RE: [RantauNet.Com] Renungan akhir Ramadhan

2003-11-24 Terurut Topik Pemi M.



Tapek 
bana nan mak Zap katokan iko, ' nan ta sirek di baco juo andaknyo 
"
Wassalam pmm riau.
    Tatompang juo barubuang ba'da 
Maghrib patang alah di lantunkan dek pak Imam musajid ya: Tahlil dan Tahmit 
/ Allahu akbar 3x laaillahailallah  huallah akbar allahuakbar walillailhamd 
( sujuak hati ,tanang pikiran ) iyo lah tapaek bana awak bermaaf maafan ka pado 
dunsanak nan ado di palanta nanko, ambo yg banyak salah dan dalam hari baiak 
bulan baiak nanko mangucapkan : 'mohon maaf lahir dan bathin - minal 
aidhin wal fa' idhin ' salam 1 Shawal 1424 H dan di tarimo 
ibadah awak disisi Nya ' Amiin dari ridar - 
duri.
baa02pm

  -Original Message-From: zul amri 
  [mailto:[EMAIL PROTECTED]
  
  Si Kaya dan Si 
  Miskin
   
  Assalamualaikum wr.wb 
  :
   
  Apa beda orang kaya dan 
  orang miskin ditinjau dari sudut ambisi pribadi ?
  Jawabnya mesti bahwa 
  orang kaya akan selalu punya keinginan dan berfikir untuk menumpuk pundi pundi 
  kekayaannya supaya bisa hidup berlimpah harta , sedangkan orang miskin hanya 
  berpikir bagaimana caranya bisa  makan untuk esok hari untuk 
  sekedar menyambung hidup . Ada satu hal yang dilupakan , baik oleh orang kaya 
  maupun orang miskin dan sepertinya lepas dari pengamatan kita semua . 
  Saat kita dilahirkan dan ini berlaku untuk semua bayi baik keluarga kaya 
  maupun keluarga miskin , tangannya pasti  terkepal erat , seolah olah 
  mengatakan bahwa dunia ini beserta isinya berada dalam genggamannya . 
  Sebaliknya disaat roh berpisah dari badanmaut datang menjemput , ketika 
  menghembuskan nafas terakhir , baik orang kaya yang berperut gendut 
  laksana  gentong karena sering makan enak dan melimpah , maupun yang 
  berperut kempis karena sering menahan lapar , jari jari tangannya mesti 
  terkulai lemas tak berdaya dan terbuka . Artinya apa ? seolah olah ingin 
  mengatakan kepada orang yang memandikan jenazahnya bahwa ia pergi keakhirat 
  tanpa sepeserpun membawa uang dari rekeningnya di bank , sertifikat tanah 
  maupun bukti pemilikan kendaraan bermotor ( bpkb) . Namun kita kita yang 
  ditinggalkan ini jarang mengerti akan pesan pesan simbolik tersebut 
  .
   
  Wassalam : Zap ( 55 ) 
  


[RantauNet.Com] Renungan akhir Ramadhan

2003-11-23 Terurut Topik zul amri

Si Kaya dan Si Miskin
 
Assalamualaikum wr.wb :
 
Apa beda orang kaya dan orang miskin ditinjau dari sudut ambisi pribadi ?
Jawabnya mesti bahwa orang kaya akan selalu punya keinginan dan berfikir untuk menumpuk pundi pundi kekayaannya supaya bisa hidup berlimpah harta , sedangkan orang miskin hanya berpikir bagaimana caranya bisa  makan untuk esok hari untuk sekedar menyambung hidup . Ada satu hal yang dilupakan , baik oleh orang kaya maupun orang miskin dan sepertinya lepas dari pengamatan kita semua . Saat kita dilahirkan dan ini berlaku untuk semua bayi baik keluarga kaya maupun keluarga miskin , tangannya pasti  terkepal erat , seolah olah mengatakan bahwa dunia ini beserta isinya berada dalam genggamannya . Sebaliknya disaat roh berpisah dari badanmaut datang menjemput , ketika menghembuskan nafas terakhir , baik orang kaya yang berperut gendut laksana  gentong karena sering makan enak dan melimpah , maupun yang berperut kempis karena sering menahan lapar , jari jari tangannya mesti terkulai lemas tak berdaya dan
 terbuka . Artinya apa ? seolah olah ingin mengatakan kepada orang yang memandikan jenazahnya bahwa ia pergi keakhirat tanpa sepeserpun membawa uang dari rekeningnya di bank , sertifikat tanah maupun bukti pemilikan kendaraan bermotor ( bpkb) . Namun kita kita yang ditinggalkan ini jarang mengerti akan pesan pesan simbolik tersebut .
 
Wassalam : Zap ( 55 ) 
 
 
Do you Yahoo!?
Free Pop-Up Blocker - Get it now

[RantauNet.Com] Renungan

2003-11-05 Terurut Topik Anaswir
Server mailing list RantauNet berjalan atas sumbangan para anggota, simpatisan dan 
semua pihak yang bersedia membantu. Ingin menyumbang silahkan klik: 
http://www.rantaunet.com/sumbangan.php



  = RENUNGAN =

Siapakah orang yang sibuk?
Orang yang sibuk adalah orang yang tidak mengambil berat akan waktu
solatnya seolah-olah ia mempunyai kerajaan seperti kerajaan Nabi
Sulaiman a.s.

Siapakah orang yang manis senyumanya?
Orang yang mempunyai senyuman yang manis adalah orang yang di timpa
musibah lalu dia kata "Inna lillahi wainna illaihi rajiuun." Lalu
sambil berkata,"Ya Rabbi Aku redha dengan ketentuanMu ini", sambil
mengukir senyuman.

Siapakah orang yang kaya?
Orang yang kaya adalah orang yang bersyukur dengan apa yang ada dan
tidak lupa akan kenikmatan dunia yang sementara ini.

Siapakah orang yang miskin?
Orang yang miskin adalah orang tidak puas dengan nikmat yang ada
sentiasa menumpuk-numpukkan harta.

Siapakah orang yang rugi?
Orang yang rugi adalah orang yang sudah sampai usia pertengahan namun
masih berat untuk melakukan ibadat dan amal-amal kebaikkan.

Siapakah orang yang paling cantik?
Orang yang paling cantik adalah orang yang mempunyai akhlak yang baik.

Siapakah orang yang mempunyai rumah yang paling luas?
Orang yang mempunyai rumah yang paling luas adalah orang yang mati
membawa amal amal kebaikan di mana kuburnya akan di perluaskan saujana
mata memandang.

Siapakah orang yang mempunyai rumah yang sempit lagi dihimpit?
Orang yang mempunyai rumah yang sempit adalah orang yang mati tidak
membawa amal-amal kebaikkan lalu kuburnya menghimpitnya.

Siapakah orang yang mempunyai akal?
Orang yang mempunyai akal adalah orang-orang yang menghuni syurga kelak
kerana telah mengunakan akal sewaktu di dunia untuk menghindari siksa
neraka.

Siapakah org yg bijak?
Orang yg bijak ialah org yg tidak membiar atau membuang email ini
begitu sahaja, malah dia akan menyampaikan pula pada org lain.

-- 
Wassalam,
Anaswir <[EMAIL PROTECTED]> 

~~~
Ingin memasarkan produk anda di web RantauNet http://www.rantaunet.com 
Hubungi [EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]
~~~
Isikan data keanggotaan anda di http://www.rantaunet.com/daftar.php

Berhenti menerima RantauNet Mailing List, silahkan ke: 
http://www.rantaunet.com/unsubscribe.php



[RantauNet.Com] Renungan Ramadhan

2003-11-02 Terurut Topik Zulharbi S




بسم 
الله الرحمن الرحيم
 
PUASA 
MEMBENTUK KARETERISTIK INSAN
 
 
مَنِ 
اهْتَدَى فإنما يهتدي لنفسه ومن ضل فإنما يضل عليها ( الإسراء 
15)
 
“Barang siapa 
yang berbuat sesuai dengan hidayah (Allah), maka sesungguhnya dia berbuat untuk 
(keselamatan) dirinya sendiri, dan barang siapa yang sesat maka sesungguhnya dia 
tersesat bagi dirinya sendiri…” (QS Al-Isra’ 15)
 
Terlebih 
dahulu marilah kita sama-sama mempersembahkan puja dan puji kehadhirat Allah SWT 
Yang Maha Rahman, karena berkat hidayah 
dan taufiqNya, kita 
sudah dapat melaksanakan ibadah shiyam dan qiyam Ramadhan selama 8 hari. 
Mudah-mudahan segenap amal ibadah kita yang telah berlalu itu dan juga ibadah 
kita yang akan datang diterima oleh Allah SWT sebagai amal saleh yang 
“maqbula”. Shalawat dan salam marilah kita mohonkan kepada Allah SWT agar 
Dia selalu melimpahkannya buat junjungan kita Nabi Muhammad SAW. اللهم 
صلىعلى محمد وعلى آله و أصحابه وسلم
 
Kentatipun 
puasa dalam bentuk formalnya 
adalah menahan lapar dan haus disiang hari serta apa-apa yang membatalkannya, 
akan tetapi tujuan puasa bukanlah sekedar itu. Bahkan siapa yang berpuasa hanya 
sekedar menahan lapar dan haus saja, maka dia tidak akan beroleh pahala disisi 
Allah SWT. Hal ini ditegaskan oleh Rasulullah SAW :
 
Betapa banyak 
orang yang berpuasa tetapi tidak memperoleh apa-apa selain lapar dan haus saja. 
(HR An-Nasai). 

 
Maksudnya 
semata-mata menahan lapar dan dahaga, tidak termasuk kepada ibadah, kecuali jika 
disertai oleh aturan-aturan dan hukum-hukum yang berlaku selama 
berpuasa.
 
Dibalik bentuk 
formal puasa tersebut, terkandung pula beberapa hikmah yang sangat mendalam 
dengan tujuan utama antara lain; membentuk kekuatan insani – insan kamil 
-
Kekuatan yang 
tumbuh dan berkembang akibat atsarus-shiyam (implementasi/pengaruh ibadah puasa) 
berupa pribadi yang tangguh, sabar dan tegar dalam menghadapi setiap tantangan 
kehidupan yang penuh dengan ujian dan cobaan ini.
 
Dihari-hari 
biasa diluar Ramadhan susah sekali bagi seseorang untuk menahan dan 
mengendalikan diri dari kehendak nafsunya. Seringkali karena kelemahan 
pribadinya, seseorang gagal menahan diri dari yang haram. Akan tetapi lain 
halnya dalam bulan Ramadhan, seseorang yang berpuasa dibina dan ditempa dengan 
penuh keimanan dan kesadaran agar berhasil menundukkan kebuasan hawa nafsunya. 
Jangan memakan yang haram yang halalpun dia tak mau memakannya pada siang 
hari.(contoh: bahimah; seperti kambing, sapi dan kerbau, bagaimanapun sudah 
diberikan rumput yang enak-enak, tapi kalau lepas, jagung muda di kebun orang 
juga disikat). Dengan latihan dan tempaan terus menerus selama satu bulan penuh 
mudah-mudahan membekas pada dirinya sehingga menjadi orang-orang yang terbina, 
terpelihara, taat mematuhi aturan-aturan Allah SWT dan dapat mencapai derajat 
Taqwa. Oleh sebab itu Rasulullah SAW menganjurkan agar dalam pelaksanaan ibadah 
shiyam itu mestilah memenuhi dua kriteria yaitu iman dan ihtisaba 
(perhitungan).
 
عن أبي هريرة فال : قال رسول الله صم : من صام رمضان إيمانا واحتسابا غفر ما 
تقدم من ذنبه رواه أحمد ,أصحاب السنن
 
Dari Abu 
Hurairah r.a. Rasulullah SAW berkata: “Siapa yang berpuasa dengan penuh keimanan 
dan perhitungan, niscaya diampuni Allah segala dosanya dimasa lalu.” (HR 
Muttafaq ‘alaihi).
 
Keimanan 
dan perhitungan disini memungkinkan seseorang menjadi sangat hati-hati dan 
waspada. Sebab perhitungan yang ditopang oleh keyakinan akan menjadi suatu 
kekuatan yang besar untuk mendorong keberhasilan mencapai tujuan. Dengan 
senantiasa melakukan kebajikan dalam bulan puasa, menghindari segala yang 
dilarang dan melipat-gandakan amal-amal saleh, dapat mengikis habis dosa-dosa 
yang pernah dilakukan (siapakah dari insani yang tidak bersalah?) sehingga 
terbebaslah jiwa dari  himpitan dosa 
yang memberatkan. Hal ini tentu tidak akan mustahil, jika beban mental sudah 
ringan, jiwa menjadi kuat dan sanggup menghadapi setiap godaan, rintangan, 
maupun rongrongan hawa nafsunya sendiri. Inilah yang kita maksud bahwa puasa 
dapat membentuk kekuatan insani menuju “insan kamil” yakni kekuatan pribadi yang 
muncul setelah latihan puasa, berupa pribadi yang tangguh, ulet, kokoh dan kuat. 
Inilah sebagai modal utama untuk mendapatkan taqwa dan menjadi “orang-orang 
yang muttaqin”.
 
Disaat 
orang yang berpuasa merasakan lapar dan haus, bukan hanya berhasil menekan 
kehendak hawa nafsu dan menyabarkan diri hingga datangnya waktu berbuka, namun 
lebih dari itu, setiap dia merasakan lapar dan haus maka timbullah perasaan 
santun dan hiba kepada orang-orang miskin yang melarat. Mereka dalam 
kesahariannya sering kekurangan makanan karena memang tidak mempunyai persediaan 
makanan. Jangankan memenuhi 4 sehat 5 sempurna, memperoleh sesuap nasi untuk 
sahur dan berbuka sangat sulit mereka dapatkan.
 
Perasaan 
yang demikian itu timbul setiap hari ketika dia berpuasa, sehingga mendorong 
dirinya untuk berbuat ikhlas, menyantuni kaum dhu’afa; orang fakir, miskin dan 
anak-anak yatim. Dengan arti kata ti

[RantauNet.Com] renungan

2003-10-23 Terurut Topik Ivan Vetra








 








Tanganmu.doc
Description: MS-Word document
-- (on interscan)

Disclaimer: This email has been scanned by Indosat's anti virus system. No virus found 
!!!

-


Re: [RantauNet.Com] Renungan Sa'ban

2003-10-18 Terurut Topik Ade Zur
Server mailing list RantauNet berjalan atas sumbangan para anggota, simpatisan dan semua pihak yang bersedia membantu. Ingin menyumbang silahkan klik: http://www.rantaunet.com/sumbangan.php



Ado positifnyo.. paling tidak "nyetor" pitih kakampuong halaman
>From: "darul" <[EMAIL PROTECTED]>
>Reply-To: [EMAIL PROTECTED] 
>To: [EMAIL PROTECTED] 
>Subject: [RantauNet.Com] Renungan Sa'ban 
>Date: Sat, 18 Oct 2003 03:04:31 GMT 
> 
>Server mailing list RantauNet berjalan atas sumbangan para anggota, simpatisan dan semua pihak yang bersedia membantu. Ingin menyumbang silahkan klik: http://www.rantaunet.com/sumbangan.php 
> 
> 
>zul amri writes: 
> 
> > 
> > Assalamualikum wr.wb 
> > 
> > 
> > 
> > Bulan Sa’ban bulan introspeksi diri : 
> > 
> > Ada lagi kebiasaan sebagian masyarakat kita . Lha wong puasa aja belon tapi udeh menyusun strategi pulang kampung , sehingga ticket pesawat jurusan Padang H+5 sampai dengan H-5 terjual habis . Fenomena apa ini ??? 
> > 
> > Wassalam : zul amry di kuta bali 
> > 
> > Zul Amry Piliang di kuta bali 
> > 
> 
>Assalamualaikum WW 
> 
>Mak Zul, ini adalah fenomena urbanisasi, yang di Indonesia 
>di istilahkan MUDIK atau pulang kampuang. Di Jepang juga 
>ada, tapi saya lupa hari apa dalam rangka apa. Mungkin 
>sanak Alfian dapat menginformasikannya. 
> 
>Wassalamualaikum WW 
>Darul 
>~~~ 
>Ingin memasarkan produk anda di web RantauNet http://www.rantaunet.com 
>Hubungi [EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED] 
>~~~ 
>Isikan data keanggotaan anda di http://www.rantaunet.com/daftar.php 
> 
>Berhenti menerima RantauNet Mailing List, silahkan ke: 
>http://www.rantaunet.com/unsubscribe.php 
> 
Add photos to your e-mail with MSN 8. Get 2 months FREE*.
~~~
Ingin memasarkan produk anda di web RantauNet http://www.rantaunet.com 
Hubungi [EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]
~~~
Isikan data keanggotaan anda di http://www.rantaunet.com/daftar.php

Berhenti menerima RantauNet Mailing List, silahkan ke: 
http://www.rantaunet.com/unsubscribe.php



[RantauNet.Com] Renungan Sa'ban

2003-10-17 Terurut Topik darul
Server mailing list RantauNet berjalan atas sumbangan para anggota, simpatisan dan 
semua pihak yang bersedia membantu. Ingin menyumbang silahkan klik: 
http://www.rantaunet.com/sumbangan.php


zul amri writes:

> 
> Assalamualikum wr.wb
> 
>  
> 
> Bulan Sa’ban bulan introspeksi diri :
> 
> Ada lagi kebiasaan sebagian masyarakat kita . Lha wong puasa aja belon tapi udeh 
> menyusun strategi pulang kampung , sehingga ticket pesawat jurusan Padang  H+5 
> sampai dengan H-5 terjual habis   . Fenomena apa ini ???
> 
> Wassalam : zul amry di kuta bali
> 
> Zul Amry Piliang di kuta bali
> 

Assalamualaikum WW

Mak Zul, ini adalah fenomena urbanisasi, yang di Indonesia
di istilahkan MUDIK atau pulang kampuang. Di Jepang juga
ada, tapi saya lupa hari apa dalam rangka apa. Mungkin
sanak Alfian dapat menginformasikannya.

Wassalamualaikum WW
Darul 
~~~
Ingin memasarkan produk anda di web RantauNet http://www.rantaunet.com 
Hubungi [EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]
~~~
Isikan data keanggotaan anda di http://www.rantaunet.com/daftar.php

Berhenti menerima RantauNet Mailing List, silahkan ke: 
http://www.rantaunet.com/unsubscribe.php



[RantauNet.Com] Renungan Sa'ban

2003-10-17 Terurut Topik zul amri

Assalamualikum wr.wb
 
Bulan Sa’ban bulan introspeksi diri :
 
Bulan Saban  menjelang datangnya bulan Ramadhan adalah merupakan bulan introspeksi diri , dimana kita harus dituntut untuk banyak mengadakan “ meeting “ atau pertemuan dengan diri kita , keluarga kita , teman kita , saudara kita , sahabat kita , serta mengkaji dan mengevaluasi kembali tentang apa yang telah kita kerjakan selama ini. . Anjuran rasul dan nabi,  Muhammad SAW , agar selama bulan Saban ini perbanyak puasa sunat , khususnya pada pertengahan bulan Saban yang disebut nisfu Saban itu  . Puasa sunat di bulan Saban boleh jadi sebagai pengganti puasa yang kita tinggalkan dibulan Ramadhan yang lalu , disamping itu juga merupakan pelatihan awal untuk memasuki puasa wajib pada bulan berikutnya . . Bulan Saban juga merupakan
 meeting untuk menyusun strategi dan rencana , untuk memeriahkan bulan Ramadhan yang akan datang . Namun setengah orang telah mengaburkan makna dari bulan Saban ini dan menggantinya dengan sebutan bulan Ruwah yang barangkali maksudnya bulan Roh , dimana se olah olah pada bulan itu roh para leluhur bergentayangan di kuburan . Maka tidak sedikit pula orang melakukan doa  dan ziarah membersihkan kuburan , pedagang kembang laris manis bukan kepalang  . Belon lagi kebiasaan tradisi setempat , untuk acara balimau dan mandi dipancuran tujuh , untuk membersihkan diri . Pembersihan diri bukan hanya dari segi phisik , tapi pembersihan jiwa dan hati itulah  yang lebih penting.. Ada lagi kebiasaan sebagian masyarakat kita . Lha wong puasa aja belon tapi udeh menyusun strategi pulang kampung , sehingga ticket pesawat jurusan Padang  H+5 sampai dengan H-5 terjual habis   . Fenomena apa ini ???
 
 
Wassalam : zul amry di kuta baliZul Amry Piliang di kuta bali
Do you Yahoo!?
The New Yahoo! Shopping - with improved product search

[RantauNet.Com] Renungan dari Puterajaya Malaysia

2003-10-16 Terurut Topik Hendra Messa
Server mailing list RantauNet berjalan atas sumbangan para anggota, simpatisan dan 
semua pihak yang bersedia membantu. Ingin menyumbang silahkan klik: 
http://www.rantaunet.com/sumbangan.php


Dunsanak sadonyo , menarik menyimak pidato PM Malaysia
pada pembukaan sidang OKI di Puterajaya Malaysia.
Semoga bisa menjadi pelajaran bagi kita bersama, umat
Islam

HM
--

Alhamdulillah, segala pujian kepada Allah, kerana atas
kebesaran dan rahmat-Nya dapat kita, para pemimpin
Pertubuhan Persidangan Islam, berkumpul hari ini untuk
berunding dengan harapan kita dapat merintis arah tuju
masa depan Islam dan ummah di seluruh dunia. Bagi
pihak kerajaan dan rakyat Malaysia yang berbilang kaum
dan pelbagai agama, izinkan saya mengucapkan selamat
datang kepada setiap dan semua hadirin ke sesi ke-10
Sidang Kemuncak Pertubuhan Persidangan Islam di
Putrajaya, Pusat Pentadbiran Kerajaan Malaysia.
Sememangnya ia satu penghormatan tinggi bagi Malaysia
untuk menjadi tuan rumah bagi sesi ini dan untuk
menjawat kedudukan sebagai Pengerusi OIC. Saya
berterima kasih kepada negara-negara anggota OIC atas
keyakinan mereka terhadap keupayaan Malaysia memikul
tanggungjawab itu. Juga izinkan saya untuk mengambil
kesempatan ini bagi merakamkan penghargaan istimewa
kepada negara Qatar, khususnya kepada Yang Maha Mulia
Shaikh Hamad Khalifa Al-Thani, Amir negara Qatar,
kerana kepimpinan cemerlang dalam menerajui pertubuhan
kita sepanjang tiga tahun yang lepas. Sebagai tuan
rumah, Malaysia sungguh terhutang budi dan bangga
dengan jumlah penyertaan yang tinggi daripada kalangan
anggota. Ini jelas menunjukkan keyakinan dan ketaatan
kita yang berterusan serta komitmen kita kepada
pertubuhan kita dan keinginan kita bersama untuk
memperkuat peranan kita demi maruah dan manfaat umat
Islam. Saya juga mengalu-alukan kedatangan para
pemimpin dan perwakilan daripada banyak negara yang
ingin hadir sebagai pemerhati pada mesyuarat kali ini
berdasarkan besarnya jumlah penduduk mereka yang
beragama Islam. Sama ada mereka itu beragama Islam
atau tidak, kehadiran mereka akan menyumbang ke arah
mempertingkat kefahaman terhadap Islam dan umat Islam,
dengan cara itu menyangkal tanggapan kononnya Islam
agama yang mundur dan ganas. Seluruh dunia kini
menumpukan perhatian kepada kita. Sudah pasti 1.3
bilion umat Islam di seluruh dunia iaitu satu per enam
jumlah penduduk dunia menyandarkan harapan mereka
kepada kita pada mesyuarat ini, walaupun mereka
mungkin bersikap sinis terhadap keazaman dan keupayaan
kita, biarpun sekadar dapat mencapai keputusan untuk
menebus maruah Islam dan umatnya, apatah lagi untuk
membebaskan saudara seagama daripada penindasan dan
penghinaan yang mereka alami pada ketika ini. Saya
tidak hendak membilang satu persatu
peristiwa-peristiwa penghinaan dan penindasan terhadap
kita dan saya juga tidak ingin untuk sekali lagi
menghentam pengutuk atau penindas kita. Ia akan
menjadi usaha sia-sia kerana mereka tidak akan
mengubah sikap mereka terhadap kita semata-mata kerana
kita mengecam mereka. Jika kita ingin menebus kembali
maruah kita dan maruah Islam, agama kita, kitalah yang
mesti membuat keputusan, kitalah yang mesti bertindak.
Sebagai langkah awalan, kerajaan kesemua negara Islam
boleh merapatkan barisan dan mengambil pendirian
bersama sekurang-kurangnya mengenai isu-isu besar
seperti Palestin, kalau pun tidak mengenai semua isu.
Semua kita ini umat Islam. Kita semua ditindas. Kita
semua dihina. Tetapi kita, yang ditempatkan Allah
sebagai pemimpin umat Islam tidak langsung benar-benar
cuba bertindak secara bersatu untuk mempamerkan
persaudaraan dan perpaduan yang dituntut oleh Islam.
Bukan sahaja sesama kerajaan kita berpecah-belah,
malahan umat Islam sendiri berpecah-pecah, dan
dipecahkan lagi berulang kali. Sejak 1,400 tahun yang
lalu, pihak yang mentafsirkan Islam, para cerdik
pandai, para ulama telah mentafsirkan dan mentafsir
semula agama Islam yang tunggal yang dibawa oleh Nabi
Muhammad s.a.w. itu dengan sangat berlainan sekali
sehingga kita kini mempunyai beribu agama yang sering
bertelagah satu sama lain sehingga kita bergaduh dan
berbunuhan sesama sendiri. Daripada sebuah ummah yang
tunggal, kita membiarkan diri kita dipecah-pecah
kepada pelbagai golongan, mazhab dan tarikat, dengan
masing-masing lebih mengutamakan Islam siapa lebih
tulen daripada soal ummah yang satu. Kita gagal
melihat bahawa musuh dan pengkritik kita tidak ambil
peduli sama ada kita umat Islam sejati atau tidak.
Bagi mereka kita semua Islam, pemeluk suatu agama dan
pengikut seorang Nabi yang mereka isytiharkan sebagai
penggalak keganasan dan kita semua ini adalah musuh
ketat mereka. Mereka akan menyerang dan membunuh kita,
menakluk tanah air kita, menjatuhkan kerajaan kita,
tidak kira sama ada kita ini Sunni atau Syiah, Alawiah
atau Druze atau apa sahaja. Dan kita membantu dan
bersekongkol dengan mereka secara menyerang dan
memperlemah sesama kita sendiri, dan kadangkala kita
menjadi dala

Re: [RantauNet.Com] Renungan minggu ini

2003-10-11 Terurut Topik Cysca



om ?
 

