[teknologia] Re: Digital Divide

2006-01-23 Terurut Topik muhamad carlos patriawan

Andre Kusuma wrote:
  caranya india ya yang diatas itu sebenarnya.
  TKW= Tenaka Kerja Windia ? alias expatriate India :-)
  Jadi SDM Windia ini dibekali ilmu2 what people wants dari
  pembeli,simpel sebenarnya.

 On Demand Skillsets.

salah satu training informal yang mengajarkan 'on demand skillsets'
contohnya inixindo
http://www.inixindo.co.id dst dst..

 kayaknya bagus juga tuh, asalkan hasil karbitnya bisa berkembang
 sendiri, jangan gede dikarbit doang, lepas dari karbit nggak bisa
 berkembang sendiri, alias mentok. mungkin keenakan, ato males
 ngedalemin skillset karbitannya tadi :(

kalau mau tahu kandidatnya bisa berkembang terus atau tidak bisa
kelihatan dari interview pertama kali (attitude, aptitude dan
motivation test).

saya sering 'reject' kandidat yang pintar diatas cv tapi
motivasi,etc-nya kurang.

Carlos



[teknologia] Re: no competitor = bad idea

2006-01-23 Terurut Topik muhamad carlos patriawan

mesti dipahami kalau __sebenarnya__ engineer2 terbaik seperti di
Google,etc itu ya datangnya dari persh hitek dalam sektor yang yang
sama yang sudah 'leading' sebelumnya seperti Yahoo.

Ini terjadi di hampir semua sektor.

Makanya kalau kita ngomongin sebuah persh hitek pemenang baru,isi
engineer2nya sering kali sama dengan engineer di persh yang sudah mapan
sebelumnya...jadi orangnya itu itu saja sebenarnya, yang mereka buat
hanya 'solving' problem dengan metode yang berbeda.

Carlos

didik achmadi wrote:
 On 1/23/06, Oskar Syahbana [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
  Contoh wanna-be's yang sukses: Google (yahoo wannabe), Microsoft (apple
  wannabe), perusahaan2 mobil korea (japan wannabe), Juniper (Oracle
  wannabe?). Dan masih banyak deh kayaknya wannabe yang justru lebih sukses
  daripada perusahaan yang awalnya mereka tiru.
 



[teknologia] Re: OOT (was: Re: [teknologia] Re: Math Will Rock Your World)

2006-01-23 Terurut Topik muhamad carlos patriawan


  Akhirnya keluar kampus gak tahu musti ngapain, paling banter kerja di
  MNC. Gak ada visi untuk membuat produk dan layanan yang berguna dan
  terjangkau bagi orang Indon sesuia dengan ilmu yang dipelajari. Ilmu
  kita sangat jarang diamalkan. Pantas lah Indon gak maju-maju.

 Yap bener banget lagi. Saya rasa banyak orang pinter di Indo, yang
 kurang
 adalah orang yg punya visi dan bisa memotivasi.


visi , bisa memotivasi dan saling bersinergi alias saling membantu.

3 hal itu yang kudu di'improve' secara generasi ( ya generasi kita
maxudnya ).

Carlos



[teknologia] Re: Digital Divide

2006-01-22 Terurut Topik muhamad carlos patriawan



  SDM kita juga kurang pengalaman :(
 mungkin bisa niru cara TKW, di training dulu di sini ? ya untuk
 sementara kita masukin ke bedeng, trus di godok beberapa minggu.
 karbitan hehe
 trus sebelum berangkat dikasi cheatsheets :p


caranya india ya yang diatas itu sebenarnya.

TKW= Tenaka Kerja Windia ? alias expatriate India :-)

Jadi SDM Windia ini dibekali ilmu2 what people wants dari
pembeli,simpel sebenarnya.


Carlos



[teknologia] Re: *ralat* Re: Outsoutcing/Renting Network Infrastruktur

2006-01-21 Terurut Topik muhamad carlos patriawan

  cara kerjanya gini: Network access server dan bandwidth dimiliki
  PTT,sementara radius dan server2 lainnya dimiliki isp A dan B.
 
  waktu user dial up, begitu masuk ke NAS, akan distart l2tp client
  darisitu (sebagai LAC) dan akan diterminate di router nethop sebagai
  LNS.Nah ISP A dan ISP B di-differentiate entarh dari usernamenya atau
  dari dialin numbernya (via radius attribute)
  jadi [EMAIL PROTECTED] masuk ke radius isp a dan [EMAIL PROTECTED] masuk ke 
  [EMAIL PROTECTED] b.
 
  Soalnya kalau sudah bisa begini,semua ISP di Indonesia tidak perlu lagi
  punya NOC,cukup leasing atau outsource ke telkom, jadi boleh dibilang
  seluruh perusahaan punya infrastruktur sama seperti telkom dari sabang
  merauke karena yang dipinjem dial up ports dan bandwidthnya.
 
  sekali lagi ACW.
 
  carlos
 
 

 Kalau saya simpulkan,
 bener nggak sih kalau cara ini mirip dgn cara yang dipakai oleh
 Mobile-8 utk jualan Internet  ke home user ? Jadi Mobile-8 cuma sedia
 last-mile ke customer via CDMA network, dan dia mengundang ISP-ISP
 untuk pasang radius di Mobile8, lengkap dgn bandwidth ke masing2 ISP.
 Jadi si customer M8 cukup login ke M8, lalu login VPN ke radius
 masing2 ISP yang dia langgani.

kurang lebih, fungsi radiusnya memang untuk membedakan otorisasi user
dan darimana user tersebut berasal.

nanti begitu klient dial/dsl , dari NAS nya mobile8 start l2tp tunnel
dan terminate tunnelnya di router mobile 8 sebagai LNS dan (bisa) juga
berfungsi sebagai mpls PE (provider edge) router, dari PE router
sini,si isp bisa punya VPN (vrf istilah teknisnya) sehingga network
infrastrukturnya bisa diset di kotamana saja yang dia mau,diset
bandwidthnya berapa (via qos rate-limiting,etc).

Btw, ini juga cara yang dipakai di ISP Dial dan DSL di US.

 Kalau speedy di jakarta mungkin juga kayak gini kali ya ? Belum pernah
 pake speedy sih.

Yang ini saya nggak tahu gimana sekarang, tapi dulu 1998-1999 waktu
speedy telkomnya baru mulai para isp protes lah lha kalau ptt
seperti telkom jualan dial yang dibundling dengan infrastruktur mereka
ya jelas yang lain gak mampu bersaing :-)

 Model kayak gini sebenarnya bagus. Biasanya kan telco gak
 berpengalaman mengurus Internet connection, dan ISP gak punya tenaga
 buat bikin last mile yang besar. Kalau kerjasama kayak gini insyaALLAH
 menguntungkan buat semuanya.

Betul sekali.

Operator Telekomunikasi dapat Bisnis karena jualan wholesale
infrastruktur (Dial/DSL/Cable Ports + Bandwidth)

ISP Besar dan kecil dapat Bisnis dari jualan retail dial up/DSL/Cable.

Content provider  seperti detik.com bisa memberikan akses dial up/DSL
kepada customernya.

Bahkan,persh2 besar yang punya cabang dimana2 pun jadi efisien,misalnya
bca, mereka bisa punya notelp yangmereka gunakan sendiri (if needed).

Semuanya kebagian untung, nah kalau sekarang dari NAP sampai dial-upnya
disediakan satu provider saja yaitu [siapa ayoo] ... udah gitu mau
dipajekin lagi bandwidthnya .

ACW, CMIIW, ampun maaf, tobat

 
 -affan

carlos



[teknologia] Re: Halo Effect iPod was: OOT: MacOSX untuk x86

2006-01-21 Terurut Topik muhamad carlos patriawan

  2 tahun terakhir cisco beli bcn system dan prockets , nah itu yang
  paling strategis sebenarnya karena otak 2 startup ini gabungan
  linus torsvald,wetse venema,bill gates dan steve jobs (kalo masih jadi
  engineer) .. hahahaha :-) no hype koq but that's  true..
 

 O iya, saya baru inget salah satu company yg cukup baru,
 namanya Topspin, dia bikin solusi virtualization network. Dengan satu
 card  networking tech (Infiniband) bisa dipakai utk masukin network,
 storage dan sekalian dgn virtual workstation nya.


btw, trims, anyway saya bilang MA dua diatas kelihatannya  sangat
'strategis' karena  (nulisnya harus hati2, cukup beri hints saja) ;
tapi dibahas  di
http://www.networkworld.com/newsletters/optical/2004/1206optical1.html

btw kalau dah baca disitu berikut ada artikel menarik dari Business
Communication Review dari David Passmore mengenai perbandingan OS
(monolithic,pre-emptive multitask,etc) secara brief:
http://www.bcr.com/bcrmag/2005/10/p16.php dan  'Convergence
Infrastructure' di http://www.bcr.com/bcrmag/2005/10/p04.php .

Si Passmore ini pinter dan analitik sekali euy, dia tahu arah
perkembangan teknologi networking dan tema apa yang jadi RD sekarang
padahal saya gak kasih tahu  he he he :-)

Carlos
ps: tuk mengerti semua yang saya maksud diatas, baca semua urlnya pelan
pelan per-paragraph...sediakan waktu 68 menit untuk baca kemudian riset
lagi soalnya saya tulis 'masa depan networking' cuman dalam 2 paragraph.



[teknologia] studi perbandingan tipe-tipe outsourcing Re: Menggalakkan outsourcing

2006-01-21 Terurut Topik muhamad carlos patriawan

 Lepas dari itu, dengan pengeluaran yang bersaing (baru asumsi,  bisa
 saja salah), nilai kontrak yang ditawarkan bisa menarik. Kalau awalnya
 mematok tarif $20/jam saja, cukup menarik bukan?


 [*] http://ariya.pandu.org/blog/archives/2005/05/funny-uncorrelated-thing.html

maaf top posting,

Tadi  ngitung-ngitung mengerjakan proyek outsourcing/ contract
individual ( sendirian) dengan rate ( USD 20/hr ) di Indonesia dan
rata2 persh vendor/outsourcing cost per employee di India.

Data yang saya terima dari input persh India di Bangalore, rata2 cost
per employee (average) berkisar dari USD 26,000 - 30,000 per tahunnya.
Yields to USD 2166 usd/mo s/d 2500 usd/mo.

Waktu kerja 40hr/week dalam setahun kurang lebih 40*4*12 = 1920 hours.

Jadi cost per employee per hour kurang lebih adalah 13.54 usd/hr -
15.62 usd/hr

Singkatnya kalau terus-terusan dapat proyek individual (individual
contractor/ freelance outsourcing) lebih dari 15 usd/hr di  Indonesia
lebih bagus dari kerja di persh outsourcing. Mungkin kisaran angka 15
USD/hour ini bisa jadi patokan.

diskelaimer : tentunya dalam hal ini saja lho (tidak dihitung
'knowledge gain',training,etc
jika gabung di persh outsourcing dan cost marketing untuk mendapatkan
proyek).

PACW.

Carlos



[teknologia] Re: *ralat* Re: Outsoutcing/Renting Network Infrastruktur

2006-01-21 Terurut Topik muhamad carlos patriawan

 selain bisa menjadi MVNO perusahaan yang sudah punya branding juga bisa
 menjadi MVNE (mobile virtual network enabler) misalnya yang fanatic sama
 groupnya SLANK, slank bisa aja menjadi network enabler dimana nanti SLank
 bisa menjual pre-paid system card dan nama operator networknya bisa jadi
 SLANK-TEL,

betul sekali pak, kalau soal otorisasi macam system card itu tinggal
billing (BOSS istilahnya) dan radius untuk otorisasi. Kalau masalah
network bandwidth dan SLA bisa pakai QoS dan untuk konektivitas vpn
antar kotanya untuk membedakan SLANK-TEL dan BRITNEYSPEARS-TEL
menggunakan mpls vpn (entah 2547 atau vpls) atau bahkan gre tunnels
(meskipun kurang 'managable').

buat segmented market spt ini kan bagus, bisa membuka banyak
 peluang pekerjaan dan operator yang asli juga ngga perlu repot dengan
 marketing, karena bisa di jual ke Enabler dan enabler yang manage market
 mereka sendiri.

Betul, jadi  ini efisiensi dan fokus. Masing2 menggarap dan fokus pada
'niche'nya saja.

 concept yang bagus, cuman di indonesia masih agak sulit, ngga usah tanya
 kenapa yaa anda tahu sendiri lah.


 ps. kebetulan ikut terlibat dalam project MVNO/E di sini jadi tahu seberapa
 besar potential marketnya yang bisa di garap.

Betul: big market... big time :-)

nah kalau saya dulu tahun 2000 terlibat project dev.  dan integrasi
software2nya on top of mpls vpns.

sebenarnya ide wholesale provider ini datangnya dari ISP dan PTT juga
koq yang diteruskan ke vendor.

Carlos

 
 adjie



[teknologia] waktu kerja,efisiensi,dlsb Re: {OOT}Re: apa yang membuat Yahudi Pintar.

2006-01-21 Terurut Topik muhamad carlos patriawan

  bertemu dengan banyak orang Yahudi. Cerita lebih detail lagi dong Mas
  Adjie. Mereka tidur berapa jam sih sehari? Makannya apa? Olahraga gak?


 skrg aktifitas yang kamu lakukan apa .. mungkin mereka juga melakukan
 hal yang sama koq.

Iya bener banget Djie, Zak jangan pernah beranggapan kalau orang di LN
itu lebih rajin daripada di Indonesia , justru sebenarnya engineer2 di
Indonesia pada dasarnya lebih rajin dibanding di luar negeri contohnya
admin isp di indonesia.

Makannya juga sama koq: rendang dan jengkol, olahraga  juga sama: catur
dan main kartu :-)

di LN apalagi tempat RD, sistemnya secara global/keseluruhan sudah
bagus , jadi efisien dan kerjanya lebih spesialis dan mempengaruhi
output.

Carlos



[teknologia] Re: Outsoutcing/Renting Network Infrastruktur

2006-01-20 Terurut Topik muhamad carlos patriawan

Ronny Haryanto wrote:
 On Friday 20 January 2006 17:27, muhamad carlos patriawan wrote:
  Saya masukin satu lagi satu tipe bisnis model yang mirip dengan
  outsourcing,sebenarnya lebih tepat renting sich, cuman lagi2 di
  Indonesia belum ada tapi dari bisnis model ini terlihat gimana persh
  bisa lebih efisien.

 Taunya di Indonesia belum ada gimana ya? Apa sekedar spekulasi aja yg mirip dg
 infamous 68% itu? Hehehe.

 Saya kenal satu org yg perusahaannya punya bisnis model begitu di Jakarta.

harusnya lebih definitip lagi ya Ron , itu dulu :-)   thanks atas
koreksinya anyway kalo sekrg dah ada.

Tapi pointnya disini, semua dial up lines dan banwidth dimiliki PTT. PT
X cuman renting dial up portsnya saja.

Carlos



[teknologia] Re: Halo Effect iPod was: OOT: MacOSX untuk x86

2006-01-20 Terurut Topik muhamad carlos patriawan

Affan Basalamah wrote:
 On 1/20/06, muhamad carlos patriawan [EMAIL PROTECTED] wrote:

  di networking cisco ... karena di abad pergolakan internet pertama kali
  (1995) memang cuman cisco sendirian yang berhasil mengambil market
  karena kepintaranya melihat peluang di packet networks (tcp/ip).Waktu
  itu (1990an) cisco tergolong kecil,gak ada apa apanya dibanding player
  seperti siemens atau lucent. Now looks after 10 years sampai sampai
  orang publik tahunya router = cisco :)
 
  Halo efeknya,waktu cisco merambah ke bidang lain dan bikin device di
  ATM,FR,enterprise switch,wireless,network management,dll perceive
  publik juga bagus banget alias apresiasi,padahal sebenarnya kebanyakan
  produk yang pakai brand cisco itu hasil akuisisi saja,bukan hasil
  internal RD.
 
  Nah skrg cisco sendiri meranjak ke home-entertainment device dan masuk
  ke set-top-boxes menyaingi MOT (motorolla) dengan membeli
  scientific-atlanta.
 
  Carlos
 
 

 Iya pak bener,
 ada yg punya daftar nya gak ya ? terutama yang pertama2, spt Kalpana
 -- Catalyst switch dan Stratacom -- WAN switch. Apalagi om
 akuisisinya Cisco yang jadi produk unggulannya ?

ATM Switches (BPX) --- Stratacom (bekas group saya di cisco dulu)
FR Switches --- Stratacom
Enterprise Switches -- Kalpana (original teamnya banyak di cabletron
dulu)
wireless -- banyak mulai dari aironet
storage -- andiamo networks (vcnya cisco sendiri)
network management -- atlantech ( jadi cisco cemf )
optical -- cerent , dkk
home networking --- linksys
vpn acceleration -- allegro

2 tahun terakhir cisco beli bcn system dan prockets , nah itu yang
paling strategis sebenarnya karena otak 2 startup ini gabungan
linus torsvald,wetse venema,bill gates dan steve jobs (kalo masih jadi
engineer) .. hahahaha :-) no hype koq but that's  true..


Carlos

 -affan



[teknologia] Re: OOT (was: Re: [teknologia] Re: Math Will Rock Your World)

2006-01-20 Terurut Topik muhamad carlos patriawan


 Lha itu hebatnya di Indon.
 Matematika kok dihapal.
 Otak ciptaan Tuhan bagus-bagus kok didowngrade jadi number cruncher
 dan Matlab. Ini perasaan saya waktu mengerjakan UTS dan UAS digital
 signal prosessing dulu. Mbok ya leave it to the pro, yaitu prosesor
 yang sudah capek2 dibikinkan oleh insinyur Intel dan AMD yang jenius.

 Kita kuliah itu gak pernah diberitahu alasannya apa gunanya belajar
 ini itu, akhirnya orang (maksudnya saya) gak tahu apa gunanya belajar
 ini itu, kecuali buat teman2 saya yang suka tantangan untuk
 membuktikan bahwa saya bisa! :P

 Akhirnya keluar kampus gak tahu musti ngapain, paling banter kerja di
 MNC. Gak ada visi untuk membuat produk dan layanan yang berguna dan
 terjangkau bagi orang Indon sesuia dengan ilmu yang dipelajari. Ilmu
 kita sangat jarang diamalkan. Pantas lah Indon gak maju-maju.

 provok mode on :)

provok off
mending di MNC-nya kerjaanya litbang (penelitian  pengembangan) yang
litbang (sulit banget), lha ini jualan tok.
/off

Kalo lama2 diterusin threadnya, 68% kemungkinan akan bercabang dan
berakhir pada konsensus dan ptn vs pts :)

remind mode on 
katanya pak budi: harus lebih banyak lagi orang indonesia yang
belajar-bekerja di pusat litbang yang litbang  ( jadi gak jualan )
off


Carlos



[teknologia] Re: Keuntungan Outsourcing

2006-01-20 Terurut Topik muhamad carlos patriawan

Arie Reynaldi Z wrote:
  Keuntungan terbesar buat persh yang memberi outsource: *fokus*
 Yap.. Kalau fokus jalannya lebih 'kenceng'.

so pasti secara teori .. namanya juga fokus dan efisien.

  Kalo inget kata2 fokus ini inget Harvard Business School Review :-)
  intinya kalo persh mau survive harus *fokus*  dan kalo mau fokus
  harus outsourcing.
  Carlos
  PS: di persh di AS: biasanya IT dan HRD yang mayoritas di outsourcing.

 Mm.. lonceng kematian buat yang masih kerja dibidang IT / HRD dalam
 suatu perusahaan ?

kalo yg saya lihat sich gini,kalo gak di outsource, IT headcountnya
bisa 50 orang,tapi begitu di outsource, IT Dept tetap ada, tapi hanya
tinggal 5 orang.

Buat yang melihat lonceng kematian gimana ? ya join persh outsourcing ,
itu lebih aman istilahnyatapi kerjanya per proyek basis biasanya
(sub kontrak 6 bulan, 1 t tahun , 2 tahun) ke klient. Tapi itu di luar
koq..


 BTW, gimana sih 'keamanan data' yang diberikan
 outsoucing ?

Nah iya ini kudu hati2... memang jauh lebih baik ke outsourcing ke
rekanan yang sudah punya track record. Di 'klause' masalah keamanan
data sangat penting.

Memang ada satu dua 'incident' dalam masalah outsourcing ini kalo
employee-nya si subkontraktor ini 'nakal',dulu pernah ada kejadian di
india seseorang dari persh outsourcing ini mempublish sebagian source
code.Tapi jelas kalau ada internal process untuk menangani hal2 seperti
ini,ini bisa ditanggulangi karena sudah kelakuan kriminal dan penjara
adalah jawabanya.

