[inti-net] Re: Memperingati 50 tahun Peristiwa G30S

2015-12-04 Terurut Topik 'A. Alham' a.alham1...@kpnmail.nl [inti-net]
Kalau saya boleh menjawab(saya kira saya juga berhak menjawab) pertanyaan 
apakah tulisan Sdr.Siauw Tiong Djin (STD) ini absurd atau tidak, jawab saya 
adalah tidak.STD mengajukan argumen atau bukti-bukti berdasarkan logika yang 
bisa  diterima akal.Soal setuju atau tidak setuju dengan logika STD itu soal 
lain lagi. Selama ini tuduhan yang dilontarkan pada PKI sebagai dalang G30S 
adalah tuduhan politik dan bukan tuduhan kriminil dengan bukti-bukti tertulis 
dan dokumen-dokumen autentik yang bisa diterima oleh hukum. Tuduhan politik 
masih bisa diperdebatkan tentunya dan juga punya sifat opini yang tidak 
memerlukan bukti-bukti atau dokumken-dokumen sebagai syarat pembenaran atau 
keabsahannya. Tulisan STD bisa kita katakan absurd bila umpamanya dia 
mengajukan bukti-bukti palsu, dokumen palsu , tuduhan palsu atau segala macam 
rekayasa yang tidak masuk akal dan tak terbuktikan.Saya  sendiri menilai 
tulisan STD masih bersifat opini dan sebagai opini, argumern atau bukti-bukti 
yang diajukan STD tidaklah absurd dan hanyalah menawarkan keobyektipan atau 
kebenaran yang setiap orang bisa setuju atau tidak. Saya sendiri bisa mengerti  
alasan-alasan yang diajukan oleh STD mengapa PKI bukan dalang G30S. Tidak ada 
bukti untuk itu dan tidak ada dokumen-dokumen tertulis tentang peran dalang PKI 
dalam G30S. Yang ada cuma tuduhan, dugaan, fitnah, provokasi atau juga sentimen 
politik yang  mewarnai semua tuduhan bahwa PKI adalah dalang G30S. Karnanya 
sementara orang  masih menganggapnya sebagai misteri yang belum bisa terjawab. 
Sebagai pemikir aktif, baik sebagai peneliti maupun sebagai sejarawan hingga 
pemikir bebas lainnya, tentu tuduhan yang tidak bisa dibuktikan, tidak  bisa 
dijadikan stempel atau vonnis dengan alasan apapun bahwa PKI adalah dalang 
G30S. Karnannya usaha ingin menjadikan tuduhan menjelma menjadi bukti nyata 
telah sia-sia selama 50 tahun diskusi dan debat hingga perseteruan yang tak 
kunjung padam. Manusia moderen dengan peradaban moderen dikemudikan oleh akal 
budi, kekuatan berpikir, ketrampilan analisis serta ketegaran berpedoman pada 
obyektivitas dan bukan dengan emosi semata. Kita bukan sedang menonton drama 
tapi drama itu sendiri telah terjadi pada semua kita dan itu tidak bisa diurus 
dengan emosi semata. G30S adalah urusan semua generasi sekarang dan selanjutnya 
bukan hanya urusan Orba dengan PKI dan itu menyangkut nasib seluruh generasi  
yang akan datang: APAKAH KITA AKAN MEMUTUSKAN BERPERANG ATAU TIDAK. ATAUKAH 
PERANG KITA TUNDA UNTUK SEMENTYARA.

ASAHAN.
.

From: Chan CT 
Sent: Thursday, December 03, 2015 12:56 PM
To: GELORA_In 
Subject: Fw: Memperingati 50 tahun Peristiwa G30S


Pak Jacky yth

Banyak terima kasih atas tanggapan atas tulisan saya.

Yang perlu dipertegas di sini, menurut saya, adalah  keterlibatan PKI sebagai 
organisasi dalam merancang G30S atau Gestapu dan keterlibatan dalam operasi 
G30S atau Gestapu pada 1 Oktober 1965.

PKI merupakan sebuah partai politik besar yang memiliki Anggaran Dasar dan 
berbagai peraturan. Ia bukan organisasi yang terdiri atas segelintir orang saja 
yang bisa diwakili pula oleh salah satu anggotanya tanpa disiplin organisasi.

Keterlibatannya dalam sebuah gerakan dahsyat sekaliber G30S  tidak bisa tidak 
mengharuskan seluruh lapisan pimpinan pusat maupun daerah - Politbiro, CC dan 
CDB - untuk "terlibat" dalam arti sesungguhnya. Sepenuhnya ikut merancang, 
mengetahui selak beluk gerakan, tujuan gerakan dan struktur gerakan; dan siap 
siaga mendukung gerakan.

Kalau patokan keterlibatan ini yang kita pakai, rapat-rapat persiapan G30S 
tentunya dihadiri oleh para anggota Politbiro dan CC utama yang menurut 
Anggaran Dasar PKI berwenang mengatas namakan PKI secara organisasi terlibat. 
Dan pada 1 Oktober 1965, di kawasan Halim yang dijadikan pusat komando G30S, 
tentunya hadir pula para tokoh utama PKI memimpin gerakan.

Seandainya PKI terlibat, jutaan anggotanya dan pendukungnya tentu berada dalam 
sikap siap siaga.

Fakta sejarah menentang kualifikasi keterlibatan yang disinggung di atas. Hanya 
Syam, pimpinan Biro Khusus PKI (yang tidak ada wewenang hukum PKI apapun) dan 
secara samar-samar Aidit yang berperan. Dan pada 1 Oktober 1965, Aidit 
merupakan satu-satunya pimpinan PKI yang berada di Halim. Di situpun terlihat 
jelas bahwa ia tidak memimpin operasi G30S. Ia hanya berdiam seorang diri di 
rumah seorang perwira AURI.

Hampir semua tokoh PKI di pusat dan daerah terkejut ketika ada pemberitaan 
tentang G30S. Jutaan anggota dan simpatisannya pun terperanjat, bingung dan 
tidak tahu menahu tentang G30S. Oleh karena itu ketika mereka diserang, dikejar 
dan kemudian ditangkap dan dibantai, tidak ada perlawanan.

Kalau keterlibatan PKI dalam G30S saja  tidak bisa dibuktikan, dengan 
sendirinya tuduhan bahwa PKI merupakan dalang G30S lebih tidak mungkin untuk 
diterima dengan akal sehat.

Terima kasih 

Siauw Tiong Djin 






This email is written on a smart phone. I apologize  for the typing and 
spelling mistakes 



From: 

[inti-net] Re: [alumnas-OOT] Fwd: Terimakasih Setya Novanto

2015-12-13 Terurut Topik 'A. Alham' a.alham1...@kpnmail.nl [inti-net]
Pepatah Vietnam: “CO TIEN MUA TIEN CUNG DUOC” yang jika di Indonesiakan:”Ada 
uang, dewapun bisa dibeli”. 
Indonesia sedang turut membuktikan kebenaran pepatah itu. Setia Novanto(SS)  
bisa membeli DPR (‘'suara rakyat”), bisa membeli MKD dan kemudian bisakah dia 
membeli...PRESIDEN? sebagai dewa terbesar untuk Indonesia. Dari DewaN ke Dewa 
hanya butuh penghilangan satu N. Semoga pepatah Vietnam itu tidak lagi berlaku 
hingga  di sini.
Bicara soal korupsi, saya rasa pengertian korupsi telah sangat meluas karna 
juga cara-cara melakukan korupsi telah berkembang pesat dengan kreativitas dan 
metode yang luar biasa canggihnya. Dulu, biasanya korupsi dilakukan oleh hanya 
satu orang yang  ternyata cepat ketahuan, cepat terbongkar dan juga hasil 
korupsi pada umumnya dimakan sendiri ,dinikmati sendiri. Korupsi moderen 
sekarang ini dilakukan secara kolektif(berjemaah) yang ternyata lebih aman, 
lebih mantap dan jauh lebih besar tangkapannya. Korupsi di Vietnam, yang  saya 
ketahui kira-kira lebih 30 tahun lalu, hampir selalu dilakukan secara kolektif 
oleh para kader Partai dan penguasa Pemerintah. Pemerintah hampir-hampir tidak 
berdaya menghadapinya dan bahkan sering lumpuh bagaikan si lumpuh menyaksikan 
perampokan di siang bolong. Dan kalau rakyat protes, biasanya para pembesar 
pemerintah sudah siap dengan jawaban:” semua mereka adalah teman-teman  
seperjuangan yang di masa lalu mengangkat senjata melawan musuh bangsa. Apakah 
kita harus pula mengarahkan senjata ke teman-teman bekas pejuang itu?” Tentu 
pula SS punya teman-teman “seperjuangan” di Golkar, di DPR, di MKD, di Mahkamah 
Agung dsb,dsb. Tegakah teman-teman “seperjuangan”SS yang telah dibeli dengan 
uang itu membiarkan SS terjerat hukum hingga menuju pintu penjara?. Setiap 
penikmat hasil korupsi yang tidak melakukan korupsi itu sendiri adalah 
polisi-polisi yang terpercaya dalam menjaga dan menyelamatklan sang koruptor si 
baik budi yang telah menyedekahkan uangnya pada siapa saja yang dia anggap akan 
 berguna sebagai pelindung dan pembela  di kemudian hari. Korupsi moderen yang 
kolektif dan bersifat “sosial” ( bagi rame-rame meskipun tidak adil) ternyata 
punya keunggulan dan kecanggihan yang sulit dilawan apalagi mau diberantas. 
Solusinya? Solusinya bersifat klas. Setiap klas yang berkuasa punya cara-cara 
tersendiri dalam mengelola persoalan korupsi yang mereka hadapi. Jadi tidak 
semata persolan demokrasi yang tidak berjalan. Ada soal lain di samping 
demokrasi yang dimanipulasi, yaitu soal kekuasan yang impoten dari banyak 
cabang-cabang kekuasaan yang sedang memerintah.”Suara rakyat adalah suara 
Tuhan” adalah cuma sebatas reklame yang hanya bisa dibuktikan bila hal itu 
telah terjadi saja. Dan jika belum atau tidak, maka : “Suara rakyat SEHARUSNYA 
adalah suara Tuhan.Tapi untuk mencapai itu, rakyat harus punya kekuasaan 
terlebih dahulu.Dan inilah yang menjadi persoalan kita bersama sekarang ini.
ASAHAN.


From: 'A. Dahana' via diskusi kita 
Sent: Sunday, December 13, 2015 2:29 AM
To: alumnas-...@yahoogroups.com ; Group Diskusi Kita ; 
alumnilemhana...@yahoo.com ; group-indepen...@googlegroups.com ; Tito Karnavian 
; rosyidahn...@kemenag.go.id ; marsetio ; Abdillah Toha ; a...@imparsial.org ; 
Juwono Sudarsono ; Retno L Marsudi ; Achmad Sucipto, Admiral ; Atmadji 
Sumarkidjo ; Chan ; Fadli Zon ; Liddle, Bill ; Sully T. Suharjo ; Dr. Pramono 
Anung ; Hasto Kristiyanto ; halim perdanakusuma ; Azis Nurwahyudi 
Subject: Re: [alumnas-OOT] Fwd: Terimakasih Setya Novanto

Dear Bung GM dan Bunbg SS.
Gambaran anda berdua yang anda sampaikan tentang demokrasi di negeri ini klop 
dengan ungkapan dalam Bahasa Cina JINQIAN WAN NENG, yang kurang lebih secara 
harfiah berarti "Duit punya 10.000 kemampuan." Itulah Indonesia Dibaca: 
cinchien wanneng.

Salam,
AD





On Sunday, December 13, 2015 6:29 AM, "Salim Said bungsali...@gmail.com 
[alumnas-OOT]"  wrote:




  
Masih Diperlukan Banyak Setyo Novanto.


Setiap Golkar (atau tokoh Golkar)  terlibat  "skandal,"  nama  Setya Novanto 
hampir selalu tampil, tapi juga selalu lolos  (dari jerat apa saja) bahkan 
makin mencorah prestasi,kedudukan dan konon juga jumlah duitnya. Mestinya 
timbul pertanyaan apakah Setnov begitu hebat secara pribadi? Sebagai seorang 
ilmuwan politik yang bertahun-bertahun mengamati Golkar, saya berkesimpulan 
yang berkuasa di dalam partai itu (sejak ditinggilkan Soeharto) adalah mereka 
yang punya duit banyak  yang  dengan modal besar itu membangun jamaah dan lalu 
menjadi imam jamaah tersebut.



Kelihatannya Imam Jamaah itu berkuasa tunggal (Seperti masa Soeharto menontrol 
Golkar sebagai Ketua Dewan Pembina) tapi dalam kenyataan, partai secara 
berjamaah dikontrol oleh para oligar yang bermaanfaat (berpotensi dimanfaatkan) 
 dan sejalan dengan sejumlah  gagasan dan kepentingan  sang imam jamaah.


Jika dipandang dari pendekataan  "teori" berjamaah ini, maka segala tingkah 
laku politik dan bisnis Setnov dan lindungan partai atas 

[inti-net] Re: Kesaksian Elite PKI tentang Sepak Terjang Aidit

2015-12-30 Terurut Topik 'A. Alham' a.alham1...@kpnmail.nl [inti-net]
Tradisi PKI dalam mengambil keputusan penting adalah tradisi kolektif betapapun 
seorang ketua Partai itu berwibawa atau sangat dipatuhi  dan disegani. Syam 
Kamaruzzaman  adalah seorang kurir Partai biasa dan dia tidak mungkin mendapat 
kepercayaan besar dari seorang Ketua Partai yang selalu  berpedoman pada 
keputusan kolektif. Tapi memang peranan Syam telah sangat, sangat 
dibesar-besakan oleh pihak lawan PKI untuk menimbulkan kesan  bahwa Ketua PKI 
ada dibawah dikte Syam dan ini sungguh absurd, tidak mungkin dan tidak masuk 
akal. Tapi di kasus yang lain tiba pula saatnya dikatakan bahwa Ketua PKI 
memerintahkan Syam( juga menurut pengakuan palsu Syam sendiri) untuk 
melaksanakan perintah mutlak Ketua PKI. Dua situasi yang bertentangan ini 
sesungguhnya tidak ada. Ketua PKI adalah pemimpin PKI yang telah teruji dalam 
praktek perjuangan bersenjata revolusi Agustus 45 bersama Sukarno, punya banyak 
pengalaman Internasional, punya sahabat tokoh-tokoh dunia Internasional, dan 
konstan berkomunikasi dengan para pemimpin negara-negara sahabat. Apakah Ketua 
PKI bisa patuh dengan kehendak seorang kurir biasa seperti Syam?. Nivo 
kekaderan Syam sangat rendah, bahkan IQ Syam terkesan sangat rendah menilai 
kata-katanya dalam Mahmilub, dia sama sekali tidak terkesan cerdas dan 
intelektuil,tapi memang dia licik dan bahkan sangat licik sebagai agen ganda 
yang baru diketahui ketika itu.
Hal lain, dalam intern pimpinan atas PKI telah lama bersemayam sayap kaum 
Oportunis Kiri-Kanan PKI (KAUM OPORKAKI PKI) yang lahir sebagai akibat 
pemborjuisan besar-besaran dalam PKI dan juga imbas politik Nasakom PKI yang 
fatal. Sayap Oportunis ini dengan segala cara dan jalan memboikot ideologi 
Partai,ideologi Komunisme, anti Partai, anti Komunis dan selalu menunggu 
kesempatan untuk meng- coup pimpinan Partai untuk menjadikan PKI menjadi Partai 
borjuis revisionis gaya Soviet Uni ketika aitu. Dalam peristiwa G30S , sayap 
Oportunis inilah yang telah mensabot dan membikin macet,semua mekanisme 
organisaasi Partai hingga seluruh kebijakan,perintah  serta instruksi pimpinan 
Partai tidak berjalan, komunikasi antara pimpinan Partai dengan Politbiro 
diputus dan Ketua Partai “diculik”,untuk diserahkan pada suhartO. Ini masih 
sejarah gelap PKI, masih misterius tapi pasti akan terbuka pada suatu saat dan 
semua akan terang benderang. Persoalan terbesar yang dihadapi kaum Komunis 
Indonesia sekarangn ini adalah perjuangan melawan kaum Oportunis Kanan-Kiri PKI 
(OPORKAKI PKI) yang anti Komunis tapi tetap berselebung, tetap “mengkritik” 
Orba-suhartO dengan metode munafik untuk mengelabui mata rakyat Indonesia. 
Hanya bila kaum Oporkaki PKI ini telah dihancurkan, persoalan G30S bisa menjadi 
terang benderang dan gerakan Komunis di Indonesia beserta pembebasan rakyat 
Indonesia bisa berkembang pesat. Kaum Oporkaki PKI bekerja sama dan mendapat 
simpati dari kaum Sosial Demokrat Internasional, terutama melalui kaum elit 
mereka dari angkatan tua maupun yang muda yang selalu mereka cetak.
ASAHAN AIDIT.

From: Ahmad Syafii Maarif 
Sent: Wednesday, December 30, 2015 12:50 PM
To: group-indepen...@googlegroups.com 
Subject: Re: Kesaksian Elite PKI tentang Sepak Terjang Aidit

Saya fikir teori BS lbh msk akal, tdk putar-putar ngalor-ngidul. 

Sent from my iPhone

On Dec 28, 2015, at 17:05, Salim Said  wrote:


  Tidak baru, tapi tetap menarik untuk menyegarkan ingatan kita. 


  Dalam buku  terbaru saya saya, Getapu 65  saya jelaskan peranan Aidit dan 
Syam yang amat menentukan bagi terjadinya operasi Gestapu. PKI sebagai partai 
tidak seluruhnya dilibatkan oleh Aidit agar terhindar dari serangan tentara dan 
golongan anti Komunis lainnya.Dengan memusutkan perhatian dan kegiatan 
memanfaatkan tentara binaannya (ini hasil kerja biro khusus) Aidit 
berniat/berencana Gestapu lebih merupakan konflik internal Angkatan Darat. 
Rencana ini gagal karena ketidakbecusan Syam sebagai pelaksana operasi. Sambil 
lalu, hingga kini saya tetap  sulit mengerti Cornell Paper (Ben Anderson dan 
Ruth McVey) yang mendukung teori dan keinginan Aidit tersebut.


  Dengan menginisiasi Gestapu ( menggunan tentara binaannya) Aidit menunjukkan 
ketakutannya kalau-kalau Sukarno mendadak meninggalkan. Kalau itu yang terjadi, 
 PKI menjadi sasaran empuk kekuatan anti komunis di Indonesia, terutama TNI, 
musuh bebuyutan PKI sejak Pristiwa Madiun 1948.


  Selama masa Demokrasi Terpimpim, dengan menggunakan doktrin Nasakom, Sukarno 
dengan tegas membela dan melindungi PKI. Dalam kondisi demikian itulah PKI 
melakukan Offensive Revolusioner-nya. Tindakan PKI itu menimbulkan ketakutan 
dan kecemasan orang-orang anti Komunis dan tentara. Dengan latar belakang 
seperti itulah kita harus mencoba mengerti terjadinya Gestapu dan akibat 
tragisnya.


  BS.










  -- Forwarded message --
  From: Chan CT 
  Date: 2015-12-28 15:52 GMT+07:00
  Subject: Kesaksian Elite PKI tentang Sepak Terjang Aidit
  To: GELORA_In 

[inti-net] Re: Fwd: Re.: UTANG JOKOWI LAMPAUI 30 TAHUN PEMERINTAHAN SOEHARTO

2015-12-25 Terurut Topik 'A. Alham' a.alham1...@kpnmail.nl [inti-net]
KALAU suhartO MENUMPAS PKI, YANG DISALAHKAN ADALAH PKI KARNA PKI DIANGGAP 
DALANG (CILAKANYA JUSTRU DARI KALANGAN BEKAS PKI). SEKARANG JOKOWI YANG 
KECANDUAN MEMBURU HUTANG, YANG DISALAHKAN suhartO.KAUM OPORTUNIS MEMANG TIDAK 
PERNAH BERES OTAKNYA. KEMANA POHON CONDONG, KE SANA MEREKA BERBONDONG.
ASAHAN.

From: Salim Said 
Sent: Friday, December 25, 2015 9:38 AM
To: Group Diskusi Kita ; alumnas-oot ; alumnilemhana...@yahoo.com ; 
group-indepen...@googlegroups.com ; Tito Karnavian ; Juwono Sudarsono ; 
Abdillah Toha ; Achmad Sucipto, Admiral ; Retno L Marsudi ; tiaraly ; Sully T. 
Suharjo ; Dewi Fortuna Anwar ; Dr. Pramono Anung ; Hasto Kristiyanto 
Subject: Fwd: Re.: UTANG JOKOWI LAMPAUI 30 TAHUN PEMERINTAHAN SOEHARTO


-- Forwarded message --
From: amarzan.loebis via Grup Independen 
Date: 2015-12-26 6:03 GMT+07:00
Subject: Re: Re.: UTANG JOKOWI LAMPAUI 30 TAHUN PEMERINTAHAN SOEHARTO
To: group-indepen...@googlegroups.com



Tapi jangan lupa: akumulasi utang yg ditanggung Jokowi ini merupakan warisan 
Soeharto juga. Bukan semata2 utang yg dibuat Jokowi. 
Powered by Telkomsel BlackBerry®



From: Anwar Nasution  
Sender: group-indepen...@googlegroups.com 
Date: Fri, 25 Dec 2015 10:11:54 +0700
To: 
ReplyTo: group-indepen...@googlegroups.com 
Subject: Re: Re.: UTANG JOKOWI LAMPAUI 30 TAHUN PEMERINTAHAN SOEHARTO

Sejak kita Merdeka, Pemerintah suka berutang ke dalam dan luar negeri. Tidak 
pernah ada upaya Pemerintah untuk memperbaiki administrasi perpajakan maupun 
meningkatkan tabungan nasional. Penerimaan pajak tidak terurus dengan tax ratio 
hanya 12 persen dari PDB walaupun sudah 70 tahun merdeka.Tingkat tax ratio itu 
merupakan salah satu yang terendah diatas dunia fana ini!  BUMN/BUMD tetap 
merupakan objek KKN, hampir tidak ada sumbangannya pada kas negara dan terus 
menerus merupakan beban fiskal. Hingga beberapa generasi mendatang, APBN terus 
membayar buka obligasi rekapitalisasi bank-bank negara setelah krisis tahun 
1997-98. Terbetik berita bahwa Menteri BUMN sedang mencari pinjaman luar negeri 
untuk menambah modal berbagai BUMN, termasuk bank-bank negara.Seperti tercermin 
dari kasus Freeport, modal asing pembayar pajak justru dibuat menjadi objek 
pemerasan oleh segelintir pejabat. Basis pajak semakin mengalami erosi karena 
para penegak hukum justru melindungi para pengemplang pajak lari ke Singapura 
dan akhirnya diberi amnesti. Korupsi tetap menjadi jadi pada seluruh cabang 
pemerintahan: eksekutip, legislatip maupun judikatip, DPR serta partai-partai 
politik malai dari Pusat hingga Daerah.

Sebelum tahun 1966, surat utang negara tidak laku karena ekonomi yang tidak 
terurus dan tingkat laju inflasi yang sangfat tinggi (1966:650 persen). Sumber 
utang luar negeri Pemerintah pada waktu itu adalah terutama berasal dari Rusia 
dan negara-negara Sosialis Timur. Bantuan Rusia membuat TNI merupakan kekuatan 
militer terkuat di selatan Khatlistiwa pada tahun 1960an. Rusia juga 
meninggalkan kompleks Gelora Bung Karno, Jembatan Musi dan pembangunan Kota 
Palangkaraya yang tetap merupakan kebanggaan Indonesia dewasa ini. Selama 32 
tahun Orde Baru, defisit APBN ditutup oleh pinjaman lunak dan bantuan dari 
negara-negara Barat anggota IGGI/CGI. Setelah krisis 1997, CGI bubar karena 
negara-negara donor kapok memberikan bantuan pada koruptor. Pada masa 
pemerintan SBY, bantuan pada kelompok masyarakat miskin, melalui TNP2K, 
seluruhnya bersumber dari sedekah Pemerintah Australia. 

Karena APBN sangat tergantung pada pinjaman dan sedekah internasional, nawacita 
dan berdikari hanya merupakan impian kosong belaka.


On Fri, Dec 25, 2015 at 6:18 AM, Salim Said  wrote:

This message is eligible for Automatic Cleanup! (bungsali...@gmail.com) Add 
cleanup rule | More info 



  -- Forwarded message --
  From: B.DORPI P. 
  Date: 2015-12-24 8:14 GMT+07:00
  Subject: Re.: UTANG JOKOWI LAMPAUI 30 TAHUN PEMERINTAHAN SOEHARTO
  To: "!B.DORPI P." 



  
http://ekbis.rmol.co/read/2015/12/22/229128/Utang-Jokowi-Lampaui-30-Tahun-Pemerintahan-Soeharto-

   
  SELASA, 22 DESEMBER 2015 , 19:35:00 WIB


  UTANG JOKOWI LAMPAUI 30 TAHUN PEMERINTAHAN SOEHARTO

  LAPORAN: WAHYU SABDA KUNCAHYO


  RMOL. Bank Dunia memproyeksi target pajak yang tidak tercapai memperlebar 
defisit fiskal menjadi 2,5 persen dari PDB Indonesia per Oktober 2015, serta 
masih dapat meningkat pada November jika melihat tren terakhir defisit dapat 
menjadi tiga persen untuk pemerintahan pusat dan daerah.

  "Untuk mengatasi semua itu, pemerintah menggenjot utang gila-gilaan. Data 
Bank Dunia melaporkan utang pemerintah berdenominasi valuta asing mengalami 
peningkatan sebesar 80 persen dalam tahun ini," kata analis Asosiasi Ekonomi 
Politik Indonesia (AEPI) Salamuddin 

[inti-net] Re: #sastra-pembebasan# Trs: [GELORA45] Kesaksian Elite PKI tentang Sepak Terjang Aidit

2015-12-28 Terurut Topik 'A. Alham' a.alham1...@kpnmail.nl [inti-net]
LAGU LAMA YANG KMBALI DIHIDUPKAN. EFEKNYA? PENEGASAN KEMBALI ATAS PENGKHIANATAN 
SUDISMAN DI MAHMILUB (AKIBAT TEKANAN FISIK DAN MENTAL) JUGA PENGKHIANATAN 
ISKANDAR SUBEKTI TERHADAP PKI. SEMUA MEKANISME ORGANISASI PKI TELAH MACET 
DILUMPUHKAN OLEH KEKUATAN KAUM OPORTUNIS KANAN-KIRI PKI (KAUM OPORKAKI PKI) 
YANG SUDAHLAMA MENGENDAP BEROPOSISI TERHADAP PIMPINANN PKI. KEHANCURAN PKI JUGA 
DISEBABKAN PENGKHIANATAN KAUM OPORKAKI  DARI DALAM.SEKARANG MEREKA TELAHMENJADI 
NEO ANTI KOMUNJIS YANGTERSELUBUNG YANG BEKERJA SAMA DENGAN KAUM 
SOSIALMDEMOKRATINTERNASIONAL.
ASAHAN.

From: mailto:sastra-pembeba...@yahoogroups.com 
Sent: Monday, December 28, 2015 4:22 PM
To: Yahoo! Inc. ; Jaringan Kerja Indonesia ; Sastra Pembebasan ; Yahoo! Inc. ; 
Yahoo! Inc. ; DISKUSI FORUM HLD 
Subject: #sastra-pembebasan# Trs: [GELORA45] Kesaksian Elite PKI tentang Sepak 
Terjang Aidit [1 Attachment]

  
[Attachment(s) from Chalik Hamid included below]
 




Pada Senin, 28 Desember 2015 10:45, "Rachmat Hadi-Soetjipto 
nc-hadis...@netcologne.de [GELORA45]"  menulis:




  
Waktu itu PKI adalah Partai Politik militant, dimana anggotanya dari atas 
sampai bawah sangat mentaati garis Partai.  Kalau G30S1965 itu sebagai Gerakan 
PKI, apakah mungkin anggota2 PKI dari atas sampai bawah tidak akan mengikuti 
Gerakan itu? Artinya apakah mungkin anggota2 PKI menyerah begitu saja dan tidak 
ada perlawanan sama sekali pada waktu mereka itu mau ditangkap dan di kejar2? 
Saya kira tidak.! Mereka tentunya akan mengadakan perlawanan sekuat tenaganya. 
Bayangkan saja, waktu itu di desa2 anggota2 PKI dengan berani berjuang mati2an 
waktu melaksanakan UUD Pokok Agraria. Jadi saya kira kalau G30S1965 itu Gerakan 
dari PKI anggota2nya juga tidak akan diam dan juga akan mengadakan perlawanan2 
dan tidak menyerah begitu saja.

Salam - Tjipto



  "'Chan CT' sa...@netvigator.com [GELORA45]"  hat am 
28. Dezember 2015 um 09:52 geschrieben:


  Kesaksian Elite PKI tentang Sepak Terjang Aidit
  Hasan Kurniawan
  
http://daerah.sindonews.com/read/1053972/29/kesaksian-elite-pki-tentang-sepak-terjang-aidit-1445105212
  Minggu,  18 Oktober 2015  −  05:05 WIB
   
  Ketua CC PKI DN Aidit (foto:Istimewa/Hasan)

  PENGAKUAN mengejutkan para elite Partai Komunis Indonesia (PKI) dalam sidang 
Mahmilub tentang sepak terjang Ketua Comite Central (CC) PKI Dipo Nusantara 
Aidit dalam Gerakan 30 September (G30S) 1965 membuka tabir baru. 

  Berbeda dengan versi resmi Pemerintah Orde Baru Soeharto yang menyebutkan 
seluruh anggota dan simpatisan PKI terlibat langsung dalam gerakan itu, dalam 
pengakuan para elitenya, PKI sama sekali tidak disebut-sebut terlibat di 
dalamnya. 

  Seperti diungkapkan Dewan Harian Politbiro PKI Sudisman, satu-satunya elite 
PKI yang berhasil selamat dari pembantaian massal yang dilakukan Angkatan Dasar 
(AD) terhadap jutaan anggota dan simpatisan PKI. 

  Dalam pembelaannya yang dinamakannya sebagai Uraian Tanggungdjawab, Sudisman 
menyebut PKI sebagai partai politik tidak pernah dilibatkan dalam gerakan 
intern Angkatan Darat (AD) yang dipimpin oleh Untung dan Supardjo itu.  

  "(Aidit) tidak pernah mengemukakan PKI mau mengadakan operasi militer, dan 
Kawan Aidit juga tidak pernah mengemukakan PKI mau mencetuskan revolusi saat 
itu," kata Sudisman.  

  Dikatakannya, pemrakarsa dan pengorganisasi utama gerakan itu adalah para 
perwira progresif revolusioner yang ingin menggagalkan rencana kudeta Dewan 
Jenderal yang di belakangnya terdapat perwira-perwira nonkomunis dan komunis. 

  Sedangkan Aidit dan dirinya, termasuk dari sedikit elite PKI yang mendukung 
gerakan itu karena menilai sayap kanan AD yang dinamakan Dewan Jenderal 
merupakan kekuatan terbesar yang menghalangi langkah-langkah politik PKI. 

  Dia melanjutkan, strategi elite PKI dalam mendukung gerakan itu, meski waktu 
itu dirasa tepat namun belakangan disesali karena dengan begitu PKI telah 
meninggalkan garis perjuangannya yang utama, yaitu memimpin massa rakyat. 

  Dalam sidang-sidang yang dilaksanakan Politbiro, Sudisman mengakui Aidit 
memegang peran kunci dalam keterlibatan para elite PKI dalam gerakan yang 
berhasil dipatahkan dalam beberapa hari saja itu.

  Namun sayang, sebelum mengungkapkan rahasia gerakan itu, Aidit langsung 
ditembak mati oleh tentara yang menangkapnya tanpa diberikan kesempatan 
sedikitpun untuk membela diri dalam sidang Mahmilub seperti Sudisman. 

  Padahal dengan diseretnya Aidit ke sidang Mahmilub, informasi yang lebih 
lengkap tentang peristiwa yang menjadi misteri selama setengah abad itu akan 
menemukan sedikit titik terang. 

  Sudisman juga mengungkapkan, Aidit merupakan elite PKI utama yang menjalin 
hubungan dengan militer dalam gerakan itu dan menetapkan tindakan apa yang akan 
dilakukan sejumlah anggota PKI dalam mendukung G30S. 

  "(Aidit) menugaskan pengiriman beberapa 

[inti-net] INTIRe: #sastra-pembebasan# Trs: [GELORA45] Belasunghkawa

2015-12-22 Terurut Topik 'A. Alham' a.alham1...@kpnmail.nl [inti-net]
Saya turut berdukacita atas meninggalnya bung John Piry yang cukup lama saya 
kenal ketika masih sama-sama belajar di Moskow.
ASAHAN.
From: mailto:sastra-pembeba...@yahoogroups.com 
Sent: Sunday, December 20, 2015 6:32 PM
To: Yahoo! Inc. ; Jaringan Kerja Indonesia ; Gelora 45 ; Sastra Pembebasan ; 
Yahoo! Inc. ; Yahoo! Inc. ; DISKUSI FORUM HLD 
Subject: #sastra-pembebasan# Trs: [GELORA45] Belasunghkawa

  

Saya turut berdukacita atas berpulangnya bung John Piry. Lagi-lagi hingga kini 
rezim Orba terus melahirkan korban. Bagi keluarga yang ditinggalkan, semoga 
tabah menghadapi musibah ini.
Salam duka: Chalik Hamid.



Pada Minggu, 20 Desember 2015 16:37, "'Lusi D.' lus...@rantar.de [GELORA45]" 
 menulis:




  

Ikut berdukacita atas meninggalnya Bung John Piry secara mendadak pada
tanggal 17 Desember 2015 di Dresden. Bung John Piry lahir di Kupang
dan setelah menempuh studi di Uni Soviet terpaksa terhalang pulang ke
tanahair akibat kezaliman kekuasaan rezim Orde Baru Suharto.

Mengharap ketabahan bagi keluarga yang ditinggalkan, terutama isteri
bung Piry - Renate dan puterinya.

