[mediacare] Fw: [Sulut-BOSAMI] Southeast Asia Research Fellowship Programme for Young Muslim Scholars 2007
- Forwarded Message From: R.G.A. Massie [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, July 24, 2007 2:26:59 AM Subject: [Sulut-BOSAMI] Southeast Asia Research Fellowship Programme for Young Muslim Scholars 2007 Southeast Asia Research Fellowship Programme for Young Muslim Scholars 2007 The closing date for application submission is 30 November 2007. The Asian Muslim Action Network (AMAN) is pleased to announce the sixth round of the research fellowship program, Islam in Southeast Asia: View from within. The fellowship grants will be awarded for innovative research on issues concerning economic, socio-political and cultural changes taking place in the diverse Muslim communities of Southeast Asia, especially as they relate to modernization and globalization. Themes: Popular Islam Globalization and Identity Politics Islam and Changing Gender Realities Islam Values, Economic Activities and Social Responsibilities Popular Islam Popular Islam focuses on encouraging researchers to examine ways in which Islamic beliefs and practices reach all believers and are reflected through various means of religious. Communication such as studying Khutbah in local mosques, reading Islamic booklets, and/ or listening to Muslim radio programs. The question of how Islam can shape and influence, while at the same time is being shaped by, the lives of ordinary Southeast Asian Muslims in various local contexts is just one aspect of this topic that could be analyzed. Globalization and Identity Politics Muslim communities in Southeast Asia are not immune from globalization processes. New forms of economic and political integration on a world scale and the accelerated flows of goods, people and information across the globe all create new opportunities and challenges for Muslims in the region. The interaction of global and regional forces with local processes has been perceived both as a threat to Muslim identities and as beneficial to the development of a new transnational Islam. This research theme seeks to explore how Muslim identities in Southeast Asia are formed and shaped by regional and globalizing forces. Islam and Changing Gender Realities Rapidly evolving social, cultural and economic processes are leading to unprecedented changes in the societal roles of men and women. Muslim communities in Southeast Asia are being confronted with a diversity of values and lifestyles expressing multiple definitions of gender roles and relationships not always in line with dominant values. This research area encourages researchers to examine how gender roles in both the public and private sphere are changing for Muslims in Southeast Asia and relate those changes to current theological and political debates. Islam Values, Economic Activities and Social Responsibilities Studies in this area should examine how Islamic values and institutions can provide alternative economic options to those perceived as condradictory to Qur`anic principles such as riba. Area of focus could include identifying how Islamic economic values work in a modern business environment, analysis of indigenous entrepreneurial models that have been or can be utilized for local level empowerment and/ or studies of the lives of entrepreneurs and the ways Islamic values shape and are re-shaped by their economic activities and social responsibilities. Eligibility Candidates must be nationals of Southeast Asian countries, hold at least a Bachelor degree and should not be over 40 years of age. Candidates may work in different sectors including academia, media, and non-governmental organizations. Candidate must be highly motivated to deepen their understanding of Islam in the region. Women are strongly encouraged to apply. Fellowship Value The fellowship consists of an average research grant of $5,000 to cover all research costs for a maximum period of six months in the original country of resercher, and funded participation in mentoring workshops. The Secretariat will arrange for editing, publication and distribution of the report in a work in progress series. Application Procedure To apply for this fellowship program, candidates need to submit a complete research proposal. Proposed research projects should include sufficient details so that it can be judged for its merit and feasibility. The candidates can download the application form from our website as a MS Word document. Applications by e-mail are also accepted. The closing date for application submission is 30 November 2007. Selection Final selections will be made by the Advisory board. Programme Advisory Board Dr. Carmen Abubakar Institute of Islamic Studies, University of the Philippines, Diliman, Q.C. Metro Manila, Philippines. Dr. Azyumardi Azra Universitas Islam Negeri (UIN), Syarif Hidayatullah Jakarta, Indonesia. Dr. Suzaina Kadir Lee Kuan Yew School of Public Policy, National University of Singapore, Singapore M. Abdus Sabur Asian Muslim
[mediacare] haramkah bualan kosong calon gubernur ?
Sekolah gratis, Jakarta bebas banjir, tiada lagi kemacetan, tariff rumah sakit yang terjangkau, ibukota aman dari para preman kriminalis, tingkat pengangguran rendah, de el el… semuanya cuman bualan semata bila tidak ada yang namanya : deadline waktu ! Apakah dalam 100 hari sang cagub yang terpilih nantinya berani menanggung resiko diturunkan dari jabatannya bila janji2 tersebut tidak terlaksana ? Iklan dan spanduk kampanye hanya sindiran, saling ledek, dan sekedar menjatuhkan citra kubu lawan dengan cara norak. Selama ini mereka kampanye terpisah, sendiri-sendiri. Gimana kalau dibikin debat terbuka, biar kita bisa menilai apa bedanya calon yang satu dengan yang lain ? Kok, media massa masih “malu2” sich membuat berita investigasi soal aliran dana kampanye pilkada ini ? Untuk sementara rakyat dibuai oleh mimpi gombal, dikasih kaos, disodori duit, diajak goyang2 para artis, dan akhirnya “dikerjain” lagi setelah tampuk kekuasaan diraih. Apa kejadian ironis ini musti terulang terus ? NB : ternyata sebagai tuan rumah final Piala Asia 2007 nggak malu-maluin, stadionnya saya lihat lumayan penuh meski beberapa diantaranya hasil “sumbangan” duit supporter Arab, yg meski demikian akhirnya banayakan ngedukung Irak J - Bergabunglah dengan orang-orang yang berwawasan, di bidang Anda di Yahoo! Answers
[mediacare] TNI Latihan Terjun Payung Di Kampung Ketua DAP + Pertemuan Yudhoyono-Howard, Seorang Mahasiswa Papua Ditangkap! [Kabar Papua]
Selamat Datang di: Situs Berita Online WWW.KABARPAPUA.COM Memberitakan yang Tersembunyi, Membela yang Tertindas! Salam Nasional Papua Barat ONE PEOPLE, ONE SOUL WEBMASTER [EMAIL PROTECTED] TNI Latihan Terjun Payung Di Kampung Ketua DAP Jayapura Kabarpapua.com- Ketua Dewan Adat Papua Mr.Forkurus Yoboisembut,Spd melalui Sms kepada kabarpapua.com menuliskan bahwa pada pagi hari 20/7/07 di kampungnya telah diadakan latihan terjung Payung oleh pasukan Militer dari Pagdam VIII Trikora Jayapura. Dikirim oleh Tribesman pada Saturday, 28 July 2007 (32 kali dibaca) (selengkapnya... | 775 byte lagi | komentar? | Nilai: 0) Pertemuan Yudhoyono-Howard, Seorang Mahasiswa Papua Ditangkap TEMPO Interaktif, Denpasar:Menjelang pertemuan Perdana Menteri Australia John Howard dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono beberapa hari mendatang, seorang mahasiswa Papua di Bali bernama Benjamin Logo ditangkap polisi. Hingga saat ini belum diketahui persis alasan penangkapan Benjamin tersebut. Dikirim oleh makimee pada Saturday, 28 July 2007 (28 kali dibaca) (selengkapnya... | 1930 byte lagi | komentar? | Nilai: 0) Aktivis Mahasiswa Papua Ditangkap Di Bali Bali (kabarpapua.com)--Mahasiswa Papua yang juga anggota Front Persatuan Perjuangan Rakyat-Papua Barat (F-PEPERA-PB), Titus Bunggapon Birak di tangkap aparat Indonesia di Bali, Kamis, 26 Juli 2007. Kontributor kabarpapua.com wilayah Bali melaporkan, Titus ditangkap oleh orang yang ciri-ciri fisiknya berambut cepak, berbadan tegap dan jelas terkomando rapi [ciri-ciri TNI/Polri]. Dikirim oleh makimee pada Saturday, 28 July 2007 (18 kali dibaca) (selengkapnya... | 2118 byte lagi | komentar? | Nilai: 0) POLISI TANGKAP MAHASISWA PAPUA DI BALI Laporan Wartawan Kompas Ayu Sulistyowati,Robertus Benny Dwi K DENPASAR, KOMPAS - Aparat kepolisian menangkap seorang mahasiswa asal Papua di Denpasar, Bali, Kamis (26/7), karena membawa senjata tajam. Hal itu memunculkan sejumlah spekulasi terutama terkait kedatangan Perdana Menteri Australia John Howard ke Denpasar, Jumat pagi. Dikirim oleh Tribesman pada Friday, 27 July 2007 (41 kali dibaca) (selengkapnya... | 2761 byte lagi | komentar? | Nilai: 5) Ditolak, Kasasi Penembak Tiga Karyawan Freeport JAKARTA- Berakhir sudah upaya enam terpidana pelaku penembakan tiga karyawan PT Freeport untuk mengurangi masa hukuman mereka. Majelis kasasi Mahkamah Agung (MA) menolak kasasi yang diajukan para penduduk asli Papua tersebut. “Kasus tersebut ada dua berkas dan kesemuanya ditolak kasasinya,” ujar Kepala Biro Hukum dan Humas MA Nurhadi ketika ditemui di kantornya kemarin. Dikirim oleh Tribesman pada Friday, 27 July 2007 (19 kali dibaca) (selengkapnya... | 3084 byte lagi | komentar? | Nilai: 2) MUSA TABUNI DITANGKAP OLEH BRIMOB TEMBAGAPURA TEMBAGAPURA – (kabarpapua.com)-- Salah seorang activist mahasiswa yang sedang kuliah di Menado Sulawesi Utara Musa Tabuni berasal dari Wamena kelahiran Pyramid telah ditangkap di mile 72 Tembagapura secara paksa oleh kesatuan Brimob Tembagapura (12/07/07) dan sedang ditahan di Polresta Mimika sejak hari kamis minggu lalu. Dikirim oleh makimee pada Wednesday, 25 July 2007 (47 kali dibaca) (selengkapnya... | 3616 byte lagi | 2 komentar | Nilai: 0) Pengusaha Emas Diminta Bagi Hasil Dengan Masyarakat NABIRE – Dewan Adat Papua (DAP) wilayah Paniai meminta gara pengusaha emas melakukan bagi hasil dengan masyarakat pemilik hak ulayat dimana perusahaan itu beroperasi mencari emas. Hal ini dikemukakan ketua DAP Wilayah Paniai Jhon N R Gobay dalam surat pernyataan sikap mereka. Dikirim oleh Tribesman pada Wednesday, 25 July 2007 (25 kali dibaca) (selengkapnya... | 1875 byte lagi | 1 komentar | Nilai: 0) Penyelidikan Bintang Kejora Jalan Terus JAYAPURA- Terkait adanya kunjungan DPRP ke Mabes Polri yang antara lain meminta kapolri agar penyelidikan kasus pembentangan bintang kejora yang sedang ditangani Polda Papua dihentikan, ditanggapi biasa oleh Kapolda Papua, Irjen Pol. Drs. Max Donald Aer. Dikirim oleh Tribesman pada Wednesday, 25 July 2007 (32 kali dibaca) (selengkapnya... | 4399 byte lagi | 1 komentar | Nilai: 0) Pernyataan Sikap Dewan Adat Papua Wilayah Balim “Menolak Kepala Suku ‘Merah Putih’ dan Upaya Penciptaan Konflik Horizontal di Tanah Papua” Dewan Adat Papua Wilayah Balim perlu menyampaikan beberapa pemikiran terkait dengan ada kelompok yang menamakan diri Kepala Suku Merah Putih yang membawa pernyataan sikap ke DPRP pada tanggal 18 Juli 2007 lalu. Dikirim oleh makimee pada Tuesday, 24 July 2007 (58 kali dibaca) (selengkapnya... | 4731 byte lagi | 2 komentar | Nilai: 0) Terror dan Intimidasi Kembali Terjadi di Surabaya, Aksi Milisi Melebar “Sekarang Mereka Membayar Orang Papua dengan Jutaan Rupiah” Surabaya dan Jayapura (kabarpapua.com) Sementara intimidasi dan terror di Yogyakarta dan
[mediacare] Rajawali dan Ayam
Rajawali dibandingkan dengan Ayam Terlepas dari masalah Kampanye Pemilihan Gubernur DKI Jakarta, bolehlah saya memberi sebuah pandangan kecil agar bangsa dan Negara kita ini dapat maju dengan pesat. Pada tahun 1975 ketika saya baru melangkahkan kaki saya yang pertama di Republik Korea ini, pada saat itu Republik Korea sungguh amat amburadul, satu Rupiah itu adalah sama dengan dua Won, sedangkan sekarang sebaliknya, yaitu satu Won itu adalah sekitar sepuluh Rupiah. Cobalah kita pikirkan sendiri, darimanakah perbedaan ini bisa ada, sedangkan kemerdekaan Republik Korea itu hanya berselisih dua hari saja dengan kemerdekaan Republik Indonesia, yaitu Republik Korea itu berdaulat pada tanggal 15 Agustus 1945. Apakah orang orang di Republik Korea ini sungguh hebat hebat? Dan orang orang Indonesia itu hanya memble memble saja? Secara global, hal itu tidak bisa dikatakan hanya semudah itu saja, tetapi yang terpenting yaitu system kepemerintahan Republik Korea itu adalah kepemimpinan yang tidak pakai bohong bohongan, mereka melakukan semuanya, tepat dan sesuai dengan yang telah dijanjikan, begitu juga Rakyat yang telah memilih salah seorang Pemimpin di Korea ini, baik yang kalah maupun yang menang, semua tunduk kepada kepemimpinan dari orang yang pernah dipilihnya itu, hal inilah suatu kelemahan dari Masyarakat Indonesia yang terjadi sampai saat ini. Masyarakat Korea tidak memiliki dendam sama sekali, karena orang yang dipilihnya itu telah dikalahkan oleh pihak lainnya, mereka juga tidak berusaha untuk membuat halangan halangan, atau sabotase agar pemimpin itu tidak bisa menyelesaikan pekerjaan yang telah direncanakan itu. Persamaan kecil yang pernah saya alami sendiri yaitu ketika saya harus membuat dermaga, pada saat itu teman teman yang ingin memasang tiang pancangnya itu berpendapat, bahwa tiang pancang yang dipancangkan di tengah tengah laut itu bisa dengan mudah dipancang dengan menggunakan kapal, lalu posisinya bisa diatur dengan menggunakan tali seperti kalau kita ingin memancangkan sesuatu di daratan. Ketika saya melihat, bahwa hal itu tidak mungkin bisa dilaksanakan, maka saya hentikan pekerjaan itu. Pada saat itu teman teman dari pelbagai kelompok mengumpat saya, dan banyak sekali kata kata yang kurang enak didengar di telinga itu setiap detiknya terdengar oleh saya. Untunglah saya memiliki pendapat yang teguh, dan akhirnya dengan system pemancangan yang saya rencanakan itu, yaitu menggunakan Teodolit serta sarana komunikasi Handy Talky, semua tiang pancang untuk dermaga itu bisa dipancangkan tepat pada posisinya, tepat waktu dan bahkan lebih cepat dari perkiraan semula. Namun demikian, Teodolit dan Handy Talky itu bukan merupakan jimat saja yang dengan mudah bisa dilaksanakan oleh setiap orang, melainkan semuanya itu harus ada keserasian kerja, antara Kaptain Kapal, para pemandu melalui Handy Talky dan suasana kerja yang bersahabat, itulah yang harus kita persiapkan terlebih dahulu, jadi harus tidak ada rasa dendam antar etnik, suku, agama dan lain lain. Kembali mengenai Rajawali dan Ayam, kita tidak bisa membandingkan besar dan beratnya Rajawali dengan besar dan beratnya Ayam, hal ini sama sekali tidak relevan untuk kita bicarakan, karena tujuan kita adalah masalah kemampuan terbang, bukan masalah besar tubuh dan berat badannya saja. Namun demikian kita tidak boleh menyabot sayap Rajawali sehingga Rajawali itu tidak bisa terbang, karena walaupun ayam itu memiliki sayap sekalipun dan tidak disabot sayapnya, ayam tetap tidak bisa terbang setinggi rajawali, karena ayam memang tidak memiliki kemampuan terbang serta pengalaman terbang seperti rajawali, dari sini dapat kita ambil kesimpulannya, bahwa kita harus memilih pemimpin yang benar benar telah berpengalaman di lapangan, bukan berpengalaman ngomong saja dan berpengalaman memberi komentar komentar yang sama sekali tidak mungkin dilaksanakan. Hal itulah yang perlu kita ingat baik baik, sebelum kita memilih seseorang sebagai pemimpin, dan setelah orang yang kita calonkan itu ternyata kalah, maka kita juga jangan menyabot orang yang telah menang itu, hal ini juga harus kita pikirkan, kita sebenarnya harus membantu orang yang menang itu dalam doa dan puasa, agar kepemimpinan yang dia laksanakan itu bisa membuat kita semua DAMAI DAN SEJAHTERA. Dengan cara itulah pemerintah Korea itu dikendalikan, dan akhirnya waktu saja yang bisa memberi bukti, bahwa Mantan Presiden Korea itu sekarang sudah dipenjarakan kerena beliau menyalah gunakan kekuasaannya, hal ini bukan suatu issue issue gombalan, tetapi kenyataan, namun apa yang terjadi di Indonesia? Tidak pernah ada bukan? Walaupun Presiden Presiden yang kita pilih itu bukan orang yang jelek jelek. Sudahkah kita pernah menopang pak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan tidak hanya menyabot aktifitas beliau saja? Mempermalukan beliau di depan umum, menghalang halangi
[mediacare] Poligami = tindakan pengecut !
Berdasarkan jajak pendapat yang dilakukan oleh David C. Smith dari Bradley University terhadap 16.000 mahasiswa yang berasal dari 52 negara, ternyata lebih dari setengahnya mahasiswa pria menyatakan keinginan untuk berpoligami. Banyak orang yang menilai bahwa pria yang berpoligami itu adalah pria Macho yang gagah berani, hanya kenyataannya tidaklah demikian. Kebanyakan pria yang berpoligami adalah pria pengecut. Berdasarkan hukum Islam pria boleh menikah lagi apabila ada ijin dari istri pertama, tetapi dalam praktiknya jarang yang memiliki ijin tersebut. Boro-boro memberikan ijin, tahu juga tidak, bahwa suaminya sudah menikah lagi. Pada umumnya mereka menikah dahulu setelah bertahun- tahun menikah, baru minta ijin dari istri pertama. Misalnya Bambang Trihatmodjo, ia baru ketahuan berpoligami dengan Mayangsari oleh istri pertama, setelah tujuh tahun menikah. Maklum istri pertama mana yang mau menyedekahkan suaminya kepada istri muda. Jadi pria yang berpoligami itu dapat ijin dari istri pertama, karena sang istri pertama sudah tidak ada pilihan lainnya, wong sang suami sudah menikah bertahun-tahun. Setelah ketahuan bahwa berpoligami baru ia minta ijin. Bahkan beberapa kelompok radikal menilai apabila istri pertama tidak memberi ijin suaminya menikah lagi, ini sudah dapat dinilai sebagai pendurhakaan, karena menentang hukum Allah. Oleh sebab itulah daripada disebut durhaka, lebih baik meng-ikhlaskannya saja. Pada umumnya pria melakukan poligami, karena ingin memberikan status untuk istri mudanya, sehingga dengan mana sang istri muda tidak perlu dipermalukan orang ataupun jadi omongan orang sekampung. Hanya kenyataannya disatu pihak ingin berjasa terhadap istri muda, tetapi dilain pihak merendahkan dan mempermalukan istri pertamanya. Dalam agama Islam sendiri wacana poligami ini masih tidak jelas, disatu pihak berdasarkan surah An Nisa ayat 3, seakan-akan poligami ini dihalalkan asal kita bisa berlaku adil terhadap masing-masing istri. Tetapi di surah yang sama ayat 129 Allah s.w.t sendiri berfirman dan kamu sekali-kali tidak akan dapat berlaku adil diantara istri-istrimu, walaupun kamu sangat ingin berbuat demikian. Hanya sayangnya ayat ini terkesan disembunyikan oleh kalangan yang mendukung wacana pro poligami. Maka dari itu tidak semua negara Islam mengijinkan Poligami, misalnya Tunisia maupun Turki melarang poligami. Bagaimana kita bisa mengasihi beberapa istri dengan perasaan yang sama, apabila istri-istri tersebut dari segi usia, rupa maupun karakternya sudah berbeda. Boro-bro mengasihi istri dengan perasaan yang sama, mengasihi anak kandung yang dari darah daging sendiri pun sudah tidak mungkin bisa memberikan kasih sayang yang sama. Pada umumnya si bungsu akan jauh lebih disayang, karena sedang lucu2nya dan juga masih kecil. Jadi wajarlah kalau suami yang berpoligami lebih menyayangi istri mudanya yang lebih cantik dan lebih muda daripada istri pertamanya. Kita dengan mudah bisa membagi harta maupun jatah waktu yang kita miliki, tetapi apakah mungkin kita bisa membagi perasaan kita dengan adil secara sama rata? Bagaimana kalau sang istri sedang kebelet ingin melakukan esek2 pada saat yang bersamaan, apakah suaminya mampu memenuhinya pada saat yang bersamaan?? Jadi menurut segi pandang mang Ucup keadilan bagi mereka yang berpoligami itu tidak ada alias hanya sekedar khayalan saja, sebab tidak mungkin Tidak semua umat Nasrani dilarang melakukan poligami, misalnya penganut aliran Mormonisme, hingga sekarang masih mempraktikkann, bahkan hampir mewajibkan jemaatnnya untuk berpoligami. Maklum salah satu dari pendiri dari aliran Mormon itu sendiri memiliki 16 istri. Dalam Alkitab perjanjian lama saja tercantum lebih dari 40 tokoh yang mempraktikkan poligami, termasuk Abraham, Musa, Jakub, Esau maupun Daud. Martin Luther sang reformator sendiri atau mbahnya kaum Evangelist, dalam bukunya Der Beichrat (The Confessional Advice) - mengijinkan Pangeran Philipp von Hesse melakukan poligami. Menurut Martin Luther dalam suratnya kepada kanselerir Saxon Gregor Brueck poligami itu tidak bertentangan dengan Alkitab. - Ego sane fateor, me non posse prohibere, si quis plures velit uxores ducere, nec repugnat sacris literis. Sang Pencipta hanya menciptakan satu Hawa untuk Adam. Disamping itu pria diciptakan dengan keterbatasan tubuh sehingga tidak bisa selalu ON all the time. Boro2 untuk memenuhi kebutuhan dari beberapa istri untuk memenuhi kebutuhan satu istri pun terkadang sudah sulit. maka kita akan diberikan kekuatan maupun kemampuan seperti mottonya dari Coca Cola, kapan saja, dimana saja selalu bisa dan selalu siap tempur. Ada satu hukum alam yang sudah di pateri di dalam diri kita ialah hati nurani kita. Setiap cowok yang berselingkuh maupun yang berpoligami pasti sudah merasakan dan mengetahuinya bahwa ada sesuatu yang tidak beres. Dan apa yang ia lakukan itu tidak benar, sehingga timbul dengan sendirinya rasa bersalah. Jadi
[mediacare] Re: Faktor Islam
Kalau menurut saya, ajaran Persaudaraan sesama islam inilah yang salah. Persaudaraan seharusnya bukan antar satu umat saja tapi persaudaraan antar umat manusia seluruhnya. Yang benar dibela walaupun bukan sesama umat dan yang salah disadarkan bukannya dibela walaupun sesama islam. Tanpa sadar, persaudaraan sesama islam mengajarkan permusuhan diluar umat islam. Lama2 kebiasaan bermusuhan ini akan menjadi bumerang, bila tidak ada lagi musuh luar, akan mencari musuh didalam yang bukan segolongan. Makanya, ketika musuh non islam sudah tidak bisa lagi dimusuhi, maka jiwa bermusuhannya ini tidak akan puas nganggur. gatal istilah kerennya. dicarilah musuh dalam kelompok. islam shiah musuhan sama sunni. muhamadiyah musuhan sama ahmadiyah. Suatu saat kalau ini sudah bosan, atau salah satu sudah kalah/lenyap, maka yang survivepun akan berantem lagi didalam. Jadi, ajaran Persaudaraan dalam islam itu adalah biang kerok permusuhan dalam islam sendiri. Bukan persaudaraan yang didapat malah kehancuran. mj --- In mediacare@yahoogroups.com, Sunny [EMAIL PROTECTED] wrote: http://www.gatra.com/artikel.php?id=106290 Faktor Islam Dalam sebuah kuliah di Universitas Chicago awal 1980-an, guru saya, almarhum Fazlur Rahman, pernah mengeluhkan tentang betapa carut- marutnya dunia Islam. Sampai-sampai terlontar ucapan ini: We live in a different kind of Islam, not in a Qur'anic Islam (Kita hidup dalam sebuah Islam yang lain, bukan Islam Qurani.) Pernyataan itu sering saya ulang di berbagai forum untuk menunjukkan betapa jauhnya rentangan jarak antara cita-cita Al-Quran tentang persaudaraan dan realitas umat yang berkeping-keping. Kita ambil contoh tentang betapa sulit dan rumitnya umat Islam menggalang semangat persaudaraan yang begitu tegas dan tajam diperintahkan Kitab Suci. Tengoklah contoh yang masih hangat di Irak dan Afghanistan yang tercabik-cabik oleh berbagai faksi dan golongan. Tengoklah faksi Fatah dan faksi Hamas yang menembakkan peluru untuk saling membunuh. Tengok pula negeri-negeri muslim di mana persaudaraan inter-umat sering benar terkoyak. Umumnya faktor politiklah yang menjadi pemicu utama mengapa umat ini masih saja sempoyongan berjalan di muka bumi. Kita tentu boleh dan sah saja membidik pihak lain sebagai kekuatan yang mengadu domba kita sesama muslim. Tetapi hendaklah senantiasa diingat bahwa pihak asing itu hanyalah mungkin mengacaukan barisan kita yang memang sudah dalam keadaan kacau. Ketika umat sedang diracuni oleh proses pembusukan yang parah dari dalam, ketika itu pulalah musuh luar semakin bergairah melemahkan, jika bukan menghancurkan kita, kemudian merampok kekayaan kita. Kita sering benar tak berdaya. Apalagi beberapa negeri muslim memang punya daya tarik besar bagi pihak asing berupa kekayaan bumi yang dahsyat: minyak, batu bara, emas, dan perkayuan. Semuanya ini sangat menggoda dunia, khususnya minyak yang hampir 70% berada di bumi muslim. Tetapi, mengapa sebagian besar negeri muslim tetap saja menderita dan miskin, sementara sedikit yang lain makmur? Jawabannya sederhana: rasa kesetiakawanan kita masih rapuh. Ada tetesan bantuan sekadarnya di sana-sini untuk bangsa miskin, tetapi tidak untuk memberdayakan, hanya sekadar tidak mati kelaparan. Itulah sebabnya, mengapa kepiluan kita terasa amat dalam dan menghunjam karena melihat kekayaan itu tidak semakin mendekatkan hati sesama muslim untuk saling membantu, malah semakin menjauhkan. Tidak jarang senjata minyak telah dijadikan alat oleh negeri-negeri muslim yang kaya untuk menekan dan memaksa bangsa muslim lain untuk tunduk ke bawah duli hegemoninya, demi politik kekuasaan. Dalam perjalanan sejarah umat, faktor Islam sebagai perekat persaudaraan sering benar diabaikan, sepertinya Islam tidak dapat diandalkan lagi untuk mempertemukan kita. Yang lebih ironis lagi adalah kenyataan, tidak jarang sebuah negeri muslim kaya minyak malah menyerahkan pundi-pundinya untuk diperas pihak asing yang jelas tidak rela melihat Islam muncul sebagai kekuatan yang turut menentukan perjalanan peradaban global. Anehnya, yang diperas merasa dilindungi. Kawasan Asia Barat yang kaya itu sudah agak lama berada di bawah pengaruh kuat Amerika, sementara retorika politik mereka mengatakan anti-dominasi asing. Alangkah tidak seronoknya pertunjukan ini! Dalam pada itu, perlu pula dicatat bahwa kesadaran untuk saling membantu sesama umat Islam terasa lemah dari waktu ke waktu. Kita memang hidup dalam sebuah Islam yang lain. Bukan Islam otentik, bukan Islam yang diajarkan Nabi, kecuali dalam bentuk-bentuk ritual yang sarat simbol serimonial, tetapi seringkali telah menjadi tunamakna. Nyaris tidak terlihat korelasi signifikan antara simbol dan perilaku kita sesama bangsa muslim. Cita-cita Al-Quran tentang persaudaraan imaniah kita campakkan begitu saja ke dalam limbo sejarah. Engkau Mahatahu, ya Allah, sampai berapa lama kondisi tidak menentu ini akan berlangsung.
[mediacare] Pusat Informasi AIDS Nasional
*Ingin tahu Strategi Nasional HIV dan AIDS yang baru? Ingin tahu data kasus HIV dan AIDS terakhir? * *Semuanya ada di Pusat Informasi AIDS Nasional (PIAN).* Pusat Informasi AIDS Nasional, yang secara resmi diluncurkan pada tanggal 17 Juli 2007 lalu, diharapkan menjadi sumber informasi terlengkap untuk HIV dan AIDS di Indonesia. Selain perpustakaan fisik yang bertempat di Sekretariat Komisi Penanggulangan AIDS Nasional, Gedung Surya Lt. 9, Jl. M.H. Thamrin Kav. 9, Jakarta Pusat, PIAN juga dapat diakses melalui Internet di http://www.aidsindonesia.or.id. Apa saja yang dapat diperoleh dari PIAN? - Informasi tentang HIV dan AIDS secara umum dan upaya penanggulangannya. - Data triwulan kasus HIV dan AIDS di Indonesia. - Laporan estimasi nasional. - Siaran pers resma Komisi Penanggulangan AIDS Nasional. - Berita-berita terkini tentang HIV dan AIDS dari media massa nasional. - Direktori pelayanan terkait HIV di Indonesia. - Katalog online PIAN. Koleksi publikasi PIAN kini berjumlah lebih dari 500 judul, lebih dari 60 di antaranya dapat langsung didownload dari Internet. Koleksi PIAN antara lain: - Strategi Nasional HIV dan AIDS 2007-2010 - Rencana Aksi Nasional HIV dan AIDS 2007-2010 - Laporan-laporan (estimasi, survei surveilans perilaku, pemetaan, dsb) - Buku-buku pedoman, best practice, advokasi, dsb. Segera kunjungi Pusat Informasi AIDS Nasional untuk memperoleh informasi terkini. * * *Anda ingin menyumbangkan publikasi ke PIAN?* * * Untuk menjadikan Pusat Informasi AIDS Nasional terlengkap dan terkini untuk informasi tentang HIV dan AIDS di Indonesia, kami membutuhkan bantuan anda untuk melengkapi koleksi kami. Apabila anda atau organisasi anda memiliki buku-buku, materi KIE, laporan-laporan penelitian mengenai HIV dan AIDS yang sekiranya berguna untuk diketahui masyarakat umum, mohon bantuannya untuk menyumbangkan baik hardcopy atau softcopy ke Pusat Informasi AIDS Nasional. Kami menunggu kunjungan dan bantuan anda. Tantri Yuliandini Website Information Center Coordinator National AIDS Commission Surya Bld 9th Fl. Jl. M.H. Thamrin Kav. 9 Jakarta 10350 Ph. +62 21 390 1758 Fax. +62 21 390 2665 http://www.aidsindonesia.or.id
[mediacare] kristen yang menakutkan umat islam atau islam yang justru menakutkan..?
bagi umat Islam.., tempat ibadah kristen - katolik adalah tempat yang menakutkan dan mengancam keradaannya.. : TELAAH UTAMA Edisi 24 Th XIV 14 Juni 2007 28 Jumadil Awal 1428 Tutup Lembah Vatikan di Cianjur Kawasan lembah seluas 600 hektar yang terletak di kabupaten Cianjur, Jawa Barat itu mengundang kontroversi. Tapi pemerintah setempat enggan bertindak. Di sinilah para suster dan frater digodok untuk menyebarkan misi Injil ke seluruh Indonesia. Mobil BMW berwarna silver metalik terlihat berbelok perlahan di persimpangan jalan menuju Lembah Karmel, di suatu sore, Kamis dua pekan lalu. Di belakangnya, mobil-mobil mewah beraneka jenis dan merek mengekor dengan perlahan. Plat nomor polisinya, kebanyakan Jakarta dan Bandung. Hari itu, menurut informasi petugas keamanan Lembah Karmel, ada pertemuan orang-orang penting. Jumlah kendaraan yang memasuki lembah kian banyak seiring bergulirnya waktu. Lapangan parkir kawasan ziarah rohani itu pun penuh sesak. Itu baru hari Kamis. Keramaian akan mencapai puncaknya di Minggu, ketika diadakan misa bersama. Misa ini dihadiri oleh para pengunjung yang kebanyakan datang dari luar kota. Lembah Karmel adalah sebuah lokasi wisata rohani, tempat pertapaan salah satu ordo Katolik, juga tempat pembinaan para suster dan frater. Ibaratnya, Lembah Karmel adalah lembaga pendidikan Katolik terbesar di Indonesia. Lokasinya di Desa Cikanyere, Kecamatan Sukaresmi, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Terletak pada ketinggian 800-950 meter di atas permukaan laut, luas lahan Lembah Karmel hampir mencapai 600 hektar. Areal ini terdiri dari perbukitan dan hutan lindung. Tak tanggung-tanggung, kawasan Karmel ini menguasai delapan bukit, mencakup empat desa di empat kecamatan. Sejarah Lembah Karmel tidak lepas dari peran pendirinya, Romo Yohanes Indrakusuma. Perintisannya dimulai sejak tahun 1988 silam, dan digunakan sebagai tempat pertapaan dan pengasingan. Yohanes menyebut tempat menyepinya dengan sebutan Pertapaan Shanti Bhuana, letaknya sekitar 100 meter di bawah tempat yang sekarang. Pada tanggal 13 April 1996 diresmikanlah sebuah rumah retret yang diberi nama Pondok Remaja Lembah Karmel. Lembah Karmel kini dikenal sebagai tempat penyembuhan dan retret. Retret adalah suatu kegiatan undur diri dari kehidupan duniawi untuk mendekatkan diri kepada Tuhan. Selain itu, di tempat ini juga dilakukan penggodokan para suster dan frater yang kelak akan menjadi penyebar misi-misi Injil ke berbagai penjuru. Keberadaan Lembah Karmel yang semula tempat pertapaan, kemudian beralih fungsi menjadi pondok pembinaan remaja dan kini sebagai tempat kegiatan sosial keagamaan, mengundang protes sebagian pihak, terutama LSM dan ormas Islam. Mereka menuding Lembah Karmel telah melanggar aturan dan hukum yang berlaku. Berbagai protes bermunculan terhadap Karmel, namun tidak mendapat tanggapan. Baik oleh Karmel sendiri ataupun aparat pemerintah setempat. Salah satu ormas Islam yang getol melakukan perlawanan adalah Gerakan Reformis Islam, disingkat GARIS. Ketua umumya, H Chep Hernawan menilai pelanggaran pidana Karmel tak terhitung banyaknya. Membangun tanpa izin, menyalahi aturan dan memporak-porandakan alam sekitarnya. Janganlah berbicara masalah pemurtadan, pelanggaran pidana Karmel itu sudah seabrek, tapi kenapa tidak diapa-apain? gugat Chep. Menurut Chep, Lembah Karmel telah melanggar Keppres No. 114 tahun 1999 Tentang Penataan Ruang Kawasan Bopunjur (Bogor, Puncak, Cianjur). Keppres ini memerintahkan pemerintah daerah Bopuncur untuk menjaga daerah resapan air guna mengantisipasi bencana banjir. Di kawasan Karmel kini telah berdiri sekian banyak bangunan yang mengorbankan pohon-pohon di sekitarnya. Padahal pepohonan ini berfungsi sebagai penyerap air dan penyangga hutan. Pasal 12 ayat 1 Keppres No. 114 tahun 1999 Tentang Penataan Ruang Kawasan Bopunjur (Bogor, Puncak, Cianjur) dengan tegas menyebutkan larangan mendirikan bangunan kecuali bangunan yang diperlukan untuk menunjang fungsi hutan lindung dan atau bangunan yang merupakan bagian dari suatu jaringan atau transmisi bagi kepentingan umum seperti pos pengamatan kebakaran, pos penjagaan, papan petunjuk/penerangan, patok triangulasi, tugu, muara kereta kabel, tiang listrik dan menara televisi. Lembah Karmel, kata Chep, tidak hanya membangun pondok dan rumah- rumah, tapi juga gereja, kapel, wisma, restoran dan pusat pertokoan. Apakah ini tidak melanggar aturan? Selain Keppres, Lembah Karmel juga dianggap melanggar peraturan Bersama Menteri Agama Dan Menteri Dalam Negeri Nomor: 9 Tahun 2006 Tentang Pendirian Rumah Ibadat. Sebelumnya, peraturan ini dikenal dengan sebutan SKB 2 Menteri. Mereka melakukan manipulasi tandatangan warga setempat. Mayoritas penduduk Desa Cikanyere adalah Muslim, tidak ada yang Kristen.
