persepsi kudu
sama. Metode2 tsb adalah fitrah keragaman, persepsi atau paradigma
yang searah adalah ruhnya keragaman. Dan pada kenyataannya, dalam
keragaman kesuksesan kita tergantung dengan 'seleksi alam', misalnya
kalo berlebih2an kita akan kena batunya alias kuwalat.
salam
Mia
dengan affirmative action-nya. Cuman kita nggak
pede aja, persepsi kita tergusur dengan budaya patriarki dari
budaya2 asing yang sudah kita adopsi sepanjang sejarah.
salam
Mia
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Herni Sri Nurbayanti
[EMAIL PROTECTED] wrote:
Oo gitu. Mbak Ning gak setuju
alasannya.
salam
Mia
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Lina Dahlan
[EMAIL PROTECTED] wrote:
Hmm kalo begiini iini kan konteksnya lebih uumum, gelobal dan
menyeluuruh yak?: Pengupayaan keterwakilan proporsional karena
tidak dihubungkan dgn suatu tujuan tertentu (semacam AKI itu
Mia
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Tri Budi Lestyaningsih
\(Ning\) [EMAIL PROTECTED] wrote:
Mbak Mia,
Jawaban saya dari pertanyaan mbak Mia : Tidak Setuju.
Meminta keterwakilan proporsional perempuan di parlemen, menurut
saya,
artinya minta keistimewaan untuk perempuan
Belut dalam ember oli???
wah coool...perlombaan 17 agustusan nanti pindahin belut dari ember
oli, biar tambah seru...:-)
salam
Mia
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Chae ?
Chae: belum tuch, MANA SURAT DAN AYATNYA YANG MENYATAKAN BAHWA BUNDA
MARYAM ITU TIDAK MENIKAH DI DALAM QUR'AN
lho..;-(.
Mia: Kan udah dijelaskan, saya ulang lagi (sekali lagi ntar mba Ning
dapet mangkok..:-):
- memilih kandidat perempuan maupun laki2 yang sama kualifikasinya.
- dari kualifikasi yang sama, kandidat perempuan diberi bobot lebih.
Dampaknya?
- nggak ada diskriminasi karena kualifikasinya sama
into the crowd.
salam
Mia
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Tri Budi Lestyaningsih
\(Ning\) [EMAIL PROTECTED] wrote:
Saya setuju dengan pengapat mbak Lina. Persoalan perempuan adalah
persoalan manusia dan masyarakat juga. Kita jangan sampai hilang
(switch)
fokus dari ingin meningkatkan
Lina: Pertanyaannya adalah apakah kalau pere Indonesia sudah banyak
berperan dalam politik, dalam pengambilan keputusan untuk kesehatan,
pendidikan, dll, kondisi pere Indonesia akan lebih baik ?
Mia: Menurut mba Lina sendiri bagaimana? Saya pikir akan lebih baik
karena adanya keterwakilan
,
sebagian lain nggak cukup beruntung. Apalagi udah gede, makin susah
saja mempraktekkan the golden rules ini...:-( karena sudah banyak
terkontaminasi paradigma2 yang salah seperti paradigmanya Pak HMNA..:-
)
salam
Mia
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Lina Dahlan
[EMAIL PROTECTED] wrote
maksa pake jubah gamis ala padang pasir...dst
salam
Mia
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Lina Dahlan
[EMAIL PROTECTED] wrote:
Saya paham kok mbak. Tetap saja bagi orang yang gak faham soal
meniru or meneladani spt penjelasannya mas Wikan, tapi dia cuma
punya semangat ato niat tuk
keluargamu? Be a
good Muslim!
Ini dialog nyata di antara keluarga besar, dimana ada anggota
keluarga lain yang non Muslim. Dan mereka menganggung-angguk
setujukarena mereka merasa nggak pernah terancam dengan 'a good
Muslim'
salam
Mia
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, L.Meilany [EMAIL
yang berdasarkan fakta
keberagaman, adalah wacana masa depan yang pasti akan kita masuki.
Mba Chae sudah berada di garis depan.
salam
Mia
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, L.Meilany [EMAIL PROTECTED]
wrote:
Jadi saya juga kurang sependapat dengan Nisa bahwa semua agama
sama. Yg dapat
naik podium: Assalamualaikum ww.
