[R@ntau-Net] Selanjutnya Apa??--- Kegiatan RangMudo

2003-12-17 Terurut Topik RaNK MaRoLa
Assalamualaikum Dunsanak Rankmudo dan Bajiwa Mudo sadonyo
(Tentu tamasuak juo, mamak2 dan Bundo kanduang tentunyoo..)

Menindak lanjuti dari e-mail Da-Is (Dewis Natra @Red) ambo cubo
menjawab sebagai bukti bahwa sacaro pribadi ingin memberitahukan
bahwa kita-kita RangMudo selalu komit dan selalu mengadakan
kegiatan sosial. (Harapannya)

Kalau manuruik ambo, sarancaknyo awak yo melaksanakan seperti
apo yang telah awak laksanakan dulu, yaitu dengan mengunjungi baik
itu pasti jompo ataupun panti asuhan.
Khan alah samo awak tau, dengan kedatangan kita aja mereka udah
sangat senang, apalagi kita bawa oleh2 buat mereka yang nota bene
jarang dikunjungi keluarga mereka (apalagi mereka yang tidak punya
sanak saudara lagi). Dan dengan perginya kita ketempat2 seperti itu, bisa
slalu mengingatkan kita akan artinya sebuah hidup.

Mengenai dana yang da-Is diskusikan bersama ni-raf dan ni-yeni tersebut,
menurut saya lebih bagus di bukak sebuah account di BCA atas nama siapalah
pokoknya (kalau saya usul, Ni-raf atau Ni-yeni).
Dengan adanya kita (RangMudo) Account tersendiri, kita yang komit kan
gampang
untuk menyisihkan saketek rizki awak, jikalau kita lagi di ATM (tidak perlu
banyak2, 10 atau 20an ribu aja, yang penting kita sering menyisihkan... ya
nggak???)
Saya usulkan buka di BCA, karena saya yakin parang Ramudo punya ATM BCA.

Nah. kalau kita ada rencana hajatan untuk kegiatan Sosial, kita lempar
aja
Rekening tersebut di Palanta ini, dan saya yakin, banyak juga kok dunsanak
kita
yang mau ikutan, walaupun ndak bisa pai kegiatan tersebut.
Yaaa.. nggakk...

jadi untuk itu,
Ayo RangMudo, kita lanjutkan kegiatan kita untuk 2004 ini.
Saya tunggu perkembangan dan Komentar selanjutnya.

Harapan :
Untuak dunsanak aktivis RN nan di Jabotabek, kalau mau bergabung ngumpul2
dengan RangMudo, bisa bakumpua2 di Lap. Tenis, Halim pagi hari di satiok
Minggu.
Bisa sambia balatiah main Tenis. Khan yo baitu ndak Da-Is?

Wassalam

- Original Message -
From: Dewis [EMAIL PROTECTED]

 Ass. Wr. Wb.

 Dear Doens,

 Tarutamo untuak anggota rang mudo, dek alah tasabuik dek mak Darul
kegiatan
 nan alah pernah dilakukan berupa kunjungan ka panti jompo (Ralat saketek
mak
 Darul bukan Panti Asuhan) di cipayuang Jakarta Timur, alah patuik pulo
 dikamukokan ka rang mudo.

 Wakatu kegiatan itu kito dari rang mudo malewakan kotak sumbangan ka
palanta
 RN dan Alhamdulillah kegiatan awak bajalan lancar dan dari kacio rang mudo
 setelah kegiatan masih ado siso pitih sakitar 300 ribu. Dari pembicaraan
 ambo jo Iraf dan Yenni waktu pulang dari rumah bundo, karena pitihko
awalnyo
 diniaikkan untuak sumbangan sosial makonyo pitihko tantu arus ditaruihkan
 baliak ka nan berhak.

 Untuak rang mudo ba'a rencananyo lai ? tantu kaputusan awak basamo.

 Awak buek kagiatan sarupo itu baliak ? dengan alternatif tampaik lain
tantu
 sajo awak lewakan kacio di palanta RN baliak,

 Atau pitihko kito kirim sajo ka rekening salah satu panti?

  Ambo tunggu tanggapan dari rang mudo lain.!!

 Salam

 Is, 34


___
Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://groups.or.id/mailman/listinfo/rantau-net
___


[R@ntau-Net] Padang Ekspres Online -- Sumbar Sejajar Dengan Tetangga

2003-12-22 Terurut Topik RaNK MaRoLa
Padang Ekspres Online - -:: www.padangekspres.com ::-Sumbar Sejajar Dengan
Tetangga
By padangekspres
Selasa, 23-Desember-2003, 06:46:07 WIB25 klik

Padang, PadekPertumbuhan perekonomian Provinsi Sumbar segera cerah dan
tumbuh cepat menandingi provinsi tetangga, Riau dan Jambi. Hal ini karena
pemerintah mulai memperlihatkan terobosannya dengan peresmian pengerjaan
jalan layang Kelok Sembilan dan jalan dua jalur Tabing-Duku Padang yang
mengakses ke lokasi Bandara International Ketaping.

Demikian harapan dan optimisme dari anggota MPR-RI asal Sumatera Barat, H
Leonardy Harmainy MBA, Ketua Departemen Promosi dan Pemasaran Dewan Pimpinan
Pusat Kadin, Iqbal Alan Abdullah dan Dosen Perencanaan Pembangunan Fakultas
Ekonomi Universitas Andalas, Sri Maryati SE MA, kepada Padang Ekspres ketika
dimintai komentar mereka secara terpisah, kemarin.

Jika sudah beroperasi, maka jalur Sumbar-Riau dalam waktu yang lebih cepat,
aman dapat dicapai. Dengan transportasi seperti ini, mobilitas arus barang
dan jasa akan tinggi. Nah, infrastruktur yang baru saja diresmikan
pengerjaannya kemarin oleh Presiden Megawati, bahkan langsung mendapat
respons itu adalah sebuah harapan bagi Sumbar untuk perekonomian masa
mendatang, ungkap Leonardy Harmainy.

Lebih jauh dikatakan Ketua Umum BPD Gapensi Sumbar ini melihat, selesainya
jalur ini nantinya akan sangat bermanfaat bagi sektor riil. Yang lebih
dahulu merasakan itu adalah sektor agro bisnis. Sekarang saja mobilitas itu
sudah jalan, namun selalu terkendala dengan masalah jarak tempuh karena
jalan yang berliku-liku, tambah Leonardy.

Ke depan diharapkan tidak adalagi over stock produksi. Karena pasar sudah
terbuka. Artinya, semua hasil bumi yang dibutuhkan pasar Riau dan ada di
Sumbar sudah bisa tak masalah lagi dipasarkan di sana. Jadi, effeck sangat
jelas di tengah-tengah masyarakat, tegasnya.

Disadari betul, pembangunan infrastruktur adalah sesuatu yang mutlak
dilakukan oleh pemerintah untuk masyarakat. Dan masyarakat tinggal
meningkatkan mobilitas dan bekerja keras untuk mencapai tarap hidup yang
lebih baik.

Maka bukan saja Kelok Sembilan, pelebaran jalan Padang-Duku, tetapi juga
Pelabuhan Teluk Bayur. Kalau sudah dibenahi, wah Sumbar bisa berlari
mengejar pertumbuhan ekonomi, paparnya lagi.

Kalau sudah begitu, apa yang harus dibenahi oleh Pemprov Sumbar?
Pariwisata. Setiap Pemkab-Pemko harus menciptakan trade mark objek
wisatanya. Ada dua hal di sini, yang sudah jadi harus dibenahi secara
menarik. Dan yang belum jadi harus dibangun segera, tutur putra Koto Gadang
yang sehari-hari juga Ketua Partai Golkar Sumbar dan Ketua Lembaga
Pengembangan Jasa Konstruksi.

Tak jauh beda pandangan ini dengan tokoh pariwisata nasional, Iqbal Alan
Abdullah. Selain masalah pasar, terbukanya jalur Sumbar-Riau yang cepat dan
aman, Ketaping juga menjadi harapan besar bagi masyarakat. Karena akses itu
tidak sekedar dengan tetangga, tetapi dengan dunia luar. Tak sebatas ASEAN,
tetapi seluruh negara yang ada di dunia, tutur Iqbal yang juga Ketua Umum
Dewan Pengurus Pusat (DPP) Indonesia Congress and Convention Association
(Incca).

Menurut putra Pariaman itu, pariwisata Ranahminang butuh polesan dan promosi
agar menarik dan dikenal di dunia luar. Jangan sampai sebaliknya,
masyarakat Sumbar yang konsumtif, belanja keluar dan hanya menerima apa yang
masuk dari luar, tutur Pengurus Masyarakat Pariwisata Indonesia (MPI) ini.

Lebih dari itu, spirit dari rantau harus diserap cepat. Efesiensi
transportasi sekian jam dari kemajuan pembangunan mesti diiringi dengan
persiapan sektor pariwisata yang matang. Setiap daerah memiliki objek yang
layak jual, pelayanan prima. Inilah potensi Sumbar paling utama disamping
potensi pertanian tadi, tegas Iqbal.

Sinergi Antar Daerah

Senada dengan hal tersebut, pengamat ekonomi Sri Maryati SE MA menilai,
proyek strategis yang ditampilkan Gubernur Zainal Bakar menjelang tutup
tahun 2003 tersebut tidak akan memberikan multiflier efect yang besar, jika
tidak diiringi dengan perencanaan yang matang oleh pemerintah baik provinsi
maupun kabupaten dan kota. Untuk itu perlu sinergi antar daerah, baik antar
kabupaten/kota maupun provinsi dalam melakukan perencanaan pembangunan.

Dengan adanya proyek go internasional pelabuhan Teluk Bayur dan
beroperasinya Bandara Internasiona Ketaping, ini akan membawa dampak yang
luar biasa bagi Sumbar. Khususnya dalam arus transportasi dan perdagangan
internasional. Apalagi Pemprov sudah mencanangkan Teluk Bayur sebagai pusat
pelabuhan laut terbesar di Indonesia wilayah barat. Namun akan sia-sia, jika
pemerintah daerah sendiri tidak siap. Dalam artian, percuma kapal-kapal
ataupun pesawat-pesawat internasional itu datang ke Telukbayur atau Bandara
Ketaping, jika produk yang akan dibawanya dari sini tidak ada, ujar ekonom
muda ini.

Sri Maryati yang saat ini terlibat aktif dalam tim penyusunan Rencana Umum
Tata Ruang Kota (RUTRK) Padang tersebut menyatakan, belajar dari pengalaman
selama ini, kesulitan berkembangnya Telukbayur, karena minimnya 

[R@ntau-Net] Taufik Kiemas Janji Ikut Bangun Sumbar

2003-12-22 Terurut Topik RaNK MaRoLa
Apakah ini hasil dari diangkeknyo TK sebagai datak di Kampuang
Dan apakah ini Janji2 seperti biasanya?? atau kah janji seorang mamak
antahlahh.

Awak caliak se lah nanti.

http://www.republika.co.id/ASP/online_detail.asp?id=148524kat_id=23

Minggu, 21 Desember 2003  14:53:00
Taufik Kiemas Janji Ikut Bangun Sumbar

Tanah Datar-RoL-- Suami Presiden Megawati Soekarnoputri, Taufik Kiemas, yang
hari Minggu (21/12) mendapat gelar Datuk Basa Batuah, berjanji akan ikut
membangun Propinsi Sumatera Barat.
Saya berjanji akan ikut membangun negeri yang indah ini sehingga menjadi
lebih sejahtera dan tidak kalah dengan daerah-daerah lain di tanah air,
katanya di Istana Kerajaan Pagaruyung, Kabupaten Tanah Datar, Sumbar,
Minggu.
Taufik Kiemas mendapat gelar Datuk Basa Batuah karena almarhumah ibundanya,
Hamzahtoen Roesyda berasal dari Batusangkar, Tanah Datar, Sumbar.
Pada acara ini, Megawati juga mendapat gelar Puti Reno Nilam karena sebagai
menantu orang Minang berhak mendapatkan gelar tersebut apalagi suaminya
telah diangkat menjadi penghulu (Ketua Suku Sikumbang di Tanah Datar).
Acara pemberian gelar ini dihadiri pula oleh Gubernur Sumbar Zainal Bakar,
Bupati Tanah Datar Masriadi Martunus. Sedangkan dari rombongan dari Jakarta,
hadir Menko Kesra Yusuf Kalla, Menteri Sosial Bachtiar Chamsyah, Menperindag
Rini Suwandi, Menteri Kelautan dan Perikanan, Rochmin Dahuri serta mantan
Gubernur Sumbar Azwar Anas.
Kepada ribuan warga Tanah Datar, Taufik menjelaskan bahwa sejak kecil
dirinya sadar bahwa dia adalah keturunan suku Minang yang berasal dari
ibunya, walaupun ayahnya berasal dari Sumatera Selatan.
Usai menerima gelar tersebut, Megawati yang didampingi Taufik Kiemas serta
putrinya Puan Maharani melanjutkan perjalanan ke Bukittinggi untuk meninjau
pembangunan monomen Bung Hatta. ant/abi


Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net



[R@ntau-Net] Padang Ekspres Online - - DR H Syaifullah SA MA : Membumikan Filosofi Minangkabau

2003-12-23 Terurut Topik RaNK MaRoLa
Padang Ekspres Online - -:: www.padangekspres.com ::-Topics / Edisi Mingguan
/ KAJIAN Minggu, 14-Desember

DR H Syaifullah SA MA
Membumikan Filosofi Minangkabau
By padangekspres

Sudah sangat sering terjadi perbincangan, pengkajian tentang Adat Basandi
Syarak, Syarak Basandi Kitabullah (ABS-SBK), dalam bentuk perbincangan
sederhana, sampai pada yang paling akademik.

Dari yang berskala kecil, tingkat daerah, regional, nasional bahkan
internasional. Pengkajian mana (biasanya) diawali oleh obsesi dan harapan
yang sarat makna dan beban yang sangat besar. Namun (biasanya) diakhiri
dengan kondisi hilang tanpa kesan, pergi tanpa pesan.

Kritik dan kesadaran kita tentang berbagai kealpaan berbagai Seminar dan
simposium tersebut, tidak perlu diobati dengan alergi atau tidak akan
berseminar lagi seumur hidup. Tapi upaya untuk menyempurnakannya terus
menerus. Bagaimanapun, kalau kita arif dan sabar untuk memetik yang
terhidang dan tersaji dalam berbagai seminar ABS-SBK yang lalu, selalu saja
ada yang dapat kita petik.

Seminar monumental tentang ABS-SBK, antara lain yang dilakukan oleh ICNII
Orwil Sumatera Barat, di Bukittinggi tanggal 22-23 Januari 2000, yang antara
lain merumuskan bahwa ABS-SBK sebagai paradigma kultural dan landasan etik
dalam kehidupan masyarakat dan lembaga kemasyarakatan

Minangkabau, harus diinterpretasi dan direvitaliasi secara terus menerus,
sehingga tetap aktual dan dapat mengakomodir tuntutan dan perkembangan
zaman. Agar ABS-SBK tidak tinggal sebagai filsafat yang utopis dan
non-realis, maka tuntunan etik tersebut harus diimplementasikan dan
dibumikan dalam seluruh sendi kehidupan masyarakat dan lembaga
kemasyarakatan.

Pertanyaan besar yang perlu dijawab adalah, Apakah kita sudah benar-benar
sepakat tentang perlunya menjalankan/mewujudkan ABS/SBK dalam kehidupan
nyata kita?. dan ABS-SBK dalam bentuk, isi dan esensi seperti apa yang kita
sepakati untuk diwujudkan?

Seandainya pertanyaan pertama telah mendapat persetujuan dan dukungan dari
hati yang paling dalam, telah dijawab dan disepakati oleh sebahagian besar
masyarakat dengan Ya, maka pertanyaan kedua adalah merumuskan substansi
ABS-SBK yang relefan. Dengan melakukan re-interpretasi, maka ajaran ABS-SBK
tidak akan kelihatan bagaikan memajang barang antik; dan dengan melakukan
revitalisasi ajaran ABS-SBK tidak tampil sebagai kerdil, picik dan berbau
kedaerahan yang sempit.

Kalau dua pertanyaan induk tersebut telah didudukkan, barulah kita
menginventarisir pertanyaan lanjutan: Dalam bentuk aturanl legalitas hukum
apa ABS-SBK diatur. Bagaimana cara metoda mensosialisasikannya dan
merealisirnya dalam kehidupan nyata, perangkat yang akan digunakan,
pendekatan yang paling efektif, dan penciptaan iklim dan suasana yang
keondusif yang akan mendukung pelaksanaan ABS-SBK, dst.

Dimulai Dimana dan Oleh Siapa?

Salah satu kritik kita terhadap hampir seluruh seminar dan perbicangan
tentang ABS-SBK sebelumnya, sebenarnya karena sukar dan atau tidak pernah
melanjutkan untuk menjawab dua pertanyaan diatas, dimulai dimana dan oleh
siapa?.

Menurut para ahli, sebuah gerakan selalu dimulai dengan perumusan
ide/gagasan/konsep. Karenanya gerakan raksasa untuk kembali ke ABS-SBK,
juga dimulai dari perumusan esensil substansi ABS-SBK, sehingga dia secara
berangsur berubah dari sesuatu yang immateril abstrak menjadi sesuatu yang
materi kongkrit, sehingga dapat diindera, diferifikasi dan pads akhirnya
ditransformasikan/disosialisasikan.

Secara sederhana substansi ABS-SBK itu berisi dua esensi agung, dan
sinergic, yakni adat dan agama Islam. Dua esensi ini agung ini, sebahagian
terdapat dalam oral etik yang diwariskan secara turun temurun dari generasi
ke generasi (ayat-ayat Qauniyah), dan sebahagian lagi terdapat secara
tertulis (literal), yakni ayat-ayat kitabiyah (kitabullah). Dalam konteks
ABS-SBK adalah tidak patut kalau kita mencari yang berbeda atau berlawanan
dari keduanya, tapi justru terus-menerus menggali dan mengembangkan titik
temu dan sinergical keduanya.

Karenanya rumusan ABS-SBK tersebut haruslah secara muttak diwarnai dan
diinspirasi oleh nilai-nilai adat dan ajaran Agama Islam, dan tidak boleh
berlawanan dengannya, seperti mengisi nya dengan galian nilai-nilai
jahiliyah pra-Islam.

Selanjutnya rumusan ABS-SBK yang diwarnai oleh Adat dan Islam itu,
dipindahkan kedalam bentuk tuntunan sikap dan bahan ajar. Rumusan ini
sedemikian rupa sehingga dapat dicerna, dipahami, dan akhirnya dilaksanakan
oleh masyarakat Sumatera Barat. Rumusan tersebut pada akhirnya dituangkan
kedalam redaksional : Pandangan mendalam atau visi terhadap suatu keadaan
dan situasi, sikap dan perilaku yang seyogianya dilakukan dan yang yang
harus dihindariftidak dilakukan oleh pribadi, masyarakat dan lembaga-lembaga
kemasyarakatan di Sumatera Barat. Sehingga pada akhirnya seluruh tindak
perilaku, kelakuan akan menjadi cermin pantul dari tuntunan sikap ABS/SBK
tersebut.

Siapa yag merumuskan ABS-SBK tersebut ? Sesuai dengan esensi utamanya, maka
jelas yang paling 

[R@ntau-Net] Padang Ekspres Online - - 365 Hari Perjalanan Kesenian Sumatera Barat

2003-12-23 Terurut Topik RaNK MaRoLa
Padang Ekspres Online - -:: www.padangekspres.com ::-NAN PADEK Minggu,
21-Desember

365 Hari Perjalanan Kesenian Sumatera Barat
(Dari Pangkal Sampai ke Ujung Tahun 2003)
By padangekspres

Tidak dapat dipungkiri, jika memetakan genre kesenian di Sumatera
Barat tanpa memungkiri geliat kesenian di STSI Padang Panjang,
sanggar-sanggar, sekolah-sekolah seni dan non seni lainnya maka pusek jalo
punpunan ikannya adalah Taman Budaya Sumatera Barat, Jalan Diponegoro, Nomor
31, Padang.

Hampir setiap bulan di taman yang selalu bermusik debur ombak itu, dilakukan
beragam kegiatan kesenian. Mulai dari seni tari, teater, sastra, musik, dan
lukis. Maka, jika ingin mencari suasana lain di kehirukan kota Padang, tak
ada salahnya berkunjung ke Taman Budaya.

Lokasinya tak terlalu jauh dari pusat kota. Hanya berjarak sekitar satu
kilometer dari mantan Terminal Lintas Andalas. Cukup enteng jika dihampiri
dengan jalan kaki, menyusuri Jalan Pemuda, terus ke Jalan Diponegoro, bakar
sebatang rokok, dan baru separuh lintingan tembakau itu dimakan api, diri
sudah sampai di Taman Budaya. Sedangkan bagi yang ingin menggunakan Angkot
(Angkutan Kota), anda perlu dua kali naik-turun mobil bagi yang naik di
Terminal Goan Hoat.

Naik pertama naik Angkot ke arah Indarung atau Aur Duri untuk turun di
Jalan Proklamasi, dan di Jalan Proklamasi naik lagi ke Angkot merah yang
datang dari Indarung atau Gadut. Cukup repot, memang. Makanya, bagi yang
ingin prkatis, dari manapun anda menaiki Angkot di Kota Padang, umumnya akan
melewati mantan Terminal Andalas, turun disitu, dan berjalan kakilah.

Baru saja diri melewati gerbang Taman Budaya, telinga akan disambut oleh
lengking bansi atau gelentang talempong orang-orang latihan musik tradisi.
Disambut sorak hap-hap-hap, guru tari memimpin muridnya belajar menari. Atau
disambut teriakan kata-kata dari mulut orang-orang sedang berlatih pembacaan
puisi atau latihan dialog teater. Kegiatan latihan, terutama bagi
sanggar-sanggar yang bermukim di sini, geliat kesenian memang hampir setiap
hari, jelas Jusnimar, kepala Taman Budaya.

Ya, memang begitu. Ke empat ruang latihan yang disediakan, memang hampir
setiap hari berisi. Mulai dari anggota sanggar anak-anak sampai anggota
sanggar dewasa. Mulai dari yang berlatih seni tradisi sampai ke seni modern.

Dan jika anda mulai jenuh menonton latihan, langkah bisa diurak ke arah
gerbang utama yang berada di depan Gedung Teater Utama gedung pertunjukan
yang paling besar di antara tiga tempat pertunjukan di Taman Budaya untuk
langsung memandang debur ombak Pantai Padang. Selain untuk tempat
berkesenian, mendiskusikan kebudayaan, Taman Budaya juga layak sebagai
lokasi wisata, terus Jusnimar yang cukup akrab dengan para seniman, bukan
saja seniman Sumatera Barat, tapi juga seniman di senatero nusantara.
Karena lokasinya yang dekat laut dan gedung pertunjukannya cukup
representatif, maka banyak para seniman yang merindukan mentas di sini,
bangga Jusnimar.

Pernyataan Jusnimar dibenarkan oleh Syarifudin Arifin, Viveri Yudi, dan Ery
Mefri para seniman yang kebetulan bekerja di Taman Budaya. Lamaran untuk
mengisi pertunjukan teater di Taman Budaya cukup banyak, hingga ada yang tak
bisa direalisasikan. Hal itu terjadi karena keterbatasan dana dan padatnya
jadwal yang telah disusun setiap tahun, jelas Syarifudin Arifin, salah
seorang aktor senior yang telah melakoni puluhan pertunjukan teater dan
membintangi puluhan film dan sinetron. Peminat yang ingin mempertunjukkan
musik hampir sama dengan peminat teater, ungkap Viveri Yudi, aktor,
koreografer, dan MC kondang.

Cuma, terus Viveri Yudi, tak jarang juga grup musik yang belum representatif
yang ngotot ingin mentas di Taman Budaya. Jika hal seperti itu terjadi,
tentu Taman Budaya akan menolak, ungkap Viveri sedikit kesal. Kemudian dia
menyebutkan ada kelompok kesenian yang masih memaksakan kehendaknya untuk
mentas di Taman Budaya, padahal program sejenis sudah dipertunjukkan
sebelumnya. Bahkan ada yang mengamcam segala, ungkap Viveri tanpa mau
menyebutkan nama kelompok kesenian itu.

Sedangkan untuk pertunjukan tari, selain kalender tetap Taman Budaya, Dewan
Kesenian Padang bekerjasama dengan Taman Budaya, juga menggelar Padang
Bagalanggang dengan salah satu acaranya adalah Gelanggang Tari Sumatera,
urai Ery Mefri. Gelanggang Tari Sumatera sengaja menghadirkan
koreografer-koregrafer muda dan bukan saja dari Sumatera (sesuai dengan
namanya-red) tapi dari seluruh pelosok tanah air. Serta ada kalender
kerjasama yang tak sempat terselenggara, yaitu Padang Dace Festival, yang
mendatangkan koreografer-koreografer manca negara, terus Ery Mefri yang
baru saja diundang Bentara Budaya mementaskan koreografinya ke Jakarta.
Padang Dace Festival urung dilaksanakan tahun 2003 karena peristiwa bom
WTC, bom Bali dan terakhir peristiwa bom Hotel Marriot, sedih Ery Mefri.

Evaluasi Kegiatan Taman Budaya Selama Tahun 2003

Tak ada gading yang tak retak, begitu nenek moyang berpesan, agar
generasinya tak larut dalam sesal yang tak berujung. 

[R@ntau-Net] Padang Ekspres Online - - Taman Budaya Selalu Memberi Kesempatan Pada Seluruh Genre Kesenian

2003-12-23 Terurut Topik RaNK MaRoLa
Padang Ekspres Online - -:: www.padangekspres.com ::-NAN PADEK Minggu,
21-Desember

Taman Budaya Selalu Memberi Kesempatan Pada Seluruh Genre Kesenian
By padangekspres

(Dra Jusnimar (Kepala Taman Budaya Sumatera Barat) Dalam rentang tahun 2003,
Dra Jusnimar, Kepala Taman Budaya Sumatera Barat, mulai menemukan keakraban
dengan para seniman dan pengurus seniman Sumatera Barat.

Salah satu buktiknya adalah saat mengikutkan beberapa orang luar untuk
mengikuti PPSS VI-2003 di Jambi, 17 - 22 September 2003, lalu. Berikut
wawancara koran ini dengan satu-satunya kepala taman budaya yang perempuan
di Indonesia itu, tentang apa yang telah dan akan dilakukannya demi kemajuan
kebudayan dan kesenian Sumatera Barat, sehubungan dengan jabatannya sebagai
Kepala Taman Budaya Sumatera Barat.

