinggi
-ditulis oleh: Vincent Liong / Liong Vincent
Christian-


Tulisan ini dibuat sebagai perkenalan dari pihak
kompatiologi terhadap instansi-instansi pendidikan
tinggi yang berminat menggunakan kompatiologi untuk
tujuan dari koridor polapikir yang formal / normatif
ke polapikir yang lebih adaptif, sehingga diharapkan
dapat  mengembangkan daya pikir, kreatifitas dan
inovasi institusi anda. Ide untuk membuat tulisan ini
muncul berawal dari beberapa email yang berisi
undangan bagi kompatiologi untuk diterapkan di
Institut Tekhnologi Bandung. 

Ada beberapa hal yang dirasa penting untuk dibahas
berkaitan dengan penerapan kompatiologi di lingkungan
kampus agar tidak terjadi kesalahpahaman…
I. Paradigma Kompatiologi dan Paradigma
Ilmupengetahuan Sosial yang ada saat ini.
II. Paradigma Kompatiologi berbeda dengan tren
“perubahan” yang mulai dikenal di masyarakat
akhir-akhir ini.
III. Kompatiologi sebagai ilmu yang berusaha
mempertahankan local wisdom yang ada tanpa usaha untuk
mengkontaminasi atau mengadakan perubahan pada lokal
wisdom tsb.
IV. Sekilas gambaran penerapan Project Kompatiologi di
Institusi Anda.





I. Paradigma Kompatiologi dan Paradigma
Ilmupengetahuan Sosial yang ada saat ini.

Bilamana kita berbicara tentang paradigma
ilmupengetahuan sosial resmi yang ada saat ini, yang
menggunakan metode ceramah, dengan adanya buku
pelajaran, maka kita bisa mengambil contoh dari
beberapa sudutpandang jurusan ilmupengetahuan sosial,
yang beberapa diantaranya: Komunikasi, Antropologi,
Sosiologi, Psikologi, Ekonomi, Management, dlsb.

Di fakultas Komunikasi, mahasiswa belajar bagaimana
metode-metode (norma-norma) komunikasi yang dianggap
paling efisien dalam komunikasi antara manusia satu
dengan yang lain. Pencarian kebenaran berfokus pada
cara komunikasi semacam apa yang dianggap paling
ideal.

Di fakultas Antropologi, mahasiswa belajar tentang
komunitas (kumpulan manusia) yang cenderung homogen
(memiliki persamaan-persamaan kelompok), maka dari itu
antropologi banyak meneliti tentang suku-suku yang
sifatnya kelompok tertutup. Pencarian kebenarannya
adalah usaha untuk mengerti aturan main yang berlaku
di tiap kelompok lokal tsb.

Di fakultas Sosiologi, mahasiswa belajar tentang
komunitas (kumpulan manusia) yang bersifat heterogen
(antar individu anggota kelompok berbeda satu sama
lain), maka dari itu sosiologi banyak meneliti
lingkungan perkotaan yang dimana banyak masyarakat
dari berbagai daerah dengan budaya berbeda datang dan
menetap di sana. Pencarian kebenarannya berfokus pada
hubungan ‘konflik’ antara individu satu dengan yang
lain yang individual.

Di fakultas Psikologi, mahasiswa belajar tentang
prilaku manusia sebagai individu yang berhubungan
dengan segala hal di luar dirinya baik itu manusia
lain, juga alam sekitar. Pencaharian kebenarannya
berfokus pada prilaku manusia yang normal (sesuai
norma tentang kenormalan) sehingga dianggap sehat
mentalnya. 

Baik Komunikasi, Antropologi, Sosiologi, Psikologi,
Ekonomi, Management, dlsb memiliki sifat khas yang
hampir sama yaitu: adanya pelabelan, adanya
pengkonsepan masalah, ada judgement, ada tujuan untuk
menjadi benar. Hal ini berbeda sekali dengan
kompatiologi. 

Kompatiologi tidak membagi-bagi kegiatan menjadi
bersifat lokal dan sempit sehingga banyak ‘buku resep
masakan’ (resep Komunikasi, Antropologi, Sosiologi,
Psikologi, Ekonomi, Management, dlsb) yang berdiri
sendiri-sendiri. Masalahnya manusia itu tidak hanya
memiliki kebutuhan akan penguasaan komunikasi saja,
antropologi saja, sosiologi saja atau psikologi saja.
Bagi kompatiologi segala norma yang dipelajari entah
itu di Komunikasi, Antropologi, Sosiologi, Psikologi,
dlsb hanyalah variasi bahasa seperti kita belajar
bahasa Indonesia, bahasa Inggris, bahasa Cina, bahasa
Jepang, bahasa Belanda, dlsb. Meski seseorang belajar
sekian banyak bahasa, yang menjadi masalah adalah;
orang tsb harus menjadikan bahasa sekedar tools bukan
keyakinan yang dilekati untuk menggunakan bahasa bukan
mencintai bahasa.

Bilamana kita sebagai manusia di analogikan sebagai
sebuah negara seperti Republik Rakyat Tionghoa yang
memiliki banyak penduduk lalu berencana memajukan
negaranya. Maka pertama-tama adalah dengan kebijakan
ekonomi untuk mendukung usaha kecil dan besar agar
mencapai tingkat efisiensi biaya produksi yang
maksimal sehingga dapat memproduksi barang-barang yang
dijual dengan harga amat sangat murah. Setelah
memiliki modal berupa kemampuan produksi dengan biaya
yang efisien baru saatnya memperhatikan sektor
politik, yaitu mengubah politik yang tertutup menjadi
politik tangan terbuka agar barang bisa dijual dan
investor asing bisa datang membeli. Setelah politik
tangan terbuka, berikutnya adalah menjaga agar jangan
sampai tanah-tanah di wilayah negara diambil alih oleh
investor yang berniat membeli lahan secara
membabibuta, untuk dijadikan pabrik dengan biaya
tenagakerja murah. Maka politik pajak yang tinggi
untuk tanah yang dibeli oleh investor asing dan

[psikologi_net] Bisnis Labeling Memang Menguntungkan, Dimana Nurani Anda Andy F Noya

2007-03-09 Terurut Topik Vincent Liong
Pada bulan Juli tahun 2004 Vincent Liong pernah
mengalami sengketa dengan pihak Metro TV mengenai cara
Interview dan pentayangan program bertema Indigo yang
dibahas dalam beberapa email:
* Subject: (Help me please) Shit Happen! In my
Interview Today
At:
http://groups.yahoo.com/group/vincentliong/message/2926
* Subject: Metro TV Menghargai Objek Wawancara
Psikologis sebagai Individu Pesakitan.
At:
http://groups.yahoo.com/group/vincentliong/message/2938



Pada hari Selasa, 13 Februari 2007 Vincent Liong
dishooting oleh Metro TV untuk membahas tentang
latarbelakang Vincent Liong sebagai anak Indigo dan
membahas Kompatiologi. Vincent Liong sudah
mewanti-wanti pihak Kick Andy untuk tidak ngawur dalam
menyudutkan pihak yang dijadikan korban dalam acara
karena saya dan Metro TV pernah konflik secara
tertulis soal kasus seperti ini.

Shooting berlangsung dengan pembagian waktu sbb:
Scene 1: Ario Handyojati anak Indigo dengan Orangtua.
Scene 2: Latarbelakang Pribadi & sudutpandang Vincent
Liong.
Scene 3: SOP Project Kompatiologi.
Scene 4: Sudutpandang Psikiater Dr. Tb Erwin Kusuma.
Scene 5: Sudutpandang Paranormal Mama Laurent.

Masing-masing scene berdurasi 9 menit. Durasi shooting
45 menit + iklan 15 menit (yang diletakkan antara
scene yang satu ke scene selanjutnya). Durasi tayang
60 menit. 

Ketika pentayangan, bagian tanya jawab antara Andy
dengan Vincent Liong dipotong (jawaban saya) secara
kasar lebih dari setengahnya, Andy juga tampak tidak
menguasai acara, sehingga tidak ada yang bisa
terjelaskan soal kompatiologi (yang tujuan saya untuk
membuka realitas bahwa Indigo itu bisa diproduksi /
dimanipulasi dengan mudah), yang dimunculkan kesan
anehnya saja, karena hanya menjadi hanya kurang dari 9
menit. Untungnya Vincent Liong masih dapat menyelipkan
sebagian kecil diantara point-point sbb misalnya:

"Kalau kita berbicara seorang nabi maka kita berbicara
tentang sesuatu yang sifatnya past tense (masa lampau)
tentang seseorang yang telah melakukan sesuatu yang
kongkrit bagi masyarakat, itu pun masih disebut
sebagai bidang non logika alias metafisika dan agama.
Dalam pembahasan Indigo ini kita melihat orang-orang
dengan gelar, jabatan, berijasahkan sebagai kaum
berpendidikan yang dianggap logis tetapi berbicara
tentang masa depan seorang anak kecil yang biasanya
berumur kurang dari sepuluh tahun (Dalam acara Kick
Andy menggunakan anak SMP yaitu si Jati) bahwa di masa
depan (beberapa puluh tahun ke depan) yang sifatnya
future tense akan menjadi penuntun jaman tanpa ada hal
kongkrit tentang tindakan si anak terhadap masyarakat
yang bersifat past tense. Para ahli bergelar, jabatan
dan berijasah (Psikiater & Psikologi) ini tidak
memperhitungkan bagaimana keluguan masyarakat
Indonesia ini yang langsung mengurutkan begitu saja
bahwa sesuatu yang bergelar, ijasah, dlsb berarti
logis (dapat dilogikakan) sehingga efek samping ke
anak Indigo adalah setelah dipropagandakan sebagai
anak indigo memang senang sesaat, tetapi setelah sadar
maka akan memaksa si anak kabur menyepi dari semua
orang (orangtua, teman, masyarakat) biasanya mulai 3
bulan sampai setengah tahun setelah shooting, karena
tidak ada plihan bebas lagi sebagai anak kecil, tidak
ada lagi pilihan mau jadi apa di masa depan kecuali
menjadi penyelamat yang harus menolong orang lain
dengan mengabaikan faktor pribadi diri sendiri atau
dianggap messias gagal, atau indigo banci/cacat.
Dimanakah tanggungjawab ilmiah kaum bergelar dan
berijasah tsb terhadap kepercayaan masyarakat?"

Saya buka rahasia soal si Jati, yang dijadikan
tontonan oleh pihak Metro TV yaitu si Jati adalah
hasil manipulasi dari Psikiatri Dr. Erwin. Kemampuan
menulis sesuatu yang dianggap mirip tulisan Cina
tetapi tidak dapat diartikan adalah hasil ajaran Dr.
Erwin yang namanya Hipnografi. Caranya adalah dengan
memegang pensil dan berusaha menurunkan kesadaran
hingga tangan jadi bergerak sendiri tidak beraturan.

Business Labeling Ketidaknormalan Anak memang
Menguntungkan karena memanipulasinya tidak sulit.
Tetapi dimanakah hati nurani anda?! Bagaimanakah nasib
anak-anak korban dari business anda selanjutnya? Ini
saya tanyakan kepada Andy F Noya dan Metro TV…

bagi yang mau menonton ulang, silahkan ditonton
program Kick Andy di Metro TV tanggal 11 Maret 2007
jam 15.05. Silahkan lihat bagian mana yg dipotong
secara kasar.


Ttd,
Vincent Liong




Harap baca juga:
http://groups.yahoo.com/group/vincentliong/message/19909



Send instant messages to your online friends http://au.messenger.yahoo.com 


[psikologi_net] Bisnis Labeling Memang Menguntungkan, Dimana Nurani Anda Andy F Noya

2007-03-09 Terurut Topik Vincent Liong
Pada bulan Juli tahun 2004 Vincent Liong pernah
mengalami sengketa dengan pihak Metro TV mengenai cara
Interview dan pentayangan program bertema Indigo yang
dibahas dalam beberapa email:
* Subject: (Help me please) Shit Happen! In my
Interview Today
At:
http://groups.yahoo.com/group/vincentliong/message/2926
* Subject: Metro TV Menghargai Objek Wawancara
Psikologis sebagai Individu Pesakitan.
At:
http://groups.yahoo.com/group/vincentliong/message/2938



Pada hari Selasa, 13 Februari 2007 Vincent Liong
dishooting oleh Metro TV untuk membahas tentang
latarbelakang Vincent Liong sebagai anak Indigo dan
membahas Kompatiologi. Vincent Liong sudah
mewanti-wanti pihak Kick Andy untuk tidak ngawur dalam
menyudutkan pihak yang dijadikan korban dalam acara
karena saya dan Metro TV pernah konflik secara
tertulis soal kasus seperti ini.

Shooting berlangsung dengan pembagian waktu sbb:
Scene 1: Ario Handyojati anak Indigo dengan Orangtua.
Scene 2: Latarbelakang Pribadi & sudutpandang Vincent
Liong.
Scene 3: SOP Project Kompatiologi.
Scene 4: Sudutpandang Psikiater Dr. Tb Erwin Kusuma.
Scene 5: Sudutpandang Paranormal Mama Laurent.

Masing-masing scene berdurasi 9 menit. Durasi shooting
45 menit + iklan 15 menit (yang diletakkan antara
scene yang satu ke scene selanjutnya). Durasi tayang
60 menit. 

Ketika pentayangan, bagian tanya jawab antara Andy
dengan Vincent Liong dipotong (jawaban saya) secara
kasar lebih dari setengahnya, Andy juga tampak tidak
menguasai acara, sehingga tidak ada yang bisa
terjelaskan soal kompatiologi (yang tujuan saya untuk
membuka realitas bahwa Indigo itu bisa diproduksi /
dimanipulasi dengan mudah), yang dimunculkan kesan
anehnya saja, karena hanya menjadi hanya kurang dari 9
menit. Untungnya Vincent Liong masih dapat menyelipkan
sebagian kecil diantara point-point sbb misalnya:

"Kalau kita berbicara seorang nabi maka kita berbicara
tentang sesuatu yang sifatnya past tense (masa lampau)
tentang seseorang yang telah melakukan sesuatu yang
kongkrit bagi masyarakat, itu pun masih disebut
sebagai bidang non logika alias metafisika dan agama.
Dalam pembahasan Indigo ini kita melihat orang-orang
dengan gelar, jabatan, berijasahkan sebagai kaum
berpendidikan yang dianggap logis tetapi berbicara
tentang masa depan seorang anak kecil yang biasanya
berumur kurang dari sepuluh tahun (Dalam acara Kick
Andy menggunakan anak SMP yaitu si Jati) bahwa di masa
depan (beberapa puluh tahun ke depan) yang sifatnya
future tense akan menjadi penuntun jaman tanpa ada hal
kongkrit tentang tindakan si anak terhadap masyarakat
yang bersifat past tense. Para ahli bergelar, jabatan
dan berijasah (Psikiater & Psikologi) ini tidak
memperhitungkan bagaimana keluguan masyarakat
Indonesia ini yang langsung mengurutkan begitu saja
bahwa sesuatu yang bergelar, ijasah, dlsb berarti
logis (dapat dilogikakan) sehingga efek samping ke
anak Indigo adalah setelah dipropagandakan sebagai
anak indigo memang senang sesaat, tetapi setelah sadar
maka akan memaksa si anak kabur menyepi dari semua
orang (orangtua, teman, masyarakat) biasanya mulai 3
bulan sampai setengah tahun setelah shooting, karena
tidak ada plihan bebas lagi sebagai anak kecil, tidak
ada lagi pilihan mau jadi apa di masa depan kecuali
menjadi penyelamat yang harus menolong orang lain
dengan mengabaikan faktor pribadi diri sendiri atau
dianggap messias gagal, atau indigo banci/cacat.
Dimanakah tanggungjawab ilmiah kaum bergelar dan
berijasah tsb terhadap kepercayaan masyarakat?"

Saya buka rahasia soal si Jati, yang dijadikan
tontonan oleh pihak Metro TV yaitu si Jati adalah
hasil manipulasi dari Psikiatri Dr. Erwin. Kemampuan
menulis sesuatu yang dianggap mirip tulisan Cina
tetapi tidak dapat diartikan adalah hasil ajaran Dr.
Erwin yang namanya Hipnografi. Caranya adalah dengan
memegang pensil dan berusaha menurunkan kesadaran
hingga tangan jadi bergerak sendiri tidak beraturan.

Business Labeling Ketidaknormalan Anak memang
Menguntungkan karena memanipulasinya tidak sulit.
Tetapi dimanakah hati nurani anda?! Bagaimanakah nasib
anak-anak korban dari business anda selanjutnya? Ini
saya tanyakan kepada Andy F Noya dan Metro TV…

bagi yang mau menonton ulang, silahkan ditonton
program Kick Andy di Metro TV tanggal 11 Maret 2007
jam 15.05. Silahkan lihat bagian mana yg dipotong
secara kasar.


Ttd,
Vincent Liong




Harap baca juga:
http://groups.yahoo.com/group/vincentliong/message/19909



Send instant messages to your online friends http://au.messenger.yahoo.com 


[psikologi_net] Terapi Indigo dengan Main Jelangkung ala Psikiatri

2007-03-10 Terurut Topik Vincent Liong
Terapi Indigo dengan Main Jelangkung ala Psikiatri


Dalam acara Kick Andy di Metro TV tanggal 8 Maret 2007
jam 22.30 yang akan ditayangkan ulang tanggal 11 Maret
2007 jam 15.05 yang bertema Indigo. Anda dapat melihat
seorang anak bernama Jati yang mampu menulis karakter
cina, kataknya karena dia reinkarnasi tentara cina. 

Jati sempat diminta memperagakan bagaimana dia menulis
karakter Cinta tsb. Telah disiapkan kertas beralas
benda keras semacam triplek dan sebuah spidol. Kalau
anda teliti, cara memegang spidolnya berbeda dengan
cara orang normal menulis. Posisinya agak menggantung,
sehingga tidak terlalu terkontrol gerakannya. Jarak
antara posisi tangan dan mata spidol tidak dekat
seperti cara orang normal menulis. Lalu kontrol diri
agak diturunkan hingga akhirnya tangan bergerak
menulis sendiri. Cara ini biasa disebut dengan
Hipnografi.

Ada pula tampak ketika pihak Kick Andy mentayangkan
review soal keseharian Jati. Selain soal foto aura di
klinik, yang menarik adalah soal penggunaan media
pendulum yang dicontohkan oleh Jati. Penggunaan
pendulum dengan model spt itu biasa digunakan untuk
membuat pertanyaan; entah itu mentanyakan yang
sifatnya Yes or No, atau mencari letak lokasi tertentu
pada peta. Contoh: Jika jawaban benar maka pendulum
itu berputar atau kalau jawaban salah bergerak dua
arah berlawanan.

Nah, baik Hipnografi maupun permainan pendulum adalah
bagian dari terapi ala Psikiatri yang katanya untuk
anak Indigo yang disebut relaksasi. Dari kata dasarnya
relax yang artinya tenang atau santai. Relaksasi
berarti mensantaikan diri, menurunkan kontrol
kesadaran atas diri. 

Baik tekhnik hipnografi dan permainanm pendulum erat
kaitannya dengan permainan jelangkung yang lebih
tradisional dan kuno, juga permainan wija board.
Bedanya, kalau jelangkung ada boneka dari batok kelapa
berambut ijuk dan membutuhkan ritual untuk memanggil
roh, sedangkan kalau dalam hipnografi dan permainan
pendulum yang menjadi medium adalah orangnya sendiri
dan dengan menekan kesadaran maka roh / setan akan
masuk sendiri tanpa diundang. Ada beberapa pendapat
tentang cara ini. Bagi praktisi dan pihak yang biasa
melatihkannya cara ini dianggap dapat membawa hal yang
bersifat bawah sadar ke sadar. Tetapi lebih banyak
pihak yang menganggap cara ini berbahaya karena secara
tidak terkontrol pelaku kehilangan kontrol atas diri
sendiri sehingga kemasukan roh, setan, dlsb yang ada
di sekitar tempat bermain jelangkung. 

Nah, kalau anak dianggap Indigo atau yang orangtuanya
risau karena malas sekolah, susah diatur, dlsb
diterapi dengan cara diajarkan main hal-hal semacam
ini, maka tentu saja hasilnya akan jauh lebih WAH
(ajaib) dibanding anak Indigo yang asli, tetapi tidak
diterapi apa-apa. Bayangkan, anak tsb akan sering
sadar atau tidak sadar kemasukkan roh dan mampu
bercerita tentang latarbelakang roh yang menguasainya.
Apakah anda pernah nonton film jelangkung ?! Anda tahu
ceritanya khan…

Nah, inilah mengapa kesan Indigo yang ditampilkan
terutama adalah soal kemampuan melihat roh, membaca
reinkarnasi, menulis seperti di permainan jelangkung,
dlsb. Tetapi ya sudah lah, di realita pembodohan akan
terus berlangsung selama masyarakat masih mudah
dibodohi. Karena itulah Vincent Liong akan selalu
mengkritisi selama tema Indigo untuk mengiklankan
terapi yang mirip main jelangkung kepada para orangtua
yang anaknya dilabel Indigo entah yang harus ditabrak
adalah psikiatri bergelar dan berijasah yang
menggunakan kepercayaan masyarakat dengan tidak
bertanggungjawab, juga media cetak dan elektronik.

Kalau saya bertanya ke mereka yang meliput: Apa mau
anak mereka diterapi agar ahli bermain jelangkung?
Apakah akan mau dan setuju?! Boro-boro akan nyambung
dengan realita, ya tentu tambah aneh donk :) . 

Pertanyaan saya terakhir:
“Dimanakah Hati Nurani Anda ?!”


Ttd,
Vincent Liong


Send instant messages to your online friends http://au.messenger.yahoo.com 


[psikologi_net] Permohonan Maaf Kepada Redaksi K!ck Andy Show atas keKasaran saya...

2007-03-11 Terurut Topik Vincent Liong
Kepada Yth:
Redaksi K!ck Andy Show 
Acc: Andy F Noya


Dengan Hormat,

Bersama dengan email ini, saya mohon maaf
sebesar-besarnya kepada Andy F Noya atas keemosionalan
saya yang kasar dalam mentanggapi secara tertulis
pentayangan tema: Indigo ; karena lebih mewawancarai
dengan fokus diarahkan ke sudutpandang metafisiknya
yang tidak perlu hal kongkrit, pemotongan adegan yang
tidak pas & pertimbangan nasib anak yang akan dibawa
orangtua mereka untuk terapi Indigo yang cenderung
sama dengan belajar Jelangkung (dilatih untuk bisa
melakukan automatic writing, memainkan pendulum, dsb),
sehingga membahayakan kejiwaan anak. 

Saya terbawa emosi seperti ketika dulu tahun 2004 saya
dilabelkan Indigo dengan definisi sifat yang cenderung
dibesar-besarkan dimana saya ada konflik dengan pihak
Prorevita (Dr. Erwin) soal praktek pelabelan dan
terapi Indigo-nya yang tidak memperhatikan keselamatan
kejiwaan dan privasi anak sehingga ada beberapa anak
yang jadi korban.

Untuk pembahasan saya soal “Terapi Indigo dengan Main
Jelangkung ala Psikiatri” saya tidak meminta maaf
karena memang begitu adanya. Bisa ditanyakan langsung
ke yang pengalaman dulu pergi ke Prorevita misalnya
sahabat saya Leonardo Rimba (Hp:0818183615) yang dulu
mengadakan pertemuan dengan pihak Prorevita ketika
terjadi persengketaan antara Vincent Liong dan
Prorevita.

Orangtua biasanya menginginkan anak yang memuaskan
dirinya. Ketika terjadi masalah, kurang puas terhadap
sikap anak, anaknya malas belajar, dlsb maka orangtua
mencari penyelesaian bagaimana memperbaikinya sehingga
menjadi anak yang mereka sukai.

Ketika ada fenomena indigo, maka para orangtua
berpikir: "Siapa tahu anak mereka Indigo". Maka mereka
berbondong-bondong membawa anak mereka pergi foto
aura. di Tempatnya Dr. Erwin. Lalu pihak klinik
bilang:"Anak ibu / bapak Indigo". Maka mereka
mensarankan agar anak tsb diterapi dengan program
relaksasi yang diperuntukan untuk anak Indigo.

Terapi tsb berupa membelajari beberapa kegiatan yang
merupakan turunan dari permainan jelangkung tetapi
dibuat tidak terlalu seram. Efaknya: Anak-anak tsb
menjadi lebih ajaib daripada anak Indigo yang tidak
diterapi. Orangtua si anak jadi punya alasan baru agar
puas terhadap keberadaan anaknya karena bersifat
Indigo tanpa ada penyelesaian masalah sebenarnya.

Atas perhatiannya saya ucapkan terimakasih…

 
Hormat saya,


Vincent Liong /Liong Vincent Christian
Jakarta, Minggu, 11 Maret 2007 

  



LAMPIRAN

Subject: Re: Terapi Indigo dengan Main Jelangkung ala
Psikiatri 
From: leonardo rimba <[EMAIL PROTECTED]>
e-link:
http://groups.yahoo.com/group/vincentliong/message/19937

http://tech.groups.yahoo.com/group/Komunikasi_Empati/message/1169
http://groups.yahoo.com/group/R-Mania/message/5374



Dear Friends,

Setahu saya memang seperti itulah therapi yang
dilakukan oleh psikiater spesialis anak, dr. Erwin
Kesuma, Sp.a., terhadap anak-anak bermasalah yang
dibawa kepadanya. Dr. Erwin berpraktek di RSAD Gatot
Soebroto, dan Klinik Prorevita.

Saya pernah bertemu dan bertanya langsung kepada dr.
Erwin yang didaulat oleh media sebagai "dokter
indigo".

Saya tanya, apakah benar dia "dokter indigo".

Jawab dr. Erwin: "Itu kan kata media."

Lalu saya tanya lagi, bagaimana cara dia menentukan
seorang anak itu indigo atau tidak.

Mudah saja, kata dr. Erwin. Kalau anak itu atau
orang-tuanya merasa bahwa anak itu memenuhi ciri-ciri
anak indigo, maka anak itu akan dianggap sebagai anak
indigo.

"Sebagai seorang spesialis anak, apakah Anda akan
menuliskan keterangan yang Anda tanda-tangani bahwa
seorang anak adalah anak indigo?" tanya saya.

"Tidak," jawab dr. Erwin.

---

Dari tanya jawab itu kita bisa berkesimpulan bahwa
banyak anak bermasalah yang dibawa ke dr. Erwin akan
dikategorikan sebagai anak indigo dan memperoleh
therapi "khas untuk indigo" ala dr. Erwin, seperti
dilatih untuk bisa melakukan automatic writing,
memainkan pendulum, dsb.

Dan itu bukan berarti bahwa anak-anak itu adalah anak
indigo. Istilah indigo dipakai karena sedang "in".
Setidaknya itu lebih keren daripada istilah "autis"
dan semacamnya.

dr. Erwin sendiri tidak mau bertanggung-jawab untuk
secara tegas dan tertulis menyatakan bahwa seorang
anak adalah anak indigo. Silahkan cocokkan sendiri
dengan daftar ciri-ciri anak indigo. Kalau sesuai,
maka jadilah anak itu anak indigo.

---

Keanehan kedua adalah adanya "Indigo Club" di Klinik
Prorevita yang isinya ternyata bukan anak-anak indigo
melainkan anak-anak bermasalah biasa saja.

Itu saya ketahui waktu saya "tembak langsung" para
pengasuhnya waktu bertemu muka.

Saya bilang: "Saya rasa lebih dari 90% anak-anak yang
datang ke Indigo Club itu bukan anak indigo!"

Dan pengurusnya membenarkan.

Lalu kenapa Klinik Prorevita memakai nama "Indigo
Club"? Tentu saja jawabnya kita otomatis bisa tahu:
demi komersialisasi. Agar kesannya lebih keren, agar
laku, dan aga

[psikologi_net] Mengingatkan : Ilmu berkomitmen pada inti ilmunya sendiri.

2007-03-13 Terurut Topik Vincent Liong
Mengingatkan : Ilmu berkomitmen pada inti ilmunya
sendiri.

Oleh: Vincent Liong


Banyak murid saya yang bertanya kepada saya,mengapa
saya tidak membuat sebuah ajaran yang bersifat believe
sistem yang diajarkan kepada para pengguna
kompatiologi ilmu yang saya lahirkan ini? Malahan
membuat ilmu yang melarang para muridnya memberikan
nasehat, konseling, dogma-dogma tertentu, sehingga
sifat proses belajar kompatiologi seperti programmer
komputer yang bekerja; dilarang untuk membuka atau
mengutak-atik file interen / local wisdom perusahaan.
MENGAPA?!

Mengapa saya lebih memilih untuk membatasi diri saya
dalam menulis dan membiarkan para murid saya sajalah
yang masing-masing membuat buku tentang ilmu saya
kompatiologi? Mengapa saya tidak membuat hak paten
atas Kompatiologi agar lebih eksis sebelum ada orang
lain yang mempatenkan kompatiologi agar terlihat
secara resmi ilmu kompatiologi adalah miliknya? Dan
saya katakan biar saja orang lain yang menipu diri
dengan membuat hak patennya, toh bila itu terjadi yang
akan dipegang oleh masyarakat adalah nama praktisi
yang berkwalitas bukan nama ilmunya. MENGAPA?!

Kalau pembajakan oleh pihak lain dengan membuat hak
paten terjadi, saya akan menyatakan kejadian tsb
kepada para murid saya dan membiarkan ilmu yang saat
ini bernama kompatiologi itu sepertinya hilang, tetapi
menyebar dengan berbagai nama berbeda di masyarakat,
hanya persaudaraan tanpa bentuk organisasinya yang
jalan. MENGAPA?!


Pada hari Senin, 12 Maret 2007 saya mendapat email
dari propagandis Falun DaFa (Falun Gong) di Jakarta.
Di kalimat pertamanya berbunyi;

“Sejenak dengan kompatiologi yang mulai bergaung.”

Lalu disambung dengan paragraf selanjutnya;

“Sempurnakan pemahamanmu dengan bacaan ini mungkin
bermanfaat.
Mungkin Vincentliong pernah hadir ke seminar tentang
penindasan Falun DaFa.
tapi mengenal intisari ajarannya mungkin belum.
 
Shifu LiHongzhi mengatakan saat ini 90 % kehidupan
tingkat tinggi bereinkarnasi ke bumi menjalin takdir
pertemuan dengan Shifu.
Shifu mengatur para praktisi mencari orang2 yang turun
itu untuk kembali ke asal mereka masing2.
Sekarang inilah waktunya mulai mengenal sesuatu yang
mungkin berjodoh denganmu.
Entahlah...”
 
Begitu menggebu-gebunya propaganda dari seorang
propagandis Falun DaFa (Falun Gong) ini ingin
mengatakan bahwa Vincent Liong termasuk
Kompatiologinya adalah hak milik di bawah kekuasaan
penguasa alam kelompok Falun DaFa. Jadi Zuan Falun itu
bersifat memiliki manusia, sehingga ada pemisahan
antara yang termiliki dan yang tidak termiliki olehnya
secara jelas berdasarkan siapa yang pernah membaca
atau yang tidak pernah membacanya. Bahkan agak ngotot
di paragraf selanjutnya menulis sebuah kalimat;

“Bila hati Vincent tergerak untuk pulang kembali ke
asal usul yang sejati.
Cobalah membaca buku ini yang bernama ZHUAN FALUN.”

Lalu di paragraf selanjutnya menggeneralisasi range /
cakupan segala kagiatan dengan mengatakan; 

“Sebuah ajaran Kultivasi kuno, sebuah Fa Orthodok yang
di publikasikan kembali oleh Shifu Li Hongzhi pada
masa akhir Dharma ini.
Sebuah ajaran untuk menjadi baik sesuai karakter
tertinggi alam semesta Zhen- Shan- Ren atau Sejati,
Baik, Sabar.
 
Semua materi dari yang paling mikrokosmis sampai yang
terbesar mengandung unsur ini.Jadi ukuran baik- buruk
di alam semesta ini.
Bahwa materi yang kekurangan unsur ini dikatakan akan
aus, rusak dan musnah.
Itulah inti ajaran Falun DaFa yaitu meningkatkan moral
mengkultivasikan pikiran agar selalu sadar.”

Dua paragraf di atas ini mengandung pertentangan yang
kuat dimana menyatakan bahwa;

“Sebuah ajaran untuk menjadi baik sesuai karakter
tertinggi alam semesta Zhen- Shan- Ren atau Sejati,
Baik, Sabar.”

Tetapi selolah-olah secara halus mengancam;

“Bahwa materi yang kekurangan unsur ini dikatakan akan
aus, rusak dan musnah.”

Lalu usaha perekrutan / menguasai orang lain lagi;

“Vincent akan mengerti bagaimana tata cara latihan
QiGong( baca= cikung) yang asli.
Cikung ( bentuk2 latihan energi) yang asli adalah
Xiulian ( belajar dan berlatih) Xinxing ( kualitas
moral) dan menjaga kesadaran tetap lurus.
 
Dalam buku ini ada istilah2 yang mungkin belum
dipahami ada di bagian akhir yaitu "Glosarium"
Aku kirimkan ceramah Shifu untuk membantu memahami
ajaran falun DaFa yang sebenarnya ( Beijing '96 dan
Switzerland' 98)
Ada latihan perangkat gerakan Gong (baca= Kung) yang
dapat memurnikan tubuh praktisi Xiulian.
Semua tempat latihan Falun DaFa tidak memungut biaya
seperserpun, siapapun bisa masuk dan keluar
sesukanya.”

Pertanyaannya: Bagaimana tidak pemerintah Republik
Rakyat Tionghoa yang dimana ilmu ini berasal malah
membantai habis ilmu ini? Bukanlah salah ilmunya,
ilmunya memang baik dasarnya. Tetapi ilmu berkomitmen
pada inti ilmunya sendiri, bila tidak ilmu itu pun
kejam, tidak ada siapapun juga yang bisa berkuasa atas
ilmu. Ilmu tetap bisa memakan tuan rumah pembawa ilmu
bilamana inti dari ilmu itu sendiri sadar atau tidak
sadar telah terlanggar, tidak satumanusia pun dapat
mengela

[psikologi_net] Labeling : Keputusasaan Ilmupengetahuan Sosial Resmi

2007-03-18 Terurut Topik Vincent Liong
Labeling : Keputusasaan Ilmupengetahuan Sosial Resmi

Ditulis oleh: Vincent Liong



Beberapa waktu yang lalu ketika saya tampil di acara
Kick Andy Show, bagi yang nonton tentu ingat bagaimana
saya yang memposisikan diri untuk tidak mistik, dan
berhadapan head to head dengan Psikiatri yang
berpandangan jauh lebih mistik dibanding saya. Tulisan
saya kali ini akan membahas lebih jauh bagaimana
anggapan saya sebagai pendiri Kompatiologi, yang
menganggap paradigma ilmupengetahuan sosial saat ini
adalah metafisika alias mistik, bukan merupakan
sesuatu yang bisa disebut science.  


Dalam pendidikan entah itu ketika SD hingga di bangku
perkuliahan, siswa tingkat manapun selalu menemukan
dua kelompok ilmupengetahuan; yang proses
perkembangannya dimulai dari dari hal yang objective
diusahakan agar mampu diaplikasikan di berbagai
penerapan subjective (ilmu eksak), dan di sisi yang
lain ilmu yang proses perkembangannya dimulai dari
subjective dan berusaha semakin bersifat objective /
berusaha menggeneralisasi (ilmu sosial). 

Kecenderungan ilmupengetahuan yang objective menuju
subjective tampak pada ilmupengetahuan alam dan
ilmupengetahuan yang berbasis pengukuran. Misalnya
dalam matematika dari rumus penambahan yang paling
sederhana, misalnya: 1 + 1 = 2 , maka berkembang
menjadi: 2 x 1 = 2, lalu berkembang menjadi 2 : 2 = 1
dlst, dlst, berkembang semakin subjective hingga
akhirnya menjadi rumus matematika yang lebih kompleks,
spesifik & subjective misalnya: sin, cos, tan, dlsb.
Sebuah rumus matematika hanya akan diakui kebenarannya
bilamana mampu diurutkan prosesnya terhadap rumus
penambahan yang paling sederhana yaitu: 1 + 1 = 2 .
oleh karena itu alat hitung elektronik (kalkulator)
yang untuk kegiatan hitung sehari-hari tidak perlu
kemampuan menghitung terhadap rumus yang terlalu
spesifik. Meski hanya mampu menghitung, penambahan,
pengurangan, perkalian, pembagian saja maka sudah bisa
digunakan oleh pedagang untuk menghitung, tidak perlu
kalkulator yang super canggih.

Kecenderungan ilmupengetahuan yang subjecitive menuju
objective tampak pada ilmupengetahuan sosial. Dari
pengalaman yang sangat individual yang dialami oleh
penemu / pendirinya, maka ilmupengetahuan sosial
tumbuh dengan berusaha semakin menggeneralisasi
(objective), menstandarisasi pola / mode kebenaran
yang ada. Maka dalam proses perkembangannya
ilmupengetahuan sosial cenderung bersifat normatif,
penuh pelabelan, membuat metode-metode yang standart
dan diakui benar, tetapi sering lupa bahwa suatu
standart kegiatan memiliki aturan kondisi ideal
tertentu (tidak dapat disamaratakan di segala
kondisi).

Baik ilmupengetahuan yang bersifat objective menuju
subjective atau yang subjective menuju objective akan
semakin sempurna seiring dengan posisinya yang semakin
mendekati tujuan. Semakin sempura suatu
ilmupengetahuan artinya semakin bebas, kuat dan penuh
kemampuan penguasaan kontrol dari user / pengguna
ilmupengetahuan tsb. Pada ilmupengetahuan yang
objective menuju subjective, maka ilmu semakin kuat
bilamana dapat diterapkan ke bidang yang semakin
spesifik (subjective). Pada ilmupengetahuan yang
subjective menuju objective maka ilmu semakin kuat
bilamana makin ditemukan sistem kontrolnya yang paling
sederhana tetapi mendasar, seperti rumus yang spesifik
(subjective) pada matematika, misalnya: sin, cos, tan
juga harus dikoreksi dengan menemukan kesinambungan
dengan rumus 1 + 1 = 2 .

Yang menjadi masalah, di ilmupengetahuan sosial resmi
adalah: para praktisinya cukup mudah mendapatkan
kenyamanan-kenyamanan (gelar, ijasah, jabatan) tanpa
benar-benar sampai pada rumusan dasar yang paling
general / objective, seperti rumus 1 + 1 = 2 pada
bidang matematika. Dengan membuat pelabelan dan
norma-norma sehingga tidak perlu ada usaha lanjutan
untuk berusaha menemukan rumus dasar yang paling
sederhana, seseorang di lembaga pendidikan tinggi
dengan mudah mendapatkan gelar S1, S2, S3 bahkan
Doktor dan Profesor. Cukup menemukan norma baru,
aturan main baru yang dianggap paling benar logikanya
saja maka sudah menjadi penemu, sesepuh
ilmupengetahuan sosial.

Proses pencaharian kebenaran yang berhenti di tengah
jalan pada ilmupengetahuan sosial dengan keputusasaan
berupa peresmian norma, label, cara memilih keputusan
yang dianggap paling sempurna, dlsb menimbulkan
masalah yaitu pada pemenuhan tanggungjawab moral yang
paling utama dari lembaga akademis yang adalah:
Mempersiapkan mahasiswa untuk mampu bekerja mencari
nafkah (tidak lulus untuk menambah jumlah pengangguran
dan kemiskinan). Memang perlu bertahun-tahun untuk
sekolah lalu kuliah hingga lulus, tetapi apakah sekian
banyak ‘resep masakan’ (norma, labeling, propaganda
soal cara mengambil keputusan yang dianggap paling
benar, dlsb) dapat digunakan untuk mengambil keputusan
pada kondisi lapangan yang tidak pernah se-ideal di
buku pelajaran. Koleksi ‘resep masakan’ di ingatan
memang banyak tetapi tidak tahu mana yang dipilih
untuk dilakukan at the present time karena semuanya
terlalu subjective.

Makadari

[psikologi_net] Penerapan Teknologi Skala Interval dalam Kompatiologi

2007-03-25 Terurut Topik Vincent Liong
Penerapan Teknologi Skala Interval dalam Kompatiologi 
Oleh: Vincent Liong / Liong Vincent Christian




Definisi
Non-Random Sampling adalah: Tekhnik pengambilan data
yang dilakukan secara sistematis(urut).
Sample adalah: Satu buah data yang diambil dari
tekhnik sampling.
Skala Interval adalah: Suatu ukuran data yang bersifat
continue.

Simbol
[EMAIL PROTECTED] mewakili satuan jarak antara satu karakteristik
dengan karakteristik yang lain.
‘X’ mewakili sumbu X dari ekstrim pahit (-X) ke
ekstrim asam (+X).
‘Y’ mewakili sumbu Y dari ekstrim asin (-Y) ke ekstrim
manis (+Y). 
‘I, II, III, IV… XII’ mewakili sample data.





I. Pengantar Penerapan Skala Interval


Tekhnologi perekam elektronik yang menggunakan tekhnik
non-random sampling yang diberlakukan pada sample data
berbasis skala interval banyak kita temukan dalam
perkakas yang kita gunakan dalam kehidupan
sehari-hari. 

Baik yang berbasis skala interval satu dimensi seperti
misalnya pita video dan kaset mulai dari yang paling
kuno hingga yang paling moderen, atau yang berbasis
skala interval dua dimensi seperti piringan hitam,
laser disk, compact disk, DVD, hard disk, dlsb. 

Pada dasarnya logikanya tidak banyak berbeda. Seperti
selembar kertas milimeter block / kertas kotak-kotak
yang masih rata, tidak lecek, diletakkan di atas
permukaan yang rata, maka jarak antara satu titik
sample dengan titik sample berikutnya baik di samping
(horisontal) atau di atas titik tsb (vertikal)
memiliki jarak yang sama misalnya setengah sentimeter
(cm). Bilamana kertas tsb dibuat menjadi lecek, kita
remas sehingga tidak rata lagi, maka jarak antara satu
titik sample dengan titik sample berikutnya tidak sama
lagi. Perbedaan jarak antara satu titik sample
(karakteristik) pada skala interval dengan titik
sample (karakteritik) berikutnyalah yang digunakan
sebagai alat penyimpan informasi secara abstrak.  

Semuanya data yang disimpan pada sample data berbasis
skala interval, baik yang berupa skala interval satu
atau dua dimensi dibaca dengan tekhnik non random
sampling yang bersifat skala interval satu dimensi.

Pada piringan hitam, jarum sebagai alat sampling data
dengan cara sentuhan membaca naik turunnya
(ketidakrataan) permukaan piringan hitam yang sedang
diputar searah (skala interval satu dimensi). Karena
terjadi gesekan fisik maka umur sebuah piringan hitam
dan jarum piringan hitam menjadi pendek karena rusak
akibat gesekan jarum dengan permukaan piringan hitam.
Bilamana kita ingin memutar piringan hitam tidak dari
lagu yang pertama, maka kita bisa memindahkan titik
pemposisian jarum pada ruas baris tertentu di piringan
hitam tsb (memindahkan posisi start membaca skala
interval satu dimensi).

Masalah umur yang tidak panjang ini diselesaikan
dengan membuat alat yang cara samplingnya tidak dengan
sentuhan, melainkan menggunakan intensitas cahaya
sehingga tidak ada gesekan fisik yang terjadi,
misalnya seperti laser disk, compact disk, DVD, dlsb.
Dengan mengubah cara (penginderaan) samplingnya
menggunakan intensitas cahaya maka bisa dibuat alat
perekam elektronik yang mampu menyimpan data lebih
banyak, bahkan dapat dibuat beberapa layer (lapisan)
yang dapat diisi dengan sample data berbeda.




I. Kompatiologi: Penerapan Tekhnologi Skala Interval
pada Manusia  


Seperti alat perekam elektronik yang bisa dibuat
dengan alat pengindraan (alat sampling) peraba,
pengelihatan (intensitas cahaya), perasa, pendengaran,
pembau ; kompatiologi sebagai ilmu yang berbasis
sebagai alat instalasi operating sistem juga
menggunakan tekhnik yang hampir sama dalam menginstal
operating sistem tertentu pada manusia pengguna
kompatiologi. Karena posisinya sebagai ilmu berbasis
penginstallan operating sistem maka seperti peran
programer di sebuah perusahaan, kompatiologi melarang
praktisinya untuk memberikan konseling, nasehat,
ceramah, dlsb yang beresiko mengganggu atau
mempengaruhi local wisdom (file) perusahaan.

Kalau dalam tekhnologi perekam elektronik, penggunaan
alat sampling berbasis intensitas cahaya menjadi
pilihan paling pas, kompatiologi cenderung menggunakan
alat sampling berbasis pengindraan alat pengecap
(indra perasa), karena orang sudah terlalu terbiasa
berkomunikasi dengan alat pengindraan pengelihatan dan
pendengaran, juga sulit untuk membiasakan orang
menggunakan pengindraan sentuhan karena terlalu tidak
terbiasa menggunakannya sebagai alat sampling data.
Tidak menggunakan indra pembau karena bau mudah
melekat cukup lama.

Operating sistem yang ingin dimasukkan disusun dengan
model circuit dua dimensi (panjang dan lebar) seperti
kertas-kotak-kotak. Terdapat sumbu X (horisontal) dan
sumbu Y (vertikal). Masing-masing sumbu misalnya sumbu
X memiliki range dari ekstrim pahit (-X) ke ekstrim
asam (+X), sedangkan sumbu Y memiliki range dari
ekstrim asin (-Y) ke ekstrim manis (+Y).

Sample data berupa jenis-jenis minuman dalam kemasan
disusun dengan posisi, misalnya

[psikologi_net] Penerapan Teknologi Skala Interval dalam Kompatiologi

2007-03-25 Terurut Topik Vincent Liong
Penerapan Teknologi Skala Interval dalam Kompatiologi 
Oleh: Vincent Liong / Liong Vincent Christian




Definisi
Non-Random Sampling adalah: Tekhnik pengambilan data
yang dilakukan secara sistematis(urut).
Sample adalah: Satu buah data yang diambil dari
tekhnik sampling.
Skala Interval adalah: Suatu ukuran data yang bersifat
continue.

Simbol
[EMAIL PROTECTED] mewakili satuan jarak antara satu karakteristik
dengan karakteristik yang lain.
‘X’ mewakili sumbu X dari ekstrim pahit (-X) ke
ekstrim asam (+X).
‘Y’ mewakili sumbu Y dari ekstrim asin (-Y) ke ekstrim
manis (+Y). 
‘I, II, III, IV… XII’ mewakili sample data.





I. Pengantar Penerapan Skala Interval


Tekhnologi perekam elektronik yang menggunakan tekhnik
non-random sampling yang diberlakukan pada sample data
berbasis skala interval banyak kita temukan dalam
perkakas yang kita gunakan dalam kehidupan
sehari-hari. 

Baik yang berbasis skala interval satu dimensi seperti
misalnya pita video dan kaset mulai dari yang paling
kuno hingga yang paling moderen, atau yang berbasis
skala interval dua dimensi seperti piringan hitam,
laser disk, compact disk, DVD, hard disk, dlsb. 

Pada dasarnya logikanya tidak banyak berbeda. Seperti
selembar kertas milimeter block / kertas kotak-kotak
yang masih rata, tidak lecek, diletakkan di atas
permukaan yang rata, maka jarak antara satu titik
sample dengan titik sample berikutnya baik di samping
(horisontal) atau di atas titik tsb (vertikal)
memiliki jarak yang sama misalnya setengah sentimeter
(cm). Bilamana kertas tsb dibuat menjadi lecek, kita
remas sehingga tidak rata lagi, maka jarak antara satu
titik sample dengan titik sample berikutnya tidak sama
lagi. Perbedaan jarak antara satu titik sample
(karakteristik) pada skala interval dengan titik
sample (karakteritik) berikutnyalah yang digunakan
sebagai alat penyimpan informasi secara abstrak.  

Semuanya data yang disimpan pada sample data berbasis
skala interval, baik yang berupa skala interval satu
atau dua dimensi dibaca dengan tekhnik non random
sampling yang bersifat skala interval satu dimensi.

Pada piringan hitam, jarum sebagai alat sampling data
dengan cara sentuhan membaca naik turunnya
(ketidakrataan) permukaan piringan hitam yang sedang
diputar searah (skala interval satu dimensi). Karena
terjadi gesekan fisik maka umur sebuah piringan hitam
dan jarum piringan hitam menjadi pendek karena rusak
akibat gesekan jarum dengan permukaan piringan hitam.
Bilamana kita ingin memutar piringan hitam tidak dari
lagu yang pertama, maka kita bisa memindahkan titik
pemposisian jarum pada ruas baris tertentu di piringan
hitam tsb (memindahkan posisi start membaca skala
interval satu dimensi).

Masalah umur yang tidak panjang ini diselesaikan
dengan membuat alat yang cara samplingnya tidak dengan
sentuhan, melainkan menggunakan intensitas cahaya
sehingga tidak ada gesekan fisik yang terjadi,
misalnya seperti laser disk, compact disk, DVD, dlsb.
Dengan mengubah cara (penginderaan) samplingnya
menggunakan intensitas cahaya maka bisa dibuat alat
perekam elektronik yang mampu menyimpan data lebih
banyak, bahkan dapat dibuat beberapa layer (lapisan)
yang dapat diisi dengan sample data berbeda.




I. Kompatiologi: Penerapan Tekhnologi Skala Interval
pada Manusia  


Seperti alat perekam elektronik yang bisa dibuat
dengan alat pengindraan (alat sampling) peraba,
pengelihatan (intensitas cahaya), perasa, pendengaran,
pembau ; kompatiologi sebagai ilmu yang berbasis
sebagai alat instalasi operating sistem juga
menggunakan tekhnik yang hampir sama dalam menginstal
operating sistem tertentu pada manusia pengguna
kompatiologi. Karena posisinya sebagai ilmu berbasis
penginstallan operating sistem maka seperti peran
programer di sebuah perusahaan, kompatiologi melarang
praktisinya untuk memberikan konseling, nasehat,
ceramah, dlsb yang beresiko mengganggu atau
mempengaruhi local wisdom (file) perusahaan.

Kalau dalam tekhnologi perekam elektronik, penggunaan
alat sampling berbasis intensitas cahaya menjadi
pilihan paling pas, kompatiologi cenderung menggunakan
alat sampling berbasis pengindraan alat pengecap
(indra perasa), karena orang sudah terlalu terbiasa
berkomunikasi dengan alat pengindraan pengelihatan dan
pendengaran, juga sulit untuk membiasakan orang
menggunakan pengindraan sentuhan karena terlalu tidak
terbiasa menggunakannya sebagai alat sampling data.
Tidak menggunakan indra pembau karena bau mudah
melekat cukup lama.

Operating sistem yang ingin dimasukkan disusun dengan
model circuit dua dimensi (panjang dan lebar) seperti
kertas-kotak-kotak. Terdapat sumbu X (horisontal) dan
sumbu Y (vertikal). Masing-masing sumbu misalnya sumbu
X memiliki range dari ekstrim pahit (-X) ke ekstrim
asam (+X), sedangkan sumbu Y memiliki range dari
ekstrim asin (-Y) ke ekstrim manis (+Y).

Sample data berupa jenis-jenis minuman dalam kemasan
disusun dengan posisi, misalnya

[psikologi_net] Dekon-Kompatiologi di Yogyakarta 12 - 19 April 2007

2007-03-28 Terurut Topik Vincent Liong
Kepada Yth pengguna atau calon pengguna Kompatiologi.


Diberitahukan bahwa Vincent Liong dan Adhi Purwono
akan hadir di Yogyakarta pada tanggal 12 - 19 April
2007 untuk melakukan Dekon-Kompatiologi. 

Untuk saat ini kami belum membuat jadwal pasti soal
tanggal berapa dan dimana dekon akan dilakukan.
Biasanya kami memilih start jam 16.30 di Foodcourt
sebuah Mall dan selesai hingga jam 22.00 malam hari
yang sama. Untuk 1x acara dekon jumlah peserta 1 - 5
terdekon. Dalam 1 minggu kami akan melakukan 4x acara
dekon untuk menjaga stamina dan kwalitas hasil kerja
dekon. 

Tarif yang kami berlakukan adalah: Rp.300.000,-/
peserta. Bilamana ingin menyumbang untuk biaya
penelitian & akomodasi kami, dlsb silahkan
ditambahkan. 


Bagi peserta Dekon-Kompatiologi di Yogyakarta wajib
mendaftarkan diri via email sebelum tgl 12 April 2007,
menghubungi Vincent / Adhi via telepon (tidak melayani
sms) pada tanggal 12 April 2007 dan mengirim email ke
address email: [EMAIL PROTECTED],
[EMAIL PROTECTED] ; isi sbb:

Subject: [Nama Peserta]Dekon-Kompatiologi di
Yogyakarta 

Melampirkan:
Nama Lengkap:
Telepon:
Hp & CDMA: 
Alamat Tinggal:
Latarbelakang Pekerjaan:

Tulisan singkat versi sendiri mengapa mau ikut acara
Dekon-Kompatiologi. 


Contact person Vincent Liong dan Adhi purwono yang
dapat dihubungi:

Selama di Jakarta (sebelum Vincent dan Adhi berangkat
ke Yogyakarta) dapat dihubungi di:
* Vincent Liong 021-5482193,5348567/46(Home)
021-70006775(CDMA Flexi) 021-98806892(CDMA Esia)
08881333410(CDMA Fren).
* Adhi Purwono 021-68812660(CDMA Flexi)
08886187085(CDMA Fren).

Selama di Yogyakarta (12 - 19 April 2007) dapat
dihubungi di:
* Vincent Liong 08881333410(CDMA Fren).
* Adhi Purwono 08886187085(CDMA Fren).
Note: Bagi peserta dekon wajib menghubungi Vincent /
Adhi via telepon (tidak melayani sms) pada tanggal 12
April 2007.


Untuk perhatiannya kami ucapkan terimakasih...

Ttd,
Vincent Liong


Send instant messages to your online friends http://au.messenger.yahoo.com 


[psikologi_net] “Gampang, gue bikin banyak orang aneh dan gue jadi bosnya"

2007-03-29 Terurut Topik Vincent Liong
Subject: 
“Gampang, gue bikin banyak orang aneh dan gue jadi
bosnya, jadi tidak aneh lagi.”
(Kutipan dari pernyataan lisan Vincent Liong dalam
talkshow bertema Fenomena Indigo di program K!ck Andy
Show di Metro TV. Telah ditayangkan pada Kamis, 8
Maret 2007 jam 22.30 WIB dan tayang ulang pada Minggu,
11 Maret 2007 jam 15.05 WIB.)


Tanya jawab di bawah ini adalah balasan dari email:
Subject: Fwd: Indigo or gifted?
From: Yoga Prio <[EMAIL PROTECTED]>  
http://tech.groups.yahoo.com/group/Komunikasi_Empati/message/1309
http://groups.yahoo.com/group/vincentliong/message/20189

http://groups.yahoo.com/group/psikologi_transformatif/message/17495
(Note: Email asli terlampir, baca LAMPIRAN.)






"Yoga Prio" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
 
Entah apapun teori tentang sebuah indigo person, gue
sungguh tertarik sama gaya berpikir seorang Vincent
Liong. Kenapa? Lu ditanya apa yang akan lu lakukan
ketika lu dianggap aneh? Lu menjawab, "gampang, gue
bikin banyak orang aneh dan gue jadi bosnya".



Vincent Liong answer:

Di faktanya, mayoritas orang memiliki hardware fisikal
yang sama. Yang membedakan manusia adalah pengalaman,
posisinya dalam komunitas, misalnya ada yang baru
kelas office boy dan ada yang seorang konglomerat
dengan banyak pegawai bekerja melayaninya. 

Pada komputer dan mesin mekanis lainnya, segala hal
yang memiliki hardware fisikal yang sama maka akan
memiliki tingkat kemampuan yang sama ;asalkan memiliki
software yang sama. Yang membedakan adalah nilai benda
terhadap produk, tempat, harga dan waktu. 


Mengapa ilmupengetahuan sosial saat ini hanya fit
untuk kaum ordinary lalu membuat penggolongan yang
sifatnya wah, ajaib untuk mengasingkan kaum
extraordinary?! 

Sebab-musebabnya adalah: bilamana dalam ilmu eksakta
seperti matematika seseorang membuat rumusan yang
lebih spesifik, misalnya: Sin, Cos, Tan, dlsb; maka
semua rumus tsb harus mampu terjelaskan hubungan
mekanisnya dengan rumus yang paling sederhana
misalnya: 1 + 1 = 2  ,  2 – 1 = 1  ,  2 x 1 = 2  dan 
2 : 2 = 1 . 

Tetapi dalam ilmupengetahuan sosial resmi, suatu ilmu
sudah dianggap ilmiah tanpa perlu mencapai ‘rumus
mekanis paling dasar / sederhananya’ (seperti pada
matematika 1 + 1 = 2). Cukup sampai membuat daftar
ciri-ciri, daftar cara yang dianggap benar dengan
syarat kondisional ideal tertentu, dlsb ;maka sudah
dapat dinyatakan ilmupengetahuan ilmiah dan sudah
berhak mendapat pengakuan, bahkan mencetak ijasah,
yang katanya dapat digunakan untuk mencari pekerjaan. 