Apakah bapak2 dan ibu2 sudah mengetahui apa yang akan saya
ceramahkan atau belum?
Sudah...sebagian menjawab...belum...sebagian lain juga
menjawab serempak.
Oh, kalau begitu bagus, yang sudah tahu harap memberitahukan kepada
yang belum tahu...
salam
Mia
mencairkan itu dan mencari keseimbangan lagi. proses yang terus
menerus tak berakhir selama kita hidup, makanya selalu disebut
begitu laa ilahaillallah.
salam
Mia
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Tri Budi Lestyaningsih
\(Ning\) [EMAIL PROTECTED] wrote:
Kalau gitu bukankah
klarifikasi lagi, bagaimana pendapat Pak
Satriyo ttg perda yang menghukum perempuan nggak berjilbab?
salam
Mia
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, satriyo [EMAIL PROTECTED] wrote:
Lestarin,
Numpang nimbrung, ni.
Saya menangkap mba Ning itu berharap dan juga berandai-andai, dan
yang menjadi
yang sama memahami kewajiban
berjilbab sebagai pilihan. Ini yang namanya nggak konsisten. Kalau
berjilbab itu sebagai pilihan, berarti nggak berjilbab pun pilihan
juga. Tapi kenapa diberi sanksi hukuman? Inkonsistensi berjamaah.
salam
Mia
bukan serta merta artinya persaingan,
tapi ada kebersamaan (sharing) di situ. Sudut pandang persaingan itu
cenderung macho chauvinistik, dan jelas Kartini bukan machoist.
salam
Mia
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Tri Budi Lestyaningsih
\(Ning\) [EMAIL PROTECTED] wrote:
Terimakasih
dalam pikirannya ada Allah, padahal
itu hawa nafsunya saja. Astaghrifullah.
salam
Mia
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, satriyo [EMAIL PROTECTED] wrote:
Oopss ... ,
maaf saya tidak tahu di wanita muslimah tidak boleh bawa-bawa
Allah.
mohon ma ... krn yang saya pegang
Memang begitu ceritanya dulu Pak Satriyo. Mernissi mengeluarkan
pentafsirannya pada 'idrib' seperti penjelasan Estes dan Bakhtir,
karena itu pada waktu itu disebut feminis liberal dan dihujat-hujat.
Generasi kita mewarisi certa ini.
O, iya ya...:-), pan ape gw kate..
salam
Mia
-- In wanita
suami/isteri,
dan bukan soal selingkuh, dimana inilah pengertian Pak HMNA.
salam
Mia
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, satriyo [EMAIL PROTECTED] wrote:
mas wikan yang dirahmati Allah,
dari artikel yang berisi jawaban syaikh yusuf esteez, dan sedikit
beririsan dengan pendapat Laleh Bakhtir
kubaca tentang idrib di
buku setara di hadapan Allah, yang ditulis bersama Riffat Hassan,
dan buku/artikelnya yang lain.
salam
Mia
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, satriyo [EMAIL PROTECTED] wrote:
mba Mia,
silakan saja setuju dan satu kalangan dari ummat, dan tidak setuju
dengan
Apa beda argumen Total Sacrifice dengan Satriyo?
Total Sacrifice berpendapat ustaz 'keblinger' berdasarkan
pemahamannya sendiri terhadap yang disampaikan ustaz.
Pak Satriyo bawa-bawa Allah yang menyampaikan kesesatan Firaun dll.
salam
Mia
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, satriyo [EMAIL
Lha dimana tenggang rasa-toleransi Pak Satriyo dalam postingan ini,
yang berusaha memanipulasi konteks postingan Total Sacrifice
(duilah..namanya panjang banget siii capede..).
salam
Mia
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, satriyo [EMAIL PROTECTED] wrote:
--- In wanita-muslimah
:-)
salam
Mia
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, satriyo [EMAIL PROTECTED] wrote:
Mbak Mia yang dirahmati Allah, bisa jelaskan yang mba maksud dalam
reply mbak ini, terutama ketika nama saya disebut?
terima kasih,
satriyo
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Mia aldiy@ wrote
saja nggak kayak FPI.
salam
Mia
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, satriyo [EMAIL PROTECTED] wrote:
Ibu Musdah ada di mana mba? Kalo bu Laleh dan pak Yusuf ... ya ...