Banyak kritikan bahwa Taman Budaya hanya mengakomodir orang dalam saja untuk
mengikuti iven kesenian, baik di Taman Budaya Sendiri, maupun di luar?

Kritikan itu muncul barangkali karena sipengkritik hanya melihat selintas.
Padahal Taman Budaya selalu memberi kesempatan pada seluruh genre kesenian.
Apakah itu tari, sastra, musik, teater, atau lukis. Contohnya waktu
mengikuti PPSS VI ke Jambi, bulan September lalu, barangkali hanya Taman
Budaya Sumatera Barat yang mengajak seniman dari luar lingkungan Taman
Budaya. Ada dua orang sastrawan, pelukis, dan penari.

Selain itu, selama kalender tahunan Taman Budaya, selalu diberikan
kesempatan untuk berkesenian bagi seluruh seniman sesuai dengan
kapasitasnya. Taman Budaya tak pernah melihat apakah mereka berasal dari
pegawai Taman Budaya atau seniman dari luar Taman budaya. Yang penting
kapasitas karya mereka. Sekaligus komitmen mereka.

Terus?

Jika saya membeda-bedakan seniman hanya dengan melihat apakah mereka orang
Taman Budaya atau tidak, tentu akan terjadi ketidaktentraman kesenian di
Sumatera Barat. Jelas hal itu tidak saya inginkan. Tidak Taman Budaya
inginkan. Karena bagi saya kebudayaan dan kesenian adalah merupakan wacana
pemersatu bangsa.

Kenapa Ibu mengatakan bahwa budaya dan seni merupakan wacana pemersatu
bangsa?

Karena kebudayaan itu luas cakupannya. Di dalamnya juga termaktub agama.
Nah, jika agama dianggap sebagai ajaran bukan sebagai sebuah doktrin, maka
ujungnya adalah perdamaian. Jika sudah damai tentu persatuan akan datang
dengan sendirinya.

Sedang seni?

Seni adalah bagian kecil dari kebudayaan. Umpamanya seni sastra. Bukankah
Al-quran itu salah satu karya Maha Karya Sastra dari Allah SWT.

Alih cerita, kenapa Ibu mau tinggal bersama kontingen di Asrama Haji Jambi,
saat PPSS?

Karena Ibu ingin memahami dan ingin dekat dengan kontingen. Jika salah
seorang pimpinan dekat dengan kontingen, tentu acara yang diikuti menjadi
sukses. Buktinya, kita sukses, kan?

Lumayan suskses, Bu, tapi mesti ada beberapa evaluasi...

Evaluasi itu penting. Apa pun yang akan dan telah dilakukan, harus
dievaluasi. Jika tidak, tak akan ada perbaikan. Itulah konsep hidup yang
paling hakiki. Termasuk seluruh kesenian dan soal kebudayaan yang telah
dilakukan oleh Taman Budaya selama tahun 2003 juga harus dievaluasi. Segala
yang buruk mesti dibuang, dan segala yang baik harus dipertahankan dan
ditingkatkan.

Jika begitu, apa target pokok Taman Budaya dalam menghadapi tahun 2004?

Membantu segala program pemerintah yang berhubungan dengan kebudayaan dan
kesenian. Intinya adalah perdamaian. Jika seluruh unsur yang ada dalam
negara ini, mulai dari pemerintah, anggota dewan, yudikatif, dan seluruh
masyarakat, sudah damai tentu akan terwujud ketentraman. Mengingat
ketentraman itu sangan dibutuhkan untuk menyongsong Pemilu 2004.

Terus, peran kesenian dalam hal itu?

Kesenian sangat diperlukan untuk mengisi bagian otak manusia. Karena otak
perlu diisi, bukan saja ormanen-ornamen eksakta tapi memerlukan juga ornamen
kesenian. Sehingga keduanya menjadi seimbang. Jika isi otak sudah seimbang,
tentu tidak akan terfikirkan lagi sesuatu yang neko-neko. Sesuatu yang akan
membawa diri ke arah kejelekan. Jika sudah begitu, perdamaian akan tercipta
dengan sendirinya. ode barta ananda



Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net



[R@ntau-Net] Padang Ekspres Online - - Pembangunan Jembatan Kelok Sembilan Rampung 2008

2003-12-23 Terurut Topik RaNK MaRoLa
Padang Ekspres Online - -:: www.padangekspres.com ::-Pembangunan Jembatan
Kelok Sembilan Rampung 2008
* Sangat Tergantung Kepada Pemerintahan Pusat
By padangekspres
Minggu, 21-Desember-2003

Laporan Yurisman MalalakBukittinggi
Pembangunan jembatan Kelok Sembilan di daerah Kabupaten Lima Puluh Kota,
yang diperkirakan menelan biaya sekitar Rp165 Milliar diperkirakan baru bisa
dirampungkan sekitar tahun 2008 mendatang.

Sehingga dengan rampungnya pengerjaan jembatan Kelok Sembilan tersebut
secara ekonomis nantinya diharapkan akan mampu menampung sejumlah counteiner
yang akan membawa barang komoditas Sumatera Barat ke Provinsi Riau, di
samping juga diharapkan adapat menambah kenyamanan bagi pengendara kendaraan
yang datang berkunjung ke daerah Sumatera Barat.

Ditegaskan oleh Kepala Dinas Prasarana Jalan Provinsi Sumatera Barat Ir H
Hediyanto W Husaini MSCE, menjawab Padang Ekspres kemarin di Bukittinggi.

Menurut Hediyanto, ide pembangunan Kelok Sembilan tersebut, pada awalnya
bermula dari pertemuan IMSGT beberapa waktu lalu, dimana akhirnya diputuskan
bahwa antara Dumai di Provinsi Riau dengan Pelabuhan Teluk Bayur Padang
perlu dihubungkan oleh lalu lintas jalan yang cukup memadai.

Untuk itu jelasnya secara bertahap akhirnya pembangunan jalan tersebut
dimulai dari bagian-bagian yang paling sulit, termasuk bagian-bagian ruas
jalan yang penuh tanjakan maupun jalan yang penuh dengan tikungan tajam.

Dimana dengan kondisi jalan yang penuh tanjakan dan tikungan tersebut,
selama ini terasa agak merepotkan, terutama untuk kepentingan lalu lintas
barang dari Riau maupun dari Provinsi Sumatera Barat, padahal jelasnya
daerah Provinsi Riau selama ini merupakan sebagai pusat pemasaran ekspor
terbesar barang-barang produksi Sumatera Barat.

Karena selama ini barang-barang kita banyak yang dipasarkan di daerah Riau,
baik itu berupa semen, kepala sawit, sayur mayur dan sebagainya, sementara
kita juga banyak mengimpor orang dari sana,jelasnya.

Menurut Hediyanto, surplus perdagangan Sumatera Barat ke Riau pertahunnya
saja mencapai 27 juta ton, sementara jumlah kunjungan dari Provinsi Riau ke
Sumatera Barat sendiri, diperkirakan mencapai 6 juta pertahunnya. Jadi kita
harus mengantisipasi kendala-kendala yang akan terjadi di lapangan. Untuk
itu tikungan-tikungan tajam atau tanjakan yang berat tidak boleh ada, begitu
juga dengan jalan yang sempit tidak boleh ada lagi,jelasnya.

Sebab menurut Hediyanto dengan kondisi jalan yang sempit serta penuh dengan
tanjakan serta tikungan tajam, dikhawatirkan dapat menimbulkan perasaan
was-was bagi para pengguna jalan, khususnya bagi warga Riau yang ingin
berkunjung ke Sumatera Barat, termasuk ke kota waisata Bukittinggi.

Oleh karena itu menurut Hediyanto, bila pembangunan jembatan Kelok Sembilan
telah berhasil dirampungkan, maka warga yang datang dari arah Provinsi Riau
diharapkan bisa lebih nyaman mengendari kendaraannya, sekaligus sambil
berwisata.

Hediyanto juga mengatakan, bahwa hingga saat ini Provinsi Sumatera Barat
setidaknya masih memiliki sekitar 45 KM jalan kritis yang terbentang antara
Kota Bukittinggi sampai ke Kabupaten Lima Puluh Kota, dimana untuk biaya
perbaikannya saja diperkirakan membutuhkan biaya sekitar 70 s/d 80 Milliar,
belum lagi pembangunan jembatan Kelok Sembilan yang menelan biaya cukup
besar.

Untuk itulah dia berharap dukungan sepenuhnya dari pemerintah pusat,
terutama untuk mendukung sepenuhnya program-program yang dikembangkan oleh
pihak Dinas Prasarana Jalan tersebut terutama dalam rangka mengembangkan
prasarana jalan di daerah ini.

Di sisi lain jelas Hediyanto khusus menyangkut pembangunan jalan empat lajur
antara Tabing sampai ke Duku, nantinya diharapkan bisa mendukung serta lebih
memudahkan kelancaran pengangkutan penumpang pesawat dari Bandara Ketaping.
Pembangunan jalan Tabing -Duku yang diperkirakan menelan biaya sekitar 42
Milliar tersebut jelasnya, diperkirakan baru akan rampung sekitar akhirnya
2004. ***



Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net



[R@ntau-Net] Padang Ekspres Online - - Seputar Peresmian Monumen Bung Hatta di Bukittinggi

2003-12-23 Terurut Topik RaNK MaRoLa
Padang Ekspres Online - -:: www.padangekspres.com ::-Seputar Peresmian
Monumen Bung Hatta di Bukittinggi
* Menambah Kekayaan Khazanah Sejarah
By padangekspres
Minggu, 21-Desember-2003, 07:53:12 WIB4 klik

Peninggalan sejarah negeri ini banyak ditemui di Kota Bukittinggi, seperti
Benteng Ford De Kock, atau Jam Gadang yang terletak Pasar Atas Bukittinggi,
selama ini merupakan land mark-nya Kota Bukittinggi. Peninggalan ini adalah
khazanah sejarah kebanggaan warga Bukittinggi dan juga kebanggaan masyarakat
Indonesia pada umumnya.

Dan satu lagi, khazanah itu bertambah dengan didirikannya monumen Bung Hatta
terletak di samping Istana Bung Hatta Bukittinggi, yang akan diresmikan oleh
Presiden RI Megawati Sokarno Puteri pada hari Minggu ini.

Tidak heran bila kehadiran monumen Bung Hatta tersebut, disambut dengan
penuh suka cita oleh warga Bukittinggi.

Dengan hadirnya monumen tersebut diharapkan dapat menggugah kembali semangat
generasi muda di daerah ini untuk mengenal lebih dekat lagi tentang sosok
seorang tokoh proklamator RI, yang juga Wakil Presiden pertama RI masa
Presiden Soekarno.

Dimana kepribadian tokoh kelahiran Kota Bukittinggi ini sangat bersahaja.
Dialah Bung Hatta, tak obahnya bagaikan sumber inspirasi yang sungguh tak
ternilai harganya khususnya bagi generasi yang hidup hari ini.

Sejumlah tanggapan dari sejumlah pemuka masyarakat muncul, yang di dalamnya
juga tertumpang sejumput harapan akan arti penting dari monumen Bung Hatta
itu sendiri.

Seperti diungkapkan Walikota Bukittinggi sendiri Drs H Djufri, ketika
dimintai tanggapannya seputar kehadiran monumen tokoh proklamator Bung Hatta
tersebut, ia tak kuasa menahan perasaan bangganya.

Menurutnya, di Kota Bukittinggi sebagai tempat kelahiran Bung Hatta, sesuai
perjalanan sejarahnya, yang sebelumnya pernah menjadi ibukota Pemerintahan
Darurat Republik Indonesia. Memang merupakan tempat yang pantas untuk
mendirikan monumen Bung Hatta tersebut.

Sebenarnya bukan hanya monumen Bung Hatta, akan tetapi monumen Bung Karno
juga pantas dibangun di Kota ini,jelasnya.

Djufri juga berharap, agar masyarakat hendaknya tidak hanya melihat
kehadiran monumen Bung Hatta tersebut hanya dari segi fisiknya saja, dimana
kehadiran monumen tersebut semakin memperindah wajah Kota Bukittinggi,
melainkan jelasnya dengan hadirnya monumen Bung Hatta tersebut, juga
terkandung roh tersendiri.

Yaitu menghadirkan kembali figur Bapak Bangsa, yang juga adalah tokoh
proklamator RI, di samping seorang Bapak Demokrasi, Bapak Koperasi dan
sebagainya.

Sementara itu, Ketua DPRD Kota Bukittinggi H Zainal Djis, Dt Sati SH,
mengatakan, dengan hadirnya Monumen Bung Hatta di Kota Bukittinggi tersebut,
setidaknya mengandung makna penting.

Yaitu, Kehadiran monumen Bung Hatta tersebut berarti telah menambah kekayaan
khazanah sejarah untuk mereka yang muda-muda, di samping sebagai jawaban
atas permasalahan yang dihadapi oleh Bangsa Indonesia termasuk orang minang
selama ini.

Betapa banyak tokoh-tokoh pejuang yang seolah terlupakan begitu saja,
sehingga peninggalan sejarah merekapun terkadang cenderung kurang terurus
dengan baik, hingga akhirnya lama kelamaan jejak perjuangan mereka hilang
begitu saja. dari ingatan generasi muda hari ini.

Inilah kebanggaan seluruh masyarakat Minangkabau, ditandai dengan lahirnya
figur tokoh proklamator RI di Kota Bukittinggi.

Di samping itu, dengan hadirnya monumen Bung Hatta ini, berarti bertambah
pula asset wisata yang dimiliki oleh Kota Bukittinggi, sehingga diharapkan
permata wisata yang dimiliki Kota Bukittinggi semakin hari semakin
 bersinar,ujarnya. (ris)

Zainal Djis juga tak lupa menghimbau tokoh masyarakat maupun pemuka agama
lainnya, untuk tidak menafsirkan pembangunan monumen tersebut dengan hal-hal
yang negatif, seperti menyamakannya dengan pembangunan berhala atau patung,
yang biasa dianggap mempunyai kekuatan ghaib atau disembah.

Akan tetapi jelasnya, momentum pembangunan monumen Bung Hatta tersebut
hanyalah merupakan peringatan terhadap para pendahulu, yang telah berjasa
dalam memperjuangkan berdirinya Republik tercinta ini.

Hampir senada dengan itu, Ka-Biro Humas Pemprov Sumatera Barat, Yuen
Karnova,SE, menjawab Padang Ekspres mengatakan, hadirnya monumen Bung Hatta
di Kota Bukittinggi, mengandung makna yang sangat strategis dalam rangka
menghormati jasa para pahlawan, yang jasanya sangat besar terhadap Republik
ini, yang kebetulan pula lahirnya di Kota Bukittinggi, yaitu Bung Hatta.
Oleh karena itu jelasnya, ada kewajiban untuk membuat monumen untuk
mengenang kembali sejarah perjuangan Bung Hatta tersebut.

Dengan adanya monumen ini, selain bisa semakin memenuhi ruang pandang bagi
warga kota, juga jangan sampai keteladanan dan kepribadian Bung Hatta
menjadi terlupakan begitu saja. Karena Beliau memang pantas ditauladani, ini
yang sangat dibanggakan,jelasnya.

Penegasan yang sama juga dikatakan oleh Sekdako Bukittinggi, Drs.H.Kairul.
Menurutnya, kehadiran Monumen Bung Hatta tersebut merupakan salah satu
bentuk penguatan dari 

Bagarah ko mah... Re: [R@ntau-Net] Bungo Bank haram kecek MUI.... ?

2003-12-23 Terurut Topik RaNK MaRoLa
Makasuik giko kali mak Mul,
Sia nan katalok mampabini urang satu kampuang(*)??
Surang ajo susahnyo minta ampun!!!
Hehehe

(*) Sakampuang = orang yang sama2 berasal dari satu daerah
(**) Sakampuang = orang yang mendiami atau yang tinggal dalam satu daerah

Jadi... makasuiknyo Sakampuang nan ka 2.

Oh yahhh mak Zul,
Bukan kah Istri2 Rasulullah SAW ado 10 urang (Bukan 4 urang)

3 Lare

- Original Message -
From: mulyadi

Kecuali sakampuang isinyo hanyo satu urang, indak labiah dari ampek urang.
Kalau labiah, berarti melabihi dari Rasul.

M.St.Bangsawan
- Original Message -
From: A.E. Riyadi

Ado fatwa  Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang paling anyar yaitu: haram ateh
laki2 mangawini padusi sakampuang.

Fatwa iko indak ado urang yang ribut2.




Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net



Re: IMTGT IMSGT Re: [R@ntau-Net] Padang Ekspres Online - - PembangunanJembatan KelokSembilan Rampung 2008

2003-12-23 Terurut Topik RaNK MaRoLa
Antahlahh.

Apokah proyek sarupo iko alah pernah sabalunnyo???
Sahinggo sebagian awak punyo pemikiran sarupo itu??

Yang penting, awak dukuang selah dulu, khan tujuannyo untuak kemajuan
kampuang awak juo.
Harus Optimis dong, janganlah Pesimis duluan.

Kita liek ajolah duluuu

- Original Message -
From: Dedi N [EMAIL PROTECTED]
To: bMilis Komunitas MINANGKABAU (Urang Awak)/b sejak 1993
[EMAIL PROTECTED]
Sent: Wednesday, December 24, 2003 8:11 AM
Subject: IMTGT  IMSGT Re: [EMAIL PROTECTED] Padang Ekspres Online - -
PembangunanJembatan KelokSembilan Rampung 2008


 IMTGT = Indonesia, Malaysia, Thailand Growth Triangle
 IMSGT = Indonesia, Malaysia, Singapore Growth Trangle.

 Diplesetkan manjadi:

 IMTGT = Ingin Maju Tapi Gagal Terus.
 IMSGT = Ingin Menyaingi Singapur Gagal Terus.




Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net



Re: [R@ntau-Net] Perkenalan

2004-01-07 Terurut Topik RaNK MaRoLa
Oh yahh

Ambo juo alun memperkenalkan diri, heheheee... (untuak sanak anggota baru
tantunyo)
Namo Nofendri T. lare, gala alah punyo... barati bini alah punyo juooo
Kampuang asa Muaro Labuah (kabupaten termuda di sumbar sarato Damasraya)
Kini sadang basawah di jantuang Jkt, kok umua yo saumua jaguang juo baru,
labiah
kurang 27 taun, beda saketek jo pak Admin Rn nan baru 24 taun :)

Melanjuti pertanyaan sanak Edri dibawah ko, satau ambo Rn kolah nan masih
lengkap baru, mungkin lengkap maksud sanak karano banyak urang dan ragamnyo
nkali.
Mengenai urang kampuang sanak, rang ampek angkek, canduang, disiko pun
sangek banyak pulo, dan mamak nan manjadi kapten kami disiko adolah rang 4
angkek juo.
Khan yo baitu ndak pak Chapt???

Dakek sanak basawah tu kini, ado pulo beberapa rangmudo Rn nan sadang
basawah sinan
mah, hallo mak z dan ni r.

Oh yahhh ciek lai
BRAVO untuak anak2 alias anggota Baru dari kota Gudeg, tampaknyo sajak katua
ikuik jadi anggota Rn, banyak pulo anggotanyo nan ikuik, heheheh.
Gimano bagi IMMI dari kampus2 lain?? nan dari Jkt dan padang khusunyo.

Wassalam.

Ps : untuak Joni, bilo bisa mbo mangkopi mp3 minang ditampek angku??

- Original Message -
From: EDRI EVENDI [EMAIL PROTECTED]
To: rantau-net [EMAIL PROTECTED]
Sent: Thursday, January 08, 2004 11:15 AM
Subject: RE: [EMAIL PROTECTED] Perkenalan


 Ass wr.wb
 Ambo ingin bakenalan juo jo uda2, uni2 dan dunsanak-dunsanak
 sadonyosupayo labiah akrab kita dalam milis ko.
 Namo ambo Edri Evendi,dikampuang ambo dipanggia si  Ed, tapi dikantua
 dipanggia Edri, ambo maluncua ka bumi tgl 5 okt 76, tapeknyo di Koto
Baru -
 Bukik Batabuah - Ampek Angkek, ambo karajo di PT. DENSO - Sunter, Tg.Priok
 bergerak dibidang manufacturing componen mobil (Astra Group), kabatulan
 ambo dibagian Purchasing/pembelian. Suku ambo pisang.sampai kini ambo
 alun punyo gala, alasannyo samo jo kawan awak Jon. ambo tingga di Tg.
 Priok
 Kalau buliah ma mintak ka uda-uda kito nan labiah senior, ado ndak mailing
 list nan lengkap di situ, kalo ado tolong ambo dikirimkan, siapo tau ado
 urang kampuang atau kawan sakola ambo disitu.
 Tarimo kasih sabalunnyo.

 kok ado kato-kato nan salah, ambo minta maaf, maklumlah, umua baru satahun
 jaguang, darah baru satampuak pinang.

 Wassalam
 Ed


 - Forwarded by EDRI EVENDI/DNIA on 01/08/2004 11:11 AM -

   Joni Erianto
   [EMAIL PROTECTED] To:  'bMilis
Komunitas MINANGKABAU (Urang
   i.co.id Awak)/b sejak 1993'




Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net



Re: [R@ntau-Net] Mohon Informasi

2004-01-08 Terurut Topik RaNK MaRoLa
Iyo Bundo,

Ambo satiok kali masuak ka padek, slalu jabannya Soory...!!! Your Hosting Is
Over... Please Upgrade your limit. ok Thanks BWHOSTING

Jadi...
Ya ndak dapek kaba barito dari kampuang lai do.

- Original Message -
From: Hayatun Nismah Rumzy [EMAIL PROTECTED]

 Assalamu Alaikum W. W.
 Akhir akhir ini bundo mendapat kesulitan meng access Pandang Ekspres
 (Padek) kenapa ya, adakah yang tahu? Apakah ada berita kampung yang lain
 yang bisa di access?
 Wassalam Bundo





Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net



[R@ntau-Net] Fw: Sedikit wacana dari kami... FORKOMMI-UGM

2004-01-13 Terurut Topik RaNK MaRoLa



Ambo Forward dari biliak sabalah, mungkin bisa jadi sedikit 
masukan bagi sanak2 panitia di FORKOMMI-UGM,
tadinya ambo forward ka sinan.

- Original Message - 
From: Rachmadi 
To: [EMAIL PROTECTED] 


Wah bakal seru acara tersebut. Aku 
percaya jika para perantau udah turun tangan akan ada hasil yang 
bermanfaat.

Ambo ka memberi sedikit Komentar 
tentang otonomi dan penegakan hukum. 
Jika kita cermati UU 22/1999, maka 
Perda prov 9/2000 tak bener, karena prosesnya tak melalui mandat dari pemerintah 
kab dan kota di Sumbar. Tetapi perda 9 tersebut memang harus juga dibikin 
propinsi karena untuk membatalkan perda 13/84 (yang juga produk prov). Cuma 
perda 9 tersebut kelewat detail ngatur nagari, akibatnya masing-masing pemda kab 
bikin perda yang isinya tak sinergi dengan perda 9.

Terlepas dari berbagai kekurangan 
yang ada, menyikapi uu 22/99 dgn balik ba nagari merupakan kecerdasan sendiri 
bagi Minangkabau. Kalo saat ini masih centang parenang, menurutku itu hal yang 
wajar. Sudah 20 th masyarakat minang yang sudah memiliki budaya organisasi 
pemerintahan dipaksa oleh UU untuk tunduk meninggalkan budayanya, kini belik 
lagi. Wajarlah kalo kini ribut dan saling berargumen berebut bener tentang 
sistem pemerintahan nagari. Tapi aku yakin akan segera tiba bola akan berputar 
pada porosnya.

Nah akan lebih sip acara 
kawan-kawan di jogya nanti juga mbahas seputar pemerintahan nagari. Yang 
kucermati saat ini, masih banyak pemerintahan nagari yang belum tahu apa saja 
aset yang dimliki yang dapat dikelola menjadi sumber pendapatan nagari. Sekedar 
tahu emang iya, tapi tahu dengan ukuran yang jelas masih belum. Misalnya, satu 
nagari berapa luas wilayahnya, dimana batasnya, parak pisangnya ada berapo 
laweh, ulayat kaum caniago dimana. berapa laweh,berbatasan dengan tanah 
siapa, dan apa saja isinyadst..dst sampe kini alun ado peta wilayah 
apolai peta tematik spt tataguno lahan dsb. Padahal dengan m,emiliki data ini 
nagari akan lebih konkrit buek rencana pengelolaan yang akhirnyo bisa jadi 
pendapatan nagari yang otonomi itu Sampai kini untuk biaya pengelolaan nagari yang katanya 
OTONOMsebagian buuuesar pakai DAUN (dana alokasi untuk 
nagari)

Selama periode 2003, sebagian besar 
nagari sibuk bikin PERNA (Peraturan nagari), dan ini emang ada pelatihannya dari 
pemkab. Padahal secara adat, masyarakat kan sudah punya aturan (biarpun tak 
tertulis). Tentang perna ini ada kekuatiranku, karena pola pikir legalistik ini 
akan mengikis nilai-nilai adat minangkabau. Ada perna yang secara detail ngatur 
tentang larangan berselingkuh, adolai tentang atasi pertengkaran..dll..dll. 
Padahal ini adat kan sudah mengatur hal ini termasuk siapa-siapa yang memilki 
kewajiban dan berwenang menagani, lengkap dengan caranya. Bicara tentang low 
enforcement dari perna ini, bisa jadi overlapping kewenangan antara adat dan 
pemerintah. Terus akhirnya saling menyalahkan dan persoalan tak 
selesai...ujung-ujungnya Pengadilan Negeri. Habislah peran adat.

Disisi lain, jika nagari bener-bener 
menjadi nagari yang Minangkabau (bukan sekedar nama pengganti desa), maka 
otonomi akan segera terjadi. Demikian dengan sistem dan aturan nagari jika tidak 
menghilangkan ruh minangkabau, maka tatanan sosial akan semakin 
membaik.Nagari yang otonom pada tahapannya akan mendorong pemkab yang 
bener. Korupsi dll akan bisa diatasi hanya dari masyrakat nagari. Tak 
bakal korupsi dan low enforcement jalan jika masyarakat dan 
pemerintahan nagari masih centang parenang. 