  - Original Message - 
  From: 
  zul amri 
  
  To: [EMAIL PROTECTED] 
  Sent: Sunday, October 12, 2003 5:34 
  AM
  Subject: [RantauNet.Com] Renungan minggu 
  ini
  

Assalamualikum wr.wb :
 
 
Di negeri ini aturan dibuat seolah olah bukan untuk membuat masyarakat tertib dan disiplin , tapi guna memberi kesempatan kepada pemegang kekuasaan untuk memperoleh suap dan sogok. Jika ada anggota masyarakat yang ingin tertib dan disiplin mengikuti aturan serta prosedur yang berlaku , berbagai macam aturan tambahan yang kadang kala mengada ada muncul mengganjal urusannya . Dan masyarakat juga maunya cepat dan mengambil jalan pintas .  Maka ditempuhlah tindakan “efficient grease” atau pemberian pelumas effisien yang lumrah disebut uang rokok , uang jajan , uang bensin , dan kini karena maraknya telepon selular ada istilah baru uang pulsa . Jadi bukan hanya mobil saja yang perlu oli , namun mesin kekuasaan pun perlu  juga pelumas  . Sehingga timbul adagium , bahwa uang
 tidak menjadi masalah , namun masalah bisa dijadikan uang .
Maka tak salah kiranya kalau TI ( transparancy international )  , pada tahun 2003 ini menetapkan Ina sebagai ranking ke tiga setelah Bangladesh dan Myamar dan bukan itu saja , ternyata negri ini lebih korup dibandingkan Papua Neugini ,  Vietnam dan Filiphina .
Ironis emang ! 
 
Wassalam :Zul Amry Piliang di kuta bali
Do you Yahoo!?
The New Yahoo! Shopping - with improved product search



[RantauNet.Com] Renungan minggu ini

2003-10-11 Terurut Topik zul amri


Assalamualikum wr.wb :
 
 
Di negeri ini aturan dibuat seolah olah bukan untuk membuat masyarakat tertib dan disiplin , tapi guna memberi kesempatan kepada pemegang kekuasaan untuk memperoleh suap dan sogok. Jika ada anggota masyarakat yang ingin tertib dan disiplin mengikuti aturan serta prosedur yang berlaku , berbagai macam aturan tambahan yang kadang kala mengada ada muncul mengganjal urusannya . Dan masyarakat juga maunya cepat dan mengambil jalan pintas .  Maka ditempuhlah tindakan “efficient grease” atau pemberian pelumas effisien yang lumrah disebut uang rokok , uang jajan , uang bensin , dan kini karena maraknya telepon selular ada istilah baru uang pulsa . Jadi bukan hanya mobil saja yang perlu oli , namun mesin kekuasaan pun perlu  juga pelumas  . Sehingga timbul adagium , bahwa uang
 tidak menjadi masalah , namun masalah bisa dijadikan uang .
Maka tak salah kiranya kalau TI ( transparancy international )  , pada tahun 2003 ini menetapkan Ina sebagai ranking ke tiga setelah Bangladesh dan Myamar dan bukan itu saja , ternyata negri ini lebih korup dibandingkan Papua Neugini ,  Vietnam dan Filiphina .
Ironis emang ! 
 
Wassalam :Zul Amry Piliang di kuta bali
Do you Yahoo!?
The New Yahoo! Shopping - with improved product search

[RantauNet.Com] Renungan: Fw: [surau] KEDUDUKAN AKHIRAT & DUNIA

2003-09-27 Terurut Topik -- (*o*) --
Kini sdg intend diskusi parawisata Minang di biliak potensi Minang, kalau lai ado nan 
ka ikuik bisiakkan ka [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED]

Sebuah renungan yang bagus dari surau. Dalam konteks yang lain, sepatu diatas kepala 
itu bisa menganalogikan berapapun jumlah umur manusia, bila tidak bijaksana,ejekanlah 
yang akan didapatnya. Untuk Mbak Retno yang berfikir dalam, terima kasih sekalian 
minta ijin bahwa tulisannya tak FW ke Rantaunet, tempat orang minang ngumpul. 

Salam,

--Gm 

- Original Message - 
From: "Retno Wahyudiaty" <[EMAIL PROTECTED]>
To: "sufi-islam" <[EMAIL PROTECTED]>; "surau" 


Kedudukan Akhirat dan Dunia
Apabila seseorang berjalan ditengah pasar dengan memakai sepatu dikepalanya dan kaca 
mata serta peci yang diikatkan dikakinya maka siapapun bahkan anak kecilpun akan 
menertawakannya dan mengatakan bahwa orang tersebut sudah gila. 

Orang tersebut berdalih bahwa "sepatu inilah yang telah menyelamatkan kakiku dari duri 
dan batu batu yang tajam serta melindungi kakiku dari panasnya jalan disiang hari, 
wajar apabila aku mengagungkan dan menghormati penyelamatku".

Dijawab oleh orang orang bahwa bagaimanapun besarnya jasa sepatumu tidak akan 
menaikkan kedudukan sepatu tersebut sampai kelutut, apalagi sampai ke kepala. Terlebih 
lebih apabila engkau demi sepatu tersebut sampai menurunkan pecimu dan kacamatamu 
(yang seharusnya berada di kepala) ke kaki, pasti pecimu akan rusak dan kacamatamu 
akan hancur.

Tapi orang kalau sudah teka'/ keras kepala memang susah, jahil murakkab 
("sangat-sangat" bodoh), sudah bodoh ditambah lagi dengan tidak terima pendapat orang 
lain.

Hal hal yang berkaitan dengan Akherat letaknya di kepala kita yang harus kita junjung 
tinggi dan kita agungkan. 

Sebab Akhirat merupakan tujuan utama kita, bahkan tujuan penciptaan kita. Dunia 
letaknya dikaki yang merupakan sarana kita untuk mencapai akherat, sebab kita memang 
hidup didunia. 

Akan tetapi bagaimanapun besarnya jasa sarana tersebut didalam membantu kita, tetap 
tidak akan merubah kedudukannya menjadi maksud serta tujuan yang utama apalagi sampai 
merubah akherat menjadi sampingan. 

Diberitahu bahwa akheratmu akan hancur apabila engkau letakkan dikaki dan engkau akan 
binasa. Tapi orang kalau sudah teka' memang susah, sudah jahil plus murakkab, sudah 
bodoh teka' lagi. 

Orang yang seperti ini sama dengan orang gila yang diatas,bahkan lebih parah. 

Wallohu a'lam,



[Non-text portions of this message have been removed]




~~~
Ingin memasarkan produk anda di web RantauNet http://www.rantaunet.com
Hubungi [EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]
~~~
Isikan data keanggotaan anda di http://www.rantaunet.com/daftar.php
---
Berhenti menerima RantauNet Mailing List, silahkan ke:
http://www.rantaunet.com/unsubscribe.php
===

[RantauNet.Com] Renungan: Fw: [surau] A K A L

2003-09-27 Terurut Topik -- (*o*) --
Kini sdg intend diskusi parawisata Minang di biliak potensi Minang, kalau lai ado nan 
ka ikuik bisiakkan ka [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED]

Satu lagi, renungan yang sangat bagus.

--Gm

- Original Message - 
From: "Retno Wahyudiaty" <[EMAIL PROTECTED]>
To: "sufi-islam" <[EMAIL PROTECTED]>; "surau" <

A K A L
Yang punya akal sebaiknya hati hati, dijaga akalnya jangan sampai bangkrut. 

Pertanyaan : Apakah akal bisa bangkrut ? 

Jawab : Bisa !! 

Bagaimanakah itu ? 

Dikatakan oleh Al Imam Abdullah AlHaddad dalam Diwan-nya : 

AlMuflis adalah orang yang hutangnya lebih banyak ketimbang hartanya. 

Arti perkataan Beliau : "Bukti akan bangkrutnya akal seseorang adalah : apabila ia 
pandai menceritakan kekurangan dan a'ib orang lain, sedangkan ia tidak tahu akan aib 
dan kekurangannya sendiri". 

Dikatakan di dalam suatu hikmah : "aku heran kepada orang yang melihat sehelai rambut 
dimata orang lain yang jauh, akan tetapi ia tidak melihat batang kayu di hadapan 
matanya sendiri". 

Dalam syairnya yang lain Al Imam Abdullah AlHaddad mengatakan : 


"Aku heran terhadap seseorang yang berwasiat/memberi nasehat kepada orang lain, 
padahal dia sendiri lebih pantas dari mereka untuk menuruti wasiat/nasehat itu 
sendiri". 


"Ilmu yang begitu luasnya bagai lautan yang saling memukul ombaknya, akan tetapi 
disampingnya terdapat pengamalan yang bagaikan setetes air". 

Didalam Zubad, Ibnu Ruslan mengatakan : 


"Dan orang 'alim yang tidak mengamalkan ilmunya, orang tersebut di'adzab sebelum 
penyembah berhala". 

Makna 'alim disini bukan hanya seseorang yang sudah menjadi pakar dalam ilmu agama 
saja, akan tetapi setiap orang yang tahu akan suatu masalah maka ia pun dianggap 
sebagai 'alim dalam masalah tersebut. 

Didalam hadist disebutkan : 


"Orang yang paling dahsyat adzabnya dihari kiamat adalah seorang 'alim yang tidak 
manfa'at ilmunya." 

Maka pandai pandailah di dalam mengoreksi diri sendiri. Selidikilah akan kekuranganmu 
dan perbaikilah kekurangan tersebut, itu lebih bermanfaat dan lebih berakal dari pada 
mencari kekurangan orang lain. 

"Bila Allah ingin agar hambanya memperoleh kebaikan, maka Allah akan membukakan mata 
hati hamba tersebut akan aib/kekurangan yang terdapat pada dirinya sendiri, hingga ia 
memperbaikinya. Bila Allah ingin menjebloskan seorang hamba, Allah bukakan mata hamba 
tersebut akan aib/kekurangan orang lain, hingga ia sibuk dengan urusan orang dan buta 
akan aibnya sendiri". 

Wallohu a'lam.





~~~
Ingin memasarkan produk anda di web RantauNet http://www.rantaunet.com
Hubungi [EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]
~~~
Isikan data keanggotaan anda di http://www.rantaunet.com/daftar.php
---
Berhenti menerima RantauNet Mailing List, silahkan ke:
http://www.rantaunet.com/unsubscribe.php
===

[RantauNet.Com] Renungan Minggu

2003-09-27 Terurut Topik zul amri

Sidang Rantaunet Yth 
 
Assalamualikum wr.wb
 
"Jika kamu tidak dapat mengendalikan kemarahanmu , sebelum kamu berbuat atau berkata sesuatu , maka berhitunglah sampai sepuluh . Jika amarahmu belum reda juga maka berhitunglah sampai seratus , Jika kamu masih saja tetap marah maka berhitunglah sampai seribu " (Thomas Jefferson )
 
Saya jadi tersenyum kecut membaca kata kata bijak mantan Presiden Amerika ke tiga itu , dan hal ini jangan disalah artikan seolah olah saya menyindir apa yang yang terjadi dipalanta kita  saat ini , tidak sama sekali .
 
Kalau saja alm .Presiden Amerika itu berkesempatan menyaksikan kondisi dunia saat ini yang merupakan abad kemarahan , jangankan sempat berhitung sampai sepuluh baru sampai lima saja sudah tak punya waktu , dan tak sedikit korban jiwa akibat kemarahan sesama umat manusia terjadi saat ini . Selain teror bom disana sini , serta konflik sosial ditengah masyarakat , maupun peristiwa kriminal yang hampir terjadi setiap hari menambah anyir bau darah bumi pertiwi . Bahkan karena urusan sepele bisa terjadi pertumpahan darah .
 
Panggung theater kekerasan baru saja dipertontonkan ditengah kita oleh media elektronik maupun media cetak , yakni terjadinya  tindak kekerasan dikampus SPDN , oleh para senior terhadap yunior ,walaupun para  senior itu tidak dalam keadaan marah namun hanya sekedar melampiaskan dendamnya dan menimbulkan korban atas Wahyu Hidayat   . Satu lagi kejadian yang menyentak kita sebagaimana yang ditayangkan salah satu stasiun  TV swasta yakni adegan gebuk ala UFC di kampus UI Depok yang dilakukan pria berbadan tambun terhadap seorang dosen perempuan FISIP UI , yang notabene anak seorang dosen yang  ngamuk karena bapaknya diprotes oleh sebagian mahasiswa . Ironisnya main gebuk seperti maling ditengah pasar tersebut terjadi disebuah kampus yang selama ini dikonotasikan sebagai menara gadingnya  ilmu pengetahuan . Dan kita harus bersiap diri bahwa  puncak dari segala kemarahan dan kekerasan justru biasanya terjadi saat pelaksanaan yang katenye
 sih pesta demokrasi ( pemilu ) tahun depan , dimana tensi politik akan semangkin meningkat . 
 
Wassalam : zul amry di kuta bali
 
Pls visit : http://www.geocities.com/zulamry/
 
 
Do you Yahoo!?
The New Yahoo! Shopping - with improved product search

[RantauNet.Com] Renungan

2003-09-15 Terurut Topik JH660368
hasil Search di Republika tentang kegiatan Agum Gumelar selama satu
minggu..

dari 5 berita cuma 1 berita sbg Menhub 4 lain sbg ketua
PSSI..jadi nggak usah heran kalau urusan nggak ada yang
beres Urusan perhubungan berantakan , Sepakbola babak
belur
ini cuma suatu ilustrasi .masih banyak lagi.krn
sebagian besar mentri / pejabat di negri mempunyai jabatan lebih dari
satu.

 ---

 Sabtu, 13 September 2003
 'Sedang Diusahakan'
 Lagi-lagi masalah duit. Rabu, sebuah harian nasional menurunkan berita
tentang resahnya para
 atlet dan pelatih pelatnas SEA Games Hanoi cabang biliar karena hingga
Selasa kemarin belum juga
 menerima honor bulan Agustus dari KONI. Salah seorang .. [Berita Lengkap]

 Sabtu, 13 September 2003
 Persik vs Persikota
 Melengkapi Gelar Juara
 Drama Liga Indonesia Bank Mandiri (LIBM IX) musim ini begitu mencengangkan.
Persik Kediri
 menorehkan sejarah sebagai juara baru. Julukan bayi ajaib nampaknya lebih
tepat disandang tim
 asuhan Jaya Hartono tersebut. Ahad ini (14/9), di kandang sendiri, ..
[Berita Lengkap]

 Kamis, 11 September 2003
 Uyun-Santia Belum Lolos ke Athena
 JAKARTA -- Juli lalu (28/7), Agum Gumelar menghadiahkan dua unit sepeda
Colnago seharga Rp 120
 juta kepada pasangan pebalap wanita; Uyun Muzizah dan Santia Trikusuma,
setelah keduanya
 dinyatakan lolos ke Olimpiade Athena 2004. Keduanya sukses .. [Berita
Lengkap]

 Kamis, 11 September 2003
 KM Sentosa Bahari Terbalik, Tiga Hilang
 JAKARTA -- Tiga dari 11 penumpang kapal motor (KM) Sentosa Bahari hilang
setelah kapal tersebut
 terbalik di Teluk Pelangan wilayah perairan Lombok bagian selatan pada
Kamis sekitar pukul 14.30
 Wita. Sementara delapan penumpang lainnya berhasil .. [Berita Lengkap]

 Rabu, 10 September 2003
 PSP-Persija Tawuran
 BANDUNG -- Imbauan ketua umum PSSI Agum Gumelar agar Piala Suratin U-18
tidak dikotori tawuran
 seakan tidak didengar pemain dan ofisial Semen Padang dan Persija Jakarta.
Dalam pertandingan di
 Stadion Siliwangi Bandung, Selasa, keduanya pemain kedua .. [Berita
Lengkap]





~~~
Ingin memasarkan produk anda di web RantauNet http://www.rantaunet.com 
Hubungi [EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]
~~~
Isikan data keanggotaan anda di http://www.rantaunet.com/daftar.php
---
Berhenti menerima RantauNet Mailing List, silahkan ke: 
http://www.rantaunet.com/unsubscribe.php



Re: [RantauNet.Com] Renungan Minggu pagi/ bom bunuh diri/SBN

2003-09-08 Terurut Topik dutamardin

SBN manulih:
bukan seperti menghalalkan membunuh manusia tak berdosa dengan bom bunuh diri. Karena 
penerapan hukum apapun sangat terkait dengan tingkat pendidikan (pendidikan yang benar 
"memuliakan manusia") dan tingkat ekonomi, lebih naik memulai dengan yang terakhir ini 
daripada sekedar menghujat perubahan jaman.

=== Sanak ambo SBN,
Kalau mambunuah urang tak badoso, anak2, induak2 jo mariam tank,
peluru kendali, jo bom dll apo buliah sanak?

Sanak SBN samo jo pers Amrik, pejuang Palestina yang menyerang
dengan bom dibadan disebut "bom bunuh diri". Sementara urang
Palestina menyebut bom jihad. Karena itulah satu2nya senjata yang mereka miliki untuk 
melawan penjajah Israel dengan bersenjata
mutakhir dan membunuh orang2 tak berdosa semaunya.

Kalau kalimat diateh ditulih "bukan seperti menghalalkan membunuh manusia tak 
berdosa". Indak terkesan sanak memihak Israel dan mencela
Palestina.

Rasonyo sadonya awak setuju haram membunuh tanpa alasan, apalagi orang tak berdosa, 
dengan cara apa saja.

Wassalam

ajo-duta (56+)


Please note: message attached


RantauNet http://www.rantaunet.com
Isikan data keanggotaan anda di http://www.rantaunet.com/daftar.php
---
Berhenti menerima RantauNet Mailing List, silahkan ke: 
http://www.rantaunet.com/unsubscribe.php
===


[RantauNet.Com] renungan mak Lembang Alam?

2003-09-08 Terurut Topik Darul Makmur
Assalamualaikum Ww
 
Sanak Ce Ille, eh salah tulis garagara Rarachm.
Dan mak Lembang Alam.
 
Taraso bana kaji mak Lembangko dek ambo kini, satantangan sungguah jo bakarauah. Bapak mbo bapasan dulu, nan intinyo awak harus mamacik tagoktagok apo nan awak karajokan. Mamack arekarek makasuikno, kalau sadang mangarajokan sesuatu jan sampai pangana ka nan lain. Dek baliau petani, sbg contoh: kalau baparak lado, pamganan sapanjang tangkai tajak, bamain sakaliliang parak. Aratinyo, kalau sadang mangarajokan parak jan takana marantau. Kalau ingin marantau iyo sarau bana rantau nantun. Kalau sikola harus rajin baraja, asa baraja bialah indak sata disawah. Jadi pokok kato baliau awak harus fokus dan terarah.
 
Bana, iko manuruik pandapek ambo nan sagalo kurang nangko, awak kiniko sangat butuh sarjana atau ilmuan nan Islami. Kalau sarjana Islam malah alah banyak, Ilmuwan atau sarjana alah banyak. Tapi Sarjana Islami iyo agak jarang. Contohno iyo nan saroman mak Lembang Jo Yesi ataupun Ronal kali, dan banyak lagi nan lain. Mak Zul, Mak Boes, Ajo Buyuang, IJP, Mas Mulyadi, Cysca, Cecille Dllnyo.
 
Seandainyo para sarjana nan Islamiko, bagabunag jo sarjana Islam, duduak basamo balapang-lapang, basailia samudiak awak dalam mamajukan kampuang, Insyaallah, kampuang awak bisa, bisa sajajar jo kampuang lain di duniako.
 
Baitu mak Lembang, baliak parundiangan ka mak Lembang.
 
Wass. WW
St.PMuhammad Dafiq Saib <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
 
Assalamu'alaikum wr.wb.,
 
Kamanakan Cecille,
 
Biarlah saya tambahkan, dengan interpretasi saya, tentang makna beribadah. Kata buya yang memberikan ceramah di Mesjid Raya, dalam cerita saya, baibadah sungguah. Di dalam Islam, menuntut ilmu, bahkan sampai ke negeri Cina, bahkan sejak dari buayan sampai ke liang lahad, itu adalah bahagian dari ibadah. Jadilah seorang yang bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu. Jadilah insinyur, dokter, sarjana hukum, jadilah seorang accountant, jadilah arsitek atau apa saja, sebutkanlah. Tapi lakukan semua secara Islami. Secara seimbang. Menyeimbangkan iman dengan ilmu. Menyeimbangkan taqwa dengan teknologi. 
 
Dalam keseimbangan seperti itu kita tidak akan kena stress, insya Allah. Penyakit yang banyak benar diidap orang sekarang. Orang tua stress, anak muda stress, kanak-kanak stress. Dengan menjaga kesetimbangan jasmani dan rohani, hidup akan lebih santai. Dan hidup ini lebih bisa dinikmati. Pada setiap aspek dan bahagiannya. Makan kita nikmati, minum kita nikmati, tidur dan beristirahat kita nikmati, pengajian kita nikmati, shalat berjamaah kita nikmati, berdiskusi kita nikmati. Bukankah itu semua indah? Dan semua bisa bernilai ibadah. Dan kalau memang tidur bakaruah, ya tentu saja juga kita nikmati. Maaf, tahukah kamanakan, bahwa dalam Islam berhubungan suami istri itupun ibadah?
 
Ngomong-ngomong katanya kamanakan urang Ampek Angkek? Dima bana kampuang?
 
Dan apa kamanakan lahia di Parancih? Namo kamanakan maingek-an ambo ka kawan ambo nan anakno banamo sarupo. Ano urang Parancih.
 
Wassalamu'alaikum wr.wb.,
 
Lembang Alam
 
Do you Yahoo!?
Yahoo! SiteBuilder - Free, easy-to-use web site design software

Re: [RantauNet.Com] Renungan Minggu pagi

2003-09-03 Terurut Topik indra junaidi
"Ronald P. Putra" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

Diambil sedikitdari "Mereka Merampas Wewenang Allah" Dr. Daud Rasyid, MA, ---Mengapa takut? Karena mereka mempunyai asumsi yang salah tentangsyariat. Menurut mereka, kalau syariat diterapkan,maka tidak akan ada kebebasan sama sekali. Manusia akan dikungkung dan dipenjara, sehingga tidak ada ruang untuk menggunakan akalnya. Mereka sudah jerat oleh sebuah ghazwul fikri (invasi pemikiran, red)dari Barat yang jelas-jelas memusuhi Islam. Seakan, kalangan yang memperjuangkan tegaknya syariat itu identik dengan fundamentalis. Sedangkan setiap fundamentalisme identik dengan terorisme. Mereka tidak bisa lagi berpikir jernih. Paradigma berpikirnya sudah menggunakan frame Barat. Bisa jadi, mereka adalah agen-agen Barat dengan menggunakan bahasa dan kultur lokal. Karena itu tak mustahil mereka mendapatkan dukungan finansial dari Barat. 
Memang betul JIL kan dapat suntikan dana dari ADB :-). Jadi kalau ADB enggak kasih uang lagi habis kali ya JILnya. Kebenaran ini tanya saja sama Ulil...
Wassalam
Indra JZ.
Do you Yahoo!?
Yahoo! SiteBuilder - Free, easy-to-use web site design software

Re: [RantauNet.Com] Renungan

2003-09-03 Terurut Topik SBN



Walaikum salam wr. wb.
 
Sudah tentu "ulama" atau orang yang berilmu, karena 
ilmu itu adalah sunatullah, artinya semua orang yang berilmu dan berkemauan 
untuk itu, soal bahasa hanya salah satu pelengkap, makin banyak menguasai 
bahasan akan makin baik, yang paling berperan justru kemauan dan daya 
analitis saya kira. Semua sumber harus diperiksa, selama ini penelitian dalam 
tafsir banyak kelemahan dari segi historis, apalagi sejak di Saudia Arabia semua 
artefak Rasulullah telah hampir habis digusur dan lebih celaka lagi tidak 
diuntuk di research.
Salam,
 
SBN

  - Original Message - 
  From: 
  Darul Makmur 
  
  To: [EMAIL PROTECTED] 
  Sent: Wednesday, September 03, 2003 9:08 
  AM
  Subject: [RantauNet.Com] Renungan
  
  Asslm Ww
   
  Mak SBN, kalau yang ini saya setuju dengan mamak, tapi saya ingin tahu, 
  siapa sajakah yang boleh: menginterpretasikan dan meng-wisdom-kan wahyu, kan 
  harus ada standard minimum ilmunya? Misalnya teksnya saja bahasa Arab, sedang 
  penguasaan bahasa Arabnya kurang bgm coba. Atau sejarah latar belakang 
  ayat itu turun kan perlu juga dimasukan.
   
  Aku tanya pada sidang palanta, apa kelanjutan pembicaraan ini mengganggu 
  yang lain nggak ini, kalau menganggu kekhusukkan yang lain bialah baganjua 
  kami?
   
  Wassl. Ww
  DMSBN <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  



Assalamu'alaikum wr. wb.
 
Buat St. Parpatiah dan Dino:
 

>Sebab menurut saya dua yang terakhir ini yang tidak berubah. Wass. 
Ww DM>CUTT,.,.,.,,., Sebab menurut saya dua yang terakhir ini 
yang tidak berubah../././.,.,.,.,.,.,.,.,.CU
Allah SWT tidak berobah, sudah menjadi iman, adagium dan teorema kita 
bersama.
Namun soal wahyu, diturunkan sejak dari Adam s/d Muhammad SWA, semuanya 
adalah manusia, yang memang pilihan Dia, dan tentu saja wahyu itu 
disampaikan dalam bahasa manusia pada waktu itu, jelas Dia itu maha 
kontestual. Lantas kenapa kita yang mengklaim bahwa wahyu itu tidak berubah. 
Setidaknya perubahan itu penyesuaian terhadap bahasa, dan daya pikir dari 
akal-budi manusia pada wahyu itu diturunkan.
Dengan kata lain perkembangan kebudayaan (mitos, ontologi dan 
fungsional) pada saat wahyu itu diturunkan 
ikut mempengaruhi skriptual wahyu tersebut karena Dia 
memang maha bijaksana.  Apalagi kalau menyangkut interpretasi atas 
wahyu tersebut, maka diperlukan "wisdom" atau penalaran yang "hanif" atas 
wahyu, bukan sekedar tekstual.
Ninik moyang urang Minang proven mampu melakukannya contoh konkrit soal 
pusako randah dan pusako tinggi.
 
Salam,
 
SBN  
  
  
  Do you Yahoo!?Yahoo! 
  SiteBuilder - Free, easy-to-use web site design 
software


Re: [RantauNet.Com] Renungan

2003-09-02 Terurut Topik SBN



Assalamu'alaikum wr. wb.
 
Barek atau ringan itu kan relatif, dulu dan 
sekarang adalah beda (sunatullah), nggak mungkin kita menghindarinya, makin 
banyak orang yang kritis maka kemaslahatan akan makin mendekat.
Kalau pajak dimaklumi dan dihayati sebagai bagian 
dari zakat, nggak bakal pernah pajak bisa lebih besar dari zakat. Kalau faham 
ini dipegang oleh sebagian besar muslim, merekan akan concern dengan 
pemerintahnya disetiap tingkatan, akan banyak orang yang bersikap seperti 
anggota DPR dari PKS cerita Ronald Putra, sehingga "masyarakat mengawal hukum" 
anjuran St Lemabnag Alam bisa terlaksana. Sayang kenyataannya agama masih 
sebagai alat saja untuk mencapai kekuasaan.
Antara specific dan general selalu saling 
berkait.
Salam
 
SBN
 

  - Original Message - 
  From: 
  Darul Makmur 
  
  To: [EMAIL PROTECTED] 
  Sent: Wednesday, September 03, 2003 8:50 
  AM
  Subject: [RantauNet.Com] Renungan
  
  Assl. WW
   
  Mak kalau "be specific" & "be detail", apalagi ditambah bahasa yang 
  lugas dan bahasa rakyat, kelihatannya enak tuh.
   