Lusi sekeluarga.-







[inti-net] Re: #sastra-pembebasan# Pernyataan Kongres Internasional Kelima Liga Internasional Perjuangan Rakyat

2015-11-27 Terurut Topik 'A. Alham' a.alham1...@kpnmail.nl [inti-net]
SAYA TIDAk MENEMUKAN HASIL-HASIL KONGKRIT DAN JELAS PADA HASIL KONGRES KECUALI 
KEGIATAN RUTIN ORGANISASI INTERNASIONAL AL A TAHUN-TAHUN 60-HAN. BAHKAN LEBIH 
BURAM LAGI. PERJUANGAN RAKYAT-RAKYAT TERHISAP DAN TERTINDAS TIDAK MENJADI TEMA 
BESAR DAN TINDAKAN KONGKRIT. TINDAKAN PARA PENGUASA NEGARA YANG FASISTIS TIDAK 
MENDAPAT PERLAWANAN APALAGI MENJADI AGENDA ORGANISASI. RAKYAT SEDUNIA TIDAK 
MENEMUKAN PERJUANGAN MEREKA DISOKONG DAN DIBANTU SECARA KONGKRIT OLEH 
ORGANISASI INI. SINGKAT KATA ORGANISASI INI HANYA BERGIAT SECARA RUTIN DARI 
KONGRES KE KONGRES. TIDAK TERASA MILITANSI DAN SOLIDARITAS INTERNASIONAL YANG 
ANTUSIAS. PEMBAYAR YURAN HARUS DIINGATKAN AKAN SOAL INI. ABAD INI ADALAH ABAD 
PEMBURU DANA BAGI MEREKA YANG CERDIK MENCARI DAN MENGUMPULKAN UANG. SELANJUTNYA 
KEMANA UANG ITU AKAN PERGI, TAK SEORANG MALAIKATPUN YANG BISA MENUNJUKKANNYA.
ASAHAN.

From: mailto:sastra-pembeba...@yahoogroups.com 
Sent: Friday, November 27, 2015 4:11 PM
To: yahoogroups ; DISKUSI FORUM HLD ; yahoogroups 
Cc: Gol ; Daeng ; Lusi.D ; Roeslan ; Mitri ; Farida Ishaja ; Harry Singgih ; 
writejo...@gmail.com ; Ilya EGGER 
Subject: #sastra-pembebasan# Pernyataan Kongres Internasional Kelima Liga 
Internasional Perjuangan Rakyat

  

Pernyataan 
Kongres Internasional Kelima
Liga Internasional Perjuangan Rakyat
17 November 2015
Pernyataan Kongres Internasional Kelima ILPS
Dengan sukses Liga Internasional Perjuangan Rakyat (ILPS) telah 
menyeleng-garakan Kongres Internasional Kelima  dari tanggal 14 sampai 16 
November, 2015 di Manila, Filipina dengan tema, "Untuk Dunia Baru Yang Lebih 
Baik, Tingkatkan Perjuangan Dan Solidaritas Rakyat Melawan Penjarahan, Krisis 
dan Perang Imperialis!”
Kongres Kelima dihadiri oleh lebih dari 400 delegasi, pengamat dan  tamu dari 
180 organisasi di 39 negeri, wilayah dan daerah otonom: Argentina, Australia, 
Bangladesh, Belgia, Kamboja, Kanada, Tiongkok, Eritrea, Perancis, Jerman, 
Guatemala, Hong Kong (SAR), India, Indonesia, Jepang, Kurdistan, Macau, 
Malaysia, Manipur, Meksiko, Nagaland, Nepal, Belanda, Selandia Baru, Palestina, 
Papua Nugini, Peru, Filipina, Puerto Rico, Senegal, Korea Selatan, Sri Lanka, 
Taiwan ROC, Thailand, Inggris, Amerika Serikat, Venezuela, Vietnam, dan Papua 
Barat.
Pertemuan tersebut menegaskan status Liga sebagai sebuah aliansi global  
terbesar dan paling terkonsolidasi dari organisasi massa militan, 
anti-imperialis dan demokratis di dunia dewasa ini.
Di hadapan hadirin yang penuh sesak di Hotel Sequoia, Len Cooper, Wakil Ketua 
ILPS, membuka Kongres Internasional ke-5 dengan kata-kata sambutan kepada  para 
delegasi dari semua wilayah global. Dia menyatakan bahwa waktu konferensi ini 
sengaja dipilih supaya bertepatan dengan pertemuan para pemimpin Konferensi 
Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) di Manila. Ia mengemukakan tuntutan rakyat supaya 
APEC dan agenda imperialisnya  dibatalkan.

Cynthia McKinney, mantan anggota Kongres AS, menyampaikan pidato penting 
pertama. Dia menceritakan berbagai cara digunakan Presiden AS Obama untuk 
mengkhianati dan menggagalkan rakyat di Asia. Dia mengakhiri pidatonya dengan 
memperingatkan para hadirin supaya, "Hati-hati dengan  pergeseran fokus ke Asia 
dari Presiden Obama! Jangan tertipu dan jangan terperdaya! "
Leila Khaled,  pejuang pembebasan Palestina terkenal, juga mengucapkan pidato 
penting. Dia bicara tentang Intifada yang muncul sekarang ini di Palestina,  
"Intifada, seperti yang terjadi di waktu lalu, mempunyai basis di kalangan 
mereka yang paling terpinggirkan,  paling tertindas dan paling bertekad untuk 
mencapai kebebasan mereka." Dia berseru kepada gerakan internasional rakyat 
sedunia supaya mendukung rakyat Palestina untuk mencapai perubahan sustansial 
dalam keseimbangan kekuasaan dan meningkatkan biaya penjajahan  melalui  boikot 
yang  semakin intensif terhadap Israel dalam bidang ekonomi, militer, politik, 
akademis dan budaya.

Setelah forum terbuka dengan pidato-pidato penting, Kongres menyetujui Agenda 
dan Peraturan Partisipasi termasuk Aturan untuk Nominasi dan Pemilihan untuk 
memandu pelaksanaan seluruh proses.
Kemudian, ketua ILPS Jose Ma. Sison, melalui rekaman video, memberikan laporan 
tentang pekerjaan ILPS.
Sison mengatakan bahwa Kongres sengaja diatur waktunya  untuk menentang KTT 
APEC dan kebijakan ekonomi neoliberal dari globalisasi imperialis yang dengan 
brutal terus mengeksploitasi rakyat pekerja dan menenggelamkan dunia lebih  
dalam lagi dalam krisis ekonomi dan sosial yang terus memburuk. Dia membahas 
aspek dan kecenderungan utama yang berkaitan dengan krisis global sistem 
kapitalis dewasa ini, penghisapan dan penindasan terhadap rakyat yang semakin 
intensif oleh imperialisme dan kaum reaksi, dan perlawanan rakyat yang tumbuh 
berkembang.

Kemudian dia meringkas prestasi ILPS selama 14 tahun terakhir yang meliputi 17 
tema dari Aliansi. Sison mengakhiri laporannya dengan menguraikan tugas-tugas 
penting ILPS dalam kaitannya dengan kampanye informasi dan pendidikan politik; 

[inti-net] Re: Fwd: Video ini harus dilihat oleh Panglima TNI!!!

2015-11-30 Terurut Topik 'A. Alham' a.alham1...@kpnmail.nl [inti-net]
Saya pernah bilang siapa yang pernah menyiksa atau membunuh orang-orang PKI di 
masa lalu pasti akan kualat. Tuhan tidak berpihak pada fasisme.Tidak satupun di 
antara mereka yang akan selamat dunia ahirat.
ASAHAN.

From: Salim Said 
Sent: Monday, November 30, 2015 2:36 AM
To: Group Diskusi Kita ; alumnas-oot ; alumnilemhana...@yahoo.com ; 
group-indepen...@googlegroups.com ; Uchoxhrp ; Tito Karnavian ; Achmad Sucipto, 
Admiral ; Agus Widjojo ; kiki syahnakri ; Adnan Madid ; Sayidiman 
Suryohadiprojo ; Widi Atmoko ; Atmadji Sumarkidjo 
Subject: Fwd: Video ini harus dilihat oleh Panglima TNI!!!


-- Forwarded message --
From: TS 
Date: 2015-11-30 0:59 GMT+07:00
Subject: Video ini harus dilihat oleh Panglima TNI!!!
To: Group Diskusi Kita 



Saya kira video ini wajib dilihat oleh panglima TNI atau paling tidak oleh 
perwira-perwira tinggi negara, karena perlakuan yang terjadi dalam video ini 
tidak sesuai dengan pendidikan keperwiraan dimanapun didunia dan yang sangat 
memalukan beredar di dunia maya. 

Salam Hangat

Teddy


https://www.facebook.com/gemsstoneshop/videos/820179251407393/

-- 
Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "diskusi kita" di Google Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke diskusi-kita+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


-- 
Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "diskusi kita" di Google Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke diskusi-kita+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


[inti-net] Re: Luhut: Negara Tidak Akan Meminta Maaf Pada PKI

2016-06-09 Terurut Topik 'A. Alham' a.alham1...@kpnmail.nl [inti-net]
Dengan pernyatataan Luhut tentang apa yang disampaikan Jokowi padanya, JOKOWI 
TELAH RESMi MENYATAKAN DIRINYA SEBAGAI  ORANG(PRESIDEN) YANG ANTI KOMUNIS. Kaum 
 KIRI dan rakyat Indonesia sudah harus membuang ilusi sekarang juga dan 
melakukan perjuangan untuk menjatuhkan Pemeritahan Jokowi/ Para Jendral produk 
Orba-suhartO.
ASAHAN AIDIT.

From: Chan CT 
Sent: Wednesday, June 01, 2016 2:23 AM
To: GELORA_In 
Subject: Luhut: Negara Tidak Akan Meminta Maaf Pada PKI

Luhut: Negara Tidak Akan Meminta Maaf Pada PKI
Luhut menyatakan bahwa negara dibawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo tidak 
akan meminta maaf kepada Partai Komunis Indonesia.
Adhitya Himawan , Erick Tanjung : Senin, 30 Mei 2016 10:26 WIB

http://www.suara.com/news/2016/05/30/102620/luhut-negara-tidak-akan-meminta-maaf-pada-pki



Menkopolhukam Luhut memimpin Upacara Pembukaan Pendidikan dan Pelatihan Kader 
Bela Negara, di Jakarta, Senin (30/5/2016). [Suara.com/Erick Tanjung]



Suara.com - ‎Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Luhut 
Binsar Panjaitan menyatakan bahwa negara dibawah kepemimpinan Presiden Joko 
Widodo tidak akan meminta maaf kepada Partai Komunis Indonesia (PKI) dan korban 
serta keluarga korban pelanggaran HAM berat masa lalu dalam tragedi 1965. Hal 
itu disampaikan Luhut dalam Upacara Pembukaan Pendidikan dan Pelatihan Kader 
Bela Negara di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Senin (30/5/2016).



"Anda harus paham ini, bahwa kita, negara ini tidak akan pernah minta maaf pada 
pemberontakan 1965‎. Sekali lagi saya minta para pelatih (Bela Negara) juga 
paham, bahwa kita tidak pernah ada pikiran sedikit pun untuk minta maaf pada 
PKI itu," kata Luhut.



Luhut menuturkan, terkait isu komunisme negara punya parameter sebagai acuan, 
yakni TAP MPRS 1966, UU No 27 Tahun 1999 dan TAP MPR 2003 tentang larangan 
partai komunis dan faham marxisme di Indonesia. Dia mengingatkan para peserta 
Bela Negara agar tidak terpengaruh isu yang berkembang di publik.



Luhut Tunda Umumkan Hasil Rekomendasi Simposium Tragedi 65

"Menyangkut masalah komunisme, sudah ada parameter yan‎g jadi pegangan kita. 
Jangan terbawa pembicaraan di luar. Bahwa partai komunis tidak bisa hidup di 
Indonesia dan organisasi yang tidak berasaskan pancasila pun tidak punya hak 
untuk hidup di Indonesia. Pancasila adalah ideologi negara‎," ujar dia.



‎Dia mengaku telah berbicara dengan Presiden Joko Widodo mengenai isu komunisme 
tersebut. Dan Jokowi menyampaikan pandangannya.



"Kemarin Presiden dengan saya bincang-bincang panjang. Presiden menyampaikan 
statement sederhana, Pak Luhut itu kan pertikaian politik, untung yang menang 
TNI atau negara, kalau yang menang PKI habis juga kita dibunuh," tutur dia.



Kendati demikian, lanjut Luhut, negara tak bisa memungkiri tuntutan untuk 
penyelesaian tragedi 65. Namun Luhut tetap bersikukuh tak mau mengakui jumlah 
korban pembantaian massal mencapai 400.000 jiwa.



"Tapi kita tidak bisa juga ignore atau memungkiri bahwa kita hidup dalam 
suasana dunia global. ‎Kita harus menunjukkan kepada mereka, bahwa bangsa ini 
bukan bangsa pembunuh. Kita tidak sepakat bahwa jumlah yang mati tahun 1965 
yaitu 400 ribu orang. Bahwa ada korban, iya, tapi jumlahnya jauh di bawah angka 
itu. Mungkin kita menyesalkan peristiwa tersebut, karena itu sejarah kelam bagi 
bangsa ini dan mungkin jadi salah satu pertimbangan kita," kata dia.



-- 
Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "diskusi kita" di Google Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke diskusi-kita+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


[Non-text portions of this message have been removed]



[inti-net] test

2016-06-09 Terurut Topik 'A. Alham' a.alham1...@kpnmail.nl [inti-net]
TEST

[inti-net] Re: #sastra-pembebasan# Re: [GELORA45] Neoliberalisme Memperparah Ketimpangan Dan Kemiskinan

2016-01-18 Terurut Topik 'A. Alham' a.alham1...@kpnmail.nl [inti-net]


From: A. Alham 
Sent: Monday, January 18, 2016 11:08 AM
To: Group Diskusi Kita ; Sully T. Suharjo ; tiaraly ; Martiono Hadianto ; 
Abdillah Toha 
Subject: Re: Fwd: #sastra-pembebasan# Re: [GELORA45] Neoliberalisme Memperparah 
Ketimpangan Dan Kemiskinan

Pak Magnis yang saya hormati,
Angka 30 juta korban kelaparan akibat politik Mao adalah angka fiktif. Teng 
siauw Ping sendiri bilang: “70 persen Mao berjasa, 30 persen dia bersalah”. 
Tentu Teng siau Pingn (TSP) sangat tidak ingin berhemat  dengan kwantitas 
kesalahan Mao, dia ingin lebih banyak tapi dia harus memperhitungkan reaksi 
rakyat Tiongkok. Dan dia nampaknya tidak bodoh dalam ilmu hitung. Kalau Mao 
membunuh 30 juta rakyatnya (yang tidak dibantahTSP), tentu kesalahan Mao bisa 
menjadi setidaknya 70 persen dan bahkan mungkin bisa dikatakan hinggan 99 
persen yang berarti jasanya hanya tinggal 1 persen. Untunglah TSP bahkan tidak 
segila itu.Sebagai seorang Marsekal dari Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok, 
meskipunn dia licik  luar biasa, kecil, gemuk pendek,  dalam politik dia masih 
memperhitungkan logika dan sedikit kepantasan dan rakyat Tiongkok itu tidak 
bodoh, betapapun licinnya dan liciknya dia sendiri.
Namun kenyataan yang sesungguhnya, “30 juta rakyat Tiongkok yang mati kelaparan 
akibat politik Mao yang salah” atau menurut Jung Chang dalam bukunya “MAO” dia 
catat 70 juta rakyat Tiongkok dibunuh Mao”. Tentang catatan Jung Chang, kita 
mudah mengerti: Dia seorang pengarang, seorang sastrawan. Fiksi adalah 
spesialis dia, mata pencaharian dia, sumber kekayaan dia, dia melahirkan buku 
roman meskipun roman politik. Mungkin Pak Magnis sudah baca buku Jung Chang : 
“Angsa-angsa Liar”. Saya sangat mengagumi seni berceritanya dan juga kehandalan 
dan kekuatan fiksinya. Tapi dari segi nilai sejarah, dia cuma suruhan dan 
memenuhi pesanan kaum kapitalis (suaminya orang Inggris) agar fiksi terkesan 
realitas. TSP tentu tidak akan mau bikin fiksi a la Jung Chang. TSP seorang 
jendral besar,petinggi Partai Komunis Tongkok, dikenal semua rakyat Tiongkok. 
Jadi jika ia ingin memanipulasi angka, dia harus hitung-hitung reaksi rakyat 
Tiongkok, dia seorang ahli strategi dan taktik kemiliteran kaliber dunia.
Hal lain yang justru menjadi inti masaalah adalah pemanipulasian angka korban 
kelaparan yang sepenuhnya tidak benar yang dituduh karna disebabkan kesengajaan 
Mao ingin membunuh rakayatnya dengan kelaparan. Ini sama sekali tuduhan absurd 
dan 100 persen pseudo politik  yang dilontarkan  oleh kaum reaksioner sedunia 
sebagai fitnah anti Tiognkok, anti Mao ketika itu dan hingga sekarang ini. Yang 
terjadi sesungguhanya adalah korban bencana alam di sana sini yang terjadi 
dalam wilayah Tiongkok yang begitu luas, begitu padat penduduknya  dan  dalam 
situasi pembangunan Sosialisme dalam syarat-syarat diboikot kaum Imperialis di 
bawah kemudi Amerika Serikat dan bahkan belakangan ditambah lagi boikot dan 
sabotase Uni Soviet ketika sudah cerai dengan Tiongkok. Selama saya berada di 
Tiongkok tahun 1971 ketika Revolusi Kebudayaan masih berkecamuk, saya mendengar 
ratusan cerita yang sama tentang politik Mao “Maju Melompat” yang 
dibesar-besarkan klik Li siao Chi sebagai politik pemerasan gila-gilaan dan 
habis-habisan  tenaga rakyat untuk memenuhi dan pemaksaan industrialisasi 
negeri Tiongkok. Yang gila-gilaan bukan politik Mao tapi dusta dan  fitnah 
dalam menggambarkan situasi pembangunan Sosialis di Tiongkok yang dengan tenaga 
sendiri, biaya sendiri, dengan kesedaran seluruh rakyat yang antusias meskipun 
dalam keadaan basis materi maupun tehnik serta pengetahuan yang sangat terbatas 
ketika itu. Fitnah  dan dusta itu kemudian dijadikan mitos, dijadikan sejarah 
Tiongkok yang dianggap benar, dijadikan reklame dan propaganda besar-besar oleh 
kaum Imperialis AS untuk mermusuhi Tiongkok, Mao, Komunisme dan sosialisme. 
Saya sebagai saksi hidup yang kecil yang dapat kesempatan mengelilingi hampir 
seluruh Tiongkok lebih dari 6 bulan non stop dengan hampir semua kendaraan yang 
ada kecuali kapal selam, tidak pernah mendengar cerita-cerita bohong dan fitnah 
kasar yang hingga sekarang masih ingin digemakann itu. Saya memang melihat dan 
merasakan kemiskinan rakyat Tiongkok ketika itu, tapi mereka sedang berjuang 
mati-matian melawan dan mebasmi kemiskinan mereka dengan sistim Sosialis, 
dengan semangat berdikari apa adanya dulu, dengan disiplin tinggi dan kesedaran 
sosialis yang tinggi yang itu menakutkan kaum Imperialis dan kaum rekasioner 
sedunia dan jauga membikin blingsatan kaum kontra revolusioner perestorasi 
kapitalisme  dalam intern Partai Komunis Tiongkok (PKT) sendiri yang dikepalai 
oleh Li sao Chi dan kemudian dimenanggkan oleh  Teng siauw Ping: SOSIALISME 
YANG DIBANGUN MAO DIRUNTUH BERANTAKKAN, KAPITALISME YANG DIBANGUN TENG, TEGAK 
DENGAN NAMA INDAH TAPI PALSU: “SOSIALISME DENGAN CIRI TIONGKOK” yang ingin 
ditiru JOKOWI sekarang ini dengan nama yang tak kurang hebatnya: “INDONESIA 
HEBAT” dengan cara meng-Himalayakan Hutang dan 

[inti-net] Re: #sastra-pembebasan# Re: [GELORA45] Neoliberalisme Memperparah Ketimpangan Dan Kemiskinan

2016-01-17 Terurut Topik 'A. Alham' a.alham1...@kpnmail.nl [inti-net]
Mao Tse Tung (MTT) yang sedang membangun Sosialisme dengan ulet dan susah payah 
selama puluhan tahun bersama seluruh rakyat Tiongkok tiba-tiba dibombardir oleh 
Teng siauw Ping (TSP) dengan gagasan: “KAPITALISME SEKARANG JUGA” (baca: tidak 
penting kucing hitam atau putih, yang penting bisa menangkap tikus). Dan 
Sosialisme yang dibangun Mao  dengan NOL HUTANG dan 100 persen tenaga rakyat, 
uang rakyat, keringat rakyat dihancur leburkan oleh TSP bersama klik restorasi 
kapitaalisme-nya dalam satu kali pukul  meskipun dengan persiapan lama penuh 
intrig dan sabotase. KEPEMILIKAN RAKYAT, DIGANTI OLEH TSP DENGAN HUTANG LUAR 
NEGERI,TENAGA AHLI LUAR NEGERI, MODAL ASING, INVESTOR ASING DAN LALU MENGUKIR 
NEGERI TIONGKOK DENGAN NAMA;”SOSIALISME DENGAN CIRI TIONGKOK”.
Dengan demikiann TSP ingin membutakan mata rakyat sedunia bahwa : “KAPITALISME 
ADALAH SOSIALISME” dan juga menulikan telinga rakyat sedunia: “KOMUNIS ADALAH 
KAPITALIS”. Usaha itu berhasil di Tiongkok, kurang berhasil di bagian dunia 
lainnya dan gagal total di kalangan rakyat yang memahami dan cinta Sosialisme. 
Teng Siauw Ping juga berhasil melahirkan sejumlah sangat besar kaum oportuhis 
dunia yang tersebar ke seluruh bangsa di dunia dan TSP Sendiri adalah seorang 
Oportunis Agung sepanjang sejarah yang dengan gemilang berhasil meng coup Mao 
dan mengandalkan  senjata ampuhnya;
DEMAGOGI DAN KEMUNAFIKAN untuk menipu rakyat Tiongkok dan juga rakyat sedunia. 
Kader-Kader Oportunis murid TSP (termasuk JOKOWI) bertebaran di seluruh dunia 
yang sedang kembali menyembah berhala kapitalisme, pemuja buta kapitalisme 
(salah satunya di HONGKONG), sebagai “penyelamat ummat manusia”. Ini kenyataan 
getir yang harus diterima oleh rakyat dan ini juga yang harus dilawan oleh 
rakyat sedunia: KAPITALISME DAN OPORTUNISME MENGUASAI UMMAT SELURUH DUNIA 
DENGAN SENI PENGHISAPANNYAYA YANG DIPERMODEREN DENGAN BALSEM HUMANISME DAN 
DEMOKRASI PALSU.
ASAHAN AIDIT.

From: mailto:sastra-pembeba...@yahoogroups.com 
Sent: Sunday, January 17, 2016 3:48 AM
To: gelor...@yahoogroups.com ; Lusi D. 
Subject: #sastra-pembebasan# Re: [GELORA45] Neoliberalisme Memperparah 
Ketimpangan Dan Kemiskinan

  

SETUJUUU, dengan pernyataan bung Lusi, bahwa manusia bertindak mengikuti 
kesadaran jalan fikirannya. Yang menjadi problem bagaimana “KESADARAN jalan 
FIKIRAN” dalam masyarakat itu bisa sama, sehinggah mengambil langkah serempak, 
apalagi dalam masalah UTAMA untuk menentukan JALAN mana, kiri atau kanan yang 
diambil.

Adalah kenyataan yang tidak terbantahkan, bahwa belasan tahun setelah Suharto 
lengser 21 Mei 1998, bergantian 5 Presiden sampai Jokowi sekarang ini, 
Indonesia belum lepas dari kekang NEOLIBERALISME! Jadi, juga tidak aneh 
dikatakan ketimpangan dan kemiskinan meningkat, makin parah, ... termasuk 
setahun terakhir dibawah Pemerintah Jokowi sekarang ini. 

Lalu, adalah juga KENYATAAN yang harus dihadapi, dalam jajaran elite yang 
berkuasa sampai sekarang ini, masih tetap begundal pengikut Suharto, adalah 
bajingan-bajingan korup yang hanya mementingkan kantong dewek. Sampai kasus 
terakhir, dengan Novanto yg sekalipun dikeroyok massa rakyat. Namun aparat 
penegak HUKUM tidak berhasil menjadikan Novanto tersangka, apalagi menjatuhkan 
vonis melanggar etika, papa minta saham Freeport! Bahkan satu tamparan lebih 
telak bagi kekuatan rakyat, sekalipun Novanto telah mengundurkan diri dari 
Ketua DPR, oleh GOLKAR dinobatkan sebagai ketua Fraksi Gokar yg notabene tetap 
menjabat ketua DPR. 

Sebaliknya, terhadap tokoh-tokoh yang bersih, jujur dan berani melawan 
bajingan-bajingan korup dan sedikit membela RAKYAT miskin, macam Ahok, ... 
diserang habis-habisan, hanya karena ucapan gunakan kata-kata kasar, TIDAK ada 
KESOPANAN dan tidak pantas keluar dari mulut pejabat. Gerak untuk menjegal dan 
menggantikan Ahok dilangsungkan, ... begitu juga serangan dan tekanan pada 
Rijal Ramli yang berusaha melepas jerat kencang Neolib yg masih terjadi, 
membuka dilengserkannya Gus Dur bukan karena Bologgate, cepat-cepat dituduhnya 
orang yang tidak pernah berbuat apa-apa pada negara kecuali bikin onar saja, 
... NAMPAK jelas kekuatan kanan yang masih saja hendak mempertahankan neolib 
dalam pemerintah yang berkuasa masih kuat, sebaliknya kekuatan kiri, kekuatan 
pihak rakyat masih sangat lemah. Masih terlalu sedikit yang berkesadaran 
benar-benar mengabdi RAKYAT!

Menghadapi kenyataan begini, yaa, ... harus realisits, melihat dan 
memperjuangkan apa yang bisa dicapai sesuai kondisi sekarang. Tidak dan jangan 
menjadi sicebol merindukan bulan. Berusaha menggapai apa yg jelas TIDAK 
terjangkau oleh kekuatan RAKYAT sekarang. Itu namanya bermimpi disiang hari 
bolong, ... dukung kuat tokoh-tokoh yang agak dan sedikit saja membela 
kepentingan rakyat itu. Jangan hanya karena sedikit saja ada yang kurang 
sependapat dengan langkah yang diambil lalu ditinggalkan, dan tidak lagi 
mendukung Ahok, misalnya saat terjadi penggusuran Kampung Pulau tahun yl.

Saya tidak hendak menyangkal tulisan Risal 

[inti-net] Re: Kolom IBRAHIM ISA -- KONSEP SUKARNO – TIONGKOK – MEGAWATI DAN JOKOWI

2016-01-14 Terurut Topik 'A. Alham' a.alham1...@kpnmail.nl [inti-net]
YA, JELAS MEMANG TIDAK JELAS. JANGAN JANGAN CUMA PENAFSIRAN KARANG-KARANGAN 
MEGAWATI SAJA. SUKAR DIPERCAYA. BANGSA TIONGKOK ITU BANGSA PINTAR. MEREKA LEBIH 
BANYAK BELAJAR
SENDIRI DARIPADA BELAJAR KEPADA ORANG LAIN. BELAJAR KE INDONESIA?. AH, YANG 
BENER AJA.
ASAHAN.

From: 'A. Dahana' via diskusi kita 
Sent: Wednesday, January 13, 2016 11:20 PM
To: diskusi-k...@googlegroups.com 
Subject: Re: Kolom IBRAHIM ISA -- KONSEP SUKARNO – TIONGKOK – MEGAWATI DAN 
JOKOWI

Sayangnya, konsep BK yang dipakai Tkok itu tidak jelas diterangkan Ibu Mega.
Adn




On Monday, January 11, 2016 4:59 PM, isa  wrote:




Kolom IBRAHIM ISA
Senin, 11 Januari 2016
--
KONSEP SUKARNO – TIONGKOK – MEGAWATI DAN JOKOWI
* * *
Kolom Ibrahim Isa kali ini – pada pokoknya menyiarkan ulang, dengan pengeditan 
-- pernyataan Ketum PDI-P Megawati Sukarnoputri, pada RAKERNAS 1 – PDI-P, di 
JIExpo, Kemayoran, Minggu kemarin,. 



Pengeditan (pengkoreksian perlu) -- Karena dalam berita tsb digunakan kata 
'CINA'. Sedangkan, bukankah pada periode pemerintah Megawati – kata CINA , 
secara RESMI sudah dikembalikan ke asalnya – REPUBLIK RAKYAT TIONGKOK. 



* * *

Megawati Malu Konsep Sukarno 
Dipakai Tiongkok , Indonesia tidak



Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri bersama Presiden Joko 
Widodo saat pembukaan Rapat Kerja Nasional PDI-P di JIExpo Kemayoran, Jakarta, 
Ahad (10/1). 
JAKARTA -- Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri dalam pidato politiknya di 
Rapat Kerja Nasional (Rakernas) I menceritakan pengalamannya diundang 
pemerintah Tiongkok setahun lalu. Megawati mengungkapkan, kunjungannya ke 
Tiongkok mengacu pada konsep yang dilakukan Presiden Pertama RI, Sukarno. 
Bahkan, saat diskusi soal pembangunan dan investasi, Mega mengaku malu.karena 
negara komunis tersebut ingin memerlihatkan cara membangun sebuah kota hanya 
dalam waktu singkat. Kota yang dituju adalah Shen-zhen.


Dalam kunjungan itu, Megawati mengaku terpesona dengan pembangunan yang 
dilaksanakan pemerintah Tiongkok di Shen-zhen. Namun, pihak yang mengantarkan 
Megawati, salah seorang senior di Partai Komunis mengatakan tidak perlu 
terpesona. Sebab, pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah Tiongkok mengacu 
pada konsep yang dilakukan Presiden Pertama RI, Sukarno. Bahkan, saat diskusi 
soal pembangunan dan investasi, Mega mengaku malu. 

“Malu betul saya, aduh malu, malu saya Pak Jokowi,” kata Megawati di rakernas I 
PDIP, Ahad (10/1).

Megawati menambahkan, pembangunan singkat di Tiongkok menggunakan konsep yang 
dilakukan Presiden Sukarno. Namun, pemerintah Indonesia justru meninggalkan 
konsep yang sudah dibuat Sukarno untuk pembangunan Indonesia.
Konsep pembangunan itulah yang justru digunakan Tiongkok untuk mengembangkan 
negaranya. Di Tiongkok, kata Megawati, investor mudah masuk karena perencanaan 
pembangunan sudah dilakukan dengan perencanaan yang panjang. Jadi, kalaupun ada 
investor yang ingin masuk, seperti tinggal memilih proyek yang akan dimasuki 
investasi. Tidak perlu lagi diskusi panjang.

“Nah kita, diskusi-diskusinya kalau saya ikuti geregetan. Bertahun-tahun ya 
itu, Poco-Poco, maju-mundur maju-mundur,” kata Megawati.

Saat ini, PDIP memang ingin mengusulkan untuk mengamandemen UUD 1945. Amandemen 
ini untuk mengembalikan wewenang MPR agar dapat mengeluarkan TAP MPR. Hal itu 
dibutuhkan agar ada pembahasan konsep pembangunan jangka panjang di Indonesia. 
Yaitu, pembangunan nasional semesta berencana.Sa



* * *
Kita persilahkan pembaca memberi komentar dan tanggapan terhadap pernyataan 
penting Ketum PDI-P, Megawati Sukarnoputri.



Pernyataan tsb benar-benar PENTING. Karena umum diketahui, bahwa yang sedang 
dibangun di Tiongkok sekarang adalah SOSIALISME DENGAN CIRI-CIRI TIONGKOK.



Bisakah diasumsikan bahwa PDI-P juga berniat membangun Sosialisme Dengan 
Ciri-Ciri Indonesia?



Sesungguhnya, KONSEP SUKARNO – memang adalah SOSIALISME DENGAN CIRI-CIRI 
INDONESIA.



* * *












-- 
Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "diskusi kita" di Google Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke diskusi-kita+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.




-- 
Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "diskusi kita" di Google Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke diskusi-kita+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


[inti-net] Re: #sastra-pembebasan# Re: [GELORA45] Neoliberalisme Memperparah Ketimpangan Dan Kemiskinan

2016-01-18 Terurut Topik 'A. Alham' a.alham1...@kpnmail.nl [inti-net]
Terima kasih kembali Pak. Saya mengikuti “Maju melompat”nya Mao sejak tahun 
permulaan enam puluhan melaLui majalah “Tiongkok” berbahasa Indonesia terbitan 
Peking ketika saya masih di Jakarta. Ketika saya baca bukunya Jung Chang 
“MAO”(edisi bahasa Belanda) ceritanya  memang sangat lain, sangat 
dibesar-besarkan(umpamanya dia bilang rakyat Tiongkok harus menyerahkan semua 
alat-alat dapur yang dari metal atau alat  pertanian atau apa saja asalkan dari 
metal untuk diserahkan pada negara dan dijadikan besi tuang  untuk mengabdi 
politik industrialisasi negeri Tiongkok moderen.Memang Chang  juga menggunakann 
dokumen-dokumen dan data-data yang otentik tapi dia campur baurkan dengan data 
fiksi yang sangat politis.  Namun hyperbola Chang sungguh keterlaluan, tidak 
masuk akal dan bahkan hingga absurd jadinya. Kita pembacanya dianggap anak-anak 
yang akan begitu saja percaya. Kalau memang begitu yang terjadi tentu produksi 
bahan makanan seluruh negeri menjadi nol dan seluruh rakyatTiongkok mati 
kelaparan termasuk juga Mao.Tapi,memang Jung Chang ingin mengambil efek lapar 
ini disebabkan karna rakyat tidak punya alat masak, tidak punya cangkul hinggga 
tidak punya pisau untuk keperluan dapur yang kalau hingga  demikian memang 
bermatianlah  seluruh orangTiongkok. Kenyataannya tidaklah demikian seperti 
yang digambarkan Chang menurut pesanan kaum kapitalis yang mengsponsori Jung 
Chang. Sudah pasti ada kesalahan di sana sini dalam pelaksanaan politik Mao 
“Maju Melompat” tapi sudah pasti tidak seperti yang digambarkaan dan 
dibesar-besarkan kaum reaksioner Tiongkok dan para pengkhianat Mao dalam Intern 
PKT.Semua pemimpin besar punya  kesalahan mereka masing-masing, tidak ada  
kecualinya. Tapi juga kita harus pandai menilai dan menghargai serta respek 
terhadap apa yang mereka capai dan persembahkan untuk rakyat mereka: Mao 
membebaskan seluruh Tiongkok dan membangun negeri Sosialis di Tiongkok.Stalin 
membebaskan seluruh Uni Soviet hingga Eropah. Bukankah jasa dan hasil 
perjuangan mereka masih bisa dinikmati rakyat mereka hingga sekarangn ini.
Saya sendiri bukan Maoist, bukan Stalinist, bukan Leninist tapi saya berpihak 
pada semua yang memerdekakan dan membebaskan rakyat dan  mendukung perlawanan 
terhadap penghisapan dan penindasan manusia yang tidak berdosa atau manusia 
dalam kehinaan dan kemiskinannya. Kalau saya dituduh Komunis,ya memang saya 
Komunis, anggota PKI sejak usia 18 tahun dan hingga sekarang saya masih tetap 
meyakini Komunisme, tidak ada perubahan meskipun PKI sudah dihancurkan namun 
Komunisme tetap tidak bisa dilenyapkan. Maaf Pak, bukan mau nantang 
siapa-siapa,ini jujur saja,saya tidak menyembunyikan diri saya.Orang boleh 
mendekat boleh menjauh, meremehkan atau menghargai, boleh benci boleh suka 
ataupun tidak diperdulikan sama sekali. Itu sama sekali tidak soal bagi saya. 
Semoga Pak Magnis selalu sehat dan bahagia.
A.AIDIT.

