[mediacare] [dari milis tetangga] SAYEMBARA PEMBUATAN ESAI, CERPEN, dan PUISI untuk PELAJAR
Note: forwarded message attached. Cheap talk? Check out Yahoo! Messenger's low PC-to-Phone call rates. http://voice.yahoo.com Yahoo! Music Unlimited Access over 1 million songs. http://music.yahoo.com/unlimited---BeginMessage--- Assalamu'alaikum Wr. Wb. Teman-teman, ikut numpang woro-woro lomba penulisan untuk pelajar. Mohon maaf jika miliser di sini tidak ada yang pelajar, mungkin bisa membantu menyampaikan kepada adik, keponakan, tetangga dsb. Terima kasih atas kerjasamanya :-) WORLD PEACE DAY : NO WAR, NO AIDS, NO DRUGS Dalam rangka memperingati Hari Perdamaian Dunia, Thulabi Club bekerjasama dengan FLP Jawa Barat, mengadakan berbagai lomba dalam bidang jurnalistik, diantaranya lomba penulisan esai, cerpen, dan puisi. Sayembara ini bertujuan agar remaja Indonesia bisa menimba ilmu, saling berbagi, dan bukan sekedar berkompetisi. Dengan cara ini, kami berharap semakin tercerahkannya paradigma remaja harapan bangsa untuk mencintai kehidupan yang damai dan bersih. A. PERSYARATAN UMUM : Adapun persyaratan umum yang diberlakukan adalah sebagai berikut : 1. Semua Lomba mengacu pada tema umum Dunia Damai Tanpa Perang, Free Sex dan Narkoba 2. Menyertakan biodata lengkap dan dilampiri fotocopy tanda pengenal berupa KTP/ Kartu Pelajar atau tanda pengenal lainnya 3. Karya cipta harus asli, bukan terjemahan maupun saduran karya orang lain, jiplakan atau dibuatkan oleh orang lain (bukan hasil plagiat) 4. Karya cipta tidak sedang diikutkan dalam lomba lain dan belum pernah diterbitkan/dipublikasikan 5. Lomba ini terbuka untuk pelajar SMP dan SMA di wilayah Jawa Barat 6. Peserta boleh mengirimkan lebih dari satu karya cipta, dan boleh mengikuti semua kategori 7. Sayembara ini tidak memungut biaya apapun. 8. Sayembara dibuka mulai tanggal 4 Desember 2006 dan ditutup tanggal 31 Januari 2007 9. Judul karya cipta bebas, mengacu pada tema umum dan tema khusus 10. Sayembara tertutup untuk panitia lomba dan dewan juri B. PERSYARATAN KHUSUS : 1. LOMBA ESAI (Kode : E-WPD) Tema khusus : Tema khusus : a. Selamatkan Remaja Indonesia dari Narkoba dan Sex Bebas B. Remaja dan perannya : Damaikan Dunia, Hentikan Kekerasan #61555; Memilih salah satu tema di atas #61555; Tulisan Ilmiah populer #61555; Diketik rapi pada kertas A4, spasi 1.5, margin 2.54 (atas-bawah kanan-kiri), fonts Times New Romans, ukuran 12. #61555; Panjang naskah 6-10 halaman 2. LOMBA CERPEN (Kode : C-WPD) Tema khusus : a. Remaja dan pergaulan, dari nge-drugs hingga nge-sex bebas b. Indahnya Dunia Tanpa Kekerasan #61555; Memilih salah satu tema di atas #61555; Diketik rapi pada kertas A4, spasi 1.5, margin 2.54 (atas-bawah kanan-kiri), fonts Times New Romans, ukuran 12 #61555; Panjang naskah 6-10 halaman 3. LOMBA MEMBUAT PUISI (Kode : P-WPD) Tema khusus : a. Remaja dan masa depan, kepedulian akan nasib remaja dengan segala problematikanya b. Dunia dalam duka, keprihatinan akan aksi amoral yang terjadi dimana-mana #61555; Memilih salah satu tema di atas #61555; Diketik rapi pada kertas A4, spasi 1.5, margin 2.54 (atas-bawah kanan-kiri), fonts Times New Romans, ukuran 12 #61555; Panjang naskah maksimal 2 halaman C. PENGIRIMAN NASKAH Semua karya dikirim dalam bentuk print-out rangkap 3 (tiga) disertai 1 (satu) copy file format disket atau CD. Semua karya diterima panitia paling lambat 31 Januari 2007 (cap pos), disertai kode lomba yang diikuti. Pengumpulan karya kepada Panitia : Sekretariat Thulabi Club, Bbk. Cidemang Rt.01/02 No. 14 Banjaran, Bandung 40377. Telp (022) 5943424. File karya cipta bisa juga dikirim melalui email ke [EMAIL PROTECTED], namun tetap mengirimkan hard copy ke alamat di atas (tanpa copy file format disket atau CD). D. HADIAH SAYEMBARA Panitia menyediakan total hadiah Rp 6.750.000 plus trophy, dengan rincian untuk masing-masing lomba adalah sebagai berikut : Juara I : Rp 1,000.000,- Juara II : Rp. 750.000,- Juara III: Rp. 500.000,- E. PENJURIAN SAYEMBARA 1. Penjurian akan dilakukan dalam dua tahap, tahap pertama oleh juri lokal World Peace Day. Penjurian tahap pertama dilakukan dalam jangka waktu satu minggu, yaitu mulai dari tangal 1 Februari 2007 5 Februari 2007 2. Pada tahap kedua, naskah yang lolos tahap 1 akan dinilai oleh dewan juri tamu. Penjurian tahap kedua dilakukan dalam jangka satu minggu, yaitu mulai dari tangal 6 Februari 2007 10 Februari 2007 3. Dewan Juri terdiri dari : Juri Tamu : 1. Jonru (Penulis, Editor, dan pengelola Milis) 2. M.Irfan Hidayatullah (Penulis dan Ketua Umum FLP) 3. Yus R. Ismail (Penulis, Majelis Penulis FLP) 4. Nurfahmi Taufik Al-Sha'b (Penulis dan Pengurus pusat FLP) 5. Tasaro (Pemenang Adikarya IKAPI; Koordinator PSDM FLP Jabar) 6. Ali Muakhir (Pengurus pusat FLP) 7. Aswi (Ketua FLP Jawa barat) Juri Lokal : - Luthfi Rahman (Kontributor beberapa majalah Islam) - Mardiyansyah (Webmaster
[mediacare] Kartu Pos dari Bali
http://www.kompas.com/kompas-cetak/0612/12/humaniora/3156619.htm Misi Kebudayaan Kartu Pos dari Bali Putu Fajar Arcana Lawatan Sanggar Bajra Sandhi Bali ke Eropa, 15-27 November 2006, ibarat mengirim kartu pos kepada seorang teman lama. Dan, kartu pos yang dikirim senantiasa bergambar penari legong, barong, atau rangda. Sesuatu yang sesungguhnya nyaris klise, tetapi selalu membangkitkan suasana yang nostalgik. Seperti ada kesepahaman antara orang-orang Eropa dan Indonesia, terutama Bali, bahwa jalinan persahabatan itu mesti diberi energi ulang dengan pementasan kesenian tradisi. Sanggar Bajra Sandhi, yang didirikan Ida Wayan Oka Granoka tahun 1991, sebenarnya sebuah kelompok yang pada awalnya memilih kesenian sebagai jalan hidup. Kesenian bagi mereka ibarat wahana mencapai kedalaman spiritual, bukan sekadar pentas pengantar bersantap malam atau basa-basi yang berujung pada kecocokan bisnis. Namun, perjalanan dari Brussels (Belgia), Garnich (Luksemburg), Sluiskil (Belanda), sampai Paris (Perancis), jelas sesuatu yang berbau dagang. Rombongan sebenarnya sempat melawat dengan bus ke Koln (Jerman), tetapi itu hanya kunjungan beberapa jam untuk berwisata. Sejak semula ketika Bali Tourism Board (BTB) mengajukan proyek pemulihan citra Bali di mata wisatawan asing pascabom tahun 2002 dan 2005, dan disetujui oleh Departemen Kebudayaan dan Pariwisata dengan pengucuran dana sekitar Rp 67 miliar, misi ini memang beraroma dagang. Dua kali peledakan bom telah mengakibatkan pariwisata Bali berada pada titik nadir. Pascabom 2002, misalnya, kunjungan wisatawan asing anjlok; hanya mencapai kurang dari 2.000 orang per hari. Dalam situasi normal kunjungan bisa mencapai 5.000 wisatawan yang datang langsung ke pulau itu. Bukan itu saja, angka pertumbuhan ekonomi Bali pernah mencapai 6,8 persen, dengan 85 persen dari sekitar Rp 13 triliun rencana pembangunannya disokong oleh sektor swasta, termasuk di dalamnya industri pariwisata. Kini, pascabom 2005 silam, sebagian besar sektor swasta, kata pelaku pariwisata Gde Wiratha, sudah jenuh menunggu aksi pemerintah. Data sampai dengan Oktober 2006, kunjungan wisatawan, baru mencapai sekitar 1,1 juta orang. Angka ini jauh sekali dari target yang pernah dirancang sekitar tahun 1990-an untuk membawa lima juta wisatawan datang ke Bali dalam setahun. Lima juta adalah angka yang sudah melebihi penduduk Bali, yang kini berjumlah 3,5 juta jiwa. Tumpuan harapan itu lagi-lagi diletakkan pada kebudayaan, dalam hal ini Sanggar Bajra Sandhi. Kelompok yang para anggotanya sebagian besar dari trah Oka Granoka ini diharap memanggul asa jutaan rakyat Bali untuk meretas jalan baru di Eropa. Seberapa besar dampak dari pementasan keliling sebagian Eropa itu, tentu tak segera bisa terlihat. Ini bukan perjalanan yang mudah, karena salah-salah BTB bisa menuai kecaman. Sebab, banyak di antara pelaku pariwisata Bali yang berpikir sangat pragmatis. Promosi sekarang hasilnya harus sekarang. Padahal, pariwisata Bali tumbuh bukan perjuangan instan. Ia sudah dirintis sejak masa kolonial. Masa kolonial Hal yang bisa dirunut adalah kesadaran bahwa kebudayaan bisa menjadi magnet bagi dunia wisata di Bali telah dimulai sejak pemerintah kolonial. Pemerintah Kolonial Belanda pernah mengikuti Colonial Exhibition tahun 1931 di Paris. Negara-negara Eopa, termasuk Belanda sebagai penjajah, memamerkan dan mementaskan seni dan budaya negeri jajahan mereka. Belanda memperkenalkan patung kuno dan tekstil primitif dari Jawa serta kerajinan dan seni pertunjukan dari Bali. Menurut pengamat pariwisata Darma Putra, Walter Spies dan R Goeris banyak membantu dalam persiapan Pemerintah Belanda mengikuti ajang kebudayaan tersebut. Hebatnya, pementasan kesenian Bali waktu itu begitu banyak dikenang. Bahkan tokoh teater dunia, Anthony Artaud, mengembangkan teori tentang theatre of cruelty (teater kekejaman) setelah menyaksikan seni pertunjukan Bali. Sambutan media Eropa waktu itu, kata Darma Putra, luar biasa sehingga membuat nama Bali dikenal luas. Sekitar tahun 1950-an, John Coast menjadi sponsor tur para seniman dari Peliatan, Ubud, ke Eropa dan Amerika Serikat. Waktu itulah seni seperti legong tiba-tiba mendunia. Perlahan-lahan, sampai sekarang salah satu ikon penting Bali adalah penari legong. Gambar penari ini bahkan dijadikan beribu-ribu kartu pos. Road Show to Europe, tema dari lawatan Bajra Sandhi ke Eropa, juga memang poster penari legong. Ketika mengikuti perjalanan rombongan kesenian ISI (dulu STSI) Denpasar tahun 1997 ke Iwate, Jepang, pemandangan serupa pun terjadi. Bali seperti direduksi ke dalam sebuah poster perempuan berpakaian tari yang jelita. Apa yang dilakukan Sardono W Kusumo bersama rombongan Dongeng dari Dirah tahun 1974 di Paris, yang memperbarui pementasan tari cak, boleh dilihat sebagai kelanjutan dari misi kebudayaan Bali ke luar negeri. Namun, kepopuleran Bali di luar negeri dengan cara berbeda juga dikerjakan oleh
[mediacare] House Not Yet Able to Eradicate Internal Corruption
REFLECTION: DPR itu sendiri adalah perkumpulan koruptor bertopeng mewakili kepentingan rakyat. Istilah jelasnya DPR ialah Dewan Penipu Rakyat, jadi tentunya akan sulit bagi mereka sendiri menjadi polisi jujur terhadap diri sendiri, karena memeberantas korupsi bagi mereka adalah seperti menarik rejeki bin berkat illahi yang dianugerahkan kepada diri sendiri. http://www.tempointeraktif.com/hg/nasional/2006/12/11/brk,20061211-89276,uk.html House Not Yet Able to Eradicate Internal Corruption Monday, 11 December, 2006 | 15:20 WIB TEMPO Interactive, Jakarta: The accountability and transparency mechanism of the House of Representatives (DPR), carried out by the DPR Honorary Board, is not thorough enough to eradicate corruption taking place within parliament. The Honorary Board handles more issues that are related to public morality, such as Yahya Zaini, said Adnan Topan Husodo, a member of the Working Board of Indonesia Corruption Watch (ICW) He said this in response to the results of Transparency International Indonesia's survey that states that parliament, both at central and regional levels, is the most corrupt institution in 2006. The scale of parliament corruption index rose from 4.0 last year (second place) to 4.2. Adnan cited several alleged DPR corruption cases which apparently vanished or whose legal processes stopped, such as the case of education vouchers distribution by DPR Chairman Agung Laksono and the case of gratification by Akil Mochtar in the process of expanding Sintang Regency, West Kalimantan-which has been reported to the Corruption Eradication Commission (KPK). Gayus Lumbuun, DPR's Honorary Board Deputy Chairman, disputed the statement that the Honorary Board has not functioned as regards monitoring members. He explained that between January 2005 and July 2006, the Honorary Board had handled 75 complains related to misbehavior. Including ones that were classified as corruption, he said. Dari jumlah itu, sebanyak 52 kasus sudah dijatuhi sanksi beragam, seperti teguran dan pemindahan dari alat kelengkapan DPR. Termasuk sanksi pemecatan, yaitu terhadap Azidin, ujarnya. From that number, 52 cases have been imposed by various sanctions including warning and transfer from DPR's instruments. Including discharging sanction, to Azidin, he said. According to Djoko Susilo, a member of DPR Commission for Defense, the legislative institution appears to be corrupt because budget amounts and usage are often exposed by the media. He went on to say that currently DPR's budget is only 0.3 percent of the State Budget. Less than one percent, so how can it be said to be corrupt? However, according to Saldi Isra, an activist of a non-governmental organization that revealed the corruption at the West Sumatra Provincial Legislative Council (DPRD), corruption at parliament occurs in many forms, including natural disaster promoters, regional budget promoters, region expansion process and composing laws process which always goes with money politics. Such as the case of alleged corruption (gratification) of the Aceh Bill special committee, said this Forum of Experts Meeting member. Tito Sianipar, Aqida Swamurti and Zed Abidien
[mediacare] Media TV mulai tidak santun kepada pemirsa khususnya kepada anak-anak
Pada zaman globalisasi informasi sekarang ini, semua orang bisa mendirikan lembaga informasi khususnya media elektronik telivisi, setiap waktu orang selalu didepan layar kaca atau disebut kotak ajaib yang bisa menghipnotis orang banyak dari dari tua, muda dan anak-anak semua akan terpengaruh atau bisa dikatakan mencuci kultur bangsa Indonesia sendiri. Nilai-nilai yang terkandung dalam acara telivisi itu kadang tidak mengakar pada tradisi bangsa Indonesia itu sendiri. Semua acara seperti ada pemaksaan untuk target ranting dan iklan, apapun bisa dijual dimedia telivisi asal laku dan laris manis seperti martabak manis. Dan yang untung adalah pemilik modal media tv dan pekerja tv tapi mereka tidak mau dampak dari acara-acara tv tersebut. Berita yang masih hangat sekarang ini adalah skandal anggota DPR dengan penyanyi dangdut ME hampir tiap hari disiarkan dalam berbagai macam materi acara dan filmnya selalu ditayangkan terus, walau gambarnya agak dikaburkan tetapi imajinasi orang tidak bisa dikaburkan, tetap nyata dalam pikiran orang. Mengapa tetap nyata di Indonesia karena dimasyarakat umum film blue itu seperti film biasa mudah dicari dan mudah dicopy dan di Indonesia peredaran film blue kedua terbesar setelah Rusia, sangat gampang dan sangat mudah untuk mendapatkan film blue itu. Kembali masalah media tv, flm skandal DPR dan ME itu ada yang disiarkan pada pagi, siang, dan sore hari dan pada waktu-waktu tersebut anak-anak masih bisa menonton tv dan adegan tersebut tidak pantas dilihat oleh anak-anak karena akan mempengaruhi kejiwaan dan pemahaman tentang hubungan yang bukan suami isteri dan dilakukan selakyaknya sebagai suami isteri. Sifat anak-anak adalah imitasi/peniruan kepada orang lain/orang dewasa atau orang yang diidolakan, dan apabila idolanya melakukan perbuatan tidak amoral mungkin akan ditirunya bila ada kesempata untuk melakukannya. Dan sekarang ini acara anak-anak relatif sedikit karena banyak iklan tidak berminat pada acara anak-anak, karena anak-anak tidak punya uang. salam yudi
[mediacare] Robohnya Undang-undang Kami
http://www.kompas.com/kompas-cetak/0612/12/opini/3166586.htm Robohnya Undang-undang Kami Asvi Warman Adam Mahkamah Konstitusi atau MK, Kamis (7/12) lalu, membatalkan Undang-Undang tentang Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi atau UU KKR. Menurut MK, UU KKR bertentangan dengan UUD 1945 dan tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat. Sebuah wahana penyelesaian masa lalu yang telah diupayakan sejak tahun 2000 tiba-tiba mati di tengah jalan. Uji materi yang diajukan hanya menyangkut beberapa pasal dari UU KKR, namun MK menghapuskan seluruh isi UU itu. Gagasan pembentukan KKR dimulai sejak masa Presiden Abdurrahman Wahid. Ide awalnya berpusat pada konsep keadilan transisional (transitional justice). Pada masa transisi-dari pemerintahan otoriter menuju demokrasi-tidak semua peristiwa kekerasan masa lalu bisa diselesaikan melalui jalur hukum. Kalaupun dapat, itu akan memakan waktu lama. Karena itu, dipilih mekanisme KKR yang bersifat ekstra yudisial, melengkapi pengadilan HAM ad hoc yang telah ada sebelumnya. Sebab, tidak semua pelanggaran HAM berat itu dapat diselesaikan melalui pengadilan. KKR melakukan penelitian tentang pelanggaran HAM yang terjadi sebelum UU Pengadilan HAM Nomor 26 Tahun 2000 diundangkan. Sayang, dalam UU KKR tak ada batas tegas. Namun, karena yang diselidiki adalah pelanggaran HAM oleh bangsa Indonesia terhadap bangsa Indonesia, maka wajar jika itu dimulai sejak proklamasi kemerdekaan. Periodisasi Tidak semua pelanggaran HAM selama 1945-2000 bisa diteliti. Dalam KKR Timor Leste, mereka mendaftar pelanggaran HAM 1975-1999 karena wilayahnya relatif sempit. Dapat ditambahkan, yang terkait KKR hanya kasus yang melibatkan negara. Konflik murni antar-etnis atau perang antarkampung tidak termasuk. Menurut hemat saya, periodisasinya dapat dibagi menjadi 1945-1955, 1956-1965, 1966-1975, 1976-1985, 1986-1995, 1996-2000. Pada setiap interval dekade itu dipilih satu-dua kasus yang menonjol. Kriteria pemilihan kasus minimal tiga, yaitu relevansi, signifikansi, dan keterwakilan. Hanya peristiwa yang relevan dengan pelanggaran HAM yang dimasukkan. Sebagai sejarawan, saya mendukung pembentukan KKR. Dengan demikian, sejarah Indonesia yang gelap dan digelapkan sejak 1945 dapat terungkap. Di sisi lain, langkanya ketersediaan dokumen tertulis yang tampaknya belum menjadi budaya di negeri kita dapat ditanggulangi dengan metode sejarah lisan melalui wawancara terhadap korban dan pelaku. Bagi korban yang sudah berusia 70 hingga 80-an tahun, ini sekaligus menjadi healing atas trauma mereka yang puluhan tahun. Perjalanan panjang UU KKR sebetulnya melalui proses amat panjang dan berliku- liku. Di kalangan aktivis LSM semula ada perbedaan pendapat. Munir (alm) yang memimpin Kontras sempat tidak setuju karena KKR dinilai menciptakan impunitas baru. Demikian pula dengan sebagian korban. Namun, setelah diskusi dan sosialisasi, dicapai kesepahaman. Setelah disusun Departemen Hukum dan HAM, draf RUU ini sempat tertahan lama di Sekretariat Negara. Proses di DPR juga lambat (Juli 2003 sampai Agustus 2004) dan tidak mudah. Fraksi TNI, misalnya, mengusulkan undang-undang itu terbatas rekonsiliasi saja tanpa pengungkapan kebenaran. UU ini akhirnya disetujui DPR dan disahkan Presiden Megawati Soekarnoputri, September 2004. April 2005 mulai dilakukan seleksi pemilihan anggota KKR. Setelah melewati beberapa tahapan, akhirnya panitia menetapkan 42 orang sebagai calon anggota. Presiden akan memilih 21 orang dari jumlah itu dan menyerahkan kepada DPR. Namun, berbulan-bulan kemudian keputusan belum juga diambil oleh Presiden Yudhoyono. Kritik di koran selalu muncul mendorong pembentukan lembaga ini, namun tidak digubris. Uji materi telah diajukan kepada MK dan tanpa diduga, hasilnya sangat mengenaskan. UU itu telah dibunuh sebelum komisi tersebut sempat terbentuk. Atas keadaan itu, penegakan HAM di Indonesia kembali ke titik nol. Tidak ada lagi yang dapat dilakukan. Di sini mungkin yang disetujui negara dalam rangka menyeret pelanggar HAM berat, hanya sekadar membagi-bagikan stiker di jalanan. Asvi Warman Adam Ahli Peneliti Utama LIPI; International Witness dalam Sidang KKR Timor Leste, Maret 2004
Re: [mediacare] Re: Imbauan bagi Pak Jakob Oetama - tentang nilai-nilai Kompas (Dimastakha)
Salam Bung dimas Nama saya beka, saya bukan wartawan manapun Saya ikut dalam pertemuan hari rabu tanggal 6 desember 2006 sore di lt 3 kompas, pertama untuk menunjukkan solidaritas saya sebagai teman kepada wisudo yang sedang tertimpa masalah ketidakadilan di tempat kerjanya, kedua untuk menunggu bagaimana keputusan top management kompas dalam mensikapi problem tersebut..akhirnya kita tahu kan bagaimana akhirnya..:( Satu catatan penting dalam kasus ini adalah wisudo dipecat bukan karena ketidakprofesionalan dia sebagai wartawan, tetapi lebih karena aktivitas dia sebagai pengurus perkumpulan pekerja kompas..suatu hal yang dilindungi oleh UU serikat pekerja. tetapi seperti yang mas satrio bilang, kondisi seperti itulah yang ada di kompas.. Pemecatan tersebut juga masih menunjukkan betapa lemahnya posisi tawar pekerja/buruh di hadapan majikan, meskipun sudah dilindungi oleh sekian banyak UU.. Saya kenal wisudo sudah cukup lama, sejak dia belum pindah ke desk humaniora. Kita sering kumpul-kumpul diskusi tentang situasi kekinian dan bagaimana mensikapinya. bagi saya, wisudo bukan hanya sekedar wartawan yang tugasnya menulis berita saja, tapi juga berkontribusi pada pemecahan problem-problem sosial yang ada sekarang ini.. memang penilaian saya ini sangat subyektif, tetapi itulah yang saya rasakan ketika berkawan lama dengan dia.. bung dimas, silahkan ada menilai sendiri bagaimana situasi yang ada.. dimastakha [EMAIL PROTECTED] wrote: Bung, cobalah lebih balance. Anda kan wartawan senior, tidak usah terjadi hanya percaya satu sumber. Jika itu terjadi, tentu memalukan bukan? Tanya juga teman2 di Kompas, apa yang sesungguhnya terjadi. Jangan terkesan Bung ada dendam terhadap Kompas? Serta, apakah tempat Anda bekerja saat ini lebih baik dari Kompas? salam dimast, ikut prihatin juga --- In mediacare@yahoogroups.com, Satrio Arismunandar [EMAIL PROTECTED] wrote: Teman-teman, Saya mendapat e-mail dari Sri Yanuarti (Yanu), peneliti LIPI, pengurus pusat AIPI (Asosiasi Ilmu Politik Indonesia), dan istri dari wartawan Kompas Bambang Wisodo, via milis AIPI. Isinya berkenaan dengan kasus pemecatan Bambang Wisudo oleh manajemen Kompas, terkait soal serikat pekerja di Kompas. Yanu adalah rekan saya di AIPI, sedangkan Wisudo adalah juga rekan sesama pendiri AJI (Aliansi Jurnalis Independen), dan dulu juga saya pernah sama-sama kerja di Kompas. Saya sangat terkesan, bahwa menghadapi saat-saat sulit dan penuh tekanan, Yanu, Wisudo dan keluarga tetap tenang dan tabah. Artinya, perjuangan serikat pekerja ini bukan semata-mata urusan Wisudo, tetapi sejak awal sudah disadari dan didukung penuh oleh istri/keluarga. Tentu dengan berbagai risikonya. Dalam kondisi ekonomi dan politik sekarang, di mana nuansa pragmatisme dan oportunisme, kepentingan mau enak sendiri, masih sangat kuat, saya merasa salut bahwa masih ada orang-orang yang berjuang untuk idealismenya. Kalau Wisudo mau hidup enak dan nyaman di Kompas, perusahaan media yang sudah sangat mapan di Indonesia (koran terbesar dan paling berpengaruh), sebetulnya bisa saja. Kompas adalah salah satu dari sedikit media yang menyediakan pensiun buat karyawannya. Namun, Wisudo memilih jalan lain, dan kini dia menanggung risiko perjuangannya. Yakni, dipecat oleh manajemen Kompas. Kita tidak tahu apa yang akan terjadi kemudian, dan tidak ingin menduga-duga. Yang jelas, Wisudo dkk akan terus berjuang, di dalam Kompas maupun di luar Kompas. Salah satu alternatifnya tentu lewat jalur hukum (LBH). Di sini saya menilai, tindakan represif terhadap aspirasi karyawan yang sah, seperti dialami Wisudo, tidak akan menghasilkan dampak yang baik bagi perusahaan. Namun, yang jauh lebih merugikan Kompas sebetulnya adalah masalah reputasi dan image, yang terkait dengan visi dan misi Kompas, yang merupakan akar keberadaan perusahaan yang didirikan PK Oyong (alm) dan Jakob Oetama ini. Bukankah Kompas adalah perusahaan media yang selama ini (lihat tajuk rencana/editorialnya) sering mengangkat isu-isu demokratisasi, keterbukaan, hak-hak asasi, dan sebagainya? Bukankah Kompas menganut dan meyakini nilai-nilai humanisme transendental? Apakah itu sekadar gincu, dan bukan genuine values yang dianut Kompas, mengingat secara internal ternyata nilai-nilai itu masih dipertanyakan, karena tidak terimplementasi? Jika demikian halnya, bagaimana Kompas sebagai institusi dan bagian utama/tulang punggung KKG (Kelompok Kompas Gramedia) akan melangkah memasuki abad baru dunia informasi dan globalisasi, dengan segala dinamika perubahan, tantangan, ancaman, jika tanpa dukungan akar nilai-nilai mendasar, yang memberi makna pada keberadaannya? Selama ini, perekat yang mempertahankan keutuhan KKG adalah figur Pak Jakob Oetama (JO), sebagai generasi pendiri yang memiliki wawasan kuat ke depan, nasionalisme, kharisma, wibawa dan intelektualitas. Namun, dengan segala hormat atas kekuatan manajerialnya, JO tidak akan memimpin KKG
[mediacare] RE: [orangmedia] Asiaweek?
KALO BUSINESSWEEK BISA HUB.: KRIS 081808081415. YANG ADA EDISI INDONESIA BARU BW, SEBENTAR LAGI NYUSUL FORBES EDISI INDONESIA.. Heryanto Chen| |The Jakarta Post|Jl. Palmerah Selatan 15 Jakarta 10270|p:021-5300476/478 ext 7020|f:021-5360008-09|m:0813-10139720|e:[EMAIL PROTECTED] |w:www.thejakartapost.com| -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of radityo djadjoeri Sent: Monday, December 11, 2006 11:35 PM To: [EMAIL PROTECTED]; mediacare@yahoogroups.com Cc: [EMAIL PROTECTED] Subject: [orangmedia] Asiaweek? Kalau tak keliru, majalah Asiaweek sudah mati bertahun-tahun lalu. Namun, sepertinya Asiaweek belum pernah terbit dalam bahasa Indonesia. Mungkin yang Anda maksud Business Week? Nah, kalau yang ini, seminggu lalu saya masih baca. Asiaweek Posted by: Ardas, Arlina Veralda [EMAIL PROTECTED] Sun Dec 10, 2006 7:50 pm (PST) Dear all Mo tanya dong... denger2 majalah Asiaweek (baik yang bhs Indonesia bhs Inggris) udah mati ya? Mohon pencerahannya Thanx Lily -- Access over 1 million songs - Yahoo! Music Unlimited.
