[mediacare] Fw: [Sulut-BOSAMI] Southeast Asia Research Fellowship Programme for Young Muslim Scholars 2007

2007-07-30 Terurut Topik arief tasrig nur gomo
- Forwarded Message 
From: R.G.A. Massie [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Tuesday, July 24, 2007 2:26:59 AM
Subject: [Sulut-BOSAMI] Southeast Asia Research Fellowship Programme for Young 
Muslim Scholars 2007

Southeast Asia Research Fellowship Programme for Young Muslim Scholars 2007


The closing date for application submission is 30 November 2007.
The Asian Muslim Action Network (AMAN) is pleased to announce the sixth round 
of the research fellowship program, Islam in Southeast Asia: View from within. 

The fellowship grants will be awarded for innovative research on issues 
concerning economic, socio-political and cultural changes taking place in the 
diverse Muslim communities of Southeast Asia, especially as they relate to 
modernization and globalization. 

Themes:
Popular Islam
Globalization and Identity Politics
Islam and Changing Gender Realities
Islam Values, Economic Activities and Social Responsibilities

Popular Islam
Popular Islam focuses on encouraging researchers to examine ways in which 
Islamic beliefs and practices reach all believers and are reflected through 
various means of religious. Communication such as studying Khutbah in local 
mosques, reading Islamic booklets, and/ or listening to Muslim radio programs. 
The question of how Islam can shape and influence, while at the same time is 
being shaped by, the lives of ordinary Southeast Asian Muslims in various local 
contexts is just one aspect of this topic that could be analyzed.

Globalization and Identity Politics 
Muslim communities in Southeast Asia are not immune from globalization 
processes. New forms of economic and political integration on a world scale and 
the accelerated flows of goods, people and information across the globe all 
create new opportunities and challenges for Muslims in the region. The 
interaction of global and regional forces with local processes has been 
perceived both as a threat to Muslim identities and
as beneficial to the development of a new transnational Islam. This research 
theme seeks to explore how Muslim identities in Southeast Asia are formed and 
shaped by regional and globalizing forces.

Islam and Changing Gender Realities
Rapidly evolving social, cultural and economic processes are leading to 
unprecedented changes in the societal roles of men and women. Muslim 
communities in Southeast Asia are being confronted with a diversity of values 
and lifestyles expressing multiple definitions of gender roles
and relationships not always in line with dominant values. This research area 
encourages researchers to examine how gender roles in both the public and 
private sphere are changing for Muslims in Southeast Asia and relate those 
changes to current theological and
political debates.

Islam Values, Economic Activities and Social Responsibilities
Studies in this area should examine how Islamic values and institutions can 
provide alternative economic options to those perceived as condradictory to 
Qur`anic principles such as riba. Area of focus could include identifying how 
Islamic economic values work in a modern business environment, analysis of 
indigenous entrepreneurial models that have been or can be utilized for local 
level empowerment and/ or studies of the lives of entrepreneurs and the ways 
Islamic values shape and are re-shaped by their economic activities and social 
responsibilities.

Eligibility
Candidates must be nationals of Southeast Asian countries, hold at least a 
Bachelor degree
and should not be over 40 years of age.
Candidates may work in different sectors including academia, media, and 
non-governmental
organizations. Candidate must be highly motivated to deepen their understanding 
of Islam in the region.
Women are strongly encouraged to apply.

Fellowship Value
The fellowship consists of an average research grant of $5,000 to cover all 
research costs for a maximum period of six months in the original country of 
resercher, and funded participation in mentoring workshops.
The Secretariat will arrange for editing, publication and distribution of the 
report in a work in progress series.

Application Procedure
To apply for this fellowship program, candidates need to submit a complete 
research proposal. Proposed research projects should include sufficient details 
so that it can be judged for its merit and feasibility.
The candidates can download the application form from our website as a MS Word 
document. Applications by e-mail are also accepted.

The closing date for application submission is 30 November 2007.

Selection

Final selections will be made by the Advisory board.

Programme Advisory Board

Dr. Carmen Abubakar
Institute of Islamic Studies,
University of the Philippines, Diliman, Q.C.
Metro Manila, Philippines.

Dr. Azyumardi Azra
Universitas Islam Negeri (UIN), Syarif Hidayatullah
Jakarta, Indonesia.

Dr. Suzaina Kadir
Lee Kuan Yew School of Public Policy, National University of Singapore,
Singapore

M. Abdus Sabur
Asian Muslim 

[mediacare] haramkah bualan kosong calon gubernur ?

2007-07-30 Terurut Topik Budi Dharma
Sekolah gratis, Jakarta bebas banjir, tiada lagi kemacetan, tariff rumah sakit 
yang terjangkau, ibukota aman dari para preman kriminalis, tingkat pengangguran 
rendah, de el el… semuanya cuman bualan semata bila tidak ada yang namanya : 
deadline waktu ! Apakah dalam 100 hari sang cagub yang terpilih nantinya berani 
menanggung resiko diturunkan dari jabatannya bila janji2 tersebut tidak 
terlaksana ?
   
  Iklan dan spanduk kampanye hanya sindiran, saling ledek, dan sekedar 
menjatuhkan citra kubu lawan dengan cara norak. Selama ini mereka kampanye 
terpisah, sendiri-sendiri. Gimana kalau dibikin debat terbuka, biar kita bisa 
menilai apa bedanya calon yang satu dengan yang lain ?
   
  Kok, media massa masih “malu2” sich membuat berita investigasi soal aliran 
dana kampanye pilkada ini ? Untuk sementara rakyat dibuai oleh mimpi gombal, 
dikasih kaos, disodori duit, diajak goyang2 para artis, dan akhirnya 
“dikerjain” lagi setelah tampuk kekuasaan diraih. Apa kejadian ironis ini musti 
terulang terus ?
   
   
  NB : ternyata sebagai tuan rumah final Piala Asia 2007 nggak malu-maluin, 
stadionnya saya lihat lumayan penuh meski beberapa diantaranya hasil 
“sumbangan” duit supporter Arab, yg meski demikian akhirnya banayakan ngedukung 
Irak J

   
-
Bergabunglah dengan orang-orang yang berwawasan, di bidang Anda di Yahoo! 
Answers

[mediacare] TNI Latihan Terjun Payung Di Kampung Ketua DAP + Pertemuan Yudhoyono-Howard, Seorang Mahasiswa Papua Ditangkap! [Kabar Papua]

2007-07-30 Terurut Topik Front PEPERA
Selamat Datang di:
   Situs Berita Online
 WWW.KABARPAPUA.COM
 Memberitakan yang Tersembunyi, Membela yang Tertindas! 
   
Salam Nasional Papua Barat  
ONE PEOPLE, ONE SOUL  
  

WEBMASTER
[EMAIL PROTECTED]
 
   TNI Latihan Terjun Payung Di Kampung Ketua DAP   Jayapura Kabarpapua.com-
Ketua Dewan Adat Papua Mr.Forkurus Yoboisembut,Spd melalui Sms kepada 
kabarpapua.com menuliskan bahwa pada pagi hari 20/7/07 di kampungnya telah 
diadakan latihan terjung Payung oleh pasukan Militer dari Pagdam VIII Trikora  
Jayapura.
 
   Dikirim oleh Tribesman pada Saturday, 28 July 2007  (32 kali dibaca)
 (selengkapnya... | 775 byte lagi | komentar? | Nilai: 0)  
  Pertemuan Yudhoyono-Howard,   Seorang Mahasiswa Papua Ditangkap

TEMPO Interaktif, Denpasar:Menjelang pertemuan Perdana Menteri Australia John 
Howard dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono beberapa hari mendatang, 
seorang mahasiswa Papua di Bali bernama Benjamin Logo ditangkap polisi. Hingga 
saat ini belum diketahui persis alasan penangkapan Benjamin tersebut.


 
   Dikirim oleh makimee pada Saturday, 28 July 2007  (28 kali dibaca)
 (selengkapnya... | 1930 byte lagi | komentar? | Nilai: 0)  
  Aktivis Mahasiswa Papua Ditangkap Di Bali   Bali 
(kabarpapua.com)--Mahasiswa Papua yang juga anggota Front Persatuan Perjuangan 
Rakyat-Papua Barat (F-PEPERA-PB), Titus Bunggapon Birak di tangkap aparat 
Indonesia di Bali, Kamis, 26 Juli 2007. Kontributor kabarpapua.com wilayah Bali 
melaporkan, Titus ditangkap oleh orang yang ciri-ciri fisiknya berambut cepak, 
berbadan 
tegap dan jelas terkomando rapi [ciri-ciri TNI/Polri].
 
   Dikirim oleh makimee pada Saturday, 28 July 2007  (18 kali dibaca)
 (selengkapnya... | 2118 byte lagi | komentar? | Nilai: 0)  
  POLISI TANGKAP MAHASISWA PAPUA DI BALI   Laporan Wartawan Kompas Ayu 
Sulistyowati,Robertus Benny Dwi K

DENPASAR, KOMPAS - Aparat kepolisian menangkap seorang mahasiswa asal Papua di 
Denpasar, Bali, Kamis (26/7), karena membawa senjata tajam. Hal itu memunculkan 
sejumlah spekulasi terutama terkait kedatangan Perdana Menteri Australia John 
Howard ke Denpasar, Jumat pagi.
 
   Dikirim oleh Tribesman pada Friday, 27 July 2007  (41 kali dibaca)
 (selengkapnya... | 2761 byte lagi | komentar? | Nilai: 5)  
  Ditolak, Kasasi Penembak Tiga Karyawan Freeport   JAKARTA- Berakhir sudah 
upaya enam terpidana pelaku penembakan tiga karyawan PT Freeport untuk 
mengurangi masa hukuman mereka. Majelis kasasi Mahkamah Agung (MA) menolak 
kasasi yang diajukan para penduduk asli Papua tersebut. “Kasus tersebut ada dua 
berkas dan kesemuanya ditolak kasasinya,” ujar Kepala Biro Hukum dan Humas MA 
Nurhadi ketika ditemui di kantornya kemarin.
 
   Dikirim oleh Tribesman pada Friday, 27 July 2007  (19 kali dibaca)
 (selengkapnya... | 3084 byte lagi | komentar? | Nilai: 2)  
  MUSA TABUNI DITANGKAP OLEH BRIMOB TEMBAGAPURA   TEMBAGAPURA – 
(kabarpapua.com)-- Salah seorang activist mahasiswa yang sedang kuliah di 
Menado Sulawesi Utara Musa Tabuni berasal dari Wamena kelahiran Pyramid telah 
ditangkap di mile 72 Tembagapura secara paksa oleh kesatuan Brimob Tembagapura 
(12/07/07) dan sedang ditahan di Polresta Mimika sejak hari kamis minggu lalu.




 
   Dikirim oleh makimee pada Wednesday, 25 July 2007  (47 kali dibaca)
 (selengkapnya... | 3616 byte lagi | 2 komentar | Nilai: 0)  
  Pengusaha Emas Diminta Bagi Hasil Dengan Masyarakat   NABIRE – Dewan Adat 
Papua (DAP) wilayah Paniai meminta gara pengusaha emas melakukan bagi hasil 
dengan masyarakat pemilik hak ulayat dimana perusahaan itu beroperasi mencari 
emas. Hal ini dikemukakan ketua DAP Wilayah Paniai Jhon N R Gobay dalam surat 
pernyataan sikap mereka.
 
   Dikirim oleh Tribesman pada Wednesday, 25 July 2007  (25 kali dibaca)
 (selengkapnya... | 1875 byte lagi | 1 komentar | Nilai: 0)  
  Penyelidikan Bintang Kejora Jalan Terus   JAYAPURA- Terkait adanya 
kunjungan DPRP ke Mabes Polri yang antara lain meminta kapolri agar 
penyelidikan kasus pembentangan bintang kejora yang sedang ditangani Polda 
Papua dihentikan, ditanggapi biasa oleh Kapolda Papua, Irjen Pol. Drs. Max 
Donald Aer.
 
   Dikirim oleh Tribesman pada Wednesday, 25 July 2007  (32 kali dibaca)
 (selengkapnya... | 4399 byte lagi | 1 komentar | Nilai: 0)  
  Pernyataan Sikap Dewan Adat Papua Wilayah Balim   “Menolak Kepala Suku 
‘Merah Putih’ dan Upaya Penciptaan Konflik Horizontal di Tanah Papua” 

Dewan Adat Papua Wilayah Balim perlu menyampaikan beberapa pemikiran terkait 
dengan ada kelompok yang menamakan diri Kepala Suku Merah Putih yang membawa 
pernyataan sikap ke DPRP pada tanggal 18 Juli 2007 lalu. 




 
   Dikirim oleh makimee pada Tuesday, 24 July 2007  (58 kali dibaca)
 (selengkapnya... | 4731 byte lagi | 2 komentar | Nilai: 0)  
  Terror dan Intimidasi Kembali Terjadi di Surabaya, Aksi Milisi Melebar   
“Sekarang Mereka Membayar Orang Papua dengan Jutaan Rupiah”  

Surabaya dan Jayapura (kabarpapua.com) Sementara intimidasi dan terror di 
Yogyakarta dan 

[mediacare] Rajawali dan Ayam

2007-07-30 Terurut Topik DPK PPDS KOREA
Rajawali dibandingkan dengan Ayam
   
  Terlepas dari masalah Kampanye Pemilihan Gubernur DKI Jakarta, bolehlah saya 
memberi sebuah pandangan kecil agar bangsa dan Negara kita ini dapat maju 
dengan pesat.
   
  Pada tahun 1975 ketika saya baru melangkahkan kaki saya yang pertama di 
Republik Korea ini, pada saat itu Republik Korea sungguh amat amburadul, satu 
Rupiah itu adalah sama dengan dua Won, sedangkan sekarang sebaliknya, yaitu 
satu Won itu adalah sekitar sepuluh Rupiah. 
   
  Cobalah kita pikirkan sendiri, darimanakah perbedaan ini bisa ada, sedangkan 
kemerdekaan Republik Korea itu hanya berselisih dua hari saja dengan 
kemerdekaan Republik Indonesia, yaitu Republik Korea itu berdaulat pada tanggal 
15 Agustus 1945. 
   
  Apakah orang orang di Republik Korea ini sungguh hebat hebat? Dan orang orang 
Indonesia itu hanya memble memble saja? Secara global, hal itu tidak bisa 
dikatakan hanya semudah itu saja, tetapi yang terpenting yaitu system 
kepemerintahan Republik Korea itu adalah kepemimpinan yang tidak pakai bohong 
bohongan, mereka melakukan semuanya, tepat dan sesuai dengan yang telah 
dijanjikan, begitu juga Rakyat yang telah memilih salah seorang Pemimpin di 
Korea ini, baik yang kalah maupun yang menang, semua tunduk kepada kepemimpinan 
dari orang yang pernah dipilihnya itu, hal inilah suatu kelemahan dari 
Masyarakat Indonesia yang terjadi sampai saat ini. 
   
  Masyarakat Korea tidak memiliki dendam sama sekali, karena orang yang 
dipilihnya itu telah dikalahkan oleh pihak lainnya, mereka juga tidak berusaha 
untuk membuat halangan halangan, atau sabotase agar pemimpin itu tidak bisa 
menyelesaikan pekerjaan yang telah direncanakan itu. 
   
  Persamaan kecil yang pernah saya alami sendiri yaitu ketika saya harus 
membuat dermaga, pada saat itu teman teman yang ingin memasang tiang pancangnya 
itu berpendapat, bahwa tiang pancang yang dipancangkan di tengah tengah laut 
itu bisa dengan mudah dipancang dengan menggunakan kapal, lalu posisinya bisa 
diatur dengan menggunakan tali seperti kalau kita ingin memancangkan sesuatu di 
daratan. 
   
  Ketika saya melihat, bahwa hal itu tidak mungkin bisa dilaksanakan, maka saya 
hentikan pekerjaan itu. Pada saat itu teman teman dari pelbagai kelompok 
mengumpat saya, dan banyak sekali kata kata yang kurang enak didengar di 
telinga itu setiap detiknya terdengar oleh saya. 
   
  Untunglah saya memiliki pendapat yang teguh, dan akhirnya dengan system 
pemancangan yang saya rencanakan itu, yaitu menggunakan Teodolit serta sarana 
komunikasi Handy Talky, semua tiang pancang untuk dermaga itu bisa dipancangkan 
tepat pada posisinya, tepat waktu dan bahkan lebih cepat dari perkiraan semula. 
   
  Namun demikian, Teodolit dan Handy Talky itu bukan merupakan jimat saja yang 
dengan mudah bisa dilaksanakan oleh setiap orang, melainkan semuanya itu harus 
ada keserasian kerja, antara Kaptain Kapal, para pemandu melalui Handy Talky 
dan suasana kerja yang bersahabat, itulah yang harus kita persiapkan terlebih 
dahulu, jadi harus tidak ada rasa dendam antar etnik, suku, agama dan lain 
lain. 
   
  Kembali mengenai Rajawali dan Ayam, kita tidak bisa membandingkan besar dan 
beratnya Rajawali dengan besar dan beratnya Ayam, hal ini sama sekali tidak 
relevan untuk kita bicarakan, karena tujuan kita adalah masalah kemampuan 
terbang, bukan masalah besar tubuh dan berat badannya saja. 
   
  Namun demikian kita tidak boleh menyabot sayap Rajawali sehingga Rajawali itu 
tidak bisa terbang, karena walaupun ayam itu memiliki sayap sekalipun dan tidak 
disabot sayapnya, ayam tetap tidak bisa terbang setinggi rajawali, karena ayam 
memang tidak memiliki kemampuan terbang serta pengalaman terbang seperti 
rajawali, dari sini dapat kita ambil kesimpulannya, bahwa kita harus memilih 
pemimpin yang benar benar telah berpengalaman di lapangan, bukan berpengalaman 
ngomong saja dan berpengalaman memberi komentar komentar yang sama sekali tidak 
mungkin dilaksanakan. 
   
  Hal itulah yang perlu kita ingat baik baik, sebelum kita memilih seseorang 
sebagai pemimpin, dan setelah orang yang kita calonkan itu ternyata kalah, maka 
kita juga jangan menyabot orang yang telah menang itu, hal ini juga harus kita 
pikirkan, kita sebenarnya harus membantu orang yang menang itu dalam doa dan 
puasa, agar kepemimpinan yang dia laksanakan itu bisa membuat kita semua DAMAI 
DAN SEJAHTERA. 
   
  Dengan cara itulah pemerintah Korea itu dikendalikan, dan akhirnya waktu saja 
yang bisa memberi bukti, bahwa Mantan Presiden Korea itu sekarang sudah 
dipenjarakan kerena beliau menyalah gunakan kekuasaannya, hal ini bukan suatu 
issue issue gombalan, tetapi kenyataan, namun apa yang terjadi di Indonesia? 
Tidak pernah ada bukan? Walaupun Presiden Presiden yang kita pilih itu bukan 
orang yang jelek jelek. Sudahkah kita pernah menopang pak Presiden Susilo 
Bambang Yudhoyono dan tidak hanya menyabot aktifitas beliau saja? 
   
  Mempermalukan beliau di depan umum, menghalang halangi 

[mediacare] Poligami = tindakan pengecut !

2007-07-30 Terurut Topik mangucup88
Berdasarkan jajak pendapat yang dilakukan oleh David C. Smith dari 
Bradley University terhadap 16.000 mahasiswa yang berasal dari 52 
negara, ternyata lebih dari setengahnya mahasiswa pria menyatakan 
keinginan untuk berpoligami.

Banyak orang yang menilai bahwa pria yang berpoligami itu adalah 
pria Macho yang gagah berani, hanya kenyataannya tidaklah demikian. 
Kebanyakan pria yang berpoligami adalah pria pengecut. Berdasarkan 
hukum Islam pria boleh menikah lagi apabila ada ijin dari istri 
pertama, tetapi dalam praktiknya jarang yang memiliki ijin tersebut. 

Boro-boro memberikan ijin, tahu juga tidak, bahwa suaminya sudah 
menikah lagi. Pada umumnya mereka menikah dahulu setelah bertahun-
tahun menikah, baru minta ijin dari istri pertama. Misalnya Bambang 
Trihatmodjo, ia baru ketahuan berpoligami dengan Mayangsari oleh 
istri pertama, setelah tujuh tahun menikah. 

Maklum istri pertama mana yang mau menyedekahkan suaminya kepada 
istri muda. Jadi pria yang berpoligami itu dapat ijin dari istri 
pertama, karena sang istri pertama sudah tidak ada pilihan lainnya, 
wong sang suami sudah menikah bertahun-tahun. Setelah ketahuan bahwa 
berpoligami baru ia minta ijin. 

Bahkan beberapa kelompok radikal menilai apabila istri pertama tidak 
memberi ijin suaminya menikah lagi, ini sudah dapat dinilai sebagai 
pendurhakaan, karena menentang hukum Allah. Oleh sebab itulah 
daripada disebut durhaka, lebih baik meng-ikhlaskannya saja.

Pada umumnya pria melakukan poligami, karena ingin memberikan status 
untuk istri mudanya, sehingga dengan mana sang istri muda tidak 
perlu dipermalukan orang ataupun jadi omongan orang sekampung. Hanya 
kenyataannya disatu pihak ingin berjasa terhadap istri muda, tetapi 
dilain pihak merendahkan dan mempermalukan istri pertamanya.

Dalam agama Islam sendiri wacana poligami ini masih tidak jelas, 
disatu pihak berdasarkan surah An Nisa ayat 3, seakan-akan poligami 
ini dihalalkan asal kita bisa berlaku adil terhadap masing-masing 
istri. Tetapi di surah yang sama ayat 129  Allah s.w.t sendiri 
berfirman dan  kamu sekali-kali tidak  akan dapat berlaku adil
diantara istri-istrimu,  walaupun kamu sangat ingin  berbuat 
demikian. Hanya sayangnya ayat ini terkesan disembunyikan oleh 
kalangan yang mendukung wacana pro poligami. Maka dari itu tidak 
semua negara Islam mengijinkan Poligami, misalnya Tunisia maupun 
Turki melarang poligami.

Bagaimana kita bisa mengasihi beberapa istri dengan perasaan yang 
sama, apabila istri-istri tersebut dari segi usia, rupa maupun 
karakternya sudah berbeda. Boro-bro mengasihi istri dengan perasaan 
yang sama, mengasihi anak kandung yang dari darah daging sendiri pun 
sudah tidak mungkin bisa memberikan kasih sayang yang sama. Pada 
umumnya si bungsu akan jauh lebih disayang, karena sedang lucu2nya 
dan juga masih kecil. Jadi wajarlah kalau suami yang berpoligami 
lebih menyayangi istri mudanya yang lebih cantik dan lebih muda 
daripada istri pertamanya.

Kita dengan mudah bisa membagi harta maupun jatah waktu yang kita 
miliki, tetapi apakah mungkin kita bisa membagi perasaan kita dengan 
adil secara sama rata? Bagaimana kalau sang istri sedang kebelet 
ingin melakukan esek2 pada saat yang bersamaan, apakah suaminya 
mampu memenuhinya pada saat yang bersamaan?? Jadi menurut segi 
pandang mang Ucup keadilan bagi mereka yang berpoligami itu tidak 
ada alias hanya sekedar khayalan saja, sebab tidak mungkin

Tidak semua umat Nasrani dilarang melakukan poligami, misalnya 
penganut aliran Mormonisme, hingga sekarang  masih mempraktikkann, 
bahkan hampir mewajibkan jemaatnnya untuk berpoligami. Maklum salah 
satu dari pendiri dari aliran Mormon itu sendiri memiliki 16 istri. 

Dalam Alkitab perjanjian lama saja tercantum lebih dari 40 tokoh 
yang mempraktikkan poligami, termasuk Abraham, Musa, Jakub, Esau 
maupun Daud. 

Martin Luther sang reformator sendiri atau mbahnya kaum Evangelist, 
dalam bukunya Der Beichrat – (The Confessional Advice) - 
mengijinkan Pangeran Philipp von Hesse melakukan poligami. Menurut 
Martin Luther dalam suratnya kepada kanselerir Saxon Gregor Brueck 
poligami itu tidak bertentangan dengan Alkitab. - Ego sane fateor, 
me non posse prohibere, si quis plures velit uxores ducere, nec 
repugnat sacris literis.

Sang Pencipta hanya menciptakan satu Hawa untuk Adam. Disamping itu 
pria diciptakan dengan keterbatasan tubuh sehingga tidak bisa selalu 
ON all the time. Boro2 untuk memenuhi kebutuhan dari beberapa istri 
untuk memenuhi kebutuhan satu istri pun terkadang sudah sulit. maka 
kita akan diberikan kekuatan maupun kemampuan seperti mottonya dari 
Coca Cola, kapan saja, dimana saja selalu bisa dan selalu siap 
tempur.

Ada satu hukum alam yang sudah di pateri di dalam diri kita ialah 
hati nurani kita. Setiap cowok yang berselingkuh maupun yang 
berpoligami pasti sudah merasakan dan mengetahuinya bahwa ada 
sesuatu yang tidak beres. Dan apa yang ia lakukan itu tidak benar, 
sehingga timbul dengan sendirinya rasa bersalah. Jadi 

[mediacare] Re: Faktor Islam

2007-07-30 Terurut Topik marthajan04
Kalau menurut saya, ajaran Persaudaraan sesama islam inilah yang 
salah. Persaudaraan seharusnya bukan antar satu umat saja tapi 
persaudaraan antar umat manusia seluruhnya. Yang benar dibela 
walaupun bukan sesama umat dan yang salah disadarkan bukannya dibela 
walaupun sesama islam.

Tanpa sadar, persaudaraan sesama islam mengajarkan permusuhan 
diluar umat islam.
Lama2 kebiasaan bermusuhan ini akan menjadi bumerang, bila tidak ada 
lagi musuh luar, akan mencari musuh didalam yang bukan segolongan.
Makanya, ketika musuh non islam sudah tidak bisa lagi dimusuhi, maka 
jiwa bermusuhannya ini tidak akan puas nganggur. gatal istilah 
kerennya. dicarilah musuh dalam kelompok.
islam shiah musuhan sama sunni.
muhamadiyah musuhan sama ahmadiyah.
Suatu saat kalau ini sudah bosan, atau salah satu sudah kalah/lenyap, 
maka yang survivepun akan berantem lagi didalam. 

Jadi, ajaran Persaudaraan dalam islam itu adalah biang kerok 
permusuhan dalam islam sendiri. Bukan persaudaraan yang didapat malah 
kehancuran.

mj





--- In mediacare@yahoogroups.com, Sunny [EMAIL PROTECTED] wrote:

 http://www.gatra.com/artikel.php?id=106290
 
 
 Faktor Islam
 
 Dalam sebuah kuliah di Universitas Chicago awal 1980-an, guru saya, 
almarhum Fazlur Rahman, pernah mengeluhkan tentang betapa carut-
marutnya dunia Islam. Sampai-sampai terlontar ucapan ini: We live in 
a different kind of Islam, not in a Qur'anic Islam (Kita hidup dalam 
sebuah Islam yang lain, bukan Islam Qurani.)
 
 Pernyataan itu sering saya ulang di berbagai forum untuk 
menunjukkan betapa jauhnya rentangan jarak antara cita-cita Al-Quran 
tentang persaudaraan dan realitas umat yang berkeping-keping. Kita 
ambil contoh tentang betapa sulit dan rumitnya umat Islam menggalang 
semangat persaudaraan yang begitu tegas dan tajam diperintahkan Kitab 
Suci. Tengoklah contoh yang masih hangat di Irak dan Afghanistan yang 
tercabik-cabik oleh berbagai faksi dan golongan.
 
 Tengoklah faksi Fatah dan faksi Hamas yang menembakkan peluru untuk 
saling membunuh. Tengok pula negeri-negeri muslim di mana 
persaudaraan inter-umat sering benar terkoyak. Umumnya faktor 
politiklah yang menjadi pemicu utama mengapa umat ini masih saja 
sempoyongan berjalan di muka bumi.
 
 Kita tentu boleh dan sah saja membidik pihak lain sebagai kekuatan 
yang mengadu domba kita sesama muslim. Tetapi hendaklah senantiasa 
diingat bahwa pihak asing itu hanyalah mungkin mengacaukan barisan 
kita yang memang sudah dalam keadaan kacau. Ketika umat sedang 
diracuni oleh proses pembusukan yang parah dari dalam, ketika itu 
pulalah musuh luar semakin bergairah melemahkan, jika bukan 
menghancurkan kita, kemudian merampok kekayaan kita.
 
 Kita sering benar tak berdaya. Apalagi beberapa negeri muslim 
memang punya daya tarik besar bagi pihak asing berupa kekayaan bumi 
yang dahsyat: minyak, batu bara, emas, dan perkayuan. Semuanya ini 
sangat menggoda dunia, khususnya minyak yang hampir 70% berada di 
bumi muslim.
 
 Tetapi, mengapa sebagian besar negeri muslim tetap saja menderita 
dan miskin, sementara sedikit yang lain makmur? Jawabannya sederhana: 
rasa kesetiakawanan kita masih rapuh. Ada tetesan bantuan sekadarnya 
di sana-sini untuk bangsa miskin, tetapi tidak untuk memberdayakan, 
hanya sekadar tidak mati kelaparan.
 
 Itulah sebabnya, mengapa kepiluan kita terasa amat dalam dan 
menghunjam karena melihat kekayaan itu tidak semakin mendekatkan hati 
sesama muslim untuk saling membantu, malah semakin menjauhkan. Tidak 
jarang senjata minyak telah dijadikan alat oleh negeri-negeri muslim 
yang kaya untuk menekan dan memaksa bangsa muslim lain untuk tunduk 
ke bawah duli hegemoninya, demi politik kekuasaan.
 
 Dalam perjalanan sejarah umat, faktor Islam sebagai perekat 
persaudaraan sering benar diabaikan, sepertinya Islam tidak dapat 
diandalkan lagi untuk mempertemukan kita. Yang lebih ironis lagi 
adalah kenyataan, tidak jarang sebuah negeri muslim kaya minyak malah 
menyerahkan pundi-pundinya untuk diperas pihak asing yang jelas 
tidak rela melihat Islam muncul sebagai kekuatan yang turut 
menentukan perjalanan peradaban global.
 
 Anehnya, yang diperas merasa dilindungi. Kawasan Asia Barat yang 
kaya itu sudah agak lama berada di bawah pengaruh kuat Amerika, 
sementara retorika politik mereka mengatakan anti-dominasi asing. 
Alangkah tidak seronoknya pertunjukan ini!
 
 Dalam pada itu, perlu pula dicatat bahwa kesadaran untuk saling 
membantu sesama umat Islam terasa lemah dari waktu ke waktu. Kita 
memang hidup dalam sebuah Islam yang lain. Bukan Islam otentik, bukan 
Islam yang diajarkan Nabi, kecuali dalam bentuk-bentuk ritual yang 
sarat simbol serimonial, tetapi seringkali telah menjadi tunamakna. 
Nyaris tidak terlihat korelasi signifikan antara simbol dan perilaku 
kita sesama bangsa muslim. Cita-cita Al-Quran tentang persaudaraan 
imaniah kita campakkan begitu saja ke dalam limbo sejarah.
 
 Engkau Mahatahu, ya Allah, sampai berapa lama kondisi tidak menentu 
ini akan berlangsung. 

[mediacare] Pusat Informasi AIDS Nasional

2007-07-30 Terurut Topik Tantri Yuliandini
*Ingin tahu Strategi Nasional HIV dan AIDS yang baru? Ingin tahu data kasus
HIV dan AIDS terakhir? *
*Semuanya ada di Pusat Informasi AIDS Nasional (PIAN).*



Pusat Informasi AIDS Nasional, yang secara resmi diluncurkan pada tanggal 17
Juli 2007 lalu, diharapkan menjadi sumber informasi terlengkap untuk HIV dan
AIDS di Indonesia.



Selain perpustakaan fisik yang bertempat di Sekretariat Komisi
Penanggulangan AIDS Nasional, Gedung Surya Lt. 9, Jl. M.H. Thamrin Kav. 9,
Jakarta Pusat, PIAN juga dapat diakses melalui Internet di
http://www.aidsindonesia.or.id.



Apa saja yang dapat diperoleh dari PIAN?


   - Informasi tentang HIV dan AIDS secara umum dan upaya
   penanggulangannya.
   - Data triwulan kasus HIV dan AIDS di Indonesia.
   - Laporan estimasi nasional.
   - Siaran pers resma Komisi Penanggulangan AIDS Nasional.
   - Berita-berita terkini tentang HIV dan AIDS dari media massa
   nasional.
   - Direktori pelayanan terkait HIV di Indonesia.
   - Katalog online PIAN.

Koleksi publikasi PIAN kini berjumlah lebih dari 500 judul, lebih dari 60 di
antaranya dapat langsung didownload dari Internet. Koleksi PIAN antara lain:



   - Strategi Nasional HIV dan AIDS 2007-2010
   - Rencana Aksi Nasional HIV dan AIDS 2007-2010
   - Laporan-laporan (estimasi, survei surveilans perilaku, pemetaan,
   dsb)
   - Buku-buku pedoman, best practice, advokasi, dsb.

Segera kunjungi Pusat Informasi AIDS Nasional untuk memperoleh informasi
terkini.

* *

*Anda ingin menyumbangkan publikasi ke PIAN?*

* *
Untuk menjadikan Pusat Informasi AIDS Nasional terlengkap dan terkini untuk
informasi tentang HIV dan AIDS di Indonesia, kami membutuhkan bantuan anda
untuk melengkapi koleksi kami.

Apabila anda atau organisasi anda memiliki buku-buku, materi KIE,
laporan-laporan penelitian mengenai HIV dan AIDS yang sekiranya berguna
untuk diketahui masyarakat umum, mohon bantuannya untuk menyumbangkan baik
hardcopy atau softcopy ke Pusat Informasi AIDS Nasional.

Kami menunggu kunjungan dan bantuan anda.

Tantri Yuliandini
Website  Information Center Coordinator

National AIDS Commission
Surya Bld 9th Fl.
Jl. M.H. Thamrin Kav. 9
Jakarta 10350

Ph. +62 21 390 1758
Fax. +62 21 390 2665
http://www.aidsindonesia.or.id


[mediacare] kristen yang menakutkan umat islam atau islam yang justru menakutkan..?

2007-07-30 Terurut Topik ferry irawan
bagi umat Islam.., tempat ibadah kristen - katolik adalah tempat yang 
menakutkan dan mengancam keradaannya.. :
   
  TELAAH UTAMA
  Edisi 24 Th XIV
  14 Juni 2007
  28 Jumadil Awal 1428
   
  Tutup Lembah Vatikan di Cianjur
   
  Kawasan lembah seluas 600 hektar yang terletak di kabupaten Cianjur,
  Jawa
  Barat itu mengundang kontroversi. Tapi pemerintah setempat enggan
  bertindak.
  Di sinilah para suster dan frater digodok untuk menyebarkan misi Injil
  ke
  seluruh Indonesia.
   
  Mobil BMW berwarna silver metalik terlihat berbelok perlahan di
  persimpangan
  jalan menuju Lembah Karmel, di suatu sore, Kamis dua pekan lalu. Di
  belakangnya, mobil-mobil mewah beraneka jenis dan merek mengekor dengan
  perlahan. Plat nomor polisinya, kebanyakan Jakarta dan Bandung. Hari
  itu,
  menurut informasi petugas keamanan Lembah Karmel, ada pertemuan
  orang-orang
  penting.
   
  Jumlah kendaraan yang memasuki lembah kian banyak seiring bergulirnya
  waktu.
  Lapangan parkir kawasan ziarah rohani itu pun penuh sesak. Itu baru hari
  Kamis. Keramaian akan mencapai puncaknya di Minggu, ketika diadakan misa
  bersama. Misa ini dihadiri oleh para pengunjung yang kebanyakan datang
  dari
  luar kota.
   