From: F.Magnis-Suseno 
Sent: Monday, January 18, 2016 11:31 AM
To: diskusi-k...@googlegroups.com 
Subject: RE: Fwd: #sastra-pembebasan# Re: [GELORA45] Neoliberalisme Memperparah 
Ketimpangan Dan Kemiskinan

Terimakasih Pak Asahan, yang saya khawatir, tidak khusus pada Mao, adalah 
kecenderungan kaum ideolog untuk tidak memperhitungkan kurban asal tujuan - 
masyarakat sempurna yang diharapkan - tercapai. Tentu saya tidak punya data 
rinci sama sekali tentang Mao, namun bukan hanya pada Chang saya baca bahwa 
akibat looncatan besar ke depan jumlah orang kelaparan luar biasa. Li Chaochi - 
yang Pak Asahan sebut - katanya juga kaget dengan itu,
salam
FMS




From: diskusi-k...@googlegroups.com [mailto:diskusi-k...@googlegroups.com] On 
Behalf Of A. Alham
Sent: 18 January, 2016 5:08 PM
To: Group Diskusi Kita; Sully T. Suharjo; tiaraly; Martiono Hadianto; Abdillah 
Toha
Subject: Re: Fwd: #sastra-pembebasan# Re: [GELORA45] Neoliberalisme Memperparah 
Ketimpangan Dan Kemiskinan


Pak Magnis yang saya hormati,
Angka 30 juta korban kelaparan akibat politik Mao adalah angka fiktif. Teng 
siauw Ping sendiri bilang: “70 persen Mao berjasa, 30 persen dia bersalah”. 
Tentu Teng siau Pingn (TSP) sangat tidak ingin berhemat  dengan kwantitas 
kesalahan Mao, dia ingin lebih banyak tapi dia harus memperhitungkan reaksi 
rakyuat Tiongkok. Dan dia nampaknya tidak bodoh dalam ilmu hitung. Kalau Mao 
membunuh 30 juta rakyatnya (yang tidak ibantahTSP), tentu kesalahan Mao bisa 
menjadi setidaknya 70 persen dan bahkan mungkin bisa dikatakan hinggan 99 
persen yang berarti jasanya hanya tinggal 1 persen. Untunglah TSP bahkan tidak 
segila itu.Sebagai seorang Marsekal dari Tentara Pembebasan Rakyat Tiiongkok, 
meskipunn duia licik  luar biasa, kecil, gemuk pendek,  dalam politik dia masih 
memperhitungkan logika dan sedikit kepantasan dan rakyat Tiongkok itu tidak 
bodoh, betapapun licinnya dan liciknya dia sendiri.
Namun kenyataan yang sesungguihnya, “30 juta rakayat Tiongkok yang mati 
kelaparan akibat 

[inti-net] Re: “50 tahun G30S dalam sorotan pers Belanda” oleh Joss Wibisono

2016-02-06 Terurut Topik 'A. Alham' a.alham1...@kpnmail.nl [inti-net]
Betul. Partai komunis Soviet Uni dihancurkan oleh para pemimpinnya yang sudah 
merosot ideologi dan politiknya akibat blokade ekonomi dan politik pihak 
negara-negara anti Komunis Barat yang dikepalai oleh Amerika Serikat. Namun 
Komunisme sebagai ajaran dan juga ilmu politik bukan berarti telah bangkrut 
sama sekali. Masih ada Kuba, Korea Utara, Vietnam (hingga tahun 1992). Saya 
juga turut menyaksikan proses degenerasi ideologi para pengkhianat sosialisme 
yang tidak tahan uji dan goyah oleh tekanan politik serta propaganda  anti  
komunis Internasional yang dikepalai Amerika Serikat (AS). Saya sendiri dididik 
di negara-negara Sosialis seperti  bekas Uni Soviet dan kemudian Vietnam dan 
cukup lama tinggal di dua negara tsb. Tentu tidaklah terlalu penting untuk 
mengandalkan berapa lama tinggal di negara-negara Soisalis atau sudah 
menyaksikannya dari dekat dan macam-macam lainnya yang bersifat kasat mata 
ataupun saksi mata.Yang penting bagaimana melihat kenyataan, menganalisa 
kenyataan dan menggunakan serta membuka pikiran untuk melihat mana yang baik 
mana yang buruk lalu mengambil maknanya, hikmahnya untuk menuju jalan terbaik 
bagi rakyat negara masing-masing. Saya memilih jalan Komunisme yang benar 
dengan tidak menutup mata apa yang pernah salah dan keliru, yang mana harus 
ditinggalkan dan dikoreksi, yang mana harus diteruskan dan diperjuangkan. 
Kalau bicara soal Nyoto, sudah tentu kasus Nyoto tidak bisa diglobalisasi 
sebagai: “itulah PKI, itulah Komunisme”.  Nyoto, karna kasus yang dia lakukan, 
mendapat tindakan disiplin serius dari Partai, dia dicopot dari fungsi kader 
tinggi Partai, sebagai wakil ketua Partai dan menerima kritik yang serius dari 
Partai yang dia terima dengan legowo bahkan dengan air mata (hal itu saya 
ketahui karna saya juga anggota Partai, bukan sekedar dengar dengar atau 
nguping). Dan bukan hanya Nyoto yang pernah kena disiplin demikian dengan kasus 
yang hampir serupa atau sejenis. Sujoyono yang pelukis,juga dipecat dari PKI, 
Klara Akustia(A.S.Dharta alias Roji) yang penyair besar PKI  dipecat, yang 
bahkan saya sendiri tahu dia datang ke rumah Ketua PKI dan menerima “wejangan 
keras”dari Ketua PKI. Meskipun PKI bukan partai moralis, tapi itu bukan berarti 
PKI tidak mengurusi soal-soal pelanggaran moral, apalagi yang bahkan bisa  
berpengaruh terhadap kerukunan rumah tangga dan pekerjaan Partai lainnya.
RRT, seperti juga Uni Soviet, mengalami keruntuhan sebagai bekas negeri 
Sosialis, BUKAN karena sistim Sosialisme itu yang runtuh atau kadaluwarsa, tapi 
oleh olah segolongan manusia dari puncak kekuasaan yang runtuh moral 
sosialis/komunisnya  yang juga akibat tekanan, blokade, sabotase, intimidasi 
serta sikap permusuhan lainnya dari negara-negara anti Komunis yang dikepalai 
AS. Namun keruntuhan mereka secaran fisik adalah mereka lakukan sendiri. bukan 
karena jatuhan ”bom fisiknya”,  kaum anti Komunis Internasional. Mereka 
meruntuhkan dirinya untuk menjadikan dirinya kapitalis di negerinya sendiri 
karena keruntuhan ideologi mereka sendiri dan bukanlah keruntuhan sistim atau 
ilmu sosialisme   itu sendiri. Kalau segelintir pemegang kuasa tertinggi runtuh 
, itu tidak berarti sistim sosialisme juga ikut runtuh. Itu cuma kesalahan 
manusia bukan kesalahan mesin atau mekanisme. Bila manusianya diganti, mesin 
akan berjalan kembali .Itulah sosialisme.
ASAHAN AIDIT.

lalu mengmbil
From: Salim Said 
Sent: Saturday, February 06, 2016 12:53 AM
To: group-indepen...@googlegroups.com ; alumnas-oot ; 
alumnilemhana...@yahoo.com ; Group Diskusi Kita ; Tito Karnavian ; tiaraly ; 
Sully T. Suharjo ; Martiono Hadianto ; Abdillah Toha ; Retno L Marsudi ; 
ganur2...@yahoo.com ; Chan ; Jaya Suprana ; Anwar Nasution,Prof. 
Subject: Re: “50 tahun G30S dalam sorotan pers Belanda” oleh Joss Wibisono



2016-02-06 6:04 GMT+07:00 Harjono Kartohadiprodjo 
:

  Bung, partai Komuinis Dunia itu hancur karena KORUPSI, yg dilakukan oleh 
kader2 utama partainya. RRT pun menghadapi hal yg sama, sewaktu mau tumbuh dng 
baik, yg diberantas juga mafia yg ada di partainya. Saya ini sudah memasuki 70% 
negara Komunis saat Perang Dingin.Jadi cerita 7 SETAN DESA jaman Orde Lama 
adalah propaganda PKI mencari simpati, mereka juga litah daratKetua Partai 
seperti Nyoto kan seering dansa2 dan punya pacar di Rusia, saat Bangsa 
Indonesia makan 1X /hari.
  Sudahlah kita lihat ke depan, jangan bicara masa klabu Bangsa Indonesia yg 
lalu, dng saling menyalahkan orang lain.MHK
  Sent from my BlackBerry 10 smartphone on the Telkomsel network.
From: Salim Said
Sent: Sabtu, 6 Februari 2016 04.13
To: Group Diskusi Kita; alumnas-oot; alumnilemhana...@yahoo.com; 
group-indepen...@googlegroups.com
Reply To: group-indepen...@googlegroups.com
Subject: Re: “50 tahun G30S dalam sorotan pers Belanda” oleh Joss 
Wibisono 




  2016-02-06 2:15 GMT+07:00 A. Alham :

“Pilihan dibunuh atau  membunuh” adalah alasan kaum anti 

[inti-net] Re: “50 tahun G30S dalam sorotan pers Belanda” oleh Joss Wibisono

2016-02-05 Terurut Topik 'A. Alham' a.alham1...@kpnmail.nl [inti-net]
“Pilihan dibunuh atau  membunuh” adalah alasan kaum anti Komunis untuk membunuh 
semua anggota PKI. PKI ataupun seluruh kaum Komunis sedunia tiada bermaksud 
membunuh siapapun kecuali musuh rakyat yang sudah teramat besar dosanya 
terhadap rakyat. Umpamanya para GEMBONG JAHAT yang terlalu banyak berhutang 
darah pada rakyat seperti  lintah darat, penghasut elemen jahat lainnya untuk 
memeras rakyat dan punya hutang darah pada rakyat, tuan tanah jahat yang  punya 
praktek perbudakan hingga membunuh rakyat yang dianggapnya musuh atau punya 
hutang tak terbayar yang semua elemen jahat dan punya  hutang darah pada rakyat 
itu disebut GEMBONG JAHAT di desa maupun mungkin di kota-kota. Semua jenis 
gembong jahat YANG TIDAK BISA DIKENDALIKAN OLEH PEMERINTAH DAN PELANGGAR HUKUM 
BERAT ini memang mungkin diselesaikan oleh PKI demi melindungi keamanan jiwa 
rakyat yang itu memang kewajiban PKI dan setiap Komunis di manapun. Namun 
sebelum mengambil tindakan keras dan hukuman terhadap gembong jahat itu, Partai 
selalu mengadakan penyelidikan yang sangat teliti, meminta dan mendengarkan 
pendapat rakyat setempat, mengumpulkan data-data kejahatan seseorang gembong 
jahat dan lalu mendiskusikannya secara teliti dari berbagai segi dan lalu 
mengambil keputusan: diselesaikan atau dibiarkan untuk sementara.Cara ini 
digunakan hampir oleh semua Partai Komunis sedunia yang melakukan perjuangan 
keras lawan keras melawan musuh-musuh rakyat yang sudah terlampau jahat dan 
punya hutang darah terhadap rakyat. Apa boleh buat, PKI bukan Partai melati 
atau kenanga meskipun juga cuma Partai Tawon dan belum Partai Singa ketika itu. 
Dan ketika PKI menjadi partai anggrek, maka hancur luluhlah PKI karna melawan 
takdirnya sendiri. NEXT TIME BETTER.
ASAHAN AIDIT.
From: 'achmad mubarok' via Grup Independen 
Sent: Thursday, February 04, 2016 12:44 PM
To: group-indepen...@googlegroups.com 
Subject: Re: “50 tahun G30S dalam sorotan pers Belanda” oleh Joss Wibisono

Tahun 1965 saya usia 20 tahun adalah santri di pesantren kecil, guru SD Negeri 
dan Kepala Madrasah. Di organisasi saya ketua Pertanu (Tani NU), Lesbumi 
(Lembaga Seniman Budayawan Muslim Indonesia) dan Sekretaris Partai NU tingkat 
Kecamatan di Jawa Tengah. Saya mengalami langsung konflik dengan PKI, dan dari 
awal PKI lah profokator konflik dengan aksi sepihak, BTI, LEKRA , Pemuda Rakyat 
dan Serikat buruhnya, Perstiwa pembunuhan Jenderal di Lubang Buaya menjadi picu 
arus balik. Semua krekuatan non PKI bangkit melawan aksi PKI, bahkan ketika itu 
Banser lebih diasegani dibanding tentara dan polisi, karena ada juga indikasi 
tentara dan plisi yang pro PKI. Waktu itu pilihannya hanya satu, dibunuh atau 
membunuh. Kedatangan RPKAD dibawah  Sarwo Edi menambah energi rakyat dalam 
menhadapi PKI. Yang saya lihat aksi rakyat lebih spontan dibanding tentara.



On Wednesday, February 3, 2016 11:05 AM, Bekto Suprapto 
 wrote:




Pak Jaya Suprana ysh.
Sejarah selalu dibuat dengan versi penguasa. Versi Belanda mereka tidak 
menjajah Indonesia tetapi bisnis di Indonesia. Hal serupa terjadi di Indonesia, 
versi penguasa saat itu.

Salam hormat
Bekto Suprapto

Sent from my iPhone

On 3 Feb 2016, at 07.26, semarsupr...@gmail.com wrote:


  Jika Belanda adil dalam membahas masa lalu seharusnya mereka juga membahas 
kebengisan militer Belanda membantai warga Indonesia di bumi Indonesia akibat 
(sampai kini) secara resmi de jure mereka tidak sudi mengakui kemerdekaan 
Indonesia. Salam merdeka dari jaya suprana 
  Sent from my BlackBerry 10 smartphone on the Indosat network.
From: Salim Said
Sent: Wednesday, February 3, 2016 08:03
To: Group Diskusi Kita; alumnas-oot; alumnilemhana...@yahoo.com; 
group-indepen...@googlegroups.com; Tito Karnavian; Sully T. Suharjo; Martiono 
Hadianto; Abdillah Toha; Retno L Marsudi; Von Magnis Suseno; Harry Tjan 
Silalahi; Jaya Suprana; Din Syamsuddin; Salahuddin Wahid; ganur2...@yahoo.com; 
Chan; Asahan Aidit
Subject: Fwd: “50 tahun G30S dalam sorotan pers Belanda” oleh Joss 
Wibisono 



  -- Forwarded message --
  From: sukojo midjan 
  Date: 2016-02-03 6:04 GMT+07:00
  Subject: “50 tahun G30S dalam sorotan pers Belanda” oleh Joss Wibisono
  To: Salim Said 



  “50 tahun G30S dalam sorotan pers Belanda” oleh Joss Wibisono
  Posted on 1 Februari 2016 by gatholotjo 
  Versi lain tindjauan pers ini telah nongol di madjalah Historia No 25, 
halaman 17-19.
  Lima puluh tahun G30S ternjata djuga mendjadi pemberitaan media massa 
Belanda, negeri bekas pendjadjah. Bukan tjuma koran, mingguan atau media tjetak 
lain jang memberitakannja, tapi djuga radio dan televisi serta tak ketinggalan 
situs web. Menariknja, ketika mingsih adaaa sadja media massa Indonesia jang 
gak bosen2nja meng-ulang2 sudut pemberitaan seperti 50 tahun silam 
(keminggrisnja gak bisa move on) jaitu G30S terus2an dipandang sebagai 
bentrokan ideologis antara PKI dan mungsuh2nja 

[inti-net] Fw: “50 tahun G30S dalam sorotan pers Belanda” oleh Joss Wibisono

2016-02-07 Terurut Topik 'A. Alham' a.alham1...@kpnmail.nl [inti-net]


From: A. Alham 
Sent: Monday, February 08, 2016 1:29 AM
To: diskusi-k...@googlegroups.com ; rumahkitabers...@yahoogroups.com ; 
sastra-pembeba...@yahoogroups.com ; wahana-n...@yahoogroups.com ; 
inti=n...@yahoogroups.com 
Subject: Re: “50 tahun G30S dalam sorotan pers Belanda” oleh Joss Wibisono

Tidaklah penting siapa saya  karna dari keluarga yang manapun saya berasal saya 
tetap memakai otak  saya sendiri, tidak ada ideologi atau politik turunan. Yang 
ada mungkin kebetulan atau  kesamaan karena manusia dipengaruhi materi dan 
lingkungan yang ada di sekitarnya maupun yang jauh darinya tanpa  campur tangan 
DNA dan kesamaan organ tubuh lainnya. Saya setuju dengan Pak Jaya. Saya juga 
tidak ada dendam perseorangan, tapi saya memang  menyimpan dendam kesumat 
terhadap rezim kejam dan jahat dan saya turut berjuang agar rezim yang demikian 
dihancurkan hingga tak akan kembali untuk selamanya. Manusia jahat dan kejam 
seperti suhartO akan mati dan sudah mati seperti juga manusia lainnya .Tapi 
rezim yang ditinggalkannya sebagai sistim tidak otomatis mati bersama pendiri 
atau penciptanya.  Pada suhartO saya benci dan jijik tapi untuk dendam tentu 
tidak ada gunanya , dia sudah mati, namun sistim rezimnya tidak boleh hidup dan 
harus dilenyapkan dengan perjuangan dan  untuk itu  memerlukan rasa dendam yang 
besar terhadap sistim rezim tsb. Dendam berarti persiapan dan kesiapan untuk 
menghancurkan musuh, tapi kalau musuh itu  sudah mati, dendam harus diarahkan 
pada sistimm rezim yang diwariskan musuh itu pada penerusnya. Bagi saya dendam 
itu bukan fiksi tapi realitas.  Saya hanya dendam pada penjahat yang masih 
hidup dan bila dia sudah  mati dendam harus diarahkan pada sistim rezim yang 
masih tetap hidup. Fasisme dan kediktatoran borjuasi adalah realitas dan bukan 
fiksi. Hitler dan suhartO sudah menjadi fiksi tapi kediktatoran dan fasisme 
yang diwariskan oleh kedua mahluk itu belum sepenuhnya mati dan tetap mengancam 
kehidupan manusia di bumi ini.

Melihat ke depan untuk suatu masa depan yang baru dan diimpikan, tidak mungkin 
tanpa mengetahui apa yang pernah terjadi di belakang kita di masa lalu. Kita 
tahu terang karna ada gelap. Kalau tidak ada gelap, bagaimana kita bisa 
menyebut ini adalah terang atau sebaliknya. Begitu pula dengan masa lalu dan 
masa depan tidak bisa kita putus.Kita ingin ke depan karna kita tahu ada masa 
lalu. Kalau tidak ada masa lalu, kehidupan ini tidak pernah akan ada.Ini bukan 
filsafat atau permainan kata tapi kesadaran elementer yang seharunya dipahami 
oleh semua manusia. Bayi yang baru lahir itu menangis karna dia punya masa lalu 
dalam kandungan ibunya dan belum bisa bersuara selama di sana dan dia menarik 
nafas di udara terbuka karna juga sudah terbiasa menghisap oxigen meskipun dari 
dalam kandungan. Apkah mungkin kita menghilangkan masa lalu kita? Kalau mungkin 
untuk apa kita maju ke depan? 
ASAHAN AIDIT.
  
From: Salim Said 
Sent: Sunday, February 07, 2016 9:10 AM
To: group-indepen...@googlegroups.com ; alumnas-oot ; 
alumnilemhana...@yahoo.com ; Group Diskusi Kita ; Tito Karnavian ; tiaraly ; 
Sully T. Suharjo ; Martiono Hadianto ; Abdillah Toha ; ganur2...@yahoo.com ; 
Asahan Aidit ; Chan 
Subject: Re: “50 tahun G30S dalam sorotan pers Belanda” oleh Joss Wibisono



2016-02-07 9:52 GMT+07:00 :

  Pak Harjono benar, dendam antara sesama bangsa kita tidak ada manfaat kecuali 
memecah-belah bangsa kita seperti yang diharapkan bangsa lain yg ingin 
menguasai bangsa kita ‎. Marilah kita lupakan dendam termasuk dendam pribadi 
saya sendiri karena sekolah saya dibakar, rumah saya dirusak, ayah kandung dan 
sanak keluarga saya dibunuh, demi merajut persatuan kesatuan bangsa Indonesia 
membentuk masa depan yg lebih baik!  Merdeka! Hormat jaya suprana
  Sent from my BlackBerry 10 smartphone on the Indosat network.
From: Harjono Kartohadiprodjo
Sent: Sunday, February 7, 2016 07:53
To: gigin praginanto
Reply To: group-indepen...@googlegroups.com
Subject: Re: “50 tahun G30S dalam sorotan pers Belanda” oleh Joss 
Wibisono 


  Bung G‎igin, peristiwa G30S itu bukan kejadian yg dilakakan satu pihak 
terhadap pihak yg lain. Apakah PKI tidak membantai santri2 dan warga negara yg 
anti PKI, saya melihat ganasnya PKI di Jawa Tengah. Orang tua saya saja mau 
diculik Pemuda Rakyat dalam suatu Seminar Hukum Nasio nal. Peristiwa Madiun thn 
48, apakah begitu sucinya PKI "membela Rakyat".‎Saya kembali mengingatkan, 
kebencian dan dendam masa lalu kita lupakan, tidak perlu diungkit lagi. 
  MHK
  Sent from my BlackBerry 10 smartphone on the Telkomsel network.
From: gigin praginanto
Sent: Minggu, 7 Februari 2016 07.40
To: group-indepen...@googlegroups.com; Group Diskusi Kita; alumnas-oot; 
alumnilemhana...@yahoo.com
Reply To: group-indepen...@googlegroups.com
Subject: RE: “50 tahun G30S dalam sorotan pers Belanda” oleh Joss 
Wibisono 


  Peristiwa G30S memberi inspirasi kepada 

[inti-net] Re: Fwd: [alumnas-OOT] Proyek Kereta Cepat Iran 400 Km hanya Rp 2,7 miliar USD, Indonesia 142 Km Rp5,5 miliar USD

2016-02-01 Terurut Topik 'A. Alham' a.alham1...@kpnmail.nl [inti-net]

Bung Bekto Suprapto Yth

Thalys itu kereta cepat antar negara dan kepunyaann Perancis. Di Belanda 
sendiri memang banyak kereta lijn cepat antar kota  yang disebut SNEL TREIN. 
Tapi itu bukan  jenis kereta cepat seperti Thalys yang bisa  mencapai kecepatan 
300km per jam. Kereta cepat (Snel Trein) di Belanda adalah kereta cepat dalam 
pengertian bahwa kereta itu hanhya berhenti di beberapa stasiun besar atau 
kota-kota besar tertentu saja. Sedangkan kecepatannya tak lebih tak kurang dari 
kereta biasa saja, juga dengan tarief yang sama seperti tarief kereta biasa. 
Kereta cepat dalam pengertian sekarang adalah kereta yang mempunyaI kecepatan 
300 km/jam atau lebih. Juga disebut sebagai SUPER SNEL. Saya kira kereta cepat 
yang akan dibangun di Indonesia route Jakarta-Bandung- PP, adalah jenis kereta 
yang juga mempunyai kecepatan setidaknya 300 km per jam dan sudah pasti 
nantinya dengan tarief yang jauh lebih mahal dari kereta cepat jenis biasa 
karna juga ongkos pembangunanannya jauh lebih mahal, tuntutan tehnisnya lebih 
tinggi dan memerlukan kwalitas metal(rel) yang lebih baik. Kalau di Belanda 
dibangun kereta super cepat (super snel trein), pastilah  rakyat Belanda akan 
menentang keras.,karna dari keistimewaan keriuhan bunyinya   saja yang bukan  
mian ributnya, tidak akan diizinkan oleh rakyat Belanda yang suka hidup tenang 
dan paling alergi suara ribut-ribut.
Salam,
Asahan Aidit.


From: Salim Said 
Sent: Sunday, January 31, 2016 11:33 AM
To: Group Diskusi Kita ; alumnas-oot ; alumnilemhana...@yahoo.com ; 
group-indepen...@googlegroups.com ; Tito Karnavian ; Sully T. Suharjo ; tiaraly 
; Martiono Hadianto ; ganur2...@yahoo.com 
Subject: Fwd: [alumnas-OOT] Proyek Kereta Cepat Iran 400 Km hanya Rp 2,7 miliar 
USD, Indonesia 142 Km Rp5,5 miliar USD


-- Forwarded message --
From: Bekto Suprapto 
Date: 2016-01-31 16:14 GMT+07:00
Subject: Re: [alumnas-OOT] Proyek Kereta Cepat Iran 400 Km hanya Rp 2,7 miliar 
USD, Indonesia 142 Km Rp5,5 miliar USD
To: "A. Alham" , Salim Said 



Pak Asahan Aidit,
Tahun lalu saya ke Belanda. Dari Amsterdam saya naik kereta cepat ke Brussel 
dengan kereta cepat namanya Thalys High Speed Train. Kecepatannya 300 km/jam 
dan berhenti di semua stasiun kereta yang dilalui sesuai jadual. Bisa saja 
Thalys bukan milik Belanda tetapi kereta cepat di Belanda menghubungkan kota2 
di Eropa itu ada.

Salam saya,
Bekto Suprapto 

Sent from my iPhone

On 31 Jan 2016, at 00.11, A. Alham  wrote:


  Saya tinggal di Belanda. Tapi hati saya di Indonesia.Dan saya masih pakai 
otak Indonesia. Di Belanda tidak ada kereta cepat. Dan 80 persen kereta 
berangkat dan tiba terlambat. 
  Salam hangat
  Asahan Aidit.

  From: Salim Said 
  Sent: Saturday, January 30, 2016 6:46 AM
  To: Group Diskusi Kita ; alumnas-oot ; alumnilemhana...@yahoo.com ; 
group-indepen...@googlegroups.com ; Tito Karnavian ; ganur2...@yahoo.com ; 
Martiono Hadianto ; Bekto Suprapto 
  Subject: Fwd: [alumnas-OOT] Proyek Kereta Cepat Iran 400 Km hanya Rp 2,7 
miliar USD, Indonesia 142 Km Rp5,5 miliar USD


  -- Forwarded message --
  From: andreas raharso araha...@hotmail.com [alumnas-OOT] 

  Date: 2016-01-30 12:39 GMT+07:00
  Subject: Re: [alumnas-OOT] Proyek Kereta Cepat Iran 400 Km hanya Rp 2,7 
miliar USD, Indonesia 142 Km Rp5,5 miliar USD
  To: alumnas-...@yahoogroups.com
  Cc: Group Diskusi Kita , 
alumnilemhana...@yahoo.com, group-indepen...@googlegroups.com, Tito Karnavian 
, ganur2...@yahoo.com, Martiono Hadianto 
, rfssom...@imigrai.go.id




  Sekedar ingin tahu, Pak Asahan Aidit tinggal di Belanda atau di Indonesia?
  Salam, Andreas

  Sent from my iPhone

  On 30 Jan 2016, at 1:20 PM, Salim Said bungsali...@gmail.com [alumnas-OOT] 
 wrote:


  

-- Forwarded message --
From: A. Alham 
Date: 2016-01-30 0:24 GMT+07:00
Subject: Re: [alumnas-OOT] Proyek Kereta Cepat Iran 400 Km hanya Rp 2,7 
miliar USD, Indonesia 142 Km Rp5,5 miliar USD
To: diskusi-k...@googlegroups.com, rumahkitabers...@yahoogroups.com, 
sastra-pembeba...@yahoogroups.com, wahana-n...@yahoogroups.com, 
inti-net@yahoogroups.com



Pak Jaya punya anekdot bagus tentang kereta cepat Jakarta-Bandung. Saya 
jadi ingat lagu yang sering saya nyanyikan ketika masih di sekolah dasar, lagu 
ciptaan Ibu Sud: “Naik Kereta Api” yang a.l. : “Naik kereta api 
tut,tut.tt..siapa hendak turut,ke Bandung-Surabaya ... dan berahir dengan: 
‘' Ayolah temanku lekas naik, kretaku tak berhenti lama...” hanya saja route 
Jokowi yang sekarang cuma sampai Bandung saja, tidak tembus ke Surabaya,namun 
dengan keceptan yang luar biasa,  dengan ongkos buat yang melanglang buana,  
dengan hutang yang tak terbayar bunganya dan tentu saja 

[inti-net] Re: [alumnas-OOT] Proyek Kereta Cepat Iran 400 Km hanya Rp 2,7 miliar USD, Indonesia 142 Km Rp5,5 miliar USD

2016-02-01 Terurut Topik 'A. Alham' a.alham1...@kpnmail.nl [inti-net]
Kalau niat ke Indonesia, hingga detik ini tidak pernah padam, Pak Jaya. Apalagi 
kalau bisa omong-omong di Pusat Studi KLIRUMOLOGI ( wah, kebetulan saya ini 
suka keliru, mungkin bisa dibetulkan di  sana). Mudah-mudahan saja, selama 
hayat masih dikandung badan tak akan lari gunung dikejar,meskipun jauh di mata, 
toh dekat di hati biar untuk sementara bagaikan pungguk rindukan bulan.
Salam hangat, Pak Jaya.
asahan.

From: Jaya Suprana 
Sent: Monday, February 01, 2016 1:16 AM
To: group-indepen...@googlegroups.com 
Subject: Re: [alumnas-OOT] Proyek Kereta Cepat Iran 400 Km hanya Rp 2,7 miliar 
USD, Indonesia 142 Km Rp5,5 miliar USD

Kapan pak Asahan Aidit ke Indonesia ? Saya ingin mohon beliau berkenan berkisah 
kisah2 menarik tentang Indonesia masa kini di forum Punakawan dan Pusat Studi 
Kelirumologi. Salam hormat dari jaya suprana

jaya suprana


Pada 30 Januari 2016 12.20, Salim Said  menulis:


  -- Forwarded message --
  From: A. Alham 
  Date: 2016-01-30 0:24 GMT+07:00
  Subject: Re: [alumnas-OOT] Proyek Kereta Cepat Iran 400 Km hanya Rp 2,7 
miliar USD, Indonesia 142 Km Rp5,5 miliar USD
  To: diskusi-k...@googlegroups.com, rumahkitabers...@yahoogroups.com, 
sastra-pembeba...@yahoogroups.com, wahana-n...@yahoogroups.com, 
inti-net@yahoogroups.com



  Pak Jaya punya anekdot bagus tentang kereta cepat Jakarta-Bandung. Saya jadi 
ingat lagu yang sering saya nyanyikan ketika masih di sekolah dasar, lagu 
ciptaan Ibu Sud: “Naik Kereta Api” yang a.l. : “Naik kereta api 
tut,tut.tt..siapa hendak turut,ke Bandung-Surabaya ... dan berahir dengan: 
‘' Ayolah temanku lekas naik, kretaku tak berhenti lama...” hanya saja route 
Jokowi yang sekarang cuma sampai Bandung saja, tidak tembus ke Surabaya,namun 
dengan keceptan yang luar biasa,  dengan ongkos buat yang melanglang buana,  
dengan hutang yang tak terbayar bunganya dan tentu saja dengan para penumpang 
yang tebal dompetnya. Pertanayaan kita  yang terpusat adalah untuk apa semua 
ini, apakah ini termasuk kebutuhan rakyat yang mendesak? .Apakah orang Bandung  
akan  mengangkut goreng oncom berton-ton dari Bandung  dengan kereta cepat 
sambil sarapan pagi di Jakarta lalu makan siang di Bandung setelah dagangannya 
habis. Dan juga orang Jakarta akan mengangkut ribuan piring gado-gado Jakarta 
ke Bandung dengan kereta cepat Jakarta-Bandung dan masih sempat jemput anak 
pulang sekolah ketika berada di Jakarta lagi tepat waktu? Atau cuma penumpang 
yang mayoritasnya para anggota DPR dengan busana parlente menemui para simpanan 
muda di Bandung dan tepat waktu kembali di ranjang bini tua di Jakarta, sambil 
bilang:, “wah, hari ini nggak dululah bu, capek, banyak kerjaan dan buang 
kalori lima kali lipat dari biasanya, maklum mereka masih muda-muda...oh, sori, 
maksud saya debat kusir sepanjang hari, bahkan kencing aja nggak bisa”.
  Pembangunan yang dilakukan oleh Pemerimtah Jokowi adalah pembangunan tanpa 
rencana negara yang terperinci, tanpa pemikiran yang matang tentang pembiayaan, 
tanpa sasaran yang tepat menurut kebutuhan rakyat, tanpa pemikiran lebih jauh 
apa yang akan terjadi mengenai pembiayaan pemeliharaan selanjutnya, kemungkinan 
kerusakan oleh bencana alam,terrorisme, dll, tanpa memikirkan lebih jauh 
tentang lingkungan beserta efek negatifnya dan bahkan tanpa peduli apakah 
mayoritas bangsa Indonesia akan benar-benar menikmati buah hasil pembangunan 
itu atau setidaknya merasakan faedahya meskipun tidak langsung bisa 
menikmatinya. Semua pembangunan, infra struktur dilakukan secaran spontan, 
tanpa plan negara dengan perumusan dan rincian yang logis atau masuk akal dan 
hanya memenuhi ambisi:”SAYA INGIN MEMBANGUN INDONESIA HEBAT’'”.  ini belum lagi 
bicara pembangunan infra struktur lainnya dan yang lain-lainnya lagi di seluruh 
Indonesia. Jokowi akan lebih cepat dijatuhkan oleh ambisinya sendiri daripada 
dijatuhkan oleh musuh-musuh politiknya.Pembangunan berencana yang seharusnya 
dia lakukan namun digantinya dengan pembangunan berbencana
  ASAHAN AIDIT.