[mediacare] Berita Terkini www.sumbawanews.com (12/12)
JM: Bulan Bhakti Gotong Royong Direspon Masyarakat Selasa, 12 Desember 06 (10:47) - Di Posting Oleh : admin | 0 komentar Sumbawa Besar. sumbawanews.com Sudah sebulan lamanya Gerakan Nasional Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarkat Kabupaten Sumbawa Tahun 2006 dilaksanakan. Senin (11/12) kemarin, kegiatan pencanangan yang sebulan lalu ipusatkan di Desa ...selengkapnya Empat SD Terpencil Dapat Bantuan Renovasi dari BRI Selasa, 12 Desember 06 (10:42) - Di Posting Oleh : admin | 0 komentar Sumbawa Besar. sumbawanews.com Sebanyak 4 SD terpencil i Kabupaten Sumbawa, mendapat Bantuan Renovasi Gedung dari Bank Rakyat Indonesia (BRI). Jumlah bantuan tersebut sebesar Rp 100 juta per sekolah. Demikian ...selengkapnya Bupati Tetapkan Juara Lomba Sekolah Sehat Selasa, 12 Desember 06 (10:36) - Di Posting Oleh : admin | 0 komentar Sumbawa Besar. sumbawanews.com Sekolah Dasar Negeri (SDN) Sabedo ditetapkan sebagai Juara I lomba sekolah sehat tingkat Kabupaten tahun 2006 tingkat SD/MI. Bupati Sumbawa melalui keputusannya nomor 1531 tahun 2006 tertanggal 5 ...selengkapnya 22 Guru akan Diuji Sertifikasi Selasa, 12 Desember 06 (10:33) - Di Posting Oleh : admin | 0 komentar Kota Bima, Sumbawanews.com Tahun ini, Kota Bima akan menggelar ujian sertifikasi sebanyak 22 guru. Mereka terdiri dari 10 guru SD dan 12 guru SMP, sedangkan SMA belum dilaksanakan. Kepala Sub-Dinas ...selengkapnya Pasang Iklan di Sumbawa news.Com Klik disini! 66 PNS Dijaring Razia saat Jam Dinas Selasa, 12 Desember 06 (10:33) - Di Posting Oleh : admin | 0 komentar Dompu, Sumbawanews.com Sebanyak 66 Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Kabupaten Dompu yang keluar daerah pada saat jam dinas tanpa ijin dari kepala satuan kerja (Satker), terjaring razia. Mereka dijaring oleh ...selengkapnya Bocah Penderita Bengkak Pipi Terkendala Dana Selasa, 12 Desember 06 (10:32) - Di Posting Oleh : admin | 0 komentar Kota Bima, Sumbawanews.com Bocah Rustina (7 tahun) asal lingkungan Sapaga Kelurahan Jatibaru yang menderita pembengkakkan pada kedua pipinya, kemungkinan gagal dioperasi oleh tim medis RSUD Bima. Pasalnya, hingga kemarin ...selengkapnya Bulog sudah Salurkan 75 Ton Beras untuk Korban Bencana Selasa, 12 Desember 06 (10:32) - Di Posting Oleh : admin | 0 komentar Bima, Sumbawanews.com Badan Urusan Logistik (Bulog) Sub Divre III Bima telah menyalurkan sebanyak 75 ton cadangan beras untuk korban bencana atas permintaan Pemerintah Kota dan Kabupaten Bima. Bantuan itu disalurkan ...selengkapnya Hasil Ujian Kasek SD Percontohan Belum Diketahui Selasa, 12 Desember 06 (10:31) - Di Posting Oleh : admin | 0 komentar Kota Bima, Sumbawanews.com Kapan hasil ujian kepala sekolah SD percontohan diumumkan? Hingga saat ini belum ada kepastian. Dari 26 peserta yang mengajukan diri, ditetapkan hanya 12 orang saja. Penetapannya, ujar ...selengkapnya Pasang Iklan di Sumbawa news.Com Klik disini! Pascatewasnya Nasarudin Warga Rada Cemas Selasa, 12 Desember 06 (10:31) - Di Posting Oleh : admin | 0 komentar Bima, Sumbawanews.com Pasca pembunuhan Nasarudin di Desa Rada Kecamatan Bolo, Sabtu (9/12) lalu, sejumlah warga setempat mengaku kuatir adanya serangan dari warga Lido, wilayan asal korban. Banyak wanita di desa ...selengkapnya Pemkab Bangun Lokasi Khusus Penjual Jagung Selasa, 12 Desember 06 (10:31) - Di Posting Oleh : admin | 0 komentar Dompu, Sumbawanews.com Untuk menertibkan penjual jagung yang memanfaatkan sisi kiri dan kanan jalan tanjakan Teka Sire Desa Madaparama Kecamatan Woja, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Dompu saat ini sedang membangun lokasi yang ...selengkapnya Penerapan SK Bupati 202/203 Dinilai belum Optimal Selasa, 12 Desember 06 (10:30) - Di Posting Oleh : admin | 0 komentar Dompu, Sumbawanews.com Surat Keputusan (SK) Bupati Dompu Nomor 202 Tahun 2003 tentang pendelegasian wewenang penjatuhan hukuman disiplin sedang terhadap pelanggaran PNS, dinilai belum dilaksanakan secara optimal oleh kepala satuan ...selengkapnya Penggunaan Lahan Pelindo Dibahas Selasa, 12 Desember 06 (10:30) - Di Posting Oleh : admin | 0 komentar Kota Bima, Sumbawanews.com Dinas Perikanan dan Kelautan (Diskanlut) Kota Bima mulai menjalin koordinasi dengan PT Persero Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III Cabang Bima. Koordinasi itu berkaitan dengan penggunaan sejumlah lokasi oleh ...selengkapnya Penyebab Kebakaran di Simpasai masih Simpang Siur Selasa, 12 Desember 06 (10:30) - Di Posting Oleh : admin |
Re: [mediacare] Kompetisi Film Pendek di Hello;Fest Volume 4!! (OTT/REMINDER)
--- wahyu aditya [EMAIL PROTECTED] wrote: HELLO;FEST VOL.4 MOTION PICTURE ARTS FESTIVAL 2007 TELAH DATANG!!! Kirimkan karya dasyatmu!! Maksimal 10 Menit (Live Shot, 2D Animation, Documentary, Stop Motion, 3D Animation, Music Clip, Video Arts, Collage, Cut Out Animation, Atau karya - karya yang tidak teridentifikasikan) MENANGKAN HADIAH UNIK!! Informasi Lebih Lanjut (atau ingin tahu perkembangan terbaru dari event ini)...Klik : http://hellofest4.blogspot.com YM : hellomotion PHONE : 021 837 919 52 PHONE / SMS : 0888 109 39 39 Bebas sebebas bebasnya - Koran Kompas Tontonan menarik dari dunia ide - Majalah Tempo Festival dengan konsep unik - Maj. Behind The Screen Acara ini diselenggarakan oleh : Yayasan Animasi Sinema Muda Indonesia - Cheap Talk? Check out Yahoo! Messenger's low PC-to-Phone call rates. mas/mbakkaryanya paling akhir kapan di kumpulinnya? __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com
[mediacare] Bible berkedok Al-Qur'an
*1**. **Buku Ensiklopedi Alquran Menyesatkan* [image: Picture (Metafile)] Saat ini telah beredar buku berjudul* **'Ensiklopedi Tematis Alquran'*. Buku yang terdiri dari 6 jilid, berisi 1.100 halaman dengan 1.160 gambar berwarna serta kaligrafi itu diterbitkan oleh Penerbit Kharisma Ilmu Jakarta. Ensiklopedi tersebut sangat menyesatkan karena* **berisi gambar-gambar* yang tidak Islami. Dan yang aneh, di dalamnya ada propaganda terselubung mengenai agama Kristen. Pada jilid pertama ketika membahas* **masalah iman*, tidak ada juntrungannya,* terdapat ilustrasi penganut agama Kristen lengkap dengan salibnya*. Demikian pula di dua halaman berikutnya, dengan* **sub judul gerbang iman*kembali * **bergambar orang Kristen sedang berdoa di gereja*. Semua gambar tersebut jelas dan menyolok memamerkan simbol dan aktivitas orang Kristen. Sebuah ilustrasi yang sama sekali tidak ada hubungannya dengan isi yang sedang dibahas. Selain itu banyak gambar aneh bertebaran seperti* **setan yang digambarkan dengan wajah menyeramkan dan bertanduk di dalam api*;* **laki-laki sedang meniup terompet menggambarkan malaikat Isrofil meniup sangkalala*;* **pohon dengan dahan berbentuk kepala ular yang lidahnya menjulur menggambarkan pohon zaqqum* dan sebagainya. Ada lagi* **gambar wanita seksi* yang tampak* **pusar dan dadanya*menggambarkan wanita penghuni surga. Pada * **sub judul 'melihat Allah di akhirat'* tergambar* **seorang lelaki dengan wajah mirip Yesus bersama dua wanita berjilbab*. Dan masih banyak lagi apabila dikaji gambar-gambar yang menyesatkan dan merusak akidah umat. Padahal buku tersebut judulnya saja Ensiklopedi Alquran. Ditulis oleh Muhammad Kamil Hasan Al Mahami dengan edisi Indonesia diberikan kata pengantar oleh Ichwan Sam, Sekretaris Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI). Tidak cukup dengan itu, sederet nama besar menjadi pembaca ahli, di antaranya Prof KH Alie Yafie, Prof Dr H Moh Ardani, Prof Dr Nasaruddin Umar MA, Prof Dr H Ahmad Bachmid, Lc. Modus operandi penjualan ensiklopedi tersebut banyak kepada kaum awam, terutama karyawan di perkantoran maupun di perumahan elite. Buku itu dijual dengan sistem cash maupun kredit. Hal ini tentu membahayakan akidah dan pemahaman Islam seseorang yang belum kuat imannya. Tidak menutup kemungkinan bisa mengarah pada unsur SARA atau penodaan atas agama. Untuk itu, kami meminta pihak penerbit Kharisma Ilmu segera menarik ensiklopedi tersebut dari peredaran dan memperbaiki isi maupun gambar-gambar di dalamnya. Juga kepada umat Islam agar menahan diri tidak membeli ensiklopedi tersebut meskipun kelihatannya Islami dan penampilan yang menarik (lux). Kepada MUI yang telah terlanjur memberikan sambutan sebaiknya mengklarifikasi keikutsertaannya di dalam penerbitan buku tersebut, tak terkecuali para pembaca ahli yang meng-endorse buku tersebut. Semoga Allah memberikan rahmat kepada kita dengan melindungi akidah umat Islam dari rongrongan orang-orang yang tidak menyukainya. Wallahu a'lam *2. Awas ! Bibel Masuk Rumah Kita * *Oleh : **Fakta * [EMAIL PROTECTED]*17 Aug, 06 - 10:19 pm * Suatu hari Mahfud berbelanja buku-buku bacaan islami di toko buku Karisma Depok. Karena di toko itu dijual juga kaligrafi Arab, maka dibelinya kaligrafi yang dikiranya dari ayat Al-Qur?an tersebut dua buah untuk menghiasi rumah yang baru ditempatinya. Rencananya, satu dipajang di ruang tamu dan satu lagi dipajang di ruang shalat. Sesampai dirumah, kaligrafi ukuran setengah meter itu dipajang di tempat yang dimaksud. Setelah diamat-amati, Mahfud merasakan keganjilan dalam kaligrafi Arab tersebut. Meski tidak hafal Al Qur?an, tapi Mahfud biasa baca memutar kaset murattal di rumahnya. Maka ketika membaca kaligrafi yang bertuliskan *?abana alladzi fis-samawat? *http://swaramuslim.net/images/uploads/murtadin/atribut_islam/Kaligrafi-Abana-b.jpg, dia langsung curiga. ?Kayaknya ini bukan ayat Al Qur?an?, katanya dalam hati. Lalu dicarinya kata ?Abana alladzi fis-samawat? dengan komputer, ternyata kata itu tidak ditemukannya di program ?Holy Qur?an 6,5. Setelah dilaporkan kepada ustadz yang memahami perbandingan agama, terbuktilah bahwa kaligrafi itu bukan ayat Al Qur?an, melainkan ayat Bibel, yaitu *Injil Matius 6:9-13 *yang dikaligrafikan dalam bahasa Arab dari . Sementara itu, bila punya hobi membaca kisah para Nabi Allah, kini kita harus berhati-hati dalam memilih buku bacaan. Jika tidak, maka kita akan tertipu dengan buku-buku Kristen berwajah Islam. Seperti buku berjudul Islami, Mutiara Hikmah Nabi Sulaiman terbitan Galang Press Yogyakarta. Di berbagai toko buku (Gramedia, Kharisma, Gunung Agung, dll), buku tersebut dipajang di counter buku-buku Islam deretan kisah-kisah para nabi. Kemasannya memang tidak menunjukkan gejala Kristen, bahkan bergaya Islami. Misalnya, penerjemahan *?Salomo? *(versi Kristen) menjadi *?Nabi Sulaiman alaihissalam? *dalam buku ini meyakinkan pembaca bahwa buku ini adalah bacaan Islam. Padahal, sesungguhnya buku tersebut adalah terjemah dari Bibel yang dikemas
[mediacare] Anti Poligami
Halo rekans mediacare, Saya sedang menacri beberapa foto yang berisi aksi gerakan perempuan menolak poligami. JIka ada, yang terlihat poster-posternya. Adakah di antara milisers yang punya foto-foto itu? Saya memerlukannya untuk riset. Mohon disertakan pula sumbernya agar saya bisa meminta izin untuk menggunakan foto-foto itu. Mohon bantuan untuk bisa dikirimkan ke saya, lewat japri juga boleh. Terima kasih banyak sebelumnya! manneke
RE: [mediacare] Asiaweek?
udah dari jaman kapan mbak matinyamasa orang NMR kagak tau kalo tuh majalah udah kagak beredar...hehehhehehehehe - IMAN - ACNielsen Media Research 2/FL, Warwick House (East Wing) Taikoo Place, 979 King's Road Quarry Bay - Hong Kong -Original Message- From: mediacare@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of radityo djadjoeri Sent: Tuesday, December 12, 2006 12:35 AM To: [EMAIL PROTECTED]; mediacare@yahoogroups.com Cc: Ardas, Arlina Veralda Subject: [mediacare] Asiaweek? Kalau tak keliru, majalah Asiaweek sudah mati bertahun-tahun lalu. Namun, sepertinya Asiaweek belum pernah terbit dalam bahasa Indonesia. Mungkin yang Anda maksud Business Week? Nah, kalau yang ini, seminggu lalu saya masih baca. http://groups.yahoo.com/group/orangmedia/message/8284;_ylc=X3oDMTJxcGYyMmNwBF9TAzk3MzU5NzE1BGdycElkAzQ3OTI0NTEEZ3Jwc3BJZAMxNzA1NDE2MDQ1BG1zZ0lkAzgyODQEc2VjA2Rtc2cEc2xrA3Ztc2cEc3RpbWUDMTE2NTgzNjk1MQ-- Asiaweek Posted by: Ardas, Arlina Veralda http://us.f366.mail.yahoo.com/ym/[EMAIL PROTECTED]Subj= Re%3AAsiaweek [EMAIL PROTECTED] Sun Dec 10, 2006 7:50 pm (PST) Dear all Mo tanya dong... denger2 majalah Asi aweek (baik yang bhs Indonesia bhs Inggris) udah mati ya? Mohon pencerahannya Thanx Lily _ Access over 1 million songs - Yahoo! http://pa.yahoo.com/*http://us.rd.yahoo.com/evt=36035/*http://music.yahoo.com/unlimited/ Music Unlimited.
[mediacare] Lowongan sebagai PO Pendidikan Kritis Feminis
Jika anda: 1. Perempuan, min. 24 tahun 2. Diutamakan pendidikan min. S1 3. Mampu mengoperasikan komputer (minmimal MS Word dan Excell) dan internet 4. Diutamakan berpengalaman minimal 1 tahun di dunia NGO 5. Diutamakan berdomisili di Bandung 6. Berminat bekerja di NGO perempuan di Bandung 7. Mempunyai pengalaman bekerja di lapangan 8. Berminat mengembangkan pendidikan kritis feminis, khususnya untuk anak perempuan dan perempuan muda. Bergabunglah bersama kami sebagai: PROJECT OFFICER PENDIDIKAN KRITIS Kirimkan lamaran lengkap ke: INSTITUT PEREMPUAN Jl. Dago Pojok No. 85 Coblong, Bandung 40135 Telp/Faks: (022) 2516378 E-mail: [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED] Paling lambat 30 Desember 2006 (cap pos) Want to start your own business? Learn how on Yahoo! Small Business. http://smallbusiness.yahoo.com/r-index
Re: [mediacare] Re: Imbauan bagi Pak Jakob Oetama - tentang nilai-nilai Kompas
Teman-teman di Kompas diam saja urusan ini, karena mereka yang bekerja keras penuh disiplin tahu, bahwa yang dipecat itu tidak punya etos kerja, tidak disiplin bahkan melanggar perjanjian yang ditandatanganinya sendiri (dan juga karyawan lain), yang berbunyi '...bersedia ditempatkan di mana saja di seluruh Indonesia. Nah, ketika ia hendak ditempatkan di daerah, lalu diperpolitikkan seakan karena dia pengurus SP. Enak benar, kalau begitu. Bagaimana dengan rekan-rekan wartawan Kompas lainnya yang sejak puluhan tahun sering dipoeskan di luar kota, bukan hanya enak-enak di Jakarta, meliput seminar, jumpa pers, wawancara. Jadi idealisme dan nilai-nilai Kompas yang macam-macam itu, termasuk etos kerja dan disiplin kerja. Ini sekedar catatan yang saya dengar sendiri dari para wartawan Kompas yang banyak menghasilkan karya-karya. --- dimastakha [EMAIL PROTECTED] wrote: Bung, cobalah lebih balance. Anda kan wartawan senior, tidak usah terjadi hanya percaya satu sumber. Jika itu terjadi, tentu memalukan bukan? Tanya juga teman2 di Kompas, apa yang sesungguhnya terjadi. Jangan terkesan Bung ada dendam terhadap Kompas? Serta, apakah tempat Anda bekerja saat ini lebih baik dari Kompas? salam dimast, ikut prihatin juga --- In mediacare@yahoogroups.com, Satrio Arismunandar [EMAIL PROTECTED] wrote: Teman-teman, Saya mendapat e-mail dari Sri Yanuarti (Yanu), peneliti LIPI, pengurus pusat AIPI (Asosiasi Ilmu Politik Indonesia), dan istri dari wartawan Kompas Bambang Wisodo, via milis AIPI. Isinya berkenaan dengan kasus pemecatan Bambang Wisudo oleh manajemen Kompas, terkait soal serikat pekerja di Kompas. Yanu adalah rekan saya di AIPI, sedangkan Wisudo adalah juga rekan sesama pendiri AJI (Aliansi Jurnalis Independen), dan dulu juga saya pernah sama-sama kerja di Kompas. Saya sangat terkesan, bahwa menghadapi saat-saat sulit dan penuh tekanan, Yanu, Wisudo dan keluarga tetap tenang dan tabah. Artinya, perjuangan serikat pekerja ini bukan semata-mata urusan Wisudo, tetapi sejak awal sudah disadari dan didukung penuh oleh istri/keluarga. Tentu dengan berbagai risikonya. Dalam kondisi ekonomi dan politik sekarang, di mana nuansa pragmatisme dan oportunisme, kepentingan mau enak sendiri, masih sangat kuat, saya merasa salut bahwa masih ada orang-orang yang berjuang untuk idealismenya. Kalau Wisudo mau hidup enak dan nyaman di Kompas, perusahaan media yang sudah sangat mapan di Indonesia (koran terbesar dan paling berpengaruh), sebetulnya bisa saja. Kompas adalah salah satu dari sedikit media yang menyediakan pensiun buat karyawannya. Namun, Wisudo memilih jalan lain, dan kini dia menanggung risiko perjuangannya. Yakni, dipecat oleh manajemen Kompas. Kita tidak tahu apa yang akan terjadi kemudian, dan tidak ingin menduga-duga. Yang jelas, Wisudo dkk akan terus berjuang, di dalam Kompas maupun di luar Kompas. Salah satu alternatifnya tentu lewat jalur hukum (LBH). Di sini saya menilai, tindakan represif terhadap aspirasi karyawan yang sah, seperti dialami Wisudo, tidak akan menghasilkan dampak yang baik bagi perusahaan. Namun, yang jauh lebih merugikan Kompas sebetulnya adalah masalah reputasi dan image, yang terkait dengan visi dan misi Kompas, yang merupakan akar keberadaan perusahaan yang didirikan PK Oyong (alm) dan Jakob Oetama ini. Bukankah Kompas adalah perusahaan media yang selama ini (lihat tajuk rencana/editorialnya) sering mengangkat isu-isu demokratisasi, keterbukaan, hak-hak asasi, dan sebagainya? Bukankah Kompas menganut dan meyakini nilai-nilai humanisme transendental? Apakah itu sekadar gincu, dan bukan genuine values yang dianut Kompas, mengingat secara internal ternyata nilai-nilai itu masih dipertanyakan, karena tidak terimplementasi? Jika demikian halnya, bagaimana Kompas sebagai institusi dan bagian utama/tulang punggung KKG (Kelompok Kompas Gramedia) akan melangkah memasuki abad baru dunia informasi dan globalisasi, dengan segala dinamika perubahan, tantangan, ancaman, jika tanpa dukungan akar nilai-nilai mendasar, yang memberi makna pada keberadaannya? Selama ini, perekat yang mempertahankan keutuhan KKG adalah figur Pak Jakob Oetama (JO), sebagai generasi pendiri yang memiliki wawasan kuat ke depan, nasionalisme, kharisma, wibawa dan intelektualitas. Namun, dengan segala hormat atas kekuatan manajerialnya, JO tidak akan memimpin KKG selama-lamanya. Lalu bagaimana KKG dan Kompas akan melangkah jika nanti ditinggalkan JO, sementara core values yang menjadi landasan berdirinya dan suksesnya lembaga Kompas, justru mengalami erosi karena langkah-langkah pragmatis-oportinistis jangka pendek? Bukan tidak mungkin, langkah-langkah semacam ini akan diteruskan oleh para pimpinan Kompas/KKG pasca JO nanti. Mereka adalah generasi baru, yang mungkin kurang menghayati nilai-nilai awal yang ditanamkan generasi pendiri.
[mediacare] Undangan Diskusi Musik Indonesia
Kami mengundang teman-teman untuk menghadiri acara diskusi terbuka untuk umum yang diselenggarakan pada: Hari/Tanggal : Jumat, 15 Desember Tempat: Gedung Syuman Fakultas Film dan Teve Institut Kesenian Jakarta TIM Jl. Cikini Raya Jam: 13.30 WIB selesai Acara: Diskusi Terbuka Dengan Tema: Aspek Hukum Dalam Berkarya. Studi kasus : Plagiat Di Industri Musik Indonesia Pembicara: Rizaldi Siagian (Musikolog) Hartono SH (dosen UU Hak Cipta dan Penyiaran FFTV-IKJ) Arnel Afandie (EMI) Denny Sakrie (pengamat musik) Moderator: Rosihan Kailinto dan Remmy Soetansyah Tujuan diskusi musik ini adalah memberikan gambaran atau potret perjalanan industri musik Indonesia sepanjang tahun 2006. Potret ini akan disampaikan oleh Denny Sakrie. Kemudian akan diduskusikan, Kenapa hal ini menjadi trend ? Apa dampaknya bagi perkembangan musik Indonesia ? Apa aspek hukumnya terhadap plagiat yang berkembang saat ini ? Kami mengharapkan kehadiran teman-teman untuk mengikuti kegiatan. Terima kasih Penyelenggara: Fakultas Film-TV IKJ Forum Wartawan Hiburan Jakarta Naratamatv Rumah Musik Indonesia Citra Musik Indonesia - Want to start your own business? Learn how on Yahoo! Small Business.
[mediacare] Ikutan Camping Malem Taun Baru ????
Lido Lakes Resort - Ciawi Bogor, cq. LEAD Ind. (Lido Empowerment Development) ngadain paket camping malaem taun baru disamping danau hutan pinus, 425rb/pax, min 2 org, termasuk: Tenda Dome (twinsharing) Sleeping Bag Sponge mattrass Terpaulin Mattrass Storm Lamp Rain Coat Flash Light Meals 3x, Refreshment 1 x Kambing Guling + Api Unggun Solo organ + beautiful singer Night Water Trekking Fun Games Outbound Activity Bus Return Trip Jkt-Lido-Jkt Ada yang mau nyobain camping malem taun baru Dery Yahoo! Music Unlimited Access over 1 million songs. http://music.yahoo.com/unlimited
[mediacare] Diskusi via HP
Siapa yang latar belakang studi Sains, Matematika, dan Teknologi, serta mempunyai Handpohone No XL, saya mengajak saya untuk saring melalui HP. Kan XL lagi murah. Ngomong berjam-jam bisa cuman seribu rupiah. Saya sendiri yang meneleponnya. Salam, Nasrullah Idris 0818 0202 8158
[mediacare] Demo Hitam di HI Desak SBY-JK Tuntaskan Kasus Orang Hilang
Demo Hitam di HI Desak SBY-JK Tuntaskan Kasus Orang Hilang Elistiawaty - detikcom Jakarta - Kasus penghilangan paksa para aktivis 1997-1998 nyaris terlupakan. Komitmen pemerintah dalam penegakan HAM dan demokrasi dianggap lemah. Pemerintah SBY-JK pun didesak menuntaskan kasus ini. Tuntutan tersebut disampaikan sekitar 40 aktivis dari Keluarga Besar Rakyat Demokratik (KBRD) yang semuanya mengenakan busana serba hitam dalam aksi demo di Bundaran HI, Jakarta, Sabtu (9/12/2006). Aksi berlangsung pukul 10.45-11.45 WIB. Hari ini kami menuntut pemerintah SBY-JK segera menuntaskan kasus penculikan aktivis 1997-1998. Jika pemerintah tidak bisa menyelesaikan kasus ini, maka pemerintah tidak bias menerapkan HAM dan demokrasi di negeri ini, tegas Petrus Harianto, koordinator aksi. Belum terungkapnya kasus penculikan terhadap sejumlah aktivis seperti Herman Hendrawan, Bimo Petrus, Wiji Tukul, Suyat, Yadin Muhidin, Yani Apri dan aktivis lainnya, menuntut kelompok prodemokrasi mengonsolidasikan diri untuk mendesak pemerintah SBY-JK lebih serius lagi menangani kasus ini. Maka kami membentuk forum komunikasi dari mantan aktivis PRD yang dinamakan KBRD pada Oktober 2006. Pembentukan forum komunikasi ini agar aksi dan perjuangan kami didengar dan lebih terorganisir, ungkap Petrus. Karena itu, KBRD menyampaikan pernyataan sikap. Pertama, Jaksa Agung diminta tidak mencari dalih apapun dengan segera melakukan asas penyelidikan hukum berdasarkan temuan awal dari penyelidikan oleh Komnas HAM. Kedua, mendesak DPR segera mengeluarkan rekomendasi bahwa penculikan aktivis tahun 1997-1998 merupakan pelanggaran HAM berat. Ketiga, pemerintah melakukan desakan melalui proses politik agar Kejaksaan Agung dan DPR segera menjalankan kewajiban dalam penyelesaian kasus HAM berat ini. Keempat, penuntasan kasus diharap dapat membantu menghilangkan penyakit anemia sejarah yang dialami pemerintahan SBY-JK. Dan kelima, menyerukan pada gerakan pro demokrasi agar mengonsolidasikan diri untuk menyuarakan kasus ini terus-menerus. (umi/sss) Original link : http://www.detiknew s.com/index. php/detik. read/tahun/ 2006/bulan/ 12/tgl/09/ time/123533/ idnews/718109/ idkanal/10 Check Out the new free AIM(R) Mail -- 2 GB of storage and industry-leading spam and email virus protection.
