[wanita-muslimah] Undangan Diskusi Tematik Tgl 8 Februari 2007

2007-02-06 Terurut Topik Joko Sulistyo
Jakarta, 5 Februari 2007

Nomor   : 08/CWGI/Eks/Nas/II/07   
Perihal : Undangan sebagai Peserta Diskusi Tematik 
Lamp: Daftar Undangan, Kerangka Acuan dan Jadwal Diskusi

Kepada Yth.
Rekan-rekan
Di Tempat

Salam Anti Diskriminasi,

Saat ini Indonesia merupakan salah satu negara yang telah meratifikasi konvensi 
CEDAW, melalui UU No. 7/ 1984. Sebagai
konsekuensinya, negara RI memiliki kewajiban untuk mengimplementasikan CEDAW di 
Indonesia dan membuat laporan berkala
tentang pelaksanaan konvensi CEDAW setiap empat tahun kepada Komite CEDAW. 
Pemerintah RI telah mengirimkan laporan CEDAW
kepada Komite CEDAW untuk periode tahun 1995-2003, dan akan mulai dibahas dalam 
sidang Komite CEDAW pada bulan Agustus
2007. 

Berdasarkan mekanisme CEDAW, selain laporan CEDAW pemerintah, NGO dimungkinkan 
memiliki akses pada Komite CEDAW, dengan
mengajukan laporan bayangan (shadow report). Oleh karena itu, beberapa NGO yang 
tergabung dalam CEDAW Working Group
Initiative (CWGI) bermaksud menyusun laporan bayangan CEDAW untuk memberikan 
gambaran fakta situasi diskriminasi di
Indonesia kepada Komite CEDAW. 

Berkaitan dengan hal tersebut diatas, CWGI dengan dukungan dari UNIFEM, 
bermaksud melakukan serangkaian diskusi tematik
berkaitan dengan isu-isu kritis yang akan dilaporkan dalam laporan bayangan 
CEDAW (Kerangka Acuan terlampir). Kami
mengundang  rekan-rekan untuk memberikan masukan dalam diskusi tematik  tentang 
fakta-fakta permasalahan diskriminasi
berkaitan dengan isu “Perdagangan Perempuan dan Hak Bekerja bagi Perempuan”. 
Adapun diskusi akan diselenggarakan pada :

Hari/ tanggal   : Kamis, 8 Februari 2007
Tempat  : Yayasan Jurnal Perempuan, Jl. Tebet Barat VIII No.27, Jakarta 
  Selatan,
  Telp.8370 2005
Pukul   : 12.00 – 16.00 Wib

Demikian undangan ini kami sampaikan. Kami sangat mengharapkan kehadiran dan 
masukan dari rekan-rekan. Atas perhatian
dan kerjasamanya yang baik, kami ucapkan terimakasih. 

Salam,
 
Rena Herdiyani
Koordinator CWGI

NB: Untuk Konfirmasi Hub. Joko (YJP) di Telp. 021-83702005/0813-10722304



===
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


[wanita-muslimah] Jakarta Terendam

2007-02-06 Terurut Topik agussyafii
Jakarta Terendam

Hujan merendam Jakarta, semuanya jadi susah. harapan dan putus asa 
membaur menjadi satu. Awalnya jumat malam saya dikantor, seorang teman 
dari Kampung Melayu mengabarkan rumahnya terendam. saya segera menuju 
Kampung Melayu. Basah kuyup terguyur air hujan. Sampai malam bersama 
warga mendirikan tenda. Orang-orang berdatangan, ikut membantu dapur 
umum. Semua berkumpul menyatu. menyatukan hati. tidak lagi melihat kaya 
atau miskin. semuanya sependeritaan. 

Teman bertutur, Dengan banjir kita disatukan dalam kebahagiaan dan 
penderitaan. Saya memanggut memahaminya. Sungguh indah hidup ini jika 
kita selalu mengambil hikmah disetiap peristiwa.

Wassalam,
agussyafii
http://agussyafii.blogspot.com



[wanita-muslimah] Fwd: [...] Menghindari Kejumudan Pemikiran

2007-02-06 Terurut Topik lasykar5
Asw,

Dari milis sebelah. Mohon maaf jika tidak berkenan. Semoga bermanfaat ...

Wsw,

satriyo

=


*Menghindari Kejumudan Pemikiran*

Kamis, 01 Pebruari 2007

*Cintaku pada kebenaran melebihi cintaku pada guru, ujar Aristoteles
ketika berbeda pendapat dengan gurunya. Agak beda dengan pengagum Nurcholis
Madjid sekarang ini*



*Oleh: Syamsuddin Arif, Phd *

* *

**



Wacana pembaruan Islam kembali mencuat dengan munculnya serangkaian
artikel di media massa yang menyoal, mengukuhkan, bahkan mengaburkan pokok
permasalahan. Tulisan ini mencoba menjernihkan isu pembaruan Islam dengan
menelusuri akar-akar semangat tajdid dalam tradisi dan sejarah Islam.



Bertolak dari sabda Nabi Muhammad saw bahwa senantiasa akan muncul dalam
setiap kurun waktu seratus tahun seorang pembaharu agama yang diutus Allah
untuk umat ini (HR Abu Dawud), banyak orang berupaya mengidentifikasi tokoh
yang dikaguminya sebagai mujaddid. Khalifah Umar bin Abdul Aziz dan Imam
as-Syafi'i sering disebut-sebut sebagai penyandang gelar sang pembaharu.
Lalu di era modern sebagian orang menyematkan predikat tersebut kepada Syekh
Muhammad Abduh. Tentu dalam hal ini semuanya tak lebih spekulasi belaka.



Dua pertanyaan penting mendesak untuk dijawab. Pertama, untuk apa dan
mengapa perlu ada pembaruan? Kedua, apakah yang perlu diperbarui dari agama
ini? Tajdid tidaklah sama dengan mengada-ada (ibtida'). Seorang mujaddid
tidak mengubah apalagi sampai membongkar fondasi dan struktur bangunan
agama. Laksana gedung, agama ditempati dan dipelihara, lalu secara berkala
dibersihkan agar tidak tampak usang dan kembali seperti kondisi semula:
kokoh, indah dan nyaman bagi penghuni maupun pengunjung.



Seorang pembaharu adalah renovator, bukan innovator. Renewer atau
reformer dan bukan deformer. Ia tidak mengubah-suai dengan mengurangi
atau menambah-nambah, membuat agama baru atau mendirikan agama dalam agama.
Ia hanya memperjelas yang kabur dan menjernihkan yang keruh, mengangkat yang
terabaikan dan memurnikan yang tercemar. Baik dengan meneguhkan (itsbat)
ataupun menyanggah (radd), mengurai (syarh) ataupun menoreh (jarh),
menyuarakan kritik (naqd) maupun negasi (naqdh). Upaya inilah yang dilakukan
oleh ulama semisal Ibn Taymiyyah (w. 728/1328), tokoh yang menjadi subjek
kajian Cak Nur dalam disertasi doktornya di Universitas Chicago.



Kita ketahui Ibn Taymiyyah hidup saat imperium Islam di Timur Tengah dan
sekitarnya mengalami krisis multi dimensi. Serangan kaum Salib dan ancaman
tentara Tatar, perang saudara dan konflik antar mazhab serta maraknya
aliran-aliran sesat, jelas banyak memengaruhi pemikiran dan perjalanan hidup
beliau. Ibn Taymiyyah berusaha menerobos melawan arus. Tercermin dalam
karya-karyanya seperti al-Furqan bayna Awliya' ar-Rahman wa Awliya
as-Syaitan (Perbedaan antara wali Tuhan dan wali setan), Ibn Taymiyyah
mengecam keras sakralisasi mazhab dan pengkudusan tokoh. Ia juga menolak
dikotomi yang mempertentangkan akal dengan wahyu atau menceraikan politik
dari agama.



Akibatnya mudah ditebak, ia berkali-kali diadili dan dibui hingga wafat pun
dalam penjara. Para cendekiawan sezaman dan sesudahnya banyak yang
berseberangan dengannya, namun tidak sedikit pula yang mengagumi kiprah dan
sumbangsihnya. Pandangan-pandangan Ibn Taymiyyah dalam masalah teologi,
tafsir maupun fikih menuai kritik tajam dari para ulama besar semisal
Al-'Izz ibn Jama'ah, As-Subki, Ibn Hajar al-Haytami, dan Abu Hayyan
al-Andalusi.



Sikap serupa seyogyanya kita kedepankan ketika mendiskusikan gagasan-gagasan
almarhum Cak Nur. Cendekiawan yang kerap dijuluki lokomotif gerakan
pembaruan Islam di Indonesia itu tentu tidak berkenan jika orang lain
mendewakan dirinya atau mendogmakan pikiran-pikirannya. Kritik bukan berarti
benci. Sebaliknya, apresiasi tak perlu bertukar jadi venerasi. Seperti kata
Aristoteles ketika berbeda pendapat dengan gurunya: amicus Plato sed magis
amica veritas, cintaku pada kebenaran melebihi cintaku pada guru.
Gagasan-gagasan Cak Nur mungkin tegak dan mungkin tumbang, mungkin timbul
dan mungkin tenggelam laiknya pikiran manusia.



Panggung sejarah intelektual Islam sungguh tak pernah sepi dari polemik dan
kontroversi. Betapa sengit perdebatan sejak kurun pertama hijriah bisa kita
simak misalnya dalam kitab Maqalat al-Islamiyyin yang ditulis Imam al
Asy'ari (w. 324/935) dan kitab al Farq baynal Firaq oleh al Baghdadi (w.
429/1037). Direkam dengan sangat rinci bagaimana silang pendapat terjadi
antara tokoh-tokoh Mu'tazilah, Rafidhah, Murji'ah dan Ahlus Sunnah. Jelas
tergambar tidak hanya kemajemukan tapi juga kedewasaan para cendekiawan pada
waktu itu dalam berpendirian dan berargumentasi secara santun lagi rasional.




Di abad selanjutnya Imam Ghazali (w. 555/) mengguncang dunia
perfilsafatan dengan kitabnya Tahafut al Falasifah. Dengan piawai
disingkapnya pelbagai kerancuan dan percanggahan dalam pemikiran al Farabi
dan Ibn Sina, dua sosok paling berpengaruh pada zamannya. Menurut beliau,
ada tiga nuktah ajaran 

Re: [wanita-muslimah] Kontrol Diri atau Kontrol Orang Lain?

2007-02-06 Terurut Topik Aisha
Pak Rye Woo,
Kok mikirnya jelek ya pak, apa semuanya harus menceritakan dengan pongah sudah 
nolong orang lain termasuk misalnya membantu korban banjir? Pak, di milis itu 
memang tempat orang diskusi, aksi nyata nolong orang itu dilakukan di 
kehidupannya sendiri-sendiri dan tidak perlu diceritakan bukan? Yang diskusi 
itu belum tentu tidak menolong korban banjir atau korban bencana lainnya, sebab 
membantu itu bisa dengan berbagai cara, misalnya membantu secara fisik 
menyediakan makanan gratis, menyumbang selimut, obat, dll. Dan itu bisa 
dilakukan sekian jam kemudian jam-jam berikutnya diskusi di milis. Atau malah 
bisa juga membantu dengan transfer uang untuk saudara yang kebanjiran supaya 
dia bisa keluar dari rumahnya dan menginap di tempat aman. Itu yang saya 
maksudkan mikir jelek ke orang lain, apa orang di milis itu hanya sibuk milisan 
saja? Tidak mengerjakan kebaikan lainnya?

Jika anda mau mengajak menolong orang yang kebanjiran, buatlah tulisan yang 
baik dengan topik baru, bukan dengan kalimat aneh begini dan masuk di diskusi 
topik tertentu.

salam
Aisha
-
From: Rye Woo
Wekekekekeke. Banjir... banjirr...banjir.. auratnya 
ditutup dulu aja...
  Mendingan Juragan2 WM yang ada di jakarta... berbagi untuk membantu para 
korban banjir hidup ini tak cukup hanya diskusi tapi perlu aksi juga.. 
Ny Chae, Bu Mia, Tante Rita...cung sabri kalo bsmah and etclah semuanya mari 
kita turun semua

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] MENOLONG ORANG LAIN - Kontrol Diri atau Kontrol Orang Lain?

2007-02-06 Terurut Topik SIR BATS
Seorang polisi (P) ditanya wartawan (W) :

W : Apa tugas utama anda sebagai polisi
P : Tugas utama polisi menolong orang lain.
W : Lho kemarin istri anda kecemplung sumur kok tidak ditolong.
P : Dia khan BUKAN ORANG LAIN.
W : ?  maaf siapa nama anda
P : Rye Woo

:=))

On 2/6/07, Aisha [EMAIL PROTECTED] wrote:

   Pak Rye Woo,
 Kok mikirnya jelek ya pak, apa semuanya harus menceritakan dengan pongah
 sudah nolong orang lain termasuk misalnya membantu korban banjir? Pak, di
 milis itu memang tempat orang diskusi, aksi nyata nolong orang itu dilakukan
 di kehidupannya sendiri-sendiri dan tidak perlu diceritakan bukan? Yang
 diskusi itu belum tentu tidak menolong korban banjir atau korban bencana
 lainnya, sebab membantu itu bisa dengan berbagai cara, misalnya membantu
 secara fisik menyediakan makanan gratis, menyumbang selimut, obat, dll. Dan
 itu bisa dilakukan sekian jam kemudian jam-jam berikutnya diskusi di milis.
 Atau malah bisa juga membantu dengan transfer uang untuk saudara yang
 kebanjiran supaya dia bisa keluar dari rumahnya dan menginap di tempat aman.
 Itu yang saya maksudkan mikir jelek ke orang lain, apa orang di milis itu
 hanya sibuk milisan saja? Tidak mengerjakan kebaikan lainnya?

 Jika anda mau mengajak menolong orang yang kebanjiran, buatlah tulisan
 yang baik dengan topik baru, bukan dengan kalimat aneh begini dan masuk di
 diskusi topik tertentu.

 salam
 Aisha



[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] BUDAK (Re: Kontrol Diri atau Kontrol Orang Lain?)

2007-02-06 Terurut Topik Dana Pamilih
Oleh karena itu ya jangan menggunakan argumentasi perbudakan dalam
membahas hijab (menutup aurat). 

Ngomong2 si Umar itu siapa sih?  Orang Arab abad ke 7?  Koq didewakan?
Emangnya siapa dia itu?  Manusia biasa kan?  Masa hikayat manusia
biasa di sakralkan?  Syirik ini namanya.


--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, ritajkt [EMAIL PROTECTED] wrote:

 --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Dana Pamilih 
 dana.pamilih@ wrote:
 
  Apakah memang keislaman itu harus ditunjukkan dengan ciri2 lahiriah
  belaka?
  Tapi yg lebih mendasar ialah apakah pembedaan status budak dan
  non-budak itu masih berlaku di jaman sekarang menurut agama Islam? 
  Dengan mengakui adanya status budak berarti tidak ada pengakuan 
  bahwa
  semua manusia sederajat. Ini bertentangan dg Islam sendiri apalagi 
 DUHAM.
  Kecuali jika kita bilang bahwa di abad ke 7 masih ada perbudakan 
 dan
  kalau dilihat dari ayat2 lainnya pembebasan seseorang dari status
  budak sangat disukai Allah.
  
  Artinya pembedaan status budak vs bukan budak itu cuma insidental
  secara historis bukan paradigma Islam yg universal.
  
  Sehingga tidak dapat digunakan utk membenarkan atau menyalahkan 
 suatu
  tafsir masa kini.
 
 pak Dana, soal budak ini bisa jadi perdebatan panjang, tp sy kurang 
 kompeten membahas hal ini (walau secara empiris sih di jmn sekarang, 
 konon,juga banyak kok  budak -- yg belum merdeka walau hidp di 
 negara merdeka, kerja rodi tiap hari tp suaranya tak ada yg 
 mendengar:((). So, ini my last posting utk hal ini, sorry.
 
 Tapi ada satu hal yg saya pahami, fakta perempuan budak  yang oleh 
 Umar RA dilarang berbaju serba tertutup kecuali hanya wajah dan 
 tangan seperti baju biarawati Khatolik itu (baju yang kini secara 
 luas diklaim sebagai busana muslimah itu) walau si Budak beragama 
 Islam, adalah fakta sejarah. 
 
 Wanita pada masa itu hanya terdiri dari dua kelompok, kaum 
 bangsawati (maafkan ke-ngeyel-an saya yg tidak berani menyebut 
 perempuan merdeka, hla wong sampai sekarang wanita di Saudi jg nggak 
 punya hak utk vote, KTP aja gak dikasih ya?..:)) dan kaum budak
 
 Bahwa perbudakan ada pada masa itu, ya, itu fakta sejarah. Apakah 
 itu relevan dengan diskusi kita? Saya menganggapnya demikian, 
 argumen saya ya yg tersebut diatas. Anda tentu bisa berbeda pendapat 
 dengan saya, silakan saja, bukan?
 
 Bahwa Islam diturunkan antara lain utk menghapus tindakan perbudakan 
 itu ya. nabi SAW mengkampanyekan hal itu, baik dari Quran maupun 
 melalui tindakan nyata. Dari Quran kita TAHU bahwa semua manusia 
 sederajt dan perbedaan derajat itu hanya ditentukan oleh ketakwaan 
 (mutaqin) seseorang, bukan hal lain.
 
 Di Quran pula kita menemukan ketentuan-ketentuan yang meng-encourage 
 utk membebaskan budak (saya memahami ini sebagai step by step utk 
 menghapuskannya). Dan bahwa pilar utama Islam adalah keadilan 
 sehingga tindakan memperbudak manusia itu tidak sesuai dengan 
 prinsip keadilan, dan oleh sebab itu, tentu saja, konsekuensinya 
 perbudakan hrs dihapuskan, dsb. 
 
 Dalam tindakan nyata, Nabi bahkan menikahi seorang perempuan budak 
 dari mesir, Maria Kibtiyah, utk memerdekakannya (dan juga 
 mengislamkannya, karna Maria seorang penganut Kristen). Jadi ini 
 pernikahan yg sangat politis karna menjadikan salah satu tauladan 
 nabi adalah membebaskan budak. cmiiw. 
  
 salam
 
  --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, ritajkt ritajkt@ wrote:
  
   --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Dana Pamilih 
   dana.pamilih@ wrote:
   
Masihkah kita memperdebatkan status budak dalam masa kini? 
Diskriminasi spt ini sudah lama harus ditanggalkan.

Koq status budak vs non budakmasih digunakan sbg referensi utk
membahas issue masa kini?

Wah wah ... kita hidup di abad keberapa Non 
   
   Pak Dana,
   kalo menurut saya, fakta budak beragama Islam yg dilarang 
 memakai 
   kerudung oleh Umar RA itu sangat relevan dengan diskusi kita 
 karena 
   fakta sejarah itu MEMATAHKAN klaim bahwa baju ala biarawati 
 Khatolik
   (yang hanya terlihat wajah dan tapak tangannya) itu adalah 
 BUSANA 
   MUSLIMAH (atau busana wajib bagi perempuan Islam). 
   
   
   salam,
  





Re: [wanita-muslimah] Re: Kontrol Diri atau Kontrol Orang Lain?

2007-02-06 Terurut Topik Wikan Danar Sunindyo
Ning,
kira2 moral seperti apa yang diharapkan bagi penganut seks bebas dan
pengguna narkoba? sudah jelas akidahnya juga berbeda, kok mengharapkan
mereka bermoral seperti moralnya Ning? solusi kondom dan alat suntik
sekali pakai buat kalangan moralis mungkin menakutkan, karena
diibaratkan jadi menyebarkan seks bebas dan narkoba. tapi di sisi
lain, itu solusi yang praktis untuk membendung penyebarluasan
HIV/AIDS. Oke deh, yang moralis silakan memberi penataran kepada
penganut seks bebas dan pengguna narkoba agar kembali ke jalan yang
lurus. Di sisi lain untuk mencegah semakin meluasnya HIV/AIDS perlu
juga kondom dan alat suntik buat yang moralnya masih bejat.

salam,
--
wikan
http://wikan.multiply.com

On 2/6/07, Tri Budi Lestyaningsih (Ning) [EMAIL PROTECTED] wrote:

  Khas solusi liberalis.

  Seperti solusi untuk penyebaran HIV AIDS adalah kondomisasi dan
  pembagian GRATIS alat suntik bersih bagi pengguna narkoba. Moral seperti
  apa yang diharapkan dari solusi seperti ini ? :-( Sedih deh :-(


[wanita-muslimah] Re: Melanggar HAM Nggak Ya

2007-02-06 Terurut Topik Dana Pamilih
Lho, pak HMNA dan Ary Setiawan gimana logika Anda?

Ini kan situasi darurat sehingga pemerintah berkewajiban menyelamatkan
jiwa warganegaranya.  Evakuasi itu hanya dalam keadaan darurat.  Dan
kalau sudah tidak banjir lagi tentu boleh kembali lagi.

Ketidak inginan dievakuasi itu ada penyebab lain yaitu keamanan harta.
 Bukan cuma harta bergerak, bisa bisa rumahnya ditempati orang kalau
sudah tidak banjir.  Nah ini pelanggaran HAM yg utama: jika
keselamatan jiwa, keamanan harta dan mantapnya hak kepemilikan tidak
terjamin oleh hukum.

Semua harus dilihat dalam konteks.  Dalam analisa HAM kita tidak bisa
cuma mengambil ayat secara terpisah kemudian menerapkannya pada
konteks lain.  DUHAM itu sangat logis dan sukar utk digoyahkan karena
lebih terasa maslahatnya dibanding dengan pendekatan alternatif lainnya.

Bung Ari Condrowahono,

Memang Anda benar bahwa the pursuit of happiness secara jor-joran itu
khas Amerika karena tidak semua negara Barat berbasis HAM menganut yg.
demikian.

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Ari Condrowahono
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 1. hak untuk hidup itu adalah salah satu deklarasi awal dari HAM.
 
 2. sementara kalo liat maqoshid syariah, untuk meilindungi kekayaan, 
 justru dari Islam.  termasuk mbah Maridjan pendukung maqoshid syariah, 
 soale dia sangat menolerir orang orang yg ndak mau dievakuasi dari 
 merapi, kaena sibuk menjaga hartanya.
 
 3. nah kalo pursuit a happiness, ini baru khasnya amerika.  
 mencarikebahagiaan, happy happy sampai gila gilaan, adalah khas
amerika, 
 yg justru ndak universal, tapi malah muncul di deklarasi kemerdekaan
mereka.
 
 
 
 H. M. Nur Abdurrahman wrote:
 
  Itu melanggar HAM, jika HAM-nya berlandaskan liberalisme, tetapi
itu tidak
  melanggar HAM, jika HAM-nya berlandaskan Syari'at Islam, bahkan itu
  merupakan KAM memaksa orang-orang itu di evakuasi, agar terhindar dari
  bahaya. Fyi, dalam kamus HAM-liberalisme tidak dikenal istilah KAM 
  (Kewjiban
  Asasi Manusia).
  HMNA
 
  - Original Message -
  From: Ari Setyawan arisetyawan@ lge.com
mailto:arisetyawan%40lge.com
  To: wanita-muslimah@ yahoogroups. com 
  mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com
  Sent: Tuesday, February 06, 2007 00:47
  Subject: [wanita-muslimah] Melanggar HAM Nggak Ya
 
   Kemarin saya nonton liputan banjir di TV.
   Saya lihat banjir sudah naik hampir ke lantai 2 sebuah rumah.
Terus di
  berita TV tersebut di katakan bahwa warga yang belum mengungsi
walaupun
  rumahnya dah hampir klelep akan dipaksa di evakuasi.
   Yang jadi pertanyaan saya, itu melanggar HAM nggak ya? Khan
maksa orang
  untuk pindah sedangkan orang itu nggak mau?
   Mohon para ahli HAM di WM untuk memberi pencerahan kepada saya.
   Terimakasih. ..
 
 
 
 
 [Non-text portions of this message have been removed]





[wanita-muslimah] Meneladani Imam Ali kw dalam Penyelenggaraan Pemerintahan

2007-02-06 Terurut Topik oman abdurahman
Maaf saya copy paste dari milist sebelah. Semoga bermanfaat:

manAR

Sumber: ICJ, 17 September 2002

PBB: Bangsa Arab Harus Meneladani Imam Ali bin Abi Thalib

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyarankan agar negara-negara Muslim
menjadikan Imam Ali bin Abi Thalib sebagai teladan dalam menegakkan
suatu pemerintahan berbasis keadilan dan demokrasi.

Salah satu lembaga PBB yang mengurusi masalah perkembangan
negara-negara di dunia (UNDP) dalam laporannya pada 2002 bertajuk
Arab Human Development Report—yang dipublikasikan di seluruh
dunia—mengutip enam ucapan Imam Ali bin Abi Thalib tentang
pemerintahan ideal.

UNDP mengatakan bahwa sebagian besar negara-negara di kawasan (Arab)
itu masih jauh di bawah bangsa-bangsa lain dalam bidang demokrasi,
perwakilan politik luas, partisipasi perempuan, pembangunan, dan
pengetahuan.

Berikut ini ucapan-ucapan Imam Ali bin Abi Thalib yang dikutip UNDP tersebut:

1. Barangsiapa mengangkat dirinya sebagai pemimpin, hendaknya ia mulai
mengajari dirinya sendiri sebelum mengajari orang lain. Dan hendaknya
ia mendidik dirinya sendiri dengan cara memperbaiki tingkah lakunya
sebelum mendidik orang lain dengan ucapan lisannya. Orang yang menjadi
pendidik bagi dirinya sendiri lebih patut dihormati ketimbang yang
(doyan) mengajari orang lain.

2. Perhatianmu terhadap pengembangan negeri semestinya lebih besar
ketimbang perhatianmu terhadap pengumpulan pajak, karena yang kedua
ini hanya bisa diperoleh dengan pengembangan. Karena mencari
pendapatan tanpa pengembangan berarti menghancurkan negeri dan bangsa.

3. Carilah pertemanan dengan orang-orang yang berilmu dan arif serta
orang-orang takwa di antara rakyatmu, dalam mencari solusi atas
masalah negerimu.

4. Tidak ada kebaikan apapun dengan berdiam diri dalam masalah
pemerintahan atau dalam membicarakan kebodohan.

5. Orang yang takwa adalah yang melakukan kebajikan, yang logikanya
lurus, yang busananya bersahaja, yang jalannya sederhana, yang banyak
amalnya, dan tidak terguncang karena kesulitan.

6. Pilihlah yang terbaik di antara orang-orangmu untuk menegakkan
keadilan. Pilihlah orang yang tidak mudah menyerah, yang tenang meski
menghadapi kesulitan, orang yang tidak akan terus menerus melakukan
perbuatan salah, yang tidak akan berhenti mengejar hak ketika ia
mengetahuinya, orang yang hatinya tidak mengenal kerakusan, yang tidak
akan terpuaskan dengan sedikitnya penjelasan tanpa mencari pengetahuan
yang maksimal, yang paling tabah ketika keraguan datang mencecar, yang
kejemuannya sedikit dalam mengoreksi para penentang, yang paling tabah
dalam menuntut kebenaran, yang paling ketat dalam memenuhi keputusan,
orang yang tidak terbuai oleh bujuk rayu dan tidak terjerat oleh
godaan. Sesungguhnya orang-orang seperti ini amatlah sedikit.

Wassalaam
Muh. Anis


===
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


[wanita-muslimah] Re:Mba Lina Re: Warisan Wanita - Cinta Mama

2007-02-06 Terurut Topik Dana Pamilih
Tentu dong, karena negara sekuler itu mencintai manusia baik yg
mencintai Tuhan maupun tidak.

Tidak benar jika negara sekuler itu tidak melindungi mereka yg
beragama dan menjalankan ibadah agama mereka.

Tapi kalau ada yg menjalankan ibadah tetapi sambil melanggar HAM orang
lain maka akan diciduk.  Bukan karena menjalankan ibadahnya tetapi
karena melanggar HAM orang lain. 

Memangnya Tuhan itu bilang kamu pasti masuk surga kalau menganiaya
orang lain?

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, jano ko [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Dhaniar berkata :

   Betul sekali dana. pengalaman spiritual tidak bisa
 diseragamkan. itulah pentingnya suatu negara menjadi
 sekuler, 

   =

   Jano-ko

   Dhani...kemarin katanya cinta Tuhan, sekarang mentengke negara
menjadi sekuler.

   Lho, koq dhani ngeyel/menentang pendapat dhaniar sendiri, disatu
pihak dhaniar menolak penyeragaman tapi dilain pihak dhaniar
mementingkan negara sekuler, piye iki ?

   selamat siang


   
 
 dhaniar [EMAIL PROTECTED] wrote:
   Betul sekali dana. pengalaman spiritual tidak bisa
 diseragamkan. itulah pentingnya suatu negara menjadi
 sekuler, dan jangan lagi ada pemaksaan suatu keyakinan
 tertentu terhadap pihak lain, apalagi melalui
 peraturan-peraturan yang dipaksakan.
 
 salam,
 dhaniar
 
 Posted by: Dana Pamilih [EMAIL PROTECTED] 
 hifibuff007 
 Mon Feb 5, 2007 3:09 am (PST) 
 Dalam perdebatan agama memang akan selalu muncul bahwa
 pengalaman
 spritual individu tidak dapat dipaksakan pd orang
 lain. Oleh karena
 itu pemaksaan suatu pengalaman dan aspirasi spiritual
 seseorang pada
 orang lain dg mekanisme penegakkan hukum negara akan
 runyam hasilnya.
 
 Pengalaman spiritual itu tdk akan sama dari satu orang
 ke orang
 lainnya. Oleh karena itu aspek agama sbg pengalaman
 spiritual hanya 
 relevan secara pribadi dan konsekuensinya harus
 dipisahkan dari negara.
 
 --- In wanita-muslimah@ yahoogroups. com, jano ko
 ko_jano@  wrote:
 
  Mbak Dhaniar berkata :
  kalau soal hubungan saya dng Allah, saya cinta
 sekali kepada Tuhan 
  saya, 
  
  ===
  
  Jano-ko :
  
  So pasti jano-ko tidak mempunyai alasan untuk
 berargumentasi dengan
 insan yang telah mencintai Allah SWT 
  
  ---
  
  Al Qur'an
  
  Surat Ali 'Imran
  
  [31] Katakanlah: Jika kamu (benar-benar) mencintai
 Allah, ikutilah
 aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni
 dosa-dosamu.  Allah Maha
 Pengampun lagi Maha Penyayang. 
  
  ---
  
  Sangat tidak sopan bagi jano-ko berargumentasi
 dengan Insan yang
 mencintai Allah SWT
  
  
  :)
  
  Salam
  
  
  
  
  
  
  
  dhaniar dhaniar_p@ .. wrote: pak
 jano-ko, sudah kehabisan argumentasi ya?:D
  kalau soal hubungan saya dng Allah, saya cinta
 sekali kepada Tuhan 
  saya, sehingga saya benar2 menggunakan karunia Allah
 terbesar kepada 
  manusia, yaitu akal, untuk berpikir, dan tdk
 menerima begitu saja 
  semua yg disodorkan kpd saya.
  
  salam,
  dhaniar
  
  --- In wanita-muslimah@ yahoogroups. com, jano ko
 ko_jano@ wrote:
  
   Dhaniar berkata :
   
   Kalau masalah tanggung jawab antar saudara saya
 kira
   di masa sekarang bukan masalah bahwa laki2 harus
   bertanggung jawab terhadap saudara perempuannya,
 tapi
   siapa yang punya kemampuan lebih untuk membantu
   saudaranya ya silakan bantu, tdk memandang apakah
   laki2 atau perempuan.
   
    
   
   Jano-ko
   
   Jano-ko salut dan hormat dech dengan dhaniar yang
 telah melakukan 
  dan melaksanakan tugas kemanusiaan kepada sesamanya,
 kepada sesamanya 
  saja perhatian dhaniar begitu besar sekale, tentunya
 perhatian 
  dhaniar kepada Allah SWT pasti yang paling besar,
 hiya engga ?, jano-
  ko sangat yakin pasti dhaniar akan menerima dengan
 bulat, utuh semua 
  firman-firman Allah SWT yang ada didalam Al Qur'an,
 Hadis dan Sunah 
  Rasul, setuju kan ?
   
   Salam
   
 
 __
 We won't tell. Get more on shows you hate to love 
 (and love to hate): Yahoo! TV's Guilty Pleasures list.
 http://tv.yahoo.com/collections/265 
 
 
  
 
  Send instant messages to your online friends
http://uk.messenger.yahoo.com 
 
 [Non-text portions of this message have been removed]





Re: [wanita-muslimah] Melanggar HAM Nggak Ya

2007-02-06 Terurut Topik Wikan Danar Sunindyo
Kalau kasus saya di Jerman sini (bukan bermaksud nyombong, cuman
pengin sharing penanganan banjir), pemerintahnya memberikan instruksi2
ke warganya secara bertahap via internet atau alat komunikasi lain.
Tahap pertama memberikan peringatan kepada warga bahwa ketinggian
sungai meningkat. Jika sampai ketinggian tertentu (7 meter dari dasar
sungai) maka alarm berbunyi, dan orang2 siap untuk bencana banjir,
mengungsi jika perlu.
Tahap berikutnya, jalan2 di dekat sungai ditutup. kendaraan umum dan
pribadi dialihkan rutenya, penduduk yang di dekat sungai mulai
dikirimi zak-zak berisi pasir untuk barikade air yang masuk.
Tahap berikutnya, jika ketinggian air meningkat, penduduk diminta
evakuasi secara sukarela. Pemerintah sudah menyediakan tempat-tempat
untuk evakuasi sementara berikut logistik untuk sehari2.
Tahap berikutnya, penduduk dievakuasi paksa, terutama pada daerah yang
bersebelahan dengan sungai. Jika tidak mau dievakuasi, maka pemerintah
berhak dan berkewajiban untuk melindungi keselamatan  kehidupan
mereka. Banyak juga sih orang-orang yang sudah tua yang males evakuasi
(kan berarti pindah rumah), tapi demi keselamatan mereka, pemerintah
melakukan evakuasi tersebut. Pemerintah di sini justru akan mendapat
kecaman dari masyarakat jika reaksi terlambat, tidak diambil tindakan,
atau timbul korban akibat tidak adanya tindakan dari pemerintah.

Yah, sekedar sharing saja. Saya berharap hal-hal yang bagus untuk
penanggulangan bencana alam semacam ini bisa diterapkan pula di
Indonesia.

salam,
--
wikan
http://wikan.multiply.com

On 2/5/07, Ari Setyawan [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Kemarin saya nonton liputan banjir di TV.
  Saya lihat banjir sudah naik hampir ke lantai 2 sebuah rumah. Terus di 
 berita TV tersebut di katakan bahwa warga yang belum mengungsi walaupun 
 rumahnya dah hampir klelep akan dipaksa di evakuasi.
  Yang jadi pertanyaan saya, itu melanggar HAM nggak ya? Khan maksa orang 
 untuk pindah sedangkan orang itu nggak mau?
  Mohon para ahli HAM di WM untuk memberi pencerahan kepada saya.
  Terimakasih...