  From: Jaya Suprana 
  Sent: Friday, January 29, 2016 5:49 AM
  To: group-indepen...@googlegroups.com 
  Subject: Re: [alumnas-OOT] Proyek Kereta Cepat Iran 400 Km hanya Rp 2,7 
miliar USD, Indonesia 142 Km Rp5,5 miliar USD

  Trims atas pencerahan Prof Djoko yang  sangat logis ! Sayang, misteri yang 
melatar belakangi polemik kereta cepat Jakarta-Bandung masih belum terungkap . 
Kemarin saya tanya langsung ke mas RR, tampaknya beliau tahu namun enggan 
mengungkapkan apa yang beliau tahu. Mungkin mas RR tidak ingin dituduh 
pengkhianat . Dan tampaknya misteri senantiasa dibutuhkan sebagai bumbu 
penyedap di panggung politik Indonesia . Jika semuanya tampak jelas 
kebenarannya malah jadi membosankan ! Hormat dari jaya suprana

  jaya suprana


  2016-01-28 11:53 GMT+07:00 djoko.rahardjo03 :

Pak Jaya Suprana yth.
Mengapa proyek ka cepat di Indonesia lebih mahal karena pembebasan 

[inti-net] Re: [alumnas-OOT] Fwd: Menyingkap Misteri G30S/PKI.

2016-02-28 Terurut Topik 'A. Alham' a.alham1...@kpnmail.nl [inti-net]
Keabsahan arsip Kementerian Luar negeri RRT  itu masih harus dibuktikan dan 
dikonfirmasi oleh pihak Pemerintah China. Dokumen palsu berkeliaran di seluruh 
dunia. Tanpa bukti yang sah  dan authentiec tidak banyak orang yang akan  
mempercayainya.Dan selama tidak terbuktikan secara meyakinkan, selama itu 
pulalah kebohongan  adalah fitnah dan kejahatan termasuk bagi siapa yang 
menyebarkannya.
ASAHAN AIDIT.

From: 'A. Dahana' via diskusi kita 
Sent: Sunday, February 28, 2016 2:12 AM
To: diskusi-k...@googlegroups.com 
Subject: Re: Fwd: Fwd: Bls: [alumnas-OOT] Fwd: Menyingkap Misteri G30S/PKI.

Boleh saja ada pendapat lain yang menolak pendapat Aidit sebagai dalang 
Gestapu. Namun, arsip Kementerian Luar Negeri RRC--artinya fakta 
hitam-putih--secara jelas menyatakan Aidit sebagai dalang utama. Adn.




On Sunday, February 28, 2016 7:36 AM, Salim Said  wrote:





-- Forwarded message --
From: ASAHAN ALHAM 
Date: 2016-02-28 5:49 GMT+07:00
Subject: Fwd: Fwd: Bls: [alumnas-OOT] Fwd: Menyingkap Misteri G30S/PKI.
To: "group-indepen...@googlegroups.com" 






 Doorgestuurd bericht  Onderwerp:  Fwd: Bls: [alumnas-OOT] Fwd: 
Menyingkap Misteri G30S/PKI. 
  Datum:  Sat, 27 Feb 2016 23:44:13 +0100 
  Van:  ASAHAN ALHAM mailto:a.al...@kpnplanet.nl 
  Aan:  Group Diskusi Kita mailto:diskusi-k...@googlegroups.com 


Pada pertengahan Agustus 1965 saya bertemu dengan delegasi PKI yang singgah di 
Peking dari kunjungan ke Partai Komunis Uni Soviet di Moskow. Dalam pembicaraan 
saya dengan Ketua PKI D.N.Aidit mengatakan kepada saya bahwa beberapa hari 
sebelumnya saya diberi izin ikut serta untuk melanjutkan perjalanan  Delegasi 
PKI ke Vietnam. Tapi menjelang keberangkatan kami ke Vietnam Ketua PKI mendapat 
telegram dari Jakarta yang mengatakan Ketua PKI harus kembali secepatnya ke 
Jakarta karena bung Karno sakit keras hingga rencana perjalanan delegasi PKI ke 
Vietnan dibatalkan dan KetuanPKI segra pulang ke Jakarta. Selama 3 hari saya 
bersama Ketua PKI kami membicarakan situasi politik Indonesia dan sama sekali 
tidak ada pembicaraan mengenai persiapan PKI untuk mengadakan perebutan 
kekuasaan. Juga salah seorang anggota delegasi yang ikut berunding dan bertemu 
Ketua Mao Tse Tung menceritakan kepapa saya situasi pertemuan yang penuh 
persahabatan, formalitas,protokoler dan sama sekali tidak ada perundingan 
tentang persiapan PKI akan menyiapkan sebuah "perebutan kekuasaan".Saya sebagai 
juga anggota Partai menerima informasi yang lengkap mengenai situasi politik 
Indonesia saat itu termasuk bilapun ada penyampaian situasi yang bersifat 
rahasia. "PKI sebagai dalang G30S" adalah sebuah kebohongan besar dan fitnah 
100 persen.Tidak ada satupun dari ratusan anggota PKI di luar negeri termasuk 
para pimpinan tertinggi mereka yang sedang berada di Peking waktu itu yang tahu 
akan meletusnya peristiwa G30S. Tidak ada satupun dan semua kami heran,heran 
dan heran, tidak tahu menahu. Sedangkan persiapan satu pemberontakan politik 
adalah hal yang teramat serius,
tidak bisa dan tidak boleh hanya diketahui dua tiga orang tertinggi dalam 
Partai dan PKI sama sekali tidak punya tradisi segala sesuatunya hanya 
ditentukan oleh seortang Ketua Partai atau beberapa orang terpenting saja. PKI 
telah kena fitnah besar dan korban bohong besar dalam sejarah Indonesia. Dan 
bohong besar maupun fitnah besar tidak akan pernah jadi kebenaran sejarah. Yang 
terjadi sekarang adalah fitnah besar dan bohong besar itu belum terungkap 
jelas, masih dibikin misterius, masih digelapkan dan digelontorkan secara 
besar-besaran dalam kebohongan dan fitnah. Ucapan Sudisman dalam Mahmilub 
adalah ucapan seorang pengkhianat besar Partai dengan cara membikin kebohongan 
dan juga fitnah kepada Partainya sendiri yang itu digunakan sebaik-baiknya oleh 
musuh PKI dan suhartO sebagai bahan fitnah dan kebohongan yang sangat keji dan 
biadab.
ASAHAN AIDIT.



 Doorgestuurd bericht  Onderwerp:  Bls: [alumnas-OOT] Fwd: 
Menyingkap Misteri G30S/PKI. 
  Datum:  Sat, 27 Feb 2016 09:43:05 -0800 
  Van:  Harjono Kartohadiprodjo mailto:harj...@kartohadiprodjo.or.id 
  Antwoord-naar:  group-indepen...@googlegroups.com 
  Aan:  ASAHAN ALHAM mailto:group-indepen...@googlegroups.com 



Yth.Rekan2 Group diskusI,Seingat saya Arif Fadilah(Kep.Intel Komdak Jaya pd thn 
1965) di tembak dalam suatu sergapan di tahun 1965 sebelum G30S, karena 
menemukan dokumen Rencana G30S PKI. Alm. AF menyampaikan hal tsb kepada saya, 
sebelum alm kemudian di jebak di Jl. Surabaya. Yang mengajak Alm adalah 
rekannya Hadeli(?) Kep. Reserse Komdak Jaya saat itu.Saya ingin mendapat 
kebenaran, karena alm adalah rekan serumah saat kami mahasiswa.Salam.Harjono 
Dikirim dari ponsel cerdas BlackBerry 10 saya dengan jaringan Telkomsel.
  Dari: ASAHAN ALHAM
  Terkirim: Jumat, 26 Februari 2016 03.37
  Ke: A. Dahana; 

[inti-net] Fw: [alumnas-OOT] Fwd: Menyingkap Misteri G30S/PKI.

2016-02-28 Terurut Topik 'A. Alham' a.alham1...@kpnmail.nl [inti-net]


From: A. Alham 
Sent: Sunday, February 28, 2016 4:08 PM
To: agus widjojo ; ASAHAN ALHAM 
Subject: Re: [alumnas-OOT] Fwd: Menyingkap Misteri G30S/PKI.

Pengungkapan kebenaran harus berdasarkan bukti  nyata dan bukan berdasarkan 
berapa besar kecilnya kelompok orang yang bisa membuktikan kebenaran itu. 
Hingga sekarang belum ada  dan tidak ada orang yang bisa membuktikan secara 
archivaris dan dokumentaris yang sah dan otentik bahwa PKI adalah dalang G30S. 
Yang ada cuma tuduhan, fitnah, kebencian dan semangat anti Komunis  yang 
menggila. Tidak ada secarik kertaspun yang pernah ditemukan bahwa PKI adalah 
dalang ,yang ada cumalah omongan, tudingan, sentimen politik yang menggebu-gebu 
anti Komunis yang asalkan benci dan dendam terhadap Komunis boleh menuduh, 
memfitnah, berbohong yang semuanya tanpa bukti atau membikin bukti palsu. 
Semua ini tidak akan membikin Indonesia menjadi cerah, tidak akan ada 
perdamaian bangsa,tidak akan ada kesatuan bangsa  dan yang akan ada adalah 
konfrontasi terus menerus hingga tercetus revolusi yang akan lebih berdarh 
lagi. Kalau kita ingin hancur dalam mempertahankan kebohongan dan fitnah, maka 
tak seorangpun yang bisa menghalanginya.
ASAHAN AIDIT

From: agus widjojo 
Sent: Sunday, February 28, 2016 2:09 AM
To: ASAHAN ALHAM 
Subject: Re: Fwd: Fwd: Bls: [alumnas-OOT] Fwd: Menyingkap Misteri G30S/PKI.

Mari kita ungkap kebenaran. Tapi jgn pengungkapan kebenaran digunakan utk 
mencari jastifikasi membenarkan kelompok sendiri.Mungkin tdk scr tehnis dlm 
kasus delegasi Peking, tapi tdk mungkin kalau dlm seluruh organ PKI tdk tahu 
adanya G-30-S/PKI. Fenomena pengkhianatan Sudisman juga perlu msk dlm analisis. 
Paling tdk semua itu menunjukkan betapa SEMRAWUTnya manajemen partai dn 
kepemimpinan Aidit.

Agus Widjojo



On 28 Feb 2016 05:50, "ASAHAN ALHAM"  wrote:




   Doorgestuurd bericht  Onderwerp:  Fwd: Bls: [alumnas-OOT] 
Fwd: Menyingkap Misteri G30S/PKI. 
Datum:  Sat, 27 Feb 2016 23:44:13 +0100 
Van:  ASAHAN ALHAM mailto:a.al...@kpnplanet.nl 
Aan:  Group Diskusi Kita mailto:diskusi-k...@googlegroups.com 


  Pada pertengahan Agustus 1965 saya bertemu dengan delegasi PKI yang singgah 
di Peking dari kunjungan ke Partai Komunis Uni Soviet di Moskow. Dalam 
pembicaraan saya dengan Ketua PKI D.N.Aidit mengatakan kepada saya bahwa 
beberapa hari sebelumnya saya diberi izin ikut serta untuk melanjutkan 
perjalanan  Delegasi PKI ke Vietnam. Tapi menjelang keberangkatan kami ke 
Vietnam Ketua PKI mendapat telegram dari Jakarta yang mengatakan Ketua PKI 
harus kembali secepatnya ke Jakarta karena bung Karno sakit keras hingga 
rencana perjalanan delegasi PKI ke Vietnan dibatalkan dan KetuanPKI segra 
pulang ke Jakarta. Selama 3 hari saya bersama Ketua PKI kami membicarakan 
situasi politik Indonesia dan sama sekali tidak ada pembicaraan mengenai 
persiapan PKI untuk mengadakan perebutan kekuasaan. Juga salah seorang anggota 
delegasi yang ikut berunding dan bertemu Ketua Mao Tse Tung menceritakan kepapa 
saya situasi pertemuan yang penuh persahabatan, formalitas,protokoler dan sama 
sekali tidak ada perundingan tentang persiapan PKI akan menyiapkan sebuah 
"perebutan kekuasaan".Saya sebagai juga anggota Partai menerima informasi yang 
lengkap mengenai situasi politik Indonesia saat itu termasuk bilapun ada 
penyampaian situasi yang bersifat rahasia. "PKI sebagai dalang G30S" adalah 
sebuah kebohongan besar dan fitnah 100 persen.Tidak ada satupun dari ratusan 
anggota PKI di luar negeri termasuk para pimpinan tertinggi mereka yang sedang 
berada di Peking waktu itu yang tahu akan meletusnya peristiwa G30S. Tidak ada 
satupun dan semua kami heran,heran dan heran, tidak tahu menahu. Sedangkan 
persiapan satu pemberontakan politik adalah hal yang teramat serius,
  tidak bisa dan tidak boleh hanya diketahui dua tiga orang tertinggi dalam 
Partai dan PKI sama sekali tidak punya tradisi segala sesuatunya hanya 
ditentukan oleh seortang Ketua Partai atau beberapa orang terpenting saja. PKI 
telah kena fitnah besar dan korban bohong besar dalam sejarah Indonesia. Dan 
bohong besar maupun fitnah besar tidak akan pernah jadi kebenaran sejarah. Yang 
terjadi sekarang adalah fitnah besar dan bohong besar itu belum terungkap 
jelas, masih dibikin misterius, masih digelapkan dan digelontorkan secara 
besar-besaran dalam kebohongan dan fitnah. Ucapan Sudisman dalam Mahmilub 
adalah ucapan seorang pengkhianat besar Partai dengan cara membikin kebohongan 
dan juga fitnah kepada Partainya sendiri yang itu digunakan sebaik-baiknya oleh 
musuh PKI dan suhartO sebagai bahan fitnah dan kebohongan yang sangat keji dan 
biadab.
  ASAHAN AIDIT.



   Doorgestuurd bericht  Onderwerp:  Bls: [alumnas-OOT] Fwd: 
Menyingkap Misteri G30S/PKI. 
Datum:  Sat, 27 Feb 2016 09:43:05 -0800 
Van:  Harjono Kartohadiprodjo mailto:harj...@kartohadiprodjo.or.id 
Antwoord-naar:  group-indepen...@googlegroups.com 

[inti-net] Re: #sastra-pembebasan# Revisi UU Terorisme dikhawatirkan akan merugikan warga

2016-01-20 Terurut Topik 'A. Alham' a.alham1...@kpnmail.nl [inti-net]
Bila akan direvisi ,UU itu  tentu hanya akan berisikan 2 hal: Apakah memang 
ingin melawan terorisme secara lebih efektif dan melindungi rakyat dari  
ancaman terorisme(PENGUATAN KEAMANAN) ATAU yang pokok hanyalah bertujuan 
mempertebal benteng kekuasaan Pemerintah untuk melawan protes atau opini Rakyat 
yang dianggap Pemerintah membahayakan  kestabilan Pemerintah (PELEMAHAN 
DEMOKRASI) . Saya cenderung  pilihan yang terahir yang akan mewarnai rencana 
perevisian UU  tsb. Dan bila hal ini terjadi maka pikiran tentang rekayasa bom 
Sarinah akan lebih mudah diyakini rakyat. 
ASAHAN AIDIT.




 From: mailto:sastra-pembeba...@yahoogroups.com 
Sent: Wednesday, January 20, 2016 2:18 AM
To: GELORA_In 
Subject: #sastra-pembebasan# Revisi UU Terorisme dikhawatirkan akan merugikan 
warga

  

Revisi UU Terorisme dikhawatirkan akan merugikan warga
Ging GinanjarWartawan BBC Indonesia
  a.. 2 jam lalu
Image copyrightReutersImage captionSebelum serangan Sarinah polisi telah 
melakukan sejumlah penyergapan dan penangkapan. 
Upaya merevisi Undang-undang Terorisme yang banyak ditentang sejak diungkapkan 
empat tahun lalu, mendapat momentum baru dari serangan teror di Sarinah, 
Jakarta, namun para aktivis memperingatkan potensi bahayanya bagi kebebasan 
sipil.

Koordinator Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak kekerasan (Kontras), 
Harris Azhar mencemaskan bahwa histeria akibat serangan teror di Jakarta yang 
menewaskan delapan orang, termasuk empat pelaku itu, membuat publik jadi 
menginginkan apa yang mereka pikir sebagai jalan pintas untuk memperoleh 
jaminan keamanan melalui revisi UU Terorisme.

Menurut Haris, "sudah sejak mulai diwacanakan sekitar empat tahun lalu, 
pemerintah selalu menggunakan momentum serangan teror seperti (di Sarinah) ini 
untuk mengangkat lagi ide merevisi UU Terorisme. Jadi ini lagu lama, 
sebetulnya."

Image copyrightBiro Pers SetpresImage captionPresiden Joko Widodo mengunjungi 
kawasan pusat perbelanjaan Sarinah di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, setelah 
penyerangan berlangsung pada Kamis (14/01). 
Kalangan pembela HAM menyebut, gagasan revisi UU itu jika dilakukan, akan 
mengancam kebebasan sipil dan kebebasan berpendapat. Dan bisa disalahgunakan 
untuk memberangus kalangan yang tak sepaham dengan pemerintah, lebih-lebih di 
daerah bergolak seperti di Papua.

Permintaan polisi
Dalam pertemuan dengan para pimpinan lembaga negara di Istana Negara Selasa 
(19/01) Presiden Joko Widodo mengemukakan bahwa revisi itu sedang didiskusikan 
untuk mengkaji apakah UU sekarang sudah cukup kuat dan efektif dalam mencegah 
dan memberantas terorisme.
Dipaparkan Ketua MPR Zulkifli Hasan, dalam pertemuan itu dibahas sejumlah 
persoalan kritis terkait terorisme yang tak tercakup oleh undang-undang yang 
ada.

"Misalnya latihan perang yang menggunakan pedang kayu oleh terduga kelompok 
teroris, bergabungnya warga Indonesia (dengan organisasi yang dinyatakan 
kelompok teror) di Suriah dan Irak, permufakatan jahat dari orang-orang yang 
merencanakan serangan bom -itu semua belum dicakup oleh undang-undang," papar 
Zulkifli Hasan pula.

Image copyrightBBC IndonesiaImage captionPresiden Jokowi mengajak 
lembaga-lembaga negara untuk mengkaji perlunya revisi UU Terorisme. 
Disebutkan Zulkifli, polisi meminta agar hal-hal itu dimasukkan dalam revisi.

Usulan yang sudah banyak dilontarkan selama beberapa waktu, memang terutama 
berfokus pada kewenangan tindakan penangkapan dan penahanan, antara lain 
menyangkut lamanya penahanan sebelum dikenakan status tersangka, seperti 
dipaparkan Agus Rianto, juru bicara Polri.

"Pendalaman terhadap mereka yang diduga terkait teror itu selama ini 7x24 jam. 
Nah itu sedapat mungkin bisa ditambah, apakah menjadi 20 hari atau berapa -ini 
harus dibahas lagi," kata Agus Rianto.

"Yang jelas, (penahanan) tujuh hari itu terlalu singkat. Sementara bukti-bukti 
yang harus kita kumpulkan juga tidak sedikit, kecuali mereka yang sudah dari 
awal didapatkan bukti-buktinya yang kuat," kata Agus Rianto pula.

Image copyrightAFPImage captionSunakim, salah satu pelaku serangan Sarinah 
pernah dipenjara untuk kasus terkait terorisme. 
Sebelumnya, Kapolri Badrodin Haiti kepada para wartawan pernah mengatakan, 
bahwa langkah pencegahan teror seringkali terhambat karena tak ada dasar hukum.

"Untuk menindak, polisi terikat ketentuan bahwa yang bersangkutan harus 
melakukan pidana," kata Badrodin.

Padahal, "seringkali polisi sudah mengetahui potensi orang-orang untuk 
melakukan aksi teror, tetapi tidak bisa bertindak karena tidak ada pelanggaran 
hukumnya," katanya seperti dikutip media.

Penangkapan di masa lalu
Hal ini disepakati pengamat terorisme Hasibullah Satrawi.

"Memang terdapat kekurangan-kekurangan (dalam UU) yang selama ini 
tidakmengcover (mencakup) kebutuhan penanggulangan terorisme di lapangan," kata 
Hasibullah.

"Pertama, bagaimana menyikapi (secara hukum) orang-orang yang bergabung dengan 
kelompok-kelompok di luar negeri yang sudah dinyatakan sebagai organisasi 

[inti-net] Re: Fwd: Re.: PAPUA MERDEKA, TINGGAL SOAL WAKTU

2016-01-26 Terurut Topik 'A. Alham' a.alham1...@kpnmail.nl [inti-net]
Dasar Indonesia mengambil Papua ke dalam wilayahnya sendiri adalah karena Papua 
termasuk jajahan Belanda. Dasar itu tidak cukup kuat. Ada kenyataan lain  yang 
perlu dilihat jelas: etnis Papua sangat lain dengan etnis-etnis yang telah 
bersatu dalam NKRI. Juga kebudayaan orang Papua sangat lain  dan punya 
kehususan yang sangat spesifik  yang sama sekali lain dibandingkan dengan 
kebudayaan etnis-etnis dalam NKRI. Juga secara historis bangsa Papua tidak 
pernah dekat dengan etnis-etnis di wilayah Nusantara, tidak ketika jaman 
Majapahit, tidak juga di jaman Sriwijaya, apalagi sebelumnya. Sejarah Papua 
dengan Indonesia dimulai dengan serangan Sukarno yang kemudian dicaplok  dari 
tangan kaum kolonialis Belanda. Karnanya secara historis dan juga secara etnis, 
bangsa Papua memang punya hak, (bila mereka mau) MEMISAHAKAN DIRI DAN 
MEMERDEKAKAN DIRI DARI KEKUASAAN NEGARA INDONESIA .Kemana selanjutnya mereka 
akan pergi , itu adalah soal bangsa mereka sendiri. Indonesia tidak punya hak 
menghalanginya dengan alasan kekuatiaran politis maupun ekonomis maupun 
alasan-alasan yang manapun, strategis maupun taktis. BILA PAPUA INGIN MERDEKA 
DAN MEMISAHKANN DIRI, JANGAN HALANGI MEREKA. Itu juga akan jauh lebih baik bagi 
Indonesia. Karna Papua yang dipaksa masuk dalam wilayah Indonesia adalah duri 
dalam daging yang abadi bagi Indonesia juga. Pantaskah kita harus bersatu 
kembali dengan cara mengorbankan bangsa Papua? Justru kita terpecah karena ada 
masaalah Papua yang tak terselesaikan dan juga tidak mungkin terslesaikan bila 
kita terus mempertahankan  jajahan kita terhadap bangsa Papua.
ASAHAN AIDIT.

From: Salim Said 
Sent: Sunday, January 24, 2016 1:19 AM
To: Group Diskusi Kita ; alumnas-oot ; alumnilemhana...@yahoo.com ; 
group-indepen...@googlegroups.com ; Tito Karnavian ; tiaraly ; Abdillah Toha ; 
Martiono Hadianto ; Retno L Marsudi 
Subject: Fwd: Re.: PAPUA MERDEKA, TINGGAL SOAL WAKTU



Ada komentar?


-- Forwarded message --
From: B.DORPI P. 
Date: 2016-01-23 7:16 GMT+07:00
Subject: Re.: PAPUA MERDEKA, TINGGAL SOAL WAKTU
To: "!B.DORPI P." 



http://www.rmol.co/read/2016/01/20/232692/Papua-Merdeka,-Tinggal-Soal-Waktu-

RABU, 20 JANUARI 2016 , 12:13:00 WIB

PAPUA MERDEKA, TINGGAL SOAL WAKTU
OLEH: DEREK MANANGKA

THEO Waemuri sebelum menjadi Dubes RI untuk Namibia, salah satu negara di 
Afrika, pada satu pertemuan yang tidak disengaja, menyatakan sebuah 
keyakinannya yang sangat kuat. Bahwa Papua kelak akan menjadi sebuah negara 
merdeka.

"Bung, cepat-cepat bikin KTP Irian. Sebab kita orang so mo merdeka. Begitu kami 
merdeka, bung pindah ke sana. Torang bangun Irian jadi Swiss-nya Asia," ujar 
Theo dalam logat daerah di tahun 1996.

Ketika itu nama Papua belum digunakan. Selain Papua masih bernama Irian Jaya 
dari sebelumnya Irian Barat, Papua belum dimekarkan dua provinsi: Papua dan 
Papua Barat.

Ketika percakapan kami itu terjadi, 20 tahun lalu, Indonesia masih dipimpin 
oleh sebuah rezim militer yang sangat kuat.

Selain itu, Jenderal Soeharto sebagai pimpinan rezim, merupakan seorang 
prajurit yang di era Soekarno, ditugaskan memimpin penggabungan Irian Barat ke 
Indonesia. Dan Soeharto sebagai Panglima Komando Operasi Mandala yang 
berkedudukan di Makassar, berhasil !

Sehingga faktor keberhasilan Soeharto memasukan Irian Barat ke NKRI, 
bagaimanapun sangat penting dan menentukan. Menjadi perekat Jawa dan Papua.

Saya beranggapan bekas Panglima Kostrad yang menjadi Presiden RI pada waktu 
itu, akan melakukan segala upaya mencegah Papua keluar dari bingkai NKRI. 
Soeharto tidak mau hasil pekerjaannya bagi republik menjadi sia-sia.

Selain itu pemerintahan Soeharto - di mata negara-negara Barat khususnya negara 
donor, masih cukup kredibel. Dan negara donor ini masih ingin mengalirkan utang 
dan beban bagi rezim Soeharto. Jadi negara donor menganggap Indonesia merupakan 
"customer" atau "client" terbaik. Sehingga mereka tak akan mau Indonesia di 
bawah Soeharto punya masalah.

Soeharto sendiri, secara domestik, masih dianggap sebagai figur yang tak 
tergantikan.

Pada tahun itu Indonesia masih santer disebut sebagai salah satu negara "Macan 
Asia".

Sebutan lainnya, negara yang sedang menuju ke status negara industri baru - NIC 
(Newly Industrialized Country).

Atas dasar itu, saya antara lain memperhitungkan gagasan Theo Waemuri tak 
mungkin terlaksana.

Tapi Theo Waemuri terus bersikeras. Rupanya putera Papua ini sudah memiliki 
peta internasional yang tertarik mendukung kemerdekaan Papua.

Dia sudah banyak mendapat masukan dari sejumlah senator Amerika Serikat yang 
mereka bahkan sudah membentuk Kaukus untuk mendukung aspirasi memerdekakan 
Papua.

Theo bertugas di KBRI Washington, ibukota sekaligus pusat kekuasaan Amerika 
Serikat, selama 6 tahun.

Waktu yang relatif panjang itu dimanfaatkannya secara maksimal. Dia tidak hanya 
berkerja bagi kepentingan Pejambon, Departemen Luar Negeri. Melainkan secara 
sembunyi-sembunyi juga 

[inti-net] Re: [alumnas-OOT] Fwd: Menyingkap Misteri G30S/PKI.

2016-03-01 Terurut Topik 'A. Alham' a.alham1...@kpnmail.nl [inti-net]
Barang-barang paslsu dari China yang tersebar ke seluruh dunia bukan hanya 
bahan makanan, barang-barang kelontong, obat-obatan tapi juga dokumen-dokumen 
palsu politik yang dijual sebagai barang dagangan. China yang betul dan 
Sosialis sudah lama dilibas oleh Teng Siauw Ping dan China yang sekarang 
mendapat sambutan hangat dan bersahabat oleh semua dunia Barat kapitalis hingga 
barang palsu yang berisikan muatan politik yang menguntungkan  pihak Barat, 
juga disambut baik meskipun  dan  dianggap sebagai produk asli 
dan bermutu. Bukti keabsahannya tidak perlu karna memang tidak mungkin bisa 
dibuktikan. Pokokanya percayai sajalah asal menguntungkan.Kadang-kadang orang 
dewasa suka berbuat seperti kelakuan anak-anak, biarkan sajalah. Barang palsu 
tidak berumur lama. Bungkusnya dibuka , ternyata yang keluar tumpukan ulat 
tinja. Meskipun ulatnya juga , tetap enak dilahap dan HALAL. 
Selamat makan. Eet smakelijk.Bonne apetit!
ASAHAN AIDIT.

From: TS 
Sent: Monday, February 29, 2016 10:35 AM
To: Group Diskusi Kita 
Subject: Re: [alumnas-OOT] Fwd: Menyingkap Misteri G30S/PKI.

Tulisan Dr. Taomo Zhou bysa diunggah disini:   Ambivalent Alliance Chinese 
Policy towards Indonesia, 1960-1965 
  
https://www.wilsoncenter.org/sites/default/files/CWIHP_Working_Paper_67_Chinese_Policy_towards_Indonesia_1960-1965.pdf



Salam


Teddy

2016-02-26 4:49 GMT+01:00 'A. Dahana' via diskusi kita 
:

  Arsip Kementerian Luar Negeri RRT sudah dibuka dan dikupad oleh Dr, Zhou 
Taomo dalam artikelnya "China and September 30 Novement" (kalau tak salah itu 
judulnya. Dalam salah satu arsip tersebut terungkap "dalang" G30S adalah Aidit. 
Zhou mengatakan dalam tulisannya bahwa dalam percakapan dengan para pemimpin 
RRT, antara lain Mao Zedong, Aidit dengan tegas mengatakan ia sedang 
merencanakan kudeta. Hanya saja Aidit tidak mengungkapkan kapan ia akan 
melakukan aksi itu. Malahan, menurut Zhou lagi, Cina sangat terkejut ketika 
mendapat tahu tentang m eletusnya G30S yang tadinya terbuka, kemudian ditarik 
lagi oleh pemerintah Cina. Sayang sekali arsip Deplu RRT kemudian ditarik lagi 
dari peredaran oleh pemerintak Cina. Pefrcakapan antara Aidit dengan Mao c.s 
terjadi pada tanggal 5 Agustusd 1965.
  Adn.-



  On Friday, February 26, 2016 6:23 AM, "Salim Said bungsali...@gmail.com 
[alumnas-OOT]"  wrote:






  -- Forwarded message --
  From: Jacky Mardono Tjokrodiredjo 
  Date: 2016-02-25 13:51 GMT+07:00
  Subject: Menyingkap Misteri G30S/PKI.


  Untuk membongkar misteri G30S/PKI,
  mengapa menurut Prof. Dr. Salim Said harus :
  ". Dalam soal arsip, misalnya, arsip yang berasal atau memakai bahasa 
Cina dan Rusia tentang peristiwa itu belum dibuka. Nah, kita tunggu seperti apa 
isi arsip itu bila nanti sudah bisa dibaca,'' 

  Saya sependapat dengan sdr. Harry Tjan Silalahi yang menyatakan : 
.PKI memang mendalangi pemberontakan.

  Saya tidak tahu,
  pada tgl. 1 Oktober 1965 sdr. Harry Tjan Silalahi derada dimana.
  Saya adalah teman sekelas dari sdr. Harry Tjan Silalahi,
  di kelas satu SMA Johanes De Britto - Yogyakarta.
  Sedangkan saya pada tgl 1 Oktober 1965,
  sudah menduduki jabatan sebagai Kapolres,
  di salah satu Polres di Sumatera Barat.
  Tanpa ada petunjuk dari atasan,
  pada tgl 1 Oktober 1965,
  saya sebagai anggota Panca Tunggal,
  pada sekitar jam 14.00. telah dapat menarik kesimpulan,
  bahwa gerakan G30S adalah suatu gerakan "coup de'etat",
  yang dipimpin oleh Letkol Untung.

  Dari dokumen2 otentik yang saya pelajari,
  ternyata di belakang G30S adalah PKI.
  Keterlibatan PKI ini,
  diperkuat oleh hasil pemeriksaan,
  yang dilakukan oleh Mahmillub di seluruh Indonesia,
  maupun di Sumatera Barat.

  Dan kami sebagai anggota Panca Tunggal,
  kompak akan menolak perintah Letkol Untung,
  untuk membentuk Dewan Rvolusi.
  Kalau perlu,
  kami siap menghadapi kembali terulangnya peristiwa PRRI di tahun 1958.

  Pada tahun 1958,
  Kapolda Sumbar KBP Kaharuddin Dt. Rangkayo Basa dan Mayor AD Nurmathias,
  menolak bergabung dengan PRRI yang dipimpin oleh Letkol Ahmad Husein.
  KBP Kaharuddin dan Mayor Nurmathias dan sebagian anggotanya,
  memilih keluar kota dan menunggu kedatangan pasukan dari pusat.

  Kisah mengenai prolog,
  kisah mengenai peristiwa G30S,
  maupun epilog peristiwa G30S,
  dapat kita temukan secara tuntas,
  antara lain dalam buku2 :
  1. Dokumen Terpilih Sekitar G30S/PKI, yang disunting oleh bpk Alex Dinuth 
dari Lemhannas.
  2. Memoar bpk Suharto yang berjudul : Pikiran, Ucapan dan Tindakan Saya.
  3. Memoar bpk AH Nasution yang bejudul : Memenuhi Panggilan Tugas.

  Buku2 tersebut diatas,
  ditulis dalam bahasa Indonesia yang enak dibaca.
  Selanjutnya,
  masih banyak saksi dan pelaku sejarah dalam menghadapi G30S/PKI,
  yang dewasa ini masih hidup yang dapat dimintai penjelasan,
  sehingga tidak perlu menunggu hasil pengamatan dari orang asing.

