RE: [RantauNet.Com] Renungan akhir Ramadhan
Tapek bana nan mak Zap katokan iko, ' nan ta sirek di baco juo andaknyo " Wassalam pmm riau. Tatompang juo barubuang ba'da Maghrib patang alah di lantunkan dek pak Imam musajid ya: Tahlil dan Tahmit / Allahu akbar 3x laaillahailallah huallah akbar allahuakbar walillailhamd ( sujuak hati ,tanang pikiran ) iyo lah tapaek bana awak bermaaf maafan ka pado dunsanak nan ado di palanta nanko, ambo yg banyak salah dan dalam hari baiak bulan baiak nanko mangucapkan : 'mohon maaf lahir dan bathin - minal aidhin wal fa' idhin ' salam 1 Shawal 1424 H dan di tarimo ibadah awak disisi Nya ' Amiin dari ridar - duri. baa02pm -Original Message-From: zul amri [mailto:[EMAIL PROTECTED] Si Kaya dan Si Miskin Assalamualaikum wr.wb : Apa beda orang kaya dan orang miskin ditinjau dari sudut ambisi pribadi ? Jawabnya mesti bahwa orang kaya akan selalu punya keinginan dan berfikir untuk menumpuk pundi pundi kekayaannya supaya bisa hidup berlimpah harta , sedangkan orang miskin hanya berpikir bagaimana caranya bisa makan untuk esok hari untuk sekedar menyambung hidup . Ada satu hal yang dilupakan , baik oleh orang kaya maupun orang miskin dan sepertinya lepas dari pengamatan kita semua . Saat kita dilahirkan dan ini berlaku untuk semua bayi baik keluarga kaya maupun keluarga miskin , tangannya pasti terkepal erat , seolah olah mengatakan bahwa dunia ini beserta isinya berada dalam genggamannya . Sebaliknya disaat roh berpisah dari badanmaut datang menjemput , ketika menghembuskan nafas terakhir , baik orang kaya yang berperut gendut laksana gentong karena sering makan enak dan melimpah , maupun yang berperut kempis karena sering menahan lapar , jari jari tangannya mesti terkulai lemas tak berdaya dan terbuka . Artinya apa ? seolah olah ingin mengatakan kepada orang yang memandikan jenazahnya bahwa ia pergi keakhirat tanpa sepeserpun membawa uang dari rekeningnya di bank , sertifikat tanah maupun bukti pemilikan kendaraan bermotor ( bpkb) . Namun kita kita yang ditinggalkan ini jarang mengerti akan pesan pesan simbolik tersebut . Wassalam : Zap ( 55 )
[RantauNet.Com] Renungan akhir Ramadhan
Si Kaya dan Si Miskin Assalamualaikum wr.wb : Apa beda orang kaya dan orang miskin ditinjau dari sudut ambisi pribadi ? Jawabnya mesti bahwa orang kaya akan selalu punya keinginan dan berfikir untuk menumpuk pundi pundi kekayaannya supaya bisa hidup berlimpah harta , sedangkan orang miskin hanya berpikir bagaimana caranya bisa makan untuk esok hari untuk sekedar menyambung hidup . Ada satu hal yang dilupakan , baik oleh orang kaya maupun orang miskin dan sepertinya lepas dari pengamatan kita semua . Saat kita dilahirkan dan ini berlaku untuk semua bayi baik keluarga kaya maupun keluarga miskin , tangannya pasti terkepal erat , seolah olah mengatakan bahwa dunia ini beserta isinya berada dalam genggamannya . Sebaliknya disaat roh berpisah dari badanmaut datang menjemput , ketika menghembuskan nafas terakhir , baik orang kaya yang berperut gendut laksana gentong karena sering makan enak dan melimpah , maupun yang berperut kempis karena sering menahan lapar , jari jari tangannya mesti terkulai lemas tak berdaya dan terbuka . Artinya apa ? seolah olah ingin mengatakan kepada orang yang memandikan jenazahnya bahwa ia pergi keakhirat tanpa sepeserpun membawa uang dari rekeningnya di bank , sertifikat tanah maupun bukti pemilikan kendaraan bermotor ( bpkb) . Namun kita kita yang ditinggalkan ini jarang mengerti akan pesan pesan simbolik tersebut . Wassalam : Zap ( 55 ) Do you Yahoo!? Free Pop-Up Blocker - Get it now
[RantauNet.Com] Renungan
Server mailing list RantauNet berjalan atas sumbangan para anggota, simpatisan dan semua pihak yang bersedia membantu. Ingin menyumbang silahkan klik: http://www.rantaunet.com/sumbangan.php = RENUNGAN = Siapakah orang yang sibuk? Orang yang sibuk adalah orang yang tidak mengambil berat akan waktu solatnya seolah-olah ia mempunyai kerajaan seperti kerajaan Nabi Sulaiman a.s. Siapakah orang yang manis senyumanya? Orang yang mempunyai senyuman yang manis adalah orang yang di timpa musibah lalu dia kata "Inna lillahi wainna illaihi rajiuun." Lalu sambil berkata,"Ya Rabbi Aku redha dengan ketentuanMu ini", sambil mengukir senyuman. Siapakah orang yang kaya? Orang yang kaya adalah orang yang bersyukur dengan apa yang ada dan tidak lupa akan kenikmatan dunia yang sementara ini. Siapakah orang yang miskin? Orang yang miskin adalah orang tidak puas dengan nikmat yang ada sentiasa menumpuk-numpukkan harta. Siapakah orang yang rugi? Orang yang rugi adalah orang yang sudah sampai usia pertengahan namun masih berat untuk melakukan ibadat dan amal-amal kebaikkan. Siapakah orang yang paling cantik? Orang yang paling cantik adalah orang yang mempunyai akhlak yang baik. Siapakah orang yang mempunyai rumah yang paling luas? Orang yang mempunyai rumah yang paling luas adalah orang yang mati membawa amal amal kebaikan di mana kuburnya akan di perluaskan saujana mata memandang. Siapakah orang yang mempunyai rumah yang sempit lagi dihimpit? Orang yang mempunyai rumah yang sempit adalah orang yang mati tidak membawa amal-amal kebaikkan lalu kuburnya menghimpitnya. Siapakah orang yang mempunyai akal? Orang yang mempunyai akal adalah orang-orang yang menghuni syurga kelak kerana telah mengunakan akal sewaktu di dunia untuk menghindari siksa neraka. Siapakah org yg bijak? Orang yg bijak ialah org yg tidak membiar atau membuang email ini begitu sahaja, malah dia akan menyampaikan pula pada org lain. -- Wassalam, Anaswir <[EMAIL PROTECTED]> ~~~ Ingin memasarkan produk anda di web RantauNet http://www.rantaunet.com Hubungi [EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED] ~~~ Isikan data keanggotaan anda di http://www.rantaunet.com/daftar.php Berhenti menerima RantauNet Mailing List, silahkan ke: http://www.rantaunet.com/unsubscribe.php
[RantauNet.Com] Renungan Ramadhan
بسم الله الرحمن الرحيم PUASA MEMBENTUK KARETERISTIK INSAN مَنِ اهْتَدَى فإنما يهتدي لنفسه ومن ضل فإنما يضل عليها ( الإسراء 15) “Barang siapa yang berbuat sesuai dengan hidayah (Allah), maka sesungguhnya dia berbuat untuk (keselamatan) dirinya sendiri, dan barang siapa yang sesat maka sesungguhnya dia tersesat bagi dirinya sendiri…” (QS Al-Isra’ 15) Terlebih dahulu marilah kita sama-sama mempersembahkan puja dan puji kehadhirat Allah SWT Yang Maha Rahman, karena berkat hidayah dan taufiqNya, kita sudah dapat melaksanakan ibadah shiyam dan qiyam Ramadhan selama 8 hari. Mudah-mudahan segenap amal ibadah kita yang telah berlalu itu dan juga ibadah kita yang akan datang diterima oleh Allah SWT sebagai amal saleh yang “maqbula”. Shalawat dan salam marilah kita mohonkan kepada Allah SWT agar Dia selalu melimpahkannya buat junjungan kita Nabi Muhammad SAW. اللهم صلىعلى محمد وعلى آله و أصحابه وسلم Kentatipun puasa dalam bentuk formalnya adalah menahan lapar dan haus disiang hari serta apa-apa yang membatalkannya, akan tetapi tujuan puasa bukanlah sekedar itu. Bahkan siapa yang berpuasa hanya sekedar menahan lapar dan haus saja, maka dia tidak akan beroleh pahala disisi Allah SWT. Hal ini ditegaskan oleh Rasulullah SAW : Betapa banyak orang yang berpuasa tetapi tidak memperoleh apa-apa selain lapar dan haus saja. (HR An-Nasai). Maksudnya semata-mata menahan lapar dan dahaga, tidak termasuk kepada ibadah, kecuali jika disertai oleh aturan-aturan dan hukum-hukum yang berlaku selama berpuasa. Dibalik bentuk formal puasa tersebut, terkandung pula beberapa hikmah yang sangat mendalam dengan tujuan utama antara lain; membentuk kekuatan insani – insan kamil - Kekuatan yang tumbuh dan berkembang akibat atsarus-shiyam (implementasi/pengaruh ibadah puasa) berupa pribadi yang tangguh, sabar dan tegar dalam menghadapi setiap tantangan kehidupan yang penuh dengan ujian dan cobaan ini. Dihari-hari biasa diluar Ramadhan susah sekali bagi seseorang untuk menahan dan mengendalikan diri dari kehendak nafsunya. Seringkali karena kelemahan pribadinya, seseorang gagal menahan diri dari yang haram. Akan tetapi lain halnya dalam bulan Ramadhan, seseorang yang berpuasa dibina dan ditempa dengan penuh keimanan dan kesadaran agar berhasil menundukkan kebuasan hawa nafsunya. Jangan memakan yang haram yang halalpun dia tak mau memakannya pada siang hari.(contoh: bahimah; seperti kambing, sapi dan kerbau, bagaimanapun sudah diberikan rumput yang enak-enak, tapi kalau lepas, jagung muda di kebun orang juga disikat). Dengan latihan dan tempaan terus menerus selama satu bulan penuh mudah-mudahan membekas pada dirinya sehingga menjadi orang-orang yang terbina, terpelihara, taat mematuhi aturan-aturan Allah SWT dan dapat mencapai derajat Taqwa. Oleh sebab itu Rasulullah SAW menganjurkan agar dalam pelaksanaan ibadah shiyam itu mestilah memenuhi dua kriteria yaitu iman dan ihtisaba (perhitungan). عن أبي هريرة فال : قال رسول الله صم : من صام رمضان إيمانا واحتسابا غفر ما تقدم من ذنبه رواه أحمد ,أصحاب السنن Dari Abu Hurairah r.a. Rasulullah SAW berkata: “Siapa yang berpuasa dengan penuh keimanan dan perhitungan, niscaya diampuni Allah segala dosanya dimasa lalu.” (HR Muttafaq ‘alaihi). Keimanan dan perhitungan disini memungkinkan seseorang menjadi sangat hati-hati dan waspada. Sebab perhitungan yang ditopang oleh keyakinan akan menjadi suatu kekuatan yang besar untuk mendorong keberhasilan mencapai tujuan. Dengan senantiasa melakukan kebajikan dalam bulan puasa, menghindari segala yang dilarang dan melipat-gandakan amal-amal saleh, dapat mengikis habis dosa-dosa yang pernah dilakukan (siapakah dari insani yang tidak bersalah?) sehingga terbebaslah jiwa dari himpitan dosa yang memberatkan. Hal ini tentu tidak akan mustahil, jika beban mental sudah ringan, jiwa menjadi kuat dan sanggup menghadapi setiap godaan, rintangan, maupun rongrongan hawa nafsunya sendiri. Inilah yang kita maksud bahwa puasa dapat membentuk kekuatan insani menuju “insan kamil” yakni kekuatan pribadi yang muncul setelah latihan puasa, berupa pribadi yang tangguh, ulet, kokoh dan kuat. Inilah sebagai modal utama untuk mendapatkan taqwa dan menjadi “orang-orang yang muttaqin”. Disaat orang yang berpuasa merasakan lapar dan haus, bukan hanya berhasil menekan kehendak hawa nafsu dan menyabarkan diri hingga datangnya waktu berbuka, namun lebih dari itu, setiap dia merasakan lapar dan haus maka timbullah perasaan santun dan hiba kepada orang-orang miskin yang melarat. Mereka dalam kesahariannya sering kekurangan makanan karena memang tidak mempunyai persediaan makanan. Jangankan memenuhi 4 sehat 5 sempurna, memperoleh sesuap nasi untuk sahur dan berbuka sangat sulit mereka dapatkan. Perasaan yang demikian itu timbul setiap hari ketika dia berpuasa, sehingga mendorong dirinya untuk berbuat ikhlas, menyantuni kaum dhu’afa; orang fakir, miskin dan anak-anak yatim. Dengan arti kata ti
[RantauNet.Com] renungan
Tanganmu.doc Description: MS-Word document -- (on interscan) Disclaimer: This email has been scanned by Indosat's anti virus system. No virus found !!! -
Re: [RantauNet.Com] Renungan Sa'ban
Server mailing list RantauNet berjalan atas sumbangan para anggota, simpatisan dan semua pihak yang bersedia membantu. Ingin menyumbang silahkan klik: http://www.rantaunet.com/sumbangan.php Ado positifnyo.. paling tidak "nyetor" pitih kakampuong halaman >From: "darul" <[EMAIL PROTECTED]> >Reply-To: [EMAIL PROTECTED] >To: [EMAIL PROTECTED] >Subject: [RantauNet.Com] Renungan Sa'ban >Date: Sat, 18 Oct 2003 03:04:31 GMT > >Server mailing list RantauNet berjalan atas sumbangan para anggota, simpatisan dan semua pihak yang bersedia membantu. Ingin menyumbang silahkan klik: http://www.rantaunet.com/sumbangan.php > > >zul amri writes: > > > > > Assalamualikum wr.wb > > > > > > > > Bulan Saban bulan introspeksi diri : > > > > Ada lagi kebiasaan sebagian masyarakat kita . Lha wong puasa aja belon tapi udeh menyusun strategi pulang kampung , sehingga ticket pesawat jurusan Padang H+5 sampai dengan H-5 terjual habis . Fenomena apa ini ??? > > > > Wassalam : zul amry di kuta bali > > > > Zul Amry Piliang di kuta bali > > > >Assalamualaikum WW > >Mak Zul, ini adalah fenomena urbanisasi, yang di Indonesia >di istilahkan MUDIK atau pulang kampuang. Di Jepang juga >ada, tapi saya lupa hari apa dalam rangka apa. Mungkin >sanak Alfian dapat menginformasikannya. > >Wassalamualaikum WW >Darul >~~~ >Ingin memasarkan produk anda di web RantauNet http://www.rantaunet.com >Hubungi [EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED] >~~~ >Isikan data keanggotaan anda di http://www.rantaunet.com/daftar.php > >Berhenti menerima RantauNet Mailing List, silahkan ke: >http://www.rantaunet.com/unsubscribe.php > Add photos to your e-mail with MSN 8. Get 2 months FREE*. ~~~ Ingin memasarkan produk anda di web RantauNet http://www.rantaunet.com Hubungi [EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED] ~~~ Isikan data keanggotaan anda di http://www.rantaunet.com/daftar.php Berhenti menerima RantauNet Mailing List, silahkan ke: http://www.rantaunet.com/unsubscribe.php
[RantauNet.Com] Renungan Sa'ban
Server mailing list RantauNet berjalan atas sumbangan para anggota, simpatisan dan semua pihak yang bersedia membantu. Ingin menyumbang silahkan klik: http://www.rantaunet.com/sumbangan.php zul amri writes: > > Assalamualikum wr.wb > > > > Bulan Saban bulan introspeksi diri : > > Ada lagi kebiasaan sebagian masyarakat kita . Lha wong puasa aja belon tapi udeh > menyusun strategi pulang kampung , sehingga ticket pesawat jurusan Padang H+5 > sampai dengan H-5 terjual habis . Fenomena apa ini ??? > > Wassalam : zul amry di kuta bali > > Zul Amry Piliang di kuta bali > Assalamualaikum WW Mak Zul, ini adalah fenomena urbanisasi, yang di Indonesia di istilahkan MUDIK atau pulang kampuang. Di Jepang juga ada, tapi saya lupa hari apa dalam rangka apa. Mungkin sanak Alfian dapat menginformasikannya. Wassalamualaikum WW Darul ~~~ Ingin memasarkan produk anda di web RantauNet http://www.rantaunet.com Hubungi [EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED] ~~~ Isikan data keanggotaan anda di http://www.rantaunet.com/daftar.php Berhenti menerima RantauNet Mailing List, silahkan ke: http://www.rantaunet.com/unsubscribe.php
[RantauNet.Com] Renungan Sa'ban
Assalamualikum wr.wb Bulan Saban bulan introspeksi diri : Bulan Saban menjelang datangnya bulan Ramadhan adalah merupakan bulan introspeksi diri , dimana kita harus dituntut untuk banyak mengadakan meeting atau pertemuan dengan diri kita , keluarga kita , teman kita , saudara kita , sahabat kita , serta mengkaji dan mengevaluasi kembali tentang apa yang telah kita kerjakan selama ini. . Anjuran rasul dan nabi, Muhammad SAW , agar selama bulan Saban ini perbanyak puasa sunat , khususnya pada pertengahan bulan Saban yang disebut nisfu Saban itu . Puasa sunat di bulan Saban boleh jadi sebagai pengganti puasa yang kita tinggalkan dibulan Ramadhan yang lalu , disamping itu juga merupakan pelatihan awal untuk memasuki puasa wajib pada bulan berikutnya . . Bulan Saban juga merupakan meeting untuk menyusun strategi dan rencana , untuk memeriahkan bulan Ramadhan yang akan datang . Namun setengah orang telah mengaburkan makna dari bulan Saban ini dan menggantinya dengan sebutan bulan Ruwah yang barangkali maksudnya bulan Roh , dimana se olah olah pada bulan itu roh para leluhur bergentayangan di kuburan . Maka tidak sedikit pula orang melakukan doa dan ziarah membersihkan kuburan , pedagang kembang laris manis bukan kepalang . Belon lagi kebiasaan tradisi setempat , untuk acara balimau dan mandi dipancuran tujuh , untuk membersihkan diri . Pembersihan diri bukan hanya dari segi phisik , tapi pembersihan jiwa dan hati itulah yang lebih penting.. Ada lagi kebiasaan sebagian masyarakat kita . Lha wong puasa aja belon tapi udeh menyusun strategi pulang kampung , sehingga ticket pesawat jurusan Padang H+5 sampai dengan H-5 terjual habis . Fenomena apa ini ??? Wassalam : zul amry di kuta baliZul Amry Piliang di kuta bali Do you Yahoo!? The New Yahoo! Shopping - with improved product search
[RantauNet.Com] Renungan dari Puterajaya Malaysia
Server mailing list RantauNet berjalan atas sumbangan para anggota, simpatisan dan semua pihak yang bersedia membantu. Ingin menyumbang silahkan klik: http://www.rantaunet.com/sumbangan.php Dunsanak sadonyo , menarik menyimak pidato PM Malaysia pada pembukaan sidang OKI di Puterajaya Malaysia. Semoga bisa menjadi pelajaran bagi kita bersama, umat Islam HM -- Alhamdulillah, segala pujian kepada Allah, kerana atas kebesaran dan rahmat-Nya dapat kita, para pemimpin Pertubuhan Persidangan Islam, berkumpul hari ini untuk berunding dengan harapan kita dapat merintis arah tuju masa depan Islam dan ummah di seluruh dunia. Bagi pihak kerajaan dan rakyat Malaysia yang berbilang kaum dan pelbagai agama, izinkan saya mengucapkan selamat datang kepada setiap dan semua hadirin ke sesi ke-10 Sidang Kemuncak Pertubuhan Persidangan Islam di Putrajaya, Pusat Pentadbiran Kerajaan Malaysia. Sememangnya ia satu penghormatan tinggi bagi Malaysia untuk menjadi tuan rumah bagi sesi ini dan untuk menjawat kedudukan sebagai Pengerusi OIC. Saya berterima kasih kepada negara-negara anggota OIC atas keyakinan mereka terhadap keupayaan Malaysia memikul tanggungjawab itu. Juga izinkan saya untuk mengambil kesempatan ini bagi merakamkan penghargaan istimewa kepada negara Qatar, khususnya kepada Yang Maha Mulia Shaikh Hamad Khalifa Al-Thani, Amir negara Qatar, kerana kepimpinan cemerlang dalam menerajui pertubuhan kita sepanjang tiga tahun yang lepas. Sebagai tuan rumah, Malaysia sungguh terhutang budi dan bangga dengan jumlah penyertaan yang tinggi daripada kalangan anggota. Ini jelas menunjukkan keyakinan dan ketaatan kita yang berterusan serta komitmen kita kepada pertubuhan kita dan keinginan kita bersama untuk memperkuat peranan kita demi maruah dan manfaat umat Islam. Saya juga mengalu-alukan kedatangan para pemimpin dan perwakilan daripada banyak negara yang ingin hadir sebagai pemerhati pada mesyuarat kali ini berdasarkan besarnya jumlah penduduk mereka yang beragama Islam. Sama ada mereka itu beragama Islam atau tidak, kehadiran mereka akan menyumbang ke arah mempertingkat kefahaman terhadap Islam dan umat Islam, dengan cara itu menyangkal tanggapan kononnya Islam agama yang mundur dan ganas. Seluruh dunia kini menumpukan perhatian kepada kita. Sudah pasti 1.3 bilion umat Islam di seluruh dunia iaitu satu per enam jumlah penduduk dunia menyandarkan harapan mereka kepada kita pada mesyuarat ini, walaupun mereka mungkin bersikap sinis terhadap keazaman dan keupayaan kita, biarpun sekadar dapat mencapai keputusan untuk menebus maruah Islam dan umatnya, apatah lagi untuk membebaskan saudara seagama daripada penindasan dan penghinaan yang mereka alami pada ketika ini. Saya tidak hendak membilang satu persatu peristiwa-peristiwa penghinaan dan penindasan terhadap kita dan saya juga tidak ingin untuk sekali lagi menghentam pengutuk atau penindas kita. Ia akan menjadi usaha sia-sia kerana mereka tidak akan mengubah sikap mereka terhadap kita semata-mata kerana kita mengecam mereka. Jika kita ingin menebus kembali maruah kita dan maruah Islam, agama kita, kitalah yang mesti membuat keputusan, kitalah yang mesti bertindak. Sebagai langkah awalan, kerajaan kesemua negara Islam boleh merapatkan barisan dan mengambil pendirian bersama sekurang-kurangnya mengenai isu-isu besar seperti Palestin, kalau pun tidak mengenai semua isu. Semua kita ini umat Islam. Kita semua ditindas. Kita semua dihina. Tetapi kita, yang ditempatkan Allah sebagai pemimpin umat Islam tidak langsung benar-benar cuba bertindak secara bersatu untuk mempamerkan persaudaraan dan perpaduan yang dituntut oleh Islam. Bukan sahaja sesama kerajaan kita berpecah-belah, malahan umat Islam sendiri berpecah-pecah, dan dipecahkan lagi berulang kali. Sejak 1,400 tahun yang lalu, pihak yang mentafsirkan Islam, para cerdik pandai, para ulama telah mentafsirkan dan mentafsir semula agama Islam yang tunggal yang dibawa oleh Nabi Muhammad s.a.w. itu dengan sangat berlainan sekali sehingga kita kini mempunyai beribu agama yang sering bertelagah satu sama lain sehingga kita bergaduh dan berbunuhan sesama sendiri. Daripada sebuah ummah yang tunggal, kita membiarkan diri kita dipecah-pecah kepada pelbagai golongan, mazhab dan tarikat, dengan masing-masing lebih mengutamakan Islam siapa lebih tulen daripada soal ummah yang satu. Kita gagal melihat bahawa musuh dan pengkritik kita tidak ambil peduli sama ada kita umat Islam sejati atau tidak. Bagi mereka kita semua Islam, pemeluk suatu agama dan pengikut seorang Nabi yang mereka isytiharkan sebagai penggalak keganasan dan kita semua ini adalah musuh ketat mereka. Mereka akan menyerang dan membunuh kita, menakluk tanah air kita, menjatuhkan kerajaan kita, tidak kira sama ada kita ini Sunni atau Syiah, Alawiah atau Druze atau apa sahaja. Dan kita membantu dan bersekongkol dengan mereka secara menyerang dan memperlemah sesama kita sendiri, dan kadangkala kita menjadi dala
Re: [RantauNet.Com] Renungan minggu ini
om ? - Original Message - From: zul amri To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Sunday, October 12, 2003 5:34 AM Subject: [RantauNet.Com] Renungan minggu ini Assalamualikum wr.wb : Di negeri ini aturan dibuat seolah olah bukan untuk membuat masyarakat tertib dan disiplin , tapi guna memberi kesempatan kepada pemegang kekuasaan untuk memperoleh suap dan sogok. Jika ada anggota masyarakat yang ingin tertib dan disiplin mengikuti aturan serta prosedur yang berlaku , berbagai macam aturan tambahan yang kadang kala mengada ada muncul mengganjal urusannya . Dan masyarakat juga maunya cepat dan mengambil jalan pintas . Maka ditempuhlah tindakan efficient grease atau pemberian pelumas effisien yang lumrah disebut uang rokok , uang jajan , uang bensin , dan kini karena maraknya telepon selular ada istilah baru uang pulsa . Jadi bukan hanya mobil saja yang perlu oli , namun mesin kekuasaan pun perlu juga pelumas . Sehingga timbul adagium , bahwa uang tidak menjadi masalah , namun masalah bisa dijadikan uang . Maka tak salah kiranya kalau TI ( transparancy international ) , pada tahun 2003 ini menetapkan Ina sebagai ranking ke tiga setelah Bangladesh dan Myamar dan bukan itu saja , ternyata negri ini lebih korup dibandingkan Papua Neugini , Vietnam dan Filiphina . Ironis emang ! Wassalam :Zul Amry Piliang di kuta bali Do you Yahoo!? The New Yahoo! Shopping - with improved product search
