Andre Kusuma wrote:
caranya india ya yang diatas itu sebenarnya.
TKW= Tenaka Kerja Windia ? alias expatriate India :-)
Jadi SDM Windia ini dibekali ilmu2 what people wants dari
pembeli,simpel sebenarnya.
On Demand Skillsets.
salah satu training informal yang mengajarkan 'on demand
mesti dipahami kalau __sebenarnya__ engineer2 terbaik seperti di
Google,etc itu ya datangnya dari persh hitek dalam sektor yang yang
sama yang sudah 'leading' sebelumnya seperti Yahoo.
Ini terjadi di hampir semua sektor.
Makanya kalau kita ngomongin sebuah persh hitek pemenang baru,isi
Akhirnya keluar kampus gak tahu musti ngapain, paling banter kerja di
MNC. Gak ada visi untuk membuat produk dan layanan yang berguna dan
terjangkau bagi orang Indon sesuia dengan ilmu yang dipelajari. Ilmu
kita sangat jarang diamalkan. Pantas lah Indon gak maju-maju.
Yap bener banget
SDM kita juga kurang pengalaman :(
mungkin bisa niru cara TKW, di training dulu di sini ? ya untuk
sementara kita masukin ke bedeng, trus di godok beberapa minggu.
karbitan hehe
trus sebelum berangkat dikasi cheatsheets :p
caranya india ya yang diatas itu sebenarnya.
TKW= Tenaka Kerja
cara kerjanya gini: Network access server dan bandwidth dimiliki
PTT,sementara radius dan server2 lainnya dimiliki isp A dan B.
waktu user dial up, begitu masuk ke NAS, akan distart l2tp client
darisitu (sebagai LAC) dan akan diterminate di router nethop sebagai
LNS.Nah ISP A dan ISP
2 tahun terakhir cisco beli bcn system dan prockets , nah itu yang
paling strategis sebenarnya karena otak 2 startup ini gabungan
linus torsvald,wetse venema,bill gates dan steve jobs (kalo masih jadi
engineer) .. hahahaha :-) no hype koq but that's true..
O iya, saya baru inget
Lepas dari itu, dengan pengeluaran yang bersaing (baru asumsi, bisa
saja salah), nilai kontrak yang ditawarkan bisa menarik. Kalau awalnya
mematok tarif $20/jam saja, cukup menarik bukan?
[*] http://ariya.pandu.org/blog/archives/2005/05/funny-uncorrelated-thing.html
maaf top posting,
selain bisa menjadi MVNO perusahaan yang sudah punya branding juga bisa
menjadi MVNE (mobile virtual network enabler) misalnya yang fanatic sama
groupnya SLANK, slank bisa aja menjadi network enabler dimana nanti SLank
bisa menjual pre-paid system card dan nama operator networknya bisa jadi
bertemu dengan banyak orang Yahudi. Cerita lebih detail lagi dong Mas
Adjie. Mereka tidur berapa jam sih sehari? Makannya apa? Olahraga gak?
skrg aktifitas yang kamu lakukan apa .. mungkin mereka juga melakukan
hal yang sama koq.
Iya bener banget Djie, Zak jangan pernah beranggapan
Ronny Haryanto wrote:
On Friday 20 January 2006 17:27, muhamad carlos patriawan wrote:
Saya masukin satu lagi satu tipe bisnis model yang mirip dengan
outsourcing,sebenarnya lebih tepat renting sich, cuman lagi2 di
Indonesia belum ada tapi dari bisnis model ini terlihat gimana persh
bisa
Affan Basalamah wrote:
On 1/20/06, muhamad carlos patriawan [EMAIL PROTECTED] wrote:
di networking cisco ... karena di abad pergolakan internet pertama kali
(1995) memang cuman cisco sendirian yang berhasil mengambil market
karena kepintaranya melihat peluang di packet networks (tcp/ip
Lha itu hebatnya di Indon.
Matematika kok dihapal.
Otak ciptaan Tuhan bagus-bagus kok didowngrade jadi number cruncher
dan Matlab. Ini perasaan saya waktu mengerjakan UTS dan UAS digital
signal prosessing dulu. Mbok ya leave it to the pro, yaitu prosesor
yang sudah capek2 dibikinkan oleh
Arie Reynaldi Z wrote:
Keuntungan terbesar buat persh yang memberi outsource: *fokus*
Yap.. Kalau fokus jalannya lebih 'kenceng'.
so pasti secara teori .. namanya juga fokus dan efisien.