  Lebih baik lagi seandainya begini. Kalau penelaahan mendalam dan fokus 
  serta spesifik nantun, jadinya bukan makanan umum, tapi makanan orang yang 
  ilmunya sudah tinggi, yang ikut serancaknya ya yang berilmu tinggi juga 
  (selevel). Kalau begitu pembicaraan nggak tepat ditengah balai, tapi baganjua 
  ka tompaik khusus, misanyo ka biliak. 
   
  Sebagai contoh katakata "terus mengikuti 
  dinamika kompleksitas problematika kehidupan manusia sesuai 
  fungsinya" & "para fuqaha terdahulu mengunci diri dalam kamar 
  ilmu" barek untuak urang tangah balai, itu manuruik ambo. Baa nan lain?
   
  Diamping itu yang dibawah ada yang mengganggu mungkin terbalik, pajak 
  lebih besar dai zakat tuh.
   
  Maaf kalau salah kata dan dianggap usil.
   
  Wass. Ww
  DMSBN <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
   
  Assalamu'alaikum wr. wb.
   
  Fiqih artinya hukum, saya berpendapat fiqih 
  adalah hukum positif dan itu pernah terjadi ratusan tahun yang lalu dan 
  tercatat juga dalam sejarah, pada waktu itu sangat efektif. Tapi tercatat juga 
  implementasinya kemudian hari tidak berkembang sesuai dengan peradaban 
  manusia, sehingga menjadi tertinggal dengan kebutuhan peradaban. Kelihatannya 
  karena sangat terkooptasi oleh kekuasaan (hampir semuanya monarki) karena 
  konsep kekuasaan absolut itu sendiri dilanggengkan oleh fikih yang dibuat oleh 
  manusia. Anda menilai perkembangan fikih  terus mengikuti dinamika 
  kompleksitas problematika kehidupan manusia sesuai 
  fungsinya
   
  kenyataanya tidak, seandainya itu terjadi pastilah ummat Islam tidak 
  akan terpuruk seperti sekarang ini. Boleh saja fikih menjadi cabang ilmu dan 
  itu telah menjadi kenyataan, sayangnya wacana bahasan yang dilakukan 
  terlalu menyempit kearah pengontrolan tingkah laku orang per orang, sementara 
  itu bahasan yang sistemik justru tertinggal. Contohnya sampai 
  sekarang para ahli fikih belum sampai pada kesimpulan bahwa pajak itu 
  bagian dari zakat. Apalagi dalam bahasan bio-molekuler, terpaksa mengikut 
  saja dari masyarakat belahan utara bumi. Al-Azhar saja baru membuka jurusan 
  kedokteran pada tahun enam puluhan, padahal dia adalah universitas pertama di 
  dunia. Saya juga mendengar beberapa kelompok di dalam maupun di negara lain 
  sudah mulai nenperluas bahasan fikih, hanya agak disayangkan mereka justru 
  banyak yang terjerembab mengulangi kesalah para fuqaha terdahulu mengunci diri 
  dalam kamar ilmu. Contoh konkrit pembahasan yang dimulai oleh Cak Nur, Ulil 
  dll belum apa-apa langsung di-kafir-kan. Masalah mendasar memang membebaskan 
  kembali ummat Islam dalam berfikir, dimulai dengan memanusiakan manusia 
  seperti yang benarkan.
   
  Salam,
  SBN 
  
  
  Do you Yahoo!?Yahoo! 
  SiteBuilder - Free, easy-to-use web site design 
software


Re: [RantauNet.Com] Renungan Minggu pagi

2003-09-02 Terurut Topik SBN
Assalamu'alaikum wr. wb.

Nggak tahu nih, siapa takut siapa, yang saya lihat justru Dr. Daud Rasyid
yang sangat takut sama IL.
Satu hal yang perlu saya komentari, beliau menyebutkan "Kita tidak mungkin
menggabungkan kata Islam dengan liberalisme. Sebab keduanya adalah
ideologi."
Saya hanya bisa geleng kepala kalau Islam direndah ke level ideologi oleh
seorang doktor dari Cairo University, maaf kalau saya jadi kurang respek.
Menyebutkan mereka merampas wewenang Allah adalah menunjukkan kekerdilan
pemikiran, Allah SWT terlalu segalanya untuk bisa dirampas wewenangnya oleh
manusia, kalau IL merampas wewenang manusia lain yang selama ini mengklaim
wakil Tuhan yang berwenang mengkafirkan orang rasanya iya. Seperti MUI,
sekumpulan orang dari berbagai organisasi berlabelkan Islam kumpul, lalu
menamakan diri "majelis ulama", absurditas seperti ini yang mau dikokohkan
oleh doktor kita?
Saya justru lebih tertarik mendengar pandangan dari PKS sendiri.
Salam

SBN



- Original Message -
From: "Ronald P. Putra" <[EMAIL PROTECTED]>
To: <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Wednesday, September 03, 2003 8:55 AM
Subject: Re: [RantauNet.Com] Renungan Minggu pagi


> -- Original Message --
> From: "SBN" <[EMAIL PROTECTED]>
> Reply-To: [EMAIL PROTECTED]
> Date:  Tue, 2 Sep 2003 23:47:39 +0700
>
> >Assalamu'alaikum wr. wb.
> >
> . Contoh konkrit pembahasan yang dimulai oleh Cak Nur, Ulil dll belum
apa-apa langsung di-kafir-kan. Masalah mendasar memang membebaskan kembali
ummat Islam dalam berfikir, dimulai dengan memanusiakan manusia seperti yang
benarkan.
> >
> >Salam,
> >
> >SBN
>
> ---
>
> Mamanda SBN, iko ambo postingkan artikel ttg bahaya pemikiran Cak Nur,
Ulil dll. Silahkan di kaji benar salahnyo...
> 
>
>
> "Mereka Merampas Wewenang Allah"
> Dr. Daud Rasyid, MA,
>
>
> Gencarnya kampanye sekularisasi oleh para aktivis
> Jaringan Islam Liberal (JIL) melalui berbagai media
> mengundang keresahan sejumlah ulama dan cendekiawan
> muslim. Apalagi, isu-isu yang dihasung gerakan ini
> berhadapan secara diametral dengan derasnya tuntutan Islam untuk
menerapkan syariat Islam di segala lini kehidupan. Menurut mereka, konsep
negara sekuler lebih unggul daripada konsep negara Islam yang dianggapnya
sekadar angan-angan.
>
> Melihat gejala itu, sebagai seorang da'i dan akademisi muslim, DR. Daud
Rasyid tak tinggal diam. Apalagi pada awal 1990-an, lulusan Cairo University
ini pernah tampil secara terbuka menantang gagasan sekularisasi Cak Nur yang
dianggapnya sebagai mata rantai tak terpisahkan dengan arus pemikiran JIL.
"Sasaran mereka adalah memandulkan umat Islam," tandas dosen Pascasarjana
IAIN Sunan Gunung Djati Bandung itu kepada wartawan SABILI Yogi W Utomo, M.
Nurkholis Ridwan dan Misbah yang mewawancarainya di lobi kampus Lembaga Ilmu
Pengetahuan Islam dan Arab, Jakarta.
>
> Berikut petikannya:
>
> Pandangan Anda terhadap JIL?
>
> Sebetulnya, JIL hanyalah kelanjutan dari pemikiran-pemikiran kontroversial
sebelumnya yaitu ide
> sekularisasi yang dihasung Nurcholis Madjid pada tahun 1970-an. Hanya
sekadar ganti kulit, tetapi isi dan muatan sama saja. Saya tidak melihat
pengaruh mereka besar di masyarakat. Karena yang bisa menangkap arus
pemikiran mereka hanya kalangan tertentu saja. Sementara kebanyakan
masyarakat kita tidak mau disibukkan dengan pemikiran yang rumit dalam
beragama.
>
> Istilah "Islam Liberal" sendiri sesungguhnya penuh
> kerancuan. Kita tidak mungkin menggabungkan kata Islam dengan liberalisme.
Sebab keduanya adalah ideologi. Tidak mungkin orang mengatakan "Saya seorang
muslim yang baik tetapi juga seorang protestan yang taat." Ketika mereka
sudah menyatakan liberal, maka secara tidak langsung sudah menolak Islam.
Karena sejak mereka menyatakan Islam berarti telah mengikat diri dengan
akidah dan syariat. Makanya, tak bisa lagi bersikap liberal.

deleted-



RantauNet http://www.rantaunet.com
Isikan data keanggotaan anda di http://www.rantaunet.com/daftar.php
---

Berhenti menerima RantauNet Mailing List, silahkan ke: 
http://www.rantaunet.com/unsubscribe.php
===


[RantauNet.Com] Renungan

2003-09-02 Terurut Topik Darul Makmur
Asslm Ww
 
Mak SBN, kalau yang ini saya setuju dengan mamak, tapi saya ingin tahu, siapa sajakah yang boleh: menginterpretasikan dan meng-wisdom-kan wahyu, kan harus ada standard minimum ilmunya? Misalnya teksnya saja bahasa Arab, sedang penguasaan bahasa Arabnya kurang bgm coba. Atau sejarah latar belakang ayat itu turun kan perlu juga dimasukan.
 
Aku tanya pada sidang palanta, apa kelanjutan pembicaraan ini mengganggu yang lain nggak ini, kalau menganggu kekhusukkan yang lain bialah baganjua kami?
 
Wassl. Ww
DMSBN <[EMAIL PROTECTED]> wrote:




Assalamu'alaikum wr. wb.
 
Buat St. Parpatiah dan Dino:
 

>Sebab menurut saya dua yang terakhir ini yang tidak berubah. Wass. Ww DM>CUTT,.,.,.,,., Sebab menurut saya dua yang terakhir ini yang tidak berubah../././.,.,.,.,.,.,.,.,.CU
Allah SWT tidak berobah, sudah menjadi iman, adagium dan teorema kita bersama.
Namun soal wahyu, diturunkan sejak dari Adam s/d Muhammad SWA, semuanya adalah manusia, yang memang pilihan Dia, dan tentu saja wahyu itu disampaikan dalam bahasa manusia pada waktu itu, jelas Dia itu maha kontestual. Lantas kenapa kita yang mengklaim bahwa wahyu itu tidak berubah. Setidaknya perubahan itu penyesuaian terhadap bahasa, dan daya pikir dari akal-budi manusia pada wahyu itu diturunkan.
Dengan kata lain perkembangan kebudayaan (mitos, ontologi dan fungsional) pada saat wahyu itu diturunkan ikut mempengaruhi skriptual wahyu tersebut karena Dia memang maha bijaksana.  Apalagi kalau menyangkut interpretasi atas wahyu tersebut, maka diperlukan "wisdom" atau penalaran yang "hanif" atas wahyu, bukan sekedar tekstual.
Ninik moyang urang Minang proven mampu melakukannya contoh konkrit soal pusako randah dan pusako tinggi.
 
Salam,
 
SBN  
Do you Yahoo!?
Yahoo! SiteBuilder - Free, easy-to-use web site design software

RE: [RantauNet.Com] Renungan Minggu pagi

2003-09-02 Terurut Topik Irdam Syah



-Original Message-From: SBN 
[mailto:[EMAIL PROTECTED]

  Assalamu'alaikum wr. wb.
   
  Fiqih artinya hukum, saya berpendapat fiqih 
  adalah hukum positif dan itu pernah terjadi ratusan tahun yang lalu dan 
  tercatat juga dalam sejarah, pada waktu itu sangat efektif. Tapi tercatat 
  juga  
   
  Maksudnya... sekarang tidak berlaku lagi sebagai 
  hukum positif dalam masalah ke-Islam-an..
  Kalau anda maksud setelah ratusan tahun lalu 
  sampai sekarang tidak efektif lagi maka saya
  sangat tidak yakin generasi kita sekarang masih 
  menjumpai Islam seperti adanya sekarang.
  Sebagai bukti, di negara2 Balkan bekas jajahan 
  Rusia dimana fiqih tidak boleh diberlakukan
  "hanya" orde puluhan tahun... lihat saja 
  sekarang, mereka hanya tahu bahwa mereka Islam,
  tapi bagaimana Islam itu mereka tidak mengerti.. 
  Padahal disana pernah lahir Imam Buchari
  yang terkenal dengan perawi hadits2 
  shahih...
   
  implementasinya kemudian hari tidak 
  berkembang sesuai dengan peradaban manusia, sehingga menjadi tertinggal dengan 
  kebutuhan peradaban. Kelihatannya karena sangat terkooptasi oleh  
   
  Justeru dia ikut berkembang mengikuti 
  perkembangan peradaban manusia, karena dia
  berfungsi sebagai rambu-rambu untuk mengarahkan 
  perkembangan tersebut sesuai dengan
  sumber hukum Islam yaitu Al-Quran dan 
  Hadits...
  Tapi jika pengertian anda perkembangan fiqih 
  tersebut harus meng-amin-i atau harus seiring-
  sejalan dengan setiap perkembangan 
  peradaban... saya nggak tau apa itu masih disebut
  dengan ilmu fiqih...
   
  kekuasaan (hampir semuanya monarki) karena 
  konsep kekuasaan absolut itu sendiri dilanggengkan oleh fikih yang dibuat oleh 
  manusia. Anda menilai perkembangan fikih  terus mengikuti dinamika  
   
  Jika kita baca bagaimana ketatnya 
  pembukuan Al-Quran untuk menjaga kemurniannya, 
  dan
  betapa rumitnya men-sortir hadits 
  untuk mendapatkan tingkatan hadist shahih yang 
  semuanya
  dikerjakan pada zaman2 
  kekhalifahan  maka saya sangat tidak percaya hukum2 dalam 
  fiqih
  bisa dipesan sesuai selera sang 
  penguasa pada waktu itu...
   
  kompleksitas problematika kehidupan manusia sesuai 
  fungsinya   
  kenyataanya tidak,  
   
  Bukankah ada yang namanya Ijma' dan Qiyas 
  untuk memecahkan permasalahan yang 
mungkin
  tidak pernah terjadi pada masa kehidupan Nabi 
  Muhammad SAW... tapi tantu penetapan
  hukumnya indak harus sasuai jo salero bagindo 
  atau sari bundo doh 
   
  seandainya itu terjadi pastilah ummat Islam tidak 
  akan terpuruk seperti sekarang ini. Boleh saja fikih menjadi cabang ilmu dan 
  itu telah menjadi kenyataan, sayangnya wacana bahasan yang dilakukan 
  terlalu menyempit kearah pengontrolan tingkah laku orang per orang, sementara 
  itu bahasan yang  
   
  Contoh ringannyo eh.. ado nan namonyo fardhu 
  kifayah, sunat muaqad.. dll nan hukumnyo bukan
  bersifat personil..., bagaimana mengelola zakat 
  yang efeknya untuk kemaslahatan masyarakat...
  bahkan sampai baa baparang nan 
  "islami"..
   
  sistemik justru tertinggal. Contohnya sampai 
  sekarang para ahli fikih belum sampai pada kesimpulan bahwa pajak itu 
  bagian dari zakat.  
   
  Saya kira untuk Indonesia jika diberlakukan 
  Piagam Jakarta... maka itu bisa diatur dan
  bereslah urusannya... Kalau nggak salah di 
  Malaysia sudah seperti itu..
   
  Apalagi dalam bahasan bio-molekuler, terpaksa 
  mengikut saja dari masyarakat belahan utara bumi. Al-Azhar saja baru membuka 
  jurusan kedokteran pada tahun enam puluhan, padahal dia adalah  
   
  Jika saja Andalusia tidak dihancurkan.. 
  sekarang kita hanya bisa ambil hikmahnya saja.
   
  universitas pertama di dunia. Saya juga mendengar 
  beberapa kelompok di dalam maupun di negara lain sudah mulai nenperluas 
  bahasan fikih, hanya agak disayangkan mereka justru banyak yang terjerembab 
  mengulangi kesalah para fuqaha terdahulu mengunci diri dalam kamar ilmu. 
   
  Saya kira kajian fiqih bukanlah pekerjaan yang 
  terburu-buru melainkan harus sangat "njelimet"
  karena implikasinya menyangkut keabadian sorga 
  dan neraka tidak hanya hidup di dunia saja...
   
  Contoh konkrit   pembahasan yang dimulai oleh Cak Nur, 
  Ulil dll belum apa-apa langsung di-kafir-kan. Masalah mendasar memang 
  membebaskan kembali ummat Islam dalam berfikir, dimulai dengan 
  memanusiakan manusia seperti yang benarkan. 
   
  Saya tidak begitu mengikuti karena menurut saya 
  banyak persoalan2 umat Islam yang lebih
  prioritas dan membutuhkan kekompakan antar umat 
  sendiri... berpecah itu jauh lebih gampang
  dari pada 
  bersatu...
   
  salam - tg 
   
  Salam,
   
  SBN
   - Original Message 
  - 
  
From: 
Irdam 
Syah 
To: [EMAIL PROTECTED] 
Sent: Tuesday, September 02, 2003 1:18 
PM
    Subject: RE: [RantauNet.Com] Renungan 
Minggu pagi

-Original Message-From: SBN 
[mailto:[EMAIL PRO

[RantauNet.Com] Renungan

2003-09-02 Terurut Topik Darul Makmur
Assl. WW
 
Mak kalau "be specific" & "be detail", apalagi ditambah bahasa yang lugas dan bahasa rakyat, kelihatannya enak tuh.
 
Lebih baik lagi seandainya begini. Kalau penelaahan mendalam dan fokus serta spesifik nantun, jadinya bukan makanan umum, tapi makanan orang yang ilmunya sudah tinggi, yang ikut serancaknya ya yang berilmu tinggi juga (selevel). Kalau begitu pembicaraan nggak tepat ditengah balai, tapi baganjua ka tompaik khusus, misanyo ka biliak. 
 
Sebagai contoh katakata "terus mengikuti dinamika kompleksitas problematika kehidupan manusia sesuai fungsinya" & "para fuqaha terdahulu mengunci diri dalam kamar ilmu" barek untuak urang tangah balai, itu manuruik ambo. Baa nan lain?
 
Diamping itu yang dibawah ada yang mengganggu mungkin terbalik, pajak lebih besar dai zakat tuh.
 
Maaf kalau salah kata dan dianggap usil.
 
Wass. Ww
DMSBN <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
 
Assalamu'alaikum wr. wb.
 
Fiqih artinya hukum, saya berpendapat fiqih adalah hukum positif dan itu pernah terjadi ratusan tahun yang lalu dan tercatat juga dalam sejarah, pada waktu itu sangat efektif. Tapi tercatat juga implementasinya kemudian hari tidak berkembang sesuai dengan peradaban manusia, sehingga menjadi tertinggal dengan kebutuhan peradaban. Kelihatannya karena sangat terkooptasi oleh kekuasaan (hampir semuanya monarki) karena konsep kekuasaan absolut itu sendiri dilanggengkan oleh fikih yang dibuat oleh manusia. Anda menilai perkembangan fikih  terus mengikuti dinamika kompleksitas problematika kehidupan manusia sesuai fungsinya
 
kenyataanya tidak, seandainya itu terjadi pastilah ummat Islam tidak akan terpuruk seperti sekarang ini. Boleh saja fikih menjadi cabang ilmu dan itu telah menjadi kenyataan, sayangnya wacana bahasan yang dilakukan terlalu menyempit kearah pengontrolan tingkah laku orang per orang, sementara itu bahasan yang sistemik justru tertinggal. Contohnya sampai sekarang para ahli fikih belum sampai pada kesimpulan bahwa pajak itu bagian dari zakat. Apalagi dalam bahasan bio-molekuler, terpaksa mengikut saja dari masyarakat belahan utara bumi. Al-Azhar saja baru membuka jurusan kedokteran pada tahun enam puluhan, padahal dia adalah universitas pertama di dunia. Saya juga mendengar beberapa kelompok di dalam maupun di negara lain sudah mulai nenperluas bahasan fikih, hanya agak disayangkan mereka justru banyak yang terjerembab mengulangi
 kesalah para fuqaha terdahulu mengunci diri dalam kamar ilmu. Contoh konkrit pembahasan yang dimulai oleh Cak Nur, Ulil dll belum apa-apa langsung di-kafir-kan. Masalah mendasar memang membebaskan kembali ummat Islam dalam berfikir, dimulai dengan memanusiakan manusia seperti yang benarkan.
 
Salam,
SBN 
Do you Yahoo!?
Yahoo! SiteBuilder - Free, easy-to-use web site design software

Re: [RantauNet.Com] Renungan Minggu pagi

2003-09-02 Terurut Topik Ronald P. Putra
-- Original Message --
From: "SBN" <[EMAIL PROTECTED]>
Reply-To: [EMAIL PROTECTED]
Date:  Tue, 2 Sep 2003 23:47:39 +0700

>Assalamu'alaikum wr. wb.
>
. Contoh konkrit pembahasan yang dimulai oleh Cak Nur, Ulil dll belum apa-apa langsung 
di-kafir-kan. Masalah mendasar memang membebaskan kembali ummat Islam dalam berfikir, 
dimulai dengan memanusiakan manusia seperti yang benarkan.
>
>Salam,
>
>SBN

---

Mamanda SBN, iko ambo postingkan artikel ttg bahaya pemikiran Cak Nur, Ulil dll. 
Silahkan di kaji benar salahnyo...
 


"Mereka Merampas Wewenang Allah" 
Dr. Daud Rasyid, MA, 


Gencarnya kampanye sekularisasi oleh para aktivis 
Jaringan Islam Liberal (JIL) melalui berbagai media 
mengundang keresahan sejumlah ulama dan cendekiawan 
muslim. Apalagi, isu-isu yang dihasung gerakan ini 
berhadapan secara diametral dengan derasnya tuntutan Islam untuk menerapkan syariat 
Islam di segala lini kehidupan. Menurut mereka, konsep negara sekuler lebih unggul 
daripada konsep negara Islam yang dianggapnya sekadar angan-angan. 

Melihat gejala itu, sebagai seorang da'i dan akademisi muslim, DR. Daud Rasyid tak 
tinggal diam. Apalagi pada awal 1990-an, lulusan Cairo University ini pernah tampil 
secara terbuka menantang gagasan sekularisasi Cak Nur yang dianggapnya sebagai mata 
rantai tak terpisahkan dengan arus pemikiran JIL. "Sasaran mereka adalah memandulkan 
umat Islam," tandas dosen Pascasarjana IAIN Sunan Gunung Djati Bandung itu kepada 
wartawan SABILI Yogi W Utomo, M. Nurkholis Ridwan dan Misbah yang mewawancarainya di 
lobi kampus Lembaga Ilmu Pengetahuan Islam dan Arab, Jakarta. 

Berikut petikannya: 

Pandangan Anda terhadap JIL? 

Sebetulnya, JIL hanyalah kelanjutan dari pemikiran-pemikiran kontroversial sebelumnya 
yaitu ide 
sekularisasi yang dihasung Nurcholis Madjid pada tahun 1970-an. Hanya sekadar ganti 
kulit, tetapi isi dan muatan sama saja. Saya tidak melihat pengaruh mereka besar di 
masyarakat. Karena yang bisa menangkap arus pemikiran mereka hanya kalangan tertentu 
saja. Sementara kebanyakan masyarakat kita tidak mau disibukkan dengan pemikiran yang 
rumit dalam beragama. 

Istilah "Islam Liberal" sendiri sesungguhnya penuh 
kerancuan. Kita tidak mungkin menggabungkan kata Islam dengan liberalisme. Sebab 
keduanya adalah ideologi. Tidak mungkin orang mengatakan "Saya seorang muslim yang 
baik tetapi juga seorang protestan yang taat." Ketika mereka sudah menyatakan liberal, 
maka secara tidak langsung sudah menolak Islam. Karena sejak mereka menyatakan Islam 
berarti telah mengikat diri dengan akidah dan syariat. Makanya, tak bisa lagi bersikap 
liberal. 

Saya yakin di kalangan kiai dan pesantren sendiri ide mereka tidak akan laku, walau 
banyak aktivis JIL yang berasal dari generasi NU. Pemikiran di pesantren sudah punya 
frame tersendiri, yaitu Ahlussunnah wal Jamaah yang telah terbangun ratusan tahun. 
Kalau pun sekarang terkesan "Islam Liberal" itu laku, saya kira karena terlalu 
dibesar-besarkan oleh media. Terlalu di-blow up oleh media cetak, radio, TV, dan 
sebagainya. 

Perbedaannya dengan sekularisasi Cak Nur? 

Isu yang dihadapi mereka memang berbeda konteksnya. 
Dulu isu yang dihadapi Cak Nur adalah tentang negara Islam. Sekarang, yang dihadapi 
JIL adalah semangat dan gerakan umat untuk menerapkan syariat Islam. Padahal, di Mesir 
pola pemikiran seperti ini sudah muncul sepuluh atau lima belas tahun yang lalu. 
Ketika belajar di sana sekitar sepuluh tahun yang lalu, saya mengikuti polemik seperti 
ini di media massa. Saat itu, kelompok sekuler seperti Said Asnawi dan Faraj Faudah 
dengan gigih menolak penerapan syariat yang sudah menjadi tuntutan 80 persen 
masyarakat Mesir melalui referendum. 

Kenapa mereka begitu berambisi menghadang penerapan 
syariat Islam? 

Mereka memang membuat suatu jaringan ide yang skalanya internasional. Setiap wilayah 
mengembangkan idenya sendiri, sesuai dengan kasus-kasus yang mereka hadapi. Kini, di 
Indonesia, masyarakat sudah mulai memahami bahwa syariat Islam ini harus diterapkan 
dalam tatanan kehidupan yang lebih luas. Tidak hanya sekadar menyentuh 
persoalan-persoalan ibadah, tetapi meliputi transaksi bisnis, kodifikasi hukum perdata 
maupun pidana dan sebagainya. Apalagi dalam konteks otonomi daerah. Tuntutan penerapan 
syariat Islam di sejumlah 
daerah dan provinsi sudah sangat mengental. Karena 
itu, menurut saya, mereka ini sebetulnya orang-orang yang ketakutan. 

Mengapa takut? 

Karena mereka mempunyai asumsi yang salah tentang
syariat. Menurut mereka, kalau syariat diterapkan,
maka tidak akan ada kebebasan sama sekali. Manusia 
akan dikungkung dan dipenjara, sehingga tidak ada 
ruang untuk menggunakan akalnya. Mereka sudah jerat 
oleh sebuah ghazwul fikri (invasi pemikiran, red)dari Barat yang jelas-jelas memusuhi 
Islam. Seakan, 
kalangan yang memperjuangkan tegaknya syariat itu 
identik dengan fundamentalis. Sedangkan setiap 
fundamentalisme identik dengan ter

Re: [RantauNet.Com] Renungan Minggu pagi

2003-09-02 Terurut Topik SBN



Assalamu'alaikum wr. wb.
 