Re: [wanita-muslimah] Melanggar HAM Nggak Ya

2007-02-06 Terurut Topik Ari Condrowahono
wah, wah, wah,

1. Pengalaman yg hampir kelelep di Jerman :D  ndak dikasih sekalian blog 
dan alamat foto foto banjir kemarin nih, wikan ?  :p  kayaknya perlu deh.

2. Di kota kota yang lokasinya dekat sungai besar dan pinggiran pantai 
di jawa timur, metode seperti biasa disebut wikan sudah dilakukan.  
masyarakat sekitar pantai sudah punya metode penanganan banjir dan 
hidupnya udah dealing with banjir.  So far, mereka udah emmahami sifat 
banjir, metodenya juga udah terlatih berpuluh tahun, dan sofar oke oke 
ajah. 

3. Yang heran, di Jakarta kok nggak bisa diatur dan pemerintahnya juga 
gak inisiatif ngatur.  padahal penelitian ttg masyarakat rawan banjir 
udah bejibun .  :D



Wikan Danar Sunindyo wrote:

 Kalau kasus saya di Jerman sini (bukan bermaksud nyombong, cuman
 pengin sharing penanganan banjir), pemerintahnya memberikan instruksi2
 ke warganya secara bertahap via internet atau alat komunikasi lain.
 Tahap pertama memberikan peringatan kepada warga bahwa ketinggian
 sungai meningkat. Jika sampai ketinggian tertentu (7 meter dari dasar
 sungai) maka alarm berbunyi, dan orang2 siap untuk bencana banjir,
 mengungsi jika perlu.
 Tahap berikutnya, jalan2 di dekat sungai ditutup. kendaraan umum dan
 pribadi dialihkan rutenya, penduduk yang di dekat sungai mulai
 dikirimi zak-zak berisi pasir untuk barikade air yang masuk.
 Tahap berikutnya, jika ketinggian air meningkat, penduduk diminta
 evakuasi secara sukarela. Pemerintah sudah menyediakan tempat-tempat
 untuk evakuasi sementara berikut logistik untuk sehari2.
 Tahap berikutnya, penduduk dievakuasi paksa, terutama pada daerah yang
 bersebelahan dengan sungai. Jika tidak mau dievakuasi, maka pemerintah
 berhak dan berkewajiban untuk melindungi keselamatan  kehidupan
 mereka. Banyak juga sih orang-orang yang sudah tua yang males evakuasi
 (kan berarti pindah rumah), tapi demi keselamatan mereka, pemerintah
 melakukan evakuasi tersebut. Pemerintah di sini justru akan mendapat
 kecaman dari masyarakat jika reaksi terlambat, tidak diambil tindakan,
 atau timbul korban akibat tidak adanya tindakan dari pemerintah.

 Yah, sekedar sharing saja. Saya berharap hal-hal yang bagus untuk
 penanggulangan bencana alam semacam ini bisa diterapkan pula di
 Indonesia.

 salam,
 --
 wikan
 http://wikan. multiply. com http://wikan.multiply.com

 On 2/5/07, Ari Setyawan arisetyawan@ lge.com 
 mailto:arisetyawan%40lge.com wrote:
  Kemarin saya nonton liputan banjir di TV.
  Saya lihat banjir sudah naik hampir ke lantai 2 sebuah rumah. Terus 
 di berita TV tersebut di katakan bahwa warga yang belum mengungsi 
 walaupun rumahnya dah hampir klelep akan dipaksa di evakuasi.
  Yang jadi pertanyaan saya, itu melanggar HAM nggak ya? Khan maksa 
 orang untuk pindah sedangkan orang itu nggak mau?
  Mohon para ahli HAM di WM untuk memberi pencerahan kepada saya.
  Terimakasih. ..




[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] 1.650 Orang Diperdagangkan di Indonesia

2007-02-06 Terurut Topik Dana Pamilih
Laporan Wartawan Kompas Christoporus Wahyu Haryo P


PONTIANAK, KOMPAS - International Organization for Migration (IOM)
Indonesia mencatat, dalam kurun waktu 2005-2006 ada 1.650 korban
perdagangan manusia di Indonesia. Sejumlah 858 TKI bermasalah yang
menjadi korban perdagangan manusia di Malaysia. Dari jumlah 1.650
korban tersebut, sekitar 90 persennya adalah perempuan. Sejumlah 436
anak-anak tercatat juga menjadi korban perdagangan manusia tersebut.

Dari data IOM juga diketahui, korban perdagangan manusia di Indonesia
itu paling banyak berasal dari Kalbar dengan sejumlah 417 korban,
disusul dari Jawa Barat dengan 351 korban, Jawa Tengah dengan 169
korban, dan Jawa Timur dengan 164 korban. Sejumlah 856 korban atau 63
persennya justru diperdagangkan di Malaysia, sementara yang
diperdagangkan di Indonesia sendiri ada 432 korban atau sekitar 32 persen.

Korban perdagangan manusia atau TKI bermasalah di Malaysia yang
berasal dari Kalbar itu, paling banyak berasal dari Kabupaten Sambas,
Pontianak, dan Bengkayang. Sementara sebagian kecil lainnya berasal
dari Kabupaten Landak, Sanggau, Sekadau, dan Kota Pontianak. Korban
perdagangan manusia itu lari setelah gajinya tidak dibayarkan, bekerja
dengan jam kerja berlebih, atau telah mengalami tidak kekerasan, kata
M Iqbal Firdiansjah, Kepala Perwakilan IOM Indonesia, di Pontianak,
Selasa (6/2).

Ia memperkirakan, sekitar 25-30 persen korban perdagangan manusia itu
adalah anak-anak. Faktor kesulitan mengakses pendidikan dan rendahnya
tingkat ekonomi keluarga, mendorong maraknya perdagangan manusia untuk
dipekerjakan di luar negeri tersebut.

Mereka banyak yang tergiur bekerja di luar negeri karena pihak calo
tenaga kerja biasanya masuk ke daerah-daerah pelosok dan menjanjikan
pekerjaan dengan gaji tinggi. Mereka pun, tambah Iqbal, tidak perlu
mengeluarkan biaya sepeser pun karena segala sesuatunya diurus calo itu.
__


DP: Bagaimana menurut pandangan Islam untuk menangani masalah ini?




[wanita-muslimah] Periode Islam Klasik, Pertengahan, Modern dan Kontemporer

2007-02-06 Terurut Topik qelayu
Dear All

Dari yang saya ketahui, periodesasi Islam itu adalah periode Islam
Klasik, Pertengahan, dan periode Modern dan Kontemporer.

Nah, yang sampai sekarang belum saya ketahui adalah, cara perhitungan
tahun/abad dari tiap-tiap periode tersebut. Ada yang bilang tahun
1500-an itu sudah termasuk dalam era modern. Namun, ada pula yang
bilang era modern itu mulai sekitar tahun 1900-an. Begitu juga dengan
era kontemporer, ada yang bilang mulai akhir tahun 1800-an dan awal
1900-an, namun ada juga yang berpendapat mulai sekiatr tahun 1950-an
atau 1980-an..! 

Sehingga, sulit sekali bagi saya untuk mengetahui tahun-tahun awal dan
akhir dari masing-masing era/periode tsb. Jadi, saya minta tolong dari
rekan-rekan disini untuk memecahkan persoalan ini.


Regards,
Q



[wanita-muslimah] Fw: muslim-arema Jilbab di Swimming Pool Sidney

2007-02-06 Terurut Topik H. M. Nur Abdurrahman

- Original Message - 
From: muntazirah 2007 
To: mencintai-islam@yahoogroups.com ; muslim arema ; 
keluarga-islam@yahoogroups.com 
Sent: Tuesday, February 06, 2007 18:49
Subject:  muslim-arema  Jilbab di Swimming Pool Sidney



 
 

SEORANG model memakai burqini, pakaian mandi yang menutup aurat di Sydney, 
Australia.

MUKTAMAD!
Burqini: Baju mandi untuk wanita Islam 



8:00? 8:25? 8:40? Find a flick in no time
with theYahoo! Search movie showtime shortcut.  


mailing list muslim-arema, mailing list tombo ati


Dengan menyebut nama  ALLAH  yang  Maha  Pengasih  lagi  Maha  Penyayang.
Demi  masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali
orang - orang  yang  beriman  dan  mengerjakan  amal  saleh  dan nasehat
menasehati  supaya  mentaati  kebenaran  dan  nasehat  menasehati supaya
menetapi kesabaran. ( Al Qur'an, Surah Al 'Ashr )
-
Pergunakan  masa  mudamu sebelum  datang masa  tuamu;  pergunakan  masa
luangmu sebelum datang  masa sibukmu; pergunakan  waktu sehatmu  sebelum
datang  waktu  sakitmu;  pergunakanlah waktu kayamu sebelum datang waktu
miskinmu; pergunakan hidupmu sebelum datang matimu.
( Rosulullah Muhammad SAW )
---
Tombo Ati :  kaping pisan, moco Qur'an sa'maknane;  kaping pindo, sholat
wengi lakonono;  kaping telu, wong kang sholeh kumpulono;  kaping papat,
kudu weteng ingkang luwe; kaping limo, dzikir wengi ingkang suwe;



Mohon Untuk TIDAK Mengirim  PROMOSI, IKLAN, MLM, ARISAN  dan Sejenisnya.
Lebih baik menyalurkan  kelebihan  rizki  ke LAZIS atau langsung ke para
fakir, miskin, anak yatim piatu serta para korban bencana alam.

Hindari chating untuk hal-hal yang bersifat pribadi, kecuali untuk tanya
jawab yang mana sesuai dengan deskripsi milist.



[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Re: Mba Lina Re: Warisan Wanita - Cinta Mama

2007-02-06 Terurut Topik dhaniar
jano-ko, anda tdak baca postingan DP ya. pengalaman
spiritual tiap orang itu berbeda. kalau menurut anda
kecintaan thd tuhan harus diwujudkan ke bentuk negara
berlandaskan syariah, itu hak anda. tapi bagi saya
kecintaan saya kepada tuhan tdk ada hubungannya dng
bentuk negara yang saya inginkan.
kecintaan saya thd tuhan tidak akan berkurang hanya
krn saya lebih menginginkan negara sekuler, misalnya. 
begitu juga kecintaan saya kepada tuhan tidak akan
berkurang hanya krn saya mempertanyakan pembagian
harta warisan yang 2:1.
susah ya ngomong dng anda. manusia sudah dikaruniai
nalar pak, itu karunia terbsr dari tuhan yang hrs
digunakan sebaik2nya.

salam,
dhaniar
Jano-ko

Dhani...kemarin katanya cinta Tuhan, sekarang
mentengke negara menjadi sekuler.

Lho, koq dhani ngeyel/menentang pendapat dhaniar
sendiri, disatu pihak dhaniar menolak penyeragaman
tapi dilain pihak dhaniar mementingkan negara sekuler,
piye iki ?

selamat siang




dhaniar [EMAIL PROTECTED] com wrote:
Betul sekali dana. pengalaman spiritual tidak bisa
diseragamkan. itulah pentingnya suatu negara menjadi
sekuler, dan jangan lagi ada pemaksaan suatu keyakinan
tertentu terhadap pihak lain, apalagi melalui
peraturan-peraturan yang dipaksakan.

salam,
dhaniar

Posted by: Dana Pamilih dana.pamilih@ tiscali.co. uk

hifibuff007 
Mon Feb 5, 2007 3:09 am (PST) 
Dalam perdebatan agama memang akan selalu muncul bahwa
pengalaman
spritual individu tidak dapat dipaksakan pd orang
lain. Oleh karena
itu pemaksaan suatu pengalaman dan aspirasi spiritual
seseorang pada
orang lain dg mekanisme penegakkan hukum negara akan
runyam hasilnya.

Pengalaman spiritual itu tdk akan sama dari satu orang
ke orang
lainnya. Oleh karena itu aspek agama sbg pengalaman
spiritual hanya 
relevan secara pribadi dan konsekuensinya harus
dipisahkan dari negara.

--- In wanita-muslimah@ yahoogroups. com, jano ko
[EMAIL PROTECTED]  wrote:

 Mbak Dhaniar berkata :
 kalau soal hubungan saya dng Allah, saya cinta
sekali kepada Tuhan 
 saya, 
 
 ===
 
 Jano-ko :
 
 So pasti jano-ko tidak mempunyai alasan untuk
berargumentasi dengan
insan yang telah mencintai Allah SWT 
 
 


 

Bored stiff? Loosen up... 
Download and play hundreds of games for free on Yahoo! Games.
http://games.yahoo.com/games/front


Re: [wanita-muslimah] 1.650 Orang Diperdagangkan di Indonesia

2007-02-06 Terurut Topik Wikan Danar Sunindyo
On 2/6/07, Dana Pamilih [EMAIL PROTECTED] wrote:






 Laporan Wartawan Kompas Christoporus Wahyu Haryo P

  PONTIANAK, KOMPAS - International Organization for Migration (IOM)
  Indonesia mencatat, dalam kurun waktu 2005-2006 ada 1.650 korban
  perdagangan manusia di Indonesia. Sejumlah 858 TKI bermasalah yang
  menjadi korban perdagangan manusia di Malaysia. Dari jumlah 1.650
  korban tersebut, sekitar 90 persennya adalah perempuan. Sejumlah 436
  anak-anak tercatat juga menjadi korban perdagangan manusia tersebut.

  Dari data IOM juga diketahui, korban perdagangan manusia di Indonesia
  itu paling banyak berasal dari Kalbar dengan sejumlah 417 korban,
  disusul dari Jawa Barat dengan 351 korban, Jawa Tengah dengan 169
  korban, dan Jawa Timur dengan 164 korban. Sejumlah 856 korban atau 63
  persennya justru diperdagangkan di Malaysia, sementara yang
  diperdagangkan di Indonesia sendiri ada 432 korban atau sekitar 32 persen.

  Korban perdagangan manusia atau TKI bermasalah di Malaysia yang
  berasal dari Kalbar itu, paling banyak berasal dari Kabupaten Sambas,
  Pontianak, dan Bengkayang. Sementara sebagian kecil lainnya berasal
  dari Kabupaten Landak, Sanggau, Sekadau, dan Kota Pontianak. Korban
  perdagangan manusia itu lari setelah gajinya tidak dibayarkan, bekerja
  dengan jam kerja berlebih, atau telah mengalami tidak kekerasan, kata
  M Iqbal Firdiansjah, Kepala Perwakilan IOM Indonesia, di Pontianak,
  Selasa (6/2).

  Ia memperkirakan, sekitar 25-30 persen korban perdagangan manusia itu
  adalah anak-anak. Faktor kesulitan mengakses pendidikan dan rendahnya
  tingkat ekonomi keluarga, mendorong maraknya perdagangan manusia untuk
  dipekerjakan di luar negeri tersebut.

  Mereka banyak yang tergiur bekerja di luar negeri karena pihak calo
  tenaga kerja biasanya masuk ke daerah-daerah pelosok dan menjanjikan
  pekerjaan dengan gaji tinggi. Mereka pun, tambah Iqbal, tidak perlu
  mengeluarkan biaya sepeser pun karena segala sesuatunya diurus calo itu.
  __

  DP: Bagaimana menurut pandangan Islam untuk menangani masalah ini?

Dana,
orang2 Islam suruh bayar zakat. Zakatnya digunakan untuk
menebus/membeli orang2 ini.
Analoginya seperti zakat yang bisa digunakan untuk membebaskan budak.

salam,
--
wikan
http://wikan.multiply.com


[wanita-muslimah] Re: Kontrol Diri atau Kontrol Orang Lain?

2007-02-06 Terurut Topik Aisha
Mba Ning,
Saya yang mengganti judul dengan pertanyaan kontrol diri atau mengontrol orang 
lain ini karena tertarik dengan pendapat mba Chae. Saya tidak mengerti kenapa 
tiba-tiba mba Ning memasukkan yang 5 dalam Islam untuk pengambilan keputusan 
saat kita ngobrol kontrol ini dengan halal haram?

Coba deh kita urai sedikit-sedikit ya, kita memperbincangkan masalah laki-laki 
yang ingin terjaga matanya, kalau menurut HAM, dia berhak untuk mendapat 
pemandangan yang bersih yang tidak membuat dirinya terangsang dan tergoda. Di 
pihak lain, ada juga wanita yang ingin memamerkan tubuhnya, kalau menurut HAM, 
dia juga berhak bukan?

Bagaimana solusinya untuk menengahi HAM masing-masing? Sebab kita tahu juga 
bahwa ada laki-laki yang mudah terangsang tergoda karena mungkin di 
lingkungannya semua tertutup, sementara ada laki-laki yang tidak gampang 
terangsang tergoda, atau mungkin juga terangsang tapi bisa mengendalikan 
dirinya untuk tidak melakukan perbuatan buruk.
Solusinya bagi yang mudah terangsang tergoda itu lakukan ibadah dengan benar! 
Sebab dengan puasa yang benar misalnya dia akan bisa mengendalikan syahwatnya, 
tapi ... ada juga jalan pintas yaitu dengan mengontrol pihak lain, dalam 
hal ini wanita yang harus dikontrol, jika laki-laki tidak bisa mengendalikan 
dirinya memandang yang merangsang, maka dibuatlah aturan supaya wanita semua 
ditutup badannya, maka dunia akan aman tentram, tidak ada laki-laki yang jadi 
pemerkosa dan tidak ada laki-laki yang mau beristri banyak (poligami) karena 
matanya terjaga bersih dan pikirannya bersih dan hanya setia dengan 1 istri, 
begitu ya mba Ning?:)

Lalu, kenapa mba Ning tiba-tiba mengeluarkan rangkaian kalimat hukum memandang 
aurat perempuan adalah HARAM bagi yang mudah tergoda, dan HALAL(MUBAH) bagi 
yang tidak mudah tergoda, menjadi aneh karena haram-halal itu siapa yang 
menentukan? Tuhan atau manusia? Itu sebabnya saya menjelaskan bahwa masalah 
kontrol (diri or orang lain) itu tidak bisa dibenturkan dengan halal-haram. 
Masalahnya adalah bahwa kita hidup di dunia yang majemuk, majemuk pemahaman 
agama dalam satu agama (lihat aja komunitas milis, kan beda-beda walaupun 
masing-masing mengaku memeluk agama Islam), belum lagi kemajemukan lainnya 
karena beda agama, beda budaya, dll. Jika halal-haram itu yang ngatur Tuhan, 
kita misalnya sudah tahu bahwa makan babi itu haram, lalu apakah semua muslim 
tidak makan babi? Jika ada muslim makan babi, apakah ada orang yang lalu 
mengejar muslim pemakan babi ini lalu menghukum atau membunuhnya? Tidak bukan? 
Jadi kenapa mba Ning ada ide haram-halal seperti itu? kan masalahnya sudah 
jelas bahwa kita hidup di masyarakat majemuk, HAM siapa yang akan dimenangkan? 
HAM laki-laki yang ingin tidak berdosa? atau HAM wanita yang mau berbaju bebas? 
Inti beragama itu kan supaya orang bisa jadi orang yang mampu mengendalikan 
dirinya untuk mampu berbuat baik dan mampu untuk tidak melakukan perbuatan 
buruk, jadi dibuatlah aturan-aturan tertentu yang bisa melindungi HAM 
masing-masing, seperti yang sudah saya jelaskan sebelumnya, misalnya aturan di 
kantor tentang panjang rok dan tidak memperlihatkan belahan dada atau tidak 
berbaju sangat ketat. Laki-laki juga harus mampu mengendalikan dirinya dan 
tidak memaksa semua wanita harus memakai baju sesuai dengan keinginannya. 
Kecuali kalau misalnya di satu pesantren, seorang laki-laki, kepala pesantren 
(kiai) meminta semua wanita berjilbab, itu mungkin tidak apa-apa karena 
santriwati ini semuanya memang ingin menerapkan semua aturan Islam dengan 
keyakinan bahwa berjilbab itu satu-satunya pakaian. Tapi kalau penerapannya di 
negara yang tidak berbasis Islam dan penduduknya juga tidak semuanya muslim, 
apa mungkin ngontrol pihak lain daripada ngontrol diri sendiri?

salam
Aisha
-
From : Tri Budi Lestyaningsih
Aisha :
Jadi mba Ning, masalah kontrol diri vs mengontrol orang lain itu tidak
bisa dibenturkan dengan hukum memandang aurat perempuan adalah HARAM
bagi yang mudah tergoda, dan HALAL(MUBAH) bagi yang tidak mudah
tergoda, tapi kendalikan diri untuk tidak mudah tergoda dan aturan
jelas untuk masalah aurat ini misalnya tayangan di tv, aturan berbusana
di kantor, dll. Halal haram sekedar di tingkat wacana sih tidak akan
berdampak selama tidak ada penegakan hukum (misalnya produsen dan
distributor VCD dan bacaan porno), zina haram, mabuk haram, dll kan
tetap saja ada yang melakukan.

Ning:
Dik Aisha, bukankah dasar pengambilan keputusan bagi Muslimin memang
hukum Islam yang 5 itu ? Bukankah orang mengendalikan diri dan
sebagainya juga asal muasalnya adalah dari hukum Islam yang 5 itu ? Atau
menurut dik AIsha, ada dasar lain yang mengharuskan pengendalian diri
tersebut ? Saya rasa hal di atas bukannya tidak bisa dibenturkan, tetapi
susah menjawabnya ya ;-)
 
Anyway, pembicaraan kita sudah agak melebar rupanya. Sebenarnya ini
bermula dari pertanyaan saya, apakah laki-laki yang ingin godhul bashor
itu terlanggar HAM-nya, ketika ada wanita yang mempertunjukkan 

[wanita-muslimah] Kondom dan alat suntik gratis

2007-02-06 Terurut Topik Aisha
Mba Ning,
Saya tertarik dengan urusan kondom dan alat suntik gratis ini, tiba-tiba muncul 
saat membahas menjaga pandangan dan aurat:)

Dulu ketika seorang aktivis AIDS menceritakan dalam satu wawancara bahwa dia 
ditertawakan orang ketika dia di pintu tol membagikan kondom untuk sopir truk, 
saya merasa ikut sedih juga. Karena memang sampai saat ini pemerintah kok adem 
ayem saja masalah AIDS ini, lalu ketika seseorang melakukan perbuatan yang 
dengan kemampuan terbatasnya berusaha mengurangi penyebaran virus ini, malah 
ditertawakan. Padahal sudah jelas bahwa umumnya alias mayoritas pengemudi truk 
itu suka jajan padahal dia punya istri, apa salahnya jika lalu ada orang yang 
membagi kondom untuk mengurangi sebaran penyakit kelamin juga HIV/AIDS ke 
orang-orang yang tidak bersalah, dalam hal ini istri-istri sopir truk ini! Juga 
bayi-bayi! Sebab bisa saja terjadi istri-istri sopir itu hamil dan jika dia 
tertular, maka bayinya pun tertular.

Tidak ada jaminan bahwa dengan kondom pun bisa terhindar dari AIDS, tapi sampai 
saat ini penyakit ini belum ada obatnya, baru ARV yang bukan solusi tuntas. 
Tapi setidaknya manusia berusaha mengurangi resiko penyebaran sebelum laki-laki 
hidung belang sadar, kita harus mengakui bahwa ada laki-laki (termasuk muslim 
juga) yang suka jajan atau berperilaku seks bebas.

Mba Ning, ada remaja yang biasa menggunakan narkoba suntik dan sudah tertular 
HIV, dia mengakui jika mengonsumsi narkoba itu biasanya 30-an remaja ngumpul 
memakai alat suntik yang sama, dan dia sudah melakukannya beberapa tahun, jadi 
dia juga tidak bisa membayangkan berapa banyak teman-temannya ini yang sudah 
tertular HIV menyebarkan virus ini jika mereka punya pacar yang berseks bebas 
atau punya istri. Apa salahnya membagikan jarum suntik gratis untuk mengurangi 
resiko penyebaran, selama masih banyak remaja yang mengonsumsi narkoba suntik, 
jangan lupa pula bahwa remaja itu juga banyak remaja muslim! Apakah semua 
remaja muslim terbebas dari kasus narkoba atau free sex?

Kita tahu mba Ning bahwa jika seseorang tertular HIV, maka tidak seketika dia 
menjadi pengidap AIDS. Ada prosesnya, kata para ahli 5-10 tahun, dan selama itu 
penderita HIV segar bugar sehat tidak terlihat sakit tapi dia bisa menularkan 
ke banyak orang melalui cairan tubuh. Tapi menurut para ahli pula, waktu ini 
semakin pendek, mungkin karena kondisi lingkungan atau asupan gizi seseorang, 
sehingga menurut aktivis AIDS, waktu dari penderita HIV menjadi penderita AIDS 
yang sudah kehilangan kekebalan tubuhnya itu semakin pendek. Dan jika seseorang 
sudah tertular HIV, tidak ada jalan kembali karena belum ada obatnya, dia 
menuju ke AIDS, saat tubuh hilang kekebalannya dan penyakit apapun bisa merusak 
atau mematikan!

Jika di seputar kehidupan mba Ning (di keluarga atau diantara teman atau 
tetangga) tidak ada yang kena HIV/AIDS, itu bukan berarti bahwa di lingkungan 
atau di keluarga lainnya tidak ada yang terkena, lalu kalau sudah ada yang 
terkena, menurut mba Ning apa solusinya kalau bukan kondom dan alat suntik 
gratis?

salam
Aisha 

From: Tri Budi Lestyaningsih
Khas solusi liberalis. 
Seperti solusi untuk penyebaran HIV AIDS adalah kondomisasi dan
pembagian GRATIS alat suntik bersih bagi pengguna narkoba. Moral seperti
apa yang diharapkan dari solusi seperti ini ? :-( Sedih deh :-( 

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [wanita-muslimah] Re: Mba Lina Re: Warisan Wanita - Cinta Mama

2007-02-06 Terurut Topik jano ko
Dhaniar berkata :
   
  kecintaan saya thd tuhan tidak akan berkurang hanya
krn saya lebih menginginkan negara sekuler

  ===
   
  Jano-ko
   
  Oce-oce, nah supaya diskusinya nanti jadi asyoi and tidak membingunkan and 
supaya jano-ko tidak bingun...tolong jelaskan dulu dong apa itu negara sekuler, 
and apa ya bedanya dengan secularism and secularity ?
   
  Monggooo
   
  Selamat malam WIB
   
   
   
  
dhaniar [EMAIL PROTECTED] wrote:
  jano-ko, anda tdak baca postingan DP ya. pengalaman
spiritual tiap orang itu berbeda. kalau menurut anda
kecintaan thd tuhan harus diwujudkan ke bentuk negara
berlandaskan syariah, itu hak anda. tapi bagi saya
kecintaan saya kepada tuhan tdk ada hubungannya dng
bentuk negara yang saya inginkan.
kecintaan saya thd tuhan tidak akan berkurang hanya
krn saya lebih menginginkan negara sekuler, misalnya. 
begitu juga kecintaan saya kepada tuhan tidak akan
berkurang hanya krn saya mempertanyakan pembagian
harta warisan yang 2:1.
susah ya ngomong dng anda. manusia sudah dikaruniai
nalar pak, itu karunia terbsr dari tuhan yang hrs
digunakan sebaik2nya.

salam,
dhaniar
Jano-ko

Dhani...kemarin katanya cinta Tuhan, sekarang
mentengke negara menjadi sekuler.

Lho, koq dhani ngeyel/menentang pendapat dhaniar
sendiri, disatu pihak dhaniar menolak penyeragaman
tapi dilain pihak dhaniar mementingkan negara sekuler,
piye iki ?

selamat siang

dhaniar [EMAIL PROTECTED] com wrote:
Betul sekali dana. pengalaman spiritual tidak bisa
diseragamkan. itulah pentingnya suatu negara menjadi
sekuler, dan jangan lagi ada pemaksaan suatu keyakinan
tertentu terhadap pihak lain, apalagi melalui
peraturan-peraturan yang dipaksakan.

salam,
dhaniar

Posted by: Dana Pamilih dana.pamilih@ tiscali.co. uk

hifibuff007 
Mon Feb 5, 2007 3:09 am (PST) 
Dalam perdebatan agama memang akan selalu muncul bahwa
pengalaman
spritual individu tidak dapat dipaksakan pd orang
lain. Oleh karena
itu pemaksaan suatu pengalaman dan aspirasi spiritual
seseorang pada
orang lain dg mekanisme penegakkan hukum negara akan
runyam hasilnya.

Pengalaman spiritual itu tdk akan sama dari satu orang
ke orang
lainnya. Oleh karena itu aspek agama sbg pengalaman
spiritual hanya 
relevan secara pribadi dan konsekuensinya harus
dipisahkan dari negara.

--- In wanita-muslimah@ yahoogroups. com, jano ko
[EMAIL PROTECTED]  wrote:

 Mbak Dhaniar berkata :
 kalau soal hubungan saya dng Allah, saya cinta
sekali kepada Tuhan 
 saya, 
 
 ===
 
 Jano-ko :
 
 So pasti jano-ko tidak mempunyai alasan untuk
berargumentasi dengan
insan yang telah mencintai Allah SWT 
 


__
Bored stiff? Loosen up... 
Download and play hundreds of games for free on Yahoo! Games.
http://games.yahoo.com/games/front


 

 Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com 

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [wanita-muslimah] Re: Mba Lina Re: Warisan Wanita - Cinta Mama ( Dhaniar )

2007-02-06 Terurut Topik Awan Biru
Buat Mba Dhaniar
   
  Sebaiknya anda search di WM ini Mata Kuliah Janokoisme biar nggak capai, 
Kuncinya adalah Janokoisme.
   
  Salah satu intinya adalah sbb
   
  1) Saya akan jawab pertanyaan Anda, tapi sebelumnya saya tanya dulu.
Kalau sudah Anda jawab, nanti saya tanya hal yang lain lagi.
2) Anda sudah tahu jawabannya.
3) Bertanyalah berdasarkan al-Quran dan Hadits.
...
   
  Silahkan search lebih lanjut di arsip WM.
   
  Salam
   
  AB
   
  jano ko [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Dhaniar berkata :

kecintaan saya thd tuhan tidak akan berkurang hanya
krn saya lebih menginginkan negara sekuler

===

Jano-ko

Oce-oce, nah supaya diskusinya nanti jadi asyoi and tidak membingunkan and 
supaya jano-ko tidak bingun...tolong jelaskan dulu dong apa itu negara sekuler, 
and apa ya bedanya dengan secularism and secularity ?

Monggooo

Selamat malam WIB




dhaniar [EMAIL PROTECTED] wrote:
jano-ko, anda tdak baca postingan DP ya. pengalaman
spiritual tiap orang itu berbeda. kalau menurut anda
kecintaan thd tuhan harus diwujudkan ke bentuk negara
berlandaskan syariah, itu hak anda. tapi bagi saya
kecintaan saya kepada tuhan tdk ada hubungannya dng
bentuk negara yang saya inginkan.
kecintaan saya thd tuhan tidak akan berkurang hanya
krn saya lebih menginginkan negara sekuler, misalnya. 
begitu juga kecintaan saya kepada tuhan tidak akan
berkurang hanya krn saya mempertanyakan pembagian
harta warisan yang 2:1.
susah ya ngomong dng anda. manusia sudah dikaruniai
nalar pak, itu karunia terbsr dari tuhan yang hrs
digunakan sebaik2nya.

salam,
dhaniar
Jano-ko

Dhani...kemarin katanya cinta Tuhan, sekarang
mentengke negara menjadi sekuler.

Lho, koq dhani ngeyel/menentang pendapat dhaniar
sendiri, disatu pihak dhaniar menolak penyeragaman
tapi dilain pihak dhaniar mementingkan negara sekuler,
piye iki ?

selamat siang

dhaniar [EMAIL PROTECTED] com wrote:
Betul sekali dana. pengalaman spiritual tidak bisa
diseragamkan. itulah pentingnya suatu negara menjadi
sekuler, dan jangan lagi ada pemaksaan suatu keyakinan
tertentu terhadap pihak lain, apalagi melalui
peraturan-peraturan yang dipaksakan.

salam,
dhaniar

Posted by: Dana Pamilih dana.pamilih@ tiscali.co. uk

hifibuff007 
Mon Feb 5, 2007 3:09 am (PST) 
Dalam perdebatan agama memang akan selalu muncul bahwa
pengalaman
spritual individu tidak dapat dipaksakan pd orang
lain. Oleh karena
itu pemaksaan suatu pengalaman dan aspirasi spiritual
seseorang pada
orang lain dg mekanisme penegakkan hukum negara akan
runyam hasilnya.

Pengalaman spiritual itu tdk akan sama dari satu orang
ke orang
lainnya. Oleh karena itu aspek agama sbg pengalaman
spiritual hanya 
relevan secara pribadi dan konsekuensinya harus
dipisahkan dari negara.

--- In wanita-muslimah@ yahoogroups. com, jano ko
[EMAIL PROTECTED]  wrote:

 Mbak Dhaniar berkata :
 kalau soal hubungan saya dng Allah, saya cinta
sekali kepada Tuhan 
 saya, 
 
 ===
 
 Jano-ko :
 
 So pasti jano-ko tidak mempunyai alasan untuk
berargumentasi dengan
insan yang telah mencintai Allah SWT 
 

__
Bored stiff? Loosen up... 
Download and play hundreds of games for free on Yahoo! Games.
http://games.yahoo.com/games/front

Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com 

[Non-text portions of this message have been removed]



 

 
-
We won't tell. Get more on shows you hate to love
(and love to hate): Yahoo! TV's Guilty Pleasures list.

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [wanita-muslimah] Re: Yusuf Qardhawi Puji Islam di Indonesia - Racism

2007-02-06 Terurut Topik Achmad Chodjim
Mas Dana,

Anda ternyata salah sasaran dengan mengedepankan uji materi terhadap Kitab 
Alquran. Bukankah di dalam kitab tersebut ada tantangan, yaitu apabila Anda 
ragu terhadap apa yang diturunkan oleh Allah kepada Kanjeng Nabi saw, maka Anda 
diperintah untuk membuat satu surat tandingan.

Jadi, finalisasi Alquran itu bukan rekayasa manusia. Bukankah di QS 13:38-39 
disebutkan bahwa seorang Rasul pun tak berhak membuat satu ayat pun.

Bukan hanya yang final itu Alquran, bahkan setiap pemeluk agama menganggap 
kitab sucinya telah final. Mana ada sih di Barat orang Kristen yang tidak 
memfinalkan Bibel? Bukankah Konsili Necea yang diselenggarakan pada 325 M juga 
merupakan finalisasi Alkitab (Bibel)?

Konflik interpretasi itu sehat, asal argumentatif. Bukankah adanya Da Vinci 
Code juga merupakan konflik interpretasi? Penulisan Hadis tak ada hubungannya 
dengan finalisasi Alquran. Penulisan Hadis merupakan perkembangan sejarah 
masyarakat Islam.

Kemandekan suatu umat tak bisa diukur dengan finalisasi kitab sucinya. Lihatlah 
Jepang yang Buddhanya berpedoman pada Tipitakanya. Sebaliknya, Birma yang 
mayoritas Buddis tak maju-maju! Negara Eropa Barat maju meski Bibel sudah 
final, namun negara-negara Afrika Kristen tak maju-maju, meski kitabnya sama.