[RantauNet.Com] Renungan minggu ini
Assalamualikum wr.wb : Di negeri ini aturan dibuat seolah olah bukan untuk membuat masyarakat tertib dan disiplin , tapi guna memberi kesempatan kepada pemegang kekuasaan untuk memperoleh suap dan sogok. Jika ada anggota masyarakat yang ingin tertib dan disiplin mengikuti aturan serta prosedur yang berlaku , berbagai macam aturan tambahan yang kadang kala mengada ada muncul mengganjal urusannya . Dan masyarakat juga maunya cepat dan mengambil jalan pintas . Maka ditempuhlah tindakan efficient grease atau pemberian pelumas effisien yang lumrah disebut uang rokok , uang jajan , uang bensin , dan kini karena maraknya telepon selular ada istilah baru uang pulsa . Jadi bukan hanya mobil saja yang perlu oli , namun mesin kekuasaan pun perlu juga pelumas . Sehingga timbul adagium , bahwa uang tidak menjadi masalah , namun masalah bisa dijadikan uang . Maka tak salah kiranya kalau TI ( transparancy international ) , pada tahun 2003 ini menetapkan Ina sebagai ranking ke tiga setelah Bangladesh dan Myamar dan bukan itu saja , ternyata negri ini lebih korup dibandingkan Papua Neugini , Vietnam dan Filiphina . Ironis emang ! Wassalam :Zul Amry Piliang di kuta bali Do you Yahoo!? The New Yahoo! Shopping - with improved product search
[RantauNet.Com] Renungan: Fw: [surau] KEDUDUKAN AKHIRAT & DUNIA
Kini sdg intend diskusi parawisata Minang di biliak potensi Minang, kalau lai ado nan ka ikuik bisiakkan ka [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED] Sebuah renungan yang bagus dari surau. Dalam konteks yang lain, sepatu diatas kepala itu bisa menganalogikan berapapun jumlah umur manusia, bila tidak bijaksana,ejekanlah yang akan didapatnya. Untuk Mbak Retno yang berfikir dalam, terima kasih sekalian minta ijin bahwa tulisannya tak FW ke Rantaunet, tempat orang minang ngumpul. Salam, --Gm - Original Message - From: "Retno Wahyudiaty" <[EMAIL PROTECTED]> To: "sufi-islam" <[EMAIL PROTECTED]>; "surau" Kedudukan Akhirat dan Dunia Apabila seseorang berjalan ditengah pasar dengan memakai sepatu dikepalanya dan kaca mata serta peci yang diikatkan dikakinya maka siapapun bahkan anak kecilpun akan menertawakannya dan mengatakan bahwa orang tersebut sudah gila. Orang tersebut berdalih bahwa "sepatu inilah yang telah menyelamatkan kakiku dari duri dan batu batu yang tajam serta melindungi kakiku dari panasnya jalan disiang hari, wajar apabila aku mengagungkan dan menghormati penyelamatku". Dijawab oleh orang orang bahwa bagaimanapun besarnya jasa sepatumu tidak akan menaikkan kedudukan sepatu tersebut sampai kelutut, apalagi sampai ke kepala. Terlebih lebih apabila engkau demi sepatu tersebut sampai menurunkan pecimu dan kacamatamu (yang seharusnya berada di kepala) ke kaki, pasti pecimu akan rusak dan kacamatamu akan hancur. Tapi orang kalau sudah teka'/ keras kepala memang susah, jahil murakkab ("sangat-sangat" bodoh), sudah bodoh ditambah lagi dengan tidak terima pendapat orang lain. Hal hal yang berkaitan dengan Akherat letaknya di kepala kita yang harus kita junjung tinggi dan kita agungkan. Sebab Akhirat merupakan tujuan utama kita, bahkan tujuan penciptaan kita. Dunia letaknya dikaki yang merupakan sarana kita untuk mencapai akherat, sebab kita memang hidup didunia. Akan tetapi bagaimanapun besarnya jasa sarana tersebut didalam membantu kita, tetap tidak akan merubah kedudukannya menjadi maksud serta tujuan yang utama apalagi sampai merubah akherat menjadi sampingan. Diberitahu bahwa akheratmu akan hancur apabila engkau letakkan dikaki dan engkau akan binasa. Tapi orang kalau sudah teka' memang susah, sudah jahil plus murakkab, sudah bodoh teka' lagi. Orang yang seperti ini sama dengan orang gila yang diatas,bahkan lebih parah. Wallohu a'lam, [Non-text portions of this message have been removed] ~~~ Ingin memasarkan produk anda di web RantauNet http://www.rantaunet.com Hubungi [EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED] ~~~ Isikan data keanggotaan anda di http://www.rantaunet.com/daftar.php --- Berhenti menerima RantauNet Mailing List, silahkan ke: http://www.rantaunet.com/unsubscribe.php ===
[RantauNet.Com] Renungan: Fw: [surau] A K A L
Kini sdg intend diskusi parawisata Minang di biliak potensi Minang, kalau lai ado nan ka ikuik bisiakkan ka [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED] Satu lagi, renungan yang sangat bagus. --Gm - Original Message - From: "Retno Wahyudiaty" <[EMAIL PROTECTED]> To: "sufi-islam" <[EMAIL PROTECTED]>; "surau" < A K A L Yang punya akal sebaiknya hati hati, dijaga akalnya jangan sampai bangkrut. Pertanyaan : Apakah akal bisa bangkrut ? Jawab : Bisa !! Bagaimanakah itu ? Dikatakan oleh Al Imam Abdullah AlHaddad dalam Diwan-nya : AlMuflis adalah orang yang hutangnya lebih banyak ketimbang hartanya. Arti perkataan Beliau : "Bukti akan bangkrutnya akal seseorang adalah : apabila ia pandai menceritakan kekurangan dan a'ib orang lain, sedangkan ia tidak tahu akan aib dan kekurangannya sendiri". Dikatakan di dalam suatu hikmah : "aku heran kepada orang yang melihat sehelai rambut dimata orang lain yang jauh, akan tetapi ia tidak melihat batang kayu di hadapan matanya sendiri". Dalam syairnya yang lain Al Imam Abdullah AlHaddad mengatakan : "Aku heran terhadap seseorang yang berwasiat/memberi nasehat kepada orang lain, padahal dia sendiri lebih pantas dari mereka untuk menuruti wasiat/nasehat itu sendiri". "Ilmu yang begitu luasnya bagai lautan yang saling memukul ombaknya, akan tetapi disampingnya terdapat pengamalan yang bagaikan setetes air". Didalam Zubad, Ibnu Ruslan mengatakan : "Dan orang 'alim yang tidak mengamalkan ilmunya, orang tersebut di'adzab sebelum penyembah berhala". Makna 'alim disini bukan hanya seseorang yang sudah menjadi pakar dalam ilmu agama saja, akan tetapi setiap orang yang tahu akan suatu masalah maka ia pun dianggap sebagai 'alim dalam masalah tersebut. Didalam hadist disebutkan : "Orang yang paling dahsyat adzabnya dihari kiamat adalah seorang 'alim yang tidak manfa'at ilmunya." Maka pandai pandailah di dalam mengoreksi diri sendiri. Selidikilah akan kekuranganmu dan perbaikilah kekurangan tersebut, itu lebih bermanfaat dan lebih berakal dari pada mencari kekurangan orang lain. "Bila Allah ingin agar hambanya memperoleh kebaikan, maka Allah akan membukakan mata hati hamba tersebut akan aib/kekurangan yang terdapat pada dirinya sendiri, hingga ia memperbaikinya. Bila Allah ingin menjebloskan seorang hamba, Allah bukakan mata hamba tersebut akan aib/kekurangan orang lain, hingga ia sibuk dengan urusan orang dan buta akan aibnya sendiri". Wallohu a'lam. ~~~ Ingin memasarkan produk anda di web RantauNet http://www.rantaunet.com Hubungi [EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED] ~~~ Isikan data keanggotaan anda di http://www.rantaunet.com/daftar.php --- Berhenti menerima RantauNet Mailing List, silahkan ke: http://www.rantaunet.com/unsubscribe.php ===
[RantauNet.Com] Renungan Minggu
Sidang Rantaunet Yth Assalamualikum wr.wb "Jika kamu tidak dapat mengendalikan kemarahanmu , sebelum kamu berbuat atau berkata sesuatu , maka berhitunglah sampai sepuluh . Jika amarahmu belum reda juga maka berhitunglah sampai seratus , Jika kamu masih saja tetap marah maka berhitunglah sampai seribu " (Thomas Jefferson ) Saya jadi tersenyum kecut membaca kata kata bijak mantan Presiden Amerika ke tiga itu , dan hal ini jangan disalah artikan seolah olah saya menyindir apa yang yang terjadi dipalanta kita saat ini , tidak sama sekali . Kalau saja alm .Presiden Amerika itu berkesempatan menyaksikan kondisi dunia saat ini yang merupakan abad kemarahan , jangankan sempat berhitung sampai sepuluh baru sampai lima saja sudah tak punya waktu , dan tak sedikit korban jiwa akibat kemarahan sesama umat manusia terjadi saat ini . Selain teror bom disana sini , serta konflik sosial ditengah masyarakat , maupun peristiwa kriminal yang hampir terjadi setiap hari menambah anyir bau darah bumi pertiwi . Bahkan karena urusan sepele bisa terjadi pertumpahan darah . Panggung theater kekerasan baru saja dipertontonkan ditengah kita oleh media elektronik maupun media cetak , yakni terjadinya tindak kekerasan dikampus SPDN , oleh para senior terhadap yunior ,walaupun para senior itu tidak dalam keadaan marah namun hanya sekedar melampiaskan dendamnya dan menimbulkan korban atas Wahyu Hidayat . Satu lagi kejadian yang menyentak kita sebagaimana yang ditayangkan salah satu stasiun TV swasta yakni adegan gebuk ala UFC di kampus UI Depok yang dilakukan pria berbadan tambun terhadap seorang dosen perempuan FISIP UI , yang notabene anak seorang dosen yang ngamuk karena bapaknya diprotes oleh sebagian mahasiswa . Ironisnya main gebuk seperti maling ditengah pasar tersebut terjadi disebuah kampus yang selama ini dikonotasikan sebagai menara gadingnya ilmu pengetahuan . Dan kita harus bersiap diri bahwa puncak dari segala kemarahan dan kekerasan justru biasanya terjadi saat pelaksanaan yang katenye sih pesta demokrasi ( pemilu ) tahun depan , dimana tensi politik akan semangkin meningkat . Wassalam : zul amry di kuta bali Pls visit : http://www.geocities.com/zulamry/ Do you Yahoo!? The New Yahoo! Shopping - with improved product search
[RantauNet.Com] Renungan
hasil Search di Republika tentang kegiatan Agum Gumelar selama satu minggu.. dari 5 berita cuma 1 berita sbg Menhub 4 lain sbg ketua PSSI..jadi nggak usah heran kalau urusan nggak ada yang beres Urusan perhubungan berantakan , Sepakbola babak belur ini cuma suatu ilustrasi .masih banyak lagi.krn sebagian besar mentri / pejabat di negri mempunyai jabatan lebih dari satu. --- Sabtu, 13 September 2003 'Sedang Diusahakan' Lagi-lagi masalah duit. Rabu, sebuah harian nasional menurunkan berita tentang resahnya para atlet dan pelatih pelatnas SEA Games Hanoi cabang biliar karena hingga Selasa kemarin belum juga menerima honor bulan Agustus dari KONI. Salah seorang .. [Berita Lengkap] Sabtu, 13 September 2003 Persik vs Persikota Melengkapi Gelar Juara Drama Liga Indonesia Bank Mandiri (LIBM IX) musim ini begitu mencengangkan. Persik Kediri menorehkan sejarah sebagai juara baru. Julukan bayi ajaib nampaknya lebih tepat disandang tim asuhan Jaya Hartono tersebut. Ahad ini (14/9), di kandang sendiri, .. [Berita Lengkap] Kamis, 11 September 2003 Uyun-Santia Belum Lolos ke Athena JAKARTA -- Juli lalu (28/7), Agum Gumelar menghadiahkan dua unit sepeda Colnago seharga Rp 120 juta kepada pasangan pebalap wanita; Uyun Muzizah dan Santia Trikusuma, setelah keduanya dinyatakan lolos ke Olimpiade Athena 2004. Keduanya sukses .. [Berita Lengkap] Kamis, 11 September 2003 KM Sentosa Bahari Terbalik, Tiga Hilang JAKARTA -- Tiga dari 11 penumpang kapal motor (KM) Sentosa Bahari hilang setelah kapal tersebut terbalik di Teluk Pelangan wilayah perairan Lombok bagian selatan pada Kamis sekitar pukul 14.30 Wita. Sementara delapan penumpang lainnya berhasil .. [Berita Lengkap] Rabu, 10 September 2003 PSP-Persija Tawuran BANDUNG -- Imbauan ketua umum PSSI Agum Gumelar agar Piala Suratin U-18 tidak dikotori tawuran seakan tidak didengar pemain dan ofisial Semen Padang dan Persija Jakarta. Dalam pertandingan di Stadion Siliwangi Bandung, Selasa, keduanya pemain kedua .. [Berita Lengkap] ~~~ Ingin memasarkan produk anda di web RantauNet http://www.rantaunet.com Hubungi [EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED] ~~~ Isikan data keanggotaan anda di http://www.rantaunet.com/daftar.php --- Berhenti menerima RantauNet Mailing List, silahkan ke: http://www.rantaunet.com/unsubscribe.php
Re: [RantauNet.Com] Renungan Minggu pagi/ bom bunuh diri/SBN
SBN manulih: bukan seperti menghalalkan membunuh manusia tak berdosa dengan bom bunuh diri. Karena penerapan hukum apapun sangat terkait dengan tingkat pendidikan (pendidikan yang benar "memuliakan manusia") dan tingkat ekonomi, lebih naik memulai dengan yang terakhir ini daripada sekedar menghujat perubahan jaman. === Sanak ambo SBN, Kalau mambunuah urang tak badoso, anak2, induak2 jo mariam tank, peluru kendali, jo bom dll apo buliah sanak? Sanak SBN samo jo pers Amrik, pejuang Palestina yang menyerang dengan bom dibadan disebut "bom bunuh diri". Sementara urang Palestina menyebut bom jihad. Karena itulah satu2nya senjata yang mereka miliki untuk melawan penjajah Israel dengan bersenjata mutakhir dan membunuh orang2 tak berdosa semaunya. Kalau kalimat diateh ditulih "bukan seperti menghalalkan membunuh manusia tak berdosa". Indak terkesan sanak memihak Israel dan mencela Palestina. Rasonyo sadonya awak setuju haram membunuh tanpa alasan, apalagi orang tak berdosa, dengan cara apa saja. Wassalam ajo-duta (56+) Please note: message attached RantauNet http://www.rantaunet.com Isikan data keanggotaan anda di http://www.rantaunet.com/daftar.php --- Berhenti menerima RantauNet Mailing List, silahkan ke: http://www.rantaunet.com/unsubscribe.php ===
[RantauNet.Com] renungan mak Lembang Alam?
Assalamualaikum Ww Sanak Ce Ille, eh salah tulis garagara Rarachm. Dan mak Lembang Alam. Taraso bana kaji mak Lembangko dek ambo kini, satantangan sungguah jo bakarauah. Bapak mbo bapasan dulu, nan intinyo awak harus mamacik tagoktagok apo nan awak karajokan. Mamack arekarek makasuikno, kalau sadang mangarajokan sesuatu jan sampai pangana ka nan lain. Dek baliau petani, sbg contoh: kalau baparak lado, pamganan sapanjang tangkai tajak, bamain sakaliliang parak. Aratinyo, kalau sadang mangarajokan parak jan takana marantau. Kalau ingin marantau iyo sarau bana rantau nantun. Kalau sikola harus rajin baraja, asa baraja bialah indak sata disawah. Jadi pokok kato baliau awak harus fokus dan terarah. Bana, iko manuruik pandapek ambo nan sagalo kurang nangko, awak kiniko sangat butuh sarjana atau ilmuan nan Islami. Kalau sarjana Islam malah alah banyak, Ilmuwan atau sarjana alah banyak. Tapi Sarjana Islami iyo agak jarang. Contohno iyo nan saroman mak Lembang Jo Yesi ataupun Ronal kali, dan banyak lagi nan lain. Mak Zul, Mak Boes, Ajo Buyuang, IJP, Mas Mulyadi, Cysca, Cecille Dllnyo. Seandainyo para sarjana nan Islamiko, bagabunag jo sarjana Islam, duduak basamo balapang-lapang, basailia samudiak awak dalam mamajukan kampuang, Insyaallah, kampuang awak bisa, bisa sajajar jo kampuang lain di duniako. Baitu mak Lembang, baliak parundiangan ka mak Lembang. Wass. WW St.PMuhammad Dafiq Saib <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Assalamu'alaikum wr.wb., Kamanakan Cecille, Biarlah saya tambahkan, dengan interpretasi saya, tentang makna beribadah. Kata buya yang memberikan ceramah di Mesjid Raya, dalam cerita saya, baibadah sungguah. Di dalam Islam, menuntut ilmu, bahkan sampai ke negeri Cina, bahkan sejak dari buayan sampai ke liang lahad, itu adalah bahagian dari ibadah. Jadilah seorang yang bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu. Jadilah insinyur, dokter, sarjana hukum, jadilah seorang accountant, jadilah arsitek atau apa saja, sebutkanlah. Tapi lakukan semua secara Islami. Secara seimbang. Menyeimbangkan iman dengan ilmu. Menyeimbangkan taqwa dengan teknologi. Dalam keseimbangan seperti itu kita tidak akan kena stress, insya Allah. Penyakit yang banyak benar diidap orang sekarang. Orang tua stress, anak muda stress, kanak-kanak stress. Dengan menjaga kesetimbangan jasmani dan rohani, hidup akan lebih santai. Dan hidup ini lebih bisa dinikmati. Pada setiap aspek dan bahagiannya. Makan kita nikmati, minum kita nikmati, tidur dan beristirahat kita nikmati, pengajian kita nikmati, shalat berjamaah kita nikmati, berdiskusi kita nikmati. Bukankah itu semua indah? Dan semua bisa bernilai ibadah. Dan kalau memang tidur bakaruah, ya tentu saja juga kita nikmati. Maaf, tahukah kamanakan, bahwa dalam Islam berhubungan suami istri itupun ibadah? Ngomong-ngomong katanya kamanakan urang Ampek Angkek? Dima bana kampuang? Dan apa kamanakan lahia di Parancih? Namo kamanakan maingek-an ambo ka kawan ambo nan anakno banamo sarupo. Ano urang Parancih. Wassalamu'alaikum wr.wb., Lembang Alam Do you Yahoo!? Yahoo! SiteBuilder - Free, easy-to-use web site design software
Re: [RantauNet.Com] Renungan Minggu pagi
"Ronald P. Putra" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Diambil sedikitdari "Mereka Merampas Wewenang Allah" Dr. Daud Rasyid, MA, ---Mengapa takut? Karena mereka mempunyai asumsi yang salah tentangsyariat. Menurut mereka, kalau syariat diterapkan,maka tidak akan ada kebebasan sama sekali. Manusia akan dikungkung dan dipenjara, sehingga tidak ada ruang untuk menggunakan akalnya. Mereka sudah jerat oleh sebuah ghazwul fikri (invasi pemikiran, red)dari Barat yang jelas-jelas memusuhi Islam. Seakan, kalangan yang memperjuangkan tegaknya syariat itu identik dengan fundamentalis. Sedangkan setiap fundamentalisme identik dengan terorisme. Mereka tidak bisa lagi berpikir jernih. Paradigma berpikirnya sudah menggunakan frame Barat. Bisa jadi, mereka adalah agen-agen Barat dengan menggunakan bahasa dan kultur lokal. Karena itu tak mustahil mereka mendapatkan dukungan finansial dari Barat. Memang betul JIL kan dapat suntikan dana dari ADB :-). Jadi kalau ADB enggak kasih uang lagi habis kali ya JILnya. Kebenaran ini tanya saja sama Ulil... Wassalam Indra JZ. Do you Yahoo!? Yahoo! SiteBuilder - Free, easy-to-use web site design software
Re: [RantauNet.Com] Renungan
Walaikum salam wr. wb. Sudah tentu "ulama" atau orang yang berilmu, karena ilmu itu adalah sunatullah, artinya semua orang yang berilmu dan berkemauan untuk itu, soal bahasa hanya salah satu pelengkap, makin banyak menguasai bahasan akan makin baik, yang paling berperan justru kemauan dan daya analitis saya kira. Semua sumber harus diperiksa, selama ini penelitian dalam tafsir banyak kelemahan dari segi historis, apalagi sejak di Saudia Arabia semua artefak Rasulullah telah hampir habis digusur dan lebih celaka lagi tidak diuntuk di research. Salam, SBN - Original Message - From: Darul Makmur To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, September 03, 2003 9:08 AM Subject: [RantauNet.Com] Renungan Asslm Ww Mak SBN, kalau yang ini saya setuju dengan mamak, tapi saya ingin tahu, siapa sajakah yang boleh: menginterpretasikan dan meng-wisdom-kan wahyu, kan harus ada standard minimum ilmunya? Misalnya teksnya saja bahasa Arab, sedang penguasaan bahasa Arabnya kurang bgm coba. Atau sejarah latar belakang ayat itu turun kan perlu juga dimasukan. Aku tanya pada sidang palanta, apa kelanjutan pembicaraan ini mengganggu yang lain nggak ini, kalau menganggu kekhusukkan yang lain bialah baganjua kami? Wassl. Ww DMSBN <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Assalamu'alaikum wr. wb. Buat St. Parpatiah dan Dino: >Sebab menurut saya dua yang terakhir ini yang tidak berubah. Wass. Ww DM>CUTT,.,.,.,,., Sebab menurut saya dua yang terakhir ini yang tidak berubah../././.,.,.,.,.,.,.,.,.CU Allah SWT tidak berobah, sudah menjadi iman, adagium dan teorema kita bersama. Namun soal wahyu, diturunkan sejak dari Adam s/d Muhammad SWA, semuanya adalah manusia, yang memang pilihan Dia, dan tentu saja wahyu itu disampaikan dalam bahasa manusia pada waktu itu, jelas Dia itu maha kontestual. Lantas kenapa kita yang mengklaim bahwa wahyu itu tidak berubah. Setidaknya perubahan itu penyesuaian terhadap bahasa, dan daya pikir dari akal-budi manusia pada wahyu itu diturunkan. Dengan kata lain perkembangan kebudayaan (mitos, ontologi dan fungsional) pada saat wahyu itu diturunkan ikut mempengaruhi skriptual wahyu tersebut karena Dia memang maha bijaksana. Apalagi kalau menyangkut interpretasi atas wahyu tersebut, maka diperlukan "wisdom" atau penalaran yang "hanif" atas wahyu, bukan sekedar tekstual. Ninik moyang urang Minang proven mampu melakukannya contoh konkrit soal pusako randah dan pusako tinggi. Salam, SBN Do you Yahoo!?Yahoo! SiteBuilder - Free, easy-to-use web site design software
Re: [RantauNet.Com] Renungan