Kalo inget kata2 fokus ini inget Harvard Business School Review :-)
intinya kalo persh mau survive
Yuk bongkar ipod ( nano | shuffle ) , dan hitung harga
komponenya...biar bisa dapat berapa harga manufaktur dan apple profit.
shuffle:
http://www.pcworld.com/news/article/0,aid,119799,00.asp
nano:
http://neasia.nikkeibp.com/neasia/002785
kemaren2 sempet nanya ke temen orang cypress...hmmm
Ary Setijadi Prihatmanto wrote:
- Original Message -
From: muhamad carlos patriawan [EMAIL PROTECTED]
To: teknologia teknologia@googlegroups.com
Sent: Friday, January 20, 2006 6:39 PM
Subject: [teknologia] Ipod ... analisa komponen di dalamnya
Yuk bongkar ipod ( nano | shuffle
, Justin Waruwu [EMAIL PROTECTED]:
menarik, ada nggak yang pernah coba merakit hard disk 250 GB ke nano MP3
tanpa PC ?
2006/1/20, muhamad carlos patriawan [EMAIL PROTECTED]:
Ary Setijadi Prihatmanto wrote:
- Original Message -
From: muhamad carlos patriawan [EMAIL
Ronny Haryanto wrote:
On Saturday 21 January 2006 03:33, muhamad carlos patriawan wrote:
dulu saya sudah coba model seperti ini menggunakan pda blutut dan works
fine ; tapi orang iseng aja yang ngerjain begini... lho orang di pdanya
sudah ada wifi koq.
Ya bluetooth dongle kan jauh lebih
Ronny Haryanto wrote:
On Saturday 21 January 2006 10:56, muhamad carlos patriawan wrote:
Ronny Haryanto wrote:
Ya bluetooth dongle kan jauh lebih murah drpd beli wifi AP/card. Selain
org iseng juga org ngirit dan mengoptimalkan apa yg dimiliki kayak saya
gini :-)
bukanya dah
muhamad carlos patriawan wrote:
Ronny Haryanto wrote:
On Friday 20 January 2006 17:27, muhamad carlos patriawan wrote:
Saya masukin satu lagi satu tipe bisnis model yang mirip dengan
outsourcing,sebenarnya lebih tepat renting sich, cuman lagi2 di
Indonesia belum ada tapi dari bisnis
Ronny Haryanto wrote:
On Saturday 21 January 2006 15:19, adi wrote:
On Sat, Jan 21, 2006 at 10:18:21AM +0700, Harry Sufehmi wrote:
nah ini menarik, dari diskusi dengan vc yang saya tahu:
you are making wrong investment if you don't have competitor :-)
Tadi saya lagi speed reading
Oskar Syahbana wrote:
On 1/18/06, muhamad carlos patriawan [EMAIL PROTECTED] wrote:
di kopih:
Ada lagi jenis kerja yang lain?
-analisan keuangan perushaan
-pembuatan tax perusahaan
-pembuatan tax individu
-personal remote secretary
Mungkin
Ariya Hidayat wrote:
yang beri signal siapa untuk backport ?
AFAICS backport selalu sangat dianjurkan oleh si rilis koordinator
(setidak-tidaknya, sampai orang yang sekarang). Tinggal bergantung si
developer yang membuat patch saja apakah dia mau membackport atau diam
saja.
Nah itu DIA
Btw sory yach, saya karena mendengar dan melihat dua sisi kehidupan
IT ini makanya sering nulis.karena baik vendor dan perusahaan
outsourcing seperti infosys SELALU MENGELUH kekurangan
orang/SDM/resources sementara engineer Indonesia SELALU MENGELUH gak
dapat kerjaan atau proyek yang bagus.
Ary Setijadi Prihatmanto wrote:
- Original Message -
From: muhamad carlos patriawan [EMAIL PROTECTED]
To: teknologia teknologia@googlegroups.com
Sent: Thursday, January 19, 2006 5:24 PM
Subject: [teknologia] Re: Tax Outsourcing
(deleted)
Betul: KONTAK dan ini sedikit banyak
boy avianto wrote:
On 19/01/06, muhamad carlos patriawan [EMAIL PROTECTED] wrote:
boy avianto wrote:
On 19/01/06, muhamad carlos patriawan [EMAIL PROTECTED] wrote:
kontak dengan firm di silicon valley untuk mengerjakan kontrak
proyek/consulting di persh hitek di valley atau US
Dalam hal memakai solder uap kayak gini, saya mengaku kalah dengan tukang
servis HP di pinggir2 jalan.