Dana: Tapi karena akhir2 ini hasilnya malah awut2an maka tentu saya
bertanya: dimana missing linknya?

Perlu diketahui bahwa semua negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam 
memang saat ini dalam jajaran negara-negara terbelakang. Hal ini bukan 
disebabkan cara pembacaan Kitab Alquran awut-awutan. Cobalah simak kembali QS 
25:30, bukankah disebutkan bahwa Kaum Nabi Muhammad telah meninggalkan Alquran? 
Lalu, dari mana sampeyan bisa mengklaim bahwa ratusan juta/milyaran muslim 
telah membaca Alquran?

Jadi, ketertinggalan kita itu karena kita telah meninggalkan Alquran, bukan 
karena telah membaca Alquran. Perintah Iqra pada ayat yang pertama kali 
diturunkan itu tidak dipenuhi oleh Umat Islam.

Wassalam,
chodjim



  - Original Message - 
  From: Dana Pamilih 
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
  Sent: Monday, February 05, 2007 6:03 PM
  Subject: [wanita-muslimah] Re: Yusuf Qardhawi Puji Islam di Indonesia - Racism


  Bung Chodjim,

  Kepemihakan itu adalah wajar dan saya tidak mempermasalahkannya. Yg
  saya bahas ialah uji materi thd suatu upaya memfinalkan suatu pedoman
  tanpa adanya proses updating yg formal.

  Kalau tetap efektif, suatu pedoman tidak mungkin dapat difinalkan
  karena harus dapat terus berkembang.

  Barangkali ini salah satu dari mandeknya perkembangan Islam karena
  finalnya Al-Qur'an, sehingga reference pointnya selalu kembali ke 14
  abad yg lalu.

  Walaupun wahyu selalu turun tetapi tanpa mekanisme formal utk
  mengupdate induknya segala wahyu niscaya akan mengakibatkan terjadinya
  ambiguitas karena akan selalu terjadi konflik interpretasi sebanyak
  jumlah kepala manusia. Apakah karena ini maka penulisan hadits jadi
  marak sbg upaya dan aspirasi manusia mengupdate suatu pedoman?

  Ini memang pertanyaan pertanyaan yg mendasar bagi saya, bukannya saya
  mau jadi agnostik tetapi saya ingin melihat bahwa kadar utility dari
  Al-Qur'an itu setinggi mungkin penerapannya. Membaca ayat2 sudah
  dilakukan ratusan juta/ milyaran muslim dalam kurun waktu ratusan
  tahun. Tapi karena akhir2 ini hasilnya malah awut2an maka tentu saya
  bertanya: dimana missing linknya?

  Apakah pelembagaan spt Vatican itu perlu, atau bebas sebebasnya spt
  bermacam2 denominasi dlm Protestanisme, atau apakah ada model yg
  menurut bung Chodjim paling optimal.

  --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Achmad Chodjim [EMAIL PROTECTED]
  wrote:
  
   Mas Dana,
   
   Sebenarnya tak ada mata rantai logika yang putus. Yang ada dalam hal
  ini adalah pemihakan. Perhatikan kembali kata pemihakan. Setiap
  manusia tentunya tak lepas dari pemihakan! Yang dimaksud dengan
  pemihakan adalah setiap orang --secara nalurinya pun-- pasti memihak
  apa yang dianggapnya paling dekat dengan kebenaran. Oleh karena itu,
  bagi yang Hindu Weda dianggap final, Tipitaka bagi yang Buddha, Tao te
  Ching bagi yang Taoisme, Adigrant bagi yang Sikh, Old Bible bagi yang
  Yahudi, Bible bagi yang Kristiani, dan tentunya Alquran bagi yang Islam.
   
   Hanya yang agnostik saja yang tidak menerima kitab suci. Sedangkan
  para penganut teosofi dan komunis saja punya kitab sucinya sendiri,
  yaitu yang telah dirumuskan oleh tokoh-tokohnya.
   
   Jadi, jika kita harus jujur, tentunya dalam hal ini termasuk Mas
  Dana, Alquran adalah final karena Anda mengaku memeluk Agama Islam.
   
   Nah, Mas Dana harus bisa membedakan antara Alquran dan wahyu semata.
  Alquran sudah final! Namun, diinformasikan juga dalam Alquran (QS
  42:51), Tuhan tak pernah mengakhiri wahyu-Nya kepada manusia. Makanya,
  kita diberi tuntunan untuk berdoa kepada-Nya, termasuk doa yang ada di
  dalam Alfatihah ihdinaa al-shiraatah al-mustaqiim. Nah, bahasa yang
  digunakan Allah untuk berbicara 

[wanita-muslimah] BUDAK (Re: Kontrol Diri atau Kontrol Orang Lain?)

2007-02-06 Terurut Topik Mia
Kok Pak Dana jadi rada sewot...:-) Inilah tanda2 keputusasaan 
pemikiran sekular Barat:
- nggak (mau) paham sejarah makna dibalik bentuk. mba Rita lagi 
kasih contoh latar belakang kode etik pakaian perempuan pada masa 
itu - yang disalahpahami sampe sekarang - malah dibilang 
mendewakan 'si Umar', mba Rita dibilang syirik... l?
- nggak boleh menggunakan argumentasi yang berkaitan dengan masalah 
perbudakan dalam membahas hijab. Karena jaman sekarang perbudakan 
seperti itu nggak boleh, jadi menganalisa keterkaitan kesejarahannya 
pun nggak boleh... l?

Tanda2 pemikiran fundamentalis, yang sekular maupun Islam seperti 
Janoko, ya sangat pesimis dalam menganalisa ruh kesejarahan.

Salam
Mia

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Dana Pamilih 
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Oleh karena itu ya jangan menggunakan argumentasi perbudakan dalam
 membahas hijab (menutup aurat). 
 
 Ngomong2 si Umar itu siapa sih?  Orang Arab abad ke 7?  Koq 
didewakan?
 Emangnya siapa dia itu?  Manusia biasa kan?  Masa hikayat manusia
 biasa di sakralkan?  Syirik ini namanya.
 
 
 --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, ritajkt ritajkt@ wrote:
 
  --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Dana Pamilih 
  dana.pamilih@ wrote:
  
   Apakah memang keislaman itu harus ditunjukkan dengan ciri2 
lahiriah
   belaka?
   Tapi yg lebih mendasar ialah apakah pembedaan status budak dan
   non-budak itu masih berlaku di jaman sekarang menurut agama 
Islam? 
   Dengan mengakui adanya status budak berarti tidak ada 
pengakuan 
   bahwa
   semua manusia sederajat. Ini bertentangan dg Islam sendiri 
apalagi 
  DUHAM.
   Kecuali jika kita bilang bahwa di abad ke 7 masih ada 
perbudakan 
  dan
   kalau dilihat dari ayat2 lainnya pembebasan seseorang dari 
status
   budak sangat disukai Allah.
   
   Artinya pembedaan status budak vs bukan budak itu cuma 
insidental
   secara historis bukan paradigma Islam yg universal.
   
   Sehingga tidak dapat digunakan utk membenarkan atau 
menyalahkan 
  suatu
   tafsir masa kini.
  
  pak Dana, soal budak ini bisa jadi perdebatan panjang, tp sy 
kurang 
  kompeten membahas hal ini (walau secara empiris sih di jmn 
sekarang, 
  konon,juga banyak kok  budak -- yg belum merdeka walau hidp 
di 
  negara merdeka, kerja rodi tiap hari tp suaranya tak ada yg 
  mendengar:((). So, ini my last posting utk hal ini, sorry.
  
  Tapi ada satu hal yg saya pahami, fakta perempuan budak  yang 
oleh 
  Umar RA dilarang berbaju serba tertutup kecuali hanya wajah dan 
  tangan seperti baju biarawati Khatolik itu (baju yang kini 
secara 
  luas diklaim sebagai busana muslimah itu) walau si Budak 
beragama 
  Islam, adalah fakta sejarah. 
  
  Wanita pada masa itu hanya terdiri dari dua kelompok, kaum 
  bangsawati (maafkan ke-ngeyel-an saya yg tidak berani menyebut 
  perempuan merdeka, hla wong sampai sekarang wanita di Saudi jg 
nggak 
  punya hak utk vote, KTP aja gak dikasih ya?..:)) dan kaum 
budak
  
  Bahwa perbudakan ada pada masa itu, ya, itu fakta sejarah. 
Apakah 
  itu relevan dengan diskusi kita? Saya menganggapnya demikian, 
  argumen saya ya yg tersebut diatas. Anda tentu bisa berbeda 
pendapat 
  dengan saya, silakan saja, bukan?
  
  Bahwa Islam diturunkan antara lain utk menghapus tindakan 
perbudakan 
  itu ya. nabi SAW mengkampanyekan hal itu, baik dari Quran maupun 
  melalui tindakan nyata. Dari Quran kita TAHU bahwa semua manusia 
  sederajt dan perbedaan derajat itu hanya ditentukan oleh 
ketakwaan 
  (mutaqin) seseorang, bukan hal lain.
  
  Di Quran pula kita menemukan ketentuan-ketentuan yang meng-
encourage 
  utk membebaskan budak (saya memahami ini sebagai step by step 
utk 
  menghapuskannya). Dan bahwa pilar utama Islam adalah keadilan 
  sehingga tindakan memperbudak manusia itu tidak sesuai dengan 
  prinsip keadilan, dan oleh sebab itu, tentu saja, konsekuensinya 
  perbudakan hrs dihapuskan, dsb. 
  
  Dalam tindakan nyata, Nabi bahkan menikahi seorang perempuan 
budak 
  dari mesir, Maria Kibtiyah, utk memerdekakannya (dan juga 
  mengislamkannya, karna Maria seorang penganut Kristen). Jadi ini 
  pernikahan yg sangat politis karna menjadikan salah satu 
tauladan 
  nabi adalah membebaskan budak. cmiiw. 
   
  salam
  
   --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, ritajkt ritajkt@ 
wrote:
   
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Dana Pamilih 
dana.pamilih@ wrote:

 Masihkah kita memperdebatkan status budak dalam masa kini? 
 Diskriminasi spt ini sudah lama harus ditanggalkan.
 
 Koq status budak vs non budakmasih digunakan sbg referensi 
utk
 membahas issue masa kini?
 
 Wah wah ... kita hidup di abad keberapa Non 

Pak Dana,
kalo menurut saya, fakta budak beragama Islam yg dilarang 
  memakai 
kerudung oleh Umar RA itu sangat relevan dengan diskusi kita 
  karena 
fakta sejarah itu MEMATAHKAN klaim bahwa baju ala biarawati 
  Khatolik
(yang hanya terlihat wajah dan tapak tangannya) itu adalah 
  BUSANA 

[wanita-muslimah] BUDAK (Re: Kontrol Diri atau Kontrol Orang Lain?)

2007-02-06 Terurut Topik Dana Pamilih
Sorry 

Kali saya lagi kurang menyimak sehingga tidak melihat bahwa memang
argumen perbudakan itu cuma penjelasan historis.  Kalau demikian ya
baiklah.  Ruh kesejarahan mutlak perlu dalam upaya mengerti kekinian.

Apa maksud Mia dg keputusasaan pemikiran sekuler Barat?  Kalau saya
sih melihat bahwa ada perkembangan pemikiran yg sangat luar biasa
lompatannya setelah jaman Enlightenment di Barat itu.  Pencerahan. 
Seperti Islam yg mencerahkan bangsa jahiliyah yg bernama Arab badui
(bedouin).  Jadi dua2nya mencerahkan bangsa yg ada dalam era
kegelapan.  Cuma yg satu tetap terang, eh yg satu udah terang jadi
gelap lagi.  He he itu saja koq.

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Mia [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Kok Pak Dana jadi rada sewot...:-) Inilah tanda2 keputusasaan 
 pemikiran sekular Barat:
 - nggak (mau) paham sejarah makna dibalik bentuk. mba Rita lagi 
 kasih contoh latar belakang kode etik pakaian perempuan pada masa 
 itu - yang disalahpahami sampe sekarang - malah dibilang 
 mendewakan 'si Umar', mba Rita dibilang syirik... l?
 - nggak boleh menggunakan argumentasi yang berkaitan dengan masalah 
 perbudakan dalam membahas hijab. Karena jaman sekarang perbudakan 
 seperti itu nggak boleh, jadi menganalisa keterkaitan kesejarahannya 
 pun nggak boleh... l?
 
 Tanda2 pemikiran fundamentalis, yang sekular maupun Islam seperti 
 Janoko, ya sangat pesimis dalam menganalisa ruh kesejarahan.
 
 Salam
 Mia
 
 --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Dana Pamilih 
 dana.pamilih@ wrote:
 
  Oleh karena itu ya jangan menggunakan argumentasi perbudakan dalam
  membahas hijab (menutup aurat). 
  
  Ngomong2 si Umar itu siapa sih?  Orang Arab abad ke 7?  Koq 
 didewakan?
  Emangnya siapa dia itu?  Manusia biasa kan?  Masa hikayat manusia
  biasa di sakralkan?  Syirik ini namanya.
  
  
  --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, ritajkt ritajkt@ wrote:
  
   --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Dana Pamilih 
   dana.pamilih@ wrote:
   
Apakah memang keislaman itu harus ditunjukkan dengan ciri2 
 lahiriah
belaka?
Tapi yg lebih mendasar ialah apakah pembedaan status budak dan
non-budak itu masih berlaku di jaman sekarang menurut agama 
 Islam? 
Dengan mengakui adanya status budak berarti tidak ada 
 pengakuan 
bahwa
semua manusia sederajat. Ini bertentangan dg Islam sendiri 
 apalagi 
   DUHAM.
Kecuali jika kita bilang bahwa di abad ke 7 masih ada 
 perbudakan 
   dan
kalau dilihat dari ayat2 lainnya pembebasan seseorang dari 
 status
budak sangat disukai Allah.

Artinya pembedaan status budak vs bukan budak itu cuma 
 insidental
secara historis bukan paradigma Islam yg universal.

Sehingga tidak dapat digunakan utk membenarkan atau 
 menyalahkan 
   suatu
tafsir masa kini.
   
   pak Dana, soal budak ini bisa jadi perdebatan panjang, tp sy 
 kurang 
   kompeten membahas hal ini (walau secara empiris sih di jmn 
 sekarang, 
   konon,juga banyak kok  budak -- yg belum merdeka walau hidp 
 di 
   negara merdeka, kerja rodi tiap hari tp suaranya tak ada yg 
   mendengar:((). So, ini my last posting utk hal ini, sorry.
   
   Tapi ada satu hal yg saya pahami, fakta perempuan budak  yang 
 oleh 
   Umar RA dilarang berbaju serba tertutup kecuali hanya wajah dan 
   tangan seperti baju biarawati Khatolik itu (baju yang kini 
 secara 
   luas diklaim sebagai busana muslimah itu) walau si Budak 
 beragama 
   Islam, adalah fakta sejarah. 
   
   Wanita pada masa itu hanya terdiri dari dua kelompok, kaum 
   bangsawati (maafkan ke-ngeyel-an saya yg tidak berani menyebut 
   perempuan merdeka, hla wong sampai sekarang wanita di Saudi jg 
 nggak 
   punya hak utk vote, KTP aja gak dikasih ya?..:)) dan kaum 
 budak
   
   Bahwa perbudakan ada pada masa itu, ya, itu fakta sejarah. 
 Apakah 
   itu relevan dengan diskusi kita? Saya menganggapnya demikian, 
   argumen saya ya yg tersebut diatas. Anda tentu bisa berbeda 
 pendapat 
   dengan saya, silakan saja, bukan?
   
   Bahwa Islam diturunkan antara lain utk menghapus tindakan 
 perbudakan 
   itu ya. nabi SAW mengkampanyekan hal itu, baik dari Quran maupun 
   melalui tindakan nyata. Dari Quran kita TAHU bahwa semua manusia 
   sederajt dan perbedaan derajat itu hanya ditentukan oleh 
 ketakwaan 
   (mutaqin) seseorang, bukan hal lain.
   
   Di Quran pula kita menemukan ketentuan-ketentuan yang meng-
 encourage 
   utk membebaskan budak (saya memahami ini sebagai step by step 
 utk 
   menghapuskannya). Dan bahwa pilar utama Islam adalah keadilan 
   sehingga tindakan memperbudak manusia itu tidak sesuai dengan 
   prinsip keadilan, dan oleh sebab itu, tentu saja, konsekuensinya 
   perbudakan hrs dihapuskan, dsb. 
   
   Dalam tindakan nyata, Nabi bahkan menikahi seorang perempuan 
 budak 
   dari mesir, Maria Kibtiyah, utk memerdekakannya (dan juga 
   mengislamkannya, karna Maria seorang penganut Kristen). Jadi ini 
   pernikahan yg sangat politis karna menjadikan salah satu 
 

[wanita-muslimah] Re: Yusuf Qardhawi Puji Islam di Indonesia - Racism

2007-02-06 Terurut Topik Dana Pamilih
Mas Chodjim

Betul memang tidak ada korelasi yg pasti antara agama dan kemajuan
bangsa.  Artinya kemajuan bangsa itu independen dari agama yg dianut
rakyatnya.  Berarti ada unsur2 non-agama yg sebenarnya lebih berperan
dalam memajukan bangsa.  Unsur2 non-agama ini yg perlu kita
identifikasi apa saja.  

Selama ini yg berkutat mencari solusi melalui agama ternyata tidak ada
hasilnya atau sangat runyam dan berdarah hasilnya.  Malah yg mencari
solusi tanpa agama hasilnya lebih baik.  Tanpa agama tidak berarti
anti-agama.  Cuma agama diletakkan diarena pribadi bukan arena publik.

Buang-buang waktukah mencari solusi melalui agama?

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Achmad Chodjim [EMAIL PROTECTED]
wrote:

 Mas Dana,
 
 Anda ternyata salah sasaran dengan mengedepankan uji materi
terhadap Kitab Alquran. Bukankah di dalam kitab tersebut ada
tantangan, yaitu apabila Anda ragu terhadap apa yang diturunkan oleh
Allah kepada Kanjeng Nabi saw, maka Anda diperintah untuk membuat satu
surat tandingan.
 
 Jadi, finalisasi Alquran itu bukan rekayasa manusia. Bukankah di QS
13:38-39 disebutkan bahwa seorang Rasul pun tak berhak membuat satu
ayat pun.
 
 Bukan hanya yang final itu Alquran, bahkan setiap pemeluk agama
menganggap kitab sucinya telah final. Mana ada sih di Barat orang
Kristen yang tidak memfinalkan Bibel? Bukankah Konsili Necea yang
diselenggarakan pada 325 M juga merupakan finalisasi Alkitab (Bibel)?
 
 Konflik interpretasi itu sehat, asal argumentatif. Bukankah adanya
Da Vinci Code juga merupakan konflik interpretasi? Penulisan Hadis tak
ada hubungannya dengan finalisasi Alquran. Penulisan Hadis merupakan
perkembangan sejarah masyarakat Islam.
 
 Kemandekan suatu umat tak bisa diukur dengan finalisasi kitab
sucinya. Lihatlah Jepang yang Buddhanya berpedoman pada Tipitakanya.
Sebaliknya, Birma yang mayoritas Buddis tak maju-maju! Negara Eropa
Barat maju meski Bibel sudah final, namun negara-negara Afrika Kristen
tak maju-maju, meski kitabnya sama.
 
 Dana: Tapi karena akhir2 ini hasilnya malah awut2an maka tentu saya
 bertanya: dimana missing linknya?
 
 Perlu diketahui bahwa semua negara yang mayoritas penduduknya
beragama Islam memang saat ini dalam jajaran negara-negara
terbelakang. Hal ini bukan disebabkan cara pembacaan Kitab Alquran
awut-awutan. Cobalah simak kembali QS 25:30, bukankah disebutkan bahwa
Kaum Nabi Muhammad telah meninggalkan Alquran? Lalu, dari mana
sampeyan bisa mengklaim bahwa ratusan juta/milyaran muslim telah
membaca Alquran?
 
 Jadi, ketertinggalan kita itu karena kita telah meninggalkan
Alquran, bukan karena telah membaca Alquran. Perintah Iqra pada ayat
yang pertama kali diturunkan itu tidak dipenuhi oleh Umat Islam.
 
 Wassalam,
 chodjim
 
 
 
   - Original Message - 
   From: Dana Pamilih 
   To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
   Sent: Monday, February 05, 2007 6:03 PM
   Subject: [wanita-muslimah] Re: Yusuf Qardhawi Puji Islam di
Indonesia - Racism
 
 
   Bung Chodjim,
 
   Kepemihakan itu adalah wajar dan saya tidak mempermasalahkannya. Yg
   saya bahas ialah uji materi thd suatu upaya memfinalkan suatu pedoman
   tanpa adanya proses updating yg formal.
 
   Kalau tetap efektif, suatu pedoman tidak mungkin dapat difinalkan
   karena harus dapat terus berkembang.
 
   Barangkali ini salah satu dari mandeknya perkembangan Islam karena
   finalnya Al-Qur'an, sehingga reference pointnya selalu kembali ke 14
   abad yg lalu.
 
   Walaupun wahyu selalu turun tetapi tanpa mekanisme formal utk
   mengupdate induknya segala wahyu niscaya akan mengakibatkan terjadinya
   ambiguitas karena akan selalu terjadi konflik interpretasi sebanyak
   jumlah kepala manusia. Apakah karena ini maka penulisan hadits jadi
   marak sbg upaya dan aspirasi manusia mengupdate suatu pedoman?
 
   Ini memang pertanyaan pertanyaan yg mendasar bagi saya, bukannya saya
   mau jadi agnostik tetapi saya ingin melihat bahwa kadar utility dari
   Al-Qur'an itu setinggi mungkin penerapannya. Membaca ayat2 sudah
   dilakukan ratusan juta/ milyaran muslim dalam kurun waktu ratusan
   tahun. Tapi karena akhir2 ini hasilnya malah awut2an maka tentu saya
   bertanya: dimana missing linknya?
 
   Apakah pelembagaan spt Vatican itu perlu, atau bebas sebebasnya spt
   bermacam2 denominasi dlm Protestanisme, atau apakah ada model yg
   menurut bung Chodjim paling optimal.
 
   --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Achmad Chodjim chodjim@
   wrote:
   
Mas Dana,

Sebenarnya tak ada mata rantai logika yang putus. Yang ada dalam hal
   ini adalah pemihakan. Perhatikan kembali kata pemihakan. Setiap
   manusia tentunya tak lepas dari pemihakan! Yang dimaksud dengan
   pemihakan adalah setiap orang --secara nalurinya pun-- pasti memihak
   apa yang dianggapnya paling dekat dengan kebenaran. Oleh karena itu,
   bagi yang Hindu Weda dianggap final, Tipitaka bagi yang Buddha, Tao te
   Ching bagi yang Taoisme, Adigrant bagi yang Sikh, Old Bible bagi yang
   Yahudi, Bible bagi yang Kristiani, dan 

Re: [wanita-muslimah] Re: Meneladani Imam Ali kw dalam Penyelenggaraan Pemerintahan

2007-02-06 Terurut Topik Wikan Danar Sunindyo
Dana,
1. Kalau pakai teori konspirasi, maka apa yang terjadi pada umat Islam
saat ini adalah gara2 konspirasi Yahudi, Amerika dan antek-anteknya
2. Kalau pakai teori fatalis, maka apa yang terjadi pada umat Islam
saat ini memang sudah ditetapkan oleh Allah SWT, kita tidak bisa
mengubahnya lagi
3. Soal Imam Ali RA, umat Islam pada jaman beliau saja banyak yang
tidak menurut pada beliau, apalagi sekarang. Beliau meninggal dibunuh
oleh orang Islam yang sebelumnya menjadi pengikut beliau. Khalifah
berikutnya menjelekkan nama beliau. Khalifah berikutnya lagi membunuh
putra beliau. Jadi begitulah sejarahnya, Dana. Sampai sekarang umat
Islam juga masih terpecah berdasarkan kepentingan politiknya
masing-masing dan bukan pada meneladani keluhuran budi dan akhlak yang
tinggi seperti dicontohkan Nabi Muhammad SAW.

wassalam,
--
wikan
http://wikan.multiply.com

On 2/6/07, Dana Pamilih [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Memang kalau sedang dalam era kegelapan hanya orang luar yg bisa menilai.

  Kalau kita pelajari kebijakan (wisdom) yg sudah terkumpul dalam abad
  keemasan Islam kita sering terbengong-bengong.  Wah koq sudah
  terpikirkan demikian berabad yg lalu.

  Terus kita baca koran dan nonton TV mengenai situasi di Tim Teng.  Ya
  ampun koq cuma sampai segitu doang kemampuan mengatur diri mereka.

  Bagaimana kita merekonsiliasi kedua ekstrem ini?


Re: [wanita-muslimah] Re: Yusuf Qardhawi Puji Islam di Indonesia - Racism

2007-02-06 Terurut Topik Wikan Danar Sunindyo
Maaf nimbrung,
dari agama-agama yang saya pelajari, masing-masing mempunyai unsur
eksklusivitas yang antara lain berciri, bahwa yang benar adalah
kelompok/agamanya sendiri, sementara yang lain adalah salah/sesat,
yang salah wajib diperangi/disadarkan, adanya klaim bahwa sesuatu yang
di atas kuasa manusia (tuhan, dewa, dll) berpihak kepada
kelompok/agama tersebut, dan menentang pihak lain. jika masing-masing
agama dikembangkan dari perasaan ekslusif semacam ini, maka timbullah
pertentangan dan perpecahan satu sama lain, antar kelompok agama.

pembicaraan yang terbuka antar agama bukan diarahkan untuk mencari
siapa yang benar (karena kembalinya pasti kepada sikap eksklusivitas
dan kemudian pertentangan/perpecahan antar agama) tapi lebih kepada
mencari titik persamaaan / common denominator yang bisa disepakati
bersama. Kalau dalam Islam, paling tidak kita bisa bekerja sama dengan
non-muslim dalam soal-soal muamalah. Hal ini yang menurut saya perlu
dikembangkan, ketimbang kita asyik mencari siapa yang paling benar
dalam beragama dan menyembah Tuhan.

salam,
--
wikan
http://wikan.multiply.com

On 2/6/07, Dana Pamilih [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Mas Chodjim

  Betul memang tidak ada korelasi yg pasti antara agama dan kemajuan
  bangsa.  Artinya kemajuan bangsa itu independen dari agama yg dianut
  rakyatnya.  Berarti ada unsur2 non-agama yg sebenarnya lebih berperan
  dalam memajukan bangsa.  Unsur2 non-agama ini yg perlu kita
  identifikasi apa saja.

  Selama ini yg berkutat mencari solusi melalui agama ternyata tidak ada
  hasilnya atau sangat runyam dan berdarah hasilnya.  Malah yg mencari
  solusi tanpa agama hasilnya lebih baik.  Tanpa agama tidak berarti
  anti-agama.  Cuma agama diletakkan diarena pribadi bukan arena publik.

  Buang-buang waktukah mencari solusi melalui agama?


Re: [wanita-muslimah] BUDAK (Re: Kontrol Diri atau Kontrol Orang Lain?)

2007-02-06 Terurut Topik jano ko
DP berkata :
  Seperti Islam yg mencerahkan bangsa jahiliyah yg bernama Arab badui
(bedouin). Jadi dua2nya mencerahkan bangsa yg ada dalam era
kegelapan. Cuma yg satu tetap terang, eh yg satu udah terang jadi
gelap lagi. He he itu saja koq.

  ===
   
  Jano-ko
   
  Yang mencerahkan bangsa barat itu siapa ? silahkan dibaca pencerahan dari 
jano-ko dibawah ini
   
   
   
  HRH, The Prince of Wales, Islam And The West 
   
  . . . we have underestimated the importance of 800 years of Islamic society 
and culture in Spain between the 8th and 15th centuries. The contribution of 
Muslim Spain to the preservation of classical learning during the Dark Ages, 
and to the first flowering of the Renaissance, has long been recognized. But 
Islamic Spain was much more than a mere larder where Hellenistic knowledge was 
kept for later consumption by the emerging modern world. Not only did Muslim 
Spain gather and preserve the intellectual content of ancient Greek and Roman 
civilization, it also interpreted and expanded upon that civilization, and made 
a vital contribution of its own in so many fields of human endeavour -- in 
science, astronomy, mathematics, algebra (itself an Arabic word), law, history, 
medicine, pharmacology, optics, agriculture, architecture, theology, music. 
Averroes and Avenzoor, like their counterparts Avicenna and Rhazes in the East, 
contributed to the study and practice of medicine in
 ways from which Europe benefited for centuries afterwards.
  Islam nurtured and preserved the quest for learning. In the words of (the 
Prophet's) tradition the ink of the scholar is more sacred than the blood of 
the martyr. Cordoba in the 10th century was by far the most civilized city of 
Europe. We know of lending libraries in Spain at the time King Alfred was 
making terrible blunders with the culinary arts in this country. It is said 
that the 400,000 volumes of its ruler's library amounted to more books than all 
the of the rest of Europe put together. That was made possible because the 
Muslim world acquired from China the skill of making paper more than four 
hundred years before the rest of non-Muslim Europe. Many of the traits on which 
Europe prides itself came to it from Muslim Spain. Diplomacy, free trade, open 
borders, the techniques of academic research, of anthropology, etiquette, 
fashion, alternative medicine, hospitals, all came from this great city of 
cities. Mediaeval Islam was a religion of remarkable tolerance for
 its time, allowing Jews and Christians to practice their inherited beliefs, 
and setting an example which was not, unfortunately, copied for many centuries 
in the West. The surprise, ladies and gentlemen, is the extent to which Islam 
has been a part of Europe for so long, first in Spain, then in the Balkans, and 
the extent to which it has contributed so much towards the civilization which 
we all too often think of, wrongly, as entirely Western. Islam is part of our 
past and present, in all fields of human endeavour. It has helped to create 
modern Europe. It is part of our own inheritance, not a thing apart. 
   
  -
   
  David Self, 
 
  We are indebted to the Arabic world not only for arithmetic but also for 
algebra and trigonometry. Logarithms were invented by a mathematician called 
Al-Khwarizmi in the 7th century. Test tubes, the compass and the first surgical 
tools were all pioneered by Muslim inventors. A thousand years ago, it is said, 
Baghdad had 60 hospitals. 
  This scientific flowering was accompanied by the establishment of the first 
universities - or madrassahs. In a madrassah, the sheik or professor taught, 
literally, from a chair. He was assisted by readers. When the west eventually 
replicated such places of learning, we borrowed such terms. 
   
  
   
  Selamat Malam WIB
   
  

Dana Pamilih [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Sorry 

Kali saya lagi kurang menyimak sehingga tidak melihat bahwa memang
argumen perbudakan itu cuma penjelasan historis. Kalau demikian ya
baiklah. Ruh kesejarahan mutlak perlu dalam upaya mengerti kekinian.

Apa maksud Mia dg keputusasaan pemikiran sekuler Barat? Kalau saya
sih melihat bahwa ada perkembangan pemikiran yg sangat luar biasa
lompatannya setelah jaman Enlightenment di Barat itu. Pencerahan. 
Seperti Islam yg mencerahkan bangsa jahiliyah yg bernama Arab badui
(bedouin). Jadi dua2nya mencerahkan bangsa yg ada dalam era
kegelapan. Cuma yg satu tetap terang, eh yg satu udah terang jadi
gelap lagi. He he itu saja koq.

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Mia [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Kok Pak Dana jadi rada sewot...:-) Inilah tanda2 keputusasaan 
 pemikiran sekular Barat:
 - nggak (mau) paham sejarah makna dibalik bentuk. mba Rita lagi 
 kasih contoh latar belakang kode etik pakaian perempuan pada masa 
 itu - yang disalahpahami sampe sekarang - malah dibilang 
 mendewakan 'si Umar', mba Rita dibilang syirik... l?
 - nggak boleh menggunakan 

[wanita-muslimah] BUDAK (Re: Kontrol Diri atau Kontrol Orang Lain?)

2007-02-06 Terurut Topik Dana Pamilih
Memang ada beberapa tahap pencerahan.  Salah satu pencerahan utama
memang dari peradaban Arab.  Tetapi yg namanya konsep masyarakat
moderen itu banyak dicetuskan di abad ke 16-19.  

Udah baca tulisan Rene Descartes, John Locke, Voltaire, Kant, dsb dsb
... Kalau belum baca sukar mengerti pola pikir orang Barat.

Barangkali bung Jano Ko dapat menyarankan buku apa saja yg saya harus
baca.  Saya sudah baca bukunya Ibnu Khaldun seorang fakih pujaan saya.
 Mukadimahnya itu suatu mahakarya yg sampai sekarang membuat saya
terbengong2.   Rasional dan abadi.

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, jano ko [EMAIL PROTECTED] wrote:

 DP berkata :
   Seperti Islam yg mencerahkan bangsa jahiliyah yg bernama Arab badui
 (bedouin). Jadi dua2nya mencerahkan bangsa yg ada dalam era
 kegelapan. Cuma yg satu tetap terang, eh yg satu udah terang jadi
 gelap lagi. He he itu saja koq.
 
   ===

   Jano-ko

   Yang mencerahkan bangsa barat itu siapa ? silahkan dibaca
pencerahan dari jano-ko dibawah ini



   HRH, The Prince of Wales, Islam And The West 

   . . . we have underestimated the importance of 800 years of
Islamic society and culture in Spain between the 8th and 15th
centuries. The contribution of Muslim Spain to the preservation of
classical learning during the Dark Ages, and to the first flowering of
the Renaissance, has long been recognized. But Islamic Spain was much
more than a mere larder where Hellenistic knowledge was kept for later
consumption by the emerging modern world. Not only did Muslim Spain
gather and preserve the intellectual content of ancient Greek and
Roman civilization, it also interpreted and expanded upon that
civilization, and made a vital contribution of its own in so many
fields of human endeavour -- in science, astronomy, mathematics,
algebra (itself an Arabic word), law, history, medicine, pharmacology,
optics, agriculture, architecture, theology, music. Averroes and
Avenzoor, like their counterparts Avicenna and Rhazes in the East,
contributed to the study and practice of medicine in
  ways from which Europe benefited for centuries afterwards.
   Islam nurtured and preserved the quest for learning. In the words
of (the Prophet's) tradition the ink of the scholar is more sacred
than the blood of the martyr. Cordoba in the 10th century was by far
the most civilized city of Europe. We know of lending libraries in
Spain at the time King Alfred was making terrible blunders with the
culinary arts in this country. It is said that the 400,000 volumes of
its ruler's library amounted to more books than all the of the rest of
Europe put together. That was made possible because the Muslim world
acquired from China the skill of making paper more than four hundred
years before the rest of non-Muslim Europe. Many of the traits on
which Europe prides itself came to it from Muslim Spain. Diplomacy,
free trade, open borders, the techniques of academic research, of
anthropology, etiquette, fashion, alternative medicine, hospitals, all
came from this great city of cities. Mediaeval Islam was a religion of
remarkable tolerance for
  its time, allowing Jews and Christians to practice their inherited
beliefs, and setting an example which was not, unfortunately, copied
for many centuries in the West. The surprise, ladies and gentlemen, is
the extent to which Islam has been a part of Europe for so long, first
in Spain, then in the Balkans, and the extent to which it has
contributed so much towards the civilization which we all too often
think of, wrongly, as entirely Western. Islam is part of our past and
present, in all fields of human endeavour. It has helped to create
modern Europe. It is part of our own inheritance, not a thing apart. 

