[mediacare] [dari milis tetangga] SAYEMBARA PEMBUATAN ESAI, CERPEN, dan PUISI untuk PELAJAR

2006-12-12 Terurut Topik a bambani
Note: forwarded message attached.



 

Cheap talk?
Check out Yahoo! Messenger's low PC-to-Phone call
rates.
http://voice.yahoo.com


 

Yahoo! Music Unlimited
Access over 1 million songs.
http://music.yahoo.com/unlimited---BeginMessage---
Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Teman-teman, ikut numpang woro-woro lomba penulisan untuk pelajar.
Mohon maaf jika miliser di sini tidak ada yang pelajar, mungkin bisa
membantu menyampaikan kepada adik, keponakan, tetangga dsb. Terima
kasih atas kerjasamanya :-)

WORLD PEACE DAY : NO WAR, NO AIDS, NO DRUGS

Dalam rangka memperingati Hari Perdamaian Dunia, Thulabi Club
bekerjasama dengan FLP Jawa Barat, mengadakan berbagai lomba dalam
bidang jurnalistik, diantaranya lomba penulisan esai, cerpen, dan
puisi. Sayembara ini bertujuan agar remaja Indonesia bisa menimba
ilmu, saling berbagi, dan bukan sekedar berkompetisi. Dengan cara ini,
kami berharap semakin tercerahkannya paradigma remaja harapan bangsa
untuk mencintai kehidupan yang damai dan bersih.


A. PERSYARATAN UMUM :

Adapun persyaratan umum yang diberlakukan adalah sebagai berikut :
1. Semua Lomba mengacu pada tema umum Dunia Damai Tanpa Perang, Free
Sex dan Narkoba
2. Menyertakan biodata lengkap dan dilampiri fotocopy tanda pengenal
berupa KTP/ Kartu Pelajar atau tanda pengenal lainnya
3. Karya cipta harus asli, bukan terjemahan maupun saduran karya orang
lain, jiplakan atau dibuatkan oleh orang lain (bukan hasil plagiat)
4. Karya cipta tidak sedang diikutkan dalam lomba lain dan belum
pernah diterbitkan/dipublikasikan
5. Lomba ini terbuka untuk pelajar SMP dan SMA di wilayah Jawa Barat
6. Peserta boleh mengirimkan lebih dari satu karya cipta, dan boleh
mengikuti semua kategori
7. Sayembara ini tidak memungut biaya apapun.
8. Sayembara dibuka mulai tanggal 4 Desember 2006 dan ditutup tanggal
31 Januari 2007
9. Judul karya cipta bebas, mengacu pada tema umum dan tema khusus
10. Sayembara tertutup untuk panitia lomba dan dewan juri

B. PERSYARATAN KHUSUS :

1. LOMBA ESAI (Kode : E-WPD)
Tema khusus :
Tema khusus : a. Selamatkan Remaja Indonesia dari Narkoba dan Sex Bebas
B. Remaja dan perannya : Damaikan Dunia, Hentikan Kekerasan
#61555; Memilih salah satu tema di atas
#61555; Tulisan Ilmiah populer
#61555; Diketik rapi pada kertas A4, spasi 1.5, margin 2.54 (atas-bawah 
kanan-kiri), fonts Times New Romans, ukuran 12.
#61555; Panjang naskah 6-10 halaman

2. LOMBA CERPEN (Kode : C-WPD)
Tema khusus :
a. Remaja dan pergaulan, dari nge-drugs hingga nge-sex bebas
b. Indahnya Dunia Tanpa Kekerasan
#61555; Memilih salah satu tema di atas
#61555; Diketik rapi pada kertas A4, spasi 1.5, margin 2.54 (atas-bawah 
kanan-kiri), fonts Times New Romans, ukuran 12
#61555; Panjang naskah 6-10 halaman

3. LOMBA MEMBUAT PUISI (Kode : P-WPD)

Tema khusus :
a. Remaja dan masa depan, kepedulian akan nasib remaja dengan segala
problematikanya
b. Dunia dalam duka, keprihatinan akan aksi amoral yang terjadi
dimana-mana

#61555; Memilih salah satu tema di atas
#61555; Diketik rapi pada kertas A4, spasi 1.5, margin 2.54 (atas-bawah 
kanan-kiri), fonts Times New Romans, ukuran 12
#61555; Panjang naskah maksimal 2 halaman

C. PENGIRIMAN NASKAH
Semua karya dikirim dalam bentuk print-out rangkap 3 (tiga) disertai 1
(satu) copy file format disket atau CD. Semua karya diterima panitia
paling lambat 31 Januari 2007 (cap pos), disertai kode lomba yang
diikuti. Pengumpulan karya kepada Panitia :
Sekretariat Thulabi Club, Bbk. Cidemang Rt.01/02 No. 14 Banjaran,
Bandung 40377. Telp (022) 5943424.

File karya cipta bisa juga dikirim melalui email ke
[EMAIL PROTECTED], namun tetap mengirimkan hard copy ke alamat
di atas (tanpa copy file format disket atau CD).

D. HADIAH SAYEMBARA
Panitia menyediakan total hadiah Rp 6.750.000 plus trophy, dengan
rincian untuk masing-masing lomba adalah sebagai berikut :

Juara I : Rp 1,000.000,-
Juara II : Rp. 750.000,-
Juara III: Rp. 500.000,-

E. PENJURIAN SAYEMBARA
1. Penjurian akan dilakukan dalam dua tahap, tahap pertama oleh juri
lokal World Peace Day. Penjurian tahap pertama dilakukan dalam jangka
waktu satu minggu, yaitu mulai dari tangal 1 Februari 2007 – 5
Februari 2007

2. Pada tahap kedua, naskah yang lolos tahap 1 akan dinilai oleh dewan
juri tamu. Penjurian tahap kedua dilakukan dalam jangka satu minggu,
yaitu mulai dari tangal 6 Februari 2007 – 10 Februari 2007

3. Dewan Juri terdiri dari :

Juri Tamu :
1. Jonru (Penulis, Editor, dan pengelola Milis)
2. M.Irfan Hidayatullah (Penulis dan Ketua Umum FLP)
3. Yus R. Ismail (Penulis, Majelis Penulis FLP)
4. Nurfahmi Taufik Al-Sha'b (Penulis dan Pengurus pusat FLP)
5. Tasaro (Pemenang Adikarya IKAPI; Koordinator PSDM FLP Jabar)
6. Ali Muakhir (Pengurus pusat FLP)
7. Aswi (Ketua FLP Jawa barat)

Juri Lokal :
- Luthfi Rahman (Kontributor beberapa majalah Islam)
- Mardiyansyah (Webmaster 

[mediacare] Kartu Pos dari Bali

2006-12-12 Terurut Topik Ambon
http://www.kompas.com/kompas-cetak/0612/12/humaniora/3156619.htm

  
Misi Kebudayaan
Kartu Pos dari Bali 


Putu Fajar Arcana 

Lawatan Sanggar Bajra Sandhi Bali ke Eropa, 15-27 November 2006, ibarat 
mengirim kartu pos kepada seorang teman lama. Dan, kartu pos yang dikirim 
senantiasa bergambar penari legong, barong, atau rangda. Sesuatu yang 
sesungguhnya nyaris klise, tetapi selalu membangkitkan suasana yang nostalgik. 

Seperti ada kesepahaman antara orang-orang Eropa dan Indonesia, terutama 
Bali, bahwa jalinan persahabatan itu mesti diberi energi ulang dengan 
pementasan kesenian tradisi. Sanggar Bajra Sandhi, yang didirikan Ida Wayan Oka 
Granoka tahun 1991, sebenarnya sebuah kelompok yang pada awalnya memilih 
kesenian sebagai jalan hidup. Kesenian bagi mereka ibarat wahana mencapai 
kedalaman spiritual, bukan sekadar pentas pengantar bersantap malam atau 
basa-basi yang berujung pada kecocokan bisnis. 

Namun, perjalanan dari Brussels (Belgia), Garnich (Luksemburg), Sluiskil 
(Belanda), sampai Paris (Perancis), jelas sesuatu yang berbau dagang. 
Rombongan sebenarnya sempat melawat dengan bus ke Koln (Jerman), tetapi itu 
hanya kunjungan beberapa jam untuk berwisata. 

Sejak semula ketika Bali Tourism Board (BTB) mengajukan proyek pemulihan citra 
Bali di mata wisatawan asing pascabom tahun 2002 dan 2005, dan disetujui oleh 
Departemen Kebudayaan dan Pariwisata dengan pengucuran dana sekitar Rp 67 
miliar, misi ini memang beraroma dagang. Dua kali peledakan bom telah 
mengakibatkan pariwisata Bali berada pada titik nadir. 

Pascabom 2002, misalnya, kunjungan wisatawan asing anjlok; hanya mencapai 
kurang dari 2.000 orang per hari. Dalam situasi normal kunjungan bisa mencapai 
5.000 wisatawan yang datang langsung ke pulau itu. 

Bukan itu saja, angka pertumbuhan ekonomi Bali pernah mencapai 6,8 persen, 
dengan 85 persen dari sekitar Rp 13 triliun rencana pembangunannya disokong 
oleh sektor swasta, termasuk di dalamnya industri pariwisata. Kini, pascabom 
2005 silam, sebagian besar sektor swasta, kata pelaku pariwisata Gde Wiratha, 
sudah jenuh menunggu aksi pemerintah. 

Data sampai dengan Oktober 2006, kunjungan wisatawan, baru mencapai sekitar 1,1 
juta orang. Angka ini jauh sekali dari target yang pernah dirancang sekitar 
tahun 1990-an untuk membawa lima juta wisatawan datang ke Bali dalam setahun. 
Lima juta adalah angka yang sudah melebihi penduduk Bali, yang kini berjumlah 
3,5 juta jiwa. 

Tumpuan harapan itu lagi-lagi diletakkan pada kebudayaan, dalam hal ini 
Sanggar Bajra Sandhi. Kelompok yang para anggotanya sebagian besar dari trah 
Oka Granoka ini diharap memanggul asa jutaan rakyat Bali untuk meretas jalan 
baru di Eropa. Seberapa besar dampak dari pementasan keliling sebagian Eropa 
itu, tentu tak segera bisa terlihat. 

Ini bukan perjalanan yang mudah, karena salah-salah BTB bisa menuai kecaman. 
Sebab, banyak di antara pelaku pariwisata Bali yang berpikir sangat pragmatis. 
Promosi sekarang hasilnya harus sekarang. Padahal, pariwisata Bali tumbuh bukan 
perjuangan instan. Ia sudah dirintis sejak masa kolonial. 

Masa kolonial 

Hal yang bisa dirunut adalah kesadaran bahwa kebudayaan bisa menjadi magnet 
bagi dunia wisata di Bali telah dimulai sejak pemerintah kolonial. Pemerintah 
Kolonial Belanda pernah mengikuti Colonial Exhibition tahun 1931 di Paris. 
Negara-negara Eopa, termasuk Belanda sebagai penjajah, memamerkan dan 
mementaskan seni dan budaya negeri jajahan mereka. Belanda memperkenalkan 
patung kuno dan tekstil primitif dari Jawa serta kerajinan dan seni pertunjukan 
dari Bali. 

Menurut pengamat pariwisata Darma Putra, Walter Spies dan R Goeris banyak 
membantu dalam persiapan Pemerintah Belanda mengikuti ajang kebudayaan 
tersebut. Hebatnya, pementasan kesenian Bali waktu itu begitu banyak dikenang. 

Bahkan tokoh teater dunia, Anthony Artaud, mengembangkan teori tentang theatre 
of cruelty (teater kekejaman) setelah menyaksikan seni pertunjukan Bali. 
Sambutan media Eropa waktu itu, kata Darma Putra, luar biasa sehingga membuat 
nama Bali dikenal luas. 

Sekitar tahun 1950-an, John Coast menjadi sponsor tur para seniman dari 
Peliatan, Ubud, ke Eropa dan Amerika Serikat. Waktu itulah seni seperti legong 
tiba-tiba mendunia. Perlahan-lahan, sampai sekarang salah satu ikon penting 
Bali adalah penari legong. Gambar penari ini bahkan dijadikan beribu-ribu kartu 
pos. Road Show to Europe, tema dari lawatan Bajra Sandhi ke Eropa, juga 
memang poster penari legong. Ketika mengikuti perjalanan rombongan kesenian ISI 
(dulu STSI) Denpasar tahun 1997 ke Iwate, Jepang, pemandangan serupa pun 
terjadi. Bali seperti direduksi ke dalam sebuah poster perempuan berpakaian 
tari yang jelita. 

Apa yang dilakukan Sardono W Kusumo bersama rombongan Dongeng dari Dirah tahun 
1974 di Paris, yang memperbarui pementasan tari cak, boleh dilihat sebagai 
kelanjutan dari misi kebudayaan Bali ke luar negeri. Namun, kepopuleran Bali di 
luar negeri dengan cara berbeda juga dikerjakan oleh 

[mediacare] House Not Yet Able to Eradicate Internal Corruption

2006-12-12 Terurut Topik Ambon
REFLECTION: DPR itu sendiri adalah perkumpulan koruptor bertopeng mewakili 
kepentingan rakyat. Istilah jelasnya DPR ialah Dewan Penipu Rakyat,  jadi 
tentunya akan sulit bagi mereka sendiri menjadi polisi jujur terhadap diri 
sendiri, karena memeberantas korupsi bagi mereka adalah seperti menarik rejeki 
bin berkat illahi yang dianugerahkan kepada diri sendiri.


http://www.tempointeraktif.com/hg/nasional/2006/12/11/brk,20061211-89276,uk.html

House Not Yet Able to Eradicate Internal Corruption
Monday, 11 December, 2006 | 15:20 WIB 



TEMPO Interactive, Jakarta: The accountability and transparency mechanism of 
the House of Representatives (DPR), carried out by the DPR Honorary Board, is 
not thorough enough to eradicate corruption taking place within parliament.

The Honorary Board handles more issues that are related to public morality, 
such as Yahya Zaini, said Adnan Topan Husodo, a member of the Working Board of 
Indonesia Corruption Watch (ICW) 

He said this in response to the results of Transparency International 
Indonesia's survey that states that parliament, both at central and regional 
levels, is the most corrupt institution in 2006. 

The scale of parliament corruption index rose from 4.0 last year (second place) 
to 4.2.

Adnan cited several alleged DPR corruption cases which apparently vanished or 
whose legal processes stopped, such as the case of education vouchers 
distribution by DPR Chairman Agung Laksono and the case of gratification by 
Akil Mochtar in the process of expanding Sintang Regency, West Kalimantan-which 
has been reported to the Corruption Eradication Commission (KPK).

Gayus Lumbuun, DPR's Honorary Board Deputy Chairman, disputed the statement 
that the Honorary Board has not functioned as regards monitoring members. 

He explained that between January 2005 and July 2006, the Honorary Board had 
handled 75 complains related to misbehavior. 

Including ones that were classified as corruption, he said. 

Dari jumlah itu, sebanyak 52 kasus sudah dijatuhi sanksi beragam, seperti 
teguran dan pemindahan dari alat kelengkapan DPR. Termasuk sanksi pemecatan, 
yaitu terhadap Azidin, ujarnya. 

From that number, 52 cases have been imposed by various sanctions including 
warning and transfer from DPR's instruments. Including discharging sanction, 
to Azidin, he said.

According to Djoko Susilo, a member of DPR Commission for Defense, the 
legislative institution appears to be corrupt because budget amounts and usage 
are often exposed by the media. 

He went on to say that currently DPR's budget is only 0.3 percent of the State 
Budget. 

Less than one percent, so how can it be said to be corrupt?
However, according to Saldi Isra, an activist of a non-governmental 
organization that revealed the corruption at the West Sumatra Provincial 
Legislative Council (DPRD), corruption at parliament occurs in many forms, 
including natural disaster promoters, regional budget promoters, region 
expansion process and composing laws process which always goes with money 
politics. 

Such as the case of alleged corruption (gratification) of the Aceh Bill 
special committee, said this Forum of Experts Meeting member.

Tito Sianipar, Aqida Swamurti and Zed Abidien


[mediacare] Media TV mulai tidak santun kepada pemirsa khususnya kepada anak-anak

2006-12-12 Terurut Topik wahyudibaca
Pada zaman globalisasi informasi sekarang ini, semua orang bisa 
mendirikan lembaga informasi khususnya media elektronik telivisi, 
setiap waktu orang selalu didepan layar kaca atau disebut kotak ajaib 
yang bisa menghipnotis orang banyak dari dari tua, muda dan anak-anak 
semua akan terpengaruh atau bisa dikatakan mencuci kultur bangsa 
Indonesia sendiri. Nilai-nilai yang terkandung dalam acara telivisi 
itu kadang tidak mengakar pada tradisi bangsa Indonesia itu sendiri. 
Semua acara seperti ada pemaksaan untuk target ranting dan iklan, 
apapun bisa dijual dimedia telivisi asal laku dan laris manis seperti 
martabak manis. Dan yang untung adalah pemilik modal media tv dan 
pekerja tv tapi mereka tidak mau dampak dari acara-acara tv tersebut. 
Berita yang masih hangat sekarang ini adalah skandal anggota DPR 
dengan penyanyi dangdut ME hampir tiap hari disiarkan dalam berbagai 
macam materi acara dan filmnya selalu ditayangkan terus, walau 
gambarnya agak dikaburkan tetapi imajinasi orang tidak bisa 
dikaburkan, tetap nyata dalam pikiran orang. Mengapa tetap nyata di 
Indonesia karena dimasyarakat umum film blue itu seperti film biasa 
mudah dicari dan mudah dicopy dan di Indonesia peredaran film blue 
kedua terbesar setelah Rusia, sangat gampang dan sangat mudah untuk 
mendapatkan film blue itu. Kembali masalah media tv, flm skandal DPR 
dan ME itu ada yang disiarkan pada pagi, siang, dan sore hari dan 
pada waktu-waktu tersebut anak-anak masih bisa menonton tv dan adegan 
tersebut tidak pantas dilihat oleh anak-anak karena akan mempengaruhi 
kejiwaan dan pemahaman tentang hubungan yang bukan suami isteri dan 
dilakukan selakyaknya sebagai suami isteri. Sifat anak-anak adalah 
imitasi/peniruan kepada orang lain/orang dewasa atau orang yang 
diidolakan, dan apabila idolanya melakukan perbuatan tidak amoral 
mungkin akan ditirunya bila ada kesempata untuk melakukannya. Dan 
sekarang ini acara anak-anak relatif sedikit karena banyak iklan 
tidak berminat pada acara anak-anak, karena anak-anak tidak punya 
uang.

salam
yudi 



[mediacare] Robohnya Undang-undang Kami

2006-12-12 Terurut Topik Ambon
http://www.kompas.com/kompas-cetak/0612/12/opini/3166586.htm

  
Robohnya Undang-undang Kami 


Asvi Warman Adam 

Mahkamah Konstitusi atau MK, Kamis (7/12) lalu, membatalkan Undang-Undang 
tentang Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi atau UU KKR. 

Menurut MK, UU KKR bertentangan dengan UUD 1945 dan tidak mempunyai kekuatan 
hukum mengikat. Sebuah wahana penyelesaian masa lalu yang telah diupayakan 
sejak tahun 2000 tiba-tiba mati di tengah jalan. Uji materi yang diajukan hanya 
menyangkut beberapa pasal dari UU KKR, namun MK menghapuskan seluruh isi UU 
itu. 

Gagasan pembentukan KKR dimulai sejak masa Presiden Abdurrahman Wahid. Ide 
awalnya berpusat pada konsep keadilan transisional (transitional justice). 

Pada masa transisi-dari pemerintahan otoriter menuju demokrasi-tidak semua 
peristiwa kekerasan masa lalu bisa diselesaikan melalui jalur hukum. Kalaupun 
dapat, itu akan memakan waktu lama. Karena itu, dipilih mekanisme KKR yang 
bersifat ekstra yudisial, melengkapi pengadilan HAM ad hoc yang telah ada 
sebelumnya. Sebab, tidak semua pelanggaran HAM berat itu dapat diselesaikan 
melalui pengadilan. 

KKR melakukan penelitian tentang pelanggaran HAM yang terjadi sebelum UU 
Pengadilan HAM Nomor 26 Tahun 2000 diundangkan. Sayang, dalam UU KKR tak ada 
batas tegas. Namun, karena yang diselidiki adalah pelanggaran HAM oleh bangsa 
Indonesia terhadap bangsa Indonesia, maka wajar jika itu dimulai sejak 
proklamasi kemerdekaan. 

Periodisasi 

Tidak semua pelanggaran HAM selama 1945-2000 bisa diteliti. Dalam KKR Timor 
Leste, mereka mendaftar pelanggaran HAM 1975-1999 karena wilayahnya relatif 
sempit. Dapat ditambahkan, yang terkait KKR hanya kasus yang melibatkan negara. 
Konflik murni antar-etnis atau perang antarkampung tidak termasuk. 

Menurut hemat saya, periodisasinya dapat dibagi menjadi 1945-1955, 1956-1965, 
1966-1975, 1976-1985, 1986-1995, 1996-2000. Pada setiap interval dekade itu 
dipilih satu-dua kasus yang menonjol. Kriteria pemilihan kasus minimal tiga, 
yaitu relevansi, signifikansi, dan keterwakilan. Hanya peristiwa yang relevan 
dengan pelanggaran HAM yang dimasukkan. 

Sebagai sejarawan, saya mendukung pembentukan KKR. Dengan demikian, sejarah 
Indonesia yang gelap dan digelapkan sejak 1945 dapat terungkap. 

Di sisi lain, langkanya ketersediaan dokumen tertulis yang tampaknya belum 
menjadi budaya di negeri kita dapat ditanggulangi dengan metode sejarah lisan 
melalui wawancara terhadap korban dan pelaku. Bagi korban yang sudah berusia 70 
hingga 80-an tahun, ini sekaligus menjadi healing atas trauma mereka yang 
puluhan tahun. 

Perjalanan panjang 

UU KKR sebetulnya melalui proses amat panjang dan berliku- liku. Di kalangan 
aktivis LSM semula ada perbedaan pendapat. Munir (alm) yang memimpin Kontras 
sempat tidak setuju karena KKR dinilai menciptakan impunitas baru. Demikian 
pula dengan sebagian korban. Namun, setelah diskusi dan sosialisasi, dicapai 
kesepahaman. Setelah disusun Departemen Hukum dan HAM, draf RUU ini sempat 
tertahan lama di Sekretariat Negara. Proses di DPR juga lambat (Juli 2003 
sampai Agustus 2004) dan tidak mudah. Fraksi TNI, misalnya, mengusulkan 
undang-undang itu terbatas rekonsiliasi saja tanpa pengungkapan kebenaran. UU 
ini akhirnya disetujui DPR dan disahkan Presiden Megawati Soekarnoputri, 
September 2004. 

April 2005 mulai dilakukan seleksi pemilihan anggota KKR. Setelah melewati 
beberapa tahapan, akhirnya panitia menetapkan 42 orang sebagai calon anggota. 
Presiden akan memilih 21 orang dari jumlah itu dan menyerahkan kepada DPR. 
Namun, berbulan-bulan kemudian keputusan belum juga diambil oleh Presiden 
Yudhoyono. Kritik di koran selalu muncul mendorong pembentukan lembaga ini, 
namun tidak digubris. 

Uji materi telah diajukan kepada MK dan tanpa diduga, hasilnya sangat 
mengenaskan. UU itu telah dibunuh sebelum komisi tersebut sempat terbentuk. 

Atas keadaan itu, penegakan HAM di Indonesia kembali ke titik nol. Tidak ada 
lagi yang dapat dilakukan. Di sini mungkin yang disetujui negara dalam rangka 
menyeret pelanggar HAM berat, hanya sekadar membagi-bagikan stiker di jalanan. 

Asvi Warman Adam Ahli Peneliti Utama LIPI; International Witness dalam Sidang 
KKR Timor Leste, Maret 2004 


Re: [mediacare] Re: Imbauan bagi Pak Jakob Oetama - tentang nilai-nilai Kompas (Dimastakha)

2006-12-12 Terurut Topik Beka Ulung Hapsara
Salam Bung dimas
   
  Nama saya beka, saya bukan wartawan manapun
  Saya ikut dalam pertemuan hari rabu tanggal 6 desember 2006 sore di lt 3 
kompas, pertama untuk menunjukkan solidaritas saya sebagai teman kepada wisudo 
yang sedang tertimpa masalah ketidakadilan di tempat kerjanya, kedua untuk 
menunggu bagaimana keputusan top management kompas dalam mensikapi problem 
tersebut..akhirnya kita tahu kan bagaimana akhirnya..:(
   
  Satu catatan penting dalam kasus ini adalah wisudo dipecat bukan karena 
ketidakprofesionalan dia sebagai wartawan, tetapi lebih karena aktivitas dia 
sebagai pengurus perkumpulan pekerja kompas..suatu hal yang dilindungi oleh UU 
serikat pekerja.
  tetapi seperti yang mas satrio bilang, kondisi seperti itulah yang ada di 
kompas..
  Pemecatan tersebut juga masih menunjukkan betapa lemahnya posisi tawar 
pekerja/buruh di hadapan majikan, meskipun sudah dilindungi oleh sekian banyak 
UU..
   
  Saya kenal wisudo sudah cukup lama, sejak dia belum pindah ke desk humaniora. 
Kita sering kumpul-kumpul diskusi tentang situasi kekinian dan bagaimana 
mensikapinya.
  bagi saya, wisudo bukan hanya sekedar wartawan yang tugasnya menulis berita 
saja, tapi juga berkontribusi pada pemecahan problem-problem sosial yang ada 
sekarang ini.. memang penilaian saya ini sangat subyektif, tetapi itulah yang 
saya rasakan ketika berkawan lama dengan dia.. 
  
bung dimas, silahkan ada menilai sendiri bagaimana situasi yang ada..
   
  
dimastakha [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Bung, cobalah lebih balance. Anda kan wartawan senior, tidak usah
terjadi hanya percaya satu sumber. Jika itu terjadi, tentu memalukan
bukan?
Tanya juga teman2 di Kompas, apa yang sesungguhnya terjadi.
Jangan terkesan Bung ada dendam terhadap Kompas?
Serta, apakah tempat Anda bekerja saat ini lebih baik dari Kompas?

salam
dimast,
ikut prihatin juga

--- In mediacare@yahoogroups.com, Satrio Arismunandar
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Teman-teman,
 
 Saya mendapat e-mail dari Sri Yanuarti (Yanu), peneliti LIPI,
pengurus pusat AIPI (Asosiasi Ilmu Politik Indonesia), dan istri dari
wartawan Kompas Bambang Wisodo, via milis AIPI. Isinya berkenaan
dengan kasus pemecatan Bambang Wisudo oleh manajemen Kompas, terkait
soal serikat pekerja di Kompas. Yanu adalah rekan saya di AIPI,
sedangkan Wisudo adalah juga rekan sesama pendiri AJI (Aliansi
Jurnalis Independen), dan dulu juga saya pernah sama-sama kerja di Kompas.
 
 Saya sangat terkesan, bahwa menghadapi saat-saat sulit dan penuh
tekanan, Yanu, Wisudo dan keluarga tetap tenang dan tabah. Artinya,
perjuangan serikat pekerja ini bukan semata-mata urusan Wisudo, tetapi
sejak awal sudah disadari dan didukung penuh oleh istri/keluarga.
Tentu dengan berbagai risikonya.
 
 Dalam kondisi ekonomi dan politik sekarang, di mana nuansa
pragmatisme dan oportunisme, kepentingan mau enak sendiri, masih
sangat kuat, saya merasa salut bahwa masih ada orang-orang yang
berjuang untuk idealismenya. 
 
 Kalau Wisudo mau hidup enak dan nyaman di Kompas, perusahaan media
yang sudah sangat mapan di Indonesia (koran terbesar dan paling
berpengaruh), sebetulnya bisa saja. Kompas adalah salah satu dari
sedikit media yang menyediakan pensiun buat karyawannya. Namun, Wisudo
memilih jalan lain, dan kini dia menanggung risiko perjuangannya.
Yakni, dipecat oleh manajemen Kompas. 
 
 Kita tidak tahu apa yang akan terjadi kemudian, dan tidak ingin
menduga-duga. Yang jelas, Wisudo dkk akan terus berjuang, di dalam
Kompas maupun di luar Kompas. Salah satu alternatifnya tentu lewat
jalur hukum (LBH). 
 
 Di sini saya menilai, tindakan represif terhadap aspirasi karyawan
yang sah, seperti dialami Wisudo, tidak akan menghasilkan dampak yang
baik bagi perusahaan. Namun, yang jauh lebih merugikan Kompas
sebetulnya adalah masalah reputasi dan image, yang terkait dengan visi
dan misi Kompas, yang merupakan akar keberadaan perusahaan yang
didirikan PK Oyong (alm) dan Jakob Oetama ini. 
 
 Bukankah Kompas adalah perusahaan media yang selama ini (lihat tajuk
rencana/editorialnya) sering mengangkat isu-isu demokratisasi,
keterbukaan, hak-hak asasi, dan sebagainya? Bukankah Kompas menganut
dan meyakini nilai-nilai humanisme transendental? Apakah itu sekadar
gincu, dan bukan genuine values yang dianut Kompas, mengingat secara
internal ternyata nilai-nilai itu masih dipertanyakan, karena tidak
terimplementasi? 
 
 Jika demikian halnya, bagaimana Kompas sebagai institusi dan bagian
utama/tulang punggung KKG (Kelompok Kompas Gramedia) akan melangkah
memasuki abad baru dunia informasi dan globalisasi, dengan segala
dinamika perubahan, tantangan, ancaman, jika tanpa dukungan akar
nilai-nilai mendasar, yang memberi makna pada keberadaannya? 
 
 Selama ini, perekat yang mempertahankan keutuhan KKG adalah figur
Pak Jakob Oetama (JO), sebagai generasi pendiri yang memiliki wawasan
kuat ke depan, nasionalisme, kharisma, wibawa dan intelektualitas.
Namun, dengan segala hormat atas kekuatan manajerialnya, JO tidak akan
memimpin KKG 

[mediacare] RE: [orangmedia] Asiaweek?

2006-12-12 Terurut Topik Hery Chen
KALO BUSINESSWEEK BISA HUB.: KRIS 081808081415. YANG ADA EDISI INDONESIA
BARU BW, SEBENTAR LAGI NYUSUL FORBES EDISI INDONESIA..
Heryanto Chen|
|The Jakarta Post|Jl. Palmerah Selatan 15 Jakarta 10270|p:021-5300476/478
ext 7020|f:021-5360008-09|m:0813-10139720|e:[EMAIL PROTECTED]
|w:www.thejakartapost.com|

-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Behalf Of radityo djadjoeri
Sent: Monday, December 11, 2006 11:35 PM
To: [EMAIL PROTECTED]; mediacare@yahoogroups.com
Cc: [EMAIL PROTECTED]
Subject: [orangmedia] Asiaweek?




  Kalau tak keliru, majalah Asiaweek sudah mati bertahun-tahun lalu. Namun,
sepertinya Asiaweek belum pernah terbit dalam bahasa Indonesia. Mungkin yang
Anda maksud Business Week? Nah, kalau yang ini, seminggu lalu saya masih
baca.


  Asiaweek
  Posted by: Ardas, Arlina Veralda [EMAIL PROTECTED]
  Sun Dec 10, 2006 7:50 pm (PST)
  Dear all

  Mo tanya dong... denger2 majalah Asiaweek (baik yang bhs Indonesia  bhs
  Inggris) udah mati ya?

  Mohon pencerahannya

  Thanx

  Lily





--
  Access over 1 million songs - Yahoo! Music Unlimited.

  


[mediacare] Berita Terkini www.sumbawanews.com (12/12)

2006-12-12 Terurut Topik Redaksi Sumbawanews.com
 JM: Bulan Bhakti Gotong Royong Direspon Masyarakat
  Selasa, 12 Desember 06 (10:47) - Di Posting Oleh : admin |  0 komentar 
 
  Sumbawa Besar. sumbawanews.com

  Sudah sebulan lamanya Gerakan Nasional Bulan Bhakti Gotong Royong 
Masyarkat Kabupaten Sumbawa Tahun 2006 dilaksanakan. Senin (11/12) kemarin, 
kegiatan pencanangan yang sebulan lalu ipusatkan di Desa ...selengkapnya
 

  Empat SD Terpencil Dapat Bantuan Renovasi dari BRI
  Selasa, 12 Desember 06 (10:42) - Di Posting Oleh : admin |  0 komentar 
 
  Sumbawa Besar. sumbawanews.com

  Sebanyak 4 SD terpencil i Kabupaten Sumbawa, mendapat Bantuan Renovasi 
Gedung dari Bank Rakyat Indonesia (BRI). Jumlah bantuan tersebut sebesar Rp 100 
juta per sekolah. Demikian ...selengkapnya
 

  Bupati Tetapkan Juara Lomba Sekolah Sehat
  Selasa, 12 Desember 06 (10:36) - Di Posting Oleh : admin |  0 komentar 
 
  Sumbawa Besar. sumbawanews.com

  Sekolah Dasar Negeri (SDN) Sabedo ditetapkan sebagai Juara I lomba 
sekolah sehat tingkat Kabupaten tahun 2006 tingkat SD/MI. Bupati Sumbawa 
melalui keputusannya nomor 1531 tahun 2006 tertanggal 5 ...selengkapnya
 

  22 Guru akan Diuji Sertifikasi
  Selasa, 12 Desember 06 (10:33) - Di Posting Oleh : admin |  0 komentar 
 
  Kota Bima, Sumbawanews.com
   Tahun ini, Kota Bima akan menggelar ujian sertifikasi sebanyak 22 guru. 
Mereka  terdiri dari 10 guru SD dan 12 guru 

  SMP, sedangkan SMA belum dilaksanakan.
   Kepala Sub-Dinas ...selengkapnya
 


Pasang Iklan di Sumbawa news.Com 
Klik disini!