Sependapat dengan anda, 
rasanya nggak ada kalimat saya yang memburukkan Islam agama saya sendiri. Frase 
kalimat saya hanya berkaitan dengan sebagian orang yang memuja skriptual dan 
berakhir dengan semangat martir berlebihan lalu bunuh diri sambil membunuh orang 
yang tak berkaitan, itukan fakta yang tak terbantah. Justru karena Islam 
yang benar harus dikatakan benar dan yang salah dikatakan 
salah.
 
Salam
 
SBN 
 
 - 
Original Message - 

  From: 
  Irdam Syah 
  
  To: [EMAIL PROTECTED] 
  Sent: Tuesday, September 02, 2003 2:00 
  PM
  Subject: RE: [RantauNet.Com] Renungan 
  Minggu pagi
  
  -Original Message-From: SBN 
  [mailto:[EMAIL PROTECTED]]
  
Walaikum salam wr. wb.
 
Lihat saja bumi tempat kita berpijak, 
tanyolah mak Lembang kapan timbulnya minyak yang jadi rebutan sekarang, apa 
pada masa sekunder atau tersier. Begitu pula kebudayaan manusia, semuanya 
mengalami paling tidak tigo fase. Fase mitologi seperti aborigin dan 
animisme, fase ontologi seperti zaman raja-raja feodal eropa, fase 
fungsional, sejak revolusi industri sampai milenium ketiga sekarang ini. 
Pada suatu bangsa ketiga fase sering bercampur karena ada sebagian 
masyarakatnya berubah lebih cepat dibanding yang lain. Kalau melihat 
sejarah, maka fase mitologi ini sangat mendominasi peradaban manusia sejak 
dari masa Neanderthal (mungkin zaman Adam dan Nuh) sampai ke Ibrahim. 
Kelengkapan yang dibawa Muhammad SAW justru pengentasan total dari 
mitologi dan ontologi bahkan langsung ke fungsional, karena itu Islam 
menjadi wacana yang sangat kuat pada waktu itu, seharusnya juga sekarang. 
Sayangnya sekarang ditutupi oleh pemujaan skriptual dan semangat marti 
yang berlebihan. Semangat martir sebenarnya punya akar 
dalam kebudayaan fase mitologi yaitu kemauan untuk berkurban atau 
mempersembahkan kurban untuk penguasa transendental, sekarang mentranfomasi 
jadi bom bunuh diri. 
 
Semangat martir akan tetap ada selamanya. 
Bukankah ada semboyan "bersedia berkorban demi membela kebenaran"... atau 
lebih sempit lagi "... demi membela kehormatan bangsa, negara 
dan
agama". Hanya yang perlu dipertanyakan adalah 
bentuk implementasinya, apakah seorang 
yang
beragama Islam otomatis dia berkorban demi 
Islam... apa bukan karena 
kelompoknya, bangsanya,
atau mungkin membalas sakit hati 
keluarganya. Siapa yang berhak memberi legalisasi bahwa 
dia
dapat mengatasnamakan seluruh komunitas 
Islam...
Jadi kalau pak SBN mau mendiskusikan 
ketidaksenangannya terhadap bom bunuh diri, 
tentukan
dulu konteksnya apa berhubungan dengan 
komunitas Islam seluruhnya atau kelompok 
sempalan
saja atau malah ambisi pribadi saja... Jangan 
langsung memburukkan Islam keseluruhan...
 
salam - tg
 
Kembali ke pertanyaan St Parpatiah, 
 yang namanya alam termasuk dunia ini 
semuanya berubah, yang pasti tidak berubah ialah Tuhan (silahkan pelajari 
Asmaul Husna). Kalau mengingkari perubahan alam artinya mengikuti syirik, 
karena yang tidak berubah itu hanyalah Allah SWT.
Kok Tan Parpatiah paralu bacaan, mungkin doens 
Evi Gamut bisa mambantu.
Salm
 
SBN 

  - Original Message - 
  From: 
  Darul 
  Makmur 


Re: [RantauNet.Com] Renungan Minggu pagi

2003-09-02 Terurut Topik SBN



Assalamu'alaikum wr. wb.
 
Fiqih artinya hukum, saya berpendapat fiqih adalah 
hukum positif dan itu pernah terjadi ratusan tahun yang lalu dan tercatat juga 
dalam sejarah, pada waktu itu sangat efektif. Tapi tercatat juga implementasinya 
kemudian hari tidak berkembang sesuai dengan peradaban manusia, sehingga menjadi 
tertinggal dengan kebutuhan peradaban. Kelihatannya karena sangat terkooptasi 
oleh kekuasaan (hampir semuanya monarki) karena konsep kekuasaan absolut itu 
sendiri dilanggengkan oleh fikih yang dibuat oleh manusia. Anda menilai 
perkembangan fikih  terus mengikuti dinamika kompleksitas 
problematika kehidupan manusia sesuai fungsinya 

kenyataanya tidak, seandainya itu terjadi pastilah 
ummat Islam tidak akan terpuruk seperti sekarang ini. Boleh saja fikih menjadi 
cabang ilmu dan itu telah menjadi kenyataan, sayangnya wacana bahasan yang 
dilakukan terlalu menyempit kearah pengontrolan tingkah laku orang per orang, 
sementara itu bahasan yang sistemik justru tertinggal. Contohnya sampai 
sekarang para ahli fikih belum sampai pada kesimpulan bahwa pajak itu 
bagian dari zakat. Apalagi dalam bahasan bio-molekuler, terpaksa mengikut 
saja dari masyarakat belahan utara bumi. Al-Azhar saja baru membuka jurusan 
kedokteran pada tahun enam puluhan, padahal dia adalah universitas pertama di 
dunia. Saya juga mendengar beberapa kelompok di dalam maupun di negara lain 
sudah mulai nenperluas bahasan fikih, hanya agak disayangkan mereka justru 
banyak yang terjerembab mengulangi kesalah para fuqaha terdahulu mengunci diri 
dalam kamar ilmu. Contoh konkrit pembahasan yang dimulai oleh Cak Nur, Ulil dll 
belum apa-apa langsung di-kafir-kan. Masalah mendasar memang membebaskan 
kembali ummat Islam dalam berfikir, dimulai dengan memanusiakan manusia 
seperti yang benarkan.
 
Salam,
 
SBN
 - Original Message - 


  From: 
  Irdam Syah 
  
  To: [EMAIL PROTECTED] 
  Sent: Tuesday, September 02, 2003 1:18 
  PM
  Subject: RE: [RantauNet.Com] Renungan 
  Minggu pagi
  
  -Original Message-From: SBN 
  [mailto:[EMAIL PROTECTED]]
  
Walaikum salam wr.wb.,
 
 .
langsung oleh Rasululah SAW. 
Setelah kejayaan negeri2 Islam yang penuh dengan fiqih yang ruwet dalam 
perkembangannya yang dipengaruhi oleh budaya lokal justru kembali 
menghilangkan keistimewaan Islam pada awalnya. Pasang surut itu masih 
berlangsung sampai sekarang, apalagi  
 
Menurut saya Fiqih itu justeru alat bantu dalam 
meng-aplikasi-kan Al-Quran dan Hadits untuk
meluruskan keruwetan hidup yang memang kompleks 
ini. Jadi sangat tidak mungkin terjadi penyimpangan2 akibat pengaruh budaya 
lokal karena sumber hukumnya adalah Al-Quran dan Hadits. Dengan adanya Fiqih 
ini maka agama Islam menjadi aplikatif dan implementatif dibandingkan agama2 
lain.
Tapi saya nggak tau kalau pemahaman ilmu Fiqih 
pak SBN sudah sangat mendalam sehingga bisa men-judge seperti pernyataannya 
di atas.. Kalau ba itu agiah lah kami pencerahan dari ilmu Fiqih pak 
SBN tuh
 
dengan semangat mau menegakkan syariat Islam 
persis pada zaman Rasullah SAW hidup, artinya mengingkari sunatullah alam 
yang patuh berubah sesuai kodratnya. Manusia sebagai bagian dari alam 
 
Apa bukan ilmu Fiqih ini berkembang terus 
mengikuti dinamika kompleksitas problematika kehidupan manusia sesuai 
fungsinya
 
dalam tingkah lakunya juga mengalami perubahan, 
bagi yang tidak mau memahami perubahan jaman akan digilas oleh jaman itu 
sendiri (AL-Asr). Semua hukum alam adalah sunatullah, ada memang bagian 
hukum-hukum antar manusia yang diwahyukan pada mereka2 yang terpilih sebagai 
Rasul dan Nabi, namun penerapanya dalam keseharian tetap saja memerlukan 
kecerdasan yang kontekstual,  
 
Lha... kalau diserahkan interpretasinya ke 
orang per orang dan bukan dibakukan dalam satu cabang ilmu tertentu apa 
malah nggak bikin kacau... atau jangan-jangan agama Islam ini 
sudah nggak keruan lagi wujudnya...
 
bukan seperti menghalalkan membunuh manusia tak 
berdosa dengan bom bunuh diri. Karena  
 
Itulah contohnya kalau interpretatif ke orang per orang 
atau kelompok efeknya orang tetap menganggap itulah 
Islam 
 
penerapan hukum apapun sangat terkait 
dengan tingkat pendidikan (pendidikan yang benar "memuliakan manusia") dan 
tingkat ekonomi, lebih naik memulai dengan yang terakhir ini daripada 
sekedar menghujat perubahan jaman. 
 
Itulah Islam yang 
benar
 
salam - tg
 
Salam
 
SBN    

  - Original Message - 
  From: 
  Muhammad Dafiq Saib 
    


[RantauNet.Com] Renungan Minggu pagi lanjutan

2003-09-02 Terurut Topik SBN



Assalamu'alaikum wr. wb.
 
Buat St. Parpatiah dan Dino:
 

>Sebab menurut saya dua yang terakhir ini yang tidak berubah. Wass. Ww 
DM>CUTT,.,.,.,,., Sebab menurut saya dua yang terakhir ini yang 
tidak berubah../././.,.,.,.,.,.,.,.,.CU
Allah SWT tidak berobah, sudah menjadi iman, adagium dan teorema kita 
bersama.
Namun soal wahyu, diturunkan sejak dari Adam s/d Muhammad SWA, semuanya 
adalah manusia, yang memang pilihan Dia, dan tentu saja wahyu itu disampaikan 
dalam bahasa manusia pada waktu itu, jelas Dia itu maha kontestual. 
Lantas kenapa kita yang mengklaim bahwa wahyu itu tidak berubah. Setidaknya 
perubahan itu penyesuaian terhadap bahasa, dan daya pikir dari akal-budi manusia 
pada wahyu itu diturunkan.
Dengan kata lain perkembangan kebudayaan (mitos, ontologi dan fungsional) 
pada saat wahyu itu diturunkan ikut mempengaruhi skriptual wahyu 
tersebut karena Dia memang maha bijaksana.  Apalagi kalau menyangkut 
interpretasi atas wahyu tersebut, maka diperlukan "wisdom" atau penalaran yang 
"hanif" atas wahyu, bukan sekedar tekstual.
Ninik moyang urang Minang proven mampu melakukannya contoh konkrit soal 
pusako randah dan pusako tinggi.
 
Salam,
 
SBN  


[RantauNet.Com] Renungan di awal bulan Rajab-Christ Imperium

2003-09-02 Terurut Topik Arman Bahar



Assalamualaikum ww
 
Perang memang 
suatu yang tak terelak-an sebagai bagian dari proses peneguhan dan pematangan 
ideologi, jelas-nya kita umat Islam di-izinkan kok untuk 
berperang
 
QS al Hajj:39 
(Telah di-izinkan berperang "bagi orang yang diperangi" karena 
mereka sesungguh-nya telah di-aniaya)
 
Konteks-nya 
tentu saja mekanisme mempertahankan diri dari ancaman fihak luar, nah untuk 
yang satu ini udah ada tuh s/k-nya dari Allah, yaa itu tadi berjihad sebagai 
reaksi atas aksi serang thdp marwah agama Allah 
termasuk membebaskan manusia dari kekufuran
 
Memang Allah 
tidak nyuruh pakai pedang (walau bendera Arab saudi yang Wahabi itu 
berlambang pedang terhunus) agar jadi Islam, bahkan para munafikurers 
dilindungi kok, kecuali mereka melakukan pelanggaran hukum 
positif
 
Dalam konteks 
kekinian, musuh2 Islam itu memerangi Islam kan tidak lagi dengan pedang, 
liat aja tuh, bisa aja melalui konspirasi asing, adu domba Islam dengan Islam, 
pemutar balik-an fakta, isu terorisme, penjauhan umat dari ajaran dan aqidah, 
lewat goyang Inul, pornografi dan pornoaksi, sumbangan sosial 
dan pemurtadan, dan untuk yang satu ini nggak tanggung2, lihat 
tuh surat Glorya Aryoyo Magapagal kepada bigboss-nya Mr. Buih 
agar mengucurkan dana dan kemudahan baik yang bersifat politis maupun militer 
untuk membangun "Christ Imperium" di Asia Tenggara dalam rangka 
meng-kristen-kan penduduk dunia 50% sebelum 2005
 
Majalah Time 
edisi 30 June 2003 menyebutkan "Gerakan Kritenisasi Global" sedang 
bergerak tanpa hambatan berarti dengan target 
penduduk dunia 100% telah menjadi "Gembala2 Kristus" dalam dekade 
ini
 
Nggak 
tanggung2 tuh, begitu banyak yayasan2 didirikan dengan 
dropping kepeang dolar lebih dari cukup, lihat aja 
tuh "Doulos World Mission-DWM" yang targetnya 
mengkristenkan orang2 Betawi, Sunda, Madura, Aceh, Minang, dan 
Maluku
 
Begitu 
juga Yeriko2000, Yusuf2004, Apostolos Thelogist School yang siswa/i-nya 
berbusana taqwa pas seperti jilbab-nya Rarach dan siswa2nya berkopiah 
layaknya murid2 pesantren bantuak kupiah haji mak Darwin Bahar  
sss  jangan salah2, siswa/i-nya adalah anak2 tempatan 
yang terlahir dari rahim ibu dan nenek yang muslim), ada 
juga STT Kalimatullah
 
Dan yang 
lebih seram KOS Kristen Ortodoks Syria yang anggota2nya karyawan/ti2 
berwajah Melayu melaksanakan ibadah berjamaah yang mirip2 sholat urang 
Islam bahkan ibuk2 no ba-tilakuang persis mukena sanak 
Rahima
 
Department Dokumentasi dan Penerangan Majelis Agama 
Wali Gereja2 Indonesia menunjuk-kan data adanya peningkatan yang signifikan 
4.6% jumlah para gembala ini dari total penduduk INA pertahun-nya, akan-kah 
Indonesia yang Moslem majority tinggal kenangan nggak lama 
lagi?
 
Kan lah pernah juo basabuik-an bahwa "The next 
mission" sasudah Kuminih pupuih didunia global ko, sasaran 
berikutnya adolah Islam, untuak itu lah jadih tu kito lalok ma-ngalai2, 
indak tadanga urang kasak kusuk dakek biliak 
awak?
 
Adanya 
"dubalang2" Islam seperti Lasykar Jihad, FPI, MMI etc. menunjuk-kan kepedulian 
mereka terhadap situasi yang berkembang saat ini, jadi sokong2 juo lah mereka, 
sakurang2 no tolong2 men jo do'a, talabiah kito nan 
lah geyat2 ko, tantu indak banyak bana nan ka-diharok 
kecuali "harus sering berteriak" sakurang2 no pamompa sumangaik nan 
mudo2, pokok no ijan sampai jadi tupai ngunguah, baa nan tupai 
ngunguah du, ijan ka dagiang karambia nan kadapek, mancaliak sabuiknyo 
sajo lah ngilu garaman, dicaliak kudo2 lah guyah, pasandian lah 
ngilu2, maklum badan kan lah purnabakti
 
Namun 
nan berjihad du baranti no bilo malakul maut lah tibo sajo, tamasuak berjihad 
lewat parpol Islam,  tapi caliak2 bana dulu, jan parpol nan 
anggotanyo sumangaik, nyalang incek mato, ilang kantuak dalam sidang kok 
tibo agenda no tentang mobil, rumah, tanah kaplingan, uang 
jalan selama masa reses, tur keluar negeri, uang sidang dll. pokoknyo kok lai ka 
mandapek ampolop taba sigap langkah no, haa... indak nan itu doh ..hee... 
heee...ehemmm.. 
 
note:
Sanak 
IJP, kok indak salah CSIS tampek sanak berkiprah tu kan lembaga yang 
didirikan kaum salibis jaman2 Ali Murtopo cs (Benny Murdani, Sudomo, Radius 
Prawiro) untuk menumpas pergerakan umat Islam masa orba 
saisuak)?
 
wasalam
abp

  -Original Message-From: Muhammad Dafiq Saib 
  [mailto:[EMAIL PROTECTED]Sent: Saturday, August 30, 2003 
  7:51 AMTo: [EMAIL PROTECTED]; 
  [EMAIL PROTECTED]Subject: [RantauNet.Com] Renungan di awal 
  bulan Rajab
    Assalamu'alaikum 
  wr.wb.,
  Telah bergulir bahasan 
  kita dari satu topik ke lain topik. Termasuk diantaranya bahasan mengenai 
  Wahabi dan Paderi. Maka seperti biasa masing-masingpun menyampaikan apa yang 
  'terkilan dimata' yang terasa di hati. Dengan segenap kemampuan yang ada dan 
  dengan segenap keyakinan yang dipunyai. Ada yang mengidentikkan gerakan Wahabi 
  itu dengan 'barbar' dan sebaliknya

Re: [RantauNet.Com] Renungan Minggu pagi

2003-09-02 Terurut Topik SBN



Walaikum salam wr. wb.
 
Lihat saja bumi tempat kita berpijak, tanyolah mak 
Lembang kapan timbulnya minyak yang jadi rebutan sekarang, apa pada masa 
sekunder atau tersier. Begitu pula kebudayaan manusia, semuanya mengalami paling 
tidak tigo fase. Fase mitologi seperti aborigin dan animisme, fase ontologi 
seperti zaman raja-raja feodal eropa, fase fungsional, sejak revolusi industri 
sampai milenium ketiga sekarang ini. Pada suatu bangsa ketiga fase sering 
bercampur karena ada sebagian masyarakatnya berubah lebih cepat dibanding yang 
lain. Kalau melihat sejarah, maka fase mitologi ini sangat mendominasi peradaban 
manusia sejak dari masa Neanderthal (mungkin zaman Adam dan Nuh) sampai ke 
Ibrahim. Kelengkapan yang dibawa Muhammad SAW justru pengentasan total dari 
mitologi dan ontologi bahkan langsung ke fungsional, karena itu Islam 
menjadi wacana yang sangat kuat pada waktu itu, seharusnya juga sekarang. 
Sayangnya sekarang ditutupi oleh pemujaan skriptual dan semangat marti yang 
berlebihan. Semangat martir sebenarnya punya akar dalam kebudayaan 
fase mitologi yaitu kemauan untuk berkurban atau mempersembahkan kurban 
untuk penguasa transendental, sekarang mentranfomasi jadi bom bunuh 
diri.
Kembali ke pertanyaan St Parpatiah, 
 yang namanya alam termasuk dunia ini 
semuanya berubah, yang pasti tidak berubah ialah Tuhan (silahkan pelajari Asmaul 
Husna). Kalau mengingkari perubahan alam artinya mengikuti syirik, karena yang 
tidak berubah itu hanyalah Allah SWT.
Kok Tan Parpatiah paralu bacaan, mungkin doens Evi 
Gamut bisa mambantu.
Salm
 
SBN 

  - Original Message - 
  From: 
  Darul Makmur 
  
  To: [EMAIL PROTECTED] 
  Sent: Tuesday, September 02, 2003 10:47 
  AM
  Subject: [RantauNet.Com] Renungan Minggu 
  pagi
  
  Assalamualaikum Ww
   
  Kalu boleh tanya:
  Berubahnya kemana dan apa saja yang boleh berubah?
   
  Menurut saya yang dha'if ini, tidak semua boleh berubah. Tapi mungkin 
  interpretasi yang berbeda.
   
  Wass. Ww
  DMSBN <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  



Walaikum salam wr.wb.,
 
Hukum terjadi karena manusia bisa berfikir, 
pengalaman pergulatan manusia mencari dan menegakkan kebenaran dalam sejarah 
tidak pernah bisa lepas dari sejarah peradaban itu sendiri. Termasuk dalam 
sejarah peradaban itu hukum-hukum yang dklaim berasal dari Tuhan, 
penerapannya memerlukan perangkat yang bisa disebut adat, hukum positif, 
undang-undang dan sebagainya. Termasuk pada masa Rasulullah SAW penerapan 
hukum itu tetap mengambil adat istiadat bangsa Arab pada waktu itu, 
sehingga jadilah negeri2 Islam menjadi mercu-suar sampai 500 tahun kemudian, 
salah satu kelebihan sistim hukum Islam pada waktu itu ialah menghargai 
manusia sebagai manusia, dicontohkan langsung oleh Rasululah SAW. 
Setelah kejayaan negeri2 Islam yang penuh dengan fiqih yang ruwet dalam 
perkembangannya yang dipengaruhi oleh budaya lokal justru kembali 
menghilangkan keistimewaan Islam pada awalnya. Pasang surut itu masih 
berlangsung sampai sekarang, apalagi dengan se mangat mau menegakkan syariat 
Islam persis pada zaman Rasullah SAW hidup, artinya mengingkari sunatullah 
alam yang patuh berubah sesuai kodratnya. Manusia sebagai bagian dari alam 
dalam tingkah lakunya juga mengalami perubahan, bagi yang tidak mau memahami 
perubahan jaman akan digilas oleh jaman itu sendiri (AL-Asr). Semua hukum 
alam adalah sunatullah, ada memang bagian hukum-hukum antar manusia yang 
diwahyukan pada mereka2 yang terpilih sebagai Rasul dan Nabi, namun 
penerapanya dalam keseharian tetap saja memerlukan kecerdasan yang 
kontekstual, bukan seperti menghalalkan membunuh manusia tak berdosa dengan 
bom bunuh diri. Karena penerapan hukum apapun sangat terkait dengan tingkat 
pendidikan (pendidikan yang benar "memuliakan manusia") dan tingkat ekonomi, 
lebih naik memulai dengan yang terakhir ini daripada sekedar menghujat 
perubahan jaman.
Salam
 
SBN    
  
  
  Do you Yahoo!?Yahoo! 
  SiteBuilder - Free, easy-to-use web site design 
software


[RantauNet.Com] Renungan Minggu pagi

2003-09-02 Terurut Topik Darul Makmur
Assalamualaikum Ww
 
Kalu boleh tanya:
Berubahnya kemana dan apa saja yang boleh berubah?
 
Menurut saya yang dha'if ini, tidak semua boleh berubah. Tapi mungkin interpretasi yang berbeda.
 
Wass. Ww
DMSBN <[EMAIL PROTECTED]> wrote:




Walaikum salam wr.wb.,
 
Hukum terjadi karena manusia bisa berfikir, pengalaman pergulatan manusia mencari dan menegakkan kebenaran dalam sejarah tidak pernah bisa lepas dari sejarah peradaban itu sendiri. Termasuk dalam sejarah peradaban itu hukum-hukum yang dklaim berasal dari Tuhan, penerapannya memerlukan perangkat yang bisa disebut adat, hukum positif, undang-undang dan sebagainya. Termasuk pada masa Rasulullah SAW penerapan hukum itu tetap mengambil adat istiadat bangsa Arab pada waktu itu, sehingga jadilah negeri2 Islam menjadi mercu-suar sampai 500 tahun kemudian, salah satu kelebihan sistim hukum Islam pada waktu itu ialah menghargai manusia sebagai manusia, dicontohkan langsung oleh Rasululah SAW. Setelah kejayaan negeri2 Islam yang penuh dengan fiqih yang ruwet dalam perkembangannya yang dipengaruhi oleh budaya lokal justru kembali menghilangkan keistimewaan Islam pada awalnya. Pasang surut itu masih berlangsung sampai sekarang, apalagi dengan semangat
 mau menegakkan syariat Islam persis pada zaman Rasullah SAW hidup, artinya mengingkari sunatullah alam yang patuh berubah sesuai kodratnya. Manusia sebagai bagian dari alam dalam tingkah lakunya juga mengalami perubahan, bagi yang tidak mau memahami perubahan jaman akan digilas oleh jaman itu sendiri (AL-Asr). Semua hukum alam adalah sunatullah, ada memang bagian hukum-hukum antar manusia yang diwahyukan pada mereka2 yang terpilih sebagai Rasul dan Nabi, namun penerapanya dalam keseharian tetap saja memerlukan kecerdasan yang kontekstual, bukan seperti menghalalkan membunuh manusia tak berdosa dengan bom bunuh diri. Karena penerapan hukum apapun sangat terkait dengan tingkat pendidikan (pendidikan yang benar "memuliakan manusia") dan tingkat ekonomi, lebih naik memulai dengan yang terakhir ini daripada sekedar menghujat perubahan jaman.
Salam
 
SBN    
Do you Yahoo!?
Yahoo! SiteBuilder - Free, easy-to-use web site design software

Re: [RantauNet.Com] Renungan Minggu pagi

2003-09-02 Terurut Topik dino . shm



CUTT,.,.,.,,., Sebab menurut saya dua yang terakhir ini yang tidak 
berubah../././.,.,.,.,.,.,.,.,.CU

   CUTT...Kalau mengingkari perubahan alam 
  artinya mengikuti syirik, karena yang tidak berubah itu hanyalah Allah 
  SWTCUTTT
  
 
 
()()()()()^^^*(*(*(*(*(>CUSSS()()()()()()()^
 
Ass,wr,wb,
 
sesuai judul, renungan minggu pagi, 
kiniko kan lah selasa sore, gimana ya ini baiknya
 
wass,
 
da.mdly.16:00


'SOAR AWAY TO SEDONA'
Check out attractive value getaway packages at www.sedonahotels.com.sg

=
For more information on our Internet Specials,
visit our website @ http://www.sedonahotels.com.sg
=

Re: [RantauNet.Com] Renungan Minggu pagi

2003-09-02 Terurut Topik Darul Makmur
Assalmaulaikum Ww
 
Terima kasih atas penjelasannya. Kalau alam yang berobah itu saya sangat setuju. Tapi yang disebut Tuhan disini tentu Allah swt dan firmanNya. Sebab menurut saya dua yang terakhir ini yang tidak berubah.
 
Wass. Ww
DMSBN <[EMAIL PROTECTED]> wrote:


Walaikum salam wr. wb.
 