[mediacare] Tan Malaka Ditembak di Jatim
http://jawapos.com/index.php?act=detail_cid=296886 Senin, 30 Juli 2007, Tan Malaka Ditembak di Jatim Oleh Asvi Warman Adam Pada 30 Juli 2007 (hari ini) pukul 10 pagi di Gedung Joang, Jakarta, buku Harry Poeze Verguisd en Vergeten, Tan Malaka, De linkse Beweging en Indonesische Revolutien 1945-1949 (Dihujat dan Dilupakan: Tan Malaka, Gerakan Kiri dan Revolusi Indonesia 1945-1949) diluncurkan. Buku setebal 2.194 halaman itu berharga 99,90 euro (sekitar Rp 1,2 juta). Kisah revolusi Indonesia tahun 1945-1949 di pulau Jawa tergambar dengan detail dalam buku klasik itu. Setelah menulis disertasi mengenai Tan Malaka 1976 yang diterjemahkan ke bahasa Indonesia dalam dua jilid berjudul Pergulatan Menuju Republik 1897-1925 (tahun 1988, diberedel tahun 1989) dan Pergulatan Menuju Republik 1925-1945 (tahun 1999), Poeze melanjutkan kisah perjalanan hidup sampai akhir hayat Tan Malaka pada 1949. Tan Malaka boleh dikatakan subjek penelitian seumur hidup Harry Poeze, peneliti senior sekaligus direktur penerbitan KITLV Belanda. Setelah Indonesia merdeka, perjuangan Tan Malaka mengalami pasang naik dan pasang surut. Dia memperoleh testamen dari Bung Karno untuk menggantikan bila yang bersangkutan tidak dapat menjalankan tugas. Namun, pada 1948, Tan Malaka dikenal sebagai penentang diplomasi dengan Belanda yang dilakukan pemerintah Indonesia dalam posisi merugikan. Sebagai pemimpin persatuan perjuangan, dia menuntut agar perundingan baru dilakukan bila Belanda mengakui kemerdekaan Indonesia 100 persen. Pada 7 November 1948, dia mendirikan Partai Murba. Setahun kemudian, Tan Malaka ditembak. Dalam Pemilu 1955, Murba ikut pemilu dan hanya mendapatkan dua kursi di parlemen. Namun, kedudukan partai itu kembali menguat ketika Bung Karno menjalankan demokrasi terpimpin. Soekarno menghadiri kongres Murba pada Desember 1950. Tiga anggota partai atau simpatisannya yang masuk kabinet, yaitu Prijono, Adam Malik, dan Chaerul Saleh. Puncaknya adalah tanggal 28 Maret 1963, Presiden Soekarno mengangkat Tan Malaka sebagai pahlawan nasional. Dihapus Orde Baru Namun, sejak era Orde Baru, namanya dihapus dalam pelajaran sejarah yang diajarkan di sekolah. Gelar pahlawan nasional itu tidak pernah dicabut. Tetapi, dalam buku teks sejarah dia tidak boleh disebut. Menurut istilah seorang peneliti departemen sosial, Tan Malaka menjadi off the record dalam sejarah Orde Baru. Rezim Orde Baru menganggap Tan Malaka sebagai tokoh partai yang dituduh terlibat pemberontakan beberapa kali. Hal tersebut merupakan kebodohan Orde Baru. Tan Malaka justru menolak pemberontakan PKI 1926/1927 sebagaimana ditulisnya dalam Naar de Republiek Indonesia (Kanton, April 1925 dan dicetak ulang di Tokyo, Desember 1925). Dia sama sekali tidak terlibat dalam peristiwa Madiun 1948. Bahkan, dalam berbagai peristiwa, Murba berseberangan dengan PKI. Menjelang 1980, terjadi arus balik penulisan sejarah Tan Malaka, terutama melalui tulisan akademisi Harry Poeze di Belanda dan Helen Jarvis di Australia. Agustus 1977, jurnal Prisma menerbitkan nomor khusus Manusia dalam Kemelut Sejarah yang memuat tulisan Alfian Tan Malaka: Pejuang Revolusioner yang kesepian. Disertasi Poeze diterbitkan sebagian Gafiti pada 1988 dan setahun kemudian dilarang oleh jaksa agung setelah terjual 2.700 eksemplar. Mobilitas perjuangan Tan Malaka secara intensif tanpa henti selama 30 tahun tergambar dari kota yang disinggahinya (di dalam negeri) dari Pandan Gadang (Suliki), Bukit Tinggi, Batavia, Semarang, Yogya, Bandung, Kediri, hingga Surabaya; dan (di luar negeri) dari Amsterdam, Berlin, Moskow, Amoy, Shanghai, Kanton, Manila, Saigon, Bangkok, Hongkong, Singapura, Rangon, sampai Penang. Setelah kegagalan pemberontakan 1926/1927, Tan Malaka mendirikan PARI (Partai Republik Indonesia) di Bangkok pada 1 Juni 1927. Walaupun bukan partai massa, organisasi itu dapat bertahan hidup selama sepuluh tahun. Padahal, pada saat yang sama, partai-partai nasionalis di tanah air lahir dan mati. PARI dianggap berbahaya dan aktivisnya diburu-buru oleh intelijen Belanda. Selama satu dekade, PARI dapat mengembangkan sel mereka di kota-kota penting dan di kota kecil, seperti Cepu, Wonogiri, Kediri, Sungai Gerong, Palembang, Medan, Banjarmasin, dan Riau. Meskipun awalnya gerakan Tan Malaka menentang kolonialisme terkait dengan kegiatan Komintern, pada gilirannya, dia melontarkan kritik. Tan Malaka tidak sepaham dengan Komintern yang menentang pan-Islamisme. Menurut Komintern, pan-Islamisme adalah bentuk baru imperalisme, padahal sebaliknya, kata Tan Malaka. Rehabilitasi Tan Malaka Cetakan ulang buku biografi Tan Malaka jilid 1 dan penerbitan jilid 2 (1999) baru bisa terbit pada era Reformasi. Kemudian, muncul berbagai buku, termasuk beberapa skripsi mengenai pemikiran Tan Malaka. Madilog diterbitkan ulang dan dibahas secara panjang lebar oleh Ignas Kleden. Frans Magnis-Suseno menulis Dalam Bayangan Lenin, Enam Pemikiran Marxisme dari Lenin sampai
[mediacare] Tiongkok Serius Garap Proyek Waduk Jatigede
http://jawapos.com/index.php?act=detail_cid=296946 Senin, 30 Juli 2007, Tiongkok Serius Garap Proyek Waduk Jatigede Tunjuk Sinohydro sebagai Pelaksana JAKARTA - Pembangunan Waduk Jatigede di Sumedang, Jawa Barat, semakin dikonkretkan. Pemerintah Tiongkok telah menunjuk Sinohydro Corporation Limited (SCL) untuk membangun waduk yang disebut-sebut bakal menjadi terbesar kedua di Indonesia itu. SCL, perusahaan pelat merah Tiongkok, itu akan menggandeng konsorsium kontraktor dalam negeri. Yakni, PT Wijaya Karya, PT Hutama Karya, PT Waskita Karya, dan PT Pengembang Perumahan. Kontrak proyek telah ditandatangani dan saat ini penjaminan pembiayaannya masih diproses Departemen Keuangan dan Exim Bank of China, ujar Dirjen Sumber Daya Air Departemen Pekerjaan Umum (PU) Iwan Nusyirwan Diar di Jakarta kemarin. Proyek pembangunan waduk seluas 9.558 hektare tersebut membutuhkan dana USD 239,5 juta (sekitar Rp 2,1 triliun). Pemerintah Tiongkok menyanggupi memberi pinjaman dengan syarat kontrak proyek antara kontraktor dan pemerintah telah ditandatangani. Dari total kebutuhan lahan 9.558 hektare yang dimiliki PT Perhutani dan rakyat, baru 3.301 hektare lahan yang telah dibebaskan. Rencananya, pembebasan tanah dilanjutkan pada 2008. Bila waduk mulai dibangun 2008, pada 2012 sudah berfungsi, ujarnya. Waduk Jatigede menjadi prioritas Departemen PU karena bencana kekeringan di musim kemarau dan banjir di musim hujan yang tinggi di daerah hilir Sungai Cimanuk, terutama di Jawa Barat bagian timur. Kekeringan dan banjir itu disebabkan penurunan daerah tangkapan air di hulu Sungai Cimanuk. Akibat kerusakan daerah tangkapan air Sungai Cimanuk, daerah Kabupaten Bandung, Indramayu, dan Cirebon menjadi kering pada musim kemarau namun banjir di musim hujan. Untuk itu, harus dibangun waduk, papar Nusyirwan. Menurut Direktur Sungai, Danau, dan Waduk Departemen Pekerjaan Umum Widagdo, Waduk Jatigede akan memiliki daya tampung air 995 juta meter kubik. Selain sebagai sumber air baku dan irigasi, Waduk Jatigede akan menjadi pembangkit listrik tenaga air berkapasitas 110 MW yang mampu memasok listrik 789,6 GWh per tahun. Widagdo menuturkan, pemerintah hingga 2006 telah membangun sekitar 200 bendungan. Sebanyak 128 di antaranya merupakan bendungan besar dengan kapasitas tampung 0,5 juta hingga 3 miliar meter kubik. (noe)
[mediacare] Berita JATAM: Menuntut Newmont, Berbuah Penjara
Menuntut Newmont, Berbuah Penjara (JATAM, 29/07/07) Mareike Tendean (41 th) - istri Alex Jhoni Polii, mengirimkan surat kepada Kapolda Sulawesi Utara, awal Juli lalu. Dia meminta perlindungan hukum buat suaminya. Sejak 27 Juni lalu , suaminya mendekam di sel tahanan Polda Sulut - karena mengeluarkan siaran pers berjudul PT Newmont Minahasa Raya Tim Pengacaranya Diduga Memalsukan Bukti di Pengadilan Negeri (PN) Tondano. Alex sedang memperjuangkan tanahnya, yang tak pernah dibayar oleh PT Newmont Minahasa Raya milik Newmont Corp., perusahaan emas terkaya di dunia. Tanah seluas 4 ha tersebut telah berubah menjadi lubang tambang ratusan meter dalamnya itulah pit atau lubang Messel. Lubang tersebut adalah lubang dengan kandungan emas terbesar di tambang Newmont di Minahasa Selatan. Dulunya, kawasan bernama Messel Buyayut tersebut adalah lahan pertanian sebagian warga Ratatotok, termasuk Alex. Simson Poli'i dan Helly Polomulo orang tua Alex, memberikan warisan tanah itu 27 tahun lalu. Di tanah tersebut terdapat 600 pohon cengkeh produktif yang menghasilkan 6.000 kilogram cengkeh setiap tahunnya. Ellen Pitoy - tetangga Alex, perempuan yang lahir dan besar di Ratatotok, menceritakan bagaimana masuknya Newmont di desa mereka. Newmont Minahasa Raya menandatangani Kontrak Karya dengan pemerintah Indonesia pada tahun 1986. Sebanyak 80% saham perusahaan dimiliki oleh Newmont dan Yusuf Merukh - sisanya. Mulanya wakil-wakil pemerintah desa, diajak berunding di Manado. Mereka sepakat - selama masa eksplorasi, Newmont hanya membayar Rp 250 per meter sebagai santunan bagi warga yang lahannya telah digusur dan dibuat jalan menuju tempat pengeboran di Messel dan mengambil contoh batuan, papar Ellen. Newmont beralasan pada masa eksplorasi, masih belum diketahui apakah eksplorasi mereka berhasil atau tidak. Mereka berjanji akan membebaskan tanah-tanah kami dengan harga yang tinggi - sesuai musyawarah yang akan dilakukan dengan pemilik tanah. Kenyataannya hingga Newmont melakukan penggalian, musyawarah tak pernah dilakukan dan harga pun tak berubah. Malah dengan bantuan aparat keamanan, lahan warga mulai digusur dengan paksa. Mereka tak berdaya saat tanah-tanah mereka diratakan dengan bulldozer dan eskavator di bawah pengamanan aparat bersejata dari Polres Minahasa dan Brimob tambah Ellen. Tanah Pak Alex diantaranya - dalam peta lokasi tambang Newmont disebut sebagai Blok 7 dan Blok 13. Merasa ditipu, warga melakukan aksi menghadang Bulldozer dan Eksavator, hingga adu fisik dengan Brimob. Hal itu terjadi pada masa konstruksi. Beberapa kali setelahnya, warga masih melakukan aksinya. Beberapa warga, tak punya pilihan melihat lahan pertaniannya sudah porak poranda, mereka terpaksa menerima pembayaran yang ditawarkan. Sementara, sebagian besar lain menolaknya. Warga juga menempuh jalur hukum dengan menuntut Newmont ke PN Tondano. Sepanjang tahun 1993 hingga 2001, ada 3 kelompok yang memperkarakan Newmont. Kelompok tersebut diberi nama berdasarkan jumlah orang yang mengajukan gugatan. Kelompok 24 menuntut Newmont atas lahan yang tak pernah dibayar. Sementara Kelompok 10 dan kelompok 63 adalah penerima santunan Rp 250 per meter dimasa eksplorasi dan mereka menuntut pembayaran yang dijanjikan karena Newmont telah menggali tanah mereka Hebatnya, semua kasus dimenangkan Newmont. Dua kasus terakhir warga mengajukan kasasi dan masih dalam proses di Mahkamah Agung. Newmont masih berhutang kepada Alex. Tanah Alex, tidak termasuk dalam tiga kelompok yang mengajukan gugatan ke pengadilan tersebut. Dimata teman-temannya, Alex dikenal paling pendiam. Dia memilih mengamati terlebih dahulu sebelum berani memutuskan membawa perkaranya kepada pihak berwajib. Dia membutuhkan waktu lama untuk berpikir, hingga berani melaporkan kepada pihak berwajib pada Februari 2007, empat tahun setelah Newmont tutup. Maklum, Alex mendapat banyak tekanan saat itu. Kasus ini akhirnya disidangkan di Pengadilan negeri Tondano sebagai perkara perdata sengketa tanah Nomor 113/PDT.G/2006/PN.Tdo, antara Alex melawan PT Newmont Minahasa Raya. Newmont menggunakan kuasa hukum firma dari Jakarta - Sumadri Praja Achmad Taher dan pengacara lokal H.J.J Mangindaan. Pada sidang pertengahan Maret lalu, Alex dan keluarganya kaget bukan kepalang. Pengacara Newmont mengajukan dua surat bukti yang menunjukan tanah tersebut bukan lagi milik Alex. Bukti pertama adalah surat jual beli tanah yang ditandatangani Alex Polii, dengan sang pembeli tanah Teddy Toar lengkap dengan tanda tangan para saksi. Meskipun dibuat 15 tahun lalu, kertas dan tinta surat terlihat masih baru. Bukti kedua, surat persetujuan yang ditandatangani Alex dan Harsono Abraham yang menyatakan bahwa tanah tersebut bukan lagi milik Alex. Alex tak habis pikir, bagaimana dia bisa menandatangani surat pembelian tanah dengan Teddy Toar orang yang tak pernah dia kenal. Dia juga tak habis pikir bagaimana beberapa
[mediacare] Re: Kualitas DetikInet.com
terimakasih atas masukan dari rekan pembaca. setelah melakukan beberapa cross-check, maka tim redaksi detikinet langsung mengimbangi berita sebelumnya dengan berita berikut: Senin , 30/07/2007 11:09 WIB Laptop Celebrity Rp 1,3 Juta Tipu Belaka? http://www.detikinet.com/index.php/detik.read/tahun/2007/bulan/07/tgl/30/time/110905/idnews/810944/idkanal/317 hormat kami, Donny B.U. detikINET
Tanggapan Re: [mediacare] Penipuan via SMS: Mohon tanggapan dari Telkomsel
Dengan Hormat, Saat ini penipuan Via SMS semakin marak dan perkembangan teknologi juga memperparah modus dan tatacara penipuan sms ini. Pelaku bahkan sudah dapat mengubah teks sender ke dalam bentuk alphabetical sender. Salah satu pelanggan kami telah pernah melakukan komplain secara langsung mengenai hal ini. Untuk informasi, memang sms tersebut ternyata tidak dapat di forward maupun di reply. Jika kita akan memforward maka textnya akan hilang. Jika di reply maka sender pengirim akan keluar dalam bentuk numerik (angka) meskipun di inbox pengirimnya tertera dalam bentuk alphanumerik (huruf). Mengenai permasalahan ini kami informasikan bahwa TELKOMSEL tidak pernah menghubungi pemenang program melalui SMS dan tidak meminta pelanggan untuk mengkonfirmasikan kemenangannya dengan menghubungi nomor tertentu melalui SMS. Kami akan secara langsung menelepon pelanggan yang memang memenangkan undian tersebut. Pemenang program pun tidak akan dikenakan biaya apapun pada saat pengambilan hadiah di GRAPARI TELKOMSEL. Perlu kami informasikan juga modus lain penipuan sms yang bisa dilakukan siapa saja, melalui fasilitas transfer pulsa. Dimana pelaku mengirimkan sms notifikasi bahwa korban memenangkan pulsa dalam salah satu program dan diminta mengirimkan sms ke nomor tertentu dengan cara yang diinformasikan melalui sms tersebut. Si korban yang melakukan hal ini akan kehilangan pulsa sejumlah yang tertera di sms yang ia kirimkan kepada pelaku. Mengenai kejadian penipuan melalui sms ini juga telah kami informasikan kepada masyarakat melalui media massa beberapa waktu yang lalu. Mohon kepada masyarakat untuk mengabaikan segala bentuk sms yang meminta reply ataupun meminta menghubungi nomor tertentu dengan mengatasnamakan Operator Selular. Karena sampai saat ini kami tidak dapat memblokir nomor-nomor pelaku tersebut tanpa pengaduan tertulis yang di lengkapi surat dari kepolisian (sesuai dengan regulasi yang berlaku). warmest regards, Adrie Delyardy Corporate Account Manager Telkomsel Grapari Tegal - Original Message From: maki online [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED]; mediacare@yahoogroups.com; [EMAIL PROTECTED] Sent: Sunday, 29 July, 2007 6:55:22 PM Subject: [mediacare] Penipuan via SMS: Mohon tanggapan dari Telkomsel Kepada Yth. Pengelola TELKOMSEL di tempat Dengan hormat, Berikut ada keluhan pelanggan Telkomsel mengenai penipuan via SMS. Mohon pihak Telkomsel segera mengidentifikasi pemilik nomor HP yang dipergunakan untuk menipu masyarakat. Sebagai operator, Telkomsel harus ikut bertanggung jawab untuk ikut menyelesaikan permasalahan yang telah meresahkan masyarakat luas ini. Terima kasih atas perhatian dan kerjasamanya. Salam Anti Kejahatan! MAKI Masyarakat Anti Kejahatan Indonesia - - - - - --- 29 July 2007 Laporan penipuan Telkomsel Laporan: Anie Rahmi E-mail: [EMAIL PROTECTED] co.id Kepada: maki.online@ yahoo.co. id Dear MAKI, Saya Anie Rahmi, karyawan Transtv. Saya tahu email MAKI dari milis Mediacare. Saya mau menginformasikan bahwa pada hari Jumat, tanggal 27 Juli 2007 pukul 00:07, saya menerima SMS menipu. Berikut isi smsnya: Pengirim: 0813-58293571 Isi sms: YTH: Plng T-SEL Anda terpilih sebagai Nominasi, peraih Gebyar Tahapan POIN Reward U/info, hubbungi: 08563283011 08563283022 Pengirim TELKOMSEL Saya coba forward SMS itu ke rekan saya di Telkomsel, tapi tidak bisa. Layarnya kosong (seperti menulis dengan huruf berwarna putih). Semoga bisa ditindaklanjuti. Salam, Regards, -anie- e-mail: maki.online. yahoo.co. id blog: http://maki- online.blogspot. com milis: http://www.yahoogro ups.com/group/ maki-online Bergabunglah dengan orang-orang yang berwawasan, di bidang Anda di Yahoo! Answers ___ Yahoo! Mail is the world's favourite email. Don't settle for less, sign up for your free account today http://uk.rd.yahoo.com/evt=44106/*http://uk.docs.yahoo.com/mail/winter07.html
[mediacare] Fw: RENITA RENITA JOKI KECIL di Perpus Diknas 3 Agt pkl 18.00WIB
Frisya Gitalia (Icha) “perfection is god’s business” - Forwarded Message From: rendy TL [EMAIL PROTECTED] To: apatriza [EMAIL PROTECTED]; Nurul Arema [EMAIL PROTECTED]; rangga asoen [EMAIL PROTECTED]; asri [EMAIL PROTECTED]; Pas Band [EMAIL PROTECTED]; Vanie BaraiL [EMAIL PROTECTED]; Bayang [EMAIL PROTECTED]; femmy bos [EMAIL PROTECTED]; Denny [EMAIL PROTECTED]; Dayu Design [EMAIL PROTECTED]; Rully Fie Drummer [EMAIL PROTECTED]; Rulie Fie [EMAIL PROTECTED]; forumpemirsabijak [EMAIL PROTECTED]; frisya gitalia [EMAIL PROTECTED]; Astrid Global TV [EMAIL PROTECTED]; Pestolaer Indies [EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, July 30, 2007 1:38:51 PM Subject: RENITA RENITA JOKI KECIL di Perpus Diknas 3 Agt pkl 18.00WIB Jangan lewatkan screenDocs! di Perpustakaan Diknas 3 Agustus 2007 pkl. 18.30 WIB LENNY SUGIHARTO (Yayasan Srikandi Sejati) : “Tak satupun manusia dilahirkan kedunia ini dgn keterbatasan/kekurangan, apalagi menghendaki lahir sebagai seorang waria. Namun pepatah mengatakan tak kenal maka tak sayang. Untuk itu cobalah anda peduli dan kenali kami, maka akan banyak imajinasi yang akan terlihat. Dan yang perlu dipahami jangan melihat waria dari penampilannya saja, melainkan dilihat dari hati nurani juga. Kalau kami dilihat dari sebelah mata, maka akan terlihat ketidakseimbangan sosial yang mengakibatkan pemahaman yang bervariatif.“ MARIANA AMIRUDDIN (Yayasan Jurnal Perempuan) : “Mungkin selama ini kita lupa bahwa manusia memang diciptakan berbeda, tetapi Tuhan ternyata membuatnya lebih beragam. Waria sumber daya manusia bangsa ini juga. Sebagai warga negara, mereka seharusnya diperlakukan sama. Sesungguhnya, apa makna dan pesan yang terkandung dalam kutipan di atas?? Guna lebih jelas, simak film dokumenter : Renita Renita Tonny Trimarsanto Indonesia - 2005 - 16 min Sinopsis: Bukan laki-laki, bukan perempuan, tetapi transseksual. Meski apa yang mereka lakukan adalah pilihan gaya hidup mereka sendiri, mereka perlahan-lahan menyimpang dari kehidupan yang seharusnya. Realita memojokkan mereka pada prostitusi, dan prostitusi memojokkan mereka pada ujung yang lebih jauh. Sebuah dokumenter yang juga memberikan gambaran tentang situasi domestik yang serius di Indonesia . Not a man, not a woman, but a transsexual. Although all what they did was to choose their own lifestyles, they gradually deviate from decent lives. The reality corners them to prostitutions, and prostitutions corner them to further edges. A documentary that also depicts serious domestic situations of Indonesia . Jumat 3 Agustus 2007 18.30 WIB Perpustakaan Diknas (Library @ Diknas) Dept. Pendidikan Nasional Jl. Jend. Sudirman, Jakarta Pusat Selepas pemutaran film akan ada diskusi bertema : Keberadaan Waria di Masyarakat bersama : LENNY SUGIHARTO (Yayasan Srikandi Sejati) MARIANA AMIRUDDIN, M.Hum (Yayasan Jurnal Perempuan) Dipandu : YOS RIZAL (Redaktur Bidang Seni TEMPO) Catat di agenda Anda sekarang! Film pembuka : Joki Kecil (The Winner of Eagle Award ’05) Yuli Andari M Anton Susilo Indonesia – 2005 - 20 min Pacuan kuda adalah tradisi rakyat yang populer di Sumbawa . Para pengendara kuda adalah anak-anak yang nasibnya tidak sebagus para pemilik kuda. Joki kecil harus menaiki kuda liar tanpa peralatan keamanan yang memadai dengan imbalan yang tidak seberapa. Orang-orang yang berperan dalam pacuan kuda ini, ikut andil dalam arena kemenangan, kebanggaan, perjudian dan kepedihan. Zero Tolerance Tommy Anderson dan T.J. Caudill, Heather Niece USA – 2006 - 10 min Zero Tolerance mengikuti kisah tiga anak muda: seorang pelajar dari Letcher Country, KY, yang memasang poster yang dianggap tidak sopan oleh pihak sekolah, dan dua orang pelajar yang memulai Gay Straight Alliance di sekolahnya. Ketiga pelajar tersebut berakhir dengan dikeluarkan dari sekolah. Zero Tolerance menggunakan contoh kasus ini untuk menggambarkan bagaimana kebebasan berekspresi di sekolah dan kebijakan “toleransi nol” bisa berjalan bersamaan. Banjo Pickin’ Girl Machlyn Blair, Stacie Sexton dan Halley Watts USA – 2004 – 13 min Mengangkat kisah gadis muda dari Kentucky Timur yang berjuang menghadapi kematian ayahnya dan tekanan untuk terus membawa warisan musik lokal dan tradisi keluarganya. NB. Terima kasih bagi Anda yang telah membaca dan bersedia menyebarluaskan informasi ini. Boardwalk for $500? In 2007? Ha! Play Monopoly Here and Now (it's updated for today's economy) at Yahoo! Games. Pinpoint customers who are looking for what you sell. http://searchmarketing.yahoo.com/
[mediacare] Today: NAIF syuting video klip single TELEVISI
Guys... NAIF hari ini syuting videoklip mereka yang terbaru dari album TELEVISI lhooo... Judul single TELEVISI Hari Senin, 30 Juli 2007 Tempat Studio PSI, Jl. Pengadegan Timur Raya No.1 - dari Pancoran ke arah Cawang, putar balik ke arah Pancoran lagi di kolong Jl. Dewi Sartika (plang Kampung Melayu), kemudian masuk ke Jl. Pengadegan disamping Menara Saidah, terus saja sampai ketemu masjid warna hijau-putih. Belok kiri masuk Jl. Pengadegan Timur Raya. Studio PSI ada di kanan jalan, gedung warna abu-putih-merah.. atau ikuti plang SANDY untuk penunjuk jalan - Waktu Interview 16.00 - 19.00 wib (jangan telat yah..) Sutradara Anggun Talent Kak Seto, Indra Bekti, Indy Barends, Farhan, Dave Hendrik, Tantanowi Yahya, VJ Daniel So.. ditunggu ya.. Cheers, Tim Promosi EMI Music Indonesia - Music from EMI This e-mail including any attachments is confidential and may be legally privileged. If you have received it in error please advise the sender immediately by return email and then delete it from your system. The unauthorised use, distribution, copying or alteration of this email is strictly forbidden. If you need assistance please contact us on +44 20 7795 7000. This email is from a unit or subsidiary of EMI Group plc. Registered Office: 27 Wrights Lane, London W8 5SW Registered in England No 229231. -
[mediacare] Berita duka dari Jakarta
SHALLOM..SAUDARA KEKASIH TELAH KEMBALI KE PANGKUAN BAPA KITA TUHAN YESUS KRISTUS DI SURGA KEKASIH KITA.. BRIGJEN TNI AD (PURN) DRS ADOLF HERMAN MAMBU DI RUMAH SAKIT PERTAMINA JAKARTA IBADAH PELEPASAN JENASAH DI RSPAD JAKARTA DIMAKAMKAN DI BANDUNG JAWA BARAT JABATAN ALMARHUM: *SEKJEN PARTAI PEMBAWA DAMAI SEJAHTERA *KETUA IMASA (IKATAN MASYARAKAT SULAWESI UTARA) *KETUA PRESIDIUM KKK (KERUKUNAN KELUARGA KAWANUA) *PEMIMPIN UMUM REDAKSI NEWS DAMAI SEJAHTERA For of Him and through Him and to Him are all things, to whom be glory for ever. Amen (Romans 11:36) - Luggage? GPS? Comic books? Check out fitting gifts for grads at Yahoo! Search.