Assalamu'alaikum wr. wb. Barek atau ringan itu kan relatif, dulu dan sekarang adalah beda (sunatullah), nggak mungkin kita menghindarinya, makin banyak orang yang kritis maka kemaslahatan akan makin mendekat. Kalau pajak dimaklumi dan dihayati sebagai bagian dari zakat, nggak bakal pernah pajak bisa lebih besar dari zakat. Kalau faham ini dipegang oleh sebagian besar muslim, merekan akan concern dengan pemerintahnya disetiap tingkatan, akan banyak orang yang bersikap seperti anggota DPR dari PKS cerita Ronald Putra, sehingga "masyarakat mengawal hukum" anjuran St Lemabnag Alam bisa terlaksana. Sayang kenyataannya agama masih sebagai alat saja untuk mencapai kekuasaan. Antara specific dan general selalu saling berkait. Salam SBN - Original Message - From: Darul Makmur To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, September 03, 2003 8:50 AM Subject: [RantauNet.Com] Renungan Assl. WW Mak kalau "be specific" & "be detail", apalagi ditambah bahasa yang lugas dan bahasa rakyat, kelihatannya enak tuh. Lebih baik lagi seandainya begini. Kalau penelaahan mendalam dan fokus serta spesifik nantun, jadinya bukan makanan umum, tapi makanan orang yang ilmunya sudah tinggi, yang ikut serancaknya ya yang berilmu tinggi juga (selevel). Kalau begitu pembicaraan nggak tepat ditengah balai, tapi baganjua ka tompaik khusus, misanyo ka biliak. Sebagai contoh katakata "terus mengikuti dinamika kompleksitas problematika kehidupan manusia sesuai fungsinya" & "para fuqaha terdahulu mengunci diri dalam kamar ilmu" barek untuak urang tangah balai, itu manuruik ambo. Baa nan lain? Diamping itu yang dibawah ada yang mengganggu mungkin terbalik, pajak lebih besar dai zakat tuh. Maaf kalau salah kata dan dianggap usil. Wass. Ww DMSBN <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Assalamu'alaikum wr. wb. Fiqih artinya hukum, saya berpendapat fiqih adalah hukum positif dan itu pernah terjadi ratusan tahun yang lalu dan tercatat juga dalam sejarah, pada waktu itu sangat efektif. Tapi tercatat juga implementasinya kemudian hari tidak berkembang sesuai dengan peradaban manusia, sehingga menjadi tertinggal dengan kebutuhan peradaban. Kelihatannya karena sangat terkooptasi oleh kekuasaan (hampir semuanya monarki) karena konsep kekuasaan absolut itu sendiri dilanggengkan oleh fikih yang dibuat oleh manusia. Anda menilai perkembangan fikih terus mengikuti dinamika kompleksitas problematika kehidupan manusia sesuai fungsinya kenyataanya tidak, seandainya itu terjadi pastilah ummat Islam tidak akan terpuruk seperti sekarang ini. Boleh saja fikih menjadi cabang ilmu dan itu telah menjadi kenyataan, sayangnya wacana bahasan yang dilakukan terlalu menyempit kearah pengontrolan tingkah laku orang per orang, sementara itu bahasan yang sistemik justru tertinggal. Contohnya sampai sekarang para ahli fikih belum sampai pada kesimpulan bahwa pajak itu bagian dari zakat. Apalagi dalam bahasan bio-molekuler, terpaksa mengikut saja dari masyarakat belahan utara bumi. Al-Azhar saja baru membuka jurusan kedokteran pada tahun enam puluhan, padahal dia adalah universitas pertama di dunia. Saya juga mendengar beberapa kelompok di dalam maupun di negara lain sudah mulai nenperluas bahasan fikih, hanya agak disayangkan mereka justru banyak yang terjerembab mengulangi kesalah para fuqaha terdahulu mengunci diri dalam kamar ilmu. Contoh konkrit pembahasan yang dimulai oleh Cak Nur, Ulil dll belum apa-apa langsung di-kafir-kan. Masalah mendasar memang membebaskan kembali ummat Islam dalam berfikir, dimulai dengan memanusiakan manusia seperti yang benarkan. Salam, SBN Do you Yahoo!?Yahoo! SiteBuilder - Free, easy-to-use web site design software
Re: [RantauNet.Com] Renungan Minggu pagi
Assalamu'alaikum wr. wb. Nggak tahu nih, siapa takut siapa, yang saya lihat justru Dr. Daud Rasyid yang sangat takut sama IL. Satu hal yang perlu saya komentari, beliau menyebutkan "Kita tidak mungkin menggabungkan kata Islam dengan liberalisme. Sebab keduanya adalah ideologi." Saya hanya bisa geleng kepala kalau Islam direndah ke level ideologi oleh seorang doktor dari Cairo University, maaf kalau saya jadi kurang respek. Menyebutkan mereka merampas wewenang Allah adalah menunjukkan kekerdilan pemikiran, Allah SWT terlalu segalanya untuk bisa dirampas wewenangnya oleh manusia, kalau IL merampas wewenang manusia lain yang selama ini mengklaim wakil Tuhan yang berwenang mengkafirkan orang rasanya iya. Seperti MUI, sekumpulan orang dari berbagai organisasi berlabelkan Islam kumpul, lalu menamakan diri "majelis ulama", absurditas seperti ini yang mau dikokohkan oleh doktor kita? Saya justru lebih tertarik mendengar pandangan dari PKS sendiri. Salam SBN - Original Message - From: "Ronald P. Putra" <[EMAIL PROTECTED]> To: <[EMAIL PROTECTED]> Sent: Wednesday, September 03, 2003 8:55 AM Subject: Re: [RantauNet.Com] Renungan Minggu pagi > -- Original Message -- > From: "SBN" <[EMAIL PROTECTED]> > Reply-To: [EMAIL PROTECTED] > Date: Tue, 2 Sep 2003 23:47:39 +0700 > > >Assalamu'alaikum wr. wb. > > > . Contoh konkrit pembahasan yang dimulai oleh Cak Nur, Ulil dll belum apa-apa langsung di-kafir-kan. Masalah mendasar memang membebaskan kembali ummat Islam dalam berfikir, dimulai dengan memanusiakan manusia seperti yang benarkan. > > > >Salam, > > > >SBN > > --- > > Mamanda SBN, iko ambo postingkan artikel ttg bahaya pemikiran Cak Nur, Ulil dll. Silahkan di kaji benar salahnyo... > > > > "Mereka Merampas Wewenang Allah" > Dr. Daud Rasyid, MA, > > > Gencarnya kampanye sekularisasi oleh para aktivis > Jaringan Islam Liberal (JIL) melalui berbagai media > mengundang keresahan sejumlah ulama dan cendekiawan > muslim. Apalagi, isu-isu yang dihasung gerakan ini > berhadapan secara diametral dengan derasnya tuntutan Islam untuk menerapkan syariat Islam di segala lini kehidupan. Menurut mereka, konsep negara sekuler lebih unggul daripada konsep negara Islam yang dianggapnya sekadar angan-angan. > > Melihat gejala itu, sebagai seorang da'i dan akademisi muslim, DR. Daud Rasyid tak tinggal diam. Apalagi pada awal 1990-an, lulusan Cairo University ini pernah tampil secara terbuka menantang gagasan sekularisasi Cak Nur yang dianggapnya sebagai mata rantai tak terpisahkan dengan arus pemikiran JIL. "Sasaran mereka adalah memandulkan umat Islam," tandas dosen Pascasarjana IAIN Sunan Gunung Djati Bandung itu kepada wartawan SABILI Yogi W Utomo, M. Nurkholis Ridwan dan Misbah yang mewawancarainya di lobi kampus Lembaga Ilmu Pengetahuan Islam dan Arab, Jakarta. > > Berikut petikannya: > > Pandangan Anda terhadap JIL? > > Sebetulnya, JIL hanyalah kelanjutan dari pemikiran-pemikiran kontroversial sebelumnya yaitu ide > sekularisasi yang dihasung Nurcholis Madjid pada tahun 1970-an. Hanya sekadar ganti kulit, tetapi isi dan muatan sama saja. Saya tidak melihat pengaruh mereka besar di masyarakat. Karena yang bisa menangkap arus pemikiran mereka hanya kalangan tertentu saja. Sementara kebanyakan masyarakat kita tidak mau disibukkan dengan pemikiran yang rumit dalam beragama. > > Istilah "Islam Liberal" sendiri sesungguhnya penuh > kerancuan. Kita tidak mungkin menggabungkan kata Islam dengan liberalisme. Sebab keduanya adalah ideologi. Tidak mungkin orang mengatakan "Saya seorang muslim yang baik tetapi juga seorang protestan yang taat." Ketika mereka sudah menyatakan liberal, maka secara tidak langsung sudah menolak Islam. Karena sejak mereka menyatakan Islam berarti telah mengikat diri dengan akidah dan syariat. Makanya, tak bisa lagi bersikap liberal. deleted- RantauNet http://www.rantaunet.com Isikan data keanggotaan anda di http://www.rantaunet.com/daftar.php --- Berhenti menerima RantauNet Mailing List, silahkan ke: http://www.rantaunet.com/unsubscribe.php ===
[RantauNet.Com] Renungan
Asslm Ww Mak SBN, kalau yang ini saya setuju dengan mamak, tapi saya ingin tahu, siapa sajakah yang boleh: menginterpretasikan dan meng-wisdom-kan wahyu, kan harus ada standard minimum ilmunya? Misalnya teksnya saja bahasa Arab, sedang penguasaan bahasa Arabnya kurang bgm coba. Atau sejarah latar belakang ayat itu turun kan perlu juga dimasukan. Aku tanya pada sidang palanta, apa kelanjutan pembicaraan ini mengganggu yang lain nggak ini, kalau menganggu kekhusukkan yang lain bialah baganjua kami? Wassl. Ww DMSBN <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Assalamu'alaikum wr. wb. Buat St. Parpatiah dan Dino: >Sebab menurut saya dua yang terakhir ini yang tidak berubah. Wass. Ww DM>CUTT,.,.,.,,., Sebab menurut saya dua yang terakhir ini yang tidak berubah../././.,.,.,.,.,.,.,.,.CU Allah SWT tidak berobah, sudah menjadi iman, adagium dan teorema kita bersama. Namun soal wahyu, diturunkan sejak dari Adam s/d Muhammad SWA, semuanya adalah manusia, yang memang pilihan Dia, dan tentu saja wahyu itu disampaikan dalam bahasa manusia pada waktu itu, jelas Dia itu maha kontestual. Lantas kenapa kita yang mengklaim bahwa wahyu itu tidak berubah. Setidaknya perubahan itu penyesuaian terhadap bahasa, dan daya pikir dari akal-budi manusia pada wahyu itu diturunkan. Dengan kata lain perkembangan kebudayaan (mitos, ontologi dan fungsional) pada saat wahyu itu diturunkan ikut mempengaruhi skriptual wahyu tersebut karena Dia memang maha bijaksana. Apalagi kalau menyangkut interpretasi atas wahyu tersebut, maka diperlukan "wisdom" atau penalaran yang "hanif" atas wahyu, bukan sekedar tekstual. Ninik moyang urang Minang proven mampu melakukannya contoh konkrit soal pusako randah dan pusako tinggi. Salam, SBN Do you Yahoo!? Yahoo! SiteBuilder - Free, easy-to-use web site design software
RE: [RantauNet.Com] Renungan Minggu pagi
-Original Message-From: SBN [mailto:[EMAIL PROTECTED] Assalamu'alaikum wr. wb. Fiqih artinya hukum, saya berpendapat fiqih adalah hukum positif dan itu pernah terjadi ratusan tahun yang lalu dan tercatat juga dalam sejarah, pada waktu itu sangat efektif. Tapi tercatat juga Maksudnya... sekarang tidak berlaku lagi sebagai hukum positif dalam masalah ke-Islam-an.. Kalau anda maksud setelah ratusan tahun lalu sampai sekarang tidak efektif lagi maka saya sangat tidak yakin generasi kita sekarang masih menjumpai Islam seperti adanya sekarang. Sebagai bukti, di negara2 Balkan bekas jajahan Rusia dimana fiqih tidak boleh diberlakukan "hanya" orde puluhan tahun... lihat saja sekarang, mereka hanya tahu bahwa mereka Islam, tapi bagaimana Islam itu mereka tidak mengerti.. Padahal disana pernah lahir Imam Buchari yang terkenal dengan perawi hadits2 shahih... implementasinya kemudian hari tidak berkembang sesuai dengan peradaban manusia, sehingga menjadi tertinggal dengan kebutuhan peradaban. Kelihatannya karena sangat terkooptasi oleh Justeru dia ikut berkembang mengikuti perkembangan peradaban manusia, karena dia berfungsi sebagai rambu-rambu untuk mengarahkan perkembangan tersebut sesuai dengan sumber hukum Islam yaitu Al-Quran dan Hadits... Tapi jika pengertian anda perkembangan fiqih tersebut harus meng-amin-i atau harus seiring- sejalan dengan setiap perkembangan peradaban... saya nggak tau apa itu masih disebut dengan ilmu fiqih... kekuasaan (hampir semuanya monarki) karena konsep kekuasaan absolut itu sendiri dilanggengkan oleh fikih yang dibuat oleh manusia. Anda menilai perkembangan fikih terus mengikuti dinamika Jika kita baca bagaimana ketatnya pembukuan Al-Quran untuk menjaga kemurniannya, dan betapa rumitnya men-sortir hadits untuk mendapatkan tingkatan hadist shahih yang semuanya dikerjakan pada zaman2 kekhalifahan maka saya sangat tidak percaya hukum2 dalam fiqih bisa dipesan sesuai selera sang penguasa pada waktu itu... kompleksitas problematika kehidupan manusia sesuai fungsinya kenyataanya tidak, Bukankah ada yang namanya Ijma' dan Qiyas untuk memecahkan permasalahan yang mungkin tidak pernah terjadi pada masa kehidupan Nabi Muhammad SAW... tapi tantu penetapan hukumnya indak harus sasuai jo salero bagindo atau sari bundo doh seandainya itu terjadi pastilah ummat Islam tidak akan terpuruk seperti sekarang ini. Boleh saja fikih menjadi cabang ilmu dan itu telah menjadi kenyataan, sayangnya wacana bahasan yang dilakukan terlalu menyempit kearah pengontrolan tingkah laku orang per orang, sementara itu bahasan yang Contoh ringannyo eh.. ado nan namonyo fardhu kifayah, sunat muaqad.. dll nan hukumnyo bukan bersifat personil..., bagaimana mengelola zakat yang efeknya untuk kemaslahatan masyarakat... bahkan sampai baa baparang nan "islami".. sistemik justru tertinggal. Contohnya sampai sekarang para ahli fikih belum sampai pada kesimpulan bahwa pajak itu bagian dari zakat. Saya kira untuk Indonesia jika diberlakukan Piagam Jakarta... maka itu bisa diatur dan bereslah urusannya... Kalau nggak salah di Malaysia sudah seperti itu.. Apalagi dalam bahasan bio-molekuler, terpaksa mengikut saja dari masyarakat belahan utara bumi. Al-Azhar saja baru membuka jurusan kedokteran pada tahun enam puluhan, padahal dia adalah Jika saja Andalusia tidak dihancurkan.. sekarang kita hanya bisa ambil hikmahnya saja. universitas pertama di dunia. Saya juga mendengar beberapa kelompok di dalam maupun di negara lain sudah mulai nenperluas bahasan fikih, hanya agak disayangkan mereka justru banyak yang terjerembab mengulangi kesalah para fuqaha terdahulu mengunci diri dalam kamar ilmu. Saya kira kajian fiqih bukanlah pekerjaan yang terburu-buru melainkan harus sangat "njelimet" karena implikasinya menyangkut keabadian sorga dan neraka tidak hanya hidup di dunia saja... Contoh konkrit pembahasan yang dimulai oleh Cak Nur, Ulil dll belum apa-apa langsung di-kafir-kan. Masalah mendasar memang membebaskan kembali ummat Islam dalam berfikir, dimulai dengan memanusiakan manusia seperti yang benarkan. Saya tidak begitu mengikuti karena menurut saya banyak persoalan2 umat Islam yang lebih prioritas dan membutuhkan kekompakan antar umat sendiri... berpecah itu jauh lebih gampang dari pada bersatu... salam - tg Salam, SBN - Original Message - From: Irdam Syah To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, September 02, 2003 1:18 PM Subject: RE: [RantauNet.Com] Renungan Minggu pagi -Original Message-From: SBN [mailto:[EMAIL PRO
[RantauNet.Com] Renungan
Assl. WW Mak kalau "be specific" & "be detail", apalagi ditambah bahasa yang lugas dan bahasa rakyat, kelihatannya enak tuh. Lebih baik lagi seandainya begini. Kalau penelaahan mendalam dan fokus serta spesifik nantun, jadinya bukan makanan umum, tapi makanan orang yang ilmunya sudah tinggi, yang ikut serancaknya ya yang berilmu tinggi juga (selevel). Kalau begitu pembicaraan nggak tepat ditengah balai, tapi baganjua ka tompaik khusus, misanyo ka biliak. Sebagai contoh katakata "terus mengikuti dinamika kompleksitas problematika kehidupan manusia sesuai fungsinya" & "para fuqaha terdahulu mengunci diri dalam kamar ilmu" barek untuak urang tangah balai, itu manuruik ambo. Baa nan lain? Diamping itu yang dibawah ada yang mengganggu mungkin terbalik, pajak lebih besar dai zakat tuh. Maaf kalau salah kata dan dianggap usil. Wass. Ww DMSBN <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Assalamu'alaikum wr. wb. Fiqih artinya hukum, saya berpendapat fiqih adalah hukum positif dan itu pernah terjadi ratusan tahun yang lalu dan tercatat juga dalam sejarah, pada waktu itu sangat efektif. Tapi tercatat juga implementasinya kemudian hari tidak berkembang sesuai dengan peradaban manusia, sehingga menjadi tertinggal dengan kebutuhan peradaban. Kelihatannya karena sangat terkooptasi oleh kekuasaan (hampir semuanya monarki) karena konsep kekuasaan absolut itu sendiri dilanggengkan oleh fikih yang dibuat oleh manusia. Anda menilai perkembangan fikih terus mengikuti dinamika kompleksitas problematika kehidupan manusia sesuai fungsinya kenyataanya tidak, seandainya itu terjadi pastilah ummat Islam tidak akan terpuruk seperti sekarang ini. Boleh saja fikih menjadi cabang ilmu dan itu telah menjadi kenyataan, sayangnya wacana bahasan yang dilakukan terlalu menyempit kearah pengontrolan tingkah laku orang per orang, sementara itu bahasan yang sistemik justru tertinggal. Contohnya sampai sekarang para ahli fikih belum sampai pada kesimpulan bahwa pajak itu bagian dari zakat. Apalagi dalam bahasan bio-molekuler, terpaksa mengikut saja dari masyarakat belahan utara bumi. Al-Azhar saja baru membuka jurusan kedokteran pada tahun enam puluhan, padahal dia adalah universitas pertama di dunia. Saya juga mendengar beberapa kelompok di dalam maupun di negara lain sudah mulai nenperluas bahasan fikih, hanya agak disayangkan mereka justru banyak yang terjerembab mengulangi kesalah para fuqaha terdahulu mengunci diri dalam kamar ilmu. Contoh konkrit pembahasan yang dimulai oleh Cak Nur, Ulil dll belum apa-apa langsung di-kafir-kan. Masalah mendasar memang membebaskan kembali ummat Islam dalam berfikir, dimulai dengan memanusiakan manusia seperti yang benarkan. Salam, SBN Do you Yahoo!? Yahoo! SiteBuilder - Free, easy-to-use web site design software
Re: [RantauNet.Com] Renungan Minggu pagi
-- Original Message -- From: "SBN" <[EMAIL PROTECTED]> Reply-To: [EMAIL PROTECTED] Date: Tue, 2 Sep 2003 23:47:39 +0700 >Assalamu'alaikum wr. wb. > . Contoh konkrit pembahasan yang dimulai oleh Cak Nur, Ulil dll belum apa-apa langsung di-kafir-kan. Masalah mendasar memang membebaskan kembali ummat Islam dalam berfikir, dimulai dengan memanusiakan manusia seperti yang benarkan. > >Salam, > >SBN --- Mamanda SBN, iko ambo postingkan artikel ttg bahaya pemikiran Cak Nur, Ulil dll. Silahkan di kaji benar salahnyo... "Mereka Merampas Wewenang Allah" Dr. Daud Rasyid, MA, Gencarnya kampanye sekularisasi oleh para aktivis Jaringan Islam Liberal (JIL) melalui berbagai media mengundang keresahan sejumlah ulama dan cendekiawan muslim. Apalagi, isu-isu yang dihasung gerakan ini berhadapan secara diametral dengan derasnya tuntutan Islam untuk menerapkan syariat Islam di segala lini kehidupan. Menurut mereka, konsep negara sekuler lebih unggul daripada konsep negara Islam yang dianggapnya sekadar angan-angan. Melihat gejala itu, sebagai seorang da'i dan akademisi muslim, DR. Daud Rasyid tak tinggal diam. Apalagi pada awal 1990-an, lulusan Cairo University ini pernah tampil secara terbuka menantang gagasan sekularisasi Cak Nur yang dianggapnya sebagai mata rantai tak terpisahkan dengan arus pemikiran JIL. "Sasaran mereka adalah memandulkan umat Islam," tandas dosen Pascasarjana IAIN Sunan Gunung Djati Bandung itu kepada wartawan SABILI Yogi W Utomo, M. Nurkholis Ridwan dan Misbah yang mewawancarainya di lobi kampus Lembaga Ilmu Pengetahuan Islam dan Arab, Jakarta. Berikut petikannya: Pandangan Anda terhadap JIL? Sebetulnya, JIL hanyalah kelanjutan dari pemikiran-pemikiran kontroversial sebelumnya yaitu ide sekularisasi yang dihasung Nurcholis Madjid pada tahun 1970-an. Hanya sekadar ganti kulit, tetapi isi dan muatan sama saja. Saya tidak melihat pengaruh mereka besar di masyarakat. Karena yang bisa menangkap arus pemikiran mereka hanya kalangan tertentu saja. Sementara kebanyakan masyarakat kita tidak mau disibukkan dengan pemikiran yang rumit dalam beragama. Istilah "Islam Liberal" sendiri sesungguhnya penuh kerancuan. Kita tidak mungkin menggabungkan kata Islam dengan liberalisme. Sebab keduanya adalah ideologi. Tidak mungkin orang mengatakan "Saya seorang muslim yang baik tetapi juga seorang protestan yang taat." Ketika mereka sudah menyatakan liberal, maka secara tidak langsung sudah menolak Islam. Karena sejak mereka menyatakan Islam berarti telah mengikat diri dengan akidah dan syariat. Makanya, tak bisa lagi bersikap liberal. Saya yakin di kalangan kiai dan pesantren sendiri ide mereka tidak akan laku, walau banyak aktivis JIL yang berasal dari generasi NU. Pemikiran di pesantren sudah punya frame tersendiri, yaitu Ahlussunnah wal Jamaah yang telah terbangun ratusan tahun. Kalau pun sekarang terkesan "Islam Liberal" itu laku, saya kira karena terlalu dibesar-besarkan oleh media. Terlalu di-blow up oleh media cetak, radio, TV, dan sebagainya. Perbedaannya dengan sekularisasi Cak Nur? Isu yang dihadapi mereka memang berbeda konteksnya. Dulu isu yang dihadapi Cak Nur adalah tentang negara Islam. Sekarang, yang dihadapi JIL adalah semangat dan gerakan umat untuk menerapkan syariat Islam. Padahal, di Mesir pola pemikiran seperti ini sudah muncul sepuluh atau lima belas tahun yang lalu. Ketika belajar di sana sekitar sepuluh tahun yang lalu, saya mengikuti polemik seperti ini di media massa. Saat itu, kelompok sekuler seperti Said Asnawi dan Faraj Faudah dengan gigih menolak penerapan syariat yang sudah menjadi tuntutan 80 persen masyarakat Mesir melalui referendum. Kenapa mereka begitu berambisi menghadang penerapan syariat Islam? Mereka memang membuat suatu jaringan ide yang skalanya internasional. Setiap wilayah mengembangkan idenya sendiri, sesuai dengan kasus-kasus yang mereka hadapi. Kini, di Indonesia, masyarakat sudah mulai memahami bahwa syariat Islam ini harus diterapkan dalam tatanan kehidupan yang lebih luas. Tidak hanya sekadar menyentuh persoalan-persoalan ibadah, tetapi meliputi transaksi bisnis, kodifikasi hukum perdata maupun pidana dan sebagainya. Apalagi dalam konteks otonomi daerah. Tuntutan penerapan syariat Islam di sejumlah daerah dan provinsi sudah sangat mengental. Karena itu, menurut saya, mereka ini sebetulnya orang-orang yang ketakutan. Mengapa takut? Karena mereka mempunyai asumsi yang salah tentang syariat. Menurut mereka, kalau syariat diterapkan, maka tidak akan ada kebebasan sama sekali. Manusia akan dikungkung dan dipenjara, sehingga tidak ada ruang untuk menggunakan akalnya. Mereka sudah jerat oleh sebuah ghazwul fikri (invasi pemikiran, red)dari Barat yang jelas-jelas memusuhi Islam. Seakan, kalangan yang memperjuangkan tegaknya syariat itu identik dengan fundamentalis. Sedangkan setiap fundamentalisme identik dengan ter
Re: [RantauNet.Com] Renungan Minggu pagi