Carlos



[teknologia] Ipod ... analisa komponen di dalamnya

2006-01-20 Terurut Topik muhamad carlos patriawan

Yuk bongkar ipod ( nano | shuffle ) , dan hitung harga
komponenya...biar bisa dapat berapa harga manufaktur dan apple profit.

shuffle:
http://www.pcworld.com/news/article/0,aid,119799,00.asp

nano:
http://neasia.nikkeibp.com/neasia/002785

kemaren2 sempet nanya ke temen orang cypress...hmmm lumayan juga
'untung'nya ..tapi mending gak dishare dulu ah.Silahkan ditambah jika
ada informasi lain.

Carlos



[teknologia] Re: Ipod ... analisa komponen di dalamnya

2006-01-20 Terurut Topik muhamad carlos patriawan

Ary Setijadi Prihatmanto wrote:
 - Original Message -
 From: muhamad carlos patriawan [EMAIL PROTECTED]
 To: teknologia teknologia@googlegroups.com
 Sent: Friday, January 20, 2006 6:39 PM
 Subject: [teknologia] Ipod ... analisa komponen di dalamnya


 
  Yuk bongkar ipod ( nano | shuffle ) , dan hitung harga
  komponenya...biar bisa dapat berapa harga manufaktur dan apple profit.
 
  shuffle:
  http://www.pcworld.com/news/article/0,aid,119799,00.asp
 
  nano:
  http://neasia.nikkeibp.com/neasia/002785
 
  kemaren2 sempet nanya ke temen orang cypress...hmmm lumayan juga
  'untung'nya ..tapi mending gak dishare dulu ah.Silahkan ditambah jika
  ada informasi lain.
 

 Bang Carlos,
 apa ide-ide model ipod itu juga menarik bagi VC?


Jelas Iya.

Note: VC itu sama seperti investor saja tapi mereka punya
kontak,pengalaman dan spesialiasi khusus di bidang2 tertentu seperti
hitek dan biotek (kebanyakan vc ya patent maker, startup founder dan
developer juga koq )

Yang penting buat mereka apakah produk yg dikembangkan nanti bisa
berhasil dan menjadi income, sekalian 'managing risknya' mereka.


 Dari sisi content technology-nya kan nggak terlalu susah sebetulnya,
 karena yang penting idenya.

Memang ini yang pelan pelan saya ingin kembangkan via milis ini.

Sebenarnya yang pertama itu kan ide-nya.

Pak Budi pun sudah memberikan gambaran yang sama dan dipakai orang2
dimana2 bagaimana ide tersebut berkembang menjadi produk (melalui angel
investor atau vc).

 Nah gimana nih manage agar idenya nggak keburu bocor sebelum direalisasi.

nah ini menarik, dari diskusi dengan vc yang saya tahu:

you are making wrong investment if you don't have competitor :-)

Artinya, memang lumrahnya apa yang kita mau buat ini sudah ada produk
kompetitornya, yang penting nichenya menurut vc tersebut.

Bisa sich bikin 'something' yang sama sekali belum ada,tapi itu risknya
lebih tinggi menurutnya.


Kalau jangan bocornya,ya bikin aggrement yang namanya
non-disclosure-aggrement yg mesti ditandatangani untuk mereka yang
melihat ide/penemuan itu pertama kali,salah satunya dilarang membocori
isi ide tersebut sebelum direalisasikan.

Carlos



[teknologia] Re: Ipod ... analisa komponen di dalamnya

2006-01-20 Terurut Topik muhamad carlos patriawan

saya pikir kedepanya di masa depan akan ada ipod wifi karena lebih
managable jika
semua lagu/video ada di distributed/centralized system/networks
(misalnya pc di rumah), fungsi harddisk tetap ada dan tidak tertanggu
tapi buat apa sync atau download jika by default (di masa depan)
kita sudah always-on entah menggunakan wifi (seperti pda) atau gprs
(blackberry).

Makanya apa yang dikerjakan startup www.stoke.com untuk konvergensi
wireless network revolusioner nich kalau berhasil.

Carlos


Justin Waruwu wrote:
 soalnya iPod 60 GB itu terasa kurang, untuk pemakaian di kamar.

 2006/1/20, Justin Waruwu [EMAIL PROTECTED]:
 
  menarik, ada nggak yang pernah coba merakit hard disk 250 GB ke nano MP3
  tanpa PC ?
 
  2006/1/20, muhamad carlos patriawan [EMAIL PROTECTED]:
  
  
   Ary Setijadi Prihatmanto wrote:
- Original Message -
From: muhamad carlos patriawan  [EMAIL PROTECTED]
To: teknologia teknologia@googlegroups.com
Sent: Friday, January 20, 2006 6:39 PM
Subject: [teknologia] Ipod ... analisa komponen di dalamnya
   
   

 Yuk bongkar ipod ( nano | shuffle ) , dan hitung harga
 komponenya...biar bisa dapat berapa harga manufaktur dan apple
   profit.

 shuffle:
 http://www.pcworld.com/news/article/0,aid,119799,00.asp

 nano:
 http://neasia.nikkeibp.com/neasia/002785

 kemaren2 sempet nanya ke temen orang cypress...hmmm lumayan juga
 'untung'nya ..tapi mending gak dishare dulu ah.Silahkan ditambah
   jika
 ada informasi lain.




[teknologia] Re: How to

2006-01-20 Terurut Topik muhamad carlos patriawan

Ronny Haryanto wrote:
 On Saturday 21 January 2006 03:33, muhamad carlos patriawan wrote:
  dulu saya sudah coba model seperti ini menggunakan pda blutut dan works
  fine ; tapi orang iseng aja yang ngerjain begini... lho orang di pdanya
  sudah ada wifi koq.

 Ya bluetooth dongle kan jauh lebih murah drpd beli wifi AP/card. Selain org
 iseng juga org ngirit dan mengoptimalkan apa yg dimiliki kayak saya gini :-)

bukanya dah murahan wifi ron ?
soalnya wifi AP/router udah dapat dibawah 20 dolar sekarang,
terus wifi card-nya dah dibawah 10 dolar juga.

terus hotspot wifi kan dimana2... hehehe :)

Carlos



[teknologia] Re: How to

2006-01-20 Terurut Topik muhamad carlos patriawan

Ronny Haryanto wrote:
 On Saturday 21 January 2006 10:56, muhamad carlos patriawan wrote:
  Ronny Haryanto wrote:
   Ya bluetooth dongle kan jauh lebih murah drpd beli wifi AP/card. Selain
   org iseng juga org ngirit dan mengoptimalkan apa yg dimiliki kayak saya
   gini :-)
 
  bukanya dah murahan wifi ron ?
  soalnya wifi AP/router udah dapat dibawah 20 dolar sekarang,
  terus wifi card-nya dah dibawah 10 dolar juga.

 Masa sih semurah itu? Yg buatan China beli di ebay ya? Hehehe.

udah di toko retail juga koq ... makanya gua bilang dah jatuh banget
harganya.

sebagian emang hampir pasti diproduksi di china (linksys,air*).

PS: sekalian kemaren harddisk hiteachi 250 giga cuman 39 dollar
(after rebate)..

 Maksud saya, mengoptimalkan apa yg dimiliki itu jadi gak usah beli yg baru,
 bluetooth dongle saya pinjem punya teman, jadi $0 lebih menang dibanding $10
 atau $20, hahaha.. dasar student pelit! :-)

  terus hotspot wifi kan dimana2... hehehe :)

 Iya, kadang nemu kadang ndak, mungkin tempat2 yg sering saya kunjungi di
 Sydney gak banyak yg ngasih free access. Sementara sih perlunya cuma di rumah
 aja buat research doang, jadi pake BT dongle yg udah ada udah cukup.

pake hitemberry ... dah ada modemnya 28.8k...akses internet 24 jam flat
charge :)

ngomong2 data charge untuk wireless hitemberry ini  20 dollar sementara
dsl bisa cuman 14 dollar 

dah murahan fixed broadband daripada mobile  :0


Carlos



[teknologia] *ralat* Re: Outsoutcing/Renting Network Infrastruktur

2006-01-20 Terurut Topik muhamad carlos patriawan

muhamad carlos patriawan wrote:
 Ronny Haryanto wrote:
  On Friday 20 January 2006 17:27, muhamad carlos patriawan wrote:
   Saya masukin satu lagi satu tipe bisnis model yang mirip dengan
   outsourcing,sebenarnya lebih tepat renting sich, cuman lagi2 di
   Indonesia belum ada tapi dari bisnis model ini terlihat gimana persh
   bisa lebih efisien.
 
  Taunya di Indonesia belum ada gimana ya? Apa sekedar spekulasi aja yg mirip 
  dg
  infamous 68% itu? Hehehe.
 
  Saya kenal satu org yg perusahaannya punya bisnis model begitu di Jakarta.

 harusnya lebih definitip lagi ya Ron , itu dulu :-)   thanks atas
 koreksinya anyway kalo sekrg dah ada.

 Tapi pointnya disini, semua dial up lines dan banwidth dimiliki PTT. PT
 X cuman renting dial up portsnya saja.

 Carlos

Ralatnya kudu diralat nich..

setelah diskusi offline ini (mungkin) belum ada di indonesia.

cara kerjanya gini: Network access server dan bandwidth dimiliki
PTT,sementara radius dan server2 lainnya dimiliki isp A dan B.

waktu user dial up, begitu masuk ke NAS, akan distart l2tp client
darisitu (sebagai LAC) dan akan diterminate di router nethop sebagai
LNS.Nah ISP A dan ISP B di-differentiate entarh dari usernamenya atau
dari dialin numbernya (via radius attribute)
jadi [EMAIL PROTECTED] masuk ke radius isp a dan [EMAIL PROTECTED] masuk ke 
[EMAIL PROTECTED] b.

Soalnya kalau sudah bisa begini,semua ISP di Indonesia tidak perlu lagi
punya NOC,cukup leasing atau outsource ke telkom, jadi boleh dibilang
seluruh perusahaan punya infrastruktur sama seperti telkom dari sabang
merauke karena yang dipinjem dial up ports dan bandwidthnya.

sekali lagi ACW.

carlos



[teknologia] Re: no competitor = bad idea

2006-01-20 Terurut Topik muhamad carlos patriawan


Ronny Haryanto wrote:
 On Saturday 21 January 2006 15:19, adi wrote:
  On Sat, Jan 21, 2006 at 10:18:21AM +0700, Harry Sufehmi wrote:
   nah ini menarik, dari diskusi dengan vc yang saya tahu:
   you are making wrong investment if you don't have competitor :-)
  
   Tadi saya lagi speed reading milis ini, tiba2 terhenti gara2 baris di
   atas.
  
   Ini cara berpikir yang menarik sekali.
   Saya tadinya berprinsip sebaliknya.
 
  lho .. bukannya mudah ditangkap pesannya? maksudnya: jangan pernah jadi
  pionir :-)

 Jangan jadi pionir yg gagal. Jadi pionir yg sukses :-)

 Pesannya saya lebih setuju kalo you are making a wrong investment if you will
 never have competitor. Kalo *belum* ada kompetitor sih ya itu, pionir, hehe.

 Ronny

hehehehe :-) kurang lebih ronny bener.

maksudnya kurang lebih begini, kalau bikin sesuatu kan ada target
marketnya, nah kalau ada target marketnya (peluang bisnis) maka
kemungkinan besar ada orang lain juga yang melihat peluang tersebut (
cepat atau lambat), nah kalau lama2 tidak ada orang yang melihat
peluang tersebut bukan berarti anda benar, tapi kemungkinan besar
memang tidak ada peluang di market tersebut.

Intinya: kalau mau bikin sesuatu tapi sudah ada kompetitornya,jangan
takut, karena yang penting mengembangnya nichenya produk kita
sendiri.



Statement kedua yang dia bilang: We rather make investment in the
market where there're many smaller startup company

Moral of story: belum ada winner di market tersebut :-) jadi intinya
juga sama: kembangkan 'niche' produk anda :)


Carlos



[teknologia] Re: Tax Outsourcing

2006-01-19 Terurut Topik muhamad carlos patriawan


Oskar Syahbana wrote:
 On 1/18/06, muhamad carlos patriawan [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
 
  di kopih:
 
   Ada lagi jenis kerja yang lain?
 
  -analisan keuangan perushaan
  -pembuatan tax perusahaan
  -pembuatan tax individu
  -personal remote secretary
  
 
  Mungkin kawan2 banyak yang kurang tahu, tahu ada very huge market buat
  para analis pajak di Indonesia.


 Engga cuma pajak sebenarnya. Bahkan pembacaan ECG para dokter saja juga
 sudah bisa di-outsource.

Korrekt.

 Hanya ngebuka kontak antara Indonesia dengan rumah
 sakit US/Europe saja yang susah. Ini kan urusan kesehatan, hidup matinya
 orang dan mereka ga mau coba - coba (ditambah lagi reputasi Indonesia yang
 memang tidak terlalu baik).

Kalo ada kontak bisa beres ini.


 Jadi gini,tiap awal tahun kan wn usa harus submit tax paperworknah
  orang india ini pinter, dibikin sama dia (dia India) 100 orang india
  yang jadi expert di bidang perpajakan di AS (tentunya butuh
  pendidikan), terus dia jalin kerja sama dengan tax consulting yang ada
  di US sebagai associate, contohnya jackson hewitts.


 Nah ini ada pasar baru lagi Mas Carlos.

Korrekt

 Bagaimana kalau dibuka kursus
 perpajakan untuk sistem US/Western Europe di Indonesia dan institusi
 pendidikannya juga ngebrokerin lulusannya untuk mendapat klien. Hum...
 nice idea actually (loh kok jadi narcis...).

Korrekt. Yang dilakukan India itu ya ITU . asli dah gak pinter
pinter banget sebenarnya secara teknis, cuman pinter memanfaatkan
peluang saja ;-))



 Nah,nanti jackson hewitts ini yang jadi penghubung dengan klient.
  Untungnya: luar biasa...biasanya mereka ngecharge presentase dari
  return yang bakal diterima.


 Persentase dari return yang bakal diterima? Bisa diperjelas?

Tax filing itu kan suka ada return-nya,jadi si pembayar pajak dibalikin
duitnya,
nah ini ama mereka diambil 20%nya. Kalo gak ada return,artinya si
pembayar pajak
harus ngutang lebih ke pemerintah,kalo masalahnya gini,dia beri flat
charge ke tax client.


 FYi..dari statistik,lebih dari 50% kalo gak salah,data prosesing tax di
  AS di kerjakan di India.


 Dari bukunya Friedman yah :-D.

Yes and no... dari economist,mercury news macam2 .. :-)


 Wrap-up: Saya rasa banyak kok yang bisa orang Indonesia lakukan untuk ikut
 dalam outsourcing wave ini. Masalahnya hanya satu loh Mas, koneksi. Orang
 - orang India itu gampang dapet koneksi karena mereka memang sudah dapet
 stereotype sebagai bangsa yang dapat dipercaya. Kalau dari human resource
 sih gampang. Orang - orang Indonesia itu pinter - pinter kok ;-)

Betul: KONTAK dan ini sedikit banyak bisa bantu kondisi di Indonesia.

Kan saya dah ratusan kali bilang kalo ini cuman masalah kontak.

Kalo stereotype gak masalah karena orang luar sebenarnya gak terlalu
perduli apa itu Indonesia,etc... yang penting ada satu dua rekanan di
Indonesia yang bisa dipercaya
olehnya.



Carlos



[teknologia] kenapa persh hitek RD besar pinda dan outsource ke negara dunia ke tiga.

2006-01-19 Terurut Topik muhamad carlos patriawan

Ariya Hidayat wrote:
  yang beri signal siapa untuk backport ?

 AFAICS backport selalu sangat dianjurkan oleh si rilis koordinator
 (setidak-tidaknya, sampai orang yang sekarang). Tinggal bergantung si
 developer yang membuat patch saja apakah dia mau membackport atau diam
 saja.

  Nah itu DIA permasalahan yang vendor hadapi dan sangat ribet
  managingnya :-)

 Bisa kebayang.

Nah itulah, saya dah masukin sisi teknisnya kan, skrg dari sisi bisnis
:

1. vendor punya banyak produk,dalam satu produk saja branchingnya
macam2...kompleksitasnya jauh melebihi retail based customer.
2. siapa yang urus next-fitur atau next-gen produk ?
3. siapa yang urus fitur yang sudah ada alias stable release , etc ?

sementara di lain pihak
4. persaingan meningkat,vendor2 dari china/india berdatangan termasuk
dari startup valley sendiri
5. harga teknologi makin menurun karena selalu lebih canggih dan lebih
murah tiap tahunnya(moore's law?),harga komponen turun drastis,
akhirnya profit margin jatuh.
Contoh yang paling jelas itu harga komponen untuk 10 GigE ethernet dan
SONET OC-192 4 tahun terakhir.
6. pasar juga dah rada2 peak,harus inovasi terus kalo pembeli mau terus
datang.

Di inovasi IT ini menarik, untuk tetap hidup harus efisien, tetapi
mereka selalu butuh SDM TEKNIS dan SDM MKTG  yang unggul dan gak bisa
dicut.Jadi yang bisa mereka lakukan sebenarnya cuman cutting cost ;
tapi cutting headcount itu nggak bisa.
Perhatikan perbedaanya ( cost vs headcount ).

Jadi, apa yang harus dilakukan vendor :
1. hanya develop fitur yang bener2 perlu jadi gak menghabiskan
resources.
2. 'cut' proyek yg gak perlu
3. 'cut' komponen yg mungkin gak terlalu perlu, asic contohnya.
4. outsource sebagain proses yang bisa dilakukan di tempat lain
(hutapea: cost control)
5. buka RD yg bisa menyediakan sdm berkualitas di kota lain.Ini
sebenarnya ini very long term stratey , kalau suatu saat nanti vendor
china sudah bener2 100% bisa kompetisi dengan vendor di valley secara
kualitas, persh hanya bisa survive jika punya resources yang punya daya
saing cost struktur bersaing dengan vendor china/india.

Jadi jangan heran kalo dari intel sampai apple semuanya investasinya
8-9 digit ke negara dunia ke tiga. Itu bukan karena orang India pintar
saja , tapi karena THEY HAVE TO alias no choice.

Untuk Indonesia, ibarat kite punya rumah dan tetangga living
standardnya pada naek semua karena IT .. kita cuman bisa bengong ...
negara tetangganya gak cuman satu lagi, tapi semuanya ...  :-)


Carlos



[teknologia] Digital Divide

2006-01-19 Terurut Topik muhamad carlos patriawan

Btw sory yach, saya karena mendengar dan melihat dua sisi kehidupan
IT ini makanya sering nulis.karena baik vendor dan perusahaan
outsourcing seperti infosys SELALU MENGELUH kekurangan
orang/SDM/resources sementara engineer Indonesia SELALU MENGELUH gak
dapat kerjaan atau proyek yang bagus.


Nah, ini kan sebetulnya peluang.

Mungkin, jangan2 sebetulnya cukup 1 orang saja yang kerja full-time
ini. Carlos kasih lead / koneksi, lalu dia follow up.
Setelah deal, lalu kerjaannya diboyong ke Indonesia.
==

Wah planningnya mas Harry mulia sekali.

Akan tetapi ; itu yang saya bilang itu di level perusahaan lho ,
seperti Infosys,TCS,etc yang selalu kurang resources untuk mengerjakan
proyek-proyeknya, kurang orangnya ini salah satunya karena turnover
consultant mereka tinggi.

Jadi khusus dalam kasus ini, kudu orang indonesia-nya yang join
infosys/HCL/TCS dulu.

Bisa sih,bikin persh terus dapat subkontrakan dari infosys,tapi itu
kalo dah punya kontak dan track record yang lama.

Kalo kita mau dapat langsung project dari fortune 500 US company ke
indonesia (yg sekala besar ) ,kudu punya CMM Level 5 katanya :-)

Carlos



[teknologia] Re: Tax Outsourcing

2006-01-19 Terurut Topik muhamad carlos patriawan


Ary Setijadi Prihatmanto wrote:
 - Original Message -
 From: muhamad carlos patriawan [EMAIL PROTECTED]
 To: teknologia teknologia@googlegroups.com
 Sent: Thursday, January 19, 2006 5:24 PM
 Subject: [teknologia] Re: Tax Outsourcing


 (deleted)
  Betul: KONTAK dan ini sedikit banyak bisa bantu kondisi di Indonesia.
 
  Kan saya dah ratusan kali bilang kalo ini cuman masalah kontak.
 
  Kalo stereotype gak masalah karena orang luar sebenarnya gak terlalu
  perduli apa itu Indonesia,etc... yang penting ada satu dua rekanan di
  Indonesia yang bisa dipercaya
  olehnya.
 

 Pertama2, mau minta maaf dengan top posting di email sebelumnya.
 Kelupaan...