Dah ngantuk nih.. semene disik 
urun rembugku, semoga yang sedikit ini bisa beri inspirasi ke kawan-kawan untuk 
nambah masukan

Salam
RMDi

Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net


Re: [R@ntau-Net] Oleh-Oleh Dari Papua 2

2004-01-16 Terurut Topik RaNK MaRoLa
Nall... bilo ka pulang ka Jkt
Kalau pulang ntar, jalan lupo bawo-in oleh-oleh dari Papua Koteka yohh..
atau paliang kurang foto Ronal nan sadang mamakai Koteka.

Salam dari Bundaran HI
Nan baru naik BusWay yang tak obahnya naik KRL Jkt-Depok.

- Original Message -
From: ronal chandra [EMAIL PROTECTED]
To: Komunitas MINANGKABAU (Urang Awak) Pertama di Internet (sejak 1993)
[EMAIL PROTECTED]
Sent: Friday, January 16, 2004 10:17 AM
Subject: [EMAIL PROTECTED] Oleh-Oleh Dari Papua 2


 Asslamu'alaikum Wr..Wb

 Saya lanjutkan cerita perjalananya saya selama dibumi
 Timur Indonesia :-)



Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net



Re: [R@ntau-Net] Oleh-Oleh Dari Papua 2

2004-01-16 Terurut Topik RaNK MaRoLa
Ahh... Mak Z
Bukan baitu makasuiknyo, oleole tu ndak manandokan atau keinginan untuak
jadi sarupo itu kan kekekekeeek...
Itu kalau lai Ronal ndak keberatan, ba'a ron??

- Original Message -
From: Z Chaniago [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Friday, January 16, 2004 4:11 PM
Subject: Re: [EMAIL PROTECTED] Oleh-Oleh Dari Papua 2


 Weleh welleh... Nopen nak pakai koteka..
 supayo bisa pulo 'ngomong'   yang di itu-nya itu koteka namanya 

 huahahaha...





Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net



Re: [R@ntau-Net] Vcd strategi Kristen Memurtadkan Umat Islam kesakasianHj Irene Handono mantan biarawati

2004-01-18 Terurut Topik RaNK MaRoLa
Uda doto,
Tolong dibaoklah bisuak kamis ka lapangan Tenis

- Original Message -
From: Rahyussalim [EMAIL PROTECTED]

 Assalamualaikum

 Ambo kebetulan punyo vcd SKMUI kesaksian Hj Irene Handono. VCD ko
kebetulan
 adoh nan maagihan secara khusus ka ambo dari salah surang dunsanak. Kalau
 adoh nan ingin mamuta ambo akan pinjamkan

 Wassalam
 Rahyussalim




Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net



[R@ntau-Net] Rumah Gadang Maimbau di Jatim Rampung Setelah 19 Tahun

2004-01-18 Terurut Topik RaNK MaRoLa





RESMIKAN:Gubernur Jatim Imam Utomo didampingi Gubernur Sumbar 
Zainal Bakar dan sesepuh warga Minang Azwar Anaz disambut tari Pasambahan dari 
Sanggar Seni Minang Siti Nurbaya di Rumah Gadang Maimbau, Jalan Gayung Kebonsar 
Surabaya, kemarin... 


Berita lengkapnya ada 
di : http://www.padangekspres.com/mod.php?mod=publisherop=viewarticleartid=20308




Nofendri T. 
LareLaMaK DiaWaK 
KaTuJu 
DiuRaNG

Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net


[R@ntau-Net] Fw: ROL-- Masjid Inyiak DeEr Cermin Kehebatan Pemikir Nagari

2004-01-25 Terurut Topik RaNK MaRoLa



http://republika.co.id/ASP/koran_detail.asp?id=151267kat_id=260

Jumat,23 Januari 
2004Masjid Inyiak DeEr Cermin Kehebatan Pemikir Nagari Laporan : khairul jasmi/rul 

Terletak di kampung Sungai Batang, di tepian Danau Maninjau Sumbar, Masjid 
Inyiak DeEr mencerminkan kehebatan generasi sebuah nagari (desa) tempat masjid 
itu berada. Pasalnya, di sini tidak saja lahir pemikir-pemikir hebat, tapi juga 
'pelabuhan' pertama bagi Muhammadiyah. Inyiak DeEr adalah nama tokoh yang sangat 
berpengaruh dalam gerakan pembaharuan Islam di Minangkabau pada awal abad 20, 
sekaligus bapak Muhamadiyah Sumatra Barat. Lewat kepiawaiannya, Muhamadiyah 
berkembang pesat di Ranah Minang ini.
Pemakaian nama Inyiak DeEr (dari doktor) adalah diambil dari sapaan akrab Dr 
Haji Karim Amrullah, dimaksudkan untuk mengenang jasa-jasa tokoh yang lahir di 
Sungai Batang pada 10 Pebruari 1879 dan meninggal di Jakarta 3 Juni 1945. Tokoh 
yang berhasil merintis Sumatra Thawalib Padangpanjang ini, tidak saja 
meninggalkan nama besar tapi juga berhasil mendidik anaknya, Haji Abdul Malik 
Karim Amrullah, karib dengan sapaan Buya Hamka.
Siapa Inyak DeEr? Paling tidak, seperti dicatat Murni Djamal di Minangkabau, 
ada lima tokoh kunci paling berpengaruh dalam pembaharuan Islam. Keempatnya 
adalah Inyiak DeEr, Dr H Abdullah Achmad, Syekh Muhammad Jamil Djambek, dan 
Syekh Tahir Jalaluddin al- Azhar. Namun, nama yang disebut terakhir tidak 
terlibat secara langsung. Ia adalah Syekh Muhamad Thaib dari Sungayang. Mereka 
semua memiliki seorang teman dan guru, karena paling tua, yaitu Syekh Tahir. 

Inyiak DeEr juga dikenal sebagai Haji Rasul. Setelah mengecap pendidikan 
secara tradisional di berbagai tempat di Minangkabau, ia naik haji tahun 1894. 
Tujuh tahun kemudian ia melanjutkan lagi pendidikannya di kampung halamanya. 
Tahun 1903, ia kembali lagi ke Makkah dan pulang ke tanah air 1906. Ketika 
masjid yang kini dinamai dengan nama dirinya terbakar, ia sedang tidak di 
Minangkabau.
Untuk mendapatkan bekal sebelum ke Makkah, Inyiak DeEr belajar mengaji 
terlebih dulu kepada Haji Muhammad Salih dan tata bahasa Arab kepada Haji Hud di 
Tarusan, sebuah nagari di kawasan Pesisir Selatan, Sumatra Barat. Untuk fikih 
dan tafsir ia belajar pada ayahnya sendiri, Syekh Muhamad Amrullah, dan Sutan 
Muhammad Yusuf di Sungai Rotan, Pariaman.
Seorang pejabat Belanda, Ph S van Ronkel, seperti dikutip oleh Murni Djamal 
dalam bukunya bertajuk ''Dr H Abdul Karim Amrullah; Pengaruhnya dalam Gerakan 
Pembaharuan Islam di Minangkabau pada Awal Abad ke- 20'' (INIS-2002), 
menuliskan: ''Haji Abdullah Ahmad lebih merupakan penulis daripada guru, lebih 
merupakan Muslim universalis daripada Muslim Melayu. Haji Abdul Karim Amrullah 
merupakan tokoh paling agresif di antara ulama modernis, yang fanatik dan paling 
ditakuti para lawannya."
Inyiak DeEr memang modernis. Dialah yang memodernisir pendidikan Islam di 
Minangkabau, salah satunya dari sistem kholaqoh ke sistem klasikal yang 
berkembang sampai sekarang. Sekolahnya, Surau Jembatan Besi, diubah namanya 
menjadi Sumatra Thawalib. Inilah sekolah yang kelak menjadi ajang percaturan 
intelektual Islam, pembaharuan, bahkan komunis.
Sukses dengan dunia pendidikan, Inyiak DeEr juga berhasil meluaskan 
Muhamamdiyah di Minangkabau. Pada awalnya, ia memakai sebuah organisasi di 
nagarinya bernama Sendi Aman untuk titik tolak. Setelah pertemuan yang intensif 
dengan tokoh-tokoh Muhamadiyah di Jawa, Inyiak DeEr makin mantap hatinya untuk 
ikut mendirikan Muhammadiyah di kampung halamannya sendiri. Ia lantas mendirikan 
sekolah Muhammadiyah awal tahun 1925. Akhir tahun 1925 sekolah itu memiliki 
murid 250 orang. Inilah untuk pertama kalinya, bendera Muhammadiyah berkibar di 
Minangkabau
Setelah di Maninjau, organisasi Muhammadiyah kemudian muncul di 
Padangpanjang. Sejak itu, ormas Islam ini terus berkembang hingga kemudian 
muncullah istilah, "Muhamamdiyah dilahirkan di Jogyakarta dan dibesarkan di 
Minangkabau."
Tokohnya tidak lain adalah Inyiak DeEr, ayah Buya Hamka. Jumat 26 Desember 
2003 lalu, masjid tokoh ini diresmikan pemakaiannya. Jika dulu Muhamamdiyah 
hadir di Maninjau karena peranan Inyiak DeEr dan pedagang-pedagang kain asal 
Maninjau di Pekalongan, kini masjid itu dipugar, juga berkat bantuan dana dari 
perantau. Rantau bagi Minangkabau adalah batin yang ditumpangkan di tempat 
lain.
'Posko' Pembaharuan Islam di Minangkabau
Setelah berdiri tegak lebih dari 100 tahun dan menjadi saksi perjuangan 
tokoh-tokoh Islam Minangkabau, masjid yang berada di tepian Danau Maninjau, 
Sumatra Barat, ini direhab berat sejak awal 2002 silam. Jumat (26/12) lalu 
diresmikan pemakaiannya. Masjid yang telah menelan biaya perbaikan sekitar Rp 
650 juta itu kini tampak lebih megah. Namun, menurut Ketua Dewan Penyantun 
Pembangunan Masjid Inyiak DeEr, Drs Yusuf Daud Datuk Nan Bareno, untuk perbaikan 
tempat berwudhu, gedung Aisyah dan surau Raudah, masih diperlukan lagi dana Rp 
280 juta. Biaya rehab bersumber dari sumbangan 

[R@ntau-Net] Fw: ROL-- Inyiak Upiak Palatiang Mengkhawatirkan Silat Tradisi

2004-01-25 Terurut Topik RaNK MaRoLa




http://republika.co.id/ASP/koran_detail.asp?id=151299kat_id=3

Sabtu,24 Januari 
2004Inyiak Upiak Palatiang 
Mengkhawatirkan Silat Tradisi 
Laporan : Khairul Jasmi 
Kubu Gadang, Batipuah, sebuah desa kecil dekat Padangpanjang, Sumbar, 
terlihat lengang, 14 Januari lalu. Beberapa orang wanita, bergegas menyelamatkan 
jemurannya, sebab sebentar lagi hujan akan turun. Di sebuah rumah kecil di desa 
yang sama, seorang nenek bernama Inyiak Upiak Palatiang, berusia 105 tahun, 
sedang menangis.
Ia tak kuasa melihat anaknya yang nestapa karena sakit. Anak satu-satunya itu 
bernama Upiak Lamsinar (50 tahun). Upiak Lamsinar, yang terbaring di kasur 
tipis, seperti melupakan sakit yang menderanya: kanker payudaranya meradang. 
Sudah hampir dua bulan ia terbaring lemah. Penyakitnya kambuh lagi, sejak 
dioperasi tahun 1991 silam.
Lamsinar meneteskan air mata bukan karena penyakitnya, bukan pula karena hari 
hendak hujan, tapi karena meminta tukang saluang (musik tiup minang) naik 
ke rumahnya. Saluang pun ditiup dan Upiak Lamsinar -- masih terbaring-- 
mengalunkan suara rancaknya. Ia seperti lupa pada sakitnya. Rona mukanya 
memerah, berseri. Lagu saluang yang ia bawakan, meruntuhkan perasaan. 
Suaranya indah sekali. Ibunya, Inyak Upiak Palatiang, terlihat menunduk. Air 
matanya pun jatuh. "Alangkah indahnya suara anak saya," kata Palatiang parau. 

Upiak Palatiang masih tangkas. Apa pekerjaannya sehari-hari? "Paling ia hanya 
lima menit di rumah, kemudian pergi lagi, kecuali malam, ia memang di rumah 
saja," kata menantunya. Palatiang seperti memiliki kaki beroda. Maunya berjalan 
terus, ke sawah, ladang, ke rumah saudaranya. 
Ia punya tiga orang anak: dua lelaki dan satu wanita --yaitu Upiak Lamsinar 
tadi. Palatiang (mungkin) adalah warisan terakhir dari sosok komplet wanita 
Minang. Ia wanita yang berprofesi sebagai dukun beranak. Selain itu, ia adalah 
penutur yang baik cerita-cerita nabi, penutur sifat 20, hafal cerita-cerita 
surga dan neraka. Juga pandai mengaji. Palatiang juga pesilat ulung. Tubuh tua 
ringkihnya, seperti akan jatuh disapu angin. Ia bisa meliuk, kakinya bisa 
terbang, dan tangannya cekatan. Bahkan, ia bisa bersalto. Palatiang adalah nenek 
yang piawai berdendang. Syair-syair saluang yang ia ciptakan sudah 
ratusan banyaknya dan semua melankolis. 
Tapi, yang ia sedihkan adalah silat tradisi. Karena, sudah jarang yang 
belajar dan jarang pula guru yang menguasai ilmu silat tradisi secara utuh, ia 
khawatir silat tradisi akan punah. Silat, tuturnya, adalah ilmu bela diri yang 
dimaksudkan bukan untuk mencari lawan, tapi mencari kawan. Dengan ilmu silat, 
seseorang bisa lebih dekat kepada Tuhan. Pesilat, kata Palatiang, bisa melambung 
bagai kapas dan hingga di tanah bagai kapas pula.
Kalau soal saluang ia tak risau benar, sebab saat ini industri rekaman 
saluang cukup menggembirakan, meski tidak banyak syair baru yang muncul. 
Di Minangkabau ada dua bentuk kesenian yang menonjol. Pertama randai dan 
kedua saluang. Yang pertama adalah perpaduan dari sastra, musik, seni 
suara, seni tari, teater, pencak silat komedi, dan seni dekorasi. Yang kedua 
adalah alat musik tiup yang dipakai untuk mengiringi syair-syair Minang klasik. 
Syair klasik ini dipetik dari gejala alam, dari pengalaman batin, dan 
peristiwa-peristiwa hebat. Semua disyairkan dalam bentuk petatah-petitih. 
Palatiang adalah sosok yang riang. Bersamanya, kita tak henti-henti tertawa. 
Ia tidak seperti orang tua yang pikun, bongkok, atau sesak napas. Ibunya, Upiak 
Aji, adalah seorang pendendang ulung di kampungnya. Menurut salah seorang murid 
Palatiang, Musra Darizal Rajo Mangkuto (56 tahun), Palatiang telah menciptakan 
ratusan syair saluang. Syair-syairnya banyak diilhami oleh Gunung 
Singgalang dan Gunung Merapi, dua gunung yang ditakuti sekaligus dikagumi orang 
Minang.
Upiak Palatiang sangat jago membuat dan mendendangkan syair-syair 
saluang dengan pitunang. Jika, misalnya, Palatiang menyukai 
seorang lelaki, maka ia cukup berdendang saja, maka si lelaki akan tergila-gila 
padanya. Itulah pitunang, daya pikat magis yang memancar lewat suara. 
Tapi, Palatiang tak mau menggunakan ilmunya itu untuk hal-hal semacam itu. Tiga 
orang suaminya --semua sudah meninggal-- didapatnya bukan dengan cara yang 
demikian. 
Menyayangi Inyiak Upiak Palatiang berarti menyayangi silat tradisi Minang. 
Palatiang sendiri tidak bisa dipisahkan dari silat. Ia berguru pada ayah dan 
pamannya. Pada suatu malam yang dingin di Istana Bung Hatta Bukittinggi, Ahad 14 
Desember 2003 lalu, berlangsung pertemuan bersejarah, diprakarsai Perhimpunan 
Aliran Silat Tradisional (Pasti) Minangkabau. Untuk pertama kalinya 79 orang 
pandeka (guru besar) silek tuo (silat tua) dari berbagai aliran 
bersilaturahmi dan unjuk kebolehan. Mereka semua berusia 70 tahun ke atas. Salah 
satu sosok yang mengejutkan adalah seorang wanita tua. Itulah Upiak 
Palatiang.
Di hadapan para pejabat dan Pengurus Besar Ikatan Pencak Silat Indonesia 
(IPSI), Inyiak menampilkan silat tua 

[R@ntau-Net] ROL-- Tokoh : Syekh Muhammad Jamil Jambek Pembaru dari Minang

2004-01-26 Terurut Topik RaNK MaRoLa
Syekh Muhammad Jamil Jambek
Pembaru dari Minang

Ulama pelopor pembaruan Islam dari Sumatra Barat awal abad 20 ini dikenal
juga sebagai ahli ilmu falak terkemuka. Nama Syekh Muhammad Jamil Jambek
lebih dikenal dengan sebutan Syekh Muhammad Jambek, dilahirkan dari keluarga
bangsawan. Dia juga merupakan keturunan penghulu. Ayahnya bernama Saleh
Datuk Maleka, seorang kepala nagari Kurai, sedangkan ibunya berasal dari
Sunda.

Masa kecilnya tidak banyak diketahui. Namun, yang jelas Syekh Muhammad
Jambek mendapatkan pendidikan dasarnya di Sekolah Rendah yang khusus
mempersiapkan pelajar untuk masuk ke sekolah guru. Kemudian, dia dibawa ke
Mekkah oleh ayahnya pada usia 22 tahun, untuk menimba ilmu.

Ketika itu dia berguru kepada Syekh Ahmad Khatib Minangkabau. Semula Syekh
Muhammad Jambek tertarik untuk mempelajari ilmu sihir, tapi dia disadarkan
dan diinsyafkan oleh gurunya. Selama belajar di tanah suci, banyak ilmu
agama yang dia dapatkan. Antara lain yang dipelajari secara intensif adalah
tentang ilmu tarekat serta memasuki suluk di Jabal Abu Qubais.

Dengan pendalaman tersebut Syekh Muhammad Jambek menjadi seorang ahli
tarekat dan bahkan memperoleh ijazah dari tarekat Naqsabandiyyah-Khalidiyah.
Namun, dari semua ilmu yang pernah didalami yang pada akhirnya membuatnya
terkenal adalah tentang ilmu falak.

Keahliannya di bidang ilmu falak mendapat pengakuan luas di Mekkah. Oleh
sebab itu, ketika masih berada di tanah suci, Syekh Muhammad Jambek pun
mengajarkan ilmunya itu kepada para penuntut ilmu dari Minangkabau yang
belajar di Mekkah. Seperti, Ibrahim Musa Parabek (pendiri perguruan Tawalib
Parabek) serta Syekh Abbas Abdullah (pendiri perguruan Tawalib
Padangpanjang).

Pada tahun 1903, dia kembali ke tanah air. Ia pun memilih mengamalkan
ilmunya secara langsung kepada masyarakat; mengajarkan ilmu tentang
ketauhidan dan mengaji. Di antara murid-muridnya terdapat beberapa guru
tarekat. Lantaran itulah Syekh Muhammad Jambek dihormati sebagai Syekh
Tarekat.

Setelah beberapa lama, Syekh Muhammad Jambek berpikir melakukan kegiatan
alternatif. Hatinya memang lebih condong untuk memberikan pengetahuannya,
walaupun tidak melalui lembaga atau organisasi. Dia begitu tertarik pada
usaha meningkatkan keimanan seseorang. Hingga kemudian dia mendirikan dua
buah surau. Yakni, Surau Tengah Sawah dan Surau Kamang keduanya dikenal
sebagai Surau Inyik Jambek.

Kiprahnya mampu memberikan warna baru di bidang kegiatan keagamaan di
Sumatra Barat. Mengutip Ensiklopedi Islam, Syekh Muhammad Jambek juga
dikenal sebagai ulama yang pertama kali memperkenalkan cara bertablig di
muka umum. Barzanji (rawi) atau marhaban (puji-pujian) yang biasanya
dibacakan di surau-surau saat peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW,
digantinya dengan tablig yang menceritakan riwayat lahir Nabi Muhammad dalam
bahasa Melayu.

Demikian halnya dengan kebiasaan membaca riwayat isra mi'raj Nabi Muhammad
dari kitab berbahasa Arab. Dia menggantinya dengan tablig yang menceritakan
peristiwa tersebut dalam bahasa Melayu, sehingga dimengerti oleh seluruh
lapisan masyarakat. Termasuk juga tradisi membaca kitab, digantinya dengan
membahas masalah kehidupan sehari-hari. Menurutnya, semua itu dilakukan
karena agama diperuntukkan bagi siapa saja yang dapat memahaminya. Ia pun
dikenal sebagai ulama yang lebih bergiat di aktivitas tablig dan ceramah.

Seiring perjalanan waktu, sikap dan pandangannya terhadap tarekat mulai
berubah. Syekh Muhammad Jambek kini tidak lagi tertarik pada tarekat. Pada
awal tahun 1905, ketika diadakan pertemuan ulama guna membahas keabsahan
tarekat yang berlangsung di Bukit Surungan, Padangpanjang, Syekh Muhammad
berada di pihak yang menentang tarekat. Dia berhadapan dengan Syekh Bayang
dan Haji Abbas yang membela tarekat.

Kemudian dia menulis buku mengenai kritik terhadap tarekat berjudul
Penerangan Tentang Asal Usul Thariqatu al-Naksyabandiyyah dan Segala yang
Berhubungan dengan Dia, terdiri atas dua jilid.
Salah satu penjelasan dalam buku itu, yakni tarekat Naksyabandiyyah
diciptakan oleh orang dari Persia dan India. Syekh Muhammad Jambek menyebut
orang-orang dari kedua negeri itu penuh takhayul dan khurafat yang makin
lama makin jauh dari ajaran Islam.

Buku lain yang ditulisnya berjudul Memahami Tasawuf dan Tarekat dimaksudkan
sebagai upaya mewujudkan pembaruan pemikiran Islam.
Akan tetapi secara umum dia bersikap tidak ingin bermusuhan dengan adat
istiadat Minangkabau. Tahun 1929, Syekh Muhammad Jambek mendirikan
organisasi bernama Persatuan Kebangsaan Minangkabau dengan tujuan untuk
memelihara, menghargai, dan mencintai adat istiadat setempat.

Di samping juga untuk memelihara dan mengusahakan agar Islam terhindar dari
bahaya yang dapat merusaknya. Selain itu, dia juga turut menghadiri kongres
pertama Majelis Tinggi Kerapatan Adat Alam Minangkabau tahun 1939. Yang tak
kalah pentingnya dalam perjalanan dakwahnya, pada masa pendudukan Jepang,
Syekh Muhammad Jambek mendirikan Majelis Islam Tinggi (MIT) berpusat di
Bukittinggi. yusuf assidiq


[R@ntau-Net] MIOL-- Dua Pengibar Bendera Partai Tewas Tersengat Listrik di Sumbar

2004-01-26 Terurut Topik RaNK MaRoLa
Rabu, 21 Januari 2004 16:24 WIB

NUSANTARA

Dua Pengibar Bendera Partai Tewas Tersengat Listrik di Sumbar

PADANG--MIOL: Dua pengibar bendera partai politik di Kabupaten Padang
Pariaman, Sumbar, tewas tersengat aliran arus listrik, Selasa malam sekitar
pukul 23.30 WIB, sedangkan tiga lagi terluka serius hingga terpaksa dirawat
di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) setempat.
Informasi yang dihimpun di Tempat Kejadian Peristiwa (TKP) sekitar 60 Km
arah utara Kota Padang menyebutkan, dua korban tewas Al Ambo (23) dan
Mulyadi (22) telah dimakamkan pihak keluarga.
Kejadian tersebut bermula ketika kelima korban mendapat tugas memasang 24
bendera parpol plus satu bendera merah putih di daerah Kurai Taji, Kampung
Pondok dan terakhir di Desa Naras, Pariaman Utara.
Belum sempat seluruh bendera terpasang hujan keburu turun dan mereka tetap
melanjutkan pekerjaan karena semua pekerjaan harus selesai malam itu juga.
Namun, tak lama berselang kelima lelaki langsung kejang-kejang akibat
tersengat listrik. Dugaan sementara, bendera yang baru terpasang dan basah
menempel ke kawat listrik.
Kapolres Padang Pariaman melalui Kasat Reskrim AKP Taswim Ahmad membenarkan
kasus itu. Sementara pihak keluarga mengaku pasrah menerima takdir karena
'untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak'. (Ant/O-1)


Nofendri T. Lare

LaMaK DiaWaK KaTuJu DiuRaNG




Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net



[R@ntau-Net] Hari Ini Dalam Sejarah

2004-01-26 Terurut Topik RaNK MaRoLa






  
  

  Hari Ini 
  Dalam Sejarah
  
  

  


  1531 - 
  Lisabon dihantam gempa bumi, sekitar 30.000 
tewas. 

  1699 - 
  Venisia, Polandia, Austria, menandatangani perjanjian 
perdamaian dengan Turki. 

  1841 - 
  Hong Kong dinyatakan sebagai wilayah kekuasaan 
Inggris. 

  1882 - 
  Pemerintahan Prancis di bawah Gambetta jatuh. 



  
1929 - 

  
  Kongres Nasional India memproklamasikan tujuan India untuk 
merdeka. -- Indian National Congress proclaims goal for India's 
independence 

  1932 - 
  Kapal selam Inggris, M-2, tenggelam di Selat Inggris, 60 
tewas. 

  1934 - 
  Nazi Jerman dan Polandia menandatangani perjanjian untuk 
tidak saling menyerang/damai untuk 10 tahun. 


  1939 - 
  Jenderal Franco menaklukkan Barcelona. 

  1940 - 
  Nazi melarang Yahudi Polandia untuk bepergian dengan 
menggunakan kereta api. 

  1942 - 
  Pasukan AS pertama di Eropa selama Perang Dunia II bergerak 
ke arah darat di Irlandia Utara. 

  1942 - 
  Komando Tertinggi Italia meminta Marsekal Rommel dari Jerman 
dipecat. 

  1945 - 
  Pasukan Soviet mencapai kamp konsentrasi 
Auschwitz. 