Assalamu'alaikum wr. wb. Sependapat dengan anda, rasanya nggak ada kalimat saya yang memburukkan Islam agama saya sendiri. Frase kalimat saya hanya berkaitan dengan sebagian orang yang memuja skriptual dan berakhir dengan semangat martir berlebihan lalu bunuh diri sambil membunuh orang yang tak berkaitan, itukan fakta yang tak terbantah. Justru karena Islam yang benar harus dikatakan benar dan yang salah dikatakan salah. Salam SBN - Original Message - From: Irdam Syah To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, September 02, 2003 2:00 PM Subject: RE: [RantauNet.Com] Renungan Minggu pagi -Original Message-From: SBN [mailto:[EMAIL PROTECTED]] Walaikum salam wr. wb. Lihat saja bumi tempat kita berpijak, tanyolah mak Lembang kapan timbulnya minyak yang jadi rebutan sekarang, apa pada masa sekunder atau tersier. Begitu pula kebudayaan manusia, semuanya mengalami paling tidak tigo fase. Fase mitologi seperti aborigin dan animisme, fase ontologi seperti zaman raja-raja feodal eropa, fase fungsional, sejak revolusi industri sampai milenium ketiga sekarang ini. Pada suatu bangsa ketiga fase sering bercampur karena ada sebagian masyarakatnya berubah lebih cepat dibanding yang lain. Kalau melihat sejarah, maka fase mitologi ini sangat mendominasi peradaban manusia sejak dari masa Neanderthal (mungkin zaman Adam dan Nuh) sampai ke Ibrahim. Kelengkapan yang dibawa Muhammad SAW justru pengentasan total dari mitologi dan ontologi bahkan langsung ke fungsional, karena itu Islam menjadi wacana yang sangat kuat pada waktu itu, seharusnya juga sekarang. Sayangnya sekarang ditutupi oleh pemujaan skriptual dan semangat marti yang berlebihan. Semangat martir sebenarnya punya akar dalam kebudayaan fase mitologi yaitu kemauan untuk berkurban atau mempersembahkan kurban untuk penguasa transendental, sekarang mentranfomasi jadi bom bunuh diri. Semangat martir akan tetap ada selamanya. Bukankah ada semboyan "bersedia berkorban demi membela kebenaran"... atau lebih sempit lagi "... demi membela kehormatan bangsa, negara dan agama". Hanya yang perlu dipertanyakan adalah bentuk implementasinya, apakah seorang yang beragama Islam otomatis dia berkorban demi Islam... apa bukan karena kelompoknya, bangsanya, atau mungkin membalas sakit hati keluarganya. Siapa yang berhak memberi legalisasi bahwa dia dapat mengatasnamakan seluruh komunitas Islam... Jadi kalau pak SBN mau mendiskusikan ketidaksenangannya terhadap bom bunuh diri, tentukan dulu konteksnya apa berhubungan dengan komunitas Islam seluruhnya atau kelompok sempalan saja atau malah ambisi pribadi saja... Jangan langsung memburukkan Islam keseluruhan... salam - tg Kembali ke pertanyaan St Parpatiah, yang namanya alam termasuk dunia ini semuanya berubah, yang pasti tidak berubah ialah Tuhan (silahkan pelajari Asmaul Husna). Kalau mengingkari perubahan alam artinya mengikuti syirik, karena yang tidak berubah itu hanyalah Allah SWT. Kok Tan Parpatiah paralu bacaan, mungkin doens Evi Gamut bisa mambantu. Salm SBN - Original Message - From: Darul Makmur
Re: [RantauNet.Com] Renungan Minggu pagi
Assalamu'alaikum wr. wb. Fiqih artinya hukum, saya berpendapat fiqih adalah hukum positif dan itu pernah terjadi ratusan tahun yang lalu dan tercatat juga dalam sejarah, pada waktu itu sangat efektif. Tapi tercatat juga implementasinya kemudian hari tidak berkembang sesuai dengan peradaban manusia, sehingga menjadi tertinggal dengan kebutuhan peradaban. Kelihatannya karena sangat terkooptasi oleh kekuasaan (hampir semuanya monarki) karena konsep kekuasaan absolut itu sendiri dilanggengkan oleh fikih yang dibuat oleh manusia. Anda menilai perkembangan fikih terus mengikuti dinamika kompleksitas problematika kehidupan manusia sesuai fungsinya kenyataanya tidak, seandainya itu terjadi pastilah ummat Islam tidak akan terpuruk seperti sekarang ini. Boleh saja fikih menjadi cabang ilmu dan itu telah menjadi kenyataan, sayangnya wacana bahasan yang dilakukan terlalu menyempit kearah pengontrolan tingkah laku orang per orang, sementara itu bahasan yang sistemik justru tertinggal. Contohnya sampai sekarang para ahli fikih belum sampai pada kesimpulan bahwa pajak itu bagian dari zakat. Apalagi dalam bahasan bio-molekuler, terpaksa mengikut saja dari masyarakat belahan utara bumi. Al-Azhar saja baru membuka jurusan kedokteran pada tahun enam puluhan, padahal dia adalah universitas pertama di dunia. Saya juga mendengar beberapa kelompok di dalam maupun di negara lain sudah mulai nenperluas bahasan fikih, hanya agak disayangkan mereka justru banyak yang terjerembab mengulangi kesalah para fuqaha terdahulu mengunci diri dalam kamar ilmu. Contoh konkrit pembahasan yang dimulai oleh Cak Nur, Ulil dll belum apa-apa langsung di-kafir-kan. Masalah mendasar memang membebaskan kembali ummat Islam dalam berfikir, dimulai dengan memanusiakan manusia seperti yang benarkan. Salam, SBN - Original Message - From: Irdam Syah To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, September 02, 2003 1:18 PM Subject: RE: [RantauNet.Com] Renungan Minggu pagi -Original Message-From: SBN [mailto:[EMAIL PROTECTED]] Walaikum salam wr.wb., . langsung oleh Rasululah SAW. Setelah kejayaan negeri2 Islam yang penuh dengan fiqih yang ruwet dalam perkembangannya yang dipengaruhi oleh budaya lokal justru kembali menghilangkan keistimewaan Islam pada awalnya. Pasang surut itu masih berlangsung sampai sekarang, apalagi Menurut saya Fiqih itu justeru alat bantu dalam meng-aplikasi-kan Al-Quran dan Hadits untuk meluruskan keruwetan hidup yang memang kompleks ini. Jadi sangat tidak mungkin terjadi penyimpangan2 akibat pengaruh budaya lokal karena sumber hukumnya adalah Al-Quran dan Hadits. Dengan adanya Fiqih ini maka agama Islam menjadi aplikatif dan implementatif dibandingkan agama2 lain. Tapi saya nggak tau kalau pemahaman ilmu Fiqih pak SBN sudah sangat mendalam sehingga bisa men-judge seperti pernyataannya di atas.. Kalau ba itu agiah lah kami pencerahan dari ilmu Fiqih pak SBN tuh dengan semangat mau menegakkan syariat Islam persis pada zaman Rasullah SAW hidup, artinya mengingkari sunatullah alam yang patuh berubah sesuai kodratnya. Manusia sebagai bagian dari alam Apa bukan ilmu Fiqih ini berkembang terus mengikuti dinamika kompleksitas problematika kehidupan manusia sesuai fungsinya dalam tingkah lakunya juga mengalami perubahan, bagi yang tidak mau memahami perubahan jaman akan digilas oleh jaman itu sendiri (AL-Asr). Semua hukum alam adalah sunatullah, ada memang bagian hukum-hukum antar manusia yang diwahyukan pada mereka2 yang terpilih sebagai Rasul dan Nabi, namun penerapanya dalam keseharian tetap saja memerlukan kecerdasan yang kontekstual, Lha... kalau diserahkan interpretasinya ke orang per orang dan bukan dibakukan dalam satu cabang ilmu tertentu apa malah nggak bikin kacau... atau jangan-jangan agama Islam ini sudah nggak keruan lagi wujudnya... bukan seperti menghalalkan membunuh manusia tak berdosa dengan bom bunuh diri. Karena Itulah contohnya kalau interpretatif ke orang per orang atau kelompok efeknya orang tetap menganggap itulah Islam penerapan hukum apapun sangat terkait dengan tingkat pendidikan (pendidikan yang benar "memuliakan manusia") dan tingkat ekonomi, lebih naik memulai dengan yang terakhir ini daripada sekedar menghujat perubahan jaman. Itulah Islam yang benar salam - tg Salam SBN - Original Message - From: Muhammad Dafiq Saib
[RantauNet.Com] Renungan Minggu pagi lanjutan
Assalamu'alaikum wr. wb. Buat St. Parpatiah dan Dino: >Sebab menurut saya dua yang terakhir ini yang tidak berubah. Wass. Ww DM>CUTT,.,.,.,,., Sebab menurut saya dua yang terakhir ini yang tidak berubah../././.,.,.,.,.,.,.,.,.CU Allah SWT tidak berobah, sudah menjadi iman, adagium dan teorema kita bersama. Namun soal wahyu, diturunkan sejak dari Adam s/d Muhammad SWA, semuanya adalah manusia, yang memang pilihan Dia, dan tentu saja wahyu itu disampaikan dalam bahasa manusia pada waktu itu, jelas Dia itu maha kontestual. Lantas kenapa kita yang mengklaim bahwa wahyu itu tidak berubah. Setidaknya perubahan itu penyesuaian terhadap bahasa, dan daya pikir dari akal-budi manusia pada wahyu itu diturunkan. Dengan kata lain perkembangan kebudayaan (mitos, ontologi dan fungsional) pada saat wahyu itu diturunkan ikut mempengaruhi skriptual wahyu tersebut karena Dia memang maha bijaksana. Apalagi kalau menyangkut interpretasi atas wahyu tersebut, maka diperlukan "wisdom" atau penalaran yang "hanif" atas wahyu, bukan sekedar tekstual. Ninik moyang urang Minang proven mampu melakukannya contoh konkrit soal pusako randah dan pusako tinggi. Salam, SBN
[RantauNet.Com] Renungan di awal bulan Rajab-Christ Imperium
Assalamualaikum ww Perang memang suatu yang tak terelak-an sebagai bagian dari proses peneguhan dan pematangan ideologi, jelas-nya kita umat Islam di-izinkan kok untuk berperang QS al Hajj:39 (Telah di-izinkan berperang "bagi orang yang diperangi" karena mereka sesungguh-nya telah di-aniaya) Konteks-nya tentu saja mekanisme mempertahankan diri dari ancaman fihak luar, nah untuk yang satu ini udah ada tuh s/k-nya dari Allah, yaa itu tadi berjihad sebagai reaksi atas aksi serang thdp marwah agama Allah termasuk membebaskan manusia dari kekufuran Memang Allah tidak nyuruh pakai pedang (walau bendera Arab saudi yang Wahabi itu berlambang pedang terhunus) agar jadi Islam, bahkan para munafikurers dilindungi kok, kecuali mereka melakukan pelanggaran hukum positif Dalam konteks kekinian, musuh2 Islam itu memerangi Islam kan tidak lagi dengan pedang, liat aja tuh, bisa aja melalui konspirasi asing, adu domba Islam dengan Islam, pemutar balik-an fakta, isu terorisme, penjauhan umat dari ajaran dan aqidah, lewat goyang Inul, pornografi dan pornoaksi, sumbangan sosial dan pemurtadan, dan untuk yang satu ini nggak tanggung2, lihat tuh surat Glorya Aryoyo Magapagal kepada bigboss-nya Mr. Buih agar mengucurkan dana dan kemudahan baik yang bersifat politis maupun militer untuk membangun "Christ Imperium" di Asia Tenggara dalam rangka meng-kristen-kan penduduk dunia 50% sebelum 2005 Majalah Time edisi 30 June 2003 menyebutkan "Gerakan Kritenisasi Global" sedang bergerak tanpa hambatan berarti dengan target penduduk dunia 100% telah menjadi "Gembala2 Kristus" dalam dekade ini Nggak tanggung2 tuh, begitu banyak yayasan2 didirikan dengan dropping kepeang dolar lebih dari cukup, lihat aja tuh "Doulos World Mission-DWM" yang targetnya mengkristenkan orang2 Betawi, Sunda, Madura, Aceh, Minang, dan Maluku Begitu juga Yeriko2000, Yusuf2004, Apostolos Thelogist School yang siswa/i-nya berbusana taqwa pas seperti jilbab-nya Rarach dan siswa2nya berkopiah layaknya murid2 pesantren bantuak kupiah haji mak Darwin Bahar sss jangan salah2, siswa/i-nya adalah anak2 tempatan yang terlahir dari rahim ibu dan nenek yang muslim), ada juga STT Kalimatullah Dan yang lebih seram KOS Kristen Ortodoks Syria yang anggota2nya karyawan/ti2 berwajah Melayu melaksanakan ibadah berjamaah yang mirip2 sholat urang Islam bahkan ibuk2 no ba-tilakuang persis mukena sanak Rahima Department Dokumentasi dan Penerangan Majelis Agama Wali Gereja2 Indonesia menunjuk-kan data adanya peningkatan yang signifikan 4.6% jumlah para gembala ini dari total penduduk INA pertahun-nya, akan-kah Indonesia yang Moslem majority tinggal kenangan nggak lama lagi? Kan lah pernah juo basabuik-an bahwa "The next mission" sasudah Kuminih pupuih didunia global ko, sasaran berikutnya adolah Islam, untuak itu lah jadih tu kito lalok ma-ngalai2, indak tadanga urang kasak kusuk dakek biliak awak? Adanya "dubalang2" Islam seperti Lasykar Jihad, FPI, MMI etc. menunjuk-kan kepedulian mereka terhadap situasi yang berkembang saat ini, jadi sokong2 juo lah mereka, sakurang2 no tolong2 men jo do'a, talabiah kito nan lah geyat2 ko, tantu indak banyak bana nan ka-diharok kecuali "harus sering berteriak" sakurang2 no pamompa sumangaik nan mudo2, pokok no ijan sampai jadi tupai ngunguah, baa nan tupai ngunguah du, ijan ka dagiang karambia nan kadapek, mancaliak sabuiknyo sajo lah ngilu garaman, dicaliak kudo2 lah guyah, pasandian lah ngilu2, maklum badan kan lah purnabakti Namun nan berjihad du baranti no bilo malakul maut lah tibo sajo, tamasuak berjihad lewat parpol Islam, tapi caliak2 bana dulu, jan parpol nan anggotanyo sumangaik, nyalang incek mato, ilang kantuak dalam sidang kok tibo agenda no tentang mobil, rumah, tanah kaplingan, uang jalan selama masa reses, tur keluar negeri, uang sidang dll. pokoknyo kok lai ka mandapek ampolop taba sigap langkah no, haa... indak nan itu doh ..hee... heee...ehemmm.. note: Sanak IJP, kok indak salah CSIS tampek sanak berkiprah tu kan lembaga yang didirikan kaum salibis jaman2 Ali Murtopo cs (Benny Murdani, Sudomo, Radius Prawiro) untuk menumpas pergerakan umat Islam masa orba saisuak)? wasalam abp -Original Message-From: Muhammad Dafiq Saib [mailto:[EMAIL PROTECTED]Sent: Saturday, August 30, 2003 7:51 AMTo: [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]Subject: [RantauNet.Com] Renungan di awal bulan Rajab Assalamu'alaikum wr.wb., Telah bergulir bahasan kita dari satu topik ke lain topik. Termasuk diantaranya bahasan mengenai Wahabi dan Paderi. Maka seperti biasa masing-masingpun menyampaikan apa yang 'terkilan dimata' yang terasa di hati. Dengan segenap kemampuan yang ada dan dengan segenap keyakinan yang dipunyai. Ada yang mengidentikkan gerakan Wahabi itu dengan 'barbar' dan sebaliknya
Re: [RantauNet.Com] Renungan Minggu pagi
Walaikum salam wr. wb. Lihat saja bumi tempat kita berpijak, tanyolah mak Lembang kapan timbulnya minyak yang jadi rebutan sekarang, apa pada masa sekunder atau tersier. Begitu pula kebudayaan manusia, semuanya mengalami paling tidak tigo fase. Fase mitologi seperti aborigin dan animisme, fase ontologi seperti zaman raja-raja feodal eropa, fase fungsional, sejak revolusi industri sampai milenium ketiga sekarang ini. Pada suatu bangsa ketiga fase sering bercampur karena ada sebagian masyarakatnya berubah lebih cepat dibanding yang lain. Kalau melihat sejarah, maka fase mitologi ini sangat mendominasi peradaban manusia sejak dari masa Neanderthal (mungkin zaman Adam dan Nuh) sampai ke Ibrahim. Kelengkapan yang dibawa Muhammad SAW justru pengentasan total dari mitologi dan ontologi bahkan langsung ke fungsional, karena itu Islam menjadi wacana yang sangat kuat pada waktu itu, seharusnya juga sekarang. Sayangnya sekarang ditutupi oleh pemujaan skriptual dan semangat marti yang berlebihan. Semangat martir sebenarnya punya akar dalam kebudayaan fase mitologi yaitu kemauan untuk berkurban atau mempersembahkan kurban untuk penguasa transendental, sekarang mentranfomasi jadi bom bunuh diri. Kembali ke pertanyaan St Parpatiah, yang namanya alam termasuk dunia ini semuanya berubah, yang pasti tidak berubah ialah Tuhan (silahkan pelajari Asmaul Husna). Kalau mengingkari perubahan alam artinya mengikuti syirik, karena yang tidak berubah itu hanyalah Allah SWT. Kok Tan Parpatiah paralu bacaan, mungkin doens Evi Gamut bisa mambantu. Salm SBN - Original Message - From: Darul Makmur To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, September 02, 2003 10:47 AM Subject: [RantauNet.Com] Renungan Minggu pagi Assalamualaikum Ww Kalu boleh tanya: Berubahnya kemana dan apa saja yang boleh berubah? Menurut saya yang dha'if ini, tidak semua boleh berubah. Tapi mungkin interpretasi yang berbeda. Wass. Ww DMSBN <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Walaikum salam wr.wb., Hukum terjadi karena manusia bisa berfikir, pengalaman pergulatan manusia mencari dan menegakkan kebenaran dalam sejarah tidak pernah bisa lepas dari sejarah peradaban itu sendiri. Termasuk dalam sejarah peradaban itu hukum-hukum yang dklaim berasal dari Tuhan, penerapannya memerlukan perangkat yang bisa disebut adat, hukum positif, undang-undang dan sebagainya. Termasuk pada masa Rasulullah SAW penerapan hukum itu tetap mengambil adat istiadat bangsa Arab pada waktu itu, sehingga jadilah negeri2 Islam menjadi mercu-suar sampai 500 tahun kemudian, salah satu kelebihan sistim hukum Islam pada waktu itu ialah menghargai manusia sebagai manusia, dicontohkan langsung oleh Rasululah SAW. Setelah kejayaan negeri2 Islam yang penuh dengan fiqih yang ruwet dalam perkembangannya yang dipengaruhi oleh budaya lokal justru kembali menghilangkan keistimewaan Islam pada awalnya. Pasang surut itu masih berlangsung sampai sekarang, apalagi dengan se mangat mau menegakkan syariat Islam persis pada zaman Rasullah SAW hidup, artinya mengingkari sunatullah alam yang patuh berubah sesuai kodratnya. Manusia sebagai bagian dari alam dalam tingkah lakunya juga mengalami perubahan, bagi yang tidak mau memahami perubahan jaman akan digilas oleh jaman itu sendiri (AL-Asr). Semua hukum alam adalah sunatullah, ada memang bagian hukum-hukum antar manusia yang diwahyukan pada mereka2 yang terpilih sebagai Rasul dan Nabi, namun penerapanya dalam keseharian tetap saja memerlukan kecerdasan yang kontekstual, bukan seperti menghalalkan membunuh manusia tak berdosa dengan bom bunuh diri. Karena penerapan hukum apapun sangat terkait dengan tingkat pendidikan (pendidikan yang benar "memuliakan manusia") dan tingkat ekonomi, lebih naik memulai dengan yang terakhir ini daripada sekedar menghujat perubahan jaman. Salam SBN Do you Yahoo!?Yahoo! SiteBuilder - Free, easy-to-use web site design software
[RantauNet.Com] Renungan Minggu pagi
Assalamualaikum Ww Kalu boleh tanya: Berubahnya kemana dan apa saja yang boleh berubah? Menurut saya yang dha'if ini, tidak semua boleh berubah. Tapi mungkin interpretasi yang berbeda. Wass. Ww DMSBN <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Walaikum salam wr.wb., Hukum terjadi karena manusia bisa berfikir, pengalaman pergulatan manusia mencari dan menegakkan kebenaran dalam sejarah tidak pernah bisa lepas dari sejarah peradaban itu sendiri. Termasuk dalam sejarah peradaban itu hukum-hukum yang dklaim berasal dari Tuhan, penerapannya memerlukan perangkat yang bisa disebut adat, hukum positif, undang-undang dan sebagainya. Termasuk pada masa Rasulullah SAW penerapan hukum itu tetap mengambil adat istiadat bangsa Arab pada waktu itu, sehingga jadilah negeri2 Islam menjadi mercu-suar sampai 500 tahun kemudian, salah satu kelebihan sistim hukum Islam pada waktu itu ialah menghargai manusia sebagai manusia, dicontohkan langsung oleh Rasululah SAW. Setelah kejayaan negeri2 Islam yang penuh dengan fiqih yang ruwet dalam perkembangannya yang dipengaruhi oleh budaya lokal justru kembali menghilangkan keistimewaan Islam pada awalnya. Pasang surut itu masih berlangsung sampai sekarang, apalagi dengan semangat mau menegakkan syariat Islam persis pada zaman Rasullah SAW hidup, artinya mengingkari sunatullah alam yang patuh berubah sesuai kodratnya. Manusia sebagai bagian dari alam dalam tingkah lakunya juga mengalami perubahan, bagi yang tidak mau memahami perubahan jaman akan digilas oleh jaman itu sendiri (AL-Asr). Semua hukum alam adalah sunatullah, ada memang bagian hukum-hukum antar manusia yang diwahyukan pada mereka2 yang terpilih sebagai Rasul dan Nabi, namun penerapanya dalam keseharian tetap saja memerlukan kecerdasan yang kontekstual, bukan seperti menghalalkan membunuh manusia tak berdosa dengan bom bunuh diri. Karena penerapan hukum apapun sangat terkait dengan tingkat pendidikan (pendidikan yang benar "memuliakan manusia") dan tingkat ekonomi, lebih naik memulai dengan yang terakhir ini daripada sekedar menghujat perubahan jaman. Salam SBN Do you Yahoo!? Yahoo! SiteBuilder - Free, easy-to-use web site design software
Re: [RantauNet.Com] Renungan Minggu pagi
CUTT,.,.,.,,., Sebab menurut saya dua yang terakhir ini yang tidak berubah../././.,.,.,.,.,.,.,.,.CU CUTT...Kalau mengingkari perubahan alam artinya mengikuti syirik, karena yang tidak berubah itu hanyalah Allah SWTCUTTT ()()()()()^^^*(*(*(*(*(>CUSSS()()()()()()()^ Ass,wr,wb, sesuai judul, renungan minggu pagi, kiniko kan lah selasa sore, gimana ya ini baiknya wass, da.mdly.16:00 'SOAR AWAY TO SEDONA' Check out attractive value getaway packages at www.sedonahotels.com.sg = For more information on our Internet Specials, visit our website @ http://www.sedonahotels.com.sg =
Re: [RantauNet.Com] Renungan Minggu pagi
Assalmaulaikum Ww Terima kasih atas penjelasannya. Kalau alam yang berobah itu saya sangat setuju. Tapi yang disebut Tuhan disini tentu Allah swt dan firmanNya. Sebab menurut saya dua yang terakhir ini yang tidak berubah. Wass. Ww DMSBN <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Walaikum salam wr. wb. Lihat saja bumi tempat kita berpijak, tanyolah mak Lembang kapan timbulnya minyak yang jadi rebutan sekarang, apa pada masa sekunder atau tersier. Begitu pula kebudayaan manusia, semuanya mengalami paling tidak tigo fase. Fase mitologi seperti aborigin dan animisme, fase ontologi seperti zaman raja-raja feodal eropa, fase fungsional, sejak revolusi industri sampai milenium ketiga sekarang ini. Pada suatu bangsa ketiga fase sering bercampur karena ada sebagian masyarakatnya berubah lebih cepat dibanding yang lain. Kalau melihat sejarah, maka fase mitologi ini sangat mendominasi peradaban manusia sejak dari masa Neanderthal (mungkin zaman Adam dan Nuh) sampai ke Ibrahim. Kelengkapan yang dibawa Muhammad SAW justru pengentasan total dari mitologi dan ontologi bahkan langsung ke fungsional, karena itu Islam menjadi wacana yang sangat kuat pada waktu itu, seharusnya juga sekarang. Sayangnya sekarang ditutupi oleh pemujaan skriptual dan semangat marti yang berlebihan. Semangat martir sebenarnya punya akar dalam kebudayaan fase mitologi yaitu kemauan untuk berkurban atau mempersembahkan kurban untuk penguasa transendental, sekarang mentranfomasi jadi bom bunuh diri. Kembali ke pertanyaan St Parpatiah, yang namanya alam termasuk dunia ini semuanya berubah, yang pasti tidak berubah ialah Tuhan (silahkan pelajari Asmaul Husna). Kalau mengingkari perubahan alam artinya mengikuti syirik, karena yang tidak berubah itu hanyalah Allah SWT. Kok Tan Parpatiah paralu bacaan, mungkin doens Evi Gamut bisa mambantu. Salm SBN Do you Yahoo!? Yahoo! SiteBuilder - Free, easy-to-use web site design software
RE: [RantauNet.Com] Renungan Minggu pagi