 Nah menurut Bang Carlos sendiri gimana nih mulai buat KONTAKnya?
 IMHO, urusan KONTAK ini gampang2 susah
 kalo yang di Indo, gimana mau buat kontak
 kalo yang sudah di luar, gimana nih buat kontak yang berarti...

kita bahasanya masih dalam tataran yang dikemukakan ariya yach,jadi no
silver bullet dan keep expectation cool :-)

pertama kalo dari sisi individu,kontak saya jelas persh di valley ,
jadi bisa menolong individu langsung NOW buat yang mau ambil pekerjaan
RD/litbang atau mengerjakan proyek outsourcing dari US ( tapi kerja di
AS juga) . Yang ini DONE deal lah pokoknya karena emang sudah
mengusahakan ini secara pribadi ... jadi kalau masalahnya bagaimana
mendapatkan pekerjaan riset di LN (even di spore) mungkin saya bisa
bantu melalui channel .. di tiap kompany ada koq dari apple sampai
SAP :)

sedangkan kontak untuk skala perusahaan,dari sejarahnya bisa ditempuh
dalam dua hal:

1. punya kontak Indonesian yang juga belajar-bekerja di bidang tax
misalnya,jadi mereka yang mulai outsource tax dari luar ke indonesia.

2. dari level pengusaha, pengusaha indonesia kan sebenarnya kontaknya
banyak walaupun bidangnya tidak sejenis ,cuman mereka gak pernah
melihat inihanya saja , jika ada enterpreneur di indonesia yang
inovatif dan bisa melakukan pendekatan bisnis ini langsung,

3. dari misi pemerintah dong seperti bkpm, itu SBY sudah start the
engine kelihatannya melalui visitnya ketemu narayana murthi :-)


Carlos
PS: masalah kontak ini sebenarnya emang masalah gimana giat orang yg
mencarinya,saya dulu di jakarta tahun 1998 dah ketemu investor di
indonesia yg mau invest di bisnis internet (dia juga investor dan ceo
di salah satu persh minyak di indonesia), ketemunya dimana ? di milis
isp-asia bisnis :-)



[teknologia] Re: consulting

2006-01-19 Terurut Topik muhamad carlos patriawan

boy avianto wrote:
 On 19/01/06, muhamad carlos patriawan [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
  boy avianto wrote:
   On 19/01/06, muhamad carlos patriawan [EMAIL PROTECTED] wrote:
  
kontak dengan firm di silicon valley untuk mengerjakan kontrak
proyek/consulting di persh hitek di valley atau US umumnya, ini untuk
pengerjaan software,network consulting,consulting management.
  
   Siapa takut? Saya rasa disini banyak yang skillnya sudah lebih dari
   decent untuk menangani ini.
 
  Asik. jawaban 'siapa takut' ini yang bikin semangat .. HAHAHA :)

 Beneran nih, siapa takut? Justru makin tinggi tantangannya makin
 membuat adrenaline naik dan itu menyenangkan =)). Semangat juga nih.

lah iya lah beneran , gua kan dulu sama kayak elu juga... pening
ngeliatin macetnya jakarta dan pening ngeliatin orang berantem...mana
bisa potensi tergali.


Jeleknya dan buruknya: orangnya harus berada di AS.
  
   Yah... memang ini yang bikin runtuh semangat. Mau sih mau banget
   kesana, tapi untuk penghidupan sehari-hari aja harus bermacet-macet
   ria boro-boro nabung =(.
  
   *loh kok jadi curhat hehehe*.
 
  Lho ? emang kenapa ? kan semuanya dari tiket pesawat dkk nya diurus
  oleh kantor ?
  jadi ya gak keluar dana sama sekali lah.

 Kantor mana yang ngurus? atau kantor siapa?
 Hehehe, seriously kalo bisa, mau berangkat besok pagi juga dijabanin...

kantor yang meng hire lah.
lho dulu emangnya saya bisa ke luar negeri kalo gak diurus kantor ? ya
mana bisa orang tiket pesawatnya aja lebih mahal dari gaji jadi manager
di isp ... hehehehehe :)

cuman emang dulu sebelum ketemu 'pencari bakat' ; saya dah hitung2
diatas kertas peluang-peluangnya dan caranya ; makanya pilih
networking sektor  karena gampang dipelajari , very high demand ,
very low supply ...gak peak kayak webs :-)

  Iya, gak pening namanya juga outsourcing... gak perlu mikirin
  market produknya siapa, untungnya berapa de el el.

 Yup, yang jelas create the best thing ever aja kan tujuannya. Biar
 nanti dipakai lagi dan lagi dan lagi hahahaha.

 Ayo ayo. Semangat bersambut ;)

entar lewat japri aja ngasih tahu caraa caranya.

Carlos



[teknologia] Re: [Hardware] USB controller untuk client-mode

2006-01-19 Terurut Topik muhamad carlos patriawan



  Dalam hal memakai solder uap kayak gini, saya mengaku kalah dengan tukang
  servis HP di pinggir2 jalan.

 Nah, kalau begitu (merujuk ke diskusi di thread yang lain) outsourcing
 kan saja ke tukang servis itu ! Gampang kan :-)


sekalian promosi , ada satu kawan di milis indocisco sudah bisa
menerima SERVICE repair Router Cisco dkk , mulai dari 16x series sampai
3600 :-)

Siapa tahu ada yang butuh... lumayan bagi rejeki ke mereka.


Carlos



[teknologia] Re: Digital Divide

2006-01-19 Terurut Topik muhamad carlos patriawan

Harry Sufehmi wrote:
 On 1/19/2006 at 5:30 PM muhamad carlos patriawan wrote:
 Btw sory yach, saya karena mendengar dan melihat dua sisi kehidupan
 IT ini makanya sering nulis.karena baik vendor dan perusahaan
 outsourcing seperti infosys SELALU MENGELUH kekurangan
 orang/SDM/resources sementara engineer Indonesia SELALU MENGELUH gak
 dapat kerjaan atau proyek yang bagus.
 
 
 Nah, ini kan sebetulnya peluang.
 
 Mungkin, jangan2 sebetulnya cukup 1 orang saja yang kerja full-time
 ini. Carlos kasih lead / koneksi, lalu dia follow up.
 Setelah deal, lalu kerjaannya diboyong ke Indonesia.
 ==
 
 Wah planningnya mas Harry mulia sekali.
 Akan tetapi ; itu yang saya bilang itu di level perusahaan lho ,
 seperti Infosys,TCS,etc yang selalu kurang resources untuk mengerjakan
 proyek-proyeknya, kurang orangnya ini salah satunya karena turnover
 consultant mereka tinggi.

 Yah, kalau perusahaan belum bisa masuk  :-)  enggak apa. Nah, berarti 
 sekarang bagaimana caranya supaya orang-orangnya kita yang bisa masuk ?

 Kalau ide saya, kita bikin pool, daftar orang2 yang siap di rekrut. Isinya 
 adalah orang2 yang kita rekomendasikan (jadi bukan asal cabut dari 
 mana-mana). Lalu, Infosys tinggal melihat ke daftar itu, dan menunjuk mana 
 saja yang dia pingin interview.


KORREKT ! plus skillsets matching , kasih ratin A-E berapa kualitasnya.

Sebenarnya mas harry, gua lagi kelimpungan juga sich,gara2 di milis
ccieindo si himawan forward hot jobs untuk kerjaan di valley ... jadi
banyak yang kirim email japri ; nah itu yang berminat ampe yang
dual-engine ccie segala .. dah kelas berat :-)

 Carlos, apakah ini kira2 bisa berjalan? Maksudnya dari sisi Infosys (dan 
 perush. lainnya), apakah mereka akan tertarik dengan scheme spt ini. Kalau 
 ya, saya bisa jalankan ini.


Bisa banget !
Infosys yang small size kan ada juga, nah itu yang reqsnya kita bisa
masuk.


 Bisa sih,bikin persh terus dapat subkontrakan dari infosys,tapi itu
 kalo dah punya kontak dan track record yang lama.

 Caranya begini: Banyakin orang2 di Infosys, lalu setelah banyak, keluar semua 
 dan bikin perusahaan sendiri. Lalu jadi subcon Infosys, he he, misalnya nama 
 perusahaannya Infonesia *grin*
 Ini solusi win-win; Infosys gak pusing, tinggal outsource ke Infonesia. Dan 
 Infonesia tentu jadi kebagian duitnya Infosys  :-)


EXACTLY KORREKT. Dan ingat ada infosys2 kecil yg gua bisa bantu , nah
Pak Hutapea kelihatannya bisa turun tangan nich :-))

Emang cara yang ini gua maksudkan.

Cara orang india,china dan irlandia juga gitu koq... nanti kalo kita
dah 'kuat' didalam ada dependensi sehingga mereka yang tergantung ama
kita, nah pas sudah begtu kan bargaining position kita kuat...kita
bikin startup atau small firm lagi :-)...

*maklumlah kebanyakan temen yahudi+india+china jadi paham permainanya*.



 Ini cara yang dipakai oleh beberapa orang di Birmingham City Council. Dulunya 
 mereka pegawai negeri - kini, ITnet telah menjadi salah satu IT company 
 terbesar di Inggris. Not bad, indeed.


Ini cara dimana2 mas untuk mengejar ketertinggalan dan gak perlu minta
bantuan asing :-)

Carlos
ps: kita bikin milis baru aja untuk yang ini,tapi khusus untuk yang
minat dan extra serius saja... jadi kalo cuman passive/mo dengerin
doang gak boleh..



[teknologia] Re: Orang penting dan open-source

2006-01-19 Terurut Topik muhamad carlos patriawan

Arie Reynaldi Z wrote:
  di LN. Jadinya saya memikirkan untuk jadi guru SMA saja setelah lulus
  kuliah nanti. Itu kalau bisa lulus dari ITB hidup-hidup.
  Hiks...hiks.
 Duh.. bombastis amat.. emang ITB udah kayak ST*DN ?

  dan kawan-kawan lainnya. Ya tapi itu tadi, saya belum bisa ikutan Mas
  Ariya yang turut berkontribusi ngembagin KDE. Dan juga seperti Mas
  MDAMT.
 Untuk kontribusi, bisa mulai dari yang sederhana, translation. Coba
 cek http://id.gnome.org, atau ada tempat yang lain, saya kurang tau.

iya...

halo om zaki:

partisipasi aja langsung di ietf working group ..iptv working group
misalnya, nanti kalo diminta ada komentar gak tentang draft ini ? nanti
kamu bilang, wah TLV ini harusnya diletakan di byte terakhir daripada
di byte pertama.

kalo ditanya alasanya: bilang aja lebih enak dilihat ..

yang penting kan gaulnya :)  hahaha :-)

Carlos
PS: ada cerita lucu mengenai ietf ini, kemaren ada yg ngasih tahu
kesaya kalo ietf miting mau dipropose di jakarta, kata orang ietfnya:
emangnya ini seminar ...tunggu dulu kalo orang indonya banyak yang
partisipasi baru kita bisa plan adakan di jakarta katanya.


 --
 Arie Reynaldi Zanahar
 reymanx at gmail.com
 http://www.reynaldi.or.id



[teknologia] Re: kenapa persh hitek RD besar pinda dan outsource ke negara dunia ke tiga.

2006-01-19 Terurut Topik muhamad carlos patriawan

Zaki Akhmad wrote:
 muhamad carlos patriawan wrote:

  Untuk Indonesia, ibarat kite punya rumah dan tetangga living
  standardnya pada naek semua karena IT .. kita cuman bisa bengong ...
  negara tetangganya gak cuman satu lagi, tapi semuanya ...  :-)
 
 
  Carlos

 Analoginya bagus Bang Carlos! Sederhana namun mengena. Apa karena
 faktor budaya juga pada akhirnya? Kita banyak gontok-gontok-annya ya?
 Kita gak biasa beda pendapat ya? Efek samping orde baru?

 Ah sudahlah membahas hal diatas tidak akan selesai-selesai. Sekarang
 saatnya menatap masa depan, berkarya mengukir bintang di langit sana.

supaya semangat gua kasih 2 motivational class buat kamu zak hari ini:

- Anggap Saja Generasi 1970an dan 1980an di Indonesia sama dengan
Generasi 1920 yang memerdekan Indonesia tahun 1945.Singkatnya kita
harus lebih maju dan lebih kerja keras dibanding generasi diatas kita.

- Ada 1001 alasan untuk tidak maju atau mempertahankan status quo, tapi
cukup dengan satu alasan orang untuk bisa maju.

:-)


Carlos
PS: yang diatas itu motivational class buat gua sendiri sebenarnya
yang sudah diapplied dari dulu... hehehehe :))



[teknologia] Re: kenapa persh hitek RD besar pinda dan outsource ke negara dunia ke tiga.

2006-01-19 Terurut Topik muhamad carlos patriawan

Zaki Akhmad wrote:
 muhamad carlos patriawan wrote:
  supaya semangat gua kasih 2 motivational class buat kamu zak hari ini:

 Asyik ada kuliah tambahan. SPP kuliah Universitas MCP berapa nih Bang
 Carlos?

entar aja spp bayarnya kalo udah gak jadi skrip kiddis :)


  - Anggap Saja Generasi 1970an dan 1980an di Indonesia sama dengan
  Generasi 1920 yang memerdekan Indonesia tahun 1945.Singkatnya kita
  harus lebih maju dan lebih kerja keras dibanding generasi diatas kita.

 Lu gile kali ye, ya Los. Titik dua D. Gw baru baca biografi Bung Hatta
 karya Deliar Noer. Bung Hatta berani berjanji untuk tidak menikah
 sebelum Indonesia merdeka. Bung Hatta baru menikah pada tanggal 18
 November 1948 dengan Siti Rahmiati di Megamendung.

 Terus gw sekarang berani berjanji apa sebelum apa? Ih takut ah
 janji-janji-an.

ya gak usah janji-janji-an lah...yg penting konsisten dan kerja keras
sesuai isi dari buku buku yang kamu baca zak...

nanti kami lihat sepuluh tahun lagi kamu ada dimana zak ..

  - Ada 1001 alasan untuk tidak maju atau mempertahankan status quo, tapi
  cukup dengan satu alasan orang untuk bisa maju.
 
  :-)

 Maju menabrak tabung katoda maksud elo Los? Titik dua D.

Haha tabung katoda gak ada profit marginnya ach...males
ikutan..enakan outsourcing :-)


Carlos
*lagi makan lontong padang



[teknologia] Re: kenapa persh hitek RD besar pinda dan outsource ke negara dunia ke tiga.

2006-01-19 Terurut Topik muhamad carlos patriawan


Jefri Abdullah wrote:
 On 1/20/06, win_hadi [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
 
   Carlos
   *lagi makan lontong padang
 
 
  emang ada lontong padang ? kayaknya sate padang itu di makan sama
  ketupat.. :-)

 Oh iya bener, pantesan gw rasa ada yg janggal :D, ketupat padang kali?


ha ha :-) bener bener ... ketupat padang  maklum lah kan tinggal
makan.

Carlos



[teknologia] Re: Halo Effect iPod was: OOT: MacOSX untuk x86

2006-01-19 Terurut Topik muhamad carlos patriawan


Oskar Syahbana wrote:
 On 1/18/06, Arie Reynaldi Z [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
 
  Saya kalo ke 'pabrik' sering geleng2 lihat mac OS. Mau beli buat
  sendir, belum ada duit, lagian masih dapet jatah laptop presario
  widescreen + suse 10, mayan lah.
  Cuma kalo dibilang, karena iPod apple jadi bangkit, kalo dipikir2
  betul juga.. Hanya, kok bisa 1 produk bisa membuat 1 perusahaan
  bangkit, bandingin sama microsoft yang punya banyak diversi produk
  (dari palm sampai ke server). Apa karena produknya, atau orang2 memang
  nyari 'cult brand' yang lain karena bosan dengan microsoft, atau..
  yaa.. karena iPod kewl aja geto. *pasti banyak yang mau bilang, karena
  semuanya.. :D *


 Kalo mau dibilang cult brand, apple udah punya cult-nya sendiri kok
 semenjak Apple II, ini juga yang bisa bikin Apple tetep mampu ngeluarin
 produk sampe Mac9 (walaupun dengan ngos-ngosan tentunya).

 Dan tentang iPod yang bisa membuat Apple bangkit lagi ini ada benarnya juga.
 Dulu pas tahun 2000 (kalau tidak salah, Mac fan bisa ngebenerin?) MacOS X
 diluncurkan sebagai The Most Advanced Operating System. Memang bagus dan
 taglinenya juga benar. Hanya saja ternyata produk ini tidak mendapat
 apresiasi yang luas karena masih ada stereotype bahwa mac itu hanya untuk
 orang - orang tertentu saja.

 Keluarlah kemudian iPod yang merangsek masuk ke semua kalangan. Dari kakek -
 kakek sampai anak kecil pun menggunakan MP3 player dengan earphone putih
 ini. Hal ini juga kemudian yang mengenerate more sales buat Apple (yang
 berlanjut dengan keluarnya MacMini)

 Dalam bidang marketing (eh ternyata ga cuma marketing doang kok), hal ini
 dinamakan Halo Effect. Pengertian kasarnya sih, penilaian terhadap sesuatu
 hal menjadi bertambah dikarenakan atribut - atribut eksternal. Contohnya yah
 iPod ini. Produk - produk Apple lainnya akhirnya di perceive sebaik dan
 semudah iPod (which is fortunately true).

 Halo Effect yang lainnya di bidang IT salah satunya adalah DOS dan Win95-nya
 Windows. Pada dua produk tersebutlah Windows (microsoft) bener - bener
 gaining momentum. Ada rekan - rekan yang dapat memberikan contoh Halo effect
 yang lain?


di networking cisco ... karena di abad pergolakan internet pertama kali
(1995) memang cuman cisco sendirian yang berhasil mengambil market
karena kepintaranya melihat peluang di packet networks (tcp/ip).Waktu
itu (1990an) cisco tergolong kecil,gak ada apa apanya dibanding player
seperti siemens atau lucent. Now looks after 10 years sampai sampai
orang publik tahunya router = cisco :)

Halo efeknya,waktu cisco merambah ke bidang lain dan bikin device di
ATM,FR,enterprise switch,wireless,network management,dll perceive
publik juga bagus banget alias apresiasi,padahal sebenarnya kebanyakan
produk yang pakai brand cisco itu hasil akuisisi saja,bukan hasil
internal RD.

Nah skrg cisco sendiri meranjak ke home-entertainment device dan masuk
ke set-top-boxes menyaingi MOT (motorolla) dengan membeli
scientific-atlanta.

Carlos



[teknologia] Re: Menggalakkan outsourcing

2006-01-19 Terurut Topik muhamad carlos patriawan


Boku Baka wrote:
 Kalo menurut pengalaman saya. Dalam sebuah perusahaan yang sudah mapan
 (dalam hal ini tidak outsourcing tentunya) malah designer yang sering
 berhadapan dengan klien. Sehingga tuntutan dari klien cukup banyak.
 Kesannya malah programmer jadi seperti bekerja di balik layar.
 Benar sekali rasanya dua dunia ini memang butuh sebuah jembatan yang bagus.
 Sekedar pandangan dari saya, sebenarnya bisa kita lihat dengan adanya CMS
 dan Template (theme) (dalam dunia web). Sebuah CMS membantu pekerjaan
 designer dan template membantu pekerjaaan programmer. Apakah dalam bidang
 lain ada kolaborasi seperti ini?

jelas:

hardware engineer ---dev.test
   --- sw.dev.

developer --- dev.test

dev.test   -- tech support/escalation engineer

tech.support --- marketing/sales/post sales/system engineer


Carlos



[teknologia] Re: Menggalakkan outsourcing

2006-01-19 Terurut Topik muhamad carlos patriawan


baskara wrote:
 On 1/20/06, Jefri Abdullah [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
  On 1/20/06, Boku Baka [EMAIL PROTECTED] wrote:
   Kalo menurut pengalaman saya. Dalam sebuah perusahaan yang sudah mapan
   (dalam hal ini tidak outsourcing tentunya)
 
  loh emangnnya yang outsourcing itu perusahaan yang belum mapan ya?
  banyak sekali loh contoh perusahaan besar yang sudah mapan melakukan
  outsource sistem informasinya

 Mungkin maksudnya adalah perusahaan yang menerima pekerjaan
 outsource dari luar?

luar itu apa sich ?

kalo outsourcing ya macam2 kan, persh yang nerima outsourcingnya bisa
yg berada di DN bisa juga yang berada di LN.

Btw Jeffry bener sekali,justru persh yang makin mapan biasanya yang
paling mengoutsource pekerjaan,maklum...tuntutan efisiensi.


Carlos



[teknologia] Outsoutcing/Renting Network Infrastruktur

2006-01-19 Terurut Topik muhamad carlos patriawan

Saya masukin satu lagi satu tipe bisnis model yang mirip dengan
outsourcing,sebenarnya lebih tepat renting sich, cuman lagi2 di
Indonesia belum ada tapi dari bisnis model ini terlihat gimana persh
bisa lebih efisien.