  66 PNS Dijaring Razia saat Jam Dinas
  Selasa, 12 Desember 06 (10:33) - Di Posting Oleh : admin |  0 komentar 
 
  Dompu, Sumbawanews.com
   Sebanyak 66 Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Kabupaten Dompu yang keluar 
daerah pada saat jam dinas tanpa ijin dari 

  kepala satuan kerja (Satker), terjaring razia. Mereka dijaring oleh 
...selengkapnya
 

  Bocah Penderita Bengkak Pipi Terkendala Dana
  Selasa, 12 Desember 06 (10:32) - Di Posting Oleh : admin |  0 komentar 
 
  Kota Bima, Sumbawanews.com
   Bocah Rustina (7 tahun) asal lingkungan Sapaga Kelurahan Jatibaru yang 
menderita pembengkakkan pada kedua pipinya, 

  kemungkinan gagal dioperasi oleh tim medis RSUD Bima. 
  Pasalnya, hingga kemarin ...selengkapnya
 

  Bulog sudah Salurkan 75 Ton Beras untuk Korban Bencana
  Selasa, 12 Desember 06 (10:32) - Di Posting Oleh : admin |  0 komentar 
 
  Bima, Sumbawanews.com
   Badan Urusan Logistik (Bulog) Sub Divre III Bima telah menyalurkan 
sebanyak 75 ton cadangan beras untuk korban 

  bencana atas permintaan Pemerintah Kota dan Kabupaten Bima. Bantuan itu 
disalurkan ...selengkapnya
 

  Hasil Ujian Kasek SD Percontohan Belum Diketahui
  Selasa, 12 Desember 06 (10:31) - Di Posting Oleh : admin |  0 komentar 
 
  Kota Bima, Sumbawanews.com
   Kapan hasil ujian kepala sekolah SD percontohan diumumkan? Hingga saat 
ini belum ada kepastian.  Dari 26 peserta yang 

  mengajukan diri, ditetapkan  hanya 12 orang saja.
   Penetapannya, ujar ...selengkapnya
 


Pasang Iklan di Sumbawa news.Com 
Klik disini!


  Pascatewasnya Nasarudin Warga Rada Cemas
  Selasa, 12 Desember 06 (10:31) - Di Posting Oleh : admin |  0 komentar 
 
  Bima, Sumbawanews.com
   Pasca pembunuhan Nasarudin di Desa Rada Kecamatan Bolo, Sabtu (9/12) 
lalu, sejumlah warga setempat mengaku kuatir 

  adanya serangan dari warga Lido, wilayan asal korban. Banyak wanita di 
desa ...selengkapnya
 

  Pemkab Bangun Lokasi Khusus Penjual Jagung
  Selasa, 12 Desember 06 (10:31) - Di Posting Oleh : admin |  0 komentar 
 
  Dompu, Sumbawanews.com
   Untuk menertibkan penjual jagung yang memanfaatkan sisi kiri dan kanan 
jalan tanjakan Teka Sire Desa Madaparama 

  Kecamatan Woja, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Dompu saat ini sedang 
membangun lokasi yang ...selengkapnya
 

  Penerapan SK Bupati 202/203 Dinilai belum Optimal
  Selasa, 12 Desember 06 (10:30) - Di Posting Oleh : admin |  0 komentar 
 
  Dompu, Sumbawanews.com
Surat Keputusan (SK) Bupati Dompu Nomor 202 Tahun 2003 tentang 
pendelegasian wewenang penjatuhan hukuman disiplin 

  sedang terhadap pelanggaran PNS, dinilai belum dilaksanakan secara 
optimal oleh kepala satuan ...selengkapnya
 

  Penggunaan Lahan Pelindo Dibahas
  Selasa, 12 Desember 06 (10:30) - Di Posting Oleh : admin |  0 komentar 
 
  Kota Bima, Sumbawanews.com
   Dinas Perikanan dan Kelautan (Diskanlut) Kota Bima mulai menjalin 
koordinasi dengan PT Persero Pelabuhan Indonesia 

  (Pelindo) III Cabang Bima. Koordinasi itu berkaitan dengan penggunaan 
sejumlah lokasi oleh ...selengkapnya

Penyebab Kebakaran di Simpasai masih Simpang Siur
Selasa, 12 Desember 06 (10:30) - Di Posting Oleh : admin |  

Re: [mediacare] Kompetisi Film Pendek di Hello;Fest Volume 4!! (OTT/REMINDER)

2006-12-12 Terurut Topik ATIK HANDAYANI

--- wahyu aditya [EMAIL PROTECTED] wrote:

  HELLO;FEST VOL.4
  MOTION PICTURE ARTS FESTIVAL 2007
  TELAH DATANG!!!
  
  Kirimkan karya dasyatmu!! Maksimal 10 Menit
  (Live Shot, 2D Animation, Documentary, Stop Motion,
 3D Animation, Music Clip, Video Arts, Collage, Cut
 Out Animation, Atau karya - karya yang tidak
 teridentifikasikan)
  
  MENANGKAN HADIAH UNIK!!
  
 Informasi Lebih Lanjut (atau ingin tahu perkembangan
 terbaru dari event ini)...Klik :
  
 http://hellofest4.blogspot.com
 
 YM : hellomotion
  PHONE : 021 837 919 52
  PHONE / SMS : 0888 109 39 39
  
   Bebas sebebas bebasnya  - Koran Kompas
   Tontonan menarik dari dunia ide  - Majalah Tempo
   Festival dengan konsep unik  - Maj. Behind The
 Screen
  
  Acara ini diselenggarakan oleh :
 Yayasan Animasi  Sinema Muda Indonesia
 
 
  
 -
 Cheap Talk? Check out Yahoo! Messenger's low
 PC-to-Phone call rates.
mas/mbakkaryanya paling akhir kapan di kumpulinnya?


__
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 


[mediacare] Bible berkedok Al-Qur'an

2006-12-12 Terurut Topik Budi P

*1**. **Buku Ensiklopedi Alquran Menyesatkan*

[image: Picture (Metafile)]

Saat ini telah beredar buku berjudul* **'Ensiklopedi Tematis Alquran'*. Buku
yang terdiri dari 6 jilid, berisi 1.100 halaman dengan 1.160 gambar berwarna
serta kaligrafi itu diterbitkan oleh Penerbit Kharisma Ilmu Jakarta.

Ensiklopedi tersebut sangat menyesatkan karena* **berisi gambar-gambar* yang
tidak Islami. Dan yang aneh, di dalamnya ada propaganda terselubung mengenai
agama Kristen. Pada jilid pertama ketika membahas* **masalah iman*, tidak
ada juntrungannya,* terdapat ilustrasi penganut agama Kristen lengkap dengan
salibnya*.

Demikian pula di dua halaman berikutnya, dengan* **sub judul gerbang
iman*kembali
* **bergambar orang Kristen sedang berdoa di gereja*. Semua gambar tersebut
jelas dan menyolok memamerkan simbol dan aktivitas orang Kristen. Sebuah
ilustrasi yang sama sekali tidak ada hubungannya dengan isi yang sedang
dibahas.

Selain itu banyak gambar aneh bertebaran seperti* **setan yang digambarkan
dengan wajah menyeramkan dan bertanduk di dalam api*;* **laki-laki sedang
meniup terompet menggambarkan malaikat Isrofil meniup sangkalala*;* **pohon
dengan dahan berbentuk kepala ular yang lidahnya menjulur menggambarkan
pohon zaqqum* dan sebagainya.

Ada lagi* **gambar wanita seksi* yang tampak* **pusar dan
dadanya*menggambarkan wanita penghuni surga. Pada
* **sub judul 'melihat Allah di akhirat'* tergambar* **seorang lelaki dengan
wajah mirip Yesus bersama dua wanita berjilbab*.

Dan masih banyak lagi apabila dikaji gambar-gambar yang menyesatkan dan
merusak akidah umat.

Padahal buku tersebut judulnya saja Ensiklopedi Alquran. Ditulis oleh
Muhammad Kamil Hasan Al Mahami dengan edisi Indonesia diberikan kata
pengantar oleh Ichwan Sam, Sekretaris Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Tidak cukup dengan itu, sederet nama besar menjadi pembaca ahli, di
antaranya Prof KH Alie Yafie, Prof Dr H Moh Ardani, Prof Dr Nasaruddin Umar
MA, Prof Dr H Ahmad Bachmid, Lc.

Modus operandi penjualan ensiklopedi tersebut banyak kepada kaum awam,
terutama karyawan di perkantoran maupun di perumahan elite. Buku itu dijual
dengan sistem cash maupun kredit. Hal ini tentu membahayakan akidah dan
pemahaman Islam seseorang yang belum kuat imannya. Tidak menutup kemungkinan
bisa mengarah pada unsur SARA atau penodaan atas agama.

Untuk itu, kami meminta pihak penerbit Kharisma Ilmu segera menarik
ensiklopedi tersebut dari peredaran dan memperbaiki isi maupun gambar-gambar
di dalamnya. Juga kepada umat Islam agar menahan diri tidak membeli
ensiklopedi tersebut meskipun kelihatannya Islami dan penampilan yang
menarik (lux). Kepada MUI yang telah terlanjur memberikan sambutan sebaiknya
mengklarifikasi keikutsertaannya di dalam penerbitan buku tersebut, tak
terkecuali para pembaca ahli yang meng-endorse buku tersebut. Semoga Allah
memberikan rahmat kepada kita dengan melindungi akidah umat Islam dari
rongrongan orang-orang yang tidak menyukainya. Wallahu a'lam





*2. Awas ! Bibel Masuk Rumah Kita *
*Oleh : **Fakta * [EMAIL PROTECTED]*17 Aug, 06 - 10:19 pm *

Suatu hari Mahfud berbelanja buku-buku bacaan islami di toko buku Karisma
Depok. Karena di toko itu dijual juga kaligrafi Arab, maka dibelinya
kaligrafi yang dikiranya dari ayat Al-Qur?an tersebut dua buah untuk
menghiasi rumah yang baru ditempatinya. Rencananya, satu dipajang di ruang
tamu dan satu lagi dipajang di ruang shalat.

Sesampai dirumah, kaligrafi ukuran setengah meter itu dipajang di tempat
yang dimaksud. Setelah diamat-amati, Mahfud merasakan keganjilan dalam
kaligrafi Arab tersebut. Meski tidak hafal Al Qur?an, tapi Mahfud biasa baca
memutar kaset murattal di rumahnya. Maka ketika membaca kaligrafi yang
bertuliskan *?abana alladzi fis-samawat?
*http://swaramuslim.net/images/uploads/murtadin/atribut_islam/Kaligrafi-Abana-b.jpg,
dia langsung curiga. ?Kayaknya ini bukan ayat Al Qur?an?, katanya dalam
hati. Lalu dicarinya kata ?Abana alladzi fis-samawat? dengan komputer,
ternyata kata itu tidak ditemukannya di program ?Holy Qur?an 6,5. Setelah
dilaporkan kepada ustadz yang memahami perbandingan agama, terbuktilah bahwa
kaligrafi itu bukan ayat Al Qur?an, melainkan ayat Bibel, yaitu *Injil
Matius 6:9-13 *yang dikaligrafikan dalam bahasa Arab dari .

Sementara itu, bila punya hobi membaca kisah para Nabi Allah, kini kita
harus berhati-hati dalam memilih buku bacaan. Jika tidak, maka kita akan
tertipu dengan buku-buku Kristen berwajah Islam. Seperti buku berjudul
Islami, Mutiara Hikmah Nabi Sulaiman terbitan Galang Press Yogyakarta. Di
berbagai toko buku (Gramedia, Kharisma, Gunung Agung, dll), buku tersebut
dipajang di counter buku-buku Islam deretan kisah-kisah para nabi.

Kemasannya memang tidak menunjukkan gejala Kristen, bahkan bergaya Islami.
Misalnya, penerjemahan *?Salomo? *(versi Kristen) menjadi *?Nabi Sulaiman
alaihissalam? *dalam buku ini meyakinkan pembaca bahwa buku ini adalah
bacaan Islam. Padahal, sesungguhnya buku tersebut adalah terjemah dari Bibel
yang dikemas 

[mediacare] Anti Poligami

2006-12-12 Terurut Topik manneke
Halo rekans mediacare,

Saya sedang menacri beberapa foto yang berisi aksi gerakan perempuan menolak 
poligami. JIka ada, yang terlihat poster-posternya. Adakah di antara milisers 
yang punya foto-foto itu? Saya memerlukannya untuk riset. Mohon disertakan pula 
sumbernya agar saya bisa meminta izin untuk menggunakan foto-foto itu.

Mohon bantuan untuk bisa dikirimkan ke saya, lewat japri juga boleh. 

Terima kasih banyak sebelumnya!

manneke



RE: [mediacare] Asiaweek?

2006-12-12 Terurut Topik Soelaiman, Mohammad
udah dari jaman kapan mbak matinyamasa orang NMR kagak tau kalo tuh majalah 
udah kagak beredar...hehehhehehehehe
 

- IMAN - 

ACNielsen Media Research 
2/FL, Warwick House (East Wing) 
Taikoo Place, 979 King's Road 
Quarry Bay - Hong Kong 


-Original Message-
From: mediacare@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of radityo 
djadjoeri
Sent: Tuesday, December 12, 2006 12:35 AM
To: [EMAIL PROTECTED]; mediacare@yahoogroups.com
Cc: Ardas, Arlina Veralda
Subject: [mediacare] Asiaweek?






Kalau tak keliru, majalah Asiaweek sudah mati bertahun-tahun lalu. Namun, 
sepertinya Asiaweek belum pernah terbit dalam bahasa Indonesia. Mungkin yang 
Anda maksud Business Week? Nah, kalau yang ini, seminggu lalu saya masih baca. 


 


 


 
http://groups.yahoo.com/group/orangmedia/message/8284;_ylc=X3oDMTJxcGYyMmNwBF9TAzk3MzU5NzE1BGdycElkAzQ3OTI0NTEEZ3Jwc3BJZAMxNzA1NDE2MDQ1BG1zZ0lkAzgyODQEc2VjA2Rtc2cEc2xrA3Ztc2cEc3RpbWUDMTE2NTgzNjk1MQ--
 Asiaweek 


Posted by: Ardas, Arlina Veralda  http://us.f366.mail.yahoo.com/ym/[EMAIL 
PROTECTED]Subj= Re%3AAsiaweek [EMAIL PROTECTED] 


Sun Dec 10, 2006 7:50 pm (PST) 

Dear all

Mo tanya dong... denger2 majalah Asi aweek (baik yang bhs Indonesia  bhs
Inggris) udah mati ya?

Mohon pencerahannya 

Thanx

Lily





  _  

Access over 1 million songs - Yahoo!  
http://pa.yahoo.com/*http://us.rd.yahoo.com/evt=36035/*http://music.yahoo.com/unlimited/
 Music Unlimited. 



 



[mediacare] Lowongan sebagai PO Pendidikan Kritis Feminis

2006-12-12 Terurut Topik Institut Perempuan

Jika anda:
1.  Perempuan, min. 24 tahun
2.  Diutamakan pendidikan min. S1  
3.  Mampu mengoperasikan komputer (minmimal MS Word dan
Excell) dan internet 
4.  Diutamakan berpengalaman minimal 1 tahun di dunia
NGO
5.  Diutamakan berdomisili di Bandung
6.  Berminat bekerja di NGO perempuan di Bandung
7.  Mempunyai pengalaman bekerja di lapangan 
8.  Berminat mengembangkan pendidikan kritis
feminis, khususnya untuk anak perempuan dan perempuan
muda.

Bergabunglah bersama kami sebagai:

PROJECT OFFICER PENDIDIKAN KRITIS



Kirimkan lamaran lengkap ke:
INSTITUT PEREMPUAN
Jl. Dago Pojok No. 85 Coblong, Bandung 40135
Telp/Faks: (022) 2516378
E-mail: [EMAIL PROTECTED],
[EMAIL PROTECTED]
Paling lambat 30 Desember 2006 (cap pos)


 

Want to start your own business?
Learn how on Yahoo! Small Business.
http://smallbusiness.yahoo.com/r-index


Re: [mediacare] Re: Imbauan bagi Pak Jakob Oetama - tentang nilai-nilai Kompas

2006-12-12 Terurut Topik radenayu asli
Teman-teman di Kompas diam saja urusan ini, karena
mereka yang bekerja keras penuh disiplin tahu, bahwa
yang dipecat itu tidak punya etos kerja, tidak
disiplin bahkan melanggar perjanjian yang
ditandatanganinya sendiri (dan juga karyawan lain),
yang berbunyi '...bersedia ditempatkan di mana saja
di seluruh Indonesia. Nah, ketika ia hendak
ditempatkan di daerah, lalu diperpolitikkan seakan
karena dia pengurus SP. Enak benar, kalau begitu.
Bagaimana dengan rekan-rekan wartawan Kompas lainnya
yang sejak puluhan tahun sering dipoeskan di luar
kota, bukan hanya enak-enak di Jakarta, meliput
seminar, jumpa pers, wawancara. Jadi idealisme dan
nilai-nilai Kompas yang macam-macam itu, termasuk etos
kerja dan disiplin kerja. Ini sekedar catatan yang
saya dengar sendiri dari para wartawan Kompas yang
banyak menghasilkan karya-karya.


--- dimastakha [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Bung, cobalah lebih balance. Anda kan wartawan
 senior, tidak usah
 terjadi hanya percaya satu sumber. Jika itu terjadi,
 tentu memalukan
 bukan?
 Tanya juga teman2 di Kompas, apa yang sesungguhnya
 terjadi.
 Jangan terkesan Bung ada dendam terhadap Kompas?
 Serta, apakah tempat Anda bekerja saat ini lebih
 baik dari Kompas?
 
 
 salam
 dimast,
 ikut prihatin juga
 
 --- In mediacare@yahoogroups.com, Satrio
 Arismunandar
 [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
  Teman-teman,
  
  Saya mendapat e-mail dari Sri Yanuarti (Yanu),
 peneliti LIPI,
 pengurus pusat AIPI (Asosiasi Ilmu Politik
 Indonesia), dan istri dari
 wartawan Kompas Bambang Wisodo, via milis AIPI.
 Isinya berkenaan
 dengan kasus pemecatan Bambang Wisudo oleh manajemen
 Kompas, terkait
 soal serikat pekerja di Kompas. Yanu adalah rekan
 saya di AIPI,
 sedangkan Wisudo adalah juga rekan sesama pendiri
 AJI (Aliansi
 Jurnalis Independen), dan dulu juga saya pernah
 sama-sama kerja di Kompas.
  
  Saya sangat terkesan, bahwa menghadapi saat-saat
 sulit dan penuh
 tekanan, Yanu, Wisudo dan keluarga tetap tenang dan
 tabah. Artinya,
 perjuangan serikat pekerja ini bukan semata-mata
 urusan Wisudo, tetapi
 sejak awal sudah disadari dan didukung penuh oleh
 istri/keluarga.
 Tentu dengan berbagai risikonya.
  
  Dalam kondisi ekonomi dan politik sekarang, di
 mana nuansa
 pragmatisme dan oportunisme, kepentingan mau enak
 sendiri, masih
 sangat kuat, saya merasa salut bahwa masih ada
 orang-orang yang
 berjuang untuk idealismenya. 
  
  Kalau Wisudo mau hidup enak dan nyaman di Kompas,
 perusahaan media
 yang sudah sangat mapan di Indonesia (koran terbesar
 dan paling
 berpengaruh), sebetulnya bisa saja. Kompas adalah
 salah satu dari
 sedikit media yang menyediakan pensiun buat
 karyawannya. Namun, Wisudo
 memilih jalan lain, dan kini dia menanggung risiko
 perjuangannya.
 Yakni, dipecat oleh manajemen Kompas.   
  
  Kita tidak tahu apa yang akan terjadi kemudian,
 dan tidak ingin
 menduga-duga. Yang jelas, Wisudo dkk akan terus
 berjuang, di dalam
 Kompas maupun di luar Kompas. Salah satu
 alternatifnya tentu lewat
 jalur hukum (LBH). 
  
  Di sini saya menilai, tindakan represif terhadap
 aspirasi karyawan
 yang sah, seperti dialami Wisudo, tidak akan
 menghasilkan dampak yang
 baik bagi perusahaan. Namun, yang jauh lebih
 merugikan Kompas
 sebetulnya adalah masalah reputasi dan image, yang
 terkait dengan visi
 dan misi Kompas, yang merupakan akar keberadaan
 perusahaan yang
 didirikan PK Oyong (alm) dan Jakob Oetama ini. 
  
  Bukankah Kompas adalah perusahaan media yang
 selama ini (lihat tajuk
 rencana/editorialnya) sering mengangkat isu-isu
 demokratisasi,
 keterbukaan, hak-hak asasi, dan sebagainya? Bukankah
 Kompas menganut
 dan meyakini nilai-nilai humanisme transendental?
 Apakah itu sekadar
 gincu, dan bukan genuine values yang dianut Kompas,
 mengingat secara
 internal ternyata nilai-nilai itu masih
 dipertanyakan, karena tidak
 terimplementasi? 
  
  Jika demikian halnya, bagaimana Kompas sebagai
 institusi dan bagian
 utama/tulang punggung KKG (Kelompok Kompas Gramedia)
 akan melangkah
 memasuki abad baru dunia informasi dan globalisasi,
 dengan segala
 dinamika perubahan, tantangan, ancaman, jika tanpa
 dukungan akar
 nilai-nilai mendasar, yang memberi makna pada
 keberadaannya? 
  
  Selama ini, perekat yang mempertahankan keutuhan
 KKG adalah figur
 Pak Jakob Oetama (JO), sebagai generasi pendiri yang
 memiliki wawasan
 kuat ke depan, nasionalisme, kharisma, wibawa dan
 intelektualitas.
 Namun, dengan segala hormat atas kekuatan
 manajerialnya, JO tidak akan
 memimpin KKG selama-lamanya. 
  
  Lalu bagaimana KKG dan Kompas akan melangkah jika
 nanti ditinggalkan
 JO, sementara core values yang menjadi landasan
 berdirinya dan
 suksesnya lembaga Kompas, justru mengalami erosi
 karena
 langkah-langkah pragmatis-oportinistis jangka
 pendek? Bukan tidak
 mungkin, langkah-langkah semacam ini akan diteruskan
 oleh para
 pimpinan Kompas/KKG pasca JO nanti. Mereka adalah
 generasi baru, yang
 mungkin kurang menghayati nilai-nilai awal yang
 ditanamkan generasi
 pendiri.
  
  

[mediacare] Undangan Diskusi Musik Indonesia

2006-12-12 Terurut Topik urban opini
Kami mengundang teman-teman untuk menghadiri acara diskusi terbuka untuk umum  
yang diselenggarakan pada:
   
  Hari/Tanggal :
  Jumat, 15 Desember
   
  Tempat:
  Gedung Syuman
  Fakultas Film dan Teve – Institut Kesenian Jakarta
  TIM
  Jl. Cikini Raya
   
  Jam:
  13.30 WIB – selesai
   
  Acara:
  Diskusi Terbuka Dengan Tema:
  Aspek Hukum Dalam Berkarya. Studi kasus : Plagiat Di Industri Musik Indonesia”
   
  Pembicara:
  Rizaldi Siagian (Musikolog)
  Hartono SH (dosen UU Hak Cipta dan Penyiaran FFTV-IKJ)
  Arnel Afandie (EMI)
  Denny Sakrie (pengamat musik)
  Moderator: Rosihan Kailinto dan Remmy Soetansyah
   
  Tujuan diskusi musik ini adalah memberikan gambaran atau potret perjalanan 
industri musik Indonesia sepanjang tahun 2006. Potret ini akan disampaikan oleh 
Denny Sakrie. Kemudian akan diduskusikan, Kenapa hal ini menjadi trend ? Apa 
dampaknya bagi perkembangan musik Indonesia ? Apa aspek hukumnya terhadap 
plagiat yang berkembang saat ini ?
   
  Kami mengharapkan kehadiran teman-teman untuk mengikuti kegiatan.
   
  Terima kasih
   
  Penyelenggara:
   
  Fakultas Film-TV IKJ
  Forum Wartawan Hiburan Jakarta
  Naratamatv
  Rumah Musik Indonesia
  Citra Musik Indonesia
   

 
-
Want to start your own business? Learn how on Yahoo! Small Business.

[mediacare] Ikutan Camping Malem Taun Baru ????

2006-12-12 Terurut Topik DERY KUHR
Lido Lakes Resort - Ciawi Bogor, cq. LEAD Ind. (Lido
Empowerment  Development) ngadain paket camping
malaem taun baru disamping danau  hutan pinus,
425rb/pax, min 2 org, termasuk:

Tenda Dome  (twinsharing)
Sleeping Bag
Sponge mattrass
Terpaulin Mattrass
Storm Lamp
Rain Coat
Flash Light
Meals 3x, Refreshment 1 x
Kambing Guling + Api Unggun
Solo organ +  beautiful singer
Night Water Trekking
Fun Games
Outbound Activity
Bus Return Trip Jkt-Lido-Jkt

Ada yang mau nyobain camping malem taun baru  


Dery


 

Yahoo! Music Unlimited
Access over 1 million songs.
http://music.yahoo.com/unlimited


[mediacare] Diskusi via HP

2006-12-12 Terurut Topik Nasrullah Idris
Siapa yang latar belakang studi Sains, Matematika, dan Teknologi, serta 
mempunyai Handpohone No XL, saya mengajak saya untuk saring melalui HP. Kan XL 
lagi murah. Ngomong berjam-jam bisa cuman seribu rupiah. Saya sendiri yang 
meneleponnya.

Salam,

Nasrullah Idris
0818 0202 8158


[mediacare] Demo Hitam di HI Desak SBY-JK Tuntaskan Kasus Orang Hilang

2006-12-12 Terurut Topik panjang27
Demo Hitam di HI Desak SBY-JK Tuntaskan Kasus Orang Hilang
Elistiawaty - detikcom
 
Jakarta - Kasus penghilangan paksa para aktivis 1997-1998 nyaris terlupakan. 
Komitmen pemerintah dalam penegakan HAM dan demokrasi dianggap lemah. 
Pemerintah SBY-JK pun didesak menuntaskan kasus ini. Tuntutan tersebut 
disampaikan sekitar 40 aktivis dari Keluarga Besar Rakyat Demokratik (KBRD) 
yang semuanya mengenakan busana serba hitam dalam aksi demo di Bundaran HI, 
Jakarta, Sabtu (9/12/2006). Aksi berlangsung pukul 10.45-11.45 WIB.

Hari ini kami menuntut pemerintah SBY-JK segera menuntaskan kasus penculikan 
aktivis 1997-1998. Jika pemerintah tidak bisa menyelesaikan kasus ini, maka 
pemerintah tidak bias menerapkan HAM dan demokrasi di negeri ini, tegas Petrus 
Harianto, koordinator aksi.

Belum terungkapnya kasus penculikan terhadap sejumlah aktivis seperti Herman 
Hendrawan, Bimo Petrus, Wiji Tukul, Suyat, Yadin Muhidin, Yani Apri dan aktivis 
lainnya, menuntut kelompok prodemokrasi mengonsolidasikan diri untuk mendesak 
pemerintah SBY-JK lebih serius lagi menangani kasus ini.

Maka kami membentuk forum komunikasi dari mantan aktivis PRD yang dinamakan 
KBRD pada Oktober 2006. Pembentukan forum komunikasi ini agar aksi dan 
perjuangan kami didengar dan lebih terorganisir, ungkap Petrus.

Karena itu, KBRD menyampaikan pernyataan sikap. Pertama, Jaksa Agung diminta 
tidak mencari dalih apapun dengan segera melakukan asas penyelidikan hukum 
berdasarkan temuan awal dari penyelidikan oleh Komnas HAM.

Kedua, mendesak DPR segera mengeluarkan rekomendasi bahwa penculikan aktivis 
tahun 1997-1998 merupakan pelanggaran HAM berat.

Ketiga, pemerintah melakukan desakan melalui proses politik agar Kejaksaan 
Agung dan DPR segera menjalankan kewajiban dalam penyelesaian kasus HAM berat 
ini.
Keempat, penuntasan kasus diharap dapat membantu menghilangkan penyakit anemia 
sejarah yang dialami pemerintahan SBY-JK. 
Dan kelima, menyerukan pada gerakan pro demokrasi agar mengonsolidasikan diri 
untuk menyuarakan kasus ini terus-menerus. (umi/sss)
 
Original link : http://www.detiknew s.com/index. php/detik. read/tahun/ 
2006/bulan/ 12/tgl/09/ time/123533/ idnews/718109/ idkanal/10
 

Check Out the new free AIM(R) Mail -- 2 GB of storage and industry-leading spam 
and email virus protection.


[mediacare] Garis Besar Penerapan Dinar Emas (Bagian 1)

2006-12-12 Terurut Topik Kuroda Takumi
Garis Besar Penerapan Dinar Emas
oleh Umar Ibrahim Vadillo


Pengantar
Langkah yang paling nyata dalam kemajuan ini adalah pulihnya sistem
keuangan real dan meniadakan secara berturut-turut kertas cetakan
simbol uang dan uang fiksi yang dimanipulasi dalam pasar spekulasi
serta perjudian pasar saham.

Dinar emas dan Dirham perak telah diterima secara universal sebagai
alat tukar selama ribuan tahun dan mulai dikenali kembali sebagai
jalan menuju kewarasan, kewajaran dan kejujuran.

Secara serempak, e-Dinar yang didukung sepenuhnya oleh emas secara
fisik sama dengan yang ada dalam peredaran, rumusan investasi untuk
perdagangan (Qirad), bagi-hasil untuk produksi (Shirkat) dan bentuk
terpercaya perwakilan dengan keuntungan wajar (Wakala dan Qafilah)
akan menyertai restorasi Perdagangan Islam.

Konsekwensi dari proses ini akan sangat banyak, akan kita dapatkan
kembali Blok Perdangangan Islam dengan uang sejati, Dinar Emas Islam
atau Dirham Perak. Kemudian, bersatunya Ummat Islam, terbentuknya
kembali keseimbangan kekuasaan di dunia, akhir dari supremasi dollar
dan berakhirnya oligarki para miliuner dan biliuner, yang
menguntungkan orang miskin saat ini dan gerak-maju yang berpihak pada
masyarakat, bukan korporasi.

Kami menginginkan kontribusi dan menjadi bagian dari perubahan sejarah
dengan selalu memberikan berita-berita relefan dan tulisan menarik,
dokumen dan riset mengenai subjek ini.


Ringkasan
Menghidupkan kembali Dinar Emas sebagai alat tukar dalam kerangka blok
Perdagangan Islam akan menjadi memungkinkan bila:

1. kita tidak menyerahkannya pada konsensus politik
2. kita berpegang pada pengaplikasian dan program fungsional yang
diarahkan untuk memperkuat perdagangan melalui mekanisme inti moneter
3. kita mendapatkan dukungan dari negeri-negeri Muslim seperti Malaysia


Pengajuan Kami
Memulai program saat ini juga. Kita memerlukan Mekanisme Inti Moneter
dan setahap demi setahap menambahkan fungsinya.

Mekanisme Inti Moneter terdiri dari:
Fisik Dinar dan Dirham, dengan sistem pembayaran elektronik (e-
payment ) yang didukung oleh emas, disebut juga pengoperasian e-dinar.
Pasar Islam yang nyata, dengan pasar elektronik (e- market ) yang
menggunakan sistem pembayaran e-dinar, kontrak Qirad untuk investasi
perdagangan, dengan layanan audit on-line e- qirad yang memungkinkan
investor berhubungan langsung dengan para pedagang.


Kunci Pertimbangan

   1. Menghidupkan alat tukar Syariah, Dinar dan Dirham, sebagai
permasalahan politik utama yang dihadapi Ummat Islam hari ini akan
lebih berat dari permasalahan politik lainnya.
   2. Dinar dan Dirham Islam, karena menguntungkan bagi setiap Muslim,
merupakan kebijaksanaan politik terdepan bagi politik penyatuan Muslim
saat ini. Penggunaannya oleh Muslim akan mempercepat pembentukan blok
Perdagangan Islam berdasarkan alat tukar Islam Universal.
   3. Dinar dan Dirham Islam akan mewujudkan aspirasi penegakkan  Dar
al-Islam  yang tidak dapat dicapai oleh metoda ekonomi atau politik
lain.
   4. Dinar dan Dirham untuk sementara harus dipisahkan dari proses
politik disebabkan institusi politik belum memungkinkan untuk
menerimanya pada saat ini.
   5. Di sisi lain, alat tukar tidak dapat dipisahkan dari
perdagangan. Menghidupkan kembali Dinar Islam harus secara serempak
diiringi oleh pembangunan kembali Perdagangan Islam. Perdagangan Islam
mewakili paradigma baru yang menantang dan menggantikan nilai,
institusi, instrumen dan model dari ortodoksi ekonomi-masa-kini.


Bagaimana Melakukannya
Kita mengajukan alat tukar berbasis-emas untuk perdagangan
berisiko-rendah dan berbiaya-rendah yang pararel dengan uang kertas
yang beredar.

Pertanyaan selanjutnya adalah bagaimana untuk memperkuat peredaran
uang emas dan perak. Yang paling utama adalah kita menyediakan sistem
pembayaran elektronik yang dapat memfasilitasi transfer dan
perdagangan dengan Dinar Islam. E-dinar mewakili pembayaran elektronik
pertama berbasis Dinar Islam, yang 100% didukung oleh fisik emas dan
menyediakan kemudahan dalam transaksi via internet. Hemat, nyaman dan
kecepatan transaksi menjadikannya lebih unggul dari berbagai bentuk
perbankan modern.

Penggunaan Dinar Islam secara moneter akan lebih baik bila didukung
terlebih dahulu melalui pengenalan terhadap inti tujuan Islam,
khususnya untuk pembayaran Zakat dan Mahar. Seiring dengan itu,
penggabungan dengan pasar elektronik yang sudah ada dan instrumen
investasi berdasarkan-qirad baru untuk mengembangkan penggunaannya
dalam perdagangan, sehingga membalikkan aliran-uang dari uang yang
terjadi hari ini menjadi aliran-uang dalam perdagangan.
Pengintegrasian terencana atara e-dinar dengan e-market dan sistem
e-qirad yang baru dibangun sangat membantu kembalinya investasi Muslim
bagi perekonomian Islam.