  

[inti-net] Re: #sastra-pembebasan# Fw: [GELORA45] Wawancara Asvi Warman Adam: Supersemar Mungkin Blunder Bung Karno

2016-03-13 Terurut Topik 'A. Alham' a.alham1...@kpnmail.nl [inti-net]
Bung Karno mengatakan, salah satu sebab terjadinya G30S adalah akibat 
“keblunderan para pimpnan PKI”. Kata-kata dan tuduhan bung Karno ini digunakan 
oleh suhartO untuk meng-sahkan perbuatan terror besarnya terhadap PKI dengan 
korban 3  juta nyawa rakyat Indonesia dibantai  suhartO. Hingga detik ini tidak 
ada secarik kertaspun yang bisa dijadikan dokumen sebagai bukti bahwa PKI 
adalah dalang G30S, tidak ada bukti bahwa para pimpinan PKI keblunder seperti 
tuduhan dan kesimpulan bungn Karno .Tapi sebaliknya bukti-bukti keterlibatan  
bung Karno dalam G30S, dan juga peranan dalang suharto dalam skenario, G30S 
semakin banyak terbuktikan dan justru keblunderan bung Karno dalam kasus SUPER 
SEMAR sedang dibuktikan.  Hal ini membuktikan bahwa RUTINISME untuk membenarkan 
yang salah menjadi sesuatu kebenaran palsu dengam pertolongan kekuatan 
propaganda dan reklame di tangan pihak yang berdominasi, ahir-ahirnya sejalan 
dengan waktu, meskipun perlahan tapi pasti, melemah dan menghilang dan 
kebenaran yang sesungguhnya akan berdominasi dan dipercayai orang banyak. 
TUDUHAN SERTA FITNAH BAHWA PKI DALANG G30S MUNGKIN MASIH AKAN BERUSIA LAMA, 
NAMUN KEPERCAYAAN RAKYAT TERHADAP TUDUHAN PALSU DAN FITNAH KEJI TERHADAP PKI, 
BERANGSUR PUDAR DAN PERLAHAN MENGHILANG DARI BENAK MEREKA. Bilakah hal itu akan 
terjadi dan ahirnya  menjadi cerah? Kita tidak tahu.Tapi hal ini pasti akan 
terjadi.
ASAHAN AIDIT 

From: mailto:sastra-pembeba...@yahoogroups.com 
Sent: Sunday, March 13, 2016 8:09 AM
To: GELORA_In 
Subject: #sastra-pembebasan# Fw: [GELORA45] Wawancara Asvi Warman Adam: 
Supersemar Mungkin Blunder Bung Karno

  



From: mailto:gelor...@yahoogroups.com 
Sent: Sunday, March 13, 2016 1:04 PM

http://nasional.kompas.com/read/2016/03/12/08170011/Wawancara.Asvi.Warman.Adam.Supersemar.Mungkin.Blunder.Bung.Karno

Wawancara Asvi Warman Adam: Supersemar Mungkin Blunder Bung Karno
Sabtu, 12 Maret 2016 | 08:17 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Polemik mengenai Surat Perintah 11 Maret 1966 tidak hanya 
berkutat pada misteri keberadaan surat itu secara fisik. Interpretasi mengenai 
isi pun menjadi perdebatan.
Keraguan mengenai keberadaan Supersemar bisa dianggap redup setelah Soekarno 
menyinggung mengenai surat itu dalam pidato kenegaraan pada 17 Agustus 1966.
Namun, polemik mengenai isi tetap bergulir hingga sekarang. Dalam pidato 
berjudul "Jangan Sekali-kali Meninggalkan Sejarah", Soekarno membantah 
memberikan transfer kekuasaan.
Sejarawan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Asvi Warman Adam menyatakan bahwa 
ada penafsiran yang berbeda oleh Pangdam V Jaya saat itu, Brigjen Amirmachmud, 
yang tetap dilakukan atasannya, Menteri Panglima Angkatan Darat Letjen Soeharto.
Kepada wartawan Kompas.com, Kristian Erdianto, Asvi juga menceritakan mengenai 
sejumlah versi yang beredar saat proses pembuatan Supersemar di Istana Bogor.
Asvi menjelaskan mengenai rumor adanya penodongan oleh jenderal keempat yang 
hadir di Istana Bogor, yaitu Mayjen Maraden Panggabean.
Berikut keterangan Asvi yang kami sajikan dalam dua tulisan wawancara khusus. 
Petikan ini merupakan bagian kedua:
Seperti apa proses keluarnya Supersemar, apa keterlibatan Mayjen Basuki 
Rachmat, Brigjen M Jusuf, dan Brigjen Amirmachmud yang menemui Soekarno di 
Istana Bogor?
Mereka bertiga pergi ke Bogor, rapat di Istana dipimpin sementara oleh Leimena. 
Dalam sejarah diceritakan bahwa ketiga Jendral ini memutuskan untuk menemani 
Soekarno yang kesepian di Istana Bogor.
Sebelumnya, mereka datang ke rumah Soeharto untuk meminta izin. Kemudian dari 
rumah Soeharto, mereka berangkat ke Bogor dan menyampaikan bagaimana kalau 
Soeharto diberi perintah untuk melakukan pengamanan Presiden dan lainnya.
Kemudian Soekarno menyetujui usul ketiga jenderal tadi?
Itu kan diperdebatkan bagaimana bentuknya. Apakah itu melalui surat atau tidak. 
Apakah itu lisan? Lisan itu adalah usul Soebandrio. Kemudian Amirmachmud marah 
dan mendelik matanya pada Soebandrio karena mereka membutuhkan surat, bukan 
perintah lisan.
Nah kemudian surat itu ada yang diketik pertama dan kemudian dicorat-coret 
menteri-menteri itu juga, kemudian diketik yang terakhir. Menurut Atmadji 
(Atmadji Sumarkidjo, penulis buku biografi M Jusuf), Jusuf itu punya 
ketiga-tiganya. Punya ketikan yang pertama, setelah dicorat-coret, dan tembusan 
aslinya.
Tapi saya bertanya juga, siapa yang menyimpan? Mungkin istrinya, Eli Sailan. 
Tapi sekarang Eli Sailan, istri M Jusuf, kan juga sudah meninggal, dan surat 
itu tidak ditemukan.
Surat itu baru diketik saat tiga jendral ke Bogor untuk menemui Soekarno?
Iya. Mereka datang, baru suratnya diketik oleh Sabur atas perintah Soekarno.
Seperti apa isinya?
Surat perintah untuk pengamanan Presiden. Itu yang pertama baru yang lain-lain, 
dan semua itu harus melapor pada Presiden. Lalu mereka membawa surat itu. 
Kemudian Amirmachmud mengatakan, ia membaca, "Loh kalau ini artinya sudah 
pengalihan kekuasaan".
Tafsirannya seperti itu, lalu diserahkan ke Soeharto. Lalu kata Soeharto, 
suratnya 

[inti-net] Re: [GELORA45] Trs: [wahana-news] Re: [alumnas-OOT] Fwd: #sastra-pembebasan# foto para mahasiswa (Mahid)

2016-04-13 Terurut Topik 'A. Alham' a.alham1...@kpnmail.nl [inti-net]
Betul. Kita tidak boleh membuang waktu dengan terbius mengenang masa lalu tanpa 
 orientasi, tanpa penilaian, tanpa kejelasan  dan kejernihan pengalaman apa 
yang harus ditarik dan juga hikmah yang bisa dipetik. Memang kita bisa 
membangun tanpa pengalaman dan berdasarkan atas fantasi kita saja. Tapi 
bangunan itu tidak  akan kokoh, cepat runtuh karna ketiadaan cermin materi  
masa lalu, ketiadaan pengalaman empiris: kita tidak akan tahu apakah yang telah 
kita bangun itu betul-betul berguna atau tidak, perlu atau tidak, pengulangan 
dramatis atau pembaruan progresif. Kita tidak punya perbandingan karna kita 
buta terhadap masa lalu. Tentu saja melihat  masa lalu harus dengan pandangan 
pro aktif dan tidak semata untuk berhandai- handai sambil menutup pembicaraan: 
“ah, semua itu sudah berlalu”.
Saya setuju, usia tua membuat orang bisa   jadi konservatif, apatis, nostalgis 
akibat proses biologis maupun psikologis bahkan patologis. Namun itu tidak 
mutlak harus selalu begitu. Usaha individu setiap manusia bisa menahan , atau 
mengatasi atau setidaknya memperlambat proses degradasi yang dialami oleh 
kehidupan manusia.Tidak selalu orang tua itu konservatif dan juga tidak selalu 
orang muda itu hanya memikirkan masa depan. Orang muda yang bunuh diri selalu 
lebih banyak daripada orang tua yang melakukannya.
Yang kita hindari adalah usaha melupakan masa lalu karna keberpihakan politik 
untuk membenarkan kejahatan-kejahatan penguasa negara di masa lalu agar 
dilupakan saja, dimaafkan saja secara otomatis tanpa memikirkan malapetaka 
kemanusiaan di masa lalu selalu bisa terjadi kembali di masa datang  bila tidak 
diambil pengalaman  atau pelajaran darinya. Kompensasi kontra produktif 
menghapus masa lalu demi kepentingan politik tertentu inilah yang kita tentang 
dengan apa yang kita anjurkan sekarang: meluruskan sejarah. Dan sejarah tidak 
mungkin diluruskan bila kita tidak punya gambaran tentang masa lalu, sejarah 
yang lalu. Pelupaan masa lalu atau penghapusan masa lalu adalah senjata kaum 
reaksioner untuk menghapus semua tindakan jahatnya terhadap rakyat dan bangsa. 
Usaha mereka pasti sia-sia. Kita akan mengadili mereka oleh masa lalu mereka 
yang penuh kekejaman dan kejahatan sambil kita membangun masa depan dengan 
kukuh dan menjanjikan.
ASAHAN AIDIT.

From: mailto:wahana-n...@yahoogroups.com 
Sent: Wednesday, April 13, 2016 4:59 AM
To: gelor...@yahoogroups.com ; 'Chalik Hamid' ; 'Yahoo! Inc.' ; 'Jaringan Kerja 
Indonesia' ; 'Yahoo! Inc.' ; 'Yahoo! Inc.' ; 'DISKUSI FORUM HLD' 
Subject: RE: [GELORA45] Trs: [wahana-news] Re: [alumnas-OOT] Fwd: 
#sastra-pembebasan# foto para mahasiswa (Mahid)

  
Aku setuju dengan pak Asahan kalau membangun masa depan tanpa mau melihat masa 
lalu itu namanya tolol.

Tapi lebih tolol lagi kalau hanya berkutat dengan masa lalu mencari siapa yang 
salah dan siapa yang benar sehingga waktu terbuang untuk membangun masa depan.

Beda orang tua dengan anak muda, orang tua selalu bercerita tentang masa lalu, 
anak muda selalu bercerita tentang masa depan.

Tua atau muda bukan saja hanya ditentukan oleh factor usia tapi juga ditentukan 
oleh semangat dan pola fikir.

Bisa saja usianya sudah tua tapi semangat dan pola fikirnya masih muda atau 
usianya masih muda tapi semangat dan pola fikirnya sudah tua.

From: gelor...@yahoogroups.com [mailto:gelor...@yahoogroups.com] 
Sent: Tuesday, April 12, 2016 11:39 AM
To: Yahoo! Inc.; Jaringan Kerja Indonesia; Gelora 45; Yahoo! Inc.; Yahoo! Inc.; 
DISKUSI FORUM HLD
Subject: [GELORA45] Trs: [wahana-news] Re: [alumnas-OOT] Fwd: 
#sastra-pembebasan# foto para mahasiswa (Mahid)

Pada Senin, 11 April 2016 20:17, "'A. Alham' a.alham1...@kpnmail.nl 
[wahana-news]"  menulis:

MEMBANGUN MASA DEPAN TANPA MAU MELIHAT MASA LALU , ITU NAMANYA TOLOL.

asahan aidit

From: Salim Said  

Sent: Monday, April 11, 2016 11:17 AM

To: alumnas-oot  ; Group Diskusi Kita 
 ; alumnilemhana...@yahoo.com ; 
group-indepen...@googlegroups.com ; ranakus...@yahoo.com ; benny susetyo 
 ; Asahan Aidit  

Subject: Re: [alumnas-OOT] Fwd: #sastra-pembebasan# foto para mahasiswa (Mahid)

2016-04-11 16:15 GMT+07:00 'Sjoufjan Awal' a...@ipmimba.ac.id [alumnas-OOT] 
:

Pak Erri,

Menurut saya, ok saja membicarakan masa lalu sepanjang dengan iktikad belajar 
dari sejarah. Supaya jangan sampai membuat kesalahan ber-ulang2.

Salam,

From: alumnas-...@yahoogroups.com [mailto:alumnas-...@yahoogroups.com] 
Sent: Saturday, April 02, 2016 7:31 AM
To: alumnas-...@yahoogroups.com
Subject: Re: [alumnas-OOT] Fwd: #sastra-pembebasan# foto para mahasiswa (Mahid)

Boleh usul pak Moderator,

Bagaimana jika topik diskusi selanjutnya adalah yg produktif konstruktif untuk 
masa depan. Topik mengungkit masa lalu biarlah di milis lain saja. Bukan ingin 
melupaka sejarah, tapi bagi 

[inti-net] Re: #sastra-pembebasan# Trs: [nasional-list] 4 Negara Sosialis Ini Lakukan Revolusi Kesehatan

2016-04-12 Terurut Topik 'A. Alham' a.alham1...@kpnmail.nl [inti-net]
Pak Jaya yang selalu saya hormati,
Saya tidak sangat antusias  meyambut tindakan Ahok menggusur perumahan rakyat 
di wilayah Pasar Ikan untuk  membangun sesuatu yang baru yang lebih teratur dan 
beradab.Tapi bahwa Ahok juga menyediakan secara memadai perumahan baru rusun 
sebagai pengganti rumah-rumah yang digusur , saya juga tidak bisa menuduh 
perbuatan Ahok sebagai tukang gusur, anti orang miskin dsb,dsb. Satu hal saya 
setuju dengan Ahok: dia tidak mau meng-awetkan (mengkonservasi) kawasan kumuh, 
daerah pelacuran yang dikuasi mafia, daerah pinggir kali yang konstan diancam 
banjir. Saya setuju peradaban Indonesia berangsur dipromosi dan dipertinggi 
asalkan jaminan Negara (dalam hal ini Ahok sebagai Gubernur) terhadap semua 
kerugian dan kesulitan rakyat yang menjadi korban, mutlak harus dilaksanakan 
dan dibuktikan dalam tindakan dan selalu dalam kontrol sosial seluruh rakyat.
Tentu banyak penentang Ahok berpikir lain dan tidak lagi bisa obyektif dari 
segi politik maupun ekonomi. Justru mereka sudah tidak mau bertolak dari 
kepentingan rakyat yang sesungguhnya, tapi hanya bertolak secara a priory 
menentang dan melawan Ahok. Mereka mendramatisir apa yang mereka  lukiskan 
sebagai korban penggusurun akibat politik Ahok yang anti orang miskin, dsb,dsb. 
Ini tidak lebih dari kemunafikan dan pemutar balikan serta menyebar kebencian 
yang super kontraproduktif di kalangan rakyat dan juga persatuan Indonesia. 
Mereka buta tuli terhadap semua apa yang sudah disiapkan dan diatur dalam 
bentuk perumahan yang sudah sedia ada, kemudahan-kemudahan lainnya yang mungkin 
diberikan. Melihat  dengan sebelah mata pada kenyataan yang tidak menguntungkan 
kepentingan sendiri adalah kebiasaan kaum reaksioner. Pak Jaya mungkin tahu, 
secara pandangan politik, saya berseberangan jauh dengan Ahok. Ahok itu anti 
komunis. Namun tindakan Ahok yang positif, tentu saya tidak bisa menutup mata  
menulikan telinga selama Ahok tetap bertindak seiring sejalan dengan 
kepentingan rakyat. Kalau dia menyimpang, saya dengan serta merta akan 
menentangnya seperti apa yang saya lakukan terhadap Jokowi. Kalau seorang yang 
anti komunis tapi berbuat positip , membantu dan mengutamakan kepentingan 
rakyat, mengapa harus saya tentang? mengapa tidak saya sokong. Yang tidak anti 
komunis tapi punya kebiasaan korupsi, merugikan kepentingan rakyat, suka 
munafik,  nah itu yang harus ditentang dan dilawan.Ini bukan hanya pendirian 
saya tapi pendirian semua komunis yang masih normal.
Salamm hangat dari saya,
ASAHAN AIDIT.

From: Jaya Suprana 
Sent: Tuesday, April 12, 2016 4:04 AM
To: group-indepen...@googlegroups.com 
Cc: Group Diskusi Kita ; alumnas-oot ; alumnilemhana...@yahoo.com 
Subject: Re: #sastra-pembebasan# Trs: [nasional-list] 4 Negara Sosialis Ini 
Lakukan Revolusi Kesehatan

Pak Asahan seharusnya kemarin Senin pagi berada di Pasar Ikan untuk melihat 
bagaimana rakyat miskin papa ditertibkan (istilah eufemisme utk digusurkan ) di 
bawah ancaman 4500 aparat "keamanan" satpol, polisi, brimob, intel, TNI seolah 
berperang melawan tentara penjajah demi pembangunan infra struktur yang gilang 
gemilang sebab Jakarta akan dijadikan New-Singapore yang lebih keren ketimbang 
Singapore . Salam hormat dari jaya suprana


jaya suprana


Pada 12 April 2016 06.59, Salim Said  menulis:


  -- Forwarded message --
  From: A. Alham 
  Date: 2016-04-12 0:41 GMT+07:00
  Subject: Re: #sastra-pembebasan# Trs: [nasional-list] 4 Negara Sosialis Ini 
Lakukan Revolusi Kesehatan
  To: diskusi-k...@googlegroups.com, group-indepen...@googlegroups.com, 
rumahkitabers...@yahoogroups.com, sastra-pembeba...@yahoogroups.com, 
wahana-n...@yahoogroups.com, inti-net@yahoogroups.com



  Kuba mementingkan SOSIALISME HEBAT bagi jaminan sosial rakyatnya. Indonesia 
mementingkan” INDONESIA HEBAT” bagi kepentingan kaum borjuis-neoliberalis. 
Indonesia disebut negara kaya meskipun rakyatnya amat miskin. Kuba disebut 
miskin tapi rakyatnya kaya dengan jaminan sosial yang merata. Kuba memilih agar 
rakyatnya kenyang, berpakaian sederhana, kendaraan reot tapi bangsa mereka 
sehat bugar. Indonesia memilih bangun ibu kota mentereng, penguasa negara kaya 
raya, pembangunan  infrastruktrur gemilang gemerlapan tapi rakyatnya tetap 
gembel meskipun sudah lebih setengah abad “merdeka”  dan hanyalah bangsa sakit 
yang tak mampu membeli obat. APAKAH INI PILIHAN RAKYAT ATAU PILIHAN PENGUASA? 
ATAU RAKYAT YANG SALAH PILIH?
  ASAHAN AIDIT


  From: mailto:sastra-pembeba...@yahoogroups.com 
  Sent: Monday, April 11, 2016 3:39 PM
  To: Yahoo! Inc. ; Jaringan Kerja Indonesia ; Sastra Pembebasan ; Yahoo! Inc. 
; Yahoo! Inc. ; DISKUSI FORUM HLD 
  Subject: #sastra-pembebasan# Trs: [nasional-list] 4 Negara Sosialis Ini 
Lakukan Revolusi Kesehatan





  Pada Senin, 11 April 2016 11:25, "'Chan CT' sa...@netvigator.com 
[nasional-list]"  menulis:





  4 Negara Sosialis Ini Lakukan Revolusi 

[inti-net] Re: #sastra-pembebasan# Trs: [GELORA45] Ramai diberitakan ngaku anak jenderal, Sonya trauma & ketakutan

2016-04-10 Terurut Topik 'A. Alham' a.alham1...@kpnmail.nl [inti-net]
INI BETUL-BETUL KOMIDI MURAHAN YANG DIBIKIN MEDIA YANG JUGA MURAHAN YANG INGIN 
MENGHANCURKAN MORIL ANAK SEKOLAHAN DAN KELUARGANYA. APAKAH INI DIMAKSUDKAN 
UNTUK MENGALIHKAN ISU-ISU POLITK  MASA KINI  MENJADI DRAMA KELUARGA, ATAU 
INDIVIDU-INDIVIDU DALAM MASYARAKAT? APAKAH TIDAK ADA YANG  MEMBAYAR ATAU 
MENYEWA MEDIA PEMBUAT DRAMA DAN KOMIDI MURAHAN YANG BERAKIBAT FATAL INI? SIAPA 
DI BERLAKANG MEREKA? INI JUGA HARUS DITELUSURI LATAR BELAKANG POLITKNYA. JANGAN 
MENGORBANKAN INDIVIDU-INDIVIDU DALAM MASYARAKAT UNTUK MERANGSANG EMOSI 
MASYARAKAT YANG MASIH NAIF DAN RENTAN  SPONTANITAS UNTUK KEPENTINGAN POLITiK 
TERTENTU. HARUS DIPERIKSA MEDIA PEMBUAT ONAR ITU OLEH BARESKRIM.PEMERINTAH 
HARUS MELINDUNGI INDIVIDU-INDIVIDU DALAM MASYARAKAT DARI KORBAN PEMBERITAAN 
MEDIA YANG BERMOTIV JAHAT DAN BUKAN  MEMBENARKANNYA DENGAN CARA MEMBIARKAN 
SEMUA ITU BERLANGSUNG HINGGA MENGORBANKAN INDIVIDU-INDIVIDU UNTUK KEPENTINGAN 
POLITIK. INI SKANDAL YANG MEMALUKAN YANG BERAKIBAT FATAL.
ASAHAN AIDIT.

From: Chalik Hamid chalik.ha...@yahoo.co.id [sastra-pembebasan] 
Sent: Saturday, April 09, 2016 2:49 PM
To: Yahoo! Inc. ; Jaringan Kerja Indonesia ; Sastra Pembebasan ; Yahoo! Inc. ; 
Yahoo! Inc. ; DISKUSI FORUM HLD 
Subject: #sastra-pembebasan# Trs: [GELORA45] Ramai diberitakan ngaku anak 
jenderal, Sonya trauma & ketakutan

  




Pada Sabtu, 9 April 2016 0:30, "mj marthaja...@yahoo.com [GELORA45]" 
 menulis:




  
Ramai karena bukan anak jendral. coba kalo betulan anak jendral, apa akan ramai 
diberitakan?

mj
Ramai diberitakan ngaku anak jenderal, Sonya trauma & ketakutan
Reporter : Yan Muhardiansyah  ;| Kamis, 7 April 2016 17:25
2685 0 Share0 Tweet





siswi mengaku anak jenderal. merdeka.com/istimewa

Merdeka.com - Sonya Ekarina br Sembiring Depari, siswi SMA Methodist 1 Medan, 
dikabarkan tertekan akibat ramainya berita mengenai tindakan arogannya kepada 
Polwan, Rabu kemarin. Dia dikabarkan mengalami ketakutan akibat ulahnya sendiri.

"Satu permohonan kami ya, kami melihat anak ini mengalam i semacam kondisi 
traumatik ya, semacam ketakutan, atau mengalami kondisi yang menyebabkan 
psikologisnya terganggu sekarang akibat pemberitaan di media massa," ucap 
Kepala SMA Methodist 1 Medan, Binsar Sitorus, Kamis (7/4).

Dia beharap semua stakeholder, seperti media, untuk bertindak lebih arif. "Mari 
kita bangun lagi psikologi anak-anak ini. Ini catatan bagi sekolah, polisi, 
bagi kita semua," ucapnya.
Bukan hanya itu, Binsar juga mendengar kabar ayah dari Sonya juga sedang sakit. 
"Tapi kita nggak tahu ya apa itu berita betul atau tidak," jelas Binsar.

Dia memaparkan, pihak sekolah sebelumnya memang sudah dihubungi pihak 
kepolisian agar pihak keluarga memberikan klarifikasi. Menurut pihak 
kepolisian, klarifikasi itu memang penting untuk memastikan apakah Sonya 
benar-benar anak seorang petinggi kepolisian. Namun, pihak sekolah hanya akan 
membantu memfasilitasi.

Pasca kejadian bentak Polwan, Sonya tidak datang ke sekolah. Orangtuanya juga 
tidak bisa dihubungi. "Hari ini tidak datang. Sudah 15 kali panggilan telepon 
kepada orang tuanya, tapi orang tuanya tidak mengangkat. Padahal sebelumnya 
hubungan baik. Ini telepon masuk, namun tidak diangkat," jelas Binsar.
Padahal, kata Binsar, kepolisian sudah datang ke sekolah untuk mempercepat 
pertemuan dengan pihak Sonya. "Kalau bisa hari kita konferensi pers terkait 
statementnya kemarin," pungkas Binsar. 

"Rencananya kita jumpai ke rumahnya. Kalau misalnya hari ini dapat, kita 
langsung konferensi pers," pungkas Binsar.

Seperti diberitakan, seorang siswi yang belakangan diketahui bernama Sonya 
bertindak arogan setelah mobil Honda Brio yang mereka tumpangi dihentikan 
ketika konvoi di Jalan Sudirman, Medan, Rabu (6/4) sore. Siswi yang baru 
melakukan aksi corat-coret setelah UN itu disetop karena membuka pintu bagasi 
belakang.
Selain protes, siswi itu mengancam perwira Polantas dan menyatakan dirinya anak 
dari Arman Depari. "Oke Bu ya, aku nggak main-main ya Bu. Ku tandai Ibu ya. Aku 
anak Arman Depari," ucapnya.

Peristiwa ini pun menjadi pemberitaan dan ramai dibicarakan di media sosial. 
Apalagi, Deputi Pemberantasan Badan Narkotika Nasional (BNN) Irjen Arman Depari 
membantah siswi itu anaknya.






[inti-net] Re: [alumnas-OOT] Penyelesaian pelanggaran HAM

2016-04-06 Terurut Topik 'A. Alham' a.alham1...@kpnmail.nl [inti-net]
Saya sependapat dengan Pak Magnis dalam hal: Rekonsiliasi yang dilakukan di 
Afrika Selatan adalah lain dengan Rekonsiliasi yang akan dilakukan di 
Indonesia. Saya juga sependapat derngan Pramoedya Ananta Toer yang menolak  
kritik Goenawan Mohamad (GM) yang mengkritik Pram yang katanya tidak mau 
bercermin pada Nelson Mandela. Pram mmenjawab singkat: “Saya bukan Nelson 
Mandela”  Titik. Memang, ironisnya, kaum Oporkaki PKI yang mengemis 
Rekonsiliasi pada pihak Pemerintah (yang menurut istilah Pak Magnis “Pemerintah 
pewaris Orde Baru”= saya setuju nama yang bagus ini). PKI adalah pihak yang 
dikalahkan dengan mewariskan Korbaan 65. Korban 65 yang masih hidup, jumlahnya 
masih jutaan dan  tidak ada satu organisasipun yang berhak mewakili atas nama 
Korban 65 meskipun dalam kenyataan ada organisasi yang mengatas namakan dirinya 
sebagai pembela korban 65 tapi mereka (organisasi tsb) sama sekali tidak 
representatif mewakili Korban 65, tidak sah dan tidak diakui oleh sebagaian 
terbesar Korban 65. Dan di sinilah letak ironisme yang menjengkelkan tapi juga 
yang bikin ketawa banyak orang. Mereka menghina dirinya menjadi dua kali lipat, 
persis seperti yang dimaksudkan pak Magnis: Sudah kalah minta hadiah. Yang 
seharusnya menuntut balas malah minta belas kasihan dari sang pelaku. Karnanya 
saya pernah tulis mahluk itu sebagai penuntut :REKON SILIT BERAK yang kemudian 
saya dinista oleh seorang  anti komunis laiannya sebagai “tulisan kotor tidak 
bermoral”. Padal sasaran saya adalah orang-orang tertuduh Komunis (yang 
sesungguhnya juga pernah jadi Komunis). Dan lahirlah sebuah ironi yang yang 
lain lagi: Yang anti Komunismembela Komunis(meskkipun bekas  atau yang 
berhasrat membersihkan diii dari bekas Komunis). Di sinilah memang, sulitnya 
kalau kita hanya bisa melihat kejernihan di atas awan biru muda tanpa setitik 
noda, sedangkan di bumi tempat kita berpijak, hanya tampak kekotoran tanpa bisa 
melihat secercah kejernihan pun atau ke atas, melek, ke bawah, buta. Apa yang 
tak ingin dilihat, semuanya gelap dan hitam. Apa yang ingin dilihat semuanya 
terang dan jernih. Begitu pula pada sementaram orang yang ingin melihat 
“rekonsiliasi”macam apapun selalu terang dan jernh meskipun rekonsiliasi itu  
sesungguhnya  akan menghujamkan dirinya ke lumpur kehinaan dan kecelakaan di 
depan mata maupun dikemudian hari. Alasannya? Setiap hari akan saya berikan 
alasannya asalkan ditanggapi secara serius dan bukan sekedar nimbrung ambil 
mudahnya saja.
ASAHAN AIDIT
From: F.Magnis-Suseno 
Sent: Tuesday, April 05, 2016 4:48 AM
To: diskusi-k...@googlegroups.com 
Subject: RE: [alumnas-OOT] Penyelesaian pelanggaran HAM

Bung Salim,

Sulit untuk mengabaikan "tantangan" Anda. Padahal saya sendiri juga tidak 
mempunyai pandangan yang jernih. Tapi saya sumbangkan saja beberapa catatan. 

1. Tidak mungkin pelaku menawarkan rekonsiliasi kepada kurban. Padahal 
pemerintah kita adalah pewaris pelaku. Suatu rekonsiliasi mengandaikan pertama, 
bahwa kurban diakui sebagai kurban dan pelaku sebagai pelaku dan kedua, bahwa 
kurban mendapat rehabilitasi dan dan restitusi. Baru kalau itu terjadi, kurban, 
tak pernah pelaku, dapat, tetapi tidak harus, menawarkan  rekonsiliasi. 
Sebaliknya, kalau pelaku pewarisnya menawarkan rekonsiliasi itu tak lain suatu 
penghinaan tambahan.

2. Di Afrika Selatan situasi lain. Yang menang adalah para kurban, Atas 
nama para kurban Nelson Mandela -  amat mengagumkan - menawarkan rekonsiliasi 
kepada para pelaku.

3. Di Jerman situasi lain lagi. Para pelaku – Hitler dan semua yang 
terlibat dalam kejahatan-kejahatan luar biasa yang dilakukan terutama antara 
1939 dan 1945 itu - sudah terdiskreditasi: Karena Hitler Jerman hancur, 
kehilangan seperlima wilayahnya, menderita kelaparan, dibagi dua negara kurang 
berdaulat (Barat dan Timur). Sesudah malapetaka seperti itu relatif mudah 
mengaku bahwa para penghancur Jerman juga melakukan kejahatan-kejahatan amat 
mengerikan. Di Jerman pun mereka yang terlibat kejahatan hanya sangat lambat 
sampai di bawa ke pengadilan.

4. Tetapi di Indonesia para pelaku menang. Dan berhasil membangun negara. 
Berhasil membuat Indonesia negara stabil dan terhormat di dunia. Berhasil 
sangat mengurangi kemiskinan dari sekitar 60% menjadi 12% (1997). Lagi pula 
bagi sebagian masyarakat sukses pemerintahan Orde Baru berkait dengan 
penghancuran kaum komunis. Berbeda dengan di Jerman, di Indonesia tak/belum ada 
kesepakatan nasional bahwa pembunuhan-pembunuhan dan kejahatan lain pasca-G30S 
memang merupakan kejahatan. Beda lagi dengan Jerman: Sekarang sudah lewat 50 
tahun. Di Jerman "de-nazifikasi" dimulai langsung oleh tentara Amerika/Inggris 
yang menduduki Jerman, dengan persetujuan cukup luas rakyat Jerman (yang 
menyaksikan kehancuran yang dikerjakan Hitler), dan mulai tahun 50-an 
diteruskan – sangat lamban – oleh sistem yudisial RFJ sendiri. 

5. Yang menurut saya di Indonesia teramat penting bukan pengusutan 
kejahatan 50 tahun lalu (para tahanan 

[inti-net] Re: [wahana-news] Trs: [GELORA45] Solo Diwaktu Malam

2016-04-11 Terurut Topik 'A. Alham' a.alham1...@kpnmail.nl [inti-net]
Antara iringan musik dan penyanyi, temponya kurang cocok.
asahan.

From: mailto:wahana-n...@yahoogroups.com 
Sent: Monday, April 11, 2016 7:09 AM
To: Yahoo! Inc. ; Jaringan Kerja Indonesia ; Sastra Pembebasan ; Yahoo! Inc. ; 
Yahoo! Inc. ; DISKUSI FORUM HLD 
Subject: [wahana-news] Trs: [GELORA45] Solo Diwaktu Malam

  




Pada Senin, 11 April 2016 3:17, "Yoseph T Taher ariya...@bigpond.com 
[GELORA45]"  menulis:




  



Terima kasih bung Chan. Benar-benar asyik mendengarkannya  sambil nyeruput 
capucino dan merem-merem melek mengenang masa lalu ha..ha...! Sei.. 
Sei.Kamsia!
 



From: sa...@netvigator.com
To: dji...@gmail.com; gelor...@yahoogroups.com; ariya...@bigpond.com
Subject: Re: [GELORA45] Solo Diwaktu Malam
Date: Mon, 11 Apr 2016 07:53:55 +0800


Solo Diwaktu Malam – Sundari Sukoco

https://www.youtube.com/watch?v=0EwnM1P4-Rk



Solo Diwaktu Malam _ Sri Widadi

https://www.youtube.com/watch?v=MAxJJUeb2M8



Cukup asyik dinikmati sambil nyeruput kopi sarapan pagi, sekalipun yang 
dinyanyikan keindahan Solo dimalam hari. Jadi teringat saya ditahun 87, pertama 
kali kembali menginjakkan kaki diNusantara ini, perlukan ke Solo nengok 
adik-ipar dan, ... membawa ke-2 anak yang masih kecil naik dokar keliling kota. 
Tapi ketika itu tidak berhasil menikmati indahkanya Solo diwaktu malam, kecuali 
merasakan segarnya udara Solo dipagi hari, dan, ... tentu nikmatnya Soto-Solo 
dan sate-ayam-nya. Mungkin mata sudah jadi terlalu tinggi tuntutannya melihat 
keindahan/keramaian HK yang tanpa malam itu, jadi Jakarta bukan tandingan, 
apalagi Solo. Hehehee, ...


Salam,

ChanCT




From: mailto:gelor...@yahoogroups.com 
Sent: Sunday, April 10, 2016 10:09 PM
To: Gelora45 ; Yoseph T Taher 
Subject: Re: [GELORA45] Melihat Jakarta

  

Bung Taher ,
Solo di waktu malam hari tidak terlalu gelap :
Kelap kelip sinarnya pelita
Remang-remang bercahaya
KH.

2016-04-10 16:00 GMT+02:00 Yoseph T Taher ariya...@bigpond.com [GELORA45] 
:


  Waktu muda  dulu saya pernah menggambar seperti ini disekolah dan saya 
serahkan gambar itu kepada guru. Guru tercengang, "gambar apa ini" dia 
bertanya. Saya menjawab "Solo diwaktu malam hari" (Waktu itu memang ada 
lagu yang berjudul Solo diwaktu malam hari..).
   