Nah, kalau begitu (merujuk ke diskusi di thread yang lain) outsourcing
kan saja ke tukang servis itu ! Gampang kan :-)
sekalian promosi , ada satu kawan di milis indocisco sudah bisa
Harry Sufehmi wrote:
On 1/19/2006 at 5:30 PM muhamad carlos patriawan wrote:
Btw sory yach, saya karena mendengar dan melihat dua sisi kehidupan
IT ini makanya sering nulis.karena baik vendor dan perusahaan
outsourcing seperti infosys SELALU MENGELUH kekurangan
orang/SDM/resources
Arie Reynaldi Z wrote:
di LN. Jadinya saya memikirkan untuk jadi guru SMA saja setelah lulus
kuliah nanti. Itu kalau bisa lulus dari ITB hidup-hidup.
Hiks...hiks.
Duh.. bombastis amat.. emang ITB udah kayak ST*DN ?
dan kawan-kawan lainnya. Ya tapi itu tadi, saya belum bisa ikutan
Zaki Akhmad wrote:
muhamad carlos patriawan wrote:
Untuk Indonesia, ibarat kite punya rumah dan tetangga living
standardnya pada naek semua karena IT .. kita cuman bisa bengong ...
negara tetangganya gak cuman satu lagi, tapi semuanya ... :-)
Carlos
Analoginya bagus Bang Carlos
Zaki Akhmad wrote:
muhamad carlos patriawan wrote:
supaya semangat gua kasih 2 motivational class buat kamu zak hari ini:
Asyik ada kuliah tambahan. SPP kuliah Universitas MCP berapa nih Bang
Carlos?
entar aja spp bayarnya kalo udah gak jadi skrip kiddis :)
- Anggap Saja Generasi
Jefri Abdullah wrote:
On 1/20/06, win_hadi [EMAIL PROTECTED] wrote:
Carlos
*lagi makan lontong padang
emang ada lontong padang ? kayaknya sate padang itu di makan sama
ketupat.. :-)
Oh iya bener, pantesan gw rasa ada yg janggal :D, ketupat padang kali?
ha ha :-) bener
Oskar Syahbana wrote:
On 1/18/06, Arie Reynaldi Z [EMAIL PROTECTED] wrote:
Saya kalo ke 'pabrik' sering geleng2 lihat mac OS. Mau beli buat
sendir, belum ada duit, lagian masih dapet jatah laptop presario
widescreen + suse 10, mayan lah.
Cuma kalo dibilang, karena iPod apple jadi
Boku Baka wrote:
Kalo menurut pengalaman saya. Dalam sebuah perusahaan yang sudah mapan
(dalam hal ini tidak outsourcing tentunya) malah designer yang sering
berhadapan dengan klien. Sehingga tuntutan dari klien cukup banyak.
Kesannya malah programmer jadi seperti bekerja di balik layar.
baskara wrote:
On 1/20/06, Jefri Abdullah [EMAIL PROTECTED] wrote:
On 1/20/06, Boku Baka [EMAIL PROTECTED] wrote:
Kalo menurut pengalaman saya. Dalam sebuah perusahaan yang sudah mapan
(dalam hal ini tidak outsourcing tentunya)
loh emangnnya yang outsourcing itu perusahaan yang
Saya masukin satu lagi satu tipe bisnis model yang mirip dengan
outsourcing,sebenarnya lebih tepat renting sich, cuman lagi2 di
Indonesia belum ada tapi dari bisnis model ini terlihat gimana persh
bisa lebih efisien.
Di AS ISP bisnis, ISP2 dial up di luar seperti Earthlink dan AOL gitu
ahutapea wrote:
1. apa sih keuntungan outsourcing untuk hal ini (perawatan komputer) ?
pertimbangan kami :
a. tidak perlu pusing masalah komputer
b. total cost per tahun lebih murah daripada hire orang
c. kalo hire orang, anggaran di pos Belanja Pegawai udah terlalu tinggi :)
ada yang
baskara wrote:
On 1/20/06, muhamad carlos patriawan [EMAIL PROTECTED] wrote:
luar itu apa sich ?
Definisi luar = di luar perusahaan, yang bisa saja dari luar negeri
atau di dalam kecamatan yang sama.
Saya hanya mempertanyakan maksud kalimat perusahaan yang sudah mapan
(dalam hal ini
Boku Baka wrote:
Maaf, kalo jadi tendensius. Outsourcing menurut penggambaran di benak saya.