Di AS ISP bisnis, ISP2 dial up di luar seperti Earthlink dan AOL gitu
sebenarnya mereka gak punya network infrastruktur sendiri.

Infrastruktur seperti NAS Server,phone number,bandwidth,etc semuanya
rent/outsource ke telco vendor (macam att/verizon,qwest,etc), yang si
AOL itu punya hanya massive data center saya (plus servers) tapi
infrastruktur untuk networkingnya bukan punya dia. Keuntunganya
AOL,mereka fokus banget untuk develop content tanpa diributi masalah2
ISP networks karena sudah dihandle telco provider.

Nah bayangin dengan kasus di Indonesia, dimana ada banyak isp yang
punya peralatan dan noc sendiri2...padahal kalo misalnya semuanya
rent/outsource dengan PTT seperti kasus AOL,itu bisa dilakukan demi
efisiensi.

Carlos



[teknologia] Re: Keuntungan Outsourcing

2006-01-19 Terurut Topik muhamad carlos patriawan

ahutapea wrote:
  1. apa sih keuntungan outsourcing untuk hal ini (perawatan komputer) ?
  pertimbangan kami :
  a. tidak perlu pusing masalah komputer
  b. total cost per tahun lebih murah daripada hire orang
  c. kalo hire orang, anggaran di pos Belanja Pegawai udah terlalu tinggi :)
  ada yang bisa share keuntungan lainnya ?
 

 Sebetulnya keuntungan utamanya cuman satu 'mas yaitu cost bisa
 kekontrol. Kalau udah sampe 500an PC keatas vaariantnya besar sekali
 dan bos2 diatas kaga suka variable yang ngak kekontrol.

 kalau kita kan waktu annual review performance dilihat dari critical
 tasknya, kalau mereka faktor risk itu yg paling besar.

Keuntungan terbesar buat persh yang memberi outsource: *fokus*

Fokus karena hal2 sampingan macam HRD dan IT sudah ada outsource
company yang mengerjakan. jadi mereka gak perlu lagi refot refot untuk
Build up HRD team dan IT Teamnya karena sudah diprovide oleh
outsourcing company.

Kalo inget kata2 fokus ini inget Harvard Business School Review :-)
intinya kalo persh mau survive harus *fokus*  dan kalo mau fokus
harus outsourcing.


Carlos
PS: di persh di AS: biasanya IT dan HRD yang mayoritas di outsourcing.



[teknologia] Re: Menggalakkan outsourcing

2006-01-19 Terurut Topik muhamad carlos patriawan


baskara wrote:
 On 1/20/06, muhamad carlos patriawan [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
  luar itu apa sich ?

 Definisi luar = di luar perusahaan, yang bisa saja dari luar negeri
 atau di dalam kecamatan yang sama.

 Saya hanya mempertanyakan maksud kalimat perusahaan yang sudah mapan
 (dalam hal ini tidak outsourcing tentunya), yang dipersepsikan secara
 berbeda oleh saya dan jeprih.
 Jeprih mengartikannya sebagai perusahaan yang tidak melakukan
 outsourcing, sedangkan saya mengartikannya sebagai perusahaan yang
 tidak menerima pekerjaan outsourcing dari luar.

oohh.. kayaknya yang dimaxud si boku itu  == yang dimaxud jeprih deh,
jadi maxudnya: perusahaan yang tidak melakukan outsourcing.

Carlos



[teknologia] Re: Menggalakkan outsourcing

2006-01-19 Terurut Topik muhamad carlos patriawan

Boku Baka wrote:
 Maaf, kalo jadi tendensius. Outsourcing menurut penggambaran di benak saya.
 Sebuah perusahaan (besar/kecil mapan/tidak) yang perlu menuntaskan sebuah
 pekerjaan proyek (develop aplikasi mungkin) kemudian mencari sdm dari luar
 namun hanya selama proyek tersebut saja.
 Saya bekerja di bagian sistem informasi. Jadi kalau sedang ada proyek maupun
 tidak saya pun tetap masuk kerja.

ooh itu satu bagian kecil model outsourcing saja.

model lain outsourcing ya banyak dari departmental (IT,HRD) , Medical
software / Financial banking yang 100% di outsource , Call Center
(Citibank customer support contohnya) , Technical Support (Microsoft
misalnya) dan bahkan Research  Development ( Cisco/HCL contohnya).

Memang di Indonesia hanya outsourcing kecil2an yang terlihat, tapi
kalau melihat model2 yang dilakukan di LN pasti terkejut karena gak
membayangkan sebelumnya (misalnya tax processing dan medical analysis)

Carlos



[teknologia] Re: Outsoutcing/Renting Network Infrastruktur

2006-01-19 Terurut Topik muhamad carlos patriawan

 Yang menyewakan infrastruktur copper jelas Telkom, di-outsource ke
 vendor lain malah jadi lebih mahal. Jadi inget kemarin ada dua orang
 Telkom menawarkan kerjasama.

 Dengan senang hati Pak, kami ISP butuh infrastruktur Bapak
 Oh, bisa kami sediakan
 DSL udah ada pak?
 Wah, belum tahu, mungkin nanti Speedy mau diluncurkan
 Bukan Speedy-nya pak, infrastruktur DSL-nya saja, kami ISP menyewa
 infrastrukturnya
 Nanti kami kabari

 Dan belum ada penjelasan lagi...

kalo kita dulu:
ISP: Pak, Internetnya mati dari sisi TLK
TLK: Kami kirim rekan2 ke lapangan pak
nunggu 2 jam
TLK: wah ternyata modemnya mati pak
ISP: kenapa mati:
TLK: dimatiin ama rekan dari divisi customer satisfaction pak
ISP: kenapa dimatiin ?
TLK: saya check dengan divisi keuangan deh pak
nunggu 1 jam
TLK: wah ternyata bapak belum bayar
ISP: HAH ? Belum bayar ? emang ada tagihanya ?
TLK: Wah kami chek dulu pak.
ISP: ya sudah ..cepet !
TLK: Wah ternyata billingnya belum dikirim pak, tapi bapakkan
customer,harusnya langsung bayar aja walaupun belum ditagih !!

*sambil melirik mas Koen*

Ah tapi itu 9 tahun yang lalu koq... he he he :))

Carlos
PS: gua demen nich *telkom* bashing :-))



[teknologia] Re: Menggalakkan outsourcing

2006-01-18 Terurut Topik muhamad carlos patriawan

Ariya Hidayat wrote:
  Tapi saya senang koq,di milis lain sudah mulai ada iklan hiring
  outsourcing engineer Indonesia di Jakarta untuk mengerjakan proyek
  Network Management.Ini juga tech specs nya gak susah dan Engineer
  Indonesia bisa ambil.

 Bang Carlos, ini terkategori model kerja yang bisa dikerjakan jarak
 jauh atau orang yang dikontrak mesti datang ke tempat kerjanya?


yg jelas ini bisa di outsource.

Udah deh gua langsung aja yah sebut nama ... cape juga gak kasih nama
.. hehehe :-)

saya dulu pernah kasih contoh case study outsourcing yang ke vietnam
kan ? :-)
nah itu proyeknya outsourcing untuk maintain MIBS table dari produk
network management softwarenya si Luc** Technologies.

Ps: Arya, kalo mau cari cari model freelancer yg proyeknya besar dan
bisa dikerjakan dari jauh secara individual/small team, mungkin ada
baiknya kontak infosys/wipro/tata langsung, dulu waktu persh saya
sebelumnya outsourcing ke mereka, mereka bikin small team yang isinya 6
developer,nah whether 6 developer ini ada di kantor terus atau tidak
saya kurang tahu, tapi saya koq yakin kalau ada good communication
(apalagi di persh seperti wipro/infosys/tata yang punya standard
communication bagus) kerja dari rumah/jauh gak jadi masalah Lha kita
yang di vendor aja sebagian kerjanya dari rumah koq dan tidak terikat.

Jadi balik ke pertanyaan diatas: tergantung policy perusahaan tapi by
nature: bisa.


Carlos



[teknologia] Re: Melacak commits secara real-time

2006-01-18 Terurut Topik muhamad carlos patriawan

  PS:
  Kenapa ya kalau pas ada post macam gini biasanya tidak rame? udah pada
  bosen kali ya :D hehehehehe

 Hehe, kalau ditanya seperti ini nanti metadiskusi lebih panjang
 daripada diskusinya sendiri :-)

Karena orang yang suka commit gak ada taste kali ... hahahhaa :-)

anywa masalah commit ini sebenarnya punya mazhab lagi karena
commit/checkin punya peran erat dengan kualitas produk dan akhirnya
company revenue/images.

Masalah mazhabnya kurang lebih:
- untuk fixing bugs mau di checked in di stable code atau di release
khusus ? kalau di release khusus apakah tiap customer kudu punya
special release code  ? atau sebaiknya semua checked in code dimasukin
ke satu image ?

- untuk fitur gimana kalo sudah deket deadline ? misalnya mau nambahin
fitur OSPF LSA  Pacing enhancement on ATM-OC3 interfaces with PPP
encapsulation, apa mau codenya dicommit/direlease walaupun ada 20
showstoppers ? ataukah langsung deliver aja ? (kalo kustomer nemu,baru
disembuhin,etc).

Carlos



[teknologia] Re: Kebijakan check-in/commit (was Re: Melacak commits secara real-time)

2006-01-18 Terurut Topik muhamad carlos patriawan

Ariya Hidayat wrote:
  Di vendor,ada aturan sangat ketat untuk check-in code ; Untuk checkin
  di stable release, gak boleh sembarangan ; harus  LULUS Peer code
  review dulu. Habis itu dilihat lagi,apakah codenya bener2 perlu atau
  tidak.

 Hehe, ini lebih relaks dari kebijakan di dunia open-source. Umumnya,
 asalkan sudah tercompile, kode baru sudah dimasukin ke trunk (main
 development branch).

 Jelas untuk branch yang ditujukan jadi versi
 bugfix (atau service release), kodenya pasti lebih ketat. Juga kalau

h ... kalo aturan branching nya ya beda lah,,, kalo peer code
review itu dah wajib anytime anywhere .


 musim bug fixing (setelah feature freeze), semua perlu kena peer
 review. Untuk KDE, lengkapnya informasinya di sini
 http://developer.kde.org/policies/commitpolicy.html

kalo di open source macam kde gituh yg nentukan check-in atau
tidaknya siapa sih ?
terus yang bakal code review siapa ? satu orang ? atau dev. lain dalam
1 team ?

kalo di vendor, misalnya bikin router... team sw devnya dipecah lagi ke
modul2 utama:
misalnya routing, mpls , dan system...
si routing misalnya punya 4 resources,nah biasanya ada satu team lead
disitu,dan team lead itu yang review code temen temenya yang mau
commit.



 IIRC di Microsoft dulunya (info dari Joel on Software), yang
 memasukkan kode yang membuat aplikasi tidak jalan (compiler error dsb)
 bertugas jadi babysitter untuk build systemnya, sampai ada yang lain
 lagi yang membuat kesalahan. Mirip kucing-kucingan.



 Untuk melihat status keseluruhan, yang saya tahu adalah pakai Mozilla
 Tinderbox (yang pastinya juga digunakan untuk pengembangan Mozilla).
 Hampir pasti tool yang lain yang fungsinya sama juga ada.

 Dan ini memancing pertanyaan selanjutnya: apakah untuk vendor ada
 message-freeze juga? Kalau untuk KDE (dan pastinya GNOME), ini perlu
 karena translator harus diberi kesempatan dan cukup waktu untuk
 menerjemahkan teks dalam program. Tidak bisa hanya detik-detik
 terakhir.

maksudnya run automated test untuk unit testing ? jelas iya.

Carlos



[teknologia] Re: Menggalakkan outsourcing

2006-01-18 Terurut Topik muhamad carlos patriawan

Ariya Hidayat wrote:
  nah itu proyeknya outsourcing untuk maintain MIBS table dari produk
  network management softwarenya si Luc** Technologies.

 OK, apalah ini dimasukkan kategori Software Programming/Development
 kan? Kalau iya, kategori kerja yang potensial untuk didapatkan
 outsourcingnya adalah:
 - Software Programming/Development
 - Desain grafis
 - Dokumentasi teknis

wah kalau dokumentasi teknis saya belum pernah lihat tuch.


 Ada lagi jenis kerja yang lain?

-analisan keuangan perushaan
-pembuatan tax perusahaan
-pembuatan tax individu
-personal remote secretary
-Business Process Outsourcing (misalnya HRD atau Printing Departement).
-Technical Support
-Call Center
-Low Cost Call Center

Lah koq semuanya yach ... :-) hahahahahhaa. baca deh the world
is flat... entar dapat ide lain :-))


 Kalau ke hardware, asumsinya lebih sulit (bukan tidak mungkin). Ini
 misalnya karena perlu alat-alat atau instrumen yang spesifik.

hihihi... justru kalau hardware manufacturing itu yang 100% di
outsource.Tapi ini manufacturingnya yach (misalnya ke flextronics) 
tapi kalo design-nya bisa dari dalem, bisa juga custom  :-) ...

Btw, to make things more complicated vendor sering beli code juga
Ariya,
coba deh buka : http://www.dataconnection.com/ ... jadi kerja vendor
lebih gampang,tinggal combine semua APInya ... jadi gak start dari
awal.



  Jadi balik ke pertanyaan diatas: tergantung policy perusahaan tapi by
  nature: bisa.

 Ini yang penting.


Di IT apa sih yang gak bisa .. asal bisa commit,punya taste dan punya
kontak semua urusan beres :)

Carlos



[teknologia] Re: Kebijakan check-in/commit (was Re: Melacak commits secara real-time)

2006-01-18 Terurut Topik muhamad carlos patriawan

repost :


8. muhamad carlos patriawan
Jan 18, 1:14 pm   show options
From: muhamad carlos patriawan [EMAIL PROTECTED] - Find messages
by this author
Date: Wed, 18 Jan 2006 08:14:04 -
Local: Wed, Jan 18 2006 1:14 pm
Subject: Re: Melacak commits secara real-time
Reply | Reply to Author | Forward | Print | Individual Message | Show
original | Remove | Report Abuse

  PS:
  Kenapa ya kalau pas ada post macam gini biasanya tidak rame? udah pada
  bosen kali ya :D hehehehehe

 Hehe, kalau ditanya seperti ini nanti metadiskusi lebih panjang
 daripada diskusinya sendiri :-)

Karena orang yang suka commit gak ada taste kali ... hahahhaa :-)

anywa masalah commit ini sebenarnya punya mazhab lagi karena
commit/checkin punya peran erat dengan kualitas produk dan akhirnya
company revenue/images.

Masalah mazhabnya kurang lebih:
- untuk fixing bugs mau di checked in di stable code atau di release
khusus ? kalau di release khusus apakah tiap customer kudu punya
special release code  ? atau sebaiknya semua checked in code dimasukin
ke satu image ?

- untuk fitur gimana kalo sudah deket deadline ? misalnya mau nambahin
fitur OSPF LSA  Pacing enhancement on ATM-OC3 interfaces with PPP
encapsulation, apa mau codenya dicommit/direlease walaupun ada 20
showstoppers ? ataukah langsung deliver aja ? (kalo kustomer nemu,baru
disembuhin,etc).

Carlos



[teknologia] Tax Outsourcing

2006-01-18 Terurut Topik muhamad carlos patriawan

di kopih:

 Ada lagi jenis kerja yang lain?

-analisan keuangan perushaan
-pembuatan tax perusahaan
-pembuatan tax individu
-personal remote secretary


Mungkin kawan2 banyak yang kurang tahu, tahu ada very huge market buat
para analis pajak di Indonesia.

Jadi gini,tiap awal tahun kan wn usa harus submit tax paperworknah
orang india ini pinter, dibikin sama dia (dia India) 100 orang india
yang jadi expert di bidang perpajakan di AS (tentunya butuh
pendidikan), terus dia jalin kerja sama dengan tax consulting yang ada
di US sebagai associate, contohnya jackson hewitts.

Nah,nanti jackson hewitts ini yang jadi penghubung dengan klient.
Untungnya: luar biasa...biasanya mereka ngecharge presentase dari
return yang bakal diterima.

FYi..dari statistik,lebih dari 50% kalo gak salah,data prosesing tax di
AS di kerjakan di India.


Carlos



[teknologia] Re: Menggalakkan outsourcing

2006-01-18 Terurut Topik muhamad carlos patriawan


Harry Sufehmi wrote:
 On 1/17/2006 at 4:43 PM muhamad carlos patriawan wrote:
 Makanya,saya juga agak 'ngotot' dengan outsourcing ini karena saya
 lihat technical requirementnya sebenarnya gak tinggi tinggi banget dan
 bisa dikerjakan di Indonesia.

 Ya, tapi kebetulan memang kebanyakan kita masih kelas teri, jadinya cuma 
 bisa bengong membaca berbagai bahasan mengenai soal outsourcing kelas atas.

 Nah, dipadukan dengan ide dari Ariya, maka jadi muncul peluang outsourcing 
 kelas teri. Mudah2an bisa banyak bermanfaat untuk rekan2 kita.
 Thanks.


no problemo mas Harry..

1000 journey dilakukan pertama kali dengan one small step.

Mungkin dari threadnya si Ariya ini, bakal jadi cikal bakal Infosys
Indonesia*

Carlos
*Gak juga sich, dah banyak yang jalan secara persh tapi ya gak di
radar screen aja...paling mereka comment: Emang elu aja yang ngerti
IT dan outsourcing .. he he he :)



[teknologia] Re: HITEK ABM tipe NGETIK-1

2006-01-18 Terurut Topik muhamad carlos patriawan


Mohammad DAMT wrote:
 Karena dikomplain harus posting seputar TI karena kita orang TI
 (padahal ini milis teknologia jadi harusnya bebas aja asal masih
 ngomongin teknologi) dan jangan posting ttg tukang bangunan.

 ini dia produk kita selanjutnya HITEK ABM (Alat Bantu Mengetik) tipe
 NGETIK-1 (Ya masih berkutat dgn laser murah). Ada buatan Cina harganya
 200 dollar. Kita bisa tidak bikin dgn harga Rp 500.000,-?

 http://www.virtual-laser-keyboard.com/

 Cara kerjanya dengan memproyeksikan susunan tata letak papan ketik ke
 media apapun yang diletakkan di depan alat kita ini. Kita tinggal
 mencet-mencet di buku, papan, atau kardus, segala yg kita ketikkan
 kemudian nongol di komputer.

ini produknya sudah punya kompetitor belum ya ?




 Produk cina ini pakai blutut, nah si HITEK ini supaya murah bisa pakai
 kabel USB biasa atau bikin dua versi satu pakai blutut dan satu pakai
 kabel. Jadi misalnya CEO PT Pabrik Panci Persada sedang jalan2 ke SF
 bisa ngobrol dalam ruang ceting di WC airport cuma beralaskan kertas
 tisu.

 *Mudah2an belom dipatenin*

Sudah sudah ditulisin tuh unique patent-pending ...

Tapi cuek aja kaya' China ;-)



Carlos



[teknologia] Re: Menggalakkan outsourcing

2006-01-18 Terurut Topik muhamad carlos patriawan

 Dan kalau iya, sekarang perlu ditelusuri langkah konkrit apa supaya
 perusahaan atau individu (yang mau mendapatkan kontrak outsourcing,
 yang tidak mau yang tidak dipaksa). Yang sudah disebutkan adalah:
 - membuat kontak dengan perusahaan pemberi kerja

kalau saya yang ini DONE. tapi dalam tahap bagaimana supaya orang
Indonesia bisa belajar-bekerja dan mencuri ilmu di silicon valley.

Gua ampe sebel dikejer2 mereka: Mana temen2 lu yang jago2..kasih ke
kita dong... client nungguin tuch.

 - menggunakan jasa situs seperti guru.com dst

mempunyai kontak bisnis dengan infosys/HCL/wipro/TCS/CG alias komunitas
outsourcing the big guy.

Saya dulu kerja di salah satu persh macam ini koq dan saya lihat banyak
proyeknya yang tidak canggih canggih amat sebenarnya,cuman butuh small
3-5 dev. team,tapi ya itu..harus diatas perusahaan dan punya kontak.

Sekarang ini kita juga punya kontak di master outsourcing
koq,manfaatkan juga dong alias bersinergi. sambil melirik *seseorang*
di milis ini :-)

Jangan lupa komunitas open source itu masih sebagian  saja di dunia IT
...ada jutaan orang India yang maju dan dapat projek outsourcing karena
mereka punya kemampuan teknis dan Kontak tanpa mengenal apa itu open
source.