--
  To: perhimpunanpersaudar...@yahoogroups.com; 
jaringan-kerja-indone...@googlegroups.com; gelor...@yahoogroups.com; 
sastra-pembeba...@yahoogroups.com; nasional-l...@yahoogroups.com; 
wahana-n...@yahoogroups.com; diskusifo...@googlegroups.com
  From: gelor...@yahoogroups.com
  Date: Sun, 10 Apr 2016 13:13:34 +
  Subject: [GELORA45] Melihat Jakarta



  MiRa Roe membagikan video NET Mediatama Indonesia ke grup: Pendukung Jokowi & 
Ahok di Eropa.
  Kemarin pukul 12:56 · 

  Smart City Jakarta , Top Markotop like emotikon


  1.125.608 Tayangan
  NET Mediatama IndonesiaSukai Halaman 
  1 Maret · Kita intip Jakarta Smart City bersama Gubernur DKI Jakarta, Basuki 
Tjahaja Purnama. Warga dapat melaporkan apapun ke aplikasi Qlue dan akan segera 
ditangani.

   








[inti-net] Re: [alumnas-OOT] Fwd: #sastra-pembebasan# foto para mahasiswa (Mahid)

2016-04-11 Terurut Topik 'A. Alham' a.alham1...@kpnmail.nl [inti-net]
MEMBANGUN MASA DEPAN TANPA MAU MELIHAT MASA LALU , ITU NAMANYA TOLOL.
asahan aidit

From: Salim Said 
Sent: Monday, April 11, 2016 11:17 AM
To: alumnas-oot ; Group Diskusi Kita ; alumnilemhana...@yahoo.com ; 
group-indepen...@googlegroups.com ; ranakus...@yahoo.com ; benny susetyo ; 
Asahan Aidit 
Subject: Re: [alumnas-OOT] Fwd: #sastra-pembebasan# foto para mahasiswa (Mahid)



2016-04-11 16:15 GMT+07:00 'Sjoufjan Awal' a...@ipmimba.ac.id [alumnas-OOT] 
:


  Pak Erri,



  Menurut saya, ok saja membicarakan masa lalu sepanjang dengan iktikad belajar 
dari sejarah. Supaya jangan sampai membuat kesalahan ber-ulang2.

  Salam,



  From: alumnas-...@yahoogroups.com [mailto:alumnas-...@yahoogroups.com] 
  Sent: Saturday, April 02, 2016 7:31 AM
  To: alumnas-...@yahoogroups.com
  Subject: Re: [alumnas-OOT] Fwd: #sastra-pembebasan# foto para mahasiswa 
(Mahid)





  Boleh usul pak Moderator,

  Bagaimana jika topik diskusi selanjutnya adalah yg produktif konstruktif 
untuk masa depan. Topik mengungkit masa lalu biarlah di milis lain saja. Bukan 
ingin melupaka sejarah, tapi bagi saya itu buang2x waktu, banyak yg bisa 
lakukan untuk masa depan. 

  Hanya usul saja.
  -EK-

  On Apr 1, 2016 1:03 PM, "Tommy tamtomo ttamt...@yahoo.com [alumnas-OOT]" 
 wrote:



  Yth Bapak-Bapak.,



  Salam damai. 



  Cool down. 



  Kita orang baik semua dan itu pasti. 



  Ada Yudistira, ada Bima, ada Arjuna, ada Nakula dan ada Sadewa. .



  Tapi semua besatu bisa menjadi Pandawa yang bersatu mengalahkna Kurawa (atau 
kalau boleh saya sebut 'hawa nafsu didalam diri")



  Kita semua mempunyai tremendous potensi yang dahsyat bagi bangsa. 



  Jadi mohon berdamailah dan guyub.. 



  Mari bergotong royong didalam mind, body and spirit. 



  Salam hormat, 



  Tommy



  On Friday, April 1, 2016 11:24 AM, "Ahmadi Hadibroto ahadibr...@yahoo.com 
[alumnas-OOT]"  wrote:





  Yang saya protes keras adalah tindakan bapak yang mengirim email berisikan 
kata2 kotor ke milis ini!

  Thank you and Regards,



  Ahmadi Hadibroto


  On 1 Apr 2016, at 10:55, Salim Said bungsali...@gmail.com [alumnas-OOT] 
 wrote:

  

Protes keras Anda saya teruskan kepada penulis email di Amsterdam untuk 
mendapat perhatian.



BS. 



2016-04-01 7:45 GMT+07:00 Ahmadi Hadibroto ahadibr...@yahoo.com 
[alumnas-OOT] :

  

Bapak2 Moderator milis Alumnas,



Saya menyatakan PROTES KERAS atas dimuatnya dimilis ini, oleh Bung Salim, 
tulisan yang sangat kotor dibawah ini!!

Regards,



Ahmadi Hadibroto


On Apr 1, 2016, at 07:28, Salim Said bungsali...@gmail.com [alumnas-OOT] 
 wrote:





  -- Forwarded message --
  From: A. Alham 
  Date: 2016-04-01 3:06 GMT+07:00
  Subject: Re: #sastra-pembebasan# foto para mahasiswa (Mahid)
  To: diskusi-k...@googlegroups.com, group-indepen...@googlegroups.com, 
rumahkitabers...@yahoogroups.com, sastra-pembeba...@yahoogroups.com, 
wahana-n...@yahoogroups.com, inti-...@yahoogroups.cam



  Bahkan hingga pemerintahan Jokowi sekarang ini tidak ambil 
perduli(emangnya lu pikirin apa?) dengan nasib  warganya yang menumpang hidup 
di negeri-negeri kapitalis(meskipun mereka cukup makan, cukup pakaian dan 
terjamin semua kebutuhan hidup yang minimum) yang sudah lebih dari setengah  
abad dan sudah beranak, bercucu hingga bercicit. Pemerintah cuma mikirin 
BEREKON SILIT BERAK bikin peraturan mengampuni para pelanggar HAM berat  dan 
menyogok para korban yang”tertuduh komunis” agar bertekad 7 turunan tidak 
dekat-dekat komunis serta membikin kapok semua komunis yang masih hidup beserta 
turunannya. Semoga sukses!

  asahan aidit.





  From: mailto:sastra-pembeba...@yahoogroups.com 

  Sent: Thursday, March 31, 2016 4:54 PM

  To: Yahoo! Inc. ; Jaringan Kerja Indonesia ; Gelora 45 ; Sastra 
Pembebasan ; Yahoo! Inc. ; Yahoo! Inc. ; DISKUSI FORUM HLD 

  Subject: #sastra-pembebasan# foto para mahasiswa (Mahid)










  Chalik Hamid menambahkan 2 foto baru.
  12 mnt · 

  Foto-foto ini adalah foto para mahasiswa yang dikirim oleh Bung Karno 
untuk belajar di luar negeri. Setelah Suharto berhasil merampas kekuasaan dari 
tangan Bung Karno, pemerintah Orde Baru rejim fasis Suharto mencabut paspor 
para mahasiswa ini. Kini para mahid (Mahasiswa Ikatan Dinas) tersebut 
berkeliaran di berbagai negeri Eropa Barat, yang menurut istilah Gus Dur 
sebagai "orang-orang kelayaban". Banyak dari mereka sudah tua bangka dan 
sakitan, bahkan banyak pula yang sudah meninggal dunia. Kuburan mereka tersebar 
di berbagai negeri Eropa. Dari sini tampak jelas betapa kejamnya rejim fasis 
Orba Suharto dalam memperlakukan warganya.









  SukaTunjukkan lebih banyak tanggapan

  KomentariBagikan


[inti-net] Re: Fwd: [wahana-news] Re: Fwd: Ingatkan Ahok, Suryo Prabowo : Kalau Sayang Sama Etnis Tionghoa, Jangan Sok Jago Ketika Berkuasa.

2016-03-19 Terurut Topik 'A. Alham' a.alham1...@kpnmail.nl [inti-net]
Cukup sinis  koq. Namun anjuran untuk berkata sopan santun, oke oke saja. Masak 
menolak kata-kata sopan. Hanya saja berkata sopan terhadap para maling harta 
negara dan rakyat, terhadap penyabot kebijakan yang menguntungkan rakyat, 
rasanya  akan seperti komidi  lucu di tengah pasar Boplo. Umpamanya: ”Maafkan 
saya bapak, maaf seribu maaf, apakah kiranya bapak sudi bila bapak berkenan 
membiarkan tumpukan uang negara ini tidak pindah dari tempatnya sehingga bapak 
juga terhindar dari tuduhan menyalah gunakan kekuasaan yang bapak sandang yang 
sangat terhormat itu?”. Wow! sopan santun Indonesia yang kayak gini bikin capek 
para maling mendengarkan dan kehilangan kesabaran hingga mungkin akan bilang: 
“pegi berak sana,, ngapain turut campur ngurusin adminstrasi negara yang lu 
nggak ngerti! Cebok sana! Dasar babi ngepet! “
ASAHAN.

From: mailto:wahana-n...@yahoogroups.com 
Sent: Saturday, March 19, 2016 7:07 AM
To: Post Wahana-News 
Cc: a.alham1...@kpnmail.nl ; suko...@gmail.com ; Salim Said ; 
semarsupr...@gmail.com 
Subject: Fwd: [wahana-news] Re: Fwd: Ingatkan Ahok, Suryo Prabowo : Kalau 
Sayang Sama Etnis Tionghoa, Jangan Sok Jago Ketika Berkuasa.

  

Orang menasehati secara baik-baik rasanya tidak perlu dijawab dengan pembelaan 
diri.


Untuk ibu Risma atau siapa saja yang sedang menjadi pemimpin atau memegang 
jabatan publik tentunya juga berlaku nasehat yang sama. Hendaknya dapat menjadi 
teladan kejujuran, tidak korupsi, mendahulukan kepentingan rakyat, tetapi juga 
teladan untuk bertutur kata sopan.


Menurut pendapat saya, bangsa Indonesia masih rentan terhadap hasutan dan 
adudomba yang dapat mengakibatkan konflik horizontal maupun vertikal.


Maaf kalau dirasa kurang revolusioner.


Salam hangat,
Suryo Susilo

http://metro.news.viva.co.id/news/read/601845-kak-seto--gaya-ahok-buruk-bagi-perkembangan-anak


Kak Seto: Gaya Ahok Buruk Bagi Perkembangan Anak"Apakah seorang pemimpin harus 
bertindak demikian?"
Senin, 16 Maret 2015 | 16:40 WIBOleh : Bayu Adi WicaksonoGubernur DKI Jakarta 
Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) (ANTARA/M Agung Rajasa)

VIVA.co.id - Siapa yang tidak kenal dengan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja 
Purnama alias Ahok. Seorang gubernur penuh fenomena dengan gaya bicara yang 
meledak-ledak dibumbui sikap arogan.

Fenomena gaya kepemimpinan Ahok banyak menimbulkan kontroversial dan 
pertentangan. 

Meskipun patut diakui, bahwa apa yang dilakukan Ahok selama ini dinilai sebuah 
kejujuran untuk mengangkat Jakarta dari lembah hitam praktik korupsi dan 
kemalasan.

"Saya pengagum beliau dalam hal kejujuran dan sebagainya," kata Ketua Komisi 
Nasional Perlindungan Anak, Seto Mulyadi di kantor Wali Kota Jakarta Timur, 
Senin 16 Maret 2015.

Perkataan dan tindak tanduk Ahok, kata Kak Seto, telah berefek dengan 
menciutnya nyali bawahan untuk bekerja semaunya seperti yang terjadi saat ini.

Namun, kata Kak Seto, gaya bicara Ahok ternyata berdampak buruk bagi 
perkembangan anak-anak, khususnya bagi anak-anak yang tinggal di Ibu Kota 
Jakarta.

"Gaya bicara yang meledak-ledak itu merupakan contoh yang tidak baik bagi 
anak-anak," ujar Kak Seto.

Menurut Kak Seto, sebaiknya Ahok lebih arif dan lebih bijaksana dalam 
berbicara. Sebab, perkataan dan ucapan Ahok bisa diserap anak-anak melalui 
berbagai media.

"Karena biasanya anak-anak hanya melihat dari kulit luarnya saja. Apakah 
seorang pemimpin harus bertindak demikian?," kata Kak Seto.

Kak Seto juga mengatakan kejujuran yang dimiliki Gubernur Jakarta ini sudah 
merupakan hal yang bagus dan dapat dijadikan contoh bagi anak-anak.

Kata Kak Seto, jika itu dikemas dengan lebih baik dan lebih arif lagi, maka 
akan jauh lebih bagus.

"Kalau nilainya sudah 8 bisa diperbaiki lagi jadi 10. Jadi, jika ditanya saran 
saya untuk Pak Ahok, ya saya menyarankan mohon diubah caranya. Tidak harus 
dengan cara yang meledak-ledak. Keberanian harus tetap disampaikan dengan cara 
yang tenang dan lembut," ujar Kak Seto. (ase)

Anwar Sadat/Jakarta


2016-03-19 4:36 GMT+07:00 'A. Alham' a.alham1...@kpnmail.nl [wahana-news] 
:


  Temperamen Ahok yang suka berkata “kasar”, sudah pasti bukan semua orang bisa 
menerimanya. Tapi kalaU kita perhatikan dengan sungguh-sungguh dan dengan  
sikap nuchter, sasaran kata-kata kasar Ahok hampir selalu pada orang-orang-yang 
punya masaalah, punya cacad moral seperti para koruptor, terduga koruptor,  dan 
juga para penyerang kebijakan Ahok yang juga tidak kurang agressifnya dari Ahok 
sendiri. Menghadapi orang begini tentu saja temperan Ahok  menjadi lebih 
terangsang dan berkembang serta sering-sering juga kebablasan dalam banyak hal 
yang ini menjadi komplex dan berkembang  ke arah rasialisme yang kebetulan Ahok 
memamg berasal dari etnis China. Pertanyaannya mengapa kalau seseorang dari 
etnis Tionghoa yang punya temperamen atau karakter brangasan, suka berkata 
kasar  lalu dijadikan peringatan yang begitu mengerikan, begitu tendensius, 
begitu dramatis akan celakanya golongan etnis China 

[inti-net] Re: Zaskia Gotik Telah Menghina Lambang Negara ! II

2016-03-27 Terurut Topik 'A. Alham' a.alham1...@kpnmail.nl [inti-net]
MUNAFIK 100 PERSEN! DI INDONESIA KAUM PEREMPUAN SELALU DIJERAT HUKUM LEBIH BERAT
asahan.

From: TS 
Sent: Sunday, March 27, 2016 11:14 AM
To: Group Diskusi Kita 
Subject: Re: Fwd: Zaskia Gotik Telah Menghina Lambang Negara ! II

Dear all, saya ingin bertanya apakah membuat garuda berwarna merah juga masuk 
dalam kategori penghinaan terhadap Lambang Negara?
Salam hangat 
Teddy

Dne 26. 3. 2016 1:13 napsal uživatel "Salim Said" :


  -- Forwarded message --
  From: Jacky Mardono Tjokrodiredjo 
  Date: 2016-03-25 10:41 GMT+07:00
  Subject: Re: Zaskia Gotik Telah Menghina Lambang Negara ! II
  To: OBS Putera Ast1 , OBS Rasyid Ridho 
, OBS Rf sompie , OBS Rikwanto 
, "OBS Rita D." , OBS Ronny L 
, OBS Rudi Setiawan , OBS 
Saafrodin Bahar 1 , OBS Sabilul 
, OBS Saldi , OBS Saleh Djamhari 
, OBS Salempang , OBS 
Salim Said , OBS Sayidiman Suryohadiprijo 
, OBS Sedia U , OBS Sidarto 
, OBS Sofian Effendi , OBS Sri 
Teddy , OBS Suaidi M , 
OBS Suara Jatim Post , OBS Suasana Andandani 
, OBS Sukardi R , OBS Sumirat Dwiyanto 
, OBS Sunarko , OBS Swasono Sri 
, OBS Syafii Maarif , OBS Syarif 
Djajadiningrat , "OBS Taufik Abdullah dr." 
, OBS Tb Hasanuddin , OBS 
Teddy MINAHASA , OBS Tina Widodo 
, OBS Tito Karnavian , OBS Tjipta 
Lesmana , OBS Togar S , OBS Totok BHP 
, OBS Tugas Dwi , OBS Upa Labuhari 
, OBS Von Magnis Suseno , OBS Wahyu 
Bram , OBS Waris Agono , OBS Warso 
, OBS Widjojo S , OBS Widodo B 
, OBS Wresni Wiro , OBS Yenny Tomi 
, OBS Yolanda Evalyn , OBS Yudi 
Latif , RN Abraham Ilyas , RN Aim 
Zein , RN Ajo Duta , RN Ali Akbar 
, RN Ali Umar , RN Andi 
, RN Andri Satria Masri , RN 
Andrinof , RN Anwar D , RN 
Aprinal Saldi , RN Aryandi Ilyas , 
RN Asmardi , RN AzmiBagindo 
, RN Botsosani , RN Buya 
Abidin , RN Chaniago , RN 
Darwin Ch Chalidi , RN Dasriel , RN 
Datuk , "RN Dr.EngKhairi Yusuf Sutan Sinaro" 
, RN Evy Niz Nizhamul , RN FarhanMuin 
DATUK BAGINDO , "RN Fashridjal M. Noor" 
, RN Hadi , RN Hamid M 
, RN Hanifah Damanhuri , RN Hartati 
, RN Hendra Messa , RN Idris Talu 
, RN Indra JP , RN Joesrinal 
, RN Jupardi , RN Lies Suryadi 
, RN Miko , RN Moel 
, RN Muchwardi Muchtar , RN Muhammad 
Hanif , RN Muljadi , RN Muslim Atin 
, RN Nanang Sumbar , RN 
Nofend , RN P Burhan , RN Parapatiah 
, RN Pariaman , RN Rahyussalim 
, "RN Rainal R." , RN Rina 
P , RN Ruldjamal , RN Sjamsir 
, RN St Sinaro , RN Suheimi 
, RN Taufiq 



  Refrensi 1:


  Kamis 24 Mar 2016, 22:15 WIB
  Laporan LSM Soal Zaskia Gotik Dicabut, Polisi: Proses Hukum Tetap Lanjut
  Mei Amelia R - detikNews
  0
  SHAREDShare 0TweetShare 00 Komentar 

  Zaskia Gotik di Polda Metro Jaya (Foto: Mei Amelia)
  000Jakarta - LSM Komunitas Pemantau Korupsi (KPK) 

[inti-net] Re: [alumnas-OOT] Fwd: Menyingkap Misteri G30S/PKI.

2016-03-01 Terurut Topik 'A. Alham' a.alham1...@kpnmail.nl [inti-net]
Pak Dahana, saya termasuk  orang yang berpendapat hubungan darah tidak   
menentukan warisan politik yang menurun menurut DNA (bukan D.N.Aidit) 
politik”). Pak Dahana sebagai seorang sarjana dan  profesor tentunya  
mengetahui hal itu. Kalau Pak Dahana pernah mengikuti tulisan-tulisan saya di 
berbagai milist, fb, beberapa tahun lalu dan juga ahir-ahir ini, saya adalah 
salah seorang pengkritik tanpa   ampun terhadap “Politik jalan 
damai(Parlementer) yang dilancarkan PKI yang diketuai D.N.Aidit yang abang 
sulung saya itu.Bahkan kaum Oportunis kanan-kiri PKI (Oporkaki PKI) melakukan 
politik pemencilan terhadaap saya, melancarkan kampanye pembencian hingga 
pesabotan terhadap aktivitas sastra atas novel-novel saya yang diterbitkan di 
Jakarta. Bahkan kalau bapak mengikuti Face book, tidak serdikit agen agen kaum 
Oporkaki PKI yang  menyerang dan memaki-maki serta memfitnah saya dengan keji 
dan menuduh saya sebagai pengkhianat abangnya sendiri. Tapi okelah, itu adalah  
soal “intern PKI”yang tentu Pak Dahana tidak mau ambil pusing dan saya 
mengatakan semua ini hanyalah sebagai keterangan untuk menyanggah teori bapak 
bahwa pandangan politik adalah bersifat hubungan darah . Saya sesungguhnya 
tidak mau berdebat dengan bapak yang seorang sarjana yang kebetulan dunia 
bapak, juga saya geluti meskipun berlainan almamater.

Pak Magnis, meskipun kita sangat menyedari di antara kita punya perbedaan 
pemikiran dan keyakinan, tapi dari berdialog dengan Pak Magnis, telah 
membuktikan pada setiap orang yang mengikuti milis”Diskusi Kita”bahwa kita 
tetap bisa saling menghormati sambil juga secara terus terang mengemukakan 
pendapat dan pikiran masing-masing secara bebas dan tanpa rasa menghina dan 
merendahkan satu sama lain meskipun mempunyai perbedaan-perbedaan. Peringatan 
pak Magnis sangat realis dan memang perlu dipikirkan sematang-matangnya.  
Pemerintahan yang  sekarang meskipun “berbau rakyat”(“populisme”) , tapi dalam 
kenyataan sehari- hari, Pemerintahan  yang sekarangn tidak  mampu dan  juga 
tidak peduli terhadap pelanggaran hak kebebasan rakyat Indonesia dalam 
menyatakan pendapat, berdemokrasi secara benar dan sehat, tidak memberi jaminan 
akan keamanan rakyatnya secara bebas melontarkan kritik apalagi mengekspresikan 
semua pikiran dan keinginan rakyatnya dan hal itu telah dibuktikan dengan 
tindakan tangan besi aparat negara terhadap kegiatan maupun inisiatif-inisiatif 
rakyat yang bahkan hanya bersifat kebudayaan atau pesta-pesta rakyat. Tapi 
terus terang, khususnya tentang diri saya sendiri,saya lebih ambil berat dan 
waspada terhadap kemungkinan agen-agen kaum Oporkaki PKI yang juga menggunakan 
kesempatan melancarkan teror gelap terhadap saya (tapi saya tidak takut pada 
mereka). Kalau toch terjadi. apalah artinya bagi saya yang sudah hampir 
mencapai usia 80 (setiap saat siap berangkat dengan alasan apapun).
Bung Salim, saya sependapat dengan bung Salim. Kesaksian pribadi (apalagi 
kesaksian saya) tidak akan punya banyak arti apalagi akan punya bau menentukan 
dalam mengungkap kebenaraan yang terus-terusan dibenam semakin dalam dan 
semakin dalam oleh pihak yang memusuhi dan menaruh dendam kesumat pada PKI dan 
Komunjsme. Dalam hati saya, kalau toch, saya nanti memenuhi undangan Pak Jaya 
dan kesampaian hingga gedung pertemuan Pusat Diskusi Klirumologi, saya cuma 
akan omong-omong santai, beramah tamah, berkenalan dan bicara ngalor ngidul. 
Saya bukan tokoh politik,  yang saya geluti seumur hidup adalah sastra dan 
menulis karya sastra.Tapi karna sastra tidak akan sempurna tanpa melek politik, 
sayapun berusaha  untuk tidak buta politik dan memperhatikannya secara 
susungguh hati yang mungkin saya curahkan. Saya lebih suka ngomong tentang 
makanan, tempat-tempat penjual makanan yang enak di Jakarta sambil melihat 
perempuan-perempuan Indonesia yangn cantik-cantik yang berlalu lalang dan 
mengguraukannya. Sebagai “mahluk politik”saya tidak berharga. Sia-sia saja 
intel Indonesia mengikuti gerak-gerik saya. Saya punya anekdot sungguhan ketika 
saya masih tinggal di Vietnam:  Salah seorang intel yang kebetulan murid saya 
(polisi rahasia) bilang  pada saya: “Sudahlah Pak, bapak tinggal di rumah saja, 
jangan pergi-pergi bikin  capek kami, bikin bosan mengikuti bapak dari belakang 
yang cuma pergi ke bibliotik, warung makan,jalan jalan ke pasar lihat-lihat 
barang di vitrine dan nggak pernah  beli lalu pulang. Itu saja sepanjang 
tahun.Tapi kami yang harus lelah, laporannya itu-itu saja”.

Dulu ketika Ajip Rosidi masih sering   nginap di rumah saya di Belanda, kami 
sering ngobrol sampai pagi dan kadang-kadang sampai tiga hari berturut-turut. 
Banyak orang tahu Ajip itu anti komunisnya setengah mati, tapi kami 
hampir-hampir tidak pernah berdebat dan dia membantu saya sangtat banyak, 
terutama dalam memberikan buku-buku hingga menerbitkan novel saya. Belakangan 
dia bosan dan meninggallan saya karna dia anggap, sebagai mahluk politik saya 
tidak ada harganya. Ajip betul. Pada saya memang nggak ada 

[inti-net] Re: Fwd: Tuntaskan Tragedi 1965 Melalui Penegakan Hukum, Bukan dengan Kekeluargaan

2016-04-04 Terurut Topik 'A. Alham' a.alham1...@kpnmail.nl [inti-net]
Saya kuatir kalau penyelesaIan kasus korban 65 maupun kasus-kasus pelanggaran 
HAM berat lainnya, Indonesia terpengaruh dengan hukum di negeri Arab: 
pelaku(ump. pembunuh) bisa berdamai dengan keluarga terbunuh(korban) dengan 
cara membayar dengan sejumlah uang yang ditentuntukan oleh pihak 
korban(terbunuh) hingga pembunuh bisa dibebaskan dari hukuman mati bila ada 
persetujuan antra pihak pembunuh dengan pihak keluarga korban(terbunuh). Ini 
termasuk penyelesian hukum secara kekeluargaan. Apakah ini yang dimaksudkan 
“Rekonsiliasi” yang diajukan oleh negara terhadap korban 65 dan para pelanggar 
HAM berat di Indonesia?. Bila YA, maka diskusi besar akan dimulai dengan tanpa 
batas waktu alias diskusi abadi.
ASAHAN AIDIT

From: Salim Said 
Sent: Monday, April 04, 2016 12:53 PM
To: Group Diskusi Kita ; alumnas-oot ; alumnilemhana...@yahoo.com ; 
group-indepen...@googlegroups.com ; ranakus...@yahoo.com ; benny susetyo 
Subject: Fwd: Tuntaskan Tragedi 1965 Melalui Penegakan Hukum, Bukan dengan 
Kekeluargaan

Ada yang punya waktu dan bersedia menggapi posting sdr Teddy Sunardi dan utjen 
Marching di bawah ini? Mungkin menarik kalau Romo Magnis bersedia "turun 
tangan" urun rembuk.



-- Forwarded message --
From: TS 
Date: 2016-04-03 14:57 GMT+07:00
Subject: Re: Tuntaskan Tragedi 1965 Melalui Penegakan Hukum, Bukan dengan 
Kekeluargaan
To: Group Diskusi Kita 



Bisa dibayangkan kalau para penjahat perang NAZI yang diadili di Nuremberg pada 
tahun 1946 diselesaikan kejahatannya secara kekeluargaan, atau kejahatan 
terhadap kemanusiaan di Rwanda diselesaikan secara kekeluargaan, kejahatan 
terhadap kemanusiaan di Yugoslavia diselesaikan secara kekeluargaan, kejahatan 
perang Vietnam di My Lai diselesaikan secara kekeluargaan. 



Sebelum menyelesaikan sesuatu secara kekeluargaan para pengaju hal ini 
seharusnya sedikit belajar hukum pidana yang berlaku di Indonesia (atau dimana 
saja sama) yakni pada dasarnya, dalam suatu perkara pidana, pemrosesan perkara 
tergantung  kepada jenis deliknya. Ada dua jenis delik sehubungan dengan 
pemrosesan perkara, yaitu delik aduan dan delik biasa.Dalam delik biasa perkara 
tersebut dapat diproses tanpa adanya persetujuan dari yang dirugikan (korban). 
Jadi, walaupun korban telah mencabut laporannya kepada pihak yang berwenang, 
penyidik tetap berkewajiban untuk memproses perkara tersebut. Contoh delik 
laporan dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (“KUHP”) misalnya delik 
pembunuhan (Pasal 338), pencurian (Pasal 362), dan penggelapan (Pasal 372) dan 
perlu diketahui bahwa pasal-pasal ini isinya sama persis dengan isi pasal-pasal 
yang berlaku dimanapun didunia yakni pembunuh tetap adalah pembunuh, maling 
tetap adalah maling dan penggelap tetap adalah penggelap disitulah sebenartnya 
dapat dilihat bahwa isi daripada hukum Pidana di Indonesia sebenarnya sederajat 
dengan isi daripada hukum pidana didunia manapun. Dalam hal ini 
peristiwa-peristiwa yang dimaksud adalah peristiwa pembunuhan dalam skala 
besar. Berbeda dengan delik biasa, delik aduan artinya delik yang hanya bisa 
diproses apabila ada pengaduan atau laporan dari orang yang menjadi korban 
tindak pidana. Contoh delik aduan misalnya perzinahan (Pasal 284 KUHP), 
pencemaran nama baik (Pasal 310 KUHP), perbuatan tidak menyenangkan (Pasal 335 
KUHP), dan penggelapan/pencurian dalam kalangan keluarga (Pasal 367 KUHP). 
Menurut Pasal 75 KUHP orang yang mengajukan pengaduan, berhak menarik kembali 
dalam waktu tiga bulan setelah pengaduan diajukan. Pertanyaannya sekarang 
apakah dalam suatu pembunuhan massal bisa kasusnya diselesaikan secara 
kekeluargaan? Tentunya tidak bisa… sebab dalam tindak pidana pembunuhan proses 
hukum terhadap tersangka akan tetap berjalan walaupun seandainya pihak keluarga 
korban sudah memaafkan tersangka karena yang meninggal itu bukan ayam atau 
kambing melainkan manusia.



Jadi, pada dasarnya dalam tindak pidana yang termasuk delik biasa/delik laporan 
walaupun korban tindak pidana tersebut telah memaafkan pelaku, proses hukum 
akan tetap dijalankan. Adapun tindak pidana yang masih dimungkinkan 
diselesaikan dengan cara damai atau kekeluargaan adalah tindak pidana yang 
termasuk delik aduan seperti pencemaran nama baik, perbuatan tidak 
menyenangkan,pencurian/penggelapan dalam keluarga, dan delik aduan lainnya.



Jadi sebenarnya sebelum para "PAKAR" menggunakan kata kekeluargaan dia harus 
berhati-hati, karena hal ini menyangkut hidup manusia. Seharusnya pihak negara 
menunjukkan keberpihakannya terhadap penghormatan HAM serta pemenuhan hak 
korban pelanggaran HAM dengan menolak penerapan statute of limitation atau 
kejadian yang telah kedaluwarsa. Pemerintah dalam hal ini melalui pengadilan 
seharusnya mengakui bahwa sebuah pelanggaran HAM yang berat tidak boleh dan 
tidak bisa mengenal istilah kedaluwarsa selama keadilan terhadap para korban 
belum terpenuhi secara tuntas. Kita lihat saja peristiwa Rawagede dimana 

[inti-net] Re: Apa memang masih ada makanan yang aman dikonsumsi?

2016-03-31 Terurut Topik 'A. Alham' a.alham1...@kpnmail.nl [inti-net]
Seorang biologist Belanda dalam satu diskusi tentang “makanan sehat” dalam 
suatu acara TV mengatakan: “makanan sehat itu tidak ada, tidak ujud”. Itu harus 
kita artikan bahwa sehat atau tidak sehat, tergantung pada kita  memilihnya, 
menggunakannya dan merasakannya. Katakaanlah umpamanya makan sehat itu adalah 
sayur dan buah.Namun semua jenis sayur dan buah, juga mempuyai efek negatif 
terhadap kesehatan. Umpamanya,  zat gula dalam buah, bila dikonsumsi terlalu 
banyak bisa menimbulakan efek buruk terhadap kesehatan dan pada umumnya 
sayur-sayuran  sulit dicerna oleh perut dan bisa menimbulkan gangguan  
pencernaan bila dimakan terlalu banyak, terutama sayur mentah. Pisang yang 
terkenal banyak manfaat bagi kesehatan, namun pisang mengandung kadar gula yang 
tinggi. Juga makan pisang terlalu  banyak bisa mencret. Para petenis dunia 
menggunakan waktu istirahat mereka yang singkat dalam pertandingan,  mengunyah 
sepotong kecil buah pisang saja. Mereka harus memperhitungkan kadar gula dalam 
darah meskipun mereka sehat dan terlatih. Bayangkan orang biasa tanpa banyak 
kerja badan makan pisang setiap hari  dalam jumlah lumayan banyak: punya 
kemungkinan  kadar gula dalam darah melebihi norma dan bisa menyebabkan 
penyakit bila berlangsung lama dan sistimatis. Padahal pisang yang dikonsumsi 
secara normal, tidak berlebihan akan memberikan banyak manfaat kesehataan dan 
kecantikan. Bisakah kita katakan pisang adalah makanan sehat? tunggu dulu, 
tergantung pada bagaimana kita menggunakannya: bisa sehat tapi juga bisa tidak 
sehat.
ASAHAN.

From: 'Amir Santoso' via Grup Independen 
Sent: Thursday, March 31, 2016 4:58 PM
To: group-indepen...@googlegroups.com 
Cc: Group Diskusi Kita ; alumnas-oot ; alumnilemhana...@yahoo.com 
Subject: Re: Apa memang masih ada makanan yang aman dikonsumsi?

Makan saja sblm lapar dan berhenti sblm kenyang inshaAllah sehat

Sent from my iPhone

On 31 Mar 2016, at 10.37 AM, gigin praginanto  
wrote:


  Saya sudah tidak mau lagi membaca atau mendengar tentang makanan yang sehat 
atau sebaliknya. Dulu saya suka sekali dan ternyata sering salah. Makanan yang 
sehat hari ini di kemudian hari malah dianggap sebagai bahaya, demikian pula 
sebaliknya. 
  Bahkan makanan berkoleterol tinggi, yang dulu saya yakini sangat berbahya, 
ternyata baru dibantah oleh sebuah hasil penelitian.
  Sekarang saya berprinsip, yang penting tidak berlebihan. Termasuk minum jamu 
Jago yang rasanya maknyus.