Sebuah perusahaan (besar/kecil mapan/tidak) yang perlu menuntaskan sebuah
pekerjaan proyek (develop aplikasi mungkin) kemudian mencari sdm dari luar
namun hanya selama proyek tersebut saja.
Saya
Yang menyewakan infrastruktur copper jelas Telkom, di-outsource ke
vendor lain malah jadi lebih mahal. Jadi inget kemarin ada dua orang
Telkom menawarkan kerjasama.
Dengan senang hati Pak, kami ISP butuh infrastruktur Bapak
Oh, bisa kami sediakan
DSL udah ada pak?
Wah, belum tahu, mungkin
Ariya Hidayat wrote:
Tapi saya senang koq,di milis lain sudah mulai ada iklan hiring
outsourcing engineer Indonesia di Jakarta untuk mengerjakan proyek
Network Management.Ini juga tech specs nya gak susah dan Engineer
Indonesia bisa ambil.
Bang Carlos, ini terkategori model kerja yang
PS:
Kenapa ya kalau pas ada post macam gini biasanya tidak rame? udah pada
bosen kali ya :D hehehehehe
Hehe, kalau ditanya seperti ini nanti metadiskusi lebih panjang
daripada diskusinya sendiri :-)
Karena orang yang suka commit gak ada taste kali ... hahahhaa :-)
anywa masalah commit
Ariya Hidayat wrote:
Di vendor,ada aturan sangat ketat untuk check-in code ; Untuk checkin
di stable release, gak boleh sembarangan ; harus LULUS Peer code
review dulu. Habis itu dilihat lagi,apakah codenya bener2 perlu atau
tidak.
Hehe, ini lebih relaks dari kebijakan di dunia
Ariya Hidayat wrote:
nah itu proyeknya outsourcing untuk maintain MIBS table dari produk
network management softwarenya si Luc** Technologies.
OK, apalah ini dimasukkan kategori Software Programming/Development
kan? Kalau iya, kategori kerja yang potensial untuk didapatkan
outsourcingnya
repost :
8. muhamad carlos patriawan
Jan 18, 1:14 pm show options
From: muhamad carlos patriawan [EMAIL PROTECTED] - Find messages
by this author
Date: Wed, 18 Jan 2006 08:14:04 -
Local: Wed, Jan 18 2006 1:14 pm
Subject: Re: Melacak commits secara real-time
Reply | Reply to Author
di kopih:
Ada lagi jenis kerja yang lain?
-analisan keuangan perushaan
-pembuatan tax perusahaan
-pembuatan tax individu
-personal remote secretary
Mungkin kawan2 banyak yang kurang tahu, tahu ada very huge market buat
para analis pajak di Indonesia.
Jadi
Harry Sufehmi wrote:
On 1/17/2006 at 4:43 PM muhamad carlos patriawan wrote:
Makanya,saya juga agak 'ngotot' dengan outsourcing ini karena saya
lihat technical requirementnya sebenarnya gak tinggi tinggi banget dan
bisa dikerjakan di Indonesia.
Ya, tapi kebetulan memang kebanyakan kita
Mohammad DAMT wrote:
Karena dikomplain harus posting seputar TI karena kita orang TI
(padahal ini milis teknologia jadi harusnya bebas aja asal masih
ngomongin teknologi) dan jangan posting ttg tukang bangunan.
ini dia produk kita selanjutnya HITEK ABM (Alat Bantu Mengetik) tipe
NGETIK-1
Dan kalau iya, sekarang perlu ditelusuri langkah konkrit apa supaya
perusahaan atau individu (yang mau mendapatkan kontrak outsourcing,
yang tidak mau yang tidak dipaksa). Yang sudah disebutkan adalah:
- membuat kontak dengan perusahaan pemberi kerja
kalau saya yang ini DONE. tapi dalam
Ariya Hidayat wrote:
Mungkin dari threadnya si Ariya ini, bakal jadi cikal bakal Infosys
Indonesia*
Carlos
*Gak juga sich, dah banyak yang jalan secara persh tapi ya gak di
radar screen aja...paling mereka comment: Emang elu aja yang ngerti
IT dan outsourcing .. he he he :)
Dan
Ariya Hidayat wrote:
mempunyai kontak bisnis dengan infosys/HCL/wipro/TCS/CG alias komunitas
outsourcing the big guy.
Ayo lebih konkrit lagi karena mempunyai itu bukan kata kerja yang
mencerminkan aksi (bandingkan dengan ngeblog, bisa membuat orang
yang tidak punya blog jadi punya blog,
Tolong dikoreksi kalau salah.