memang saya lihat tulisan (tentang) mereka seputar Annisa 34 itu.
yang mba maksud cross-cut itu bagaimana ya? mungkin
polisi
syariah Aceh (WH), dimana pentafsiran ttg qanun mereka sendiri nggak
bener, menurut mba lestarin. tapi kalaupun qanun SI tsb
mengkriminalkan tindakan nggak berjilbab, maka qanun tersebut
bertentangan dengan undang-undang negara kita.
salam
Mia
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com
nyamuk
DB..sekalian menyalurkan energi, sekalian dapet pahala (dan mungkin
bayaran juga...:-)
salam
Mia
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, satriyo [EMAIL PROTECTED] wrote:
apakabar mba mia? lama ya ga jumpa-maya ...,
wah masih ributin FPI ya. kalo memang mau demo FPI aku dukung deh,
ntar
didukung
tafsiran sempit pada Quran seperti itu.
Alhamdulillah, sekarang keberanian Fatima Mernissi membuahkan hasil.
It's long over due. Kali ini Pak Janoko akan menggumam nurutin
iklan: Mernissi...emang bikin bangga...:-)
salam
Mia
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Flora Pamungkas
[EMAIL
terlintas bahwa
orang-orang ini sesat, soalnya dengan segala perbedaan itu nggak ada
yang anarkis atau menghalalkan segala cara.
salam
Mia
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, satriyo [EMAIL PROTECTED] wrote:
Sabili/al-islahonline
JIL : Enam Tahun Menebar Sesat
Oleh : Redaksi 04 Apr 2007
Hukum nggak bicara kalau kita tanya tapi mba Ning, saya dll bisa
menanggapi sebagai pelaku hukum.
Jadi apa yang membedakan kriminal dan 'kriminal' dalam khalifah SI?
Atau mungkin lebih tepatnya nggak berjilbab 'dikriminalkan' melalui
ta'zir?
salam
Mia
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com
.
Tapi apakah nggak berjilbab itu artinya nggak menutup aurat?
Dan tetep nggak menjawab pertanyaan, apakah ada kasus sanksi di masa
nabi karena nggak memakai jilbab?
salam
Mia
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Tri Budi Lestyaningsih
\(Ning\) [EMAIL PROTECTED] wrote:
Ass wR. wB.
Rekans
Nggak setuju nggak papa, makanya dunia ini beragam. Masalahnya yang
nggak setuju seperti mba Ning akan berkiprah di negara khalifah yang
akan memberi sanksi hukum bagi yang lain (yang nggak pake jilbab).
Ini namanya apa? ketidakadilan, kezaliman?
salam
Mia
--- In wanita-muslimah
tetep nggak menjawab pertanyaan apakah ada rujukan di jaman nabi
tentang sanksi/teguran kepada yang nggak memakai jilbab.
salam
Mia
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Flora Pamungkas
[EMAIL PROTECTED] wrote:
Permisi ... numpang lewat ...
Mbak Ning menyebut fungsi control atas
global,
artinya jilbab adalah salah satu pilihan perempuan tampil berpakaian.
salam
Mia
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Chae
[EMAIL PROTECTED] wrote:
Kalau yang tercatat dalam sejarah justru adanya sanksi bagi budak
perempuan yang memakai jilbab, seperti ancaman Umar ra kepada salah
setting di laptop yang ini beda dari laptopku yang lagi dibetulin,
kok kalau saya buka email official, otomatis email [EMAIL PROTECTED]
jadi berubah ke email official. So mohon maaf mba Flora itu bukan
japri, tapi jasar (jalur nyasar)...:-) dan terimakasih atas
perhatiannya.
salam
Mia
implikasinya, mba lina menentang jilbab di-Perdakan?
salam
Mia
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED]
wrote:
Masa sih jilbab sekarang ini telah berubah fungsi?