  Lembah Karmel adalah sebuah lokasi wisata rohani, tempat pertapaan salah
  satu ordo Katolik, juga tempat pembinaan para suster dan frater.
  Ibaratnya,
  Lembah Karmel adalah lembaga pendidikan Katolik terbesar di Indonesia.
  Lokasinya di Desa Cikanyere, Kecamatan Sukaresmi, Kabupaten Cianjur,
  Jawa
  Barat. Terletak pada ketinggian 800-950 meter di atas permukaan laut,
  luas
  lahan Lembah Karmel hampir mencapai 600 hektar. Areal ini terdiri dari
  perbukitan dan hutan lindung. Tak tanggung-tanggung, kawasan Karmel ini
  menguasai delapan bukit, mencakup empat desa di empat kecamatan.
   
  Sejarah Lembah Karmel tidak lepas dari peran pendirinya, Romo Yohanes
  Indrakusuma. Perintisannya dimulai sejak tahun 1988 silam, dan digunakan
  sebagai tempat pertapaan dan pengasingan. Yohanes menyebut tempat
  menyepinya
  dengan sebutan Pertapaan Shanti Bhuana, letaknya sekitar 100 meter di
  bawah
  tempat yang sekarang. Pada tanggal 13 April 1996 diresmikanlah sebuah
  rumah
  retret yang diberi nama Pondok Remaja Lembah Karmel.
   
  Lembah Karmel kini dikenal sebagai tempat penyembuhan dan retret. Retret
  adalah suatu kegiatan undur diri dari kehidupan duniawi untuk
  mendekatkan
  diri kepada Tuhan. Selain itu, di tempat ini juga dilakukan penggodokan
  para
  suster dan frater yang kelak akan menjadi penyebar misi-misi Injil ke
  berbagai penjuru. Keberadaan Lembah Karmel yang semula tempat pertapaan,
  kemudian beralih fungsi menjadi pondok pembinaan remaja dan kini sebagai
  tempat kegiatan sosial keagamaan, mengundang protes sebagian pihak,
  terutama
  LSM dan ormas Islam. Mereka menuding Lembah Karmel telah melanggar
  aturan
  dan hukum yang berlaku. Berbagai protes bermunculan terhadap Karmel,
  namun
  tidak mendapat tanggapan. Baik oleh Karmel sendiri ataupun aparat
  pemerintah
  setempat. Salah satu ormas Islam yang getol melakukan perlawanan adalah
  Gerakan Reformis Islam, disingkat GARIS. Ketua umumya, H Chep Hernawan
  menilai pelanggaran pidana Karmel tak terhitung banyaknya.
   
  Membangun tanpa izin, menyalahi aturan dan memporak-porandakan alam
  sekitarnya. Janganlah berbicara masalah pemurtadan, pelanggaran pidana
  Karmel itu sudah seabrek, tapi kenapa tidak diapa-apain? gugat Chep.
  Menurut Chep, Lembah Karmel telah melanggar Keppres No. 114 tahun 1999
  Tentang Penataan Ruang Kawasan Bopunjur (Bogor, Puncak, Cianjur).
  Keppres
  ini memerintahkan pemerintah daerah Bopuncur untuk menjaga daerah
  resapan
  air guna mengantisipasi bencana banjir. Di kawasan Karmel kini telah
  berdiri
  sekian banyak bangunan yang mengorbankan pohon-pohon di sekitarnya.
  Padahal
  pepohonan ini berfungsi sebagai penyerap air dan penyangga hutan.
   
  Pasal 12 ayat 1 Keppres No. 114 tahun 1999 Tentang Penataan Ruang
  Kawasan
  Bopunjur (Bogor, Puncak, Cianjur) dengan tegas menyebutkan larangan
  mendirikan bangunan kecuali bangunan yang diperlukan untuk menunjang
  fungsi
  hutan lindung dan atau bangunan yang merupakan bagian dari suatu
  jaringan
  atau transmisi bagi kepentingan umum seperti pos pengamatan kebakaran,
  pos
  penjagaan, papan petunjuk/penerangan, patok triangulasi, tugu, muara
  kereta
  kabel, tiang listrik dan menara televisi.
   
  Lembah Karmel, kata Chep, tidak hanya membangun pondok dan rumah- rumah,
  tapi juga gereja, kapel, wisma, restoran dan pusat pertokoan. Apakah
  ini
  tidak melanggar aturan? Selain Keppres, Lembah Karmel juga dianggap
  melanggar peraturan Bersama Menteri Agama Dan Menteri Dalam Negeri
  Nomor: 9
  Tahun 2006 Tentang Pendirian Rumah Ibadat. Sebelumnya, peraturan ini
  dikenal
  dengan sebutan SKB 2 Menteri. Mereka melakukan manipulasi tandatangan
  warga
  setempat. Mayoritas penduduk Desa Cikanyere adalah Muslim, tidak ada
  yang
  Kristen. 

[mediacare] Tan Malaka Ditembak di Jatim

2007-07-30 Terurut Topik HKSIS
http://jawapos.com/index.php?act=detail_cid=296886
Senin, 30 Juli 2007,
Tan Malaka Ditembak di Jatim


Oleh Asvi Warman Adam

Pada 30 Juli 2007 (hari ini) pukul 10 pagi di Gedung Joang, Jakarta, buku 
Harry Poeze Verguisd en Vergeten, Tan Malaka, De linkse Beweging en 
Indonesische Revolutien 1945-1949 (Dihujat dan Dilupakan: Tan Malaka, 
Gerakan Kiri dan Revolusi Indonesia 1945-1949) diluncurkan. Buku setebal 
2.194 halaman itu berharga 99,90 euro (sekitar Rp 1,2 juta). Kisah revolusi 
Indonesia tahun 1945-1949 di pulau Jawa tergambar dengan detail dalam buku 
klasik itu.

Setelah menulis disertasi mengenai Tan Malaka 1976 yang diterjemahkan ke 
bahasa Indonesia dalam dua jilid berjudul Pergulatan Menuju Republik 
1897-1925 (tahun 1988, diberedel tahun 1989) dan Pergulatan Menuju Republik 
1925-1945 (tahun 1999), Poeze melanjutkan kisah perjalanan hidup sampai 
akhir hayat Tan Malaka pada 1949. Tan Malaka boleh dikatakan subjek 
penelitian seumur hidup Harry Poeze, peneliti senior sekaligus direktur 
penerbitan KITLV Belanda.

Setelah Indonesia merdeka, perjuangan Tan Malaka mengalami pasang naik dan 
pasang surut. Dia memperoleh testamen dari Bung Karno untuk menggantikan 
bila yang bersangkutan tidak dapat menjalankan tugas. Namun, pada 1948, Tan 
Malaka dikenal sebagai penentang diplomasi dengan Belanda yang dilakukan 
pemerintah Indonesia dalam posisi merugikan. Sebagai pemimpin persatuan 
perjuangan, dia menuntut agar perundingan baru dilakukan bila Belanda 
mengakui kemerdekaan Indonesia 100 persen.

Pada 7 November 1948, dia mendirikan Partai Murba. Setahun kemudian, Tan 
Malaka ditembak. Dalam Pemilu 1955, Murba ikut pemilu dan hanya mendapatkan 
dua kursi di parlemen.

Namun, kedudukan partai itu kembali menguat ketika Bung Karno menjalankan 
demokrasi terpimpin. Soekarno menghadiri kongres Murba pada Desember 1950.

Tiga anggota partai atau simpatisannya yang masuk kabinet, yaitu Prijono, 
Adam Malik, dan Chaerul Saleh. Puncaknya adalah tanggal 28 Maret 1963, 
Presiden Soekarno mengangkat Tan Malaka sebagai pahlawan nasional.

Dihapus Orde Baru

Namun, sejak era Orde Baru, namanya dihapus dalam pelajaran sejarah yang 
diajarkan di sekolah. Gelar pahlawan nasional itu tidak pernah dicabut. 
Tetapi, dalam buku teks sejarah dia tidak boleh disebut. Menurut istilah 
seorang peneliti departemen sosial, Tan Malaka menjadi off the record 
dalam sejarah Orde Baru.

Rezim Orde Baru menganggap Tan Malaka sebagai tokoh partai yang dituduh 
terlibat pemberontakan beberapa kali. Hal tersebut merupakan kebodohan Orde 
Baru. Tan Malaka justru menolak pemberontakan PKI 1926/1927 sebagaimana 
ditulisnya dalam Naar de Republiek Indonesia (Kanton, April 1925 dan dicetak 
ulang di Tokyo, Desember 1925). Dia sama sekali tidak terlibat dalam 
peristiwa Madiun 1948. Bahkan, dalam berbagai peristiwa, Murba berseberangan 
dengan PKI.

Menjelang 1980, terjadi arus balik penulisan sejarah Tan Malaka, terutama 
melalui tulisan akademisi Harry Poeze di Belanda dan Helen Jarvis di 
Australia. Agustus 1977, jurnal Prisma menerbitkan nomor khusus Manusia 
dalam Kemelut Sejarah yang memuat tulisan Alfian Tan Malaka: Pejuang 
Revolusioner yang kesepian. Disertasi Poeze diterbitkan sebagian Gafiti 
pada 1988 dan setahun kemudian dilarang oleh jaksa agung setelah terjual 
2.700 eksemplar.

Mobilitas perjuangan Tan Malaka secara intensif tanpa henti selama 30 
tahun tergambar dari kota yang disinggahinya (di dalam negeri) dari Pandan 
Gadang (Suliki), Bukit Tinggi, Batavia, Semarang, Yogya, Bandung, Kediri, 
hingga Surabaya; dan (di luar negeri) dari Amsterdam, Berlin, Moskow, Amoy, 
Shanghai, Kanton, Manila, Saigon, Bangkok, Hongkong, Singapura, Rangon, 
sampai Penang.

Setelah kegagalan pemberontakan 1926/1927, Tan Malaka mendirikan PARI 
(Partai Republik Indonesia) di Bangkok pada 1 Juni 1927. Walaupun bukan 
partai massa, organisasi itu dapat bertahan hidup selama sepuluh tahun. 
Padahal, pada saat yang sama, partai-partai nasionalis di tanah air lahir 
dan mati.

PARI dianggap berbahaya dan aktivisnya diburu-buru oleh intelijen Belanda. 
Selama satu dekade, PARI dapat mengembangkan sel mereka di kota-kota penting 
dan di kota kecil, seperti Cepu, Wonogiri, Kediri, Sungai Gerong, Palembang, 
Medan, Banjarmasin, dan Riau.

Meskipun awalnya gerakan Tan Malaka menentang kolonialisme terkait dengan 
kegiatan Komintern, pada gilirannya, dia melontarkan kritik. Tan Malaka 
tidak sepaham dengan Komintern yang menentang pan-Islamisme. Menurut 
Komintern, pan-Islamisme adalah bentuk baru imperalisme, padahal sebaliknya, 
kata Tan Malaka.

Rehabilitasi Tan Malaka

Cetakan ulang buku biografi Tan Malaka jilid 1 dan penerbitan jilid 2 (1999) 
baru bisa terbit pada era Reformasi. Kemudian, muncul berbagai buku, 
termasuk beberapa skripsi mengenai pemikiran Tan Malaka. Madilog diterbitkan 
ulang dan dibahas secara panjang lebar oleh Ignas Kleden.

Frans Magnis-Suseno menulis Dalam Bayangan Lenin, Enam Pemikiran Marxisme 
dari Lenin sampai 

[mediacare] Tiongkok Serius Garap Proyek Waduk Jatigede

2007-07-30 Terurut Topik HKSIS
http://jawapos.com/index.php?act=detail_cid=296946
Senin, 30 Juli 2007,
Tiongkok Serius Garap Proyek Waduk Jatigede


Tunjuk Sinohydro sebagai Pelaksana
JAKARTA - Pembangunan Waduk Jatigede di Sumedang, Jawa Barat, semakin 
dikonkretkan. Pemerintah Tiongkok telah menunjuk Sinohydro Corporation 
Limited (SCL) untuk membangun waduk yang disebut-sebut bakal menjadi 
terbesar kedua di Indonesia itu.

SCL, perusahaan pelat merah Tiongkok, itu akan menggandeng konsorsium 
kontraktor dalam negeri. Yakni, PT Wijaya Karya, PT Hutama Karya, PT Waskita 
Karya, dan PT Pengembang Perumahan.

Kontrak proyek telah ditandatangani dan saat ini penjaminan pembiayaannya 
masih diproses Departemen Keuangan dan Exim Bank of China, ujar Dirjen 
Sumber Daya Air Departemen Pekerjaan Umum (PU) Iwan Nusyirwan Diar di 
Jakarta kemarin.

Proyek pembangunan waduk seluas 9.558 hektare tersebut membutuhkan dana USD 
239,5 juta (sekitar Rp 2,1 triliun). Pemerintah Tiongkok menyanggupi memberi 
pinjaman dengan syarat kontrak proyek antara kontraktor dan pemerintah telah 
ditandatangani.

Dari total kebutuhan lahan 9.558 hektare yang dimiliki PT Perhutani dan 
rakyat, baru 3.301 hektare lahan yang telah dibebaskan. Rencananya, 
pembebasan tanah dilanjutkan pada 2008. Bila waduk mulai dibangun 2008, 
pada 2012 sudah berfungsi, ujarnya.

Waduk Jatigede menjadi prioritas Departemen PU karena bencana kekeringan di 
musim kemarau dan banjir di musim hujan yang tinggi di daerah hilir Sungai 
Cimanuk, terutama di Jawa Barat bagian timur. Kekeringan dan banjir itu 
disebabkan penurunan daerah tangkapan air di hulu Sungai Cimanuk.

Akibat kerusakan daerah tangkapan air Sungai Cimanuk, daerah Kabupaten 
Bandung, Indramayu, dan Cirebon menjadi kering pada musim kemarau namun 
banjir di musim hujan. Untuk itu, harus dibangun waduk, papar Nusyirwan.

Menurut Direktur Sungai, Danau, dan Waduk Departemen Pekerjaan Umum Widagdo, 
Waduk Jatigede akan memiliki daya tampung air 995 juta meter kubik. Selain 
sebagai sumber air baku dan irigasi, Waduk Jatigede akan menjadi pembangkit 
listrik tenaga air berkapasitas 110 MW yang mampu memasok listrik 789,6 GWh 
per tahun.

Widagdo menuturkan, pemerintah hingga 2006 telah membangun sekitar 200 
bendungan. Sebanyak 128 di antaranya merupakan bendungan besar dengan 
kapasitas tampung 0,5 juta hingga 3 miliar meter kubik. (noe)



[mediacare] Berita JATAM: Menuntut Newmont, Berbuah Penjara

2007-07-30 Terurut Topik Lulu

Menuntut Newmont, Berbuah Penjara

(JATAM, 29/07/07) Mareike Tendean (41 th) -  istri Alex Jhoni Polii, 
mengirimkan surat kepada Kapolda Sulawesi Utara, awal Juli lalu. Dia 
meminta perlindungan hukum buat suaminya.


Sejak 27 Juni lalu , suaminya mendekam di sel tahanan Polda Sulut - karena 
mengeluarkan siaran pers berjudul PT Newmont Minahasa Raya  Tim 
Pengacaranya Diduga Memalsukan Bukti di Pengadilan Negeri (PN) Tondano.


Alex sedang memperjuangkan tanahnya, yang tak pernah dibayar oleh PT 
Newmont Minahasa Raya  milik Newmont Corp., perusahaan emas terkaya di dunia.


Tanah seluas 4 ha tersebut telah berubah menjadi lubang tambang ratusan 
meter dalamnya itulah pit atau lubang Messel. Lubang tersebut adalah lubang 
dengan kandungan emas terbesar di tambang Newmont di Minahasa Selatan.


Dulunya, kawasan bernama Messel Buyayut tersebut adalah lahan pertanian 
sebagian warga Ratatotok, termasuk Alex.  Simson Poli'i dan Helly Polomulo 
orang tua Alex, memberikan warisan tanah itu  27 tahun lalu. Di tanah 
tersebut  terdapat 600 pohon cengkeh produktif  yang menghasilkan 6.000 
kilogram cengkeh setiap tahunnya.


Ellen Pitoy - tetangga Alex, perempuan yang lahir dan besar di Ratatotok, 
menceritakan bagaimana masuknya Newmont di desa mereka. Newmont Minahasa 
Raya menandatangani Kontrak Karya dengan pemerintah Indonesia pada tahun 
1986. Sebanyak 80% saham perusahaan dimiliki oleh Newmont dan Yusuf Merukh 
- sisanya.


Mulanya wakil-wakil pemerintah desa, diajak berunding di Manado. Mereka 
sepakat - selama masa eksplorasi, Newmont hanya membayar Rp 250 per meter 
sebagai santunan bagi warga yang lahannya telah digusur dan dibuat jalan 
menuju tempat pengeboran di Messel dan mengambil contoh batuan, papar Ellen.


Newmont beralasan pada masa eksplorasi, masih  belum diketahui apakah 
eksplorasi mereka berhasil atau tidak. Mereka berjanji akan membebaskan 
tanah-tanah kami dengan harga yang tinggi - sesuai musyawarah yang akan 
dilakukan dengan pemilik tanah.


Kenyataannya hingga Newmont melakukan penggalian, musyawarah tak pernah 
dilakukan dan harga pun tak berubah. Malah dengan bantuan aparat keamanan, 
lahan warga mulai digusur dengan paksa. Mereka tak berdaya saat tanah-tanah 
mereka diratakan dengan bulldozer dan eskavator di bawah pengamanan aparat 
bersejata dari Polres Minahasa dan Brimob tambah Ellen. Tanah Pak Alex 
diantaranya - dalam peta lokasi tambang Newmont disebut sebagai Blok 7 dan 
Blok 13.


Merasa ditipu, warga melakukan aksi menghadang Bulldozer dan Eksavator, 
hingga adu fisik dengan Brimob. Hal itu terjadi pada masa konstruksi. 
Beberapa kali setelahnya, warga masih melakukan aksinya.


Beberapa warga, tak punya pilihan  melihat lahan pertaniannya sudah porak 
poranda, mereka terpaksa menerima pembayaran yang ditawarkan. Sementara, 
sebagian besar lain menolaknya.


Warga juga menempuh jalur hukum dengan menuntut Newmont ke PN Tondano. 
Sepanjang tahun 1993 hingga 2001, ada 3 kelompok yang memperkarakan 
Newmont. Kelompok tersebut diberi nama berdasarkan jumlah orang yang 
mengajukan gugatan. Kelompok 24  menuntut Newmont atas lahan yang tak 
pernah dibayar.  Sementara Kelompok 10 dan kelompok 63 adalah penerima 
santunan Rp 250 per meter dimasa eksplorasi dan mereka menuntut pembayaran 
yang dijanjikan karena Newmont telah menggali tanah mereka


Hebatnya, semua kasus dimenangkan Newmont. Dua kasus terakhir  warga 
mengajukan kasasi dan masih dalam proses di Mahkamah Agung.


Newmont masih berhutang kepada Alex. Tanah Alex, tidak termasuk dalam tiga 
kelompok yang mengajukan gugatan ke pengadilan tersebut.



Dimata teman-temannya, Alex dikenal paling pendiam. Dia memilih mengamati 
terlebih dahulu sebelum berani memutuskan membawa perkaranya kepada pihak 
berwajib. Dia membutuhkan waktu lama untuk berpikir, hingga berani 
melaporkan kepada pihak berwajib pada Februari 2007,  empat tahun setelah 
Newmont tutup. Maklum, Alex mendapat banyak tekanan saat itu.


Kasus ini akhirnya disidangkan di Pengadilan negeri Tondano sebagai perkara 
perdata sengketa tanah Nomor 113/PDT.G/2006/PN.Tdo, antara Alex melawan PT 
Newmont Minahasa Raya. Newmont menggunakan kuasa hukum firma dari Jakarta - 
Sumadri Praja  Achmad Taher dan pengacara lokal H.J.J Mangindaan.


Pada sidang pertengahan Maret lalu, Alex dan keluarganya kaget bukan 
kepalang. Pengacara Newmont mengajukan dua surat bukti yang menunjukan 
tanah tersebut bukan lagi milik Alex.


Bukti pertama adalah surat jual beli tanah yang ditandatangani Alex Polii, 
dengan sang pembeli tanah Teddy Toar  lengkap dengan tanda tangan para 
saksi. Meskipun dibuat 15 tahun lalu, kertas dan tinta surat terlihat masih 
baru.  Bukti kedua, surat persetujuan yang ditandatangani Alex dan Harsono 
Abraham yang menyatakan bahwa tanah tersebut bukan lagi milik Alex.


Alex tak habis pikir, bagaimana dia bisa menandatangani surat pembelian 
tanah dengan Teddy Toar  orang yang tak pernah dia kenal. Dia juga tak 
habis pikir bagaimana beberapa 

[mediacare] Re: Kualitas DetikInet.com

2007-07-30 Terurut Topik Donny B.U.

terimakasih atas masukan dari rekan pembaca.

setelah melakukan beberapa cross-check, maka tim redaksi detikinet
langsung mengimbangi berita sebelumnya dengan berita berikut:

Senin , 30/07/2007 11:09 WIB
Laptop Celebrity Rp 1,3 Juta Tipu Belaka? 
http://www.detikinet.com/index.php/detik.read/tahun/2007/bulan/07/tgl/30/time/110905/idnews/810944/idkanal/317


hormat kami,


Donny B.U.
detikINET



Tanggapan Re: [mediacare] Penipuan via SMS: Mohon tanggapan dari Telkomsel

2007-07-30 Terurut Topik adrie delyardy
Dengan Hormat,

Saat ini penipuan Via SMS semakin marak dan perkembangan teknologi juga 
memperparah modus dan tatacara penipuan sms ini. Pelaku bahkan sudah dapat 
mengubah teks sender ke dalam bentuk alphabetical sender. Salah satu pelanggan 
kami telah pernah melakukan komplain secara langsung mengenai hal ini. Untuk 
informasi, memang sms tersebut ternyata tidak dapat di forward maupun di reply. 
Jika kita akan memforward maka textnya akan hilang. Jika di reply maka sender 
pengirim akan keluar dalam bentuk numerik (angka) meskipun di inbox pengirimnya 
tertera dalam bentuk alphanumerik (huruf). 

Mengenai permasalahan ini kami informasikan bahwa TELKOMSEL tidak pernah 
menghubungi pemenang program melalui SMS dan tidak meminta pelanggan untuk 
mengkonfirmasikan kemenangannya dengan menghubungi nomor tertentu melalui SMS. 
Kami akan secara langsung menelepon pelanggan yang memang memenangkan undian 
tersebut. Pemenang program pun tidak akan dikenakan biaya apapun pada saat 
pengambilan hadiah di GRAPARI TELKOMSEL.

Perlu kami informasikan juga modus lain penipuan sms yang bisa dilakukan siapa 
saja, melalui fasilitas transfer pulsa. Dimana pelaku mengirimkan sms 
notifikasi bahwa korban memenangkan pulsa dalam salah satu program dan diminta 
mengirimkan sms ke nomor tertentu dengan cara yang diinformasikan melalui sms 
tersebut. Si korban yang melakukan hal ini akan kehilangan pulsa sejumlah yang 
tertera di sms yang ia kirimkan kepada pelaku.

Mengenai kejadian penipuan melalui sms ini juga telah kami informasikan kepada 
masyarakat melalui media massa beberapa waktu yang lalu. Mohon kepada 
masyarakat untuk mengabaikan segala bentuk sms yang meminta reply ataupun 
meminta menghubungi nomor tertentu dengan mengatasnamakan Operator Selular. 
Karena sampai saat ini kami tidak dapat memblokir nomor-nomor pelaku tersebut 
tanpa pengaduan tertulis yang di lengkapi surat dari kepolisian (sesuai dengan 
regulasi yang berlaku).

warmest regards,
Adrie Delyardy
Corporate Account Manager
Telkomsel Grapari Tegal



- Original Message 
From: maki online [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]; mediacare@yahoogroups.com; [EMAIL PROTECTED]
Sent: Sunday, 29 July, 2007 6:55:22 PM
Subject: [mediacare] Penipuan via SMS: Mohon tanggapan dari Telkomsel

Kepada Yth.
Pengelola TELKOMSEL
di tempat
 
Dengan hormat,
 
Berikut ada keluhan pelanggan Telkomsel mengenai penipuan via SMS. Mohon pihak 
Telkomsel segera mengidentifikasi pemilik nomor HP yang dipergunakan untuk 
menipu masyarakat.
 
Sebagai operator, Telkomsel harus ikut bertanggung jawab untuk ikut 
menyelesaikan permasalahan yang telah meresahkan masyarakat luas ini. Terima 
kasih atas perhatian dan kerjasamanya.
 
Salam Anti Kejahatan!
 
 
MAKI
Masyarakat Anti Kejahatan Indonesia
 
 
 - - - - - ---
 
29 July 2007
Laporan penipuan Telkomsel 


Laporan: Anie Rahmi
E-mail: [EMAIL PROTECTED] co.id

Kepada: maki.online@ yahoo.co. id 

Dear MAKI,

Saya Anie Rahmi, karyawan Transtv. Saya tahu email MAKI dari milis Mediacare. 
Saya mau menginformasikan bahwa pada hari Jumat, tanggal 27 Juli 2007 pukul 
00:07, saya menerima SMS menipu. Berikut isi smsnya:

Pengirim: 0813-58293571

Isi sms: 
YTH: Plng T-SEL 
Anda terpilih sebagai Nominasi, peraih Gebyar Tahapan POIN Reward 
U/info, hubbungi: 08563283011 08563283022 

Pengirim TELKOMSEL

Saya coba forward SMS itu ke rekan saya di Telkomsel, tapi tidak bisa. Layarnya 
kosong (seperti menulis dengan huruf berwarna putih). Semoga bisa 
ditindaklanjuti.

Salam,





Regards,

-anie-


e-mail: maki.online. yahoo.co. id

blog: http://maki- online.blogspot. com

milis: http://www.yahoogro ups.com/group/ maki-online


Bergabunglah dengan orang-orang yang berwawasan, di bidang Anda di Yahoo! 
Answers



  ___ 
Yahoo! Mail is the world's favourite email. Don't settle for less, sign up for
your free account today 
http://uk.rd.yahoo.com/evt=44106/*http://uk.docs.yahoo.com/mail/winter07.html 

[mediacare] Fw: RENITA RENITA JOKI KECIL di Perpus Diknas 3 Agt pkl 18.00WIB

2007-07-30 Terurut Topik frisya gitalia
Frisya Gitalia (Icha)
“perfection is god’s business”



- Forwarded Message 
From: rendy TL [EMAIL PROTECTED]
To: apatriza [EMAIL PROTECTED]; Nurul Arema [EMAIL PROTECTED]; rangga asoen 
[EMAIL PROTECTED]; asri [EMAIL PROTECTED]; Pas Band [EMAIL PROTECTED]; 
Vanie BaraiL [EMAIL PROTECTED]; Bayang [EMAIL PROTECTED]; femmy bos [EMAIL 
PROTECTED]; Denny [EMAIL PROTECTED]; Dayu Design [EMAIL PROTECTED]; Rully 
Fie Drummer [EMAIL PROTECTED]; Rulie Fie [EMAIL PROTECTED]; 
forumpemirsabijak [EMAIL PROTECTED]; frisya gitalia [EMAIL PROTECTED]; 
Astrid Global TV [EMAIL PROTECTED]; Pestolaer Indies [EMAIL PROTECTED]
Sent: Monday, July 30, 2007 1:38:51 PM
Subject: RENITA RENITA  JOKI KECIL di Perpus Diknas 3 Agt pkl 18.00WIB


Jangan lewatkan screenDocs! di Perpustakaan Diknas
3 Agustus 2007 pkl. 18.30 WIB
 
 
LENNY SUGIHARTO (Yayasan Srikandi Sejati) :
“Tak satupun manusia dilahirkan kedunia ini dgn keterbatasan/kekurangan, 
apalagi menghendaki lahir sebagai seorang waria. Namun pepatah mengatakan tak 
kenal maka tak sayang.  Untuk itu cobalah anda peduli dan kenali kami, maka 
akan banyak imajinasi yang akan terlihat. Dan yang perlu dipahami jangan 
melihat waria dari penampilannya saja, melainkan dilihat dari hati nurani juga. 
Kalau kami dilihat dari sebelah mata, maka akan terlihat ketidakseimbangan 
sosial yang mengakibatkan pemahaman yang bervariatif.“
 
MARIANA AMIRUDDIN (Yayasan Jurnal Perempuan) :
“Mungkin selama ini kita lupa bahwa manusia memang diciptakan berbeda, tetapi 
Tuhan ternyata membuatnya lebih beragam. Waria sumber daya manusia bangsa ini 
juga. Sebagai warga negara, mereka seharusnya diperlakukan sama.
 
Sesungguhnya, apa makna dan pesan yang terkandung dalam kutipan di atas?? Guna 
lebih jelas, simak film dokumenter :
 
Renita Renita
Tonny Trimarsanto
Indonesia - 2005 - 16 min
 
Sinopsis:
Bukan laki-laki, bukan perempuan, tetapi transseksual. Meski apa yang mereka 
lakukan adalah pilihan gaya hidup mereka sendiri, mereka perlahan-lahan 
menyimpang dari kehidupan yang seharusnya. Realita memojokkan mereka pada 
prostitusi, dan prostitusi memojokkan mereka pada ujung yang lebih jauh. Sebuah 
dokumenter yang juga memberikan gambaran tentang situasi domestik yang serius 
di Indonesia .
 
Not a man, not a woman, but a transsexual. Although all what they did was to 
choose their own lifestyles, they gradually deviate from decent lives. The 
reality corners them to prostitutions, and prostitutions corner them to further 
edges. A documentary that also depicts serious domestic situations of Indonesia 
.
 
 
Jumat 3 Agustus 2007
18.30 WIB
Perpustakaan Diknas (Library @ Diknas)
Dept. Pendidikan Nasional
Jl. Jend. Sudirman, Jakarta Pusat


 
Selepas pemutaran film akan ada diskusi bertema :
Keberadaan Waria di Masyarakat
bersama :
LENNY SUGIHARTO (Yayasan Srikandi Sejati)
MARIANA AMIRUDDIN, M.Hum (Yayasan Jurnal Perempuan)
Dipandu :
YOS RIZAL (Redaktur Bidang Seni TEMPO)
Catat di agenda Anda sekarang!
 
Film pembuka :
 
Joki Kecil
 (The Winner of Eagle Award ’05)
Yuli Andari M  Anton Susilo
Indonesia – 2005 - 20 min
 
Pacuan kuda adalah tradisi rakyat yang populer di Sumbawa . Para pengendara 
kuda adalah anak-anak yang nasibnya tidak sebagus para pemilik kuda. Joki kecil 
harus menaiki kuda liar tanpa peralatan keamanan yang memadai dengan imbalan 
yang tidak seberapa. Orang-orang yang berperan dalam pacuan kuda ini, ikut 
andil dalam arena kemenangan, kebanggaan, perjudian dan kepedihan.
 
Zero Tolerance
Tommy Anderson dan T.J. Caudill, Heather Niece
USA – 2006 - 10 min
 
Zero Tolerance mengikuti kisah tiga anak muda: seorang pelajar dari Letcher 
Country, KY, yang memasang poster yang dianggap tidak sopan oleh pihak sekolah, 
dan dua orang pelajar yang memulai Gay Straight Alliance di sekolahnya. Ketiga 
pelajar tersebut berakhir dengan dikeluarkan dari sekolah. Zero Tolerance 
menggunakan contoh kasus ini untuk menggambarkan bagaimana kebebasan 
berekspresi di sekolah dan kebijakan “toleransi nol” bisa berjalan bersamaan.
 
 
Banjo Pickin’ Girl
Machlyn Blair, Stacie Sexton dan Halley Watts
USA – 2004 – 13 min
 
Mengangkat kisah gadis muda dari Kentucky Timur yang berjuang menghadapi 
kematian ayahnya dan tekanan untuk terus membawa warisan musik lokal dan 
tradisi keluarganya.
 
 
 
NB. 
Terima kasih bagi Anda yang telah membaca dan bersedia menyebarluaskan 
informasi ini.


Boardwalk for $500? In 2007? Ha! 
Play Monopoly Here and Now (it's updated for today's economy) at Yahoo! Games.


   

Pinpoint customers who are looking for what you sell. 
http://searchmarketing.yahoo.com/

[mediacare] Today: NAIF syuting video klip single TELEVISI

2007-07-30 Terurut Topik Andono, Amanda
Guys...

NAIF hari ini syuting videoklip mereka yang terbaru dari album TELEVISI
lhooo...

 

Judul single

TELEVISI

 

Hari

Senin, 30 Juli 2007

 

Tempat

Studio PSI, Jl. Pengadegan Timur Raya No.1

- dari Pancoran ke arah Cawang, putar balik ke arah Pancoran lagi di
kolong Jl. Dewi Sartika (plang Kampung Melayu), kemudian masuk ke Jl.
Pengadegan disamping Menara Saidah, terus saja sampai ketemu masjid
warna hijau-putih. Belok kiri masuk Jl. Pengadegan Timur Raya. Studio
PSI ada di kanan jalan, gedung warna abu-putih-merah.. atau ikuti plang
SANDY untuk penunjuk jalan -

 

Waktu Interview

16.00 - 19.00 wib (jangan telat yah..)

 

Sutradara

Anggun

 

Talent

Kak Seto, Indra Bekti, Indy Barends, Farhan, Dave Hendrik, Tantanowi
Yahya, VJ Daniel

 

 

So.. ditunggu ya..

 

Cheers,

 

Tim Promosi

EMI Music Indonesia






- 




Music from EMI 

This e-mail including any attachments is confidential and may be legally 
privileged. If you have received it in error please advise the sender 
immediately by return email and then delete it from your system. The 
unauthorised use, distribution, copying or alteration of this email is strictly 
forbidden. If you need assistance please contact us on +44 20 7795 7000. 

This email is from a unit or subsidiary of EMI Group plc. 

Registered Office: 27 Wrights Lane, London W8 5SW 

Registered in England No 229231.


- 


[mediacare] Berita duka dari Jakarta

2007-07-30 Terurut Topik DPK PPDS KOREA
SHALLOM..SAUDARA KEKASIH

   TELAH KEMBALI KE PANGKUAN BAPA KITA TUHAN YESUS KRISTUS DI SURGA KEKASIH 
KITA..

  BRIGJEN TNI AD (PURN) 
  DRS ADOLF HERMAN MAMBU

DI RUMAH SAKIT PERTAMINA JAKARTA
IBADAH PELEPASAN JENASAH DI RSPAD JAKARTA
DIMAKAMKAN DI BANDUNG JAWA BARAT

JABATAN ALMARHUM:

*SEKJEN PARTAI PEMBAWA DAMAI SEJAHTERA
*KETUA IMASA (IKATAN MASYARAKAT SULAWESI UTARA)
*KETUA PRESIDIUM KKK (KERUKUNAN KELUARGA KAWANUA)
*PEMIMPIN UMUM REDAKSI NEWS DAMAI SEJAHTERA



  For of Him and through Him and to Him are all things, to 
whom be glory for ever. 
  Amen (Romans 11:36)
  
 














   
-
Luggage? GPS? Comic books? 
Check out fitting  gifts for grads at Yahoo! Search.

[mediacare] Intan Rengganis, juara Rock ‘n ‘Dut Lampun g dan Jabodetabek

2007-07-30 Terurut Topik awie mohd. yudiansyah
 
  SIARAN PERS
   
  Intan Rengganis, Juara Kompetisi Sprite D’Plong 
  Wilayah Jabodetabek dan Lampung
  Ribuan anak muda saksikan Ahmad Dhani dan Chintya Sari menobatkan  jawara 
  Rock ‘n ‘Dut wilayah Lampung dan Jabodetabek
   
   
  Bogor, 30 Juli 2007 – Sabtu malam kemarin(28/7), ajang semifinal kompetisi 
menyanyi Rock ‘n ‘Dut Sprite D’Plong untuk wilayah Jabodetabek dan Lampung 
digelar di Lapangan ABRI Sukasari, Bogor.  Lima orang semifinalis unjuk 
kemampuan untuk memuluskan jalan mereka ke babak final. Kelima semifinalis 
tersebut adalah Nurlaila Agusina Liuw (Lala) dan Ferlisia Andini (peserta 
audisi di Lampung), Abdi Syarifudin (peserta audisi di Bekasi), Intan Rengganis 
(peserta audisi di Tangerang) dan Sisvana Multi Arvani (peserta audisi di 
Bogor). 
   