[mediacare] Garis Besar Penerapan Dinar Emas (Bagian 1)
Garis Besar Penerapan Dinar Emas oleh Umar Ibrahim Vadillo Pengantar Langkah yang paling nyata dalam kemajuan ini adalah pulihnya sistem keuangan real dan meniadakan secara berturut-turut kertas cetakan simbol uang dan uang fiksi yang dimanipulasi dalam pasar spekulasi serta perjudian pasar saham. Dinar emas dan Dirham perak telah diterima secara universal sebagai alat tukar selama ribuan tahun dan mulai dikenali kembali sebagai jalan menuju kewarasan, kewajaran dan kejujuran. Secara serempak, e-Dinar yang didukung sepenuhnya oleh emas secara fisik sama dengan yang ada dalam peredaran, rumusan investasi untuk perdagangan (Qirad), bagi-hasil untuk produksi (Shirkat) dan bentuk terpercaya perwakilan dengan keuntungan wajar (Wakala dan Qafilah) akan menyertai restorasi Perdagangan Islam. Konsekwensi dari proses ini akan sangat banyak, akan kita dapatkan kembali Blok Perdangangan Islam dengan uang sejati, Dinar Emas Islam atau Dirham Perak. Kemudian, bersatunya Ummat Islam, terbentuknya kembali keseimbangan kekuasaan di dunia, akhir dari supremasi dollar dan berakhirnya oligarki para miliuner dan biliuner, yang menguntungkan orang miskin saat ini dan gerak-maju yang berpihak pada masyarakat, bukan korporasi. Kami menginginkan kontribusi dan menjadi bagian dari perubahan sejarah dengan selalu memberikan berita-berita relefan dan tulisan menarik, dokumen dan riset mengenai subjek ini. Ringkasan Menghidupkan kembali Dinar Emas sebagai alat tukar dalam kerangka blok Perdagangan Islam akan menjadi memungkinkan bila: 1. kita tidak menyerahkannya pada konsensus politik 2. kita berpegang pada pengaplikasian dan program fungsional yang diarahkan untuk memperkuat perdagangan melalui mekanisme inti moneter 3. kita mendapatkan dukungan dari negeri-negeri Muslim seperti Malaysia Pengajuan Kami Memulai program saat ini juga. Kita memerlukan Mekanisme Inti Moneter dan setahap demi setahap menambahkan fungsinya. Mekanisme Inti Moneter terdiri dari: Fisik Dinar dan Dirham, dengan sistem pembayaran elektronik (e- payment ) yang didukung oleh emas, disebut juga pengoperasian e-dinar. Pasar Islam yang nyata, dengan pasar elektronik (e- market ) yang menggunakan sistem pembayaran e-dinar, kontrak Qirad untuk investasi perdagangan, dengan layanan audit on-line e- qirad yang memungkinkan investor berhubungan langsung dengan para pedagang. Kunci Pertimbangan 1. Menghidupkan alat tukar Syariah, Dinar dan Dirham, sebagai permasalahan politik utama yang dihadapi Ummat Islam hari ini akan lebih berat dari permasalahan politik lainnya. 2. Dinar dan Dirham Islam, karena menguntungkan bagi setiap Muslim, merupakan kebijaksanaan politik terdepan bagi politik penyatuan Muslim saat ini. Penggunaannya oleh Muslim akan mempercepat pembentukan blok Perdagangan Islam berdasarkan alat tukar Islam Universal. 3. Dinar dan Dirham Islam akan mewujudkan aspirasi penegakkan Dar al-Islam yang tidak dapat dicapai oleh metoda ekonomi atau politik lain. 4. Dinar dan Dirham untuk sementara harus dipisahkan dari proses politik disebabkan institusi politik belum memungkinkan untuk menerimanya pada saat ini. 5. Di sisi lain, alat tukar tidak dapat dipisahkan dari perdagangan. Menghidupkan kembali Dinar Islam harus secara serempak diiringi oleh pembangunan kembali Perdagangan Islam. Perdagangan Islam mewakili paradigma baru yang menantang dan menggantikan nilai, institusi, instrumen dan model dari ortodoksi ekonomi-masa-kini. Bagaimana Melakukannya Kita mengajukan alat tukar berbasis-emas untuk perdagangan berisiko-rendah dan berbiaya-rendah yang pararel dengan uang kertas yang beredar. Pertanyaan selanjutnya adalah bagaimana untuk memperkuat peredaran uang emas dan perak. Yang paling utama adalah kita menyediakan sistem pembayaran elektronik yang dapat memfasilitasi transfer dan perdagangan dengan Dinar Islam. E-dinar mewakili pembayaran elektronik pertama berbasis Dinar Islam, yang 100% didukung oleh fisik emas dan menyediakan kemudahan dalam transaksi via internet. Hemat, nyaman dan kecepatan transaksi menjadikannya lebih unggul dari berbagai bentuk perbankan modern. Penggunaan Dinar Islam secara moneter akan lebih baik bila didukung terlebih dahulu melalui pengenalan terhadap inti tujuan Islam, khususnya untuk pembayaran Zakat dan Mahar. Seiring dengan itu, penggabungan dengan pasar elektronik yang sudah ada dan instrumen investasi berdasarkan-qirad baru untuk mengembangkan penggunaannya dalam perdagangan, sehingga membalikkan aliran-uang dari uang yang terjadi hari ini menjadi aliran-uang dalam perdagangan. Pengintegrasian terencana atara e-dinar dengan e-market dan sistem e-qirad yang baru dibangun sangat membantu kembalinya investasi Muslim bagi perekonomian Islam. Untuk memfasilitasi pengenalan dan peredaran Dinar Islam dan penggunaannya dalam perdagangan, diawali oleh satu negeri yang menerima Dinar Emas Islam sebagai legal tender . Hal ini akan mengembangkan jangkauan globalnya dan akan membuka kemungkinan
[mediacare] The Global Nexus, Edi Sudradjat vs Moral Brutus
SUARA PEMBARUAN DAILY , 11 Desember 2006 - The Global NexusEdi Sudradjat vs Moral Brutus Christianto Wibisono antan Menhankam/Pangab Jendral TNI Edi Sudradjat (68 tahun) meninggal dalam status sebagai Ketua Umum PKPI. Tahun 1999 ia kalah dalam perebutan Ketua Umum Golkar 1999 karena Akbar Tanjung didukung oleh Wiranto. Sekarang, 3 jenderal akan terjun ke partai politik menuju Pilpres 2009, Wiranto, Sutiyoso dan Ryamizard Ryacudu. Ketiganya mungkin berdiri di belakang layar atau dicalonkan oleh tokoh yang muncul sebagai pimpinan partai baru atau partai gurem yang belum punya kursi dan belum tentu lolos electoral threshold. Rizal Ramli dan Putu Ary Suta akan membuka jalan bagi Wiranto sedang Kwik Kian Gie secara terbuka sudah mencalonkan Ryamizard sebagai capres. Sekarang orang boleh beroposisi terhadap pemerintah. Tapi pelbagai gebrakan anti korupsi mengesankan tebang pilih dalam menyeret tersangka. Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan mengeluh mengapa pendahulunya yang menciptakan dana non budgeter tidak disalahkan. Orang mengetahui bahwa pendahulu Rokhmin adalah Sarwono Kusumaatmadja yang sekarang sedang antri tiket di loket PDI-P untuk cagub DKI. Selama 30 tahun lebih Indonesia diperintah secara monolitik oleh rezim Orde Baru. Semua alternatif akan dihancurkan bahkan sebelum sempat berpolitik, termasuk sumber dana yang dikhawatirkan akan menunjang lawan politik tandingan Soeharto. Ibnu Sutowo dipecat tahun 1976 karena meninggalkan warisan utang tak terbayar yang harus diselesaikan oleh tim Sumarlin Radius serta mediasi Liem Sioe Liong dalam kasus bisnis tanker Rapapport. Ali Sadikin tidak diberi jabatan apa-apa setelah lengser dari dua termin jabatan Gubernur DKI tahun 1977. Casino legal yang dikelola oleh Yauw Foet Sen (alias Dadi Darma, ayah Yan Darmadi) ditutup untuk menyetop sumber dana politik Bang Ali. Ketika Sudharmono menjadi Menpen ad interim, maka TVRI dicabut iklannya sehingga Ali Murtopo marah besar ketika pulang dari luar negeri karena sumber dana non budgeter Deppen dicabut oleh rivalnya. Ali Murtopo hanya menjadi Menpen satu periode 1978- 1983 dan akan diganti oleh menpen terlama dalam sejarah RI, Harmoko (1983-1997). Sebagai Ketua MPR 1998 melalui jenjang Ketua Umum Golkar 1993-1998, Harmoko akan menjadi salah satu trio Brutus yang tidak terlupakan oleh Soeharto Tahun 1983 Menhankam/Pangab Jendral M Jusuf (1978-1983) karena terlalu populer dengan pendekatan langsung ke prajurit, digeser menjadi ketua BPK dan Benny Moerdani langsung menjadi Pangab merangkap Pangkopkamtib tanpa melalui jabatan Kepala Staf Angkatan. Pergesekan mulai terjadi antara Benny Moerdani dan Sudharmono sebagai Ketua Umum Golkar 1983-1988 serta pemain ketiga Prabowo seperti diungkapkan oleh Kivlan Zein. Kelompok Prabowo bertekad menghadang Benny Moerdani agar tidak maju sebagai capres. Suatu kekhawatiran yang berlebihan karena handicap factor agama Roma Katolik yang dianut Benny. Dua Faktor Sudharmono menjadi Wapres (1988-1993) setelah Benny Moerdani dilengserkan dari Pangab sebelum SU MPR 1988. Pada SU MPR 1993 , Kasospol ABRI Letjen Harsudiono Hartas melakukan pre emptive strike, mencalonkan Pangab Try Sutrisno sebagai cawapres tanpa konsultasi dengan Panglima Tertinggi Soeharto. Seandainya Hartas dan Try bersabar membiarkan Habibie naik pada 1993, maka Try Sutrisno bisa menjadi Wapres 1998 dan menggantikan Soeharto yang lengser pada 21 Mei 1998. Sejak 1993 Soeharto sudah melihat gelagat dua faktor internasional akan mempengaruhi Indonesia, satu dari Timur Tengah dan yang lain dari globalisasi. Soeharto berpencak silat dengan merangkul keduanya. Secara domestik Soeharto memberi angin kepada kelompok Habibie dan ICMI sedang secara internasional, Soeharto membuat kejutan pasar bebas APEC 1994. Jadi Soeharto ingin popular didalam negeri dengan merangkul kelompok mayoritas, tapi dia juga sadar bahwa Indonesia akan terpuruk kalau tidak ikut globalisasi. Sebelum pasar dibuka Soeharto menggebrak dengan monopoli mobil Timor yang akan ditutup oleh IMF setelah krismon 1997. Selama perjalanan politik tersebut, sumber dana nonkonvensional yang dulu berasal dari kasino Yan Darmadi, dialihkan menjadi lotere dengan sebutan Porkas dan kemudian SDSB. Yang tampil resmi adalah Yayasan yang direstui Departemen Sosial tapi penyelenggaraan SDSB mirip judi hwa hwee di zaman Ali Sadikin. Namun kali ini dana tersebut mengalir ke pusat kekuasaan di Cendana. Pengelola swasta yang menjadi the real operators antara lain Didi Dawis dan Saiman Ernawan dkk dan kakak beradik Robby dan Hendra Sumampouw dalam PT Widyadana Perkasa. Duet Sumampouw digeser setelah Benny Moerdani lengser oleh kelompok proxy Cendana dalam PT Artadana Kriya Tapi Robby Sumampouw akan come back dalam BPPC cengkeh Tommy Soeharto. Seluruh intrik politik bisnis yang berlangsung selama rezim Soeharto adalah proses sclerosis,
Re: [mediacare] Suka Dukanya Berjalan Kaki di Jakarta
Wah, saya suka jengkel mengetahui perlakuan seperti orang yang menabrak anda itu. Di Medan, kota saya, fenomena itu mungkin lebih parah. Jalan melawan arus kendaraan menjadi biasa, apalagi motor naik ke trotoar. Lampu merah sering tak digubris, maka macet menjadi pemandangan biasa di traffic light. Tante saya yang dari Jakarta sampe batal meminjam mobil untuk dikemudikannya sendiri melihat situasi itu. Begitulah, semestinya DLLAJ, dinas yang mengelola lalulintas, bisa lebih proaktif. Jangan sekadar berdiri seperti patung di persimpangan. Kalau ada motor naik trotoar, kendaraan melawan arus, dsb. ya ditindak. Cemana? Ok, becareful lah kalau lain kali jalan di Jakarta atau di Medan. salam nt --- agussyafii [EMAIL PROTECTED] wrote: Suka Dukanya Berjalan Kaki di Jakarta Cobalah sekali-kali berjalan kaki ditrotoar jalan protokol seperti kota Jakarta, tentunya akan banyak cerita yang menarik. Demikian halnya dengan saya memiliki kesenangan tersendiri untuk jalan kaki, apa lagi ketika bulan ramadhan yang lalu ditengah kemacetan saat terdengar adzan maghrib saya suka turun dari bus kota untuk jalan kaki mencari tempat sekedar untuk berbuka puasa. Kira-kira baru 100 meter saya berjalan ditrotoar dari belakang ada sepeda motor nyruduk yang membuat saya hampir terjatuh. Sang pengemudi motorpun berhenti sambil membuka helmnya, Makanya kalo jalan liat dibelakang ada kendaraan minggir, jangan malah ketengah. Dengan tampang galaknya. Saya sempat berpikir dia yang nabrak kok malah lebih galakan ya? Kesalehan individu seringkali tidak berbanding lurus dengan kesalehan kita dijalan raya. Pengennya buru-buru sampe rumah. Tapi menaikkan motor ditrotoar cerminan kesalehan sosial yang rendah. Bagaimana menurut anda? Wassalam, Agussyafii http://agussyafii.blogspot.com Want to start your own business? Learn how on Yahoo! Small Business. http://smallbusiness.yahoo.com/r-index
[mediacare] 4 Nilai Tambah Qurban for Survivors
*4 Nilai Tambah Qurban for Survivors`* 2006-12-11 16:53:26 *Survivors* adalah para korban bencana di negeri ini. Mereka harus bertahan hidup (*survive*), bahkan dalam kondisi yang serba kekurangan dan cengkeraman kemiskinan. Qurban for Survivors adalah bentuk pengabdian seorang hamba allah untuk memenuhi seruan Tuhannya (QS. Al Kautsar: 2), *Maka laksanakanlah shalat karena Tuhanmu, dan berqurbanlah (sebagai ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah)*. Ketakwaan dari pengabdianlah yang sampai kepada Allah SWT. Sementara daging qurban yang disyaratkan, menjadi sedekah multimanfaat untuk *survivors *di kawasan-kawasan pasca bencana dan titik-titik lokasi rawan bencana. Ada empat nilai tambah dengan berqurban melalui program QURBAN FOR SURVIVORS, yakni; *Amanah dan Transparan :* Pequrban/donatur mendapat laporan pandangan mata/reportase dengan fasilitas Short Message service (SMS) pada pelaksanaan qurban, serta dokumentasi visual pada laporan akhir (final report). Pertanggungjawaban dana dipublikasi pada www.aksicepattanggap.comhttp://www.aksicepattanggap.com/v3_index.php/vw/serta link dengan situs/media mitra sinergis ACT. *Pemberdayaan Berkelanjutan :* Pequrban/donatur tak sekadar 'beli putus' demi menggugurkan kewajiban berqurban, melainkan secara otomatis turut memberdayakan ekonomi para korban bencana, yang berusaha mempertahankan hidup dengan menjaga amanah sebagai mitra Lumbung Ternak ACT. *Ekspresi Kemanusiaan Sejati : *Pequrban/donatur dapat mengekspresikan rasa pedulinya dengan terjun langsung ke lokasi penerima qurbannya, dengan bergabung sebagai relawan (volunteer) bersama MRI-Masyarakat Relawan Indonesia. *Keberpihakan Kepada Rakyat : *Pequrban/donatur dengan nyata telah memilih berpihak kepada korban bencana mitra ACT, yang berjuang memberdayakan diri dengan usaha ternak rakyat di tengah kepungan bisnis peternakan kapitalis. --- *Qurban for Survivor, berbagi nikmat qurban * Ketentuan harga hewan Qurban for Survivor: Kambing/DombaRp. 725.000,-/ekor Sapi Rp. 5.525.000,-/ekor *Rekening Qurban for Survivor : * Bank Central Asia Acc. No. 676 030 3133 (Swift Code: Cenaidja) Bank Syariah Mandiri Acc. No. 004 011 Bank Mandiri Acc. No. 128 000 4555 808 Bank Muamalat Indonesia Acc. No. 304 0022 915 Bank Negara Indonesia Syariah Acc. No. 009 611 0239 (setiap transfer beri keterangan : Qurban) *Info lebih lanjut: * Bayu Gawtama (Communication) - 021-741 4482 ext 121 Email : [EMAIL PROTECTED] -- -- andips Hidup untuk Belajar dan Beramal www.andips.blogspot.com http://andips.multiply.com
[mediacare] KONFERENSI PERS KANAYA TABITHA ESC
KONFERENSI PERS KANAYA TABITHA mejadi ikon dan pasien LIPOTOMY (Liposuction without surgery) European Slimming Centre (ESC). Hotel Nikko jakarta Rabu, 20 Desember 2006 14.00 WIB - selesai Konfirmasi via sms : Firman 0818-137627 Sekarang dengan penyimpanan 1GB http://id.mail.yahoo.com/
[mediacare] DPRD Depok Temukan Penyimpangan Sejumlah Proyek
http://www.republika.co.id/online_detail.asp?id=275204kat_id=23 Online » Nasional Senin, 11 Desember 2006 18:54:00 DPRD Depok Temukan Penyimpangan Sejumlah Proyek Depok-RoL-- Komisi C DPRD Depok menemukan penyimpangan sejumlah proyek pembangunan di wilayah Depok, berdasarkan hasil pantauan di lapangan. Hasil pantauan kami memperlihatkan banyak pengerjaan proyek yang menyimpang dari perencanaan yang telah ditetapkan sebelumnya, kata anggota Komisi C, Hasbullah M Rahmad, di Depok, Senin (11/12). Beberapa proyek yang bermasalah itu antara lain pembangunan jalan tembus Sentosa Raya - Ir Juanda, Jalan Kemakmuran Raya, renovasi kantor Kecamatan Sukmajaya, dan pagar taman di depan Pasar Agung serta sebuah gedung SD di Sawangan. Hasbullah yang berasal dari F-PAN tersebut mengatakan pembangunan pagar taman di depan Pasar Agung, menyalahi aturan karena jarak antar satu tiang ke tiang lainya sepanjang tiga meter bukan dua meter. Saya khawatir tiang tersebut mudah roboh oleh keberadaan Pedagang Kaki Lima (PKL), katanya. Hasbullah menduga penyimpangan itu disebabkan kesalahan Pemkot dalam melaksanakan proses tender proyek, karena pemenang tender diambil berdasarkan penawaran harga terendah sehingga pelaksana proyek berpotensi mengabaikan kualitas. Pemkot hanya mengejar target penyelesaian proyek saja, tidak memperhatikan aspek lainnya yang lebih penting, ujarnya. Hal senada juga dikatakan oleh Wahyudi (F-Demokrat) yang mengatakan proyek pembangunan saluran air Jalan Sentosa Raya yang dibuat tidak bermuara ke Kali Ciliwung, namun ke saluran pembuangan di lingkungan perkampungan penduduk. Seharusnya saluran air itu dibuat landai sehingga air mengalir menuju Kali Ciliwung. Kalau dihubungkan ke saluran air rumah warga akan menimbulkan genangan, katanya. Hasbullah mengatakan Komisi C akan melaporkan hasil temuannya kepada Pimpinan DPRD untuk selanjutnya direkomendasikan kepada Walikota terkait kinerja para pelaksana proyek di lapangan. antara/abi
[mediacare] Undangan Sarasehan Film Bye-Bye Buyat dalam Ajang Nominasi FFI 2006
Kepada Yth. Rekan-rekan Wartawan Media Cetak dan Elektronik Di Tempat Undangan Syukuran Sarasehan Film Bye-Bye Buyat dalam Ajang Nominasi FFI 2006 Apresiasi yang diberikan Festival Film Indonesia 2006 kepada film Bye-Bye Buyat sebagai nominasi karya dokumenter terbaik merupakan sesuatu yang patut disyukuri. Ternyata film dokumenter yang sering menyampaikan kejadian yang terpinggirkan dari arus utama mendapat tempat di perfilman nasional. Menandai nominasi yang diberikan kepada film Bye-Bye Buyat dalam FFI tahun 2006, JATAM, KELIR, dan WALHI mengadakan syukuran dan refleksi tentang kiprah film dokumenter dalam perfilman nasional serta pencitraan korporasi (corporate imaging) dalam industri ekstraktif. Untuk itu, JATAM, WALHI dan KELIR mengundang kawan-kawan untuk hadir pada Syukuran Sarasehan Film Bye-Bye Buyat dalam Ajang Nominasi FFI 2006 dengan tema Film Dokumenter dan Pencitraan Korporasi yang dilaksanakan pada : Hari/tanggal : Rabu, 13 Desember 2006 Jam : 10.00 13.00 WIB Tempat : Café Au Lait, Jl. Cikini Raya No. 17 (depan Café Marios Place) Jakarta Narasumber : 1. Radhar Panca Dahana, budayawan, penulis masalah sosial dan budaya : Peran film dokumenter di ajang perfilman nasional. 2. Tanete Pong Masak, dosen Kajian Media, Institut Kesenian Jakarta : Pengaruh aktivitas pencitraan korporasi terhadap perkembangan film dokumenter . Moderator : Tomy Taslim Demikian undangan ini kami sampaikan, kami berharap rekan-rekan dapat meluangkan waktu untuk hadir bersama kami. Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih. Salam Lestari, Luluk Uliyah Media Publikasi Jatam HP 0815 9480 246
[mediacare] Kompas Daily fires journalist-cum-union-leader for refusing reassignment
Kompas Daily fires journalist-cum-union-leader for refusing reassignment; AJI calls it a move to undermine union 12 December 2006 Source: Alliance of Independent Journalists (AJI), Indonesia The Alliance of Independent Journalists (AJI) protests the dismissal of senior journalist Bambang Wisudo from Kompas Daily on 8 December 2006 and the intimidating manner in which it was done. Bambang, who is also secretary of the Kompas Trade Union, has worked for the Jakarta-based newspaper for 15 years. He was purportedly dismissed for refusing to be reassigned to Ambon, in the Maluku Province, 2,300km east of Jakarta. However, AJI said that Wisudo's reassignment was prompted by his efforts to improve the union's reportage standards and address policies instituted by the newspaper's management seen to be disruptive to workforce productivity and the readers. AJI strongly condemns the atmosphere of intimidation created by the Kompas Daily management when the company's security personnel forcefully removed Bambang from the office and detained him against his will for several hours in a holding cell. Bambang was only released upon being delivered a dismissal letter signed by Editor-in-Chief Suryopra tom o. AJI said Kompas Daily's intimidation, detention, and dismissal of (Bambang) are reprehensible, inhumane, and illegal. It continued, The 'Kompas Daily' management's efforts to restrict human rights and curtail collective efforts to improve communications are prohibited by the Constitution and labour law, and could result in criminal sanctions. AJI demands that Kompas Daily take the following actions: - Reinstate Bambang to his former position at PT Kompas Media Nusantara. - Recognise the workers' right to elected representation and Bambang's role as the union secretary. - Rescind the decision to send Bambang to Ambon and abandon its policy of relocating union members. - Respect the workers' right to assemble and form trade unions without intimidation. - Review the management's culture of intimidation, starting with a thorough, transparent investigation of the events behind Bambang's dismissal and a decisive, corrective action against the company's security personnel. Please send your support by sending your protest letters to PT KOMPAS Media Nusantara, addressed to: Mr. Jacob Oetama, Mr. St Sularto and Mr. Suryopra tom o. Facsimile: +62 21 548 6085, 548 3581 E-mail: [EMAIL PROTECTED] 1_newn.gif Description: GIF image
[mediacare] SURVIVAL IN JOURNALISM TV
Bertahan dalam jurnalisme Televisi tidaklah mudah. Berbagai tantangan tentunya harus dihadapi oleh para jurnalis TV dalam peliputan hingga penyajian berita. kedua proses tersebut, baik peliputan berita maupun pengemasan berita dalam berbagai variasi tayangan, membutuhkan kerja keras dan peran serta para jurnalis TV. Dalam peliputan berita, para jurnalis harus berhadapan dengan berbagai rintangan, mulai dari daerah peliputan yang tidak bersahabat, seperti daerah konflik atau daerah korban bencana, narasumber yang berbeda karakter, hingga diburu oleh waktu yang sangat terbatas. sementara, Dalam penyajian berita pun, para jurnalis TV dituntut untuk kreatif. Tidak hanya dengan menggunakan bahasa yang sesuai namun juga membuat variasi tayangan berita yang berbeda dengan stasiun TV lainnya. Oleh karena itu, mahasiswa jurusan mass Communication STIKOM The London School of Public Relatiions Jakarta berniat menyelenggarakan Seminar Sehari bertajuk Survival in TV Journalism. SURVIVAL IN JOURNALISM TELEVISION Tanggal : 16 Desember 2006 Tempat : WISMA ANTARA Waktu : 10.00 15.00 WIB Pembicara : Karni Ilyas (Senior Jurnalis dan Direktur Pemberitaan ANTV ) Arief Suditomo (Jurnalis Tv dan Direktur Pemberitaan RCTI ) Moderator : Rahma Alia (Jurnalis dan Presenter Berita ANTV ) Hiburan : LSPR HOME BAND Ditunggu kehadiran Sahabat semua dalam seminar survival in journalism tv yang diadakan mahasiswa mass communication 4567 LSPR.. info lebih lanjut dan reservasi hubungi: irma: 0818114220 melati: 081318865258 hanna : 08159955717
[mediacare] Takut Bini
Takut Bini Saya pernah diundang oleh salahsatu komunitas ITB, bukan Institute Teknologi Bandung lho, melainkan Komunitas Ikatan Takut Bini (ITB) yang terdiri para suami yang takut ama bininya. Salahsatu peserta bertutur bahwa semua para suami ITB ini hampir 99% masuk neraka karena saking takutnya sama istri sehingga melakukan perbuatan apapun untuk kepentingan istri termasuk korupsi, kolusi, nepotisme. Tapi ada satu suami yang sedang didepan pintu surga, dia tanya sama calon penghuni surga. Kenapa disaat para suami banyak masuk neraka sementara dia malah calon penghuni surga. Sang suami calon penghuni surga itu menjawab, apapun perbuatan yang dilakukan sehingga dia menjadi calon penghuni surga karena dia takut sama istrinya. Oalah ternyata penghuni neraka dan surga ini semuanya sama-sama takut istri to.. Cerita diatas hanya sekedar mengingatkan buat para suami agar tidak terlalu takut dengan istri melainkan takut kepada Allah SWT, eh maksudnya apa ya? Maksudnya jika istri mendorong-dorong untuk menghalalkan segala cara mendapat materi ya para suami sebaiknya menolaknya. Tapi apakah anda suami yang takut istri? Wassalam, Agussyafii http://agussyafii.blogspot.com
Re: [mediacare] Re: Imbauan bagi Pak Jakob Oetama - tentang nilai-nilai Kompas
Oh, jangan khawatir! Selama pengalaman saya 7 tahun di Kompas, saya tahu, umumnya orang Kompas akan memilih tutup mulut dan main aman dalam situasi genting (ini mungkin kecenderungan di banyak media, bukan cuma Kompas). Saya tidak menyalahkan mereka. Tapi, tak usah mengharapkan ada pernyataan terbuka di milis atau media tentang kasus yang menimpa Wisudo dari mereka. Kalau dibilang dendam, tidak ada. Sampai saat ini saya tetap berhubungan baik dengan teman-teman di Kompas. Waktu saya menikah (sesudah saya keluar/dipaksa mundur dari Kompas), saya juga mengundang Pak Jakob Oetama. Dan beliau juga datang kok! Sesudah saya keluar dari Kompas, sejumlah tulisan yang saya kirim juga pernah dimuat di Kompas. Jadi saya yakin, pimpinan Kompas dan Pak Jakob juga tidak punya dendam pada saya. Kami berdua sama-sama tahu, apa yang terjadi pada 1995, ketika saya dipaksa mundur dari Kompas adalah karena TEKANAN REZIM SOEHARTO. Kompas tak punya pilihan lain dan tak punya kekuatan menolak tekanan Menteri Penerangan Harmoko waktu itu dan para pimpinan PWI Pusat dan PWI Jakarta (waktu itu diketuai Tarman Azzam). Ingat, jika Kompas bandel, bisa dibreidel kapan saja waktu itu! Jadi, ketika saya dipaksa keluar waktu itu, kami sama-sama tahu, alasannya adalah 100% pertimbangan politik. Karena Pak Jakob pun mengakuyi, tidak ada satu pun kesalahan yang saya lakukan sebagai KARYAWAN. Tempat saya bekerja sekarang lebih baik dari Kompas? Bung, saya sudah pernah bekerja 3 suratkabar nasional (Pelita, Kompas, Media Indonesia), 1 majalah berita mingguan (DR), dan 1 stasiun TV (Trans), dan kesimpulan saya tidak ada tempat bekerja yang sempurna. Masing-masing punya kelebihan dan kekurangan sendiri-sendiri. Pernyataan saya di bawah ini justru berasal dari rasa cinta saya pada Kompas, karena saya tahu nilai-nilai luhur yang ditanamkan para pendiri Kompas (almarhum PK Oyong) sangat berharga untuk dipertahankan. Dan Kompas tidak akan bertahan lama, dan akan turun posisinya menjadi sekedar sebagai bisnis cari untung biasa, manakala nilai-nilai keutamaan yang ditanamkan para pendiri Kompas yang awal itu ditinggalkan atau disisihkan. Pak Jakob Oetama dan sejumlah senior saya di Kompas adalah guru-guru saya dalam ilmu jurnalistik. Saya tidak pernah mengingkari hal itu dan tetap menghormati mereka sampai sekarang. Jadi, kritik dan saran yang saya sampaikan justru saya maksudkan untuk kebaikan Kompas, para karyawannya (bukan cuma Wisudo), dan menyelamatkan nilai-nilai para pendirinya, yang mungkin saja sekarang terlanda erosi akibat tuntutan kapitalistik. Kompas punya arti dan makna, karena nilai-nilai itu, yang saya anggap jauh lebih penting dari masalah pribadi. - Original Message From: dimastakha [EMAIL PROTECTED] To: mediacare@yahoogroups.com Sent: Monday, December 11, 2006 10:54:12 PM Subject: [mediacare] Re: Imbauan bagi Pak Jakob Oetama - tentang nilai-nilai Kompas Bung, cobalah lebih balance. Anda kan wartawan senior, tidak usah terjadi hanya percaya satu sumber. Jika itu terjadi, tentu memalukan bukan? Tanya juga teman2 di Kompas, apa yang sesungguhnya terjadi. Jangan terkesan Bung ada dendam terhadap Kompas? Serta, apakah tempat Anda bekerja saat ini lebih baik dari Kompas? salam dimast, ikut prihatin juga --- In [EMAIL PROTECTED] ps.com, Satrio Arismunandar satrioarismunandar @... wrote: Teman-teman, Saya mendapat e-mail dari Sri Yanuarti (Yanu), peneliti LIPI, pengurus pusat AIPI (Asosiasi Ilmu Politik Indonesia), dan istri dari wartawan Kompas Bambang Wisodo, via milis AIPI. Isinya berkenaan dengan kasus pemecatan Bambang Wisudo oleh manajemen Kompas, terkait soal serikat pekerja di Kompas. Yanu adalah rekan saya di AIPI, sedangkan Wisudo adalah juga rekan sesama pendiri AJI (Aliansi Jurnalis Independen), dan dulu juga saya pernah sama-sama kerja di Kompas. Saya sangat terkesan, bahwa menghadapi saat-saat sulit dan penuh tekanan, Yanu, Wisudo dan keluarga tetap tenang dan tabah. Artinya, perjuangan serikat pekerja ini bukan semata-mata urusan Wisudo, tetapi sejak awal sudah disadari dan didukung penuh oleh istri/keluarga. Tentu dengan berbagai risikonya. Dalam kondisi ekonomi dan politik sekarang, di mana nuansa pragmatisme dan oportunisme, kepentingan mau enak sendiri, masih sangat kuat, saya merasa salut bahwa masih ada orang-orang yang berjuang untuk idealismenya. Kalau Wisudo mau hidup enak dan nyaman di Kompas, perusahaan media yang sudah sangat mapan di Indonesia (koran terbesar dan paling berpengaruh) , sebetulnya bisa saja. Kompas adalah salah satu dari sedikit media yang menyediakan pensiun buat karyawannya. Namun, Wisudo memilih jalan lain, dan kini dia menanggung risiko perjuangannya. Yakni, dipecat oleh manajemen Kompas. Kita tidak tahu apa yang akan terjadi kemudian, dan tidak ingin menduga-duga. Yang jelas, Wisudo dkk akan terus berjuang, di dalam Kompas maupun di luar Kompas. Salah satu alternatifnya tentu lewat jalur hukum (LBH). Di sini saya
[mediacare] Statistik perbandingan jenis kelamin dan poligami
Analisa menarik soal perbandingan antara laki-laki dan perempuan di Indonesia; memecah mitos poligami. On 11/12/06, ari a. perdana [EMAIL PROTECTED] wrote: Lupakan sementara soal halal-haram atau legal-tidaknya poligami. Mari kita lihat apakah 'maksud baik' dari poligami punya dasar atau relevansi. Tujuan sosial dari poligami (sering dilontarkan) adalah 'menolong' perempuan. Asumsi dasar: - 1. Cara yang paling efektif untuk 'menolong' kaum perempuan adalah dengan 'menyediakan' suami sebagai pelindung dan pencari nafkah. 2. Secara implisit diasumsikan bahwa jumlah perempuan lebih banyak dari laki-laki sehingga terjadi 'kelebihan penawaran' dari perempuan (dan sebaliknya, 'kelebihan permintaan' atas laki-laki). Fakta: - 1. Sex ratio (laki2/perempuan) di Indonesia, berdasarkan Sensus Penduduk 1980 = 101. Untuk setiap 100 perempuan ada 100 laki2. Dalam angka absolut, ini sama dengan 'surplus' laki-laki lebih dari 630 ribu (tahun 2000). 2. Sex ratio untuk Muslim saja juga sama dengan nasional = 101 (jika umat Islam dari seluruh usia dipasangkan, masih ada sekitar 460 ribu laki-laki Muslim yang tidak mendapat pasangan di tahun 2000). 3. Rasio gender menjadi terbalik (populasi perempuan lebih banyak dari laki-laki) di usia 60 tahun ke atas. Untuk populasi Muslim di atas 60 tahun, rasionya adalah 90 laki-laki untuk setiap 100 perempuan. Semakin tua kelompok usia, semakin banyak populasi perempuan. Ini adalah kecenderungan yang berlaku di seluruh dunia, karena memang tingkat harapan hidup perempuan lebih tinggi. 4. jumlah perempuan juga lebih banyak di antara mereka yang berpendidikan rendah (lulusan SD atau di bawahnya), khususnya yang ada di pedesaan. Tanpa memandang agama, rasio gender bagi mereka yang paling untung hanya lulus SD adalah 88 di perkotaan dan 94 di pedesaan. 5. Lebih banyaknya populasi laki-laki dibanding perempuan bukan hanya terjadi di Indonesia. Ini adalah kecenderungan umum di negara- negara berkembang. Bahkan, negara-negara Muslim justru punya rasio gender yang sangat tinggi. Rasio gender Di Saudi Arabia, Oman, Bahrain dan Uni Emirat Arab lebih dari 120. Bahkan di Kuwait dan Qatar, rasionya lebih dari 150, tertinggi di seluruh dunia. Di dua negara yang dalam banyak literatur menjadi rujukan masyarakat paling bias gender, China dan India, rasio gendernya hanya 105, masih lebih rendah dibandingkan negara-negara itu. Implikasi: -- 1. Tidak betul bahwa perempuan lebih banyak dari laki-laki. 2. Fakta statistik ini cukup untuk menggugurkan asumsi yang mendasari argumen 'motif sosial' poligami. 3. Jadi, kalaupun poligami itu hendak dicari justifikasinya secara ekonomi, maka harusnya para pria yang ingin berpoligami memperistri janda miskin berusia 60 tahun ke atas dan setinggi-tingginya hanya lulusan SD. Barulah poligami memiliki relevansi ekonomi sebagai cara untuk menolong perempuan lepas dari kemiskinan. Bukan gadis atau janda muda (apalagi yang lulusan PTN dengan IPK 3,6 yang secara statistik tidak mungkin termasuk warga miskin). 4. Meskipun demikian, apakah poligami adalah cara paling efektif? Kenapa tidak mekanisme subsidi, zakat atau transfer langsung? 5. Kalau argumennya adalah mereka tetap butuh suami sebagai kepala keluarga, kenapa tidak membantunya dengan mencarikan janda-janda miskin suami yang belum beristri dan kemudian menjadikannya keluarga angkat untuk dinafkahi? Kesimpulan: -- 1. Argumen 'motif sosial' poligami tidak punya justifikasi empris. Setidaknya relevansinya di era sekarang tidak ada. 2. Mungkin (mungkin!) poligami halal. Tapi at best, secara sosial ia adalah tindakan sia-sia. Kalau untuk hal2 lain Islam mengatakan bahwa yang sia-sia bisa menjadi haram, sama halnya dengan poligami toh? 2. Yang masih tersisa adalah argumen 'motif syahwat.' Bukan motif sosial. Catatan kaki: --- 1. Data yang digunakan adalah data SP 2000. Kita bisa beranggapan rasio gender tidak akan banyak berubah dalam 6 tahun. Tapi kalaupun berubah, trend justru menunjukkan bahwa makin lama jumlah laki2 makin banyak, dan sex ratio makin condong ke laki2 ('surplus' laki2 makin besar dari tahun ke tahun). 2. Di tahun 70-80an memang jumlah penduduk perempuan lebih banyak. Tapi paling rendah, rasionya hanya sekitar 97 perempuan per 100 laki-laki. Secara statistik ini tidak cukup untuk mendukung hipotesus 'surplus perempuan.'