Maka dari itu jangan heran kalau lulusan S1 di
fakultas tempat saya kuliah mendapat income bersih
antara 1 juta sampai 1.5 juta rupiah untuk bekerja
fulltime karena skillnya hanya sampai mencocokkan
data, memiliah-milah data berdasarkan sama atau tidak
sama sifatnya, tetapi tidak mampu sebagai pengambil
keputusan yang harus melakukan analisa dan mengambil
keputusan yang tepat di kondisi yang tidak pernah
ideal seperti di buku. Lulusan dengan skill /
kemampuan kerja standart semacam ini dihasilkan dari
banyak fakultas berbeda namanya, tetapi hampir sama
kemampuannya; yang beda hanyalah jenis bahasa dan nama
produk yang digunakan. Sedangkan saya dan para
pendidik kompatiologi saya mendapat income bersih
minimum 2 juta rupiah per bulan hanya untuk bekerja
enam jam dalam seminggu sebagai programmer (pendekon)
kompatiologi tanpa memerlukan ijasah selain nama
sendiri, yang dijaga sendiri popularitas dan nama
baiknya di mata konsumen, menyebar dari mulut ke
mulut. 

(Note: Pendekon dapat income bersih tiga ratus ribu
rupiah per peserta. Rata-rata membatasi diri untuk
hanya mendekon 2x seminggu baik secara group atau
individu, lalu sisa waktu digunakan untuk ngeluyur di
mall atau makan-makan di resto.) 


Saya menjawab "gampang, gue bikin banyak orang aneh
dan gue jadi bosnya", sebab: 

Bila seseorang belajar atau menguasai ilmu yang
memposisikan manusia sebagai mesin mekanis, maka dia
tidak perlu bercapek-capek membuang waktu
mengaplikasikan ilmu dengan menjadi penasehat normatif
yang mempengaruhi local wisdom dan bertanggungjawab
pada keputusan orang lain, atau mengajar dengan metode
ceramah seperti dosen di kelas. Cukup diinstall saja
seperti anda membeli cd rom windows bajakan, dan
melakukan instalasi di komputer anda dengan hasil
instalasi yang standart sesuai konfigurasi program /
operating sistem yang diinstall dan hardware fisikal
komputer anda. Lalu tugas programmer selanjutnya
adalah buang waktu untuk menemani & mengawasi peserta
/ user kompatiologi saat bekerja, makan, jalan-jalan,
shooping, melakukan hobi-hobinya ;sekedar sebagai
pengawas, yang tugasnya untuk membimbing cara
menggunakan aplikasi-aplikasi windows-nya ala
kompatiologi, yang telah terinstall di manusia tsb,
dengan segala kemampuan analisa ‘untung-rugi /
sebab-akibat’ (if, or, then-nya). 

Urusan keputusan-keputusan semacam apa yang diambil
bukan urusan programmer asalkan si orang tsb sadar
sendiri (tanpa diberitahu) konsekwensi dua arah (ke
diri sendiri at

[psikologi_net] “Gampang, gue bikin banyak orang aneh dan gue jadi bosnya"

2007-03-29 Terurut Topik Vincent Liong
Subject: 
“Gampang, gue bikin banyak orang aneh dan gue jadi
bosnya, jadi tidak aneh lagi.”
(Kutipan dari pernyataan lisan Vincent Liong dalam
talkshow bertema Fenomena Indigo di program K!ck Andy
Show di Metro TV. Telah ditayangkan pada Kamis, 8
Maret 2007 jam 22.30 WIB dan tayang ulang pada Minggu,
11 Maret 2007 jam 15.05 WIB.)


Tanya jawab di bawah ini adalah balasan dari email:
Subject: Fwd: Indigo or gifted?
From: Yoga Prio <[EMAIL PROTECTED]>  
http://tech.groups.yahoo.com/group/Komunikasi_Empati/message/1309
http://groups.yahoo.com/group/vincentliong/message/20189

http://groups.yahoo.com/group/psikologi_transformatif/message/17495
(Note: Email asli terlampir, baca LAMPIRAN.)






"Yoga Prio" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
 
Entah apapun teori tentang sebuah indigo person, gue
sungguh tertarik sama gaya berpikir seorang Vincent
Liong. Kenapa? Lu ditanya apa yang akan lu lakukan
ketika lu dianggap aneh? Lu menjawab, "gampang, gue
bikin banyak orang aneh dan gue jadi bosnya".



Vincent Liong answer:

Di faktanya, mayoritas orang memiliki hardware fisikal
yang sama. Yang membedakan manusia adalah pengalaman,
posisinya dalam komunitas, misalnya ada yang baru
kelas office boy dan ada yang seorang konglomerat
dengan banyak pegawai bekerja melayaninya. 

Pada komputer dan mesin mekanis lainnya, segala hal
yang memiliki hardware fisikal yang sama maka akan
memiliki tingkat kemampuan yang sama ;asalkan memiliki
software yang sama. Yang membedakan adalah nilai benda
terhadap produk, tempat, harga dan waktu. 


Mengapa ilmupengetahuan sosial saat ini hanya fit
untuk kaum ordinary lalu membuat penggolongan yang
sifatnya wah, ajaib untuk mengasingkan kaum
extraordinary?! 

Sebab-musebabnya adalah: bilamana dalam ilmu eksakta
seperti matematika seseorang membuat rumusan yang
lebih spesifik, misalnya: Sin, Cos, Tan, dlsb; maka
semua rumus tsb harus mampu terjelaskan hubungan
mekanisnya dengan rumus yang paling sederhana
misalnya: 1 + 1 = 2  ,  2 – 1 = 1  ,  2 x 1 = 2  dan 
2 : 2 = 1 . 

Tetapi dalam ilmupengetahuan sosial resmi, suatu ilmu
sudah dianggap ilmiah tanpa perlu mencapai ‘rumus
mekanis paling dasar / sederhananya’ (seperti pada
matematika 1 + 1 = 2). Cukup sampai membuat daftar
ciri-ciri, daftar cara yang dianggap benar dengan
syarat kondisional ideal tertentu, dlsb ;maka sudah
dapat dinyatakan ilmupengetahuan ilmiah dan sudah
berhak mendapat pengakuan, bahkan mencetak ijasah,
yang katanya dapat digunakan untuk mencari pekerjaan. 


Maka dari itu jangan heran kalau lulusan S1 di
fakultas tempat saya kuliah mendapat income bersih
antara 1 juta sampai 1.5 juta rupiah untuk bekerja
fulltime karena skillnya hanya sampai mencocokkan
data, memiliah-milah data berdasarkan sama atau tidak
sama sifatnya, tetapi tidak mampu sebagai pengambil
keputusan yang harus melakukan analisa dan mengambil
keputusan yang tepat di kondisi yang tidak pernah
ideal seperti di buku. Lulusan dengan skill /
kemampuan kerja standart semacam ini dihasilkan dari
banyak fakultas berbeda namanya, tetapi hampir sama
kemampuannya; yang beda hanyalah jenis bahasa dan nama
produk yang digunakan. Sedangkan saya dan para
pendidik kompatiologi saya mendapat income bersih
minimum 2 juta rupiah per bulan hanya untuk bekerja
enam jam dalam seminggu sebagai programmer (pendekon)
kompatiologi tanpa memerlukan ijasah selain nama
sendiri, yang dijaga sendiri popularitas dan nama
baiknya di mata konsumen, menyebar dari mulut ke
mulut. 

(Note: Pendekon dapat income bersih tiga ratus ribu
rupiah per peserta. Rata-rata membatasi diri untuk
hanya mendekon 2x seminggu baik secara group atau
individu, lalu sisa waktu digunakan untuk ngeluyur di
mall atau makan-makan di resto.) 


Saya menjawab "gampang, gue bikin banyak orang aneh
dan gue jadi bosnya", sebab: 

Bila seseorang belajar atau menguasai ilmu yang
memposisikan manusia sebagai mesin mekanis, maka dia
tidak perlu bercapek-capek membuang waktu
mengaplikasikan ilmu dengan menjadi penasehat normatif
yang mempengaruhi local wisdom dan bertanggungjawab
pada keputusan orang lain, atau mengajar dengan metode
ceramah seperti dosen di kelas. Cukup diinstall saja
seperti anda membeli cd rom windows bajakan, dan
melakukan instalasi di komputer anda dengan hasil
instalasi yang standart sesuai konfigurasi program /
operating sistem yang diinstall dan hardware fisikal
komputer anda. Lalu tugas programmer selanjutnya
adalah buang waktu untuk menemani & mengawasi peserta
/ user kompatiologi saat bekerja, makan, jalan-jalan,
shooping, melakukan hobi-hobinya ;sekedar sebagai
pengawas, yang tugasnya untuk membimbing cara
menggunakan aplikasi-aplikasi windows-nya ala
kompatiologi, yang telah terinstall di manusia tsb,
dengan segala kemampuan analisa ‘untung-rugi /
sebab-akibat’ (if, or, then-nya). 

Urusan keputusan-keputusan semacam apa yang diambil
bukan urusan programmer asalkan si orang tsb sadar
sendiri (tanpa diberitahu) konsekwensi dua arah (ke
diri sendiri at

[psikologi_net] Fwd: Re: Pertanyaan sekuler (Tentang Pengkultusan)

2007-03-31 Terurut Topik Vincent Liong
Untuk ikut diskusi, klik:
http://groups.yahoo.com/group/vincentliong/message/20216
Note: forwarded message attached.


Send instant messages to your online friends http://au.messenger.yahoo.com --- Begin Message ---
Email ini ditujukan untuk menjawab pertanyaan sdr. "anrew_kuruw" yang
diposting di e-link:
http://groups.yahoo.com/group/vincentliong/message/20209

==


"anrew_kuruw" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

Salam kenal vincent. Saya bergabung dgn milis ini karena pertama
tertarik dengan kompatiologi yg katanya bisa membuat orang menjadi
lebih percaya diri dalam kehidupan sosial, setelah melihat Kick Andi.

Vincent Liong answer:

Permasalahan dari usaha pendefinisian adalah para pembuat definisi
sebagai konsumen terbawa pada usaha untuk mengkultuskan pengalaman
individual itu sendiri, sehingga tidak menemukan gambaran utuh tentang
apa yang dibicarakan.

"anrew_kuruw" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

Saya seorang mahasiswa jurusan sejarah dan tertarik dengan banyak
disiplin ilmu.
Saya punya pertanyaan dan ingin mengetahui pendapat situ...
Sekulerisme berpendapat bahwa Tuhan tidak menciptakan alam semesta,
terlepas dari apakah Tuhan itu ada atau tidak. Logika saya, kalau
Tuhan sendiri tidak ada yg menciptakan alias memang selalu ada atau
bisa menciptakan dirinya sendiri, maka alam semesta juga sudah ada
sejak dulu dan Tuhan tidak menciptakannya. Bagaimana pendapat anda/bro
sendiri?


Vincent Liong answer:

Dalam email saya: 
Subject: "Gampang, gue bikin banyak orang aneh dan gue jadi bosnya"
e-link: http://groups.yahoo.com/group/vincentliong/message/20190
Vincent Liong wrote:

Kebenaran yang paling mendasar menurut saya adalah bilamana sebuah
ilmu mampu mencapai sistem mekanisnya sendiri yang paling dasar,
karena kontrol-nya akan lebih mendekati 100%, tidak seperti ilmu
berbasis pelabelan dan keyakinan / believe sistem yang terbatas
pilihan penerapannya, terbatas karena kondisi di lapangan tidak pernah
ideal, terbatas untuk memilih satu pilihan yang benar diantara banyak
pilihan lain yang dianggap salah.

Manusia tetap tidak bisa hidup menginggalkan norma…

Tanpa norma, itu seperti kalau kita berjalan dari satu pemposisian
lokasi di sebuah kota ke pemposisian lokasi yang lain dengan menarik
garis lurus dan menabrak semua bangunan yang menghalangi garis lurus
antara lokasi asal ke lokasi tujuan. 

Dengan norma, itu seperti kalau kita berjalan dari satu pemposisian
lokasi di sebuah kota ke pemposisian lokasi yang lain, dengan membuka
peta dan mencari pilihan jalan-jalan yang ditentukan sendiri
pilihannya, yang membutuhkan waktu paling efisien untuk sampai di
lokasi dengan selamat. 

Tetapi norma yang ada saat ini sudah sampai pada suatu penyimpangan.
Yang terjadi adalah orang mendaftar pengalaman seseorang berjalan dari
satu pemposisian lokasi di sebuah kota ke pemposisian lokasi yang
lain, dan mewajibkan orang untuk mempelajari satu versi pilihan jalan
itu saja sebagai norma, dan menihilkan kemungkinan adanya pilihan
jalan-jalan yang lain sebagai suatu yang tidak baik, tidak benar,
dlsb. Tetapi tidak belajar untuk membuka petanya dan memilih jalan
yang paling efisien ala diri sendiri at the present time. Maka dari
itu kuliah membutuhkan waktu bertahun-tahun, karena begitu banyak
pengalaman individual menempuh satu jenis jalan yang harus dihafalkan
satu demi satu. Itu namanya pembodohan, mistik+fikasi atas nama
pendidikan. 

Seperti kata Tao:
"Manusia mengikuti aturan bumi, Bumi mengikuti aturan Langit.
Sementara langit itu mengikuti aturan Tao." Dikutip dari Tao-TE Ching.


Menurut saya secara pribadi; tidak menjadi masalah apakah dalam
kenyataannya kultus bernama Tuhan itu ada atau tidak. Dalam kehidupan
manusia, sistem kultus yang misalnya bernama tuhan itu tetap
dibutuhkan untuk ada.

Seperti kata Tao:
"Manusia mengikuti aturan bumi, Bumi mengikuti aturan Langit.
Sementara langit itu mengikuti aturan Tao." Dikutip dari Tao-TE Ching.

Tao tidak membahas ada atau tidaknya Tuhan. Yang dibahas adalah bahwa
Tuhan atau yang disebut "Aturan Langit" dibutuhkan untuk ada. 

Dalam hirarki "aturan" menurut wilayah cakupan range nya: Manusia
sebagai konsumen berhubungan dengan "Aturan Bumi"(ilmu alam / ilmu
pasti / ilmu eksakta) dan juga berhubungan dengan "Aturan Langit"
(ilmu ketuhanan / ilmu norma sosial). Bilamana manusia ada maka aturan
bumi dan aturan langit ada. Bilamana manusia tidak ada maka baik
aturan bumi maupun aturan langit juga tidak ada.

Tetapi aturan-aturan ini tetap di bawah kekuasaan aturan yang di dalam
tao disebut aturan Tao. Pendiri ajaran Tao sendiri mengatakan bahwa
pendefinisan "aturan Tao" ada, karena dia tidak mampu menjelaskan
dalam kata-kata (yang biasanya lari ke penjelasan yang mengkultuskan
ke penjelasan pengalaman yang terlalu sempit) untuk mewakili hal yang
begitu luas. Hingga akhirnya dia katakan;"Mungkin kalau

[psikologi_net] Perbedaan NLP, Psikologi dengan Kompatiologi

2007-04-02 Terurut Topik Vincent Liong
Perbedaan NLP, Psikologi dengan Kompatiologi


Kutipan-kutipan tentang NLP di tulisan ini disadur /
dikutip tanpa diubah kalimatnya dari buku:
Judul buku: Terapi NLP (Neuro-Linguistic Programming) 
Menciptakan Master Komunikasi yang Komunikatif
Penulis: Dr. Ibrahim Elfiky
Penerbit Hikmah (PT Mizan Publika)
ISBN: 979-114-088-1

Tulisan ini dibuat untuk tujuan menjelaskan
penyelewengan penjelasan tentang apa itu kompatiologi
yang disamakan dengan metode NLP di beberapa maillist.






Bagian I :: Sejarah NLP

(Note: Disadur / dikutip secara keseluruhan tanpa
diubah kalimatnya dari buku Terapi NLP, halaman 9 –
12.)

“
Berbahagialah seseorang yang dapat mencari sebab
segala peristiwa. –Virgil

Sekitar tahun 1970-an, Richard Bandler lulus dari
universitas California Santa Cruz sebagai sarjana
matematika. Dia banyak menghabiskan waktunya bergelut
dengan kerumitan ilmu komputer dan fisika. Tak heran
banyak orang menjulukinya “anak ajaib” di bidang
komputerisasi. Tetapi, ia juga memiliki minat lain,
psikologi. Terilhami sahabat-sahabatnya, dari keluarga
ahli terapi terkenal seperti Milton Ericson, Virginia
Satir, dan Fritz Perls, ia terdorong untuk mempelajari
psikologi. Ia membatasi penelitiannya. Dan pada
akhirnya menemukan bahwa ahli terapi tersebut telah
menemukan kebiasaan-kebiasaan dan tingkah laku yang
menghasilkan prestasi luar biasa. 

Setelah mempelajari pola-pola tingkah laku yang dibuat
oleh mereka, Bandler mencoba membuat modelnya. Dia
menjiplak strategi-strategi pribadi dan tingkah laku,
lalu mencobanya pada beberapa orang lain. Hasilnya
sangat memuaskan. Penemuannya menjadi landasan
Neuro-Linguistic Programming (NLP) atau disebut juga
Program Pembentukan Manusia Sempurna. 

Tidak lama kemudian, dia bertemu Dr. John Grinder,
seorang Profesor Linguistik. Grinder memiliki
latarbelakang keilmuan serupa dengan Bandler. Ia
memperoleh gelar Ph.d. Linguistik spesialis
teori-teori linguistik Noam Chomsky, seorang ahli
bahasa Amerika yang tersohor. Keahlian Grinder sangat
menonjol dalam berasimilasi dengan bahasa-bahasa,
menelaah aksen-aksen, dan membuat model prilaku budaya
penutur bahasa tertentu dengan cepat dan tepat.
Kemampuan semakin terasah setelah ia bergabung dalam
misi pasukan keamanan Amerika di Eropa era tahun
1960-an. Saat perang dingin memanas, Grinder
memfokuskan penelitiannya untuk membuka “tata bahasa
tersembunyi” dari setiap gerakan dan pemikiran. 

Berdasarkan kesamaan minat, Bandler dan Grinder
memutuskan untuk mensinergikan keahlian mereka di
bidang komputerisasi, linguistik, dan kemampuan
luarbiasa mereka dalam membuat model prilaku
non-verbal manusia. Mereka menciptakan “bahasa
perubahan” yang baru. Penelitian mereka meruncing pada
studi “Pembentukan Manusia Sempurna”. Teori-teori yang
mendasarinya diperoleh setelah melakukan studi
mendalam terhadap pemikiran tiga tokoh ternama.
Pertama, Virginia Satir, ahli terapi yang terkenal
yang menyelamatkan sejumlah rumah tangga yang berada
di ambang perceraian. Kedua, seorang filosof dan ahli
antropologi Inggris-Gregory Bateson. Ia lah penggagas
“cara berpikir sistematik”, proses beruntun pikiran
sadar dan bawah sadar dalam membuat keputusan.
Terakhir, Dr. Milton Ericson, pendiri masyarakat
hipnose untuk kesehatan Amerika. Ia dijuluki “sang
penyembuh” setelah berhasil menunjukkan prestasi luar
biasa melampaui cacat mental dan fisik (kelumpuhan
tubuh akibat polio).

Bandler dan Grinder mengakhiri observasi mereka pada
penelitian Dr. Fritz Perls, pendiri Lembaga Terapi
Gestalt. Setelah melewati sejumlah observasi dan
penelitian, mereka yakin telah menemukan cara memahami
dan mewujudkan bagian terbaik dari diri manusia.
Selama beberapa waktu, mereka memberikan kuliah-kuliah
tentang topik ini dan mendapat sambutan antusias. Lalu
bersama-sama mendirikan perusahaan NLP pertama yang
dikenal sebagai pembelajar NLP.

Dewasa ini, NLP menjadi jantung bagi berbagai
pendekatan komunikasi dan perubahan, menjiwai setiap
aspek kehidupan manusia. Tekhnik-tekhnik dan strategi
NLP dipakai untuk keperluan terapi, management,
pendidikan, kesehatan, dan penjualan. Peran terbesar
NLP adalah membantu manusia berkomunikasi lebih baik
dengan diri mereka sendiri, mengurangi ketakutan tanpa
alasan, mengontrol emosi negatif dan kecemasan. NLP
berurat berakar pada emosi negatif dan kecemasan. NLP
berurat berakar pada segala sesuatu yang mendasari
terjalinnya hubungan keselarasan dengan siapa saja
bahkan dengan pribadi-pribadi tersulit.

Tekhnologi NLP berkembang dengan pesatnya dan membantu
jutaan orang hidup lebih berbahagia. Kesuksesan banyak
orang tersebut cukup membuktikan, mereka dapat
menjalani kehidupan yang seimbang lepas dari
keterbatasan dan perasaan negatif.

“ 


Catatan / komentar versi from Vincent Liong:

1. Berdasarkan penjelasan tentang NLP di atas, ada
sekian aliran ilmu Psikologi resmi (yang biasanya para
praktisinya saling bertentangan) yang mampu dirangkul
dengan baik secara bersamaan oleh NLP:
* Behaviourisme 
“Dan pada

[psikologi_net] Perbedaan NLP, Psikologi dengan Kompatiologi

2007-04-02 Terurut Topik Vincent Liong
Perbedaan NLP, Psikologi dengan Kompatiologi


Kutipan-kutipan tentang NLP di tulisan ini disadur /
dikutip tanpa diubah kalimatnya dari buku:
Judul buku: Terapi NLP (Neuro-Linguistic Programming) 
Menciptakan Master Komunikasi yang Komunikatif
Penulis: Dr. Ibrahim Elfiky
Penerbit Hikmah (PT Mizan Publika)
ISBN: 979-114-088-1

Tulisan ini dibuat untuk tujuan menjelaskan
penyelewengan penjelasan tentang apa itu kompatiologi
yang disamakan dengan metode NLP di beberapa maillist.






Bagian I :: Sejarah NLP

(Note: Disadur / dikutip secara keseluruhan tanpa
diubah kalimatnya dari buku Terapi NLP, halaman 9 –
12.)

“
Berbahagialah seseorang yang dapat mencari sebab
segala peristiwa. –Virgil

Sekitar tahun 1970-an, Richard Bandler lulus dari
universitas California Santa Cruz sebagai sarjana
matematika. Dia banyak menghabiskan waktunya bergelut
dengan kerumitan ilmu komputer dan fisika. Tak heran
banyak orang menjulukinya “anak ajaib” di bidang
komputerisasi. Tetapi, ia juga memiliki minat lain,
psikologi. Terilhami sahabat-sahabatnya, dari keluarga
ahli terapi terkenal seperti Milton Ericson, Virginia
Satir, dan Fritz Perls, ia terdorong untuk mempelajari
psikologi. Ia membatasi penelitiannya. Dan pada
akhirnya menemukan bahwa ahli terapi tersebut telah
menemukan kebiasaan-kebiasaan dan tingkah laku yang
menghasilkan prestasi luar biasa. 

Setelah mempelajari pola-pola tingkah laku yang dibuat
oleh mereka, Bandler mencoba membuat modelnya. Dia
menjiplak strategi-strategi pribadi dan tingkah laku,
lalu mencobanya pada beberapa orang lain. Hasilnya
sangat memuaskan. Penemuannya menjadi landasan
Neuro-Linguistic Programming (NLP) atau disebut juga
Program Pembentukan Manusia Sempurna. 

Tidak lama kemudian, dia bertemu Dr. John Grinder,
seorang Profesor Linguistik. Grinder memiliki
latarbelakang keilmuan serupa dengan Bandler. Ia
memperoleh gelar Ph.d. Linguistik spesialis
teori-teori linguistik Noam Chomsky, seorang ahli
bahasa Amerika yang tersohor. Keahlian Grinder sangat
menonjol dalam berasimilasi dengan bahasa-bahasa,
menelaah aksen-aksen, dan membuat model prilaku budaya
penutur bahasa tertentu dengan cepat dan tepat.
Kemampuan semakin terasah setelah ia bergabung dalam
misi pasukan keamanan Amerika di Eropa era tahun
1960-an. Saat perang dingin memanas, Grinder
memfokuskan penelitiannya untuk membuka “tata bahasa
tersembunyi” dari setiap gerakan dan pemikiran. 

Berdasarkan kesamaan minat, Bandler dan Grinder
memutuskan untuk mensinergikan keahlian mereka di
bidang komputerisasi, linguistik, dan kemampuan
luarbiasa mereka dalam membuat model prilaku
non-verbal manusia. Mereka menciptakan “bahasa
perubahan” yang baru. Penelitian mereka meruncing pada
studi “Pembentukan Manusia Sempurna”. Teori-teori yang
mendasarinya diperoleh setelah melakukan studi
mendalam terhadap pemikiran tiga tokoh ternama.
Pertama, Virginia Satir, ahli terapi yang terkenal
yang menyelamatkan sejumlah rumah tangga yang berada
di ambang perceraian. Kedua, seorang filosof dan ahli
antropologi Inggris-Gregory Bateson. Ia lah penggagas
“cara berpikir sistematik”, proses beruntun pikiran
sadar dan bawah sadar dalam membuat keputusan.
Terakhir, Dr. Milton Ericson, pendiri masyarakat
hipnose untuk kesehatan Amerika. Ia dijuluki “sang
penyembuh” setelah berhasil menunjukkan prestasi luar
biasa melampaui cacat mental dan fisik (kelumpuhan
tubuh akibat polio).

Bandler dan Grinder mengakhiri observasi mereka pada
penelitian Dr. Fritz Perls, pendiri Lembaga Terapi
Gestalt. Setelah melewati sejumlah observasi dan
penelitian, mereka yakin telah menemukan cara memahami
dan mewujudkan bagian terbaik dari diri manusia.
Selama beberapa waktu, mereka memberikan kuliah-kuliah
tentang topik ini dan mendapat sambutan antusias. Lalu
bersama-sama mendirikan perusahaan NLP pertama yang
dikenal sebagai pembelajar NLP.

Dewasa ini, NLP menjadi jantung bagi berbagai
pendekatan komunikasi dan perubahan, menjiwai setiap
aspek kehidupan manusia. Tekhnik-tekhnik dan strategi
NLP dipakai untuk keperluan terapi, management,
pendidikan, kesehatan, dan penjualan. Peran terbesar
NLP adalah membantu manusia berkomunikasi lebih baik
dengan diri mereka sendiri, mengurangi ketakutan tanpa
alasan, mengontrol emosi negatif dan kecemasan. NLP
berurat berakar pada emosi negatif dan kecemasan. NLP
berurat berakar pada segala sesuatu yang mendasari
terjalinnya hubungan keselarasan dengan siapa saja
bahkan dengan pribadi-pribadi tersulit.

Tekhnologi NLP berkembang dengan pesatnya dan membantu
jutaan orang hidup lebih berbahagia. Kesuksesan banyak
orang tersebut cukup membuktikan, mereka dapat
menjalani kehidupan yang seimbang lepas dari
keterbatasan dan perasaan negatif.

“ 


Catatan / komentar versi from Vincent Liong:

1. Berdasarkan penjelasan tentang NLP di atas, ada
sekian aliran ilmu Psikologi resmi (yang biasanya para
praktisinya saling bertentangan) yang mampu dirangkul
dengan baik secara bersamaan oleh NLP:
* Behaviourisme 
“Dan pada

[psikologi_net] Info: Dekon-Kompatiologi di Yogyakarta & Solo 12 - 19 April 2007

2007-04-06 Terurut Topik Vincent Liong
Info: Dekon-Kompatiologi di Yogyakarta & Solo



Kepada Yth pengguna atau calon pengguna Kompatiologi.

Diberitahukan bahwa Vincent Liong dan Adhi Purwono
akan hadir dalam kunjungan khusus di Yogyakarta & Solo
pada tanggal 12 - 19 April 2007 (ada kemungkinan
diperpanjang) untuk melakukan Dekon-Kompatiologi. 

Untuk saat ini kami belum membuat jadwal pasti soal
tanggal berapa dan dimana dekon akan dilakukan.
Biasanya kami memilih start jam 16.30 di Foodcourt
sebuah Mall dan selesai hingga jam 22.00 malam hari
yang sama. Untuk 1x acara dekon jumlah peserta 1 - 5
terdekon. Dalam 1 minggu kami akan melakukan 4x acara
dekon untuk menjaga stamina dan kwalitas hasil kerja
dekon. 

Beberapa hal yang perlu diperhatikan:
* By appointment only. Biasanya pendekon membawa
pendekon dari cabang lain bilamana jumlah terdekon di
luar kemampuan pendekon dengan tujuan untuk menjaga
standart kwalitas hasil dekon.
* Wajib konformasi sehari sebelum hari appointment dan
hari yang sama sebelum dekon. * Tidak melayani
tanya-jawab via sms. 
* Biasanya acara dekon berlangsung selama empat jam.
Dilarang meninggalkan acara sebelum acara selesai.
* Order proyek luar kota, seminar, wawancara pers,
dlsb hubungi & deal langsung dengan masing-masing
praktisi. 
* Disarankan (tidak wajib) terdekon membawa teman yang
tinggal satu area / lingkungan pergaulan dengannya
agar memiliki teman sharring tentang penerapan
kompatiologi pasca dekon-kompatiologi, agar
perkembangan pasca dekon lebih cepat dan terkontrol.
* Tiap pendekon bekerja dan bertanggungjawab secara
independent. Tanggungjawab kepada klien adalah pada
masing-masing praktisi yang menjadi pendekon pilihan
anda.
* Praktisi kompatiologi tidak memberikan jaminan
apapun terhadap klien. Segala resiko dari proses
dekonstruksi ditanggung oleh klien sendiri.

Tarif yang kami berlakukan adalah: Rp.300.000,-/
peserta dibayarkan saat acara. Bilamana ingin
menyumbang untuk biaya penelitian & akomodasi kami,
dlsb silahkan ditambahkan / kirim ke bank account kami
secara terpisah dari tarif dekon.


Bagi peserta Dekon-Kompatiologi di Yogyakarta
diharapkan mendaftarkan diri via email & SMS di
08881333410 & 08886187085 sebelum tgl 12 April 2007.
Lalu menghubungi Vincent / Adhi via telepon (tidak
hanya via sms) pada tanggal 12 & 13 April 2007 dan
mengirim email ke address email:
[EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED] ; isi sbb:

Subject: [Nama Peserta]Dekon-Kompatiologi di
Yogyakarta 

Melampirkan:
Nama Lengkap:
Telepon:
Hp & CDMA: 
Alamat Tinggal:
Latarbelakang Pekerjaan:

Tulisan singkat versi sendiri mengapa mau ikut acara
Dekon-Kompatiologi. 


Contact person Vincent Liong dan Adhi Purwono yang
dapat dihubungi:

Selama di Jakarta (sebelum Vincent dan Adhi berangkat
ke Yogyakarta) dapat dihubungi di:
* Vincent Liong 021-5482193,5348567/46(Home)
021-70006775(CDMA Flexi) 021-98806892(CDMA Esia)
08881333410(CDMA Fren).
* Adhi Purwono 021-68812660(CDMA Flexi)
08886187085(CDMA Fren).

Selama di Yogyakarta & solo (12 - 19 April 2007 /
dapat diperpanjang) dapat dihubungi di:
* Vincent Liong 08881333410(CDMA Fren).
* Adhi Purwono 08886187085(CDMA Fren).
Note: Bagi peserta dekon wajib menghubungi Vincent /
Adhi via telepon (tidak melayani sms) pada tanggal 12
April 2007.

Harap perhatikan update info terbaru di:
[EMAIL PROTECTED] 
Klik e-link:
http://groups.yahoo.com/group/Komunikasi_Empati/

Untuk perhatiannya kami ucapkan terimakasih...




Permintaan Donasi untuk Project Kompatiologi 
di Yogyakarta & Solo 12 - 19 April 2007

Sehubungan dengan Project Dekon-Kompatiologi di
Yogyakarta & Solo, saya Vincent Liong & Adhi Purwono
selaku praktisi & pengajar yang akan diberangkatkan
tanggal 12 - 19 April 2007 (ada kemungkinan
diperpanjang) untuk memperluas jaringan pengguna
kompatiologi sampai ke Yogyakarta meminta bantuan
teman-teman para pengguna & penggemar kompatiologi
untuk donasi (sumbangan dana) untuk biaya-biaya kami
selama di Yogyakarta.  

Bagi teman-teman yang berniat menyumbang silahkan
dikirim ke ...
Bank BCA cabang Permata Hijau
A/c: 178-117-9600
A/n: Liong Vincent Christian
Tulis keterangan: Dekon Yogyakarta [Nama Anda]

Setelah dikirim harap sms ke 08881333410 ...




Untuk program dekon-kompatiologi di Jakarta selama
Vincent Liong tidak di Jakarta (12 - 19 April 2007 /
dapat diperpanjang) dapat menghubungi: 

* STEVEN TJOENG (alias: Dayapala Pema Lodoe) 
Lokasi dekon: Mall Taman Anggrek, Plaza Semanggi.
Jadwal by appointment (tarif umum: tiga ratus ribu
rupiah per peserta)
CDMA esia: 021-93332223 & Hp: 081381381311.

* DADE (M. PRABOWO)
Lokasi dekon: Mall Taman Anggrek, Plaza Semanggi &
Mall Kelapa Gading.
Jadwal by appointment (tarif umum: tiga ratus ribu
rupiah per peserta)
CDMA esia: 021-98805716 & Hp: 081808862171.

* RIO PANJAITAN
Lokasi dekon: Mall Taman Anggrek, Plaza Semanggi &
Mall Kelapa Gading. 
Jadwal by appointment (tarif umum: tiga ratus ribu
rupiah per peserta)
CDMA esia: 021-99068707 & Hp: 081380530125.


[psikologi_net] Info: Dekon-Kompatiologi di Yogyakarta & Solo 12 - 19 April 2007

2007-04-06 Terurut Topik Vincent Liong
Info: Dekon-Kompatiologi di Yogyakarta & Solo



Kepada Yth pengguna atau calon pengguna Kompatiologi.

Diberitahukan bahwa Vincent Liong dan Adhi Purwono
akan hadir dalam kunjungan khusus di Yogyakarta & Solo
pada tanggal 12 - 19 April 2007 (ada kemungkinan
diperpanjang) untuk melakukan Dekon-Kompatiologi. 

Untuk saat ini kami belum membuat jadwal pasti soal
tanggal berapa dan dimana dekon akan dilakukan.
Biasanya kami memilih start jam 16.30 di Foodcourt
sebuah Mall dan selesai hingga jam 22.00 malam hari
yang sama. Untuk 1x acara dekon jumlah peserta 1 - 5
terdekon. Dalam 1 minggu kami akan melakukan 4x acara
dekon untuk menjaga stamina dan kwalitas hasil kerja
dekon. 

Beberapa hal yang perlu diperhatikan:
* By appointment only. Biasanya pendekon membawa
pendekon dari cabang lain bilamana jumlah terdekon di
luar kemampuan pendekon dengan tujuan untuk menjaga
standart kwalitas hasil dekon.
* Wajib konformasi sehari sebelum hari appointment dan
hari yang sama sebelum dekon. * Tidak melayani
tanya-jawab via sms. 
* Biasanya acara dekon berlangsung selama empat jam.
Dilarang meninggalkan acara sebelum acara selesai.
* Order proyek luar kota, seminar, wawancara pers,
dlsb hubungi & deal langsung dengan masing-masing
praktisi. 
* Disarankan (tidak wajib) terdekon membawa teman yang
tinggal satu area / lingkungan pergaulan dengannya
agar memiliki teman sharring tentang penerapan
kompatiologi pasca dekon-kompatiologi, agar
perkembangan pasca dekon lebih cepat dan terkontrol.
* Tiap pendekon bekerja dan bertanggungjawab secara
independent. Tanggungjawab kepada klien adalah pada
masing-masing praktisi yang menjadi pendekon pilihan
anda.
* Praktisi kompatiologi tidak memberikan jaminan
apapun terhadap klien. Segala resiko dari proses
dekonstruksi ditanggung oleh klien sendiri.

Tarif yang kami berlakukan adalah: Rp.300.000,-/
peserta dibayarkan saat acara. Bilamana ingin
menyumbang untuk biaya penelitian & akomodasi kami,
dlsb silahkan ditambahkan / kirim ke bank account kami
secara terpisah dari tarif dekon.


Bagi peserta Dekon-Kompatiologi di Yogyakarta
diharapkan mendaftarkan diri via email & SMS di
08881333410 & 08886187085 sebelum tgl 12 April 2007.
Lalu menghubungi Vincent / Adhi via telepon (tidak
hanya via sms) pada tanggal 12 & 13 April 2007 dan
mengirim email ke address email:
[EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED] ; isi sbb:

Subject: [Nama Peserta]Dekon-Kompatiologi di
Yogyakarta 

Melampirkan:
Nama Lengkap:
Telepon:
Hp & CDMA: 
Alamat Tinggal:
Latarbelakang Pekerjaan:

Tulisan singkat versi sendiri mengapa mau ikut acara
Dekon-Kompatiologi. 


Contact person Vincent Liong dan Adhi Purwono yang
dapat dihubungi:

Selama di Jakarta (sebelum Vincent dan Adhi berangkat
ke Yogyakarta) dapat dihubungi di:
* Vincent Liong 021-5482193,5348567/46(Home)
021-70006775(CDMA Flexi) 021-98806892(CDMA Esia)
08881333410(CDMA Fren).
* Adhi Purwono 021-68812660(CDMA Flexi)
08886187085(CDMA Fren).

Selama di Yogyakarta & solo (12 - 19 April 2007 /
dapat diperpanjang) dapat dihubungi di:
* Vincent Liong 08881333410(CDMA Fren).
* Adhi Purwono 08886187085(CDMA Fren).
Note: Bagi peserta dekon wajib menghubungi Vincent /
Adhi via telepon (tidak melayani sms) pada tanggal 12
April 2007.

Harap perhatikan update info terbaru di:
[EMAIL PROTECTED] 
Klik e-link:
http://groups.yahoo.com/group/Komunikasi_Empati/

Untuk perhatiannya kami ucapkan terimakasih...




Permintaan Donasi untuk Project Kompatiologi 
di Yogyakarta & Solo 12 - 19 April 2007

Sehubungan dengan Project Dekon-Kompatiologi di
Yogyakarta & Solo, saya Vincent Liong & Adhi Purwono
selaku praktisi & pengajar yang akan diberangkatkan
tanggal 12 - 19 April 2007 (ada kemungkinan
diperpanjang) untuk memperluas jaringan pengguna
kompatiologi sampai ke Yogyakarta meminta bantuan
teman-teman para pengguna & penggemar kompatiologi
untuk donasi (sumbangan dana) untuk biaya-biaya kami
selama di Yogyakarta.  

Bagi teman-teman yang berniat menyumbang silahkan
dikirim ke ...
Bank BCA cabang Permata Hijau
A/c: 178-117-9600
A/n: Liong Vincent Christian
Tulis keterangan: Dekon Yogyakarta [Nama Anda]

Setelah dikirim harap sms ke 08881333410 ...




Untuk program dekon-kompatiologi di Jakarta selama
Vincent Liong tidak di Jakarta (12 - 19 April 2007 /
dapat diperpanjang) dapat menghubungi: 

* STEVEN TJOENG (alias: Dayapala Pema Lodoe) 
Lokasi dekon: Mall Taman Anggrek, Plaza Semanggi.
Jadwal by appointment (tarif umum: tiga ratus ribu
rupiah per peserta)
CDMA esia: 021-93332223 & Hp: 081381381311.

* DADE (M. PRABOWO)
Lokasi dekon: Mall Taman Anggrek, Plaza Semanggi &
Mall Kelapa Gading.
Jadwal by appointment (tarif umum: tiga ratus ribu
rupiah per peserta)
CDMA esia: 021-98805716 & Hp: 081808862171.

* RIO PANJAITAN
Lokasi dekon: Mall Taman Anggrek, Plaza Semanggi &
Mall Kelapa Gading. 
Jadwal by appointment (tarif umum: tiga ratus ribu
rupiah per peserta)
CDMA esia: 021-99068707 & Hp: 081380530125.


[psikologi_net] Info: Dekon-Kompatiologi di Yogyakarta & Solo 12 - 19 April 2007

2007-04-06 Terurut Topik Vincent Liong
Info: Dekon-Kompatiologi di Yogyakarta & Solo



Kepada Yth pengguna atau calon pengguna Kompatiologi.

Diberitahukan bahwa Vincent Liong dan Adhi Purwono
akan hadir dalam kunjungan khusus di Yogyakarta & Solo
pada tanggal 12 - 19 April 2007 (ada kemungkinan
diperpanjang) untuk melakukan Dekon-Kompatiologi. 

Untuk saat ini kami belum membuat jadwal pasti soal
tanggal berapa dan dimana dekon akan dilakukan.
Biasanya kami memilih start jam 16.30 di Foodcourt
sebuah Mall dan selesai hingga jam 22.00 malam hari
yang sama. Untuk 1x acara dekon jumlah peserta 1 - 5
terdekon. Dalam 1 minggu kami akan melakukan 4x acara
dekon untuk menjaga stamina dan kwalitas hasil kerja
dekon. 

Beberapa hal yang perlu diperhatikan:
* By appointment only. Biasanya pendekon membawa
pendekon dari cabang lain bilamana jumlah terdekon di
luar kemampuan pendekon dengan tujuan untuk menjaga
standart kwalitas hasil dekon.
* Wajib konformasi sehari sebelum hari appointment dan
hari yang sama sebelum dekon. * Tidak melayani
tanya-jawab via sms. 
* Biasanya acara dekon berlangsung selama empat jam.
Dilarang meninggalkan acara sebelum acara selesai.
* Order proyek luar kota, seminar, wawancara pers,
dlsb hubungi & deal langsung dengan masing-masing
praktisi. 
* Disarankan (tidak wajib) terdekon membawa teman yang
tinggal satu area / lingkungan pergaulan dengannya
agar memiliki teman sharring tentang penerapan
kompatiologi pasca dekon-kompatiologi, agar
perkembangan pasca dekon lebih cepat dan terkontrol.
* Tiap pendekon bekerja dan bertanggungjawab secara
independent. Tanggungjawab kepada klien adalah pada
masing-masing praktisi yang menjadi pendekon pilihan
anda.
* Praktisi kompatiologi tidak memberikan jaminan
apapun terhadap klien. Segala resiko dari proses
dekonstruksi ditanggung oleh klien sendiri.

Tarif yang kami berlakukan adalah: Rp.300.000,-/
peserta dibayarkan saat acara. Bilamana ingin
menyumbang untuk biaya penelitian & akomodasi kami,
dlsb silahkan ditambahkan / kirim ke bank account kami
secara terpisah dari tarif dekon.


Bagi peserta Dekon-Kompatiologi di Yogyakarta
diharapkan mendaftarkan diri via email & SMS di
08881333410 & 08886187085 sebelum tgl 12 April 2007.
Lalu menghubungi Vincent / Adhi via telepon (tidak
hanya via sms) pada tanggal 12 & 13 April 2007 dan
mengirim email ke address email:
[EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED] ; isi sbb:

Subject: [Nama Peserta]Dekon-Kompatiologi di
Yogyakarta 

Melampirkan:
Nama Lengkap:
Telepon:
Hp & CDMA: 
Alamat Tinggal:
Latarbelakang Pekerjaan:

Tulisan singkat versi sendiri mengapa mau ikut acara
Dekon-Kompatiologi. 


Contact person Vincent Liong dan Adhi Purwono yang
dapat dihubungi:

Selama di Jakarta (sebelum Vincent dan Adhi berangkat
ke Yogyakarta) dapat dihubungi di:
* Vincent Liong 021-5482193,5348567/46(Home)
021-70006775(CDMA Flexi) 021-98806892(CDMA Esia)
08881333410(CDMA Fren).
* Adhi Purwono 021-68812660(CDMA Flexi)
08886187085(CDMA Fren).

Selama di Yogyakarta & solo (12 - 19 April 2007 /
dapat diperpanjang) dapat dihubungi di:
* Vincent Liong 08881333410(CDMA Fren).
* Adhi Purwono 08886187085(CDMA Fren).
Note: Bagi peserta dekon wajib menghubungi Vincent /
Adhi via telepon (tidak melayani sms) pada tanggal 12
April 2007.

Harap perhatikan update info terbaru di:
[EMAIL PROTECTED] 
Klik e-link:
http://groups.yahoo.com/group/Komunikasi_Empati/

Untuk perhatiannya kami ucapkan terimakasih...




Permintaan Donasi untuk Project Kompatiologi 
di Yogyakarta & Solo 12 - 19 April 2007

Sehubungan dengan Project Dekon-Kompatiologi di
Yogyakarta & Solo, saya Vincent Liong & Adhi Purwono
selaku praktisi & pengajar yang akan diberangkatkan
tanggal 12 - 19 April 2007 (ada kemungkinan
diperpanjang) untuk memperluas jaringan pengguna
kompatiologi sampai ke Yogyakarta meminta bantuan
teman-teman para pengguna & penggemar kompatiologi
untuk donasi (sumbangan dana) untuk biaya-biaya kami
selama di Yogyakarta.  

Bagi teman-teman yang berniat menyumbang silahkan
dikirim ke ...
Bank BCA cabang Permata Hijau
A/c: 178-117-9600
A/n: Liong Vincent Christian
Tulis keterangan: Dekon Yogyakarta [Nama Anda]

Setelah dikirim harap sms ke 08881333410 ...




Untuk program dekon-kompatiologi di Jakarta selama
Vincent Liong tidak di Jakarta (12 - 19 April 2007 /
dapat diperpanjang) dapat menghubungi: 

* STEVEN TJOENG (alias: Dayapala Pema Lodoe) 
Lokasi dekon: Mall Taman Anggrek, Plaza Semanggi.
Jadwal by appointment (tarif umum: tiga ratus ribu
rupiah per peserta)
CDMA esia: 021-93332223 & Hp: 081381381311.

* DADE (M. PRABOWO)
Lokasi dekon: Mall Taman Anggrek, Plaza Semanggi &
Mall Kelapa Gading.
Jadwal by appointment (tarif umum: tiga ratus ribu
rupiah per peserta)
CDMA esia: 021-98805716 & Hp: 081808862171.

* RIO PANJAITAN
Lokasi dekon: Mall Taman Anggrek, Plaza Semanggi &
Mall Kelapa Gading. 
Jadwal by appointment (tarif umum: tiga ratus ribu
rupiah per peserta)
CDMA esia: 021-99068707 & Hp: 081380530125.


[psikologi_net] Paradigma Hirarkis dalam Pendidikan di Indonesia ; ditulis oleh: Audifax <[EMAIL PROTECTED]>

2007-04-08 Terurut Topik Vincent Liong
i di milis Psikologi Transformatif. Tentu saja anda
boleh melakukan cross posting dari milis Psikologi
Transformatif ke milis anda semula, kalau anda rasa
itu perlu. Pengkonsentrasian di milis Psikologi
Transformatif semata hanya agar semua pendapat, baik
yang pro maupun kontra berada di ruang yang sama.
Sama-sama dari member Psikologi Transformatif. Walau
kita berbeda, kita berada di ruang yang sama tanpa
sekat dan hirarki. Mungkin dari sinilah kita bisa
belajar lebih jauh apa itu pendidikan dan pluralitas
 
 © Audifax – 8 April 2007



Jika anda berminat untuk bergabung dengan milis
Psikologi Transformatif untuk berdiskusi, klik:
http://groups.yahoo.com/group/psikologi_transformatif
 
Sekilas Mailing List Psikologi Transformatif
Mailing List Psikologi Transformatif adalah ruang
diskusi yang didirikan oleh Audifax dan beberapa rekan
yang dulunya tergabung dalam Komunitas Psikologi
Sosial Fakultas Psikologi Universitas Surabaya. Saat
ini milis ini telah berkembang sedemikian pesat
sehingga menjadi milis psikologi terbesar di
Indonesia. Total member telah melebihi 1800, sehingga
wacana-wacana yang didiskusikan di milis inipun
memiliki kekuatan diseminasi yang tak bisa dipandang
sebelah mata. Tak ada moderasi di milis ini dan anda
bebas masuk atau keluar sekehendak anda. Arus posting
sangat deras dan berbagai wacana muncul di sini.
Seperti sebuah jargon terkenal di psikologi ”Di mana
ada manusia,  di situ psikologi bisa diterapkan” di
sinilah jargon itu tak sekedar jargon melainkan
menemukan konteksnya. Ada berbagai sudut pandang dalam
membahas manusia, bahkan yang tak diajarkan di
Fakultas Psikologi Indonesia.
 
Mailing List ini merupakan ajang berdiskusi bagi siapa
saja yang berminat mendalami psikologi. Mailing list
ini dibuka sebagai upaya untuk mentransformasi
pemahaman psikologi dari sifatnya selama ini yang
tekstual menuju ke sifat yang kontekstual. Anda tidak
harus berasal dari kalangan disiplin ilmu psikologi
untuk bergabung sebagai member dalam mailing list ini.
Mailing List ini merupakan tindak lanjut dari
simposium psikologi transformatif, melalui mailing
list ini, diharapkan diskusi dan gagasan mengenai
transformasi psikologi dapat terus dilanjutkan.
Anggota yang telah terdaftar dalam milis ini antara
lain adalah para pembicara dari simposium Psikologi
Transformatif : Edy Suhardono, Cahyo Suryanto, Herry
Tjahjono, Abdul Malik, Oka Rusmini, Jangkung
Karyantoro,. Beberapa rekan lain yang aktif dalam
milis ini adalah: Audifax, Leonardo Rimba, Vincent
Liong, Mang Ucup, Goenardjoadi Goenawan, Prastowo,
Prof Soehartono Taat Putra, Bagus Takwin, Amalia “Lia”
Ramananda, Himawijaya, Rudi Murtomo, Felix Lengkong,
Kartono Muhammad, Ridwan Handoyo, Dewi Sartika, Jeni
Sudarwati, FX Rudy Gunawan, Arie Saptaji, Radityo
Djajoeri, Tengku Muhammad Dhani Iqbal, Anwar Holid,
Elisa Koorag, Kidyoti, Priatna Ahmad,  J. Sumardianta,
Jusuf Sutanto, Stephanie Iriana, Yunis Kartika.


Send instant messages to your online friends http://au.messenger.yahoo.com 


[psikologi_net] Makna Komunikasi Empati dan Kompatiologi

2007-04-11 Terurut Topik Vincent Liong
Makna Komunikasi Empati dan Kompatiologi
Ditulis oleh: Vincent Liong / Liong Vincent Christian



Ingin ikut diskusi?! klik e-link: 
http://groups.yahoo.com/group/vincentliong/message/20406
http://groups.yahoo.com/group/psikologi_transformatif/message/18384
http://groups.yahoo.com/group/Komunikasi_Empati/message/1413


Definisi Komunikasi berarti hubungan antara satu pihak
dengan pihak yang lain. 
Definisi Empati berarti memahami perasaan / kondisi
pihak lain tanpa terbawa untuk mengikuti kepentingan
pihak lain dan mengabaikan kepentingan diri sendiri.
(bersifat Objective)
Definisi Simpati adalah ikut merasakan apa yang
dirasakan pihak lain dan terbawa untuk berpihak ke
kondisi tsb. (bersifat Subjective)

Definisi Komunikasi Empati berarti hubungan antara
satu pihak dengan pihak lain, dimana pihak-pihak yang
berkomunikasi mampu memahami perasaan / kondisi pihak
lain tanpa terbawa untuk mengikuti kepentingan pihak
lain dan mengabaikan kepentingan diri sendiri.
(bersifat Objective)

Dalam penerapannya Komunikasi Empati sering
diselewengkan dengan disamakan dengan Komunikasi
Simpati olah pihak yang bersifat normatif. Pemaknaan
Komunikasi Simpatik sendiri berarti hubungan antara
satu pihak dengan pihak lain, dimana pihak-pihak yang
berkomunikasi mampu memahami perasaan / kondisi pihak
lain dan terbawa untuk berpihak ke kondisi tsb.
(bersifat Subjective).

Jadi penyelewengan makna Komunikasi Empati menjadi
Simpati memiliki resiko individu tsb lupa, bahwa dalam
berkomunikasi pihak-pihak yang terlibat memiliki
kepentingan dan sudut pandang masing-masing yang
individual, yang bilamana salah satu pihak berpihak ke
kepentingan pihak lain, maka beresiko kehilangan
penguasaan terhadap kepentingan diri sendiri atau
malah dimanfaatkan secara tidak mutualistis. 

Kompatiologi sebagai ilmu Komunikasi Empati adalah
ilmu yang sifatnya memberi penguasaan individu, bahwa
dalam bidang apapun, suatu pemerosesan informasi
selalu terdiri dari dua kegiatan: Penyerapan abstraksi
data (data abstrak) dan Penerjemahan data ke dalam
bahasa-bahasa dengan range yang lebih spesifik (data
kongkrit). 

Ketika data di tahap kegiatan abstraksi data (data
abstrak), maka data disimpan dalam bentuk sampling
sebagai suatu pemposisan diri tertentu terhadap skala
dan range yang mencakupinya. Suatu data yang sifatnya
abstrak bisa ditranslate menjadi range bahasa yang
satu dan bisa juga ke range bahasa yang lain.

Misalnya;
* Karakteristik rasa makanan memiliki range yang
memiliki titik referensi manis, asin, asam, pahit dan
pedas. Setiap sample data tentang satu jenis
karakteristik makanan disimpan sebagai satu
pemposisian diri terhadap titik referensi manis, asin,
asam, pahit dan pedas ;dan menjadi bagian dari range
rasa makanan.
* Intensitas cahaya memiliki range dari skala interval
sample warna yang paling terang ke paling gelap. Tiap
sample warna spesifik memiliki pemposisian diri
terhadap range dan skala intensitas cahaya. 
* Range tubuh fisik manusia terdiri dari skala berupa
anggota-anggota tubuh dari kaki sampai kepala. Setiap
satu anggota tubuh dari yang besar sampai yang kecil
memiliki pemposisian diri yang spesifik dalam range
tubuh fisik manusia. Misalnya kalau kita bicara
tentang hidung maka bila kita bahas dalam range dan
skala: range tubuh fisik manusia -> Kepala -> kepala
bagian depan / muka -> hidung.  
* Range perasaan binatang terdiri dari titik
referensi: approve >< defense dan send >< recive.
Setiap sample projeksi perasaan binatang memiliki
pemposisian diri yang spesifik terhadap range perasaan
binatang tsb. 
* Range komunitas keluarga terdiri dari skala ayah,
ibu, anak sulung, anak tengah, anak bungsu, dlsb. Tiap
anggota keluarga memiliki pemposisian diri yang
spesifik terhadap skala-skala / tiap anggota keluarga.

Tanpa perlu belajar secara khusus definisi, bahasa,
norma, dlsb ;tiap manusia dan binatang mampu secara
alamiah membedakan posisi sample data, skala, titik
referensi ;sebagai bagian dari range dengan bahasa
spesifik. Suatu pemposisian diri sampla data terhadap
range bisa ditranslate ke dalam bahasa yang
berbeda-beda misalnya: Sample dengan pemposisian diri
rasa X pada range rasa makanan, memiliki pemposisian
diri warna X pada range intensitas cahaya, memiliki
pemposisian diri bagian tubuh X pada range tubuh
fisik, dan memiliki pemposisian diri perasaan X pada
range perasaan. 

Oleh karena itu Kompatiologi akan selalu membenturkan
diri untuk menentang ilmu-ilmu berbasis penormaan,
pelabelan, believe sistem, keyakinan akan cara yang
dianggap paling benar. Ini ditujukan untuk
mengingatkan para pengguna ilmu tsb; bahwa sebuah
norma yang menasehati orang untuk mengambil satu
pilihan tindakan yang linier baik benarnya, hanyalah
satu pilihan sempit diantara banyak variasi pilihan
yang bisa diambil oleh manusia yang sifatnya relatif. 

Mengikuti norma saja membuat manusia tidak menghargai
kemampuan dirinya untuk melakukan pemetaan atas
keadaan dan melakukan analisa sendiri yang bebas dalam
mengam

[psikologi_net] Tool dan Tool ..sekilas pandang (Kompatiologi & Falun Dafa) oleh: Mochamad Riza

2007-04-11 Terurut Topik Vincent Liong
Tool dan Tool ..sekilas pandang 
ditulis oleh: Mochamad Riza <[EMAIL PROTECTED]>

(Pertama kali diposting di e-link:
http://groups.yahoo.com/group/psikologi_transformatif/message/18115
)



Beberapa waktu yg lalu ada rekan dimilis ngirimin saya
e-book (Falun gong). Maka sih banget…mayan dpt e-book
gratis ^_^. Penasaran tak baca bukunya. Setelah
membaca beberapa bagian awal...saya menyimpulkan :
Isinya lumayan…memperkuat, membenarkan, apa yang saya
alami, yang mana secara umum bisa dianggap
&[EMAIL PROTECTED]

Selain itu buku ini punya keunikan. Nah uniknya buku
ini, penulis memberikan semacam tool pada setiap
pembacanya. Gunanya tool ini supaya pembaca memahami
apa yang coba diungkapkan oleh penulis. Maksudnya
secara langsung pembaca ikut : melihat, mengalami,
merasakan apa yang di alami oleh si penulis. Nah
kemampuan pembaca dalam merasakan atau menikmati
manfaat tool yg diberikan si penulis, tergantung pada
tingkatan atau sejauh mana pemahaman sipembaca pada
masalah spiritual. Salutnya lagi tool ini ada disetiap
tingkatan.

Nah tool-tool semacam ini mengingatkan saya pada
kompatiologinya si Vincent. Setiap orang yg terdekon
otomatis dia mempunyai semacam tool baru. Tool yang
unik, yang hanya dimiliki oleh orang tersebut. Dalam
perjalanannya setiap yang terdekon akan mampu menjadi
dirinya sendiri. Hingga pada satu titik tertentu, atau
dengan kata lain mencapai suatu batasan tertentu yang
mana setelah lewat batasan atau titik tertentu orang
yang terdekon ini baru benar-benar memahami tool yg
ada dan bukan sekedar memakainya saja.

