[R@ntau-Net] Sumbangan Tulisan untuk SKB Padang dlm Acara Halal Bi Halal 1438 H untuk dibacakan dan diedarkan.

2017-07-10 Terurut Topik 'Mochtar Naim' via RantauNet

Sdr Alfan Miko, Yosmeri, Alfiadi, serta semua lainnya.Tulisan terlampir ini 
sengaja saya siapkan untuk dibacakan dan diedarkan dalam Acara Halal Bi Halal 
SKB Minggu tgl 16 Juli 2017 yad. Saya mengharapkan agar pikiran2 yang saya 
sampaikan dapat ditanggapi dan dijadikan sebagai bahan pemikiran untuk tahap2 
selanjutnya. Salam saya sekeluarga dalam rangka Halal bi Halal SBK 1438 H, 
Mochtar Naim. 

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


170710 1 MEMBANGUN BANUHAMPU KE  MASA DEPAN DENGAN KEMBALI HIDUP BERNAGARI.docx
Description: MS-Word 2007 document


[R@ntau-Net] Mochtar Naim, "Menjadikan Nagari Sebagai Unit Ekonomi Kerakyatan Berbentuk Koperasi Syariah di Seluruh Sumbar"

2017-07-06 Terurut Topik 'Mochtar Naim' via RantauNet
Kawan-kawan sesama warga Minang, yang di ranah maupun yang di rantau, Mari kita 
berfikir ke depan, bagaimana sebaiknya kita membina ekonomi Nagari awak 
sebaiknya, agar negeri dan nagari kita bisa terselamatkan dari bahaya 
pencaplokan dari usaha luar khususnya dari para konglomerat yang telah 
menguasai ekonomi Indonesia secara keseluruhan.Mari kita pikirkan dan usahakan 
bersama. Waktunya adalah sekarang !!! Salam Selamat Hari Raya Idul Fithri, 1 
Syawal 1438 H, serta mohon maaf lahir dan batin.

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


170623 MENJADIKAN NAGARI SEBAGAI   LEMBAGA KOPERASI SYARIAH.docx
Description: MS-Word 2007 document


[R@ntau-Net] Supremasi sosial-ekonomi Cina di Asia Tenggara

2017-04-18 Terurut Topik 'Mochtar Naim' via RantauNet
Sdr Fitrianto, dll,      Memang benar yang dijelaskan oleh Pak SB80 itu. Suku 
Arab, India, dll itu jelas bukan pribumi. Mereka tergolong non-pribumi, seperti 
Cina dll itu, yang di zaman Belanda disebut Timur Asing itu. Namun, walau sama2 
non-pri, sikap dan cara mereka menempatkan diri berhadapan dengan pribumi 
berbeda. Karena seagama, sama2 Muslim, orang Arab dan India Muslim, umumnya 
berintegrasi dengan pribumi -- walau orang Arab umumnya merasa lebih supreme 
dalam beragama berbanding dengan pribumi yang tidak menguasai Bahasa Arab. 
Dalam berhubungan sosial maupun ekonomi mereka rata2 terintegrasi walau lebih 
advanced.      Berbeda dengan non-pri Cina. Mereka umumnya menyisihkan diri 
dari kelompok pribumi, baik sosial, apalagi ekonomi. Dan etnik Cina di Asia 
Tenggara, seperti di Filipina, Malaysia, Singapura, Thailand, Vietnam, 
Kambodia, dll itu selalu berusaha mendominasi kendali ekonomi dan juga sosial 
dari masyarakat setempat -- walau jumlah mereka sedikit dan kecil sekali. Untuk 
usaha supremasi ekonomi dan sosial itu mereka mendekatkan diri dengan kelompok 
penjajah, seperti dengan Belanda di Indonesia, Inggeris di Malaysia, Amerika di 
Filipina, dst. Mereka lalu kerjasama dengan pihak penjajah.     Sekarang, 
dengan hengkangnya para penjajah itu, maka yang mendominasi ekonomi, bahkan 
juga sosial dan politik dari negeri pribumi itu adalah non-pri Cina, yang di 
Filipina telah menguasai semuanya, tinggal soverenitasnya. Yang sudah sempurna 
seluruhnya Cina adalah Singapura. Malaysia yang tadinya mau dikuasai seperti 
Singapura itu, untung ada Mahathir yang di awal 1970an merebut semua kekuasaan 
dari Cina itu. Di Vietnam yang bersebelahan dengan daratan Cina, pribumi 
Vietnam berhasil pula menguasai kekuasaan politik dan ekonomi dari Cina. 
Thailand dll di Asia Tenggara masih sedang bergumul.     Tinggal bagaimana kita 
di Indonesia ini. Mau membiarkan diri jadi Singapura atau Filipina kedua? 
Jawabnya ada pada diri kita sendiri.     Salam, MN, 19/04/2017

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


Re: [R@ntau-Net] tiga fakta sejarah yg berurutan

2017-04-18 Terurut Topik 'Mochtar Naim' via RantauNet
Sdr Fitrianto, dll,      Memang benar yang dijelaskan oleh Pak SB80 itu. Suku 
Arab, India, dll itu jelas bukan pribumi. Mereka tergolong non-pribumi, seperti 
Cina dll itu, yang di zaman Belanda disebut Timur Asing itu. Namun, walau sama2 
non-pri, sikap dan cara mereka menempatkan diri berhadapan dengan pribumi 
berbeda. Karena seagama, sama2 Muslim, orang Arab dan India Muslim, umumnya 
berintegrasi dengan pribumi -- walau orang Arab umumnya merasa lebih supreme 
dalam beragama berbanding dengan pribumi yang tidak menguasai Bahasa Arab. 
Dalam berhubungan sosial maupun ekonomi mereka rata2 terintegrasi walau lebih 
advanced.      Berbeda dengan non-pri Cina. Mereka umumnya menyisihkan diri 
dari kelompok pribumi, baik sosial, apalagi ekonomi. Dan etnik Cina di Asia 
Tenggara, seperti di Filipina, Malaysia, Singapura, Thailand, Vietnam, 
Kambodia, dll itu selalu berusaha mendominasi kendali ekonomi dan juga sosial 
dari masyarakat setempat -- walau jumlah mereka sedikit dan kecil sekali. Untuk 
usaha supremasi ekonomi dan sosial itu mereka mendekatkan diri dengan kelompok 
penjajah, seperti dengan Belanda di Indonesia, Inggeris di Malaysia, Amerika di 
Filipina, dst. Mereka lalu kerjasama dengan pihak penjajah.     Sekarang, 
dengan hengkangnya para penjajah itu, maka yang mendominasi ekonomi, bahkan 
juga sosial dan politik dari negeri pribumi itu adalah non-pri Cina, yang di 
Filipina telah menguasai semuanya, tinggal soverenitasnya. Yang sudah sempurna 
seluruhnya Cina adalah Singapura. Malaysia yang tadinya mau dikuasai seperti 
Singapura itu, untung ada Mahathir yang di awal 1970an merebut semua kekuasaan 
dari Cina itu. Di Vietnam yang bersebelahan dengan daratan Cina, pribumi 
Vietnam berhasil pula menguasai kekuasaan politik dan ekonomi dari Cina. 
Thailand dll di Asia Tenggara masih sedang bergumul.     Tinggal bagaimana kita 
di Indonesia ini. Mau membiarkan diri jadi Singapura atau Filipina kedua? 
Jawabnya ada pada diri kita sendiri.     Salam, MN, 19/04/2017
 

   

 On Wednesday, April 19, 2017 4:12 AM, Saafroedin Bahar 
<drsaafroedin.ba...@gmail.com> wrote:
 

 Terkecuali utk calon presiden - dalam Pasal 6 UUD 1945 yang asli - tidak ada 
pembedaan.

SB. 80 yrs.
Pada tanggal 19 Apr 2017 03.12, "Fitrianto" <fitr.tanju...@gmail.com> menulis:

tanya lagi pak Syaf,apakah konstitusi kita membeda2kan perlakuan untuk pri dan 
non pri?
Wassalamfitr
2017-04-18 10:27 GMT-04:00 Saafroedin Bahar <drsaafroedin.ba...@gmail.com> :

Ralat Fitrianto.

SB. 80 yrs.
Pada tanggal 18 Apr 2017 21.26, "Saafroedin Bahar" 
<drsaafroedin.ba...@gmail.com> menulis:

Tidak termasuk pribumi bung Febrianto. Dahulu mereka disebut " Timur Asing " ( 
Vreemde Oosterlingen ).Salam.

SB. 80 yrs.
Pada tanggal 18 Apr 2017 21.22, "Fitrianto" <fitr.tanju...@gmail.com> menulis:

kalau turunan Arab, India dan lain2 selain China masuk pribumi atau bukan, 
pak?Apa cuman Cina yg dianggap non pri, walaupun mereka sudah di sini sebelum 
adanya RI?

Wassalamfitr
2017-04-16 9:32 GMT-04:00 Maturidi Donsan <maturid...@gmail.com>:




Yang  diteriakan sekarang terutama oleh media-media alatnya  non pri, 
seakan-akan 50 % rakyat Indonesia itu  well come  dengan non pri kusunya cina ( 
terutama di Jawa), sehingga untuk kepemmpinan mereka tak keberatan. Apakah ini 
benar.

Sebenarnya setelah Kemerdekaan itu dicapai, pilihan  RIS itu benar, mengingat 
begitu  kentalnya jiwa feodal bagi masyarakat  Jawa, begitu mereka pegang kuasa 
, warna feodal itu tampil secara otomatis di minang berhadapan dengan egaliter.

Sebenarnya tokoh-tokoh Minang  Era 45-an terbuai rayuan BK, seandainya kokoh 
dengan RIS, rakyat minang tidak akan merasakan adanya tentara pendududukan di 
Minang.

Ini mengingat 31/2 abad  Belanda, 3 1/2 tahun Jepang, 70 tahun merdeka, pribumi 
dijajah oleh 1-3 % pendatang.apa pasal. pasalnya pintu dibukakan.


Maturidi



Pada 15 April 2017 01.42, Saafroedin Bahar <drsaafroedin.ba...@gmail.com> 
menulis:

Pak Mochtar, tema yang pak Mochtar angkat ini mungkin lebih tepat dibahas dalam 
forum yg lebih luas dan lebih berbobot , seperti dalam sebuah seminar nasional.

SB. 80 yrs.
Pada tanggal 14 Apr 2017 06.31, "'Mochtar Naim' via RantauNet" 
<rantaunet@googlegroups.com> menulis:

Kawan2 di RN,    Tiga fakta sejarah yang berurutan, yang tak satupun dari kita 
yang bisa mengingkarinya: Satu, Tiga setengah abad kita di bawah penjajahan 
Belanda, yang Belandanya sendiri tidak ada satu persen yang tinggal di 
Indonesia.
    Dua, Tiga setengah tahun kita di bawah penjajahan Jepang, selama Perang 
Dunia ke-II, yang Jepangnya sendiri tidak ada satu persen yang tinggal di 
Indonesia.
    Tiga, Tujuh puluhan tahun sejak proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945 
sampai hari ini kita berada di bawah penjajahan dan penguasaan ekonomi Cina, 
yang Cinanya sendiri tidak sampai 3 % yang tinggal di Indonesia. Sejak zaman 
Orde Baru, bidang politik dll juga

[R@ntau-Net] tiga fakta sejarah yg berurutan

2017-04-13 Terurut Topik 'Mochtar Naim' via RantauNet
Kawan2 di RN,    Tiga fakta sejarah yang berurutan, yang tak satupun dari kita 
yang bisa mengingkarinya: Satu, Tiga setengah abad kita di bawah penjajahan 
Belanda, yang Belandanya sendiri tidak ada satu persen yang tinggal di 
Indonesia.
    Dua, Tiga setengah tahun kita di bawah penjajahan Jepang, selama Perang 
Dunia ke-II, yang Jepangnya sendiri tidak ada satu persen yang tinggal di 
Indonesia.
    Tiga, Tujuh puluhan tahun sejak proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945 
sampai hari ini kita berada di bawah penjajahan dan penguasaan ekonomi Cina, 
yang Cinanya sendiri tidak sampai 3 % yang tinggal di Indonesia. Sejak zaman 
Orde Baru, bidang politik dll juga sudah dimasuki oleh kelompok non-pri Cina 
itu, seperti juga di Filipina dan Malaysia sebelum era Mahathir. Yang Singapura 
sudah seluruhnya menjadi negara Cina di kawasan Nusantara ini yang tadinya 
berada di bawah kekuasaan Melayu.    Nah, bagaimana ke depan, yang mayoritas 
terbesar, 80an % adalah penduduk pribumi yang beragama Islam, sementara Islam 
sendiri mengajarkan semua sisi kehidupan, termasuk politik, ekonomi, sosial, 
pendidikan, budaya, dsb, haruslah menurut jalur ajaran Islam yang dituangkan 
dalam Al Qur'an.    Sampaikanlah pendapat Anda masing-masing bagaimana kita 
ummat Islam di Indonesia sebaiknya bersikap ke masa depan?    Salamun 'alaikum 
w.w.  Dari sahabat Anda, MN, 14/04/2017. 

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


Re: [R@ntau-Net] SUDAH SAMPAI KEMANA KITA?

2017-04-10 Terurut Topik 'Mochtar Naim' via RantauNet
Pak Saf, Sacaro strategi awak babuek, tantu awak dahulukan juo nan maksimum nan 
bisa awak pabuek. Kalau ndak bisa nan maksimal nan de jure tu, baru awak turun 
ka bawah ka nan de facto tu. Jadi indak dibaliak. Apo lai awak urang Minang 
sadonyo indak ado masalah dengan usaho mamaksimalkan pambarlakuan dari filosofi 
hidup ABS-SBK tu, nan indak sakadar disabuik-sabuik sajo tapi bana-bana 
dipraktekkan. Apo lai Pak Saf sendiri adolah urangnyo nan mampalopori 
pemberlakuan dari filosofi ABS-SBK tu. Dan dalam mahadok-i tumpukan 
permasalahan nan bajibun nan manyababkan awak lah maluncua ka tingkek katigo 
dari bawah, the time is now to execute it.    Pak Saf, kapan awak 
bakumpua-kumpua baliak mambicarokan iko ko, nan strategis sifatnyo.
    Salam dari kami nan di BP2DIM. Ambo 15 tahun lai, kalau masih hiduik, ganok 
100 umua ambo. Pak Saf bara garan, 20 li?
    MN, 11/04/2017
 

On Monday, April 10, 2017 8:31 PM, Saafroedin Bahar 
<drsaafroedin.ba...@gmail.com> wrote:
 

 Kalau bisa, rancak bana pak Mochtar. Alhamdulillah ambo sehat-sehat sajo. 
Semoga baitu juo handaknyo pak Mochtar.Salam.

SB. 80 yrs.
Pada tanggal 10 Apr 2017 11.22, "'Mochtar Naim' via RantauNet" 
<rantaunet@googlegroups.com> menulis:

     Pak Saf, lai sihat2 sajo? Jawaban dari ambo, kalau awak bisa mausahokan 
DIM nan de jure, dalam arti, di samping ketentuan sacaro nasional nan 
mangamukokan Pancasila nan berketuhanan Nan Maha Esa, juo sakaligus 
mengaktualisasikan dan mempraktekkan prinsip ABS-SBK di Provinsi DIM sacaro 
menyeluruh, manga pulo awak ka mamiliah DIM nan de facto sajo, nan seperti 
salamo ko, prinsip ABS-SBK cuma disabuik-sabuik, tapi indak dipraktekkan. Nan 
pokok, kalau di Aceh qanun nan islamy bisa dipraktekkan, manga di awak qanun 
ABS-SBK indak?      Baa kiro-kiro tu, Pak Saf.     MN, 10/04/2017.
     
      

On Sunday, April 9, 2017 8:18 PM, Saafroedin Bahar 
<drsaafroedin.ba...@gmail.com> wrote:
 

 Setuju penuh.

SB. 80 yrs.
Pada tanggal 9 Apr 2017 16.38, "Fashridjal M. Noor" <fashridjalmn...@gmail.com> 
menulis:

Kalau mau dicoba 
mungkin 
sebaiknya 
dari bawah keatas
 (Bottom up) 
yaitu 
dimulai 
dari Nagari2. 
On Apr 9, 2017 15:49, "Saafroedin Bahar" <drsaafroedin.ba...@gmail.com> wrote:

Ada yang mengusulkan dua macam DIM, yaitu : 1) DIM de yure, seperti yg sedang 
diperjuangkan sekarang; dan 2) DIM de facto , langsung mendayagunakan 
kewenangan otonomi daerah yang sudah ada. Bagaimana kalau kita ujicoba ?

SB. 80 yrs.
Pada tanggal 3 Apr 2017 10.20, "'Mochtar Naim' via RantauNet" 
<rantaunet@googlegroups.com> menulis:

Pak Manoefris dkk di BP2DIM yth,     Melalui Sdr Sekjen Adrianus Ilra, saya 
tahu bahwa Pak Manoefris selaku Koordinator Penyusunan NA DIM sudah menunjuk 
sejumlah kawan2 ahli hukum untuk menyempurnakan draft NA DIM yang sudah ada 
itu. Saya ingin tahu, sudah sampai kemana hasil usaha dari Tim Penyempurna 
Draft NA DIM itu. Ada baiknya juga kalau Pak Manoefris selaku Koordinator 
mengundang Tim Ahli Hukum dan kita2 yang duduk di BP2DIM ini untuk mengetahui 
sudah sampai di mana usaha kawan2 ahli hukum itu menyelesaikan tugas mereka. 
Dan kapan kira2 usaha itu akan selesai. Kawan2 BP2DIM kita yang di Padang juga 
menunggunya, karena persiapan Kongres Rakyat Minangkabau yang akan diadakan di 
Mesjid Raya Sumatera Barat Jl Khatib Sulaiman di Padang, yang akan mengesahkan 
draft NA DIM dimaksud untuk diteruskan ke Pusat di Jakarta, menunggu selesainya 
draft NA DIM itu, yang dengan itu mempersiapkan KRM di Padang.     Salam, MN  
-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
== =
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
 1. Email besar dari 200KB;
 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
 3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
== =
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group /RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscribe@googlegr oups.com.
Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/op tout.

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
=

[R@ntau-Net] Manga Piliah nan de Facto, kalau nan de Jure bisa?

2017-04-09 Terurut Topik 'Mochtar Naim' via RantauNet
Pak Saf, lai sihat2 sajo? Jawaban dari ambo, kalau awak bisa mausahokan DIM nan 
de jure, dalam arti, di samping ketentuan sacaro nasional nan mangamukokan 
Pancasila nan berketuhanan Nan Maha Esa, juo sakaligus mengaktualisasikan dan 
mempraktekkan prinsip ABS-SBK di Provinsi DIM sacaro menyeluruh, manga pulo 
awak ka mamiliah DIM nan de facto sajo, nan seperti salamo ko, prinsip ABS-SBK 
cuma disabuik-sabuik, tapi indak dipraktekkan. Nan pokok, kalau di Aceh qanun 
nan islamy bisa dipraktekkan, manga di awak qanun ABS-SBK indak?      Baa 
kiro-kiro tu, Pak Saf.     MN, 10/04/2017.
     
     

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


Re: [R@ntau-Net] SUDAH SAMPAI KEMANA KITA?

2017-04-09 Terurut Topik 'Mochtar Naim' via RantauNet
     Pak Saf, lai sihat2 sajo? Jawaban dari ambo, kalau awak bisa mausahokan 
DIM nan de jure, dalam arti, di samping ketentuan sacaro nasional nan 
mangamukokan Pancasila nan berketuhanan Nan Maha Esa, juo sakaligus 
mengaktualisasikan dan mempraktekkan prinsip ABS-SBK di Provinsi DIM sacaro 
menyeluruh, manga pulo awak ka mamiliah DIM nan de facto sajo, nan seperti 
salamo ko, prinsip ABS-SBK cuma disabuik-sabuik, tapi indak dipraktekkan. Nan 
pokok, kalau di Aceh qanun nan islamy bisa dipraktekkan, manga di awak qanun 
ABS-SBK indak?      Baa kiro-kiro tu, Pak Saf.     MN, 10/04/2017.
     
      

On Sunday, April 9, 2017 8:18 PM, Saafroedin Bahar 
<drsaafroedin.ba...@gmail.com> wrote:
 

 Setuju penuh.

SB. 80 yrs.
Pada tanggal 9 Apr 2017 16.38, "Fashridjal M. Noor" <fashridjalmn...@gmail.com> 
menulis:

Kalau mau dicoba 
mungkin 
sebaiknya 
dari bawah keatas
 (Bottom up) 
yaitu 
dimulai 
dari Nagari2. 
On Apr 9, 2017 15:49, "Saafroedin Bahar" <drsaafroedin.ba...@gmail.com> wrote:

Ada yang mengusulkan dua macam DIM, yaitu : 1) DIM de yure, seperti yg sedang 
diperjuangkan sekarang; dan 2) DIM de facto , langsung mendayagunakan 
kewenangan otonomi daerah yang sudah ada. Bagaimana kalau kita ujicoba ?

SB. 80 yrs.
Pada tanggal 3 Apr 2017 10.20, "'Mochtar Naim' via RantauNet" 
<rantaunet@googlegroups.com> menulis:

Pak Manoefris dkk di BP2DIM yth,     Melalui Sdr Sekjen Adrianus Ilra, saya 
tahu bahwa Pak Manoefris selaku Koordinator Penyusunan NA DIM sudah menunjuk 
sejumlah kawan2 ahli hukum untuk menyempurnakan draft NA DIM yang sudah ada 
itu. Saya ingin tahu, sudah sampai kemana hasil usaha dari Tim Penyempurna 
Draft NA DIM itu. Ada baiknya juga kalau Pak Manoefris selaku Koordinator 
mengundang Tim Ahli Hukum dan kita2 yang duduk di BP2DIM ini untuk mengetahui 
sudah sampai di mana usaha kawan2 ahli hukum itu menyelesaikan tugas mereka. 
Dan kapan kira2 usaha itu akan selesai. Kawan2 BP2DIM kita yang di Padang juga 
menunggunya, karena persiapan Kongres Rakyat Minangkabau yang akan diadakan di 
Mesjid Raya Sumatera Barat Jl Khatib Sulaiman di Padang, yang akan mengesahkan 
draft NA DIM dimaksud untuk diteruskan ke Pusat di Jakarta, menunggu selesainya 
draft NA DIM itu, yang dengan itu mempersiapkan KRM di Padang.     Salam, MN  
-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
== =
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
 1. Email besar dari 200KB;
 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
 3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
== =
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group /RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscribe@googlegr oups.com.
Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/op tout.

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
== =
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
 1. Email besar dari 200KB;
 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
 3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
== =
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group /RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscribe@googlegr oups.com.
Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/op tout.

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
== =
UNTUK 

[R@ntau-Net] APA LALU BEDANYA?

2017-04-05 Terurut Topik 'Mochtar Naim' via RantauNet
 DULU KITAPUNYA BUYA HAMKA, INYIAK HJ AGUS SALIM, PAK NATSIR, DSB. 
SEKARANGKITA PUNYA BUYA PROF DR M SYAFII MAARIF, PROF DR ARBI SANIT, PROF DR  
TAUFIKABDULLAH, DSB. APA LALUBEDANYA? MARI BERSAMA KITA UNGKIT UNTUK 
MELIHAT PERUBAHAN YANG TELAH TERJADI DIMINANGKABAU.

    SALAM, MN, 5 APRIL 2017

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


DULU KITA PUNYA BUYA HAMKA.docx
Description: MS-Word 2007 document


[R@ntau-Net] PERTANYAAN UTK KITA SEMUA

2017-04-04 Terurut Topik 'Mochtar Naim' via RantauNet
PERTANYAAN untuk kita semua dan ditanggapi oleh kitasemua:

    DiNegara NKRI yang berdasarkan Pancasila yang Sila Pertamanya 
adalah “KetuhananYang Maha Esa,” yang implisit adalah ajaran Islam, dan Pasal 
28 E UUD1945menyatakan bahwa “Setiap orang bebas memeluk agama dan beribadat 
menurutagamanya…,” dan yang mayoritas terbesar (80an %) penduduknya beragama 
Islam, dapatkahhukum dan ajaran Islam dengan segala aspeknya, baik sosial, 
ekonomi,  pendidikan, kebudayaan, dsb, diberlakukansecara kenegaraan kepada 
ummat Islam?

    Silahkanjawaban Anda dimuat di RantauNet dan di manapun. Penanya: 
MN (081317198778), 5 April 2017.

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


170405 PERTANYAAN untuk kita semua  dan ditanggapi oleh kita semua.docx
Description: MS-Word 2007 document


[R@ntau-Net] PERTANYAAN UNTUK KITA SEMUA

2017-04-04 Terurut Topik 'Mochtar Naim' via RantauNet
Sdr2 di RN,     Silahkan jawab dan tanggapi pertanyaan terlampir.
    Salam, MN, 5 April 2017

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


170405 PERTANYAAN untuk kita semua  dan ditanggapi oleh kita semua.docx
Description: MS-Word 2007 document


170405 PERTANYAAN untuk kita semua  dan ditanggapi oleh kita semua.docx
Description: MS-Word 2007 document


[R@ntau-Net] SUDAH SAMPAI KEMANA KITA?

2017-04-02 Terurut Topik 'Mochtar Naim' via RantauNet
Pak Manoefris dkk di BP2DIM yth,     Melalui Sdr Sekjen Adrianus Ilra, saya 
tahu bahwa Pak Manoefris selaku Koordinator Penyusunan NA DIM sudah menunjuk 
sejumlah kawan2 ahli hukum untuk menyempurnakan draft NA DIM yang sudah ada 
itu. Saya ingin tahu, sudah sampai kemana hasil usaha dari Tim Penyempurna 
Draft NA DIM itu. Ada baiknya juga kalau Pak Manoefris selaku Koordinator 
mengundang Tim Ahli Hukum dan kita2 yang duduk di BP2DIM ini untuk mengetahui 
sudah sampai di mana usaha kawan2 ahli hukum itu menyelesaikan tugas mereka. 
Dan kapan kira2 usaha itu akan selesai. Kawan2 BP2DIM kita yang di Padang juga 
menunggunya, karena persiapan Kongres Rakyat Minangkabau yang akan diadakan di 
Mesjid Raya Sumatera Barat Jl Khatib Sulaiman di Padang, yang akan mengesahkan 
draft NA DIM dimaksud untuk diteruskan ke Pusat di Jakarta, menunggu selesainya 
draft NA DIM itu, yang dengan itu mempersiapkan KRM di Padang.     Salam, MN  

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


[R@ntau-Net] laporan kunjungan mn ke padang maret 2017

2017-03-20 Terurut Topik 'Mochtar Naim' via RantauNet
Ciputat, 20 Maret 2017
Dari Mochtar NaimKa kawan2 anggota2 BP2DIM di ranah dan di rantau
Ass ww,
     Salamo saminggu labiah sahari di ranah kampuang halaman, macam2 nan 
alhamdu lillah bisa ambo kakok. Tujuan utamo kapulangan adolah manghadiri halek 
pernikahan duo urang cucu di kampuang Taluak Banuhampu. Kaduo-duonya laki2. Nan 
satu dapek anak rang Pandai Sikek; nan satu lai dari Birugo KikTenggi. Rancak2 
kaduonyo. Sanang awak mancaliak. Dan perhelatan meriah pakai musik caro kini. 
Pakai gaba2 bagai.    Sudah tu basambiakan pulo bakunjuang ka Parabek, ka 
Madrasah Sumatera Thawalib, buah tangan Inyiak Parabek. Ambo kabatulan jadi 
Ketua Dewan Pembina di sinan.     Sudah tu ambo mambao duo buah masin panateh 
talua ayam ataupun itiak dengan kapasistas 96 talua.  Serba otomatis bikinan 
impor nagari Cino, dengan karangko plastik. Tadinyo ka dibali nan kapasitas 200 
talua, bikinan dalam nagari, tapi karangkonyo kayu. Takuik ka capek rusak, 
akianyo nan babali nan palasitik tu. Ciek batinggakan di rumah anak di 
Batipuah, dan ciek lai di kampuang ransanak di Taluak Banuhampu. Duo-duonyo 
untuak tujuan mambantu ruang pendidikan Al Qur'an dengan tekanan pado tahfizul 
qur'an. Ambo sempat juo ka Pikumbuah mancaliak urang bataranak ayam jo itiak 
sacaro besar2an dan sacaro moderen. Iyo lah hebat bana. Tagiua awak mancaliak. 
Ambo di Padang sempat basuo jo Pak Irfianda babarapo kali, dan juo jo Pak Akil 
dan Sdr Munzir. Nan lain2 ndak ado nan datang walau diundang dek Pak Irfianda. 
Kami bausaho nak batamu jo Pak Gub. Tapi baliau ruponyo ka Jkt dan pulang2 
langsuang dari erpot ka Pikumbuah. Jadinyo basuo jo Sekwilda. Batingga pasan 
nan paralu disampaikan ka Pak Gub. Kawan2 BP2DIM nan di Sumbar maharokkan bana 
agar awak2 nan di Jakarta sacapek mungkin manyalasaikan draft NA DIM supayo 
sabalun puaso lah bisa diadokan KRM (Kongres Rakyat Minangkabau) tu. Kalau 
indak, tapaso sudah ri rayo pulo baru nanti.  KRM tu rencananyo ka diadokan di 
Mesjid Sumbar nan baru nan di Jl Katik Sulaiman nan gadang dan rancak tu. 
Sekwilda nan juo Ketua Umum musajik tu lah manyatujui KRM diadokan di musajik 
tu. KRM cukuik sahari sajo, sahinggo biaya bisa ngirit. Cukuik makan sakali jo 
penganan ringan sajo. Ongkoih pulang pai ditangguang masiang2. Nan diundang 
seluruh Bupati, Camat dan Wali Nagari sarato utusan ormas2 dengan tali nan tigo 
sapilin sarato utusan2 dari rantau. Baapun, penghimpunan dana nan dimintakan 
dari rantau dan ranah tantu juo paralu. Co lah pikiakan dari kini baa caro 
manghimpun dana tu. Sakitu lah dulu carito dari ambo. Ambo kini lah baliak ka 
pangka, ka gubuak sederhana ambo di Ciputaik, TangSel. Ambo harapkan Sekwilda 
awak, Bp Adrianus, bisa manyebakan laporan tatulih ko ka anggota2 BP2DIM 
sadonyo, nan di rantau dan di ranah. Wass, MN  

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


[R@ntau-Net] jadih. ambo akan lakukan

2017-03-09 Terurut Topik 'Mochtar Naim' via RantauNet
Kawan2 di BP2DIM, Insya Allah, kalau badan lai siaik2 sajo, ambo akan hubungi 
Pak Sayuti dan Pak Irfianda untuak basamo-samo manamui Pak Gubernur awak untuak 
kalanjutan usaho DIM awak ko.Mohon doa, MN.

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


[R@ntau-Net] MOCHTAR NAIM: "AGAMA JANGAN DIBAWA-BAWA VERSUS AGAMA SEMUA_SEMUA"

2017-02-16 Terurut Topik 'Mochtar Naim' via RantauNet
Kawan2, Silahkan baca dan tanggapi. MN

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


[R@ntau-Net] AL QURAN MELARANG MEMILIH KAFIR SEBAGAI PEMIMPIN

2017-02-04 Terurut Topik 'Mochtar Naim' via RantauNet
Kawan2, Sebar-luaskan!
1. Al-Qur’an M E L A R A N GMenjadikan orang Kafir Sebagai PEMIMPINQS.Ali 
Imraan: 28, QS.An-Nisaa’: 144, QS.Al-Maa-idah: 57.
2. Al-Qur’an M E L A R A N GMenjadikan orang Kafir Sebagai PEMIMPIN Walau 
KERABAT Sendiri.QS.At-Taubah: 23, QS.Al-Mujaadilah: 22,
3. Al-Qur’an M E L A R A N GMenjadikan orang Kafir Sebagai TEMAN SETIA.
QS.Ali Imraan: 118,QS.At-Taubah: 16.
4. Al-Qur’an M E L A R A N GSALING TOLONG dengan kafir yang akan MERUGIKAN umat 
Islam.QS.Al-Qasshash: 86, QS.Al-Mumtahanah: 13.
5. Al-Qur’an M E L A R A N GMENTAATI orang kafir untuk MENGUASAI Muslim
QS.Ali Imraan: 149–150.
6. Al-Qur’anM E L A R A N G Memberi PELUANG kepada orang kafir sehingga 
MENGUASAI Muslim.QS.An-Nisaa’: 141.
7. Al-Qur’an MEMVONIS MUNAFIQKepada muslim yang menjadikan kafir sebagai 
pemimpin.QS.An-Nisaa’: 138–139.
8. Al-Qur’an MEMVONIS ZALIMKepada muslim yang menjadikan kafir sebagai 
pemimpin.QS.Al-Maa-idah: 51.
9. Al-Qur’an MEMVONIS FASIQKepada muslim yang menjadikan kafir sebagai 
pemimpin.QS.Al-Maa-idah: 80–81.
10. Al-Qur’an MEMVONIS SESAT, kepada muslim yg menjadikan kafir sebagai 
pemimpin.QS.Al-Mumtahanah: 1.
11. Al-Qur’an MENGANCAM AZAB, Bagi yang menjadikan Kafir sebagai Pemimpin / 
Teman setia.
QS.Al-Mujaadilah: 14–15.
12. Al-Qur’an MENGAJARKAN DOA
Agar Muslim Tidak Menjadi SASARAN FITNAH kaum KafirQS.Al-Mumtahanah: 5.

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


[R@ntau-Net] KE DIM KITA MENUJU -- Untuk Kita Sepakati Bersama, Dari Mudik sampai Ke Hilir -- di Ranah dan di Rantau

2017-01-22 Terurut Topik 'Mochtar Naim' via RantauNet
Sdr-sdr se Ranah dan se Rantau di mana sajapun Anda berada,Salam takzim,    
Mari kita sepakati terbentuknya DIM (Daerah Istimewa Minangkabau) seperti yang 
telah dicanangkan sejak dua tahun ke mari ini. Dengan disepakatinya DIM itu 
kita akan merombak dan memperbaiki kembali semua kesalahan yang telah kita 
perbuat untuk menuju Ranah Minangkabau yang sentosa dan bahagia.    Mari 
kesepakatan itu kita bawakan nanti ke dalam Kongres Rakyat Minangkabau yang 
akan kita adakan dalam waktu dekat ini untuk memperlihatkan bahwa kita semua 
seia sekata dalam menuju ranah Minang yang Sejahtera dan Bahagia yang kita 
dambakan dan banggakan itu. 
    Mari untuk itu kita baca pokok-pokok pikiran yang dituangkan dalam Makalah 
terlampir.    Wassalam, atas nama kita bersama, MN, Ketum BP2DIM; Adrianus 
Ilra, Sekum BP2DIM. Jakarta, 23/01/2017

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


170123 KE DIM KITA MENUJU.docx
Description: MS-Word 2007 document


[R@ntau-Net] Dari Ketum BP2DIM kepada Sekum BP2DIM dkk di BP2DIM

2017-01-03 Terurut Topik 'Mochtar Naim' via RantauNet
Pro: Sdr Marindo Palar, Sekum BP2DIM  Salam,Berikut saya turunkan draftSurat 
BP2DIM kepada OSO untuk kita tandatangani dan kirimkan.  MN    Ciputat, 31 Des 
2016  Kepada yth Sdr Oesman Sapta Odang Dt Bandaro Sutan Nan KayoKetua Umum 
Gebu MinangWakil Ketua MPR RIJakarta  Assalamu’alaikum w.w.,  
Pertama-tama kami dari BadanPersiapan Pembentukan Daerah Istimewa Minangkabau 
(BP2DIM) menyampaikan tahniahatas terpilihnya Sdr sebagai Ketua Umum Gebu 
Minang yang baru. Kami mendoakansemoga usaha Sdr ke depan selaku Ketua Umum 
Gebu Minang diberkahi dan diberipetunjuk serta hidayah oleh Allah swt. Ke depan 
kamipun mengharapkan agar GebuMinang dan kami dari BP2DIM dapat bekerjasama 
saling bahu membahu dalammewujudkan cita kita bersama: Bumi Minangkabau yang 
diberkati dan diberkahioleh Allah swt dengan kita mengikuti suri tauladan yang 
ditunjukkan kepada kitayang kita tuangkan dalam qanun ABS-SBK: Adat Basandi 
Syarak, Syarak BasandiKitabullah.     Kami mengharapkan agar dalam 
waktuyang dekat ini kita akan bersua-muka dalam membicarakan langkah-langkah 
yangpatut kita ambil bersama dalam merealisasikan cita kita bersama: DIM itu.   
 Mohonkami diberi kabar kapan secepatnya kita bersama bisa bertemu 
muka, dan di mana?    Kamimenunggu kabar dari Sdr OSO secepatnya.   
     Wassalam,    MochtarNaim   
  Marindo Palar    KetumBP2DIM  
   Sekum BP2DIM     Encl: Tulisan MN (11/12/16): “Membangun Ekonomi 
DIM KeMasa Depan” untuk dibahas bersama.  