--
  Date: Thu, 31 Mar 2016 10:24:42 +0700
  Subject: Fwd: Apa memang masih ada makanan yang aman dikonsumsi?
  From: bungsali...@gmail.com
  To: diskusi-k...@googlegroups.com; alumnas-...@yahoogroups.com; 
alumnilemhana...@yahoo.com; group-indepen...@googlegroups.com



  -- Forwarded message --
  From: Chan CT 
  Date: 2016-03-31 7:03 GMT+07:00
  Subject: Apa memang masih ada makanan yang aman dikonsumsi?
  To: GELORA_In 



  Apa memang masih ada makanan yang aman dikonsumsi?
  Oleh David Robson
  · 29 Januari 2016

  http://www.bbc.com/indonesia/vert_fut/2016/01/160128_vert_fut_makanan_aman

  Kirim

  

  Image copyrightWendyFlickrCC BYND 2.0
  Image caption Bacon dan daging olahan disebut punya bahaya yang sama seperti 
rokok. 
  Dulunya, makanan dilihat sebagai sumber nutrisi dan kesenangan. Kini, meja 
makan bisa terasa seperti ladang ranjau darat.

  Apakah bacon berdampak buruk seperti asbestos bagi dunia kuliner, dan akankah 
gandum dalam roti Anda menyebabkan penurunan fungsi otak?

  Bahkan gas dalam minuman bersoda bisa dianggap berbahaya.

  Yang lebih buruk lagi, nasihat itu terus berubah.

  Seperti kata chef televisi Nigella Lawson, "Anda bisa menjamin, makanan yang 
tahun ini dibilang orang menyehatkan buat Anda, tahun depan pasti akan berubah."

  Hal ini sepertinya tak terhindarkan: saran kesehatan berdasarkan pada bukti 
memang seharusnya diperbarui seiring dengan munculnya berbagai penelitian baru 
yang mendalami tentang berbagai hal akan makanan yang kita makan dan dampaknya 
pada tubuh kita.

  Namun saat media (dan tokoh kesehatan yang tak mendapat informasi cukup) 
melebih-lebihkan hasil dari suatu penelitian tanpa memberi konteks, hal ini 
bisa menimbulkan ketakutan yang tak perlu dan, ironisnya, malah mendorong Anda 
membuat pilihan-pilihan yang lebih tidak sehat.

  Kami berupaya menghilangkan kebingungan itu dengan mempertimbangkan semua 
bukti-bukti yang ada.

  Mungkin Anda akan lega saat mengetahui bahwa beberapa makanan favorit 
bukanlah 'bom yang siap meledak' seperti yang digembar-gemborkan.

  Makanannya: Bacon
  Ketakutannya: Daging olahan punya bahaya yang sama seperti rokok

  Faktanya: Meski Organisasi Kesehatan Dunia mengumumkan bukti-bukti yang 
menyatakan bahwa bacon (dan daging olahan lainnya) bisa menyebabkan kanker usus 
besar, bahaya yang sebenarnya tak 

[inti-net] Re: Kisah2 Tantang G30S/PKI (I)

2016-04-24 Terurut Topik 'A. Alham' a.alham1...@kpnmail.nl [inti-net]
PKI  tidak menuntut darah, Pak Jaya. PKI hanya akan merebut kekuasaan negara ke 
tangan rakyat dan ini harga mati dan bila perlu akan melancarkan perjuangan 
selama seratus tahun atau lebih lama lagi. Tapi kalau Angkatan Darat menjawab 
dengan senjata, nah...yang pasti mereka tidak bisa lagi berbuat semaunya 
seperti di tahun 65. Semoga doa Pak Jaya dikabulkan oleh yang Maha Kuasa.
ASAHAN AIDIT.

From: Jaya Suprana 
Sent: Saturday, April 23, 2016 11:05 PM
To: A. Alham 
Cc: Jacky Mardono Tjokrodiredjo ; OBS Abdillah Toha ; OBS Adrianus M ; OBS Agus 
Rende ; OBS AM Fatwa ; OBS Amidhan 2 ; OBS Aristides Katoppo ; OBS Asvi adam ; 
OBS August Parengkuan ; OBS Azyumardi Azra ; OBS Bakarudin ; OBS Bakarudin2 ; 
OBS BB Sulistomo ; OBS Budi Soetjipto ; OBS Budiarto Shambazy ; OBS Budiono 
Mismail ; OBS Christianto W ; OBS Daud Sinjal ; OBS dr. Leonard Ratu ; OBS 
Edietoet ; OBS Edy Pras ; OBS Emil Salim ; OBS Fadlizon ; OBS Harry Tjan 
Silalahi ; OBS Hendardi ; OBS Henry Yoso ; OBS Hermawan Sulistyo ; OBS Ikrar 
Nusa Bhakti ; OBS Indria Samego ; OBS Institut Peradaban ; OBS Jimly 
Asshiddiqie ; OBS Kerinci ; OBS KKG ; OBS Mahfud MD ; OBS Mochtar Naim ; OBS 
Muradi ; OBS Nasser ; OBS Neta ; OBS Nismah ; OBS Pras ; OBS Prof Paulus ; OBS 
Promono A ; OBS Saldi ; OBS Saleh Djamhari ; OBS Salim Said ; OBS Sigit 
Priambodo ; OBS Sukardi R ; OBS Swasono Sri ; OBS Syafii Maarif ; OBS Syarif 
Djajadiningrat ; OBS Taufik Abdullah dr. ; OBS Taufiq Ismail ; OBS Tjipta 
Lesmana ; OBS Totok BHP ; OBS Trimedya Panjaitan ; OBS Upa Labuhari ; OBS Von 
Magnis Suseno ; OBS Yudi Latif ; RN Rantaunet ; De Britto ; Group Diskusi Kita 
; rumahkitabers...@yahoogroups.com ; sastra-pembeba...@yahoogroups.com ; 
wahana-n...@yahoogroups.com ; inti-net@yahoogroups.com 
Subject: Re: Kisah2 Tantang G30S/PKI (I)

Saya tidak berdaya apa pun, kecuali berdoa memohon kepada Tuhan Yang Maha Kasih 
agar pertumpahan darah  antara sesama warga bangsa Indonesia tidak kembali 
terjadi di Tanah Air  yang sangat saya cintai ini. AMIN

( jaya suprana )


jaya suprana


Pada 24 April 2016 03.01, A. Alham  menulis:

  Yang ingin agar Pemerintah/Negara minta maaf pada PKI adalah BUKAN PKI. PKI 
sudah lama sirna dari muka bumi secara badaniah. Tapi penerus cita-cita PKI 
atau gerakan Komunisme dimasa datang, juga tidak akan pernah menuntut 
Pemerintah/Negara agar  minta maaf pada PKI. Persoalan sudah selesai tanpa 
dialog tanpa perundingan tapi revolusi baru akan dimulai dan hanya revolusi 
yang akan membuat perhitungan hutang sejarah,hutang darah yang ditinggalkan 
Orba suhartO di masa silam. Tidak ada rekonsiliasi, dan tidak akan mengakui, 
tidak akan terlibat dengan segala bentuk rekonsiliasi yang diadakan oleh 
siapapun dan juga tidak ada organisasi yang manapun yang berhak dan sah 
mengatas namakan dirinya sebagai wakil korban 65. Setiap korban 65 hanya bisa 
mewakili dirinya sendiri  dan bila mereka ingin berjuang ,mereka harus 
menyatukan perjuanga mereka dengan perjuangan rakyat dan bukan berjuang secara 
separatis demi keuntungan oportunistis. Jangan bawa-bawa bawa nama PKI. PKI 
YANG AKAN DATANG BUKAN MENYIAPKAN REKONSILIASI ATAU TUNTUTAN MAAF DARI NEGARA 
TAPI MENYIAPKAN PERANG.
  ASAHAN AIDIT.

  From: Jacky Mardono Tjokrodiredjo 
  Sent: Friday, April 22, 2016 9:12 AM
  To: OBS Abdillah Toha ; OBS Adrianus M ; OBS Agus Rende ; OBS AM Fatwa ; OBS 
Amidhan 2 ; OBS Aristides Katoppo ; OBS Asahan Aidit ; OBS Asvi adam ; OBS 
August Parengkuan ; OBS Azyumardi Azra ; OBS Bakarudin ; OBS Bakarudin2 ; OBS 
BB Sulistomo ; OBS Budi Soetjipto ; OBS Budiarto Shambazy ; OBS Budiono Mismail 
; OBS Christianto W ; OBS Daud Sinjal ; OBS dr. Leonard Ratu ; OBS Edietoet ; 
OBS Edy Pras ; OBS Emil Salim ; OBS Fadlizon ; OBS Harry Tjan Silalahi ; OBS 
Hendardi ; OBS Henry Yoso ; OBS Hermawan Sulistyo ; OBS Ikrar Nusa Bhakti ; OBS 
Indria Samego ; OBS Institut Peradaban ; OBS Jaya Suprana ; OBS Jimly 
Asshiddiqie ; OBS Kerinci ; OBS KKG ; OBS Mahfud MD ; OBS Mochtar Naim ; OBS 
Muradi ; OBS Nasser ; OBS Neta ; OBS Nismah ; OBS Pras ; OBS Prof Paulus ; OBS 
Promono A ; OBS Saldi ; OBS Saleh Djamhari ; OBS Salim Said ; OBS Sigit 
Priambodo ; OBS Sukardi R ; OBS Swasono Sri ; OBS Syafii Maarif ; OBS Syarif 
Djajadiningrat ; OBS Taufik Abdullah dr. ; OBS Taufiq Ismail ; OBS Tjipta 
Lesmana ; OBS Totok BHP ; OBS Trimedya Panjaitan ; OBS Upa Labuhari ; OBS Von 
Magnis Suseno ; OBS Yudi Latif ; RN Rantaunet ; De Britto 
  Subject: Kisah2 Tantang G30S/PKI (I)





  Ananda Dicky Sondani.


  Saya sependapat dengan posting ananda Dicky Sondani,
  yang menyatakan sbb :
  Mohon ijin Jenderal masalah G30S/PKI sudah selesai. Kalo negara ini selalu 
membahas ini  akan menguras energi yg seharusnya kita fokus dlm membangun. 
Setiap negara punya permasalahn tentang HAM demikian juga Indonesia. Negara tdk 
perlu minta maaf kpd keluarga PKI. Apa yg dilakukan Pak Harto sudah benar dalam 
rangka menyelamatkan Indonesia dari bahaya komunis. Kita semua tahu PKI sejak 

[inti-net] Re: Kisah2 Tantang G30S/PKI (I)

2016-04-24 Terurut Topik 'A. Alham' a.alham1...@kpnmail.nl [inti-net]
Perang ideologi, Pak.
asahan.

From: Ahmad Syafii Maarif 
Sent: Sunday, April 24, 2016 1:42 AM
To: A. Alham 
Subject: Re: Kisah2 Tantang G30S/PKI (I)

Bung Asahan yg baik, perang macam apa lagi yg hendak dikobarkan oleh PKI di 
masa datang? Maarif

Sent from my iPhone

On Apr 24, 2016, at 03:01, A. Alham  wrote:


  Yang ingin agar Pemerintah/Negara minta maaf pada PKI adalah BUKAN PKI. PKI 
sudah lama sirna dari muka bumi secara badaniah. Tapi penerus cita-cita PKI 
atau gerakan Komunisme dimasa datang, juga tidak akan pernah menuntut 
Pemerintah/Negara agar  minta maaf pada PKI. Persoalan sudah selesai tanpa 
dialog tanpa perundingan tapi revolusi baru akan dimulai dan hanya revolusi 
yang akan membuat perhitungan hutang sejarah,hutang darah yang ditinggalkan 
Orba suhartO di masa silam. Tidak ada rekonsiliasi, dan tidak akan mengakui, 
tidak akan terlibat dengan segala bentuk rekonsiliasi yang diadakan oleh 
siapapun dan juga tidak ada organisasi yang manapun yang berhak dan sah 
mengatas namakan dirinya sebagai wakil korban 65. Setiap korban 65 hanya bisa 
mewakili dirinya sendiri  dan bila mereka ingin berjuang ,mereka harus 
menyatukan perjuanga mereka dengan perjuangan rakyat dan bukan berjuang secara 
separatis demi keuntungan oportunistis. Jangan bawa-bawa bawa nama PKI. PKI 
YANG AKAN DATANG BUKAN MENYIAPKAN REKONSILIASI ATAU TUNTUTAN MAAF DARI NEGARA 
TAPI MENYIAPKAN PERANG.
  ASAHAN AIDIT.

  From: Jacky Mardono Tjokrodiredjo 
  Sent: Friday, April 22, 2016 9:12 AM
  To: OBS Abdillah Toha ; OBS Adrianus M ; OBS Agus Rende ; OBS AM Fatwa ; OBS 
Amidhan 2 ; OBS Aristides Katoppo ; OBS Asahan Aidit ; OBS Asvi adam ; OBS 
August Parengkuan ; OBS Azyumardi Azra ; OBS Bakarudin ; OBS Bakarudin2 ; OBS 
BB Sulistomo ; OBS Budi Soetjipto ; OBS Budiarto Shambazy ; OBS Budiono Mismail 
; OBS Christianto W ; OBS Daud Sinjal ; OBS dr. Leonard Ratu ; OBS Edietoet ; 
OBS Edy Pras ; OBS Emil Salim ; OBS Fadlizon ; OBS Harry Tjan Silalahi ; OBS 
Hendardi ; OBS Henry Yoso ; OBS Hermawan Sulistyo ; OBS Ikrar Nusa Bhakti ; OBS 
Indria Samego ; OBS Institut Peradaban ; OBS Jaya Suprana ; OBS Jimly 
Asshiddiqie ; OBS Kerinci ; OBS KKG ; OBS Mahfud MD ; OBS Mochtar Naim ; OBS 
Muradi ; OBS Nasser ; OBS Neta ; OBS Nismah ; OBS Pras ; OBS Prof Paulus ; OBS 
Promono A ; OBS Saldi ; OBS Saleh Djamhari ; OBS Salim Said ; OBS Sigit 
Priambodo ; OBS Sukardi R ; OBS Swasono Sri ; OBS Syafii Maarif ; OBS Syarif 
Djajadiningrat ; OBS Taufik Abdullah dr. ; OBS Taufiq Ismail ; OBS Tjipta 
Lesmana ; OBS Totok BHP ; OBS Trimedya Panjaitan ; OBS Upa Labuhari ; OBS Von 
Magnis Suseno ; OBS Yudi Latif ; RN Rantaunet ; De Britto 
  Subject: Kisah2 Tantang G30S/PKI (I)





  Ananda Dicky Sondani.


  Saya sependapat dengan posting ananda Dicky Sondani,
  yang menyatakan sbb :
  Mohon ijin Jenderal masalah G30S/PKI sudah selesai. Kalo negara ini selalu 
membahas ini  akan menguras energi yg seharusnya kita fokus dlm membangun. 
Setiap negara punya permasalahn tentang HAM demikian juga Indonesia. Negara tdk 
perlu minta maaf kpd keluarga PKI. Apa yg dilakukan Pak Harto sudah benar dalam 
rangka menyelamatkan Indonesia dari bahaya komunis. Kita semua tahu PKI sejak 
th 1948 sudah melakukan pemberontakkan thd NKRI.


  Dibawah ini ada artikel yang layak dibaca bagi mereka yang masih punya uneg2,
  terhadap apa yang terjadi pada th. 1965.
  Artikel tersebut,
  mengenai mengapa UU tentang rekonsiliasi dibatalkan oleh MK.

  Demikian untuk menjadikan maklum.

  Wassalam,
  Jacky Mardono.

  
_

  Kamis 07 Dec 2006, 14:37 WIB
  MK Cabut UU Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi
  - detikNews
  Jakarta
  - MK mencabut UU Nomor 27 Tahun 2004 tentang Komisi Kebenaran dan 
Rekonsiliasi. Padahal para pemohon hanya mengajukan uji materiil 2 pasal, yaitu 
pasal 27 tentang amnesti bagi pelaku pelanggar HAM dan pasal 44 tentang hak 
korban menempuh upaya hukum.Dengan keputusan bernomor 006/PUU-IV/2006, maka MK 
menyatakan UU tersebut tidak berlaku lagi, karena dianggap bertentangan dengan 
UUD 1945.\\\"Silakan membentuk UU baru. Rekonsiliasi dapat dilakukan dengan 
tindakan politik juga. Tidak harus lewat jalur hukum, contohnya mantan GAM yang 
diberi kompensasi dalam bentuk tanah,\\\" ujar Ketua MK Jimly Asshiddiqie saat 
membacakan putusan setebal 143 halaman di Ruang Sidang MK, Jl Medan Merdeka 
Barat Nomor 2, Jakarta Pusat, Kamis (7\/12\/2006).Dasar pertimbangan MK antara 
lain adanya budaya dan falsafah bangsa yang menghargai HAM. Selain itu, 
keanggotaan Indonesia di PBB yang menerima prinsip-prinsip HAM harus dapat 
menerima sikap rekonsiliasi.Dalam putusan ini, hakim konstitusi I Dewa Gede 
Paliguna menyatakan perbedaan pendapatnya. Dia menyatakan pencarian kebenaran 
akan menemui kesulitan. Menurut dia, berdasar akal sehat, sulit meminta pelaku 
untuk mengakui perbuatannya.\\\"Akibatnya, ada tidaknya 

[inti-net] Re: [alumnas-OOT] Fwd: Fw: Tulisan Prof Magnis Suseno: Hentikan Penggusuran Rakyat

2016-04-21 Terurut Topik 'A. Alham' a.alham1...@kpnmail.nl [inti-net]
Pak Magnis Yth, apakah bapak punya bukti yang bisa dipercaya bahwa yang tempat 
tinggalnya digusur Ahok itu tidak mendapatkan penggantinya atau rumah kediaman 
yang baru yang disediakan oleh Pemprov DKI.?,
Apakah juga tidak timbul kemungkinan bahwa mereka yang terlunta-lunta  terlihat 
sebAgai korban penggusuran itu diatur atau disewa oleh elemen-elemen tertentu 
penentang Ahok untuk tujuan kepentingan mereka sendiri?. Saya juga berpihak 
pada orangn miskin  tapi saya tidak mau nasib mereka abadi hidup di perumana 
kumuh, kotor, tidak sehat serta tanpa hari depan tanpa perubahan, turun temurun 
melanjutkan kehidupan miskin .Lain halnya kalau memang nereka diusir begitu 
saja tanpa diberi perumahan dan jaminan hidup yang perlu mereka dapatkan demi 
kehidupan yang lebih baik, lebih manusiawi. Saya kira hal itu yang dilakukan 
Ahok sekarang ini. Karna kalaju bukan , saya pasti akan menentangn Ahok dan 
mengkritiknya setiap hari. Tapi saya kira persoalannya adalah lain. Saya kuatir 
 kalau usaha penyelamatan orang miskin dengan cara mengabadikan kemiskinannya 
dan menghalangi semua usaha yang membuat mereka hidup lebih baik dan bebas dari 
kemiskinan.
Salam.
ASAHAN.

From: Salim Said 
Sent: Thursday, April 21, 2016 8:45 AM
To: alumnas-oot ; Group Diskusi Kita ; alumnilemhana...@yahoo.com ; 
group-indepen...@googlegroups.com 
Subject: Re: [alumnas-OOT] Fwd: Fw: Tulisan Prof Magnis Suseno: Hentikan 
Penggusuran Rakyat



2016-04-21 11:32 GMT+07:00 Ali Ariwibowo mang...@gmail.com [alumnas-OOT] 
:


  Tulisan prof Magnis itu dari tahun 2003, I wonder if he still has the same 
opinion since the government relocate them to rusun. 

  Salam,
  Ariwibowo

  2016-04-21 11:21 GMT+07:00 rudy setyopurnomo rudy_setyopurn...@yahoo.com 
[alumnas-OOT] :

  
Teman Alumnas,

Saya sangat setuju dengan Prof Magnis.
Untuk membangun Jakarta, sebaiknya Ahok tidak menggusur rakyatnya.
Seperti Jokowi, tidak pernah menggusur rakyat nya termasuk PKL.
Dia ajak makan, diajak bicara, diajak ngobrol, dijelaskan dengan kelembutan 
hati dan kesabaran untuk memperbaiki taraf hidup rakyat jakarta.

Tidak usah buru buru dengan target yang dipaksakan harus selesai sebelum 
pemilihan gubernur dsb.
Santai saja seirama dengan hati rakyat jakarta.
Kalau mau lebih cepat ya lebih sering bertemu dengan rakyatnya dan 
lebih sering jelaskan dengan sopan santun kepada rakyat jakarta.
Seperti jokowi lah

Untuk memperbaiki kesejahteraan rakyat jangan dilakukan dengan manyakiti 
hati rakyat.

Semoga Ahok mendengar dan mebaca tulisan PRof Magnis Suseno.

Salam

Rudy









From: "Tommy tamtomo ttamt...@yahoo.com [alumnas-OOT]" 

To: "alumnas-...@yahoogroups.com"  
Sent: Thursday, April 21, 2016 10:58 AM
Subject: Re: [alumnas-OOT] Fwd: Fw: Cerita Ahok Gebrak Meja karena Sunny 
Bela Pengusaha Tolak Upah Buruh Naik [1 Attachment]


  
Bro Koko, 


Please observe this:

HENTIKAN PENGGUSURAN

Oleh: Franz Magnis-Suseno

Sejak tiga minggu buldoser-buldoser DKI meratakan rumah-rumah. Rumah dari 
kardus, papan kayu, dan yang semipermanen. Rumah-rumah itu adalah tempat 
tinggal saudara- saudari kita yang paling miskin. Ribuan orang mendadak 
kehilangan atap di atas kepalanya, sebagian bertahan, linglung seperti terkena 
shock. Mereka ada di pinggir jalan, duduk-duduk, di pinggir jalan, duduk-duduk 
di atas kursi yang mereka selamatkan dan berharap tak ada hujan. Berapa ribu 
lagi yang masih akan digusur? Sepuluh ribu? Lebih?

Seharusnya hal itu tidak terjadi! Dalam tulisan ini saya mau menegaskan, 
setiap orang secara asasi berhak atas tempat tinggal. Karena itu-tanpa 
menyangkal kompleksitas masalahnya-pembuangan orang ke pinggir jalan secara 
obyektif merupakan kejahatan yang amat memalukan dilakukan pemerintahan yang 
menganggap diri beradab. Saya juga mau menunjukkan, hak asasi atas perumahan 
itu mengancam institusi hak milik.

Hak asasi manusia

Pasal 25 pernyataan PBB tentang Hak- hak Asasi Manusia berbunyi, "Setiap 
orang berhak atas taraf hidup yang menjamin kesehatan dan kesejahteraan untuk 
dirinya dan keluarganya, termasuk pangan, pakaian, perumahan dan seterusnya." 
Sidang Istimewa MPR 1998 juga menetapkan, tiap orang berhak untuk bertempat 
tinggal (Tap MPR No XVII/ MPR/1998, Pasal 27 tentang Hak-hak Asasi Manusia. 
Bila Pasal 34 UUD 1945 menyatakan "fakir miskin dan anak-anak yang telantar 
dipelihara oleh negara", hal ini sekurang-kurangnya menyatakan, negara tidak 
mengusir mereka dari tempat tinggal mereka!

Perhatikan, hak asasi atas tempat tinggal yang layak ini sedikit pun tidak 
mensyaratkan orang harus memiliki hak atas tanah dan rumah yang didiaminya! 
Yang dinyatakan, hak setiap orang atas tempat tinggal. Apakah hak itu dapat 

[inti-net] Re: Kisah2 Tantang G30S/PKI (I)

2016-04-23 Terurut Topik 'A. Alham' a.alham1...@kpnmail.nl [inti-net]
Yang ingin agar Pemerintah/Negara minta maaf pada PKI adalah BUKAN PKI. PKI 
sudah lama sirna dari muka bumi secara badaniah. Tapi penerus cita-cita PKI 
atau gerakan Komunisme dimasa datang, juga tidak akan pernah menuntut 
Pemerintah/Negara agar  minta maaf pada PKI. Persoalan sudah selesai tanpa 
dialog tanpa perundingan tapi revolusi baru akan dimulai dan hanya revolusi 
yang akan membuat perhitungan hutang sejarah,hutang darah yang ditinggalkan 
Orba suhartO di masa silam. Tidak ada rekonsiliasi, dan tidak akan mengakui, 
tidak akan terlibat dengan segala bentuk rekonsiliasi yang diadakan oleh 
siapapun dan juga tidak ada organisasi yang manapun yang berhak dan sah 
mengatas namakan dirinya sebagai wakil korban 65. Setiap korban 65 hanya bisa 
mewakili dirinya sendiri  dan bila mereka ingin berjuang ,mereka harus 
menyatukan perjuanga mereka dengan perjuangan rakyat dan bukan berjuang secara 
separatis demi keuntungan oportunistis. Jangan bawa-bawa bawa nama PKI. PKI 
YANG AKAN DATANG BUKAN MENYIAPKAN REKONSILIASI ATAU TUNTUTAN MAAF DARI NEGARA 
TAPI MENYIAPKAN PERANG.
ASAHAN AIDIT.

From: Jacky Mardono Tjokrodiredjo 
Sent: Friday, April 22, 2016 9:12 AM
To: OBS Abdillah Toha ; OBS Adrianus M ; OBS Agus Rende ; OBS AM Fatwa ; OBS 
Amidhan 2 ; OBS Aristides Katoppo ; OBS Asahan Aidit ; OBS Asvi adam ; OBS 
August Parengkuan ; OBS Azyumardi Azra ; OBS Bakarudin ; OBS Bakarudin2 ; OBS 
BB Sulistomo ; OBS Budi Soetjipto ; OBS Budiarto Shambazy ; OBS Budiono Mismail 
; OBS Christianto W ; OBS Daud Sinjal ; OBS dr. Leonard Ratu ; OBS Edietoet ; 
OBS Edy Pras ; OBS Emil Salim ; OBS Fadlizon ; OBS Harry Tjan Silalahi ; OBS 
Hendardi ; OBS Henry Yoso ; OBS Hermawan Sulistyo ; OBS Ikrar Nusa Bhakti ; OBS 
Indria Samego ; OBS Institut Peradaban ; OBS Jaya Suprana ; OBS Jimly 
Asshiddiqie ; OBS Kerinci ; OBS KKG ; OBS Mahfud MD ; OBS Mochtar Naim ; OBS 
Muradi ; OBS Nasser ; OBS Neta ; OBS Nismah ; OBS Pras ; OBS Prof Paulus ; OBS 
Promono A ; OBS Saldi ; OBS Saleh Djamhari ; OBS Salim Said ; OBS Sigit 
Priambodo ; OBS Sukardi R ; OBS Swasono Sri ; OBS Syafii Maarif ; OBS Syarif 
Djajadiningrat ; OBS Taufik Abdullah dr. ; OBS Taufiq Ismail ; OBS Tjipta 
Lesmana ; OBS Totok BHP ; OBS Trimedya Panjaitan ; OBS Upa Labuhari ; OBS Von 
Magnis Suseno ; OBS Yudi Latif ; RN Rantaunet ; De Britto 
Subject: Kisah2 Tantang G30S/PKI (I)





Ananda Dicky Sondani.


Saya sependapat dengan posting ananda Dicky Sondani,
yang menyatakan sbb :
Mohon ijin Jenderal masalah G30S/PKI sudah selesai. Kalo negara ini selalu 
membahas ini  akan menguras energi yg seharusnya kita fokus dlm membangun. 
Setiap negara punya permasalahn tentang HAM demikian juga Indonesia. Negara tdk 
perlu minta maaf kpd keluarga PKI. Apa yg dilakukan Pak Harto sudah benar dalam 
rangka menyelamatkan Indonesia dari bahaya komunis. Kita semua tahu PKI sejak 
th 1948 sudah melakukan pemberontakkan thd NKRI.


Dibawah ini ada artikel yang layak dibaca bagi mereka yang masih punya uneg2,
terhadap apa yang terjadi pada th. 1965.
Artikel tersebut,
mengenai mengapa UU tentang rekonsiliasi dibatalkan oleh MK.

Demikian untuk menjadikan maklum.

Wassalam,
Jacky Mardono.

_

Kamis 07 Dec 2006, 14:37 WIB
MK Cabut UU Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi
- detikNews
Jakarta
- MK mencabut UU Nomor 27 Tahun 2004 tentang Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi. 
Padahal para pemohon hanya mengajukan uji materiil 2 pasal, yaitu pasal 27 
tentang amnesti bagi pelaku pelanggar HAM dan pasal 44 tentang hak korban 
menempuh upaya hukum.Dengan keputusan bernomor 006/PUU-IV/2006, maka MK 
menyatakan UU tersebut tidak berlaku lagi, karena dianggap bertentangan dengan 
UUD 1945.\\\"Silakan membentuk UU baru. Rekonsiliasi dapat dilakukan dengan 
tindakan politik juga. Tidak harus lewat jalur hukum, contohnya mantan GAM yang 
diberi kompensasi dalam bentuk tanah,\\\" ujar Ketua MK Jimly Asshiddiqie saat 
membacakan putusan setebal 143 halaman di Ruang Sidang MK, Jl Medan Merdeka 
Barat Nomor 2, Jakarta Pusat, Kamis (7\/12\/2006).Dasar pertimbangan MK antara 
lain adanya budaya dan falsafah bangsa yang menghargai HAM. Selain itu, 
keanggotaan Indonesia di PBB yang menerima prinsip-prinsip HAM harus dapat 
menerima sikap rekonsiliasi.Dalam putusan ini, hakim konstitusi I Dewa Gede 
Paliguna menyatakan perbedaan pendapatnya. Dia menyatakan pencarian kebenaran 
akan menemui kesulitan. Menurut dia, berdasar akal sehat, sulit meminta pelaku 
untuk mengakui perbuatannya.\\\"Akibatnya, ada tidaknya pelanggaran HAM di masa 
lalu justru menjadi sulit untuk diungkap, padahal pengungkapan merupakan syarat 
yang harus ditemukan untuk memulihkan hak-hak korban,\\\" jelas 
Paliguna.Pemohon uji materiil UU ini adalah sejumlah korban pelanggaran HAM dan 
para aktivis dari delapan LSM. Mereka adalah Asmara Nababan (Elsam), Ibrahim 
Zakir (Kontras), Esther Yusuf (SNB), Rachland Nashidik 

[inti-net] Re: [GELORA45] Agus Widjojo: Simposium 1965 Tak Bisa Memuaskan Semua Korban

2016-04-23 Terurut Topik 'A. Alham' a.alham1...@kpnmail.nl [inti-net]
SEORANG PELUKIS YANG PERNAH  “KIRI” TAPI TERLALU LAMA TERBIUS  DALAM LINGKUNGAN 
KANAN DAN JUGA BANYAK DUIT, SUPER MAPAN, AHIRNYA MENGGUNAKAN FILSAFAT FEODAL 
JAWA UNTUK MENGBHIBUR DIRINYA SENDIRI. ( ITULAH JAWABAN ATAS PERTANYAAN: “SIAPA 
ENTE INI? ( SOPO KOWE IKI?). KATA ORANG LUKISANNYA DIBELI OLEH PARA MILYUNER. 
TAPI BAGUS TIDAKNYA SAYA TIDAKTAHU. MAKLUM CITA RASA MILYUNER ITUKAN SELALU 
ANEH.
asahan.

From: Chan CT 
Sent: Friday, April 22, 2016 3:20 AM
To: gelor...@yahoogroups.com ; ajeg 
Subject: Re: [GELORA45] Agus Widjojo: Simposium 1965 Tak Bisa Memuaskan Semua 
Korban

Menurut saya, yang TERUTAMA dan harus di UTAMAKAN bukan pelaku-pelaku dibawah, 
sampai harus dibuatkan lebih dahulu daftar nama-nama pelakunya untuk dibawa 
kedepan pengadilan. TIDAK!!! Cukup menarik keluar siapa DALANG yang HARUS 
BERTANGGUNGJAWAB terhadap gerak/tindak penangkapan, pembunuhan yang terjadi 
tanpa proses HUKUM, ... sehingga jatuh begitu banyak KORBAN. Baik 7 jenderal 
yang ditangkap lalu dibunuh di sumur Lubang Buaya, maupun langkah selanjutnya, 
dengan dalih PKI dalang G30S, ... lalu mengejar, menangkap dan membunuh 
orang-orang yang dituduh komunis dan Soekarnois itu!

Sedang yang telah TERJADI, semua penanggungjawab atas penangkapan dan 
pembunuhan 7 jenderal itu, Untung, Latief dan jenderal Supardjo sudah menjalani 
eksekusi sesuai sanksi HUKUM yang dijatuhkan. Bahkan tokoh-tokoh utama PKI, 
Aidit, Lukman, Njoto yang dituduh DALANG G30S juga sudah dibunuh tanpa proses 
pengadilan yang sah dan adil, ... sedang PKI juga sudah dibubarkan dan lewat 
lebih 1/2 abad ini sudah tidak ada lagi orang yang bisa dimintai 
pertanggungjawabannya atas tuduhan DALANG G30S sebagaimana yang dituduhkan 
selama ini. Bagaimana bisa meminta pertanggungjawaban pada mantan 
anggota-anggota PKI yang masih tersisa hidup sampai sekarang ini? Ketika itu, 
dihari-hari terjadi G30S semua mereka-mereka itu juga tercengang, 
terheran-heran, ... TIDAK TAHU apa itu G30S yang terjadi.

Sebaliknya, siapa DALANG G30S sesungguhnya, sampai sekarang masih menjadi 
pertanyaan besar! Adanya data-data yang terungkap setelah lengsernya jenderal 
Soeharto, memasuki masa reformasi/demokrasi dimana orang bisa bersuara lebih 
bebas, justru mengarah pada jenderal Soeharto itulah DALANG G30S sesungguhnya 
dan membantah PKI dalang G30S yg selama ini dituduhkan! Apalagi dilihat dari 
kenyataan Soeharto lah orang yang paling di UNTUNGKAN dengan matinya 6 jenderal 
yang dibunuh G30S itu! Begitu juga, jenderal Soeharto itulah orang yang paling 
berkepentingan dan diuntungkan dengan segera dibunuhnya tokoh-tokoh utama PKI, 
 yang jelas untuk membungkam dan menutup selama-lamanya rahasia hubungan 
dirinya dengan PKI!