-Original Message-From: SBN [mailto:[EMAIL PROTECTED] Walaikum salam wr. wb. Lihat saja bumi tempat kita berpijak, tanyolah mak Lembang kapan timbulnya minyak yang jadi rebutan sekarang, apa pada masa sekunder atau tersier. Begitu pula kebudayaan manusia, semuanya mengalami paling tidak tigo fase. Fase mitologi seperti aborigin dan animisme, fase ontologi seperti zaman raja-raja feodal eropa, fase fungsional, sejak revolusi industri sampai milenium ketiga sekarang ini. Pada suatu bangsa ketiga fase sering bercampur karena ada sebagian masyarakatnya berubah lebih cepat dibanding yang lain. Kalau melihat sejarah, maka fase mitologi ini sangat mendominasi peradaban manusia sejak dari masa Neanderthal (mungkin zaman Adam dan Nuh) sampai ke Ibrahim. Kelengkapan yang dibawa Muhammad SAW justru pengentasan total dari mitologi dan ontologi bahkan langsung ke fungsional, karena itu Islam menjadi wacana yang sangat kuat pada waktu itu, seharusnya juga sekarang. Sayangnya sekarang ditutupi oleh pemujaan skriptual dan semangat marti yang berlebihan. Semangat martir sebenarnya punya akar dalam kebudayaan fase mitologi yaitu kemauan untuk berkurban atau mempersembahkan kurban untuk penguasa transendental, sekarang mentranfomasi jadi bom bunuh diri. Semangat martir akan tetap ada selamanya. Bukankah ada semboyan "bersedia berkorban demi membela kebenaran"... atau lebih sempit lagi "... demi membela kehormatan bangsa, negara dan agama". Hanya yang perlu dipertanyakan adalah bentuk implementasinya, apakah seorang yang beragama Islam otomatis dia berkorban demi Islam... apa bukan karena kelompoknya, bangsanya, atau mungkin membalas sakit hati keluarganya. Siapa yang berhak memberi legalisasi bahwa dia dapat mengatasnamakan seluruh komunitas Islam... Jadi kalau pak SBN mau mendiskusikan ketidaksenangannya terhadap bom bunuh diri, tentukan dulu konteksnya apa berhubungan dengan komunitas Islam seluruhnya atau kelompok sempalan saja atau malah ambisi pribadi saja... Jangan langsung memburukkan Islam keseluruhan... salam - tg Kembali ke pertanyaan St Parpatiah, yang namanya alam termasuk dunia ini semuanya berubah, yang pasti tidak berubah ialah Tuhan (silahkan pelajari Asmaul Husna). Kalau mengingkari perubahan alam artinya mengikuti syirik, karena yang tidak berubah itu hanyalah Allah SWT. Kok Tan Parpatiah paralu bacaan, mungkin doens Evi Gamut bisa mambantu. Salm SBN - Original Message - From: Darul Makmur
Re: [RantauNet.Com] Renungan Minggu pagi
- Original Message - From: Darul Makmur To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, September 02, 2003 10:47 AM Subject: [RantauNet.Com] Renungan Minggu pagi Assalamualaikum Ww Kalu boleh tanya: Berubahnya kemana dan apa saja yang boleh berubah? Menurut saya yang dha'if ini, tidak semua boleh berubah. Tapi mungkin interpretasi yang berbeda. Wass. Ww DMSBN <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Walaikum salam wr.wb., Hukum terjadi karena manusia bisa berfikir, pengalaman pergulatan manusia mencari dan menegakkan kebenaran dalam sejarah tidak pernah bisa lepas dari sejarah peradaban itu sendiri. Termasuk dalam sejarah peradaban itu hukum-hukum yang dklaim berasal dari Tuhan, penerapannya memerlukan perangkat yang bisa disebut adat, hukum positif, undang-undang dan sebagainya. Termasuk pada masa Rasulullah SAW penerapan hukum itu tetap mengambil adat istiadat bangsa Arab pada waktu itu, sehingga jadilah negeri2 Islam menjadi mercu-suar sampai 500 tahun kemudian, salah satu kelebihan sistim hukum Islam pada waktu itu ialah menghargai manusia sebagai manusia, dicontohkan langsung oleh Rasululah SAW. Setelah kejayaan negeri2 Islam yang penuh dengan fiqih yang ruwet dalam perkembangannya yang dipengaruhi oleh budaya lokal justru kembali menghilangkan keistimewaan Islam pada awalnya. Pasang surut itu masih berlangsung sampai sekarang, apalagi dengan se mangat mau menegakkan syariat Islam persis pada zaman Rasullah SAW hidup, artinya mengingkari sunatullah alam yang patuh berubah sesuai kodratnya. Manusia sebagai bagian dari alam dalam tingkah lakunya juga mengalami perubahan, bagi yang tidak mau memahami perubahan jaman akan digilas oleh jaman itu sendiri (AL-Asr). Semua hukum alam adalah sunatullah, ada memang bagian hukum-hukum antar manusia yang diwahyukan pada mereka2 yang terpilih sebagai Rasul dan Nabi, namun penerapanya dalam keseharian tetap saja memerlukan kecerdasan yang kontekstual, bukan seperti menghalalkan membunuh manusia tak berdosa dengan bom bunuh diri. Karena penerapan hukum apapun sangat terkait dengan tingkat pendidikan (pendidikan yang benar "memuliakan manusia") dan tingkat ekonomi, lebih naik memulai dengan yang terakhir ini daripada sekedar menghujat perubahan jaman. Salam SBN Do you Yahoo!?Yahoo! SiteBuilder - Free, easy-to-use web site design software
RE: [RantauNet.Com] Renungan Minggu pagi
-Original Message-From: SBN [mailto:[EMAIL PROTECTED] Walaikum salam wr.wb., . langsung oleh Rasululah SAW. Setelah kejayaan negeri2 Islam yang penuh dengan fiqih yang ruwet dalam perkembangannya yang dipengaruhi oleh budaya lokal justru kembali menghilangkan keistimewaan Islam pada awalnya. Pasang surut itu masih berlangsung sampai sekarang, apalagi Menurut saya Fiqih itu justeru alat bantu dalam meng-aplikasi-kan Al-Quran dan Hadits untuk meluruskan keruwetan hidup yang memang kompleks ini. Jadi sangat tidak mungkin terjadi penyimpangan2 akibat pengaruh budaya lokal karena sumber hukumnya adalah Al-Quran dan Hadits. Dengan adanya Fiqih ini maka agama Islam menjadi aplikatif dan implementatif dibandingkan agama2 lain. Tapi saya nggak tau kalau pemahaman ilmu Fiqih pak SBN sudah sangat mendalam sehingga bisa men-judge seperti pernyataannya di atas.. Kalau ba itu agiah lah kami pencerahan dari ilmu Fiqih pak SBN tuh dengan semangat mau menegakkan syariat Islam persis pada zaman Rasullah SAW hidup, artinya mengingkari sunatullah alam yang patuh berubah sesuai kodratnya. Manusia sebagai bagian dari alam Apa bukan ilmu Fiqih ini berkembang terus mengikuti dinamika kompleksitas problematika kehidupan manusia sesuai fungsinya dalam tingkah lakunya juga mengalami perubahan, bagi yang tidak mau memahami perubahan jaman akan digilas oleh jaman itu sendiri (AL-Asr). Semua hukum alam adalah sunatullah, ada memang bagian hukum-hukum antar manusia yang diwahyukan pada mereka2 yang terpilih sebagai Rasul dan Nabi, namun penerapanya dalam keseharian tetap saja memerlukan kecerdasan yang kontekstual, Lha... kalau diserahkan interpretasinya ke orang per orang dan bukan dibakukan dalam satu cabang ilmu tertentu apa malah nggak bikin kacau... atau jangan-jangan agama Islam ini sudah nggak keruan lagi wujudnya... bukan seperti menghalalkan membunuh manusia tak berdosa dengan bom bunuh diri. Karena Itulah contohnya kalau interpretatif ke orang per orang atau kelompok efeknya orang tetap menganggap itulah Islam penerapan hukum apapun sangat terkait dengan tingkat pendidikan (pendidikan yang benar "memuliakan manusia") dan tingkat ekonomi, lebih naik memulai dengan yang terakhir ini daripada sekedar menghujat perubahan jaman. Itulah Islam yang benar salam - tg Salam SBN - Original Message - From: Muhammad Dafiq Saib
Re: [RantauNet.Com] Renungan Minggu pagi
Walaikum salam wr.wb., Hukum terjadi karena manusia bisa berfikir, pengalaman pergulatan manusia mencari dan menegakkan kebenaran dalam sejarah tidak pernah bisa lepas dari sejarah peradaban itu sendiri. Termasuk dalam sejarah peradaban itu hukum-hukum yang dklaim berasal dari Tuhan, penerapannya memerlukan perangkat yang bisa disebut adat, hukum positif, undang-undang dan sebagainya. Termasuk pada masa Rasulullah SAW penerapan hukum itu tetap mengambil adat istiadat bangsa Arab pada waktu itu, sehingga jadilah negeri2 Islam menjadi mercu-suar sampai 500 tahun kemudian, salah satu kelebihan sistim hukum Islam pada waktu itu ialah menghargai manusia sebagai manusia, dicontohkan langsung oleh Rasululah SAW. Setelah kejayaan negeri2 Islam yang penuh dengan fiqih yang ruwet dalam perkembangannya yang dipengaruhi oleh budaya lokal justru kembali menghilangkan keistimewaan Islam pada awalnya. Pasang surut itu masih berlangsung sampai sekarang, apalagi dengan semangat mau menegakkan syariat Islam persis pada zaman Rasullah SAW hidup, artinya mengingkari sunatullah alam yang patuh berubah sesuai kodratnya. Manusia sebagai bagian dari alam dalam tingkah lakunya juga mengalami perubahan, bagi yang tidak mau memahami perubahan jaman akan digilas oleh jaman itu sendiri (AL-Asr). Semua hukum alam adalah sunatullah, ada memang bagian hukum-hukum antar manusia yang diwahyukan pada mereka2 yang terpilih sebagai Rasul dan Nabi, namun penerapanya dalam keseharian tetap saja memerlukan kecerdasan yang kontekstual, bukan seperti menghalalkan membunuh manusia tak berdosa dengan bom bunuh diri. Karena penerapan hukum apapun sangat terkait dengan tingkat pendidikan (pendidikan yang benar "memuliakan manusia") dan tingkat ekonomi, lebih naik memulai dengan yang terakhir ini daripada sekedar menghujat perubahan jaman. Salam SBN - Original Message - From: Muhammad Dafiq Saib To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, September 01, 2003 3:14 PM Subject: Re: [RantauNet.Com] Renungan Minggu pagi Assalamu'alaikum wr.wb., Kalau hukum tidak dikawal (kata orang Malaysia), dianya tidak akan berkuat kuasa. Jadilah dia semacam macan ompong. Jadi harus dikawal. Harus dipaksakan. Harus ditegakkan. Bagaimana menegakkannya? Dengan teori siapa mau ditegakkan? Dengan pendapat siapa mau dijalankan? Itu yang jadi masalah. Kalau dengan cara 'hak azazi ala barat' ya seperti itu, seorang ibu yang melarang anaknya bersamen leven dengan laki-laki lain malahan jadi terpidana, jadi tertuduh, jadi yang dikenai sangsi. Kalau mau dipakai ala Jepang, jangan coba-coba mengganggu gugat orang yang tiap malam pulang mabuk sesudah menenggak sake, selama dia tidak menabrak orang dijalan kalau dia masih menyetir pulang. Kalau mau dipakai cara Indonesia ya itu lagi. Boleh ditawar-tawar. Semuanya konon serba praduga tak bersalah. Sudah jelas-jelas di hamboknya uang rakyat, tapi karena tidak 'terbukti' secara hukum, karena dia pandai, karena pengacaranya pandai membuktikan lain, ya jangan coba-coba. Maka dia aman tenteram karta raharja saja. Jadi terserahlah. Hanya kalau mau menoleh, agak sedikit, tanpa prasangka, tanpa ketakutan yang tidak beralasan, tanpa berniat ngeyel, coba balik-balik pula al Quran. Mau hukum yang mana yang akan dibahas. Al Quran, yang laa raiba fiihi (tidak ada keragu-raguan di dalamnya), ada juga sedikit sebanyak bercerita tentang hukum. Tapi sayangnya, orang kan alergi saja. Orang kan takut saja. Orang kan langsung tidak percaya saja. Orang nanti merasa macam-macam saja. Orang jadi mencap barbar saja. Saya mau memilih yang mana? Saya memilih takut akan hukum dan hukuman Allah. Wassalamu'alaikum wr.wb., Lembang AlamDarul Makmur <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Assl. Ww Mak Lembang, tapi masih ado diantaro awak nan mangecekkan bahaso kesadaran hukum atau agamo tu indak buliah dipasokan . ateh kesadaran sendiri. Kalau dituntuik kesadaran sendiri nak sadar-sadarnyo. Kalau suruah piliah, nan nama awak piliah mungkin 1. Keteraturan harus dipaksakan atau 2. Kesadaran keteraturan tidak bisa dipaksakan. Kalau saja di voting anda pilih yang mana/ Wass. Ww St. Lembang Alam Do you Yahoo!?Yahoo! SiteBuilder - Free, easy-to-use web site design software
[RantauNet.Com] Renungan Minggu pagi
Assalamulaikum Ww. Disini, dinegeriku ini, yang mayoritas Islam, tapi masih banyak yang alergi membicarakan apalagi menetrapkan syariat Islam. Dan termasuk yang katanya panutan golong Islam terbesar di negeri ini. Yang terkenal disini adalah orang yang pintar membalikkan kebenaran jadi senjata pembenaran kemauaannya. Sepahit apapun, kebenaran harus selalu diperjuangkan, sebagai orang Islam, kebenaran adalah kebenaran Allah swt. Pahit tapi mungkin karena kenyataan sampai saat ini, negara yang berdasarkan ketuhanan, amburadul dan negara yang berdasarkan kemanusiaan jaya, katanya, walhualam bissawab. Yang ikut berfikir, walau berkutik dalam kebodohan. Wass. Ww DMMuhammad Dafiq Saib <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Assalamu'alaikum wr.wb., Kalau hukum tidak dikawal (kata orang Malaysia), dianya tidak akan berkuat kuasa. Jadilah dia semacam macan ompong. Jadi harus dikawal. Harus dipaksakan. Harus ditegakkan. Bagaimana menegakkannya? Dengan teori siapa mau ditegakkan? Dengan pendapat siapa mau dijalankan? Itu yang jadi masalah. Kalau dengan cara 'hak azazi ala barat' ya seperti itu, seorang ibu yang melarang anaknya bersamen leven dengan laki-laki lain malahan jadi terpidana, jadi tertuduh, jadi yang dikenai sangsi. Kalau mau dipakai ala Jepang, jangan coba-coba mengganggu gugat orang yang tiap malam pulang mabuk sesudah menenggak sake, selama dia tidak menabrak orang dijalan kalau dia masih menyetir pulang. Kalau mau dipakai cara Indonesia ya itu lagi. Boleh ditawar-tawar. Semuanya konon serba praduga tak bersalah. Sudah jelas-jelas di hamboknya uang rakyat, tapi karena tidak 'terbukti' secara hukum, karena dia pandai, karena pengacaranya pandai membuktikan lain, ya jangan coba-coba. Maka dia aman tenteram karta raharja saja. Jadi terserahlah. Hanya kalau mau menoleh, agak sedikit, tanpa prasangka, tanpa ketakutan yang tidak beralasan, tanpa berniat ngeyel, coba balik-balik pula al Quran. Mau hukum yang mana yang akan dibahas. Al Quran, yang laa raiba fiihi (tidak ada keragu-raguan di dalamnya), ada juga sedikit sebanyak bercerita tentang hukum. Tapi sayangnya, orang kan alergi saja. Orang kan takut saja. Orang kan langsung tidak percaya saja. Orang nanti merasa macam-macam saja. Orang jadi mencap barbar saja. Saya mau memilih yang mana? Saya memilih takut akan hukum dan hukuman Allah. Wassalamu'alaikum wr.wb., Lembang Alam Do you Yahoo!? Yahoo! SiteBuilder - Free, easy-to-use web site design software
Re: [RantauNet.Com] Renungan Minggu pagi
Assalamu'alaikum wr.wb., Kalau hukum tidak dikawal (kata orang Malaysia), dianya tidak akan berkuat kuasa. Jadilah dia semacam macan ompong. Jadi harus dikawal. Harus dipaksakan. Harus ditegakkan. Bagaimana menegakkannya? Dengan teori siapa mau ditegakkan? Dengan pendapat siapa mau dijalankan? Itu yang jadi masalah. Kalau dengan cara 'hak azazi ala barat' ya seperti itu, seorang ibu yang melarang anaknya bersamen leven dengan laki-laki lain malahan jadi terpidana, jadi tertuduh, jadi yang dikenai sangsi. Kalau mau dipakai ala Jepang, jangan coba-coba mengganggu gugat orang yang tiap malam pulang mabuk sesudah menenggak sake, selama dia tidak menabrak orang dijalan kalau dia masih menyetir pulang. Kalau mau dipakai cara Indonesia ya itu lagi. Boleh ditawar-tawar. Semuanya konon serba praduga tak bersalah. Sudah jelas-jelas di hamboknya uang rakyat, tapi karena tidak 'terbukti' secara hukum, karena dia pandai, karena pengacaranya pandai membuktikan lain, ya jangan coba-coba. Maka dia aman tenteram karta raharja saja. Jadi terserahlah. Hanya kalau mau menoleh, agak sedikit, tanpa prasangka, tanpa ketakutan yang tidak beralasan, tanpa berniat ngeyel, coba balik-balik pula al Quran. Mau hukum yang mana yang akan dibahas. Al Quran, yang laa raiba fiihi (tidak ada keragu-raguan di dalamnya), ada juga sedikit sebanyak bercerita tentang hukum. Tapi sayangnya, orang kan alergi saja. Orang kan takut saja. Orang kan langsung tidak percaya saja. Orang nanti merasa macam-macam saja. Orang jadi mencap barbar saja. Saya mau memilih yang mana? Saya memilih takut akan hukum dan hukuman Allah. Wassalamu'alaikum wr.wb., Lembang AlamDarul Makmur <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Assl. Ww Mak Lembang, tapi masih ado diantaro awak nan mangecekkan bahaso kesadaran hukum atau agamo tu indak buliah dipasokan . ateh kesadaran sendiri. Kalau dituntuik kesadaran sendiri nak sadar-sadarnyo. Kalau suruah piliah, nan nama awak piliah mungkin 1. Keteraturan harus dipaksakan atau 2. Kesadaran keteraturan tidak bisa dipaksakan. Kalau saja di voting anda pilih yang mana/ Wass. Ww St. Lembang Alam Do you Yahoo!? Yahoo! SiteBuilder - Free, easy-to-use web site design software
Re: [RantauNet.Com] Renungan Minggu pagi
Assalamu'alaikum WW Satantang jo voting nan digagas Mak Darul, ...ambo jadi takana jo kato-kato kanti nan mangatokan "kalau urang ras melayu pado dasarnyo ndak akan patuah kalau ndak di karehi" jadi ma nan labiah rancak... a. Hiduik taratur tapi sia nan malangga aturan dihukum barek. b. Hiduik bebas tapi ndak taratur.. Wassalam Z Chaniago - Palai Rinuak -http://photos.yahoo.com/bada_masiak/ == Alam Takambang Jadi Guru == From: Darul Makmur <[EMAIL PROTECTED]> Assl. Ww Mak Lembang, tapi masih ado diantaro awak nan mangecekkan bahaso kesadaran hukum atau agamo tu indak buliah dipasokan . ateh kesadaran sendiri. Kalau dituntuik kesadaran sendiri nak sadar-sadarnyo. Kalau suruah piliah, nan nama awak piliah mungkin 1. Keteraturan harus dipaksakan atau 2. Kesadaran keteraturan tidak bisa dipaksakan. Kalau saja di voting anda pilih yang mana/ Wass. Ww _ Get MSN 8 and enjoy automatic e-mail virus protection. http://join.msn.com/?page=features/virus RantauNet http://www.rantaunet.com Isikan data keanggotaan anda di http://www.rantaunet.com/daftar.php --- Berhenti menerima RantauNet Mailing List, silahkan ke: http://www.rantaunet.com/unsubscribe.php ===
[RantauNet.Com] Renungan Minggu pagi
Assl. Ww Mak Lembang, tapi masih ado diantaro awak nan mangecekkan bahaso kesadaran hukum atau agamo tu indak buliah dipasokan . ateh kesadaran sendiri. Kalau dituntuik kesadaran sendiri nak sadar-sadarnyo. Kalau suruah piliah, nan nama awak piliah mungkin 1. Keteraturan harus dipaksakan atau 2. Kesadaran keteraturan tidak bisa dipaksakan. Kalau saja di voting anda pilih yang mana/ Wass. WwMuhammad Dafiq Saib <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Assalamu'alaikum wr.wb., Diantara bahasan yang lain adalah masalah 'tidak tertibnya' hukum di negeri Indonesia Raya yang tercinta ini. Padahal masyarakatnya orang-orang Islam (mayoritas). Bandingkan dengan negeri lain yang bukan berpenduduk Islam, kok ya bisa mereka hidup lebih taat hukum, lebih 'islami'. Tapi apa iya demikian? Untuk hal-hal yang sifatnya kepentingan umum barangkali memang demikian. Karena di negeri-negeri maju itu, orang 'dipaksa' untuk menghargai dan tidak melanggar hak orang lain. Dan hal tersebut dikawal dengan perangkat hukum secara ketat. Jadi jangan coba-coba merugikan orang lain secara hukum. Seseorang bisa 'memaksa' tetangganya yang tinggal persis di atasnya pada sebuah apartemen untuk tidak menggunakan 'closet' sesudah jam sepuluh malam sebab hal itu mengganggu tidurnya. Dan si tetangga yang taat hukum 'terpaksa' harus menerima kenyataan itu. Jangan coba-coba menyerobot antrian, jangan coba-coba menyerobot di lampu merah, jangan coba-coba merokok di tempat yang sudah dinyatakan bebas rokok. Pelanggaran terhadap hal tersebut bisa dituntut secara hukum dan di denda atau di hukum secara hukum. Dan tentu saja dengan tegaknya hukum, hanya orang-orang yang benar-benar bebal yang masih mau melanggar hukum. Taat hukum agar tidak merugikan orang lain itu tidak urung kebablasan juga. Begitu ketatnya orang harus menghargai hak azazi orang lain (yang selalu mereka gembar-gemborkan) sehingga orang yang berbuat apa saja asal tidak merugikan orang lain, tidak bisa dijerat oleh hukum. Orang hidup bersama tanpa ikatan pernikahan bukan merupakan pelanggaran hukum. Orang 'kawin' sejenis bukan merupakan pelanggaran hukum. Jangan ditanya orang berpacaran di tempat umum dengan bebas, hal itu jelas bukan merupakan pelanggaran hukum. Justru yang usil mau memprotes mereka bisa terjerat oleh hukum. Begitu hukum di rantau ajo Duta, serta di rantau ajo Buyuang itu. Di negeri kita ya memang agak kebalikannyalah. Menyerobot, mengambil hak orang lain, melanggar hukum 'tidak apa-apa selama anda punya kekuatan diatas hukum'. Selama hukum bisa anda kendalikan. Orang malas berurusan dengan perangkat hukum karena perangkat itu seringkali tidak bersih. Seorang yang mengajukan proses cerai karena memang sudah merasa tidak ada kecocokan dalam rumah tangga, masih sempat-sempatnya 'dipangua' perangkat pengadilan, kalau ingin perkara itu diputus. Dan karena perangkat-perangkat penegak hukum itu banyak yang seperti tongkat membawa rebah, maka hukum jadi centang perenanglah di negeri ini. Banyak orang tidak takut melanggar hukum. Orang-orang yang benar-benar berbakat melanggar hukum akan melanggarnya berulang-ulang tanpa malu-malu. Para residivist menganggap bahwa penjara itu hanyalah tempat kost. Dan berbagai-bagai kasus pelanggaran hukum yang dilanggar mereka yang seharusnya menegakkan hukum itu menjadi berita basi yang dikonsumsi masyarakat setiap hari. Sampai kapan? Entahlah. Mungkin sampai Allah Yang Maha Adil mendatangkan hukuman yang berat di dunia ini kepada pendurhaka-pendurhaka hukum itu. Wallahu a'lam Wassalamu'alaikum wr.wb., Lembang Alam (52 + 10) St. Lembang Alam Do you Yahoo!?Yahoo! SiteBuilder - Free, easy-to-use web site design software Do you Yahoo!? Yahoo! SiteBuilder - Free, easy-to-use web site design software
Re: [RantauNet.Com] Renungan Kemerdekaan : Singapore Ibukota Republik Indonesia
Wa'alaikum salam wr. wb. Ambo sangaik ta-inspirasi dengan kato kunci nan acok dikumandangkan mamak ambo Darul Makmur St. Parpatiah yaitu synergy, karano kalau batua awak ingin mambangkik batang tarandam, manabuih gadaian lamo mako karajo ko indak bisa dilakukan surang sajo dan kalaupun awak indak suko apo nan dilakukan atau diucapkan kanti awak jaan molah awak sato pulo maruntuahkan-no. Bia-kanlah mereka berbuat dan kalau awak indak amuah sato indak usah pulo awak cikarau-i. Kureta nan mandaki manga angok awak nan sasak, tapi memang sabagian awak sanang maliek urang susah dan susah maliek urang sanang. wassalam JunaidiDarul Makmur <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Assl Ww Banyak yang tahu, tapi jarang yang mau berbuat. Mau bersatu saja rasanya susah bangat. Yang banyak mencongkel dan meruntuhkan apa yang diusahakan kanti. Semua aspek bis Indonesia kini memang telah dikuasai Singapore. Coba saja, semua supply ke off shore datang dari Spore langsung. Si Ina hanya dapat nonton saja. Balanya berasal dari paknov ... main buka celana .. eh salah perdagangan terbuka dan membebaskan kapal asing sampai ka suduik umah ugang agek wee. Pak Azwar Anaz komando e dulu mah. Kini kapal asing bebas menguras potensi Ina, manuncik kapal nasional yang makin terjepit. Wassl. Ww Ex Lurah Ikan Baja jun aidi <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Dari biliak subalahAny comment??*** Do you Yahoo!?Yahoo! SiteBuilder - Free, easy-to-use web site design software Do you Yahoo!? The New Yahoo! Search - Faster. Easier. Bingo.