   -

   David Self, 
  
   We are indebted to the Arabic world not only for arithmetic but
also for algebra and trigonometry. Logarithms were invented by a
mathematician called Al-Khwarizmi in the 7th century. Test tubes, the
compass and the first surgical tools were all pioneered by Muslim
inventors. A thousand years ago, it is said, Baghdad had 60 hospitals. 
   This scientific flowering was accompanied by the establishment of
the first universities - or madrassahs. In a madrassah, the sheik or
professor taught, literally, from a chair. He was assisted by readers.
When the west eventually replicated such places of learning, we
borrowed such terms. 

   

   Selamat Malam WIB

   
 
 Dana Pamilih [EMAIL PROTECTED] wrote:
   Sorry 
 
 Kali saya lagi kurang menyimak sehingga tidak melihat bahwa memang
 argumen perbudakan itu cuma penjelasan historis. Kalau demikian ya
 baiklah. Ruh kesejarahan mutlak perlu dalam upaya mengerti kekinian.
 
 Apa maksud Mia dg keputusasaan pemikiran sekuler Barat? Kalau saya
 sih melihat bahwa ada perkembangan pemikiran yg sangat luar biasa
 lompatannya setelah jaman Enlightenment di Barat itu. Pencerahan. 
 Seperti Islam yg mencerahkan bangsa 

[wanita-muslimah] BUDAK (Re: Kontrol Diri atau Kontrol Orang Lain?)

2007-02-06 Terurut Topik Dana Pamilih
Bung Wikan

Boleh enggak saya usul pertanyaan ini juga disampaikan kepada pak
HMNA.  Barangkali beliau berkenan menjawab.

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Wikan Danar Sunindyo
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 On 2/6/07, jano ko [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
 
 
 
 
 
  DP berkata :
 Seperti Islam yg mencerahkan bangsa jahiliyah yg bernama Arab badui
   (bedouin). Jadi dua2nya mencerahkan bangsa yg ada dalam era
   kegelapan. Cuma yg satu tetap terang, eh yg satu udah terang jadi
   gelap lagi. He he itu saja koq.
 
   ===
 
 Jano-ko
 
 Yang mencerahkan bangsa barat itu siapa ? silahkan dibaca
pencerahan dari jano-ko dibawah ini
 
 Jano-ko ...
 kalau muslim sekarang dicerahkan sama bangsa barat mau gak?
 mumpung sinarnya masih terang ... nanti kalau sudah punya penerangan
 sendiri, bisa mencerahkan bangsa-bangsa lain yang lebih gelap.
 
 sebenarnya ini kan soal cerah-mencerahkan.
 kebudayaan yang awal ada di yunani-romawi. yunani-romawi runtuh
 diwarisi oleh islam, sementara eropa surut ke abad kegelapan. gantian
 eropa yang tercerahkan oleh islam pada masa renaissance, islamnya
 surut. sekarang eropa (dan barat) sedang maju, maukah islamnya
 belajar?
 
 salam,
 --
 wikan
 http://wikan.multiply.com





[wanita-muslimah] Re: Meneladani Imam Ali kw dalam Penyelenggaraan Pemerintahan

2007-02-06 Terurut Topik Dana Pamilih
Bunuh membunuh urusan suksesi kepemimpinan memang ciri bangsa abad
pertengahan.  Di Eropah juga demikian dulunya.  Di Jawa apalagi.

Oleh karena itu dicanangkan konsep demokrasi moderen. Spt yg sudah
kita anut sekarang.  Enggak perlu dibunuh kan kalau mau ganti
presiden.  Sekarang aja ada berapa mantan presiden yg menikmati hidup
karena dijamin negara atas jasanya.

Coba kalau diikuti lagi model sistem negara dan kepemimpinan jaman
jahiliyah itu.  Ya kita sampai sekarang ya bunuh2an berebut kekuasaan.

Teori konspirasi dan teori fatalistis memang ciri sikap pecundang. 
Jadi tidak perlu menepuk2 dada, lha wong dari sikap berteorinya aja
udah menunjukkan lagi dalam posisi dipecundangi.  

Kalau lebih unggul masa jadi pencundang?

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Wikan Danar Sunindyo
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Dana,
 1. Kalau pakai teori konspirasi, maka apa yang terjadi pada umat Islam
 saat ini adalah gara2 konspirasi Yahudi, Amerika dan antek-anteknya
 2. Kalau pakai teori fatalis, maka apa yang terjadi pada umat Islam
 saat ini memang sudah ditetapkan oleh Allah SWT, kita tidak bisa
 mengubahnya lagi
 3. Soal Imam Ali RA, umat Islam pada jaman beliau saja banyak yang
 tidak menurut pada beliau, apalagi sekarang. Beliau meninggal dibunuh
 oleh orang Islam yang sebelumnya menjadi pengikut beliau. Khalifah
 berikutnya menjelekkan nama beliau. Khalifah berikutnya lagi membunuh
 putra beliau. Jadi begitulah sejarahnya, Dana. Sampai sekarang umat
 Islam juga masih terpecah berdasarkan kepentingan politiknya
 masing-masing dan bukan pada meneladani keluhuran budi dan akhlak yang
 tinggi seperti dicontohkan Nabi Muhammad SAW.
 
 wassalam,
 --
 wikan
 http://wikan.multiply.com
 
 On 2/6/07, Dana Pamilih [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
  Memang kalau sedang dalam era kegelapan hanya orang luar yg bisa
menilai.
 
   Kalau kita pelajari kebijakan (wisdom) yg sudah terkumpul dalam abad
   keemasan Islam kita sering terbengong-bengong.  Wah koq sudah
   terpikirkan demikian berabad yg lalu.
 
   Terus kita baca koran dan nonton TV mengenai situasi di Tim Teng.  Ya
   ampun koq cuma sampai segitu doang kemampuan mengatur diri mereka.
 
   Bagaimana kita merekonsiliasi kedua ekstrem ini?





[wanita-muslimah] Re: 1.650 Orang Diperdagangkan di Indonesia

2007-02-06 Terurut Topik Dana Pamilih
Sebenarnya kurang pas, karena dulu perbudakan tidak melanggar hukum
dan menebus seorang budak itu berpahala tetapi asasnya sukarela.

Perbudakan jaman sekarang ini kasus pelanggaran HAM berat.  Pelakunya
enggak bisa dijadikan mitra bernegosiasi harga, karena tidak sah
bidang dan barang dagangannya.  Harus ditangkap dan masuk penjara.
Kalau perlu seumur hidup.

Tapi mengapa tidak ada suara apapun dari MUI mengenai kasus yg sangat
mencelakakan perempuan dan anak2?  Apa karena perbudakan itu dianggap
tidak melanggar Al-Qur'an atau karena perempuan itu tidak bersuami
sehingga tidak perlu dibela, dan anak2 tidak ada posisi khusus dalam
hukum Islam?

Bingung saya.

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Wikan Danar Sunindyo
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 On 2/6/07, Dana Pamilih [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
 
 
 
 
 
  Laporan Wartawan Kompas Christoporus Wahyu Haryo P
 
   PONTIANAK, KOMPAS - International Organization for Migration (IOM)
   Indonesia mencatat, dalam kurun waktu 2005-2006 ada 1.650 korban
   perdagangan manusia di Indonesia. Sejumlah 858 TKI bermasalah yang
   menjadi korban perdagangan manusia di Malaysia. Dari jumlah 1.650
   korban tersebut, sekitar 90 persennya adalah perempuan. Sejumlah 436
   anak-anak tercatat juga menjadi korban perdagangan manusia tersebut.
 
   Dari data IOM juga diketahui, korban perdagangan manusia di Indonesia
   itu paling banyak berasal dari Kalbar dengan sejumlah 417 korban,
   disusul dari Jawa Barat dengan 351 korban, Jawa Tengah dengan 169
   korban, dan Jawa Timur dengan 164 korban. Sejumlah 856 korban atau 63
   persennya justru diperdagangkan di Malaysia, sementara yang
   diperdagangkan di Indonesia sendiri ada 432 korban atau sekitar
32 persen.
 
   Korban perdagangan manusia atau TKI bermasalah di Malaysia yang
   berasal dari Kalbar itu, paling banyak berasal dari Kabupaten Sambas,
   Pontianak, dan Bengkayang. Sementara sebagian kecil lainnya berasal
   dari Kabupaten Landak, Sanggau, Sekadau, dan Kota Pontianak. Korban
   perdagangan manusia itu lari setelah gajinya tidak dibayarkan,
bekerja
   dengan jam kerja berlebih, atau telah mengalami tidak kekerasan,
kata
   M Iqbal Firdiansjah, Kepala Perwakilan IOM Indonesia, di Pontianak,
   Selasa (6/2).
 
   Ia memperkirakan, sekitar 25-30 persen korban perdagangan manusia itu
   adalah anak-anak. Faktor kesulitan mengakses pendidikan dan rendahnya
   tingkat ekonomi keluarga, mendorong maraknya perdagangan manusia
untuk
   dipekerjakan di luar negeri tersebut.
 
   Mereka banyak yang tergiur bekerja di luar negeri karena pihak calo
   tenaga kerja biasanya masuk ke daerah-daerah pelosok dan menjanjikan
   pekerjaan dengan gaji tinggi. Mereka pun, tambah Iqbal, tidak perlu
   mengeluarkan biaya sepeser pun karena segala sesuatunya diurus
calo itu.
   __
 
   DP: Bagaimana menurut pandangan Islam untuk menangani masalah ini?
 
 Dana,
 orang2 Islam suruh bayar zakat. Zakatnya digunakan untuk
 menebus/membeli orang2 ini.
 Analoginya seperti zakat yang bisa digunakan untuk membebaskan budak.
 
 salam,
 --
 wikan
 http://wikan.multiply.com





[wanita-muslimah] Pak Rye Woo- Bantuan Korban Banjir melalui YISC Al-Azhar

2007-02-06 Terurut Topik Aisha
Yth Pak Rye Woo,
Salah satu contoh email yang mengajak membantu korban banjir di WM ini yang 
seperti ini yang baik. Mengajak siapa saja tanpa harus menyebutkan nama dan 
tidak menganggap orang-orang di milis sekedar diskusi saja. Bagaimana pak Rye 
Woo, sudah bisa memahami maksud saya? :)

salam
Aisha

From : Humas YISC
YISC AL AZHAR
YOUTH ISLAMIC STUDY CLUB
  
  Bismillahirrahmanirrahim
  Assalamualaikum wa rahmatullahi wa barakatuh
   
  Tingkatkan Kepedulian Sosial Kita
   
  Mari Membantu Masyarakat Jakarta Korban Banjir
  
  Dalam rangka membantu korban Banjir di Jakarta kami Youth Islamic Study Club 
Al Azhar (YISC) mengundang khalayak umum dan civitas YISC untuk menyalurkan 
dananya untuk korban banjir di jakarta yang akan disalurkan melalui YISC 
Al-Azhar yaitu ke rekening BCA No. 1662081251 a.n. Herlin Yulianti Cabang 
Cimanggis. 
   Diinformasikan pula pada hari AHAD tgl. 4 YISC bekerjasama dengan LAZ Al 
Azhar telah memberikan bantuan kepada korban banjir di daerah Lenteng Agung 
berupa bantuan Logistik seperti selimut, makanan kering, indomie dll.
  Semoga ALLAH membalas seluruh amalan sosial kita.

  Demikian kami sampaikan, partisipasi Bapak/Ibu/Saudara sangat kami harapkan. 
Atas perhatiannya diucapkan Terima Kasih. 
   
  Wassalamualaikum wa rahmatullahi wa barakatuh
  HUMAS YISC
  ===
   
  Sekretariat : Komplek Masjid Agung Al Azhar
  Jl.Sisingamangaraja Kebayoran Baru Jakarta Selatan
  Telp/Fax : 021-7247444, website: http://www.yisc.or.id

  - Original Message - 
  From: HUMAS YISC 
  To: [EMAIL PROTECTED] 
  Sent: Tuesday, February 06, 2007 8:08 AM
  Subject: [wanita-muslimah] Bantuan Korban Banjir melalui YISC Al-Azhar


  YISC AL AZHAR
  YOUTH ISLAMIC STUDY CLUB
  

  Bismillahirrahmanirrahim
  Assalamualaikum wa rahmatullahi wa barakatuh

  Tingkatkan Kepedulian Sosial Kita

  Mari Membantu Masyarakat Jakarta Korban Banjir


  Dalam rangka membantu korban Banjir di Jakarta kam,i Youth Islamic Study Club 
Al Azhar (YISC) mengundang khalayak umum dan civitas YISC untuk menyalurkan 
dananya untuk korban banjir di jakarta yang akan disalurkan melalui YISC 
Al-Azhar yaitu ke rekening BCA No. 1662081251 a.n. Herlin Yulianti Cabang 
Cimanggis. 
  Diinformasikan pula pada hari AHAD tgl. 4 YISC bekerjasama dengan LAZ Al 
Azhar telah memberikan bantuan kepada korban banjir di daerah Lenteng Agung 
berupa bantuan Logistik seperti selimut, makanan kering, indomie dll.
  Semoga ALLAH membalas seluruh amalan sosial kita.

  Demikian kami sampaikan, partisipasi Bapak/Ibu/Saudara sangat kami harapkan. 
Atas perhatiannya diucapkan Terima Kasih. 


  Wassalamualaikum wa rahmatullahi wa barakatuh
  HUMAS YISC
  ===

  Sekretariat : Komplek Masjid Agung Al Azhar
  Jl.Sisingamangaraja Kebayoran Baru Jakarta Selatan
  Telp/Fax : 021-7247444, website: http://www.yisc.or.id

  -
  Get your own web address.
  Have a HUGE year through Yahoo! Small Business.

  [Non-text portions of this message have been removed]



   

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Mba Lina Re: Warisan Wanita - Cinta Mama ( Dhaniar )

2007-02-06 Terurut Topik Rani Kirana

Juga siapkan pil anti mabok, ember kecil dan kencangkan sabuk 
pengaman..karena lawan diskusinya dapat memuntir-muntir logika dan 
batas kesabaran..

Kalau diskusi dengan Janoko..ujung-ujungnya siap-siap aja untuk 
muntah..karena mungkin tersedak dengan pertanyaan dan nasehat 
nasehatnya yang gratis.. :-)


--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Awan Biru [EMAIL PROTECTED] 
wrote:

 Buat Mba Dhaniar

   Sebaiknya anda search di WM ini Mata Kuliah Janokoisme biar nggak 
capai, Kuncinya adalah Janokoisme.

   Salah satu intinya adalah sbb

   1) Saya akan jawab pertanyaan Anda, tapi sebelumnya saya tanya 
dulu.
 Kalau sudah Anda jawab, nanti saya tanya hal yang lain lagi.
 2) Anda sudah tahu jawabannya.
 3) Bertanyalah berdasarkan al-Quran dan Hadits.
 ...

   Silahkan search lebih lanjut di arsip WM.

   Salam

   AB

   jano ko [EMAIL PROTECTED] wrote:
   Dhaniar berkata :
 
 kecintaan saya thd tuhan tidak akan berkurang hanya
 krn saya lebih menginginkan negara sekuler
 
 ===
 
 Jano-ko
 
 Oce-oce, nah supaya diskusinya nanti jadi asyoi and tidak 
membingunkan and supaya jano-ko tidak bingun...tolong jelaskan dulu 
dong apa itu negara sekuler, and apa ya bedanya dengan secularism and 
secularity ?
 
 Monggooo
 
 Selamat malam WIB
 
 
 
 
 dhaniar [EMAIL PROTECTED] wrote:
 jano-ko, anda tdak baca postingan DP ya. pengalaman
 spiritual tiap orang itu berbeda. kalau menurut anda
 kecintaan thd tuhan harus diwujudkan ke bentuk negara
 berlandaskan syariah, itu hak anda. tapi bagi saya
 kecintaan saya kepada tuhan tdk ada hubungannya dng
 bentuk negara yang saya inginkan.
 kecintaan saya thd tuhan tidak akan berkurang hanya
 krn saya lebih menginginkan negara sekuler, misalnya. 
 begitu juga kecintaan saya kepada tuhan tidak akan
 berkurang hanya krn saya mempertanyakan pembagian
 harta warisan yang 2:1.
 susah ya ngomong dng anda. manusia sudah dikaruniai
 nalar pak, itu karunia terbsr dari tuhan yang hrs
 digunakan sebaik2nya.
 
 salam,
 dhaniar
 Jano-ko
 
 Dhani...kemarin katanya cinta Tuhan, sekarang
 mentengke negara menjadi sekuler.
 
 Lho, koq dhani ngeyel/menentang pendapat dhaniar
 sendiri, disatu pihak dhaniar menolak penyeragaman
 tapi dilain pihak dhaniar mementingkan negara sekuler,
 piye iki ?
 
 selamat siang
 




Re: [wanita-muslimah] Mba Lina Re: Warisan Wanita - Cinta Mama ( Dhaniar )

2007-02-06 Terurut Topik jano ko
Ngaji bareng
   
  Awan Biru yang indah berkata = 
  Sebaiknya anda search di WM ini Mata Kuliah Janokoisme biar nggak 
capai, Kuncinya adalah Janokoisme

  ==
   
  Jano-ko :
   
  Jan memberikan penataran kepada dhaniar, awan biru, dek rani kirana serta 
handai taulan.
   
  Sebaiknya adik-adikku tidak usah percaya dengan isme-isme yang engga jelas 
itu, percayalah hanya kepada Allah SWT, jangan melakukan hal-hal yang bisa 
dikategorikan syirik karena hal tersebut merupakan hal yang tidak baik.
   
  Semoga adik-adikku menghayati nasehat dari jano-ko
   
   
  Salam
   
   
   
  
Rani Kirana [EMAIL PROTECTED] wrote:
  
Juga siapkan pil anti mabok, ember kecil dan kencangkan sabuk 
pengaman..karena lawan diskusinya dapat memuntir-muntir logika dan 
batas kesabaran..

Kalau diskusi dengan Janoko..ujung-ujungnya siap-siap aja untuk 
muntah..karena mungkin tersedak dengan pertanyaan dan nasehat 
nasehatnya yang gratis.. :-)

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Awan Biru [EMAIL PROTECTED] 
wrote:

 Buat Mba Dhaniar
 
 Sebaiknya anda search di WM ini Mata Kuliah Janokoisme biar nggak 
capai, Kuncinya adalah Janokoisme.
 
 Salah satu intinya adalah sbb
 
 1) Saya akan jawab pertanyaan Anda, tapi sebelumnya saya tanya 
dulu.
 Kalau sudah Anda jawab, nanti saya tanya hal yang lain lagi.
 2) Anda sudah tahu jawabannya.
 3) Bertanyalah berdasarkan al-Quran dan Hadits.
 ...
 
 Silahkan search lebih lanjut di arsip WM.
 
 Salam
 
 AB
 
 jano ko [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Dhaniar berkata :
 
 kecintaan saya thd tuhan tidak akan berkurang hanya
 krn saya lebih menginginkan negara sekuler
 
 ===
 
 Jano-ko
 
 Oce-oce, nah supaya diskusinya nanti jadi asyoi and tidak 
membingunkan and supaya jano-ko tidak bingun...tolong jelaskan dulu 
dong apa itu negara sekuler, and apa ya bedanya dengan secularism and 
secularity ?
 
 Monggooo
 
 Selamat malam WIB
 
 
 
 
 dhaniar [EMAIL PROTECTED] wrote:
 jano-ko, anda tdak baca postingan DP ya. pengalaman
 spiritual tiap orang itu berbeda. kalau menurut anda
 kecintaan thd tuhan harus diwujudkan ke bentuk negara
 berlandaskan syariah, itu hak anda. tapi bagi saya
 kecintaan saya kepada tuhan tdk ada hubungannya dng
 bentuk negara yang saya inginkan.
 kecintaan saya thd tuhan tidak akan berkurang hanya
 krn saya lebih menginginkan negara sekuler, misalnya. 
 begitu juga kecintaan saya kepada tuhan tidak akan
 berkurang hanya krn saya mempertanyakan pembagian
 harta warisan yang 2:1.
 susah ya ngomong dng anda. manusia sudah dikaruniai
 nalar pak, itu karunia terbsr dari tuhan yang hrs
 digunakan sebaik2nya.
 
 salam,
 dhaniar
 Jano-ko
 
 Dhani...kemarin katanya cinta Tuhan, sekarang
 mentengke negara menjadi sekuler.
 
 Lho, koq dhani ngeyel/menentang pendapat dhaniar
 sendiri, disatu pihak dhaniar menolak penyeragaman
 tapi dilain pihak dhaniar mementingkan negara sekuler,
 piye iki ?
 
 selamat siang
 



 

 Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com 

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [wanita-muslimah] Pak Rye Woo- Bantuan Korban Banjir melalui YISC Al-Azhar

2007-02-06 Terurut Topik Rye Woo
Ok dehhh Kaka...
  Iya aye juga udah ada daftar2 posko banjir yang Republika, BSMI, Al-azhar, 
PKS mungkin yang paling banyak poskonya.
  Kebetulan kemaren aye sempet turun ke banjir yang di kp.melayu and rawa jati 
kalibata.  lumayan parah.. mereka masih memerlukan bantuan dari kita 
semua.. dari WM ada posko yg mewakili?..
  

Aisha [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Yth Pak Rye Woo,
Salah satu contoh email yang mengajak membantu korban banjir di WM ini yang 
seperti ini yang baik. Mengajak siapa saja tanpa harus menyebutkan nama dan 
tidak menganggap orang-orang di milis sekedar diskusi saja. Bagaimana pak Rye 
Woo, sudah bisa memahami maksud saya? :)

salam
Aisha

From : Humas YISC
YISC AL AZHAR
YOUTH ISLAMIC STUDY CLUB

Bismillahirrahmanirrahim
Assalamualaikum wa rahmatullahi wa barakatuh

Tingkatkan Kepedulian Sosial Kita

Mari Membantu Masyarakat Jakarta Korban Banjir

Dalam rangka membantu korban Banjir di Jakarta kami Youth Islamic Study Club Al 
Azhar (YISC) mengundang khalayak umum dan civitas YISC untuk menyalurkan 
dananya untuk korban banjir di jakarta yang akan disalurkan melalui YISC 
Al-Azhar yaitu ke rekening BCA No. 1662081251 a.n. Herlin Yulianti Cabang 
Cimanggis. 
Diinformasikan pula pada hari AHAD tgl. 4 YISC bekerjasama dengan LAZ Al Azhar 
telah memberikan bantuan kepada korban banjir di daerah Lenteng Agung berupa 
bantuan Logistik seperti selimut, makanan kering, indomie dll.
Semoga ALLAH membalas seluruh amalan sosial kita.

Demikian kami sampaikan, partisipasi Bapak/Ibu/Saudara sangat kami harapkan. 
Atas perhatiannya diucapkan Terima Kasih. 

Wassalamualaikum wa rahmatullahi wa barakatuh
HUMAS YISC
===

Sekretariat : Komplek Masjid Agung Al Azhar
Jl.Sisingamangaraja Kebayoran Baru Jakarta Selatan
Telp/Fax : 021-7247444, website: http://www.yisc.or.id

- Original Message - 
From: HUMAS YISC 
To: [EMAIL PROTECTED] 
Sent: Tuesday, February 06, 2007 8:08 AM
Subject: [wanita-muslimah] Bantuan Korban Banjir melalui YISC Al-Azhar

YISC AL AZHAR
YOUTH ISLAMIC STUDY CLUB


Bismillahirrahmanirrahim
Assalamualaikum wa rahmatullahi wa barakatuh

Tingkatkan Kepedulian Sosial Kita

Mari Membantu Masyarakat Jakarta Korban Banjir

Dalam rangka membantu korban Banjir di Jakarta kam,i Youth Islamic Study Club 
Al Azhar (YISC) mengundang khalayak umum dan civitas YISC untuk menyalurkan 
dananya untuk korban banjir di jakarta yang akan disalurkan melalui YISC 
Al-Azhar yaitu ke rekening BCA No. 1662081251 a.n. Herlin Yulianti Cabang 
Cimanggis. 
Diinformasikan pula pada hari AHAD tgl. 4 YISC bekerjasama dengan LAZ Al Azhar 
telah memberikan bantuan kepada korban banjir di daerah Lenteng Agung berupa 
bantuan Logistik seperti selimut, makanan kering, indomie dll.
Semoga ALLAH membalas seluruh amalan sosial kita.

Demikian kami sampaikan, partisipasi Bapak/Ibu/Saudara sangat kami harapkan. 
Atas perhatiannya diucapkan Terima Kasih. 

Wassalamualaikum wa rahmatullahi wa barakatuh
HUMAS YISC
===

Sekretariat : Komplek Masjid Agung Al Azhar
Jl.Sisingamangaraja Kebayoran Baru Jakarta Selatan
Telp/Fax : 021-7247444, website: http://www.yisc.or.id

-
Get your own web address.
Have a HUGE year through Yahoo! Small Business.

[Non-text portions of this message have been removed]

[Non-text portions of this message have been removed]



 

 
-
Finding fabulous fares is fun.
Let Yahoo! FareChase search your favorite travel sites to find flight and hotel 
bargains.

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [wanita-muslimah] ACEH - IBU KOTA INDONESIA

2007-02-06 Terurut Topik SIR BATS
Merauke (?) boleh juga, saya pribadi setuju; membangun landskap
ibukota dari awal mungkin bisa membuat tata kota yang lebih bersih,
indah dan manusiawi. Tapi membangun ibu kota dengan modal 'minimal'
bisa makan waktu lama.

saya mencalonkan aceh dengan pertimbangan : Aceh disebut 'modal
indonesia' ; banyak warga aceh merasa tidak dihargai oleh jakarta. Nah
sekarang jadikan aceh sebagai 'jakarta' sebagai penghargaan. secara
geografis, hanya aceh yg punya peluang menyaingi singapura atau
tanjung pelepas untuk menjadi kota bandar besar. Nah kalo siklus gempa
besar katanya 100 tahun, th 2004 khan baru kena, jadi aceh aman karena
nanti baru tahun 2104 akan ada gempa lagi; cukup waktu siap2 :=).
Sumber energi juga banyak di aceh, jadi ndak takut listriknya byar
phet.

Pilihan kota lain : Balikpapan, tuh kota terindah di indonesia baik
fisik maupun sosial; the real melting pot. Teluk balikpapan bisa di
masukin kapal induk (siapa tahu USS Eisenhower mau mampir). Juga
banyak cadangan energi.

mari pindah rame2


On 2/6/07, oman abdurahman [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Kata orang Sunda, pindah ibu kota ke Pelabuhan Ratu (Sukabumi) mah sudah ga
  aneh, sudah ada dalam wangsit hehehehe. Pindah ibu kota ke Sukabumi, saya
  kurang setuju, karena, Sukabumi secara morfologi sempit keberadaan daerah
  datarannya. Lagipula Sukabumi masih menghadapi ancaman letusan gunungapi (gn
  Gede) dan juga sering gempa (kalo bajir sih dijamin tidak ada - kalau pun
  ada tidak akan dahsyat mengingat kota itu punya kemiringan lahan yg cukup
  ideal untuk mencegah banjir). Ke Pelabuhan Ratu? bahaya juga: gempa dan
  kemungkinan tsunami.

  Syahdan menurut wangsit, suatu bencana besar semacam gempa dan tsunami
  suatu waktu akan terjadi, di wilayah Indonesia dan sekitarnya, termasuk
  Singapur. Salah satu dampaknya, kota termaju di Asia Tenggara itu akan
  berhenti sebagai pelabuhan internasional karena jalur lalulitas ke situ
  terhambat akibat bencana. Lalu, katanya, alur pelayaran internasional jadi
  beralih ke selatan P. JAwa. Maka terbukalah peluang kota-kota di pantai
  selatan P. JAwa untuk menjadi pelabuhan internasional, dan salah satunya
  adalah jadi ibu kota negara. Namun itu kata wangsit, kata pengalaman
  spiritual individual yg tidak berguna dalam kehidupan bernegara.

  Dan saya tidak setuju jika ibu kota NKRI ini pindah ke Sukabumi atau
  somewhere masih di Jawa Barat juga. Nanti isu negara pasundan bisa
  berkembang lagi hehehe. Saya lebih setuju jika ibukota NKRI ini dipindahkan
  ke daerah semacam Papua. Mungkin ke Tembagapura atau Merauke. Dari sudut
  sumber daya alam, khususnya air (air tanah) di Merauke ada endapan sedimen
  akuifer yang tebal dan bagus. Sekalian lah pemerataan kemajuan dan
  informasi, sehingga suatu hari nanti, penduduk Jakarta sudah biasa mendengar
  siaran TV dari Merauke bahkan hanya sekedar berita nenek hilang atau kucing
  yang bisa mijit orang. :)

  Salam pindah ibu kota.

  manAR


Re: [wanita-muslimah] Re: Melanggar HAM Nggak Ya

2007-02-06 Terurut Topik Ari Setyawan
Om, tentunya level darurat itu khan relatif ya setiap orang.
Terus bagaimana kalau satu level banjir sudah merupakan darurat menurut 
seseorang tapi menurut orang lain masih aman, gimana tuh?
Mohon petromaksnya lagi tengan HAM ini...

  - Original Message - 
  From: Dana Pamilih 
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
  Sent: Tuesday, February 06, 2007 2:38 AM
  Subject: [wanita-muslimah] Re: Melanggar HAM Nggak Ya


  Lho, pak HMNA dan Ary Setiawan gimana logika Anda?

  Ini kan situasi darurat sehingga pemerintah berkewajiban menyelamatkan
  jiwa warganegaranya. Evakuasi itu hanya dalam keadaan darurat. Dan
  kalau sudah tidak banjir lagi tentu boleh kembali lagi.

  Ketidak inginan dievakuasi itu ada penyebab lain yaitu keamanan harta.
  Bukan cuma harta bergerak, bisa bisa rumahnya ditempati orang kalau
  sudah tidak banjir. Nah ini pelanggaran HAM yg utama: jika
  keselamatan jiwa, keamanan harta dan mantapnya hak kepemilikan tidak
  terjamin oleh hukum.

  Semua harus dilihat dalam konteks. Dalam analisa HAM kita tidak bisa
  cuma mengambil ayat secara terpisah kemudian menerapkannya pada
  konteks lain. DUHAM itu sangat logis dan sukar utk digoyahkan karena
  lebih terasa maslahatnya dibanding dengan pendekatan alternatif lainnya.

  Bung Ari Condrowahono,

  Memang Anda benar bahwa the pursuit of happiness secara jor-joran itu
  khas Amerika karena tidak semua negara Barat berbasis HAM menganut yg.
  demikian.

  --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Ari Condrowahono
  [EMAIL PROTECTED] wrote:
  
   1. hak untuk hidup itu adalah salah satu deklarasi awal dari HAM.
   
   2. sementara kalo liat maqoshid syariah, untuk meilindungi kekayaan, 
   justru dari Islam. termasuk mbah Maridjan pendukung maqoshid syariah, 
   soale dia sangat menolerir orang orang yg ndak mau dievakuasi dari 
   merapi, kaena sibuk menjaga hartanya.
   
   3. nah kalo pursuit a happiness, ini baru khasnya amerika. 
   mencarikebahagiaan, happy happy sampai gila gilaan, adalah khas
  amerika, 
   yg justru ndak universal, tapi malah muncul di deklarasi kemerdekaan
  mereka.
   
   
   
   H. M. Nur Abdurrahman wrote:
   
Itu melanggar HAM, jika HAM-nya berlandaskan liberalisme, tetapi
  itu tidak
melanggar HAM, jika HAM-nya berlandaskan Syari'at Islam, bahkan itu
merupakan KAM memaksa orang-orang itu di evakuasi, agar terhindar dari
bahaya. Fyi, dalam kamus HAM-liberalisme tidak dikenal istilah KAM 
(Kewjiban
Asasi Manusia).
HMNA
   
- Original Message -
From: Ari Setyawan arisetyawan@ lge.com
  mailto:arisetyawan%40lge.com
To: wanita-muslimah@ yahoogroups. com 
mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com
Sent: Tuesday, February 06, 2007 00:47
Subject: [wanita-muslimah] Melanggar HAM Nggak Ya
   
 Kemarin saya nonton liputan banjir di TV.
 Saya lihat banjir sudah naik hampir ke lantai 2 sebuah rumah.
  Terus di
berita TV tersebut di katakan bahwa warga yang belum mengungsi
  walaupun
rumahnya dah hampir klelep akan dipaksa di evakuasi.
 Yang jadi pertanyaan saya, itu melanggar HAM nggak ya? Khan
  maksa orang
untuk pindah sedangkan orang itu nggak mau?
 Mohon para ahli HAM di WM untuk memberi pencerahan kepada saya.
 Terimakasih. ..
   
   
   
   
   [Non-text portions of this message have been removed]
  



   

  __ NOD32 2039 (20070205) Information __

  This message was checked by NOD32 antivirus system.
  http://www.eset.com


[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Re: Yusuf Qardhawi Puji Islam di Indonesia - Racism

2007-02-06 Terurut Topik Lina Dahlan
Ciamik pak Chodjim...:-) buat kesimpulan akhir dibawah. Saya 
teringat seseorang mengatakan (entah siapa lupa!) bahwa orang 
Kristen (Barat) maju karena mereka meninggalkan Bibel, dan orang 
Islam mundur karena mereka meninggalkan Al-Qur'an.

Saya jadi menghubung2kan neh. Contoh: Hukum Waris. Di Bibel gak ada, 
tapi masyarakat Barat kemudian membuat hukum waris. Artinya mereka 
membuat hukum tanpa ada petunjuk dari kitab sucinya or non 
alkitabiah (namun mereka dah cukup alqur;ani karena membuat hukum 
waris tsb). Karena hukum disana bisa ditegakkan, tegaklah hukum 
waris disana.

Di-negara Islam, yang hukum warisnya dah jelas ada di dalam kitab 
sucinya tapi karena hukum gak bisa tegak, ya memblelah akhirnya 
hukum waris tsb. 

wassalam, 
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Achmad Chodjim 
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Mas Dana,
 
 Anda ternyata salah sasaran dengan mengedepankan uji materi 
terhadap Kitab Alquran. Bukankah di dalam kitab tersebut ada 
tantangan, yaitu apabila Anda ragu terhadap apa yang diturunkan oleh 
Allah kepada Kanjeng Nabi saw, maka Anda diperintah untuk membuat 
satu surat tandingan.
 
 Jadi, finalisasi Alquran itu bukan rekayasa manusia. Bukankah di 
QS 13:38-39 disebutkan bahwa seorang Rasul pun tak berhak membuat 
satu ayat pun.
 