  Pada malam semifinal tersebut Intan Rengganis, perwakilan dari wilayah 
Tangerang, berhasil keluar sebagai pemenang kompetisi Rock ‘n ‘Dut Sprite 
D’Plong dan akan berkompetisi di babak final yang pada bulan September 
mendatang di Jakarta. Gadis kelahiran Jakarta, 18 tahun yang lalu ini lolos 
dari audisi di Bens Radio, Tangerang, dan berhak atas hadiah berupa uang tunai 
sebesar Rp. 5.000.000,- , sebuah handphone, dan merchandise dari Sprite.
   
  Intan Rengganis dan empat orang semifinalis lainnya terpilih dari 704 orang 
peserta audisi yang digelar di beberapa pusat keramaian dan stasiun radio lokal 
di wilayah tersebut sejak Juli 2007 lalu. Mereka berhasil lolos proses seleksi 
yang ketat oleh tim penilai yang terdiri dari Ahmad Dhani, Chintya Sari dan Tim 
Sprite. 
   
  Dalam malam semifinal ini, para semifinalis berkompetisi secara live 
menyanyikan lagu “Bebaskan”, yang merupakan lagu tema Sprite D’Plong ciptaan 
Ahmad Dhani. Penampilan mereka malam itu dinilai langsung oleh tim penilai, 
termasuk Ahmad Dhani dan Chintya Sari yang memberikan komentar di atas panggung 
usai penampilan para semifinalis.
   
  Perhelatan semifinal Sprite D’Plong Sabtu malam itu diramaikan ribuan anak 
yang begitu antusias menyaksikan penampilan para semifinalis seraya mendukung 
‘jagoannya’ masing-masing. Untuk menonton acara ini para penonton cukup membeli 
satu botol Sprite seharga Rp 1.500,-. Penampilan Ahmad Dhani dan Chintya Sari 
pun berhasil mengajak seluruh pengunjung bergoyang dan bernyanyi dalam sensasi 
Rock ‘n ‘Dut malam itu. 
   
  Selain itu berbagai stand dan permainan seru yang digelar di sekeliling 
lapangan juga dipadati pengunjung yang mengantri untuk mengadu kelihaian dalam 
berbagai permainan ketangkasan. Pengunjung yang beruntung juga memenangkan 
hadiah undian masing-masing berupa televisi, DVD player, dan handphone.
   
  “Intan keluar sebagai pemenang karena ia dapat menyanyikan lagu ‘Bebaskan’ 
yang  menjadi lagu wajib dalam kompetisi ini dengan sangat baik, penampilannya 
di panggung sangat interaktif, dan yang terpenting, ia mampu menjiwai sensasi 
Rock ‘n ‘Dut yang diusung oleh ajang Sprite D’Plong ini,” ujar Weitarsa 
Hendarto, Marketing Manager Flavor PT Coca-Cola Indonesia. 
   
  Selanjutnya, semifinal Sprite D’Plong wilayah Jawa Tengah akan digelar di 
Lapangan JEC Jogjakarta pada tanggal 4 Agustus 2007 mendatang.
   
   
  Tentang Sprite
   
  Sprite adalah salah satu merek minuman sparkling (berkarbonasi) paling 
terkemuka di dunia. Di Indonesia Sprite diperkenalkan pada tahun 1975 dan kini 
menjadi salah satu minuman paling digemari di Indonesia. Sprite merupakan 
produk The Coca-Cola Company, dan di Indonesia diproduksi di 11 pabrik 
pembotolan.
   
  ---
   
  Untuk informasi lebih lanjut, silakan menghubungi:   
  Arif Mujahidin – Media Relations Manager  Olivia Lestari – Public 
Relations Executive
  Coca-Cola Indonesia
  Tel. (021) 5798 8200
  Faks. (021) 574 0561
  Email: [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED] 
Hanny/Dorte/Adwi
  Public Relations Associates
  Maverick
  Tel. (021) 727 89833
  Faks. (021) 727 89834
  Email: [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED]
   

   
-
 Yahoo! Answers - Get better answers from someone who knows. Tryit now.

[mediacare] Caucus says governor candidates not serious on green issues

2007-07-30 Terurut Topik firdaus cahyadi
The Jakarta Post/Friday, July 27, 2007 (12:13:57 AM)
  
  Caucus says governor candidates not serious on green issues  
  
 JAKARTA (JP): Activists from the Jakarta Environmental Caucus have  
questioned the gubernatorial candidates' commitment to the environment  after 
neither turned up Wednesday evening to sign a contract on  environmental 
policies.
  Their absence means the two candidates  are yet to side with Jakarta's 
environment. It's a test of whether or  not they are committed to improving the 
environment, said Dede Nurdin  Sadat, the secretary general of the caucus. 
  While shredding the  contract prepared for Fauzi Bowo, the Caucus gave one 
week to Adang  Daradjatun to sign after Adang sent his campaign team leader Igo 
Ilham  to attend the event. 
  The Caucus sent invitations to the  candidates two days before the event, 
asking them to sign the contract  stating, among other things, that the new 
governor must appoint a  deputy on environmental issues and allocate at least 
10 percent of the  city budget for environmental protection programs.
  The contract  also stated that the new governor should improve the city's air 
 quality, public transportation, open and green spaces and resolve  perennial 
flooding. (Adianto P. Simamora)
  
   
-
Park yourself in front of a world of choices in alternative vehicles.
Visit the Yahoo! Auto Green Center.

Re: [mediacare] Pengangguran Meningkat, Biaya Hidup Meningkat, Lapangan Kerja Menurun

2007-07-30 Terurut Topik Deddy Mansyur
Ibu Muslim,

Saya baru saja tiba di Houston datang dari JKT (2 minggu di Indonesia).

Saya sempat melewati SMA 6 dimana Ibu Muslimin lulus SMA (kalau ini betul).

Saya tamatan SMA XI (sekarang SMA 70 gabungan SMA XI dan SMA IX).

Selama di JKT, ada 2 anggota milis bersama saya duduk makan nasi Padang 
bersama-sama mendiskusikan keadaan bangsa RI termasuk membicarakan kehebatan 
Ibu Muslimim dan juga membicarakan Prof. Sato Sasaki, Uda Radityo, Mas 
Satrio, Indonebia dll.

Sampai sekarang, kita belum tahu siapa itu Ibu Muslimin. I respect your 
OPINI. I think you are so smart.
But, nobody knows who you are. Remember, I was going to stop by your town, 
LA and again we still do not know if you are in LA or JKT or Siberia.

The bottom line is:
I was there in Indonesia to train Kopassus, observe Indonesia, watch beggars 
everywhere, see people driving Mercedes Benz, witness poor people's houses 
being destroyed, a Chinese killer captured, IPDN students being an asshole 
again etc. dll., dsb. and so forth.

The number one in how to fix the NKRI problems:
WE HAVE TO BE HONEST WITH OURSELVES.
KKN exists because the people in the government are not being honest, STEAL 
STEAL STEAL duit rakyat sengsara.
Sok haji hajian yang munafik.
Scholar scholar yang demen mamerin sarjana-sarjana mereka, Dr. Ir. MBA., 
MPH., Ph.D., Drs., Ed.D. De.DDY., DLL., DSB., but.they still do not know 
how to fix NKRI problems.

What is my point?
Be honest, be honest..

Who are you?

Let's fix Indonesia together.

My contribution to NKRI?
I trained KOPASSUS recently.

Let's start with us first. Do something nice to NKRI and again be honest 
with ourselves.

salam,
sensei deddy mansyur
university of houston
www.uh.edu/shotokan
www.houstonshotokan.com


- Original Message - 
From: Hafsah Salim [EMAIL PROTECTED]
To: mediacare@yahoogroups.com
Sent: Sunday, July 29, 2007 11:48 AM
Subject: [mediacare] Pengangguran Meningkat, Biaya Hidup Meningkat, Lapangan 
Kerja Menurun


 Pengangguran Meningkat, Biaya Hidup Meningkat, Lapangan Kerja Menurun

 Kalo kita bisa mendeteksi meningkatnya pengangguran, meningkatnya
 biaya hidup, dan menurunnya lapangan pekerjaan, seharusnya kemampuan
 mendeteksi ini dibarengi dengan kemampuan untuk menurunkan jumlah
 pengangguran, dan kemampuan untuk menurunkan biaya hidup, disertai
 kemampuan membuka lapangan pekerjaan.

 Kenyataannya, tidak ada usaha2 baik pemerintah, maupun LSM2 swasta
 yang berjuang untuk melakukan hal2 yang bisa mengatasinya.

 Kalo kita tahu bahwa pengangguran meningkat disebabkan oleh menurunnya
 lapangan pekerjaan akibat kaburnya para investor, wajarnya kita harus
 bisa mengundang lebih banyak investor dan mencegah kaburnya para investor.

 Tapi yang dilakukan MUI justru memeras investor untuk menyediakan dana
 bagi penyelenggaraan lingkungan kerja yang Islamiah.  Padahal
 pabrik/kantor bukanlah mesjid atau pesantren yang harus Islamiah
 karena pabrik dan kantor harus memiliki lingkungan yang mendorong
 semangat bekerja bukan semangat beribadah.  Urusan beribadah adalah
 urusan pribadi yang bisa dilakukan aktivitasnya diluar kantor atau
 diluar pabrik bukan justru ditempat bekerja.

 Seharusnya pemerintah dan swasta merumuskan penanganan kesemuanya ini
 bukan malah menyalahkan investornya yang kabur dan berusaha di-tahan2
 dan di-ancam2.

 Satu contoh yang harus cepat ditangani pemerintah adalah menertibkan
 organisasi2 Islam yang bekerja dibidang tenaga kerja.  Karena
 penyaluran tenaga kerja melalui organisasi2 Islam ini merusak sistem
 persaingan dalam tenaga kerja itu sendiri.  Contohnya, tenaga kerja
 dari organisasi2 Islam menyaring tenaga kerja dengan persyaratan
 pengetahuan tentang agama Islam, membaca AlQuran dan menguasai bahasa
 Arab.  Dilain pihak cara penyaringan ini, sama sekali tidak berguna
 untuk syarat bekerja.  Apabila investor diberikan hak untuk menyaring
 tenaga kerjanya sendiri, tentu yang disaring adalah pengalaman
 kerjanya dan kemampuan bahasa Inggrisnya bukan bahasa Arabnya.

 Melalui MUI, para investor mengalami pemerahan periodik mulai dari
 setoran bulanan dalam mengundang team evaluasi lingkungan kerja yang
 islamiah, hingga memonopoli distribusi tenaga kerja yang juga harus
 islamiah.  Hal inilah yang membuat masyarakat secara psikologis
 dipaksa untuk melamar pekerjaan melalui perantara organisasi2 penyalur
 tenaga kerja Islamiah ini.  Akibatnya sama2 kita saksikan sendiri,
 kualitas produksi menjadi hancur, biaya meningkat, dan langganannya
 menurun.

 Sudah sejak 2 tahun sebelumnya, Pabrik Nike mengeluhkan tentang
 turunnya kualitas produksi dan naiknya biaya produksi akibat
 lingkungan yang Islamiah ini.  Namun dari pihak pemilik pabrik tidak
 ada tanggapan yang menunjukkan perubahan malah makin anjlok baik
 produksinya maupun kualitasnya.

 Kita sama2 menyaksikan, Pabrik Sepatu Nike ini mengalami pukulan dalam
 penjualannya akibat kompetisi dari pabrik2 sepatu Cina, Jepang, India,
 Pakistant, dll.  Kualitas produksi dari saingannya makin 

Re: [mediacare] Re: Kekerasan atas Nama Agama

2007-07-30 Terurut Topik Wielsma Baramuli
Benar apa yang disinyalir saudara Ambon, bahwa kekerasan berakar pada agama itu 
sendiri. Ada yang kurang dijelaskan selama ini dalam masalah agama dan 
kekerasan, yaitu bahwa agama (institusi: doktrin, hukum, lembaga, dll) terdapat 
nilai kekerasan. Hal ini kurang dijelaskan, karena pandangan dasar dalam agama  
bahwa agama itu pasti baik dan benar. 
   
  Dengan begitu, melakukan kekerasan atas nama agama (baca: atas nama kebaikan 
dan kebenaran) pasti baik. Lantas apa masalahnya? kalau semua dilakukan atas 
nama kebaikan. Kejahatan kemanusiaanpun menjadi sah demi dan atas nama agama.
   
  Keberagamaan kita (terutama dalam konteks masyarakat plural) sudah harus 
ditinjau kembali (deskontruksi), agar kita menemulan kembali hakikat beragama 
(rekonstruksi) yang dapat menolong kita untuk hidup lebih beradab dan manusiawi.
   
  Para pengajar dan pembelajar agama harus merumuskan metode memahamai agama 
yang menolong orang memahami inti agama, dan bukan sekedar mengetahui agama 
secara doktrinal atau institusional.
   
  Salam,
  wedekabe

RM Danardono HADINOTO [EMAIL PROTECTED] wrote:
  ** Inilah yang lucu. Agama di sembah-sembah seolah pembawa
damai, rahmatan dsb, pembawa kasih... tetapi kenyataan di lapangan
menunjukkan ketiga agama Ibrahim yang bersaudara ini selalu gebuk
gebukan. belum cukupkah darah mengalir sejak sebelum abad
pertengahan sampai sore ini? cappekk dehhh

Salam

danardono

--- In mediacare@yahoogroups.com, Sunny [EMAIL PROTECTED] wrote:

 REFLEKSI: Kekerasan atas nama agama? Bila demikian halnya maka 
timbul pertanyaan: Mengapa organisasi-organisasi dan para 
petingginya tidak membuka mulut melarang perbuatan kekerasan atas 
nama agama? Mungkin saja akar kekerasan terletak dalam agama yang 
dianut jadi harus berlagak bisu, tuli dan buta. Alangkah kejam Sang 
Pencipta!
 
 KOMPAS
 Jumat, 27 Juli 2007 
 
 
 
 Kekerasan atas Nama Agama 
 
 
 Azyumardi Azra 
 
 Insiden ancaman yang kerap berujung kekerasan tampaknya 
masih berlanjut di negara ini. Kasus terakhir, 20 Juli, saat sekitar 
2.000 orang datang ke Lembah Karmel, Puncak, memprotes pelaksanaan 
Konferensi Tritunggal Mahakudus yang diikuti sejumlah umat Katolik 
pada 24-29 Juli. 


 

   
-
Need a vacation? Get great deals to amazing places on Yahoo! Travel. 

[mediacare] numpang promosi moderator...

2007-07-30 Terurut Topik Mulyadi Natakusumah

Kalau ada yang butuh fotografer, silakan langsung kontak...



Mulyadi PM Natakusumah
PM Photography
http://www.freelancerandco.com/mulyadi.html
Mobile (62)813.1033.5959 / (62)21.933.922.16
E-mail: [EMAIL PROTECTED]




Regards,



Mulyadi PM Natakusumah
   
-
Shape Yahoo! in your own image.  Join our Network Research Panel today!

[mediacare] Sains Indonesia Sempat Lebih Hebat dari China dan India

2007-07-30 Terurut Topik magdalena merry
Silakan saja sekarang China dan India (Chindia) lebih hebat dari Indonesia. 
Faktanya dulu mereka pernah tertinggal dari Indonesia. Duh, kenapa ya kok 
sekarang gantian kita yang tertinggal? Gimana cara mengejarnya? Yuk lihat 
jawabannya dan dikomentari bersama di www.netsains.com.






Sayangi Indonesia! 
  Ada 1001 Cara Sayangi Indonesia dengan Cara Sederhana!'
http://sayangi-indonesia.web.id

www.netsains.com
Mempopulerkan Tulisan Ilmiah, Mengilmiahkan Tulisan Populer
phone: 021 7155 8993

   
  
Merry Magdalena 
Reporter Harian Sore Sinar Harapan 
www.sinarharapan.co.id 
021-3912360/61 Fax 021-3912370 



   
-
Moody friends. Drama queens. Your life? Nope! - their life, your story.
 Play Sims Stories at Yahoo! Games. 

[mediacare] Dijual Seharga Rp 750 Juta

2007-07-30 Terurut Topik Sunny
Refleksi: Obral! Obral! Dijual murah. Ayo bebaskan diri dari pada dijual.

http://www.sinarharapan.co.id/berita/0707/28/nus01.html


Dijual Seharga Rp 750 Juta
Investor Amerika Kuasai Beberapa Pulau di Natuna
Oleh
Parlyn Manungkalit

Kepulauan Riau - Dua pulau di Natuna yang sempat diisukan dijual oleh Muchtar 
kepada warga negara asing baru-baru ini, ternyata akan dibangun oleh investor 
asal Amerika untuk perhotelan dengan kawasan pariwisata resor. 

Menurut Tasfinardi, pembeli pulau-pulau itu yang dihubungi SH, Kamis (26/7) 
malam, investor asing dimaksud adalah Piter Timer. Ia sudah lama berinvestasi 
di Indonesia, antara lain membangun perhotelan dan kawasan resor di Pulau 
Nikoi, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau.

Ditambahkan Tasfinardi, kedua pulau yang dibelinya dari Muchtar penduduk Desa 
Kiabu, Kabupaten Natuna, yakni Pulau Bawah dan Pulau Sangga dengan luas 99,7 
hektare, berlokasi di Kecamatan Siantan Selatan, Kabupaten Natuna, Provinsi 
Kepulauan Riau. 

Sementara itu, harga pulau itu tidak sampai Rp 1 miliar. Namun, Tasfinardi 
enggan menyebutkan harga sebenarnya, sementara sumber mengatakan Rp 750 juta. 

Bukti kepemilikan tanah berupa 51 Alas Hak atas nama Muchtar dan beberapa 
saudaranya, diterbitkan oleh Camat Siantan Selatan pada November 2006. Kemudian 
Pengoperan hak dari Muchtar kepada Tasfinardi selaku pembeli, dibuat pada 
Notaris Sri Rahayu Sugeng, SH di Km 10 Jl DI Panjaitan -Tanjungpinang. 

Hal itu dibenarkan Sri Rahayu melalui suaminya, Agus Susato SH kepada SH, 
ketika dikonfirmasi beberapa waktu lalu. Agus Susanto menyampaikan, surat yang 
dikeluarkan Notaris bukan Akte Jual Beli, tapi merupakan Pengoperan Hak karena 
bukti kepemilikan tanah masih Alas Hak. 

Tasfinardi yang menurut sumber telah bermukim di Kijang, Kecamatan Bintan 
Timur, Kabupaten Bintan, mengakui hal itu. Setelah kedua pulau dibuat atas 
namanya sebagai pemilik, ia pun mencari investor dan bertemu dengan Piter Timer 
di Bintan. Mereka kemudian sepakat membangun Pulau Bawah dan Pulau Sangga 
sebagai kawasan pariwisata resor, dalam bentuk Penanaman Modal Asing (PMA). 

Menurut Tasfinardi, Permohonan Izin PMA, sudah diajukan ke pemerintah Indonesia 
di Jakarta, begitu juga untuk mendapatkan Izin Prinsip tentang penggunaan tanah 
dan peruntukannya telah diajukan kepada Gubernur Kepri. Dalam proses, ucap 
Tasfinardi pada SH lewat telepon seluler, Kamis malam. Tapi, dia tidak bersedia 
mengungkapkan bentuk kerja samanya dengan investor Amerika, demikian pula 
jumlah investasi yang direncanakan. 

Muchtar Meninggal 

  Dikatakan, baik oleh Tasfinardi maupun pihak Notaris Sri Rahayu bahwa Muchtar 
(67), sang penjual pulau itu telah meninggal dunia pada Jumat (6/7) lalu, di 
Tanjungpinang. Nelayan tradisional itu meninggal dunia di rumah saudaranya di 
Tanjungunggat tak lama setelah datang dari Desa Kiabu-Siantan-Natuna. Ia 
tiba-tiba sakit dan menghembuskan napas terakhir, meskipun sempat dilarikan ke 
Rumah Sakit Umum.

  Sejak penjualan pulau terungkap, Muchtar (alm) dengan Tasfinardi dan Notaris 
Sri Rahayu dipanggil berbagai pihak pemerintah untuk klarifikasi tentang 
Pengoperan Hak atas pulau. 

  Ketiganya berulang kali memberikan keterangan kepada aparat Pemkab Natuna, 
Gubernur Kepri, Gubernur Lemhanas, tim Departemen Dalam Negeri, petugas BIN 
dari Jakarta serta Intel Kepolisian.

[mediacare] Re: kristen yang menakutkan umat islam atau islam yang justru menakutkan..?

2007-07-30 Terurut Topik idakhouw
Tempat ibadah umat lain memang menakutkan CUMA buat umat Islam YANG
RENDAH DIRI

(kalau Lembah Karmel dimaksud sama dengan Biara Karmel, artinya tempat
itu sudah saya dengar keberadaannya bahkan ketika saya masih SD! Masya
Allah. kok Sabili baru sempat ngutak-ngutik sekarang! Kemana aja?)

I.


--- In mediacare@yahoogroups.com, ferry irawan [EMAIL PROTECTED] wrote:

 bagi umat Islam.., tempat ibadah kristen - katolik adalah tempat
yang menakutkan dan mengancam keradaannya.. :




[mediacare] Artikel KabarIndonesia Diseminarkan

2007-07-30 Terurut Topik Wilson Lalengke
Sumber: http://www.kabarindonesia.com/berita.php?pil=13dn=20070729235048
   
  ARTIKEL KABARINDONESIA DISEMINARKAN
Oleh : Redaksi-kabarindonesia 

29-Jul-2007, 23:50:48 WIB - [www.kabarindonesia.com]

  KabarIndonesia - Rangkaian artikel bersambung karya Wilson Lalengke telah 
terpilih sebagai salah satu makalah yang diseminarkan pada simposium nasional 
di Jakarta yang diselenggarakan oleh Departemen Pendidikan Nasional baru-baru 
ini. Artikel bertajuk “NEGARA INDONESIA: Benarkah Ia Eksis?” yang 
dipublikasikan melalui koran online KabarIndonesia di www.kabarindonesia.com 
telah menarik perhatian panitia seminar dan beberapa kalangan lainnya sehingga 
pihak Depdiknas mengundang penulisnya untuk hadir dan mempresentasekan artikel 
dimaksud pada simposium yang berlangsung tanggal 25 – 26 Juli lalu bertempat di 
Hotel Bumikarsa Bidakara, Jl. Gatot Subroto, Jakarta. 

Artikel bersambung yang ditayangkan oleh KabarIndonesia sebanyak 10 bagian 
dibulan April lalu itu sesungguhnya lebih banyak berbicara tentang keberadaan 
kontemporer bangsa Indonesia sebagai sebuah negara sesuai teori negara modern 
yang dikemukakan oleh Matt Rosenberg, seorang ahli geografi dari Amerika. 
Sehubungan dengan esensi tema simposium yang berkaitan dengan pendidikan, 
artikel-artikel tersebut diformulasi ke dalam bentuk makalah “ilmiah” dengan 
perubahan judul menjadi “PENDIDIKAN: Mengapa Negara Membutuhkannya?”

Walaupun dalam makalahnya Wilson lebih banyak membahas tentang hal-hal yang 
berkenaan dengan kenegaraan dibandingkan dengan masalah pendidikan, namun 
demikian ada keyakinan kuat yang bersandar pada idealisme makalah tersebut 
bahwa untuk mengerti betapa pentingnya pendidikan, perlu pengungkapan dan 
kajian mendalam tentang persoalan kenegaraan Indonesia secara makro, yang pada 
hakekatnya lebih disebabkan oleh ketidak-seriusan negara dalam mengurus dunia 
pendidikan di nusantara. Alur pemikiran ini juga diharapkan akan memperkaya 
khazana pikir kita dalam menyikapi segala problematika kehidupan kenegaraan 
bangsa Indonesia, yang pada akhirnya bermuara pada sebuah kesadaran bahwa 
“pendidikan untuk semua” merupakan kunci utama yang perlu dibenahi bila kita 
ingin membangun negeri kita menuju cita-cita proklamasi negara Indonesia.

Dalam makalahnya, Wilson Lalengke yang tampil sebagai undangan pemakalah dari 
Utrecht University, The Netherlands, tetap mempertahankan penggunaan gaya 
berbahasa populer, yang mungkin agak menyimpang dari kaidah penulisan sebuah 
makalah ilmiah. Hal itu lebih disebabkan karena penulisnya mengadopsi secara 
utuh seluruh rangkaian artikel yang masih dapat dilihat di arsip berita 
www.kabarindonesia.com sebagai materi berita konsumsi publik. Menurut Wilson, 
penyampaian pesan pada karya tulis “ilmiah” dengan menggunakan gaya bahasa 
“masyarakat luas” ini tetap dipertahankan lebih kepada keinginan untuk 
mendekatkan isi pesannya kepada siapa saja yang ingin mengetahui lebih banyak 
tentang apa yang menjadi topik bahasan makalah ini, tanpa memandang latar 
belakang pendidikannya, apakah berpendidikan tinggi maupun bagi mereka yang 
hanya bisa baca-tulis.

Oleh para pembahas dan peserta seminar, makalah Wilson yang menjadi salah satu 
bahasan di kelompok lintas pilar (cutting cross) dianggap bias dari alur 
bahasan umum dalam simposium nasional tersebut. Namun diakui bahwa makalah ini 
justru amat penting ditampilkan sebagai refleksi bagi para peserta dan 
pengambil kebijakan pendidikan, karena makalah itu merupakan potret 
“carut-marut” negara Indonesia yang tidak diulas oleh pemakalah lainnya. 
“Makalah ini memaparkan fakta-fakta yang harus menjadi perhatian semua pihak, 
terutama pemerintah, dalam rangka memberdayakan seluruh rakyat Indonesia 
melalui education for all, dan oleh karenanya saya sangat mengapresiasinya,” 
demikian tanggapan Dr. Putu Kertiniasih, MA sebagai pembahas makalah ini.

Suasana pembahasan makalah Sdr. Wilson yang dimoderatori oleh Prof. Dr. 
Sonhadji, MA berjalan dengan hangat dan bersemangat walaupun berlangsung 
dijadwal siang hari menjelang istrahat makan siang. Hal ini terutama disebabkan 
oleh tema makalah yang cenderung provokatif, diluar koridor bahasan materi 
pokok yang umumnya hanya menampakkan program dan perkembangan pendidikan yang 
“baik-baik” saja. Para peserta sangat antusias baik dalam mendengarkan 
presentase singkat maupun dalam memberikan respon atas apa yang telah 
dipaparkan pemakalah. Sayang sekali, waktu presentase dan pembahasan yang hanya 
50 menit, menyebabkan banyak peserta tidak mendapat kesempatan yang cukup untuk 
mengajukan pertanyaan atau pendapat mereka.

Namun satu hal yang pasti, bahwa pemikiran dan idealisme kritis harus terus 
disuarakan dan digaungkan agar pelaksanaan pembangunan pendidikan kita tetap 
berjalan dengan dinamisasi yang tinggi dan bermanfaat. Tentu saja, ide inovatif 
lainnya dari banyak pakar di forum simposium yang dihadiri oleh para pakar 
penelitian dan pembesar perguruan tinggi se-Indonesia itu akan 

[mediacare] NAMA PEMENANG Lomba Foto Pendidikan 2007

2007-07-30 Terurut Topik Redaksi JURNALNET
  STOP PRESS
Pemenang Lomba Foto Pendidikan 2007  30 Juli 2007
  Jurnalnet.com: Puji syukur kami panjatkan pada Tuhan Yang Maha Esa bahwa 
penyelenggaraan Lomba Foto Pendidikan 2007 berjalan dengan lancar. 
Penyelenggaraan acara ini merupakan dalam rangka Hardiknas 2007, Pusat 
Informasi dan Humas (PIH) Depdiknas bersama Forum Wartawan Pendidikan 
(FORTADIK).

  selengkapnya  
http://jurnalnet.com/konten.php?nama=AduanPublikop=detail_aspirasi_aduan_publikid=173
   

   
-
Got a little couch potato? 
Check out fun summer activities for kids.

[mediacare] Sekolah Gratis

2007-07-30 Terurut Topik deesiey
Dear All,

Kalau kenal atau mengetahui ada anak miskin atau dari golongan kurang mampu,
lulus SD (berijasah) tetapi tidak dapat meneruskan ke SMP, umur max 18
tahun, tinggal di Jakarta Selatan, dapat menghubungi Ibu Ade, Pancoran Timur
VIII no. 4B Jakarta 12770 telp. 7990412 HP. 085691500258, untuk selanjutnya
akan disurvei, Insya Allah tahun ini akan dibuka sekolah rakyat (SMP
terbuka) gratis di Jakarta Selatan khusus untuk anak miskin dan dari
golongan tidak mampu. Smuanya free, selama 3 tahun, bahkan (kata bu ade)
peralatan sekolahpun diberikan cuma2.

Btw, smua guru disana, tidak dibayar. Sekolah ini sedang membutuhkan guru
angklung. Mohon bantuannya jika ada yg ingin menjadi volunteer.

Thx,


[mediacare] Pernyataan SIkap PB HMI

2007-07-30 Terurut Topik Jay Parandy
SIKAP PB HMI
  CALON INDEPENDEN DAN PAKET UUD POLITIK  
   
  Terkait dengan berbagai kondisi yang mengemuka seputar paket UU politik dan 
calon independen yang diloloskan oleh Mahkamah Konstitusi (MK), PB HMI memiliki 
beberapa pandangan bahwa asumsi calon independen lahir karena banyaknya potensi 
politik warga negara yang terabaikan oleh lembaga jalur aspirasi politik 
(Partai politik). Independen dapat diartikan bebas dari intervensi kelompok 
politik atau golongan tertentu, tetapi bukan berarti individu. Independen harus 
lebih diperluas sebagai lembaga sosial masyarakat yang terbangun atas kesamaan 
visi dan misi yang diakui secara hukum. 
   
  Jika wacana pengumpulan KTP (Kartu Tanda Penduduk) dijadikan sebagai acuan 
tunggal mengusung calon independen  maka dengan sendirinya negara mengabaikan 
asas kebersamaan dan berserikat.  Mengukur kepentingan  individu yang tidak 
melembaga sangat sulit, karena membangun negara tidak cukup hanya dengan 
perasaan, melainkan strategi  dan taktik  yang diatur berdasarkan hukum dan 
dapat dievaluasi secara berkesinambungan. Oleh karena itu pengumpulan KTP pada 
setiap daerah untuk mengusung figur independen  tidak mencerminkan proses 
demokrasi, akan tetapi justeru memberikan pembelajaran politik sesaat karena 
partisipasi politik yang dilakukan sangat syarat dengan perasaan individu. 
Tidak ada ukuran ketegasan hukum yang dapat mengawal proses pengambilan 
kebijakan pembangunan jangka panjang. Namun demikian dengan dibolehkannya calon 
independen dalam Pilkada ini memberi kesempatan bagi calon-calon pemimpin yang 
tidak terakomodir lewat partai politik. Akan tetapi pemerintah tidak
 dapat begitu saja melepaskan persoalan ini. Keputusan MK harus dibarengi 
dengan upaya-upaya pemerintah untuk menciptakan regulasi yang kondusif dan 
suasana perpolitikan yang sehat dan efektif. Untuk itu terkait situasi ini 
PBHMI memiliki sikap antara lain :
   
  1.   Mendukung sepenuhnya putusan Mahkamah Konstitusi (MK) tentang calon 
independen, sepanjang tujuannya mengarah pada efektifitas regulasi politik dan 
pemerintahan bangsa yang demokratis, adil dan merata berdasarkan pancasila dan 
UU 1945
  2.   Meminta kepada Partai-partai politik untuk arif dan bijaksana dalam 
merespon putusan MK, sehingga putusan ini tidak dianggap mengkebiri peran 
partai politik
  3.   Pemerintah harus segera mengeluarkan Perppu yang mengakomodir 
putusan MK agar tidak melahirkan  kebingungan dan perdebatan yang luas akibat 
putusan MK di setiap daerah
  4.   Mendesak DPR untuk melakukan revisi terhadap UU no 32 tahun 2004 
tentang pemerintahan daerah. 
  5.   Dalam paket RUU UU politk tentang pemilihan presiden seharusnya 
disatukan dengan UU yang mengatur pilkada . Karena bicara tentang eksekutif, 
maka dari pusat  sampai kedaerah harus diatur oleh regulasi yang sama. Jadi 
kedepan pemilihan Presiden dan kepala daerah diatur dalam satu UU. 
  6.   Untuk regenerasi legeslatif  kedepan harus ada pembatasan umur calon 
anggota legislative maksimal  umur 55 tahun  yang berlaku pada semua tingkatan 
mulai dari Kabupaten/Kota, Propinsi sampai Pusat,  agar regenerasi dalam partai 
politik pun dapat berlangsung ecara sehat dan efektif
   
  Demikian pernyataan ini kami sampaikan, semoga harapan menciptakan iklim 
demokrasi bangsa yang adil dan merata  dapat tercapai serta diridhoi oleh Allah 
SWT.
   
  Billahitaufiq walhidayah
  Wassalamu alaikum Wr.Wb.
   
  Jakarta, 30 juli 2007
  PENGURUS BESAR 
  HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM
   
  Dto   Dto 

 Dto
  
   FAJAR R ZULKARNAEN MINARNI
  KETUA UMUM   SEKRETARIS JENDERAL
   
   

   
-
Yahoo!7 Mail has just got even bigger and better with unlimited storage on all 
webmail accounts. Find out more.

[mediacare] Re: Suharto dan dosa2nya

2007-07-30 Terurut Topik ati gustiati
  Bagi saya Suharto adalah dua kebuasan manusia yg dimiliki oleh Hitler dan 
Ferdinand Marcos ! soal  keserakahan korupsi dan pembunuhan masal Suharto bukan 
lagi rahasia sejarah hitam Indonesia, tetapi sudah menjadi coretan dunia, bisa 
dibaca dan dilihat semua mata, kalaupun hingga saat ini Suharto tidak bisa 
disentuh oleh hukum karena semua pilar2 hukum masih dalam cengkraman kekuatan 
nya, tubuh Suharto memang terbujur sakit, tetapi kekuatan2 nya masih menguasai 
setiap sendi pemerintah dan militer Indonesia.
  Suharto seharusnya sudah mati dipenjara karena dosa2nya yg telah membunuh 
hampir 1 juta rakyat Indonesia yg tak berdosa (1965), disamping pembunuhan 
lebih dari 1/4 populasi di Timor Timur.
  Kapan Suharto bisa diadili dan akhirnya masuk penjara? NEVER!
  Suharto akan mati diatas pembaringan yg hangat dan nyaman, bukan dibalik 
terali besi yg seharusnya digunakan utk kriminal sekaliber dia.
  Indonesia dengan segala kemunafikan serta jiwa korupsi yg sulit dihapuskan 
tak akan berhasil menegak kan hukum nya terhadap kekejian Suharto, Indonesia 
bangsa yg mudah melupakan peristiwa sebesar apapun, mudah memaafkan dosa2 
pemimpin nya, mudah di sogok moral nya, ini terbukti dari penanganan2 Kejagung 
dalam menyelesaikan kasus Suharto dan keluarganya yg makan waktu ber tahun2 
tanpa hasil yg nyata.
   
  Salam
  omie
   
   
   
   
   
  

Marcopolo [EMAIL PROTECTED] wrote:
  ---Original Message---

Subject: [wahana-news] Aliansi Masyarakat Adili Soeharto dan Kroninya

Tulisan ini juga disajikan dalam website
http://perso.club-internet.fr/kontak)

Catatan A. Umar Said

Aliansi Masyarakat Adili
Soeharto dan Kroninya

Akhir-akhir ini banyak di antara kita yang membaca berita di koran dan
majalah Indonesia, atau mendengar dari televisi, tentang akan dibukanya
perkara Soeharto dalam sidang pengadilan negeri Jakarta berkaitan dengan
dugaan bahwa berbagai yayasan Soeharto telah disalahgunakan untuk
mengumpulkan - dengan cara-cara licik dan licin sekali ! – harta haram dalam
jumlah yang besar sekali. Di samping itu, kita juga sering membaca atau
mendengar berita tentang akan diperiksanya berbagai kasus Tommy Soeharto.
Berita-berita ini menunjukkan, untuk kesekian kalinya, bahwa masalah korupsi
(dan pelanggaran HAM!!!) Soeharto beserta keluarganya masih tetap merupakan
masalah besar nasional yang perlu diselesaikan secara tuntas.