[RantauNet.Com] Renungan Kemerdekaan : Singapore Ibukota Republik Indonesia
Assl Ww Banyak yang tahu, tapi jarang yang mau berbuat. Mau bersatu saja rasanya susah bangat. Yang banyak mencongkel dan meruntuhkan apa yang diusahakan kanti. Semua aspek bis Indonesia kini memang telah dikuasai Singapore. Coba saja, semua supply ke off shore datang dari Spore langsung. Si Ina hanya dapat nonton saja. Balanya berasal dari paknov ... main buka celana .. eh salah perdagangan terbuka dan membebaskan kapal asing sampai ka suduik umah ugang agek wee. Pak Azwar Anaz komando e dulu mah. Kini kapal asing bebas menguras potensi Ina, manuncik kapal nasional yang makin terjepit. Wassl. Ww Ex Lurah Ikan Baja jun aidi <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Dari biliak subalahAny comment??*** Do you Yahoo!? Yahoo! SiteBuilder - Free, easy-to-use web site design software
Re: [RantauNet.Com] Renungan Minggu pagi (Namanya juga Indo...!!!)
" -- (*o*) --" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: - Original Message - From: "Rahima" <[EMAIL PROTECTED]>Assalamualaikum.Wr.Wb.Hehehe...Dek, orang2 dari negara yang dikau sebutkan itu sudah sejahtera tingkat ekonominya, jadi mereka tidak perlu mencuri untuk mendapatkan satu atau dua liter beras. Tapi satu atau dua orang, pasti masih adalah, emang nggak sebanyak di negara penduduknya yang Islamnya paling besar di dunia. Dinegara maju dan luar ini tidak ada pencuri ?, Korupsi ? KKN ?. He he...ketipu lah kita-kita ini... pekerjaan mereka tentang ini sangat halus... memang tidak untuk /di negara mereka... tetapi dengan negara seperti negara kita, yang merasa sangat banga dan senang merek produk luar. Lihat bagaimana mereka memberikan bantuan ke negara kita. Konsultan proyek harus dari mereka, alat-alat operasional dari mereka, tenaga kerja untuk level-level pengambil keputusan sebagian dari mereka dimana tenaga kerja yang dipakai adalah orang-orang yang di negaranya sebagai pengangur. Selanjutnya...?...komisi he..he..he.. mereka saja selalu bilang "time is money"..dan tidak ada sesuatu pemberian yang gratis.Dan mengapa mereka kelihatan islami oleh taat aturan tsb, menurut asumsiku begini: Mereka individualis. Karena individualis mereka punya waktu banyak untuk memikirkan kesejahteraan diri sendiri. Karena sejahtera mereka mempunyai segala sarana untuk membuat hidup semakin nyaman. Karena hidup mereka nyaman mereka punya peluang untuk lebih memperhalus peradaban melalui keindahan . Karena peradaban semakin halus, mereka semakin punya waktu untuk mengembangkan logika. Karena logika mereka berjalan lurus sesuai harkat logika itu sendiri, mereka bisa mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Singkatnya mereka tidak punya waktu ngurusin urusan orang. Memang betul seperti yang kita lihat dan pandang kehidupan mereka senang dan sejahterah... sama seperti seolah-olah mereka ini lembut penuh kasih sayang...bahkan sangat menyayangi hewan (anjing, kucing dan hewan-hewan rumah lainnya), lebih heboh lagi ada juga loh... mobil ambulan dan rumah sakit gawat darurat untuk hewan. Yang paling syahdu adalah prosesi pemakaman kematian hewan. Tapi apakah semua ini benar begitu ?. Entahlah... (ini pendapat pribadi dan juga pengakuan dari beberapa ibu-ibu serta bapak-bapak yang sudah oma-oma dan opa-opa di negara tempat saya menumpang hidup sekarang, yang sering ditemui sendirian di taman-taman kota lagi duduk mengaso)... ini merupakan kekeringan hati mereka karena tidak adanya kasih sayang di antara mereka sesama manusia. Karena anak sendiripun jika sudah mulai besar tidak ada lagi hak orang tua mereka untuk mengatur, memarahi dan mengasihi. Yah.. pelampiasannya ya..melalui hewan inilah.. Tidak jarang kita menemui seorang ibu atau bapak yang tua renta berjalan dengan kereta dorong sendirian pergi berbelanja untuk keperluan hidup mereka, yang bahkan kadang-kadang terguling di jalan "aduuuh... ingat emak di tanah air nih.".. Juga tidak mengherankan seorang ibu-ibu atau bapak-bapak yang meninggal ketahuannya setelah satu minggu. Itupun ketahuan kalau box-box surat mereka sudah penuh tidak diambil-ambil. Atau kecurigaan tukang koran, tukang pos, atau penjaga rumah yang melihat si beliau tidak pernah keluar lagi, atau lebih ..."oh my God"... melalui bau yang sudah menyengat. Kemana si anak atau saudara?.. yah ... semua sudah dibawa perutungan masing-masing. Kemudian bagaimana kalau si anak diberi tahu oleh pegawai pemerintahan bagian pengurusan kematian, si anak tinggal bilang tolong dikuburkan saja secara baik-baik dan nanti setelah itu tolong kirimkan billing pembayaranya serta nomor rekening anda. Sianak transfer uang... so beres semuaPada hal jarak kota dia dengan si ortu hanya 6 jam perjalanan mobil via tol, atau setengah jam perjalanan dengan kereta ICE (kereta tercepat mereka). Suatu pengalaman yang membuat hati ini teriris-iris.(ya AllahNauzubillah).. tatkala baru pulang dari kota Berlin menuju kota Kiel (Sabtu dua minggu kemaren), se kereta dengan seorang ibu (dari Indonesia) yang bersuamikan orang Jerman, sambil menangis tersedu-sedu beliau bercerita bahwa dia baru kalah gugatan di pengadilan, yang notabene digugat oleh anak perempuan sendiri. Si anak menggugat ibunya karena melarang dia ingin hidup (maaf) kumpul kebo dengan se orang teman lelakinya. Pihak pengadilan Jerman memenangkan si anak, karena si anak mempunyai HAM untuk menentukan hidupnya karena dia sudah dewasa, dan si ibu tidak berhak untuk melarang ini. Sungguh tragis si ibu malah disuruh bayar denda perkaraInikah yang dinamakan manusia ini mahkluk sosial ?. Kemudian fasilitas hidup dan kesejah teraan ?. Ada uang baru dapat sejah terah... kalau enggak ada uang jangan harap. Jadi kita juga tidak heran melihat adanya gepeng (gelandang dan pengemis) di negara maju ini. Banyak lagi sebernarnya persoalan-persoalan sosial di negara maju ini. Sangat panjang untuk diuraikan di sini. Jadi yah... sami mawon juga dengan negara kita...Tapi
RE: [RantauNet.Com] Renungan Minggu pagi
Renungan yang sangaik rancak dikirimkan dek Mak Lembang Alam, Memang banyak hal yang aneh di nagari awak ko, kayaknyo urang awak suko nyerempet hukum, nan patuah hukum malah yang kanai semprit, banyak contohnyo, jaan cubo-cubo stop di stop sign, kanai hariak atau dilantak oto dari balakang, marokok di kenderaan umum adolah hal biaso, jadi yang HAM di nagarai awak adolah managakkan banang basah, lah jaleh uang salah dan jaleh-jaleh salah, malah dipatagakakn juo, dan malah menang di pengadilan... Untuak memprotect kesalahan dan karajo yang bermuara dosa dan ke neraka, ado kunci dan password untuak itu yang paliang mangkuih : 1. Assalaamualaikum wr.wb., Setiap akan masuak rumah, kantua atau apo sajo, baco Assalaamualaikum wr.wb,, insya Allah tidak akan ado keinginan untuak berbuat dosa dan pertengkaran,, suasana akan sejuk., insya Allah tidak akan ada korupsi. 2. Basmalah, Setiap melaksanakan pekerjaan, mulailah dengan membaca Basmallah, Bismillahhirahmanirrahim, insya Allah kita terhindar dari maksiat., cubolah pai ka tampaik lokalisasi, baco assalamualaikum dan bismillah, dengan sendirinyo pengunjung tu akan baliak pulang dan indak jadi melakukan perbuatan dosa dan hina, maaf pak, kalau contoh ini kurang pantas dan patut ditulis di sini., juga tidak akan ado maliang, wakatu akan manarimo amplop, baco "bismillah, ambo tarimo amplop bapak, dan alhamdulillah", apo bisa kayak itu. Ciek lai, bagi yang udah haji, hajinyo harus benar-benar mabrur, kalau hajinyo mabrur, insya Allah. negara Indonesia Raya ko akan menjadi nagari yang baldatuntayyibatun warabbun ghaafur, karano dari 5 mantan dan presiden awak adolah haji dan bergelar haji, sebagian besar pejabat lembaga tinggi dan tertinggi negara, menteri, dirjen, gubernur, bupati / walikota sampai perangkat pemerintahan eselon paliang rendah sebagian besar haji dan bergelar haji. Coba bayangkan, apa nggak akan makmur negara kita diperintah oleh pak haji / buk hajah yang menjalankan dan menyandang haji dengan cara yang benar, semoga menjadi haji yang mabrur. Itu saketek ilustrasi sederahana ambo, manyambuang renungan suci dari Mak lembang. Mohon maaf kalau tulisan ko melebar dan nyerempet ka kida suok. Wassalam Elthaf, 43 Th. -Original Message-From: Muhammad Dafiq Saib [mailto:[EMAIL PROTECTED]Sent: Sunday, August 31, 2003 6:31 AMTo: [EMAIL PROTECTED]Subject: [RantauNet.Com] Renungan Minggu pagi Assalamu'alaikum wr.wb., Diantara bahasan yang lain adalah masalah 'tidak tertibnya' hukum di negeri Indonesia Raya yang tercinta ini. Padahal masyarakatnya orang-orang Islam (mayoritas). Bandingkan dengan negeri lain yang bukan berpenduduk Islam, kok ya bisa mereka hidup lebih taat hukum, lebih 'islami'. Tapi apa iya demikian? Untuk hal-hal yang sifatnya kepentingan umum barangkali memang demikian. Karena di negeri-negeri maju itu, orang 'dipaksa' untuk menghargai dan tidak melanggar hak orang lain. Dan hal tersebut dikawal dengan perangkat hukum secara ketat. Jadi jangan coba-coba merugikan orang lain secara hukum. Seseorang bisa 'memaksa' tetangganya yang tinggal persis di atasnya pada sebuah apartemen untuk tidak menggunakan 'closet' sesudah jam sepuluh malam sebab hal itu mengganggu tidurnya. Dan si tetangga yang taat hukum 'terpaksa' harus menerima kenyataan itu. Jangan coba-coba menyerobot antrian, jangan coba-coba menyerobot di lampu merah, jangan coba-coba merokok di tempat yang sudah dinyatakan bebas rokok. Pelanggaran terhadap hal tersebut bisa dituntut secara hukum dan di denda atau di hukum secara hukum. Dan tentu saja dengan tegaknya hukum, hanya orang-orang yang benar-benar bebal yang masih mau melanggar hukum. Taat hukum agar tidak merugikan orang lain itu tidak urung kebablasan juga. Begitu ketatnya orang harus menghargai hak azazi orang lain (yang selalu mereka gembar-gemborkan) sehingga orang yang berbuat apa saja asal tidak merugikan orang lain, tidak bisa dijerat oleh hukum. Orang hidup bersama tanpa ikatan pernikahan bukan merupakan pelanggaran hukum. Orang 'kawin' sejenis bukan merupakan pelanggaran hukum. Jangan ditanya orang berpacaran di tempat umum dengan bebas, hal itu jelas bukan merupakan pelanggaran hukum. Justru yang usil mau memprotes mereka bisa terjerat oleh hukum. Begitu hukum di rantau ajo Duta, serta di rantau ajo Buyuang itu. Di negeri kita ya memang agak kebalikannyalah. Menyerobot, mengambil hak orang lain, melanggar hukum 'tidak apa-apa selama anda punya kekuatan diatas hukum'. Selama hukum bisa anda kendalikan. Orang malas berurusan dengan perangkat hukum karena perangkat itu seringkali tidak bersih. Seorang yang mengajukan proses cerai karena memang sudah merasa tidak ada kecocokan dalam rumah tangga, masih s
[RantauNet.Com] Renungan Minggu pagi
Assalamu'alaikum wr.wb., Diantara bahasan yang lain adalah masalah 'tidak tertibnya' hukum di negeri Indonesia Raya yang tercinta ini. Padahal masyarakatnya orang-orang Islam (mayoritas). Bandingkan dengan negeri lain yang bukan berpenduduk Islam, kok ya bisa mereka hidup lebih taat hukum, lebih 'islami'. Tapi apa iya demikian? Untuk hal-hal yang sifatnya kepentingan umum barangkali memang demikian. Karena di negeri-negeri maju itu, orang 'dipaksa' untuk menghargai dan tidak melanggar hak orang lain. Dan hal tersebut dikawal dengan perangkat hukum secara ketat. Jadi jangan coba-coba merugikan orang lain secara hukum. Seseorang bisa 'memaksa' tetangganya yang tinggal persis di atasnya pada sebuah apartemen untuk tidak menggunakan 'closet' sesudah jam sepuluh malam sebab hal itu mengganggu tidurnya. Dan si tetangga yang taat hukum 'terpaksa' harus menerima kenyataan itu. Jangan coba-coba menyerobot antrian, jangan coba-coba menyerobot di lampu merah, jangan coba-coba merokok di tempat yang sudah dinyatakan bebas rokok. Pelanggaran terhadap hal tersebut bisa dituntut secara hukum dan di denda atau di hukum secara hukum. Dan tentu saja dengan tegaknya hukum, hanya orang-orang yang benar-benar bebal yang masih mau melanggar hukum. Taat hukum agar tidak merugikan orang lain itu tidak urung kebablasan juga. Begitu ketatnya orang harus menghargai hak azazi orang lain (yang selalu mereka gembar-gemborkan) sehingga orang yang berbuat apa saja asal tidak merugikan orang lain, tidak bisa dijerat oleh hukum. Orang hidup bersama tanpa ikatan pernikahan bukan merupakan pelanggaran hukum. Orang 'kawin' sejenis bukan merupakan pelanggaran hukum. Jangan ditanya orang berpacaran di tempat umum dengan bebas, hal itu jelas bukan merupakan pelanggaran hukum. Justru yang usil mau memprotes mereka bisa terjerat oleh hukum. Begitu hukum di rantau ajo Duta, serta di rantau ajo Buyuang itu. Di negeri kita ya memang agak kebalikannyalah. Menyerobot, mengambil hak orang lain, melanggar hukum 'tidak apa-apa selama anda punya kekuatan diatas hukum'. Selama hukum bisa anda kendalikan. Orang malas berurusan dengan perangkat hukum karena perangkat itu seringkali tidak bersih. Seorang yang mengajukan proses cerai karena memang sudah merasa tidak ada kecocokan dalam rumah tangga, masih sempat-sempatnya 'dipangua' perangkat pengadilan, kalau ingin perkara itu diputus. Dan karena perangkat-perangkat penegak hukum itu banyak yang seperti tongkat membawa rebah, maka hukum jadi centang perenanglah di negeri ini. Banyak orang tidak takut melanggar hukum. Orang-orang yang benar-benar berbakat melanggar hukum akan melanggarnya berulang-ulang tanpa malu-malu. Para residivist menganggap bahwa penjara itu hanyalah tempat kost. Dan berbagai-bagai kasus pelanggaran hukum yang dilanggar mereka yang seharusnya menegakkan hukum itu menjadi berita basi yang dikonsumsi masyarakat setiap hari. Sampai kapan? Entahlah. Mungkin sampai Allah Yang Maha Adil mendatangkan hukuman yang berat di dunia ini kepada pendurhaka-pendurhaka hukum itu. Wallahu a'lam Wassalamu'alaikum wr.wb., Lembang Alam (52 + 10) St. Lembang Alam Do you Yahoo!? Yahoo! SiteBuilder - Free, easy-to-use web site design software
[RantauNet.Com] Renungan di awal bulan Rajab
Assalamualaikum wr.wb., Telah bergulir bahasan kita dari satu topik ke lain topik. Termasuk diantaranya bahasan mengenai Wahabi dan Paderi. Maka seperti biasa masing-masingpun menyampaikan apa yang terkilan dimata yang terasa di hati. Dengan segenap kemampuan yang ada dan dengan segenap keyakinan yang dipunyai. Ada yang mengidentikkan gerakan Wahabi itu dengan barbar dan sebaliknya ada yang memuji ketegasan dan keteguhannya. Tidak usahlah kita bahas siapa benar Abdul Wahab yang kemudian namanya dipakai tempat menumpangkan sebuah gaya keyakinan baru, meski belum mencapai tahap pemahzaban. Kalau kita mau menyimak sejarah Islam, (yang banyak diantara kita juga merasa pakar dalam hal ini), telah hadir pembaharu-pembaharu secara bergantian sejak kehadiran Islam ini. Diantara yang pertama-tama dapat kita lihat khalifah Umar bin Ibnu Aziz, yang hadir kira-kira seratus tahun sesudah nabi Muhammad SAW wafat, yang mencoba membawa umat Islam kembali kepada Quran dan sunnah Rasulullah SAW, sesudah sebagian umat Islam mulai menyimpang dari tauhid yang sesungguhnya. Sebenarnya tidaklah para mujahid atau para pembaharu itu membaharui dalam arti kata memperkenalkan sesuatu yang baru tentang Islam, atau mengajarkan sesuatu yang baru tentang Islam apalagi menambah-nambah apa yang sudah ada dalam Islam, melainkan yang mereka lakukan adalah mengajak agar umat Islam kembali menjalankan Islam seperti yang dicontohkan Rasulullah SAW. Kenapa mesti mengajak kembali kepada kemurnian tauhid? Karena kecenderungan manusia, bahkan sejak masih dari awal kedatangan Islam, tanpa disadarinya senantiasa digiring oleh syaithan untuk menyimpang. Sejak dari jaman nabi masih ada, sudah ada dikalangan umat Islam yang ingin untuk memperturutkan hawa nafsunya ingin keluar dari lurusnya tauhid. Dan nabi selalu dengan sabar menunjuki orang-orang seperti itu. Di jaman khalifah Abu Bakar, ada orang yang merasa agama Islam sudah selesai dan tidak perlu lagi ditaati. Mereka menolak membayar zakat. Begitu juga di jaman Umar. Bahkan semakin bertambah menjadi-jadi pada khalifah-khalifah berikutnya. Dengan cara apa mereka menyimpang? Bermacam-macam. Yang paling mudah bagi syaithan untuk masuk adalah dengan menanamkan kecintaan berlebihan terhadap dunia. Dunia itu bisa kedudukan, bisa harta, bisa wanita. Begitu pula ketetapan dari Allah. Manusia sangat betul lemahnya dalam hal-hal dunia itu. Bahkan Allah sebutkan bahwa Manusia terperdaya mencintai syahwat terhadap wanita, keinginan mempunyai anak laki-laki, harta yang bertumpuk-tumpuk dari emas dan perak, kuda tunggangan, binatang-binatang peliharaan, kebun-kebun dan tanamannya. Semua itu kesenangan hidup dunia (Ali Imran 14). Dari sini dengan mudahnya syaithan mengembangkan jurus-jurus baru. Ada fitnah, ada cemburu, ada dengki, ada dendam, ada kezhaliman, ada kesemena-menaan, ada kerakusan, ada ketamakan, ada pembunuhan untuk memperebutkan kesenangan dunia tadi. Dan itu sudah ada sejak dari jaman nabi, meski nabi sendiri mencontohkan betapa beliau tidak silau dengan keindahan dunia itu. Hal yang sama di tiru pula oleh khalifah-khalifah beliau. Namun pemimpin-pemimpin lain yang diangkat jadi wakil dinegeri yang jauh-jauh, tak urung tergoda juga. Adalah Umar bin Khatab yang melempar wakil pemerintahannya di Syam dengan kerikil tatkala sang wakil datang menemuinya dengan berbaju sutera. Sang gubernur punya alasan untuk itu, agar pemuka orang Islam tegak sama tinggi, duduk sama rendah dengan pemuka-pemuka Romawi. Padahal yang sebenarnya mereka sudah mulai tergelincir. Dijaman Utsman bin Affan bahkan berubah menjadi fitnah yang lebih besar. Begitu pula di jaman khalifah Ali bin Abi Thalib. Dan ini harus diluruskan. Oleh Islam. Maka Islam mengajarkan ketegasan yang bahkan bisa berakhir dengan perangi setiap kemungkaran. Islam mengajarkan adanya perang. Urut-urutan seruan Islam memasukkan kemungkinan perang itu dalam prosedur. Diawali dengan menyeru mereka kepada kebaikan, baik yang masih belum tersentuh Islam maupun yang sudah mengenal Islam tapi kemudian menyimpang. Kepada yang belum tahu Islam , agar mereka diseru untuk mengenalnya, khususnya lagi kepada mereka-mereka yang menjalankan praktek hidup zhalim. Perkenalkan Islam ini secara baik-baik. Tunjukkan kebaikan yang ada dalam Islam itu. Islam itu tauhid. Islam itu rahmat. Islam itu kasih sayang. Islam itu santun. Islam itu perduli. Islam itu adil. Dan juga sebaliknya. Islam itu menentang kebatilan, Islam itu melawan kemungkaran, Islam itu melarang kezhaliman dan kesemena-menaan, Islam itu membenci ketidak adilan. Tapi musuh-musuh Islam tidak percaya dengan seruan-seruan dan larangan-larangan itu. Musuh-musuh Islam yang utama adalah syaithan dan manusia yang bisa dipengaruhinya. Mereka punya seribu dalih untuk tidak menerima. Dan Islam tidak keberatan kalau orang yang didakwahi tidak menerima Islam secara utuh. Tapi ada aturan-aturan yang tetap mesti ditegakkan. Keadilan harus ditegakkan. Kezhaliman harus dihentikan. Akibatnya bertamba
Re: [RantauNet.Com] renungan minggu