 Bukan hanya yang final itu Alquran, bahkan setiap pemeluk agama 
menganggap kitab sucinya telah final. Mana ada sih di Barat orang 
Kristen yang tidak memfinalkan Bibel? Bukankah Konsili Necea yang 
diselenggarakan pada 325 M juga merupakan finalisasi Alkitab (Bibel)?
 
 Konflik interpretasi itu sehat, asal argumentatif. Bukankah adanya 
Da Vinci Code juga merupakan konflik interpretasi? Penulisan Hadis 
tak ada hubungannya dengan finalisasi Alquran. Penulisan Hadis 
merupakan perkembangan sejarah masyarakat Islam.
 
 Kemandekan suatu umat tak bisa diukur dengan finalisasi kitab 
sucinya. Lihatlah Jepang yang Buddhanya berpedoman pada Tipitakanya. 
Sebaliknya, Birma yang mayoritas Buddis tak maju-maju! Negara Eropa 
Barat maju meski Bibel sudah final, namun negara-negara Afrika 
Kristen tak maju-maju, meski kitabnya sama.
 
 Dana: Tapi karena akhir2 ini hasilnya malah awut2an maka tentu 
saya
 bertanya: dimana missing linknya?
 
 Perlu diketahui bahwa semua negara yang mayoritas penduduknya 
beragama Islam memang saat ini dalam jajaran negara-negara 
terbelakang. Hal ini bukan disebabkan cara pembacaan Kitab Alquran 
awut-awutan. Cobalah simak kembali QS 25:30, bukankah disebutkan 
bahwa Kaum Nabi Muhammad telah meninggalkan Alquran? Lalu, dari mana 
sampeyan bisa mengklaim bahwa ratusan juta/milyaran muslim telah 
membaca Alquran?
 
 Jadi, ketertinggalan kita itu karena kita telah meninggalkan 
Alquran, bukan karena telah membaca Alquran. Perintah Iqra pada 
ayat yang pertama kali diturunkan itu tidak dipenuhi oleh Umat Islam.
 
 Wassalam,
 chodjim
 
 
 
   - Original Message - 
   From: Dana Pamilih 
   To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
   Sent: Monday, February 05, 2007 6:03 PM
   Subject: [wanita-muslimah] Re: Yusuf Qardhawi Puji Islam di 
Indonesia - Racism
 
 
   Bung Chodjim,
 
   Kepemihakan itu adalah wajar dan saya tidak mempermasalahkannya. 
Yg
   saya bahas ialah uji materi thd suatu upaya memfinalkan suatu 
pedoman
   tanpa adanya proses updating yg formal.
 
   Kalau tetap efektif, suatu pedoman tidak mungkin dapat difinalkan
   karena harus dapat terus berkembang.
 
   Barangkali ini salah satu dari mandeknya perkembangan Islam 
karena
   finalnya Al-Qur'an, sehingga reference pointnya selalu kembali 
ke 14
   abad yg lalu.
 
   Walaupun wahyu selalu turun tetapi tanpa mekanisme formal utk
   mengupdate induknya segala wahyu niscaya akan mengakibatkan 
terjadinya
   ambiguitas karena akan selalu terjadi konflik interpretasi 
sebanyak
   jumlah kepala manusia. Apakah karena ini maka penulisan hadits 
jadi
   marak sbg upaya dan aspirasi manusia mengupdate suatu pedoman?
 
   Ini memang pertanyaan pertanyaan yg mendasar bagi saya, bukannya 
saya
   mau jadi agnostik tetapi saya ingin melihat bahwa kadar utility 
dari
   Al-Qur'an itu setinggi mungkin penerapannya. Membaca ayat2 sudah
   dilakukan ratusan juta/ milyaran muslim dalam kurun waktu ratusan
   tahun. Tapi karena akhir2 ini hasilnya malah awut2an maka tentu 
saya
   bertanya: dimana missing linknya?
 
   Apakah pelembagaan spt Vatican itu perlu, atau bebas sebebasnya 
spt
   bermacam2 denominasi dlm Protestanisme, atau apakah ada model yg
   menurut bung Chodjim paling optimal.
 
   --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Achmad Chodjim 
chodjim@
   wrote:
   
Mas Dana,

Sebenarnya tak ada mata rantai logika yang putus. Yang ada 
dalam hal
   ini adalah pemihakan. Perhatikan kembali kata pemihakan. 
Setiap
   manusia tentunya tak lepas dari pemihakan! Yang dimaksud dengan
   pemihakan adalah setiap orang --secara nalurinya pun-- pasti 
memihak
   apa yang dianggapnya paling dekat dengan kebenaran. Oleh karena 
itu,
   bagi yang Hindu Weda dianggap 

Re: [wanita-muslimah] TAJIR- Jakarta Terendam

2007-02-06 Terurut Topik Ari Condrowahono
kang Sabri,

1. jadi ikhwan jaman sekarang harus tambun, karena dijadikan modal 
[kayaknya makmur deh] kalau mau kawin lagi.  kalo mobil kan bisa pinjam, 
jas dan dari bisa sewa :D

2. kalau perlu, buat memperkuat persepsi ini, tinggalnya di daerah 
tambun di bekasi itu lho ...  makin klop dah.

3. berkait dgn ketambunan ini, di Bukit tinggi juga ada makanan khas 
namanya gulai Tambunsu.  Penampilannya memang tambun punya!  silakan di 
check gambarnya di http://papabonbon.wordpress.com.  Ceritanya gulai 
tambunsu yang sangat mengundang selera ini, terbuat dari usus, yang 
diisi dengan telur, lalu digulai sampai bumbunya meresap.  hemmm, nyam 
nyam nyam, sluuurp. 




SIR BATS wrote:

 Bukan soal banjir nih; dulu saya membayangkan yg namanya agus syafii
 itu tinggi langsing. Mungkin saya terpengaruh Muh Syafii yg ada di
 batam. Barusan mampir ke blog agusyafii  wah fotonya TAMBUN khas
 orang2 tajir; persis juga gambar ari condro yg tambun mewakili
 ketajiran dan kemakmuran hidup.

 dan ketika saya berkaca, bersyukur melihat postur yg tetap langsing
 dan memang tidak mewakili ketajiran sama sekali, karena memang tidak
 tajir.

 selamat datang generansi tajir :=))

 salam Tajir

 On 2/6/07, agussyafii [EMAIL PROTECTED] com 
 mailto:agussyafii%40yahoo.com wrote:
 

  Jakarta Terendam
 
  Hujan merendam Jakarta, semuanya jadi susah. harapan dan putus asa
  membaur menjadi satu. Awalnya jumat malam saya dikantor, seorang teman
  dari Kampung Melayu mengabarkan rumahnya terendam. saya segera menuju
  Kampung Melayu. Basah kuyup terguyur air hujan. Sampai malam bersama
  warga mendirikan tenda. Orang-orang berdatangan, ikut membantu dapur
  umum. Semua berkumpul menyatu. menyatukan hati. tidak lagi melihat kaya
  atau miskin. semuanya sependeritaan.
 
  Teman bertutur, Dengan banjir kita disatukan dalam kebahagiaan dan
  penderitaan.  Saya memanggut memahaminya. Sungguh indah hidup ini jika
  kita selalu mengambil hikmah disetiap peristiwa.
 
  Wassalam,
  agussyafii
  http://agussyafii. blogspot. com http://agussyafii.blogspot.com




[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Rengeng-Rengeng: Malaikat Penggoda

2007-02-06 Terurut Topik sarinesia
Siang ini Paijo dan Blontank berboncengan naek motor butut milik
Paijo. Di perempatan lampu merah mereka berhenti. 

Tak lama kemudian terdengar suara, cek… ecek… ecek... Ternyata
seorang barambut gondrong dan berpakaian kumal sedang mengamen.
Suaranya jelek sekali dan dari mulutnya tercium bau minuman keras. 

Blonthank langsung pasang muka garang, sedangkan Paijo sibuk mencari
recehan di sakunya. 

Setelah lewat perempatan tadi, Blonthank bertanya pada Paijo, Kenapa
kamu kasih, Jo?

Paijo diam saja. 

Blonthank : Sudah jelas orang tadi pemabuk ngapain kamu kasih? Kalo
dipake mabuk apa gak malah dosa kamu, Jo?

Paijo   : H.

Blonthank : Apa kamu takut motormu digesek? Motor jelek gini, Jo..

Paijo   : Aku cuman takut dia tadi malaikat yang menggodaku.

Blonthank : %#^[EMAIL PROTECTED]$#%^




[wanita-muslimah] Israel Hancurkan Dua Ruang di Dalam Masjid Al-Aqsha

2007-02-06 Terurut Topik Siswantoro
Israel Hancurkan Dua Ruang di Dalam Masjid Al-Aqsha
Selasa, 6 Peb 07 21:04 WIB


Hari ini (6/2), Israel yang sebelumnya telah merampas
tanah Palestina itu melanjutkan tindak kejahatannya
dengan menghancurkan dua ruangan di Masjid Al-Aqsha.
Mereka juga menutup jalan menuju pintu Magharibah di
wilayah Selatan Al-Aqsha yang merupakan pintu
bersejarah bagi Masjid yang menjadi kiblat pertama
kaum Muslimin.

Tindakan Israel ini merupakan bagian dari rencana
Zionisme untuk menghancurkan Masjid Al-Aqsha secara
keseluruhan, untuk kemudian membangun istana Haikal
Sulaiman yang diyakini berada di lokasi Masjid
Al-Aqsha.

Syaikh Taisir At Tamimi, hakim Palestina, mengatakan,
“Tentara Israel selama beberapa jam sejak pagi hari
telah menutup semua jalan yang mengarah ke kota
Al-Quds (Jerussalem), dan menutup semua akses pintu
masuk kota Al-Quds. Israel juga menyebarkan ratusan
tentara dan polisinya dengan senjata lengkap untuk
melarang penduduk Palestina sampai ke wilayah Masjid
Al-Aqsha. Pada waktu yang sama, puluhan buldoser
Israel telah bergerak mengarah ke tembok masjid
Al-Aqsha wilayah barat untuk kemudian menghancurkan
tembok tersebut. ”

Ia menambahkan bahwa Zionis Israel benar-benar
memanfaatkan situasi internal Palestina yang
disibukkan oleh pertikaian antar sesama mereka. Di
sisi lain, rakyat Palestina juga tengah memfokuskan
perhatian mereka pada pertemuan Makkah yang segera
dilakukan antara pimpinan Hamas Khalid Mishal, dan
tokoh Fatah, Presiden Palestina Mahmud Abbas.

Karenanya, hakim Al-Quds itu menyerukan kepada seluruh
rakyat Palestina untuk turun ke jalan segera guna
melakukan aksi demonstrasi menghentikan proyek
penghancuran Masjid Al-Aqsha yang sudah mulai
dilakukan hari ini. At-Tamimi juga menyampaikan bahwa
Al-Aqsha benar-benar dalam kondisi berbahaya dan
membutuhkan dukungan kaum Muslimin dunia untuk
melindungi Al-Aqsha dari rencana Zionis yang ingin
mendirikan Haikal Sulaiman di atas puing-puing kiblat
pertama kaum Muslimin.

Majlis Tinggi Fatwa seperti dirilis oleh Palestine
Information Center menduga bahwa Zionis Israel telah
mulai menghancurkan sebagian dari pintu Barat
Al-Aqsha. Dan jika itu telah terjadi, berarti akan
pecahlah pertarungan hebat antara kaum Muslimin
Palestina bahkan dunia melawan Israel. Syaikh Raid
Shalah, kepala Harakah Islamiyah di Palestina yang
dirampas pada tahun 1948 mengatakan, dirinya yakin
bahwa Israel benar-benar telah melakukan proyek
penghancuran itu sejak hari ini Selasa (6/2).

Israel, menurutnya, juga sudah menghancurkan dua
ruangan di wilayah Barat Masjidil Aqsha yang merupakan
lokasi Al-Buraq.


“Penghancuran dua ruangan itu akan membuka jalan dari
Masjid Al-Buraq yang merupakan bagian dari Masjid
Al-Aqsha hingga memudahkan Israel untuk melakukan
penghancuran lebih lanjut pada waktu yang tepat. Jadi,
mereka lebih dulu menghancurkan Masjid Al-Buraq, baru
Masjid Al-Aqsha, ” papar Syaikj Raid Shalah.

Menurutnya, Zionis juga menargetkan untuk menghapus
jalan menuju Magharibah. “Itu adalah wilayah Islam
bersejarah, dan saat ini jalan menuju Magharibah telah
rusak oleh galian lubang di bawah tanah oleh Zionis
Israel. Kehancuran jalan itu bukan karena salju
seperti yang diakui Israel. Tapi dihancurkan karena
gorong-gorong yang dibuat Israel di bawahnya. ”
(na-str/pic)




 

Get your own web address.  
Have a HUGE year through Yahoo! Small Business.
http://smallbusiness.yahoo.com/domains/?p=BESTDEAL


Re: [wanita-muslimah] ACEH - IBU KOTA INDONESIA

2007-02-06 Terurut Topik Ari Condrowahono
gak mau ah.  orang aceh masih banyak yg rasis.

1. temen saya ada yang kerja di BRR bagian training.  karena dia ikhwan 
dan keluarganya anak pengajian semua, anak istrinya ikut di bawah ke 
aceh.  si mbak ini, jebolan S2 jurusan studi islam dan timur tengah UI 
lho.  dan sempat jadi wakil dekan di Univ Islam 45 Bekasi.  Toh, dia 
merasa sering mendapat perlakuan diskriminasi di Aceh sana.  Ndak ada 8 
bulan, keluarga udah kembali semua ke Jabotabek.

2. kalo balikpapan setuju.  hanya satu masalahnya, harga harga di sono 
mahalnya selangit. mosok ayam kampung seekor harganya 85 rb.  ini harga 
tahun 2001 akhir.  weleh.  lagian jgn salah juga kalo balikpapan ndak 
ada banjir. huehehehhehehe  wong tempatnya berbukit bukit, rame dikit 
aja, udah rawan banjir.




SIR BATS wrote:

 Merauke (?) boleh juga, saya pribadi setuju; membangun landskap
 ibukota dari awal mungkin bisa membuat tata kota yang lebih bersih,
 indah dan manusiawi. Tapi membangun ibu kota dengan modal 'minimal'
 bisa makan waktu lama.

 saya mencalonkan aceh dengan pertimbangan : Aceh disebut 'modal
 indonesia' ; banyak warga aceh merasa tidak dihargai oleh jakarta. Nah
 sekarang jadikan aceh sebagai 'jakarta' sebagai penghargaan. secara
 geografis, hanya aceh yg punya peluang menyaingi singapura atau
 tanjung pelepas untuk menjadi kota bandar besar. Nah kalo siklus gempa
 besar katanya 100 tahun, th 2004 khan baru kena, jadi aceh aman karena
 nanti baru tahun 2104 akan ada gempa lagi; cukup waktu siap2 :=).
 Sumber energi juga banyak di aceh, jadi ndak takut listriknya byar
 phet.

 Pilihan kota lain : Balikpapan, tuh kota terindah di indonesia baik
 fisik maupun sosial; the real melting pot. Teluk balikpapan bisa di
 masukin kapal induk (siapa tahu USS Eisenhower mau mampir). Juga
 banyak cadangan energi.

 mari pindah rame2

 On 2/6/07, oman abdurahman [EMAIL PROTECTED] com 
 mailto:omanarah%40gmail.com wrote:
  Kata orang Sunda, pindah ibu kota ke Pelabuhan Ratu (Sukabumi) mah 
 sudah ga
  aneh, sudah ada dalam wangsit hehehehe. Pindah ibu kota ke Sukabumi, 
 saya
  kurang setuju, karena, Sukabumi secara morfologi sempit keberadaan 
 daerah
  datarannya. Lagipula Sukabumi masih menghadapi ancaman letusan 
 gunungapi (gn
  Gede) dan juga sering gempa (kalo bajir sih dijamin tidak ada - 
 kalau pun
  ada tidak akan dahsyat mengingat kota itu punya kemiringan lahan yg 
 cukup
  ideal untuk mencegah banjir). Ke Pelabuhan Ratu? bahaya juga: gempa dan
  kemungkinan tsunami.
 
  Syahdan menurut wangsit, suatu bencana besar semacam gempa dan tsunami
  suatu waktu akan terjadi, di wilayah Indonesia dan sekitarnya, termasuk
  Singapur. Salah satu dampaknya, kota termaju di Asia Tenggara itu akan
  berhenti sebagai pelabuhan internasional karena jalur lalulitas ke situ
  terhambat akibat bencana. Lalu, katanya, alur pelayaran 
 internasional jadi
  beralih ke selatan P. JAwa. Maka terbukalah peluang kota-kota di pantai
  selatan P. JAwa untuk menjadi pelabuhan internasional, dan salah satunya
  adalah jadi ibu kota negara. Namun itu kata wangsit, kata pengalaman
  spiritual individual yg tidak berguna dalam kehidupan bernegara.
 
  Dan saya tidak setuju jika ibu kota NKRI ini pindah ke Sukabumi atau
  somewhere masih di Jawa Barat juga. Nanti isu negara pasundan bisa
  berkembang lagi hehehe. Saya lebih setuju jika ibukota NKRI ini 
 dipindahkan
  ke daerah semacam Papua. Mungkin ke Tembagapura atau Merauke. Dari sudut
  sumber daya alam, khususnya air (air tanah) di Merauke ada endapan 
 sedimen
  akuifer yang tebal dan bagus. Sekalian lah pemerataan kemajuan dan
  informasi, sehingga suatu hari nanti, penduduk Jakarta sudah biasa 
 mendengar
  siaran TV dari Merauke bahkan hanya sekedar berita nenek hilang atau 
 kucing
  yang bisa mijit orang. :)
 
  Salam pindah ibu kota.
 
  manAR




[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [wanita-muslimah] Re: Yusuf Qardhawi Puji Islam di Indonesia - Racism

2007-02-06 Terurut Topik Ari Condrowahono
bak Lina.  Sori mori dori kalau saya berkomentar pahit.


1. Mbak Lina, Emang hukum waris di barat itu gimana ?  Kalo di film 
film, kalo bapak kecewa ama anak, bukannya bisa di blacklist dari daftar 
peerima warisan tuh ?  Malah keluarga bisa gak dapat warisan semua, 
karena semua duit lari ke yayasan penderita kanker, atau semacam itu.


2. Kalo hukum waris dalam islam jelas jelas diskriminatif menurut ukuran 
sekarang, lalu banyak keluarga muslim yg jelas jelas bikin itungan 
sendiri dgn menghibahkan sejumlah harta sehingga itungannya jadi 1:1, 
baru kemudian rundingan lagi, dan membuat hitungan 1:2, seolah hukum 
Islam yg dipakai, bukannya justru transactional costnya tinggi ???.


3. kalo aku malah dari dulu sampai sekarang ini mikir, udah deh, ndak 
perlu ada warisan segala macam, apalagi kalo dapatnya dari duit haram 
[jaman sekarang kan gak ada orang idnoensia yg bebas dari korupsi dan 
uang harum].  balikin aja jadi harta negara.  modal utama jadinya yah, 
cuman pendidikan dan usaha keras masing masing pribadi ajah.  jadi orang 
padang ndak pusing lagi tuh ama harta pusako, dan bikin orang BPN di 
padang, solok, pariaman, de el el, kerjanya cuman mikirin sengketa tanah 
melulu, gak ada habis habisnya :D


3. toh juga, orang terlantar dan disability dipelihara oleh negara.  
kalo masih kurang, kasiin aja tanggung jawabnya pada LSM Islam charitas 
yg pada rajin narikin pajak agama alias zakat tadi.  mereka happy happy 
aja kok.  udah ngerasa melakukan kewajiban asasi nan islami.





Lina Dahlan wrote:

 Ciamik pak Chodjim...:- ) buat kesimpulan akhir dibawah. Saya
 teringat seseorang mengatakan (entah siapa lupa!) bahwa orang
 Kristen (Barat) maju karena mereka meninggalkan Bibel, dan orang
 Islam mundur karena mereka meninggalkan Al-Qur'an.

 Saya jadi menghubung2kan neh. Contoh: Hukum Waris. Di Bibel gak ada,
 tapi masyarakat Barat kemudian membuat hukum waris. Artinya mereka
 membuat hukum tanpa ada petunjuk dari kitab sucinya or non
 alkitabiah (namun mereka dah cukup alqur;ani karena membuat hukum
 waris tsb). Karena hukum disana bisa ditegakkan, tegaklah hukum
 waris disana.

 Di-negara Islam, yang hukum warisnya dah jelas ada di dalam kitab
 sucinya tapi karena hukum gak bisa tegak, ya memblelah akhirnya
 hukum waris tsb.

 wassalam,




[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [wanita-muslimah] Israel Hancurkan Dua Ruang di Dalam Masjid Al-Aqsha

2007-02-06 Terurut Topik Ari Condrowahono

sori mas, kadang aku mikir helgeduelbek dengan segala macam tempat suci.

gimana kalo masjid al aqsha ini direlain ajah.  toh, kiblatnya udah gak 
ke sana lagi.  malah dulunya, harusnya kiblatnya orang yahudi juga kan.  
yg aneh, kenapa orang yahudi malah di tembok ratapan, tapi orang islam 
di masjid al aqsha ini.  bukannya kalo yg bener, harusnya uamat islam 
sholat di tembok ratapan juga, tapi menghadapnya ke ka'bah ???

gak usah terlalu di kultuskan lah.  wong namanya bumi Allah itu di mana 
mana sama saja.


Siswantoro wrote:

 Israel Hancurkan Dua Ruang di Dalam Masjid Al-Aqsha
 Selasa, 6 Peb 07 21:04 WIB

 Hari ini (6/2), Israel yang sebelumnya telah merampas
 tanah Palestina itu melanjutkan tindak kejahatannya
 dengan menghancurkan dua ruangan di Masjid Al-Aqsha.
 Mereka juga menutup jalan menuju pintu Magharibah di
 wilayah Selatan Al-Aqsha yang merupakan pintu
 bersejarah bagi Masjid yang menjadi kiblat pertama
 kaum Muslimin.

 Tindakan Israel ini merupakan bagian dari rencana
 Zionisme untuk menghancurkan Masjid Al-Aqsha secara
 keseluruhan, untuk kemudian membangun istana Haikal
 Sulaiman yang diyakini berada di lokasi Masjid
 Al-Aqsha.

 Syaikh Taisir At Tamimi, hakim Palestina, mengatakan,
 Tentara Israel selama beberapa jam sejak pagi hari
 telah menutup semua jalan yang mengarah ke kota
 Al-Quds (Jerussalem) , dan menutup semua akses pintu
 masuk kota Al-Quds. Israel juga menyebarkan ratusan
 tentara dan polisinya dengan senjata lengkap untuk
 melarang penduduk Palestina sampai ke wilayah Masjid
 Al-Aqsha. Pada waktu yang sama, puluhan buldoser
 Israel telah bergerak mengarah ke tembok masjid
 Al-Aqsha wilayah barat untuk kemudian menghancurkan
 tembok tersebut. 

 Ia menambahkan bahwa Zionis Israel benar-benar
 memanfaatkan situasi internal Palestina yang
 disibukkan oleh pertikaian antar sesama mereka. Di
 sisi lain, rakyat Palestina juga tengah memfokuskan
 perhatian mereka pada pertemuan Makkah yang segera
 dilakukan antara pimpinan Hamas Khalid Mishal, dan
 tokoh Fatah, Presiden Palestina Mahmud Abbas.

 Karenanya, hakim Al-Quds itu menyerukan kepada seluruh
 rakyat Palestina untuk turun ke jalan segera guna
 melakukan aksi demonstrasi menghentikan proyek
 penghancuran Masjid Al-Aqsha yang sudah mulai
 dilakukan hari ini. At-Tamimi juga menyampaikan bahwa
 Al-Aqsha benar-benar dalam kondisi berbahaya dan
 membutuhkan dukungan kaum Muslimin dunia untuk
 melindungi Al-Aqsha dari rencana Zionis yang ingin
 mendirikan Haikal Sulaiman di atas puing-puing kiblat
 pertama kaum Muslimin.

 Majlis Tinggi Fatwa seperti dirilis oleh Palestine
 Information Center menduga bahwa Zionis Israel telah
 mulai menghancurkan sebagian dari pintu Barat
 Al-Aqsha. Dan jika itu telah terjadi, berarti akan
 pecahlah pertarungan hebat antara kaum Muslimin
 Palestina bahkan dunia melawan Israel. Syaikh Raid
 Shalah, kepala Harakah Islamiyah di Palestina yang
 dirampas pada tahun 1948 mengatakan, dirinya yakin
 bahwa Israel benar-benar telah melakukan proyek
 penghancuran itu sejak hari ini Selasa (6/2).

 Israel, menurutnya, juga sudah menghancurkan dua
 ruangan di wilayah Barat Masjidil Aqsha yang merupakan
 lokasi Al-Buraq.

 Penghancuran dua ruangan itu akan membuka jalan dari
 Masjid Al-Buraq yang merupakan bagian dari Masjid
 Al-Aqsha hingga memudahkan Israel untuk melakukan
 penghancuran lebih lanjut pada waktu yang tepat. Jadi,
 mereka lebih dulu menghancurkan Masjid Al-Buraq, baru
 Masjid Al-Aqsha,  papar Syaikj Raid Shalah.

 Menurutnya, Zionis juga menargetkan untuk menghapus
 jalan menuju Magharibah. Itu adalah wilayah Islam
 bersejarah, dan saat ini jalan menuju Magharibah telah
 rusak oleh galian lubang di bawah tanah oleh Zionis
 Israel. Kehancuran jalan itu bukan karena salju
 seperti yang diakui Israel. Tapi dihancurkan karena
 gorong-gorong yang dibuat Israel di bawahnya. 
 (na-str/pic)




[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [wanita-muslimah] Re: Kontrol Diri atau Kontrol Orang Lain?

2007-02-06 Terurut Topik Ari Condrowahono
mbak Ning,

1.untuk benda, bukannya ada syubhat.  terutama kalo dikaitkan ama 
makanan yg kurang jelas kategorinya ?  secara sufistik, yg dipilih 
adalah menhindari, kalo secara hukum selama ndak dilarang dan lelama gak 
kena batasan darurat, yah silakan tancap gas.

2. tentang benda juga, kaum HT selalu terkenal karena dihujat orang 
salafi sebagai memperbolehkan lihat foto porno.  dalam kasus foto syur 
ini, HT di indonesia ambil sikap beda dengan HT di timur tengah 
[bersikap taqiyah supaya selamat dari hujatan orang banyak].  jadi 
jangankan liat lawan jenis tanpa pretensi, liat foto porno pun, orang HT 
sebenarnya secara ideologis, ndak ada masalah.





Tri Budi Lestyaningsih (Ning) wrote:


 Dik Aisha,
 Maaf kalau penjelasan atau pernyataan saya tidak jelas, pendek-pendek.
 Saya ingin discuss panjang lebar, sebenarnya. Tapi ada keterbatasan
 waktu pada saat ini.

 Maksud saya mengkaitkan ke hukum yang 5 itu adalah karena apa pun yang
 kita perbuat di dunia ini kan semestinya selalu mengambil hukum yang 5
 itu sebagai dasar ? Jadi, kita mengontrol diri juga kan tentunya
 dasarnya karena memang ada di hukum yang 5 itu, bahwa kita WAJIB godhul
 bashor. Kita tidak boleh membuka aurat juga kan asalnya dari hukum yang
 5 itu, WAJIB hukumnya menutup aurat. Atau menurut dik Aisha, tidak
 demikian ? Soalnya memang ada yang mendasarkan perbuatan dari
 manfaat-manfaat saja (azas manfaat), bukan dari hukum yang 5 tersebut.

 Jadi, menurut saya, selama yang kita bicarakan adalah perbuatan,
 haruslah kita kaitkan dengan hukum yang 5. Kalau yang kita bicarakan
 adalah benda, maka kita kaitkan ke hukum yang 2 (Haram or Halal). Kan
 gitu ?

 Wass,
 -Ning




[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Re: Yusuf Qardhawi Puji Islam di Indonesia - Racism

2007-02-06 Terurut Topik ariel



--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Achmad Chodjim [EMAIL PROTECTED]
wrote:

 Mas Dana,
 
 Anda ternyata salah sasaran dengan mengedepankan uji materi
terhadap Kitab Alquran. Bukankah di dalam kitab tersebut ada
tantangan, yaitu apabila Anda ragu terhadap apa yang diturunkan oleh
Allah kepada Kanjeng Nabi saw, maka Anda diperintah untuk membuat satu
surat tandingan.
 
 Jadi, finalisasi Alquran itu bukan rekayasa manusia. Bukankah di QS
13:38-39 disebutkan bahwa seorang Rasul pun tak berhak membuat satu
ayat pun.
 
 Bukan hanya yang final itu Alquran, bahkan setiap pemeluk agama
menganggap kitab sucinya telah final. Mana ada sih di Barat orang
Kristen yang tidak memfinalkan Bibel? Bukankah Konsili Necea yang
diselenggarakan pada 325 M juga merupakan finalisasi Alkitab (Bibel)?
 
 Konflik interpretasi itu sehat, asal argumentatif. Bukankah adanya
Da Vinci Code juga merupakan konflik interpretasi? Penulisan Hadis tak
ada hubungannya dengan finalisasi Alquran. Penulisan Hadis merupakan
perkembangan sejarah masyarakat Islam.
 
 Kemandekan suatu umat tak bisa diukur dengan finalisasi kitab
sucinya. Lihatlah Jepang yang Buddhanya berpedoman pada Tipitakanya.
Sebaliknya, Birma yang mayoritas Buddis tak maju-maju! Negara Eropa
Barat maju meski Bibel sudah final, namun negara-negara Afrika Kristen
tak maju-maju, meski kitabnya sama.
 
 Dana: Tapi karena akhir2 ini hasilnya malah awut2an maka tentu saya
 bertanya: dimana missing linknya?
 
 Perlu diketahui bahwa semua negara yang mayoritas penduduknya
beragama Islam memang saat ini dalam jajaran negara-negara
terbelakang. Hal ini bukan disebabkan cara pembacaan Kitab Alquran
awut-awutan. Cobalah simak kembali QS 25:30, bukankah disebutkan bahwa
Kaum Nabi Muhammad telah meninggalkan Alquran? Lalu, dari mana
sampeyan bisa mengklaim bahwa ratusan juta/milyaran muslim telah
membaca Alquran?
 
 Jadi, ketertinggalan kita itu karena kita telah meninggalkan
Alquran, bukan karena telah membaca Alquran. Perintah Iqra pada ayat
yang pertama kali diturunkan itu tidak dipenuhi oleh Umat Islam.
 
 Wassalam,
 chodjim
 
 

Pak Chodjim, mungkin bukan sekedar membaca secara baik dan benar
(seperti pelajaran bahasa ya :P)namun juga menafsirkan dengan baik dan
benar . Starting pointnya teks adalah suci !. Dan yang didiskusikan
adalah tafsir yang dibangun bukan keontentikan teks (kalau berbicara
disekitar ini, sudah dipastikan diskusi akan mbulet :P) . Beberapa
waktu yang lalu mbak Mia pernah memberikan usul metodologi penafsiran
atas teks, menurut saya usul mbak Mia sebangun dengan Arkoun Quran is
subject to historicity (cmiiw). Sayang diskusi ini tidak berlanjut
(mungkin dulu sudah pernah dibahas secara panjang lebar di WM ?) Kalau
diperhatikan inti dari sebagian besar diskusi di WM ini selalu terkait
dengan penafsiran atas teks. Dan ini sudah menjadi masalah klasik
bukan hanya terjadi sekarang. Pada abad pertengahan Ibn Rushd, Ibn
Khaldun memberikan pandangan lain terhadap tafsir yang dibangun oleh
para teolog  fuqaha. Walahuallam.

Salam,
-ariel-




Re: [wanita-muslimah] UU Penghapusan Trafficking Tak Sentuh Perdagangan Anak?

2007-02-06 Terurut Topik Ari Condrowahono
mbak Rita,

1. Negara Indonesia kan negara yang mayoritas muslim.  Dalam Islam, 
wanita yang sudah haid sudah dianggap akil baliq [ sudah dianggap 
dewasa]. Usia 12 tahun sudah dianggap rata rata mewakili kata dewasa 
ini.  Jadi ndak perlu lagi ada pembahasan masalah perdagangan anak, lha 
wong sudah dianggap dewasa oleh muslim Indonesia modern saat ini.


2. UU dan berbagai peraturan di negara ini pun, tidak punya definisi 
jelas, berapa usia anak anak yang dijadikan standar.  Ada yang pasang 16 
tahun, ada yang 18 tahun, 21 tahun.  so what ? RUUU APP dulu itu malah 
sudah bagus mengakomodasi peraturan Islam, pasang usia batasan 12 tahun 
sebagai pelaku tindak pornoaksi dan pornografi. 


3. Jadi, kalau paginya ada rombongan marching band dari jakarta dan 
gitapatinya [gita pati pasti cewek yah ..] pakai rok pendek sambil 
lempar lempar tongkat pasang aksi diantara sekian banyak cowok dan 
penonton di lapangan [katakan lagi lomba marching band di Aceh atau di 
Padang atau di tangerang atau di pesantrennya abah HMNA, dan gitapatinya 
sambil bergaya megal megol pasang aksi sensual selama pertunjukan 
marching band tsb, maka sorenya bisa dikocok polisi susila alias 
muttawa.  :D


salam dewasa dan anak anak,

Ari


ritajkt wrote:

 Di Manakah Gerangan ?

 Oleh Valentina R Sagala
 Sumber : Kompas, Swara, Senin, 5 Feb 07

 Ada hal sangat mengganjal dalam Rancangan Undang-Undang Penghapusan
 Tindak Pidana Perdagangan Orang yang kini berada di tahap panitia
 kerja.

 Meskipun fakta di negeri ini menunjukkan anak merupakan kelompok
 yang paling rentan menjadi korban perdagangan (trafficking) , RUU ini
 ternyata sama sekali belum memuat mengenai perdagangan anak.

 Pasal 297 Kitab Undang-undang Hukum Pidana sebagai satu-satunya
 pasal yang mengatur mengenai perdagangan orang, sama sekali belum
 mengatur eksplisit perdagangan anak. Kemudian, Pasal 83 UU RI Nomor
 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak mulai mengatur
 memperdagangkan anak. UU ini lebih lanjut menegaskan kewajiban
 negara memberi perlindungan khusus kepada anak korban perdagangan.

 Tentu saja, makna kewajiban tersebut di antaranya adalah
 mengupayakan lahirnya UU yang secara khusus mampu melindungi anak
 dari jeratan perdagangan, sebab UU Perlindungan Anak belum
 menjabarkan secara khusus (lex spesialis) masalah perdagangan anak,
 mengingat barulah bersifat umum (lex general).

 Inilah salah satu alasan signifikan mengapa RUU PTPPO menjadi sangat
 berarti bagi nasib anak korban perdagangan dan mencegah anak
 diperdagangkan.

 Empat persoalan

 Sejumlah persoalan mendasar yang mesti segera dibenahi dalam RUU ini
 menyangkut perdagangan anak adalah pertama, RUU ini sama sekali
 tidak memuat definisi perdagangan anak, melainkan hanya
 mencantumkan definisi perdagangan orang.