[mediacare] Intan Rengganis, juara Rock n Dut Lampun g dan Jabodetabek
SIARAN PERS Intan Rengganis, Juara Kompetisi Sprite DPlong Wilayah Jabodetabek dan Lampung Ribuan anak muda saksikan Ahmad Dhani dan Chintya Sari menobatkan jawara Rock n Dut wilayah Lampung dan Jabodetabek Bogor, 30 Juli 2007 Sabtu malam kemarin(28/7), ajang semifinal kompetisi menyanyi Rock n Dut Sprite DPlong untuk wilayah Jabodetabek dan Lampung digelar di Lapangan ABRI Sukasari, Bogor. Lima orang semifinalis unjuk kemampuan untuk memuluskan jalan mereka ke babak final. Kelima semifinalis tersebut adalah Nurlaila Agusina Liuw (Lala) dan Ferlisia Andini (peserta audisi di Lampung), Abdi Syarifudin (peserta audisi di Bekasi), Intan Rengganis (peserta audisi di Tangerang) dan Sisvana Multi Arvani (peserta audisi di Bogor). Pada malam semifinal tersebut Intan Rengganis, perwakilan dari wilayah Tangerang, berhasil keluar sebagai pemenang kompetisi Rock n Dut Sprite DPlong dan akan berkompetisi di babak final yang pada bulan September mendatang di Jakarta. Gadis kelahiran Jakarta, 18 tahun yang lalu ini lolos dari audisi di Bens Radio, Tangerang, dan berhak atas hadiah berupa uang tunai sebesar Rp. 5.000.000,- , sebuah handphone, dan merchandise dari Sprite. Intan Rengganis dan empat orang semifinalis lainnya terpilih dari 704 orang peserta audisi yang digelar di beberapa pusat keramaian dan stasiun radio lokal di wilayah tersebut sejak Juli 2007 lalu. Mereka berhasil lolos proses seleksi yang ketat oleh tim penilai yang terdiri dari Ahmad Dhani, Chintya Sari dan Tim Sprite. Dalam malam semifinal ini, para semifinalis berkompetisi secara live menyanyikan lagu Bebaskan, yang merupakan lagu tema Sprite DPlong ciptaan Ahmad Dhani. Penampilan mereka malam itu dinilai langsung oleh tim penilai, termasuk Ahmad Dhani dan Chintya Sari yang memberikan komentar di atas panggung usai penampilan para semifinalis. Perhelatan semifinal Sprite DPlong Sabtu malam itu diramaikan ribuan anak yang begitu antusias menyaksikan penampilan para semifinalis seraya mendukung jagoannya masing-masing. Untuk menonton acara ini para penonton cukup membeli satu botol Sprite seharga Rp 1.500,-. Penampilan Ahmad Dhani dan Chintya Sari pun berhasil mengajak seluruh pengunjung bergoyang dan bernyanyi dalam sensasi Rock n Dut malam itu. Selain itu berbagai stand dan permainan seru yang digelar di sekeliling lapangan juga dipadati pengunjung yang mengantri untuk mengadu kelihaian dalam berbagai permainan ketangkasan. Pengunjung yang beruntung juga memenangkan hadiah undian masing-masing berupa televisi, DVD player, dan handphone. Intan keluar sebagai pemenang karena ia dapat menyanyikan lagu Bebaskan yang menjadi lagu wajib dalam kompetisi ini dengan sangat baik, penampilannya di panggung sangat interaktif, dan yang terpenting, ia mampu menjiwai sensasi Rock n Dut yang diusung oleh ajang Sprite DPlong ini, ujar Weitarsa Hendarto, Marketing Manager Flavor PT Coca-Cola Indonesia. Selanjutnya, semifinal Sprite DPlong wilayah Jawa Tengah akan digelar di Lapangan JEC Jogjakarta pada tanggal 4 Agustus 2007 mendatang. Tentang Sprite Sprite adalah salah satu merek minuman sparkling (berkarbonasi) paling terkemuka di dunia. Di Indonesia Sprite diperkenalkan pada tahun 1975 dan kini menjadi salah satu minuman paling digemari di Indonesia. Sprite merupakan produk The Coca-Cola Company, dan di Indonesia diproduksi di 11 pabrik pembotolan. --- Untuk informasi lebih lanjut, silakan menghubungi: Arif Mujahidin Media Relations Manager Olivia Lestari Public Relations Executive Coca-Cola Indonesia Tel. (021) 5798 8200 Faks. (021) 574 0561 Email: [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED] Hanny/Dorte/Adwi Public Relations Associates Maverick Tel. (021) 727 89833 Faks. (021) 727 89834 Email: [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED] - Yahoo! Answers - Get better answers from someone who knows. Tryit now.
[mediacare] Caucus says governor candidates not serious on green issues
The Jakarta Post/Friday, July 27, 2007 (12:13:57 AM) Caucus says governor candidates not serious on green issues JAKARTA (JP): Activists from the Jakarta Environmental Caucus have questioned the gubernatorial candidates' commitment to the environment after neither turned up Wednesday evening to sign a contract on environmental policies. Their absence means the two candidates are yet to side with Jakarta's environment. It's a test of whether or not they are committed to improving the environment, said Dede Nurdin Sadat, the secretary general of the caucus. While shredding the contract prepared for Fauzi Bowo, the Caucus gave one week to Adang Daradjatun to sign after Adang sent his campaign team leader Igo Ilham to attend the event. The Caucus sent invitations to the candidates two days before the event, asking them to sign the contract stating, among other things, that the new governor must appoint a deputy on environmental issues and allocate at least 10 percent of the city budget for environmental protection programs. The contract also stated that the new governor should improve the city's air quality, public transportation, open and green spaces and resolve perennial flooding. (Adianto P. Simamora) - Park yourself in front of a world of choices in alternative vehicles. Visit the Yahoo! Auto Green Center.
Re: [mediacare] Pengangguran Meningkat, Biaya Hidup Meningkat, Lapangan Kerja Menurun
Ibu Muslim, Saya baru saja tiba di Houston datang dari JKT (2 minggu di Indonesia). Saya sempat melewati SMA 6 dimana Ibu Muslimin lulus SMA (kalau ini betul). Saya tamatan SMA XI (sekarang SMA 70 gabungan SMA XI dan SMA IX). Selama di JKT, ada 2 anggota milis bersama saya duduk makan nasi Padang bersama-sama mendiskusikan keadaan bangsa RI termasuk membicarakan kehebatan Ibu Muslimim dan juga membicarakan Prof. Sato Sasaki, Uda Radityo, Mas Satrio, Indonebia dll. Sampai sekarang, kita belum tahu siapa itu Ibu Muslimin. I respect your OPINI. I think you are so smart. But, nobody knows who you are. Remember, I was going to stop by your town, LA and again we still do not know if you are in LA or JKT or Siberia. The bottom line is: I was there in Indonesia to train Kopassus, observe Indonesia, watch beggars everywhere, see people driving Mercedes Benz, witness poor people's houses being destroyed, a Chinese killer captured, IPDN students being an asshole again etc. dll., dsb. and so forth. The number one in how to fix the NKRI problems: WE HAVE TO BE HONEST WITH OURSELVES. KKN exists because the people in the government are not being honest, STEAL STEAL STEAL duit rakyat sengsara. Sok haji hajian yang munafik. Scholar scholar yang demen mamerin sarjana-sarjana mereka, Dr. Ir. MBA., MPH., Ph.D., Drs., Ed.D. De.DDY., DLL., DSB., but.they still do not know how to fix NKRI problems. What is my point? Be honest, be honest.. Who are you? Let's fix Indonesia together. My contribution to NKRI? I trained KOPASSUS recently. Let's start with us first. Do something nice to NKRI and again be honest with ourselves. salam, sensei deddy mansyur university of houston www.uh.edu/shotokan www.houstonshotokan.com - Original Message - From: Hafsah Salim [EMAIL PROTECTED] To: mediacare@yahoogroups.com Sent: Sunday, July 29, 2007 11:48 AM Subject: [mediacare] Pengangguran Meningkat, Biaya Hidup Meningkat, Lapangan Kerja Menurun Pengangguran Meningkat, Biaya Hidup Meningkat, Lapangan Kerja Menurun Kalo kita bisa mendeteksi meningkatnya pengangguran, meningkatnya biaya hidup, dan menurunnya lapangan pekerjaan, seharusnya kemampuan mendeteksi ini dibarengi dengan kemampuan untuk menurunkan jumlah pengangguran, dan kemampuan untuk menurunkan biaya hidup, disertai kemampuan membuka lapangan pekerjaan. Kenyataannya, tidak ada usaha2 baik pemerintah, maupun LSM2 swasta yang berjuang untuk melakukan hal2 yang bisa mengatasinya. Kalo kita tahu bahwa pengangguran meningkat disebabkan oleh menurunnya lapangan pekerjaan akibat kaburnya para investor, wajarnya kita harus bisa mengundang lebih banyak investor dan mencegah kaburnya para investor. Tapi yang dilakukan MUI justru memeras investor untuk menyediakan dana bagi penyelenggaraan lingkungan kerja yang Islamiah. Padahal pabrik/kantor bukanlah mesjid atau pesantren yang harus Islamiah karena pabrik dan kantor harus memiliki lingkungan yang mendorong semangat bekerja bukan semangat beribadah. Urusan beribadah adalah urusan pribadi yang bisa dilakukan aktivitasnya diluar kantor atau diluar pabrik bukan justru ditempat bekerja. Seharusnya pemerintah dan swasta merumuskan penanganan kesemuanya ini bukan malah menyalahkan investornya yang kabur dan berusaha di-tahan2 dan di-ancam2. Satu contoh yang harus cepat ditangani pemerintah adalah menertibkan organisasi2 Islam yang bekerja dibidang tenaga kerja. Karena penyaluran tenaga kerja melalui organisasi2 Islam ini merusak sistem persaingan dalam tenaga kerja itu sendiri. Contohnya, tenaga kerja dari organisasi2 Islam menyaring tenaga kerja dengan persyaratan pengetahuan tentang agama Islam, membaca AlQuran dan menguasai bahasa Arab. Dilain pihak cara penyaringan ini, sama sekali tidak berguna untuk syarat bekerja. Apabila investor diberikan hak untuk menyaring tenaga kerjanya sendiri, tentu yang disaring adalah pengalaman kerjanya dan kemampuan bahasa Inggrisnya bukan bahasa Arabnya. Melalui MUI, para investor mengalami pemerahan periodik mulai dari setoran bulanan dalam mengundang team evaluasi lingkungan kerja yang islamiah, hingga memonopoli distribusi tenaga kerja yang juga harus islamiah. Hal inilah yang membuat masyarakat secara psikologis dipaksa untuk melamar pekerjaan melalui perantara organisasi2 penyalur tenaga kerja Islamiah ini. Akibatnya sama2 kita saksikan sendiri, kualitas produksi menjadi hancur, biaya meningkat, dan langganannya menurun. Sudah sejak 2 tahun sebelumnya, Pabrik Nike mengeluhkan tentang turunnya kualitas produksi dan naiknya biaya produksi akibat lingkungan yang Islamiah ini. Namun dari pihak pemilik pabrik tidak ada tanggapan yang menunjukkan perubahan malah makin anjlok baik produksinya maupun kualitasnya. Kita sama2 menyaksikan, Pabrik Sepatu Nike ini mengalami pukulan dalam penjualannya akibat kompetisi dari pabrik2 sepatu Cina, Jepang, India, Pakistant, dll. Kualitas produksi dari saingannya makin
Re: [mediacare] Re: Kekerasan atas Nama Agama
Benar apa yang disinyalir saudara Ambon, bahwa kekerasan berakar pada agama itu sendiri. Ada yang kurang dijelaskan selama ini dalam masalah agama dan kekerasan, yaitu bahwa agama (institusi: doktrin, hukum, lembaga, dll) terdapat nilai kekerasan. Hal ini kurang dijelaskan, karena pandangan dasar dalam agama bahwa agama itu pasti baik dan benar. Dengan begitu, melakukan kekerasan atas nama agama (baca: atas nama kebaikan dan kebenaran) pasti baik. Lantas apa masalahnya? kalau semua dilakukan atas nama kebaikan. Kejahatan kemanusiaanpun menjadi sah demi dan atas nama agama. Keberagamaan kita (terutama dalam konteks masyarakat plural) sudah harus ditinjau kembali (deskontruksi), agar kita menemulan kembali hakikat beragama (rekonstruksi) yang dapat menolong kita untuk hidup lebih beradab dan manusiawi. Para pengajar dan pembelajar agama harus merumuskan metode memahamai agama yang menolong orang memahami inti agama, dan bukan sekedar mengetahui agama secara doktrinal atau institusional. Salam, wedekabe RM Danardono HADINOTO [EMAIL PROTECTED] wrote: ** Inilah yang lucu. Agama di sembah-sembah seolah pembawa damai, rahmatan dsb, pembawa kasih... tetapi kenyataan di lapangan menunjukkan ketiga agama Ibrahim yang bersaudara ini selalu gebuk gebukan. belum cukupkah darah mengalir sejak sebelum abad pertengahan sampai sore ini? cappekk dehhh Salam danardono --- In mediacare@yahoogroups.com, Sunny [EMAIL PROTECTED] wrote: REFLEKSI: Kekerasan atas nama agama? Bila demikian halnya maka timbul pertanyaan: Mengapa organisasi-organisasi dan para petingginya tidak membuka mulut melarang perbuatan kekerasan atas nama agama? Mungkin saja akar kekerasan terletak dalam agama yang dianut jadi harus berlagak bisu, tuli dan buta. Alangkah kejam Sang Pencipta! KOMPAS Jumat, 27 Juli 2007 Kekerasan atas Nama Agama Azyumardi Azra Insiden ancaman yang kerap berujung kekerasan tampaknya masih berlanjut di negara ini. Kasus terakhir, 20 Juli, saat sekitar 2.000 orang datang ke Lembah Karmel, Puncak, memprotes pelaksanaan Konferensi Tritunggal Mahakudus yang diikuti sejumlah umat Katolik pada 24-29 Juli. - Need a vacation? Get great deals to amazing places on Yahoo! Travel.
[mediacare] numpang promosi moderator...
Kalau ada yang butuh fotografer, silakan langsung kontak... Mulyadi PM Natakusumah PM Photography http://www.freelancerandco.com/mulyadi.html Mobile (62)813.1033.5959 / (62)21.933.922.16 E-mail: [EMAIL PROTECTED] Regards, Mulyadi PM Natakusumah - Shape Yahoo! in your own image. Join our Network Research Panel today!
[mediacare] Sains Indonesia Sempat Lebih Hebat dari China dan India
Silakan saja sekarang China dan India (Chindia) lebih hebat dari Indonesia. Faktanya dulu mereka pernah tertinggal dari Indonesia. Duh, kenapa ya kok sekarang gantian kita yang tertinggal? Gimana cara mengejarnya? Yuk lihat jawabannya dan dikomentari bersama di www.netsains.com. Sayangi Indonesia! Ada 1001 Cara Sayangi Indonesia dengan Cara Sederhana!' http://sayangi-indonesia.web.id www.netsains.com Mempopulerkan Tulisan Ilmiah, Mengilmiahkan Tulisan Populer phone: 021 7155 8993 Merry Magdalena Reporter Harian Sore Sinar Harapan www.sinarharapan.co.id 021-3912360/61 Fax 021-3912370 - Moody friends. Drama queens. Your life? Nope! - their life, your story. Play Sims Stories at Yahoo! Games.
[mediacare] Dijual Seharga Rp 750 Juta
Refleksi: Obral! Obral! Dijual murah. Ayo bebaskan diri dari pada dijual. http://www.sinarharapan.co.id/berita/0707/28/nus01.html Dijual Seharga Rp 750 Juta Investor Amerika Kuasai Beberapa Pulau di Natuna Oleh Parlyn Manungkalit Kepulauan Riau - Dua pulau di Natuna yang sempat diisukan dijual oleh Muchtar kepada warga negara asing baru-baru ini, ternyata akan dibangun oleh investor asal Amerika untuk perhotelan dengan kawasan pariwisata resor. Menurut Tasfinardi, pembeli pulau-pulau itu yang dihubungi SH, Kamis (26/7) malam, investor asing dimaksud adalah Piter Timer. Ia sudah lama berinvestasi di Indonesia, antara lain membangun perhotelan dan kawasan resor di Pulau Nikoi, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau. Ditambahkan Tasfinardi, kedua pulau yang dibelinya dari Muchtar penduduk Desa Kiabu, Kabupaten Natuna, yakni Pulau Bawah dan Pulau Sangga dengan luas 99,7 hektare, berlokasi di Kecamatan Siantan Selatan, Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau. Sementara itu, harga pulau itu tidak sampai Rp 1 miliar. Namun, Tasfinardi enggan menyebutkan harga sebenarnya, sementara sumber mengatakan Rp 750 juta. Bukti kepemilikan tanah berupa 51 Alas Hak atas nama Muchtar dan beberapa saudaranya, diterbitkan oleh Camat Siantan Selatan pada November 2006. Kemudian Pengoperan hak dari Muchtar kepada Tasfinardi selaku pembeli, dibuat pada Notaris Sri Rahayu Sugeng, SH di Km 10 Jl DI Panjaitan -Tanjungpinang. Hal itu dibenarkan Sri Rahayu melalui suaminya, Agus Susato SH kepada SH, ketika dikonfirmasi beberapa waktu lalu. Agus Susanto menyampaikan, surat yang dikeluarkan Notaris bukan Akte Jual Beli, tapi merupakan Pengoperan Hak karena bukti kepemilikan tanah masih Alas Hak. Tasfinardi yang menurut sumber telah bermukim di Kijang, Kecamatan Bintan Timur, Kabupaten Bintan, mengakui hal itu. Setelah kedua pulau dibuat atas namanya sebagai pemilik, ia pun mencari investor dan bertemu dengan Piter Timer di Bintan. Mereka kemudian sepakat membangun Pulau Bawah dan Pulau Sangga sebagai kawasan pariwisata resor, dalam bentuk Penanaman Modal Asing (PMA). Menurut Tasfinardi, Permohonan Izin PMA, sudah diajukan ke pemerintah Indonesia di Jakarta, begitu juga untuk mendapatkan Izin Prinsip tentang penggunaan tanah dan peruntukannya telah diajukan kepada Gubernur Kepri. Dalam proses, ucap Tasfinardi pada SH lewat telepon seluler, Kamis malam. Tapi, dia tidak bersedia mengungkapkan bentuk kerja samanya dengan investor Amerika, demikian pula jumlah investasi yang direncanakan. Muchtar Meninggal Dikatakan, baik oleh Tasfinardi maupun pihak Notaris Sri Rahayu bahwa Muchtar (67), sang penjual pulau itu telah meninggal dunia pada Jumat (6/7) lalu, di Tanjungpinang. Nelayan tradisional itu meninggal dunia di rumah saudaranya di Tanjungunggat tak lama setelah datang dari Desa Kiabu-Siantan-Natuna. Ia tiba-tiba sakit dan menghembuskan napas terakhir, meskipun sempat dilarikan ke Rumah Sakit Umum. Sejak penjualan pulau terungkap, Muchtar (alm) dengan Tasfinardi dan Notaris Sri Rahayu dipanggil berbagai pihak pemerintah untuk klarifikasi tentang Pengoperan Hak atas pulau. Ketiganya berulang kali memberikan keterangan kepada aparat Pemkab Natuna, Gubernur Kepri, Gubernur Lemhanas, tim Departemen Dalam Negeri, petugas BIN dari Jakarta serta Intel Kepolisian.
[mediacare] Re: kristen yang menakutkan umat islam atau islam yang justru menakutkan..?
Tempat ibadah umat lain memang menakutkan CUMA buat umat Islam YANG RENDAH DIRI (kalau Lembah Karmel dimaksud sama dengan Biara Karmel, artinya tempat itu sudah saya dengar keberadaannya bahkan ketika saya masih SD! Masya Allah. kok Sabili baru sempat ngutak-ngutik sekarang! Kemana aja?) I. --- In mediacare@yahoogroups.com, ferry irawan [EMAIL PROTECTED] wrote: bagi umat Islam.., tempat ibadah kristen - katolik adalah tempat yang menakutkan dan mengancam keradaannya.. :
[mediacare] Artikel KabarIndonesia Diseminarkan
Sumber: http://www.kabarindonesia.com/berita.php?pil=13dn=20070729235048 ARTIKEL KABARINDONESIA DISEMINARKAN Oleh : Redaksi-kabarindonesia 29-Jul-2007, 23:50:48 WIB - [www.kabarindonesia.com] KabarIndonesia - Rangkaian artikel bersambung karya Wilson Lalengke telah terpilih sebagai salah satu makalah yang diseminarkan pada simposium nasional di Jakarta yang diselenggarakan oleh Departemen Pendidikan Nasional baru-baru ini. Artikel bertajuk NEGARA INDONESIA: Benarkah Ia Eksis? yang dipublikasikan melalui koran online KabarIndonesia di www.kabarindonesia.com telah menarik perhatian panitia seminar dan beberapa kalangan lainnya sehingga pihak Depdiknas mengundang penulisnya untuk hadir dan mempresentasekan artikel dimaksud pada simposium yang berlangsung tanggal 25 26 Juli lalu bertempat di Hotel Bumikarsa Bidakara, Jl. Gatot Subroto, Jakarta. Artikel bersambung yang ditayangkan oleh KabarIndonesia sebanyak 10 bagian dibulan April lalu itu sesungguhnya lebih banyak berbicara tentang keberadaan kontemporer bangsa Indonesia sebagai sebuah negara sesuai teori negara modern yang dikemukakan oleh Matt Rosenberg, seorang ahli geografi dari Amerika. Sehubungan dengan esensi tema simposium yang berkaitan dengan pendidikan, artikel-artikel tersebut diformulasi ke dalam bentuk makalah ilmiah dengan perubahan judul menjadi PENDIDIKAN: Mengapa Negara Membutuhkannya? Walaupun dalam makalahnya Wilson lebih banyak membahas tentang hal-hal yang berkenaan dengan kenegaraan dibandingkan dengan masalah pendidikan, namun demikian ada keyakinan kuat yang bersandar pada idealisme makalah tersebut bahwa untuk mengerti betapa pentingnya pendidikan, perlu pengungkapan dan kajian mendalam tentang persoalan kenegaraan Indonesia secara makro, yang pada hakekatnya lebih disebabkan oleh ketidak-seriusan negara dalam mengurus dunia pendidikan di nusantara. Alur pemikiran ini juga diharapkan akan memperkaya khazana pikir kita dalam menyikapi segala problematika kehidupan kenegaraan bangsa Indonesia, yang pada akhirnya bermuara pada sebuah kesadaran bahwa pendidikan untuk semua merupakan kunci utama yang perlu dibenahi bila kita ingin membangun negeri kita menuju cita-cita proklamasi negara Indonesia. Dalam makalahnya, Wilson Lalengke yang tampil sebagai undangan pemakalah dari Utrecht University, The Netherlands, tetap mempertahankan penggunaan gaya berbahasa populer, yang mungkin agak menyimpang dari kaidah penulisan sebuah makalah ilmiah. Hal itu lebih disebabkan karena penulisnya mengadopsi secara utuh seluruh rangkaian artikel yang masih dapat dilihat di arsip berita www.kabarindonesia.com sebagai materi berita konsumsi publik. Menurut Wilson, penyampaian pesan pada karya tulis ilmiah dengan menggunakan gaya bahasa masyarakat luas ini tetap dipertahankan lebih kepada keinginan untuk mendekatkan isi pesannya kepada siapa saja yang ingin mengetahui lebih banyak tentang apa yang menjadi topik bahasan makalah ini, tanpa memandang latar belakang pendidikannya, apakah berpendidikan tinggi maupun bagi mereka yang hanya bisa baca-tulis. Oleh para pembahas dan peserta seminar, makalah Wilson yang menjadi salah satu bahasan di kelompok lintas pilar (cutting cross) dianggap bias dari alur bahasan umum dalam simposium nasional tersebut. Namun diakui bahwa makalah ini justru amat penting ditampilkan sebagai refleksi bagi para peserta dan pengambil kebijakan pendidikan, karena makalah itu merupakan potret carut-marut negara Indonesia yang tidak diulas oleh pemakalah lainnya. Makalah ini memaparkan fakta-fakta yang harus menjadi perhatian semua pihak, terutama pemerintah, dalam rangka memberdayakan seluruh rakyat Indonesia melalui education for all, dan oleh karenanya saya sangat mengapresiasinya, demikian tanggapan Dr. Putu Kertiniasih, MA sebagai pembahas makalah ini. Suasana pembahasan makalah Sdr. Wilson yang dimoderatori oleh Prof. Dr. Sonhadji, MA berjalan dengan hangat dan bersemangat walaupun berlangsung dijadwal siang hari menjelang istrahat makan siang. Hal ini terutama disebabkan oleh tema makalah yang cenderung provokatif, diluar koridor bahasan materi pokok yang umumnya hanya menampakkan program dan perkembangan pendidikan yang baik-baik saja. Para peserta sangat antusias baik dalam mendengarkan presentase singkat maupun dalam memberikan respon atas apa yang telah dipaparkan pemakalah. Sayang sekali, waktu presentase dan pembahasan yang hanya 50 menit, menyebabkan banyak peserta tidak mendapat kesempatan yang cukup untuk mengajukan pertanyaan atau pendapat mereka. Namun satu hal yang pasti, bahwa pemikiran dan idealisme kritis harus terus disuarakan dan digaungkan agar pelaksanaan pembangunan pendidikan kita tetap berjalan dengan dinamisasi yang tinggi dan bermanfaat. Tentu saja, ide inovatif lainnya dari banyak pakar di forum simposium yang dihadiri oleh para pakar penelitian dan pembesar perguruan tinggi se-Indonesia itu akan
[mediacare] NAMA PEMENANG Lomba Foto Pendidikan 2007
STOP PRESS Pemenang Lomba Foto Pendidikan 2007 30 Juli 2007 Jurnalnet.com: Puji syukur kami panjatkan pada Tuhan Yang Maha Esa bahwa penyelenggaraan Lomba Foto Pendidikan 2007 berjalan dengan lancar. Penyelenggaraan acara ini merupakan dalam rangka Hardiknas 2007, Pusat Informasi dan Humas (PIH) Depdiknas bersama Forum Wartawan Pendidikan (FORTADIK). selengkapnya http://jurnalnet.com/konten.php?nama=AduanPublikop=detail_aspirasi_aduan_publikid=173 - Got a little couch potato? Check out fun summer activities for kids.
[mediacare] Sekolah Gratis
Dear All, Kalau kenal atau mengetahui ada anak miskin atau dari golongan kurang mampu, lulus SD (berijasah) tetapi tidak dapat meneruskan ke SMP, umur max 18 tahun, tinggal di Jakarta Selatan, dapat menghubungi Ibu Ade, Pancoran Timur VIII no. 4B Jakarta 12770 telp. 7990412 HP. 085691500258, untuk selanjutnya akan disurvei, Insya Allah tahun ini akan dibuka sekolah rakyat (SMP terbuka) gratis di Jakarta Selatan khusus untuk anak miskin dan dari golongan tidak mampu. Smuanya free, selama 3 tahun, bahkan (kata bu ade) peralatan sekolahpun diberikan cuma2. Btw, smua guru disana, tidak dibayar. Sekolah ini sedang membutuhkan guru angklung. Mohon bantuannya jika ada yg ingin menjadi volunteer. Thx,
[mediacare] Pernyataan SIkap PB HMI
SIKAP PB HMI CALON INDEPENDEN DAN PAKET UUD POLITIK Terkait dengan berbagai kondisi yang mengemuka seputar paket UU politik dan calon independen yang diloloskan oleh Mahkamah Konstitusi (MK), PB HMI memiliki beberapa pandangan bahwa asumsi calon independen lahir karena banyaknya potensi politik warga negara yang terabaikan oleh lembaga jalur aspirasi politik (Partai politik). Independen dapat diartikan bebas dari intervensi kelompok politik atau golongan tertentu, tetapi bukan berarti individu. Independen harus lebih diperluas sebagai lembaga sosial masyarakat yang terbangun atas kesamaan visi dan misi yang diakui secara hukum. Jika wacana pengumpulan KTP (Kartu Tanda Penduduk) dijadikan sebagai acuan tunggal mengusung calon independen maka dengan sendirinya negara mengabaikan asas kebersamaan dan berserikat. Mengukur kepentingan individu yang tidak melembaga sangat sulit, karena membangun negara tidak cukup hanya dengan perasaan, melainkan strategi dan taktik yang diatur berdasarkan hukum dan dapat dievaluasi secara berkesinambungan. Oleh karena itu pengumpulan KTP pada setiap daerah untuk mengusung figur independen tidak mencerminkan proses demokrasi, akan tetapi justeru memberikan pembelajaran politik sesaat karena partisipasi politik yang dilakukan sangat syarat dengan perasaan individu. Tidak ada ukuran ketegasan hukum yang dapat mengawal proses pengambilan kebijakan pembangunan jangka panjang. Namun demikian dengan dibolehkannya calon independen dalam Pilkada ini memberi kesempatan bagi calon-calon pemimpin yang tidak terakomodir lewat partai politik. Akan tetapi pemerintah tidak dapat begitu saja melepaskan persoalan ini. Keputusan MK harus dibarengi dengan upaya-upaya pemerintah untuk menciptakan regulasi yang kondusif dan suasana perpolitikan yang sehat dan efektif. Untuk itu terkait situasi ini PBHMI memiliki sikap antara lain : 1. Mendukung sepenuhnya putusan Mahkamah Konstitusi (MK) tentang calon independen, sepanjang tujuannya mengarah pada efektifitas regulasi politik dan pemerintahan bangsa yang demokratis, adil dan merata berdasarkan pancasila dan UU 1945 2. Meminta kepada Partai-partai politik untuk arif dan bijaksana dalam merespon putusan MK, sehingga putusan ini tidak dianggap mengkebiri peran partai politik 3. Pemerintah harus segera mengeluarkan Perppu yang mengakomodir putusan MK agar tidak melahirkan kebingungan dan perdebatan yang luas akibat putusan MK di setiap daerah 4. Mendesak DPR untuk melakukan revisi terhadap UU no 32 tahun 2004 tentang pemerintahan daerah. 5. Dalam paket RUU UU politk tentang pemilihan presiden seharusnya disatukan dengan UU yang mengatur pilkada . Karena bicara tentang eksekutif, maka dari pusat sampai kedaerah harus diatur oleh regulasi yang sama. Jadi kedepan pemilihan Presiden dan kepala daerah diatur dalam satu UU. 6. Untuk regenerasi legeslatif kedepan harus ada pembatasan umur calon anggota legislative maksimal umur 55 tahun yang berlaku pada semua tingkatan mulai dari Kabupaten/Kota, Propinsi sampai Pusat, agar regenerasi dalam partai politik pun dapat berlangsung ecara sehat dan efektif Demikian pernyataan ini kami sampaikan, semoga harapan menciptakan iklim demokrasi bangsa yang adil dan merata dapat tercapai serta diridhoi oleh Allah SWT. Billahitaufiq walhidayah Wassalamu alaikum Wr.Wb. Jakarta, 30 juli 2007 PENGURUS BESAR HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM Dto Dto Dto FAJAR R ZULKARNAEN MINARNI KETUA UMUM SEKRETARIS JENDERAL - Yahoo!7 Mail has just got even bigger and better with unlimited storage on all webmail accounts. Find out more.
[mediacare] Re: Suharto dan dosa2nya
Bagi saya Suharto adalah dua kebuasan manusia yg dimiliki oleh Hitler dan Ferdinand Marcos ! soal keserakahan korupsi dan pembunuhan masal Suharto bukan lagi rahasia sejarah hitam Indonesia, tetapi sudah menjadi coretan dunia, bisa dibaca dan dilihat semua mata, kalaupun hingga saat ini Suharto tidak bisa disentuh oleh hukum karena semua pilar2 hukum masih dalam cengkraman kekuatan nya, tubuh Suharto memang terbujur sakit, tetapi kekuatan2 nya masih menguasai setiap sendi pemerintah dan militer Indonesia. Suharto seharusnya sudah mati dipenjara karena dosa2nya yg telah membunuh hampir 1 juta rakyat Indonesia yg tak berdosa (1965), disamping pembunuhan lebih dari 1/4 populasi di Timor Timur. Kapan Suharto bisa diadili dan akhirnya masuk penjara? NEVER! Suharto akan mati diatas pembaringan yg hangat dan nyaman, bukan dibalik terali besi yg seharusnya digunakan utk kriminal sekaliber dia. Indonesia dengan segala kemunafikan serta jiwa korupsi yg sulit dihapuskan tak akan berhasil menegak kan hukum nya terhadap kekejian Suharto, Indonesia bangsa yg mudah melupakan peristiwa sebesar apapun, mudah memaafkan dosa2 pemimpin nya, mudah di sogok moral nya, ini terbukti dari penanganan2 Kejagung dalam menyelesaikan kasus Suharto dan keluarganya yg makan waktu ber tahun2 tanpa hasil yg nyata. Salam omie Marcopolo [EMAIL PROTECTED] wrote: ---Original Message--- Subject: [wahana-news] Aliansi Masyarakat Adili Soeharto dan Kroninya Tulisan ini juga disajikan dalam website http://perso.club-internet.fr/kontak) Catatan A. Umar Said Aliansi Masyarakat Adili Soeharto dan Kroninya Akhir-akhir ini banyak di antara kita yang membaca berita di koran dan majalah Indonesia, atau mendengar dari televisi, tentang akan dibukanya perkara Soeharto dalam sidang pengadilan negeri Jakarta berkaitan dengan dugaan bahwa berbagai yayasan Soeharto telah disalahgunakan untuk mengumpulkan - dengan cara-cara licik dan licin sekali ! harta haram dalam jumlah yang besar sekali. Di samping itu, kita juga sering membaca atau mendengar berita tentang akan diperiksanya berbagai kasus Tommy Soeharto. Berita-berita ini menunjukkan, untuk kesekian kalinya, bahwa masalah korupsi (dan pelanggaran HAM!!!) Soeharto beserta keluarganya masih tetap merupakan masalah besar nasional yang perlu diselesaikan secara tuntas. - Get the free Yahoo! toolbar and rest assured with the added security of spyware protection. - Moody friends. Drama queens. Your life? Nope! - their life, your story. Play Sims Stories at Yahoo! Games.