Re: [mediacare] Pimred Kompas: PHK Bambang Wisudo Terkait Indisipliner
GODAM BANGGAH PADA DIRINYAH. tuh...khan ternyatah peringetanku pada si Ariep nan pudar mendapetken legitimasihnyah bukan? bahuwa PARA WARTAWAN INIH, TERMASUP ARIEP NAN PUDAR ADA KECENDRUNGAN JENIS WARTAWAN OKEM yang enggak tauk DISIPLIN KARYAWAN SAKBUAH PERUSAHAAN? heheheh..kena luh kemaluannyah!! Wido Q Supraha [EMAIL PROTECTED] wrote: Updated Pimred Kompas: PHK Bambang Wisudo Terkait Indisipliner Budiono Darsono - detikcom Jakarta - Pemimpin Redaksi Harian Kompas, Suryopratomo, angkat bicara soal PHK atas seorang wartawannya, Bambang Wisudo. Ini soal indisipliner dan hubungan kekaryawanan biasa, tandas Suryopratomo. Suryopratomo juga membantah terjadinya penganiayaan terhadap Bambang Wisudo. Kepada detikcom, Senin (11/12/2006) Suryopratomo menjelaskan, PHK terhadap Bambang Wisudo, sudah dilakukan melalui proses dan mekanisme kekaryawanan yang berlaku di lingkungan Kelompok Kompas Gramedia (KKG). Salah satu bentuk indisipliner yang dilakukan Bambang Wisudo, tak lain karena Bambang Wisudo telah menyebarkan surat pribadinya kepada pimpinan Kompas di luar batas kepantasan. Ditambah fitnah dengan penistaan sehingga membuat resah, tandas Suryopratomo. Jadi jelas-jelas sudah terjadi ketidakcocokan antara kedua belah pihak. Dan kami ingin menyelesaikan secara baik baik, jelas Suryopratomo yang akrab dipanggil Tommy. Sedangkan mekanisme PHK itu, menurut Suryopratomo, antara lain juga sudah melalui serangkaian rapat dengan Dewan Kehormatan Karyawan (DKK) Harian Kompas. DKK ini diketuai oleh wartawan senior Kompas, Ninok Leksono. Tahapan berikutnya, PHK itu disampaikan ke Depnakertrans untuk mendapat persetujuan. Dan kepada yang bersangkutan pun sudah diberi penjelasan resmi mengenai PHK itu melalui surat, kata Suryopratomo. Selama PHK itu diproses di Depnaker, menurut Suryopratomo, Bambang Wisudo tetap memperoleh hak-haknya sebagaimana mestinya. Hak-hak itu antara lain gaji setiap bulannya. Hak-hak itu diberikan utuh kepada Bambang Wisudo tanpa perlu dia masuk ke kantor lagi. Hak- hak itu diberikan sampai Depnaker menyetujui PHK itu, jelas Suryopratomo. Jadi menurut Suryopratomo, PHK terhadap Bambang Wisudo itu benar-benar masalah kekaryawanan biasa. Tidak ada hubungannya dengan soal saham atau pun soal pembatasan untuk perkumpulan karyawan. Manajemen tetap memberi kebebasan bagi karyawan untuk mendirikan perkumpulan yang dipandang perlu oleh karyawan, tandas Suryopratomo. Tak ada Penganiayaan Benarkah telah terjadi penganiyaan dan penahanan Bambang Wisudo oleh petugas Satpam KKG? Sama sekali tidak ada penganiayaan atau pun penahanan terhadap Bambang Wisudo oleh Satpam KKG, tandas Suryopratomo. Semua itu bisa dilihat dari rekaman CCTV yang ada, jelas Suryopratomo.(bdi/asy) Source : http://www.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2006/bulan/12/tgl/11/time/160707/idnews/718686/idkanal/10 - Check out the all-new Yahoo! Mail beta - Fire up a more powerful email and get things done faster.
[mediacare] Re: Soekarno dan Bernhard
Sdr. Danny Lim, Saya silakan anda membaca tulisan saya berjudul Soekarno yang dimuat di :SUPERKORAN on line (www.superkoran.info) yang mediatornya dan diterbitkannya di Vancouver. Ada yang menentang perkawinan Soekarno dengan Hartini, sahabatnya sejak kecil, yaitu ayah saya. Salam saya, Anwari Doel Arnowo 11 Desember 2006 Toronto, Ontario - Canada --- In mediacare@yahoogroups.com, Danny Lim [EMAIL PROTECTED] wrote: SOEKARNO DAN BERNHARD Oleh Danny Lim Soekarno adalah proklamator dan presiden pertama RI, ia seorang poligamist jempolan, istrinya ada sembilan orang semuanya openbaar tidak ada yang disembunyikan. Ada Fatmawati, Hartini, Ratna Sari Dewi, Yurike Sanger dll. Ketika Soekarno berkuasa, tidak ada yang mempersoalkan poligaminya. Kini Soekarno telah wafat juga tidak ada yang mempersoalkan poligaminya. Bahkan salah satu putri beliau diterima oleh bangsa Indonesia sebagai presiden RI menggantikan Abdurrachman Wahid. Semua istri dan anak-anak Soekarno menyayangi dan mengagumi Soekarno, rakyat Indonesia idem dito. Bernhard adalah suami Ratu Juliana, ia juga seorang poligamist, istrinya ada tiga, satu openbaar yaitu almarhum Ratu Juliana dan dua istri berstatus simpanan. Istri simpanan itu yang pertama berdarah Jerman, dari hubungan mereka lahir Alicia yang kini tinggal di Amerika. Istri simpanan Pangeran Bernhard kedua berdarah Perancis, dari hubungan mereka lahir Alexia yang kini tinggal di Perancis. Yang menjadi Ratu Belanda kini adalah Beatrix, putri sulung pangeran Bernhard dengan Ratu Juliana. Alicia dan Alexia adalah adik tiri Ratu Beatrix. Orang Belanda bisa menerima dua istri simpanan dan anak-anak tiri pangeran Bernhard itu, meski pun tahu UU Belanda tidak membolehkan poligami. Tanpa mempertimbangkan agama Soekarno dan Bernhard, dua tokoh dunia itu telah mematuhi UU negerinya masing-masing dalam hal poligami. UU Indonesia membolehkan poligami maka semua istri dan anak-anak Soekarno openbaar dan sah. UU Belanda melarang poligami maka hanya Ratu Juliana dan anak-anaknya yang sah, dua istri lainnya berstatus simpanan dan anak-anaknya berstatus anak di luar nikah. Namun apa pun statusnya, Soekarno dan pangeran Bernhard menyayangi istri-istri dan semua anak-anaknya, dan sebaliknya. Kalau ada yang iseng hendak mengutak-atik ke-poligami-an Soekarno dan Bernhard, maka kita ajukan saja pertanyaan ke pada yang iseng itu Who are you kok jahil menggunjingkan Soekarno dan Bernhard? Pertanyaan analogis yang aktuil Who are you kok menggunjingkan AA Gym?
Balasan: [mediacare] Istri saya mengizinkan saya kawin lagi....
Enak sih punya dua istri. Apalagi empat. Itu sih ceritanya pemilik restoran wong solo. Mr Gedabrus tak nolak kawin lagi. Satrio Arismunandar [EMAIL PROTECTED] wrote: Ketika orang ribut soal AA Gym kawin lagi, istri saya juga meributkannya. Ditambah lagi kasus Yahya Zaini dan penyanyi dangdut Maria Eva. Maka lengkaplah perbincangan soal selingkuh dan poligami di rumah kami. Istri saya bicara dengan bersemangat dan berapi-api. Saya lebih banyak diam, senyum sedikit, dan manggut-manggut saja. Tapi untunglah, dia cukup rasional dan mengizinkan saya berpoligami. Syaratnya, seperti yang dilakukan Rasulullah SAW dulu, saya harus memilih janda yang sudah tua, keriputan, jelek, sakit-sakitan, miskin, dan punya anak banyak Mau satu truk janda-janda seperti itu, silahkan saja jika mau mengawininya. katanya. Wah, padahal (istri saya juga tahu), idola saya 'kan Luna Maya Terpaksa batal deh berpoligami! Apalagi gaji saya juga belum naik-naik. Untuk ngurusi satu istri dan 2 anak saja sudah pusing tujuh keliling. Belum lagi bayar tagihan air, listrik, bayar iuran sekolah anak, dan makan di kantor (kantor cuma ngasih jatah kupon 1 kali makan perhari @ Rp 8.500. Padahal saya makan dua kali, karena kerja sampai malam). Untuk kawin dengan Luna Maya juga tidak mungkin. Alasannya sederhana, Luna Maya tidak kenal sama saya.. Salam, Satrio Arismunandar TransTV MOD: Sekadar bertanya: Apakah Mas Satrio melarang istrinya untuk bekerja? Kan dengan istri bekerja bisa mengurangi pusing tujuh keliling... Web: http://groups.yahoo.com/group/mediacare/ Klik: http://mediacare.blogspot.com atau www.mediacare.biz Untuk berlangganan MEDIACARE, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links - Kini dengan simpanan sebanyak 1GB http://my.mail.yahoo.com/
[mediacare] Kasus Munir Dalam Politik Luar Negri Belanda
Radio Nederland Siaran Indonesia - Ranesi. http://www.ranesi.nl/tema/temahukdanham/KasusMunir/Munir_Belanda061109 Kasus Munir Dalam Politik Luar Negri Belanda ranesi 09-11-2006 Hak-hak azasi manusia, itulah salah satu tonggak politik luar negeri Belanda. Faktor inilah yang menjadi ganjalan di masa silam dalam hubungan antara Indonesia dan Belanda. Pada tahun 1990an, pemerintah Indonesia menganggap Belanda terlalu menggurui Jakarta dalam kritik soal pelanggaran hak-hak azasi manusia. Hubungan Belanda-Indonesia saat ini baik sekali, apalagi setelah Belanda lewat Menteri Luar Negeri Benard Bot mengakui 17 Agustus 1945 sebagai hari kemerdekaan Indonesia. Namun bagaimana dengan kasus pembunuhan tokoh hak-hak azasi manusia Munir? Apa dampaknya untuk persahabatan Belanda Indonesia ? Radio Nederland Wereldomroep meminta komentar para politisi Belanda di Den Haag. Memprihatinkan Tidak semua politisi Belanda setuju situasi hak-hak azasi manusia di Indonesia sudah sempurna. Dan mengingat tonggak HAM dalam politik luar negeri Belanda, maka untuk sementara kalangan politisi di Den Haag Belanda masih harus kritis ihwal kasus Munir ini. Misalnya Farah Karimi, anggota parlemen Belanda untuk partai Kiri Hijau, GroenLinks. Farah Karimi: Saya selalu meminta perhatian parlemen untuk kasus Munir, karena ini juga merupakan tanggung jawab pemerintah Belanda. Organisasinya Munir juga mendapat bantuan LSM Belanda dan Munir datang ke Belanda atas undangan salah satu LSM Belanda. Saya sangat kecewa dengan proses peradilan kasus Munir, dikabarkan dinas-dinas intel terlibat, tapi satu-satunya terdakwa bebas. Itulah sebabnya partai Kiri Hijau menentang ekspor kapal krovet ke Indonesia karena ini adalah isyarat yang salah pada Indonesia, kami tetap berpendapat situasi HAM di Indonesia masih memprihatinkan, dan penjualan perlengkapan militer tidak membantu menyelesaikannya. Perubahan Boikot ekspor militer, memberi kesan kadaluwarsa dalam hubungan Belanda-Indonesia. Kita tidak mungkin menganggap Indonesia masa kini seakan-akan tidak ada perubahan. Memang Belanda terlibat juga dalam kasus Munir, tapi kita tidak bisa meremehkan perubahan HAM di Indonesia. Demikian Bert Koenders jurubicara luar negeri partai sosial demokrat PvdA yang beroposisi. Bert Koenders: Saya yakin ada perubahan di Indonesia. Pemerintah SBY mencatat kemajuan dalam bidang hak-hak azasi, misalnya di Aceh. Memang pada awalnya kami menentang ekspor kapal korvet, tapi mustahil mengangap Indonesia saat ini sama dengan Indonesia tahun 1990an. Contohnya Aceh, kami tadinya menentang karena kapal korvet itu bisa dimanfaatkan di Aceh. Tapi sekarang Aceh sudah berubah, dan ini tidak bisa dipungkiri. Indonesia membutuhkan kapal krovet ini untuk membasmi bajak laut. Bukan tanggung jawab Belanda Sikap kritis terhadap keadaan hak-hak azasi manusia di Indonesia dalam kasus Munir ini tentu saja ditentang oleh partai-partai pemerintah, yang mendukung kebijakan pemerintah Belanda untuk mengekspor kapal korvet ke Indonesia. Hans van Balen dari partai konservatif VVD menyesalkan pembunuhan ini tapi ini bukan tanggung jawab pemerintah Belanda. Hans van balen: Munir berada dalam pesawat Garuda, diracun, dan meninggal, kemudian diotopsi di Belanda. Ini bukan tanggung jawab khusus Belanda. Masalah ekspor kapal korvet sudah diperiksa dan dinyatakan mustahil dimanfaatkan untuk masalah kekerasan dalam negeri di Indonesia. Jangan lupa kami mengakui NKRI dan korvet ini sudah dijual dan kami senang. Sikap ini didukung wakil partai pemerintah terbesar CDA, partai kristen demokrat Henkjan Ormel. Indonesia adalah negara penting dengan hubungan historis dengan Belanda. Henkjan Ormel: Di Belanda tinggal banyak orang dengan latar belakang Indonesia. Hubungan bersejarah ini kini bagus sekali, dan hubungan ini jangan digangu lagi dengan melarang ekpor korvet ke Indonesia gara-gara kasus Munir. Memang Belanda harus mengikuti perkembangan kasus Munir ini. Kapal-kapal korvet ini perlu untuk membasmi bajak laut, di masa silam memang pernah kapal korvet pernah dimanfaatkan di Aceh, tapi sekarang masalah Aceh sudah berakhir. Mengikuti perkembangan Lalu bagaimana sikap pemerintah Belanda? Kami tetap mengikuti perkembangan kasus Munir, demikian menteri kerjasama pembangunan Belanda Agnes van Ardenne. Agner van Ardenne: Tentu saja kami selalu menyinggung masalah Munir dengan semua menteri Indonesia yang kami jumpai. Karena kami sangat prihatin masalah ini tidak selesai-selesai. Jadi dipandang dari sudut pemerintah Belanda, ini harus dimengerti. 11281901 Description: Binary data
[mediacare] Re: Istri Kedua Aa Gym?...masih buat gede cahyana
Gede, Saya sudah posting balasan saya tetapi tampaknya tidak muncul. Entah apa yang terjadi. Mungkin persoalan teknis atau barangkali terlalu sensitif sehingga disensor. Dalam posting yang tak sempat muncul, saya menyatakan keberatan saya bahwa dalil yang anda pakai untuk membela poligami seperti menghindari zina, diatur dalam agama dan sebagainya. Paparan anda memberikan kesan male chauvinist perspektif. Dan ini mungkin tidak secara esensi berasal dari agama tetapi proses interpretasinya yang dipengaruhi nilai patriarkis. Jika poligami dibenarkan untuk menghindari zina mengapa poliandre tidak dianjurkan bagi perempuan untuk menghindari zina? Kesan saya ini mencerminkan paradoks. Di satu sisi membolehkan poligami lantaran nafsu manusia/laki-laki. Namun masalah nafsu perempuan tidak dibicarakan seolah-olah nafsu itu sendiri eksklusif milik laki-laki. Anda juga membandingkan bahwa lebih mulia berpoligami ketimbang jajan. Analogi ini tampaknya tidak bisa dipakai untuk mendukung argumen anda. Sebab jika menggunakan logika yang sama, kita akan terjebak dalam analogi serupa seperti misalnya lebih baik Suharto ketimbang Pinochet. Padahal esensinya otoritarianisme dalam berbagai bentuk tidaklah baik. Begitu juga dengan zina dan poligami. Yang satu dianggap dosa oleh agama dan yang satu lagi lebih mendukung superioritas laki-laki dan menyangkal bahwa pada dasarnya manusia adalah sama (universal values). Persoalan lainnya adalah logika anda yang saya sebut menunggangi dua kuda sekaligus. Anda tidak membalas point ini. Di satu sisi anda memberikan justifikasi dengan landasan agama, yang menurut anda sangat partikular sifatnya. Untuk menghadapi kritikan terhadap poligami, anda berlindung dibalik kepercayaan anda. Dengan kata lain, perbedaan kepercayaan melandasi cara pandang masing-masing. Namun di sisi lainnya, anda mengangkat persoalan nafsu dan manusia yang sifatnya universal. Misalnya nafsu yang tak boleh dimatikan namun juga tak boleh diabaikan. Ini yang membuat argumen anda lemah dan tidak solid. --- In mediacare@yahoogroups.com, gedehc [EMAIL PROTECTED] wrote: Trims ya Bli Komang atas masukannya. Nanti saya upayakan membuat analisis semacam SWOT itu. Tentang bis malam, itu memang perumpamaan yang seketika itu saja muncul di otak saya waktu menulis reply atas e-mail Mas Rahadian. Saya berusaha mencari analogi yang agak mudah. Kalau kondisi darurat, misalnya kebakaran di dalam bis barulah kaca bis boleh dipecahkan. Jika tidak, tetu saa jangan dipecahkan sebab pemilik bis pasti marah da mita ganti rugi. Tapi saya tetap berterima kasih atas masukannya. Juga masukan dari rekan-rekan milis lainnya. Omong-omong, mudah-mudahan tahun baru nanti saya bisa ke Bali. Saya magkal di Tabanan. Komang di mana? Pantai Yeh Gangga adalah tempat main saya, tempat mencari kulit lokan dan omang-omang. Tentu saja mandi di laut. Saya rindu melihat ombaknya yag tinggi itu. Trims. Gede H. Cahyana http://gedehace.blogspot.com. --- In mediacare@yahoogroups.com, BeachBoy BaliAsli komang_beachboy@ wrote: sdr gede, metode perbandingan yang anda pake kok ya rada2 memusingkan dan ngga jelas juntrungannya ...kebanyakan membandingkan lebih halal poligami ketimbang jajan/cari lonte atau zina atu selingkuh... jika anda hendak beropini hendak menyatakan persetujuan anda terhadap poligami, buat saya sah2 saja yang terpenting anda punya metode untuk mengulas hal tsb, spt metode penggalian kelebihan kekurangan macemnya SWOT, ukuran norma sebagai manusia yang berkedudukan di dalam masyarakat, tingkat kesokoguruan seseorang, status de el el. Saya pikir anda mengerti tentang apa yang saya maksud. Poligami ibarat kaca jendela bis malem??? waduh gede gede...kamu kok ya dangkal sekali pemahamannya yah? Guna lebih menjelaskan dengan gamblang, sebelum anda menampilkan dalam bentuk artikel mbok ya metode ukur dan frame norma yang dipake lebih dikokohkan dahulu... live in peace.. beachboy gedehc gedehc@ wrote: Salah satu fungsi nikah MEMANG menyalurkan nafsu. Salurkan atau kanalkanlah nafsu itu di jalan yang etis. Lebih bagus lagi, tidak hanya etis menurut budaya, tetapi menurut hukum agama. Hanya saja, hukum dalam setiap agam itu berbeda-beda. Dalam Islam, ya . silakan berpoligami. Kalau non-Islam ya... silakan juga monogami atau yang lainnya. Mas,poligami itu semacam kaca jendela di bis malam. Kalau tidak ada kondisi daerurat, misalnya kebakaran di dalam bis, jangan dipecahkan. Tetapi kalau darurat, silakan saja dipecahkan agar tidak mendapatkan keburukan yang lebih besar. Para poligamis, yaitu pelaku poligami yang kaya tidak sertamerta bisa mudah menyalurkan hasrat seksnya. Aturannya tetap saja empat orang, maksimum. Lebih dari itu, tak ada balasan selain dosa. Jadi, yang sudah tunjuk gadis belia harus pula mampu memberikan pendidikan, menyekolahkan kalau masih belum S1, S2, atau S3. Juga harus mampu mendidik anak-anaknya dengan
[mediacare] Kompas, 12 Des 06: Penambahan daya tiga PLTGU PLN harus jalan
Selasa, 12 Desember 2006 Kelistrikan Penambahan Daya Tiga PLTGU PLN Harus Jalan Jakarta, kompas - Rencana penambahan daya pembangkit (repowering) untuk tiga pembangkit listrik tenaga gas dan uap milik atau PLTGU PT Perusahaan Listrik Negara harus tetap dilakukan tahun depan. Tambahan daya dari pembangkit-pembangkit itu terutama dibutuhkan untuk menutup kekurangan daya listrik karena belum ada tambahan pembangkit baru. Direktur Jenderal Listrik dan Pemanfaatan Energi J Purwono, Senin (11/12), mengatakan repowering PLTGU Muara Tawar, PLTGU Muara Karang, dan PLTGU Tanjung Priok akan menambah pasokan listrik di sistem Jawa-Bali 900 megawatt. PT PLN telah mendapatkan komitmen pendanaan sebesar 73,9 miliar yen dari Japan Bank for International Cooperation (JBIC) untuk proyek repowering tersebut pada tahun 2005. Namun, prosesnya terhambat karena tidak ada pasokan gas. Penambahan daya pembangkit Muara Tawar ditargetkan selesai 2008-2009, sedangkan untuk Tanjung Priok dan Muara Karang diharapkan selesai pada tahun 2009-2010. Saat ini ketiga pembangkit itu sebagian besar masih dioperasikan dengan menggunakan bahan bakar minyak. Kalau repowering tertunda, tahun 2008 Jawa akan terkena krisis listrik sebab tidak ada tambahan pasokan listrik untuk mengimbangi pertumbuhan konsumsi, kata Purwono. Purwono mengatakan, pemerintah melalui Menko Perekonomian telah membantu proses negosiasi antara PLN dan PT Perusahaan Gas Negara (PGN) sebagai distributor gas. Dalam rapat dengan tim Menko Perekonomian Oktober lalu, telah disepakati bahwa PGN akan menyalurkan gas dari lapangan ConocoPhilips sebanyak 50 juta kaki kubik per hari untuk Muara Tawar. Harga gas yang akan disalurkan melalui pipa Sumatera Selatan- Jawa Barat itu juga sudah disepakati 3,5 dollar per MMBTU. Namun, pihak PGN masih merasa keberatan karena harga itu dinilai belum ekonomis. Direktur PGN Sutikno mengatakan, harga yang sesuai adalah 5 dollar AS per MMBTU. Gas untuk Muara Tawar itu hanya untuk dua tahun saja karena nanti PLN akan punya pembangkit batu bara, ujarnya. Minat perbankan Terkait dengan proyek listrik, Bank Rakyat Indonesia menyatakan minat untuk ikut mendanai pembiayaan pembangunan proyek pembangkit listrik berbahan batu bara di luar Pulau Jawa dan Bali. Surat pernyataan minat dan menunjukkan kontak person BRI untuk membicarakan rencana pendanaan itu disampaikan Dirut BRI Sofyan Basir kepada Dirut PLN Eddie Widiono, kemarin. Proyek listrik 3.100 MW itu merupakan bagian dari proyek listrik 10.000 MW berbahan bakar batu bara yang tengah dilaksanakan pemerintah. Saya baru buka dan baca surat BRI Senin pagi ini. PLN akan membentuk tim untuk menindaklanjutinya kembali. Untuk mendanai proyek pembangkit listrik ini, PLN menjadi koordinator dalam pendanaan proyek listrik. Memang, untuk mendanai itu, BNI telah ditunjuk untuk menopang dananya. Namun, kami terbuka kepada perbankan lainnya, ujar Eddie. (DOT/HAR) “If you spend your whole life waiting for the storm, you'll never enjoy the sunshine.” Morris West (1916-1999) Yahoo! Music Unlimited Access over 1 million songs. http://music.yahoo.com/unlimited
[mediacare] Kompas, 12 Des 06: RUU Tumpang Tindih, Pemerintah Kesulitan Mengontrol Izin Pertambangan
Selasa, 12 Desember 2006 RUU Tumpang Tindih Pemerintah Kesulitan Mengontrol Izin Pertambangan Jakarta, kompas - Dua Rancangan Undang-undang yang sekarang sedang dibahas Dewan Perwakilan Rakyat yaitu RUU Mineral dan Batu Bara dan RUU Penanaman Modal, bakal tumpang tindih. RUU Minerba menyerahkan izin pertambangan kepada pemerintah daerah. Sedangkan RUU Penanaman Modal, justru membatasi investasi yang bisa dikelola oleh daerah. Demikian dikemukakan Dirjen Mineral, Batu bara, dan Panas Bumi Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral Simon Sembiring, di Jakarta, Senin (11/12). Ini aneh, pembatasan investasi yang diusulkan dalam RUU Penanaman Modal, tidak sejalan dengan prinsip desentralisasi izin pertambangan. Padahal, investasi tambang itu pasti nilainya lebih dari Rp 100 miliar, ujar Simon. Dalam pembahasan RUU Penanaman Modal di Komisi VI, fraksi-fraksi di DPR mengusulkan adanya ukuran investasi yang bisa ditangani oleh pemerintah daerah. Fraksi Partai Golkar menginginkan agar setiap investasi yang bernilai hingga Rp 50 miliar diserahkan kepada pemerintah kabupaten atau kota, sedangkan investasi Rp 50 miliar-Rp 100 miliar ditangani pemerintah provinsi, dan nilai di atas Rp 100 miliar diberikan kepada pemerintah pusat. Sementara fraksi-fraksi lain mengusulkan agar pemerintah daerah hanya mengelola investasi yang bernilai di bawah Rp 50 miliar, sedangkan investasi di atas Rp 50 miliar diberikan pada pemerintah pusat. Usulan fraksi lain juga demikian. Sementara, dalam pembahasan RUU Minerba di Komisi VII, izin kuasa pertambangan diserahkan ke pemerintah kabupaten (bupati). Pemerintah provinsi hanya menangani izin jika lokasi tambang berada di perbatasan dua wilayah kabupaten. Pemerintah pusat hanya mengeluarkan izin kuasa pertambangan untuk lokasi tambang yang berada di perbatasan dua wilayah provinsi. Simon mengkhawatirkan ketidaksinkronan dua aturan itu akan menyurutkan minat investor tambang. Staf Ahli Informasi dan Komunikasi Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral Suhyar mengatakan, pola pembatasan investasi di sektor tambang pasti akan ditolak daerah. Namun, menurut Suhyar, dalam pembahasan RUU Minerba ada usulan dari DPR agar pemerintah tetap memegang izin pertambangan untuk nilai investasi yang besar. Bentuknya, diusulkan kontrak karya, tapi muncul lagi masalah berikutnya, pemerintah kan tidak boleh lagi langsung mengikat kontrak dengan swasta. Maka, perlu dibuat lagi badan pertambangan sebagai wakil pemerintah atau diserahkan kepada BUMN tambang, papar Suhyar. Pengawasan lemah Meskipun pemerintah pusat harus mendelegasikan kewenangan penerbitan izin kuasa pertambangan ke daerah, desentralisasi tersebut dikhawatirkan semakin membuat eksploitasi dan ekspor bahan tambang semakin tidak terkontrol, terutama batu bara. Direktur Eksekutif Indonesian Coal Society Singgih Widagdo mengatakan, ekspor batu bara yang tidak jelas asal wilayah kuasa pertambangannya masih terjadi. Hal itu disebabkan lemahnya pengawasan oleh pemerintah pusat. Dari produksi 117 juta ton batu bara yang diekspor tahun lalu, ada sekitar 6 juta ton yang tidak jelas dari kuasa pertambangan mana, kata Singgih. Sementara Simon mengakui pemerintah pusat kesulitan untuk mengontrol izin-izin pertambangan yang dikeluarkan daerah karena para bupati tidak mengirimkan laporan. (DOT) “If you spend your whole life waiting for the storm, you'll never enjoy the sunshine.” Morris West (1916-1999) Cheap talk? Check out Yahoo! Messenger's low PC-to-Phone call rates. http://voice.yahoo.com
[mediacare] Kompas, 11 Des 06: Batu bara cair gantikan BBM
Senin, 11 Desember 2006 ENERGI Batu Bara Cair Gantikan BBM JAKARTA, Kompas - Krisis bahan bakar minyak di Indonesia dapat teratasi di antaranya dengan memanfaatkan batu bara yang jumlah cadangannya masih potensial. Peluang pemanfaatan batu bara tidak hanya di industri, tetapi juga di sektor transportasi. Caranya, dengan mencairkan batu bara, yang teknologinya telah dikuasai anak bangsa ini. Proyek pencairan batu bara, kata Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi Said D Jenie di Bali, pekan lalu, dilakukan BPPT bekerja sama dengan lembaga riset Jepang NIDO. Proyek ini masih berskala laboratorium, kapasitasnya satu kilowatt. Semua proses pembuatan batu bara cair ini kami sesuaikan dengan ketentuan ramah lingkungan sehingga tidak membahayakan lingkungan. Kualitas produknya pun standar Euro 3, lanjut Said. Dalam uji coba yang dilakukan peneliti di Laboratorium Sumber Daya Energi BPPT, batu bara cair terbukti dapat berfungsi baik dalam menggerakkan mesin dinamis kendaraan bermotor. Keunggulan Salah satu keunggulan teknologi proses itu adalah dapat pemanfaatan batu bara muda (brown coal) yang tidak laku di pasaran karena kandungan energinya jauh lebih rendah daripada batu bara umumnya. Padahal, jumlah batu bara di Indonesia melimpah, 65 persen dari total cadangan atau 37,6 miliar ton. Data lain menunjukkan, usia eksploitasi batu bara Indonesia mencapai 70 tahun, sedangkan di dunia 200 tahunan. Potensi itu lebih besar daripada migas. Pembangkit listrik Batu bara kini menjadi pilihan utama PT PLN sebagai sumber penggerak pembangkit listrik. Tahun 2010 pemanfaatan batu bara untuk pembangkit ditargetkan mencapai 62 persen dari tingkat tahun 2000 yang 36 persen. Deputi Direktur Energi Primer PT PLN Tonny Agus Mulyantono dalam Konferensi Internasional Energi dan Konferensi Teknologi Batu Bara Ke-6 di Bali, pekan lalu, menjelaskan, pada tahun 2010, untuk pembangkit listrik 11,970 megawatt, dibutuhkan 39,5 juta ton batu bara. Ketersediaan batu bara dalam negeri cukup untuk memasok kebutuhan ini. (GSA) “If you spend your whole life waiting for the storm, you'll never enjoy the sunshine.” Morris West (1916-1999) Have a burning question? Go to www.Answers.yahoo.com and get answers from real people who know.