Kalo sekarang ini ada wanita merasa terkurung, terikat potensinya
dengan memakai jilbab...ya
ya jelas capede, mba Lina. lagi jalan asik diciduk oleh WH dinaekin
ke truck, digiring ke kantor polisi..kan lebih dari cape.
jadi siapa ni yang bikin kita cape...:-)
salam
Mia
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Ari Condrowahono
[EMAIL PROTECTED] wrote:
masalah acepe deh atau nggak
sanksi kerudung (jilbab) ini?
salam
Mia
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Tri Budi Lestyaningsih
\(Ning\) [EMAIL PROTECTED] wrote:
DI perda jilbab itu, apa sangsinya kalau tidak berjilbab ? Anyway,
maksudnya bukan berjilbab 'kali ya.. Tapi berkerudung. Orang
Indonesia
soalnya menyebut
pertanyaan kenapa mesti ada wajib Perda jilbab
berdasarkan syariat. Apakah Perda syariat ini melanggar hukum Allah,
karena di jaman nabi nggak ada yang dihukum karena nggak pake
jilbab. Kalau mereka melanggar hukum Allah patut diubah dong.
salam
Mia
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com
dari ekspressi
pribadi. Mungkin ini persinggungan antara personal is politic dan
politik sebagai infrastruktur masyarakat, antara wilayah pribadi dan
agama sebagai psikologi sosial.
salam
Mia
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Chae
[EMAIL PROTECTED] wrote:
Kalau Pak Catur Waskito Edy
berjilbab karena Allah' - no problem -
tapi apa reaksi kita terhadap sanksi Perda jilbab itu, saya pikir
pertanyaan ini cukup spesifik dan mudah dimengerti, tapi menuntut
kita untuk menentukan sikap.
salam
Mia
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Tri Budi Lestyaningsih
\(Ning\) [EMAIL PROTECTED
dimana titik penyatuannya.
salam
Mia
aids..tapi gimana dengan
penyakit2 tropis yang sehari-harinya kita harus struggle? typus,
demam berdarah, hepatitis, malnutrisi dll
Jadi perhatian pada autism ini adalah fenomena seperti sekolah
unggulan, gitu?
Salam
Mia (perasaan barusan salah kirim posting..:-(
--- In wanita-muslimah
Pak Dana, mba Ning negara plural Pancasila dengan parlemen sekarang
dan yang mengakui semua 'hukum agama', apakah cukup memadai?
Kalau nggak, apa yang mesti diubah?
salam
Mia
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Dan [EMAIL PROTECTED]
wrote:
Asumsi di sini ialah bahwa agama itu terpisah
, sementara itu kelembagaan
pemerintah dan desa yang mestinya melayani fasilitas publik seperti
itu nggak berfungsi malah membuka jalan utk korupsi.
salam
Mia
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, albii. ruhii
[EMAIL PROTECTED] wrote:
di Aceh ga bisa diterapkan RT/RW, di aceh itu yg ada
lain (misalnya mas Jano gitu),
emang mbak mau mikirin sama mikirinnya kalo abang yang
bangkrut? ...:-))
Salam
Mia
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Lina Dahlan
linadahlan@ wrote:
Seorang saudara laki-laki menjadi wali saudara perempuan
dalam
hal sang bapak tidak ada. Itu
perencanaan, pelaksanaan dan anggaran Pemda!
salam
Mia
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Chae
[EMAIL PROTECTED] wrote:
Mba Lestarin yang juga tersayang;)
Kerusakan Aceh akibat bencana alam Tsunami seharusnya menjadi satu
pemicu kesadaran bagi masyarakat Aceh khususnya dan kita semua
menanam pohon, yang juga
melambangkan persahabatan. maksudnya apapun yang kita bangun, harus
dialokasikan juga biaya untuk pemeliharaan lingkungan.
lo kok jadi jualan mitos. hehehe..
salam
Mia
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Chae
[EMAIL PROTECTED] wrote:
Itu mitos yang bagus juga Mba Mia
budak2Ku, kecuali
kalau Gusti Allah lagi pake bahasanya pak Waluya the sundanese...:-)
salam
Mia
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Lina Dahlan
[EMAIL PROTECTED] wrote:
So intinya memang budak nafsu sama saja dengan hamba nafsu kan?.
Budak dan hamba sama2 gak merdeka. Ini PEMAHAMAN BAHASA
cara menolongnya keluar dari kesulitan
finansial lantaran bangkrut dan banyak anak.
salam
Mia
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Lina Dahlan
[EMAIL PROTECTED] wrote:
Orang beragama pasti percaya pada asmaul husna Allah Yang Maha
Adil.