Selama ini yang saya amati, setiap orang yang terdekon
atau orang yang dekat dengan vincent seolah-olah
mempunyai ketergantungan yang besar pada si vincent.
Jika si vincent cape atau mengalami suatu hal yang
serba gak pasti otomatis para dekoners..ikut
merasakan. Entah itu secara tidak langsung atau
langsung. Nah apakah berarti dekonnya tidak jalan.
Bukan...dekonnya tetap berjalan...namun kembali pada
yang terdekon.

Maksudnya jalur yang digunakan (kompatiologi) pada
dasarnya adalah jalur spiritual juga, tool yang
digunakan adalah tool spiritual juga. Artinya org yang
terdekon cepat atau lambat harus paham jalur
spiritualnya sendiri dan memahami tool yg digunakannya
itu ada dlm tingkatan mana. Selama org yg terdekon
belum bisa atau menemukan tool yang diberikan si
vincent maka ketergantungan ( timbul kurang pede dan
akhirnya mesti telp vincent dulu baru pede lagi-kayak
batere mesti di recharge ulang) tetap masih ada.
Bahasa lainnya..setiap orang yang terdekon mesti
menjalani bolak balik, jatuh bangun hingga suatu
titik, menemukan tool atau materi sendiri barulah dia
bisa lepas dari ketergantungan dari vincent.

Oh ya minggu yg lalu saya liat tulisan2 Mas Audi...dan
bahasanya semua masalah Ketuhanan. Sempat tersirat
...timbul tanda tanya ..tumben nih..ada apa ya. Nah
jawabannya ternyata...si Audi ada di Jakarta dan
nginap di rumah vincent. Lah hubungannya apa? Gini
dalam kaca mata saya ..keberadaannya Mas Audi ini dan
tulisannya akibat interaksi dgn vincent. Bahasa
lainnyaMas audi ini seperti diberi vitamin secara
gak langsung oleh vincent, ter booster..hingga
menelurkan tulisan2 berbau ketuhanan. Salah atau
benernya ini hanya dugaan saya dan dugaan inipun sudah
saya sampaikan ke vincent, hanya sayangnya belum
bicara langsung dgn Mas Audi (lagi bobo sih wkt gue
datang).

Kembali pada buku falun gong, tool yg diberikan oleh
penulisnya..akan hilang jika melanggar suatu larangan
keras yg diberikan. Pada akhirnya sipelanggar akan
kembali menjadi manusia biasa. Kalo dgn
kompatiologi...gimana? dari diskuss saya dgn vincent
juga pengamatan. tool itu tetap ada walau yg
terdekon berbuat apapun.

Demikian sekilas pandangnya..
Monggo Mas ISF, Mas Pri, Mbah NR, Mas goen Mas
tuhantu, Mas Goen..mbak Pipit, mba Isti de el
el...sharingnya di tunggu


Salam
riza

(Note: e-mail Mochamad Riza: [EMAIL PROTECTED] )



Diskusi berkaitan dengan tulisan ini dilakukan secara
unmoderated di maillist: 
* Maillist [EMAIL PROTECTED]
http://groups.yahoo.com/group/psikologi_transformatif/message/18115
* Maillist [EMAIL PROTECTED] 
http://groups.yahoo.com/group/vincentliong/message/20363

Maillist-maillist tempat mendiskusikan Kompatiologi:
http://groups.yahoo.com/group/komunikasi_empati 
http://groups.yahoo.com/group/vincentliong/ 
http://groups.yahoo.com/group/psikologi_transformatif/

http://groups.yahoo.com/group/r-mania 





LAMPIRAN (Jawaban resmi versi Vincent Liong)

Menjawab email “Tool dan Tool ..sekilas pandang” karya
mas Riza
oleh: Vincent Liong (pendiri kompatiologi)



Mas Riza, saya setuju tentang penjelasan mas Riza soal
kesamaan antara ilmunya Falun Dafa dan Kompatiologi.
Seperti tulisan mas Riza, sbb:

“Nah uniknya buku ini, penulis memberikan semacam tool
pada setiap pembacanya. Gunanya tool ini supaya
pembaca memahami apa yang coba diungkapkan oleh
penulis. Maksudnya secara langsung pembaca ikut :
melihat, mengalami, merasakan apa yang di alami oleh
si penulis. Nah kemampu

[psikologi_net] Kompatiologi: Zaman Feodal menuju Zaman Pedagang

2007-04-14 Terurut Topik Vincent Liong
Kompatiologi: Zaman Feodal menuju Zaman Pedagang
ditulis oleh: Vincent Liong / Liong Vincent Christian



Ingin ikut diskusi?! klik e-link: 
http://groups.yahoo.com/group/vincentliong/message/20446

http://groups.yahoo.com/group/psikologi_transformatif/message/18586

http://groups.yahoo.com/group/Komunikasi_Empati/message/1440

(note: maillist2 tsb di atas bersifat unmoderated) 



Pengantar

Ada suatu masa dimana antar saudara saling berdagang,
anak terlibat tawar menawar dalam berdagang dengan
bapaknya, suami berdagang dengan isterinya. Antara
mertua dan menantu juga saling berdagang. Zaman itu
nanti bisa katakan sebagai zaman pedagang. 

Sadar tidak sadar dalam hubungan egaliter, seorang
ayah membutuhkan keinginan anaknya untuk mau
mengerjakan PR dan si anak membutuhkan ayahnya untuk
membelikannya DVD Playstation. Proses tawar menawar
dalam dagang ini bisa terhambat (stop prosesnya) bila
sang ayah mampu menceramahi anaknya, hingga anaknya
meyakini pola pikir yang hirarkis bahwa seorang anak
harus mengikuti nasehat orangtua agar menjadi anak
yang baik dan disayang orangtua.

Saya menggunakan contoh sederhana ini untuk
menjelaskan bagaimana pemegang money capital dalam
kapitalisme berusaha untuk menggiring masyarakat umum
agar tetap berpegang pada believe sistem tentang rasa
aman yang menjamin hidup seseorang. Seperti kalimat
saya di atas,” seorang anak harus mengikuti nasehat
orangtua agar menjadi anak yang baik dan disayang
orangtua.”Maka seseorang diarahkan untuk sekedar
mengikuti aturan main pemegang money capital dengan
pertimbangan bahwa apa yang dilakukan di masa lalu
akan mempengaruhi apa yang terjadi di masa depan
dengan logika yang linier. Seperti orang dididik agar
sekolah setinggi mungkin (S1, S2, S3, dlsb) hingga
‘lulus’ sekolah, yang artinya start menjadi ‘belum
lulus/sukses’ di dunia kerja. Sama seperti orang
dididik untuk meyakini bahwa memiliki pekerjaan yang
tetap selama mungkin membuat dirinya terjamin secara
jangka panjang, padahal kapan saja dia bisa dipecat.
Kemungkinan orang tsb untuk mendapatkan tawar menawar
yang lebih baik dengan berpikir pada ketidakpastian
jadi tertutup, padahal melepaskan pekerjaan yang satu
berarti bisa tidak mendapatkan penghasilan atau
mendapatkan peluang yang lebih besar dari pekerjaan
sebelumnya. 

Maka dari itu banyak murid ilmu kompatiologi yang
memutuskan untuk meninggalkan pekerjaannya dan memilih
hidup dalam ketidakpastian. Saya sendiri (Vincent
Liong) memutuskan meninggalkan fakultas Psikologi
universitas Atma Jaya karena menyadari bahwa realita
di ruang kelas tidak sama dengan realita di luar ruang
kelas. Vincent Liong sebagai penulis, peneliti dan
pendiri ilmu kompatiologi, tidak lulus
matakuliah-matakuliah semester pertama, misalnya:
Metodologi Penelitian 1 (Vincent 2x tidak lulus dengan
nilai E). Psikologi Umum 1 (Vincent 2x tidak lulus
dengan nilai E). Dan banyak matakuliah prasyarat
lainnya yang bidangnya sama atau mirip dengan bidang
yang amat dikuasai Vincent di luar ruang kelas
mendapat nilai E atau paling bagus D alias tidak
pernah lulus sampai tua. Jika dihitung bahwa seorang
mahasiswa di fakultas psikologi Unika Atma Jaya
biasanya lulus dalam 4 tahun, maka jika Vincent Liong
harus mengulang matakuliah masing-masing hanya 3x maka
setidaknya akan lulus S1 Psikologi dalam 12 tahun atau
lebih. 

Orang lupa bahwa sebelum melihat ke masa lalu dan ke
masa depan kita harus ingat pada masa kini. Bahwa di
masa kini, kita di posisi seperti seorang anak yang
menginginkan memiliki playstation. Bahwa dengan atau
tanpa melakukan tawar-menawar, berdagang dengan
orangtua untuk mendapatkan playstation tetap tidak ada
yang menjamin masa depan saya. 

Maka dari itu untuk mempropagandakan secara luas dan
cepat pemahaman tentang zaman berdagang yang akan
segera tiba, maka saya membuat ilmu yang namanya
kompatiologi. 



Makna Kompatiologi

“Kompatiologi sebagai ilmu Komunikasi Empati adalah
ilmu yang sifatnya memberi penguasaan individu, bahwa
dalam bidang apapun, suatu pemerosesan informasi
selalu terdiri dari dua kegiatan: Penyerapan abstraksi
data (data abstrak) dan Penerjemahan data ke dalam
bahasa-bahasa dengan range yang lebih spesifik (data
kongkrit). 

Ketika data di tahap kegiatan abstraksi data (data
abstrak), maka data disimpan dalam bentuk sampling
sebagai suatu pemposisan diri tertentu terhadap skala
dan range yang mencakupinya. Suatu data yang sifatnya
abstrak bisa ditranslate menjadi range bahasa yang
satu dan bisa juga ke range bahasa yang lain.

Misalnya;
* Karakteristik rasa makanan memiliki range yang
memiliki titik referensi manis, asin, asam, pahit dan
pedas. Setiap sample data tentang satu jenis
karakteristik makanan disimpan sebagai satu
pemposisian diri terhadap titik referensi manis, asin,
asam, pahit dan pedas ;dan menjadi bagian dari range
rasa makanan.
* Intensitas cahaya memiliki range dari skala interval
sample warna yang paling terang ke paling gelap. Tiap
sample warna spesifik memiliki pemposisian diri
terhadap range dan skala

[psikologi_net] Pentingnya Analisa Indrawi dalam Menentukan Orientasi ; oleh: Vincent Liong

2007-05-05 Terurut Topik Vincent Liong
Pentingnya Analisa Indrawi dalam Menentukan Orientasi
ditulis oleh: Vincent Liong / Liong Vincent Christian.



[Ingin berdiskusi lebih lanjut?! Mari bergabung dalam
diskusi (unmoderated) ... (klik e-link di bawah ini)
http://groups.yahoo.com/group/Komunikasi_Empati/message/1550
http://groups.yahoo.com/group/vincentliong/message/20722
http://groups.yahoo.com/group/psikologi_transformatif/message/19729
]



Dalam tulisan berjudul “Kompatiologi? Ingin diskusi.
(Siklus Zaman & Peran Kompatiologi)” (e-link:
http://groups.yahoo.com/group/vincentliong/message/20707
http://tech.groups.yahoo.com/group/Komunikasi_Empati/message/1539
) saya membahas proses dari manusia yang instingtif
seperti binatang, menjadi manusia yang mensibukkan
diri di kegiatan bernalar ;dimulai ketika manusia
mulai mencari rasa aman dari kondisi zaman animisme
yang selalu di kondisi ketidakpastian seperti hukum
hutan rimba. 

Anggapan soal pentingnya kegiatan bernalar untuk
membuat labeling dan konsep-konsep dihasilkan karena
ketakutan manusia akan kelangsungan hidupnya dalam
hubungan antara masa lalu, masa kini dan masa depan,
sehingga merasa membutuhkan konsep tentang rasa aman
yang diharapkan memberikan jaminan secara permanen.
Kegiatan bernalar membuat manusia kehilangan kemampuan
untuk menganalisa input-input indrawi karena
menganggap kemampuan bermain dengan nalar jauh lebih
penting dibanding memperhatikan input indrawi.

Mengabaikan kemampuan menganalisa input indrawi
memiliki akibat yang fatal, yaitu: si manusia semakin
kehilangan tujuan tentang kondisi apa yang dianggap
ideal (output apa yang paling diinginkan). Maka dari
itu seiring dengan pertumbuhan budaya bernalar, maka
manusia semakin tidak tahu tujuan ideal semacam apa
yang dicita-citakan. Sebagai akibatnya muncul
idealisme-idealisme yang tidak seimbang, seperti
secara ekstrim ingin banyak uang saja, atau secara
ekstrim ingin nyaman saja atau secara ekstrim ingin
merasa aman saja, dan tetap tidak pernah merasa
menemukan kondisi ideal yang sempurna.

Masalahnya pengertian tentang kwalitas hidup di dunia
nyata (dialami secara langsung / subjective) tidak
dipelajari dari kegiatan bernalar di alam pikiran
(dilogikakan / objective). Manusia merasa nyaman
adalah akibat dari pengalaman mencicipi input indrawi
yang disukai oleh judgement instingtif yang sifatnya
indrawi pula. Misalnya: kita merasa nyaman kalau makan
sampai kenyang dan merasa menderita kalau tidak
mendapat makan yang cukup. Kita merasa nyaman kalau
tinggal di rumah yang melindungi kita dari input
indrawi lingkungan sekitar yang tidak membuat kita
merasa nyaman. Kita merasa nyaman kalau tidur di kasur
yang empuk dan tidak merasa nyaman tidur di lantai
yang keras dan dingin. 

Tanpa pengalaman indrawi dalam berinteraksi dengan
dunia luar bisa berakibat fatal yaitu kehilangan
orientasi, misalnya; Kalau seseorang untuk waktu yang
panjang selalu di posisi tidur tanpa mempekerjakan
otot kakinya untuk berjalan, maka pada otot kaki tidak
ada orientasi untuk tumbuh dan menjadi kuat sehingga
bisa lumpuh atau tulang mudah patah. Pernah dilakukan
percobaan pada tikus yang hamil dibawa ke ruang
angkasa yang tanpa grafitasi lalu dibawa kembali ke
bumi untuk melahirkan anaknya, maka anak tikus tsb
tidak memiliki orientasi tentang atas dan bawah bila
dimasukkan ke dalam air. 

Selama enam bulan terakhir saya banyak memperhatikan
anjing saya Blacky, berhubung saya sudah tidak masuk
sekolah sehingga sehari-hari banyak tinggal bersama
Blacky. Yang menarik adalah setiap kali setelah saya
pulang bepergian dalam waktu cukup panjang, misalnya
ketika mengerjakan proyek Kompatiologi cabang Bandung,
cabang Yogyakarta, atau cabang Solo dengan budaya
setempat tertentu yang spesifik. Maka ketika pulang ke
rumah pemposisian jati diri anjing saya otomatis
beradaptasi mulai dari sikap yang ditampilkan sampai
bagaimana prilakunya dalam berkomunikasi dengan saya.
Saya sampai beranggapan bahwa untuk mempelajari proses
pengalaman yang membawa perubahan-perubahan pada diri
saya, saya harus banyak mengamati Blacky. Kemampuan
menganalisa input indrawi Blacky membuat pertemuan
dengan tuannya (saya) yang baru (di kondisi saat ini,
tiap pertemuan sepulang saya bepergian), membuat
Blacky dapat dengan instant menentukan strateginya
dalam menghadapi saya, untuk mencapai kondisi idealnya
secara costumize dan selalu at the present time. 

Pada populasi hewan liar sejenis yang hidup di
lingkungan alamiah, analisa terhadap input indrawi dan
pemposisian peran dalam lingkungan sekitar yang tidak
banyak berubah mengakibatkan strategi-strategi yang
juga hampir seragam. Maka dari itu meski dianggap
tidak memiliki akal budi, binatang apapun memiliki
budaya prilaku (pemposisian diri) yang menjadi
identitas jenis yang membedakan populasi jenisnya
dengan jenis binatang yang lain.   


Ttd,
Vincent Liong
Jakarta, Minggu, 6 Mei 2007 



Note: Disarankan untuk membaca beberapa tulisan di
bawah ini agar lebih mudah mengerti penjelasan saya,
diantaranya: (klik untuk membu

[psikologi_net] Pentingnya Analisa Indrawi dalam Menentukan Orientasi ; oleh: Vincent Liong

2007-05-05 Terurut Topik Vincent Liong
Pentingnya Analisa Indrawi dalam Menentukan Orientasi
ditulis oleh: Vincent Liong / Liong Vincent Christian.



[Ingin berdiskusi lebih lanjut?! Mari bergabung dalam
diskusi (unmoderated) ... (klik e-link di bawah ini)
http://groups.yahoo.com/group/Komunikasi_Empati/message/1550
http://groups.yahoo.com/group/vincentliong/message/20722
http://groups.yahoo.com/group/psikologi_transformatif/message/19729
]



Dalam tulisan berjudul “Kompatiologi? Ingin diskusi.
(Siklus Zaman & Peran Kompatiologi)” (e-link:
http://groups.yahoo.com/group/vincentliong/message/20707
http://tech.groups.yahoo.com/group/Komunikasi_Empati/message/1539
) saya membahas proses dari manusia yang instingtif
seperti binatang, menjadi manusia yang mensibukkan
diri di kegiatan bernalar ;dimulai ketika manusia
mulai mencari rasa aman dari kondisi zaman animisme
yang selalu di kondisi ketidakpastian seperti hukum
hutan rimba. 

Anggapan soal pentingnya kegiatan bernalar untuk
membuat labeling dan konsep-konsep dihasilkan karena
ketakutan manusia akan kelangsungan hidupnya dalam
hubungan antara masa lalu, masa kini dan masa depan,
sehingga merasa membutuhkan konsep tentang rasa aman
yang diharapkan memberikan jaminan secara permanen.
Kegiatan bernalar membuat manusia kehilangan kemampuan
untuk menganalisa input-input indrawi karena
menganggap kemampuan bermain dengan nalar jauh lebih
penting dibanding memperhatikan input indrawi.

Mengabaikan kemampuan menganalisa input indrawi
memiliki akibat yang fatal, yaitu: si manusia semakin
kehilangan tujuan tentang kondisi apa yang dianggap
ideal (output apa yang paling diinginkan). Maka dari
itu seiring dengan pertumbuhan budaya bernalar, maka
manusia semakin tidak tahu tujuan ideal semacam apa
yang dicita-citakan. Sebagai akibatnya muncul
idealisme-idealisme yang tidak seimbang, seperti
secara ekstrim ingin banyak uang saja, atau secara
ekstrim ingin nyaman saja atau secara ekstrim ingin
merasa aman saja, dan tetap tidak pernah merasa
menemukan kondisi ideal yang sempurna.

Masalahnya pengertian tentang kwalitas hidup di dunia
nyata (dialami secara langsung / subjective) tidak
dipelajari dari kegiatan bernalar di alam pikiran
(dilogikakan / objective). Manusia merasa nyaman
adalah akibat dari pengalaman mencicipi input indrawi
yang disukai oleh judgement instingtif yang sifatnya
indrawi pula. Misalnya: kita merasa nyaman kalau makan
sampai kenyang dan merasa menderita kalau tidak
mendapat makan yang cukup. Kita merasa nyaman kalau
tinggal di rumah yang melindungi kita dari input
indrawi lingkungan sekitar yang tidak membuat kita
merasa nyaman. Kita merasa nyaman kalau tidur di kasur
yang empuk dan tidak merasa nyaman tidur di lantai
yang keras dan dingin. 

Tanpa pengalaman indrawi dalam berinteraksi dengan
dunia luar bisa berakibat fatal yaitu kehilangan
orientasi, misalnya; Kalau seseorang untuk waktu yang
panjang selalu di posisi tidur tanpa mempekerjakan
otot kakinya untuk berjalan, maka pada otot kaki tidak
ada orientasi untuk tumbuh dan menjadi kuat sehingga
bisa lumpuh atau tulang mudah patah. Pernah dilakukan
percobaan pada tikus yang hamil dibawa ke ruang
angkasa yang tanpa grafitasi lalu dibawa kembali ke
bumi untuk melahirkan anaknya, maka anak tikus tsb
tidak memiliki orientasi tentang atas dan bawah bila
dimasukkan ke dalam air. 

Selama enam bulan terakhir saya banyak memperhatikan
anjing saya Blacky, berhubung saya sudah tidak masuk
sekolah sehingga sehari-hari banyak tinggal bersama
Blacky. Yang menarik adalah setiap kali setelah saya
pulang bepergian dalam waktu cukup panjang, misalnya
ketika mengerjakan proyek Kompatiologi cabang Bandung,
cabang Yogyakarta, atau cabang Solo dengan budaya
setempat tertentu yang spesifik. Maka ketika pulang ke
rumah pemposisian jati diri anjing saya otomatis
beradaptasi mulai dari sikap yang ditampilkan sampai
bagaimana prilakunya dalam berkomunikasi dengan saya.
Saya sampai beranggapan bahwa untuk mempelajari proses
pengalaman yang membawa perubahan-perubahan pada diri
saya, saya harus banyak mengamati Blacky. Kemampuan
menganalisa input indrawi Blacky membuat pertemuan
dengan tuannya (saya) yang baru (di kondisi saat ini,
tiap pertemuan sepulang saya bepergian), membuat
Blacky dapat dengan instant menentukan strateginya
dalam menghadapi saya, untuk mencapai kondisi idealnya
secara costumize dan selalu at the present time. 

Pada populasi hewan liar sejenis yang hidup di
lingkungan alamiah, analisa terhadap input indrawi dan
pemposisian peran dalam lingkungan sekitar yang tidak
banyak berubah mengakibatkan strategi-strategi yang
juga hampir seragam. Maka dari itu meski dianggap
tidak memiliki akal budi, binatang apapun memiliki
budaya prilaku (pemposisian diri) yang menjadi
identitas jenis yang membedakan populasi jenisnya
dengan jenis binatang yang lain.   


Ttd,
Vincent Liong
Jakarta, Minggu, 6 Mei 2007 



Note: Disarankan untuk membaca beberapa tulisan di
bawah ini agar lebih mudah mengerti penjelasan saya,
diantaranya: (klik untuk membu

[psikologi_net] Kompatiologi dan Mekanisme Kebutuhan

2007-05-24 Terurut Topik Vincent Liong
Kompatiologi dan Mekanisme Kebutuhan


Ditulis oleh: Liong Vincent Christian / Vincent Liong
Dibahas bersama: Adhi Purwono 

Ingin ikut dalam diskusi? Klik:: 
http://groups.yahoo.com/group/Komunikasi_Empati/message/1711
http://groups.yahoo.com/group/vincentliong/message/20964



Manusia dan hewan adalah makhluk hidup yang mampu
bergerak dan berpindah tempat dengan bebas, sifat ini
yang membedakan dua kelompok makhluk hidup ini dengan
tumbuhan. Manusia dibedakan dengan binatang karena
binatang tidak terlalu mempunyai keinginan untuk
melenceng dari penemuhan kebutuhan dasar saja,
sedangkan manusia merasa kurang bilamana hanya
terpenuhi kebutuhan dasarnya saja. Dalam pemahaman
tentang kebutuhan dasar, biasanya dianggap bahwa
setelah manusia terpenuhi kebutuhan dasarnya, maka
manusia tetap merasa mempunyai keinginan lebih untuk
terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan lain di luar
kebutuhan dasar. 

Mengapa manusia tidak hanya puas dengan terpenuhinya
kebutuhan dasar, sedangkan pada binatang mereka cukup
puas bila terpenuhi kebutuhan dasarnya? 

Jika seorang Tarzan yang hidup di tengah-tengah budaya
Simpanse tumbuh sebagai manusia yang cukup puas
bilaman kebutuhan dasarnya sudah terpenuhi. Namun,
jika seekor Blacky hidup di tengah-tengah budaya
Manusia, maka terpenuhi kebutuhan dasar saja tidak
cukup, karena Blacky terpengaruh dengan konsep
kenyamanan manusia; sofa yang empuk dengan berlapis
kulit yang hangat, makanan yang tidak hanya
mengkenyangkan tetapi memenuhi selera, kamar yang
ber-AC, dlsb meskipun tidak tidak sejauh manusia dalam
mengejar konsep kebutuhan akan kenyamanan moderen.
Mengapa Blacky tidak terbawa konsep kenyamanan moderen
sejauh Manusia? Ini disebabkan karena manusia tidak
sanggup mempengaruhi Blacky seperti manusia
mempengaruhi manusia lain.

Tao mengatakan; “Manusia mengikuti aturan bumi, Bumi
mengikuti aturan Langit. Sementara langit itu
mengikuti aturan Tao.”

Dalam kutipan di atas ada dua aturan yang dihadapi
oleh manusia yaitu aturan bumi dan aturan langit. 

Bicara tentang kebutuhan; 
Aturan Bumi adalah segala yang sifatnya mekanis
biologis atau pada proses pengambilan keputusannya
dikatakan instingtif, misalnya: Makhluk hidup makan
untuk mempertahankan eksistensi dirinya secara fisik
(tetap hidup), membutuhkan rasa aman untuk menjauhkan
diri dari bahaya yang bisa melenyapkan eksistensi dia
secara fisik, membutuhkan kegiatan sex untuk
menggandakan sebagian dirinya sehingga sebagian
dirinya tetap eksis secara fisik. Jadi intinya saya
eksis secara fisik. Itulah aturan bumi.
Aturan Langit adalah penciptaan konsep oleh manusia
dengan tujuan munculnya anggapan bahwa hidupnya aman
dan dapat diramalkan prosesnya, di tengah
ketidakpastian dan konflik antar kepentingan individu
yang berusaha untuk terus eksis, misalnya: perlu
konsep, paradigma, sudutpandang, referensi, acuan,
sehingga perlu sekolah, agar dapat meramalkan setiap
tahap proses hidupnya, misalnya setelah lulus bekerja,
lalu menikah, lalu membesarkan anak, mendapatkan
pensiun, hingga mendapatkan pemakaman yang layak, lalu
butuh agama agar dapat tetap memprediksi eksistensi
diri setelah mati. 

Manusia tidak sanggup mengajarkan hewan untuk
menciptakan aturan langitnya sendiri yang terus
berkembang, sehingga manusia berasumsi bahwa dia
berbeda dengan hewan hanya karena hewan tidak bisa
diajarkan untuk menciptakan dan mengembangkan aturan
langitnya secara mandiri (akal budi).

Kompatiologi dalam hal ini berperan untuk mengurangi
tekanan keinginan yang dialami oleh manusia dalam
kebutuhannya berkonsep untuk mengikuti dan
mengembangkan aturan langit. 

Bagaimana cara kompatiologi bekerja? 
Aturan langit bekerja dengan kebutuhan untuk membuat &
mengembangkan konsep-konsep dalam hal eksistensi diri
(berfilsafat).
Aturan bumi adalah mekanisme dasar dalam eksistensi
diri secara fisik yang bekerja secara mekanis ragawi
(instingtif).

Oleh karena itu kompatiologi bekerja dengan sampling
data sensor ragawi tanpa ceramah, pengarahan konsep,
dogma, dlsb sehingga untuk sesaat pengguna
kompatiologi sempat mengalami pengalaman untuk hidup
pada aturan bumi tanpa terpengaruh tekanan-tekanan
aturan langit. Sehingga tekanan dari aturan langit
bisa dikurangi dengan menyadari adanya aturan bumi
dengan melalui pengalaman dekonstruksi tsb, karena
setelah mengalami dekonstruksi manusia tsb menyadari
bahwa adaptasi pemposisisan diri manusia bisa
dilakukan menggunakan baik aturan bumi maupun aturan
langit, tidak ada yang lebih penting / berkuasa satu
terhadap yang lain.


Ttd,
Vincent Liong
Jakarta, Selasa, 22 Mei 2007


Note: balasan atas tulisan ini harap di Cc ke email:
<[EMAIL PROTECTED]>, <[EMAIL PROTECTED]> supaya
dapat kami baca dan balas (jika perlu) dengan cepat.







LAMPIRAN Info 'Pendekon' (Pengajar) Kompatiologi
Last update: 30 April 2007 (berlaku sampai update
berikutnya)



ISI LAMPIRAN 
* Daftar pengajar Kompatiologi cabang Jakarta. 
* Daftar penasehat Kompatiologi cabang Jakarta. 
* Daftar pengajar Kompatiologi caba

[psikologi_net] Posisi Kompatiologi dalam Insting, Believe Sistem, dan Intuisi. oleh: Vincent Liong

2007-07-01 Terurut Topik Vincent Liong
Posisi Kompatiologi dalam Insting, Believe Sistem, dan
Intuisi.
Ditulis oleh: Liong Vincent Christian / Vincent Liong

Ingin ikut dalam diskusi?! , klik:
http://groups.yahoo.com/group/vincentliong/message/21595
http://groups.yahoo.com/group/Komunikasi_Empati/message/1995
http://groups.yahoo.com/group/psikologi_transformatif/message/23858



Kata; ‘Insting’, ‘Believe Sistem’ dan ‘Intuisi’…

Sadar atau tidak sadar, tiga buah kata yang tidak
pernah bisa dipisahkan, yang memiliki definisinya
masing-masing, yang diterjemahkan ke dalam berbagai
nama berdasarkan konteks fungsionalnya yang lebih
spesifik...

Dalam ranah pembahasan teori (anggapan) tentang
pemerosesan informasi pada manusia;  
Intuisi mewakili anggapan tentang proses penyampaian
atau lalulintas informasi abstrak yang bersifat
spontant, biasanya diidentikkan dengan teori sifat
otak kanan.  
Insting mewakili anggapan tentang proses penerjemahan
informasi abstrak ke dalam bahasa yang lebih kongkrit
(fisikal), biasanya diidentikkan dengan teori sifat
otak kiri. 
Sedangkan believe sistem adalah kepercayaan, agama,
tradisi, adat-istiadat, cerita, teori, anggapan yang
mewakili keseluruhan cerita tentang kegiatan
pemerosesan informasi pada manusia. 
Karena hanya fungsi insting yang mempu dijelaskan
secara agak mekanis, maka secara empiris & logis hal
ini mudah dijelaskan dalam bentuk believe sistem,
sedangkan fungsi intuisi sulit dijelaskan karena
sifatnya adalah penyaluran data yang spontant bukan
metodologi dengan penjelasan kongkrit (ada kerja / hal
fisikalnya) ; Sehingga believe sistemnya masuk ke
ranah metafisika (non-science & non-empiris), karena
tidak ada garis pemisah yang jelas antara intuisi dan
anggapan tentang kegiatan intuisi (believe sistem). 

Dalam pembahasan tentang fungsi mekanis komputer;
Hardware menjalankan perannya dalam menjadi alat
penghubung dalam penyampaian lalulintas informasi
abstrak. Software (termasuk operating sistem)
menjalankan perannya sebagai alat penerjemahan
informasi abstrak ke-dan-dari informasi yang lebih
kongkrit (fisikal) yang masuk-dan-keluar melalui
input-dan-output device.   

Dalam pembahasan tentang fungsi mekanis media
penyimpanan data seperti DVD, Piringan Hitam,
HardDisk, dlsb;
Pembacaan data dilakukan melalui proses random
sampling berupa sentuhan, cahaya, dlsb dengan bahasa
binair yang abstrak seperti 01010100101010... , lalu
ditranslate ke bahasa yang lebih kongkrit (jelas &
fisikal), lalu diprojeksikan dalam bentuk data
kongkrit. 

Tidak ada satupun ’bidang keilmuan’ (believe sistem)
baik yang dianggap science, empiris atau yang
metafisika (non science) yang bisa lepas dari ’sifat
tiga kata dasar ini’ (insting, believe sistem, dan
intuisi) mesikipun dalam nama pendefinisian yang
berbeda. Entah itu ilmu science & empiris seperti;
ilmu sosial, ilmu alam, ilmu kedokteran, ilmu
psikologi, ilmu elektro, ilmu komputer, ilmu mesin,
dlsb. Juga ilmu metafisika seperti; ilmu agama, ilmu
meditasi, ilmu reiki, ilmu kundalini, dlsb.


Seperti judul tulisan di atas: “Posisi Kompatiologi
dalam Insting, Believe Sistem, dan Intuisi.”; Maka
saya tidak membahas secara detail posisi masing-masing
ilmu terhadap insting, believe sistem, dan intuisi
dalam tulisan ini. Yang akan saya bahas adalah
bagaimana kompatiologi (yang buatan saya) mampu
menjawab permasalahan utama dalam usaha penerapan ilmu
berbasis believe sistem. 

Pada paragraf di atas saya telah menulis bahwa believe
sistem adalah “ kepercayaan, agama, tradisi,
adat-istiadat, cerita, teori, anggapan yang mewakili
keseluruhan cerita tentang kegiatan pemerosesan
informasi pada manusia (atau kegiatan apapun sesuai
dengan konteks fungsionalnya yang lebih spesifik).
Permasalahan utama dari believe sistem adalah: orang
diajak untuk terus berusaha menguasai secara
keseluruhan dan benar anggapan tentang suatu kegiatan
fungsional yang ingin dikuasainya. 

Tetapi seberapa besar dan seberapa lamapun si manusia
berusaha untuk menguasai secara menyeluruh suatu
believe sistem, tetap saja usaha itu tidak akan pernah
selesai ; malahan semakin didalami semakin rumit dan
semakin sedikit orang yang bisa mengerti dan diajak
ngobrol tentang penguasaan dan kebenaran believe
sistem tersebut. Pada akhirnya usaha untuk menguasai
berbagai jenis believe sistem berkembang menjadi
hirarki kerumitan, semakin tinggi hirarki maka semakin
sedikit orang yang bisa menguasai, mengerti dan diajak
ngobrol (seperti fenomena orang sekolah S1, lalu S2
lalu S3 lalu mau sampai profesor, atau jadi murid
kelas teri, murid senior, jadi guru, hingga maha
guru), kultus ada dan dibuat karena pemegang kultus
tersebut tidak dimengerti oleh orang lain. 


Nah, bagaimana kompatiologi (yang buatan saya) ini
bisa menyelesaikan masalah ini?! Caranya adalah
merubah paradigma usaha menguasai ilmu; dari menguasai
believe sistem (anggapan-anggapan atas ilmu), menjadi
menguasai secara langsung kegiatan fisikalnya (sebagai
pelaku, seperti sebuah mesin). Urusan
anggapan-anggapan atas ilmu dialami secara

[psikologi_net] Tubuh, jiwa dan Roh (hardware, translater dan sampler)

2007-07-09 Terurut Topik Vincent Liong
Judul:
tubuh, jiwa dan roh..
hardware, translater dan sampler..
anak, ibu dan bapak.. 
putera, roh kudus dan bapa...
manusia, instightif dan intuitif...
manusia, bumi dan langit... 

Ingin ikut dalam diskusi? (Unmoderated) Klik e-link:
http://groups.yahoo.com/group/vincentliong/message/21738
http://groups.yahoo.com/group/Komunikasi_Empati/message/2057
http://groups.yahoo.com/group/psikologi_transformatif/message/24917


Chatting antara Vincent Liong (V.L.) dengan Md. (nama
dirahasiakan) pada tanggal Senin, 9 Juli 2007 malam.


Md.: Hi hi.. lagi ngapain??
V.L.: lage nulis
Md.: nulis apa??
V.L.: soal The Augments
Md.: mksdny memperbanyak apa??
V.L.: memperbanyak orang yg punya budaya spt gw
Md.: budaya seperti lo??
Md.: kenapa gitu??
V.L.: gw merancang budaya dan memperbanyak orang
dengan budaya yg sama
Md.: dan menurut lo,tindakan lo itu positif ato
negatif??
Md.: orang kan bisa mengartikannya berbeda"..
Md.: lo bisa memecahbelahkan masyarakat lhoo
V.L.: ya nga ada positif negatif
V.L.: masyarakat dalam budaya kultus jelas gw
pecahbelah
V.L.: tetapi masyarakat yg lebih primitif ngak kena
pengaruh
V.L.: baik atau buruk itu tergantung posisi kita
melihat dari mana
Md.: itu dia yang gw maksud..
V.L.: atau tidak dari mana2
Md.: ga semua orang bisa memandang dari sisi yang
membangun kan??
V.L.: tidak ada sisi yg membangun
V.L.: kalau dianggap ada maka ada yg dianggap sisi
tidak membangun
Md.: jadi,bisa aja saat mereka menginterprestasikannya
salah,,bisa terjadi paradigma baru yang menyesatkan,,
V.L.: ada dua jenis paradigma yg mekanis dan yang
believe sistem
V.L.: yg believe sistem bisa sesat karena ada posisi
dalam ruang pikir
V.L.: tetapi mekanisme tidak bisa baik dan tidak bisa
buruk karena mekanisme
Md.: bukannya segala sesuatu,tanpa terkecuali itu ada
sisi baik dan buruknya??
Md.: kecuali Tuhan ya..
V.L.: tuhan ada kalau ada setan
Md.: ko gitu sih??
V.L.: kalau tidak ada setan maka tidak ada tuhan
begitu juga sebaliknya
Md.: ko lo bisa ngomong gt??
V.L.: butuh tuhan kalau butuh perasaan terlindungi
dari setan
Md.: atas dasar apa?
V.L.: kalau sedang tidak ya tidak butuh tuhan
Md.: ga juga..
Md.: klo gw sih ga gitu..mau seneng ato sedih,,gw
slalu bersyukur sama Tuhan..
Md.: waahh,,berarti lo cuma manfaatin Tuhan doang
dong??
V.L.: bersyukur ya iya tetapi bukan atas dasar butuh
tuhan karena takut setan maka bersyukur
V.L.: ada atau nga ada terlindungi atau tidak ya
bersyukur udah idup
Md.: emg lo takut setan?
V.L.: nga
Md.: bukannya harusnya setan yang takut sm kita??
V.L.: juga tidak takut tuhan
Md.: kan kita in Bait Allah,, hah?? lo ga takut
Tuhan?? padahal,takut akan Tuhan itu permulaan
pengetahuan lhoo..
V.L.: takut tuhan adalah permulaan perbudakan kita
atas tuhan yg disuruh jagain kita dari setan.
bersyukur bukan karena takut sama tuhan atau takut
sama setan adalah permulaan mengenal tuhan secara
egaliter. tuhan dan setan itu titik ekstrim. diantara
dua titik ekstrim ada range. dalam range ada skala
Md.: jadi lo merasa bahwa lo bisa mengenal Tuhan
dengan ilmu yang lo punya sekarang?
V.L.: mengenal tuhan secara egaliter berbeda dengan
mengenal tuhan secara membudaki atau dibudaki
Md.: padahal,lokan mahluk ciptaanNya,,jadi mana
mungkin lo bisa melebihi Tuhan Yesus??
V.L.: pemahaman tentang tuhan yesus bisa dibawa ke
mana2: bisa ke kondisi egaliter atau kondisi non
egaliter tergantung yg memberikan arahan.
Md.: mskd lo membudaki atau dibudaki tuh gmn??
V.L.: takut nga dilindungi dari setan dan takut sama
tuhan makanya baik sama tuhan (membaik-baik-i)
Md.: lo tau ga klo Tuhan itu tritunggal??
V.L.: itu konsepnya. ayah ibu dan anak
Md.: itu kan namanya bukan tritunggal..
V.L.: budayanya berasal dari anggapan tentang ayah ibu
dan anak. logika orang khan begitu kalau nga ada ayah
dan ibu maka nga bisa melahirkan. titik ekstrim yg
satu dipadu dengan titik ekstrim yg lain maka
menghasilkan ruang antara yg memungkinkan ada variasi
perjalanan kehidupan
Md.: suka baca Alkitab ga??
V.L.: ya gw ngerti tetapi dari sudutpandang
pengintepretasian egaliter
Md.: lhooww,,kan gw cuma nanya suka ato ga?? tinggal
bilang ya atau tidak
V.L.: masalahnya kalau bilang ya maka diposisikan ikut
aliran tertentu (sudutpandang tertentu terhadap
alkitab) tetapi bukan alkitabnya sendiri
Md.: ga juga kok..
V.L.: alkitabnya ya sekedar alkitab
Md.: hmm,,gw jadi ngerti,, berarti bisa
dibilang,,masih banyak ilmu laen yang harus lo gali,,
saat lo menyukai. bc Bible,,bnyak rahasia" dan
pengertian baru yang lo dapetin..
V.L.: bukan gitu. ada dua cara memahami sesuatu: loe
terima mentah2 atau elo yg menjalani prosesnya hingga
mendapat jawabannya proses demi proses. bisa saja dua
cara ini menuju jawaban yg sama tetapi masalahnya
kalau terima mentah2 elo terkontrol oleh pihak lain
bukan mengontrol diri elo sendiri secara bebas
Md.: vince,,pikirna manusia itu terbatas,,
V.L.: yg mengatakan pikiran manusia itu terbatas juga
manusia
Md.: lo tau juga kan klo manusia itu terdiri dari 3
bagian juga?? tubuh,jiwa dan roh..
V.L.: hardware, 

[psikologi_net] Berguru pada Anjing, Komputer, Mobil, Manusia & Kompatiologi

2007-09-02 Terurut Topik Vincent Liong
Berguru pada Anjing, Komputer, Mobil, Manusia &
Kompatiologi


Ditulis oleh: Vincent Liong / Liong Vincent Christian 
Tempat,Hari&Tanggal: Jakarta, Minggu, 2 September 2007


Ingin ikut diskusi tulisan ini, klik e-link: 
http://groups.yahoo.com/group/Komunikasi_Empati/message/2525
http://groups.yahoo.com/group/vincentliong/message/22464

Balasan / Reply atas tulisan ini harap di Cc ke email
<[EMAIL PROTECTED]> agar bisa saya baca lebih
cepat. Informasi soal ilmu Kompatiologi hubungi:
Vincent Liong di Flexi:021-70006775 Esia:021-98806892
Fren:08881333410




Berguru pada Anjing... 

Anjing. Binatang itu bagi saya memiliki sistem
pengambilan keputusan yang sederhana tetapi
menyeluruh. Sejak menulis buku saya pertama berjudul
'Berlindung di Bawah Payung' (Penerbit Grasindo 2001)
saya suka mempelajari dan menulis tentang Anjing Tekel
peliharaan saya 'Blacky' yang tinggal bersama saya
sekamar hingga sekarang. 

Hal yang menarik dari Anjing adalah anjing itu pola
komunikasinya lebih sederhana yaitu komunikasi yang
sifatnya dua dimensi: Approve >< Reject dan Aktif ><
Passive. Jadi bila kita analogikan dalam fungsi
sampler (alat pengambil sample) dan translater (alat
penerjemah) maka hanya ada dua dimensi sampler yang
pararel, yang kemudian ditranslate ke dalam interaksi
dengan birokrasi aturan yang saya terapkan terhadap
anjing saya di rumah.

Berguru pada Komputer...

Untuk belajar logika yang sistematis perlu mempelajari
fungsi kerja komputer. Komputer itu memiliki fungsi
yang bersifat hardware yang terpenting yaitu harddisk.
Harddisk itu sebenarnya hanyalah piringan yang
menyimpan random sample binair (nol atau 1),
pengalaman up or down (binair) yang disimpan secara
random, dan bisa diulangi untuk dialami oleh alat
sampling ketika data dibaca.

Pada komputer ada fungsi yang bersifat software
seperti misalnya operating sistem, program-program
yang berfungsi sebagai sistem birokrasi pemerosesan
dan penerjemahan pengalaman binair (nol atau 1)
menjadi hal yang lebih kongkrit sehingga berguna. 

Berguru pada Mobil...

Mobil itu memiliki alat ukur petunjuk kecepatan,
putaran mesin, jumlah isi tangki bensin, panas mesin,
dlsb. Alat petunjuk itu bentuknya hampir sama yaitu
jarum yang bisa bergerak dalam dua arah yaitu naik
atau turun pada range yang berisi skala-skala untuk
menandakan bagian-bagian range tsb. Alat petunjuk itu
baru berfungsi bila diberi bahasa kontekstualnya
(fungsi translaternya) yaitu: petunjuk kecepatan,
putaran mesin, jumlah isi tangki bensin, panas mesin,
dlsb. Tanpa keterangan tsb maka alat ukur tsb tidak
memiliki nilai guna.

Berguru pada Mata...

Mata itu memiliki alat sampler yang sifatnya dua
dimensi (seperti sebelumnya saya menceritakan sistem
pengambilan keputusan pada hewan) yaitu: terang
>< dekat. Mata baru bisa berfungsi
bilamana data-data intensitas cahaya ditranslate
dengan membandingkan: birokrasi pendefinisian /
pengelompokkan warna di otak dan kerja sama antara
pengelihatan tentang jarak benda ke mata dan
penyesuaian cembung >< cekung –nya lensa mata.

Berguru pada Manusia Primitif...

Manusia primitif (non sekolahan) menjalankan hidupnya
dengan secara otomatis mengukur kondisi lingkungan
sekitar (sampling), dengan jumlah alat ukur pararel
sebanyak dan serumit penerjemah data yang dikuasainya,
dan mentranslatenya dengan bahasa seadanya untuk bisa
berkomunikasi dengan manusia lain dan berusaha
ber-bargain dalam mendapatkan pemenuhan kebutuhan
masing-masing. 

Manusia moderen belajar birokrasi atas ilmu
(penerjemah). Tetapi ilmunya sendiri ketika berhadapan
langsung sebagai pelaku hanyalah ilmu kira-kira
seperti mata berusaha mengkorelasikan antara jarak
benda ke mata dan cembung >< cekung –nya lensa mata.
Hal ini sifatnya adalah keterampilan alamiah bukan
menguasai birokrasi tertentu atau tidak. Pada akhirnya
manusia tidak bisa menggantungkan dirinya pada satu
bidang spesialisasi saja yang dipelajari birokrasi
ilmunya, melainkan menjalankan kehidupannya sendiri
dengan berhadapan berbagai macam bidang yang tidak
bisa diambil ijasahnya dengan cara sekolah satu demi
satu. Dalam hal ini akhirnya manusia itu kembali ke
ilmu kira-kira.

Berguru pada ilmu Kompatiologi...

Kompatiologi mengajari manusia untuk mensistematisasi
fungsi tekhnis alat ukur (sampler) dan translaternya
(birokrasi atas ilmu) sehingga si manusia tidak
terikat pada satu jenis alat translater (birokrasi
atas ilmu) saja, sehingga bisa berpindah-pindah alat
translater sesuai kebutuhan dan kepentingannya di
bidang tertentu saat itu yang bisa berbeda di waktu
yang lain. Pada akhirnya sebuah birokrasi ilmu
hanyalah satu titik diantara tabel alat ukur yang
memiliki posisi tertentu terhadap birokrasi ilmu yang
lain. Dengan mengetahui posisi tsb maka anda tahu
ilmunya, karena anda bisa mengkondisikan diri anda di
posisi tsb tanpa perlu sekolah di bidang tertentu tsb
hingga mendapat ijasah, asal tahu variabel,
kepentingan, dlsb dan hubungannya satu sama lain. 

[psikologi_net] UNDANGAN DISKUSI Pencerahan Matematika dan Pencerahan Kompatiologi

2007-09-16 Terurut Topik Vincent Liong
UNDANGAN DISKUSI Pencerahan Matematika dan Pencerahan
Kompatiologi.

Mungkin… Peradaban binatang menjadi manusia dimulai
dengan suatu pencerahan yang bernama matematika.
Matematika sebagai sebuah pencerahan tidaklah begitu
rumit seperti matematika yang membuat saya tidak naik
kelas ketika kelas 4 SD. Matematika awal hanya terdiri
dari penambahan dan pengurangan yang kemudian
berlanjut ke perkalian dan pembagian (penambahan atau
pengurangan dalam jumlah yang sama), dan seterusnya,
dan seterusnya.

Sama halnya dengan pencerahan bernama matematika,
kompatiologi bukanlah pencerahan dengan bahasa yang
rumit seperti berbagai berbagai produk dan komoditas
keilmuan yang dijual di pasaran. Kompatiologi hanyalah
sebuah pencerahan yang berisi penguasaan tentang: 
* Kegiatan random sampling pada setiap alat
pengindraan (alat pengukuran) yang menerima data satu
dimensi (naik atau turun) dalam pararel sebanyak
kompleksitas proses pengambilan keputusan si manusia,
makin moderen si manusia maka makin kompels proses
berpikirnya.   
* Bahasa Kontekstual / translater yang memberi makna
pada setiap alat pengindraan (alat pengukuran) dengan
temanya, bidangnya, namanya masing-masing seperti:
alat penindraan kecepatan mengukur grafik kecepatan,
alat pengindraan putaran mesin mengukur kecepatan
putaran mesin, dlsb meski semuanya sama-sama hanya
sebuah grafik naik atau turun dengan skala-skala
sebagai alat pembanding yang menetukan nilai keadaan
(pembanding untuk mementukan nilai tiap sample).

Pencerahan matematika membuat manusia semakin canggih,
rumit, kompleks, dlsb jauh meninggalkan binatang
karena sepasang rumus dasar yaitu penambahan dan
pengurangan telah berefolusi dalam pikiran manusia
yang terus bergerak dan berkembang untuk mencari
bentuk-bentuk baru, penerapan-penerapan baru, produk
dan komoditas konsep birokrasi baru ;untuk membantu
memudahkan si manusia dalam pemenuhan
kebutuhan-kebutuhan dalam kehidupan sehari-hari. Sama
halnya dengan pencerahan kompatiologi yang bermula
dari sepasang kegiatan: sampler (random sampling) dan
translater yang ketika sudah terinstalasi pada
manusia, rumusnya terus berefolusi menjadi semakin
canggih dan kompleks berdasarkan kreatifitas si
manusia itu sendiri.

Seperti petualangan yang ditempuh manusia setelah
mendapat pencerahan matematika, maka bagaimana cerita
pasca pencerahan kompatiologi? Bagi yang mantan
terdekon-kompatiologi diharapkan turut bergabung dalam
diskusi ini.

Mari bergabung dalam diskusi di
[EMAIL PROTECTED] , klik e-link:
http://groups.yahoo.com/group/komunikasi_empati/join .


Ttd,
Vincent Liong
(CDMA Fren: 08881333410, Flexi: 021-70006775, Esia:
021-98806892, Telp: 021-5482193, 5348567, Fax:
021-5348546. Yahoo ID: vincentliong.)  
Jakarta, Minggu, 16 September 2007



Send instant messages to your online friends http://au.messenger.yahoo.com 


[psikologi_net] Kompatiologi dan Grounded Theory

2007-09-17 Terurut Topik Vincent Liong
Kompatiologi dan Grounded Theory


Ditulis oleh: Liong Vincent Christian / Vincent Liong.
Tempat, hari & tanggal: Jakarta, Senin 17 September
2007.

Ingin bergabung dalam diskusi? Klik aja e-link:
http://groups.yahoo.com/group/Komunikasi_Empati/message/2595

http://groups.yahoo.com/group/vincentliong/message/22573

Balasan atas tulisan ini harap di Cc ke email:
<[EMAIL PROTECTED]> .



Sekitar setengah tahun yang lalu Cornelia Istiani
penanggungjawab penelitian kompatiologi yang
berbackground Matematika dan Psikometri sempat mau
meneliti kompatiologi dengan pendekatan penelitian
kwantitatif, lalu tiba-tiba berubah arah ingin
menelitinya dengan Grounded Theory. 

Mengapa kompatiologi tidak bisa diteliti dengan metode
ilmiah yang umum seperti misalnya kwantitatif dan
kwantitatif yang umum, lalu harus dengan dan Grounded
Theory yang bersifat agak kwalitatif tetapi masih
menjadi persengketaan apakah ini pendekatan penelitian
kwalitatif atau model baru… Kita perlu membahas dulu
apa perbedaan antara kwantitatif dan kwalitatif, baru
memudian kita membahas Grounded Theory.


METODE  PENELITIAN  KWANTITATIF  DAN  KWALITATIF

Kalau kita membahas metode penelitian ilmiah dengan
metode KWANTITATIF maka ada urutan tahapan penelitian
sbb: 1*Memformulasikan permasalahan yang akan
diteliti. 2* Membuat konsep disain penelitian.
3*Membuat instrumen untuk mengumpulkan data. 4*Memilih
/ menentukan sample. 5*Menulis proposal penelitian.
6*Mengumpulkan data. 7*Memproses data. 8*Menulis
laporan penelitian. 
Proses ini memiliki informasi yang pasti; mulai dari
memformulasikan permasalahan sampai menulis laporan
penelitian dan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk
setiap tahapan penelitian ; semua sudah bisa
dikonsepkan sejak awal sebelum penelitian dimulai.
Seorang peneliti kwantitative bisa membuat banyak
sekali penelitian dalam seumur hidupnya, penelitian
ini membutuhkan peneliti yang benar-benar mengerti
aturan birokrasi tentang metodologi semacam apa yang
berlaku dan hasil apa yang diharapkan. Jadi kerja
peneliti sama seperti kerja tukang atau robot yang
sekedar mengikuti prosedur yang berlaku sesuai aturan
yang sudah dibakukan. 

Lain lagi pada penelitian ilmiah dengan metode
KWALITATIF yang umum. Pada metode kwalitatif yang
umum, yang dipastikan sejak awal sebelum penelitian
hanya tahapan penelitian: 1*Memformulasikan
permasalahan yang akan diteliti. dan 8*Menulis laporan
penelitian. Tahap lainnya (tahap 2-7) bisa disesuaikan
sendiri oleh penelitinya, tergantung pada subject atau
object yang diamati. Sama seperti metode kwantitatif,
penelitian kwalitatif yang umum juga berpedoman pada
teori yang sudah ada di buku literature, hanya
prosedural dalam melaksanakannya-nya lebih bebas
daripada penelitian kwantitatif. 

Penelitian baik bersifat kwantitatif maupun kwalitatif
memiliki tujuannya masing-masing: Kwantitatif
bertujuan untuk membuat kesimpulan yang berlaku umum.
Kwalitatif secara umum bertujuan untuk membuat
kesimpulan yang berlaku spesifik. Keduanya memiliki
persamaan yaitu bertujuan mengakhiri penelitian dengan
kesimpulan.


KOMPATIOLOGI  DAN  GROUNDED THEORY 

Bagaimana dengan Kompatiologi yang menurut Cornelia
Istiani lebih mirip dengan Grounded Theory? Pada
Grounded Theory masalah, teori dan eksperimen
diformulasikan secara berkala, tergantung pada jumlah
data yang terkumpul. Penelitian dengan metode Grounded
Theory tidak memiliki kepastian tentang jumlah waktu
yang dibutuhkan, arah perkembangan teori di masa yang
akan datang, bahkan tujuan akhir dari penelitian itu
sendiri tidak diketahui. 

Seperti metode penelitian Grounded Theory, yang ada
pada seorang peneliti dengan kompatiologi hanyalah
semangat, konsistensi yang tinggi, tidak perlu orang
pintar. Peneliti tidak mengharapkan penelitiannya
berakhir dengan kesimpulan yang dibakukan. Penelitian
dijalankan seumur hidup si peneliti, kalau belum
selesai maka dilanjutkan oleh penerus yang biasanya
murid pewaris si peneliti, inipun bisa berlangsung
sekian turunan.

Penelitian kompatiologi yang mirip dengan metode
Grounded Theory itu seperti seorang nabi dengan kitab
sucinya. Anda tidak akan memahami ilmu hanya dengan
membaca salahsatu tulisan atau karya warisan si
peneliti, atau membaca definisi seperti yang dilakukan
ilmu kwalitatif dan kwantitatife yang begitu terobsesi
untuk mengakhiri penelitian dan memberi kesimpulan
atau definisi akhir yang berlaku mutlak pada
penelitiannya. Kalau anda mau memahami ilmu yang
dibuat dengan penelitian dengan metode Grounded Theory
maka anda harus mengikuti perkembangan penelitian si
peneliti seumur hidup atau membaca riwayat karya si
peneliti mulai dari awal perjalanan kariernya hingga
update terakhir, atau minimal membaca riwayatnya dua
sampai tiga tahun terakhir. Grounded Theory lebih
mirip dengan pencarian jatidiri bagi tiap penelitinya
sendiri. 

Dalam Grounded Theory karena bersifat seperti
pencarian jatidiri, maka tidak ada jarak antara
peneliti dan yang diteliti. Bahkan pihak yang diteliti
turut menjadi pene

[psikologi_net] Manipulasi Data di fak Psikologi adalah Legal bila Punya Kedudukan

2007-10-05 Terurut Topik Vincent Liong
Vincent Liong answer to Sinaga Harez Posma:

Menurut Sinaga Harez Posma sendiri seperti terlampir
di bawah ini bahwa pelanggaran kode etik psikologi
Indonesia yaitu mengenai kegiatan memanipulasi data
tidak berlaku bagi seorang Sinaga Harez Posma. Sinaga
Harez Posma memiliki kedudukan di fakultas psikologi
sehingga hal aturan tsb tidak berlaku. Jadi
profesionalitas memang perlu dipertanyakan karena
bahkan oknum-oknum didalamnya saja bisa secara terbuka
mengakui bahwa kedudukan menghalalkan segalanya.

Vincent Liong secara doktrin atau ilmupengetahuan yang
dibela memang bukan sebagai native di fakultas
psikologi. Vincent Liong adalah native di ilmu
kompatiologi yang didirikan Vincent Liong. Antara satu
ilmu dan ilmu yang lain misalnya psikologi dan
kompatiologi tentunya terjadi kritik-mengkritik, hal
ini adalah wajar.

Tetapi bila pelanggaran kode etik psikologi yang
paling fatal sebagai ilmu ilmiah yaitu yaitu kegiatan
memanipulasi data dilegalkan, bila si oknum memiliki
kedudukan di lembaga psikologi, bahkan bisa dibahas
secara tertulis dan terbuka di publik, maka eksistensi
psikologi dengan kode etik psikologinya sendiri
sebagai sebuah lembaga perlu dikaji ulang terutama
karena posisinya sebagai ilmu teraphis yang merupakan
turunan dari ilmu kedokteran yang menyangkut
keselamatan manusia.