Tentu saja tidak mungkin berlakukan sing wis yo wis, yang sudah terjadi ya 
sudah-lah! Mengapa? KEBENARAN dan KEADILAN itu harus ditegakkan sebaik-baiknya! 
Selama lebih 1/2 abad ini yang dijadikan pesakitan, Soekarno dan PKI yang 
difitnah dan dituduh dalang G30S, tokoh-tokoh PKI yg sudah dibunuh, termasuk 
Proklamator Presiden Soekarno sampai sekarang ini belum di-rehabilitasi secara 
resmi dari Pemerintah! Kenyataan sampai sekarang ini, TAP MPRS No. 25/1966 dan 
juga TAP MPRS No.33/1967 belum pernah dinyatakan SALAH dan dicabut atau 
dinyatakan tidak berlaku lagi oleh MPR! Dan, ... karena jenderal Soeharto 
berlakukan “DOSA TURUNAN”, ternyata bukan hanya jutaan dan ratusan ribu TAPOL 
yang jadi KORBAN kebrutalan kekejaman kemanusiaan ORBA, tapi jadi belasan-juta 
KELUARGA-TAPOL terseret, ... ayah, ibu, suami, istri, anak-anak dan 
suadara-saudari TAPOL diberi cap “tidak bersih lingkungan” menjadi kelompok 
warga klas-kambing yang disisihkan dalam masyarakat, ... membuat jutaan warga 
selama lebih 1/2 abad ini hidup menderita, kesulitan mendapat pekerjaan, 
pengobatan dan pendidikan baik bagi anak-anaknya, membuat kesulitan hidup 
sebagai warga, hidup sebagai manusia yang wajar di Nusantara ini.

Dan, ... kekejaman kemanusiaan yang terjadi sesaat setelah G30S meletup 1 
Oktober 1965 itu, jelas-jemelas tidak lepas dari tangan-besi Soeharto! Dan 
jelas sepenuhnya adalah tanggungjawab jenderal Soeharto yang dengan cepat 
berhasil menyerobot kekuasaan Presiden Soekarno! Dan karena jenderal Soeharto 
menggunakan aparat keamanan Negara untuk menangkap dan membunuh begitu banyak 
KORBAN, tidak bisa tidak merupakan Kejahatan Negara. Dan kalau sudah merupakan 
kejahatan negara, tentu Pemerintah yang berkuasa sekarang ini yang harus lebih 
dahulu mengakui KESALAHAN yang pernah dilakukan pemerintah Soeharto dan 
menyatakan MAAF sejujurnya pada korban dan keluarga korban itu. 

Seandainya saja pemerintah Jokowi sekarang ini masih belum bisa mengakui 
kesalahan pemerintah ORBA, atau dengan kata lain, kekuatan RAKYAT belum juga 
berhasil mendesak dan memenangkan ketegasan sikap di Simposium kemarin, ... itu 
hanya menunjukkan kekuatan poembela Soeharto masih sangat kuat, khususnya dalam 
TNI! Artinya, kekuatan RAKYAT masih harus berjuang lebih keras, 

[inti-net] Re: [GELORA45] Soal PKI, Jokowi Bingung

2016-05-22 Terurut Topik 'A. Alham' a.alham1...@kpnmail.nl [inti-net]
Banyak orang  bingung,panik hingga kesurupan ketakutan akan kebangkitan PKI. 
Padahal PKI sudah tenang dan tidur abadi di dalam kuburannya. Tapi apakah 
ketakutan orang-orang tsb beralasan? YA, mereka punya alasan. Hanya saja ada 
satu yang mereka rahasiakan dan tidak mau mengakui dan menyebutnya: KOMUNISME 
tetap berada di hati rakyat tanpa PKI. Jadi yang akan bangkit itu adalah rakyat 
yang selalu  dihantui dan diancam TAP MPRS/25/1966 yang bisa setiap saat 
menteror rakyat bila mendapat tuduhan PKI atau Komunis, rakyat menjadi 
kehilangan kebebasan, kehilamgan hak bersuara untuk mengatakan keinginan 
mereka, kehilangan pembela(PKI) yang akan memimpin mereka. Jadi rakyat 
mendirikan Partainya sendiri di dalam hati masing-masing dan kadang-kadang 
ditunjukkan dengan lambang Palu Arit sebagai cara menunjukkan rasa gemas mereka 
karna kehilangan kebebasan dan hak bersuara mereka. Jadi jelas yang akan 
bangkit itu bukan PKI yang sudah mati tapi rakyatlah yang sedang siap untuk 
bangkit. Dan bila terjadi, sungguh berbahaya. Bayangkan bila kebangkitan rakyat 
tanpa pimpinan partai manapun, tanpa pimpinan siapa-siapa, negara Indonesia 
akan hancur berkeping keping dalam lautan anarkisme yang tak mungkin terkendali 
lagi. Jauh akan lebih berbahaya daripada kalau misalnya mereka  dipimpin PKI 
atau siapa saja. Dan kalau dalam jiwa rakyat telah bersemyam jiwa Komunisme, 
jangan salahkan PKI. Cinta tidak bisa dipaksa atau dilarang  dan hanya mungkin 
disaingi. Militerisme dan terorisme tidak akan bisa menghadapi kebangkitan 
rakyat.
ASAHAN AIDIT.

From: semarsupr...@gmail.com 
Sent: Sunday, May 22, 2016 11:19 AM
To: 'Amir Santoso' via Grup Independen ; group-indepen...@googlegroups.com 
Cc: Group Diskusi Kita ; alumnas-oot ; alumnilemhana...@yahoo.com 
Subject: Re: [GELORA45] Soal PKI, Jokowi Bingung

Bisa saja pengadilan diselenggarakan di neraka biar para saksi tidak perlu ijin 
khusus utk bersaksi di sana. Konon para saksi yg berada di surga tidak perlu 
visa jika mau berkunjung ke neraka. Cuma perlu tenda khusus pake AC pendingin 
khusus bagi yg belum terbiasa dgn iklim neraka. Memang agak repot !  Salam 
hormat dari jaya suprana
Sent from my BlackBerry 10 smartphone on the Indosat network.
  From: 'Amir Santoso' via Grup Independen
  Sent: Sunday, May 22, 2016 14:07
  To: group-indepen...@googlegroups.com
  Reply To: group-indepen...@googlegroups.com
  Cc: Group Diskusi Kita; alumnas-oot; alumnilemhana...@yahoo.com
  Subject: Re: [GELORA45] Soal PKI, Jokowi Bingung 


Saksinya adalah Aidit, Nyoto, Munir, Syam dll. Tapi susahnya gembong2 PKI itu 
harus dipanggil dulu dari neraka dan itu tidak mudah, krn arwah yg masih 
digebukin sama malaikat harus dpt izin istimewa dulu utk beri kesaksian. 

Sent from my iPhone

On May 22, 2016, at 1:14 PM, semarsupr...@gmail.com wrote:


  Berdasar saran pak Chan, berarti Jenderal Soeharto hukumnya wajib harus 
dihukum berat seberat-beratnya berat secara anumerta sebab beliau telah 
meninggalkan dunia fana ini! Atau di alam baka perlu diselenggarakan pengadilan 
seadil-adilnya adil terhadap arwah Jenderal Soeharto dengan malaikat sbg jaksa, 
iblis sbg pembela dan Tuhan sbg hakim ‎. Salam hormat dari jaya suprana
  Sent from my BlackBerry 10 smartphone on the Indosat network.
From: Salim Said
Sent: Sunday, May 22, 2016 10:06
To: Group Diskusi Kita; alumnas-oot; alumnilemhana...@yahoo.com; 
group-indepen...@googlegroups.com
Reply To: group-indepen...@googlegroups.com
Subject: Fwd: [GELORA45] Soal PKI, Jokowi Bingung 



  -- Forwarded message --
  From: Chan CT 
  Date: 2016-05-22 7:01 GMT+07:00
  Subject: Re: [GELORA45] Soal PKI, Jokowi Bingung
  To: gelor...@yahoogroups.com, Sunny 



  Barangkali akan lebih baik kalau TIDAK MEMPERTENTANGKAN PKI yang jadi korban 
yang benar dengan Islam-TNI yang salah! Jangan mendahulukan siapa dipihak SALAH 
siapa dipihak BENAR! Tapi, saat membedah Tragedi 1965 yang membuat Nusantara 
bersimbah darah ini, bangsa dan RAKYAT Indonesia dibawa pada kesadaran 
MENANGKAP, MEMENJARAKAN, MEMBUNUH jutaan warga TANPA PROSES PENGADILAN yang sah 
dan adil adalah KEKEJMANAN NEGARA yang SALAH, BIADAB dan TERKUTUK!



  Bahwa siapapun TIDAK BERHAK menganiaya, membunuh seseorang apapun kesalahan 
yang telah diperbuat, … tidak seharusnya membenarkan, membiarkan siapapun 
meng-HUKUM seseorang tanpa melalui proses pengadilan yang sah dan adil! 
Seandainya Bangsa dan Rakyat Indonesia masih menjunjung tinggi PANCASILA, 
khususnya sila Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab!



  Jadi, pada saat menyalahkan sekelompok perwira muda kiri-progresif 
melancarkan GESTOK atau G30S dengan membunuh 6 jenderal yang dituduh 
merencanakan kudeta kekuasaan Presiden Soekarno, tidak seharusnya bisa 
membenarkan langkah berikut jenderal Soeharto yang lebih KEJAM dan BIADAB! 
Dimana jenderal Soeharto tidak merasa cukup dengan menangkap dan 

[inti-net] Re: Negara Jangan Cuci Tangan

2016-05-01 Terurut Topik 'A. Alham' a.alham1...@kpnmail.nl [inti-net]
Memang benar seperti yang disebutkan dalam tulisan di bawah ini bahwa 
NEGARA/PEMERINTAH TIDAK  PUNYA MAKSUD BAIK dalam tipu dayanya menyelesaikan 
persoalan pelanggaran HAM berat korban 65. Pemerintahan Jokowi bukan hanya 
ingin cuci tangan tapi juga ingin mengalihkan persoalan  yang mengganjal semua 
penyelesaian , yaitu TAP MPRS/25/1966 yang hingga sekarang tetap  menjadi duri 
besar dalam daging bangsa Indonesia yang semakin bernanah dan semakin membusuk. 
Pemerintah tak sedikitpun menyinggung soal usaha atau keinginan mencabut TAP 
MPRS/25/1966  dikarenakan  Pemerintah dan Negara memang tidak ingin TAP anti 
demokrasi yang dilahirkan rezim suhartO itu diganggu gugat apalagi hingga 
dicabut. Pemerintah takut dan berlindung di bawah TAP-nya suhartO  itu karnanya 
simposium digelar, rekonsiliasi ditawarkan, yang semua ini untuk membuat rakyat 
Indonesia lupa  bahwa TAP MPRS/25/1966 ADALAH POLISI DAN PENJARA BAGI RAKYAT. 
Polisi dan penjara rakyat ini masih diperlukan oleh Pemerintah Jokowi sebagai 
jaminan dia tidak akan digoyang militer yang sudah sejak mula mengepung dirinya 
yang juga dia butuhkan. Tapi juga selama TAP MPRS/25/1966 tidak dicabut dan 
dihapus, rakyat tidak akan mempercayai dan tidak akan menyambut semua bentuk 
simposium dan rekonsiliasi karna semua itu jelas adalah pengalihan perhatian, 
penipuan dan kebohongan serta jebakan belaka.Semua yang dibuat oleh Pemerintah 
sekarang tidak ada gunanya bagi rakyat, tidak ada sngkut pautnya dengan 
kepentingan rakyat dan semata hanya untuk kepentingan Pemerintah belaka  
.Rakyat berada di luar semua ini. Semua usaha Pemerintah niscaya akan sia-sia 
dan gagal total.
ASAHAN AIDIT.




From: Chan CT 
Sent: Sunday, May 01, 2016 8:29 AM
To: GELORA_In 
Subject: Negara Jangan Cuci Tangan

Negara Jangan Cuci Tangan

Ariel Heryanto, CNN Indonesia

http://www.cnnindonesia.com/nasional/20160426085258-21-126499/negara-jangan-cuci-tangan/

Selasa, 26/04/2016 08:53 WIB

Ilustrasi. (CNN Indonesia)

Jakarta, CNN Indonesia -- Sudah saatnya khalayak Indonesia membedakan dan 
memahami kaitan antara bangsa, negara, dan sebuah pemerintahan. Pemahaman minim 
dan mendasar demikian bisa membantu mengurangi banyak dan parahnya salah kaprah 
dalam perbincangan tentang kekejaman sejak Oktober 1965 maupun berbagai 
kekerasan massal lain.

PERBEDAAN

Bangsa (nasion) merupakan sebuah komunitas modern. Di Indonesia, terbentuk di 
awal abad 20, dari penduduk bekas tanah jajahan Hindia Belanda. Komunitas ini 
sangat majemuk namun sederajat di depan hukum dan dipersatukan oleh cita-cita 
bersama sebagai sebuah masyarakat bertanah-air satu.

Negara merupakan satu-satunya badan hukum di sebuah nasion (di mana pun) yang 
mendapat hak istimewa dan monopoli untuk membentuk pasukan bersenjata dan 
menggunakan senjata itu dalam wilayah teritorinya; mendirikan dan mengelola 
pengadilan serta penjara; serta mencetak uang dan memajaki warganya. Semua hak 
istimewa itu diimbangi oleh tanggung jawab negara atas perlindungan, keamanan, 
kemakmuran, kesehatan, pendidikan, dan tingkat kesejahteraan warganya.

Bangsa dan negara saling membutuhkan. Seperti dikatakan Ben Anderson, bangsa 
bersifat abstrak atau bayangan, sehingga membutuhkan negara sebagai wujud 
konkret yang mewakili kepentingannya. Sebaliknya negara membutuhkan bangsa 
untuk mendapatkan keabsahan atas kehadirannya di sebuah teritori.

Tapi bangsa dan negara bisa hadir sendiri-sendiri, atau saling bersitegang. 
Indonesia merupakan contoh ada negara (kolonial) tanpa atau sebelum memiliki 
bangsa (nasional). Sebaliknya, ada bangsa yang hadir jauh hari tanpa atau 
sebelum memiliki badan hukum yang dinamakan negara, misalnya Palestina.

Pemerintahan mengisi jabatan kenegaraan dan menjalankan fungsi kenegaraan. 
Berbeda dari bangsa dan negara yang sifatnya permanen atau panjang-usia, sebuah 
pemerintahan selalu bersifat sementara dengan masa tugas relatif pendek. Sebuah 
negara bisa tetap stabil, walau pemerintahannya silih-berganti. Hak dan 
kewajiban negara tidak lenyap atau berganti karena pergantian pemerintahan. 
Termasuk kewenangan teritorinya. Atau hutang negara pada negara lain. Juga 
hutang politik dan moral pada bangsanya sendiri.

KEKEJAMAN 1965

Tidak ada peristiwa kekerasan massal di mana pun bisa meliputi wilayah luas, 
dan berlangsung dalam masa yang panjang, dan memakan banyak korban, jika tidak 
disponsori negara. Hal ini berulang kali terjadi di Indonesia. Bukan hanya di 
seputar “kasus 1965” yang mencakup masa menjelang 1965 maupun puluhan tahun 
sesudahnya. 

Di situ yang menjadi korban bukan hanya satu pihak (komunis), bukan hanya dua 
pihak (pro dan anti-komunis), tetapi berbagai pihak (bangsa yang 
terbelah-belah). Dengan demikian, sebetulnya berbagai pihak yang menjadi korban 
ini tidak perlu saling bermusuhan. Bersama-sama mereka layak menuntut 
tanggung-jawab negara atas kerugian yang mereka derita. 

Namun, selama ini kisah kekejaman 1965 disempitkan seakan-akan hanyalah puncak 
dan akibat konflik 

[inti-net] Re: Fwd: Fw: Mereka membuat Spanduk Anti Cina tapi celakanya...

2016-05-08 Terurut Topik 'A. Alham' a.alham1...@kpnmail.nl [inti-net]
Untuk apa lagi mencina-cinakan Ahok yang Jelas terang dia keturunan China. 
Masaalah pokok di sini adalah Ahok dijadiklan sasaran rasialis, anti Cina yang 
sudah kebangetan dari orang-orang rasialist Indonesia. Membela Ahok bukan lagi 
membela kebijakannya atau tindak tanduknya sebagai Gubernur Ibu kota Indonesia 
tapi lebih untuk membela dia sebagai korban politik rasialisme yang akan 
meracuni persatuan Indonesia dan menjatuhkan nama Indonesia di arena 
Internasional. Juga menentang Ahok bagi sebagaian besar orang Indonesia bukan 
menentang kebijakan serta politik Ahok membangun  Jakarta tapi semata untuk 
melancarkan kampanye besar-besaran anti China di Indonesia yang berkedok alasan 
politik maupun alasan pribadi: "Ahok orang kasar, tidak sopan,arogan, maling”, 
dan segala macam kebencian pribadi maupun kebencian etnis yang bersifat 
rasialis. Apakah “sopan santun suhartO” yang mereka rindukan dengan senyumnya 
di balik penyembelihan  3 juta rakyat Indonesia dan juga etnis China yang 
mencapai puncakanya pada Mei 1998? Kaum rasialist Indommesia seolah telah 
berada di belakang FPI sebagai front gelap anti China, anti Ahok. Ini sungguh 
berbahaya bagi setiap orang Indonesia. Bahaya laten rasialisme di Indonesia 
sudah di depan mata. Bila Ahok kalah sebagai korban politik rasialisme, tentu 
akan tiba juga giliran rasialisme anti Arab, anti Eropah, anti Amerika bahkan  
hingga anti Jawa, anti Padang,anti Papua hingga anti Batak sekalipun. 
Rasialisme adalah virus menular super cepat yang bisa menghancurkan sebuah 
bangsa menjadi  Lautan darah. Gagal anti PKI, anti Komunisme, sekarang 
memarakkan  anti Cina. Apakah jalan ini yang akan kita tempuh? Berpikirlah 
sebagai manusia. Bahkan hewan tidak mengenal rasialisme. SEMAKIN JELAS BAHWA 
RASIALISME HANYA BISA DISELESAIKAN DENGAN PERJUANGAN KLAS. Apabila demikian, 
ini sebuah pilihan terbaik. Galakkanlah rasialiasme, PKI akan kembali menjadi 
front terdepan.
ASAHAN AIDIT.





From: Salim Said 
Sent: Sunday, May 08, 2016 4:29 AM
To: Group Diskusi Kita ; alumnas-oot ; alumnilemhana...@yahoo.com ; 
group-indepen...@googlegroups.com 
Subject: Fwd: Fw: Mereka membuat Spanduk Anti Cina tapi celakanya...


-- Forwarded message --
From: amarzan.loebis via Grup Independen 
Date: 2016-05-08 22:42 GMT+07:00
Subject: Re: Fw: Mereka membuat Spanduk Anti Cina tapi celakanya...
To: group-indepen...@googlegroups.com



Mengapa Ahok dicina-cinakan? Karena dia dgn gampang memaling-malingkan orang!

Powered by Telkomsel BlackBerry®



From: Salim Said  
Sender: group-indepen...@googlegroups.com 
Date: Sun, 8 May 2016 08:36:20 +0700
To: Group Diskusi Kita; 
alumnas-oot; ; 

ReplyTo: group-indepen...@googlegroups.com 
Subject: Re: Fw: Mereka membuat Spanduk Anti Cina tapi celakanya...

Pak Chan Yth, 
Menurut Anda kalau seandainya Ahok bertindak sopan seperti Kwik Kian Gie ( 
pernah menjadi Menteri Ketua Bappenas) apakah reaksi kepada sang Gubernur akan 
berbeda dan mungkin lebih simpatik? Kwik, Dr Melly Tan, Arief Budiman almarhum 
Dr. The Kian Hwe dan banyak lagi tokoh yang keturunan Tionghoa tidak pernah 
diCina-Cinakan.Menurut Anda mengapa Ahok dicina-cinakan?


BS.

2016-05-07 7:07 GMT+07:00 Chan CT :

  Dijaman GLOBALISASI, dimana hubungan antar NEGARA sudah saling susup-menyusup 
dan tidak mungkin dihindari terjadi kawin silang antar bangsa, ... ternyata 
masih saja ada sekelompok orang yang selalu mempermasalahkan ras, etnis 
seseorang, ... belum juga bisa menerima kenyataan Ahok saat dipilih menjadi 
WAGUB DKI-JAKARTA mewakili PENDUDUK DKI yang majemuk, BUKAN mewakli etnis 
Tionghoa lagi! Sudah seharusnya melihat dan memperlakukan AHOK sebagai orang 
INDONESIA-ASLI! 

  Jadi, kalau merasa TIDAK PUAS dengan tindak-tanduk Ahok, ya seranglah sikap 
dan kebijakan Ahok yang dianggap SALAH dan tidak bisa diterima itu! Jangan 
pilih lagi Ahok jadi Gubernur DKI-Jakarta ditahun 2017, bahkan kalau merasa 
PERLU, ya jatuhkan, copot saja dari gubernur melalui prosedur yg benar, TANPA 
harus mempersoalkan dan menyeret-nyeret suku atau etnis Tionghoanya yg tidak 
ada hubungannya itu! Akhirnya yaa terbentur sendiri dengan masalah SEJARAH 
bangsa-nya sendiri, bahwa kenyataan sebagian besar Walisongo diabad 14, yang 
justru dikenal sebagai penyebar Agama Islam di Nusantara adalah etnis Tionghoa 
juga!

  Salam,
  ChanCT




  From: So Wee Ming 
  Sent: Friday, May 6, 2016 10:40 PM
  To: Loyal Member fbTI 
  Subject: [Loyal Member fbTI] Mereka membuat Spanduk Anti Cina tapi 
celakanya...

So Wee Ming mengirim sesuatu di Loyal Member fbTI .   So 
Wee Ming 6 Mei pukul 22:40   Mereka membuat Spanduk Anti Cina tapi celakanya 
ajaran yg mereka ikuti adalah hasil ajaran Orang 

[inti-net] Re: Telah terbit buku "Tiongkok Yang Kukenal" -- Ibrahim Isa

2016-05-07 Terurut Topik 'A. Alham' a.alham1...@kpnmail.nl [inti-net]
Meskipun saya belum membaca buku ini( dan sangat mungkin tidak akan membacanya) 
karna isinya sudah bisa ditebak: memuji-muji Tiongkok yang sekarang ini sebagai 
pembangun negara “sosialis berciri Tiongkok”.Saya tidak a priory namun 
tulisan-tulisan Ibrahim Isa sudah saya ikuti selama belasan tahun terus menerus 
yang isinya sama saja,itu-itu saja dan membosankan. Ibarahim Isa adalah pemuji 
dan pengagum Tiongkok hingga mabok kepayang sejak dari jaman Mao Tse Tung 
hingga Teng Siauw Ping yang semuanya dia puji dan kagumi tanpa cacad cela 
sedikitpun.Di jaman Mao dia berteriak-teriak di radio Peking setiap pagi 
mengumumkan ke  seluruh dunia bahwa Tiongkok adalah benteng revolusi dunia. Di 
jaman Teng dia hijrah ke Belanda sebagai turis istimewa untuk mempropagandakan  
Tiongkok sebagai “negeri Sosialis berciri Tiongkok”. Jamak dia diterima dan 
diperlakukan Tiongkok baik di jaman Mao maupun di jaman Teng, secara istimewa 
hingga ahir hidupnya. Tapi dia tidak pernah membela PKI dari fitnah suhartO, 
tidak membantah bahwa PKI dalang G30S. Dia hanya baik dan berguna bagi 
Tiongkok. . Terhadap PKI dia selalu bermuka dua.
ASAHAN AIDIT.

From: Chan CT 
Sent: Saturday, May 07, 2016 2:34 PM
To: GELORA_In 
Subject: Telah terbit buku "Tiongkok Yang Kukenal" -- Ibrahim Isa

http://www.ultimus-online.com/index.php/toko-buku/terbitan-ultimus/product/113-tiongkok-yang-kukenal


IBRAHIM ISA adalah satu dari ribuan orang eksil 65, yaitu mereka yang pada masa 
itu berada di luar Indonesia untuk belajar atau menjadi delegasi negara untuk 
menghadiri konferensi internasional.



Kisah mereka berawal dari masa pemerintahan Soekarno pada tahun 1960-an. Pada 
masa itu, dengan cita-cita mempunyai bangsa yang berdikari di bidang ekonomi, 
pemerintah RI melakukan kerja sama dengan negara asing untuk mengirim 
orang-orang muda Indonesia bersekolah di luar negeri dengan berbagai bidang 
studi, antara lain teknik, kedokteran, pertanian, hingga sastra. Cita-cita 
Soekarno pada masa itu adalah menjadikan pemuda-pemuda ini sebagai tenaga ahli, 
sehingga menjadi sumber daya manusia yang mumpuni untuk mengolah sumber daya 
alam Indonesia kelak.



Kebijakan politik luar negeri Indonesia pada masa itu yaitu anti-imperialisme. 
Indonesia juga sedang mempunyai hubungan baik dengan Tiongkok, kedua negara 
sedang membangun kekuatan yang tidak bergantung pada blok Barat dan blok Timur. 
Beberapa negara yang menjadi negara tujuan studi antara lain negara-negara 
sosialis yang terletak di Eropa Timur seperti Uni Soviet, Republik Ceko, 
Rumania, Albania, Tiongkok, dan sebagainya. Sekitar 1.500 orang dikirim ke 
negara-negara itu.



Pemerintah Indonesia juga sedang gencar membangun hubungan baik dengan dunia 
internasional. Menjelang tahun-tahun 1965, pemerintah mengirim sejumlah 
delegasi untuk menghadiri sejumlah konferensi di negara-negara sosialis. Antara 
lain ke Tiongkok untuk menghadiri perayaan Hari Nasional Tiongkok yang jatuh 
pada 1 Oktober.



Peristiwa pembunuhan enam jenderal pada 1 Oktober 1965 yang kemudian 
dinarasikan oleh orde baru sebagai upaya kudeta yang dilakukan oleh Partai 
Komunis Indonesia (PKI), menjadi dalih penangkapan, penahanan, penyiksaan, dan 
pembunuhan massal jutaan korban manusia tidak berdosa atas tuduhan menjadi 
bagian dari komunis, lalu menjadi stigmatisasi dan diskriminasi bahkan berimbas 
sampai kepada anak-cucu mereka.



Sebelum 1 Oktober 1965, profesi Ibrahim Isa adalah wakil Indonesia di 
Sekretariat Tetap AAPSO (Afro-Asian People’s Solidarity Organization) di Kairo, 
Mesir, sejak tahun 1960. Sekretariat Tetap AAPSO adalah sebuah Badan Pimpinan 
Harian dari AAPSO. Dalam Sekretariat Tetap ini, terdapat juga wakil-wakil dari 
Mesir, RRT, Jepang, India, Indonesia, Vietnam Selatan, Tanzania, Aljazair, 
Guinea, dan Kamerun. AAPSO didirikan pada tahun 1957 sesudah Konferensi Pertama 
Setiakawan Rakyat-Rakyat Asia Afrika di Kairo, Mesir.



Sebagai Sekretaris Komite Perdamaian Indonesia, beberapa kali Ibrahim Isa 
mewakili Indonesia di berbagai konferensi internasional untuk perdamaian. Pada 
awal musim panas  tahun 1965, sebagai salah satu persiapan Indonesia 
menyelenggarakan Konferensi Bandung ke-2, Ibrahim Isa  ambil bagian dalam Misi 
Safari Berdikari Pemerintah Republik Indonesia, mengunjungi 14 negeri-negeri 
Afrika dan Timur Tengah, dalam kapasitas sebagai Penasihat Menlu RI Subandrio.



Ibrahim Isa sempat kembali ke Jakarta dua minggu setelah Peristiwa G30 
September meletus untuk menghadiri Konferensi Anti Pangkalan Militer Asing pada 
17 Oktober 1965. Ia melihat keadaan jungkir balik di Indonesia. Saat itu, sudah 
ada undangan untuk menghadiri Konferensi Solidaritas Asia – Afrika – Amerika 
Latin di Havana. Ia sudah memperhitungkan pasti pemerintah Indonesia tidak akan 
mengirimkan delegasi yang dipimpinnya, sebab ini delegasi rakyat, yang isinya 
banyak simpatisan kiri dan sudah banyak di antaranya yang ditangkap atau 
hilang. Mereka tidak akan mendapat dukungan sama sekali dari tanah air.




[inti-net] Re: [RumahKita] Re: #sastra-pembebasan# Re: [nasional-list] Budiman Sudjatmiko Sebut PDI-P Masih "Buka Pintu" untuk Ahok

2016-05-07 Terurut Topik 'A. Alham' a.alham1...@kpnmail.nl [inti-net]
Salam, bung Marco.
asahan.

From: mailto:rumahkitabers...@yahoogroups.com 
Sent: Wednesday, May 04, 2016 7:31 PM
To: Chalik Hammid 
Cc: Group ; RKB ; wahana-n...@yahoogroups.com ; inti-net@yahoogroups.com 
Subject: [RumahKita] Re: #sastra-pembebasan# Re: [nasional-list] Budiman 
Sudjatmiko Sebut PDI-P Masih "Buka Pintu" untuk Ahok

  

Whahah...   JITU béééng Sair-nyé Bang Asahan , 

Beta jadi tarpingkal ketawa keras.
Di Maluku Beta ada dengar itu pantun sparti ini ;

Sinyo  Ambon ada jau (jauh ) -
Beta datang - Pintu tartutup

Beta pergi - Pintu tarbuka 
Beta jalan  Pulang - Pergi  [ Mundar -Mandir ) 

Itu Pintu altijd gestaan >  Tarbuka - Tartutup,. Tarbuka .- Tartutup

Perpetuum Mobile Zo als automatische deuren in een Winkelcentrum .

{ Perpetuum Mobile saparti Pintu di Shopping Mall ]

2016-05-04 18:49 GMT+02:00 'A. Alham' a.alham1...@kpnmail.nl 
[sastra-pembebasan] :


  Waktu hujan sore-sore
  Mari nonton bola-
  Di rumah mewah beta
  Budimansu Jatmi ko-eee
  Real Madrid/ Barcelona
  Beta tra tau juarane
  Hati beta trada senang
  Ahok menang  lupa Mega-eee
  Ref: 
  Ayo sio, siomanise-eee
  Ahok bole, buka pintu ruma-eee
  Asal jangan, trus independen ne-ee
  Ini sarat dari Bu Mega-eee
  Jangan bikin susah beta, 
  Jakarta kita punya-eee

  Disadur  oleh:
  Ngasahan Ngaidit


  From: mailto:sastra-pembeba...@yahoogroups.com 
  Sent: Wednesday, May 04, 2016 10:35 AM
  To: faturrachman ; Sunny ; Chalik Hammid ; Temu Eropa ; 
mailto:sa...@netvigator.com 
  Subject: #sastra-pembebasan# Re: [nasional-list] Budiman Sudjatmiko Sebut 
PDI-P Masih "Buka Pintu" untuk Ahok


  Budiman Sudjatmiko Sebut PDI-P Masih "Buka Pintu" untuk Ahok
  
_



  hahaha ..jadi Ingat itu Lagu Ambon yg ber- lyrik i kira2 sbb;


  Buka /pintu ...Buka Pintu 
  Ade Beta disanaé dll .. [ .Text selanjutnya Beta suda lupa Nyong... ! 
Beta suda traada ingat lagi ..! ]


  Salam hangat, 
  Si Zohir Marc.

  2016-05-04 0:32 GMT+02:00 Awind j.gedea...@upcmail.nl [nasional-list] 
:

  




http://nasional.kompas.com/read/2016/05/03/18420281/Budiman.Sudjatmiko.Sebut.PDI-P.Masih.Buka.Pintu.untuk.Ahok



Budiman Sudjatmiko Sebut PDI-P Masih "Buka Pintu" untuk Ahok
Selasa, 3 Mei 2016 | 18:42 WIB
  a.. 

  b.. 

  c.. 

  d.. 

  e.. 

1738
Shares
KOMPAS.com/ABBA GABRILLIN Politisi PDI Perjuangan, Budiman Sudjatmiko.
JAKARTA, KOMPAS.com — Hingga saat ini, Partai Demokrasi Indonesia 
Perjuangan (PDI-P) masih belum menentukan nama yang akan didukung dalam 
Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017.

PDI-P pun masih mempersilakan setiap kandidat yang ingin berperang di 
Pilkada DKI Jakarta.

Politisi PDI-P Budiman Sudjatmiko pun menyatakan bahwa pintu itu masih 
terbuka juga untuk Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.

"Buat Pak Ahok masih bisa daftar ke kami. Belum terlambat," kata Budiman 
seusai menghadiri bedah buku di Aula BPP Kemendagri, Jalan Kramat Raya, Jakpus, 
Selasa (3/5/2016).

Menurut Budiman, terkait nama-nama yang masuk hingga saat ini, PDI-P masih 
terus mempertimbangkan kompetensi dan elektabilitas dari masing-masing calon.

"Masih belum ada yang resmi, tunggu saja," ujar anggota Komisi II DPR 
tersebut.

Dewan Pimpinan Daerah (DPD) DKI Jakarta PDI Perjuangan resmi menutup 
pendaftaran dan pengembalian formulir penjaringan bakal calon gubernur DKI 
melalui partai tersebut, Senin (25/4/2016) pukul 16.00 WIB.

Namun, Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto mengatakan bahwa partainya masih 
membuka pintu untuk calon internal. Adapun kader internal yang akan dimajukan 
adalah yang dianggap berprestasi saat memimpin daerah.

(Baca: PDI-P Prioritaskan Dukung Calon Internal dalam Pilkada DKI Jakarta)

Sebelumnya, Wakil Ketua Badan Pemenangan Pemilu DPD PDI Perjuangan Gembong 
Warsono menilai, peluang Ahok untuk dicalonkan PDI-P sudah tipis. Menurut dia, 
PDI-P mustahil mendukung calon independen.

(Baca: Pendaftaran Bakal Cagub PDI-P Ditutup, Bagaimana dengan Ahok?)

Menurut Gembong, sebenarnya ada tiga jalan bagi mereka yang ingin diusung 
sebagai bakal calon gubernur PDI-P.

Ketiga jalan tersebut adalah diusulkan internal partai, melalui proses 
pendaftaran, dan melalui proses penugasan.

Proses yang terakhir ini adalah hak khusus Ketua Umum PDI-P Megawati 
Soekarnoputri dalam menentukan siapa yang ditugasi untuk ikut pilkada.

Gembong menilai, peluang Ahok untuk diusung PDI-P melalui jalur ketiga ini 
pun kecil.

Kompas TV 6 Orang Eksternal PDI-P Daftar Bursa Calon Gubernur















[Non-text portions of this message have been removed]



[inti-net] ALAMAT E-MAIL BARU

2016-10-03 Terurut Topik 'A. Alham' a.alham1...@kpnmail.nl [inti-net]
ALAMAT EMAILBARU ASAHAN ALHAM SEJAK 3-10-2016


aalham...@gmail.com


DENGAN DEMIKIAN, ALAMAT E-MAIL LAMA SUDUAH TIDAK BERLAKU