[mediacare] The Police Night at Radio Utan Kayu
Rock in Rabu, 1 Agustus 2007 The Police adalah anugerah terbesar tahun 80-an, mengorbit dalam konstelasi rock dengan modal memungut warisan musik punk, reggae, pop dan rock, hingga bisa jadi jawara di kelas new wave. Tapi perjalanan Sting, Andy Summers dan Stewart Copeland ini berhenti di tahun 1984. Sejak itulah karir Sting membesar sementara The Police tetap absen dalam jagad rock. Menandai 30 tahun berdirinya The Police, kelompok ini bersatu kembali menjalani serangkaian tur dan melepas album kompilasi hits terbaik mereka. Rock in Rabu edisi 1 Agustus 2007 menghadirkan perjalanan The Police bersama penikmat The Police sekaligus vokalis Dewa, Once. Simak di FM 89.2 Radio Utankayu pukul 22-24, bersama Hilman dan Gigin.
[mediacare] Windede dot Com: PORNOGRAFI KANTOR
KANTOR Gubernur Kaltim tiba-tiba heboh. Bukan karena temuan kasus korupsi seperti kehebohan yang sudah-sudah. Tetapi karena situs porno. Hah! Situs porno? Apa hubungannya dengan kantor gubernur? Kisah bermula dari leletnya jaringan internet. Beberapa pegawai di Pemprov Kaltim yang memang membutuhkan akses ke dunia maya untuk pekerjaannya, mengeluh karena untuk browsing satu halaman website berisi teks saja perlu waktu sampai seperempat jam. Akses ke email semacam Yahoo atau Gmail lebih payah lagi. Padahal, bandwith yang terpasang lebih dari memadai. Masalah akhirnya merembet ke sana kemari. Website milik Pemprov Kaltim ikut-ikutan down. Tak ter-update dengan data terbaru. Begitu pun beberapa website lain yang dikelola pemerintah. Penelusuran dilakukan. Ternyata, jaringan diserang virus yang jumlahnya ratusan. Virus-virus itu menginfeksi terutama sekali server, jantungnya jaringan internet pemerintah yang dibangun dengan anggaran Rp 2,34 miliar, dan terhubung ke ratusan komputer baik di kantor gubernur maupun kantor badan dan dinas-dinas itu. Dari soal serangan virus itulah kehebohan terjadi. Sebab kemudian dipastikan, virus-virus tersebut berasal dari akses gelap ke situs-situs porno. Pelakunya siapa lagi kalau bukan pegawai kantor gubernur sendiri. Jumlahnya tidak sedikit. Log history menunjuk ke hampir semua komputer yang ada di biro-biro kantor pemerintah provinsi ini. Gambar dan video mesum diunduh pada jam kerja. Lantas ditontoni para (oknum) abdi negara yang sehari-hari tampak gagah dan penuh wibawa. *** Materi pornografi memang semakin mudah didapat. Bukan saja lewat internet. Teknologi pembagi data seperti bluetooth pun telah memudahkan sharing file apa saja, termasuk yang mesum-mesum, dari ponsel satu ke ponsel lain. Sebutlah satu contoh; sehari setelah berita tentang video porno anggota DPR RI Yahya Zaini dengan artis dangdut Maria Eva muncul di koran dan televisi, rekaman saru itu sudah beredar ke ratusan ribu ponsel penduduk Indonesia. Mungkin ini sudah bawaan manusia; selalu ingin tahu, termasuk bagaimana ketelanjangan orang lain (dalam pengertian sesungguhnya) ditampilkan. Rasa ingin tahu itu bisa melebihi batasan apapun. Entah atas nama ilmu pengetahuan, misalnya lewat penelitian anatomi tubuh, atau sekadar pikiran kotor. Yang terjadi di kantor gubernur itu adalah buah dari pikiran kotor. Dulu, demi menyalurkan rasa ingin tahu untuk tidak menyebutnya pemuasan nafsu berahi, orang harus membeli majalah-majalah bokep impor yang beredar secara rahasia. Atau video-video berlabel BF yang meski relatif lebih mudah dibeli, tetap perlu sedikit keberanian untuk mendapatkannya. Sekarang, internet merevolusi cara-cara konvensional itu. Gambar atau video porno bisa diunduh setiap waktu. Bahkan sambil seolah-olah bekerja. Kalau dulu video porno yang terkenal selalu diperankan artis-artis Barat dan Jepang, saat ini pornografi di internet sudah dipenuhi pelakon dalam negeri. Model-model bugil Indonesia menghias situs-situs porno gratisan. Belum lagi bursa video amatiran yang biasanya direkam untuk kepentingan pribadi (seperti kasus Yahya Zaini) namun belakangan tersebar. Daftar pemeran asal Indonesia sangat lengkap. Dari pejabat sekelas kepala daerah sampai anak ingusan di pelosok Tanjung Palas, Bulungan, di utara Kaltim sana. Artinya, masalah bukan hanya terjadi pada betapa mudahnya materi pornografi diperoleh, tetapi juga ke-nyelenehan sebagian orang menyikapi teknologi, dengan merekam sendiri kecabulan yang, lepas dari urusan patut atau tidak patut, sungguh merupakan wilayah pribadi. *** Suatu hari, di sebuah seminar yang saya hadiri, seorang nara sumber yang hendak presentasi keliru membuka folder tempat file presentasinya disimpan. Folder yang terbuka justru berisi koleksi gambar-gambar wanita bugil. Setelah sempat beberapa detik tersuguh di layar, dan lantas menimbulkan gemuruh gumam orang seisi ruangan, si nara sumber langsung menutup folder itu, lantas dengan muka merah dan tampak berusaha tetap tenang dia buru-buru bilang; maaf, yang biasa pakai komputer ini asisten saya. Peserta seminar hanya mesem-mesem. Apa yang terjadi di Kantor Gubernur Kaltim sebenarnya terjadi juga di institusi mana pun, yang harus tergagap-gagap menghadapi dampak keterbukaan jagat cyber yang tanpa sekat. Sebuah penelitian di Jakarta menyimpulkan 94 persen pengguna internet pernah mengakses situs porno di awal-awal perkenalannya dengan dunia maya, dan 62 persen di antaranya masih tetap mengakses bahkan menjadi pelanggan tetap situs-situs saru. Hebatnya lagi, dari 62 persen itu, 36 persennya adalah responden wanita! Rata-rata mereka mengakses situs porno sembunyi-sembunyi, di sela pekerjaan kantor dan di luar pengawasan atasan. Mereka juga menjawab bahwa ulah itu menjadi mungkin karena lay out meja-meja di ruang kerja kantor mereka dibuat private, di mana tak ada
[mediacare] berita berpolitik.com: Gempuran Berikutnya Untuk Adang-Dani: Tidak Beretika
http://www.berpolitik.com/news.pl?n_id=6623c_id=21g_id=290 Senin, Jul 30, 2007 13:30 Gempuran Berikutnya Untuk Adang-Dani: Tidak Beretika - berpolitik.com * (berpolitik.com):* Kampanye Pilkada Jakarta mulai sengit. Akan tambah seru jika kedua kandidat mulai memperdebatkan rencana lawan dalam membangun Jakarta lima tahun ke depan. SETELAH dibombardir dengan isu ingin menegakkan Syariat Islam, pasangan Adang-Dani tampaknya bakal dihujani dengan tudingan tak beretika. Pembingkaian ke arah itu mulai terlihat dari sejumlah rilis yang dikumandngkan pihak Fauzi-Bowo dua hari terakhir ini. Pembingkaian tak beretika ini sepertinya hendak mengaitkan memori publik dengan kejadian sebelumnya dimana ada anggota PKS yang ditengarai telah membawa lari Daftar Calon Tetap Pilkada Jakarta. Jembatan penghubung yang dipakainya adalah adanya seorang pelaku yang tertangkap tangan tengah menurunkan spanduk bergambar Fauzi-Prijanto. Pelaku ini ditengarai merupakan orang suruhan salah satu tim sukses Adang-Dani. Selain itu, tim sukses Fauzi-Prijanto juga menyoal adanya serbuan oleh massa kampanye Adang-Dani ke markas besar mereka di bilangan Diponegoro, Jakarta Pusat. Mereka menyatakan, tindakan massa pendukung Adang-Dani sebagai sesuatu yang melecehkan dan tidak memberikan pembelajaran politik ke warga. Tim Adang-Dani jelas tak terima dengan tudingan ini. Mereka kabarnya bakal menuntut tim kampanye Fauzi-Prijanto dengan tuduhan telah mencemarkan nama baik. Ini terkait dengan pengakuan pelaku pencopot spanduk Fauzi-Prijanto dihadapkan Panwasda. Menurut pelaku, dirinya dipaksa tim Fauzi-Prijanto untuk mengakui bahwa pencopotan itu dilakukan atas suruhan tim Adang-Dani. Padahal, menurut dia, pencopotan itu sejatinya merupakan inisiatif dirinya sendiri karena motif ekonomi (dijual). Tim Adang-Dani juga menyampaikan bantahan bahwa pihaknya telah menyerang kantor pemenangan Fauzi-Prijanto. Kata mereka, massa yang tampak bergerombol di depan kantor Fauzi-Prijanto sebenarnya tengah terjebak kemacetan lalu lintas. Arak-arakan massa itu tengah dalam perjalanan menuju lokasi kampanye. *Meredam Spanduk Adang-Dani?* Apa sasaran dari pembingkaian ini? Jika menilik rangkaiannya, pembingkaian kampanye Adang-Dani sebagai pasangan tak beretika sepertinya untuk meredam gempuran spanduk-spanduk relawan oranye yang isinya memang langsung menohok ke Fauzi Bowo dan partai pendukungnya. Spanduk-spanduk yang berbunyi antara lain *Banyak partai=banyak kepentingan=banyak tagihan=..oh seram*, *Hasrat kuasa nan membawa, birokrat pun dibawa-bawa*, *John Travolta makan kue cucur, Jakarta Makin ancur. Ahlinya Kemane?, *,*Makan Kerang di Sumur Batu, Lu Curang gaya Orde baru* rupanya telah membuat merah kuping Fauzi dan para pendukungnya. Untuk menangkalnya, ada pemberitaan yang menyebutkan warga Jakarta merasa isi-isi spanduk itu sebagai sesuatu yang ngawur, mendeskriditkan pihak lain dan mengundang potensi konflik.Ini sudah *black campaign*, seru Arbi Sanit sebagaimana dikutip Warta Kota (30/7). Namun dalam sebuah blog (*Andin*http://alveta.blogspot.com/), slogan-slogan dalam spanduk relawan oranye dinilai lebih asyik ketimbang spanduk-spanduknya Fauzi-Bowo yang dibilanngya jadul. Tapi bagi tim Fauzi-Prijanto, spanduk-spanduk tersebut dinilai provokatif, bisa menimbulkan konflik dan mengundang masalah hukum. Tak heran jika beberapa hari sebelumnya Sutiyoso juga menyerukan agar kedua belah pihak tidak saling ejek karena hal itu bisa mengundang konflik horizontal. Bagi Adang-Dani, desakan Sutiyoso ini tak ubahnya buah simalakama. Jika dituruti, mereka dipastikan bakal kehilangan amunisi untuk menggempur Fauzi-Bowo. Apalagi, spanduk-spanduk relawan oranye sepertinya memang diarahkan kelompok pemilih muda yang lebih terbuka dalam berpikir dan bersikap. Namun, jika tak dituruti, tudingan tak beretika dipastikan bakal terus digulirkan. *Berejek-ejeklah Soal Kebijakan Publik* Di lain pihak, seruan agar tidak saling ejek yang dilontarkan Sutiyoso sebenarnya tak relevan. Yang namanya kampanye politik, saling mengejek pihak lawan bukanlah pantangan. Apalagi, kalau subtansi ejekan itu terkait dengan posisi kebijakan dalam pembangunan Jakarta. Dapat dibayangkan, serunya, jika Fauzi-Prijanto merespon kontrak politik yang dibuat Adang Dani dengan JRMK dan UPC. Dalam kontrak politik itu, Adang-Dani berjanji akan melakukan moratorium penggusuran kampung-kampung miskin, setidaknya dalam 5 tahun ke depan (baca isi kontrak politik ini selengkapnya: di sinihttp://www.berpolitik.com/news.pl?n_id=6622c_id=4g_id=5%3Cu). Fauzi-Prijanto bisa saja melabel Adang-Dani sebagai pahlawan kesiangan, pelestari kemiskinan atau pula penjual kemiskinan dan sekaligus menunjukkan apa yang mereka akan lakukan sebagai ahlinya untuk menata pemukiman kumuh tersebut. Sebaliknya, jika Fauzi tak juga merespon, Adang-Dani bisa mulai mengkampanyekan Fauzi-Prijanto sebagai si tukang gusur, misalnya. Dalam hal kontrak politik, Adang-Dani memang cukup agresif. Mereka juga membuat kontrak
[mediacare] DICARI! Officer Penggalangan Dana Publik
DICARI! Officer Penggalangan Dana Publik Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI - Friends of the Earth Indonesia) adalah forum ornop dan organisasi masyarakat terbesar di Indonesia dengan 25 perwakilan di 25 propinsi dan lebih dari 430 organisasi anggota. WALHI bekerja untuk transformasi sosial, kedaulatan rakyat, dan keberlanjutan kehidupan. WALHI tidak menerima pendanaan dari korporasi melainkan melakukan penggalangan keanggotaan dan dana dari publik. Selengkapnya, kunjungi: http://www.walhi.or.id Gambaran pekerjaan: Kami memberi kesempatan yang sama kepada pelamar perempuan dan laki-laki tanpa pembedaan umur maupun suku. Posisi staf permanen (full-time), durasi kerja: 5 hari/minggu dgn 8 jam/hari. Kami menyediakan gaji, asuransi kesehatan, dan 12 hari cuti per tahun. Kerja dilakukan bersama Tim Penggalangan Sumber Daya WALHI dengan target mengelola berbagai upaya progresif dalam penggalangan sumber daya publik. Penggalangan Sumber Daya WALHI bertujuan membangun gerakan lingkungan hidup yang berbasis dukungan publik. Posisi ini merupakan kesempatan membangun keahlian mengelola program dan pengembangan kapasitas dalam penggalangan dukungan publik bagi sebuah jaringan nasional yang terus berkembang dan memberi kontribusi kepada gerakan sosial, lingkungan hidup dan HAM. Kriteria Profesional: PENTING DAN MENDASAR: Memiliki kemampuan dan minat dalam perencanaan, pelaksanaan, monitoring, dan evaluasi program penggalangan dukungan publik (donatur reguler dan relawan) sebuah jaringan nasional, termasuk program pengembangan kapasitas dan perangkat pendukungnya. Memiliki kemampuan dan inisiatif dalam mengembangkan strategi penggalangan dukungan (donatur dan relawan) yang mencakup komunikasi strategis (layanan informasi dan kegiatan publik) serta berbagai metode penggalangan dana dan kampanye (direct mailing, direct dialogue, kotak donasi dsb), kampanye publik dan perawatan hubungan (relations maintanence) serta pengembangan kapasitas (pelatihan). Senang bergaul dan beraktivitas, berwawasan luas, dan mendapatkan energi positif dan kreatif dengan bertemu, menjaga komunikasi dan hubungan baik dengan banyak orang. Kreatif, inovatif dan berwawasan luas dalam mencari sumber sumber penggalangan sumber daya WALHI. Mampu memberi input strategis dan berkeinginan untuk belajar pengembangan strategi penggalangan sumber daya WALHI. Mampu berkontribusi pada perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi upaya peningkatan kapasitas administrasi dan pengelolaan program serta pangkalan data dukungan publik sebuah jaringan nasional. Mampu bekerja dalam tim dengan semangat solidaritas, keadilan, profesional, aktif dan kreatif. Berkomitmen kepada gerakan sosial yang berbasis masyarakat dan sejalan dengan nilai-nilai WALHI. Mampu bekerja berdasarkan tenggat waktu dan bekerja dibawah tekanan dengan tingkat supervisi minimum. Mempunyai komitmen terhadap semangat kemandirian dan akuntabilitas organisasi serta gerakan publik. Mampu berkomunikasi secara informal dalam Bahasa Inggris baik lisan maupun tulisan. Mampu menggunakan program Microsoft Excel, Word, Power Point, Eudora atau Outlook Express dan mampu menggunakan internet dalam meningkatkan efektifitas kerja. HARAPAN: Lulusan Min D3 jurusan Komunikasi atau Marketing Berpengalaman dalam mengelola layanan publik, kegiatan publik (events exhibitions), metode direct marketing (direct mailing, direct dialogue, kotak donasi, dll) Nyaman bekerja dalam tim dan lingkungan kerja yang non-formal. Siap melakukan perjalanan untuk mendukung kerja jaringan WALHI. Secara pribadi sejalan dengan tujuan-tujuan WALHI, yaitu transformasi sosial, kedaulatan rakyat, dan keberlanjutan kehidupan. Berminat? Kirim dokumen di bawah ini via e-mail ke [EMAIL PROTECTED]: Surat lamaran singkat menyebutkan kualifikasi sesuai dengan daftar kriteria di atas Informasi kontak dari 2 orang perekomendasi yang dapat dihubungi via telepon Curriculum Vitae (CV) Lowongan ini ditutup Jumat, 31 Agustus 2007. Untuk informasi lebih lanjut, dapat menghubungi: Helvi Lystiani Manajer Penggalangan Sumber Daya Eksekutif Nasional WALHI Email Helvi Lystiani '); // -- Email Helvi Lystiani Telepon kantor: +62-(0)21-791 93 363 Mobile: Fax: +62-(0)21-794 1673 - Boardwalk for $500? In 2007? Ha! Play Monopoly Here and Now (it's updated for today's economy) at Yahoo! Games.
Re: [mediacare] Pemberantasan Korupsi Seharusnya Dimulai dari Atas
Permasalahannya kalau hukum langsung diterapkan dengan tanpa pandang bulu maka jangan-jangan harus membangun Perumahan penjara lebih dari program pembuatan RSS. Jangan-jangan antar pejabat akan saling memasukkan pejabat lain berikut karyawannya ke dalam penjara. Belum lagi para hakim dan jaksa pun tidak luput harus masuk penjara, lalu jangan-jangan perlu menyewa hakim dari Singapore karena banyak hakim yang ikut masuk penjara. Wallahu'alam bisawab On 7/30/07, Sunny [EMAIL PROTECTED] wrote: Refleksi: *Ada ucapan: ikan mulai busuk dari kepalanya. Ucapan klasik ini tidak keliru bila dilihat pada para petinggi NKRI, baik sipil maupun militer di semua tingkat dan lapangan mulai dari pusat sampai ke pelosok-pelosok negeri. Korupsi bukan saja dilakukan di lapangan duniawi tetapi juga institusi surgawi dijadikan target. Ciri** umum para petinggi ini ialah fasih mempergunakan ilstilah-istilah bahasa illahi dan ayat-ayatnya. Mereka selalu tidak absen pada ibadah agama untuk menunjukan bahwa mereka satu dengan umat dalam iman. * http://www.gatra.com/artikel.php?id=106496 ** *Pemberantasan Korupsi Seharusnya Dimulai dari Atas* * Jakarta, 29 Juli 2007 12:50 Mantan Komandan Puspom TNI, Mayjen (Purn) Syamsu Djalal mengatakan, pemberantasan korupsi akan lebih efektif di Indonesia jika perang melawan korupsi dilaksanakan sistematis dan pemberantasannya dimulai dari atas terlebih dahulu, baru kemudian ke bawah. Saya sependapat dengan pernyataan Menteri Senior Singapura, Lee Kuan Yew, bahwa pemberantasan korupsi seharusnya dimulai dari atas ke bawah, katanya, di Jakarta, Minggu. Menurut Syamsu, pemberantasan korupsi itu harus merupakan sebuah gerakan nasional, dan bukan jargon. Para pimpinan, masyarakat kalangan atas dan kaum berpendidikan yang harus terlebih dahulu menunjukkan bahwa mereka memang antikorupsi dan memiliki tekad bersama untuk memberantas korupsi. Budaya masyarakat kita ini umumnya primordial paternalistik. Artinya, dukungan pemberantasan korupsi itu akan datang dari golongan menengah dan bawah jika golongan atasnya memiliki tekad memberantas praktek korupsi itu terlebih dulu, katanya. Disebutkannya, pemberantasan korupsi yang sistematis akan membantu stabilitas hukum dan perekonomian Indonesia. Ia juga menyatakan tekadnya untuk terus mengikuti seleksi pimpinan KPK dengan tekad melakukan pemberantasan korupsi yang lebih sistematis dan lebih keras. Setelah melakukan seleksi makalah, panitia seleksi (pansel) calon pimpinan KPK belum lama ini menyebutkan jumlah keseluruhan yang berhak untuk mengikuti pshycological profile assessement sebanyak 236 peserta. Menurut Syamsu, dirinya termasuk yang akan mengikuti pshycological profile assessement itu. Belum lama ini, mantan Perdana Menteri Singapura Lee Kuan Yew dalam sebuah diskusi yang diadakan oleh Indonesia Forum mengatakan korupsi harus diberantas dari atas ke bawah (top down). Untuk memberantas korupsi harus dimulai dari atas, lalu kalangan bawah secara otomatis dapat bersih dari korupsi, katanya. Menurut Lee , untuk membangun perekonomian Indonesia sehingga dapat mewujudkan cita-citanya masuk dalam kekuatan ekonomi dunia, Indonesia harus menciptakan transparansi dalam masalah perpajakan, meningkatkan stabilitas hukum, serta menciptakan kebijakan-kebijakan pemerintahan yang dapat menarik para investor masuk. Transparansi dan stabilitas hukum serta pemerintahan diperlukan dalam rangka mempertahankan para investor ataupun mengundang masuk para investor, ujar menteri senior Singapura itu. Ia mengatakan, yang paling penting adalah menciptakan sebuah sistem yang tidak korup dan tunduk terhadap hukum. * *[TMA, Ant]*
Re: [mediacare] Re: Faktor Islam
Amin..amin..amin.. faham yang sering kali menghalalkan untuk merasa bener sendiri itulah bumerangnya. Fanatisme itu bukan untuk dipaksakan kepada orang lain atupun sekedar untuk melindungi kelompok (tanpa peduli oknum yang dilindungi/dibela itu benar atau salah), harus tetap disadari bahwa dalam alam sosial ada kebenaran universal, nilai-nilai umum yang tidak secara frontal bertentangan dengan nilai Islam. Hidup berdampingan secara damai dengan umat agama lain juga harus ditekankan sehabis-habisnya tanpa harus takut kehilangan umat hanya dengan berkurangnya jamaah. Memahami bahwa keberagamaan setiap orang adalah hak orang itu sendiri dan Allah SWT yang menentukan. Tidak ada yang pernah mengIslamkan orang lain kecuali karena ridho Allah SWT, kalau pemahaman dan penerapan Islam itu simpatik dan menarik tidak usah capek2 kesal hati dengan berpindahnya seseorang kepada agama lain. Justru dengan jumlah yang sedikit dan tetap memberikan kontribusi kebajikan untuk peradaban sosial itulah yang lebih bermutu, dari pada jumlahnya banyak tapi korupsi juga meraja lela tanpa merasa berdosa atau menyesali kenapa ajaran Islam tidak bisa membuat pribadi-pribadi yang tidak gampang terseret napsu ? Beragama bukan bertujuan untuk menang-menangan jumlah umat, tidak ada gunanya mayoritas beragama Islam seperti Indonesia tetapi peran/kontribusinya untuk memperbaiki satu hal = SOAL KORUPSI =pun tidak bisa. Yang penting bukan militansinya untuk berani melabrak tempat-tempat maksiat atau panti-panti pijat, tetapi mendalami filsafat agama dan mengisi batin umatnya agar tidak terseret ke dalamnya. Begitupun dengan KORUPSI dan lain-lain penyakit sosial, akarnya adalah pemahaman keberagamaan yang amat sangat dangkal. Agama hanya dipahami sebatas soal surga dan neraka, soal halal dan haram, soal mnafaat dan mudharat, soal hitam dan putih, sementara persoalan sosial tidak sesederhana itu. Pengembangan pemahaman ajaran untuk lebih relevan dengan realitas kehidupan sangat kurang atau mungkin tidak populer/tidak laku, kelompok2 mederat seperti Utan Kayu-nya bang Ulil justru diusir dan dicaci maki, yang lebih laku dan gampang diikuti adalah yang semacam MMI, FPI, dll.. yang aktivitasnya sangat tidak intelek. Kenapa ??? Gampang dilakukan, hanya perlu modal nekat, ngikut saja apapun yang diperintahkan 'ketuanya', dan (konon) oleh ketuanya dijanjikan PAHALA yang amat besar kelah di akhirat. Bahkan bisa menyelamatkan berapa puluh familinya kalau mati syahid. Pemahaman yang dalam dan menguatkan bathin banyak dijauhi, karena terlalu sulit dipahami, buang-buang waktu, terlalu lama untuk melihat hasil/perubahannya dan PAHALAnya tidak jelas. Oleh sebab itu, tidak heran kalau seperti yang dikatakan bung Marthajan no common enemy, let's fight each other. Kapan bisa terbebas dari faham seperti itu ? Wallahu'alam bisawab, melihat bahwa pemahaman yang kacau balau sudah demikian merambah ke segenap pikiran orang dengan isi kepala yang berbeda dan kompleksnya permasalahan yang demikian sulit untuk memilah/mengurai kekusutannya, maka saya hanya bisa bilang MUSTAHIL kecuali *seluruh umat Islam sedunia* sepakat menghargai umat beragama lain *dimanapun mereka berada* tanpa pernah melakukan kalkulasi matematis bahwa umatnya dikurangi (atau lebih 'keren'nya DIMURTADKAN) oleh umat beragama lain. Dengan demikian biasa menghargai pemahaman orang lain dan biasa tidak mudah tersinggung, tidak mudah gusar, tidak gampang mengancam orang lain, tidak mudah membuat 'judgement' apalagi menghalalkan darang orang lain yang belum tentu salah. Wassalam. On 7/30/07, marthajan04 [EMAIL PROTECTED] wrote: Kalau menurut saya, ajaran Persaudaraan sesama islam inilah yang salah. Persaudaraan seharusnya bukan antar satu umat saja tapi persaudaraan antar umat manusia seluruhnya. Yang benar dibela walaupun bukan sesama umat dan yang salah disadarkan bukannya dibela walaupun sesama islam. Tanpa sadar, persaudaraan sesama islam mengajarkan permusuhan diluar umat islam. Lama2 kebiasaan bermusuhan ini akan menjadi bumerang, bila tidak ada lagi musuh luar, akan mencari musuh didalam yang bukan segolongan. Makanya, ketika musuh non islam sudah tidak bisa lagi dimusuhi, maka jiwa bermusuhannya ini tidak akan puas nganggur. gatal istilah kerennya. dicarilah musuh dalam kelompok. islam shiah musuhan sama sunni. muhamadiyah musuhan sama ahmadiyah. Suatu saat kalau ini sudah bosan, atau salah satu sudah kalah/lenyap, maka yang survivepun akan berantem lagi didalam. Jadi, ajaran Persaudaraan dalam islam itu adalah biang kerok permusuhan dalam islam sendiri. Bukan persaudaraan yang didapat malah kehancuran. mj --- In mediacare@yahoogroups.com mediacare%40yahoogroups.com, Sunny [EMAIL PROTECTED] wrote: http://www.gatra.com/artikel.php?id=106290 Faktor Islam Dalam sebuah kuliah di Universitas Chicago awal 1980-an, guru saya, almarhum Fazlur Rahman, pernah mengeluhkan tentang betapa carut- marutnya dunia Islam. Sampai-sampai terlontar ucapan ini: We
Re: [mediacare] EDITOR sekarang ini pemalas
Masalah tulis menulis ini memang sering jadi batu ganjalan buat bangsa kita untuk maju. Bayangkan, sejak SD sampai SMA kita jarang sekali mendapat kesempatan untuk menjawab tugas-tugas dengan menulis panjang lebar. Kebanyakan tes atau ujian dilakukan dengan sistem 'pilihan berganda'. Ini sebenarnya terkait dengan kerajinan guru untuk memeriksa hasil pekerjaan siswanya. Saya masih ingat waktu sekolah dulu, guru memeriksa hasil ujian dengan kertas yang dibolong-bolongi menggunakan api rokok. Kalau siswanya pas menyilang jawaban di bolongan itu, maka jawabannya akan dinilai benar. Kalau melenceng sedikit saja ke kiri atau ke kanan, apes-lah nasibnya. Entah bagaimana proses evaluasi belajar di sekolah2 masa kini. Mudah2an sudah berubah ya... Kalau pola 'pilihan ganda' ini masih terus dipertahankan, jangan heran kalau bangsa kita sulit sekali untuk menulis dengan kalimat-kalimat yang terstruktur dengan baik dan menggunakan ejaan yang benar. Akibatnya, suatu saat kita akan menemui kesulitan untuk melakukan transfer wawasan dan ilmu pengetahuan. Hal ini juga terkait dengan kebiasaan membaca di kalangan masyarakat. Kalau masih malas membaca, tentunya kita juga tidak termotivasi untuk menulis. Sesuai pendapat 'rovicky', untung sekarang sudah ada internet dengan peluang menulis blog yang terbuka bagi semua. Namun saya kurang setuju dengan pendapat bahwa editor Jurnal Ilmiah tidak melakukan tugasnya. Jurnal Ilmiah tidak bisa disamakan dengan tulisan-tulisan populer, jurnalisme, dsb. Jurnal ini memiliki kaidah2 akademis tersendiri yang menuntut ketelitian tingkat tinggi dari penulisnya, karena suatu artikel dalam Jurnal Ilmiah akan menjadi referensi bagi penulisan artikel2 ilmiah berikutnya. Penulisan artikel juga tidak bisa didasarkan atas pendapat pribadi maupun sumber-sumber yang disebut 'grey article' seperti berita media massa, wikipedia, online encyclopedia, dsb. Ya... wikipedia.. karena kalau kita perhatikan, wikipedia memiliki fungsi editing yang dapat dilakukan 'bebas' tanpa melalui proses akademis. Artikel harus dibuat dengan mengacu pada hasil penelitian akademis ataupun tulisan-tulisan di dalam Jurnal Ilmiah lainnya. Beberapa Jurnal menyediakan layanan editing sesuai aturan2 tertentu dari Jurnal tersebut, sebelum artikel diserahkan kepada editor. Artikel tersebut juga harus melalui proses peer-review oleh beberapa pakar sesuai bidang penulisan, sebelum lolos untuk dipublikasikan di dalam Jurnal. Kalau seorang penulis melakukan kesalahan pengetikan sampai 4 kali setelah melalui berbagai proses tersebut, tentunya tidak bisa dikatakan bahwa si penulis memiliki cukup kualitas untuk menjadi referensi bagi penulis ilmiah lainnya. Jadi kalau kita mau mengutip suatu sumber, tidak ada yang lebih tinggi lagi tingkat akurasinya selain Jurnal Ilmiah. Tapi jangan salah, Jurnal Ilmiah juga memiliki level (rating) berbeda-beda yang dinilai oleh para pakar dari masing2 bidang keilmuan. Nah, tulisan saya ini juga tidak mengutip sumber2 yang sesuai kaidah suatu tulisan ilmiah. Jadi masih terbuka peluang sangat besar untuk mendebatnya :-) -- EDITOR sekarang ini pemalas Posted by: Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED] rovicky Date: Sat Jul 28, 2007 7:41 am ((PDT)) Aku dapetin kalimat ini dimailist migas indonesia disini : http://tech.groups.yahoo.com/group/Migas_Indonesia/message/51087 On 7/28/07, Administrator Migas [EMAIL PROTECTED] wrote: Jurnal ilmiah baik nasional dan apalagi internasional lebih ketat lagi. Editor jurnal ilmiah internasional mempersyaratkan kesalahan ketik hanya boleh 3 kali dalam sebuah tulisan. Artinya, saat seorang editor membaca tulisan ilmiah Anda dan tiba pada kesalahan ketik yang ke-4, maka dengan segera tulisan tersebut akan dilempar ke tong sampah, tidak perduli apakah substansi tulisan Anda itu penting atau tidak. Bahkan bila teramat Tanpa mengurangi pentingnya editing tulisan yang anda buat ada yang mengusik dari kalimat diatas, mengapa ya EDITOR sekarang ini pemalas !!! Dahulu ketika aku masih Sekolah di Jogja (70-an), aku sering mengirimkan tulisan ... masih pakai tulisan tangan tentunya ke redaksi koran lokal Kedaulatan Rakyat. Koran lokal ini sangat terkenal waktu aku kecil ... ya masalahe aku kenalnya emang cuman koran lokal ini sih :( Yang menarik buatku saat ini adalah mengingat masa lalu. Sejak dahulu aku kepingin sekali menulis supaya masuk koran. Tetapi dahulu setiap kali mengirim tulisan selalu gagal. Namun aku senang sekali karena redakturnya selalu MEMBANTU MENGKOREKSI tulisan yang sudah aku buat. Dengan begitulah aku tahu bagaimana seharusnya menulis dengan benar. Bagaimana menata kalimat dengan baik, bagaimana menaruh titik dan koma. Dan aku belajar ketika tulisanku dikembalikan oleh editor koran itu. Editornya cukup rajin melayani aku yang sering menulis dengan tangan yang tentusaja sulit dibaca (lah wong tulisanku itu kayak ceker ayam). Namun aku sekarang begitu
[mediacare] Ngeramein Event?
guyzsapa tau ada yg butuh buat event atau acara...contact gw yah...ada: +Pujaran Giri Harja III. Dalang Umar Darusman Sunandar Sunarya (Wayang Golek Tradisi,Kontemporer,Bobodoran/Humor,Monolog) +Happening Art +Tari-tarian +Group Band +Magician(Coorporate/Street Magic) +MC +Tarot Rider/Fortune Teller +Jugler,Pantomim,Statue Man,Ballon Maker +Sexy Dancer +Kabaret Dance Comedy +Mercahandising(pin,mug,t-shirt,printing,dll) +Bandung Magazine Advertising +Graphic Design +Sound System +Event Management (Executor Team) +Handy Talkie (Rental) Regards, bakpaw inc. Jl.Cipedes Atas No.14 Bandung 022-91204071 / 081802156687 [EMAIL PROTECTED] - Moody friends. Drama queens. Your life? Nope! - their life, your story. Play Sims Stories at Yahoo! Games.