Namun ketika dalam kitabNYA tercantum hukum waris
terjadilah konflik2 rumah tangga sampai pembunuhan. Kita
bisa mengurangi ini dimulai dengan usaha kita mencairkan gap
persepsi tsb dalam pikiran kita masing2.
salam
Mia
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Lina Dahlan
[EMAIL PROTECTED] wrote:
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com
, ini nggak salah lagi).
Dampak yang progressif (bisa salah bisa bener): sumber inspirasi dan
tindakan kita, setelah mitos itu terlampaui, kita raih mitos yang
lain.
salam
Mia
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Kartono Mohamad
[EMAIL PROTECTED] wrote:
Mitos adalah cerita-cerita jaman
Di lingkungan tetangga, aku lagi menumbuhkan mitos baru..wahai
tetanggaku yang beriman, sesungguhnya membangun parit (bukan mesjid
baru!) di lingkungan pahalanya adalah parit di sorga
(cuman pada nggak percaya, masak ada comberan di sorga:-(
salam :-)
Mia
---Original
saja, isterinya siapa, nama anaknya, anaknya incest apa
nggak, dsb...ini yang namanya mengekerdilkan makna kan?
Orang jaman dulu kebanyakannya nggak memahami kisah Adam secara
harafiah, tapi secara mitos, simbolik.
salam
Mia
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, L.Meilany wpamungk@
wrote
M = malu ah janoko
I = hh...janoko
T = tjanoko (masing-masing isi sendiri yah..)
O = oo...janoko
S = shame on you janoko!
salam
Mia :-))
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, jano ko [EMAIL PROTECTED] wrote:
Mia =
jaman sekarang juga berlaku mitos, karena kebudayaan
euphemism dari budak nafsu.
Budak nafsu atau hamba nafsu adalah orang yang nggak merdeka dari
egonya sendiri. Kalau sebagai budak/hamba nafsu suaminya, artinya
suaminya merampas kemerdekaannya (haknya) sebagai isteri.
salam
Mia
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Lina Dahlan
[EMAIL PROTECTED
orang
ngikutin caraku berpakaian...aneh aja.
So, maksutku sharing ini supaya temen-temen bisa sharing juga kira-
kira gimana cara berpakaian 'muslimah ala Indonesia' selain gaya
jilbab yang macem-macem itu?
Salam
Mia
musibah (yang telah meluluhlantakkan kita) - dan inilah hikmah.
Salam
Mia
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Chae
[EMAIL PROTECTED] wrote:
Mba Mei,
Memang benar bahwa pelaku diskriminatif terhadap perempuan banyak
juga
dilakukan oleh kaum perempuan, terutama kaum perempuan yang menajdi
orang dan
kultur lain.
Salam
Mia
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Ari Condrowahono
[EMAIL PROTECTED] wrote:
1. sebenarnya tidak aneh adanya klaim ini [erik si janggut hijau,
orang
viking ajah udah meneukan greenland duluan kok- dekat dekat
kanada],
kalo mau bilang, orang indian
memikirkan keselamatan penumpang.
Eeeeh...gw dimarain orang sekampung, langsung duitku dipulangin.
Kalo ibu takut, sewa kapal aja gidah...aku nggak jadi naik.
salam
Mia
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, total_sacrifice
[EMAIL PROTECTED] wrote:
konon khabarnya di Dinas Perhubungan gak ada
jilbab). Ada juga diplomat dari
negara tetangga yang muslimah tapi nggak berjilbab, jadi tambah pede
nggak berjilbab pas denger ceritaku...
salam
Mia
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Flora Pamungkas
[EMAIL PROTECTED] wrote:
http://republika.co.id/koran_detail.asp?id=285614kat_id=286
...looh hehehe...
salam
Mia
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Dan [EMAIL PROTECTED]
wrote:
Bung Chodjim
Betul sih budaya Jawa itu benar2 melting pot dari bermacam sumber.
Kita seharusnya bangga dg fakta ini. Toleransinya orang Jawa itu
akibat dari ini.
Tapi koq apa perlu disetip
baru 'dirasa-rasa'.
Saya sih gak dirasa-rasa..
Ini akan menjadikan manusia mempunyai level or golongannya.