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


161211 1 MEMBANGUN EKONOMI  DIM.docx
Description: MS-Word 2007 document


[R@ntau-Net] ubah yuk

2016-12-15 Terurut Topik 'Mochtar Naim' via RantauNet
Bung Fashridjal, wonderful, bagus sekali kritik Anda. Mengubah, bukan merubah. 
Namun..., bahasa itu hidup, yang dalam pemakaiannya bisa melenceng ke sana ke 
mari. Dan contohnya banyak sekali. Termasuk: obah, merobah, ubah, merubah, 
mengubah. Mana yang benar? Salam, MN

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


Re: [R@ntau-Net] MOCHTAR NAIM: "MEMBANGUN EKONOMI DIM KE MASA DEPAN"

2016-12-15 Terurut Topik 'Mochtar Naim' via RantauNet
Bung Fashridjal, wonderful, bagus sekali kritik Anda. Mengubah, bukan merubah. 
Namun..., bahasa itu hidup, yang dalam pemakaiannya bisa melenceng ke sana ke 
mari. Dan contohnya banyak sekali. Termasuk: obah, merobah, ubah, merubah, 
mengubah. Mana yang benar? Salam, MN 

   

 On Wednesday, December 14, 2016 4:10 PM, Fashridjal M. Noor 
<fashridjalmn...@gmail.com> wrote:
 

 Cuplikan DENGAN kita merubah Provinsi Sumatera Barat ke Provinsi Daerah 
Istimewa Minangkabau (DIM) ke masa depan,Koreksi sedikit pak MN,Bukan MERUBAH
Tapi  MENGUBAH 
Karena kata dasarnya UBAH 
Diberi awalan ME jadi MENGUBAH Seperti INTAI --> MENGINTAI, 
  ULANG ---> MENGULANG

On Dec 14, 2016 15:02, "'Mochtar Naim' via RantauNet" 
<rantaunet@googlegroups.com> wrote:





MEMBANGUN EKONOMI DIMKE MASA DEPAN Mochtar Naim11 Des 2016 
|  D  |

ENGAN kita merubah ProvinsiSumatera Barat ke Provinsi Daerah Istimewa 
Minangkabau (DIM) ke masa depan,sesuai dengan peluang yang diberikan oleh Pasal 
18B ayat (1) dan (2) UUD 1945,maka sendirinya kitapun mengambil manfaat dari 
pranata sosial-budaya yangtersedia dalam budaya primordial kita yang selama ini 
belum kita manfaatkansecara optimal. Budaya asli Minangkabau kita itu tidak 
lain ialah ABS-SBK – Adat Basandi Syarak, Syarak BasandiKitabullah --, yang 
esensi dan semangatnya kita terapkan di setiap aspekkehidupan kita, ya sosial, 
ekonomi, pendidikan, teknologi, budaya, dsb, disamping kita juga menerapkan 
pranata sosial-budaya yang bercorak nasional dariNKRI kita.    Khusus 
di bidang ekonomi, kita selama ini mengenal sistemekonomi komunal atau serikat 
yang semua dikerjakan secara kolektif bersama.Kitapun mengenal sistem 
penguasaan dan pemilikan harta yang dimiliki secarabersama, yang kita namakan 
dengan harta ulayat, khususnya yang berkaitan dengantanah ulayat, baik berupa 
tanah ulayat kaum, suku, jorong maupun nagari. Dengantanah ulayat maka termasuk 
perumahan bersama, perkampungan, persawahan danperladangan, perkebunan, 
kehutanan, dsb. Kitapun di samping itu juga mengenalsistem pemilikan pribadi, 
berupa apapun, yang diatur secara syar’i. Keduasistem ini: sistem ulayat adat 
dan sistem pemilikan secara pribadi, berjalanberdampingan dan saling 
dukung-mendukung secara sintetis.    Ke depan, bagaimanapun, agar 
pemilikan tanah ulayat adatterlindungi secara hukum, pernyataan bahwa tanah 
ulayat adat “tidak dimakanjual maupun beli” tapi selalu bisa dimanfaatkan untuk 
kesejahteraan bersamadalam kaum, suku dan nagari, tanah ulayat pun perlu 
disertifikatkan, sehinggajelas batas-batas wilayahnya, dan dalam penggunaan dan 
pemanfaatannyadiberlakukan sistem ekonomi kerakyatan dengan prinsip koperasi 
syariah. Denganitu, tanah-tanah ulayat adat tidak bisa dan tidak boleh 
dialih-hakkan kepadaperusahaan-perusahaan asing maupun asengalias konglomerat 
bermata sipit yang sekarang tengah menggerogoti tanah ulayatadat dalam jumlah 
sudah jutaan hektar di Sumatera Barat saja, khususnya diwilayah lingkaran  
luar, di PasamanBarat, Pasaman, Darmasyraya, Solok Selatan, Pesisir Selatan. 
Sekarangpun,praktis di seluruh Indonesia, ekonomi Indonesia telah dikuasai oleh 
parakonglomerat aseng bermata sipit itu, mengikuti langkah yang telah 
dilakukannyadi Singapura secara sempurna dan di Filipina yang mendekati itu.
    Tanah-tanah ulayat adat yang sudah terlanjur diserahkankepada 
perusahaan-perusahaan asing, yang sebagian terbesar sekarang berupaperkebunan 
sawit, di samping di beberapa tempat usaha galian mineral, dsb,perlu 
dikembalikan hak pemilikannya kepada suku, jorong maupun nagari.Mana-mana yang 
hak pakainya belum habis, suku, jorong dan nagari yang punyaberhak mendapatkan 
bagi hasil yang sepadan sampai waktu pakainya habis; dansetelah itu tanah dan 
seluruh yang ada di atas tanah itu dikembalikan menjadimilik suku, jorong dan 
nagari bersangkutan. Jika dalam perhitungannya, usahayang ada di atas  tanah 
itu masih menguntungkanuntuk diteruskan, maka sistem bagi hasil dengan 
perhitungan baru yang rakyatpemilik hak juga ikut aktif dalam pengusahaan 
pengelolaannya, bisa dilakukan.    Ke depan, ekonomi Sumatera Barat di 
bawah kekuasaan DIMdifungsikan menjadi ekonomi kerakyatan yang dikelolakan 
dengan sistem koperasisyariah, yang basisnya ada di suku, jorong dan nagari 
itu. Dengan koperasisyariah yang ide awalnya dicetuskan oleh Bapak Koperasi 
Mohammad Hatta, yangkemudian disempurnakan dengan unsur syariahnya oleh kita 
semua bersama, kitamembangun ekonomi kerakyatan yang sekaligus juga model untuk 
seluruh Indonesiadan Nusantara ini.  Di bawah lindunganSyariah, di zaman 
mutakhir sekarang ini, tidak ada yang tidak mungkin, di saatide syariah di 
bidang ekonomi dan dalam bidang apapun, sedang menggejala diseluruh dunia, 
termasuk yang di Barat sekalipun. Lihatlah contoh betapamerayapnya orang-orang 
di dunia non-muslim di Timur dan di Barat masuk Islam,dan perempuan-perempuan 
bertukar pakaian dengan berjilbab, sehingg

[R@ntau-Net] MOCHTAR NAIM: "MEMBANGUN EKONOMI DIM KE MASA DEPAN"

2016-12-14 Terurut Topik 'Mochtar Naim' via RantauNet




MEMBANGUN EKONOMI DIM

KE MASA DEPAN


 
Mochtar Naim

11 Des 2016


 

|  D

  |

ENGAN kita merubah ProvinsiSumatera Barat ke Provinsi Daerah Istimewa 
Minangkabau (DIM) ke masa depan,sesuai dengan peluang yang diberikan oleh Pasal 
18B ayat (1) dan (2) UUD 1945,maka sendirinya kitapun mengambil manfaat dari 
pranata sosial-budaya yangtersedia dalam budaya primordial kita yang selama ini 
belum kita manfaatkansecara optimal. Budaya asli Minangkabau kita itu tidak 
lain ialah ABS-SBK – Adat Basandi Syarak, Syarak BasandiKitabullah --, yang 
esensi dan semangatnya kita terapkan di setiap aspekkehidupan kita, ya sosial, 
ekonomi, pendidikan, teknologi, budaya, dsb, disamping kita juga menerapkan 
pranata sosial-budaya yang bercorak nasional dariNKRI kita.

    Khusus di bidang ekonomi, kita selama ini mengenal sistemekonomi 
komunal atau serikat yang semua dikerjakan secara kolektif bersama.Kitapun 
mengenal sistem penguasaan dan pemilikan harta yang dimiliki secarabersama, 
yang kita namakan dengan harta ulayat, khususnya yang berkaitan dengantanah 
ulayat, baik berupa tanah ulayat kaum, suku, jorong maupun nagari. Dengantanah 
ulayat maka termasuk perumahan bersama, perkampungan, persawahan 
danperladangan, perkebunan, kehutanan, dsb. Kitapun di samping itu juga 
mengenalsistem pemilikan pribadi, berupa apapun, yang diatur secara syar’i. 
Keduasistem ini: sistem ulayat adat dan sistem pemilikan secara pribadi, 
berjalanberdampingan dan saling dukung-mendukung secara sintetis.

    Ke depan, bagaimanapun, agar pemilikan tanah ulayat adatterlindungi 
secara hukum, pernyataan bahwa tanah ulayat adat “tidak dimakanjual maupun 
beli” tapi selalu bisa dimanfaatkan untuk kesejahteraan bersamadalam kaum, suku 
dan nagari, tanah ulayat pun perlu disertifikatkan, sehinggajelas batas-batas 
wilayahnya, dan dalam penggunaan dan pemanfaatannyadiberlakukan sistem ekonomi 
kerakyatan dengan prinsip koperasi syariah. Denganitu, tanah-tanah ulayat adat 
tidak bisa dan tidak boleh dialih-hakkan kepadaperusahaan-perusahaan asing 
maupun asengalias konglomerat bermata sipit yang sekarang tengah menggerogoti 
tanah ulayatadat dalam jumlah sudah jutaan hektar di Sumatera Barat saja, 
khususnya diwilayah lingkaran  luar, di PasamanBarat, Pasaman, Darmasyraya, 
Solok Selatan, Pesisir Selatan. Sekarangpun,praktis di seluruh Indonesia, 
ekonomi Indonesia telah dikuasai oleh parakonglomerat aseng bermata sipit itu, 
mengikuti langkah yang telah dilakukannyadi Singapura secara sempurna dan di 
Filipina yang mendekati itu.

    Tanah-tanah ulayat adat yang sudah terlanjur diserahkankepada 
perusahaan-perusahaan asing, yang sebagian terbesar sekarang berupaperkebunan 
sawit, di samping di beberapa tempat usaha galian mineral, dsb,perlu 
dikembalikan hak pemilikannya kepada suku, jorong maupun nagari.Mana-mana yang 
hak pakainya belum habis, suku, jorong dan nagari yang punyaberhak mendapatkan 
bagi hasil yang sepadan sampai waktu pakainya habis; dansetelah itu tanah dan 
seluruh yang ada di atas tanah itu dikembalikan menjadimilik suku, jorong dan 
nagari bersangkutan. Jika dalam perhitungannya, usahayang ada di atas  tanah 
itu masih menguntungkanuntuk diteruskan, maka sistem bagi hasil dengan 
perhitungan baru yang rakyatpemilik hak juga ikut aktif dalam pengusahaan 
pengelolaannya, bisa dilakukan.

    Ke depan, ekonomi Sumatera Barat di bawah kekuasaan DIMdifungsikan 
menjadi ekonomi kerakyatan yang dikelolakan dengan sistem koperasisyariah, yang 
basisnya ada di suku, jorong dan nagari itu. Dengan koperasisyariah yang ide 
awalnya dicetuskan oleh Bapak Koperasi Mohammad Hatta, yangkemudian 
disempurnakan dengan unsur syariahnya oleh kita semua bersama, kitamembangun 
ekonomi kerakyatan yang sekaligus juga model untuk seluruh Indonesiadan 
Nusantara ini.  Di bawah lindunganSyariah, di zaman mutakhir sekarang ini, 
tidak ada yang tidak mungkin, di saatide syariah di bidang ekonomi dan dalam 
bidang apapun, sedang menggejala diseluruh dunia, termasuk yang di Barat 
sekalipun. Lihatlah contoh betapamerayapnya orang-orang di dunia non-muslim di 
Timur dan di Barat masuk Islam,dan perempuan-perempuan bertukar pakaian dengan 
berjilbab, sehingga sekarangsaja Islam sebagai agama telah menjadi agama nomor 
satu di seluruh dunia, dankita di Indonesia menjadi negara dengan penduduk 
muslim terbesar juga diseluruh dunia.

    Oleh karena itu, tepat sekalilah kalau sekarang saatnyakita kembali 
berorientasi ke pangkal kaji yang selama ini telah kita milikijuga, yang tak 
lain adalah ABS-SBK: Adat Bersendi Syarak, Syarak BersendiKitabullah, Al 
Qur’anul Karim.  Ke depan,kita mengharapkan, bahwa para intelektual dan para 
pemikir Minang, baik yang diRanah maupun yang di Rantau di mana saja di dunia 
ini, bersama-sama memikirkandan merumuskan bagaimana wujud dari konsep ekonomi 
kerakyatan yang berbasiskankoperasi syariah itu. Rangkaian seminar dan 
musyawarah dalam bentuk apapunsegera harus kita 

[R@ntau-Net] MOCHTAR NAIM: "ABS-SBK DAN PANCASILA PEGANGAN HIDUP MANUSIA MINANG'

2016-12-09 Terurut Topik 'Mochtar Naim' via RantauNet

Kawan2,Mohon dibaca dan ditanggapi. Salam, MN, 10 Des 2016 

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


161209 1 ABS-SBK DAN  PANCAISILA.docx
Description: MS-Word 2007 document


[R@ntau-Net] MOCHTAR NAIM: "BUYA KITA BILANG ..."

2016-12-07 Terurut Topik 'Mochtar Naim' via RantauNet
BUYA KITA BILANG: 

DENGAN DIM YANG BER-ABS-SBK

MEMPERTINGGI TEMPAT JATUH. 

BETULKAH?


 
Mochtar Naim

8 Des 2016


 

|  B

  |

UYA kita, Prof Dr Ahmad Syafii Maarif, bertanya dalam judul tulisannyadi 
Republika, Selasa, 6 Des 2016 yl,“DIM, Apa Kabar?” Jawabnya dengan pertanyaan 
yang miring itu, tentu saja:“Kabar Baik.” Sekarang kita tengah menyiapkan NA 
(Naskah Akademik)nya danmenyusul mempersiapkan Kongres Rakyat Minangkabau (KRM) 
untuk membahas danmengambil kata sepakat tentang isi dari NA yang akan kita 
bawakan ke Pusatuntuk mendapatkan persetujuan Pusat, seperti yang telah 
dilakukan oleh 4Provinsi Daerah Istimewa lainnya: Aceh, Yogya, Jakarta dan 
Papua.  

    Kita di Sumatera Baratjuga mengambil manfaat dari peluang yang 
diberikan oleh UUD 1945 sendiri, pasal18 B, di mana ayat (1) nya mengatakan: 
“Negara mengakui dan menghormatisatuan-satuan pemerintahan daerah yang bersifat 
khusus atau bersifat istimewayang diatur dengan undang-undang.” Sedang ayat (2) 
nya: “Negara mengakui danmenghormati kesatuan-kesatuan masyarakat hukum adat 
beserta hak-haktradisionalnya sepanjang masih hidup dan sesuai dengan 
perkembangan masyarakatdan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang 
diatur dalamundang-undang.”

    Urgensi dari kitamerubah Provinsi Sumatera Barat menjadi Provinsi 
Daerah Istimewa Minangkabau(DIM) itu tentu saja bukan hanya sekadar perubahan 
nama, dari Prov Sumbar keProv DIM, seperti yang disinyalir oleh Buya kita itu, 
tetapi sifatnya mendasardan menyeluruh. Dan motifnya tidak lain dari seperti 
yang disampaikan oleh Buyakita sendiri: Sumbar selama 6 dekade ke mari ini, 
yakni dari era pasca PRRI kemasa pasca Orde Reformasi sekarang ini, telah 
melorot jauh ke bawah sehinggatingkat kesejahteraannya dewasa ini oleh BPS 
dinyatakan sebagai nomor 3 daribawah dari 34 Provinsi di Indonesia ini. Yang di 
bawah Sumbar hanyalah NTT danPapua, sedang selebihnya di atas Sumbar seluruhnya.

    Siapa pula takkan ngeridan geram melihat situasi Sumbar dengan 
budaya Minangnya menjadi semelorotseperti itu, pada hal daerah ini pernah 
menciptakan pentolan-pentolan nasionalyang tak ada duanya di Nusantara ini. 
Karena kenyataannya sudah sedemikianmelorot itulah maka kita di Ranah dan di 
Rantau mengambil inisiatif  untuk secepatnya merombak kembali susunan 
danstruktur sosial yang telah luntur itu menjadi berdaya kuat kembali. Dan 
caranyatidak lain dari kembali ke daya dan budaya asalnya, yaitu ABS-SBK – 
AdatBersendi Syarak, Syarak Bersendi Kitabullah. Semata dan sekadar mengikuti 
ketentuan-ketentuanyuridis-formal yang datang dari pusat saja, kita lihat 
sendiri, dalamkenyataannya banyak yang melenceng dan disalah-gunakan, sehingga 
yang menonjolkeluar adalah eksesnya, entah berupa korupsi, kolusi, nepotisme, 
entah bermacampenyakit sosial dalam skala luas yang tak dikenal selama ini, 
termasuk narkoba,pergaulan bebas, pelacuran, perjudian, dsb.

    MasyarakatMinang merasa beruntung karena memiliki nilai budaya yang 
jarang adatandingannya di Nusantara ini, yaitu yang memadu secara sintetikal 
nilai budayaadat dan agama yang dirumuskan dalam bentuk ABS-SBK itu. Adat dan 
agama (Islam),yang hidup saling topang-menopang dan kuat-menguatkan, bagai aur 
dengan tebing,berbeda sekali dengan budaya sinkretik seperti di Jawa yang 
masing-masing jalansendiri-sendiri sehingga yang satu suka bertubrukan dengan 
yang lainnya. Dancara berpikir yang sinkretik ini pula yang diikuti dan dianut 
di NKRI sekarangini, di samping maraknya cara berfikir yang liberal, 
kapitalistik,materialistik dan hedonistik itu.

    Dalamkita menyusun kembali budaya sintetikal yang terpadu ke dalam 
filosofi ABS-SBKitu kitapun meramu kembali sistem sosial, ekonomi, pendidikan 
dan budaya kitayang telah melorot itu untuk kembali padu dan kuat, dengan kita 
menghidupkankembali rasa kebersamaan, kesatuan, kerjasama dan gotong-royong, 
yang basisnyaada di Nagari, di tengah-tengah masyarakat sendiri.  Dan filosofi 
ABS-SBK itu, ke depan, tidakhanya sekadar untuk disebut-sebut, seperti selama 
ini, tetapi diaktualisasikandan dikuat-kuasakan menjadi ketentuan-ketentuan 
yang tidak hanya informaltetapi juga formal, dengan sanksi-sanksi sebagaimana 
hukum dan peraturanberjalan laiknya. Artinya, di samping hukum-hukum formal 
yang datang dari Pusatyang juga berlaku utuh di DIM, kita memperkuatnya dengan 
memformalkan danmembudi-dayakan ketentuan-ketentuan adat dan syarak yang selama 
ini hanyadisebut-sebut tapi tidak dipraktekkan, yang sumber-utamanya adalah 
KitabullahAl Quranul Karim itu. 

    Denganitu kita memadu unsur-unsur yang baik-baik dari manapun 
datangnya, dan membuangyang buruk-buruk dari manapun pula datangnya. Yang jadi 
ukuran untuk memilahdan memadukan itu tidak lain dari filosofi dan paradigma 
ABS-SBK itu. Di bidangsosial, misalnya, DIM secepatnya mengatur sistem sosial 
yang adil dan beradab,seperti juga dalam bait-bait Pancasila sendiri. Di bidang 
ekonomi, 

[R@ntau-Net] Re: Surat Balasan kepada Rektor UBH Padang

2016-12-06 Terurut Topik 'Mochtar Naim' via RantauNet
rekto...@bunghatta.ac.id 

On Wednesday, December 7, 2016 5:28 AM, Mochtar Naim 
 wrote:
 

 Sdr Rektor UBHyth,  Jika Desember ini kita dikampus-kampus sibuk 
dengan berbagai ujian dan lainnya, boleh niat baik kitamengadakan rentetan 
Seminar bersama di 4 Kampus PT/Univ yang kami usulkan ituditunda ke bulan 
berikutnya, katakanlah Januari ataupun Februari 2017. Yangpenting, rentetan 
seminar itu diadakan, mengingat mustahiknya partisipasi dariperguruan tinggi 
untuk ikut memberikan konsep dan pemikirannya tentang hal-halyang diajukan itu. 
 Apalagi khusus mengenai aspek ekonomiyang kami mintakan kepada UBH itu 
sangat relevan sekali untuk kita angkatkan,dengan mengingat konsep ekonomi 
koperasi kerakyatan yang dilahirkan oleh BungHatta itu, yang kemudian diperkaya 
dengan unsur ekonomi syariahnya, sangat diminatiuntuk diterapkan di bumi 
Minangkabau yang basisnya dikembangkan di semua Nagari.  Semoga kawan2 
di UBH menampinnyasecara positif, konstruktif dan entusias.  Wassalam,  
    Mohon respons,  Mochtar Naim, mochtarn...@yahoo.com, 7Des 2016.

   

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


[R@ntau-Net] Surat Balasan kepada Rektor UBH Padang

2016-12-06 Terurut Topik 'Mochtar Naim' via RantauNet
Sdr Rektor UBHyth,

  Jika Desember ini kita dikampus-kampus sibuk dengan berbagai ujian 
dan lainnya, boleh niat baik kitamengadakan rentetan Seminar bersama di 4 
Kampus PT/Univ yang kami usulkan ituditunda ke bulan berikutnya, katakanlah 
Januari ataupun Februari 2017. Yangpenting, rentetan seminar itu diadakan, 
mengingat mustahiknya partisipasi dariperguruan tinggi untuk ikut memberikan 
konsep dan pemikirannya tentang hal-halyang diajukan itu.

  Apalagi khusus mengenai aspek ekonomiyang kami mintakan kepada UBH 
itu sangat relevan sekali untuk kita angkatkan,dengan mengingat konsep ekonomi 
koperasi kerakyatan yang dilahirkan oleh BungHatta itu, yang kemudian diperkaya 
dengan unsur ekonomi syariahnya, sangat diminatiuntuk diterapkan di bumi 
Minangkabau yang basisnya dikembangkan di semua Nagari.

  Semoga kawan2 di UBH menampinnyasecara positif, konstruktif dan 
entusias.

  Wassalam,

  Mohon respons,

  Mochtar Naim, mochtarn...@yahoo.com, 7Des 2016.

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


[R@ntau-Net] Mochtar Naim: "DIM, bukan DISB"

2016-12-06 Terurut Topik 'Mochtar Naim' via RantauNet
Pemred Republika yth,     Sebagai pembalas dari tulisan Sdr Syafii Maarif dalam 
Republika tgl 6 Des 2016, hlm 8, yang berjudul: "DIM, Apa kabar?", terlampir 
saya kirimkan tulisan saya: "DIM bukan DISB" yang sudah saya bikintgl 22 Nov 
2016 yl, yang saya lihat cocok untuk menanggapi tulisan Sdr Syafii Maarif tsb.  
  Saya akan senang sekali kalau tulisan saya itu dimuat di Republika.
Wassalam, Mochtar Naim, mochtarn...@yahoo.com, 6 Des 2016.

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


161122 1 DIM VS DISB .docx
Description: MS-Word 2007 document


[R@ntau-Net] MOCHTAR NAIM: "MEMBANGUN KEMBALI BANUHAMPU DENGAN SEMANGAT BARU BERBANUHAMPU"

2016-11-27 Terurut Topik 'Mochtar Naim' via RantauNet
Kawan2 Se-Banuhampu,Ass.ww.,      Terlampir saya kirimkan tulisan saya: 
"Membangun Kembali Banuhampu dengan Semangat Baru Berbanuhampu" untuk kita baca 
bersama dan bahas bersama.      Mari kita siapkan Seminar, Musyawarah di antara 
sesama kita, di kampung dan di rantau, untuk kita rumuskan langkah2 yang perlu 
kita ambil bersama.     Saya tunggu.Wassalam, MN, 27/11/2016   

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


161123 2 MEMBANGUN KEMBALI BANUHAMPU.docx
Description: MS-Word 2007 document


[R@ntau-Net] MOCHTAR NAIM : "MEMBANGUN KEMBALI BANUHAMPU"

2016-11-26 Terurut Topik 'Mochtar Naim' via RantauNet
Kawan2 se Banuhampu, di kampung dan di rantau,Salam,Mari kito paiyokan nan ambo 
tulihkan dalam tulisan terlampir ko, demi Banuhampu ke masa depan.Wass, MN, 
27/11/16

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


161123 2 MEMBANGUN KEMBALI BANUHAMPU.docx
Description: MS-Word 2007 document


[R@ntau-Net] MOCHTAR NAIM: "DIM vs DISB"

2016-11-22 Terurut Topik 'Mochtar Naim' via RantauNet
Kawan-kawan semua, Ass. ww.,      Terlampir silahkan baca pandangan saya 
tentang perlunya kita merubah Provinsi Sumatera Barat menjadi Provinsi Daerah 
Istimewa Minangkabau. Silahkan juga tanggapi di mana diperlukan.    Wassalam, 
MN, 23 Nov 2016

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


161122 1 DIM VS DISB .docx
Description: MS-Word 2007 document


[R@ntau-Net] PILIHLAH CALON GUBERNUR YANG BERJANJI MAU MEMPERJUANGKAN TEGAKNYA SYARIAH ISLAM BAGI UMMAT ISLAM

2016-10-31 Terurut Topik 'Mochtar Naim' via RantauNet

SERUAN KEPADAKAWAN2 DI RANTAU-NET, DAN DIMANA SAJA,

PILIHLAH CALON GUBERNUR

DAN KEPALA DAERAH LAIN2NYA DI MANAANDA BERADA DI NKRI INI

YANG BERJANJI MAU MEMPERJUANGKAN

TEGAKNYA SYARIAH ISLAM BAGIUMMAT ISLAM

DI BUMI PANCASILA

YANG SILA PERTAMANYA 

BERKETUHANAN YANG MAHA ESA INI.


 
(AJAKAN DARI KAWAN ANDA, MN,

31 Okt 2016)

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


Re: Bls: Bls: [R@ntau-Net] MN: "KENDALA SOSIAL-BUDAYA PARIWISATA DI SUMBAR"

2016-10-09 Terurut Topik 'Mochtar Naim' via RantauNet
DAN, dkk,  Semua yang DAN katakan itu, benar. Tapi, lagi2, itu fasilitatif 
sifatnya, artinya, semua yang perlu dipersiapkan dalam memajukan pariwisata di 
manapun. Sementara, kalau kita bicara tentang aspek sosial-budayanya itu 
adalah, apa yang boleh dan tak boleh dilakukan dalam kita memajukan pariwisata 
itu. Sejauh ini, di mana saja, dan di Sumbar pun, seperti tak ada pantangan 
apapun dalam kita mengelolakan kepariwisataan itu. Bahkan, sepertinya, kayak 
dibukakan peluang untuk melakukan hal2 yang tidak boleh dan tidak dibenarkan 
oleh nilai2 sosial-budaya yang berlaku. Coba DAN lihat. Di Padang saja, 
bagaimana di sepanjang pantai -- sebelum sekarang sudah dibongkar-- bertaburan 
tempat2 mesum, seperti juga di hotel2, di mana laki2-perempuan bisa menginap di 
kamar yang sama, tanpa ditanya apakah mereka suami-isteri, dsb.     Nah, 
sekarang, balik lagi kepada DAN, perlu atau tidak perlukah kita menerapkan 
nilai-nilai sosial-budaya itu, khususnya di negeri kita yang mengenal nilai2 
adat dan keagamaan yang cukup ketat, dalam kita mengembangkan usaha 
kepariwisataan itu.
    Salam, MN
 

On Monday, October 10, 2016 9:04 AM, 'Dasriel Noeha' via RantauNet 
<rantaunet@googlegroups.com> wrote:
 

 Kalau mantun nan mamak MN minta masukan, iyolaj ambo cubo pulo mambari info
1. Konsep pariwisata adalah telah mendunia dengan segenap atribut yang 
mempertimbangkan; tempt tujuan wisata yang artinya TEMPAT YANG MENARIK UNTUK 
DIKUNJUNGI, mempertimbangkan SERVICE PELAYANAN DITEMPAT dengan segala 
kelengkapannya, RESTORAN, HOTEL, ALAT-ALAT HIBURAN DITEMPAT, dan ATURAN DAERAH 
serta KEBUDAYAAN SETEMPAT, dan KEAMANAN SERTA KESELAMATAN PENGUNJUNG, yang 
harus mengacu kepada konsep pariwisata itu sendiri.
2. Transportasi wisatawan baik Lokal, Domestic dan InternationalIni menyangkut 
Bandara BIM, Bus Pariwisata, dan jalan akses ke tempat tujuan wisata yang harus 
baik dan tanpa hambatan
3. Khusus pelayanan di tempat, menyangkut SDM memang harus benar2 disiapkan 
untuk menarik wisatawan datang dan betah berkunjung ke SUMBAR
3 masalah diatas kalau bisa dibenahi, saya yakin SUMBAR akan meningkat dalam 
hal pariwisata
Sebagai info pak MN, sekarang BSN sedang dalam taraf membuat standar nasional 
menyangkut pariwisata dengan SNI wajib untuk PARIWISATA, yang nantinya akan 
dengan keluar check list compliances, dan akan dikeluarkan Sertifikat SNI untuk 
Hotel, Tempat Wisata, Restoran, dll 


Demikian informasi seadanya dari saya,
Wassalam,DAN
 

Pada Minggu, 9 Oktober 2016 17:05, 'Mochtar Naim' via RantauNet 
<rantaunet@googlegroups.com> menulis:
 

 DAN,Itu sadonyo iyo. Tapi itu teknis operasional. Nan awak bicarokan kendala 
sosial-budaya kepariwisataan itu. Co lah terlusuri di DAN.    Salam, MN, 
10/10/16 

On Saturday, October 8, 2016 10:11 AM, 'Dasriel Noeha' via RantauNet 
<rantaunet@googlegroups.com> wrote:
 

 Kalau ambo bapandapek, setelah ikut berwisata dalam acara outbond kawan2 
kantue ambo alah dua kali thn 2015 dan 2016, hanyo paralu pemebnahan sbb:
1. Kebersihan tempat wisata. Seperti tersedianya WC yang bersih, Tempat sampah, 
harus diperhatikan oleh pengelola. Ini disemua tempat wisata Sumbar
2. Jalan akses seputar daerah wisata, perlu ditata rapi3. Sarana Parawisata 
perlu perawatan yang baik, karena kondisi sekarang banyak yang mulai rusak.4. 
Premanan dan harga tempat makan/rumah makan yang harus bisa menarik wisata 
lebih banyak bukan harga mamakuak.5. Hotel dengan service baik
Itu  masukan buat mamak MN
Mohon maaf kalo ada yang tidak berkenan,
salam,
DAN
 

Pada Jumat, 7 Oktober 2016 19:35, 'Mochtar Naim' via RantauNet 
<rantaunet@googlegroups.com> menulis:
 

 Kawan2 di RN,    Dengan mengingat bahwa masalah Pariwisata di Sumbar adalah 
masalah yang mau tak mau harus kita tangani bersama, dan carikan solusinya 
secara bersama, berikut saya tampilkan kembali makalah pada attachment yang 
saya sampaikan 27 tahun yl, di Bukittinggi. Mari kita bahas kembali secara 
bersama.    Wassalam, MN  

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
 1. Email besar dari 200KB;
 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
 3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet&quo

Re: Bls: [R@ntau-Net] MN: "KENDALA SOSIAL-BUDAYA PARIWISATA DI SUMBAR"

2016-10-09 Terurut Topik 'Mochtar Naim' via RantauNet
DAN,Itu sadonyo iyo. Tapi itu teknis operasional. Nan awak bicarokan kendala 
sosial-budaya kepariwisataan itu. Co lah terlusuri di DAN.    Salam, MN, 
10/10/16 

On Saturday, October 8, 2016 10:11 AM, 'Dasriel Noeha' via RantauNet 
<rantaunet@googlegroups.com> wrote:
 

 Kalau ambo bapandapek, setelah ikut berwisata dalam acara outbond kawan2 
kantue ambo alah dua kali thn 2015 dan 2016, hanyo paralu pemebnahan sbb:
1. Kebersihan tempat wisata. Seperti tersedianya WC yang bersih, Tempat sampah, 
harus diperhatikan oleh pengelola. Ini disemua tempat wisata Sumbar
2. Jalan akses seputar daerah wisata, perlu ditata rapi3. Sarana Parawisata 
perlu perawatan yang baik, karena kondisi sekarang banyak yang mulai rusak.4. 
Premanan dan harga tempat makan/rumah makan yang harus bisa menarik wisata 
lebih banyak bukan harga mamakuak.5. Hotel dengan service baik
Itu  masukan buat mamak MN
Mohon maaf kalo ada yang tidak berkenan,
salam,
DAN
 

Pada Jumat, 7 Oktober 2016 19:35, 'Mochtar Naim' via RantauNet 
<rantaunet@googlegroups.com> menulis:
 

 Kawan2 di RN,    Dengan mengingat bahwa masalah Pariwisata di Sumbar adalah 
masalah yang mau tak mau harus kita tangani bersama, dan carikan solusinya 
secara bersama, berikut saya tampilkan kembali makalah pada attachment yang 
saya sampaikan 27 tahun yl, di Bukittinggi. Mari kita bahas kembali secara 
bersama.    Wassalam, MN  

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
 1. Email besar dari 200KB;
 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
 3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


   -- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
 1. Email besar dari 200KB;
 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
 3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


   

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


[R@ntau-Net] MN: "KENDALA SOSIAL-BUDAYA PARIWISATA DI SUMBAR"

2016-10-07 Terurut Topik 'Mochtar Naim' via RantauNet
Kawan2 di RN,    Dengan mengingat bahwa masalah Pariwisata di Sumbar adalah 
masalah yang mau tak mau harus kita tangani bersama, dan carikan solusinya 
secara bersama, berikut saya tampilkan kembali makalah pada attachment yang 
saya sampaikan 27 tahun yl, di Bukittinggi. Mari kita bahas kembali secara 
bersama.    Wassalam, MN  

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


890210 2 KENDALA SOSBUD THD PARIWISATA.doc
Description: MS-Word document


Re: Bls: [R@ntau-Net] Tanggapan MN pada Reza ttg Pemimpin dalam konteks PNS

2016-10-07 Terurut Topik 'Mochtar Naim' via RantauNet
t;  
> Sertifikat tanah tercantum Ky Tapa sedangkan fisiknya di Jl. Tomang.
>  
> Kata BPK harga tanah yg wajar sesuai kondisi fisik yaitu Rp 7 jt/m. 
>  
> Pemda DKI beli seharga Rp 20 jt/m sesuai  NJOP Ky Tapa mengikuti 
> sertifikatnya.
>  
> Disinilah letak perbedaannya.
> Mana yg benar ?.
>  
> Kalau kita sebagai pembeli, mana yg jadi dasar ?. Letak fisik atau sertifikat 
> ?
>  
> Ini bisa dianalogikan dg STNK mobil tercantum  2.500 CC sementara fisik mobil 
> 1.500 CC.
>  
> Harga pasar mobil Rp 2.500 CC Rp 200 juta dan harga pasar mobil 1.500 CC Rp. 
> 100 juta.
>  
> Kalau anda beli mobil tersebut apakah menurut STNK atau menurut kondisi fisik 
> ?
>
>
> On Friday, October 7, 2016 10:54 AM, Fashridjal M. Noor 
> <fashridjalmn...@gmail.com> wrote:
>
>
> Tunggu saja pengadilan Allah SWT di akhirat kelak. Ketika itu setiap orang 
> mempertanggungjawabkan semua keputusan dan tindakannya.
> Apapun hasil Pilkada DKI Jakarta nanti kecil kemungkinan kita akan bisa 
> mengubahnya. Segala sesuatunya terjadi dengan izin dan kehendak Allah Yang 
> Maha Kuasa.
> Namun kita yakin bahwa Allah SWT tidak akan membiarkan hamba-hamba-Nya yang 
> shalih hidup teraniaya.
>
> On Oct 7, 2016 09:55, "'Imran Al' via RantauNet" <rantaunet@googlegroups.com> 
> wrote:
>>
>> https://www.facebook.com/KH. Abdullah.Gymnastiar/videos/ 1334976039869299/
>>
>>
>> Pada Jumat, 7 Oktober 2016 9:20, 'Dasriel Noeha' via RantauNet 
>> <rantaunet@googlegroups.com> menulis:
>>
>>
>> sato lo ciat li buliah ndak yo pak MN dan pak Maturidi
>>
>> Memang kalo dirantang bisa no panjang, kalo dipunta pangguluangno agak 
>> basagi sagi, sahinggo susah bana banang tu ka dipuntano,
>>
>> Nagari wak kho yo indak nagari Islam, sado umaik didalamno punyo hak nan 
>> samo, itulah basagino pamunta banang tun,
>>
>> Wak pulangkan sajo kan Nan Satu dan ka iman masiang-masing pamiliah di  
>> biliak suaro
>>
>> Urang kini banyak nan lh cadiak mamak MN, awak lah nyo cap katinggalan 
>> jaman, apo sajo argument nan ka dikamukokan pasti ado sajo bantahanno,
>>
>> Tunggulah tanggal mainno, awak iyo sadiah mancaliak urang manari diateh 
>> pentas politik gon, calaiklah nasib sanak awak Irman G, alah kanai tuncik 
>> lho,
>>
>> salam dari ambo nan singkek ilimu gon,
>>
>> Dasriel Adnan Noeha
>>
>> di Jakarta
>>
>>
>> Pada Kamis, 6 Oktober 2016 7:07, 'Mochtar Naim' via RantauNet 
>> <rantaunet@googlegroups.com> menulis:
>>
>>
>> Reza, 
>>  Bagus. Dan Anda memang tidak sendiri, bahkan mewakili mayoritas dari 
>> penduduk Indonesia yang walau mereka beragama Islam, mereka tidak 
>> mengikuti ajaran Islam seperti yang terekam dalam Al Quran itu. Saya juga 
>> sudah katakan, dari sekian banyak orpol dan ormas Islam, jarang satu yang 
>> secara tegas dan terbuka mengatakan bahwa mereka berjuang untuk menerapkan 
>> ajaran syariat Islam dalam berbangsa dan bernegara. Satu2nya yang pernah 
>> secara tuntas mengatakan, ingin menegakkan syariat Islam, bahkan Negara 
>> Islam, hanyalah Partai Masyumi, dan belakangan PPP dan PBB, yang ingin 
>> tegaknya sayariat Islam, tapi sekarang sudah hilang begitu saja pula.
>>     Ajaran Islam yang terekam dalam Al Qur'an itu baru bisa jalan kalau 
>> orang Islam sendiri telah merubah sikapnya, dari sekadar mengucapkan 
>> syahadah dan melaksanakan shalat, puasa, dsb, lalu berusaha menerapkan 
>> ajaran Islam secara total dan komprehensif seperti yang diingatkan oleh Al 
>> Qur'an itu.
>>      Begitu, Reza. Bagaimana pula reaksi Anda?
>> Salam, MN, 06/10/16
>>
>>
>>
>> On Thursday, October 6, 2016 12:41 PM, Fashridjal M. Noor 
>> <fashridjalmn...@gmail.com> wrote:
>>
>>
>> Subhanallah.
>> Astaghfirullah
>>
>> On Oct 6, 2016 11:41, "muhammad syahreza" <muhammadsyahr...@gmail.com> wrote:
>>>
>>> Assalamau'alaikum wr.wb.
>>>
>>>
>>> Saparti kato ambo di ateh, ambo mamisahkan antaro penyelanggara 
>>> administrasi pemerintahan samo agamo.
>>> NKRI berlandaskan Pancasila, apolagi sasudah UUD 45 diamandemen, arti nyo 
>>> yang tokoh-tokoh nan maamandemen UUD45 tadi alah mampatimbangkan 
>>> masak-masak siapo pun WNI talapeh Pribumi atau Non Pribumi atau 
>>> Naturalisasi dan dari agamo yang diakui NKRI bisa jadi KADA dan Kapalo 
>>> Negara. Dan untuak Pilkada DKI kali ko ambo mandukuang AHOK, walau agamo 
>>> ambo islam. Kapalo Daerah indak ado kaitan jo agamo do, karano Kapalo 
>&

Re: [R@ntau-Net]

2016-10-07 Terurut Topik 'Mochtar Naim' via RantauNet
Sdr Fitrianto,Kalau Anda berminat dengan buku itu, silahkan pesan ke Gramedia 
atau toko buku manapun yang barangkali masih punya stoknya.MN 

On Friday, October 7, 2016 3:06 PM, Fashridjal M. Noor 
<fashridjalmn...@gmail.com> wrote:
 

 Yang tinggal di Amrik bayar pajaknya ke Paman Sam 'kan?Yang pendapatannya 
rendah dan menengah ke bawah justru bisa tak ada beban pajak pendapatan pribadi 
(personal income tax) 
Bahkan mungkin dapat kembalian (tax return) 
On Oct 7, 2016 12:34, "Fitrianto" <fitr.tanju...@gmail.com> wrote:

silahkan bukunya dikirim ke alamat kami di Albany NY pak MN.Jangan pula kami 
rakyat yg bayar pajak yg disuruh2 mencari bukunnya...;)
Wassalam 
2016-10-07 1:01 GMT-04:00 'Mochtar Naim' via RantauNet 
<rantaunet@googlegroups.com>:

Sdr Fitrianto, dkk di RN Berbeda dengan anggota2 DPD lainnya di angkatan 
saya (2004-2009), saya satu2nya yang memberikan Laporan Pertanggung-jawaban 
Tugas saya secara tertulis kepada DPD-RI yang saya nukilkan dalam 3 Jilid buku 
(1422 hlm), dengan Judul: Suara Wakil Daerah. Kumpulan Pidato, Tulisan dan Buah 
Pikiran Mochtar Naim, yang Disampaikan selaku Anggota DPD-RI (2004-2009). 
Di samping itu, secara terpisah, dan bersamaan, sayapun memberikan Laporan 
Tertulis sebagai Anggota MPR-RI (1999-2002), dengan tujuan yang sama, 326 hlm, 
dengan judul: Suara Wakil Rakyat. Kumpulan Pidato dan Buah Pikiran Mochtar Naim 
yang disampaikan selaku Anggota BP MPR RI, Okt 1999-Mar 2002.    Silahkan Anda 
baca, ada atau tidaknya saya menyampaikan ide tentang perlunya ummat Islam 
melaksanakan ajaran agamanya dalam konteks warga NKRI.
    Sebagai yang Anda ketahui, tidak kurangnya, Sila Pertama Pancasila sendiri  
berdasar kepada Ketuhanan Yang Maha Esa. Cuma saja, selama ini, itu kita 
sebut2, tetapi tidak kita terap dan praktekkan.    Nah, lagi2, semua kembali 
kepada Anda dan kita semua. Jika Anda termasuk kepada muslim yang baik, Anda 
pun tentu akan mengamalkan ajaran agama Anda seperti yang contohnya kita 
angkatkan dalam memilih pimpinan yang direstui oleh Allah dalam Al Qur'an itu.  
  Bagaimana pula dengan reaksi Anda?Salam, MN, 7 Okt 2016. 
 