[mediacare] [info] Visit FGDexpo 2007, 8-12 August, JCC-Indonesia
Visit the biggest graphic arts design exhibition in South East Asia FGDexpo 2007 where technology meets creativity 8 - 12 August Jakarta Convention Center, Indonesia Exhibition Find out latest graphic arts convergence of technology and creativity in various expressions Digital Graphic Technology Press Pre media Design Print mart Photography Packaging Consumables Conference Seminar Labels Labeling Conference and Seminar Meet World Famous Designers In The Biggest Asia Pacific Design Conference Speakers: Stefan Sagmeister, Karim Rashid , Nokia Design Center, Nippon Design Center, Samsung Design Center Design Power Conference: Think Big With Design 9 August 2007: Design + Communication Conference VisualAge: Design Ideas That Communicates Speakers: Stefan Sagmeister (Sagmeister Inc, USA) Freeman Lau (Kan Lau Design Consultants, HongKong) Tarek Attrissi (Tarek Atrissi Design, The Netherlands) Lisa Yong (Y Studio LLC, California-USA) Ahn Sang-Soo (Hong-Ik University, Korea) Sama Suzuki (Nippon Design Center, Japan) 9 August 2007: Packaging Labeling Seminar Right Solution in Packaging Labeling Industry for Indonesian Market Speakers: Thomas Darmawan (GAPPMI, Indonesia) A. Yial Iziz, PhD (Sigma Technologies, US) Dento Nian Gani (Era Dinamika, Indonesia) Matthias Enste (SIG Combibloc, Thailand) Marchadi (Yawayoco, Indonesia) Anwar Kurniawan (Ant Tirta Kirana, Indonesia) John Anderson (IPP - Nilpeter) 10 August 2007: Product + Industry Conference Ideonomics: Turning Ideas into Big Industries Speakers: Karim Rashid (Karim Rashid Inc, USA) Eero Mietinnen (Nokia Design Center, Finland) Sudhir Sharma (Elephant Design, India) Jarno Peltonen (Finland) Kang Yun Je (Korea Design Center, Korea) Chris Bangle (BMW, USA) – video presentation 10 August 2007: Think Big with Design Workshop Creating Innovative Design Solution Participant will be involved in brainstorming, discussion, proposing solution, presentation and evaluation. It is facilitated by Stefan Sagmeister, Nokia Design Center and Design Alliance. 11 August 2007: Publishing Seminar Publishing in the Digital Era supporting Programs Enjoy and participate in exciting programs : Label Corner With more than 42 millions small and medium scale companies, Indonesia needs a huge amount of labels. As such, the organizer of FGDexpo2007 has catered a special area for the sellers who have core businesses in label labeling starting from machines, materials and label converters Salon Foto Indonesia 2007 As a token of appreciation to the Indonesian photography industry, together with FPSI (Federasi Perkumpulan Seni Foto Indonesia), FGDexpo2007 proudly presents Salon Foto Indonesia 2007 that is organized by LFCN (Lembaga Fotografi Candranaya/Candranaya Photography Institute). The best photograph selections from the best Indonesian photographers who have won Salon Foto award categories will be exhibited in this annual FPSI event. One Globe One Flag Poster Exhibition FGDexpo2007 in conjunction with Adgi (Indonesia Design Professionals Association) proudly presents an international poster exhibition. With a variety of international social, cultural and geographic background, this exhibition is generating an interpretation of the designer's spirit, aspiration and consciousness in creating a better world together. International Poster Exhibition (Korea Japan) The Beauty of Korea capturing the essence of a dynamic, innovative, creative and diverse Korean culture. The AIDS poster from Japan will help people to understand the danger of HIV/AIDS, influence attitudes and change behavior patterns. Printing Color Competitions This printing competition conducted bi-annually by forum FGD to recognize the finest printer to meet the international standards. A panel of judges with extensive experience in printing and print production examined the entries submitted. One Best of Category (first place) and one or more Awards of Excellence (second place) were given in each category. Urban Street Art Graphics Street graphics have become the visual language of cities. Signs and symbols instruct, inform, portray concerns, and express aspirations. This rare opportunity shows 25 bombers in action with their own characters and creativity to collaborate in 120 meter Tyvek(r). info registration www.fgdexpo.com FGDforum Secretariat [EMAIL PROTECTED] Marketing [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] Conference and Seminar [EMAIL PROTECTED]
[mediacare] [Berita] Gus Dur Punya Penasihat Spiritual
29/07/2007 14:50 WIB Ricuh PKB Disinyalir Ulah Tokoh Spiritual Gus Dur Rafiqa Qurrata A - detikcom Jakarta - Ricuh PKB masih juga belum tuntas. Kericuhan tersebut disinyalir ulah dari pihak-pihak yang memanfaatkan keterbatasan fisik Gus Dur. Tokoh spiritual Gus Dur, Bingky Irawan, disebut-sebut sebagai pihak yang mendistorsi informasi terhadap Gus Dur. Ada satu, namanya Bingky Irawan. Dia itu tokoh spiritual di Jawa Timur yang sangat disegani Gus Dur, kata Lily Wahid, adik Gus Dur, dalam jumpa pers di Hotel Sahid, Jl Sudirman, Jakarta, Minggu (29/7/2007). Dikatakan Lily, Bingky merupakan tokoh Kong hu cu yang telah menghembuskan permainan untuk membenturkan Gus Dur dengan kader-kadernya sendiri di DPW PKB Jatim. Coba bayangkan orang sekaliber Gus Dur diarahkan oleh Bingky. Masak kalau mau apa-apa Gus Dur harus minta isyarat dulu dari dia, imbuhnya. Menurut Lily, Bingky mulai dekat secara intensif dengan Gus Dur sekitar 4 tahun lalu. Bingky mengaku dirinya sebagai titisan semar (tokoh wayang). Saya yakin Bingky itu akting saja. Tidak ada idiom-idiom semar dalam Islam, ujarnya. Lily pun menyampaikan keprihatinannya atas konspirasi yang mengorbankan Gus Dur. Padahal kondisi Gus Dur sudah terlalu banyak beban. Beliau itu keadaannya kita tahu sudah beberapa kali cuci darah.Kita wajib menjaga. Sama sekali saya tidak menyalahkan Gus Dur. Saya hanya merasa prihatin, pungkasnya. (ziz/nvt) Source : http://www.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2007/bulan/07/tgl/29/tim e/145021/idnews/810693/idkanal/10
[mediacare] Kolom IBRAHIM ISA -- M.H. THAMRIN, Prof BOB HERING dan KW-III - Bagian-2
Kolom IBRAHIM ISA Selasa, 31 Juli 2007 -- Tulisan ini dan tulisan-tulisan sebelumnya bisa dibaca di website http://groups.yahoo.com/group/concernedmitra group/messages/32?viscount=-30tidx=1 M.H. THAMRIN, Prof BOB HERING dan KW-III Bagian-2 Berita baik! Tidak lama setelah disiarkan di media ini, tulisan mengenai buku Bob Hering tentang M.H. Thamrin (Bagian 1), malam itu juga kuterima email dari sahabat baikku Jusuf Isak, Pemimpin Penerbit Hasta Mitra, Jakarta. Ia menyampaikan bahwa buku Bob Hering edisi bahasa Indonesianya sudah diterbitkan oleh Hasta Mitra dalam tahun 2003. Tebal 469 halaman, +xviii hal, romawi; ISBN 979-8659-31-0. Untuk pertimbangan pembaca, mengingat pentingnya hal-hal yang dikemukakan oleh Jusuf Isak dalam kata pengantarnya terhadap buku Bob Hering, maka tulisan Jusuf Isak tsb disiarkan lengkap sebagai lampiran. Kini jelas bahwa buku Bob Hering tentang MH Thamrin edisi Indonesia, sudah terbit 4 tahun yang lalu, kalau begitu, jadinya aku yang ketinggalan. * * * Kata pengantar Jusuf Isak (2003), sangat berguna dibaca oleh generasi muda, termasuk para sejarawannya. Menjelaskan arti penting terbitnya buku tentang MH Thamrin, dewasa in, Jusuf Isak menulis: 'Kita menyebutnya sebagai karya besar, karena untuk pertama kali Thamrin dipresentasikan secara utuh dan lengkap, sehingga patut ia menjadi bacaan rujukan, karena data yang kaya dan analisisnya sangat berharga untuk lebih mengenal siapa dan apa sumbangan Thamrin kepada bangsa dan tanah-air, . . .' Selanjutnya ditekankan oleh Jusuf Isak, bahwa: 'Menyebut dalam senafas nama Thamrin-Bung Karno mempunyai segudang pengertian, mengandung banyak pelajaran, terutama bagi para pemuda kita sekarang yang sibuk berpolitik radikal dengan ambisi mau membangun Indonesia yang lebih baik. Menyebut nama Thamrin dan Bung Karno berarti belajar dari sejarah tentang kerjasama seorang Thamrin politikus yang bekerja dari dalam sistem atau ikut dalam institusi tatanan penguasa di Volksraad bersama tuan-tuan Belanda kolonial; dengan seorang Soekarno, politikus revolusioner yang bekerja di luar sistem, di jalanan, di alun-alun, di kota dan desa-desa, di manamana bersama rakyat. Secara populer politisi dua kubu seperti itu disebut ko dan non-ko.' Jusuf Isak menekankan tentang kesinambungan perjuangan MH Thamrin dan perjuangan Sukarno, dan ini sepenuhnya benar. Kiranya baik ditekankan supaya dikhayati oleh generasi muda kita, seperti yang dikemukakan Jusuf Isak dalam penutup kata pengantarnya, sbb: Kita menghargai karya Bob Hering yang mengangkat Thamrin ke permukaan, karena masih terlalu banyak generasi muda kita termasuk kaum intelektualnya yang kurang mengenal Thamrin. *** Pengantar Penerbit untuk buku Prof. Bob Hering tentang M.H. Thamrin Oleh Joesoef Isak. 2003 Generasi muda yang sebelum pecah Perang Dunia II sudah berada di tingkat sekolah menengah mungkin kenal nama Mohammad Husni Thamrin, tetapi generasi muda yang lahir di jaman Orde Barunya Suharto mungkin lebih tau nama Thamrin sebagai jalan protokol di pusat kota Jakarta yang setiap hari pada jam-kantor macet lalu-lintasnya. Apalagi ahli sejarah Orde Baru, Nugroho Notosusanto, menganggap sejarah perjuangan Indonesia baru dimulai tahun 1965, saat Orde Baru dan militerisme Suharto mulai merajalela selama tigapuluh tahun lebih. Hasta Mitra gembira mempersembahkan pada khalayak pembaca Indonesia sebuah karya standar oleh Prof. Bob Hering mengenai Moh. Husni Thamrin. Kita menyebutnya sebagai karya besar, karena untuk pertama kali Thamrin dipresentasikan secara utuh dan lengkap, sehingga patut ia menjadi bacaan rujukan, karena data yang kaya dan analisisnya sangat berharga untuk lebih mengenal siapa dan apa sumbangan Thamrin kepada bangsa dan tanah-air. Penulisnya adalah seorang Belanda, warga-negara Kanada, di masa pensiunnya sekarang dia bermukim bersama istrinya Netty Liem di Stein, sebuah kota kecil di Belanda selatan. Dia dengan bangga menyebut diri sebagai anak Indo, anak betawi kelahiran 1925 di Mèstèr, Meester Cornelis, sekarang Jatinegara.Sebagai murid sekolah menengah KW-III jaman kolonial di Kramat-Salemba, pada tahun 1941 dia bersama teman-teman sekelasnya ikut menyaksikan iring-iringan panjang pengantar jenazah M. Husni Thamrin dari rumah almarhum di Sawah Besar ke Kuburan Karet Jakarta. Pada saat itu dia tentu tidak menyadari sama sekali, bahwa menyaksikan peristiwa pemakaman Thamrin di tahun 1941 itu rupanya menentukan dan mengarahkan untuk selamanya perjalanan hidupnya di kemudian hari sebagai ilmuwan. Seluruh karya-keilmuannya sebagai ilmuwan kemudian kita lihat terfokus pada gerakan kebangkitan nasionalisme Indonesia, dan dengan sendirinya selain Soekarno, M. Husni Thamrin menjadi salah satu figur puncak dalam pelacakan penelitiannya mengenai gemuruh sejarah kebangkitan nasionalisme Indonesia itu. Karya hidup paling utama Bob Hering adalah mengenai Soekarno, biografi B.K. dari lahir sampai ia
[mediacare] Soeharto Beri Aset, Kejagung Siap Damai
Soeharto Beri Aset, Kejagung Siap Damai http://jawapos.com/index.php?act=detail_cid=296941 Senin, 30 Juli 2007, Soeharto Beri Aset, Kejagung Siap Damai Kasus Korupsi Tujuh Yayasan JAKARTA - Kejaksaan Agung (Kejagung) membuka peluang perdamaian dengan mantan Presiden Soeharto atas gugatan kerugian negara kasus korupsi tujuh yayasan. Syaratnya, kubu Soeharto dan tergugat lain menyerahkan aset setara atau mendekati nilai gugatan USD 420 juta (Rp 3,78 triliun) dan Rp 185 miliar. Itu yang kami inginkan. Kami bersedia membayar sesuai nilai gugatan, tentunya, perdamaian itu ada, kata Ketua Jaksa Pengacara Negara (JPN) kasus Soeharto, Dachmer Munthe, di Jakarta kemarin. Ditanya jika kubu Soeharto hanya bersedia membayar separo dari nilai gugatan, Dachmer menolak berandai-andai. Kami harus lihat perkembangannya dulu, ujar direktur pemulihan dan perlindungan hak (PPH) pada JAM Perdata dan Tata Usaha Negara (Datun) Kejagung itu. Dachmer mengakui, dalam gugatan perdata, kejaksaan lebih memprioritaskan pemulangan aset kerugian negara sesuai nilai gugatan. Kami tidak melihat orangnya, jelasnya. Kejaksaan juga lebih memperhitungkan kerugian negara secara material USD 420 juta dan Rp 185 miliar. Sedangkan nilai gugatan immaterial Rp 10 triliun sulit dicapai dalam proses perdamaian. Menurut Dachmer, peluang perdamaian atau mediasi biasanya ditawarkan majelis hakim pada awal persidangan kasus perdata. Ini sesuai ketentuan pasal 120 Herziene Inlandsch Reglement (HIR). Kalau ada tawaran kami disepakati, tentunya, sidang tidak akan dilanjutkan. Kami tinggal membuat akta perdamaian, jelas mantan wakil kepala Kejati Nusa Tenggara Timur (NTT) itu. Sebaliknya, jika tidak ada perdamaian, persidangan dilanjutkan melalui tahap replik, duplik, hingga pemeriksaan pokok perkara melalui keterangan para saksi dan alat bukti. Ditanya siapa saja saksi yang dijadwalkan dihadirkan dalam persidangan, Dachmer menolak membeberkan. Pokoknya, jumlahnya 15 hingga 20 saksi, jelasnya. Selain itu, para saksi berasal dari kalangan perbankan dan nonperbankan yang mengetahui transaksi yayasan ke perusahaan kroni Soeharto. Dachmer menegaskan, dalam persidangan kelak, majelis hakim diharapkan bersikap netral dan fair. Kami berharap majelis tidak memihak siapa pun, ujar jaksa senior yang pernah bertugas di Kejati Jawa Barat itu. Di tempat terpisah, Ketua PN Jakarta Selatan (Jaksel) Andi Sansan Nganro mengatakan, majelis hakim bakal bersikap independen dalam persidangan. Itu sudah menjadi tugas kami, jelas Andi yang dihubungi koran ini tadi malam. PN Jaksel telah membentuk majelis yang terdiri atas Wahjono (ketua), I Ketut Manika dan Aswan Nurcahyo (keduanya anggota). Soal pengamanan persidangan, Andi mengatakan, pengadilan telah berkoordinasi dengan Polrestro Jakarta Selatan. Selain kepolisian, pengadilan mengandalkan petugas pengamanan internal. Soal apakah hakim dikarantina, kami menegaskan, tidak ada karantina. Kasus itu diperlakukan sama dengan yang lain, jelas hakim senior tersebut. Meski demikian, lanjut Andi, PN Jaksel memberi perhatian ekstra terhadap persidangan tersebut. Sebab, para pihak beperkara melibatkan mantan presiden dan pemerintah. Ini antara presiden dan kejaksaan yang mewakili presiden. Jadi, termasuk kasus besar, jelas Andi. Sebelumnya kejaksaan mendaftarkan gugatan terhadap Soeharto dan Yayasan Supersemar pada 9 Juli lalu. Perkara tersebut diregistrasi dengan nomor 904/Pdt/G/2007/PN Jaksel. Kejaksaan punya alat bukti dokumen untuk menguatkan gugatannya. Yakni, dokumen hasil audit Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) pada 1999 yang menyebutkan sebagian besar dana yayasan tidak digunakan sesuai tujuan sosial. Pendek kata, selama dipimpin Soeharto, ada penyimpangan dalam penggunaan uang yayasan. Berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) No 15 Tahun 1976 tentang penetapan penggunaan sisa laba bersih bank-bank milik negara yang ditindaklanjuti dengan Kepmenkeu No 333/KMK.011/ 1978 tentang pengaturan lebih lanjut penggunaan lima persen dari laba bersih bank-bank milik negara, kepada yayasan diberikan dana lima persen. Dana bagi Yayasan Dharmais dan Yayasan Beasiswa Supersemar itu digunakan untuk kepentingan sosial. Namun, dalam praktiknya ditemukan penyimpangan sepanjang 1987-1997, antara lain dengan adanya aliran dana dari Yayasan Beasiswa Supersemar ke Bank Duta, PT Sempati Air, PT Kiani Kertas, PT Kiani Lestari, PT Kalhold Utama, PT Essam Timber, PT Tanjung Redep Hutan Tanaman Industri, dan Kelompok Usaha Kosgoro.(agm)
[mediacare] [Melek Media ala AG. Eka Wenats Wuryanta] Tehnik Propaganda
Propaganda Techniques Assertion: Assertion is commonly used in advertising and modern propaganda. An assertion is an enthusiastic or energetic statement presented as a fact, although it is not necessarily true. They often imply that the statement requires no explanation or back up, but that it should merely be accepted without question. Examples of assertion, although somewhat scarce in wartime propaganda, can be found often in modern advertising propaganda. Any time an advertiser states that their product is the best without providing evidence for this, they are using an assertion. The subject, ideally, should simply agree to the statement without searching for additional information or reasoning. Assertions, although usually simple to spot, are often dangerous forms of propaganda because they often include falsehoods or lies. Bandwagon: Bandwagon is one of the most common techniques in both wartime and peacetime and plays an important part in modern advertising. Bandwagon is also one of the seven main propaganda techniques identified by the Institute for Propaganda Analysis in 1938. Bandwagon is an appeal to the subject to follow the crowd, to join in because others are doing so as well. Bandwagon propaganda is, essentially, trying to convince the subject that one side is the winning side, because more people have joined it. The subject is meant to believe that since so many people have joined, that victory is inevitable and defeat impossible. Since the average person always wants to be on the winning side, he or she is compelled to join in. However, in modern propaganda, bandwagon has taken a new twist. The subject is to be convinced by the propaganda that since everyone else is doing it, they will be left out if they do not. This is, effectively, the opposite of the other type of bandwagon, but usually provokes the same results. Subjects of bandwagon are compelled to join in because everyone else is doing so as well. When confronted with bandwagon propaganda, we should weigh the pros and cons of joining in independently from the amount of people who have already joined, and, as with most types of propaganda, we should seek more information. Card stacking: Card stacking, or selective omission, is one of the seven techniques identified by the IPA, or Institute for Propaganda Analysis. It involves only presenting information that is positive to an idea or proposal and omitting information contrary to it. Card stacking is used in almost all forms of propaganda, and is extremely effective in convincing the public. Although the majority of information presented by the card stacking approach is true, it is dangerous because it omits important information. The best way to deal with card stacking is to get more information. Glittering Generalities: Glittering generalities was one of the seven main propaganda techniques identified by the Institute for Propaganda Analysis in 1938. It also occurs very often in politics and political propaganda. Glittering generalities are words that have different positive meaning for individual subjects, but are linked to highly valued concepts. When these words are used, they demand approval without thinking, simply because such an important concept is involved. For example, when a person is asked to do something in defense of democracy they are more likely to agree. The concept of democracy has a positive connotation to them because it is linked to a concept that they value. Words often used as glittering generalities are honor, glory, love of country, and especially in the United States, freedom. When coming across with glittering generalities, we should especially consider the merits of the idea itself when separated from specific words. Lesser of Two Evils: The lesser of two evils technique tries to convince us of an idea or proposal by presenting it as the least offensive option. This technique is often implemented during wartime to convince people of the need for sacrifices or to justify difficult decisions. This technique is often accompanied by adding blame on an enemy country or political group. One idea or proposal is often depicted as one of the only options or paths. When confronted with this technique, the subject should consider the value of any proposal independently of those it is being compared with. Name Calling: Name calling occurs often in politics and wartime scenarios, but very seldom in advertising. It is another of the seven main techniques designated by the Institute for Propaganda Analysis. It is the use of derogatory language or words that carry a negative connotation when describing an enemy. The propaganda attempts to arouse prejudice among the public by labeling the target something that the public dislikes. Often, name calling is employed using sarcasm and ridicule, and shows up often in political cartoons or writings. When examining name calling propaganda, we should attempt to separate our feelings about the name and our feelings about the
[mediacare] [Berita] Exclusive News : Ternyata Syafei Dipukul Agar Mengaku Dibayar Kubu Adang-Dani
28/07/2007 21:43 WIB Syafei Dipukul Agar Mengaku Dibayar Kubu Adang-Dani Gagah Wijoseno - detikcom Jakarta - Tim kampanye Fauzi-Prijanto mengadukan Muhammad Syafei ke Panwasda Jakarta Timur karena telah mencopot spanduk jagonya. Syafei dituding melakukan pencopotan spanduk karena iming-iming uang oleh seseorang yang mengenakan kaos Adang-Dani. Tetapi saat diperiksa di kantor Panwasda, Syafei mengungkapkan hal yang berbeda. Dia mengaku ditekan agar mau menandatangani surat pernyataan bahwa ada relawan Adang-Dani di balik aksinya itu, Saat di-BAP, pengakuannya berbeda. Si Syafei mendapat tekanan. Dia disuruh mengaku kalau mau lepas, kata anggota Panwasda Jaktim Maghfur saat dihubungi detikcom, Sabtu (28/7/2007). Tekanan itu begitu kuat. Dalam BAP itu, menurut Maghfur, Syafei mengaku ia sampai dipukul agar mau menandatangani surat pernyataan yang disodori tim dari Fauzi-Prijanto. Dia mengaku sempat dipukul. Sampai sekarang kacamatanya hilang, ujar Maghfur. Maghfur sendiri menyayangkan kenapa kubu Fauzi-Prijanto tidak langsung membawa Muhammad Syafei ketika tertangkap basah mencopot poster Fauzi-Prijanto. Alih-alih membawanya ke kantor polisi, Syafei diinapkan di Fauzi Bowo Center selama 1 malam sebelum diserahkan ke Panwas pada hari ini. Ketua Tim Advokasi Fauzi Bowo-Prijanto, Ahmad Yani, beralasan tindakan itu dilakukan demi keselamatan Syafei. Tapi hal itu justru dipertanyakan Maghfur. Kenapa nggak diamankan ke kantor polisi. Di sana kan juga aman, ujarnya. Menurut versi Fauzi Bowo Center, Muhammad Syafei tertangkap tangan sedang mencopot spanduk Fauzi-Prijanto di daerah Klender, Jakarta Timur. Dalam surat pengakuan yang ditandatangani Syafei sewaktu berada di Fauzi Bowo Center, disebutkan ada 2 orang relawan Adang-Dani di balik aksi Syafei. Syafei dibayar Rp 150 ribu setiap 10 spanduk Fauzi-Prijanto yang dicopotnya. (gah/gah) Source : http://www.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2007/bulan/07/tgl/28/tim e/214356/idnews/810621/idkanal/10 27/07/2007 17:23 WIB Adang Pasrah Dibombardir Kampanye Hitam Ramdhan Muhaimin - detikcom Jakarta - Cagub DKI Adang Daradjatun merasa akhir-akhir ini mulai dibombardir black campaign alias kampanye hitam. Namun dia hanya bisa pasrah. Jadi kita memang mendengar ada di beberapa media ada beberapa black campaign. Saya ingin semua pihak menjadi transparan. Tidak ada lagi yang ditutup-tutupi, Saya serahkan semuanya ini pada Allah, ungkap Adang. Adang menyampaikan hal itu usai kampanye di Lapangan Merah, Benhil, Jakarta, Jumat (27/7/2007). Karena itu, mulai hari ini, kata Adang, dia membawa serta istri dan anak-anaknya dalam kampanye. Demikian juga pasangannya Dani Anwar yang ikut memboyong keluarganya. Sengaja sekarang ini saya bawa keluarga, istri dan anak. Pak Dani juga membawa istri. Kalau ternyata istri saya dan anak saya melakukan hal-hal tidak baik, kan sudah lihat mukanya. Jadi kalau nanti mereka bolak balik ke gedung DKI, catat ya, catat! tegas dia. Dia menegaskan, tidak akan ada dalam kamusnya istilah KKN. Apakah kampanye hitam itu untuk menjatuhkan citranya, Adang menolak berkomentar. Saya tidak mau masuk ke wilayah itu, tapi memang black campaign ada, katanya. (umi/sss) Source : http://www.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2007/bulan/07/tgl/27/tim e/172312/idnews/810434/idkanal/10 27/07/2007 16:37 WIB Dani Anwar Tak Akan Larang Tahlilan Jika Jadi DKI-2 Ramdhan Muhaimin - detikcom Jakarta - Cawagub PKS Dani Anwar janji tak akan larang budaya keagamaan seperti mauludan dan tahlilan jika terpilih jadi Wakil Gubernur DKI Jakarta. Janji tersebut disampaikan Dani Anwar dalam kampanyenya di Lapangan Rindam, Condet, Jakarta Timur, Jumat (27/7/2007). Saya sebagai kader dakwah, cinta Allah, keluarga Rasul, maulud dan tahlil. Tidak benar kalau saya terpilih nanti akan melarang maulud dan tahlil, janji Dani di hadapan massa yang membeludak hampir 10 ribu orang. Dani menegaskan bahwa isu PKS yang melarang maulud dan tahlil sengaja dihembuskan terhadap dirinya dan PKS. Banyaknya massa membuktikan bahwa itu itu hanyalah fitnah, tidak benar, yang sengaja dihembuskan kepada diri saya, jelasnya. Sebelumnya, kedatangan Adang-Dani di Lapangan Rindam, disambut oleh yel-yel Jakmania. Massa membeludak dari Forum Betawi Rempug (FBR), Jakmania, relawan oranye, serta kader PKS. Akibat membeludaknya massa pasangan ini, kemacetan lebih dari 2 kilometer tidak terhindarkan. Jalan Raya Condet dari arah Cililitan macet 1 kilometer. Sedangkan Jalan TB Simatupang dari arah Pasar Rebo juga macet 1 kilometer. Pantauan detikcom pukul 16.15 WIB kemacetan semakin bertambah karena banyaknya bis-bis Metro Mini yang diparkir di sepanjang Jl TB Simatupang dan Condet, yang memakan satu lajur dari dua jalan itu. (nwk/nrl) Source : http://www.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2007/bulan/07/tgl/27/tim e/163755/idnews/810400/idkanal/10 28/07/2007 13:05
[mediacare] Syariah law theoreticallly not applicable in RI: Lemhanas chief
http://www.antara.co.id/en/arc/2007/7/30/syariah-law-theoreticallly-not-applicable-in-ri-lemhanas-chief/ 07/30/07 21:29 Syariah law theoreticallly not applicable in RI: Lemhanas chief Banjarmasin, S Kalimantan (ANTARA News) - National Resilience Institute (Lemhannas) Governor Prof Muladi said Islamic syariah law was theoretically not applicable in Indonesia because the country was not a theocratic state. Since the first principle of Indonesia`s state ideology, the Pancasila, was Belief in One Supreme God, Indonesia was not a religion-based state but a state that recognizes religion, he said here Monday. The Lemhannas governor made the statement at a hearing with hundreds of local officials, academicians, community figures, as well as South Kalimantan Governor Rudy Ariffin. In the hearing on the topic The Existence of Pancasila as the State Ideology and the Nation`s Way of Life Amid Cultural Shifts in the World, Muladi said since Indonesia was not a religion-based state it should not be dominated by any particlar religion. Therefore, he said, religious and political interests should not be mixed in the state because the function of religion was to maintain order in the republic, and adherents of one religion should be tolerant toward followers of other religions and all people should be able to conduct their own religious services in a free and peaceful atmosphere. Making religion a greater means to serve the nation`s interest was the responsibility of clerics, religious figures and the government itself, he said. Commenting on the popular joke that while more and more people went on the hajj pilgrimage and mosques and churches were being built, corruption continued to be rife, Muladi said changing this situation was the responsibility of all parties, especially clerics and religious figures who had to be able to make religion a way of life leading to truth and betterment.(*)
[mediacare] Aceh Undercover
Siapa bilang cuma di Jakarta yang punya 'Jakarta Undercover', ternyata Aceh juga punya: 'Aceh Undercover'. Sebuah laporan mendalam sisi lain kehidupan di Aceh, daerah yang mencitrakan diri sebagai negeri Syariat. Anda juga bisa menyimak laporan selengkapnya di majalah yang akan beredar awal Agustus ini. Pastikan Anda adalah pembaca setia majalah yang di terbitkan www.acehkita.com ini. Untuk mendapatkan majalah ini Anda bisa pesan langsung ke Sdra Razie : 0815 11 344094 Bisa juga kirim e-mail ke [EMAIL PROTECTED] redaksi%40acehkita.com dan [EMAIL PROTECTED] acehkini%40aol.com
RE: [mediacare] Dayak Vs Bugis: Nunukan Mirip Kota Mati
Kalau bisa jaman sekarang jangan main ancam, sebab yang paling sakti didunia ini adalah Tuhan. Belajar bicara, sebab setajam-tajaman silet lebih tajam lidah, kenapa? Karena kalau orang sudah sakit hati mendengarkan omongan kita, nyawa kitalah yang jadi taruhan, tak kepeduli dia raja, jendral, sekjend PBB dll. -Original Message- From: melwood melwood [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, July 31, 2007 8:58 AM To: Karma, I Nengah [PT. Lekom Maras] Subject: Re: [mediacare] Dayak Vs Bugis: Nunukan Mirip Kota Mati On 7/30/07, Karma, I Nengah [PT. Lekom Maras] [EMAIL PROTECTED] wrote: Itu namanya tukang gertak bernyali anak bebek. Kalau orang kalem digertak bila mana perlu di badik, begitu melihat orang dayak eh. ekornya langsung nusuk panjat. Just kidding seserem serem nya orang bugis kl bawa badik dan berkelahi,masi lbih serem orang dayak ngayau di kalimantan.seserem serem nya orang madura bawa clurit dan carok,msi serem orang dayak ngayau...tentaraa/polisi ajah gk berani/gk bisa menghentikan kl orang dayak udah ngayau.. kl suku bugis dan madura ngamuk,tentara bawa bedil dateng,bubar sudah mereka.kl orang dayak ngayau,tentarapun bingung.
[mediacare] Re: SBY Laporkan Zaenal Ma'arif. ( ampun, drama gak abis2nya euy...)