Carlos



[teknologia] Re: Menggalakkan outsourcing

2006-01-18 Terurut Topik muhamad carlos patriawan


Ariya Hidayat wrote:
  Mungkin dari threadnya si Ariya ini, bakal jadi cikal bakal Infosys
  Indonesia*
 
  Carlos
  *Gak juga sich, dah banyak yang jalan secara persh tapi ya gak di
  radar screen aja...paling mereka comment: Emang elu aja yang ngerti
  IT dan outsourcing .. he he he :)

 Dan mudah-mudahan komentarnya bukan seperti itu, sebab dari awal
 thread sampai sekarang, rasanya *nggak ada* (atau malah ada?) yang
 mengklaim ngerti IT dan outsourcing. Malah justru sebaliknya.


Itulah yang saya bilang mas Ariya yg di milis ini kan cuman
sebagian kecil saja dari komunitas IT jadi terlalu drastis kalo menarik
kesimpulan dari milis ini saja.

Lagipula,orang2  dan persh2 yang punya pengalaman lebih dari 15 tahun
di bisnis IT kan buanyk 

Btw, kata2 diatas itu benar benar diucapkan seorang kawan saya yang
memimpin salah tiga persh IT di Indonesia setelah ada satu bapak di
milis yang kurang sedap komentarnya tentang sesuatu yang mereka bikin.

Carlos



[teknologia] Re: Menggalakkan outsourcing

2006-01-18 Terurut Topik muhamad carlos patriawan


Ariya Hidayat wrote:
  mempunyai kontak bisnis dengan infosys/HCL/wipro/TCS/CG alias komunitas
  outsourcing the big guy.

 Ayo lebih konkrit lagi karena mempunyai itu bukan kata kerja yang
 mencerminkan aksi (bandingkan dengan ngeblog, bisa membuat orang
 yang tidak punya blog jadi punya blog, dan memakan tenaga/waktu).

Kontak ini sering terjadi karena pernah kerja bareng , pernah kerja
disitu atau
sama-sama sholat jumat di mesjid yang sama terus ngobrol-ngobrol2 ..


 Step by stepnya apakah seperti ini:

 (1) buat perusahaan, karenanya katanya harus perusahaan. Apakah CV
 cukup? Atau harus PT? Atau yang penting berlandaskan hukum (bukan OTB)
 ?

nah ini ada dua pendekatan , mau serius bikin perusahaan , atau
engineernya join persh outsourcing yang sudah settled di dalam dan luar
negeri.

Yang saya sudah done sebelumnya, dah kerja di persh outsourcing
terkenal :-)

 (2) buat CV untuk tim developernya. Perlu kan?

so pasti.

kalo mo bantuan contoh CV seperti apa ..dont worry to contact me..nanti
saya kasih contoh gimana resume Indian,etc ...

 (3) kontak komunitas outsourcing yang big guy itu. nah, siapa
 orangnya (nama, alamat e-mail, dsb) ?

orang2nya jelas yang bekerja di sektor itulah... narayanamuthi @
infosys.com :)

lihat pendekatan diatas:

Kontak ini sering terjadi karena pernah kerja bareng , pernah kerja
disitu atau
sama-sama sholat jumat di mesjid yang sama terus ngobrol-ngobrol2 ..


Carlos



[teknologia] Re: Menggalakkan outsourcing

2006-01-18 Terurut Topik muhamad carlos patriawan

 Tolong dikoreksi kalau salah.

 Membayangkan jadi developer yang kerja di Indonesia dan ingin
 mendapatkan kontrak outsourcing, rasanya kalimat di atas cukup
 deskriptif.

kurang lebih begitu.
saya dulu pernah kerja di persh yang nomor 6 atau nomor 7 nya.

nah sebagian company tsb ada juga yang punya operasi di luar india
,seperti malaysia :-)) jadi paling tidak kawan seperti Affan bisa
develop programing atau proyek yang dia suka karena bekerja di 'right
company' ,tinggal di negara yang ada azan subuhnya dan bisa snorkeling
ke Tioman Island.

Btw sory yach, saya karena mendengar dan melihat dua sisi kehidupan
IT ini makanya sering nulis.karena baik vendor dan perusahaan
outsourcing seperti infosys SELALU MENGELUH kekurangan
orang/SDM/resources sementara engineer Indonesia SELALU MENGELUH gak
dapat kerjaan atau proyek yang bagus.

Saya teh bukan broker , cuman ngasih lihat aja ada Dua GAP besar antara
sebagian IT di Indonesia dan IT di luar (pas keluar dari batam dah
kelihatan bedanya .. he he :-) )

Carlos



[teknologia] Re: HITEK ABM tipe NULIS-1

2006-01-18 Terurut Topik muhamad carlos patriawan


Mohammad DAMT wrote:
 OK. Kali ini bukan perangkat keras berbasis laser, tapi perangkat lunak.
 Produk ini adalah perangkat lunak pengenal tulisan tangan (Handwriting
 Recognition). Produk ini dibutuhkan oleh perangkat2 PDA atau tablet. Ada
 banyak produk semacam ini mulai dari buatan Israel sampai buatan Jepang
 tapi mahalnya ratusan ribu dolar:

 http://www.google.com/search?q=handwriting+recognition

handwriting recogniztion ini sudah ada di pocket pc by default bang
(notes,word,etc)..

carlos



[teknologia] niche markets

2006-01-18 Terurut Topik muhamad carlos patriawan

Moral #1 :
Untuk kasus ini, saya lihat finding the niche itu cukup penting.
Kalau ketemu niche yang tepat, kadang dengan modal minim pun kita bisa
potensi mendapatkan return yang cukup besar. Di kasus ini, modalnya
cukup development fee sebulan. Kalau gagal pun saya tidak terlalu
banyak merugi.
=
sebenarnya kalo dari sisi global kan sudah terlihat ya kalo leading di
software adalah india,manufactur china...ada lagi, ternyata niche
market di networking yang orang belum tahu... adalah dipegang Pakistan
! Nah lhoiya kalau misalnya datang ke vendor networking,lebih
banyak ketemu si Khan dan Amir Syed dibanding Puntesh dan Hitesh.

Koq gitu ? setelah saya tanya ternyata di pakistan dari dulu punya
perhatian khusus dengan networking dan telekomunikasi,pttnya telekom
pakistan ternyata sangat gesit dalam mengembangkan sdm telco dan
networksnya.

Balik lagi, orang bodoh seperti saya tidak mau mendefinisikan niche
market buat Indonesia itu apa. Saya mau seperti yang zaki katakan:
tidak orang tua saya sekalipun yang bias mendefinisikan kerjaan saya
apa.

berangkat dari situ,orang yg punya pengalaman seperti kita mas,harusnya
ya hanya memberitahu semua jalan dan peluang yang ada melalui wawasan
dan pengalaman..nanti org2 mau mengerjakan apa, itu terserah mereka
sendiri.

Carlos



[teknologia] Re: Kebijakan check-in/commit (was Re: Melacak commits secara real-time)

2006-01-18 Terurut Topik muhamad carlos patriawan

Ariya Hidayat wrote:
  anywa masalah commit ini sebenarnya punya mazhab lagi karena
  commit/checkin punya peran erat dengan kualitas produk dan akhirnya
  company revenue/images.

 Betul.

  - untuk fixing bugs mau di checked in di stable code atau di release khusus 
  ?

 Mazhab KDE (CMIIW): trunk/main brunch selalu unstable (kecuali mau rilis).
 Jadi bug fix selalu di dimasukkan branch yang dipakai untuk rilis.
 Lalu, kalau masih ada di trunk, yang di-forwardport. Atau kalau
 ketemunya di trunk, dibackport ke branch.

yang beri signal siapa untuk backport ?

  kalau di release khusus apakah tiap customer kudu punya special release 
  code  ?
  atau sebaiknya semua checked in code dimasukin ke satu image ?

 Hehe, kalau di dunia open-source semua customernya sama. Jadi ini nggak 
 berlaku.
 Tapi saya bisa membayangkan version controlnya penuh dengan tag-tag
 per customer. Wah, mergenya gimana tuh?

Nah itu DIA permasalahan yang vendor hadapi dan sangat ribet
managingnya :-)

belum lagi waktu di kompile kan ada fitur yang harus disertakan,beda
platform beda masalah (ada device pake ppc ada intel based
contohnya)...terus ada fitur yang tidak disertakan.Akhirnya sebagian
vendor punya kebijakan, kalau ada major release baru,jangan disuruh
customer untuk upgrade ke build tersebut,kecuali they really have
to..

Terus terang kalau masalah ini saya tertarik sekali dan dari hasil
diskusi dengan sw lead, saya berikan kepada mereka agar bagian devtest
dan bagian dev. menuliskan sebuah 'paragraph' tentang kualitas modul
yang ditulisnya , kedua dev/dev.test memberikan rating kepada
modulnya,termasuk kemungkinan loophole nya ada dimana,yang untested
yang mana,yang low quality dalam kondisi apa ? yang menyebabkan race
condition di hal yang mana.

Wah ide yang ini saya harus segera PATENkan .. karena proses ini saya
yang menemukan dan kasih ide...mumpung belum dicuri orang .. hehehe :-)

Carlos



[teknologia] Re: Kebijakan check-in/commit (was Re: Melacak commits secara real-time)

2006-01-18 Terurut Topik muhamad carlos patriawan

wah yang ini lupa:

  - untuk fitur gimana kalo sudah deket deadline ? misalnya mau nambahin
  fitur OSPF LSA  Pacing enhancement on ATM-OC3 interfaces with PPP
  encapsulation, apa mau codenya dicommit/direlease walaupun ada 20
  showstoppers ? ataukah langsung deliver aja ? (kalo kustomer nemu,baru
  disembuhin,etc).

 Mazhab KDE: beberapa bulan sebelum rilis tidak boleh ada fitur baru.
 Kalau mau buat fitur baru, harus siap bikin branch dan (di masa depan)
 merge sendiri nantinya. Dan fitur baru tetap saja tidak akan ikut ke
 rilis yang sekarang, namanya juga feature freeze. Optimasi dihitung
 fitur baru, kecuali super trivial.


oh bukan ya.. maksud gue tuh kalu elu sudah checked in fitur diatas ,
tapi kemudian begitu sudah dekat deadline, kualitasnya buruk... masih
ada 10 showstopper misalnya jadi fiturnya gak kerja.

gimana pendekatanya kalu di open source ? terus di rilis atau fiturnya
di'buang' ?

kalo vendor tergantung mazhab,tapi sering dilihat case by case dulu..

Carlos



[teknologia] Re: HITEK ABM tipe NGETIK-1

2006-01-18 Terurut Topik muhamad carlos patriawan

Ariya Hidayat wrote:
  ini dia produk kita selanjutnya HITEK ABM (Alat Bantu Mengetik) tipe
  NGETIK-1 (Ya masih berkutat dgn laser murah). Ada buatan Cina harganya
  200 dollar. Kita bisa tidak bikin dgn harga Rp 500.000,-?
 
  http://www.virtual-laser-keyboard.com/
 
  Cara kerjanya dengan memproyeksikan susunan tata letak papan ketik ke
  media apapun yang diletakkan di depan alat kita ini. Kita tinggal
  mencet-mencet di buku, papan, atau kardus, segala yg kita ketikkan
  kemudian nongol di komputer.

 BTW, asyik nih kalau digabungkan dengan head-mounted display (misalnya
 produknya http://www.virtualresearch.com/ yang dipakai di
 Heinz-Nixdorf Institute, universitas saya). Bisa nyaman kerja di mana
 saja. Tapi kalau display terlalu berat, jadinya potensial sakit
 kepala.

 Mari kita kupas teknologinya. Lebih mudah kalau ada yang berkorban mau
 beli dan dibongkar untuk reverse-engineering :-)

tadi saya lihat virtual-keyboard buatan china/HK (hutchison) sementara
yang virtual research pembuatnya perusahaan di silicon valley juga (di
aptos/santa cruz).


 Silakan ditambahi/dikoreksi/diperbaiki/dikecam.

ayo 'market intellegence'nya kembangkan.

Saya masih belum tahu kalo virtual research dari aptos diatas untuk
keperluan apa saja ?  any insight bang ? marketnya siapa ? ada bayangan
growthnya 5 tahun ke depan bagaimana ? 

Carlos



[teknologia] Re: HITEK ABM tipe NULIS-1

2006-01-18 Terurut Topik muhamad carlos patriawan

Mohammad DAMT wrote:
 Pada hari Rabu, tanggal 18/01/2006 pukul 10:21 -0800, muhamad carlos
 patriawan menulis:

  handwriting recogniztion ini sudah ada di pocket pc by default bang
  (notes,word,etc)..

 Produk tablet dan pda kan bukan pocket pc aja, dan produsen2 ini butuh
 teknologi tsb (yg murah dan OK).

produsen pda yg mana ? kalo gue gak salah,dah ada itu fitur
recognitionya by default kalo pakai windows mobile bang.

dan harga pda dah relatif terjangkau .. palagi kalo bekas :-)

 Kalo Microsoft yang punya litbang
 (horeee ini lagi yg keluar) kayaknya akan pakai produk in-house ya?
 (atau juga cari ke luar?)

nah yang ini gua gak tahu ... harus tanya orang mikrosop ;-)

Tapi,sebagian persh IT memang prosesnya sering outsourcing ke luar
koq... :)

Carlos



[teknologia] Re: HITEK ABM tipe NULIS-1

2006-01-18 Terurut Topik muhamad carlos patriawan


Mohammad DAMT wrote:
 Pada hari Rabu, tanggal 18/01/2006 pukul 20:33 +, muhamad carlos
 patriawan menulis:
  produsen pda yg mana ? kalo gue gak salah,dah ada itu fitur

 Ada deeeh.

hahaha kalo pda yang berbasis windows mobil handwriting recogniztion
mah sudah ada by default ..


  recognitionya by default kalo pakai windows mobile bang.
  dan harga pda dah relatif terjangkau .. palagi kalo bekas :-)

 Maksutnya 'engine'-nya itu loh. Kalau ada yg lebih murah dan OK pada
 produk selanjutnya, si arsitek utama setelah mendapat bisikan dari semua
 arsitek di bagian tulis-menulis akan bilang: Yak mulai produk ini kita
 tidak lagi pakai engine dari PT Anging Mamiri lagi, tapi kita akan tukar
 dengan engine HITEK ABM tipe NULIS-1 dari PT YAHPOS karena lebih murah
 dan sudah komitmen untuk menyediakan API yang sama disertai fitur2 yang
 lebih meriah.

Sip satuju kalo yg ini.


carlos



[teknologia] Re: HITEK ABM tipe NGETIK-1

2006-01-18 Terurut Topik muhamad carlos patriawan

 Masuk akal, tinggal dipasang translator (look-up table) yang sesuai di 
 otaknya.


gua baca dari email elu ber2 tentang reverse engineering dst cuman bisa
menyimpulkan kalo lu bedua sebaiknya kerja di startup silicon valley
bagian RD yang visinya invent 'something new'  , orang seperti arya
rugi kalo cuman mengerjakan proyek outsourcing :)


carlos



[teknologia] Re: Math Will Rock Your World

2006-01-18 Terurut Topik muhamad carlos patriawan

Edo Caligula wrote:
 On 1/14/06, Muhamad Carlos Patriawan [EMAIL PROTECTED] wrote:
  And last May two brothers, Amit and Balraj
  Singh, sold Perabit Networks -- a company that developed algorithms for
  genetic research -- to Juniper Networks (JNPR ) for $337 million.
 
  ===
 
  Wah Kamsiah Bang Oskar,kerjaan saya skrg masuk businessweek
  ternyata.Dua orang diatas is sitting next to my cubicle :)
 
  tapi yang kita kerjakan emang asik sich,mengubah long pattern menjadi
  bytes.
 
  Carlos

 Wah Carlos boleh sedikit cerita ttg Perabit Networks ini atau kalau
 ada url yg bisa dishare juga boleh. Saya kemarin2 bertemu dengan

yg 'agak' historik ada di
http://www.mindfully.org/GE/GE3/Computer-Genetic.htm tapi google saja
peribit networks dan bukan perabit.

Ini idenya datang dari waktu foundernya yang research dna pattern di
stanford waktu disana untuk melakukan kompression terhadap data
networks menggunakan metode file compression seperti LZ dan dna pattern
recogniztion. Perbedaan algorithmanya diungkap sedikit di
http://www.computerworld.com/networkingtopics/networking/story/0,10801,63479,00.html
Hasilnya,data di packet bisa reduced sampai 99% (tergantung data
type),tapi itu baru satu hal.

Hal selanjutnya yang di 'hack' adalah tcp ; dibikin sedemikian rupa
sehingga throughput tcp tradisional yang misalnya hanya 50 kbps menjadi
1 Mbps.Kalau ini teknisnya total beda dibanding compression. Yang
dihack ketiga adalah application protocols,seperti CIFS
(Samba/Microsoft File sharing) dan MAPI/Exchange.

website formalnya sekarang ada di www.juniper.net bagian apps
acceleration ; juga bagus untuk liat2 kompetitor seperti riverbed
(http://www.riverbed.com/ ) atau expand ( www.expand.com) ,kalau
riverbed ini teknologinya berdasar paper foundernya waktu research di
uc berkeley.

Carlos

Carlos



[teknologia] Re: Math Will Rock Your World

2006-01-18 Terurut Topik muhamad carlos patriawan

 Buku Ian Witten yg Data Mining saya tidak terlalu sreg mungkin gara2
 saya mulainya bukan dari awal. Buku Ian Witten yg Managing Gigabytes
 lumayan menarik buat yg suka mainan large datasets.
 http://www.cs.mu.oz.au/mg/


memang contoh dibuku ini yang dipakai di packet compression company dan
data mining/search engine seperti google.

Carlos



[teknologia] Re: Math Will Rock Your World

2006-01-18 Terurut Topik muhamad carlos patriawan


Harry Sufehmi wrote:
 On 1/19/2006 at 3:22 AM muhamad carlos patriawan wrote:
 Hasilnya,data di packet bisa reduced sampai 99% (tergantung data
 type),tapi itu baru satu hal.

 *speechless*  rasanya sulit mau mempercayai paragraf di atas. Then again, 
 saya juga tidak percaya ketika pertama kali mendengar rasio kompresi JPEG - 
 sampai akhirnya melihat sendiri faktanya (ternyata bisa ya !)

 btw; itu lossy atau bukan ?

jadii ada dua hal:

1. ada pattern yang bisa 99% seperti text file (halaman koran
misalnya), kalau raw file dan gz ya lebih sedikit ratio kompresinya.

2. Reductionnya dilakukan diatas Memory dan Harddisk, kalau yang
HD-based misalnya bisa capture pattern yang panjang sekali, isi CD
misalnya :-)


Carlos



[teknologia] Re: consulting

2006-01-18 Terurut Topik muhamad carlos patriawan


boy avianto wrote:
 On 19/01/06, muhamad carlos patriawan [EMAIL PROTECTED] wrote:

  kontak dengan firm di silicon valley untuk mengerjakan kontrak
  proyek/consulting di persh hitek di valley atau US umumnya, ini untuk
  pengerjaan software,network consulting,consulting management.

 Siapa takut? Saya rasa disini banyak yang skillnya sudah lebih dari
 decent untuk menangani ini.

Asik. jawaban 'siapa takut' ini yang bikin semangat .. HAHAHA :)


  Jeleknya dan buruknya: orangnya harus berada di AS.

 Yah... memang ini yang bikin runtuh semangat. Mau sih mau banget
 kesana, tapi untuk penghidupan sehari-hari aja harus bermacet-macet
 ria boro-boro nabung =(.

 *loh kok jadi curhat hehehe*.

Lho ? emang kenapa ? kan semuanya dari tiket pesawat dkk nya diurus
oleh kantor ?
jadi ya gak keluar dana sama sekali lah.

  makanya...enakan ini dibanding bikin produk... hehehe :-)

 Yup, setuju sekali dengan poin yang satu ini.

Iya, gak pening namanya juga outsourcing... gak perlu mikirin
market produknya siapa, untungnya berapa de el el.

Carlos



[teknologia] Re: niche markets

2006-01-18 Terurut Topik muhamad carlos patriawan


boy avianto wrote:
 On 19/01/06, muhamad carlos patriawan [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
  Moral #1 :
  Untuk kasus ini, saya lihat finding the niche itu cukup penting.
  Kalau ketemu niche yang tepat, kadang dengan modal minim pun kita bisa
  potensi mendapatkan return yang cukup besar. Di kasus ini, modalnya
  cukup development fee sebulan. Kalau gagal pun saya tidak terlalu
  banyak merugi.

 Contoh paling bagus untuk 'keberhasilan' nembak niche market itu
 adalah 37signals. Dulu mereka menawarkan servis pengembangan,
 konsultasi dan testing situs tapi sekarang justru menghasilkan
 beberapa produk berbasis servis yang cukup banyak dipakai oleh 'niche'
 market. Mereka juga hebat marketingnya memanfaatkan blog-blog dan
 viral marketing.