[mediacare] The Jakarta Post, 12 Des 06: Coca to jatropha, the changing face of indonesia's plantations
Coca to jatropha: The changing face of Indonesia's plantations Julian Hill, Jakarta Taking a snapshot of Indonesia's major crops in 1920, the world's largest producer of coca leaf and its derivative, cocaine, was right here on Java. And while the Latin Americans simply said cocaine production here was totally banned by decree. But also in 1920 more than 90 percent of the United State's high end cigar tobacco wrapper leaves were grown on Sumatra. World opinion and politics ended cocaine production and the great depression ended expensive tastes in tobacco. Tea and coffee replaced coca in Java and rubber replaced tobacco in Sumatra. Two major crops displaced for two entirely different reasons, and thus we see the trend that fashion, politics and technology are all capable of changing the crops and the economics of Indonesia's plantations. Dunlop's invention of the pneumatic tire spawned demand for rubber and as motorized transport grew between the wars so did the need for tires. By 1942, the need was so great that it was a major motivation for the invasion of Indonesia. Post World War II technology, particularly in the non-tropical USSR, began to replace natural rubber with synthetics made from petroleum. No need for natural latex, said the tire manufacturers and rubber prices fell. Out came the rubber trees and planters started with a new super crop, oil palm. The tire manufacturers over did it though, and whilst they succeeded in keeping the price of latex down, they became worried about shortage of supply. A few years ago they admitted that although synthetic rubber worked well in tire treads, natural rubber was still needed for the walls. Rubber prices soared. Rubber or oil palm? Planters were in a dilemma, but not for long. The motor car that spurred the demand for rubber is a big contributor to the global warming scare, the next big driver in the plantation game. Palm oil is not only an edible oil with a myriad of uses, it is now also seen as a feedstock for the production of alternative biofuels, the next new big business. After that brief dilemma, most reckon oil palm oil has the ascendancy over rubber again. At the moment. Many of Indonesia's islands are moist, fertile and warm, perfect conditions for tropical agriculture, notably seen in the 1890s Le Figaro cartoon, Au fertilite du Sumatre, of the planter's walking stick sprouting leaves while he leans on it for a rest. Foreigners have been flocking here for centuries to seek the fruits of this fertility, but what they have sought has changed from cloves and cinnamon for the tables of European nobles to feedstock for biofuels to halt the progress of global warming. So what's next? Undoubtedly the major influence on Indonesia's plantation sector over the next decade or so will be the demand for biofuels; irrespective of the price of crude oil, governments and interest groups around the world will continue to push the concept of sustainability. So what are biofuels and why are they sustainable? Biofuels fall into two categories: those categorized as biodiesel and those produced by fermentation such as bioethanol. Biodiesel is a modification of a vegetable oil which enables it to be used alone or mixed with petroleum diesel, for engines where ignition occurs by compression. Interestingly I know planters in Sumatra who have been mixing crude palm oil with regular diesel for years and they say it works just fine. To produce bioethanol, carbohydrates need to go through a fermentation process, much the same as producing alcoholic drinks. Ethanol, by the way, is the same as the ethyl alcohol we find in our scotch, wine or beer. Bioethanol may be the rage now but it is volatile and cannot be mixed more than 10 percent with regular petrol. These biofuels are deemed to be sustainable because, unlike fossil fuels, they are grown by plants which fix the carbon from the atmosphere. When they are burnt they return the same carbon to the atmosphere that was used in growing them. That's the theory, but such a balance does not take account of the equipment and transport used to produce them. So it takes a vegetable oil to make biodiesel but virtually any old carbohydrate can be used to make bioethanol. Let's look at a biodiesel plant producing, say, 250,000 tons of biodiesel a year. In petroleum terms that is about 1.75 million barrels. To produce the palm oil feedstock for a plant with that capacity would require oil palm plantations of about 60,000 hectares, about the same size as Singapore. The 1.75 million barrels of crude, on the other hand, could be produced by a field of about fifty donkeys pumps covering an area of 70-odd hectares. So can the benefits of the sustainability be traded against the loss of a huge area of what used to be rain forest and now turned to monoculture? This is an issue the green lobby has yet to address. Sure it may be sustainable, but is it a sword in the side of biodiversity?
[mediacare] Indopos, 11 Des 06: Emil Salim Penerima UMB Awards 2006
Prof Dr Emil Salim, Penerima UMB Awards 2006 Pindahkan Gajah ke Hutan, Dayung Sampan di Ciliwung Rambut Prof Dr Emil Salim boleh memutih. Tapi, semangat memperjuangkan kelestarian lingkungan hidup tetap menggelora. Pria yang kini berusia 76 tahun itu bahkan masih sanggup memelototi laptop berjam-jam hingga larut malam. SUASANA di Plenary Hall Jakarta Convention Center Jumat (8/1.2) itu sangat meriah. Ribuan mahasiswa S-'l dan S-2 mengikuti upacara wisuda sekaligus dies natalis Universitas Mercu Buana (UMB). Pagi itu juga hari spesiaLbagi Prof Dr Emil Salim. Mantan menteri lingkungan hidup era Presiden Soeharto itu menerima anugerah atas dedikasinya di bidang pelestarian lingkungan hidup. D i a mendapatkan UMB Awards 2006 atas dedikasi dan pemikirannya di bidang pelestarian lingkungan dan pembangunan lingkungan berkelanjutan. Sebelum awards diserahkan, sebuah film singkat berisikan riwayat hidup sang profesor diputar. Di layar hitam putih itu ditayangkan fotofoto Emil dari masa kecil bersama kedua orang tua, saat duduk di bangku SMA, hingga kuliah. Sejak masa kuliah, pria kelahiran Lahat itu dikenal sebagai sosok yang tidak mudah berdiam diri. Bahkan, hingga saat ini, dia tetap tampil energik. Sikapnya yang vokal dan terbuka itu membawanya menjadi tentara pelajar dan ketua dewan mahasiswa UI pertama. Dia juga pencetus ekonomi pancasila pada 1966. Ayah dua anak itu memang dijuluki pejuang lingkungan hidup. Bahkaji, pada 18 Oktober, dia menerima nobel awards pengendalian lingkungan. Atas pemikiran dan kiprahnya, dia menerima anugerah dari Paul Getty Awards di Washington DC. Ini adalah nobel pelestarian lingkungan. Saya diusulkan oleh World Wildlife Fund (WWF) dan memang saya tidak tahu kalau menjadi salah satu kandidat dan menang, kenangnya. WWF mengusulkan agar Emil menerima nobel bergengsi di bidang pelestarian lingkungan atas upaya advokasinya secara efektif mengenai pentingnya memadukan perhatian tentang lingkungan hidup dan pembangunan ekonomi. Perhatian dan rasa memiliki terhadap lingkungan Emil memang sangat besar. Mulai memindahkan gajah Sumatra ke hutan-hutan yang aman hingga mendayung sampan di kali Ciliwung. Tindakan ekstrem itu dilakukan pada 1990-arj untuk mengampanyekan warga terhadap pentingnya kali bersih. Saat itu, kondisi kali Ciliwung memang parah. Sampah menumpuk dan banyak warga pinggir kali yang menderita penyakit kulit dan diare (muntaber), ungkap dia. Dalam penerimaan nobelnya di Washington, Emil menyerukan agar negara-negara yang telah berupaya keras dalam memelihara lingkungan agar dihargai dan mendapatkan insentif (perlakuan khusus) dalam perdagangan internasional. (*) GOLDA NAYA “If you spend your whole life waiting for the storm, you'll never enjoy the sunshine.” Morris West (1916-1999) Want to start your own business? Learn how on Yahoo! Small Business. http://smallbusiness.yahoo.com/r-index
[mediacare] Duel RS vs HPS
Bila ada dua seleb atau pejabat public yang terlibat sengketa dalam ranah public, maka dipastikan yang “mengail di air keruh”, pastilah selain wartawan gossip adalah pihak pengacara. Lihat berapa banyak pengacara yang mendadak tenar gara2 membela tokoh masyarakat maupun artis, numpang ngetop ! Bilangnya aza kagak dibayar dan kerjanya berdasarkan permintaan klien, tapi kalo kita lihat lifestyle para pengacara “mapan” yang punya rumah mewah, mobil sport edisi terbatas, dan penampilan perlente dengan wangi parfum yang bukan kelas nyongnyong, wow…. Disisi lain, jarang banget pengacara2 papan atas tersebut yang mau bersusahpayah membela korban HAM, tragedy Trisakti, kasus Semanggi, maupun korban kerusuhan Mei 1998. Nggak ada duitnya, belum lagi kemungkinan nantinya ada ancaman teror2 yang nggak jelas belangnya. Beda misalnya kalo mendampingi kelas2 tersangka sampai terpidana koruptor yang pasti kocek tambah tebal. Belum apa2 sudah muncul pembelaan seperti : “kita menghormati asas praduga tak bersalah”, tapi bagi rakyat kecil itu semua hanya kamuflase. Seringkali rakyat justru dalam posisi “asas patut diduga bersalah”. Hari-hari ini kita menyaksikan “perang mulut” antara Ruhut Sitompul versus Hotman Paris Hutapea. Saya pikir kenapa yach mereka berdua nggak jadi pembela sukarela untuk korban Lumpur Lapindo saja ? Jadi, wahai pengacara. Dimana nuranimu membela rakyat yang lemah ? Budi __ Apakah Anda Yahoo!? Lelah menerima spam? Surat Yahoo! memiliki perlindungan terbaik terhadap spam http://id.mail.yahoo.com
[mediacare] Dr.GIna Puspita: Anak Saya Senang Memiliki Ibu yang Banyak
Dr. Gina Puspita : Anak Saya Senang Memiliki Ibu yang Banyak Senin, 11 Desember 2006 Dr. Gina Puspita, bercerita seputar pengalamannya praktik poligami dengan sang suami, Dr. Abdurahman Riesdam Efendi. Poligami itu enak dan perlu, katanya Sudah hampir sepekan wacana poligami secara terus-menerus diulas berbagai media massa. Banyak yang setuju dan tak sedikit yang sinis. Diantara yang sinis, tentu saja para aktivis perempuan dan para pengagum feminisme. Sabtu (9/12) kemarin, Koalisi Perempuan dan sejumlah lembaga swadaya masyarakat (LSM) menolak praktik poligami. Alasannya, poligami melanggar hak-hak perempuan serta rawan terhadap kekerasan psikis dan fisik. Benarkah? Kali ini hidayatullah.com mewawancarai Dr. Gina Puspita. Sebelum ramai-ramai berkembang wacana poligami, istri pertama Dr. Abdurahman Riesdam Efendi ini boleh jadi diantara sekian Muslimah yang merasakan sendiri pengalaman dimadu. Tidak seperti umumnya pria yang ingin menikah lagi, ia mencarikan sendiri calon untuk pasangan suaminya itu. Tahun 1995, Abdurahman menikah lagi untuk yang kedua dengan Basyiroh Cut Mutia. Enam tahun kemudian, ia menikah yang ketiga dengan Siti Salwa asal Malaysia. Dan yang terakhir, menikah dengan Fatimah. Praktis ia memiliki empat orang istri. Jangan keliru, semua istri mudanya ini bukan pilihan sang suami, justru pilihan Gina alias sang istri pertamanya. Tak seperti dugakan aktivis perempuan selama ini, di mana poligami dianggap begitu rendah dan rawan konflik. Mereka berempat justru sangat rukun dan bahagia. Bahkan bekerja di kantor yang sama dan tinggal seatap, di Taman Rempoa Indah, Ciputat, Tangerang. ''Kalau suami sedang dengan istri yang lain, kami bertiga ngobrol-ngobrol di satu kamar,'' tutur kepada Gatra suatu hari. Bila berada di luar kota, mereka bertukar pesan lewat SMS. Pokoknya, akrab. ''Poligami yang didasarkan pada Allah SWT tidak akan menimbulkan masalah.'' Ujarnya. Bahkan enak dan perlu, tambah mantan Kepala Departemen Structure Optimizition Divisi Riset Development IPTN (Industri Pesawat Terbang Nusantara) ini di sebuah harian di Jawa Barat. Apa kabar Anda dan keluarga? Kami sekeluarga alhamdulillah sehat.semoga kesehatan yg dirahmati Allah. Lama tak dengar kabarnya, apa kesibukan Anda terbaru? Selama kurang lebih 2 tahun terkahir kami banyak berada di Malaysia. Alhamdulillah perusahaan yangg dipimpin oleh guru kami Abuya Ashaari (pendiri Darul Arqam yang dilarang mantan PM Mahathir Mohammad-- berkembang pesat di sana. Kebetulan Tuhan rizkikan kami untuk ikut serta berkatifitas di sana selama 2 tahun. Setelah di sana terasa manfaatnya untuk kalangan luas, dan perusahaan terus berkembang ke berbagai negara di Asia, Eropa, Timur Tengah, maka mulai 2 bulan belakangan ini kami mulai menguatkan kembali aktifitas perusahaan Rufaqa di Indonesia. Saya dengar Anda juga punya proyek besar di Malaysia? boleh tau? Di malaysia bukan proyek saya tapi perusahaan yang dipimpin oleh guru saya, Abuya Ashaari Muhammad. Dari tahun 1997 beliau mendirikan perusahaan Rufaqa namanya yang bergerak di berbagai bidang seperti pendidikan, ekonomi, sosial, kesehatan, kebudayaan dll. Kalau mau jelas, boleh kunjungi website nya www.rufaqa.com www.rufaqadaily.com. Sepekan ini banyak orang sibuk mendiskusikan poligami, apa pendapat Anda? Segala kejadian Allah yang menentukan. Diantara sekian banyak hikmahnya, Allah nampaknya mau menunjukkan keadaan masyarakat sekarang ini. Dan kita bertanggung jawab untuk memperbaiki keadaan. Sebenarnya ada dua kejadian yang terjadi secara serentak. Pertama tentang poligami-nya Aa Gym, kedua, monogami nya anggota DPR RI, tapi selingkuh. Tapi yang diramaikan hanya poligaminya. Bahkan poligami mau dilarang segala. Hehehe Yang menarik, sikap masyarakat terbelah dua. Kasus monogai selingkuh menjadi kasus cukup besar. Tapi poligami, pernikahan secara syah justru yang dikatakan zalim. Padahal menurut saya, monogami selingkuh itu jauh lebih menzalimi perempuan. Seperti wanita ini tak ada harganya. Menurut Anda, mengapa masyarakat justru seperti itu? Saya tak menyalahkan masyarakat. Itulah keadaan masyarakat yang kita perlu rasakan sebagai peringatan Allah pada kita. Mungkin kita gagal membawa kebaikan di tengah masyarakat ini. Saya juga maklum kenapa banyak masyarakat awam begitu membenci poligami, kerana memang susah mau mencari poligami yang dapat dijadikan teladan di indonesia sekarang ini. Yang lebih menyedihkan, yang sekarang berlaku bukan sekedar diskusi tapi penafsiran-penafsiran terhadap Rasulullah yang sifatnya merendahkan beliau. Jauh sekali daripada mencari solusi. Lagi pula, mengapa banyak orang sibuk membicarakan poligami atau bahkan terkesan begitu ketakutan. Padahal dalam Islam, poligami haya sekedar satu dari sekian ribu syariat dalam agama kita.. Jadi dia bukan perkara yang
Re: [mediacare] Asiaweek?
Dec. 7 - Dec. 13, 2001 Asiaweek Magazine Closes Furthering hard times in Hong Kong media By Dirk Beveridge/AP Adding to the gloom in Hong Kong's battered media industry, the publisher Time Inc. on Nov. 29 shut down its magazine Asiaweek, eliminating 80 jobs and one of the region's two big English-language newsweeklies. Asiaweek President Peter Brack said a difficult market had been made even worse by the financial fallout from the Sept. 11 terror attacks, forcing the closure that follows other rounds of job losses in the news business here. At Asiaweek's corporate parent, Time Inc., Chairman and Chief Executive Don Logan said in a statement that the decision was made after reviewing Asiaweek's performance and its long-term business prospects. Logan's statement gave no details on the magazine's finances and a spokeswoman, Anna Soellner, said she could not provide an exact number for any losses. Asiaweek said the issue released on Nov. 29 would be its last, leaving Asia with just one big regional newsweekly, the Far Eastern Economic Review (FEER), which recently saw its editorial staff merged with the daily Asian Wall Street Journal for a loss of 36 editorial jobs. Asiaweek had been the main competitor for FEER, published by Dow Jones Co. Time Inc. said the Asiaweek staff will be paid through the end of December and then offered help finding other work, possibly including jobs elsewhere in Time Inc. or AOL Time Warner. Asiaweek was launched in 1975 and the company had attempted earlier this year to rejuvenate the magazine with a new focus on business news. Asiaweek ended with a circulation of 120,000 but was closed along with other Time Inc. magazines that have been hit by hard times in the global advertising industry. Our staff's passion, dedication and enthusiasm, which succeeded in creating a far better magazine earlier this year, have been truly impressive - and certainly made the decision even more painful, Brack said in a statement issued after he met with the magazine's employees. Several Asiaweek journalists, reached by telephone, declined to comment. About half of the jobs being lost were editorial positions, Soellner said. The recent bad economic times have prompted other job cuts in the Hong Kong media business, including 18 positions at the English-language daily South China Morning Post, and 100 jobs at its rival, the tabloid Hong Kong iMail. - Original Message - From: radityo djadjoeri To: [EMAIL PROTECTED] ; mediacare@yahoogroups.com Cc: [EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, December 11, 2006 5:34 PM Subject: [mediacare] Asiaweek? Kalau tak keliru, majalah Asiaweek sudah mati bertahun-tahun lalu. Namun, sepertinya Asiaweek belum pernah terbit dalam bahasa Indonesia. Mungkin yang Anda maksud Business Week? Nah, kalau yang ini, seminggu lalu saya masih baca. Asiaweek Posted by: Ardas, Arlina Veralda [EMAIL PROTECTED] Sun Dec 10, 2006 7:50 pm (PST) Dear all Mo tanya dong... denger2 majalah Asiaweek (baik yang bhs Indonesia bhs Inggris) udah mati ya? Mohon pencerahannya Thanx Lily -- Access over 1 million songs - Yahoo! Music Unlimited. -- No virus found in this incoming message. Checked by AVG Free Edition. Version: 7.1.409 / Virus Database: 268.15.15/581 - Release Date: 12/9/2006 attachment: biz_asiaweek.jpg
[mediacare] Land Reform Harus Segera Dijalankan
DL - Ada dua kalimat penting untuk diamati di artikel di bawah ini: 1. . gandum yang dijadikan tepung terigu hampir seluruhnya harus diimpor. Beras sebagai makanan pokok rakyat masih diimpor. Demikian pula kedelai, jagung, dan gula terus diimpor. 2. ... dijalankan banyak negara yang pertaniannya maju, seperti China, Taiwan, India, Vietnam, Jepang, Amerika Serikat, dan negara-negara di Eropa. Negara-negara itu membela habis-habisan petaninya, jauh berbeda dengan Indonesia yang hanya sibuk di teori dan retorika. Bila Indonesia tidak mau melaksanakan yang nomor dua, ya jangan mengharap yang nomor satu. Bila nomor satu tidak dikuasai, ya Indonesia tidak punya bargaining position untuk berbicara di tingkat dunia. Kalau memaksakan diri untuk berbacot juga, ya paling-paling ditertawakan dunia luar, ihik ihik. SUARA PEMBARUAN DAILY Land Reform Harus Segera Dijalankan Pembangunan rumah yang menggunakan lahan pertanian kian marak seperti yang terjadi di Desa Sindang Mulya, Cibarusah, Kabupaten Bekasi. Sejumlah kalangan mengusulkan agar petani-petani kecil diberikan lahan untuk dijadikan areal pertanian yang menguntungkan. ekstensifikasi lahan pertanian, terutama persawahan, yang terukur harus dilakukan. Itulah pesan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kepada para gubernur, bupati, dan wali kota. Pemerintah menyediakan sekitar sembilan juta hektare lahan tidur yang bisa dimanfaatkan para petani. Namun, yang sebenarnya ditunggu rakyat bukan hanya perhatian dan retorika tapi implementasi. Ketua Umum Dewan Tani Indonesia (DTI) Ferry Juliantono dan Koordinator Koalisi Rakyat untuk Kedaulatan Pangan (KRKP) Witoro, menyatakan, sangat mendukung penyediaan lahan untuk petani sebagai implementasi dari reforma agraria yang sudah lama diusulkan. Namun, penetapan lahan itu harus jelas, termasuk lokasi dan sistem kepemilikannya, agar tidak menimbulkan masalah di kemudian hari. Mereka mengusulkan segera dijalankannya reforma agraria maupun land reform, antara lain berupa pemberian lahan kepada petani kecil sebagai hak guna usaha untuk digarap menjadi lahan pertanian yang menguntungkan. Sebenarnya, komitmen dari pemerintah sudah ada walaupun awalnya ragu-ragu karena trauma masa lalu. Pemerintah sudah memiliki Undang-undang Agraria Tahun 1960 yang mengatur soal land reform. Undang-undang yang bagus itu pernah disalahgunakan pada tahun 1965 untuk menyerahkan semua lahan milik orang lain ke petani, sehingga terjadi kerusuhan. Undang-undang ini masih relevan dan bisa diterapkan karena menguntungkan petani kecil serta ketahanan pangan nasional. Ferry mengungkapkan, TAP MPR IX Tahun 2001 juga sudah mengamatkan kepada pemerintah untuk melaksanakan pembaruan agraria dan pengelolaan sumber daya alam untuk kemakmuran rakyat. Badan Pertanahan Nasional (BPN) bersama instansi terkait juga sudah menyusun draf Keputusan Presiden (Keppres) tentang penetapan objek dan subjek serta pembaruan agraria. Keppres itu diharapkan dapat segera diberlakukan agar permasalahan lahan pertanian tidak semakin merugikan semua pihak. Petani memang tidak bisa dilarang menjual tanahnya, apalagi harga hasil pertanian selalu ditekan. Sebaliknya, pemilik lahan tidak bisa dipaksa harus memanfaatkan lahannya untuk menghasilkan tanaman pangan yang kerap tidak menguntungkan. Objek land reform antara lain mencakup tanah yang dikuasai negara namun tidak produktif, serta tanah yang dikuasai pribadi tapi tidak produktif. Objek land reform juga mencakup tanah yang dikuasai perusahaan, baik swasta maupun BUMN namun tidak produktif. Tanah terakhir inilah yang akan dimanfaatkan untuk lahan pertanian abadi dan dibagikan kepada petani penggarap. Ferry dan Witoro mendesak segera dilaksanakannya reforma agraria dan land reform jika Indonesia ingin membangun pertanian yang kuat dan memakmurkan rakyat. Hal ini sudah dijalankan banyak negara yang pertaniannya maju, seperti China, Taiwan, India, Vietnam, Jepang, Amerika Serikat, dan negara-negara di Eropa. Negara-negara itu membela habis-habisan petaninya, jauh berbeda dengan Indonesia yang hanya sibuk di teori dan retorika. Alih Kepemilikan Ferry juga mengingatkan, selain alih fungsi lahan juga terjadi alih fungsi kepemilikan. Di Karawang, misalnya, sekitar 50 persen sawah yang terhampar di daerah lumbung padi nasional itu kini dimiliki oleh orang kota yang tidak peduli pada pertanian. Lahan persawahan di Karawang dimiliki orang-orang kaya Jakarta hanya untuk investasi dan sewaktu-waktu bisa berubah fungsi menjadi lahan perkantoran, perumahan, industri, dan perdagangan. Salah satu indikator petani Karawang bukan lagi pemilik lahan tapi hanya sebagai penggarap adalah meningkatnya penerima program beras untuk masyarakat miskin (raskin). Sekarang, Karawang menjadi penerima raskin terbesar di Jawa Barat. Hal seperti ini kemungkinan terjadi di daerah lain. Hal itu adalah
Re: [mediacare] Pimred Kompas: PHK Bambang Wisudo Terkait Indisipliner
Setahu saya mengikuti wawancara langsung dg Bambang Wisudo dlm proses pengamanan satpam yg dilakukan radio Utan Kayu, tidak ada kekerasan, ia hanya diangkat ke pos satpam. Kita sebaiknya jg proporsional dan melihat dari banyak sisi. Tugas satpam ya seperti itu, utk menjernihkan motifnya apa, ya klarifikasi dg instruksi atasannya. Justru kita bisa mempertanyakan apakah motif Bambang Wisudo masih orisinil, dan benarkah ia mewakili seluruh karyawan Kompas? Bagaimana jg jika Anda menjadi atasan/pimpinan yg jg punya otoritas sementara kenyamanan dan stabilitas terganggu scr tdk proporsional? Bahkan diduga, sekali lagi diduga, Sdr. Wisudo sudah ngelunjak. Yah, biarlah ini menjadi masalah Kompas dan saya yakin mereka lebih dari sekedar mampu menyelesaikannya dg baik. Waspadai agenda di balik ini. salam, pras - Original Message From: Wido Q Supraha [EMAIL PROTECTED] To: mediacare@yahoogroups.com Sent: Monday, December 11, 2006 3:11:24 AM Subject: [mediacare] Pimred Kompas: PHK Bambang Wisudo Terkait Indisipliner Updated Pimred Kompas: PHK Bambang Wisudo Terkait Indisipliner Budiono Darsono - detikcom Jakarta - Pemimpin Redaksi Harian Kompas, Suryopratomo, angkat bicara soal PHK atas seorang wartawannya, Bambang Wisudo. Ini soal indisipliner dan hubungan kekaryawanan biasa, tandas Suryopratomo. Suryopratomo juga membantah terjadinya penganiayaan terhadap Bambang Wisudo. Kepada detikcom, Senin (11/12/2006) Suryopratomo menjelaskan, PHK terhadap Bambang Wisudo, sudah dilakukan melalui proses dan mekanisme kekaryawanan yang berlaku di lingkungan Kelompok Kompas Gramedia (KKG). Salah satu bentuk indisipliner yang dilakukan Bambang Wisudo, tak lain karena Bambang Wisudo telah menyebarkan surat pribadinya kepada pimpinan Kompas di luar batas kepantasan. Ditambah fitnah dengan penistaan sehingga membuat resah, tandas Suryopratomo. Jadi jelas-jelas sudah terjadi ketidakcocokan antara kedua belah pihak. Dan kami ingin menyelesaikan secara baik baik, jelas Suryopratomo yang akrab dipanggil Tommy. Sedangkan mekanisme PHK itu, menurut Suryopratomo, antara lain juga sudah melalui serangkaian rapat dengan Dewan Kehormatan Karyawan (DKK) Harian Kompas. DKK ini diketuai oleh wartawan senior Kompas, Ninok Leksono. Tahapan berikutnya, PHK itu disampaikan ke Depnakertrans untuk mendapat persetujuan. Dan kepada yang bersangkutan pun sudah diberi penjelasan resmi mengenai PHK itu melalui surat, kata Suryopratomo. Selama PHK itu diproses di Depnaker, menurut Suryopratomo, Bambang Wisudo tetap memperoleh hak-haknya sebagaimana mestinya. Hak-hak itu antara lain gaji setiap bulannya. Hak-hak itu diberikan utuh kepada Bambang Wisudo tanpa perlu dia masuk ke kantor lagi. Hak- hak itu diberikan sampai Depnaker menyetujui PHK itu, jelas Suryopratomo. Jadi menurut Suryopratomo, PHK terhadap Bambang Wisudo itu benar-benar masalah kekaryawanan biasa. Tidak ada hubungannya dengan soal saham atau pun soal pembatasan untuk perkumpulan karyawan. Manajemen tetap memberi kebebasan bagi karyawan untuk mendirikan perkumpulan yang dipandang perlu oleh karyawan, tandas Suryopratomo. Tak ada Penganiayaan Benarkah telah terjadi penganiyaan dan penahanan Bambang Wisudo oleh petugas Satpam KKG? Sama sekali tidak ada penganiayaan atau pun penahanan terhadap Bambang Wisudo oleh Satpam KKG, tandas Suryopratomo. Semua itu bisa dilihat dari rekaman CCTV yang ada, jelas Suryopratomo. (bdi/asy) Source : http://www.detiknew s.com/index. php/detik. read/tahun/ 2006/bulan/ 12/tgl/11/ time/160707/ idnews/718686/ idkanal/10 Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com
Re: [mediacare] Re: Imbauan bagi Pak Jakob Oetama - tentang nilai-nilai Kompas
Betul sekali, Bahwa saya jg mendengar langsung dari beberapa karyawan Kompas yg menyayangkan ekspose berlebihan dari sdr. Bambang Wisudo dan pelibatan kelompok eksternal yg konon cenderung politis. Tetapi lepas dari itu semua, konflik ini rasanya sudah cukup lama berlangsung dan melihat sdr. Bambang jg tidak memeroleh dukungan mayoritas karyawan, bukankah bisa ditanyakan jg motivasinya, pribadi atau kolektif? Biarlah ini menjadi problem internal Kompas dan beri kesempatan mereka menyelesaikannya dg baik2. Terlalu banyak pengamat di negeri ini, sehingga lupa kalo harus melahirkan ahli, pakar, intelektual yg paham masalahnya, tidak sekedar ngegosip dan memblow up hal2 sensasional yg belum teruji validitasnya. Moga2 menjadi introspeksi buat kita semua. salam, pras - Original Message From: dimastakha [EMAIL PROTECTED] To: mediacare@yahoogroups.com Sent: Monday, December 11, 2006 7:54:12 AM Subject: [mediacare] Re: Imbauan bagi Pak Jakob Oetama - tentang nilai-nilai Kompas Bung, cobalah lebih balance. Anda kan wartawan senior, tidak usah terjadi hanya percaya satu sumber. Jika itu terjadi, tentu memalukan bukan? Tanya juga teman2 di Kompas, apa yang sesungguhnya terjadi. Jangan terkesan Bung ada dendam terhadap Kompas? Serta, apakah tempat Anda bekerja saat ini lebih baik dari Kompas? salam dimast, ikut prihatin juga --- In [EMAIL PROTECTED] ps.com, Satrio Arismunandar satrioarismunandar @... wrote: Teman-teman, Saya mendapat e-mail dari Sri Yanuarti (Yanu), peneliti LIPI, pengurus pusat AIPI (Asosiasi Ilmu Politik Indonesia), dan istri dari wartawan Kompas Bambang Wisodo, via milis AIPI. Isinya berkenaan dengan kasus pemecatan Bambang Wisudo oleh manajemen Kompas, terkait soal serikat pekerja di Kompas. Yanu adalah rekan saya di AIPI, sedangkan Wisudo adalah juga rekan sesama pendiri AJI (Aliansi Jurnalis Independen), dan dulu juga saya pernah sama-sama kerja di Kompas. Saya sangat terkesan, bahwa menghadapi saat-saat sulit dan penuh tekanan, Yanu, Wisudo dan keluarga tetap tenang dan tabah. Artinya, perjuangan serikat pekerja ini bukan semata-mata urusan Wisudo, tetapi sejak awal sudah disadari dan didukung penuh oleh istri/keluarga. Tentu dengan berbagai risikonya. Dalam kondisi ekonomi dan politik sekarang, di mana nuansa pragmatisme dan oportunisme, kepentingan mau enak sendiri, masih sangat kuat, saya merasa salut bahwa masih ada orang-orang yang berjuang untuk idealismenya. Kalau Wisudo mau hidup enak dan nyaman di Kompas, perusahaan media yang sudah sangat mapan di Indonesia (koran terbesar dan paling berpengaruh) , sebetulnya bisa saja. Kompas adalah salah satu dari sedikit media yang menyediakan pensiun buat karyawannya. Namun, Wisudo memilih jalan lain, dan kini dia menanggung risiko perjuangannya. Yakni, dipecat oleh manajemen Kompas. Kita tidak tahu apa yang akan terjadi kemudian, dan tidak ingin menduga-duga. Yang jelas, Wisudo dkk akan terus berjuang, di dalam Kompas maupun di luar Kompas. Salah satu alternatifnya tentu lewat jalur hukum (LBH). Di sini saya menilai, tindakan represif terhadap aspirasi karyawan yang sah, seperti dialami Wisudo, tidak akan menghasilkan dampak yang baik bagi perusahaan. Namun, yang jauh lebih merugikan Kompas sebetulnya adalah masalah reputasi dan image, yang terkait dengan visi dan misi Kompas, yang merupakan akar keberadaan perusahaan yang didirikan PK Oyong (alm) dan Jakob Oetama ini. Bukankah Kompas adalah perusahaan media yang selama ini (lihat tajuk rencana/editorialny a) sering mengangkat isu-isu demokratisasi, keterbukaan, hak-hak asasi, dan sebagainya? Bukankah Kompas menganut dan meyakini nilai-nilai humanisme transendental ? Apakah itu sekadar gincu, dan bukan genuine values yang dianut Kompas, mengingat secara internal ternyata nilai-nilai itu masih dipertanyakan, karena tidak terimplementasi? Jika demikian halnya, bagaimana Kompas sebagai institusi dan bagian utama/tulang punggung KKG (Kelompok Kompas Gramedia) akan melangkah memasuki abad baru dunia informasi dan globalisasi, dengan segala dinamika perubahan, tantangan, ancaman, jika tanpa dukungan akar nilai-nilai mendasar, yang memberi makna pada keberadaannya? Selama ini, perekat yang mempertahankan keutuhan KKG adalah figur Pak Jakob Oetama (JO), sebagai generasi pendiri yang memiliki wawasan kuat ke depan, nasionalisme, kharisma, wibawa dan intelektualitas. Namun, dengan segala hormat atas kekuatan manajerialnya, JO tidak akan memimpin KKG selama-lamanya. Lalu bagaimana KKG dan Kompas akan melangkah jika nanti ditinggalkan JO, sementara core values yang menjadi landasan berdirinya dan suksesnya lembaga Kompas, justru mengalami erosi karena langkah-langkah pragmatis-oportini stis jangka pendek? Bukan tidak mungkin, langkah-langkah semacam ini akan diteruskan oleh para pimpinan Kompas/KKG pasca JO nanti. Mereka adalah generasi baru, yang mungkin kurang menghayati nilai-nilai awal yang ditanamkan generasi pendiri. Mempertimbangkan
Re: [mediacare] Istri saya mengizinkan saya kawin lagi....