 Padahal, sesuai dengan Pasal 3 Protokol untuk Mencegah dan Menghukum
 Perdagangan Manusia, terutama Perempuan dan Anak sebagai tambahan
 atas Konvensi PBB Melawan Kejahatan Terorganisir Transnasional
 (Palermo Protocol) yang telah ditandatangani Indonesia pada 24
 September 2001, definisi perdagangan orang dan perdagangan anak
 jelas berbeda. Pada perdagangan anak, unsur cara sama sekali tidak
 diperhitungkan dalam suatu perdagangan. Perbedaan ini sangatlah kuat
 dari aspek perlindungan pada anak sebagai subyek yang harus
 dilindungi di hadapan hukum.

 Oleh karena itu, sudah semestinya definisi perdagangan anak sesuai
 Palermo Protocol diakomodasi RUU ini.

 Kedua, RUU ini semestinya memasukkan prinsip-prinsip hak anak yang
 meliputi nondiskriminasi, kepentingan terbaik bagi anak, hak untuk
 hidup, kelangsungan hidup dan tumbuh kembang, serta penghargaan
 terhadap pandangan anak.

 Implikasi

 Sebagai implikasi belum dimasukkannya prinsip hak anak, pada Bab V
 tentang Hak-hak Korban RUU ini, misalnya, tidak ada satu pasal pun
 yang mengatur khusus hak korban anak. Padahal, Convention on the
 Rights of Child yang telah diratifikasi Indonesia menjadi Keppres RI
 Nomor 36 Tahun 1990 jelas menegaskan pentingnya menegakkan hak anak.

 Ketiga, RUU ini seharusnya memasukkan perlindungan khusus bagi anak
 korban perdagangan.

 Belum diakomodasinya prinsip hak anak dan perlindungan khusus bagi
 anak korban dalam RUU ini misalnya dapat dilihat pada Bab III
 tentang Penyidikan, Penuntutan dan Pemeriksaan di sidang pengadilan,
 yang sama sekali tidak mengatur tahapan dari penyidikan sampai
 pemeriksaan terhadap korban anak yang sesuai dengan prinsip hak
 anak. Misalnya, korban anak berhak didampingi orangtua atau wali
 (kecuali orangtua adalah pelaku perdagangan anak), hak korban anak
 untuk menjalani penyidikan dalam waktu yang dipersingkat,
 penghargaan atas pandangan anak, hak mendapatkan penerjemah, dan hak
 diwawancara dengan petugas khusus berpakaian sipil.

 Keempat, karena tidak memasukkan perdagangan anak, ketentuan
 pidana dalam RUU ini tidak mengakomodasi kasus perdagangan anak.

 Contoh sangat jelas, dalam Pasal 2 disebutkan: Setiap orang yang
 melakukan perekrutan, 

Re: [wanita-muslimah] BUDAK (Re: Kontrol Diri atau Kontrol Orang Lain?) - Leader

2007-02-06 Terurut Topik jano ko
Mas wikan berkata :
   
  sebenarnya ini kan soal cerah-mencerahkan.
kebudayaan yang awal ada di yunani-romawi. yunani-romawi runtuh
diwarisi oleh islam, sementara eropa surut ke abad kegelapan. gantian
eropa yang tercerahkan oleh islam pada masa renaissance, islamnya
surut. sekarang eropa (dan barat) sedang maju, maukah islamnya
belajar?
   
  
   
  Jano-ko :
   
  Sip, akhirnya yang ditunggu-tunggu jano-ko muncul juga, kita doakan bersama 
semoga mas wikan nanti menjadi pemimpin dunia Islam.
   
  Memang begitulah tugas dari manusia, saling memberi nasehat dan saling cerah 
mencerahkan supaya cerah.
   
  Kita berdoa semoga pendapat mas wikan mendekati kebenaran soale menurut 
jano-ko dikotomi barat dan islam itu hanyalah perbuatan yang sia-sia, Allah SWT 
adalah pemilik barat dan timur, sehingga sangat tidak sehat kalau seorang insan 
membuat dikotomi barat dan islam.
   
  Menurut jano-ko pendapat mas wikan ini lebih asyik dari pendapatnya si ulil, 
semoga ulil bisa mengikuti jalan mas wikan.
   
   
  Salam
   
  


Wikan Danar Sunindyo [EMAIL PROTECTED] wrote:
  On 2/6/07, jano ko [EMAIL PROTECTED] wrote:






 DP berkata :
 Seperti Islam yg mencerahkan bangsa jahiliyah yg bernama Arab badui
 (bedouin). Jadi dua2nya mencerahkan bangsa yg ada dalam era
 kegelapan. Cuma yg satu tetap terang, eh yg satu udah terang jadi
 gelap lagi. He he itu saja koq.

 ===

 Jano-ko

 Yang mencerahkan bangsa barat itu siapa ? silahkan dibaca pencerahan dari 
 jano-ko dibawah ini

Jano-ko ...
kalau muslim sekarang dicerahkan sama bangsa barat mau gak?
mumpung sinarnya masih terang ... nanti kalau sudah punya penerangan
sendiri, bisa mencerahkan bangsa-bangsa lain yang lebih gelap.

sebenarnya ini kan soal cerah-mencerahkan.
kebudayaan yang awal ada di yunani-romawi. yunani-romawi runtuh
diwarisi oleh islam, sementara eropa surut ke abad kegelapan. gantian
eropa yang tercerahkan oleh islam pada masa renaissance, islamnya
surut. sekarang eropa (dan barat) sedang maju, maukah islamnya
belajar?

salam,
--
wikan
http://wikan.multiply.com


 

 Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com 

[Non-text portions of this message have been removed]



RE: [wanita-muslimah] Re: Kontrol Diri atau Kontrol Orang Lain?

2007-02-06 Terurut Topik Tri Budi Lestyaningsih \(Ning\)
1/ Betul, mas Arcon. Saya lupa yang syubhat itu.
2/ Masalah pandangan orang HT terhadap foto porno, saya ngga tau pasti,
mas. Yang saya tau, definisi porno teman-teman HT itu adalah terbuka
auratnya, jadi kalau perempuan terlihat selain wajah dan telapak tangan,
ya dianggap porno. Makanya uang yang ada gambar Kartini-nya itu juga
dianggap gambar porno. Setahu saya sih, mereka tidak masalah bawa uang
yang ada gambar Kartini. Jadi, mungkin definisi porno mereka yang tidak
sama dengan definisi porno masyarakat yang menimbulkan persepsi di
bawah, mas.
 
Wallahu'alam.
Wass,
-Ning
 
 



From: wanita-muslimah@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Ari Condrowahono
Sent: Wednesday, February 07, 2007 10:17 AM
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Kontrol Diri atau Kontrol Orang Lain?



mbak Ning,

1.untuk benda, bukannya ada syubhat. terutama kalo dikaitkan ama 
makanan yg kurang jelas kategorinya ? secara sufistik, yg dipilih 
adalah menhindari, kalo secara hukum selama ndak dilarang dan lelama gak

kena batasan darurat, yah silakan tancap gas.

2. tentang benda juga, kaum HT selalu terkenal karena dihujat orang 
salafi sebagai memperbolehkan lihat foto porno. dalam kasus foto syur 
ini, HT di indonesia ambil sikap beda dengan HT di timur tengah 
[bersikap taqiyah supaya selamat dari hujatan orang banyak]. jadi 
jangankan liat lawan jenis tanpa pretensi, liat foto porno pun, orang HT

sebenarnya secara ideologis, ndak ada masalah.

Tri Budi Lestyaningsih (Ning) wrote:


 Dik Aisha,
 Maaf kalau penjelasan atau pernyataan saya tidak jelas, pendek-pendek.
 Saya ingin discuss panjang lebar, sebenarnya. Tapi ada keterbatasan
 waktu pada saat ini.

 Maksud saya mengkaitkan ke hukum yang 5 itu adalah karena apa pun yang
 kita perbuat di dunia ini kan semestinya selalu mengambil hukum yang 5
 itu sebagai dasar ? Jadi, kita mengontrol diri juga kan tentunya
 dasarnya karena memang ada di hukum yang 5 itu, bahwa kita WAJIB
godhul
 bashor. Kita tidak boleh membuka aurat juga kan asalnya dari hukum
yang
 5 itu, WAJIB hukumnya menutup aurat. Atau menurut dik Aisha, tidak
 demikian ? Soalnya memang ada yang mendasarkan perbuatan dari
 manfaat-manfaat saja (azas manfaat), bukan dari hukum yang 5 tersebut.

 Jadi, menurut saya, selama yang kita bicarakan adalah perbuatan,
 haruslah kita kaitkan dengan hukum yang 5. Kalau yang kita bicarakan
 adalah benda, maka kita kaitkan ke hukum yang 2 (Haram or Halal). Kan
 gitu ?

 Wass,
 -Ning


[Non-text portions of this message have been removed]



 


[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [wanita-muslimah] MENOLONG ORANG LAIN - Kontrol Diri atau Kontrol Orang Lain?

2007-02-06 Terurut Topik Rye Woo
Hahahahah. Luchu Bri
  Yang ada di pikiran gw Cunk sabri tuhh... mirip Tukul arwana. Bisa 
bikin ngakakk Mungkin pas kalo Aye sebut Cukul Sabri Arwana. Ok ga 
Bri??
   
  Jeung Aisyah... yang baik hati dan sensitifeee... terima kasih atas 
tanggapannyaa.
  Ga terbesit untuk Pongah or sombong seeperti prsangka dan praduga dinda yang 
baik hati and tidak sombong ini Cuma emang bahasa aye sengaja beegitu... 
Ayee cuma sedikit ngikutin gayanya sebagian org2 Nggaldrah WM yang mungkin 
luput sama sekali dari perhatian E'neng. Bukan karena sekufu kan? hingga 
yang sering ceplok batok di WM di ademin ajaa...
   
  Cuma sedikit ngingetin ajee bagi yang belum nge tgb banjirr. syukur2 
semuanya seperti Bu' Aisyah yang baik hati. Kalo ga begini kayaknya ga 
ada tanggapan tuhhh... Coz ayee perhatiin sedikit sekali yang mau ngebahas 
permasalahan yg bener2 darurat untuk di selesaikan seperti banjir ini, or yg 
lainnya Bener ga Jeung??

SIR BATS [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Seorang polisi (P) ditanya wartawan (W) :

W : Apa tugas utama anda sebagai polisi
P : Tugas utama polisi menolong orang lain.
W : Lho kemarin istri anda kecemplung sumur kok tidak ditolong.
P : Dia khan BUKAN ORANG LAIN.
W : ?  maaf siapa nama anda
P : Rye Woo

:=))

On 2/6/07, Aisha [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Pak Rye Woo,
 Kok mikirnya jelek ya pak, apa semuanya harus menceritakan dengan pongah
 sudah nolong orang lain termasuk misalnya membantu korban banjir? Pak, di
 milis itu memang tempat orang diskusi, aksi nyata nolong orang itu dilakukan
 di kehidupannya sendiri-sendiri dan tidak perlu diceritakan bukan? Yang
 diskusi itu belum tentu tidak menolong korban banjir atau korban bencana
 lainnya, sebab membantu itu bisa dengan berbagai cara, misalnya membantu
 secara fisik menyediakan makanan gratis, menyumbang selimut, obat, dll. Dan
 itu bisa dilakukan sekian jam kemudian jam-jam berikutnya diskusi di milis.
 Atau malah bisa juga membantu dengan transfer uang untuk saudara yang
 kebanjiran supaya dia bisa keluar dari rumahnya dan menginap di tempat aman.
 Itu yang saya maksudkan mikir jelek ke orang lain, apa orang di milis itu
 hanya sibuk milisan saja? Tidak mengerjakan kebaikan lainnya?

 Jika anda mau mengajak menolong orang yang kebanjiran, buatlah tulisan
 yang baik dengan topik baru, bukan dengan kalimat aneh begini dan masuk di
 diskusi topik tertentu.

 salam
 Aisha


[Non-text portions of this message have been removed]



 

 
-
Never miss an email again!
Yahoo! Toolbar alerts you the instant new Mail arrives. Check it out.

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [wanita-muslimah] ACEH - IBU KOTA INDONESIA

2007-02-06 Terurut Topik SIR BATS
On 2/7/07, Ari Condrowahono [EMAIL PROTECTED] wrote:
 gak mau ah.  orang aceh masih banyak yg rasis.

  1. temen saya ada yang kerja di BRR bagian training.  karena dia ikhwan
  dan keluarganya anak pengajian semua, anak istrinya ikut di bawah ke
  aceh.  si mbak ini, jebolan S2 jurusan studi islam dan timur tengah UI
  lho.  dan sempat jadi wakil dekan di Univ Islam 45 Bekasi.  Toh, dia
  merasa sering mendapat perlakuan diskriminasi di Aceh sana.  Ndak ada 8
  bulan, keluarga udah kembali semua ke Jabotabek.

kang arcon, kalau boleh tahu bentuk diskriminasinya bagaimana?

  2. kalo balikpapan setuju.  hanya satu masalahnya, harga harga di sono
  mahalnya selangit. mosok ayam kampung seekor harganya 85 rb.  ini harga
  tahun 2001 akhir.  weleh.  lagian jgn salah juga kalo balikpapan ndak
  ada banjir. huehehehhehehe  wong tempatnya berbukit bukit, rame dikit
  aja, udah rawan banjir.

Ini aneh, orang tajir kok mikirin harga mahal ; lagian apa ente mau
ikut pindah bersama ibukotanya; khan malah enak tambun jadi kagak
macet.

salam


Re: [wanita-muslimah] Re: Kontrol Diri atau Kontrol Orang Lain?

2007-02-06 Terurut Topik Ari Condrowahono
1. lha kalau tidak ada masalah, kenapa bingung berusaha mengatur dan 
mengontrol HAM orang lain ?  padahal kan diktumnya, ham seseorang oke 
oke aja dijalankan, selama ndak nggangu orang lain.  malah sok ngontrol 
orang lain itu sering kali lebih dilihat sebagai tindakan yg menggangu.  
lha ini pakai pakain biasa aja, tahu tahu digropyok, katanya gak pakai 
jilbab. 

Sementara di aceh dan padang yg berjilbab, tapi ketat ketat, dan pacaran 
ke mana mana, malah jalan santai ajah.  ada foto foto yg saya ambil di 
danau maninjau dan danau singkarak.  muda mudi sumatera barat yg 
berasyik masyuk mesra.  juga di bukittinggi bisa dilihat poster 
gede/baliho di bioskop era, jduulnya walah walah bikin geleng geleng 
kepala.  Permainan Sex.  Lha piye iki, jawane ...


2. At least, saya ndak lihat orang padang mayoritas merasa amat sangat 
terganggu sampai tahapan crucial dengan muda mudi mereka.  geleng geleng 
kepala mungkin iya, tapi sambil bilang, yah, anak muda .  [kalau 
bioskopnya sih, udah aku recheck ke temen yg plisi, orang kodam dan yg 
anak jebolan MAPK padang panjang, yg nonton kebanyakan anak muda dari 
luar daerah dan pendatang :D  tapiii, yg masuk kategori anak muda 
ini termasuk para santri MAPK dan Sumatera Thawalib Padang Panjang.  
huehehehhe  nontonnya di kala escape :p].  Yg sering didemo sama orang 
padang itu kafe Anggrek, karena ada hburannya sampai malam,  secara 
orang bukit tinggi tuh jam 8 udah sepi.  Kalau yg gedean lagi di 
gerebek, komandan kodimnya yg diganti.  seperti Novotel Bukittinggi yg 
pernah digerebek karena ada transaksi narkoba.  pak dandim yg religius 
[pak haji gitu lho] dgn tiba tiba di mutasi.  :p  lha bukit tinggi dan 
terpencil dan dalam konteks ekonomi dunia bawah, termasuk daerah kering, 
mau dimutasi ke mana lagi ... yah, daerah daerah indonesia timur yg ke 
kota kabupaten aja butuh 3 hari tiga malam lewat jurang dan 
danauberlumpur, gitu lah ..


3. Pada saat yg sama ketika bulan lalu, para gubernur se Indoensia 
kumpul di istana bung hatta di bukit tinggi dalam rangka syukuran 
diakuinya PDRI - Pemerintah Darurat Republik Indoensia], para asisten 
gubernur pada pusing kasak kusuk cari wanita/selimut hidup buat para 
bapak.  bukit tinggi gitu lho mana ada ?.  ada sih beberapa, dalam 
jumlah sangat sedikit, yg dikelola oleh oknum polisi juga.  biasa 
mangkal di bawah jembatan, dekat pasar atas itu.  gurauan temen saya, 
sambil diam diam nunjukin pebisnis yang juga anggota tsb, malam ini, 
sampai yg ndak pernah dilirik pun, diangkut paksa buat para pejabat.

Rada muram juga suasana, duduk di warung rame rame sambil ber kopi talua 
ria dan makan sate padang, malam ini ngurusin PDRI, ceremonial palsu dan 
urusan selimut hidup, sementara anak buah yg jaga diantara derasnya 
hujan yg mendera kota bukit tinggi, bapak bapak polisi, tentara dan 
intel yang ndak dapat jatah makan atau uang jaga dari para panitia di 
Padang sana [udah abis dikutip kah ?], sementara di saat lain, dalam 
minggu yg sama, ada acara reuni besar alumni ESQ nya Ari Ginanjar.  
Reuni se Indonesia.  Kaya beneran nih emang, orang orang yg ikutan ESQ 
wekekekekeke


4. teman teman salafi juga kalau bawa uang juga nggak pilih pilih tuh, 
yg ini ada foto tanpa jilbabnya atau tidak.  padahal kalau foto mausia 
kan harusnya gambar kepalanya dipotong.  mas ari setiawan pakai acara 
menggelapkan uang yg ada foto kartini nya ndak ?



Tri Budi Lestyaningsih (Ning) wrote:

 1/ Betul, mas Arcon. Saya lupa yang syubhat itu.
 2/ Masalah pandangan orang HT terhadap foto porno, saya ngga tau pasti,
 mas. Yang saya tau, definisi porno teman-teman HT itu adalah terbuka
 auratnya, jadi kalau perempuan terlihat selain wajah dan telapak tangan,
 ya dianggap porno. Makanya uang yang ada gambar Kartini-nya itu juga
 dianggap gambar porno. Setahu saya sih, mereka tidak masalah bawa uang
 yang ada gambar Kartini. Jadi, mungkin definisi porno mereka yang tidak
 sama dengan definisi porno masyarakat yang menimbulkan persepsi di
 bawah, mas.

 Wallahu'alam.
 Wass,
 -Ning



  _ _ __

 From: wanita-muslimah@ yahoogroups. com 
 mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com
 [mailto:wanita-muslimah@ yahoogroups. com 
 mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com] On Behalf Of Ari Condrowahono


 mbak Ning,

 1.untuk benda, bukannya ada syubhat. terutama kalo dikaitkan ama
 makanan yg kurang jelas kategorinya ? secara sufistik, yg dipilih
 adalah menghindari, kalo secara hukum selama ndak dilarang dan selama gak
 kena batasan darurat, yah silakan tancap gas.

 2. tentang benda juga, kaum HT selalu terkenal karena dihujat orang
 salafi sebagai memperbolehkan lihat foto porno. dalam kasus foto syur
 ini, HT di indonesia ambil sikap beda dengan HT di timur tengah
 [bersikap taqiyah supaya selamat dari hujatan orang banyak]. jadi
 jangankan liat lawan jenis tanpa pretensi, liat foto porno pun, orang HT
 sebenarnya secara ideologis, ndak ada masalah.




[Non-text portions of this message have been 

Re: Re: [wanita-muslimah] Re: Tuhan yangTransenden was Pengaruh budaya arab - Thomas Carlyle - Al Qur'an

2007-02-06 Terurut Topik jano ko
Insan manusia berkata :
   
  lima: kenal nggak ya sama hegel
enam: siapa sih hegel?
ketuju: yang mengutip tulisan ini apa berniat mensejajarkan kanjeng
nabi dengan hegel ya??
opo tumon..

   
  
   
   
  Jano-ko
   
  --
   
  Proses hidup manusia
   
   
  Al Qur'an
   
  Surat ke 40
   
  67] Dia-lah yang menciptakan kamu dari tanah kemudian dari setetes, air mani, 
sesudah itu dari segumpal darah, kemudian dilahirkannya kamu sebagai seorang 
anak, kemudian (kamu dibiarkan hidup) supaya kamu sampai kepada masa (dewasa), 
kemudian (dibiarkan kamu hidup lagi) sampai tua, di antara kamu ada yang 
diwafatkan sebelum itu. (Kami perbuat demikian) supaya kamu sampai kepada ajal 
yang ditentukan dan supaya kamu memahami (nya). 
   
  ---
   
  Kita tahu bahwa Hegel membuat jembatan antara pendapat Fichte dan Schelling 
dengan idealisme absolutnya, sehingga lahirlah metode dialektik hegel yaitu 
Tesis - Antitesis - Sintesis.
  Siapa tahu metode itu dibuat hegel untuk dirinya sendiri agar selalu terbuka 
kepada kebenaran yang akhirnya pasti akan menemukan kebenaran Allah SWT, karena 
Allah SWT adalah pemilik kebenaran.
   
  Kalau di KTP-nya mungkin hegel itu kristen tapi bisa saja dia itu terbuka 
terhadap Islam atau bisa saja dia menerima kebenaran Islam atau bisa saja tanpa 
sepengetahuan kita dia itu telah syahadat seperti halnya bang Napoleon.
   
   
  Selamat pagi.
   
  

donnie ahmad [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Pertanyaannya yang lain adalah: kalo kanjeng nabi dibilang hegelian
agent of reform artinya apa ya??
satu: pecintanya hegel
dua: pendukungnya hegel
tiga: muridnya hegel
empat: agen nya hegel (loper koran kalee..)
lima: kenal nggak ya sama hegel
enam: siapa sih hegel?
ketuju: yang mengutip tulisan ini apa berniat mensejajarkan kanjeng
nabi dengan hegel ya??
opo tumon..

ojo nesu juga lhoo... :D

Donnie

On 03 Feb 07, at 21:50, jano ko wrote:

Ada insan berkata :

Anakku,
Tentu saja kanjeng Nabi Muhammad memiliki banyak keterbatasan dan
menafsir wahyu; belum lagi alat-alat bantu penafsiran yg terus
berkembang dan berkembang sesuai perkembangan peradaban. Jaman dahulu
kala, bahkan Kanjeng Nabi pun tidak berpikir adanya rekayasa atau
manupulasi genetik, klonning atau bio teknologi. Barangkali juga tidak
terpikirkan bahwa suatu hari nanti perjalanan ke ruang angkasa bisa
dijalani oleh awam seperti orang2 pada tamasya ke pekalongan dari
seluruh penjuru dunia :=))

==

Jano-ko

Punten,

---

Al Qur'an :

Sesungguhnya terdapat dalam diri Rasulullah SAW suri teladan yang baik
bagi kamu (yaitu) bagi siapa yang mengharap (rahmat) Allah dan
(kebahagiaan) hari akhir dan banyak menyebut Allah (QS. 33:21).

---

Pertanyaan sederhana saja, bagaimana anda tahu bahwa Nabi Muhammad SAW
mempunyai keterbatasan dalam hal tersebut ?

Menilai Nabi Muhammad SAW mempunyai keterbatasan dalam hal tersebut
berarti sipenilai tersebut merasa mempunyai kemampuan melebihi Nabi
Muhammad SAW.

Nah sekarang jano-ko tunjukkan apa kata tokoh pintar tentang kanjeng
Nabi Muhammad SAW.

Thomas Carlyle, dalam On Heroes and Hero Worship mengatakan, Dia
datang seperti sepercik sinar dari langit, jatuh ke padang pasir yang
tandus, kemudian meledakkan butir-butir debu menjadi mesiu yang
membakar angkasa dari Delhi hingga Granada.

Thomas Carlyle :

These ideas were influential on the development of Socialism, but
aspects of Carlyle's thinking in his later years also helped to form
Fascism. Carlyle moved towards his later thinking during the 1840s,
leading to a break with many old friends and allies such as Mill and,
to a lesser extent, Emerson. His belief in the importance of heroic
leadership found form in his book Heroes and Hero Worship, in which
he compared different types of heroes. As one of the very few
philosophers who witnessed the industrial revolution but still kept a
transcendental non-materialistic view of the world, Thomas Carlyle
made an attempt to draw a picture of the development of human
intellect by using historical people as coordinates and devoted
Prophet Muhammad a special place in the book under the chapter title
Hero as a Prophet. In his work, Carlyle declares his admiration with
a passionate championship of Prophet Muhammad as a Hegelian agent of
reform, insisting on his sincerety and
commenting 'how one man single-handedly, could weld warring tribes and
wandering Bedouins into a most powerful and civilized nation in less
than two decades.' Observing Carlyle having such an open mind to the
other puts him in a category of his own for trying to build bridges
between the peoples of the West and the East as an early historical
western representative of that dialogue.

---

Pertanyaannya adalah apakah sipenilai tersebut levelnya sama atau
sejajar dengan Thomas Carlyle ?, malu dech aku..

Dilarang nesu.

Malam.

st sabri [EMAIL PROTECTED] wrote:
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Chae
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Abah,

 Terima kasih atas informasinya;)

 Saya mau konfirmasi 

[wanita-muslimah] Re: [keluarga-sejahtera] Re: Kontrol Diri atau Kontrol Orang Lain?

2007-02-06 Terurut Topik L.Meilany
Nimbrung : mungkin tidak seperti yg diuraikan oleh Jeng Ning.
Masalah halal-haram menurut yg saya ketahui adalah harus objektif.
Kalo cuma masalah 'rasa2' gimana ya; nggak jelas gitu malahan nanti terjadi 
penyamarataan.
Seperti yg terjadi akhir2 ini; perempuan yg berpenampilan seronok di tuduh 
perempuan gak bener.

Menarik sekali kalo kita melihat disekeliling kita.
- Apakah orang yg matanya baik [ ndak buta] tidak boleh memandang lawan 
jenisnya?
Bagaimanakah karir dokter, psikolog, orang2 pemasaran
Masalah ia bisa mengontrol diri [ baca ; menjaga nafsu syahwat ] kan urusan 
pribadinya dia.
Apakah seorang dokter tidak boleh 'terangsang' melihat pasiennya yg semlohei?
Dokter juga manusia yg punya rasa. :-)

-Apakah orang yg menutup auratnya langsung terbebas dari pandangan yg membuat 
orang lain tergoda?
Kayaknya enggak.
Aa Gym bisa jatuh cinta dengan seorang yg berjilbab/ yg tertutup rapat :-)
Di bank syariah yg suka saya kunjungi, CSnya, tellernya adalah semua perempuan 
yg wangi, cakep berjilbab.
Yg laki2 cuma satpam dan OB.
Dan nasabahnya yg saya sering lihat berbincang-bincang lihat adalah kebanyakan 
laki2. 
Apakah pegawai bank itu bermaksud menggoda atau apakah para nasabah datang ke 
bank itu karena tergoda?
Wallahualam bissawab.

Akhirnya masalah mengontrol diri kan bukan dari sebab memandang melulu, tapi 
juga gimana otak, pikirannya
yg mengendalikan :-)
Lha wong banyak kok orang2 yg 'jatuh cinta' bukan karena memandang tapi dengar 
suaranya.
Seperti penyiar radio itu dengan suaranya yg seksi [ menurut yg mendengar] bisa 
dikagumi dan membuat
pendengarnya termehek-mehek.
Jadi siapa yg harus disalahkan; suaranya yg indah kan berkah Gusti Allah.
Apakah si penyiar bermaksud menggoda atau si pendengar menjadi tergoda; hanya 
pribadi masing2 yg tahu.
Masa sih si penyiar akan bilang ; halo2 pendengar jangan ya anda tergoda 
dengan suara saya
Ke GR-an skali :-)
Begitu juga dengan berpakaian/menutup aurat.
Ia bisa menggoda iman atau membuat orang lain tergoda; wallahualam bissawab.
:-))

Salam 
l.meilany


  - Original Message - 
  From: Aisha 
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com ; keluarga-sejahtera@yahoogroups.com 
  Sent: Tuesday, February 06, 2007 5:06 PM
  Subject: [keluarga-sejahtera] Re: Kontrol Diri atau Kontrol Orang Lain?


  Mba Ning,
  Saya yang mengganti judul dengan pertanyaan kontrol diri atau mengontrol 
orang lain ini karena tertarik dengan pendapat mba Chae. Saya tidak mengerti 
kenapa tiba-tiba mba Ning memasukkan yang 5 dalam Islam untuk pengambilan 
keputusan saat kita ngobrol kontrol ini dengan halal haram?

  Coba deh kita urai sedikit-sedikit ya, kita memperbincangkan masalah 
laki-laki yang ingin terjaga matanya, kalau menurut HAM, dia berhak untuk 
mendapat pemandangan yang bersih yang tidak membuat dirinya terangsang dan 
tergoda. Di pihak lain, ada juga wanita yang ingin memamerkan tubuhnya, kalau 
menurut HAM, dia juga berhak bukan?

  Bagaimana solusinya untuk menengahi HAM masing-masing? Sebab kita tahu juga 
bahwa ada laki-laki yang mudah terangsang tergoda karena mungkin di 
lingkungannya semua tertutup, sementara ada laki-laki yang tidak gampang 
terangsang tergoda, atau mungkin juga terangsang tapi bisa mengendalikan 
dirinya untuk tidak melakukan perbuatan buruk.
  Solusinya bagi yang mudah terangsang tergoda itu lakukan ibadah dengan benar! 
Sebab dengan puasa yang benar misalnya dia akan bisa mengendalikan syahwatnya, 
tapi ... ada juga jalan pintas yaitu dengan mengontrol pihak lain, dalam 
hal ini wanita yang harus dikontrol, jika laki-laki tidak bisa mengendalikan 
dirinya memandang yang merangsang, maka dibuatlah aturan supaya wanita semua 
ditutup badannya, maka dunia akan aman tentram, tidak ada laki-laki yang jadi 
pemerkosa dan tidak ada laki-laki yang mau beristri banyak (poligami) karena 
matanya terjaga bersih dan pikirannya bersih dan hanya setia dengan 1 istri, 
begitu ya mba Ning?:)

  Lalu, kenapa mba Ning tiba-tiba mengeluarkan rangkaian kalimat hukum 
memandang aurat perempuan adalah HARAM bagi yang mudah tergoda, dan 
HALAL(MUBAH) bagi yang tidak mudah tergoda, menjadi aneh karena haram-halal 
itu siapa yang menentukan? Tuhan atau manusia? Itu sebabnya saya menjelaskan 
bahwa masalah kontrol (diri or orang lain) itu tidak bisa dibenturkan dengan 
halal-haram. Masalahnya adalah bahwa kita hidup di dunia yang majemuk, majemuk 
pemahaman agama dalam satu agama (lihat aja komunitas milis, kan beda-beda 
walaupun masing-masing mengaku memeluk agama Islam), belum lagi kemajemukan 
lainnya karena beda agama, beda budaya, dll. Jika halal-haram itu yang ngatur 
Tuhan, kita misalnya sudah tahu bahwa makan babi itu haram, lalu apakah semua 
muslim tidak makan babi? Jika ada muslim makan babi, apakah ada orang yang lalu 
mengejar muslim pemakan babi ini lalu menghukum atau membunuhnya? Tidak bukan? 
Jadi kenapa mba Ning ada ide haram-halal seperti itu? kan masalah! nya sudah 
jelas bahwa kita hidup di masyarakat majemuk, HAM siapa yang akan 

[wanita-muslimah] Saudi: Tidak Sekufu, Dipaksa Bercerai oleh Pengadilan

2007-02-06 Terurut Topik Dwi Soegardi
Di Saudi Arabia, pasangan suami istri Mansour dan Fatima hidup
berbahagia dengan kedua anak mereka sampai akhirnya Pengadilan
memutuskan menceraikan mereka. Pasalnya? Pihak keluarga Fatima
menuntut mereka bercerai karena mereka beralasan suku mereka lebih
terhormat daripada keluarga Mansour. Dalam Fikih Nikah, dikenal
istilah sekufu sebagai salah satu syarat nikah. Fatima menolak
dikembalikan ke keluarga asalnya dan memilih mendekam di dalam penjara
sudah lebih dari 9 bulan bersama anak laki-lakinya yang berumur 1
tahun. Dia dan suaminya mengkhawatirkan keluarga Fatima akan
memaksanya menikah dengan laki-laki lain. Sementara itu, Mansour
bersama putrinya yang berusia 2 tahunan, hidup bersembunyi dicekam
ketakutan.

Hakim memutuskan mengabulkan tuntutan keluarga Fatima dengan dalih
untuk melindungi pihak istri-istri dari keluarga yang lebih bangsawan
dan menghindarkan kerusakan yang lebih besar. Padahal Mansour dan
Fatima dinikahkan baik-baik oleh ayah Fatima tadinya. Setelah ayahnya
wafat, saudara tiri Fatima mengambil alih kepemimpinan keluarga dan
menggugat pasangan malang ini ke pengadilan. Herannya dalam
keputusannya, Hakim sama sekali tidak mengutip ayat al-Quran,
melainkan hanya fatwa dari dua orang ulama.

Dukungan terhadap Mansour-Fatima mengalir di Saudi, kasus ini diajukan
banding ke pengadilan yang lebih tinggi. Akankah berhasil? Ataukah
sekali lagi kita dipaksa menonton drama dari abad kegelapan? Hari ini
alasannya perbedaan suku, di kemudian hari bisa juga perbedaan standar
hidup, latar belakang pendidikan, atau bahkan sekedar cara salat dan
wudu.

Ada pula yang menunjukkan dukungan dengan membuat petisi online di
http://www.petitiononline.com/FATMAH/petition.html

salam,
DWS
-- 
Genderpedia.Org
Proyek Ensiklopedia Gender Online


http://www.saudigazette.com.sa/index2.php?option=com_contenttask=viewid=24761pop=1page=0Itemid=116
Sunday, 04 February 2007
Divorced Couple's Lawyer to Appeal to Royal Court

37-year-old Mansour has aged fast after running from court to court to
get back his wife, who was divorced from him against her will. The
only hope he has is his 2-year-and 9-month-old daughter Noha - The
Saudi Gazette photo by Suzan Zawawi.By Suzan Zawawi

The Saudi Gazette

AL-KHOBAR
THE lawyer representing Mansour Al-Timani and Fatima – the couple who
were divorced against their wish on the grounds that they were not
equal in ancestry line – has appealed to the Royal Court to forward
the case to High Court.
The High Court is the only legal establishment that can overrule the
appeals court if it finds the ruling contrary to the Shariah, said
Abdul Rahman Al-Lahem, the couple's lawyer.

Only cases forwarded by the Royal Court are looked into by the High Court.
The couple was divorced in absentia by Justice Ibrahim Al-Farraj in
the northern city of Al-Jouf after Fatima's brothers began legal
action in 2005, claiming Mansour, Fatima's husband, was not of
sufficiently prestigious tribal stock to marry their half sister.