Ditunggu komentaran dari Psikolog atau lulusan
Psikologi yang lain.


Ttd,
Vincent Liong
Jakarta, Jumat, 5 Oktober 2007



Email sebelumnya…
e-link:
http://groups.yahoo.com/group/psikologi_transformatif/message/32380

Sinaga Harez Posma wrote:

Huahaha !

Vincent  Vincent  silahkan saja kamu mau nulis
apa. Aku sadar dan tahu persis koq kedudukan dan
keberadaanku di komunitas psikologi. 

Aku tinggal memforward arsip-arsip postingan di milis
ini ke komunitas psikologi  dan   :)

Memangnya di milis ini nggak ada psikolog-psikolog
lain yang memberikan penilaian  :)

Kamu mau ngejelekin reputasiku di psikologi ?
Ha...ha...ha... ? 

Kamu yang selama ini "memusuhi dan menjelek-jelekkan
psikologi" mau mencari dukungan dari komunitas
psikologi untuk memusuhi aku ... :) 

Yang bener aja ah Cent  bisa-bisa kamu yang
diketawain nanti. Konsultasi dulu sana sama
teman-temanmu.

Kamu pikir di milis ini tidak ada psikolognya apa ?
Banyak Cent ... :) Apakah mereka tidak bisa memberikan
judgement perbandingan antara aku dan kamu ?  

He...he...he kamu mimpi Cent :)

Arsip di milis ini, bisa dijadikan salah satu alat
bukti. Kesaksian rekan-rekan di milis ini juga bisa
dijadikan alat bukti, pengalaman Mas Goen, Bu De Tih,
Mas Leo, Audi, dll menunjukkan hal itu koq. Aku nulis
berdasarkan data koq, dan sudah jelas referensinya.

Prof. Sarlito mau dijadiin saksi ahli . juga boleh
 :)

Atau Dr. Erwin doktermu itu  juga boleh ... :)

Memangnya ada naga takut sama gertakan cacing ...:) 

Mimpi kali ye ... :)

Jangan kebanyakan waham  ah!

Hahaha Vincent  Vincent  :)


salam,
harez



Email sebelumnya…
http://groups.yahoo.com/group/psikologi_transformatif/message/32378
Vincent Liong wrote:

Kasus Manipulasi data oleh Sinaga Harez Posma
Ditulis oleh: Vincent Liong
Tempat, Hari& Tanggal: Jakarta, Jumat, 5 Oktober 2007



Kepada Yth: Sinaga Harez Posma.
Di Tempat.

Seperti sudah saya beritahukan sebelumnya bahwa saya
akan memberikan limit waktu sesuai kesabaran saya
tentang segala usaha yang anda lakukan untuk merugikan
saya secara pribadi dan kompatiologi.

Saya adalah individu yang independent dengan
penelitian yang dana dan personilnya juga independent,
jadi hukum yang berlaku pada saya hanyalah hokum
kepuasan nasabah dan kepercayaan masyarakat. Anda
adalah lulusan fakultas Psikologi, jadi hukum yang
berlaku adalah Kode Etik Psikologi Indonesia.

Ada beberapa pelanggaran yang bisa dipermasalahkan
secara serius dan berkaitan dengan profesionalisme
seorang Sinaga Harez Posma sebagai lulusan psikologi.
Karena saya sebagai pendiri kompatiologi bukan ilmu di
bawah fakultas psikologi, jadi sangsi atas pelanggaran
tsb tentunya menjadi tanggungjawab kolega anda sendiri
yaitu sesama lulusan fakultas Psikologi seIndonesia,
demi menjaga kwalitas dari lulusan fakultas Psikologi.
Pelanggaran tsb terutama soal:

Manipulasi data yang diumumkan ke publik bahwa ada
sejumlah individu (lebih dari satu orang) yang
mengalami gangguan jiwa akibat ikut
dekon-kompatiologi. Kalau memang ada korban maka
Sinaga Harez Posma berkewajiban menunjukkan korbannya,
dan korbannya sendiri wajib membuat pengakuan tertulis
bahwa telah dirugikan oleh Vincent Liong dan
kompatiologi. Bila tidak ada laporan pengakuan dari
korban sendiri secara tertulis dan dapat dikonformasi
keberadaan korbannya maka Sinaga Harez Posma telah
melakukan manipulasi data demi perusakan nama baik
Vincent Liong dan kompatiologi.

Email ini mohon diperhatikan juga oleh para lulusan
dan mahasiswa fakultas psikologi berhubung ini
berkaitan dengan seorang lulusan fakultas Psikologi.


Ttd,
Vincent Liong
Jakarta, Jumat, 

[psikologi_net] Kompatiologi: Orientasi Metodologi Penelitian

2007-10-06 Terurut Topik Vincent Liong
Kompatiologi: Orientasi Metodologi Penelitian

Penulis : Vincent Liong / Vincent Liong.
Tempat, Hari & Tanggal : Jakarta, Minggu, 7 Oktober
2007.


Ingin bergabung dalam diskusi? Klik aja :)
http://groups.yahoo.com/group/Komunikasi_Empati/message/2673

http://groups.yahoo.com/group/vincentliong/message/22757

http://groups.yahoo.com/group/psikologi_transformatif/message/32436
(note: khusus buang stress dengan cacimaki kepada
siapa saja di [EMAIL PROTECTED]
; tempat mentransformasikan segala stress yang
membebani diri anda dengan fasilitas untuk boleh
mencacimaki siapa saja.)



I* Pendahuluan

Saya sebagai Vincent Liong merasa sangat terhormat
dengan sikap pada member di maillist
[EMAIL PROTECTED] ini. Bayangkan
saja maillist ini berubah tema dari membahas ilmu
psikologi menjadi sebuah kesepakatan “Kill and Destroy
Kim Il Sen“ (Bunuh dan hancurkan Vincent Liong).

Misalnya Sinaga Harez Posma yang konon punya kedudukan
di fakultas Psikologi yang rela meluangkan waktu,
tenaga dan kerugian rusaknya nama baik untuk
benar-benar mempelajari sejarah seorang Vincent Liong
secara detail, seperti seorang ilmuan atau mahasiswa
membikin tesis perlu mempelajari berbagai macam bahan
berkaitan dengan tesis yang ingin dikerjakan sampai
hafal benar sumber-sumber daftar pustaka tiap bahan,
mengenai sejarak Vincent Liong yang panjang dan
bertele-tele. Butuh usaha yang cukup serius dari
Sinaga Harez Posma untuk mempelajari Vincent Liong
sebuah novel bersambung yang terus berjalan. 

Tidak tahu apakah benar yang dikatakan Sinaga Harez
Posma soal dukungan fakultas dan lembaga resmi
psikologi berikut oknum-oknum pejabatnya dalam usaha
untuk merencanakan “Kill and Destroy Kim Il Sen“,
dengan segala cara termasuk dengan melanggar Kode Etik
Psikologi Indonesia dan kode etik secara umum yaitu
mengenai kegiatan memanipulasi data yang dilakukan
oleh Sinaga Harez Posma. 

Tidak hanya Sinaga Harez Posma, atau fakultas
psikologi seperti diceritakan Sinaga Harez Posma yang
bekerjakeras untuk belajar novel berjalan seorang
Vincent Liong dan kompatiologi-nya. Di sini juga ada
Ratih Ibrahim ahli Psikologi Perkembangan yang sering
nongol di televisi, Ir. Goenardjoadi Goenawan, MM.
Yang muridnya Aa Gym, dlsb yang tidak bisa disebut
satu demi satu.

Perhatian yang anda luapkan untuk Vincent Liong dan
kompatiologi cukup banyak seperti orang kulaih yang
mengerjakan disertasi saja, tetapi masalahnya
perhatian tsb bukanlah hal yang membangun, hanya
destruktif saja, maka dari itu biasanya Vincent Liong
akan membiarkan untuk sementara waktu (untuk
memberikan kesempatan kepada anda-anda ini untuk
berhenti) hingga pada akhirnya diambil tindakan yang
tentunya secara serius ditujukan untuk merugikan
pribadi pelaku. 

Pihak-pihak ini selalu beralasan bahwa Vincent Liong
harus diperbaiki masalah ‘cara’, katanya Vincent
selalu menggunakan negative approach ;nah soal masalah
cara ini perlu dijelaskan posisi duduk dari Vincent
Liong dan tentunya harus disadari posisi duduk dari
masing-masing pelaku yang lain.



II* Macam-Macam Orientasi Metodologi Penelitian

Tiap penelitian apapun ditujukan untuk kebaikan atau
kebergunaan bagi umat manusia, meski demikian ada
beberapa macam orientasi metode penelitian yang
diyakini sebagai cara yang cocuk untuk dirinya oleh
kelompok manusia berbeda dalam mencapai tujuan yang
sama tsb. Orientasi metodologi penelitian tsb
diantaranya: (baca II.1 dan II.2)


II.1* Penelitian Ilmiah

Metodologi ini adalah jenis metodologi penelitian yang
digunakan oleh para peneliti berbasis pendidikan resmi
ala filsafat barat. Penekanannya adalah mencocokan
asumsi yang sudah ada, yang diperoleh dari literature,
teori-teori, untuk menilai ke-ilmiahan suatu ilmu atau
metodologi. Kebanyakan peneliti model ini membutuhkan
suatu ilmu atau metodologi atau asumsi yang sudah ada
bentuknya sebelumnya, untuk dinilai dengan cara
membandingkannya dengan asumsi yang diyakininya.

Ketertarikan peneliti ilmiah untuk membakukan suatu
kebenaran ilmiah menyebabkan penelitian ilmiah sering
tergoda oleh hasrat / ego untuk menggeneralisasi,
karena eksistensi suatu kebenaran ilmiah ditentukan
oleh range / jangkauan area dimana kebenaran tsb tetap
terbukti berlaku. Meskipun di psikologi misalnya,
bersemboyan understanding individual differences,
tetapi dalam kenyataannya semakin seseorang
mengusahakan keilmiahan suatu ilmu, maka secara
sadar-tidak-sadar hal ini semakin terabaikan,
masalahnya psikologi adalah ilmu yang memahami jiwa
yang bersifat individual.

Masalah selanjutnya ketika psikologi yang individual
berkembang ke psikologi sosial yang ilmiah; Dalam hal
ini asumsi adalah norma yang dianggap berlaku di
masyarakat. Understanding individual differences-nya
yang mengharuskan adanya alat ‘kalibrasi’ (alat
penyesuaian) menjadi terbatasi diantara asumsi norma
masyarakat yang sudah ada saja. Maka dari itu
psikologi tetap meyakini ‘judgement keberbakatan’
(normal / tidak normal, waras / tidak waras, ego /
tidak ego, sakit / sembuh, genius / bodo

[psikologi_net] Re: Fwd: Proyek EMDR Aceh: Sudah siapkah HIMPSI Jaya ?

2007-10-16 Terurut Topik Vincent Liong
Sdr Sinaga Harez Posma,

Saya tidak begitu respect dengan 'cara' tindakan
lembaga dan perorangan di Psikologi yang anda
ceritakan di bawah ini untuk membuat dan memasarkan
produk EMDR.

Seperti sudah saya bahas sebelumnya di email:
* Kompatiologi: Orientasi Metodologi Penelitian
http://groups.yahoo.com/group/Komunikasi_Empati/message/2673
http://groups.yahoo.com/group/vincentliong/message/22757
http://groups.yahoo.com/group/psikologi_transformatif/message/32436
"Mengenai perbedaan peran peneliti ala pencarian dari
nol dengan peran peneliti ala penelitian ilmiah."

Yang dilakukan oleh penggagas EMDR hanya membahasakan
ulang sesuatu yang sudah ada, sudah jadi dan sudah
terbukti empiris dan sudah diketahui kekuatan dan
kelemahannya dari pengalaman digunakan oleh masyarakat
awam ; di agama, aliran spiritual, metafisika, dlsb
yang sudah ada dengan ditambahi bumbu dan cap ilmiah
sehingga bisa diperdagangkan lebih laku dan lebih
mahal di jalur keanggoataan eksklusif pendidikan,
tanpa menghargai dan menghormati sejarah peran
peneliti yang melakukan pencarian dari Nol-nya dimana
ilmu apapun selalu berkaitan erat dengan 'pribadi'
(seorang individu atau komunitas) yang menjalani
pengalaman pencarian dari nol nya.

Tentunya sesuatu yang sudah jadi, sudah empiris dan
sudah berjalan bertahun-tahun bahkan beberapa generasi
tidak memerlukan penelitian apa-apa selain hanya
kegiatan menambahi bumbu dan edit-mengedit bahasa
saja.

Maka dari itu saya katakan sekali lagi:
Selama belum belajar tentang 'to be honest',
usaha-usaha dari peneliti ilmiah untuk memanfaatkan
apa yang dihasilkan peneliti yang melakukan pencarian
dari nol nya adalah; membohongi diri sendiri,
komunitas ilmiah sendiri dan orang banyak.

Tentunya di luar sana banyak yang lebih jago, lebih
terampil menggunakan ilmu tsb tetapi tidak dijangkau
masyarakat karena disaingi secara tidak adil oleh
penerbitan ijasah dan sertifikat ilmu EMDR ini oleh
kelembagaan pendidikan resmi yang lebih eksklusif.

Learning by doing tetap jauh lebih berkwalitas
dibanding learning by certificate & permainan bahasa
untuk kebenaran ilmiah.


Ttd,
Vincent Liong
Selasa, 16 Oktober 2007





Email sebelumnya...
http://groups.yahoo.com/group/psikologi_transformatif/message/32938
--- In [EMAIL PROTECTED],
"sinagahp"<[EMAIL PROTECTED]> wrote:


Rekan-rekan Yth.,

EMDR adalah salah satu contoh terapi yang berkembang
dalam psikologi, yang pada dasarnya dapat dikatakan
dikembangkan dari prinsip-prinsip meditasi Vipassana
dan juga metode-metode yang ada dalam AdvaitaVedanta.

Tulisan ini saya posting lebih dari 6 bulan yang lalu
di milis psiindonesia, sebagai salah satu telaah
kritis atas program sekaligus pujian atas terobosan
HIMPSI Jaya. Pembahasan dan pengembangan lebih lanjut,
silahkan gali sendiri berdasarkan artikel-artikel yang
saya kutip dalam tulisan di bawah (terutama bisa
digali dari artikel-artikel di Journal of
Transpersonal Psychology).

Moga-moga bermanfaat.

salam,
harez



===
--- In [EMAIL PROTECTED],
"sinagahp"<[EMAIL PROTECTED]> wrote:


Rekan-rekan Yth.,
 
Sebagaimana pernahdiposting di milis psiindonesia oleh
Mas Luluk dan Mas Jo, HIMPSI Jayabekerja sama dengan
sebuah NGO di Eropa (TdH) mengadakan proyek kerjasama
dalam Program Bantuan Penanganan Trauma akibat Tsunami
di Aceh.Kerjasama ini akan berlangsung selama 3 tahun
(Feb 2007 - Des 2009)dengan nilai proyek sekitar 
550.000-Euro.
 
Lihat : <
http://groups.yahoo.com/group/psiindonesia/message/4954
>
 
Proyek ini pada dasarnya adalah memberikan `TREATMENT
PTSD' (Post Traumatic Stress Disorder)di Aceh,
khususnya kepada anak2 dan para ibu yang mengalami
`trauma'akibat terkena musibah tsunami. Teknik yang
akan dipergunakan adalahEMDR (Eye Movement
Desensitization and Reprocessing). Francine Shapiro,
penggagas EMDR, antara lain menjelaskan EMDR
sebagaiberikut:
 
EyeMovement Desensitization and Reprocessing (EMDR) is
a psychotherapytreatment that was originally designed
to alleviate the distressassociated with traumatic
memories (Shapiro, 1989a, 1989b).
 
Sumber: < http://www.emdr.com/q&a.htm >
 
Padasitus EMDR tersebut di atas, juga dikemukakan
sejumlah "kehebatan"EMDR. Namun, di Wikipedia, pada
paragraf pertama tentang EMDR antaralain dikemukakan:
 
EyeMovement Desensitization and Reprocessing (EMDR) is
a controversialpsychotherapeutic approach developed by
Francine Shapiro to resolvesymptoms resulting from
exposure to a traumatic or distressing event,such as
rape. Although some randomized clinical trials
havedemonstrated EMDR's efficacy in the treatment of
post-traumatic stressdisorder(PTSD), Complex Post
Traumatic Stress Disorder, the mechanisms oftreatment
are in dispute.
 
Sumber: < http://en.wikipedia.org/wiki/EMDR >
 
Kontroversiyang dihadapi antara lain adalah "kadar
keilmiahan" EMDR dipertanyakan.Hal itu antara lain
dapat ter

[psikologi_net] Re: Fwd: Proyek EMDR Aceh: Sudah siapkah HIMPSI Jaya ?

2007-10-16 Terurut Topik Vincent Liong
Inilah sdr Sinaga Harez Posma;

Yang menjadi sudutpandang dan pencapaian yang bernilai
dari masing-masing dari kita berbeda.

Pencapaian peneliti model pencarian dari nol seperti
saya adalah untuk mencari, meneliti dan membangun
sesuatu yang berbeda dari yang sudah ada di jaman ini,
dan bisa berguna bagi orang banyak.

Pencapaian peneliti model penelitian ilmiah adalah
menjadikan sesuatu (misalnya ilmu) yang sudah ada
sebelumnya tetapi dianggap pseudoscience menjadi lebih
dianggap scientific lalu dipatenkan.

Pseudoscience atau scientific adalah urusan dan
kepentingan di kalangan kaum ilmiah saja yang
eksklusif. Kalau bagi masyakarat awam, suatu hal benar
atau tidak akan terbukti secara alamiah dari
perjalanannya di penyebaran ilmu dalam masyarakat awam
sepanjang sejarah.

Maka dari itu Kompatiologi untuk Vincent Liong secara
pribadi sudah sukses, pencapaian versi Vincent Liong
sudah tercapai yaitu:"membangun sesuatu yang berbeda
dari yang sudah ada di jaman ini, dan bisa berguna
bagi orang banyak". Yang belum mencapai sukses adalah
orang-orang akademisi (ilmiah-wan) di sekitar
kompatiologi yang masih membutuhkan keyakinan / label
/ peresmian tidak ilmiah atau ilmiah ;  scientific
atau pseudoscience.

Seseorang atau sekelompok orang bisa di-respect dalam
mengembangan dan atau menggunakan suatu ilmu bilamana
dirinya masih menghormati dan menghargai proses
sejarah pembentukan ilmu itu sendiri dengan trial &
error dari nol, bukan sekedar ngurusin scientific atau
pseudoscience.  

Saya tidak tahu tentang pribadi Francine Shapiro,
tetapi yang saya tahu Psikologi (HIMPSI yang
menggunakan EMDR di Aceh) hanya menghargai dan
mempelajari sejarah EMDR sampai di sejarah Francine
Shapiro saja, karena yang dianggap penting masih
berdasarkan label eksklusif ilmiahwan saja. Hal
sejarah selanjutnya yang berhubungan dengan
prinsip-prinsip meditasi Vipassana dan juga
metode-metode yang ada dalam AdvaitaVedanta hanya
dibahas sekilas, padahal proses pencarian dari nol
dengan trial&error yang berlangsung sepanjang sejarah
ilmu itu adalah hal yang paling penting bila suatu
ilmu mau dijadikan praktik secara profesional. 

Seperti yang jelas-jelas sdr Sinaga Harez Posma
sendiri kritisi yaitu soal:
"""""
Sudahsiapkan HIMPSI Jaya dan Tim apabila hal-hal
seperti yang dikemukakanoleh Parnell tersebut di atas
terjadi pada proyek di Aceh tersebut ?

Kalaupertanyaan berdasarkan uraian/analisa versi
"dukun", sudah siapkahHIMPSI Jaya dan Tim menghadapi
ekses sebagai akibat adanya pertempuranantara "Spirit
Aceh" melawan "Spirit India" ?

Woowww kali ini HIMPSI Jaya rada-rada "nyerempet"
nih . :)
"""""
Dari point ini kelihatan sekalui bahwa pendidikan
hingga pemberian sertifikat EMDR diberikan secara
tidak cukup bertanggungjawab atau istilah saya "Saya
tidak begitu respect..." karena hanya berhenti sampai
pada sejarah usaha mengilmiahkannya saja Francine
Shapiro.

Hal yang paling penting, fatal, dlsb dari ilmu yaitu
konstruksi tekhnis-mekanis dari ilmu itu sendiri tidak
dipelajari dan sudah bisa dapat sertifikat, lalu
berangkat bekerja ke Aceh. 


Ttd,
Vincent Liong
Jakarta, Rabu, 17 Oktober 2007





Email sebelumnya...
http://groups.yahoo.com/group/psikologi_transformatif/message/32948
--- In [EMAIL PROTECTED],
Vincent Liong <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Saya tidak begitu respect dengan 'cara' tindakan
> lembaga dan perorangan di Psikologi yang anda
> ceritakan di bawah ini untuk membuat dan memasarkan
> produk EMDR.
>

harez:
Hak anda untuk tidak respect maupun tidak.

vl:
> Seperti sudah saya bahas sebelumnya di email:
> * Kompatiologi: Orientasi Metodologi Penelitian
>
http://groups.yahoo.com/group/Komunikasi_Empati/message/2673
>
http://groups.yahoo.com/group/vincentliong/message/22757
>
http://groups.yahoo.com/group/psikologi_transformatif/message/32436
> "Mengenai perbedaan peran peneliti ala pencarian
dari
> nol dengan peran peneliti ala penelitian ilmiah."

harez:
Konsepmu tentang metode penelitian banyak yang tidak
jelas dan ngawur, saya tidak berminat untuk
membahasnya lebih lanjut.


vl:
> Yang dilakukan oleh penggagas EMDR hanya
membahasakan
> ulang sesuatu yang sudah ada, sudah jadi dan sudah
> terbukti empiris dan sudah diketahui kekuatan dan
> kelemahannya dari pengalaman digunakan oleh
masyarakat
> awam ; di agama, aliran spiritual, metafisika, dlsb
> yang sudah ada dengan ditambahi bumbu dan cap ilmiah
> sehingga bisa diperdagangkan lebih laku dan lebih
> mahal di jalur keanggoataan eksklusif pendidikan,
> tanpa menghargai dan menghormati sejarah peran
> peneliti yang melakukan pencarian dari Nol-nya
dimana
> ilmu apapun selalu berkaitan erat dengan 'pribadi'
> (seorang individu atau komunitas) yang menjalani
> pengalaman pencarian dari nol nya.
>

harez:
Penemunya Francine Shapiro

[psikologi_net] Fwd: Ratih Andjayani Ibrahim Psikolog Kondang yang Mengidap Split Personality Akut

2007-10-29 Terurut Topik Vincent Liong
Note: forwarded message attached.


Send instant messages to your online friends http://au.messenger.yahoo.com --- Begin Message ---
Ratih Andjayani Ibrahim Psikolog Kondang yang Mengidap Split
Personality Akut

Ratih Andjayani Ibrahim seorang psikolog kondang dari Personal Growth
yang sering memberikan pendapatnya sebagai ahli psikologi perkembangan
(anak sampai dewasa) dan prilaku perempuan, diam-diam mengidap split
personality. Tentunya hal ini tidak diketahui oleh khalayak umum
selain yang mengamati dua sisi Ratih Ibrahim:

* Kepribadian Pertama: Sebagai Psikolog perkembangan yang selalu
menggunakan kata-kata dan nasehat yang bijak tampil menjawab
permasalahan psikologi keluarga di berbagai media massa di tanah air.
* Kepribadian Kedua: Ratih ibrahim yang suka membuat isu kelainan
psikologi palsu, bicara kata-kata kotor, caci-maki, dlsb di maillist
[EMAIL PROTECTED] .

Ini semua berhubungan dengan kebutuhan Ratih Ibrahim untuk membelah
kepribadiannya menjadi dua titik ekstrim yaitu: pribadi yang bijak,
sempurna, serba-baik-baik di media televisi untuk sumber nafkah dan
yang jelek-jeleknya dilampiaskan di dunia maillist
[EMAIL PROTECTED] kepada orang yang dianggapnya
mampu menjadi samsak bagi kepedihan hatinya yang kambuh secara musiman
(berkala tiap jangka waktu tertentu).

Ratih Ibrahim adalah bagian dari kelompok psikolog di maillist
psikologi_transformatif yang gemar sekali menggunakan negative
reinforcement kepada berbagai member maillist di maillist psikologi
transformatif seperti misalnya:
* Teror kepada anggota keluarga dengan sita jaminan.
* Cacimaki dengan bahasa kotor ala Psikologi kepada subject dan
keluarga subject.
* Pemalsuan dan penyebarluasan data kepribadian korban.
* Pemalsuan bukti korban dan pemalsuan kuesioner.
* Usaha pemerasan, penangkapan dan pemenjaraan melalui jalur hukum.

Silahkan membuka (membaca dan mempelajari) sisi lain dari kepribadian
Ratih Ibrahim yang tidak terekspose di media massa dengan meng-klik
e-link:

(bagi yang belum jadi member silahkan bergabung dulu di:
 agar
memiliki acess untuk membaca email-email tsb.) Di
psikologi_transformatif Ratih Ibrahim bahkan menggunakan email aslinya
sendiri <[EMAIL PROTECTED]> .

Semoga dengan membaca email ini, para pemirsa tidak lagi tertipu
dengan acting Ratih Andjayani Ibrahim yang berpura-pura menjadi orang
yang sangat baik di satu sisi, dengan sisi lain yang terbiasa menjadi
sadis mencari kambinghitam masokis yang bisa dijadikan samsak
kegundahan hatinya.



LAMPIRAN e-link beberapa wawancara Ratih Andjayani Ibrahim di media
massa (cetak & elektronik). Bandingkan dengan email-email Ratih
Ibrahim di maillist [EMAIL PROTECTED] anda akan
tahu bagaimana penyakit kejiwaan split personality yang telah
menjangkit seorang psikolog kondang Ratih Andjayani Ibrahim (spesialis
psikologi perkembangan).

* Cantik Luar Dalam, Mitos & Fakta - KOMPAS CYBER MEDIA
http://www.kompas.com/ver1/Kesehatan/0607/26/133138.htm 

* Pentingnya Menyiapkan Bekal untuk Buah Hati Sejak Dini
(Hanyawanita.com :: Indonesian Women's e-Lifestyle) 
http://hanyawanita.com/_food/kitchen_solution/article.php?article_id=6976

* Menggapai Jiwa Seimbang (Harian Umum Pikiran Rakyat)
http://www.pikiran-rakyat.com/cetak/2006/072006/30/geulis/utama01.htm 

* Perempuan Tak Lagi Harus Menunggu
http://www.dutamasyarakat.com/rubrik.php?id=19105&kat=Ragam

* Jangan Belenggu Tawanya (Koran Republika)
http://www.republika.co.id/koran_detail.asp?id=291247&kat_id=100

* "Diet" Menonton Televisi Bagi Anak 
www.indomedia.com/sripo/2006/09/19/1909H17.pdf 

* Gemar Melirik Kekasih Orang ??? (Majalah Cosmopolitan) 
http://www.bluebrainers.com/viewtopic.php?t=8940

* Babak Workshop Indonesian Idol Dipercepat (Kantor Berita Antara)
http://www.antara.co.id/arc/2007/4/11/babak-workshop-indonesian-idol-dipercepat/

* Saatnya Perempuan Tentukan Masa Depan Sendiri
http://www.dutamasyarakat.com/rubrik.php?id=19104&kat=Ragam

* Shopaholic itu orang sakit bukan?
http://www.perspektif.net/article/article.php?article_id=578

* TAK SEMUA YANG DISAKITI LELAKI JADI LESBI
http://www.tabloidnova.com/articles.asp?id=13808 

* Menanamkan Nilai Harus "Killer" dan Konsisten
http://www.sinarharapan.co.id/berita/0512/09/sh04.html

* LifeStyle Selebriti Penuh Ketegangan
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/selebriti/penuh-ketegangan.html

* PERSAINGAN KETAT MIKE VS JUDIKA DI FINAL
http://www.bintang-indonesia.com/contentd.php?pcid=580

* "Have a sensational Sex Life with your partner?" Here's How!
http://www.conectique.com/cetak/index.php?article_id=1429&_page=1

* Pasangan Selebritis Harmonis yang Penuh Miracle dari POND`S
http://www.rileks.com/lifestyle/?act=detail&artid=31102006114728

* MIDNIGHT SHOPPINGdi Akhir Ramadan
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/entertainment-sore/midnight-shoppingdi-akhir-ramadan-3.html

[psikologi_net] Dualisme (sebuah refleksi), -Dunia adalah bagaimana cara kita memandangnya-

2007-11-16 Terurut Topik Vincent Liong
Jawaban Vincent Liong untuk email Ario Makaribi.

Subject: Dualisme (sebuah refleksi), -Dunia adalah
bagaimana cara kita memandangnya-
From: "Ario Makaribi" <[EMAIL PROTECTED]>
To: "Vincent Liong" <[EMAIL PROTECTED]>
Date: Sun, 4 Nov 2007 07:29:57 -0800 (PST)
e-link:
http://groups.yahoo.com/group/Komunikasi_Empati/message/2855
http://groups.yahoo.com/group/vincentliong/message/23040
http://groups.yahoo.com/group/psikologi_transformatif/message/34024

note: email asli dari Ario Makaribi terLampir.




"Ario Makaribi" <[EMAIL PROTECTED]> wrote
1). Saya sudah membaca tulisan pengalaman orang yang
terdekon yang kamu kirimkan kepada saya, dulu sekali
ketika pertama kali saya memasuki millismu. Saya kira
kamu akan mengirimkan tulisan dari sudut pandangmu
tentang proses dekon-kompatiologi.
 

Vincent Liong answer:
Masalahnya adalah independensi. Ketika penelitian awal
kompatiologi hingga akhirnya ditemukannya metodologi
tekhnikal dekon-kompatiologi, masalah selanjutnya
adalah; Bagaimana menghadapi budaya berpikir keyakinan
adanya perbedaan kasta keberbakatan? Seperti misalnya
guru-murid, bakat-tidak bakat, sakti-tidak sakti,
sensitive-tidak sensitive, jenius-ideot/bodoh, dlsb
menimbulkan masalah yaitu; seseorang menjadi
menganggap pengalaman orang lain yang dianggap lebih
tinggi kasta keberbakatannya dianggap lebih benar,
sehingga dengan mudah diadopsi sebagai pengalaman diri
sendiri. Akibatnya pengalaman yang sifatnya sugesti
diri (menghipnotis diri sendiri) berdasarkan pola dari
orang lain yang dianggap lebih tinggi keberbakatannya,
membunuh/ menghapus pengalaman apa-adanya (sebagaimana
adanya) dari orang tsb. Kebiasaan ini membuat begitu
sulitnya menanamkan pemahaman bahwa segala hal bisa
diperlakukan secara tekhnikal yang artinya dengan
tidak ada kasta-kasta keberbakatan. 

Cara satu-satunya adalah dengan sikap pengajar / orang
yang dianggap lebih tinggi keberbakatannya, untuk
hanya membahas hal yang tekhnis saja dan samasekali
tidak membahas pengalaman dan sudutpandang pribadi
berkaitan dengan ilmunya. Kecuali si pengajar telah
yakin bahwa si murid didiknya telah mampu melewati
barrier (garis batas) kasta keberbakatan guru-murid
dan kemudian menganggap si pengajar sekedar sesama
pengguna, yang memiliki kemungkinan keberbakatan yang
sama tingkatannya. Karena pada hal tekhnikal asalkan
hardware dan software sama maka sudah sepatutnya
tingkat kwalitas kemampuan juga akan sama.  

Dalam suatu eksperimen di ranah ilmupengetahuan sosial
kemampuan manusia untuk berpikir dan berlogika tidak
seperti mesin yang benda mati atau binatang yang tidak
bersekolah membuat asumsi dapat dengan mudah
berefolusi menjadi kesimpulan melalui kegiatan
berpikir dan berlogika saja tanpa perlu adanya
hubungan dengan realita dunia nyata di luar alam
pikiran. Asumsi boleh saja ada tetapi jangan sampai
itu menjadi satu-satunya (bias ada banyak macam
asumsi) sehingga tidak mematikan pengalaman apa-adanya
(sebagaimana adanya).  



"Ario Makaribi" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
2). Tulisanmu : -Keterpecahan Mental Akibat Benturan
Paradigma, -Dualisme, Politik Adu Domba & Tawuran,
yang kamu kirimkan kepada saya, memang itulah realita
yang saya/ kita rasakan. Tentu saja masih banyak lagi.
Sekolah dan sistem pembelajaran yang dialami sejak
dari kecil adalah membentuk idealisme, membentuk
prinsip-prinsip (yang bagi sebagian orang) sangat kuat
yang tertanam dalam setiap pribadi (-dalam bahasamu
:menanamkan dogma-dogma-). Dan ketika keluar dari
lingkungan akademis tentu saja akan mengalami gesekan
(bahkan mungkin benturan) dengan realita. ini
menimbulkan ketidakharmonisan kehidupan/ dalam
bahasamu -keterpecahan mental-.


Vincent Liong answer:
Kompatiologi memang dibuat untuk mengatasi
permasalahan itu. Permasalahannya adalah pada
paradigma ilmu pengukuran yang digunakan. Ada dua
macam paradigma pengukuran dan konsekwensinya pada
proses pemikiran:

* Paradigma Pengukuran Objective (Monotheisme /
Intuitif)
Pengukuran Objective mengajak orang untuk melihat
sesuatu di luar dirinya sedangkan diri sendiri
dianggap tidak ada. Pendidikan resmi saat ini sangat
terikat dengan pengukuran objective oleh karena itu
pendidikan dilakukan di ruangan no-noice / kelas yang
tidak berisik, perlu ada jarak antara diri sendiri
sebagai pengamat dengan realita, semua orang sekolah
untuk jadi penilai bukan pelaku, maka dari itu tujuan
akhirnya adalah kesimpulan yang ilmiah bukan pemahaman
tentang tekhnis di realita yang ada pola empirisnya.
Matematika yang dipelajari di sekolah juga sangat
objective misalnya: 1 + 1 = 2 ; 2 x 2 = 4 ; 2 : 2 = 1
; 100% + 100% = 200% ; 2 x 100% = 200% ; 100% : 2 =
50%, dlsb. Posisi diri si manusia sebagai pelaku
kegiatan pengukuran dianggap tidak ada.   

* Paradigma Pengukuran Subjective (Animisme /
Instingtif)
Pengukuran Subjective mengajak orang untuk melihat
sesuatu sebagai dirinya sendiri yang tunggal. Dalam
proses pengukuran subjective si individu pelaku
pengukura

[psikologi_net] File Buku "Catatan Harian Seorang 'Pendekon' (pengajar) Kompatiologi Andy Ferdiansyah"

2007-12-10 Terurut Topik Vincent Liong
Judul: "Catatan Harian Seorang Pendekon Kompatiologi
[EMAIL PROTECTED]"
Karya: Andy Ferdiansyah 

Versi update: full version 10 desember 2007  
Jumlah halaman: 173 halaman A4 
Jenis tulisan: Times New Roman & Arial 11 spasi 1. 

Untuk mendownload versi Ms.Word nya klik:
http://groups.yahoo.com/group/Komunikasi_Empati/files/CatatanHarianSeorangPendek\
on/fullver10des07CatDekon.doc 

Untuk mendownload versi PDF nya klik:
http://groups.yahoo.com/group/Komunikasi_Empati/files/CatatanHarianSeorangPendek\
on/fullver10des07CatDekon.pdf

Bagi yang belum menjadi member
[EMAIL PROTECTED] tetapi ingin
mendownload buku tsb silahkan join sebelumnya, klik:
http://groups.yahoo.com/group/Komunikasi_Empati/join 

selamat membaca...





Pendahuluan
… dari Vincent Liong / Liong Vincent Christian Pendiri
Kompatiologi


Buku yang akan anda baca ini berjudul; Catatan Harian
Seorang ‘Pendekon’ (pengajar) Kompatiologi
[EMAIL PROTECTED] karya Andy Ferdiansyah. Dalam
buku ini pembaca bisa turut merasakan bagaimana
perjalanan Andy Ferdiansyah sebagai Tinta_Negatif
seorang pendekon kompatiologi dengan sudutpandang
orang pertama.

Kondisi penulisan buku ini yang dibuat secara tidak
disengaja, sangat mendukung untuk menghasilkan catatan
harian seorang ‘praktisi’ (peneliti, pengajar dan
pelaku) ilmu kompatiologi yang original tanpa pretensi
ingin tampak lebih atau kurang baik dari yang apa
adanya. Sifat Andy Ferdiansyah yang lugu, polos,
jujur, atau lebih kasarnya telanjang sebagai seorang
pelaku penulisan catatan harian sangat tampak di tiap
tulisan yang dirangkum secara urut ;selama perjalanan
waktu, dengan berbagai prosesnya yang tidak terputus. 

…dari ketika bertemu dengan Vincent Liong sekedar
sebagai tugas reportase dari stasiun televisi
tempatnya bekerja ; meliput Vincent Liong sebagai anak
indigo dan pendiri kompatiologi… hingga tanpa sengaja
sering ikut acara dekon-kompatiologi … menjadi
pendekon-tandem kompatiologi … menjadi
pendekon-independent kompatiologi … hingga akhirnya
harus keluar dari komunitas mainstream kompatiologi
dan memulai petualangan baru … menggunakan dan
menyebarluaskan kompatiologi sebagai Andy Ferdiansyah,
bukan lagi murid Vincent Liong … menerapkannya dalam
dunia kerja sesuai bidang yang dipilih untuk dijalani
dirinya sendiri.

…dari mentalitas seniman yang pemberontak anti
kemapanan dengan banyak menganut idealisme … menjadi
agak religius … menjadi suka bicara hal religius
secara lebih terbuka … jadi semakin realis … shock
ketika menghadapi masalah double personality-nya yang
bertemu satu sama lain … hingga menjadi manusia yang
sedikit lebih diam pada dirinya sendiri … Semuanya
terrekam tanpa manipulasi di dan dibahas secara
terbuka dalam buku ini.  

Dalam buku ini diceritakan penerapan kompatiologi
sebagai ilmu di luar lembaga pendidikan resmi dan di
luar budaya pendidikan di ruangan tertutup tanpa noice
(proses pendidikan kompatiologi selalu dilakukan di
ruangan terbuka seperti mall, pasar, dlsb yang
berisik). Perjalanan proses pemahaman ilmu melalui
dilemma kepercayaan vs skeptisisme yang dibicarakan
secara terbuka berlangsung sepanjang cerita. Tidak
seperti ilmu kebanyakan yang tidak melampirkan proses
kontemplasi praktisinya, yang dilampirkan hanya hasil
kesimpulan akhir yang dianggap mutlak dan tidak perlu
dipertanyakan lagi.  

---

Bicara tentang ilmu kita biasa menemukan penjelasan
dan kesimpulan akhir yang tertulis di berbagai buku
atau dipresentasikan melalui pengajaran dengan metode
percaya, yakin dan hafalkan. Paradigma ilmu itu
sendiri, terutama ilmu ilmiah tidak lepas dari dilema
antara kepercayaan (idealisme untuk terus mencari),
keyakinan (believe system / kebenaran yang
dipertahankan dan dikejar / intuisi) dan skeptisisme
(pengukuran subjective maupun objective) yang
silih-berganti. 

Tidak ada ilmu ilmiah yang bisa tumbuh hanya dengan
kepercayaan dan keyakinan saja tanpa skeptisisme,
sebab tanpa skeptisisme ilmu hanyalah sebuah
‘keyakinan’ (tanpa perlu pembuktian) ;agama yang
diwariskan turun temurun tanpa pengujian ulang
sepanjang keberadaan sebuah ilmu. Bila ini terjadi
maka ilmu yang ada hanyalah ilmiah semu yang berisi
urutan kegiatan; sebagai murid, kelulusan dan lalu
menjadi pengajar tanpa perlu pengujian di luar dunia
akademis (ruang penelitian yang dibuat, dikondisikan
dan diteliti oleh pendukung materi teori keilmian),
bukan pasar pengguna / masyarakat awam yang tidak
ideal. 

Sebaliknya, tidak ada ilmu ilmiah yang bisa tumbuh
hanya dengan skeptisisme saja. Tanpa kepercayaan,
setidaknya keterbukaan untuk mengujicoba, atau membuka
kemungkinan pada hal baru di luar materi teori
keyakinan ilmiah ;yang mungkin saja di masa yang akan
datang akan menjadi kebenaran ilmiah. Bila hal ini
terjadi, maka ilmu yang ada hanyalah ilmiah semu.
Sebab alasan ilmu ilmiah dibuat, sekedar untuk
mempertahankan konstruksi kekuasaan (menara gading)
diri sendiri dan kelompok dengan menggunakan materi
teori atas apa yang telah dianggap kebenaran ilmiah. 

Kompatiologi sebagai ilmu d

[psikologi_net] Salah satu alasan kenapa Kompatiologi berhasil??

2007-12-28 Terurut Topik Vincent Liong
Subject: Salah satu alasan kenapa Kompatiologi
berhasil??
From: tinta negatif <[EMAIL PROTECTED]>
DDT: Sat Dec 29, 2007 5:13 am 
e-link:
http://groups.yahoo.com/group/vincentliong/message/23507
http://groups.yahoo.com/group/Komunikasi_Empati/message/3227
http://groups.yahoo.com/group/psikologi_transformatif/message/37100
tinta negatif <[EMAIL PROTECTED]> wrote: 


Orang yang tidak mampu melihat atau buta masih bisa
bertahan hidup
begitu juga dengan orang yang kurang dalam hal
pendengaran atau istilahnya
tuli. 

tapi bagaimana dengan orang yang tidak memiliki lidah
atau sesuatu yang
digunakan untuk mengunyah, menelan, atau untuk
'merasa'?

salah satu alasan kenapa kompatiologi berhasil..
karena kompatiologi
menitikberatkan pada proses pengindraan melalui
lidah.. yang untuk
merasakan minuman dari rasa manis, pahit, asem dan
lain-lain.

saya berkali-kali ceramah pada orang bahwa kita ini
hidup ini untuk 
menunda mati. Kita makan karena lapar dan kelaparan
salah satu
cara paling mudah untuk mati. begitu juga kita minum
karena kita
haus, oleh karena kehausan dapat menyebabkan orang
mati juga.

setiap hari kita makan. ada yang menunya sama setiap
hari. ada 
yang beda-beda. ada yang hanya makan sehari.. atau ada
juga
makan tiga kali sehari. 

"Hal ini dapat membuktikan bahwa orang bisa saling
membunuh karena
perbedaan pendapat dan keyakinan. Tapi orang tidak
akan membunuh
orang lain karena mengatakan.. bahwa nasi goreng ini
tidak enak.. atau
ketoprak itu enak. Bahwa masakan ini kurang garam..
dimana yang lain
mengatakan keasinan."

"Hal yang paling subjektif adalah apa yang dirasakan
oleh lidah!"

Dalam sesi pertama Dekon Kompatiologi.. adalah menebak
rasa minuman
dan sensasinya.. dimana masing-masing orang wajib
menjelaskan rasa suatu
minuman (yang dibeli di supermaket) dengan gayanya
masing-masing. Dimana
hal-hal yang bersifat suci, pangkat tinggi, terhormat
tidak terhormat, formal tidak
formal, kemapanan atau anti kemapanan.. bukanlah hal
yang menentukan benar
atau salahnya pendapat orang tersebut. Mau setinggi
apa pun derajatnya.. kalau
minuman itu rasanya pahit! dan orang lain mengatakan
hambar atau kurang manis.. itu hanya pendapat-pendapat
saja. Ia hanya mengatakan apa yang dirasakan terhadap
minuman tersebut. Tidak ada benar-salah. Tidak ada
terhormat-tidak hormat. Tidak ada darah biru atau pun
darah coklat. Ketika berhubungan dengan rasa.. setiap
orang punya pendapat.. dan rasanya masing-masing.

Kenapa demikian?

"Karena syarat hidup adalah makan. Dari kecil kita
makan. Dan kita makan
untuk bertahan hidup, dimana kita bertahan.. yaa untuk
menunda mati. Dan makan adalah suatu rutinitas yang
kita lalui setiap hari. Mau kita manjakan lidah kita
berbagai macam makanan yang berbeda setiap hari. atau
makanan yang sama setiap hari (itu semua melihat
kebutuhan dan keuangan). Ada orang yang prinsipnya
kenyang enggak peduli cita rasa. Ada juga yang
prinsipnya cita rasa tinggi.. kenyang hanya efek saja.
Ada juga yang cita rasanya setengah.. kenyangnya juga
setengah. Yaa semua kembali pada setiap manusia
bagaimana memanjakan lidahnya."


nah, disinilah Kompatiologi.. berhasilnya... ketika
semua orang yakin dengan semua rasa yang diminumnya..
atau sensasi yang timbul.. maka setiap orang
pada dasarnya memiliki sistem pengukuran sendiri.
Apalagi dalam hal lidah.. 
yang esensial dan super penting, rutin dan
sehari-hari.

ketika proses dekon terdekon menganalisa.. bahwa dari
hal sederhana saja.. setiap individu memiliki pendapat
dan interpretasi masing-masing.. apalagi sampai hal
yang rumit.. bisa ada penambahan atau pengurangan..
terhadap kesimpulan realita-realita.. mau pun
dogma-dogma yang pernah ia pahami.. dan itu semua
untuk kepentingannya sendiri!

kekuatan karakter dari masing-masing individu terhadap
rasa yang dirasakan.. pada akhirnya akan membuat
terdekon berpikir.. bahwa keberagaman bukanlah
keniscayaan.. dan bahwa keseragaman dan pembentukan
pola pikir melalui cuci otak.. akan mudah
dipatahkan... karena ketika berhubungan dengan rasa..
(yang rutin seperti lidah ketika makan) setiap orang
adalah ahlinya. setiap orang memiliki pengukurannya
masing-masing. mau itu enak atau tidak enak. pas atau
tidak pas.

Kompatiologi berhasil karena menekankan pada indera
yang dimanjakan setiap hari. Indera yang fungsinya
paling vital yaitu untuk makan dan minum. Dimana
kebutuhan paling dasar ketika orang bangun pagi.. atau
terlalu larut begadang..
mereka butuh karbohidrat.. dan butuh tenaga. untuk
mengembalikan kondisi tubuh..

Itulah kenapa Vincent mengatakan bahwa sesi ramal
hanya keren-kerenan.. bukan sesuatu yang wah-wah..
atau dahsyat.. dimana sesi paling penting adalah
ketika sesi pertama atau dekon menebak rasa dan
sensasi dari suatu minuman.. dimana indera lidah (yang
rutin sehari-hari, hukumnya wajib) yang kemudian
diuji, dites, dan di.. gitu deh.

kalau belum jelas...
yaa sudah
tapi para terdekon sepertinya paham apa yang aku
maksud.

Salah satu alasan kenapa Kompatiologi berhasil??

"Karena bermai

[psikologi_net] Fwd: Re: Usaha untuk Memperalat umat Islam demi Membasmi Kompatiologi

2007-12-30 Terurut Topik Vincent Liong
Note: forwarded message attached.


Send instant messages to your online friends http://au.messenger.yahoo.com --- Begin Message ---
Subject: Re: Usaha untuk Memperalat umat Islam demi Membasmi Kompatiologi
From: "Abu" <[EMAIL PROTECTED]>
To: [EMAIL PROTECTED] 
DDT: Sun Dec 30, 2007 1:50 pm
e-link: http://groups.yahoo.com/group/vincentliong/message/23519
--- In [EMAIL PROTECTED], "Abu"
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:


Do not worry...
Saya punya cara sendiri untuk menangani hal ini.
Photo itu sebenarnya sebagian rekayasa gambar, dan sebagian yang 
lalin adalah cabo2 yang dibayar pakai jilbab. Kita punya pengalaman 
di Lampung dan beberapa tempat lainnya.

Saya kerjasama denga Dicki Arimatea. Juga FUI, M.Khaththath. Yang 
punya jaringan dan punya bukti2 akurat. Kta tidak akan membalas dan 
berbuat keras kepada mereka. Itumah gak papa...
Hanya kita sedang membuat perhitungan dengan meereka, termasuk yang 
membuat selebaran dan menculiki anak2 kaum muslimin di Aceh ketika 
pasca tsunami.
Kita ada kerja2 lain yang lebih penting. Sementara yang begitu cukup 
direkord saja. InsyaAllah kami HT tidak akan bisa diadu domba dengan 
agama lain. Tapi urusan kita adalah urusan personal, bukan agama. 
Karena Islam melindungi agama dan aqidah lain. Kecuali para pembuat 
fitnah.

Thanks 
vincent.
Abu Ibrahim.

--- In [EMAIL PROTECTED], Vincent Liong  
wrote:
>
> Subject: Usaha untuk Memperalat umat Islam demi
> Membasmi Kompatiologi
> DDT: Thu Nov 1, 2007 2:16 am
> From: "intel.psitrans" 
> e-link:
> http://groups.yahoo.com/group/psikologi_transformatif/message/33809
> http://groups.yahoo.com/group/Komunikasi_Empati/message/2830
> http://groups.yahoo.com/group/vincentliong/message/23012
> =
> "intel.psitrans"  wrote:
> 
> 
> MOHON PERHATIAN
> 
> Usaha untuk Memperalat umat Islam demi Membasmi
> Kompatiologi
>  
>  
>  
> intel.psitrans@ (yahoo.com) adalah email yang
> bukan anggota dari gerakan cacimaki dan teror Pabrik
> Tontonan dalam mengganyang Kompatiologi dan Vincent
> Liong. Untuk memfitnah pihak-pihak Pro Kompatiologi,
> gerakan cacimaki Pabrik Tontonan di bawah pimpinan
> "Nuruddin Asyhadie" (South East Asian editor di Common
> Ground News Service) telah membuat email palsu dengan
> cara membuat nama email yang sama yaitu:
> "intel.psitrans" tetapi provider emailnya bukan yahoo,
> sehingga bagi pembaca di
> [EMAIL PROTECTED] akan tampak
> sama karena psikologi_transformatif adalah maillist
> yang dimana alamat email dilindungi privasinya dengan
> cara tidak menampilkan address email secara utuh.
> Misalnya email intel.psitrans@ ditampilkan di
>
> <http://groups.yahoo.com/group/psikologi_transformatif>
> hanya . Hanya ada satu cara bagi
> member yang cukup jeli untuk membedakan mana
> "intel.psitrans" yang "yahoo.com" atau yang bukan.
> Email yang berprovider yahoo akan memunculkan simbol
> muka yang berbentuk bulat pada bagian bawah address
> email pengirim.
>  
> "intel.psitrans" yang palsu yang adalah salahsatu
> email yang digunakan oleh gerakan cacimaki Pabrik
> Tontonan di bawah pimpinan "Nuruddin Asyhadie" (South
> East Asian editor di Common Ground News Service) telah
> menulis sebuah email di psikologi transformatif sbb:
> ==
> Subject: Re: Kebijakan moderasi Audifax
> DDT: Wed Oct 31, 2007 4:46 pm
> From: "intel psitrans" 
> elink:
> http://groups.yahoo.com/group/psikologi_transformatif/message/33777
> "intel psitrans" (bukan yahoo)
> wrote:
>  
> Lapor Komandan!
>  
> Kegiatan intai hari ini telah dilaksanakan dengan
> baik. Foto-foto porno masih tersimpan rapih di arsip
> kita
> http://ph.groups.yahoo.com/group/vincentliong/photos/browse/ae98
> . Tidak sembarang orang bisa melihat, hanya anggota
> kita yang masih bisa dilihat. Kondisi foto-foto porno
> tersebut masih baik dan tersimpan rapih, sejak kita
> simpan bulan april yang lalu. Hati-hati, jangan sampai
> Komandan menghapusnya sendiri. Kita tidak punya
> arsipnya, musuh yang punya arsipnya.
>  
> Siap melaksanakan perintah Komandan lebih lanjut.
>  
> Laporan selesai!
> ==
> Menggunakan Yahoo ID "kosislam15", seseorang mengirim
> gambar-gambar porno bernuansa Islam dengan foldernya
> diberi nama "! ! ! ! ! ! ISLAM" di bagian folder foto
> maillist [EMAIL PROTECTED] .
>  
> Sehubungan dengan kasus ini, saya sebagai owner
> [EMAIL PROTECTED] telah mengubah Group
> Settings dari yahoogroups kami ini agar bukti terkait
> tidak bisa dihilangkan oleh pelaku. Pada bagian Group
> Settings saya mengubah setting "Files / Photos" dari:
> "Members (upload/modify/d

[psikologi_net] Fwd: Re: Usaha untuk Memperalat umat Islam demi Membasmi Kompatiologi

2007-12-31 Terurut Topik Vincent Liong
Note: forwarded message attached.


Send instant messages to your online friends http://au.messenger.yahoo.com --- Begin Message ---
Subject: Re: Usaha untuk Memperalat umat Islam demi Membasmi Kompatiologi
From: "Abu" <[EMAIL PROTECTED]>
To: [EMAIL PROTECTED] 
DDT: Sun Dec 30, 2007 1:50 pm
e-link: http://groups.yahoo.com/group/vincentliong/message/23519
--- In [EMAIL PROTECTED], "Abu"
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:


Do not worry...
Saya punya cara sendiri untuk menangani hal ini.
Photo itu sebenarnya sebagian rekayasa gambar, dan sebagian yang 
lalin adalah cabo2 yang dibayar pakai jilbab. Kita punya pengalaman 
di Lampung dan beberapa tempat lainnya.

Saya kerjasama denga Dicki Arimatea. Juga FUI, M.Khaththath. Yang 
punya jaringan dan punya bukti2 akurat. Kta tidak akan membalas dan 
berbuat keras kepada mereka. Itumah gak papa...
Hanya kita sedang membuat perhitungan dengan meereka, termasuk yang 
membuat selebaran dan menculiki anak2 kaum muslimin di Aceh ketika 
pasca tsunami.
Kita ada kerja2 lain yang lebih penting. Sementara yang begitu cukup 
direkord saja. InsyaAllah kami HT tidak akan bisa diadu domba dengan 
agama lain. Tapi urusan kita adalah urusan personal, bukan agama. 
Karena Islam melindungi agama dan aqidah lain. Kecuali para pembuat 
fitnah.

Thanks 
vincent.
Abu Ibrahim.

--- In [EMAIL PROTECTED], Vincent Liong  
wrote:
>
> Subject: Usaha untuk Memperalat umat Islam demi
> Membasmi Kompatiologi
> DDT: Thu Nov 1, 2007 2:16 am
> From: "intel.psitrans" 
> e-link:
> http://groups.yahoo.com/group/psikologi_transformatif/message/33809
> http://groups.yahoo.com/group/Komunikasi_Empati/message/2830
> http://groups.yahoo.com/group/vincentliong/message/23012
> =
> "intel.psitrans"  wrote:
> 
> 
> MOHON PERHATIAN
> 
> Usaha untuk Memperalat umat Islam demi Membasmi
> Kompatiologi
>  
>  
>  
> intel.psitrans@ (yahoo.com) adalah email yang
> bukan anggota dari gerakan cacimaki dan teror Pabrik
> Tontonan dalam mengganyang Kompatiologi dan Vincent
> Liong. Untuk memfitnah pihak-pihak Pro Kompatiologi,
> gerakan cacimaki Pabrik Tontonan di bawah pimpinan
> "Nuruddin Asyhadie" (South East Asian editor di Common
> Ground News Service) telah membuat email palsu dengan
> cara membuat nama email yang sama yaitu:
> "intel.psitrans" tetapi provider emailnya bukan yahoo,
> sehingga bagi pembaca di
> [EMAIL PROTECTED] akan tampak
> sama karena psikologi_transformatif adalah maillist
> yang dimana alamat email dilindungi privasinya dengan
> cara tidak menampilkan address email secara utuh.
> Misalnya email intel.psitrans@ ditampilkan di
>
> <http://groups.yahoo.com/group/psikologi_transformatif>
> hanya . Hanya ada satu cara bagi
> member yang cukup jeli untuk membedakan mana
> "intel.psitrans" yang "yahoo.com" atau yang bukan.
> Email yang berprovider yahoo akan memunculkan simbol
> muka yang berbentuk bulat pada bagian bawah address
> email pengirim.
>  
> "intel.psitrans" yang palsu yang adalah salahsatu
> email yang digunakan oleh gerakan cacimaki Pabrik
> Tontonan di bawah pimpinan "Nuruddin Asyhadie" (South
> East Asian editor di Common Ground News Service) telah
> menulis sebuah email di psikologi transformatif sbb:
> ==
> Subject: Re: Kebijakan moderasi Audifax
> DDT: Wed Oct 31, 2007 4:46 pm
> From: "intel psitrans" 
> elink:
> http://groups.yahoo.com/group/psikologi_transformatif/message/33777
> "intel psitrans" (bukan yahoo)
> wrote:
>  
> Lapor Komandan!
>  
> Kegiatan intai hari ini telah dilaksanakan dengan
> baik. Foto-foto porno masih tersimpan rapih di arsip
> kita
> http://ph.groups.yahoo.com/group/vincentliong/photos/browse/ae98
> . Tidak sembarang orang bisa melihat, hanya anggota
> kita yang masih bisa dilihat. Kondisi foto-foto porno
> tersebut masih baik dan tersimpan rapih, sejak kita
> simpan bulan april yang lalu. Hati-hati, jangan sampai
> Komandan menghapusnya sendiri. Kita tidak punya
> arsipnya, musuh yang punya arsipnya.
>  
> Siap melaksanakan perintah Komandan lebih lanjut.
>  
> Laporan selesai!
> ==
> Menggunakan Yahoo ID "kosislam15", seseorang mengirim
> gambar-gambar porno bernuansa Islam dengan foldernya
> diberi nama "! ! ! ! ! ! ISLAM" di bagian folder foto
> maillist [EMAIL PROTECTED] .
>  
> Sehubungan dengan kasus ini, saya sebagai owner
> [EMAIL PROTECTED] telah mengubah Group
> Settings dari yahoogroups kami ini agar bukti terkait
> tidak bisa dihilangkan oleh pelaku. Pada bagian Group
> Settings saya mengubah setting "Files / Photos" dari:
> "Members (upload/modify/d

[psikologi_net] Tanggapan: [Forum Pembaca KOMPAS] Tentang Waktu ; karya Maria Hartiningsih

2007-12-31 Terurut Topik Vincent Liong
Menanggapi tulisan: 
"Tentang Waktu“ 
karya Maria Hartiningsih


Bicara ’tentang waktu’… mba’ Maria Hartiningsih 

Sudah sejak Agustus 2004 – sekarang (1 januari 2008)
ini kita ada jarak setelah saya ngambek masalah indigo
dengan Metro TV. Ternyata saat itu saya tidak menyukai
situasi baru saya menjadi indigo, sebelumnya saya
penulis otobiografi saya sendiri yang memiliki
kebebasan sebagai manusia biasa yang bebas lepas dari
judgement. Lalu kita berjarak mba’ Maria Hartiningsih…


Saya dan mba’ Maria Hartiningsih mendapatkan
titik-tolak dari moment tsb. Saya, hingga akhirnya
saya menjalani perjalanan sebagai indigo dari awal
hingga saya sendiri harus menyelesaikan semua tema
indigo tidak hanya Vincent Liong si indigo tetapi juga
untuk indigo-indigo lain. Saya juga harus
menyelasaikan tema-tema ‘manusia non-indigo’ (tidak
sakti, tidak berbakat, tidak sensitive, tidak
metafisik, spiritual, dlsb); saya harus menyelesaikan
semuanya dengan meng-Indigo-kan mereka bukan sebagai
anak indigo tetapi sebagai manusia dewasa Indigo yang
menerapkan semua kemampuan tsb dalam keseharian
mereka; pekerjaan, pergaulan, dlsb dengan membikin
Kompatiologi. Ketika indigo menjadi tidak indigo dan
tidak indigo menjadi indigo (hilangnya batas
keberbakatan) maka selesailah tugas/perjalanan saya di
sana. 