-
  Get the free Yahoo! toolbar and rest assured with the added security of 
spyware protection. 

   
-
Moody friends. Drama queens. Your life? Nope! - their life, your story.
 Play Sims Stories at Yahoo! Games. 

[mediacare] The Police Night at Radio Utan Kayu

2007-07-30 Terurut Topik Rezki Perdana
Rock in Rabu, 1 Agustus 2007



The Police adalah anugerah terbesar tahun 80-an, mengorbit dalam
konstelasi rock dengan modal memungut warisan musik punk, reggae, pop
dan rock, hingga bisa jadi jawara di kelas new wave. Tapi perjalanan
Sting, Andy Summers dan Stewart Copeland ini berhenti di tahun 1984.
Sejak itulah karir Sting membesar sementara The Police tetap absen
dalam jagad rock.



Menandai 30 tahun berdirinya The Police, kelompok ini bersatu kembali
menjalani serangkaian tur dan melepas album kompilasi hits terbaik
mereka. Rock in Rabu edisi 1 Agustus 2007 menghadirkan perjalanan The
Police bersama penikmat The Police sekaligus vokalis Dewa, Once. Simak
di FM 89.2 Radio Utankayu pukul 22-24, bersama Hilman dan Gigin.


[mediacare] Windede dot Com: PORNOGRAFI KANTOR

2007-07-30 Terurut Topik Erwin D. Nugroho
KANTOR Gubernur Kaltim tiba-tiba heboh. Bukan karena temuan kasus korupsi – 
seperti kehebohan yang sudah-sudah. Tetapi karena situs porno. Hah! Situs 
porno? Apa hubungannya dengan kantor gubernur? 
   
  Kisah bermula dari leletnya jaringan internet. Beberapa pegawai di Pemprov 
Kaltim yang memang membutuhkan akses ke dunia maya untuk pekerjaannya, mengeluh 
karena untuk browsing satu halaman website berisi teks saja perlu waktu sampai 
seperempat jam. Akses ke email semacam Yahoo atau Gmail lebih payah lagi. 
Padahal, bandwith yang terpasang lebih dari memadai.
   
  Masalah akhirnya merembet ke sana kemari. Website milik Pemprov Kaltim 
ikut-ikutan down. Tak ter-update dengan data terbaru. Begitu pun beberapa 
website lain yang dikelola pemerintah.
   
  Penelusuran dilakukan. Ternyata, jaringan diserang virus yang jumlahnya 
ratusan. Virus-virus itu menginfeksi terutama sekali server, jantungnya 
jaringan internet pemerintah yang dibangun dengan anggaran Rp 2,34 miliar, dan 
terhubung ke ratusan komputer baik di kantor gubernur maupun kantor badan dan 
dinas-dinas itu.
   
  Dari soal serangan virus itulah kehebohan terjadi. Sebab kemudian dipastikan, 
virus-virus tersebut berasal dari akses gelap ke situs-situs porno. Pelakunya 
siapa lagi kalau bukan pegawai kantor gubernur sendiri. Jumlahnya tidak 
sedikit. Log history menunjuk ke hampir semua komputer yang ada di biro-biro 
kantor pemerintah provinsi ini. Gambar dan video mesum diunduh pada jam kerja. 
Lantas ditontoni para (oknum) abdi negara yang sehari-hari tampak gagah dan 
penuh wibawa.
   
   
  ***
   
   
  Materi pornografi memang semakin mudah didapat. Bukan saja lewat internet. 
Teknologi pembagi data seperti bluetooth pun telah memudahkan sharing file apa 
saja, termasuk yang mesum-mesum, dari ponsel satu ke ponsel lain. Sebutlah satu 
contoh; sehari setelah berita tentang video porno anggota DPR RI Yahya Zaini 
dengan artis dangdut Maria Eva muncul di koran dan televisi, rekaman saru itu 
sudah beredar ke ratusan ribu ponsel penduduk Indonesia.
   
  Mungkin ini sudah bawaan manusia; selalu ingin tahu, termasuk bagaimana 
ketelanjangan orang lain (dalam pengertian sesungguhnya) ditampilkan. Rasa 
ingin tahu itu bisa melebihi batasan apapun. Entah atas nama ilmu pengetahuan, 
misalnya lewat penelitian anatomi tubuh, atau sekadar pikiran kotor. Yang 
terjadi di kantor gubernur itu adalah buah dari pikiran kotor.
   
  Dulu, demi menyalurkan rasa ingin tahu – untuk tidak menyebutnya pemuasan 
nafsu berahi, orang harus membeli majalah-majalah bokep impor yang beredar 
secara rahasia. Atau video-video berlabel BF yang meski relatif lebih mudah 
dibeli, tetap perlu sedikit keberanian untuk mendapatkannya. Sekarang, internet 
merevolusi cara-cara konvensional itu. Gambar atau video porno bisa diunduh 
setiap waktu. Bahkan sambil seolah-olah bekerja.
   
  Kalau dulu video porno yang terkenal selalu diperankan artis-artis Barat dan 
Jepang, saat ini pornografi di internet sudah dipenuhi pelakon dalam negeri. 
Model-model bugil Indonesia menghias situs-situs porno gratisan. Belum lagi 
bursa video amatiran yang biasanya direkam untuk kepentingan pribadi (seperti 
kasus Yahya Zaini) namun belakangan tersebar. Daftar pemeran asal Indonesia 
sangat lengkap. Dari pejabat sekelas kepala daerah sampai anak ingusan di 
pelosok Tanjung Palas, Bulungan, di utara Kaltim sana.
   
  Artinya, masalah bukan hanya terjadi pada betapa mudahnya materi pornografi 
diperoleh, tetapi juga ke-nyelenehan sebagian orang menyikapi teknologi, dengan 
merekam sendiri kecabulan yang, lepas dari urusan patut atau tidak patut, 
sungguh merupakan wilayah pribadi.
   
   
  ***
   
   
  Suatu hari, di sebuah seminar yang saya hadiri, seorang nara sumber yang 
hendak presentasi keliru membuka folder tempat file presentasinya disimpan. 
Folder yang terbuka justru berisi koleksi gambar-gambar wanita bugil. Setelah 
sempat beberapa detik tersuguh di layar, dan lantas menimbulkan gemuruh gumam 
orang seisi ruangan, si nara sumber langsung menutup folder itu, lantas dengan 
muka merah dan tampak berusaha tetap tenang dia buru-buru bilang; “maaf, yang 
biasa pakai komputer ini asisten saya.” Peserta seminar hanya mesem-mesem.
   
  Apa yang terjadi di Kantor Gubernur Kaltim sebenarnya terjadi juga di 
institusi mana pun, yang harus tergagap-gagap menghadapi dampak keterbukaan 
jagat cyber yang tanpa sekat. Sebuah penelitian di Jakarta menyimpulkan 94 
persen pengguna internet pernah mengakses situs porno di awal-awal 
perkenalannya dengan dunia maya, dan 62 persen di antaranya masih tetap 
mengakses bahkan menjadi pelanggan tetap situs-situs saru. Hebatnya lagi, dari 
62 persen itu, 36 persennya adalah responden wanita!
   
  Rata-rata mereka mengakses situs porno sembunyi-sembunyi, di sela pekerjaan 
kantor dan di luar pengawasan atasan. Mereka juga menjawab bahwa ulah itu 
menjadi mungkin karena lay out meja-meja di ruang kerja kantor mereka dibuat 
private, di mana tak ada 

[mediacare] berita berpolitik.com: Gempuran Berikutnya Untuk Adang-Dani: Tidak Beretika

2007-07-30 Terurut Topik leo leono
http://www.berpolitik.com/news.pl?n_id=6623c_id=21g_id=290

Senin, Jul 30, 2007 13:30
Gempuran Berikutnya Untuk Adang-Dani: Tidak Beretika
 - berpolitik.com


  * (berpolitik.com):* Kampanye Pilkada Jakarta mulai sengit. Akan tambah
seru jika kedua kandidat mulai memperdebatkan rencana lawan dalam membangun
Jakarta lima tahun ke depan.

SETELAH dibombardir dengan isu ingin menegakkan Syariat Islam, pasangan
Adang-Dani tampaknya bakal dihujani dengan tudingan tak beretika.
Pembingkaian ke arah itu mulai terlihat dari sejumlah rilis yang
dikumandngkan pihak Fauzi-Bowo dua hari terakhir ini.

Pembingkaian tak beretika ini sepertinya hendak mengaitkan memori publik
dengan kejadian sebelumnya dimana ada anggota PKS yang ditengarai telah
membawa lari Daftar Calon Tetap Pilkada Jakarta. Jembatan penghubung yang
dipakainya adalah adanya seorang pelaku yang tertangkap tangan tengah
menurunkan spanduk bergambar Fauzi-Prijanto. Pelaku ini ditengarai merupakan
orang suruhan salah satu tim sukses Adang-Dani.

Selain itu, tim sukses Fauzi-Prijanto juga menyoal adanya serbuan oleh massa
kampanye Adang-Dani ke markas besar mereka di bilangan Diponegoro, Jakarta
Pusat. Mereka menyatakan, tindakan massa pendukung Adang-Dani sebagai
sesuatu yang melecehkan dan tidak memberikan pembelajaran politik ke warga.

Tim Adang-Dani jelas tak terima dengan tudingan ini. Mereka kabarnya bakal
menuntut tim kampanye Fauzi-Prijanto dengan tuduhan telah mencemarkan nama
baik. Ini terkait dengan pengakuan pelaku pencopot spanduk Fauzi-Prijanto
dihadapkan Panwasda. Menurut pelaku, dirinya dipaksa tim Fauzi-Prijanto
untuk mengakui bahwa pencopotan itu dilakukan atas suruhan tim Adang-Dani.
Padahal, menurut dia, pencopotan itu sejatinya merupakan inisiatif dirinya
sendiri karena motif ekonomi (dijual).

Tim Adang-Dani juga menyampaikan bantahan bahwa pihaknya telah menyerang
kantor pemenangan Fauzi-Prijanto. Kata mereka, massa yang tampak bergerombol
di depan kantor Fauzi-Prijanto sebenarnya tengah terjebak kemacetan lalu
lintas. Arak-arakan massa itu tengah dalam perjalanan menuju lokasi
kampanye.

*Meredam Spanduk Adang-Dani?*
Apa sasaran dari pembingkaian ini? Jika menilik rangkaiannya, pembingkaian
kampanye Adang-Dani sebagai pasangan tak beretika sepertinya untuk meredam
gempuran spanduk-spanduk relawan oranye yang isinya memang langsung menohok
ke Fauzi Bowo dan partai pendukungnya.

Spanduk-spanduk yang berbunyi antara lain *Banyak partai=banyak
kepentingan=banyak tagihan=..oh seram*, *Hasrat kuasa nan membawa,
birokrat pun dibawa-bawa*, *John Travolta makan kue cucur, Jakarta Makin
ancur. Ahlinya Kemane?, *,*Makan Kerang di Sumur Batu, Lu Curang gaya Orde
baru* rupanya telah membuat merah kuping Fauzi dan para pendukungnya.

Untuk menangkalnya, ada pemberitaan yang menyebutkan warga Jakarta merasa
isi-isi spanduk itu sebagai sesuatu yang ngawur, mendeskriditkan pihak lain
dan mengundang potensi konflik.Ini sudah *black campaign*, seru Arbi Sanit
sebagaimana dikutip Warta Kota (30/7). Namun dalam sebuah blog
(*Andin*http://alveta.blogspot.com/),
slogan-slogan dalam spanduk relawan oranye dinilai lebih asyik ketimbang
spanduk-spanduknya Fauzi-Bowo yang dibilanngya jadul.

Tapi bagi tim Fauzi-Prijanto, spanduk-spanduk tersebut dinilai provokatif,
bisa menimbulkan konflik dan mengundang masalah hukum. Tak heran jika
beberapa hari sebelumnya Sutiyoso juga menyerukan agar kedua belah pihak
tidak saling ejek karena hal itu bisa mengundang konflik horizontal.

Bagi Adang-Dani, desakan Sutiyoso ini tak ubahnya buah simalakama. Jika
dituruti, mereka dipastikan bakal kehilangan amunisi untuk menggempur
Fauzi-Bowo. Apalagi, spanduk-spanduk relawan oranye sepertinya memang
diarahkan kelompok pemilih muda yang lebih terbuka dalam berpikir dan
bersikap. Namun, jika tak dituruti, tudingan tak beretika dipastikan bakal
terus digulirkan.

*Berejek-ejeklah Soal Kebijakan Publik*
Di lain pihak, seruan agar tidak saling ejek yang dilontarkan Sutiyoso
sebenarnya tak relevan. Yang namanya kampanye politik, saling mengejek pihak
lawan bukanlah pantangan. Apalagi, kalau subtansi ejekan itu terkait dengan
posisi kebijakan dalam pembangunan Jakarta.

Dapat dibayangkan, serunya, jika Fauzi-Prijanto merespon kontrak politik
yang dibuat Adang Dani dengan JRMK dan UPC. Dalam kontrak politik itu,
Adang-Dani berjanji akan melakukan moratorium penggusuran kampung-kampung
miskin, setidaknya dalam 5 tahun ke depan (baca isi kontrak politik ini
selengkapnya: di
sinihttp://www.berpolitik.com/news.pl?n_id=6622c_id=4g_id=5%3Cu).


Fauzi-Prijanto bisa saja melabel Adang-Dani sebagai pahlawan kesiangan,
pelestari kemiskinan atau pula penjual kemiskinan dan sekaligus
menunjukkan apa yang mereka akan lakukan sebagai ahlinya untuk menata
pemukiman kumuh tersebut. Sebaliknya, jika Fauzi tak juga merespon,
Adang-Dani bisa mulai mengkampanyekan Fauzi-Prijanto sebagai si tukang
gusur, misalnya.

Dalam hal kontrak politik, Adang-Dani memang cukup agresif. Mereka juga
membuat kontrak 

[mediacare] DICARI! Officer Penggalangan Dana Publik

2007-07-30 Terurut Topik firdaus cahyadi
DICARI! Officer Penggalangan Dana Publik 
  Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI - Friends of the  Earth Indonesia) 
adalah forum ornop dan organisasi masyarakat terbesar  di Indonesia dengan 25 
perwakilan di 25 propinsi dan lebih dari 430  organisasi anggota. WALHI bekerja 
untuk transformasi sosial, kedaulatan  rakyat, dan keberlanjutan kehidupan. 
WALHI tidak menerima pendanaan  dari korporasi melainkan melakukan penggalangan 
keanggotaan dan dana  dari publik. Selengkapnya, kunjungi: 
http://www.walhi.or.id
 Gambaran pekerjaan:
   
   Kami memberi kesempatan yang sama kepada pelamar perempuan dan laki-laki 
tanpa pembedaan umur maupun suku. 
   Posisi staf permanen (full-time), durasi kerja: 5 hari/minggu dgn 8 jam/hari.
   Kami menyediakan gaji, asuransi kesehatan, dan 12 hari cuti per tahun.
   Kerja  dilakukan bersama Tim Penggalangan Sumber Daya WALHI dengan target  
mengelola berbagai upaya progresif dalam penggalangan sumber daya  publik. 
Penggalangan Sumber Daya WALHI bertujuan membangun gerakan  lingkungan hidup 
yang berbasis dukungan publik.
   Posisi ini  merupakan kesempatan membangun keahlian mengelola program dan  
pengembangan kapasitas dalam penggalangan dukungan publik bagi sebuah  jaringan 
nasional yang terus berkembang dan memberi kontribusi kepada  gerakan sosial, 
lingkungan hidup dan HAM.  
 Kriteria Profesional:
 • PENTING DAN MENDASAR:
   
   Memiliki  kemampuan dan minat dalam perencanaan, pelaksanaan, monitoring, 
dan  evaluasi program penggalangan dukungan publik (donatur reguler dan  
relawan) sebuah jaringan nasional, termasuk program pengembangan  kapasitas dan 
perangkat pendukungnya.
   Memiliki kemampuan dan  inisiatif dalam mengembangkan strategi penggalangan 
dukungan (donatur  dan relawan) yang mencakup komunikasi strategis (layanan 
informasi dan  kegiatan publik) serta berbagai metode penggalangan dana dan 
kampanye  (direct mailing, direct dialogue, kotak donasi dsb), kampanye publik  
dan perawatan hubungan (relations maintanence) serta pengembangan  kapasitas 
(pelatihan). 
   Senang bergaul dan beraktivitas,  berwawasan luas, dan mendapatkan energi 
positif dan kreatif  dengan  bertemu, menjaga komunikasi dan hubungan baik 
dengan banyak orang.
   Kreatif, inovatif dan berwawasan luas dalam mencari sumber – sumber 
penggalangan sumber daya WALHI.
   Mampu memberi input strategis dan berkeinginan untuk belajar pengembangan 
strategi penggalangan sumber daya WALHI.
   Mampu  berkontribusi pada perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi 
 upaya peningkatan kapasitas administrasi dan pengelolaan program serta  
pangkalan data dukungan publik sebuah jaringan nasional. 
   Mampu bekerja dalam tim dengan semangat solidaritas, keadilan, profesional, 
aktif dan kreatif. 
   Berkomitmen kepada gerakan sosial yang berbasis masyarakat dan sejalan 
dengan nilai-nilai WALHI.
   Mampu bekerja berdasarkan tenggat waktu dan bekerja dibawah tekanan dengan 
tingkat supervisi minimum.
   Mempunyai komitmen terhadap semangat kemandirian dan akuntabilitas 
organisasi serta gerakan publik.
   Mampu berkomunikasi secara informal dalam Bahasa Inggris baik lisan maupun 
tulisan.
   Mampu  menggunakan program Microsoft Excel, Word, Power Point, Eudora atau  
Outlook Express dan mampu menggunakan internet dalam  meningkatkan  efektifitas 
kerja.  
 
 • HARAPAN:
   
   Lulusan Min D3 jurusan Komunikasi atau Marketing
   Berpengalaman  dalam mengelola layanan publik, kegiatan publik (events   
exhibitions), metode direct marketing (direct mailing, direct dialogue,  kotak 
donasi, dll)
   Nyaman bekerja dalam tim dan lingkungan kerja yang non-formal. 
   Siap melakukan perjalanan untuk mendukung kerja jaringan WALHI. 
   Secara pribadi sejalan dengan tujuan-tujuan WALHI, yaitu transformasi 
sosial, kedaulatan rakyat, dan keberlanjutan kehidupan.  
 Berminat? Kirim dokumen di bawah ini via e-mail ke [EMAIL PROTECTED]:

   Surat lamaran singkat menyebutkan kualifikasi sesuai dengan daftar kriteria 
di atas

   Informasi kontak dari 2 orang perekomendasi yang dapat dihubungi via telepon
   Curriculum Vitae (CV)  
   Lowongan ini ditutup Jumat, 31 Agustus 2007.
   
Untuk informasi lebih lanjut, dapat menghubungi:

Helvi Lystiani 
Manajer Penggalangan Sumber Daya  Eksekutif Nasional WALHI
  Email Helvi Lystiani ');  // --  Email Helvi Lystiani 
Telepon kantor: +62-(0)21-791 93 363
Mobile: 
Fax: +62-(0)21-794 1673
  
   
-
Boardwalk for $500? In 2007? Ha! 
Play Monopoly Here and Now (it's updated for today's economy) at Yahoo! Games.

Re: [mediacare] Pemberantasan Korupsi Seharusnya Dimulai dari Atas

2007-07-30 Terurut Topik Al-Mahmud Abbas
Permasalahannya kalau hukum langsung diterapkan dengan tanpa pandang bulu
maka jangan-jangan harus membangun Perumahan penjara lebih dari program
pembuatan RSS. Jangan-jangan antar pejabat akan saling memasukkan pejabat
lain berikut karyawannya ke dalam penjara.
Belum lagi para hakim dan jaksa pun tidak luput harus masuk penjara, lalu
jangan-jangan perlu menyewa hakim dari Singapore karena banyak hakim yang
ikut masuk penjara.

Wallahu'alam bisawab


On 7/30/07, Sunny [EMAIL PROTECTED] wrote:

Refleksi: *Ada ucapan: ikan mulai busuk dari
 kepalanya. Ucapan  klasik ini tidak keliru bila dilihat pada
 para petinggi NKRI, baik sipil maupun militer  di semua tingkat dan lapangan
 mulai dari pusat sampai ke pelosok-pelosok negeri.  Korupsi bukan
 saja dilakukan  di lapangan duniawi tetapi juga  institusi surgawi dijadikan
 target. Ciri** umum para petinggi ini  ialah fasih mempergunakan
 ilstilah-istilah bahasa illahi dan ayat-ayatnya. Mereka selalu tidak absen
 pada ibadah agama untuk menunjukan bahwa mereka satu dengan umat dalam
 iman.  *


 http://www.gatra.com/artikel.php?id=106496

 **
 *Pemberantasan Korupsi Seharusnya Dimulai dari Atas*
 *

 Jakarta, 29 Juli 2007 12:50
 Mantan Komandan Puspom TNI, Mayjen (Purn) Syamsu Djalal mengatakan,
 pemberantasan korupsi akan lebih efektif di Indonesia jika perang melawan
 korupsi dilaksanakan sistematis dan pemberantasannya dimulai dari atas
 terlebih dahulu, baru kemudian ke bawah.

 Saya sependapat dengan pernyataan Menteri Senior Singapura, Lee Kuan Yew,
 bahwa pemberantasan korupsi seharusnya dimulai dari atas ke bawah, katanya,
 di Jakarta, Minggu.

 Menurut Syamsu, pemberantasan korupsi itu harus merupakan sebuah gerakan
 nasional, dan bukan jargon.

 Para pimpinan, masyarakat kalangan atas dan kaum berpendidikan yang harus
 terlebih dahulu menunjukkan bahwa mereka memang antikorupsi dan memiliki
 tekad bersama untuk memberantas korupsi.

 Budaya masyarakat kita ini umumnya primordial paternalistik. Artinya,
 dukungan pemberantasan korupsi itu akan datang dari golongan menengah dan
 bawah jika golongan atasnya memiliki tekad memberantas praktek korupsi itu
 terlebih dulu, katanya.

 Disebutkannya, pemberantasan korupsi yang sistematis akan membantu
 stabilitas hukum dan perekonomian Indonesia.

 Ia juga menyatakan tekadnya untuk terus mengikuti seleksi pimpinan KPK
 dengan tekad melakukan pemberantasan korupsi yang lebih sistematis dan lebih
 keras.

 Setelah melakukan seleksi makalah, panitia seleksi (pansel) calon pimpinan
 KPK belum lama ini menyebutkan jumlah keseluruhan yang berhak untuk
 mengikuti pshycological profile assessement sebanyak 236 peserta.

 Menurut Syamsu, dirinya termasuk yang akan mengikuti pshycological
 profile assessement itu.

 Belum lama ini, mantan Perdana Menteri Singapura Lee Kuan Yew dalam sebuah
 diskusi yang diadakan oleh Indonesia Forum mengatakan korupsi harus
 diberantas dari atas ke bawah (top down).

 Untuk memberantas korupsi harus dimulai dari atas, lalu kalangan bawah
 secara otomatis dapat bersih dari korupsi, katanya.

 Menurut Lee , untuk membangun perekonomian Indonesia sehingga dapat
 mewujudkan cita-citanya masuk dalam kekuatan ekonomi dunia, Indonesia harus
 menciptakan transparansi dalam masalah perpajakan, meningkatkan stabilitas
 hukum, serta menciptakan kebijakan-kebijakan pemerintahan yang dapat menarik
 para investor masuk.

 Transparansi dan stabilitas hukum serta pemerintahan diperlukan dalam
 rangka mempertahankan para investor ataupun mengundang masuk para investor,
 ujar menteri senior Singapura itu.

 Ia mengatakan, yang paling penting adalah menciptakan sebuah sistem yang
 tidak korup dan tunduk terhadap hukum.
 *
 *[TMA, Ant]*

 


Re: [mediacare] Re: Faktor Islam

2007-07-30 Terurut Topik Al-Mahmud Abbas
Amin..amin..amin.. faham yang sering kali menghalalkan untuk merasa bener
sendiri itulah bumerangnya. Fanatisme itu bukan untuk dipaksakan kepada
orang lain atupun sekedar untuk melindungi kelompok (tanpa peduli oknum yang
dilindungi/dibela itu benar atau salah), harus tetap disadari bahwa dalam
alam sosial ada kebenaran universal, nilai-nilai umum yang tidak secara
frontal bertentangan dengan nilai Islam. Hidup berdampingan secara damai
dengan umat agama lain juga harus ditekankan sehabis-habisnya tanpa harus
takut kehilangan umat hanya dengan berkurangnya jamaah. Memahami bahwa
keberagamaan setiap orang adalah hak orang itu sendiri dan Allah SWT yang
menentukan. Tidak ada yang pernah mengIslamkan orang lain kecuali karena
ridho Allah SWT, kalau pemahaman dan penerapan Islam itu simpatik dan
menarik tidak usah capek2 kesal hati dengan berpindahnya seseorang kepada
agama lain. Justru dengan jumlah yang sedikit dan tetap memberikan
kontribusi kebajikan untuk peradaban sosial itulah yang lebih bermutu, dari
pada jumlahnya banyak tapi korupsi juga meraja lela tanpa merasa berdosa
atau menyesali kenapa ajaran Islam tidak bisa membuat pribadi-pribadi yang
tidak gampang terseret napsu ?
Beragama bukan bertujuan untuk menang-menangan jumlah umat, tidak ada
gunanya mayoritas beragama Islam seperti Indonesia tetapi
peran/kontribusinya untuk memperbaiki satu hal = SOAL KORUPSI =pun tidak
bisa. Yang penting bukan militansinya untuk berani melabrak tempat-tempat
maksiat atau panti-panti pijat, tetapi mendalami filsafat agama dan mengisi
batin umatnya agar tidak terseret ke dalamnya. Begitupun dengan KORUPSI dan
lain-lain penyakit sosial, akarnya adalah pemahaman keberagamaan yang amat
sangat dangkal. Agama hanya dipahami sebatas soal surga dan neraka, soal
halal dan haram, soal mnafaat dan mudharat, soal hitam dan putih, sementara
persoalan sosial tidak sesederhana itu. Pengembangan pemahaman ajaran untuk
lebih relevan dengan realitas kehidupan sangat kurang atau mungkin tidak
populer/tidak laku, kelompok2 mederat seperti Utan Kayu-nya bang Ulil justru
diusir dan dicaci maki, yang lebih laku dan gampang diikuti adalah yang
semacam MMI, FPI, dll.. yang aktivitasnya sangat tidak intelek.
Kenapa ??? Gampang dilakukan, hanya perlu modal nekat, ngikut saja apapun
yang diperintahkan 'ketuanya', dan (konon) oleh ketuanya dijanjikan PAHALA
yang amat besar kelah di akhirat. Bahkan bisa menyelamatkan berapa puluh
familinya kalau mati syahid.
Pemahaman yang dalam dan menguatkan bathin banyak dijauhi, karena terlalu
sulit dipahami, buang-buang waktu, terlalu lama untuk melihat
hasil/perubahannya dan PAHALAnya tidak jelas.

Oleh sebab itu, tidak heran kalau seperti yang dikatakan bung Marthajan no
common enemy, let's fight each other. Kapan bisa terbebas dari faham
seperti itu ? Wallahu'alam bisawab, melihat bahwa pemahaman yang kacau balau
sudah demikian merambah ke segenap pikiran orang dengan isi kepala yang
berbeda dan kompleksnya permasalahan yang demikian sulit untuk
memilah/mengurai kekusutannya, maka saya hanya bisa bilang MUSTAHIL kecuali
*seluruh umat Islam sedunia* sepakat menghargai umat beragama lain *dimanapun
mereka berada* tanpa pernah melakukan kalkulasi matematis bahwa umatnya
dikurangi (atau lebih 'keren'nya DIMURTADKAN) oleh umat beragama lain.
Dengan demikian biasa menghargai pemahaman orang lain dan biasa tidak mudah
tersinggung, tidak mudah gusar, tidak gampang mengancam orang lain, tidak
mudah membuat 'judgement' apalagi menghalalkan darang orang lain yang belum
tentu salah.

Wassalam.





On 7/30/07, marthajan04 [EMAIL PROTECTED] wrote:

   Kalau menurut saya, ajaran Persaudaraan sesama islam inilah yang
 salah. Persaudaraan seharusnya bukan antar satu umat saja tapi
 persaudaraan antar umat manusia seluruhnya. Yang benar dibela
 walaupun bukan sesama umat dan yang salah disadarkan bukannya dibela
 walaupun sesama islam.

 Tanpa sadar, persaudaraan sesama islam mengajarkan permusuhan
 diluar umat islam.
 Lama2 kebiasaan bermusuhan ini akan menjadi bumerang, bila tidak ada
 lagi musuh luar, akan mencari musuh didalam yang bukan segolongan.
 Makanya, ketika musuh non islam sudah tidak bisa lagi dimusuhi, maka
 jiwa bermusuhannya ini tidak akan puas nganggur. gatal istilah
 kerennya. dicarilah musuh dalam kelompok.
 islam shiah musuhan sama sunni.
 muhamadiyah musuhan sama ahmadiyah.
 Suatu saat kalau ini sudah bosan, atau salah satu sudah kalah/lenyap,
 maka yang survivepun akan berantem lagi didalam.

 Jadi, ajaran Persaudaraan dalam islam itu adalah biang kerok
 permusuhan dalam islam sendiri. Bukan persaudaraan yang didapat malah
 kehancuran.

 mj

 --- In mediacare@yahoogroups.com mediacare%40yahoogroups.com, Sunny
 [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
  http://www.gatra.com/artikel.php?id=106290
 
 
  Faktor Islam
 
  Dalam sebuah kuliah di Universitas Chicago awal 1980-an, guru saya,
 almarhum Fazlur Rahman, pernah mengeluhkan tentang betapa carut-
 marutnya dunia Islam. Sampai-sampai terlontar ucapan ini: We 

Re: [mediacare] EDITOR sekarang ini pemalas

2007-07-30 Terurut Topik [EMAIL PROTECTED]
Masalah tulis menulis ini memang sering jadi batu ganjalan buat bangsa 
kita untuk maju. Bayangkan, sejak SD sampai SMA kita jarang sekali 
mendapat kesempatan untuk menjawab tugas-tugas dengan menulis panjang 
lebar. Kebanyakan tes atau ujian dilakukan dengan sistem 'pilihan 
berganda'. Ini sebenarnya terkait dengan kerajinan guru untuk memeriksa 
hasil pekerjaan siswanya. Saya masih ingat waktu sekolah dulu, guru 
memeriksa hasil ujian dengan kertas yang dibolong-bolongi menggunakan 
api rokok. Kalau siswanya pas menyilang jawaban di bolongan itu, maka 
jawabannya akan dinilai benar. Kalau melenceng sedikit saja ke kiri 
atau ke kanan, apes-lah nasibnya.

Entah bagaimana proses evaluasi belajar di sekolah2 masa kini. 
Mudah2an sudah berubah ya... Kalau pola 'pilihan ganda' ini masih terus 
dipertahankan, jangan heran kalau bangsa kita sulit sekali untuk 
menulis dengan kalimat-kalimat yang terstruktur dengan baik dan 
menggunakan ejaan yang benar. Akibatnya, suatu saat kita akan menemui 
kesulitan untuk melakukan transfer wawasan dan ilmu pengetahuan. Hal 
ini juga terkait dengan kebiasaan membaca di kalangan masyarakat. Kalau 
masih malas membaca, tentunya kita juga tidak termotivasi untuk 
menulis. Sesuai pendapat 'rovicky', untung sekarang sudah ada internet 
dengan peluang menulis blog yang terbuka bagi semua.

Namun saya kurang setuju dengan pendapat bahwa editor Jurnal Ilmiah 
tidak melakukan tugasnya. Jurnal Ilmiah tidak bisa disamakan dengan 
tulisan-tulisan populer, jurnalisme, dsb. Jurnal ini memiliki kaidah2 
akademis tersendiri yang menuntut ketelitian tingkat tinggi dari 
penulisnya, karena suatu artikel dalam Jurnal Ilmiah akan menjadi 
referensi bagi penulisan artikel2 ilmiah berikutnya. Penulisan artikel 
juga tidak bisa didasarkan atas pendapat pribadi maupun sumber-sumber 
yang disebut 'grey article' seperti berita media massa, wikipedia, 
online encyclopedia, dsb. Ya... wikipedia.. karena kalau kita 
perhatikan, wikipedia memiliki fungsi editing yang dapat dilakukan 
'bebas' tanpa melalui proses akademis. 

Artikel harus dibuat dengan mengacu pada hasil penelitian akademis 
ataupun tulisan-tulisan di dalam Jurnal Ilmiah lainnya. Beberapa Jurnal 
menyediakan layanan editing sesuai aturan2 tertentu dari Jurnal 
tersebut, sebelum artikel diserahkan kepada editor. Artikel tersebut 
juga harus melalui proses peer-review oleh beberapa pakar sesuai bidang 
penulisan, sebelum lolos untuk dipublikasikan di dalam Jurnal. Kalau 
seorang penulis melakukan kesalahan pengetikan sampai 4 kali setelah 
melalui berbagai proses tersebut, tentunya tidak bisa dikatakan bahwa 
si penulis memiliki cukup kualitas untuk menjadi referensi bagi penulis 
ilmiah lainnya. 

Jadi kalau kita mau mengutip suatu sumber, tidak ada yang lebih tinggi 
lagi tingkat akurasinya selain Jurnal Ilmiah. Tapi jangan salah, Jurnal 
Ilmiah juga memiliki level (rating) berbeda-beda yang dinilai oleh para 
pakar dari masing2 bidang keilmuan.

Nah, tulisan saya ini juga tidak mengutip sumber2 yang sesuai kaidah 
suatu tulisan ilmiah. Jadi masih terbuka peluang sangat besar untuk 
mendebatnya :-)
 


--
EDITOR sekarang ini pemalas
Posted by: Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED] rovicky
Date: Sat Jul 28, 2007 7:41 am ((PDT))

Aku dapetin kalimat ini dimailist migas indonesia disini :
http://tech.groups.yahoo.com/group/Migas_Indonesia/message/51087

On 7/28/07, Administrator Migas [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Jurnal ilmiah baik nasional dan apalagi internasional lebih ketat 
lagi.
  Editor jurnal ilmiah internasional mempersyaratkan kesalahan ketik 
hanya
  boleh 3 kali dalam sebuah tulisan. Artinya, saat seorang editor 
membaca
  tulisan ilmiah Anda dan tiba pada kesalahan ketik yang ke-4, maka 
dengan
  segera tulisan tersebut akan dilempar ke tong sampah, tidak perduli 
apakah
  substansi tulisan Anda itu penting atau tidak. Bahkan bila teramat

Tanpa mengurangi pentingnya editing tulisan yang anda buat ada yang
mengusik dari kalimat diatas, mengapa ya EDITOR sekarang ini pemalas
!!!

Dahulu ketika aku masih Sekolah di Jogja (70-an), aku sering 
mengirimkan
tulisan ... masih pakai tulisan tangan tentunya  ke redaksi koran
lokal Kedaulatan Rakyat. Koran lokal ini sangat terkenal waktu aku
kecil ... ya masalahe aku kenalnya emang cuman koran lokal ini sih :(

Yang menarik buatku saat ini adalah mengingat masa lalu. Sejak dahulu
aku kepingin sekali menulis supaya masuk koran. Tetapi dahulu setiap
kali mengirim tulisan selalu gagal. Namun aku senang sekali karena
redakturnya selalu MEMBANTU MENGKOREKSI tulisan yang sudah aku buat.
Dengan begitulah aku tahu bagaimana seharusnya menulis dengan benar.
Bagaimana menata kalimat dengan baik, bagaimana menaruh titik dan
koma. Dan aku belajar ketika tulisanku dikembalikan oleh editor koran
itu. Editornya cukup rajin melayani aku yang sering menulis dengan
tangan yang tentusaja sulit dibaca (lah wong tulisanku itu kayak ceker
ayam).