Cysca yth : Setelah ambo check di E-mail ambo , baik di Plasa maupun di Yahoo kayaknya tidak ada masalah dan bisa diterima dengan rancak , bagi anggota yang lain terima jelek juga nggak?? seperti disampaikan Cysca , kalau jelek juga berarti kerusakan bukan pada server anda Wassalam : Udazul di bali. --- In [EMAIL PROTECTED], "Cysca" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Kenapa nih, Mak Zul? > - Original Message - > From: zul amri > To: [EMAIL PROTECTED] > Sent: Sunday, August 10, 2003 7:34 AM > Subject: [RantauNet.Com] renungan minggu > > > > Asalamualikum : > > > Ketenteraman dunia rasanya makin sulit tercapai , Globalisasi bukan hanya berlaku dalam bidang ekonomi , keuangan , politik ,budaya tapi juga dibidang terorisme. > Pengetatan keamanan dengan penggunaan SDM teknologi canggih sulit menghentikan gerakan teroris karena mereka memadukan tradisionalisme dan modernisme . > Selama teroris masih berpendapat bahwa untuk mencapai target ada tiga cara : cara yang benar , cara yang salah , dan cara mereka sendiri , maka memberantas mereka tidak gampang . Dalam melaksanakan gerakan - gerakannya mereka mengangkat simbol - simbol lama dipadukan dengan ide - ide baru . walaupun mereka akrab dengan laptop,,telepon seluler, campuran kimia dan sains modern lainnya , dan aliran keuangan mutakhir , mereka tetap dicekoki kehidupan akhirat dibandingkan kesejahteraan dunia . > Kita menjadi iri dengan kehidupan margasatwa dirimba raya , harimau , singa , dan beruang termasuk jenis binatang buas dan liar , namun mereka tidak serampangan membunuh satwa lainnya yang lebih kecil dan lemah , apalagi membunh hewan serumpun kendati ada persaingan demi perut , previlese seksual , dan kekuasaan dan kepentingan . Karena itu komunitas kelinci, kijang maupun keledai yang tergolong omnivorus , bisa hidup berdampingan dengan dengan spesies karnivorus di belantara yang tidak mengenal undang - undang dan hukum. > > > Wassalam : Zul Amry di kuta > Do you Yahoo!? > http://us.rd.yahoo.com/evt=10469/*http://sitebuilder.yahoo.com";> Yahoo! SiteBuilder - Free, easy-to-use web site design software RantauNet http://www.rantaunet.com Isikan data keanggotaan anda di http://www.rantaunet.com/daftar.php --- Berhenti menerima RantauNet Mailing List, silahkan ke: http://www.rantaunet.com/unsubscribe.php ===
Re: [RantauNet.Com] renungan minggu
Kenapa nih, Mak Zul? - Original Message - From: zul amri To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Sunday, August 10, 2003 7:34 AM Subject: [RantauNet.Com] renungan minggu Asalamualikum : Ketenteraman dunia rasanya makin sulit tercapai , Globalisasi bukan hanya berlaku dalam bidang ekonomi , keuangan , politik ,budaya tapi juga dibidang terorisme. Pengetatan keamanan dengan penggunaan SDM teknologi canggih sulit menghentikan gerakan teroris karena mereka memadukan tradisionalisme dan modernisme . Selama teroris masih berpendapat bahwa untuk mencapai target ada tiga cara : cara yang benar , cara yang salah , dan cara mereka sendiri , maka memberantas mereka tidak gampang . Dalam melaksanakan gerakan gerakannya mereka mengangkat simbol simbol lama dipadukan dengan ide ide baru . walaupun mereka akrab dengan laptop,,telepon seluler, campuran kimia dan sains modern lainnya , dan aliran keuangan mutakhir , mereka tetap dicekoki kehidupan akhirat dibandingkan kesejahteraan dunia . Kita menjadi iri dengan kehidupan margasatwa dirimba raya , harimau , singa , dan beruang termasuk jenis binatang buas dan liar , namun mereka tidak serampangan membunuh satwa lainnya yang lebih kecil dan lemah , apalagi membunh hewan serumpun kendati ada persaingan demi perut , previlese seksual , dan kekuasaan dan kepentingan . Karena itu komunitas kelinci, kijang maupun keledai yang tergolong omnivorus , bisa hidup berdampingan dengan dengan spesies karnivorus di belantara yang tidak mengenal undang undang dan hukum. Wassalam : Zul Amry di kuta Do you Yahoo!? Yahoo! SiteBuilder - Free, easy-to-use web site design software
Re: [RantauNet.Com] renungan minggu
sama dengan cysca mak zul, tidak bisa di baca... - Original Message - From: amry1948 To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Saturday, August 09, 2003 10:34 PM Subject: Re: [RantauNet.Com] renungan minggu Cysca yth :Setelah ambo check di E-mail ambo , baik di Plasa maupun di Yahoo kayaknya tidak ada masalah dan bisa diterima dengan rancak , bagi anggota yang lain terima jelek juga nggak?? seperti disampaikan Cysca , kalau jelek juga berarti kerusakan bukan pada server anda Wassalam : Udazul di bali.--- In [EMAIL PROTECTED], "Cysca" <[EMAIL PROTECTED]...> wrote:> Kenapa nih, Mak Zul?> - Original Message - > From: zul amri > To: [EMAIL PROTECTED]... > Sent: Sunday, August 10, 2003 7:34 AM> Subject: [RantauNet.Com] renungan minggu> > > > Asalamualikum :> face="Times New Roman"> = "urn:schemas-microsoft-com:office:office" />> face="Times New Roman"> > Ketenteraman dunia rasanya makin sulit tercapai , Globalisasi bukan hanya berlaku dalam bidang ekonomi , keuangan , politik ,budaya tapi juga dibidang terorisme.> Pengetatan keamanan dengan penggunaan SDM teknologi canggih sulit menghentikan gerakan teroris karena mereka memadukan tradisionalisme dan modernisme .> Selama teroris masih berpendapat bahwa untuk mencapai target ada tiga cara : cara yang benar , cara yang salah , dan cara mereka sendiri , maka memberantas mereka tidak gampangstyle="mso-spacerun: yes"> . Dalam melaksanakan gerakan - gerakannya mereka mengangkat simbol - simbol lama dipadukan dengan ide - ide baru . walaupun mereka akrab dengan laptop,,telepon seluler, campuran kimia dan sains modern lainnya , dan aliran keuangan mutakhir , mereka tetap dicekoki kehidupan akhirat dibandingkan kesejahteraan dunia .> Kita menjadi iri dengan kehidupan margasatwa dirimba raya , harimau , singa , dan beruang termasuk jenis binatang buas dan liar , namun mereka tidak serampangan membunuh satwa lainnya yang lebih kecil dan lemah , apalagi membunh hewan serumpun kendati ada persaingan demi perut , previlese seksual , dan kekuasaan dan kepentingan . Karena itu komunitas kelinci, kijang maupun keledai yang tergolong omnivorus , bisa hidup berdampingan dengan dengan spesies karnivorus di belantara yang tidak mengenal undang - undang dan hukum.> face="Times New Roman"> > face="Times New Roman"> > face="Times New Roman"> style="FONT-SIZE: 12pt; FONT-FAMILY: 'Times New Roman'; mso-fareast-font-family: 'Times New Roman'; mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-language: EN-US; mso-bidi-language: AR-SA">Wassalam : Zul Amrystyle="mso-spacerun: yes"> di kutaSIZE=1>> Do you Yahoo!?> href=""http://us.rd.yahoo.com/evt=10469/*http://sitebuilder.yahoo.com">http://us.rd.yahoo.com/evt=10469/*http://sitebuilder.yahoo.com">Yahoo! SiteBuilder - Free, easy-to-use web site design softwareRantauNet http://www.rantaunet.comIsikan data keanggotaan anda di http://www.rantaunet.com/daftar.php---Berhenti menerima RantauNet Mailing List, silahkan ke: http://www.rantaunet.com/unsubscribe.php=== 'SOAR AWAY TO SEDONA' Check out attractive value getaway packages at www.sedonahotels.com.sg = For more information on our Internet Specials, visit our website @ http://www.sedonahotels.com.sg =
[RantauNet.Com] renungan minggu
Asalamualikum : Ketenteraman dunia rasanya makin sulit tercapai , Globalisasi bukan hanya berlaku dalam bidang ekonomi , keuangan , politik ,budaya tapi juga dibidang terorisme. Pengetatan keamanan dengan penggunaan SDM teknologi canggih sulit menghentikan gerakan teroris karena mereka memadukan tradisionalisme dan modernisme . Selama teroris masih berpendapat bahwa untuk mencapai target ada tiga cara : cara yang benar , cara yang salah , dan cara mereka sendiri , maka memberantas mereka tidak gampang . Dalam melaksanakan gerakan gerakannya mereka mengangkat simbol simbol lama dipadukan dengan ide ide baru . walaupun mereka akrab dengan laptop,,telepon seluler, campuran kimia dan sains modern lainnya , dan aliran keuangan mutakhir , mereka tetap dicekoki kehidupan akhirat dibandingkan kesejahteraan dunia . Kita menjadi iri dengan kehidupan margasatwa dirimba raya , harimau , singa , dan beruang termasuk jenis binatang buas dan liar , namun mereka tidak serampangan membunuh satwa lainnya yang lebih kecil dan lemah , apalagi membunh hewan serumpun kendati ada persaingan demi perut , previlese seksual , dan kekuasaan dan kepentingan . Karena itu komunitas kelinci, kijang maupun keledai yang tergolong omnivorus , bisa hidup berdampingan dengan dengan spesies karnivorus di belantara yang tidak mengenal undang undang dan hukum. Wassalam : Zul Amry di kuta Do you Yahoo!? Yahoo! SiteBuilder - Free, easy-to-use web site design software
Re: [RantauNet.Com] RENUNGAN : Selamat jalan Ladan dan Laleh
Sungguh sebuah kisah perjalanan tragedi hidup anak manusia, betapa berharganya hidup dan betapa tipisnya batas antara hidup dan mati. Semoga membuat kita lebih menghargai kehidupan. Salam SBN - Original Message - From: "Ifankhanur Piliang" <[EMAIL PROTECTED]> To: "[EMAIL PROTECTED] Com" <[EMAIL PROTECTED]> Sent: Saturday, July 12, 2003 3:45 AM Subject: [RantauNet.Com] RENUNGAN : Selamat jalan Ladan dan Laleh > > Subject: Fwd: RENUNGAN : Selamat jalan Ladan dan Laleh > > > > Agar Kepalanya Terpisah > Si Kembar Pernah Jalan Beda Arah > Sumber : AP & ABC News Online > > detikcom - Jakarta, Ladan dan Laleh Binjani memang telah tiada. Namun spirit > dan perjuangan si kembar untuk menggapai impian membekas di hati sanubari. > Di usia 8 tahun, mereka sengaja berjalan berlawanan arah sambil berharap > kepalanya terpisah. "Tapi itu kan tidak mungkin. Akhirnya mereka berdua > hanya bisa menangis > karena kesakitan," kenang seorang teman Ladan dan Laleh yang tak mau > disebutkan namanya di Teheran Iran, Selasa (8/7/2003). > > Pikiran yang sungguh lugu dalam benak Ladan dan Laleh. Namun kenangan akan > peristiwa itu membangkitkan rasa haru yang mendalam atas perjuangan gigih > dua perempuan kembar Siam dempet kepala asal Iran itu. > > Ya, perjuangan Ladan dan Laleh bukan hanya dimulai di meja operasi RS > Raffles Singapura pada Minggu (6/7/2003) lalu. Tapi sudah sejak masa > kanak-kanaknya. > > Kini, dunia hanya bisa mengenang perjuangan hakiki dua anak manusia itu. > Baik yang pernah mengenalnya maupun orang asing sekalipun yang hanya > mengikuti perjuangan mereka melalui media. Bahkan Presiden Iran Mohammad > Khatami pun langsung mengulurkan tangan menanggung semua biaya operasi. > > Cinta & Anti Binatang > > Ladan dan Laleh lahir dalam keluarga miskin dengan 11 anak di Firouzabad > selatan Iran 29 tahun yang lalu dengan kepala menempel satu sama lain. > Keluarganya tidak sanggup membiayai operasi pemisahan kepala mereka. > > Saat masa kanak-kanak, Ladan dan Laleh selalu tampak riang gembira bermain > bersama teman-temannya. Mereka selalu mempunyai luka-luka di tangan, kaki, > bahkan muka karena sering terjatuh saat bermain. > > Sejak kecil, mereka sudah memiliki kepribadian yang berbeda. Ladan sangat > aktif bicara, punya hobi masak dan tidak suka binatang. Sedangkan Laleh > cenderung pendiam, pemikir dan sangat cinta binatang. > > "Kami berdua punya pandangan hidup yang berbeda," kata Laleh dalam jumpa > pers sebulan lalu. "Malahan kita sering berlawanan," sahut Ladan sambil > tertawa. > > "Saya suka membaca koran Iran di internet dan saling berkirim email dengan > teman-teman. Kalau Laleh lebih suka main game berjam-jam," tambah Ladan. > > Sering Nyontek > > Sewaktu melewati masa-masa sekolah, Ladan dan Laleh sering menyontek satu > sama lain saat mengerjakan ujian. Caranya dengan membisikkan jawaban. > Ketika lulus SMA, pemerintah Iran menilai keduanya tidak mungkin mengikuti > ujian masuk perguruan tinggi secara individu. Mereka pun diberikan bea siswa > mengikuti fakultas hukum di Universitas Teheran tahun 1994. > > Cita-cita di benak keduanya pun bertumbuh. Laleh ingin jadi jurnalis. Tapi > Ladan ingin jadi pengacara. Tapi karena keduanya tidak mungkin berpisah, > Laleh pun mengalah dengan mendukung Ladan belajar hukum agar bisa menjadi > pengacara. > > Mereka memperoleh gelar sarjana hukum 6,5 tahun kemudian. Selama tahun-tahun > kuliah itu pula keduanya terus berkeinginan kuat dan mendalam agar bisa > hidup dengan kepalanya masing-masing. > > Patah Hati oleh Dokter Jerman > > Tahun 1996, para dokter Iran bersatu padu membantu Ladan dan Laleh ke Jerman > untuk mengikuti test pendahuluan tentang kemungkinan dilakukannya operasi > pemisahan kepala. > > Namun keduanya terpaksa pulang ke Iran dengan hati hancur lebur. Sebab para > dokter Jerman menilai operasi itu terlalu berbahaya. Pasalnya pembuluh nadi > yang mengalirkan darah dari otak mereka sama dan saling tersambung. Selama > bertahun-tahun pula Ladan dan Laleh selalu mendengar kata-kata yang sama > dari para dokter yang 'ditodong' untuk melakukan operasi. > > "Kami sangat ingin menolong kalian, tapi risikonya sangat berbahaya. Salah > satu diantara kalian atau bahkan kalian berdua akan terbunuh. Jika pasien > masih bayi, pemisahan kepala masih dimungkinkan. Tapi karena mereka sudah > dewasa, risikonya terlalu besar," demikian kalimat yang dikeluarkan para > dokter. > > Harapan dari Dr Goh > Secercah harapan akhirnya bersinar dari Singapura. Ladan dan Laleh mendengar > keberadaan seorang dokter ahli bedah urat syarat Dr Keith Goh. > Goh pernah memimpin tim operasi pemisahan kepal
[RantauNet.Com] RENUNGAN : Selamat jalan Ladan dan Laleh
Subject: Fwd: RENUNGAN : Selamat jalan Ladan dan Laleh Agar Kepalanya Terpisah Si Kembar Pernah Jalan Beda Arah Sumber : AP & ABC News Online detikcom - Jakarta, Ladan dan Laleh Binjani memang telah tiada. Namun spirit dan perjuangan si kembar untuk menggapai impian membekas di hati sanubari. Di usia 8 tahun, mereka sengaja berjalan berlawanan arah sambil berharap kepalanya terpisah. "Tapi itu kan tidak mungkin. Akhirnya mereka berdua hanya bisa menangis karena kesakitan," kenang seorang teman Ladan dan Laleh yang tak mau disebutkan namanya di Teheran Iran, Selasa (8/7/2003). Pikiran yang sungguh lugu dalam benak Ladan dan Laleh. Namun kenangan akan peristiwa itu membangkitkan rasa haru yang mendalam atas perjuangan gigih dua perempuan kembar Siam dempet kepala asal Iran itu. Ya, perjuangan Ladan dan Laleh bukan hanya dimulai di meja operasi RS Raffles Singapura pada Minggu (6/7/2003) lalu. Tapi sudah sejak masa kanak-kanaknya. Kini, dunia hanya bisa mengenang perjuangan hakiki dua anak manusia itu. Baik yang pernah mengenalnya maupun orang asing sekalipun yang hanya mengikuti perjuangan mereka melalui media. Bahkan Presiden Iran Mohammad Khatami pun langsung mengulurkan tangan menanggung semua biaya operasi. Cinta & Anti Binatang Ladan dan Laleh lahir dalam keluarga miskin dengan 11 anak di Firouzabad selatan Iran 29 tahun yang lalu dengan kepala menempel satu sama lain. Keluarganya tidak sanggup membiayai operasi pemisahan kepala mereka. Saat masa kanak-kanak, Ladan dan Laleh selalu tampak riang gembira bermain bersama teman-temannya. Mereka selalu mempunyai luka-luka di tangan, kaki, bahkan muka karena sering terjatuh saat bermain. Sejak kecil, mereka sudah memiliki kepribadian yang berbeda. Ladan sangat aktif bicara, punya hobi masak dan tidak suka binatang. Sedangkan Laleh cenderung pendiam, pemikir dan sangat cinta binatang. "Kami berdua punya pandangan hidup yang berbeda," kata Laleh dalam jumpa pers sebulan lalu. "Malahan kita sering berlawanan," sahut Ladan sambil tertawa. "Saya suka membaca koran Iran di internet dan saling berkirim email dengan teman-teman. Kalau Laleh lebih suka main game berjam-jam," tambah Ladan. Sering Nyontek Sewaktu melewati masa-masa sekolah, Ladan dan Laleh sering menyontek satu sama lain saat mengerjakan ujian. Caranya dengan membisikkan jawaban. Ketika lulus SMA, pemerintah Iran menilai keduanya tidak mungkin mengikuti ujian masuk perguruan tinggi secara individu. Mereka pun diberikan bea siswa mengikuti fakultas hukum di Universitas Teheran tahun 1994. Cita-cita di benak keduanya pun bertumbuh. Laleh ingin jadi jurnalis. Tapi Ladan ingin jadi pengacara. Tapi karena keduanya tidak mungkin berpisah, Laleh pun mengalah dengan mendukung Ladan belajar hukum agar bisa menjadi pengacara. Mereka memperoleh gelar sarjana hukum 6,5 tahun kemudian. Selama tahun-tahun kuliah itu pula keduanya terus berkeinginan kuat dan mendalam agar bisa hidup dengan kepalanya masing-masing. Patah Hati oleh Dokter Jerman Tahun 1996, para dokter Iran bersatu padu membantu Ladan dan Laleh ke Jerman untuk mengikuti test pendahuluan tentang kemungkinan dilakukannya operasi pemisahan kepala. Namun keduanya terpaksa pulang ke Iran dengan hati hancur lebur. Sebab para dokter Jerman menilai operasi itu terlalu berbahaya. Pasalnya pembuluh nadi yang mengalirkan darah dari otak mereka sama dan saling tersambung. Selama bertahun-tahun pula Ladan dan Laleh selalu mendengar kata-kata yang sama dari para dokter yang 'ditodong' untuk melakukan operasi. "Kami sangat ingin menolong kalian, tapi risikonya sangat berbahaya. Salah satu diantara kalian atau bahkan kalian berdua akan terbunuh. Jika pasien masih bayi, pemisahan kepala masih dimungkinkan. Tapi karena mereka sudah dewasa, risikonya terlalu besar," demikian kalimat yang dikeluarkan para dokter. Harapan dari Dr Goh Secercah harapan akhirnya bersinar dari Singapura. Ladan dan Laleh mendengar keberadaan seorang dokter ahli bedah urat syarat Dr Keith Goh. Goh pernah memimpin tim operasi pemisahan kepala bayi kembar siam perempuan dempet kepala berusia 11 bulan asal Nepal. Operasi yang berlangsung pada April 2001 itu menyita waktu 97 jam dan sukses. Namun Goh justru berusaha membujuk mereka untuk tidak menjalani operasi. Alasannya, tentu saja karena risiko yang sangat tinggi itu. "Kami sudah paparkan segala risikonya. Kami berusaha keras mengubah keinginan mereka. Tapi keinginan mereka ternyata lebih keras lagi. Kami tidak bisa mencegahnya," kata Dr Goh sebulan lalu. Senyum ceria pun segera menghiasi bibir Ladan dan Laleh. "Hari-hari terbaik kami dimulai saat kami menjejakkan kaki di Singapura pada November 2002," kata Ladan. "Setiap hari kami menulis memoar. Kami sangat tidak sabar menunggu hari H itu datang," sahut Laleh. Namun mereka bercerita kepada teman-temannya, meski seumur hidup ingin hidup dengan kepala terpisah, namun mereka tetap akan tinggal dalam satu apartemen di Iran. Untuk kemudian saling mengejar karir masing-masing
[RantauNet.Com] Renungan Jum'at
Dalam kehidupan didunia nangko , ado babarapo langkah nan harus diikuti supayo kito manjadi urang Muslim yang mukmin antaro lain : pertamo :Jaan salah sangko kapado allah : Apobilo awak alun diagiah rasaki atau kurnia dek tuhan allah , jan sampai pulo kito baburuak sangko saolah - olah tuhan indak adie dan indak sayang bakeh awak, ketahuilah mungkin alun wakatunyo nikmat tuhan tu tacurah kawak. kaduo : Jaan salah dalam batindak . Kalau kito salah malakukan tindakan didalam kahidupan sahari-hari mungkin akan barakibat kurang elok baik untuak diri kito , ataupun keluarga kito maupun masyarakat disakaliliang kito . Mako dari itu sagalo tindakan kito sabalun dilaksanakan elok lah ditimbang buruak eloknya . katigo : Jaan lupo bado' a Dalam manjalani hiduik , dianjurkan supayo jaan lupo bado'a mamintak katuhan allah agar terhindar dari sagalo maro bahayo , hanyo dengan bado'a kito bisa maraso salalu dibawah lindungan nya . kaampek : jaan baputuih aso . Putuih aso adolah doso dan kito dituntuik untuak salalu bersabar dan berikhtiar dalam manjalani hiduik . Wassalam : BAG01ZA (zul amri lahie disolok t7Agustus1948). Do you Yahoo!? SBC Yahoo! DSL - Now only $29.95 per month!