Untuk memfasilitasi pengenalan dan peredaran Dinar Islam dan
penggunaannya dalam perdagangan, diawali oleh satu negeri yang
menerima Dinar Emas Islam sebagai legal tender . Hal ini akan
mengembangkan jangkauan globalnya dan akan membuka kemungkinan

[mediacare] The Global Nexus, Edi Sudradjat vs Moral Brutus

2006-12-12 Terurut Topik alihusni
SUARA PEMBARUAN DAILY , 11 Desember 2006   
-
The Global NexusEdi Sudradjat vs Moral Brutus  Christianto Wibisono 
  antan Menhankam/Pangab Jendral TNI Edi Sudradjat (68 tahun) meninggal dalam 
status sebagai Ketua Umum PKPI. Tahun 1999 ia kalah dalam perebutan Ketua Umum 
Golkar 1999 karena Akbar Tanjung didukung oleh Wiranto. Sekarang, 3 jenderal 
akan terjun ke partai politik menuju Pilpres 2009, Wiranto, Sutiyoso dan 
Ryamizard Ryacudu.   Ketiganya mungkin berdiri di belakang layar atau 
dicalonkan oleh tokoh yang muncul sebagai pimpinan partai baru atau partai 
gurem yang belum punya kursi dan belum tentu lolos electoral threshold. Rizal 
Ramli dan Putu Ary Suta akan membuka jalan bagi Wiranto sedang Kwik Kian Gie 
secara terbuka sudah mencalonkan Ryamizard sebagai capres.   Sekarang orang 
boleh beroposisi terhadap pemerintah. Tapi pelbagai gebrakan anti korupsi 
mengesankan tebang pilih dalam menyeret tersangka. Mantan Menteri Kelautan dan 
Perikanan mengeluh mengapa pendahulunya yang menciptakan dana non
 budgeter tidak disalahkan. Orang mengetahui bahwa pendahulu Rokhmin adalah 
Sarwono Kusumaatmadja yang sekarang sedang antri tiket di loket PDI-P untuk 
cagub DKI.   Selama 30 tahun lebih Indonesia diperintah secara monolitik oleh 
rezim Orde Baru. Semua alternatif akan dihancurkan bahkan sebelum sempat 
berpolitik, termasuk sumber dana yang dikhawatirkan akan menunjang lawan 
politik tandingan Soeharto. Ibnu Sutowo dipecat tahun 1976 karena meninggalkan 
warisan utang tak terbayar yang harus diselesaikan oleh tim Sumarlin Radius 
serta mediasi Liem Sioe Liong dalam kasus bisnis tanker Rapapport.   Ali 
Sadikin tidak diberi jabatan apa-apa setelah lengser dari dua termin jabatan 
Gubernur DKI tahun 1977. Casino legal yang dikelola oleh Yauw Foet Sen (alias 
Dadi Darma, ayah Yan Darmadi) ditutup untuk menyetop sumber dana politik Bang 
Ali.   Ketika Sudharmono menjadi Menpen ad interim, maka TVRI dicabut iklannya 
sehingga Ali Murtopo marah besar ketika pulang dari luar negeri karena
 sumber dana non budgeter Deppen dicabut oleh rivalnya. Ali Murtopo hanya 
menjadi Menpen satu periode 1978- 1983 dan akan diganti oleh menpen terlama 
dalam sejarah RI, Harmoko (1983-1997). Sebagai Ketua MPR 1998 melalui jenjang 
Ketua Umum Golkar 1993-1998, Harmoko akan menjadi salah satu trio Brutus yang 
tidak terlupakan oleh Soeharto   Tahun 1983 Menhankam/Pangab Jendral M Jusuf 
(1978-1983) karena terlalu populer dengan pendekatan langsung ke prajurit, 
digeser menjadi ketua BPK dan Benny Moerdani langsung menjadi Pangab merangkap 
Pangkopkamtib tanpa melalui jabatan Kepala Staf Angkatan. Pergesekan mulai 
terjadi antara Benny Moerdani dan Sudharmono sebagai Ketua Umum Golkar 
1983-1988 serta pemain ketiga Prabowo seperti diungkapkan oleh Kivlan Zein.   
Kelompok Prabowo bertekad menghadang Benny Moerdani agar tidak maju sebagai 
capres. Suatu kekhawatiran yang berlebihan karena handicap factor agama Roma 
Katolik yang dianut Benny. Dua Faktor   Sudharmono menjadi Wapres
 (1988-1993) setelah Benny Moerdani dilengserkan dari Pangab sebelum SU MPR 
1988. Pada SU MPR 1993 , Kasospol ABRI Letjen Harsudiono Hartas melakukan pre 
emptive strike, mencalonkan Pangab Try Sutrisno sebagai cawapres tanpa 
konsultasi dengan Panglima Tertinggi Soeharto.   Seandainya Hartas dan Try 
bersabar membiarkan Habibie naik pada 1993, maka Try Sutrisno bisa menjadi 
Wapres 1998 dan menggantikan Soeharto yang lengser pada 21 Mei 1998.   Sejak 
1993 Soeharto sudah melihat gelagat dua faktor internasional akan mempengaruhi 
Indonesia, satu dari Timur Tengah dan yang lain dari globalisasi. Soeharto 
berpencak silat dengan merangkul keduanya.   Secara domestik Soeharto memberi 
angin kepada kelompok Habibie dan ICMI sedang secara internasional, Soeharto 
membuat kejutan pasar bebas APEC 1994. Jadi Soeharto ingin popular didalam 
negeri dengan merangkul kelompok mayoritas, tapi dia juga sadar bahwa Indonesia 
akan terpuruk kalau tidak ikut globalisasi.   Sebelum pasar dibuka
 Soeharto menggebrak dengan monopoli mobil Timor yang akan ditutup oleh IMF 
setelah krismon 1997.   Selama perjalanan politik tersebut, sumber dana 
nonkonvensional yang dulu berasal dari kasino Yan Darmadi, dialihkan menjadi 
lotere dengan sebutan Porkas dan kemudian SDSB. Yang tampil resmi adalah 
Yayasan yang direstui Departemen Sosial tapi penyelenggaraan SDSB mirip judi 
hwa hwee di zaman Ali Sadikin.   Namun kali ini dana tersebut mengalir ke pusat 
kekuasaan di Cendana. Pengelola swasta yang menjadi the real operators antara 
lain Didi Dawis dan Saiman Ernawan dkk dan kakak beradik Robby dan Hendra 
Sumampouw dalam PT Widyadana Perkasa.   Duet Sumampouw digeser setelah Benny 
Moerdani lengser oleh kelompok proxy Cendana dalam PT Artadana Kriya Tapi Robby 
Sumampouw akan come back dalam BPPC cengkeh Tommy Soeharto.   Seluruh intrik 
politik bisnis yang berlangsung selama rezim Soeharto adalah proses sclerosis, 

Re: [mediacare] Suka Dukanya Berjalan Kaki di Jakarta

2006-12-12 Terurut Topik Nurhalim Tanjung


Wah, saya suka jengkel mengetahui perlakuan seperti
orang yang menabrak anda itu. Di Medan, kota saya,
fenomena itu mungkin lebih parah. Jalan melawan arus
kendaraan menjadi biasa, apalagi motor naik ke
trotoar. Lampu merah sering tak digubris, maka macet
menjadi pemandangan biasa di traffic light. Tante saya
yang dari Jakarta sampe batal meminjam mobil untuk
dikemudikannya sendiri melihat situasi itu.

Begitulah, semestinya DLLAJ, dinas yang mengelola
lalulintas, bisa lebih proaktif. Jangan sekadar
berdiri seperti patung di persimpangan. Kalau ada
motor naik trotoar, kendaraan melawan arus, dsb. ya
ditindak. Cemana? Ok, becareful lah kalau lain kali
jalan di Jakarta atau di Medan.

salam

nt  


--- agussyafii [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Suka Dukanya Berjalan Kaki di Jakarta
 
 Cobalah sekali-kali berjalan kaki ditrotoar jalan
 protokol seperti
 kota Jakarta, tentunya akan banyak cerita yang
 menarik. Demikian
 halnya dengan saya memiliki kesenangan tersendiri
 untuk jalan kaki,
 apa lagi ketika bulan ramadhan yang lalu ditengah
 kemacetan saat
 terdengar adzan maghrib saya suka turun dari bus
 kota untuk jalan
 kaki mencari tempat sekedar untuk berbuka puasa.
 
 Kira-kira baru 100 meter saya berjalan ditrotoar
 dari belakang ada
 sepeda motor nyruduk yang membuat saya hampir
 terjatuh. Sang
 pengemudi motorpun berhenti sambil membuka helmnya,
 Makanya kalo
 jalan liat dibelakang ada kendaraan minggir, jangan
 malah ketengah.
 Dengan tampang galaknya. Saya sempat berpikir dia
 yang nabrak kok
 malah lebih galakan ya?
 
 Kesalehan individu seringkali tidak berbanding lurus
 dengan
 kesalehan kita dijalan raya. Pengennya buru-buru
 sampe rumah. Tapi
 menaikkan motor ditrotoar cerminan kesalehan sosial
 yang rendah.
 
 Bagaimana menurut anda?
 
 Wassalam,
 Agussyafii
 http://agussyafii.blogspot.com
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 



 

Want to start your own business?
Learn how on Yahoo! Small Business.
http://smallbusiness.yahoo.com/r-index


[mediacare] 4 Nilai Tambah Qurban for Survivors

2006-12-12 Terurut Topik andips

*4 Nilai Tambah Qurban for Survivors`*
2006-12-11 16:53:26
*Survivors* adalah para korban bencana di negeri ini. Mereka harus bertahan
hidup (*survive*), bahkan dalam kondisi yang serba kekurangan dan
cengkeraman kemiskinan.
Qurban for Survivors adalah bentuk pengabdian seorang hamba allah untuk
memenuhi seruan Tuhannya (QS. Al Kautsar: 2), *Maka laksanakanlah shalat
karena Tuhanmu, dan berqurbanlah (sebagai ibadah dan mendekatkan diri kepada
Allah)*. Ketakwaan dari pengabdianlah yang sampai kepada Allah SWT.
Sementara daging qurban yang disyaratkan, menjadi sedekah multimanfaat untuk
*survivors *di kawasan-kawasan pasca bencana dan titik-titik lokasi rawan
bencana.
Ada empat nilai tambah dengan berqurban melalui program QURBAN FOR
SURVIVORS, yakni;
*Amanah dan Transparan :* Pequrban/donatur mendapat laporan pandangan
mata/reportase dengan fasilitas Short Message service (SMS) pada pelaksanaan
qurban, serta dokumentasi visual pada laporan akhir (final report).
Pertanggungjawaban dana dipublikasi pada
www.aksicepattanggap.comhttp://www.aksicepattanggap.com/v3_index.php/vw/serta
link dengan situs/media mitra sinergis ACT.
*Pemberdayaan Berkelanjutan :* Pequrban/donatur tak sekadar 'beli putus'
demi menggugurkan kewajiban berqurban, melainkan secara otomatis turut
memberdayakan ekonomi para korban bencana, yang berusaha mempertahankan
hidup dengan menjaga amanah sebagai mitra Lumbung Ternak ACT.
*Ekspresi Kemanusiaan Sejati : *Pequrban/donatur dapat mengekspresikan rasa
pedulinya dengan terjun langsung ke lokasi penerima qurbannya, dengan
bergabung sebagai relawan (volunteer) bersama MRI-Masyarakat Relawan
Indonesia.
*Keberpihakan Kepada Rakyat : *Pequrban/donatur dengan nyata telah memilih
berpihak kepada korban bencana mitra ACT, yang berjuang memberdayakan diri
dengan usaha ternak rakyat di tengah kepungan bisnis peternakan kapitalis.

---

*Qurban for Survivor, berbagi nikmat qurban *
Ketentuan harga hewan Qurban for Survivor:
Kambing/DombaRp. 725.000,-/ekor
Sapi Rp. 5.525.000,-/ekor

*Rekening Qurban for Survivor : *
Bank Central Asia Acc. No. 676 030 3133 (Swift Code: Cenaidja)
Bank Syariah Mandiri Acc. No. 004 011 
Bank Mandiri Acc. No. 128 000 4555 808
Bank Muamalat Indonesia Acc. No. 304 0022 915
Bank Negara Indonesia Syariah Acc. No. 009 611 0239
(setiap transfer beri keterangan : Qurban)
*Info lebih lanjut: *
Bayu Gawtama (Communication) - 021-741 4482 ext 121
Email : [EMAIL PROTECTED]

--


--
andips
Hidup untuk Belajar dan Beramal
www.andips.blogspot.com
http://andips.multiply.com


[mediacare] KONFERENSI PERS KANAYA TABITHA ESC

2006-12-12 Terurut Topik Fy Firman
KONFERENSI PERS

KANAYA TABITHA mejadi ikon dan pasien LIPOTOMY
(Liposuction without surgery) European Slimming Centre
(ESC).

Hotel Nikko jakarta

Rabu, 20 Desember 2006 14.00 WIB - selesai


Konfirmasi via sms : Firman 0818-137627







 
Sekarang dengan penyimpanan 1GB 
http://id.mail.yahoo.com/


[mediacare] DPRD Depok Temukan Penyimpangan Sejumlah Proyek

2006-12-12 Terurut Topik Nawarih
http://www.republika.co.id/online_detail.asp?id=275204kat_id=23

Online  » Nasional  
Senin, 11 Desember 2006  18:54:00
DPRD Depok Temukan Penyimpangan Sejumlah Proyek

Depok-RoL-- Komisi C DPRD Depok menemukan penyimpangan sejumlah 
proyek pembangunan di wilayah Depok, berdasarkan hasil pantauan di 
lapangan. 

Hasil pantauan kami memperlihatkan banyak pengerjaan proyek yang 
menyimpang dari perencanaan yang telah ditetapkan sebelumnya, kata 
anggota Komisi C, Hasbullah M Rahmad, di Depok, Senin (11/12).

Beberapa proyek yang bermasalah itu antara lain pembangunan jalan 
tembus Sentosa Raya - Ir Juanda, Jalan Kemakmuran Raya, renovasi 
kantor Kecamatan Sukmajaya, dan pagar taman di depan Pasar Agung 
serta sebuah gedung SD di Sawangan. 

Hasbullah yang berasal dari F-PAN tersebut mengatakan pembangunan 
pagar taman di depan Pasar Agung, menyalahi aturan karena jarak antar 
satu tiang ke tiang lainya sepanjang tiga meter bukan dua meter. 

Saya khawatir tiang tersebut mudah roboh oleh keberadaan Pedagang 
Kaki Lima (PKL), katanya.

Hasbullah menduga penyimpangan itu disebabkan kesalahan Pemkot dalam 
melaksanakan proses tender proyek, karena pemenang tender diambil 
berdasarkan penawaran harga terendah sehingga pelaksana proyek 
berpotensi mengabaikan kualitas. 

Pemkot hanya mengejar target penyelesaian proyek saja, tidak 
memperhatikan aspek lainnya yang lebih penting, ujarnya. 

Hal senada juga dikatakan oleh Wahyudi (F-Demokrat) yang mengatakan 
proyek pembangunan saluran air Jalan Sentosa Raya yang dibuat tidak 
bermuara ke Kali Ciliwung, namun ke saluran pembuangan di lingkungan 
perkampungan penduduk. 
Seharusnya saluran air itu dibuat landai sehingga air mengalir 
menuju Kali Ciliwung. Kalau dihubungkan ke saluran air rumah warga 
akan menimbulkan genangan, katanya.
Hasbullah mengatakan Komisi C akan melaporkan hasil temuannya kepada 
Pimpinan DPRD untuk selanjutnya direkomendasikan kepada Walikota 
terkait kinerja para pelaksana proyek di lapangan.  antara/abi




[mediacare] Undangan Sarasehan Film Bye-Bye Buyat dalam Ajang Nominasi FFI 2006

2006-12-12 Terurut Topik Lulu


Kepada Yth.
Rekan-rekan Wartawan
Media Cetak dan Elektronik
Di Tempat

Undangan
Syukuran  Sarasehan Film Bye-Bye Buyat
dalam Ajang Nominasi FFI 2006


Apresiasi yang diberikan Festival Film Indonesia 2006 kepada film Bye-Bye 
Buyat sebagai nominasi karya dokumenter terbaik merupakan sesuatu yang 
patut disyukuri. Ternyata film dokumenter yang sering menyampaikan kejadian 
yang terpinggirkan dari arus utama mendapat tempat di perfilman nasional.


Menandai nominasi yang diberikan kepada film Bye-Bye Buyat dalam FFI tahun 
2006, JATAM, KELIR, dan WALHI mengadakan syukuran dan refleksi tentang 
kiprah film dokumenter dalam perfilman nasional serta pencitraan korporasi 
(corporate imaging) dalam industri ekstraktif.


Untuk itu, JATAM, WALHI dan KELIR mengundang kawan-kawan untuk hadir pada
“Syukuran  Sarasehan Film Bye-Bye Buyat dalam Ajang Nominasi FFI 2006”
dengan tema
“Film Dokumenter dan Pencitraan Korporasi”
 yang dilaksanakan pada :

Hari/tanggal : Rabu, 13 Desember 2006
Jam : 10.00  13.00 WIB
Tempat : Café Au Lait, Jl. Cikini Raya No. 17 (depan Café Marios Place) Jakarta

Narasumber :
1.  Radhar Panca Dahana, budayawan, penulis masalah sosial dan budaya : 
Peran film dokumenter di ajang perfilman nasional.
2.  Tanete Pong Masak, dosen Kajian Media, Institut Kesenian Jakarta : 
Pengaruh aktivitas pencitraan korporasi terhadap perkembangan film dokumenter .


Moderator : Tomy Taslim
Demikian undangan ini kami sampaikan, kami berharap rekan-rekan dapat 
meluangkan waktu untuk hadir bersama kami. Atas perhatiannya kami ucapkan 
terima kasih.


Salam Lestari,

Luluk Uliyah
Media Publikasi Jatam
HP 0815 9480 246





[mediacare] Kompas Daily fires journalist-cum-union-leader for refusing reassignment

2006-12-12 Terurut Topik Ambon


Kompas Daily fires journalist-cum-union-leader for refusing reassignment; AJI 
calls it a move to undermine union

12 December 2006

Source: Alliance of Independent Journalists (AJI), Indonesia 

The Alliance of Independent Journalists (AJI) protests the dismissal of senior 
journalist Bambang Wisudo from Kompas Daily on 8 December 2006 and the 
intimidating manner in which it was done. 
Bambang, who is also secretary of the Kompas Trade Union, has worked for the 
Jakarta-based newspaper for 15 years.
He was purportedly dismissed for refusing to be reassigned to Ambon, in the 
Maluku Province, 2,300km east of Jakarta.
However, AJI said that Wisudo's reassignment was prompted by his efforts to 
improve the union's reportage standards and address policies instituted by the 
newspaper's management seen to be disruptive to workforce productivity and the 
readers. 
AJI strongly condemns the atmosphere of intimidation created by the Kompas 
Daily management when the company's security personnel forcefully removed 
Bambang from the office and detained him against his will for several hours in 
a holding cell. 
Bambang was only released upon being delivered a dismissal letter signed by 
Editor-in-Chief Suryopra tom o.
AJI said Kompas Daily's intimidation, detention, and dismissal of (Bambang) 
are reprehensible, inhumane, and illegal. 
It continued, The 'Kompas Daily' management's efforts to restrict human rights 
and curtail collective efforts to improve communications are prohibited by the 
Constitution and labour law, and could result in criminal sanctions. 
AJI demands that Kompas Daily take the following actions:
- Reinstate Bambang to his former position at PT Kompas Media Nusantara. 
- Recognise the workers' right to elected representation and Bambang's role as 
the union secretary.
- Rescind the decision to send Bambang to Ambon and abandon its policy of 
relocating union members.
- Respect the workers' right to assemble and form trade unions without 
intimidation.
- Review the management's culture of intimidation, starting with a thorough, 
transparent investigation of the events behind Bambang's dismissal and a 
decisive, corrective action against the company's security personnel.


Please send your support by sending your protest letters to PT KOMPAS Media 
Nusantara, addressed to:
Mr. Jacob Oetama, Mr. St Sularto and Mr. Suryopra tom o.
Facsimile: +62 21 548 6085, 548 3581 
E-mail: [EMAIL PROTECTED]

1_newn.gif
Description: GIF image


[mediacare] SURVIVAL IN JOURNALISM TV

2006-12-12 Terurut Topik tiaraul_tia
Bertahan dalam jurnalisme Televisi tidaklah mudah. Berbagai 
tantangan tentunya harus dihadapi oleh para jurnalis TV dalam 
peliputan hingga penyajian berita. kedua proses tersebut, baik 
peliputan berita maupun pengemasan berita dalam berbagai variasi 
tayangan, membutuhkan kerja keras dan peran serta para jurnalis TV. 

Dalam peliputan berita, para jurnalis harus berhadapan dengan 
berbagai rintangan, mulai dari daerah peliputan yang tidak 
bersahabat, seperti daerah konflik atau daerah korban bencana, 
narasumber yang berbeda karakter, hingga diburu oleh waktu yang 
sangat terbatas. 

sementara, Dalam penyajian berita pun, para jurnalis TV dituntut 
untuk kreatif. Tidak hanya dengan menggunakan bahasa yang sesuai 
namun juga membuat variasi tayangan berita yang berbeda dengan 
stasiun TV lainnya. 

Oleh karena itu, mahasiswa jurusan mass Communication STIKOM The 
London School of Public Relatiions Jakarta berniat menyelenggarakan 
Seminar Sehari bertajuk Survival in TV Journalism. 

SURVIVAL IN JOURNALISM TELEVISION

Tanggal : 16 Desember 2006

Tempat : WISMA ANTARA

Waktu : 10.00 – 15.00 WIB

Pembicara : 
Karni Ilyas (Senior Jurnalis dan 
Direktur Pemberitaan ANTV ) 
Arief Suditomo (Jurnalis Tv dan 
Direktur Pemberitaan RCTI )

Moderator :
Rahma Alia (Jurnalis dan Presenter 
Berita ANTV )

Hiburan : LSPR HOME BAND

Ditunggu kehadiran Sahabat semua dalam seminar survival in 
journalism tv yang diadakan mahasiswa mass communication 4567 LSPR..

info lebih lanjut dan reservasi hubungi:
irma: 0818114220
melati: 081318865258
hanna : 08159955717




[mediacare] Takut Bini

2006-12-12 Terurut Topik agussyafii
Takut Bini

Saya pernah diundang oleh salahsatu komunitas ITB, bukan Institute 
Teknologi Bandung lho, melainkan Komunitas Ikatan Takut Bini (ITB) 
yang terdiri para suami yang takut ama bininya. Salahsatu peserta 
bertutur bahwa semua para suami ITB ini hampir 99% masuk neraka 
karena saking takutnya sama istri sehingga melakukan perbuatan 
apapun untuk kepentingan istri termasuk korupsi, kolusi, nepotisme.

Tapi ada satu suami yang sedang didepan pintu surga, dia tanya sama 
calon penghuni surga. Kenapa disaat para suami banyak masuk neraka 
sementara dia malah calon penghuni surga. Sang suami calon penghuni 
surga itu menjawab, apapun perbuatan yang dilakukan sehingga dia 
menjadi calon penghuni surga karena dia takut sama istrinya. Oalah 
ternyata penghuni neraka dan surga ini semuanya sama-sama takut 
istri to..

Cerita diatas hanya sekedar mengingatkan buat para suami agar tidak 
terlalu takut dengan istri melainkan takut kepada Allah SWT, eh 
maksudnya apa ya? Maksudnya jika istri mendorong-dorong untuk 
menghalalkan segala cara mendapat materi ya para suami sebaiknya 
menolaknya. Tapi apakah anda suami yang takut istri?

Wassalam,
Agussyafii
http://agussyafii.blogspot.com
 




Re: [mediacare] Re: Imbauan bagi Pak Jakob Oetama - tentang nilai-nilai Kompas

2006-12-12 Terurut Topik Satrio Arismunandar
Oh, jangan khawatir!
Selama pengalaman saya 7 tahun di Kompas, saya tahu, umumnya orang Kompas akan 
memilih tutup mulut dan main aman dalam situasi genting (ini mungkin 
kecenderungan di banyak media, bukan cuma Kompas). Saya tidak menyalahkan 
mereka. Tapi, tak usah mengharapkan ada pernyataan terbuka di milis atau media 
tentang kasus yang menimpa Wisudo dari mereka. 

Kalau dibilang dendam, tidak ada. Sampai saat ini saya tetap berhubungan baik 
dengan teman-teman di Kompas. Waktu saya menikah (sesudah saya keluar/dipaksa 
mundur dari Kompas), saya juga mengundang Pak Jakob Oetama. Dan beliau juga 
datang kok! 

Sesudah saya keluar dari Kompas, sejumlah tulisan yang saya kirim juga pernah 
dimuat di Kompas. Jadi saya yakin, pimpinan Kompas dan Pak Jakob juga tidak 
punya dendam pada saya. Kami berdua sama-sama tahu, apa yang terjadi pada 1995, 
ketika saya dipaksa mundur dari Kompas adalah karena TEKANAN REZIM SOEHARTO. 
Kompas tak punya pilihan lain dan tak punya kekuatan menolak tekanan Menteri 
Penerangan Harmoko waktu itu dan para pimpinan PWI Pusat dan PWI Jakarta (waktu 
itu diketuai Tarman Azzam). Ingat, jika Kompas bandel, bisa dibreidel kapan 
saja waktu itu! Jadi, ketika saya dipaksa keluar waktu itu, kami sama-sama 
tahu, alasannya adalah 100% pertimbangan politik. Karena Pak Jakob pun 
mengakuyi, tidak ada satu pun kesalahan yang saya lakukan sebagai KARYAWAN.

Tempat saya bekerja sekarang lebih baik dari Kompas? Bung, saya sudah pernah 
bekerja 3 suratkabar nasional (Pelita, Kompas, Media Indonesia), 1 majalah 
berita mingguan (DR), dan 1 stasiun TV (Trans), dan kesimpulan saya tidak ada 
tempat bekerja yang sempurna. Masing-masing punya kelebihan dan kekurangan 
sendiri-sendiri.  

Pernyataan saya di bawah ini justru berasal dari rasa cinta saya pada Kompas, 
karena saya tahu nilai-nilai luhur yang ditanamkan para pendiri Kompas 
(almarhum PK Oyong) sangat berharga untuk dipertahankan. Dan Kompas tidak akan 
bertahan lama, dan akan turun posisinya menjadi sekedar sebagai bisnis cari 
untung biasa, manakala nilai-nilai keutamaan yang ditanamkan para pendiri 
Kompas yang awal itu ditinggalkan atau disisihkan. 

Pak Jakob Oetama dan sejumlah senior saya di Kompas adalah guru-guru saya dalam 
ilmu jurnalistik. Saya tidak pernah mengingkari hal itu dan tetap menghormati 
mereka sampai sekarang. Jadi, kritik dan saran yang saya sampaikan justru saya 
maksudkan untuk kebaikan Kompas, para karyawannya (bukan cuma Wisudo), dan 
menyelamatkan nilai-nilai para pendirinya, yang mungkin saja sekarang terlanda 
erosi akibat tuntutan kapitalistik. Kompas punya arti dan makna, karena 
nilai-nilai itu, yang saya anggap jauh lebih penting dari masalah pribadi. 


- Original Message 
From: dimastakha [EMAIL PROTECTED]
To: mediacare@yahoogroups.com
Sent: Monday, December 11, 2006 10:54:12 PM
Subject: [mediacare] Re: Imbauan bagi Pak Jakob Oetama - tentang nilai-nilai 
Kompas

Bung, cobalah lebih balance. Anda kan wartawan senior, tidak usah
terjadi hanya percaya satu sumber. Jika itu terjadi, tentu memalukan
bukan?
Tanya juga teman2 di Kompas, apa yang sesungguhnya terjadi.
Jangan terkesan Bung ada dendam terhadap Kompas?
Serta, apakah tempat Anda bekerja saat ini lebih baik dari Kompas?

salam
dimast,
ikut prihatin juga

--- In [EMAIL PROTECTED] ps.com, Satrio Arismunandar
satrioarismunandar @... wrote:

 Teman-teman,
 
 Saya mendapat e-mail dari Sri Yanuarti (Yanu), peneliti LIPI,
pengurus pusat AIPI (Asosiasi Ilmu Politik Indonesia), dan istri dari
wartawan Kompas Bambang Wisodo, via milis AIPI. Isinya berkenaan
dengan kasus pemecatan Bambang Wisudo oleh manajemen Kompas, terkait
soal serikat pekerja di Kompas. Yanu adalah rekan saya di AIPI,
sedangkan Wisudo adalah juga rekan sesama pendiri AJI (Aliansi
Jurnalis Independen), dan dulu juga saya pernah sama-sama kerja di Kompas.
 
 Saya sangat terkesan, bahwa menghadapi saat-saat sulit dan penuh
tekanan, Yanu, Wisudo dan keluarga tetap tenang dan tabah. Artinya,
perjuangan serikat pekerja ini bukan semata-mata urusan Wisudo, tetapi
sejak awal sudah disadari dan didukung penuh oleh istri/keluarga.
Tentu dengan berbagai risikonya.
 
 Dalam kondisi ekonomi dan politik sekarang, di mana nuansa
pragmatisme dan oportunisme, kepentingan mau enak sendiri, masih
sangat kuat, saya merasa salut bahwa masih ada orang-orang yang
berjuang untuk idealismenya. 
 
 Kalau Wisudo mau hidup enak dan nyaman di Kompas, perusahaan media
yang sudah sangat mapan di Indonesia (koran terbesar dan paling
berpengaruh) , sebetulnya bisa saja. Kompas adalah salah satu dari
sedikit media yang menyediakan pensiun buat karyawannya. Namun, Wisudo
memilih jalan lain, dan kini dia menanggung risiko perjuangannya.
Yakni, dipecat oleh manajemen Kompas. 
 
 Kita tidak tahu apa yang akan terjadi kemudian, dan tidak ingin
menduga-duga. Yang jelas, Wisudo dkk akan terus berjuang, di dalam
Kompas maupun di luar Kompas. Salah satu alternatifnya tentu lewat
jalur hukum (LBH). 
 
 Di sini saya 

[mediacare] Statistik perbandingan jenis kelamin dan poligami

2006-12-12 Terurut Topik wreddya hayunta
Analisa menarik soal perbandingan antara laki-laki dan perempuan di 
Indonesia; memecah mitos poligami.

On 11/12/06, ari a. perdana [EMAIL PROTECTED] wrote:

   Lupakan sementara soal halal-haram atau legal-tidaknya poligami. 
 Mari kita lihat apakah 'maksud baik' dari poligami punya dasar 
atau 
 relevansi. Tujuan sosial dari poligami (sering dilontarkan) adalah 
 'menolong' perempuan.

 Asumsi dasar:
 -
 1. Cara yang paling efektif untuk 'menolong' kaum perempuan adalah 
 dengan 'menyediakan' suami sebagai pelindung dan pencari nafkah.

 2. Secara implisit diasumsikan bahwa jumlah perempuan lebih banyak 
 dari laki-laki sehingga terjadi 'kelebihan penawaran' dari 
perempuan 
 (dan sebaliknya, 'kelebihan permintaan' atas laki-laki).

 Fakta:
 -
 1. Sex ratio (laki2/perempuan) di Indonesia, berdasarkan Sensus 
 Penduduk 1980 = 101. Untuk setiap 100 perempuan ada 100 laki2. 
Dalam 
 angka absolut, ini sama dengan 'surplus' laki-laki lebih dari 630 
ribu 
 (tahun 2000).

 2. Sex ratio untuk Muslim saja juga sama dengan nasional = 101 
(jika 
 umat Islam dari seluruh usia dipasangkan, masih ada sekitar 460 
ribu 
 laki-laki Muslim yang tidak mendapat pasangan di tahun 2000).

 3. Rasio gender menjadi terbalik (populasi perempuan lebih banyak 
dari
 laki-laki) di usia 60 tahun ke atas. Untuk populasi Muslim di atas 
60 
 tahun, rasionya adalah 90 laki-laki untuk setiap 100 perempuan.
 Semakin tua kelompok usia, semakin banyak populasi perempuan. Ini 
 adalah kecenderungan yang berlaku di seluruh dunia, karena memang 
 tingkat harapan hidup perempuan lebih tinggi.

 4. jumlah perempuan juga lebih banyak di antara mereka yang 
 berpendidikan rendah (lulusan SD atau di bawahnya), khususnya yang 
ada 
 di pedesaan. Tanpa memandang agama, rasio gender bagi mereka yang 
 paling untung hanya lulus SD adalah 88 di perkotaan dan 94 di 
 pedesaan.

 5. Lebih banyaknya populasi laki-laki dibanding perempuan bukan 
hanya 
 terjadi di Indonesia. Ini adalah kecenderungan umum di negara-
negara 
 berkembang. Bahkan, negara-negara Muslim justru punya rasio gender 
 yang sangat tinggi. Rasio gender Di Saudi Arabia, Oman, Bahrain 
dan 
 Uni Emirat Arab lebih dari 120. Bahkan di Kuwait dan Qatar, 
rasionya 
 lebih dari 150, tertinggi di seluruh dunia. Di dua negara yang 
dalam 
 banyak literatur menjadi rujukan masyarakat paling bias gender, 
China 
 dan India, rasio gendernya hanya 105, masih lebih rendah 
dibandingkan 
 negara-negara itu.

 Implikasi:
 --
 1. Tidak betul bahwa perempuan lebih banyak dari laki-laki.

 2. Fakta statistik ini cukup untuk menggugurkan asumsi yang 
mendasari 
 argumen 'motif sosial' poligami.

 3. Jadi, kalaupun poligami itu hendak dicari justifikasinya secara 
 ekonomi, maka harusnya para pria yang ingin berpoligami 
memperistri 
 janda miskin berusia 60 tahun ke atas dan setinggi-tingginya hanya 
 lulusan SD. Barulah poligami memiliki relevansi ekonomi sebagai 
cara 
 untuk menolong perempuan lepas dari kemiskinan. Bukan gadis atau 
janda 
 muda (apalagi yang lulusan PTN dengan IPK 3,6 yang secara 
statistik 
 tidak mungkin termasuk warga miskin).

 4. Meskipun demikian, apakah poligami adalah cara paling efektif?
 Kenapa tidak mekanisme subsidi, zakat atau transfer langsung?