  1947 - 
  Pesawat Dakota milik KLM jatuh di dekat Kopenhagen, 22 
tewas. 

Nofendri T. 
LareLaMaK DiaWaK 
KaTuJu 
DiuRaNG

Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net


Re: [R@ntau-Net] Hari Ini dalam Sejarah (Nan Kalamak Dek Awak Katuju Diurang)

2004-01-27 Terurut Topik RaNK MaRoLa
Kalau baitu kudok selah kapalo Garanat tu lai hahahahaha.

(sangajo ndak di karek, karano ndak bisa dibaco pas dikirim)

- Original Message -
From: era duri
To: Komunitas MINANGKABAU (Urang Awak) Pertama di Internet (sejak 1993)
Sent: Tuesday, January 27, 2004 3:46 PM
Subject: [EMAIL PROTECTED] Hari Ini dalam Sejarah (Nan Kalamak Dek Awak Katuju
Diurang)

Payah bana Maapa nyo tuh, Kalo dalam pelajaran sejarah awak lai dapek nilai
merah.

Kenapa banyak siswa yang gagal ujian???
Jawabannya : Karena enggak ada waktu untuk
Belajar..
Enggak percaya.
kalau dilihat dari logika (baca:Alasan-red.) ini,
sebenarnya bukan salah sang siswa bila ia tidak lulus
ujian, belajar pun
tidak sempat

Tahukah Anda, setahun itu hanya terdapat 365 hari ?
Yang kita tahu sebagai tahun akademik siswa
Mari kita hitung Hari efektif Siswa Belajar dalam satu tahun!
Hari Minggu; 52 hari dalam setahun, Anda pasti tahu kalau
hari minggu adalah untuk istirahat.

Hari Belajar tersisa tinggal 313.
Hari Libur (Nasional maupun Internasional); Tak kurang dari
13 hari Libur setahun.
Hari Belajar tersisa tinggal 300.
Liburan sekolah; Jelas semua siswa akan berlibur dan tidak
akan belajar.

Biasanya sekitar 2 bulan lebih, anggaplah sekitar 60 hari.
Hari Belajar tersisa tinggal 240.
TIDUR 8 Jam sehari untuk kesehatan; berarti 120 hari
terpakai untuk tidur.
Hari Belajar tersisa tinggal 120.
Tentu kita beribadah kan? Paling tidak 1-2 jam kita
beribadah, kita alokasikan 25 hari dalam setahun.

Hari Belajar tersisa tinggal 95.
BERMAIN yang juga baik untuk kesegaran dan kesehatan,
paling tidak memerlukan 1 jam sehari. Terpakai lagi 15 hari.

Hari Belajar tersisa tinggal 80.
MAKAN! paling tidak selama satu hari kita habiskan 2 jam
untuk makan/mi num, hilang lagi 30 hari.

Hari belajar tersisa tinggal 50.
Jangan lupakan, Manusia adalah makhluk sosial, butuh
berinteraksi dengan orang lain, kita ambil 1 jam per hari untuk berbicara.
15 hari terpakai lagi.
Hari belajar tersisa tinggal 35. Kita pun bisa sakit;
paling tidak 5 hari dalam setahun, sudah cukup mewakili.

Hari belajar tersisa tinggal 30.

Ujian itu sendiri biasanya dilaksanakan selama 2 minggu per
semester, berarti, 24 hari sudah teralokasi untuk ujian.
Hari belajar tersisa tinggal 6.
Nonton dan jalan-jalan paling tidak 5 hari dalam setahun.
Hari belajar tersisa tinggal 1 hari.

Satu hari yang sisa itu kan HARI ULANG TAHUN
Masa' untuk belajar sih?

uda yoel [EMAIL PROTECTED] wrote:

1971.. ada anak laki2 lahir di Bawah gunung Pasaman
namanya YUL..sekarang ikut milis RN..ha..ha





Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net



[R@ntau-Net] 28 Jan -- Hari Ini dalam Sejarah

2004-01-27 Terurut Topik RaNK MaRoLa
Hari Ini Dalam Sejarah

1710 -  Czar Peter Agung menentukan anggaran negara pertama bagi Rusia.
1880 -  Thomas Edison mematenkan lampu pijar.
1905 -  Maurice Rouvier membentuk kabinet/pemerintahan di Prancis.
1908 -  Melotte menemukan satelit dari Planet Jupiter, Pasiphak.
1915 -  Marinir AS menduduki Haiti.
1934 -  Kabinet/Pemerintah Prancis di bawah pimpinan Chautemps, jatuh
(Stavisky Affair).
1958 -  Ferenc Munnich mengikuti jejak Kadar, sebagai Perdana Menteri
Hongaria.
1967 -  Apollo 1 terbakar, menewaskan astronaut Grissom, White, dan Chaffee.
1967 -  Perjanjian tentang pembatasan penggunaan persenjataan nuklir di
angkasa luar bagi keperluan militer, ditandatangani.
1969 -  Sembilan warga Yahudi dieksekusi di depan umum di Damaskus, Suriah.
1982 -  Mauno Koivisto dilantik sebagai Presiden Finlandia.
1990 -  Pembubaran Partai Komunis Polandia.
1994 -  Carlos Reina menggantikan Presiden Callejas di Honduras.






Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net



[R@ntau-Net] Undur Hari Senin-- REMINDER Tenis

2004-01-28 Terurut Topik RaNK MaRoLa
 Berlatih ataupun mau belajar main Tenis RantauNet, silahkan datang bagi
yang berminat:

 Tempat : Lapangan Tenis Rumah Sakit Pusat Angkatan Udara (RUSPAU)
 Lanuma Halim Perdanakusumah - JAKARTA TIMUR
 Waktu : Setiap Minggu pagi, jam 6.15 sampai selasai

 Dek karano Minggu ini (1 Februari 2003) Hari Rayo Haji (Qurban) maka
kegiatan Tenis RantauNet,
 diundur pado Hari Senin tanggal 2 Februari 2004. Diharapkan kehadiran para
dunsanak anggota Tenis RantauNet
 ataupun bagi dunsanak lain yang berminat.

 Informasi lebih lanjut, silahkan reply email ini ke
 [EMAIL PROTECTED]




Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net



[R@ntau-Net] Fw: [RN-rangmudo] REMINDER Tenis

2004-02-05 Terurut Topik RaNK MaRoLa

- Original Message -
From: RaNK MaRoLa [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Cc: RN Rangmudo [EMAIL PROTECTED]
Sent: Friday, February 06, 2004 9:45 AM
Subject: [RN-rangmudo] REMINDER Tenis


 Berlatih ataupun mau belajar main bareng Team Tenis RantauNet, ataupun
cuman
 ingin ngumpul2, kongkow2 dan bersilaturahmi dengan Rang Mudo RantauNet,
 silahkan datang bagi yang berminat :

 Tempat : Lapangan Tenis Rumah Sakit Pusat Angkatan Udara (RUSPAU)
 Lanuma Halim Perdanakusumah - JAKARTA TIMUR
 Waktu : Setiap Minggu pagi, jam 6.15 sampai selasai

 Diharapkan kehadiran para dunsanak anggota Team Tenis RantauNet ataupun
bagi
 dunsanak lain yang berminat.
 Dan setelah itu kita lansung ke Rumah Ketua RangMudo :-)

 Informasi lebih lanjut, silahkan reply email ini ke
 [EMAIL PROTECTED]

 ps. Gimana rencana bowlingnya







Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net



Re: [R@ntau-Net] manjago jagokan sae

2004-02-18 Terurut Topik RaNK MaRoLa



Lai, mak Ghani.
Lumayan agak sibuk stekk Taruihlah bakaba dari ka 
L tu

ps. Untuak Mak Z.. taruih an lah lagu 
tu.

  - Original Message - 
  From: 
  ghani 
  usop 
  To: [EMAIL PROTECTED] 
  Sent: Wednesday, February 18, 2004 3:38 
  PM
  Subject: [EMAIL PROTECTED] manjago jagokan 
  sae
  
  Assalamu alaikum ww kapado sanak RN kasadonyo
  
  Kapado sanak Nofen (RaNG MaRoLa),Rudi Antono,Arshad Sidik dan nan lain2 
  nan acok mancogok,tapi lah jaranglo maogok! baakolah?, sapo2lah ambo,kawan 
  lamoyo? lah taragaklo mambaco ciloteh sanak,agaknyo banyak bana padok (karajo) 
  ndak? agiah agiahlah barito nan paneh2 (yang menarik perhatian)
  

Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net


[R@ntau-Net] ROL-- Syekh Ismail bin Abdullah al-Khalidi

2004-02-20 Terurut Topik RaNK MaRoLa



http://www.republika.co.id/ASP/koran_detail.asp?id=153895kat_id=185
Jumat,20 Februari 
2004Syekh Ismail bin Abdullah al-Khalidi 
Mengembangkan Naksyabandiyah di Minangkabau 
Laporan : yus 

Perkembangan agama Islam di Nusantara sekitar abad 13-14, juga ditandai 
dengan masuknya berbagai mazhab maupun aliran tarekat. Sejumlah ulama kondang 
tercatat sebagai pelopor pengembangan ajaran tarekat ini hingga mampu 
mengokohkan kehadiran Islam di wilayah tanah air. Dari sekian banyak ulama 
tarekat, tercatat nama Syekh Ismail bin Abdullah al-Khalidi yang berasal dari 
Sumatra Barat dan hidup antara tahun 1125-1260. 
Dia merupakan seorang ahli fikih, ahli tasawuf dan ahli ilmu kalam (teologi). 
Dalam buku Ensiklopedi Islam disebutkan Syekh Ismail yang lebih dikenal 
dengan Ismail al-Minangkabawi belajar mengaji Alquran di surau kampungnya sedari 
masih kecil. Setelah itu di bawah bimbingan guru dan orang tuanya, dia belajar 
membaca kitab-kitab Arab Melayu dan kitab berbahasa Arab yang mencakup pelajaran 
ilmu fikih, tasawuf, kalam, tafsir, hadis dan ilmu kebahasaan. Kemudian dia 
meneruskan pendidikan ke tanah suci Makkah dan Madinah selama hampir 35 
tahun.
Di antara para gurunya yang terkenal adalah Syekh Ataillah bin Ahmad 
al-Azhari (ahli fikih Mazhab Syafi'i), Syekh Abdullah asy-Syarqawi (mantan syekh 
al-Azhar dan ahli fikih Mazhab Syafi'i), Syekh Abdullah Affandi (tokoh tarekat 
Naksyabandiyah), Syekh Khalid al-Usmani al-Kurdi (seorang pembimbing rohani), 
dan Syekh Muhammad bin Ali asy-Syanwani, seorang ahli ilmu kalam. Usai 
menyelesaikan pelajarannya, Ismail al-Minangkabawi mulailah menuangkan ilmu 
pengetahuannya dari satu tempat ke tempat yang lain. 
Seperti dituturkan oleh Syekh Husein bin Ahmad ad-Dawsari al-Basri, salah 
seorang muridnya, menyatakan bahwa dia bertemu dengan gurunya itu di pelabuhan 
Bahrain dan belajar tarekat Naksyabandiyah kepadanya. Kemudian pelajaran 
tersebut diteruskan di sebuah desa yang tidak diketahui namanya, di luar kota 
Basra, sampai keduanya berpisah di desa tersebut setelah sekian lama. 
Bertahun-tahun mengembara guna menuntut ilmu di Timur Tengah, hingga kemudian 
tiba waktunya bagi Syekh Ismail memutuskan kembali ke tanah air. 
Dia langsung menuju ke kampung halamannya yakni Simabur (Batusangkar). Di 
tempat inilah, dia lantas membuka sebuah majelis pendidikan agama Islam dan 
mengajarkan ilmu usuluddin, ilmu syariat serta pula ilmu tarekat. Dalam ilmu 
Usuluddin, dia mengajarkan ilmu kalam Asyariyah terutama pelajaran sifat dua 
puluh. Dalam ilmu syariat ia mengajarkan fikih mazhab Syafi'i. Sedangkan dalam 
ilmu tarekat, dia mengembangkan tarekat Naksyabandiyah Khalidiah. Sejak masa itu 
tarekat Naksyabandiyah berkembang pesat di Sumatra Barat dan sekitarnya. 
Oleh karenanya, Syekh Ismail kerap dipandang sebagai orang pertama yang 
mengembangkan tarekat Naksyabandiyah Khalidiah di Minangkabau. Bila ditilik 
perkembangan tarekat di wilayah Sumatra Barat dan sekitarnya, termasuk Riau, 
Jambi, Bengkulu dan Tapanuli Selatan, maka jauh sebelum adanya tarekat 
Naksyabandiyah yang diusung Syekh Ismail, telah berkembang tarekat Syatariyah 
yang berpusat di Ulakan, Pariaman. 
Yang membawa dan menyebarluaskan tarekat ini adalah Syekh Burhanuddin, murid 
Syekh Abdur Rauf Singkel. Dalam praktiknya, tarekat Syatariyah ini lebih 
mementingkan amal batin ketimban amal lahir. Hal ini jelas berbeda dengan 
tarekat Naksyabandiyah yang menyeimbangkan amal lahir dengan amal batin. Tarekat 
Naksyabandiyah memiliki dua aliran, yakni tarekat Naksyabandiyah Muzhariyah dan 
Naksyabandiyah Khalidiah.
Aliran pertama berasal dari Syekh Muhammad Muzhar al-Ahmadi, seorang mursyid 
tarekat Naksyabandiyah, sementra aliran kedua berasal dari Syekh Khalid 
al-Usmani al-Kurdi yang merupakan salah seorang mursyid tarekat Naksyabandiyah 
yang banyak melakukan modifikasi terhadap tarekat tersebut. Aliran kedua inilah 
yang dikembangkan oleh Syekh Ismail al-Minangkabawi. Upaya pengembangan tarekat 
itu tidak hanya terbatas di kampungnya saja, tapi meluas hingga keluar wilayah 
Sumatra Barat. 
Sastrawan terkenal, Raja Ali Haji menyebut dalam bukunya bahwa Syekh Ismail 
al-Minangkabawi sering datang ke kerajaan Melayu Riau ketika ia menjadi raja 
muda Riau. Bahkan, seringkali dia sendiri yang menjemput Ismail al-Minangkabawi 
di pelabuhan dan kemudian membawanya ke istana. Kemudian, hampir seluruh kerabat 
keluarga istana berkumpul untuk mendengarkan nasehat dan wejangan dari ulama 
terkemuka itu. 
Di samping karena keluasan wawasan pengetahuannya, Ismail al-Mingangkawabi 
juga begitu dihormati di wilayah kerajaan Melayu Riau karena di silsilah 
keturunannya dia memiliki pertalian darah dengan orang-orang Melayu dan Bugis di 
Pulau Penyengat dan di Negeri Sembilan. Buya Hamka dalam bukunya Dari 
Perbendaharaan Lama, bahwa Raja Muhammad Yusuf (1858-1899) yaitu yamtuan 
muda Riau dari keturunan Bugis, menambahkan al-Khalidi di ujung namanya.
Hal tersebut sekaligus menandakan bahwa dia adalah pengikut 

[R@ntau-Net] ROL-- Rumpon Sungai Pisang Sudang Panen Enam Bulan Mendatang

2004-02-20 Terurut Topik RaNK MaRoLa
http://www.republika.co.id/ASP/online_detail.asp?id=153884kat_id=23

Jumat, 20 Februari 2004  10:32:00
Rumpon Sungai Pisang Sudang Panen Enam Bulan Mendatang

Padang- Rol --Peneliti dan Aktivis kelautan Yayasan Minang Bahari (YMB)
Sumbar menilai pemasangan 20 titik rumpon di Sungai Pisang, Padang sudah
bisa dan mampu menghasilkan ikan layak tangkap sekitar enam bulan lagi.
Dalam waktu enam bulan diperkirakan terumbu karang sudah mulai tumbuh
merata sehingga memungkinkan bagi ikan dan hewan laut lainnnya untuk membuat
sarang di sekitar rumpon,' ujar salah seorang pengurus YMB, Indrawadi, SPi
di Padang, Jumat.
Menurut dia, penangkapan atau panen rumpon hanya bisa dilakukan dengan
penangkapan selektif menggunakan pancing sehingga keutuhan dan kesinambungan
alami hewan laut tetap terjaga. Eksploitasi tangkapan di sekitar rumpon juga
tidak bisa berlebihan karena bisa berdampak pada pertumbuhan karang dan
bahkan membuat takut ikan untuk bersarang.
Ia mengatakan, pemantauan karang akan dilakukan secara rutin sekitar tiga
bulan sekali untuk menyisip karang baru pada bagian yang terganggu
pertumbuhannya. Selain menunggu pertumbuhan karang secara alami, dalam waktu
enam bulan tersebut, YMB juga melakukan transplantasi karang, tambahnya.
Pengembangan karang pada skala terbatas di Sungai Pisang, katanya, sebagai
upaya mengatasi kerusakan terumbu karang yang di Indonesia diperkirakan
telah mencapai 70 persen. Kerusakan itu, masih ditambah, adanya sistem
ekstraksi sumberdaya karang untuk hiasan, sehingga makin mengancam ekosistem
terumbu karang.
Cara transplantasi atau restoking, menurut dia, adalah pilihan yang tepat
untuk memperbaiki terumbu karang, terlebih bila ditunjang pembenihan masal
yang mampu menyediakan stok karang muda secara masal dan
berkesinambungan.ant/mim

Nofendri T. Lare

LaMaK DiaWaK KaTuJu DiuRaNG




Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net



Re: [R@ntau-Net] Re: Mutual Benefits!!!

2004-02-25 Terurut Topik RaNK MaRoLa
Da,

Ambo buliek dikecek-an tiok minggu, 2 mail nan sarupo itu, dan rata2 merak
dari afrika, mbo ndak tau
dari ma nyo dapek mail mbo...

Tapi yo itu tadi, tak di hiraukan...
Semua ambo easo adolah Penipuan..

Nofendri T. Lare

LaMaK DiaWaK KaTuJu DiuRaNG

- Original Message -
From: Ronald P. Putra [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Cc: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Wednesday, February 25, 2004 11:02 AM
Subject: [EMAIL PROTECTED] Re: Mutual Benefits!!!


 assalaamu 'alaikum wr wb

 yth Mamak2, Bundo, Uda2 dan Uni2 di RN
 jika ada diantara kita yang menerima email semacam ini atau yang
sejenisnya, tolong diabaikan dan jangan ditanggapi apalagi menelpon si
pengirim. Karena ini adalah salah satu jenis kejahatan internasional (money
laundering).

 Hati-hati dengan cerita-cerita spt ini. Biasanya ini adalah modus dari
mereka utk melakukan pencucian uang di negara lain (biasanya di negara
yang regulasi ttg Money Launderingnya  masih lemah/belum ada). Tujuannya
adalah uang tsb (yg berasal dari dunia hitam) mengalir dulu ke negara
lain, lalu secepatnya ditarik kembali dengan status udah beda.

 Jadi tolong jangan ditanggapi.

 wassalaam,

 Ronald
 (Trust  Securities Services, Deutsche Bank AG Jakarta)




Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net



Re: [R@ntau-Net] Di Palanta Rantaunet

2004-03-01 Terurut Topik RaNK MaRoLa
Ciledug apo ciputat??
Ambo rang Cileduh juo... hehehee met kenal?

Nofendri T. Lare

LaMaK DiaWaK KaTuJu DiuRaNG

- Original Message - 
From: Susy Yulia [EMAIL PROTECTED]
 
 Suku? Minang;-)
 Rumah; Ciledug, ngekos di Pancoran...
 Umur, 27.. Status: belom menikah...heheheh
 Dah lengkap yah uda...?
 




Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net



[R@ntau-Net] Fwd : Kenanglah Ibu Yang Menyayangimu

2004-03-02 Terurut Topik RaNK MaRoLa
From: Apni Wulandari

Kenanglah Ibu Yang Menyayangimu

Suatu ketika seorang bayi siap untuk dilahirkan ke dunia. Menjelang
diturunkan dia bertanya kepada Tuhan, Para malaikat  di sini mengatakan
bahwa besok Engkau  akan mengirimku ke dunia, tetapi   bagaimana cara saya
hidup di sana, saya begitu kecil dan lemah,  kata si  bayi.

Tuhan menjawab, Aku telah memilih satu malaikat  untukmu, ia akan menjaga
dan mengasihimu.

Tapi di surga, apa yang saya lakukan hanyalah bernyanyi dan tertawa, ini
cukup bagi saya untuk bahagia. Demikian kata si bayi.

Tuhan pun menjawab, Malaikatmu akan bernyanyi dan tersenyum untukmu setiap
hari, dan kamu akan merasakan kehangatan cintanya dan jadi  lebih
berbahagia.

Si bayi pun bertanya lagi, Dan bagaimana saya bisa mengerti saat
orang-orang berbicara jika saya tidak mengerti bahasa mereka?.

Lagi-lagi Tuhan menjawab, Malaikatmu akan berbicara kepadamu dengan bahasa
yang paling indah yang pernah kamu dengar, dan dengan penuh kesabaran dan
perhatian dia akan mengajarkan bagaimana cara kamu berbicara.

Si bayipun bertanya kembali, Dan apa yang dapat saya lakukan saat saya
ingin berbicara kepada-Mu?

Sekali lagi Tuhan menjawab, Malaikatmu akan mengajarkan bagaimana cara kamu
berdoa.

Si bayipun masih belum puas, ia pun bertanya lagi, Saya mendengar bahwa di
bumi banyak orang jahat, siapa yang akan  melindungi saya?

Dengan penuh kesabaran Tuhanpun menjawab, Malaikatmu akan melindungimu,
dengan taruhan jiwanya sekalipun.

Si bayipun tetap belum puas dan melanjutkan pertanyaannya, Tapi saya akan
bersedih karena tidak melihat Engkau lagi.

Dan Tuhanpun menjawab, Malaikatmu akan menceritakan kepadamu tentang
Aku, dan akan mengajarkan bagaimana agar kamu bisa kembali kepada-Ku,
walaupun sesungguhnya Aku selalu berada di sisimu.

Saat itu surga begitu tenangnya, sehingga suara dari bumi dapat terdengar
dan sang anak dengan suara lirih bertanya, Tuhan, jika saya harus pergi
sekarang, bisakah engkau memberitahu siapa nama malaikat di rumahku nanti?

Tuhanpun menjawab, Kamu dapat memanggil malaikatmu... IBU ...

Kenanglah Ibu Yang Menyayangimu

Untuk ibu yang selalu meneteskan air mata ketika aku pergi .

Ingatkah kawan, ketika ibumu rela tidur tanpa selimut demi melihatmu, tidur
yenyak dengan dua selimut membalut tubuhmu ..

Ingatkah kawan

ketika jemari ibu mengusap lembut kepalamu ..dan ingatkah kawan

ketika air mata menetes dari mata ibumu ketika ia melihatmu terbaring sakit

Kawan .. sesekali jenguklah ibumu yang selalu menantikan kepulanganmu di
rumah yang dulu kau dilahirkan,

kawan .. kembalilah memohon maaf pada ibumu yang selalu rindu akan
senyumanmu. Simpanlah sejenak kesibukan-kesibukan duniawi yang selalu
membuatmu lupa untuk pulang, segeralah jenguk ibumu yang berdiri memantimu
di depan pintu sampai malampun kian larut.

Kawan.. jangan biarkan engkau kehilangan, saat-saat yang akan kau rindukan
di masa datang. ketika ibu telah tiada ..

Tak ada lagi yang berdiri di depan pintu menyambut kita ..tak ada lagi
senyuman indah ... tanda bahagia. yang ada hanyalah kamar yang kosong tiada
penghuninya, yang ada hanyalah baju yang digantung di lemari kamarnya. Tak
ada lagi yang menyiapkan sarapan pagi untukmu makan, tak ada lagi yang rela
merawatmu sampai larut malam ketika engkau sakit...tak ada lagi dan tak akan
ada lagi yang meneteskan air mata mendo'akanmu disetiap hembusan nafasnya.

Kawan.. kembalilah segera . peluklah ibu yang selalu menyayangimu ..

Ciumlah kaki ibu yang selalu merindukanmu dan berikanlah yang terbaik
diakhir hayatnya.

Kawan berdo'alah untuk kesehatannya dan rasakanlah pelukan cinta dan kasih
sayangnya jangan biarkan engkau menyesal di masa datang kembalilah pada ibu
yang selalu menyayangimu ..

Kenanglah semua - cinta dan kasih sayangnya ...

Ibu .. maafkan aku sampai kapanpun tak akan terbalas



Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net



Re: [R@ntau-Net] Jabal Rahmah = Bukit Kasih Sayang

2004-03-03 Terurut Topik RaNK MaRoLa



Heheheee..
Agian taruih 
makkk. :P
Nofendri T. 
LareLaMaK DiaWaK 
KaTuJu DiuRaNG

  - Original Message - 
  From: 
  basrihasan 
  
  To: Komunitas 
  MINANGKABAU (Urang Awak) Pertama di Internet (sejak 1993) 
  Sent: Wednesday, March 03, 2004 2:19 
  PM
  Subject: Re: [EMAIL PROTECTED] Jabal Rahmah = 
  Bukit Kasih Sayang
  
  Jadi jabal rahmah itu mitos atau legenda 
  bukan?
  Apa ada bukti arkeologis bahwa itu 
  meeting-sitenya adam-hawa
  Bisa bung Zul jelaskan sikit
  Salam
  
  SBN
  

Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net


Re: [R@ntau-Net] Asyura' Dalam Perspektif Islam, Syi'ah

2004-03-04 Terurut Topik RaNK MaRoLa



Inyo mambunuah kecek mamak, tantu ado alasannyo, itu 
urusan Politik, (ambo raso
kalau iyo salamak paruiknyo ajo mambunuah, nan 
dibunuah tu pasti lawan polik no)
ndak mungkin, kalau urang ndak ba masalah, 
kadibunuahnyo juoo...
Kalau iyo, alah abis kaum syiah di Irak tu 
mahh...
Dan harus mamak ketahui, bahwa itu bukan ateh namo 
islam. Mamak sendiri tau, SH tu 
politiknyo sekuler, bukan Islam.

Jadi
nan ambo koment tadi... ISLAM no mak, kok larinyo ka 
Saddam Hussein??