email Satrio ini akan saya FW ke Luna Maya, siapa tahu dia kepincut dengan Bung Satrio. Setelah itu terserah Satrio. Hehe... - Original Message From: Satrio Arismunandar [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED]; Begundal Salemba [EMAIL PROTECTED]; mediacare mediacare mediacare@yahoogroups.com Sent: Monday, December 11, 2006 8:09:27 PM Subject: [mediacare] Istri saya mengizinkan saya kawin lagi Ketika orang ribut soal AA Gym kawin lagi, istri saya juga meributkannya. Ditambah lagi kasus Yahya Zaini dan penyanyi dangdut Maria Eva. Maka lengkaplah perbincangan soal selingkuh dan poligami di rumah kami. Istri saya bicara dengan bersemangat dan berapi-api. Saya lebih banyak diam, senyum sedikit, dan manggut-manggut saja. Tapi untunglah, dia cukup rasional dan mengizinkan saya berpoligami. Syaratnya, seperti yang dilakukan Rasulullah SAW dulu, saya harus memilih janda yang sudah tua, keriputan, jelek, sakit-sakitan, miskin, dan punya anak banyak Mau satu truk janda-janda seperti itu, silahkan saja jika mau mengawininya. katanya. Wah, padahal (istri saya juga tahu), idola saya 'kan Luna Maya Terpaksa batal deh berpoligami! Apalagi gaji saya juga belum naik-naik. Untuk ngurusi satu istri dan 2 anak saja sudah pusing tujuh keliling. Belum lagi bayar tagihan air, listrik, bayar iuran sekolah anak, dan makan di kantor (kantor cuma ngasih jatah kupon 1 kali makan perhari @ Rp 8.500. Padahal saya makan dua kali, karena kerja sampai malam). Untuk kawin dengan Luna Maya juga tidak mungkin. Alasannya sederhana, Luna Maya tidak kenal sama saya.. Salam, Satrio Arismunandar TransTV MOD: Sekadar bertanya: Apakah Mas Satrio melarang istrinya untuk bekerja? Kan dengan istri bekerja bisa mengurangi pusing tujuh keliling... Web: http://groups.yahoo.com/group/mediacare/ Klik: http://mediacare.blogspot.com atau www.mediacare.biz Untuk berlangganan MEDIACARE, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links Any questions? Get answers on any topic at www.Answers.yahoo.com. Try it now. Web: http://groups.yahoo.com/group/mediacare/ Klik: http://mediacare.blogspot.com atau www.mediacare.biz Untuk berlangganan MEDIACARE, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/mediacare/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/mediacare/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[mediacare] :: dear CLUBBERS....ARE U DA ONE ? ::
? Are u the one 1. REAL CLUBBERS 2. FEMALE/MALE - UNMARRIED - 19 UNTIL 29 YEARS OLD 3. INTEREST TO WRITE ABOUT INDONESIA CLUB SCENE 4. FAMILIAR WITH CLUBBING/LIFESTYLE WEBSITE 5. HAVE A GOOD RELATIONS WITH LOCAL CLUB SEND UR DATA BEST PHOTO TO : [EMAIL PROTECTED] or [EMAIL PROTECTED] LAST DATE : SATURDAY 16TH DECEMBER 2006 AT 5 PM :: C U ON DA DANZE FLO :: Do you Yahoo!? Everyone is raving about the all-new Yahoo! Mail beta. http://new.mail.yahoo.com
Balasan: [mediacare] Pimred Kompas: PHK Bambang Wisudo Terkait Indisipliner
Kalau saya melihatnya karena komunikasi yang tidak jalan di Kompas. Antara bawahan dan atasan ada petak umpet, sehingga terjadi demikian. Kalau penjelasan masalah pengalihan itu dilakukan sejak awal, mungkin tidak sampai ramai seperti sekarang. Bagi pengusaha, mungkin masalah itu tidak perlu dijelaskan secara detil, tapi bagi karyawan tidak. Inilah yang membuat masalah ini terkesan disembunyikan. Mestinya saham 20 persen itu dibeli saja oleh perusahaan atau dijual kepada siapa pun, dan hasilnya dibagikan langsung kepada karyawan. Mungkin itu bisa menjadi solusi. Cara ini pernah dilakukan oleh koran di Jawa Timur dan tidak ada gejolak, karena semuanya ikut tanda tangan persetujuan. Wido Q Supraha [EMAIL PROTECTED] wrote: Updated Pimred Kompas: PHK Bambang Wisudo Terkait Indisipliner Budiono Darsono - detikcom Jakarta - Pemimpin Redaksi Harian Kompas, Suryopratomo, angkat bicara soal PHK atas seorang wartawannya, Bambang Wisudo. Ini soal indisipliner dan hubungan kekaryawanan biasa, tandas Suryopratomo. Suryopratomo juga membantah terjadinya penganiayaan terhadap Bambang Wisudo. Kepada detikcom, Senin (11/12/2006) Suryopratomo menjelaskan, PHK terhadap Bambang Wisudo, sudah dilakukan melalui proses dan mekanisme kekaryawanan yang berlaku di lingkungan Kelompok Kompas Gramedia (KKG). Salah satu bentuk indisipliner yang dilakukan Bambang Wisudo, tak lain karena Bambang Wisudo telah menyebarkan surat pribadinya kepada pimpinan Kompas di luar batas kepantasan. Ditambah fitnah dengan penistaan sehingga membuat resah, tandas Suryopratomo. Jadi jelas-jelas sudah terjadi ketidakcocokan antara kedua belah pihak. Dan kami ingin menyelesaikan secara baik baik, jelas Suryopratomo yang akrab dipanggil Tommy. Sedangkan mekanisme PHK itu, menurut Suryopratomo, antara lain juga sudah melalui serangkaian rapat dengan Dewan Kehormatan Karyawan (DKK) Harian Kompas. DKK ini diketuai oleh wartawan senior Kompas, Ninok Leksono. Tahapan berikutnya, PHK itu disampaikan ke Depnakertrans untuk mendapat persetujuan. Dan kepada yang bersangkutan pun sudah diberi penjelasan resmi mengenai PHK itu melalui surat, kata Suryopratomo. Selama PHK itu diproses di Depnaker, menurut Suryopratomo, Bambang Wisudo tetap memperoleh hak-haknya sebagaimana mestinya. Hak-hak itu antara lain gaji setiap bulannya. Hak-hak itu diberikan utuh kepada Bambang Wisudo tanpa perlu dia masuk ke kantor lagi. Hak- hak itu diberikan sampai Depnaker menyetujui PHK itu, jelas Suryopratomo. Jadi menurut Suryopratomo, PHK terhadap Bambang Wisudo itu benar-benar masalah kekaryawanan biasa. Tidak ada hubungannya dengan soal saham atau pun soal pembatasan untuk perkumpulan karyawan. Manajemen tetap memberi kebebasan bagi karyawan untuk mendirikan perkumpulan yang dipandang perlu oleh karyawan, tandas Suryopratomo. Tak ada Penganiayaan Benarkah telah terjadi penganiyaan dan penahanan Bambang Wisudo oleh petugas Satpam KKG? Sama sekali tidak ada penganiayaan atau pun penahanan terhadap Bambang Wisudo oleh Satpam KKG, tandas Suryopratomo. Semua itu bisa dilihat dari rekaman CCTV yang ada, jelas Suryopratomo.(bdi/asy) Source : http://www.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2006/bulan/12/tgl/11/time/160707/idnews/718686/idkanal/10 - Kini dengan simpanan sebanyak 1GB http://my.mail.yahoo.com/
[mediacare] CP Indonesia 5
Teman Ada yang tahu CP Indonesia 5? Thanks B4 - Everyone is raving about the all-new Yahoo! Mail beta.
[mediacare] Perantara TNT Milik Noordin M. Top Divonis Tiga Tahun Penjara
...Barang titipan seberat 20 kg yang disimpan Arief selama dua minggu di rumahnya itu berisi bahan peledak jenis TNT. Barang itu juga yang kemudian digunakan kelompok Noordin M. Top dan Dr. Azahari untuk meledakkan Kedutaan Besar Australia di Jakarta pada tahun 2004. Dalam peristiwa itu 11 orang tewas dan 200-an luka-luka *kutipan artikel berjudul Perantara TNT Milik Noordin M. Top Divonis Tiga Tahun Penjara. Artikel dan foto bila diikmati di http://idnugroho.blogspot.com salam iman http://idnugroho.blogspot.com - Everyone is raving about the all-new Yahoo! Mail beta.
[mediacare] Tulisanku dimuat di Koran Tempo 9/12/2006
Dear All, Dibawah ini tulisanku yang dimuat di Koran Tempo kemarin,Sabtu,9 Desember 2006.Judulnya Pemerkosaan dalam Dunia Tanpa Koma.Sebenarnya hanya komentar tentang tema pemerkosaan dan wartawan di serial film televisi itu aja. Terima kasihku yang banyak kupersembahkan kepada Mbak Nursyahbani Katjasungkana (aktivis perempuan,anggota DPR Komisi III dari FKB).Disela-sela kesibukannya sebagai wakil rakyat masih sempat menolong dan membantuku untuk menstrukturkan dan mengedit kalimat dalam tulisanku itu.Tanpanya mana mungkin akan jadi tulisan ini. Makanya jangan heran kalau di tulisan ini ada pengalamannya sewaktu beliau berdebat panjang dengan aktivis laki-laki di Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia.Karena aku tidak pernah punya pengalaman kerja di Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia itu. Makasih ya,selamat baca.Maaf kalo masih jauh dari kesempurnaan... Salam, Dinda Koran Tempo: Sabtu,9 Desember 2006 Pemerkosaan dalam Dunia Tanpa Koma Oleh: Titiana Adinda Dalam tiga episodenya serial film televisi Dunia Tanpa Koma yang tayang pada stasiun RCTI tiap malam Minggu pukul 21.00 WIB bertema tentang wartawan dan kasus pemerkosaan.Serial film televisi ini menarik untuk disimak bukan saja karena dipenuhi oleh pemain bintang seperti Raya (Dian Sastrowardoyo),Bayu (Tora Sudiro), Seruni (Wulan Guritno), Markus (Indra Birowo),Retno (Cut Mini) dan masih banyak pemain bintang lainnya, tapi juga karena tema yang diangkat dan ide yang hendak ditawarkan.Tulisan ini mencoba melihat bagaimana peran dan perilaku wartawan dalam dunia nyata dan dalam Dunia Tanpa Koma. Selama ini media massa banyak dikeluhkan oleh kelompok-kelompok perempuan sebagai salah satu pihak yang menjadikan perempuan korban pemerkosaan sebagai korban kembali, bahkan berkali-kali atau yang dalam banyak literatur disebut sebagai victimized the victim. Menjadikan korban pemerkosaan kembali menjadi korban terjadi.Seringkali kali juga si wartawan (termasuk polisi, jaksa dan hakim) lebih mengungkapkan seolah pemerkosaan itu adalah perbuatan erotis dan bahkan menyenangkan si korban.Jarang sekali media yang mengupas pemerkosaan dari sisi penderitaan lahir batin korban. Dalam episode pertama dengan tema pemerkosaan.Persepsi bahwa korbanlah yang berperan besar dalam terjadinya pemerkosaan masih tampak dari diskusi di meja redaksi majalah Target. Markus, salah satu wartawan dalam Dunia Tanpa Koma itu bahkan dengan enteng menganggap bahwa dalam kasus pemerkosaan korbanlah yang “menantang”pelaku. “paling-paling dia ikut goyang” katanya. Ucapan yang membuat teman-teman perempuannya Raya dan Seruni murka.Sampai ia melihat sendiri bagaimana wartawan infotainment memperlakukan Monita ( Intan Nuraini ), korban pemerkosaan itu. Dia pulalah yang membantu memberikan jalan bagi mobil Monita untuk bisa keluar dari kerumunan wartawan infotainment yang menghadangnya. Sementara Dion (Christian Sugiono) sang pemerkosa, dengan leluasa menyusun skenario dan alibi bahkan berhasil membujuk pacarnya Indrani (Andhara Early) untuk menjadi saksi palsu (lagi-lagi perempuan menjadi musuh perempuan sendiri) meski dia dicekam keraguan yang amat sangat. . Dalam Dunia Tanpa Koma, kritik terhadap media dilontarkan juga oleh Dinar (Paquita Wijaya) yang menjadi pendamping korban, selama ini media lebih sering “menyerang” korban, katanya.Untunglah Monita mengenal Dinar sebagai pendamping perempuan korban.Sehingga Monita langsung melapor kepada Dinar sesaat begitu pemerkosaan terjadi. Yang lebih seru adalah perdebatan di meja rapat wartawan Target. Sony (Ari Sihasale), salah satu bos majalah Target ngotot dengan para redaktur majalah itu bahwa bahwa isu kenaikan bahan bakar minyak lebih penting sebagai isu publik dibandingkan satu orang perempuan yang diperkosa.Adanya hirarkhi issue seperti ini memang kerap menjadi perdebatan bahkan dikalangan aktivis HAM sendiri melawan para aktivis HAP (Hak Asasi Perempuan). Dalam suatu rapat untuk menulis topik-topik dalam laporan tahunan pelaksanaan HAM yang dikeluarkan Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia tiap tahun, belasan tahun lalu, para lelaki mengaggap bahwa kasus pemerkosaan bukanlah masalah hak asasi manusia sehingga tak layak untuk masuk dalam suatu laporan tahunan tentang HAM.Meski pada saat itu Kepala Kepolisian RI sudah mengumumkan bahwa di Indonesia setiap 5 jam terjadi satu kasus pemerkosaan. Hirarkhi ini disebabkan juga adanya hirarkhi dalam HAM yang menganggap bahwa hak sosial politik lebih tinggi dan penting dari hak sosial, ekonomi dan budaya : dunia politik/publik lebih berharga dari pada dunia privat/domestik yang banyak dihuni perempuan. Dalam majalah Target, beruntung ada Retno dan Bayu yang sudah sadar gender dan berkeinginan membela korban. Kedua orang itulah yang akhirnya menerjunkan Markus untuk ikut bersama Raya memburu siapa sebenarnya pemerkosa Monita. Monita akhirnya
[mediacare] Rujak Uleg Poligami
http://muslimdelft.nl/mimbar/pojok_humor/rujak_uleg_poligami.php Rujak Uleg Poligami* oleh: DHB Wicaksono A'uudzu billahi minasy syaithanirrajiim Bismillaahirrahmanirrahiim Seorang Kiai berpidato dengan santainya di depan para hadlirin. Sang Kiai mendongeng: Besok di hari Kiamat ada Kiai yang masuk neraka. Namanya KH. Setio garwo (tapi bukan Aminoto). Ketika mau diseret Malaikat ke neraka Kiai Setio garwo protes: Wahai Malaikat !. Apa dosaku kok aku akan kamu masukkan ke neraka?. Aku ini kiai beneran lho. Aku juga alumni pondok pesantren. Aku juga pendukung fanatik P3 pimpinan Bpk. Hamzah Haz. Partai yang konsis dengan syariat Islam. Partai yang mengharamkan presiden wanita. Demikian berontak sang Kiai. Rupanya Kiai ini wafatnya sebelum P. Hamzah Haz menjadi wakilnya presiden Megawati. Jadi tidak tahu kalau hukum haramnya presiden wanita sudah dimansukh oleh P. Hamzah sendiri. Malaikat menjawab: Maaf Kiai. Aku hanya melaksanakan perintah. Kiai: Tolong Malaikat!. Berilah aku syafaat. Tanyakan apa dosaku. Malaikat akhirnya hiba juga kepada sang Kiai. Maka pergilah Malaikat untuk lapor dan menanyakan dosa sang Kiai. Sekembalinya Malaikat dari laporan maka bertanya kepada Kiai: Maaf Kiai. Saya diperintahkan untuk cek ulang kepada Kiai. Semasa di dunia dulu berapa istrinya Kiai?. Kiai: Demi Tuhan, istri saya cuma seorang. Nama saya saja sudah KH.Setio Garwo. Dulu Guru saya pernah menyampaikan hadits bahwa Siapa yang menyayangi akan disayangi oleh Yang Maha kasih sayang. Kasihanilah penduduk bumi maka kamu akan disayangi penduduk langit. Aku benci poligami karena ini ekspresi orang yang tidak sayang pada istri. Poligami bikin dosa saja, karena mengecewakan hati anak istri. Dosa poligami bahkan ada yang bilang lebih besar dari pada zina. Sungguh wahai Malaikat, saya tidak membual. Saya memang tidak pernah poligami. Jangan samakan saya dengan Kang Masdar. Malaikat mendengarkan dengan setia uraian sang Kiai. Benar juga Kiai ini. Apalagi ketika menyinggung-nyinggung nama Masdar, maka mengertilah si Malaikat bahwa di dunia dulu ada cendekiawan muda NU yang paling getol menyuarakan emansipasi wanita dan benci poligami. Namanya Masdar Farid putra K.Masudi Purwokerto. Kang Masdar ini pernah membelejeti kitab Uqudul lujain [1] dan menilai bahwa Uqudul lujain ini hanya merendahkan dan membodohi wanita saja. Tapi tahu-tahu Kang Mashdar dengan sletam-sletem kawin lagi di Banyuwangi. Wah. Kang Mashdar tidak konsis. Kemudian si Malaikat lapor lagi dan menanyakan apa sebenarnya dosa Kiai ini kok harus masuk neraka dulu. Setelah mendapat penjelasan maka kembalilah si Malaikat ini kepada Kiai dengan penjelasan sebagai berikut: Kiai!. Justru disinilah letak dosa Kiai. Rupanya anda egois. Anda hanya ingin mesra-mesraan saja dengan istri anda. Anda tidak memperhatikan nasib banyak wanita lain yang pada nganggur dan kesepian. Sehingga mereka menjadi TKW memperbudak diri ke luar negeri. Apa Kiai tidak mendengar bahwa kasus TKW diluar negeri mencapai 25%. Jadi kalau jumlah TKW 1 juta berarti 250 ribu yang didholimi, di pukuli bahkan diperkosa. Belum lagi wanita yang mencari jalan pintas sehingga menjadi pelacur hanya karena kebutuhan ekonomi. Kiai khan tahu bahwa di Indonesia sudah kelebihan setok wanita. Populasi wanita sangat cepat. Angka kelahiran banyak yang wanita. Sehingga anaknya alumni Sarang juga banyak yang wanita. Sementara angka kematian, baik karena kecelakaan lalu lintas, bencana alam atau perang yang banyak kaum lelaki. Wah...Kiai!. ternyata anda tidak punya jiwa rohim kepada lingkungan. Anda hanya rohim kepada istri anda thok!. Mestinya Kiai harus melindungi mereka dengan cara menikahi mereka. Sebab hanya dengan menikahi mereka anda bisa memberi nafkah lahir batin. Apa anda kira bahwa wanita nganggur itu hanya butuh nafkah lahir saja?. Tirulah Sayyidina Ali bin Abi Tholib tokoh zuhud ini. Beliau zuhud dibidang duniawi. Rumahnya, pakaiannya dan makanannya sangat sederhana. Tetapi istrinya 4, amatnya 10. Jangan seperti selebritis Indonesia. Rumahnya, mobilnya, pakaiannya, makannya serba mewah. Tapi istrinya cuma 1. Kalau sudah libidonya naik alias kebelet maka cari wanita haram di hotel mewah atau kadang memakan babunya sendiri. Rupanya bagi tokoh ini dosa poligami lebih besar daripada zina. Wah... rupanya Malaikat ini pengamat sosial juga. Akhirnya Malaikat ini dengan rasa kasihan bersabda: Maaf Kiai Setio garwo!. Anda harus mencicipi neraka dulu. Sayang memang. Mengapa Kiai tidak mengikuti pemimpin anda. P. Hamzah Haz dan banyak tokoh/kiai P3 harismatik yang lain khan sudah berpoligami. Rupanya fanatik anda dalam partai berlambang Ka'bah ini perlu dipertanyakan. Demikianlah para hadlirin. Dongeng saya yang tentu saja tidak ada dalilnya demikian Muballigh yang tidak kondang ini mengahiri pidatonya. Ma'af para hadlirin, bila ada yang tersinggung. wa ma uridu illa al ishlah. Wassalamualaikum wr wb. Muballigh bloon ini kemudian turun dari mimbar. Para hadlirin kaum lelaki dengan riuh rendah bertepuk tangan
Balasan: [mediacare] Bible berkedok Al-Qur'an
Saya paling suka dengan pernyataan dibawah. yang menyatakan bahwa Awas Bible masuk rumah kita. Tolong di pelajari benar2 yah. (kalau salah tolong di maafkan) Di seluruh dunia ini, bahasa bukan hanya 1 saja. tetapi ribuan. Jadi kalau diterjemahkan, bible itu artinya buku penuntun, kitab, bukan buku suci. Untuk orang kristen disebut HOLY BIBLE yg artinya KITAB SUCI, lalu masuk ke pendengaran kita jadinya Alkitab sebenarnya, Al-Quran adalah HOLY BIBLE juga. Sadar ga sih, Al-Quran Alkitab sama2 diawali dengan kata AL cuma.. karena sudah terpatri di pikiran itu untuk orang kristen ya.. jadinya begitu deh. Makanya, kalo tinggal di Indonesia, pakailah bahasa Indonesia, ga usah sok kebarat2an atau ke arab2an deh. Giliran udah bisa menterjemahkan, kelabakan pas tau hasilnya. Ga taunya, hasil dari terjemahan menunjukan satu ajaran. Ih kasian deh kalo begitu. Jd bingung sendiri kan. Kok mau yah??? Bahasa Indonesia aja masih banyak yg ga kita mengerti, mau sok-sok an pake bahasa lain. Kalaupun diterjemahkan, semua itu kan kembali kepada PEMIKIRAN pembacanya. Mata uang aja ada dua sisi, apa lagi bacaan, pasti banyak sisi nya. Udah lah, jangan kaya orang susah. Antisipasi boleh, tapi jangan sampai menyesatkan orang sampai akhirnya terjadi anarkis melalui kata2. Dibimbing dong, jangan di anjurkan yang tidak2, biar negara saya aman nih dari para PROVOKATOR. Salam anti susah Budi P [EMAIL PROTECTED] wrote: 1 . Buku Ensiklopedi Alquran Menyesatkan Saat ini telah beredar buku berjudul 'Ensiklopedi Tematis Alquran' . Buku yang terdiri dari 6 jilid, berisi 1.100 halaman dengan 1.160 gambar berwarna serta kaligrafi itu diterbitkan oleh Penerbit Kharisma Ilmu Jakarta. Ensiklopedi tersebut sangat menyesatkan karena berisi gambar-gambar yang tidak Islami. Dan yang aneh, di dalamnya ada propaganda terselubung mengenai agama Kristen. Pada jilid pertama ketika membahas masalah iman, tidak ada juntrungannya, terdapat ilustrasi penganut agama Kristen lengkap dengan salibnya. Demikian pula di dua halaman berikutnya, dengan sub judul gerbang iman kembali bergambar orang Kristen sedang berdoa di gereja. Semua gambar tersebut jelas dan menyolok memamerkan simbol dan aktivitas orang Kristen. Sebuah ilustrasi yang sama sekali tidak ada hubungannya dengan isi yang sedang dibahas. Selain itu banyak gambar aneh bertebaran seperti setan yang digambarkan dengan wajah menyeramkan dan bertanduk di dalam api; laki-laki sedang meniup terompet menggambarkan malaikat Isrofil meniup sangkalala; pohon dengan dahan berbentuk kepala ular yang lidahnya menjulur menggambarkan pohon zaqqum dan sebagainya. Ada lagi gambar wanita seksi yang tampak pusar dan dadanya menggambarkan wanita penghuni surga. Pada sub judul 'melihat Allah di akhirat' tergambar seorang lelaki dengan wajah mirip Yesus bersama dua wanita berjilbab. Dan masih banyak lagi apabila dikaji gambar-gambar yang menyesatkan dan merusak akidah umat. Padahal buku tersebut judulnya saja Ensiklopedi Alquran. Ditulis oleh Muhammad Kamil Hasan Al Mahami dengan edisi Indonesia diberikan kata pengantar oleh Ichwan Sam, Sekretaris Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI). Tidak cukup dengan itu, sederet nama besar menjadi pembaca ahli, di antaranya Prof KH Alie Yafie, Prof Dr H Moh Ardani, Prof Dr Nasaruddin Umar MA, Prof Dr H Ahmad Bachmid, Lc. Modus operandi penjualan ensiklopedi tersebut banyak kepada kaum awam, terutama karyawan di perkantoran maupun di perumahan elite. Buku itu dijual dengan sistem cash maupun kredit. Hal ini tentu membahayakan akidah dan pemahaman Islam seseorang yang belum kuat imannya. Tidak menutup kemungkinan bisa mengarah pada unsur SARA atau penodaan atas agama. Untuk itu, kami meminta pihak penerbit Kharisma Ilmu segera menarik ensiklopedi tersebut dari peredaran dan memperbaiki isi maupun gambar-gambar di dalamnya. Juga kepada umat Islam agar menahan diri tidak membeli ensiklopedi tersebut meskipun kelihatannya Islami dan penampilan yang menarik (lux). Kepada MUI yang telah terlanjur memberikan sambutan sebaiknya mengklarifikasi keikutsertaannya di dalam penerbitan buku tersebut, tak terkecuali para pembaca ahli yang meng-endorse buku tersebut. Semoga Allah memberikan rahmat kepada kita dengan melindungi akidah umat Islam dari rongrongan orang-orang yang tidak menyukainya. Wallahu a'lam 2. Awas ! Bibel Masuk Rumah Kita Oleh : Fakta 17 Aug, 06 - 10:19 pm Suatu hari Mahfud berbelanja buku-buku bacaan islami di toko buku Karisma Depok. Karena di toko itu dijual juga kaligrafi Arab, maka dibelinya kaligrafi yang dikiranya dari ayat Al-Qur?an tersebut dua buah untuk menghiasi rumah yang baru ditempatinya. Rencananya, satu dipajang di ruang tamu dan satu lagi dipajang di ruang shalat. Sesampai dirumah, kaligrafi ukuran setengah meter itu dipajang di tempat yang dimaksud. Setelah diamat-amati, Mahfud merasakan keganjilan
Re: [mediacare] Bible berkedok Al-Qur'an