Sejak jadi indigo saya harus berkonflik dengan dunia
baru yang namanya komunitas psikologi demi mendapatkan
kembali hak kebebasan sebagai manusia biasa yang bebas
lepas dari judgement dan setengah tahun terakhir ini
menjalani teror dari pihak-pihak yang menggunakan
reasoning kenormalan ala psikologi untuk melegalisasi
teror terhadap keluarga saya. Dari saya yang dianggap
gila hingga akhirnya ada di kalangan yang konon ahli
psikologi lebih gila dari saya sehingga waras menjadi
gila dan gila menjadi waras (hilangnya batas
keberbakatan) maka selesailah tugas/perjalanan saya di
sana.

Saya tidak tahu perjalanan mba’ Maria Hartiningsih
yang terjadi setelah moment tsb. Tetapi sebagai
sahabat lama yang mengalami titik total di moment dan
event yang saya meski di posisi yang berbeda
(berhadapan) maka saya juga bisa merasakan dan
memperkirakan perjalanan mba’ Maria Hartiningsih
antara Agustus 2004 – sekarang (1 Januari 2008). 

Saya mengharapkan mba’ Maria Hartiningsih bisa
menyelesaikan perjalanan mba’ Maria Hartiningsih dan
setelah itu kita ketemu lagi mengobrolkan perjalanan
kita masing-masing di dua belahan dunia yang
berlawanan sisi tsb. Tentunya penyatuan dua sisi
jawaban tsb akan memberikan jawaban yang lebih utuh.
Kapan waktunya mba’ Maria Hartiningsih mengakhiri
perjalanan mba’ di sana ditentukan oleh mba’ sendiri. 

Saya harus bisa tulus & ikhlas meninggalkan perjalanan
lalu untuk memulai perjalanan berikutnya, begitu juga
mba’ Maria Hartiningsih… 

Kalau sudah ditentukan waktunya bisa menghubungi saya
untuk ketemuan, moga-moga bisa ngobrol tanpa JaIm(jaga
image). Contact person saya di: 021-70006775,
021-98806892, 08881333410 .

Selamat Hari Raya Tahun Baru 2008...


Ttd,
Vincent Liong
Jakarta, Selasa 1 Januari 2008





To: [EMAIL PROTECTED]
From: "Agus Hamonangan" <[EMAIL PROTECTED]>
Date: Mon, 31 Dec 2007 04:17:37 -
Subject: [Forum Pembaca KOMPAS] Tentang Waktu
Oleh Maria Hartiningsih
http://www.kompas.com/kompas-cetak/0712/31/Natal/4113091.htm


Waktu berlari. Tahun segera berganti. Sebagian dari
kita juga berlari mengejar sesuatu yang ujungnya tak
berujung. Tak banyak dari kita dapat berhenti mengejar
karena setiap "ujung" ada janji, bernama "pencapaian".
Tolok ukurnya bisa dilihat dan diraba: kekuasaan, nama
besar, pengakuan, akumulasi modal, kepemilikan, dan
lain-lain.

Padahal, pada aras itu, "ujung" adalah fatamorgana.
Guru saya mengingatkan, "ujung" adalah neraka. Ia
dibangun oleh ketakutan-ketakutan kita.

Kita tak mampu diam karena menghidupi logika
kapitalistik, "waktu adalah uang".

Waktu. Teka-teki tentangnya adalah faktor sangat
penting bagi perkembangan manusia. Manusia memiliki
kesadaran kuat akan "waktu", yang membedakannya dengan
makhluk hidup lainnya.

Dengan kesadaran akan "masa lalu" dan "masa depan",
manusia menjadi perencana dahsyat dalam mempersiapkan
masa depan. Ilmu dan teknologi yang menciptakan
peradaban adalah produk kesadaran itu.

Ia mendominasi kehidupan meski tak bisa mengatur kapan
matahari terbit dan tenggelam. Juga ada batas yang
menghentikannya: kematian.

Tetapi, apakah waktu?

St Agustinus dari Hippo (345-430) dalam Confessions
menulis, "Kalau tak seorang pun bertanya kepadaku, aku
tahu. Tetapi kalau aku diminta menjelaskan kepada
seseorang yang menanyakannya, aku tidak tahu. Namun,
aku berani menjawab dengan penuh keyakinan bahwa aku
tahu, kalau tiada yang mati, tidak akan ada waktu
lalu, kalau tiada yang datang, tak akan ada waktu
mendatang, dan kalau tiada yang mengada, tak akan ada
waktu sekarang."

Namun, hanya dua yang menghantui manusia: masa l

[psikologi_net] Re: Renungan: Everybody Have a Weakness (Pro: Abu Ibrahim)

2008-01-01 Terurut Topik Vincent Liong
Subject: Re: Renungan: Everybody Have a Weakness
DDT: Wed Jan 2, 2008 2:26 am
From: "Abu" <[EMAIL PROTECTED]>
e-link:
http://groups.yahoo.com/group/vincentliong/message/23562
 
"Abu" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

Saya tidak mengerti dengan ada Vincent, ini kan dunia
Cyber yang sifatnya hanya dialog. Memang dalam
berdialog ada yang nyambung ada yang tidak. Itu wajar.
Tapi nama2 yang sudah anda data, apabila benar membuat
suatu crime maka tindak lanjuti aja lewat yang
berwajib alias aparat. Kalau aparat tidak mau menjalan
tugasnya, maka jalan pintas model FPI boleh dilakukan
sebagai tindak protes bahwa negara ini tidak becus
menangani hal yang demikian.

Abu Ibrahim.




Vincent Liong <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

Ketika saya SMP saya sempat menerbitkan buku di
penerbit Grasindo berjudul Berlindung di Bawah Payung,
saat itu tahun 2001. Penerbitan buku saya selain
menggunakan biaya pihak Grasindo juga mendapatkan
sponsor dari beberapa pihak lain koneksi keluarga
saya. Peluncuran bukunya di Aksara Bookstore cukup
meriah lengkap dengan sponsor beberapa botol wine dari
paman saya yang ahli wine William W. Wongso yang
kuliner itu, dengan pembawa acaranya Nono Anwar
Makarim. Saat itu saya mendapat bantuan dari banyak
pihak sehingga di tahun-tahun selanjutnya kepuasan
akan buku pertama saya tidak saya rasakan, karena itu
bukan atas kemampuan saya sendiri sebagai manusia,
melainkan sponsor keluarga dan kenalan saya. 

Maka dari itu penelitian kompatiologi dari awal hingga
sekarang tidak pernah sekalipun saya meminta sponsor
untuk dana penelitian, adapun sponsor yang saya dapat
adalah pemberian pribadi kepada saya bukan sponsor
penelitian; ada seorang sponsor yang menawari saya
jatah beli buku di Amazone.com sebesar 100 sampai 300
US$ per bulan, itupun sangat saya usahakan sedikit
mungkin saya gunakan. Saya bukan tidak bisa meminta
bantuan, bukan saya tidak punya koneksi, tetapi saya
memilih tidak mau.

Setiap nabi besar yang datang entah dengan asosiasi
ketuhanan semacam apapun, dengan bahasanya
masing-masing, datang ke dunia dengan satu tema yang
sama yaitu: ‘Egaliter’ (persamaan derajat, hak,
kemampuan, kepintaran, nilai diri dimata pencipta dan
alam sebagai sesama umat manusia). Sang Budha datang
dengan pertanyaannya tentang kesamaan derajat manusia
sebagai makhluk hidup yang lahir, menjadi dewasa, tua
dan mati yang juga mempertanyakan kembali kebenaran
system kasta yang saat itu berlaku di negerinya. Yesus
Kristus datang dengan tema persamaan derajat bahwa
setiap manusia adalah sama-sama anak-anak Allah dan
memiliki hak dan nilai yang sama di mata Allah sebagai
anak-anaknya. Nabi Mohammad datang dengan tema
persaudaraan sebagai sesama umat beragama Islam.
Seperti persaudaraan yang sama di ritual naik Haji
yang menyamakan derajat berbagai manusia yang memiliki
latarbelakang ras, bangsa, tingkat kekayaan,
pendidikan, dlsb yang berbeda dalam perkemahan dan
perjalanan iman yang sama.

Meskipun saya bukan orang yang secara verbal beragama
dengan baik, hal-hal tema egaliter yang dibawa para
nabi ini sangat melekat pada pemahaman saya. Saya bisa
saja melanggar etika kesopanan, dan etika-etika yang
lain, tetapi saya tidak melanggar etika yang satu ini:
‘egaliter’. 

Musuh-musuh saya tahu bahwa saya tidak akan melanggar
iman saya; untuk tidak membalas teror keluarga dengan
teror keluarga ; kecuali bilamana telah sampai pada
korban fisik entah luka, cacat atau kematian karena
hal ini berkaitan dengan surviveability clan, keluarga
sedarah dan keluarga tidak sedarah (sahabat-sahabat)
saya. Ini yang membuat musuh saya tidak takut
menyerang saya, sayapun percaya bahwa tidak ada
tindakan yang tidak dibayar oleh seorang manusia, maka
dari itu saya hanya bersikap defensive dengan
mengumumkan perkembangan teror kepada khalayak ramai. 
  

Kompatiologi yang saya buat pun sangat berkaitan
dengan budaya egaliter;
Q; Mengapa saya tidak menjanjikan keberhasilan dalam
menjual kompatiologi, melainkan membiarkan murid-murid
saya yang tanpa bimbingan saya menulis bukunya
masing-masing?
@; Ini karena saya tidak mau mengganggu kealamiahan
proses penelitian dengan asumsi-asumsi yang mensugesti
seolah-olah demikian. Pada ilmu pragmatis kebenaran
ilmiah empiris muncul dari pengalaman eksperimen
lapangan bukan kegiatan berfilsafat, berlogika dan
berdiskusi membahas suatu object. Ilmu kompatiologi
adalah ilmu tekhnis jadi asal rumus tekhnikalnya tepat
maka penjelasan bisa dibuat sesuai sudutpandang dan
pengalaman individu masing-masing. Pada akhirnya ilmu
tidak penting, yang penting adalah bagaimana
masing-masing orang memiliki kebebasan mengembangkan
dirinya sendiri, sebagai manusia dengan namanya
sendiri-sendiri. 
Q; Mengapa saya membuat kompatiologi menggunakan
paradigma ilmu pragmatis bukan paradigma ilmu
teoritis?
@; Karena saya ingin memperjuangkan bahwa tidak ada
perbedaan antara yang bersekolah tinggi atau rendah,
guru & murid, pintar & bodo, dlsb ;manusia hanya
diukur sebagai manusia itu send

[psikologi_net] Rasionalisasi Kode Etik Profesi Psikologi di Indonesia

2008-01-02 Terurut Topik Vincent Liong
Rasionalisasi Kode Etik Profesi Psikologi di Indonesia

Dengan lulus menjadi Psikolog anda secara langsung
dianggap telah mentaati Kode Etik Profesi Psikologi.
Segala aturan yang tercantum dalam Kode Etik Profesi
Psikologi harus dihafalkan tetapi boleh dilanggar,
karena toh apapun pelanggarannya anda tetap seorang
Psikolog berijasah yang secara langsung dianggap telah
mentaati Kode Etik Profesi Psikologi, sehingga
pelanggaran anda tidak dianggap ada sehingga anda aman
dari tuduhan pelanggaran Kode Etik Profesionalisme.
Sebagai bukti dari pernyataan anda si atas silahkan
pelajari berbagai metode rasionalisasi dan
irasionalisasi yang telah dilakukan oknum-oknum
Psikologi Indonesia yang sangat ilmiah dalam bersaing
dengan Kompatiologi.


“Kode Etik Psikologi Indonesia“ 

MUKADIMAH

Berdasarkan kesadaran diri atas nilai-nilai luhur
Pancasila dan UUD 1945, Ilmuwan Psikologi dan Psikolog
menghormati harkat dan martabat manusia serta
menjunjung tinggi terpeliharanya hak-hak asasi
manusia. Dalam kegiatannya, Ilmuwan Psikologi dan
Psikolog Indonesia mengabdikan dirinya untuk
meningkatkan pengetahuan tentang perilaku manusia
dalam bentuk pemahaman bagi dirinya dan pihak lain
serta memanfaatkan pengetahuan dan kemampuan tersebut
bagi kesejahteraan manusia.

Kesadaran diri tersebut merupakan dasar bagi Ilmuwan
Psikologi dan Psikolog Indonesia untuk selalu berupaya
melindungi kesejahteraan mereka yang meminta
jasa/praktik beserta semua pihak yang terkait dalam
jasa/praktik tersebut atau pihak yang menjadi obyek
studinya. Pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki
hanya digunakan untuk tujuan yang taat asas
berdasarkan nilai-nilai luhur Pancasila dan UUD 1945
serta nilai-nilai kemanusiaan pada umumnya dan
mencegah penyalahgunaannya oleh pihak lain.

Tuntutan kebebasan menyelidiki dan berkomunikasi dalam
melaksanakan kegiatannya di bidang penelitian,
pengajaran, pelatihan, jasa/praktik konsultasi dan
publikasi dipahami oleh Ilmuwan Psikologi dan Psikolog
dengan penuh tanggung jawab. Kompetensi dan
obyektivitas dalam menerapkan kemampuan profesional
terikat dan sangat memperhatikan pemakai jasa, rekan
sejawat, dan masyarakat pada umumnya.

Pokok-pokok pikiran tersebut dirumuskan dalam KODE
ETIK PSIKOLOGI INDONESIA sebagai perangkat nilai-nilai
untuk ditaati dan dijalankan dengan sebaik-baiknya
dalam melaksanakan kegiatan selaku Ilmuwan Psikologi
dan Psikolog di Indonesia.

BAB I

PEDOMAN UMUM

Pasal 1

PENGERTIAN

a) ILMUWAN PSIKOLOGI adalah para lulusan perguruan
tinggi dan universitas di dalam maupun di luar negeri,
yaitu mereka yang telah mengikuti pendidikan dengan
kurikulum nasional (SK Mendikbud No. 18/D/O/1993)
untuk pendidikan program akademik (Sarjana Psikologi);
lulusan pendidikan tinggi strata 2 (S2) dan strata 3
(S3) dalam bidang psikologi, yang pendidikan strata
(S1) diperoleh bukan dari fakultas psikologi. Ilmuwan
Psikologi yang tergolong kriteria tersebut dinyatakan
DAPAT MEMBERIKAN JASA PSIKOLOGI TETAPI TIDAK BERHAK
DAN TIDAK BERWENANG UNTUK MELAKUKAN PRAKTIK PSIKOLOGI
DI INDONESIA.

b) PSIKOLOG adalah Sarjana Psikologi yang telah
mengikuti pendidikan tinggi psikologi strata 1 (S1)
dengan kurikulum lama (Sistem Paket Murni) Perguruan
Tinggi Negeri (PTN); atau Sistem Kredit Semester (SKS)
PTN; atau Kurikulum Nasional (SK Mendikbud No.
18/D/O/1993) yang meliputi pendidikan program akademik
(Sarjana Psikologi) dan program pendidikan profesi
(Psikolog); atau kurikulum lama Perguruan Tinggi
Swasta (PTS) yang sudah mengikuti ujian negara sarjana
psikologi; atau pendidikan tinggi psikologi di luar
negeri yang sudah mendapat akreditasi dan disetarakan
dengan psikolog Indonesia oleh Direktorat Pendidikan
Tinggi (Dikti) Departemen Pendidikan Nasional
(Depdiknas RI). Sarjana Psikologi dengan kriteria
tersebut dinyatakan BERHAK DAN BERWENANG untuk
melakukan PRAKTIK PSIKOLOGI di wilayah hukum Negara
Republik Indonesia. Sarjana Psikologi menurut kriteria
ini juga dikenal dan disebut sebagai PSIKOLOG. Untuk
melakukan praktik psikologi maka Sarjana Psikologi
yang tergolong kriteria ini DIWAJIBKAN MEMILIKI IZIN
PRAKTIK PSIKOLOGI sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.

c) JASA PSIKOLOGI adalah jasa kepada perorangan atau
kelompok/ organisasi/institusi yang diberikan oleh
ilmuwan psikologi Indonesia sesuai kompetensi dan
kewenangan keilmuan psikologi di bidang pengajaran,
pendidikan, pelatihan, penelitian, penyuluhan
masyarakat.

d) PRAKTIK PSIKOLOGI adalah kegiatan yang dilakukan
oleh psikolog dalam memberikan jasa dan praktik kepada
masyarakat dalam pemecahan masalah psikologis yang
bersifat individual maupun kelompok dengan menerapkan
prinsip psikodiagnostik. Termasuk dalam pengertian
praktik psikologi tersebut adalah terapan prinsip
psikologi yang berkaitan dengan melakukan kegiatan
DIAGNOSIS, PROGNOSIS, KONSELING, dan PSIKOTERAPI.

e) PEMAKAI JASA PSIKOLOGI adalah perorangan, kelompok,
lembaga atau organisasi/institusi yang menerima dan
meminta jasa/praktik psikologi. Pemakai Jasa juga
dikenal dengan sebutan KLIEN.

Pasa

[psikologi_net] Dilema: Pragmatis VS Teoritis ; oleh: Vincent Liong

2008-01-02 Terurut Topik Vincent Liong
Dilema: Pragmatis VS Teoritis

Ditulis oleh: Vincent Liong
Tempat, Hari & Tanggal: Jakarta, Rabu, 2 Januari 2008


Kenapa saya selalu susah membela diri dalam diskusi
yang ditujukan untuk melegalkan teror kepada pihak
saya dengan alas an ilmiah, moral, dlsb ala teoritisi?


===
Jawab:

Ilmu yang saya kembangkan (kompatiologi) sifatnya
pragmatis, bukan teoritis. Ciri khas ilmu prakmatis
adalah segala sesuatu diukur berdasarkan
kebergunaannya di dunia nyata / fisikal. Contoh ilmu
pragmatis: ilmu fisika, ilmu biologi, ilmu elektro,
ilmu tekhnik, dlsb.

Dalam ilmu fisika, ilmu biologi, ilmu elektro, ilmu
tekhnik, dlsb tidak ada istilahnya konseling, ceramah,
pengajaran dogma, dlsb yang dianggap ilmiah, sebab
object berupa mesin tsb tidak bisa diajak berpikir dan
berfilsafat. Sesuatu bisa dikatakan ilmiah dan empiris
ala pragmatis bilamana memiliki kerangka kerja tekhnis
mekanistik yang pasti / cukup konsisten
sebab-akibatnya. Tidak pernah bisa seseorang memaksa
seorang ahli ilmu fisika, ilmu biologi, ilmu elektro,
ilmu tekhnik, dlsb untuk menguji suatu rumus, asumsi,
dlsb yang ilmiah empiris ala pragmatis dengan cara
membandingkan dengan teori-teori para filsuf ala ilmu
filsafat, lalu bila tidak sesuai maka dikatakan tidak
ilmiah. Sebaliknya seorang pragmatis tidak akan bisa
dan tidak etis pula memaksa seorang teoritisi untuk
membuktikan kebenaran ilmiahnya dengan kerangka
pembuktian ala orang pragmatis yang harus melalui
eksperimen fisikal / di dunia nyata. 

Kalau ilmu teoritis pemikiran adalah ilmunya, tetapi
prakmatis samasekali harus mengabaikan suatu asumsi
yang sifatnya pemikiran, suatu pemikiran akan terbukti
ilmiah dan empiris ala pragmatis setelah melalui
eksperimen laboratorium yang sifatnya fisikal bukan
melalui permainan logika dan perbandingan teori ala
teoritisi. Seperti pada kompatiologi melalui kerangka
prosedur eksperimen dekon-kompatiologi bisa ditemukan
apakah mekanisme tsb berguna, bila berguna maka ilmiah
dan empiris ala pragmatis. 

Salah satu point yang paling penting dari ilmiah dan
empiris ala pragmatis yang membedakannya dengan ala
teoritisi adalah; bahwa seseorang yang tidak perlu
pintar di pemikirannya harus mampu membuktikan
kebenaran produk ilmiah empiris ala pragmatis tsb.
Misalnya: Seorang yang cukup mengerti membaca dan
menulis harus bisa menggunakan kalkulator untuk
menghitung, tanpa perlu mempelajari pemikiran dan
teori-teori berkaitan dengan kalkulator tsb. Dalam
dekonstruksi-kompatiologi seseorang yang pernah
mengikuti dekon-kompatiologi 1-2x saja tanpa perlu
membaca buku-buku berkaitan dengan kompatiologi,
standartnya sudah bisa merancang rumus minuman
dekon-kompatiologi tanpa bimbingan pengajar (pendekon
independent) meskipun tetap di bawah pengawasan
pendekon independent agar tidak terjadi salah
prosedur. Hal ini tentunya berbeda dengan ilmu
psikologi yang mensyaratkan seseorang harus lulus S1,
S2 profesi baru boleh praktek sebagai psikolog. 

Semoga sebagai peneliti di ranah yang berbeda
(pragmatis VS teoritis) kita tidak saling melanggar
batas masing-masing di kemudian hari.


Ttd,
Vincent Liong
Rabu, 2 Januari 2008


Send instant messages to your online friends http://au.messenger.yahoo.com 


[psikologi_net] Fwd: Re: [vincentliong] Re: Renungan: Everybody Have a Weakness

2008-01-02 Terurut Topik Vincent Liong
er, di dunia internet yang makin
hari akan minta korban kalau si user nya tidak siap dengan kemajuan
teknologi..yang bernama Internet...karena orang bisa menjadi apa saja
yang dimau.
   
  Selamat Tahun baru 08
   
  salam,
  Istiani
   
   
   
  Abu <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  Saya tidak mengerti dengan ada Vincent, ini kan dunia Cyber yang
sifatnya hanya dialog. Memang dalam berdialog ada yang nyambung ada
yang tidak. Itu wajar. Tapi nama2 yang sudah anda data, apabila benar
membuat suatu crime maka tindak lanjuti aja lewat yang berwajib alias
aparat. Kalau aparat tidak mau menjalan tugasnya, maka jalan pintas
model FPI boleh dilakukan sebagai tindak protes bahwa negara ini tidak
becus menangani hal yang demikian.

Abu Ibrahim.

--- In [EMAIL PROTECTED], Vincent Liong 
wrote:
>
> Everybody Have a Weakness
> 
> Ditulis oleh: Vincent Liong
> Tempat, Hari & Tanggal: Jakarta, Rabu, 14 November
> 2007
> 
> 
> 
> Everybody Have a Weakness
> But itsn't right 
> to find it and publish it all of it ?
> 
> Kalau mau saya cari kelemahan pribadi atau yang
> berhubungan dengan keluarga, dari setiap anggota
> gerakan terror, cacimaki dan ngomong jorok Pabrik_T
> (Nuruddin Asyhadie, Dra. Ratih Andjayani Ibrahim MM.
> Psi., Maya Notodisurjo, Goenardjoadi Goenawan,
> Leonardo Rimba, Audifax, Edy Susanto, Sinaga Harez
> Posma, dlsb) tidaklah sulit melakukannya… Tetapi
> apakah perlu? 
> 
> Semua bisa saja dicari-cari kelemahan pribadinya,
> masalah keluarganya, dlsb yang sifatnya ruangan
> pribadi seseorang, lalu kemudian mengumumkannya,
> menggunakannya sebagai blackmail, terror, cacimaki,
> judgement-judmenet kepada anggota keluarga dengan
> membawa-bawa kewenangan misalnya sebagai psikolog atau
> peramal yang dipercaya masyarakat, motivator hati
> nurani, sampai perwakilan kantor berita asing di
> Indonesia yang mengurusi masalah muslim-barat. 
> 
> Apakah semua kebaikan yang ditanam bertahun-tahun ini
> begitu tidak berharganya dibandingkan dengan kejatuhan
> seorang Vincent Liong sehingga patut dikorbankan? 
> 
> Selama ini saya masih membongkar seperlunya saja;
> Seperti anjing yang dipukuli tanpa sebab lalu digiring
> ke sudut ruangan, saya selama ini hanya menggigit
> untuk mendapat kesempatan lari meloloskan diri, tidak
> lebih. Tetapi anda-anda ini mencari hingga ke masalah
> yang paling pribadi, ke masalah keluarga, juga tidak
> lupa ke masalah hingga yang paling spele atau kalau
> perlu membuat-buat bukti palsu dengan tidak tahu malu.
> 
> 
> Ada dua tipe orang yang sangat menyayangi saya dengan
> tanpa pamrih rela berkorban untuk saya: 
> Pertama adalah orang-orang yang mendukung segala usaha
> saya dengan tulus-ikhlas dengan rela berkorban tanpa
> pamrih. 
> Kedua adalah mereka yang bersedia berkorban kehilangan
> semua kebaikan yang pernah dibangun dalam hidupnya,
> untuk sekedar "menjatuhkan" saya dengan segala cara
> kotor, itu masih berlangsung sampai sekarang dan
> sampaib hari ini saya masih belum mengerti masalahnya
> apa hingga rela berkorban untuk sesuatu yang tidak ada
> sesuatu hasil yang diperjuangkan dengan jelas. 
> 
> 
> Everybody have a right to live 
> So they have second chance 
> if they choose to use it.
> 
> Kondisi saya sekarang adalah pada kondisi sekedar
> mempertahankan apa yang masih ada untuk bertahan hidup
> saja. Lalu saya melihat anda-anda ini (anggota gerakan
> Pabrik_T) sudah memiliki banyak hal yang baik, tetapi
> yang ada tidak disayangi malahan mau dikorbankan untuk
> sekedar berusaha menjatuhkan saya. Beberapa orang
> sudah mulai berusaha membangun kembali kebaikan
> hidupnya yang dirusak sendiri demi menjatuhkan saya,
> tetapi ego untuk bisa memenangkan kejatuhan seorang
> Vincent Liong begitu berharganya. Maka bagunan yang
> baru saja dibangun kembali dirusaknya kembali sehingga
> harus start kembali dari nol. Lalu ini harus berulang
> terus?
> 
> Padahal saya tidak memperlakukan anda seperti anda
> (anggota gerakan Pabrik_T) memperlakukan saya; Seperti
> anjing yang dipukuli tanpa sebab lalu digiring ke
> sudut ruangan… Sampai hari ini saya berkali-kali
> memberi kesempatan kepada anda-anda ini untuk menjadi
> orang tidak bertanggungjawab, cucitangan dan lari.
> Tetapi anda-anda menghargai niat baik saya hanya untuk
> mengubah strategi serangan yang lama dengan strategi
> baru.
> 
> 
> A conflict that's have problems 
> can start and can be solve at a lifetime. 
> A conflict that don't have problems 
> can't and can't be solve at a lifetime.
> 
> Kalau sepasang saudara bertengkar berebut harta, maka
> ketika pembagian harta telah menjadi jelas, maka
> pertengkaran akan menjadi dingin dengan sendirinya.
> Tetapi kalau tidak ada mate

[psikologi_net] PSIKOLOGI : Perang Tanpa Sebab dan Alasan adalah Perang Paling Berbahaya

2008-01-06 Terurut Topik Vincent Liong
Perang Tanpa Sebab dan Alasan adalah Perang Paling
Berbahaya 


Perang tanpa Sebab dan Alasan adalah Perang Berbahaya.
Dalam kasus gerakan fitnah, teror, cacimaki dan
ngomong jorok pabrik tontonan indoktrinasi teori
psikologi bahwa; 

"Vincent Liong divonis menderita kelainan jiwa"
"Vincent Liong telah diberi positive reinforcement
tetapi tidak sembuh juga"
"Jadi untuk menyembuhkan Vincent Liong harus
menggunakan negatife reinforcement"
"Karena Vincent Liong memiliki hubungan dengan para
pengguna dan peneliti kompatiologi, dan anjing
peliharaan Vincent Liong ; jadi peneliti dan pengguna
kompatiologi juga dapat divonis menderita kelainan
jiwa yang sama dengan Vincent Liong sehingga karena
tidak
bisa sembuh bila menggunakan positive reinforcement
maka harus menggunakan negative reinforcement untuk
menyembuhkannya"
"Karena Vincent Liong juga adalah keturunan dari jalur
keluarga tertentu dan berresiko memiliki anak dan cucu
maka keseluruhan keluarga yang memiliki hubungan darah
dengan Vincent Liong dapat divonis menderita kelainan
jiwa"

Indoktrinasi inilah yang membuat berbagai psikolog
mainstream termasuk Ratih Ibrahim untuk bersedia
mengorbankan kode etik profesi psikologi, nama baik
diri sendiri dan lembaga demi menggunakan cara apapun
membasmi segala hal yang terkait dengan Vincent Liong
dan kompatiologi. Suatu bentuk jihat, bom bunuh diri
moderen dengan kitab suci ilmu psikologi.

Permasalahan ini tampak sekali dari jawaban
Audifax,S.Psi. salahsatu anggota gerakan fitnah,
teror, cacimaki dan ngomong jorok pabrik tontonan
dalam menjawab email dari Cornelia Istiani salahsatu
korban di pihak Kompatiologi yang mendapatkan kerugian
materi sebesar US$.8000.00 + ancaman penyebarluasan
rahasia pribadi + pengucilan dari beberapa fakultas
Psikologi + penyebarluasan cerita porno Cornelia
Istiani, dlsb.

Beberapa pertanyaan yang tidak bisa dijawab pihak
teroris psikologi
diantaranya;
1* mau sampai kapan kamu begini??
2* eamng ada salah apa VCL pada kamu?
3* dan aku, adhi, dst...apa salahnya ke kamu?
4* karena kompatiologi? ?

Pembasmian adalah stau keharusan seperti penggenapan
sebuah iman yang diyakini… bahkan lebih fanatik dari
agama yang paling fanatik… Sebuah alat perang yang
canggih… In The Name of Psychology …

Selamat membaca email-email di bawah ini…





Email 01
Subject: Re: [psikologi_transformatif] Re:
[vincentliong] Fwd: RAMALAN
2008 UNTUK VINCENT LIONG DAN KOMPATIOLOG
From: Audifax <[EMAIL PROTECTED]>
DDT: Thu Jan 3, 2008 7:08 pm
e-link:
http://groups.yahoo.com/group/psikologi_transformatif/message/37253
 


http://groups.yahoo.com/group/Komunikasi_Empati/message/3259

Cornelia Istiani <[EMAIL PROTECTED]> wrote: 

Dear Audifax,

mau sampai kapan kamu begini??
hebat bener ramalanmu dan mengerikan sekaligus...
betul-betul mengerikan lho.!
Judge atas Kematian merupakan hak tak terbantahkan
milik yang Berkuasa atas Langit dan Bumi, tak seorang
pun berhak untuk menjudge seseorang akan cacat ataupun
Mati dalam situasi seperti apapun itu. semua orang
disekitar vcl jadi targetmu? eamng ada salah apa VCL
pada kamu? dan aku, adhi, dst...apa salahnya ke kamu?
karena kompatiologi? ? semua ndak usah dijawab karena
ini sebagai akhir dari taon 2007 dan sebagai renungan
kita bersamabuat ku sudah closed. Met Tahun Baru
2008...semoga sukses dan kebahagiaan bersama mu. Amen.

http://groups.yahoo.com/group/psikologi_transformatif/message/37253
 
Audifax,S.Psi. <[EMAIL PROTECTED]> answer to Istiani: 

Dear Isti,
Justru pertanyaan itu mesti kamu jawab dulu. Sampai
kapan kamu mau konyol seperti ini? Dalam 'Perang' di
milis Psi Trans, dirimulah korban paling konyol.
 
Tentang ramalan? Oho..sebelum kujawab itu,
ngomong-ngomong gimana pendapatmu tentang ramalan
pacarmu?
(http://groups.yahoo.com/group/psikologi_transformatif/message/35989
dan masih banyak lagi). Kok ngerasa ngeri dengan
ramalanku?
 
Justru yang mesti dijawab dirimu dan Vcl: Salah apa
orang-orang ke Vcl dan dirimu? Memangnya tidak ada
apa-apa lantas ada kejadian sedemikian parah?
 
Inilah Isti. Sampai kapan kamu mau konyol dengan cara
pandangmu ini? Tidak usah dijawab juga. Karena memang
seperti pernah kukatakan padamu dan Vcl pada Maret
lalu. Jika lewat dua bulan dari Maret, kamu sudah
tidak akan tahu akar masalah yang menimpamu. Imelmu
ini adalah buktinya, kamu tidak tahu dan tidak akan
pernah tahu. Met tahun baru 2008 juga dan semoga
sukses dan kebahagiaan bersamamu. Amen.

http://groups.yahoo.com/group/Komunikasi_Empati/message/3259

Cornelia Istiani <[EMAIL PROTECTED]> wrote: 

yang mau ku respon adalah mengenai disertasi...
sepanjang hidupku, sebagai anak bungsu dan cucu
tersayang..aku ndak pernah kekurangan dan banyak
kemudahan. Studi lanjut ke Perancis sebenarnya sudah
ditawarkan oleh pamanku, tapi kutolak. Karena aku
hanya mau berusaha dengan kemampuanku sendiri. Jadi
semua kejadian yang kualami mulai dari tahun 2003
sampai hari ini merupakan pembuktian diri dan
pe

[psikologi_net] Kompatiologi : To Kill or To Be Killed +(komentar dari Hizbut Tahrir)

2008-01-09 Terurut Topik Vincent Liong
Kompatiologi : To Kill or To Be Killed

Ditulis oleh: Vincent Liong
Tempat, Hari & Tanggal: Jakarta, Senin, 7 Januari 2007



Sejak diperkenalkan ke publik Kompatiologi mengalami
perang dengan lembaga pendidikan resmi +/- dalam 3
tahun terakhir.

Tahun 2006 : Internal Affair 
Para praktisi & peneliti Kompatiologi mengalami
pengkucilan dari oknum-oknum Fakultas Psikologi
Universitas Indonesia yang diresmikan dengan Surat
Peringatan Resmi; Memo dari Sekertaris Fakultas
F.Psi.UI
Nomor: 214 / F.Psi / Humas / U / 2006
Kepada Yth: Ibu Cornelia Istiani 
Staf pengajar Fakultas Psikologi UI – Depok
Hal: Himbauan
Tanggal 2 Agustus 2006

Surat ini secara informal bekerja sebagai surat
perintah, surat cekal, surat pengkucilan yang
dijalankan oleh para lulusan / alumni F.Psi.UI baik
yang masih berhubungan dengan UI atau telah bekerja
memangku jabatan di F.Psi. lain. Cornelia Istiani
karena beberapa ancaman lisan harus keluar dari
bekerapa pekerjaannya sebagai dosen dan berganti
pekerjaan menjadi konsultan swasta yang bekerja
berdasarkan proyek.

Tahun 2007 : Teror Keluarga
Para praktisi & peneliti Kompatiologi mengalami teror
dengan target merugikan anggota keluarga (bukan
diskusi ilmu) yang berlangsung mulai 20 mei 2007 –
awal Desember 2007 yang dilaksanakan oleh anggota
gerakan fintnah, teror, cacimaki dan ngomong jorok
Pabrik Tontonan. Sebagian besar anggota gerakan teror
ini memiliki hubungan dengan kegagalan membasmi
kompatiologi di tahun 2006 yang banyak melibatkan
oknum-oknum berbackground psikologi terutama dari
F.Psi.UI. (note: daftar jenis-jenis teror & nama
pelaku teror terlampir.)

Tahun 2008 : Harta & Nyawa
Tepatnya pada tanggal 30 Desember 2007 jam 06.00 WIB
pagi saya mendapat telepon dari Abu Ibrahim perwakilan
Hizbut Tahrir cabang Sydney. Abu mentanyakan ke saya
prihal kasus gambar porno dan sikap saya yang menurut
isu yang diterima tidak bersahabat bahkan bersifat
menghina agama Islam. Saya mengkonformasi bahwa saya
tidak berkepentingan akan hal tsb dan banyak pengguna
kompatiologi yang taat beragama Islam, saya juga
memiliki saudara angkat yang bernama Rizki Pradana
yang cukup dikenal baik oleh Abu Ibrahim dan dapat
dikonformasi soal sikap saya terhadap agama Islam.
Setelah melakukan penelitian termasuk tentang teror
keluarga yang dialami para praktisi kompatiologi
selama tahun 2007 maka secara professional pihak
Hizbut Tahrir hari itu juga pada jam Sun Dec 30, 2007
1:50 pm menulis surat konformasi agar tidak ada
anggota Hizbut Tahrir yang berhasil diperalat atau
diadudomba demi kepentingan pihak-pihak yang tidak
bertanggungjawab, Abu juga berpesan bahwa bilamana
pihak Front Pembela Islam menghubungi saya maka saya
harus mengatakan bahwa sudah bicara dengan Abu Ibrahim
perwakilan Hizbut Tahrir cabang Sydney. Hal ini sangat
mengagetkan saya, membuat saya terharu, membuat saya
paham bahwa ternyata pihak yang biasa dianggap garis
keras pun memiliki prosedur yang jelas sehingga tidak
mudah salah bertindak. Saya mengalami perumpamaan
“Orang Samaria yang Baik Hati” seperti yang tertulis
di Alkitab.

Yang terpenting saya menjadi sadar bahwa teror di
akhir tahun 2007 dan awal tahun 2008 ini tidak lagi
mentargetkan teror keluarga tanpa korban berdarah,
target teror tahun ini adalah keutuhan rumah tempat
tinggal saya di Jl. Ametis IV G/22 Permata Hijau,
Jakarta Selatan 12210 –Indonesia ;rencana memperalat
pihak ketiga untuk diharapkan melaksanakan teror
memang gagal tetapi bukan berarti tidak ada pihak
ketiga yang lain yang akan diperalat. Lalu saya
diingatkan lagi oleh pernyataan Audifax,S.Psi. sebagai
anggota gerakan Pabrik Tontonan yang secara tertulis
menjanjikan kematian atau cacat tetap total pada saya
atau praktisi kompatiologi yang lain yang direncanakan
terjadi di tahun 2008 dengan diumumkan secara terbuka
di maillist. Hal ini tidak hanya membuat saya kaget
tetapi juga membuat Abu Ibrahim menjadi marah
sekaligus bingung atas kenekatan musuh-musuh
kompatiologi dalam berjibaku dengan menghalalkan
segala cara demi membasmi kompatiologi tanpa
mempedulikan keselamatan dan nama baik diri sendiri
demi memberikan efek kerugian terbesar kepada target
terornya.


Pilihan yang ada pada saya saat ini adalah: “To Kill
or To Be Killed”. Sesuai kebijaksanaan saya yang telah
saya tulis sebelumnya bahwa saya tidak membalas teror
keluarga dengan teror keluarga karena bila saya
melakukan itu maka saya sama biadabnya dengan musuh
saya. Saya mengambil jalan tengah dari “To Kill or Not
To Kill” dengan berusaha mempersempit ruang gerak
musuh kami di dunia nyata dengan harapan sumberdaya
yang bisa digunakan sebagai sumber dana, koneksi, dlsb
untuk melaksanakan rencana merugikan Harta dan Nyawa
selanjutnya berkurang sehingga pelaksanaan teror bisa
tertunda. Hal ini tentunya adalah penyelesaian
sementara tetapi saya pikir cara paling baik diantara
yang terburuk. Maka dari itu saya menyebarluaskan
data-data bukti tertulis berkaitan dengan gerakan
fitnah, teror, cacimaki dan ngomong jorok Pabrik
Tonto

[psikologi_net] Kompatiologi : To Kill or To Be Killed +(komentar dari Hizbut Tahrir)

2008-01-09 Terurut Topik Vincent Liong
Kompatiologi : To Kill or To Be Killed

Ditulis oleh: Vincent Liong
Tempat, Hari & Tanggal: Jakarta, Senin, 7 Januari 2007



Sejak diperkenalkan ke publik Kompatiologi mengalami
perang dengan lembaga pendidikan resmi +/- dalam 3
tahun terakhir.

Tahun 2006 : Internal Affair 
Para praktisi & peneliti Kompatiologi mengalami
pengkucilan dari oknum-oknum Fakultas Psikologi
Universitas Indonesia yang diresmikan dengan Surat
Peringatan Resmi; Memo dari Sekertaris Fakultas
F.Psi.UI
Nomor: 214 / F.Psi / Humas / U / 2006
Kepada Yth: Ibu Cornelia Istiani 
Staf pengajar Fakultas Psikologi UI – Depok
Hal: Himbauan
Tanggal 2 Agustus 2006

Surat ini secara informal bekerja sebagai surat
perintah, surat cekal, surat pengkucilan yang
dijalankan oleh para lulusan / alumni F.Psi.UI baik
yang masih berhubungan dengan UI atau telah bekerja
memangku jabatan di F.Psi. lain. Cornelia Istiani
karena beberapa ancaman lisan harus keluar dari
bekerapa pekerjaannya sebagai dosen dan berganti
pekerjaan menjadi konsultan swasta yang bekerja
berdasarkan proyek.

Tahun 2007 : Teror Keluarga
Para praktisi & peneliti Kompatiologi mengalami teror
dengan target merugikan anggota keluarga (bukan
diskusi ilmu) yang berlangsung mulai 20 mei 2007 –
awal Desember 2007 yang dilaksanakan oleh anggota
gerakan fintnah, teror, cacimaki dan ngomong jorok
Pabrik Tontonan. Sebagian besar anggota gerakan teror
ini memiliki hubungan dengan kegagalan membasmi
kompatiologi di tahun 2006 yang banyak melibatkan
oknum-oknum berbackground psikologi terutama dari
F.Psi.UI. (note: daftar jenis-jenis teror & nama
pelaku teror terlampir.)

Tahun 2008 : Harta & Nyawa
Tepatnya pada tanggal 30 Desember 2007 jam 06.00 WIB
pagi saya mendapat telepon dari Abu Ibrahim perwakilan
Hizbut Tahrir cabang Sydney. Abu mentanyakan ke saya
prihal kasus gambar porno dan sikap saya yang menurut
isu yang diterima tidak bersahabat bahkan bersifat
menghina agama Islam. Saya mengkonformasi bahwa saya
tidak berkepentingan akan hal tsb dan banyak pengguna
kompatiologi yang taat beragama Islam, saya juga
memiliki saudara angkat yang bernama Rizki Pradana
yang cukup dikenal baik oleh Abu Ibrahim dan dapat
dikonformasi soal sikap saya terhadap agama Islam.
Setelah melakukan penelitian termasuk tentang teror
keluarga yang dialami para praktisi kompatiologi
selama tahun 2007 maka secara professional pihak
Hizbut Tahrir hari itu juga pada jam Sun Dec 30, 2007
1:50 pm menulis surat konformasi agar tidak ada
anggota Hizbut Tahrir yang berhasil diperalat atau
diadudomba demi kepentingan pihak-pihak yang tidak
bertanggungjawab, Abu juga berpesan bahwa bilamana
pihak Front Pembela Islam menghubungi saya maka saya
harus mengatakan bahwa sudah bicara dengan Abu Ibrahim
perwakilan Hizbut Tahrir cabang Sydney. Hal ini sangat
mengagetkan saya, membuat saya terharu, membuat saya
paham bahwa ternyata pihak yang biasa dianggap garis
keras pun memiliki prosedur yang jelas sehingga tidak
mudah salah bertindak. Saya mengalami perumpamaan
“Orang Samaria yang Baik Hati” seperti yang tertulis
di Alkitab.

Yang terpenting saya menjadi sadar bahwa teror di
akhir tahun 2007 dan awal tahun 2008 ini tidak lagi
mentargetkan teror keluarga tanpa korban berdarah,
target teror tahun ini adalah keutuhan rumah tempat
tinggal saya di Jl. Ametis IV G/22 Permata Hijau,
Jakarta Selatan 12210 –Indonesia ;rencana memperalat
pihak ketiga untuk diharapkan melaksanakan teror
memang gagal tetapi bukan berarti tidak ada pihak
ketiga yang lain yang akan diperalat. Lalu saya
diingatkan lagi oleh pernyataan Audifax,S.Psi. sebagai
anggota gerakan Pabrik Tontonan yang secara tertulis
menjanjikan kematian atau cacat tetap total pada saya
atau praktisi kompatiologi yang lain yang direncanakan
terjadi di tahun 2008 dengan diumumkan secara terbuka
di maillist. Hal ini tidak hanya membuat saya kaget
tetapi juga membuat Abu Ibrahim menjadi marah
sekaligus bingung atas kenekatan musuh-musuh
kompatiologi dalam berjibaku dengan menghalalkan
segala cara demi membasmi kompatiologi tanpa
mempedulikan keselamatan dan nama baik diri sendiri
demi memberikan efek kerugian terbesar kepada target
terornya.


Pilihan yang ada pada saya saat ini adalah: “To Kill
or To Be Killed”. Sesuai kebijaksanaan saya yang telah
saya tulis sebelumnya bahwa saya tidak membalas teror
keluarga dengan teror keluarga karena bila saya
melakukan itu maka saya sama biadabnya dengan musuh
saya. Saya mengambil jalan tengah dari “To Kill or Not
To Kill” dengan berusaha mempersempit ruang gerak
musuh kami di dunia nyata dengan harapan sumberdaya
yang bisa digunakan sebagai sumber dana, koneksi, dlsb
untuk melaksanakan rencana merugikan Harta dan Nyawa
selanjutnya berkurang sehingga pelaksanaan teror bisa
tertunda. Hal ini tentunya adalah penyelesaian
sementara tetapi saya pikir cara paling baik diantara
yang terburuk. Maka dari itu saya menyebarluaskan
data-data bukti tertulis berkaitan dengan gerakan
fitnah, teror, cacimaki dan ngomong jorok Pabrik
Tonto

[psikologi_net] Undangan acara dekon-kompatiologi (13-01-2008 / 11.30 / Plaza Senayan)

2008-01-11 Terurut Topik Vincent Liong
Undangan acara dekon-kompatiologi (13-01-2008 / 11.30
/ Plaza Senayan)

Untuk pengamat GRATIS (pengamat tidak dipungut biaya
apapun)
Tarif peserta (terdekon) Rp.500.000,-/orang.

Note: acara ini terbuka untuk pengamat independent,
silahkan datang bila ingin mengamati atau ngobrol
langsung dengan pengajar dan peserta. Untuk pengamat
yang ingin menonton tidak dipungut biaya / gratis.



Diinformasikan untuk para pendekon tandem (mantan
terdekon) dan peminat / calon terdekon kompatiologi.

Pada tanggal Minggu, 13 Januari 2008 jam 11.30 WIB
(siang) – selesai akan diadakan dekon-kompatiologi di
Foodcourt Plaza Senayan lt.3. Acara dimulai
ngobrol-ngobrol, dilanjutkan makan siang (dengan biaya
sendiri-sendiri), lalu setelah selesai makan baru
dimulai acara dekon-kompatiologi.

Saat ini telah mendaftar dua orang calon terdekon.

Vincent Liong mengundang bagi para calon terdekon baru
yang belum mendaftarkan diri untuk mendaftarkan diri
pada acara dekon hari Minggu, 13 Januari 2008 jam
11.30 siang di Plaza Senayan. Biaya
Rp.500.000,-/peserta. Bagi calon terdekon yang ingin
ikut harap secepatnya mendaftarkan ke Vincent Liong.
Vincent Liong juga terbuka untuk dekon-kompatiologi by
appointment (jadwal sesuai perjanjian) di luar jadwal
tsb.

Untuk pendekon-tandem ahli: Tony Setiabudhi, Cornelia
Istiani, Andy Ferdiansyah, Onny Lewis, Fifi,
Fatmawati, Aryoputro Nugroho, Arry Rahman, Fatmawati,
Fifi, Andre, Lu2, Suhartono Hari P., Eky Susilowati,
Bowo, Niken, Juswan Setyawan, dlsb; diharapkan untuk
ikut datang.

Pendekon penanggungjawab: Vincent Liong
Terdekon, pendekon-tandem dan pengamat yang ingin
terlibat silahkan mendaftarkan diri ke Vincent Liong.
Harap mentanyakan per tlp (tidak dilayani per sms) ke
Vincent Liong atau Cornelia Istiani soal kepastian
acara pada hari Sabtu, 12 Desember 2008 sehari sebelum
acara. Saat sampai di Plaza Senayan harap hubungi
salahsatu dari nomor telepon yang terlampir di bawah
ini untuk bisa ketemuan.

* Contact person Vincent Liong
CDMA Flexi: 021-70006775, CDMA Esia: 021-98806892,
CDMA Fren: 08881333410
Telp rumah: 021-5482193, 5348567, 5348546
* Contact person Andy Ferdiansyah
CDMA Esia: 021-92589843
* Contact person Cornelia Istiani (Peneliti
Kompatiologi)
HP: 081585228174 , CDMA Esia: 021-92589842

Informasi selengkapnya bisa dibaca di maillist
[EMAIL PROTECTED]
http://groups.yahoo.com/group/Komunikasi_Empati/messages

Bagi pendekon, terdekon & pengamat yang terlibat wajib
datang tepat waktu...


Ttd,
Vincent Liong
Jakarta, Jumat, 11 Januari 2008





L A M P I R A N
Subject: Kompatiologi : To Kill or To Be Killed
+(komentar dari Hizbut Tahrir)


Kompatiologi : To Kill or To Be Killed

Ditulis oleh: Vincent Liong
Tempat, Hari & Tanggal: Jakarta, Senin, 7 Januari 2007



Sejak diperkenalkan ke publik Kompatiologi mengalami
perang dengan lembaga pendidikan resmi +/- dalam 3
tahun terakhir.

Tahun 2006 : Internal Affair 
Para praktisi & peneliti Kompatiologi mengalami
pengkucilan dari oknum-oknum Fakultas Psikologi
Universitas Indonesia yang diresmikan dengan Surat
Peringatan Resmi; Memo dari Sekertaris Fakultas
F.Psi.UI
Nomor: 214 / F.Psi / Humas / U / 2006
Kepada Yth: Ibu Cornelia Istiani 
Staf pengajar Fakultas Psikologi UI – Depok
Hal: Himbauan
Tanggal 2 Agustus 2006

Surat ini secara informal bekerja sebagai surat
perintah, surat cekal, surat pengkucilan yang
dijalankan oleh para lulusan / alumni F.Psi.UI baik
yang masih berhubungan dengan UI atau telah bekerja
memangku jabatan di F.Psi. lain. Cornelia Istiani
karena beberapa ancaman lisan harus keluar dari
bekerapa pekerjaannya sebagai dosen dan berganti
pekerjaan menjadi konsultan swasta yang bekerja
berdasarkan proyek.

Tahun 2007 : Teror Keluarga
Para praktisi & peneliti Kompatiologi mengalami teror
dengan target merugikan anggota keluarga (bukan
diskusi ilmu) yang berlangsung mulai 20 mei 2007 –
awal Desember 2007 yang dilaksanakan oleh anggota
gerakan fintnah, teror, cacimaki dan ngomong jorok
Pabrik Tontonan. Sebagian besar anggota gerakan teror
ini memiliki hubungan dengan kegagalan membasmi
kompatiologi di tahun 2006 yang banyak melibatkan
oknum-oknum berbackground psikologi terutama dari
F.Psi.UI. (note: daftar jenis-jenis teror & nama
pelaku teror terlampir.)

Tahun 2008 : Harta & Nyawa
Tepatnya pada tanggal 30 Desember 2007 jam 06.00 WIB
pagi saya mendapat telepon dari Abu Ibrahim perwakilan
Hizbut Tahrir cabang Sydney. Abu mentanyakan ke saya
prihal kasus gambar porno dan sikap saya yang menurut
isu yang diterima tidak bersahabat bahkan bersifat
menghina agama Islam. Saya mengkonformasi bahwa saya
tidak berkepentingan akan hal tsb dan banyak pengguna
kompatiologi yang taat beragama Islam, saya juga
memiliki saudara angkat yang bernama Rizki Pradana
yang cukup dikenal baik oleh Abu Ibrahim dan dapat
dikonformasi soal sikap saya terhadap agama Islam.
Setelah melakukan penelitian termasuk tentang teror
keluarga yang dialami para praktisi kompatiologi
selama tahun 2007 maka secara professional piha

[psikologi_net] Kompatiologi adalah Ibu

2008-01-12 Terurut Topik Vincent Liong
ilmu
yang pernah dibukukan. Dan ilmu-ilmu yang pernah
dibukukan itu merupakan penjabaran secara teoritis
dari Kompatiologi sesungguhnya.

Tidak ada yang sempurna di mata setiap manusia.
Manusia selalu menginginkan perubahan dan meraih yang
terbaik. Manusiawi. Itu semua tergantung dari
bagaimana manusia memandang dan menyikapinya.

Akan lebih baik bila semuanya itu menduduki
singgasananya masing-masing dan bisa saling mengisi
ruang untuk melengkapi data diri masing-masing.
Sungguhkah harmonis bumi ini...?


Jumat, 11 Januari 2008

Salam,
toxic





Tentang Kompatiologi

Bicara tentang ilmu apapun maka selalu ada dua point
yang perlu disimak; Keyakinan (believe sistem) dan
Pengukuran (subjective maupun objective). Keyakinan
seperti materi teori yang selalu melampirkan
kesimpulan akhir entah itu di ilmupengetahuan ilmiah,
metafisika, agama dan spiritual.

Pengukuran seperti;
* Pengukuran objective yang menghasilkan kesimpulan
akhir seperti yang kita pelajari di pelajaran
matematika yang lalu diterapkan di berbagai ilmu
ilmiah. Proses pencarian kebenarannya (berfilsafatnya)
menggunakan kegiatan Tanya-jawab.
* Pengukuran subjective yang menghasilkan data saat
ini (yang terus berubah seiring berjalannya waktu)
seperti alat ukur mekanis yang memiliki; ‘sampler’
(alat pengambilan sample data) berupa gradasi, kadar
(0 – 100%) yang memiliki range dari minimum, berbagai
skala, sampai maksimum. Dengan konteks (translater)
yaitu nama masing-masing kegiatan pengukuran seperti
misalnya di mobil ada; speedometer, pengukur putaran
mesin, pengukur panas mesin, pengukur tekanan oli
mesin, pengukur isi tangki bahan bakar, dlsb yang
semuanya sama-sama meteran dari minimum, berbagai
skala, sampai maksimum. Proses pencarian kebenarannya
(berfilsafatnya) dengan cara mempetakan posisi titik
koordinat dalam hubungan antara satu hal dengan yang
lain.

Kompatiologi melalui ritual dekon-kompatiologi adalah
kegiatan menginstalasi mekanisme pengukuran subjective
pada manusia, sehingga manusia tsb mampu memiliki
kemampuan pengukuran subjective ;seperti berbagai alat
ukur mekanis yang memiliki sampler berupa alat ukur
biologis (minimum, skala-skala, maksimum) dengan nama
masing-masing kegiatan pengukuran yang bersifat
asosiatif sehingga ada hubungan dua arah antara
pemerosesan informasi instingtif (pengukuran indrawi)
dan intuitif (perjalanan mengejar kebenaran yang
dianut).

Pada manusia yang menggunakan kompatiologi hubungan
dua arah antara proses instingtif dan intuitif
menyebabkan timbulnya adaptasi antara kedua fungsi ini
sehingga bisa saling menyesuaikan satu sama lain
seiring perjalanan waktu dengan keadaan yang terus
berubah-ubah; Seperti ketika mengendarai mobil, antara
informasi yang diterima melalui alat ukur mekanis dan
pilihan bebas manusianya untuk bertindak saling
mempengaruhi. Setiap hewan (termasuk manusia) memiliki
mekanisme pengukuran materi-materi di sekitar tempat
hidupnya
yang mempengaruhi kehidupannya. Informasi itu
dipetakan polanya sehingga menghasilkan suatu konsep
pencapaian tujuan / kebenaran yang dianut si hewan itu
sendiri. Kemudian hewan itu mengejar kebenaran sesuai
konsep yang ia petakan sendiri.