Nofendri T. 
LareLaMaK DiaWaK 
KaTuJu DiuRaNG

  - Original Message - 
  From: 
  basrihasan 
  
  
  Sajak jaman Saddam Husein urang 
  syiah itu dtindas jo dibunuhi, apo itu bukan bukti?
  

Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net


Re: [R@ntau-Net] KISAH NYATA SEORANG MUALAF

2004-03-05 Terurut Topik RaNK MaRoLa



Ambo ndak picayo, 
hal nan sarupo iko bukan mak SBN nan manulihhh...
Jadi... kito tunggu 
klarifikasi dari mamak kito ko.

Urang IT hebat-hebat 
kini...
- Original Message - 

  From: 
  Dewis Natra 
  To: Komunitas 
  MINANGKABAU (Urang Awak) Pertama di Internet (sejak 1993) 
  Sent: Friday, March 05, 2004 2:34 
PM
  Subject: RE: [EMAIL PROTECTED] KISAH NYATA 
  SEORANG MUALAF
  
  (S O 
  L) Alah pakai huruf gadang mak SBN !!!, mamak alah lamo ikuik mailing list yo 
  mak, etika mailing list kan ado mak 
  !!
  
-Original Message-From: [EMAIL PROTECTED] 
[mailto:[EMAIL PROTECTED]]On 
Behalf Of basrihasanSent: Friday, March 05, 2004 2:33 
PMTo: Komunitas MINANGKABAU (Urang Awak) Pertama di Internet 
(sejak 1993)Subject: Re: [EMAIL PROTECTED] KISAH NYATA SEORANG 
MUALAF
HAHAHAHA
LELUCON APALAGIN NEH?
HAHAHAHAHA

BERIKUT KETERANGAN SAYA : DENGARKAN BAIK-BAIK 
(TANPA MENGHIRAUKAN AGAMA MANAPUN)

UNTUK BAHAN RENUNGAN 

SIAPA PENCIPTA MANUSIA, YANG BERKUASA ANTARA 
LANGIT DAN BUMI ... DIALAH TUHAN ALLAH BAPA DI 
  SURGA

Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net


Re: [R@ntau-Net] Sunatan Gratis

2004-04-13 Terurut Topik RaNK MaRoLa



Iyooo... yoohhh
Takana pulo dek ambo, mak Sutan awak ko kan laweh jaringan 
baliau di Jabotabek ko, apolagi
nanti di sampaikan pulo ka Radio2 minang lainnyo, terkhusus ka 
Radio Suaro Minang Kabau.
Oh yahhh mak Sutan, Muncak apo lai masih di Radio SM tu lai... 
soal no alah agak lamo pulo
ndak nyetek AM tuhh..

Tapi.. iyo dapek garik dari Angku Doto dulu, sarupo apo nan 
dikecek an Da_Is ko
Kalau OK kecek angku doto, team rang mudo juo ndak keberatan 
untuak pai ka ampek2
nan alah di tantukan ntuu...

  - Original Message - 
  From: 
  Dewis Natra 
  To: Komunitas 
  MINANGKABAU (Urang Awak) Pertama di Internet (sejak 1993) 
  Sent: Tuesday, April 13, 2004 2:43 
  PM
  Subject: RE: [EMAIL PROTECTED] Sunatan 
  Gratis
  
  Walaikumsalam Wr. Wb.
  Alah lamo pulo ndak komunikasi jo mamak,lai 
  sehat2 se mak?
  Untuak itu ancaklah kito paiyokan jo angku doto 
  Rahyus mak!, Ba'a Pak Rahyuss ?
  Kalau di ambo rancakse tu nyo mak, yg namo 
  bakti sosial itu kan dima se!, 
  Pembicaraan patangtu kalau lai banyak kito datang ka 
  lokasi tantu agak terencana bana.
  Sakitu dari ambo mak!, awak tunggu dari Rahyuss dulu 
  .
  Wasalam
  

Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net


Re: [R@ntau-Net] Kenapa takut dengan PKS?

2004-04-13 Terurut Topik RaNK MaRoLa



Komentar sarupo iko, asaokan jan sampai. karano hal sarupo 
iko adolah sebagian dari Tata tertib bermilis di RN.
Maksud ambo giko, buliah se sanak bakomentar 2 jo 3 kalimat 
seperti dibawah ko, tapi tolong potong ikuak no nan panjang tu, karano urang 
alah punyo dan mambaco postingan sebelumnya, kasian mamak2 jo bundo kito nan 
alah pensiun, nan maakses internet dari rumah dan kantong pribadi, barek bananyo 
maelo.

Mohon maaf, dan karano iko untuak kepentingan awak 
basamo.

Wassalam

  - Original Message - 
  From: 
  M. Ismet 
  Ismail 
  To: Komunitas 
  MINANGKABAU (Urang Awak) Pertama di Internet (sejak 1993) 
  Sent: Wednesday, April 14, 2004 3:48 
  PM
  Subject: Re: [EMAIL PROTECTED] Kenapa takut 
  dengan PKS?
  
  puuupst, sombong !
  
- Original Message - 
From: 
Yesi 
Elsandra 

Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net


[R@ntau-Net] LKAAM Sumbar Protes Tayangan RCTI

2004-04-13 Terurut Topik RaNK MaRoLa
Ada yang nonton waktu Jum'at kemarenn?
Kalau di caliek sapinteh, yo ndak ado masalah di peneyangan ini...
Tapi
Antahlahh bialah rabab ajo yang manyampaikan.
---

LKAAM Sumbar Protes Tayangan RCTI
By padangekspres, Selasa, 13-April-2004, 05:47:49 WIB

Padang, Padek-Ketua Umum Pucuk Pimpinan LKAAM Sumatera Barat, H Kamardi Rais
Dt P Simulie memprotes tayangan RCTI, Minggu pagi 11 April 2004, pukul 6.10
WIB. Tayangan pagi itu dalam rangkaian peringatan kebangkitan Yesus Kristus
(Jum'at Agung) di Kota Malang (Jawa Timur) dan lain-lain.Umat Kristiani di
kota Malang membuat sebuah gua tiruan sehingga membawa suasana umat
Kristiani seolah-olah berada di tempat penyiksaan dan disalibnya Yesus di
Golgota.

Yang menjadi masalah dan protes LKAAM karena di sela tayangan Perayaan
Paskah tersebut ditampilkan Upacara Penobatan Panghulu di nagari Balai
Mansiro, Kecamatan Guguk, Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat.

Sebagai pengantar oleh penyiar RCTI dikatakan Setelah ini akan kami
tampilkan upacara Pelantikan Datuk di Minangkabau. Seperti biasa dalam
kalimat klise dikatakan tetaplah bersama kami dan jangan ke mana'mana,
setelah yang satu ini akan kami tampilkan Upacara Pelantikan Datuk di
Minangkabau.

Setelah pemirsa di bawa ke alam Kristiani, maka tampillah upacara Pelantikan
Datuk di Nagari Balai Mansiro, Kabupaten Lima Puluh Koto, Minangkabau,
Sumbar. Suasana yang marak dan dominan dengan warna hitam pakaian kebesaran
penghulu (datuk) di Minangkabau serta warna merah dengan tekuluk tanduk
Bundo Kanduang.

Kenapa tayangan upacara adat Minangkabau (pelantikan Datuk) tersebut
ditampilkan di sela-sela perayaan Paskah? Kenapa tidak diselesaikan Perayaan
Jum'at Agung terlebih dulu, baru ditampilkan upacara adat Minangkabau
tersebut. Ternyata acara adat di Minangkabau tersebut diapit oleh rangkaian
acara yang besar dan panjang.

Dengan cara begitu, ada tendens ada kesan hendak mempengaruhi pemirsa bahwa
orang Minang yang adatnya basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah ikut
merayakan Paskah. Padahal filosofi Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi
Kitabullah (ABS-SBK) artinya orang Minang itu harus beragama Islam. Kalau
ia murtad, maka ia bukan orang Minang lagi, ujar Kamardi.

Dalam upacara adat pelantikan Datuk di Balai Mansiro tersebut tampak juga
sorotan kamera RCTI kepada Prof Drs Nur Anas Djamil, mantan ketua pimpinan
Wilayah Muhammadiyah Sumatera Barat.

Protes ini disampaikan kepada stasiun pusat RCTI di Jakarta,
Mendagri/Menkopolkam Hari Sabarno, Menteri Agama RI, Ketua MUI Pusat,
Menteri Inforkom RI, gubernur Sumbar, ketua DPRD Sumbar, ketua MUI Sumbar,
Ketua DDII Sumbar, Ketua Umum Bundo Kanduang Sumbar, Perwakilan RCTI di
Padang, dan lain-lain yang dianggap perlu. (nsr)

Padang Ekspres Online : http://www.padangekspres.com/
Versi online:
http://www.padangekspres.com/mod.php?mod=publisherop=viewarticleartid=2486
5




Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net



[R@ntau-Net] Pemerkosa Murid Kelas IV di Lubuk Alung Terancam 10 Tahun Penjara

2004-04-13 Terurut Topik RaNK MaRoLa
Sapuluah taun kurang mahh
--

By posmetro, Selasa, 13-April-2004, 14:29:35 WIB 27 klik

PARIAMAN, METRO
AB yang diduga memperkosa murid kelas IV SD AB (41) di Kanagarian Lubuk
Alung, Kabupaten Padangpariaman dapat diancam hukuman sepuluh tahun penjara.
Hal itu terungkap saat korban Bunga (13) nama samaran-,saksi serta dugaan
tersangka di periksa lebih jauh oleh pihak penyidik Mapolsek Lubuk Alung di
ruang periksa Senin (12/4).

Kapolres Padangpariaman melalui Kapolsek Lubuk Alung Iptu Reza Pahlevi dan
Kanit Reskrimnya Ipda Edi Yetman ketika menjawab pertanyaan POSMETRO di
ruang kerjanya mengakui pihak terus menggenjot pemeriksaan kasus dugaan
perkosaan yang dilaporkan korban Bunga bersama ayahnya Mansyur (40) nama
samaran- baru-baru ini.
Menurutnya,ancaman hukuman sepuluh tahun kurungan pejara itu,dimana kalau
dalam persidangan di Pengadilan Negeri (PN) nanti dugaan tersangka terbukti
melanggar pasal 287 Kitab Undang Hukum Pidana (KUHP).Maka,pasal tersebut
menyebutkan barang siapa yang melanggar pasal itu dapat diancam hukuam
paling kurang sepuluh tahun penjara kurungan.
Oleh karena itu agar proses penyelesaian BAP dugaan perkosaan yang
dilaporkan korban Bunga kepada pihaknya cepat dirampungkan pemeriksaan para
saksi,korban dan dugaan tersangka hingga kini terus dilakukan.Sebab,kalau
sudah selesai Berkas Acara Pemeriksaan (BAP) dugaan tersangka tersebut
segera dilimpahkan pihaknya kepada pihak kejaksaan,katanya.
Seperti diketahui sampainya kasus dugaan perkosan ini kepada pihak
kepolisian sebagaimana berita sebelumnya menyebutkan,karena korban Bungga
mengatakan kepada ayahnya Mansyur bahwa ia saat buang air kecil terasa
sakit.Mengedar ucapan anaknya itu Mansyur lansung memeriksa alat kelamit
anaknya tersebut untuk memastikan bagiamana yang yang sakit.
Setelah Mansyur memeriksa dan karena curiga, Mansyur lansung membawa anaknya
ke Mapolsek Lubuk Alung untuk melaporkan kasus yang menimpa Bunga.
Akhirnya,sesampai di Mapolsek Bunga menyebutkan kepada petugas penyidik
bahwa pelakunya adalah AB.Adapun Bunga menyebutkan kejadian aib tersebut
terjadi saat kedua orang tuanya tak dirumah.
Berdasarkan hal demikianlah pihaknya melakukan penangkapan dugaan tersangka
di rumahnya tanpa perlawanan digiring ke ruang tahanan Mapolsek Lubuk Alung
ini.Makanya,hingga kini dugaan pelaku telah diperiksa lebih jauh
pihaknya.Namun semua laporan korban Bunga dibantah keras oleh dugaan
tersangka. Salah atau tidak tentu Pengadilan yang menentukannya,tutupnya.
(efa)




Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net



Terornya urang itu merebak lagi di RN-- Re: Re: [R@ntau-Net] Kenapa takut dengan PKS?

2004-04-14 Terurut Topik RaNK MaRoLa
Da,ad.
Komentar2 dari Spionase samacam Ali qur yang meneror via Japri kesebagian
netters rantaunet gak usah di tanggapi.
Kalau di tanggapi, semakin gadang kapalonyo.
Sepertinya, misionaris dunia maya ko mematai2 awak di milis ko. Dan mereka
meneror lewat Japri dengan potongan
potongan ayat qur'an untuk kepentingan kristen.

Kalau message sarupo iko, da harman mungkin picayo, apo tujuan urang
tersebut.
:-p

- Original Message -
From: Adrisman Yunus [EMAIL PROTECTED]
To: 'Komunitas MINANGKABAU (Urang Awak) Pertama di Internet (sejak 1993)'
[EMAIL PROTECTED]
Cc: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Wednesday, April 14, 2004 11:08 PM
Subject: Fwd: Re: [EMAIL PROTECTED] Kenapa takut dengan PKS?


 Maaf saya nggak ngerti dengan message dibawah ini,
 mengapa cuma dikirim kesaya dan tidak dilempar
 ketempat umum..?





Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net



Re: [R@ntau-Net] Re: Warning... + pertemuan mhs minang indonesia UINS2004

2004-04-15 Terurut Topik RaNK MaRoLa
Aulia,
Kami undang sanak ka Lapangan Tenis Hari Minggu bisuak, kalau lai sanak di
Jakarta di tanggal tersebut.

Ba'a gak hati
Silah kan hubungi RangMudo RN

- Original Message -
From: aulia postiera [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]; Komunitas MINANGKABAU (Urang Awak) Pertama
di Internet (sejak 1993) [EMAIL PROTECTED]
Sent: Friday, April 16, 2004 9:08 AM
Subject: Re: [EMAIL PROTECTED] Re: Warning... + pertemuan mhs minang indonesia
UINS2004


 Assalamu alaikum Da Ronald jo Da Ridha





Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net



Re: [R@ntau-Net] MOHON INFOR MASI

2004-04-18 Terurut Topik Rank Marola
Nah... gitu dong oma?
Sakali2 posting juo dongg... bia kenal nan mudo2 ko jo Bundo2nyo disiko.
kan lai banyak juo bundo awak tuh...
ado bundo Nisma
Bundo Isna
Oma seruni.
Buk Prof
dll.. nan alah cocok di panggia bundo.

- Original Message - 
From: oma_seruni [EMAIL PROTECTED]

 
 Ass Wr Wb... ZM Tanjung di Pertamina tongkang jkt.
 salam perkenalan ambo uni Lies Soegirman asal Payakumbuh, 
 kiniko karajo di pertamina UP VI Balongan, pernah samo2 
 reuni jo Joserizal nan kikino jadi Walikota payakumbuh, 
 samo2 SMA ! Payakumbuh, cuma kami tamal thn 1968.
 ambo kurang tau tentang gold quest.. nan ditanyokan.
 sekian, salam kompak selalu
 Lies /oma seruni
 



Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net



[R@ntau-Net] Menelusuri Perkampungan Pedalaman di Solok Selatan

2004-04-19 Terurut Topik Rank Marola
Padang Ekspres Online : http://www.padangekspres.com/, April-2004
Laporan Nasrian Bahzein-Solok Selatan

* Negeri Kaya yang Terabaikan
==

Wajah kusam lekat menempel di Kabupaten Solok Selatan. Siapapun tidak
menyangkal, negeri yang kaya raya ini, ternyata jauh dari kesan makmur bila
dilihat dari fisik daerah yang terletak di perbatasan Provinsi Sumatera
Barat dan Kerinci, Provinsi Jambi itu.

Kabupaten Solok Selatan menyimpan kisah miris yang di alami sebagian besar
masyarakatnya. Di negeri nan subur dan kaya itu, siapa sangka, masih ditemui
sejumlah perkampungan terisolir di daerah tersebut. Hampir 59 tahun negeri
ini merdeka, sebagian masyarakatnya praktis belum menikmati fasilitas jalan
yang memadai.

Kecamatan Sangir Batang Hari, adalah daerah yang memiliki sejumlah
perkampungan terisolir terparah di Solok Selatan, di samping Kecamatan
Sangir Jujuan dan Kecamatan Sungai Pagu. Kehidupan masyarakatnya jauh dari
hiruk pikuk kebisingan kendaraan, karena memang sulit dilalui kendaraan roda
dua, apalagi roda empat.

Bukan tidak pernah masyarakat setempat menuntut pembangunan jalan ke
kampungnya itu, sehingga mereka tetap bertahan hidup di tanah kelahirannya
yang terisolir tersebut. Namun, mereka mengaku letih setelah hampir 53 tahun
lamanya, merindukan pembangunan jalan dari kampungnya itu menuju pusat kota.

Kami sudah kenyang diberi janji-janji oleh pemerintah. Namun, 53 tahun
sudah aspirasi itu kami sampaikan, hingga kini tidak kunjung terealisasi,
aku Walinagari Dusun Tangah Kecamatan Sangir Batang Hari, Bukhari Kali dalam
perbincangannya dengan Ketua DPRD Sumbar, Arwan Kasri Sabtu (3/4) lalu.

Potret perkampungan terisolir di Kabupaten Solok Selatan itu, terkuak dalam
kunjungan kerja (Kunker) Ketua DPRD Sumbar, Arwan Kasri bersama dinas
terkait di lingkungan Pemerintahan Provinsi (Pemprov) Sumbar, yakni Wakil
Dinas Perhubungan, Syafrizal J, Kasi Dinas Prasarana Jalan dan Pemeliharaan
Jembatan, Moelyono dan Kasi Penanggulangan Bencana dan Pembangunan Irigasi
Dinas PSDA Sumbar, Thamrin. Kunker ini sengaja dilakukan untuk melihat
kondisi perkampungan pedalaman di Solok Selatan.

Kecamatan Sangir Jujuan hingga ke Nagari Bidar Alam, Dusun Tangah dan Bukik
Ulang-Aling di Kecamatan Sangir Batang Hari, merupakan perkampungan yang
selama ini terabaikan pembangunannya oleh Pemerintah Kabupaten Solok.
Untuk tiba di daerah tersebut, kita harus melalui jalan tanah berbukit-bukit
selama tiga jam dari Ibukota Kabupaten di Padang Aro. Kondisi topografinya
yang berbukit-bukit, seolah memutuskan hubungan kecamatan ini dengan negeri
luar.

Untuk memutuskan keterisoliran daerah ini, dibutuhkan sejumlah jembatan
untuk menghubungkan perkampungan itu dengan perkampungan lain. Kecamatan
Sangir Batang Hari, misalnya, memerlukan sebuah jalan alternatif agar bisa
menembus ke Kecamatan Pulau Punjung, Kabupaten Dharmasraya. Keberadaan
jalan itu sangat dibutuhkan masyarakat kami. Sepanjang jalan itu belum
dibangun, selama itu pula kampung kami seperti-seperti ini juga. Miskin dan
terpencil, tutur Bukhari Kali dalam bahasa Minang.

Sulitnya akses transportasi ke kecamatan itu, juga diikuti dengan minimnya
sejumlah fasilitas umum yang bisa dinikmati oleh masyarakat setempat.
Bangunan sekolah, tempat ibadah, puskesmas dan lain sebagainya, kondisinya
sangat memprihantinkan. Tak bisa dipungkiri, Solok Selatan praktis
terabaikan selama ini. Negeri yang kaya, namun dengan daerah yang miskin.

Memang ironis, Solok Selatan dengan potensi dan penghasilan daerahnya yang
besar, ternyata tidak diikuti dengan kondisi daerahnya. Ini menjadi cacatan
penting bagi semua pihak, terlebih Pj Bupati Solok Selatan, guna menggenjot
ketertinggalan sentra perkebunan teh Sumbar itu pasca dimekarkannya daerah
ini menjadi kabupaten baru, ungkap Arwan Kasri yang didampingi Syafrizal J
di sela-sela kunjungannya. (***)

* Tertinggal Dibanding Daerah Lain


Sejak Solok Selatan ini masih menjadi wilayah Kabupaten Solok, selama itu
pula negeri nan subur ini terpinggirkan. Minimnya sarana dan prasarana di
daerah tersebut, tidak sebanding dengan kekayaan yang dimiliki oleh daerah
yang berbatasan dengan Kerinci, Provinsi Jambi.

Solok Selatan merupakan negeri yang kaya. Daerah ini memiliki potensi besar
dalam bidang perkebunan dan pertanian. Sejumlah perusahaan besar seperti PT
TKA, PT TSS, PT Incasi Raya di sektor perkebunan, ternyata belum
memberikan pengaruh pada taraf kehidupan dan pembangunan bagi daerah
tersebut.

Kondisi alamnya yang yang subur, juga menjanjikan bagi daerah ini sebagai
penghasil produk-produk pertanian. Akan tetapi, karena sulitnya akses
transportasi dan ketiadaan sarana irigasi yang mendukung sektor tersebut,
sehingga muncul keengganan masyarakat untuk menggarap lahan-lahan tersebut
menjadi lahan pertanian.

Baa lo caronyo kami ka mengolah ladang-ladang tuh, samantaro biaya untuak
manjua hasil-hasil pertanian kami tuh indak tangguang payahnyo. Tapaso lo
kami bajalan sakitar 24 Km, baru bisa naik oto. 

[R@ntau-Net] Lapau Mak Kari : Bajalan Sampai Ka Bateh, Balaia Sampai Ka Pulau

2004-04-19 Terurut Topik Rank Marola
By padangekspres
Minggu, 18-April-2004, 20:38:47 WIB

Agak tarang kiro-kiro mancaliak pasa nan biaso panuah dek tukang sayua jo
tukang buah di Pasa Raya Barat. Di Terminal Bingkuang baitu pulo, lah panuah
pulo dek one-one nan manggaleh sayua sarato buah-buahan.
Pak Wali lah manapek-i janji baliau untuak mambali galeh nan indak laku,
tautamo sayua one-one nan busuak dek karano indak tajua. Sayangnyo kutiko
hujan turun, one-one nan manggaleh basah kuyuik disiram hujan, dek karano
atok tampeknyo balinduang senteang pulo. Aia taganang pulo di tampek lalu
urang nan ka mambali, sahinggo sapatu jo tarompanyo bisa barubah warna
manjadi coklat kahitaman, panuah dek lacah.

Assalamu'alaikum.. tadanga suaro dari halaman. Wa Alaikum salam wa
Rahmatullahi wa Barakaatuh., jawek Mak Kari jo si Mira sarantak.

Eee.Pak Dotor ko mah kironyo. sambuang Mak Kari.

Nan disabuik Pak Dotor tadi banamo Syafruddin Karimi. Baliau Doktor di
bidang Ekonomi, dosen pulo di UNAND, Padang. Sairiang Pak Dotor duduak,
masuak pulo Mak Labai jo Mak Pudin. Mak Labai mambari salam, Mak Pudin
mandudu sajo duduak ka suduik Lapau. Mukonyo bakaruik, bantuak urang takanai
baragiah.

Ba-a mangko Pamarentah awak ko indak adia Mak. Mak Pudin
tibo-tibomamburansang. Baa mungkasuik Pudin? tanyo Pak Dotor.

Satiok hari ambo mambaia beo ka urang pasa. Tiok hari kepeang awak
ditarimonyo. Kini dipindahan sajo ka Te Er Be. Iyo nan kalamak dek paruiknyo
sajo tu mah..! Mak Pudin nampak tarabo.

Tampek awak manggaleh tu, dibuek untuak tampek parkir. Indak tampek
manggaleh doh. Din, solo Mak Kari.

Kalau indak buliah, manga diambiaknyo beo dari kami? Dek kami, kalau alah
mambaia, samo jo ma-izinkan kami manggaleh tu nyo?

Disinan kalerunyo. Aturan malarang, tapi retribusinyo bamintak juo. Kito
dukuang baliau untuak maluruihkan na bengkok. Mambarasiakan nan bakarak
salamoko Pak Doktor mulai ba-kato.

Jan hanyo ka nan ketek sajo baliau talok bakareh. Tibo di mato jan
dipiciangkan, tibo di paruik usah dikampihkan. Baru adia namonyo tu,
sambuang Mak Pudin.

Untuak mangatur itulah gunonyo Pamarentah. Nan paralu, sagalo aturan itu
jaleh barih jo balabehnyo. Harus konsisten caro urang kini. Kalau nampak
surang manggaleh di trotoar, jan dipadiakan sampainyo rami, tantu rumik
manyalasaikannyo.

Bana tu Pak Dotor, caliaklah di jalan Permindo, sampai kini ba salengkang
juo, bantuak itu juo di jalan Sandangpangan, sambuang Mak Labai.

Tapi ambo raso, labiah rancak baliau ma-mareso Rencana Pembangunan Daerah
sabalunnyo. Supayo dapek baliau inok manuangkan basamo jo pejabat nan lain.
Kok lai elok, diambiak jo mupakaik, nan buruak buang jo etongan. Kok
senteang dibilai, nan kurang ditambah.

Asa lai jo niaik nan baiak, jo caro nan elok, tantu lai ditarimo dek urang
banyak.

Kalau paralu, sagalo rencana pembangunan kota nan manyangkuik urang banyak
dilewakan ka nan rami, Mak Kari sato sakaki manambah usulan Pak Dotor tadi.

Ba-a mungkasuiknyo tu Mak Kari? tanyo Mak Labai

Pak Dotor lansuang manjawek; Sarupo nan diumanaikkan dalam Undang-Undang
nomor Duo puluah duo, kito buek pulo Forum Kota. Di Forum tu kito paiyokan
basamo jo cadiak candokio dari Perguruan Tinggi nan ado di Padang ko, sarato
niniak mamak di kampuang awak ko.

Jadi sarupo maota di Lapau Mak Kari .? tanyo Mak Labai.

Nan paralu ado tampek awak ba-iyo ba-bukan tantangan pambangunan kota
Padang nan kito cinto ko. Kalau paralu disiarkan langsuang dari Radio jo
Televisi. Supayo didanga sarato dicaliak dek urang banyak, solo Mak Pudin
mulai basumangaik.