Digolongan mana kah kita berada?..
salam
Mia
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Lina Dahlan
[EMAIL PROTECTED] wrote:
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Chae
maskapai pada rontok, tapi baut, roda, sayap, mesin
pesawat pada rontok...:-(
salam
Mia
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Ari Condrowahono
[EMAIL PROTECTED] wrote:
oom,
maksud bicaranya kemana nih. lha wong sejak 5 tahun terakhir
pilot kita
banyak yg keluar negeri kok. karena
saja dia yang ngurusin uangnya sendiri selepas penjara.
salam
Mia
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Ari Condrowahono
[EMAIL PROTECTED] wrote:
demokrasi indoensia memang lebih baik, buktinya :
1. pak harto tetep ndak masuk pengadilan
2. tommy suharto masih bisa narik 20 juta euro dari
, ato nunggu angin
kalem dulu...:-(
Salam
Mia
- Original Message -
From: Lina Dahlan
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Sent: Wednesday, March 07, 2007 5:43 AM
Subject: [wanita-muslimah] Bencana dan bencana
Ada apa dengan Indonesiaku? Bencana dan musibah terjalin
Iya ya...kita sekarang tau Pak Jan = Pak Sutiyoso yang bukan
gubernur.
Tapi kita blum tau Pak Jan= Pak Sutiyoso itu Muslim apa bukan..
:-)
salam
Mia
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, jano ko ko_jano@ wrote:
2. Al Baqarah
142. Orang-orang yang kurang akalnya[93] diantara
dari temen2 yang tinggal
di Eropa, intinya menyetujui gambaran buram Muslim Eropa ini. Salah
satu solusi adalah agar Pemerintah Eropa belajar banyak dari
manajemen imigran di Amerika Serikat.
Saya sendiri taunya begitu dari diskusi di milis WM ini.
salam
Mia
--- In wanita-muslimah
Wah Pak Agus, temen2 lain mba Lina, Pak Her, Pak Rye, Pak Jan dkk
bakal protes ni. Orang ketiga, keempat, kelima dan keenam boleh lo,
kok dibilang penghancur rumah tangga:-)
salam
Mia
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, agussyafii
[EMAIL PROTECTED] wrote:
Orang Ketiga
Salah satu
jadi cikal bakal
Kabbalis.
Salam
Mia
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Wikan Danar Sunindyo
[EMAIL PROTECTED] wrote:
nimbrung ya ... soal kegagalan berempati ini kok saya belum bisa
menerima ya.
ada beberapa anti-thesis yang bisa saya kemukakan.
pertama soal doktrin penindasan
empatinya? Why, karena ego
nafsu buta yang dibesarkan, bukan berusaha merasakan sudut pandang
orang lain.
salam
Mia
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, asetijadi2004
[EMAIL PROTECTED] wrote:
mbak Mia,
empati itu kan muncul dari orang yang sehat pikirannya.
jika dia tidak mau
yang lain - demi Islam.
salam
Mia
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Chae
[EMAIL PROTECTED] wrote:
Mba Mia selalu selangkah lebih dulu;)
Maksud juga begitu Mba, bagaimana sebenarnya situasi yang
dihadapi...apakah memang ada pihak-pihak yang dirugikan.
Seperti yang Mba Mia jelaskan
menyalahi nilai universal kita
juga, yaitu prinsip khusnuzon, 2 x nilai pahala 1 x nilai dosa,
sombong seolah pnnya kontrol, dsb.
Salam
Mia
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Dan [EMAIL PROTECTED]
wrote:
Kegagalan logika di sini memang ciri utama hasil pendidikan Islam
masa
kini. Oleh
kaitkan kinerja negosiasi kontrak
dengan bonus.
Diskon apapun yang diberikan vendor harus terefleksikan ke buku
perusahaan. Dan mestinya kepintaran bernegosiasi bisa dikaitkan
dengan komisi/bonus tahunan. Kalo nggak pegawai pinter cepet
dibajak perusahaan laen.
salam
Mia
--- In wanita-muslimah
namanya global kan plural...
salam
Mia
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Dan [EMAIL PROTECTED]
wrote:
Kalau 6 dari 10 negara termaju di dunia ini kerajaan ya berarti
ada yg
benar dg sistem itu.
Daripada sistem kepresidenan tapi presidennya seumur hidup sampai
harus ditendang dari istana
yang perempuan
ibu Musdah kan sudah bikin itu.