 5. Kalau argumennya adalah mereka tetap butuh suami sebagai kepala 
 keluarga, kenapa tidak membantunya dengan mencarikan janda-janda 
 miskin suami yang belum beristri dan kemudian menjadikannya 
keluarga 
 angkat untuk dinafkahi?

 Kesimpulan:
 --
 1. Argumen 'motif sosial' poligami tidak punya justifikasi empris.
 Setidaknya relevansinya di era sekarang tidak ada.

 2. Mungkin (mungkin!) poligami halal. Tapi at best, secara sosial 
ia 
 adalah tindakan sia-sia. Kalau untuk hal2 lain Islam mengatakan 
bahwa 
 yang sia-sia bisa menjadi haram, sama halnya dengan poligami toh?

 2. Yang masih tersisa adalah argumen 'motif syahwat.' Bukan motif 
sosial.

 Catatan kaki:
 ---
 1. Data yang digunakan adalah data SP 2000. Kita bisa beranggapan 
 rasio gender tidak akan banyak berubah dalam 6 tahun. Tapi 
kalaupun 
 berubah, trend justru menunjukkan bahwa makin lama jumlah laki2 
makin 
 banyak, dan sex ratio makin condong ke laki2 ('surplus' laki2 
makin 
 besar dari tahun ke tahun).

 2. Di tahun 70-80an memang jumlah penduduk perempuan lebih banyak.
 Tapi paling rendah, rasionya hanya sekitar 97 perempuan per 100 
 laki-laki. Secara statistik ini tidak cukup untuk mendukung 
hipotesus 
 'surplus perempuan.'




Re: [mediacare] Pimred Kompas: PHK Bambang Wisudo Terkait Indisipliner

2006-12-12 Terurut Topik guritno pamulang
GODAM BANGGAH PADA DIRINYAH.
   
  tuh...khan ternyatah peringetanku pada si Ariep nan pudar
   
  mendapetken legitimasihnyah bukan?
   
  bahuwa PARA WARTAWAN INIH, TERMASUP ARIEP NAN PUDAR
   
  ADA KECENDRUNGAN JENIS WARTAWAN OKEM
   
  yang enggak tauk DISIPLIN KARYAWAN SAKBUAH PERUSAHAAN?
   
  heheheh..kena luh kemaluannyah!!

Wido Q Supraha [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Updated 
  Pimred Kompas: PHK Bambang Wisudo Terkait Indisipliner
  Budiono Darsono - detikcom
  
  Jakarta - Pemimpin Redaksi Harian Kompas, Suryopratomo, angkat bicara soal 
PHK atas seorang wartawannya, Bambang Wisudo. Ini soal indisipliner dan 
hubungan kekaryawanan biasa, tandas Suryopratomo. Suryopratomo juga membantah 
terjadinya penganiayaan terhadap Bambang Wisudo.
  
  Kepada detikcom, Senin (11/12/2006) Suryopratomo menjelaskan, PHK terhadap 
Bambang Wisudo, sudah dilakukan melalui proses dan mekanisme kekaryawanan yang 
berlaku di lingkungan Kelompok Kompas Gramedia (KKG). 
  
  Salah satu bentuk indisipliner yang dilakukan Bambang Wisudo, tak lain karena 
Bambang Wisudo telah menyebarkan surat pribadinya kepada pimpinan Kompas di 
luar batas kepantasan. Ditambah fitnah dengan penistaan sehingga membuat 
resah, tandas Suryopratomo. 
  
  Jadi jelas-jelas sudah terjadi ketidakcocokan antara kedua belah pihak. Dan 
kami ingin menyelesaikan secara baik baik, jelas Suryopratomo yang akrab 
dipanggil Tommy.
  
  Sedangkan mekanisme PHK itu, menurut Suryopratomo, antara lain juga sudah 
melalui serangkaian rapat dengan Dewan Kehormatan Karyawan (DKK) Harian Kompas. 
DKK ini diketuai oleh wartawan senior Kompas, Ninok Leksono. Tahapan 
berikutnya, PHK itu disampaikan ke Depnakertrans untuk mendapat persetujuan. 
  
  Dan kepada yang bersangkutan pun sudah diberi penjelasan resmi mengenai PHK 
itu melalui surat, kata Suryopratomo.
  
  Selama PHK itu diproses di Depnaker, menurut Suryopratomo, Bambang Wisudo 
tetap memperoleh hak-haknya sebagaimana mestinya. Hak-hak itu antara lain gaji 
setiap bulannya. 
  
  Hak-hak itu diberikan utuh kepada Bambang Wisudo tanpa perlu dia masuk ke 
kantor lagi. Hak- hak itu diberikan sampai Depnaker menyetujui PHK itu, jelas 
Suryopratomo.
  
  Jadi menurut Suryopratomo, PHK terhadap Bambang Wisudo itu benar-benar 
masalah kekaryawanan biasa. Tidak ada hubungannya dengan soal saham atau pun 
soal pembatasan untuk perkumpulan karyawan. Manajemen tetap memberi kebebasan 
bagi karyawan untuk mendirikan perkumpulan yang dipandang perlu oleh karyawan, 
tandas Suryopratomo. 
  
  Tak ada Penganiayaan
  
  Benarkah telah terjadi penganiyaan dan penahanan Bambang Wisudo oleh petugas 
Satpam KKG? Sama sekali tidak ada penganiayaan atau pun penahanan terhadap 
Bambang Wisudo oleh Satpam KKG, tandas Suryopratomo. Semua itu bisa dilihat 
dari rekaman CCTV yang ada, jelas Suryopratomo.(bdi/asy)
  
  Source : 
http://www.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2006/bulan/12/tgl/11/time/160707/idnews/718686/idkanal/10
  

  

 

 
-
Check out the all-new Yahoo! Mail beta - Fire up a more powerful email and get 
things done faster.

[mediacare] Re: Soekarno dan Bernhard

2006-12-12 Terurut Topik Anwari Doel Arnowo

Sdr. Danny Lim,

Saya silakan anda membaca tulisan saya berjudul Soekarno yang dimuat di
:SUPERKORAN on line  (www.superkoran.info) yang mediatornya dan
diterbitkannya di Vancouver. Ada yang menentang perkawinan Soekarno
dengan Hartini, sahabatnya sejak kecil, yaitu ayah saya.
  Salam saya,

Anwari Doel Arnowo
11 Desember 2006
Toronto, Ontario - Canada


--- In mediacare@yahoogroups.com, Danny Lim [EMAIL PROTECTED] wrote:

 SOEKARNO DAN BERNHARD
 Oleh Danny Lim

 Soekarno adalah proklamator dan presiden pertama RI, ia seorang
poligamist jempolan, istrinya ada sembilan orang semuanya openbaar tidak
ada yang disembunyikan. Ada Fatmawati, Hartini, Ratna Sari Dewi, Yurike
Sanger dll. Ketika Soekarno berkuasa, tidak ada yang mempersoalkan
poligaminya. Kini Soekarno telah wafat juga tidak ada yang mempersoalkan
poligaminya. Bahkan salah satu putri beliau diterima oleh bangsa
Indonesia sebagai presiden RI menggantikan Abdurrachman Wahid. Semua
istri dan anak-anak Soekarno menyayangi dan mengagumi Soekarno, rakyat
Indonesia idem dito.

 Bernhard adalah suami Ratu Juliana, ia juga seorang poligamist,
istrinya ada tiga, satu openbaar yaitu almarhum Ratu Juliana dan dua
istri berstatus simpanan. Istri simpanan itu yang pertama berdarah
Jerman, dari hubungan mereka lahir Alicia yang kini tinggal di Amerika.
Istri simpanan Pangeran Bernhard kedua berdarah Perancis, dari hubungan
mereka lahir Alexia yang kini tinggal di Perancis. Yang menjadi Ratu
Belanda kini adalah Beatrix, putri sulung pangeran Bernhard dengan Ratu
Juliana. Alicia dan Alexia adalah adik tiri Ratu Beatrix. Orang Belanda
bisa menerima dua istri simpanan dan anak-anak tiri pangeran Bernhard
itu, meski pun tahu UU Belanda tidak membolehkan poligami.

 Tanpa mempertimbangkan agama Soekarno dan Bernhard, dua tokoh dunia
itu telah mematuhi UU negerinya masing-masing dalam hal poligami. UU
Indonesia membolehkan poligami maka semua istri dan anak-anak Soekarno
openbaar dan sah. UU Belanda melarang poligami maka hanya Ratu Juliana
dan anak-anaknya yang sah, dua istri lainnya berstatus simpanan dan
anak-anaknya berstatus anak di luar nikah. Namun apa pun statusnya,
Soekarno dan pangeran Bernhard menyayangi istri-istri dan semua
anak-anaknya, dan sebaliknya. Kalau ada yang iseng hendak mengutak-atik
ke-poligami-an Soekarno dan Bernhard, maka kita ajukan saja pertanyaan
ke pada yang iseng itu Who are you kok jahil menggunjingkan Soekarno
dan Bernhard? Pertanyaan analogis yang aktuil Who are you kok
menggunjingkan AA Gym?




Balasan: [mediacare] Istri saya mengizinkan saya kawin lagi....

2006-12-12 Terurut Topik gedabrus bus
Enak sih punya dua istri. Apalagi empat. Itu sih ceritanya pemilik restoran 
wong solo.
   
  Mr Gedabrus tak nolak kawin lagi.
  

Satrio Arismunandar [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Ketika orang ribut soal AA Gym kawin lagi, istri saya juga meributkannya. 
Ditambah lagi kasus Yahya Zaini dan penyanyi dangdut Maria Eva. Maka lengkaplah 
perbincangan soal selingkuh dan poligami di rumah kami. Istri saya bicara 
dengan bersemangat dan berapi-api. Saya lebih banyak diam, senyum sedikit, dan 
manggut-manggut saja. Tapi untunglah, dia cukup rasional dan mengizinkan saya 
berpoligami.

Syaratnya, seperti yang dilakukan Rasulullah SAW dulu, saya harus memilih janda 
yang sudah tua, keriputan, jelek, sakit-sakitan, miskin, dan punya anak 
banyak Mau satu truk janda-janda seperti itu, silahkan saja jika mau 
mengawininya. katanya.

Wah, padahal (istri saya juga tahu), idola saya 'kan Luna Maya Terpaksa 
batal deh berpoligami! Apalagi gaji saya juga belum naik-naik. Untuk ngurusi 
satu istri dan 2 anak saja sudah pusing tujuh keliling. Belum lagi bayar 
tagihan air, listrik, bayar iuran sekolah anak, dan makan di kantor (kantor 
cuma ngasih jatah kupon 1 kali makan perhari @ Rp 8.500. Padahal saya makan dua 
kali, karena kerja sampai malam). 

Untuk kawin dengan Luna Maya juga tidak mungkin. Alasannya sederhana, Luna Maya 
tidak kenal sama saya..

Salam,


Satrio Arismunandar
TransTV


MOD:
Sekadar bertanya: Apakah Mas Satrio melarang istrinya untuk bekerja?
Kan dengan istri bekerja bisa mengurangi pusing tujuh keliling...


Web:
http://groups.yahoo.com/group/mediacare/

Klik: 

http://mediacare.blogspot.com

atau

www.mediacare.biz

Untuk berlangganan MEDIACARE, kirim email kosong ke:
[EMAIL PROTECTED]

Yahoo! Groups Links






-
Kini dengan simpanan sebanyak 1GB
http://my.mail.yahoo.com/

[mediacare] Kasus Munir Dalam Politik Luar Negri Belanda

2006-12-12 Terurut Topik Danny Lim
Radio Nederland Siaran Indonesia - Ranesi.
http://www.ranesi.nl/tema/temahukdanham/KasusMunir/Munir_Belanda061109
Kasus Munir Dalam Politik Luar Negri Belanda
ranesi

09-11-2006


Hak-hak azasi manusia, itulah salah satu tonggak politik luar negeri Belanda. 
Faktor inilah yang menjadi ganjalan di masa silam dalam hubungan antara 
Indonesia dan Belanda. Pada tahun 1990an, pemerintah Indonesia menganggap 
Belanda terlalu menggurui Jakarta dalam kritik soal pelanggaran hak-hak azasi 
manusia. Hubungan Belanda-Indonesia saat ini baik sekali, apalagi setelah 
Belanda lewat Menteri Luar Negeri Benard Bot mengakui 17 Agustus 1945 sebagai 
hari kemerdekaan Indonesia. Namun bagaimana dengan kasus pembunuhan tokoh 
hak-hak azasi manusia Munir? Apa dampaknya untuk persahabatan Belanda Indonesia 
? Radio Nederland Wereldomroep meminta komentar para politisi Belanda di Den 
Haag.

Memprihatinkan
Tidak semua politisi Belanda setuju situasi hak-hak azasi manusia di Indonesia 
sudah sempurna. Dan mengingat tonggak HAM dalam politik luar negeri Belanda, 
maka untuk sementara kalangan politisi di Den Haag Belanda masih harus kritis 
ihwal kasus Munir ini. Misalnya Farah Karimi, anggota parlemen Belanda untuk 
partai Kiri Hijau, GroenLinks.

Farah Karimi: Saya selalu meminta perhatian parlemen untuk kasus Munir, karena 
ini juga merupakan tanggung jawab pemerintah Belanda. Organisasinya Munir juga 
mendapat bantuan LSM Belanda dan Munir datang ke Belanda atas undangan salah 
satu LSM Belanda. Saya sangat kecewa dengan proses peradilan kasus Munir, 
dikabarkan dinas-dinas intel terlibat, tapi satu-satunya terdakwa bebas. Itulah 
sebabnya partai Kiri Hijau menentang ekspor kapal krovet ke Indonesia karena 
ini adalah isyarat yang salah pada Indonesia, kami tetap berpendapat situasi 
HAM di Indonesia masih memprihatinkan, dan penjualan perlengkapan militer tidak 
membantu menyelesaikannya.

Perubahan
Boikot ekspor militer, memberi kesan kadaluwarsa dalam hubungan 
Belanda-Indonesia. Kita tidak mungkin menganggap Indonesia masa kini 
seakan-akan tidak ada perubahan. Memang Belanda terlibat juga dalam kasus 
Munir, tapi kita tidak bisa meremehkan perubahan HAM di Indonesia. Demikian 
Bert Koenders jurubicara luar negeri partai sosial demokrat PvdA yang 
beroposisi.

Bert Koenders: Saya yakin ada perubahan di Indonesia. Pemerintah SBY mencatat 
kemajuan dalam bidang hak-hak azasi, misalnya di Aceh. Memang pada awalnya kami 
menentang ekspor kapal korvet, tapi mustahil mengangap Indonesia saat ini sama 
dengan Indonesia tahun 1990an. Contohnya Aceh, kami tadinya menentang karena 
kapal korvet itu bisa dimanfaatkan di Aceh. Tapi sekarang Aceh sudah berubah, 
dan ini tidak bisa dipungkiri. Indonesia membutuhkan kapal krovet ini untuk 
membasmi bajak laut.

Bukan tanggung jawab Belanda
Sikap kritis terhadap keadaan hak-hak azasi manusia di Indonesia dalam kasus 
Munir ini tentu saja ditentang oleh partai-partai pemerintah, yang mendukung 
kebijakan pemerintah Belanda untuk mengekspor kapal korvet ke Indonesia. Hans 
van Balen dari partai konservatif VVD menyesalkan pembunuhan ini tapi ini bukan 
tanggung jawab pemerintah Belanda.

Hans van balen: Munir berada dalam pesawat Garuda, diracun, dan meninggal, 
kemudian diotopsi di Belanda. Ini bukan tanggung jawab khusus Belanda. Masalah 
ekspor kapal korvet sudah diperiksa dan dinyatakan mustahil dimanfaatkan untuk 
masalah kekerasan dalam negeri di Indonesia. Jangan lupa kami mengakui NKRI dan 
korvet ini sudah dijual dan kami senang.

Sikap ini didukung wakil partai pemerintah terbesar CDA, partai kristen 
demokrat Henkjan Ormel. Indonesia adalah negara penting dengan hubungan 
historis dengan Belanda.

Henkjan Ormel: Di Belanda tinggal banyak orang dengan latar belakang 
Indonesia. Hubungan bersejarah ini kini bagus sekali, dan hubungan ini jangan 
digangu lagi dengan melarang ekpor korvet ke Indonesia gara-gara kasus Munir. 
Memang Belanda harus mengikuti perkembangan kasus Munir ini. Kapal-kapal korvet 
ini perlu untuk membasmi bajak laut, di masa silam memang pernah kapal korvet 
pernah dimanfaatkan di Aceh, tapi sekarang masalah Aceh sudah berakhir.

Mengikuti perkembangan
Lalu bagaimana sikap pemerintah Belanda?
Kami tetap mengikuti perkembangan kasus Munir, demikian menteri kerjasama 
pembangunan Belanda Agnes van Ardenne.

Agner van Ardenne: Tentu saja kami selalu menyinggung masalah Munir dengan 
semua menteri Indonesia yang kami jumpai. Karena kami sangat prihatin masalah 
ini tidak selesai-selesai. Jadi dipandang dari sudut pemerintah Belanda, ini 
harus dimengerti.


11281901
Description: Binary data


[mediacare] Re: Istri Kedua Aa Gym?...masih buat gede cahyana

2006-12-12 Terurut Topik Rahadian Permadi

Gede,

Saya sudah posting balasan saya tetapi tampaknya tidak muncul. Entah apa
yang terjadi. Mungkin persoalan teknis atau barangkali terlalu sensitif
sehingga disensor.

Dalam posting yang tak sempat muncul, saya menyatakan keberatan saya
bahwa dalil yang anda pakai untuk membela poligami seperti menghindari
zina, diatur dalam agama dan sebagainya. Paparan anda memberikan kesan
male chauvinist perspektif. Dan ini mungkin tidak secara esensi berasal
dari agama tetapi proses interpretasinya yang dipengaruhi nilai
patriarkis.

Jika poligami dibenarkan untuk menghindari zina mengapa poliandre tidak
dianjurkan bagi perempuan untuk menghindari zina? Kesan saya ini
mencerminkan paradoks. Di satu sisi membolehkan poligami lantaran nafsu
manusia/laki-laki. Namun masalah nafsu perempuan tidak dibicarakan
seolah-olah nafsu itu sendiri eksklusif milik laki-laki.

Anda juga membandingkan bahwa lebih mulia berpoligami ketimbang jajan.
Analogi ini tampaknya tidak bisa dipakai untuk mendukung argumen anda.
Sebab jika menggunakan logika yang sama, kita akan terjebak dalam
analogi serupa seperti misalnya lebih baik Suharto ketimbang Pinochet.
Padahal esensinya otoritarianisme dalam berbagai bentuk tidaklah baik.
Begitu juga dengan zina dan poligami. Yang satu dianggap dosa oleh agama
dan yang satu lagi lebih mendukung superioritas laki-laki dan menyangkal
bahwa pada dasarnya manusia adalah sama (universal values).

Persoalan lainnya adalah logika anda yang saya sebut menunggangi dua
kuda sekaligus. Anda tidak membalas point ini. Di satu sisi anda
memberikan justifikasi dengan landasan agama, yang menurut anda sangat
partikular sifatnya. Untuk menghadapi kritikan terhadap poligami, anda
berlindung dibalik kepercayaan anda. Dengan kata lain, perbedaan
kepercayaan melandasi cara pandang masing-masing. Namun di sisi lainnya,
anda mengangkat persoalan nafsu dan manusia yang sifatnya universal.
Misalnya nafsu yang tak boleh dimatikan namun juga tak boleh diabaikan.
Ini yang membuat argumen anda lemah dan tidak solid.






--- In mediacare@yahoogroups.com, gedehc [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Trims ya Bli Komang atas masukannya. Nanti saya upayakan membuat
 analisis semacam SWOT itu.

 Tentang bis malam, itu memang perumpamaan yang seketika itu saja
 muncul di otak saya waktu menulis reply atas e-mail Mas Rahadian. Saya
 berusaha mencari analogi yang agak mudah. Kalau kondisi darurat,
 misalnya kebakaran di dalam bis barulah kaca bis boleh dipecahkan.
 Jika tidak, tetu saa jangan dipecahkan sebab pemilik bis pasti marah
 da mita ganti rugi.

 Tapi saya tetap berterima kasih atas masukannya. Juga masukan dari
 rekan-rekan milis lainnya. Omong-omong, mudah-mudahan tahun baru nanti
 saya bisa ke Bali. Saya magkal di Tabanan. Komang di mana? Pantai
 Yeh Gangga adalah tempat main saya, tempat mencari kulit lokan dan
 omang-omang. Tentu saja mandi di laut. Saya rindu melihat ombaknya yag
 tinggi itu.

 Trims.

 Gede H. Cahyana
 http://gedehace.blogspot.com.

 --- In mediacare@yahoogroups.com, BeachBoy BaliAsli
 komang_beachboy@ wrote:
 
  sdr gede,
  metode perbandingan yang anda pake kok ya rada2 memusingkan dan
 ngga jelas juntrungannya ...kebanyakan membandingkan lebih halal
 poligami ketimbang jajan/cari lonte atau zina atu selingkuh...
  jika anda hendak beropini hendak menyatakan persetujuan anda
 terhadap poligami, buat saya sah2 saja yang terpenting anda punya
 metode untuk mengulas hal tsb, spt metode penggalian kelebihan 
 kekurangan macemnya SWOT, ukuran norma sebagai manusia yang
 berkedudukan di dalam masyarakat, tingkat kesokoguruan seseorang,
 status de el el.
  Saya pikir anda mengerti tentang apa yang saya maksud.
 
  Poligami ibarat kaca jendela bis malem??? waduh gede gede...kamu
 kok ya dangkal sekali pemahamannya yah?
 
  Guna lebih menjelaskan dengan gamblang, sebelum anda menampilkan
 dalam bentuk artikel mbok ya metode ukur dan frame norma yang dipake
 lebih dikokohkan dahulu...
 
  live in peace..
 
  beachboy
 
 
  gedehc gedehc@ wrote:
  Salah satu fungsi nikah MEMANG menyalurkan nafsu. Salurkan
 atau
  kanalkanlah nafsu itu di jalan yang etis. Lebih bagus lagi, tidak
  hanya etis menurut budaya, tetapi menurut hukum agama. Hanya saja,
  hukum dalam setiap agam itu berbeda-beda. Dalam Islam, ya .
  silakan berpoligami. Kalau non-Islam ya... silakan juga monogami
  atau yang lainnya.
 
  Mas,poligami itu semacam kaca jendela di bis malam. Kalau tidak ada
  kondisi daerurat, misalnya kebakaran di dalam bis, jangan
dipecahkan.
  Tetapi kalau darurat, silakan saja dipecahkan agar tidak mendapatkan
  keburukan yang lebih besar.
 
  Para poligamis, yaitu pelaku poligami yang kaya tidak sertamerta
bisa
  mudah menyalurkan hasrat seksnya. Aturannya tetap saja empat orang,
  maksimum. Lebih dari itu, tak ada balasan selain dosa. Jadi, yang
  sudah tunjuk gadis belia harus pula mampu memberikan pendidikan,
  menyekolahkan kalau masih belum S1, S2, atau S3. Juga harus mampu
  mendidik anak-anaknya dengan 

[mediacare] Kompas, 12 Des 06: Penambahan daya tiga PLTGU PLN harus jalan

2006-12-12 Terurut Topik verena puspawardani
Selasa, 12 Desember 2006








  


   





  


   





  


   





  


   
















Kelistrikan

Penambahan Daya Tiga PLTGU PLN Harus Jalan





Jakarta,
kompas - Rencana penambahan daya pembangkit (repowering) untuk tiga
pembangkit listrik tenaga gas dan uap milik atau PLTGU PT Perusahaan
Listrik Negara harus tetap dilakukan tahun depan. Tambahan daya dari
pembangkit-pembangkit itu terutama dibutuhkan untuk menutup kekurangan
daya listrik karena belum ada tambahan pembangkit baru.

Direktur
Jenderal Listrik dan Pemanfaatan Energi J Purwono, Senin (11/12),
mengatakan repowering PLTGU Muara Tawar, PLTGU Muara Karang, dan PLTGU
Tanjung Priok akan menambah pasokan listrik di sistem Jawa-Bali 900
megawatt.



PT
PLN telah mendapatkan komitmen pendanaan sebesar 73,9 miliar yen dari
Japan Bank for International Cooperation (JBIC) untuk proyek repowering
tersebut pada tahun 2005. Namun, prosesnya terhambat karena tidak ada
pasokan gas.



Penambahan
daya pembangkit Muara Tawar ditargetkan selesai 2008-2009, sedangkan
untuk Tanjung Priok dan Muara Karang diharapkan selesai pada tahun
2009-2010. Saat ini ketiga pembangkit itu sebagian besar masih
dioperasikan dengan menggunakan bahan bakar minyak.



Kalau
repowering tertunda, tahun 2008 Jawa akan terkena krisis listrik sebab
tidak ada tambahan pasokan listrik untuk mengimbangi pertumbuhan
konsumsi, kata Purwono.

Purwono
mengatakan, pemerintah melalui Menko Perekonomian telah membantu proses
negosiasi antara PLN dan PT Perusahaan Gas Negara (PGN) sebagai
distributor gas. Dalam rapat dengan tim Menko Perekonomian Oktober
lalu, telah disepakati bahwa PGN akan menyalurkan gas dari lapangan
ConocoPhilips sebanyak 50 juta kaki kubik per hari untuk Muara Tawar.
Harga gas yang akan disalurkan melalui pipa Sumatera Selatan- Jawa
Barat itu juga sudah disepakati 3,5 dollar per MMBTU.



Namun,
pihak PGN masih merasa keberatan karena harga itu dinilai belum
ekonomis. Direktur PGN Sutikno mengatakan, harga yang sesuai adalah 5
dollar AS per MMBTU.

Gas untuk Muara Tawar itu hanya untuk dua tahun saja karena nanti PLN akan 
punya pembangkit batu bara, ujarnya.




Minat perbankan




Terkait
dengan proyek listrik, Bank Rakyat Indonesia menyatakan minat untuk
ikut mendanai pembiayaan pembangunan proyek pembangkit listrik berbahan
batu bara di luar Pulau Jawa dan Bali. Surat pernyataan minat dan
menunjukkan kontak person BRI untuk membicarakan rencana pendanaan itu
disampaikan Dirut BRI Sofyan Basir kepada Dirut PLN Eddie Widiono,
kemarin.

Proyek
listrik 3.100 MW itu merupakan bagian dari proyek listrik 10.000 MW
berbahan bakar batu bara yang tengah dilaksanakan pemerintah.



Saya
baru buka dan baca surat BRI Senin pagi ini. PLN akan membentuk tim
untuk menindaklanjutinya kembali. Untuk mendanai proyek pembangkit
listrik ini, PLN menjadi koordinator dalam pendanaan proyek listrik.
Memang, untuk mendanai itu, BNI telah ditunjuk untuk menopang dananya.
Namun, kami terbuka kepada perbankan lainnya, ujar Eddie. (DOT/HAR) 
 

“If you spend your whole life waiting for the storm, you'll never enjoy the 
sunshine.”
Morris West (1916-1999)






 

Yahoo! Music Unlimited
Access over 1 million songs.
http://music.yahoo.com/unlimited

[mediacare] Kompas, 12 Des 06: RUU Tumpang Tindih, Pemerintah Kesulitan Mengontrol Izin Pertambangan

2006-12-12 Terurut Topik verena puspawardani
Selasa, 12 Desember 2006








  


   





  


   





  


   





  


   

















RUU Tumpang Tindih

Pemerintah Kesulitan Mengontrol Izin Pertambangan



Jakarta,
kompas - Dua Rancangan Undang-undang yang sekarang sedang dibahas Dewan
Perwakilan Rakyat yaitu RUU Mineral dan Batu Bara dan RUU Penanaman
Modal, bakal tumpang tindih. RUU Minerba menyerahkan izin pertambangan
kepada pemerintah daerah.

Sedangkan
RUU Penanaman Modal, justru membatasi investasi yang bisa dikelola oleh
daerah. Demikian dikemukakan Dirjen Mineral, Batu bara, dan Panas Bumi
Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral Simon Sembiring, di Jakarta,
Senin (11/12).

Ini
aneh, pembatasan investasi yang diusulkan dalam RUU Penanaman Modal,
tidak sejalan dengan prinsip desentralisasi izin pertambangan. Padahal,
investasi tambang itu pasti nilainya lebih dari Rp 100 miliar, ujar
Simon.



Dalam
pembahasan RUU Penanaman Modal di Komisi VI, fraksi-fraksi di DPR
mengusulkan adanya ukuran investasi yang bisa ditangani oleh pemerintah
daerah.

Fraksi
Partai Golkar menginginkan agar setiap investasi yang bernilai hingga
Rp 50 miliar diserahkan kepada pemerintah kabupaten atau kota,
sedangkan investasi Rp 50 miliar-Rp 100 miliar ditangani pemerintah
provinsi, dan nilai di atas Rp 100 miliar diberikan kepada pemerintah
pusat.

Sementara
fraksi-fraksi lain mengusulkan agar pemerintah daerah hanya mengelola
investasi yang bernilai di bawah Rp 50 miliar, sedangkan investasi di
atas Rp 50 miliar diberikan pada pemerintah pusat. Usulan fraksi lain
juga demikian.



Sementara, dalam pembahasan RUU Minerba di Komisi VII, izin kuasa pertambangan 
diserahkan ke pemerintah kabupaten (bupati).


Pemerintah
provinsi hanya menangani izin jika lokasi tambang berada di perbatasan
dua wilayah kabupaten. Pemerintah pusat hanya mengeluarkan izin kuasa
pertambangan untuk lokasi tambang yang berada di perbatasan dua wilayah
provinsi.



Simon mengkhawatirkan ketidaksinkronan dua aturan itu akan menyurutkan minat 
investor tambang.


Staf
Ahli Informasi dan Komunikasi Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral
Suhyar mengatakan, pola pembatasan investasi di sektor tambang pasti
akan ditolak daerah.

Namun,
menurut Suhyar, dalam pembahasan RUU Minerba ada usulan dari DPR agar
pemerintah tetap memegang izin pertambangan untuk nilai investasi yang
besar.



Bentuknya,
diusulkan kontrak karya, tapi muncul lagi masalah berikutnya,
pemerintah kan tidak boleh lagi langsung mengikat kontrak dengan
swasta. Maka, perlu dibuat lagi badan pertambangan sebagai wakil
pemerintah atau diserahkan kepada BUMN tambang, papar Suhyar.



Pengawasan lemah


Meskipun
pemerintah pusat harus mendelegasikan kewenangan penerbitan izin kuasa
pertambangan ke daerah, desentralisasi tersebut dikhawatirkan semakin
membuat eksploitasi dan ekspor bahan tambang semakin tidak terkontrol,
terutama batu bara.



Direktur
Eksekutif Indonesian Coal Society Singgih Widagdo mengatakan, ekspor
batu bara yang tidak jelas asal wilayah kuasa pertambangannya masih
terjadi. Hal itu disebabkan lemahnya pengawasan oleh pemerintah pusat.



Dari
produksi 117 juta ton batu bara yang diekspor tahun lalu, ada sekitar 6
juta ton yang tidak jelas dari kuasa pertambangan mana, kata Singgih.



Sementara
Simon mengakui pemerintah pusat kesulitan untuk mengontrol izin-izin
pertambangan yang dikeluarkan daerah karena para bupati tidak
mengirimkan laporan. (DOT) 
 

“If you spend your whole life waiting for the storm, you'll never enjoy the 
sunshine.”
Morris West (1916-1999)






 

Cheap talk?
Check out Yahoo! Messenger's low PC-to-Phone call rates.
http://voice.yahoo.com

[mediacare] Kompas, 11 Des 06: Batu bara cair gantikan BBM

2006-12-12 Terurut Topik verena puspawardani
Senin, 11 Desember 2006








  


   





  


   





  


   





  


   
















ENERGI

Batu Bara Cair Gantikan BBM





JAKARTA,
Kompas - Krisis bahan bakar minyak di Indonesia dapat teratasi di
antaranya dengan memanfaatkan batu bara yang jumlah cadangannya masih
potensial. Peluang pemanfaatan batu bara tidak hanya di industri,
tetapi juga di sektor transportasi. Caranya, dengan mencairkan batu
bara, yang teknologinya telah dikuasai anak bangsa ini.

Proyek
pencairan batu bara, kata Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan
Teknologi Said D Jenie di Bali, pekan lalu, dilakukan BPPT bekerja sama
dengan lembaga riset Jepang NIDO. Proyek ini masih berskala
laboratorium, kapasitasnya satu kilowatt.



Semua
proses pembuatan batu bara cair ini kami sesuaikan dengan ketentuan
ramah lingkungan sehingga tidak membahayakan lingkungan. Kualitas
produknya pun standar Euro 3, lanjut Said.

Dalam
uji coba yang dilakukan peneliti di Laboratorium Sumber Daya Energi
BPPT, batu bara cair terbukti dapat berfungsi baik dalam menggerakkan
mesin dinamis kendaraan bermotor.



Keunggulan




Salah
satu keunggulan teknologi proses itu adalah dapat pemanfaatan batu bara
muda (brown coal) yang tidak laku di pasaran karena kandungan energinya
jauh lebih rendah daripada batu bara umumnya. Padahal, jumlah batu bara
di Indonesia melimpah, 65 persen dari total cadangan atau 37,6 miliar
ton.



Data
lain menunjukkan, usia eksploitasi batu bara Indonesia mencapai 70
tahun, sedangkan di dunia 200 tahunan. Potensi itu lebih besar daripada
migas.



Pembangkit listrik







Batu bara
kini menjadi pilihan utama PT PLN sebagai sumber penggerak pembangkit
listrik. Tahun 2010 pemanfaatan batu bara untuk pembangkit ditargetkan
mencapai 62 persen dari tingkat tahun 2000 yang 36 persen.



Deputi
Direktur Energi Primer PT PLN Tonny Agus Mulyantono dalam Konferensi
Internasional Energi dan Konferensi Teknologi Batu Bara Ke-6 di Bali,
pekan lalu, menjelaskan, pada tahun 2010, untuk pembangkit listrik
11,970 megawatt, dibutuhkan 39,5 juta ton batu bara. Ketersediaan batu
bara dalam negeri cukup untuk memasok kebutuhan ini. (GSA) 
 

 

“If you spend your whole life waiting for the storm, you'll never enjoy the 
sunshine.”
Morris West (1916-1999)






 

Have a burning question?  
Go to www.Answers.yahoo.com and get answers from real people who know.