On Thursday, October 6, 2016 11:16 PM, Fitrianto <fitr.tanju...@gmail.com> 
wrote:
 

 Pak MN sendiri apa sudah memperjuangkan syariat islam ketika jadi 
senator?Kalau sudah, tolong dibagi juga ceritanya.
Wassalam
2016-10-06 10:06 GMT-04:00 'Mochtar Naim' via RantauNet 
<rantaunet@googlegroups.com>:

Reza,  Bagus. Dan Anda memang tidak sendiri, bahkan mewakili mayoritas dari 
penduduk Indonesia yang walau mereka beragama Islam, mereka tidak mengikuti 
ajaran Islam seperti yang terekam dalam Al Quran itu. Saya juga sudah katakan, 
dari sekian banyak orpol dan ormas Islam, jarang satu yang secara tegas dan 
terbuka mengatakan bahwa mereka berjuang untuk menerapkan ajaran syariat Islam 
dalam berbangsa dan bernegara. Satu2nya yang pernah secara tuntas mengatakan, 
ingin menegakkan syariat Islam, bahkan Negara Islam, hanyalah Partai Masyumi, 
dan belakangan PPP dan PBB, yang ingin tegaknya sayariat Islam, tapi sekarang 
sudah hilang begitu saja pula.    Ajaran Islam yang terekam dalam Al Qur'an itu 
baru bisa jalan kalau orang Islam sendiri telah merubah sikapnya, dari sekadar 
mengucapkan syahadah dan melaksanakan shalat, puasa, dsb, lalu berusaha 
menerapkan ajaran Islam secara total dan komprehensif seperti yang diingatkan 
oleh Al Qur'an itu.
     Begitu, Reza. Bagaimana pula reaksi Anda?Salam, MN, 06/10/16

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
== =
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
 1. Email besar dari 200KB;
 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
 3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
== =
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/ group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscribe@ googlegroups.com.
Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/ optout.


-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
== =
UNTUK DIPERHATIKAN, yang mel

[R@ntau-Net] Tanggapan dari MN pada DAN

2016-10-07 Terurut Topik 'Mochtar Naim' via RantauNet

'Dasriel Noeha' via RantauNet 
Torantaunet@googlegroups.comToday at 9:12 AM
sato lo ciat li buliah ndak yo pak MN dan pak Maturidi

Memang kalo dirantang bisa no panjang, kalo dipunta pangguluangno agak basagi 
sagi, sahinggo susah bana banang tu ka dipuntano,
Nagari wak kho yo indak nagari Islam, sado umaik didalamno punyo hak nan samo, 
itulah basagino pamunta banang tun,
Wak pulangkan sajo kan Nan Satu dan ka iman masiang-masing pamiliah di  biliak 
suaro

Urang kini banyak nan lh cadiak mamak MN, awak lah nyo cap katinggalan jaman, 
apo sajo argument nan ka dikamukokan pasti ado sajo bantahanno,
Tunggulah tanggal mainno, awak iyo sadiah mancaliak urang manari diateh pentas 
politik gon, calaiklah nasib sanak awak Irman G, alah kanai tuncik lho,
salam dari ambo nan singkek ilimu gon,
Dasriel Adnan Noeha
di Jakarta
TANGGAPAN MN:
Ma DAN (Dasril Adnan Noeha)  dkk di RN,
 Nagara awak memang bukan nagara Islam, walau Sila Pertama Pancasilanyo 
mangecekkan ber Ketuhanan Nan Maha Esa. Pado hal, satu2nyo agamo nan 
berKetuhanan YME hanyolah Islam. Tapi itulah, dek dasar filosofi kenegaraan nan 
dipakai adolah sinkretisme, seperti dalam budaya Jawa, bukan sintetisme seperti 
di Minang, mako walau mayoritas terbesar penduduk (lk 85 %) muslim, negaranyo 
bukan negara Islam. Lain di Malaysia, walau muslimnyo cuma 55 %, tapi negaranyo 
negara Islam. Dan urang Islam sendiri, di Indonesia, karena faham 
sinkretisme tadi, amuah pulo cando itu, dengan manarimo Islam sebagai bukan 
agamo negara. Contohnyo jo si Ahok ko. Walau jaleh2 Ahok bukan muslim dan bukan 
pulo pribumi, tapi mayoritas pendukungnyo adolah muslim walau agamonyo (Islam) 
malarang mandukuang sia sajo nan non muslim.     Hebat kan, urang Islam 
Indonesia tu. Mereka sendiri yang tidak manyukoi tegaknya Islam itu. Pado hal, 
jaleh2, seperti nan ayat2nyo ambo kutib, Allah memerintahkan ummat Islam untuk 
tidak memilih non-muslim jadi pemimpin.  Masalahnyo jadinyo bukan masalah si 
Ahok, tapi masalah ummat Islam sendiri di persada Nusantara ko nan bahagian 
terbesar tidak manyukoi tegaknyo syariat Islam tu -- tamasuak awak2 nan urang 
Minang sendiri.    Baa tu Bung DAN dkk di RN,

Salam, MN, 7/10/16

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


Re: [R@ntau-Net]

2016-10-06 Terurut Topik 'Mochtar Naim' via RantauNet
Sdr Fitrianto, dkk di RN Berbeda dengan anggota2 DPD lainnya di angkatan 
saya (2004-2009), saya satu2nya yang memberikan Laporan Pertanggung-jawaban 
Tugas saya secara tertulis kepada DPD-RI yang saya nukilkan dalam 3 Jilid buku 
(1422 hlm), dengan Judul: Suara Wakil Daerah. Kumpulan Pidato, Tulisan dan Buah 
Pikiran Mochtar Naim, yang Disampaikan selaku Anggota DPD-RI (2004-2009). 
Di samping itu, secara terpisah, dan bersamaan, sayapun memberikan Laporan 
Tertulis sebagai Anggota MPR-RI (1999-2002), dengan tujuan yang sama, 326 hlm, 
dengan judul: Suara Wakil Rakyat. Kumpulan Pidato dan Buah Pikiran Mochtar Naim 
yang disampaikan selaku Anggota BP MPR RI, Okt 1999-Mar 2002.    Silahkan Anda 
baca, ada atau tidaknya saya menyampaikan ide tentang perlunya ummat Islam 
melaksanakan ajaran agamanya dalam konteks warga NKRI.
    Sebagai yang Anda ketahui, tidak kurangnya, Sila Pertama Pancasila sendiri  
berdasar kepada Ketuhanan Yang Maha Esa. Cuma saja, selama ini, itu kita 
sebut2, tetapi tidak kita terap dan praktekkan.    Nah, lagi2, semua kembali 
kepada Anda dan kita semua. Jika Anda termasuk kepada muslim yang baik, Anda 
pun tentu akan mengamalkan ajaran agama Anda seperti yang contohnya kita 
angkatkan dalam memilih pimpinan yang direstui oleh Allah dalam Al Qur'an itu.  
  Bagaimana pula dengan reaksi Anda?Salam, MN, 7 Okt 2016. 
 

On Thursday, October 6, 2016 11:16 PM, Fitrianto <fitr.tanju...@gmail.com> 
wrote:
 

 Pak MN sendiri apa sudah memperjuangkan syariat islam ketika jadi 
senator?Kalau sudah, tolong dibagi juga ceritanya.
Wassalam
2016-10-06 10:06 GMT-04:00 'Mochtar Naim' via RantauNet 
<rantaunet@googlegroups.com>:

Reza,  Bagus. Dan Anda memang tidak sendiri, bahkan mewakili mayoritas dari 
penduduk Indonesia yang walau mereka beragama Islam, mereka tidak mengikuti 
ajaran Islam seperti yang terekam dalam Al Quran itu. Saya juga sudah katakan, 
dari sekian banyak orpol dan ormas Islam, jarang satu yang secara tegas dan 
terbuka mengatakan bahwa mereka berjuang untuk menerapkan ajaran syariat Islam 
dalam berbangsa dan bernegara. Satu2nya yang pernah secara tuntas mengatakan, 
ingin menegakkan syariat Islam, bahkan Negara Islam, hanyalah Partai Masyumi, 
dan belakangan PPP dan PBB, yang ingin tegaknya sayariat Islam, tapi sekarang 
sudah hilang begitu saja pula.    Ajaran Islam yang terekam dalam Al Qur'an itu 
baru bisa jalan kalau orang Islam sendiri telah merubah sikapnya, dari sekadar 
mengucapkan syahadah dan melaksanakan shalat, puasa, dsb, lalu berusaha 
menerapkan ajaran Islam secara total dan komprehensif seperti yang diingatkan 
oleh Al Qur'an itu.
     Begitu, Reza. Bagaimana pula reaksi Anda?Salam, MN, 06/10/16

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
== =
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
 1. Email besar dari 200KB;
 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
 3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
== =
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/ group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscribe@ googlegroups.com.
Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/ optout.


-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
 1. Email besar dari 200KB;
 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
 3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, ki

[R@ntau-Net] Jawaban MN kpd Sdr Maturidi

2016-10-06 Terurut Topik 'Mochtar Naim' via RantauNet
Sdr Maturidi, Reza, dkk di RN,     Istilah memaksa tidak ada dalam kamus hidup 
saya. Tidakpun Islam dan Al Quran sendiri mengenal istilah "memaksa."    Saya 
hanya mensiter sejumlah ayat Al Qur'an yang mewajibkan penganut Islam memilih 
calon2 yang beragama Islam jadi pemimpin.
    Anda mengikutinya atau tidak, itu sepenuhnya urusan Anda. Masalah kita 
sebagai umat Islam, bagaimanapun, memang terletak di sini. Yakni bahwa kita 
sendiri tidak menginginkan tegaknya syariat Islam itu di negara kita sendiri.   
 Salam, MN, 6/10/16 

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


[R@ntau-Net]

2016-10-06 Terurut Topik 'Mochtar Naim' via RantauNet
Reza,  Bagus. Dan Anda memang tidak sendiri, bahkan mewakili mayoritas dari 
penduduk Indonesia yang walau mereka beragama Islam, mereka tidak mengikuti 
ajaran Islam seperti yang terekam dalam Al Quran itu. Saya juga sudah katakan, 
dari sekian banyak orpol dan ormas Islam, jarang satu yang secara tegas dan 
terbuka mengatakan bahwa mereka berjuang untuk menerapkan ajaran syariat Islam 
dalam berbangsa dan bernegara. Satu2nya yang pernah secara tuntas mengatakan, 
ingin menegakkan syariat Islam, bahkan Negara Islam, hanyalah Partai Masyumi, 
dan belakangan PPP dan PBB, yang ingin tegaknya sayariat Islam, tapi sekarang 
sudah hilang begitu saja pula.    Ajaran Islam yang terekam dalam Al Qur'an itu 
baru bisa jalan kalau orang Islam sendiri telah merubah sikapnya, dari sekadar 
mengucapkan syahadah dan melaksanakan shalat, puasa, dsb, lalu berusaha 
menerapkan ajaran Islam secara total dan komprehensif seperti yang diingatkan 
oleh Al Qur'an itu.
     Begitu, Reza. Bagaimana pula reaksi Anda?Salam, MN, 06/10/16

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


Re: [R@ntau-Net] Tanggapan MN pada Reza ttg Pemimpin dalam konteks PNS

2016-10-06 Terurut Topik 'Mochtar Naim' via RantauNet
Reza,  Bagus. Dan Anda memang tidak sendiri, bahkan mewakili mayoritas dari 
penduduk Indonesia yang walau mereka beragama Islam, mereka tidak mengikuti 
ajaran Islam seperti yang terekam dalam Al Quran itu. Saya juga sudah katakan, 
dari sekian banyak orpol dan ormas Islam, jarang satu yang secara tegas dan 
terbuka mengatakan bahwa mereka berjuang untuk menerapkan ajaran syariat Islam 
dalam berbangsa dan bernegara. Satu2nya yang pernah secara tuntas mengatakan, 
ingin menegakkan syariat Islam, bahkan Negara Islam, hanyalah Partai Masyumi, 
dan belakangan PPP dan PBB, yang ingin tegaknya sayariat Islam, tapi sekarang 
sudah hilang begitu saja pula.    Ajaran Islam yang terekam dalam Al Qur'an itu 
baru bisa jalan kalau orang Islam sendiri telah merubah sikapnya, dari sekadar 
mengucapkan syahadah dan melaksanakan shalat, puasa, dsb, lalu berusaha 
menerapkan ajaran Islam secara total dan komprehensif seperti yang diingatkan 
oleh Al Qur'an itu.
     Begitu, Reza. Bagaimana pula reaksi Anda? Salam, MN, 06/10/16

   

 On Thursday, October 6, 2016 12:41 PM, Fashridjal M. Noor 
<fashridjalmn...@gmail.com> wrote:
 

 Subhanallah.
Astaghfirullah
On Oct 6, 2016 11:41, "muhammad syahreza" <muhammadsyahr...@gmail.com> wrote:

Assalamau'alaikum wr.wb.

Saparti kato ambo di ateh, ambo mamisahkan antaro penyelanggara administrasi 
pemerintahan samo agamo.
NKRI berlandaskan Pancasila, apolagi sasudah UUD 45 diamandemen, arti nyo yang 
tokoh-tokoh nan maamandemen UUD45 tadi alah mampatimbangkan masak-masak siapo 
pun WNI talapeh Pribumi atau Non Pribumi atau Naturalisasi dan dari agamo yang 
diakui NKRI bisa jadi KADA dan Kapalo Negara. Dan untuak Pilkada DKI kali ko 
ambo mandukuang AHOK, walau agamo ambo islam. Kapalo Daerah indak ado kaitan jo 
agamo do, karano Kapalo daerah bukan pemimpin mutlak di suatu daerah, ado 
Kapolda, ado Pangdam, ado Legislatif dan ado Yudikatif.

Salam

Reza


2016-10-06 10:36 GMT+07:00 'asmiyakob' via RantauNet 
<rantaunet@googlegroups.com>:

Bung Reza islam atau bukan?Powered by Telkomsel BlackBerry®From:  muhammad 
syahreza <muhammadsyahr...@gmail.com>Sender:  rantaunet@googlegroups.comDate: 
Thu, 6 Oct 2016 10:29:25 +0700To: rantaunet@googlegroups.comReplyTo:  rantaunet@googlegroups.comSubject: Re: 
[R@ntau-Net] Tanggapan MN pada Reza ttg Pemimpin dalam konteks PNS
Assalamu'alaikum wr.wb. Pak MN

Ambo masuak kategori urang yang mamisahkan antaro wilayah administrasi 
pemerintahan dengan agamo. Ambo indak manyalahkan kekhilafan oknum-oknum 
DPR/MPR di maso lalu nan maamandemen UUD 45 sahinggo maagiah kesempatan untuak 
NON Pri jadi KADA.Karano situasi politik maso kini ko, hasil perjuangan Pak MN 
juo di maso lalu.Ambo mandukuang Ahok 1 periode lai jadi DKI-1, walau ambo 
indak bisa mamiliah karano bukan ba KTP DKI.
Salam

Reza
2016-10-03 21:21 GMT+07:00 'Mochtar Naim' via RantauNet 
<rantaunet@googlegroups.com>:

 Sdr Reza, dkk di Rantaunet Yang PNS (Pegawai Negeri Sipil) itu adalah 
semua orang yang berfungsi sebagai pegawai negeri, dari yang tertinggi sampai 
ke yang terendah. PNS itu adalah warga negara NKRI yang bisa apapun agamanya 
yang diakui oleh negara. Di antara mereka ada yang memegang jabatan pimpinan 
yang sifatnya struktural-fungsional, apapun pangkatnya, ada yang tidak. Karena 
NKRI bukanlah Negara Islam, maka muslim dan non-muslim bisa duduk dalam jabatan 
pimpinan.     Namun dalam jabatan politik, khususnya di bidang legislatif 
maupun eksekutif, yang duduknya melalui proses pemilihan umum -- seperti 
jabatan Pres/Wapres, Gubernur/Bupati/Wako dan wakil2nya, lalu anggota2 
DPR/MPR/DPD/DPRD, maka khusus bagi warga negara yang beragama Islam, sewajarnya 
mereka mengikuti petunjuk ayat2 Al Quran itu, dengan hanya memilih calon2 yang 
beragama Islam. Apalagi karena itu adalah perintah dari Allah swt sendiri.     
Yang aneh kan partai2 Islam sendiri yang lebih memilih calon2 non-muslim 
daripada muslim, walaupun mereka bukan tidak tahu akan perintah Allah itu. 
    Nah, baa tu Reza, lai sajalan caro bapikia awak, atau indak?

    Salam, MN, 3 Okt 2016
     -- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
== =
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
 1. Email besar dari 200KB;
 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
 3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
== =
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.g

[R@ntau-Net] Tanggapan MN pada Reza ttg Pemimpin dalam konteks PNS

2016-10-03 Terurut Topik 'Mochtar Naim' via RantauNet
 Sdr Reza, dkk di Rantaunet Yang PNS (Pegawai Negeri Sipil) itu adalah 
semua orang yang berfungsi sebagai pegawai negeri, dari yang tertinggi sampai 
ke yang terendah. PNS itu adalah warga negara NKRI yang bisa apapun agamanya 
yang diakui oleh negara. Di antara mereka ada yang memegang jabatan pimpinan 
yang sifatnya struktural-fungsional, apapun pangkatnya, ada yang tidak. Karena 
NKRI bukanlah Negara Islam, maka muslim dan non-muslim bisa duduk dalam jabatan 
pimpinan.     Namun dalam jabatan politik, khususnya di bidang legislatif 
maupun eksekutif, yang duduknya melalui proses pemilihan umum -- seperti 
jabatan Pres/Wapres, Gubernur/Bupati/Wako dan wakil2nya, lalu anggota2 
DPR/MPR/DPD/DPRD, maka khusus bagi warga negara yang beragama Islam, sewajarnya 
mereka mengikuti petunjuk ayat2 Al Quran itu, dengan hanya memilih calon2 yang 
beragama Islam. Apalagi karena itu adalah perintah dari Allah swt sendiri.     
Yang aneh kan partai2 Islam sendiri yang lebih memilih calon2 non-muslim 
daripada muslim, walaupun mereka bukan tidak tahu akan perintah Allah itu. 
    Nah, baa tu Reza, lai sajalan caro bapikia awak, atau indak?

    Salam, MN, 3 Okt 2016
     

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


Re: [R@ntau-Net] ALLAH MELARANG MUSLIM MENJADIKAN NON-MUSLIM SEBAGAI PEMIMPIN

2016-10-03 Terurut Topik 'Mochtar Naim' via RantauNet
Sdr Reza, Yang PNS (Pegawai Negeri Sipil) itu adalah semua orang yang 
berfungsi sebagai pegawai negeri, dari yang tertinggi sampai ke yang terendah. 
PNS itu adalah warga negara NKRI yang bisa apapun agamanya yang diakui oleh 
negara. Di antara mereka ada yang memegang jabatan pimpinan yang sifatnya 
struktural-fungsional, apapun pangkatnya, ada yang tidak. Karena NKRI bukanlah 
Negara Islam, maka muslim dan non-muslim bisa duduk dalam jabatan pimpinan.     
Namun dalam jabatan politik, khususnya di bidang legislatif maupun eksekutif, 
yang duduknya melalui proses pemilihan umum -- seperti jabatan Pres/Wapres, 
Gubernur/Bupati/Wako dan wakil2nya, lalu anggota2 DPR/MPR/DPD/DPRD, maka khusus 
bagi warga negara yang beragama Islam, sewajarnya mereka mengikuti petunjuk 
ayat2 Al Quran itu, dengan hanya memilih calon2 yang beragama Islam. Apalagi 
karena itu adalah perintah dari Allah swt sendiri.     Yang aneh kan partai2 
Islam sendiri yang lebih memilih calon2 non-muslim daripada muslim, walaupun 
mereka bukan tidak tahu akan perintah Allah itu. 
    Nah, baa tu Reza, lai sajalan caro bapikia awak, atau indak?

    Salam, MN, 3 Okt 2016
 
  

On Monday, October 3, 2016 4:05 PM, muhammad syahreza 
<muhammadsyahr...@gmail.com> wrote:
 

 Assalamu'alaikum wr.wb. Pak MN

Kalau dijadikan komandan pelayan rakyat kan lai buliah Pak.Kan dari dulu PNS tu 
abdi negara atau pelayan rakyat.

Salam

Reza
2016-09-28 19:48 GMT+07:00 'Mochtar Naim' via RantauNet 
<rantaunet@googlegroups.com>:


Sdr2 sebangsa dan seagama,     Ayat2 Al Qur'an yang dikutip berikut 
mengingatkan kita kaum muslimin di Indonesia dan di manapun bahwa Allah swt 
melarang kita memilih non-muslim, siapapun dan kapanpun, sebagai pemimpin.     
Dalam kita menghadapi Pemilu Pilkada 2017 yad, seyogyanya peringatan dari Allah 
ini kita patuhi dan laksanakan.    Baca dan camkanlah ayat2 Al Qur'an berikut:
(1)  Ali ‘Imran 28Janganlahorang2 beriman menjadikan orang kafir sebagai 
pemimpin, melainkan orang2beriman. Barangsiapa berbuat demikian, niscaya dia 
tidak akan memperoleh apapundari Allah, kecuali karena (siasat) menjaga diri 
dari sesuatu yang kamu takutidari mereka. Dan Allah memperingatkan kamu akan 
diri (siksa)-Nya, dan hanyakepada Allah tempat kembali.(2)  Ali ‘Imran 
149-150149:Wahai orang-orang yang beriman! Jika kamu menaati orang-orang yang 
kafir,niscaya mereka akan mengembalikan kamu ke belakang (murtad), maka kamu 
akankembali menjadi orang rugi. 150:Tetapi hanya Allah-lah pelindungmu, dan Dia 
penolong yang terbaik.(3)  An Nisa’ 144Wahaiorang2 yang beriman! Janganlah kamu 
menjadikan orang2 kafir sebagai pemimpinselain dari orang-orang mukmin. Apakah 
kamu ingin memberi alasan yang jelasbagi Allah (untuk menghukummu)?(4)  Al 
Ma~idah 51Wahaiorang2 yang beriman! Janganlah kamu menjadikan orang Yahudi dan 
Nasrani sebagaiteman setia(mu); mereka satu sama lain saling melindungi. (5)  
At Taubah 23Wahaiorang2 yang beriman! Janganlah kamu jadikan bapak2mu dan 
saudara2mu sebagaipelindung, jika mereka lebih menyukai kekafiran daripada 
keimanan. Barangsiapadi antara kamu yang menjadikan mereka pelindung, maka 
mereka itulah orang2 yangzalim. Wassalam,MN 28/09/2016-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
== =
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
 1. Email besar dari 200KB;
 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
 3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
== =
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/ group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscribe@ googlegroups.com.
Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/ optout.


-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
 1. Email besar dari 200KB;
 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
 3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer 

[R@ntau-Net] Empat Seminar DIM

2016-10-02 Terurut Topik 'Mochtar Naim' via RantauNet

Ciputat, 3 Okt 2016


 
Dari Ketum BP2DIM, MN

Kepada yth Kawan2 Anggota BP2DIM

yang di Ranah dan di Rantau,


 
Assalamu’alaikum w.w.,


 
    Sementara kita mempersiapkanterselenggaranya Kongres Rakyat 
Minangkabau (KRM), kalau bisa masih dalam 2016ini juga, di Padang, yang Panitia 
dan Programnya sedang disiapkan oleh kawan2kita, Drs M Sayuti Dt RP selaku 
Ketua SC dan Dr Irfianda Abidin selaku Ketua OCdari BP2DIM, ada bagusnya kalau 
kitapun melanjutkan ajakan kita kepada paraRektor dan para Dosen/Tenaga Ahli 
dari Universitas/PT di Padang untukmempersiapkan rentetan Seminar yang 
berkaitan dengan Program Pokok DIM kita kedepan. 

    Sejauhini, yang sudah kita ajak dan ajukan kepada para Rektor dan 
Dosen/Tenaga Ahlitsb ada empat pokok yang kita bagi2 kepada masing2 
Universitas/PT di Padang. 

    Satu, Program Sistem Pemerintahanyang bagaimana sebaiknya yang kita 
inginkan di DIM, yang kita mintakan menyiapkannyakepada Unand.

    Dua,Program Sistem Ekonomi yang bagaimana sebaiknya yang kita 
inginkan di DIM, yangkita mintakan menyiapkannya kepada UBH.

    Tiga,Program Sistem Pendidikan yang bagaimana sebaiknya yang kita 
inginkan di DIM,yang kita mintakan menyiapkannya kepada UNP.

    Empat,Program Sistem Adat dan Syarak yang bagaimana sebaiknya yang 
kita inginkan di DIM,yang kita minta menyiapkannya kepada IAIN Imam Bonjol.

    Denganempat Program Pokok DIM yang ditangani secara bersama-sama 
melalui kegiatanSeminar itu kita mengharapkan bahwa kita akan mendapatkan 
pegangan yang jelasdan pasti dengan kita nanti membangun kampung halaman kita 
Minangkabau inisesuai dengan adat dan budaya kita yang kita simpulkan dalam 
alur budayaABS-SBK itu – di samping kita tetap konsisten sebagai bahagian tak 
terpisahkandari NKRI dengan kita juga selalu membukakan diri untuk menerima 
yang baik2 daribelahan dunia manapun datangnya.

    Rencana rentetan ke empat Seminar tsbsewajarnya sudah kita mulai 
persiapkan dari sekarang, sehingga para Rektor danpara Dosen/Tenaga Ahli dari 
masing2 Univ/PT bersangkutan sudah pula bisamempersiapkannya dari sekarang, dan 
menentukan target serta program masing2. 

    Untukitu kita mengharapkan Ketua SC dan OC dari BP2DIM sudah mulai 
dari sekarangmelakukan kontak2 kerjasama dengan para Rektor dan para 
Dosen/Tenaga Ahli diRanah dan di Rantau untuk menggarapnya.

    Marikita siapkan diri untuk melakukan kerjasama untuk tujuan mulia 
itu. SemogaAllah swt memudahkan jalan dan merestuinya, amin.


 
    Wassalam,

    MN,Ketum BP2DIM 

     

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


[R@ntau-Net] MARI BERBANUHAMPU YUK...

2016-09-29 Terurut Topik 'Mochtar Naim' via RantauNet


MEMBENAHI KEMBALI BANUHAMPU

Mochtar Naim

29 Sep 2016


 

SEJAK dipisahnya Banuhampu danSungai Pua jadi Kecamatan sendiri-sendiri, di 
Agam Tuo, Kabupaten Agam, diBanuhampu khususnya tak banyak kemajuan yang kita 
dengar yang telah dicapai. Laindengan di Sungai Pua, Galuang, Sariak, Batu 
Palano, yang konon melejit menjadiNagari-nagari yang terkenal di seluruh 
Indonesia, yang rakyatnya danpemerintahnya peduli untuk meningkatkan 
kesejahteraan warganya secarabersama-sama. 

   Satudari penyebabnya, di BH, mungkin, sistem Kecamatan tidak berorientasi ke 
bawah,ke Nagari2, dan mengutamakan kepentingan rakyat di Nagari2, tapi ke atas, 
keKabupaten. Pemerintahan Kecamatan lebih banyak bersifat menunggu perintah 
titikdari atas, dari Kabupaten dan Provinsi, daripada menyimak keinginan yang 
datangdari rakyat di Nagari2. Apalagi jika Camatnya sendiri tidak pula berasal 
dariBanuhampu, tapi dari luarnya, yang perhatian khusus keBanuhampuan tidak 
melekatdalam dirinya.

  Sebagai akibatnya, kebiasaan berpikir ber-Banuhampu yangdahulu akrab dan 
seia sekata, sekarang sudah renggang dan jalan sendiri2.Sejauh ini, baik dari 
Camat maupun para Wali Nagari, tak muncul, atau belummuncul, ide, bagaimana 
menyatukan Banuhampu ini kembali, baikpolitis-pemerintahan, ekonomi, 
sosial-budaya, dsb. Salah satu dari penyebabterusiknya faktor pemersatu ini 
ialah karena terjadinya keretakan dalammasyarakat antara yang ingin dan yang 
tak ingin masuk kota Bukittinggi (PP 84) didekade-dekade yang lalu.

   Tantangan yang dihadapkan ke Banuhampu, dengan Kecamatandan Nagari2nya, 
ialah, mau dibiarkan terus seperti ini, sampai waktu kapanpun,atau muncul ide 
dan keinginan dari kita bersama, secara ber BH, untuk membenahidan membangun 
kembali BH yang kita cintai ini. Contoh jelas saja, di Nagari KubangPutiah 
konon sudah lama, dan sudah bertahun lamanya, Nagari Kubang Putiah tidakpunya 
Wali Nagari yang terpilih. Dan itu semua ,dibiarkan saja, baik oleh Camatmaupun 
oleh anak Nagari. Contoh lain, di Taluak IV Suku, sudah lama, dan sudah 
berpuluhtahun masanya, ninik-mamak dan anak-kemenakannya tidak lagi punya 
penghulu disemua suku yang ada, di ke semua Jorong yang ada, di Taluak Mudiak, 
TaluakHilia, Tanjuang Alam, Jambu Aia, Kapeh Panji, dan Koto Baru. Dan itupun 
jugadibiarkan saja. Seperti tak ada yang perduli. Akibatnya, Adat tak jalan, 
Syarakpun tinggal urusan masing2 saja.

   Belum pula dengan meruyaknya penyakit2 sosial yang selamaini tidak 
dikenal, sekarang dikenal, dan malah merebak  ke mana2. Contohnya, sebutlah 
narkoba, pergaulanbebas, perjudian, KKN – korupsi, kolusi dan nepotisme --, 
dsb. Dahulu anaklaki2 tidur di surau, dan karenanya, taat sembahyang berjamaah 
dan mengaji,sekarang tidak lagi bangun subuh, tapi bangun pagi sendiri2, yang 
sukadiketawain oleh matahari yang duluan muncul, di rumah ibu, seperti anak2 
padusilain2nya. Dan sifat ke-padusi2an pun merembet ke anak laki2. Suka 
berdandan, hilangkelaki-lakian dan kejantanannya, dsb.

Dengan by-pass Labuah Obai, dari pintu kaporo kotaBukittinggi di 
Birugo-Jambu Aia ke Padang Lua sampai ke Sungai Buluah, sampaipula ke Nagari 
Bika Si Ana, Koto Baru,  telah menjadi kota terobosan sendiri, yangmembelah 
Banuhampu menjadi dua bagian, dan tidak tahu kita siapa yang mengaturkehidupan 
dan khususnya ekonomi di sana; apakah masih Nagari yang dilalui jua,atau 
bagaimana? Lalu bagaimana dengan perusahaan2 dan toko2 yang ada yang kononjuga 
ada yang dimiliki oleh wong sipit itu, seperti juga di daerah2 lainnya.

   Lalu, bagaimana pula dengan masuknya ransanak2 awak daridaerah2 di 
sekitar Agam Tuo, yang dikelilingi oleh Gunung Singgalang-Tandikek,Marapi, Sago 
dan bukit2 Kamang-Tarusan di sekelilingnya, yang Bukittinggiterletak di 
tengah2nya, yang tujuan semula masuknya adalah untuk membantusebagai tenaga 
pekerja di sawah dan ladang, karena banyak dari kita yang pergimerantau, tapi 
yang sekarang para pendatang itu sudah menetap dan membangunrumah2 sendiri, di 
Banuhampu? Soalnya, apakah mereka masih dianggap sebagai pendatang,atau orang 
luar yang melekap ke suku tempat dia mendapat?

Nah, dengan adanya ide untuk menjadikan Provinsi SumateraBarat menjadi 
Provinsi DIM (Daerah Istimewa Minangkabau), yang basiskegiatannya ada di 
Nagari, bukankah Nagari2 di Banuhampu akan juga ikutsendirinya? Jika iya, tentu 
pada waktu bersamaan, Nagari2 di BH akan juga ikutmembenahi diri, sesuai dengan 
pola utama DIM itu, yaitu ABS-SBK, baik sistempemerintahannya, sistem 
ekonominya, sistem sosial-budayanya, dsb, yang semuaitu diangsur bersamaan dari 
sekarang? Pertanyaannya, sistem pemerintahan yangbagaimana, sistem ekonomi yang 
bagaimana, dan sistem sosial-budaya yangbagaimana, yang mau kita kembangkan, 
termasuk yang di BH itu sendiri, yangidentik dengan yang di daerah2 DIM lainnya.

  Mari semua yang saya ketengahkan itu menjadi topik pembicaraanutama kita 
ke depan, khususnya dengan cara kita ber Banuhampu selama ini.

     Mari gerakkan usaha, 

[R@ntau-Net] ALLAH MELARANG MUSLIM MENJADIKAN NON-MUSLIM SEBAGAI PEMIMPIN

2016-09-28 Terurut Topik 'Mochtar Naim' via RantauNet

Sdr2 sebangsa dan seagama,     Ayat2 Al Qur'an yang dikutip berikut 
mengingatkan kita kaum muslimin di Indonesia dan di manapun bahwa Allah swt 
melarang kita memilih non-muslim, siapapun dan kapanpun, sebagai pemimpin.     
Dalam kita menghadapi Pemilu Pilkada 2017 yad, seyogyanya peringatan dari Allah 
ini kita patuhi dan laksanakan.    Baca dan camkanlah ayat2 Al Qur'an berikut:
(1)  Ali ‘Imran 28

Janganlahorang2 beriman menjadikan orang kafir sebagai pemimpin, melainkan 
orang2beriman. Barangsiapa berbuat demikian, niscaya dia tidak akan memperoleh 
apapundari Allah, kecuali karena (siasat) menjaga diri dari sesuatu yang kamu 
takutidari mereka. Dan Allah memperingatkan kamu akan diri (siksa)-Nya, dan 
hanyakepada Allah tempat kembali.

(2)  Ali ‘Imran 149-150

149:Wahai orang-orang yang beriman! Jika kamu menaati orang-orang yang 
kafir,niscaya mereka akan mengembalikan kamu ke belakang (murtad), maka kamu 
akankembali menjadi orang rugi. 

150:Tetapi hanya Allah-lah pelindungmu, dan Dia penolong yang terbaik.

(3)  An Nisa’ 144

Wahaiorang2 yang beriman! Janganlah kamu menjadikan orang2 kafir sebagai 
pemimpinselain dari orang-orang mukmin. Apakah kamu ingin memberi alasan yang 
jelasbagi Allah (untuk menghukummu)?

(4)  Al Ma~idah 51

Wahaiorang2 yang beriman! Janganlah kamu menjadikan orang Yahudi dan Nasrani 
sebagaiteman setia(mu); mereka satu sama lain saling melindungi. 

(5)  At Taubah 23

Wahaiorang2 yang beriman! Janganlah kamu jadikan bapak2mu dan saudara2mu 
sebagaipelindung, jika mereka lebih menyukai kekafiran daripada keimanan. 
Barangsiapadi antara kamu yang menjadikan mereka pelindung, maka mereka itulah 
orang2 yangzalim.

 Wassalam,MN 28/09/2016

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


[R@ntau-Net] KE DIM KITA MENUJU

2016-09-26 Terurut Topik 'Mochtar Naim' via RantauNet
KE “DIM” KITA MENUJUMochtar Naim26 Sep 21016
DARI Keresidenan Sumatera Barat di zaman kolonial Belanda dahulu ke Provinsi 
Sumatera Barat di zaman kemerdekaan ini, kita sekarang menuju ke Provinsi DIM 
(Daerah Istimewa Minangkabau).  Apa sebenarnya yang kita tuju dengan DIM itu? 
Satu, karena fakta statistik seperti yang ditunjukkan oleh Biro Pusat Statistik 
(BPS) memperlihatkan bahwa Sumatera Barat dalam tingkat kesejahteraannya 
sekarang sudah berada di tingkat ketiga, bukan dari atas, tapi dari bawah. Yang 
di bawah kita tinggal hanya NTT dan Papua, sedang yang nomor 1 adalah tetangga 
kita, Riau.  Bayangkan, kita yang tadinya biasa berada di tingkat atas, 
sekarang meluncur jauh terpuruk ke tingkat 32 dari 34 Provinsi di NKRI ini. 
Nahas ini tidak hanya di tingkat ekonomi tapi di hampir semua tingkat 
kesejahteraan. Bayangkan, kapan dahulu kita pernah mengenal narkoba dan 
prostitusi yang merembet ke mana-mana, di samping KKN (Korupsi, Kolusi dan 
Nepotisme) yang menyeruak dari atas sampai ke bawah, sehingga susah menemukan 
sekarang ini penguasa yang pemimpin, yang jujur dan bersih. Untuk memberantas 
dan menyelamatkan diri dari keadaan yang nahas ini, kita tidak bisa hanya 
menyandarkan pada ketentuan perundang-undangan nasional yang juga berlaku di 
daerah kita. Kita perlu memperkuatnya dengan nilai budaya adat dan syarak kita 
yang selama ini terkatakan ada, terperbuat tidak. Nilai budaya itu tegasnya 
terbuhul ke dalam qanun: ABS-SBK – Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi 
Kitabullah. Syarak Mangato, Adat Mamakai. Syarak Batilanjang, Apo Adonyo. Adat 
Basisampiang, Basumanih.  Dengan memberlakukan ABS-SBK sebagai qanun, maka Adat 
dan Syarak menjadi ketentuan perundang-undangan yang berlaku sama dan sejalan 
dengan ketentuan perundang-undangan nasional yang ketentuan pidananya juga 
diberlakukan secara setara dan sepadan. Sebagai konsekuensinya, orang akan 
berpikir sekian kali untuk melanggar ketentuan Adat dan Syarak yang sanksinya 
bisa dengan potong tangan, hukum pancung dan hukum mati sekalipun, demi 
tegaknya keadilan dan kebenaran di tengah-tengah masyarakat. Budaya Minang 
kebetulan adalah persenyawaan secara sintetik antara Adat dan Syarak, yang Adat 
dasarnya adalah matrilineal dan Syarak patriarkal. Dengan Adat yang 
matrilineal, kita meninggikan dan menghormati kedudukan Wanita dalam kaum, suku 
dan Nagari, sedang Syarak yang patriarkal, kita menempatkan laki-laki sebagai 
yang memegang kekuasaan dalam kaum, suku dan Nagari itu, baik di rumah Ibu 
maupun di rumah Bapak alias bako. Dua, karenanya, kita menempatkan sistem 
kepemipinan TTS (Tali nan Tigo Sapilin, Tungku nan Tigo Sajarangan), yakni 
Ninik Mamak, Alim Ulama dan Cadiak Pandai, sebagai Pemimpin dalam Nagari, 
sesuai dengan fungsi dan kedudukan masing-masing. Ninik Mamak mengatur Adat, 
Alim Ulama mengurus Agama dan  Cadiak Pandai mengelola urusan 
sosial-kemasyarakatan. Sebagai penggenapi, maka Wanita alias Bundo Kanduang 
mengurus urusan kerumah-tanggaan dan  Pemuda sebagai Parik Paga dalam Nagari, 
mengurus urusan keamanan, sehingga silang sengketa tidak terjadi, keamanan 
terpelihara, dan hidup rukun dan damai.  Bayangkan, kalau qanun ABS-SBK dengan 
TTS itu tidak hanya disebut-sebut tetapi benar-benar dipraktekkan dan lekat 
sanksi hukumnya, insya Allah, dengan Tuhan mengizinkan, Sumatera Barat dengan 
budaya Minangkabaunya itu akan kembali jaya dan mulia, yang pada waktunya akan 
kembali menjadi contoh dan suri tauladan bagi suku-suku dan puak-puak lainnya 
di Nusantara ini. Tiga, dalam Naskah Akademik yang kita siapkan untuk 
mengajukan permohonan ke Pemerintah Pusat, yakni Presiden, DPR, DPD dan MPRnya, 
kita menambahkan qanun lain-lainnya yang berkaitan dengan bermacam aspek 
kehidupan, termasuk sistem kepemilikan harta kekayaan yang sifatnya komunal, 
seperti tanah ulayat, baik berbentuk sawah-ladang, kampung halaman, dan harta 
bersama dalam rumah tangga, serta Nagari itu sendiri.  Dengan itu, ke depan, 
kita menghidupkan kembali sistem ekonomi yang bersifat kerakyatan berbasis 
Nagari yang dasarnya adalah koperasi Nagari yang diimpikan oleh Bung Hatta, 
yang dengan filosofi ABS-SBK kita perkuat dengan sistem ekonomi syariah tanpa 
riba. Begitu juga dengan bidang sosial, budaya dan pendidikan, yang tidak lagi 
memisah antara yang umum, sekuler, dan yang agama, religius. Semua itu 
sasarannya adalah pada pengabdian pada Ketuhanan Yang Maha Esa, seperti yang 
kita nukilkan dalam Sila Pertama Pancasila. Bedanya, jika di NKRI hanya untuk 
disebut-sebut, dalam DIM benar-benar dipraktikkan dan diamalkan. Dan dengan 
itu, sesuai dengan peluang yang diberikan oleh Pasal 18B UUD 1945, yang 
berbunyi:  (1) Negara mengakui dan menghormati satuan-satuan pemerintahan 
daerah yang bersifat khusus atau bersifat istimewa yang diatur dengan 
Undang-undang.(2) Negara mengakui dan menghormati kesatuan-kesatuan masyarakat 
hukum adat serta hak-hak tradisonalnya sepanjang masih hidup dan sesuai dengan 
perkembangan masyarakat dan 

[R@ntau-Net] Fw: Kenapa Kita Memerlukan DIM?