Mungkin Pak Her bisa menjawab pertanyaan mba Chae ttg dalil Quran
yang mana bahwa mencari nafkah untuk perempuan itu suka-suka pilihan
saja, supaya nggak masuk file FABNAQ.
salam
Mia
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Ari Condrowahono
mba Sarinesia ini, perumpamaannya kok beli 3 condom durex ya, bukan 3
ikat kangkung buat numis, gitu. BTW..mba ini anak yatim
bukan...?..ada mas Jan yang pinginnya lamar anak yatim loh
salam
Mia
wakakakakaaak
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, sarinesia [EMAIL PROTECTED]
wrote
antara laki2 dan perempuan). Tapi dibilang
khusus juga langsung ke global soalnya jumlah perempuan sama
banyaknya dengan laki2.
asal bukan microlet aja:-)
salam
Mia
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Chae
[EMAIL PROTECTED] wrote:
Ok Mba Lina...terimakasih atas saranya untuk berpikiran
baru kita
akan mengerti. Kalau itu sodaraku sendiri, aku bisa ngomong dari
hati ke hati, sehingga mungkin bisa menampilkan sedikit ttg konsep
soulmate itu, dan nyatanya berhasil. Tapi kalo orang lain, ya gimana
ngomongnya.
Salam
Mia
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Kinantaka [EMAIL
Clinton It Takes a Village.
Salam
Mia
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, L.Meilany [EMAIL PROTECTED]
wrote:
1. Masalah warisan kalo ikuti aturan agama, anak perempuan dapat
1/2 dari anak laki2.
Hanya saja dengan semangat kebersamaan, kerukunan, jumlah itu
kemudian bisa diatur kembali
learned, kalau mau.
salam
Mia
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, sriwening herpribadi
[EMAIL PROTECTED] wrote:
Dear ukhti Mia...
Hehehetrimakasih atas pelurusannya. Maksud saya...beliau2
tersebut jangan di beri sanksi moderasi berupa pem-ban-an...gich.
Salam / Her
Mia
terbuka dengan lika-liku dan aral-
lintangnya.
So don't tell me my brothers are sinned because they cannot feed me
and my kids.
Salam
Mia
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Flora Pamungkas
[EMAIL PROTECTED] wrote:
Men are the protectors and maintainers of womenÂ… QS4:34
IMHO
that Ahmed's view and the manner of discussion has
similarities with those of Muslim fundamentalist-literalist. As it
happens now, in the other mailing list (Indonesian muslimah), two
friends are engaging with almost the same kind of topic, women
inheritance.
Salam
Mia
Moderasi dan ban itu nggak sama dong, Pak Her. Moderator harus
melakukan moderasi, namanya juga moderator.
Dan aku nggak inget siapa yang di-ban di WM, mungkin Jusfiq dan Amze
Lea.
salam
Mia
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, sriwening herpribadi
[EMAIL PROTECTED] wrote:
Dan
keterlaluan. Dan Pak Aly ini emang sering keterlaluan
ngomongnya. Duh, apa nggak ngeh pak, makin kapok deh kita cewek2
sama cowok2 kayak begini. Amit-amit deh gitu, mendingan jomblo aja
seumur hidup daripada ketemu sama yang begin...sejujurnya gitu.
Hidup jomblo deh.
salam
Mia
(mba Herni
Cuma masalahnya kesadaran orang itu macem-macem. Kesadaran Allah itu
satu macem. Kalau semua orang bisa memahami Kesadaran Allah tsb,
memang tidak akan menimbulkan masalah
by Lina Dahlan, WM
suami-isteri
yang 'baik'? Masing2 udah nggak mengenal pasangannya sendiri, tapi
mungkin suami lebih beruntung karena pergaulannya lebih luas,
sebaliknya isteri kuper, atau bisa juga sebaliknya.
salam
Mia
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Aisha
[EMAIL PROTECTED] wrote:
Temans,
Sekitar 2
fundamentalis, yang sekular maupun Islam seperti
Janoko, ya sangat pesimis dalam menganalisa ruh kesejarahan.