[mediacare] The Jakarta Post, 12 Des 06: Coca to jatropha, the changing face of indonesia's plantations

2006-12-12 Terurut Topik verena puspawardani
Coca to jatropha: The changing face of Indonesia's plantations
Julian Hill, Jakarta

Taking a snapshot of Indonesia's major crops in 1920, the world's largest 
producer of coca leaf
and its derivative, cocaine, was right here on Java. And while the Latin 
Americans simply said
cocaine production here was totally banned by decree. But also in 1920 more 
than 90 percent of
the United State's high end cigar tobacco wrapper leaves were grown on Sumatra.
World opinion and politics ended cocaine production and the great depression 
ended expensive
tastes in tobacco. Tea and coffee replaced coca in Java and rubber replaced 
tobacco in Sumatra.

Two major crops displaced for two entirely different reasons, and thus we see 
the trend that
fashion, politics and technology are all capable of changing the crops and the 
economics of
Indonesia's plantations.

Dunlop's invention of the pneumatic tire spawned demand for rubber and as 
motorized transport
grew between the wars so did the need for tires. By 1942, the need was so great 
that it was a
major motivation for the invasion of Indonesia. Post World War II technology, 
particularly in the
non-tropical USSR, began to replace natural rubber with synthetics made from 
petroleum. No
need for natural latex, said the tire manufacturers and rubber prices fell.

Out came the rubber trees and planters started with a new super crop, oil palm. 
The tire
manufacturers over did it though, and whilst they succeeded in keeping the 
price of latex down,
they became worried about shortage of supply. A few years ago they admitted 
that although
synthetic rubber worked well in tire treads, natural rubber was still needed 
for the walls. Rubber
prices soared. Rubber or oil palm? Planters were in a dilemma, but not for long.

The motor car that spurred the demand for rubber is a big contributor to the 
global warming
scare, the next big driver in the plantation game. Palm oil is not only an 
edible oil with a myriad of
uses, it is now also seen as a feedstock for the production of alternative 
biofuels, the next new big
business. After that brief dilemma, most reckon oil palm oil has the ascendancy 
over rubber
again. At the moment.

Many of Indonesia's islands are moist, fertile and warm, perfect conditions for 
tropical agriculture,
notably seen in the 1890s Le Figaro cartoon, Au fertilite du Sumatre, of the 
planter's walking stick
sprouting leaves while he leans on it for a rest. Foreigners have been flocking 
here for centuries
to seek the fruits of this fertility, but what they have sought has changed 
from cloves and
cinnamon for the tables of European nobles to feedstock for biofuels to halt 
the progress of global
warming. So what's next?

Undoubtedly the major influence on Indonesia's plantation sector over the next 
decade or so will
be the demand for biofuels; irrespective of the price of crude oil, governments 
and interest groups
around the world will continue to push the concept of sustainability.

So what are biofuels and why are they sustainable?

Biofuels fall into two categories: those categorized as biodiesel and those 
produced by
fermentation such as bioethanol. Biodiesel is a modification of a vegetable oil 
which enables it to
be used alone or mixed with petroleum diesel, for engines where ignition occurs 
by compression.
Interestingly I know planters in Sumatra who have been mixing crude palm oil 
with regular diesel
for years and they say it works just fine.

To produce bioethanol, carbohydrates need to go through a fermentation process, 
much the
same as producing alcoholic drinks. Ethanol, by the way, is the same as the 
ethyl alcohol we find
in our scotch, wine or beer. Bioethanol may be the rage now but it is volatile 
and cannot be mixed
more than 10 percent with regular petrol.

These biofuels are deemed to be sustainable because, unlike fossil fuels, they 
are grown by
plants which fix the carbon from the atmosphere. When they are burnt they 
return the same
carbon to the atmosphere that was used in growing them. That's the theory, but 
such a balance
does not take account of the equipment and transport used to produce them.

So it takes a vegetable oil to make biodiesel but virtually any old 
carbohydrate can be used to
make bioethanol.

Let's look at a biodiesel plant producing, say, 250,000 tons of biodiesel a 
year. In petroleum
terms that is about 1.75 million barrels. To produce the palm oil feedstock for 
a plant with that
capacity would require oil palm plantations of about 60,000 hectares, about the 
same size as
Singapore.

The 1.75 million barrels of crude, on the other hand, could be produced by a 
field of about fifty
donkeys pumps covering an area of 70-odd hectares. So can the benefits of the 
sustainability be
traded against the loss of a huge area of what used to be rain forest and now 
turned to
monoculture? This is an issue the green lobby has yet to address. Sure it may 
be sustainable, but
is it a sword in the side of biodiversity?

[mediacare] Indopos, 11 Des 06: Emil Salim Penerima UMB Awards 2006

2006-12-12 Terurut Topik verena puspawardani
Prof Dr Emil Salim, Penerima UMB Awards 2006
Pindahkan Gajah ke Hutan, Dayung Sampan di Ciliwung

Rambut Prof Dr Emil Salim boleh
memutih. Tapi, semangat
memperjuangkan kelestarian
lingkungan hidup tetap
menggelora. Pria yang kini berusia
76 tahun itu bahkan masih sanggup
memelototi laptop berjam-jam
hingga larut malam.

SUASANA di Plenary Hall Jakarta Convention
Center Jumat (8/1.2) itu sangat meriah.
Ribuan mahasiswa S-'l dan S-2 mengikuti
upacara wisuda sekaligus dies natalis Universitas
Mercu Buana (UMB). Pagi itu juga hari
spesiaLbagi Prof Dr Emil Salim. Mantan menteri
lingkungan hidup era Presiden Soeharto
itu menerima anugerah atas dedikasinya di bidang
pelestarian lingkungan hidup. D i a mendapatkan
UMB Awards 2006 atas dedikasi
dan pemikirannya di bidang pelestarian lingkungan
dan pembangunan lingkungan berkelanjutan.

Sebelum awards diserahkan, sebuah film singkat
berisikan riwayat hidup sang profesor diputar.
Di layar hitam putih itu ditayangkan fotofoto
Emil dari masa kecil bersama kedua orang
tua, saat duduk di bangku SMA, hingga kuliah.

Sejak masa kuliah, pria kelahiran Lahat itu
dikenal sebagai sosok yang tidak mudah berdiam
diri. Bahkan, hingga saat ini, dia tetap
tampil energik. Sikapnya yang vokal dan terbuka
itu membawanya menjadi tentara pelajar
dan ketua dewan mahasiswa UI pertama. Dia
juga pencetus ekonomi pancasila pada 1966.

Ayah dua anak itu memang dijuluki pejuang
lingkungan hidup. Bahkaji, pada 18 Oktober,
dia menerima nobel awards pengendalian
lingkungan. Atas pemikiran dan kiprahnya,
dia menerima anugerah dari Paul Getty
Awards di Washington DC. Ini adalah nobel
pelestarian lingkungan. Saya diusulkan oleh
World Wildlife Fund (WWF) dan memang saya
tidak tahu kalau menjadi salah satu kandidat
dan menang, kenangnya.

WWF mengusulkan agar Emil menerima
nobel bergengsi di bidang pelestarian lingkungan
atas upaya advokasinya secara efektif
mengenai pentingnya memadukan perhatian
tentang lingkungan hidup dan pembangunan
ekonomi.

Perhatian dan rasa memiliki terhadap lingkungan
Emil memang sangat besar. Mulai
memindahkan gajah Sumatra ke hutan-hutan
yang aman hingga mendayung sampan di kali
Ciliwung. Tindakan ekstrem itu dilakukan
pada 1990-arj untuk mengampanyekan warga
terhadap pentingnya kali bersih. Saat itu,
kondisi kali Ciliwung memang parah. Sampah
menumpuk dan banyak warga pinggir kali
yang menderita penyakit kulit dan diare
(muntaber), ungkap dia.

Dalam penerimaan nobelnya di Washington,
Emil menyerukan agar negara-negara yang
telah berupaya keras dalam memelihara lingkungan
agar dihargai dan mendapatkan insentif
(perlakuan khusus) dalam perdagangan
internasional. (*)

GOLDA NAYA
 

 

“If you spend your whole life waiting for the storm, you'll never enjoy the 
sunshine.”
Morris West (1916-1999)






 

Want to start your own business?
Learn how on Yahoo! Small Business.
http://smallbusiness.yahoo.com/r-index

[mediacare] Duel RS vs HPS

2006-12-12 Terurut Topik Budi Dharma
 
  Bila ada dua seleb atau pejabat public yang terlibat sengketa dalam ranah 
public, maka dipastikan yang “mengail di air keruh”, pastilah selain wartawan 
gossip adalah pihak pengacara. Lihat berapa banyak pengacara yang mendadak 
tenar gara2 membela tokoh masyarakat maupun artis, numpang ngetop ! Bilangnya 
aza kagak dibayar dan kerjanya berdasarkan permintaan klien, tapi kalo kita 
lihat lifestyle para pengacara “mapan” yang punya rumah mewah, mobil sport 
edisi terbatas, dan penampilan perlente dengan wangi parfum yang bukan kelas 
nyongnyong, wow….
   
  Disisi lain, jarang banget pengacara2 papan atas tersebut yang mau 
bersusahpayah membela korban HAM, tragedy Trisakti, kasus Semanggi, maupun 
korban kerusuhan Mei 1998. Nggak ada duitnya, belum lagi kemungkinan nantinya 
ada ancaman teror2 yang nggak jelas belangnya. Beda misalnya kalo mendampingi 
kelas2 tersangka sampai terpidana koruptor yang pasti kocek tambah tebal. Belum 
apa2 sudah muncul pembelaan seperti : “kita menghormati asas praduga tak 
bersalah”, tapi bagi rakyat kecil itu semua hanya kamuflase. Seringkali rakyat 
justru dalam posisi “asas patut diduga bersalah”.
   
  Hari-hari ini kita menyaksikan “perang mulut” antara Ruhut Sitompul versus 
Hotman Paris Hutapea. Saya pikir kenapa yach mereka berdua nggak jadi pembela 
sukarela untuk korban Lumpur Lapindo saja ? Jadi, wahai pengacara. Dimana 
nuranimu membela rakyat yang lemah ?
   
   
  Budi 
   

 __
Apakah Anda Yahoo!?
Lelah menerima spam?  Surat Yahoo! memiliki perlindungan terbaik terhadap spam  
http://id.mail.yahoo.com 

[mediacare] Dr.GIna Puspita: Anak Saya Senang Memiliki Ibu yang Banyak

2006-12-12 Terurut Topik aris solikhah
  Dr. Gina Puspita : Anak Saya Senang Memiliki Ibu yang Banyak

  Senin, 11 Desember 2006   Dr. Gina Puspita, bercerita 
seputar pengalamannya praktik poligami dengan sang suami, Dr. Abdurahman 
Riesdam Efendi. Poligami itu enak dan perlu,  katanya

Sudah hampir sepekan wacana poligami secara terus-menerus diulas berbagai 
media massa. Banyak yang setuju dan tak sedikit yang sinis. Diantara yang 
sinis, tentu saja para aktivis perempuan dan para pengagum feminisme. Sabtu 
(9/12) kemarin, Koalisi Perempuan dan  sejumlah lembaga swadaya masyarakat 
(LSM)  menolak praktik poligami. Alasannya, poligami melanggar hak-hak 
perempuan serta rawan terhadap kekerasan psikis dan fisik.  Benarkah?
Kali ini hidayatullah.com mewawancarai Dr. Gina Puspita. Sebelum ramai-ramai 
berkembang wacana poligami, istri pertama Dr. Abdurahman Riesdam Efendi ini 
boleh jadi diantara sekian Muslimah yang merasakan sendiri pengalaman “dimadu”. 
Tidak seperti umumnya pria yang ingin menikah lagi, ia mencarikan sendiri calon 
untuk pasangan suaminya itu.
Tahun 1995, Abdurahman menikah lagi untuk yang kedua dengan Basyiroh Cut Mutia. 
Enam tahun kemudian, ia menikah yang ketiga  dengan Siti Salwa asal Malaysia. 
Dan yang terakhir, menikah dengan Fatimah. Praktis ia memiliki empat orang 
istri.
Jangan keliru, semua istri mudanya ini bukan pilihan sang suami, justru  
pilihan Gina alias sang istri pertamanya. Tak seperti dugakan aktivis perempuan 
selama ini, di mana poligami dianggap begitu rendah dan rawan konflik. Mereka 
berempat justru sangat rukun dan bahagia. Bahkan bekerja di kantor yang sama 
dan tinggal seatap, di Taman Rempoa Indah, Ciputat, Tangerang. 
''Kalau suami sedang dengan istri yang lain, kami bertiga ngobrol-ngobrol di 
satu kamar,'' tutur kepada Gatra suatu hari. Bila berada di luar kota, mereka 
bertukar pesan lewat SMS. Pokoknya, akrab. ''Poligami yang didasarkan pada 
Allah SWT tidak akan menimbulkan masalah.'' Ujarnya. “Bahkan enak dan perlu, “ 
tambah mantan Kepala Departemen Structure Optimizition Divisi Riset  
Development IPTN (Industri Pesawat Terbang Nusantara) ini di sebuah harian di 
Jawa Barat.
Apa kabar Anda dan keluarga?
  Kami sekeluarga alhamdulillah sehat.semoga kesehatan yg dirahmati Allah.
Lama tak dengar kabarnya, apa kesibukan Anda terbaru?
  Selama kurang lebih 2 tahun terkahir kami banyak berada di Malaysia. 
Alhamdulillah perusahaan yangg dipimpin oleh guru kami Abuya Ashaari (pendiri 
Darul Arqam yang dilarang mantan PM Mahathir Mohammad-- berkembang pesat di 
sana. Kebetulan Tuhan rizkikan kami untuk ikut serta berkatifitas di sana 
selama 2 tahun. Setelah di sana terasa manfaatnya untuk kalangan luas, dan 
perusahaan terus berkembang ke berbagai negara di Asia, Eropa, Timur Tengah, 
maka mulai 2 bulan belakangan ini kami mulai menguatkan kembali aktifitas 
perusahaan Rufaqa di Indonesia.
Saya dengar Anda juga punya proyek besar di Malaysia? boleh tau?
  Di malaysia bukan proyek saya tapi perusahaan yang dipimpin oleh guru saya, 
Abuya Ashaari Muhammad. Dari tahun 1997 beliau mendirikan perusahaan Rufaqa 
namanya yang bergerak di berbagai bidang seperti pendidikan, ekonomi, sosial, 
kesehatan, kebudayaan dll. Kalau mau jelas, boleh kunjungi website nya 
www.rufaqa.com  www.rufaqadaily.com.
Sepekan ini banyak orang sibuk mendiskusikan poligami, apa pendapat Anda?
  Segala kejadian Allah yang menentukan. Diantara sekian banyak hikmahnya, 
Allah nampaknya mau menunjukkan keadaan masyarakat sekarang ini. Dan kita 
bertanggung jawab untuk memperbaiki keadaan. Sebenarnya ada dua kejadian yang 
terjadi secara serentak. Pertama tentang poligami-nya  Aa Gym, kedua, monogami 
nya anggota DPR  RI, tapi selingkuh.  Tapi yang diramaikan hanya poligaminya. 
Bahkan poligami mau dilarang segala.  Hehehe
Yang menarik, sikap masyarakat terbelah dua. Kasus monogai selingkuh menjadi 
kasus cukup besar. Tapi poligami, pernikahan secara syah justru yang dikatakan 
zalim. Padahal menurut saya, monogami selingkuh itu jauh lebih menzalimi 
perempuan. Seperti wanita ini tak ada harganya. 
Menurut Anda, mengapa masyarakat justru seperti itu?
 Saya tak menyalahkan masyarakat. Itulah keadaan masyarakat yang kita perlu 
rasakan sebagai peringatan Allah pada kita. Mungkin kita gagal membawa kebaikan 
di tengah masyarakat ini. Saya juga maklum kenapa banyak masyarakat awam begitu 
membenci poligami, kerana memang susah mau mencari poligami yang dapat 
dijadikan teladan di indonesia sekarang ini. Yang lebih menyedihkan, yang 
sekarang berlaku bukan sekedar diskusi tapi penafsiran-penafsiran terhadap 
Rasulullah yang sifatnya merendahkan beliau. Jauh sekali daripada mencari 
solusi. Lagi pula, mengapa banyak orang sibuk membicarakan poligami atau bahkan 
terkesan begitu ketakutan.  Padahal dalam Islam, poligami haya sekedar satu 
dari sekian ribu syariat dalam agama kita.. Jadi dia bukan perkara yang 

Re: [mediacare] Asiaweek?

2006-12-12 Terurut Topik Ambon
Dec. 7 - Dec. 13, 2001

Asiaweek Magazine Closes
 
Furthering hard times in Hong Kong media
By Dirk Beveridge/AP
Adding to the gloom in Hong Kong's battered media industry, the publisher Time 
Inc. on Nov. 29 shut down its magazine Asiaweek, eliminating 80 jobs and one of 
the region's two big English-language newsweeklies. 

Asiaweek President Peter Brack said a difficult market had been made even worse 
by the financial fallout from the Sept. 11 terror attacks, forcing the closure 
that follows other rounds of job losses in the news business here. 

At Asiaweek's corporate parent, Time Inc., Chairman and Chief Executive Don 
Logan said in a statement that the decision was made after reviewing Asiaweek's 
performance and its long-term business prospects. 

Logan's statement gave no details on the magazine's finances and a spokeswoman, 
Anna Soellner, said she could not provide an exact number for any losses. 

Asiaweek said the issue released on Nov. 29 would be its last, leaving Asia 
with just one big regional newsweekly, the Far Eastern Economic Review (FEER), 
which recently saw its editorial staff merged with the daily Asian Wall Street 
Journal for a loss of 36 editorial jobs. 

Asiaweek had been the main competitor for FEER, published by Dow Jones  Co. 

Time Inc. said the Asiaweek staff will be paid through the end of December and 
then offered help finding other work, possibly including jobs elsewhere in Time 
Inc. or AOL Time Warner. 

Asiaweek was launched in 1975 and the company had attempted earlier this year 
to rejuvenate the magazine with a new focus on business news. 

Asiaweek ended with a circulation of 120,000 but was closed along with other 
Time Inc. magazines that have been hit by hard times in the global advertising 
industry. 

Our staff's passion, dedication and enthusiasm, which succeeded in creating a 
far better magazine earlier this year, have been truly impressive - and 
certainly made the decision even more painful, Brack said in a statement 
issued after he met with the magazine's employees.

Several Asiaweek journalists, reached by telephone, declined to comment. About 
half of the jobs being lost were editorial positions, Soellner said. 

The recent bad economic times have prompted other job cuts in the Hong Kong 
media business, including 18 positions at the English-language daily South 
China Morning Post, and 100 jobs at its rival, the tabloid Hong Kong iMail.


  - Original Message - 
  From: radityo djadjoeri 
  To: [EMAIL PROTECTED] ; mediacare@yahoogroups.com 
  Cc: [EMAIL PROTECTED] 
  Sent: Monday, December 11, 2006 5:34 PM
  Subject: [mediacare] Asiaweek?



  Kalau tak keliru, majalah Asiaweek sudah mati bertahun-tahun lalu. Namun, 
sepertinya Asiaweek belum pernah terbit dalam bahasa Indonesia. Mungkin yang 
Anda maksud Business Week? Nah, kalau yang ini, seminggu lalu saya masih baca. 


  Asiaweek 
  Posted by: Ardas, Arlina Veralda [EMAIL PROTECTED] 
  Sun Dec 10, 2006 7:50 pm (PST) 
  Dear all

  Mo tanya dong... denger2 majalah Asiaweek (baik yang bhs Indonesia  bhs
  Inggris) udah mati ya?

  Mohon pencerahannya 

  Thanx

  Lily




--
  Access over 1 million songs - Yahoo! Music Unlimited.

   


--


  No virus found in this incoming message.
  Checked by AVG Free Edition.
  Version: 7.1.409 / Virus Database: 268.15.15/581 - Release Date: 12/9/2006
attachment: biz_asiaweek.jpg


[mediacare] Land Reform Harus Segera Dijalankan

2006-12-12 Terurut Topik Danny Lim
DL - Ada dua kalimat penting untuk diamati di artikel di bawah ini:
1. . gandum yang dijadikan tepung terigu hampir seluruhnya harus diimpor. 
Beras sebagai makanan pokok rakyat masih diimpor. Demikian pula kedelai, 
jagung, dan gula terus diimpor.
2. ... dijalankan banyak negara yang pertaniannya maju, seperti China, 
Taiwan, India, Vietnam, Jepang, Amerika Serikat, dan negara-negara di Eropa. 
Negara-negara itu membela habis-habisan petaninya, jauh berbeda dengan 
Indonesia yang hanya sibuk di teori dan retorika.

Bila Indonesia tidak mau melaksanakan yang nomor dua, ya jangan mengharap yang 
nomor satu. Bila nomor satu tidak dikuasai, ya Indonesia tidak punya bargaining 
position untuk berbicara di tingkat dunia. Kalau memaksakan diri untuk berbacot 
juga, ya paling-paling ditertawakan dunia luar, ihik ihik.


SUARA PEMBARUAN DAILY 


Land Reform Harus Segera Dijalankan
 

Pembangunan rumah yang menggunakan lahan pertanian kian marak seperti yang 
terjadi di Desa Sindang Mulya, Cibarusah, Kabupaten Bekasi. Sejumlah kalangan 
mengusulkan agar petani-petani kecil diberikan lahan untuk dijadikan areal 
pertanian yang menguntungkan. 

ekstensifikasi lahan pertanian, terutama persawahan, yang terukur harus 
dilakukan. Itulah pesan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kepada para gubernur, 
bupati, dan wali kota. 

Pemerintah menyediakan sekitar sembilan juta hektare lahan tidur yang bisa 
dimanfaatkan para petani. Namun, yang sebenarnya ditunggu rakyat bukan hanya 
perhatian dan retorika tapi implementasi. 

Ketua Umum Dewan Tani Indonesia (DTI) Ferry Juliantono dan Koordinator Koalisi 
Rakyat untuk Kedaulatan Pangan (KRKP) Witoro, menyatakan, sangat mendukung 
penyediaan lahan untuk petani sebagai implementasi dari reforma agraria yang 
sudah lama diusulkan. Namun, penetapan lahan itu harus jelas, termasuk lokasi 
dan sistem kepemilikannya, agar tidak menimbulkan masalah di kemudian hari. 

Mereka mengusulkan segera dijalankannya reforma agraria maupun land reform, 
antara lain berupa pemberian lahan kepada petani kecil sebagai hak guna usaha 
untuk digarap menjadi lahan pertanian yang menguntungkan. Sebenarnya, komitmen 
dari pemerintah sudah ada walaupun awalnya ragu-ragu karena trauma masa lalu. 

Pemerintah sudah memiliki Undang-undang Agraria Tahun 1960 yang mengatur soal 
land reform. Undang-undang yang bagus itu pernah disalahgunakan pada tahun 1965 
untuk menyerahkan semua lahan milik orang lain ke petani, sehingga terjadi 
kerusuhan. Undang-undang ini masih relevan dan bisa diterapkan karena 
menguntungkan petani kecil serta ketahanan pangan nasional. 

Ferry mengungkapkan, TAP MPR IX Tahun 2001 juga sudah mengamatkan kepada 
pemerintah untuk melaksanakan pembaruan agraria dan pengelolaan sumber daya 
alam untuk kemakmuran rakyat. Badan Pertanahan Nasional (BPN) bersama instansi 
terkait juga sudah menyusun draf Keputusan Presiden (Keppres) tentang penetapan 
objek dan subjek serta pembaruan agraria. 

Keppres itu diharapkan dapat segera diberlakukan agar permasalahan lahan 
pertanian tidak semakin merugikan semua pihak. Petani memang tidak bisa 
dilarang menjual tanahnya, apalagi harga hasil pertanian selalu ditekan. 
Sebaliknya, pemilik lahan tidak bisa dipaksa harus memanfaatkan lahannya untuk 
menghasilkan tanaman pangan yang kerap tidak menguntungkan. 

Objek land reform antara lain mencakup tanah yang dikuasai negara namun tidak 
produktif, serta tanah yang dikuasai pribadi tapi tidak produktif. Objek land 
reform juga mencakup tanah yang dikuasai perusahaan, baik swasta maupun BUMN 
namun tidak produktif. Tanah terakhir inilah yang akan dimanfaatkan untuk lahan 
pertanian abadi dan dibagikan kepada petani penggarap. 

Ferry dan Witoro mendesak segera dilaksanakannya reforma agraria dan land 
reform jika Indonesia ingin membangun pertanian yang kuat dan memakmurkan 
rakyat. Hal ini sudah dijalankan banyak negara yang pertaniannya maju, seperti 
China, Taiwan, India, Vietnam, Jepang, Amerika Serikat, dan negara-negara di 
Eropa. Negara-negara itu membela habis-habisan petaninya, jauh berbeda dengan 
Indonesia yang hanya sibuk di teori dan retorika. 


Alih Kepemilikan 

Ferry juga mengingatkan, selain alih fungsi lahan juga terjadi alih fungsi 
kepemilikan. Di Karawang, misalnya, sekitar 50 persen sawah yang terhampar di 
daerah lumbung padi nasional itu kini dimiliki oleh orang kota yang tidak 
peduli pada pertanian. Lahan persawahan di Karawang dimiliki orang-orang kaya 
Jakarta hanya untuk investasi dan sewaktu-waktu bisa berubah fungsi menjadi 
lahan perkantoran, perumahan, industri, dan perdagangan. 

Salah satu indikator petani Karawang bukan lagi pemilik lahan tapi hanya 
sebagai penggarap adalah meningkatnya penerima program beras untuk masyarakat 
miskin (raskin). Sekarang, Karawang menjadi penerima raskin terbesar di Jawa 
Barat. Hal seperti ini kemungkinan terjadi di daerah lain. 

Hal itu adalah 

Re: [mediacare] Pimred Kompas: PHK Bambang Wisudo Terkait Indisipliner

2006-12-12 Terurut Topik prastowo prastowo
Setahu saya mengikuti wawancara langsung dg Bambang Wisudo dlm proses 
pengamanan satpam yg dilakukan radio Utan Kayu, tidak ada kekerasan, ia hanya 
diangkat ke pos satpam. Kita sebaiknya jg proporsional dan melihat dari 
banyak sisi. Tugas satpam ya seperti itu, utk menjernihkan motifnya apa, ya 
klarifikasi dg instruksi atasannya. Justru kita bisa mempertanyakan apakah 
motif Bambang Wisudo masih orisinil, dan benarkah ia mewakili seluruh karyawan 
Kompas? 
Bagaimana jg jika Anda menjadi atasan/pimpinan yg jg punya otoritas sementara 
kenyamanan dan stabilitas terganggu scr tdk proporsional? Bahkan diduga, sekali 
lagi diduga, Sdr. Wisudo sudah ngelunjak.
Yah, biarlah ini menjadi masalah Kompas dan saya yakin mereka lebih dari 
sekedar mampu menyelesaikannya dg baik. Waspadai agenda di balik ini.

salam,

pras


- Original Message 
From: Wido Q Supraha [EMAIL PROTECTED]
To: mediacare@yahoogroups.com
Sent: Monday, December 11, 2006 3:11:24 AM
Subject: [mediacare] Pimred Kompas: PHK Bambang Wisudo Terkait Indisipliner

Updated 
Pimred Kompas: PHK Bambang Wisudo Terkait Indisipliner
Budiono Darsono - detikcom
 
Jakarta - Pemimpin Redaksi Harian Kompas, Suryopratomo, angkat bicara soal PHK 
atas seorang wartawannya, Bambang Wisudo. Ini soal indisipliner dan hubungan 
kekaryawanan biasa, tandas Suryopratomo. Suryopratomo juga membantah 
terjadinya penganiayaan terhadap Bambang Wisudo.
 
Kepada detikcom, Senin (11/12/2006) Suryopratomo menjelaskan, PHK terhadap 
Bambang Wisudo, sudah dilakukan melalui proses dan mekanisme kekaryawanan yang 
berlaku di lingkungan Kelompok Kompas Gramedia (KKG). 
 
Salah satu bentuk indisipliner yang dilakukan Bambang Wisudo, tak lain karena 
Bambang Wisudo telah menyebarkan surat pribadinya kepada pimpinan Kompas di 
luar batas kepantasan. Ditambah fitnah dengan penistaan sehingga membuat 
resah, tandas Suryopratomo. 
 
Jadi jelas-jelas sudah terjadi ketidakcocokan antara kedua belah pihak. Dan 
kami ingin menyelesaikan secara baik baik, jelas Suryopratomo yang akrab 
dipanggil Tommy.
 
Sedangkan mekanisme PHK itu, menurut Suryopratomo, antara lain juga sudah 
melalui serangkaian rapat dengan Dewan Kehormatan Karyawan (DKK) Harian Kompas. 
DKK ini diketuai oleh wartawan senior Kompas, Ninok Leksono. Tahapan 
berikutnya, PHK itu disampaikan ke Depnakertrans untuk mendapat persetujuan. 
 
Dan kepada yang bersangkutan pun sudah diberi penjelasan resmi mengenai PHK 
itu melalui surat, kata Suryopratomo.
 
Selama PHK itu diproses di Depnaker, menurut Suryopratomo, Bambang Wisudo tetap 
memperoleh hak-haknya sebagaimana mestinya. Hak-hak itu antara lain gaji setiap 
bulannya. 
 
Hak-hak itu diberikan utuh kepada Bambang Wisudo tanpa perlu dia masuk ke 
kantor lagi. Hak- hak itu diberikan sampai Depnaker menyetujui PHK itu, jelas 
Suryopratomo.
 
Jadi menurut Suryopratomo, PHK terhadap Bambang Wisudo itu benar-benar masalah 
kekaryawanan biasa. Tidak ada hubungannya dengan soal saham atau pun soal 
pembatasan untuk perkumpulan karyawan. Manajemen tetap memberi kebebasan bagi 
karyawan untuk mendirikan perkumpulan yang dipandang perlu oleh karyawan, 
tandas Suryopratomo. 
 
Tak ada Penganiayaan
 
Benarkah telah terjadi penganiyaan dan penahanan Bambang Wisudo oleh petugas 
Satpam KKG? Sama sekali tidak ada penganiayaan atau pun penahanan terhadap 
Bambang Wisudo oleh Satpam KKG, tandas Suryopratomo. Semua itu bisa dilihat 
dari rekaman CCTV yang ada, jelas Suryopratomo. (bdi/asy)
 
Source : http://www.detiknew s.com/index. php/detik. read/tahun/ 2006/bulan/ 
12/tgl/11/ time/160707/ idnews/718686/ idkanal/10
 


Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com 

Re: [mediacare] Re: Imbauan bagi Pak Jakob Oetama - tentang nilai-nilai Kompas

2006-12-12 Terurut Topik prastowo prastowo
Betul sekali,
Bahwa saya jg mendengar langsung dari beberapa karyawan Kompas yg menyayangkan 
ekspose berlebihan dari sdr. Bambang Wisudo dan pelibatan kelompok eksternal yg 
konon cenderung politis. Tetapi lepas dari itu semua, konflik ini rasanya sudah 
cukup lama berlangsung dan melihat sdr. Bambang jg tidak memeroleh dukungan 
mayoritas karyawan, bukankah bisa ditanyakan jg motivasinya, pribadi atau 
kolektif? Biarlah ini menjadi problem internal Kompas dan beri kesempatan 
mereka menyelesaikannya dg baik2. Terlalu banyak pengamat di negeri ini, 
sehingga lupa kalo harus melahirkan ahli, pakar, intelektual yg paham 
masalahnya, tidak sekedar ngegosip dan memblow up hal2 sensasional yg belum 
teruji validitasnya.
Moga2 menjadi introspeksi buat kita semua.

salam,

pras


- Original Message 
From: dimastakha [EMAIL PROTECTED]
To: mediacare@yahoogroups.com
Sent: Monday, December 11, 2006 7:54:12 AM
Subject: [mediacare] Re: Imbauan bagi Pak Jakob Oetama - tentang nilai-nilai 
Kompas

Bung, cobalah lebih balance. Anda kan wartawan senior, tidak usah
terjadi hanya percaya satu sumber. Jika itu terjadi, tentu memalukan
bukan?
Tanya juga teman2 di Kompas, apa yang sesungguhnya terjadi.
Jangan terkesan Bung ada dendam terhadap Kompas?
Serta, apakah tempat Anda bekerja saat ini lebih baik dari Kompas?

salam
dimast,
ikut prihatin juga

--- In [EMAIL PROTECTED] ps.com, Satrio Arismunandar
satrioarismunandar @... wrote:

 Teman-teman,
 
 Saya mendapat e-mail dari Sri Yanuarti (Yanu), peneliti LIPI,
pengurus pusat AIPI (Asosiasi Ilmu Politik Indonesia), dan istri dari
wartawan Kompas Bambang Wisodo, via milis AIPI. Isinya berkenaan
dengan kasus pemecatan Bambang Wisudo oleh manajemen Kompas, terkait
soal serikat pekerja di Kompas. Yanu adalah rekan saya di AIPI,
sedangkan Wisudo adalah juga rekan sesama pendiri AJI (Aliansi
Jurnalis Independen), dan dulu juga saya pernah sama-sama kerja di Kompas.
 
 Saya sangat terkesan, bahwa menghadapi saat-saat sulit dan penuh
tekanan, Yanu, Wisudo dan keluarga tetap tenang dan tabah. Artinya,
perjuangan serikat pekerja ini bukan semata-mata urusan Wisudo, tetapi
sejak awal sudah disadari dan didukung penuh oleh istri/keluarga.
Tentu dengan berbagai risikonya.
 
 Dalam kondisi ekonomi dan politik sekarang, di mana nuansa
pragmatisme dan oportunisme, kepentingan mau enak sendiri, masih
sangat kuat, saya merasa salut bahwa masih ada orang-orang yang
berjuang untuk idealismenya. 
 