Lihat saja bumi tempat kita berpijak, tanyolah mak Lembang kapan timbulnya minyak yang jadi rebutan sekarang, apa pada masa sekunder atau tersier. Begitu pula kebudayaan manusia, semuanya mengalami paling tidak tigo fase. Fase mitologi seperti aborigin dan animisme, fase ontologi seperti zaman raja-raja feodal eropa, fase fungsional, sejak revolusi industri sampai milenium ketiga sekarang ini. Pada suatu bangsa ketiga fase sering bercampur karena ada sebagian masyarakatnya berubah lebih cepat dibanding yang lain. Kalau melihat sejarah, maka fase mitologi ini sangat mendominasi peradaban manusia sejak dari masa Neanderthal (mungkin zaman Adam dan Nuh) sampai ke Ibrahim. Kelengkapan yang dibawa Muhammad SAW justru pengentasan total dari mitologi dan ontologi bahkan langsung ke fungsional, karena itu Islam menjadi wacana yang sangat kuat pada waktu itu, seharusnya juga sekarang. Sayangnya sekarang ditutupi oleh pemujaan skriptual dan semangat marti
 yang berlebihan. Semangat martir sebenarnya punya akar dalam kebudayaan fase mitologi yaitu kemauan untuk berkurban atau mempersembahkan kurban untuk penguasa transendental, sekarang mentranfomasi jadi bom bunuh diri.
Kembali ke pertanyaan St Parpatiah,  yang namanya alam termasuk dunia ini semuanya berubah, yang pasti tidak berubah ialah Tuhan (silahkan pelajari Asmaul Husna). Kalau mengingkari perubahan alam artinya mengikuti syirik, karena yang tidak berubah itu hanyalah Allah SWT.
Kok Tan Parpatiah paralu bacaan, mungkin doens Evi Gamut bisa mambantu.
Salm
 
SBN 
Do you Yahoo!?
Yahoo! SiteBuilder - Free, easy-to-use web site design software

RE: [RantauNet.Com] Renungan Minggu pagi

2003-09-01 Terurut Topik Irdam Syah



-Original Message-From: SBN 
[mailto:[EMAIL PROTECTED]

  Walaikum salam wr. wb.
   
  Lihat saja bumi tempat kita berpijak, 
  tanyolah mak Lembang kapan timbulnya minyak yang jadi rebutan sekarang, apa 
  pada masa sekunder atau tersier. Begitu pula kebudayaan manusia, semuanya 
  mengalami paling tidak tigo fase. Fase mitologi seperti aborigin dan animisme, 
  fase ontologi seperti zaman raja-raja feodal eropa, fase fungsional, sejak 
  revolusi industri sampai milenium ketiga sekarang ini. Pada suatu bangsa 
  ketiga fase sering bercampur karena ada sebagian masyarakatnya berubah lebih 
  cepat dibanding yang lain. Kalau melihat sejarah, maka fase mitologi ini 
  sangat mendominasi peradaban manusia sejak dari masa Neanderthal (mungkin 
  zaman Adam dan Nuh) sampai ke Ibrahim. Kelengkapan yang dibawa Muhammad SAW 
  justru pengentasan total dari mitologi dan ontologi bahkan langsung ke 
  fungsional, karena itu Islam menjadi wacana yang sangat kuat pada waktu itu, 
  seharusnya juga sekarang. Sayangnya sekarang ditutupi oleh pemujaan skriptual 
  dan semangat marti yang berlebihan. Semangat martir sebenarnya 
  punya akar dalam kebudayaan fase mitologi yaitu kemauan 
  untuk berkurban atau mempersembahkan kurban untuk penguasa transendental, 
  sekarang mentranfomasi jadi bom bunuh diri. 
   
  Semangat martir akan tetap ada selamanya. 
  Bukankah ada semboyan "bersedia berkorban demi membela kebenaran"... atau 
  lebih sempit lagi "... demi membela kehormatan bangsa, negara 
  dan
  agama". Hanya yang perlu dipertanyakan adalah 
  bentuk implementasinya, apakah seorang 
  yang
  beragama Islam otomatis dia berkorban demi 
  Islam... apa bukan karena 
  kelompoknya, bangsanya,
  atau mungkin membalas sakit hati 
  keluarganya. Siapa yang berhak memberi legalisasi bahwa 
  dia
  dapat mengatasnamakan seluruh komunitas 
  Islam...
  Jadi kalau pak SBN mau mendiskusikan 
  ketidaksenangannya terhadap bom bunuh diri, 
  tentukan
  dulu konteksnya apa berhubungan dengan komunitas 
  Islam seluruhnya atau kelompok sempalan
  saja atau malah ambisi pribadi saja... Jangan 
  langsung memburukkan Islam keseluruhan...
   
  salam - tg
   
  Kembali ke pertanyaan St Parpatiah, 
   yang namanya alam termasuk dunia ini 
  semuanya berubah, yang pasti tidak berubah ialah Tuhan (silahkan pelajari 
  Asmaul Husna). Kalau mengingkari perubahan alam artinya mengikuti syirik, 
  karena yang tidak berubah itu hanyalah Allah SWT.
  Kok Tan Parpatiah paralu bacaan, mungkin doens 
  Evi Gamut bisa mambantu.
  Salm
   
  SBN 
  
- Original Message - 
From: 
Darul Makmur 



Re: [RantauNet.Com] Renungan Minggu pagi

2003-09-01 Terurut Topik SBN



 

  - Original Message - 
  From: 
  Darul Makmur 
  
  To: [EMAIL PROTECTED] 
  Sent: Tuesday, September 02, 2003 10:47 
  AM
  Subject: [RantauNet.Com] Renungan Minggu 
  pagi
  
  Assalamualaikum Ww
   
  Kalu boleh tanya:
  Berubahnya kemana dan apa saja yang boleh berubah?
   
  Menurut saya yang dha'if ini, tidak semua boleh berubah. Tapi mungkin 
  interpretasi yang berbeda.
   
  Wass. Ww
  DMSBN <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  



Walaikum salam wr.wb.,
 
Hukum terjadi karena manusia bisa berfikir, 
pengalaman pergulatan manusia mencari dan menegakkan kebenaran dalam sejarah 
tidak pernah bisa lepas dari sejarah peradaban itu sendiri. Termasuk dalam 
sejarah peradaban itu hukum-hukum yang dklaim berasal dari Tuhan, 
penerapannya memerlukan perangkat yang bisa disebut adat, hukum positif, 
undang-undang dan sebagainya. Termasuk pada masa Rasulullah SAW penerapan 
hukum itu tetap mengambil adat istiadat bangsa Arab pada waktu itu, 
sehingga jadilah negeri2 Islam menjadi mercu-suar sampai 500 tahun kemudian, 
salah satu kelebihan sistim hukum Islam pada waktu itu ialah menghargai 
manusia sebagai manusia, dicontohkan langsung oleh Rasululah SAW. 
Setelah kejayaan negeri2 Islam yang penuh dengan fiqih yang ruwet dalam 
perkembangannya yang dipengaruhi oleh budaya lokal justru kembali 
menghilangkan keistimewaan Islam pada awalnya. Pasang surut itu masih 
berlangsung sampai sekarang, apalagi dengan se mangat mau menegakkan syariat 
Islam persis pada zaman Rasullah SAW hidup, artinya mengingkari sunatullah 
alam yang patuh berubah sesuai kodratnya. Manusia sebagai bagian dari alam 
dalam tingkah lakunya juga mengalami perubahan, bagi yang tidak mau memahami 
perubahan jaman akan digilas oleh jaman itu sendiri (AL-Asr). Semua hukum 
alam adalah sunatullah, ada memang bagian hukum-hukum antar manusia yang 
diwahyukan pada mereka2 yang terpilih sebagai Rasul dan Nabi, namun 
penerapanya dalam keseharian tetap saja memerlukan kecerdasan yang 
kontekstual, bukan seperti menghalalkan membunuh manusia tak berdosa dengan 
bom bunuh diri. Karena penerapan hukum apapun sangat terkait dengan tingkat 
pendidikan (pendidikan yang benar "memuliakan manusia") dan tingkat ekonomi, 
lebih naik memulai dengan yang terakhir ini daripada sekedar menghujat 
perubahan jaman.
Salam
 
SBN    
  
  
  Do you Yahoo!?Yahoo! 
  SiteBuilder - Free, easy-to-use web site design 
software


RE: [RantauNet.Com] Renungan Minggu pagi

2003-09-01 Terurut Topik Irdam Syah



-Original Message-From: SBN 
[mailto:[EMAIL PROTECTED]

  Walaikum salam wr.wb.,
   
   .
  langsung oleh Rasululah SAW. 
  Setelah kejayaan negeri2 Islam yang penuh dengan fiqih yang ruwet dalam 
  perkembangannya yang dipengaruhi oleh budaya lokal justru kembali 
  menghilangkan keistimewaan Islam pada awalnya. Pasang surut itu masih 
  berlangsung sampai sekarang, apalagi  
   
  Menurut saya Fiqih itu justeru alat bantu dalam 
  meng-aplikasi-kan Al-Quran dan Hadits untuk
  meluruskan keruwetan hidup yang memang kompleks 
  ini. Jadi sangat tidak mungkin terjadi penyimpangan2 akibat pengaruh budaya 
  lokal karena sumber hukumnya adalah Al-Quran dan Hadits. Dengan adanya Fiqih 
  ini maka agama Islam menjadi aplikatif dan implementatif dibandingkan agama2 
  lain.
  Tapi saya nggak tau kalau pemahaman ilmu Fiqih 
  pak SBN sudah sangat mendalam sehingga bisa men-judge seperti pernyataannya di 
  atas.. Kalau ba itu agiah lah kami pencerahan dari ilmu Fiqih pak SBN 
  tuh
   
  dengan semangat mau menegakkan syariat Islam 
  persis pada zaman Rasullah SAW hidup, artinya mengingkari sunatullah alam yang 
  patuh berubah sesuai kodratnya. Manusia sebagai bagian dari alam 
   
  Apa bukan ilmu Fiqih ini berkembang terus 
  mengikuti dinamika kompleksitas problematika kehidupan manusia sesuai 
  fungsinya
   
  dalam tingkah lakunya juga mengalami perubahan, 
  bagi yang tidak mau memahami perubahan jaman akan digilas oleh jaman itu 
  sendiri (AL-Asr). Semua hukum alam adalah sunatullah, ada memang bagian 
  hukum-hukum antar manusia yang diwahyukan pada mereka2 yang terpilih sebagai 
  Rasul dan Nabi, namun penerapanya dalam keseharian tetap saja memerlukan 
  kecerdasan yang kontekstual,  
   
  Lha... kalau diserahkan interpretasinya ke orang 
  per orang dan bukan dibakukan dalam satu cabang ilmu tertentu apa 
  malah nggak bikin kacau... atau jangan-jangan agama Islam ini sudah 
  nggak keruan lagi wujudnya...
   
  bukan seperti menghalalkan membunuh manusia tak 
  berdosa dengan bom bunuh diri. Karena  
   
  Itulah contohnya kalau interpretatif ke orang per orang atau 
  kelompok efeknya orang tetap menganggap itulah 
  Islam 
   
  penerapan hukum apapun sangat terkait 
  dengan tingkat pendidikan (pendidikan yang benar "memuliakan manusia") dan 
  tingkat ekonomi, lebih naik memulai dengan yang terakhir ini daripada 
  sekedar menghujat perubahan jaman. 
   
  Itulah Islam yang 
  benar
   
  salam - tg
   
  Salam
   
  SBN    
  
- Original Message - 
From: 
Muhammad Dafiq Saib 
  


Re: [RantauNet.Com] Renungan Minggu pagi

2003-09-01 Terurut Topik SBN



Walaikum salam wr.wb.,
 
Hukum terjadi karena manusia bisa berfikir, 
pengalaman pergulatan manusia mencari dan menegakkan kebenaran dalam sejarah 
tidak pernah bisa lepas dari sejarah peradaban itu sendiri. Termasuk dalam 
sejarah peradaban itu hukum-hukum yang dklaim berasal dari Tuhan, 
penerapannya memerlukan perangkat yang bisa disebut adat, hukum positif, 
undang-undang dan sebagainya. Termasuk pada masa Rasulullah SAW penerapan hukum 
itu tetap mengambil adat istiadat bangsa Arab pada waktu itu, sehingga 
jadilah negeri2 Islam menjadi mercu-suar sampai 500 tahun kemudian, salah satu 
kelebihan sistim hukum Islam pada waktu itu ialah menghargai manusia sebagai 
manusia, dicontohkan langsung oleh Rasululah SAW. Setelah kejayaan negeri2 
Islam yang penuh dengan fiqih yang ruwet dalam perkembangannya yang dipengaruhi 
oleh budaya lokal justru kembali menghilangkan keistimewaan Islam pada awalnya. 
Pasang surut itu masih berlangsung sampai sekarang, apalagi dengan semangat mau 
menegakkan syariat Islam persis pada zaman Rasullah SAW hidup, artinya 
mengingkari sunatullah alam yang patuh berubah sesuai kodratnya. Manusia sebagai 
bagian dari alam dalam tingkah lakunya juga mengalami perubahan, bagi yang tidak 
mau memahami perubahan jaman akan digilas oleh jaman itu sendiri (AL-Asr). Semua 
hukum alam adalah sunatullah, ada memang bagian hukum-hukum antar manusia yang 
diwahyukan pada mereka2 yang terpilih sebagai Rasul dan Nabi, namun penerapanya 
dalam keseharian tetap saja memerlukan kecerdasan yang kontekstual, bukan 
seperti menghalalkan membunuh manusia tak berdosa dengan bom bunuh diri. Karena 
penerapan hukum apapun sangat terkait dengan tingkat pendidikan (pendidikan yang 
benar "memuliakan manusia") dan tingkat ekonomi, lebih naik memulai dengan 
yang terakhir ini daripada sekedar menghujat perubahan jaman.
Salam
 
SBN    

  - Original Message - 
  From: 
  Muhammad Dafiq Saib 
  To: [EMAIL PROTECTED] 
  Sent: Monday, September 01, 2003 3:14 
  PM
  Subject: Re: [RantauNet.Com] Renungan 
  Minggu pagi
  
  
  Assalamu'alaikum wr.wb.,
   
  Kalau hukum tidak dikawal (kata orang Malaysia), dianya tidak akan 
  berkuat kuasa. Jadilah dia semacam macan ompong. Jadi harus dikawal. Harus 
  dipaksakan. Harus ditegakkan.  Bagaimana menegakkannya? Dengan teori 
  siapa mau ditegakkan? Dengan pendapat siapa mau dijalankan? Itu yang jadi 
  masalah.
   
  Kalau dengan cara 'hak azazi ala barat' ya seperti itu, seorang ibu yang 
  melarang anaknya bersamen leven dengan laki-laki lain malahan jadi terpidana, 
  jadi tertuduh, jadi yang dikenai sangsi. 
   
  Kalau mau dipakai ala Jepang, jangan coba-coba mengganggu gugat orang 
  yang tiap malam pulang mabuk sesudah menenggak sake, selama dia tidak menabrak 
  orang dijalan kalau dia masih menyetir pulang.
   
  Kalau mau dipakai cara Indonesia ya itu lagi. Boleh ditawar-tawar. 
  Semuanya konon serba praduga tak bersalah. Sudah jelas-jelas di hamboknya uang 
  rakyat, tapi karena tidak 'terbukti' secara hukum, karena dia pandai, karena 
  pengacaranya pandai membuktikan lain, ya jangan coba-coba. Maka dia aman 
  tenteram karta raharja saja. 
   
  Jadi terserahlah.
   
  Hanya kalau mau menoleh, agak sedikit, tanpa prasangka, tanpa ketakutan 
  yang tidak beralasan, tanpa berniat ngeyel, coba balik-balik pula al Quran. 
  Mau hukum yang mana yang akan dibahas. Al Quran, yang laa raiba 
  fiihi (tidak ada keragu-raguan di dalamnya), ada juga sedikit 
  sebanyak bercerita tentang hukum. Tapi sayangnya, orang kan alergi saja. Orang 
  kan takut saja. Orang kan langsung tidak percaya saja. Orang nanti merasa 
  macam-macam saja. Orang jadi mencap barbar saja. 
   
  Saya mau memilih yang mana? Saya memilih takut akan hukum dan hukuman 
  Allah.
   
  Wassalamu'alaikum wr.wb.,
   
  Lembang AlamDarul Makmur <[EMAIL PROTECTED]> 
  wrote:
  
Assl. Ww
 
Mak Lembang, tapi masih ado diantaro awak nan mangecekkan bahaso 
kesadaran hukum atau agamo tu indak buliah dipasokan . ateh 
kesadaran sendiri. Kalau dituntuik kesadaran sendiri nak 
sadar-sadarnyo.
 
Kalau suruah piliah, nan nama awak piliah mungkin 
1. Keteraturan harus dipaksakan atau
2. Kesadaran keteraturan tidak bisa dipaksakan.
 
Kalau saja di voting anda pilih yang mana/
 
Wass. Ww
  
  St. Lembang 
  Alam
  
  
  Do you Yahoo!?Yahoo! 
  SiteBuilder - Free, easy-to-use web site design 
software


[RantauNet.Com] Renungan Minggu pagi

2003-09-01 Terurut Topik Darul Makmur
Assalamulaikum Ww.
 
Disini, dinegeriku ini, yang mayoritas Islam, tapi masih banyak yang alergi membicarakan apalagi menetrapkan syariat Islam. Dan termasuk yang katanya panutan golong Islam terbesar di negeri ini.
 
Yang terkenal disini adalah orang yang pintar membalikkan kebenaran jadi senjata pembenaran kemauaannya.
 
Sepahit apapun, kebenaran harus selalu diperjuangkan, sebagai orang Islam, kebenaran adalah kebenaran Allah swt.
 
Pahit tapi mungkin karena kenyataan sampai saat ini, negara yang berdasarkan ketuhanan, amburadul dan negara yang berdasarkan kemanusiaan jaya, katanya, walhualam bissawab.
 
Yang ikut berfikir, walau berkutik dalam kebodohan.
 
Wass. Ww
DMMuhammad Dafiq Saib <[EMAIL PROTECTED]> wrote:


Assalamu'alaikum wr.wb.,
 
Kalau hukum tidak dikawal (kata orang Malaysia), dianya tidak akan berkuat kuasa. Jadilah dia semacam macan ompong. Jadi harus dikawal. Harus dipaksakan. Harus ditegakkan.  Bagaimana menegakkannya? Dengan teori siapa mau ditegakkan? Dengan pendapat siapa mau dijalankan? Itu yang jadi masalah.
 
Kalau dengan cara 'hak azazi ala barat' ya seperti itu, seorang ibu yang melarang anaknya bersamen leven dengan laki-laki lain malahan jadi terpidana, jadi tertuduh, jadi yang dikenai sangsi. 
 
Kalau mau dipakai ala Jepang, jangan coba-coba mengganggu gugat orang yang tiap malam pulang mabuk sesudah menenggak sake, selama dia tidak menabrak orang dijalan kalau dia masih menyetir pulang.
 
Kalau mau dipakai cara Indonesia ya itu lagi. Boleh ditawar-tawar. Semuanya konon serba praduga tak bersalah. Sudah jelas-jelas di hamboknya uang rakyat, tapi karena tidak 'terbukti' secara hukum, karena dia pandai, karena pengacaranya pandai membuktikan lain, ya jangan coba-coba. Maka dia aman tenteram karta raharja saja. 
 
Jadi terserahlah.
 
Hanya kalau mau menoleh, agak sedikit, tanpa prasangka, tanpa ketakutan yang tidak beralasan, tanpa berniat ngeyel, coba balik-balik pula al Quran. Mau hukum yang mana yang akan dibahas. Al Quran, yang laa raiba fiihi (tidak ada keragu-raguan di dalamnya), ada juga sedikit sebanyak bercerita tentang hukum. Tapi sayangnya, orang kan alergi saja. Orang kan takut saja. Orang kan langsung tidak percaya saja. Orang nanti merasa macam-macam saja. Orang jadi mencap barbar saja. 
 
Saya mau memilih yang mana? Saya memilih takut akan hukum dan hukuman Allah.
 
Wassalamu'alaikum wr.wb.,
 
Lembang Alam
Do you Yahoo!?
Yahoo! SiteBuilder - Free, easy-to-use web site design software

Re: [RantauNet.Com] Renungan Minggu pagi

2003-09-01 Terurut Topik Muhammad Dafiq Saib

Assalamu'alaikum wr.wb.,
 
Kalau hukum tidak dikawal (kata orang Malaysia), dianya tidak akan berkuat kuasa. Jadilah dia semacam macan ompong. Jadi harus dikawal. Harus dipaksakan. Harus ditegakkan.  Bagaimana menegakkannya? Dengan teori siapa mau ditegakkan? Dengan pendapat siapa mau dijalankan? Itu yang jadi masalah.
 
Kalau dengan cara 'hak azazi ala barat' ya seperti itu, seorang ibu yang melarang anaknya bersamen leven dengan laki-laki lain malahan jadi terpidana, jadi tertuduh, jadi yang dikenai sangsi. 
 
Kalau mau dipakai ala Jepang, jangan coba-coba mengganggu gugat orang yang tiap malam pulang mabuk sesudah menenggak sake, selama dia tidak menabrak orang dijalan kalau dia masih menyetir pulang.
 
Kalau mau dipakai cara Indonesia ya itu lagi. Boleh ditawar-tawar. Semuanya konon serba praduga tak bersalah. Sudah jelas-jelas di hamboknya uang rakyat, tapi karena tidak 'terbukti' secara hukum, karena dia pandai, karena pengacaranya pandai membuktikan lain, ya jangan coba-coba. Maka dia aman tenteram karta raharja saja. 
 
Jadi terserahlah.
 
Hanya kalau mau menoleh, agak sedikit, tanpa prasangka, tanpa ketakutan yang tidak beralasan, tanpa berniat ngeyel, coba balik-balik pula al Quran. Mau hukum yang mana yang akan dibahas. Al Quran, yang laa raiba fiihi (tidak ada keragu-raguan di dalamnya), ada juga sedikit sebanyak bercerita tentang hukum. Tapi sayangnya, orang kan alergi saja. Orang kan takut saja. Orang kan langsung tidak percaya saja. Orang nanti merasa macam-macam saja. Orang jadi mencap barbar saja. 
 
Saya mau memilih yang mana? Saya memilih takut akan hukum dan hukuman Allah.
 
Wassalamu'alaikum wr.wb.,
 
Lembang AlamDarul Makmur <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

Assl. Ww
 
Mak Lembang, tapi masih ado diantaro awak nan mangecekkan bahaso kesadaran hukum atau agamo tu indak buliah dipasokan . ateh kesadaran sendiri. Kalau dituntuik kesadaran sendiri nak sadar-sadarnyo.
 
Kalau suruah piliah, nan nama awak piliah mungkin 
1. Keteraturan harus dipaksakan atau
2. Kesadaran keteraturan tidak bisa dipaksakan.
 
Kalau saja di voting anda pilih yang mana/
 
Wass. Ww
St. Lembang Alam
Do you Yahoo!?
Yahoo! SiteBuilder - Free, easy-to-use web site design software

Re: [RantauNet.Com] Renungan Minggu pagi

2003-09-01 Terurut Topik Z Chaniago
Assalamu'alaikum WW

Satantang jo voting nan digagas Mak Darul, ...ambo jadi takana jo kato-kato 
kanti nan mangatokan "kalau urang ras melayu pado dasarnyo ndak akan patuah 
kalau ndak di karehi"

jadi  ma nan labiah rancak...

a. Hiduik taratur tapi sia nan malangga aturan dihukum barek.
b. Hiduik bebas tapi ndak taratur..
Wassalam

Z Chaniago - Palai Rinuak -http://photos.yahoo.com/bada_masiak/

==
Alam Takambang Jadi Guru
==
From: Darul Makmur <[EMAIL PROTECTED]>
Assl. Ww
Mak Lembang, tapi masih ado diantaro awak nan mangecekkan bahaso kesadaran 
hukum atau agamo tu indak buliah dipasokan . ateh kesadaran 
sendiri. Kalau dituntuik kesadaran sendiri nak sadar-sadarnyo.

Kalau suruah piliah, nan nama awak piliah mungkin 
1. Keteraturan harus dipaksakan atau
2. Kesadaran keteraturan tidak bisa dipaksakan.
Kalau saja di voting anda pilih yang mana/

Wass. Ww
_
Get MSN 8 and enjoy automatic e-mail virus protection.  
http://join.msn.com/?page=features/virus

RantauNet http://www.rantaunet.com
Isikan data keanggotaan anda di http://www.rantaunet.com/daftar.php
---
Berhenti menerima RantauNet Mailing List, silahkan ke: 
http://www.rantaunet.com/unsubscribe.php
===


[RantauNet.Com] Renungan Minggu pagi

2003-09-01 Terurut Topik Darul Makmur
Assl. Ww
 
Mak Lembang, tapi masih ado diantaro awak nan mangecekkan bahaso kesadaran hukum atau agamo tu indak buliah dipasokan . ateh kesadaran sendiri. Kalau dituntuik kesadaran sendiri nak sadar-sadarnyo.
 
Kalau suruah piliah, nan nama awak piliah mungkin 
1. Keteraturan harus dipaksakan atau
2. Kesadaran keteraturan tidak bisa dipaksakan.
 