Al-Lahem took the case to the appeals court and last Sunday the
appeals court endorsed the lower court verdict.

Fatima and Mansour do not recognize the court's verdict and still
consider themselves married. Fatima has been protesting against the
verdict by remaining in Dammam prison and refusing to go back to her
blood family.

Al-Lahem had appealed to the Ministry of Social Affairs last Monday to
look into Fatima's case, but he has not yet received any reply.

I want the ministry to take Fatima out of prison and place her in one
of their social affairs women's shelter, said Al-Lahem. He also
contacted the National Society for Human Rights to help in moving
Fatima out of the prison to a women's shelter.

He, however, has been unable to contact his client in Dammam prison to
discuss the case. Fatima's husband told The Saudi Gazette that he
would prefer his wife to either stay in prison or go to a women's
shelter but not to her blood family. This is for her own safety,
said Mansour.

He is also worried that his in-laws would forcibly marry off his wife
to another man. They divorced us by force so I wouldn't be surprised
if they marry her off by force too, he said.

Mansour is expecting his in-laws to continue with the immoral case
against him. The original case is of living with Fatima in the same
house after we were divorced in absentia, he said.

The couple's nightmare started after Fatima's father, who married of
his daughter willingly to Mansour became terminally ill. Her
half-brothers obtained power of attorney from their father and started
legal action against their sister and her husband. The father died
during the trial.

Despite the fact that both Fatimah and Mansour were happily married
and informed the lower court that they did not want a divorce, the
judge forcibly divorced the couple.


http://www.saudigazette.com.sa/index2.php?option=com_contenttask=viewid=24759pop=1page=0Itemid=116
Dead Man Walking
Sunday, 04 February 2007

By Suzan Zawawi
The Saudi Gazette


RE: [wanita-muslimah] Re: Kontrol Diri atau Kontrol Orang Lain?

2007-02-06 Terurut Topik Tri Budi Lestyaningsih \(Ning\)

Dik Aisha,
Maaf kalau penjelasan atau pernyataan saya tidak jelas, pendek-pendek.
Saya ingin discuss panjang lebar, sebenarnya. Tapi ada keterbatasan
waktu pada saat ini.

Maksud saya mengkaitkan ke hukum yang 5 itu adalah karena apa pun yang
kita perbuat di dunia ini kan semestinya selalu mengambil hukum yang 5
itu sebagai dasar ? Jadi, kita mengontrol diri juga kan tentunya
dasarnya karena memang ada di hukum yang 5 itu, bahwa kita WAJIB godhul
bashor. Kita tidak boleh membuka aurat juga kan asalnya dari hukum yang
5 itu, WAJIB hukumnya menutup aurat. Atau menurut dik Aisha, tidak
demikian ? Soalnya memang ada yang mendasarkan perbuatan dari
manfaat-manfaat saja (azas manfaat), bukan dari hukum yang 5 tersebut.

Jadi, menurut saya, selama yang kita bicarakan adalah perbuatan,
haruslah kita kaitkan dengan hukum yang 5. Kalau yang kita bicarakan
adalah benda, maka kita kaitkan ke hukum yang 2 (Haram or Halal). Kan
gitu ?

Wass,
-Ning


 

-Original Message-
From: wanita-muslimah@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Aisha
Sent: Tuesday, February 06, 2007 6:07 PM
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com; keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Subject: [wanita-muslimah] Re: Kontrol Diri atau Kontrol Orang Lain?

Mba Ning,
Saya yang mengganti judul dengan pertanyaan kontrol diri atau mengontrol
orang lain ini karena tertarik dengan pendapat mba Chae. Saya tidak
mengerti kenapa tiba-tiba mba Ning memasukkan yang 5 dalam Islam untuk
pengambilan keputusan saat kita ngobrol kontrol ini dengan halal haram?

Coba deh kita urai sedikit-sedikit ya, kita memperbincangkan masalah
laki-laki yang ingin terjaga matanya, kalau menurut HAM, dia berhak
untuk mendapat pemandangan yang bersih yang tidak membuat dirinya
terangsang dan tergoda. Di pihak lain, ada juga wanita yang ingin
memamerkan tubuhnya, kalau menurut HAM, dia juga berhak bukan?

Bagaimana solusinya untuk menengahi HAM masing-masing? Sebab kita tahu
juga bahwa ada laki-laki yang mudah terangsang tergoda karena mungkin di
lingkungannya semua tertutup, sementara ada laki-laki yang tidak gampang
terangsang tergoda, atau mungkin juga terangsang tapi bisa mengendalikan
dirinya untuk tidak melakukan perbuatan buruk.
Solusinya bagi yang mudah terangsang tergoda itu lakukan ibadah dengan
benar! Sebab dengan puasa yang benar misalnya dia akan bisa
mengendalikan syahwatnya, tapi ... ada juga jalan pintas yaitu
dengan mengontrol pihak lain, dalam hal ini wanita yang harus dikontrol,
jika laki-laki tidak bisa mengendalikan dirinya memandang yang
merangsang, maka dibuatlah aturan supaya wanita semua ditutup badannya,
maka dunia akan aman tentram, tidak ada laki-laki yang jadi pemerkosa
dan tidak ada laki-laki yang mau beristri banyak (poligami) karena
matanya terjaga bersih dan pikirannya bersih dan hanya setia dengan 1
istri, begitu ya mba Ning?:)

Lalu, kenapa mba Ning tiba-tiba mengeluarkan rangkaian kalimat hukum
memandang aurat perempuan adalah HARAM bagi yang mudah tergoda, dan
HALAL(MUBAH) bagi yang tidak mudah tergoda, menjadi aneh karena
haram-halal itu siapa yang menentukan? Tuhan atau manusia? Itu sebabnya
saya menjelaskan bahwa masalah kontrol (diri or orang lain) itu tidak
bisa dibenturkan dengan halal-haram. Masalahnya adalah bahwa kita hidup
di dunia yang majemuk, majemuk pemahaman agama dalam satu agama (lihat
aja komunitas milis, kan beda-beda walaupun masing-masing mengaku
memeluk agama Islam), belum lagi kemajemukan lainnya karena beda agama,
beda budaya, dll. Jika halal-haram itu yang ngatur Tuhan, kita misalnya
sudah tahu bahwa makan babi itu haram, lalu apakah semua muslim tidak
makan babi? Jika ada muslim makan babi, apakah ada orang yang lalu
mengejar muslim pemakan babi ini lalu menghukum atau membunuhnya? Tidak
bukan? Jadi kenapa mba Ning ada ide haram-halal seperti itu? kan
masalahnya sudah jelas bahwa kita hidup di masyarakat majemuk, HAM siapa
yang akan dimenangkan? HAM laki-laki yang ingin tidak berdosa? atau HAM
wanita yang mau berbaju bebas? Inti beragama itu kan supaya orang bisa
jadi orang yang mampu mengendalikan dirinya untuk mampu berbuat baik dan
mampu untuk tidak melakukan perbuatan buruk, jadi dibuatlah
aturan-aturan tertentu yang bisa melindungi HAM masing-masing, seperti
yang sudah saya jelaskan sebelumnya, misalnya aturan di kantor tentang
panjang rok dan tidak memperlihatkan belahan dada atau tidak berbaju
sangat ketat. Laki-laki juga harus mampu mengendalikan dirinya dan tidak
memaksa semua wanita harus memakai baju sesuai dengan keinginannya.
Kecuali kalau misalnya di satu pesantren, seorang laki-laki, kepala
pesantren (kiai) meminta semua wanita berjilbab, itu mungkin tidak
apa-apa karena santriwati ini semuanya memang ingin menerapkan semua
aturan Islam dengan keyakinan bahwa berjilbab itu satu-satunya pakaian.
Tapi kalau penerapannya di negara yang tidak berbasis Islam dan
penduduknya juga tidak semuanya muslim, apa mungkin ngontrol pihak lain
daripada ngontrol diri sendiri?

salam
Aisha
-
From 

[wanita-muslimah] Yvonne Ridley, the feminist

2007-02-06 Terurut Topik Dwi Soegardi
I was a feminist. Now, I am a muslim feminist.
The difference is that the muslim feminist is much more radical.

(Yvonne Ridley (http://en.wikipedia.org/wiki/Yvonne_Ridley),
at Raleigh, Sunday 04 Feb 07).

Amen to that, Sister.

salam,
DWS

-- 
Genderpedia.Org
Proyek Ensiklopedia Gender Online


Re: [wanita-muslimah] Pak Rye Woo- Bantuan Korban Banjir melalui YISC Al-Azhar

2007-02-06 Terurut Topik Ari Condrowahono
rye woo,

berhubung kamu udah ngomporin buat sumbang dana dan bantuan.  aku buka 
cerita dah.  gue kebajiran nih.  mau nolongin gue gak ?.  orang satu RT 
gue juga pada kebanjiran, So, di tempat gue, dari minggu kemarin 
ngediriin posko darurat banjir dan ngungsiin sebagian warga yg rumahnya 
kelelep. tiap malam kita jaga di posko itu, diriin tenda, dan bangku dan 
meja dari SD dan TK di perumahan dikeluarin diakai di posko di lapangan 
depan rumah pak RT.  tiap malam jaga, jagongan kalau kalau air naik 
sewaktu waktu, bisa kagak hujan, tapi gara gara kiriman dari bogor, anir 
tetep aja naik.

Kalo kamu  mau bantu saweran duit boleh, bahan makanan boleh, kalo bisa 
jangan cuma nyumbang doa.





Rye Woo wrote:

 Ok dehhh Kaka ...
 Iya aye juga udah ada daftar2 posko banjir yang Republika, BSMI, 
 Al-azhar, PKS mungkin yang paling banyak poskonya .
 Kebetulan kemaren aye sempet turun ke banjir yang di kp.melayu and 
 rawa jati kalibata . lumayan parah.. mereka masih memerlukan 
 bantuan dari kita semua.. dari WM ada posko yg mewakili?..


 Aisha aishayasmina2002@ yahoo.com. sg 
 mailto:aishayasmina2002%40yahoo.com.sg wrote:
 Yth Pak Rye Woo,
 Salah satu contoh email yang mengajak membantu korban banjir di WM ini 
 yang seperti ini yang baik. Mengajak siapa saja tanpa harus 
 menyebutkan nama dan tidak menganggap orang-orang di milis sekedar 
 diskusi saja. Bagaimana pak Rye Woo, sudah bisa memahami maksud saya? :)

 salam
 Aisha
 
 From : Humas YISC
 YISC AL AZHAR
 YOUTH ISLAMIC STUDY CLUB
  = = = =
 Bismillahirrahmanir rahim
 Assalamualaikum wa rahmatullahi wa barakatuh

 Tingkatkan Kepedulian Sosial Kita

 Mari Membantu Masyarakat Jakarta Korban Banjir

 Dalam rangka membantu korban Banjir di Jakarta kami Youth Islamic 
 Study Club Al Azhar (YISC) mengundang khalayak umum dan civitas YISC 
 untuk menyalurkan dananya untuk korban banjir di jakarta yang akan 
 disalurkan melalui YISC Al-Azhar yaitu ke rekening BCA No. 1662081251 
 a.n. Herlin Yulianti Cabang Cimanggis.
 Diinformasikan pula pada hari AHAD tgl. 4 YISC bekerjasama dengan LAZ 
 Al Azhar telah memberikan bantuan kepada korban banjir di daerah 
 Lenteng Agung berupa bantuan Logistik seperti selimut, makanan kering, 
 indomie dll.
 Semoga ALLAH membalas seluruh amalan sosial kita.

 Demikian kami sampaikan, partisipasi Bapak/Ibu/Saudara sangat kami 
 harapkan. Atas perhatiannya diucapkan Terima Kasih.

 Wassalamualaikum wa rahmatullahi wa barakatuh
 HUMAS YISC
  = = = 

 Sekretariat : Komplek Masjid Agung Al Azhar
 Jl.Sisingamangaraja Kebayoran Baru Jakarta Selatan
 Telp/Fax : 021-7247444, website: http://www.yisc. or.id 
 http://www.yisc.or.id

 - Original Message -
 From: HUMAS YISC
 To: [EMAIL PROTECTED] com mailto:danusamsi%40yahoo.com
 Sent: Tuesday, February 06, 2007 8:08 AM
 Subject: [wanita-muslimah] Bantuan Korban Banjir melalui YISC Al-Azhar

 YISC AL AZHAR
 YOUTH ISLAMIC STUDY CLUB
  = = = =

 Bismillahirrahmanir rahim
 Assalamualaikum wa rahmatullahi wa barakatuh

 Tingkatkan Kepedulian Sosial Kita

 Mari Membantu Masyarakat Jakarta Korban Banjir

 Dalam rangka membantu korban Banjir di Jakarta kam,i Youth Islamic 
 Study Club Al Azhar (YISC) mengundang khalayak umum dan civitas YISC 
 untuk menyalurkan dananya untuk korban banjir di jakarta yang akan 
 disalurkan melalui YISC Al-Azhar yaitu ke rekening BCA No. 1662081251 
 a.n. Herlin Yulianti Cabang Cimanggis.
 Diinformasikan pula pada hari AHAD tgl. 4 YISC bekerjasama dengan LAZ 
 Al Azhar telah memberikan bantuan kepada korban banjir di daerah 
 Lenteng Agung berupa bantuan Logistik seperti selimut, makanan kering, 
 indomie dll.
 Semoga ALLAH membalas seluruh amalan sosial kita.

 Demikian kami sampaikan, partisipasi Bapak/Ibu/Saudara sangat kami 
 harapkan. Atas perhatiannya diucapkan Terima Kasih.

 Wassalamualaikum wa rahmatullahi wa barakatuh
 HUMAS YISC
  = = = 

 Sekretariat : Komplek Masjid Agung Al Azhar
 Jl.Sisingamangaraja Kebayoran Baru Jakarta Selatan
 Telp/Fax : 021-7247444, website: http://www.yisc. or.id 
 http://www.yisc.or.id




[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Ojek Payung

2007-02-06 Terurut Topik agussyafii
Ojek Payung

Jakarta hujan seharian, dimana-mana kebanjiran. Banyak orang menjadi 
kesusahan. Turun dari angkot terpaksa diri untuk berteduh. Hujan 
semakin tidak reda, hujan malah menjadi-jadi. Anak-anak berlarian 
menawarkan payung. salah satunya menghampiri saya, berapa sampai 
halte itu? tanya saya. dua rebu, om.. jawab bocah itu. 

Sesampai halte, saya ambil lembar seribuan dua. Saya serahkan uang 
itu padanya. Bocah kecil dengan kaosnya yang basah kuyup dengan wajah 
memelas. Om, tambahin dong seribu lagi..? Ketika saya serahkan lagi 
satu lembar seribuan, wajah bocah kecil itu berubah ceria, berteriak 
sambil melambaikan tangannya. Makasih, om..  Itulah Jakarta 
ditengah hujan dan banjir masih ada keceriaan

Wassalam,
agussyafii
http://agussyafii.blosgpot.com






Re: RE: [wanita-muslimah] Re: Kontrol Diri atau Kontrol Orang Lain?

2007-02-06 Terurut Topik donnie ahmad
With all do respect terhadap anda yang tidak setuju dengan liberalis,
sampai hari ini, penyebaran HIV/AIDS baru terbukti dapat dihambat
dengan metode yang anda sebutkan sebagai khas solusi liberalis.
Solusi moral yang banyak digembor-gemborkan tidak mempunyai efek yang
signifikan terhadap penurunan laju penyebaran HIV.  Bahkan mempunyai
efek destruktif terhadap peningkatan HIV karena adanya ignorance,
stigmatisasi, berujung pada transmisi klandestin yang susah untuk
dicegah.
Sudah ada lebih 40 juta orang di dunia yang terkena HIV, puluhan juta
sudah meninggal karenanya, diantaranya banyak ibu rumah tangga dan
anak-anak yang tidak tahu apa2 tentang seks bebas dan jarum suntik
narkoba. apakah moral value lebih berharga dari nyawa mereka?
Berapa lama moral value harus dipertahankan? apakah sampai sebagian
besar populasi hilang seperti di Afrika? atau butuh lebih banyak lagi?


regards,
Donnie

==
Pada tanggal 07/02/06, Tri Budi Lestyaningsih (Ning)
[EMAIL PROTECTED] menulis:







  Khas solusi liberalis.

  Seperti solusi untuk penyebaran HIV AIDS adalah kondomisasi dan
  pembagian GRATIS alat suntik bersih bagi pengguna narkoba. Moral seperti
  apa yang diharapkan dari solusi seperti ini ? :-( Sedih deh :-(

  -Original Message-
  From: wanita-muslimah@yahoogroups.com
  [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Dana Pamilih
  Sent: Monday, February 05, 2007 7:18 PM
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
  Subject: [wanita-muslimah] Re: Kontrol Diri atau Kontrol Orang Lain?

  Oleh karena laki2 harus menjaga pandangan thd perempuan supaya tidak
  melecehkan, maka kalau mau bebas memandang silahkan baca Playboy,
  Penthouse, video porno, dsb.

  Jadi ada saluran memuaskan keisengan secara pribadi in a private space
  tanpa ada dampak fisik langsung tdh perempuan di sekitarnya in a public
  space.

  Makanya majalah2 spt itu harus dibebaskan penerbitannya tetapi
  dikendalikan distribusinya supaya tidak merusak anak2 dibawah umur.

  Tuh kan masyarakat modern sering sudah menemukan solusi bagi
  persoalan2 sosial yg belum diselesaikan secara gamblang oleh agama ...
  He he ...

  --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Tri Budi Lestyaningsih
  \(Ning\) [EMAIL PROTECTED] wrote:
  
   Koreksi, mbak. Saya kurang kata-kata : TIDAK.
  
   Menjaga pandangan = TIDAK MELIHAT YANG TIDAK BOLEH DILIHAT (Aurat)
  
   
  
   From: wanita-muslimah@yahoogroups.com
   [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Chae
   Sent: Monday, February 05, 2007 12:40 PM
   To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
   Subject: [wanita-muslimah] Re: Kontrol Diri atau Kontrol Orang Lain?
  
  
  
   Waduh..ma'af kalau saya salah menafsirkan pendapat Mba Ning yang
   merasa ada masalah untuk laki-laki jika disekitar banyak pemandangan

   dari perempuan dgn penampilan seksi versi umum bagi laki-laki;)
  
   Jadi kita sepakat Mba Ning, kalau melihat yang seksi2 atau yang
   merangsang itu tidak termasuk dalam menjaga pandangan??
  
   Jika definisi Mba Ning bahwa menjaga pandangan adalah MELIHAT YANG
   TIDAK BOLEH DILIHAT (Aurat) jadi jika memandang yang  merangsang
   boleh saja?? sepanjang yang merangsang itu bukan bagian dari aurat??
  
   Mba Ning, dalam konteks Aurat ada di dalam Qs.20:121 bahwa adam dana
   hawa menutupi auratnya dgn daun...kira-kira bagaimana hawa menutupi
   auratnya jika aurat bagi perempuan adalah seluruh tubuh kecuali muka
   dan telapak tangan??
  
   Apakah Mba Ning tahu bahwa batasan aurat perempuan seorang budak
   adalah bagian dada,perut sampai lutut. Jadi rambut,leher, betis dan
   lengan tangan bukan bagian dari aurat. Lalu mengapa terjadi perbedaan
   batasan aurat?? APAKAH BATASAN AURAT ITU SESUATU YANG KODRATI ATAU
   KONSTRUK SOSIAL??
  
   --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com
   mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com , Tri Budi Lestyaningsih
   \(Ning\) ninghdw@ wrote:
   
   
   
Apa saya pernah bilang, bahwa menjaga pandangan artinya tidak boleh
memandang sesuatu yang edun-edun atau sesuatu yang bikin
  terangsang?
Mbak Chae terlalu jauh mentranslasinya. Menjaga pandangan menurut
saya adalah = MELIHAT YANG TIDAK BOLEH DILIHAT (Aurat). Masalah
aurat itu edun-edun atau bikin terangsang, itu mah bisa berbeda
antara satu orang dan lainnya. Bisa saja si A terangsang, dan si B
tidak. Padahal yang dilihat ya itu-itu juga. Selama yang dilihat itu

aurat, maka baik si A (terangsang) maupun si B(tidak terangsang)
sama-sama HARAM
   hukumnya
untuk melihat. Atau menurut mbak Chae/dik Aisha hukumnya jadi
berbeda (untuk si A HARAM, dan untuk si B MUBAH)?
   
Kedua, kayanya definisi aurat kita berbeda, mbak Chae.
   
Kalau menurut pemahaman saya, aurat perempuan adalah seluruh
tubuhnya, kecuali wajah dan telapak tangan. Jadi bila ada yang
terbuka di luar yang dua itu, akan saya katakan membuka aurat.
   
Menurut mbak Chae, apa sih aurat itu ?
   
Wass,
-Ning
   
   
-Original 

[wanita-muslimah] Mudah Gembira

2007-02-06 Terurut Topik agussyafii
Mudah Gembira

Pada diri orang yang mudah gembira, dia akan sulit menderita. Tubuh 
kita selalu mengikuti hati kita. Jika hati kita mudah gembira akan 
menjauhkan diri dari penderitaan. banyak orang yang jika saya hari 
ini sudah tersenyum berapa kali. Susah menjawabnya sebab senyuman 
mampir menjadi barang langka, tapi tidak bagi orang yang mengerti 
cara menikmati hidup maka dia akan mudah tersenyum pada siapapun.

Seorang terpelajar dengan kehidupannya yang sederhana ditengah 
usianya yang setengah abad makin tambah kesibukkan dengan berbagai 
aktifitas masih juga energik. Saya tanyakan bagaimana resep menjaga 
staminanya. Dia katakan, Jika kita mudah bahagia, semua kegiatan 
selalu menyenangkan. Semakin bertambah usia, semakin menikmati hidup. 
maka terjauh dari segala penyakit dan penderitaan.

Wassalam,
agussyafii
http://agussyafii.blogspot.com






Re: [wanita-muslimah] Re: Melanggar HAM Nggak Ya

2007-02-06 Terurut Topik Wikan Danar Sunindyo
nimbrung ya,
kalau di sini (Jerman) yang menetapkan kondisi darurat ya pemerintah langsung
kalau nurutin maunya tiap orang tar gak beres2
pemerintah emang mau cari amannya saja
karena kalau secara keseluruhan penanganan banjir gak beres/ada
korban, maka yang disalahkan adalah pemerintahnya, bukan warga yang
bandel gak mau evakuasi
di sini pemerintah justru berkewajiban buat melindungi HAM yang paling
asasi, hak untuk hidup ...

di beberapa negara, euthanasia (hak untuk mati) masih dianggap sebagai
kejahatan, lho

salam,
--
wikan
http://wikan.multiply.com

On 2/7/07, Ari Setyawan [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Om, tentunya level darurat itu khan relatif ya setiap orang.
  Terus bagaimana kalau satu level banjir sudah merupakan darurat menurut 
 seseorang tapi menurut orang lain masih aman, gimana tuh?
  Mohon petromaksnya lagi tengan HAM ini...


Re: Re: [wanita-muslimah] Re: Tuhan yangTransenden was Pengaruh budaya arab - Thomas Carlyle - Al Qur'an

2007-02-06 Terurut Topik Wikan Danar Sunindyo
On 2/7/07, jano ko [EMAIL PROTECTED] wrote:






 Insan manusia berkata :

lima: kenal nggak ya sama hegel
  enam: siapa sih hegel?
  ketuju: yang mengutip tulisan ini apa berniat mensejajarkan kanjeng
  nabi dengan hegel ya??
  opo tumon..

  


Jano-ko

--

Proses hidup manusia


Al Qur'an

Surat ke 40

67] Dia-lah yang menciptakan kamu dari tanah kemudian dari setetes, air 
 mani, sesudah itu dari segumpal darah, kemudian dilahirkannya kamu sebagai 
 seorang anak, kemudian (kamu dibiarkan hidup) supaya kamu sampai kepada masa 
 (dewasa), kemudian (dibiarkan kamu hidup lagi) sampai tua, di antara kamu ada 
 yang diwafatkan sebelum itu. (Kami perbuat demikian) supaya kamu sampai 
 kepada ajal yang ditentukan dan supaya kamu memahami (nya).

---

Kita tahu bahwa Hegel membuat jembatan antara pendapat Fichte dan 
 Schelling dengan idealisme absolutnya, sehingga lahirlah metode dialektik 
 hegel yaitu Tesis - Antitesis - Sintesis.
Siapa tahu metode itu dibuat hegel untuk dirinya sendiri agar selalu 
 terbuka kepada kebenaran yang akhirnya pasti akan menemukan kebenaran Allah 
 SWT, karena Allah SWT adalah pemilik kebenaran.

Kalau di KTP-nya mungkin hegel itu kristen tapi bisa saja dia itu terbuka 
 terhadap Islam atau bisa saja dia menerima kebenaran Islam atau bisa saja 
 tanpa sepengetahuan kita dia itu telah syahadat seperti halnya bang Napoleon.

wah, Jano-ko
kalau benar Hegel itu masuk Islam
boleh dong kita2 yang Islam ini menerima dan melaksanakan metode
dialektik Hegel (Tesis-Antitesis-Sintesis) dalam kehidupan sehari2,
agar selalu terbuka pada kebenaran yang ujungnya berasal dari Allah
SWT juga.
bukan begitu?

salam,
--
wikan
http://wikan.multiply.com


Re: [wanita-muslimah] ACEH - IBU KOTA INDONESIA

2007-02-06 Terurut Topik Wikan Danar Sunindyo
On 2/7/07, Ari Condrowahono [EMAIL PROTECTED] wrote:
  2. kalo balikpapan setuju.  hanya satu masalahnya, harga harga di sono
  mahalnya selangit. mosok ayam kampung seekor harganya 85 rb.  ini harga
  tahun 2001 akhir.  weleh.  lagian jgn salah juga kalo balikpapan ndak
  ada banjir. huehehehhehehe  wong tempatnya berbukit bukit, rame dikit
  aja, udah rawan banjir.

sampeyan belajar ekonomi gimana sih?
kalau balikpapan rame dan jadi ibukota, maka supply juga akan
bertambah seiring dengan bertambahnya demand, maka harganya bakal
turun. lagian ayam di jakarta sekarang udah dibasmi, tar mereka pindah
ke balikpapan juga.

kalau kotanya berbukit2 bukannya malah aman? soale banjirnya pasti
mengalir ke tempat yang lebih rendah. ketimbang jakarta yang deket
laut dan beberapa kawasan malah ketinggiannya di bawah permukaan laut,
makanya sering tergenang, banjirnya gak lewat2.

salam,
--
wikan
http://wikan.multiply.com


Re: [wanita-muslimah] Re: Melanggar HAM Nggak Ya

2007-02-06 Terurut Topik Ari Condrowahono
oom wikan dan mas ari set,


1. kalau dalam HAM maupun maqoshid syariah,

hak hidup sama sama dijamin
hak milik sama sama dijamin

2. hak politik, seperti menyuarakan pendapat dan berkelompok, dalam 
maqoshid syariah ndak ada

3. hak untuk menjaga aqidah, dalam HAM awalnya ndak ada, tapi belakangan 
ketika orang Indonesia memasukkan dalam hak seorang warga negara untuk 
beribadah dan memeluk kepercayaan yg diyakininya [apapun itu], dan juga 
negara lain banyak yg sudah mepertanyakan akan hal ini, maka klausul 
semacam ini juga masuk dalam deklarasi umum HAM.

4. dalam wacana HAM, salah satunya yg paling keras adalah mengutuk 
perbudakan, namun maqoshid syariah ndak bicara sama sekali tentang 
perbudakan ini.  jadi secara umum, masalah martabat kemanusiaan, agama 
Islam memang tidak peduli dan kurang mengakomodir.  apalagi wacana 
gender :p  Ini sudahkenyataan dari sononya.  dalam teks keagamaan juga 
sudah stated dengan level seperti hukum besi, sehingga posisinya memang 
jumud. sebagaian bahkan menganggap hal ini sbgai hal yg qoth'i.  betul, 
tidak ?, tanya aa gym.   betul, kata pak zainudin.  :D

5. perlindungan terhadap kelestarian alam, keseimbangan lingkungan hidup 
dan ekosistem, dua duanya ndak masuk hitungan, baik dalam maqoshid 
syariah maupun DUHAM. 

6. Masyarakat dunia sekarang lagi rame rame membuka wacana alternatif 
tentang hal ini.  sehingga teologi tidak lagi berpusar pada masalah 
manusia, namun alternatif paradigm sudah mulai melihat the other side, 
alam semesta secara global sebagai rujukan fokus perhatian.

yang heran meskipun rekan rekan INSIST [yg rata rata jebolan ISTAC IIUM 
malaysia itu juga mendukung wacana ini, ternyata penghargaan thd 
perbedan antar umat mansuia justru mereka letakkan di level terbawah.  
sementara orang orang islam liberal, freedom institute yg sama sekali 
gak ngomongin masalah plasma nutfah, kelestarian lingkungan, dan 
wacananya sangat sentris pada kebebasan manusia, namun bisa melihat 
bahwa perbedaan di antara umat manusia adalah keniscayaan].  dari 
perbedaan di antara manusia, kemudia beranjak pada keanekaragaman hayati 
dan makluk ciptaan Tuhan lainnya.

melihat fenomena ini, yakinlah saya, ada yg salah pada pandangan kaum 
fanatis yg selalu merasa agama yg saat ini dipeluknya sudah mencapai 
pemahaman final dan menjadi kebenaran tunggal.  tanpa melihat dan mau 
mengakui, bahwa detik demi detik, waktu demi waktu, ada reveal baru, 
dimana uamt manusia dan alam makin menyadari hakikat dirinya sendiri.  
temen temen DDII via LPPI bersama rekan HT dan FPI yg kemarin rame rame 
nggeruduk alian lain, ahmadiyyah, seharusnya malu. malu terutama pada 
sang pencipta dan Islam yg diyakininya.





Wikan Danar Sunindyo wrote:

 nimbrung ya,
 kalau di sini (Jerman) yang menetapkan kondisi darurat ya pemerintah 
 langsung
 kalau nurutin maunya tiap orang tar gak beres2
 pemerintah emang mau cari amannya saja
 karena kalau secara keseluruhan penanganan banjir gak beres/ada
 korban, maka yang disalahkan adalah pemerintahnya, bukan warga yang
 bandel gak mau evakuasi
 di sini pemerintah justru berkewajiban buat melindungi HAM yang paling
 asasi, hak untuk hidup ...

 di beberapa negara, euthanasia (hak untuk mati) masih dianggap sebagai
 kejahatan, lho

 salam,
 --
 wikan
 http://wikan. multiply. com http://wikan.multiply.com

 On 2/7/07, Ari Setyawan arisetyawan@ lge.com 
 mailto:arisetyawan%40lge.com wrote:

  Om, tentunya level darurat itu khan relatif ya setiap orang.
  Terus bagaimana kalau satu level banjir sudah merupakan darurat 
 menurut seseorang tapi menurut orang lain masih aman, gimana tuh?
  Mohon petromaksnya lagi tengan HAM ini...




[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [wanita-muslimah] Pak Rye Woo- Bantuan Korban Banjir melalui YISC Al-Azhar

2007-02-06 Terurut Topik Rye Woo
Posisi detail lo dimana Bos?? 
  Kalo jauh Biar aye kontek temen2 Posko banjir yang paling deket dg Posisi 
Juragan... Mudah2an bisa membantu sebisanya...
   
  Doain juga mdh2an banjirnya cepeet surut yaaa.

Ari Condrowahono [EMAIL PROTECTED] wrote:
  rye woo,

berhubung kamu udah ngomporin buat sumbang dana dan bantuan. aku buka 
cerita dah. gue kebajiran nih. mau nolongin gue gak ?. orang satu RT 
gue juga pada kebanjiran, So, di tempat gue, dari minggu kemarin 
ngediriin posko darurat banjir dan ngungsiin sebagian warga yg rumahnya 
kelelep. tiap malam kita jaga di posko itu, diriin tenda, dan bangku dan 
meja dari SD dan TK di perumahan dikeluarin diakai di posko di lapangan 
depan rumah pak RT. tiap malam jaga, jagongan kalau kalau air naik 
sewaktu waktu, bisa kagak hujan, tapi gara gara kiriman dari bogor, anir 
tetep aja naik.

Kalo kamu mau bantu saweran duit boleh, bahan makanan boleh, kalo bisa 
jangan cuma nyumbang doa.

Rye Woo wrote:

 Ok dehhh Kaka ...
 Iya aye juga udah ada daftar2 posko banjir yang Republika, BSMI, 
 Al-azhar, PKS mungkin yang paling banyak poskonya .
 Kebetulan kemaren aye sempet turun ke banjir yang di kp.melayu and 
 rawa jati kalibata . lumayan parah.. mereka masih memerlukan 
 bantuan dari kita semua.. dari WM ada posko yg mewakili?..


 Aisha aishayasmina2002@ yahoo.com. sg 
 mailto:aishayasmina2002%40yahoo.com.sg wrote:
 Yth Pak Rye Woo,
 Salah satu contoh email yang mengajak membantu korban banjir di WM ini 
 yang seperti ini yang baik. Mengajak siapa saja tanpa harus 
 menyebutkan nama dan tidak menganggap orang-orang di milis sekedar 
 diskusi saja. Bagaimana pak Rye Woo, sudah bisa memahami maksud saya? :)

 salam
 Aisha
 
 From : Humas YISC
 YISC AL AZHAR
 YOUTH ISLAMIC STUDY CLUB
  = = = =
 Bismillahirrahmanir rahim
 Assalamualaikum wa rahmatullahi wa barakatuh

 Tingkatkan Kepedulian Sosial Kita

 Mari Membantu Masyarakat Jakarta Korban Banjir

 Dalam rangka membantu korban Banjir di Jakarta kami Youth Islamic 
 Study Club Al Azhar (YISC) mengundang khalayak umum dan civitas YISC 
 untuk menyalurkan dananya untuk korban banjir di jakarta yang akan 
 disalurkan melalui YISC Al-Azhar yaitu ke rekening BCA No. 1662081251 
 a.n. Herlin Yulianti Cabang Cimanggis.
 Diinformasikan pula pada hari AHAD tgl. 4 YISC bekerjasama dengan LAZ 
 Al Azhar telah memberikan bantuan kepada korban banjir di daerah 
 Lenteng Agung berupa bantuan Logistik seperti selimut, makanan kering, 
 indomie dll.
 Semoga ALLAH membalas seluruh amalan sosial kita.

 Demikian kami sampaikan, partisipasi Bapak/Ibu/Saudara sangat kami 
 harapkan. Atas perhatiannya diucapkan Terima Kasih.