Latarbelakang Vincent Liong membuat Kompatiologi

‘Vincent Liong’ (VL) adalah penggagas dari metode
dekon-kompatiologi. Penelitian kompatiologi dimulai
sejak VL mendapat julukan anak Indigo setelah
dipublikasikan di media massa sejak Juli 2004. Julukan
anak Indigo menghasilkan pelabelan masyarakat umum
yang samasekali berbeda dengan pribadi VL yang
sebelumnya sebagai penulis otobiografi tanpa hal-hal
berbau metafisika. Awalnya VL tidak menyadari beban
pelabelan tsb yang merengut kebebasan VL, mulai awal
tahun 2005 Vincent Liong mulai menjaga jarak dari hal
berbau metafisika. Perjuangan melawan pelabelan untuk
mendapatkan kembali kebebasan VL sebagai manusia biasa
bukan orang di bawah label, menuntut pembuktian bahwa
Indigo bukanlah sesuatu yang spesial, berbakat,
extraordinary, dlsb. Untuk lepas dari jeratan label
Indigo, VL dituntut untuk membuktikan dengan
metodologi yang standart dan bisa dilakukan oleh orang
lain tanpa perlu berbakat, ahli, dlsb kemampuan yang
dimiliki anak Indigo dapat diduplikasi secara massal
dalam berbagai bidang. Bukan anak indigo harapan masa
depan tetapi bapak & ibu Indigo yang bisa teruji
langsung di masyarakat. Saat semua bisa memiliki
kemampuan setara dengan si Indigo maka label itu akan
mati.


Sumber tulisan:
* E-book Catatan Harian Seorang ‘Pendekon’ (pengajar)
Kompatiologi [EMAIL PROTECTED] karya Andy
Ferdiansyah halaman 5-6.
* http://kompatiologi-vincentliong.blogspot.com bagian
profil Vincent Liong & Kompatiologi.


Send instant messages to your online friends http://au.messenger.yahoo.com 


[psikologi_net] Kompatiologi adalah Ibu

2008-01-12 Terurut Topik Vincent Liong
ilmu
yang pernah dibukukan. Dan ilmu-ilmu yang pernah
dibukukan itu merupakan penjabaran secara teoritis
dari Kompatiologi sesungguhnya.

Tidak ada yang sempurna di mata setiap manusia.
Manusia selalu menginginkan perubahan dan meraih yang
terbaik. Manusiawi. Itu semua tergantung dari
bagaimana manusia memandang dan menyikapinya.

Akan lebih baik bila semuanya itu menduduki
singgasananya masing-masing dan bisa saling mengisi
ruang untuk melengkapi data diri masing-masing.
Sungguhkah harmonis bumi ini...?


Jumat, 11 Januari 2008

Salam,
toxic





Tentang Kompatiologi

Bicara tentang ilmu apapun maka selalu ada dua point
yang perlu disimak; Keyakinan (believe sistem) dan
Pengukuran (subjective maupun objective). Keyakinan
seperti materi teori yang selalu melampirkan
kesimpulan akhir entah itu di ilmupengetahuan ilmiah,
metafisika, agama dan spiritual.

Pengukuran seperti;
* Pengukuran objective yang menghasilkan kesimpulan
akhir seperti yang kita pelajari di pelajaran
matematika yang lalu diterapkan di berbagai ilmu
ilmiah. Proses pencarian kebenarannya (berfilsafatnya)
menggunakan kegiatan Tanya-jawab.
* Pengukuran subjective yang menghasilkan data saat
ini (yang terus berubah seiring berjalannya waktu)
seperti alat ukur mekanis yang memiliki; ‘sampler’
(alat pengambilan sample data) berupa gradasi, kadar
(0 – 100%) yang memiliki range dari minimum, berbagai
skala, sampai maksimum. Dengan konteks (translater)
yaitu nama masing-masing kegiatan pengukuran seperti
misalnya di mobil ada; speedometer, pengukur putaran
mesin, pengukur panas mesin, pengukur tekanan oli
mesin, pengukur isi tangki bahan bakar, dlsb yang
semuanya sama-sama meteran dari minimum, berbagai
skala, sampai maksimum. Proses pencarian kebenarannya
(berfilsafatnya) dengan cara mempetakan posisi titik
koordinat dalam hubungan antara satu hal dengan yang
lain.

Kompatiologi melalui ritual dekon-kompatiologi adalah
kegiatan menginstalasi mekanisme pengukuran subjective
pada manusia, sehingga manusia tsb mampu memiliki
kemampuan pengukuran subjective ;seperti berbagai alat
ukur mekanis yang memiliki sampler berupa alat ukur
biologis (minimum, skala-skala, maksimum) dengan nama
masing-masing kegiatan pengukuran yang bersifat
asosiatif sehingga ada hubungan dua arah antara
pemerosesan informasi instingtif (pengukuran indrawi)
dan intuitif (perjalanan mengejar kebenaran yang
dianut).

Pada manusia yang menggunakan kompatiologi hubungan
dua arah antara proses instingtif dan intuitif
menyebabkan timbulnya adaptasi antara kedua fungsi ini
sehingga bisa saling menyesuaikan satu sama lain
seiring perjalanan waktu dengan keadaan yang terus
berubah-ubah; Seperti ketika mengendarai mobil, antara
informasi yang diterima melalui alat ukur mekanis dan
pilihan bebas manusianya untuk bertindak saling
mempengaruhi. Setiap hewan (termasuk manusia) memiliki
mekanisme pengukuran materi-materi di sekitar tempat
hidupnya
yang mempengaruhi kehidupannya. Informasi itu
dipetakan polanya sehingga menghasilkan suatu konsep
pencapaian tujuan / kebenaran yang dianut si hewan itu
sendiri. Kemudian hewan itu mengejar kebenaran sesuai
konsep yang ia petakan sendiri.


Latarbelakang Vincent Liong membuat Kompatiologi

‘Vincent Liong’ (VL) adalah penggagas dari metode
dekon-kompatiologi. Penelitian kompatiologi dimulai
sejak VL mendapat julukan anak Indigo setelah
dipublikasikan di media massa sejak Juli 2004. Julukan
anak Indigo menghasilkan pelabelan masyarakat umum
yang samasekali berbeda dengan pribadi VL yang
sebelumnya sebagai penulis otobiografi tanpa hal-hal
berbau metafisika. Awalnya VL tidak menyadari beban
pelabelan tsb yang merengut kebebasan VL, mulai awal
tahun 2005 Vincent Liong mulai menjaga jarak dari hal
berbau metafisika. Perjuangan melawan pelabelan untuk
mendapatkan kembali kebebasan VL sebagai manusia biasa
bukan orang di bawah label, menuntut pembuktian bahwa
Indigo bukanlah sesuatu yang spesial, berbakat,
extraordinary, dlsb. Untuk lepas dari jeratan label
Indigo, VL dituntut untuk membuktikan dengan
metodologi yang standart dan bisa dilakukan oleh orang
lain tanpa perlu berbakat, ahli, dlsb kemampuan yang
dimiliki anak Indigo dapat diduplikasi secara massal
dalam berbagai bidang. Bukan anak indigo harapan masa
depan tetapi bapak & ibu Indigo yang bisa teruji
langsung di masyarakat. Saat semua bisa memiliki
kemampuan setara dengan si Indigo maka label itu akan
mati.


Sumber tulisan:
* E-book Catatan Harian Seorang ‘Pendekon’ (pengajar)
Kompatiologi [EMAIL PROTECTED] karya Andy
Ferdiansyah halaman 5-6.
* http://kompatiologi-vincentliong.blogspot.com bagian
profil Vincent Liong & Kompatiologi.


Send instant messages to your online friends http://au.messenger.yahoo.com 


[psikologi_net] Kompatiologi ilmu Mengalami bukan Pemikiran dan Pengkonsepan

2008-01-17 Terurut Topik Vincent Liong
Kompatiologi ilmu Mengalami bukan Pemikiran dan
Pengkonsepan

Ditulis oleh: Vincent Liong
Tempat, Hari & Tanggal: Jakarta, Kamis, 17 Januari
2008



Kemarin teman saya bercerita bahwa sebelum Panembahan
Senopati pendiri kerajaan Mataram menjadi seorang
pemimpin, dirinya hanyalah seorang yang dianggap gila.
Bisa berhari-hari dia berendam di air panas lalu
beberapa hari berendam di air dingin. Pernah sampai
empat puluh hari, lalu kemudian dia keluar
meninggalkan prilaku anehnya begitu saja dan tiba-tiba
menjadi seorang pemimpin yang disegani masyarakat.

Kegiatan berendam itu menghasilkan suatu ketrangka
tekhnis dalam diri si Panembahan Senopati bahwa antara
panas sekali dan dingin sekali terdapat begitu banyak
skala yang dialami. Dari situ muncul pemahaman tentang
range & scale, pengaris ukur dengan maksimum dan
minimum yang diantara kedua ujungnya terdapat
skala-skala. 

Bicara tentang konsep pemikiran dan mengalami; Jika
kita berpikir yang muncul adalah konsep dengan
gambaran, imajinasi utuh. Jika dialami yang muncul
adalah posisi pada skala-skala indrawi kurang atau
lebih, kira-kira. Dalam hal skala ukur indrawi ada
bermacam-macam misalnya; pengelihatan, pendengaran,
sentuhan, pengecapan, dlsb. Pengelihatan, pendengaran,
sentuhan adalah input dari luar ; rasa/pengecapan
adalah input yang terjadi di dalam diri, itu mengapa
pengecapan yang paling penting sehingga
dekon-kompatiologi memilih menggunakan pengecapan.

Permainan dekonstruksi yang sifatnya indrawi (beda
dengan dekonstruksi yang bermain di pemikiran dan
kata-kata seperti Derrida) adalah suatu simulasi yang
lebih sederhana dibanding kehidupan itu sendiri yang
lebih kompleks. Maka dari itu biasanya seseorang yang
ikut dekonstruksi misalnya dekon-kompatiologi; setelah
bisa membaca skala-skala antara minimum dan maksimum,
maka ada jangka waktu tertentu hingga dekonstruksi dan
rekonstruksi yang sesungguhnya muncul di kehidupan
sehari-hari yang real. Jadi fungsi dekonstruksi yang
di ranah indrawi adalah; untuk mensimulasikan seluruh
jenis pengalaman dalam hidup yang amat bervariasi,
untuk dialami dalam waktu yang sangat singkat,
sehingga ini bisa menjadi percepatan dalam proses
learning yang dialami si manusia, selanjutnya sehingga
proses pendewasaan, pematangan dan kemampuan adaptasi
menjadi jauh lebih cepat dari sebelumnya. 

Plus point dekon-kompatiologi dari jenis dekonstruksi
indrawi lain yang sudah ada adalah: 
* Di jaman moderen ini kita bisa menemui berbagai
macam jenis minuman di supermarket terdekat sehingga
tidak hanya sekedar dekonstruksi yang bersifat
standart untuk semua orang misalnya sekedar merasakan
manis, asin, asam dan pahit; tetapi bisa dibuat rumus
susunan botol minuman tertentu untuk orang tertentu
sesuai dengan memori latarbelakang orang tsb.
Kalibrasi (alat penyesuaian) ini membuat dekon
kompatiologi tidak hanya sampai menguasai penggaris
ukur, skala-skala yang ada ;tetapi lebih jauh lagi
memahami memori latarbelakang diri sendiri yang
membuat pengertian tidak hanya terhadap di luar diri
dan kondisi dalam diri yang dikondisikan, tetapi juga
pada sejarah pengalaman diri yang membentuk diri kita
sampai sekarang. 
* Jaman yang moderen juga memungkinkan orang dari
latarbelakang apapun pergi secara bebas ke tokobuku.
Variasi buku membantu pendekon-kompatiologi (pengajar)
dalam mengamati pola pemerosesan data semacam apa yang
terjadi dalam diri si terdekon (murid). 
* Banyaknya mall yang memiliki foodcourt memberikan
kondisi tempat yang heterogen, banyak macam orang
dengan kondisi berbeda-beda ada di sana, banyak macam
resto yang menjual makanan berbeda memberikan kesannya
masing-masing. Ini membuat dekon-kompatiologi tidak
sekedar membaca data di dalam diri dari pengalaman
mencicipi minuman, tetapi terlebih pada kemampuan
merasakan skala-skala di dalam diri dan di luar diri
secara bersamaan ; Seperti kondisi kehidupan
sehari-hari yang bebas dari pengkondisian. Maka dari
itu dekon di ruang yang no-noice sangat beda hasilnya
dengan di ruang yang full-of-noice.

Dekon-kompatiologi membuka ranah penelitian sistem
pendidikan alternatif yang bisa menggabungkan berbagai
kemampuan dasar yang sifatnya indrawi sekaligus. Ranah
dekon indrawi terutama yang berkaitan dengan
pencicipan ini amat luas sehingga masih bisa
dikembangkan ke banyak hal berbeda.

Bilamana ranah ilmu pemikiran dan konseptual sudah
begitu sesak variasinya karena terlalu banyak ahli dan
pelakunya; ranah mengalami(eksperiencial) ini masih
sedikit ahlinya karena ahli penelitian jenis ini harus
bebas, tidak boleh terpengaruh banyak teori. Dalam
cara penelitiannya ranah mengalami(eksperiencial)
memiliki prasyarat aturan penelitian yang cenderung
mirip dengan ilmu tekhnis seperti elektro, tekhnik
mesin, kimia, biologi, dlsb (pragmatis). Pengalaman
itu sifatnya posisi pada skala-skala indrawi kurang
atau lebih, kira-kira ; bukan konsep pemikiran yang
fleksible karena bisa disugestikan dan diimajinasikan.


Dalam menjelaskan secara tertulis dan menceritakan
kepada non-

[psikologi_net] UNDANGAN Mastering The Art of Persuasion (pembicara: Deddy Corbuzier & Purnawan EA )

2008-01-18 Terurut Topik Vincent Liong
Mastering The Art of Persuasion
- Cara Ajaib  Mempengaruhi Orang Lain -
 

Apakah Anda pernah memperhatikan ada orang yang
sungguh-sungguh persuasif 
dan punya daya pengaruh sangat besar? 
Tahukah Anda bagaimana itu bisa terbentuk?
 
Sekarang Anda bisa temukan dan pelajari melalui
workshop ini 
bagaimana merubah diri Anda menjadi seseorang 
yang mempunyai  kemampuan ajaib dan alami 
untuk mempengaruhi orang lain!!
 
Think about That !!
 
You're going to learn to persuade in
a way you never imagined possible……
 
Learning From :

Purnawan EA 
Hypnotherapist & Life strategist

Deddy Corbuzier
Mentalist & Mind Reader
 
Yang Anda dapatkan dengan mengikuti Workshop ini:
· Cara menciptakan aura of influence dalam diri anda
· Cara menerapkan hypnotic persuasion skills dalam
percakapan sehari-hari.
· Cara membaca pikiran orang lain dengan membongkar
pola kerja pikiran manusia.
· Menerapkan psychological tricks dalam strategi
mempengaruhi orang lain
· Menerapkan kekuatan metafora dalam teknik
mempengaruhi orang lain.
 
Spesial Workshop Satu Hari 
Hotel Grand Kemang
Sabtu, 2 Februari 2008, Pukul  08.00-17.00
 
Info & Registrasi:
(021) 7919 6908 , 7093 0561 , 9221 7939 , 0816 907 806

Email: [EMAIL PROTECTED]
 
Investasi: Rp. 1.200.000
Early Bird: Rp. 990.000
 
Spesial khusus Wanita:
Investasi 1.050.000
Early Bird : Rp. 850.000
 
*Early Bird berlaku sampai tanggal 26 Februari 2008
 
Transfer ke : 
BCA Cabang Mampang
No.Rek:  5520 3110 51  a/n  Patricia Maylana


Send instant messages to your online friends http://au.messenger.yahoo.com 


[psikologi_net] Dasar Penelitian adalah Kejujuran

2008-01-19 Terurut Topik Vincent Liong
Dasar Penelitian adalah Kejujuran

Ditulis oleh: Vincent Liong
Tempat, Hari & Tanggal: Sabtu, 19 Januari 2008

Note: email ini adalah balasan untuk email dari Adhi
Purwono yang terlampir di bagian bawah email ini.



Yang paling harus dihindari dari sebuah persahabatan
dan juga konfik adalah PENGHIANATAN atas kepercayaan
antar individu yang terlibat. 

Dua pihak bisa saja bermusuhan tetapi selama terjadi
konflik yang tetap menjaga harga diri dan kredibilitas
masing-masing tanpa bermain curang maka dua orang
musuh berkonflik tanpa saling membenci karena tidak
merasa dikhianati.

Bilamana saya berkonflik pendapat/pemikiran misalnya
dengan ilmu psikologi saya tidak menggunakan cara yang
curang; misalnya dengan menyusupkan orang internal di
psikologi untuk mengubah contain suatu ilmu psikologi
dan mengatakan bahwa pengembangan berbeda itu adalah
bagian dari suatu aliran ilmu psikologi tertentu
tetapi contain yang telah ada diubah menjadi contain
ala pihak lawan teori/keilmuan ilmu tsb. Ini adalah
bagian ketidakjujuran pertama yang dilakukan Adhi
Purwono dengan memasukkan contain ilmu yang berlawanan
dasarnya dengan kompatiologi ke kompatiologi dengan
alasan/menggunakan posisinya sebagai bekas kompatiolog
yang pernah saya orbitkan cumup tinggi di masyarakat
umum. Jadi ketika diskusi yang seolah-olah teori
internal kompatiologi sendiri dilakukan akan membuat
kompatiologi tampak kropos dan antar satu pendapat
dengan yang lain saling menjatuhkan. Alasan mengerti
benar kompatiologi digunakan untuk meyakinkan
masyarakat umum bahwa; Adhi purwono mengerti benar
kompatiologi dan menjelaskan kompatiologi versinya,
yang tidak lain teori yang sama persis dengan
teori-teori gerakan pabrik tontonan (yang merencanakan
berbagai teror untuk menjatuhkan kompatiologi) hanya
menggunakan tatabahasa yang sedikit dibuat mirip
dengan kompatiologi. 

Bilamana Vincent Liong menjaga agar kompatiologinya
tidak keropos karena disusupi teori yang berlawanan
maka Adhi Purwono sebagai kakitangan pihak gerakan
pabrik tontonan yang menyalahgunakan kepercayaan yang
telah diberikan Vincent Liong sebagai sahabat maka
Adhi Purwono mengumumkan bahwa Vincent Liong otoriter
dan tidak mengijinkan kompatiologi berkembang atau
dikembangkan oleh pengguna kompatiologi selain
dirinya. Sampai sebelum clue-clue bahwa Adhi Purwono
sudah ber-dealing untuk menukar keselamatannya dari
teror dengan kepercayaan yang diberikan Vincent Liong
terhadap dirinya tampak, Vincent Liong masih
membiarkan Adhi Purwono menulis yang berkaitan dengan
kompatiologi tanpa berkomentar yang sifatnya melarang
perkembangan kompatiologi ala Adhi Purwono dengan
KMA(kitab masuk angin)nya yang disebarluaskan oleh
Vincent Liong. Keberadaan KMA turut menyulitkan Adhi
purwono untuk meyakinkan masyarakat umum bahwa Vincent
Liong itu sifatnya otoriter dan melarang Adhi Purwono
mengembangkan kompatiologi lebih jauh di luar Vincent
Liong, makanya Adhi Purwono tidak suka kalau orang
tahu bahwa karya ini ada dan diakui oleh Vincent
Liong. Adhi Purwono bahkan membawa-bawa mang Iyus
seolah-olah Vincent Liong turut berkonflik dengan mang
Iyus.

Sebagai pendiri kompatiologi Vincent Liong
bertanggungjawab seperti kerja Anti Virus pada
komputer untuk melindungi birokrasi teori dan
mekanisme kompatiologi agar tidak corrupted dari dalam
menggunakan penghianatan ilmuannya sendiri yang takut
teror sehingga bisa menurut dan berkhianat hanya
dengan bayaran dirinya tidak dijadikan target teror
oleh gerakan pabrik tontonan. Pilih berkhianat atau
jadi sasaran teror? Adhi lebih memilih berkhianat
dengan mengubah sudutpandang 180’ dari pendapatnya
satu-dua bulan yang lalu tentang teror non-stop ini.

Cara persaingan semacam ini adalah cara persaingan
eksistensi ilmu yang bahkan lebih kotor dari teror
keluarga yang hanya ada di gerakan cacimaki pabrik
tontonan yang kebanyakan anggotanya berkepentingan
dalam menjaga eksistensi psikologi mainstream terhadap
keberadaan kompatiologi. Penelitian apapun didasari
oleh kejujuran, kalau kejujuran sudah tidak ada lalu
mau apa lagi. Segala strategi teror ini awalnya
diharapkan akan menyelamatkan psikologi mainstream
dari saingan baru, tetapi kejadian-kejadian yang
terjadi yang berhubungan dengan masalah kepercayaan
tentunya membuat tanda Tanya baru tentang
kredibilitas, kejujuran dan harga diri oknum-oknum
psikologi yang turut menjadi pelaku.
  
Note buat Adhi Purwono: Kredibilitas, harga diri dan
kepercayaan antar teman adalah hal mendasar yang
membuat seseorang bisa tetap hidup, kalau ini sudah
dilanggar pihak musuhpun tidak akan mempercayai;
karena seorang yang mengkhianati sahabat lamanya
sendiri untuk musuhnya sangat mungkin mengkhianati
sahabat barunya suatu hari nanti. 

Ttd,
Vincent Liong
Sabtu, 19 Januari 2008





Email sebelumnya…
Subject: Re: Vincent tolol!
From: "Merkurius Adhi Purwono" <[EMAIL PROTECTED]>
DTT: Sat Jan 19, 2008 3:59 pm 
e-link:
http://groups.yahoo.com/group/psikologi_transformatif/message/38047



Aryoputro Nugroho wrot

[psikologi_net] Posisi Kompatiologi dalam ranah Sumberdaya Manusia

2008-01-29 Terurut Topik Vincent Liong
Posisi Kompatiologi dalam ranah Sumberdaya Manusia 

Ditulis oleh: Vincent Liong
Tempat, Hari & Tanggal: Jakarta, Selasa 29 Januari
2008



Berbicara tentang ilmu-ilmu yang berkaitan dengan
sumberdaya manusia ada dua sudutpandang yang
bertolakbelakang tentang cara belajar seorang manusia;

* Kelompok pertama (sudutpandang pengukuran objective)
beranggapan bahwa manusia harus meningkatkan kwalitas
dirinya dengan belajar hal-hal dari luar dirinya
termasuk dari manusia lain. Untuk menjadi manusia yang
sempurna seorang manusia harus meningkatkan kwalitas
dirinya. Sudutpandang ini banyak dianut oleh ilmu-ilmu
sumberdaya manusia di pendidikan berbudaya barat
(moderen). 
* Kelompok kedua (sudutpandang pengukuran subjective)
beranggapan bahwa manusia harus belajar ke dalam
dirinya sendiri (bukan orang lain) karena setiap
manusia sudah memiliki segala kemampuan dalam dirinya
sendiri, pendalaman terhadap diri sendiri bisa
membantu manusia itu untuk mempelajari dirinya sendiri
dan lingkungan di luar dirinya. Sudutpandang ini
misalnya seperti ilmu kompatiologi yang menggunakan
mekanisme tekhnis; bukan ceramah, seminar &
pembelajaran di ruang kelas.


Dalam praktiknya dua sudutpandang ini mengambil titik
start dan finish yang berbeda meskipun pada akhirnya
keseluruhan pengalaman yang diperoleh bisa saja sama.
Menjadi baik atau buruk hasilnya kembali lagi pada
pilihan bebas manusianya masing-masing;

* Manusia kelompok pertama (sudutpandang pengukuran
objective) akan mulai dengan mempelajari sebanyak
mungkin ilmu dan kemampuan agar pada tiap ilmu dan
kemampuan yang dipelajari bisa dicapai kwalitas titik
maksimum. Misalnya dengan sekolah, mengikuti trainning
dan seminar untuk meningkatkan Motivasi, Emotional
Intelligence, Spiritual Intelligence, Positive
Thingking, ilmu intuisi, spiritual, dlsb. Pada
akhirnya meskipun begitu banyak ilmu bisa diikuti
pelajarannya (kelas, ceramah, seminar, training,
workshop, dlsb) tantangannya adalah apakah si manusia
tsb setelah mengikuti kelas pada berbagai ilmu tsb
benar-benar berusaha menerapkan konsep yang dipelajari
setelah keluar dari ruang kelas di dunia nyata, atau
sekedar semangat dan komitment omong-kosong selama di
ruang kelas saja. 

1 + ? = 2 
[keadaan awal + tindakan yang bisa dilakukan atau
tidak = hasil yang diharapkan]

* Manusia kelompok kedua (sudutpandang pengukuran
subjective) akan memulai dengan mempelajari penggunaan
praktis dari mekanisme otomatis pengukuran subjective
itu sendiri. Setelah digunakan maka dalam kehidupan
sehari-hari si individu akan sadar bahwa tiap pilihan
yang dipilih adalah paket untung-rugi
(membeli&membayar) dengan konsekwensinya
masing-masing. Tidak ada pilihan yang baik atau buruk.
Pelajaran moralnya adalah; kita berusaha baik karena
mengetahui konsekwensi tidak baik dari memilih
bertindak tidak baik.

1 + 1 = ?
[keadaan awal + pilihan tindakan yang sudah
diperkirakan untung-ruginya = hasil sesuai untung-rugi
yang dipilih.]


Manusia kelompok kedua (sudutpandang pengukuran
subjective) yang menerapkan pengukuran dengan data
mentah (data yang belum diberi judgement/dogma),
setelah membuat sudutpandangnya sendiri bisa saja
menceritakan judgementnya ke orang lain sama seperti
yang dilakukan manusia kelompok pertama (sudutpandang
pengukuran objective); sharing pengalaman atau
bersifat mengajar dogma kepada yang dianggap kurang
menguasai suatu hal. 
Manusia kelompok kedua bisa juga memilih untuk tidak
menceritakan judgementnya kepada orang lain, hanya
penggunaan praktis dari mekanisme otomatis pengukuran
subjective itu saja yang diajarkan ;misalnya melalui
dekon-kompatiologi kepada orang lain yang bersifat
tekhnis bukan menggunakan ceramah, seminar, dlsb. 
Manusia kelompok pertama (sudutpandang pengukuran
objective) yang berpikir dengan data matang
(judgement/dogma) tidak bisa memproses data matang tsb
kembali menjadi data mentah; yang bisa dilakukan
adalah meyakini sesuatu dan tidak meyakini yang lain.


Bila mau dicari benar salahnya dengan diskusi antar
dua sudutpandang ini seperti membicarakan ‘lebih dulu
ada telur atau ayam’ tentunya kedua pihak yang
berdiskusi akan bertengkar tanpa ada habisnya.

* Manusia kelompok pertama (pengukuran objective) akan
mengatakan bahwa pilihan yang diambil manusia kelompok
kedua salah, karena manusia itu tidak mampu untuk
memilih pilihan yang benar (cenderung liar seperti
binatang/ instingtif& naluriah) bilamana dibiarkan
bebas dari dogma, ajaran Tuhan, ajaran norma, etika,
dlsb.

* Manusia kelompok kedua (pengukuran subjective) akan
mengatakan bahwa pilihan yang diambil manusia kelompok
pertama untuk mengikat diri pada dogma salah karena;
membuat manusia itu tidak mampu kontrol diri misalnya
dalam hal bermoral bilamana suatu saat di kondisi
tidak terikat pada dogma. Manusia jenis ini dianggap
bisa bicara yang baik-baik tetapi belum tentu mampu
melakukan di kehidupan sehari-hari di luar dogma
karena tidak mengerti benar dogma warisan pihak lain
yang bukan hasil pertimbangan pengukurannya s

[psikologi_net] e-book "Kompatiologi logika sampler dan translater" silahkan download dan dibaca

2008-03-29 Terurut Topik Vincent Liong
http://groups.yahoo.com/group/kompatiologi/message/20
http://groups.yahoo.com/group/Komunikasi_Empati/message/3563
http://groups.yahoo.com/group/vincentliong/message/23979



KETERANGAN BUKU

Judul: Kompatiologi logika sampler dan translater
Penulis: Vincent Liong dan Cornelia Istiani
Penerbit: belum diterbitkan (dicari penerbit yg cocok)
Jumlah halaman: 80 halaman A4  
Jenis dan ukuran tulisan: times new roman 11 spasi 1
Download, print dan baca: for free US$ 0.0 
Tema: Filsafat, Budaya, Psikologi, Pendidikan,
Spiritual, Teologi, Agama.



SINOPSIS

Ketika budaya sampai pada diri kita, kita tidak pernah
memikirkan asalnya dan juga tidak menyadari bahwa
budaya sudah terbelenggu di balik terali besi.
 
Sampai pada suatu saat Vincent Liong secara tidak
sengaja menemukan bahwa budaya sudah menjadikan
manusia merana karena dengan berbudaya berarti manusia
ikut terbelenggu di balik terali besi.
 
Dengan susah payah Vincent Liong mempertahankan hak
asasiya sebagai manusia untuk tidak dilabelkan Indigo
secara sembarangan oleh masyarakat. Hilang sudah
kebebasannya. Bayangkan hanya dengan sebuah "kata"
Indigo ternyata tidak hanya merampas kebebasannya
tetapi juga sikap tidak bersahabat, vonis pengucilan,
penekanan mental dan teror.
 
Terlihat disini "kata" yang adalah bagian dari budaya
itu menjadi mengerikan, sehingga Ide yang murni
tidaklah mungkin muncul karena "kata", dari "kata"
hanya dapat melihat fenomena, sehingga data mentah
hanya dapat ditemukan jika tidak memakai "kata". 
 
Menarik jika diperhatikan lebih lanjut penemuan
Vincent Liong tentang tehnik zat cair yang masuk ke
dalam tubuh kita, dalam hal ini dengan cara diminum
dengan aturan dan cara Vincent Liong ternyata dapat
mempunyai relasi terhadap hal hal yang tidak pernah
terpikir, akan membawa effect memunculkan data mentah
pada tiap individu, yang sebenarnya sudah ada tetapi
tenggelam menuju ke permukaan. Sehingga setiap
individu menjadi suatu individu "baru" yang memiliki
kemampuan lebih dari sebelumnya. Kemampuan manusia
yang sudah lama terkubur karena tidak pernah
diperhatikan dan sudah terdesak oleh kemajuan jaman,
menjadi tersadari atau lebih tepatnya menjadi bagian
penting dalam manusia membuat pertimbangan untuk
mengambil keputusan.
 
Tidaklah berarti dia menjadi manusia super, tetapi
suatu pribadi yang lebih utuh. Yang sebelumnya dia
mengira apa yang menjadi pilihan dalam hidupnya sudah
benar dan mungkin juga sudah tidak ada pilihan lain,
ternyata menjadi melihat ada pilihan pilihan baru yang
yang dihasilkan dari dasyatnya kehendak bebas (free
will) dan jika dia memilih tanpa pertimbangan yang
matang akan membuat kehendak bebas yang tadinya
bernilai positif berubah menjadi kutukan.
 
Perlahan tapi pasti dari efeknya akan membuat dia
menjadi mahir dalam bidang strategi, kewaspadaan dan
kesadaran diri meningkat, sehingga tidak ada lagi
tindakan konyol yang akan dilakukannya, seandainya ada
orang yang melihat dia konyol sebenarnya tindakan yang
tampaknya konyol itu dilakukan dengan sadar dan sudah
menjadi pilihannya dan rencananya.  
 
Strategi dan kesadaran diri adalah sebagian hal yang
membedakan manusia dari binatang. Kekuatan badan dan
akal saja tidak akan membawa manusia menjadi unggul
dan menjadi penguasa bumi. Manusia purba tidak mungkin
berkembang menjadi manusia masa kini jika tidak
memiliki kedua unsur tersebut. Di dalam
perkembangannya ada masanya manusia lebih
mengunggulkan kekuatan badan, kekuatan kelompok, dan
pada masa kini manusia lebih mengunggulkan kekuatan
akal.
 
Akal yang diharapkan akan menghasilkan hal yang lebih
baik dan bermoral, ternyata malah menghasilkan
kekacauan dan kesengsaraan bagi manusia dan hanya
menghasilkan keuntungan bagi kelompok atau dirinya dan
tidak pernah mempertimbangkan kerugian dipihak lain.
Sedangkan strategi bertujuan meminimalkan kerugian
dari semua pihak.
 
Semenjak manusia sadar bahwa dia memiliki kesadaran
diri, dan kesadaran diri adalah sesuatu yang pasti,
maka manusia menganggap semua ilmu pengetahuan harus
dibangun atas dasar kepastian. Semua pengetahuan yang
didapat dari pengalaman dan dan ketidak pastian tidak
dapat dipandang sebagai ilmu. 
 
Tetapi jangan lupa kesadaran diri dan pengalaman
tidaklah ada hubungannya. Pengalaman akan menghasilkan
pemahaman yang berbeda bagi tiap individu. 
 
Jadi pengetahuan yang didapat dari pengalaman tidak
dapat dengan begitu saja dikatakan benar atau salah
dengan memakai metode kepastian.

Kini tiba pada pengertian baru, bahwa pengalaman tidak
dapat menjadi tolok ukur, tetapi menghasilkan
jangkauan variasi yang berskala. Ini sebenarnya sudah
kita ketahui sejak dulu, tetapi tidak pernah kita
sadari, seperti waktu, tidak kita sadari adalah suatu
dimensi sampai Einstein mengenalkan pada kita bahwa
waktu adalah dimensi. Setelah dimensi waktu kita
sadari, banyak pengetahuan yang dahulu terasa benar,
akhirnya kebenarannya hanya di dalam lingkup dan
kondisi yang sangat sempit dan tertentu. 
 
Anda m

[psikologi_net] alternatif kasus Ryan: Dorongan Membunuh, Rasa Keadilan dan Perhitungan Manfaat

2008-08-12 Terurut Topik Vincent Liong
alternatif kasus Ryan: Dorongan Membunuh, Rasa Keadilan dan Perhitungan Manfaat
e-link diskusi: http://groups.yahoo.com/group/Komunikasi_Empati/message/3874 
http://groups.yahoo.com/group/vincentliong/message/24569 
note: telah diralat/dikoreksi: 
http://groups.yahoo.com/group/Komunikasi_Empati/message/3873 
http://groups.yahoo.com/group/vincentliong/message/24568 




Dorongan Membunuh, Rasa Keadilan dan Perhitungan Manfaat
-alternatif pembahasan kasus Ryan / Verry Idam Henyansyah-

Ditulis oleh: Vincent Liong / Liong Vincent Christian
Tempat, Hari & Tanggal: Jakarta, Senin, 11 Agustus 2008



Ketika lahir, seekor singa memiliki dorongan untuk tumbuh dan memperjuangkan 
kelangsungan hidupnya (eros), untuk bisa tetap hidup ia perlu membunuh hewan 
lain (pathos), kegiatan membunuh memiliki konsenkwensi dirinya tetap hidup 
karena masih tercukupi kebutuhan makanannya dengan memakan daging hewan 
tersebut, hewan lain mengalami kematian (tanatos) dan pada akhir hidupnya 
seekor singa tesebut pun akan mengalami kematian. Tiap dorongan baik eros, 
pathos maupun tanatos memiliki klimaks orgasmenya sendiri-sendiri seperti 
kenikmatan dalam hubungan seksual. 

Sebagai makhluk hidup pemakan segala; pemakan daging dan tumbuh-tumbuhan 
manusia juga turut mewarisi insting yang dimiliki oleh hewan pemakan daging. 
Jadi ada tiga macam dorongan yang sifatnya tidak disadari, yang mempengaruhi 
segala tindakan yang dilakukan manusia, yaitu: Eros(dorongan untuk hidup), 
Pathos(dorongan untuk membunuh) dan Tanatos(dorongan untuk mati). 


Di zaman ini banyak sekali penelitian mengenai ranah eros pada manusia, tetapi 
penelitian tentang pathos dan tanatos sangat jarang, karena meneliti dan 
membahas dorongan membunuh dan dorongan kematian dianggap kejam, tidak 
manusiawi dan tidak beradab. 

Banyak usaha dilakukan untuk mengabaikan, meniadakan dan menekan dorongan 
membunuh dan dorongan kematian ini, misalnya dengan pendidikan agama dan nilai 
moral tentang apa yang baik dan tidak baik untuk dilakukan. Dalam pendidikan 
ini diasumsikan bahwa manusia pada dasarnya adalah baik, dan memiliki derajat 
yang lebih tinggi daripada binatang, sehingga diharapkan dapat meniadakan 
prilaku kebinatangan tersebut. Permasalahannya: Apakah dorongan naluriah 
tersebut bisa diabaikan atau ditiadakan? Atau yang terjadi adalah dorongan 
naluriah tersebut hanya ditekan saja? 

Bilamana dorongan membunuh dan dorongan kematian tersebut hanya dapat ditekan, 
tidak dapat dihilangkan atau ditiadakan; maka ada resiko bila tumpukan dorongan 
yang ditahan tersebut telah mencapai tingkat tertentu, maka seperti ember yang 
terus-menerus diisi air lama-lama akan luber tidak terkontrol. 


Orang gila adalah orang yang tidak menyadari kegilaannya, sehingga kegilaan 
tersebut dapat muncul tiba-tiba dengan tidak terkontrol; Kalau seseorang telah 
mampu menyadari kegilaan-kegilaan yang dimilikinya, maka tentunya orang 
tersebut tidak akan kelepasan melampiaskan kegilaannya di tempat yang tidak 
semestinya. Pada tempat-tempat tertentu suatu kegilaan bisa dilampiaskan tanpa 
merugikan pihak lain di luar diri kita. Dan pada tempat yang lain pelampiasan 
kegilaan dapat merugikan pihak lain, yang menimbulkan konsekwensi; orang lain 
tersebut merespon dengan membalas merugikan diri kita. 

“Kesadaran” itu; Seperti tuntutan akan keadilan yang selalu terbatasi oleh 
perhitungan manfaat (untung-rugi); Seperti kebebasan yang semakin bebas maka 
tuntutan tanggungjawab juga semakin besar; Seperti manusia membuat 
sistem-sistem untuk menguntungkan dirinya, pada akhirnya diperbudak oleh 
sisitem-sistem yang diciptakannya sendiri. 


Ketika saya memiliki suatu dendam, karena di masa lalu seseorang pernah 
merugikan saya, bahkan sampai mengancam keselamatan nyawa anggota keluarga 
saya. Dalam hati tentunya saya ingin membalas dendam untuk menuntut keadilan. 
Bila saya tidak memiliki kesadaran, tentunya saya saat ini telah melakukan 
pembalasan dendam karena saya memiliki kemampuan untuk melakukannya. Tetapi 
nyatanya, sampai hari ini saya belum melakukan pembalasan dendam. Mengapa saya 
belum melakukan pembalasan dendam?! Kata Kong Hu Cu; “Manusia melakukan apa 
yang menguntungkan dirinya.” 

Pembalasan dendam belum tentu menguntungkan diri saya. Memang, kalau saya 
membalas dendam maka ada perasaan puas yang saya dapatkan, karena saya merasa 
telah mendapatkan keadilan. Tetapi konsekwensinya, saya bisa saja mendapatkan 
hukuman baik secara fisik (dipenjara), materi (waktu, pikiran dan tenaga 
terbuang ke semangat membalas dendam dan melupakan urusan yang lain), maupun 
moril (bisa terjadi balas berbalas dendam tidak berujung). 

Kalau saya tidak membalas dendam, maka konsekwensinya perasaan puas karena 
keinginan mendapatkan keadilan tidak terpenuhi. 

Atau ada cara lain agar perasaan keadilan tetap terpenuhi dan pembalasan dendam 
tidak perlu dilakukan? Caranya adalah dengan tidak bertindak apa-apa, maka 
secara alami musuh saya (orang yang pernah merugikan saya ters

[psikologi_net] Tehnik Kepemimpinan Jawa dalam Pribadi Barack Obama

2008-09-03 Terurut Topik Vincent Liong
Tehnik Kepemimpinan Jawa dalam Pribadi Barack Obama

Ditulis oleh: Vincent Liong dan Anton Widjojo
Tempat, Hari & Tanggal: Jakarta, Kamis, 4 September 2008

e-link tempat diskusi: http://groups.yahoo.com/group/vincentliong/message/24628 
http://groups.yahoo.com/group/Komunikasi_Empati/message/3945



Dalam budaya Jawa, pemimpin itu adalah karena suratan nasib, dan didukung oleh 
orang-orang yang ingin dipimpin oleh dirinya. Seorang pemimpin dari dalam lubuk 
hatinya tidak pernah ingin dan merasa layak untuk menjadi pemimpin. Bahkan 
untuk menghindari bahwa ia diharuskan memimpin, ia akan menceritakan segala 
kekurangannya, keterbatasannya, dengan harapan tidak dituntut untuk memimpin. 
Bilamana masyarakat tetap berkehendak agar dia yang memimpin, maka ia akan 
meminta bantuan dari rakyat agar dirinya dapat memimpin dengan benar. 

Dalam kasus calon presiden Amerika yang bernama Barack Obama, yang pernah 
mengalami sebagian masa kecil di Jakarta dan memiliki ayah tiri yang adalah 
orang Indonesia; tampak sekali pengaruh pola kepemimpinan budaya Jawa.


Bila dijabarkan lebih jauh, point-pointnya sbb:  

* Kedaulatan Rakyat; Dalam sistem ini bagaimana rakyat itu mendaulatkan 
kekuasaan kepada pemimpin dengan rasa percaya, rasa kerjasama dan kompromi. 
Sehingga pemimpin itu bisa membawa negara bersama-sama rakyat, untuk bergerak 
secara terorganisasi demi mencapai cita-cita bersama.

* Pemimpin itu tidak perlu menonjolkan ambisi dan kelebihannya walaupun dirinya 
memiliki sekian banyak kelebihan. Melainkan hanya menjalankan keinginan rakyat 
bukan keinginannya sendiri. 

* Tanggungjawab kemajuan dan keutuhan negara bukan sekedar tanggungjawab 
pemimpin, melainkan tanggungjawab bersama; pemimpin dan masyarakatnya. 

* Pemimpin juga ikut mengajak rakyat untuk memikirkan bagaimana sulitnya 
mengambil suatu kebijaksanaan, sehingga dengan cara demikian tidak akan pernah 
ada janji-janji kosong. 

* Pemimpin memberikan kesempatan kepada rakyat untuk memberikan ide, input; 
untuk pembaharuan demi kemajuan bersama. Sehingga lebih cepat terjadi 
pembaharuan.

* Pemimpin bisa memberikan kepada rakyatnya suatu pengharapan akan masa depan 
yang lebih baik, dengan adanya pengharapan maka semangat orang akan terbangun.


Sistem ini membuat perjalanan seorang pemimpin dalam memimpin negara menjadi 
lebih mudah, persatuan kesatuan, rasa kebersamaan dan tanggungjawab dipikul 
bersama sehingga tidak ada saling menyalahkan lagi. Semangat berjuang membangun 
untuk mencapai cita-cita yang diinginkan. 


  Need a holiday? Check out Yahoo!Xtra Travel - http://nz.travel.yahoo.com/


[psikologi_net] Kesadaran dan Kepastian Tidak Ada Hubungannya

2008-09-07 Terurut Topik Vincent Liong
Kesadaran dan Kepastian Tidak Ada Hubungannya

Ditulis oleh: Liong Vincent Christian / Vincent Liong dan Anton Widjojo
Tempat, Hari dan Tanggal: Jakarta, Sabtu, 6 September 2008

e-link tempat diskusi: 
http://groups.yahoo.com/group/Komunikasi_Empati/message/3965 
http://groups.yahoo.com/group/vincentliong/message/24648 balasan harap di cc ke 
alamat email [EMAIL PROTECTED] agar dapat cepat kami baca.

>+==+<
note: artikel ini adalah rangkuman hasil kutip-mengkutip dari banyak artikel 
kompatiologi berbeda, yang diurutkan ditambahkan dan disesuaikan sesuai tema 
yang ingin disajikan penulis. 
>+==+<



“Semenjak manusia sadar bahwa dia memiliki kesadaran diri, dan 
kesadaran diri adalah sesuatu yang pasti, maka manusia menganggap semua ilmu 
pengetahuan harus dibangun atas dasar kepastian. Sehingga semua pengetahuan 
yang didapat dari pengalaman dan dan ketidak pastian tidak dapat dipandang 
sebagai ilmu. 
Tetapi jangan lupa kesadaran diri dan pengalaman tidaklah ada 
hubungannya. Pengalaman akan menghasilkan pemahaman yang berbeda bagi tiap 
individu. Jadi pengetahuan yang didapat dari pengalaman tidak dapat dengan 
begitu saja dikatakan benar atau salah dengan memakai metode kepastian.”
(dikutip dari bagian Pendahuluan dari e-book “Kompatiologi Logika Komunikasi 
Empati”)

-

Orang yang memilih jalan hidup sebagai orang kebanyakan (95%) tidak secara 
otomatis dapat dipastikan memiliki kewarasan, mengikuti norma dan peraturan 
yang berlaku. 
Menjadi orang yang memilih jalan hidup yang berbeda dari kebanyakan orang (5%) 
tidak secara otomatis bisa dipastikan tidak memiliki kewarasan, tidak mengikuti 
norma dan peraturan yang berlaku. 

Orang gila adalah orang yang tidak menyadari kegilaannya, sehingga kegilaan 
tersebut dapat muncul dengan tidak terkontrol; Kalau seseorang telah mampu 
menyadari adanya kegilaan-kegilaan yang dimilikinya, maka tentunya orang 
tersebut tidak akan melampiaskan kegilaannya di sembarang waktu dan tempat. Dia 
hanya melampiaskannya pada tempat-tempat tertentu, di mana suatu kegilaan dapat 
dilampiaskan tanpa merugikan pihak lain di luar diri kita. Sebab jika 
pelampiasan kegilaan dilakukan pada waktu dan tempat yang salah, maka dapat 
merugikan pihak lain, yang menimbulkan konsekwensi; orang lain tersebut akan 
merespon dengan membalas merugikan diri kita. 

-

Umpamanya pada sebuah kehidupan di dunia malam dimana aturan budaya yang 
berlaku melekat pada peran masing-masing individu di dalamnya; 
Seorang konsumen mempunyai Hak dapat bertingkah sesuai dengan kemauannya, yang 
jika dilakukan di luar wilayah kehidupan malam, tindakan itu dapat disebut 
melecehkan, pada para wanita/pria penghibur di dalam ruangan tsb; dengan 
Kewajiban membayar sesuai tarif yang berlaku. 
Seorang wanita/pria penghibur memiliki Kewajiban untuk menerima perlakuan 
konsumen Tanpa Memiliki Hak untuk menolak atau menunjukkan ketidaksenangannya; 
dengan konsekwensi positifnya wanita/pria penghibur tsb memiliki Hak atas 
bayaran uang dari konsumen sesuai tariff yang berlaku. 
Dan para pelayan yang bekerja di dunia malam berKewajiban menghidangkan minuman 
dan membersihkan sisa-sisa minuman tamu, tetap bertingkahlaku selayaknya orang 
yang bekerja di wilayah 95% seperti layaknya sopan-santun pegawai; para pelayan 
Tidak berHak untuk marah terhadap resiko bila terlecehkan oleh orang mabuk, 
keuntungannya mereka berHak mendapatkan upah yang lebih dibandingkan mereka 
menjadi pelayan di wilayah 95%.

Pelanggaran aturan terjadi bilamana; Seorang konsumen tidak melaksanakan 
Kewajibannya membayar sesuai tarif yang berlaku, Seorang wanita/pria penghibur 
dan pelayan marah karena dilecehkan konsumen. Seorang wanita/pria penghibur 
menghalangi konsumen dalam memaksimalkan Hak-nya untuk melecehkan si 
wanita/pria penghibur. 

Aturan budaya yang melekat pada masing-masing peran di kehidupan dunia malam 
baik kepada; si konsumen, si wanita/pria penghibur maupun si pelayan 
menginjinkan setiap individu untuk memaksimalkan Hak-nya selama masih melunasi 
Kewajibannya masing-masing. Si konsumen boleh merayu si wanita/pria penghibur 
dan membuatnya mabuk agar kehilangan kontrol dan bisa dimaksimalkan untuk 
dipermainkan lebih jauh. Si wanita/pria penghibur bisa berusaha merayu si 
konsumen agar membeli service yang lebih sehingga mendapatkan uang tips dan 
uang jasa yang lebih dari kesepakatan sebelumnya. Si pelayan bisa memberikan 
pelayanan misalnya; pemesanan minuman yang cepat, membersihkan meja dari sampah 
atau berprilaku lebih ramah dan ‘ringan tangan’ (suka membantu) agar 
mendapatkan uang tips yang lebih. 

Peraturan yang sama dari semuanya adalah aturan tentang fairness. Siapa yang 
mendapatkan lebih dituntut lebih dan siapa yang mendapatkan kurang dituntut 
kurang, itulah yang disebut kesepakatan yang fair. Untuk mendapatkan Hak-nya 
seseorang harus melakukan Kewajiban-nya. 

Segala kesepakatan antar peran masing-masing

[psikologi_net] Renungan Seputar Nasib

2008-09-13 Terurut Topik Vincent Liong
Renungan Seputar Nasib

Ditulis oleh: Vincent Liong dan Anton Widjojo
Tempat, Hari dan Tanggal: Jakarta, Sabtu, 13 September 2008
e-link: http://groups.yahoo.com/group/Komunikasi_Empati/message/3999 
http://groups.yahoo.com/group/vincentliong/message/24679 …

Daftar Isi Artikel: “Orang yang berNasib Baik” dan “Kebijaksanaan Seorang Tuan”.



Orang yang berNasib Baik

Di suatu pedesaan di sebuah pegunungan yang tentram-damai, ada seorang yang 
selalu bernasib baik yang dikasihi oleh banyak orang. Meski memiliki 
keterampilan yang sedikit, kelihatannya hidup santai tidak mempunyai niat 
apa-apa; tetapi tetap saja selalu ada orang yang bersimpati dan mengasihinya 
sehingga hidupnya tidak pernah berkekurangan teman maupun harta-benda. 

Tidak jauh dari tempat tinggal orang yang bernasib baik tersebut tinggal 
seorang yang lain yang setiap hari; pagi hingga petang rajin bekerja keras 
membanting tulang di sawah. Setiap hari ia sering melewati rumah orang bernasib 
baik tersebut; setiap pergi berjalan ke sawah untuk bekerja dan sepulang kerja. 
Setiap pagi melewati rumah orang bernasib baik tersebut tampak rumahnya masih 
sepi karena penghuninya belum bangun, setiap pulang kerja melewati rumah orang 
bernasib baik tersebut tampak orang-orang yang bersimpati dan mengasihi orang 
bernasib baik tersebut sedang berkumpul ngobrol sambil minum teh atau kopi, 
beberapa kali tampak membawakan kado… Sehingga timbul rasa iri di hati orang 
itu. 

Mengapa orang yang memiliki keterampilan yang sedikit, hidup bermalas-malasan; 
masih saja dikasihi oleh banyak orang. Sedangkan dirinya yang telah bekerja 
keras membanting tulang di sawah dari pagi hingga petang setiap hari; tetapi 
tidak banyak orang yang memberikan perhatian kepadanya…
 
Suatu hari orang itu melihat orang bernasib baik tersebut berdiri di pinggir 
sungai yang terjal dan berarus deras sendirian. Terdorong oleh rasa irinya, 
orang itu mendapat ide untuk mendorong orang yang bernasib baik itu agar jatuh 
ke sungai dan mati tenggelam terbawa arus yang deras. Ia mendekati orang 
tersebut dan mendorongnya hingga jatuh ke dalam sungai.

Tiba-tiba sebuah kelapa jatuh dari pohonnya, tepat di tempat sebelumnya orang 
yang bernasib baik itu berdiri. Teman-teman dari orang yang bernasib baik itu 
melihat kejadian tersebut datang mendekat, mengucapkan terimakasih karena telah 
menyelamatkan nyawa orang yang bernasib baik tersebut, yang nyaris kepalanya 
tertimpa buah kelapa yang besar dan keras. Setelah berhasil keluar dari sungai 
orang yang bernasib baik tersebut, turut mengucapkan terimakasih kepada orang 
yang mendorongnya karena telah diselamatkan nyawanya. 



Kebijaksanaan Seorang Tuan

Andaikan seorang tuan yang sangat kaya lalu pergi ke kebun raya bogor. Di depan 
sana ada 1000 pengemis berderet menunggu sedekah. Lalu tuan itu memberikan 
sedekah ke beberapa pengemis diantara 1000 pengemis. Biarpun tuan itu membawa 
uang yang lebih dari cukup untuk memberikan uang kepada 1000 pengemis itu, 
pasti ia tidak akan memberikan uang itu pada setiap pengemis. Tentu dia 
memiliki kebijaksanaan terhadap siapa pengemis yang akan diberi dan yang tidak 
perlu diberi.

Ketika tuan itu tiba memberi uang kepada seorang pengemis yang muda, pengemis 
yang muda itu berdiri dan berkata;"Mengapa tuan tidak memberikan uang itu ke 
pengemis yang duduk disamping saya?" Ada tiga kemungkinan yang tuan tsb akan 
lakukan:
1. Mungkin tuan tersebut tidak menghiraukan omongan anak muda ini dan 
melanjutkan membagi uang.
2. Bisa saja tidak jadi memberikan uang tsb kepada yang muda tadi, tetapi 
memberikannya kepada yang duduk disamping si pemuda itu.
3. Bisa saja tuan itu bertanya;"Apa hak kamu mempertanyakan kebijaksanaan saya, 
coba tanya ke pengemis tua yang buta itu, apakah saya tidak adil?" 
4. Bisa saja tuan itu berkata;"Mengapa kamu sendiri yang sudah saya beri uang 
tidak rela membagikan uang yang sudah saya berikan kepada kamu kepada pengemis 
yang duduk disamping kamu yang tidak saya beri?"

Kita sebagai ciptaan tidak akan mampu mengerti kebijaksanaan dari sang 
pencipta. Tetapi yang kita tahu bahwa kalau kita diberi sesuatu yang lebih oleh 
pencipta maka tugas kita membagikan kepada yang kekurangan.

Jika kita mampu mengerti dengan otak kita yang kecil ini tentang kebijaksanaan 
dari sang pencipta, maka sang pencipta tidaklah lebih besar dari otak kita yang 
kecil ini.

---

Kasih itu tidak membicarakan keadilan.
Kasih adalah bagian dari kebijaksanaan. Seseorang yang bijaksana tahu kapan 
harus berlaku adil dan kapan harus berlaku kasih. 
Keadilan yang dilakukan tanpa pertimbangan kasih, atau dengan kata lain 
keadilan maksimal, akan menghasilkan kekejaman.
Kasih yang dilakukan tanpa pertimbangan keadilan, akan menghasilkan kelembekan.


  We have the leading experts share advice, tips, and personal experiences 
here - http://nz.lifestyle.yahoo.com/health/


[psikologi_net] Forward komplain dosen di Fak. Psi. Atma Jaya

2008-09-15 Terurut Topik Vincent Liong
e-link: 
http://rezaantonius.wordpress.com/2008/09/02/pernyataan-saya-untuk-universitas-katolik-atma-jaya-yang-sama-sekali-tidak-katolik/
 
Reza Antonius Alexander Wattimena SS., Mhum., wrote: 



Pernyataan Saya untuk Universitas Katolik Atma Jaya


Saya, Reza Antonius Alexander Wattimena, dan inilah pernyataan saya….

Saya mengajar di fak psikologi mulai februari 2007. Saya mengajar satu mata 
kuliah, yakni filsafat ilmu.

Saya diperkenalkan oleh salah seorang mahasiswa psikologi pada waktu itu kepada 
pak Mikhael Dua, yang kemudian meminta saya untuk mengajar filsafat ilmu pada 
waktu itu. Saya mengajar satu kelas, dengan bayaran 200 ribu sebulan.

Bayaran yang sangat kecil dan tidak manusiawi, tetapi saya jalankan, karena 
saya anggap itu pekerjaan sambilan, sambil saya menyelesaikan studi master saya 
di bidang filsafat dan ilmu-ilmu kemanusiaan.

Dalam perjalanan mengajar, saya mengutarakan keinginan saya untuk bekerja 
sebagai dosen tetap di fak psikologi, dan Mba Lena, yang waktu itu menjabat 
sebagai wadek I, memberikan afirmasi kepada permintaan saya itu. Dia meminta 
saya secara pribadi mengajukan lamaran ke Dekan Fak psi, Bu Rosa.

Walaupun latar belakang saya filsafat dan ilmu-ilmu kemanusiaan, Mba Lena dan 
Bu Rosa menyatakan, bahwa ada kemungkinan saya bisa bekerja sebagai dosen tetap 
di fak psikologi. Pernyataan itu saya pegang erat-erat, dan saya bekerja sambil 
terus berharap.

Waktu berjalan, dan saya dipanggil oleh fakultas untuk diwawancarai oleh bagian 
psi pendidikan, yang memang pada waktu itu sedang membutuhkan dosen. Saya 
ditolak. Saya tidak kaget, karena saya menyadari bahwa keahlian saya berbeda 
sangat jauh dengan kebutuhan psi pendidikan.