Membayangkan jadi developer yang kerja di Indonesia dan ingin
mendapatkan kontrak outsourcing, rasanya kalimat di atas cukup
deskriptif.
kurang lebih begitu.
saya dulu pernah kerja di persh yang nomor 6 atau nomor 7 nya.
nah sebagian company tsb ada juga yang
Mohammad DAMT wrote:
OK. Kali ini bukan perangkat keras berbasis laser, tapi perangkat lunak.
Produk ini adalah perangkat lunak pengenal tulisan tangan (Handwriting
Recognition). Produk ini dibutuhkan oleh perangkat2 PDA atau tablet. Ada
banyak produk semacam ini mulai dari buatan Israel
Moral #1 :
Untuk kasus ini, saya lihat finding the niche itu cukup penting.
Kalau ketemu niche yang tepat, kadang dengan modal minim pun kita bisa
potensi mendapatkan return yang cukup besar. Di kasus ini, modalnya
cukup development fee sebulan. Kalau gagal pun saya tidak terlalu
banyak merugi.
Ariya Hidayat wrote:
anywa masalah commit ini sebenarnya punya mazhab lagi karena
commit/checkin punya peran erat dengan kualitas produk dan akhirnya
company revenue/images.
Betul.
- untuk fixing bugs mau di checked in di stable code atau di release khusus
?
Mazhab KDE (CMIIW):
wah yang ini lupa:
- untuk fitur gimana kalo sudah deket deadline ? misalnya mau nambahin
fitur OSPF LSA Pacing enhancement on ATM-OC3 interfaces with PPP
encapsulation, apa mau codenya dicommit/direlease walaupun ada 20
showstoppers ? ataukah langsung deliver aja ? (kalo kustomer
Ariya Hidayat wrote:
ini dia produk kita selanjutnya HITEK ABM (Alat Bantu Mengetik) tipe
NGETIK-1 (Ya masih berkutat dgn laser murah). Ada buatan Cina harganya
200 dollar. Kita bisa tidak bikin dgn harga Rp 500.000,-?
http://www.virtual-laser-keyboard.com/
Cara kerjanya dengan
Mohammad DAMT wrote:
Pada hari Rabu, tanggal 18/01/2006 pukul 10:21 -0800, muhamad carlos
patriawan menulis:
handwriting recogniztion ini sudah ada di pocket pc by default bang
(notes,word,etc)..
Produk tablet dan pda kan bukan pocket pc aja, dan produsen2 ini butuh
teknologi tsb (yg
Mohammad DAMT wrote:
Pada hari Rabu, tanggal 18/01/2006 pukul 20:33 +, muhamad carlos
patriawan menulis:
produsen pda yg mana ? kalo gue gak salah,dah ada itu fitur
Ada deeeh.
hahaha kalo pda yang berbasis windows mobil handwriting recogniztion
mah sudah ada by default
Masuk akal, tinggal dipasang translator (look-up table) yang sesuai di
otaknya.
gua baca dari email elu ber2 tentang reverse engineering dst cuman bisa
menyimpulkan kalo lu bedua sebaiknya kerja di startup silicon valley
bagian RD yang visinya invent 'something new' , orang seperti arya
Edo Caligula wrote:
On 1/14/06, Muhamad Carlos Patriawan [EMAIL PROTECTED] wrote:
And last May two brothers, Amit and Balraj
Singh, sold Perabit Networks -- a company that developed algorithms for
genetic research -- to Juniper Networks (JNPR ) for $337 million.
===
Wah Kamsiah
Buku Ian Witten yg Data Mining saya tidak terlalu sreg mungkin gara2
saya mulainya bukan dari awal. Buku Ian Witten yg Managing Gigabytes
lumayan menarik buat yg suka mainan large datasets.
http://www.cs.mu.oz.au/mg/
memang contoh dibuku ini yang dipakai di packet compression company dan
Harry Sufehmi wrote:
On 1/19/2006 at 3:22 AM muhamad carlos patriawan wrote:
Hasilnya,data di packet bisa reduced sampai 99% (tergantung data
type),tapi itu baru satu hal.
*speechless* rasanya sulit mau mempercayai paragraf di atas. Then again,
saya juga tidak percaya ketika pertama kali
boy avianto wrote:
On 19/01/06, muhamad carlos patriawan [EMAIL PROTECTED] wrote:
kontak dengan firm di silicon valley untuk mengerjakan kontrak
proyek/consulting di persh hitek di valley atau US umumnya, ini untuk
pengerjaan software,network consulting,consulting management.