 Kalau Wisudo mau hidup enak dan nyaman di Kompas, perusahaan media
yang sudah sangat mapan di Indonesia (koran terbesar dan paling
berpengaruh) , sebetulnya bisa saja. Kompas adalah salah satu dari
sedikit media yang menyediakan pensiun buat karyawannya. Namun, Wisudo
memilih jalan lain, dan kini dia menanggung risiko perjuangannya.
Yakni, dipecat oleh manajemen Kompas. 
 
 Kita tidak tahu apa yang akan terjadi kemudian, dan tidak ingin
menduga-duga. Yang jelas, Wisudo dkk akan terus berjuang, di dalam
Kompas maupun di luar Kompas. Salah satu alternatifnya tentu lewat
jalur hukum (LBH). 
 
 Di sini saya menilai, tindakan represif terhadap aspirasi karyawan
yang sah, seperti dialami Wisudo, tidak akan menghasilkan dampak yang
baik bagi perusahaan. Namun, yang jauh lebih merugikan Kompas
sebetulnya adalah masalah reputasi dan image, yang terkait dengan visi
dan misi Kompas, yang merupakan akar keberadaan perusahaan yang
didirikan PK Oyong (alm) dan Jakob Oetama ini. 
 
 Bukankah Kompas adalah perusahaan media yang selama ini (lihat tajuk
rencana/editorialny a) sering mengangkat isu-isu demokratisasi,
keterbukaan, hak-hak asasi, dan sebagainya? Bukankah Kompas menganut
dan meyakini nilai-nilai humanisme transendental ? Apakah itu sekadar
gincu, dan bukan genuine values yang dianut Kompas, mengingat secara
internal ternyata nilai-nilai itu masih dipertanyakan, karena tidak
terimplementasi? 
 
 Jika demikian halnya, bagaimana Kompas sebagai institusi dan bagian
utama/tulang punggung KKG (Kelompok Kompas Gramedia) akan melangkah
memasuki abad baru dunia informasi dan globalisasi, dengan segala
dinamika perubahan, tantangan, ancaman, jika tanpa dukungan akar
nilai-nilai mendasar, yang memberi makna pada keberadaannya? 
 
 Selama ini, perekat yang mempertahankan keutuhan KKG adalah figur
Pak Jakob Oetama (JO), sebagai generasi pendiri yang memiliki wawasan
kuat ke depan, nasionalisme, kharisma, wibawa dan intelektualitas.
Namun, dengan segala hormat atas kekuatan manajerialnya, JO tidak akan
memimpin KKG selama-lamanya. 
 
 Lalu bagaimana KKG dan Kompas akan melangkah jika nanti ditinggalkan
JO, sementara core values yang menjadi landasan berdirinya dan
suksesnya lembaga Kompas, justru mengalami erosi karena
langkah-langkah pragmatis-oportini stis jangka pendek? Bukan tidak
mungkin, langkah-langkah semacam ini akan diteruskan oleh para
pimpinan Kompas/KKG pasca JO nanti. Mereka adalah generasi baru, yang
mungkin kurang menghayati nilai-nilai awal yang ditanamkan generasi
pendiri.
 
 Mempertimbangkan 

Re: [mediacare] Istri saya mengizinkan saya kawin lagi....

2006-12-12 Terurut Topik Jonminofri Nazir
email Satrio ini akan saya FW ke Luna Maya, siapa tahu dia kepincut dengan Bung 
Satrio. Setelah itu terserah Satrio.  Hehe...

- Original Message 
From: Satrio Arismunandar [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]; Begundal Salemba [EMAIL PROTECTED]; mediacare 
mediacare mediacare@yahoogroups.com
Sent: Monday, December 11, 2006 8:09:27 PM
Subject: [mediacare] Istri saya mengizinkan saya kawin lagi

Ketika orang ribut soal AA Gym kawin lagi, istri saya juga meributkannya. 
Ditambah lagi kasus Yahya Zaini dan penyanyi dangdut Maria Eva. Maka lengkaplah 
perbincangan soal selingkuh dan poligami di rumah kami. Istri saya bicara 
dengan bersemangat dan berapi-api. Saya lebih banyak diam, senyum sedikit, dan 
manggut-manggut saja. Tapi untunglah, dia cukup rasional dan mengizinkan saya 
berpoligami.

Syaratnya, seperti yang dilakukan Rasulullah SAW dulu, saya harus memilih janda 
yang sudah tua, keriputan, jelek, sakit-sakitan, miskin, dan punya anak 
banyak Mau satu truk janda-janda seperti itu, silahkan saja jika mau 
mengawininya. katanya.

Wah, padahal (istri saya juga tahu), idola saya 'kan Luna Maya Terpaksa 
batal deh berpoligami! Apalagi gaji saya juga belum naik-naik. Untuk ngurusi 
satu istri dan 2 anak saja sudah pusing tujuh keliling. Belum lagi bayar 
tagihan air, listrik, bayar iuran sekolah anak, dan makan di kantor (kantor 
cuma ngasih jatah kupon 1 kali makan perhari @ Rp 8.500. Padahal saya makan dua 
kali, karena kerja sampai malam). 

Untuk kawin dengan Luna Maya juga tidak mungkin. Alasannya sederhana, Luna Maya 
tidak kenal sama saya..

Salam,


Satrio Arismunandar
TransTV


MOD:
Sekadar bertanya: Apakah Mas Satrio melarang istrinya untuk bekerja?
Kan dengan istri bekerja bisa mengurangi pusing tujuh keliling...


Web:
http://groups.yahoo.com/group/mediacare/

Klik: 

http://mediacare.blogspot.com

atau

www.mediacare.biz

Untuk berlangganan MEDIACARE, kirim email kosong ke:
[EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links








 

Any questions? Get answers on any topic at www.Answers.yahoo.com.  Try it now.


Web:
http://groups.yahoo.com/group/mediacare/

Klik: 

http://mediacare.blogspot.com

atau

www.mediacare.biz

Untuk berlangganan MEDIACARE, kirim email kosong ke:
[EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/mediacare/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/mediacare/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


[mediacare] :: dear CLUBBERS....ARE U DA ONE ? ::

2006-12-12 Terurut Topik @khd@
?
Are u the one

1. REAL CLUBBERS
2. FEMALE/MALE - UNMARRIED - 19 UNTIL 29 YEARS OLD
3. INTEREST TO WRITE ABOUT INDONESIA CLUB SCENE
4. FAMILIAR WITH CLUBBING/LIFESTYLE WEBSITE
5. HAVE A GOOD RELATIONS WITH LOCAL CLUB

SEND UR DATA  BEST PHOTO TO :
[EMAIL PROTECTED] or [EMAIL PROTECTED]
 
LAST DATE : SATURDAY 16TH DECEMBER 2006 AT 5 PM
 
:: C U ON DA DANZE FLO ::


 

Do you Yahoo!?
Everyone is raving about the all-new Yahoo! Mail beta.
http://new.mail.yahoo.com

Balasan: [mediacare] Pimred Kompas: PHK Bambang Wisudo Terkait Indisipliner

2006-12-12 Terurut Topik gedabrus bus
Kalau  saya melihatnya karena komunikasi yang tidak jalan di Kompas. Antara 
bawahan dan atasan ada petak umpet, sehingga terjadi demikian. Kalau penjelasan 
 masalah pengalihan itu dilakukan sejak awal, mungkin tidak sampai ramai 
seperti sekarang. Bagi pengusaha, mungkin masalah itu tidak perlu dijelaskan 
secara detil, tapi bagi karyawan tidak. Inilah yang membuat masalah ini 
terkesan disembunyikan. Mestinya saham 20 persen itu dibeli saja oleh 
perusahaan atau dijual kepada siapa pun, dan hasilnya dibagikan langsung kepada 
karyawan. Mungkin itu bisa menjadi solusi. Cara ini pernah dilakukan oleh koran 
di Jawa Timur dan tidak ada gejolak, karena semuanya ikut tanda tangan 
persetujuan. 
  
Wido Q Supraha [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Updated 
  Pimred Kompas: PHK Bambang Wisudo Terkait Indisipliner
  Budiono Darsono - detikcom
  
  Jakarta - Pemimpin Redaksi Harian Kompas, Suryopratomo, angkat bicara soal 
PHK atas seorang wartawannya, Bambang Wisudo. Ini soal indisipliner dan 
hubungan kekaryawanan biasa, tandas Suryopratomo. Suryopratomo juga membantah 
terjadinya penganiayaan terhadap Bambang Wisudo.
  
  Kepada detikcom, Senin (11/12/2006) Suryopratomo menjelaskan, PHK terhadap 
Bambang Wisudo, sudah dilakukan melalui proses dan mekanisme kekaryawanan yang 
berlaku di lingkungan Kelompok Kompas Gramedia (KKG). 
  
  Salah satu bentuk indisipliner yang dilakukan Bambang Wisudo, tak lain karena 
Bambang Wisudo telah menyebarkan surat pribadinya kepada pimpinan Kompas di 
luar batas kepantasan. Ditambah fitnah dengan penistaan sehingga membuat 
resah, tandas Suryopratomo. 
  
  Jadi jelas-jelas sudah terjadi ketidakcocokan antara kedua belah pihak. Dan 
kami ingin menyelesaikan secara baik baik, jelas Suryopratomo yang akrab 
dipanggil Tommy.
  
  Sedangkan mekanisme PHK itu, menurut Suryopratomo, antara lain juga sudah 
melalui serangkaian rapat dengan Dewan Kehormatan Karyawan (DKK) Harian Kompas. 
DKK ini diketuai oleh wartawan senior Kompas, Ninok Leksono. Tahapan 
berikutnya, PHK itu disampaikan ke Depnakertrans untuk mendapat persetujuan. 
  
  Dan kepada yang bersangkutan pun sudah diberi penjelasan resmi mengenai PHK 
itu melalui surat, kata Suryopratomo.
  
  Selama PHK itu diproses di Depnaker, menurut Suryopratomo, Bambang Wisudo 
tetap memperoleh hak-haknya sebagaimana mestinya. Hak-hak itu antara lain gaji 
setiap bulannya. 
  
  Hak-hak itu diberikan utuh kepada Bambang Wisudo tanpa perlu dia masuk ke 
kantor lagi. Hak- hak itu diberikan sampai Depnaker menyetujui PHK itu, jelas 
Suryopratomo.
  
  Jadi menurut Suryopratomo, PHK terhadap Bambang Wisudo itu benar-benar 
masalah kekaryawanan biasa. Tidak ada hubungannya dengan soal saham atau pun 
soal pembatasan untuk perkumpulan karyawan. Manajemen tetap memberi kebebasan 
bagi karyawan untuk mendirikan perkumpulan yang dipandang perlu oleh karyawan, 
tandas Suryopratomo. 
  
  Tak ada Penganiayaan
  
  Benarkah telah terjadi penganiyaan dan penahanan Bambang Wisudo oleh petugas 
Satpam KKG? Sama sekali tidak ada penganiayaan atau pun penahanan terhadap 
Bambang Wisudo oleh Satpam KKG, tandas Suryopratomo. Semua itu bisa dilihat 
dari rekaman CCTV yang ada, jelas Suryopratomo.(bdi/asy)
  
  Source : 
http://www.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2006/bulan/12/tgl/11/time/160707/idnews/718686/idkanal/10
  

  

 


-
Kini dengan simpanan sebanyak 1GB
http://my.mail.yahoo.com/

[mediacare] CP Indonesia 5

2006-12-12 Terurut Topik andree stroo
Teman

Ada yang tahu CP Indonesia 5?
Thanks B4


-
Everyone is raving about the all-new Yahoo! Mail beta.

[mediacare] Perantara TNT Milik Noordin M. Top Divonis Tiga Tahun Penjara

2006-12-12 Terurut Topik id nugroho
...Barang titipan seberat 20 kg yang disimpan Arief selama dua minggu di 
rumahnya itu berisi bahan peledak jenis TNT. Barang itu juga yang kemudian 
digunakan kelompok Noordin M. Top dan Dr. Azahari untuk meledakkan Kedutaan 
Besar Australia di Jakarta pada tahun 2004. Dalam peristiwa itu 11 orang tewas 
dan 200-an luka-luka
   
  *kutipan artikel berjudul Perantara TNT Milik Noordin M. Top Divonis Tiga 
Tahun Penjara. Artikel dan foto bila diikmati di http://idnugroho.blogspot.com
   
  salam
  iman
  http://idnugroho.blogspot.com


-
Everyone is raving about the all-new Yahoo! Mail beta.

[mediacare] Tulisanku dimuat di Koran Tempo 9/12/2006

2006-12-12 Terurut Topik Titiana Adinda
  Dear All,
 
 Dibawah ini tulisanku yang dimuat di Koran Tempo kemarin,Sabtu,9 Desember 
2006.Judulnya Pemerkosaan dalam Dunia Tanpa Koma.Sebenarnya hanya komentar 
tentang tema pemerkosaan dan wartawan di serial film televisi itu aja.
 
 Terima kasihku yang banyak kupersembahkan kepada Mbak Nursyahbani 
Katjasungkana (aktivis perempuan,anggota DPR Komisi III dari FKB).Disela-sela 
kesibukannya sebagai wakil rakyat masih sempat menolong dan membantuku untuk 
menstrukturkan dan mengedit kalimat dalam tulisanku itu.Tanpanya mana mungkin 
akan jadi tulisan ini.
 
 Makanya jangan heran kalau di tulisan ini ada pengalamannya sewaktu beliau 
berdebat panjang dengan aktivis laki-laki di Yayasan Lembaga Bantuan Hukum 
Indonesia.Karena aku tidak pernah punya pengalaman  kerja di Yayasan Lembaga 
Bantuan Hukum Indonesia itu.
 
 Makasih ya,selamat baca.Maaf kalo masih jauh dari kesempurnaan...
 
 Salam,
 
 Dinda
   
  Koran Tempo: Sabtu,9 Desember 2006
   
  Pemerkosaan 
   dalam Dunia Tanpa Koma
   
  Oleh: 
  Titiana Adinda
   
   
  Dalam tiga episodenya serial film televisi Dunia Tanpa Koma yang tayang pada 
stasiun RCTI tiap malam Minggu pukul 21.00 WIB bertema tentang wartawan dan 
kasus pemerkosaan.Serial film televisi ini menarik untuk disimak bukan saja 
karena  dipenuhi oleh pemain bintang seperti Raya (Dian Sastrowardoyo),Bayu 
(Tora Sudiro), Seruni (Wulan Guritno), Markus (Indra Birowo),Retno (Cut Mini) 
dan masih banyak pemain bintang lainnya, tapi juga karena tema yang diangkat 
dan ide yang hendak ditawarkan.Tulisan ini mencoba melihat bagaimana peran dan 
perilaku wartawan dalam dunia nyata dan dalam Dunia Tanpa Koma.
   
  Selama ini media massa banyak dikeluhkan oleh kelompok-kelompok perempuan 
sebagai salah satu pihak yang menjadikan perempuan korban pemerkosaan sebagai 
korban kembali, bahkan berkali-kali atau yang dalam banyak literatur disebut 
sebagai victimized the victim. Menjadikan korban pemerkosaan  kembali menjadi 
korban terjadi.Seringkali kali juga si wartawan (termasuk polisi, jaksa dan 
hakim) lebih mengungkapkan seolah pemerkosaan itu adalah perbuatan  erotis dan 
bahkan menyenangkan si korban.Jarang sekali media yang mengupas pemerkosaan 
dari sisi penderitaan lahir batin korban.

  Dalam episode pertama dengan tema pemerkosaan.Persepsi bahwa korbanlah yang 
berperan besar dalam terjadinya pemerkosaan masih tampak dari diskusi di meja 
redaksi majalah Target.  Markus, salah satu wartawan dalam  Dunia Tanpa Koma 
itu bahkan dengan enteng menganggap bahwa dalam kasus pemerkosaan korbanlah 
yang “menantang”pelaku. “paling-paling dia ikut goyang” katanya. Ucapan yang 
membuat  teman-teman perempuannya Raya dan Seruni murka.Sampai ia melihat 
sendiri bagaimana wartawan infotainment memperlakukan Monita ( Intan Nuraini ), 
korban pemerkosaan itu. Dia pulalah yang membantu memberikan jalan bagi mobil 
Monita untuk bisa keluar dari kerumunan wartawan infotainment yang 
menghadangnya. Sementara Dion (Christian Sugiono) sang pemerkosa, dengan 
leluasa menyusun skenario dan alibi bahkan berhasil membujuk pacarnya Indrani 
(Andhara Early) untuk menjadi saksi palsu (lagi-lagi perempuan menjadi musuh 
perempuan sendiri) meski dia dicekam keraguan yang amat sangat. .
   
  Dalam Dunia Tanpa Koma, kritik terhadap media dilontarkan juga oleh Dinar  
(Paquita Wijaya) yang menjadi pendamping korban, selama ini media lebih sering 
“menyerang” korban, katanya.Untunglah Monita mengenal Dinar sebagai pendamping 
perempuan korban.Sehingga Monita langsung melapor kepada Dinar sesaat begitu 
pemerkosaan terjadi.
   
  Yang lebih seru adalah perdebatan di meja rapat wartawan Target. Sony (Ari 
Sihasale), salah satu bos majalah Target ngotot dengan para redaktur majalah 
itu bahwa  bahwa isu kenaikan bahan bakar minyak lebih penting sebagai isu 
publik dibandingkan satu orang perempuan yang diperkosa.Adanya hirarkhi issue 
seperti ini memang kerap menjadi perdebatan bahkan dikalangan aktivis HAM 
sendiri melawan para aktivis HAP (Hak Asasi Perempuan). Dalam suatu rapat untuk 
menulis topik-topik dalam laporan tahunan pelaksanaan HAM yang dikeluarkan 
Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia tiap tahun, belasan tahun lalu, para 
lelaki mengaggap bahwa kasus pemerkosaan bukanlah masalah hak asasi manusia 
sehingga tak layak untuk masuk dalam suatu laporan tahunan tentang  HAM.Meski 
pada saat itu Kepala Kepolisian RI sudah mengumumkan bahwa di Indonesia setiap 
5 jam terjadi satu kasus pemerkosaan.  Hirarkhi ini disebabkan juga adanya 
hirarkhi dalam HAM yang menganggap bahwa hak sosial politik lebih
 tinggi dan penting dari hak sosial, ekonomi dan budaya : dunia politik/publik 
lebih berharga dari pada dunia privat/domestik yang banyak dihuni perempuan.
   
   Dalam majalah Target, beruntung ada Retno  dan Bayu yang sudah sadar gender 
dan berkeinginan membela korban. Kedua orang itulah yang  akhirnya menerjunkan 
Markus untuk ikut bersama Raya  memburu siapa sebenarnya pemerkosa Monita. 
Monita akhirnya 

[mediacare] Rujak Uleg Poligami

2006-12-12 Terurut Topik nurul huda maarif

http://muslimdelft.nl/mimbar/pojok_humor/rujak_uleg_poligami.php

Rujak Uleg Poligami*
oleh: DHB Wicaksono

A'uudzu billahi minasy syaithanirrajiim
Bismillaahirrahmanirrahiim

Seorang Kiai berpidato dengan santainya di depan para hadlirin. Sang Kiai
mendongeng:

Besok di hari Kiamat ada Kiai yang masuk neraka. Namanya KH. Setio garwo
(tapi bukan Aminoto). Ketika mau diseret Malaikat ke neraka Kiai Setio garwo
protes: Wahai Malaikat !. Apa dosaku kok aku akan kamu masukkan ke neraka?.
Aku ini kiai beneran lho. Aku juga alumni pondok pesantren. Aku juga
pendukung fanatik P3 pimpinan Bpk. Hamzah Haz. Partai yang konsis dengan
syariat Islam. Partai yang mengharamkan presiden wanita. Demikian berontak
sang Kiai. Rupanya Kiai ini wafatnya sebelum P. Hamzah Haz menjadi wakilnya
presiden Megawati. Jadi tidak tahu kalau hukum haramnya presiden wanita
sudah dimansukh oleh P. Hamzah sendiri.

Malaikat menjawab: Maaf Kiai. Aku hanya melaksanakan perintah.

Kiai: Tolong Malaikat!. Berilah aku syafaat. Tanyakan apa dosaku.

Malaikat akhirnya hiba juga kepada sang Kiai. Maka pergilah Malaikat untuk
lapor dan menanyakan dosa sang Kiai.

Sekembalinya Malaikat dari laporan maka bertanya kepada Kiai: Maaf Kiai.
Saya diperintahkan untuk cek ulang kepada Kiai. Semasa di dunia dulu berapa
istrinya Kiai?. Kiai:  Demi Tuhan, istri saya cuma seorang. Nama saya saja
sudah KH.Setio Garwo. Dulu Guru saya pernah menyampaikan hadits bahwa Siapa
yang menyayangi akan disayangi oleh Yang Maha kasih sayang. Kasihanilah
penduduk bumi maka kamu akan disayangi penduduk langit. Aku benci poligami
karena ini ekspresi orang yang tidak sayang pada istri. Poligami bikin dosa
saja, karena mengecewakan hati anak istri. Dosa poligami bahkan ada yang
bilang lebih besar dari pada zina. Sungguh wahai Malaikat, saya tidak
membual. Saya memang tidak pernah poligami. Jangan samakan saya dengan Kang
Masdar.

Malaikat mendengarkan dengan setia uraian sang Kiai. Benar juga Kiai ini.
Apalagi ketika menyinggung-nyinggung nama Masdar, maka mengertilah si
Malaikat bahwa di dunia dulu ada cendekiawan muda NU yang paling getol
menyuarakan emansipasi wanita dan benci poligami. Namanya Masdar Farid putra
K.Masudi Purwokerto. Kang Masdar ini pernah membelejeti kitab Uqudul lujain
[1] dan menilai bahwa Uqudul lujain ini hanya merendahkan dan membodohi
wanita saja. Tapi tahu-tahu Kang Mashdar dengan sletam-sletem kawin lagi di
Banyuwangi. Wah. Kang Mashdar tidak konsis.

Kemudian si Malaikat lapor lagi dan menanyakan apa sebenarnya dosa Kiai ini
kok harus masuk neraka dulu. Setelah mendapat penjelasan maka kembalilah si
Malaikat ini kepada Kiai dengan penjelasan sebagai berikut: Kiai!. Justru
disinilah letak dosa Kiai. Rupanya anda egois. Anda hanya ingin
mesra-mesraan saja dengan istri anda. Anda tidak memperhatikan nasib banyak
wanita lain yang pada nganggur dan kesepian. Sehingga mereka menjadi TKW
memperbudak diri ke luar negeri. Apa Kiai tidak mendengar bahwa kasus TKW
diluar negeri mencapai 25%. Jadi kalau jumlah TKW 1 juta berarti 250 ribu
yang didholimi, di pukuli bahkan diperkosa. Belum lagi wanita yang mencari
jalan pintas sehingga menjadi pelacur hanya karena kebutuhan ekonomi. Kiai
khan tahu bahwa di Indonesia sudah kelebihan setok wanita. Populasi wanita
sangat cepat. Angka kelahiran banyak yang wanita. Sehingga anaknya alumni
Sarang juga banyak yang wanita. Sementara angka kematian, baik karena
kecelakaan lalu lintas, bencana alam atau perang yang banyak kaum lelaki.
Wah...Kiai!. ternyata anda tidak punya jiwa rohim kepada lingkungan. Anda
hanya rohim kepada istri anda thok!. Mestinya Kiai harus melindungi mereka
dengan cara menikahi mereka. Sebab hanya dengan menikahi mereka anda bisa
memberi nafkah lahir batin. Apa anda kira bahwa wanita nganggur itu hanya
butuh nafkah lahir saja?. Tirulah Sayyidina Ali bin Abi Tholib tokoh zuhud
ini. Beliau zuhud dibidang duniawi. Rumahnya, pakaiannya dan makanannya
sangat sederhana. Tetapi istrinya 4, amatnya 10. Jangan seperti selebritis
Indonesia. Rumahnya, mobilnya, pakaiannya, makannya serba mewah. Tapi
istrinya cuma 1. Kalau sudah libidonya naik alias kebelet maka cari wanita
haram di hotel mewah atau kadang memakan babunya sendiri. Rupanya bagi tokoh
ini dosa poligami lebih besar daripada zina. Wah... rupanya Malaikat ini
pengamat sosial juga. Akhirnya Malaikat ini dengan rasa kasihan bersabda:
Maaf Kiai Setio garwo!. Anda harus mencicipi neraka dulu. Sayang memang.
Mengapa Kiai tidak mengikuti pemimpin anda. P. Hamzah Haz dan banyak
tokoh/kiai P3 harismatik yang lain khan sudah berpoligami. Rupanya fanatik
anda dalam partai berlambang Ka'bah ini perlu dipertanyakan.

Demikianlah para hadlirin. Dongeng saya yang tentu saja tidak ada dalilnya
demikian Muballigh yang tidak kondang ini mengahiri pidatonya. Ma'af para
hadlirin, bila ada yang tersinggung. wa ma uridu illa al ishlah.
Wassalamualaikum wr wb.

Muballigh bloon ini kemudian turun dari mimbar. Para hadlirin kaum lelaki
dengan riuh rendah bertepuk tangan 

Balasan: [mediacare] Bible berkedok Al-Qur'an

2006-12-12 Terurut Topik Anti Susah
Saya paling suka dengan pernyataan dibawah.
  yang menyatakan bahwa Awas Bible masuk rumah kita.
  Tolong di pelajari benar2 yah. (kalau salah tolong di maafkan)
   
  Di seluruh dunia ini, bahasa bukan hanya 1 saja. tetapi ribuan. Jadi kalau 
diterjemahkan, bible itu artinya buku penuntun, kitab, bukan buku suci. Untuk 
orang kristen disebut HOLY BIBLE yg artinya KITAB SUCI, lalu masuk ke 
pendengaran kita jadinya Alkitab sebenarnya, Al-Quran adalah HOLY BIBLE juga. 
Sadar ga sih, Al-Quran  Alkitab sama2 diawali dengan kata AL 
cuma..
  karena sudah terpatri di pikiran itu untuk orang kristen ya.. jadinya 
begitu deh.
   
  Makanya, kalo tinggal di Indonesia, pakailah bahasa Indonesia, ga usah sok 
kebarat2an atau ke arab2an deh. Giliran udah bisa menterjemahkan, kelabakan pas 
tau hasilnya. Ga taunya, hasil dari terjemahan menunjukan satu ajaran. Ih 
kasian deh kalo begitu. Jd bingung sendiri kan. Kok mau yah???
   
  Bahasa Indonesia aja masih banyak yg ga kita mengerti, mau sok-sok an pake 
bahasa lain.
  Kalaupun diterjemahkan, semua itu kan kembali kepada PEMIKIRAN pembacanya. 
  Mata uang aja ada dua sisi, apa lagi bacaan, pasti banyak sisi nya.
   
  Udah lah, jangan kaya orang susah. Antisipasi boleh, tapi jangan sampai 
menyesatkan orang sampai akhirnya terjadi anarkis melalui kata2.
  Dibimbing dong, jangan di anjurkan yang tidak2, biar negara saya aman nih 
dari para PROVOKATOR.
   
  Salam anti susah

Budi P [EMAIL PROTECTED] wrote:
  1 . Buku Ensiklopedi Alquran Menyesatkan
  Saat ini telah beredar buku berjudul 'Ensiklopedi Tematis Alquran' . Buku 
yang terdiri dari 6 jilid, berisi 1.100 halaman dengan 1.160 gambar berwarna 
serta kaligrafi itu diterbitkan oleh Penerbit Kharisma Ilmu Jakarta.

Ensiklopedi tersebut sangat menyesatkan karena berisi gambar-gambar yang tidak 
Islami. Dan yang aneh, di dalamnya ada propaganda terselubung mengenai agama 
Kristen. Pada jilid pertama ketika membahas masalah iman, tidak ada 
juntrungannya, terdapat ilustrasi penganut agama Kristen lengkap dengan 
salibnya.

Demikian pula di dua halaman berikutnya, dengan sub judul gerbang iman kembali 
bergambar orang Kristen sedang berdoa di gereja. Semua gambar tersebut jelas 
dan menyolok memamerkan simbol dan aktivitas orang Kristen. Sebuah ilustrasi 
yang sama sekali tidak ada hubungannya dengan isi yang sedang dibahas.

Selain itu banyak gambar aneh bertebaran seperti setan yang digambarkan dengan 
wajah menyeramkan dan bertanduk di dalam api; laki-laki sedang meniup terompet 
menggambarkan malaikat Isrofil meniup sangkalala; pohon dengan dahan berbentuk 
kepala ular yang lidahnya menjulur menggambarkan pohon zaqqum dan sebagainya. 

Ada lagi gambar wanita seksi yang tampak pusar dan dadanya menggambarkan wanita 
penghuni surga. Pada sub judul 'melihat Allah di akhirat' tergambar seorang 
lelaki dengan wajah mirip Yesus bersama dua wanita berjilbab. 

Dan masih banyak lagi apabila dikaji gambar-gambar yang menyesatkan dan merusak 
akidah umat.

Padahal buku tersebut judulnya saja Ensiklopedi Alquran. Ditulis oleh Muhammad 
Kamil Hasan Al Mahami dengan edisi Indonesia diberikan kata pengantar oleh 
Ichwan Sam, Sekretaris Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI). Tidak cukup dengan 
itu, sederet nama besar menjadi pembaca ahli, di antaranya Prof KH Alie Yafie, 
Prof Dr H Moh Ardani, Prof Dr Nasaruddin Umar MA, Prof Dr H Ahmad Bachmid, Lc.

Modus operandi penjualan ensiklopedi tersebut banyak kepada kaum awam, terutama 
karyawan di perkantoran maupun di perumahan elite. Buku itu dijual dengan 
sistem cash maupun kredit. Hal ini tentu membahayakan akidah dan pemahaman 
Islam seseorang yang belum kuat imannya. Tidak menutup kemungkinan bisa 
mengarah pada unsur SARA atau penodaan atas agama. 

Untuk itu, kami meminta pihak penerbit Kharisma Ilmu segera menarik ensiklopedi 
tersebut dari peredaran dan memperbaiki isi maupun gambar-gambar di dalamnya. 
Juga kepada umat Islam agar menahan diri tidak membeli ensiklopedi tersebut 
meskipun kelihatannya Islami dan penampilan yang menarik (lux). Kepada MUI yang 
telah terlanjur memberikan sambutan sebaiknya mengklarifikasi keikutsertaannya 
di dalam penerbitan buku tersebut, tak terkecuali para pembaca ahli yang 
meng-endorse buku tersebut. Semoga Allah memberikan rahmat kepada kita dengan 
melindungi akidah umat Islam dari rongrongan orang-orang yang tidak 
menyukainya. Wallahu a'lam 
   
  
  
2. Awas ! Bibel Masuk Rumah Kita 
Oleh : Fakta 17 Aug, 06 - 10:19 pm 

Suatu hari Mahfud berbelanja buku-buku bacaan islami di toko buku Karisma 
Depok. Karena di toko itu dijual juga kaligrafi Arab, maka dibelinya kaligrafi 
yang dikiranya dari ayat Al-Qur?an tersebut dua buah untuk menghiasi rumah yang 
baru ditempatinya. Rencananya, satu dipajang di ruang tamu dan satu lagi 
dipajang di ruang shalat. 

Sesampai dirumah, kaligrafi ukuran setengah meter itu dipajang di tempat yang 
dimaksud. Setelah diamat-amati, Mahfud merasakan keganjilan 

Re: [mediacare] Bible berkedok Al-Qur'an

2006-12-12 Terurut Topik Ambon
Bible berkedok Al Quran? Hehehe. Bukankah jelas ditulis dalam Al Quran [5:48] 
bahwa Al Quran diturunkan untuk membenarkan kitab-kitab sebelumnya? Kitab-kitab 
porno ataukah kitab-kitab apa itu? Tetapi, barangkali dapat dimengerti bahwa 
dalam budi penipuan diputarbalik kenyataan hitam atas putih menjadi putih atas 
hitam.

Agama Islam lahir 6 abad setelah Kristus, jadi kalau dinyotek dan dikutip dari 
kitab-kitab sebelumnya adalah soal biasa, karena pada umumnya yang belakangan 
mengutip, menyontek dari yang terdahulu, makanya cerita-cerita di Bible tidak 
beda jauh dari Taurah dan Al Quran pun mengandung cerita-cerita yang terdapat 
dalam Bibble [Old Testament atau Kitab Perjanjian Lama], dan oleh karena itu  
agama Islam seperti juga Yahudi maupun Nasrani termasuk dalam rumpun agama 
Semit sebab berasal dari sumber yang sama. 

Koq gitu saja heboh bin ribut nan pusing-pusing seperti gasing yang berputar? 
Apanya yang sesat? Pasti yang sesat ialah mereka yang disesatkan dengan 
pembodohan berbendera agama, karena agama bukan saja masalah masuk surga tetapi 
juga telah menjadi komoditi unik dan ulung untuk kepentingan kesejahteraan 
petinggi berkekuasaan dalam bidang surgawi maupun duniawi.



  - Original Message - 
  From: Budi P 
  To: [EMAIL PROTECTED] ; mediacare@yahoogroups.com 
  Sent: Tuesday, December 12, 2006 3:00 AM
  Subject: [mediacare] Bible berkedok Al-Qur'an


  1 . Buku Ensiklopedi Alquran Menyesatkan 

   

  Saat ini telah beredar buku berjudul 'Ensiklopedi Tematis Alquran' . Buku 
yang terdiri dari 6 jilid, berisi 1.100 halaman dengan 1.160 gambar berwarna 
serta kaligrafi itu diterbitkan oleh Penerbit Kharisma Ilmu Jakarta.

  Ensiklopedi tersebut sangat menyesatkan karena berisi gambar-gambar yang 
tidak Islami. Dan yang aneh, di dalamnya ada propaganda terselubung mengenai 
agama Kristen. Pada jilid pertama ketika membahas masalah iman, tidak ada 
juntrungannya, terdapat ilustrasi penganut agama Kristen lengkap dengan 
salibnya.

  Demikian pula di dua halaman berikutnya, dengan sub judul gerbang iman 
kembali bergambar orang Kristen sedang berdoa di gereja. Semua gambar tersebut 
jelas dan menyolok memamerkan simbol dan aktivitas orang Kristen. Sebuah 
ilustrasi yang sama sekali tidak ada hubungannya dengan isi yang sedang dibahas.