Weleh weleh weleh...Yang begini kok diurusin sih, pemerintah kita ini udah kayak panggung drama aje deh, President kita ini sepertinya memang sok moralis ya, dulu gak tahan di olok2 Amin Rais, sekarang kebakaran jenggot disangka pernah kawin di akademi militer, kalaupun iya mau diapain? kalaupun enggak ?, so who cares lah? buang2 waktu aja ngurusin soal2 wanita, saya jadi ingat kasus Clinton dan Monica dulu...memang kesel sih liat dia mungkir terus malah seenaknya ngibul didepan rakyat amrik bahwa dia gak ada hubungan sexual sama Monica...tapi ketika cipratan spermanya nongol di lab di bajunya Monica, mampus deh tuh sang Lover Boy, tapi...who cares? tugas rakyat bukan utk menghakimi soal2 pribadinya, tugas dia sebagai President, TITIK ! Kalau memang dulu SBY pernah nikah sebelum masuk militer, lalu sangsi nya apa? sudah gak aneh kan pejabat2 kita punya bini dan selir di mana2 ? kalau menurutnya Zaenal cuman memfitnah ya selesaikan masalah ini dengan istri dong, istri kan yg terpenting utk mengetahui hal ini bukan rakyat, rakyat sih asal hidup nyaman bisa kerja dan makan, anak2 sekolah..masa bodo President mau punya bini empat kek, mau punya selir kek...SBY kan Islam, jadi boleh dong bisa punya bini di mana2, urusan rakyat aja masih keteter ini mau repot2 ngurusin soal2 begituahhh, payah juga kalau gak tau apa prioritas seorang pemimpin ! Kalau mau reputasi yg bagus, jadilah seorang President yg bertanggung jawab, jangan kayak kerbau dicocok hidung sama arwah Rezim, dia kan ahli pertanian, angkat dong derajat kehidupan agriculture kita, perhatian penuh dengan infra structure kita yg msh mengerikan, cari jalan keluar supaya rakyat gak pada lapar, permudah access anak2 miskin utk masuk sekolah, lindungi para TKI diluar negri, wuuuahh masih banyak lagi tuh masalah2 yg urgent selain ngurusin soal reputasi nonsense ! Who cares lah ! mau pernah nikah kek , mau bujangan ting ting kek . Aya aya wae omie Bali Post. Senin Pon, 30 Juli 2007 SBY Laporkan Zaenal Ma'arif Jakarta (Bali Post) - Perseteruan antara mantan Wakil Ketua DPR Zaenal Ma'arif dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kian memanas. Minggu (29/7) kemarin, SBY melaporkan langsung Zaenal ke Polda Metro Jaya atas dugaan pencemaran nama baik, terkait pernyataan Zaenal yang menuduhnya telah menikah sebelum menjalani pendidikan di Akademi Militer. SBY datang ke Mapolda Metro Jaya dengan menggunakan mobil Mercedes Benz bernomor polisi B 1905 BS sekitar pukul 16.00 WIB. Selain didampingi istrinya, Ny. Kristiani Herawati, kedatangan SBY itu juga disertai oleh Sekretaris Kabinet Sudi Silalahi dan beberapa stafnya. Saat tiba di gedung Sentra Pelayanan Kepolisian (SPK) Polda Metro Jaya, SBY yang mengenakan batik berwarna merah marun langsung disambut oleh Kapolda Metro Jaya Irjen Pol. Adang Firman. Beberapa pejabat Polda seperti Direktur Reserse Kriminal Umum Kombes Carlo Brix Tewu, Kepala Satuan Keamanan Negara AKBP Tornagogo Sihombing dan Kepala Satuan Kejahatan Kekerasan AKBP Fadil Imran juga terlihat. Setelah berbincang sejenak, Presiden kemudian langsung dipersilakan melaporkan kasusnya kepada petugas piket SPK bernama Bripda Ayu Tresnawati. Kepada petugas piket itu, SBY juga menyebutkan dua stafnya yaitu Juru Bicara Kepresidenan Andi Mallarangeng dan Dino Patti Djalal sebagai saksinya. Setelah laporannya dicatat, SBY pun kemudian menggelar jumpa pers. Kepada para wartawan, Yudhoyono menyatakan kedatangannya ke Polda Metro Jaya itu adalah dalam kapasitas pribadi. Menurutnya, hal itu dilakukan karena dirinya tidak ingin menggunakan kekuasaan untuk mempengaruhi penegak hukum dalam menuntaskan kasus itu. ''Jadi, saya ingin datang sendiri,'' kata Kepala Negara yang menyebut pernyataan Zaenal itu merupakan fitnah dan telah membunuh karakter dirinya. SBY ingin laporannya itu dapat ditangani polisi dengan seadil-adilnya. Mantan Menko Polkam ini juga berharap laporannya itu dapat dijadikan pelajaran bagi siapa pun agar berhati- hati dalam mengeluarkan pernyataan, apalagi yang dapat merusak kehormatan dan martabat orang lain. ''Semoga ini dapat menjadi pelajaran bagi semua orang,'' tandasnya. Tak Diistimewakan Sementara itu, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol. Adang Firman menyatakan pihaknya akan memproses pengaduan SBY itu sebaik- baiknya. Mantan Deputi Operasi kapolri ini berjanji, polisi takkan memberikan keistimewaan apa pun kepada SBY dalam kasus tersebut. ''Tidak ada perlakuan khusus, kita proses sama seperti warga negara lainnya,'' janji Adang. Mengenai pasal yang akan dipakai untuk menjerat Zaenal, jenderal polisi berbintang dua ini menjelaskan, polisi akan menggunakan pasal 335 KUHP tentang perbuatan tidak menyenangkan, 310 KUHP soal pencemaran nama baik dan pasal 311 KUHP mengenai fitnah. Ancaman hukuman maksimal dari masing-masing pasal itu, jelas Adang, satu tahun penjara. Ketika ditanya soal kemungkinan
Re: [mediacare] ::: Tarif SMS kartuHALO termahal se-Indonesia Raya
saya pake operator yang sama, kok tarif sms saya malah Rp0 ya? --- anant�/ [EMAIL PROTECTED] wrote: Salam rekan semua, Ada yang berlangganan kartuHALO seperti saya? Coba cek invoice yang anda dapat. Di sana tarif sms adalah Rp 350, plus ppn 10%. Jadi Total adalah Rp 350 + Rp 35 = Rp 385. Adakah tarif sms di indonesia yang lebih mahal dari itu? Salam hangat selalu, Ananta Be a better Globetrotter. Get better travel answers from someone who knows. Yahoo! Answers - Check it out. http://answers.yahoo.com/dir/?link=listsid=396545469
[mediacare] Pemerintah tak Berdayakan KPI
http://www.balipost.com/balipostcetak/2007/7/30/b4.htm Pemerintah tak Berdayakan KPI Denpasar (Bali Post) - Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) tidak berdaya karena tidak diberdayakan pemerintah. KPI tidak memiliki wewenang lebih besar untuk mengambil tindakan tegas terkait permasalahan penyiaran. Demikian dikatakan Ketua KPI Sasa Djuarsa Sendjaja, Ph.D di sela kegiatan Rakornas KPI Minggu (29/7) kemarin di Hotel Kartika Plaza Kuta. Acara itu diikuti perwakilan KPID seluruh Indonesia dan berlangsung hingga Selasa (31/7) besok. Dia menyebutkan, berdasarkan peraturan pemerintah, KPI hanya bisa menegur dan merekomendasikan tayangan siaran sedangkan proses denda, pencabutan izin dan sebagainya diambil alih pemerintah. Untuk itu KPI berupaya agar wewenang tersebut dikembalikan tanpa harus selalu berkonflik dengan pemerintah. ''Penyelesaiannya melalui kompromi dengan pemerintah melalui Depkominfo dan sudah direspons dengan mengajak KPI duduk bersama membahas pembuatan peraturan tentang penyiaran,'' ujarnya. Sasa juga banyak menyinggung persoalan-persoalan dalam bidang penyiaran di Indonesia. Dia tidak menampik, tugas KPI sangat berat. KPI bertugas mengatur, mengawasi dan mengembangkan profesionalisme penyiaran. Untuk mencapai hasil maksimal tersebut diperlukan kerja sama dengan pemerintah dan sebanyak mungkin stakeholder. Dia juga memuji perkembangan TV lokal yang sesuai dengan semangat UU penyiaran. Menurutnya banyak TV lokal yang bisa menyajikan acara-acara baik. Sedangkan banyak juga TV nasional yang didikte rating dan mengikuti selera rendah pasar. ''Selanjutnya harus ada win-win solution soal industri jaringan ini. Jadi, bagaimana membuat TV lokal tumbuh tanpa harus membunuh stasiun TV nasional,'' jelasnya. Hal lain, pihaknya akan melakukan upaya pengawasan siaran yang lebih intens. Tahun ini rencananya KPI akan membuat semacam iklan yang berisi daftar acara ''black list'' atau tayangan yang tidak layak ditonton sehingga masyarakat bisa memilah dan memilih siaran tersebut. (kmb21) - Die etwas anderen Infos rund um das Thema Reisen. BE A BETTER WELTENBUMMLER!
[mediacare] Re: Depok Musnahkan 1.247 Buku Sejarah
Ikut nimbrung Mas Waruno yb., memang menyedihkan. Jaman purba di Barat juga mengenal barbarisme ini ketika kota Alexandria di Mesir jatuh oleh tentaranya Gaius Julius Cesar pada tahun 47 BC, dan Roma yang saat itu menganggap dirinya sebagai yang paling beradab didunia telah menyebabkan terbakarnya banyak dari 900 000 kitab didalam Perpustakaan Alexandria yang terkenal. Selebihnya rusak ketika meletus kerusuhan besar sekitar tahun 390. Sejarah bergulir, dan pembakaran buku oleh pemenang konflik merupakan hobi yang menyenangkan dan jarang dilupakan. Masuk kesejarah modern, saya kira yang paling biadab dalam kaitan ini ketika Adolf Hitler di Jerman dengan milisianya, SA, sangat aktif membuat api unggun membakari banyak sekali buku karya-karya penulis klasik dan dari jaman itu Eropa, apalagi tulisan-tulisan siapa saja yang dianggap berhaluan kiri. Menulis deretan nama semua pengarang itu akan sangat melelahkan, karena dapat menjadi panjang sekali. Salam dari Praha, Bismo DG - Original Message - From: Waruno Mahdi To: [EMAIL PROTECTED] ; mediacare@yahoogroups.com ; [EMAIL PROTECTED] Sent: Saturday, July 28, 2007 7:13 PM Subject: [nasional-list] Re: Depok Musnahkan 1.247 Buku Sejarah Sesungguhnya, gejala pembakaran buku dan pemusnahan arsip itu bagaikan laknat kutukan yang terus-menerus memburu bangsa sepanjang zaman: apakah itu arsip Kesultanan Demak, arsip pemerintah Republik di Kemayoran, pembakaran dokumentasi dan buku-buku oleh penggerebeg rumah Pramoedya Ananta Toer (termasuk bahan-bahan unik pinjaman dari Perpustakaan Nasional), pembakaran perpustakaan di Ambon, dst. Pemusnahan arsip dan perpustakaan itu berarti penghapusan bagian daripada sejarah dan kebudayaan bangsa, adalah tindakan kebiadaban yang merongrong asas-asas peradaban. Sedemikian hinanya tindakan itu, sehingga sampai berapa bodohpun warga gerombolan yang melakukan, selalu bersembunyi dibalik tabir anonimitas gerombolan. Memang bisa dikatakan pengecut, tetapi daripada ketahuan membakar pustaka dan dokumentasi, masih kurang malu kalau sekadar pengecut, bukan? Dari itulah, maka kejadian yang sekarang ini benar-benar mengagetkan. Oknum-oknum pelakunya pada mengaku terang-terangan! Masih bangga lagi!! Bahwa selama Orda Baru itu tingkat pendidikan merosot terus, itu kita sudah maklum. Syukurlah, sejak reformasi merangkak maju setapak demi setapak, maka pendidikan sekolah pun mulai ada ancar-ancar mau diperbaik. Tetapi kecerahan baru ini juga membeberkan hal-hal masa lampau yang tidak tega dihadapi kebenarannya oleh oknum-oknum pelaku masa lampau. Tinggal satu pelarian baginya, mengeram mata menutup telinga menenggelamkan diri dalam kejahilan buta-pengetahuan yang sedalam-dalamnya, serupa burung unta menyembunyikan kepala ke dalam pasir. Yang celaka, kalau kebodohannya itu malah sedemikian pandirnya, sampai tidak sadar bahwa perbuatannya itu memalukan benar, sehingga sampai sekarang barang siapa sampai melakukannya itu biasanya secara anonim, dengan melarutkan identitas diri dalam keumuman gerombolan pengganggu keamanan yang misalnya membakar perpustakaan di Ambon. Maka yang sekarang ini berbuat terang-terang, dan nama masing-masing dapat dikenal umum. Inilah nama-nama mereka, baiklah disimak satu demi satu, agar tercatat terus dalam sejarah nasional sebagai contoh negatif yang menjadi pelajaran bagi generasi-generasi berikut: Bambang Bachtiar Kepala Kejaksaan Negeri Depok Nurmahmudi Ismail Wali Kota Depok Asep Roswanda Kepala Dinas Pendidikan Depok Selain kebodohan bahwa perbuatan mereka tidak lagi anonim, masih ada satu segi yang lebih parah lagi. Berbeda dengan yang dulu-dulu, yang perbuatan gerombolan liar, oknum-oknum ini melakukannya secara resmi, selaku pegawai tinggi suatu jenjang lokal daripada aparatur negara. Ini kalau beritanya mulai mengeliling di luarnegeri, berabe benar. Kalau dulu-dulu orang mungkin masih kasihan dengan adanya kerusakan akibat gerombolan-gerombolan liar itu, maka kini diplomat-diplomat Indonesia di luarnegeri harus buang muka kemana, mengelak dengar cekikikan diam-diam sementara rekan lain negeri? Mungkin baiklah pemerintah mengomentari kejadian ini dengan tegas, dan Kejaksaan Agung memperjelas bahwa dalam surat keputusannya nomor 019/A-JA/10/2007 tgl 5 Maret 2007 tentang penarikan buku sejarah kurikulum 2004 itu tidak dikatakan memusnahkan, apalagi membakar. Sesungguhnya, anak kecil pun mestinya mengerti sendiri bahwa penarikan buku itu tidak berarti membakar. Tetapi maklum, sebagaimana telah dapat kita saksikan di atas, ada sejumlah pegawai tinggi setempat yang tingkat perkembangan inteleknya mungkin belum sejauh itu. Salam, Waruno
Re: [mediacare] Re: Kualitas DetikInet.com
On 7/30/07, Donny B.U. [EMAIL PROTECTED] wrote: terimakasih atas masukan dari rekan pembaca. setelah melakukan beberapa cross-check, maka tim redaksi detikinet langsung mengimbangi berita sebelumnya dengan berita berikut: perasaan beberapa bulan lalu berjanji mo pake 2 sumber per berita? lupa ya? hehehehe kalo lupa, ini link-nya :) http://priyadi.net/archives/2007/01/17/virus-organik-menyerang-windows-vista/#comment-392339 -- Anthony Fajri http://fajri.freebsd.or.id
RE: [mediacare] Intan Rengganis, juara Rock 'n 'Dut La mpung dan Jabodetabek
kembali ... masyarakat indonesia diajak untuk berprestasi di bidang entertainment ... dan ternyata, berprestasi di bidang ini memang sangat menggiurkan :-)) berprestasi di bidang ini langsung dihadang dengan duit segunung ... berbanding berprestasi di kejuaran olimpiade fisika, yang hanya mendapat sertifikat :-)) dulu ... juara all england dapat rumah ... dulu ... juara yang mengharumkan nama bangsa dihargai dengan baik ... sekarang? Regards, LEO TOBING - ~ My precious, precious child, I love you and I would never leave you ~ _ From: mediacare@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of awie mohd. yudiansyah Sent: Monday, July 30, 2007 2:09 PM To: mediacare Subject: [mediacare] Intan Rengganis, juara Rock 'n 'Dut Lampung dan Jabodetabek SIARAN PERS Intan Rengganis, Juara Kompetisi Sprite D'Plong Wilayah Jabodetabek dan Lampung Ribuan anak muda saksikan Ahmad Dhani dan Chintya Sari menobatkan jawara Rock 'n 'Dut wilayah Lampung dan Jabodetabek Bogor, 30 Juli 2007 - Sabtu malam kemarin(28/7), ajang semifinal kompetisi menyanyi Rock 'n 'Dut Sprite D'Plong untuk wilayah Jabodetabek dan Lampung digelar di Lapangan ABRI Sukasari, Bogor. Lima orang semifinalis unjuk kemampuan untuk memuluskan jalan mereka ke babak final. Kelima semifinalis tersebut adalah Nurlaila Agusina Liuw (Lala) dan Ferlisia Andini (peserta audisi di Lampung), Abdi Syarifudin (peserta audisi di Bekasi), Intan Rengganis (peserta audisi di Tangerang) dan Sisvana Multi Arvani (peserta audisi di Bogor). Pada malam semifinal tersebut Intan Rengganis, perwakilan dari wilayah Tangerang, berhasil keluar sebagai pemenang kompetisi Rock 'n 'Dut Sprite D'Plong dan akan berkompetisi di babak final yang pada bulan September mendatang di Jakarta. Gadis kelahiran Jakarta, 18 tahun yang lalu ini lolos dari audisi di Bens Radio, Tangerang, dan berhak atas hadiah berupa uang tunai sebesar Rp. 5.000.000,- , sebuah handphone, dan merchandise dari Sprite. Intan Rengganis dan empat orang semifinalis lainnya terpilih dari 704 orang peserta audisi yang digelar di beberapa pusat keramaian dan stasiun radio lokal di wilayah tersebut sejak Juli 2007 lalu. Mereka berhasil lolos proses seleksi yang ketat oleh tim penilai yang terdiri dari Ahmad Dhani, Chintya Sari dan Tim Sprite. Dalam malam semifinal ini, para semifinalis berkompetisi secara live menyanyikan lagu Bebaskan, yang merupakan lagu tema Sprite D'Plong ciptaan Ahmad Dhani. Penampilan mereka malam itu dinilai langsung oleh tim penilai, termasuk Ahmad Dhani dan Chintya Sari yang memberikan komentar di atas panggung usai penampilan para semifinalis. Perhelatan semifinal Sprite D'Plong Sabtu malam itu diramaikan ribuan anak yang begitu antusias menyaksikan penampilan para semifinalis seraya mendukung 'jagoannya' masing-masing. Untuk menonton acara ini para penonton cukup membeli satu botol Sprite seharga Rp 1.500,-. Penampilan Ahmad Dhani dan Chintya Sari pun berhasil mengajak seluruh pengunjung bergoyang dan bernyanyi dalam sensasi Rock 'n 'Dut malam itu. Selain itu berbagai stand dan permainan seru yang digelar di sekeliling lapangan juga dipadati pengunjung yang mengantri untuk mengadu kelihaian dalam berbagai permainan ketangkasan. Pengunjung yang beruntung juga memenangkan hadiah undian masing-masing berupa televisi, DVD player, dan handphone. Intan keluar sebagai pemenang karena ia dapat menyanyikan lagu 'Bebaskan' yang menjadi lagu wajib dalam kompetisi ini dengan sangat baik, penampilannya di panggung sangat interaktif, dan yang terpenting, ia mampu menjiwai sensasi Rock 'n 'Dut yang diusung oleh ajang Sprite D'Plong ini, ujar Weitarsa Hendarto, Marketing Manager Flavor PT Coca-Cola Indonesia. Selanjutnya, semifinal Sprite D'Plong wilayah Jawa Tengah akan digelar di Lapangan JEC Jogjakarta pada tanggal 4 Agustus 2007 mendatang. Tentang Sprite Sprite adalah salah satu merek minuman sparkling (berkarbonasi) paling terkemuka di dunia. Di Indonesia Sprite diperkenalkan pada tahun 1975 dan kini menjadi salah satu minuman paling digemari di Indonesia. Sprite merupakan produk The Coca-Cola Company, dan di Indonesia diproduksi di 11 pabrik pembotolan. --- Untuk informasi lebih lanjut, silakan menghubungi: Arif Mujahidin - Media Relations Manager Olivia Lestari - Public Relations Executive Coca-Cola Indonesia Tel. (021) 5798 8200 Faks. (021) 574 0561 Email: [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED] Hanny/Dorte/Adwi Public Relations Associates Maverick Tel. (021) 727 89833 Faks. (021) 727 89834 Email: [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED] _ Yahoo! Answers - Get better answers from someone who knows. Try http://uk.answers.yahoo.com/;_ylc=X3oDMTEydmViNG02BF9TAzIxMTQ3MTcxOTAEc2VjA 21haWwEc2xrA3RhZ2xpbmU it now.
[mediacare] Angkatan 1973 Akabri Marah
Refleksi: Waktu SBY calon presiden berita tentang perkawinan sebelum masuk Akabri sudah disiarkan diberbagai media. Dalam berita itu dikatakan bahwa SBY kawin dengan wanita dari Filipina dan dari perkawinan tsb dilahirkan seorang putera. Kenapa dulu sebelum pemilu tidak dipersoalkan? Bagaimana pun juga yang pkok ialah SBY kelihangan perawan sebelum masuk Akadrabra. Jadi dari segi hukum yang melarang surga dunia langit ke 7 agaknya sudah daluwarasa masalahnya. http://www.sinarharapan.co.id/berita/0707/30/sh01.html Angkatan 1973 Akabri Marah Zaenal Maarif Beberkan Bukti di Gedung DPR Oleh Suradi/Bachtiar/Tutut Herlina/Daniel Duka Tagukawi Jakarta - Terlambat satu jam dari jadwal semula, akhirnya mantan Wakil Ketua DPR Zaenal Maarif, didampingi kuasa hukumnya, tiba di Gedung DPR tepat pukul 11.00 WIB, Senin (30/7) siang. Dia menyerahkan berkas data yang dimiliki tentang perkawinan Susilo Bambang Yudhoyono sebelum masuk taruna Akabri kepada DPR, MPR, dan setelah itu menuju Kantor Mahkamah Konstitusi untuk menyerahkan data yang sama. Kepada SH sebelum tiba di gedung DPR, Zaenal Maarif menegaskan dirinya diperlakukan tidak adil oleh Presiden Yudhoyono. Pasalnya, Presiden hanya melaporkan dirinya ke Polda, Minggu (29/7), sedangkan mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) R Hartono yang juga mengungkap soal yang sama tidak dilaporkan ke polisi. Saya diperlakukan tidak adil. Ibarat ketimun melawan durian, pastilah ketimun itu hancur, ujar Zaenal mengumpamakan dirinya dengan Presiden. Namun, dia masih menyatakan siap menghadapi gugatan dari Presiden tersebut dan beberapa praktisi hukum akan mendampingi.Sementara itu, kuasa hukum Zaenal Maarif, Mahendradatta, menyatakan akan menggugat balik Presiden Yudhoyono karena dalam laporannya Presiden secara eksplisit menyebut nama Zaenal Maarif telah melakukan pembunuhan karakter atas dirinya. Ketika tiba di gedung DPR, puluhan wartawan yang telah lama menunggunya menyambut dengan serangkaian pertanyataan tentang kesiapannya menghadapi gugatan Presiden dan respons atas tudingan-tudingan miring terhadapnya. Zaenal dengan senyum khasnya mengepalkan tangan tanda siap. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melaporkan mantan Wakil Ketua DPR Zaenal Maarif ke Polda Metro Jaya, Minggu (29/7), dengan tuduhan melakukan pencemaran nama baik. Presiden melaporkan Zaenal dalam kapasitasnya selaku pribadi. Kesaksian Seangkatan Sementara itu, teman seangkatan Presiden Yudhoyono saat di taruna Akabri, Brigjen (Purn) Widya Bagya, Msc, mengatakan tuduhan Zaenal bahwa Yudhoyono sudah menikah saat sebelum masuk taruna sulit dibuktikan. Pasalnya, Akabri saat itu dan hingga kini sangat ketat dalam meneliti dan menyeleksi calon taruna, bahkan ketika taruna sudah diterima pun, masih ada penelitian dan penyelidikan langsung atas berkas dan perilaku taruna. Saya teman seangkatan Yudhoyono, yaitu angkatan 1970 dan kita selesai tahun 1973. Selama tahun pertama satu kamar dengan taruna yang kemudian menjadi lulusan terbaik dan mendapat lencana Adhi Makayasa itu, ujar Widya Bagya kepada wartawan di Jakarta, Minggu malam. Teman seangkatan yang kini sudah menjadi mantan-mantan jenderal sangat marah dan kecewa dengan sikap Zaenal. Widya Bagya yang pernah menjadi staf ahli Panglima TNI 2001-2006 (masa Widodo AS dan Endriartono) ini mengungkapkan, selama masa pendidikan di taruna, Yudhoyono dikenal sangat serius, hati-hati, dan terkesan kaku. Apalagi dengan perempuan, dia sangat menghormati dan tidak berani macam-macam. Kalau saja ada taruna yang terbukti menikah sebelum masuk diberhentikan. Soal seperti ini, Akabri sangat tegas. Ada teman angkatan dan sebelumnya yang dipecat dari Akabri karena dia terbukti menghamili wanita saat pesiar atau libur, ungkap Widya. Jadi, kata Widya, sangat tidak mungkin Yudhoyono melakukan hal yang dituduhkan Zaenal Maarif itu. Dirinya sangat prihatin dengan polemik yang tak sehat ini. Dirinya jarang bertemu langsung dengan Yudhoyono, kecuali bila ada pertemuan angkatan. Sabtu (28/7), Yudhoyono bertemu dengan para mantan jenderal teman seangkatannya di Akabri. Saya mendengar para mantan jenderal marah dan meminta Yudhoyono menuntaskan masalah ini hingga ke proses hukum, karena menyangkut nama baik presiden dan juga institusi Akabri, kata Widya. Sementara itu, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Carlos Tewu ketika dihubungi SH, Senin pagi, menegaskan pihaknya akan segera melakukan pemeriksaan terhadap Zaenal Maarif, terkait laporan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono terhadap tudingan mantan Wakil Ketua DPR RI. n
[mediacare] Perangai Berpolitik Pemimpin Kita
http://www.sinarharapan.co.id/berita/0707/30/taj01.html Perangai Berpolitik Pemimpin Kita SUSILO Bambang Yudhoyono sebagai warga negara Indonesia biasa bersama istrinya Ny Ani Yudhoyono Sabtu petang mendatangi Polda Metro Jaya, melaporkan masalah yang dihadapinya yaitu bahwa ia merasa terfitnah karena tudingan mantan Wakil Ketua DPR RI Zainal Maarif yang mengatakan dirinya telah menikah dan mempunyai dua anak sebelum menjadi taruna Akabri tahun 1970. Dapat dimengerti, kalau ketika melapor ke Polda tersebut SBY tidak seperti biasanya banyak melempar senyum. Sebagai seorang suami, ayah dan mertua tidaklah pada tempatnya memperoleh perlakuan seperti itu, sehingga dianggapnya hal itu merupakan pembunuhan karakter. Hal wajar pulalah apabila seseorang yang memperoleh perlakuan tidak patut dan tidak wajar melaporkannya kepada aparat penegak hukum. Tentu, semua berharap bahwa persoalan yang cukup mengganggu ini dapat diselesaikan sesuai dengan hukum yang berlaku, sekaligus juga dapat dijadikan pembelajaran bagi masyarakat dalam menuntut hak serta memperoleh keadilan. Kita tidak ingin mencampuri, apakah benar atau salah tudingan Zainal Maarif itu, dan kasus ini biarlah diungkap dan diselesaikan sesuai dengan proses hukum. Namun, yang ingin kita kemukakan adalah perangai politik pemimpin kita dalam kaitannya kehidupan berbangsa, bernegara dan bermasyarakat. Baru dua minggu lalu Wakil Presiden M Jusuf Kalla berdamai dengan mantan Presiden Abdurrachman Wahid (Gus Dur) dalam kasus yang mirip, dan pengaduannya juga ke Polda Metro Jaya, sementara gugatannya di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pun dicabut. Dalam pendidikan politik bagi masyarakt terutama generasi muda, kasus JK-Gus Dur tersebut dan sekarang kasus SBY-Zainal Ma'arif, menjadi pelajaran buruk dalam hal bertata-krama. Ada atau tidak ada maksud dan tujuan dari suatu ucapan tentang dan mengenai orang lain, apalagi terhadap tokoh bangsa, pemuka masyarakat, petinggi negara baik dikemukakan secara serius maupun tidak (secara guyon) hendaknya tidak menimbulkan masalah. Kebebasan berbicara hendaknya tidak melewati batas-batas kewajaran yang hidup dan terpelihara di masyarakat. Dalam bertindak termasuk dalam mengemukakan sesuatu hendaknya didasarkan benar tidaknya sesuatu yang dikemukakan tersebut. Kalaupun sesuatu yang dikemukakan itu benar apakah yang dikemukakan itu baik bagi perorangan maupun untuk masyarakat? Kalau sesuatu yang dikemukakan itu benar dan baik, apakah yang benar dan baik itu bermanfaat? Kalaupun tudingan Zainal Maarif itu benar, apakah ada manfaatnya hal itu diungkap sekarang, dan kalau pun ada manfaatnya apakah ada manfaatnya bagi Yudhoyono dan keluarganya dan bagi Zainal Ma'arif? Apalagi, mengingat posisi Yudhoyono sebagai presiden sekarang ini, tentu tidak lepas dari pertanyaan di atas, apakah ada baik dan manfaat tudingan tersebut bagi masyarakat, bangsa dan negara? Sebaliknya, kalau tidak benar, tidak baik dan tidak ada manfaatnya tudingan tersebut, mengapa hal tersebut harus diungkapkan? Jelas hanya Zainal Maarif sendiri sebagai mantan Wakil Ketua DPR yang memiliki hitung-hitungan politik dalam bertindak tersebut. Merupakan hak setiap orang untuk melakukan sesuatu sesuai dengan kepentingannya. Akan tetapi juga merupakan hak setiap orang untuk menuntut keadilan apabila ada perlakuan yang mengganggu harkat dan martabat seseorang. Dalam kaitan itulah Yudhoyono melapor ke Polda Metro Jaya. Kini, semuanya sudah menjadi bidang hukum dan seyogianya semua pihak menunggu proses hukum tersebut agar menyikapinya dengan kepala dingin walaupun hati mereka yang terkena sudah sangat panas. Mudah-mudahan keputusan-keputusan hukum dalam kasus ini mampu memberikan pembelajaran dan pencerahan bagi generasi muda sebagai calon pemimpin di masa depan dalam berperangai politik serta menyikapi persoalan. Hal itu kita kaitkan dengan SK Presiden tentang recall yang dilakukan Partai Bintang Reformasi atas Zainal Maarif di DPR sekaligus mempengaruhi kedudukannya sebagai Wakil Ketua DPR. Apakah ada kaitan SK Yudhoyono sebagai Presiden tersebut dengan tudingan Zainal Ma'arif, tidak penting untuk ditelaah, tetapi jauh lebih penting adalah apakah cara-cara seperti itu wajar atau tidak untuk diteladani para generasi muda apalagi mereka yang akan dan mau menjadi politisi? Karena sudah diserahkan ke ranah hukum, hendaknya pihak-pihak terkait dapat menahan diri serta tidak memperkeruh suasana dengan menanggapi hal tersebut dengan emosional. Berikanlah keleluasaan bagi penegak hukum untuk menyelesaiannya secara adil dan benar sesuai dengan hukum yang berlaku agar kasus-kasus seperti ini dapat pula dijadikan pedoman terutama dalam penyusunan RUU Kitab Undang-undang Hukum Pidana. Dan jangn sampai persoalan yang sedemikian besar tidak diselesaikan secara tuntas, apalagi dengan cara-cara yang tidak transparan. Kita tidak menolak perdamaian, karena sebagai delik aduan dengan mudah dapat diselesaikan seperti
[mediacare] Re: Faktor Islam
Bravo Pak Al-Mahmud Abbas, Semakin kemari, semakin jarang saya menemukan Islam yang dewasa dalam diri Muslimin/Muslimah seperti tercermin dalam Bapak. Wassalam, Ida --- In mediacare@yahoogroups.com, Al-Mahmud Abbas [EMAIL PROTECTED] wrote: Amin..amin..amin.. faham yang sering kali menghalalkan untuk merasa bener sendiri itulah bumerangnya. Fanatisme itu bukan untuk dipaksakan kepada orang lain atupun sekedar untuk melindungi kelompok (tanpa peduli oknum yang dilindungi/dibela itu benar atau salah), harus tetap disadari bahwa dalam alam sosial ada kebenaran universal, nilai-nilai umum yang tidak secara frontal bertentangan dengan nilai Islam. Hidup berdampingan secara damai dengan umat agama lain juga harus ditekankan sehabis-habisnya tanpa harus takut kehilangan umat hanya dengan berkurangnya jamaah. Memahami bahwa keberagamaan setiap orang adalah hak orang itu sendiri dan Allah SWT yang menentukan. Tidak ada yang pernah mengIslamkan orang lain kecuali karena ridho Allah SWT, kalau pemahaman dan penerapan Islam itu simpatik dan menarik tidak usah capek2 kesal hati dengan berpindahnya seseorang kepada agama lain. Justru dengan jumlah yang sedikit dan tetap memberikan kontribusi kebajikan untuk peradaban sosial itulah yang lebih bermutu, dari pada jumlahnya banyak tapi korupsi juga meraja lela tanpa merasa berdosa atau menyesali kenapa ajaran Islam tidak bisa membuat pribadi-pribadi yang tidak gampang terseret napsu ? Beragama bukan bertujuan untuk menang-menangan jumlah umat, tidak ada gunanya mayoritas beragama Islam seperti Indonesia tetapi peran/kontribusinya untuk memperbaiki satu hal = SOAL KORUPSI =pun tidak bisa. Yang penting bukan militansinya untuk berani melabrak tempat-tempat maksiat atau panti-panti pijat, tetapi mendalami filsafat agama dan mengisi batin umatnya agar tidak terseret ke dalamnya. Begitupun dengan KORUPSI dan lain-lain penyakit sosial, akarnya adalah pemahaman keberagamaan yang amat sangat dangkal. Agama hanya dipahami sebatas soal surga dan neraka, soal halal dan haram, soal mnafaat dan mudharat, soal hitam dan putih, sementara persoalan sosial tidak sesederhana itu. Pengembangan pemahaman ajaran untuk lebih relevan dengan realitas kehidupan sangat kurang atau mungkin tidak populer/tidak laku, kelompok2 mederat seperti Utan Kayu-nya bang Ulil justru diusir dan dicaci maki, yang lebih laku dan gampang diikuti adalah yang semacam MMI, FPI, dll.. yang aktivitasnya sangat tidak intelek. Kenapa ??? Gampang dilakukan, hanya perlu modal nekat, ngikut saja apapun yang diperintahkan 'ketuanya', dan (konon) oleh ketuanya dijanjikan PAHALA yang amat besar kelah di akhirat. Bahkan bisa menyelamatkan berapa puluh familinya kalau mati syahid. Pemahaman yang dalam dan menguatkan bathin banyak dijauhi, karena terlalu sulit dipahami, buang-buang waktu, terlalu lama untuk melihat hasil/perubahannya dan PAHALAnya tidak jelas. Oleh sebab itu, tidak heran kalau seperti yang dikatakan bung Marthajan no common enemy, let's fight each other. Kapan bisa terbebas dari faham seperti itu ? Wallahu'alam bisawab, melihat bahwa pemahaman yang kacau balau sudah demikian merambah ke segenap pikiran orang dengan isi kepala yang berbeda dan kompleksnya permasalahan yang demikian sulit untuk memilah/mengurai kekusutannya, maka saya hanya bisa bilang MUSTAHIL kecuali *seluruh umat Islam sedunia* sepakat menghargai umat beragama lain *dimanapun mereka berada* tanpa pernah melakukan kalkulasi matematis bahwa umatnya dikurangi (atau lebih 'keren'nya DIMURTADKAN) oleh umat beragama lain. Dengan demikian biasa menghargai pemahaman orang lain dan biasa tidak mudah tersinggung, tidak mudah gusar, tidak gampang mengancam orang lain, tidak mudah membuat 'judgement' apalagi menghalalkan darang orang lain yang belum tentu salah. Wassalam.