Bible berkedok Al Quran? Hehehe. Bukankah jelas ditulis dalam Al Quran [5:48] bahwa Al Quran diturunkan untuk membenarkan kitab-kitab sebelumnya? Kitab-kitab porno ataukah kitab-kitab apa itu? Tetapi, barangkali dapat dimengerti bahwa dalam budi penipuan diputarbalik kenyataan hitam atas putih menjadi putih atas hitam. Agama Islam lahir 6 abad setelah Kristus, jadi kalau dinyotek dan dikutip dari kitab-kitab sebelumnya adalah soal biasa, karena pada umumnya yang belakangan mengutip, menyontek dari yang terdahulu, makanya cerita-cerita di Bible tidak beda jauh dari Taurah dan Al Quran pun mengandung cerita-cerita yang terdapat dalam Bibble [Old Testament atau Kitab Perjanjian Lama], dan oleh karena itu agama Islam seperti juga Yahudi maupun Nasrani termasuk dalam rumpun agama Semit sebab berasal dari sumber yang sama. Koq gitu saja heboh bin ribut nan pusing-pusing seperti gasing yang berputar? Apanya yang sesat? Pasti yang sesat ialah mereka yang disesatkan dengan pembodohan berbendera agama, karena agama bukan saja masalah masuk surga tetapi juga telah menjadi komoditi unik dan ulung untuk kepentingan kesejahteraan petinggi berkekuasaan dalam bidang surgawi maupun duniawi. - Original Message - From: Budi P To: [EMAIL PROTECTED] ; mediacare@yahoogroups.com Sent: Tuesday, December 12, 2006 3:00 AM Subject: [mediacare] Bible berkedok Al-Qur'an 1 . Buku Ensiklopedi Alquran Menyesatkan Saat ini telah beredar buku berjudul 'Ensiklopedi Tematis Alquran' . Buku yang terdiri dari 6 jilid, berisi 1.100 halaman dengan 1.160 gambar berwarna serta kaligrafi itu diterbitkan oleh Penerbit Kharisma Ilmu Jakarta. Ensiklopedi tersebut sangat menyesatkan karena berisi gambar-gambar yang tidak Islami. Dan yang aneh, di dalamnya ada propaganda terselubung mengenai agama Kristen. Pada jilid pertama ketika membahas masalah iman, tidak ada juntrungannya, terdapat ilustrasi penganut agama Kristen lengkap dengan salibnya. Demikian pula di dua halaman berikutnya, dengan sub judul gerbang iman kembali bergambar orang Kristen sedang berdoa di gereja. Semua gambar tersebut jelas dan menyolok memamerkan simbol dan aktivitas orang Kristen. Sebuah ilustrasi yang sama sekali tidak ada hubungannya dengan isi yang sedang dibahas. Selain itu banyak gambar aneh bertebaran seperti setan yang digambarkan dengan wajah menyeramkan dan bertanduk di dalam api; laki-laki sedang meniup terompet menggambarkan malaikat Isrofil meniup sangkalala; pohon dengan dahan berbentuk kepala ular yang lidahnya menjulur menggambarkan pohon zaqqum dan sebagainya. Ada lagi gambar wanita seksi yang tampak pusar dan dadanya menggambarkan wanita penghuni surga. Pada sub judul 'melihat Allah di akhirat' tergambar seorang lelaki dengan wajah mirip Yesus bersama dua wanita berjilbab. Dan masih banyak lagi apabila dikaji gambar-gambar yang menyesatkan dan merusak akidah umat. Padahal buku tersebut judulnya saja Ensiklopedi Alquran. Ditulis oleh Muhammad Kamil Hasan Al Mahami dengan edisi Indonesia diberikan kata pengantar oleh Ichwan Sam, Sekretaris Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI). Tidak cukup dengan itu, sederet nama besar menjadi pembaca ahli, di antaranya Prof KH Alie Yafie, Prof Dr H Moh Ardani, Prof Dr Nasaruddin Umar MA, Prof Dr H Ahmad Bachmid, Lc. Modus operandi penjualan ensiklopedi tersebut banyak kepada kaum awam, terutama karyawan di perkantoran maupun di perumahan elite. Buku itu dijual dengan sistem cash maupun kredit. Hal ini tentu membahayakan akidah dan pemahaman Islam seseorang yang belum kuat imannya. Tidak menutup kemungkinan bisa mengarah pada unsur SARA atau penodaan atas agama. Untuk itu, kami meminta pihak penerbit Kharisma Ilmu segera menarik ensiklopedi tersebut dari peredaran dan memperbaiki isi maupun gambar-gambar di dalamnya. Juga kepada umat Islam agar menahan diri tidak membeli ensiklopedi tersebut meskipun kelihatannya Islami dan penampilan yang menarik (lux). Kepada MUI yang telah terlanjur memberikan sambutan sebaiknya mengklarifikasi keikutsertaannya di dalam penerbitan buku tersebut, tak terkecuali para pembaca ahli yang meng-endorse buku tersebut. Semoga Allah memberikan rahmat kepada kita dengan melindungi akidah umat Islam dari rongrongan orang-orang yang tidak menyukainya. Wallahu a'lam 2. Awas ! Bibel Masuk Rumah Kita Oleh : Fakta 17 Aug, 06 - 10:19 pm Suatu hari Mahfud berbelanja buku-buku bacaan islami di toko buku Karisma Depok. Karena di toko itu dijual juga kaligrafi Arab, maka dibelinya kaligrafi yang dikiranya dari ayat Al-Qur?an tersebut dua buah untuk menghiasi rumah yang baru ditempatinya. Rencananya, satu dipajang di ruang tamu dan satu lagi dipajang di ruang shalat. Sesampai dirumah, kaligrafi ukuran setengah meter itu dipajang di tempat yang dimaksud. Setelah diamat-amati, Mahfud merasakan keganjilan dalam kaligrafi Arab tersebut. Meski tidak hafal Al Qur?an, tapi
[mediacare] Dicari Reporter
Untuk bantuannya meloloskan posting ini kami ucapkan banyak terima kasih kepada Moderator Dibutuhkan segera reporter sukarelawan untuk koran online Kirim lamaran per email ke [EMAIL PROTECTED]
[mediacare] Reminder Opening Registration New Semester 2007
Dear All Members, Institut Musik Daya registration for period March July 2007 is now open start November 6th, 2006 for the following program: - Private Instruction Instruments: Piano, Vocals, Contrabass, Guitar, Drums and Violin. Deadline Registration: Anytime before school holiday period February 5th March 3rd 2007. Trial Lesson: With Appointment before. - Piano for the young Piano for beginner (GROUP INSTRUCTION) Min. 3 students Deadline Registration: Anytime before school holiday period February 5th March 3rd 2007 - Funtastic Singing Course (GROUP INSTRUCTION) Min. 3 students: 1. Broadway Singing Course 2. Pop/Jazz Singing Course 3. Classical Singing Course Deadline Registration: Anytime before school holiday period February 5th March 3rd 2007 - Audio Production Certification Program (3 Semesters) Min. 3 Students Deadline Registration: Anytime before school holiday period February 5th March 3rd 2007 -Certification Program Instruments: Piano, Vocals, Contrabass, Guitar, Drums and Violin. Deadline Registration: December, 23rd 2006 Placement test: January 12th, 2007 For further information, please contact us at Institut Musik Daya Administration Ph. 021 7209748. Regards, Rachma Suchiyanti Academic Affairs Institut Musik Daya Jl. Wijaya IX No. 21 Kebayoran Baru Jakarta Selatan
[mediacare] Kolom IBRAHIM ISA - MAU KEMANA Harian KOMPAS
Kolom IBRAHIM ISA Selasa, 12 Desember 2006 MAU KEMANA Harian KOMPAS Menggembosi Serikatburuh Jurnalis Setempat? Tulisan ini dibuat atas dasar asumsi bahwa, benarlah adanya yang diberitakan oleh AJI, Aliansi Jurnalis Indonesia, mengenai pemecatan atas wartawan senior 'Harian Kompas', Bambang Wisudo. Seperti yang diberitakan (lihat lampiran berita dalam bahasa Inggris), menurut AJI Bambang Wisudo dipecat karena menolak dipindahkan ke Ambon. AJI menjelaskan lebih lanjut bahwa 'pemindahan' tsb dilakukan dengan tujuan untuk menggembosi serikatburuh di 'Harian Kompas' yang kebetulan dipimpin oleh Bambang Wisudo. * * * Bulan Desember ini, sering dikatakan sebagai bulan HAK-HAK AZASI MANUSIA, bulan 'THE UNIVERSAL DECLARATION OF HUMAN RIGHTS' U.N.O. Supaya orang jangan lupa bahwa pada tanggal 10 Desember 1948, PBB mengeluarkan pernyataan tentang HAK-HAK AZASI Manusia, bahwa prinsip-prinsp HAM dan Demokrasi, seharusnya dipraktekkan oleh semua anggota PBB, oleh sesama manusia di dunia ini. Secara internasional maupun nasional hari 10 Desember diperingati dengan pelbagai kegiatan untuk mendorong maju terus perjuangan untuk HAM, untuk Hak-Hak Demokrasi, hak untuk dengan bebas menyatakan pendapat, menulis, dan menyiarkannya. Untuk diberlakukannya dengan konsisten KEBEBASAN PERS. Supaya orang jangan lupa bahwa pelanggaran terhadap HAM sudah tidak bisa ditolerir lagi, di saat dunia (ketika pernyataan PBB itu dikeluarkan) baru saja dengan gemilang merebut kemenangan atas aliansi kekuatan militer-fasis internasional Nazi Jerman, fasisme Itali dan militer-fasis Jepang. Suatu kekuatan politik dan militer yang melanggar HAM dan membungkam kebebasan berfikir dan menyatakan pendapat. Universal Declaration of Human Rights adalah tekad khidmat PBB, adalah suatu 'political will' yang historis dari organisasi keduniaan satu-satunya, dimana mayoritas mutlak negara di dunia ini adalah anggotanya. * * * Kebebasan pers adalah salah satu prinsip yang diutarakan dan dibela oleh HAM internasional. Di sini peranan jurnalis merupakan salah satu faktor menentukan. Salah satu syarat penting agar bisanya terlaksana kebebasan pers. Jurnalis-jurnalis dianggap sebagai penyangga kebebasan pers, penyanggap demokrasi. Suatu jurnalisme yang didasarkan atas pemahaman bersama bahwa, pertama-tama merupakan tuntutan terhadap diri sendiri, bahwa kaum jurnalis adalah insan-insan yang berpegang teguh pada prinsip HAM dan kebebasan demokratis. Bukan semata-mata sebagai 'kuli tinta' seperti sering dungkapkan dalam kehidupan sehari-hari. Yang mencari nafkah sebagai wartawan di suatu perusahaan yang bersangkutan dengan dunia media. Tentu lebih jelek lagi, bila sang wartawan, menulis atau membuat suatu liputan atas perintah 'amplop berisi' yang baru diterimanya dari jurusan tertentu yang berkepentingan. Jelas yang paling jelek dan teramat hina adalah menjadi 'wartawan bayaran'. Wartawan atau editor bayaran bisa juga, adalah jurnalis-jurnalis, editor-editor bayaran yang dipasang disitu. Tugasnya adalah agar tulisan-tulisan kritis, teristimea terhadap penguasa, tidak dimuat. Mereka-mereka itu adalah jurnalis 'palang pintu', atau jadi 'redaktur palang-pintu'. Hal ini terjadi di dalam suatu negeri yang mentrapkan sistim otoriter dan totaliter, ataupun didalam masyarakat kapitalis dimana raja-raja uang menguasai media cetak dan eletronik. Secara umum, fungsi wartawan yang punya visi dan misi perjuangan kemerdekaan bangsa dan negeri, --- hal yang kita alami pada periode penjajahan kolonialisme Belanda, adalah tidak mudah. Jadi wartawan yang ikut memperjuangan kemerdekaan bangsa dan keadilan, terancam kehilangan pekerjaan dan sumber pencariannya. Bahkan bisa masuk penjara atau dibuang ke Boven Digul (Papua). Di zaman pendudukan militer Jepang, jangan coba-coba untuk jadi wartawan yang bebas dan punya cita-cita kemerdekaan dan keadilan sosial. Pada periode kekuasaan asing di Indonesia, tak ada kebebasan pers, tak ada kebebasan menulis. Wartawan menulis hanya atas persetujuan dan pengendalian penguasa. Wartawan kawakan dan senior Rosihan Anwar, yang pernah hidup sebagai wartawan pada zaman pendudukan Jepang, bisa cerita banyak tentang hal itu. Periode rezim ORBA, adalah saat ketika hak-hak azasi manusia, hak-hak demokrasi dicabut samasekali dari kehidupan masyarakat. Seluruh media pers diawasi dikontrol oleh penguasa militer. 'Pelanggaran' yang sekecil-kecilnyapun terhadap politik dan beleid penguasa akan berakhir dengan pemberangusan. Syukur-syukur jika hanya surat kabarnya yang ditutup, dan para wartawannya menjadi penganggur tanpa batas waktu. Lebih celaka lagi, dan ini sering terjadi, sang wartawanpun masuk penjara. Bahkan ada yang 'hilang' tak tahu rimbanya. Sesudah Suharto digulingkan dan Reformasi dan Demokratisasi menjadi program umum gerakan, pada tempatnya kebebasan pers mulai diberlakukan. Tindakan pimpinan 'Harian Kompas' dengan memecat jurnalis senior Bambang Wirosudo, adalah suatu kebijaksanaan yang hendak kembali ke periode tanpa
[mediacare] Rasio Perbandingan Jenis Kelamin di Indonesia
Salah satu alasan direstuinya POLIGAMI adalah perbandingan jumlah laki-laki dan perempuan Menurut para pendukung POLIGAMI, jumlah perempuan lebih banyak dari laki-laki Betulkah? Berikut data BPS per sensus 2000 Tabel 5. Penduduk dan Rasio Jenis Kelamin, 1980-2000 Propinsi Penduduk (000) Rasio Jenis Kelamin 2000 1980 1990 2000 L P L+P (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 11 Nanggroe Aceh Darussalam 1 975 434 1 955 471 3 930 905 101,5 101,1 101,0 12 Sumatera Utara 5 818 855 5 830 800 11 649 655 100,7 99,8 99,8 13 Sumatera Barat 2 081 910 2 167 021 4 248 931 95,5 95,9 96,1 14 Riau 2 532 111 2 425 516 4 957 627 104,0 105,2 104,4 15 Jambi 1 231 517 1 182 329 2 413 846 105,7 104,3 104,2 16 Sumatera Selatan 3 466 942 3 432 733 6 899 675 102,0 101,2 101,0 17 Bengkulu 795 972 771 460 1 567 432 103,2 105,6 103,2 18 Lampung 3 472 476 3 268 963 6 741 439 107,3 105,5 106,2 19 Kep. Bangka Belitung 458 905 441 292 900 197 - - 104,0 31 DKI Jakarta 4 245 606 4 143 837 8 389 443 102,6 102,0 102,5 32 Jawa Barat 18 051 784 17 677 753 35 729 537 96,6 100,5 102,1 33 Jawa Tengah 15 555 048 15 673 892 31 228 940 96,2 97,5 99,2 34 D.I. Yogyakarta 1 547 366 1 574 902 3 122 268 95,5 96,7 98,3 35 Jawa Timur 17 206 778 17 576 862 34 783 640 97,4 96,0 97,9 36 Banten 4 079 211 4 019 569 8 098 780 - - 101,5 51 Bali 1 583 552 1 567 610 3 151 162 98,4 99,5 101,0 52 Nusa Tenggara Barat 1 944 436 2 064 825 4 009 261 98,3 95,5 94,2 53 Nusa Tenggara Timur 1 961 894 1 990 385 3 952 279 99,6 98,3 98,6 61 Kalimantan Barat 2 063 041 1 971 157 4 034 198 103,5 103,8 104,7 62 Kalimantan Tengah 959 121 897 879 1 857 000 106,3 106,6 106,8 63 Kalimantan Selatan 1 496 179 1 489 061 2 985 240 94,9 99,6 100,5 64 Kalimantan Timur 1 284 536 1 170 584 2 455 120 96,9 110,9 109,7 71 Sulawesi Utara 1 029 916 982 182 2 012 098 102,3 102,7 104,9 72 Sulawesi Tengah 1 13 4763 1 083 672 2 218 435 106,4 105,1 104,7 73 Sulawesi Selatan 3 928 244 4 131 383 8 059 627 94,9 95,5 95,1 74 Sulawesi Tenggara 913 870 907 414 1 821 284 96,9 99,7 100,7 75 Gorontalo 419 582 415 462 835 044 - - 101,0 81 Maluku 611 035 594 504 1 205 539 104,4 103,8 102,8 82 Maluku Utara 401 517 383 542 785 059 - - 104,7 94 Papua 1 165 579 1 055 355 2 220 934 109,3 110,5 110,4 INDONESIA 103 417 180 102 847 415 206 264 595 98,8 99,4 100,6 Catatan: Termasuk Penduduk Tidak Bertempat Tinggal Tetap Dari total data diperoleh: laki-laki 103,42 juta dan perempuan 102,85 juta Jadi??? Alasan kedua bahwa POLIGAMI untuk menyelamatkan kaum perempuan. Namun, survei yang dilakukan LSI menunjukkan bahwa 24% perempuan setuju POLIGAMI 56% laki-laki setuju POLIGAMI So... POLIGAMI lebih pada upaya untuk menuruti keinginan (gak selalu sex oriented) dari laki-laki. Nah, ini argumenku yang awam banget and boleh jadi asal-asalan Ada komentar???
[mediacare] Re: Suka Dukanya Berjalan Kaki di Jakarta
Betul pak Agus dan pak Tanjung, kepribadian pengendara bermotor di tanah air sangat diluar hukum tatatertib dan sopan santun di jalan raya, kita udah terbiasa melihat supir2 yang seperti maniak ini di kota2 besar, jkt, medan, surabaya, di medan dulu saya bawa mobil di bentak pengemudi becak bermotor ( di medan banyak beca bermotor) katanya saya bawa mobilnya lelet...ck ck ck..gimana mau lari orang depan saya banyak mobil gitu..saya cuman geleng2 kepala. pengalaman saya ditabrak pengemudi maniak di indonesia sudah 3 kali, saya yg terbiasa tertib mengikuti speed limit di america ternyata tak bisa di pake disana, saya punya international lisence yg saya comfortable mengendara mobil di mana saja di dunia ini termasuk germany, tapi kalau disuruh bawa mobil di indo...saya nyerah deh ! DLLAJ, apakah mereka bepungsi ? sama sekali tidak ito Tanjung, saya tidak tau apa solusi yg terbaik utk mendisiplinkan manusia2 dibalik kemudi ini, yg jelas jalan perlu diperbesar karena pemakai sarana ini sudah luber , jumlah kendaraan meningkat tiap thn tetapi ukuran jalan tetap sama, lalu sangsi2 yg melanggar aturan di pertinggi misalnya yg nabrak lampu merah didenda atau yg selap selip dgn urakan dicekal SIM nya, yg over speed limit di denda dll, polisi bisanya cuman prat prit ditengah jalan tetapi arus kemacetan tetap tak terkendali, banyak tenaga aparat mubazir di indonesia karena tidak mampu mewujudkan rakyat utk berdisiplin dalam melakukan apapun. Sikap kita dalam berkendaraan mencerminkan kepribadian kita pak Agus, ya itu benar, kalau seorang yg selalu berkata bijak tetapi urakan di jalan raya, kebijakan nya jadi mubazir. salam tertib omie Nurhalim Tanjung [EMAIL PROTECTED] wrote: Wah, saya suka jengkel mengetahui perlakuan seperti orang yang menabrak anda itu. Di Medan, kota saya, fenomena itu mungkin lebih parah. Jalan melawan arus kendaraan menjadi biasa, apalagi motor naik ke trotoar. Lampu merah sering tak digubris, maka macet menjadi pemandangan biasa di traffic light. Tante saya yang dari Jakarta sampe batal meminjam mobil untuk dikemudikannya sendiri melihat situasi itu. Begitulah, semestinya DLLAJ, dinas yang mengelola lalulintas, bisa lebih proaktif. Jangan sekadar berdiri seperti patung di persimpangan. Kalau ada motor naik trotoar, kendaraan melawan arus, dsb. ya ditindak. Cemana? Ok, becareful lah kalau lain kali jalan di Jakarta atau di Medan. salam nt --- agussyafii [EMAIL PROTECTED] wrote: Suka Dukanya Berjalan Kaki di Jakarta Cobalah sekali-kali berjalan kaki ditrotoar jalan protokol seperti kota Jakarta, tentunya akan banyak cerita yang menarik. Demikian halnya dengan saya memiliki kesenangan tersendiri untuk jalan kaki, apa lagi ketika bulan ramadhan yang lalu ditengah kemacetan saat terdengar adzan maghrib saya suka turun dari bus kota untuk jalan kaki mencari tempat sekedar untuk berbuka puasa. Kira-kira baru 100 meter saya berjalan ditrotoar dari belakang ada sepeda motor nyruduk yang membuat saya hampir terjatuh. Sang pengemudi motorpun berhenti sambil membuka helmnya, Makanya kalo jalan liat dibelakang ada kendaraan minggir, jangan malah ketengah. Dengan tampang galaknya. Saya sempat berpikir dia yang nabrak kok malah lebih galakan ya? Kesalehan individu seringkali tidak berbanding lurus dengan kesalehan kita dijalan raya. Pengennya buru-buru sampe rumah. Tapi menaikkan motor ditrotoar cerminan kesalehan sosial yang rendah. Bagaimana menurut anda? Wassalam, Agussyafii http://agussyafii.blogspot.com __ Want to start your own business? Learn how on Yahoo! Small Business. http://smallbusiness.yahoo.com/r-index - Check out the all-new Yahoo! Mail beta - Fire up a more powerful email and get things done faster.
[mediacare] Re: Dr.GIna Puspita: Anak Saya Senang Memiliki Ibu yang Banyak
GODAM BERKOMENTAR SINGKAT, Hheheh,,ibu dokter ituh merangkap germoh, heheh..mosok mbok aries enggak nyaho?/ di desa kelet deket Jepara,tempat lonteh berjilbab, dikau kudu nyaho.. PARA ORANG TUANYAH BANGGAH,JINGKALAO ANAKNYAH MELONTEH DI JAKARTA SURABAYAH. hehe,jadinyah,jingkalao milihin daon2 muda mah, ituh mah..bukan sual sakinah2 an atuh.. ituh mah..sual amburadulnyah moral sak-urang peyeumpuan Inulnesiah.. dan tamtu hajah..apah herannyah ibu dokter ituh ngerangkep propesih sak-uran germoh intelek?? heheh..jangan salah persepsih ah..para kalian. sembari inget, ada pemburu Vampir yang bakalan tambah mencak2, kerana kini ada gossipan baru lagih... ternyata banyak moslimah sakinah, menambah propesinyah, JADI GERMO ISLAMI LAGIH?? ngakaklah daku, kerana menjadi bagean dari bangsa yang demingkian bejad ahlaknyah?? sementara singkek melonteh di sengbutnyah maksiatan?? bener2 tesisnyah tanteh Moslim, tambah berkibaran hajah kebenerannyah.. ugamak ituh racun bangsa nomer wahid.. lebih ganas dari penyangkit sipilis yang ditularken para lonteh moslimah dari Jepara ituh.. nb. mugah2 dek Aries nan soleha.pun insaplah?? --- In mediacare@yahoogroups.com, aris solikhah [EMAIL PROTECTED] wrote: Dr. Gina Puspita : Anak Saya Senang Memiliki Ibu yang Banyak Senin, 11 Desember 2006 Dr. Gina Puspita, bercerita seputar pengalamannya praktik poligami dengan sang suami, Dr. Abdurahman Riesdam Efendi. Poligami itu enak dan perlu, katanya Sudah hampir sepekan wacana poligami secara terus-menerus diulas berbagai media massa. Banyak yang setuju dan tak sedikit yang sinis. Diantara yang sinis, tentu saja para aktivis perempuan dan para pengagum feminisme. Sabtu (9/12) kemarin, Koalisi Perempuan dan sejumlah lembaga swadaya masyarakat (LSM) menolak praktik poligami. Alasannya, poligami melanggar hak-hak perempuan serta rawan terhadap kekerasan psikis dan fisik. Benarkah? Kali ini hidayatullah.com mewawancarai Dr. Gina Puspita. Sebelum ramai-ramai berkembang wacana poligami, istri pertama Dr. Abdurahman Riesdam Efendi ini boleh jadi diantara sekian Muslimah yang merasakan sendiri pengalaman dimadu. Tidak seperti umumnya pria yang ingin menikah lagi, ia mencarikan sendiri calon untuk pasangan suaminya itu. Tahun 1995, Abdurahman menikah lagi untuk yang kedua dengan Basyiroh Cut Mutia. Enam tahun kemudian, ia menikah yang ketiga dengan Siti Salwa asal Malaysia. Dan yang terakhir, menikah dengan Fatimah. Praktis ia memiliki empat orang istri. Jangan keliru, semua istri mudanya ini bukan pilihan sang suami, justru pilihan Gina alias sang istri pertamanya. Tak seperti dugakan aktivis perempuan selama ini, di mana poligami dianggap begitu rendah dan rawan konflik. Mereka berempat justru sangat rukun dan bahagia. Bahkan bekerja di kantor yang sama dan tinggal seatap, di Taman Rempoa Indah, Ciputat, Tangerang. ''Kalau suami sedang dengan istri yang lain, kami bertiga ngobrol- ngobrol di satu kamar,'' tutur kepada Gatra suatu hari. Bila berada di luar kota, mereka bertukar pesan lewat SMS. Pokoknya, akrab. ''Poligami yang didasarkan pada Allah SWT tidak akan menimbulkan masalah.'' Ujarnya. Bahkan enak dan perlu, tambah mantan Kepala Departemen Structure Optimizition Divisi Riset Development IPTN (Industri Pesawat Terbang Nusantara) ini di sebuah harian di Jawa Barat. Apa kabar Anda dan keluarga? Kami sekeluarga alhamdulillah sehat.semoga kesehatan yg dirahmati Allah. Lama tak dengar kabarnya, apa kesibukan Anda terbaru? Selama kurang lebih 2 tahun terkahir kami banyak berada di Malaysia. Alhamdulillah perusahaan yangg dipimpin oleh guru kami Abuya Ashaari (pendiri Darul Arqam yang dilarang mantan PM Mahathir Mohammad-- berkembang pesat di sana. Kebetulan Tuhan rizkikan kami untuk ikut serta berkatifitas di sana selama 2 tahun. Setelah di sana terasa manfaatnya untuk kalangan luas, dan perusahaan terus berkembang ke berbagai negara di Asia, Eropa, Timur Tengah, maka mulai 2 bulan belakangan ini kami mulai menguatkan kembali aktifitas perusahaan Rufaqa di Indonesia. Saya dengar Anda juga punya proyek besar di Malaysia? boleh tau? Di malaysia bukan proyek saya tapi perusahaan yang dipimpin oleh guru saya, Abuya Ashaari Muhammad. Dari tahun 1997 beliau mendirikan perusahaan Rufaqa namanya yang bergerak di berbagai bidang seperti pendidikan, ekonomi, sosial, kesehatan, kebudayaan dll. Kalau mau jelas, boleh kunjungi website nya www.rufaqa.com www.rufaqadaily.com. Sepekan ini banyak orang sibuk mendiskusikan poligami, apa pendapat Anda? Segala kejadian Allah yang menentukan. Diantara sekian banyak hikmahnya, Allah nampaknya mau menunjukkan keadaan masyarakat sekarang ini. Dan kita bertanggung jawab untuk memperbaiki keadaan. Sebenarnya ada dua kejadian yang terjadi secara serentak. Pertama tentang poligami-nya Aa
[mediacare] Salam kenal
Hi aku member baru di milist ini. Aku bergerak di EO di daerah Cilegon, so, kalo temen2 disini ada yg mau bikin acara gathering atau meeting di pantai anyer, carita dan labuan, please kontak, aku siap bantu atau coba nyebrang ke pulau umang di pandeglang (so, romantic and good beach!) bisa juga meeting perusahaan di pulau ... - Want to start your own business? Learn how on Yahoo! Small Business.
Re: [mediacare] Istri saya mengizinkan saya kawin lagi....