  Selain itu banyak gambar aneh bertebaran seperti setan yang digambarkan 
dengan wajah menyeramkan dan bertanduk di dalam api; laki-laki sedang meniup 
terompet menggambarkan malaikat Isrofil meniup sangkalala; pohon dengan dahan 
berbentuk kepala ular yang lidahnya menjulur menggambarkan pohon zaqqum dan 
sebagainya. 

  Ada lagi gambar wanita seksi yang tampak pusar dan dadanya menggambarkan 
wanita penghuni surga. Pada sub judul 'melihat Allah di akhirat' tergambar 
seorang lelaki dengan wajah mirip Yesus bersama dua wanita berjilbab. 

  Dan masih banyak lagi apabila dikaji gambar-gambar yang menyesatkan dan 
merusak akidah umat.

  Padahal buku tersebut judulnya saja Ensiklopedi Alquran. Ditulis oleh 
Muhammad Kamil Hasan Al Mahami dengan edisi Indonesia diberikan kata pengantar 
oleh Ichwan Sam, Sekretaris Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI). Tidak cukup 
dengan itu, sederet nama besar menjadi pembaca ahli, di antaranya Prof KH Alie 
Yafie, Prof Dr H Moh Ardani, Prof Dr Nasaruddin Umar MA, Prof Dr H Ahmad 
Bachmid, Lc.

  Modus operandi penjualan ensiklopedi tersebut banyak kepada kaum awam, 
terutama karyawan di perkantoran maupun di perumahan elite. Buku itu dijual 
dengan sistem cash maupun kredit. Hal ini tentu membahayakan akidah dan 
pemahaman Islam seseorang yang belum kuat imannya. Tidak menutup kemungkinan 
bisa mengarah pada unsur SARA atau penodaan atas agama. 

  Untuk itu, kami meminta pihak penerbit Kharisma Ilmu segera menarik 
ensiklopedi tersebut dari peredaran dan memperbaiki isi maupun gambar-gambar di 
dalamnya. Juga kepada umat Islam agar menahan diri tidak membeli ensiklopedi 
tersebut meskipun kelihatannya Islami dan penampilan yang menarik (lux). Kepada 
MUI yang telah terlanjur memberikan sambutan sebaiknya mengklarifikasi 
keikutsertaannya di dalam penerbitan buku tersebut, tak terkecuali para pembaca 
ahli yang meng-endorse buku tersebut. Semoga Allah memberikan rahmat kepada 
kita dengan melindungi akidah umat Islam dari rongrongan orang-orang yang tidak 
menyukainya. Wallahu a'lam 


   



  2. Awas ! Bibel Masuk Rumah Kita 
  Oleh : Fakta 17 Aug, 06 - 10:19 pm 

  Suatu hari Mahfud berbelanja buku-buku bacaan islami di toko buku Karisma 
Depok. Karena di toko itu dijual juga kaligrafi Arab, maka dibelinya kaligrafi 
yang dikiranya dari ayat Al-Qur?an tersebut dua buah untuk menghiasi rumah yang 
baru ditempatinya. Rencananya, satu dipajang di ruang tamu dan satu lagi 
dipajang di ruang shalat. 

  Sesampai dirumah, kaligrafi ukuran setengah meter itu dipajang di tempat yang 
dimaksud. Setelah diamat-amati, Mahfud merasakan keganjilan dalam kaligrafi 
Arab tersebut. Meski tidak hafal Al Qur?an, tapi 

[mediacare] Dicari Reporter

2006-12-12 Terurut Topik Peduli Indonesia

Untuk bantuannya meloloskan posting ini kami ucapkan banyak terima kasih
kepada Moderator



Dibutuhkan segera reporter sukarelawan untuk koran online

Kirim lamaran per email ke

[EMAIL PROTECTED]


[mediacare] Reminder “Opening Registration New Semester 2007”

2006-12-12 Terurut Topik Institut Musik Daya
Dear All Members,

Institut Musik Daya registration for period March – July 2007 is now 
open start 
November 6th, 2006 for the following program:

-   Private Instruction 
Instruments: Piano, Vocals, Contrabass, Guitar, Drums and Violin.
Deadline Registration: Anytime before school holiday period February 5th – 
March 3rd 
2007. 
Trial Lesson: With Appointment before.

-   Piano for the young  Piano for beginner (GROUP INSTRUCTION) Min. 3 students
Deadline Registration: Anytime before school holiday period February 5th – 
March 3rd 
2007

- Funtastic Singing Course (GROUP INSTRUCTION) Min. 3 students:
1. Broadway Singing Course
2. Pop/Jazz Singing Course
3. Classical Singing Course
Deadline Registration: Anytime before school holiday period February 5th – 
March 3rd 
2007

- Audio Production Certification Program (3 Semesters) Min. 3 Students
 Deadline Registration: Anytime before school holiday period February 5th – 
March 3rd 
2007

-Certification Program
Instruments: Piano, Vocals, Contrabass, Guitar, Drums and Violin.
Deadline Registration: December, 23rd 2006
Placement test: January 12th, 2007

For further information, please contact us at Institut Musik Daya 
Administration Ph. 021 – 
7209748.


Regards,

Rachma Suchiyanti
Academic Affairs

Institut Musik Daya
Jl. Wijaya IX No. 21
Kebayoran Baru 
Jakarta Selatan 





[mediacare] Kolom IBRAHIM ISA - MAU KEMANA “Harian KOMPAS”

2006-12-12 Terurut Topik IBRAHIM ISA
Kolom IBRAHIM ISA
Selasa, 12 Desember 2006

MAU KEMANA Harian KOMPAS
Menggembosi Serikatburuh Jurnalis Setempat?

Tulisan ini dibuat atas dasar asumsi bahwa, benarlah adanya yang
diberitakan oleh AJI, Aliansi Jurnalis Indonesia, mengenai pemecatan
atas wartawan senior 'Harian Kompas', Bambang Wisudo. Seperti yang
diberitakan (lihat lampiran berita dalam bahasa Inggris), menurut AJI
Bambang Wisudo dipecat karena menolak dipindahkan ke Ambon. AJI
menjelaskan lebih lanjut bahwa 'pemindahan' tsb dilakukan dengan
tujuan untuk menggembosi serikatburuh di 'Harian Kompas' yang
kebetulan dipimpin oleh Bambang Wisudo.

*  *  *

Bulan Desember ini, sering dikatakan sebagai bulan HAK-HAK AZASI
MANUSIA, bulan 'THE UNIVERSAL DECLARATION OF HUMAN RIGHTS' – U.N.O.
Supaya orang jangan lupa bahwa pada tanggal 10 Desember 1948, PBB
mengeluarkan pernyataan tentang HAK-HAK AZASI Manusia, bahwa
prinsip-prinsp HAM dan Demokrasi, seharusnya dipraktekkan oleh semua
anggota PBB, oleh sesama manusia di dunia ini. 

Secara internasional maupun nasional hari 10 Desember diperingati
dengan pelbagai kegiatan untuk mendorong maju terus perjuangan untuk
HAM, untuk Hak-Hak Demokrasi, hak untuk dengan bebas menyatakan
pendapat, menulis, dan menyiarkannya. Untuk diberlakukannya dengan
konsisten KEBEBASAN PERS. Supaya orang jangan lupa bahwa pelanggaran
terhadap HAM sudah tidak bisa ditolerir lagi, di saat dunia (ketika
pernyataan PBB itu dikeluarkan) baru saja dengan gemilang merebut
kemenangan atas aliansi kekuatan militer-fasis internasional Nazi
Jerman, fasisme Itali dan militer-fasis Jepang. Suatu kekuatan politik
dan militer yang melanggar HAM dan membungkam kebebasan berfikir dan
menyatakan pendapat. Universal Declaration of Human Rights adalah
tekad khidmat PBB, adalah suatu 'political will' yang historis dari
organisasi keduniaan satu-satunya, dimana mayoritas mutlak negara di
dunia ini adalah anggotanya.

*   *   * 

Kebebasan pers adalah salah satu prinsip yang diutarakan dan dibela
oleh HAM internasional. Di sini peranan jurnalis merupakan  salah satu
faktor menentukan. Salah satu syarat penting agar bisanya terlaksana
kebebasan pers. Jurnalis-jurnalis dianggap sebagai penyangga kebebasan
pers, penyanggap demokrasi. Suatu jurnalisme yang didasarkan atas
pemahaman bersama bahwa, pertama-tama merupakan tuntutan terhadap diri
sendiri, bahwa kaum jurnalis adalah insan-insan yang berpegang teguh
pada prinsip HAM dan kebebasan demokratis. Bukan semata-mata sebagai
'kuli tinta' seperti sering dungkapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Yang mencari nafkah sebagai wartawan di suatu perusahaan yang
bersangkutan dengan dunia media. 

Tentu lebih jelek lagi, bila sang wartawan, menulis atau membuat suatu
liputan atas perintah 'amplop berisi' yang baru diterimanya dari
jurusan tertentu yang berkepentingan. Jelas yang paling jelek dan
teramat hina adalah menjadi 'wartawan bayaran'. Wartawan atau editor
bayaran bisa juga, adalah jurnalis-jurnalis, editor-editor bayaran
yang dipasang disitu. Tugasnya adalah agar tulisan-tulisan kritis,
teristimea terhadap penguasa, tidak dimuat. Mereka-mereka itu adalah
jurnalis 'palang pintu', atau jadi 'redaktur palang-pintu'. Hal ini
terjadi di dalam suatu negeri yang mentrapkan sistim otoriter dan
totaliter, ataupun didalam masyarakat kapitalis dimana raja-raja uang
menguasai media cetak dan eletronik.

Secara umum, fungsi wartawan yang punya visi dan misi perjuangan
kemerdekaan bangsa dan negeri, --- hal yang kita alami pada periode
penjajahan kolonialisme Belanda, adalah tidak mudah. Jadi wartawan
yang ikut memperjuangan kemerdekaan bangsa dan keadilan, terancam
kehilangan pekerjaan dan sumber pencariannya. Bahkan bisa masuk
penjara atau dibuang ke Boven Digul (Papua). Di zaman pendudukan
militer Jepang, jangan coba-coba untuk jadi wartawan yang bebas dan
punya cita-cita kemerdekaan dan keadilan sosial. Pada periode
kekuasaan asing di Indonesia, tak ada kebebasan pers, tak ada
kebebasan menulis. Wartawan menulis hanya atas persetujuan dan
pengendalian penguasa. Wartawan kawakan dan senior Rosihan Anwar, yang
pernah hidup sebagai wartawan pada zaman pendudukan Jepang, bisa
cerita banyak tentang hal itu.

Periode rezim ORBA, adalah saat ketika hak-hak azasi manusia, hak-hak
demokrasi dicabut samasekali dari kehidupan masyarakat. Seluruh media
pers diawasi dikontrol oleh penguasa militer. 'Pelanggaran'  yang
sekecil-kecilnyapun terhadap politik dan beleid penguasa akan berakhir
dengan pemberangusan. Syukur-syukur jika hanya surat kabarnya yang
ditutup, dan para wartawannya menjadi penganggur tanpa batas waktu.
Lebih celaka lagi, dan ini sering terjadi, sang wartawanpun masuk
penjara. Bahkan ada yang 'hilang' tak tahu rimbanya.

Sesudah Suharto digulingkan dan Reformasi dan Demokratisasi menjadi
program umum gerakan, pada tempatnya kebebasan pers mulai diberlakukan. 

Tindakan pimpinan 'Harian Kompas' dengan memecat jurnalis senior
Bambang Wirosudo, adalah suatu kebijaksanaan yang hendak kembali ke
periode tanpa 

[mediacare] Rasio Perbandingan Jenis Kelamin di Indonesia

2006-12-12 Terurut Topik Yosi Rorimpandei
Salah satu alasan direstuinya POLIGAMI adalah perbandingan jumlah laki-laki
dan perempuan
 
Menurut para pendukung POLIGAMI, jumlah perempuan lebih banyak dari
laki-laki
Betulkah?
 
Berikut data BPS per sensus 2000
Tabel 5. Penduduk dan Rasio Jenis Kelamin, 1980-2000
Propinsi Penduduk (000)  Rasio Jenis Kelamin 
2000 1980 1990 2000 
L P L+P 
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 
11 Nanggroe Aceh
Darussalam 1 975 434 1 955 471 3 930 905 101,5 101,1 101,0 
12 Sumatera Utara 5 818 855 5 830 800 11 649 655 100,7 99,8 99,8 
13 Sumatera Barat 2 081 910 2 167 021 4 248 931 95,5 95,9 96,1 
14 Riau 2 532 111 2 425 516 4 957 627 104,0 105,2 104,4 
15 Jambi 1 231 517 1 182 329 2 413 846 105,7 104,3 104,2 
16 Sumatera Selatan 3 466 942 3 432 733 6 899 675 102,0 101,2 101,0 
17 Bengkulu 795 972 771 460 1 567 432 103,2 105,6 103,2 
18 Lampung 3 472 476 3 268 963 6 741 439 107,3 105,5 106,2 
19 Kep. Bangka
Belitung 458 905 441 292 900 197 - - 104,0 
   
31 DKI Jakarta 4 245 606 4 143 837 8 389 443 102,6 102,0 102,5 
32 Jawa Barat 18 051 784 17 677 753 35 729 537 96,6 100,5 102,1 
33 Jawa Tengah 15 555 048 15 673 892 31 228 940 96,2 97,5 99,2 
34 D.I. Yogyakarta 1 547 366 1 574 902 3 122 268 95,5 96,7 98,3 
35 Jawa Timur 17 206 778 17 576 862 34 783 640 97,4 96,0 97,9 
36 Banten 4 079 211 4 019 569 8 098 780 - - 101,5 
   
51 Bali 1 583 552 1 567 610 3 151 162 98,4 99,5 101,0 
52 Nusa Tenggara
Barat 1 944 436 2 064 825 4 009 261 98,3 95,5 94,2 
53 Nusa Tenggara
Timur 1 961 894 1 990 385 3 952 279 99,6 98,3 98,6 
   
61 Kalimantan Barat 2 063 041 1 971 157 4 034 198 103,5 103,8 104,7 
62 Kalimantan Tengah 959 121 897 879 1 857 000 106,3 106,6 106,8 
63 Kalimantan Selatan 1 496 179 1 489 061 2 985 240 94,9 99,6 100,5 
64 Kalimantan Timur 1 284 536 1 170 584 2 455 120 96,9 110,9 109,7 
   
71 Sulawesi Utara 1 029 916 982 182 2 012 098 102,3 102,7 104,9 
72 Sulawesi Tengah 1 13 4763 1 083 672 2 218 435 106,4 105,1 104,7 
73 Sulawesi Selatan 3 928 244 4 131 383 8 059 627 94,9 95,5 95,1 
74 Sulawesi Tenggara 913 870 907 414 1 821 284 96,9 99,7 100,7 
75 Gorontalo 419 582 415 462 835 044 - - 101,0 
   
81 Maluku 611 035 594 504 1 205 539 104,4 103,8 102,8 
82 Maluku Utara 401 517 383 542 785 059 - - 104,7 
94 Papua 1 165 579 1 055 355 2 220 934 109,3 110,5 110,4 
   
INDONESIA 103 417 180 102 847 415 206 264 595 98,8 99,4 100,6 

Catatan: Termasuk Penduduk Tidak Bertempat Tinggal Tetap
Dari total data diperoleh: laki-laki 103,42 juta dan perempuan 102,85 juta
Jadi???
Alasan kedua bahwa POLIGAMI untuk menyelamatkan kaum perempuan. Namun,
survei yang dilakukan LSI menunjukkan bahwa 
24% perempuan setuju POLIGAMI
56% laki-laki setuju POLIGAMI
So... POLIGAMI lebih pada upaya untuk menuruti keinginan (gak selalu sex
oriented) dari laki-laki.
Nah, ini argumenku yang awam banget and boleh jadi asal-asalan
Ada komentar???

[mediacare] Re: Suka Dukanya Berjalan Kaki di Jakarta

2006-12-12 Terurut Topik ati gustiati
Betul pak Agus dan pak Tanjung, kepribadian pengendara bermotor di tanah air 
sangat diluar hukum tatatertib dan sopan santun di jalan raya, kita udah 
terbiasa melihat supir2 yang seperti maniak ini di kota2 besar, jkt, medan, 
surabaya, di medan dulu saya bawa mobil di bentak pengemudi becak bermotor ( di 
medan banyak beca bermotor) katanya saya bawa mobilnya lelet...ck ck ck..gimana 
mau lari orang depan saya banyak mobil gitu..saya cuman geleng2 kepala.
   
  pengalaman saya ditabrak pengemudi maniak di indonesia sudah 3 kali, saya yg 
terbiasa tertib mengikuti speed limit di america ternyata tak bisa di pake 
disana, saya punya international lisence yg saya comfortable mengendara mobil 
di mana saja di dunia ini termasuk germany, tapi kalau disuruh bawa mobil di 
indo...saya nyerah deh !
   
  DLLAJ, apakah mereka bepungsi ? sama sekali tidak ito Tanjung, saya tidak tau 
apa solusi yg terbaik utk mendisiplinkan manusia2 dibalik kemudi ini, yg jelas 
jalan perlu diperbesar karena pemakai sarana ini sudah luber , jumlah kendaraan 
meningkat tiap thn tetapi ukuran jalan tetap sama, lalu sangsi2 yg melanggar 
aturan di pertinggi misalnya yg nabrak lampu merah didenda atau yg selap selip 
dgn urakan dicekal SIM nya, yg over speed limit di denda dll, polisi bisanya 
cuman prat prit ditengah jalan tetapi arus kemacetan tetap tak terkendali, 
banyak tenaga aparat mubazir di indonesia karena tidak mampu mewujudkan rakyat 
utk berdisiplin dalam melakukan apapun.
   
  Sikap kita dalam berkendaraan mencerminkan kepribadian kita pak Agus, ya itu 
benar, kalau seorang yg selalu berkata bijak tetapi urakan di jalan raya, 
kebijakan nya jadi mubazir.
   
  salam tertib 
  omie
   
   
   
  

Nurhalim Tanjung [EMAIL PROTECTED] wrote:
  

Wah, saya suka jengkel mengetahui perlakuan seperti
orang yang menabrak anda itu. Di Medan, kota saya,
fenomena itu mungkin lebih parah. Jalan melawan arus
kendaraan menjadi biasa, apalagi motor naik ke
trotoar. Lampu merah sering tak digubris, maka macet
menjadi pemandangan biasa di traffic light. Tante saya
yang dari Jakarta sampe batal meminjam mobil untuk
dikemudikannya sendiri melihat situasi itu.

Begitulah, semestinya DLLAJ, dinas yang mengelola
lalulintas, bisa lebih proaktif. Jangan sekadar
berdiri seperti patung di persimpangan. Kalau ada
motor naik trotoar, kendaraan melawan arus, dsb. ya
ditindak. Cemana? Ok, becareful lah kalau lain kali
jalan di Jakarta atau di Medan.

salam

nt 

--- agussyafii [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Suka Dukanya Berjalan Kaki di Jakarta
 
 Cobalah sekali-kali berjalan kaki ditrotoar jalan
 protokol seperti
 kota Jakarta, tentunya akan banyak cerita yang
 menarik. Demikian
 halnya dengan saya memiliki kesenangan tersendiri
 untuk jalan kaki,
 apa lagi ketika bulan ramadhan yang lalu ditengah
 kemacetan saat
 terdengar adzan maghrib saya suka turun dari bus
 kota untuk jalan
 kaki mencari tempat sekedar untuk berbuka puasa.
 
 Kira-kira baru 100 meter saya berjalan ditrotoar
 dari belakang ada
 sepeda motor nyruduk yang membuat saya hampir
 terjatuh. Sang
 pengemudi motorpun berhenti sambil membuka helmnya,
 Makanya kalo
 jalan liat dibelakang ada kendaraan minggir, jangan
 malah ketengah.
 Dengan tampang galaknya. Saya sempat berpikir dia
 yang nabrak kok
 malah lebih galakan ya?
 
 Kesalehan individu seringkali tidak berbanding lurus
 dengan
 kesalehan kita dijalan raya. Pengennya buru-buru
 sampe rumah. Tapi
 menaikkan motor ditrotoar cerminan kesalehan sosial
 yang rendah.
 
 Bagaimana menurut anda?
 
 Wassalam,
 Agussyafii
 http://agussyafii.blogspot.com
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

__
Want to start your own business?
Learn how on Yahoo! Small Business.
http://smallbusiness.yahoo.com/r-index


 

 
-
Check out the all-new Yahoo! Mail beta - Fire up a more powerful email and get 
things done faster.

[mediacare] Re: Dr.GIna Puspita: Anak Saya Senang Memiliki Ibu yang Banyak

2006-12-12 Terurut Topik godamlima
GODAM BERKOMENTAR SINGKAT,

Hheheh,,ibu dokter ituh merangkap germoh,

heheh..mosok mbok aries enggak nyaho?/

di desa kelet deket Jepara,tempat lonteh berjilbab,

dikau kudu nyaho..

PARA ORANG TUANYAH BANGGAH,JINGKALAO ANAKNYAH

MELONTEH DI JAKARTA SURABAYAH.

hehe,jadinyah,jingkalao milihin daon2 muda mah,

ituh mah..bukan sual sakinah2 an atuh..

ituh mah..sual amburadulnyah moral sak-urang 

peyeumpuan Inulnesiah..

dan tamtu hajah..apah herannyah ibu dokter ituh

ngerangkep propesih sak-uran germoh intelek??

heheh..jangan salah persepsih ah..para kalian.

sembari inget, ada pemburu Vampir

yang bakalan tambah mencak2, kerana

kini ada gossipan baru lagih...

ternyata banyak moslimah sakinah,

menambah propesinyah, JADI GERMO ISLAMI LAGIH??

ngakaklah daku, kerana menjadi bagean

dari bangsa yang demingkian bejad ahlaknyah??

sementara singkek melonteh di sengbutnyah maksiatan??

bener2 tesisnyah tanteh Moslim, tambah berkibaran hajah

kebenerannyah..

ugamak ituh racun bangsa nomer wahid..

lebih ganas dari penyangkit sipilis yang ditularken

para lonteh moslimah dari Jepara ituh..

nb. mugah2 dek Aries nan soleha.pun insaplah??


--- In mediacare@yahoogroups.com, aris solikhah [EMAIL PROTECTED] 
wrote:

   Dr. Gina Puspita : Anak Saya Senang Memiliki Ibu yang 
Banyak  
Senin, 11 Desember 
2006   Dr. Gina Puspita, bercerita seputar 
pengalamannya praktik poligami dengan sang suami, Dr. Abdurahman 
Riesdam Efendi. Poligami itu enak dan perlu,  katanya
 
 Sudah hampir sepekan wacana poligami secara terus-menerus 
diulas berbagai media massa. Banyak yang setuju dan tak sedikit yang 
sinis. Diantara yang sinis, tentu saja para aktivis perempuan dan 
para pengagum feminisme. Sabtu (9/12) kemarin, Koalisi Perempuan 
dan  sejumlah lembaga swadaya masyarakat (LSM)  menolak praktik 
poligami. Alasannya, poligami melanggar hak-hak perempuan serta 
rawan terhadap kekerasan psikis dan fisik.  Benarkah?
 Kali ini hidayatullah.com mewawancarai Dr. Gina Puspita. Sebelum 
ramai-ramai berkembang wacana poligami, istri pertama Dr. Abdurahman 
Riesdam Efendi ini boleh jadi diantara sekian Muslimah yang 
merasakan sendiri pengalaman dimadu. Tidak seperti umumnya pria 
yang ingin menikah lagi, ia mencarikan sendiri calon untuk pasangan 
suaminya itu.
 Tahun 1995, Abdurahman menikah lagi untuk yang kedua dengan 
Basyiroh Cut Mutia. Enam tahun kemudian, ia menikah yang ketiga  
dengan Siti Salwa asal Malaysia. Dan yang terakhir, menikah dengan 
Fatimah. Praktis ia memiliki empat orang istri.
 Jangan keliru, semua istri mudanya ini bukan pilihan sang suami, 
justru  pilihan Gina alias sang istri pertamanya. Tak seperti 
dugakan aktivis perempuan selama ini, di mana poligami dianggap 
begitu rendah dan rawan konflik. Mereka berempat justru sangat rukun 
dan bahagia. Bahkan bekerja di kantor yang sama dan tinggal seatap, 
di Taman Rempoa Indah, Ciputat, Tangerang. 
 ''Kalau suami sedang dengan istri yang lain, kami bertiga ngobrol-
ngobrol di satu kamar,'' tutur kepada Gatra suatu hari. Bila berada 
di luar kota, mereka bertukar pesan lewat SMS. Pokoknya, 
akrab. ''Poligami yang didasarkan pada Allah SWT tidak akan 
menimbulkan masalah.'' Ujarnya. Bahkan enak dan perlu,  tambah 
mantan Kepala Departemen Structure Optimizition Divisi Riset  
Development IPTN (Industri Pesawat Terbang Nusantara) ini di sebuah 
harian di Jawa Barat.
 Apa kabar Anda dan keluarga?
   Kami sekeluarga alhamdulillah sehat.semoga kesehatan yg 
dirahmati Allah.
 Lama tak dengar kabarnya, apa kesibukan Anda terbaru?
   Selama kurang lebih 2 tahun terkahir kami banyak berada di 
Malaysia. Alhamdulillah perusahaan yangg dipimpin oleh guru kami 
Abuya Ashaari (pendiri Darul Arqam yang dilarang mantan PM Mahathir 
Mohammad-- berkembang pesat di sana. Kebetulan Tuhan rizkikan kami 
untuk ikut serta berkatifitas di sana selama 2 tahun. Setelah di 
sana terasa manfaatnya untuk kalangan luas, dan perusahaan terus 
berkembang ke berbagai negara di Asia, Eropa, Timur Tengah, maka 
mulai 2 bulan belakangan ini kami mulai menguatkan kembali aktifitas 
perusahaan Rufaqa di Indonesia.
 Saya dengar Anda juga punya proyek besar di Malaysia? boleh tau?
   Di malaysia bukan proyek saya tapi perusahaan yang dipimpin oleh 
guru saya, Abuya Ashaari Muhammad. Dari tahun 1997 beliau mendirikan 
perusahaan Rufaqa namanya yang bergerak di berbagai bidang seperti 
pendidikan, ekonomi, sosial, kesehatan, kebudayaan dll. Kalau mau 
jelas, boleh kunjungi website nya www.rufaqa.com  
www.rufaqadaily.com.
 Sepekan ini banyak orang sibuk mendiskusikan poligami, apa 
pendapat Anda?
   Segala kejadian Allah yang menentukan. Diantara sekian banyak 
hikmahnya, Allah nampaknya mau menunjukkan keadaan masyarakat 
sekarang ini. Dan kita bertanggung jawab untuk memperbaiki keadaan. 
Sebenarnya ada dua kejadian yang terjadi secara serentak. Pertama 
tentang poligami-nya  Aa 

[mediacare] Salam kenal

2006-12-12 Terurut Topik Liana Suprihastuti
Hi
  aku member baru di milist ini.
   
  Aku bergerak di EO di daerah Cilegon,
  so, kalo temen2 disini ada yg mau bikin acara gathering atau meeting di 
pantai anyer, carita dan labuan, please kontak, aku siap bantu
  atau coba nyebrang ke pulau umang di pandeglang (so, romantic and good 
beach!) bisa juga meeting perusahaan di pulau ...

 
-
Want to start your own business? Learn how on Yahoo! Small Business.

Re: [mediacare] Istri saya mengizinkan saya kawin lagi....

2006-12-12 Terurut Topik imcw
imho,

sekedar saran...untuk mencapai keinginan mas satrio untuk berpoligami
dengan dana terbatas, cari bini muda yang bapaknya juragan...atau
minimal doi bekerja sebagai executive di perusahaan gede...;)
[j/k]
--
i made cock wirawan

Satrio Arismunandar quotes,

SA Wah, padahal (istri saya juga tahu), idola saya 'kan Luna
SA Maya Terpaksa batal deh berpoligami! Apalagi gaji saya juga
SA belum naik-naik. Untuk ngurusi satu istri dan 2 anak saja
SA sudah pusing tujuh keliling. Belum lagi bayar tagihan air,
SA listrik, bayar iuran sekolah anak, dan makan di kantor
SA (kantor cuma ngasih jatah kupon 1 kali makan perhari @ Rp 8.500.
SA Padahal saya makan dua kali, karena kerja sampai malam). 

-end quotes-

Waspada Flu Burung!!!

Send instant messages to your online friends http://au.messenger.yahoo.com 


[mediacare] Tulisanku ttg Diffable di www.kabarindonesia.com

2006-12-12 Terurut Topik Titiana Adinda
Dear All,

Tulisanku tentang diffable/penyandang cacat dimuat di www.kabarindonesia.com 
.Tulisan ini aku buat untuk menguggat kebijakan pemerintah yang sudah ada buat 
kaum diffable tapi masih sangat minim pelaksanaannya.Terima kasih untuk waktu 
luangnya untuk membaca artikel aku tsb.

Salam hangat,

Dinda

==
  http://kabarindonesia.com/berita.php?pil=12dn=20061212165731
  
   3 Desember: Peringatan Hari Penyandang Cacat International; Menggugat 
Pelaksanaan Kebijakan untuk “Diffable”
Oleh : Titiana Adinda   

   12-Des-2006, 17:13:34 WIB - [www.kabarindonesia.com]   

   Penggunaan istilah diffable sebagai pengganti istilah penyandang 
cacat yang terkesan negatif dan diskriminatif. Diffable sendiri berarti manusia 
yang memiliki kemampuan yang berbeda. Istilah itu jelas lebih manusiawi. 
Istilah Diffablediffablediffable. Setidaknya sampai saat ini pemerintah sudah 
mengeluarkan beberapa landasan hukum untuk kaum diffable

Lalu bagaimana pelaksanaannya? 
Kita bisa menyaksikan sendiri bahwa amat jarang fasilitas publik dikota-kota 
besar contohnya di Jakarta dan Surabaya seperti tempat ibadah, bank, rumah 
makan, sekolah, mal/plaza dan lainnya yang menyediakan jalan bagi kursi roda. 
Semuanya beranak tangga. Lalu bagaimana orang yang menggunakan kursi roda bisa 
mengakses gedung tersebut? Seperti menurut M.Ridwan Kamil, dosen arsitektur ITB 
bahwa setidaknya sebuah kota harus dapat secara komprehensif menyediakan 
aturan-aturan yang diterapkan ke dalam beberapa sektor. Pertama adalah 
menghilangkan diskriminasi di sektor employment atau tempat kerja/kantor. Kedua 
adalah hak aksesibilitas di sektor public service atau sarana publik seperti 
kantor pemerintah, sekolah, kantor pos, terminal maupun stasiun kereta. Ketiga 
adalah hak aksesibilitas di sektor public acommodation seperti halnya hotel, 
restoran, toko-toko. Terakhir adalah sektor sarana telekomunikasi yang 
diwajibkan untuk menyediakan sistem khusus bagi kaum tunarungu dan
 tunawicara. (Kompas, Rabu, 7 Juni 2000) 

Begitu juga dengan kesempatan bekerja amat jarang bahkan tidak ada 
perusahaan/lembaga di Indonesia menyediakan lowongan untuk kaum diffable. 
Bahkan yang sudah bekerja dan karena sakit keras kemudian menjadi diffable 
dipecat menjadi pekerja.Mereka dianggap tidak mampu untuk bekerja bahkan 
dianggap sebagai sampah masyarakat atau penyandang masalah sosial. Padahal 
Perserikatan Bangsa-Bangsa sudah menunjuk pelapor khusus untuk masalah diffable 
ini. Yang memberikan masukan kepada Perserikatan Bangsa Bangsa dalam program 
kerjanya dan untuk menghapuskan diskriminasi sosial pada kaum 
diffable.Sekretaris Jenderal PBB dalam sambutannya di Hari International 
Penyandang Cacat tahun lalu mengatakan bahwa negara-negara anggota harus 
memberikan kesempatan yang sama bagi kaum diffable baik di bidang 
pekerjaan,pendidikan, kesehatan,i nformasi dan mendapatkan hak aksesibilitas. 

Peran DPR juga amat dibutuhkan untuk menanyakan implementasi landasan hukum 
yang dibuat oleh pemerintah. Apakah sudah berjalan dengan baik atau belum? 
Jangan hanya diam saja. Ingat bahwa kaum diffable juga memberikan suaranya 
untuk memilih para wakil di DPR ketika pemilu,j adi jangan lupakan kepentingan 
mereka. Bahkan dalam pidatonya Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 
peringatan Hari Cacat International 2005 menginstruksikan kepada para gubernur 
di Indonesia untuk menyediakan fasilitas yang memadai bagi kaum diffable. Tapi 
hampir setahun instruksi itu keluar tidak ada perubahan yang signifikan 
terhadap kepentingan kaum diffable. 

Peran Pemerintah dan Masyarakat 
Pemerintah sudah sewajarnya peduli kepada kaum diffable ini.Karena sama dengan 
warga negara lain kaum diffable juga membayar pajak sehingga wajib untuk 
menikmati hasil-hasil pembangunan. Sudah sewajarnya ada sinergi diantara 
kementerian. Misalnya kerjasama antara Menteri Kesejahteraan Sosial,Menteri 
Sosial, Menteri Kesehatan, Menteri Perhubungan, Menteri Negara Riset dan 
Teknologi, Menteri Tenaga Kerja dan Menteri Agama serta Menteri Pendidikan 
Nasional. Misalnya saja untuk Menteri Riset dan Teknologi mampu menciptakan 
tekhnologi kursi roda yang dapat digerakkan oleh listrik. Sehingga penggunanya 
dapat dengan sendiri menjalankan kursi roda tersebut. Menteri Agama bisa 
mengeluarkan instruksi kepada masyarakat dalam membangun rumah ibadah haruslah 
dapat diakses oleh kaum diffable misalnya dengan menyediakan jalan khusus bagi 
kursi roda. Jangan lagi kita membaca kesulitan-kesulitan yang dialami oleh 
Bahrul Fuad dan teman-temannya yang kebetulan diffable ketika akan menunaikan
 ibadah shalat di Masjid Agung Surabaya yang tidak menyediakan jalan khusus 
bagi kursi roda (Cerita selengkapnya dapat dibaca di internet dengan alamat 
http://cakfu.info). 