Kalau saja di voting anda pilih yang mana/
 
Wass. WwMuhammad Dafiq Saib <[EMAIL PROTECTED]> wrote:


  Assalamu'alaikum wr.wb.,
Diantara bahasan yang lain adalah masalah 'tidak tertibnya' hukum di negeri Indonesia Raya yang tercinta ini. Padahal masyarakatnya orang-orang Islam (mayoritas). Bandingkan dengan negeri lain yang bukan berpenduduk Islam, kok ya bisa mereka hidup lebih taat hukum, lebih 'islami'. Tapi apa iya demikian?
Untuk hal-hal yang sifatnya kepentingan umum barangkali memang demikian. Karena di negeri-negeri maju itu, orang 'dipaksa' untuk menghargai dan tidak melanggar hak orang lain.  Dan hal tersebut dikawal dengan perangkat hukum secara ketat. Jadi jangan coba-coba merugikan orang lain secara hukum. Seseorang bisa 'memaksa' tetangganya yang tinggal persis di atasnya pada sebuah apartemen untuk tidak menggunakan 'closet' sesudah jam sepuluh malam sebab hal itu mengganggu tidurnya. Dan si tetangga yang taat hukum 'terpaksa' harus menerima kenyataan itu. Jangan coba-coba menyerobot antrian, jangan coba-coba menyerobot di lampu merah, jangan coba-coba merokok di tempat yang sudah dinyatakan bebas rokok. Pelanggaran terhadap hal tersebut bisa dituntut secara hukum dan di denda atau di hukum secara hukum. Dan tentu saja dengan tegaknya hukum, hanya orang-orang yang benar-benar bebal yang masih mau
 melanggar hukum.
Taat hukum agar tidak merugikan orang lain itu tidak urung kebablasan juga. Begitu ketatnya orang harus menghargai hak azazi orang lain (yang selalu mereka gembar-gemborkan) sehingga orang yang berbuat apa saja asal tidak merugikan orang lain, tidak bisa dijerat oleh hukum. Orang hidup bersama tanpa ikatan pernikahan bukan merupakan pelanggaran hukum. Orang 'kawin' sejenis bukan merupakan pelanggaran hukum. Jangan ditanya orang berpacaran di tempat umum dengan bebas, hal itu jelas bukan merupakan pelanggaran hukum. Justru yang usil mau memprotes mereka bisa terjerat oleh hukum.
Begitu hukum di rantau ajo Duta, serta di rantau ajo Buyuang itu.
Di negeri kita ya memang agak kebalikannyalah. Menyerobot, mengambil hak orang lain, melanggar hukum 'tidak apa-apa selama anda punya kekuatan diatas hukum'. Selama hukum bisa anda kendalikan. Orang malas berurusan dengan perangkat hukum karena perangkat itu seringkali tidak bersih. Seorang yang mengajukan proses cerai karena memang sudah merasa tidak ada kecocokan dalam rumah tangga, masih sempat-sempatnya 'dipangua' perangkat pengadilan, kalau ingin perkara itu diputus. Dan karena perangkat-perangkat penegak hukum itu banyak yang seperti tongkat membawa rebah, maka hukum jadi centang perenanglah di negeri ini. Banyak orang tidak takut melanggar hukum. Orang-orang yang benar-benar berbakat melanggar hukum akan melanggarnya berulang-ulang tanpa malu-malu. Para residivist menganggap bahwa penjara itu hanyalah tempat kost. Dan berbagai-bagai kasus pelanggaran hukum yang dilanggar mereka yang seharusnya menegakkan hukum itu  menjadi berita basi yang dikonsumsi masyarakat setiap hari. Sampai kapan? Entahlah. Mungkin sampai Allah Yang Maha Adil mendatangkan hukuman yang berat di dunia ini kepada pendurhaka-pendurhaka hukum itu.
Wallahu a'lam
Wassalamu'alaikum wr.wb.,
Lembang Alam  (52 + 10)

St. Lembang Alam


Do you Yahoo!?Yahoo! SiteBuilder - Free, easy-to-use web site design software
Do you Yahoo!?
Yahoo! SiteBuilder - Free, easy-to-use web site design software

Re: [RantauNet.Com] Renungan Kemerdekaan : Singapore Ibukota Republik Indonesia

2003-09-01 Terurut Topik jun aidi
Wa'alaikum salam wr. wb.
 
Ambo sangaik ta-inspirasi dengan kato kunci nan acok dikumandangkan mamak ambo Darul Makmur St. Parpatiah yaitu synergy, karano kalau batua awak ingin mambangkik batang tarandam, manabuih gadaian lamo mako karajo ko indak bisa dilakukan surang sajo dan kalaupun awak indak suko apo nan dilakukan atau diucapkan kanti awak jaan molah awak sato pulo maruntuahkan-no. Bia-kanlah mereka berbuat dan kalau awak indak amuah sato indak usah pulo awak cikarau-i. Kureta nan mandaki manga angok awak nan sasak, tapi memang sabagian awak sanang maliek urang susah dan susah maliek urang sanang.
 
wassalam
 
JunaidiDarul Makmur <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

Assl Ww
 
Banyak yang tahu, tapi jarang yang mau berbuat. Mau bersatu saja rasanya susah bangat. Yang banyak mencongkel dan meruntuhkan apa yang diusahakan kanti.
 
Semua aspek bis Indonesia kini memang telah dikuasai Singapore. Coba saja, semua supply ke off shore datang dari Spore langsung. Si Ina hanya dapat nonton saja.
 
Balanya berasal dari paknov ... main buka celana .. eh salah perdagangan terbuka dan membebaskan kapal asing sampai ka suduik umah ugang agek wee. Pak Azwar Anaz komando e dulu mah.
 
Kini kapal asing bebas menguras potensi Ina, manuncik kapal nasional yang makin terjepit.
 
Wassl. Ww
Ex Lurah Ikan Baja 
jun aidi <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

Dari biliak subalahAny comment??***


Do you Yahoo!?Yahoo! SiteBuilder - Free, easy-to-use web site design software
Do you Yahoo!?
The New Yahoo! Search - Faster. Easier. Bingo.

[RantauNet.Com] Renungan Kemerdekaan : Singapore Ibukota Republik Indonesia

2003-09-01 Terurut Topik Darul Makmur
Assl Ww
 
Banyak yang tahu, tapi jarang yang mau berbuat. Mau bersatu saja rasanya susah bangat. Yang banyak mencongkel dan meruntuhkan apa yang diusahakan kanti.
 
Semua aspek bis Indonesia kini memang telah dikuasai Singapore. Coba saja, semua supply ke off shore datang dari Spore langsung. Si Ina hanya dapat nonton saja.
 
Balanya berasal dari paknov ... main buka celana .. eh salah perdagangan terbuka dan membebaskan kapal asing sampai ka suduik umah ugang agek wee. Pak Azwar Anaz komando e dulu mah.
 
Kini kapal asing bebas menguras potensi Ina, manuncik kapal nasional yang makin terjepit.
 
Wassl. Ww
Ex Lurah Ikan Baja 
jun aidi <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

Dari biliak subalahAny comment??***
Do you Yahoo!?
Yahoo! SiteBuilder - Free, easy-to-use web site design software

Re: [RantauNet.Com] Renungan Minggu pagi (Namanya juga Indo...!!!)

2003-09-01 Terurut Topik indra junaidi



" -- (*o*) --" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: 

- Original Message - From: "Rahima" <[EMAIL PROTECTED]>Assalamualaikum.Wr.Wb.Hehehe...Dek, orang2 dari negara yang dikau sebutkan itu sudah sejahtera tingkat ekonominya, jadi mereka tidak perlu mencuri untuk mendapatkan satu atau dua liter beras. Tapi satu atau dua orang, pasti masih adalah, emang nggak sebanyak di negara penduduknya yang Islamnya paling besar di dunia.
Dinegara maju dan luar ini tidak ada pencuri ?, Korupsi ? KKN ?.   He he...ketipu lah kita-kita ini... pekerjaan mereka tentang ini sangat halus... memang tidak untuk /di negara mereka... tetapi dengan negara seperti negara kita, yang merasa sangat banga dan senang merek produk luar. Lihat bagaimana mereka memberikan bantuan ke negara kita. Konsultan proyek harus dari mereka, alat-alat operasional dari mereka, tenaga kerja untuk level-level pengambil keputusan sebagian dari mereka dimana tenaga kerja yang dipakai adalah orang-orang yang di negaranya sebagai pengangur. Selanjutnya...?...komisi he..he..he.. mereka saja selalu bilang "time is money"..dan tidak ada sesuatu pemberian yang gratis.Dan mengapa mereka kelihatan islami oleh taat aturan tsb, menurut asumsiku begini: Mereka individualis. Karena individualis mereka punya waktu banyak untuk memikirkan kesejahteraan diri sendiri. Karena sejahtera mereka mempunyai segala sarana untuk membuat
 hidup semakin nyaman. Karena hidup mereka nyaman mereka punya peluang untuk lebih memperhalus peradaban melalui keindahan . Karena peradaban semakin halus, mereka semakin punya waktu untuk mengembangkan logika. Karena logika mereka berjalan lurus sesuai harkat logika itu sendiri, mereka bisa mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Singkatnya mereka tidak punya waktu ngurusin urusan orang.
Memang betul seperti yang kita lihat dan pandang kehidupan mereka senang dan sejahterah... sama seperti seolah-olah mereka ini lembut penuh kasih sayang...bahkan sangat menyayangi hewan (anjing, kucing dan hewan-hewan rumah lainnya), lebih heboh lagi ada juga loh... mobil ambulan dan rumah sakit gawat darurat untuk hewan. Yang paling syahdu adalah prosesi pemakaman kematian hewan.  Tapi apakah semua ini benar begitu ?. Entahlah... (ini pendapat pribadi dan juga pengakuan dari beberapa ibu-ibu serta bapak-bapak yang sudah oma-oma dan opa-opa di negara tempat saya menumpang hidup sekarang, yang sering ditemui sendirian di taman-taman kota lagi duduk mengaso)... ini merupakan kekeringan hati mereka karena tidak adanya kasih sayang di antara mereka sesama manusia. Karena anak sendiripun jika sudah mulai besar tidak ada lagi hak orang tua mereka untuk mengatur, memarahi dan mengasihi.  Yah.. pelampiasannya ya..melalui hewan inilah.. Tidak jarang kita
 menemui seorang ibu atau bapak yang tua renta berjalan dengan kereta dorong sendirian pergi berbelanja untuk keperluan hidup mereka, yang bahkan kadang-kadang terguling di jalan "aduuuh... ingat emak di tanah air nih."..
Juga tidak mengherankan seorang ibu-ibu atau bapak-bapak yang meninggal ketahuannya setelah satu minggu. Itupun ketahuan kalau box-box surat mereka sudah penuh tidak diambil-ambil. Atau kecurigaan tukang koran, tukang pos, atau penjaga rumah yang melihat si beliau tidak pernah keluar lagi, atau lebih ..."oh my God"... melalui bau yang sudah menyengat. Kemana si anak atau saudara?.. yah ... semua sudah dibawa perutungan masing-masing. Kemudian bagaimana kalau si anak diberi tahu oleh pegawai pemerintahan bagian pengurusan kematian, si anak tinggal bilang tolong dikuburkan saja secara baik-baik dan nanti setelah itu tolong kirimkan billing pembayaranya serta nomor rekening anda. Sianak transfer uang... so beres semuaPada hal jarak kota dia dengan si ortu hanya 6 jam perjalanan mobil via tol, atau setengah jam perjalanan dengan kereta ICE (kereta tercepat mereka).
Suatu pengalaman yang membuat hati ini teriris-iris.(ya AllahNauzubillah).. tatkala baru pulang dari kota Berlin menuju kota Kiel (Sabtu dua minggu kemaren), se kereta dengan seorang ibu (dari Indonesia) yang bersuamikan orang Jerman, sambil menangis tersedu-sedu beliau bercerita bahwa dia baru kalah gugatan di pengadilan, yang notabene digugat oleh anak perempuan sendiri. Si anak menggugat ibunya karena melarang dia ingin hidup (maaf) kumpul kebo dengan se orang teman lelakinya. Pihak pengadilan Jerman memenangkan si anak, karena si anak mempunyai HAM untuk menentukan hidupnya karena dia sudah dewasa, dan si ibu tidak berhak untuk melarang ini. Sungguh tragis si ibu malah disuruh bayar denda perkaraInikah yang dinamakan manusia ini mahkluk sosial ?.
Kemudian  fasilitas hidup dan kesejah teraan ?. Ada uang baru dapat sejah terah... kalau enggak ada uang jangan harap. Jadi kita juga tidak heran melihat adanya gepeng (gelandang dan pengemis) di negara maju ini.
Banyak lagi sebernarnya persoalan-persoalan sosial di negara maju ini. Sangat panjang untuk diuraikan di sini. Jadi yah... sami mawon juga dengan negara kita...Tapi 

RE: [RantauNet.Com] Renungan Minggu pagi

2003-08-31 Terurut Topik Elthaf



    Renungan yang sangaik rancak 
dikirimkan dek Mak Lembang Alam,
Memang banyak hal 
yang aneh di nagari awak ko, kayaknyo urang awak suko nyerempet hukum, nan 
patuah hukum malah yang kanai semprit, banyak contohnyo, jaan cubo-cubo stop di 
stop sign, kanai hariak atau dilantak oto dari balakang, marokok di kenderaan 
umum adolah hal biaso, jadi yang HAM di nagarai awak adolah managakkan banang 
basah, lah jaleh uang salah dan jaleh-jaleh salah, malah dipatagakakn juo, dan 
malah menang di pengadilan...
    
Untuak memprotect kesalahan dan 
karajo yang bermuara dosa dan ke neraka, ado kunci dan password untuak itu yang 
paliang mangkuih :
    1. Assalaamualaikum wr.wb., Setiap akan masuak rumah, 
kantua atau apo sajo, baco Assalaamualaikum wr.wb,, insya Allah tidak akan ado 
keinginan untuak berbuat dosa dan pertengkaran,, suasana akan sejuk., insya 
Allah tidak akan ada korupsi.
    2. Basmalah, Setiap melaksanakan pekerjaan, mulailah dengan 
membaca Basmallah, Bismillahhirahmanirrahim, insya Allah kita terhindar dari 
maksiat., cubolah pai ka tampaik lokalisasi, baco assalamualaikum dan bismillah, 
dengan sendirinyo pengunjung  tu akan baliak pulang dan indak jadi 
melakukan perbuatan dosa dan hina, maaf pak, kalau contoh ini kurang pantas dan 
patut ditulis di sini., juga tidak akan ado maliang, wakatu akan manarimo 
amplop, baco "bismillah, ambo tarimo amplop bapak, dan alhamdulillah", apo bisa 
kayak itu.
    Ciek lai, bagi yang udah haji, hajinyo harus benar-benar 
mabrur, kalau hajinyo mabrur, insya Allah. negara Indonesia Raya ko akan menjadi 
nagari yang baldatuntayyibatun warabbun ghaafur, karano dari 5 mantan dan 
presiden awak adolah haji dan bergelar haji, sebagian besar pejabat lembaga 
tinggi dan tertinggi negara, menteri, dirjen, gubernur, bupati / walikota sampai 
perangkat pemerintahan eselon paliang rendah sebagian besar haji dan 
bergelar haji. 
    Coba bayangkan, apa nggak akan makmur negara kita 
diperintah oleh pak haji / buk hajah yang menjalankan dan menyandang haji dengan 
cara yang benar, semoga menjadi haji yang mabrur.
    Itu saketek ilustrasi sederahana ambo, manyambuang renungan 
suci dari Mak lembang.
    Mohon maaf kalau tulisan ko melebar dan nyerempet ka kida 
suok.
    Wassalam
    Elthaf, 43 Th.

  -Original Message-From: Muhammad Dafiq Saib 
  [mailto:[EMAIL PROTECTED]Sent: Sunday, August 31, 2003 6:31 
  AMTo: [EMAIL PROTECTED]Subject: [RantauNet.Com] 
  Renungan Minggu pagi
  
    
  Assalamu'alaikum wr.wb.,
  Diantara bahasan yang lain adalah masalah 'tidak 
  tertibnya' hukum di negeri Indonesia Raya yang tercinta ini. Padahal 
  masyarakatnya orang-orang Islam (mayoritas). Bandingkan dengan negeri lain 
  yang bukan berpenduduk Islam, kok ya bisa mereka hidup lebih taat hukum, lebih 
  'islami'. Tapi apa iya demikian?
  Untuk hal-hal yang sifatnya 
  kepentingan umum barangkali memang demikian. Karena di negeri-negeri maju itu, 
  orang 'dipaksa' untuk menghargai dan tidak melanggar hak orang lain.  Dan hal tersebut dikawal dengan 
  perangkat hukum secara ketat. Jadi jangan coba-coba merugikan orang lain 
  secara hukum. Seseorang bisa 'memaksa' tetangganya yang tinggal persis di 
  atasnya pada sebuah apartemen untuk tidak menggunakan 'closet' sesudah jam 
  sepuluh malam sebab hal itu mengganggu tidurnya. Dan si tetangga yang taat 
  hukum 'terpaksa' harus menerima kenyataan itu. Jangan coba-coba menyerobot 
  antrian, jangan coba-coba menyerobot di lampu merah, jangan coba-coba merokok 
  di tempat yang sudah dinyatakan bebas rokok. Pelanggaran terhadap hal tersebut 
  bisa dituntut secara hukum dan di denda atau di hukum secara hukum. Dan tentu 
  saja dengan tegaknya hukum, hanya orang-orang yang benar-benar bebal yang 
  masih mau melanggar hukum.
  Taat hukum agar tidak merugikan 
  orang lain itu tidak urung kebablasan juga. Begitu ketatnya orang harus 
  menghargai hak azazi orang lain (yang selalu mereka gembar-gemborkan) sehingga 
  orang yang berbuat apa saja asal tidak merugikan orang lain, tidak bisa 
  dijerat oleh hukum. Orang hidup bersama tanpa ikatan pernikahan bukan 
  merupakan pelanggaran hukum. Orang 'kawin' sejenis bukan merupakan pelanggaran 
  hukum. Jangan ditanya orang berpacaran di tempat umum dengan bebas, hal itu 
  jelas bukan merupakan pelanggaran hukum. Justru yang usil mau memprotes mereka 
  bisa terjerat oleh hukum.
  Begitu hukum di rantau ajo 
  Duta, serta di rantau ajo Buyuang itu.
  Di negeri kita ya memang agak 
  kebalikannyalah. Menyerobot, mengambil hak orang lain, melanggar hukum 'tidak 
  apa-apa selama anda punya kekuatan diatas hukum'. Selama hukum bisa anda 
  kendalikan. Orang malas berurusan dengan perangkat hukum karena perangkat itu 
  seringkali tidak bersih. Seorang yang mengajukan proses cerai karena memang 
  sudah merasa tidak ada kecocokan dalam rumah tangga, masih s

[RantauNet.Com] Renungan Minggu pagi

2003-08-30 Terurut Topik Muhammad Dafiq Saib

  
Assalamu'alaikum wr.wb.,
Diantara bahasan yang lain adalah masalah 'tidak tertibnya' hukum di negeri Indonesia Raya yang tercinta ini. Padahal masyarakatnya orang-orang Islam (mayoritas). Bandingkan dengan negeri lain yang bukan berpenduduk Islam, kok ya bisa mereka hidup lebih taat hukum, lebih 'islami'. Tapi apa iya demikian?
Untuk hal-hal yang sifatnya kepentingan umum barangkali memang demikian. Karena di negeri-negeri maju itu, orang 'dipaksa' untuk menghargai dan tidak melanggar hak orang lain.  Dan hal tersebut dikawal dengan perangkat hukum secara ketat. Jadi jangan coba-coba merugikan orang lain secara hukum. Seseorang bisa 'memaksa' tetangganya yang tinggal persis di atasnya pada sebuah apartemen untuk tidak menggunakan 'closet' sesudah jam sepuluh malam sebab hal itu mengganggu tidurnya. Dan si tetangga yang taat hukum 'terpaksa' harus menerima kenyataan itu. Jangan coba-coba menyerobot antrian, jangan coba-coba menyerobot di lampu merah, jangan coba-coba merokok di tempat yang sudah dinyatakan bebas rokok. Pelanggaran terhadap hal tersebut bisa dituntut secara hukum dan di denda atau di hukum secara hukum. Dan tentu saja dengan tegaknya hukum, hanya orang-orang yang benar-benar bebal yang masih mau
 melanggar hukum.
Taat hukum agar tidak merugikan orang lain itu tidak urung kebablasan juga. Begitu ketatnya orang harus menghargai hak azazi orang lain (yang selalu mereka gembar-gemborkan) sehingga orang yang berbuat apa saja asal tidak merugikan orang lain, tidak bisa dijerat oleh hukum. Orang hidup bersama tanpa ikatan pernikahan bukan merupakan pelanggaran hukum. Orang 'kawin' sejenis bukan merupakan pelanggaran hukum. Jangan ditanya orang berpacaran di tempat umum dengan bebas, hal itu jelas bukan merupakan pelanggaran hukum. Justru yang usil mau memprotes mereka bisa terjerat oleh hukum.
Begitu hukum di rantau ajo Duta, serta di rantau ajo Buyuang itu.
Di negeri kita ya memang agak kebalikannyalah. Menyerobot, mengambil hak orang lain, melanggar hukum 'tidak apa-apa selama anda punya kekuatan diatas hukum'. Selama hukum bisa anda kendalikan. Orang malas berurusan dengan perangkat hukum karena perangkat itu seringkali tidak bersih. Seorang yang mengajukan proses cerai karena memang sudah merasa tidak ada kecocokan dalam rumah tangga, masih sempat-sempatnya 'dipangua' perangkat pengadilan, kalau ingin perkara itu diputus. Dan karena perangkat-perangkat penegak hukum itu banyak yang seperti tongkat membawa rebah, maka hukum jadi centang perenanglah di negeri ini. Banyak orang tidak takut melanggar hukum. Orang-orang yang benar-benar berbakat melanggar hukum akan melanggarnya berulang-ulang tanpa malu-malu. Para residivist menganggap bahwa penjara itu hanyalah tempat kost. Dan berbagai-bagai kasus pelanggaran hukum yang dilanggar mereka yang seharusnya menegakkan hukum itu  menjadi berita basi yang dikonsumsi masyarakat setiap hari. Sampai kapan? Entahlah. Mungkin sampai Allah Yang Maha Adil mendatangkan hukuman yang berat di dunia ini kepada pendurhaka-pendurhaka hukum itu.
Wallahu a'lam
Wassalamu'alaikum wr.wb.,
Lembang Alam  (52 + 10)
St. Lembang Alam
Do you Yahoo!?
Yahoo! SiteBuilder - Free, easy-to-use web site design software

[RantauNet.Com] Renungan di awal bulan Rajab

2003-08-30 Terurut Topik Muhammad Dafiq Saib
  
Assalamu’alaikum wr.wb.,
Telah bergulir bahasan kita dari satu topik ke lain topik. Termasuk diantaranya bahasan mengenai Wahabi dan Paderi. Maka seperti biasa masing-masingpun menyampaikan apa yang ‘terkilan dimata’ yang terasa di hati. Dengan segenap kemampuan yang ada dan dengan segenap keyakinan yang dipunyai. Ada yang mengidentikkan gerakan Wahabi itu dengan ‘barbar’ dan sebaliknya ada yang memuji ketegasan dan keteguhannya. Tidak usahlah kita bahas siapa benar Abdul Wahab yang kemudian namanya dipakai tempat menumpangkan sebuah gaya keyakinan baru, meski belum mencapai tahap pemahzaban. Kalau kita mau menyimak sejarah Islam, (yang banyak diantara kita juga merasa pakar dalam hal ini), telah hadir ‘pembaharu-pembaharu’ secara bergantian sejak kehadiran Islam ini. Diantara yang pertama-tama dapat kita lihat khalifah Umar bin Ibnu Aziz, yang hadir kira-kira seratus tahun sesudah nabi Muhammad SAW wafat, yang mencoba membawa umat Islam kembali kepada
 Quran dan sunnah Rasulullah SAW, sesudah sebagian umat Islam mulai menyimpang dari tauhid yang sesungguhnya. 
Sebenarnya tidaklah para mujahid atau para pembaharu itu membaharui dalam arti kata memperkenalkan sesuatu yang baru tentang Islam, atau mengajarkan sesuatu yang baru tentang Islam apalagi menambah-nambah apa yang sudah ada dalam Islam, melainkan yang mereka lakukan adalah  mengajak agar umat Islam kembali menjalankan Islam seperti yang dicontohkan Rasulullah SAW. 
Kenapa mesti mengajak kembali kepada kemurnian tauhid? Karena kecenderungan manusia, bahkan sejak masih dari awal kedatangan Islam, tanpa disadarinya senantiasa digiring oleh syaithan untuk menyimpang. Sejak dari jaman nabi masih ada, sudah ada dikalangan umat Islam yang ingin untuk memperturutkan hawa nafsunya ingin keluar dari lurusnya tauhid. Dan nabi selalu dengan sabar menunjuki orang-orang seperti itu. Di jaman khalifah Abu Bakar, ada orang yang merasa agama Islam sudah selesai dan tidak perlu lagi ditaati. Mereka menolak membayar zakat. Begitu juga di jaman Umar. Bahkan semakin bertambah menjadi-jadi pada khalifah-khalifah berikutnya.
Dengan cara apa mereka menyimpang? Bermacam-macam. Yang paling mudah bagi syaithan untuk masuk adalah dengan menanamkan kecintaan  berlebihan terhadap dunia. Dunia itu bisa kedudukan, bisa harta, bisa wanita. Begitu pula ketetapan dari Allah. Manusia sangat betul lemahnya dalam hal-hal dunia itu. Bahkan Allah sebutkan bahwa ‘Manusia terperdaya mencintai syahwat terhadap wanita, keinginan mempunyai anak laki-laki, harta yang bertumpuk-tumpuk dari emas dan perak, kuda tunggangan, binatang-binatang peliharaan, kebun-kebun dan tanamannya. Semua itu kesenangan hidup dunia’ (Ali Imran 14). Dari sini dengan mudahnya syaithan mengembangkan jurus-jurus baru. Ada fitnah, ada cemburu, ada dengki, ada dendam, ada kezhaliman, ada kesemena-menaan, ada kerakusan, ada ketamakan, ada pembunuhan untuk memperebutkan kesenangan dunia tadi.
Dan itu sudah ada sejak dari jaman nabi, meski nabi sendiri mencontohkan betapa beliau tidak silau dengan keindahan dunia itu. Hal yang sama di tiru pula oleh khalifah-khalifah beliau. Namun pemimpin-pemimpin lain yang diangkat jadi wakil dinegeri yang jauh-jauh, tak urung tergoda juga. Adalah Umar bin Khatab yang melempar wakil pemerintahannya di Syam dengan kerikil tatkala sang wakil datang menemuinya dengan berbaju sutera. Sang gubernur punya alasan untuk itu, agar pemuka orang Islam tegak sama tinggi, duduk sama rendah dengan pemuka-pemuka Romawi. Padahal yang sebenarnya mereka sudah mulai tergelincir. Dijaman Utsman bin Affan bahkan berubah menjadi fitnah yang lebih besar. Begitu pula di jaman khalifah Ali bin Abi Thalib. 
Dan ini harus diluruskan. Oleh Islam. Maka Islam mengajarkan ketegasan yang bahkan bisa berakhir dengan ‘perangi’ setiap kemungkaran. Islam mengajarkan adanya perang. Urut-urutan seruan Islam memasukkan kemungkinan perang itu dalam prosedur. Diawali dengan menyeru mereka kepada kebaikan, baik yang masih belum tersentuh Islam maupun yang sudah mengenal Islam tapi kemudian menyimpang. Kepada yang belum tahu Islam , agar mereka  diseru untuk mengenalnya, khususnya lagi kepada mereka-mereka yang menjalankan praktek hidup zhalim.  Perkenalkan Islam ini secara baik-baik. Tunjukkan kebaikan yang ada dalam Islam itu. Islam itu tauhid. Islam itu rahmat. Islam itu kasih sayang. Islam itu santun. Islam itu perduli. Islam itu adil. Dan juga sebaliknya. Islam itu menentang kebatilan, Islam itu melawan kemungkaran, Islam itu
 melarang kezhaliman dan kesemena-menaan, Islam itu membenci ketidak adilan. 
Tapi musuh-musuh Islam tidak percaya dengan seruan-seruan dan larangan-larangan itu. Musuh-musuh Islam yang utama adalah syaithan dan manusia yang bisa dipengaruhinya. Mereka punya seribu dalih untuk tidak menerima. Dan Islam tidak keberatan kalau orang yang didakwahi tidak menerima Islam secara utuh. Tapi ada aturan-aturan yang tetap mesti ditegakkan. Keadilan harus ditegakkan. Kezhaliman harus dihentikan. Akibatnya bertamba

Re: [RantauNet.Com] renungan minggu

2003-08-14 Terurut Topik amry1948
Cysca yth :

Setelah ambo check di E-mail ambo , baik di Plasa maupun di Yahoo 
kayaknya tidak ada masalah dan bisa diterima dengan rancak , bagi 
anggota yang lain terima jelek juga nggak?? seperti disampaikan 
Cysca , kalau jelek juga berarti kerusakan bukan pada server anda 


Wassalam : Udazul di bali.