[mediacare] Indy..., Indy.... (Kompas, 28/07/07)
Pak Budiarto yth., sebagai bangsa yang sedang mencicipi sistem demokrasi memang perlu mencoba semuanya yang mungkin. Setuju sekali, di Rep Ceko juga ada kiasan: Saat membuang air usai memandikan bayi, jangan bayinya yang terbuang! Caper silahkan, parpol monggo, kita lihat hasil survival of the fittest nanti. Ternyata pilpres langsung pun tidak menjadi tongkat ajaibnya D. Copperfield. Saya mohon bila ada yang menjelaskan, karena tahun lalu ketika ada pejabat tinggi MK mampir di Praha, ketika saya tanya dalam diskusi di Wisma Duta ternyata katanya keputusan MK tidak mengikat. Ini berbeda dengan di Ceko. Kalau kini sudah mengikat, tentu DPR juga harus membuat penyesuaian dalam UU terkait? Semuanya takes time, asal yang cermat saja. Bismo DG, Praha - Original Message - From: GF Sim To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, July 30, 2007 10:56 AM Subject: [pepicek-post] Indy..., Indy (Kompas, 28/07/07) Sabtu, 28 Juli 2007 Indy..., Indy... Budiarto Shambazy Tak ada alasan menolak kehadiran caper (calon perseorangan) pada Pemilu/Pilpres 2009. Soalnya, Mahkamah Konstitusi telah mengeluarkan keputusan Nomor 5/PUU-V/2007 yang membolehkan caper ikut pilgub. Terbuka pulalah peluang bagi para caper untuk ikut pilpres. Banyak caper berminat mengajukan diri jadi capres, calon wapres, dan calon anggota DPR/DPRD tahun 2009. Pemilu/Pilpres 2009 akan meriah seperti pasar malam. Masih ada waktu dua tahun untuk bersiap agar capres, calon wapres, dan calon anggota DPR/DPRD kategori caper beraksi tahun 2009. Kini saja telah banyak caper siap bertarung di pilgub berbagai provinsi. Agar lebih afdal, ada caper mau membentuk partai lokal, bahkan ada yang minta Pilgub DKI ditunda agar Sarwono Kusumaatmadja (mantan Golkar) atau Faisal Basri (bekas PAN) bisa ikut. Eksekutif maupun legislatif pusat dan daerah, KPU dan KPUD, wajib bekerja kayak semut hitam. Ingat, jajak pendapat membuktikan mayoritas rakyat muak kepada partai dan rindu kehadiran caper. Hanya sekitar seperempat negara di dunia yang membentuk Mahkamah Konstitusi (MK). Inilah the court of last resort yang berwibawa jika mengeluarkan fatwa berdasarkan, antara lain, pengaduan rakyat yang hak konstitusionalnya diabaikan. Sukses caper ikut pilgub diawali permintaan uji materi oleh Lalu Ranggalawe, anggota DPRD di Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB). Ia ingin ikut Pilgub NTB karena partainya, Partai Bintang Reformasi, ogah mencalonkan dia. Kutipan Putusan MK memuat naskah Pendirian Mahkamah 24 butir yang memperkuat dalil bahwa Lalu boleh ikut pilgub. Dari 24 butir itu, 11 butir menyebut UU Pemerintahan Aceh sebagai rujukan. Mengapa Aceh? Pasalnya, pilgub di Aceh dimenangi caper Irwandi Yusuf, bekas pemberontak GAM yang kabur dari bui saat tsunami. Pilgub di Aceh proyek percontohan yang sukses yang patut ditiru 32 provinsi lainnya. UU Pemerintahan Aceh ibarat asam di gunung, uji materi Lalu garam di laut, dan mereka bersua di kuali MK di Ibu Kota. Di lain pihak putusan MK tak memakai cara berpikir deduktif atau kurang logis. Kekhasan kondisi di Aceh pascatsunami yang hanya bersifat sementara malah dijadikan referensi-bukannya diralat. Andaikan uji materi diajukan puluhan caper murni (bukan yang bété' pada partai) yang ingin ikut pilgub di mancaprovinsi, ceritanya akan lain. Di republik ini banyak politisi pengeluh, pura-pura jadi korban, atau gemar tebar pesona. (Lalu) tak yakin akan dicalonkan karena, menurut dia, partai jadi komoditas yang diperjualbelikan, kata Hakim Konstitusi Dewa G Palguna yang mengajukan pendapat beda (dissenting opinion). Keputusan MK yang berdasarkan inductive reasoning kurang mendidik. Saya khawatir rakyat makin apatis karena caper tak berideologi, tanpa program, tak punya laporan keuangan, enggak ada pengurus atau anggota resmi, tak pernah bikin kongres, dan tak mempraktikkan akuntabilitas. Saya yakin capres yang memakai jalur caper tahun 2009 eks politisi-politisi obralan yang tak laku lagi di partai. Lima pasang capres/calon wapres tahun 2004 sudah bikin puyeng kepala, apalagi ditambah sepuluh dari jalur caper. Mereka akan memobilisasi massa mengambang yang tak terorganisasi, seperti petani, guru, atau pengendara motor. Golongan yang terakhir ini, menurut data 2004, jumlahnya mencapai tiga juta di Ibu Kota. Pada Pilgub DKI tahun 2012 pengendara motor, jika diorganisasi, jadi lumbung suara bagi cagub jalur caper. Motor tak perlu masang lampu lagi, boleh naik trotoar, dan saya ganti busway dengan 'motorway', kata cagub versi caper waktu kampanye. Soal lainnya, para saksi ahli uji materi jangan cuma dari akademisi yang procaper kayak Harun Alrasyid, Ibramsyah, Syamsudin Haris, dan Arbi Sanit. Pada masa datang MK mengundang pula mereka yang berseberangan supaya fatwa yang dikeluarkan lebih adil. Cerita sepihak cuma jadi ajang penudingan terhadap partai
[mediacare] TIPS MENCARI SEKOLAH IDEAL
TIPS MENCARI SEKOLAH IDEAL http://www.kabarindonesia.com/berita.php?pil=13dn=20070730133045 Oleh : Imam Subkhan 30-Jul-2007, 14:20:05 WIB - [www.kabarindonesia.com] KabarIndonesia - Setiap menjelang tahun ajaran baru, hampir semua orangtua bingung mencari sekolah yang tepat untuk anak-anaknya. Sebagai orangtua, tentu kita ingin memberikan yang terbaik untuk anak-anak. Namun yang ada, Anda justru pusing dibebani segudang pertanyaan. Seperti apa bentuk sekolah yang baik dan ideal? Apakah harga menjamin kualitas yang diberikan? Dan lain sebagainya. Ideal menurut kamus bahasa Indonesia artinya sesuai dengan yang diharapkan. Tentunya orang tua berharap sekolah yang dipilih akan mampu menjadi tempat mengembangkan kemampuan anak secara optimal. Berikut ini, penulis mencoba memberikan tips bagaimana mencari sekolah yang ideal atau tepat bagi anak-anak. Libatkan anak ketika memilih sekolah. Seharusnya selalu disadari dan dipahami oleh orang tua, bahwa yang nantinya sekolah adalah anak, bukan mereka. Maka, melibatkan anak dalam memilih sekolah merupakan langkah penting, meskipun usia prasekolah. Orang tua jangan menganggap remeh kemampuan anak, karena pada saat usia pra sekolah anak mengalami perkembangan fisik dan mental yang sangat pesat. Dalam buku Magic Trees of Mind, Marianne Diamond menggambarkan, perkembangan kemampuan matematika dan intelegensia ruang pada anak diperkirakan dimulai pada usia satu tahun. Kemampuan bahasa anak malah sudah dimulai sejak masih dalam kandungan. Ini berarti, daya nalar dan logika anak pada saat akan memasuki sekolah dasar (6 tahun) sudah berkembang baik. Tinggal bagaimana orang tua merangsang kemampuan anaknya. Kondisikan agar proses mencari sekolah dasar tidak menjadi beban berat bagi si anak melainkan menjadi proses belajar yang menyenangkan. Bagaimana jika ternyata pilihan anak jatuh pada sekolah yang menurut orangtua kurang sesuai? Di sinilah peran orang tua diperlukan. Pada saat orang tua telah membuat pilihan sekolah mana yang akan dimasuki anak nanti, buatlah kesepakatan sukarela dengan anak bahwa sekolah yang akan dimasuki adalah murni pilihan anak. Dengan demikian anak akan merasa bangga karena diberi kesempatan melakukan hal yang penting. Di sisi lain anak akan lebih bertanggung jawab karena merasa sekolah yang dimasukinya adalah pilihannya sendiri. Ketahuilah visi dan misinya. Banyak ahli yang mengingatkan tentang pentingnya aspek visi dan misi pendidikan yang disandang suatu sekolah. Sekolah yang memiliki kualitas baik tentu saja memiliki visi dan misi yang jelas, terukur dan realistis. Untuk dapat mengetahui visi-misi sekolah yang diinginkan, dapat dilihat di buku profil, brosur, papan nama atau media publikasi yang digunakan oleh sekolah tersebut. Dari visi dan misi yang dipaparkan dapat terlihat bagaimana orientasi tujuan dan profil output yang akan dihasilkan. Pernyataan visi dan misi ini dapat dipotret dari beberapa aspek, antara lain aspek keagamaan, akademis, mental, perilaku, kecakapan hidup, kemandirian dan kewirausahaan. Seperti yang sudah terungkap di muka, orang tua saat ini masih memandang aspek akademis menjadi pertimbangan pertama dalam memilih sekolah. Maka, tidak heran jika banyak orang tua yang rela melakukan apa saja untuk mendapatkan sekolah dengan prestasi akademik tinggi. Pihak sekolah pun akan melakukan seleksi ketat terhadap calon siswanya. Hanya siswa yang memiliki IQ tinggi yang dapat diterima di sekolah yang bersangkutan. Dari kasus ini, Penulis jadi tergelitik, sebenarnya yang unggul sekolah atau siswanya. Sangat masuk logika, jika sekolah yang hanya menerima input baik-baik saja, kemudian out putnya juga baik. Oleh sebab itu, orang tua seharusnya tidak lagi terjebak pada istilah-istilah sekolah favourit, unggulan, plus dan lain-lain. Padahal yang dikembangkan hanya pada aspek kognitif saja atau academic minded. Sekolah yang baik adalah sekolah yang mampu menggali, mengembangkan dan mengoptimalkan seluruh potensi (baca: kecerdasan majemuk) peserta didiknya. Porsi Pendidikan Agama. Di era sekarang ini, dimana banyak kasus yang menimpa generasi penerus kita termasuk dalam hal ini para pelajar, mulai dari kasus tawuran, narkotika, pergaulan bebas dan perbuatan menuyimpang lainnya, maka peran pendidikan agama menjadi sangat signifikan terutama dalam membentuk kharakter dan perilaku siswa. Penulis berpendapat bahwa, pendidikan moral tertinggi terletak di dalam doktrin-doktrin agama yang diyakini seseorang. Melalui pendidikan agama yang cukup, diharapkan para peserta didik akan muncul kesadaran dan pemahaman yang benar mengenai tugas, peran dan tanggung jawabnya sebagai hamba Tuhan, anak, siswa dan anggota masyarakat. Sebagai implementasinya, anak mampu menghargai orang lain dengan segala perbedaan serta mampu memilah dan memilih kegiatan-kegiatan yang bermanfaat dan tidak. Oleh karena itu, porsi pendidikan agama yang diterapkan oleh suatu sekolah
Re: [mediacare] ::: Tarif SMS kartuHALO termahal se-Indonesia Raya
kalo yg aku tau siy tarif dari kartu halo itu tergantung paket apa yg kita punya juga siy. kalo yg tarif Rp.0 berarti pakai yg paket bebas sms. kalo mas ananto mungkin paketnya lain. kalo aku lain lagi, aku pakai paket halo bebas bicara tarif sms-nya Rp. 250. roi8890 [EMAIL PROTECTED] wrote: saya pake operator yang sama, kok tarif sms saya malah Rp0 ya? --- anant�/ [EMAIL PROTECTED] wrote: Salam rekan semua, Ada yang berlangganan kartuHALO seperti saya? Coba cek invoice yang anda dapat. Di sana tarif sms adalah Rp 350, plus ppn 10%. Jadi Total adalah Rp 350 + Rp 35 = Rp 385. Adakah tarif sms di indonesia yang lebih mahal dari itu? Salam hangat selalu, Ananta __ Be a better Globetrotter. Get better travel answers from someone who knows. Yahoo! Answers - Check it out. http://answers.yahoo.com/dir/?link=listsid=396545469 Widya Ismadi (ITA) 0811 257 417 Account Executive Client Service Dept One|Comm brand activator Jln. Gandaria VIII / 2, Jakarta, Indonesia 12130 Phone (021) 72800025, 72796149 Ext 117 Fax (021) 72796046 - Choose the right car based on your needs. Check out Yahoo! Autos new Car Finder tool.
[mediacare] Berita Sumbawanews (31/7)
Warga UPT Prode I dan II akan Terima Bantuan Ternak Sapi Selasa, 31 Juli 07 (10:02) - Di Posting Oleh : admin | 0 komentar Sumbawa Besar, Sumbawanews.com.- Disnakertrans Sumbawa akan membagikan 500 ekor sapi kepada 250 warga transmigrasi di UPT I dan UPT II prode kecamatan Plampang. Pembagian ternak sapi itu merupakan kompenisasi ...selengkapnya Pendekatan Metode Balanced Score Card, Upaya Peningkatan Kinerja Aparatur Selasa, 31 Juli 07 (10:01) - Di Posting Oleh : admin | 0 komentar Sumbawa Besar, Sumbawanews.com.- Bupati Sumbawa Drs.Jamaluddin Malik, Senin (30/7) kemarin, membuka secara resmi seminar dan pelatihan Penyusunan dan Implementasi Rencana Stretegis Pemerintah Daerah dengan pendekatan metode Balanced Score Card (BSC), ...selengkapnya Biografi Zainul Arifin Diluncurkan Selasa, 31 Juli 07 (07:23) - Di Posting Oleh : admin | 0 komentar Kota Bima, Sumbawanews.com.- Buku biografi berjudul 'Langkah Besar Seorang Anak Guru' Minggu (29/7) diluncurkan. Buku karangan Supriadin H Hasan itu terinspirasi dari perjalanan hidup, pemikiran, dan perjuangan mantan Bupati Bima, ...selengkapnya CPNS Formasi Umum masih Simpang-siur Selasa, 31 Juli 07 (07:23) - Di Posting Oleh : admin | 0 komentar Kota Bima, Sumbawanews.com.- Penerimaan formasi umum Calon Pegawai Negeri Sipil Daerah (CPNSD) tahun 2006 dinantikan oleh masyarakat. Selain itu, ditunggu kepastiannya oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Bima untuk mengisi beberapa posisi ...selengkapnya Pasang Iklan di Sumbawa news.Com Klik disini! Lurah Sarae Siap Presentasikan Profil Selasa, 31 Juli 07 (07:22) - Di Posting Oleh : admin | 0 komentar Kota Bima, Sumbawanews.com.- Menghadapi presentasi penilaian lomba kelurahan tingkat nasional pada 13 Agustus mendatang, Lurah Sarae Kecamatan Rasanae Barat, Ismail Hamzah, sudah menyiapkan diri secara mental dan yang berkaitan dengan ...selengkapnya Gedung DPRD Dompu Diresmikan Selasa, 31 Juli 07 (07:22) - Di Posting Oleh : admin | 0 komentar Dompu, Sumbawanews.com.- Penggunaan gedung DPRD Dompu diresmikan oleh Gubernur NTB, Drs H Lalu Serinata, Senin siang. Gedung baru itu berada di sebelah barat gedung DPRD lama. Serinata bangga dan tidak ...selengkapnya Pegawai Titipan mulai Dirazia Selasa, 31 Juli 07 (07:22) - Di Posting Oleh : admin | 0 komentar Kota Bima, Sumbawanews.com.- Mulai Senin (30/7) kemarin, sejumlah pegawai titipan yang baru masuk sebagai tenaga sukarela pada setiap unit kerja Pemerintah Kota (Pemkot) Bima akan dipantau dan dirazia. Kepala Sub-Bagian ...selengkapnya Pembangunan Pemkot tetap Ada Dasar Acuan Selasa, 31 Juli 07 (07:21) - Di Posting Oleh : admin | 0 komentar Kota Bima, Sumbawanews.com.- Meski Kota Bima belum memiliki Peraturan daerah (Perda), namun pembangunan tetap memiliki dasar, yakni dengan SK Walikota Bima. Hal itu sampaikan oleh Kepala Bidang (Kabid) Tata Ruang ...selengkapnya Pasang Iklan di Sumbawa news.Com Klik disini! Putusan MK Soal Calon Independen harus Didukung Selasa, 31 Juli 07 (07:21) - Di Posting Oleh : admin | 0 komentar Dompu, Sumbawanews.com.- Keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang memberikan ruang bagi calon independen untuk mengikuti pemilihan kepala daerah (Pilkada), disambut gembira oleh semua kalangan masyarakat. Demikian Ketua Dewan Pakar Pemantau Kebijakan ...selengkapnya Program Pemerintah belum Sejahterakan Petani Selasa, 31 Juli 07 (07:21) - Di Posting Oleh : admin | 0 komentar Bima, Sumbawanews.com.- Realisasi program pembangunan pemerintah selama ini belum meningkatkan kesejahteraan petani secara mendasar. Pasalnya, hanya berupaya menaikkan produksi, tanpa memperhatikan keuntungan petani. Penilaian itu disampaikan oleh Koordinator Lembaga Pengembangan ...selengkapnya Tamsil: Permen Formalin Bahayakan Kesehatan Selasa, 31 Juli 07 (07:20) - Di Posting Oleh : admin | 0 komentar Kota Bima, Sumbawanews.com.- Komisi B DPRD Kota Bima, mendukung tindakan razia oleh Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskoperindag) Kota Bima terhadap permen yang diduga mengandung. Hal itu karena keberadaan produk ...selengkapnya Razia Gabungan Sita Produk Berformalin Selasa, 31 Juli 07 (07:20) - Di Posting Oleh : admin | 0 komentar Kota Bima, Sumbawanews.com.- Razia gabungan terhadap permen berformalin, Senin (31/7), melibatkan Dinas Kesehatan (Dikes), Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskoperindag) Kota Bima dan Sat Reskrim Polresta Bima. Razia itu ...selengkapnya
[mediacare] Debat Tim Calon Gubernur Jakarta di SCTV
Debat Tim Calon Gubernur Jakarta di SCTV Thursday, July 26, 2007 Tadi malam di SCTV ada debat tim sukses http://liputan6.com/view/8,145092,1,0,1185619525.html calon gubernur Jakarta. Awalnya saya kira debat ini akan berjalan membosankan (soalnya pakai ada acara adu yel-yel segala sih). Tapi ternyata tidak juga. Debatnya bisa dibilang hidup - dengan alasan yang mohon maaf akan terdengar subjektif. Dari pihak Adang ada Igo Ilham, sementara dari pihak Foke ada Idrus Marham. Secara kualitas penampilan, saya kasih skor 1 untuk Igo. Tutur kata dan intonasi dia teratur dan menarik. Tidak banyak retorika dan sangat mudah dicerna. Dia sangat tenang, banyak menebar senyum, pokoknya simpatik sekali lah (ini kali pertama saya melihat Igo Ilham dan saya jujur terkesima hehehe). Sedangkan Idrus mirip penceramah malam tadi. Dia beberapa kali mengutip ayat suci Al-Quran dalam argumennya - sesuatu yang bagi saya kurang perlu. Selain karena dia bisa mencari argumen lain, ayat yang dikutip pun tidak terlalu kena dalam debat itu. Jadi tidak bernas. Pada beberapa babak dia juga nampak gusar dan akibatnya gelagapan. Kalau PKS (yang bernafaskan Islam) saja sama sekali tidak menyitir ayat suci, mengapa pula koalisi partai-partai (yang bernafaskan pluralisme) merasa perlu melakukannya? Dalam 4 menit waktu yang diberikan pemandu debat, Igo berhasil memaparkan program Adang. Sedangkan Idrus? Sampai menit ke 3 saya masih belum menangkap apa poin dia. Selanjutnya pemandu debat melontarkan pertanyaan tentang banjir, masalah abadi kaum Jakartanensis. Idrus diberi kesempatan menjawab lebih dulu. Setelah mengatakan bahwa banjir adalah persoalan kompleks dan karenanya diperlukan penanganan bersama dalam menanggulanginya, dia menjamin dalam 3-4 tahun tidak akan ada banjir lagi jika Foke menang. Alasannya? Foke sudah dan lebih tahu pemetaan masalah Jakarta. Dia juga ahli perencanaan tata kota. Tentu saja ini poin empuk untuk diserang. Kalau saya jadi Igo pun saya akan mempertanyakan hal serupa: mengapa tidak dari dulu? Mengapa baru sekarang? Bagaimana bisa keluar angka 3-4 tahun sedangkan selama ini toh Jakarta selalu kebanjiran? Idrus bertahan dengan mengatakan, bagaimanapun Foke sudah lebih paham. Ini jauh lebih baik ketimbang orang baru yang tentunya memerlukan waktu untuk belajar lagi - sementara Jakarta tidak bisa menunggu. Tiba-tiba pengacara Ruhut Sitompul (yang duduk di pihak Foke) berdiri dan menambah huru-hara. Ruhut memulai dengan mengatakan surga itu di telapak kaki ibu!, aku Poltak si raja minyak dari Medan, dan ada iklan di televisi seorang nenek mengatakan, buat anak kok coba-coba. Nah, kata dia, kalau untuk anak saja tidak boleh coba-coba, bagaimana Jakarta? Hahaha. Sebuah argumen yang pantas diikutkan lomba atletik karena mampu melompat sedemikian jauh. Terhadap Foke lebih tahu dan ahli, Igo menjawab bahwa persoalan menjadi gubernur adalah persoalan kepemimpinan, bukan keahlian. Gubernur adalah seorang generalis, bukan spesialis. Untuk urusan teknis kita bisa membekerjakan para ahli. Persoalannya sekarang adalah niat. Bertahun-tahun dana pembangunan Banjir Kanal Timur dikeluarkan tapi kok proyek itu tidak kunjung selesai. Oya, perkataan Ruhut yang membawa-bawa Poltak (karakternya dalam sinetron Gerhana) juga menyebalkan. Entah kenapa saya tidak pernah suka orang yang menggunakan karakternya dalam sinetron/film untuk tujuan politik. Saya pun membenci Ruhut dengan kadar yang sama saya membenci Rieke Dyah Pitaloka dan Rano Karno - yang setelah gagal jadi calon gubernur malah tampil mendukung Foke sebagai Si Doel. Saya hendak memotong skor pihak Foke untuk argumen yang dodol ini, tapi mereka belum punya satupun. Ya sudah, kalau begitu tambahan skor saja untuk pihak Adang. Jadi 2-0. Saya juga tadinya hendak memberikan skor kepada pihak yang mengucapkan Kanal Banjir Timur tapi baik Igo maupun Idrus tidak ada yang mengatakan demikian. Sekarang pemandu debat berlanjut ke persoalan kemacetan lalu-lintas, yang juga masalah abadi. Igo mengatakan akan meneruskan yang sudah ada seperti proyek busway, monorail, dan lain-lain. Ini langsung langsung disambar Idrus, yang mengatakan nah kan, sudah diakui sendiri kan keberhasilannya. Dia kemudian meminta semua pihak jangan ambivalen. Di satu sisi mengungkapkan kegagalan, tapi di lain sisi mengakui keberhasilan. Ini juga mendapat balasan: Sutiyoso sendiri sudah mengakui bahwa busway adalah proyek dia, bukan Foke. Dijawab lagi: keberhasilan Sutiyoso kan berkat andil Foke juga. Dibalas lagi: kalau begitu pihak Idrus pun tak kalah ambivalen. Untuk keberhasilan, Foke dibilang punya andil. Tapi giliran kegagalan, Foke tak ada andil? Hahaha. Seru sekali bukan? Ketika membahas kemacetan ini, Ruhut kembali berdiri. Dia menyindir adanya sebuah partai yang melakukan demonstrasi dan akibatnya memacetkan Jakarta. Apa partainya? Kitalah yang tahu... katanya sambil tertawa. Ini jelas menyindir PKS. Apa jawaban Igo Ilham? Kalau memang tak ada lagi partai yang membela rakyat,
[mediacare] Diskusi dengan Abdullah An-Naim (Besok)
Salam, Saudara-saudara, jangan lupa anda yang sudah tertarik hadir di diskusi ini bersama An-Naim dan Ulil Abshar Abdalla, besok: Rabu 1 Agustus akan dilaksanakan. Terima kasih http://www.freedom-institute.org/id/index.php?page=indexid=274 Islam dan Negara Sekuler: Menegosiasikan Masa Depan Syariah Freedom Institute bekerjasama dengan Center for the Study of Religion and Culture (CSRC) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta mengundang Anda menghadiri diskusi tentang Islam dan Negara Sekuler: Menegosiasikan Masa Depan Syariah bersama Prof. Abdullah Ahmed An-Naim, Professor Hukum di Emory University, Atlanta Amerika Serikat, dan Ulil Abshar-Abdalla yang baru saja menyelesaikan masternya di Boston University AS dan akan melanjutkan PhD di Harvard University AS, sebagai pembanding. An-Naim banyak menulis dan melakukan studi dan riset tentang tema Hukum Islam dan Hak Asasi Manusia (HAM). Tema di atas merupakan karya riset yang dilakukannya di beberapa negara, diantaranya Turki, Mesir, Sudan, Uzbekistan, India, Nigeria dan Indonesia antara Januari 2004 sampai September 2006. Riset ini telah diterbitkan dalam bahasa Indonesia dan juga beberapa bahasa lainnya. Diskusi akan diselenggarakan pada, Hari/Tanggal : Rabu, 1 Agustus 2007 Waktu : Pukul 18.00 21.00 (diawali makan malam) Tempat : Ruang Diskusi Freedom Institute Jalan Irian No. 8 Menteng Jakarta Telpon 319 09226 Kami tunggu kedatangan Anda dalam diskusi ini. Terima kasih - Looking for a deal? Find great prices on flights and hotels with Yahoo! FareChase.
[mediacare] Fw: [dpr-indonesia] PKS common enemy
- Forwarded Message From: eka kurnia [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, July 31, 2007 8:58:28 AM Subject: [dpr-indonesia] PKS common enemy Lagi-lagi ngomongin politik yang ngga ada habis2nya, tapi artikel ini bukannya untuk mencari simpati terhadap warga miliser melainkan untuk menambah khazanah berfikir kita tentang politik. Kita tidak boleh antipati terhadap politik karena politik merupakan bagian dari kehidupan kita juga, seperti di keluarga dan masyarakat. Jika memang PKS dianggap sebagai common enemy oleh sebagian orang, maka PKS akan tetap bertahan walaupun ditekan oleh pemerintah seperti HAMMAS di Palestina, FIS di Al-Jazair, Ikhwanul Muslimin di Mesir, Partai Keadilan di Turki, dsb. Apa tanggapan anda mengenai hal ini? Kolom - Detail Senin, 09/07/2007 16:22 WIB Common enemy oleh : Djony Edward Wartawan Bisnis Indonesia Suatu hari saya menelepon seorang mantan jenderal yang disegani dimasa Presiden Megawati Soekarno Putri. Dalam percakapan dengan jenderal tersebut sempat tercetus diskusi ringan, bagaimana pendapat Anda tentang Partai Keadilan Sejahtera (PKS)? Terutama kaitannya dengan pencalonan Gubernur DKI Jakarta. Sang jenderal hanya menjawab singkat, PKS common enemy (musuh bersama). Tanpa hendak bermaksud menjelaskan lebih jauh apa yang dimaksud common enemy bagi PKS, sang jenderal mengalihkan pembicaraan dari A hingga Z tentang perkembangan di tanah air. Bagi penulis, pernyataan common enemy cukup menyentakkan. Karena pernyataan itu seolah mengingatkan saya pada kemenangan Front Islamic Salvation (FIS) di Aljazair dan Refa di Turki dalam pemilu setempat yang kemudian kemenangan itu langsung dijegal oleh militer. Indikasi serupa sempat muncul saat Nurmahmudi Ismail memenangkan pilkada di Depok setelah mengalahkan calon incumbent Badrul Kamal. Karuan saja setelah MA dan PN Jabar memenangkan kader PKS ini jegal melalui aksi-aksi tak konstitusional, mulai dari demostrasi tak berkesudahan, aksi tak simpatik anggota DPRD non PKS yang cenderung mendiskreditkan Nurmahmudi, hingga aksi pengempesan ban mobil sang walikota dan pelemparan bom molotov mobil kader PKS Depok. Pernyataan itu juga mengingatkan ketika Zulkieflimansyah bersama pasangannya Marissa Haque saat mencalonkan diri sebagai Gubernur dan Wagub Banten. Dimana tiga parpol besar: PPP, PDIP dan Partai Golkar bersatu untuk melawan kader dari PKS. Tak kalah pentingnya saat pilkada bupati Bekasi dimana pasangan Sa'aduddin dan M. Darip Mulyana yang sempat dinyatakan kalah, namun akhirnya dimenangkan oleh PN Jabar. Puncak gunung es relasi antara pernyataan sang jenderal tentang PKS adalah common enemy saat calon PKS: Adang Daradjatun dan Dani Anwar harus berhadapan dengan Fauzi 'Foke' Bowo dan Prijanto yang juga adalah sang jenderal militer. Tak tanggung-tanggung Foke-Prijanto didukung 20 parpol yang tergabung dalam Koalisi Jakarta. Sintesa bahwa PKS adalah common enemy seolah menemukan justifikasi paling nyata di pilkada DKI Jakarta. Ini juga yang mengonfirmasi mengapa pilkada DKI Jakarta begitu gegap gempita, riuh rendah dan seolah memanas, padahal kedua calon belum lagi memaparkan visi dan misi serta program kerja mereka. Pilkada DKI Jakarta begitu serius menyusul ada unsur PKS yang pada Pemilu 2004 menguasai pangsa suara sebanyak 1.057.246 suara atau jika dipresentir menguasai pangsa suara warga DKI sebesar 22,32%, vis a vis dengan Koalisi Jakarta yang merepresentasikan lebih dari 70% pemilih yang terhimpun di 20 parpol pendukung. Praktis di atas kertas Foke harusnya menang, karena didukung oleh 20 parpol dengan menguasai pangsa suara melebihi syarat untuk menang. Berikut al. parpol pendukung Foke: Partai Demokrat (20,23%), PDIP (14,02%), Golkar (9,16%), PPP (8,16%), PAN (7,03%), PDS (5,34%), PBR (2,90%), PBB (1,45%), maupun PKPB (1,83%). Maksimalkan kemenangan Jika mengamati besarnya dukungan atas Foke, maka praktis kemenangan putra Betawi itu sudah di atas kertas. Tapi pertanyaannya, mengapa sebegitu besar suara yang dibutuhkan Foke untuk menguasai Jakarta 1? Padahal untuk sahnya seorang kandidat cuma membutuhkan dukungan suara 15% dari parpol peserta pemilu 2004. Tentu ada hidden story yang membuat Foke tak terlalu memedulikan aspek pendidikan politik untuk provinsi tertinggi tingkat rasialnya sekaligus ibukota negara. Foke ingin memaksimalkan kemenangan setelah sebelumnya sempat ditolak oleh Ustad Hilmi Aminuddin. Suatu hari, Ketua DPD RI Ginandjar Kartasasmita bertandang ke kediaman Ustad Hilmi di bilangan Kali Malang. Setelah diterima dan ngobrol ngalor ngidul, setengah jam kemudian Ginandjar mohon izin. Ustad, mohon maaf. Sebenarnya saya datang ke rumah Ustad dengan adik saya, demikian papar mantan Mentamben dan Kepala Bappenas di masa Presiden Soeharto. Siapa? Kok tak disuruh masuk? ungkap Ustad Hilmi. Foke, Ustad, tambah Ginandjar. Pendek kata, akhirnya Foke yang berkeliling setengah jam di gang-gang sekitar
[mediacare] Re: Faktor Islam
Teologi yang Anda paparkan kok kayaknya lebih dekat ke konsep Survival of the Fittest-nya Charles Darwin yach? Kalau anda bandingkan dengan Medina Charter, http://www.constitution.org/cons/medina/macharter.htm, yang merupakan konsep Islam yang paling awal dan konkret tentang kehidupan bernegara yang damai, termasuk dengan penganut agama yang lain, niscaya akan sangat jauh dibanding dengan persepsi Anda. So, jangan suka melakukan generalisasi, sebagaimana Anda tentu tidak mau digeneralisasi oleh pihak lain. Peace, --- In mediacare@yahoogroups.com, marthajan04 [EMAIL PROTECTED] wrote: Kalau menurut saya, ajaran Persaudaraan sesama islam inilah yang salah. Persaudaraan seharusnya bukan antar satu umat saja tapi persaudaraan antar umat manusia seluruhnya. Yang benar dibela walaupun bukan sesama umat dan yang salah disadarkan bukannya dibela walaupun sesama islam. Tanpa sadar, persaudaraan sesama islam mengajarkan permusuhan diluar umat islam. Lama2 kebiasaan bermusuhan ini akan menjadi bumerang, bila tidak ada lagi musuh luar, akan mencari musuh didalam yang bukan segolongan. Makanya, ketika musuh non islam sudah tidak bisa lagi dimusuhi, maka jiwa bermusuhannya ini tidak akan puas nganggur. gatal istilah kerennya. dicarilah musuh dalam kelompok. islam shiah musuhan sama sunni. muhamadiyah musuhan sama ahmadiyah. Suatu saat kalau ini sudah bosan, atau salah satu sudah kalah/lenyap, maka yang survivepun akan berantem lagi didalam. Jadi, ajaran Persaudaraan dalam islam itu adalah biang kerok permusuhan dalam islam sendiri. Bukan persaudaraan yang didapat malah kehancuran. mj
[mediacare] Re: kristen yang menakutkan umat islam atau islam yang justru menakutkan
isue ini saya lemparkan di forum milis untuk didiskusikan teman2 di milis ini... sangat saya sayangkan jika temen2 dimilis secara pribadi malah menyebarkan email ini hanya untuk menggalang kelompok untuk mengkontra- kan iisue ini... jadinya aksi membalas isue ini di milis/ email pribadi.. yang pasti ada masalah dalam kehidupan beragama di negara kita tercinta, Indonesia ini.. yang katanya terkenal toleransi tapi kenyatannya kebebasan beribadah banyak yang tidak terlaksana.. - Get the free Yahoo! toolbar and rest assured with the added security of spyware protection.