Kini iyolah sarupo manatiang minyak panuah, mahelo rambuik dalam tapuang.
Nan paralu, malantiang manuju tampuak, bakato manuju bana. Bajalan sampai ka
bateh, balaia sampai ka Pulau.. (viveri yudi)

Padang Ekspres Online : http://www.padangekspres.com/
Versi online:
http://www.padangekspres.com/mod.php?mod=publisherop=viewarticleartid=2520
9




Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net



[R@ntau-Net] Kegiatan GNRHL Provinsi Sumatera Barat (1)

2004-04-19 Terurut Topik Rank Marola
*Kegiatan GNRHL Provinsi Sumatera Barat (1)
Sebagian Kecil Daerah yang Baru Menyelesaikan

By padangekspres
Senin, 19-April-2004, 04:12:17 WIB

Realisasi dari pelaksanaan Gerakan Nasional Rehabilitasi Hutan dan Lahan
(GNRHL) pada 12 kabupaten dan kota se-Sumatera Barat sangat beragam.
Hanya sebagian kecil yang telah selesai, selebihnya dalam proses penanaman.
Bahkan masih banyak yang baru sebatas persiapan. Namun semua daerah bertekad
menuntaskan penanaman Mei 2004 ini.

Proses pengiriman bibit terus berlangsung dari lokasi pembibitan oleh
delapan Perseroan Terbatas (PT) yang ditunjuk Menteri Kehutanan. Untuk
mengejar ketertinggalan, terutama dari pelaksanaan GNRHL di daerah Jawa,
Saat ini semua daerah di Sumbar tengah melakukan berbagai persiapan
kelembagaan, seperti mendata kelompok tani, memberikan pelatihan serta
menunjuk pendamping dan pembekalan, sosialisasi, mengupayakan kepeloporan
TNI serta menyelesaikan sipil teknis seperti pembuatan dam untuk melindungi
lahan kritis dari air deras saat hujan.

Untuk melihat bagaimana kondisi di semua daerah, saat ini setiap minggu
dilakukan rapat koordinasi antara 12 dinas kehutanan kabupaten dan kota
dibawah koordinasi Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Barat.

Kamis (15/4) kemaren di Hotel Pagaruyung Batusangkar dilakukan rapat
koordinasi dan sekaligus dijadikan ajang evaluasi oleh Inspektur Jenderal
(Irjen) Wilayah I Suamtera Departemen Kehutanan Republik Indonesia, Ir
Rahmad Adjie dan Sataf Ahli Menteri Kehutanan, Dr Yetti Rusli yang juga
hadir di Batusangkar saat itu. Juga hadir Kepala Dinas Kehutanan Provinsi
Sumbar, Ir Jhoni Azwar, dan Kepala Badan Pengendalian Daerah Aliran Sungai
(BP DAS) Agam Kuantan, Dr Ir Anang Sudarna MSc.

Pada rapat koordinasi yang sekaligus dinilai oleh Irjen itu, 12 kabupaten
dan kota sebelumnya menyampaikan kondisi pelaksanaan GNRHL di daerah
masing-masing. Utusan Dinas Kabupaten Solok, Afdal melaporkan, target
penanaman lahan kritis pada hutan rakyat seluas 2.225 hektar di daerahnya,
baru ditanami 350 hektar. Sisanya ditargetkan selesai akhir April.

Sementara target penanaman hutan produksi, hutan lindung dan reboisasi 3625
hektar dengan target penyelesaian akhir Mei. Luas lahan kritis daerah itu
secara keseluruhan 4.110.200 hektar.

Berkaitan dengan pengadaan bibit, sebelumnya telah menerima 200 ribu batang
dan selanjutnya akan diberikan BPDAS sebanyak 798.944 batang. Saat ini bibit
dalam proses penyerahan tahap II, sementara tahap III bibit yang diadakan
oleh PT Sarbi Murhani Lestari dan PT Citra Palapa Agung dalam penilaian
Unand sebagai pihak yang ditunjuk sebagai penilai pada GNRHL ini.

Sementara Kepala Dinas Kehutanan Kabupaten Limapuluh Kota, Deswan
menyampaikan, luas areal yang akan ditanami 2..575 hektar pada hutan rakyat,
dan hutan reboisasi 3..225 hektar dengan taget penggunaan bibit 4.963.750.
Penanaman saat ini sedang dalam persiapan di lima nagari, pada lahan 600
hektar dengan bibit 200 ribu batang.

Ia mengatakan, pengadaan bibit yang terpusat cukup memberatkan distribusi ke
lokasi lahan kritis yang menyebar. Ditargetkan penanaman hutan rakyat yang
didaerah itu disebut hutan nagari, bisa diselesaikan akhir April ini. Data
dari provinsi, luas keseluruhan lahan kritis daerah itu 4.962.950 hektar.

Sedangkan Bambang dari Dinas Kehutanan Kabupaten Sawahlunto Sijunjung
melaporkan, dari 3.090.000 lahan kritis, akan memulai penanaman tanggal 19
April 2004 di Kupitan sekitarnya seluas 500 hektar dengan target bibit 3.900
batang. BPDAS katanya telah menyerahkan 1,2 juta bibit, dan untuk daerah
yang jauh, transportasi bibit dibantu pengada bibit.

Kota Sawahlunto, berdasarkan data yang diperoleh di Dinas Kehutanan Provinsi
Sumbar memiliki lahan kritis 330.000 hektar. Namun daerah itu memulai
penanaman Kamis (15/4) untuk lahan seluas 400 hektar oleh dua kelompom tani.

Masing-masing 200 hektar ada pada lahan produksi dan 200 hektar pada lahan
hutan rakyat. Hutan rakyat ditargetkan selesai April ini dan hutaan produksi
pertengahan Mei. (haj)

Padang Ekspres Online : http://www.padangekspres.com/
Versi online:
http://www.padangekspres.com/mod.php?mod=publisherop=viewarticleartid=2525
6



Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net



[R@ntau-Net] Maraknya Perbuatan Cabul, Peran Ulama Mulai Berkurang

2004-04-19 Terurut Topik Rank Marola
By posmetro
Sabtu, 17-April-2004, 14:42:14 WIB 14 klik

KOTOBARU, METRO
Terjadinya perbuatan cabul dan segala macam perbuatan maksiat lainnya di
tengah masyarakat akhir-akhir ini, bukan saja disebabkan faktor audio
visual, VCD porno, serta bacaan-bacaan dan gambar berbau seks. Melainkan
juga ada lantaran sebagian peranan orang tua selaku pembimbing mulai
berkurang, ditambah lagi peran ulama sebagai penyeru telah ada yang beralih
fungsi dari tugasnya menyampai amanat Rasulullah ke kursi legislatif.

Jika para ulama melaksanakan perannya sebagaimana yang diamanahkan dalam
Alqur'an, maka apa yang terjadi bisa dihilangkan atau setidaknya
diminimalisir. Saat ini sebagian kursi ulama tidak lagi berada di hati
masyarakat, tapi di legislasi yang membuat pikirannya terpecah. Demikian
dikatakan oleh Ir Israr Jalinus MM, tokoh masyarakat Solok kepada POSMETRO
di Kotobaru, Jumat (16/4).
Menurutnya, para ulama tetap harus bertanggung jawab terhadap merosotnya
moral masyarakat tersebut. Saya sangat menyesalkan terjadinya perbuatan
asusila terutama yang menjadikan anak-anak sebagai korban. Sebab tidak
seharusnya anak kecil harus menerima bencana yang merusak hidup mereka
nantinya. Peran ulama ditengah masyarakat makin melemah dan mencemaskan.
Dimana indikasinya banyak terlihat dan berbondong-bondongnya mereka menjadi
calon anggota legislatif, ketimbang meniru AA Gym yang tetap istiqamah di
jalur dakwah, kata Israr pula.
Israr menambahkan, Jika para ulama menyadari secara penuh bahwa kursi mereka
bukanlah di legislatif namun di hati masyarakat, maka mereka tidak akan
ngotot ke situ. Sebab peran mereka dalam pembentukan moral dan mental umat
memerlukan energi besar. Kita mencemaskan ulama justru menjadi berubah
ketika duduk di kursi legislatif. Mereka bukan lagi galak menegakkan amar
makruf nahi munkar sebagaimana biasanya, tetapi justru terjebak dalam
permainan politik, ujar Israr. Sebab dari kaca matanya sudah banyak ulama
yang terjun secara langsung ke dunia politik sehingga sedikit banyaknya
fungsi mereka sebagai pewaris nabi terkendala. (ted)




Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net



Solok Selatan Re: [R@ntau-Net] RE: Bukik Sileh

2004-04-19 Terurut Topik RaNK MaRoLa
Mong ngomong Bukik Sileh, yo markisa nan tabayang dek ambo, disampiang
urang2 nan mamakai baju angek di siang hari nan paneh...
Sabananyo ambo iyo alun pernah pulo lai pai ka Bukik Sileh ntun, jadi ndak
pulo baitu tau daerah sinan, soal no kalau pulang pergi kapadang atauawa
kasolok salamo ko, kita melewati jalan lintas atau jalan gadang yang
melewati danau diateh.

Wakatu pulang kampuang terakhir kali no ko, ambo sampai disolok alah agak
malam, dek karano ndak ado bus umum tapaso ambo carter oto ketek ka Muaro
Labuah, ditangah malam tu ambo dibaok jalan ka jalan mutui (pintas) dek
sopirnyo, antah kama tu jalan no, tapi rasanyo labiah dakek dari padi jalan
lewat lubuak lasiah.
Diperjalanan, agak tagak bulu kuduak mbo, gimano ndak??? di jalan nan
mandaki manurun tu, dikaliliang pulo dek rimbo semak belukar, yang mano
rumah adonyo ciek duo tigo, ndak ado panarangan listrik, wakatu itu mbo
heran, kok di tapi jalan sabalah kanan ko ado seperti lembah nan luas yang
berkabut, dikejauan tampak lampu kecil2 begitu banyaknyo, sarupo barado
disitinjau lawik. (Mungkin iko nan mak sati makasuik, itu lampu2 urang
mancari ikan)

2 jam labiah saketek perjalanan, ambo alah sampai di Muaro Labuah, nagari
nan slalu di bayang2 kapalo, nan slalu maingek an ambo jo pangek paki
dicampua udang atau jo kapareh, siluang dan lain sebaginya yang slalu di
buek dek amak mbo.
Muaro Labuah alah baruba... dimano disinan pernah barado duo kerajaan, yaitu
Alam Surambi Sungai Pagu (Pasir Talang) dan Ustano Rajo di Balun (Balun).

Jalan alah rancak, banyak tikungan2 maut nan di paluruih, memang masih acok
putuik dek longsor ditampek2 nan rawan lonsonr tu, tapi itu dek karano jalan
menuju Muaro Labuah tu disalo2 bukik nan gundul.
Ba'a kaba jalan lintas kapasia?? antahlahh. dek kepentingan fulitik
dunia, jalan ntu sampai kini ndak bisa dilanjutkan, keceknyo melewati paru2
dunia (taman Nasional Kerinci Seblat), apokah dengan mambuka jalan ntu
merusak paru2 dunia
Bagi ambo, nan marusak tu adolah pamaliang2 nan duduak di tampek nan basah
tu nanti, kok iyo dubukak jalan ntu, janlah di agiah kesempatan untuak
mambuka lahan dan mancilok kayo..
(ndak jadi rang kampuang mbo main2 di pantai sore2, gara2 jalan ndak jadi
dibukak) padahal kalau ado jalan, itu bisa kiro2 1 jam jo onda ka
pasisianyo.. tapi ba'a juo lai...

Muaro Labuah kini terdiri dari 2 Kecamatan, Sungai Pagu dan Koto Parik
Gadang Diateh, baitu juo jo Lubuak Gadang (Padang Aro) yang konon kabarnya
menjadi Ibukota Kab. Solok Selatan, alah terbentuk pulo 2 kecamatan (kalau
ndak salah) dengan nagari nagari dari penggabungan desa2 dulu.

Oto kini 24 jam, karano jalan lintas Muaro Labuah - Padang adolah jalan
utama antaro Kerinci jo Padang, yang mano dulunyo lewat pasisia, yang mano
saat ini, padang kerinci bisa ditempuh dengan waktu 5 sampai 6 jam.
Tapi sayang... Pancilok atau Maliang Kayu sepertinya masih meraja lela kini
di daerah solok selatan ntu, dan itu adolah hasil kerja sama aparat2 nan
cangok disinan, padohal perusahaan2 nasional ado beberapa buah disinan, tapi
rakyat asli tetap ajo di paentongnyo, ndak bisa majuu.. diutamokan kaum
pendatang nan bukan etnis minang ntu.

Sejarah banyak bisa digali dari sinan, dari Aalam Surambi Sungai Pagu,
sampai berakhirnyo PDRI di Bidar Alam.
Tapi si seharunyo Pemda di kampuan tu memikirkannya
Apolagi aset pariwisata, banyaknya air terjun dan sumber air panas, baik nan
mangalagak, maupun nan saun2 kuku yang asyik buek mandi pagi di udara nan
dingin.

Kecek ranggaek2 mbo, di dizaman londo dulu, dilua sangek terkenal Teh dengan
nama Peconina, tapi dima?
namo nan harum tu kini, kabun lai masih laweh... tapi antah kamano hasilnyo
tuu...
Perkebunan kina mungkin masih ado? tapi sayang masyarakat alah main
patok sajo tempo hari.

Antahhhlahh
Kama pai jalan carito kooo... :-)

Wassalam.
Urang Muaro Labuah

- Original Message -
From: Syamsir Alam [EMAIL PROTECTED]


 Sato ciek.
 Sangkek jadi bujang salamaik saisuak, mulai akhir 1970-an, pasa bana di
ambo
 jalan ka dari Lubuak Lasiah sampai Lubuak Gadang. Sampai tahun 1979 ambo
jo




Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net



Re: [R@ntau-Net] Kuingin Suamiku Berpoligami..

2004-04-22 Terurut Topik RaNK MaRoLa
AWW = Anak Gadi atawa Cewek bahaso jakarte nye

Ba'a pak Kapt, apo kapanjangan Assalamualaikum Wr. Wb


 Hhhmmm  aku kok berlogika .. nggak rela kalau yesi dimadu 
 dan bertanya apakah sunnah itu diharuskan, dianjurkan atau membolehkan.
Kok
 logikaku mengatakan yang terakhir. Lihat saja ayat al Qur'annya ...
 kaya'nya ... boleh  kalau berani!, seperti kita mengancam anak




Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net



Re: [R@ntau-Net] Kesehatan Nanda Rahima...Rahim

2004-05-11 Terurut Topik RaNK MaRoLa
Saya juga mendo'a kan, agar Uni Rahima cepat sembuh dan melanjutkan segala
aktifitas sehari2nya.

Amin.




Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net



[R@ntau-Net] Wisata Mandeh Akan Dikembangkan

2004-05-12 Terurut Topik RaNK MaRoLa
Wisata Mandeh Akan Dikembangkan
By padangekspres, Rabu, 12-Mei-2004, 04:09:25 WIB

Painan, Padek-Keinginan Pemprov mengembangkan di kawasan Mandeh direspon
Pemkab Pesisir Selatan, mengingat kawasan yang luasnya mencapai 1300 Ha ini
untuk 5 atau 6 tahun ke depan dapat dijadikan sebagai sumber devisa bagi
daerah termasuk Sumbar.

Rencana yang disampaikan Kepala Dinas Pariwisata Sumbar Asrien Noerdin, akan
membuka kran kerja sama atau sharing dalam segi permodalan untuk pembuatan
studi kelayakan khususnya bagi kawasan Mandeh direspon.

Bupati Pesisir Selatan H Darizal Basir kepada koran ini di sela kunjungnanya
melihat penyelesaian dari pembangunan pasar grosir Sago Senin (10/5)
mengatakan harusnya persoalan semacam itu bisa direalisasikan sejak beberapa
tahun kebelakang sehingga pengembangan kawasan Mandeh menjadi kawasan
pariwisata tidak mandek.

Pada dasarnya, menurut Darizal, pengembangan kawasan Mandeh yang masuk ke
dalam kawasan pengembangan (KP) I dari beberapa program pengembangan lainnya
yang ada di Pessel, serta masuk program Rencana Induk Pengembangan
Pariwisata Nasional (RIPPNAS) secara sistematis tetap dipantau kendati
dilakukan bertahap.

Bukan berarti kami mengabaikannya dalam segi pembangunannya. Malah swaat
ini pihak Pemda terus berupaya proses dari pengembangannya bisa berjalan.
Bahkan untuk membuat site plan dari lokasi itu terus kami upayakan, ungkap
Darizal.

Sedangkan menyangkut persoalan tanah sebagaimana yang dikuatirkan pihak
propinsi maupun para investor yang ingin mengelola dan mengembangkan lokasi
ini, Darizal mengatakan. Tidak usah ragu dan takut, karena pihak Pemda akan
memberikan jaminan terhadap pelaksanaan pengembangan sektor tersebut, bahkan
juga berusaha agar lahan penduduk yang ada disana diselesaikan oleh pihak
Pemda setempat, tukasnya.

Sedangkan pendapat Wabup Pessel H. Nasrul Abit menyebutkan, adanya sikap
pihak propinsi membantu Pemda Pessel menyangkut pembuatan studi kelayakan
dan beberapa persoalan lainya memang merupakan suatu hal yang baik bagi
pihak Pemda Pessel. Bahkan menurut Nasrul Abit lagi sikap keseriusan
propinsi ini mungkin kita dapati dari kunjungan yang akan dilakukan oleh
Asisten II Pemprov besok (hari ini).

Dimana dalam kunjungan Asisten II Pemprov itu kawasan Mandeh setidaknya bisa
memberikan dan sekaligus mampu merealisasikan apa yang menjadi keinginan
kedua pihak untuk melaksanakan pengembangan kawasan Mandeh ini menjadi
sektor pariwisata andalan Sumbar dan Pessel, ungkap Nasrul Abit. (zil)

Padang Ekspres Online : http://www.padangekspres.com/
Versi online:
http://www.padangekspres.com/mod.php?mod=publisherop=viewarticleartid=2659
8




Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net



Re: [R@ntau-Net] Salah Satu Alasan Mengapa memilih Amien Rais

2004-05-12 Terurut Topik RaNK MaRoLa
Mak Band, mungkinkan kabinet sarupo nan mak Band inginkan di Nagari awak
ko?
=

Kabinet Harapan Baru Indonesia
http://www.berpolitik.com/more.php?id=3128_0_1_0_M

Semakin menarik dgn calon2 yg akan bertarung secara fair (baru AR-SY yg
ngomong fair), apalagi dgn di'sudut'kannya Wiranto oleh internasional (ada
apa ini..?)..Walaupun tidak sesuai dg harapan saya bulan yg lalu namun
untuk menyalurkan aspirasi di berpolitik.com yg kita cintai ini (walaupun
kadang2 ada pro dan kontra) tak apalah, mungkin tahun 2020 jika Allah
berkehendak saya akam ajak Preet maju untuk Capres dan Cawapres tahun tsb,
melawan pasangan HL-IJ, BB-BSPA, Molen-Star of David atau saya mengalah
memberikan kpd Sdr Preet bersanding dng M Shanti lawan yg diatas. Namun
menjelang tahun tsb yuk nulis lagi ah kabinet HArapan Baru Indonesia.

Ketua MPR : K.H. Rahmat Abdullah
Ketua DPR : Dr. Hidayat Nur Wahid, MA

Presiden : Prof. Dr. Amien Rais, MA
Wakil Presiden : Ir. Siswono Yudohusodo

Menkopolkam : Jend. (Purn.) Wiranto alternatif Agum
Menko Ekuin : Dr. Syahrir, MA alternatif Dr. Didik J Rahbini
Menko Kesra : Marwah Daud Ibrahim
Mendagri : KH Abdullah Gymnastiar
Mensesneg : M. Anis Matta, Lc.
Menkeu : Fuad Bawazier
Menkumdang : Prof. Dr. Adnan Buyung Nasution atau Abu Bakar Ba'asyir boleh
juga
Men. Pemb. Wanita : Nursanita Nasution, ME
Mentamben : Ir. Hatta Rajasa
Mennaker : Fahri Hamzah
Men Neg BUMN : Dr. Zulkieflimansyah, MA
Menteri Agama : Dr. Salim Segaf MA
Menlu : Ahmad Sumargono
Menkimpraswil : Ir. Tifatul Sembiring
Menhutbun : Suripto
Panglima TNI : Ryamizard Ryasudu
Menhankam : Yunus Yosfiah
Menteri Kepemudaan : Rama Pratama
Mendiknas : Prof. Dr. Dien Syamsuddin MA
Menteri kesenian dan budaya: Neno Warisman
Menteri perumahan rakyat : Ali Masykur Musa
Menristek : Dr. Nurmahmudi Ismail, MSc
Men. Pertanian : Khofifah I. P
dll

Terlepas setuju atau tidak minimal saya mencoba memberikan alternatif dan
solusi dari permasalahan bangsa daripada kita dukung sesuatu tanpa platform
yg jelas utk bangsa...

- Original Message -
From: bandaro [EMAIL PROTECTED]

 Eh lah mulai start kampanye peresiden disiko ???

 Seharusnyo io baliau nan jadi.

 Tapi mancaliak darok.
 Banyak bangso ambo suko nan ganjia-ganjia, tamasuak urang ganjia.
 Tapi sakti kato pangikukno.
 Kadipangagan.

 Ambo lah mamiliki tigo buku manganai Pangulu Rang Banuampu ko :
 Amin  Rais.

 Rabu pagi, di Senen  alun ado nan manjua  kauih baliau.

 mak Ban
 ~




Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net



[R@ntau-Net] Tradisi dan Pemikiran Ulama Minangkabau

2004-05-13 Terurut Topik RaNK MaRoLa
http://www.ranah-minang.info/content.php?article.14

Tradisi dan Pemikiran Ulama Minangkabau
oleh Silfia Hanani pada Saturday 14 February 2004

Minangkabau merupakan salah satu suku bangsa yang memiliki sistem
kekerabatan matrilineal. Suku bangsa ini, mempunyai alur sejarah penyebaran
penduduk yang unik dan dijelaskan agak mistik atau penuh dengan cerita
carito yang dituangkan dalam kitab yang diberi dengan tambo.

Diceritakan wilayah Minangkabau dulunya merupakan proses geologi dari Gunung
Merapi, dengan daerah yang sangat kecil, namun karena terjadi proses alamiah
penyusutan air laut, maka terbentuklah wilayah yang luas, seperti adanya
sekarang ini. Daerah yang pertama di huni oleh masyarakat diberi nama dengan
Pariangan, dan sampai saat ini diakui sebagai daerah tertua di Minangkabau.

Pada awalnya masyarakat menjalankan kehidupan secara almiah, kemudian akibat
perkembangan jumlah individu dan terbentuknya daerah-daerah yang baru maka
di deklarasikan nagari sebagai sistem pemerintahan. Menurut penilikan
sejarah yang dilakukan De Rooy, pada awalnya nagari terada akibat akumulasi
dari empat proses pemukiman yang dibentuk dalam masyarakat Minangkabau;
yakni pemukiman yang disebut denga taratak, dusun, koto dan nagari. Dalam
pemukiman taratak, masyarakat hidup dengan sederhana dan belum hidup
berkelompok-lompok, baru pada masyarakat dusun terbentuk kelompok.
Masyarakat dusun yang terdiri sekurang-kurangnya dari tiga kelompok,
dinamakan dengan pemukiman koto, dan setelah itu barulah nagari.

Nagari adalah, kelompok sosial terkecil masyarakat Minangkabau, yang
mempunyai sistem dan struktur kepemimpinan tersendiri. Dalam sistem
kepemimpinan dikenal dengan tripartit kekuasaan yang satu sama lain
terintegrasi dalam musyawarah dan mufakat. Tripartit terdiri dari ulama,
umara dan cerdik pandai.

Namun, dalam proses NKRI ketika pemerintahan orde baru, pemerintahan nagari
ini sempat tidak berfungsi akibat digantikan oleh sistem pemerintahan desa
melalui UU no 5 tahun 1979, kemudian orde reformasi dengan sistem otonomi
daerah geologis hidup bernagari kembali dijabarkan, melalui Perda no 9 tahun
2000. Namun, berbagai kasuistik reaktualisasi ke negarai itu bermunculan dan
kadang-kadang menjadi polemik. Di samping itu, ada ketidakjelasan konsep
dalam menghidupkan nagari itu.

Dari segi kulturalis adat istiadat, orang Minangkabau dipisahkan oleh dua
kubu adat yang agak tegas, yakni adat Koto Piliang dan adat Bodicaniago.
Adat Koto Piliang berada di bawah pengaruh Datuk Ketumanggungan, sedangkan
Lareh Bodicaniago dibawah pimpinan Dt. Parpatih Nan Sabatang.

Dilihat dari praktik kesehariannya, Lareh Koto Piliang cenderung menjalankan
sistem adat agak konservatif, sementara itu Lareh Bodi Caniago lebih
demokratis. Geologis kedua kubu ini lahir akibat adanya konflik dalam
dinamaka keadatan dan agama dalam masyarakat Minangkabau itu sendiri.
Walupun demikian kedua kubu ini tetap dalam satu kesatuan Minangkabau, dan
sebagai formulasi Minangkabau pluralitas dalam praktik sosio kultural.

A. Sejarah Singkat Islam di Minangkabau

Wilayah Minangkabau berdasarkan geologis sosiografis terdiri dari dua kutup
yakni, rantau dan darek. Masing-masing mempunyai tipologi dan
restrukturisasi adat dan agama, namun saling melengkapi. Wilayah rantau
merupakan wilayah geologis yang terletak di pesisir pantai sedangkan darek,
terletak di wilayah pegunungan yang subur dan penghasil agrikultural.

1. Rantau Dalam Konstelasi Agama di Minangkabau

Dalam penyebaran Islam di Minangkabau wilayah rantau mempunyai arti penting
untuk dikaji dan dijadikan pijakan sejarah, karena kedatangan Islam di
nusantra tidak luput dari proses interaksi ekonomi antara pedagang luar
dengan ekonom pribumi. Namun, tidak itu saja wilayah pesisir lebih
metropolis dari pada wilayah pegunungan, Mengingat pesisir sebagai wilayah
perlintasan transportasi yang sering dijadikan sebagai persinggahan para
ekonom asing.

Kontak budaya dan agama, lebih cepat diakses dan diakumulasi oleh masyarakat
pesisir. Dalam penyebaran Islam di Minangkabau, wilayah pesisir atau rantau
menjadi wilayah sentral perkembangan Islam. Informasi sejarah tentang ini
dapat dilacak melalui tradisi keagamaan yang dilakukan oleh seorang ulama di
pantai Ulakan Pariaman, yang bernama Burhanuddin.