 Dicari: sparring partner utk develop ide untuk jadi produk berbasis
 servis via web!

partnernya dalam bentuk apa nich ?

Carlos



[teknologia] Re: USB controller untuk client-mode

2006-01-18 Terurut Topik muhamad carlos patriawan


Herry Susanto wrote:
 Ada yang pernah mengembangkan hardware dengan USB sebagai client nggak?
 Kalau ada yang pernah, biasanya pake controller apa (chip-nya), dan beli di
 mana.


kalo vendor chips,etc gini pasti ada di magazine enthusiast , start
dari
http://www.embedded.com/marketplace/


 Soalnya kalau pakai RS232 udah terlalu jadul dan lambat banget. Sekalian
 ngecek disini ada yang main hardware nggak.

 Terimakasih
 
 --
 I am nobody, nobody is perfect
 http://hericz.net



[teknologia] Re: Teknologi dan perspektif (Re: Why I should work for Google)

2006-01-17 Terurut Topik muhamad carlos patriawan

Made Wiryana wrote:
 On 1/17/06, Budi Rahardjo [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
 
Maaf jangan-jangan kita terlalu yakin' padahal sebetulnya secara
  nasional
   tidak memiliki modal utk itu.
 
 
  Sayangnya banyak pendapat IT == software :(
  Kalau di sisi software saja, memang kita masih sangat jauh.
  Nah ini yang ingin saya push.
  Kalau memang gagal, kita bisa kembali fokus ke pabrik toner,
  harddisk, packaging IC, dsb. It's ok.


 Atau mending jadi petani aja, tapi petani/nelayan kelas dunia ?.   Laut
 besar jangan dianggurin, manfaatkan TI utk explorasi laut.

 Tapi ... no panci. Bukan karena pancinya, tapi karena kita
  belum punya pengalaman membuat panci.


 Sebagai nelayan kita sudah punya pengalaman.  Kenapa ini tidak lebih
 diexplorasi lagi, Sebetulnya inti yg ingin saya katakan adalah, jangan
 industri TI utk TI itu sendiri, tapi industri TI utk apa. ? Dan apanya ini
 yang dikembangkan sesuai dengan apa yang kita telah kuasai.


Maaf Pak Made, tapi sebaiknya ndak asal berikan alasan saja.

Half of My family masih jadi nelayan miskin di pedalaman sumatra yang
pendapatanya hanya 1000 perak sehari.

Jumlah ikan juga makin menipis tiap hari.
Belum lagi polusi dst.

Solusi buat mereka: harus  BERHENTI jadi nelayan , jangan dikira enak
jadi nelayan !
dan ini sudah dilakukan dan sukses.

Kalau kita orang IT,seperti katanya Pak Budi,lakukan apa yang
sebenarnya kita bisa lakukan lah, jangan ngeles  seperti wah nanam
cabe saja.




 Di Gatra pernah saya baca, ibu-ibu yang sukses jadi pengexport ikan ke manca
 negara, dan punya pabrik pengolahan ikan besar.


   Betul kata Ari, mending kita jualan panci,
  ...
 
  Masalahnya, justru belum ada track record jualan panci di LN.
  Coba dicek.
  (Jangan-jangan malah panci yang ada di dalam negeri sudah buatan
  China semua???)


 Ntar ada yang bilang Bikin panci aja ndak bisa mo bikin komputer he he he
 he


Makanya, waktu kita bikin sesuatu , kita hitung untung ruginya dulu.

Kalo kasus iptn dulu memang salah dan bikin sebagian orang 'takut'
dengan industri hitek.


Carlos



[teknologia] Re: Teknologi dan perspektif (Re: Why I should work for Google)

2006-01-17 Terurut Topik muhamad carlos patriawan

Made Wiryana wrote:
 On 1/17/06, Muhamad Carlos Patriawan [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
 
 
  Waktu bulan lalu saya ke Indonesia (pendek sekali cuma 10 hari, jadi ndak
   sempet kongkow-kongkow), saya sempet beli buku.  'Ironi Pahlawan Devisa
   yang bercerita ttg para TKI.  Bagus buat dibaca bagi yang semangat
   ber-outsource.
  
   Biar ndak besar pasak daripada tiang.
 
  salah persamaan.
 
  Outsourcing =! TKI  (yang ke Arab itu).


 Memang tidak sama, tapi sama sama ngedatengin devisa :-), hayo
 jangan-jangan kalah devisa yg didatengin-nya.

hahaha...kalau masalah tenaga kerja ini kan ada dua, yang berbasis
labour work seperti tenaga kerja dan expatriate yang berbasis
skill.

Dua duanya menghasilkan devisa,saya tahu persis berapa nilai export
tenaga kerja pilipina,indonesia dan outsourcing juga.

Kalau dari sektor global, yang paling tinggi ya masih outsourcing
sektor IT jelas.

Note: TK Indonesia(Labour work) kalah bersaing dengan TK pilipina
karena skillset,TK pilipina bisa lebih maju karena penguasaan bahasa
inggris dan keterampelan medical school (nursing) yang diajari di
pilipin.




  Btw, mestinya banyak dosen dan engineer yang ke bangalore nich , biar
  bisa melihat sendiri bagaimana TKA bekerja disana (Tenaga Kerja
  ex-Amerika)... :)


 BTW, kalau kita ntar selalu mikir produk TI yg memenuhi pasar asing, terus
 pasar dalam negeri siapa yg ngurisin :-), jangan-jangan malah import lagi

Pak Made , 'cut it short' saja ya ...

kalau Pak Made mau mengatakan supaya di Indonesia pakai open source
software , ya silahkan saja.Tapi beda masalah dengan *technya Pak Budi.

Carlos



[teknologia] Re: Menggalakkan outsourcing

2006-01-17 Terurut Topik muhamad carlos patriawan


 Gampangnya: kalau sabar dan beruntung bisa dapat duit yang lumayan. Hanya
 perlu duduk meluangkan beberapa jam tiap hari bisa dapat beberapa juta ;)
 (tanpa harus melakukan spamming :D)

Exactly  That is what i am talking about :-)

Akhirnya.
( Sebenarnya ada lagi proyek2 lain yang cukup menggiurkan
non-outsourcing kalau ada yang 'modali' , tapi konsepnya sama, output
dari produknya adalah devisa export )

Makanya,saya juga agak 'ngotot' dengan outsourcing ini karena saya
lihat technical requirementnya sebenarnya gak tinggi tinggi banget dan
bisa dikerjakan di Indonesia.
Satu masalah besar yang kita hadapi adalah KONTAK. Kedua kita harus
pelan pelan belajar agar meraih predikat CMM Level tertinggi (ini dari
sisi perusahaan).

Tapi saya senang koq,di milis lain sudah mulai ada iklan hiring
outsourcing engineer Indonesia di Jakarta untuk mengerjakan proyek
Network Management.Ini juga tech specs nya gak susah dan Engineer
Indonesia bisa ambil.


Carlos



[teknologia] Re: Menggalakkan outsourcing

2006-01-17 Terurut Topik muhamad carlos patriawan

Akhmad Fathonih wrote:
 On 1/17/06, Ariya Hidayat [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
 
  Buat rekans yang berkecimpung di dunia pembuatan software / aplikasi
  web, apakah sudah mencoba melihat-lihat situs semacam GetAFreelancer,
  CodeLance dan GetACoder? Atau malah sudah ada yang mendulang kontrak
  outsourcing dari situs-situs tersebut?
 
  Saya sendiri pernah iseng-iseng melihat isi GetAFreelancer . Kadang
  noisenya terlalu tinggi karena si pencari kerjanya mengiklankan
  layanan perusahaannya dengan uraian yang melenceng dari spesifikasi si
  pemberi kerja [*], terkesan hanya copy-paste saja dari template yang
  ada. Atau ada yang asal-asalan, misalnya mencari aplikasi cloningnya
  ebay hanya seharga ratusan dollar.
 ese sh**s?

nah, diskusi ini sangat bagus dan sangat produktif. Trims.

Waktu Pak Armien di Stanford dulu dan ikut diskusi dengan kita,
salah satu pointnya adalah bagaimana untuk mendapatkan lebih banyak
lagi proyek outsourcing dari luar ke dalam ? bagaimana memperkenalkan
kemampuan persh/individu IT di Indonesia yang bisa mengerjakan proyek
dari luar ?

Kalau dari hasil diskusi dengan kawan2 yang sudah mengerjakan proyek
outsourcing,biasanya mereka sudah kenal dulu alias punya kontak
dengan yang memberikan jobs. Nah,sekarang bagaimana mensiasati aga di
Indonesia mendapatkan lebih banyak software outsourcing. Iklan ? ikut
BKPM ? Ikut showcase ?

Teman saya satu Indonesian yang aktif disini ('temen' baik Pak Budi
Rahardjo) sampai
pernah ke pameran IT terkna; dan sangat terkejut begitu datang ke stand
negara Arab yang menjual kemampuan outsourcing orang2 dalam
negerinya. Bayangin,negara arab :)

Carlos



[teknologia] Re: HITEK ABM tipe RX-1

2006-01-17 Terurut Topik muhamad carlos patriawan

Adjie wrote:
 On 1/17/06, Mohammad DAMT [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
 
  Pada hari Senin, tanggal 16/01/2006 pukul 12:30 +0100, Made Wiryana
  menulis:
 
   Alat kayak gini di jual di Jerman kadang cuma 16 EU, buatan Jerman
   pula
 
  Nah kita jual €10 saja. Kembali ke pertanyaan saya: hambatannya apa
  untuk bikin ginian, kita punya tidak teknologinya? (untuk skala industri
  rumahan)


 masalah teknologi bisa di bikinken, di indo itu perlu sample, kalau ada satu
 yang sukses, pasti banyak yang ikutan,


Korrekt : Perlu DUA software house company di Indonesia yang bisa
mencapai CMM Level 5 ,punya kontak luas dan outsourcing di Indonesia IS
DONE DEAL.

yg saya lihat dari software house teman saya yang Bang Oskar saja
impressed adalah mereka punya banyak kontak dan punya bisnis bagus,tapi
mungkin kurang awarenessnya dengan CMM :)

Carlos



[teknologia] Re: Teknologi dan perspektif (Re: Why I should work for Google)

2006-01-17 Terurut Topik muhamad carlos patriawan

 saya pribadi sebagai wongcilik malah berandai-andai bukan cuma BHTV saja
 tetapi THTB (Tegal High Tech Bangalore)..hehehehe.
 jadi bukan hanya menyandang jepangnya indonesia saja..tetapi bangalorenya
 indonesia...smoga.

saya sepakat 100 persen... yg penting bangalorenya memang ...

jadi si paimin sang penjual kain sari di hosur road bangalore, bisa
punya anak yang namanya paidjo dan bekerja di Intel Bangalore
mendevelop  next-gen chips.

Dua duanya saling mendukung. Gak perlu dipertentangkan.Wong dua duanya
menghasilkan devisa koq.

PS: dulu di BHTV, ada bapak yang sudah membuat medical divais di daerah
tegal kalo gak salah.

 = Kalau yang ini saya kira semua akur, mungkin sebelum bikin suatu product
 baca-baca dulu buku IT Blue Book and Blue Ocean (kimmaugorgne).

selain penguasaan iptek ; juga penguasaan projek management ; dan ilmu
pasar. 

Sepakat Pak.

Carlos



[teknologia] Re: Menggalakkan outsourcing

2006-01-17 Terurut Topik muhamad carlos patriawan

Akhmad Fathonih wrote:
 On 1/18/06, Boku Baka [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
  numpang bertanya, ada nggak ya situs freelance seperti diatas namun untuk
  designer / animator?
  thanks.


 Sejauh saya tahu di situs-situs freelancer itu juga ada proyek-proyek yang
 memerlukan jasa design. paling tidak itu yang (kemarin-kemarin) sering saya
 temui di scriptlance, meskipun jumlahnya masih jauh kalah dengan pekerjaan
 menulis kode (non-design). Biasanya sih pekerjaan desain sudah tercakup
 dalam suatu proyek (tidak dipisah dengan jelas dari pekerjaan menulis kode).
 Kalau hal ini menyulitkan orang-orang yang mempunyai spesialisasi desain,
 saya kira tidak ada salahnya bagi mereka untuk bersekutu dengan coder
 sehingga harapan proyek terpenuhi :).

Sip bagus nich buat kolaborasi developer dan designer :)

 Seperti itu yang sering saya dapati di bid listnya: We are a great team in
 Heiderabad, mastering SQL, MSSQL, Visual basic, etc bla bla bla. We've
 understand all your requirement. We will deliver good quality of project.
 ;) -- baca: sekutu

sip: nich yang kayak gini yang gua bilang kita bisa menyaingi india...
kadang2 india itu seperti image saja sich..sepertinya jago semua,
padahal tidak ( mengikuti teori DISKursus massa-nya Jalaludin Rahmad
yang diungkap Mas Koencoro ).

Jadi engineer indonesia punya daya kompetitif disini :-) maklum saya
sering interview orang orang India ini dan gua sering bilang ke bos,
I'd rather hire Indonesian :-)


Carlos



[teknologia] Re: OOT: MacOSX untuk x86

2006-01-17 Terurut Topik muhamad carlos patriawan

satu lagi: kalau pakai MAC + IPOD itu artinya punya Taste.

Sesuai komentarnya jobs ke gates : Bil, elu gak punya taste.

:-)

Terus terang saya masih lebih kagum dengan Ipod dibanding Mac, kayaknya
yang bikin Apple bangkit 2 tahun terakhir ya karena penjualan Ipod.

Carlos

pipit wrote:
 On 1/18/06, Ronny Haryanto [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
  On Wednesday 18 January 2006 14:13, Zaki Akhmad wrote:
   Oskar, kamu mau buat pakai apa si MacOSX X86? Kamu emang desainer ya?
 
  Mac cuma buat desainer itu cuma myth.


 Tul. Beberapa kenalan  pindah ke  Mac alasannya sedikit virus.
 Ada lagi yang pindah, karena mac itu keren ! :P
 
 --
 
 Pipit
 http://pipit.wordpress.com



[teknologia] Re: Menggalakkan outsourcing

2006-01-17 Terurut Topik muhamad carlos patriawan

boy avianto wrote:
 On 18/01/06, muhamad carlos patriawan [EMAIL PROTECTED] wrote:

   Sejauh saya tahu di situs-situs freelancer itu juga ada proyek-proyek yang
   memerlukan jasa design. paling tidak itu yang (kemarin-kemarin) sering 
   saya
   temui di scriptlance, meskipun jumlahnya masih jauh kalah dengan pekerjaan
   menulis kode (non-design). Biasanya sih pekerjaan desain sudah tercakup
   dalam suatu proyek (tidak dipisah dengan jelas dari pekerjaan menulis 
   kode).
   Kalau hal ini menyulitkan orang-orang yang mempunyai spesialisasi desain,
   saya kira tidak ada salahnya bagi mereka untuk bersekutu dengan coder
   sehingga harapan proyek terpenuhi :).
 
  Sip bagus nich buat kolaborasi developer dan designer :)

 Sorry kalo rants,

 Sebagai orang UX (User Experience) yang mau tidak mau harus minimal
 mastering both world saya melihat bahwa ada gap yang cukup dalam
 antara developer dan desainer terutama dalam 'membagi' pekerjaan.
 Entah karena para developer merasa 'mengerti' desain atau para
 desainer yang malas memahami 'programming', yang jelas ada kesan
 saling 'gengsi' sehingga yang ada bukannya kolaborasi melainkan
 berantem antar 'agama'.

 Tugas saya sebagai jembatan antara dua dunia ini sebenarnya menantang,
 tapi maaf untuk kondisi di Indonesia ternyata memang 'desain' itu
 masih jadi nomor sekian di dunia 'teknologi' yang sarat dengan
 jargon-jargon teknis.

Ada benarnya.

Dulu waktu team saya di Jakarta harus handle masalah ini juga,
pendekatan yang saya bikin rotasi project management antara orang
design dan orang development untuk decision making.

Tapi saya sering beri orang desain porsi lebih karena orang programming
cenderung kurang open dalam menerima ide.

 Intinya... saya melihat banyak sekali programmer/developer yang 'sok
 tahu' masalah desain dan bersikap arogan terhadap 'karya'nya sehingga
 pada saat diberi masukan soal UI dijawab dengan nada melecehkan...
 Ntah bagaimana di luar Indonesia.

Sama,saya juga mengalaminya ...

di LN saya ndak tahu.

Kalo disini (valley), orang software groups yang begitu orang
hadware, devtest,TAC,manajemen (basically: the rest of the company) :-)
sering gak dianggep  ,tapi itu contoh buruk ajah.

Carlos



[teknologia] Re: OOT: MacOSX untuk x86

2006-01-17 Terurut Topik muhamad carlos patriawan

baskara wrote:
 On 1/18/06, muhamad carlos patriawan [EMAIL PROTECTED] wrote:

 
  Terus terang saya masih lebih kagum dengan Ipod dibanding Mac, kayaknya
  yang bikin Apple bangkit 2 tahun terakhir ya karena penjualan Ipod.

 IPOD + ITUNES. Bisa menjual 30 juta ipod + 850 juta lagu adalah hal
 yang luar biasa.

Gila emang, idenya sich biasa sebenarnya, tapi 30 juta ipodnya itu yang
bikin Apple bangkit.

 Hasil penjualan Mac tidak diekspos saat keynote kemarin. :-)

Kalah saya tidak salah, growthnya stabil dan cenderung flattening,dulu
sempet baca2 financial reportnya AAPL.

 Taste itu memang perlu, supaya tidak hambar ala kebanyakan masakan Jepang.

Masak sich ? bukanya sushi, teriyaki,yakisoba dan gyoza tidak hambar ?
 
Carlos



[teknologia] Re: Developer vs. Desainer (was Re: [teknologia] Re: Menggalakkan outsourcing)

2006-01-17 Terurut Topik muhamad carlos patriawan

Arie Reynaldi Z wrote:
   Kalo disini (valley), orang software groups yang begitu orang
   hadware, devtest,TAC,manajemen (basically: the rest of the company) :-)
   sering gak dianggep  ,tapi itu contoh buruk ajah.
 
  Ada contoh baiknya gak pak?

segi baiknya ya karena 99. % persh tergantung dengan kerja mereka
... ha ha ha :)

 
  Padahal aplikasi/pekerjaan itu sebenarnya kan harus team work. Semua
  punya peran yang sama penting.

 Kayaknya sama dengan perusahaan marketing, lebih disayang marketing
 daripada staff lain. Karena, mereka merasa yang 'mencari' uang.
 Mungkin orang software groups juga meresa 'jadi tulang punggung'
 makanya betingkah arogan.

 Jadi, yang harus dipegang orang PM nya, biar dia bisa melakukan
 pendekatan ke dua kubu.

Betul !

Orang Project Management yang handle yang bisa jadi decision maker jika
terjadi krisis.

Dulu,saya *terpaksa* terlibat di hal seperti diatas (saya lebih
cenderung ngurusin networks), jadinya ya fungsi PM-nya saya rotate.


Carlos



[teknologia] Re: OOT: MacOSX untuk x86

2006-01-17 Terurut Topik muhamad carlos patriawan

Saya bicara dari sisi ekonomi ya:


Arie Reynaldi Z wrote:
  Terus terang saya masih lebih kagum dengan Ipod dibanding Mac, kayaknya
  yang bikin Apple bangkit 2 tahun terakhir ya karena penjualan Ipod.
 
  Carlos

 Saya kalo ke 'pabrik' sering geleng2 lihat mac OS. Mau beli buat
 sendir, belum ada duit, lagian masih dapet jatah laptop presario
 widescreen + suse 10, mayan lah.
 Cuma kalo dibilang, karena iPod apple jadi bangkit, kalo dipikir2
 betul juga..

Kalau dari analisa growth Ipod dan Imac 3 tahun terakhir.Kelihatan
koq divisi produk apa di dalam apple yang nyumbang revenue terbesar.

 Hanya, kok bisa 1 produk bisa membuat 1 perusahaan

Hebatnya satu produk itu MP3 Player doang lagi. pinter bagus tuh
Jobs...cuman gua mikir juga, orang indonesia kan jago tuh kalo masalah
desain , mungkin kalau apple hire indonesian untuk produk
desainnya,mungkin bisa lebih keren lagi tuh...(siapa tahu)...


 bangkit, bandingin sama microsoft yang punya banyak diversi produk
 (dari palm sampai ke server). Apa karena produknya, atau orang2 memang
koreksi: pocket pc ..

 nyari 'cult brand' yang lain karena bosan dengan microsoft, atau..
 yaa.. karena iPod kewl aja geto. *pasti banyak yang mau bilang, karena
 semuanya.. :D *

kayaknya kalo apple emang ipod-nya yang bikin k00l.