Namun aku sekarang begitu 

[mediacare] Ngeramein Event?

2007-07-30 Terurut Topik genta fajar
guyzsapa tau ada yg butuh buat event atau acara...contact gw yah...ada:
  
+Pujaran Giri Harja III.
 Dalang Umar Darusman Sunandar Sunarya
   (Wayang Golek Tradisi,Kontemporer,Bobodoran/Humor,Monolog)
+Happening Art
+Tari-tarian
+Group Band
+Magician(Coorporate/Street Magic)
+MC
+Tarot Rider/Fortune Teller
+Jugler,Pantomim,Statue Man,Ballon Maker
+Sexy Dancer
+Kabaret Dance Comedy
+Mercahandising(pin,mug,t-shirt,printing,dll)
+Bandung Magazine Advertising
+Graphic Design
+Sound System
+Event Management (Executor Team)
  +Handy Talkie (Rental)

Regards,
bakpaw inc.
Jl.Cipedes Atas No.14 Bandung 
022-91204071 / 081802156687
[EMAIL PROTECTED]


   
-
Moody friends. Drama queens. Your life? Nope! - their life, your story.
 Play Sims Stories at Yahoo! Games. 

[mediacare] [info] Visit FGDexpo 2007, 8-12 August, JCC-Indonesia

2007-07-30 Terurut Topik andisboediman
Visit the biggest graphic arts  design exhibition in South East Asia
FGDexpo 2007
where technology meets creativity
8 - 12 August
Jakarta Convention Center, Indonesia


Exhibition
Find out latest graphic arts convergence of technology and creativity in
various expressions

Digital Graphic Technology
Press  Pre media
Design  Print mart
Photography
Packaging
Consumables
Conference  Seminar
Labels  Labeling

Conference and Seminar
Meet World Famous Designers In The Biggest Asia Pacific Design Conference
Speakers: Stefan Sagmeister, Karim Rashid , Nokia Design Center, Nippon
Design Center, Samsung Design Center


Design Power Conference: Think Big With Design
9 August 2007: Design + Communication Conference
VisualAge: Design Ideas That Communicates
Speakers:
Stefan Sagmeister (Sagmeister Inc, USA)
Freeman Lau (Kan  Lau Design Consultants, HongKong)
Tarek Attrissi (Tarek Atrissi Design, The Netherlands)
Lisa Yong (Y Studio LLC, California-USA)
Ahn Sang-Soo (Hong-Ik University, Korea)
Sama Suzuki (Nippon Design Center, Japan)


9 August 2007: Packaging  Labeling Seminar
Right Solution in Packaging  Labeling Industry for Indonesian Market

Speakers:
Thomas Darmawan (GAPPMI, Indonesia)
A. Yial Iziz, PhD (Sigma Technologies, US)
Dento Nian Gani (Era Dinamika, Indonesia)
Matthias Enste (SIG Combibloc, Thailand)
Marchadi (Yawayoco, Indonesia)
Anwar Kurniawan (Ant Tirta Kirana, Indonesia)
John Anderson (IPP - Nilpeter)


10 August 2007: Product + Industry Conference
Ideonomics: Turning Ideas into Big Industries
Speakers:
Karim Rashid (Karim Rashid Inc, USA)
Eero Mietinnen (Nokia Design Center, Finland)
Sudhir Sharma (Elephant Design, India)
Jarno Peltonen (Finland)
Kang Yun Je (Korea Design Center, Korea)
Chris Bangle (BMW, USA) – video presentation


10 August 2007: Think Big with Design Workshop
Creating Innovative Design Solution
Participant will be involved in brainstorming, discussion, proposing
solution, presentation and evaluation. It is facilitated by Stefan
Sagmeister, Nokia Design Center and Design Alliance.


11 August 2007: Publishing Seminar
Publishing in the Digital Era


supporting Programs
Enjoy and participate in exciting programs :

Label Corner
With more than 42 millions small and medium scale companies, Indonesia needs
a huge amount of labels. As such, the organizer of FGDexpo2007 has catered a
special area for the sellers who have core businesses in label  labeling
starting from machines, materials and label converters


Salon Foto Indonesia 2007
As a token of appreciation to the Indonesian photography industry, together
with FPSI (Federasi Perkumpulan Seni Foto Indonesia), FGDexpo2007 proudly
presents Salon Foto Indonesia 2007 that is organized by LFCN (Lembaga
Fotografi Candranaya/Candranaya Photography Institute).  The best photograph
selections from the best Indonesian photographers who have won Salon Foto
award categories will be exhibited in this annual FPSI event.

One Globe One Flag Poster Exhibition
FGDexpo2007 in conjunction with Adgi (Indonesia Design Professionals
Association) proudly presents an international poster exhibition. With a
variety of international social, cultural and geographic background, this
exhibition is generating an interpretation of the designer's spirit,
aspiration
and consciousness in creating a better world together.

International Poster Exhibition (Korea  Japan)
The Beauty of Korea capturing the essence of a dynamic, innovative,
creative and diverse Korean culture. The AIDS poster from Japan will help
people to understand the danger of HIV/AIDS, influence attitudes and change
behavior patterns.

Printing Color Competitions
This printing competition conducted bi-annually by forum FGD to recognize
the finest printer to meet the international standards. A panel of judges
with extensive experience in printing and print production examined the
entries submitted. One Best of Category (first place) and one or more Awards
of Excellence (second place) were given in each category.

Urban Street Art Graphics
Street graphics have become the visual language of cities. Signs and symbols
instruct, inform, portray concerns, and express aspirations. This rare
opportunity shows 25 bombers in action with their own characters and
creativity to collaborate in 120 meter Tyvek(r).


info  registration
www.fgdexpo.com

FGDforum Secretariat
[EMAIL PROTECTED]

Marketing
[EMAIL PROTECTED]
[EMAIL PROTECTED]

Conference and Seminar
[EMAIL PROTECTED]


[mediacare] [Berita] Gus Dur Punya Penasihat Spiritual

2007-07-30 Terurut Topik Wido Q Supraha
 

29/07/2007 14:50 WIB 

Ricuh PKB Disinyalir Ulah Tokoh Spiritual Gus Dur

Rafiqa Qurrata A - detikcom

 

Jakarta - Ricuh PKB masih juga belum tuntas. Kericuhan tersebut disinyalir
ulah dari pihak-pihak yang memanfaatkan keterbatasan fisik Gus Dur.

 

Tokoh spiritual Gus Dur, Bingky Irawan, disebut-sebut sebagai pihak yang
mendistorsi informasi terhadap Gus Dur.

 

Ada satu, namanya Bingky Irawan. Dia itu tokoh spiritual di Jawa Timur yang
sangat disegani Gus Dur, kata Lily Wahid, adik Gus Dur, dalam jumpa pers di
Hotel Sahid, Jl Sudirman, Jakarta, Minggu (29/7/2007).

 

Dikatakan Lily, Bingky merupakan tokoh Kong hu cu yang telah menghembuskan
permainan untuk membenturkan Gus Dur dengan kader-kadernya sendiri di DPW
PKB Jatim.

 

Coba bayangkan orang sekaliber Gus Dur diarahkan oleh Bingky. Masak kalau
mau apa-apa Gus Dur harus minta isyarat dulu dari dia, imbuhnya.

 

Menurut Lily, Bingky mulai dekat secara intensif dengan Gus Dur sekitar 4
tahun lalu. Bingky mengaku dirinya sebagai titisan semar (tokoh wayang).

 

Saya yakin Bingky itu akting saja. Tidak ada idiom-idiom semar dalam
Islam, ujarnya.

 

Lily pun menyampaikan keprihatinannya atas konspirasi yang mengorbankan Gus
Dur. Padahal kondisi Gus Dur sudah terlalu banyak beban.

 

Beliau itu keadaannya kita tahu sudah beberapa kali cuci darah.Kita wajib
menjaga. Sama sekali saya tidak menyalahkan Gus Dur. Saya hanya merasa
prihatin, pungkasnya. (ziz/nvt)

 

Source :
http://www.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2007/bulan/07/tgl/29/tim
e/145021/idnews/810693/idkanal/10

 



[mediacare] Kolom IBRAHIM ISA -- M.H. THAMRIN, Prof BOB HERING dan KW-III - Bagian-2

2007-07-30 Terurut Topik datuksinaro
Kolom IBRAHIM ISA
Selasa, 31 Juli 2007
--
Tulisan ini dan tulisan-tulisan sebelumnya bisa dibaca di  website
http://groups.yahoo.com/group/concernedmitra
group/messages/32?viscount=-30tidx=1

M.H. THAMRIN, Prof BOB HERING dan KW-III
 Bagian-2

Berita baik! 
Tidak lama setelah disiarkan di media ini, tulisan mengenai buku Bob
Hering tentang M.H. Thamrin (Bagian 1), malam itu juga kuterima email
dari  sahabat baikku Jusuf Isak, Pemimpin Penerbit Hasta Mitra,
Jakarta. Ia menyampaikan bahwa buku Bob Hering edisi bahasa
Indonesianya sudah  diterbitkan oleh Hasta Mitra dalam tahun 2003.
Tebal 469 halaman, +xviii hal, romawi; ISBN 979-8659-31-0.

Untuk pertimbangan pembaca, mengingat pentingnya hal-hal yang
dikemukakan oleh Jusuf Isak dalam kata pengantarnya terhadap buku Bob
Hering, maka tulisan Jusuf Isak tsb disiarkan lengkap sebagai lampiran. 

Kini jelas bahwa buku Bob Hering tentang MH Thamrin edisi Indonesia,
sudah terbit 4 tahun yang lalu, kalau begitu, jadinya aku yang
ketinggalan.

*   *   *

Kata pengantar Jusuf Isak (2003), sangat berguna dibaca oleh generasi
muda, termasuk para sejarawannya. 

Menjelaskan arti penting terbitnya buku tentang MH Thamrin, dewasa in,
 Jusuf Isak menulis: 
'Kita menyebutnya sebagai karya besar, karena untuk pertama kali
Thamrin dipresentasikan secara utuh dan lengkap, sehingga patut ia
menjadi bacaan rujukan, karena data yang kaya dan analisisnya sangat
berharga untuk lebih mengenal siapa dan apa sumbangan Thamrin kepada
bangsa dan tanah-air, . . .'

Selanjutnya ditekankan oleh Jusuf Isak, bahwa: 
'Menyebut dalam senafas nama Thamrin-Bung Karno mempunyai segudang
pengertian, mengandung banyak pelajaran, terutama bagi para pemuda
kita sekarang yang sibuk berpolitik radikal dengan ambisi mau
membangun Indonesia yang lebih baik. Menyebut nama Thamrin dan Bung
Karno berarti belajar dari sejarah tentang kerjasama seorang Thamrin –
politikus yang bekerja dari dalam sistem atau ikut dalam institusi
tatanan penguasa di Volksraad bersama tuan-tuan Belanda kolonial;
dengan seorang Soekarno, politikus revolusioner yang bekerja di luar
sistem, di jalanan, di alun-alun, di kota dan desa-desa, di manamana
bersama rakyat. Secara populer politisi dua kubu seperti itu disebut
ko dan non-ko.'


Jusuf Isak  menekankan tentang kesinambungan perjuangan MH Thamrin dan
perjuangan Sukarno, dan ini sepenuhnya benar. Kiranya baik ditekankan
supaya dikhayati oleh generasi muda kita, seperti yang dikemukakan
Jusuf Isak dalam  penutup kata pengantarnya, sbb: 

Kita menghargai karya Bob Hering yang mengangkat Thamrin ke permukaan,
karena masih terlalu banyak generasi muda kita – termasuk kaum
intelektualnya – yang kurang mengenal Thamrin.


***

Pengantar Penerbit untuk buku  Prof. Bob Hering 
tentang M.H. Thamrin
Oleh Joesoef Isak. 2003

Generasi muda yang sebelum pecah Perang Dunia II sudah berada di
tingkat sekolah menengah mungkin kenal nama Mohammad Husni Thamrin,
tetapi generasi muda yang lahir di jaman Orde Barunya Suharto mungkin
lebih tau nama Thamrin sebagai jalan protokol di pusat kota Jakarta
yang setiap hari pada jam-kantor macet lalu-lintasnya. Apalagi ahli
sejarah Orde Baru, Nugroho Notosusanto, menganggap
sejarah perjuangan Indonesia baru dimulai tahun 1965, saat Orde Baru
dan militerisme Suharto mulai merajalela selama tigapuluh tahun lebih.
Hasta Mitra gembira mempersembahkan pada khalayak pembaca Indonesia
sebuah karya standar oleh Prof. Bob Hering mengenai Moh. Husni
Thamrin. Kita menyebutnya sebagai karya besar, karena untuk pertama
kali Thamrin dipresentasikan secara utuh dan lengkap, sehingga patut
ia menjadi bacaan rujukan, karena data yang kaya dan analisisnya
sangat berharga untuk lebih mengenal siapa dan apa
sumbangan Thamrin kepada bangsa dan tanah-air.

Penulisnya adalah seorang Belanda, warga-negara Kanada, di masa
pensiunnya sekarang dia bermukim bersama istrinya Netty Liem di Stein,
sebuah kota kecil di Belanda selatan. Dia dengan bangga menyebut diri
sebagai anak Indo, anak betawi kelahiran 1925 di Mèstèr, Meester
Cornelis, sekarang Jatinegara.Sebagai murid sekolah menengah KW-III
jaman kolonial di Kramat-Salemba, pada tahun 1941 dia bersama
teman-teman sekelasnya ikut menyaksikan iring-iringan panjang
pengantar jenazah M. Husni Thamrin dari rumah almarhum di Sawah Besar
ke Kuburan Karet Jakarta. 

Pada saat itu dia tentu tidak menyadari sama sekali, bahwa menyaksikan
peristiwa pemakaman Thamrin di tahun 1941 itu rupanya menentukan dan
mengarahkan untuk selamanya perjalanan hidupnya di kemudian hari
sebagai ilmuwan. Seluruh karya-keilmuannya sebagai ilmuwan kemudian
kita lihat terfokus pada gerakan kebangkitan nasionalisme Indonesia,
dan dengan sendirinya selain Soekarno, M.
Husni Thamrin menjadi salah satu figur puncak dalam pelacakan
penelitiannya mengenai gemuruh sejarah kebangkitan nasionalisme
Indonesia itu.

Karya hidup paling utama Bob Hering adalah mengenai Soekarno, biografi
B.K. dari lahir sampai ia 

[mediacare] Soeharto Beri Aset, Kejagung Siap Damai

2007-07-30 Terurut Topik merapi08
Soeharto Beri Aset, Kejagung Siap Damai

http://jawapos.com/index.php?act=detail_cid=296941
Senin, 30 Juli 2007,
Soeharto Beri Aset, Kejagung Siap Damai

Kasus Korupsi Tujuh Yayasan
JAKARTA - Kejaksaan Agung (Kejagung) membuka peluang perdamaian 
dengan  mantan Presiden Soeharto atas gugatan kerugian negara kasus 
korupsi tujuh  yayasan. Syaratnya, kubu Soeharto dan tergugat lain 
menyerahkan aset setara  atau mendekati nilai gugatan USD 420 juta 
(Rp 3,78 triliun) dan Rp 185  miliar.

Itu yang kami inginkan. Kami bersedia membayar sesuai nilai 
gugatan, tentunya, perdamaian itu ada, kata Ketua Jaksa Pengacara 
Negara (JPN) kasus Soeharto, Dachmer Munthe, di Jakarta kemarin.

Ditanya jika kubu Soeharto hanya bersedia membayar separo dari nilai 
gugatan, Dachmer menolak berandai-andai. Kami harus lihat 
perkembangannya  dulu, ujar direktur pemulihan dan perlindungan hak 
(PPH) pada JAM Perdata dan Tata Usaha Negara (Datun) Kejagung itu.

Dachmer mengakui, dalam gugatan perdata, kejaksaan lebih 
memprioritaskan pemulangan aset kerugian negara sesuai nilai 
gugatan. Kami tidak melihat orangnya, jelasnya. Kejaksaan juga 
lebih memperhitungkan kerugian negara 
secara material USD 420 juta dan Rp 185 miliar. Sedangkan nilai 
gugatan immaterial Rp 10 triliun sulit dicapai dalam proses 
perdamaian.

Menurut Dachmer, peluang perdamaian atau mediasi biasanya ditawarkan 
majelis hakim pada awal persidangan kasus perdata. Ini sesuai 
ketentuan pasal 120 Herziene Inlandsch Reglement (HIR). Kalau ada 
tawaran kami disepakati, tentunya, sidang tidak akan dilanjutkan. 
Kami tinggal membuat akta 
perdamaian, jelas mantan wakil kepala Kejati Nusa Tenggara Timur 
(NTT) itu. Sebaliknya, jika tidak ada perdamaian, persidangan 
dilanjutkan melalui tahap replik, duplik, hingga pemeriksaan pokok 
perkara melalui keterangan para saksi dan alat bukti.

Ditanya siapa saja saksi yang dijadwalkan dihadirkan dalam 
persidangan, Dachmer menolak membeberkan. Pokoknya, jumlahnya 15 
hingga 20 saksi, jelasnya. Selain itu, para saksi berasal dari 
kalangan perbankan dan nonperbankan yang mengetahui transaksi 
yayasan ke perusahaan kroni Soeharto.

Dachmer menegaskan, dalam persidangan kelak, majelis hakim 
diharapkan bersikap netral dan fair. Kami berharap majelis tidak 
memihak siapa pun, ujar jaksa senior yang pernah bertugas di Kejati 
Jawa Barat itu.

Di tempat terpisah, Ketua PN Jakarta Selatan (Jaksel) Andi Sansan 
Nganro mengatakan, majelis hakim bakal bersikap independen dalam 
persidangan. Itu sudah menjadi tugas kami, jelas Andi yang 
dihubungi koran ini tadi malam. 
PN Jaksel telah membentuk majelis yang terdiri atas Wahjono (ketua), 
I Ketut Manika dan Aswan Nurcahyo (keduanya anggota).

Soal pengamanan persidangan, Andi mengatakan, pengadilan telah 
berkoordinasi dengan Polrestro Jakarta Selatan. Selain kepolisian, 
pengadilan mengandalkan petugas pengamanan internal. Soal apakah 
hakim dikarantina, kami menegaskan, tidak ada karantina. Kasus itu 
diperlakukan sama dengan yang lain, jelas hakim senior tersebut.

Meski demikian, lanjut Andi, PN Jaksel memberi perhatian ekstra 
terhadap persidangan tersebut. Sebab, para pihak beperkara 
melibatkan mantan presiden 
dan pemerintah. Ini antara presiden dan kejaksaan yang mewakili 
presiden. Jadi, termasuk kasus besar, jelas Andi.

Sebelumnya kejaksaan mendaftarkan gugatan terhadap Soeharto dan 
Yayasan Supersemar pada 9 Juli lalu. Perkara tersebut diregistrasi 
dengan nomor 904/Pdt/G/2007/PN Jaksel.

Kejaksaan punya alat bukti dokumen untuk menguatkan gugatannya. 
Yakni, dokumen hasil audit Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan 
(BPKP) pada 1999 yang menyebutkan sebagian besar dana yayasan tidak 
digunakan sesuai tujuan sosial. Pendek kata, selama dipimpin 
Soeharto, ada penyimpangan dalam penggunaan uang yayasan.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) No 15 Tahun 1976 tentang 
penetapan penggunaan sisa laba bersih bank-bank milik negara yang 
ditindaklanjuti 
dengan Kepmenkeu No 333/KMK.011/ 1978 tentang pengaturan lebih 
lanjut penggunaan lima persen dari laba bersih bank-bank milik 
negara, kepada yayasan diberikan dana lima persen. Dana bagi Yayasan 
Dharmais dan Yayasan Beasiswa Supersemar itu digunakan untuk 
kepentingan sosial.

Namun, dalam praktiknya ditemukan penyimpangan sepanjang 1987-1997, 
antara lain dengan adanya aliran dana dari Yayasan Beasiswa 
Supersemar ke Bank Duta, PT Sempati Air, PT Kiani Kertas, PT Kiani 
Lestari, PT Kalhold Utama, PT Essam Timber, PT Tanjung Redep Hutan 
Tanaman Industri, dan Kelompok Usaha Kosgoro.(agm)



[mediacare] [Melek Media ala AG. Eka Wenats Wuryanta] Tehnik Propaganda

2007-07-30 Terurut Topik AG. Eka Wenats Wuryanta
Propaganda Techniques Assertion:
Assertion is commonly used in advertising and modern propaganda. An
assertion is an enthusiastic or energetic statement presented as a
fact, although it is not necessarily true. They often imply that the
statement requires no explanation or back up, but that it should merely
be accepted without question. Examples of assertion, although somewhat
scarce in wartime propaganda, can be found often in modern advertising
propaganda. Any time an advertiser states that their product is the
best without providing evidence for this, they are using an assertion.
The subject, ideally, should simply agree to the statement without
searching for additional information or reasoning. Assertions, although
usually simple to spot, are often dangerous forms of propaganda because
they often include falsehoods or lies.
Bandwagon:
Bandwagon is one of the most common techniques in both wartime and
peacetime and plays an important part in modern advertising. Bandwagon
is also one of the seven main propaganda techniques identified by the
Institute for Propaganda Analysis in 1938. Bandwagon is an appeal to
the subject to follow the crowd, to join in because others are doing so
as well. Bandwagon propaganda is, essentially, trying to convince the
subject that one side is the winning side, because more people have
joined it. The subject is meant to believe that since so many people
have joined, that victory is inevitable and defeat impossible. Since
the average person always wants to be on the winning side, he or she is
compelled to join in. However, in modern propaganda, bandwagon has
taken a new twist. The subject is to be convinced by the propaganda
that since everyone else is doing it, they will be left out if they do
not. This is, effectively, the opposite of the other type of bandwagon,
but usually provokes the same results. Subjects of bandwagon are
compelled to join in because everyone else is doing so as well. When
confronted with bandwagon propaganda, we should weigh the pros and cons
of joining in independently from the amount of people who have already
joined, and, as with most types of propaganda, we should seek more
information.
Card stacking:
Card stacking, or selective omission, is one of the seven techniques
identified by the IPA, or Institute for Propaganda Analysis. It
involves only presenting information that is positive to an idea or
proposal and omitting information contrary to it. Card stacking is used
in almost all forms of propaganda, and is extremely effective in
convincing the public. Although the majority of information presented
by the card stacking approach is true, it is dangerous because it omits
important information. The best way to deal with card stacking is to
get more information.
Glittering Generalities:
Glittering generalities was one of the seven main propaganda techniques
identified by the Institute for Propaganda Analysis in 1938. It also
occurs very often in politics and political propaganda. Glittering
generalities are words that have different positive meaning for
individual subjects, but are linked to highly valued concepts. When
these words are used, they demand approval without thinking, simply
because such an important concept is involved. For example, when a
person is asked to do something in defense of democracy they are more
likely to agree. The concept of democracy has a positive connotation to
them because it is linked to a concept that they value. Words often
used as glittering generalities are honor, glory, love of country, and
especially in the United States, freedom. When coming across with
glittering generalities, we should especially consider the merits of
the idea itself when separated from specific words.
Lesser of Two Evils:
The lesser of two evils technique tries to convince us of an idea or
proposal by presenting it as the least offensive option. This technique
is often implemented during wartime to convince people of the need for
sacrifices or to justify difficult decisions. This technique is often
accompanied by adding blame on an enemy country or political group. One
idea or proposal is often depicted as one of the only options or paths.
When confronted with this technique, the subject should consider the
value of any proposal independently of those it is being compared with.
Name Calling:
Name calling occurs often in politics and wartime scenarios, but very
seldom in advertising. It is another of the seven main techniques
designated by the Institute for Propaganda Analysis. It is the use of
derogatory language or words that carry a negative connotation when
describing an enemy. The propaganda attempts to arouse prejudice among
the public by labeling the target something that the public dislikes.
Often, name calling is employed using sarcasm and ridicule, and shows
up often in political cartoons or writings. When examining name calling
propaganda, we should attempt to separate our feelings about the name
and our feelings about the 

[mediacare] [Berita] Exclusive News : Ternyata Syafei Dipukul Agar Mengaku Dibayar Kubu Adang-Dani

2007-07-30 Terurut Topik Wido Q Supraha
28/07/2007 21:43 WIB 

Syafei Dipukul Agar Mengaku Dibayar Kubu Adang-Dani

Gagah Wijoseno - detikcom

 

Jakarta - Tim kampanye Fauzi-Prijanto mengadukan Muhammad Syafei ke Panwasda
Jakarta Timur karena telah mencopot spanduk jagonya. Syafei dituding
melakukan pencopotan spanduk karena iming-iming uang oleh seseorang yang
mengenakan kaos Adang-Dani.

 

Tetapi saat diperiksa di kantor Panwasda, Syafei mengungkapkan hal yang
berbeda. Dia mengaku ditekan agar mau menandatangani surat pernyataan bahwa
ada relawan Adang-Dani di balik aksinya itu,

 

Saat di-BAP, pengakuannya berbeda. Si Syafei mendapat tekanan. Dia disuruh
mengaku kalau mau lepas, kata anggota Panwasda Jaktim Maghfur saat
dihubungi detikcom, Sabtu (28/7/2007).

 

Tekanan itu begitu kuat. Dalam BAP itu, menurut Maghfur, Syafei mengaku ia
sampai dipukul agar mau menandatangani surat pernyataan yang disodori tim
dari Fauzi-Prijanto.

 

Dia mengaku sempat dipukul. Sampai sekarang kacamatanya hilang, ujar
Maghfur.

 

Maghfur sendiri menyayangkan kenapa kubu Fauzi-Prijanto tidak langsung
membawa Muhammad Syafei ketika tertangkap basah mencopot poster
Fauzi-Prijanto. Alih-alih membawanya ke kantor polisi, Syafei diinapkan di
Fauzi Bowo Center selama 1 malam sebelum diserahkan ke Panwas pada hari ini.

 

Ketua Tim Advokasi Fauzi Bowo-Prijanto, Ahmad Yani, beralasan tindakan itu
dilakukan demi keselamatan Syafei. Tapi hal itu justru dipertanyakan
Maghfur. Kenapa nggak diamankan ke kantor polisi. Di sana kan juga aman,
ujarnya.

 

Menurut versi Fauzi Bowo Center, Muhammad Syafei tertangkap tangan sedang
mencopot spanduk Fauzi-Prijanto di daerah Klender, Jakarta Timur. Dalam
surat pengakuan yang ditandatangani Syafei sewaktu berada di Fauzi Bowo
Center, disebutkan ada 2 orang relawan Adang-Dani di balik aksi Syafei.
Syafei dibayar Rp 150 ribu setiap 10 spanduk Fauzi-Prijanto yang dicopotnya.
(gah/gah)

 

Source :
http://www.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2007/bulan/07/tgl/28/tim
e/214356/idnews/810621/idkanal/10

 

 

27/07/2007 17:23 WIB 

Adang Pasrah Dibombardir Kampanye Hitam

Ramdhan Muhaimin - detikcom

 

Jakarta - Cagub DKI Adang Daradjatun merasa akhir-akhir ini mulai
dibombardir black campaign alias kampanye hitam. Namun dia hanya bisa
pasrah.

 

Jadi kita memang mendengar ada di beberapa media ada beberapa black
campaign. Saya ingin semua pihak menjadi transparan. Tidak ada lagi yang
ditutup-tutupi, Saya serahkan semuanya ini pada Allah, ungkap Adang.

 

Adang menyampaikan hal itu usai kampanye di Lapangan Merah, Benhil, Jakarta,
Jumat (27/7/2007).

 

Karena itu, mulai hari ini, kata Adang, dia membawa serta istri dan
anak-anaknya dalam kampanye. Demikian juga pasangannya Dani Anwar yang ikut
memboyong keluarganya.

 

Sengaja sekarang ini saya bawa keluarga, istri dan anak. Pak Dani juga
membawa istri. Kalau ternyata istri saya dan anak saya melakukan hal-hal
tidak baik, kan sudah lihat mukanya. Jadi kalau nanti mereka bolak balik ke
gedung DKI, catat ya, catat! tegas dia.

 

Dia menegaskan, tidak akan ada dalam kamusnya istilah KKN.

 

Apakah kampanye hitam itu untuk menjatuhkan citranya, Adang menolak
berkomentar. Saya tidak mau masuk ke wilayah itu, tapi memang black
campaign ada, katanya. (umi/sss)

 

Source :
http://www.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2007/bulan/07/tgl/27/tim
e/172312/idnews/810434/idkanal/10

 

 

 

27/07/2007 16:37 WIB 

Dani Anwar Tak Akan Larang Tahlilan Jika Jadi DKI-2

Ramdhan Muhaimin - detikcom

 

Jakarta - Cawagub PKS Dani Anwar janji tak akan larang budaya keagamaan
seperti mauludan dan tahlilan jika terpilih jadi Wakil Gubernur DKI Jakarta.


 

Janji tersebut disampaikan Dani Anwar dalam kampanyenya di Lapangan Rindam,
Condet, Jakarta Timur, Jumat (27/7/2007).

 

Saya sebagai kader dakwah, cinta Allah, keluarga Rasul, maulud dan tahlil.
Tidak benar kalau saya terpilih nanti akan melarang maulud dan tahlil,
janji Dani di hadapan massa yang membeludak hampir 10 ribu orang. 

 

Dani menegaskan bahwa isu PKS yang melarang maulud dan tahlil sengaja
dihembuskan terhadap dirinya dan PKS.

 

Banyaknya massa membuktikan bahwa itu itu hanyalah fitnah, tidak benar,
yang sengaja dihembuskan kepada diri saya, jelasnya.

 

Sebelumnya, kedatangan Adang-Dani di Lapangan Rindam, disambut oleh yel-yel
Jakmania. Massa membeludak dari Forum Betawi Rempug (FBR), Jakmania, relawan
oranye, serta kader PKS.

 

Akibat membeludaknya massa pasangan ini, kemacetan lebih dari 2 kilometer
tidak terhindarkan. Jalan Raya Condet dari arah Cililitan macet 1 kilometer.
Sedangkan Jalan TB Simatupang dari arah Pasar Rebo juga macet 1 kilometer. 

 

Pantauan detikcom pukul 16.15 WIB kemacetan semakin bertambah karena
banyaknya bis-bis Metro Mini yang diparkir di sepanjang Jl TB Simatupang dan
Condet, yang memakan satu lajur dari dua jalan itu.

(nwk/nrl)

 

Source :
http://www.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2007/bulan/07/tgl/27/tim
e/163755/idnews/810400/idkanal/10

 

 

 

28/07/2007 13:05 

[mediacare] Syariah law theoreticallly not applicable in RI: Lemhanas chief

2007-07-30 Terurut Topik Sunny
http://www.antara.co.id/en/arc/2007/7/30/syariah-law-theoreticallly-not-applicable-in-ri-lemhanas-chief/

07/30/07 21:29

Syariah law theoreticallly not applicable in RI: Lemhanas chief

Banjarmasin, S Kalimantan (ANTARA News) - National Resilience Institute 
(Lemhannas) Governor Prof Muladi said Islamic syariah law was theoretically not 
applicable in Indonesia because the country was not a theocratic state. 

Since the first principle of Indonesia`s state ideology, the Pancasila, was 
Belief in One Supreme God, Indonesia was not a religion-based state but a 
state that recognizes religion, he said here Monday. 

The Lemhannas governor made the statement at a hearing with hundreds of local 
officials, academicians, community figures, as well as South Kalimantan 
Governor Rudy Ariffin.

In the hearing on the topic The Existence of Pancasila as the State Ideology 
and the Nation`s Way of Life Amid Cultural Shifts in the World, Muladi said 
since Indonesia was not a religion-based state it should not be dominated by 
any particlar religion.

Therefore, he said, religious and political interests should not be mixed in 
the state because the function of religion was to maintain order in the 
republic, and adherents of one religion should be tolerant toward followers of 
other religions and all people should be able to conduct their own religious 
services in a free and peaceful atmosphere.

Making religion a greater means to serve the nation`s interest was the 
responsibility of clerics, religious figures and the government itself, he said.

Commenting on the popular joke that while more and more people went on the hajj 
pilgrimage and mosques and churches were being built, corruption continued to 
be rife, Muladi said changing this situation was the responsibility of all 
parties, especially clerics and religious figures who had to be able to make 
religion a way of life leading to truth and betterment.(*)

[mediacare] Aceh Undercover

2007-07-30 Terurut Topik Abidin M.Asyek
 Siapa bilang cuma di Jakarta yang punya 'Jakarta
Undercover', ternyata Aceh juga punya: 'Aceh
Undercover'. Sebuah laporan mendalam sisi lain
kehidupan di Aceh, daerah yang mencitrakan diri
sebagai negeri Syariat. Anda juga bisa menyimak
laporan selengkapnya di majalah yang akan beredar awal
Agustus ini. Pastikan Anda adalah pembaca setia
majalah yang di terbitkan www.acehkita.com ini.

Untuk mendapatkan majalah ini Anda bisa pesan langsung
ke Sdra Razie : 0815 11 344094
Bisa juga kirim e-mail ke [EMAIL PROTECTED] redaksi%40acehkita.com dan
[EMAIL PROTECTED] acehkini%40aol.com


RE: [mediacare] Dayak Vs Bugis: Nunukan Mirip Kota Mati

2007-07-30 Terurut Topik Karma, I Nengah [PT. Lekom Maras]
Kalau bisa jaman sekarang jangan main ancam, sebab yang paling sakti
didunia ini adalah Tuhan. Belajar bicara, sebab setajam-tajaman silet
lebih tajam lidah, kenapa? Karena kalau orang sudah sakit hati
mendengarkan omongan kita, nyawa kitalah yang jadi taruhan, tak kepeduli
dia raja, jendral, sekjend PBB dll. 

-Original Message-
From: melwood melwood [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Tuesday, July 31, 2007 8:58 AM
To: Karma, I Nengah [PT. Lekom Maras]
Subject: Re: [mediacare] Dayak Vs Bugis: Nunukan Mirip Kota Mati

On 7/30/07, Karma, I Nengah [PT. Lekom Maras] [EMAIL PROTECTED]
wrote:


 Itu namanya tukang gertak bernyali anak bebek. Kalau  orang kalem
digertak bila mana perlu di badik, begitu melihat orang dayak  eh.
ekornya langsung nusuk panjat.
 Just kidding




seserem serem nya orang bugis kl bawa badik dan berkelahi,masi lbih
serem orang dayak ngayau di kalimantan.seserem serem nya orang madura
bawa clurit dan carok,msi serem orang dayak
ngayau...tentaraa/polisi ajah gk berani/gk bisa menghentikan kl
orang dayak udah ngayau..

kl suku bugis dan madura ngamuk,tentara bawa bedil dateng,bubar sudah
mereka.kl orang dayak ngayau,tentarapun bingung.


[mediacare] Re: SBY Laporkan Zaenal Ma'arif. ( ampun, drama gak abis2nya euy...)