Bu Rosa mengatakan, bahwa saya lebih cocok di bagian psi sosial, dan meminta 
saya untuk menunggu kabar lebih jauh. Saya sendiri sudah tidak lagi berharap.

Waktu itu semester ganjil 2007 menjelang awal semester genap 2008. Saya tetap 
mengajar untuk tetap mengisi waktu sambil meraih gelar master saya, dan tidak 
lagi berharap untuk mengajar di fak psi.

Saya berpikir untuk bekerja sebagai jurnalis di berbagai media, ataupun 
mengajar sebagai dosen tetap di universitas lain. Akan tetapi, beberapa teman 
di fak psi bagian sosial menyatakan, bahwa saya kemungkinan besar akan 
bergabung dengan fak di bagian sosial.

Harapan baru pun tumbuh. Saya coba bekerja sama dalam tim dengan beberapa teman 
dari bagian sosial. Saya bekerja bukan atas dasar uang, tetapi atas dasar 
persahabatan.

Saya menemukan beberapa sahabat yang sangat berarti bagi saya di bagian psi 
sosial, dan itulah salah satu alasan saya tetap melanjutkan lamaran saya di fak 
psi atma jaya.

Waktu berjalan, setelah melewati empat kali wawancara, saya akhirnya diharapkan 
bertemu dengan warek I, yang kebetulan adalah Mba Lena, orang yang sama yang 
memberikan lampu hijau pertama kali kepada saya untuk bergabung dengan fak psi.

Wawancara berjalan lancar, dan saya diminta untuk tes TOEFL dan tes kesehatan. 
Itupun lulus dengan gemilang. Harapan saya mulai bersinar untuk bergabung di 
fak psi.

Saya diminta untuk memegang 9 kelas di fak psi dan 2 kelas di fak teknik atma 
jaya semester ganjil 2008. Saya juga dipercaya untuk menjadi pembimbing 
akademik.

Dari awal saya sudah menegaskan, bahwa saya hanya bersedia mengajar di semester 
ganjil 2008, jika status saya sudah tetap, dan bukan lagi honorer. Saya 
dijanjikan akan diangkat pada 1 sept 2008 sebagai tetap, dan atas alasan itulah 
saya stay di atma, berusaha bekerja habis2an untuk kepentingan mahasiswa dan 
kepentingan fakultas.

Semua tampak berjalan lancar sampai suatu ketika, bagian kepegawaian menelp dna 
meminta saya untuk menjalani psikotes seharian penuh. Saya bertanya, “Untuk 
apa?”

Mereka menjawab, orang-orang yang tidak berasal dari fak psi diharuskan untuk 
menjalani psikotes. Pertanyaan yang muncul di kepala saya adalah, kenapa saya 
tidak diberi tahu lebih awal? Sebenarnya, apa tujuan tes itu?

Setelah berdiskusi dengan bu dekan dan warek I, saya diberi tahu bahwa tes itu 
bertujuan untuk mengenali kepribadian dan potensi akademik saya. Terus terang, 
saya menentang tes itu dengan argumen, bahwa setelah bekerja selama satu 
setengah tahun di atma, fakultas sudah tahu kepribadian saya di tempat kerja, 
dan fakultas juga sudah mengetahui potensi akademik saya.

Saya telah menulis dua buku yang diterbitkan oleh penerbit kanisius dan 
grasindo pada 2007 dan 2008, serta belasan tulisan di berbagai jurnal ilmiah 
dan media. Judul buku itu adalah Melampaui Negara Hukum Klasik, dan Filsafat 
dan Sains. Saya rasa, potensi akademik saya tidak perlu diragukan lagi.

Akan tetapi, peraturan tetaplah peraturan. Walaupun terpaksa, saya harus 
menjalani tes itu. Saya pun menjalankannya, tentu dengan keadaan terpaksa.

Pada waktu tes, saya sungguh merasa diperlakukan sebagai kambing percobaan. 
Saya diperintah untuk mengisi macam-macam hal yang saya tidak mengerti 
alasannya.

Dari tes itu, saya menangkap salah satu kelemahan m

[psikologi_net] Renungan Malam Idul Fitri : Kasih dan Keadilan Tuhan

2008-09-28 Terurut Topik Vincent Liong
Renungan Malam Idul Fitri : Kasih dan Keadilan Tuhan 

Ditulis oleh: Vincent Liong 
Tempat, Hari & Tanggal: Jakarta, Senin, 29 September 2008 



Tujuan dibuatnya agama-agama dan berbagai ilmu pengetahuan yang berkaitan 
dengan ranah kemanusiaan adalah; untuk membebaskan manusia dari 
gangguan-gangguan manusiawi manusia, baik yang dibawa sejak lahir dan yang 
tumbuh dalam perjalanan hidup si manusia. 

Yang dibawa sejak lahir misalnya iri dan dengki Yang tumbuh dalam perjalanan 
hidup si manusia misalnya trauma dan berbagai kemelekatan pada hal-hal di 
sekitar dirinya. 

Sayangnya dalam mempelajari agama dan ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan 
ranah kemanusiaan, manusia menyalahartikan tujuan tersebut dengan menganggap 
bahwa; bilamana telah mengerti dan menguasai agama dan berbagai ilmupengetahuan 
tersebut, maka ada suatu kepastian bahwa dirinya telah terbebas dari 
gangguan-gangguan manusiawi manusia. 

Kondisi merasa memiliki kepastian bahwa dirinya telah terbebas dari 
gangguan-gangguan manusiawi manusia, membuat manusia merasa memiliki hak untuk 
memenuhi dorongan rasa keadilan dengan menghakimi pihak lain; sebagai yang 
benar terhadap pihak yang salah, sebagai yang sadar terhadap yang belum sadar. 
Masalah yang serupa, yaitu ‘merasa diperlakukan tidak adil’ (dorongan keadilan) 
juga tumbuh di pihak yang merasa diperlakukan tidak adil, oleh mereka yang 
merasa memiliki kepastian bahwa dirinya telah terbebas dari gangguan-gangguan 
manusiawi manusia. Baik di pihak pelaku maupun penderita mengalami kondisi yang 
sama. 

Dulu saya sendiri selalu menuntut keadilan karena merasa diri saya diperlakukan 
tidak adil, saya bisa melihat kekurangan di pihak yang telah memperlakukan saya 
tidak adil tanpa bisa melihat ke diri saya sendiri.

Sesuatu dapat disebut adil bilamana; siapa yang diberi kebebasan lebih dituntut 
lebih dan siapa yang diberi kebebasan kurang dituntut kurang, keadilan juga 
dihubungkan dengan prilaku yang sama di hadapan hukum yang adalah kesepakatan 
yang dibuat bersama. Bilamana Tuhan Yang Esa itu adil kepada saya dengan 
menimbang segala baik dan buruk saya tentunya saya hanya pantas terbuang dengan 
tinggal di kolong jembatan. Untungnya Tuhan Yang Esa itu maha pengasih.

Orang menuntut keadilan dan diberi keadilan akan menemukan bahwa menurut 
takaran yang adil dirinya hanya pantas terbuang dengan tinggal di kolong 
jembatan. Orang yang menyadari bahwa dirinya masih terikat dengan 
gangguan-gangguan manusiawi manusia dan merasa tidak memiliki nilai apa-apa 
bilamana dinilai dengan aturan keadilan, maka dia bisa menikmati dan mensyukuri 
kasih Tuhan Yang Esa, yang tidak mengadili tetapi mengasihi. Kita sebagai 
manusia hanya hidup berdasarkan belas kasihan Tuhan tanpa memiliki nilai atas 
hak keadilan apa-apa. 

Tuhan Yang Esa itu seorang tuan yang bijaksana. Seorang yang bijaksana tahu 
kapan harus berlaku kasih dan kapan harus berlaku adil. 


  Need a holiday? Check out Yahoo!Xtra Travel - http://nz.travel.yahoo.com/


[psikologi_net] OOT: Perkembangan terakhir Kompatiologi ke ranah Tekhnik Audio Video Profesional

2008-11-03 Terurut Topik Vincent Liong
OOT: Perkembangan terakhir Kompatiologi ke ranah Tekhnik Audio Video Profesional

Per tgl 1 November 2008 Vincent Liong (pendiri Kompatiologi) tidak terasa masuk 
ke penerapan kompatiologi di bidang tekhnik audio dan video (berbagai tekhnik 
yang berkaitan dengan 5 panca indra). Sejak awal disebarluaskan di tahun 2006an 
kompatiologi dikembangkan di bidang-bidang non-tekhnik seperti metafisika, 
psikologi, kedokteran alternatif, dlsb.  

Mulai dengan pengumuman ini kompatiologi akan dikembangkan di bidang 
'tekhnik'(berhubungan dengan alat/mesin, dlsb) untuk membantu 
pekerjaan-pekerjaan tekhnik. Untuk sementara Vincent Liong akan fokus ke 
hal-hal penerapan tekhnik daripada kompatiologi.

Bilamana ada hal-hal yang berkaitan dengan pekerjaan/jasa audio dan video 
profesional dari sekala kecil sampai besar yang bisa saja kami kerjakan dapat 
contact langsung dengan Vincent Liong dan 'Anton Widjojo' (mentor tekhnik 
Vincent Liong). 

Contact Person: 
* Anton Widjojo (sms ke 08164827424)
* Vincent Liong 021-5482193,5348567/46(Home) 021-70006775(CDMA Flexi) 
021-98806892(CDMA Esia) 08881333410(CDMA Fren)


Download e-book Kompatiologi:
http://rapidshare.com/files/137418283/kompatiologi_logika_komunikasi_empati.pdf.html
 
http://rapidshare.com/files/137418284/kompatiologi_logika_komunikasi_empati.rtf.html
http://rapidshare.com/files/137418285/catatan_harian_seorang_pendekon_kompatiologi_andy_ferdiansyah.pdf.html
http://rapidshare.com/files/137418286/catatan_harian_seorang_pendekon_kompatiologi_andy_ferdiansyah.rtf.html
http://rapidshare.com/files/137418287/Kitab_Angin_Kompatiologi_Juswan_Setyawan.rar.html


  Stay informed with Yahoo!Xtra News - http://nz.news.yahoo.com


[psikologi_net] Titik Awal dan Titik Akhir

2008-11-04 Terurut Topik Vincent Liong
Titik Awal dan Titik Akhir

Ditulis oleh :  Vincent Liong dan Anton Widjojo 
Tempat, Hari, dan Tanggal :  Jakarta, Selasa, 4 November 2008

e-link tempat diskusi:
http://groups.yahoo.com/group/Komunikasi_Empati/message/4128 
http://groups.yahoo.com/group/vincentliong/message/24828 
http://groups.yahoo.com/group/kompatiologi/message/83 
(balasan untuk email ini harap di cc ke email: [EMAIL PROTECTED], [EMAIL 
PROTECTED] )



Gara-gara ada titik, selanjutnya orang belajar membuat garis. Setelah bisa 
membuat garis, lalu membuat gambar di bidang yang datar; misalnya dengan 
membuat tattoo di tangan atau melukis di tembok goa, untuk melukiskan hal-hal 
yang dia kenal dalam hidupnya. Akibat bisa menggambar, selanjutnya orang bisa 
merencanakan untuk membangun
bangunan ruang.

Gara-gara duduk di atas kompor lima menit terasa satu jam, dan duduk di atas 
pangkuan wanita satu jam terasa lima menit; maka terdefinisilah dimensi waktu 
yang relatif. Gara-gara waktu dipahami sebagai dimensi, maka ditemukanlah hukum 
kekekalan energi.

Setelah adanya pemahaman ‘kompatiologi’ bahwa yang tadinya titik tanpa dimensi 
itu, ketika dia memiliki ‘range’(jangkauan dan skala) maka dia menjadi 
berdimensi; yaitu berupa garis sehingga kita kenal bahwa garis itu adalah satu 
dimensi. Ini dapat dikembangkan terus diharapkan menjadi dimensi-dimensi 
selanjutnya.

---

Ada hal-hal yang sifatnya hasil akhir yang kita anggap pasti. Ketika kita 
melihat ada suatu garis kita menganggapnya sebagai suatu kepastian, seperti 
kita melihat; gambar di permukaan bidang datar, melihat sebuah bangunan ruang, 
atau tepat jam berapakah detik ini… 

Bagaimana kalau kita mengamati situasi di sekitar kita dengan sudutpandang yang 
berbeda. Bilamana diri kita adalah sebuah titik; kita bisa menjadi bagian dari 
suatu garis, bagian dari suatu gambar, bagian dari suatu bangunan ruang, atau 
bagian dari perjalanan waktu; atau bagian dari kesemuanya… Apa yang akan 
terjadi ?





Download e-book Kompatiologi :
* Kompatiologi Logika Komunikasi Empati 
http://rapidshare.com/files/137418283/kompatiologi_logika_komunikasi_empati.pdf.html
 
http://rapidshare.com/files/137418284/kompatiologi_logika_komunikasi_empati.rtf.html
* Catatan Harian Seorang Pendekon Kompatiologi Andy Ferdiansyah
http://rapidshare.com/files/137418285/catatan_harian_seorang_pendekon_kompatiologi_andy_ferdiansyah.pdf.html
http://rapidshare.com/files/137418286/catatan_harian_seorang_pendekon_kompatiologi_andy_ferdiansyah.rtf.html
* Kitab Angin Kompatiologi
http://rapidshare.com/files/137418287/Kitab_Angin_Kompatiologi_Juswan_Setyawan.rar.html



Perkembangan terakhir Kompatiologi ke ranah Tekhnik Audio Video Profesional

Per tgl 1 November 2008 Vincent Liong (pendiri Kompatiologi) tidak terasa masuk 
ke penerapan kompatiologi di bidang tekhnik audio dan video (berbagai tekhnik 
yang berkaitan dengan 5 panca indra). Sejak awal disebarluaskan di tahun 2006an 
kompatiologi dikembangkan di bidang-bidang non-tekhnik seperti metafisika, 
psikologi, kedokteran alternatif, dlsb.

Mulai dengan pengumuman ini kompatiologi akan dikembangkan di bidang
'tekhnik'(berhubungan dengan alat/mesin, dlsb) untuk membantu 
pekerjaan-pekerjaan tekhnik. Untuk sementara Vincent Liong akan fokus ke 
hal-hal penerapan tekhnik daripada kompatiologi.

Bilamana ada hal-hal yang berkaitan dengan pekerjaan/jasa audio dan video
profesional dari sekala kecil sampai besar yang bisa saja kami kerjakan dapat 
contact langsung dengan Vincent Liong dan 'Anton Widjojo' (mentor tekhnik 
Vincent Liong).

Contact Person:
* Anton Widjojo (sms ke 08164827424)
* Vincent Liong 021-5482193,5348567/46(Home) 021-70006775(CDMA Flexi)
021-98806892(CDMA Esia) 08881333410(CDMA Fren)


  Stay informed with Yahoo!Xtra News - http://nz.news.yahoo.com


[psikologi_net] Free Workshop Spiritual Vacum Cleaning ;with Ms. Ann F. Sinclair

2005-04-26 Terurut Topik Vincent Liong

First Posted at: 
http://groups.yahoo.com/group/vincentliong/message/8192


[EMAIL PROTECTED] dengan bangga
mempersembahkan:
http://groups.yahoo.com/group/vincentliong/


Free Workshop Spiritual Vacum Cleaning 
; with Ms. Ann F. Sinclair  




I N T R O
dari Drs. Leonardo Rimba, MBA

Vincent dan saya, dengan diantar oleh Mbak Ratna
Hidayati, bertemu dengan Ms. Ann F. Sinclair di
kediaman dan tempat prakteknya di Sanur, Bali, pada
tanggal 21 April 2005 lalu.

Ann adalah seorang wanita keturunan Australia, berusia
sekitar 45 tahun, yang sudah bertahun-tahun tinggal di
Bali dan sangat fasih berbahasa Indonesia. Profesinya
adalah sebagai 'Penyembuh dan Konsultan Spiritual',
walaupun barangkali dia lebih dikenal sebagai seorang
pewacana tarot. Waktu berbincang-bincang dengan Ann,
saya memperoleh impressi bahwa tarot hanyalah medium
baginya untuk mendiagnosa berbagai masalah yang
dialami oleh pasiennya. Setelah masalahnya didiagnosa,
Ann lalu akan mengajak pasiennya untuk meditasi. Dalam
meditasi, Ann akan menarik segala energi negatif yang
berada di dalam tubuh maupun aura pasiennya. Energi
negatif itu akan ditarik ke dalam tubuhnya sendiri
untuk akhirnya dikeluarkan kembali. Ketika
mengeluarkan energi negatif itu, Ann bisa mengeluarkan
berbagai macam suara seperti memuntahkan sesuatu dari
mulutnya, walaupun yang dimuntahkan itu tidak
berbentuk benda fisik. Setelah itu, barulah energi
positif akan dialirkan kepada pasiennya. Kurang lebih
begitulah, karena saya sendiri belum melihatnya
melakukan penyembuhan, dan hanya bisa menangkap
impressi-impressi dari apa yang diceritakannya pada
waktu kunjungan itu.

Yang bagi saya sangat menarik bukanlah cerita dari Ann
bahwa dia dibantu oleh berbagai roh-roh baik, termasuk
roh dari anaknya sendiri yang meninggal pada waktu
lahir, tetapi konsepnya tentang penggunaan otak kiri
dan otak kanan dalam penyembuhan. Kita akan bisa
mendengar sendiri presentasi dari Ann Sinclair, dan
melihat bagaimana cara dia melakukan terapi
penyembuhan secara spiritual; khususnya penjelasannya
tentang bagaimana peran otak kiri dan otak kanan
manusia dalam penyembuhan.

Pada waktu kami berpisah di Sanur untuk bertemu
kembali di Jakarta, Ann memperlihatkan kepada kami
cara untuk menarik energi negatif menggunakan Cakra
Jantung. Jadi, kami: Vincent, saya, dan Mbak Ratna,
satu persatu dipeluk, hm cukup lama juga, dalam posisi
tertentu. Dan wuuusss... bisa dirasakan bahwa ada
sesuatu yang lepas di dada. Energi atau emosi-emosi
negatif itu ditarik oleh Ann ke dalam tubuhnya sendiri
untuk kemudian dilepaskan kembali. Teknik ini cukup
membuat saya kagum karena belum pernah saya melihat
seorang penyembuh spiritual begitu berani menggunakan
tubuhnya sendiri untuk kontak secara fisik dengan
orang lain. Biasanya penyembuh Indonesia akan
membentengi dirinya sendiri dengan segala macam
proteksi aura... Mungkin kita semua bisa belajar dari
Ann Sinclair tentang bagaimana bisa bebas lepas
menjadi diri kita sendiri ketika membantu orang lain,
tanpa takut terkena segala macam efek negatif yang
dibawa oleh orang yang dibantu. Kalau Alam Semesta
yang Maha Baik  ini membantu kita, siapa takut?

Damai di Bumi,
Leo

---

FREE INVITATION

Acara dengan Ann F. Sinclair ini terbuka untuk semua
members maillist yang berminat:

Hari/Tanggal: Sabtu, 30 April 2005
Waktu: Pk. 09.00 (Pagi) – Selesai (Sore hari)
Tempat: Rumah Vincent Liong
Alamat: Jl.Ametis IV blok:G No:22 Permata hijau
Jakarta 12210
Indonesia.

Peta ke rumah Vincent dalam file Pdf dapat didownload,
klik: http://groups.yahoo.com/group/vincentliong/files

File Name:  @Petunjuk Jalan Ke Rumah Vincent Liong.pdf


!!!WAJIB KONFORMASI VIA MAIL!!! 
(Bagi yang ingin bergabung dalam acara wajib join
sebagai member maillist [EMAIL PROTECTED]
sebelum mengirim email konformasi. Untuk bergabung,
klik: http://groups.yahoo.com/group/vincentliong/join
. Email konformasi dikirim ke address:
[EMAIL PROTECTED] ) 

1.Tulis tujuan anda ikut acara sesuai dengan gaya anda
sendiri. 
2.Nama Lengkap, Identitas Diri, contact person, dll
harap dicantumkan dalam mail. 
3.Laporan versi anda sehari setelah anda hadir di
acara juga dapat diposting per email. 



PERATURAN:
- Selama Acara hari Sabtu, 30 April 2005 ;
Free/Gratis. Tidak dipungut bayaran apapun maka dari
itu para peserta yang tampil juga tidak diperkenankan
memungut bayaran apapun. Di luar acara hari Sabtu, 30
April 2005 kami provesional menerima bayaran.
- Para peserta diharapkan membawa menu
makanan/minuman/snack sendiri- sendiri untuk
dikumpulkan dan dimakan/share bersama-sama pada jam
makan siang, break dan saat acara berlangsung.
- Bagi anda yang memiliki kemampuan dan ingin tampil
langsung memberikan seminar/training/workshop/praktek
langsung versi anda sendiri silahkan bawa kartu nama
dan makalah anda yang telah difotocopy untuk
dibagikan. Kami akan menyiapkan waktu untuk anda for
Free karena memang salah satu misi kami untuk
menetaskan praktisi spiritual post-modernis.
- Kami terbuka untuk Sponsor untuk acara-a

[psikologi_net] Praktek: “Setting Prioritas dalam Badan Fisik untuk Penyembuhan Diri”

2005-05-07 Terurut Topik Vincent Liong
Praktek: “Setting Prioritas dalam Badan Fisik untuk
Penyembuhan Diri”
Oleh: Vincent Liong



First posted at: [EMAIL PROTECTED]
http://groups.yahoo.com/group/vincentliong/message/8438
http://groups.yahoo.com/group/vincentliong/join

Sejak hampir setahun yang lalu, tepatnya di bulan Juli
2004, saya secara aktif memberikan berbagai training
yng berhubungan dengan Reiki, Kundalini, dsb. Selama
bulan Agustus hingga November 2004 saya aktif
memberikan bimbingan Kundalini di rumah hingga
akhirnya saya bosan dan menghentikan tranning rutin
itu atas kemauan saya sendiri.

Saya merasakan ada beberapa kekurangan berkaitan
dengan penyembuhan yang menggunakan Reiki, Kundalini,
Prana (dan semua yang berhubungan dengan meditasi);

- Proses penyembuhan yang dilakukan oleh penyembuh
terhadap pasien sifatnya satu arah saja. 
- Penyembuh sering kali merasa lelah karena semua
proses penyembuhan dilakukan oleh penyembuh sendiri
dengan energi dari penyembuh yang disalurkan kepada
pasien.
- Penyembuh banyak membuang waktu untuk memfokuskan
perhatian untuk dapat menyalurkan energi kesembuhan
kepada pasien.
- Pasien bisa saja mengalami komplikasi karena proses
penyembuhan sepenuhnya dilakukan oleh penyembuh yang
jelas bukan individu yang sama dengan si pasien yang
belum tentu memahami dan merasakan benar kondisi
pasien dan apa yang harus dilakukan untuk membantu
pasien.
- Pasien memiliki ketergantungan berlebihan terhadap
adanya penyembuh.
- Banyak hasil yang tampak hanyalah sugesti yang
dibuat baik oleh si penyembuh maupun si pasien karena
suatu konsentrasi yang difokuskan pada satu titik.




Beberapa waktu terakhir ini saya mencoba
memperkenalkan sebuah tekhnik yang berbeda; “Setting
Prioritas dalam Badan Fisik untuk Penyembuhan Diri
Sendiri” 

Dalam metode ini, sebagai penyembuh dengan kemampuan
yang saya miliki, saya hanya berperan sebagai tukang
setting/ tune-up. Mengubah setting prioritas-prioritas
perhatian bawah sadar pasien terhadap dirinya sendiri.
Syarat utama penggunaan metode ini adalah; 

Antara penyembuh dengan si pasien harus ada hubungan
saling percaya sehingga perubahan setting yang
dilakukan oleh penyembuh terhadap diri si pasien dapat
di approve oleh si pasien. Setting baru yang
menggantikan setting yang lama membuat si pasien
secara tidak sadar menyembuhkan nya sendiri dengan
kekuatannya sendiri. 

Bilamana setting yang baru tidak menguntungkan
(membawa dampak yang baik) bagi diri/individu si
pasien maka secara otomatis bawah sadar si pasien
(yang memiliki kuasa penuh untuk meng-approve maupun
me-reject) akan me-reject sebagian atau keseluruhan
dari setting; sehingga yang tersisa adalah setting
prioritas terbaik bagi diri si pasien menurut bawah
sadar si pasien.  

Bilamana setting yang dibuat oleh si penyembuh untuk
digunakan oleh diri si pasien membawa dampak baik,
maka secara otomatis proses penyembuhan berjalan
sendiri dari diri si pasien untuk dirinya sendiri.
Penyembuh hanya perlu secara rutin mengecek progress
kesembuhan si pasien, memperbaiki setting prioritas
yang kurang pas, tanpa men-setting ulang bila setting
yang dibuat sudah cocok untuk individu si pasien.




Berhubung Vincent Liong sedang libur panjang sekolah
(April – Agustus 2005) setelah lulus highschool/ SMU
sebelum masuk ke jenjang yg lebih tinggi, Vincent
Liong membuka Praktek Privat Setiap hari Sesuai
Perjanjian / Appointment sebelumnya.

“Setting Prioritas dalam Badan Fisik untuk Penyembuhan
Diri”

;untuk membantu baik penyakit fisik, mental,
spiritual, psikologis, menghilangkan kebiasaan/sifat
jelek (merokok, dsb), dsb. Semua dilakukan tanpa
menggunakan obat.

Alamat Praktek: Jl.Ametis IV blok:G No:22 Permata
Hijau 
Jakarta Selatan 12210 -  Indonesia
Telepon&Fax: 021-5482193, 5348567, 5348546 
Hp: 0813-1679-5160

Kami tidak melayani SMS & konsultasi per telepon. Saat
berada di rumah Vincent Liong sering tidak mengangkat/
mengaktifkan Hp maka dari itu bila Hp tidak diangkat
silahkan telepon langsung ke rumah Vincent Liong.
Vincent Liong jarang membalas SMS berhubung sering
kehabisan pulsa.

Bila Vincent Liong tidak ada di rumah silahkan
tinggalkan pesan tertulis; Nama Lengkap, No Tlp & Hp,
Keperluan; minta pembantu di rumah Vincent Liong untuk
mencatatnya dan menyampaikannya ke Vincent Liong. Bila
Vincent Liong sedang tidur dan ada keperluan yg amat
sangat penting/ mendesak silahkan minta untuk
membangunkan Vincent Liong saat itu juga.

Syarat utama: Pasien harus terbuka, percaya dan pasrah
diri terhadap penyembuh. Perasaan tidak percaya atau
curiga berlebihan terhadap penyembuh akan menyebabkan
setting prioritas yang dibuat penyembuh tidak di
approve oleh diri si pasien sehingga tidak berjalan.

Kesembuhan si pasien adalah atas kekuatan si pasien
sendiri dan restu Tuhan YME , bukan penyembuh.
Penyembuh hanyalah perantara Tuhan YME untuk
men-setting ulang prioritas perhatian bawah sadar di
diri si pasien terhadap diri si pasien sendiri untuk
memperoleh kesembuhan. Praktek penyembuhan ini tidak
dapat 

[psikologi_net] Undangan: SENI METAFISIKA: TAROT DAN PENYEMBUHAN ;bakti sosial milis vincentliong

2005-05-09 Terurut Topik Vincent Liong
Undangan: SENI METAFISIKA: TAROT DAN PENYEMBUHAN
bakti sosial milis vincentliong



[Mohon di Forward kepada yg membutuhkan...]

More Information, klik::
http://groups.yahoo.com/group/vincentliong/message/8519


Rekan-Rekan yang Berbahagia:

Acara bakti sosial maillist VincentLiong akan diadakan
bersamaan dengan kegiatan Batavia Art Fest 2005:

Tempat: Museum Sejarah Jakarta (Museum Fatahillah)
Alamat: Jl. Taman Fatahillah No. 1, Jakarta Barat
Hari/Tanggal: Minggu/15 Mei 2005
Waktu: Pk. 09:00 s/d Pk 16:30 WIB

Tidak dipungut bayaran untuk mengunjungi stand kami di
Batavia Art Festival 2005 dan mengikuti ceramah yang
akan diadakan pada pukul 10:00 pagi. 

Ada bayaran sebesar Rp 25,000.-/10 menit/3 pertanyaan
apabila Anda berniat berkonsultasi dengan para
praktisi yang berpraktek di stand kami.

Tema Acara:
---
SENI METAFISIKA: TAROT DAN PENYEMBUHAN
Dipersembahkan oleh <[EMAIL PROTECTED]>

Susunan Acara:
--
1. Pk. 09:00 - Pk. 10:00  =  Ramah tamah
2. Pk. 10:00 - Pk. 11:30  =  Ceramah, tanya jawab
3. Pk. 11:30 - Pk. 12:00  =  Demo interaktif
4. Pk. 12:00 - Pk. 12:30  =  Istirahat, makan siang
5. Pk. 12:30 - Pk. 16:30  =  Praktek bersama

Pembawa Acara/Moderator Ceramah
---
Tuti Rachmad

Penceramah
--
J. Sujanto Kartowidjojo/Ki Dyoti
(Penasehat Metafisika Study Club dan FKPPI; mantan
pemimpin redaksi majalah bulanan Mawas Diri.)

Praktisi 

1. Panata Harianja (tarot)
2. Rani Dharma (tarot)
3. Ratna Hidayati (tarot)
4. Caesar Indrawan (tarot)
5. Madia K.W. (face reading)
6. Inge (remi)
7. Leonardo Rimba (tarot)
8. Vincent Liong (penyembuhan)
9. Andre Arbie (penyembuhan) 
10. Yadi (penyembuhan)
11 Rizki Pradana (penyembuhan)

Setiap praktisi yang praktek baik praktisi tarot, face
reading, remi, maupun penyembuhan menggunakan metode
dan gayanya masing-masing yang khas dan original yang
berbeda satu dengan yang lain. 


Penyumbang Acara di Panggung Utama:
---
1. Leonardo Rimba (tarot interaktif)
2. Rizky Pradana (monolog)

Panitia 
---
1. Mike
2. John Kenedy

Bagi Anda yang tertarik, semoga Anda memiliki waktu
luang untuk datang dan berkenalan dengan kami; baik
untuk mengikuti ceramah, berkonsultasi dengan para
praktisi kami, maupun hanya untuk beramah-tamah saja.
Everybody is welcome. 

See ya all at the event!

Damai di Bumi,


::7x24 Hours Costumer Service Representative Vincent
Liong::
Vincent Liong’s Mobile: (62)813-1679-5160
Leonardo rimba’s Mobile: (62)818-183-615
Phone&Fax: (62)21-5482193,5348567,5348546
Address: Jl. Ametis IV blok:G no:22 Permata Hijau,
Jakarta Selatan 12210 –Indonesia

JOIN Maillist VincentLiong:
http://groups.yahoo.com/group/vincentliong/join 
Member: 752 members
Messages: +/- 200 mails/week
Free Bonus: Two Vincent Liong's Books at Your Email.

Find local movie times and trailers on Yahoo! Movies.
http://au.movies.yahoo.com

Find local movie times and trailers on Yahoo! Movies.
http://au.movies.yahoo.com


 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Take a look at donorschoose.org, an excellent charitable web site for
anyone who cares about public education!
http://us.click.yahoo.com/1gzaND/8WnJAA/HwKMAA/wf.olB/TM
~-> 

posting : psikologi_net@yahoogroups.com
berhenti menerima email : [EMAIL PROTECTED]
ingin menerima email kembali : [EMAIL PROTECTED]
keluar dari milis : [EMAIL PROTECTED]

sharing artikel - kamus - web links-downloads, silakan bergabung di 
http://psikologi.net
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/psikologi_net/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[psikologi_net] Undangan: SENI METAFISIKA: TAROT DAN PENYEMBUHAN ;bakti sosial milis vincentliong

2005-05-09 Terurut Topik Vincent Liong
Undangan: SENI METAFISIKA: TAROT DAN PENYEMBUHAN
bakti sosial milis vincentliong



[Mohon di Forward kepada yg membutuhkan...]

More Information, klik::
http://groups.yahoo.com/group/vincentliong/message/8519


Rekan-Rekan yang Berbahagia:

Acara bakti sosial maillist VincentLiong akan diadakan
bersamaan dengan kegiatan Batavia Art Fest 2005:

Tempat: Museum Sejarah Jakarta (Museum Fatahillah)
Alamat: Jl. Taman Fatahillah No. 1, Jakarta Barat
Hari/Tanggal: Minggu/15 Mei 2005
Waktu: Pk. 09:00 s/d Pk 16:30 WIB

Tidak dipungut bayaran untuk mengunjungi stand kami di
Batavia Art Festival 2005 dan mengikuti ceramah yang
akan diadakan pada pukul 10:00 pagi. 

Ada bayaran sebesar Rp 25,000.-/10 menit/3 pertanyaan
apabila Anda berniat berkonsultasi dengan para
praktisi yang berpraktek di stand kami.

Tema Acara:
---
SENI METAFISIKA: TAROT DAN PENYEMBUHAN
Dipersembahkan oleh <[EMAIL PROTECTED]>

Susunan Acara:
--
1. Pk. 09:00 - Pk. 10:00  =  Ramah tamah
2. Pk. 10:00 - Pk. 11:30  =  Ceramah, tanya jawab
3. Pk. 11:30 - Pk. 12:00  =  Demo interaktif
4. Pk. 12:00 - Pk. 12:30  =  Istirahat, makan siang
5. Pk. 12:30 - Pk. 16:30  =  Praktek bersama

Pembawa Acara/Moderator Ceramah
---
Tuti Rachmad

Penceramah
--
J. Sujanto Kartowidjojo/Ki Dyoti
(Penasehat Metafisika Study Club dan FKPPI; mantan
pemimpin redaksi majalah bulanan Mawas Diri.)

Praktisi 

1. Panata Harianja (tarot)
2. Rani Dharma (tarot)
3. Ratna Hidayati (tarot)
4. Caesar Indrawan (tarot)
5. Madia K.W. (face reading)
6. Inge (remi)
7. Leonardo Rimba (tarot)
8. Vincent Liong (penyembuhan)
9. Andre Arbie (penyembuhan) 
10. Yadi (penyembuhan)
11 Rizki Pradana (penyembuhan)

Setiap praktisi yang praktek baik praktisi tarot, face
reading, remi, maupun penyembuhan menggunakan metode
dan gayanya masing-masing yang khas dan original yang
berbeda satu dengan yang lain. 


Penyumbang Acara di Panggung Utama:
---
1. Leonardo Rimba (tarot interaktif)
2. Rizky Pradana (monolog)

Panitia 
---
1. Mike
2. John Kenedy

Bagi Anda yang tertarik, semoga Anda memiliki waktu
luang untuk datang dan berkenalan dengan kami; baik
untuk mengikuti ceramah, berkonsultasi dengan para
praktisi kami, maupun hanya untuk beramah-tamah saja.
Everybody is welcome. 

See ya all at the event!

Damai di Bumi,


::7x24 Hours Costumer Service Representative Vincent
Liong::
Vincent Liong’s Mobile: (62)813-1679-5160
Leonardo rimba’s Mobile: (62)818-183-615
Phone&Fax: (62)21-5482193,5348567,5348546
Address: Jl. Ametis IV blok:G no:22 Permata Hijau,
Jakarta Selatan 12210 –Indonesia

JOIN Maillist VincentLiong:
http://groups.yahoo.com/group/vincentliong/join 
Member: 752 members
Messages: +/- 200 mails/week
Free Bonus: Two Vincent Liong's Books at Your Email.

Find local movie times and trailers on Yahoo! Movies.
http://au.movies.yahoo.com


 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Help save the life of a child.  Support St. Jude Children's Research Hospital's
'Thanks & Giving.'
http://us.click.yahoo.com/i8TXDC/5WnJAA/HwKMAA/wf.olB/TM
~-> 

posting : psikologi_net@yahoogroups.com
berhenti menerima email : [EMAIL PROTECTED]
ingin menerima email kembali : [EMAIL PROTECTED]
keluar dari milis : [EMAIL PROTECTED]

sharing artikel - kamus - web links-downloads, silakan bergabung di 
http://psikologi.net
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/psikologi_net/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[psikologi_net] Undangan; Mahasiswa Psikologi yang Ingin Mencoba Test Praktek Langsung di Publik

2005-05-14 Terurut Topik Vincent Liong
Undangan; Mahasiswa Psikologi yang Ingin Mencoba Test
Praktek Langsung di Publik
Jumlah Peserta kami batasi 5 orang saja.

Email ini sengaja saya posting kurang dari 24 jam dari
acara untuk membatasi jumlah peserta.


Tujuan masuk sekolah psikologi bukankah untuk menjadi
Psikolog?!

Saya Vincent Liong mewakili persatuan
[EMAIL PROTECTED] menawarkan anda sebuah
kesempatan yang langka sekali untuk tampil praktek
langsung di depan public. Saya jamin bahwa kesempatan
untuk praktek bersama 11-15 praktisi sekaligus di
tempat umum untuk mencari uang dalam event yang sangat
besar yaitu Batavia Art Festival 2005 yang diadakan di
halaman museum Fatahilah tidak akan anda temui di
tempat lain termasuk di universitas anda.

Dalam praktek ini anda, para mahasiswa psikologi yang
memang belum lulus universitas dapat menggunakan
label: "Consultancy of Solution Seeking" tanpa label
psikolog sehingga apa yang anda lakukan tidak dapat
ditentang oleh fakultas anda dan persatuan psikologi
di Indonesia dengan alas an apapun.


Gambaran Berjalannya acara::

Dalam acara ini Vincent Liong akan menyiapkan meja
panjang yang disusun secara berjejer dimana akan ada
11 – 15 orang praktisi di bidangnya masing-masing
dengan gaya dan caranya masing-masing yang akan
praktek langsung berhadap-hadapan dengan pasien,
dengan metode dan caranya sendiri-sendiri yang
sifatnya original secara langsung cepat, singkat dan
padat (hanya 10 menit untuk setiap pasien) menangani
pasien. Dan untuk setiap pasien berhak mendapatkan
bayaran bersih sebesar Rp.25.000,-/pasien /sesi. 

Bila anda mengikuti program kami ini, anda hanya perlu
menyiapkan:
1. Setumpuk kartu nama anda sendiri dan brosur tentang
praktek anda jika diperlukan.
2. Name Tag yg mencantumkan Nama Anda.
3. Papan Nama Lengkap anda yang bisa dibuat sendiri
dari bahan karton.
4. Silahkan membawa kamera / video kamera untuk
dokumentasi anda sendiri.
5. Harap berpakaian rapi karena acara akan diliput
oleh berbagai media cetak dan elektronik. Siapa thu
anda masuk TV.

Anda wajib datang ke tempat acara berlangsung pada
Pk.08.00 dan pulang Pk.17.00
TIDAK BOLEH TERLAMBAT & Tidak boleh pulang lebih dulu.

Hari ini saat anda membaca undangan ini dan besok pagi
Sesampainya di tempat acara silahkan hubungi: dan
temui:
- Drs. Leonardo Rimba, MBA di Hp: 0818183615
- Vincent Liong di Hp: 081316795160


Tempat: Museum Sejarah Jakarta (Museum Fatahillah)
Posisi Stand: Depan Kafe Batavia
Alamat: Jl. Taman Fatahillah No. 1, Jakarta Barat
Hari/Tanggal: Minggu/15 Mei 2005

Petugas dari Vincent Liong & Partners akan memberikan
brefing singkat sebelum anda ditempatkan di meja
praktek anda sendiri-sendiri untuk praktek secara
langsung. Dalam praktek ini anda diarapkan menggunakan
metode anda sendiri dan tidak diperbolehkan mencela
metode rekan anda yang juga sama-sama membuka praktek.
Kesuksesan anda tergantung dari anda sendiri dalam
membawa nama anda sendiri.

Semoga anda beruntung… / Good Luck …


Untuk informasi lebih lanjut, hubungi; 

::7x24 Hours Costumer Service Representative Vincent
Liong::
Vincent Liong’s Mobile: (62)813-1679-5160
Leonardo rimba’s Mobile: (62)818-183-615
Phone&Fax: (62)21-5482193,5348567,5348546
Address: Jl. Ametis IV blok:G no:22 Permata Hijau,
Jakarta Selatan 12210 –Indonesia

Acara ini terselenggara atas sponsor penuh dari:
Dinas Pariwisata DKI Jakarta dalam event Batavia Art
Festival
Bekerjasama dengan Maillist Vincent Liong

JOIN VincentLiong:
http://groups.yahoo.com/group/vincentliong/join 
Member: 752 members // Messages: +/- 200 mails/week
Free Bonus: Two Vincent Liong's Books at Your Email.


Vincent Liong
14 Mei 2005


--


L A M P I R A N
Lampiran undangan untuk Umum.





Undangan: SENI METAFISIKA: TAROT DAN PENYEMBUHAN
bakti sosial milis vincentliong



More Information, klik::
http://groups.yahoo.com/group/vincentliong/message/8519


Rekan-Rekan yang Berbahagia:

Acara bakti sosial maillist VincentLiong akan diadakan
bersamaan dengan kegiatan Batavia Art Fest 2005:

Tempat: Museum Sejarah Jakarta (Museum Fatahillah)
Alamat: Jl. Taman Fatahillah No. 1, Jakarta Barat
Hari/Tanggal: Minggu/15 Mei 2005
Waktu: Pk. 09:00 s/d Pk 16:30 WIB

Tidak dipungut bayaran untuk mengunjungi stand kami di
Batavia Art Festival 2005 dan mengikuti ceramah yang
akan diadakan pada pukul 10:00 pagi. 

Ada bayaran sebesar Rp 25,000.-/10 menit/3 pertanyaan
apabila Anda berniat berkonsultasi dengan para
praktisi yang berpraktek di stand kami.

Tema Acara:
---
SENI METAFISIKA: TAROT DAN PENYEMBUHAN
Dipersembahkan oleh <[EMAIL PROTECTED]>

Susunan Acara:
--
1. Pk. 09:00 - Pk. 10:00  =  Ramah tamah
2. Pk. 10:00 - Pk. 11:30  =  Ceramah, tanya jawab
3. Pk. 11:30 - Pk. 12:00  =  Demo interaktif
4. Pk. 12:00 - Pk. 12:30  =  Istirahat, makan siang
5. Pk. 12:30 - Pk. 16:30  =  Praktek bersama

Pembawa Acara/Moderator Ceramah
---
Tuti Rachmad

Penceramah
--
J. Sujanto

[psikologi_net] PRESS RELEASE; Seni Metafisika Milis Vincent Liong di Batavia Art Fest 2005

2005-05-15 Terurut Topik Vincent Liong
PRESS RELEASE:

Bakti Sosial Milis [EMAIL PROTECTED] di
Batavia Art Fest 2005, Museum Sejarah Jakarta, 15 Mei
2005 kali ini mengambil tema SENI METAFISIKA: TAROT
DAN PENYEMBUHAN. Dan sesuai dengan namanya, kami
menurunkan members dari milis kami sendiri dan milis
[EMAIL PROTECTED] untuk praktek langsung
melayani masyarakat umum.

Acara dimulai dengan ramah tamah antara 10 orang
praktisi dan penceramah yang kami turunkan di acara
ini dan para pengunjung Batavia Art Fest 2005 yang
tertarik, baik untuk mengikuti ceramah, maupun untuk
berkonsultasi dengan para praktisi metafisika.  Bapak
J. Sujanto/Ki Dyoti, seorang konsultan supranatural
senior yang juga salah seorang moderator di milis
vincentliong membawakan ceramah tentang kiat-kiat
menghadapi berbagai perubahan dalam kehidupan manusia.
Dalam bagian tanya-jawab, banyak pertanyaan tentang
kehidupan masa lalu yang langsung dijawab oleh Ki
Dyoti ketika ditanya oleh yang bersangkutan.  Ki Dyoti
adalah seorang pensiunan ALRI , penasehat berbagai
persatuan paranormal, dan mantan pemimpin redaksi
majalah bulanan Mawas diri.

Demo interaktif oleh para praktisi juga diliput oleh
beberapa stasiun TV swasta: RCTI untuk segmen Seputar
Indonesia, Trans TV, dan TPI. Wawancara dengan
Leonardo Rimba dan Vincent Liong muncul dalam Seputar
Indonesia, RCTI, pada tanggal 15 Mei 2005, sore. Demo
tarot oleh Leonardo Rimba juga disiarkan oleh Trans TV
dalam acara Liputan Sore pada tanggal 15 Mei 2005
sore, dan juga oleh TPI. Masih ada tujuh orang
praktisi lainnya yang sebagian besar adalah
professional muda yang berkarir penuh waktu di bidang
masing-masing. Panata Harianja dan Rani Dharma di
bidang advertising; Caesar Indrawan adalah seorang
asisten dosen di jurusan Teknik Sipil; Inge Andre
Arbie, Yadi, dan Rizki Pradana. Tarot dilayani oleh
Leonardo Rimba, Panata Harianja, Rani Dharma, dan
Caesar Indrawan. Inge menggunakan medium kartu remi.
Vincent Liong, Andre Arbie, Yadi, dan Rizky Pradana
mengkhususkan diri dalam penyembuhan. Semua praktisi
ini menggunakan metode yang berbeda satu sama lain,
yang dikembangkan sendiri-sendiri.

Dalam penyembuhan di acara Batavia Art Festival ini
Vincent Liong menangani beberapa kasus fisik
diantaranya; Diabetes, Gangguan Ginjal,
Permasalahan-permasalahan Seksual, Memperbaiki fungsi
saraf sensorik, Metabolisme lambat, Kolesterol, Sakit
pada pinggang, pegal-pegal, gangguan pencernaan dan
magg. Juga kasus non fisik yang kebanyakan diakibatkan
oleh stress. Andre Arbie dan Yadi menangani
masalah-masalah fisik sejenis dengan terapi akupuntur
tanpa jarum atau acupressure.  

File Foto akan menyusul, silahkan menunggu posting
kami selanjutnya di [EMAIL PROTECTED] .

Terimakasih telah membaca posting ini dan
menampilkannya di media anda. Silahkan menunggu
acara-acara kami berikutnya di maillist
[EMAIL PROTECTED] …

Leonardo Rimba & Vincent Liong
15 Mei 2005 

--

NOTE : Untuk para pasien penyembuhan yang kami tangani
dalam acara Batavia Art Festival yang membaca email
ini harap memberikan laporan perkembangan kesehatan
tertulis baik yang positif maupun negative secara
terbuka ke maillist [EMAIL PROTECTED]
sehingga kami dapat mengetahui perkembangan anda dan
membantu anda secara continue hingga mencapai
kesembuhan. Laporan anda juga sangat membantu kami
untuk dapat mengetahui sampai dimana tingkat
keberhasilan dan kepuasan pelanggan kami (Anda) dalam 
praktek penyembuhan kami, sehingga kami dapat secara
terus menerus memperbaiki apa yang masih menjadi
kekurangan kami.

Untuk survey kepuasan Klien/Pasien dalam berbagai
jenis praktek-praktek dalam acara SENI METAFISIKA:
TAROT DAN PENYEMBUHAN; bakti sosial maillist Vincent
Liong yang kami adakan hari ini, 15 Mei 2005, kami
membuka nomor telepon khusus yang dimana anda dapat
menceritakan segala kepuasan dan ketidakpuasan anda
terhadap service yang kami berikan. Kami mengutamakan
kepuasan klien…
HUBUNGI: Liong Jun Hok di Hp: 0811886824 , Flexi:
021-70779757 

--

Untuk para Event Organizer, Pemilik Produk yang akan
di Launching dan Penyelenggara acara Pribadi maupun
Organisasi / Kelompok.

Kami terbuka untuk diundang berpraktek meramaikan
acara anda baik perorangan maupun secara group.  



Silahkan menghubungi;


::7days x 24hours Hours Costumer Service
Representative Vincent Liong::

Vincent Liong’s Mobile: (62)813-1679-5160 
Leonardo Rimba’s Mobile: (62)818-183-615
Phone&Fax: (62)21-5482193,5348567,5348546

After Sales Service Report Centre:
Liong Jun Hok di Hp: 0811886824 , Flexi: 021-70779757
Please Report Any Good or Bad Result.

(Kami tidak melayani SMS dan Miscall)

Address: Jl. Ametis IV blok:G no:22 Permata Hijau,
Jakarta Selatan 12210 -Indonesia

JOIN VincentLiong:
http://groups.yahoo.com/group/vincentliong/join 

Member: 752 members. 
Messages: +/- 200 mails/week
Live Gathering Every Month for FREE !!!
 
For New members Free Bonus: Two Vincent Liong's Books
at Your Email.

Find local movie times and trailers on Yahoo! Movies.
http://au.mov

[psikologi_net] PRESS RELEASE; Seni Metafisika Milis Vincent Liong di Batavia Art Fest 2005

2005-05-15 Terurut Topik Vincent Liong
PRESS RELEASE:

Bakti Sosial Milis [EMAIL PROTECTED] di
Batavia Art Fest 2005, Museum Sejarah Jakarta, 15 Mei
2005 kali ini mengambil tema SENI METAFISIKA: TAROT
DAN PENYEMBUHAN. Dan sesuai dengan namanya, kami
menurunkan members dari milis kami sendiri dan milis
[EMAIL PROTECTED] untuk praktek langsung
melayani masyarakat umum.

Acara dimulai dengan ramah tamah antara 10 orang
praktisi dan penceramah yang kami turunkan di acara
ini dan para pengunjung Batavia Art Fest 2005 yang
tertarik, baik untuk mengikuti ceramah, maupun untuk
berkonsultasi dengan para praktisi metafisika.  Bapak
J. Sujanto/Ki Dyoti, seorang konsultan supranatural
senior yang juga salah seorang moderator di milis
vincentliong membawakan ceramah tentang kiat-kiat
menghadapi berbagai perubahan dalam kehidupan manusia.
Dalam bagian tanya-jawab, banyak pertanyaan tentang
kehidupan masa lalu yang langsung dijawab oleh Ki
Dyoti ketika ditanya oleh yang bersangkutan.  Ki Dyoti
adalah seorang pensiunan ALRI , penasehat berbagai
persatuan paranormal, dan mantan pemimpin redaksi
majalah bulanan Mawas diri.

Demo interaktif oleh para praktisi juga diliput oleh
beberapa stasiun TV swasta: RCTI untuk segmen Seputar
Indonesia, Trans TV, dan TPI. Wawancara dengan
Leonardo Rimba dan Vincent Liong muncul dalam Seputar
Indonesia, RCTI, pada tanggal 15 Mei 2005, sore. Demo
tarot oleh Leonardo Rimba juga disiarkan oleh Trans TV
dalam acara Liputan Sore pada tanggal 15 Mei 2005
sore, dan juga oleh TPI. Masih ada tujuh orang
praktisi lainnya yang sebagian besar adalah
professional muda yang berkarir penuh waktu di bidang
masing-masing. Panata Harianja dan Rani Dharma di
bidang advertising; Caesar Indrawan adalah seorang
asisten dosen di jurusan Teknik Sipil; Inge Andre
Arbie, Yadi, dan Rizki Pradana. Tarot dilayani oleh
Leonardo Rimba, Panata Harianja, Rani Dharma, dan
Caesar Indrawan. Inge menggunakan medium kartu remi.
Vincent Liong, Andre Arbie, Yadi, dan Rizky Pradana
mengkhususkan diri dalam penyembuhan. Semua praktisi
ini menggunakan metode yang berbeda satu sama lain,
yang dikembangkan sendiri-sendiri.

Dalam penyembuhan di acara Batavia Art Festival ini
Vincent Liong menangani beberapa kasus fisik
diantaranya; Diabetes, Gangguan Ginjal,
Permasalahan-permasalahan Seksual, Memperbaiki fungsi
saraf sensorik, Metabolisme lambat, Kolesterol, Sakit
pada pinggang, pegal-pegal, gangguan pencernaan dan
magg. Juga kasus non fisik yang kebanyakan diakibatkan
oleh stress. Andre Arbie dan Yadi menangani
masalah-masalah fisik sejenis dengan terapi akupuntur
tanpa jarum atau acupressure.  

File Foto akan menyusul, silahkan menunggu posting
kami selanjutnya di [EMAIL PROTECTED] .

Terimakasih telah membaca posting ini dan
menampilkannya di media anda. Silahkan menunggu
acara-acara kami berikutnya di maillist
[EMAIL PROTECTED] …

Leonardo Rimba & Vincent Liong
15 Mei 2005 

--

NOTE : Untuk para pasien penyembuhan yang kami tangani
dalam acara Batavia Art Festival yang membaca email
ini harap memberikan laporan perkembangan kesehatan
tertulis baik yang positif maupun negative secara
terbuka ke maillist [EMAIL PROTECTED]
sehingga kami dapat mengetahui perkembangan anda dan
membantu anda secara continue hingga mencapai
kesembuhan. Laporan anda juga sangat membantu kami
untuk dapat mengetahui sampai dimana tingkat
keberhasilan dan kepuasan pelanggan kami (Anda) dalam 
praktek penyembuhan kami, sehingga kami dapat secara
terus menerus memperbaiki apa yang masih menjadi
kekurangan kami.

Untuk survey kepuasan Klien/Pasien dalam berbagai
jenis praktek-praktek dalam acara SENI METAFISIKA:
TAROT DAN PENYEMBUHAN; bakti sosial maillist Vincent
Liong yang kami adakan hari ini, 15 Mei 2005, kami
membuka nomor telepon khusus yang dimana anda dapat
menceritakan segala kepuasan dan ketidakpuasan anda
terhadap service yang kami berikan. Kami mengutamakan
kepuasan klien…
HUBUNGI: Liong Jun Hok di Hp: 0811886824 , Flexi:
021-70779757 

--

Untuk para Event Organizer, Pemilik Produk yang akan
di Launching dan Penyelenggara acara Pribadi maupun
Organisasi / Kelompok.

Kami terbuka untuk diundang berpraktek meramaikan
acara anda baik perorangan maupun secara group.  



Silahkan menghubungi;


::7days x 24hours Hours Costumer Service
Representative Vincent Liong::

Vincent Liong’s Mobile: (62)813-1679-5160 
Leonardo Rimba’s Mobile: (62)818-183-615
Phone&Fax: (62)21-5482193,5348567,5348546

After Sales Service Report Centre:
Liong Jun Hok di Hp: 0811886824 , Flexi: 021-70779757
Please Report Any Good or Bad Result.

(Kami tidak melayani SMS dan Miscall)

Address: Jl. Ametis IV blok:G no:22 Permata Hijau,
Jakarta Selatan 12210 -Indonesia

JOIN VincentLiong:
http://groups.yahoo.com/group/vincentliong/join 

Member: 752 members. 
Messages: +/- 200 mails/week
Live Gathering Every Month for FREE !!!
 
For New members Free Bonus: Two Vincent Liong's Books
at Your Email.

Find local movie times and trailers on Yahoo! Movies.
http://au.movies.yahoo.com

Fin

[psikologi_net] 2005-2005-20 Undangan Bakti Sosial Penyembuhan Pada Ultah Vincent Liong ke 20

2005-05-18 Terurut Topik Vincent Liong
2005-2005-20 
Undangan Bakti Sosial Penyembuhan Pada Ultah Vincent
Liong ke 20

Vincent Liong yang lahir pada tanggal 20 Mei 1985
merayakan hari raya Ulang Tahunnya pada tanggal 20
bulan, 05 (Mei), tahun 2005, kali ini adalah
ulangtahun nya ke 20. Jika disusun secara urut;
tanggal, bulan, tahun dan umur Vincent Liong di hari
ultah ini, maka angka yang muncul adalah;
2005-2005-20. Maka dari itu di hari nomor
keberuntungan Vincent Liong ini, Vincent Liong
mengundang anda yang membutuhkan penyembuhan baik
Fisik, Mental, Spiritual untuk main ke rumah Vincent
Liong. Semoga saja anda turut bersama-sama Vincent
Liong menerima keberuntungan itu berupa kesembuahan.
Pembayaran anda berikan sesuai kemampuan anda pada
akhir sesi penyembuhan kepada penyembuh, atau
ditransfer ke Bank Account praktisi…


Vincent Liong dan beberapa rekan Vincent Liong dari
maillist [EMAIL PROTECTED]  akan membuka
praktek 12 jam non stop dari jam 18.00 - 06.00
keesokan harinya. Praktisi yang akan praktek
diantaranya:

- Liong Vincent Christian (Spiritual Healing &
Consultancy of Solution Seeking.)
- Leonardo Rimba (Penyembuhan dengan media Tarot &
Crystal Healing.) 

<> dan beberapa praktisi lain yang tergabung dalam
maillist Vincent Liong yang kemarin tampil di Batavia
Art Festival yang belum kami sebutkan namanya di
undangan ini silahkan mendaftar untuk praktek.
Pendaftaran praktisi via maillist Vincent Liong
secepatnya.

Acara akan dipotong dengan break makan-malam dan
ngobrol-ngobrol. Para tamu yang hadir diharapkan
membawa makanan untuk disantap bersama.

-

Acara bakti sosial penyembuhan 12 jam Non Stop
maillist Vincent Liong yang dilakukan memperingati
Ulangtahun Vincent Liong 2005-2005-20 akan diadakan
pada:

Tempat: Rumah Kediaman Vincent Liong.
Alamat: Jl. Ametis IV Blok:G No:22 Permata Hijau
Jakarta Selatan 12210 - Indonesia

Hari/Tanggal: Jumat, 20 Mei 2005 
Waktu Acara Gathering: 19.00 - 22.00
Waktu Praktek: Pk. 18.00 – 06.00 pagi keesokan
harinya…

Tamu yang hadir diharapkan membawa makanan dan minuman
untuk dinner bersama-sama karena tuan rumah tidak
menyiapkan makanan dan minuman sesuai kebiasaan
acara-acara Gathering Milis Vincent Liong.  Harap
konformasi kedatangan sebelumnya, hubungi:

::7x24 Hours Costumer Service Representative Vincent
Liong::
Vincent Liong’s Mobile: (62)813-1679-5160 
Leonardo Rimba’s Mobile: (62)818-183-615
Phone&Fax: (62)21-5482193,5348567,5348546
Address: Jl. Ametis IV blok:G no:22 Permata Hijau,
Jakarta Selatan 12210 -Indonesia



KADO UNTUK VINCENTLIONG

Vincent Liong membuka diri untuk menerima kado
Ulangtahun dari anda baik berupa barang maupun uang.
Silahkan datang dan berikan secara langsung pada hari
saat acara berlangsung.