 Wassalamualaikum wa rahmatullahi wa barakatuh
 HUMAS YISC
  = = = 

 Sekretariat : Komplek Masjid Agung Al Azhar
 Jl.Sisingamangaraja Kebayoran Baru Jakarta Selatan
 Telp/Fax : 021-7247444, website: http://www.yisc. or.id 
 http://www.yisc.or.id

 - Original Message -
 From: HUMAS YISC
 To: [EMAIL PROTECTED] com mailto:danusamsi%40yahoo.com
 Sent: Tuesday, February 06, 2007 8:08 AM
 Subject: [wanita-muslimah] Bantuan Korban Banjir melalui YISC Al-Azhar

 YISC AL AZHAR
 YOUTH ISLAMIC STUDY CLUB
  = = = =

 Bismillahirrahmanir rahim
 Assalamualaikum wa rahmatullahi wa barakatuh

 Tingkatkan Kepedulian Sosial Kita

 Mari Membantu Masyarakat Jakarta Korban Banjir

 Dalam rangka membantu korban Banjir di Jakarta kam,i Youth Islamic 
 Study Club Al Azhar (YISC) mengundang khalayak umum dan civitas YISC 
 untuk menyalurkan dananya untuk korban banjir di jakarta yang akan 
 disalurkan melalui YISC Al-Azhar yaitu ke rekening BCA No. 1662081251 
 a.n. Herlin Yulianti Cabang Cimanggis.
 Diinformasikan pula pada hari AHAD tgl. 4 YISC bekerjasama dengan LAZ 
 Al Azhar telah memberikan bantuan kepada korban banjir di daerah 
 Lenteng Agung berupa bantuan Logistik seperti selimut, makanan kering, 
 indomie dll.
 Semoga ALLAH membalas seluruh amalan sosial kita.

 Demikian kami sampaikan, partisipasi Bapak/Ibu/Saudara sangat kami 
 harapkan. Atas perhatiannya diucapkan Terima Kasih.

 Wassalamualaikum wa rahmatullahi wa barakatuh
 HUMAS YISC
  = = = 

 Sekretariat : Komplek Masjid Agung Al Azhar
 Jl.Sisingamangaraja Kebayoran Baru Jakarta Selatan
 Telp/Fax : 021-7247444, website: http://www.yisc. or.id 
 http://www.yisc.or.id


[Non-text portions of this message have been removed]



 

 
-
It's here! Your new message!
Get new email alerts with the free Yahoo! Toolbar.

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [wanita-muslimah] Pak Rye Woo- Bantuan Korban Banjir melalui YISC Al-Azhar

2007-02-06 Terurut Topik Ari Condrowahono
okeh, di kontak japri.

Rye Woo wrote:

 Posisi detail lo dimana Bos??
 Kalo jauh Biar aye kontek temen2 Posko banjir yang paling deket dg 
 Posisi Juragan. .. Mudah2an bisa membantu sebisanya... 

 Doain juga mdh2an banjirnya cepeet surut yaaa.

 Ari Condrowahono [EMAIL PROTECTED] com mailto:masarcon%40lge.com wrote:
 rye woo,

 berhubung kamu udah ngomporin buat sumbang dana dan bantuan. aku buka
 cerita dah. gue kebajiran nih. mau nolongin gue gak ?. orang satu RT
 gue juga pada kebanjiran, So, di tempat gue, dari minggu kemarin
 ngediriin posko darurat banjir dan ngungsiin sebagian warga yg rumahnya
 kelelep. tiap malam kita jaga di posko itu, diriin tenda, dan bangku dan
 meja dari SD dan TK di perumahan dikeluarin diakai di posko di lapangan
 depan rumah pak RT. tiap malam jaga, jagongan kalau kalau air naik
 sewaktu waktu, bisa kagak hujan, tapi gara gara kiriman dari bogor, anir
 tetep aja naik.

 Kalo kamu mau bantu saweran duit boleh, bahan makanan boleh, kalo bisa
 jangan cuma nyumbang doa.

 Rye Woo wrote:
 
  Ok dehhh Kaka ...
  Iya aye juga udah ada daftar2 posko banjir yang Republika, BSMI,
  Al-azhar, PKS mungkin yang paling banyak poskonya .
  Kebetulan kemaren aye sempet turun ke banjir yang di kp.melayu and
  rawa jati kalibata . lumayan parah.. mereka masih memerlukan
  bantuan dari kita semua.. dari WM ada posko yg mewakili?..
 
 
  Aisha aishayasmina2002@ yahoo.com. sg
  mailto:aishayasmin a2002%40yahoo. com.sg wrote:
  Yth Pak Rye Woo,
  Salah satu contoh email yang mengajak membantu korban banjir di WM ini
  yang seperti ini yang baik. Mengajak siapa saja tanpa harus
  menyebutkan nama dan tidak menganggap orang-orang di milis sekedar
  diskusi saja. Bagaimana pak Rye Woo, sudah bisa memahami maksud saya? :)
 
  salam
  Aisha
  
  From : Humas YISC
  YISC AL AZHAR
  YOUTH ISLAMIC STUDY CLUB
   = = = =
  Bismillahirrahmanir rahim
  Assalamualaikum wa rahmatullahi wa barakatuh
 
  Tingkatkan Kepedulian Sosial Kita
 
  Mari Membantu Masyarakat Jakarta Korban Banjir
 
  Dalam rangka membantu korban Banjir di Jakarta kami Youth Islamic
  Study Club Al Azhar (YISC) mengundang khalayak umum dan civitas YISC
  untuk menyalurkan dananya untuk korban banjir di jakarta yang akan
  disalurkan melalui YISC Al-Azhar yaitu ke rekening BCA No. 1662081251
  a.n. Herlin Yulianti Cabang Cimanggis.
  Diinformasikan pula pada hari AHAD tgl. 4 YISC bekerjasama dengan LAZ
  Al Azhar telah memberikan bantuan kepada korban banjir di daerah
  Lenteng Agung berupa bantuan Logistik seperti selimut, makanan kering,
  indomie dll.
  Semoga ALLAH membalas seluruh amalan sosial kita.
 
  Demikian kami sampaikan, partisipasi Bapak/Ibu/Saudara sangat kami
  harapkan. Atas perhatiannya diucapkan Terima Kasih.
 
  Wassalamualaikum wa rahmatullahi wa barakatuh
  HUMAS YISC
   = = = 
 
  Sekretariat : Komplek Masjid Agung Al Azhar
  Jl.Sisingamangaraja Kebayoran Baru Jakarta Selatan
  Telp/Fax : 021-7247444, website: http://www.yisc. or.id
  http://www.yisc. or.id http://www.yisc.or.id
 
  - Original Message -
  From: HUMAS YISC
  To: [EMAIL PROTECTED] com mailto:danusamsi% 40yahoo.com
  Sent: Tuesday, February 06, 2007 8:08 AM
  Subject: [wanita-muslimah] Bantuan Korban Banjir melalui YISC Al-Azhar
 
  YISC AL AZHAR
  YOUTH ISLAMIC STUDY CLUB
   = = = =
 
  Bismillahirrahmanir rahim
  Assalamualaikum wa rahmatullahi wa barakatuh
 
  Tingkatkan Kepedulian Sosial Kita
 
  Mari Membantu Masyarakat Jakarta Korban Banjir
 
  Dalam rangka membantu korban Banjir di Jakarta kam,i Youth Islamic
  Study Club Al Azhar (YISC) mengundang khalayak umum dan civitas YISC
  untuk menyalurkan dananya untuk korban banjir di jakarta yang akan
  disalurkan melalui YISC Al-Azhar yaitu ke rekening BCA No. 1662081251
  a.n. Herlin Yulianti Cabang Cimanggis.
  Diinformasikan pula pada hari AHAD tgl. 4 YISC bekerjasama dengan LAZ
  Al Azhar telah memberikan bantuan kepada korban banjir di daerah
  Lenteng Agung berupa bantuan Logistik seperti selimut, makanan kering,
  indomie dll.
  Semoga ALLAH membalas seluruh amalan sosial kita.
 
  Demikian kami sampaikan, partisipasi Bapak/Ibu/Saudara sangat kami
  harapkan. Atas perhatiannya diucapkan Terima Kasih.
 
  Wassalamualaikum wa rahmatullahi wa barakatuh
  HUMAS YISC
   = = = 
 
  Sekretariat : Komplek Masjid Agung Al Azhar
  Jl.Sisingamangaraja Kebayoran Baru Jakarta Selatan
  Telp/Fax : 021-7247444, website: http://www.yisc. or.id
  http://www.yisc. or.id http://www.yisc.or.id




[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [wanita-muslimah] Re: Tuhan yangTransenden was Pengaruh budaya arab - Thomas Carlyle - Al Qur'an

2007-02-06 Terurut Topik Ari Condrowahono
sambil nunggu nunggu, kapan yah, mbah marx dan mao zedong diberitakan 
masuk islam juga.  kalau putri diana dan pangeran charles kemarin kan 
diclaim udah masuk islam juga tuh.  sambil heran, mereka pakai taqiyah 
ya, kok ndak ada yg tahu sebelumnya ...  jgn jgn fidel castro, evo 
morales juga sudah masuk islam, makanya ahmadinejad bisa bangga gitu ama 
perjuangan mereka.

yg paling asik sih kalau dalai lama dan para pendekar shaolin udah masuk 
islam juga.  ntar belajar wushu jadi pemandangan umum di pesantren :D



Wikan Danar Sunindyo wrote:



 wah, Jano-ko
 kalau benar Hegel itu masuk Islam
 boleh dong kita2 yang Islam ini menerima dan melaksanakan metode
 dialektik Hegel (Tesis-Antitesis- Sintesis) dalam kehidupan sehari2,
 agar selalu terbuka pada kebenaran yang ujungnya berasal dari Allah
 SWT juga.
 bukan begitu?

 salam,
 --
 wikan
 http://wikan. multiply. com http://wikan.multiply.com




[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Eksklusivitas was Re: Yusuf Qardhawi Puji Islam di Indonesia - Racism

2007-02-06 Terurut Topik Chae
Sebenarnya yang saya pahami bahwa dalam Qur'an sendiri ada penghapusan
terhadapa Eksklusivitas dengan penegasan bahwa kebenaran dan ridho
Tuhan itu bukan pada bentuk-bentuk syariat tapi kebih kepada
penghambaan manusia kepada Tuhanya dan juga fungsi manusia sebagai
khalifah makanya yang paling tinggi kedudukan manusia dihadapan Allah
SWT itu yang paling taqwa bukan yang paling beriman.

Kedua dalam hadis pun demikian penekanan bahwa tidak boleh ada
eksklusivitas terhadap kebenaran semisal dalam hadis..Nabi menyebut
bahwa kebenaran/wisdom/kebijaksanaan sebagai barang tercecer (dlâllat)
yang perlu dipungut setiap Muslim. 

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Wikan Danar Sunindyo
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Maaf nimbrung,
 dari agama-agama yang saya pelajari, masing-masing mempunyai unsur
 eksklusivitas yang antara lain berciri, bahwa yang benar adalah
 kelompok/agamanya sendiri, sementara yang lain adalah salah/sesat,
 yang salah wajib diperangi/disadarkan, adanya klaim bahwa sesuatu yang
 di atas kuasa manusia (tuhan, dewa, dll) berpihak kepada
 kelompok/agama tersebut, dan menentang pihak lain. jika masing-masing
 agama dikembangkan dari perasaan ekslusif semacam ini, maka timbullah
 pertentangan dan perpecahan satu sama lain, antar kelompok agama.
 
 pembicaraan yang terbuka antar agama bukan diarahkan untuk mencari
 siapa yang benar (karena kembalinya pasti kepada sikap eksklusivitas
 dan kemudian pertentangan/perpecahan antar agama) tapi lebih kepada
 mencari titik persamaaan / common denominator yang bisa disepakati
 bersama. Kalau dalam Islam, paling tidak kita bisa bekerja sama dengan
 non-muslim dalam soal-soal muamalah. Hal ini yang menurut saya perlu
 dikembangkan, ketimbang kita asyik mencari siapa yang paling benar
 dalam beragama dan menyembah Tuhan.
 
 salam,
 --
 wikan
 http://wikan.multiply.com




Re: [wanita-muslimah] Israel Hancurkan Dua Ruang di Dalam Masjid Al-Aqsha

2007-02-06 Terurut Topik Kartono Mohamad
Kalau dari yang saya lihat di tayangan CNN, BBC maupun Aljazeera, serta
wawancara dengan pimpinan tim arkeologi Israel yang hadir dalam penggalian,
kejadiannya tidak seperti itu. Lokasi penggalian berjarak jauh dari gerbang
atau dinding al aqsha. Jaman sekarang memang mudah melakukan pelintiran
berita untuk tujuan tertentu. Kita dibuat tidak tahu yang mana yang benar
dan diajak mengikuti opini yang memelintir.
KM

---Original Message---
 
From: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Date: 02/07/07 08:16:47
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: [wanita-muslimah] Israel Hancurkan Dua Ruang di Dalam Masjid
Al-Aqsha
 
Israel Hancurkan Dua Ruang di Dalam Masjid Al-Aqsha
Selasa, 6 Peb 07 21:04 WIB

Hari ini (6/2), Israel yang sebelumnya telah merampas
tanah Palestina itu melanjutkan tindak kejahatannya
dengan menghancurkan dua ruangan di Masjid Al-Aqsha.
Mereka juga menutup jalan menuju pintu Magharibah di
wilayah Selatan Al-Aqsha yang merupakan pintu
bersejarah bagi Masjid yang menjadi kiblat pertama
kaum Muslimin.

Tindakan Israel ini merupakan bagian dari rencana
Zionisme untuk menghancurkan Masjid Al-Aqsha secara
keseluruhan, untuk kemudian membangun istana Haikal
Sulaiman yang diyakini berada di lokasi Masjid
Al-Aqsha.

Syaikh Taisir At Tamimi, hakim Palestina, mengatakan,
“Tentara Israel selama beberapa jam sejak pagi hari
telah menutup semua jalan yang mengarah ke kota
Al-Quds (Jerussalem), dan menutup semua akses pintu
masuk kota Al-Quds. Israel juga menyebarkan ratusan
tentara dan polisinya dengan senjata lengkap untuk
melarang penduduk Palestina sampai ke wilayah Masjid
Al-Aqsha. Pada waktu yang sama, puluhan buldoser
Israel telah bergerak mengarah ke tembok masjid
Al-Aqsha wilayah barat untuk kemudian menghancurkan
tembok tersebut. ”

Ia menambahkan bahwa Zionis Israel benar-benar
memanfaatkan situasi internal Palestina yang
disibukkan oleh pertikaian antar sesama mereka. Di
sisi lain, rakyat Palestina juga tengah memfokuskan
perhatian mereka pada pertemuan Makkah yang segera
dilakukan antara pimpinan Hamas Khalid Mishal, dan
tokoh Fatah, Presiden Palestina Mahmud Abbas.

Karenanya, hakim Al-Quds itu menyerukan kepada seluruh
rakyat Palestina untuk turun ke jalan segera guna
melakukan aksi demonstrasi menghentikan proyek
penghancuran Masjid Al-Aqsha yang sudah mulai
dilakukan hari ini. At-Tamimi juga menyampaikan bahwa
Al-Aqsha benar-benar dalam kondisi berbahaya dan
membutuhkan dukungan kaum Muslimin dunia untuk
melindungi Al-Aqsha dari rencana Zionis yang ingin
mendirikan Haikal Sulaiman di atas puing-puing kiblat
pertama kaum Muslimin.

Majlis Tinggi Fatwa seperti dirilis oleh Palestine
Information Center menduga bahwa Zionis Israel telah
mulai menghancurkan sebagian dari pintu Barat
Al-Aqsha. Dan jika itu telah terjadi, berarti akan
pecahlah pertarungan hebat antara kaum Muslimin
Palestina bahkan dunia melawan Israel. Syaikh Raid
Shalah, kepala Harakah Islamiyah di Palestina yang
dirampas pada tahun 1948 mengatakan, dirinya yakin
bahwa Israel benar-benar telah melakukan proyek
penghancuran itu sejak hari ini Selasa (6/2).

Israel, menurutnya, juga sudah menghancurkan dua
ruangan di wilayah Barat Masjidil Aqsha yang merupakan
lokasi Al-Buraq.

“Penghancuran dua ruangan itu akan membuka jalan dari
Masjid Al-Buraq yang merupakan bagian dari Masjid
Al-Aqsha hingga memudahkan Israel untuk melakukan
penghancuran lebih lanjut pada waktu yang tepat. Jadi,
mereka lebih dulu menghancurkan Masjid Al-Buraq, baru
Masjid Al-Aqsha, ” papar Syaikj Raid Shalah.

Menurutnya, Zionis juga menargetkan untuk menghapus
jalan menuju Magharibah. “Itu adalah wilayah Islam
bersejarah, dan saat ini jalan menuju Magharibah telah
rusak oleh galian lubang di bawah tanah oleh Zionis
Israel. Kehancuran jalan itu bukan karena salju
seperti yang diakui Israel. Tapi dihancurkan karena
gorong-gorong yang dibuat Israel di bawahnya. ”
(na-str/pic)

__
Get your own web address. 
Have a HUGE year through Yahoo! Small Business.
http://smallbusiness.yahoo.com/domains/?p=BESTDEAL

 
 

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Re: Yusuf Qardhawi Puji Islam di Indonesia - Racism

2007-02-06 Terurut Topik Chae
Sebenarnya umat kristen tidak meninggalkan bibel, bagaimana mungkin
mereka meninggalkan bibel jika mereka masih tetap konsisten dengan
ke-kristenanya. Yang mereka lakukan justru me-rekonstruksi tafsir
mereka terhadap bibel sehingga mereka keluar dari zaman kegelapan.
Berbeda dengan umat Islam sekarang yang terjerumus terhadap terdahap
pemberhalaan tafsir Qur'an sehingga tertinggal jauh dengan kemajuan
beradaban dan akhirnya berada dalam ruang bayang2.


--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED]
wrote:

 Ciamik pak Chodjim...:-) buat kesimpulan akhir dibawah. Saya 
 teringat seseorang mengatakan (entah siapa lupa!) bahwa orang 
 Kristen (Barat) maju karena mereka meninggalkan Bibel, dan orang 
 Islam mundur karena mereka meninggalkan Al-Qur'an.
 
 Saya jadi menghubung2kan neh. Contoh: Hukum Waris. Di Bibel gak ada, 
 tapi masyarakat Barat kemudian membuat hukum waris. Artinya mereka 
 membuat hukum tanpa ada petunjuk dari kitab sucinya or non 
 alkitabiah (namun mereka dah cukup alqur;ani karena membuat hukum 
 waris tsb). Karena hukum disana bisa ditegakkan, tegaklah hukum 
 waris disana.
 
 Di-negara Islam, yang hukum warisnya dah jelas ada di dalam kitab 
 sucinya tapi karena hukum gak bisa tegak, ya memblelah akhirnya 
 hukum waris tsb. 
 
 wassalam, 
 --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Achmad Chodjim 
 chodjim@ wrote:
 
  Mas Dana,
  
  Anda ternyata salah sasaran dengan mengedepankan uji materi 
 terhadap Kitab Alquran. Bukankah di dalam kitab tersebut ada 
 tantangan, yaitu apabila Anda ragu terhadap apa yang diturunkan oleh 
 Allah kepada Kanjeng Nabi saw, maka Anda diperintah untuk membuat 
 satu surat tandingan.
  
  Jadi, finalisasi Alquran itu bukan rekayasa manusia. Bukankah di 
 QS 13:38-39 disebutkan bahwa seorang Rasul pun tak berhak membuat 
 satu ayat pun.
  
  Bukan hanya yang final itu Alquran, bahkan setiap pemeluk agama 
 menganggap kitab sucinya telah final. Mana ada sih di Barat orang 
 Kristen yang tidak memfinalkan Bibel? Bukankah Konsili Necea yang 
 diselenggarakan pada 325 M juga merupakan finalisasi Alkitab (Bibel)?
  
  Konflik interpretasi itu sehat, asal argumentatif. Bukankah adanya 
 Da Vinci Code juga merupakan konflik interpretasi? Penulisan Hadis 
 tak ada hubungannya dengan finalisasi Alquran. Penulisan Hadis 
 merupakan perkembangan sejarah masyarakat Islam.
  
  Kemandekan suatu umat tak bisa diukur dengan finalisasi kitab 
 sucinya. Lihatlah Jepang yang Buddhanya berpedoman pada Tipitakanya. 
 Sebaliknya, Birma yang mayoritas Buddis tak maju-maju! Negara Eropa 
 Barat maju meski Bibel sudah final, namun negara-negara Afrika 
 Kristen tak maju-maju, meski kitabnya sama.
  
  Dana: Tapi karena akhir2 ini hasilnya malah awut2an maka tentu 
 saya
  bertanya: dimana missing linknya?
  
  Perlu diketahui bahwa semua negara yang mayoritas penduduknya 
 beragama Islam memang saat ini dalam jajaran negara-negara 
 terbelakang. Hal ini bukan disebabkan cara pembacaan Kitab Alquran 
 awut-awutan. Cobalah simak kembali QS 25:30, bukankah disebutkan 
 bahwa Kaum Nabi Muhammad telah meninggalkan Alquran? Lalu, dari mana 
 sampeyan bisa mengklaim bahwa ratusan juta/milyaran muslim telah 
 membaca Alquran?
  
  Jadi, ketertinggalan kita itu karena kita telah meninggalkan 
 Alquran, bukan karena telah membaca Alquran. Perintah Iqra pada 
 ayat yang pertama kali diturunkan itu tidak dipenuhi oleh Umat Islam.
  
  Wassalam,
  chodjim
  
  
  
- Original Message - 
From: Dana Pamilih 
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
Sent: Monday, February 05, 2007 6:03 PM
Subject: [wanita-muslimah] Re: Yusuf Qardhawi Puji Islam di 
 Indonesia - Racism
  
  
Bung Chodjim,
  
Kepemihakan itu adalah wajar dan saya tidak mempermasalahkannya. 
 Yg
saya bahas ialah uji materi thd suatu upaya memfinalkan suatu 
 pedoman
tanpa adanya proses updating yg formal.
  
Kalau tetap efektif, suatu pedoman tidak mungkin dapat difinalkan
karena harus dapat terus berkembang.
  
Barangkali ini salah satu dari mandeknya perkembangan Islam 
 karena
finalnya Al-Qur'an, sehingga reference pointnya selalu kembali 
 ke 14
abad yg lalu.
  
Walaupun wahyu selalu turun tetapi tanpa mekanisme formal utk
mengupdate induknya segala wahyu niscaya akan mengakibatkan 
 terjadinya
ambiguitas karena akan selalu terjadi konflik interpretasi 
 sebanyak
jumlah kepala manusia. Apakah karena ini maka penulisan hadits 
 jadi
marak sbg upaya dan aspirasi manusia mengupdate suatu pedoman?
  
Ini memang pertanyaan pertanyaan yg mendasar bagi saya, bukannya 
 saya
mau jadi agnostik tetapi saya ingin melihat bahwa kadar utility 
 dari
Al-Qur'an itu setinggi mungkin penerapannya. Membaca ayat2 sudah
dilakukan ratusan juta/ milyaran muslim dalam kurun waktu ratusan
tahun. Tapi karena akhir2 ini hasilnya malah awut2an maka tentu 
 saya
bertanya: dimana missing linknya?
  
Apakah pelembagaan spt Vatican 

[wanita-muslimah] Re: Kontrol Diri atau Kontrol Orang Lain?

2007-02-06 Terurut Topik IrwanK
Quote (dari milis lain):
..
Ketika semua orang maunya mencari uang tapi tidak mau bekerja, maka banyak
pekerjaan yang tersumbat terbengkalai menggunung berkarat tak terurus dari
tahun
ketahun. Tumpukan masalah ini telah mendatangkan banjir bencana.
Bagaimana mengatasi banjir bencana yang mungkin akan terjadi terus-menerus
ini?
Jawabnya adalah mulai dari mendisiplinkan diri menjauhi korupsi. Ibarat
orang perokok
menderita sakit kronis paru-paru, sebelum berobat kesana-kemari mencari
resep dokter
yang jitu, maka langkah pencegahan pertama terhadap sakit paru-paru adalah
menghilangkan
budaya merokok itu sendiri. Setelah bisa membuang rokok kita boleh bicara
panjang lebar
masalah pengobatannya.
..

Mas Donnie,

Kalau kita mau jujur, mustinya penanganan 'bencana kemanusiaan' yang
merupakan
akibat dari kelalaian/kesalahan manusia pertama kali ditujukan dari mana
sumber
pertama/utamanya. Dalam hal HIV/AIDS, bukankah awal mula penyebaran antar
manusia
adalah lewat kalangan homoseksual? Dengan kata lain, lewat hubungan seksual.

Bahwa semakin hari penyebarannya semakin melebar dan lewat banyak jalan
(jarum suntik
antar pemakai narkoba, ibu hamil ke janin dsb), itu cuma konsekuensi logis
saja..
sebagai efek bola salju.. TAPI JANGAN LUPAKAN INTI PERSOALAN..
Seharusnya ada tanggung jawab (minimal moral/hati nurani) khususnya dari
kalangan yang
sejak awal menjadi pintu masuk penyebaran antar manusia.

Ini yang pernah saya sebutkan sebelumnya mengenai maraknya
pelatihan/penyuluhan soal
HIV/AIDS.. dan saya pernah mengikutinya semasa kuliah.. singkatnya,
pelatihan tersebut
cenderung hanya mengajarkan penyuluhan bagaimana cara menggunakan kondom
(contoh:
menggunakan pisang).. :-P Tapi 'sangat lemah' pada kebiasaan buruk (menurut
pandangan
agama) seperti seks bebas dan penyalahgunaan narkoba..

Kalau dalam contoh di atas seperti kebiasaan merokok bagi mereka yang sakit
paru..
mau berobat tapi kebiasaan merokok tetap berjalan/dibiarkan.. Dogol.. :-(
CMIIW..

Wassalam,

Irwan.K

On 2/7/07, donnie ahmad [EMAIL PROTECTED] wrote:

   With all do respect terhadap anda yang tidak setuju dengan liberalis,
 sampai hari ini, penyebaran HIV/AIDS baru terbukti dapat dihambat
 dengan metode yang anda sebutkan sebagai khas solusi liberalis.
 Solusi moral yang banyak digembor-gemborkan tidak mempunyai efek yang
 signifikan terhadap penurunan laju penyebaran HIV. Bahkan mempunyai
 efek destruktif terhadap peningkatan HIV karena adanya ignorance,
 stigmatisasi, berujung pada transmisi klandestin yang susah untuk
 dicegah.
 Sudah ada lebih 40 juta orang di dunia yang terkena HIV, puluhan juta
 sudah meninggal karenanya, diantaranya banyak ibu rumah tangga dan
 anak-anak yang tidak tahu apa2 tentang seks bebas dan jarum suntik
 narkoba. apakah moral value lebih berharga dari nyawa mereka?
 Berapa lama moral value harus dipertahankan? apakah sampai sebagian
 besar populasi hilang seperti di Afrika? atau butuh lebih banyak lagi?

 regards,
 Donnie

 ==
 Pada tanggal 07/02/06, Tri Budi Lestyaningsih (Ning)
 [EMAIL PROTECTED] ninghdw%40chevron.com menulis:

 
 
 
 
 
 
 
  Khas solusi liberalis.
 
  Seperti solusi untuk penyebaran HIV AIDS adalah kondomisasi dan
  pembagian GRATIS alat suntik bersih bagi pengguna narkoba. Moral seperti
  apa yang diharapkan dari solusi seperti ini ? :-( Sedih deh :-(
 
  -Original Message-
  From: wanita-muslimah@yahoogroups.comwanita-muslimah%40yahoogroups.com
  [mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.comwanita-muslimah%40yahoogroups.com]
 On Behalf Of Dana Pamilih
  Sent: Monday, February 05, 2007 7:18 PM
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com wanita-muslimah%40yahoogroups.com
  Subject: [wanita-muslimah] Re: Kontrol Diri atau Kontrol Orang Lain?
 
  Oleh karena laki2 harus menjaga pandangan thd perempuan supaya tidak
  melecehkan, maka kalau mau bebas memandang silahkan baca Playboy,
  Penthouse, video porno, dsb.
 
  Jadi ada saluran memuaskan keisengan secara pribadi in a private space
  tanpa ada dampak fisik langsung tdh perempuan di sekitarnya in a public
  space.
 
  Makanya majalah2 spt itu harus dibebaskan penerbitannya tetapi
  dikendalikan distribusinya supaya tidak merusak anak2 dibawah umur.
 
  Tuh kan masyarakat modern sering sudah menemukan solusi bagi
  persoalan2 sosial yg belum diselesaikan secara gamblang oleh agama ...
  He he ...
 
  --- In wanita-muslimah@yahoogroups.comwanita-muslimah%40yahoogroups.com,
 Tri Budi Lestyaningsih
  \(Ning\) [EMAIL PROTECTED] wrote:
  
   Koreksi, mbak. Saya kurang kata-kata : TIDAK.
  
   Menjaga pandangan = TIDAK MELIHAT YANG TIDAK BOLEH DILIHAT (Aurat)
  
   
  
   From: wanita-muslimah@yahoogroups.comwanita-muslimah%40yahoogroups.com
   [mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.comwanita-muslimah%40yahoogroups.com]
 On Behalf Of Chae
   Sent: Monday, February 05, 2007 12:40 PM
   To: wanita-muslimah@yahoogroups.comwanita-muslimah%40yahoogroups.com
   Subject: [wanita-muslimah] Re: Kontrol Diri atau 

[wanita-muslimah] RE: {Disarmed} [keluarga-sejahtera] Kondom dan alat suntik gratis

2007-02-06 Terurut Topik Kartono Mohamad
Hari gini masih ada saja yang menuduh AIDS adalah penyakit laknat. Bagaimana
pendapat anda dengan hepatitis yang cara penularannya persis sama dengan
HIV? Adakah ia juga penyakit laknat? Kalau begitu seharusnya jangan
diberikan vaksinasi hepatitis terhadap bayi-bayi. 
Menganjurkan menggunakan kondom bukan untuk memberantas HIV/AIDS tetapi
mencegah penularan lebih jauh dari orang yang sudah terkena HIV kepada orang
yang belum. Termasuk dianjurkan kepada pasangan suami isteri yang salah
satunya sudah tertulati HIV. Jangan isteri yang setia dan mungkin taat
berjilbab akan tertulari oleh suaminya yang memperolehnya dari orang lain.
Mbak Ning malah menanyakan tentang moralitas. Apa sih definisi moral?
Menurut mbak Ning, mana lebih bermoral: mencegah jangan sampai orang
menularkan atau tertulari HIV atau membiarkan mereka terjerumus? Anggapan
bahwa kondom mendorong perzinahan tidak ada bukti-buktinya. Tidak ada bukti
bahwa karena ada kondom maka perzinahan jadi meningkat.
Salam
KM
 
---Original Message---
 
From: keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Date: 02/07/07 08:09:06
To: keluarga-sejahtera@yahoogroups.com; wanita-muslimah@yahoogroups.com
Subject: RE: {Disarmed} [keluarga-sejahtera] Kondom dan alat suntik gratis
 
Memberantas AIDS dng menyebarkan Kondom sama saja memberantas AIDS dng
membolehkan per - ZINAHAN, JELAS HARAM HUKUM-nya dalam Islam..

.Jangalah kamu tolong menolong dalam hal keburuka-an

Orang-orang beriman InsyaALlah TIDAK AKAN PERNAH terkena penyakit KUTUK-an 
Penyakit LAKNAT AIDS...

Salam
AL-Pacitan


-Original Message-
From: keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of Aisha
Sent: 06 Februari 2007 17:06
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com; keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Subject: {Disarmed} [keluarga-sejahtera] Kondom dan alat suntik gratis

Mba Ning,
Saya tertarik dengan urusan kondom dan alat suntik gratis ini, tiba-tiba
muncul saat membahas menjaga pandangan dan aurat:)

Dulu ketika seorang aktivis AIDS menceritakan dalam satu wawancara bahwa dia
ditertawakan orang ketika dia di pintu tol membagikan kondom untuk sopir
truk, saya merasa ikut sedih juga. Karena memang sampai saat ini pemerintah
kok adem ayem saja masalah AIDS ini, lalu ketika seseorang melakukan
perbuatan yang dengan kemampuan terbatasnya berusaha mengurangi penyebaran
virus ini, malah ditertawakan. Padahal sudah jelas bahwa umumnya alias
mayoritas pengemudi truk itu suka jajan padahal dia punya istri, apa
salahnya jika lalu ada orang yang membagi kondom untuk mengurangi sebaran
penyakit kelamin juga HIV/AIDS ke orang-orang yang tidak bersalah, dalam hal
ini istri-istri sopir truk ini! Juga bayi-bayi! Sebab bisa saja terjadi
istri-istri sopir itu hamil dan jika dia tertular, maka bayinya pun tertular


Tidak ada jaminan bahwa dengan kondom pun bisa terhindar dari AIDS, tapi
sampai saat ini penyakit ini belum ada obatnya, baru ARV yang bukan solusi
tuntas. Tapi setidaknya manusia berusaha mengurangi resiko penyebaran
sebelum laki-laki hidung belang sadar, kita harus mengakui bahwa ada
laki-laki (termasuk muslim juga) yang suka jajan atau berperilaku seks bebas


Mba Ning, ada remaja yang biasa menggunakan narkoba suntik dan sudah
tertular HIV, dia mengakui jika mengonsumsi narkoba itu biasanya 30-an
remaja ngumpul memakai alat suntik yang sama, dan dia sudah melakukannya
beberapa tahun, jadi dia juga tidak bisa membayangkan berapa banyak
teman-temannya ini yang sudah tertular HIV menyebarkan virus ini jika mereka
punya pacar yang berseks bebas atau punya istri. Apa salahnya membagikan
jarum suntik gratis untuk mengurangi resiko penyebaran, selama masih banyak
remaja yang mengonsumsi narkoba suntik, jangan lupa pula bahwa remaja itu
juga banyak remaja muslim! Apakah semua remaja muslim terbebas dari kasus
narkoba atau free sex?

Kita tahu mba Ning bahwa jika seseorang tertular HIV, maka tidak seketika
dia menjadi pengidap AIDS. Ada prosesnya, kata para ahli 5-10 tahun, dan
selama itu penderita HIV segar bugar sehat tidak terlihat sakit tapi dia
bisa menularkan ke banyak orang melalui cairan tubuh. Tapi menurut para ahli
pula, waktu ini semakin pendek, mungkin karena kondisi lingkungan atau
asupan gizi seseorang, sehingga menurut aktivis AIDS, waktu dari penderita
HIV menjadi penderita AIDS yang sudah kehilangan kekebalan tubuhnya itu
semakin pendek. Dan jika seseorang sudah tertular HIV, tidak ada jalan
kembali karena belum ada obatnya, dia menuju ke AIDS, saat tubuh hilang
kekebalannya dan penyakit apapun bisa merusak atau mematikan!

Jika di seputar kehidupan mba Ning (di keluarga atau diantara teman atau
tetangga) tidak ada yang kena HIV/AIDS, itu bukan berarti bahwa di
lingkungan atau di keluarga lainnya tidak ada yang terkena, lalu kalau sudah
ada yang terkena, menurut mba Ning apa solusinya kalau bukan kondom dan alat
suntik gratis?

salam
Aisha 

From: Tri Budi Lestyaningsih
Khas solusi liberalis. 
Seperti solusi untuk penyebaran HIV AIDS adalah kondomisasi