--- In [EMAIL PROTECTED], "Cysca" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Kenapa nih, Mak Zul?


>   - Original Message - 
>   From: zul amri 
>   To: [EMAIL PROTECTED] 
>   Sent: Sunday, August 10, 2003 7:34 AM
>   Subject: [RantauNet.Com] renungan minggu
> 
> 
> 
> Asalamualikum :
>  
>  
> Ketenteraman dunia  rasanya makin sulit tercapai ,  Globalisasi bukan hanya berlaku dalam 
bidang ekonomi , keuangan , politik ,budaya tapi juga dibidang 
terorisme.
> Pengetatan keamanan dengan penggunaan SDM teknologi 
canggih sulit menghentikan gerakan teroris karena mereka memadukan 
tradisionalisme dan modernisme .
> Selama teroris masih berpendapat bahwa untuk 
mencapai target ada tiga cara : cara yang benar , cara yang salah , 
dan cara mereka sendiri , maka memberantas mereka tidak gampang  . Dalam melaksanakan gerakan -
 gerakannya mereka mengangkat simbol - simbol lama dipadukan dengan 
ide - ide baru . walaupun mereka akrab dengan laptop,,telepon 
seluler, campuran kimia dan sains modern lainnya , dan aliran 
keuangan mutakhir , mereka tetap dicekoki kehidupan akhirat 
dibandingkan kesejahteraan dunia .
> Kita menjadi iri dengan kehidupan margasatwa 
dirimba raya , harimau , singa , dan beruang termasuk jenis binatang 
buas dan liar , namun mereka tidak serampangan membunuh satwa lainnya 
yang lebih kecil dan lemah , apalagi membunh hewan serumpun kendati 
ada persaingan demi perut , previlese seksual , dan kekuasaan dan 
kepentingan . Karena itu komunitas kelinci, kijang maupun keledai 
yang tergolong omnivorus , bisa hidup berdampingan dengan dengan 
spesies karnivorus di belantara yang tidak mengenal undang - undang 
dan hukum.
>  
>  
>  Wassalam : Zul Amry  di kuta
> Do you Yahoo!?
> http://us.rd.yahoo.com/evt=10469/*http://sitebuilder.yahoo.com";>
Yahoo! SiteBuilder - Free, easy-to-use web site design software


RantauNet http://www.rantaunet.com
Isikan data keanggotaan anda di http://www.rantaunet.com/daftar.php
---

Berhenti menerima RantauNet Mailing List, silahkan ke: 
http://www.rantaunet.com/unsubscribe.php
===


Re: [RantauNet.Com] renungan minggu

2003-08-14 Terurut Topik Cysca



Kenapa nih, Mak Zul?

  - Original Message - 
  From: 
  zul amri 
  
  To: [EMAIL PROTECTED] 
  Sent: Sunday, August 10, 2003 7:34 
  AM
  Subject: [RantauNet.Com] renungan 
  minggu
  
Asalamualikum :
 
 
Ketenteraman dunia  rasanya makin sulit tercapai ,  Globalisasi bukan hanya berlaku dalam bidang ekonomi , keuangan , politik ,budaya tapi juga dibidang terorisme.
Pengetatan keamanan dengan penggunaan SDM teknologi canggih sulit menghentikan gerakan teroris karena mereka memadukan tradisionalisme dan modernisme .
Selama teroris masih berpendapat bahwa untuk mencapai target ada tiga cara : cara yang benar , cara yang salah , dan cara mereka sendiri , maka memberantas mereka tidak gampang  . Dalam melaksanakan gerakan – gerakannya mereka mengangkat simbol – simbol lama dipadukan dengan ide – ide baru . walaupun mereka akrab dengan laptop,,telepon seluler, campuran kimia dan sains modern lainnya , dan aliran keuangan mutakhir , mereka tetap dicekoki kehidupan akhirat dibandingkan kesejahteraan dunia .
Kita menjadi iri dengan kehidupan margasatwa dirimba raya , harimau , singa , dan beruang termasuk jenis binatang buas dan liar , namun mereka tidak serampangan membunuh satwa lainnya yang lebih kecil dan lemah , apalagi membunh hewan serumpun kendati ada persaingan demi perut , previlese seksual , dan kekuasaan dan kepentingan . Karena itu komunitas kelinci, kijang maupun keledai yang tergolong omnivorus , bisa hidup berdampingan dengan dengan spesies karnivorus di belantara yang tidak mengenal undang – undang dan hukum.
 
 
 Wassalam : Zul Amry  di kuta
Do you Yahoo!?
Yahoo! SiteBuilder - Free, easy-to-use web site design software


Re: [RantauNet.Com] renungan minggu

2003-08-14 Terurut Topik dino . shm



sama dengan cysca mak zul, tidak bisa di 
baca...

  - Original Message - 
  From: 
  amry1948 
  
  To: [EMAIL PROTECTED] 
  Sent: Saturday, August 09, 2003 10:34 
  PM
  Subject: Re: [RantauNet.Com] renungan 
  minggu
  Cysca yth :Setelah ambo check di E-mail ambo , baik di 
  Plasa maupun di Yahoo kayaknya tidak ada masalah dan bisa diterima dengan 
  rancak , bagi anggota yang lain terima jelek juga nggak?? seperti 
  disampaikan Cysca , kalau jelek juga berarti kerusakan bukan pada server 
  anda Wassalam : Udazul di bali.--- In [EMAIL PROTECTED], "Cysca" 
  <[EMAIL PROTECTED]...> wrote:> Kenapa nih, Mak 
  Zul?>   - Original Message - 
  >   From: zul amri >   To: [EMAIL PROTECTED]... >   Sent: 
  Sunday, August 10, 2003 7:34 AM>   Subject: [RantauNet.Com] 
  renungan minggu> > > > Asalamualikum :> face="Times New Roman"> = 
  "urn:schemas-microsoft-com:office:office" 
  />> face="Times New 
  Roman"> > 
  Ketenteraman dunia  rasanya makin sulit tercapai ,  Globalisasi bukan 
  hanya berlaku dalam bidang ekonomi , keuangan , politik ,budaya tapi juga 
  dibidang terorisme.> Pengetatan keamanan dengan penggunaan SDM teknologi canggih 
  sulit menghentikan gerakan teroris karena mereka memadukan tradisionalisme 
  dan modernisme .> Selama teroris masih berpendapat bahwa untuk mencapai target ada 
  tiga cara : cara yang benar , cara yang salah , dan cara mereka sendiri , 
  maka memberantas mereka tidak gampangstyle="mso-spacerun: 
  yes">  . Dalam melaksanakan gerakan 
  - gerakannya mereka mengangkat simbol - simbol lama dipadukan dengan 
  ide - ide baru . walaupun mereka akrab dengan laptop,,telepon seluler, 
  campuran kimia dan sains modern lainnya , dan aliran keuangan mutakhir , 
  mereka tetap dicekoki kehidupan akhirat dibandingkan kesejahteraan dunia 
  .> Kita menjadi iri dengan 
  kehidupan margasatwa dirimba raya , harimau , singa , dan beruang termasuk 
  jenis binatang buas dan liar , namun mereka tidak serampangan membunuh 
  satwa lainnya yang lebih kecil dan lemah , apalagi membunh hewan serumpun 
  kendati ada persaingan demi perut , previlese seksual , dan kekuasaan dan 
  kepentingan . Karena itu komunitas kelinci, kijang maupun keledai yang 
  tergolong omnivorus , bisa hidup berdampingan dengan dengan spesies 
  karnivorus di belantara yang tidak mengenal undang - undang dan 
  hukum.> face="Times New 
  Roman"> > 
  face="Times New 
  Roman"> > 
  face="Times New 
  Roman"> style="FONT-SIZE: 12pt; FONT-FAMILY: 'Times New Roman'; 
  mso-fareast-font-family: 'Times New Roman'; mso-ansi-language: EN-US; 
  mso-fareast-language: EN-US; mso-bidi-language: AR-SA">Wassalam : Zul 
  Amrystyle="mso-spacerun: yes">  di 
  kutaSIZE=1>> Do you 
  Yahoo!?> href=""http://us.rd.yahoo.com/evt=10469/*http://sitebuilder.yahoo.com">http://us.rd.yahoo.com/evt=10469/*http://sitebuilder.yahoo.com">Yahoo! 
  SiteBuilder - Free, easy-to-use web site design 
  softwareRantauNet http://www.rantaunet.comIsikan data 
  keanggotaan anda di http://www.rantaunet.com/daftar.php---Berhenti 
  menerima RantauNet Mailing List, silahkan ke: http://www.rantaunet.com/unsubscribe.php===


'SOAR AWAY TO SEDONA'
Check out attractive value getaway packages at www.sedonahotels.com.sg

=
For more information on our Internet Specials,
visit our website @ http://www.sedonahotels.com.sg
=

[RantauNet.Com] renungan minggu

2003-08-11 Terurut Topik zul amri

Asalamualikum :
 
 
Ketenteraman dunia  rasanya makin sulit tercapai ,  Globalisasi bukan hanya berlaku dalam bidang ekonomi , keuangan , politik ,budaya tapi juga dibidang terorisme.
Pengetatan keamanan dengan penggunaan SDM teknologi canggih sulit menghentikan gerakan teroris karena mereka memadukan tradisionalisme dan modernisme .
Selama teroris masih berpendapat bahwa untuk mencapai target ada tiga cara : cara yang benar , cara yang salah , dan cara mereka sendiri , maka memberantas mereka tidak gampang  . Dalam melaksanakan gerakan – gerakannya mereka mengangkat simbol – simbol lama dipadukan dengan ide – ide baru . walaupun mereka akrab dengan laptop,,telepon seluler, campuran kimia dan sains modern lainnya , dan aliran keuangan mutakhir , mereka tetap dicekoki kehidupan akhirat dibandingkan kesejahteraan dunia .
Kita menjadi iri dengan kehidupan margasatwa dirimba raya , harimau , singa , dan beruang termasuk jenis binatang buas dan liar , namun mereka tidak serampangan membunuh satwa lainnya yang lebih kecil dan lemah , apalagi membunh hewan serumpun kendati ada persaingan demi perut , previlese seksual , dan kekuasaan dan kepentingan . Karena itu komunitas kelinci, kijang maupun keledai yang tergolong omnivorus , bisa hidup berdampingan dengan dengan spesies karnivorus di belantara yang tidak mengenal undang – undang dan hukum.
 
 
 Wassalam : Zul Amry  di kuta
Do you Yahoo!?
Yahoo! SiteBuilder - Free, easy-to-use web site design software

Re: [RantauNet.Com] RENUNGAN : Selamat jalan Ladan dan Laleh

2003-07-13 Terurut Topik SBN
Sungguh sebuah kisah perjalanan tragedi hidup anak manusia,
betapa berharganya hidup dan betapa tipisnya batas antara
hidup dan mati.
Semoga membuat kita lebih menghargai kehidupan.
Salam

SBN
- Original Message -
From: "Ifankhanur Piliang" <[EMAIL PROTECTED]>
To: "[EMAIL PROTECTED] Com" <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Saturday, July 12, 2003 3:45 AM
Subject: [RantauNet.Com] RENUNGAN : Selamat jalan Ladan dan Laleh


>
> Subject: Fwd: RENUNGAN : Selamat jalan Ladan dan Laleh
>
>
>
> Agar Kepalanya Terpisah
> Si Kembar Pernah Jalan Beda Arah
> Sumber : AP & ABC News Online
>
> detikcom - Jakarta, Ladan dan Laleh Binjani memang telah tiada. Namun
spirit
> dan perjuangan si kembar untuk menggapai impian membekas di hati sanubari.
> Di usia 8 tahun, mereka sengaja berjalan berlawanan arah sambil berharap
> kepalanya terpisah. "Tapi itu kan tidak mungkin. Akhirnya mereka berdua
> hanya bisa menangis
> karena kesakitan," kenang seorang teman Ladan dan Laleh yang tak mau
> disebutkan namanya di Teheran Iran, Selasa (8/7/2003).
>
> Pikiran yang sungguh lugu dalam benak Ladan dan Laleh. Namun kenangan akan
> peristiwa itu membangkitkan rasa haru yang mendalam atas perjuangan gigih
> dua perempuan kembar Siam dempet kepala asal Iran itu.
>
> Ya, perjuangan Ladan dan Laleh bukan hanya dimulai di meja operasi RS
> Raffles Singapura pada Minggu (6/7/2003) lalu. Tapi sudah sejak masa
> kanak-kanaknya.
>
> Kini, dunia hanya bisa mengenang perjuangan hakiki dua anak manusia itu.
> Baik yang pernah mengenalnya maupun orang asing sekalipun yang hanya
> mengikuti perjuangan mereka melalui media. Bahkan Presiden Iran Mohammad
> Khatami pun langsung mengulurkan tangan  menanggung semua biaya operasi.
>
> Cinta & Anti Binatang
>
> Ladan dan Laleh lahir dalam keluarga miskin dengan 11 anak di Firouzabad
> selatan Iran 29 tahun yang lalu dengan kepala menempel satu sama lain.
> Keluarganya tidak sanggup membiayai operasi pemisahan kepala mereka.
>
> Saat masa kanak-kanak, Ladan dan Laleh selalu tampak riang gembira bermain
> bersama teman-temannya. Mereka selalu mempunyai luka-luka di tangan, kaki,
> bahkan muka karena sering terjatuh saat bermain.
>
> Sejak kecil, mereka sudah memiliki kepribadian yang berbeda. Ladan sangat
> aktif bicara, punya hobi masak dan tidak suka binatang. Sedangkan Laleh
> cenderung pendiam, pemikir dan sangat cinta binatang.
>
> "Kami berdua punya pandangan hidup yang berbeda," kata Laleh dalam jumpa
> pers sebulan lalu. "Malahan kita sering berlawanan," sahut Ladan sambil
> tertawa.
>
> "Saya suka membaca koran Iran di internet dan saling berkirim email dengan
> teman-teman. Kalau Laleh lebih suka main game berjam-jam," tambah Ladan.
>
> Sering Nyontek
>
> Sewaktu melewati masa-masa sekolah, Ladan dan Laleh sering menyontek satu
> sama lain saat mengerjakan ujian. Caranya dengan membisikkan jawaban.
> Ketika lulus SMA, pemerintah Iran menilai keduanya tidak mungkin mengikuti
> ujian masuk perguruan tinggi secara individu. Mereka pun diberikan bea
siswa
> mengikuti fakultas hukum di Universitas Teheran tahun 1994.
>
> Cita-cita di benak keduanya pun bertumbuh. Laleh ingin jadi jurnalis. Tapi
> Ladan ingin jadi pengacara. Tapi karena keduanya tidak mungkin berpisah,
> Laleh pun mengalah dengan mendukung Ladan belajar hukum agar bisa menjadi
> pengacara.
>
> Mereka memperoleh gelar sarjana hukum 6,5 tahun kemudian. Selama
tahun-tahun
> kuliah itu pula keduanya terus berkeinginan kuat dan mendalam agar bisa
> hidup dengan kepalanya masing-masing.
>
> Patah Hati oleh Dokter Jerman
>
> Tahun 1996, para dokter Iran bersatu padu membantu Ladan dan Laleh ke
Jerman
> untuk mengikuti test pendahuluan tentang kemungkinan dilakukannya operasi
> pemisahan kepala.
>
> Namun keduanya terpaksa pulang ke Iran dengan hati hancur lebur. Sebab
para
> dokter Jerman menilai operasi itu terlalu berbahaya. Pasalnya pembuluh
nadi
> yang mengalirkan darah dari otak mereka sama dan saling tersambung. Selama
> bertahun-tahun pula Ladan dan Laleh selalu mendengar kata-kata yang sama
> dari para dokter yang 'ditodong' untuk melakukan operasi.
>
> "Kami sangat ingin menolong kalian, tapi risikonya sangat berbahaya. Salah
> satu diantara kalian atau bahkan kalian berdua akan terbunuh. Jika pasien
> masih bayi, pemisahan kepala masih dimungkinkan. Tapi karena mereka sudah
> dewasa, risikonya terlalu besar," demikian kalimat yang dikeluarkan para
> dokter.
>
> Harapan dari Dr Goh
> Secercah harapan akhirnya bersinar dari Singapura. Ladan dan Laleh
mendengar
> keberadaan seorang dokter ahli bedah urat syarat Dr Keith Goh.
> Goh pernah memimpin tim operasi pemisahan kepal

[RantauNet.Com] RENUNGAN : Selamat jalan Ladan dan Laleh

2003-07-10 Terurut Topik Ifankhanur Piliang

Subject: Fwd: RENUNGAN : Selamat jalan Ladan dan Laleh



Agar Kepalanya Terpisah
Si Kembar Pernah Jalan Beda Arah
Sumber : AP & ABC News Online

detikcom - Jakarta, Ladan dan Laleh Binjani memang telah tiada. Namun spirit
dan perjuangan si kembar untuk menggapai impian membekas di hati sanubari.
Di usia 8 tahun, mereka sengaja berjalan berlawanan arah sambil berharap
kepalanya terpisah. "Tapi itu kan tidak mungkin. Akhirnya mereka berdua
hanya bisa menangis
karena kesakitan," kenang seorang teman Ladan dan Laleh yang tak mau
disebutkan namanya di Teheran Iran, Selasa (8/7/2003).

Pikiran yang sungguh lugu dalam benak Ladan dan Laleh. Namun kenangan akan
peristiwa itu membangkitkan rasa haru yang mendalam atas perjuangan gigih
dua perempuan kembar Siam dempet kepala asal Iran itu.

Ya, perjuangan Ladan dan Laleh bukan hanya dimulai di meja operasi RS
Raffles Singapura pada Minggu (6/7/2003) lalu. Tapi sudah sejak masa
kanak-kanaknya.

Kini, dunia hanya bisa mengenang perjuangan hakiki dua anak manusia itu.
Baik yang pernah mengenalnya maupun orang asing sekalipun yang hanya
mengikuti perjuangan mereka melalui media. Bahkan Presiden Iran Mohammad
Khatami pun langsung mengulurkan tangan  menanggung semua biaya operasi.

Cinta & Anti Binatang

Ladan dan Laleh lahir dalam keluarga miskin dengan 11 anak di Firouzabad
selatan Iran 29 tahun yang lalu dengan kepala menempel satu sama lain.
Keluarganya tidak sanggup membiayai operasi pemisahan kepala mereka.

Saat masa kanak-kanak, Ladan dan Laleh selalu tampak riang gembira bermain
bersama teman-temannya. Mereka selalu mempunyai luka-luka di tangan, kaki,
bahkan muka karena sering terjatuh saat bermain.

Sejak kecil, mereka sudah memiliki kepribadian yang berbeda. Ladan sangat
aktif bicara, punya hobi masak dan tidak suka binatang. Sedangkan Laleh
cenderung pendiam, pemikir dan sangat cinta binatang.

"Kami berdua punya pandangan hidup yang berbeda," kata Laleh dalam jumpa
pers sebulan lalu. "Malahan kita sering berlawanan," sahut Ladan sambil
tertawa.

"Saya suka membaca koran Iran di internet dan saling berkirim email dengan
teman-teman. Kalau Laleh lebih suka main game berjam-jam," tambah Ladan.

Sering Nyontek

Sewaktu melewati masa-masa sekolah, Ladan dan Laleh sering menyontek satu
sama lain saat mengerjakan ujian. Caranya dengan membisikkan jawaban.
Ketika lulus SMA, pemerintah Iran menilai keduanya tidak mungkin mengikuti
ujian masuk perguruan tinggi secara individu. Mereka pun diberikan bea siswa
mengikuti fakultas hukum di Universitas Teheran tahun 1994.

Cita-cita di benak keduanya pun bertumbuh. Laleh ingin jadi jurnalis. Tapi
Ladan ingin jadi pengacara. Tapi karena keduanya tidak mungkin berpisah,
Laleh pun mengalah dengan mendukung Ladan belajar hukum agar bisa menjadi
pengacara.

Mereka memperoleh gelar sarjana hukum 6,5 tahun kemudian. Selama tahun-tahun
kuliah itu pula keduanya terus berkeinginan kuat dan mendalam agar bisa
hidup dengan kepalanya masing-masing.

Patah Hati oleh Dokter Jerman

Tahun 1996, para dokter Iran bersatu padu membantu Ladan dan Laleh ke Jerman
untuk mengikuti test pendahuluan tentang kemungkinan dilakukannya operasi
pemisahan kepala.

Namun keduanya terpaksa pulang ke Iran dengan hati hancur lebur. Sebab para
dokter Jerman menilai operasi itu terlalu berbahaya. Pasalnya pembuluh nadi
yang mengalirkan darah dari otak mereka sama dan saling tersambung. Selama
bertahun-tahun pula Ladan dan Laleh selalu mendengar kata-kata yang sama
dari para dokter yang 'ditodong' untuk melakukan operasi.

"Kami sangat ingin menolong kalian, tapi risikonya sangat berbahaya. Salah
satu diantara kalian atau bahkan kalian berdua akan terbunuh. Jika pasien
masih bayi, pemisahan kepala masih dimungkinkan. Tapi karena mereka sudah
dewasa, risikonya terlalu besar," demikian kalimat yang dikeluarkan para
dokter.

Harapan dari Dr Goh
Secercah harapan akhirnya bersinar dari Singapura. Ladan dan Laleh mendengar
keberadaan seorang dokter ahli bedah urat syarat Dr Keith Goh.
Goh pernah memimpin tim operasi pemisahan kepala bayi kembar siam perempuan
dempet kepala berusia 11 bulan asal Nepal. Operasi yang berlangsung pada
April 2001 itu menyita waktu 97 jam dan sukses. Namun Goh justru berusaha
membujuk mereka untuk tidak menjalani operasi.
Alasannya, tentu saja karena risiko yang sangat tinggi itu. "Kami sudah
paparkan segala risikonya. Kami berusaha keras mengubah keinginan mereka.
Tapi keinginan mereka ternyata lebih keras lagi. Kami tidak bisa
mencegahnya," kata Dr Goh sebulan lalu.

Senyum ceria pun segera menghiasi bibir Ladan dan Laleh. "Hari-hari terbaik
kami dimulai saat kami menjejakkan kaki di Singapura pada November 2002,"
kata Ladan.

"Setiap hari kami menulis memoar. Kami sangat tidak sabar menunggu hari H
itu datang," sahut Laleh.
Namun mereka bercerita kepada teman-temannya, meski seumur hidup ingin hidup
dengan kepala terpisah, namun mereka tetap akan tinggal dalam satu apartemen
di Iran. Untuk kemudian saling mengejar karir masing-masing

[RantauNet.Com] Renungan Jum'at

2003-06-26 Terurut Topik zul amri
Dalam kehidupan didunia nangko , ado babarapo langkah nan harus diikuti supayo kito manjadi urang Muslim yang mukmin antaro lain :
 
pertamo :Jaan salah sangko kapado allah :
    
Apobilo awak alun diagiah rasaki atau kurnia dek tuhan allah , jan sampai pulo kito 
baburuak sangko saolah - olah tuhan indak adie dan indak sayang bakeh awak, ketahuilah mungkin  alun wakatunyo  nikmat tuhan tu tacurah kawak.
 
kaduo : Jaan salah dalam batindak .
 
Kalau kito salah malakukan tindakan didalam kahidupan sahari-hari mungkin akan barakibat kurang elok baik untuak diri kito , ataupun keluarga kito maupun masyarakat disakaliliang kito . Mako dari itu sagalo tindakan kito sabalun dilaksanakan elok lah ditimbang buruak eloknya .
 
katigo : Jaan lupo bado' a
 
Dalam manjalani hiduik , dianjurkan supayo jaan lupo bado'a mamintak katuhan allah 
agar terhindar dari sagalo maro bahayo , hanyo dengan bado'a  kito bisa maraso salalu dibawah lindungan nya .
 
 
kaampek  : jaan baputuih aso .
 
Putuih aso adolah doso dan kito dituntuik untuak salalu bersabar dan berikhtiar dalam manjalani hiduik   .
 
 
Wassalam : BAG01ZA (zul amri lahie disolok t7Agustus1948).
Do you Yahoo!?
SBC Yahoo! DSL - Now only $29.95 per month!