2016-08-14 Terurut Topik 'Mochtar Naim' via RantauNet


 On Monday, August 15, 2016 10:50 AM, Mochtar Naim  
wrote:
 

 KENAPA KITA MEMERLUKAN “DIM”(DAERAH ISTIMEWA MINANGKABAU)MENGGANTIKAN PROVINSI 
SUMATERA BARAT?  Mochtar Naim14 Agustus 2016  
|  S  |

EJAK kita menjadi bahagianyang integral dari NKRI, memang namanya adalah 
Provinsi Sumatera Barat. Dantidak ada masalah, sampai kapan pun. Hanya saja, 
sejak peristiwa PRRI di akhirdekade 1950an sampai sekarang, Sumbar cenderung 
meluncur terus, baik dari segi tingkatkesejahteraan maupun kebahagiaan 
masyarakatnya. Sumbar yang tadinya daerah yangdibanggakan dan mampu 
menghasilkan tokoh2 terkenal di tingkat nasional diberbagai bidang kehidupan, 
sekarang, sejak peristiwa PRRI itu, telah meluncurturun terus, sehingga BPS 
(Biro Pusat Statistik) menempatkan Provinsi Sumbarberada pada tingkat ke 32 
dari 34 Provinsi yang ada di Indonesia, yang berartinomor 3 dari bawah sebelum 
Papua dan NTT – bukan nomor 3 dari atas, jangankannomor 1. Riau yang berada di 
sebelahnya justeru daerah Provinsi nomor 1 diseluruh Indonesia dari segi 
kesejahteraan dan kebahagiaan masyarakatnya itu.    Dengan konstatasi 
statistikal dari BPS itu semua itumemang balik kepada kita. Mau kita biarkan 
saja kita meluncur terus, atau kitaakan mengambil langkah pasti untuk kembali 
menjadi daerah yang diperhitungkandan dibanggakan di Nusantara ini. Tentu saja 
yang harus kita pilih adalah: Stopsampai di sini, dan kita akan kerja keras 
mengembalikan nama baik dari Sumbardengan budaya Minangkabau yang qanunnya 
adalah ABS-BSK: “Adat Bersendi Syarak,Syarak Bersendi Kitabullah,” dan yang 
daerahnya dirubah dari Propvinsi Sumbarmenjadi Provinsi DIM (Daerah Istimewa 
Minangkabau) dengan tetap berada dalampangkuan NKRI. Antara NKRI dan Sumbar 
serta DIM nantinya tidak bisa dilepaskarena kita termasuk penyumbang utama dari 
berdirinya NKRI itu.     Pilihan sikap ini harus segera dilakukan 
melalui sebuahKongres Rakyat Minangkabau yang akan kita lakukan segera setelah 
rampungnyadraft Naskah Akademik untuk pembentukan DIM yang sekarang naskahnya 
sudahhampir selesai yang disiapkan oleh para ahli di ranah dan di rantau. Draft 
NaskahAkademik DIM inilah yang akan kita bicarakan dan bahas serta ambil kata 
putus bersamadalam Kongres Rakyat Minangkabau di Padang, yang kalau bisa masih 
dalam tahun2016 ini juga. Dengan insya Allah diterimanya qanun ABS-SBK dalam 
Kongres itubesertaan dengan juga diterimanya Naskah Akademik DIM, maka rakyat 
danmasyarakat Minangkabau, khususnya yang di Sumbar, akan berpedoman 
dalammerentang kehidupannya dengan qanun ABS-SBK di bawah naungan Provinsi DIM 
yangmemperlakukan qanun ABS-SBK setara dan sejajar dengan 
ketentuanperundang-undangan nasional yang juga berlaku di DIM seperti di 
daerah-daerahprovinsi lain2nya.     Mari kita bersepakat dan bersatu 
hati untuk itu. SemogaAllah swt merestui dan meridhainya, amin. Dengan itu kita 
mengharapkan bahwarakyat dan masyarakat Minangkabau di Sumbar dan di manapun 
akan bangkit kembalimengejar segala ketinggalannya. Amin. *** 

On Monday, August 15, 2016 10:39 AM, Mochtar Naim  
wrote:
 

 Jakarta, 13 Agustus2016   Kawan2 di BP2DIM,Assalamu ‘alaikum 
Ww,  Hari ini, Sabtu, 13 Agus 2016, jam13an, saya sempat bertemu 
dan berbicara dengan Sdr Irfianda Abidin yang datangke Jakarta, ke TMII, untuk 
merayakan pernikahan kemenakannya, Dita, denganjodohnya Dita, Ali, dari 
Makassar. Melalui pertemuan itu saya sempatmenyampaikan pokok2 permasalahan 
yang sudah kita bicarakan dan sepakati dalampertemuan kita di rumah kawan kita 
di Pasar Minggu, Kamis, 11/08/16 yl itu.    Pokok2yang saya dan beliau 
sampaikan dan kami sepakati bersama adalah: (1)  Kita di BP2DIM memberikan 
kepercayaan kepada SdrIrfianda dkk di Padang untuk mempersiapkan Kongres Rakyat 
Minangkabau (KRM) diPadang yang sasarannya adalah membahas dan menyepakati 
draft NA (NaskahAkademik) yang sedang kita siapkan di Jakarta, yang sekarang 
tinggal menyelesaikanaspek hukumnya yang akan ditangani oleh Sdr Mujaddid SH 
dkk di bidang hukum.Penyelesaian NA ini diharapkan selesai dalam bulan Agustus 
ini juga.(2)  Draft NA yang disiapkan itu terlebih dahulu akan kitabawakan ke 
pertemuan bersama dengan wakil2 Sumbar di DPR/DPD RI yang sebelumnyasudah kita 
sepakati untuk dibahas bersama. Waktunya segera setelah selesainyadraft NA yang 
paling lambat diadakan di awal Sept sebelum Hari Raya Haji yad.(3)  Sdr 
Irfianda dkk berusaha mempersiapkan  Kongres Rakyat Minangkabau di Padang yang 
kalaubisa diadakan sesudah Hari Raya Haji, misalnya tgl 17 Sept yad, atau 
palinglambat dalam bulan Okt 2016 yad.(4)  KRM (Kongres Rakyat Minangkabau) 
yang disiapkan olehSdr Irfianda dkk itu disponsori dan didukung oleh Pemda Prov 
Sumbar besertaDPRD Prov Sumbar serta juga Pemda dan DPRD Kabupaten dan Kota se 
Sumbar, plusormas2 di Prov Sumbar dan di kota2 rantau di Indonesia dan luar 
negeri lainnya.(5)  Tim Irfianda yang 

[R@ntau-Net] MOCHTAR NAIM: "DENGAN BERSAMA MEMBANGUN NAGARI DAN KAMPUNG HALAMAN BERSAMA"

2016-08-09 Terurut Topik 'Mochtar Naim' via RantauNet


-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


[R@ntau-Net] MOCHTAR NAIM: "DENGAN BERSAMA MEMBANGUN NAGARI DAN KAMPUNG HALAMAN BERSAMA"

2016-08-09 Terurut Topik 'Mochtar Naim' via RantauNet


-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


Re: [R@ntau-Net] Mochtar Naim: Dengan Bersama Membangun Nagari dan Kampung Halaman Bersama

2016-08-09 Terurut Topik 'Mochtar Naim' via RantauNet

 

   

 On Tuesday, August 9, 2016 8:30 AM, 'Mochtar Naim' via RantauNet 
<rantaunet@googlegroups.com> wrote:
 

 Kawan2 semua,     Terlampir tulisan saya yang perlu kita baca dan bahas 
bersama. Mari kita persamakan.
Wassalam,MN9 Agus 2016-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
 1. Email besar dari 200KB;
 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
 3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


  

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


160808 1 DENGAN BERSAMA MEMBANGUN NAGARI.docx
Description: MS-Word 2007 document


[R@ntau-Net] Mochtar Naim: Dengan Bersama Membangun Nagari dan Kampung Halaman Bersama

2016-08-08 Terurut Topik 'Mochtar Naim' via RantauNet
Kawan2 semua,     Terlampir tulisan saya yang perlu kita baca dan bahas 
bersama. Mari kita persamakan.
Wassalam,MN9 Agus 2016

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


160808 1 DENGAN BERSAMA MEMBANGUN NAGARI.docx
Description: MS-Word 2007 document


[R@ntau-Net] Re: Jalan Keluarnya Ditemukan

2016-07-19 Terurut Topik 'Mochtar Naim' via RantauNet
Sdr Novizar,     Saya sudah baca tanggapan yang Sdr kemukakan itu. Pertama saya 
tentu minta maaf jika apa yang saya sampaikan itu ada yang salah. Bukan maksud 
saya untuk mengkambing-hitamkan prestasi Anda yang sudah banyak terhadap YASIM 
dan MST itu. Namun selaku Ketua Dewan Pembina dari YASIM saya bersama anggota2 
Dewan Pembina lainnya praktis tidak pernah diajak serta dalam hal apapun dalam 
kegiatan YASIM selama 8 tahun Anda memimpin YASIM. Dewan Pembina selama ini kan 
tidak punya mekanisme administratif sendiri, karena administrasinya ada di 
YASIM yang Sdr pimpin itu. Dan saya serta kamipun di Dewan Pembina tidak pernah 
diberi laporan tertulis hal2 yang Sdr kerjakan di MST dan YASIM.    Sekarang 
karena semua itu sudah berlalu, gesekan demi gesekan telah terjadi, tugas kita 
bersama tentu saja adalah membenahi kembali hal2 yang telah bergeleceran itu. 
Sayang Anda menolak untuk menunda pemberhentian Anda sampai dengan terbentuknya 
pengurus YASIM yang baru, sehingga kami dari Dewan Pembina mengambil inisiatif 
membentuk Panitia Ad Hoc untuk mempersiapkan terbentuknya pengurus YASIM yang 
baru sampai akhir Agustus yad. Dan Anda bersama Suzie pada jangka waktu yang 
sama juga kami minta untuk mempersiapkan Laporan Pertanggung-jawaban tugas Anda 
termasuk Laporan Pemasukan dan Pengeluaran Keuangan selama Anda bertugas. 
Sebuah Panitia Pemeriksa Keuangan perlu kita bentuk untuk meneliti keabsahan 
dari Laporan Keuangan Anda itu. 
    Mari dengan niat baik dan dengan cara yang baik kita selesaikan kemelut 
yang sedang kita hadapi sekarang ini. Semoga Allah swt memberi petunjuk dan 
hidayah kepada kita bersama. Saya secara pribadi tetap mengharapkan agar Sdr 
dan Susie tetap berkiprah dan beramal-ibadah secara bersama di MST dan YASIM 
ini. Dan mari kita saling memaafkan dan saling bantu membantu dalam 
menyelamatkan MST dan YASIM ini menuju masa depannya yang lebih gemilang. Amin! 
   Wasslam, MN 
 

On Tuesday, July 19, 2016 1:04 PM, Novizar Zen  
wrote:
 

 #yiv1847940060 #yiv1847940060 -- _filtered #yiv1847940060 {panose-1:2 2 6 3 4 
5 5 2 3 4;} _filtered #yiv1847940060 {font-family:Wingdings;panose-1:5 0 0 0 0 
0 0 0 0 0;} _filtered #yiv1847940060 {panose-1:2 4 5 3 5 4 6 3 2 4;} _filtered 
#yiv1847940060 {font-family:Calibri;panose-1:2 15 5 2 2 2 4 3 2 4;} _filtered 
#yiv1847940060 {font-family:Webdings;panose-1:5 3 1 2 1 5 9 6 7 3;} _filtered 
#yiv1847940060 {panose-1:5 2 1 2 1 5 7 7 7 7;} _filtered #yiv1847940060 
{panose-1:2 5 6 4 5 5 5 2 2 4;}#yiv1847940060 #yiv1847940060 
p.yiv1847940060MsoNormal, #yiv1847940060 li.yiv1847940060MsoNormal, 
#yiv1847940060 div.yiv1847940060MsoNormal 
{margin:0cm;margin-bottom:.0001pt;font-size:12.0pt;}#yiv1847940060 a:link, 
#yiv1847940060 span.yiv1847940060MsoHyperlink 
{color:#0563C1;text-decoration:underline;}#yiv1847940060 a:visited, 
#yiv1847940060 span.yiv1847940060MsoHyperlinkFollowed 
{color:#954F72;text-decoration:underline;}#yiv1847940060 
span.yiv1847940060EmailStyle17 {color:#44546A;}#yiv1847940060 
.yiv1847940060MsoChpDefault {font-size:10.0pt;} _filtered #yiv1847940060 
{margin:72.0pt 72.0pt 72.0pt 72.0pt;}#yiv1847940060 
div.yiv1847940060WordSection1 {}#yiv1847940060 Masyaa Allah, kok jadi begini 
jalan hidup yang harus saya jalani dalam mengelola Yayasan Syeikh Ibrahi Musa 
Parabek, tidak pernah terbersit dalam fikiran saya untuk berbuat yang aneh 
aneh, hanya keilhlasan untuk memberikan yang terbaik yang sedikit saya punya 
sajalah yang membuat saya terpanggil dalam memajukan Madrasah Sumatera Thawalib 
parabek ini.    Tidak pernah saya mau menanggapi secara terbuka dengan 
mengirimkan e mail kemana mana seperti yang saya terima ini, saya mencoba 
berjalan di alur yang seharusnya saya lalui. Kalaupun akan mengirimkan 
tanggapan, tentu hanya kepada yang sepatutnya menerima saja.    Mohon maaf, 
sekali ini perlu saya tanggapi, supaya tidak terjadi pembunuhan karakter saya 
di masyarakat apa lagi sampai ke RantauNet, yang anggotanya ada dimana mana.    
Saya Novizar Zen, hanyalah seorang tenaga Professional yang berkerja 
diperusahaan asing, yakni Clariant. Saya punya ketertarikan dalam pendidikan 
diawali dari active memajukan yayasan As-Shofa Pekanbaru, yang Alhamdulillah 
sampai sekarang masih tetap dipakai, walaupun sudah 24 tahun.    Tahun 1998 
datanglah beberapa Pimpinan Thawalib Parabek kerumah saya di Pekanbaru untuk 
meminta kesediaan saya aktif menyumbangkan fikiran saya di parabek, kampung 
kelahiran saya. Insyaa Allah, dengan niatan ikhlas karena Allah sajalah saya 
melangkahkan kaki untuk ikut aktif, diawali dengan menjadi Ketua Bidang 
Pendidikan dengan Ketua Umumnya Bapak Achyarli Jalil SH. Beberapa tahun 
kemudian saya diminta oleh bpk Achyarli untuk menjadi Ketua Harian, bpk 
Achyarli tetap sebagai Ketua Umum.       Tahun 2004, Dewan Pembina Yayasan 
menunjuk Bapak Zulharbi Salim sebagai Ketua Umum Saya tetap berfungsi sebagai 
Ketua Bidang Pendidikan.    Barulah di tahun 2008, karena Ketua Umum 

[R@ntau-Net] Jalan Keluarnya Ditemukan

2016-07-18 Terurut Topik 'Mochtar Naim' via RantauNet
JALAN KELUARNYA DITEMUKAN

Mochtar Naim

18 Juli 2016

*


|  S

  |

ELAKU Ketua Dewan PembinaYASIM (Yayasan Syekh Ibrahim Musa) Parabek, yang 
mengelolakan Madrasah SumateraThawalib Parabek, yang sekarang sudah berumur 
lebih 6 tahun dari satu abad,saya beruntung bisa menghadiri upacara Halal bi 
Halal dan Mubes AlumniMadrasah, pada hari Minggu tgl 10 Juli 2016 yl di kampus 
Madrasah, di Parabek.Dalam upacara Halal bi Halal itu, Ustaz Ilham selaku 
Kepala Madrasah sempatmenjelaskan bagaimana keadaan dan kondisi Madrasah 
sekarang, terutama setelahterjadinya gesekan situasi yang mendebarkan di mana 
terjadi gejolak dalammasyarakat dalam menghadapi kebijakan-kebijakan yang 
diambil oleh pimpinanYayasan di bawah pimpinan Sdr Novizar Zen dan Susie Moeis. 
Inti dari keberatanyang disampaikan oleh tokoh-tokoh masyarakat Parabek Kubu 
nan Tujuh itu ialahkarena sejak belasan tahun Novizar-Susie menangani semua 
apapun yang berkaitandengan pengelolaan Madrasah Sumatera Thawalib, dikelolakan 
secara individualtanpa melibatkan unsur anggota yayasan lainnya, termasuk Dewan 
Pembina, DewanPengawas dan tokoh-tokoh masyarakat sendiri.

    Sebagai reaksi terhadap sikap tokoh-tokoh masyarakat itu,Novizar 
dan Suzie atas nama semua anggota Yayasan menyatakan mengundurkan dirisecara 
tertulis dari unsur pimpinan YASIM. Walau pernah diingatkan agar keluarsetelah 
menemukan para penggantinya, Novizar-Suzie tetap bertahan untuk tetapkeluar 
dengan dikirimkannya surat pernyataan berhentinya itu. 

    Daribeberapa kali pertemuan Dewan Pembina, baik di Jakarta maupun 
di Parabek danPadang, akhirnya diambil kesimpulan, pertama, menerima permohonan 
berhenti dariNovizar-Suzie; kedua, menunjuk Ustaz Ilham menjadi Ketua Madrasah 
yangsekaligus juga menangani aspek pendidikan, administrasi dan keuangan 
madrasah,sampai terbentuknya pengurus Yayasan yang baru. Lalu dalam pertemuan 
di rumahSdr Achyarly Djalil di Padang, juga dibentuk Panitia Ad Hoc dari Dewan 
Pembina yangmempersiapkan susunan pengurus Yayasan yang baru serta 
penyempurnaan darisistem dan struktur organisasi Yayasan, termasuk di mana 
perlu filosofi dasardari Yayasan yang disesuaikan dengan khittah semula dari 
didirikannya YASIMoleh Inyiak Parabek sendiri yang berorientasi kepentingan 
ummat dan bukan berorientasikepada kepentingan keluarga Inyiak.

    Dalam pertemuan di rumah Achyarly Djalil itu maka PanitiaAd Hoc 
yang dibentuk terdiri dari Sdr Achyarly Djalil sebagai Ketua, Sdr ZaimRais 
sebagai Wakil Ketua, Sdr Budi Gunawan sebagai Sekretaris, Sdr Zakiruddin,Ismail 
Novel, Mardas Moenir, Satri Rusyad, Jasman Gafar, sebagai Anggota.Panitia Ad 
Hoc, sebagaimana juga Pimpinan Madrasah, diberi waktu tiga bulan,sampai akhir 
Agustus 2016, untuk menyiapkan tugas utama mereka. Demikian jugaSdr Novizar Zen 
dan Suzie Moeis juga diberi waktu tiga bulan yang sama untukmenyiapkan Laporan 
Keuangan, baik di Yayasan, di Sekretariat Sekolah maupun dibidang pembangunan 
fisik selama mereka bertanggung-jawab atas pemasukan danpengeluaran keuangan 
sekolah selama mereka menjabat pimpinan Yayasan sekolah. SebuahTim Pemeriksa, 
sebagaimana biasanya, dibentuk untuk mengetahui keakuratan dariLaporan Keuangan 
YASIM di bawah pimpinan Novizar Zen-Suzie Moeis itu.

    Dengan perubahan kepengurusan Yayasan, dari yangberorientasi 
keluarga Inyiak ke milik bersama Waqaf Ummat, seperti yangdicitakan oleh Inyiak 
sendiri,  MadrasahSumatera Thawalib ke masa depan akan menghadapi visi dan 
versi baru. Ada tigapilar utama yang kita tekankan untuk membangun MST ke masa 
depan yangketiga-tiganya saling isi-mengisi dan kuat menguatkan. Pertama, pilar 
akademikyang basisnya tetap adalah ilmu agama bersendikan penguasaan dinul  
Qur’anul Karim dengan segala cabang danpenjabarannya. Kecuali itu, ilmu-ilmu 
yang selama ini dikenal sebagai ilmu umumdengan segala cabang dan penjabarannya 
pula juga dimasukkan, sehingga MST menjadisebuah madrasah yang juga mencakup 
ilmu agama dan ilmu umum yang sifatnyasaling isi-mengisi dan 
lengkap-melengkapi. Yang diterapkan adalah pengisian ilmuyang bermuara di 
kepala (rasional-logikal), di hati-sanubari (emosional-spiritual)dan di sekujur 
tubuh kita (fisikal-metafisikal). 

    Kedua, pilar administratif-managerial yang mengelolakansemua 
kebutuhan madrasah sesuai dengan tuntutan dan tuntunan manajemenpendidikan masa 
moderen sekarang ini. Dan ketiga, agar anak-anak yang mempunyaikemampuan 
akademik memadai dan datang dari berbagai latar-belakangsosial-ekonomi dari 
orang tua yang berbeda-beda dapat bersama-sama mendapatkanpendidikan di MST, 
dua cara harus dilakukan secara terpadu dan sejalan. Satu,prinsip, orang-tua 
yang mampu membantu anak-anak dari orang tua yang kurangmampu, dengan cara, 
orang tua yang mampu membayar sedikit lebih banyak dariorang tua yang kurang 
mampu. Dua, YASIM sengaja membentuk badan usaha produktifberbentuk Koperasi 
Syariah dalam bidang-bidang kegiatan yang potensial bisadikembangkan 

[R@ntau-Net] kapan kita kumpul lagi?

2016-07-15 Terurut Topik 'Mochtar Naim' via RantauNet
Kawan2 se BP2DIM. Sudah waktunya kita kumpul2 lagi. Silahkan tentukan di mana, 
kapan, dan apa prioritas topiknya? Salam Selamat Hari Raya Idul Fitri 1437 H 
serta maaf lahir dan batin. MN

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


[R@ntau-Net] BUYA HAMKA

2016-07-05 Terurut Topik 'Mochtar Naim' via RantauNet
Kawan2, Tidak usah dibaca lagi kalau sudah pernah membacanya. Tapi kalau mau 
mengulangi lagi, silahkeun. Salam Selamat Hari Raya, 1 Syawal 1437 H, MN
CATATANDARI TIGA SEMINAR

Kenang-kenangan 70 Tahun Buya HAMKA

Mochtar Naim

Bukittinggi,September 1977


 

|  W

  |

AKTU seorang sahabat lama yang sekarang menjadi tangankanan dari Jenderal 
Widodo di Yogya, dan yang sebelumnya menjadi tokohmiliter-intelek penggerak 
utama dalam kegiatan-kegiatan sospol di Padang,bertanya kepada saya mengenai 
diri Buya Hamka, saya terus-terang mengatakanbahwa Buya Hamka kita itu tidak 
ada duanya dalam sejarah Indonesia modern abadke 20 ini. Saya bilang dalam 
bahasa Inggeris: unique dan outstanding. Setahusaya belum ada satu orangpun 
yang menandinginya dalam keberbagaian keahlianyang sekali dikuasainya. Buya 
kita yang satu ini benar-benar unik dan luarbiasa. Apa pula jika mengingatkan 
bahwa beliau sekolah dasar saja tidak tamat.Berbeda dengan ayah beliau, Inyiak 
De-er, yang dalam dan keras dalam beragama,dan berbeda pula dengan kebanyakan 
ulama-ulama di Indonesia, Buya kita inibukan hanya sekedar ulama, tapi 
segala-gala. Beliau ya pujangga, ya sastrawan,ya penyair, ya wartawan, ya 
budayawan. Beliau ya orator, ya ahli pidato, yapenulis, ya filasuf. Dan dalam 
bidang yang hendak saya singgung nanti,beliaupun ya ahli adat, karena beliaupun 
adalah penghulu dan kepala adat dikampungnya, di samping juga beliau adalah 
seorang penggemar sejarah, jika tidakakan dikatakan sebagai ahli sejarah.

Dalam diri beliau bertemulah berbagaiunsur dan berbagai kelebihan, yang satu 
saling menupang yang lainnya. MelihatBuya Hamka sekarang ini tak ubahnya 
seperti membayangkan seorang filasuf dijaman tamaddun Islam dahulu, di mana 
berbagai macam ilmu keahlian bertumpukpada orang yang satu. Semua dicakup, 
semua dirangkum, dan semua kait-mengait,kuat-menguatkan. Dalam berdakwah, 
berpidato di muka umum, dalam memberikanpengajian dari surau ke surau, dari 
tempat ke tempat, beliaupun mengarang bukuroman dan buku-buku tebal lainnya 
dalam berbagai ilmu dan fan. Jarang orang didunia ini yang lidahnya sefasih 
penanya, dan penanya setajam lidahnya, sepertiBuya Hamka ini. Dua-duanya 
mempesona. Biasanya kalau dia pintar berpidato,tumpul penanya. Kalau dia tajam 
penanya, kelu lidahnya. Tapi bagi Buya Hamka,dia mampu mempesona berjuta 
manusia dengan senjatanya itu. Dalam menulis dimajalah dan surat-surat kabar, 
beliau mempimpin dan ikut aktif dalam organisasisosial dan keagamaan. Beliau di 
Muhammadiyah adalah tokoh kawakan dan berdiridi barisan muka sejak sebelum 
perang. Dalam mengajar, menjadi dosen danprofessor di berbagai perguruan tinggi 
di berbagai kota, beliaupun menjadipolitikus ahli parlemen dari sebuah partai 
Islam yang beliau cintai. Dansebagai anggota masyarakat insan sosial, beliau 
bergaul dengan semua lapisanorang, dari si jembel di pedesaan sampai ke 
presiden di istana negara, dariawak sama awak di dalam negeri ke 
pentolan-pentolan jagoan di duniainternasional. Sebagai orang yang berdarah 
Minang, beliaupun suka merantau ataumengembara; bukan hanya ke berbagai pelosok 
di Indonesia ini, tapi ke berbagaipenjuru dunia di sekeliling jagad ini.

Berbahagialah kita di Indonesia iniyang dikaruniai seorang tokoh ulama-pujangga 
autodidak yang selain mempunyailautan ilmu yang sangat dalam, dalam berbagai 
segi ilmu keagamaan juga campindalam berbagai bidang ilmu kemanusiaan 
(humanities) lainnya sekaligus. Dalamsetiap ilmu tersebut beliau terhitung dan 
diperhitungkan. Buya Hamka khasnya adalahbagai bintang terang di ufuk Timur 
pada abad ke 20 ini yang namanya pasti akankekal dalam lipatan sejarah 
Indonesia dan sejarah Islam.

Sebagaimana dengan orang-oranglainnya, sayapun bangga untuk menanamkan diri 
saya sebagai murid dari beliaudan sebagai orang yang sedikit-banyak juga 
mengenal beliau dari dekat. Sewaktusaya menduduki tingkat doktoral di perguruan 
tinggi Agama Islam Negeri di Yogyatahun lima puluhan dulu, saya sempat menyauk 
dari beliau Ilmu Tasawuf dan SejarahKebudayaan Islam yang beliau berikan, 
karena beliau adalah dosen-terbangwaktu itu. Sewaktu hendak berangkat ke Kanada 
dalam meneruskan studi saya diMcGill University, tahun 1957, beliau pulalah 
yang memberikan surat rekomendasiuntuk saya kepada Professor Wilfred Cantwell 
Smith, yang kebetulan keduanyapuntelah saling kenal mengenal. Sayapun, 
sebagaimana jutaan orang Indonesia dansaudara-saudara kita di Malaysia, juga 
membaca buku-buku beliau dan mengikutiserta mendengarkan uraian-uraian beliau 
di berbagai kesempatan, termasuk di TV danradio. Sayapun, sebagaimana jutaan 
lainnya, adalah juga pengagum Hamka. Hamkabagi saya adalah guru, orang tua dan 
panutan dan orang yang sangat saya kagumi.Kalau dia orang yang bersekolah 
tinggi seperti saya dan seperti tokoh-tokohnasional lainnya, kekaguman saya 
tidak akan setinggi itu. Keistimewaan Hamkaialah karena ia anak alam dan ia 
berguru kepada alam. Ia tidak pernah duduk diperguruan tinggi, tapi dia 

[R@ntau-Net] SISTEM KEPEMIMPINAN DI INDONESIA

2016-06-13 Terurut Topik 'Mochtar Naim' via RantauNet
Kawan2, Tulisan terlampir untuk dibaca bersama dan dikomentari.Mochtar Naim 
13/06/16

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


160611 1 SISTEM KEPEMIMPINAN DI INDONESIA.docx
Description: MS-Word 2007 document


[R@ntau-Net] MOCHTAR NAIM: "DENGAN DIM KITA MEMBANGUN EKONOMI KERAKYATAN"

2016-05-24 Terurut Topik 'Mochtar Naim' via RantauNet
Kawan-kawan,Ass. ww.,
Yang belum sempat membaca tulisan terlampir: "Dengan DIM kita membangun Ekonomi 
Kerakyatan Berbasis Koperasi Syariah" silahkan baca dan komentari.Kita perlu 
konsep ekonomi yang jelas untuk masa depan DIM kita.
Wass, MN

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


150310 1 DENGAN DIM KITA MEMBANGUN EKONOMI  KERAKYATAN.docx
Description: MS-Word 2007 document


[R@ntau-Net] MOCHTAR NAIM: "MINANGKABAU DAN DUNIA MELAYU"

2016-05-24 Terurut Topik 'Mochtar Naim' via RantauNet
Ass ww,
Bagi yang belum sempat membacanya, silahkan buka tulisan terlampir: 
"Minangkabau dan Dunia Melayu."
Salam, MN24 Mei 2016

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


140426 1 MINANGKABAU DAN DUNIA MELAYU 6.doc
Description: MS-Word document


[R@ntau-Net] 1000 MINANG MART

2016-05-20 Terurut Topik 'Mochtar Naim' via RantauNet

 











































































































1000 MINANG MART

INILAH YANG DITUNGGU-TUNGGU

SELAMA INI


 
Mochtar Naim

20 Mei 2016


|  
 
  |


 

|  G

  |

UBERNUR IRWAN PRAYITNO padaawal masa kerja keduanya ini akhirnya tampil dengan 
sebuah gagasan rencanakerja yang sangat menjanjikan. Gagasan ini terasa sangat 
tepat karena telahdidahului oleh usaha melarang masuknya mart-mart seperti 
Indomart dan Alfamartmasuk ke Sumbar yang sifatnya kapitalistik dan membunuh 
usaha-usaha mini bisnisritel pewarungan kerakyatan di seluruh Indonesia.  
Apalagi dalam upaya melaksanakan usaha mini bisnisritel berbasis kerakyatan ini 
dikaitkan pula dengan upaya kerjasama dengan BankNagari sebagai pemasok dana 
permodalan. Syukur-syukur, dan memang diharapkan,kalau juga diikuti oleh 
bank-bank lainnya, khususnya bank-bank syariah, baikbank-bank syariah negara 
maupun swasta.

    Ada bagusnya kalau Minang Mart yang mau dikembangkan itu,sifatnya 
menyeluruh, tidak hanya tersebar di kota-kota tetapi juga di setiapNagari di 
Sumbar. Minimal ada satu Minang Mart di setiap Nagari, yang 
kapasitasnyadisesuaikan dengan kapasitas kebutuhan konsumptif di Nagari itu.  
Bukan mustahil, bahkan, kalau ide 1000 MinangMart dengan nama yang bisa 
berbagai ini juga berkembang ke rantau manapun yangbanyak dimasuki oleh para 
perantau Minang, baik di Indonesia ini maupun diKawasan Nusantara lainnya, 
termasuk Malaysia, Brunai, Sabah, dsb.

    Yang diperlukan tidak lain adalah “4K”: Kemauan, Kerjakeras, 
Kejujuran dan Kerjasama antara sesama, serta bimbingan yang kuat dariPemda 
sendiri. Seperti yang telah disampaikan oleh Gubernur Irwan akan komitmendari 
Pemda Sumbar untuk menjadikan bisnis ritel pewarungan dengan nama MinangMart 
ini sebagai pertaruhan akan keberhasilan maupun kegagalan dari PemdaSumbar ke 
masa depan, begitupun mestinya rakyat Sumbar sendiri, baik yang diranah maupun 
yang di rantau di mana saja di dunia ini. Kita sudah lihat sendiribagaimana 
kerjasama antara pemerintah dan rakyatnya, baik yang di ranah maupundi rantau, 
dari ketiga raksasa Dunia Kuning: Jepang, Korea dan Cina, sekarangini mampu 
merebut dunia bisnis dan industri di seluruh dunia. Semua itu dimulaitidak lain 
dari “4 K” itu: Kemauan, Kerja keras, Kejujuran dan Kerjasama.

Kemauan, Kerjakeras, Kejujuran dan Kerja sama inilah yang perlu kita kembangkan 
di bumibertuah Minangkabau ini, yang dahulu pernah kita sanjung-sanjung 
karenamemiliki unsur-unsur budaya yang kita perlukan itu, tetapi yang sekarang 
telahmeluncur habis sampai ke tingkat ketiga dari bawah dalam ukuran 
keberhasilan diIndonesia dan Nusantara ini. Munculnya ide mau menciptakan 
Sumbar menjadi DIM(Derah Istimewa Minangkabau) tujuannya tidak lain adalah itu; 
tidak hanyasekedar memasukkan ideologi ABS-SBK ke dalam program pembangunan 
Pemda Sumbar,tetapi sekaligus sebagai kekuatan hukumnya dengan menjadikan Pemda 
Sumbar inimenjadi Provinsi DIM itu, seperti halnya dengan ke empat provinsi 
lainnya yangsudah menjadi Daerah Istimewa itu, yaitu Aceh, Yogya, Papua dan DKI 
Jakarta.Kalau jadi, Sumbar akan menjadi yang ke lima dari 34 provinsi yang ada 
di NKRIini. Dan peluang ini dibukakan oleh UUD1945 sendiri, khususnya Pasal 18 
B.Tinggal kita memanfaatkan peluang yang dibukakan itu, justru 
untukmengembalikan Sumbar dengan budaya Minangkabaunya yang sudah terperosok 
jauhini kembali kepada marwah dan nama baik yang pernah diembannya itu. 

Denganmenjadikan Provinsi Sumbar menjadi Provinsi DIM itu, nilai budaya ABS-SBK 
itutidak hanya sekadar disebut-sebut seperti selama ini tetapi benar-benar 
menjadipatokan hukum dengan kekuatan hukum, seperti halnya hukum 
danperundang-undangan negara yang berlaku di ranah Minang sendiri. Artinya, 
adatdan agama Islam di bumi Minangkabau dijadikan sebagai sumber kekuatan 
hukumyang bisa menghitam-memutihkan di semua sisi kehidupan, baik di 
pemerintahanmaupun di masyarakat sendiri.

Kembali keide penciptaan 1000 Minang Mart yang dilancarkan oleh Gubernur Irwan 
itu,pengalaman menyesakkan nafas dari usaha Koperasi Nagari di masa lalu 
yangmanajemennya dikuasai dan dikendalikan oleh pejabat pemerintah di Kecamatan 
danNagari yang merupakan sumber KKN (korupsi, kolusi, nepotisme), dihapus 
dandigantikan oleh manajeman koperasi yang bersih dan rasional, yang 
meluludikendalikan oleh rakyat sendiri. Minang Mart dan mart-mart lainnya yang 
bermunculandari rakyat sendiri, seluruhnya dikelolakan dengan prinsip “ekonomi 
kerakyatanberbasiskan koperasi syariah” di Nagari dan di mana saja. Cita-cita 
koperasi BungHatta yang kita perkaya dengan konsep ekonomi syariah kerakyatan, 
insya Allahakan kita munculkan bersama di ranah leluhur kita sendiri, 
Minangkabau, dankita kembangkan ke manapun di tanah air kita ini, dan di 
manapun, dengan kitamenjadikan Sumbar menjadi Provinsi DIM yang kerkekuatan 
hukum dan bercorakOtonomi 

[R@ntau-Net] 1000 Minang Mart

2016-05-20 Terurut Topik 'Mochtar Naim' via RantauNet
 
1000 MINANG MART

INILAH YANG DITUNGGU-TUNGGU

SELAMA INI


 
                                                                                
                 Mochtar Naim

20 Mei 2016


|  
 
  |


 

|  G

  |

UBERNUR IRWAN PRAYITNO padaawal masa kerja keduanya ini akhirnya tampil dengan 
sebuah gagasan rencanakerja yang sangat menjanjikan. Gagasan ini terasa sangat 
tepat karena telahdidahului oleh usaha melarang masuknya mart-mart seperti 
Indomart dan Alfamartmasuk ke Sumbar yang sifatnya kapitalistik dan membunuh 
usaha-usaha mini bisnisritel pewarungan kerakyatan di seluruh Indonesia.  
Apalagi dalam upaya melaksanakan usaha mini bisnisritel berbasis kerakyatan ini 
dikaitkan pula dengan upaya kerjasama dengan BankNagari sebagai pemasok dana 
permodalan. Syukur-syukur, dan memang diharapkan,kalau juga diikuti oleh 
bank-bank lainnya, khususnya bank-bank syariah, baikbank-bank syariah negara 
maupun swasta.

    Ada bagusnya kalau Minang Mart yang mau dikembangkan itu,sifatnya 
menyeluruh, tidak hanya tersebar di kota-kota tetapi juga di setiapNagari di 
Sumbar. Minimal ada satu Minang Mart di setiap Nagari, yang 
kapasitasnyadisesuaikan dengan kapasitas kebutuhan konsumptif di Nagari itu.  
Bukan mustahil, bahkan, kalau ide 1000 MinangMart dengan nama yang bisa 
berbagai ini juga berkembang ke rantau manapun yangbanyak dimasuki oleh para 
perantau Minang, baik di Indonesia ini maupun diKawasan Nusantara lainnya, 
termasuk Malaysia, Brunai, Sabah, dsb.

    Yang diperlukan tidak lain adalah “4K”: Kemauan, Kerjakeras, 
Kejujuran dan Kerjasama antara sesama, serta bimbingan yang kuat dariPemda 
sendiri. Seperti yang telah disampaikan oleh Gubernur Irwan akan komitmendari 
Pemda Sumbar untuk menjadikan bisnis ritel pewarungan dengan nama MinangMart 
ini sebagai pertaruhan akan keberhasilan maupun kegagalan dari PemdaSumbar ke 
masa depan, begitupun mestinya rakyat Sumbar sendiri, baik yang diranah maupun 
yang di rantau di mana saja di dunia ini. Kita sudah lihat sendiribagaimana 
kerjasama antara pemerintah dan rakyatnya, baik yang di ranah maupundi rantau, 
dari ketiga raksasa Dunia Kuning: Jepang, Korea dan Cina, sekarangini mampu 
merebut dunia bisnis dan industri di seluruh dunia. Semua itu dimulaitidak lain 
dari “4 K” itu: Kemauan, Kerja keras, Kejujuran dan Kerjasama.

Kemauan, Kerjakeras, Kejujuran dan Kerja sama inilah yang perlu kita kembangkan 
di bumibertuah Minangkabau ini, yang dahulu pernah kita sanjung-sanjung 
karenamemiliki unsur-unsur budaya yang kita perlukan itu, tetapi yang sekarang 
telahmeluncur habis sampai ke tingkat ketiga dari bawah dalam ukuran 
keberhasilan diIndonesia dan Nusantara ini. Munculnya ide mau menciptakan 
Sumbar menjadi DIM(Derah Istimewa Minangkabau) tujuannya tidak lain adalah itu; 
tidak hanyasekedar memasukkan ideologi ABS-SBK ke dalam program pembangunan 
Pemda Sumbar,tetapi sekaligus sebagai kekuatan hukumnya dengan menjadikan Pemda 
Sumbar inimenjadi Provinsi DIM itu, seperti halnya dengan ke empat provinsi 
lainnya yangsudah menjadi Daerah Istimewa itu, yaitu Aceh, Yogya, Papua dan DKI 
Jakarta.Kalau jadi, Sumbar akan menjadi yang ke lima dari 34 provinsi yang ada 
di NKRIini. Dan peluang ini dibukakan oleh UUD1945 sendiri, khususnya Pasal 18 
B.Tinggal kita memanfaatkan peluang yang dibukakan itu, justru 
untukmengembalikan Sumbar dengan budaya Minangkabaunya yang sudah terperosok 
jauhini kembali kepada marwah dan nama baik yang pernah diembannya itu. 