Siapa
boy avianto wrote:
On 19/01/06, muhamad carlos patriawan [EMAIL PROTECTED] wrote:
Moral #1 :
Untuk kasus ini, saya lihat finding the niche itu cukup penting.
Kalau ketemu niche yang tepat, kadang dengan modal minim pun kita bisa
potensi mendapatkan return yang cukup besar. Di kasus
Herry Susanto wrote:
Ada yang pernah mengembangkan hardware dengan USB sebagai client nggak?
Kalau ada yang pernah, biasanya pake controller apa (chip-nya), dan beli di
mana.
kalo vendor chips,etc gini pasti ada di magazine enthusiast , start
dari
http://www.embedded.com/marketplace/
Made Wiryana wrote:
On 1/17/06, Budi Rahardjo [EMAIL PROTECTED] wrote:
Maaf jangan-jangan kita terlalu yakin' padahal sebetulnya secara
nasional
tidak memiliki modal utk itu.
Sayangnya banyak pendapat IT == software :(
Kalau di sisi software saja, memang kita masih sangat
Made Wiryana wrote:
On 1/17/06, Muhamad Carlos Patriawan [EMAIL PROTECTED] wrote:
Waktu bulan lalu saya ke Indonesia (pendek sekali cuma 10 hari, jadi ndak
sempet kongkow-kongkow), saya sempet beli buku. 'Ironi Pahlawan Devisa
yang bercerita ttg para TKI. Bagus buat dibaca bagi
Gampangnya: kalau sabar dan beruntung bisa dapat duit yang lumayan. Hanya
perlu duduk meluangkan beberapa jam tiap hari bisa dapat beberapa juta ;)
(tanpa harus melakukan spamming :D)
Exactly That is what i am talking about :-)
Akhirnya.
( Sebenarnya ada lagi proyek2 lain yang cukup
Akhmad Fathonih wrote:
On 1/17/06, Ariya Hidayat [EMAIL PROTECTED] wrote:
Buat rekans yang berkecimpung di dunia pembuatan software / aplikasi
web, apakah sudah mencoba melihat-lihat situs semacam GetAFreelancer,
CodeLance dan GetACoder? Atau malah sudah ada yang mendulang kontrak
Adjie wrote:
On 1/17/06, Mohammad DAMT [EMAIL PROTECTED] wrote:
Pada hari Senin, tanggal 16/01/2006 pukul 12:30 +0100, Made Wiryana
menulis:
Alat kayak gini di jual di Jerman kadang cuma 16 EU, buatan Jerman
pula
Nah kita jual 10 saja. Kembali ke pertanyaan saya: hambatannya
saya pribadi sebagai wongcilik malah berandai-andai bukan cuma BHTV saja
tetapi THTB (Tegal High Tech Bangalore)..hehehehe.
jadi bukan hanya menyandang jepangnya indonesia saja..tetapi bangalorenya
indonesia...smoga.
saya sepakat 100 persen... yg penting bangalorenya memang ...
jadi si
Akhmad Fathonih wrote:
On 1/18/06, Boku Baka [EMAIL PROTECTED] wrote:
numpang bertanya, ada nggak ya situs freelance seperti diatas namun untuk
designer / animator?
thanks.
Sejauh saya tahu di situs-situs freelancer itu juga ada proyek-proyek yang
memerlukan jasa design. paling tidak
satu lagi: kalau pakai MAC + IPOD itu artinya punya Taste.
Sesuai komentarnya jobs ke gates : Bil, elu gak punya taste.
:-)
Terus terang saya masih lebih kagum dengan Ipod dibanding Mac, kayaknya
yang bikin Apple bangkit 2 tahun terakhir ya karena penjualan Ipod.
Carlos
pipit wrote:
On
boy avianto wrote:
On 18/01/06, muhamad carlos patriawan [EMAIL PROTECTED] wrote:
Sejauh saya tahu di situs-situs freelancer itu juga ada proyek-proyek yang
memerlukan jasa design. paling tidak itu yang (kemarin-kemarin) sering
saya
temui di scriptlance, meskipun jumlahnya masih
baskara wrote:
On 1/18/06, muhamad carlos patriawan [EMAIL PROTECTED] wrote:
Terus terang saya masih lebih kagum dengan Ipod dibanding Mac, kayaknya
yang bikin Apple bangkit 2 tahun terakhir ya karena penjualan Ipod.