Salam
Mia
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Dana Pamilih
[EMAIL PROTECTED] wrote:
Oleh karena itu ya jangan menggunakan argumentasi perbudakan dalam
membahas hijab (menutup aurat
kultur dan kondisi
setempat, termasuk bagaimana perempuan
mengekspressikan dirinya.
salam
Mia
--- IrwanK [EMAIL PROTECTED] wrote:
Sekedar bertanya, kenapa ya kita sering terbawa pada
situasi mencari
'penyebab tunggal'..
Apa iya hanya satu yang boleh/harus dilakukan:
kontrol diri sendiri atau
menau soal genetika, kloning,
teknologi seperti sekarang, emangnya kenapa? Nabi kan bilang bahwa
dalam urusan dunia kita lebih tahu? Dalam pilem the Messenger yang
dikutip dari hadis, Nabi bilang bahwa dia nggak tau masa depannya
gimana, boro2 tentang orang lain di masa nant.
Salam
Mia
Cowok bingung yah..kalo cewek lagi pada
berdebat...:-), pake opening speech gitu
salam
Mia
--- sir bats [EMAIL PROTECTED] wrote:
sabri:
saya tidak ingin menengahi diskusi dua Li-Hiap dari
Gunung Pasir dan
Tanah Pasundan. Dua-duanya menunjukkan jurus-jurus
indah, gerakan
gemulai namun
diversifikasi energinya sendiri, bagaimana dengan diversifikasi
kepemilikan? Pemerintah, BUMN, swasta...bagaimana dengan unit desa2?
salam
Mia
--- lestarin [EMAIL PROTECTED] wrote:
yang selama
ini termarjinalkan bisa mendobrak yang beginian.
Salam
Mia
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, SIR BATS [EMAIL PROTECTED]
wrote:
waduh ini mah kagak ada hubungannya dengan topik posting, bisa
disebut OOT deh. Pusing ya punya boss orang Jawa :=)) jadi rakyat
indonesia
...lebih dari 46% menjomblo atau memperpanjang
masa jomblo, pada lari jalan2 ke Bali...
salam
Mia
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, SIR BATS [EMAIL PROTECTED]
wrote:
Mas Wikan,
Topik bahasannya saya kira memang mengacu pada perempuan yg tidak
bersedia menikah; bukan pernah menikah. Misalnya
dengan penampilan sebagian
orang misalnya boss-boss orang Jawa, nggak bisa nebak maunya gimana.
salam
Mia
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, st sabri [EMAIL PROTECTED] ??
Anakku,
Tentu saja kanjeng Nabi Muhammad memiliki banyak keterbatasan dan
menafsir wahyu; belum lagi alat-alat bantu
Pak Dana, tapi Pak Dana dari
kubu sekular Barat. Repotnya dengan pola pikir
pesimis-fatalis kemungkinan2 yang kreatif jadi nggak
keliatan, cuman literalis dan dikotomis.
Salam
Mia
--- Chae [EMAIL PROTECTED] wrote:
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Lina
Dahlan [EMAIL PROTECTED]
wrote
Komentar Pak Sabri dkk, nggak papa deh jadi pihak yang
lemah, kayaknya enakan:-)
BTW, moderator kira2 sebab apa saja yang menyebabkan
saya nggak bisa buka website WM di kompie-ku?
salam
Mia
-Original Message-
From: wanita-muslimah@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED
?
Baca wawancara Dhani di tabloid mana gitu...aku pikir ni orang mesti
didaur ulang. Maia is sleeping with enemy.
Jalan teru Maia...keep cooljadiin Dhani piaraan aja..
looo sewot..hehehe...battle of the sexes ni
salam
Mia
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Aisha
[EMAIL
: keadilan
bentuk hukum: ?
kondisi: perempuan mandiri, laki2 perempuan sama2 pencari nafkah.
tujuan/makna: keadilan
Salam
Mia
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Chae
[EMAIL PROTECTED] wrote:
Mba Lina,
Sengaja saya pisahkan postingan ini agar lebih fokus pada masalah
waris, Ketika bentukan
ke
sorga nak ntar ketemu disana yah...baru deh dia ceria lagi..
salam
Mia
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Wikan Danar Sunindyo
[EMAIL PROTECTED] wrote:
Bener juga Pak Sabri
kalau dari kecil anak gak diperkenalkan adanya Tuhan ya gak bakalan
tau Tuhan itu ada atau gak. misalnya seorang
501 - 600 dari 1352 matches
Mail list logo