Denganmenjadikan Provinsi Sumbar menjadi Provinsi DIM itu, nilai budaya ABS-SBK 
itutidak hanya sekadar disebut-sebut seperti selama ini tetapi benar-benar 
menjadipatokan hukum dengan kekuatan hukum, seperti halnya hukum 
danperundang-undangan negara yang berlaku di ranah Minang sendiri. Artinya, 
adatdan agama Islam di bumi Minangkabau dijadikan sebagai sumber kekuatan 
hukumyang bisa menghitam-memutihkan di semua sisi kehidupan, baik di 
pemerintahanmaupun di masyarakat sendiri.

Kembali keide penciptaan 1000 Minang Mart yang dilancarkan oleh Gubernur Irwan 
itu,pengalaman menyesakkan nafas dari usaha Koperasi Nagari di masa lalu 
yangmanajemennya dikuasai dan dikendalikan oleh pejabat pemerintah di Kecamatan 
danNagari yang merupakan sumber KKN (korupsi, kolusi, nepotisme), dihapus 
dandigantikan oleh manajeman koperasi yang bersih dan rasional, yang 
meluludikendalikan oleh rakyat sendiri. Minang Mart dan mart-mart lainnya yang 
bermunculandari rakyat sendiri, seluruhnya dikelolakan dengan prinsip “ekonomi 
kerakyatanberbasiskan koperasi syariah” di Nagari dan di mana saja. Cita-cita 
koperasi BungHatta yang kita perkaya dengan konsep ekonomi syariah kerakyatan, 
insya Allahakan kita munculkan bersama di ranah leluhur kita sendiri, 
Minangkabau, dankita kembangkan ke manapun di tanah air kita ini, dan di 
manapun, dengan kitamenjadikan Sumbar menjadi Provinsi DIM yang kerkekuatan 
hukum dan bercorakOtonomi Daerah.

Semoga Allahswt membukakan peluang dengan ma’unah dan 

[R@ntau-Net] MELIRIK PESANTREN DI JAWA DLM MENGHIMPUN DANA

2016-04-28 Terurut Topik 'Mochtar Naim' via RantauNet
SUMATERA THAWALIB PARABEK

Melirik ke Cara Pesantren di Jawa Menghimpun Dana


 
Mochtar Naim

28 April 2016


 

|  S

  |

EBAGAI sesama mantan AnggotaDPD dan MPR RI, saya banyak mengikuti sepak terjang 
dari KH Mahmud Ali Zaindari Pasuruan, Jawa Timur, yang mengayomi sebuah 
pesantren di Pasuruan, JawaTimur.  Di pesantren itu semuasantri-pelajar, serta 
para orang tua, para guru dan para pegawai pesantren diikut-sertakandalam usaha 
menghimpun dana bagi pengelolaan pesantren dalam bentuk usahaekonomi pesantren 
yang sifatnya produktif. Semua apapun usaha yang digerakkandi lingkungan 
pesantren, termasuk usaha penyediaan makanan dan minuman sertakebutuhan buku, 
alat-alat tulis, pakaian, dll bagi para santri yang tinggal diasrama dan di 
luarpun, diusahakan oleh usaha ekonomi pesantren itu. Usahaekonomi pesantren 
itu diusahakan secara terorganisasi berbentuk badan hukumbercorak PT ataupun 
Koperasi Syariah Pesantren.

    PT atau Koperasi Syariah Pesantren ini mengembangkanusaha 
perekonomian produktif di bidang-bidang yang potensial bisa dikembangkandi 
lingkungan geografis pesantren, yang arealnya bisa di manapun di provinsiJatim, 
baik di bidang pertanian-perkebunan, perikanan, peternakan, industrirumah 
tangga ataupun industri bisnis mikro dan menengah-makro sekalipun.  Dari 
informasi yang diberikan, usahaperekonomian produktif yang digerakkan dan 
dikelolakan di pesantren itu totalassetnya sudah mencapai miliaran rupiah, 
sehingga wang sekolah santri bisaditekan sampai ke tingkat yang relatif sangat 
rendah dan murah, sementara gajiguru dan kebutuhan material pengelolaan sekolah 
ditingkatkan. Hal yang samajuga berlaku di banyak pesantren di Jawa.

*

Semua itubisa ditiru oleh sekolah-sekolah swasta, termasuk madrasah dan 
pesantren yangjuga berkembang di Sumbar dan di manapun di Indonesia ini. Saya 
sendiri sudahpernah membawakannya ke ketua pengurus harian sekolah Thawalib 
Parabek, yangsaya kebetulan juga duduk di dalamnya, tetapi disambut dengan 
dingin dan takmenyelera. Pada hal saya sudah berkunjung sebelumnya ke Wali 
Nagari SungaiTanang, bersebelahan dengan Parabek, menanyakan prospek kerjasama 
pengelolaanbisnis air minum kemasan, kerjasama dengan Sumatera Thawalib 
Parabek, yangdisambut dengan entusias dan positif.

Saya tuliskancerita ini di sini untuk mendapatkan respons dan reaksi dari 
kita-kita yangmengurus sekolah Sumatera Thawalib Parabek, dan semua 
sekolah-sekolah danmadrasah-madrasah serta pesantren-pesantren swasta di 
manapun di ranah Minang diSumatera Barat. 

Mari, kitabelajar dari contoh-contoh bagus dari manapun datangnya. Uthlubul 
‘ilma walau bish shîn. Ke Cinapun kita dihasung untukmencari ilmu oleh agama 
kita sendiri. ***

Wassalam,


 
Mochtar Naim

KompInhutani, Blok M5, Ciputat, Tangsel. HP: 0813 1719 8778. 
Email:mochtarn...@yahoo.com 


 
Ref: KHMahmud Ali Zain, HP: 0812 3300 421, Email: maliz...@asyki.com

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


Re: [R@ntau-Net] Re "RUMAH-SURAU-SEKOLAH"

2016-04-06 Terurut Topik 'Mochtar Naim' via RantauNet
Pak Maturidi dkk, Tanpa harus menunggu siapa2, kita bisa mulai di surau di 
kampung kita masing2. Kita kan ndak mungkin menunggu orang lain yang bukan dari 
kampung kita mengerjakannya untuk kita di kampung kita sendiri.    Bagus kalau 
inisiatif ini digerakkan melalui Nagari masing2, sehingga beberapa surau di 
Nagari bisa sekali digerakkan.
    Begitu juga dengan gerakan membangun usaha ekonomi bersama berbasiskan 
Nagari dengan prinsip koperasi syariah Nagari yang kita idamkan itu.
    Cobalah kita mulai di Nagari kita masing2 seperti contoh pendidikan surau 
diatas.
    Salam, MN
 

On Wednesday, April 6, 2016 5:19 PM, Maturidi Donsan  
wrote:
 

 Pak MN n.a.h

Mudah-mudahan harapan kita ini lambat laun terkabul. Ini perlu waktu.

Tokoh-tokoh pendidik kita hendaknya terdorong  untuk  melirik surau sebagai 
sarana untuk pendidikan, terutama dalam menghadapi biaya tinggi pendidikan 
sekarang ini.

Usaha dari anak muda kita  Taufal Hidayat dengan " Rumah Sains Terpadu 
Tri-Di"nya di Padang akan mengarah kesana.

Kita berusaha dan  berdoa semoga usaha menjadikan surau sarana pendidikan 
dikampuang lambat laun  mendapat sambutan  dari TTS di kampuang.

Maturidi
  

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
 1. Email besar dari 200KB;
 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
 3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


  

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


Re: [R@ntau-Net] Re "RUMAH-SURAU-SEKOLAH"

2016-04-05 Terurut Topik 'Mochtar Naim' via RantauNet
Pak Maturidi yg baik,Dengan berbasiskan pembangunan di Nagari berorientasi 
bottom-up tu, langkah awal nan paralu awak ambiak, memang, baa caro 
mamanfaatkan fasilitas surau, dsb, untuk kepentingan pendidikan anak-anak awak. 
Untuak itu memang paralu dimusyawarahkan dan diambiak kato sapakat talabiah 
dahulu agar surau bisa dipakai untuk mandidik anak2 awak, khususnya nan tak 
mampu mambaia uang sikola, mambali buku, dsb.     Co lah Pak Maturidi muloi di 
kampuang Bpk sendiri untuk nanti juo disebarkan ka kampuang lain-lain nan punyo 
surau.    Co ambo danga baa reaksi dari Bpk dan warga di kampuang Bpk.Salam, 6 
Apr 2016. MN   

On Wednesday, April 6, 2016 6:59 AM, Maturidi Donsan  
wrote:
 

  Tertarik denghan topik  "Rumah-Surau-Sekolah, saya ingin mneyoroti penggunaan 
surau.


Harapan kedepan agar surau menjadi pusat kegiatan pendidikan,minimal bagi anak 
didik yang putus sekolah. Denganmemanfaatka surau,  diharapkan 
pendudukmendapatkan pendidikan yang merata  sampai ke Perguruan 
Tinggi.Perintahdaerah  dan masyarakat harus jeput boladengan memberikan 
fasilitas.. Model Inyiak Jambek, Canduang , Parabek tempo hari masih 
bisadigunakan. Hal ini mengngat biaya keluarga yang paling tinggi saat ini 
adalahbiaya pendidikan, mulai dari PAUD, TK, SD, SLTP. SLTA sampai ke 
PerguruanTinggi, tidak semua penduduk di Jorong/Nagari menyanggupinya.  Dengan 
memanfaatkan surau menjadi tempat kegiatan belajar hal ini akan  meringankan 
beban penduduk jorong/nagari  secara tak lansung menaikan taraf hidupmereka. 
Mudah-mudahanTTS ( Ninik mamak, Cadiak Pandai dan Alim Ulama) ditambah Bundo 
Kanduang danPemuda-pagar nagari, dinagari masing-masing bisa tergerak untuk 
memanfatkansurau dan para sarjana  yang ada dinagariuntuk membantu anak didik 
baik yang  putus sekolah maupun yang ingin melanjutkan dijorong/nagari saja, 
dengan demikian diharapkan penduduk nagari  meratadapat mengenyam pendidikan 
tinggi dan ABSSBK  bisa terpelihara.  Maturidi(L/77), Talang Solok, Kutianyia, 
Duri Riau  

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
 1. Email besar dari 200KB;
 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
 3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


  

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


[R@ntau-Net] MOCHTAR NAIM: "RUMAH-SURAU-SEKOLAH"

2016-03-30 Terurut Topik 'Mochtar Naim' via RantauNet
Kawan2,Untuak kito pasakokkan basamo, mari kito talaah uraian terlampir nan 
kalau paralu seminarkan.Salam, MN 31/03/2016 lah diedit.

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


150901 1 RUMAH SURAU SEKOLAH (1).docx
Description: MS-Word 2007 document


150901 1 RUMAH SURAU SEKOLAH (1).docx
Description: MS-Word 2007 document


[R@ntau-Net] Re: [banuanet] MOCHTAR NAIM: "DPDRI HIDUP SEGAN MATI TAK MAU"

2016-03-21 Terurut Topik 'Mochtar Naim' via RantauNet
 
#yiv8947271916 #yiv8947271916 -- #yiv8947271916ygrp-mkp {border:1px solid 
#d8d8d8;font-family:Arial;margin:10px 0;padding:0 10px;}#yiv8947271916 
#yiv8947271916ygrp-mkp hr {border:1px solid #d8d8d8;}#yiv8947271916 
#yiv8947271916ygrp-mkp #yiv8947271916hd 
{color:#628c2a;font-size:85%;font-weight:700;line-height:122%;margin:10px 
0;}#yiv8947271916 #yiv8947271916ygrp-mkp #yiv8947271916ads 
{margin-bottom:10px;}#yiv8947271916 #yiv8947271916ygrp-mkp .yiv8947271916ad 
{padding:0 0;}#yiv8947271916 #yiv8947271916ygrp-mkp .yiv8947271916ad p 
{margin:0;}#yiv8947271916 #yiv8947271916ygrp-mkp .yiv8947271916ad a 
{color:#ff;text-decoration:none;}#yiv8947271916 #yiv8947271916ygrp-sponsor 
#yiv8947271916ygrp-lc {font-family:Arial;}#yiv8947271916 
#yiv8947271916ygrp-sponsor #yiv8947271916ygrp-lc #yiv8947271916hd {margin:10px 
0px;font-weight:700;font-size:78%;line-height:122%;}#yiv8947271916 
#yiv8947271916ygrp-sponsor #yiv8947271916ygrp-lc .yiv8947271916ad 
{margin-bottom:10px;padding:0 0;}#yiv8947271916 #yiv8947271916actions 
{font-family:Verdana;font-size:11px;padding:10px 0;}#yiv8947271916 
#yiv8947271916activity 
{background-color:#e0ecee;float:left;font-family:Verdana;font-size:10px;padding:10px;}#yiv8947271916
 #yiv8947271916activity span {font-weight:700;}#yiv8947271916 
#yiv8947271916activity span:first-child 
{text-transform:uppercase;}#yiv8947271916 #yiv8947271916activity span a 
{color:#5085b6;text-decoration:none;}#yiv8947271916 #yiv8947271916activity span 
span {color:#ff7900;}#yiv8947271916 #yiv8947271916activity span 
.yiv8947271916underline {text-decoration:underline;}#yiv8947271916 
.yiv8947271916attach 
{clear:both;display:table;font-family:Arial;font-size:12px;padding:10px 
0;width:400px;}#yiv8947271916 .yiv8947271916attach div a 
{text-decoration:none;}#yiv8947271916 .yiv8947271916attach img 
{border:none;padding-right:5px;}#yiv8947271916 .yiv8947271916attach label 
{display:block;margin-bottom:5px;}#yiv8947271916 .yiv8947271916attach label a 
{text-decoration:none;}#yiv8947271916 blockquote {margin:0 0 0 
4px;}#yiv8947271916 .yiv8947271916bold 
{font-family:Arial;font-size:13px;font-weight:700;}#yiv8947271916 
.yiv8947271916bold a {text-decoration:none;}#yiv8947271916 dd.yiv8947271916last 
p a {font-family:Verdana;font-weight:700;}#yiv8947271916 dd.yiv8947271916last p 
span {margin-right:10px;font-family:Verdana;font-weight:700;}#yiv8947271916 
dd.yiv8947271916last p span.yiv8947271916yshortcuts 
{margin-right:0;}#yiv8947271916 div.yiv8947271916attach-table div div a 
{text-decoration:none;}#yiv8947271916 div.yiv8947271916attach-table 
{width:400px;}#yiv8947271916 div.yiv8947271916file-title a, #yiv8947271916 
div.yiv8947271916file-title a:active, #yiv8947271916 
div.yiv8947271916file-title a:hover, #yiv8947271916 div.yiv8947271916file-title 
a:visited {text-decoration:none;}#yiv8947271916 div.yiv8947271916photo-title a, 
#yiv8947271916 div.yiv8947271916photo-title a:active, #yiv8947271916 
div.yiv8947271916photo-title a:hover, #yiv8947271916 
div.yiv8947271916photo-title a:visited {text-decoration:none;}#yiv8947271916 
div#yiv8947271916ygrp-mlmsg #yiv8947271916ygrp-msg p a 
span.yiv8947271916yshortcuts 
{font-family:Verdana;font-size:10px;font-weight:normal;}#yiv8947271916 
.yiv8947271916green {color:#628c2a;}#yiv8947271916 .yiv8947271916MsoNormal 
{margin:0 0 0 0;}#yiv8947271916 o {font-size:0;}#yiv8947271916 
#yiv8947271916photos div {float:left;width:72px;}#yiv8947271916 
#yiv8947271916photos div div {border:1px solid 
#66;height:62px;overflow:hidden;width:62px;}#yiv8947271916 
#yiv8947271916photos div label 
{color:#66;font-size:10px;overflow:hidden;text-align:center;white-space:nowrap;width:64px;}#yiv8947271916
 #yiv8947271916reco-category {font-size:77%;}#yiv8947271916 
#yiv8947271916reco-desc {font-size:77%;}#yiv8947271916 .yiv8947271916replbq 
{margin:4px;}#yiv8947271916 #yiv8947271916ygrp-actbar div a:first-child 
{margin-right:2px;padding-right:5px;}#yiv8947271916 #yiv8947271916ygrp-mlmsg 
{font-size:13px;font-family:Arial, helvetica, clean, sans-serif;}#yiv8947271916 
#yiv8947271916ygrp-mlmsg table {font-size:inherit;font:100%;}#yiv8947271916 
#yiv8947271916ygrp-mlmsg select, #yiv8947271916 input, #yiv8947271916 textarea 
{font:99% Arial, Helvetica, clean, sans-serif;}#yiv8947271916 
#yiv8947271916ygrp-mlmsg pre, #yiv8947271916 code {font:115% 
monospace;}#yiv8947271916 #yiv8947271916ygrp-mlmsg * 
{line-height:1.22em;}#yiv8947271916 #yiv8947271916ygrp-mlmsg #yiv8947271916logo 
{padding-bottom:10px;}#yiv8947271916 #yiv8947271916ygrp-msg p a 
{font-family:Verdana;}#yiv8947271916 #yiv8947271916ygrp-msg 
p#yiv8947271916attach-count span {color:#1E66AE;font-weight:700;}#yiv8947271916 
#yiv8947271916ygrp-reco #yiv8947271916reco-head 
{color:#ff7900;font-weight:700;}#yiv8947271916 #yiv8947271916ygrp-reco 
{margin-bottom:20px;padding:0px;}#yiv8947271916 #yiv8947271916ygrp-sponsor 
#yiv8947271916ov li a {font-size:130%;text-decoration:none;}#yiv8947271916 

[R@ntau-Net] MOCHTAR NAIM: "DPDRI HIDUP SEGAN MATI TAK MAU"

2016-03-21 Terurut Topik 'Mochtar Naim' via RantauNet


DPD-RI

HIDUP SEGAN MATI TAK MAU


 
Mochtar Naim

Mantan Anggota DPD-RI (2004-2009)


 
SEBAGAI anggota DPD-RI angkatanpertama 2004-2009, saya dengan beberapa kawan 
anggota pernah mengajukan ide danpemikiran agar DPD-RI dirubah menjadi Senat, 
sehingga DPD-RI tidak hanyasekadar mengajukan usul dan saran kepada DPR-RI 
tetapi punya kemandirian dalammemutus dan punya pendapat sendiri dalam sistem 
legislatif di tingkat nasional.Artinya kecuali DPD-RI dirubah menjadi Senat, 
NKRI (Negara Kesatuan RI) pundirubah menjadi NPRI (Negara Persatuan RI) – 
sehingga menjadi Negara Federaldengan sistem dua kamar, seperti halnya praktis 
semua negara-negara besar didunia, termasuk USA, Kanada, Meksiko, Argentina, 
Australia, India, Pakistan, Rusia,Inggeris, Jerman, dan negara tetangga kita, 
Malaysia, dsb. 
  Apalagi negara sebesar RI yang merupakan negara nomor 4terbesar di 
dunia, baik dari segi jumlah penduduk yang 250 juta banyaknya,maupun dari segi 
luasnya yang merupakan negara maritim terbesar di dunia disepanjang garis 
Khatul Istiwa, yang memisah atau sekaligus mempertemukan duabenua (Asia dan 
Australia) dan dua lautan besar (India dan Pasifik), wajar dansangat wajar 
sekali kalau NKRI menjadi NPRI dan DPD-RI menjadi Senat yang 34Provinsi di 
Indonesia ini menjadi provinsi atau negara bagiannya. Apalagi diIndonesia 
sendiri, selain dari belasan ribu pulau-pulau, besar dan kecil, jugadihuni oleh 
ratusan suku yang kecuali berlatar-belakangkan Melayu Polinesiajuga 
Austro-Melanesia. Belum pula latar-belakang agama dan budaya yang jugaberbagai 
dan bervariasi, yang semua agama dan semua budaya di dunia ini juga adadi 
Indonesia ini.

  Dengan latar-belakang gambaran seperti itu, aneh bin 
ajaibsesungguhnya jika Indonesia merupakan sebuah Negara Kesatuan, bukan 
NegaraPersatuan. Kalau kita telusuri, ini terutama adalah karena Faktor J 
(Jawa) yangsejak semula, sejak zaman Majapahit, menguasai seluruh Nusantara 
sampai ke hariini. Karenanya, bukan hanya politis, tetapi juga ekonomi, 
pendidikan dansosial-budaya, Indonesia dikendalikan oleh pusat kekuasaan yang 
berdomisili diJawa, dengan sistem yang sentralistik, sentripetal dan top-down. 
Sementara dibidang ekonomi, khususnya, muncul pula Faktor CK (Cina Konglomerat) 
yangmenguasai ekonomi Indonesia ini, dari hulu sampai ke muara, di darat, laut 
danudara. Gedung-gedung dan bangunan besar-besar yang berebutan menjulang 
keudara, terutama di kota-kota besar, akhir-akhir ini, hampir semua, mereka 
yangpunya dan kuasai.  Bangunan fabrik dan industri,apapun coraknya, sebagian 
terbesar juga mereka yang punya dan kuasai. Belumpula perkebunan, kehutanan, 
perikanan laut, sampai ke pusat-pusat belanja,termasuk mall-mall dan 
maret-maret di kota-kota, hampir tanpa kecuali, merekayang punya dan kuasai. 
Sementara jumlah penduduk yang berlatar-belakangkan Cinahanya sekitar 2-3 % 
saja tetapi mereka yang praktis menguasai seluruh jenteraekonomi Indonesia ini.

  KeduaFaktor J dan CK inilah yang bersimbiosis membangun Indonesia ini 
sejak masaOrde Baru di zaman Soeharto ke zaman pasca Reformasi sekarang ini. 
Indonesia jadinyatinggal selangkah di belakang Filipina yang tidak hanya 
ekonomi tapi jugapolitik dan semua-semua sudah dikuasai oleh Faktor CK ini. 
Singapura, sepertikita lihat, yang tadinya adalah Kerajaan Melayu Temasek, 
sekarang negara pulauyang seluruhnya berada di tangan CK dan menjadi pusat 
pengendalian ekonomi darinegara-negara tetangga ASEAN. Malaysia yang tadinya 
bersekutu dengan Singapuramembentuk negara Persekutuan Semenanjung, di awal era 
Mahathir awal 1970anmelepaskan diri dan membentuk Negara Malaysia sendiri. 
Dengan itu suku Melayumendapatkan peluang yang besar untuk membangun diri dan 
khususnya ekonomimereka. Dari bermula penguasaan Melayu hanya 2 %, dalam jangka 
20 tahun pertamatelah naik menjadi 22 % dan sekarang sudah mendekati 40 %.

  Kembali ke Indonesia, justeru di saat kita mempertanyakannasib masa 
depan dari DPD-RI, dengan sistem dan strukturnya seperti sekarangini, sebaiknya 
dibubarkan saja karena tidak banyak manfaatnya. Anggaran yangdikeluarkan tiap 
tahun tidak kurang besarnya, sementara pimpinan maupun paraanggota senantiasa 
suka mencari peluang untuk jalan-jalan ke berbagai negaramanca negara dengan 
dalih macam-macam. Lagi pula dari pada ke dalam suka 
bercakak-cakakmemperebutkan kursi kepemimpinan, karena tidak ada yang akan 
diajukan atau diusulkanke DPR-RI, memang sebaiknya dibubarkan saja. Kecuali 
jika masih mau, jadikanlahDPD-RI itu menjadi Senat dari sebuah Negara Persatuan 
RI seperti negara-negarabesar berbentuk federal lainnya itu.

  Saya dan kawan-kawan yang sepaham dan sehaluan, malahbertambah yakin 
perlunya dirubah dan dirombak sistem ketata-negaraan kita dariNKRI menjadi NPRI 
dan dari sistem unitari menjadi sistem federal, justeru setelahmelihat 
perkembangan menyeluruh sejak periode Orde Baru ke Reformasi dan pascaReformasi 
sekarang ini.

  Dengan NPRI dan 

[R@ntau-Net] Tanggapan thdp Mizardi dkk tt Sejarah dan DIM

2016-03-15 Terurut Topik 'Mochtar Naim' via RantauNet
Mochtar Naim ToMizardiToday at 10:19 AMSdr Mizardi dkk,  
   Kesalahan sejarah adalah bahagian dari sejarah itu sendiri. Tidak ada 
sejarah dari suatu bangsa berjalan semua serba mulus. Pasti ada onak-durinya, 
yang karena itu namanya adalah sejarah. Tapi sejarah pula yang selalu ingin 
memperbaiki diri. Karenanya tidak ada masalah kalau kita dalam menjalani 
sejarah selalu berupaya untuk memperbaiki diri.     Belum pula yang namanya 
versi sejarah. Apa yang baik kata kita, buruk kata orang. Atau sebaliknya. Maka 
lahirlah yang namanya versi sejarah yang jadinya bisa bergelinsam-pinsam yang 
berjalan di sepanjang sejarah itu.
    Yang kita tuju dengan DIM tidak lain adalah agar sejarah itu berjalan 
sesuai dengan jalur sejarah seperti yang diinginkan oleh pengatur sejarah itu. 
Dan yang Maha Pengatur Sejarah itu tidak lain adalah Allah swt yang kepadanya 
kita kembalikan semua urusan. Makanya kita dalam hidup bersama kita memerlukan 
pegangan hidup yang kita namakan dengan ABS-SBK itu.    Dengan ABS-SBK kita 
perbaiki sejarah kita ke masa depan. Kita jadikan Kitabullah Al Qur'anul Karim 
itu sebagai pedoman dan penyuluh hidup kita dalam bernegara dan bermasyarakat. 
Mari dengan DIM dan dengan otonomi khusus sebagai DIM yang diberikan oleh Pasal 
18 B UUD1945 dari NKRI kepada kita, kita perbaiki segala kekurangan kita menuju 
masyarakat madani yang diridhai oleh Allah swt.  Mari kita bersatu hati dan 
bersatu tekad serta bersatu amal dalam membangun tanah tercinta Minangkabau 
ini. Semoga Allah swt meridhai, amin.    Demikian Sdr Mizardi dan kawan-kawan 
semua.
    Wassalamu'alaikum w.w.
    Mochtar Naim, umur baru 48.
    Ciputat, 16 Maret 2016

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


[R@ntau-Net] Mochtar Naaim: Pokok Pikiran DIM untuk disepakati Bersama. Mohon Tanggapan. MN

2016-03-14 Terurut Topik 'Mochtar Naim' via RantauNet
DIM (DAERAH ISTIMEWA MINANGKABAU)


 
Mochtar Naim

15 Maret 2016


 

SEJAK awal 2015 yl, ditengah-tengah masyarakat Minang, baik yang di ranah di 
Sumatera Barat maupunyang di rantau di manapun di Nusantara dan dunia ini, 
bergulir ide dankeinginan untuk merubah Provinsi Sumatera Barat menjadi 
Provinsi DaerahIstimewa Minangkabau (DIM). Kebetulan ide dan keinginan ini 
dibukakan olehPasal 18 B UUD1945 sendiri yang memberi kesempatan dan peluang 
kepadadaerah-daerah provinsi di manapun yang merasa memiliki kekhasan 
dankeistimewaan adat dan sosial-budayanya untuk mengajukan diri sebagai 
DaerahIstimewa, seperti halnya yang telah dilakukan oleh Aceh, Yogya, Papua dan 
DKI.Berbeda halnya dengan provinsi-provinsi lain yang biasa, Provinsi 
DaerahIstimewa tidak hanya memiliki kekhasan yang diakui oleh pemerintah 
nasionaltetapi juga memiliki hak otonomi khusus yang memberlakukan ciri-ciri 
kekhasannyaitu berfungsi secara optimal dan berlaku di setiap segi kehidupannya 
itu, baikdi bidang politik, ekonomi, pendidikan, agama dan sosial-budaya.

  Ide dan keinginan menuju DIM ini cepat diresponi olehmasyarakat 
Minang, baik yang di ranah maupun yang di rantau, dengan melihatbahwa Sumatera 
Barat dengan budaya Minangkabaunya itu sejak PRRI akhir 1950anke mari cenderung 
menurun dan meluncur terus sehingga oleh BPS tingkat Indeks Kebahagiaan Sumbar 
dikategorikansebagai berada di tingkat ketiga terendah, dari 34 provinsi di 
Indonesia ini.Yang di bawah Sumbar hanyalah Papua dan NTT, sedang selebihnya 
berada di atasSumbar. Di masa pasca PRRI malah banyak dari generasi muda maupun 
tua Sumbaryang mabur dan berhamburan ke luar Sumbar karena merasa Sumbar tidak 
lagi amanuntuk didiami. Lama masanya sesudah itu yang orang Minang di rantau 
sengajamenyembunyikan identitas diri karena malu bahwa mereka berasal dari 
Minang.  Berbeda sekali dengan orang Minang di masasebelum PRRI yang bangga 
dengan keminangannya; apalagi banyak pula daritokoh-tokoh mereka di tingkat 
nasional yang menonjol ke depan di hampir semuabidang kegiatan.

  Sumbar, kebetulan pula, berada di jajaran Bukit Barisan ditengah 
pulau Sumatera dengan jajaran gunung-gunung, ngarai dan lembah,  yang di 
sebelah baratnya membujur LautanHindia dengan Kepulauan Mentawai yang berada di 
bawah yurisdiksi ProvinsiSumbar. Karenanya tidak banyak dari lahannya yang bisa 
dimanfaatkan untukkegunaan pertanian dan perkebunan dan ekonomi produktif 
lainnya. Mana-mana yangtersedia, terutama di lingkaran luar di Pasaman, 
Darmasyraya, Solok Selatan danPesisir Selatan, ratusan ribu hektar luasnya 
tanah ulayat yang sudah pula diberikanoleh pemerintah HGUnya kepada 
perusahaan-perusahan sawit milik konglomeratnon-pri yang pusatnya tidak di 
Sumbar tapi di Jawa, Singapura, Malaysia, bahkanHong Kong dan Taiwan.  Hanya di 
lingkarandalamlah, di Luhak nan Tiga, Tanah Datar, Agam dan Lima Puluh Kota, di 
sampingdi lingkaran luar Padang-Pariaman dan Solok-Sijunjung, yang tanahnya 
subur dancocok dijadikan daerah pertanian dan perkebunan oleh penduduk pribumi 
setempat,di samping memang sudah padat dengan penduduk dan nagari-nagari 
kampung halaman.

  Sebenarnya di Sumbar itu semua serba ada dari segi kakayaanalamnya. 
Cuma sumbernya semua serba terbatas. Kecuali semen Indarung, tidak adayang 
berjumlah luas dan banyak. Tambang Batu Bara Sawah Lunto sudah lama 
tutup.Sumber kakayaan alam emas di Solok Selatan tidak terolahkan dan jadi 
sumberperebutan dari pihak-pihak yang berminat. Sementara kekayaan hutannya 
banyakdilongsorkan dan balok-balok kayunya dikirim ke luar Sumbar bahkan ke 
luarnegeri oleh perusahaan-perusahaan siluman konglomerat yang gentayangan.

  Sementara itu, juga sejak PRRI setengah abad yl ke mariini, bermacam 
kemesuman dan penyakit sosial masuk ke kota-kota di Sumbar. Yangdiincarnya 
jelas anak-anak muda yang kebanyakan justeru sedang bersekolah.Sebutlah apa 
yang tidak ada di Sumbar seperti halnya dengan daerah-daerah dankota-kota 
lainnya di Indonesia ini. Pantai Padang, sebelum direhab sekarangini, adalah 
tempat permesuman yang tak terbayangkan bisa terjadi. Karenapenyebab utamanya 
tidak dienyahkan, maka tempat permesuman pun juga bisa berpindah-pindahdari 
satu tempat ke tempat lainnya. Apalagi dengan banyaknya hotel-hotel 
barudibangun oleh para pengusaha konglomerat, tempat-tempat hotel itupun 
jadisarangnya permesuman dengan narkoba dan minuman alkohol yang tak 
terkendali. Dibidang pemerintahan sendiri, dengan otonomi tidak diberikan ke 
provinsi tapi kekota-kota dan kabupaten-kabupaten, maka KKN –korupsi, kolusi 
dan nepotisme—pun,seperti di daerah-daerah lain, juga ikut mewabah dan 
merajalela.

  Semua ini memicu penduduk pribumi asli Minang, baik yang diranah 
maupun yang di rantau, untuk bertekad merubah provinsi Sumbar menjadiprovinsi 
DIM –Daerah Istimewa Minangkabau-- itu, sesuai dengan peluang yangdiberikan 
oleh UUD1945 pasal 18 B itu; karena dengan DIM mereka bisamengaktualisasikan 
kekuatan 

[R@ntau-Net] MOCHTAR NAIM: "DENGAN RPJMD 2016-2021 MEMBANGUN DIM"

2016-03-11 Terurut Topik 'Mochtar Naim' via RantauNet
Kawan2, Tolong dibaca dan disempurnakan. Salam, MN     


 DENGANRPJMD 2016-2021

MEMBANGUN DIM

(DAERAH ISTIMEWA MINANGKABAU)


 
    MochtarNaim


 
Disampaikan pada Pertemuan RPJMD Sumbar,

Minggu, 13 Maret 2016, di Hotel Balairung, 

Jl Matraman Raya 19, Jakarta Timur


 

DENGAN kita sekarangmembicarakan tentang RPJMD Sumbar 2016-2021, waktunya 
adalah tepat sekali untukmengaitkannya langsung dengan rencana dan keinginan 
kita untuk menjadikanProvinsi Sumatera Barat menjadi Daerah Istimewa 
Minangkabau (DIM). Kecualibagian terbesar dari rakyat dan masyarakat 
Minangkabau, baik di ranah maupun dirantau di manapun, telah menyuarakan suara 
hatinya untuk membangun danmengembangkan Provinsi Sumbar menjadi Provinsi 
Otonomi DIM itu, unsur pimpinanekesekutif  dan legislatif PemdaProvinsi, 
seperti yang telah disuarakan oleh Gubernur Provinsi Sumbar, Prof DrIrwan 
Prayitno, dan Ketua DPRD Provinsi Sumbar, Drs Hendra Irwan Rahim, puntelah 
menyatakan kesepakatan dan persetujuannya. Sejumlah Bupati dan Wali Kota,sampai 
ke Camat dan Wali Nagari serta pimpinan KAN, MUI dan ormas-ormas yangada di 
Sumbar pun telah menyatakan kesepakatan dan persetujuannya itu. 

  Tinggalkita menyiapkan sebuah Kongres Minangkabau Sedunia dalam tahun 
2016 ini juga untukmendapatkan kata sepakat bulat dari kita semua untuk tujuan 
membangun DIM itu.Dalam Kongres Minangkabau Sedunia itu kita juga menyepakati 
Naskah Akademikpembentukan DIM itu yang sekarang tengah disiapkan oleh sebuah 
Panitia Khususyang diketuai oleh pakar hukum tata negara kita, Prof Dr Yusril 
Ihza MahendraDt Maharajo Palinduang, dengan sejumlah anggota pakar hukum tata 
negara danlain-lain dari ranah dan rantau. Dengan kesepakatan kita bersama itu, 
tinggalkita berdoa dan mengharapkan, semoga pihak berkompeten di Pusat, 
termasukPresiden, Ketua MPR, DPR dan DPD RI, menyetujui dan mengabulkannya. 
Dengan itu,insya Allah, kita akan menjadi provinsi kelima sesudah Aceh, Yogya, 
Papua danDKI yang akan menjadi Daerah Istimewa di NKRI ini.

  Kita sendiri insya Allah, dengan peluang yang diberikanoleh UUD1945, 
khususnya yang tercantum dalam Pasal 18 B  [ -- ayat (1): “Negara mengakui 
danmenghormati satuan-satuan pemerintahan daerah yang bersifat khusus 
ataubersifat istimewa yang diatur dengan undang-undang,” dan ayat (2): 
“Negaramengakui dan menghormati kesatuan-kesatuan masyarakat hukum adat 
besertahak-hak tradisionalnya sepanjang masih hidup dan sesuai dengan 
perkembanganmasyarakat dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang 
diatur dalam undang-undang,”]-- akan memanfaatkan peluang konstitusional itu 
untuk menghidupkan nilai-nilai khasdan istimewa dari adat, agama dan 
sosial-budaya yang kita miliki agar kitakembali terangkatkan, yang selama ini, 
khususnya sejak PRRI setengah abad kemari ini, sudah jauh terpuruk di pelataran 
nasional kita. Tingkat pencapaiandari daerah-daerah yang dicatat oleh BPS 
memperlihatkan bahwa Sumatera Baratberada pada urutan ketiga, bukan dari atas, 
tapi dari bawah. Hanya NTT danPapua yang berada di bawah kita, sedang 
selebihnya, 31 lainnya, berada di ataskita. Dengan DIM, insya Allah, kita 
angkatkan kembali marwah kampung halamankita kembali ke tingkat yang di atas, 
dan kembali menjadi suluh bendang dansuri tauladan yang diikuti di tanah air 
Nusantara ini. 

  Dengan demikian, di samping kita tetap selalu 
mengikutiketentuan-ketentuan yang datang dari negara dan pemerintahan nasional 
NKRI kita,kita dengan DIM itu memberlakukan nilai-nilai khas dan istimewa dari 
adat,agama dan sosial-budaya kita sebagai pedoman hidup kita dan kita 
perlakukansebagai norma-norma sosial yang harus kita patuhi, dengan 
ganjaransanksi-sanksi yang harus kita ikuti demi terlaksananya ajaran adat, 
agama dannorma-norma sosial itu. 

  Sejauh ini ada sejumlah pola budaya yang bersumber dariadat, agama 
dan sosial-budaya itu yang perlu kita angkatkan sebagai pedomanhidup kita yang 
sifatnya khas dan istimewa itu. Satu, adalah filosofi budayaABS-SBK (Adat 
Bersendi Syarak, Syarak Bersendi Kitabullah), yang menempatkanAdat berada di 
bawah Syarak, dan Syarak berada di bawah Kitabullah Al Qur’anulKarim. Orang 
Minang karenanya adalah orang Islam yang melaksanakanajaran-ajaran Islam dalam 
semua segi kehidupannya dan menghormati non-muslim dariberbagai suku bangsa 
yang berdomisili di ranah Minang.

  Dua, masyarakat dan budaya Minang menempatkan wanitasebagai Ibu alias 
Bundo Kanduang yang berada di atas paradigma sosial, sehinggasistem sosial 
kekeluargaannya berdasar ajaran matrilineal tapi bukan matriarkal.Artinya, 
sementara garis keturunan diatur menurut garis keturunan ibu, tetapisistem 
kekuasaan dalam keluarga, kaum, suku dan nagari berada di tanganlaki-laki 
secara patriarkal. 

  Tiga, sistem kekuasaan patriarkal ini dibagi ke dalam tigapola 
kepemimpinan: Tungku nan Tigo Sajarangan, Tali nan Tigo Sapilin. NinikMamak di 
bidang Adat; Alim Ulama di bidang Agama; dan Cerdik Pandai 

[R@ntau-Net] MOCHTAR NAIM: "PULANG KAMPUNG MELALUI JALAN BERLIKU"

2016-03-08 Terurut Topik 'Mochtar Naim' via RantauNet
PULANG KAMPUNG MELALUI JALANBERLIKU

Mochtar Naim

8 Maret 2016


 

|  K

  |

ALAU waktu pulang kampung dulu dari Jakarta ke ranah di Sumatera Barat,Gunung 
Merapi yang terkelilingi, pulang kampung kemarin ini lain pula jalanyang saya 
lalui. Saya dengan tujuan juga pulang kampung ke rumah anak diBatipuah, yang 
biasanya ambil jalan biasa Lubuak Aluang ke Lembah Anai, kePadang Panjang, 
kemarin yang saya ambil jalan berputar melalui Sitinjau Lauikke Danau Diateh 
dan Dibawah. Dengan mobil yang disopiri oleh kawan, si Boynamanya, kami  
setelah sebentar menyusurjalan  dengan Gunung Talang di sebelahkiri dan kebun 
teh  di kiri-kanan jalan, lalubertemulah dengan Danah Diateh yang kalau terus 
ke Alahan Panjang dan MuaroLabuah. Tapi yang kami ambil adalah jalan mengelok 
ke Danau Dibawah, yangpemandangan di kedua danau yang dilalui itu indah sekali. 