[RantauNet.Com] renungan

2003-06-24 Terurut Topik Dewis Natra



sebuah renungan .. dari milis lain
 
Salam
Is, 33-Original 
Message-Seperti biasa Rudi, Kepala Cabang di sebuah 
perusahaan swasta terkemuka diJakarta, tiba di rumahnya pada pukul 9 malam. 
Tidak seperti biasanya, Imron,putra pertamanya yang baru duduk di kelas dua 
SD yang membukakan pintu. Ianampaknya sudah menunggu cukup 
lama."Kok, belum tidur?" sapa Rudi sambil mencium anaknya. 
Biasanya, Imron memangsudah lelap ketika ia pulang dan baru terjaga ketika 
ia akan berangkat kekantor pagi hari. Sambil membuntuti sang ayah menuju 
ruang keluarga, Imronmenjawab, "Aku nunggu Ayah pulang. Sebab aku mau tanya 
berapa sih gaji Ayah?""Lho, tumben, kok nanya gaji Ayah? Mau minta uang 
lagi, ya?""Ah, enggak. Pengen tahu aja." "Oke. Kamu 
boleh hitung sendiri. Setiap hari Ayah bekerja sekitar 10 jam dan dibayar 
Rp.400.000,-. Dan setiap bulan rata-rata dihitung 25 hari kerja. Jadi,gaji 
Ayah dalam satu bulan berapa, hayo?"Imron berlari mengambil 
kertas dan pensilnya dari meja belajar, sementaraayahnya melepas sepatu dan 
menyalakan televisi. Ketika Rudi beranjak menujukamar untuk berganti 
pakaian, Imron berlari mengikutinya."Kalau satu hari ayah 
dibayar Rp.400.000,- untuk 10 jam, berarti satu jam ayahdigaji Rp.40.000,- 
dong," katanya. "Wah, pinter kamu. Sudah, sekarang cucikaki, bobok," 
perintah Rudi. Tetapi Imron tak beranjak. Sambil menyaksikanayahnya berganti 
pakaian, Imron kembali bertanya, "Ayah, aku boleh pinjam uangRp.5.000,- 
nggak?""Sudah, nggak usah macam-macam lagi. Buat apa minta uang 
malam-malam begini?Ayah capek. Dan mau mandi dulu. 
Tidurlah.""Tapi, Ayah..." Kesabaran Rudi habis. "Ayah 
bilang tidur!" hardiknya mengejutkan Imron. Anak kecil itu pun 
berbalikmenuju kamarnya. Usai mandi, Rudi nampak menyesali hardikannya. Ia 
pun menengokImron di kamar tidurnya. Anak kesayangannya itu belum tidur. 
Imron didapatinyasedang terisak-isak pelan sambil memegang uang Rp.15.000,- 
di tangannya.Sambil berbaring dan mengelus kepala bocah kecil 
itu, Rudi berkata, "MaafkanAyah, Nak. Ayah sayang sama Imron. Buat apa sih 
minta uang malam-malam begini?Kalau mau beli mainan, besok' kan bisa. 
Jangankan Rp.5.000,- lebih dari itu punayah kasih.""Ayah, aku nggak 
minta uang. Aku pinjam. Nanti aku kembalikan kalau sudahmenabung lagi dari 
uang jajan selama minggu ini.""Iya, iya, tapi buat apa?" tanya 
Rudi lembut. "Aku menunggu Ayah dari jam 8.Aku mau ajak Ayah main ular 
tangga. Tiga puluh menit saja. Ibu sering bilangkalau waktu Ayah itu sangat 
berharga. Jadi, aku mau beli waktu ayah. Aku bukatabunganku, ada 
Rp.15.000,-. Tapi karena Ayah bilang satu jam Ayah dibayarRp.40.000,-, maka 
setengah jam harus Rp.20.000,-. Duit tabunganku kurangRp.5.000,-. Makanya 
aku mau pinjam dari Ayah," kata Imron polos.Rudi terdiam. Ia 
kehilangan kata-kata. Dipeluknya bocah kecil itu erat-erat.* * 
*Saya tidak tahu apakah kisah di atas fiktif atau kisah nyata. Tapi saya 
tahukebanyakan anak-anak orang kantoran maupun wirausahawan saat ini 
memangmerindukan saat-saat bercengkerama dengan orang tua mereka. Saat 
dimana merekatidak merasa "disingkirkan" dan diserahkan kepada suster, 
pembantu atau sopir.Mereka tidak butuh uang yang lebih banyak. Mereka ingin 
lebih dari itu. Merekaingin merasakan sentuhan kasih-sayang Ayah dan Ibunya. 
Apakah hal iniberlebihan? sumber : 
unknown


Re: [RantauNet.Com] Renungan Minggu

2003-06-22 Terurut Topik Hayatun Nismah Rumzy

Assalamu Alaikum W. W.
Iyo sabana rancak Renungan Minggu ko - Diraiah pungguang kadado nampaknyo taraso bana dek bundo carito ko.  St. Lembang Alam ko mambaco apo nan dalam pikiran bundo - mudah mudahan alun kanai leh nan si Amrik bundo. Taruihlah manulih Lembang - manjadi hiburan untuak bundo.
Wassalam,
Bundo Nismah

  

Sutan Rangkayo Endah, pansiunan pagawai Deplu,  baru-baruko manarimo surek dari anakno, Amrizal, nan kini marantau di Kota Kaciak di Tapi Riak Nan Badabua, badakek-an jo rantau nyiak Sunguik, di Pantai Pasifik Nagari Angku Buih. Amrizal nan dek dunsanak-dunsanakno kini di imbau si Amrik, bacarito nan bahaso kahidupan di nagari angku Buih ko agak balain bana  kudian-kudianko, dibandiangan jo nan taralah, sabab saradadu angku Buih ko banyak bana curiga ka urang-urang nan datang dari nagari-nagari ‘tertentu’ tamasuak nan dari Indonesia-ko. Untuak panggadangan sumangaik anakno si Amrik, mako Rangkayo Endah mambaleh surek anakno tu, antaro lain sarupo iko bunyino.
 
Do you Yahoo!?
SBC Yahoo! DSL - Now only $29.95 per month!

RE: [RantauNet.Com] Renungan Minggu

2003-06-22 Terurut Topik Muhammad Dafiq Saib
Assalamu'alaikum wr.wb.,
 
Ko ado pulo ranuangan Minggu nan lain ciek lai.
 
Wassalamu'alaikum wr.wb.
 
Lembang Alam
 
 
Dek Nagari Salah Uruih
 
Sutan Rangkayo Endah, pansiunan pagawai Deplu,  baru-baruko manarimo surek dari anakno, Amrizal, nan kini marantau di Kota Kaciak di Tapi Riak Nan Badabua, badakek-an jo rantau nyiak Sunguik, di Pantai Pasifik Nagari Angku Buih. Amrizal nan dek dunsanak-dunsanakno kini di imbau si Amrik, bacarito nan bahaso kahidupan di nagari angku Buih ko agak balain bana  kudian-kudianko, dibandiangan jo nan taralah, sabab saradadu angku Buih ko banyak bana curiga ka urang-urang nan datang dari nagari-nagari ‘tertentu’ tamasuak nan dari Indonesia-ko. Untuak panggadangan sumangaik anakno si Amrik, mako Rangkayo Endah mambaleh surek anakno tu, antaro lain sarupo iko bunyino.
 
‘You know son!? Baa kabaa bana, nagari si Buih tu, for the time being is still much better, so you stay sajolah disinan. Salamo waang masih ditarimo induak samang waang bakarajo, forget about the silly idea ka pulang ka nagari awak. Nagari kito-ko sabana sadang salah uruih. Alah kusuik masai. Alah sarik mancari dima ujuang dima pangka. Kasado alahe alah bakalinsap pinsap. Mancari karajo susah….Pitih sarik….tapi nan kadibali maha sado nan lai… Lai jaleh diang, (nan iko bahaso sinanno ditulih dek baliau; you know) kiniko ado pulo isu baru. Disiko hanyo urang kayo sajo nan kadapek basikola. Hanyo urang bapitih sajo nan ka mungkin manjadian anakno urang pandai. Kini kok ka mamasuak-an anak sikola ka UI, ka Itebe, musti punyo pitih bakaruang. Sudahtu biko, pabilo tamaik  dari sikola, Allahurabbi, sarik mancari karajo. So take my advice, just stay there….
 Ndak usahlah pulang…’
 
Indak lamo sasudah itu dapek pulo Rajo Endah balasan surek dari anakno cako.
 
‘………..Dad, dinagariko sabana banyak bana ‘fitnah’ kini. Awak sumbayang, mambulalang mato urang mancaliak, dek kawan bajangguik, mambulalang mato urang mancaliak. Itulah sababno, ananda alah indak betah rasono tingga disiko. I am really tired with all of this intimidations. I really think that I have to escape from this country. Kan dulu ayah bana nan mangecek-an. Raining gold in foreign country, raining stone in our own,  our country is the best. So, please do not reply to  this mail, because I am ka bakameh-kameh.  Ambo ka tabang hambua……’ 
 
Takajuik, Rajo Endah mambaco surek nan tarakhir ko. 
 
‘Ooi, Aaam…….  Aaam…… Amrik….jaan pulang pulo dulu…..’
 
Tadanga suaro oto baranti, kirono taksi. Tadanga bunyi urang manokok pintu. Adiak si Amrik, si Jon mambukak-an pintu. Kirono si Amrik alah tibo, alah tagak disinan…tasengeang…..Arman Bahar <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Hayyaaa. boo laa, bo swui laaa...Bo lui bo chi'ak, bo chi'ak be phang shai, leee  cin chai laawasalamAthio fii liang-
Do you Yahoo!?
SBC Yahoo! DSL - Now only $29.95 per month!

RE: [RantauNet.Com] Renungan Minggu

2003-06-21 Terurut Topik Arman Bahar
Hayyaaa. boo laa, bo swui laaa...

Bo lui bo chi'ak, bo chi'ak be phang shai, leee  cin chai laa

wasalam
Athio fii liang

-Original Message-
From: zul amry [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Sunday, June 22, 2003 7:56 AM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: [RantauNet.Com] Renungan Minggu

Kalau mau sukses di jaman sekarang tiga hal harus dimiliki 
Pertama  :  Uang, Kedua :  Uang, Ketiga  :  Lagi - lagi
Uang

Uang , uang , uang adalah bahasa yang komunikatif yang tidak menuntut
kemampuan bicara pemiliknya , bahkan orang bisu dan tuli sekalipun bisa
menjalin relasi dengan setiap orang asal tahu makna uang..
Tidak lah keliru kalau orang Jepang punya amsal : Jigoku no shato , mo kane
shidai , dengan uang pintu neraka 
sekalipun bisa ditutup.

Kembali ke sistem penerimaan jalur khusus untuk masuk PT,
ibarat seperti lelangan barang antik , hanya bagi penawar
tertinggi yang akan dipertimbangkan dan diterima . Dan lebih sulit lagi
membayangkan mutu akademik macam apa yang bisa diharapkan dari lulusan PT ,
bila untuk mengawali langkah memasuki PT telah menyedot pundi - pundi orang
tuanya sedemikian besarnya .

RantauNet http://www.rantaunet.com
Isikan data keanggotaan anda di http://www.rantaunet.com/daftar.php
---

Berhenti menerima RantauNet Mailing List, silahkan ke: 
http://www.rantaunet.com/unsubscribe.php
===


[RantauNet.Com] Renungan Minggu

2003-06-21 Terurut Topik zul amry
Kalau mau sukses di jaman sekarang tiga hal harus dimiliki 
:

Pertama  :  Uang

Kedua :  Uang

Ketiga  :  Lagi – lagi  Uang

Uang , uang , uang adalah bahasa yang komunikatif yang 
tidak menuntut kemampuan bicara pemiliknya , bahkan orang 
bisu dan tuli sekalipun bisa menjalin relasi dengan setiap 
orang asal tahu makna uang..
Tidak lah keliru kalau orang Jepang punya amsal : Jigoku 
no shato , mo kane shidai , dengan uang pintu neraka 
sekalipun bisa ditutup.

Kembali ke sistem penerimaan jalur khusus untuk masuk PT , 
ibarat seperti lelangan barang antik , hanya bagi penawar 
tertinggi yang akan dipertimbangkan dan diterima . Dan 
lebih sulit lagi membayangkan mutu akademik macam apa yang 
bisa diharapkan dari lulusan PT , bila untuk mengawali 
langkah memasuki PT telah menyedot pundi – pundi orang 
tuanya sedemikian besarnya ., walau disaput dengan frase 
keren PMBP (penulusuran minat bakat dan potensi ) en toh 
ujung ujungnya duit , duit dan duit.
Ironis memang bahwa PT yang dijejali orang yang 
berkemanpuan  diatas rata rata orang awam dan bahkan 
titelnya berjejer dua bahkan sampai tiga , tetapi dalam 
mengambil keputusan sama seperti pedagang sate padang.
Mengingat harga tusuk sate,cabe dan  daging naik serta 
subsisdi BBM dicabut maka  per 1 Juli harga satu porsi 
sate padang dinaikkan dari 5000 menjadi 6000 , meski tanpa 
diembel embeli sate padang jalur khusus .  Ini wajar 
karena pedagang sate padang tidak punya tri dharma dagang 
sate yang berkewajiban untuk mengabdi kepada masyarakat. 
Mengembangkan ilmu dagang sate  , maupun melakukan 
penelitian atas turun naiknya harga material bahan baku 
dagangannya . Masyarakat tidak perlu protes atas kebijakan 
tukang sate tersebut , paling paling dijauhi pelanggan 
karena harga satenya dianggap kemahalan .



Wassalam : zul amry (54) di kuta bali
===
"TELKOMNet Instan memberikan diskon 40% untuk akses malam hari dari pukul 23.00 sampai 
06.00.
Berlaku untuk wilayah Jawa Timur mulai 1 Mei 2003 sampai 30 Juni 2003."
===
RantauNet http://www.rantaunet.com
Isikan data keanggotaan anda di http://www.rantaunet.com/daftar.php
---
Berhenti menerima RantauNet Mailing List, silahkan ke: 
http://www.rantaunet.com/unsubscribe.php
===


[RantauNet.Com] renungan minggu

2003-04-12 Terurut Topik zul amry
Assalamualaikum wr.wb :

Anda mau masuk sorga ?? jawaban sudah pasti yaa  .
Tapi apakah anda akan masuk sorga sendirian ?? tanpa 
menghiraukan sedikitpun bahwa disamping anda 
puluhan,ratusan dan mungkin ribuan teman teman anda adalah 
calon calon penghuni neraka jahannam tanpa sedikitpun 
upaya anda untuk menyelamatkannya..
Kisah berikut patut menjadi renungan kita   :

Abu  yazid al bustami adalah seorang yang sangat terkenal 
karena kesalehannya beribadat kepada allah . karena ingin 
sekali masuk sorga yang dijanjikan . Hatinya dan 
fikirannya selalu membayangkan sorga allah yang dibawahnya 
mengalir sungai sungai yang airnya terdiri susu dan madu 
serta  dilayani oleh bidadari yang cantik . hati kecilnya 
berbisik bahwa inilah tempat rasul allah dan ia akan 
menjadi tetangganya kelak..
Ketika tersadar dari khayalannya ia mendengar seruan , 
bahwa nanti ada seorang hamba yang juga akan menjadi 
tetanggamu di sorga . dimanakah orang tersebut ??? maka 
didalam masa pencarian tersebut dia bertemu dengan 
seseorang yang mengatakan bahwa orang yang ia cari saat 
ini sedang berada dalam kumpulan orang pemabok yang 
sedang pesta miras / khamar . Kepada lelaki yang dia cari 
tersebut abu yazid bertanya “apa yang terjadi ditempat ini 
dan apa tugasmu disini “.
Laki laki itupun berkata dan menasihati abu yazid bahwa 
untuk masuk ke sorga kita tidak boleh bersifat ego dan 
ingin mau nya sendiri karena yang demikian itu bukanlah 
sifat seorang mukmin dan kita juga diwajibkan oleh allah 
untuk ikut serta menyelamatkan orang yang tersesat  dari 
jalan yang lurus , bukan kah islam itu artinya  “selamat”
Laki – laki tersebut melanjutkan kisahnya bahwa dulu ada 
80 orang fasik yang mabuk – mabukan seperti yang engkau 
lihat ini , dan berkat ajakan ku sekarang sudah tinggal 
separonya  , maka tugas engkaulah hai abu yazid untuk 
mengajak mereka semua kembali ke jalan allah . Abu yazid 
tersentak  ternyata lelaki yang didepannya lebih mulia 
dibandingkan dirinya , dalam hati kecilnya  berkata bahwa 
selama ini aku  ingin masuk sorga sendirian dengan 
bermunajat selalu kepada allah tanpa menghiraukan 
sekitarnya . seketika itu juga abu yazid memohon ampun 
kepada allah atas  kekeliruanya .
Di akhir kisah diceritakan bahwa berkat ajakan abu yazid 
semua pemabok tersebut telah sadar dan bertobat kepada 
allah swt.

Disarikan dari buku kisah kisah insan bertobat .

Zul amry kuta - bali  

 
===
"Sudahkah Anda mencoba PlasaMessenger, aplikasi chat yg bisa digunakan untuk bertukar file, download di http://im.plasa.com";
"Malas antri buat mendapatkan print-out tagihan telepon ? Klik aja http://billinfo2.plasa.com";
===

RantauNet http://www.rantaunet.com
Isikan data keanggotaan anda di http://www.rantaunet.com/register.php3
===
Tanpa mengembalikan KETERANGAN PENDAFTAR ketika subscribe,
anda tidak dapat posting ke Palanta RantauNet ini.
Mendaftar atau berhenti menerima RantauNet Mailing List di: 
http://www.rantaunet.com/subscribe.php3
===


[RantauNet.Com] renungan.

2003-04-04 Terurut Topik zul amry
assalamualaikum wr.wb

"gadang aienyo banda payo 
basimpang jalan tanah data
abih bakutat jo masalah "koto "
kini maranuang kito agak sabanta"

"JALAN KELUAR DARI TOL KEGAGALAN"

CK Prahalad dan Gary Hamel Profesor bidang bisnis menulis 
tentang 
experimen yang diadakan dengan sekelompok monyet sbb:

Empat ekor monyet ditempatkan dalam sebuah ruangan dimana
ada sebuah tiang tinggi ditengahnya. tergantung diatas 
tiang tersebut
ada setandan pisang . Salah seekor monyet yang lapar itu 
mulai memanjat 
tiang tersebut untuk mengambil dan ingin makan pisang itu 
sepuasnya.
Lalu monyet tersebut diguyur dengan air dingin dan sambil 
melompat
dan menjerit monyet tersebut melupakan keinginannya untuk 
makan
pisang . setelah itu para periset memindahkan salah satu 
monyet tersebut
dari ruangan dan mengganti dengan monyet lainnya . Begitu 
sang pendatang
baru mulai memanjat tiang tersebut untuk menggapai pisang 
, maka ketiga 
monyet lainnya menariknya kebawah . Sang monyet yang baru 
ini pun 
menyerah dan tidak pernah mencoba untuk mengapai pisang 
tersebut.

Para periset menganti yang ada satu persatu dan setiap 
monyet
yang baru dibawa masuk ditarik kelantai oleh yang lainnya 
sebelum
berhasil menggapai buah pisang. Akhirnya ruangan tersebut 
penuh degan
para monyet yang tak berani memanjat tiang itu lagi .

Biasanya orang orang yang telah terbiasa dengan kegagalan 
biasanya 
menjadi seperti monyet monyet itu. Mereka ber ulang - 
ulang mem
buat kekeliruan yang sama namun tidak tahu secara pasti 
apa penyebabnya.
Dan akibatnya mereka tampaknya tak pernah keluar dari apa 
yang
disebut  " TOL KEGAGALAN " , pepatah itu benar .
satu satunya cara untuk keluar tol kegagalan adalah 
memikul tanggung 
jawab penuh bagi diri sendiri .

wassalam : zul amry 

===
Malas antri buat mendapatkan print-out tagihan telepon ? Klik aja 
http://billinfo2.plasa.com
Gratis Perpanjangan dan Pendaftaran Nama Domain http://idc.plasa.com khusus di bulan 
Maret !
===
RantauNet http://www.rantaunet.com
Isikan data keanggotaan anda di http://www.rantaunet.com/register.php3
===
Tanpa mengembalikan KETERANGAN PENDAFTAR ketika subscribe,
anda tidak dapat posting ke Palanta RantauNet ini.
Mendaftar atau berhenti menerima RantauNet Mailing List di: 
http://www.rantaunet.com/subscribe.php3
===


[RantauNet.Com] renungan pagi hari

2003-03-26 Terurut Topik zul amry
Seorang penayair terkemuka Nel Gallagher menulis tentang 
"rasa  syukur sbb:

Hari Ini Saya Bersyukur kepada Tuhan karena  :

saya bisa melihat  :

#warna - warni pelangi
#sinar mentari keemasan
#senja yang merah jambu keunguan
saya bisa mencium bau :

#ikan segar
#jeruk limau yang baru dibelah
#jerami yang baru disabit
#bayi yang baru dibedaki
saya bisa mendengar  :

#truk besar membunyikan klakson di jalan raya 
#deringan telepon
#musik jazz dan musik blues yang lembut
#bisikan seorang cucu

saya bisa merasakan:

#pelukan teman hidup saya
#hawa dingin yang menusuk tulang
#degupan jantung dan kejapan mata saya
#urat - urat daun telinga
saya bisa mengecup :

#gigitan saus pedas pada lidah yang tidak curiga
#renyahnya keripikdan lembutnya yogurt
#rasa tajam jerukyang baru dikupas
Hari ini saya bersyukur untuk mata , hidung , telinga , 
sentuhan dan lidah ,
jalan yang harus dilalui untuk mengetahui kebaikan dunia 
dan cinta kasih Tuhan.

Hari ini saya bersyukur untuk keluarga dan teman - teman , 
keyakinan 
dan bendera saya

Hari ini saya bersyukur untuk semuanya 

Hari ini saya berkata   :"TUHAN KAU MEMBERIKU TERLALU 
BEGITU BANYAK" .
 dan beri aku satu hal lagi ..YAKNI HATI YANG 
BERSYUKUR...!

===
Malas antri buat mendapatkan print-out tagihan telepon ? Klik aja http://billinfo2.plasa.com
Gratis Perpanjangan dan Pendaftaran Nama Domain http://idc.plasa.com khusus di bulan Maret !
===

RantauNet http://www.rantaunet.com
Isikan data keanggotaan anda di http://www.rantaunet.com/register.php3
===
Tanpa mengembalikan KETERANGAN PENDAFTAR ketika subscribe,
anda tidak dapat posting ke Palanta RantauNet ini.
Mendaftar atau berhenti menerima RantauNet Mailing List di: 
http://www.rantaunet.com/subscribe.php3
===


Re: [RantauNet.Com] Renungan

2003-03-12 Terurut Topik Andria Agusta




haa..manarik juo caritonyo ko..tapi kiniko kabanyakan kopi kalo 
diputa jo aia angek malah banyak nan marapuang .
 
 
- Original Message - 

  From: 
  Benzuara 
  To: [EMAIL PROTECTED] 
  Sent: Tuesday, March 11, 2003 
  11:47 AM
  Subject: [RantauNet.Com] 
  Renungan
  
  Rekan-rekan sekalian, tamsil dibawah ini ada baiknya jadi 
  RENUNGAN> ..>> Wortel - Telur & Biji 
  Kopi>> Sekarang keluarkan biji kopi 
  dari panci> Loh loh loh  Biji kopinya 
  menghilang !!> Tetapi air di panci menjadi 
  sewarna biji kopi tadi dan harum wanginya.> 
  


[RantauNet.Com] Renungan

2003-03-10 Terurut Topik Benzuara



Rekan-rekan sekalian, tamsil dibawah ini ada baiknya jadi RENUNGAN> 
..>> Wortel - Telur & Biji Kopi>> Taruh 
3 buah panci berisi air diatas api.>> Pada panci pertama-masukkan 
wortel> Pada panci kedua-masukkan telur> Pada panci 
ketiga-masukkan biji kopi yg sudah berubah menjadiserbuk-serbuk> 
kopi>> Panaskan semua panci tsb. minimal 15 
menit>> Sekarang keluarkan wortel dari 
panci & perhatikan :> Wortel sebelum 
dipanaskan adalah keras.> Sekarang wortel menjadi 
lunak.>> Sekarang keluarkan telur dari 
panci & perhatikan :> Telur sebelum 
dipanaskan lunak isinya.> Sekarang isinya 
keras>> Sekarang keluarkan biji kopi dari 
panci> Loh loh loh  Biji kopinya menghilang 
!!> Tetapi air di panci menjadi sewarna biji kopi 
tadi dan harum wanginya.> 
>> 
Sekarang kita flashback ke kehidupan>> Hidup tidak selalu 
mudah> Hidup tidak selalu nyaman> Acapkali Kehidupan malah sangat 
keras !>> Sesuatu terjadi tidak sesuai dengan yang kita 
inginkan> Orang orang tidak mengikuti apa yang kita harapkan> Kita 
bekerja sangat keras tetapi hanya mendapatkan sedikit hasil.> Bagaimana 
kita menghadapi ini semua ?> 
-->> 
Sekarang kita kembali ke panci tadi>> Air 
dalam panci yg panas tadi ibarat problem2 dalam kehidupan 
ini> Kita bisa seperti 
Wortel> Awalnya kita adalah tegar dan 
kuat.> TETAPI setelah menghadapi berbagai problem 
?> Kita  menjadi lunak dan 
lemah> Kita sangat 
lelah> Hilang 
harapan> Menyerah 
!!>> Tak ada lagi semangat untuk maju 
...> JANGAN MENJADI seperti 
WORTEL> atau> Kita 
bisa seperti Telur> Kita mulai dengan hati yg 
lembut dan sensitif>> TETAPI setelah 
menghadapi berbagai problem ?> Hati kita menjadi 
sangat keras dan tidak berperasaan ..> Kita 
menyakiti orang lain>> Kita tidak menyukai 
diri sendiri> Menjadi keras 
hati>> Tidak ada lagi kehangatan 
..>> JANGAN MENJADI seperti 
TELUR> atau> Kita 
bisa seperti serbuk Kopi> Air tidak 
merubahnya> 
TETAPI> Serbuk Kopilah yang merubah air 
tersebut.> Airnya menjadi berubah disebabkan 
serbuk kopi 
tadi.>> Lihatlah 
 !> Hiruplah wanginya 
... !> Nikmatilah 
...!> Semakin panas 
airnya .. Semakin nikmat rasanya 
!>> Kita bisa 
seperti serbuk Kopi> 
Menghadapi setiap problem dengan cara yang 
baik>> Belajar hal 
hal baru> Sehingga kita 
punya ilmu baru, keterampilan dan kemampuan yg 
baru> Kita bertumbuh 
karena mengalami hal itu 
semua>> Kita 
membuat sekeliling kita menjadi lebih 
baik> Untuk SUKSES kita 
harus coba  coba ... dan coba 
lagi> Kita harus percaya 
dengan apa yang kita 
lakukan> Tidak boleh 
mudah menyerah> Harus 
Sabar> Tetaplah Maju 
!>> Problem dan 
kesulitan memberikan kita peluang untuk 
...> 
LEBIH KUAT 
> 
LEBIH BAIK 
...> 
LEBIH TEGAR 
...>> Jadi 
ketika kita sedang menghadapi problem, kendala , 
kesulitan> yang membuat 
kita  DOWN, kita mau seperti apakah 
?>> Seperti 
Wortel-kah ?> Seperti 
Telur-kah ?> Atau Seperti 
Biji Kopi ?>>>


[RantauNet.Com] Renungan hari ini

2002-11-24 Terurut Topik Muhammad hanif Dinnada
RENUNGAN HARI INI

Assalamualaikum Wr.Wb..

Kubur Setiap Hari Menyeru Manusia sebanyak Lima Kali;
1. Aku rumah yang terpencil, maka kamu akan senang
   dengan selalu membaca Al-Quran.
2. Aku rumah yang gelap, maka teranglah aku
   dengan selalu sholat malam.
3. Aku rumah penuh dengan tanah dan debu, bawalah amal
   soleh yang menjadi hamparan.
4. Aku rumah ular berbisa, maka bawalah amalan
   Bismillah sebagai penawar. 
 5.Aku rumah pertanyaan Munkar dan Nakir, maka
Banyaklah bacaan  "Laa ilaha illallah, Muhammadur
Rasulullah", supaya kamu dapat menjawab kepadanya.
   Lima Jenis Racun dan Lima Penawarnya;
 1. Dunia itu racun, zuhud itu obatnya.
 2. Harta itu racun, zakat itu obatnya.
 3. Perkataan yang sia-sia itu racun, zikir itu obatnya.
 4. Seluruh umur itu racun, taat itu obatnya.
 5. Seluruh tahun itu racun, Ramadhan itu obatnya.

 Kirimkan Untuk Rekan-rekan Muslim Anda yang
 lain sebagai tanda sahabatnya sedang mengingatinya.




RantauNet http://www.rantaunet.com
Isikan data keanggotaan anda di http://www.rantaunet.com/register.php3
===
Tanpa mengembalikan KETERANGAN PENDAFTAR ketika subscribe,
anda tidak dapat posting ke Palanta RantauNet ini.

Mendaftar atau berhenti menerima RantauNet Mailing List di: 
http://www.rantaunet.com/subscribe.php3
===