IPOD + ITUNES. Bisa menjual 30 juta ipod + 850 juta lagu adalah hal
Arie Reynaldi Z wrote:
Kalo disini (valley), orang software groups yang begitu orang
hadware, devtest,TAC,manajemen (basically: the rest of the company) :-)
sering gak dianggep ,tapi itu contoh buruk ajah.
Ada contoh baiknya gak pak?
segi baiknya ya karena 99. % persh
Saya bicara dari sisi ekonomi ya:
Arie Reynaldi Z wrote:
Terus terang saya masih lebih kagum dengan Ipod dibanding Mac, kayaknya
yang bikin Apple bangkit 2 tahun terakhir ya karena penjualan Ipod.
Carlos
Saya kalo ke 'pabrik' sering geleng2 lihat mac OS. Mau beli buat
sendir, belum
Affan Basalamah wrote:
Zaki Akhmad wrote:
Anthony Fajri wrote:
emang mac cuman buat designer ? ato buat developer ?
lha matlab di mac kan juga ada..
di tempet saya kerja, ada 1 buah lab yang isinya emac semua (rencana akan
nambah lagi 1 lab yg isinya imac x86).
alasan
boy avianto wrote:
On 18/01/06, muhamad carlos patriawan [EMAIL PROTECTED] wrote:
Padahal aplikasi/pekerjaan itu sebenarnya kan harus team work. Semua
punya peran yang sama penting.
Jadi, yang harus dipegang orang PM nya, biar dia bisa melakukan
pendekatan ke dua kubu
Ariya Hidayat wrote:
Pointnya adalah memberikan nilai eksklusiftas dan
kebanggaan bagi orang-orang yang telah melakukan commit .. biar lebih
semangat lagi unutk menulis kode :)
Yang ini sempat tidak begitu disukai di KDE, karena jumlah commit
tidak selalu (kadang sih iya) sebanding
Mohammad DAMT wrote:
Tapi patut kita hargai upaya bung Carlos (dengar nama Carlos jadi ingat
Carlos Arozamena di komik Mimin) karena menjadi kompor cap Butterfly
wah orang finlan ini lupa dulu pernah ke cempaka putih ya :)
untuk mengajak bertebaran di bumi Amerika menjadi insinyur nomor
Kesannya saya jadi sombong, maunya diturutin. Padahal sebenarnya tidak,
saya ingin merangkul dua kubu di sini. Kalau sekarang ga mau sepaham
dengan Carlos cs, ya tidak apa-apa. Ketika dunia nanti kelaparan
kemudian insinyur2 komputer tsb pulang kampung dengan tujuan kembali
yang lucu itu
Mohammad DAMT wrote:
Pada hari Senin, tanggal 16/01/2006 pukul 08:21 +, Muhamad Carlos
Patriawan menulis:
Mohammad DAMT wrote:
Tapi patut kita hargai upaya bung Carlos (dengar nama Carlos jadi ingat
Carlos Arozamena di komik Mimin) karena menjadi kompor cap Butterfly
wah orang
Arie Reynaldi Z wrote:
namanya jalan,ada yang jalan dah pake jalan version 1.0 ada yang 2.0,
sebagian ada yang 20.0 ... yah kita berbagi info dan saling membantu
sajalah baik buruk masing2 jalan apa,yang penting motonya satu: mau
maju dan gak mau lihat anak anak kita jadi tukang bikin
Budi Rahardjo wrote:
Di IT juga seperti itu. Ada bedanya mengelola warnet 10 komputer
dengan mengelola infrastruktur Google dengan 100 ribu komputer.
wah siapa bilang goog* cuman punya 100.000 komputer ???
eh udah ah gara2 ada angka 100,000 nya itu saya gatel.. :))
mikirin
Made Wiryana wrote:
On 1/15/06, Muhamad Carlos Patriawan [EMAIL PROTECTED] wrote:
Milis ini merupakan cerminan keadaan sebenarnya: memang
nggak pernah ada niat untuk mencapai konsensus! Kalau
demikian, apa bedanya dong dengan telematika?
Yang sudah dianggap sukses
disini selain arte, ada juga TFJ, dan channel2 lainnyaa...
terus mengenai cara berfikir mereka yang bercabang ternyata kita bisa latih
dan di bantu dengan software namanya mind mapper and mind manager atau ada
juga yang free
http://freemind.sourceforge.net/.