  Kami lalu menelusuri jalan ke Muaro Paneh yang menuju kekota Solok, 
dan dari Solok melalui Silungkang ke kota arang Sawah Lunto. Walautambang batu 
bara sudah berhenti dan Sawah Lunto sekarang sudah berubah menjadikota 
pariwisata yang molek dan menarik, perjalanan kami tidak kurangmenariknya. 
Apalagi melewati kampung-kampung dan nagari-nagari yang berjejeranrumah-rumah 
rancak yang agaknya adalah hasil kerja keras selagi di rantau.

  Dari Sawah Lunto kamipun sampai di wilayah Tanah Datar yanghanya 
namanya yang datar, tapi tanah dan ranahnya berbukit bergelombang. Kamidari 
Saruaso tidak mengelok ke kanan ke kota Batu Sangkar, tetapi belok ke kirike 
Ombilin. Tiba di Ombilin di tepi Danau Singkarak, kamipun beli oleh-oleh 
ikanbilih sebagai pembuka pintu nanti di Ciputat. 

  Tibadi rumah anak di Batipuah, istirahat semalam untuk keesokan 
harinya pagi-pagilanjut ke Panyalaian Sapuluah Koto ke Madrasah Muwahhidin yang 
baru dibangunoleh Dr Irfianda Abidin, Ketum MTKAAM. Sempat berceramah dengan 
para siswa danguru-guru yang mengesankan dan pulang kembali ke Batipuah sudah 
ditunggu olehpara ibu-ibu Wanita Islam yang anak-anak mereka, lk 80 orang, 
mengikuti latihanTahfizul Qur’an di rumah gadang anak yang ibu mereka alias 
isteri saya dikuburkandi taman di belakang rumah gadang itu yang meninggalnya 
di Jakarta 4 tahun yl.

  Ibu-ibu Wanita Islam yang dibina oleh Ibu Erna dari TanjungBarulak, 
ex anggota DPRD Kab Tanah Datar, sedang menyiapkan usaha rumah tanggamembikin 
kerupuk ubi dengan memakai alat-alat mesin dan dalam jumlah besar.Mudah-mudahan 
jalan dan berhasil, yang pasarnya direncanakan akan juga sampaike luar negeri 
seperti Christine Hakim itu. 

  Semuaini juga bahagian dari rencana pembangunan ekonomi kerakyatan 
yang berbasiskanBUMNagari dengan prinsip koperasi syariah di seluruh Sumbar 
dalam konteks DIM(Daerah Istimewa Minangkabau) nanti. Melalui pembangunan 
ekonomi kerakyatanyang berbasis di Nagari dan dengan sistem koperasi syariah 
itu kitamengharapkan agar Sumbar dengan budaya Minangkabaunya yang dasar 
filosofinyaadalah ABS-SBK, akan muncul dan tumbuh kembali setelah cukup lama 
terpuruk. 

  Semogakiranya Allah merestui, amin. ***

  

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


160308 1 JALAN BERLIKU PULANG KAMPUNG.docx
Description: MS-Word 2007 document


[R@ntau-Net] MOCHTAR NAIM: "SISTEM PENDIDIKAN YANG INTEGRAL-TERPADU..."

2016-02-24 Terurut Topik 'Mochtar Naim' via RantauNet

Kawan2 ka sado no,
 Terlampir tulisan ambo: "Sistem Pendidikan yang Integral-Terpadu yang Kita 
Inginkan dalam Menuju DIM ke Masa Depan." Bacolah dan komentari. Lai cocok atau 
indak.    Wassalam, MN

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


160221 1 SISTEM PENDIDIKAN YANG INTEGRAL.docx
Description: MS-Word 2007 document


[R@ntau-Net] MOCHTAR NAIM: TTS & B_SBK

2016-01-23 Terurut Topik 'Mochtar Naim' via RantauNet
   Mochtar Naim   Pak Saf dan Pak Zaid dkk, Bagaimana 
kalau kita adakan seminar tentang TTS cum ABS-SBK ini? Salam, MN  

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


Re: [R@ntau-Net] MOCHTAR NAIM: "MENGHIDUPKAN KEMBALI SISTEM KEPEMIMPINAN TTS"

2016-01-23 Terurut Topik 'Mochtar Naim' via RantauNet
Pak Saf dan Pak Zaid dkk,Bagaimana kalau kita adakan seminar tentang TTS cum 
ABS-SBK ini?Salam, MN 

On Saturday, January 23, 2016 2:26 PM, Dr. Saafroedin Bahar 
<saafroedin.ba...@rantaunet.org> wrote:
 

 Pak Zaid, saya setuju dgn pendapat Bp. 
Mungkin besar manfaatnya jika diadakan sebuah survai cepat ttg kondisi 
masyarakat Minangkabau di Ranah, yg selintas kelihatannya sudah amat parah. 
Salam. Pada tanggal 23 Jan 2016 07.11, "Zaid Dunil" <zdu...@gmail.com> menulis:

Pak MN , Pak Saaf dan sanak sapalanta RN  n a h

Ass ww

Masalah TTS di Nagari  yang diamati oleh Bpk MN bahwa telah terjadi
perubahan dalam tatanan kemasyarakatan dan sistim kepemimpinan di
Mainangkabau adalah suatu evolusi. Evolusi itu bermakna perubahan
secara perlahan, secara alami dan sering tidak disadari. Evolusi bisa
terjadi pada setiap aspek , sosial  kemasyarakatan, teknologi , sistim
, adat dan budaya dan sebagainya.

Evolusi itu terjadi tanpa terasa dan syukurlah kalau kita sadar bahwa
telah terjadi perubahan dalam banyak hal di Minangkabau. Perubahan
yang terjadi tidak disadari oleh sebagaian besar dari kita. Apa yang
disampaikan Bpk MN menyadarkan kita bahwa , adat yang selama ini yang
disebut sebagai ABS SBK tidak terlaksana sebagaimana diharapkan. ABS
SBK itu masih mengakar pada sebagaian masyarakat namun tampaknya tidak
pada mayoritas masyarakat Minang terutama generasi mudanya.
Penyebabnya tiada lain karena negeri sudah semakin terbuka, informasi
yang masuk tidak bisa dibendung. Faham pragmatisme  lebih mengemuka
dan dipandang lebih efisien. Orang cendrung memandang sesuatu yang
baru dari luar itu adalah modern . Saat ini hampir setiap orang
termasuk generasi muda , punya hp (gadget) yang tidak pernah jauh dari
jangkauannya. Setiap saat setiap orang secara seketika dapat
memperoleh informasi dari luar , informasi yang baik ataupun yang
kurang baik dan bahkan informasi yang menyesatkan.

Sangat  sedikit sekali informasi dan bahkan dapat dikatakan nihil,
tentang ABS SBK yang sampai kepada mereka melalui gadhet yang mereka
pegang . Berbicara tentang adat (ABS SBK) pada mereka itu terutama
generasi muda , akan   seperti angin lalu. Didengar tapi tidak masuk
dalam akal dan pikiran mereka. Sedangkan kelestarian dan masa depan
dari pelaksanaan ABS SBK itu ada di tangan generasi yang muda muda
itu. Terus terang saya pesimis dan tidak melihat jalan terang untuk
pelaksanaan mewujudkan kembali kepemimpinan TTS di Nagari sebagaimana
yang  di inginkan pak MN , karena masyarakat kita sebagian besar sudah
berubah. Apalagi TTS itu sudah harus ditambah dengan unsur Bundo
Kandung dan Pemuda dan adanya kerancuan “siapa” yang berhak mewakili
mereka.

Evolusi akan terus berlangsung. Nilai nilai di masyarakat terus
berubah dan begitu juga tentang ABS SBK . Hal yang kita khawatirkan
bahwa ABS SBK itu suatu saat akan menjadi sejarah peninggalan budaya ,
ada kemungkinan akan demikian. Para Calon Gubernur Sumbar yang lalu
saja dalam kampanyenya  bahkan dengan jelas mengungkapkan visi nya ,
mereka  akan merubah sistem kanagarian guna  memperoleh dana masukan
dari Pemerintah Pusat  yang lebih besar. Pemikiran yang pragmatis
namun  suatu Ironi bagi ABS SBK.

Wass
Dunil Zaid, 72. Kpg Ujuang Pandan Parak Krambia, Pdg. Tinggal di Jkt..

2016-01-22 22:21 GMT+07:00 Dr. Saafroedin Bahar
<saafroedin.ba...@rantaunet.org>:
> Tolong dijawab pak Mochtar. Tarimo kasih.
>
> Pada tanggal 22 Jan 2016 04.55, "Fashridjal M. Noor"
> <fashridjalmn...@gmail.com> menulis:
>>
>> Paralel dg TP?
>> (Trias Politica)
>>
>> On Jan 22, 2016 2:08 AM, "Dr. Saafroedin Bahar"
>> <saafroedin.ba...@rantaunet.org> wrote:
>>>
>>> Pak Mochtar, sudah saya baca. Terima kasih. Pengamatan dan saran pak
>>> Mochtar benar. Sehubungan dgn itu, kelihatannya masalah kita adalah : baik
>>> TTS secara menyeluruh, maupun masing-masing komponennya, belum dapat kita
>>> operasionalkan. Ada berbagai kendala, baik internal maupun eksternal .  Agar
>>> bisa dioperasionalkan mungkin perlu dikonsolidasikan dan dipersiapkan
>>> terlebih dahulu. Salam.
>>> SB, 79, Surabaya.
>>>
>>> Pada tanggal 21 Jan 2016 17.09, "'Mochtar Naim' via RantauNet"
>>> <rantaunet@googlegroups.com> menulis:
>>>>
>>>>
>>>>
>>>>
>>>>  Kawan2 di R/N,
>>>>      Silahkan buka dan baca tulisan terlampir. Dan tanggapi.
>>>> Teriring Salam hangat, MN
>>>>
>>>>
>>>> --
>>>> .
>>>> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat
>>>> lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
>>>> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
>>>> ===
>>

[R@ntau-Net] MOCHTAR NAIM: "MINANGKABAU DAN DUNIA MELAYU"

2016-01-22 Terurut Topik 'Mochtar Naim' via RantauNet
Kawan2 di RN,Silahkan baca tulisan terlampir jika belum sempat membacanya. 
Salam,  MN

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


140426 2 MINANGKABAU DAN DUNIA MELAYU 6.doc
Description: MS-Word document


[R@ntau-Net] MOCHTAR NAIM; MINANGKABAU DAN DUNIA MELAYU'

2016-01-22 Terurut Topik 'Mochtar Naim' via RantauNet
    MINANGKABAUDAN DUNIAMELAYU Disampaikan pada Simposium 
DiasporaMinang:Sejarah, Budaya dan Teknologi serta SeniBina,Di Politeknik Port 
Dickson, NegeriSembilan,Faculty of Built Environment,UTM (Universiti Teknologi 
Malaysia), JohorBahru,Malaysia, 26-27 April 2014  Mochtar Naim IPengantar 

 
|

 
|  M  |

 INANGKABAU adalah bahagian dari Dunia Melayu, sebagaimana sekian banyaklainnya 
di Asia Tenggara ini yang tergolong ke dalam suku ataupun bangsaMelayu, yang 
jumlahnya tidak kurang dari 300 juta jiwa seluruhnya. Suku Melayuini merupakan 
kelompok mayoritas di kawasan Nusantara dan Semenanjung Melayudan Filipina. Ada 
minoritas Melayu di Thailand, terutama di Pattani di bagianSelatan, di 
Kambodya, di Myanmar, di Sri Langka, dan bahkan di Madagaskar, di Suriname,lalu 
di kepulauan Pasifik. Suku Melayu yang tadinya menguasai Singapura dibawah 
Kerajaan Temasek sekarang jadi minoritas di negerinya sendiri di bawahkekuasaan 
Cina perantau. Juga begitu di Filipina yang secara demografismayoritas 
penduduknya adalah tergolong pribumi Melayu tetapi secara politis,ekonomi dan 
bahkan sosial-budaya dikuasai perantau Cina.Indonesia kontemporer sekarang 
ini kelihatannya juga menuju ke arah itu;walau mayoritas terbesar penduduk 
adalah pribumi Melayu, serta suku2 di Papua,Maluku dan NTT yang non-Melayu, 
tetapi ekonominya juga didominasi atau bahkandikuasai oleh penduduk 
non-priCina. Seperti di Filipina dan Singapura, dari penguasaan ekonomi lalu 
menjuruske arah penguasaan politik dan sosial-budaya, sedang jumlah penduduk 
non-priCina sangat kecil sekali – sekitar 2% -- sementaradi Malaysia penduduk 
Cina di atas 25 %, di Filipina 2 %.Di Malaysiauntung ada Mahathir yang sejak 
awal 1970an memberi peluang lebih besar kepadabumi-putera Melayu untuk 
berkiprah dalam mengangkatkan diri dariketerbelakangannya yang juga didukung 
sepenuhnya oleh pemerintah Malaysia.Ribuan mahasiswa Melayu dikirim tiap tahun 
bersekolah ke luar negeri untukmempercepat terkejarnya ketinggalan di bidang 
pendidikan yang efek multiplairnya menjurus kepada terbukanya usaha 
lain2nya.Sekarang orang Melayu di Malaysia tidak hanya di pedesaan menggarap 
pertaniandan perkebunan tetapi juga di bidang industri, bisnis dan teknologi 
diperkotaan – walau Cina masih dominan.Indonesia sampai sekarang ini 
kelihatannya belumada usaha yang sama ke arah itu. Indonesia tidak punyatokoh 
seperti Mahathir yang mendahulukan kepentingan pribumi dalam mengejarsegala 
ketinggalannya. Kelompok birokrat-aristokratik  penguasa pribumi cenderung 
memanfaatkan peluang mempergemuk diri denganbekerjasama dengan pengusaha 
non-pri Cina dalam mengelolakan ekonomi NKRI iniyang potensi sumberdaya alamnya 
termasuk terkaya di dunia. Korupsi, kolusi dannepotisme yang merajalela sejak 
Orde Baru sampai sekarang ini adalah danhanyalah konsekuensi logis dari hasil 
kerjasama yang mesra antara kelompokpenguasa pribumi dan pengusaha non-pri Cina 
itu. Kelompok penguasa pribumimakanya lebih memberi peluang kepada 
pengusaha-konglomerat non-pri Cina dalammenggeluti usaha2 di bidang ekonomi, 
perdagangan dan industri, ketimbangmemberi peluang kepada kelompok pribumi 
seperti yang dilakukan oleh penguasapribumi Melayu di Malaysia itu. Pemerintah 
dan penguasa NKRI sejauh ini lebihmemikirkan percepatan pertumbuhan angka2 
statistik ekonomi per tahunnyadaripada memikirkan bagaimana kelompok pribumi 
yang merupakan pewaris yang sahdari Republik ini terlepas dari kemiskinan, 
keterbelakangan dan kebodohan.Sekarang saja kelompok pengusaha konglomerat 
non-pri Cina di Indonesia telahmenguasai kegiatan ekonomi, bisnis dan industri, 
dari hulu sampai ke muara, didarat, laut dan udara. Mereka, seperti di 
Fipilina, mulai bergerak ke bidangpolitik dan sosial-budaya. Yang jadi alasan, 
seperti dikemukakan di awal OrdeBaru oleh para pakar ekonomi lulusan Berkeley 
(Berkeley Mafia), pendukungSuharto, adalah: “Seratus tahunpun diberi peluang 
kepada penduduk pribumi untukmenyelesaikan kemelut ekonomi yang ditinggalkan 
oleh Sukarno, tidak akanberhasil, karena mereka tidak punya budaya 
bisnis-entrepreneurial, seperti yangdimiliki oleh non-pri Cina. Makanya mau tak 
mau kita mengandalkan kepadakelompok konglomerat non-pri Cina untuk 
menyelamatkan dan mengangkatkan ekonomiIndonesia yang ditinggalkan oleh Sukarno 
yang sudah di ambang kehancuran itu.”  IIMelayu Proto dan Deutero  Suku 
Melayu inisecara antropo-etnografis, pertama, terbagi dua: Melayu Proto (Tua) 
dan MelayuDeutero (Muda). Yang tua seperti Batak, Nias, Mentawai, Enggano, 
Kubu, Dayak,dan suku2 Melayu di Filipina Utara; dan yang muda seperti yang 
lain2nya,termasuk Minangkabau ini. Melayu Proto yang menjadi inceran 
kristenisasi kebanyakan sekarang Kristen atau masih animis, sementara 
MelayuDeutero: Islam. Ada yangmengatakan kedua-duanya berasal dari Asia 
Belakang, yakni daratan AsiaTenggara, yang ada unsur Mongoloidnya. Yang Proto 
lebihdahulu datang ke Nusantara dari yang Deutero. Ada yang datang 

[R@ntau-Net] MOCHTAR NAIM: "MENGHIDUPKAN KEMBALI SISTEM KEPEMIMPINAN TTS"

2016-01-21 Terurut Topik 'Mochtar Naim' via RantauNet



  Kawan2 di R/N, Silahkan buka dan baca tulisan terlampir. Dan 
tanggapi.Teriring Salam hangat, MN

  

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


160121 2 MENGHIDUPKAN KEMBALI.docx
Description: MS-Word 2007 document


Re: [R@ntau-Net] Re: MOCHTAR NAIM: "RM DAN ABS-SBK"

2016-01-15 Terurut Topik 'Mochtar Naim' via RantauNet
Sdr St Sinaro, mari kito pasamokan mancarimiahinyo. Salam, MN 

On Friday, January 15, 2016 10:23 PM, 'Sutan Sinaro' via RantauNet 
 wrote:
 

 Tarimo kasih,  Mantap pak Mokhtar, Now I know, what have you chosed of the 
three branches of the wood you need to stab.Teruskan perjuangan pak Mokhtar. 
Innallaaha ma'ana.
Wassalam
St. Sinaro 

On Tuesday, 5 January 2016, 15:51, Mochtar Naim  
wrote:
 

   REVOLUSI MENTAL (“RM”) dan “ABS-SBK” Mochtar Naim5 Jan 2016    
|  P  |

ERTANYAAN pertama yang wajardikemukakan dengan didengungkannya konsep Revolusi 
Mental (“RM”) oleh PresidenJoko Widodo adalah: Dapatkah konsep RM yang berjalan 
secara nasional jugaberjalan seirama dengan konsep ABS-SBK di bumi Minangkabau 
dalam konteks DIM kemasa depan?     Jawabnya tentu saja: Kenapa tidak? 
Kita tahu bahwa darikeduanya itu ada yang sejalan ada yang tidak. Beda yang 
jelas antara keduanyaialah bahwa yang satu, RM, sifatnya adalah sinkretik, 
sementara ABS-SBK,sintetik. Seperti halnya dengan ciri budaya Jawa di 
mana-mana, semua agama itudasarnya sama. Jawanya: Sadaya agami samikemawon. 
Malah yang satu bisa mengisi yang lainnya. Dan yang satu sama lainsaling 
isi-mengisi. Begitu agama, begitu adat dan budaya lain-lainnya.    
Kalau di Minang, tidak. Dengan prinsip ABS-SBK, sepertibunyinya itu: Adatnya 
bersandarkan Syarak, dan Syarak berdasar Kitabullah.  Yang tertinggi adalah 
Kitabullah Al Qur’anulKarim itu. Syarak berada di bawahnya, sementara Adat 
tidak ada yang bolehbertentangan dengan Syarak. Mana-mana Adat yang 
bertentangan dengan Syarak,dibuang. Dikatakan: Syarak mengata, Adat memakai.
    Diskrepansi yang terjadi dalam budaya nasional NKRIadalah: Kendati Sila 
Pertama Pancasila mengatakan: Ketuhanan Yang Maha Esa,yang mengukuhkan prinsip 
ketauhidan dari Islam, dan Islam adalah satu-satunyaagama berdasar kepada 
Ketuhanan YME itu, namun dalam pengakuannya semua agamadiakui sebagai sama, 
baik yang Maha Esa (Islam), Tri Esa (Trinitas Kristen),Poli Esa alias 
politheisme  (Hindu),maupun yang tak jelas diakui apakah Tuhan itu ada atau 
tidak (Budhisme dan KongHu Chu). Bahkan di zaman Orde Lama Soekarno, komunisme 
yang jelas-jelas atheistjuga diakui – karena Soekarno, katanya, tidak mau 
menunggangi kuda berkakitiga: Islam, Sosialisme dan Nasionalisme. Karena itu 
komunisme-atheismenya PKIjuga diakui. Juga, kendati 80 % dari penduduk 
Indonesia adalah muslim, namunIndonesia dinyatakan bukanlah Negara Islam, 
seperti halnya dengan Malaysia,Brunai, Bangladesh, Pakistan, negara-negara 
Arab, Mesir, Turki, dsb, yang semuaadalah Negara Islam. Indonesia sekarang 
walau bukan negara Islam, tetapistatistiknya diakui sebagai negara yang 
berpenduduk mayoritas muslim terbesardan terbanyak di dunia ini.    Di 
DIM sendiri, kendati prinsipnya adalah ABS-SBK, tetapitidak menghalangi 
penduduk yang bukan muslim, seperti masyarakat Mentawai,Masyarakat Nias, 
masyarakat Batak non-muslim, masyarakat non-pribumi Cina, dsb,untuk tetap 
menjadi warga Provinsi Sumbar dan nantinya warga Provinsi DaerahIstimewa 
Minangkabau itu. Kecuali di dua kota suci, Mekkah dan Madinah, orangKristen dan 
Yahudi dan non-muslim lainnya di seluruh dunia Arab  diakui sebagai sama dengan 
warga muslim.Begitu juga di DIM sendiri, warga muslim dan non-Muslim 
diperlakukan sebagaisama, dan hak-hak mereka sebagai warga-negara sebagai sama. 
    Dikotomi antara RM dan ABS-SBK makin terasa di manamental dalam 
konteks RM diartikan dalam artian etika dan estetika, sementaramental dalam 
konteks ABS-SBK tidak hanya dalam arti etika dan estetika tetapijuga adalah 
bahagian yang esensial dan tak terpisahkan dari ibadah danmu’amalah yang 
diartikan sebagai “akhlâq” dan sempurnanya: “akhlâqul karîmah.” Tegasnya,Islam 
akan tiada makna tanpa akhlaq dan akhlaqul karimah itu.    Dalam RM, 
sebagai contoh, laki-laki dan perempuan yangberduaan dalam ruang tertutup, lalu 
melakukan praktek hubungan seks, tidak akandiapa-apakan, dan tidak akan 
diproses secara hukum, jika tidak ada yangmengadukan. Makanya kamar hotel dan 
penginapan  dan tempat-tempat indehoi lainnya di tepipantai, di daerah resort 
pariwisata, dsb, adalah tempat yang aman untukmelakukan hubungan mesum antar 
gender itu. Dalam Islam, seperti yang jugadiberlakukan dalam ABS-SBK, jangankan 
sampai berhubungan seks, tinggal berduaandalam ruangan saja, atau jalan 
berduaan untuk tujuan indehoi saja, sudahdilarang; apalagi kalau dengan tujuan 
mau gituan pula. Dalam Islam yangmenentukan itu adalah motif atau niat kita 
melakukan sesuatu itu. Niat yangbaik dengan cara yang baik maka ganjarannya 
akan baik yang akan diterimakantidak hanya di dunia ini saja, tetapi juga di 
akhirat nanti. Ganjaran baiksorga tantangannya; ganjaran jelek neraka 
tantangannya. Dalam RM tidak adaperhitungan buruk-baik dengan ganjaran 
surga-neraka itu. Perhitungan RMhanyalah semata perhitungan  untung-rugisecara 
material saja. 

[R@ntau-Net] MOCHTAR NAIM: "WAKTUNYA KITA BERTEMU"

2016-01-10 Terurut Topik 'Mochtar Naim' via RantauNet
 Kawan2 di R/N, Silahkan buka dan baca tulisan terlampir. Dan 
tanggapi.Teriring Salam hangat, MN

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


160106 2 WAKTUNYA KITA BERTEMU.docx
Description: MS-Word 2007 document


[R@ntau-Net] MOCHTAR NAIM: "RM DAN ABS-SBK"

2016-01-04 Terurut Topik 'Mochtar Naim' via RantauNet
  REVOLUSI MENTAL (“RM”) dan “ABS-SBK” Mochtar Naim5 Jan 2016 

 
|

 
|  P  |

 ERTANYAAN pertama yang wajardikemukakan dengan didengungkannya konsep Revolusi 
Mental (“RM”) oleh PresidenJoko Widodo adalah: Dapatkah konsep RM yang berjalan 
secara nasional jugaberjalan seirama dengan konsep ABS-SBK di bumi Minangkabau 
dalam konteks DIM kemasa depan?     Jawabnya tentu saja: Kenapa tidak? 
Kita tahu bahwa darikeduanya itu ada yang sejalan ada yang tidak. Beda yang 
jelas antara keduanyaialah bahwa yang satu, RM, sifatnya adalah sinkretik, 
sementara ABS-SBK,sintetik. Seperti halnya dengan ciri budaya Jawa di 
mana-mana, semua agama itudasarnya sama. Jawanya: Sadaya agami samikemawon. 
Malah yang satu bisa mengisi yang lainnya. Dan yang satu sama lainsaling 
isi-mengisi. Begitu agama, begitu adat dan budaya lain-lainnya.    
Kalau di Minang, tidak. Dengan prinsip ABS-SBK, sepertibunyinya itu: Adatnya 
bersandarkan Syarak, dan Syarak berdasar Kitabullah.  Yang tertinggi adalah 
Kitabullah Al Qur’anulKarim itu. Syarak berada di bawahnya, sementara Adat 
tidak ada yang bolehbertentangan dengan Syarak. Mana-mana Adat yang 
bertentangan dengan Syarak,dibuang. Dikatakan: Syarak mengata, Adat memakai.
    Diskrepansi yang terjadi dalam budaya nasional NKRIadalah: Kendati Sila 
Pertama Pancasila mengatakan: Ketuhanan Yang Maha Esa,yang mengukuhkan prinsip 
ketauhidan dari Islam, dan Islam adalah satu-satunyaagama berdasar kepada 
Ketuhanan YME itu, namun dalam pengakuannya semua agamadiakui sebagai sama, 
baik yang Maha Esa (Islam), Tri Esa (Trinitas Kristen),Poli Esa alias 
politheisme  (Hindu),maupun yang tak jelas diakui apakah Tuhan itu ada atau 
tidak (Budhisme dan KongHu Chu). Bahkan di zaman Orde Lama Soekarno, komunisme 
yang jelas-jelas atheistjuga diakui – karena Soekarno, katanya, tidak mau 
menunggangi kuda berkakitiga: Islam, Sosialisme dan Nasionalisme. Karena itu 
komunisme-atheismenya PKIjuga diakui. Juga, kendati 80 % dari penduduk 
Indonesia adalah muslim, namunIndonesia dinyatakan bukanlah Negara Islam, 
seperti halnya dengan Malaysia,Brunai, Bangladesh, Pakistan, negara-negara 
Arab, Mesir, Turki, dsb, yang semuaadalah Negara Islam. Indonesia sekarang 
walau bukan negara Islam, tetapistatistiknya diakui sebagai negara yang 
berpenduduk mayoritas muslim terbesardan terbanyak di dunia ini.    Di 
DIM sendiri, kendati prinsipnya adalah ABS-SBK, tetapitidak menghalangi 
penduduk yang bukan muslim, seperti masyarakat Mentawai,Masyarakat Nias, 
masyarakat Batak non-muslim, masyarakat non-pribumi Cina, dsb,untuk tetap 
menjadi warga Provinsi Sumbar dan nantinya warga Provinsi DaerahIstimewa 
Minangkabau itu. Kecuali di dua kota suci, Mekkah dan Madinah, orangKristen dan 
Yahudi dan non-muslim lainnya di seluruh dunia Arab  diakui sebagai sama dengan 
warga muslim.Begitu juga di DIM sendiri, warga muslim dan non-Muslim 
diperlakukan sebagaisama, dan hak-hak mereka sebagai warga-negara sebagai sama. 
    Dikotomi antara RM dan ABS-SBK makin terasa di manamental dalam 
konteks RM diartikan dalam artian etika dan estetika, sementaramental dalam 
konteks ABS-SBK tidak hanya dalam arti etika dan estetika tetapijuga adalah 
bahagian yang esensial dan tak terpisahkan dari ibadah danmu’amalah yang 
diartikan sebagai “akhlâq” dan sempurnanya: “akhlâqul karîmah.” Tegasnya,Islam 
akan tiada makna tanpa akhlaq dan akhlaqul karimah itu.    Dalam RM, 
sebagai contoh, laki-laki dan perempuan yangberduaan dalam ruang tertutup, lalu 
melakukan praktek hubungan seks, tidak akandiapa-apakan, dan tidak akan 
diproses secara hukum, jika tidak ada yangmengadukan. Makanya kamar hotel dan 
penginapan  dan tempat-tempat indehoi lainnya di tepipantai, di daerah resort 
pariwisata, dsb, adalah tempat yang aman untukmelakukan hubungan mesum antar 
gender itu. Dalam Islam, seperti yang jugadiberlakukan dalam ABS-SBK, jangankan 
sampai berhubungan seks, tinggal berduaandalam ruangan saja, atau jalan 
berduaan untuk tujuan indehoi saja, sudahdilarang; apalagi kalau dengan tujuan 
mau gituan pula. Dalam Islam yangmenentukan itu adalah motif atau niat kita 
melakukan sesuatu itu. Niat yangbaik dengan cara yang baik maka ganjarannya 
akan baik yang akan diterimakantidak hanya di dunia ini saja, tetapi juga di 
akhirat nanti. Ganjaran baiksorga tantangannya; ganjaran jelek neraka 
tantangannya. Dalam RM tidak adaperhitungan buruk-baik dengan ganjaran 
surga-neraka itu. Perhitungan RMhanyalah semata perhitungan  untung-rugisecara 
material saja.    RM dengan tujuan untuk mendorong kerja keras, 
kerjaberdisiplin, kerjasama berkelompok yang optimal, saling 
tolong-menolong,santun-menyantuni, dsb, tentu saja baik, dan sangat baik 
sekali. Tapi karenaada jarak dan bahkan jurang antara pengusaha yang memiliki 
badan usaha danburuh dan pekerja yang menjual tenaga dan keahliannya, apalagi 
dalam sistemekonomi yang bersifat kapitalistik, RM sukar menerapkannya; tidak 
lain karenamotif yang 

Re: [R@ntau-Net] BANGUN UIMN

2015-12-29 Terurut Topik 'Mochtar Naim' via RantauNet
Fitr,UIMN lah badiri di Bukittinggi  dengan inisiatif kawan2 dari YARSI. 
Alhamdu lillah. MN 

On Wednesday, December 30, 2015 4:23 AM, Fitrianto 
<fitr.tanju...@gmail.com> wrote:
 

 Lah 4 tahun, lai sampai dimaa UIMN tu, Pak?
Talampau banyak nan dikaca dek pak MN, bantuaknyo alun adoh nan manjadi.Nan 
karajo mambuek DIM manuruik ambo nan beko paliang banyak mamacah energi...
Wassalamfitrlk/41/Albany
2015-12-29 9:33 GMT-05:00 'Mochtar Naim' via RantauNet 
<rantaunet@googlegroups.com>:

  MOCHTAR NAIM AJAK WARGA MINANG BANGUN UIMN

London, 28/7/11 (ANTARA) - Sosiolog terkemuka yang juga dikenal sebagai 
ahliMinangkabau, Mochtar Naim mengajak warga Minang di perantauan khususnya 
diInggris Raya ikut mewujudkan cita-citanya membangun "memorialuniversity" di 
Sumatera Barat, yaitu Universitas Islam Mohammad Natsir(UIMN).

Hal itu disampaikan anggota DPD RI Mochtar Naim saat berdialog denganmasyarakat 
Minang yang ada di Inggris khususnya di London, yang diadakan dirumah Atase 
Pendidikan KBRI London Dr Fauzi Soelaiman, Rabu (27/7) malam.

Menurut Mochtar Naim kepada koresponden ANTARA London, pendirian UIMNsebenarnya 
sudah lama diidamkan oleh masyarakat Minang yang ada di SumateraBarat dan juga 
di Tanah Air.

Namun diakuinya banyak kendala yang dihadapi untuk merealisasikannya. Ide 
itu,menurut dia, kembali mencuat setelah Mohammad Natsir dikukuhkan 
sebagaiPahlawan Nasional pada 10 November 2008.

"Sekarang pintu terbuka lebar bagi kita untuk merealisasikan idaman yangsudah 
lama terpendam," ujar Ketua Jurusan Sosiologi Universitas AndalasPadang itu.

Dikatakannya, yang dibutuhkan adalah tekad dan kesepakatan untuk 
membuatcita-cita tersebut menjadi kenyataan. "Universitas Mohammad Natsir 
bukanhanya menjadi milik sekelompok orang, tetapi milik kita semua," 
ujaranggota Senat Universitas Andalas itu.

Berbagai pertimbangan untuk mendirikan UIMN di Sumatera Barat, menurut 
dia,selain alasan emosional yang kebetulan dilahirkan di Alahan Panjang, 
Solok,Sumatera Barat, juga karena semakin terbatasnya sumber daya alam di 
RanahMinang.

Menurut Muchtar Naim, dulu Sumbar dikenal dengan tambang batubaranya, 
tapisekarang sudah semakin menipis. Untuk itu, satu-satunya cara 
mengembalikankejayaan Sumatera Barat yang telah melahirkan banyak cendekiawan 
seperti yangdiusulkan Prof Emil Salim adalah dengan menjadikan Sumatera Barat 
sebagai pusat"industri otak".

"Industri" itu diharapkan dapat melahirkan para cendekiawan yangbukan hanya 
untuk generasi muda dan anak cucu orang Sumatera Barat, tetapiuntuk siapa pun 
di Indonesia dan bahkan dunia Melayu pada umumnya, dimanaSumatera Barat 
merupakan bagian dari tanah Melayu termasuk Malaysia dan Brunei,ujarnya. 
"Apalagi Allah mentakdirkan manusia-manusia dan budaya Minang yang sukaberguru 
kepada alam, yang terungkap dalam pepatah 'alam takambang manjadi guru'sangat 
menyukai ilmu sebagaimana yang diajarkan oleh Islam," katanyamenambahkan.

Perkembangan sekolah dan pendidikan di Sumatera Barat sejak zaman 
kolonialhingga alam kemerdekaan, menurut dia, sudah terliat. Suasana 
intelektual,emosional, spiritual dan sosial cultural yang kondusif akan 
membantumerealisasikannya, ujar Mochtar yang tercatat sebagai pendiri Fakultas 
SastraUnand pada 1980 itu.

Untuk itu, Mochtar Naim yang menulis buku "Bibliografi Minangkabau"yang 
diterbitkan University of Singapore Press serta "Merantau, PolaMigrasi Suku 
Minangkabau" (GMU Press) mengajak masyarakat Sumatera Baratdimana pun berada 
untuk dapat ikut membantu merealisasikan UIMN.

Hal yang sama juga dilakukan Mochtar Naim saat berkunjung ke Amerika Serikatdan 
Australia. Ia berharap dengan dukungan dari seluruh masyarakat SumateraBarat 
yang dikenal senang merantau itu, UIMN dapat diwujudkan.

Menurut ayah empat anak itu, Sumatera Barat memiliki pemandangan yang 
sangatindah yang tidak ada duanya di Indonesia. "Siapa pun yang datang 
keSumatera Barat tidak akan memungkirinya," ujar pria yang pernah 
menjadiDirektur Centre for Minangkabau Studies itu.

Sayangnya, katanya, pada saat bersamaan Sumatera Barat miskin akan sumber 
dayaalam. Selain Semen Padang, Sumbar sudah tidak memiliki apa pun, batubara 
sudahhabis, tambang-tambangnya juga sudah tidak ada lagi, begitu pun tanahnya 
sudahtidak menghasilkan apa-apa lagi, ujar Mocthar Naim yang dikenal vocal.

"Satu-satunya yang dapat dibanggakan dari ranah Minang adalah 
menjadikanSumatera Barat menjadi pusat 'industri otak'," ujar Mocthar Naim. 
***4***
(T.H-ZG/B/R014/R014) 28-07-2011 18:12:05Diposkan oleh Antara JendelaDunia di 
14.51 -- 
.
-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
 1. Email besar

[R@ntau-Net] BANGUN UIMN

2015-12-29 Terurut Topik 'Mochtar Naim' via RantauNet
  MOCHTAR NAIM AJAK WARGA MINANG BANGUN UIMN

London, 28/7/11 (ANTARA) - Sosiolog terkemuka yang juga dikenal sebagai 
ahliMinangkabau, Mochtar Naim mengajak warga Minang di perantauan khususnya 
diInggris Raya ikut mewujudkan cita-citanya membangun "memorialuniversity" di 
Sumatera Barat, yaitu Universitas Islam Mohammad Natsir(UIMN).

Hal itu disampaikan anggota DPD RI Mochtar Naim saat berdialog denganmasyarakat 
Minang yang ada di Inggris khususnya di London, yang diadakan dirumah Atase 
Pendidikan KBRI London Dr Fauzi Soelaiman, Rabu (27/7) malam.

Menurut Mochtar Naim kepada koresponden ANTARA London, pendirian UIMNsebenarnya 
sudah lama diidamkan oleh masyarakat Minang yang ada di SumateraBarat dan juga 
di Tanah Air.

Namun diakuinya banyak kendala yang dihadapi untuk merealisasikannya. Ide 
itu,menurut dia, kembali mencuat setelah Mohammad Natsir dikukuhkan 
sebagaiPahlawan Nasional pada 10 November 2008.

"Sekarang pintu terbuka lebar bagi kita untuk merealisasikan idaman yangsudah 
lama terpendam," ujar Ketua Jurusan Sosiologi Universitas AndalasPadang itu.

Dikatakannya, yang dibutuhkan adalah tekad dan kesepakatan untuk 
membuatcita-cita tersebut menjadi kenyataan. "Universitas Mohammad Natsir 
bukanhanya menjadi milik sekelompok orang, tetapi milik kita semua," 
ujaranggota Senat Universitas Andalas itu.

Berbagai pertimbangan untuk mendirikan UIMN di Sumatera Barat, menurut 
dia,selain alasan emosional yang kebetulan dilahirkan di Alahan Panjang, 
Solok,Sumatera Barat, juga karena semakin terbatasnya sumber daya alam di 
RanahMinang.

Menurut Muchtar Naim, dulu Sumbar dikenal dengan tambang batubaranya, 
tapisekarang sudah semakin menipis. Untuk itu, satu-satunya cara 
mengembalikankejayaan Sumatera Barat yang telah melahirkan banyak cendekiawan 
seperti yangdiusulkan Prof Emil Salim adalah dengan menjadikan Sumatera Barat 
sebagai pusat"industri otak".

"Industri" itu diharapkan dapat melahirkan para cendekiawan yangbukan hanya 
untuk generasi muda dan anak cucu orang Sumatera Barat, tetapiuntuk siapa pun 
di Indonesia dan bahkan dunia Melayu pada umumnya, dimanaSumatera Barat 
merupakan bagian dari tanah Melayu termasuk Malaysia dan Brunei,ujarnya. 
"Apalagi Allah mentakdirkan manusia-manusia dan budaya Minang yang sukaberguru 
kepada alam, yang terungkap dalam pepatah 'alam takambang manjadi guru'sangat 
menyukai ilmu sebagaimana yang diajarkan oleh Islam," katanyamenambahkan.

Perkembangan sekolah dan pendidikan di Sumatera Barat sejak zaman 
kolonialhingga alam kemerdekaan, menurut dia, sudah terliat. Suasana 
intelektual,emosional, spiritual dan sosial cultural yang kondusif akan 
membantumerealisasikannya, ujar Mochtar yang tercatat sebagai pendiri Fakultas 
SastraUnand pada 1980 itu.

Untuk itu, Mochtar Naim yang menulis buku "Bibliografi Minangkabau"yang 
diterbitkan University of Singapore Press serta "Merantau, PolaMigrasi Suku 
Minangkabau" (GMU Press) mengajak masyarakat Sumatera Baratdimana pun berada 
untuk dapat ikut membantu merealisasikan UIMN.

Hal yang sama juga dilakukan Mochtar Naim saat berkunjung ke Amerika Serikatdan 
Australia. Ia berharap dengan dukungan dari seluruh masyarakat SumateraBarat 
yang dikenal senang merantau itu, UIMN dapat diwujudkan.

Menurut ayah empat anak itu, Sumatera Barat memiliki pemandangan yang 
sangatindah yang tidak ada duanya di Indonesia. "Siapa pun yang datang 
keSumatera Barat tidak akan memungkirinya," ujar pria yang pernah 
menjadiDirektur Centre for Minangkabau Studies itu.