Peran masyarakat untuk kaum diffable juga penting.Misalnya mulai dari sekarang 
para pemuka agama dari agama apapun dalam ceramahnya menggangkat isu bahwa 
memberi perhatian dan fasilitas khusus kepada kaum 

[mediacare] Re: Imbauan bagi Pak Jakob Oetama - tentang nilai-nilai Kompas

2006-12-12 Terurut Topik godamlima
GODAM JADI KANGGET,

Wah, ternyatah wartawan senior kita,

bukanlah wartawan tukang cari nasi hajah

diah punyak idealismeh jurnalistik pulak?

saluut deh sama eluh Mund,

sakmogah idelistiknyah enggak kau

jual kepada golongan Zarqawih,

kerana dikau punyak posisih senioren,

bisak jadi BIANG KEROK KEJOLIMAN YANG

BERKEDOKAN UGAMAK.

hehehe..ngomong2, daku punyak

temen si Ben Azhar, dari media Panji Masarakat tuh?

diah ituh ustad,seniman dan pengajar ugamak islam pulak,

dimana daku pernah ke rumahnyah,

kerana diah kubonceng pulang,

saktelah kubilang padanyah.

Kang bennyh,lebih baek sayah bonceng yah!!

dari pada naek bis kota dari Lapangan Banteng,.

tempo ituh.

ituhlah kemesrahanku dengan satu ustad moslim

yang enggak haram jaddahan.

dan YANG membuatku hurmat dan tunduk

kepada si ustad yang enggak nyabul inih.

adalah Rumahnyah di pangke buat

NGEMONG ANAK ANAK YATIM PIATUH.

nah..moslim ginian yang membuatku impoten

berkata kata tak santun ituh!!!


--- In mediacare@yahoogroups.com, Satrio Arismunandar 
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Oh, jangan khawatir!
 Selama pengalaman saya 7 tahun di Kompas, saya tahu, umumnya orang 
Kompas akan memilih tutup mulut dan main aman dalam situasi genting 
(ini mungkin kecenderungan di banyak media, bukan cuma Kompas). Saya 
tidak menyalahkan mereka. Tapi, tak usah mengharapkan ada pernyataan 
terbuka di milis atau media tentang kasus yang menimpa Wisudo dari 
mereka. 
 
 Kalau dibilang dendam, tidak ada. Sampai saat ini saya tetap 
berhubungan baik dengan teman-teman di Kompas. Waktu saya menikah 
(sesudah saya keluar/dipaksa mundur dari Kompas), saya juga 
mengundang Pak Jakob Oetama. Dan beliau juga datang kok! 
 
 Sesudah saya keluar dari Kompas, sejumlah tulisan yang saya kirim 
juga pernah dimuat di Kompas. Jadi saya yakin, pimpinan Kompas dan 
Pak Jakob juga tidak punya dendam pada saya. Kami berdua sama-sama 
tahu, apa yang terjadi pada 1995, ketika saya dipaksa mundur dari 
Kompas adalah karena TEKANAN REZIM SOEHARTO. Kompas tak punya 
pilihan lain dan tak punya kekuatan menolak tekanan Menteri 
Penerangan Harmoko waktu itu dan para pimpinan PWI Pusat dan PWI 
Jakarta (waktu itu diketuai Tarman Azzam). Ingat, jika Kompas 
bandel, bisa dibreidel kapan saja waktu itu! Jadi, ketika saya 
dipaksa keluar waktu itu, kami sama-sama tahu, alasannya adalah 100% 
pertimbangan politik. Karena Pak Jakob pun mengakuyi, tidak ada satu 
pun kesalahan yang saya lakukan sebagai KARYAWAN.
 
 Tempat saya bekerja sekarang lebih baik dari Kompas? Bung, saya 
sudah pernah bekerja 3 suratkabar nasional (Pelita, Kompas, Media 
Indonesia), 1 majalah berita mingguan (DR), dan 1 stasiun TV 
(Trans), dan kesimpulan saya tidak ada tempat bekerja yang sempurna. 
Masing-masing punya kelebihan dan kekurangan sendiri-sendiri.  
 
 Pernyataan saya di bawah ini justru berasal dari rasa cinta saya 
pada Kompas, karena saya tahu nilai-nilai luhur yang ditanamkan para 
pendiri Kompas (almarhum PK Oyong) sangat berharga untuk 
dipertahankan. Dan Kompas tidak akan bertahan lama, dan akan turun 
posisinya menjadi sekedar sebagai bisnis cari untung biasa, manakala 
nilai-nilai keutamaan yang ditanamkan para pendiri Kompas yang awal 
itu ditinggalkan atau disisihkan. 
 
 Pak Jakob Oetama dan sejumlah senior saya di Kompas adalah guru-
guru saya dalam ilmu jurnalistik. Saya tidak pernah mengingkari hal 
itu dan tetap menghormati mereka sampai sekarang. Jadi, kritik dan 
saran yang saya sampaikan justru saya maksudkan untuk kebaikan 
Kompas, para karyawannya (bukan cuma Wisudo), dan menyelamatkan 
nilai-nilai para pendirinya, yang mungkin saja sekarang terlanda 
erosi akibat tuntutan kapitalistik. Kompas punya arti dan makna, 
karena nilai-nilai itu, yang saya anggap jauh lebih penting dari 
masalah pribadi. 
 
 
 - Original Message 
 From: dimastakha [EMAIL PROTECTED]
 To: mediacare@yahoogroups.com
 Sent: Monday, December 11, 2006 10:54:12 PM
 Subject: [mediacare] Re: Imbauan bagi Pak Jakob Oetama - tentang 
nilai-nilai Kompas
 
 Bung, cobalah lebih balance. Anda kan wartawan senior, tidak usah
 terjadi hanya percaya satu sumber. Jika itu terjadi, tentu 
memalukan
 bukan?
 Tanya juga teman2 di Kompas, apa yang sesungguhnya terjadi.
 Jangan terkesan Bung ada dendam terhadap Kompas?
 Serta, apakah tempat Anda bekerja saat ini lebih baik dari Kompas?
 
 salam
 dimast,
 ikut prihatin juga
 
 --- In [EMAIL PROTECTED] ps.com, Satrio Arismunandar
 satrioarismunandar @... wrote:
 
  Teman-teman,
  
  Saya mendapat e-mail dari Sri Yanuarti (Yanu), peneliti LIPI,
 pengurus pusat AIPI (Asosiasi Ilmu Politik Indonesia), dan istri 
dari
 wartawan Kompas Bambang Wisodo, via milis AIPI. Isinya berkenaan
 dengan kasus pemecatan Bambang Wisudo oleh manajemen Kompas, 
terkait
 soal serikat pekerja di Kompas. Yanu adalah rekan saya di AIPI,
 sedangkan Wisudo adalah juga rekan sesama pendiri AJI (Aliansi
 Jurnalis Independen), dan dulu juga saya pernah sama-sama kerja di 
Kompas.
  
  Saya sangat terkesan, 

[mediacare] Berita Terkini www.sumbawanews.com (13/12)

2006-12-12 Terurut Topik Redaksi Sumbawanews.com
  Pemkot Terima Bendera Pataka
  Rabu, 13 Desember 06 (10:50) - Di Posting Oleh : admin |  0 komentar 
 
  Kota Bima, Sumbawanews.com
  Upacara penyerahan bendera pataka dilaksanakan di halaman kantor 
Pemerintah Kota (Pemkot) Bima, Selasa (12/12). Gubernur NTB 

  diwakili Kepala Bakesbanglinmas Drs H Lalu Hirsan Mahruf, MM, 
menyerahkannya kepada ...selengkapnya
 

  Pilkades di Lobar Ternoda Ngamuk Gara-Gara Kalah Ayam Aduan
  Rabu, 13 Desember 06 (10:44) - Di Posting Oleh : admin |  0 komentar 
 
  Lobar . Sumbawanews.com

  Diduga gara-gara kalah 'ayam aduannya' pada pemilihan kepala desa di Desa 
Suka Makmur, Lombok Barat, 12 orang warga harus meringkuk di tahanan Polres 
Lobar sejak Minggu sore (10/12) ...selengkapnya
 

  Ratusan Botol Miras Diamankan, 2 Orang Penjual Togel Diciduk
  Rabu, 13 Desember 06 (10:43) - Di Posting Oleh : admin |  0 komentar 
 

  Lobar. Sumbawanews.com.

  Operasi Pekat Rintam 2006 Polres Lombok Barat, berhasil menjaring 
berbagai tindak kriminal yang ada di wilayah hukum Polresta Lobar. Kebanyakan 
kasus yang berhasil diamankan adalah penggerebekan penjual minuman 
...selengkapnya
 

  Guide Gadungan Embat HP Pengusaha
  Rabu, 13 Desember 06 (10:42) - Di Posting Oleh : admin |  0 komentar 
 

  Lobar. Sumbawanews.com

  Ini peringatan buat pelaku pariwisata yang sering menggunakan jasa guide. 
Akibat terlalu percaya penampilan layaknya seorang guide, pengelola restoran 
Segara Anak di daerah obyek wisata Senaru, Zahari, alias ...selengkapnya
 


Pasang Iklan di Sumbawa news.Com 
Klik disini!


  Mahali Fikri Tewas Kena BOM Tulang Leher Patah, Semaput di RSUD Lobar
  Rabu, 13 Desember 06 (10:42) - Di Posting Oleh : admin |  0 komentar 
 
  Lobar . Sumbawanews.com

  Seorang pelajar SMA kelas 2 di Lembar, Mahali Fikri (16), warga Lok Waru, 
Labuhan Tereng, Lembar, meregang nyawanya setelah lehernya kena bom sebuah 
cidomo yang dikusiri Sarbini (33), ...selengkapnya
 

  Ratusan Kasus Kejahatan Seksual Pedofilia Terungkap di NTB
  Rabu, 13 Desember 06 (10:41) - Di Posting Oleh : admin |  0 komentar 
 

  Lobar. Sumbawanews.com

  Abdurrahim: Sebaiknya Pedofilis Dihukum Mati

  Pedofilia merupakan salah satu tindakan kejahatan seksual yang dilakukan 
oleh orang dewasa terhadap anak-anak di bawah umur dengan cara pemaksaan, 
rayuan, dan bujukan atau ...selengkapnya
 

  80 Persen Paket Proyek Dinas Kimpraswil Rampung
  Rabu, 13 Desember 06 (10:36) - Di Posting Oleh : admin |  0 komentar 
 
  Kota Bima, Sumbawanews.com
   Sekitar 80 persen pengerjaan sejumlah paket proyek yang ditangani Dinas 
Kimpraswil Kota Bima dengan anggaran Rp23 

  miliar untuk tahun 2006, sudah direalisasikan. 
   Kepala Dinas Kimpraswil Kota ...selengkapnya
 

  Bulog sudah Salurkan 75 Ton Beras untuk Korban Bencana
  Rabu, 13 Desember 06 (10:36) - Di Posting Oleh : admin |  0 komentar 
 
  Bima, Sumbawanews.com
   Badan Urusan Logistik (Bulog) Sub Divre III Bima telah menyalurkan 
sebanyak 75 ton cadangan beras untuk korban 

  bencana atas permintaan Pemerintah Kota dan Kabupaten Bima. Bantuan itu 
disalurkan ...selengkapnya
 


Pasang Iklan di Sumbawa news.Com 
Klik disini!


  DWP Dompu Lomba Paduan Suara
  Rabu, 13 Desember 06 (10:35) - Di Posting Oleh : admin |  0 komentar 
 
  Dompu, Sumbawanews.com
  Memperingati HUT Darma Wanita Persatuan (DWP) Kabupaten Dompu berbagai 
kegiatan dilaksanakan. Puncaknya pada Selasa (12/12) 

  di gedung Sama Kai Dompu.  
  DWP menggelar lomba paduan suara yang diikuti ...selengkapnya
 

  Evaluasi Kinerja Birokrasi Mendesak Dilakukan
  Rabu, 13 Desember 06 (10:35) - Di Posting Oleh : admin |  0 komentar 
 
  Dompu, Sumbawanews.com
   Setelah menjadi Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Dompu, banyak harapan 
ditujukan kepada Syaifurrahman Salman, SE. Bagi 

  mantan Wakil Ketua DPRD Dompu, Imansyah Soebari, SE, langkah awal yang 
dilakukan adalah ...selengkapnya
 

  Kecelakaan, Anggota Polres Bima Tewas
  Rabu, 13 Desember 06 (10:34) - Di Posting Oleh : admin |  0 komentar 
 
  Bima, Sumbawanews.com
   Kecelakaan lalu lintas (lakalantas) kembali terjadi di tikungan sebelah 
timur stok point Coca Cola atau sebelah timur 

  pantai Lawata, sekitar pukul 20.30 Wita, tadi malam. Korbannya, anggota 
Polres ...selengkapnya
 

  Pembunuh Nasarudin terus Diburu
  Rabu, 13 Desember 06 (10:34) - Di Posting Oleh : admin |  0 komentar 
 
  Bima, Sumbawanews.com
  Hingga kemarin, polisi masih memburu AT, yang diduga pelaku pembunuhan 
warga Lido, Nasaruddin  (30 tahun), beberapa hari lalu 

  hingga keluar daerah. Namun, polisi belum berhasil membekuknya. 
  Sampai ...selengkapnya
 

www.sumbawanews.com
the first online news for sumbawa

komp.dosen 

[mediacare] RE: [HKSIS] Pengadilan Belum Akui Aa Gym-Rini

2006-12-12 Terurut Topik Tejo Sulaksono
Kumpul ora kumpul, Mangan ora mangan
  Diakui ora diakui, Pengadilan ora pengadilan
   
  Yang penting SEKS dengan banyak perempuan!
  Wong gitu aja kok repot-repot lho?
   
  (diilhami perilaku AG dan YS)
   
  ora = tidak
  TSL
  

koentyo soekadar [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Jadi artinya ini apa dong?
Zianah?
Kumpul kebo?

Salam kumpul-kumpul!
K


From: HKSIS 
Reply-To: [EMAIL PROTECTED]
To: HKSIS-Group 
Subject: [HKSIS] Pengadilan Belum Akui Aa Gym-Rini
Date: Tue, 12 Dec 2006 10:29:59 +0800


 Selasa, 12 Desember 2006 NASIONAL

 Pengadilan Belum Akui Aa Gym-Rini
 BANDUNG- KH Abdullah Gymnastiar (Aa Gym) telah mempublikasikan 
kepada
publik mengenai pernikahan keduanya dengan janda beranak tiga, Alfarini
Eridani. Tapi, Pengadilan Agama Bandung belum mengakui pernikahan Aa Gym
yang kedua kali ini.

 Hal ini disampaikan Ketua Pengadilan Agama Bandung, Mukhlis, di 
ruang
kerjanya di Jalan Laswi Bandung, Senin (11/12). Menurut dia, secara legal,
pernikahan kedua Aa Gym ini dianggap belum ada.

 Agak sulit menjawab mengenai pertanyaan pernikahan kedua Aa Gym 
yang
dilansir oleh media akhir-akhir ini. Bahkan Aa Gym pun mengaku telah
menikah. Tapi bagi kami pernikahan belum ada karena belum ada izin dari
pengadilan agama, ujar Mukhlis.

 Menurut dia, apabila seseorang yang telah menkah akan menikah lagi
atau berpoligami harus seizin pengadilan agama. Selanjutnya pernikahannya
harus pula tercatat di kantor urusan agama (KUA).

 Sidang Akan Menikah

 Mukhlis menyatakan, izin poligami yang dikeluarkan oleh Pengadilan
Agama Bandung saat sidang izin poligami Aa Gym kemarin, bukan izin
pernikahan yang telah dilakukan. Namun izin akan menikah lagi atau izin
poligami.

 Kami bukan mengizinkan pernikahan yang telah terjadi, tapi untuk
pernikahan yang akan terjadi. Namun izin ini hanya berlaku untuk satu orang
yang akan dinikahi. Jika akan menikah lagi, harus minta izin lagi, kata
dia.

 Pada sidang izin poligami yang dilaksanakan di Pengadilan Agama
Bandung ini, Aa Gym menghadirkan Rini (37), istri keduanya yang telah
dinikahi tiga bulan lalu.

 Namun di hadapan persidangan, status Rini masih sebagai calon istri.
Sebelumnya, kata Mukhlis, pada 1 Desember 2006 Aa Gym telah memohonkan izin
untuk berpoligami dengan nomor perkara 1762.

 Menurut dia, izin dikeluarkan setelah mendengar keterangan dari 
istri
pertama yang mengizinkan Aa Gym menikah lagi. Selain itu, juga didasari
kesanggupan pemohon secara ekonomis dan berlaku adil. Sidang Aa Gym yang
dihadiri Teh Ninih dan Mbak Rini ini berlangsung dari pukul 09.00 hingga
pukul 10.00.(dtc-60)

 logo_sm.gif 
 blackpix.gif 

_
Die neue MSN Suche Toolbar mit Windows-Desktopsuche. Suchen Sie gleichzeitig 
im Web, Ihren E-Mails und auf Ihrem PC! - http://desktop.msn.de/ Kostenlos 
downloaden!



Berita dan Tulisan yang disiarkan HKSIS-Group, sekadar untuk diketahui dan 
sebagai bahan pertimbangan kawan-kawan, tidak berarti pasti mewakili pendapat 
dan pendirian HKSIS. 
Yahoo! Groups Links






-
Yahoo! Messenger  NEW - crystal clear PC to PC calling worldwide with voicemail 

Re: [mediacare] Rasio Perbandingan Jenis Kelamin di Indonesia

2006-12-12 Terurut Topik uge basar
Saya kira jangan masalah kuantitas, tapi juga kualitas, Wanita cantik kan 
termasuk lamgka (fisik), jadi soal kuantitas secara umum tidak relevan. makanya 
istri kedua selalu lebih cantik. coba kalau semua wanita cantik apalagi cantik 
fisik dan cantik rohani. saya kira ini termasuk rahasia illahi kenapa tidak 
standar. standar cantik juga macem-macem.

Salam,
Uge A Ridwan..


- Original Message 
From: Yosi Rorimpandei [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Tuesday, December 12, 2006 7:36:45 PM
Subject: [mediacare] Rasio Perbandingan Jenis Kelamin di Indonesia

Salah satu alasan direstuinya POLIGAMI adalah perbandingan jumlah laki-laki dan 
perempuan
 
Menurut para pendukung POLIGAMI, jumlah perempuan lebih banyak dari laki-laki
Betulkah?
 
Berikut data BPS per sensus 2000
Tabel 5. Penduduk dan Rasio Jenis Kelamin, 1980-2000
Propinsi Penduduk (000)  Rasio Jenis Kelamin 
2000 1980 1990 2000 
L P L+P 
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 
11 Nanggroe Aceh
Darussalam 1 975 434 1 955 471 3 930 905 101,5 101,1 101,0 
12 Sumatera Utara 5 818 855 5 830 800 11 649 655 100,7 99,8 99,8 
13 Sumatera Barat 2 081 910 2 167 021 4 248 931 95,5 95,9 96,1 
14 Riau 2 532 111 2 425 516 4 957 627 104,0 105,2 104,4 
15 Jambi 1 231 517 1 182 329 2 413 846 105,7 104,3 104,2 
16 Sumatera Selatan 3 466 942 3 432 733 6 899 675 102,0 101,2 101,0 
17 Bengkulu 795 972 771 460 1 567 432 103,2 105,6 103,2 
18 Lampung 3 472 476 3 268 963 6 741 439 107,3 105,5 106,2 
19 Kep. Bangka
Belitung 458 905 441 292 900 197 - - 104,0 
   
31 DKI Jakarta 4 245 606 4 143 837 8 389 443 102,6 102,0 102,5 
32 Jawa Barat 18 051 784 17 677 753 35 729 537 96,6 100,5 102,1 
33 Jawa Tengah 15 555 048 15 673 892 31 228 940 96,2 97,5 99,2 
34 D.I. Yogyakarta 1 547 366 1 574 902 3 122 268 95,5 96,7 98,3 
35 Jawa Timur 17 206 778 17 576 862 34 783 640 97,4 96,0 97,9 
36 Banten 4 079 211 4 019 569 8 098 780 - - 101,5 
   
51 Bali 1 583 552 1 567 610 3 151 162 98,4 99,5 101,0 
52 Nusa Tenggara
Barat 1 944 436 2 064 825 4 009 261 98,3 95,5 94,2 
53 Nusa Tenggara
Timur 1 961 894 1 990 385 3 952 279 99,6 98,3 98,6 
   
61 Kalimantan Barat 2 063 041 1 971 157 4 034 198 103,5 103,8 104,7 
62 Kalimantan Tengah 959 121 897 879 1 857 000 106,3 106,6 106,8 
63 Kalimantan Selatan 1 496 179 1 489 061 2 985 240 94,9 99,6 100,5 
64 Kalimantan Timur 1 284 536 1 170 584 2 455 120 96,9 110,9 109,7 
   
71 Sulawesi Utara 1 029 916 982 182 2 012 098 102,3 102,7 104,9 
72 Sulawesi Tengah 1 13 4763 1 083 672 2 218 435 106,4 105,1 104,7 
73 Sulawesi Selatan 3 928 244 4 131 383 8 059 627 94,9 95,5 95,1 
74 Sulawesi Tenggara 913 870 907 414 1 821 284 96,9 99,7 100,7 
75 Gorontalo 419 582 415 462 835 044 - - 101,0 
   
81 Maluku 611 035 594 504 1 205 539 104,4 103,8 102,8 
82 Maluku Utara 401 517 383 542 785 059 - - 104,7 
94 Papua 1 165 579 1 055 355 2 220 934 109,3 110,5 110,4 
   
INDONESIA 103 417 180 102 847 415 206 264 595 98,8 99,4 100,6 

Catatan: Termasuk Penduduk Tidak Bertempat Tinggal Tetap
Dari total data diperoleh: laki-laki 103,42 juta dan perempuan 102,85 juta
Jadi???
Alasan kedua bahwa POLIGAMI untuk menyelamatkan kaum perempuan. Namun, survei 
yang dilakukan LSI menunjukkan bahwa 
24% perempuan setuju POLIGAMI
56% laki-laki setuju POLIGAMI
So... POLIGAMI lebih pada upaya untuk menuruti keinginan (gak selalu sex 
oriented) dari laki-laki.
Nah, ini argumenku yang awam banget and boleh jadi asal-asalan
Ada komentar???






 

Have a burning question?  
Go to www.Answers.yahoo.com and get answers from real people who know.

Re: [mediacare] sekali lagi- Kisah Tragis wartawan kritis-dari Savik Alela

2006-12-12 Terurut Topik ucok sky sky
Kisah Tragis Wartawan Kritis
Tragis. Begitulah kisah yang dialami Mas Bambang,
seorang jurnalis yang sepanjang kariernya memegang
teguh prinsip-prinsip dan kode etik jurnalistik. Namun
justru karena memegang teguh prinsip itulah, lelaki
pendiam bertubuh kecil bernama lengkap Paulus Bambang
Wisudo itu akhirnya dipecat dari tempatnya bekerja
selama 15 tahun, yakni koran terbesar di Indonesia,
Harian KOMPAS.

Pemecatan itu merupakan buntut dari perseteruan
Serikat Pekerja KOMPAS dengan para petinggi KOMPAS
sejak kurang lebih 2 tahun terakhir. Mas Bambang dan
sejumlah pengurus Serikat Pekerja selama ini menuntut
agar 20 persen saham karyawan yang sudah disepakati
oleh dua pendiri KOMPAS, Jacoeb Oetama dan PK. Oejong,
diberikan kepada karyawan. Perusahan menolak. Namun
setelah melewati sejumlah negosiasi yang alot,
akhirnya disepakati bahwa karyawan berhak mendapat 20
persen dari dividen.

Namun setelah tujuan tercapai dan karyawan mendapatkan
haknya (meski belum mewujud jadi kenyataan), sejumlah
wartawan yang selama ini kritis dan menjadi penggerak
serikat pekerja dimutasi. Syahnan Rangkuti, Ketua
serikat, dimutasi ke Padang, dan Mas Bambang dimutasi
ke Ambon. Syahnan menerima, Mas Bambang menolak.
Karena ia menganggap iu adalah strategi untuk membuang
dirinya.

Buntut dari percekcokan itu, akhirnya KOMPAS melalu
Pimrednya, Suryopratomo, mengeluarkan surat pemecatan
terhadap Mas Bambang, tertanggal 8 Desember 2006,
dengan alasan telah meresahkan lingkungan KOMPAS.
Sebuah alasan yang lucu. Suryopratomo juga menambahkan
bahwa perusahaan tidak lagi memercayai Mas Bambang,
sehingga kerjasama tidak bisa diteruskan. Terhitung
mulai 9 Desember 2006, Mas Bambang dilarang masuk
kerja atau menginjakkan kaki di lingkungan KOMPAS.

Begitulah. Tida seperti slogannya yang berbunyi AMANAT
HATI NURANI RAKYAT, KOMPAS ternyata sanggup juga
melakukan penindasan dan mengabaikan hati nurani.
Wisudo mungkin adalah salah satu wartawan terbaik di
era sekarang ini, namun ternyata KOMPAS tidak nyaman
dengan orang-orag terbaik. Tampaknya, pelan tapi
pasti, KOMPAS mulai menjadi tak ubahnya rezim
otoriter, yakni tidak menyukai orang-orang jujur,
kritis dan teguh memegang prinsip kebenaran. 

Jika hasrat akan kebenaran (will to truth) sudah
dikalahkan oleh hasrat akan uang atau kekuasaan (will
to power), maka akan selalu seperti itulah
kejadiannya. Tak peduli pada institusi media, yang
diharapkan menjadi ujung tombak dalam mengabarkan
kebenaran.

--- Wido Q Supraha [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Pimpinan Kompas Tidak Temui Pendemo
 
 Ahmad Dani - detikcom
 
  
 
 Jakarta - Setelah berdemo selama 1 jam lebih,
 puluhan pendemo dari Komite
 Anti Penghapusan Serikat Pekerja (Kompas) pulang
 dengan tangan hampa. Tidak
 ada satu pun pimpinan Kompas yang bersedia menemui
 mereka.
 
  
 
 Tuntutan yang semula akan mereka sampaikan akhirnya
 diserahkan ke aparat
 Polsek Tanah Abang.
 
  
 
 Di penghujung aksi demo yang digelar di depan Gedung
 Kelompok Kompas
 Gramedia (KKG), Palmerah, Senin (11/12/2006),
 sebetulnya sempat ada beberapa
 pimpinan redaksi Kompas ke luar dari gedung KKG.
 Namun begitu melihat 20-an
 pendemo, mereka kembali masuk ke dalam. 
 
  
 
 Begitu melihat pimpinan Kompas balik badan, para
 pendemo langsung berteriak,
 Hei, jangan jadi pengecut!
 
  
 
 Namun teriakan mereka tidak direspons, sehingga
 pendemo akhirnya
 menyampaikan tuntutan mereka kepada Polsek Tanah
 Abang.
 
  
 
 Dalam surat tuntutan itu, mereka meminta antara
 lain, pihak Kompas
 membatalkan pemecatan Bambang Wisudo dan tidak
 menghalangi lagi bekerja. 
 
  
 
 Aksi demo ini rencananya akan dilakukan slama
 beberapa hari. Di sela aksi
 itu mereka juga merencanakan mengunjungi makam
 pendiri Kompas, PK Otjong.
 
  
 
 Hingga kini, pimpinan Kompas belum menjelaskan
 mengenai kasus pemberhentian
 Bambang Wisudo. Meski kasus ini sebenarnya berawal
 dari kasus internal,
 namun kasus ini telah melebar menjadi kasus hukum,
 karena Bambang Wisudo
 melaporkan masalah ini ke polisi. 
 
 (umi/asy)
 
  
 
 Source :

http://www.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2006/bulan/12/tgl/11/ti
 me/141100/idnews/718633/idkanal/10

http://www.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2006/bulan/12/tgl/11/tim
 e/141100/idnews/718633/idkanal/10
 
  
 
 


Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com 


[mediacare] In Memoriam Korban Pelanggaran HAM Berat

2006-12-12 Terurut Topik Pandji R. Hadinoto
SUARA PEMBARUAN DAILY, 11 Desember 2006  
-
In Memoriam Korban Pelanggaran HAM Berat Martin Basiang   Indië 
verloren betekende niet rampspoed geboren, doordat Nederland in die cruciale 
naoorlogse fase waarin de grondslag werd gelegd voor onze huidege welvaart, nog 
aardig heeft kunnen profiteren van zijn voormalige koloniale bezit . 
emikian kutipan tulisan sejarawan Belanda Lambert Giebels dalam naskah yang 
berjudul De Indonesische Injectie pada harian Groene Amsterdammer edisi 5 
Januari 2000, yang berarti Hindia hilang bukan berarti bencana tiba, karena ada 
harga mahal yang dibebankan kepada para delegasi Indonesia untuk membayar 6,5 
miliar gulden sebagai salah satu pokok yang alot di Konfrensi Meja Bundar 
(KMB).   Putusan ini dicantumkan dalam Peraturan Ekonomi Keuangan dengan nama 
De Finec. Berarti Indonesia yang harus menanggung biaya politionele acties 
(baca: agresi militer pertama dan kedua), bahkan perang kolonial dari kurun 
waktu 1946-1950.   Selanjutnya Giebels memberikan data bahwa
 pembayaran pihak Indonesia berlangsung antara tahun 1950 dan 1956 sejumlah 4 
miliar gulden, yang jumlahnya kurang lebih sama dengan yang diperoleh dari 
bantuan Marshal Plan untuk pembangunan Belanda setelah perang Dunia II.   Jadi 
bila dihitung dari injectie atau sumbangan Indonesia, ditambah bantuan 
Marshal Plan maka pemerintah Belanda mendapatkan 8 miliar gulden.   Ini adalah 
catatan sejarawan Belanda yang tidak pernah diungkapkan dalam buku-buku sejarah 
perjuangan bangsa Indonesia.   Giebels sebagai sejarawan dan intelektual 
Belanda tidak habis pikir, bagaimana pemerintah Belanda tega melakukan hal 
demikian, padahal kepada Suriname yang juga bekas jajahannya justru diberikan 
hadiah dua miliar gulden pada tahun 1980-an.   Sedangkan kepada Indonesia 
dibebankan semua utang bekas Hindia Belanda termasuk biaya politionele actie 
(baca: agresi militer)   Ungkapan hati nurani Giebels dengan kata-kata sebagai 
berikut, Kreeg Suriname een bruidsschat mee van twee milliard
 gulden, Indonesia werd opgezadeld met de totale schuldenlast van het 
voormalige Nederlands-Indië, inclusief de kosten van de politionele actie. 
De Jure Tidak Mengakui   Kehadiran Menlu Belanda Ben Bot tahun 2005 yang lalu 
dan memberikan pernyataan pada tanggal 16 Agustus 2005, sebelum hadir keesokan 
harinya pada perayaan Proklamasi Kemerdekaan RI, bahwa dia dengan ditunjang 
oleh Kabinet mengatakan kepada orang-orang di Indonesia secara jelas bahwa di 
Nederland terdapat pengertian bahwa Kemerdekaan Republik Indonesia de facto 
telah mulai pada tanggal 17 Agustus 1945, dan kami setelah 60 tahun sejak 
tanggal tersebut menerima dalam arti politik dan moral dengan lapang hati 
kenyataan tersebut. Kutipan dari Handelsblad.   Belanda mengenai pernyataan 
Ben Bot In Nederland het besef bestaat dat de onafhankelijkheid van de 
Republik Indonesia de facto al begon op 17 Agustus 1945 en dat wij zestig jaar 
na dato feit in politieke en morele zin ruimhartig aanvaarden.  
 Jadi kesimpulannya bahwa RI de facto berdiri 17 Agustus 1945, yang diterima 
(aanvaarden) secara politis dan moral dan tetap tidak mengakui secara de Jure.  
 Atas pertanyaan para wartawan di Indonesia dia menegaskan bahwa pengakuan (de 
jure) hanya diberikan satu kali yaitu tahun 1949   Sekarang apa kesimpulan 
a'contrario yang merupakan silogisme hukum dari pernyataan tersebut? Bila 
pengakuan de jure adalah pada tahun 1949, berarti merujuk kepada 
souvereiniteits overdracht tanggal 27 Desember 1949, yang materinya dari hasil 
KMB 23 September-2 November 1949 dan Persetujuan Linggarjati 17 November 1946 
yang mensyaratkan berdirinya negara RIS dan pembentukan Unie Indonesia Belanda 
di bawah raja Belanda sebagai kepala Unie.   Jadi inilah subtansi hukum dari 
pengakuan yang masih dipegang oleh Ben Bot.   Perlu disimak dengan baik apa 
makna penerimaan (aanvaarden) secara politis, moral dan de facto, serta 
klarifikasi mengapa harus bersikukuh berdasarkan penyerahan kedaulatan
 tahun 1949. Masalah legalitas (de jure) adalah masalah prinsip dalam hukum 
tata negara sehingga jangan dianggap masalah telah selesai. Siapa yang 
berutang?   Misteri yang diungkap sejarawan Belanda Lambert Giebels dalam De 
Groene Amsterdammer sebagai pembicaraan yang alot dalam KMB, yaitu masalah 
utang (schulden kwestie) yang harus dibayar sebagai harga kedaulatan 
(soevereiniteit) dengan membebani Indonesia sejumlah 6,5 miliar gulden, yang 
nota bene dipakai untuk menutupi biaya aksi polisionil (agresi militer I dan 
II)   Patut dihargai himbauan dari para ahli hukum dan para intelektual dan 
sejarawan Belanda untuk pelurusan sejarah kolonial Belanda dan mengakui 17 
Agustus 1945 sebagai hari kemerdekaan RI, menginvetarisasi kerugian material 
dan immaterial dan korban non combatant yang harus dibayar kepada Indonesia 
serta kesediaan untuk meminta maaf   Setiap memasuki bulan Desember kita 
teringat akan ribuan korban pelanggaran HAM