2007-07-30 Terurut Topik ati gustiati
  Weleh weleh weleh...Yang begini kok diurusin sih, pemerintah kita ini udah 
kayak panggung drama aje deh, President kita ini sepertinya memang sok moralis 
ya, dulu gak tahan di olok2 Amin Rais, sekarang kebakaran jenggot disangka 
pernah kawin di akademi militer, kalaupun iya mau diapain? kalaupun enggak ?, 
so who cares lah? buang2 waktu aja ngurusin soal2 wanita, saya jadi ingat kasus 
Clinton dan Monica dulu...memang kesel sih liat dia mungkir terus malah 
seenaknya ngibul didepan rakyat amrik bahwa dia gak ada hubungan sexual sama 
Monica...tapi ketika cipratan spermanya nongol di lab di bajunya Monica, mampus 
deh tuh sang Lover Boy, tapi...who cares? tugas rakyat bukan utk menghakimi 
soal2 pribadinya, tugas dia sebagai President, TITIK !
  Kalau memang dulu SBY pernah nikah sebelum masuk militer, lalu sangsi nya 
apa? sudah gak aneh kan pejabat2 kita punya bini dan selir di mana2 ? kalau 
menurutnya Zaenal cuman memfitnah ya selesaikan masalah ini dengan istri dong, 
istri kan yg terpenting utk mengetahui hal ini bukan rakyat, rakyat sih asal 
hidup nyaman bisa kerja dan makan, anak2 sekolah..masa bodo President mau punya 
bini empat kek, mau punya selir kek...SBY kan Islam, jadi boleh dong bisa punya 
bini di mana2, urusan rakyat aja masih keteter ini mau repot2 ngurusin soal2 
begituahhh, payah juga kalau gak tau apa prioritas seorang pemimpin !
   
  Kalau mau reputasi yg bagus, jadilah seorang President yg bertanggung jawab, 
jangan kayak kerbau dicocok hidung sama arwah Rezim, dia kan ahli pertanian, 
angkat dong derajat kehidupan agriculture kita, perhatian penuh dengan infra 
structure kita yg msh mengerikan, cari jalan keluar supaya rakyat gak pada 
lapar, permudah access anak2 miskin utk masuk sekolah, lindungi para TKI diluar 
negri, wuuuahh masih banyak lagi tuh masalah2 yg urgent selain ngurusin soal 
reputasi nonsense !
   
  Who cares lah !  mau pernah nikah kek , mau bujangan ting ting kek .
   
  Aya aya wae
  omie
   
  

 
   
   
   
   
   
   
  Bali Post.

Senin Pon, 30 Juli 2007 



SBY Laporkan Zaenal Ma'arif

Jakarta (Bali Post) - 
Perseteruan antara mantan Wakil Ketua DPR Zaenal 
Ma'arif dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kian memanas. 
Minggu (29/7) kemarin, SBY melaporkan langsung Zaenal ke Polda Metro 
Jaya atas dugaan pencemaran nama baik, terkait pernyataan Zaenal 
yang menuduhnya telah menikah sebelum menjalani pendidikan di 
Akademi Militer.

SBY datang ke Mapolda Metro Jaya dengan 
menggunakan mobil Mercedes Benz bernomor polisi B 1905 BS sekitar 
pukul 16.00 WIB. Selain didampingi istrinya, Ny. Kristiani Herawati, 
kedatangan SBY itu juga disertai oleh Sekretaris Kabinet Sudi 
Silalahi dan beberapa stafnya.

Saat tiba di gedung Sentra Pelayanan Kepolisian 
(SPK) Polda Metro Jaya, SBY yang mengenakan batik berwarna merah 
marun langsung disambut oleh Kapolda Metro Jaya Irjen Pol. Adang 
Firman. Beberapa pejabat Polda seperti Direktur Reserse Kriminal 
Umum Kombes Carlo Brix Tewu, Kepala Satuan Keamanan Negara AKBP 
Tornagogo Sihombing dan Kepala Satuan Kejahatan Kekerasan AKBP Fadil 
Imran juga terlihat.

Setelah berbincang sejenak, Presiden kemudian 
langsung dipersilakan melaporkan kasusnya kepada petugas piket SPK 
bernama Bripda Ayu Tresnawati. Kepada petugas piket itu, SBY juga 
menyebutkan dua stafnya yaitu Juru Bicara Kepresidenan Andi 
Mallarangeng dan Dino Patti Djalal sebagai saksinya. 

Setelah laporannya dicatat, SBY pun kemudian 
menggelar jumpa pers. Kepada para wartawan, Yudhoyono menyatakan 
kedatangannya ke Polda Metro Jaya itu adalah dalam kapasitas 
pribadi. Menurutnya, hal itu dilakukan karena dirinya tidak ingin 
menggunakan kekuasaan untuk mempengaruhi penegak hukum dalam 
menuntaskan kasus itu. ''Jadi, saya ingin datang sendiri,'' kata 
Kepala Negara yang menyebut pernyataan Zaenal itu merupakan fitnah 
dan telah membunuh karakter dirinya. 

SBY ingin laporannya itu dapat ditangani polisi 
dengan seadil-adilnya. Mantan Menko Polkam ini juga berharap 
laporannya itu dapat dijadikan pelajaran bagi siapa pun agar berhati-
hati dalam mengeluarkan pernyataan, apalagi yang dapat merusak 
kehormatan dan martabat orang lain. ''Semoga ini dapat menjadi 
pelajaran bagi semua orang,'' tandasnya. 



Tak Diistimewakan



Sementara itu, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol. Adang 
Firman menyatakan pihaknya akan memproses pengaduan SBY itu sebaik-
baiknya. Mantan Deputi Operasi kapolri ini berjanji, polisi takkan 
memberikan keistimewaan apa pun kepada SBY dalam kasus 
tersebut. ''Tidak ada perlakuan khusus, kita proses sama seperti 
warga negara lainnya,'' janji Adang.

Mengenai pasal yang akan dipakai untuk menjerat 
Zaenal, jenderal polisi berbintang dua ini menjelaskan, polisi akan 
menggunakan pasal 335 KUHP tentang perbuatan tidak menyenangkan, 310 
KUHP soal pencemaran nama baik dan pasal 311 KUHP mengenai fitnah. 
Ancaman hukuman maksimal dari masing-masing pasal itu, jelas Adang, 
satu tahun penjara. 

Ketika ditanya soal kemungkinan 

Re: [mediacare] ::: Tarif SMS kartuHALO termahal se-Indonesia Raya

2007-07-30 Terurut Topik roi8890
saya pake operator yang sama,
kok tarif sms saya malah Rp0 ya?

--- anant�/ [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Salam rekan semua,
 
 Ada yang berlangganan kartuHALO seperti saya? Coba
 cek invoice yang anda
 dapat. Di sana tarif sms adalah Rp 350, plus ppn
 10%. Jadi Total adalah Rp
 350 + Rp 35 = Rp 385.
 
 Adakah tarif sms di indonesia yang lebih mahal dari
 itu?
 
 Salam hangat selalu,
 Ananta
 



   

Be a better Globetrotter. Get better travel answers from someone who knows. 
Yahoo! Answers - Check it out.
http://answers.yahoo.com/dir/?link=listsid=396545469


[mediacare] Pemerintah tak Berdayakan KPI

2007-07-30 Terurut Topik Putra Semarapura
 
  http://www.balipost.com/balipostcetak/2007/7/30/b4.htm
   
  Pemerintah tak Berdayakan KPI 
  Denpasar (Bali Post) -
  
Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) tidak berdaya karena tidak diberdayakan 
pemerintah. KPI tidak memiliki wewenang lebih besar untuk mengambil tindakan 
tegas terkait permasalahan penyiaran. Demikian dikatakan Ketua KPI Sasa Djuarsa 
Sendjaja, Ph.D di sela kegiatan Rakornas KPI Minggu (29/7) kemarin di Hotel 
Kartika Plaza Kuta. Acara itu diikuti perwakilan KPID seluruh Indonesia dan 
berlangsung hingga Selasa (31/7) besok. 
   
  Dia menyebutkan, berdasarkan peraturan pemerintah, KPI hanya bisa menegur dan 
merekomendasikan tayangan siaran sedangkan proses denda, pencabutan izin dan 
sebagainya diambil alih pemerintah. Untuk itu KPI berupaya agar wewenang 
tersebut dikembalikan tanpa harus selalu berkonflik dengan pemerintah. 
''Penyelesaiannya melalui kompromi dengan pemerintah melalui Depkominfo dan 
sudah direspons dengan mengajak KPI duduk bersama membahas pembuatan peraturan 
tentang penyiaran,'' ujarnya.
   
  Sasa juga banyak menyinggung persoalan-persoalan dalam bidang penyiaran di 
Indonesia. Dia tidak menampik, tugas KPI sangat berat. KPI bertugas mengatur, 
mengawasi dan mengembangkan profesionalisme penyiaran. Untuk mencapai hasil 
maksimal tersebut diperlukan kerja sama dengan pemerintah dan sebanyak mungkin 
stakeholder.
   
  Dia juga memuji perkembangan TV lokal yang sesuai dengan semangat UU 
penyiaran. Menurutnya banyak TV lokal yang bisa menyajikan acara-acara baik. 
Sedangkan banyak juga TV nasional yang didikte rating dan mengikuti selera 
rendah pasar. ''Selanjutnya harus ada win-win solution soal industri jaringan 
ini. Jadi, bagaimana membuat TV lokal tumbuh tanpa harus membunuh stasiun TV 
nasional,'' jelasnya.
   
  Hal lain, pihaknya akan melakukan upaya pengawasan siaran yang lebih intens. 
Tahun ini rencananya KPI akan membuat semacam iklan yang berisi daftar acara 
''black list'' atau tayangan yang tidak layak ditonton sehingga masyarakat bisa 
memilah dan memilih siaran tersebut. (kmb21)

   
-
 Die etwas anderen Infos rund um das Thema Reisen. BE A BETTER WELTENBUMMLER!

[mediacare] Re: Depok Musnahkan 1.247 Buku Sejarah

2007-07-30 Terurut Topik BDG KUSUMO
Ikut nimbrung Mas Waruno yb.,
memang menyedihkan. Jaman purba di Barat juga mengenal barbarisme ini
ketika kota Alexandria di Mesir jatuh oleh tentaranya Gaius Julius Cesar pada 
tahun 47 BC, dan Roma yang saat itu menganggap dirinya sebagai yang paling 
beradab didunia telah menyebabkan terbakarnya banyak dari 900 000 kitab 
didalam Perpustakaan Alexandria yang terkenal. Selebihnya rusak ketika 
meletus kerusuhan besar sekitar tahun 390.

Sejarah bergulir, dan pembakaran buku oleh pemenang konflik merupakan
hobi yang menyenangkan dan jarang dilupakan.
 
Masuk kesejarah modern, saya kira yang paling biadab dalam kaitan ini ketika 
Adolf Hitler di Jerman dengan milisianya, SA, sangat aktif membuat 
api unggun membakari banyak sekali buku karya-karya
penulis klasik dan dari jaman itu Eropa, apalagi tulisan-tulisan siapa saja 
yang 
dianggap berhaluan kiri. Menulis deretan nama semua pengarang itu akan 
sangat melelahkan, karena dapat menjadi panjang sekali.

Salam dari Praha,
Bismo DG

  - Original Message - 
  From: Waruno Mahdi 
  To: [EMAIL PROTECTED] ; mediacare@yahoogroups.com ; [EMAIL PROTECTED] 
  Sent: Saturday, July 28, 2007 7:13 PM
  Subject: [nasional-list] Re: Depok Musnahkan 1.247 Buku Sejarah


  Sesungguhnya, gejala pembakaran buku dan pemusnahan arsip itu
  bagaikan laknat kutukan yang terus-menerus memburu bangsa sepanjang
  zaman: apakah itu arsip Kesultanan Demak, arsip pemerintah Republik
  di Kemayoran, pembakaran dokumentasi dan buku-buku oleh penggerebeg
  rumah Pramoedya Ananta Toer (termasuk bahan-bahan unik pinjaman dari
  Perpustakaan Nasional), pembakaran perpustakaan di Ambon, dst.

  Pemusnahan arsip dan perpustakaan itu berarti penghapusan bagian
  daripada sejarah dan kebudayaan bangsa, adalah tindakan kebiadaban
  yang merongrong asas-asas peradaban. Sedemikian hinanya tindakan
  itu, sehingga sampai berapa bodohpun warga gerombolan yang melakukan,
  selalu bersembunyi dibalik tabir anonimitas gerombolan. Memang bisa
  dikatakan pengecut, tetapi daripada ketahuan membakar pustaka dan
  dokumentasi, masih kurang malu kalau sekadar pengecut, bukan?
  Dari itulah, maka kejadian yang sekarang ini benar-benar mengagetkan.

  Oknum-oknum pelakunya pada mengaku terang-terangan! Masih bangga lagi!!

  Bahwa selama Orda Baru itu tingkat pendidikan merosot terus, itu
  kita sudah maklum. Syukurlah, sejak reformasi merangkak maju setapak
  demi setapak, maka pendidikan sekolah pun mulai ada ancar-ancar mau
  diperbaik. Tetapi kecerahan baru ini juga membeberkan hal-hal masa
  lampau yang tidak tega dihadapi kebenarannya oleh oknum-oknum pelaku
  masa lampau. Tinggal satu pelarian baginya, mengeram mata menutup
  telinga menenggelamkan diri dalam kejahilan buta-pengetahuan yang
  sedalam-dalamnya, serupa burung unta menyembunyikan kepala ke dalam
  pasir.

  Yang celaka, kalau kebodohannya itu malah sedemikian pandirnya,
  sampai tidak sadar bahwa perbuatannya itu memalukan benar, sehingga
  sampai sekarang barang siapa sampai melakukannya itu biasanya secara
  anonim, dengan melarutkan identitas diri dalam keumuman gerombolan
  pengganggu keamanan yang misalnya membakar perpustakaan di Ambon.
  Maka yang sekarang ini berbuat terang-terang, dan nama masing-masing
  dapat dikenal umum. Inilah nama-nama mereka, baiklah disimak satu demi
  satu, agar tercatat terus dalam sejarah nasional sebagai contoh negatif
  yang menjadi pelajaran bagi generasi-generasi berikut:

  Bambang Bachtiar
  Kepala Kejaksaan Negeri Depok

  Nurmahmudi Ismail
  Wali Kota Depok

  Asep Roswanda
  Kepala Dinas Pendidikan Depok

  Selain kebodohan bahwa perbuatan mereka tidak lagi anonim, masih ada satu
  segi yang lebih parah lagi. Berbeda dengan yang dulu-dulu, yang perbuatan
  gerombolan liar, oknum-oknum ini melakukannya secara resmi, selaku
  pegawai tinggi suatu jenjang lokal daripada aparatur negara.

  Ini kalau beritanya mulai mengeliling di luarnegeri, berabe benar. Kalau
  dulu-dulu orang mungkin masih kasihan dengan adanya kerusakan akibat
  gerombolan-gerombolan liar itu, maka kini diplomat-diplomat Indonesia di
  luarnegeri harus buang muka kemana, mengelak dengar cekikikan diam-diam
  sementara rekan lain negeri?

  Mungkin baiklah pemerintah mengomentari kejadian ini dengan tegas, dan
  Kejaksaan Agung memperjelas bahwa dalam surat keputusannya nomor
  019/A-JA/10/2007 tgl 5 Maret 2007 tentang penarikan buku sejarah
  kurikulum 2004 itu tidak dikatakan memusnahkan, apalagi membakar.

  Sesungguhnya, anak kecil pun mestinya mengerti sendiri bahwa penarikan
  buku itu tidak berarti membakar. Tetapi maklum, sebagaimana telah
  dapat kita saksikan di atas, ada sejumlah pegawai tinggi setempat yang
  tingkat perkembangan inteleknya mungkin belum sejauh itu.

  Salam, Waruno



   

Re: [mediacare] Re: Kualitas DetikInet.com

2007-07-30 Terurut Topik Anthony Fajri
On 7/30/07, Donny B.U. [EMAIL PROTECTED] wrote:


 terimakasih atas masukan dari rekan pembaca.

 setelah melakukan beberapa cross-check, maka tim redaksi detikinet
 langsung mengimbangi berita sebelumnya dengan berita berikut:



perasaan beberapa bulan lalu berjanji mo pake 2 sumber per berita? lupa ya?

hehehehe

kalo lupa, ini link-nya :)
http://priyadi.net/archives/2007/01/17/virus-organik-menyerang-windows-vista/#comment-392339



-- 
Anthony Fajri
http://fajri.freebsd.or.id



RE: [mediacare] Intan Rengganis, juara Rock 'n 'Dut La mpung dan Jabodetabek

2007-07-30 Terurut Topik Leo Tobing
kembali ...
masyarakat indonesia diajak untuk berprestasi di bidang entertainment ...
dan ternyata, berprestasi di bidang ini memang sangat menggiurkan :-))
berprestasi di bidang ini langsung dihadang dengan duit segunung ...
berbanding berprestasi di kejuaran olimpiade fisika, yang hanya mendapat
sertifikat :-))
 
dulu ... juara all england dapat rumah ...
dulu ... juara yang mengharumkan nama bangsa dihargai dengan baik ...
sekarang?
 
Regards, 
LEO TOBING 

- 
~ My precious, precious child, I love you and I would never leave you ~ 

 

  _  

From: mediacare@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf
Of awie mohd. yudiansyah
Sent: Monday, July 30, 2007 2:09 PM
To: mediacare
Subject: [mediacare] Intan Rengganis, juara Rock 'n 'Dut Lampung dan
Jabodetabek


 
SIARAN PERS
 
Intan Rengganis, Juara Kompetisi Sprite D'Plong 
Wilayah Jabodetabek dan Lampung
Ribuan anak muda saksikan Ahmad Dhani dan Chintya Sari menobatkan  jawara 
Rock 'n 'Dut wilayah Lampung dan Jabodetabek
 
 
Bogor, 30 Juli 2007 - Sabtu malam kemarin(28/7), ajang semifinal kompetisi
menyanyi Rock 'n 'Dut Sprite D'Plong untuk wilayah Jabodetabek dan Lampung
digelar di Lapangan ABRI Sukasari, Bogor.  Lima orang semifinalis unjuk
kemampuan untuk memuluskan jalan mereka ke babak final. Kelima semifinalis
tersebut adalah Nurlaila Agusina Liuw (Lala) dan Ferlisia Andini (peserta
audisi di Lampung), Abdi Syarifudin (peserta audisi di Bekasi), Intan
Rengganis (peserta audisi di Tangerang) dan Sisvana Multi Arvani (peserta
audisi di Bogor). 
 
Pada malam semifinal tersebut Intan Rengganis, perwakilan dari wilayah
Tangerang, berhasil keluar sebagai pemenang kompetisi Rock 'n 'Dut Sprite
D'Plong dan akan berkompetisi di babak final yang pada bulan September
mendatang di Jakarta. Gadis kelahiran Jakarta, 18 tahun yang lalu ini lolos
dari audisi di Bens Radio, Tangerang, dan berhak atas hadiah berupa uang
tunai sebesar Rp. 5.000.000,- , sebuah handphone, dan merchandise dari
Sprite.
 
Intan Rengganis dan empat orang semifinalis lainnya terpilih dari 704 orang
peserta audisi yang digelar di beberapa pusat keramaian dan stasiun radio
lokal di wilayah tersebut sejak Juli 2007 lalu. Mereka berhasil lolos proses
seleksi yang ketat oleh tim penilai yang terdiri dari Ahmad Dhani, Chintya
Sari dan Tim Sprite. 
 
Dalam malam semifinal ini, para semifinalis berkompetisi secara live
menyanyikan lagu Bebaskan, yang merupakan lagu tema Sprite D'Plong ciptaan
Ahmad Dhani. Penampilan mereka malam itu dinilai langsung oleh tim penilai,
termasuk Ahmad Dhani dan Chintya Sari yang memberikan komentar di atas
panggung usai penampilan para semifinalis.
 
Perhelatan semifinal Sprite D'Plong Sabtu malam itu diramaikan ribuan anak
yang begitu antusias menyaksikan penampilan para semifinalis seraya
mendukung 'jagoannya' masing-masing. Untuk menonton acara ini para penonton
cukup membeli satu botol Sprite seharga Rp 1.500,-. Penampilan Ahmad Dhani
dan Chintya Sari pun berhasil mengajak seluruh pengunjung bergoyang dan
bernyanyi dalam sensasi Rock 'n 'Dut malam itu. 
 
Selain itu berbagai stand dan permainan seru yang digelar di sekeliling
lapangan juga dipadati pengunjung yang mengantri untuk mengadu kelihaian
dalam berbagai permainan ketangkasan. Pengunjung yang beruntung juga
memenangkan hadiah undian masing-masing berupa televisi, DVD player, dan
handphone.
 
Intan keluar sebagai pemenang karena ia dapat menyanyikan lagu 'Bebaskan'
yang  menjadi lagu wajib dalam kompetisi ini dengan sangat baik,
penampilannya di panggung sangat interaktif, dan yang terpenting, ia mampu
menjiwai sensasi Rock 'n 'Dut yang diusung oleh ajang Sprite D'Plong ini,
ujar Weitarsa Hendarto, Marketing Manager Flavor PT Coca-Cola Indonesia. 
 
Selanjutnya, semifinal Sprite D'Plong wilayah Jawa Tengah akan digelar di
Lapangan JEC Jogjakarta pada tanggal 4 Agustus 2007 mendatang.
 
 
Tentang Sprite
 
Sprite adalah salah satu merek minuman sparkling (berkarbonasi) paling
terkemuka di dunia. Di Indonesia Sprite diperkenalkan pada tahun 1975 dan
kini menjadi salah satu minuman paling digemari di Indonesia. Sprite
merupakan produk The Coca-Cola Company, dan di Indonesia diproduksi di 11
pabrik pembotolan.
 
---
 

Untuk informasi lebih lanjut, silakan menghubungi:

 


Arif Mujahidin - Media Relations Manager

Olivia Lestari - Public Relations Executive
Coca-Cola Indonesia
Tel. (021) 5798 8200
Faks. (021) 574 0561
Email: [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED] 
Hanny/Dorte/Adwi
Public Relations Associates
Maverick
Tel. (021) 727 89833
Faks. (021) 727 89834
Email: [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED]
 


  _  

Yahoo! Answers - Get better answers from someone who knows. Try
http://uk.answers.yahoo.com/;_ylc=X3oDMTEydmViNG02BF9TAzIxMTQ3MTcxOTAEc2VjA
21haWwEc2xrA3RhZ2xpbmU it now.  


[mediacare] Angkatan 1973 Akabri Marah

2007-07-30 Terurut Topik Sunny
Refleksi: Waktu SBY calon presiden berita tentang perkawinan sebelum masuk 
Akabri sudah disiarkan diberbagai media. Dalam berita itu dikatakan bahwa SBY 
kawin dengan wanita dari Filipina dan dari perkawinan tsb dilahirkan seorang 
putera. Kenapa dulu  sebelum pemilu tidak dipersoalkan? Bagaimana pun juga yang 
pkok ialah SBY kelihangan perawan sebelum masuk Akadrabra. Jadi dari segi hukum 
yang melarang surga dunia langit ke 7 agaknya sudah daluwarasa masalahnya.

http://www.sinarharapan.co.id/berita/0707/30/sh01.html


Angkatan 1973 Akabri Marah
Zaenal Maarif Beberkan Bukti di Gedung DPR 
Oleh
Suradi/Bachtiar/Tutut Herlina/Daniel Duka Tagukawi


Jakarta - Terlambat satu jam dari jadwal semula, akhirnya mantan Wakil Ketua 
DPR Zaenal Maarif, didampingi kuasa hukumnya, tiba di Gedung DPR tepat pukul 
11.00 WIB, Senin (30/7) siang. 

Dia menyerahkan berkas data yang dimiliki tentang perkawinan Susilo Bambang 
Yudhoyono sebelum masuk taruna Akabri kepada DPR, MPR, dan setelah itu menuju 
Kantor Mahkamah Konstitusi untuk menyerahkan data yang sama.

Kepada SH sebelum tiba di gedung DPR, Zaenal Maarif menegaskan dirinya 
diperlakukan tidak adil oleh Presiden Yudhoyono. Pasalnya, Presiden hanya 
melaporkan dirinya ke Polda, Minggu (29/7), sedangkan mantan Kepala Staf 
Angkatan Darat (KSAD) R Hartono yang juga mengungkap soal yang sama tidak 
dilaporkan ke polisi.

Saya diperlakukan tidak adil. Ibarat ketimun melawan durian, pastilah ketimun 
itu hancur, ujar Zaenal mengumpamakan dirinya dengan Presiden. 


Namun, dia masih menyatakan siap menghadapi gugatan dari Presiden tersebut dan 
beberapa praktisi hukum akan mendampingi.Sementara itu, kuasa hukum Zaenal 
Maarif, Mahendradatta, menyatakan akan menggugat balik Presiden Yudhoyono 
karena dalam laporannya Presiden secara eksplisit menyebut nama Zaenal Maarif 
telah melakukan pembunuhan karakter atas dirinya. Ketika tiba di gedung DPR, 
puluhan wartawan yang telah lama menunggunya menyambut dengan serangkaian 
pertanyataan tentang kesiapannya menghadapi gugatan Presiden dan respons atas 
tudingan-tudingan miring terhadapnya. Zaenal dengan senyum khasnya mengepalkan 
tangan tanda siap.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melaporkan mantan Wakil Ketua DPR Zaenal 
Maarif ke Polda Metro Jaya, Minggu (29/7), dengan tuduhan melakukan pencemaran 
nama baik. Presiden melaporkan Zaenal dalam kapasitasnya selaku pribadi.


Kesaksian Seangkatan 

Sementara itu, teman seangkatan Presiden Yudhoyono saat di taruna Akabri, 
Brigjen (Purn) Widya Bagya, Msc, mengatakan tuduhan Zaenal bahwa Yudhoyono 
sudah menikah saat sebelum masuk taruna sulit dibuktikan. Pasalnya, Akabri saat 
itu dan hingga kini sangat ketat dalam meneliti dan menyeleksi calon taruna, 
bahkan ketika taruna sudah diterima pun, masih ada penelitian dan penyelidikan 
langsung atas berkas dan perilaku taruna.

Saya teman seangkatan Yudhoyono, yaitu angkatan 1970 dan kita selesai tahun 
1973. Selama tahun pertama satu kamar dengan taruna yang kemudian menjadi 
lulusan terbaik dan mendapat lencana Adhi Makayasa itu, ujar Widya Bagya 
kepada wartawan di Jakarta, Minggu malam. Teman seangkatan yang kini sudah 
menjadi mantan-mantan jenderal sangat marah dan kecewa dengan sikap Zaenal.

Widya Bagya yang pernah menjadi staf ahli Panglima TNI 2001-2006 (masa Widodo 
AS dan Endriartono) ini mengungkapkan, selama masa pendidikan di taruna, 
Yudhoyono dikenal sangat serius, hati-hati, dan terkesan kaku. Apalagi dengan 
perempuan, dia sangat menghormati dan tidak berani macam-macam. 

Kalau saja ada taruna yang terbukti menikah sebelum masuk diberhentikan. Soal 
seperti ini, Akabri sangat tegas. Ada teman angkatan dan sebelumnya yang 
dipecat dari Akabri karena dia terbukti menghamili wanita saat pesiar atau 
libur, ungkap Widya.

Jadi, kata Widya, sangat tidak mungkin Yudhoyono melakukan hal yang dituduhkan 
Zaenal Maarif itu. Dirinya sangat prihatin dengan polemik yang tak sehat ini.

Dirinya jarang bertemu langsung dengan Yudhoyono, kecuali bila ada pertemuan 
angkatan. Sabtu (28/7), Yudhoyono bertemu dengan para mantan jenderal teman 
seangkatannya di Akabri. Saya mendengar para mantan jenderal marah dan meminta 
Yudhoyono menuntaskan masalah ini hingga ke proses hukum, karena menyangkut 
nama baik presiden dan juga institusi Akabri, kata Widya. 

Sementara itu, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Carlos 
Tewu ketika dihubungi SH, Senin pagi, menegaskan pihaknya akan segera melakukan 
pemeriksaan terhadap Zaenal Maarif, terkait laporan Presiden RI Susilo Bambang 
Yudhoyono terhadap tudingan mantan Wakil Ketua DPR RI. n
 

[mediacare] Perangai Berpolitik Pemimpin Kita

2007-07-30 Terurut Topik Sunny
http://www.sinarharapan.co.id/berita/0707/30/taj01.html

Perangai Berpolitik Pemimpin Kita



SUSILO Bambang Yudhoyono sebagai warga negara Indonesia biasa bersama istrinya 
Ny Ani Yudhoyono Sabtu petang mendatangi Polda Metro Jaya, melaporkan masalah 
yang dihadapinya yaitu bahwa ia merasa terfitnah karena tudingan mantan Wakil 
Ketua DPR RI Zainal Maarif yang mengatakan dirinya telah menikah dan mempunyai 
dua anak sebelum menjadi taruna Akabri tahun 1970.


Dapat dimengerti, kalau ketika melapor ke Polda tersebut SBY tidak seperti 
biasanya banyak melempar senyum. Sebagai seorang suami, ayah dan mertua 
tidaklah pada tempatnya memperoleh perlakuan seperti itu, sehingga dianggapnya 
hal itu merupakan pembunuhan karakter. Hal wajar pulalah apabila seseorang yang 
memperoleh perlakuan tidak patut dan tidak wajar melaporkannya kepada aparat 
penegak hukum. Tentu, semua berharap bahwa persoalan yang cukup mengganggu ini 
dapat diselesaikan sesuai dengan hukum yang berlaku, sekaligus juga dapat 
dijadikan pembelajaran bagi masyarakat dalam menuntut hak serta memperoleh 
keadilan.


Kita tidak ingin mencampuri, apakah benar atau salah tudingan Zainal Maarif 
itu, dan kasus ini biarlah diungkap dan diselesaikan sesuai dengan proses 
hukum. Namun, yang ingin kita kemukakan adalah perangai politik pemimpin kita 
dalam kaitannya kehidupan berbangsa, bernegara dan bermasyarakat.


Baru dua minggu lalu Wakil Presiden M Jusuf Kalla berdamai dengan mantan 
Presiden Abdurrachman Wahid (Gus Dur) dalam kasus yang mirip, dan pengaduannya 
juga ke Polda Metro Jaya, sementara gugatannya di Pengadilan Negeri Jakarta 
Pusat pun dicabut.


Dalam pendidikan politik bagi masyarakt terutama generasi muda, kasus JK-Gus 
Dur tersebut dan sekarang kasus SBY-Zainal Ma'arif, menjadi pelajaran buruk 
dalam hal bertata-krama. Ada atau tidak ada maksud dan tujuan dari suatu ucapan 
tentang dan mengenai orang lain, apalagi terhadap tokoh bangsa, pemuka 
masyarakat, petinggi negara baik dikemukakan secara serius maupun tidak (secara 
guyon) hendaknya tidak menimbulkan masalah. Kebebasan berbicara hendaknya tidak 
melewati batas-batas kewajaran yang hidup dan terpelihara di masyarakat.


Dalam bertindak termasuk dalam mengemukakan sesuatu hendaknya didasarkan benar 
tidaknya sesuatu yang dikemukakan tersebut. Kalaupun sesuatu yang dikemukakan 
itu benar apakah yang dikemukakan itu baik bagi perorangan maupun untuk 
masyarakat? Kalau sesuatu yang dikemukakan itu benar dan baik, apakah yang 
benar dan baik itu bermanfaat?
Kalaupun tudingan Zainal Maarif itu benar, apakah ada manfaatnya hal itu 
diungkap sekarang, dan kalau pun ada manfaatnya apakah ada manfaatnya bagi 
Yudhoyono dan keluarganya dan bagi Zainal Ma'arif? Apalagi, mengingat posisi 
Yudhoyono sebagai presiden sekarang ini, tentu tidak lepas dari pertanyaan di 
atas, apakah ada baik dan manfaat tudingan tersebut bagi masyarakat, bangsa dan 
negara? Sebaliknya, kalau tidak benar, tidak baik dan tidak ada manfaatnya 
tudingan tersebut, mengapa hal tersebut harus diungkapkan? 


Jelas hanya Zainal Maarif sendiri sebagai mantan Wakil Ketua DPR yang memiliki 
hitung-hitungan politik dalam bertindak tersebut. Merupakan hak setiap orang 
untuk melakukan sesuatu sesuai dengan kepentingannya. Akan tetapi juga 
merupakan hak setiap orang untuk menuntut keadilan apabila ada perlakuan yang 
mengganggu harkat dan martabat seseorang. Dalam kaitan itulah Yudhoyono melapor 
ke Polda Metro Jaya.
Kini, semuanya sudah menjadi bidang hukum dan seyogianya semua pihak menunggu 
proses hukum tersebut agar menyikapinya dengan kepala dingin walaupun hati 
mereka yang terkena sudah sangat panas. 
Mudah-mudahan keputusan-keputusan hukum dalam kasus ini mampu memberikan 
pembelajaran dan pencerahan bagi generasi muda sebagai calon pemimpin di masa 
depan dalam berperangai politik serta menyikapi persoalan.


Hal itu kita kaitkan dengan SK Presiden tentang recall yang dilakukan Partai 
Bintang Reformasi atas Zainal Maarif di DPR sekaligus mempengaruhi kedudukannya 
sebagai Wakil Ketua DPR. Apakah ada kaitan SK Yudhoyono sebagai Presiden 
tersebut dengan tudingan Zainal Ma'arif, tidak penting untuk ditelaah, tetapi 
jauh lebih penting adalah apakah cara-cara seperti itu wajar atau tidak untuk 
diteladani para generasi muda apalagi mereka yang akan dan mau menjadi politisi?
Karena sudah diserahkan ke ranah hukum, hendaknya pihak-pihak terkait dapat 
menahan diri serta tidak memperkeruh suasana dengan menanggapi hal tersebut 
dengan emosional. Berikanlah keleluasaan bagi penegak hukum untuk 
menyelesaiannya secara adil dan benar sesuai dengan hukum yang berlaku agar 
kasus-kasus seperti ini dapat pula dijadikan pedoman terutama dalam penyusunan 
RUU Kitab Undang-undang Hukum Pidana. Dan jangn sampai persoalan yang 
sedemikian besar tidak diselesaikan secara tuntas, apalagi dengan cara-cara 
yang tidak transparan. Kita tidak menolak perdamaian, karena sebagai delik 
aduan dengan mudah dapat diselesaikan seperti 

[mediacare] Re: Faktor Islam

2007-07-30 Terurut Topik idakhouw
Bravo Pak Al-Mahmud Abbas, 

Semakin kemari, semakin jarang saya menemukan Islam yang dewasa dalam
diri Muslimin/Muslimah seperti tercermin dalam Bapak. 

Wassalam,
Ida


--- In mediacare@yahoogroups.com, Al-Mahmud Abbas [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Amin..amin..amin.. faham yang sering kali menghalalkan untuk merasa
bener
 sendiri itulah bumerangnya. Fanatisme itu bukan untuk dipaksakan kepada
 orang lain atupun sekedar untuk melindungi kelompok (tanpa peduli
oknum yang
 dilindungi/dibela itu benar atau salah), harus tetap disadari bahwa
dalam
 alam sosial ada kebenaran universal, nilai-nilai umum yang tidak secara
 frontal bertentangan dengan nilai Islam. Hidup berdampingan secara damai
 dengan umat agama lain juga harus ditekankan sehabis-habisnya tanpa
harus
 takut kehilangan umat hanya dengan berkurangnya jamaah. Memahami bahwa
 keberagamaan setiap orang adalah hak orang itu sendiri dan Allah SWT
yang
 menentukan. Tidak ada yang pernah mengIslamkan orang lain kecuali karena
 ridho Allah SWT, kalau pemahaman dan penerapan Islam itu simpatik dan
 menarik tidak usah capek2 kesal hati dengan berpindahnya seseorang
kepada
 agama lain. Justru dengan jumlah yang sedikit dan tetap memberikan
 kontribusi kebajikan untuk peradaban sosial itulah yang lebih
bermutu, dari
 pada jumlahnya banyak tapi korupsi juga meraja lela tanpa merasa berdosa
 atau menyesali kenapa ajaran Islam tidak bisa membuat
pribadi-pribadi yang
 tidak gampang terseret napsu ?
 Beragama bukan bertujuan untuk menang-menangan jumlah umat, tidak ada
 gunanya mayoritas beragama Islam seperti Indonesia tetapi
 peran/kontribusinya untuk memperbaiki satu hal = SOAL KORUPSI =pun tidak
 bisa. Yang penting bukan militansinya untuk berani melabrak
tempat-tempat
 maksiat atau panti-panti pijat, tetapi mendalami filsafat agama dan
mengisi
 batin umatnya agar tidak terseret ke dalamnya. Begitupun dengan
KORUPSI dan
 lain-lain penyakit sosial, akarnya adalah pemahaman keberagamaan
yang amat
 sangat dangkal. Agama hanya dipahami sebatas soal surga dan neraka, soal
 halal dan haram, soal mnafaat dan mudharat, soal hitam dan putih,
sementara
 persoalan sosial tidak sesederhana itu. Pengembangan pemahaman
ajaran untuk
 lebih relevan dengan realitas kehidupan sangat kurang atau mungkin tidak
 populer/tidak laku, kelompok2 mederat seperti Utan Kayu-nya bang
Ulil justru
 diusir dan dicaci maki, yang lebih laku dan gampang diikuti adalah yang
 semacam MMI, FPI, dll.. yang aktivitasnya sangat tidak intelek.
 Kenapa ??? Gampang dilakukan, hanya perlu modal nekat, ngikut saja
apapun
 yang diperintahkan 'ketuanya', dan (konon) oleh ketuanya dijanjikan
PAHALA
 yang amat besar kelah di akhirat. Bahkan bisa menyelamatkan berapa puluh
 familinya kalau mati syahid.
 Pemahaman yang dalam dan menguatkan bathin banyak dijauhi, karena
terlalu
 sulit dipahami, buang-buang waktu, terlalu lama untuk melihat
 hasil/perubahannya dan PAHALAnya tidak jelas.
 