imho, sekedar saran...untuk mencapai keinginan mas satrio untuk berpoligami dengan dana terbatas, cari bini muda yang bapaknya juragan...atau minimal doi bekerja sebagai executive di perusahaan gede...;) [j/k] -- i made cock wirawan Satrio Arismunandar quotes, SA Wah, padahal (istri saya juga tahu), idola saya 'kan Luna SA Maya Terpaksa batal deh berpoligami! Apalagi gaji saya juga SA belum naik-naik. Untuk ngurusi satu istri dan 2 anak saja SA sudah pusing tujuh keliling. Belum lagi bayar tagihan air, SA listrik, bayar iuran sekolah anak, dan makan di kantor SA (kantor cuma ngasih jatah kupon 1 kali makan perhari @ Rp 8.500. SA Padahal saya makan dua kali, karena kerja sampai malam). -end quotes- Waspada Flu Burung!!! Send instant messages to your online friends http://au.messenger.yahoo.com
[mediacare] Tulisanku ttg Diffable di www.kabarindonesia.com
Dear All, Tulisanku tentang diffable/penyandang cacat dimuat di www.kabarindonesia.com .Tulisan ini aku buat untuk menguggat kebijakan pemerintah yang sudah ada buat kaum diffable tapi masih sangat minim pelaksanaannya.Terima kasih untuk waktu luangnya untuk membaca artikel aku tsb. Salam hangat, Dinda == http://kabarindonesia.com/berita.php?pil=12dn=20061212165731 3 Desember: Peringatan Hari Penyandang Cacat International; Menggugat Pelaksanaan Kebijakan untuk “Diffable” Oleh : Titiana Adinda 12-Des-2006, 17:13:34 WIB - [www.kabarindonesia.com] Penggunaan istilah diffable sebagai pengganti istilah penyandang cacat yang terkesan negatif dan diskriminatif. Diffable sendiri berarti manusia yang memiliki kemampuan yang berbeda. Istilah itu jelas lebih manusiawi. Istilah Diffablediffablediffable. Setidaknya sampai saat ini pemerintah sudah mengeluarkan beberapa landasan hukum untuk kaum diffable Lalu bagaimana pelaksanaannya? Kita bisa menyaksikan sendiri bahwa amat jarang fasilitas publik dikota-kota besar contohnya di Jakarta dan Surabaya seperti tempat ibadah, bank, rumah makan, sekolah, mal/plaza dan lainnya yang menyediakan jalan bagi kursi roda. Semuanya beranak tangga. Lalu bagaimana orang yang menggunakan kursi roda bisa mengakses gedung tersebut? Seperti menurut M.Ridwan Kamil, dosen arsitektur ITB bahwa setidaknya sebuah kota harus dapat secara komprehensif menyediakan aturan-aturan yang diterapkan ke dalam beberapa sektor. Pertama adalah menghilangkan diskriminasi di sektor employment atau tempat kerja/kantor. Kedua adalah hak aksesibilitas di sektor public service atau sarana publik seperti kantor pemerintah, sekolah, kantor pos, terminal maupun stasiun kereta. Ketiga adalah hak aksesibilitas di sektor public acommodation seperti halnya hotel, restoran, toko-toko. Terakhir adalah sektor sarana telekomunikasi yang diwajibkan untuk menyediakan sistem khusus bagi kaum tunarungu dan tunawicara. (Kompas, Rabu, 7 Juni 2000) Begitu juga dengan kesempatan bekerja amat jarang bahkan tidak ada perusahaan/lembaga di Indonesia menyediakan lowongan untuk kaum diffable. Bahkan yang sudah bekerja dan karena sakit keras kemudian menjadi diffable dipecat menjadi pekerja.Mereka dianggap tidak mampu untuk bekerja bahkan dianggap sebagai sampah masyarakat atau penyandang masalah sosial. Padahal Perserikatan Bangsa-Bangsa sudah menunjuk pelapor khusus untuk masalah diffable ini. Yang memberikan masukan kepada Perserikatan Bangsa Bangsa dalam program kerjanya dan untuk menghapuskan diskriminasi sosial pada kaum diffable.Sekretaris Jenderal PBB dalam sambutannya di Hari International Penyandang Cacat tahun lalu mengatakan bahwa negara-negara anggota harus memberikan kesempatan yang sama bagi kaum diffable baik di bidang pekerjaan,pendidikan, kesehatan,i nformasi dan mendapatkan hak aksesibilitas. Peran DPR juga amat dibutuhkan untuk menanyakan implementasi landasan hukum yang dibuat oleh pemerintah. Apakah sudah berjalan dengan baik atau belum? Jangan hanya diam saja. Ingat bahwa kaum diffable juga memberikan suaranya untuk memilih para wakil di DPR ketika pemilu,j adi jangan lupakan kepentingan mereka. Bahkan dalam pidatonya Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada peringatan Hari Cacat International 2005 menginstruksikan kepada para gubernur di Indonesia untuk menyediakan fasilitas yang memadai bagi kaum diffable. Tapi hampir setahun instruksi itu keluar tidak ada perubahan yang signifikan terhadap kepentingan kaum diffable. Peran Pemerintah dan Masyarakat Pemerintah sudah sewajarnya peduli kepada kaum diffable ini.Karena sama dengan warga negara lain kaum diffable juga membayar pajak sehingga wajib untuk menikmati hasil-hasil pembangunan. Sudah sewajarnya ada sinergi diantara kementerian. Misalnya kerjasama antara Menteri Kesejahteraan Sosial,Menteri Sosial, Menteri Kesehatan, Menteri Perhubungan, Menteri Negara Riset dan Teknologi, Menteri Tenaga Kerja dan Menteri Agama serta Menteri Pendidikan Nasional. Misalnya saja untuk Menteri Riset dan Teknologi mampu menciptakan tekhnologi kursi roda yang dapat digerakkan oleh listrik. Sehingga penggunanya dapat dengan sendiri menjalankan kursi roda tersebut. Menteri Agama bisa mengeluarkan instruksi kepada masyarakat dalam membangun rumah ibadah haruslah dapat diakses oleh kaum diffable misalnya dengan menyediakan jalan khusus bagi kursi roda. Jangan lagi kita membaca kesulitan-kesulitan yang dialami oleh Bahrul Fuad dan teman-temannya yang kebetulan diffable ketika akan menunaikan ibadah shalat di Masjid Agung Surabaya yang tidak menyediakan jalan khusus bagi kursi roda (Cerita selengkapnya dapat dibaca di internet dengan alamat http://cakfu.info). Peran masyarakat untuk kaum diffable juga penting.Misalnya mulai dari sekarang para pemuka agama dari agama apapun dalam ceramahnya menggangkat isu bahwa memberi perhatian dan fasilitas khusus kepada kaum
[mediacare] Re: Imbauan bagi Pak Jakob Oetama - tentang nilai-nilai Kompas
GODAM JADI KANGGET, Wah, ternyatah wartawan senior kita, bukanlah wartawan tukang cari nasi hajah diah punyak idealismeh jurnalistik pulak? saluut deh sama eluh Mund, sakmogah idelistiknyah enggak kau jual kepada golongan Zarqawih, kerana dikau punyak posisih senioren, bisak jadi BIANG KEROK KEJOLIMAN YANG BERKEDOKAN UGAMAK. hehehe..ngomong2, daku punyak temen si Ben Azhar, dari media Panji Masarakat tuh? diah ituh ustad,seniman dan pengajar ugamak islam pulak, dimana daku pernah ke rumahnyah, kerana diah kubonceng pulang, saktelah kubilang padanyah. Kang bennyh,lebih baek sayah bonceng yah!! dari pada naek bis kota dari Lapangan Banteng,. tempo ituh. ituhlah kemesrahanku dengan satu ustad moslim yang enggak haram jaddahan. dan YANG membuatku hurmat dan tunduk kepada si ustad yang enggak nyabul inih. adalah Rumahnyah di pangke buat NGEMONG ANAK ANAK YATIM PIATUH. nah..moslim ginian yang membuatku impoten berkata kata tak santun ituh!!! --- In mediacare@yahoogroups.com, Satrio Arismunandar [EMAIL PROTECTED] wrote: Oh, jangan khawatir! Selama pengalaman saya 7 tahun di Kompas, saya tahu, umumnya orang Kompas akan memilih tutup mulut dan main aman dalam situasi genting (ini mungkin kecenderungan di banyak media, bukan cuma Kompas). Saya tidak menyalahkan mereka. Tapi, tak usah mengharapkan ada pernyataan terbuka di milis atau media tentang kasus yang menimpa Wisudo dari mereka. Kalau dibilang dendam, tidak ada. Sampai saat ini saya tetap berhubungan baik dengan teman-teman di Kompas. Waktu saya menikah (sesudah saya keluar/dipaksa mundur dari Kompas), saya juga mengundang Pak Jakob Oetama. Dan beliau juga datang kok! Sesudah saya keluar dari Kompas, sejumlah tulisan yang saya kirim juga pernah dimuat di Kompas. Jadi saya yakin, pimpinan Kompas dan Pak Jakob juga tidak punya dendam pada saya. Kami berdua sama-sama tahu, apa yang terjadi pada 1995, ketika saya dipaksa mundur dari Kompas adalah karena TEKANAN REZIM SOEHARTO. Kompas tak punya pilihan lain dan tak punya kekuatan menolak tekanan Menteri Penerangan Harmoko waktu itu dan para pimpinan PWI Pusat dan PWI Jakarta (waktu itu diketuai Tarman Azzam). Ingat, jika Kompas bandel, bisa dibreidel kapan saja waktu itu! Jadi, ketika saya dipaksa keluar waktu itu, kami sama-sama tahu, alasannya adalah 100% pertimbangan politik. Karena Pak Jakob pun mengakuyi, tidak ada satu pun kesalahan yang saya lakukan sebagai KARYAWAN. Tempat saya bekerja sekarang lebih baik dari Kompas? Bung, saya sudah pernah bekerja 3 suratkabar nasional (Pelita, Kompas, Media Indonesia), 1 majalah berita mingguan (DR), dan 1 stasiun TV (Trans), dan kesimpulan saya tidak ada tempat bekerja yang sempurna. Masing-masing punya kelebihan dan kekurangan sendiri-sendiri. Pernyataan saya di bawah ini justru berasal dari rasa cinta saya pada Kompas, karena saya tahu nilai-nilai luhur yang ditanamkan para pendiri Kompas (almarhum PK Oyong) sangat berharga untuk dipertahankan. Dan Kompas tidak akan bertahan lama, dan akan turun posisinya menjadi sekedar sebagai bisnis cari untung biasa, manakala nilai-nilai keutamaan yang ditanamkan para pendiri Kompas yang awal itu ditinggalkan atau disisihkan. Pak Jakob Oetama dan sejumlah senior saya di Kompas adalah guru- guru saya dalam ilmu jurnalistik. Saya tidak pernah mengingkari hal itu dan tetap menghormati mereka sampai sekarang. Jadi, kritik dan saran yang saya sampaikan justru saya maksudkan untuk kebaikan Kompas, para karyawannya (bukan cuma Wisudo), dan menyelamatkan nilai-nilai para pendirinya, yang mungkin saja sekarang terlanda erosi akibat tuntutan kapitalistik. Kompas punya arti dan makna, karena nilai-nilai itu, yang saya anggap jauh lebih penting dari masalah pribadi. - Original Message From: dimastakha [EMAIL PROTECTED] To: mediacare@yahoogroups.com Sent: Monday, December 11, 2006 10:54:12 PM Subject: [mediacare] Re: Imbauan bagi Pak Jakob Oetama - tentang nilai-nilai Kompas Bung, cobalah lebih balance. Anda kan wartawan senior, tidak usah terjadi hanya percaya satu sumber. Jika itu terjadi, tentu memalukan bukan? Tanya juga teman2 di Kompas, apa yang sesungguhnya terjadi. Jangan terkesan Bung ada dendam terhadap Kompas? Serta, apakah tempat Anda bekerja saat ini lebih baik dari Kompas? salam dimast, ikut prihatin juga --- In [EMAIL PROTECTED] ps.com, Satrio Arismunandar satrioarismunandar @... wrote: Teman-teman, Saya mendapat e-mail dari Sri Yanuarti (Yanu), peneliti LIPI, pengurus pusat AIPI (Asosiasi Ilmu Politik Indonesia), dan istri dari wartawan Kompas Bambang Wisodo, via milis AIPI. Isinya berkenaan dengan kasus pemecatan Bambang Wisudo oleh manajemen Kompas, terkait soal serikat pekerja di Kompas. Yanu adalah rekan saya di AIPI, sedangkan Wisudo adalah juga rekan sesama pendiri AJI (Aliansi Jurnalis Independen), dan dulu juga saya pernah sama-sama kerja di Kompas. Saya sangat terkesan,
[mediacare] Berita Terkini www.sumbawanews.com (13/12)
Pemkot Terima Bendera Pataka Rabu, 13 Desember 06 (10:50) - Di Posting Oleh : admin | 0 komentar Kota Bima, Sumbawanews.com Upacara penyerahan bendera pataka dilaksanakan di halaman kantor Pemerintah Kota (Pemkot) Bima, Selasa (12/12). Gubernur NTB diwakili Kepala Bakesbanglinmas Drs H Lalu Hirsan Mahruf, MM, menyerahkannya kepada ...selengkapnya Pilkades di Lobar Ternoda Ngamuk Gara-Gara Kalah Ayam Aduan Rabu, 13 Desember 06 (10:44) - Di Posting Oleh : admin | 0 komentar Lobar . Sumbawanews.com Diduga gara-gara kalah 'ayam aduannya' pada pemilihan kepala desa di Desa Suka Makmur, Lombok Barat, 12 orang warga harus meringkuk di tahanan Polres Lobar sejak Minggu sore (10/12) ...selengkapnya Ratusan Botol Miras Diamankan, 2 Orang Penjual Togel Diciduk Rabu, 13 Desember 06 (10:43) - Di Posting Oleh : admin | 0 komentar Lobar. Sumbawanews.com. Operasi Pekat Rintam 2006 Polres Lombok Barat, berhasil menjaring berbagai tindak kriminal yang ada di wilayah hukum Polresta Lobar. Kebanyakan kasus yang berhasil diamankan adalah penggerebekan penjual minuman ...selengkapnya Guide Gadungan Embat HP Pengusaha Rabu, 13 Desember 06 (10:42) - Di Posting Oleh : admin | 0 komentar Lobar. Sumbawanews.com Ini peringatan buat pelaku pariwisata yang sering menggunakan jasa guide. Akibat terlalu percaya penampilan layaknya seorang guide, pengelola restoran Segara Anak di daerah obyek wisata Senaru, Zahari, alias ...selengkapnya Pasang Iklan di Sumbawa news.Com Klik disini! Mahali Fikri Tewas Kena BOM Tulang Leher Patah, Semaput di RSUD Lobar Rabu, 13 Desember 06 (10:42) - Di Posting Oleh : admin | 0 komentar Lobar . Sumbawanews.com Seorang pelajar SMA kelas 2 di Lembar, Mahali Fikri (16), warga Lok Waru, Labuhan Tereng, Lembar, meregang nyawanya setelah lehernya kena bom sebuah cidomo yang dikusiri Sarbini (33), ...selengkapnya Ratusan Kasus Kejahatan Seksual Pedofilia Terungkap di NTB Rabu, 13 Desember 06 (10:41) - Di Posting Oleh : admin | 0 komentar Lobar. Sumbawanews.com Abdurrahim: Sebaiknya Pedofilis Dihukum Mati Pedofilia merupakan salah satu tindakan kejahatan seksual yang dilakukan oleh orang dewasa terhadap anak-anak di bawah umur dengan cara pemaksaan, rayuan, dan bujukan atau ...selengkapnya 80 Persen Paket Proyek Dinas Kimpraswil Rampung Rabu, 13 Desember 06 (10:36) - Di Posting Oleh : admin | 0 komentar Kota Bima, Sumbawanews.com Sekitar 80 persen pengerjaan sejumlah paket proyek yang ditangani Dinas Kimpraswil Kota Bima dengan anggaran Rp23 miliar untuk tahun 2006, sudah direalisasikan. Kepala Dinas Kimpraswil Kota ...selengkapnya Bulog sudah Salurkan 75 Ton Beras untuk Korban Bencana Rabu, 13 Desember 06 (10:36) - Di Posting Oleh : admin | 0 komentar Bima, Sumbawanews.com Badan Urusan Logistik (Bulog) Sub Divre III Bima telah menyalurkan sebanyak 75 ton cadangan beras untuk korban bencana atas permintaan Pemerintah Kota dan Kabupaten Bima. Bantuan itu disalurkan ...selengkapnya Pasang Iklan di Sumbawa news.Com Klik disini! DWP Dompu Lomba Paduan Suara Rabu, 13 Desember 06 (10:35) - Di Posting Oleh : admin | 0 komentar Dompu, Sumbawanews.com Memperingati HUT Darma Wanita Persatuan (DWP) Kabupaten Dompu berbagai kegiatan dilaksanakan. Puncaknya pada Selasa (12/12) di gedung Sama Kai Dompu. DWP menggelar lomba paduan suara yang diikuti ...selengkapnya Evaluasi Kinerja Birokrasi Mendesak Dilakukan Rabu, 13 Desember 06 (10:35) - Di Posting Oleh : admin | 0 komentar Dompu, Sumbawanews.com Setelah menjadi Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Dompu, banyak harapan ditujukan kepada Syaifurrahman Salman, SE. Bagi mantan Wakil Ketua DPRD Dompu, Imansyah Soebari, SE, langkah awal yang dilakukan adalah ...selengkapnya Kecelakaan, Anggota Polres Bima Tewas Rabu, 13 Desember 06 (10:34) - Di Posting Oleh : admin | 0 komentar Bima, Sumbawanews.com Kecelakaan lalu lintas (lakalantas) kembali terjadi di tikungan sebelah timur stok point Coca Cola atau sebelah timur pantai Lawata, sekitar pukul 20.30 Wita, tadi malam. Korbannya, anggota Polres ...selengkapnya Pembunuh Nasarudin terus Diburu Rabu, 13 Desember 06 (10:34) - Di Posting Oleh : admin | 0 komentar Bima, Sumbawanews.com Hingga kemarin, polisi masih memburu AT, yang diduga pelaku pembunuhan warga Lido, Nasaruddin (30 tahun), beberapa hari lalu hingga keluar daerah. Namun, polisi belum berhasil membekuknya. Sampai ...selengkapnya www.sumbawanews.com the first online news for sumbawa komp.dosen
[mediacare] RE: [HKSIS] Pengadilan Belum Akui Aa Gym-Rini
Kumpul ora kumpul, Mangan ora mangan Diakui ora diakui, Pengadilan ora pengadilan Yang penting SEKS dengan banyak perempuan! Wong gitu aja kok repot-repot lho? (diilhami perilaku AG dan YS) ora = tidak TSL koentyo soekadar [EMAIL PROTECTED] wrote: Jadi artinya ini apa dong? Zianah? Kumpul kebo? Salam kumpul-kumpul! K From: HKSIS Reply-To: [EMAIL PROTECTED] To: HKSIS-Group Subject: [HKSIS] Pengadilan Belum Akui Aa Gym-Rini Date: Tue, 12 Dec 2006 10:29:59 +0800 Selasa, 12 Desember 2006 NASIONAL Pengadilan Belum Akui Aa Gym-Rini BANDUNG- KH Abdullah Gymnastiar (Aa Gym) telah mempublikasikan kepada publik mengenai pernikahan keduanya dengan janda beranak tiga, Alfarini Eridani. Tapi, Pengadilan Agama Bandung belum mengakui pernikahan Aa Gym yang kedua kali ini. Hal ini disampaikan Ketua Pengadilan Agama Bandung, Mukhlis, di ruang kerjanya di Jalan Laswi Bandung, Senin (11/12). Menurut dia, secara legal, pernikahan kedua Aa Gym ini dianggap belum ada. Agak sulit menjawab mengenai pertanyaan pernikahan kedua Aa Gym yang dilansir oleh media akhir-akhir ini. Bahkan Aa Gym pun mengaku telah menikah. Tapi bagi kami pernikahan belum ada karena belum ada izin dari pengadilan agama, ujar Mukhlis. Menurut dia, apabila seseorang yang telah menkah akan menikah lagi atau berpoligami harus seizin pengadilan agama. Selanjutnya pernikahannya harus pula tercatat di kantor urusan agama (KUA). Sidang Akan Menikah Mukhlis menyatakan, izin poligami yang dikeluarkan oleh Pengadilan Agama Bandung saat sidang izin poligami Aa Gym kemarin, bukan izin pernikahan yang telah dilakukan. Namun izin akan menikah lagi atau izin poligami. Kami bukan mengizinkan pernikahan yang telah terjadi, tapi untuk pernikahan yang akan terjadi. Namun izin ini hanya berlaku untuk satu orang yang akan dinikahi. Jika akan menikah lagi, harus minta izin lagi, kata dia. Pada sidang izin poligami yang dilaksanakan di Pengadilan Agama Bandung ini, Aa Gym menghadirkan Rini (37), istri keduanya yang telah dinikahi tiga bulan lalu. Namun di hadapan persidangan, status Rini masih sebagai calon istri. Sebelumnya, kata Mukhlis, pada 1 Desember 2006 Aa Gym telah memohonkan izin untuk berpoligami dengan nomor perkara 1762. Menurut dia, izin dikeluarkan setelah mendengar keterangan dari istri pertama yang mengizinkan Aa Gym menikah lagi. Selain itu, juga didasari kesanggupan pemohon secara ekonomis dan berlaku adil. Sidang Aa Gym yang dihadiri Teh Ninih dan Mbak Rini ini berlangsung dari pukul 09.00 hingga pukul 10.00.(dtc-60) logo_sm.gif blackpix.gif _ Die neue MSN Suche Toolbar mit Windows-Desktopsuche. Suchen Sie gleichzeitig im Web, Ihren E-Mails und auf Ihrem PC! - http://desktop.msn.de/ Kostenlos downloaden! Berita dan Tulisan yang disiarkan HKSIS-Group, sekadar untuk diketahui dan sebagai bahan pertimbangan kawan-kawan, tidak berarti pasti mewakili pendapat dan pendirian HKSIS. Yahoo! Groups Links - Yahoo! Messenger NEW - crystal clear PC to PC calling worldwide with voicemail
Re: [mediacare] Rasio Perbandingan Jenis Kelamin di Indonesia
Saya kira jangan masalah kuantitas, tapi juga kualitas, Wanita cantik kan termasuk lamgka (fisik), jadi soal kuantitas secara umum tidak relevan. makanya istri kedua selalu lebih cantik. coba kalau semua wanita cantik apalagi cantik fisik dan cantik rohani. saya kira ini termasuk rahasia illahi kenapa tidak standar. standar cantik juga macem-macem. Salam, Uge A Ridwan.. - Original Message From: Yosi Rorimpandei [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, December 12, 2006 7:36:45 PM Subject: [mediacare] Rasio Perbandingan Jenis Kelamin di Indonesia Salah satu alasan direstuinya POLIGAMI adalah perbandingan jumlah laki-laki dan perempuan Menurut para pendukung POLIGAMI, jumlah perempuan lebih banyak dari laki-laki Betulkah? Berikut data BPS per sensus 2000 Tabel 5. Penduduk dan Rasio Jenis Kelamin, 1980-2000 Propinsi Penduduk (000) Rasio Jenis Kelamin 2000 1980 1990 2000 L P L+P (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 11 Nanggroe Aceh Darussalam 1 975 434 1 955 471 3 930 905 101,5 101,1 101,0 12 Sumatera Utara 5 818 855 5 830 800 11 649 655 100,7 99,8 99,8 13 Sumatera Barat 2 081 910 2 167 021 4 248 931 95,5 95,9 96,1 14 Riau 2 532 111 2 425 516 4 957 627 104,0 105,2 104,4 15 Jambi 1 231 517 1 182 329 2 413 846 105,7 104,3 104,2 16 Sumatera Selatan 3 466 942 3 432 733 6 899 675 102,0 101,2 101,0 17 Bengkulu 795 972 771 460 1 567 432 103,2 105,6 103,2 18 Lampung 3 472 476 3 268 963 6 741 439 107,3 105,5 106,2 19 Kep. Bangka Belitung 458 905 441 292 900 197 - - 104,0 31 DKI Jakarta 4 245 606 4 143 837 8 389 443 102,6 102,0 102,5 32 Jawa Barat 18 051 784 17 677 753 35 729 537 96,6 100,5 102,1 33 Jawa Tengah 15 555 048 15 673 892 31 228 940 96,2 97,5 99,2 34 D.I. Yogyakarta 1 547 366 1 574 902 3 122 268 95,5 96,7 98,3 35 Jawa Timur 17 206 778 17 576 862 34 783 640 97,4 96,0 97,9 36 Banten 4 079 211 4 019 569 8 098 780 - - 101,5 51 Bali 1 583 552 1 567 610 3 151 162 98,4 99,5 101,0 52 Nusa Tenggara Barat 1 944 436 2 064 825 4 009 261 98,3 95,5 94,2 53 Nusa Tenggara Timur 1 961 894 1 990 385 3 952 279 99,6 98,3 98,6 61 Kalimantan Barat 2 063 041 1 971 157 4 034 198 103,5 103,8 104,7 62 Kalimantan Tengah 959 121 897 879 1 857 000 106,3 106,6 106,8 63 Kalimantan Selatan 1 496 179 1 489 061 2 985 240 94,9 99,6 100,5 64 Kalimantan Timur 1 284 536 1 170 584 2 455 120 96,9 110,9 109,7 71 Sulawesi Utara 1 029 916 982 182 2 012 098 102,3 102,7 104,9 72 Sulawesi Tengah 1 13 4763 1 083 672 2 218 435 106,4 105,1 104,7 73 Sulawesi Selatan 3 928 244 4 131 383 8 059 627 94,9 95,5 95,1 74 Sulawesi Tenggara 913 870 907 414 1 821 284 96,9 99,7 100,7 75 Gorontalo 419 582 415 462 835 044 - - 101,0 81 Maluku 611 035 594 504 1 205 539 104,4 103,8 102,8 82 Maluku Utara 401 517 383 542 785 059 - - 104,7 94 Papua 1 165 579 1 055 355 2 220 934 109,3 110,5 110,4 INDONESIA 103 417 180 102 847 415 206 264 595 98,8 99,4 100,6 Catatan: Termasuk Penduduk Tidak Bertempat Tinggal Tetap Dari total data diperoleh: laki-laki 103,42 juta dan perempuan 102,85 juta Jadi??? Alasan kedua bahwa POLIGAMI untuk menyelamatkan kaum perempuan. Namun, survei yang dilakukan LSI menunjukkan bahwa 24% perempuan setuju POLIGAMI 56% laki-laki setuju POLIGAMI So... POLIGAMI lebih pada upaya untuk menuruti keinginan (gak selalu sex oriented) dari laki-laki. Nah, ini argumenku yang awam banget and boleh jadi asal-asalan Ada komentar??? Have a burning question? Go to www.Answers.yahoo.com and get answers from real people who know.
Re: [mediacare] sekali lagi- Kisah Tragis wartawan kritis-dari Savik Alela
Kisah Tragis Wartawan Kritis Tragis. Begitulah kisah yang dialami Mas Bambang, seorang jurnalis yang sepanjang kariernya memegang teguh prinsip-prinsip dan kode etik jurnalistik. Namun justru karena memegang teguh prinsip itulah, lelaki pendiam bertubuh kecil bernama lengkap Paulus Bambang Wisudo itu akhirnya dipecat dari tempatnya bekerja selama 15 tahun, yakni koran terbesar di Indonesia, Harian KOMPAS. Pemecatan itu merupakan buntut dari perseteruan Serikat Pekerja KOMPAS dengan para petinggi KOMPAS sejak kurang lebih 2 tahun terakhir. Mas Bambang dan sejumlah pengurus Serikat Pekerja selama ini menuntut agar 20 persen saham karyawan yang sudah disepakati oleh dua pendiri KOMPAS, Jacoeb Oetama dan PK. Oejong, diberikan kepada karyawan. Perusahan menolak. Namun setelah melewati sejumlah negosiasi yang alot, akhirnya disepakati bahwa karyawan berhak mendapat 20 persen dari dividen. Namun setelah tujuan tercapai dan karyawan mendapatkan haknya (meski belum mewujud jadi kenyataan), sejumlah wartawan yang selama ini kritis dan menjadi penggerak serikat pekerja dimutasi. Syahnan Rangkuti, Ketua serikat, dimutasi ke Padang, dan Mas Bambang dimutasi ke Ambon. Syahnan menerima, Mas Bambang menolak. Karena ia menganggap iu adalah strategi untuk membuang dirinya. Buntut dari percekcokan itu, akhirnya KOMPAS melalu Pimrednya, Suryopratomo, mengeluarkan surat pemecatan terhadap Mas Bambang, tertanggal 8 Desember 2006, dengan alasan telah meresahkan lingkungan KOMPAS. Sebuah alasan yang lucu. Suryopratomo juga menambahkan bahwa perusahaan tidak lagi memercayai Mas Bambang, sehingga kerjasama tidak bisa diteruskan. Terhitung mulai 9 Desember 2006, Mas Bambang dilarang masuk kerja atau menginjakkan kaki di lingkungan KOMPAS. Begitulah. Tida seperti slogannya yang berbunyi AMANAT HATI NURANI RAKYAT, KOMPAS ternyata sanggup juga melakukan penindasan dan mengabaikan hati nurani. Wisudo mungkin adalah salah satu wartawan terbaik di era sekarang ini, namun ternyata KOMPAS tidak nyaman dengan orang-orag terbaik. Tampaknya, pelan tapi pasti, KOMPAS mulai menjadi tak ubahnya rezim otoriter, yakni tidak menyukai orang-orang jujur, kritis dan teguh memegang prinsip kebenaran. Jika hasrat akan kebenaran (will to truth) sudah dikalahkan oleh hasrat akan uang atau kekuasaan (will to power), maka akan selalu seperti itulah kejadiannya. Tak peduli pada institusi media, yang diharapkan menjadi ujung tombak dalam mengabarkan kebenaran. --- Wido Q Supraha [EMAIL PROTECTED] wrote: Pimpinan Kompas Tidak Temui Pendemo Ahmad Dani - detikcom Jakarta - Setelah berdemo selama 1 jam lebih, puluhan pendemo dari Komite Anti Penghapusan Serikat Pekerja (Kompas) pulang dengan tangan hampa. Tidak ada satu pun pimpinan Kompas yang bersedia menemui mereka. Tuntutan yang semula akan mereka sampaikan akhirnya diserahkan ke aparat Polsek Tanah Abang. Di penghujung aksi demo yang digelar di depan Gedung Kelompok Kompas Gramedia (KKG), Palmerah, Senin (11/12/2006), sebetulnya sempat ada beberapa pimpinan redaksi Kompas ke luar dari gedung KKG. Namun begitu melihat 20-an pendemo, mereka kembali masuk ke dalam. Begitu melihat pimpinan Kompas balik badan, para pendemo langsung berteriak, Hei, jangan jadi pengecut! Namun teriakan mereka tidak direspons, sehingga pendemo akhirnya menyampaikan tuntutan mereka kepada Polsek Tanah Abang. Dalam surat tuntutan itu, mereka meminta antara lain, pihak Kompas membatalkan pemecatan Bambang Wisudo dan tidak menghalangi lagi bekerja. Aksi demo ini rencananya akan dilakukan slama beberapa hari. Di sela aksi itu mereka juga merencanakan mengunjungi makam pendiri Kompas, PK Otjong. Hingga kini, pimpinan Kompas belum menjelaskan mengenai kasus pemberhentian Bambang Wisudo. Meski kasus ini sebenarnya berawal dari kasus internal, namun kasus ini telah melebar menjadi kasus hukum, karena Bambang Wisudo melaporkan masalah ini ke polisi. (umi/asy) Source : http://www.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2006/bulan/12/tgl/11/ti me/141100/idnews/718633/idkanal/10 http://www.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2006/bulan/12/tgl/11/tim e/141100/idnews/718633/idkanal/10 Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com
[mediacare] In Memoriam Korban Pelanggaran HAM Berat
SUARA PEMBARUAN DAILY, 11 Desember 2006 - In Memoriam Korban Pelanggaran HAM Berat Martin Basiang Indië verloren betekende niet rampspoed geboren, doordat Nederland in die cruciale naoorlogse fase waarin de grondslag werd gelegd voor onze huidege welvaart, nog aardig heeft kunnen profiteren van zijn voormalige koloniale bezit . emikian kutipan tulisan sejarawan Belanda Lambert Giebels dalam naskah yang berjudul De Indonesische Injectie pada harian Groene Amsterdammer edisi 5 Januari 2000, yang berarti Hindia hilang bukan berarti bencana tiba, karena ada harga mahal yang dibebankan kepada para delegasi Indonesia untuk membayar 6,5 miliar gulden sebagai salah satu pokok yang alot di Konfrensi Meja Bundar (KMB). Putusan ini dicantumkan dalam Peraturan Ekonomi Keuangan dengan nama De Finec. Berarti Indonesia yang harus menanggung biaya politionele acties (baca: agresi militer pertama dan kedua), bahkan perang kolonial dari kurun waktu 1946-1950. Selanjutnya Giebels memberikan data bahwa pembayaran pihak Indonesia berlangsung antara tahun 1950 dan 1956 sejumlah 4 miliar gulden, yang jumlahnya kurang lebih sama dengan yang diperoleh dari bantuan Marshal Plan untuk pembangunan Belanda setelah perang Dunia II. Jadi bila dihitung dari injectie atau sumbangan Indonesia, ditambah bantuan Marshal Plan maka pemerintah Belanda mendapatkan 8 miliar gulden. Ini adalah catatan sejarawan Belanda yang tidak pernah diungkapkan dalam buku-buku sejarah perjuangan bangsa Indonesia. Giebels sebagai sejarawan dan intelektual Belanda tidak habis pikir, bagaimana pemerintah Belanda tega melakukan hal demikian, padahal kepada Suriname yang juga bekas jajahannya justru diberikan hadiah dua miliar gulden pada tahun 1980-an. Sedangkan kepada Indonesia dibebankan semua utang bekas Hindia Belanda termasuk biaya politionele actie (baca: agresi militer) Ungkapan hati nurani Giebels dengan kata-kata sebagai berikut, Kreeg Suriname een bruidsschat mee van twee milliard gulden, Indonesia werd opgezadeld met de totale schuldenlast van het voormalige Nederlands-Indië, inclusief de kosten van de politionele actie. De Jure Tidak Mengakui Kehadiran Menlu Belanda Ben Bot tahun 2005 yang lalu dan memberikan pernyataan pada tanggal 16 Agustus 2005, sebelum hadir keesokan harinya pada perayaan Proklamasi Kemerdekaan RI, bahwa dia dengan ditunjang oleh Kabinet mengatakan kepada orang-orang di Indonesia secara jelas bahwa di Nederland terdapat pengertian bahwa Kemerdekaan Republik Indonesia de facto telah mulai pada tanggal 17 Agustus 1945, dan kami setelah 60 tahun sejak tanggal tersebut menerima dalam arti politik dan moral dengan lapang hati kenyataan tersebut. Kutipan dari Handelsblad. Belanda mengenai pernyataan Ben Bot In Nederland het besef bestaat dat de onafhankelijkheid van de Republik Indonesia de facto al begon op 17 Agustus 1945 en dat wij zestig jaar na dato feit in politieke en morele zin ruimhartig aanvaarden. Jadi kesimpulannya bahwa RI de facto berdiri 17 Agustus 1945, yang diterima (aanvaarden) secara politis dan moral dan tetap tidak mengakui secara de Jure. Atas pertanyaan para wartawan di Indonesia dia menegaskan bahwa pengakuan (de jure) hanya diberikan satu kali yaitu tahun 1949 Sekarang apa kesimpulan a'contrario yang merupakan silogisme hukum dari pernyataan tersebut? Bila pengakuan de jure adalah pada tahun 1949, berarti merujuk kepada souvereiniteits overdracht tanggal 27 Desember 1949, yang materinya dari hasil KMB 23 September-2 November 1949 dan Persetujuan Linggarjati 17 November 1946 yang mensyaratkan berdirinya negara RIS dan pembentukan Unie Indonesia Belanda di bawah raja Belanda sebagai kepala Unie. Jadi inilah subtansi hukum dari pengakuan yang masih dipegang oleh Ben Bot. Perlu disimak dengan baik apa makna penerimaan (aanvaarden) secara politis, moral dan de facto, serta klarifikasi mengapa harus bersikukuh berdasarkan penyerahan kedaulatan tahun 1949. Masalah legalitas (de jure) adalah masalah prinsip dalam hukum tata negara sehingga jangan dianggap masalah telah selesai. Siapa yang berutang? Misteri yang diungkap sejarawan Belanda Lambert Giebels dalam De Groene Amsterdammer sebagai pembicaraan yang alot dalam KMB, yaitu masalah utang (schulden kwestie) yang harus dibayar sebagai harga kedaulatan (soevereiniteit) dengan membebani Indonesia sejumlah 6,5 miliar gulden, yang nota bene dipakai untuk menutupi biaya aksi polisionil (agresi militer I dan II) Patut dihargai himbauan dari para ahli hukum dan para intelektual dan sejarawan Belanda untuk pelurusan sejarah kolonial Belanda dan mengakui 17 Agustus 1945 sebagai hari kemerdekaan RI, menginvetarisasi kerugian material dan immaterial dan korban non combatant yang harus dibayar kepada Indonesia serta kesediaan untuk meminta maaf Setiap memasuki bulan Desember kita teringat akan ribuan korban pelanggaran HAM