Di microsoft,jangan lupakan XBOX ... ini orang2 gamer tergila2 juga
dengan benda ini.

Gua liat di kampusnya microsof di remond banyak flyers XBOX dimana...

Anyway,perhatikan deh,produk yg ngetop di CES akhir2 ini kayaknya
produk yang entertaining ...

Carlos

 sorry kalo jadi OOT

 --
 Arie Reynaldi Zanahar
 reymanx at gmail.com
 http://www.reynaldi.or.id



[teknologia] Re: OOT: MacOSX untuk x86

2006-01-17 Terurut Topik muhamad carlos patriawan

Affan Basalamah wrote:
 Zaki Akhmad wrote:
  Anthony Fajri wrote:
  
   emang mac cuman buat designer ? ato buat  developer ?
   lha matlab di mac kan juga ada..
  
   di tempet saya kerja, ada 1 buah lab yang isinya emac semua (rencana akan
   nambah lagi 1 lab yg isinya imac x86).
   alasan adanya lab komp yang isinya mac : biar mahasiswa tidak hanya bisa
   memakai windows :)
   --
   ---
   http://fajri.freebsd.or.id
 
  Ah Fajri bisa aja. Iya deh, kamu kan udah punya iMac ya Jri.
  Hiks.hiks...hiks..sementara saat ini aku masih harus setia
  dengan komputer yang belum bisa dipangku dan belum bisa dimasukin tas
  ransel.


 Makanya, join the notebook club dgn 4 'mahzab' yang haq, baik second
 atau baru:

 - Apple iBook (10 jt) Apple Powerbook 12 (15jt)
 - HP/Compaq M300/M700 (4-5jt)
 - IBM/Lenovo Thinkpad X20/T22 (4-5jt), X30/R52 (10jt)
 - Toshiba Portege 2000 (6.5jt), R150 (13jt)

 It's your call. Saran saya, cari yg kecil  enteng.

 Selamat terprovokasi ;)

kalo saya prinsipnya sama dengan data center google -- quantity over
quality ..gak papa PC biasa tapi harus banyak :-)

Jadi di rumah pake 4 pc + 4 laptop (2 kantor) plus gadget plus voip
phone plus blackberry etc ..Buset koq ada 4 ? lha iya kan buat server
dan buat anak2 jugatapi ...semuanya terjangkau koq..maklum beli di
Ebay, biasanya beli PC PIII bekas di ebay 50 dollaran doang ...
buruknya: kabel everywhere .. need 'wireless' solar cells.

Btw: target price saya buat beli laptop : harus dibawah 300 dollar ..
:)

Carlos
PS: Beli 3 APPLE Ibook baru ternyata sudah dapat 1 mobil VAN bekas yach
.. hahahaha :)



[teknologia] Re: Developer vs. Desainer (was Re: [teknologia] Re: Menggalakkan outsourcing)

2006-01-17 Terurut Topik muhamad carlos patriawan

boy avianto wrote:
 On 18/01/06, muhamad carlos patriawan [EMAIL PROTECTED] wrote:

Padahal aplikasi/pekerjaan itu sebenarnya kan harus team work. Semua
punya peran yang sama penting.
  
   Jadi, yang harus dipegang orang PM nya, biar dia bisa melakukan
   pendekatan ke dua kubu.
 
  Betul !
 
  Orang Project Management yang handle yang bisa jadi decision maker jika
  terjadi krisis.
 
  Dulu,saya *terpaksa* terlibat di hal seperti diatas (saya lebih
  cenderung ngurusin networks), jadinya ya fungsi PM-nya saya rotate.

 Salut soal rotasi, tapi bukankah nanti PM tetap ada ke'berpihak'an
 terhadap kubu masing2?

 Nah, makanya sebenarnya ini rants saya, dan juga rekan2 UX lainnya,
 karena untuk orang2 programmer (teknis) kami adalah yang paling
 'nyeni' sedangkan untuk orang2 desainer (art) kamu adalah yang paling
 teknis hehe. Jeleknya disini, malahan dimusuhin hahaha, karena
 dianggap memihak pihak yang lain =P.


saya kalo disuruh menilai kualitas desain web (anything web) dari
Indonesia, bisa disimpulkan dengan dua kata: world class

Carlos



[teknologia] Re: Melacak commits secara real-time

2006-01-17 Terurut Topik muhamad carlos patriawan

Ariya Hidayat wrote:
  Pointnya adalah memberikan nilai eksklusiftas dan
  kebanggaan bagi orang-orang yang telah melakukan commit .. biar lebih
  semangat lagi unutk menulis kode :)

 Yang ini sempat tidak begitu disukai di KDE, karena jumlah commit
 tidak selalu (kadang sih iya) sebanding dengan kualitasnya. Contohnya,
 saya bisa ganti indentasi banyak berkas sesuai dengan gaya pemrograman
 (coding style) yang disepakati. Hasilnya memang commits banyak, tapi
 tidak mencerminkan kebanggaan apapun. Sementara ada developer lain
 yang commit satu superfitur yang sekaligus juga memperbaiki ratusan
 bug, walaupun satu commit ini bisa berharga sekali.

Betul.

Kalau vendor lebih sering pake istilah check-in code daripada
commit.

Di vendor,ada aturan sangat ketat untuk check-in code ; Untuk checkin
di stable release, gak boleh sembarangan ; harus  LULUS Peer code
review dulu. Habis itu dilihat lagi,apakah codenya bener2 perlu atau
tidak.

Kalau masalah kuantiti chekin mah gak sama dengan kualitas , justru
sering terjadi sebaliknya.

PS: Biasanya dev. yang punya commits tinggi adalah dev. yang punya bug
assigned to him/her yang paling banyak juga... he he he :))
Carlos



[teknologia] Re: Teknologi dan perspektif (Re: Why I should work for Google)

2006-01-16 Terurut Topik Muhamad Carlos Patriawan

Mohammad DAMT wrote:

 Tapi patut kita hargai upaya bung Carlos (dengar nama Carlos jadi ingat
 Carlos Arozamena di komik Mimin) karena menjadi kompor cap Butterfly

wah orang finlan ini lupa dulu pernah ke cempaka putih ya :)

 untuk mengajak bertebaran di bumi Amerika menjadi insinyur nomor satu
 karena ga semua orang berminat jadi pembuat panci. Siapa tahu nanti
 kalau sudah pulang dari Amerika selain bikin produk-produk haitek juga
 bikin pabrik panci haitek dengan merek HAITEK (jadi ingat di sini ada
 kursi santai model bola kasti buatan Cina dengan tulisan gede-gede GONG
 XI FACAI di kanan kiri sisi kursinya, tapi kok bisa laku ya?). Pasti
 akan berguna bagi kita semua di kemudian hari (mungkin ini yang beliau
 sebut dengan pandangan secara long-term).

ini orang finlan bin bogor nyosor belakangan.

kurang lebih begitu mengenai long term.

koreksi: amerikanya gak penting sebenarnya,yang penting research
centernya mengikuti gaya bahasa om budi rahardjo.

maklum tugas berat menanti kita,menangani panci google yang jumlahnya
100,000 itu.  HE HE HE :)

Carlos



[teknologia] Re: Teknologi dan perspektif (Re: Why I should work for Google)

2006-01-16 Terurut Topik Muhamad Carlos Patriawan

 Kesannya saya jadi sombong, maunya diturutin. Padahal sebenarnya tidak,
 saya ingin merangkul dua kubu di sini. Kalau sekarang ga mau sepaham
 dengan Carlos cs, ya tidak apa-apa. Ketika dunia nanti kelaparan
 kemudian insinyur2 komputer tsb pulang kampung dengan tujuan kembali

yang lucu itu kalo ada istilah paham, karena paham saya cuman
MajuISME :)
Saya ketularan stanford-ISME nya pak budi barang kali  eh salah 
ketularan 10% otak india, sino dan yahudi terbaik.

Jujur saja,selama saya disini,saya banyak sekali belajar **behavior**
dan **attitude** kawan2 dari negeri lain yang sudah berhasil (dari
india ampe china).Ternyata mereka punya banyak sekali kesamaan. Jadi
ini bukan 'Carlos's story' tapi indian's dan sino's story'
sebenarnya.Yang menarik: kehidupan mereka rata2 JAH Lebih susah
dibanding kehidupan kita di Indonesia ini waktu mereka masih di
kampungnya.

sekarang nanya: ada gak sich orang di jalanan ngasih tahu cara: kalo
mau hidup tentram,enak caranya begini,gak perlu modal asing,gak perlu
ngutang,gak perlu jadi pengemis . artinya ngajarin ke arah yang
lebih baik agar bisa memproduksi 'something', bukan konsumtif kayak
iklan yang ada di pinggir jalan.

kalau tidak mau tidak apa-apa,namanya juga 'jalan'...cuman. #1
jangan pernah komplen kalo harga minyak 4500 seliter dan kemungkinan
bakal naik terus.#2 jangan pernah komplen kalo 1 dolar ceban


 Intinya: tiap orang punya jalan masing-masing. Tapi tiap orang juga
 boleh mempromosikan jalan yang sudah ditempuh yang ternyata enak kepada
 rekan lainnya.

namanya jalan,ada yang jalan dah pake jalan version 1.0 ada yang 2.0,
sebagian ada yang 20.0 ... yah kita berbagi info dan saling membantu
sajalah baik buruk masing2 jalan apa,yang penting motonya satu: mau
maju dan gak mau lihat anak anak kita jadi tukang bikin panci.

  keadaan ini ? Bisa .. caranya, wah.. saya 'script kiddies'.. gak bisa

 Ah pasti sama sebalnya dengan saya kalau sering2 membaca alasan 'skript
 kiddies' ini.

si zaki harus bertanggung jawab.


carlos



[teknologia] Re: Teknologi dan perspektif (Re: Why I should work for Google)

2006-01-16 Terurut Topik Muhamad Carlos Patriawan

Mohammad DAMT wrote:
 Pada hari Senin, tanggal 16/01/2006 pukul 08:21 +, Muhamad Carlos
 Patriawan menulis:
  Mohammad DAMT wrote:
 
   Tapi patut kita hargai upaya bung Carlos (dengar nama Carlos jadi ingat
   Carlos Arozamena di komik Mimin) karena menjadi kompor cap Butterfly
 
  wah orang finlan ini lupa dulu pernah ke cempaka putih ya :)

 Ingat. Bersama seorang petinggi dari ABRI.mil.id di sana. Tapi cuma 9
 hari karena ada hasutan yang datang lebih kuat.  *-P

percaya atau tidak: sang petinggi abri.mil.id tersebut sempet main2
dengan petinggi fbi.gov (yang ini agen rahasia beneran)  gara2
kerjaanya selalu berkutat di dinding api dan keamanan jaringan...

gua denger ceritanya ngakak aja...

buat yang lain: petinggi abri.mil.id ini mantan anak didiknya pak
samik.


  kurang lebih begitu mengenai long term.
 
  koreksi: amerikanya gak penting sebenarnya,yang penting research
  centernya mengikuti gaya bahasa om budi rahardjo.
 
  maklum tugas berat menanti kita,menangani panci google yang jumlahnya
  100,000 itu.  HE HE HE :)

 Kalau yang diajakin susah untuk dikomporin saat ini, ya sudah. Tapi
 nanti kembali lagi beberapa bulan/tahun lagi dan tulis di blog
 besar-besar: Tuh kan gué bilang juga apé! Dulu diajakin ga maú!

hahaha... sebenarnya sich gua dah sampai pada phase Tuh kan gué
bilang juga apé! Dulu diajakin ga maú! tersebut ...  :-)

Carlos



[teknologia] Re: Teknologi dan perspektif (Re: Why I should work for Google)

2006-01-16 Terurut Topik Muhamad Carlos Patriawan

Arie Reynaldi Z wrote:
  namanya jalan,ada yang jalan dah pake jalan version 1.0 ada yang 2.0,
  sebagian ada yang 20.0 ... yah kita berbagi info dan saling membantu
  sajalah baik buruk masing2 jalan apa,yang penting motonya satu: mau
  maju dan gak mau lihat anak anak kita jadi tukang bikin panci.

 Halah.. diskusinya jadi tambah aneh. :-) Sampai perlu 'dirangkul'
 segala.. mm.. seneng rangkul2an ya.. *wink-wink* :)

yang namanya membantu itu bukan bantu seperti saling rangkul di
mailing-list .. hehehe... debat nya sich sama sekali tidak penting.

tapi saling membantu dimanapun kalau diminta opini atau bantuan
lainnya.

Lihat ada informasi baru yang diungkap pak BR, kalau VC-nya ternyata
mendekati2 BR. itu saja kalau bisa digali serius, mungkin bisa jadi
peluang baru ( buat yang berminat dan punya kompetensi tentunya ).


 Saya setuju.. jalan kita beda2... Ada yang jadi soft devel,
 outsourcing, tech support, saya sendiri pedagang non-IT. Dan saya
 setuju kata2 'bikin panci nomor 1'.

saya sudah tahap,gak usah ngeyel jadi mau jadi panci #1, bikin panci
#5,asalkan menghasilkan devisa :) selama ini panci #99 pun tidak.

panci itu misalnya outsourcing dan IT service.

Carlos



[teknologia] Re: Why I should work for Google

2006-01-16 Terurut Topik Muhamad Carlos Patriawan

Budi Rahardjo wrote:
   Di IT juga seperti itu. Ada bedanya mengelola warnet 10 komputer
   dengan mengelola infrastruktur Google dengan 100 ribu komputer.
 
  wah  siapa bilang goog* cuman punya 100.000 komputer  ???
  eh udah ah gara2 ada angka 100,000 nya itu saya gatel.. :))

 mikirin power supply-nya aja udah ngeri!
 powerbarnya berapa banyak ya? he he he.
 (tentu saja ini kalau mikirnya dalam bentuk komputer biasa,
 atau bahkan blade. kalau bentuknya mainframe, lain cerita.)

 ngeliat data centernya perusahaan game di indonesia saja sudah
 mual. apalagi ngurusin yang banyak gitu.


Hints dengan kata sandi: pz dengan topi bukan biru 4 ...

dan jumlah 100,000 itu sangat *underestimate*




  Btw, ini agak serius: VC itu datang untuk peluang bisnis apa ?

 ada deh :p

 dia juga datang diumpan oleh kawan-kawan lain (yang perusahaannya
 juga dibackup oleh VC). kalau ke tempat saya dia hanya mau
 ngobrol2 saja. santai di bandung :)
 tapi prinsipnya sih dia masih tertarik ke IT yang memberdayakan
 masyarakat di asia.



   Kelihatannya tren yang ada saat ini adalah pilih Vietnam!
   Mengapa tidak Indonesia?
 
  Yuppe, pasti karena di vietnam orang-orangnya sudah bosen bikin panci !

 he he he.
 some people just don't get it, right? :p


right.

buat yang dont get it memang sebaiknya melihat sendiri ke bangalore
dan vietnam.

saya yakin bergumam koq bisa ya ...tapi begitu pesawat garudanya
mendarat di sukarno hatta bergumam ah itu kan di vietnam :)

Carlos



[teknologia] Re: Memory Mailing-List (was:Konsensus Milis Teknologia

2006-01-16 Terurut Topik Muhamad Carlos Patriawan

Made Wiryana wrote:
 On 1/15/06, Muhamad Carlos Patriawan [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
 
Milis ini merupakan cerminan  keadaan sebenarnya: memang
nggak pernah ada niat untuk mencapai konsensus! Kalau
demikian, apa bedanya dong dengan telematika?
 
  Yang sudah dianggap sukses berdasarkan pengakuan beberapa anggota
  tentang mailing list ini adalah kemauan untuk mengikuti tata tertib
  penulisan dan pengiriman email. Sedangkan tentang materi di dalamnya,
  kelihatannya memang potensial untuk dibelokkan ke topik-topik di
  luar alur utama Teknologia.


 Milis yang bisa berusia lama, biasanya malah yang tidak ketat
 tata-tertib-nya.  Ini utk ukuran Indonesia. Ndak percaya ? suka atau tidak
 suka TELEMATIKA bisa berusia lama mungkin karena ini he he heh e

Di Telematika,dari sejarah dan membernya kebanyakan orang-orang dari
organisasi dibawah mastel.Saya dulu sering *terpaksa* ikut meeting
mastel ini yang biasanya diadakan di gedung indosat.Makanya tidak heran
kenapa telematika seperti itu.Hebatnya,sudah satu dekade orangnya itu
itu saja :-))

Pendekatanya disana beda,pendekatanya selalu How to govern (catat:
bukan how to produce) maklum dari background Bapak2 di sana yg
memimpin organisasi yg kebetulan *terpaksa* menguasai ict indonesia.

Gak heran sampai masuk Blogsnya Priyadi.Tapi komentarnya BBR di blogs
kanan kiri cukup mewakili gambaran 'telematika' dan bapak-bapak kita
sebenarnya.

Carlos
ps: masih ada yang memburu nono sutrisno  gak ??  :) hahahaha :)



[teknologia] Re: apa yang membuat Yahudi Pintar.

2006-01-16 Terurut Topik Muhamad Carlos Patriawan


 disini selain arte, ada juga TFJ, dan channel2 lainnyaa...
 terus mengenai cara berfikir mereka yang bercabang ternyata kita bisa latih
 dan di bantu dengan software namanya mind mapper and mind manager atau ada
 juga yang free
 http://freemind.sourceforge.net/.

Wah ! Terimakasih sangat untuk softwarenya,gak nyangka ada software
seperti ini.
Dari screen shotsnya mirip-mirip build trees :)


 setelah saya liat_liat software ini rasanya saya  yakin bisa mengalahkan
 pola fikirnya yahudi di tambah bergaul sama yahudi+India+cina kalau kata
 Carlos bisa menyerap 10% cara berfikir mereka pasti kita bisa beat them.


Sepakat 100%.  Yang diatas itu IMO sebenarnya statement paling penting
sebagai output pemikiran di milis teknologia.

Carlos



[teknologia] Re: apa yang membuat Yahudi Pintar.

2006-01-16 Terurut Topik Muhamad Carlos Patriawan


Adjie wrote:

Paling tidak kita belajar untuk bisa mengalahkan mereka  atau menyamai
mereka, kalau kita ngga bisa, kita bisa siapkan anak cucu kita untuk
leading the world, yaa caranya mengetahui apa kelemahan bangsa ini dan
apa
kekuatan bangsa lain dan bagaimana mengalahkannya, jadi saya fikir
obrolan
ini  bukan cuman sekarang  bukan omong2  yang akhirnya jadi konsensus
tapi  sedikit bermanfaat terutama buat kita semua bagaimana membimbing
kita
atau anak2 kita become  to be some one leading the world. Kan kalau
mengutip
Aa Gym harus di mulai dari kita dan yang paling kecil so is up to
you to
decide,wanna be come some one leading or some one following...

==

Wah saya terharu dan tertegun baca paragrap diatas.

Salah satunya pada point bukan untuk omong2/konsensus saja tapi juga
untuk masa depan mempersiapkan anak2 kita.

Ucapan terimakasih mungkin kurang cukup untuk paragrap diatas, tapi
nanti kalau saya ada rejeki ke paris boleh dong bertandang dan
merepotkan mas Adjie, begitupun sebaliknya :-)


Carlos



[teknologia] Re: Teknologi dan perspektif (Re: Why I should work for Google)

2006-01-16 Terurut Topik Muhamad Carlos Patriawan


 tinggal (4) ... ah. itulah dia mengapa saya ngotot IT (dalam
 hal ini menjadi subset dari elektronik) sangat penting diperhatikan
 karena suatu saat, kita *terpaksa* mengandalkan itu.
 yaitu setelah kita tidak punya minyak, kayu, dan tekstil.
 tidak lama lagi. mungkin kurang dari 40 tahun [EMAIL PROTECTED]

 kalau tidak kita rencanakan, maka kita terpaksa bergantung kepada
 yang lain lagi. entah apa? jual pulau?

 -- budi

ada banyak hal lagi mengapa IT:

1. karena kita orang IT , dan IT kata kuncinya adalah inovasi

2. jualan barang tangible, nilai daya kompetisinya rendah,memang bisa
sich kita produksi,tapi boleh dipastikan negara lain terutama china
pasti bisa bikin harga yang lebih murah

( masalah pengkomoditian apa saja oleh China sekarang ini adalah
masalah besar di dunia,pemimpin negara maju seperti US dan Eropa sudah
menekan China agar currencynya dirubah sehingga bisnis exim
menguntungkan untuk semua.
Sebenarnya yang paling merasakan dampak dari kebijakan ekonomi china
bukan amerika,bukan jepang,bukan eropa tapi negara besar yang gak bisa
menghidupi kebutuhanya sendiri yaitu Indonesia sendiri...sadar gak
sadar kemajuan China sebenarnya sangat menghambat kemajuan kita untuk
bangkit).