Burhanuddin, setelah usai menuntut ilmu dengan Abdurrauf Singkel di Aceh,
menyebarkan Islam di Ulakan dengan tradisi halaqah atau salaf. Yakni sebuah
tradisi penyebaran Islam yang face to face, kemudian berkembang menjadi
sistem pendidikan pengajaran Islam. Pada masa face to face, Burhanuddin
melakukan pendekatan secara persuasif dan dengan hati-hati mencoba
menerapkan Islam dalam kehidupan. Misalnya, diceritakan Burhanuddin pernah
mengajar Bismillah kepada anak yang bermain kelereng, setiap mengawali
permainan dengan Bismillah tersebut si anak terus menang, kemudian Bismillah
dijelaskan sebagai pembuka dari segala kegiatan, sebagai mohon restu dari
Tuhan dalam mengerjakan sesuatu.

Penyebaran yang persuasif ini, 

[R@ntau-Net] Tradisi dan Pemikiran Ulama Minangkabau (Sambungan-1)

2004-05-13 Terurut Topik RaNK MaRoLa
B. Peran Ulama

1. Pada masa awal Islam di Minangkabau

Trimingham dan Taufik Abdullah melihat bahwa penyebaran Islam di dalam
masyarakat manapun, termasuk di Nusantara melalui tiga tahap penyebaran.
Oleh Trimingham tahap pertama dinamakannya dengan tahap kangah, sedangkan
Taufik Abdullah dinamakan adanya varian Pasai.

Pada tahap pertama ini, Islam baru diperkenalkan dengan dasar-dasar Islam,
yang terangkum dalam rukun Iman dan rukun Islam. Dalam tahap ini, dimonasi
perkenalan ajaran Islam adalah masalah hukuman dan balasan Tuhan terhadap
perbuatan yang dilakukan manusia. Kyai atau ulama dan tuanku lebih intens
memperkenalkan hukum ibadah terhadap pengikutnya. Oleh sebab itu pada tahap
awal ini, tariqat berkembang dan menjadi trend eksklusif bagi penganutnya.

Sementara itu, kajian terhadap yang lain dalam artian kajian-kajian
penjabaran Islam sebagai ajaran yang holistik belum begitu menjadi
perhatian, termasuk dalam pendidikan. Misalnya, dalam catatan Deliar Noer
dikemukakan, sebelum terjadinya pembaharuan di Minangkabau, banyak
ulama-ulama surau terfokus pada kajian-kajian klasik dan hafalan-hafalan,
seperti menghafal sifat dua puluh dengan lantunan nyanyian sehingga enak
didengar.
Pada tahap ini pula, pergumulan pengamalan Islam dan adat kebiasaan pengikut
Islam belum tegas dipisahkan, sehingga pada pengamalan masih
dibayang-bayangi oleh sinkritisme. Kondisi ini, terjadi dimungkinkan karena
Islam datang tidak secara militerisme yang tegas, tetapi Islam datang dengan
lunak dan jinak. Di samping itu pada masa awal itu, literasi Islam lebih
banyak dipergunakan untuk kepentingan magis. Islam seperti ini Menurut
Gellner, lebih populer disebut dengan folk Islam atau low Islam atau populer
Islam.

Lebih lanjut dijelaskan ciri-ciri folk Islam itu adalah:


Jika dalam doktrin Islam skriptual ditekankan pentingnya literasi dalam folk
Islam dipergunakan untuk kepentingan-kepentingan magis dari pada kepentingan
keilmuan. Singkatnya folk Islam lebih menekankan magis dari pada Ilmu;
ekstasi daripada pengalaman ketentuan-ketentuan hukum Islam. Institusi
terpenting folk Islam adalah perikatan-perikatan longgar, tetapi eksklusif
yang berpusat dari seorang individu yang nyaris dipandang suci, sehingga
sering menciptakan kultus indvidu.


Kondisi folk Islam ini, menyebabkan ulama, kiyai atau Tuanku sering
memainkan banyak peran, selain dikenal sebagai tokoh agama, ia juga diyakini
sebagai tabib, peramal dan seterusnya, sehingga pengikutnya meyakini
literasi yang dikuasai oleh ulama dapat dipergukana sebagai kekuatan magis.
Maka ulama sering didatangi pengikutnya tidak saja berkaitan dengan masalah
ke Islam-an tetapi juga menyangkut, kemagisan yang dimiliki oleh ulama
tersebut. Dengan keserbabisaan ulama ini, maka ulama atau kiyai itu
dikultuskan, bahkan ada yang menyebut nabi. Di Minangakabu kultus itu pun
juga ada, seperti kultus terhadap aliran tariqat. Seorang ulama, mempunyai
otoritas terhadap suatu tariqat, misalnya ulama Ulakan; yang dipelopori oleh
Burhanuddin biasanya dikultuskan oleh pengikutnya sebagai orang suci dalam
tariqat tersebut, dan ia bisa dimintai petunjuk dalam masalah apa saja.

Sjech Burhanuddin

Ada dua pendapat yang bisa dipegang tentang kapan masuknya Islam ke
Minangkabau. Pertama pendapat Hamka yang menyatakan Islam telah masuk ke
Minangkabau sekitar abad ke 7 Masehi. Pendapat Hamka ini, bisa dikuatkan
melalui sejarah perdagangan orang Arab ke berbagai belahan dunia. Khusus,
masalah masuknya Islam awal ke Minangkabau, sebagaimana diceritakan dalam
catatan sejarah klasik Mubalighul Islam disebutkan pada dasarnya Islam telah
masuk ke Minangkabau pada tahun 580 H. Masuknya Islam ini diawali dari
sejarah terdamparnya saudagar Arab di perairan Minangkabau, yang kemudian
menemukan perkampungan penduduk. Saudagar itu bernama Saidi Abdullah. Mereka
diterima oleh penduduk dan sebagai anggota masyarakat. Melalui Saidi
Abdullah ini pula Islam diperkenalkan kepada keluarga yang menerimanya.
Kemudian kawin dengan putri kepala Dusun yang konon kepala dusun tersebut
berasal dari keturunan raja Pagaruyung. Dusun yang dihuni dan sekaligus
sebagai tempat penyebaran Islam itu adalah kampung durian yang terletak
dipinggir kota Padang Sebelah Timur. Namun, setelah Saidi Abdullah
meninggal, maka terjadi kekosongan-kekosongan penyebaran Islam, bahkan
masyarakat kembali kepada agama lamanya.

Sementara itu, ada yang menyebutkan pada abad ke 13 seiring dengan
penguniversalan masuknya Islam di Nusantara dengan berdirinya kerajaan
Samudara Pasai. Namun, perkembangan Islam di Minangkabau selanjutnya
ditandai dengan diperintahnya kerajaan Pagaruung oleh Raja Sultan Alif yang
beragama Islam pada abad 16.

Perkembangan Islam pada masa awal; kajian sejarah lebih terfokus pada peran
Burhanuddin, setelah ia kembali menuntut ilmu bersama seorang guru di Aceh
yang bernama Alkalani Amin bin Abd Rauf Singkil Al Jawi bin Alfansyuri.
Kehadiran Burhanuddin, pada masa awal ini disebut-sebut sebagai peletak
dasar Islam di Minangkabau, 

[R@ntau-Net] Kepemimpinan di Minangkabau (1)

2004-05-13 Terurut Topik RaNK MaRoLa
http://ranah-minang.info/content.php?article.26

Kepemimpinan di Minangkabau
oleh Gufron pada Saturday 27 March 2004

Dalam adat Minangkabau, dikenal beberapa tipe kepemimpinan yaitu Panghulu,
Manti, Malin, Hulubalang dan Bundo Kanduang.

A. PANGHULU

Penghulu adalah orang yang memegang peranan penting dalam adat Minangkabau.
Sejak dahulu, penghulu-penghulu di Minangkabau adalah pemimpin di dalam
kaumnya, yang selalu berusaha untuk kepentingan anak kemenakan dan
masyarakat yang dipimpinnya. Orang yang dipilih dan diangkat menjadi
Penghulu dari satu kaum adalah yang memiliki budi pekerti, sopan-santun,
ramah tamah dan rendah hati, karena dia akan menjadi teladan bagi anak
kemenakan yang dipimpinnya.

Nan kuriak iyolah kundi
Nan merah iyolah sago
Nan baiak iolah budi
Nan indah iyolah baso
Dalam adat Minangkabau, penghulu dibangsokan (dibedakan) atas tiga macam:


Penghulu yang dibangsokan kepada syarak (Islam)
Penghulu atau pemimpin yang berkewajiban memimpin anak kemenakan dan kaumnya
untuk kepentingan dunia dan akhirat.

Penghulu yang dibangsokan kepado hindu sanskerta
Pemimpin yang memimpin atau mengepalai pekerjaan yang baik diantara kaumnya,
seperti seorang ayah merupakan penghulu dalam keluarganya.

Penghulu yang dibangsokan kepada adat alam Minangkabau
Dianjuang tinggi diamba gadang, nan tajadi dek kato mufakat dalam lingkungan
cupak adat, nan sapayuang sapatagak, pemimpin yang memimpin anak kemenakan
dan kaumnya, manuruik alua nan luruih, manampuah jalan nan pasah, mamaliharo
harato pusako, kusuik nan manyalasaikan, karuah nan manjaniahkan, takalok
manjagokan, lupo maingekkan, panjang nan kamangarek, singkek nan kamauleh,
senteng nan kamambilai.
Syarat Menjadi Penghulu


Beragama Islam

Baliq dan berakal

Berbudi baik

Nan salingkuang cupak adat, nan sapayuang sapatagak, artinya dipilih oleh
ahli waris menurut garis keturunan ibu (sistem matriakat)

Mewarisi gelar soko (pusaka) dan memiliki harta pusaka

Sanggup mengisi adat manuang limbago menurut adat nagari setempat
Selain syarat diatas, juga ada syarat-syarat tambahan yang dibuat oleh
masing-masing nagari dengan kata mufakat, menurut adat nan teradat di nagari
setempat.

Martabat Penghulu


Ingek jo jago pado adat
Seorang penghulu harus selalu ingat bahwa dirinya diangkat oleh anak
kemenakan dan dibesarkan oleh kaumnya. Sebagai pemimpin, dia akan mendapat
sorotan dari masyarakat, baik ataupun buruk.

Kayu gadang ditangah koto
Tinggi nan tampak jauah
Dakek jolong basuo
Tampak maniru manuladan


Berilmu, berpaham, bermakrifat, ujud dan yakin serta tawakal kepada Allah
Seorang penghulu sudah seharusnya melengkapi dan memiliki segala pengetahuan
yang berguna, terutama pengetahuan tentang masyarakat yang dipimpinnya.
Juga, mengetahui tentang hukum dan cara melaksanakan penyelesaian dalam
suatu sengketa, karena seorang penghulu di Minangkabau sewaktu-waktu dapat
menjadi hakim dalam kaumnya. Untuk itulah dia harus melengkapi dirinya
dengan pengetahuan yang berguna, yang tentunya saja, tahu dek batanyo,
pandai dek baguru.

Berpaham artinya mempunyai paham dalam sesuatu, bisa menyimpan rahasia yang
patut dirahasiakan, jan taruah bak katidiang, jan baserak bak anjalai, kok
ado rundiang ba nan bathin, patuik baduo jo batigo.

Bamakrifat artinya tahu dan mengenal Allah SWT dan rasulnya serta
mengerjakan segala perintah dan meninggalkan segala larangan-Nya.

Ujud dan yakin artinya meyakini ujud Tuhan dan yakin akan setiap usaha atau
tindakan yang akan diambil didalam masyarakat, sehingga tidak memiliki
keraguan dalam memimpin, karena sudah melengkapi diri dengan pengetahuan
adat, agama dan yang lain.

Tawakal artinya selalu berserah diri kepada Allah SWT, karena Allah
merupakan tempat manusia untuk berserah diri. Apalagi kalau timbul suatu
kesulitan dalam anak kemenakan dan masyarakat, baik mengenai sengketa
ataupun hal-hal lainnya.


Kayo jo miskin ka hati jo kabanaran
Penghulu itu adalah orang yang kayo jo hati, artinya orang yang rendah
hati, ramah tamah terhadap sesama dan anak kemenakan yang dipimpin, sabar
dan selalu berfikir dengan kepala dingin dan dada yang lapang.

Kayo jo nan bana, artinya sebagai tempat anak kemenakan dan masyarakat
meminta nasehat dan petunjuk yang baik, pemurah dan suka turun tangan dalam
menyelesaikan sesuatu yang terjadi dalam masyarakat. Jujur dan ikhlas
melaksanakan tugas yang dihadapi.


Tibo diparuik indak dikampihkan
Tibo dimato indak dipiciangkan
Tibo di dado indak dibusuangkan

Gapuak indak mambuang lamak
Cadiak indak mambuang kawan
Tukang indak mambuang kayu
Kok mangati samo barek
Kok maukua samo panjang
Kok mambilai samo laweh
Kok baragieh samo banyak

Mangana awa jo akhie
Kasudahan dunia jo akhirat
Kok lawik riak mahampeh
Ka pulau baguo batu
Kok mangawik iyo bana kameh
Kok mancancang iyo bana putuih
Miskin hati jo nan bana, artinya penghulu tahu akan harga dirinya, tegas dan
bijaksana dengan pendirian dan pendapat yang benar, yang tidak dapat
ditawar-tawar:


Bakato tatap di nan bana
Bajalan di nan pasa
Tantang 

[R@ntau-Net] Kepemimpinan di Minangkabau (2)

2004-05-13 Terurut Topik RaNK MaRoLa
http://ranah-minang.info/content.php?article.26.1

B. Manti

Manti adalah parmato nagari (pelita atau penerang dari suatu nagari).
Contohnya seperti alim ulama dan cerdik pandai. Bila diandaikan kepada
sistem pemerintahan modern, maka Manti seperti halnya dengan Menteri yang
membantu tugas Presiden.

Fungsi Manti sendiri adalah membantu tugas Penghulu. Apabila terjadi suatu
permasalahan dalam suatu negeri, baik ataupun buruk, maka Manti bertugas
memberikan informasi atau sebagai pelaksana. Jadi, Manti bertugas
menyampaikan perintah dari penghulu kepada kaum dan juga menyampaikan segala
permasalah yang dihadapi oleh anak kemenakan dan kaum kepada penghulu.
Seperti disebutkan dalam pepatah minang:


Panghulu iyolah mangkuto nagari
Ulama manjadi suluah bendang
Manti iyolah parmato nagari
Parik paga nyato dubalang
Manti sendiri dibagi dalam 11 kategori:


Manti Katak Gegawai
yaitu Manti yang mamutuih kato (menyelesaikan masalah).


Manti Gagak Gegawai
yaitu Manti antara lawan dan kawan. Adakalanya menyelesaikan masalah, namun
kadang kala juga membuat masalah. Seperti dalam pepatah Minang:


Duduak antaro kawan jo lawan
Mamijakkan batuang sabalah
Namuah bapijak pada lawan
Di sinan kato putuih sudah


Manti Semarak Semawai
Yaitu Manti yang cuma mendengar saja. Kadang kala berkata sedikit, namun
lebih banyak diam saja. Manti ini takut untuk berkata dikarenakan kurangnya
ilmu yang dimiliki.


Adoh nan tahu mandanga sajo
Suko maetong buah baju
Mangaluakan pandapek indak namuah pulo
Bakato-kato manaruah ragu


Manti Buruak
Apabila suatu masalah akan diputus (diselesaikan), dia tidak mau datang,
sehingga segala perkara diputuskan oleh orang lain.


Ado kalonyo rajin dipangka
Putuih pakaro tak pai lai
Di urang putih awak lah tingga tahia ameh
Tahia ameh tak urang bari


Manti Olok
Setelah menjelek-jelekan orang yang bermasalah, Manti ini akan meminta
semacam sogokan sehingga ia akan memenangkan perkara orang yang bermasalah
tersebut.


Manti Kutuk
Manti ini akan mencari keuntungan (meminta uang sogokan) dari kedua belah
pihak yang bersengketa. Akibatnya, permasalahan menjadi terlantar dan
sengketa yang terjadi tidak terselesaikan malah akan membesar. Dalam pantun
adat Minang dikatakan:


Sarupo pakorol buluah
Suko manarimo kepeang suok
Urang bapakaro sarupo diadu
Kadua balah pihak diagieh arok


Manti Sigiriak
Manti yang kerjanya setiap hari hanya memikirkan suatu permasalahan dan
ingin menyelesaikan suatu sengketa tanpa harus bersusah payah.


Manti Samuik
Manti ini sedikit bicara, permasalahan yang diurusnya pun ada yang selesai
ada yang tidak. Kerja lambat dan lalai. Dalam pantun Minang disebut:


Manti samuik manti nan lamban
Sagalo kawajiban balalai-lalai
Asa tasabuik barusan
Namuah talatak jadi tabangkalai


Manti Ikua Kabau
Manti ini tahu dengan hukum adat dan syara'. Tapi apabila dia mendengar akan
mendapatkan banyak hadiah, maka bisa berubah pendiriannya.


Manti Sajo
Manti ini sama istilahnya seperti Mantimun Bungkuak, yaitu manti yang
tidak masuk dalam hitungan. Apa kata orang dilihat dan diikuti saja. Manti
ini adalah Manti yang bodoh. Apabila ada yang bertanya padanya, biasanya dia
menjawab: Entahlah, aku hanya mendengar kata orang saja.
Dalam pantun Minang disebut:


Manti panuruik pulo pantangan
Namuah maikua kato urang
Dalam sidang tak masuak etongan
Binguang di awak cadiak di urang


Manti Rajo
Manti ini merasa benar sendiri dan orang lain selalu dianggap salah. Apabila
ada yang membantah atau mendebatnya, maka ia akan memusuhi orang tersebut.
Kalau ada yang memberi sogokan, ia tidak akan memperdulikan perbuatan orang
tersebut, walaupun perbuatan tersebut salah. Di dalam pepatah Minang
dikatakan:


Tasabuik pulo Manti Rajo
Suko mamarentah babana surang
Apo katonyo diikuik sajo
Salah jo bana indak ditimbang


C. MALIN / ULAMA / PANDITO

Malin berfungsi sebagai pemberi penerangan atau orang yang diminta
nasehatnya oleh masyarakat dalam nagari atau suku, yaitu orang yang
menentukan mana yang halal dan haram.

Malin atau Ulama atau Pandito merupakan orang yang menyelenggarakan segala
sesuatu dalam masyarakat yang berhubungan dengan keagamaan, seperti nikah,
talak, rujuk, kelahiran, kematian, zakat dan lain-lain. Malin juga dapat
mengadili suatu perkara jika dianggap perlu. Apabila ada pengambilan sumpah,
maka Malin yang akan melakukan pengambilan sumpah tersebut.

D. HULUBALANG

Hulubalang atau Dubalang dalam adat Minangkabau adalah pembantu penghulu
yang bertugas dalam masalah keamanan (seperti Polisi sekarang). Apabila ada
suatu kekacauan, maka hulubalang harus segera menyelesaikan permasalahan
tersebut. Selain itu, hulubalang juga bertugas dalam memelihara agar setiap
keputusan penghulu dapat terlaksana

Biasanya yang menjadi hulubalang adalah seseorang yang berani, kuat dan
merupakan seorang ahli silat.





Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net

[R@ntau-Net] Kepemimpinan di Minangkabau (3)

2004-05-13 Terurut Topik RaNK MaRoLa
http://ranah-minang.info/content.php?article.26.2

Kepemimpinan di Minangkabau
oleh Gufron pada Saturday 27 March 2004

Dalam adat Minangkabau, dikenal beberapa tipe kepemimpinan yaitu Panghulu,
Manti, Malin, Hulubalang dan Bundo Kanduang.


E. BUNDO KANDUANG

Bundo kanduang adalah panggilan terhadap golongan wanita di Minangkabau,
artinya Bundo adalah Ibu dan Kanduang artinya Sejati. Jadi, ibu sejati yang
memiliki sifat-sifat keibuan dan kepemimpinan.

Adat Minangkabau yang memiliki sistem matrilineal, artinya garis keturunan
diambil berdasarkan silsilah ibu, diungkapkan dalam gurindam adat Minang
berikut:


Bundo kanduang limpapeh rumah nan gadang
Umbun puruak pagangan kunci
Umbun puruak aluang bunian
Pusek jalo kumpulan tali
Sumarak dalam kampuang
Hiasan dalam nagari
Nan gadang basa batuah
Kok hiduik tampek banasa
Kok mati tampek baniak
Kaundang-undang ka Madinah
Kapayuang panji ka sarugo

Maksud gurindam diatas, adat Minangkabu memberikan beberapa keutamaan dan
pengecualian terhadap wanita, sebagai tanda kemuliaan dan kehormatan yang
diberikan kepada Bundo Kanduang, yang berguna untuk menjaga kemuliaan dan
agar martabat Bundo Kanduang tidak jatuh.

Adapun keutamaan bundo kanduang di Minangkabau adalah:


Keturunan ditarik dari garis ibu
Garis keturunan ditarik dari garis ibu (matrilineal), sehingga seorang anak
yang dilahirkan oleh seorang perempuan minang dari suku (misalnya Malayu)
baik laki-laki atau perempuan akan bersuku Malayu pula. Tujuannya adalah
agar manusia dapat menghormati dan memuliakan kaum ibu yang telah
melahirkannya.
Dan juga, menurut adat Minangkabau seorang ibu akan lebih banyak menentukan
watak dari manusia yang dilahirkannya, seperti kata pepatah:


Kalau karuah aie di hulu
Sampai ka muaro karuah juo
Kalau kuriak induknyo
Rintiak anaknyo
Turunan atok ka palambahan


Rumah tempat kediaman
Menurut adat Minangkabau, rumah diperuntukkan untuk kaum perempuan dan bukan
untuk laki-laki. Hal ini dikarenakan laki-laki secara kodrat lebih kuat
dibandingkan perempuan.
Mengingat pentingnya peranan wanita dalam kehidupan dan juga kodratnya yang
lemah, maka Adat Minangkabau lebih mengutamakan perlindungan terhadap kaum
wanita. Sesuai dengan pepatah adat:


Nan lamah ditueh
Nan condong ditungkek
Ayam barinduak
Sirieh bajunjuang


Sumber Ekonomi
Sawah ladang banda buatan yang merupakan sumber ekonomi menurut adat
Minangkabau, untuk pemanfaatannya lebih diperuntukkan untuk kaum wanita.
Walaupun begitu, bukan berarti kaum laki-laki tidak dapat memanfaatkannya
sama sekali.


Penyimpanan Hasil Ekonomi
Umbun puruak pagangan kunci, umbun puruak aluang bunian maksudnya bahwa
sebagai pemegang kunci hasil ekonomi adalah bundo kanduang (wanita).
Rangkiang sebagai lambang tempat penyimpanan diletakkan di depan rumah
gadang yang ditempati oleh bundo kanduang.
Sesuai dengan kodrat perempuan yang lebih ekonomis dibandingkan dengan kaum
pria, maka hukum adat mempercayakan kepada perempuan untuk memegang dan
menyimpan hasil sawah dan ladang.


Hak Suara dalam musyawarah
Di dalam adat Minangkabau, perempuan mempunyai hak yang sama dalam
musyawarah. Setiap ada sesuatu hal yang akan dilaksanakan dalam kaum atau
persukuan, maka suara dan pendapat wanita juga ikut menentukan.

Fungsi Bundo Kanduang

Adapun fungsi bundo kanduang menurut adat Minangkabau adalah:

Limpapeh rumah gadang
Limpapeh adalah tiang tengah dalam sebuah bangunan, pusat kekuatan dari
tiang-tiang lainnya. Apabila tiang tengah ambruk, maka tiang yang lainnya
akan berantakan.
Pengertian limpapeh disini sendiri menurut adat Minangkabau adalah seorang
bundo kanduang yang telah meningkat menjadi seorang ibu. Jadi, ibu sebagai
seorang limpapeh rumah gadang adalah tempat meniru, teladan. Kasuri tuladan
kain, kacupak tuladan batuang, satitiak namuah jadi lawik, sakapa buliah
jadi gunuang. Seorang ibu bertugas membimbing dan mendidik anak yang
dilahirkan dan semua anggota keluarga lainnya di dalam rumah tangga.

Umbun puruak pagangan kunci.
Apabila seorang wanita sudah menikah, maka tugasnya akan bertambah. Kalau
tugas itu dijalankan dengan ikhlas serta hati yang tulus, akan mendatangkan
kebahagian dalam rumah tangga.

Pusek jalo kumpulan tali.
Sebagai pengatur rumah tangga, bundo kanduang sangat menentukan baik atau
buruknya anggota keluarga.
Untuk itu diperlukan:

Ilmu pengetahuan
Sebagai pengatur rumah tangga, seorang bundo kanduang haruslah memiliki ilmu
pengetahuan yang cukup, seperti ilmu dalam mengatur ekonomi keluarga, etiket
dan hal lainnya.

Sifat dan sikap terbuka
Sifat dan sikap seorang bundo kanduang haruslah ramah, tahu tinggi jo
randah, budi baiek baso katuju, sopan dan santun, riang gembira, capek
kaki indak panaruang, ringan tangan indak pamacah.


Sumarak dalam nagari, hiasan dalam kampuang
Sebagai anggota masyarakat, bundo kanduang haruslah memiliki rasa malu baik
didalam berpakaian, bertutur kata, bergaul dan hal lainnya. Bundo kanduang
haruslah menghilangkan sifat-sifat bak katidiang tangga bingkai, bak
payuang tabukak kasau, alun 

[R@ntau-Net] Mencermati Kualitas Lingkungan Perkotaan di Sumatera Barat (2/habis)

2004-05-10 Terurut Topik RaNK MaRoLa
Mencermati Kualitas Lingkungan Perkotaan di Sumatera Barat (2/habis)
* Batusangkar dan Padang 
By padangekspres, Selasa, 11-Mei-2004, 04:54:06 WIB

Penanganan masalah Kebersihan, Ketertiban dan Keindahan (K3) di Kota
Batusangkar, Kabupaten Tanahdatar, masih saja menghadapi berbagai kendala.
Di antara masalah yang mengemuka adalah, masih kurangnya kesadaran
masyarakat dan pedagang tentang pentingnya menjaga lingkungan dan membuang
sampah pada tempatnya.