Sayangnya, katanya, pada saat bersamaan Sumatera Barat miskin akan sumber 
dayaalam. Selain Semen Padang, Sumbar sudah tidak memiliki apa pun, batubara 
sudahhabis, tambang-tambangnya juga sudah tidak ada lagi, begitu pun tanahnya 
sudahtidak menghasilkan apa-apa lagi, ujar Mocthar Naim yang dikenal vocal.

"Satu-satunya yang dapat dibanggakan dari ranah Minang adalah 
menjadikanSumatera Barat menjadi pusat 'industri otak'," ujar Mocthar Naim. 
***4***
(T.H-ZG/B/R014/R014) 28-07-2011 18:12:05Diposkan oleh Antara JendelaDunia di 
14.51 

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda 

[R@ntau-Net] MOCHTAR NAIM: "DENGAN DIM KITA BANGUN EKONOMI KERAKYATAN..."

2015-12-28 Terurut Topik 'Mochtar Naim' via RantauNet
  DENGAN DIM KITA BANGUN EKONOMI KERAKYATANBERBASIS BUMNagariBERBENTUK KSN 
(KOPERASI SYARIAH NAGARI) Mochtar Naim29 Des 2015 

 
|

 
|  P  |

 ASAL 33 UUD1945 ayat (1)mengatakan bahwa “Perekonomian disusun sebagai usaha 
bersama berdasar atas asaskekeluargaan.” Pasal (3) nya mengatakan: “Bumi dan 
air dan kekayaan alam yangterkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan 
dipergunakan untuksebesar-besar kemakmuran rakyat.” Sementara Pasal (4) nya 
mengatakan:“Perekonomian nasional diselenggarakan berdasar atas demokrasi 
ekonomi denganprinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, 
berwawasanlingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kamajuan 
dankesatuan ekonomi nasional.”      Berangkat dengan isi dan semangat 
dari UUD1945 pasal 33tsb maka kita di Sumatera Barat yang sekarang tengah 
menyiapkan perubahan provinsimenjadi DIM (Daerah Istimewa Minangkabau), yang 
filosofi dasarnya adalahABS-SBK, seyogyanya bersepakat pula untuk membentuk 
ekonomi kerakyatan berbasisBUMNagari dengan prinsip KSN (Koperasi Syariah 
Nagari). Denganberbasis pada Tanah Ulayat Nagari, kita di Nagari masing-masing 
membentukBUMNagari dengan prinsip KSN itu. Pemakaian dan pemanfaatannya 
secaraberekonomi kooperatif kita sesuaikan dengan potensi dan luas yang 
dimiliki olehtanah ulayat Nagari itu. Dengan demikian ada yang ditujukan untuk 
pembangunanekonomi pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, dsb., dengan 
basisBUMNagari dan prinsip KSN itu. Tanah-tanah yang dimiliki oleh suku, kaum 
danpribadi, bisa pula diatur sesuai dengan kehendak bersama, sesuai dengan 
prinsipkebersamaan dan kekeluargaan itu. Usaha ekonomikerakyatan yang berbentuk 
BUMNagari dengan prinsip KSN ini dengan sendirinyaadalah juga usaha bersama 
tidak hanya antara sesama yang tinggal di ranah dikampung halaman, tetapi tidak 
kurangnya yang tinggal di rantau. Malah darirantaulah terutama kita 
mengharapkan dukungan modal dan keperan-sertaan manajerial,sehingga usaha 
ekonomi kerakyatan dengan basis BUMNagari dan dengan prinsip KSNini kita 
memperlihatkan kesatuan dan keutuhan kita bernagari danberminang-minang secara 
bersama-sama. Karenadukungan modal dan manajerial serta keahlian yang tidak 
sedikit dalam membentukBUMNagari dan KSN di setiap Nagari ini, maka usaha 
membangun ekonomi Nagari initidak cukup hanya diserahkan kepada Nagari 
masing-masing dengan warganya yangdi rantau, tetapi perlu ditangani secara 
bersama dan terorganisasi, sejak daritingkat Provinsi ke Kabupaten/Kota dan ke 
Nagari masing-masing yang jumlahnyasekitar 800an Nagari itu. Sendirinya juga 
memerlukan keterlibatan dariinstansi-instansi terkait serta para akademisi di 
universitas/perguruan tinggidi Sumbar dan di manapun, termasuk dukungan 
bank-bank yang sangat diperlukan.Semua itusudah harus dimulai dari sekarang, 
sampai konsep dan perencanaannya matang dandapat direalisasikan. Dengan itu, 
dan dengan DIM kita menuju pada pembangunanekonomi kerakyatan yang dapat 
diandalkan dan dibanggakan, sebagai tanda akankeperdulian kita terhadap 
suku-bangsa dan kampung halaman yang kita cintai ini.Taufiq danhidayahNya 
selalu kita harapkan dalam merealisasikan cita kita bersama ini.Insya Allah. 
*** 

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


[R@ntau-Net] MOCHTAR NAIM: "DENGAN DIM KITA BANGUN EKONOMI KERAKYATAN..."

2015-12-28 Terurut Topik 'Mochtar Naim' via RantauNet
  DENGAN DIM KITA BANGUN EKONOMI KERAKYATANBERBASIS BUMNagariBERBENTUK KSN 
(KOPERASI SYARIAH NAGARI) Mochtar Naim29 Des 2015    
|  P  |

ASAL 33 UUD1945 ayat (1) mengatakanbahwa “Perekonomian disusun sebagai usaha 
bersama berdasar atas asaskekeluargaan.” Pasal (3) nya mengatakan: “Bumi dan 
air dan kekayaan alam yangterkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan 
dipergunakan untuksebesar-besar kemakmuran rakyat.” Sementara Pasal (4) nya 
mengatakan: “Perekonomiannasional diselenggarakan berdasar atas demokrasi 
ekonomi dengan prinsipkebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, 
berwawasan lingkungan,kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kamajuan 
dan kesatuan ekonominasional.”  Berangkat dengan isi dan semangat 
dari UUD1945 pasal 33tsb maka kita di Sumatera Barat yang sekarang tengah 
menyiapkan perubahan provinsimenjadi DIM (Daerah Istimewa Minangkabau), yang 
filosofi dasarnya adalahABS-SBK, seyogyanya bersepakat pula untuk membentuk 
ekonomi kerakyatan berbasisBUMNagari dengan prinsip KSN (Koperasi Syariah 
Nagari). Dengan berbasispada Tanah Ulayat Nagari, kita di Nagari masing-masing 
membentuk BUMNagaridengan prinsip KSN itu. Pemakaian dan pemanfaatannya secara 
berekonomi kooperatifkita sesuaikan dengan potensi dan luas yang dimiliki oleh 
tanah ulayat Nagariitu. Dengan demikian ada yang ditujukan untuk pembangunan 
ekonomi pertanian,perkebunan, peternakan, perikanan, dsb., dengan basis 
BUMNagari dan prinsip KSNitu. Tanah-tanah yang dimiliki oleh suku, kaum dan 
pribadi, bisa pula diatursesuai dengan kehendak bersama, sesuai dengan prinsip 
kebersamaan dankekeluargaan itu. Usaha ekonomikerakyatan yang berbentuk 
BUMNagari dengan prinsip KSN ini dengan sendirinyaadalah juga usaha bersama 
tidak hanya antara sesama yang tinggal di ranah dikampung halaman, tetapi tidak 
kurangnya yang tinggal di rantau. Malah darirantaulah terutama kita 
mengharapkan dukungan modal dan keperan-sertaan manajerial,sehingga usaha 
ekonomi kerakyatan dengan basis BUMNagari dan dengan prinsip KSNini kita 
memperlihatkan kesatuan dan keutuhan kita bernagari danberminang-minang secara 
bersama-sama. Karenadukungan modal dan manajerial serta keahlian yang tidak 
sedikit dalam membentukBUMNagari dan KSN di setiap Nagari ini, maka usaha 
membangun ekonomi Nagari initidak cukup hanya diserahkan kepada Nagari 
masing-masing dengan warganya yangdi rantau, tetapi perlu ditangani secara 
bersama dan terorganisasi, sejak daritingkat Provinsi ke Kabupaten/Kota dan ke 
Nagari masing-masing yang jumlahnyasekitar 800an Nagari itu. Sendirinya juga 
memerlukan keterlibatan dariinstansi-instansi terkait serta para akademisi di 
universitas/perguruan tinggidi Sumbar dan di manapun, termasuk dukungan 
bank-bank yang sangat diperlukan.Semua itusudah harus dimulai dari sekarang, 
sampai konsep dan perencanaannya matang dandapat direalisasikan. Dengan itu, 
dan dengan DIM kita menuju pada pembangunan ekonomikerakyatan yang dapat 
diandalkan dan dibanggakan, sebagai tanda akankeperdulian kita terhadap 
suku-bangsa dan kampung halaman yang kita cintai ini.Taufiq danhidayahNya 
selalu kita harapkan dalam merealisasikan cita kita bersama ini.Insya Allah. 
*** 

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


[R@ntau-Net] MOCHTAR NAIM: BAITUL ILMI = RUMAH PENGETAHUAN

2015-12-28 Terurut Topik 'Mochtar Naim' via RantauNet
  DIRIKAN “BAITUL ‘ILMI” (RUMAH PENGETAHUAN) DI MANA ADA MESJID DAN SURAU DI 
NEGERI KITA Mochtar Naim28 Des 2015 

 
|

 
|  M  |

 ESJID ataupun SURAU di negerikita dalam pemakaiannya tidak hanya dipergunakan 
sekadar untuk shalat berjama’ahlima kali dalam sehari, yaitu shubuh, zhuhur, 
‘ashar, maghrib dan ‘isya, yangsetiap kali memerlukan hanya sebentar yang tak 
lebih dari setengah jam, tetapijuga dipergunakan untuk belajar mengaji bagi 
anak-anak di malam hari atau diluar jam sekolah. Surau-surau bahkan dulunya 
dipakai oleh anak laki-laki yangmemasuki umur akil-balig untuk tidur bersama di 
malam hari setelah selesaimengaji, sambil juga dapat pengajaran dan 
suri-tauladan dari yang tua-tua. Ibu-ibudan orang dewasa lainnyapun juga 
mempergunakan mesjid dan surau untukmengadakan pengajian ataupun tabligh  
bersama pada hari-hari yang ditentukan.    Sekarang kebiasaan ini sudah 
jauh menurun, bahkan di banyaktempat sudah terhenti. Pada hal kebiasaan itulah 
dulunya yang mempersiapkananak laki-laki jadi orang, sehingga siap untuk pergi 
merantau ke manapun danmenjadi orang di rantau itu. Banyaknya tokoh-tokoh 
negarawan yang berasal daribumi bertuah Minangkabau dulunya adalah karena hasil 
garapan dari mesjid dansurau yang juga berfungsi sebagai “Baitul Ilmi” (Rumah 
Pengetahuan) itu.       Sekarang dengan kita mempersiapkan DIM ke 
masa depan,tradisi menjadikan Mesjid dan Surau sebagai juga Baitul Ilmi (BI) 
ini haruskita hidupkan kembali. Di mana perlu kita siapkan dan lengkapi sekali 
dengankebutuhan BI ini dengan ruangan yang khusus tersedia untuk itu, lengkap 
denganalat-alat dan fasilitas yang diperlukan untuk itu. Misalnya, lemari buku 
sertaisi bukunya yang diperlukan bagi anak-anak dan orang dewasa untuk 
membacanya.Akan bagus sekali kalau BI juga berlangganan dengan surat-surat 
kabar danmajalah yang biasa dibaca. BI juga difasilitasi dengan perangkat 
komputer, denganproyektor dan layarnya, dengan koleksi CD yang bisa tak 
terbatas banyaknya, dsb,sehingga dunia ilmu yang semerbak yang disalurkan 
melalui media sosial inipuntertangkap dan termanfaatkan oleh anak-anak dan 
orang dewasa sampai kekampung-kampung yang jauh sekalipun. Semua itu tentu saja 
memerlukan kontroldan arahan sehingga termanfaatkan secara benar dan tepat 
sasaran.    Kerjasama antara warga yang di kampung dan yang di 
rantauuntuk tujuan ini tentu saja diperlukan. Warga yang di rantau berkewajiban 
pulauntuk menyediakan semua yang diperlukan, yang mereka juga bangga karena 
itu,karena merantau adalah juga mencukupkan apa yang diperlukan di kampung, 
sepertiyang sudah dilakukan juga selama ini. Tinggal yang juga diperlukan 
adalah usahaberlomba dalam memajukan kampung halaman masing-masing yang juga 
menjadikebanggaan bersama itu.     Menjadikan mesjid dan surau di 
setiap Nagari diMinangkabau untuk juga menjadi pusat usaha dalam menjelmakan 
usaha perekonomianBaitul Mal wat Tamwil (Rumah Harta dan Usaha) sendirinya 
adalah juga sisi lainlagi dari usaha bersama secara berNagari yang harus pula 
digarap secara bersamadi Nagari, dengan menjadikan Nagari sebagai BUMNagari 
dengan sistem KoperasiSyariah Nagari (KSN).  Mari padagilirannya kita arahkan 
pula perhatian kita untuk itu. ***

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


[R@ntau-Net] MOCHTAR NAIM: "DEMANG LOETAN. SANG POLITISI VOLKSRAAD DARI LERENG MARAPI"

2015-12-28 Terurut Topik 'Mochtar Naim' via RantauNet
  DEMANG LOETANSang Politisi Volksraad dari Lereng Marapi Secuil catatan dari 
Mochtar Naim9 Okt 2015*   
|  L  |

EWAT sedikit dari PasarKotobaru, dan Stasiun keretaapi yang masih berdiri 
sebelah kanannya, diketinggian 1400 m, dalam kita menuju Bukittinggi dari arah 
Padang Panjang, adajalan yang membelok ke kanan yang berkelok dan menanjak 
menuju Nagari  Batu Palano. Dari Batu Palano ini kita bisaterus ke Nagari 
Sariak-Sungai Pua. Lalu ke kirinya ke Kubang Putiah-Banuhampu,dan terusnya ke 
Kurai-Bukittinggi. Dari Sungai Pua tadi kita bisa terus ke Lasi-BukikBatabuah 
dan Ampek Angkek-Canduang yang nantinya sampai di Baso untuk terus 
kePayakumbuh. Sementara dari Bukittinggi pun kita bisa ke Payakumbuh 
melaluijalan utama lewat Ampek-Angkek-Canduang dan Baso tadi.    Apa 
yang terbayang oleh kita dan kita lihat sendiri ketikamasih berada di Batu 
Palano tadi? Batu Palano sendiri sampai ke Sariak-SungaiPua, sampai ke 
Lasi-Bukik Batabuah terletak memanjang di pinggang gunungMarapi, dengan 
pemandangan yang indah menawan ke bawahnya, yang terhamparnagari-nagari Agam 
Tuo, termasuk IV Koto-Koto Gadang, Tilatang-Kamang, AmpekAngkek-Canduang, 
Kurai-Banuhampu dan kota Bukittinggi di tengah-tengahnya.  Sementara di sebelah 
kiri di Batu Palano, keseberangnya, menanjak lagi ke atas ke puncaknya, 
terbentang pula GunungSinggalang, dengan Gunung Tandikek di belakangnya, yang 
membikin nagari-nagaridi Agam Tuo dan Bukittinggi di tengah-tengahnya menjadi 
pesona alam datarantinggi yang sangat indah dan menakjubkan itu.    
Entah ada kaitannya dengan keindahan alam di datarantinggi Agam Tuo ini, entah 
tidak, tapi semua orang tahu bahwa nagari-nagari didataran tinggi Agam Tuo, 
yang Kota Bukittinggi terletak di tengah-tengahnya itu,telah menghasilkan 
banyak pentolan bangsa yang menonjol dalam berbagai kegiatanyang mereka masuki. 
Semasa dengan Demang Loetan (1884-1941), sebelum PerangDunia Kedua, dan masih 
di zaman penjajahan Belanda, dari dataran tinggi Agam Tuoini saja sudah muncul 
nama-nama tenar seperti Hatta, Agus Salim, Syahrir, Assaat,A Halim, Sirajuddin 
Abbas, Abdul Muis, Khairul Saleh, Syekh Ibrahim Musa, SyekhSulaiman Ar Rasuli, 
Syekh Jamil Jambek, AK Gani, Dt Palimo Kayo, Gaffar Ismail,Ali Akbar, dsb. Dan 
kalau kita turun melalui Kelok 44 ke Maninjau kita temukantidak kurangnya 
banyak pula pentolan bangsa yang lahir di sekitar danauManinjau itu, termasuk 
Buya Hamka, Inyiak De Er, Rasuna Said, Mohd Natsir, IsaAnshary, Nazir Pamuncak, 
dsb. Dan kalau kita lintasi bukit Kamang ke arah KotoTinggi-Suliki, ada pula 
Tan Malaka dll di sana.    Di nagari Batu Palano sendiri, di pinggang 
Gunung Merapi,yang sudah berada di ketinggian 1500 m, dengan pemandangan nan 
indah-menawan kedataran tinggi Agam Tuo di bawah dan di hadapannya, adalah 
tempat  lahirnya seorang Demang Loetan yang riwayathidup dan sepak-terjangnya 
selaku Demang dan anggota Volksraad dinukilkan dalambuku ini. Demang Loetan, 
seperti juga dengan banyak pemuka Minang pada waktuitu, sekolah formalnya hanya 
sekolah dasar saja, tetapi bisa dan pintarberbahasa Belanda, dan pintar pula 
berbicara politik di Volksraad, yang namadan prestasinya juga melejit ke 
mana-mana.    Kenapa bisa begitu? Ternyata, seperti yang dialami 
olehDemang Loetan sendiri, belajar itu tidak hanya melalui sekolah secara 
formalsaja. Apalagi sekolah sendiri pada waktu itu masih langka dan hanya 
anak-anaktertentu yang orang tuanya berduit dan berada atau punya kaitan 
dengankonstelasi pemerintahan kolonial pada waktu itu, yang punya peluang 
masuksekolah formal. Yang selebihnya, belajar dari alam: “Alam terkembang 
jadikanguru,” kata peribahasa Minang. Apa lagi, waktu itu, rata-rata anak 
laki-laki tidurdi surau. Bangunnya tidak bangun pagi, tetapi bangun subuh, dan 
salatnya selaluberjamaah. Dengan pembagian waktu salat yang lima kali sehari 
inilah merekamenata jadwal kegiatan mereka dari hari ke hari. Dan di surau 
inilah pula merekaanak laki-laki mendapatkan pengajaran yang sesungguhnya, yang 
tidak hanyabelajar mengaji dan mendengarkan ceramah-ceramah agama, tetapi juga 
mendapatkanbimbingan rohani dan tingkah laku, atau sekarang disebut 
character-building.  Merekakalau salah dimarahi, kalau bertingkah dilecuti. 
Tapi kalau berbuat baik dipujidan disayangi. Yang mengajar mereka bukan hanya 
ayah dan ibu serta mamak-mamakdi rumah tetapi seluruh warga yang tua-tua di 
kampungnya perduli kepada merekaanak-anak muda itu. Masa pertumbuhan untuk 
menjadi “orang” inilah yangrata-rata dilalui oleh anak laki-laki Minangkabau 
sebelum mereka siap untukpergi merantau. Lebih dariitu, selagi masih di 
kampung, mereka juga ikut aktif melakukan usaha-usahaberkampung, apapun corak 
dan macamnya. Misalnya, ikut bergotong-royongmembersihkan surau, jalan-jalan 
kampung, memperbaiki saluran air untuk ke sawahdi musim menanam, ikut ke 
“darek” yang artinya ke sawah, dari musim membajaksampai ke musim mengirik dan 
membawa padi pulang. Semua 

[R@ntau-Net] demang loetan

2015-12-28 Terurut Topik 'Mochtar Naim' via RantauNet
  MOCHTAR NAIM: "DEMANG LOETAN. SANG POLITISI VOLKSRAAD DARI LERENG MARAPI" (3) 
 People   Mochtar Naim  DEMANG LOETAN Sang Politisi 
Volksraad dari Lereng Marapi Secuil catatan dari Mochtar Naim 9 Okt 2015 * L 
EWAT sedikit dari Pasar Kotobaru, dan Stasiun keretaapi yang masih berdiri 
sebelah kanannya, di  To RantauNet Group Dr. Saafroedin BAHAR Amri AZIZ 
Mohcholilbaridjambek Nasir Zulhasril  and 36 more...Today at 12:17 PM    
DEMANG LOETANSang Politisi Volksraad dari Lereng Marapi Secuil catatan dari 
Mochtar Naim9 Okt 2015* 
|  L |

EWAT sedikit dari Pasar Kotobaru, dan Stasiun keretaapi yang masih berdiri 
sebelah kanannya, di ketinggian 1400 m, dalam kita menuju Bukittinggi dari arah 
Padang Panjang, ada jalan yang membelok ke kanan yang berkelok dan menanjak 
menuju Nagari  Batu Palano. Dari Batu Palano ini kita bisa terus ke Nagari 
Sariak-Sungai Pua. Lalu ke kirinya ke Kubang Putiah-Banuhampu, dan terusnya ke 
Kurai-Bukittinggi. Dari Sungai Pua tadi kita bisa terus ke Lasi-Bukik Batabuah 
dan Ampek Angkek-Canduang yang nantinya sampai di Baso untuk terus ke 
Payakumbuh. Sementara dari Bukittinggi pun kita bisa ke Payakumbuh melalui 
jalan utama lewat Ampek-Angkek-Canduang dan Baso tadi.    Apa yang 
terbayang oleh kita dan kita lihat sendiri ketika masih berada di Batu Palano 
tadi? Batu Palano sendiri sampai ke Sariak-Sungai Pua, sampai ke Lasi-Bukik 
Batabuah terletak memanjang di pinggang gunung Marapi, dengan pemandangan yang 
indah menawan ke bawahnya, yang terhampar nagari-nagari Agam Tuo, termasuk IV 
Koto-Koto Gadang, Tilatang-Kamang, Ampek Angkek-Canduang, Kurai-Banuhampu dan 
kota Bukittinggi di tengah-tengahnya.  Sementara di sebelah kiri di Batu 
Palano, ke seberangnya, menanjak lagi ke atas ke puncaknya, terbentang pula 
Gunung Singgalang, dengan Gunung Tandikek di belakangnya, yang membikin 
nagari-nagari di Agam Tuo dan Bukittinggi di tengah-tengahnya menjadi pesona 
alam dataran tinggi yang sangat indah dan menakjubkan itu.    Entah ada 
kaitannya dengan keindahan alam di dataran tinggi Agam Tuo ini, entah tidak, 
tapi semua orang tahu bahwa nagari-nagari di dataran tinggi Agam Tuo, yang Kota 
Bukittinggi terletak di tengah-tengahnya itu, telah menghasilkan banyak 
pentolan bangsa yang menonjol dalam berbagai kegiatan yang mereka masuki. 
Semasa dengan Demang Loetan (1884-1941), sebelum Perang Dunia Kedua, dan masih 
di zaman penjajahan Belanda, dari dataran tinggi Agam Tuo ini saja sudah muncul 
nama-nama tenar seperti Hatta, Agus Salim, Syahrir, Assaat, A Halim, Sirajuddin 
Abbas, Abdul Muis, Khairul Saleh, Syekh Ibrahim Musa, Syekh Sulaiman Ar Rasuli, 
Syekh Jamil Jambek, AK Gani, Dt Palimo Kayo, Gaffar Ismail, Ali Akbar, dsb. Dan 
kalau kita turun melalui Kelok 44 ke Maninjau kita temukan tidak kurangnya 
banyak pula pentolan bangsa yang lahir di sekitar danau Maninjau itu, termasuk 
Buya Hamka, Inyiak De Er, Rasuna Said, Mohd Natsir, Isa Anshary, Nazir 
Pamuncak, dsb. Dan kalau kita lintasi bukit Kamang ke arah Koto Tinggi-Suliki, 
ada pula Tan Malaka dll di sana.    Di nagari Batu Palano sendiri, di 
pinggang Gunung Merapi, yang sudah berada di ketinggian 1500 m, dengan 
pemandangan nan indah-menawan ke dataran tinggi Agam Tuo di bawah dan di 
hadapannya, adalah tempat  lahirnya seorang Demang Loetan yang riwayat hidup 
dan sepak-terjangnya selaku Demang dan anggota Volksraad dinukilkan dalam buku 
ini. Demang Loetan, seperti juga dengan banyak pemuka Minang pada waktu itu, 
sekolah formalnya hanya sekolah dasar saja, tetapi bisa dan pintar berbahasa 
Belanda, dan pintar pula berbicara politik di Volksraad, yang nama dan 
prestasinya juga melejit ke mana-mana.    Kenapa bisa begitu? Ternyata, 
seperti yang dialami oleh Demang Loetan sendiri, belajar itu tidak hanya 
melalui sekolah secara formal saja. Apalagi sekolah sendiri pada waktu itu 
masih langka dan hanya anak-anak tertentu yang orang tuanya berduit dan berada 
atau punya kaitan dengan konstelasi pemerintahan kolonial pada waktu itu, yang 
punya peluang masuk sekolah formal. Yang selebihnya, belajar dari alam: “Alam 
terkembang jadikan guru,” kata peribahasa Minang. Apa lagi, waktu itu, 
rata-rata anak laki-laki tidur di surau. Bangunnya tidak bangun pagi, tetapi 
bangun subuh, dan salatnya selalu berjamaah. Dengan pembagian waktu salat yang 
lima kali sehari inilah mereka menata jadwal kegiatan mereka dari hari ke hari. 
Dan di surau inilah pula mereka anak laki-laki mendapatkan pengajaran yang 
sesungguhnya, yang tidak hanya belajar mengaji dan mendengarkan ceramah-ceramah 
agama, tetapi juga mendapatkan bimbingan rohani dan tingkah laku, atau sekarang 
disebut character-building.  Mereka kalau salah dimarahi, kalau bertingkah 
dilecuti. Tapi kalau berbuat baik dipuji dan disayangi. Yang mengajar mereka 
bukan hanya ayah dan ibu serta mamak-mamak di rumah tetapi seluruh warga yang 
tua-tua di kampungnya perduli kepada mereka anak-anak muda itu. Masa 

[R@ntau-Net] MOCHTAR NAIM: GAYUNG BERSAMBUT

2015-12-26 Terurut Topik 'Mochtar Naim' via RantauNet
Saudara2 dan Kawan2 di R/N semuanya,Assalamu'alaikum w.w.,    Saya merasa 
tersentuh sekali dengan ucapan tahniyah "Selamat Ulang Tahun ke 83" yang Sdr2 
sampaikan kepada saya melalui R/N kita ini.    Seperti yang Sdr2 harapkan itu, 
bukan hanya saya saja, tetapi kita semua, diberi Allah swt kesehatan dan 
keselamatan, sampai kita dipertemukanNya nanti dengan Yaumil Akhir yang semua 
kita akan ke sana.    Semoga Allah swt memberkati semua amal usaha kita, 
khususnya dalam kita berusaha menegakkan amar makruf nahi munkar dengan payung 
panji ABS-SBK yang akan menjadi suluh bendang dalam kita membangun Daerah 
Istimewa Minangkabau (DIM) ke masa depan, amin.    Wassalamu 'alaikum w.w.    
Mochtar Naim  

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


[R@ntau-Net] MOCHTAR NAIM: PORNOGRAFI DLM BUDAYA INDONESIA. TANGGAPAN THDP WAHYU WICAKSONO

2015-12-26 Terurut Topik 'Mochtar Naim' via RantauNet
REKAMAN ULANG   PORNOGRAFI DALAM BUDAYA INDONESIA Tanggapan terhadap 
ArtikelWahyu Wicaksono3 Februari 2009 di Kompas  

 
|

 
|  W  |

 AHYU WICAKSONO, seorangPsikolog Sosial, menanggapi artikel Frans H Winarta 
(Kompas, 23 Jan 2009), yangdimuat di Kompas 3 Feb 2009. Padagilirannya saya 
menanggapi artikel Wahyu Wicaksono yang katanya bersumber daristudi Utomo 
(2002) yang menyoroti sikap atas seksualitas masyarakat Indonesiadari sudut 
sejarah dan budaya. Kata Wahyu, pendekatan sejarah dan budaya,seperti yang 
dilakukan oleh Utomo, perlu dilakukan untuk mendapatkan gambaran‘sikap atas 
seksualitas pada budaya masyarakat Indonesia secara proporsionalmelalui 
pendekatan sejarah dan budaya.’   ‘Pornogrfi-pornoaksidan seksualitas,’ 
kata Wahyu, ‘ibarat dua sisi dari satu koin. Di satu sisi,norma dan nilai yang 
dilekatkan pada individu (aspek rekreasi) yang bersifatspesifik secara sejarah 
dan budaya. Sisi lain, sifat alamiah manusia (fungsibiologis-prokreasi).’ Lalu, 
dia bilang lagi, ‘Sikap masyarakat Indonesiaterbuka terhadap seksualitas yang 
mempunyai akar sosiokultural yang berubahdari waktu ke waktu...’   
Katakanlahbegitu.  Namun, ini yang aneh dansekaligus menarik: Wahyu yang 
Wicaksono menutup artikelnya itu denganmengatakan ... ‘Ada atau tidak ada UU 
Pornografi, sexual misconduct dalambentuk apapun akan tetap dan akan terus 
terjadi atau bahkan tidak pernahterjadi, tergantung dari individu yang memberi 
nilai, norma, dan pengertianyang dimiliki.’ Dan dia kunci dengan mengatakan, 
“Serahkan manajemen tubuhberikut persepsinya pada kesadaran diri individu 
masing-masing, bukan tekanan,keharusan, dan hukuman dari luar.”  
Wahyuyang tadinya menempatkan diri sebagai seorang pengamat sosial-budaya, 
yangmelihat gejala-gejala sosial-budaya itu secara apa adanya dan sebagaimana 
adanya(das Sein), sekarang berbalik menjadiseorang Machiavellian yang secara 
implisit maupun eksplisit menolak secara das Sollen akan norma-norma sosial 
yangberlaku dalam masyarakat dan menuntun prilaku kehidupan seksual dari 
wargamasyarakat itu.  Secaraakademik, epistemologi seperti ini tentu 
saja tidak konsisten. Kalau kita,seperti Utomo, mengandalkannya kepada fenomena 
sejarah dan budaya, secara apaadanya, biarkanlah sejarah dan budaya itu yang 
menentukan ke mana kelokloyangnya. Jangan pula diintervensi atau bahkan disabot 
dengan mengatakan,seperti yang Wahyu katakan itu, ‘serahkan manajemen tubuh 
berikut persepsinyapada kesadaran diri individu masing-masing, bukan tekanan, 
keharusan, danhukuman dari luar.’  Fenomena sosial-budaya, yang 
kemudian direkam oleh sejarah,justeru karena adanya dua sisi dari koin yang 
sama itu: individu danmasyarakat. Individu yang menurutkan naluri dan kehendak 
hatinya, secarabiologis, masyarakat yang menuntun individu-individu itu dengan 
norma-normasosial yang berlaku dan berkembang dalam masyarakat itu. Melalui 
tuntunannorma-norma sosial itulah individu menempatkan dirinya dalam 
masyarakat.    Secarabiologik dia tentu saja bisa melanggar norma dan 
ketentuan yang diacukan olehmasyarakat dengan ‘social behavioralpattern’ yang 
relatif baku itu. Tetapi pada waktu yang sama diapun sudahharus siap menerima 
sanksi, apapun bentuknya, yang diberikan oleh masyarakat.Masyarakat tradisional 
yang relatif tertutup, yang karenanya nilai-nilaiprimordial efektif berlaku, 
tinggal menyesuaikan diri, ke dalam bentuk polaprilaku normatif mana masyarakat 
itu mengaturnya. Masyarakat moderen, atau semimoderen, seperti di kota-kota, 
dan terutama kota-kota besar, memberikankelonggaran untuk menyimpang dari pola 
prilaku baku itu. Masalahnya, dikota-kota nilai-nilai dan norma-norma sosial 
tidak lagi monolitik yangbersumber dari satu sumber budaya primordial saja, 
tetapi pluralistik, yangdatang dari mana-mana. Namun sanksi sosial dari pola 
budaya yang dominan dan mengakardalam masyarakat tetap berlaku, walau hanya 
dalam bentuk kerlingan sebelah mataataupun gosip dan ocehan, apalagi 
kritik-kritik terbuka, apa pula sanksi hukumsegala, seperti halnya UU 
Pornografi yang baru saja disahkan dan diberlakukanitu.  Masyarakat 
Indonesia kontemporer, dalam menyikapipornografi dan pornoaksi, memang terbelah 
dua, sesuai dengan pola budaya yangmereka anut. Satu yang berhaluan sintetik, 
dan yang satu lagi yang berhaluansinkretik. Yang berhaluan sintetik adalah 
masyarakat-masyarakat yang telahterislamkan secara integral, kaffah, 
menyeluruh, khususnya masyarakat Melayuyang dunianya lebih luas dari Indonesia 
ini, di mana juga termasuk Malaysia,Pattani, Brunai, Moro, dsb. Di dunia Melayu 
ini yang berlaku adalah asasfilosofi: ABS-SBK: Adat Bersendi Syarak, Syarak 
Bersendi Kitabullah.   Kendatidi masa pra-Islam, ada daerah-daerah 
Melayu yang sikap dan normasosial-budayanya terhadap prilaku seksual yang tidak 
sejalan dengan kaidahsyarak, tetapi melalui proses integrasi yang sifatnya 
sintetikal ke dalam Islamitu, kebiasaan pra-islamik itu 

[R@ntau-Net] PORNOGRAFI DLM BUDAYA INDONESIA

2015-12-26 Terurut Topik 'Mochtar Naim' via RantauNet
 REKAMAN ULANG   PORNOGRAFI DALAM BUDAYA INDONESIA Tanggapan terhadap 
ArtikelWahyu Wicaksono3 Februari 2009 di Kompas  

 
|

 
|  W  |

 AHYU WICAKSONO, seorangPsikolog Sosial, menanggapi artikel Frans H Winarta 
(Kompas, 23 Jan 2009), yangdimuat di Kompas 3 Feb 2009. Padagilirannya saya 
menanggapi artikel Wahyu Wicaksono yang katanya bersumber daristudi Utomo 
(2002) yang menyoroti sikap atas seksualitas masyarakat Indonesiadari sudut 
sejarah dan budaya. Kata Wahyu, pendekatan sejarah dan budaya,seperti yang 
dilakukan oleh Utomo, perlu dilakukan untuk mendapatkan gambaran‘sikap atas 
seksualitas pada budaya masyarakat Indonesia secara proporsionalmelalui 
pendekatan sejarah dan budaya.’   ‘Pornogrfi-pornoaksidan seksualitas,’ 
kata Wahyu, ‘ibarat dua sisi dari satu koin. Di satu sisi,norma dan nilai yang 
dilekatkan pada individu (aspek rekreasi) yang bersifatspesifik secara sejarah 
dan budaya. Sisi lain, sifat alamiah manusia (fungsibiologis-prokreasi).’ Lalu, 
dia bilang lagi, ‘Sikap masyarakat Indonesiaterbuka terhadap seksualitas yang 
mempunyai akar sosiokultural yang berubahdari waktu ke waktu...’   
Katakanlahbegitu.  Namun, ini yang aneh dansekaligus menarik: Wahyu yang 
Wicaksono menutup artikelnya itu denganmengatakan ... ‘Ada atau tidak ada UU 
Pornografi, sexual misconduct dalambentuk apapun akan tetap dan akan terus 
terjadi atau bahkan tidak pernahterjadi, tergantung dari individu yang memberi 
nilai, norma, dan pengertianyang dimiliki.’ Dan dia kunci dengan mengatakan, 
“Serahkan manajemen tubuhberikut persepsinya pada kesadaran diri individu 
masing-masing, bukan tekanan,keharusan, dan hukuman dari luar.”  
Wahyuyang tadinya menempatkan diri sebagai seorang pengamat sosial-budaya, 
yangmelihat gejala-gejala sosial-budaya itu secara apa adanya dan sebagaimana 
adanya(das Sein), sekarang berbalik menjadiseorang Machiavellian yang secara 
implisit maupun eksplisit menolak secara das Sollen akan norma-norma sosial 
yangberlaku dalam masyarakat dan menuntun prilaku kehidupan seksual dari 
wargamasyarakat itu.  Secaraakademik, epistemologi seperti ini tentu 
saja tidak konsisten. Kalau kita,seperti Utomo, mengandalkannya kepada fenomena 
sejarah dan budaya, secara apaadanya, biarkanlah sejarah dan budaya itu yang 
menentukan ke mana kelokloyangnya. Jangan pula diintervensi atau bahkan disabot 
dengan mengatakan,seperti yang Wahyu katakan itu, ‘serahkan manajemen tubuh 
berikut persepsinyapada kesadaran diri individu masing-masing, bukan tekanan, 
keharusan, danhukuman dari luar.’  Fenomena sosial-budaya, yang 
kemudian direkam oleh sejarah,justeru karena adanya dua sisi dari koin yang 
sama itu: individu danmasyarakat. Individu yang menurutkan naluri dan kehendak 
hatinya, secarabiologis, masyarakat yang menuntun individu-individu itu dengan 
norma-normasosial yang berlaku dan berkembang dalam masyarakat itu. Melalui 
tuntunannorma-norma sosial itulah individu menempatkan dirinya dalam 
masyarakat.    Secarabiologik dia tentu saja bisa melanggar norma dan 
ketentuan yang diacukan olehmasyarakat dengan ‘social behavioralpattern’ yang 
relatif baku itu. Tetapi pada waktu yang sama diapun sudahharus siap menerima 
sanksi, apapun bentuknya, yang diberikan oleh masyarakat.Masyarakat tradisional 
yang relatif tertutup, yang karenanya nilai-nilaiprimordial efektif berlaku, 
tinggal menyesuaikan diri, ke dalam bentuk polaprilaku normatif mana masyarakat 
itu mengaturnya. Masyarakat moderen, atau semimoderen, seperti di kota-kota, 
dan terutama kota-kota besar, memberikankelonggaran untuk menyimpang dari pola 
prilaku baku itu. Masalahnya, dikota-kota nilai-nilai dan norma-norma sosial 
tidak lagi monolitik yangbersumber dari satu sumber budaya primordial saja, 
tetapi pluralistik, yangdatang dari mana-mana. Namun sanksi sosial dari pola 
budaya yang dominan dan mengakardalam masyarakat tetap berlaku, walau hanya 
dalam bentuk kerlingan sebelah mataataupun gosip dan ocehan, apalagi 
kritik-kritik terbuka, apa pula sanksi hukumsegala, seperti halnya UU 
Pornografi yang baru saja disahkan dan diberlakukanitu.  Masyarakat 
Indonesia kontemporer, dalam menyikapipornografi dan pornoaksi, memang terbelah 
dua, sesuai dengan pola budaya yangmereka anut. Satu yang berhaluan sintetik, 
dan yang satu lagi yang berhaluansinkretik. Yang berhaluan sintetik adalah 
masyarakat-masyarakat yang telahterislamkan secara integral, kaffah, 
menyeluruh, khususnya masyarakat Melayuyang dunianya lebih luas dari Indonesia 
ini, di mana juga termasuk Malaysia,Pattani, Brunai, Moro, dsb. Di dunia Melayu 
ini yang berlaku adalah asasfilosofi: ABS-SBK: Adat Bersendi Syarak, Syarak 
Bersendi Kitabullah.   Kendatidi masa pra-Islam, ada daerah-daerah 
Melayu yang sikap dan normasosial-budayanya terhadap prilaku seksual yang tidak 
sejalan dengan kaidahsyarak, tetapi melalui proses integrasi yang sifatnya 
sintetikal ke dalam Islamitu, kebiasaan pra-islamik itu 

[R@ntau-Net] MOCHTAR NAIM: "DARI ABS-SBK KE LKASBM"