Wah ! Terimakasih sangat untuk
Adjie wrote:
Paling tidak kita belajar untuk bisa mengalahkan mereka atau menyamai
mereka, kalau kita ngga bisa, kita bisa siapkan anak cucu kita untuk
leading the world, yaa caranya mengetahui apa kelemahan bangsa ini dan
apa
kekuatan bangsa lain dan bagaimana mengalahkannya, jadi saya fikir
tinggal (4) ... ah. itulah dia mengapa saya ngotot IT (dalam
hal ini menjadi subset dari elektronik) sangat penting diperhatikan
karena suatu saat, kita *terpaksa* mengandalkan itu.
yaitu setelah kita tidak punya minyak, kayu, dan tekstil.
tidak lama lagi. mungkin kurang dari 40 tahun
Made Wiryana wrote:
On 1/16/06, Muhamad Carlos Patriawan [EMAIL PROTECTED] wrote:
Milis yang bisa berusia lama, biasanya malah yang tidak ketat
tata-tertib-nya. Ini utk ukuran Indonesia. Ndak percaya ? suka atau
tidak
suka TELEMATIKA bisa berusia lama mungkin karena ini he he
hahaha .. udah berlebihan diskusi ini sepertinya? muter2 trus kayak angkot.
Ada yang ngambeklah, manyunlah (gak biasa diskusi). Dulu saya bilang jengkol
versus hitek. sekarang panci versus IT. Seperti kata pak Budi, kerja,
kerja, kerja. Udah cukup diskusinya kayanya, cari topik lain aja.
saya gak masuk, saya bilang diskusinya tentang ini udah kepanjangan, stop
it.
trims,saya setuju..
tapi saya minta juga *please* ... kita (yg di milis ini) ini orang
*tech ; paling tidak, tidak usahlah berkomentar kalau kita ini cuman
bisa bikin panci saja.
Show me Bro, don't just
perinternetan indonesia,... obatnya juga saya sudah tahu koq, pak Budi
sudah jelaskan beratus-ratus kali.
Kalau dijelaskan beratus-ratus kali, ndak bisa sembuh. Tapi harus diobati
pasiennya :-) tanya aja ama pak PY yang dokter.
obatnya menurut Pak Budi: mesti banyak engineer Indonesia
Made Wiryana wrote:
On 1/16/06, Muhamad Carlos Patriawan [EMAIL PROTECTED] wrote:
Betul kata Ari, mending kita jualan panci, tapi jangan
tanggung-tanggung.
Kalau bisa ngalahin panci merk SILIT yang harganya mahal di Jerman (1
panci
250 EU). Toh pabrik panci juga ntar butuh
ok, kalau begitu 5 orang yang 'show'?. btw, kami itu siapa?
me dong dan ... mas adjie ...
terus ada lagi kawan2 dari industri outsourcing india yang sudah
geleng2 kali dari kemaren2 :)
good. berarti anda gak termasuk yang OMONG DOANG seperti saya. boleh saya
tau udah berapa
2. Yang saya maksud diatas, engineer Indonesia yang belajar-bekerja di
persh outsourcing India yang sebenarnya bisa banget memberi gambaran,
peluang-peluang apa dan apa (sebagai orang Indonesia) agar sebagian
persh Indonesia mendapatkan proyek outsourcing.
udah cukuplah gambaran.
baskara wrote:
On 1/17/06, Muhamad Carlos Patriawan [EMAIL PROTECTED] wrote:
Outsourcing =! TKI (yang ke Arab itu).
Btw, mestinya banyak dosen dan engineer yang ke bangalore nich , biar
bisa melihat sendiri bagaimana TKA bekerja disana (Tenaga Kerja
ex-Amerika)... :)
Atau tanya
Arif Hidayat wrote:
milis telematika itu di mana? bagaimana cara masuknya?
telematika @ yahoogroups bang
saya kalau iseng2 baca milis itu selalu terkenang masa-masa lalu
he he he ..
sebenarnya saya baru subs juga setelah baca blogsnya priyadi, menarik
dan sedih sebenarnya dilain
satu lagi artikel menarik,satu alasan kuat kenapa software engineer
bisa bertahan 16 jam sehari untuk bekerja ternyata resepnya simple:
free breakfast,lunch and dinner.
Wah bener banget :)
http://www.siliconvalley.com/mld/siliconvalley/13566026.htm
-cut---
As soon as your supply of Twizzlers
Ariya Hidayat wrote:
anyway jangan salahkan DNA ,itu namanya emang udah gagal sebelum
mencoba.
Tentu saja maksudnya bukan menyalahkan, tapi mempertanyakan. Kalau
memang ada orang-orang (*) yang perlunya dan mahirnya adalah
kalau kita lihat dari 'sejarah' inovasi,ada dua cara dimana
1 - 100 dari 462 matches
Mail list logo