 Oleh sebab itu, tidak heran kalau seperti yang dikatakan bung
Marthajan no
 common enemy, let's fight each other. Kapan bisa terbebas dari faham
 seperti itu ? Wallahu'alam bisawab, melihat bahwa pemahaman yang
kacau balau
 sudah demikian merambah ke segenap pikiran orang dengan isi kepala yang
 berbeda dan kompleksnya permasalahan yang demikian sulit untuk
 memilah/mengurai kekusutannya, maka saya hanya bisa bilang MUSTAHIL
kecuali
 *seluruh umat Islam sedunia* sepakat menghargai umat beragama lain
*dimanapun
 mereka berada* tanpa pernah melakukan kalkulasi matematis bahwa umatnya
 dikurangi (atau lebih 'keren'nya DIMURTADKAN) oleh umat beragama lain.
 Dengan demikian biasa menghargai pemahaman orang lain dan biasa
tidak mudah
 tersinggung, tidak mudah gusar, tidak gampang mengancam orang lain,
tidak
 mudah membuat 'judgement' apalagi menghalalkan darang orang lain
yang belum
 tentu salah.
 
 Wassalam.




[mediacare] Indy..., Indy.... (Kompas, 28/07/07)

2007-07-30 Terurut Topik BDG KUSUMO
Pak Budiarto yth.,
sebagai bangsa yang sedang mencicipi sistem demokrasi memang perlu
mencoba semuanya yang mungkin. Setuju sekali, di Rep Ceko juga ada kiasan:
Saat membuang air usai memandikan bayi, jangan bayinya yang terbuang!
Caper silahkan, parpol monggo, kita lihat hasil survival of the fittest nanti.
Ternyata pilpres langsung pun tidak menjadi tongkat ajaibnya D. Copperfield.

Saya mohon bila ada yang menjelaskan, karena tahun lalu ketika ada pejabat
tinggi MK mampir di Praha, ketika saya tanya dalam diskusi di Wisma Duta
ternyata katanya keputusan MK  tidak mengikat. Ini berbeda dengan di Ceko.
Kalau kini sudah mengikat, tentu DPR juga harus membuat penyesuaian
dalam UU terkait? Semuanya takes time, asal yang cermat saja.

Bismo DG, Praha

- Original Message -
From: GF Sim
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Monday, July 30, 2007 10:56 AM
Subject: [pepicek-post] Indy..., Indy (Kompas, 28/07/07)



   Sabtu, 28 Juli 2007



  Indy..., Indy...
  Budiarto Shambazy

  Tak ada alasan menolak kehadiran caper (calon perseorangan) pada 
Pemilu/Pilpres 2009. Soalnya, Mahkamah Konstitusi telah mengeluarkan keputusan 
Nomor 5/PUU-V/2007 yang membolehkan caper ikut pilgub. Terbuka pulalah peluang 
bagi para caper untuk ikut pilpres.
  Banyak caper berminat mengajukan diri jadi capres, calon wapres, dan 
calon anggota DPR/DPRD tahun 2009. Pemilu/Pilpres 2009 akan meriah seperti 
pasar malam.
  Masih ada waktu dua tahun untuk bersiap agar capres, calon wapres, dan 
calon anggota DPR/DPRD kategori caper beraksi tahun 2009. Kini saja telah 
banyak caper siap bertarung di pilgub berbagai provinsi.
  Agar lebih afdal, ada caper mau membentuk partai lokal, bahkan ada yang 
minta Pilgub DKI ditunda agar Sarwono Kusumaatmadja (mantan Golkar) atau Faisal 
Basri (bekas PAN) bisa ikut.
  Eksekutif maupun legislatif pusat dan daerah, KPU dan KPUD, wajib bekerja 
kayak semut hitam. Ingat, jajak pendapat membuktikan mayoritas rakyat muak 
kepada partai dan rindu kehadiran caper.
  Hanya sekitar seperempat negara di dunia yang membentuk Mahkamah 
Konstitusi (MK). Inilah the court of last resort yang berwibawa jika 
mengeluarkan fatwa berdasarkan, antara lain, pengaduan rakyat yang hak 
konstitusionalnya diabaikan.
  Sukses caper ikut pilgub diawali permintaan uji materi oleh Lalu 
Ranggalawe, anggota DPRD di Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB). Ia ingin 
ikut Pilgub NTB karena partainya, Partai Bintang Reformasi, ogah mencalonkan 
dia.
  Kutipan Putusan MK memuat naskah Pendirian Mahkamah 24 butir yang 
memperkuat dalil bahwa Lalu boleh ikut pilgub. Dari 24 butir itu, 11 butir 
menyebut UU Pemerintahan Aceh sebagai rujukan.
  Mengapa Aceh? Pasalnya, pilgub di Aceh dimenangi caper Irwandi Yusuf, 
bekas pemberontak GAM yang kabur dari bui saat tsunami.
  Pilgub di Aceh proyek percontohan yang sukses yang patut ditiru 32 
provinsi lainnya. UU Pemerintahan Aceh ibarat asam di gunung, uji materi Lalu 
garam di laut, dan mereka bersua di kuali MK di Ibu Kota.
  Di lain pihak putusan MK tak memakai cara berpikir deduktif atau kurang 
logis. Kekhasan kondisi di Aceh pascatsunami yang hanya bersifat sementara 
malah dijadikan referensi-bukannya diralat.
  Andaikan uji materi diajukan puluhan caper murni (bukan yang bété' pada 
partai) yang ingin ikut pilgub di mancaprovinsi, ceritanya akan lain. Di 
republik ini banyak politisi pengeluh, pura-pura jadi korban, atau gemar tebar 
pesona.
  (Lalu) tak yakin akan dicalonkan karena, menurut dia, partai jadi 
komoditas yang diperjualbelikan, kata Hakim Konstitusi Dewa G Palguna yang 
mengajukan pendapat beda (dissenting opinion).
  Keputusan MK yang berdasarkan inductive reasoning kurang mendidik. Saya 
khawatir rakyat makin apatis karena caper tak berideologi, tanpa program, tak 
punya laporan keuangan, enggak ada pengurus atau anggota resmi, tak pernah 
bikin kongres, dan tak mempraktikkan akuntabilitas.
  Saya yakin capres yang memakai jalur caper tahun 2009 eks 
politisi-politisi obralan yang tak laku lagi di partai. Lima pasang 
capres/calon wapres tahun 2004 sudah bikin puyeng kepala, apalagi ditambah 
sepuluh dari jalur caper.
  Mereka akan memobilisasi massa mengambang yang tak terorganisasi, seperti 
petani, guru, atau pengendara motor. Golongan yang terakhir ini, menurut data 
2004, jumlahnya mencapai tiga juta di Ibu Kota.
  Pada Pilgub DKI tahun 2012 pengendara motor, jika diorganisasi, jadi 
lumbung suara bagi cagub jalur caper. Motor tak perlu masang lampu lagi, boleh 
naik trotoar, dan saya ganti busway dengan 'motorway', kata cagub versi caper 
waktu kampanye.
  Soal lainnya, para saksi ahli uji materi jangan cuma dari akademisi yang 
procaper kayak Harun Alrasyid, Ibramsyah, Syamsudin Haris, dan Arbi Sanit. Pada 
masa datang MK mengundang pula mereka yang berseberangan supaya fatwa yang 
dikeluarkan lebih adil.
  Cerita sepihak cuma jadi ajang penudingan terhadap partai 

[mediacare] TIPS MENCARI SEKOLAH IDEAL

2007-07-30 Terurut Topik mangucup88
TIPS MENCARI SEKOLAH IDEAL
http://www.kabarindonesia.com/berita.php?pil=13dn=20070730133045

Oleh : Imam Subkhan 

30-Jul-2007, 14:20:05 WIB - [www.kabarindonesia.com]
KabarIndonesia - 
Setiap menjelang tahun ajaran baru, hampir semua orangtua bingung 
mencari sekolah yang tepat untuk anak-anaknya. Sebagai orangtua, 
tentu kita ingin memberikan yang terbaik untuk anak-anak. Namun yang 
ada, Anda justru pusing dibebani segudang pertanyaan. Seperti apa 
bentuk sekolah yang baik dan ideal? Apakah harga menjamin kualitas 
yang diberikan? Dan lain sebagainya. Ideal menurut kamus bahasa 
Indonesia artinya sesuai dengan yang diharapkan. 

Tentunya orang tua berharap sekolah yang dipilih akan mampu menjadi 
tempat mengembangkan kemampuan anak secara optimal. Berikut ini, 
penulis mencoba memberikan tips bagaimana mencari sekolah yang ideal 
atau tepat bagi anak-anak.

Libatkan anak ketika memilih sekolah. 
Seharusnya selalu disadari dan dipahami oleh orang tua, bahwa yang 
nantinya sekolah adalah anak, bukan mereka. Maka, melibatkan anak 
dalam memilih sekolah merupakan langkah penting, meskipun usia 
prasekolah. Orang tua jangan menganggap remeh kemampuan anak, karena 
pada saat usia pra sekolah anak mengalami perkembangan fisik dan 
mental yang sangat pesat. 

Dalam buku Magic Trees of Mind, Marianne Diamond menggambarkan, 
perkembangan kemampuan matematika dan intelegensia ruang pada anak 
diperkirakan dimulai pada usia satu tahun. Kemampuan bahasa anak 
malah sudah dimulai sejak masih dalam kandungan. Ini berarti, daya 
nalar dan logika anak pada saat akan memasuki sekolah dasar (6 
tahun) sudah berkembang baik. 

Tinggal bagaimana orang tua merangsang kemampuan anaknya. Kondisikan 
agar proses mencari sekolah dasar tidak menjadi beban berat bagi si 
anak melainkan menjadi proses belajar yang menyenangkan. Bagaimana 
jika ternyata pilihan anak jatuh pada sekolah yang menurut orangtua 
kurang sesuai? Di sinilah peran orang tua diperlukan. 

Pada saat orang tua telah membuat pilihan sekolah mana yang akan 
dimasuki anak nanti, buatlah kesepakatan sukarela dengan anak bahwa 
sekolah yang akan dimasuki adalah murni pilihan anak. Dengan 
demikian anak akan merasa bangga karena diberi kesempatan melakukan 
hal yang penting. Di sisi lain anak akan lebih bertanggung jawab 
karena merasa sekolah yang dimasukinya adalah pilihannya sendiri.

Ketahuilah visi dan misinya. 
Banyak ahli yang mengingatkan tentang pentingnya aspek visi dan misi 
pendidikan yang disandang suatu sekolah. Sekolah yang memiliki 
kualitas baik tentu saja memiliki visi dan misi yang jelas, terukur 
dan realistis. Untuk dapat mengetahui visi-misi sekolah yang 
diinginkan, dapat dilihat di buku profil, brosur, papan nama atau 
media publikasi yang digunakan oleh sekolah tersebut. Dari visi dan 
misi yang dipaparkan dapat terlihat bagaimana orientasi tujuan dan 
profil output yang akan dihasilkan. 

Pernyataan visi dan misi ini dapat dipotret dari beberapa aspek, 
antara lain aspek keagamaan, akademis, mental, perilaku, kecakapan 
hidup, kemandirian dan kewirausahaan. Seperti yang sudah terungkap 
di muka, orang tua saat ini masih memandang aspek akademis menjadi 
pertimbangan pertama dalam memilih sekolah. Maka, tidak heran jika 
banyak orang tua yang rela melakukan apa saja untuk mendapatkan 
sekolah dengan prestasi akademik tinggi. 

Pihak sekolah pun akan melakukan seleksi ketat terhadap calon 
siswanya. Hanya siswa yang memiliki IQ tinggi yang dapat diterima di 
sekolah yang bersangkutan. Dari kasus ini, Penulis jadi tergelitik, 
sebenarnya yang unggul sekolah atau siswanya. Sangat masuk logika, 
jika sekolah yang hanya menerima input baik-baik saja, kemudian out 
putnya juga baik. 

Oleh sebab itu, orang tua seharusnya tidak lagi terjebak pada 
istilah-istilah sekolah favourit, unggulan, plus dan lain-lain. 
Padahal yang dikembangkan hanya pada aspek kognitif saja atau 
academic minded. Sekolah yang baik adalah sekolah yang mampu 
menggali, mengembangkan dan mengoptimalkan seluruh potensi (baca: 
kecerdasan majemuk) peserta didiknya.

Porsi Pendidikan Agama. 
Di era sekarang ini, dimana banyak kasus yang menimpa generasi 
penerus kita termasuk dalam hal ini para pelajar, mulai dari kasus 
tawuran, narkotika, pergaulan bebas dan perbuatan menuyimpang 
lainnya, maka peran pendidikan agama menjadi sangat signifikan 
terutama dalam membentuk kharakter dan perilaku siswa. 

Penulis berpendapat bahwa, pendidikan moral tertinggi terletak di 
dalam doktrin-doktrin agama yang diyakini seseorang. Melalui 
pendidikan agama yang cukup, diharapkan para peserta didik akan 
muncul kesadaran dan pemahaman yang benar mengenai tugas, peran dan 
tanggung jawabnya sebagai hamba Tuhan, anak, siswa dan anggota 
masyarakat. Sebagai implementasinya, anak mampu menghargai orang 
lain dengan segala perbedaan serta mampu memilah dan memilih 
kegiatan-kegiatan yang bermanfaat dan tidak. 

Oleh karena itu, porsi pendidikan agama yang diterapkan oleh suatu 
sekolah 

Re: [mediacare] ::: Tarif SMS kartuHALO termahal se-Indonesia Raya

2007-07-30 Terurut Topik widya ismadi
kalo yg aku tau siy tarif dari kartu halo itu tergantung paket apa yg kita 
punya juga siy.
kalo yg tarif Rp.0 berarti pakai yg paket bebas sms. kalo mas ananto mungkin 
paketnya lain. kalo aku lain lagi, aku pakai paket halo bebas bicara tarif 
sms-nya Rp. 250. 

roi8890 [EMAIL PROTECTED] wrote:  saya pake 
operator yang sama,
 kok tarif sms saya malah Rp0 ya?
 
 --- anant�/ [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
  Salam rekan semua,
  
  Ada yang berlangganan kartuHALO seperti saya? Coba
  cek invoice yang anda
  dapat. Di sana tarif sms adalah Rp 350, plus ppn
  10%. Jadi Total adalah Rp
  350 + Rp 35 = Rp 385.
  
  Adakah tarif sms di indonesia yang lebih mahal dari
  itu?
  
  Salam hangat selalu,
  Ananta
  
 
 __
 Be a better Globetrotter. Get better travel answers from someone who knows. 
Yahoo! Answers - Check it out.
 http://answers.yahoo.com/dir/?link=listsid=396545469
 
 
   


Widya Ismadi (ITA)
  0811 257 417
  
Account Executive
  Client Service Dept
One|Comm brand activator 
Jln. Gandaria VIII / 2, Jakarta, Indonesia 12130
  Phone (021) 72800025, 72796149 Ext 117
  Fax (021) 72796046
   

   
-
Choose the right car based on your needs.  Check out Yahoo! Autos new Car 
Finder tool.

[mediacare] Berita Sumbawanews (31/7)

2007-07-30 Terurut Topik Sumbawanews.com
  Warga UPT Prode I dan II akan Terima Bantuan Ternak Sapi
  Selasa, 31 Juli 07 (10:02) - Di Posting Oleh : admin |  0 komentar 
 
  Sumbawa Besar, Sumbawanews.com.-
  Disnakertrans Sumbawa akan membagikan 500 ekor sapi kepada 250 warga 
transmigrasi di UPT I dan UPT II prode kecamatan Plampang. 
  Pembagian ternak sapi itu merupakan kompenisasi ...selengkapnya
 

  Pendekatan Metode Balanced Score Card, Upaya Peningkatan Kinerja Aparatur
  Selasa, 31 Juli 07 (10:01) - Di Posting Oleh : admin |  0 komentar 
 
  Sumbawa Besar, Sumbawanews.com.-
  Bupati Sumbawa Drs.Jamaluddin Malik, Senin (30/7) kemarin, membuka secara 
resmi seminar dan pelatihan Penyusunan dan Implementasi Rencana Stretegis 
Pemerintah Daerah dengan pendekatan metode Balanced Score Card (BSC), 
...selengkapnya
 

  Biografi Zainul Arifin Diluncurkan
  Selasa, 31 Juli 07 (07:23) - Di Posting Oleh : admin |  0 komentar 
 
  Kota Bima, Sumbawanews.com.-
   Buku biografi berjudul 'Langkah Besar Seorang Anak Guru' Minggu (29/7) 
diluncurkan. Buku karangan Supriadin H Hasan itu terinspirasi dari perjalanan 
hidup, pemikiran, dan perjuangan mantan Bupati Bima, ...selengkapnya 

  CPNS Formasi Umum masih Simpang-siur
  Selasa, 31 Juli 07 (07:23) - Di Posting Oleh : admin |  0 komentar 
 
  Kota Bima, Sumbawanews.com.-
   Penerimaan formasi umum Calon Pegawai Negeri Sipil Daerah (CPNSD) tahun 
2006 dinantikan oleh masyarakat. Selain itu, ditunggu kepastiannya oleh 
Pemerintah Kota (Pemkot) Bima untuk mengisi beberapa posisi ...selengkapnya
 


Pasang Iklan di Sumbawa news.Com 
Klik disini!


  Lurah Sarae Siap Presentasikan Profil
  Selasa, 31 Juli 07 (07:22) - Di Posting Oleh : admin |  0 komentar 
 
  Kota Bima, Sumbawanews.com.-
   Menghadapi presentasi penilaian lomba kelurahan tingkat nasional pada 13 
Agustus mendatang, Lurah Sarae Kecamatan Rasanae Barat, Ismail Hamzah, sudah 
menyiapkan diri  secara mental dan yang berkaitan dengan ...selengkapnya
 

  Gedung DPRD Dompu Diresmikan
  Selasa, 31 Juli 07 (07:22) - Di Posting Oleh : admin |  0 komentar 
 
  Dompu, Sumbawanews.com.-
   Penggunaan gedung DPRD Dompu diresmikan oleh Gubernur NTB, Drs H Lalu 
Serinata, Senin siang. Gedung baru itu berada di sebelah barat gedung DPRD lama.
   Serinata bangga dan tidak ...selengkapnya
 

  Pegawai Titipan mulai Dirazia
  Selasa, 31 Juli 07 (07:22) - Di Posting Oleh : admin |  0 komentar 
 
  Kota Bima, Sumbawanews.com.-
   Mulai Senin (30/7) kemarin, sejumlah pegawai titipan yang baru masuk 
sebagai tenaga sukarela pada setiap unit kerja Pemerintah Kota (Pemkot) Bima 
akan dipantau dan dirazia.
   Kepala Sub-Bagian ...selengkapnya 

  Pembangunan Pemkot tetap Ada Dasar Acuan
  Selasa, 31 Juli 07 (07:21) - Di Posting Oleh : admin |  0 komentar 
 
  Kota Bima, Sumbawanews.com.-
   Meski Kota Bima belum memiliki Peraturan daerah (Perda), namun 
pembangunan tetap memiliki dasar, yakni dengan SK Walikota Bima. Hal itu 
sampaikan oleh Kepala Bidang (Kabid) Tata Ruang ...selengkapnya
 


Pasang Iklan di Sumbawa news.Com 
Klik disini!


  Putusan MK Soal Calon Independen harus Didukung
  Selasa, 31 Juli 07 (07:21) - Di Posting Oleh : admin |  0 komentar 
 
  Dompu, Sumbawanews.com.-
   Keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang memberikan ruang bagi calon 
independen untuk mengikuti pemilihan kepala daerah (Pilkada), disambut gembira 
oleh semua kalangan masyarakat. Demikian Ketua Dewan Pakar Pemantau Kebijakan 
...selengkapnya
 

  Program Pemerintah belum Sejahterakan Petani
  Selasa, 31 Juli 07 (07:21) - Di Posting Oleh : admin |  0 komentar 
 
  Bima, Sumbawanews.com.-
  Realisasi program pembangunan pemerintah selama ini belum meningkatkan 
kesejahteraan petani secara mendasar. Pasalnya, hanya berupaya menaikkan 
produksi, tanpa memperhatikan keuntungan petani. Penilaian itu disampaikan oleh 
Koordinator Lembaga Pengembangan ...selengkapnya
 

  Tamsil: Permen Formalin Bahayakan Kesehatan
  Selasa, 31 Juli 07 (07:20) - Di Posting Oleh : admin |  0 komentar 
 
  Kota Bima, Sumbawanews.com.-
   Komisi B DPRD Kota Bima, mendukung tindakan razia oleh Dinas Koperasi, 
Perindustrian, dan Perdagangan (Diskoperindag) Kota Bima terhadap permen yang 
diduga mengandung. Hal itu karena keberadaan produk ...selengkapnya
 

  Razia Gabungan Sita Produk Berformalin
  Selasa, 31 Juli 07 (07:20) - Di Posting Oleh : admin |  0 komentar 
 
  Kota Bima, Sumbawanews.com.-
   Razia gabungan terhadap permen berformalin, Senin (31/7), melibatkan 
Dinas Kesehatan (Dikes), Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan 
(Diskoperindag) Kota Bima dan Sat Reskrim Polresta Bima.  
   Razia itu ...selengkapnya
 





[mediacare] Debat Tim Calon Gubernur Jakarta di SCTV

2007-07-30 Terurut Topik Wido Q Supraha
 


Debat Tim Calon Gubernur Jakarta di SCTV 


Thursday, July 26, 2007


Tadi malam di SCTV ada debat tim sukses
http://liputan6.com/view/8,145092,1,0,1185619525.html  calon gubernur
Jakarta. Awalnya saya kira debat ini akan berjalan membosankan (soalnya
pakai ada acara adu yel-yel segala sih). Tapi ternyata tidak juga. Debatnya
bisa dibilang hidup - dengan alasan yang mohon maaf akan terdengar
subjektif.

Dari pihak Adang ada Igo Ilham, sementara dari pihak Foke ada Idrus Marham.
Secara kualitas penampilan, saya kasih skor 1 untuk Igo. Tutur kata dan
intonasi dia teratur dan menarik. Tidak banyak retorika dan sangat mudah
dicerna. Dia sangat tenang, banyak menebar senyum, pokoknya simpatik sekali
lah (ini kali pertama saya melihat Igo Ilham dan saya jujur terkesima
hehehe).

Sedangkan Idrus mirip penceramah malam tadi. Dia beberapa kali mengutip ayat
suci Al-Quran dalam argumennya - sesuatu yang bagi saya kurang perlu. Selain
karena dia bisa mencari argumen lain, ayat yang dikutip pun tidak terlalu
kena dalam debat itu. Jadi tidak bernas. Pada beberapa babak dia juga
nampak gusar dan akibatnya gelagapan.

Kalau PKS (yang bernafaskan Islam) saja sama sekali tidak menyitir ayat
suci, mengapa pula koalisi partai-partai (yang bernafaskan pluralisme)
merasa perlu melakukannya?

Dalam 4 menit waktu yang diberikan pemandu debat, Igo berhasil memaparkan
program Adang. Sedangkan Idrus? Sampai menit ke 3 saya masih belum menangkap
apa poin dia.

Selanjutnya pemandu debat melontarkan pertanyaan tentang banjir, masalah
abadi kaum Jakartanensis. Idrus diberi kesempatan menjawab lebih dulu.
Setelah mengatakan bahwa banjir adalah persoalan kompleks dan karenanya
diperlukan penanganan bersama dalam menanggulanginya, dia menjamin dalam 3-4
tahun tidak akan ada banjir lagi jika Foke menang. Alasannya?

Foke sudah dan lebih tahu pemetaan masalah Jakarta. Dia juga ahli
perencanaan tata kota.

Tentu saja ini poin empuk untuk diserang. Kalau saya jadi Igo pun saya akan
mempertanyakan hal serupa: mengapa tidak dari dulu? Mengapa baru sekarang?
Bagaimana bisa keluar angka 3-4 tahun sedangkan selama ini toh Jakarta
selalu kebanjiran?

Idrus bertahan dengan mengatakan, bagaimanapun Foke sudah lebih paham. Ini
jauh lebih baik ketimbang orang baru yang tentunya memerlukan waktu untuk
belajar lagi - sementara Jakarta tidak bisa menunggu. Tiba-tiba pengacara
Ruhut Sitompul (yang duduk di pihak Foke) berdiri dan menambah huru-hara.

Ruhut memulai dengan mengatakan surga itu di telapak kaki ibu!, aku
Poltak si raja minyak dari Medan, dan ada iklan di televisi seorang nenek
mengatakan, buat anak kok coba-coba. Nah, kata dia, kalau untuk anak saja
tidak boleh coba-coba, bagaimana Jakarta?

Hahaha. Sebuah argumen yang pantas diikutkan lomba atletik karena mampu
melompat sedemikian jauh.

Terhadap Foke lebih tahu dan ahli, Igo menjawab bahwa persoalan menjadi
gubernur adalah persoalan kepemimpinan, bukan keahlian. Gubernur adalah
seorang generalis, bukan spesialis. Untuk urusan teknis kita bisa
membekerjakan para ahli. Persoalannya sekarang adalah niat. Bertahun-tahun
dana pembangunan Banjir Kanal Timur dikeluarkan tapi kok proyek itu tidak
kunjung selesai.

Oya, perkataan Ruhut yang membawa-bawa Poltak (karakternya dalam sinetron
Gerhana) juga menyebalkan. Entah kenapa saya tidak pernah suka orang yang
menggunakan karakternya dalam sinetron/film untuk tujuan politik. Saya pun
membenci Ruhut dengan kadar yang sama saya membenci Rieke Dyah Pitaloka dan
Rano Karno - yang setelah gagal jadi calon gubernur malah tampil mendukung
Foke sebagai Si Doel.

Saya hendak memotong skor pihak Foke untuk argumen yang dodol ini, tapi
mereka belum punya satupun. Ya sudah, kalau begitu tambahan skor saja untuk
pihak Adang. Jadi 2-0.

Saya juga tadinya hendak memberikan skor kepada pihak yang mengucapkan
Kanal Banjir Timur tapi baik Igo maupun Idrus tidak ada yang mengatakan
demikian.

Sekarang pemandu debat berlanjut ke persoalan kemacetan lalu-lintas, yang
juga masalah abadi. Igo mengatakan akan meneruskan yang sudah ada seperti
proyek busway, monorail, dan lain-lain. Ini langsung langsung disambar
Idrus, yang mengatakan nah kan, sudah diakui sendiri kan keberhasilannya.
Dia kemudian meminta semua pihak jangan ambivalen. Di satu sisi
mengungkapkan kegagalan, tapi di lain sisi mengakui keberhasilan.

Ini juga mendapat balasan: Sutiyoso sendiri sudah mengakui bahwa busway
adalah proyek dia, bukan Foke.

Dijawab lagi: keberhasilan Sutiyoso kan berkat andil Foke juga.

Dibalas lagi: kalau begitu pihak Idrus pun tak kalah ambivalen. Untuk
keberhasilan, Foke dibilang punya andil. Tapi giliran kegagalan, Foke tak
ada andil?

Hahaha. Seru sekali bukan?

Ketika membahas kemacetan ini, Ruhut kembali berdiri. Dia menyindir adanya
sebuah partai yang melakukan demonstrasi dan akibatnya memacetkan Jakarta.
Apa partainya? Kitalah yang tahu... katanya sambil tertawa. Ini jelas
menyindir PKS. Apa jawaban Igo Ilham?

Kalau memang tak ada lagi partai yang membela rakyat, 

[mediacare] Diskusi dengan Abdullah An-Naim (Besok)

2007-07-30 Terurut Topik Mohamad Guntur Romli
Salam,
   
  Saudara-saudara, jangan lupa anda yang sudah tertarik hadir di diskusi ini 
bersama An-Naim dan Ulil Abshar Abdalla, besok: Rabu 1 Agustus akan 
dilaksanakan.
  Terima kasih
   
   
  http://www.freedom-institute.org/id/index.php?page=indexid=274
   
  Islam dan Negara Sekuler: Menegosiasikan Masa Depan Syariah
  
Freedom Institute bekerjasama dengan Center for the Study of Religion and 
Culture (CSRC) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta mengundang Anda menghadiri 
diskusi tentang “Islam dan Negara Sekuler: Menegosiasikan Masa Depan Syariah” 
bersama Prof. Abdullah Ahmed An-Naim, Professor Hukum di Emory University, 
Atlanta Amerika Serikat, dan Ulil Abshar-Abdalla yang baru saja menyelesaikan 
masternya di Boston University AS dan akan melanjutkan PhD di Harvard 
University AS, sebagai pembanding.

An-Naim banyak menulis dan melakukan studi dan riset tentang tema Hukum Islam 
dan Hak Asasi Manusia (HAM). Tema di atas merupakan karya riset yang 
dilakukannya di beberapa negara, diantaranya Turki, Mesir, Sudan, Uzbekistan, 
India, Nigeria dan Indonesia antara Januari 2004 sampai September 2006. Riset 
ini telah diterbitkan dalam bahasa Indonesia dan juga beberapa bahasa lainnya. 

Diskusi akan diselenggarakan pada,
Hari/Tanggal : Rabu, 1 Agustus 2007
Waktu : Pukul 18.00 – 21.00 (diawali makan malam)
Tempat : Ruang Diskusi Freedom Institute
Jalan Irian No. 8 Menteng Jakarta Telpon 319 09226


Kami tunggu kedatangan Anda dalam diskusi ini. Terima kasih

   
-
Looking for a deal? Find great prices on flights and hotels with Yahoo! 
FareChase.

[mediacare] Fw: [dpr-indonesia] PKS common enemy

2007-07-30 Terurut Topik respati putra
- Forwarded Message 
From: eka kurnia [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Tuesday, July 31, 2007 8:58:28 AM
Subject: [dpr-indonesia] PKS common enemy

Lagi-lagi ngomongin politik yang ngga ada habis2nya, tapi artikel ini bukannya 
untuk mencari simpati terhadap warga miliser melainkan untuk menambah khazanah 
berfikir kita tentang politik. Kita tidak boleh antipati terhadap politik 
karena politik merupakan bagian dari kehidupan kita juga, seperti di keluarga 
dan  masyarakat. 
 
Jika memang PKS dianggap sebagai common enemy oleh sebagian orang, maka PKS 
akan tetap bertahan walaupun ditekan oleh pemerintah seperti HAMMAS di 
Palestina, FIS di Al-Jazair, Ikhwanul Muslimin di Mesir, Partai Keadilan di 
Turki, dsb.

Apa tanggapan anda mengenai hal ini?


Kolom - Detail
Senin, 09/07/2007 16:22 WIB

Common enemy
oleh : Djony Edward
Wartawan Bisnis Indonesia

Suatu hari saya menelepon seorang mantan jenderal yang disegani dimasa Presiden 
Megawati Soekarno Putri. Dalam percakapan dengan jenderal tersebut sempat 
tercetus diskusi ringan, bagaimana pendapat Anda tentang Partai Keadilan 
Sejahtera (PKS)? Terutama kaitannya dengan pencalonan Gubernur DKI Jakarta. 

Sang jenderal hanya menjawab singkat, PKS common enemy (musuh bersama). Tanpa 
hendak bermaksud menjelaskan lebih jauh apa yang dimaksud common enemy bagi 
PKS, sang jenderal mengalihkan pembicaraan dari A hingga Z tentang perkembangan 
di tanah air. 

Bagi penulis, pernyataan common enemy cukup menyentakkan. Karena pernyataan itu 
seolah mengingatkan saya pada kemenangan Front Islamic Salvation (FIS) di 
Aljazair dan Refa di Turki dalam pemilu setempat yang kemudian kemenangan itu 
langsung dijegal oleh militer. 

Indikasi serupa sempat muncul saat Nurmahmudi Ismail memenangkan pilkada di 
Depok setelah mengalahkan calon incumbent Badrul Kamal. Karuan saja setelah MA 
dan PN Jabar memenangkan kader PKS ini jegal melalui aksi-aksi tak 
konstitusional, mulai dari demostrasi tak berkesudahan, aksi tak simpatik 
anggota DPRD non PKS yang cenderung mendiskreditkan Nurmahmudi, hingga aksi 
pengempesan ban mobil sang walikota dan pelemparan bom molotov mobil kader PKS 
Depok. 

Pernyataan itu juga mengingatkan ketika Zulkieflimansyah bersama pasangannya 
Marissa Haque saat mencalonkan diri sebagai Gubernur dan Wagub Banten. Dimana 
tiga parpol besar: PPP, PDIP dan Partai Golkar bersatu untuk melawan kader dari 
PKS. 

Tak kalah pentingnya saat pilkada bupati Bekasi dimana pasangan Sa'aduddin dan 
M. Darip Mulyana yang sempat dinyatakan kalah, namun akhirnya dimenangkan oleh 
PN Jabar. 

Puncak gunung es relasi antara pernyataan sang jenderal tentang PKS adalah 
common enemy saat calon PKS: Adang Daradjatun dan Dani Anwar harus berhadapan 
dengan Fauzi 'Foke' Bowo dan Prijanto yang juga adalah sang jenderal militer. 
Tak tanggung-tanggung Foke-Prijanto didukung 20 parpol yang tergabung dalam 
Koalisi Jakarta. 

Sintesa bahwa PKS adalah common enemy seolah menemukan justifikasi paling nyata 
di pilkada DKI Jakarta. Ini juga yang mengonfirmasi mengapa pilkada DKI Jakarta 
begitu gegap gempita, riuh rendah dan seolah memanas, padahal kedua calon belum 
lagi memaparkan visi dan misi serta program kerja mereka. 

Pilkada DKI Jakarta begitu serius menyusul ada unsur PKS yang pada Pemilu 2004 
menguasai pangsa suara sebanyak 1.057.246 suara atau jika dipresentir menguasai 
pangsa suara warga DKI sebesar 22,32%, vis a vis dengan Koalisi Jakarta yang 
merepresentasikan lebih dari 70% pemilih yang terhimpun di 20 parpol pendukung. 

Praktis di atas kertas Foke harusnya menang, karena didukung oleh 20 parpol 
dengan menguasai pangsa suara melebihi syarat untuk menang. Berikut al. parpol 
pendukung Foke: Partai Demokrat (20,23%), PDIP (14,02%), Golkar (9,16%), PPP 
(8,16%), PAN (7,03%), PDS (5,34%), PBR (2,90%), PBB (1,45%), maupun PKPB 
(1,83%). 

Maksimalkan kemenangan 

Jika mengamati besarnya dukungan atas Foke, maka praktis kemenangan putra 
Betawi itu sudah di atas kertas. Tapi pertanyaannya, mengapa sebegitu besar 
suara yang dibutuhkan Foke untuk menguasai Jakarta 1? Padahal untuk sahnya 
seorang kandidat cuma membutuhkan dukungan suara 15% dari parpol peserta pemilu 
2004. 