Kado berupa uang silahkan dikirim ke:

  ::Vincent Liong's Private BANK Account::
Bank Central Asia (BCA) KCP-Permata Hijau
A/C: 178-117-9600
A/N: Liong Vincent Christian

Find local movie times and trailers on Yahoo! Movies.
http://au.movies.yahoo.com


 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Give underprivileged students the materials they need to learn. 
Bring education to life by funding a specific classroom project.
http://us.click.yahoo.com/LZzaMD/_WnJAA/HwKMAA/wf.olB/TM
~-> 

posting : psikologi_net@yahoogroups.com
berhenti menerima email : [EMAIL PROTECTED]
ingin menerima email kembali : [EMAIL PROTECTED]
keluar dari milis : [EMAIL PROTECTED]

sharing artikel - kamus - web links-downloads, silakan bergabung di 
http://psikologi.net
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/psikologi_net/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[psikologi_net] 2005-2005-20 Undangan Bakti Sosial Penyembuhan Pada Ultah Vincent Liong ke 20

2005-05-18 Terurut Topik Vincent Liong
2005-2005-20 
Undangan Bakti Sosial Penyembuhan Pada Ultah Vincent
Liong ke 20

Vincent Liong yang lahir pada tanggal 20 Mei 1985
merayakan hari raya Ulang Tahunnya pada tanggal 20
bulan, 05 (Mei), tahun 2005, kali ini adalah
ulangtahun nya ke 20. Jika disusun secara urut;
tanggal, bulan, tahun dan umur Vincent Liong di hari
ultah ini, maka angka yang muncul adalah;
2005-2005-20. Maka dari itu di hari nomor
keberuntungan Vincent Liong ini, Vincent Liong
mengundang anda yang membutuhkan penyembuhan baik
Fisik, Mental, Spiritual untuk main ke rumah Vincent
Liong. Semoga saja anda turut bersama-sama Vincent
Liong menerima keberuntungan itu berupa kesembuahan.
Pembayaran anda berikan sesuai kemampuan anda pada
akhir sesi penyembuhan kepada penyembuh, atau
ditransfer ke Bank Account praktisi…


Vincent Liong dan beberapa rekan Vincent Liong dari
maillist [EMAIL PROTECTED]  akan membuka
praktek 12 jam non stop dari jam 18.00 - 06.00
keesokan harinya. Praktisi yang akan praktek
diantaranya:

- Liong Vincent Christian (Spiritual Healing &
Consultancy of Solution Seeking.)
- Leonardo Rimba (Penyembuhan dengan media Tarot &
Crystal Healing.) 

<> dan beberapa praktisi lain yang tergabung dalam
maillist Vincent Liong yang kemarin tampil di Batavia
Art Festival yang belum kami sebutkan namanya di
undangan ini silahkan mendaftar untuk praktek.
Pendaftaran praktisi via maillist Vincent Liong
secepatnya.

Acara akan dipotong dengan break makan-malam dan
ngobrol-ngobrol. Para tamu yang hadir diharapkan
membawa makanan untuk disantap bersama.

-

Acara bakti sosial penyembuhan 12 jam Non Stop
maillist Vincent Liong yang dilakukan memperingati
Ulangtahun Vincent Liong 2005-2005-20 akan diadakan
pada:

Tempat: Rumah Kediaman Vincent Liong.
Alamat: Jl. Ametis IV Blok:G No:22 Permata Hijau
Jakarta Selatan 12210 - Indonesia

Hari/Tanggal: Jumat, 20 Mei 2005 
Waktu Acara Gathering: 19.00 - 22.00
Waktu Praktek: Pk. 18.00 – 06.00 pagi keesokan
harinya…

Tamu yang hadir diharapkan membawa makanan dan minuman
untuk dinner bersama-sama karena tuan rumah tidak
menyiapkan makanan dan minuman sesuai kebiasaan
acara-acara Gathering Milis Vincent Liong.  Harap
konformasi kedatangan sebelumnya, hubungi:

::7x24 Hours Costumer Service Representative Vincent
Liong::
Vincent Liong’s Mobile: (62)813-1679-5160 
Leonardo Rimba’s Mobile: (62)818-183-615
Phone&Fax: (62)21-5482193,5348567,5348546
Address: Jl. Ametis IV blok:G no:22 Permata Hijau,
Jakarta Selatan 12210 -Indonesia



KADO UNTUK VINCENTLIONG

Vincent Liong membuka diri untuk menerima kado
Ulangtahun dari anda baik berupa barang maupun uang.
Silahkan datang dan berikan secara langsung pada hari
saat acara berlangsung.

Kado berupa uang silahkan dikirim ke:

  ::Vincent Liong's Private BANK Account::
Bank Central Asia (BCA) KCP-Permata Hijau
A/C: 178-117-9600
A/N: Liong Vincent Christian

Find local movie times and trailers on Yahoo! Movies.
http://au.movies.yahoo.com

Find local movie times and trailers on Yahoo! Movies.
http://au.movies.yahoo.com


 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Take a look at donorschoose.org, an excellent charitable web site for
anyone who cares about public education!
http://us.click.yahoo.com/1gzaND/8WnJAA/HwKMAA/wf.olB/TM
~-> 

posting : psikologi_net@yahoogroups.com
berhenti menerima email : [EMAIL PROTECTED]
ingin menerima email kembali : [EMAIL PROTECTED]
keluar dari milis : [EMAIL PROTECTED]

sharing artikel - kamus - web links-downloads, silakan bergabung di 
http://psikologi.net
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/psikologi_net/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[psikologi_net] Apakah Paranormal Itu Normal ? ! + Surat Undangan

2005-06-02 Terurut Topik Vincent Liong
Pertama kali di posting di
[EMAIL PROTECTED] 
Klik:
http://groups.yahoo.com/group/vincentliong/message/9124


Member of:   ‘ A P M I ‘
( Asosiasi Praktisi Metafisika di internet )




Apakah Paranormal Itu Normal ? !

Jawab anda::

Jawaban versi anda harap dikirim per email ke:
[EMAIL PROTECTED] bilamana anda telah
menjadi members Maillist Vincent Liong. Bila belum
menjadi members, silahkan join terlebih dahulu sebelum
mengirim email jawaban pertanyaan di atas. Untuk join,
Klik: http://groups.yahoo.com/group/vincentliong/join
. Jawaban kami tunggu secepatnya untuk segera
didiskusikan secara terbuka bersama-sama.



Sebelum anda menjawab pertanyaan ini, silahkan membaca
dua buah artikel yang saya lampirkan dalam email ini:
(Lihat LAMPIRAN)

- Tentang Paranormal ; oleh: Drs. Leonardo Rimba, MBA

- Menjadi Paranormal yang Normal-Normal Saja ; oleh:
Vincent Liong 


Untuk lebih jauh mengetahui;“Apakah Paranormal Itu
Normal?!”, Saya mengundang anda untuk datang pada
acara Bakti Sosial ; Munas I ‘FKPPAI’ (Forum
Komunikasi Paranormal dan penyembuh Alternatif
Indonesia). 

Tempat  :  Museum Keprajuritan di Taman Mini Indonesia
Indah (TMII), Jakarta Timur.
Hari/Tanggal  :  Jumat, 17 Juni 2005 s/d Minggu, 19
Juni 2005 
Waktu  :  Pagi s/d Sore 

Anda bisa berkonsultasi/meminta bantuan untuk
permasalahan anda, ngobrol-ngobrol atau sekedar
mengamati paranormal-paranormal yang tampil. (GRATIS)

[[  Informasi lengkap, lihat perkembangan email di
[EMAIL PROTECTED] 
http://groups.yahoo.com/group/vincentliong/messages ]]

Anda juga boleh membuat penelitian tentang psikologi &
tingkah laku para Paranormal yang tampil baik secara
terbuka atau diam-diam. Kesempatan ini sangat langka
(ini pertama kalinya di Indonesia ada paranormal dari
27 provinsi dari background dan versi yang
berbeda-beda praktek bersama-sama) dan menarik untuk
tema skripsi psikologi dan psikiatri. Bila diantara
anda ada yang serius untuk membuat penelitian secara
ilmiah, harap menghubungi Vincent Liong dan Leonardo
Rimba per telepon&Hp paling lambat hari Kamis, 9 Juni
2005 untuk membuat appointment ketemuan dimana kami
akan memberi breafing sebelumnya tentang bagaimana
cara menjawab pertanyaan ala Paranormal sebelum anda
menyusup diam-diam dalam proyek pengamatan ilmiah
sesungguhnya, dalam acara yang berisi banyak
paranormal (baik yang asli maupun palsu), kami juga
akan membantu menyiapkan bahan-bahan tulisan untuk
anda yang serius. 



Dalam acara ini praktisi-praktisi dari Maillist
Vincent Liong akan membuka praktek langsung (GRATIS).
Praktisi-praktisi metafisika yang pasti tampil
diantaranya:

* Vincent Liong – dari Jakarta (Hp:081316795160 , Ph:
021-5482193, 5348567)
Spesifikasi: Spiritual Healing
(Fisik/Mental/Spiritual), Consultancy of solution
seeking, Setting Yin&Yang diri sendiri/rumah/kantor,
Berhenti Merokok, Kundalini, Aura, Membuat jimat, dsb.
  

* Leonardo Rimba – dari Jakarta (Hp:0818183615)
Spesifikasi: Penyembuhan&Ramal dengan Tarot, Face
Reading & Penyembuhan dengan kristal.

* Ketut Suwetja – dari Bali
Spesifikasi: Menolong/membantu orang dari berbagai
masalah/penyakit.

* Wayan Nuartha – dari Bali
Spesifikasi: Menolong/membantu orang dari berbagai
masalah/penyakit.

* Ann F. Sinclair – tinggal di Bali, lahir di
Australia tetapi sudah WNI.
Spesifikasi: Spiritual Healing, Meditasi dan Tarot.  

dan beberapa praktisi lain yang akan diumumkan
menyusul…



Scara luas selain para praktisi dari maillist Vincent
Liong, akan tampil/diadakan dalam acara bakti sosial
ini dari 27 provinsi di Indonesia: 

1. Bakti Sosial.
a. Donor Darah
b. Konsultasi spiritual/ supra-natural (Gratis)
c. Penyembuhan Alternatif (Gratis)

2. Pameran dan bursa keris. 
   * Seminar tentang keris
   * Konsultasi keris

3. Pameran dan bursa batu-batu gaib dan kristal.

4. Pameran lukisan dan photo supranatural.

5. Pameran budaya spiritual.
a. Debus
b. Kuda Lumping
c. Jalan di atas Api dan berdiri di atas balok Es
d. Reog Panorogo

dan lain-lain




 L A M P I R A N
==




Tentang Paranormal 

oleh: Drs. Leonardo Rimba, MBA



Rekan-Rekan yang Berbahagia:

Istilah "paranormal" adalah istilah salah kaprah.
Semua orang mengira bahwa istilah itu berasal dari
Bahasa Inggris, padahal tidak. Itu adalah kata asli
Indonesia; asli disalah kaprahkan oleh orang
Indonesia.

Dalam Bahasa Inggris, kata "paranormal" adalah kata
sifat untuk menunjukkan fenomena yang tidak bisa
dijelaskan dengan hukum alam yang telah diketahui oleh
manusia. Jelas kata itu bukanlah merujuk kepada
manusia. Fenomena paranormal adalah fenomena alam yang
belum bisa dijelaskan dengan hukum alam.

Kalau manusia paranormal seperti apa? Nah itulah dia,
di dalam Bahasa Inggris tidak dikenal adanya istilah
manusia paranormal. Manusia paranormal adalah ciptaan
budaya Indonesia.

Di dalam Bahasa Inggris, manusia yang mempunyai
kemampuan batin, indra keenam, intuisi, kemampu

[psikologi_net] Apakah Paranormal Itu Normal ? ! + Surat Undangan

2005-06-02 Terurut Topik Vincent Liong
Pertama kali di posting di
[EMAIL PROTECTED] 
Klik:
http://groups.yahoo.com/group/vincentliong/message/9124


Member of:   ‘ A P M I ‘
( Asosiasi Praktisi Metafisika di internet )




Apakah Paranormal Itu Normal ? !

Jawab anda::

Jawaban versi anda harap dikirim per email ke:
[EMAIL PROTECTED] bilamana anda telah
menjadi members Maillist Vincent Liong. Bila belum
menjadi members, silahkan join terlebih dahulu sebelum
mengirim email jawaban pertanyaan di atas. Untuk join,
Klik: http://groups.yahoo.com/group/vincentliong/join
. Jawaban kami tunggu secepatnya untuk segera
didiskusikan secara terbuka bersama-sama.



Sebelum anda menjawab pertanyaan ini, silahkan membaca
dua buah artikel yang saya lampirkan dalam email ini:
(Lihat LAMPIRAN)

- Tentang Paranormal ; oleh: Drs. Leonardo Rimba, MBA

- Menjadi Paranormal yang Normal-Normal Saja ; oleh:
Vincent Liong 


Untuk lebih jauh mengetahui;“Apakah Paranormal Itu
Normal?!”, Saya mengundang anda untuk datang pada
acara Bakti Sosial ; Munas I ‘FKPPAI’ (Forum
Komunikasi Paranormal dan penyembuh Alternatif
Indonesia). 

Tempat  :  Museum Keprajuritan di Taman Mini Indonesia
Indah (TMII), Jakarta Timur.
Hari/Tanggal  :  Jumat, 17 Juni 2005 s/d Minggu, 19
Juni 2005 
Waktu  :  Pagi s/d Sore 

Anda bisa berkonsultasi/meminta bantuan untuk
permasalahan anda, ngobrol-ngobrol atau sekedar
mengamati paranormal-paranormal yang tampil. (GRATIS)

[[  Informasi lengkap, lihat perkembangan email di
[EMAIL PROTECTED] 
http://groups.yahoo.com/group/vincentliong/messages ]]

Anda juga boleh membuat penelitian tentang psikologi &
tingkah laku para Paranormal yang tampil baik secara
terbuka atau diam-diam. Kesempatan ini sangat langka
(ini pertama kalinya di Indonesia ada paranormal dari
27 provinsi dari background dan versi yang
berbeda-beda praktek bersama-sama) dan menarik untuk
tema skripsi psikologi dan psikiatri. Bila diantara
anda ada yang serius untuk membuat penelitian secara
ilmiah, harap menghubungi Vincent Liong dan Leonardo
Rimba per telepon&Hp paling lambat hari Kamis, 9 Juni
2005 untuk membuat appointment ketemuan dimana kami
akan memberi breafing sebelumnya tentang bagaimana
cara menjawab pertanyaan ala Paranormal sebelum anda
menyusup diam-diam dalam proyek pengamatan ilmiah
sesungguhnya, dalam acara yang berisi banyak
paranormal (baik yang asli maupun palsu), kami juga
akan membantu menyiapkan bahan-bahan tulisan untuk
anda yang serius. 



Dalam acara ini praktisi-praktisi dari Maillist
Vincent Liong akan membuka praktek langsung (GRATIS).
Praktisi-praktisi metafisika yang pasti tampil
diantaranya:

* Vincent Liong – dari Jakarta (Hp:081316795160 , Ph:
021-5482193, 5348567)
Spesifikasi: Spiritual Healing
(Fisik/Mental/Spiritual), Consultancy of solution
seeking, Setting Yin&Yang diri sendiri/rumah/kantor,
Berhenti Merokok, Kundalini, Aura, Membuat jimat, dsb.
  

* Leonardo Rimba – dari Jakarta (Hp:0818183615)
Spesifikasi: Penyembuhan&Ramal dengan Tarot, Face
Reading & Penyembuhan dengan kristal.

* Ketut Suwetja – dari Bali
Spesifikasi: Menolong/membantu orang dari berbagai
masalah/penyakit.

* Wayan Nuartha – dari Bali
Spesifikasi: Menolong/membantu orang dari berbagai
masalah/penyakit.

* Ann F. Sinclair – tinggal di Bali, lahir di
Australia tetapi sudah WNI.
Spesifikasi: Spiritual Healing, Meditasi dan Tarot.  

dan beberapa praktisi lain yang akan diumumkan
menyusul…



Scara luas selain para praktisi dari maillist Vincent
Liong, akan tampil/diadakan dalam acara bakti sosial
ini dari 27 provinsi di Indonesia: 

1. Bakti Sosial.
a. Donor Darah
b. Konsultasi spiritual/ supra-natural (Gratis)
c. Penyembuhan Alternatif (Gratis)

2. Pameran dan bursa keris. 
   * Seminar tentang keris
   * Konsultasi keris

3. Pameran dan bursa batu-batu gaib dan kristal.

4. Pameran lukisan dan photo supranatural.

5. Pameran budaya spiritual.
a. Debus
b. Kuda Lumping
c. Jalan di atas Api dan berdiri di atas balok Es
d. Reog Panorogo

dan lain-lain




 L A M P I R A N
==




Tentang Paranormal 

oleh: Drs. Leonardo Rimba, MBA



Rekan-Rekan yang Berbahagia:

Istilah "paranormal" adalah istilah salah kaprah.
Semua orang mengira bahwa istilah itu berasal dari
Bahasa Inggris, padahal tidak. Itu adalah kata asli
Indonesia; asli disalah kaprahkan oleh orang
Indonesia.

Dalam Bahasa Inggris, kata "paranormal" adalah kata
sifat untuk menunjukkan fenomena yang tidak bisa
dijelaskan dengan hukum alam yang telah diketahui oleh
manusia. Jelas kata itu bukanlah merujuk kepada
manusia. Fenomena paranormal adalah fenomena alam yang
belum bisa dijelaskan dengan hukum alam.

Kalau manusia paranormal seperti apa? Nah itulah dia,
di dalam Bahasa Inggris tidak dikenal adanya istilah
manusia paranormal. Manusia paranormal adalah ciptaan
budaya Indonesia.

Di dalam Bahasa Inggris, manusia yang mempunyai
kemampuan batin, indra keenam, intuisi, kemampu

[psikologi_net] Fwd: Fw: [FLP] Fwd: URGENT Ada yg punya gol darah A rhesus (-) ?

2005-06-06 Terurut Topik Vincent Liong
Note: forwarded message attached.


Send instant messages to your online friends http://au.messenger.yahoo.com 

[Non-text portions of this message have been removed]



 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Help save the life of a child.  Support St. Jude Children's Research Hospital's
'Thanks & Giving.'
http://us.click.yahoo.com/i8TXDC/5WnJAA/HwKMAA/wf.olB/TM
~-> 

posting : psikologi_net@yahoogroups.com
berhenti menerima email : [EMAIL PROTECTED]
ingin menerima email kembali : [EMAIL PROTECTED]
keluar dari milis : [EMAIL PROTECTED]

sharing artikel - kamus - web links-downloads, silakan bergabung di 
http://psikologi.net
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/psikologi_net/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[psikologi_net] Fwd: workshop penulisan fiksi

2005-06-06 Terurut Topik Vincent Liong
Note: forwarded message attached.


Send instant messages to your online friends http://au.messenger.yahoo.com 

[Non-text portions of this message have been removed]



 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Help save the life of a child.  Support St. Jude Children's Research Hospital's
'Thanks & Giving.'
http://us.click.yahoo.com/i8TXDC/5WnJAA/HwKMAA/wf.olB/TM
~-> 

posting : psikologi_net@yahoogroups.com
berhenti menerima email : [EMAIL PROTECTED]
ingin menerima email kembali : [EMAIL PROTECTED]
keluar dari milis : [EMAIL PROTECTED]

sharing artikel - kamus - web links-downloads, silakan bergabung di 
http://psikologi.net
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/psikologi_net/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[psikologi_net] UNDANGAN:: Program Kuliah Online "Tarot Course" ; Free Sample: Tarot Course No.9/Th.2

2005-06-06 Terurut Topik Vincent Liong
Email di bawah ini adalah sample gratis program Tarot
Course yang diselenggarakan di maillist
[EMAIL PROTECTED] .
http://groups.yahoo.com/group/vincentliong/join

Dengan ikut program ini anda dapat mengikuti kuliah
online soal meramal tarot, tanya jawab dengan dosen
kami yang berpengalaman via internet secara continue.
Program ini sudah berjalan secara lancar selama dua
tahun.

Kami juga mengadakan program-program yang berhubungan
dengan dunia psikologi dan spiritual dengan
mendatangkan pengajar-pengajar dari dalam dan luar
negeri. Kami mengadakan gathering dan tampil ke publik
sebulan sekali. Kami pernah menerjunkan personil kami
sebanyak 10 orang tampil menangani pasien secara masal
pada acara Batavia Art Festifal, dan akan kembali
tampil pada munas Forum Komunikasi Paranormal dan
Penyembuh Alternatif Indonesia di TMII pada 15-19 Juni
2005 yang akan dihadiri oleh Pres.SBY dan Menteri
Kesehatan. 

Para member maillist VincentLiong yang mengikuti
program-program tsb. diharapkan mampu praktek menerima
uang baik sebagai psikoloh non sekolahan, paranormal,
penyembuh, dsb dalam waktu sangat singkat.

--
Diposting pertama kali pada:: LINK::
http://groups.yahoo.com/group/vincentliong/message/8881


Tarot Course No.9/Th.2 


Rekan-Rekan yang Berbahagia:

Selamat berjumpa lagi dalam Tarot Course, satu-satunya
program pelajaran tarot yang menggunakan Bahasa
Indonesia di internet.

Bagi Anda yang baru bergabung, pelajaran-pelajaran
sebelumnya bisa di-download dari files di milis
Clubtarot. Untuk bergabung dengan Clubtarot, klik:
.
Diskusi
dengan saya juga dilakukan di milis Vincentliong.
Untuk bergabung dengan milis Vincentliong, klik:
.

Pada hari Minggu, 15 Mei 2005 yang lalu, wawancara
dengan saya sebagai seorang pewacana tarot ditayangkan
dalam segmen Seputar Indonesia di RCTI, dan segmen
Liputan Sore di Trans TV. Apa yang saya jelaskan
dengan singkat dalam wawancara TV itu sama saja
intinya dengan apa yang saya tuliskan dengan panjang
lebar di internet, yaitu bahwa tarot hanyalah salah
satu medium untuk menemukan alternatif pemecahan
masalah-masalah kehidupan yang dialami oleh manusia.
Kartu hanyalah alat atau perantara, sedangkan
pertanyaannya diajukan kepada YME/Alam Semesta yang
Maha Baik/Sang Hyang Widi/All That Is, dsb. Caranya
adalah melalui doa dan/atau meditasi. Cara-cara doa
dilakukan apabila pewacana atau peramal adalah seorang
agamais (religious), dan cara meditasi dilakukan
apabila pewacana adalah seorang kebatinan (spiritual).
Cara doa dan meditasi bisa dilakukan bersamaan apabila
penanya adalah seorang “hybrid”: seorang spiritual
yang masih belum bisa menerapkan prinsip
“non-attachment” terhadap tuntutan agama… Dan itu sah
saja.

Walaupun telah pernah saya jelaskan dalam Tarot Course
sebelumnya, mungkin ada faedahnya apabila saya ulangi
sekali lagi disini bahwa penggunaan kartu tarot untuk
mencari solusi dari masalah kehidupan bukanlah suatu
“game of chance”. Penggunaan tarot bukanlah
menggunakan prinsip random, tetapi azas Sinkronisitas
(Synchronicity). Sinkronisitas mendalilkan bahwa
segala sesuatu berhubungan dengan sesuatu lainnya di
alam fisik ini karena memang ada koneksi di dimensi
spiritual. Dimensi spiritual itu adalah Alam Bawah
Sadar manusia. Alam bawah sadar dari pewacana tarot
dan alam bawah sadar dari penanya akan berinteraksi
sehingga apa yang muncul dalam bentuk kartu-kartu yang
tercabut bukanlah hasil kebetulan belaka, tetapi
jawaban yang dicari oleh si penanya.

Saya sendiri percaya bahwa semua solusi yang dicari
oleh penanya sebenarnya telah dijawab oleh YME, tetapi
masih berada di dalam alam bawah sadar si penanya.
Melalui tarot, alternatif solusi itu dibawa ke atas
meja dalam bentuk simbol-simbol yang muncul di
kartu-kartu itu. Simbol-simbol itu diinterpretasikan
dan dikomunikasikan kepada kesadaran si penanya yang
akhirnya bisa mengerti, menerima, dan menjalankannya.

Dalam wawancara TV dengan RCTI dan Trans TV, saya juga
menjelaskan bahwa pada dasarnya yang disebut “ramalan”
adalah proyeksi dari saat ini ke saat tertentu di masa
depan. Mereka yang berlatar belakang matematika
mungkin bisa mudah mengerti karena hal ini sama persis
seperti memproyeksikan suatu titik koordinat (X,Y) di
satu bidang ke bidang lainnya di seberang axis X atau
axis Y. Apabila titik koordinat yang baru (X1,Y1)
ternyata tidak sesuai dengan keinginan, apa yang harus
dilakukan? Tentu saja kita harus merubah titik
koordinat asal (X,Y) sehingga titik koordinat yang
diproyeksikan itu (X1,Y1) akan jatuh di tempat yang
diinginkan. Begitu pula dengan ‘ramalan’. Apabila
ternyata yang diramalkan jelek, maka berarti ada
sesuatu yang harus dirubah di saat ini sehingga masa
depan yang diramalkan itu akan menjadi baik. Biasanya
yang harus berubah adalah si penanya sendiri, dan
bukan orang lain atau lingkungannya. Apabila si
penanya mau berubah seperti yang disarankan, ma

[psikologi_net] UNDANGAN Seminar Keris ; Minggu, 12 Juni 2005 ; Pk: 10.00 – 15.00 WIB ; Museum Keprajuruitan TAMAN MINI INDONESIA INDAH

2005-06-08 Terurut Topik Vincent Liong
Jakarta, 21 Mei 2005


UNDANGAN SEMINAR KERIS




Dengan hormat,

METAFISIKA STUDY CLUB dalam rangka kerjasama dengan
FORUM KOMUNIKASI PARANORMAL & PENYEMBUH ALTERNATIF
INDONESIA (FK-PPAI) bersama ini mengundang Bakap / Ibu
/ Saudara untuk menghadiri SEMINAR yang akan
diselenggarakan pada;

Hari / Tanggal :  Minggu, 12 Juni 2005

Tempat :  Museum Keprajuruitan 
  TAMAN MINI INDONESIA INDAH, Jakarta 

Waktu  :  Pk: 10.00 – 15.00 WIB 

Topik  :  SEMINAR KERIS

1. Keris, antara mitos dan realita.
   Penceramah :  Ir. Harjono Guritmo
2. Dialog dengan Keris
3. Demonstrasi keajaiban Keris 
4. Pameran dan bursa Keris

Moderator :  Drs. Sunarto,M.Hum.

Biaya pendaftaran & konsumsi: Rp. 100.000,-/orang 
(Dibayar langsung ke pihak panitia pada saat acara)

TEMPAT TERBATAS !!!

Atas kesediaan Bapak / Ibu / Saudara menghadiri acara
tersebut di atas, kami haturkan terimakasih. Mohon
hadir tepat waktu. Setidaknya 15 menit sebelum acara
yang akan dimulai Pk.10.00 WIB agar acara dapat
dimulai tepat waktu.

Hub Bp. Narto:
Hp: 081310298298 & 08151879897
Flexi: 021-70090218


Ttd,
Metafisika Study Club,


Sabdono Surohadikusumo
(Ketua MSC)



==
Undangan ini disebarluaskan oleh jaringan email
[EMAIL PROTECTED]
http://groups.yahoo.com/group/vincentliong/join 
Registred Member :   820 member
Jumlah email :   +/- 200 email/minggu  
Kami mengadakan acara-acara di ruang public sekali
dalam sebulan.

::7x24 Hours Costumer Service Representative Vincent
Liong::
Vincent Liong’s Mobile: (62)813-1679-5160 
Leonardo Rimba’s Mobile: (62)818-183-615
Phone&Fax: (62)21-5482193,5348567,5348546
Address: Jl. Ametis IV blok:G no:22 Permata Hijau,
Jakarta Selatan 12210 -Indonesia
==



==

I K L A N
=

Ki Dyoti / J. Sujanto
Seorang ahli metafisika senior di Indonesia..
Bersedia diundang untuk Menjadi Pembicara dalam
Seminar Anda

Tempat, Transportasi dan Konsumsi menjadi
Tanggungjawab penyelenggara.

Untuk lebih jelasnya Hubungi langsung Ki Dyoti:
Hp: 081314223311 Phone: 021-7415823, 7415081

==


Send instant messages to your online friends http://au.messenger.yahoo.com 


 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Give underprivileged students the materials they need to learn. 
Bring education to life by funding a specific classroom project.
http://us.click.yahoo.com/LZzaMD/_WnJAA/HwKMAA/wf.olB/TM
~-> 

posting : psikologi_net@yahoogroups.com
berhenti menerima email : [EMAIL PROTECTED]
ingin menerima email kembali : [EMAIL PROTECTED]
keluar dari milis : [EMAIL PROTECTED]

sharing artikel - kamus - web links-downloads, silakan bergabung di 
http://psikologi.net
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/psikologi_net/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[psikologi_net] UNDANGAN Umum&Pers ; Bakti Sosial (Konsultasi GRATIS) Paranormal dan Penyembuh Alternatif dari 27 Provinsi di Indonesia

2005-06-12 Terurut Topik Vincent Liong
UNDANGAN Umum&Pers ; Bakti Sosial (GRATIS) Paranormal
dan Penyembuh Alternatif dari 27 Provinsi di
Indonesia.


Hal: Undangan Bakti Sosial Munas I F.K.P.P.A.I. 
(Forum Komunikasi Paranormal dan Penyembuh Alternatif
Indonesia) 

ISI: Undangan Publik Umum dan Undangan Pers

Harap di-Forward kepada pihak yang berpkepentingan…
Thx…



U N D A N G A N   P U B L I K   U M U M 



Dengan Hormat, 

F.K.P.P.A.I. (Forum Komunikasi Paranormal dan
Penyembuh Alternatif Indonesia) yang beranggotakan
para paranormal dan penyembuh alternatif dari 27
provinsi di Indonesia  (termasuk paranormal-paranormal
mancanegara yang membuka praktek di Indonesia)
mengundang anda: / Bapak / Ibu / Saudara untuk
menghadiri acara Bakti Sosial sebagai bagian acara
dari Musyawarah Nasional Pertama F.K.P.P.A.I..


DAFTAR ACARA:

1. BAKTI SOSIAL
* Donor Darah.  
* Konsultasi Spiritual / Supra-Natural (Konsultasi
GRATIS).
* Penyembuhan Alternatif (Konsultasi GRATIS).

[Konsultasi GRATIS:: Para praktisi metafisika yang
tampil melayani konsultasi khusus dalam acara ini
tidak diperkenankan untuk menerima uang. Di luar acara
Bakti Sosial Munas I F.K.P.P.A.I. ini para praktisi
tersebut praktek secara Profesional menerima uang atas
nama dan untuk dirinya sendiri.]

2. PAMERAN & BURSA KERIS
* Seminar tentang Keris.
* Konsultasi Keris. 

3. PAMERAN & BURSA BATU_BATU GAIB DAN KRISTAL

4. PAMERAN LUKISAN & PHOTO SUPRA-NATURAL

5. PAMERAN BUDAYA SPIRITUAL
* Debus
* Kuda Lumping
* Jalan di atas api dan berdiri di atas balok Es.
* Reog Ponorogo.
dan lain-lain… 


Setiap praktisi yang ikut serta dalam acara-acara yg
tersebut di atas tidak terikat satu sama lain. Tiap
praktisi memiliki keahlian, metode, aliran ilmu, gaya,
pemahaman, pola piker, perguruan yang berbeda satu
sama lain. Setiap individu praktisi menampilkan
dirinya sendiri yang Unik…  Acara berlangsung pada:

Hari/Tanggal  :  Jumat, 17 Juni 2005 s/d Minggu, 19
Juni 2005 

Tempat  :  Museum Keprajuritan di Taman Mini Indonesia
Indah (TMII), Jakarta Timur.

Waktu  :  Pk:+/-09.00 – 17.00 WIB (Pagi s/d Sore)

Anda bisa berkonsultasi/meminta bantuan secara pribadi
untuk penyelesaian/pencaharian solusi dari
permasalahan anda, bisa juga sekedar ngobrol-ngobrol
bertukar pikiran, menambah teman sesama hoby spiritual
atau sekedar mengamati paranormal-paranormal dan
penyembuh alternatif yang tampil. (Konsultasi GRATIS)
Para praktisi metafisika yang tampil melayani
konsultasi khusus dalam acara ini tidak diperkenankan
untuk menerma uang. Di luar acara Bakti Sosial Munas I
F.K.P.P.A.I. ini para praktisi tersebut praktek secara
Profesional menerima uang atas nama & untuk dirinya
sendiri.

Terimakasih atas kesediaan Bapak / Ibu / Saudara untuk
menghadiri acara tersebut di atas, kami haturkan
terimakasih. 

ttd,
Penyelenggara…




Bilamana ada diantara bapak/ibu yang secara sukarela
(tidak harus/tanpa paksaan) memberikan sumbangan,
silahkan diberikan secara langsung ke pihak panitia
pada saat acara. Tidak diperkenankan memberikan
sumbangan melalui individu manapun yang
mengatasnamakan FKPPAI.

Harap berhati-hati akan pungutan sumbangan liar. Bila
ada yang melakukan hal demikian harap laporkan
langsung ke pihak panitia saat acara berlangsung dan
Paguyuban Independent Vincent Liong untuk kenyamanan
anda.  

Untuk informasi soal acara, hubungi:  Bp. Narto:
Hp: 081310298298 & 08151879897
Flexi: 021-70090218


==
Undangan ini disebarluaskan oleh jaringan email
[EMAIL PROTECTED]
http://groups.yahoo.com/group/vincentliong/join
Registred Member : 820 member
Jumlah email : +/- 200 email/minggu
Kami mengadakan acara-acara di ruang public sekali
dalam sebulan.

::7x24 Hours Costumer Service Representative Vincent
Liong::
Vincent Liong’s Mobile: (62)813-1679-5160
Leonardo Rimba’s Mobile: (62)818-183-615
Phone&Fax: (62)21-5482193,5348567,5348546
Address: Jl. Ametis IV blok:G no:22 Permata Hijau,
Jakarta Selatan 12210 -Indonesia
==

Dalam acara ini Paguyuban Vincent Liong akan membuka
praktek langsung (Konsultasi GRATIS) dengan
menampilkan koleksi praktisi-praktisi Profesional kami
yang mayoritas adalah kaum Profesional berpendidikan
tinggi, dari dalam dan luar negeri, dari segala
latarbelakang budaya, style, keahlian dan aliran ilmu
yang berbeda satu sama lain, diantaranya:

* Vincent Liong – dari Jakarta 
Penyembuh & Konsultan Spiritual (Mascot: Paguyuban
Vincent Liong) 
Spesifikasi: Spiritual Healing
(Fisik/Mental/Spiritual), Konsultasi pencaharian
solusi, Setting Yin&Yang diri sendiri/rumah/kantor,
Berhenti Merokok, Kundalini, Aura, dsb.   
Latarbelakang Pendidikan: Baru saja lulus The Gandhi
memorial International School. Akan melanjutkan ke
Universitas Atma Jaya jurusan Psikologi
(NIM:2005-70-108)   
Jl. Ametis IV Blok:G No:22 Permata Hijau, Jakarta
Selatan 12210 - Indonesia
Telepon&Fax:  021-5482193, 5348567, 5348546.
Hp:  081316795160.
Email: <[EMAIL PROTECTED]>

[psikologi_net] UNDANGAN Umum&Pers ; Bakti Sosial (Konsultasi GRATIS) Paranormal dan Penyembuh Alternatif dari 27 Provinsi di Indonesia

2005-06-12 Terurut Topik Vincent Liong
UNDANGAN Umum&Pers ; Bakti Sosial (GRATIS) Paranormal
dan Penyembuh Alternatif dari 27 Provinsi di
Indonesia.


Hal: Undangan Bakti Sosial Munas I F.K.P.P.A.I. 
(Forum Komunikasi Paranormal dan Penyembuh Alternatif
Indonesia) 

ISI: Undangan Publik Umum dan Undangan Pers

Harap di-Forward kepada pihak yang berpkepentingan…
Thx…



U N D A N G A N   P U B L I K   U M U M 



Dengan Hormat, 

F.K.P.P.A.I. (Forum Komunikasi Paranormal dan
Penyembuh Alternatif Indonesia) yang beranggotakan
para paranormal dan penyembuh alternatif dari 27
provinsi di Indonesia  (termasuk paranormal-paranormal
mancanegara yang membuka praktek di Indonesia)
mengundang anda: / Bapak / Ibu / Saudara untuk
menghadiri acara Bakti Sosial sebagai bagian acara
dari Musyawarah Nasional Pertama F.K.P.P.A.I..


DAFTAR ACARA:

1. BAKTI SOSIAL
* Donor Darah.  
* Konsultasi Spiritual / Supra-Natural (Konsultasi
GRATIS).
* Penyembuhan Alternatif (Konsultasi GRATIS).

[Konsultasi GRATIS:: Para praktisi metafisika yang
tampil melayani konsultasi khusus dalam acara ini
tidak diperkenankan untuk menerima uang. Di luar acara
Bakti Sosial Munas I F.K.P.P.A.I. ini para praktisi
tersebut praktek secara Profesional menerima uang atas
nama dan untuk dirinya sendiri.]

2. PAMERAN & BURSA KERIS
* Seminar tentang Keris.
* Konsultasi Keris. 

3. PAMERAN & BURSA BATU_BATU GAIB DAN KRISTAL

4. PAMERAN LUKISAN & PHOTO SUPRA-NATURAL

5. PAMERAN BUDAYA SPIRITUAL
* Debus
* Kuda Lumping
* Jalan di atas api dan berdiri di atas balok Es.
* Reog Ponorogo.
dan lain-lain… 


Setiap praktisi yang ikut serta dalam acara-acara yg
tersebut di atas tidak terikat satu sama lain. Tiap
praktisi memiliki keahlian, metode, aliran ilmu, gaya,
pemahaman, pola piker, perguruan yang berbeda satu
sama lain. Setiap individu praktisi menampilkan
dirinya sendiri yang Unik…  Acara berlangsung pada:

Hari/Tanggal  :  Jumat, 17 Juni 2005 s/d Minggu, 19
Juni 2005 

Tempat  :  Museum Keprajuritan di Taman Mini Indonesia
Indah (TMII), Jakarta Timur.

Waktu  :  Pk:+/-09.00 – 17.00 WIB (Pagi s/d Sore)

Anda bisa berkonsultasi/meminta bantuan secara pribadi
untuk penyelesaian/pencaharian solusi dari
permasalahan anda, bisa juga sekedar ngobrol-ngobrol
bertukar pikiran, menambah teman sesama hoby spiritual
atau sekedar mengamati paranormal-paranormal dan
penyembuh alternatif yang tampil. (Konsultasi GRATIS)
Para praktisi metafisika yang tampil melayani
konsultasi khusus dalam acara ini tidak diperkenankan
untuk menerma uang. Di luar acara Bakti Sosial Munas I
F.K.P.P.A.I. ini para praktisi tersebut praktek secara
Profesional menerima uang atas nama & untuk dirinya
sendiri.

Terimakasih atas kesediaan Bapak / Ibu / Saudara untuk
menghadiri acara tersebut di atas, kami haturkan
terimakasih. 

ttd,
Penyelenggara…




Bilamana ada diantara bapak/ibu yang secara sukarela
(tidak harus/tanpa paksaan) memberikan sumbangan,
silahkan diberikan secara langsung ke pihak panitia
pada saat acara. Tidak diperkenankan memberikan
sumbangan melalui individu manapun yang
mengatasnamakan FKPPAI.

Harap berhati-hati akan pungutan sumbangan liar. Bila
ada yang melakukan hal demikian harap laporkan
langsung ke pihak panitia saat acara berlangsung dan
Paguyuban Independent Vincent Liong untuk kenyamanan
anda.  

Untuk informasi soal acara, hubungi:  Bp. Narto:
Hp: 081310298298 & 08151879897
Flexi: 021-70090218


==
Undangan ini disebarluaskan oleh jaringan email
[EMAIL PROTECTED]
http://groups.yahoo.com/group/vincentliong/join
Registred Member : 820 member
Jumlah email : +/- 200 email/minggu
Kami mengadakan acara-acara di ruang public sekali
dalam sebulan.

::7x24 Hours Costumer Service Representative Vincent
Liong::
Vincent Liong’s Mobile: (62)813-1679-5160
Leonardo Rimba’s Mobile: (62)818-183-615
Phone&Fax: (62)21-5482193,5348567,5348546
Address: Jl. Ametis IV blok:G no:22 Permata Hijau,
Jakarta Selatan 12210 -Indonesia
==

Dalam acara ini Paguyuban Vincent Liong akan membuka
praktek langsung (Konsultasi GRATIS) dengan
menampilkan koleksi praktisi-praktisi Profesional kami
yang mayoritas adalah kaum Profesional berpendidikan
tinggi, dari dalam dan luar negeri, dari segala
latarbelakang budaya, style, keahlian dan aliran ilmu
yang berbeda satu sama lain, diantaranya:

* Vincent Liong – dari Jakarta 
Penyembuh & Konsultan Spiritual (Mascot: Paguyuban
Vincent Liong) 
Spesifikasi: Spiritual Healing
(Fisik/Mental/Spiritual), Konsultasi pencaharian
solusi, Setting Yin&Yang diri sendiri/rumah/kantor,
Berhenti Merokok, Kundalini, Aura, dsb.   
Latarbelakang Pendidikan: Baru saja lulus The Gandhi
memorial International School. Akan melanjutkan ke
Universitas Atma Jaya jurusan Psikologi
(NIM:2005-70-108)   
Jl. Ametis IV Blok:G No:22 Permata Hijau, Jakarta
Selatan 12210 - Indonesia
Telepon&Fax:  021-5482193, 5348567, 5348546.
Hp:  081316795160.
Email: <[EMAIL PROTECTED]>

[psikologi_net] Bakti Sosial Munas I FKPPAI Ditiadakan oleh pihak Panitia Tanpa Pengumuman

2005-06-17 Terurut Topik Vincent Liong
Bakti Sosial Munas I FKPPAI Ditiadakan oleh pihak
Panitia Tanpa Pengumuman

Bersama dengan surat ini, saya ingin menyampaikan
bahwa: Pada siang
hari ini, Kamis, 16 Juni 2005 ketika saya menanyakan
kepada pihak
panitia acara Munas I FKPPAI tentang acara Bakti
Sosial yang menurut
pihak panitia akan diadakan pada tanggal 17-19 juni
2005 DITIADAKAN.
Rupanya pihak panitia belum mempersiapkan apa-apa
untuk acara yang
telah dicantumkan dalam jadwal yang dilampirkan dalam
undangan
tersebut. Bahkan sampai saat saya diminta untuk mem
Forward undangan.

Sebagai pem-Forward undangan saya mengucapkan
permohonan maaf kepada
para members penerima undangan dan secara pribadi
menyatakan kekecewaan
saya atas pembatalan acara yang tidak diumumkan oleh
pihak panitia
kepada seluruh penerima undangan dan saya yang diminta
untuk
menyebarkan surat undangan, sehingga baru saya ketahui
ketika saya
mendesak untuk mempertakanyakan perihal pengadaan
acara tersebut siang
ini, itu pun karena saya ngotot untuk mencari taku
keseriusan akan
diadakan acara atau tidak.

Mohon sampaikan kepada anda yg tahu perihal pihak
panitia FKPPAI bahwa
[EMAIL PROTECTED] menyatakan tidak bersedia
bila di waktu mendatang diminta bantuannya untuk
menyebarluaskan undangan acara FKPPAI karena ada
tidaknya acara tidak dikonformasikan secara
bertanggungjawab dan ini jelas merugikan saya dan para
members.

Penyembuh Alternatif yang dalam kalimat Forum
Komunikasi Paranormal dan Penyembuh Alternatif
Indonesia ; bukanlah adalah kumpulan individu yang
memang seperti embel-embel yang digunakan yaitu:
?Penyembuh Alternatif? yang seharusnya memiliki tujuan
utama yang bersifat sosial untuk membantu orang lain.
Dalam kesempatan Munas I F.K.P.P.A.I. ini rupanya
pihak panitia dan para praktisi lebih mengutamakan hal
rapat-rapat (Munas) yang membicarakan misi-misi yang
Wah, tetapi pura-pura sedikit lupa atas rencana yang
tertulis di undangan yaitu Bakti Sosial untuk membantu
banyak orang. Bahkan tidak mengumunkan saat Munas dan
di luar Munas, mengkonformasikan Peng-Cancel-an acara
Bakti Sosial hal ini kepada banyak calon pasien yang
mungkin sudah datang jauh-jauh untuk mencari
kesembuhan. 


NOTE
Ketika si pasien datang dan menemukan acara di Museum
Keprajuritan telah di-Cancel, toh mereka sudah
membayar uang masuk ke TMII dan Museum Keprajuritan,
hahahahaha? Bakti sosial memang buang tenaga dan buang
biaya, nga dapet duit lagi.  Buat iklan pengumuman ini
memang menarik tetapi ketika mendekati hari
berlangsungnya acara, pikir-pikir mau serius
melakukannya atau tidak, malas ah, hahaha. Mendingan
mikirin bikin kartu paranormal, bayar Rp.50.000,-.
Mikirin bikin sertifikat dan ikut rapat, bayar
Rp.100.000,-. Mikirin punya tas dengan label
Paranormal, bayar Rp.100.000,- lagi. Banyak dech
duitnya, hahaha? Mending bikin pemilihan ketua umum
Per-Paranormalan se Indonesia, dengan peraturan hanya
boleh pilih diantara dua orang saja yang kebetulan
partneran, Hidup Demokrasi ala Paranormalan (Yg Nga
Normal)? hahaha. 



LAMPIRAN ACARA YANG DITIADAKAN tanpa Pengumuman :::

1. BAKTI SOSIAL
* Donor Darah.
* Konsultasi Spiritual / Supra-Natural (Konsultasi
GRATIS).
* Penyembuhan Alternatif (Konsultasi GRATIS).

[Konsultasi GRATIS:: Para praktisi metafisika yang
tampil melayani konsultasi khusus dalam acara ini
tidak diperkenankan untuk menerima uang. Di luar acara
Bakti Sosial Munas I F.K.P.P.A.I. ini para praktisi
tersebut praktek secara Profesional menerima uang atas
nama dan untuk dirinya sendiri.]

2. PAMERAN & BURSA KERIS
* Seminar tentang Keris.
* Konsultasi Keris.

3. PAMERAN & BURSA BATU_BATU GAIB DAN KRISTAL

4. PAMERAN LUKISAN & PHOTO SUPRA-NATURAL

5. PAMERAN BUDAYA SPIRITUAL
* Debus
* Kuda Lumping
* Jalan di atas api dan berdiri di atas balok Es.
* Reog Ponorogo.
dan lain-lain?



Vincent Liong
Kamis, 16 Juni 2005


Send instant messages to your online friends http://au.messenger.yahoo.com 


posting : psikologi_net@yahoogroups.com
berhenti menerima email : [EMAIL PROTECTED]
ingin menerima email kembali : [EMAIL PROTECTED]
keluar dari milis : [EMAIL PROTECTED]

sharing artikel - kamus - web links-downloads, silakan bergabung di 
http://psikologi.net
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/psikologi_net/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[psikologi_net] UNDANGAN - Expo cARTe blanche #6 Vague @ CCF Jakarta, 21 Juni 2005

2005-06-17 Terurut Topik Vincent Liong
CCF Jakarta mengundang Anda untuk hadir pada acara
pembukaan pameran keenam dalam rangka program cARTe
blanche dengan judul:
 
#6 Vague

Kurator: Rifky Effendy
Seniman : Prilla Tania, Reza "Asung" Afisina, Dadan
Setiawan, Cecil Mariani, Dimas Nugroho
 
yang akan dilaksanakan pada :
 
Pembukaan: Selasa,  21 Juni 2005
Pukul: 19.00 ? selesai
Tempat   : CCF Jakarta, Jl. Salemba Raya No.25,
Jakarta Pusat
 
Pameran «Vague»  bukan hanya menampilkan karya ? karya
seniman kontemporer 
atau hanya mereprentasikan suatu perkembangan secara
kritis pada praktek seni rupa. 
Tetapi lebih jauh mencoba menelaah pemikiran yang
reflektif terhadap kehidupan 
masyarakatnya dalam suatu gelombang jaman, dimana
secara esensial tiap perubahan 
menciptakan ruang ?irisan?, ?interupsi? , ?pause? yang
menghendaki adanya 
suatu refleksi baik itu personal maupun kolektif.
Gelombang ini bisa menjadi metafor dan 
tanda akan perubahan suatu sistem secara radikal
maupun gradual.
 
Pameran ini merupakan rangkaian dari program cARTe
blanche yang bertujuan 
memberikan wadah kepada para perupa dan kurator muda
Indonesia untuk 
menampung pemikiran, gagasan, dan kreativitas mereka.
 
Untuk informasi lebih lanjut silahkan menghubungi 
telepon atau e-mail di bawah ini :
Azizah Asnawi (Humas) atau Astri Onengan
Telp. (021) 314 5151 - 314 5177 ? 0 111 316
Email : [EMAIL PROTECTED] 
www.ccfjakarta.or.id 



==
Kepada Yth: Penyelenggara 

Semoga acara sukses?

Ttd,
Vincent Liong


Undangan ini disebarluaskan oleh jaringan email
[EMAIL PROTECTED]
http://groups.yahoo.com/group/vincentliong/join
Registred Member : 835 member
Jumlah email : +/- 200 email/minggu
Kami mengadakan acara-acara di ruang public sekali
dalam sebulan.

::7x24 Hours Costumer Service Representative Vincent
Liong::
Vincent Liong?s Mobile: (62)813-1679-5160
Leonardo Rimba?s Mobile: (62)818-183-615
Phone&Fax: (62)21-5482193,5348567,5348546
Address: Jl. Ametis IV blok:G no:22 Permata Hijau,
Jakarta Selatan 12210 -Indonesia
==

==

I K L A N
=

Ki Dyoti / J. Sujanto
Seorang ahli metafisika senior di Indonesia..
Bersedia diundang untuk Menjadi Pembicara dalam
Seminar Anda

Tempat, Transportasi dan Konsumsi menjadi
Tanggungjawab penyelenggara.

Untuk lebih jelasnya Hubungi langsung Ki Dyoti:
Hp: 081314223311 Phone: 021-7415823, 7415081

Ki Dyoti adalah Moderator dari Paguyuban Vincent
Liong?

==


Send instant messages to your online friends http://au.messenger.yahoo.com 


posting : psikologi_net@yahoogroups.com
berhenti menerima email : [EMAIL PROTECTED]
ingin menerima email kembali : [EMAIL PROTECTED]
keluar dari milis : [EMAIL PROTECTED]

sharing artikel - kamus - web links-downloads, silakan bergabung di 
http://psikologi.net
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/psikologi_net/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[psikologi_net] UNDANGAN Simposium Psikoterapi 12 - 13 Agustus 2005 (www.psikologi-untar.com)

2005-06-17 Terurut Topik Vincent Liong
SIMPOSIUM PSIKOTERAPI 12-13 AGUSTUS 2005



Dear All,

Bagi para pendidik, konselor, psikolog, guru dan orang
tua yang bekerja
dalam dunia pendidikan, "pengetahuan dan keterampilan
psikoterapi sangat
membantu dalam pekerjaan mengadakan perubahan perilaku
anak." Hal ini
diulas tuntas dalam simposium psikoterapi yang
diadakan pada tgl:

12 - 13 Agustus 2005
di Hotel Borobudur - Jakarta

Dengan Topik Pembahasan:
- Psychodynamic Approach
- Behavioral Approach
- Eclectic Approach
- Humanistic Approach
- Brief Psychotherapy

Daftarkan segera, hubungi:
- Sdri Amie (021-566 1334)
- Sdri Mardiana (0812-878 2908)

Untuk informasi lebih lengkap, kunjungi:
http://www.psikologi-untar.com/simposium

Topik-topik tersebut di atas,diulas tuntas oleh para
pakar:

1) Prof. Dr. Singgih D. Gunarsa
adalah salah seorang Guru Besar Psikologi di Indonesia
dan pakar psikologi
nasional, ia telah melakukan kegiatan psikoterapi
selama puluhan tahun
lamanya, ia memperoleh pelatihan psikoterapi secara
intensif di Tavistock,
Inggris, dan ia juga bertindak sebagai dosen tamu di
berbagai universitas
di luar negeri seperti di Australia, India dan
Thailand. Dalam simposium
kali ini ia akan berbagi pengalaman dengan para
peserta tentang manfaat
psikoterapi khususnya dalam mengoptimalkan potensi
anak-anak dan remaja
dalam proses perkembangan kepribadian mereka.
Paparannya akan sangat
bermanfaat bagi para praktisi muda dalam
mempertimbangkan penerapan
psikoterapi, dan bagi para pendidik serta orang tua
dalam menerapkan
prinsip-prinsip psikologis yang bersifat terapeutik
guna menumbuh
kembangkan anak-anak dan remaja

2) Dr. Chok C. Hiew
adalah Guru Besar Psikologi Kesehatan dari New
Brunswick University,
Canada. Pendidikannya di peroleh di Colorado, Amerika
Serikat. Ia telah
mengembangkan berbagai teknik terapi termasuk
teknik-teknik terapi yang
dilandasi oleh budaya timur. Bersama dengan Prof.
Sukemune, dekan
psikologi Universitas Hiroshima, Jepang, ia juga
menyusun perangkat untuk
mengevaluasi ketangguhan individu dalam menghadapi
stress. Ia telah
melakukan berbagai lokakarya internasional termasuk
lokakarya psikoterapi
di Universitas Tarumanagara. Salah satu lokakaryanya
yang belum lama
berlangsung dilakukan di Thailand untuk mengatasi
gangguan psikologis para
korban bencana Tsunami.

3) Dr. Elmira Sutamiharja
adalah salah seorang pakar psikologi klinis dari
Universtas Pajajaran
Bandung yang memperoleh pendidikan di Amerika
Serikat.Selama lebih kurang
50 tahun kiprah praktisi psikologi di Indonesia,
nampaknya terapan melalui
psikoterapi adalah hal yang paling minimal
diperkenalkan kepada masyarakat
luas. Saya yakin sepanjang penerapan oleh rekan-rekan
praktisi dan
akademisi, telah banyak pengalaman dan analisis kajian
lokal tentang
psikoterapi yang dapat diungkapkan sebagai karya
berharga. Simposium
Psikoterapi ini merupakan wadah para praktisi dan
akademisi psikologi
untuk berbagi pengalaman tersebut, agar kita selalu
dapat ikut
mengembangkan konsep ?indigenous psychology? dan
memberi kontribusi nyata
dalam penerapannya.

4)Dr. Sutardjo Wiramihardja
adalah seorang ahli psikoterapi klinis berpengalaman.

Panitia Simposium Psikoterapi
http://www.psikologi-untar.com/simposium



Copied From: 
From: "Fidelis Waruwu" <[EMAIL PROTECTED]> 
Date: Thu Jun 16, 2005  9:19 am 
Subject: SIMPOSIUM PSIKOTERAPI 12-13 AGUSTUS 2005 
http://groups.yahoo.com/group/vincentliong/message/9396




==
Kepada Yth: Fidelis Waruwu

Semoga acara sukses?

Ttd,
Vincent Liong


Undangan ini disebarluaskan oleh jaringan email
[EMAIL PROTECTED]
http://groups.yahoo.com/group/vincentliong/join
Registred Member : 835 member
Jumlah email : +/- 200 email/minggu
Kami mengadakan acara-acara di ruang public sekali
dalam sebulan.

::7x24 Hours Costumer Service Representative Vincent
Liong::
Vincent Liong?s Mobile: (62)813-1679-5160
Leonardo Rimba?s Mobile: (62)818-183-615
Phone&Fax: (62)21-5482193,5348567,5348546
Address: Jl. Ametis IV blok:G no:22 Permata Hijau,
Jakarta Selatan 12210 -Indonesia
==

==

I K L A N
=

Ki Dyoti / J. Sujanto
Seorang ahli metafisika senior di Indonesia..
Bersedia diundang untuk Menjadi Pembicara dalam
Seminar Anda

Tempat, Transportasi dan Konsumsi menjadi
Tanggungjawab penyelenggara.

Untuk lebih jelasnya Hubungi langsung Ki Dyoti:
Hp: 081314223311 Phone: 021-7415823, 7415081

Ki Dyoti adalah Moderator dari Paguyuban Vincent
Liong?

==


Send instant messages to your online friends http://au.messenger.yahoo.com 


posting : psikologi_net@yahoogroups.com
berhenti menerima email : [EMAIL PROTECTED]
ingin menerima email kembali : [EMAIL PROTECTED]
keluar dari milis : [EMAIL PROTECTED]

sharing artikel - kamus - web links-downloads, silakan berg

  1   2   3   >