2015-12-17 Terurut Topik 'Mochtar Naim' via RantauNet
  DARI ABS-SBK KITA CIPTAKANLEMBAGA KERAPATAN ADAT DAN SYARAK SERTA BUDAYA 
MINANGKABAU (LKASBM) Mochtar Naim15 Des 2015 

 
|

 
|  
  |

 KITA di Minangkabau selama initelah punya filosofi hidup bersama yang kita 
namakan dengan ABS-SBK (Adat Basandi Syarak, Syarak BasandiKitabullah). Dan 
dengan itu kita kaitkan pula dengan sistem kepemimpinan TTS(Tungku nan Tigo 
Sajarangan, Tali nanTigo Sapilin) yang basisnya terdiri dari Ninik mamak 
(adat), Alim ulama(syarak) dan Cerdik pandai (sosial-budaya).Belakangan untuk 
melengkapi dengan perkembangan demokrasi-egaliter sekarang, kitatambahkan pula 
dengan Bundo Kanduang dan Pemuda parik-paga nagarinya.    Adatbersendi 
syarak menunjukkan bahwa budaya adat berada di bawah lindungan syarak.Adat 
dipakai sejauh dan selama tidak tertentangan dengan syarak, dan yang 
syaraksendiri dasarnya adalah Kitabullah al Qur’anul Karim. Orang Minang karena 
itudasarnya adalah Islam. Mereka yang keluar dari Islam sendirinya tidak 
lagimuslim dan berhenti bersuku ke Minangkabau.    Dengandemikian ada 
hubungan yang terintegrasi antara adat dan syarak itu. Berbedadengan di Jawa di 
mana adat dan agama, dan semua agama-agama apapun yang dianut,diperlakukan 
sebagai sama (Jw: Sadoyoagami sami kemawon = Semua agama sama saja). Adat itu 
sendiri di Jawa jugabercampur-baur antara yang animistik Kejawen yang “abangan” 
dengan yang Islam yang “mutihan” dan agama lain-lainnya yang datang dari sumber 
yangberbeda-beda.     Danitu pula yang diangkatkan dalam konteks NKRI 
sekarang ini sebagai budayanasional Indonesia, yang merupakan percampuran 
antara Pancasila, BhinnekaTunggal Ika, Kejawen, dsb. Kendati dalam Sila Pertama 
Pancasila dikatakan“Ketuhanan Yang Maha Esa,” yang implisit ataupun eksplisit 
satu-satunya agamayang berketuhanan YME adalah Islam, tetapi semua agama juga 
diakui dandiperlakukan sama dengan Islam, walau ada yang tidak mengenal bahwa 
Tuhan ituada, seperti Budhisme dan Konfusionisme dari warga keturunan Cina. Di 
zamanOrde Lama Soekarno dulupun Marxisme-komunisme yang jelas-jelas anti-tuhan 
jugadiakui dan PKI pun diakui sebagai sama dengan partai lain-lainnya. 
Dalihnya, Soekarnotidak mau kudanya berkaki-tiga: Islam, Sosialisme dan 
Nasionalisme. Yang keempat adalah komunisme-marxisme dari PKI itu.    
Jadi, kendati Islam merupakan agama dengan penganutterbesar di Indonesia dan 
bahkan sekaligus penganut muslim terbesar di dunia ini,yang jumlah penganutnya 
sampai di atas 80% dari 250 juta penduduk, tapiIndonesia bukanlah negara Islam 
seperti di Malaysia, Brunai, Bangladesh, Pakistandan negara-negara Islam di 
Timur Tengah. Karena bagian terbesar dari penduduk pribumiberada di lingkaran 
bawah, maka bagian terbesar dari penduduk muslim jugaberada di lingkaran bawah. 
Warga keturunan Cina yang jumlahnya relatif sangatsedikit (sekitar 2-3 %), 
tetapi mereka menguasai ekonomi Indonesia, di darat,laut dan udara, dari hulu 
sampai ke muara, sama seperti di Filipina sekarang danMalaysia, Thailand dan 
Vietnam sebelumnya. Kolusi mereka sebagai pengusahadengan penguasa pribumi 
adalah masalah besar yang telah berjalan sejak lama danmenjadi faktor penyebab 
utama dari merebaknya korupsi dari atas sampai ke bawahdi NKRI ini.    
Korupsi dengan KKN (Korupsi, Kolusi dan Nepotisme)nyapada gilirannya juga 
menciptakan berbagai macam rasuah, penyakit sosial,termasuk prostitusi, zina, 
narkoba, perjudian, yang meruyak ke mana-mana,termasuk ke ranah Minang sendiri. 
Semua itu bukan tanpa disengaja tetapi diciptakanoleh para penguasa ekonomi 
agar si pribumi tetap berada di bawah-bawah dalamkondisi sosial yang galau yang 
gampang dikendalikan.    Dalam situasi yang seperti itulah kita 
sekarang berada,baik nasional maupun daerah, termasuk Sumbar sendiri. Makanya, 
untuk mengatasiitulah kita di Sumbar di ranah Minang ini harus mengambil 
langkah tepat danpasti bahwa kita harus mengangkatkan nilai budaya yang kita 
miliki selama ini,yaitu ABS-SBK dengan TTSnya, untuk menjadi ‘suluh bendang’ 
kita dalammemperbaiki dan menegakkan kembali filosofi hidup yang kita miliki 
itu:ABS-SBK. Untuk itulah, melalui wadah yang dibukakan oleh UUD1945 Pasal 
18B,seperti dengan Aceh, Yogya, Papua dan DKI, kita jadikan Pemda Sumbar 
inimenjadi Pemda Provinsi DIM (Daerah Istimewa Minangkabau). Dengan DIM di 
sampingkita diatur dengan UUD1945 dan ketentuan perundang-undangan lainnya 
yangberlaku di NKRI ini, kita juga mengatur diri kita sendiri dengan prinsip 
dankententuan ABS-SBK yang kita miliki itu, yang selama ini hanya kita 
sebut-sebuttetapi yang sekarang benar-benar kita praktekkan dan berlakukan 
secara aktifdan efektif dalam masyarakat kita, dari Provinsi ke Kabupaten/Kota 
danNagari-nagari di seluruh Sumbar atau Minangkabau itu.    Tak lepas 
dari itu pulalah kita merajut kembali sistemkepemimpinan masyarakat kita yang 
terbuhul ke dalam sistem kepemimpinan TTSitu. Unsur-unsur kepemimpinan yang 
tadinya terlepas tak bertali, 

[R@ntau-Net] MOCHTAR NAIM: "LKAAM DAN MTKAAM BERGABUNG JADI SATU LEMBAGA"

2015-12-15 Terurut Topik 'Mochtar Naim' via RantauNet
  LKAAM DAN MTKAAM BERGABUNG JADI SATU LEMBAGADALAM MEMPERSIAPKAN DIMSECARA 
BERSAMA Mochtar Naim15 Des 2015 

 
|

 
|  D  |

 ALAM kata sambutan yang sayasampaikan pada Pertemuan Pembentukan BP2DIM (Badan 
Persiapan Pembentukan DaerahIstimewa Minangkabau) tingkat Nasional pada hari 
Sabtu 19 Des 2015 yl, dikantor LKAAM, Jl Diponegoro, Padang, saya sempat 
menyampaikan harapan bahwakedua organisasi Ninik Mamak: LKAAM dan MTKAAM, yang 
selama ini seiringbertukar jalan, bersatu meleburkan diri ke dalam satu 
organisasi ninik-mamak seMinangkabau, seperti yang selama ini telah juga 
diharapkan oleh semua kita.Apalagi waktunya sekarang memang sangat tepat ketika 
semua kita dan keduaorganisasi ninik-mamak itu seia sekata untuk bekerjasama 
memperjuangkanterciptanya pemerintah daerah provinsi DIM (Daerah Istimewa 
Minangkabau),menggantikan Provinsi Sumatera Barat yang sekarang.    
Dengan meleburnya kedua organisasi ninik-mamak: LKAAM danMTKAAM ini menjadi 
satu, banyak yang bisa kita harapkan dan lakukan. Satu,semua ninik-mamak 
penghulu adat di seluruh Nagari di Minangkabau/Sumbar inibersatu dalam satu 
kesatuan yang kompak, sehingga menggampangkan apa-apa yangdiinginkan bersama 
tercapai. Dengan bersatunya para ninik-mamak yang bermuladan berbasis di 
Nagari, maka para anak-kemenakanpun dan seluruh anak-nagariakan ikut bersatu 
dan bersatu-padu pula. Dengan demikian juga, pembangunan yangbermula dan 
berbasis di Nagari dengan format KSN (Koperasi Syariah Nagari) dapatpula kita 
wujudkan.Dua,menyatunya ninik-mamak dalam satu organisasi yang sama ini, akan 
juga menggampangkantercapainya cita-cita kita bersama dalam menuju DIM sehingga 
nilai budaya adatdan agama yang kita junjung tinggi selama ini, yang kita 
tuangkan dalamparadigma ABS-SBK, dapat pula kita praktekkan dalam kehidupan 
nyata, dan tidakhanya sekadar dielu dan disebut-sebut.  
Tiga,menyatunya semua ninik-mamak dalam satu wadah yang sama itu, bukan saja 
ajaranadat dan budaya Minang itu akan terpraktekkan dan terlaksana, tetapi 
jugamendorong unsur-unsur kepemimpinan TTS (Tungku Tigo sajarangan) 
lain-lainnyaakan juga menuju kepada kesatuan dan kebersatuan secara 
bersama-sama, termasukalim-ulama, cerdik-pandai, bundo kanduang dan pemudanya. 
Mari bersama kitapikirkan, organisasi kepemimpinan TTS yang mana dan yang 
bagaimana yang perlukita ciptakan untuk terwujudnya sistem kepemimpinan yang 
memungkinkan duduknyasecara bersama kepemimpinan TTS: ninik-mamak, alim-ulama, 
cerdik-pandai sertabundo-kanduang dan pemudanya dalam membicarakan   
masalah-masalahbersama di ranah Minangkabau ini.    Semoga niat baik 
ini terwujud dan diberkati Allah swt,amin. ***

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


[R@ntau-Net] MOCHTAR NAIM: "GELORAKAN NAGARI DENGAN KSN BAGI PEMBANGUNAN DIM KE MASA DEPAN'

2015-12-09 Terurut Topik 'Mochtar Naim' via RantauNet
  GELORAKAN NAGARI DENGAN KSN(KOPERASI SYARIAH NAGARI)BAGI PEMBANGUNAN DIM KE 
MASA DEPAN Mochtar Naim8 Des 2015 

 
|

 
|  
  |

 SEJAK PRRI kemari, sudah lebihsetengah abad, Nagari meluncur turun terus. Dia 
disamakan dengan Desa di Jawa.Pada hal dia bukan Desa. Desa fungsinya hanya 
administratif semata, sebagaiujung tombak dari pemerintahan yang di atasnya. 
Sementara Nagari adalah Negaradalam bentukan mini. Para ahli antropologi dari 
Barat menamakan  Nagari bagaikan ‘petites republiques’ – republik-republik 
kecil. Di Nagari itu adasistem pemerintahan yang lengkap. Ada eksekutif, 
legislatif dan yudikatifnya –sama seperti Negara. Juga ada “parik paganagari” 
nya --polisi dan tentara yang dimainkan oleh manti dan dubalang sertapemudanya. 
 Bahkan ada “bundo kanduang”nya di mana wanita ditempatkandan diperlakukan 
dalam kedudukan yang mulia dan lebih terhormat dari laki-laki yangsistem 
sosialnyapun adalah matrilineal, bukan patrilineal. Belum pula secarasosial ada 
sistem kepemimpinan “tungku nantigo sajarangan, tali nan tigo sapilin,” yaitu 
ninik mamak sebagai pengetuaadat, alim ulama sebagai pemimpin agama dan cerdik 
pandai sebagai pengarah danpengayom di bidang sosial dan budaya. Lengkap sudah 
ibarat sebuah “negara” yangdemokratis-egaliter dan lengkap dengan instrumen 
pengelolaannya.    Tapi aneh, setelah kita merdeka, yang pentolan 
Minangnyadi tingkat nasional nyaris mendominasi pergerakan kemerdekaan, dan 
SumateraBarat dengan budaya Minangkabaunya menjadi bahagian yang integral dari 
NKRI, Nagarimenciut peranannya. Kekuasaan pemerintahan lalu dinaikkan ke atas, 
keKabupaten/Kota dan Provinsi, dan Pusat, dan Nagari tinggal sebagai 
ujungtombak, sama dengan Desa di Jawa.    Akibatnya rakyat di Nagari 
juga ikut mengerdil danperanannya juga ikut mengecil. Rakyat tidak lagi jadi 
subyek tapi jadi obyek.Semua-semua ditentukan untuk mereka dan mereka tidak 
lagi menentukan dirisendiri. Dan ini berjalan terus sampai tidak ada lagi yang 
bisa mereka lakukandan kendalikan sendiri. Mereka telah jadi obyek dari negara 
bukan lagi jadisubyek untuk dirinya sendiri dan Nagarinya.    Itu yang 
kita hadapi sekarang dengan Nagari diMinangkabau. Karena Nagari itu memiliki 
kekhasan adat dan sosial-budaya,sementara UUD1945 Pasal 18 B memberi peluang 
kepada daerah-daerah yang memilikikekhasan dan keistimewaan seperti Nagari yang 
bagaikan republik-republik kecilitu, kita secara sadar sekarang ini 
memperjuangkan tegaknya DIM – DaerahIstimewa Minangkabau – pengganti daerah 
Provinsi Sumatera Barat yang adasekarang. Apalagi yang khas dan istimewa itu 
bukan hanya sistem Nagari itusaja, tetapi juga filosofi dasarnya yang terpateri 
ke dalam paradigma “ABS-SBK”(Adat Bersendi Syarak, Syarak Bersendi 
Kitabullah),” Syarak Mengata, AdatMemakai, Alam Terkembang Jadikan Guru.
    Mari, Saudara-saudara, dengan DIM kita bangkitkan kembalibatang terendam 
itu. Kita hidup dan gelorakan kembali Nagari kita denganmembangunnya kembali 
sebagai kampung-halaman yang kita cintai dan banggakan. Marikita pilih Wali 
Nagari dan para anggota dari DPR Nagari, dari tokoh-tokohpemimpin yang kuat dan 
berbakat, yang sepenuhnya memberikan perhatian pada pembangunanNagari dan mau 
bertungkus-lumus untuk itu. Mari kita bangun ekonomi Nagaridengan membangun 
BUMNagari (Badan Usaha Milik Nagari) yang dasarnya adalah KSN(Koperasi Syariah 
Nagari). Kita manfaatkan hasil pemikiran dari mamak kita,Mohd Hatta, untuk 
membangun ekonomi Nagari dengan sistem koperasi yang telahdigumulinya sejak 
muda, dengan bersekolah ke Eropah, tempat ide koperasi itulahir, yang kita 
sekarang perkuat dengan semangat keislaman yang berjiwakansyariah: Koperasi 
Syariah Nagari.    Mari seluruh potensi yang ada di Nagari kita 
gelorakandan kelolakan, sehingga tak ada yang tak berguna. Allah swt 
kebetulanmemberkati kita dengan potensi alam yang luar biasa, dengan 
gunung-gunung dandataran tinggi yang indah dan terbentang luas di sepanjang 
perbukitan Barisan  dari Utara ke Selatan; dengan pantai danlautnya di sebelah 
Barat yang juga memanjang di sepanjang Bukit Barisan itu.     Mari kita 
pergunakan akal dan otak sehat kita untuk membangunsemuanya itu, dengan 
memanfaatkan sekolah-sekolah dan universitas-universitas yangkita bangun dan 
kita miliki. Sayang, memang, selama ini kita mengeluarkan dana yangluar biasa 
besarnya mensekolahkan anak-anak kita dari TK sampai ke SD, SMP, SMAdan PT, 
tetapi yang hasil bersihnya bukan kita yang menikmatinya, tapi tuh 
parakonglomerat dan kapitalis nasional dan multinasional yang menguasai 
ekonomikita, di darat, laut dan udara, tanpa modal sesen pun dari mereka dalam 
kegiatanpendidikan itu.    Mari ke depan, dalam mendisain dan merancang 
ekonomikerakyatan yang berbasis Nagari itu kita manfaatkan seoptimal mungkin 
otak danpikiran para sarjana yang kita hasilkan itu, yang dari hasil pemikiran 
merekaitu kita membangun ekonomi kerakyatan  berbasisNagari dengan sistem 

[R@ntau-Net] MOCHTAR NAIM: "DAJJALNYA RIZA KHALID DAN EKONOMI MINANG KE MASA DEPAN"

2015-12-07 Terurut Topik 'Mochtar Naim' via RantauNet
      DAJJALNYARIZA KHALIDDAN EKONOMI MINANG KE MASA DEPAN Mochtar Naim7 
Des 2015 

 
|

 
|  K  |

 EKESALAN Riza Khalid denganGubernur Sumbar yang menghalangi rencananya 
membangun Perkebunan Sawit diSumbar, lalu menyatakan Sumbar adalah negeri 
Dajjal, seluruh rakyat Sumbar yangdi ranah dan di rantau spontan pada meronta 
dan menyatakan kemarahan mereka kepadaRiza Khalid secara terbuka melalui media 
massa. Riza dikatakan  sebagai tidak etis, tidak sopan, dan bahkan kurangajar 
dengan memakai kata kasar Dajjal itu.  Pada halsemua orang tahu bahwa selain di 
Papua dan beberapa daerah lainnya, di Sumbardi ranah Minang pun tanah itu pada 
dasarnya adalah tanah ulayat adat milikbersama secara turun temurun. Pemerintah 
saja tidak bisa mengambilnya tanpaseizin kaum atau nagari yang memilikinya. 
Makanya pemakaian tanah ulayat olehperusahaan ataupun per orangan untuk tujuan 
komersial diatur dengan sistem HGU(Hak Guna Usaha) untuk suatu batas waktu 
tertentu, misalnya 30 tahun, dan bisadiperbaharui.    Namun, kenyataan 
yang bersua, minimal sejak PRRI ke mari,50an tahun sudah, bisa jauh panggang 
dari api. Sejak kebun karet rakyat berubahmenjadi kebun sawit,  praktis 
semuanyasekarang, dalam jumlah ratusan ribu hektar di Sumbar saja, dan jutaan 
hektar diseluruh daerah di Indonesia, telah menjadi kebun sawit milik para 
konglomeratyang tumbuh dan berkembangnya dibek-ap oleh para pejabat lupa-diri 
yang mendapatkansagu-hati dari para konglomerat itu. Konglomerat yang menguasai 
perkebunan itutidak hanya yang dari Indonesia saja, tapi juga dari Singapura, 
Malaysia,Thailand dan dari negeri asal mereka sendiri di Timur Jauh.    
 Di Sumbar dan di manapun, rakyat yang tadinya pemiliktanah ulayat, yang 
sekarang tanah itu telah menjadi perkebunan sawit, dsb,rata-rata telah menjadi 
buruh alias kuli di bekas tanahnya itu, yang bekerja dikebun terbuka, yang 
kalau hujan kehujanan, kalau panas kepanasan. Pergi danpulangnya diantar dengan 
truk-truk perusahaan yang tegak berdiri bersusun bahu,laki-laki dan perempuan, 
terhoyong-hoyong bersenggolan di atas truk karenajalannya yang asalan dan 
bergelombang. Bagaimana dahulu di zaman penjajahan,begitu pula laiknya mereka 
sekarang ini.    Yang konyol juga, tidak sedikit pula dari 
paraninik-mamak pemangku adat sendiri yang turut pula tergiur mengambil 
manfaatdengan diserahkannya tanah ulayat kaum dan nagari itu kepada para 
konglomeratmelalui proses HGU itu. Apalagi daerah-daerah yang menjadi daerah 
perkebunansawit itu kebanyakan berada di lingkaran luar Sumbar, di Pasaman, 
Darmasraya,Solok Selatan dan Pesisir Selatan yang adatnya berpenghulu 
beraja-raja, yangtanah ulayat juga diatur oleh penguasa rantau adat 
itu.Sayaberpendapat, mumpung Riza Khalid membenturkan persoalannya dengan 
teriakanDajjal itu, kenapa kita tidak dudukkan saja sekali mengenai tanah 
ulayat kaumdan nagari ini, sehingga duduk dan tuntas sekali permasalahannya. 
Pertama,tanah ulayat yang telah menjadi obyek perkebunan ini yang rata-rata 
dikuasaioleh para konglomerat yang dibek-ap oleh para pejabat itu. Tanpa harus 
merubahsistem HGU yang sudah berlaku itu, mana-mana yang sudah habis masa 
berlakunyaharus kembali dan dikembalikan menjadi milik rakyat dengan segala 
kekayaan yangada di dalamnya. Rakyat dari nagari bersangkutan bisa menentukan 
pilihan, mau meneruskandengan mengelolanya secara Koperasi Syariah Nagari 
(KSN), atau melanjutkankerjasama dengan pengusaha semula dengan sistem bagi 
hasil yang salingmenguntungkan.     Khususmengenai fabrik 
pengolahan sawit yang ada di atasnya, juga berlaku pilihan yangsama: 
dilanjutkan pengelolaannya oleh rakyat dengan sistem KSN yang sama atau 
kerjasamabagi-hasil dengan pengelola semula.    Kedua, tanah ulayat 
nagari yang masih tersisa dantersedia, di seluruh Sumbar, dijadikan sebagai 
lahan untuk mengembangkan usahaanak nagari dalam bentuk usaha KSN yang cocok 
dan serasi dengan wujud dan potensilahannya, baik untuk peternakan, perikanan, 
perkebunan, pertanian, perhutanan, dsb. Dengan itu kita merombak sistem 
perekonomiananak nagari di Sumbar, dari cara sederhana sendiri-sendiri seperti 
selama inike cara bersama dengan bentuk usaha KSN. Untuk itu pemerintah di 
Provinsi,Kabupaten/Kota, Kecamatan dan Nagari, dengan keperan-sertaan dari 
sistemperbankan yang ada, baik milik pemerintah maupun swasta, membangun 
sistemekonomi kerakyatan berbentuk KSN itu seperti yang diidamkan oleh 
Pancasila danUUD1945, khususnya Pasal 33 itu.    Berguru kepada 
negara-negara maju di Timur Jauh: Jepang,Korea dan Tiongkok, serta juga 
negara-negara yang sedang berkembang di Asean: Malaysia,Viet Nam dan Thailand, 
yang semuanya memulai usaha ekonomi mereka dari bawah,dari akar rumput, dengan 
ekonomi kerakyatannya, waktunya kita di Sumbarmenirunya dan melakukan hal 
serupa yang dimulai dari bawah dari akar rumputitu. Dan sistemnya adalah KSN 
itu!    Semoga dengan itu rakyat di Sumbar akan 

[R@ntau-Net] MOCHTAR NAIM: HILANG NAGARI HILANGLAH MINANG ITU

2015-12-02 Terurut Topik 'Mochtar Naim' via RantauNet
  HILANG NAGARI HILANGLAHMINANGKABAU ITUMochtar Naim2 Des 2015 

 
|

 
|  A  |

 DA banyak cara yang bisa dilakukanuntuk menaikkan penghasilan dari Sumatera 
Barat dan rakyatnya. Mengganti Nagariuntuk kembali lagi menjadi Desa adalah 
satu cara yang gampang tapi “bodoh”sekali. Yang dijual adalah “harga diri” itu 
sendiri, hanya karena inginmendapatkan tambahan bantuan dari pusat. Harga diri 
itu justeru terletak pada namadan wujud dari Nagari itu sendiri. Hilang Nagari 
hilanglah “rono” dan kebesaranNagari yang melambangkan Minangkabau itu sendiri. 
Sendirinya hilanglah pula martabatdan marwah harga diri dan kebesaran 
Minangkabau dan orang Minang itu.    Pada hal UUD1945, khususnya Pasal 
18A ayat (1) dan Pasal18B ayat (1) dan (2),  dan undang-undangtentang 
pemerintahan terendah di RI ini memberi peluang kepada daerah-daerahsetingkat 
desa untuk tetap mempertahankan nama adatnya, seperti Nagari diSumatera Barat 
dan Minangkabau itu. Pasal 18B ayat (1) secara tegas mengatakan:“Negara 
mengakui dan menghormati satuan-satuan pemerintahan daerah yangbersifat khusus 
atau bersifat istimewa yang diatur dengan undang-undang.”Sementara ayat (2) 
dari Pasal 18B yang sama mengatakan: “Negara mengakui danmenghormati 
kesatuan-kesatuan masyarakat hukum adat beserta hak-haktradisionalnya sepanjang 
masih hidup dan sesuai dengan perkembangan masyarakatdan prinsip NKRI yang 
diatur dalam undang-undang.”    Hanya karena jumlah Nagari yang ada 
sekarang tidaksebanyak Desa yang bisa digelembungkan itu, supaya duitnya bisa 
banyak masukdari pusat, maka kita, seperti yang disepakati oleh kedua cagub dan 
cawagub yangakan berhadapan di Pilkada 9 Des ini, mau saja merubah Nagari 
menjadi Desa kembaliseperti yang pernah kita lakukan di zaman Gubernur Harun 
Zain yl itu. Pada halada banyak cara yang bisa kita lakukan dalam mendapatkan 
inkam yang banyak bagidaerah Sumbar dan bagi rakyat sendiri.    
Pertama, dengan pertambahan penduduk setiap tahunnya,yang sekarang telah 
berkali lipat dari yang sebelumnya, wajar kalau Nagaripunditingkatkan 
jumlahnya. Misalnya, untuk sebagian besar Nagari yang penduduknyatelah berlipat 
dua atau lebih, sekarang jumlah Nagari itu dimekarkan menjadiberlipat dua atau 
lebih, seimbang dengan jumlah Jorong yang ada. Yang pentingadat dan ikatan adat 
di Nagari yang baru yang dimekarkan dari Jorong yang adasebelumnya, tidak rusak 
dan tidak berubah. Dia tetap adalah Nagari denganketentuan-ketentuan adatnya 
yang sama dan tidak berubah.     Apalagikita mengenal ada Nagari 
“gadang,” ada Nagari “ketek.” Contoh di selingkarBukittinggi saja, kita 
mengenal ada Nagari gadang: Sungai Pua, Banuhampu, AmpekAngkek, 
Tilatang-Kamang, Ampek Koto, dsb. Sekarang Nagari Sungai Pua itu 
telahberkembang menjadi Nagari Batu Palano, Sariak, Sungai Pua, yang 
kesemuanyamenjadi Kecamatan Sungai Pua. Nagari Banuhampu berkembang menjadi 7 
Nagari:Kubang Putiah, Ladang Laweh, Taluak IV Suku, Padang Lua, Cingkariang, 
SungaiTanang dan Pakan Sinayan, yang kesemuanya menjadi Kecamatan Banuhampu. 
Punbegitu juga dengan Ampek Angkek, Tilatang Kamang,  Ampek Koto. Bisa dan 
mungkin, sertadimungkinkan. Dan itu terjadi dan telah terjadi. Kenapa pula kita 
lalu harusmenggantikannya kembali menjadi Desa – agar duit banyak masuk -- 
sepertikesalahan yang sama yang telah kita lakukan sebelumnya. Bukankah itu 
“bodoh”dan bahkan “goblok” namanya, dengan mengulangi kesalahan yang sama untuk 
keduakalinya.    Belum pula kalau kita berusaha meningkatkan inkam 
Nagaridengan merombak dan merubah sistem dan struktur ekonomi Nagari dari 
yangseadanya seperti selama ini menjadi Ekonomi Koperasi Nagari ber Syariah 
dengansistem manajemen dan teknologi moderen, seperti yang diinginkan oleh 
Pasal 33UUD1945 yang disyariahkan itu.    Dengan membangun Ekonomi 
Koperasi Syariah di Nagari itu, kitajuga mengikuti cara dan belajar banyak dari 
negara-negara di Timur Jauh:Jepang, Korea dan Cina, yang mendasarkan ekonominya 
bergerak dan berkembangdari bawah, dari desa, yang sekarang ketiganya telah 
melejit menjadi negaramaju, besar dan moderen di dunia ini.    Arahkan 
Sumatera Barat dengan budaya Minangkabaunya itu sepertiyang dilakukan di ketiga 
negara maju di Timur Jauh yang basisnya adalah ekonomikoperasi di tingkat 
terbawah itu. Dan itu juga yang dilakukan sekarang di Malaysia,Vietnam dan 
Thailand. Mari kita juga ikuti cara yang dilakukan di tiga NegaraAsean itu. 
   Semua ini kita capai tentu saja dengan merubah “mindset”yang bodoh yang 
ada sekarang dengan mindset yang pintar dan cekatan seperticontoh-contoh yang 
diperlihatkan oleh negara-negara di Timur Jauh dan Aseanitu.     Mari 
kita bekerjasama berbuat untuk itu dan ke arah itu. Danmari kita perlihatkan 
kebolehan kita dalam membangun Nagari dan ranah yang kitacintai ini.*** 
   Wassalam, MN, 03/12/15

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan 

[R@ntau-Net] MOCHTAR NAIM: Bagaimana dg Mentawai dan WilAYAH mINANGKABAU LAINNYA?

2015-11-28 Terurut Topik 'Mochtar Naim' via RantauNet
  BAGAIMANA DENGAN MENTAWAIDAN WILAYAH MINANGKABAU LAINNYA? Mochtar Naim28 Nov 
2015 

 
|

 
|  D  |

 UA hal yang segera menyeruakmasuk dengan munculnya ide merubah Provinsi 
Sumatera Barat menjadi ProvinsiDaerah Istimewa Minangkabau (DIM), yaitu: 
Pertama, bagaimana dengan Mentawaiyang masyarakat maupun adat dan sosial-budaya 
serta agamanya umumnya tak samadengan masyarakat yang di “tanah tepi” di 
Sumatera Barat. Masyarakat Mentawaitergolong ke dalam rumpun masyarakat Melayu 
Tua (Proto Malay), sepertimasyarakat Batak, Dayak, dsb, sementara masyarakat 
Minang di tanah tepitergolong ke dalam rumpun Melayu Muda (Deutero Malay) yang 
beragama Islam danrelatif lebih maju. Masyarakat Mentawai umumnya masih animis, 
walau banyak yangsudah dikristenkan, dan rata-rata mereka masih 
tradisional-bersahaja sertamemakai bahasa lokal Mentawai yang berbeda dari 
bahasa lokal di tanah tepi,yaitu Bahasa Melayu-Minangkabau.    Kedua, 
bagaimana pula dengan masyarakat Melayu lainnyayang juga tergolong ke dalam 
rumpun Melayu Muda (Deutero Malay) seperti halnyaorang Minangkabau. Mereka 
walaupun berada di berbagai provinsi di Sumatera,seperti orang Minang di Riau, 
Jambi, Sumatera Selatan, Bengkulu, Sumatera Utaradan Aceh, dan bahkan di 
Semenanjung Malaysia di Negeri Sembilan, Malaka,Selangor, dsb, sampaipun ke 
Brunai di Borneo dan Sulu dan Zamboanga diFilipina, atau bahkan pernah dulunya 
sampai ke Madagaskar di Afrika, merekaadalah juga orang Minang yang adatnya 
kebanyakan masih mengikuti pola budayaABS-SBK seperti di Sumatera Barat 
juga?*Akan halnyadengan Mentawai, ia terletak di Lautan Samudera Hindia yang 
berhadapan dengan tanahtepi Minangkabau di pulau Sumatera. Kepulauan Mentawai 
yang terdiri daribeberapa pulau ini (terutama pulau Siberut, Sipora, Pagai), 
merupakan bagiandari gugusan kepulauan di pantai Barat Sumatera, dari pulau 
Simeulue di utaradi Aceh, sampai ke pulau Enggano di selatan di Bengkulu.   
  Sejakmasih di zaman penjajahan Belanda, daerah-daerah di Indonesia ini 
dibagi kedalam wilayah-wilayah administratif, termasuk Keresidenan. Dan 
Mentawaitermasuk ke dalam Keresidenan Sumatera Barat, bergabung dengan daerah 
tanahtepi Minangkabau di pulau Sumatera. Dan persatuan ini berlanjut sampai 
hari inidi bawah NKRI, dengan Mentawai yang tadinya bahagian dari Kabupaten 
Padang-Pariaman,sekarang menjadi sebuah Kabupaten sendiri: Kabupaten Kepulauan 
Mentawai.    Dengan munculnya ide menjadikan Provinsi Sumatera 
Baratmenjadi Provinsi Daerah Istimewa Minangkabau (DIM), mau tak mau akan 
munculpertanyaan, bagaimana dengan Mentawai? Secara geografis, bagaimanapun, 
Mentawaitentu tidak akan ke mana-mana. Posisinya tetap sama. Sampai kapanpun. 
Dan kalauwilayah administratifnya tetap sama dan tidak berubah, Mentawai tentu 
akantetap menjadi bahagian yang integral dan tak terpisahkan dari wilayah 
ProvinsiSumbar yang lalu menjadi Provinsi DIM.    Masalahnya, sebagai 
semua kita tahu, lebih pada masalah keserasiansosial-budaya dan agama. Selama 
ini tidak muncul menjadi masalah, karenawalaupun penduduk Mentawai secara 
etnografik dan sosial-budaya serta agamatidak sama dengan penduduk di tanah 
tepi di  Sumatera Barat, pembahagian wilayahadministratif daerah tidak 
dikaitkan dengan faktor budaya dan agama itu. DenganDIM yang selain Pancasila 
dan UUD1945 yang berlaku secara nasional juga secarasengaja ditambahkan 
keharusan mentaati ajaran ABS-SBK. Sekali lagi, bagaimanadengan masyarakat 
Mentawai dan pun masyarakat-masyarakat non-Minang dannon-muslim lainnya yang 
berdomisili di Sumbar atau DIM itu?    Jawabannya menjadi sederhana 
jika dengan ABS-SBK itu kitaartikan dalam artinya yang hakiki, di mana Adat 
yang dipakai oleh pendudukmuslim adalah adat yang bersendikan Syarak, sementara 
yang tidak sejalan,dibuang. Syarak dalam Islam, sebaliknya, tidak pernah 
melarang siapapun yangtidak beragama Islam menjadi warga dari sebuah Negara dan 
pemerintahan Islam,yang sendirinya warga yang bukan muslim juga boleh 
melaksanakan adat dan budayayang dianutnya.     Daricontoh-contoh dari 
negara Islam di manapun, seperti di Malaysia, Pakistan, dannegara-negara Islam 
lainnya di Timur Tengah dan Afrika Utara, tidak adalarangan apapun bagi 
non-muslim untuk tidak bisa dan tidak boleh menjadi wargayang diperlakukan sama 
dengan warga muslim lainnya. Aplikasinya artinya adalahjuga bahwa di Provinsi 
DIM nantinya tidak ada larangan sama sekali bagipenduduk Mentawai maupun 
penduduk lainnya yang bukan muslim dan bukan Minanguntuk menjadi warga NKRI 
yang bermukim di Provinsi DIM. Tinggal masalahnya bagimereka untuk tetap 
menjadi warga NKRI di Provinsi DIM atau tidak.    Jadi tegasnya, baik 
bagi non-muslim maupun baginon-Minang yang tinggal di wilayah DIM, mereka tetap 
bisa dan diperlakukansebagai sama dengan warga muslim dan warga Minang. Mereka 
seperti selama ini tetapdiberi hak penuh untuk berbuat dalam melaksanakan 
hak-hidupnya sebagaimanawajarnya. 

[R@ntau-Net] Jawaban pada Hamdi Badau

2015-11-28 Terurut Topik 'Mochtar Naim' via RantauNet
  Sdr Hamdi Badau,    Tulisan yang sama ttg Gayung Supaya Bersambut ini juga 
dikirimkan kepada IP dan NA,bahkan juga pada lawannya MK dan FB. MK dan FB yang 
tadinya pro DIM, eh nyatanya sekarang berubah sikap dan haluan: menantang. 
Bahkan mendukung gerakan salibisasi.     Salam dari MN, 29/11/15

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


[R@ntau-Net] GAYUNG SUPAYA BERSAMBUT

2015-11-25 Terurut Topik 'Mochtar Naim' via RantauNet
  YTH SDR IRWAN PRAYITNO DAN NASRUL ABIT,CAGUB DAN CAWAGUB SUMBAR DALAM PILKADA 
DES 2015 INI, SEORANG PEMIMPIN YANG CAKAP DAN DISUKAI OLEH RAKYATNYAIALAH YANG 
MAU BERKOMUNIKASI DAN TIDAK MENDIAMKAN SAJA APA YANG DIMINTA OLEH RAKYATNYA. 
SEBALIKNYA, BAGAIMANA KAMI AKAN MENDUKUNG ANDA BERDUA JIKA ANDA BERDUA BUNGKAM 
SERIBU BAHASA TANPA MERASAPERLU BERKOMUNIKASI, MENJAWAB YANG KAMI MINTA. KAMI 
MINTA ANDA BERDUA BERJANJI: 
  1. TIDAKAKAN KORUPSI
  2. BERTEKADMELAKSANAKAN AJARAN “ABS-SBK” SECARA      FORMAL SEIRAMADENGAN 
KITA MELAKSANAKAN AJARAN    PANCASILA DAN UUD1945.
  3. MENJADIKANDAERAH SUMBAR KITA MENJADI “DAERAH   ISTIMEWA MINANGKABAU 
(DIM).”    INSYA ALLAH KAMI AKAN MEMBERIKAN DUKUNGAN PENUH KAMI 
KEPADAANDA BERDUA JIKA ANDA BERDUA MEMENUHI JANJI ITU YANG ANDA NYATAKAN JUGA 
SECARA FORMALDAN TERTULIS KEPADA KAMI. MARILAH BUDAYA SALING MENYAPA DAN 
INGAT-MENGINGATKANKITA TUMBUHKAN DALAM MASYARAKAT MINANGKABAU KITA YANG 
EGALITER DAN DEMOKRATISINI. SEMOGA ALLAH SWT MERESTUI HARAPAN KITA, AMIN. 
WASSALAM, MOCHTAR NAIM, KETUM BP2DIM26 NOV 2015.

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


[R@ntau-Net] HIMBAUAN KEPADA IRWAN PRAYITNO DAN NASRUL ABIT, CAGUB/CAWAGUB SUMBAR DALAM PILKADA DESEMBER 2015.

2015-11-24 Terurut Topik 'Mochtar Naim' via RantauNet
KHUSUS DITUJUKAN KEPADA CAGUB/CAWAGUB IRWAN PRAYITNO DAN NASRUL ABIT:
NYATAKAN SECARA TERBUKA DAN TERTULIS JANJI ANDA BERDUA KEPADA SEMUA KITA DI 
SUMBAR, DI RANAH DAN DI RANTAU, UNTUK TIDAK MELAKUKAN KORUPSI DALAM BENTUK 
APAPUN DAN ANDA BERDUA PUN BERJANJI AKAN MENGAMALKAN AJARAN "ABS-SBK" SECARA 
FORMAL DAN AKTUAL DI SAMPING MENJUNJUNG TINGGI DAN MENGAMALKAN PANCASILA DAN 
UUD1945. 
PESAN INI DISAMPAIKAN OLEH KETUM BP2DIM (BADAN PERSIAPAN PEMBENTUKAN DAERAH 
ISTIMEWA MINANGKABAU): MOCHTAR NAIM,25 NOV 2015.
SEMOGA ALLAH SWT MEMBIMBING KITA SEMUA KE JALAN YANG BENAR DAN DIRIDHAINYA, 
AMIN.  

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


[R@ntau-Net] BERIKAN SUARA ANDA KEPADA CAGUB DAN CAWAGUB YANG MENDUKUNG DIM

2015-11-23 Terurut Topik 'Mochtar Naim' via RantauNet
HIMBAUAN KEPADA SEMUA KITA DI SUMBAR,     MARI KITA BERIKAN SUARA KITA KEPADA 
CALON GUBERNUR DAN CALON WAKIL GUBERNUR SUMBAR DALAM PILKADA DESEMBER 2015 
INIYANG MEMBERI DUKUNGAN PENUH KEPADA "DIM" (DAERAH ISTIMEWA MINANGKABAU).      
DENGAN DIM KITA BANGUN MASYARAKAT MINANG YANG SEPENUHNYA MENEGAKKAN ADAT MINANG 
YANG BERSENYAWA DENGAN SYARIAT ISLAM (ABS-SBK) SERTA MENJUNJUNG TINGGI 
PANCASILA DAN UUD1945.
CAGUB DAN CAWAGUB YANG MEMBERIKAN DUKUNGAN PENUH KEPADA DIM DAN ABS-SBK ADALAH 
CAGUB/CAWAGUB NO. 2: IRWAN PRAYITNO DAN NASRUL ABIT. 
DARI KETUA UMUM BP2DIM (BADAN PERSIAPAN PEMBENTUKAN DAERAH ISTIMEWA 
MINANGKABAU): MOCHTAR NAIM. 24 NOV 2015.

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


[R@ntau-Net]

2015-11-17 Terurut Topik 'Mochtar Naim' via RantauNet
Kawan2 di RN,-Mari kita dukung calon Gub/Wagub Sumbar     yang mendukung 
DIM (Daerah Istimewa Minangkabau).
-    Sebaliknya, JANGAN DUKUNG calon Gub/Wagub     yang tidak mendukung DIM.

dari:Ketua Umum BP2DIMMochtar Naim18 Nov 2015

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


  1   2   3   4   >