Tentu ada hidden story yang membuat Foke tak terlalu memedulikan aspek 
pendidikan politik untuk provinsi tertinggi tingkat rasialnya sekaligus ibukota 
negara. Foke ingin memaksimalkan kemenangan setelah sebelumnya sempat ditolak 
oleh Ustad Hilmi Aminuddin. 

Suatu hari, Ketua DPD RI Ginandjar Kartasasmita bertandang ke kediaman Ustad 
Hilmi di bilangan Kali Malang. Setelah diterima dan ngobrol ngalor ngidul, 
setengah jam kemudian Ginandjar mohon izin. 

Ustad, mohon maaf. Sebenarnya saya datang ke rumah Ustad dengan adik saya, 
demikian papar mantan Mentamben dan Kepala Bappenas di masa Presiden Soeharto. 

Siapa? Kok tak disuruh masuk? ungkap Ustad Hilmi. 

Foke, Ustad, tambah Ginandjar. 

Pendek kata, akhirnya Foke yang berkeliling setengah jam di gang-gang sekitar 

[mediacare] Re: Faktor Islam

2007-07-30 Terurut Topik felix_milis
Teologi yang Anda paparkan kok kayaknya lebih dekat ke konsep Survival
of the Fittest-nya Charles Darwin yach?

Kalau anda bandingkan dengan Medina Charter,
http://www.constitution.org/cons/medina/macharter.htm, yang merupakan
konsep Islam yang paling awal dan konkret tentang kehidupan bernegara
yang damai, termasuk dengan penganut agama yang lain, niscaya akan
sangat jauh dibanding dengan persepsi Anda.

So, jangan suka melakukan generalisasi, sebagaimana Anda tentu tidak
mau digeneralisasi oleh pihak lain.

Peace,


--- In mediacare@yahoogroups.com, marthajan04 [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Kalau menurut saya, ajaran Persaudaraan sesama islam inilah yang 
 salah. Persaudaraan seharusnya bukan antar satu umat saja tapi 
 persaudaraan antar umat manusia seluruhnya. Yang benar dibela 
 walaupun bukan sesama umat dan yang salah disadarkan bukannya dibela 
 walaupun sesama islam.
 
 Tanpa sadar, persaudaraan sesama islam mengajarkan permusuhan 
 diluar umat islam.
 Lama2 kebiasaan bermusuhan ini akan menjadi bumerang, bila tidak ada 
 lagi musuh luar, akan mencari musuh didalam yang bukan segolongan.
 Makanya, ketika musuh non islam sudah tidak bisa lagi dimusuhi, maka 
 jiwa bermusuhannya ini tidak akan puas nganggur. gatal istilah 
 kerennya. dicarilah musuh dalam kelompok.
 islam shiah musuhan sama sunni.
 muhamadiyah musuhan sama ahmadiyah.
 Suatu saat kalau ini sudah bosan, atau salah satu sudah kalah/lenyap, 
 maka yang survivepun akan berantem lagi didalam. 
 
 Jadi, ajaran Persaudaraan dalam islam itu adalah biang kerok 
 permusuhan dalam islam sendiri. Bukan persaudaraan yang didapat malah 
 kehancuran.
 
 mj



[mediacare] Re: kristen yang menakutkan umat islam atau islam yang justru menakutkan

2007-07-30 Terurut Topik ferry irawan
isue ini saya lemparkan di forum milis untuk didiskusikan teman2 di milis ini...
  sangat saya sayangkan jika temen2 dimilis secara pribadi malah menyebarkan 
email ini hanya untuk menggalang kelompok untuk mengkontra- kan iisue ini... 
jadinya aksi membalas isue ini di milis/ email pribadi..
   
  yang pasti ada masalah dalam kehidupan beragama di negara kita tercinta, 
Indonesia ini..
  yang katanya terkenal toleransi tapi kenyatannya kebebasan beribadah banyak 
yang tidak terlaksana..
   
   

   
-
Get the free Yahoo! toolbar and rest assured with the added security of spyware 
protection. 

[mediacare] Martinus Lagu: Menjadi Petani Organik Lebih Untung daripada Jadi Tukang

2007-07-30 Terurut Topik Institute Ecosoc Rights
Martinus Lagu: Menjadi Petani Organik Lebih Untung daripada Jadi 
Tukang
 
Sebelum jadi petani organik, Om Tinus adalah tukang bangunan. Sebagai 
tukang bangunan, pekerjaannya jauh lebih berat dari petani. Selain 
itu ia juga sering meninggalkan keluarganya kalau lagi dapat 
pekerjaan yang jauh dari desanya. Meski pekerjaannya berat, 
penghasilannya sebagai tukang boleh dibilang rendah. Dalam waktu 1-2 
bulan, ia hanya mendapatkan penghasilan tak lebih dari Rp 1-2 juta. 

Setelah mengenal pertanian organik, ia melihat ada peluang yang bisa 
diraih. Ia tinggalkan pekerjaannya sebagai tukang dan beralih menjadi 
petani organik dengan usaha utamanya memproduksi pupuk organik. 
Setiap hari ia bisa memproduksi rata-rata 1,5 ton pupuk organik, 
dengan harga jual Rp 1.000; per kg. Bisa dihitung berapa rupiah yang 
bisa ia terima setiap harinya. Padahal dia tidak mengeluarkan uang 
sedikitpun untuk membuat pupuk organik karena ia menggunakan kotoran 
hewan sendiri yang dikandangkan dan bahan-bahan lain yang ada di 
sekitarnya. 


Baca tulisan lengkapnya di blog kami :
http://ecosocrights.blogspot.com/

salam
yanti




[mediacare] Sekolah Rakyat (SMP Terbuka)

2007-07-30 Terurut Topik Antie
Kalau kenal atau mengetahui ada anak miskin atau dari golongan kurang mampu, 
lulus SD (berijasah) tetapi tidak dapat meneruskan ke SMP, umur max 18 tahun, 
tinggal di Jakarta Selatan, dapat menghubungi Ibu Ade, Pancoran Timur VIII no. 
4B Jakarta 12770 telp. 7990412 HP. 085691500258, untuk selanjutnya akan 
disurvei.

Insya Allah tahun ini akan dibuka sekolah rakyat (SMP terbuka) gratis di 
Jakarta Selatan khusus untuk anak miskin dan dari golongan tidak mampu 
..silahkan forwrd seikhlas nya

Salam,

Antie


[mediacare] [HALAMAN GANJIL] BERHUBUNGAN LIMA KALI SEHARI

2007-07-30 Terurut Topik Anwar Holid
NOTE: Aku mohon maaf bila posting ini menyinggung perasaan atau kurang berkenan 
di hati,
terutama---bisa jadi---kepada teman-teman non-Muslim.


[HALAMAN GANJIL] 

BERHUBUNGAN LIMA KALI SEHARI

---Anwar Holid


: jika esai ini gagal jadi renungan, tentu ia berubah jadi propaganda.



Karena Islam mewajibkan pemeluknya (Muslim) shalat lima kali sehari---bahkan 
sangat disarankan
lebih dari itu---tentu wajar bila muncul kesimpulan bahwa hubungan antara 
pribadi (persona) dengan
Allah (i.e. Tuhan) mestinya sangat dekat dan intim, karena kedua belah pihak 
membangun hubungan
sangat sering dan erat. Bayangkanlah bila seorang lelaki menghubungi seorang 
perempuan lima kali
sehari bahkan lebih dari itu (dan sebaliknya); dijamin mereka lama-lama saling 
tertarik, tambah
akrab, dan kemungkinan saling mencintai merupakan keniscayaan. Kecuali salah 
satu tak cocok atau
menolak, pihak yang berhubungan lima kali sehari bisa dipastikan berakhir 
dengan jatuh cinta.
Kalau sudah berusaha keras tetap saling menolak atau tak cocok, lebih baik 
hubungan dihentikan,
karena pasti itu berarti bertepuk sebelah tangan. Begitu juga bila ada seorang 
suami yang jadi
week-end husband dan setiap hari dia mengirim instant messenger via Internet ke 
gadis kenalannya
alih-alih pada istrinya yang tinggal di rumah di lain kota; dijamin dalam tiga 
belas hari kemudian
mereka jadi pasangan selingkuh kalau bukan siap-siap mengadakan pertemuan buat 
zina, dan tunggulah
sebentar kemudian gadis itu jadi madu perkawinan.

Baru-baru saja hal ini terpikir olehku. Bila Islam mewajibkan pemeluknya shalat 
lima kali sehari,
tentu ada sesuatu yang luar biasa penting dari hal itu. Kenapa seorang Muslim 
mesti menghubungi
Tuhan lima kali sehari, sementara untuk makan saja tak ada aturan khusus? 
Menurut sebuah adagium,
Muslim hanya perlu makan begitu lapar namun harus berhenti sebelum kenyang. 
Sangat sederhana dan
fleksibel. Lain dengan shalat: kamu harus mengingat, memuja, menyembah, 
berserah diri lima kali
sehari. Sangat keras dan sudah sepantasnya ditegakkan begitu panggilannya 
berkumandang. Aku pernah
dapat spam yang mengibaratkan shalat itu merupakan jadwal keberangkatan 
pesawat. Bila terlambat
satu detik saja, pesawat sudah terbang meninggalkanmu. Tiada maaf bagimu meski 
kamu punya tiket
terbang, dan tiket itu akhirnya usang, nggak bisa diuangkan. Mereka malas 
menunggu kamu yang
barangkali terlambat karena menolong nenek-nenek keserempet motor ugal-ugalan. 
Toleransinya nol.
Sementara kesalahan ada di pihakmu. Karena itu tunaikanlah shalat tepat waktu, 
siapa tahu kamu
terlambat mengerjakan sedetik saja gara-gara didahului oleh kedatangan malaikat 
Izrail. Kalau
sudah begitu fatal; kamu kalah selangkah mengerjakan amal baik.

Kenapa Muslim perlu berhubungan dengan Tuhan sesering itu? Pertanyaan ini juga 
masih merupakan
tanda tanya besar buat aku sendiri dan harus terus dijadikan semangat untuk 
eksplorasi. Sejauh ini
aku mengerjakan shalat dengan kesadaran umum, bahwa itu sebuah kewajiban. Kalau 
aku gagal
mengerjakan kewajiban, aku berdosa, dan kalau berdosa, besar kemungkinan aku 
saat di akhirat nanti
masuk neraka. Dan alangkah sulit mengelak dari dari kubang neraka kecuali aku 
diberkahi kasih
sayang Tuhan. Lain itu tidak ada. Shalat adalah shalat, dan kalau aku entah 
kebetulan atau sengaja
meninggalkan kewajiban itu, paling timbul kegelisahan sebentar untuk kemudian 
tenggelam dalam arus
dunia. Dalam hal menunaikan shalat, kaum Muslim Syiah punya konsep menarik, 
yaitu shalat yang
gagal ditunaikan harus dibayar lain waktu. (Konsepnya mirip kewajiban membayar 
puasa Ramadhan).
Kita boleh bayar shalat yang ditinggalkan itu baik pada waktu shalat berikutnya 
atau pada waktu
yang sama di lain hari. Memang betul setiap kali selesai menunaikan shalat 
seorang Muslim lega
atau tenang, tapi tampaknya ada sesuatu yang lebih luhur atau ilahiah dari itu 
semua. Apakah itu,
silakan renungi bersama dan bagikan pada kita semua bila Anda temukan khazanah 
jawabannya. Aku
sendiri akan dengan hati menerima wawasan itu.

Selain semata-mata mesti taat atau berserah diri, bisa jadi Muslim wajib shalat 
lima kali sehari
karena dia harus senantiasa menumbuhkan perasaan bertuhan atau butuh Tuhan. 
Bayangkan saja; sejak
bangun dini hari, kira-kira pukul 04.30 BBWI, dia harus subuhan; tengah hari 
ketika pukul 12.00
siang dia harus shalat zhuhur; kemudian menjelang sore, kira-kira pukul 15.15, 
datang waktu ashar;
begitu matahari tergelincir pada pukul 18.00-an maghrib datang; dan isya jadi 
penutup shalat
ketika malam menjelang. Di antara waktu itu, entah siang apalagi tengah malam 
dan sesudahnya,
seorang Muslim akan sangat dimulaikan bila mau menunaikan shalat tambahan, 
namanya shalat sunnah.
Gila, ternyata hidup seorang Muslim dikungkung oleh berbagai jenis shalat dan 
alangkah lambat
kesadaran itu muncul dalam diriku! Kalau bukan hendak mendekatkan diri antara 
makhluk yang fana
dengan pencipta yang Mahamulia, satu sama 

[mediacare] Berita JATAM: KARANG-KARANG RUSAK DI SIDANG NEWMONT

2007-07-30 Terurut Topik Lulu

KARANG-KARANG RUSAK DI SIDANG NEWMONT

(JATAM, 30/07/07) Sudah ketiga kalinya, Dr Rignolda Djamaluddin  berhadapan 
dengan Newmont   perusahaan tambang emas terkaya di dunia. Dua diantaranya 
di Pengadilan Negeri Manado, yang terakhir di Pengadilan Jakarta Selatan - 
26 Juli,  Kamis lalu.


Dr. Oda  nama panggilan Dr Rignolda, kali ini menjadi saksi ahli WALHI, 
yang mengugat Newmont di Pengadilan karena perbuatan pencemaran dan atau 
perusakan lingkungan hidup di Teluk Buyat  Sulawesi Utara. Proses 
pengadilan ini berlangsung sejak 12 Maret lalu.


Jika dua minggu sebelumnya, warga Buyat Pantai bersaksi tentang 
berkurangnya jenis dan tangkapan ikan di Teluk Buyat. Kali ini, Dr. 
Oda  ahli kelautan dari Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Sam 
Ratulangi (Faperik Unsrat) Manado, menjelaskan secara ilmiah mengenai 
kejadian tersebut.


Menurut Dr. Oda, berkurangnya jenis dan tangkapan ikan di Teluk Buyat 
disebabkan oleh perubahan dan kerusakan ekosisitem Teluk Buyat. Ada 
beberapa indikator yang menandakan kejadian tersebut. Yang pertama adalah 
munculnya ikan yang benjol  yang tak pernah terjadi sebelumnya, 
berkurangnya jenis ikan dan terganggunya ekosistem karang, paparnya.


Hal ini mengundang pertanyaan salah satu dari tiga hakim yang hadir.  Apa 
saja faktor-faktor yang menyebabkan kerusakan karang?


Kerusakan karang menurut Dr. Oda bisa bermacam-macam sebab  bisa alami atau 
non alami. Rusaknya karang bisa terjadi karena kenaikan suhu 
perairan  akibat pemanasan global. Bisa juga karena dimangsa pemangsa 
karang  Zooxhantelae atau rusak karena pemboman  dan racun serta yang 
terakhir - karena sedimentasi, tambahnya.


Tetapi ciri-ciri kerusakan karena sebab-sebab tersebut berbeda-beda. 
Naiknya suhu laut mengakibatkan  karang berwarna putih  dan lama kelamaan 
mati - dikenal mengalami pemutihan atau bleaching. Sementara karang yang 
rusak karena bom ikan, percabangannya akan patah berantakan, bahkan jenis 
karang batu akan terbelah jika terkena bom. Kerusakan yang terjadi juga 
akan meluas di sekitarnya - tak memilih jenis atau genus tertentu


Berbeda yang ditemukan di Teluk Buyat. Pada beberapa tempat di beberapa 
kedalaman, seperti di sebelah kiri Tanjung Buyat  tempat terdekat dengan 
mulut pipa pembuangan limbah Newmont. Di situ, ditemukan terumbu karang 
dengan kondisi yang tidak sehat dan kehilangan kemampuan tumbuh. 
Karang-karang tersebut tertutup tailing, ujar Dr. Oda.


Apa yang diungkapkan Oda diperkuat oleh hasil penelitian Evans 
Edingger  peneliti dari Departemen Geografi Newfoundland University 
Canada  yang melakukan penelitian tentang distribusi spasial dan struktur 
kimia tailing di Teluk Buyat, sejak tahun 2002. Edingger menemukan tailing 
telah tersebar hingga ke perairan dangkal, dimana terumbu karang hidup. Dia 
juga menemukan  tailing Newmont telah tersebar jauh dari ujung lubang 
pembuangannya hingga 3500 meter ke arah selatan.


Akhirnya hakim meminta dua dokumen hasil penelitian Edingger, dijadikan 
alat bukti. Dua hasil penelitian tersebut dimuat dalam jurnal Environmental 
Geology  edisi September 2006.


Menurut Dr. Oda, sebenarnya temuannya sejalan dengan temuan penelitian L. 
Lalamentik  yang melakukan penelitian pemantauan karang - dibiayai Newmont. 
Dalam laporannya, pengajar Faperik Unsrat ini menemukan hilangnya genus 
karang tersebut di sejumlah titik pemantauan. Salah satunya pada kedalaman 
10 meter di sebelah kiri tanjung Teluk Buyat.



Sidang Newmont kali ini berlangsung 4 jam. Di awal,  pengacara Newmont 
berlama-lama mempermasalahkan kredibilitas Dr. Oda sebagai saksi ahli. 
Mereka berusaha membuat hakim yakin  Dr. Oda tak layak dihadirkan sebagai 
saksi ahli.


Entah darimana datangnya, diawal sidang  pengacara Newmont membacakan 
sebuah surat dari Dekan Faperik Unsrat. Isinya menyatakan tentang keahlian 
Dr. Oda. Lucunya, Dr. Oda bahkan tak pernah diajak oleh Alex Masengi  sang 
Dekan, membicarakan surat tersebut. Surat menerangkan bahwa keahlian Dr. 
Oda hanyalah di bidang Mangrove atau hutan bakau.


Sayangnya, hakim tidak terpengaruh siasat Luhut  sang pengacara. Apalagi 
surat tersebut berlawanan dengan Surat Keputusan mengajar mata kuliah yang 
diberikan Fakultas kepada Dr. Oda selama ini.


Sejak 19 tahun lalu, Dr. Oda telah mengajar di Unsrat. Diantara mata kuliah 
yang diajarkannya adalah Kimia Oceanografi, Toxicologi Kelautan, 
EkologiLlaut, Hidro Oceanografi dan Geomorfologi Pantai. Dia juga melakukan 
penelitian-penelitian terkait hal tersebut  termasuk di Teluk Buyat. (JM)



Informasi lain terkait dengan advokasi pertambangan mineral dan energi 
dapat dilihat di www.jatam.org
Dapatkan update informasi dari website kami dengan mendaftarkan alamat 
email anda sebagai anggota Info Kilat JATAM yang ada di sudut kiri bawah 
dalam website kami.


===
Luluk Uliyah
Sekretariat JATAM
email : [EMAIL PROTECTED]
HP. 0815 9480 246

[mediacare] CP Jaya Suprana

2007-07-30 Terurut Topik Edwin Irvanus
Teman-teman,

Adakah yang memiliki CP Jaya Suprana? Kalau ada, boleh dong
dibagi-bagi. Bisa lewat japri atau jalum.

Terima kasih sebelumnya...

EwinK



RE: [mediacare] Pemberantasan Korupsi Seharusnya Dimulai dari Atas

2007-07-30 Terurut Topik Unik F sultan
Kalau memang perlu, kenapa tidak? Kita bangun penjara yang luas dan siap
menerima para tikus dan penjahat penjahat itu untuk kurun waktu 1000
tahun.Why not? Siapkan infrastrukturnya agar system lebih PD untuk
dijalankan..

 

Ayo, tegakkan hukum.

  _  

From: mediacare@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf
Of Al-Mahmud Abbas
Sent: Monday, July 30, 2007 6:43 PM
To: mediacare@yahoogroups.com
Subject: Re: [mediacare] Pemberantasan Korupsi Seharusnya Dimulai dari Atas

 

Permasalahannya kalau hukum langsung diterapkan dengan tanpa pandang bulu
maka jangan-jangan harus membangun Perumahan penjara lebih dari program
pembuatan RSS. Jangan-jangan antar pejabat akan saling memasukkan pejabat
lain berikut karyawannya ke dalam penjara. 

Belum lagi para hakim dan jaksa pun tidak luput harus masuk penjara, lalu
jangan-jangan perlu menyewa hakim dari Singapore karena banyak hakim yang
ikut masuk penjara.

 

Wallahu'alam bisawab

 

On 7/30/07, Sunny [EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] se wrote: 

Refleksi: Ada ucapan: ikan mulai busuk dari kepalanya. Ucapan  klasik ini
tidak keliru bila dilihat pada para petinggi NKRI, baik sipil maupun militer
di semua tingkat dan lapangan mulai dari pusat sampai ke pelosok-pelosok
negeri.  Korupsi bukan saja dilakukan  di lapangan duniawi tetapi juga
institusi surgawi dijadikan target. Ciri umum para petinggi ini  ialah fasih
mempergunakan ilstilah-istilah bahasa illahi dan ayat-ayatnya. Mereka selalu
tidak absen  pada ibadah agama untuk menunjukan bahwa mereka satu dengan
umat dalam iman.   

 

 

http://www.gatra. http://www.gatra.com/artikel.php?id=106496
com/artikel.php?id=106496

 

 

Pemberantasan Korupsi Seharusnya Dimulai dari Atas



Jakarta, 29 Juli 2007 12:50
Mantan Komandan Puspom TNI, Mayjen (Purn) Syamsu Djalal mengatakan,
pemberantasan korupsi akan lebih efektif di Indonesia jika perang melawan
korupsi dilaksanakan sistematis dan pemberantasannya dimulai dari atas
terlebih dahulu, baru kemudian ke bawah. 

Saya sependapat dengan pernyataan Menteri Senior Singapura, Lee Kuan Yew,
bahwa pemberantasan korupsi seharusnya dimulai dari atas ke bawah, katanya,
di Jakarta, Minggu.

Menurut Syamsu, pemberantasan korupsi itu harus merupakan sebuah gerakan
nasional, dan bukan jargon. 

Para pimpinan, masyarakat kalangan atas dan kaum berpendidikan yang harus
terlebih dahulu menunjukkan bahwa mereka memang antikorupsi dan memiliki
tekad bersama untuk memberantas korupsi.

Budaya masyarakat kita ini umumnya primordial paternalistik. Artinya,
dukungan pemberantasan korupsi itu akan datang dari golongan menengah dan
bawah jika golongan atasnya memiliki tekad memberantas praktek korupsi itu
terlebih dulu, katanya. 

Disebutkannya, pemberantasan korupsi yang sistematis akan membantu
stabilitas hukum dan perekonomian Indonesia.

Ia juga menyatakan tekadnya untuk terus mengikuti seleksi pimpinan KPK
dengan tekad melakukan pemberantasan korupsi yang lebih sistematis dan lebih
keras. 

Setelah melakukan seleksi makalah, panitia seleksi (pansel) calon pimpinan
KPK belum lama ini menyebutkan jumlah keseluruhan yang berhak untuk
mengikuti pshycological profile assessement sebanyak 236 peserta. 

Menurut Syamsu, dirinya termasuk yang akan mengikuti pshycological profile
assessement itu.

Belum lama ini, mantan Perdana Menteri Singapura Lee Kuan Yew dalam sebuah
diskusi yang diadakan oleh Indonesia Forum mengatakan korupsi harus
diberantas dari atas ke bawah (top down). 

Untuk memberantas korupsi harus dimulai dari atas, lalu kalangan bawah
secara otomatis dapat bersih dari korupsi, katanya.

Menurut Lee , untuk membangun perekonomian Indonesia sehingga dapat
mewujudkan cita-citanya masuk dalam kekuatan ekonomi dunia, Indonesia harus
menciptakan transparansi dalam masalah perpajakan, meningkatkan stabilitas
hukum, serta menciptakan kebijakan-kebijakan pemerintahan yang dapat menarik
para investor masuk. 

Transparansi dan stabilitas hukum serta pemerintahan diperlukan dalam
rangka mempertahankan para investor ataupun mengundang masuk para investor,
ujar menteri senior Singapura itu.

Ia mengatakan, yang paling penting adalah menciptakan sebuah sistem yang
tidak korup dan tunduk terhadap hukum. 

[TMA, Ant] 

 

 

__ NOD32 2429 (20070730) Information __

This message was checked by NOD32 antivirus system.
http://www.eset.com



[mediacare] Coba anda baca kembali dengan lebih teliti�.

2007-07-30 Terurut Topik Irwan Sutjipto
Tulisan lama, di repost, mungkin masih berguna...
   
  ==
  Coba anda baca kembali dengan lebih teliti….
   
  Sering kali kita itu asal menjawab saja apa yang menurut kita mungkin adalah 
pertanyaan atau masalah yang diajukan oleh seseorang kepada kita. Dan tanpa 
anda sadari, itu sebetulnya sebentuk kesombongan dan arogansi kita yang 
walaupun tidak terlihat kasar, namun sebetulnya itu merupakan penyakit kronis 
yang sangat susah untuk disembuhkan, ya, katakanlah itu semacam kanker dalam 
pola pikir anda, mungkin juga bisa disebut semacam sindrom kesucian atau 
sindrom kebaikan hati, sindrom bodhisatva mungkin begitu karena dalam agama 
Buddha Bodhisatva itu adalah orang suci yang telah mencapai pencerahannya tapi 
menunda untuk melebur dengan kesujatian (paling tidak itu yang ada dibeberapa 
text book buddhis yang pernah saya baca dan umum diketahui oleh umat buddha di 
Indonesia, mungkin juga dunia).
   
  Sindrom kebaikan atau enaknya kita katakan sindrom kesucian ini bisa dilihat 
dalam beberapa stadium. Stadium awal tentunya bisa jadi dalam bentuk itu tadi, 
menjawab pertanyaan orang akan kebenaran spiritual, tanpa melihat dengan jelas, 
apa sih yang ditanyakan, dan lalu mesti dijawab apa. Ybs itu langsung saja 
menerjemahkan kebutuhan orang yang bertanya atau melontarkan pertanyaan itu 
sesuai dengan pemahaman dan pengetahuan dia, baik kelihatannya, tapi lalu 
apakah memang demikian? 
   
  Kelihatannya sepele masalahnya, tapi ini sebetulnya merupakan salah satu 
sumber konflik yang parah, yang bisa mengarah ke stadium dua, yaitu memaksa 
orang lain untuk mau percaya kepada apa yang disampaikannya, tanpa mau perduli 
apakah pandangannya itu sudah benar dan bisa menjawab pertanyaan dari si 
penanya atau orang yang menghadapi masalah dan kebetulan dekat dengannya. 
   
  Sindrom ini bisa menjadi parah dan mengarah pada obsesif kompulsif atau 
obsesi yang demikian meledak-ledaknya dan mungkin bisa mengarah pada sindrom 
kesucian stadium lanjut mendekati parah yaitu halusinatif dan mungkin sekali 
bisa dikatakan gila, ya, contohnya beberapa orang yang pernah anda ketahui 
mengakui dirinya itu Nabi, titisan nabi atau penerima wahyu Nabi, walaupun 
analisa perilaku ybs itu sebetulnya sangat bertentangan dengan norma umum, tapi 
saya tidak mengatakan bahwa Ibu siapa tuh, klo nggak salah Lia Amalia itu 
termasuk golongan ini, tidak, saya kira beliau itu baik, kok dan tidak termasuk 
golongan penderita sindrom kesucian. 
   
  Umumnya hampir semua orang mengalami sindrom kesucian ini pada stadium awal, 
termasuk anda dan saya. Dari observasi saya selama ini, stadium kesucian 
tingkat awal ini akan selalu dialami oleh setiap penekun pada awal-awal 
perjalanannya sebagai penekun spiritual, kecintaan akan kebenaran dan keinginan 
untuk mengajak orang lain untuk menemukan kebenaran sejati, pencerahan itu 
merupakan bagian dari keimanan yang kasar, suatu manifestasi dari keyakinan 
kita kepada ajaran yang kita tekuni, jadi wajar saja muncul dalam perjalanan 
itu. Lama tidaknya kita ngedon atau mengidap sindrom kesucian tingkat awal itu 
tergantung pada banyak faktor, namun tentu yang utama adalah tekad dan 
perjuangan kita untuk memproses diri kita agar bisa memahami lebih jauh, ajaran 
yang kita tekuni itu agar lalu kita bisa bergerak dari bentukan keyakinan ke 
arah pengertian dan bahkan pemahaman akan ajaran yang kita tekuni.
   
  Bagaimana itu, ya saya tidak bisa menjawabnya secara pasti, namun, kalau anda 
sudah bisa memahami atau menemukan hikmah atau pelajaran-pelajaran spiritual 
dari kehidupan anda sehari-hari dalam interaksi sosial anda, itu bisa jadi 
merupakan suatu pertanda bahwa anda sudah mulai sembuh dari sindrom kesucian 
ini. Saya katakan mulai, ya, kalau anda memupuk rasa bangga dan kesombongan 
secara halus dalam diri anda tanpa menjaga pintu-pintu batin anda dengan 
hati-hati, anda akan kembali dijangkiti oleh sindrom itu dan mungkin langsung 
masuk ke stadium yang lebih gawat….. :D 
   
  Ya, untuk yang lagi kena stadium awal, cobalah dibaca lagi apa yang saya 
tulis di bawah ini. Jangan lalu anda baru digelitik sedikit, sudah muncul wajah 
asli anda yang tentu tidak menarik untuk dilihat, apa lagi untuk mencapai 
pencerahan….
   
  “Meditasi, yoga, dzikir itu merupakan bagian dari upaya untuk melihat ke 
dalam, memahami diri. Mungkin kalau dzikir dengan mengucapkan asma Allah itu 
bisa juga mengandung filsafat lain yang tentunya merupakan bagian yang mesti 
anda kaji dengan ahlinya, sori saya kebetulan bukan ahlinya, masih belajar 
juga, tapi kalau tidak salah ingat, ada ujaran yang mengatakan bahwa untuk 
menemukanNya, anda mesti mengenal diri anda sendiri. Nah ini yang saya lupa 
lengkapnya berbunyi gi mana, tolong dong saya di bantu.”
   
  171006

   
-
Moody friends. Drama queens. Your life? Nope! - their life, your story.
 Play Sims Stories at Yahoo! Games. 

Re: [mediacare] Re: Faktor Islam

2007-07-30 Terurut Topik Irma Dana

Saya suka komentarnya Bapak. Menambah wawasan dan pencerahan bagi saya ...yang 
masih belajar tentang toleransi dalam islam:)

Terima kasih...
irma


  - Original Message - 
  From: Al-Mahmud Abbas 
  To: mediacare@yahoogroups.com 
  Sent: Monday, July 30, 2007 6:37 PM
  Subject: Re: [mediacare] Re: Faktor Islam




  Amin..amin..amin.. faham yang sering kali menghalalkan untuk merasa bener 
sendiri itulah bumerangnya. Fanatisme itu bukan untuk dipaksakan kepada orang 
lain atupun sekedar untuk melindungi kelompok (tanpa peduli oknum yang 
dilindungi/dibela itu benar atau salah), harus tetap disadari bahwa dalam alam 
sosial ada kebenaran universal, nilai-nilai umum yang tidak secara frontal 
bertentangan dengan nilai Islam. Hidup berdampingan secara damai dengan umat 
agama lain juga harus ditekankan sehabis-habisnya tanpa harus takut kehilangan 
umat hanya dengan berkurangnya jamaah. Memahami bahwa keberagamaan setiap orang 
adalah hak orang itu sendiri dan Allah SWT yang menentukan. Tidak ada yang 
pernah mengIslamkan orang lain kecuali karena ridho Allah SWT, kalau pemahaman 
dan penerapan Islam itu simpatik dan menarik tidak usah capek2 kesal hati 
dengan berpindahnya seseorang kepada agama lain. Justru dengan jumlah yang 
sedikit dan tetap memberikan kontribusi kebajikan untuk peradaban sosial itulah 
yang lebih bermutu, dari pada jumlahnya banyak tapi korupsi juga meraja lela 
tanpa merasa berdosa atau menyesali kenapa ajaran Islam tidak bisa membuat 
pribadi-pribadi yang tidak gampang terseret napsu ? 
  Beragama bukan bertujuan untuk menang-menangan jumlah umat, tidak ada gunanya 
mayoritas beragama Islam seperti Indonesia tetapi peran/kontribusinya untuk 
memperbaiki satu hal = SOAL KORUPSI =pun tidak bisa. Yang penting bukan 
militansinya untuk berani melabrak tempat-tempat maksiat atau panti-panti 
pijat, tetapi mendalami filsafat agama dan mengisi batin umatnya agar tidak 
terseret ke dalamnya. Begitupun dengan KORUPSI dan lain-lain penyakit sosial, 
akarnya adalah pemahaman keberagamaan yang amat sangat dangkal. Agama hanya 
dipahami sebatas soal surga dan neraka, soal halal dan haram, soal mnafaat dan 
mudharat, soal hitam dan putih, sementara persoalan sosial tidak sesederhana 
itu. Pengembangan pemahaman ajaran untuk lebih relevan dengan realitas 
kehidupan sangat kurang atau mungkin tidak populer/tidak laku, kelompok2 
mederat seperti Utan Kayu-nya bang Ulil justru diusir dan dicaci maki, yang 
lebih laku dan gampang diikuti adalah yang semacam MMI, FPI, dll.. yang 
aktivitasnya sangat tidak intelek. 
  Kenapa ??? Gampang dilakukan, hanya perlu modal nekat, ngikut saja apapun 
yang diperintahkan 'ketuanya', dan (konon) oleh ketuanya dijanjikan PAHALA yang 
amat besar kelah di akhirat. Bahkan bisa menyelamatkan berapa puluh familinya 
kalau mati syahid. 
  Pemahaman yang dalam dan menguatkan bathin banyak dijauhi, karena terlalu 
sulit dipahami, buang-buang waktu, terlalu lama untuk melihat 
hasil/perubahannya dan PAHALAnya tidak jelas.

  Oleh sebab itu, tidak heran kalau seperti yang dikatakan bung Marthajan no 
common enemy, let's fight each other. Kapan bisa terbebas dari faham seperti 
itu ? Wallahu'alam bisawab, melihat bahwa pemahaman yang kacau balau sudah 
demikian merambah ke segenap pikiran orang dengan isi kepala yang berbeda dan 
kompleksnya permasalahan yang demikian sulit untuk memilah/mengurai 
kekusutannya, maka saya hanya bisa bilang MUSTAHIL kecuali seluruh umat Islam 
sedunia sepakat menghargai umat beragama lain dimanapun mereka berada tanpa 
pernah melakukan kalkulasi matematis bahwa umatnya dikurangi (atau lebih 
'keren'nya DIMURTADKAN) oleh umat beragama lain. Dengan demikian biasa 
menghargai pemahaman orang lain dan biasa tidak mudah tersinggung, tidak mudah 
gusar, tidak gampang mengancam orang lain, tidak mudah membuat 'judgement' 
apalagi menghalalkan darang orang lain yang belum tentu salah. 

  Wassalam.




   
  On 7/30/07, marthajan04 [EMAIL PROTECTED] wrote: 
Kalau menurut saya, ajaran Persaudaraan sesama islam inilah yang 
salah. Persaudaraan seharusnya bukan antar satu umat saja tapi 
persaudaraan antar umat manusia seluruhnya. Yang benar dibela 
walaupun bukan sesama umat dan yang salah disadarkan bukannya dibela 
walaupun sesama islam.

Tanpa sadar, persaudaraan sesama islam mengajarkan permusuhan 
diluar umat islam.
Lama2 kebiasaan bermusuhan ini akan menjadi bumerang, bila tidak ada 
lagi musuh luar, akan mencari musuh didalam yang bukan segolongan. 
Makanya, ketika musuh non islam sudah tidak bisa lagi dimusuhi, maka 
jiwa bermusuhannya ini tidak akan puas nganggur. gatal istilah 
kerennya. dicarilah musuh dalam kelompok.
islam shiah musuhan sama sunni. 
muhamadiyah musuhan sama ahmadiyah.
Suatu saat kalau ini sudah bosan, atau salah satu sudah kalah/lenyap, 
maka yang survivepun akan berantem lagi didalam. 

Jadi, ajaran Persaudaraan dalam islam itu adalah biang