[mediacare] Martinus Lagu: Menjadi Petani Organik Lebih Untung daripada Jadi Tukang
Martinus Lagu: Menjadi Petani Organik Lebih Untung daripada Jadi Tukang Sebelum jadi petani organik, Om Tinus adalah tukang bangunan. Sebagai tukang bangunan, pekerjaannya jauh lebih berat dari petani. Selain itu ia juga sering meninggalkan keluarganya kalau lagi dapat pekerjaan yang jauh dari desanya. Meski pekerjaannya berat, penghasilannya sebagai tukang boleh dibilang rendah. Dalam waktu 1-2 bulan, ia hanya mendapatkan penghasilan tak lebih dari Rp 1-2 juta. Setelah mengenal pertanian organik, ia melihat ada peluang yang bisa diraih. Ia tinggalkan pekerjaannya sebagai tukang dan beralih menjadi petani organik dengan usaha utamanya memproduksi pupuk organik. Setiap hari ia bisa memproduksi rata-rata 1,5 ton pupuk organik, dengan harga jual Rp 1.000; per kg. Bisa dihitung berapa rupiah yang bisa ia terima setiap harinya. Padahal dia tidak mengeluarkan uang sedikitpun untuk membuat pupuk organik karena ia menggunakan kotoran hewan sendiri yang dikandangkan dan bahan-bahan lain yang ada di sekitarnya. Baca tulisan lengkapnya di blog kami : http://ecosocrights.blogspot.com/ salam yanti
[mediacare] Sekolah Rakyat (SMP Terbuka)
Kalau kenal atau mengetahui ada anak miskin atau dari golongan kurang mampu, lulus SD (berijasah) tetapi tidak dapat meneruskan ke SMP, umur max 18 tahun, tinggal di Jakarta Selatan, dapat menghubungi Ibu Ade, Pancoran Timur VIII no. 4B Jakarta 12770 telp. 7990412 HP. 085691500258, untuk selanjutnya akan disurvei. Insya Allah tahun ini akan dibuka sekolah rakyat (SMP terbuka) gratis di Jakarta Selatan khusus untuk anak miskin dan dari golongan tidak mampu ..silahkan forwrd seikhlas nya Salam, Antie
[mediacare] [HALAMAN GANJIL] BERHUBUNGAN LIMA KALI SEHARI
NOTE: Aku mohon maaf bila posting ini menyinggung perasaan atau kurang berkenan di hati, terutama---bisa jadi---kepada teman-teman non-Muslim. [HALAMAN GANJIL] BERHUBUNGAN LIMA KALI SEHARI ---Anwar Holid : jika esai ini gagal jadi renungan, tentu ia berubah jadi propaganda. Karena Islam mewajibkan pemeluknya (Muslim) shalat lima kali sehari---bahkan sangat disarankan lebih dari itu---tentu wajar bila muncul kesimpulan bahwa hubungan antara pribadi (persona) dengan Allah (i.e. Tuhan) mestinya sangat dekat dan intim, karena kedua belah pihak membangun hubungan sangat sering dan erat. Bayangkanlah bila seorang lelaki menghubungi seorang perempuan lima kali sehari bahkan lebih dari itu (dan sebaliknya); dijamin mereka lama-lama saling tertarik, tambah akrab, dan kemungkinan saling mencintai merupakan keniscayaan. Kecuali salah satu tak cocok atau menolak, pihak yang berhubungan lima kali sehari bisa dipastikan berakhir dengan jatuh cinta. Kalau sudah berusaha keras tetap saling menolak atau tak cocok, lebih baik hubungan dihentikan, karena pasti itu berarti bertepuk sebelah tangan. Begitu juga bila ada seorang suami yang jadi week-end husband dan setiap hari dia mengirim instant messenger via Internet ke gadis kenalannya alih-alih pada istrinya yang tinggal di rumah di lain kota; dijamin dalam tiga belas hari kemudian mereka jadi pasangan selingkuh kalau bukan siap-siap mengadakan pertemuan buat zina, dan tunggulah sebentar kemudian gadis itu jadi madu perkawinan. Baru-baru saja hal ini terpikir olehku. Bila Islam mewajibkan pemeluknya shalat lima kali sehari, tentu ada sesuatu yang luar biasa penting dari hal itu. Kenapa seorang Muslim mesti menghubungi Tuhan lima kali sehari, sementara untuk makan saja tak ada aturan khusus? Menurut sebuah adagium, Muslim hanya perlu makan begitu lapar namun harus berhenti sebelum kenyang. Sangat sederhana dan fleksibel. Lain dengan shalat: kamu harus mengingat, memuja, menyembah, berserah diri lima kali sehari. Sangat keras dan sudah sepantasnya ditegakkan begitu panggilannya berkumandang. Aku pernah dapat spam yang mengibaratkan shalat itu merupakan jadwal keberangkatan pesawat. Bila terlambat satu detik saja, pesawat sudah terbang meninggalkanmu. Tiada maaf bagimu meski kamu punya tiket terbang, dan tiket itu akhirnya usang, nggak bisa diuangkan. Mereka malas menunggu kamu yang barangkali terlambat karena menolong nenek-nenek keserempet motor ugal-ugalan. Toleransinya nol. Sementara kesalahan ada di pihakmu. Karena itu tunaikanlah shalat tepat waktu, siapa tahu kamu terlambat mengerjakan sedetik saja gara-gara didahului oleh kedatangan malaikat Izrail. Kalau sudah begitu fatal; kamu kalah selangkah mengerjakan amal baik. Kenapa Muslim perlu berhubungan dengan Tuhan sesering itu? Pertanyaan ini juga masih merupakan tanda tanya besar buat aku sendiri dan harus terus dijadikan semangat untuk eksplorasi. Sejauh ini aku mengerjakan shalat dengan kesadaran umum, bahwa itu sebuah kewajiban. Kalau aku gagal mengerjakan kewajiban, aku berdosa, dan kalau berdosa, besar kemungkinan aku saat di akhirat nanti masuk neraka. Dan alangkah sulit mengelak dari dari kubang neraka kecuali aku diberkahi kasih sayang Tuhan. Lain itu tidak ada. Shalat adalah shalat, dan kalau aku entah kebetulan atau sengaja meninggalkan kewajiban itu, paling timbul kegelisahan sebentar untuk kemudian tenggelam dalam arus dunia. Dalam hal menunaikan shalat, kaum Muslim Syiah punya konsep menarik, yaitu shalat yang gagal ditunaikan harus dibayar lain waktu. (Konsepnya mirip kewajiban membayar puasa Ramadhan). Kita boleh bayar shalat yang ditinggalkan itu baik pada waktu shalat berikutnya atau pada waktu yang sama di lain hari. Memang betul setiap kali selesai menunaikan shalat seorang Muslim lega atau tenang, tapi tampaknya ada sesuatu yang lebih luhur atau ilahiah dari itu semua. Apakah itu, silakan renungi bersama dan bagikan pada kita semua bila Anda temukan khazanah jawabannya. Aku sendiri akan dengan hati menerima wawasan itu. Selain semata-mata mesti taat atau berserah diri, bisa jadi Muslim wajib shalat lima kali sehari karena dia harus senantiasa menumbuhkan perasaan bertuhan atau butuh Tuhan. Bayangkan saja; sejak bangun dini hari, kira-kira pukul 04.30 BBWI, dia harus subuhan; tengah hari ketika pukul 12.00 siang dia harus shalat zhuhur; kemudian menjelang sore, kira-kira pukul 15.15, datang waktu ashar; begitu matahari tergelincir pada pukul 18.00-an maghrib datang; dan isya jadi penutup shalat ketika malam menjelang. Di antara waktu itu, entah siang apalagi tengah malam dan sesudahnya, seorang Muslim akan sangat dimulaikan bila mau menunaikan shalat tambahan, namanya shalat sunnah. Gila, ternyata hidup seorang Muslim dikungkung oleh berbagai jenis shalat dan alangkah lambat kesadaran itu muncul dalam diriku! Kalau bukan hendak mendekatkan diri antara makhluk yang fana dengan pencipta yang Mahamulia, satu sama
[mediacare] Berita JATAM: KARANG-KARANG RUSAK DI SIDANG NEWMONT
KARANG-KARANG RUSAK DI SIDANG NEWMONT (JATAM, 30/07/07) Sudah ketiga kalinya, Dr Rignolda Djamaluddin berhadapan dengan Newmont perusahaan tambang emas terkaya di dunia. Dua diantaranya di Pengadilan Negeri Manado, yang terakhir di Pengadilan Jakarta Selatan - 26 Juli, Kamis lalu. Dr. Oda nama panggilan Dr Rignolda, kali ini menjadi saksi ahli WALHI, yang mengugat Newmont di Pengadilan karena perbuatan pencemaran dan atau perusakan lingkungan hidup di Teluk Buyat Sulawesi Utara. Proses pengadilan ini berlangsung sejak 12 Maret lalu. Jika dua minggu sebelumnya, warga Buyat Pantai bersaksi tentang berkurangnya jenis dan tangkapan ikan di Teluk Buyat. Kali ini, Dr. Oda ahli kelautan dari Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Sam Ratulangi (Faperik Unsrat) Manado, menjelaskan secara ilmiah mengenai kejadian tersebut. Menurut Dr. Oda, berkurangnya jenis dan tangkapan ikan di Teluk Buyat disebabkan oleh perubahan dan kerusakan ekosisitem Teluk Buyat. Ada beberapa indikator yang menandakan kejadian tersebut. Yang pertama adalah munculnya ikan yang benjol yang tak pernah terjadi sebelumnya, berkurangnya jenis ikan dan terganggunya ekosistem karang, paparnya. Hal ini mengundang pertanyaan salah satu dari tiga hakim yang hadir. Apa saja faktor-faktor yang menyebabkan kerusakan karang? Kerusakan karang menurut Dr. Oda bisa bermacam-macam sebab bisa alami atau non alami. Rusaknya karang bisa terjadi karena kenaikan suhu perairan akibat pemanasan global. Bisa juga karena dimangsa pemangsa karang Zooxhantelae atau rusak karena pemboman dan racun serta yang terakhir - karena sedimentasi, tambahnya. Tetapi ciri-ciri kerusakan karena sebab-sebab tersebut berbeda-beda. Naiknya suhu laut mengakibatkan karang berwarna putih dan lama kelamaan mati - dikenal mengalami pemutihan atau bleaching. Sementara karang yang rusak karena bom ikan, percabangannya akan patah berantakan, bahkan jenis karang batu akan terbelah jika terkena bom. Kerusakan yang terjadi juga akan meluas di sekitarnya - tak memilih jenis atau genus tertentu Berbeda yang ditemukan di Teluk Buyat. Pada beberapa tempat di beberapa kedalaman, seperti di sebelah kiri Tanjung Buyat tempat terdekat dengan mulut pipa pembuangan limbah Newmont. Di situ, ditemukan terumbu karang dengan kondisi yang tidak sehat dan kehilangan kemampuan tumbuh. Karang-karang tersebut tertutup tailing, ujar Dr. Oda. Apa yang diungkapkan Oda diperkuat oleh hasil penelitian Evans Edingger peneliti dari Departemen Geografi Newfoundland University Canada yang melakukan penelitian tentang distribusi spasial dan struktur kimia tailing di Teluk Buyat, sejak tahun 2002. Edingger menemukan tailing telah tersebar hingga ke perairan dangkal, dimana terumbu karang hidup. Dia juga menemukan tailing Newmont telah tersebar jauh dari ujung lubang pembuangannya hingga 3500 meter ke arah selatan. Akhirnya hakim meminta dua dokumen hasil penelitian Edingger, dijadikan alat bukti. Dua hasil penelitian tersebut dimuat dalam jurnal Environmental Geology edisi September 2006. Menurut Dr. Oda, sebenarnya temuannya sejalan dengan temuan penelitian L. Lalamentik yang melakukan penelitian pemantauan karang - dibiayai Newmont. Dalam laporannya, pengajar Faperik Unsrat ini menemukan hilangnya genus karang tersebut di sejumlah titik pemantauan. Salah satunya pada kedalaman 10 meter di sebelah kiri tanjung Teluk Buyat. Sidang Newmont kali ini berlangsung 4 jam. Di awal, pengacara Newmont berlama-lama mempermasalahkan kredibilitas Dr. Oda sebagai saksi ahli. Mereka berusaha membuat hakim yakin Dr. Oda tak layak dihadirkan sebagai saksi ahli. Entah darimana datangnya, diawal sidang pengacara Newmont membacakan sebuah surat dari Dekan Faperik Unsrat. Isinya menyatakan tentang keahlian Dr. Oda. Lucunya, Dr. Oda bahkan tak pernah diajak oleh Alex Masengi sang Dekan, membicarakan surat tersebut. Surat menerangkan bahwa keahlian Dr. Oda hanyalah di bidang Mangrove atau hutan bakau. Sayangnya, hakim tidak terpengaruh siasat Luhut sang pengacara. Apalagi surat tersebut berlawanan dengan Surat Keputusan mengajar mata kuliah yang diberikan Fakultas kepada Dr. Oda selama ini. Sejak 19 tahun lalu, Dr. Oda telah mengajar di Unsrat. Diantara mata kuliah yang diajarkannya adalah Kimia Oceanografi, Toxicologi Kelautan, EkologiLlaut, Hidro Oceanografi dan Geomorfologi Pantai. Dia juga melakukan penelitian-penelitian terkait hal tersebut termasuk di Teluk Buyat. (JM) Informasi lain terkait dengan advokasi pertambangan mineral dan energi dapat dilihat di www.jatam.org Dapatkan update informasi dari website kami dengan mendaftarkan alamat email anda sebagai anggota Info Kilat JATAM yang ada di sudut kiri bawah dalam website kami. === Luluk Uliyah Sekretariat JATAM email : [EMAIL PROTECTED] HP. 0815 9480 246
[mediacare] CP Jaya Suprana
Teman-teman, Adakah yang memiliki CP Jaya Suprana? Kalau ada, boleh dong dibagi-bagi. Bisa lewat japri atau jalum. Terima kasih sebelumnya... EwinK
RE: [mediacare] Pemberantasan Korupsi Seharusnya Dimulai dari Atas
Kalau memang perlu, kenapa tidak? Kita bangun penjara yang luas dan siap menerima para tikus dan penjahat penjahat itu untuk kurun waktu 1000 tahun.Why not? Siapkan infrastrukturnya agar system lebih PD untuk dijalankan.. Ayo, tegakkan hukum. _ From: mediacare@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Al-Mahmud Abbas Sent: Monday, July 30, 2007 6:43 PM To: mediacare@yahoogroups.com Subject: Re: [mediacare] Pemberantasan Korupsi Seharusnya Dimulai dari Atas Permasalahannya kalau hukum langsung diterapkan dengan tanpa pandang bulu maka jangan-jangan harus membangun Perumahan penjara lebih dari program pembuatan RSS. Jangan-jangan antar pejabat akan saling memasukkan pejabat lain berikut karyawannya ke dalam penjara. Belum lagi para hakim dan jaksa pun tidak luput harus masuk penjara, lalu jangan-jangan perlu menyewa hakim dari Singapore karena banyak hakim yang ikut masuk penjara. Wallahu'alam bisawab On 7/30/07, Sunny [EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] se wrote: Refleksi: Ada ucapan: ikan mulai busuk dari kepalanya. Ucapan klasik ini tidak keliru bila dilihat pada para petinggi NKRI, baik sipil maupun militer di semua tingkat dan lapangan mulai dari pusat sampai ke pelosok-pelosok negeri. Korupsi bukan saja dilakukan di lapangan duniawi tetapi juga institusi surgawi dijadikan target. Ciri umum para petinggi ini ialah fasih mempergunakan ilstilah-istilah bahasa illahi dan ayat-ayatnya. Mereka selalu tidak absen pada ibadah agama untuk menunjukan bahwa mereka satu dengan umat dalam iman. http://www.gatra. http://www.gatra.com/artikel.php?id=106496 com/artikel.php?id=106496 Pemberantasan Korupsi Seharusnya Dimulai dari Atas Jakarta, 29 Juli 2007 12:50 Mantan Komandan Puspom TNI, Mayjen (Purn) Syamsu Djalal mengatakan, pemberantasan korupsi akan lebih efektif di Indonesia jika perang melawan korupsi dilaksanakan sistematis dan pemberantasannya dimulai dari atas terlebih dahulu, baru kemudian ke bawah. Saya sependapat dengan pernyataan Menteri Senior Singapura, Lee Kuan Yew, bahwa pemberantasan korupsi seharusnya dimulai dari atas ke bawah, katanya, di Jakarta, Minggu. Menurut Syamsu, pemberantasan korupsi itu harus merupakan sebuah gerakan nasional, dan bukan jargon. Para pimpinan, masyarakat kalangan atas dan kaum berpendidikan yang harus terlebih dahulu menunjukkan bahwa mereka memang antikorupsi dan memiliki tekad bersama untuk memberantas korupsi. Budaya masyarakat kita ini umumnya primordial paternalistik. Artinya, dukungan pemberantasan korupsi itu akan datang dari golongan menengah dan bawah jika golongan atasnya memiliki tekad memberantas praktek korupsi itu terlebih dulu, katanya. Disebutkannya, pemberantasan korupsi yang sistematis akan membantu stabilitas hukum dan perekonomian Indonesia. Ia juga menyatakan tekadnya untuk terus mengikuti seleksi pimpinan KPK dengan tekad melakukan pemberantasan korupsi yang lebih sistematis dan lebih keras. Setelah melakukan seleksi makalah, panitia seleksi (pansel) calon pimpinan KPK belum lama ini menyebutkan jumlah keseluruhan yang berhak untuk mengikuti pshycological profile assessement sebanyak 236 peserta. Menurut Syamsu, dirinya termasuk yang akan mengikuti pshycological profile assessement itu. Belum lama ini, mantan Perdana Menteri Singapura Lee Kuan Yew dalam sebuah diskusi yang diadakan oleh Indonesia Forum mengatakan korupsi harus diberantas dari atas ke bawah (top down). Untuk memberantas korupsi harus dimulai dari atas, lalu kalangan bawah secara otomatis dapat bersih dari korupsi, katanya. Menurut Lee , untuk membangun perekonomian Indonesia sehingga dapat mewujudkan cita-citanya masuk dalam kekuatan ekonomi dunia, Indonesia harus menciptakan transparansi dalam masalah perpajakan, meningkatkan stabilitas hukum, serta menciptakan kebijakan-kebijakan pemerintahan yang dapat menarik para investor masuk. Transparansi dan stabilitas hukum serta pemerintahan diperlukan dalam rangka mempertahankan para investor ataupun mengundang masuk para investor, ujar menteri senior Singapura itu. Ia mengatakan, yang paling penting adalah menciptakan sebuah sistem yang tidak korup dan tunduk terhadap hukum. [TMA, Ant] __ NOD32 2429 (20070730) Information __ This message was checked by NOD32 antivirus system. http://www.eset.com
[mediacare] Coba anda baca kembali dengan lebih teliti�.
Tulisan lama, di repost, mungkin masih berguna... == Coba anda baca kembali dengan lebih teliti . Sering kali kita itu asal menjawab saja apa yang menurut kita mungkin adalah pertanyaan atau masalah yang diajukan oleh seseorang kepada kita. Dan tanpa anda sadari, itu sebetulnya sebentuk kesombongan dan arogansi kita yang walaupun tidak terlihat kasar, namun sebetulnya itu merupakan penyakit kronis yang sangat susah untuk disembuhkan, ya, katakanlah itu semacam kanker dalam pola pikir anda, mungkin juga bisa disebut semacam sindrom kesucian atau sindrom kebaikan hati, sindrom bodhisatva mungkin begitu karena dalam agama Buddha Bodhisatva itu adalah orang suci yang telah mencapai pencerahannya tapi menunda untuk melebur dengan kesujatian (paling tidak itu yang ada dibeberapa text book buddhis yang pernah saya baca dan umum diketahui oleh umat buddha di Indonesia, mungkin juga dunia). Sindrom kebaikan atau enaknya kita katakan sindrom kesucian ini bisa dilihat dalam beberapa stadium. Stadium awal tentunya bisa jadi dalam bentuk itu tadi, menjawab pertanyaan orang akan kebenaran spiritual, tanpa melihat dengan jelas, apa sih yang ditanyakan, dan lalu mesti dijawab apa. Ybs itu langsung saja menerjemahkan kebutuhan orang yang bertanya atau melontarkan pertanyaan itu sesuai dengan pemahaman dan pengetahuan dia, baik kelihatannya, tapi lalu apakah memang demikian? Kelihatannya sepele masalahnya, tapi ini sebetulnya merupakan salah satu sumber konflik yang parah, yang bisa mengarah ke stadium dua, yaitu memaksa orang lain untuk mau percaya kepada apa yang disampaikannya, tanpa mau perduli apakah pandangannya itu sudah benar dan bisa menjawab pertanyaan dari si penanya atau orang yang menghadapi masalah dan kebetulan dekat dengannya. Sindrom ini bisa menjadi parah dan mengarah pada obsesif kompulsif atau obsesi yang demikian meledak-ledaknya dan mungkin bisa mengarah pada sindrom kesucian stadium lanjut mendekati parah yaitu halusinatif dan mungkin sekali bisa dikatakan gila, ya, contohnya beberapa orang yang pernah anda ketahui mengakui dirinya itu Nabi, titisan nabi atau penerima wahyu Nabi, walaupun analisa perilaku ybs itu sebetulnya sangat bertentangan dengan norma umum, tapi saya tidak mengatakan bahwa Ibu siapa tuh, klo nggak salah Lia Amalia itu termasuk golongan ini, tidak, saya kira beliau itu baik, kok dan tidak termasuk golongan penderita sindrom kesucian. Umumnya hampir semua orang mengalami sindrom kesucian ini pada stadium awal, termasuk anda dan saya. Dari observasi saya selama ini, stadium kesucian tingkat awal ini akan selalu dialami oleh setiap penekun pada awal-awal perjalanannya sebagai penekun spiritual, kecintaan akan kebenaran dan keinginan untuk mengajak orang lain untuk menemukan kebenaran sejati, pencerahan itu merupakan bagian dari keimanan yang kasar, suatu manifestasi dari keyakinan kita kepada ajaran yang kita tekuni, jadi wajar saja muncul dalam perjalanan itu. Lama tidaknya kita ngedon atau mengidap sindrom kesucian tingkat awal itu tergantung pada banyak faktor, namun tentu yang utama adalah tekad dan perjuangan kita untuk memproses diri kita agar bisa memahami lebih jauh, ajaran yang kita tekuni itu agar lalu kita bisa bergerak dari bentukan keyakinan ke arah pengertian dan bahkan pemahaman akan ajaran yang kita tekuni. Bagaimana itu, ya saya tidak bisa menjawabnya secara pasti, namun, kalau anda sudah bisa memahami atau menemukan hikmah atau pelajaran-pelajaran spiritual dari kehidupan anda sehari-hari dalam interaksi sosial anda, itu bisa jadi merupakan suatu pertanda bahwa anda sudah mulai sembuh dari sindrom kesucian ini. Saya katakan mulai, ya, kalau anda memupuk rasa bangga dan kesombongan secara halus dalam diri anda tanpa menjaga pintu-pintu batin anda dengan hati-hati, anda akan kembali dijangkiti oleh sindrom itu dan mungkin langsung masuk ke stadium yang lebih gawat .. :D Ya, untuk yang lagi kena stadium awal, cobalah dibaca lagi apa yang saya tulis di bawah ini. Jangan lalu anda baru digelitik sedikit, sudah muncul wajah asli anda yang tentu tidak menarik untuk dilihat, apa lagi untuk mencapai pencerahan . Meditasi, yoga, dzikir itu merupakan bagian dari upaya untuk melihat ke dalam, memahami diri. Mungkin kalau dzikir dengan mengucapkan asma Allah itu bisa juga mengandung filsafat lain yang tentunya merupakan bagian yang mesti anda kaji dengan ahlinya, sori saya kebetulan bukan ahlinya, masih belajar juga, tapi kalau tidak salah ingat, ada ujaran yang mengatakan bahwa untuk menemukanNya, anda mesti mengenal diri anda sendiri. Nah ini yang saya lupa lengkapnya berbunyi gi mana, tolong dong saya di bantu. 171006 - Moody friends. Drama queens. Your life? Nope! - their life, your story. Play Sims Stories at Yahoo! Games.
Re: [mediacare] Re: Faktor Islam
Saya suka komentarnya Bapak. Menambah wawasan dan pencerahan bagi saya ...yang masih belajar tentang toleransi dalam islam:) Terima kasih... irma - Original Message - From: Al-Mahmud Abbas To: mediacare@yahoogroups.com Sent: Monday, July 30, 2007 6:37 PM Subject: Re: [mediacare] Re: Faktor Islam Amin..amin..amin.. faham yang sering kali menghalalkan untuk merasa bener sendiri itulah bumerangnya. Fanatisme itu bukan untuk dipaksakan kepada orang lain atupun sekedar untuk melindungi kelompok (tanpa peduli oknum yang dilindungi/dibela itu benar atau salah), harus tetap disadari bahwa dalam alam sosial ada kebenaran universal, nilai-nilai umum yang tidak secara frontal bertentangan dengan nilai Islam. Hidup berdampingan secara damai dengan umat agama lain juga harus ditekankan sehabis-habisnya tanpa harus takut kehilangan umat hanya dengan berkurangnya jamaah. Memahami bahwa keberagamaan setiap orang adalah hak orang itu sendiri dan Allah SWT yang menentukan. Tidak ada yang pernah mengIslamkan orang lain kecuali karena ridho Allah SWT, kalau pemahaman dan penerapan Islam itu simpatik dan menarik tidak usah capek2 kesal hati dengan berpindahnya seseorang kepada agama lain. Justru dengan jumlah yang sedikit dan tetap memberikan kontribusi kebajikan untuk peradaban sosial itulah yang lebih bermutu, dari pada jumlahnya banyak tapi korupsi juga meraja lela tanpa merasa berdosa atau menyesali kenapa ajaran Islam tidak bisa membuat pribadi-pribadi yang tidak gampang terseret napsu ? Beragama bukan bertujuan untuk menang-menangan jumlah umat, tidak ada gunanya mayoritas beragama Islam seperti Indonesia tetapi peran/kontribusinya untuk memperbaiki satu hal = SOAL KORUPSI =pun tidak bisa. Yang penting bukan militansinya untuk berani melabrak tempat-tempat maksiat atau panti-panti pijat, tetapi mendalami filsafat agama dan mengisi batin umatnya agar tidak terseret ke dalamnya. Begitupun dengan KORUPSI dan lain-lain penyakit sosial, akarnya adalah pemahaman keberagamaan yang amat sangat dangkal. Agama hanya dipahami sebatas soal surga dan neraka, soal halal dan haram, soal mnafaat dan mudharat, soal hitam dan putih, sementara persoalan sosial tidak sesederhana itu. Pengembangan pemahaman ajaran untuk lebih relevan dengan realitas kehidupan sangat kurang atau mungkin tidak populer/tidak laku, kelompok2 mederat seperti Utan Kayu-nya bang Ulil justru diusir dan dicaci maki, yang lebih laku dan gampang diikuti adalah yang semacam MMI, FPI, dll.. yang aktivitasnya sangat tidak intelek. Kenapa ??? Gampang dilakukan, hanya perlu modal nekat, ngikut saja apapun yang diperintahkan 'ketuanya', dan (konon) oleh ketuanya dijanjikan PAHALA yang amat besar kelah di akhirat. Bahkan bisa menyelamatkan berapa puluh familinya kalau mati syahid. Pemahaman yang dalam dan menguatkan bathin banyak dijauhi, karena terlalu sulit dipahami, buang-buang waktu, terlalu lama untuk melihat hasil/perubahannya dan PAHALAnya tidak jelas. Oleh sebab itu, tidak heran kalau seperti yang dikatakan bung Marthajan no common enemy, let's fight each other. Kapan bisa terbebas dari faham seperti itu ? Wallahu'alam bisawab, melihat bahwa pemahaman yang kacau balau sudah demikian merambah ke segenap pikiran orang dengan isi kepala yang berbeda dan kompleksnya permasalahan yang demikian sulit untuk memilah/mengurai kekusutannya, maka saya hanya bisa bilang MUSTAHIL kecuali seluruh umat Islam sedunia sepakat menghargai umat beragama lain dimanapun mereka berada tanpa pernah melakukan kalkulasi matematis bahwa umatnya dikurangi (atau lebih 'keren'nya DIMURTADKAN) oleh umat beragama lain. Dengan demikian biasa menghargai pemahaman orang lain dan biasa tidak mudah tersinggung, tidak mudah gusar, tidak gampang mengancam orang lain, tidak mudah membuat 'judgement' apalagi menghalalkan darang orang lain yang belum tentu salah. Wassalam. On 7/30/07, marthajan04 [EMAIL PROTECTED] wrote: Kalau menurut saya, ajaran Persaudaraan sesama islam inilah yang salah. Persaudaraan seharusnya bukan antar satu umat saja tapi persaudaraan antar umat manusia seluruhnya. Yang benar dibela walaupun bukan sesama umat dan yang salah disadarkan bukannya dibela walaupun sesama islam. Tanpa sadar, persaudaraan sesama islam mengajarkan permusuhan diluar umat islam. Lama2 kebiasaan bermusuhan ini akan menjadi bumerang, bila tidak ada lagi musuh luar, akan mencari musuh didalam yang bukan segolongan. Makanya, ketika musuh non islam sudah tidak bisa lagi dimusuhi, maka jiwa bermusuhannya ini tidak akan puas nganggur. gatal istilah kerennya. dicarilah musuh dalam kelompok. islam shiah musuhan sama sunni. muhamadiyah musuhan sama ahmadiyah. Suatu saat kalau ini sudah bosan, atau salah satu sudah kalah/lenyap, maka yang survivepun akan berantem lagi didalam. Jadi, ajaran Persaudaraan dalam islam itu adalah biang