3. bisnis tangible punya market yang fixed,susah ada inovasi dibidang
ini.

4. bisnis export IT yang intangible sebenarnya adalah what people
wants.
Korporate2 di negara maju gak bisa hidup tanpa IT,marketnya besar.

Saya sendiri beberapa kali dikirim email oleh rekan2 dan terkejut
begitu mengetahui nilai export software dan kebutuhan IT di luar yang
disupply India,China,Vietnam,ini bukan skala kecil tapi skala massive
yang bisa merubah semua negara.

5. kata kunci IT saat ini adalah: SERVICE dan EFISIENSI.
Lihat bacaan dari economist yang om adjie forward kalau service sektor
di IT yang nomor satu,artinya bukan kemampuan bikin produk yang jadi
pemenang,tapi industri
service/consulting/outsourcing/integration/customization.

Mengenai efisiensi,ini ada hubunganya dengan the world is flat,tapi
karena perubahan struktur ekonomi dan IT di dunia,kalau persh IT mau
survice,mereka HARUS(BACA: HARUS) investasi SDM jangka panjang di Asia.

Bayangin,orang sono yang tergopoh2 datang ke Asia supaya companynya
survive.



Carlos



[teknologia] Re: Memory Mailing-List (was:Konsensus Milis Teknologia

2006-01-16 Terurut Topik Muhamad Carlos Patriawan

Made Wiryana wrote:
 On 1/16/06, Muhamad Carlos Patriawan [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
 
  
   Milis yang bisa berusia lama, biasanya malah yang tidak ketat
   tata-tertib-nya.  Ini utk ukuran Indonesia. Ndak percaya ? suka atau
  tidak
   suka TELEMATIKA bisa berusia lama mungkin karena ini he he heh e
 
  Pendekatanya disana beda,pendekatanya selalu How to govern (catat:
  bukan how to produce) maklum dari background Bapak2 di sana yg
  memimpin organisasi yg kebetulan *terpaksa* menguasai ict indonesia.
 
  Gak heran sampai masuk Blogsnya Priyadi.Tapi komentarnya BBR di blogs
  kanan kiri cukup mewakili gambaran 'telematika' dan bapak-bapak kita
  sebenarnya.
 

 Itulah gambaran lengkap sesungguhnya Indonesia :-), jadi jangan
 sering-sering hanya di dunia para dewa-dewa, perlu melihat kondisi bumi.
 Salah satunya dengan rajin membaca TELEMATIKA

hahahaha yang dari Bumi itu ya saya sendiri Pak..mungkin lebih lama
saya di bumi daripada om made di jerman .saya khususnya dah lama
bergaul dan perhatikan kenapa (IT) gak bisa maju,bagaimana situasi di
perinternetan indonesia,... obatnya juga saya sudah tahu koq, pak Budi
sudah jelaskan beratus-ratus kali.

Justru karena melihat hal itulah makanya harus berubah DAN HIJRAH DULU;
tentunya dimulai dari diri sendiri dulu.


Carlos



[teknologia] Re: Teknologi dan perspektif (Re: Why I should work for Google)

2006-01-16 Terurut Topik Muhamad Carlos Patriawan



 hahaha ..  udah berlebihan diskusi ini sepertinya? muter2 trus kayak angkot.
 Ada yang ngambeklah, manyunlah (gak biasa diskusi). Dulu saya bilang jengkol
 versus hitek. sekarang panci versus IT.  Seperti kata pak Budi, kerja,
 kerja, kerja. Udah cukup diskusinya kayanya, cari topik lain aja. Tinggal
 eksekusi.  Bikin milis baru untuk eksekusi, bhtv group, infosys indonesia
 group, whatever. Atau minta izin ke pak moderator, ini jadi milis
 eksekusinya.

Pakcik paling senang kalau sudah di topik ini :-)

saya koq yakin anda akan tiba2 masuk di tengah2 yah.




 Show me Bro, don't just tell me.

 btw, yang show disini cuman 3, game, kamus offline, kamus on the fly. eh
 4, ada Sam dengan salesforce? lainnya cuman tell atau OMONG DOANG
 (termasuk gue).

 Kalau dianalogikan startup, semua pada sibuk bawa presentasi powerpoint
 (OMONG DOANG), cuman 4 yang demo.

SALAH TOTAL :-)

Router yang anda pakai untuk forward traffic internet di persh dan
negara anda itu buatan sebagian dari kami :-)

Carlos



[teknologia] Re: Teknologi dan perspektif (Re: Why I should work for Google)

2006-01-16 Terurut Topik Muhamad Carlos Patriawan


 saya gak masuk, saya bilang diskusinya tentang ini udah kepanjangan, stop
 it.


trims,saya setuju..

tapi saya minta juga *please* ... kita (yg di milis ini) ini orang
*tech ; paling tidak, tidak usahlah berkomentar kalau kita ini cuman
bisa bikin panci saja.




 
   Show me Bro, don't just tell me.
  
   btw, yang show disini cuman 3, game, kamus offline, kamus on the fly.
  eh
   4, ada Sam dengan salesforce? lainnya cuman tell atau OMONG DOANG
   (termasuk gue).
  
   Kalau dianalogikan startup, semua pada sibuk bawa presentasi powerpoint
   (OMONG DOANG), cuman 4 yang demo.
 
  SALAH TOTAL :-)
 
  Router yang anda pakai untuk forward traffic internet di persh dan
  negara anda itu buatan sebagian dari kami :-)
 

 ok, kalau begitu 5 orang yang 'show'?. btw, kami itu siapa?

me dong dan ... mas adjie ...
terus ada lagi kawan2 dari industri outsourcing india yang sudah
geleng2 kali dari kemaren2 :)

Carlos



[teknologia] Re: Memory Mailing-List (was:Konsensus Milis Teknologia

2006-01-16 Terurut Topik Muhamad Carlos Patriawan


  perinternetan indonesia,... obatnya juga saya sudah tahu koq, pak Budi
  sudah jelaskan beratus-ratus kali.
 

 Kalau dijelaskan beratus-ratus kali, ndak bisa sembuh. Tapi harus diobati
 pasiennya :-) tanya aja ama pak PY yang dokter.


obatnya menurut Pak Budi: mesti banyak engineer Indonesia yang
belajar-bekerja di research center.

hihihi :-)

Carlos



[teknologia] Re: Teknologi dan perspektif (Re: Why I should work for Google)

2006-01-16 Terurut Topik Muhamad Carlos Patriawan

Made Wiryana wrote:
 On 1/16/06, Muhamad Carlos Patriawan [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
 
  
   Betul kata Ari, mending kita jualan panci, tapi jangan
  tanggung-tanggung.
   Kalau bisa ngalahin panci merk SILIT  yang harganya mahal di Jerman (1
  panci
   250 EU).  Toh pabrik panci juga ntar butuh TI, jadi bisa juga ngidupin
   mereka yg bisnis TI.
 
  Ya gini saja sebaiknya. Kita definisikan siapa kita.


 Kita ya saya dan Anda (termasuk member lainnya), jelas kita ini bukan situ
 ama sapi kalo kata lenong betawi :-)) he he he he . Maksud saya jualan
 panci, jelas bukan sekedar jual panci jadi, tapi termasuk jadi produsennya.

ha ha ha lucu jugaya silahkan monggo kalau mau jualan panci Pak :)



 Kalau kita-nya you dan kawan...silahkan ... monggo, no problemo
  Sir,not big issue ..tapi beneran dong, jualan panci ...jangan hanya di
  milis saja.


 Panci -- produk lainnya yg sepertinya remeh-temeh, atau sesuatu hal yang
 sepertinya tidak ada kaitannya dengan TI, tapi nyata dibutuhkan orang
 banyak.

tergantung dari mana melihatnya :-) saya teh gak beli panci sebulan
sekali,tapi kalau langganan software yang monthly-based iya.. artinya
orang mungkin lebih butuh software dibanding panci :)

masalah panci pancian ini sebenarnya begini, mau melihat secara
statistik atau tidak,tapi nanti begitu angkanya dikasih lihatpun, kan
nanti komentarnya: ah itu di china, di india , di malaysia di vietnam
di pilipinah di singapura :-))

eh sudah semua negara asean termasuk yach.

tapi sekali lagi, GO ON with the panci's :)



  Kalau ada rekan lain yang mau maju juga jangan dimanyunkan,karena
  definisi kitanya mungkin beda. Sebab saya melihat buaanyak sekali
  kawan2 yang bersemangat belajar-bekerja di sektor IT khususnya
  networking dan ini modal besar (buat yang bisa melihat tentunya).
 
  Juga, jangan komplen kalo cabe 30,000 dan harga minyak 4500.
 
  gitu aja deh om made :)


 Sektor TI akan melaju, kalau ada yang pakai.  Pabrik panci, pedagang cabe
 gede-gedean, dlsb-nya inilah yang akan mendorong sektor industri TI
 melaju.   Abis itu bisa lah mau jualan router dan teman-temannya.

SALAH DRASTIS kalau dikira kita harus bikin produk canggih seperti
router.

Tidak Pak, melainkan industri service yang sebaiknya
dibangun,pelan-pelan, dari yang lowtech sampai yg benar2 hitech,yang
penting menyerap SDM dan tidak lebih besar pasak daripada tiang...Ingat
ini bisa dilakukan melalui investasi asing ,aduh Pak Budi sudah berapa
kali ya mengatakan ini.


Kedua, produk ini (tangible/intangible) harus berapa DEVISA dan EXPORT
KE LN
(jadi sektor di DN tidak usah menyumbang ke sektor IT ini), ujarnya mas
Budi itu begitu.


 Oh ya, produsen cabe gede-gedean sekarang khan juga invest  untuk riset
 bioteknologi yang peralatan server dan jaringannya tidak main-main. Itu yang
 saya maksud, bukan TI utk TI, tapi TI utk apa gitu.

Nah ini salah satunya mungkin ... ha ha ha :-)

 Soal panci, saya masih bercita-cita beli panci merk SILIT, untuk oleh-oleh
 mertua, sayang takut ndak diterima beliau, udah beli mahal-mahal, tapi
 merknya koq malu-maluin.

saya mungkin kalo kasih hadiah,saya bakal kasih GPS buatan Indonesia
bernama NUSAMAP, biar mereka bergumam oh orang indonesia sudah bisa
bikin GPS yach  :)


Carlos



[teknologia] Re: Teknologi dan perspektif (Re: Why I should work for Google)

2006-01-16 Terurut Topik Muhamad Carlos Patriawan

  
   ok, kalau begitu 5 orang yang 'show'?. btw, kami itu siapa?
 
  me dong dan ... mas adjie ...
  terus ada lagi kawan2 dari industri outsourcing india yang sudah
  geleng2 kali dari kemaren2 :)
 

 good. berarti anda gak termasuk yang OMONG DOANG seperti saya. boleh saya
 tau udah berapa jauh outsourcing businessnya sekarang? berapa duit yang anda
 tambahkan ke devisa Indonesia? udah berapa kali outsource ke Indonesia?


dua hal:

1. yang mengerjakan proyek outsourcing di Indonesia sudah ada ...cuman
ya ngasih tahu saja kepada anda,tapi jelas ada beberapa :-)), kan dulu
pernah diulas bahwa kita punya SDM.

2. Yang saya maksud diatas, engineer Indonesia yang belajar-bekerja di
persh outsourcing India  yang sebenarnya bisa banget memberi gambaran,
peluang-peluang apa dan apa (sebagai orang Indonesia) agar sebagian
persh Indonesia mendapatkan proyek outsourcing.


Carlos



[teknologia] Re: Teknologi dan perspektif (Re: Why I should work for Google)

2006-01-16 Terurut Topik Muhamad Carlos Patriawan

 2. Yang saya maksud diatas, engineer Indonesia yang belajar-bekerja di
  persh outsourcing India  yang sebenarnya bisa banget memberi gambaran,
  peluang-peluang apa dan apa (sebagai orang Indonesia) agar sebagian
  persh Indonesia mendapatkan proyek outsourcing.



 udah cukuplah gambaran. cukup lecture tentang multi billion dollar business.
 saran saya, coba outsource beberapa project. show us, stop telling us.
 Sekalipun anda steve jobs yang punya kemampuan reality distortion, anda
 tetap perlu tunjukkan ke kita. jadi nanti kita ngikut.


ya ente juga biasa saja lah...saya juga masih muda seperti ente,cuman
karena melihat kenyataan,ada keinginan berubah,setelah
berubah,melihat,merasa dan menganalisa sekian lama memberitahu yang
lain.untung masih ada orang seperti pak budi yang punya know-how dan
ingin sharing.

outsource sudah BANYAK SEKALI dilakukan,tapi ya itu, ke india :)

dan dalam masalah itulah,saya beritahu...apa yang sebaiknya dilakukan
jika kita kudu
dapat outsource proyek dari luar (refer ke soal software company dengan
CMM Level 2).

kalau mau main2 salah-salahan,harusnya gampang sajaharusnya ada
generasi lebih tua dari saya yang sudah bikin infosys.

jadi pakcik: Relaks aja ente ..
kita sama sama bangun , kita kontribusi dan gak usah grogi dengan multi
billion dollar business :)

Carlos



[teknologia] Re: Teknologi dan perspektif (Re: Why I should work for Google)

2006-01-16 Terurut Topik Muhamad Carlos Patriawan


baskara wrote:
 On 1/17/06, Muhamad Carlos Patriawan [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
  Outsourcing =! TKI  (yang ke Arab itu).
 
  Btw, mestinya banyak dosen dan engineer yang ke bangalore nich , biar
  bisa melihat sendiri bagaimana TKA bekerja disana (Tenaga Kerja
  ex-Amerika)... :)

 Atau tanya ke Naren Shankar, bagaimana caranya dari seorang engineer
 bisa menjadi produser CSI. :-)

atau keluarga Patel yang menguasai sebagian besar jaringan hotel dan
motel di AS :-))

Carlos



[teknologia] Re: Memory Mailing-List (was:Konsensus Milis Teknologia

2006-01-16 Terurut Topik Muhamad Carlos Patriawan

Arif Hidayat wrote:
 milis telematika itu di mana? bagaimana cara masuknya?

telematika @ yahoogroups bang

saya kalau iseng2 baca milis itu selalu terkenang masa-masa lalu 
he he he ..

sebenarnya saya baru subs juga setelah baca blogsnya priyadi, menarik
dan sedih sebenarnya dilain pihak...sudah 10 tahun pola berpikirnya
nggak berubah :-))

Carlos



[teknologia] bagaimana cara Engineer hitek berproduktif tinggi ? sediakan free Junk Food

2006-01-15 Terurut Topik Muhamad Carlos Patriawan

satu lagi artikel menarik,satu alasan kuat kenapa software engineer
bisa bertahan 16 jam sehari untuk bekerja ternyata resepnya simple:
free breakfast,lunch and dinner.

Wah bener banget :)


http://www.siliconvalley.com/mld/siliconvalley/13566026.htm

-cut---
As soon as your supply of Twizzlers and Diet Coke runs out, so do your
people. They leave the office to go home or go out to eat. And when
people leave, even for a short lunch break, you can lose the rhythm . .
. the hum of execution . . . to say nothing of that esprit de corps
that comes with foraging for Pop-tarts at 2 a.m. or the creativity that
accompanies your third Red Bull and fourth bag of Nacho cheese-flavored
Doritos in an hour.

I once worked for a start-up computing company that grew to $7 billion
in annual revenue during my stint. In the early years we brought in
doughnuts every morning. As time went on the doughnut bill got to be
outrageous. So we cut back to doughnuts only on Wednesday mornings.
Funny thing, our product launches began to stretch out. We were not
moving as fast as we once had.

When I asked the vice president of engineering what had happened, he
said, ``You cut back the doughnuts! My guys used to get in here by 8
a.m. every day to get their favorite doughnut before it was gone. Now
they come in around 9. I have 600 engineers in this organization, and I
lost about 600 man-hours per day because you stopped the doughnuts!''

Why should junk food have this effect? Can a doughnut really motivate
folks to come to work earlier? Sure. It's simple: People eat stuff at
work they would never be caught dead buying and never allow themselves
at home. It is compensation for long hours. And wholesome food really
doesn't cut it.
-cut--



[teknologia] Re: Why I should work for Google

2006-01-15 Terurut Topik Muhamad Carlos Patriawan

Ariya Hidayat wrote:
  anyway jangan salahkan DNA ,itu namanya emang udah gagal sebelum
  mencoba.

 Tentu saja maksudnya bukan menyalahkan, tapi mempertanyakan. Kalau
 memang ada orang-orang (*)  yang perlunya dan mahirnya adalah

kalau kita lihat dari 'sejarah' inovasi,ada dua cara dimana inovasi
pertama kali berkembang

1. kaum 'elite' techie di societynya menemukan dan invent sesuatu (yang
kemudian bisa menjadi industri/income) TANPA bantuan atau injeksi dari
pemimpin.

 Ini contohnya sejarah silicon valley,microsoft/apple/hewlett
packard,sejarah bagaimana wright brothers menemukan pesawat terbang dan
bagaimana infosys mulai.Tapi satu pre-kondisi yang harus ada adalah
environmen dimana invention dan development mendapat dukungan(referensi
dari wright brothers).

2. INJEKSI atau Kebijakan dari pemimpin,contohnya: cyberjaya di
malaysia,IPTN di Indonesia dan kebijakan 'peniruan silicon valley' di
negara2 seperti india,irlandia,singapura dan china.

Model #1,itu development bottom up.
jadi 'you do something' dan masyrakat disekitar akan menerima
manfaatnya setelah beberapa tahun.

Model #2,development top down,jadi 'we wait til gov. do
something',nanti kalau pemthnya sadar dan memberi injeksi,baru nanti
dibawah itu yang bergerak dan berinovasi (makanya perhatikan industri
hitek di malaysia kebanyakan contract manufacturer).

Indonesia mau pilih mana ? Pak Budi bisa bantu ... tapi jelas #2 is on
the way.

 membangun pabrik panci, bukan software company, barangkali yang harus
 digalakkan adalah kerjaan outsourcing membuat panci.

Dalam inovasi, yang diinginkan adalah merubah untuk perubahan.

Kalau 'sang perubah'nya saja berpikir konservatif,mana bisa
berubah,alias tetap jadi tukang panci terus seumur hidup :-)

Emangnya waktu bil gates dan steve jobs dulu bikin microsoft atau apple
 tidak ditertawakan :)) he he he (bisa ditimpali pak budi nich).

Saya jawab lagi diatas,coba kita analogikan lagi,ada dua
kampung,masing2 kampung punya penduduk 100 orang.Tarohlah penduduk A
dan B sama sama pintar,penduduk kampung A ada 90 orang yang bikin
panci(dan 10 org bikin software) dan kampung B ada 50 orang yang bikin
software(sisanya bikin panci).Jelas kampung yang mayoritasnya bikin
software yang 'living standard'nya jauh lebih tinggi dibanding kampung
yang cuman bisa bikin panci.

Syahdan,Akhirnya 10 org software dari kampung tukang bikin panci ini
mikir,gimana sich supaya bisa jadi seperti kampung tukang bikin
software yg hidupnya enak.Nah akhirnya mereka memutuskan  10 orang itu
untuk datang ke kampung tukang software,mencuri ilmunya, dan kemudian
setelah beberapa tahun kembali ke kampungnya untuk kemudian merubah
masyrakat tukang bikin panci menjadi tukang bikin software.Akhirnya
berhasil,setelah 10-20 tahun apa yang mereka cita citakan
terjadi.Masyrakat tukang bikin panci menjadi masyrakat tukang bikin IC
dan software.

Singkatnya,contoh diatas itu adalah apa yang dilakukan orang
India,China,Taiwan dan Irlandia.

Anyway untuk anak2 muda,yang penting sebetulnya gak usah terlalu sering
komplen 'kenapa gak begitu,kenapa gak begini'...tapi langsung saja JOIN
dimana ada perkampungan dan tempat dimana inovasi dan invention bisa
dilakukan.Nanti jika mahir,pulang dan kembangkan di
Indonesiajoin/bikin google,microsoft,infosys,apple :)

***And Join (or start) startup company if you're 'tough guy' and very
serious about developing country :-)


 Sudah pasti juga yang (*) itu tidak beririsan dengan kelompok yang
 mencintai pekerjaan coding, yang bisa jadi hanya minoritas.

kaum perubah itu dimanapun juga (termasuk AS) adalah kaum minoritas.

jadi ndak perlu resah :-) jangan dikira banyak orang amerika yang suka
jadi software engineer atau innovator, di amerika ini problemnya sama
dengan di indonesia,orangnya sebagian besar maunya bikin atau jualan
panci doang tapi tetap hidup enak :))


Carlos



  1   2   3   4   5   >