[RantauNet.Com] renungan
sebuah renungan .. dari milis lain Salam Is, 33-Original Message-Seperti biasa Rudi, Kepala Cabang di sebuah perusahaan swasta terkemuka diJakarta, tiba di rumahnya pada pukul 9 malam. Tidak seperti biasanya, Imron,putra pertamanya yang baru duduk di kelas dua SD yang membukakan pintu. Ianampaknya sudah menunggu cukup lama."Kok, belum tidur?" sapa Rudi sambil mencium anaknya. Biasanya, Imron memangsudah lelap ketika ia pulang dan baru terjaga ketika ia akan berangkat kekantor pagi hari. Sambil membuntuti sang ayah menuju ruang keluarga, Imronmenjawab, "Aku nunggu Ayah pulang. Sebab aku mau tanya berapa sih gaji Ayah?""Lho, tumben, kok nanya gaji Ayah? Mau minta uang lagi, ya?""Ah, enggak. Pengen tahu aja." "Oke. Kamu boleh hitung sendiri. Setiap hari Ayah bekerja sekitar 10 jam dan dibayar Rp.400.000,-. Dan setiap bulan rata-rata dihitung 25 hari kerja. Jadi,gaji Ayah dalam satu bulan berapa, hayo?"Imron berlari mengambil kertas dan pensilnya dari meja belajar, sementaraayahnya melepas sepatu dan menyalakan televisi. Ketika Rudi beranjak menujukamar untuk berganti pakaian, Imron berlari mengikutinya."Kalau satu hari ayah dibayar Rp.400.000,- untuk 10 jam, berarti satu jam ayahdigaji Rp.40.000,- dong," katanya. "Wah, pinter kamu. Sudah, sekarang cucikaki, bobok," perintah Rudi. Tetapi Imron tak beranjak. Sambil menyaksikanayahnya berganti pakaian, Imron kembali bertanya, "Ayah, aku boleh pinjam uangRp.5.000,- nggak?""Sudah, nggak usah macam-macam lagi. Buat apa minta uang malam-malam begini?Ayah capek. Dan mau mandi dulu. Tidurlah.""Tapi, Ayah..." Kesabaran Rudi habis. "Ayah bilang tidur!" hardiknya mengejutkan Imron. Anak kecil itu pun berbalikmenuju kamarnya. Usai mandi, Rudi nampak menyesali hardikannya. Ia pun menengokImron di kamar tidurnya. Anak kesayangannya itu belum tidur. Imron didapatinyasedang terisak-isak pelan sambil memegang uang Rp.15.000,- di tangannya.Sambil berbaring dan mengelus kepala bocah kecil itu, Rudi berkata, "MaafkanAyah, Nak. Ayah sayang sama Imron. Buat apa sih minta uang malam-malam begini?Kalau mau beli mainan, besok' kan bisa. Jangankan Rp.5.000,- lebih dari itu punayah kasih.""Ayah, aku nggak minta uang. Aku pinjam. Nanti aku kembalikan kalau sudahmenabung lagi dari uang jajan selama minggu ini.""Iya, iya, tapi buat apa?" tanya Rudi lembut. "Aku menunggu Ayah dari jam 8.Aku mau ajak Ayah main ular tangga. Tiga puluh menit saja. Ibu sering bilangkalau waktu Ayah itu sangat berharga. Jadi, aku mau beli waktu ayah. Aku bukatabunganku, ada Rp.15.000,-. Tapi karena Ayah bilang satu jam Ayah dibayarRp.40.000,-, maka setengah jam harus Rp.20.000,-. Duit tabunganku kurangRp.5.000,-. Makanya aku mau pinjam dari Ayah," kata Imron polos.Rudi terdiam. Ia kehilangan kata-kata. Dipeluknya bocah kecil itu erat-erat.* * *Saya tidak tahu apakah kisah di atas fiktif atau kisah nyata. Tapi saya tahukebanyakan anak-anak orang kantoran maupun wirausahawan saat ini memangmerindukan saat-saat bercengkerama dengan orang tua mereka. Saat dimana merekatidak merasa "disingkirkan" dan diserahkan kepada suster, pembantu atau sopir.Mereka tidak butuh uang yang lebih banyak. Mereka ingin lebih dari itu. Merekaingin merasakan sentuhan kasih-sayang Ayah dan Ibunya. Apakah hal iniberlebihan? sumber : unknown
Re: [RantauNet.Com] Renungan Minggu
Assalamu Alaikum W. W. Iyo sabana rancak Renungan Minggu ko - Diraiah pungguang kadado nampaknyo taraso bana dek bundo carito ko. St. Lembang Alam ko mambaco apo nan dalam pikiran bundo - mudah mudahan alun kanai leh nan si Amrik bundo. Taruihlah manulih Lembang - manjadi hiburan untuak bundo. Wassalam, Bundo Nismah Sutan Rangkayo Endah, pansiunan pagawai Deplu, baru-baruko manarimo surek dari anakno, Amrizal, nan kini marantau di Kota Kaciak di Tapi Riak Nan Badabua, badakek-an jo rantau nyiak Sunguik, di Pantai Pasifik Nagari Angku Buih. Amrizal nan dek dunsanak-dunsanakno kini di imbau si Amrik, bacarito nan bahaso kahidupan di nagari angku Buih ko agak balain bana kudian-kudianko, dibandiangan jo nan taralah, sabab saradadu angku Buih ko banyak bana curiga ka urang-urang nan datang dari nagari-nagari tertentu tamasuak nan dari Indonesia-ko. Untuak panggadangan sumangaik anakno si Amrik, mako Rangkayo Endah mambaleh surek anakno tu, antaro lain sarupo iko bunyino. Do you Yahoo!? SBC Yahoo! DSL - Now only $29.95 per month!
RE: [RantauNet.Com] Renungan Minggu
Assalamu'alaikum wr.wb., Ko ado pulo ranuangan Minggu nan lain ciek lai. Wassalamu'alaikum wr.wb. Lembang Alam Dek Nagari Salah Uruih Sutan Rangkayo Endah, pansiunan pagawai Deplu, baru-baruko manarimo surek dari anakno, Amrizal, nan kini marantau di Kota Kaciak di Tapi Riak Nan Badabua, badakek-an jo rantau nyiak Sunguik, di Pantai Pasifik Nagari Angku Buih. Amrizal nan dek dunsanak-dunsanakno kini di imbau si Amrik, bacarito nan bahaso kahidupan di nagari angku Buih ko agak balain bana kudian-kudianko, dibandiangan jo nan taralah, sabab saradadu angku Buih ko banyak bana curiga ka urang-urang nan datang dari nagari-nagari tertentu tamasuak nan dari Indonesia-ko. Untuak panggadangan sumangaik anakno si Amrik, mako Rangkayo Endah mambaleh surek anakno tu, antaro lain sarupo iko bunyino. You know son!? Baa kabaa bana, nagari si Buih tu, for the time being is still much better, so you stay sajolah disinan. Salamo waang masih ditarimo induak samang waang bakarajo, forget about the silly idea ka pulang ka nagari awak. Nagari kito-ko sabana sadang salah uruih. Alah kusuik masai. Alah sarik mancari dima ujuang dima pangka. Kasado alahe alah bakalinsap pinsap. Mancari karajo susah .Pitih sarik .tapi nan kadibali maha sado nan lai Lai jaleh diang, (nan iko bahaso sinanno ditulih dek baliau; you know) kiniko ado pulo isu baru. Disiko hanyo urang kayo sajo nan kadapek basikola. Hanyo urang bapitih sajo nan ka mungkin manjadian anakno urang pandai. Kini kok ka mamasuak-an anak sikola ka UI, ka Itebe, musti punyo pitih bakaruang. Sudahtu biko, pabilo tamaik dari sikola, Allahurabbi, sarik mancari karajo. So take my advice, just stay there . Ndak usahlah pulang Indak lamo sasudah itu dapek pulo Rajo Endah balasan surek dari anakno cako. ..Dad, dinagariko sabana banyak bana fitnah kini. Awak sumbayang, mambulalang mato urang mancaliak, dek kawan bajangguik, mambulalang mato urang mancaliak. Itulah sababno, ananda alah indak betah rasono tingga disiko. I am really tired with all of this intimidations. I really think that I have to escape from this country. Kan dulu ayah bana nan mangecek-an. Raining gold in foreign country, raining stone in our own, our country is the best. So, please do not reply to this mail, because I am ka bakameh-kameh. Ambo ka tabang hambua Takajuik, Rajo Endah mambaco surek nan tarakhir ko. Ooi, Aaam . Aaam Amrik .jaan pulang pulo dulu .. Tadanga suaro oto baranti, kirono taksi. Tadanga bunyi urang manokok pintu. Adiak si Amrik, si Jon mambukak-an pintu. Kirono si Amrik alah tibo, alah tagak disinan tasengeang ..Arman Bahar <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Hayyaaa. boo laa, bo swui laaa...Bo lui bo chi'ak, bo chi'ak be phang shai, leee cin chai laawasalamAthio fii liang- Do you Yahoo!? SBC Yahoo! DSL - Now only $29.95 per month!
RE: [RantauNet.Com] Renungan Minggu
Hayyaaa. boo laa, bo swui laaa... Bo lui bo chi'ak, bo chi'ak be phang shai, leee cin chai laa wasalam Athio fii liang -Original Message- From: zul amry [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Sunday, June 22, 2003 7:56 AM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: [RantauNet.Com] Renungan Minggu Kalau mau sukses di jaman sekarang tiga hal harus dimiliki Pertama : Uang, Kedua : Uang, Ketiga : Lagi - lagi Uang Uang , uang , uang adalah bahasa yang komunikatif yang tidak menuntut kemampuan bicara pemiliknya , bahkan orang bisu dan tuli sekalipun bisa menjalin relasi dengan setiap orang asal tahu makna uang.. Tidak lah keliru kalau orang Jepang punya amsal : Jigoku no shato , mo kane shidai , dengan uang pintu neraka sekalipun bisa ditutup. Kembali ke sistem penerimaan jalur khusus untuk masuk PT, ibarat seperti lelangan barang antik , hanya bagi penawar tertinggi yang akan dipertimbangkan dan diterima . Dan lebih sulit lagi membayangkan mutu akademik macam apa yang bisa diharapkan dari lulusan PT , bila untuk mengawali langkah memasuki PT telah menyedot pundi - pundi orang tuanya sedemikian besarnya . RantauNet http://www.rantaunet.com Isikan data keanggotaan anda di http://www.rantaunet.com/daftar.php --- Berhenti menerima RantauNet Mailing List, silahkan ke: http://www.rantaunet.com/unsubscribe.php ===
[RantauNet.Com] Renungan Minggu
Kalau mau sukses di jaman sekarang tiga hal harus dimiliki : Pertama : Uang Kedua : Uang Ketiga : Lagi lagi Uang Uang , uang , uang adalah bahasa yang komunikatif yang tidak menuntut kemampuan bicara pemiliknya , bahkan orang bisu dan tuli sekalipun bisa menjalin relasi dengan setiap orang asal tahu makna uang.. Tidak lah keliru kalau orang Jepang punya amsal : Jigoku no shato , mo kane shidai , dengan uang pintu neraka sekalipun bisa ditutup. Kembali ke sistem penerimaan jalur khusus untuk masuk PT , ibarat seperti lelangan barang antik , hanya bagi penawar tertinggi yang akan dipertimbangkan dan diterima . Dan lebih sulit lagi membayangkan mutu akademik macam apa yang bisa diharapkan dari lulusan PT , bila untuk mengawali langkah memasuki PT telah menyedot pundi pundi orang tuanya sedemikian besarnya ., walau disaput dengan frase keren PMBP (penulusuran minat bakat dan potensi ) en toh ujung ujungnya duit , duit dan duit. Ironis memang bahwa PT yang dijejali orang yang berkemanpuan diatas rata rata orang awam dan bahkan titelnya berjejer dua bahkan sampai tiga , tetapi dalam mengambil keputusan sama seperti pedagang sate padang. Mengingat harga tusuk sate,cabe dan daging naik serta subsisdi BBM dicabut maka per 1 Juli harga satu porsi sate padang dinaikkan dari 5000 menjadi 6000 , meski tanpa diembel embeli sate padang jalur khusus . Ini wajar karena pedagang sate padang tidak punya tri dharma dagang sate yang berkewajiban untuk mengabdi kepada masyarakat. Mengembangkan ilmu dagang sate , maupun melakukan penelitian atas turun naiknya harga material bahan baku dagangannya . Masyarakat tidak perlu protes atas kebijakan tukang sate tersebut , paling paling dijauhi pelanggan karena harga satenya dianggap kemahalan . Wassalam : zul amry (54) di kuta bali === "TELKOMNet Instan memberikan diskon 40% untuk akses malam hari dari pukul 23.00 sampai 06.00. Berlaku untuk wilayah Jawa Timur mulai 1 Mei 2003 sampai 30 Juni 2003." === RantauNet http://www.rantaunet.com Isikan data keanggotaan anda di http://www.rantaunet.com/daftar.php --- Berhenti menerima RantauNet Mailing List, silahkan ke: http://www.rantaunet.com/unsubscribe.php ===
[RantauNet.Com] renungan minggu
Assalamualaikum wr.wb : Anda mau masuk sorga ?? jawaban sudah pasti yaa . Tapi apakah anda akan masuk sorga sendirian ?? tanpa menghiraukan sedikitpun bahwa disamping anda puluhan,ratusan dan mungkin ribuan teman teman anda adalah calon calon penghuni neraka jahannam tanpa sedikitpun upaya anda untuk menyelamatkannya.. Kisah berikut patut menjadi renungan kita : Abu yazid al bustami adalah seorang yang sangat terkenal karena kesalehannya beribadat kepada allah . karena ingin sekali masuk sorga yang dijanjikan . Hatinya dan fikirannya selalu membayangkan sorga allah yang dibawahnya mengalir sungai sungai yang airnya terdiri susu dan madu serta dilayani oleh bidadari yang cantik . hati kecilnya berbisik bahwa inilah tempat rasul allah dan ia akan menjadi tetangganya kelak.. Ketika tersadar dari khayalannya ia mendengar seruan , bahwa nanti ada seorang hamba yang juga akan menjadi tetanggamu di sorga . dimanakah orang tersebut ??? maka didalam masa pencarian tersebut dia bertemu dengan seseorang yang mengatakan bahwa orang yang ia cari saat ini sedang berada dalam kumpulan orang pemabok yang sedang pesta miras / khamar . Kepada lelaki yang dia cari tersebut abu yazid bertanya apa yang terjadi ditempat ini dan apa tugasmu disini . Laki laki itupun berkata dan menasihati abu yazid bahwa untuk masuk ke sorga kita tidak boleh bersifat ego dan ingin mau nya sendiri karena yang demikian itu bukanlah sifat seorang mukmin dan kita juga diwajibkan oleh allah untuk ikut serta menyelamatkan orang yang tersesat dari jalan yang lurus , bukan kah islam itu artinya selamat Laki laki tersebut melanjutkan kisahnya bahwa dulu ada 80 orang fasik yang mabuk mabukan seperti yang engkau lihat ini , dan berkat ajakan ku sekarang sudah tinggal separonya , maka tugas engkaulah hai abu yazid untuk mengajak mereka semua kembali ke jalan allah . Abu yazid tersentak ternyata lelaki yang didepannya lebih mulia dibandingkan dirinya , dalam hati kecilnya berkata bahwa selama ini aku ingin masuk sorga sendirian dengan bermunajat selalu kepada allah tanpa menghiraukan sekitarnya . seketika itu juga abu yazid memohon ampun kepada allah atas kekeliruanya . Di akhir kisah diceritakan bahwa berkat ajakan abu yazid semua pemabok tersebut telah sadar dan bertobat kepada allah swt. Disarikan dari buku kisah kisah insan bertobat . Zul amry kuta - bali === "Sudahkah Anda mencoba PlasaMessenger, aplikasi chat yg bisa digunakan untuk bertukar file, download di http://im.plasa.com"; "Malas antri buat mendapatkan print-out tagihan telepon ? Klik aja http://billinfo2.plasa.com"; === RantauNet http://www.rantaunet.com Isikan data keanggotaan anda di http://www.rantaunet.com/register.php3 === Tanpa mengembalikan KETERANGAN PENDAFTAR ketika subscribe, anda tidak dapat posting ke Palanta RantauNet ini. Mendaftar atau berhenti menerima RantauNet Mailing List di: http://www.rantaunet.com/subscribe.php3 ===
[RantauNet.Com] renungan.
assalamualaikum wr.wb "gadang aienyo banda payo basimpang jalan tanah data abih bakutat jo masalah "koto " kini maranuang kito agak sabanta" "JALAN KELUAR DARI TOL KEGAGALAN" CK Prahalad dan Gary Hamel Profesor bidang bisnis menulis tentang experimen yang diadakan dengan sekelompok monyet sbb: Empat ekor monyet ditempatkan dalam sebuah ruangan dimana ada sebuah tiang tinggi ditengahnya. tergantung diatas tiang tersebut ada setandan pisang . Salah seekor monyet yang lapar itu mulai memanjat tiang tersebut untuk mengambil dan ingin makan pisang itu sepuasnya. Lalu monyet tersebut diguyur dengan air dingin dan sambil melompat dan menjerit monyet tersebut melupakan keinginannya untuk makan pisang . setelah itu para periset memindahkan salah satu monyet tersebut dari ruangan dan mengganti dengan monyet lainnya . Begitu sang pendatang baru mulai memanjat tiang tersebut untuk menggapai pisang , maka ketiga monyet lainnya menariknya kebawah . Sang monyet yang baru ini pun menyerah dan tidak pernah mencoba untuk mengapai pisang tersebut. Para periset menganti yang ada satu persatu dan setiap monyet yang baru dibawa masuk ditarik kelantai oleh yang lainnya sebelum berhasil menggapai buah pisang. Akhirnya ruangan tersebut penuh degan para monyet yang tak berani memanjat tiang itu lagi . Biasanya orang orang yang telah terbiasa dengan kegagalan biasanya menjadi seperti monyet monyet itu. Mereka ber ulang - ulang mem buat kekeliruan yang sama namun tidak tahu secara pasti apa penyebabnya. Dan akibatnya mereka tampaknya tak pernah keluar dari apa yang disebut " TOL KEGAGALAN " , pepatah itu benar . satu satunya cara untuk keluar tol kegagalan adalah memikul tanggung jawab penuh bagi diri sendiri . wassalam : zul amry === Malas antri buat mendapatkan print-out tagihan telepon ? Klik aja http://billinfo2.plasa.com Gratis Perpanjangan dan Pendaftaran Nama Domain http://idc.plasa.com khusus di bulan Maret ! === RantauNet http://www.rantaunet.com Isikan data keanggotaan anda di http://www.rantaunet.com/register.php3 === Tanpa mengembalikan KETERANGAN PENDAFTAR ketika subscribe, anda tidak dapat posting ke Palanta RantauNet ini. Mendaftar atau berhenti menerima RantauNet Mailing List di: http://www.rantaunet.com/subscribe.php3 ===
[RantauNet.Com] renungan pagi hari
Seorang penayair terkemuka Nel Gallagher menulis tentang "rasa syukur sbb: Hari Ini Saya Bersyukur kepada Tuhan karena : saya bisa melihat : #warna - warni pelangi #sinar mentari keemasan #senja yang merah jambu keunguan saya bisa mencium bau : #ikan segar #jeruk limau yang baru dibelah #jerami yang baru disabit #bayi yang baru dibedaki saya bisa mendengar : #truk besar membunyikan klakson di jalan raya #deringan telepon #musik jazz dan musik blues yang lembut #bisikan seorang cucu saya bisa merasakan: #pelukan teman hidup saya #hawa dingin yang menusuk tulang #degupan jantung dan kejapan mata saya #urat - urat daun telinga saya bisa mengecup : #gigitan saus pedas pada lidah yang tidak curiga #renyahnya keripikdan lembutnya yogurt #rasa tajam jerukyang baru dikupas Hari ini saya bersyukur untuk mata , hidung , telinga , sentuhan dan lidah , jalan yang harus dilalui untuk mengetahui kebaikan dunia dan cinta kasih Tuhan. Hari ini saya bersyukur untuk keluarga dan teman - teman , keyakinan dan bendera saya Hari ini saya bersyukur untuk semuanya Hari ini saya berkata :"TUHAN KAU MEMBERIKU TERLALU BEGITU BANYAK" . dan beri aku satu hal lagi ..YAKNI HATI YANG BERSYUKUR...! === Malas antri buat mendapatkan print-out tagihan telepon ? Klik aja http://billinfo2.plasa.com Gratis Perpanjangan dan Pendaftaran Nama Domain http://idc.plasa.com khusus di bulan Maret ! === RantauNet http://www.rantaunet.com Isikan data keanggotaan anda di http://www.rantaunet.com/register.php3 === Tanpa mengembalikan KETERANGAN PENDAFTAR ketika subscribe, anda tidak dapat posting ke Palanta RantauNet ini. Mendaftar atau berhenti menerima RantauNet Mailing List di: http://www.rantaunet.com/subscribe.php3 ===
Re: [RantauNet.Com] Renungan
haa..manarik juo caritonyo ko..tapi kiniko kabanyakan kopi kalo diputa jo aia angek malah banyak nan marapuang . - Original Message - From: Benzuara To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, March 11, 2003 11:47 AM Subject: [RantauNet.Com] Renungan Rekan-rekan sekalian, tamsil dibawah ini ada baiknya jadi RENUNGAN> ..>> Wortel - Telur & Biji Kopi>> Sekarang keluarkan biji kopi dari panci> Loh loh loh Biji kopinya menghilang !!> Tetapi air di panci menjadi sewarna biji kopi tadi dan harum wanginya.>
[RantauNet.Com] Renungan
Rekan-rekan sekalian, tamsil dibawah ini ada baiknya jadi RENUNGAN> ..>> Wortel - Telur & Biji Kopi>> Taruh 3 buah panci berisi air diatas api.>> Pada panci pertama-masukkan wortel> Pada panci kedua-masukkan telur> Pada panci ketiga-masukkan biji kopi yg sudah berubah menjadiserbuk-serbuk> kopi>> Panaskan semua panci tsb. minimal 15 menit>> Sekarang keluarkan wortel dari panci & perhatikan :> Wortel sebelum dipanaskan adalah keras.> Sekarang wortel menjadi lunak.>> Sekarang keluarkan telur dari panci & perhatikan :> Telur sebelum dipanaskan lunak isinya.> Sekarang isinya keras>> Sekarang keluarkan biji kopi dari panci> Loh loh loh Biji kopinya menghilang !!> Tetapi air di panci menjadi sewarna biji kopi tadi dan harum wanginya.> >> Sekarang kita flashback ke kehidupan>> Hidup tidak selalu mudah> Hidup tidak selalu nyaman> Acapkali Kehidupan malah sangat keras !>> Sesuatu terjadi tidak sesuai dengan yang kita inginkan> Orang orang tidak mengikuti apa yang kita harapkan> Kita bekerja sangat keras tetapi hanya mendapatkan sedikit hasil.> Bagaimana kita menghadapi ini semua ?> -->> Sekarang kita kembali ke panci tadi>> Air dalam panci yg panas tadi ibarat problem2 dalam kehidupan ini> Kita bisa seperti Wortel> Awalnya kita adalah tegar dan kuat.> TETAPI setelah menghadapi berbagai problem ?> Kita menjadi lunak dan lemah> Kita sangat lelah> Hilang harapan> Menyerah !!>> Tak ada lagi semangat untuk maju ...> JANGAN MENJADI seperti WORTEL> atau> Kita bisa seperti Telur> Kita mulai dengan hati yg lembut dan sensitif>> TETAPI setelah menghadapi berbagai problem ?> Hati kita menjadi sangat keras dan tidak berperasaan ..> Kita menyakiti orang lain>> Kita tidak menyukai diri sendiri> Menjadi keras hati>> Tidak ada lagi kehangatan ..>> JANGAN MENJADI seperti TELUR> atau> Kita bisa seperti serbuk Kopi> Air tidak merubahnya> TETAPI> Serbuk Kopilah yang merubah air tersebut.> Airnya menjadi berubah disebabkan serbuk kopi tadi.>> Lihatlah !> Hiruplah wanginya ... !> Nikmatilah ...!> Semakin panas airnya .. Semakin nikmat rasanya !>> Kita bisa seperti serbuk Kopi> Menghadapi setiap problem dengan cara yang baik>> Belajar hal hal baru> Sehingga kita punya ilmu baru, keterampilan dan kemampuan yg baru> Kita bertumbuh karena mengalami hal itu semua>> Kita membuat sekeliling kita menjadi lebih baik> Untuk SUKSES kita harus coba coba ... dan coba lagi> Kita harus percaya dengan apa yang kita lakukan> Tidak boleh mudah menyerah> Harus Sabar> Tetaplah Maju !>> Problem dan kesulitan memberikan kita peluang untuk ...> LEBIH KUAT > LEBIH BAIK ...> LEBIH TEGAR ...>> Jadi ketika kita sedang menghadapi problem, kendala , kesulitan> yang membuat kita DOWN, kita mau seperti apakah ?>> Seperti Wortel-kah ?> Seperti Telur-kah ?> Atau Seperti Biji Kopi ?>>>
[RantauNet.Com] Renungan hari ini
RENUNGAN HARI INI Assalamualaikum Wr.Wb.. Kubur Setiap Hari Menyeru Manusia sebanyak Lima Kali; 1. Aku rumah yang terpencil, maka kamu akan senang dengan selalu membaca Al-Quran. 2. Aku rumah yang gelap, maka teranglah aku dengan selalu sholat malam. 3. Aku rumah penuh dengan tanah dan debu, bawalah amal soleh yang menjadi hamparan. 4. Aku rumah ular berbisa, maka bawalah amalan Bismillah sebagai penawar. 5.Aku rumah pertanyaan Munkar dan Nakir, maka Banyaklah bacaan "Laa ilaha illallah, Muhammadur Rasulullah", supaya kamu dapat menjawab kepadanya. Lima Jenis Racun dan Lima Penawarnya; 1. Dunia itu racun, zuhud itu obatnya. 2. Harta itu racun, zakat itu obatnya. 3. Perkataan yang sia-sia itu racun, zikir itu obatnya. 4. Seluruh umur itu racun, taat itu obatnya. 5. Seluruh tahun itu racun, Ramadhan itu obatnya. Kirimkan Untuk Rekan-rekan Muslim Anda yang lain sebagai tanda sahabatnya sedang mengingatinya. RantauNet http://www.rantaunet.com Isikan data keanggotaan anda di http://www.rantaunet.com/register.php3 === Tanpa mengembalikan KETERANGAN PENDAFTAR ketika subscribe, anda tidak dapat posting ke Palanta RantauNet ini. Mendaftar atau berhenti menerima RantauNet Mailing List di: http://www.rantaunet.com/subscribe.php3 ===