Laporan Oktaveri - Padang

Kabupaten Tanahdatar, memang identik dengan kota wisata sejarah dan budaya.
Daerah berpenduduk 328.686 jiwa yang tersebar di 14 kecamatan dan 75 nagari
ini memiliki potensi wisata yang cukup besar. Mengingat hal itu, daerah ini
mesti tampil cantik setiap harinya. Salah satu cara mempercantik kota
adalah dengan memperhatikan K3. Sayang, upaya Pemkab setempat masih
terbentur berbagai kendala. Terutama terkait dengan komitmen masyarakat.

Wakil Bupati Tanahdatar, Masnefi dalam eksposenya di hadapan tim kota bersih
provinsi, Jumat pekan lalu menyebutkan, dalam penanganan masalah lingkungn
di Kabupaten Tanahdatar telah dilakukan secara bertahap dan terpadu.

Wilayah penanganan K3 di pusat Kota Batusangkar melingkupi Nagari Limo Kaum,
Nagari Baringin, Nagari Pagaruyung dan Nagari Simpurut dengan jumlah
penduduk sekitar 35.140 jiwa. Kita mempunyai perhatian serius terhadap
masalah-masalah lingkungan di Kabupaten Tanahdatar, terang Wabup.

Dalam pantuan tim kota bersih provinsi ke lapangan, Istano Pagaruyung yang
menjadi objek wisata utama di daerah itu, tampak bersih dan indah. Namun, di
belakang Istano, tepatnya di dekat WC, masih terlihat ada tempat penumpukan
sampah, akibat terbatasnya layanan mobil angkutan sampah.

Hal lain yang jadi temuan tim adalah ketika berkunjung ke Rumah Sakit Dr M A
Hanafiah SM. Meski sistem IPAL dan incenarator (mesin pembakar sampah) kini
sudah berfungsi baik, namun terlalu dekatnya dapur tempat memasak dengan
incenarator agaknya perlu mendapat perhatian pihak RS. Kita harapkan perlu
diatur jarak dapur dengan incenerator, karena bagaimanapun juga, bisa
berdampak buruk bagi kesehatan, saran Nurmalawati, anggota tim kota bersih
dari Dinas Kesehatan Provinsi Sumbar.

Sementara dalam tinjauan tim ke Pasar Batusangkar, tim masih menemui
sejumlah permasalahan. Di antaranya, berserakannya sampah di sekitar TPS
(dipo). Namun, menurut Mujiono, dari Kantor Kebersihan Pasar, dipo tersebut
nantinya akan dibikin tembok, sehingga sampah tidak berserakan ke luar.

Di Kota Batusangkar, tim provinsi berkunjung ke terminal bus, bengkel,
perumahan dan TPA. Ketika berkunjung ke TPA, tim mendapati belum ada
perubahan berarti sistem penanganan sampah di TPA yang memakai sistem open
dumping tersebut. Sebab, air lindi di TPA tampaknya dengan bebas merembes ke
areal persawahan penduduk. Demikian pula dengan intensitas nyamuk, justru
masih cukup tinggi. Hal ini barangkali akibat jarangnya dilakukan
penyemprotan di TPA tersebut.

Padang

Sementara itu, sejumlah temuan perlu mendapat perhatian Pemko Padang dan
pihak terkait, ketika tim kota bersih berkunjung ke Kota Padang, Sabtu
hingga Senin kemarin. Temuan tersebut masing-masing, perlunya penataan
pedagang di Terminal Regional Bingkuang. Kemudian, bobolnya saluran lindi
LPA Aie Dingin. Apabila kasus ini tidak cepat ditangani, akan berakibat
fatal bagi masyarakat yang memanfaatkan air Sungai Batang Kandih. Di samping
itu, ketika tim evaluasi kota bersih berkunjung ke RS M Djamil dan RS Yos
Sudarso, ditemukan masih tingginya angka parameter zat air limbah pada
outlet IPAL, dari hasil pemeriksaan terakhir.

Di RS Yos Sudarso misalnya, senyawa amoniak bebas (NH3) yang seharusnya
memiliki baku mutu 0,1, namun pada outlet justru jauh di atas ambang batas
yakni 28. Hal yang sama juga terjadi di RS M Djamil, angka amoniak bebas
(NH3) pada outlet tercatat 8,7. Hasil tersebut merupakan hasil pemeriksaan
Labkes Gunung Pangilun Padang. Temuan lain, di RS M Djamil, air limbah dari
ruang poli, justru tidak masuk ke IPAL, namun langsung ke bandar.

Permasalahan lain yang ditemukan tim di Padang adalah, masih banyaknya
masyarakat yang membuang sampah ke Banjir Kanal. Hal tersebut dapat
dibuktikan sepanjang jalur hijau mulai dari banjir kanal di kawasan Simpang
Haru. Kondisi yang tak jauh beda juga terjadi di sekitar Batang Arau. Tak
heran, ketika tim meninjau ke kawasan Berok Padang, tumpukan sampah
berserakan di tepi pantai. Diduga, tumpukan sampah tersebut berasal dari
sampah-sampah yang dihempaskan ombak ketika terjadi badai, baru-baru ini.

Menurut salah seorang pedagang di kawasan itu, pada Minggu (10/5), dinas
terkait di Pemko Padang sudah melakukan goro membersihkan sampah.

Namun, karena banyaknya jumlah sampah, maka tidak seluruhnya yang berhasil
diangkat. Tim kota bersih provinsi juga meninjau sejumlah sekolah, kawasan
wisata, hotel berbintang, hotel melati, pelabuhan, pabrik karet (Teluk
Luas), UNP dan Universitas Bung Hatta, perumahan mewah, perumnas, pasar
pembantu, pasar raya Padang 

[R@ntau-Net] Pendidikan Perspektif Minangkabau

2004-05-14 Terurut Topik RaNK MaRoLa
http://ranah-minang.info/content.php?article.25

Pendidikan Perspektif Minangkabau
oleh Silfia Hanani pada Thursday 26 February 2004

Dalam peta sejarah Minangkabau, pendidikan dan agama dua hal yang menentukan
arah kultur. Dalam bidang pendidikan, Minangkabau telah menemukan bentuk
pendidikan lokal dengan dasar kultural. Inilah yang selanjutnya dinamakan
dengan pendidikan surau. Pendidikan, di Minangkabau dipelopori oleh kaum
agama. Pada umumnya, ulama-ulama mempunyai lembaga pendidikan, sehingga
figur seorang ulama di Minangkabau erat kaitannya dengan sosok pendidik.

Pendidikan, dalam ranah Minangkabau tidak hanya berkaitan dengan materi
tekstual, yaitu membaca apa yang tertulis dalam buku atau kitab suci tetapi
juga kontekstual, sehingga untuk menuntut ilmu tidak punya batasan materi.
Dalam perspektif ketidakterbatasan ini, pendidikan tidak pernah berhenti
untuk digali, pendidikan adalah long life education. Konteks pendidikan long
life education ini termanifestasi dalam konsep filsafah ke Minangkabauan
yang dijuluki dengan Alam Takambang Jadi Guru (alam terkembang jadi guru).

Esensial alam takambang jadi guru adalah alam luas ciptaan Tuhan, merupakan
materi pendidikan, sehingga ia harus diungkap dan diinterpretasikan menjadi
bernilai, bermanfaat dan berguna. Untuk sampai pada hal yang demikian orang
harus cerdik dan pandai mempergunakan akal pikirannya. Kecerdikan dan
kepandaian hanya bisa diperoleh melalui pendidikan yang bersinergi dengan
alam semesta. Oleh sebab itu, seseorang harus mencari ilmu tanpa ada batas
ruangnya. Hal ini bersesuaian dengan hadist Nabi Tuntutlah ilmu itu
sekalipun ke negeri Cina.

Oleh sebab itu kepopuleran merantau dalam suku Minangkabau salah satunya
didorong oleh faktor pendidikan. Hal ini juga berlaku dalam suku atau etnis
lainnya. Mochtar Naim menyebutkan merantau dengan alasan pendidikan, sudah
berlangsung dalam masyarakat Minangkabau sejak lama. Merantau semakin
populer semenjak masuknya Islam ke wilayah ini, karena kontak dengan
negara-negara Islam telah mendorong anak muda Minangkabau untuk menuntut
ilmu ke negara-negara yang memiliki basis ke Islaman.

Dari merantau ini pula berkembang ide-ide baru dalam masyarakat, karena
mereka yang pulang dari perantauan selalu membawa pembaruan dan
mengembangkan konsep-konsep baru di kampung halaman. Hal ini salah satu
pendukung berkembangnya Islam dalam masyarakat Minangkabau. Di samping itu,
juga menjadi pendorong terjadinya perubahan-perubahan, akibat
dikembangkannya aliran-aliran baru yang mereka peroleh dari negeri
perantauan.

Peran perantau terhadap pendidikan dalam masyarakat Minangkabau juga tidak
dapat diabaikan. Perantau memainkan peranan penting, karena mereka yang
kembali menuntut ilmu pada umumnya mendirikan institusi untuk mengembangkan
ilmunya. Dalam sejarah perkembangan Islam di Minangkabau orang yang paling
dikenal sebagai peletak dasar institusi pendidikan adalah Syeikh
Burhanuddin.

Burhanuddin adalah seorang anak muda Minangkabau yang merantau menuntut ilmu
ke Aceh selama 30 tahun, kemudian pulang ke tanah kelahiran membawa sistem
pendidikan baru ke dalam masyarakat Minangkabau, yakni menjadikan surau
sebagai media pengembangan ajaran Islam yang sebelumnya tidak pernah
dijadikan sebagai kegiatan pendidikan yang lebih luas dan terintegral.

Kegiatan pendidikan yang dikembangkan Burhanuddin ini, melahirkan peta
sejarah baru dalam pendidikan komunitas masyarakat adat Minangkabau.
Terutama berkembangnya surau menjadi tempat pendidikan unggulan bagi
masyarakat pesisir. Kemudian menjadikan daerah pesisir ini sebagai daerah
basis Islam yang meng-Islam-kan wilayah alam Minangkabau, sehingga daerah
ini menjadi pusat ke-budayaan Islam.

Hal ini, melahirkan peta sosiologis masyarakat pesisir di Minangkabau
sebagai masyarakat Agamis, sementara itu masyarakat darek yang berada dalam
kosmologi alam Minangkabau sebagai masyarakat adat. Dimana keduanya menjadi
dua kekuatan kultural dalam alam Minangkabau, kemudian berintegrasi sehingga
Islam dan adat menyatukan masyarakat darek dan rantau sebagai wilayah
kesatuan Minangkabau.

Adat dan agama saling melengkapi dan mengisi kekosongan-kekosongan norma.
Daerah pesisir mengisi kekosongan agama tauhid ke wilayah alam Minangkabau
(darek). Sedangkan kultur darek atau wilayah alam Minangkabau mempunyai
peranan terhadap wilayah pesisir terutama dalam mengisi kekosongan adat di
wilayah pesisir. Secara teoritis, dua kondisi ini merupakan difusi agama dan
adat yang bersifat pertukaran ide (ide change) yang disebut dalam pepatah
syarak mandaki, adat menurun (syariat mendaki ke wilayah darek karena
tipologinya dataran tinggi dan adat menurun ke pesisir sebagai wilayah
rantau dengan tipologi wilayah yang rendah).

Menurut hukum adat, masyarakat Minangkabau adalah masyarakat yang beragama
Islam, legalisasi ini ditegaskan dalam falsafah adat basandi syarak, syarak
basandi kitabullah. Secara struktural, Islam merupakan formasi sosial
masyarakat. Manifestasi Islam ini, mempunyai dimensi 

[R@ntau-Net] Harta / Pusako

2004-05-14 Terurut Topik RaNK MaRoLa
http://ranah-minang.info/content.php?article.22

Harta / Pusako
oleh Gufron pada Sunday 22 February 2004

Sako artinya harta, yang ada sejak turun temurun dari garis keturunan ibu.
Tiang sako pada rumah adat adalah tiang yang terpenting di antara segala
tiang, dalam bahasa sehari-hari disebut Tonggak Tuo. Pusako sebagai harta
asli adalah lambang ikatan kaum yang bertalian darah dan supaya tali jangan
putus, kait jangan sekah, maka ia menjadi harta persumpahan, sehingga
barang siapa yang melanggarnya maka rambuiknyo ruruik, matonyo buto, dan
akan sengsara sampai pada keturunannya. Inilah yang disebut dengan kata
sumpah Ka ateh indak bapucuak ka bawah indak baurek, ditangah-tangah
dilarik kumbang, artinya nenek moyang dari orang yang melanggar yang telah
lama meninggal tidak akan selamat di dalam kubur, dan keturunan yang akan
datang pun tidak akan selamat lahirnya, dan ia beserta keluarganya yang
hidup sekarang pun akan hidup segan matipun tak mau.

PUSAKO TINGGI

Adalah harta yang diwarisi secara turun-temurun dari beberapa generasi
menurut garis keturunan ibu. Pusako tinggi atau hutan tinggi sekarang
disebut juga dengan ulayat. Yang masuk hutan tinggi adalah hutan dan padang,
gunung dan bukit, danau dan tasik, rawa dan payau, lembah dan sungai.

Adanya harta pusaka tinggi berkaitan dengan sejarah lahirnya kampung dan
koto yang diikuti dengan membuka sawah ladang sebagai sumber kehidupan.

Harta pusaka tinggi dikatakan juga Pusako Basalin karena diturunkan dari
satu generasi ke generasi selanjutnya. Harta ini tidak boleh dibagi-bagi
menjadi harta milik masing-masing. Harta kaum ini dijaga oleh Tungganai
sebagai laki-laki tertua dalam kaum. Dengan peraturan seperti ini, harta
pusaka tinggi menjadi tetap dalam tiap-tiap kaum menurut aliran ibu.

PUSAKO RANDAH

Adalah harta yang didapat dari hasil usaha pekerjaan dan pencarian sendiri.
Pusaka rendah sama dengan hutan rendah yang maksudnya adalah sawah dan
ladang yang diperoleh karena:

Dipusakoi
artinya diterima dari nenek moyang turunan ibu turun-temuran.

Tambilang Ameh
diperoleh karena dibeli atau dipagang.
Beli sebenarnya tidak ada dalam adat, yang ada hanya sando. Adat melarang
menjual harta, untuk menjaga supaya anak dan kemenakan jangan sampai
terlantar dikemudian hari.

Tambilang Basi
diperoleh atas usaha sendiri, seperti manaruko (menggarap tanah mati).

Hibah
artinya pemberian. Hibah biasanya terjadi antara bapak dengan anak. Petitih
mengatakan Mati bapak bakalang anak.

HARATO PANCARIAN

Adalah sekalian harta pencarian suami istri yang diperolehnya selama
perkawinan, baik atas usaha sendiri maupun atas pemberian orang lain.
Harta pencarian yang diperoleh dengan membeli atau dalam istilahnya
tambilang ameh berupa sawah, ladang, kebun dan lain-lain, bila terjadi
perceraian maka harta pencarian itu dibagi dua.

Harta pencarian yang letaknya di rantau, hukumnya menurut dima bumi
dipijak, sinan langik dijunjuang, artinya hukum yang dipakai adalah yang
berlaku di tempat harta tersebut berada.

Harta pencarian dapat dibagi dua, yaitu: Harta pencarian yang bersumber dari
harta pusaka seperti menggarap harta pusaka dalam bentuk genggam beruntuk
atau manaruko tanah ulayat kaum.
Harta pencarian yang tidak bersumber dari harta pusaka seperti yang
diperoleh dengan menjual jasa atau modal usaha dari hasil penjualan jasa
itu.

HARATO SUARANG

adalah harta yang dimiliki oleh seseorang baik oleh suami maupun oleh istri
sebelum terjadinya perkawinan.
Setelah terjadinya perkawinan, status harta ini masih milik masing-masing.
Jadi harta suarang ini merupakan harta pembawaan dari suami dan isteri.
Karena harta ini milik pribadi, maka harta itu dapat diberikannya pada orang
lain tanpa terikat pada suami atau isterinya.

Dalam pepatah adat terungkap suarang dibagi, pusako dibalah. Maksudnya
sebagai harta bersama, masing-masing mempunyai hak dan bagian dan sebagai
pusaka ia dibagi menurut warisan masing-masing. Artinya, bila perkawinan
mereka bubar, harta itu dibagi dua.

Ketentuan pembagiannya adalah sebagai berikut:

Bila suami isteri bercerai, harta suarang dibagi dua antara mereka yang
berusaha.

Bila perkawinan itu bubar karena suami meninggal dunia, harta itu dibagi dua
antara isteri dan ahli waris suaminya, yang dalam hal ini kemenakannya.

Bila yang meninggal isteri, harta itu dibagi dua antara suami dengan ahli
waris isterinya, dalam hal ini anaknya.

Bila keduanya meninggal serempak, bagian suami diwariskan kepada
kemenakannya dan bagian isteri diwariskan kepada anaknya.

HARATO PUSAKO / HARATO SARIKAIK

Harta Pusaka atau harta serikat adalah harta asal yang diwarisi menjadi
harta kaum bagi yang berhak memiliki.

Dalam tiap-tiap suku disuruh mengadakan harta serikat untuk menjadi harta
persediaan dalam kaum bagi orang yang satu kaum tersebut. Hasil harta
serikat dipegang oleh adat, yaitu perempuan tertua dalam tiap kaum serta
dijaga oleh seorang mamak lelaki tertua dalam kaum tersebut. Dialah yang
berwenang membagi-bagikan tugas dalam mengusahakan harta serikat 

[R@ntau-Net] Luhak dan Rantau

2004-05-14 Terurut Topik RaNK MaRoLa
http://ranah-minang.info/content.php?article.21

Luhak dan Rantau
oleh Gufron pada Sunday 22 February 2004

Luhak adalah daerah inti Minangkabau yang terdiri dari tiga daerah, Luhak
Tanah Data, Luhak Agam, Luhak Limo Puluah Koto, yang biasanya disebut dengan
LUHAK NAN TIGO. Di daerah inilah mula-mula orang Minangkabau mendirikan
koto, dusun, nagari sampai menjadi luhak. Sedangkan rantau adalah daerah
tempat orang Minang mencari penghidupan sambil bermukim buat sementara. Di
daerah rantau orang Minang berusaha mendapatkan penghasilan dari
bermacam-macam usaha. Apabila sudah cukup terkumpul maka mereka akan kembali
untuk modal dan membangun kampung halaman.

Daerah rantau pertama orang Minangkabau adalah daerah sepanjang sungai yang
berhulu ke Bukit Barisan dalam daerah Luhak Nan Tigo dan bermuara ke Selat
Malaka (Laut Cina Selatan). Sungai-sungai itu adalah Batang Sinamar dan
Batang Lampasi di Luhak Limo Puluah Koto, Batang Agam, Batang Antokan dan
Batang Palupuah di Luhak Agam serta Batang Anai, Batang Selo dan Batang
Umbilin di Luhak Tanah Data, yang kesemuanya itu membentuk Sungai Rokan dan
Sungai Kampar.

Sifat khas dari orang Minang yang suka pergi merantau ke berbagai daerah
lain, meninggalkan kampung untuk memperluas cakrawala atau pandangan untuk
mengenal daerah diluar Minangkabau, tercermin dalam pepatah orang Minang
dibawah ini:

Karatau madang dihulu
Babuah babungo balun
Marantau bujang dahulu
Di rumah paguno balun

Daerah Sumatera Barat yang berada di antara Luhak Nan Tigo dengan daerah
rantau, seperti daerah Sawahlunto Sijunjuang di sebelah timur dan daerah
Solok - Muaro Labuah di barat, dinamakan dengan ikua rantau kapalo darek,
yang merupakan daerah peralihan dari daerah Minangkabau asli dengan daerah
rantau.

LUHAK TANAH DATA

Merupakan luhak pertama di Minangkabau. Luhak Tanah Data terdiri dari tiga
bagian, yaitu Limo Kaum Duo Baleh Koto, Sungai Tarab Salapan Batu dan
Batipuah Sapuluah Koto.

Sebenarnya, dari daerah Limo Kaumlah asalnya Koto. Setelah berkembangnya
penduduk, orang-orang membuat dusun disekelilingnya, maka Limo Kaum menjadi
Nagari Limo Kaum Duo Baleh Koto dengan Sembilan Koto didalamnya.

Yang termasuk ke dalam Duo Baleh Koto adalah Ngungun, Panti, Cubadak,
Sipanjang, Pabalutan, Sawah Jauah, Rambatan, Padang Magek, Labuah,
Parambahan, Tabek dan Sawah Tangah.

Sedangkan Sembilan Koto didalamnya adalah Tabek Boto, Saloganda, Baringin,
Koto Baranjak, Lantai Batu, Bukik Gombak, Sungai Amon, Tanjuang Barulak dan
Rajo Dani.

Begitu pula Sungai Tarab membuat dusun disekelilingnya yang bernama Koto
Tuo, Pasie Laweh, Koto Panjang, Selo, Sumanik, Patih, Situmbuk, Gurun,
Ampalu, Sijangek dan Koto Badampiang. Setelah itu Sungai Tarab bernama
Sungai Tarab Salapan Batua, Nan baikua bakapalo, ba kapak ba ambai, ampek
di kida, ampek di suok.

Tanjuang Sungayang membuat pula dusun disekelilingnya, yaitu: Andaleh,
Barulak, Talago, Sungai Parai, Sungayang, Sawah Liek dan Koto Ranah. Maka
Tanjuang Sungayang dengan tujuh koto dinamakan Tanjuang Sungayang Diateh
Ameh. Selain itu juga disebut dengan batanjuang nan tigo balubuak nan
tigo, yaitu dikepalanya Tanjuang Alam, ditengahnya Tanjuang Sungayang dan
diujungnya Tanjuang Talawi.

Daerah Batipuah Sapuluah Koto adalah Pariangan, Padang Panjang, Jaho,
Tambangan, Koto Laweh, Pandai Sikek, Sumpu, Malalo Gunuang dan Paninjauan.

Sementara itu daerah rantau Luhak Tanah Data meliputi Batang Hari, Pucuak
Jambi sambilan lurah yaitu daerah-daerah sehiliran Batang Hari. Di daerah
hulu batang hari dikenal Rantau Cati nan Batigo, yaitu Cati di Padang Laweh,
Cati di Sitiung, Cati di Siguntua, Pamuncak di Koto Basa, Camin Taruih di
Pulau Punjuang, Syahbanda di Sipangkua, Taliju Lubuak Bulang, Rantau Nan
Kurang Aso XX, yaitu Lubuk Ambacang, Lubuk Jambi, Gunuang, Koto, Banai,
Pangian, Basra, Sitanjua, Kopa, Teluk Ingin, Indoman, Surantih, Taluak Rayo,
Simpang Kulayang, Aie Molek, Pasisie Ringgit, Kuantan, Talang Mamak dan
Kualo Enok.

Daerah rantau yang lain adalah, Rantau Pesisir Panjang yang dinamakan Bandar
X. Daerah yang termasuk Bandar X adalah Batang Kapeh, Ampiang Parak,
Kambang, Lakitan, Punggasan, Aie Haji, Painan, Banda Saliso dan Tarusan.
Tapan, Lunang, Silaut, Indrapura dan Manjuto juga merupakan daerah rantau
Luhak Tanah Data.

Disamping itu juga ada yang disebut dengan Ujuang Darek Kapala Rantau, yang
merupakan daerah perbatasan antara luhak dengan daerah rantau. Daerah
tersebut adalah Anduriang Kayu Tanam, Guguak, Kapalo Hilalang, Sicincin
Tinggi, Toboh Pakandangan 2 x 11 VI Lingkuang, dan Tujuah Koto Sungai
Sariak.

LUHAK AGAM

Daerah-daerah di Luhak Agam memakai adat Koto Piliang dan adat Bodi Caniago.
Daerah yang memakai adat Koto Piliang ada enam belas koto yaitu Sianok, Koto
Gadang, Guguak, Tabek, Sarojo, Sarik, Sungai Pua, Batagak, Batu Palano,
Lambah, Panampuang, Biaro, Balai Gurah, Kamang, Bukik, Salo Magek.
Daerah-daerah tersebut dinamakan Ampek Angkek atau empat-empat yang
berangkat, yang memakai adat Koto Piliang. Disini tidak didapati

[R@ntau-Net] Pooling MI-- Duet Maut Capres-Cawapres (Sampai Jam ini)

2004-05-14 Terurut Topik RaNK MaRoLa




Duet Maut 
Capres-Cawapres

  Saat ini telah ada enam pasang capres-cawapres yang akan maju pada Pemilu 
  5 Juli nanti. Dari keenam pasangan berikut, menurut Anda, mana pasangan paling 
  ideal?Megawati-Hasyim Muzadi = 133 
  (7.71%) Wiranto-Gus Solah = 68 (3.94%) Susilo BY-Jusuf Kalla = 530 (30.74%) Amien Rais-Siswono Yudohusodo = 769 (44.61%) Hamzah Haz-Agum Gumelar = 10 (0.58%) Gus 
  Dur (jika lolos tes kesehatan)-Marwah Daud = 51 (2.96%) Tidak ada = 109 (6.32%) Tidak tahu = 11 
  (0.64%) Lainnya, sebutkan = 43 (2.49%) ,details 
  
  Menurut Anda, pasangan mana yang mempunyai potensi paling besar untuk 
  terpilih menjadi presiden dan wakil presiden pada Pemilu Presiden 
  nanti?Megawati-Hasyim Muzadi = 170 
  (9.86%) Wiranto-Gus Solah = 134 (7.77%) Susilo BY-Jusuf Kalla = 624 (36.19%) Amien Rais-Siswono Yudhohusodo = 669 (38.81%) Hamzah Haz-Agum Gumelar = 11 (0.64%) Gus 
  Dur (jika lolos tes kesehatan)-Marwah Daud = 33 (1.91%) Tidak ada = 28 (1.62%) Tidak tahu = 42 
  (2.44%) Lainnya, sebutkan = 13 (0.75%) ,details 
  
  Dari keenam pasangan tersebut, apakah ada yang sesuai dengan 
  kriteria/pilihan Anda?Ada = 1338 
  (77.61%) Tidak ada = 249 (14.44%) Ragu-ragu = 126 (7.31%) Tidak 
  tahu = 11 (0.64%) 
  Jika Anda menjawab 'tidak ada', 'ragu-ragu', dan 'tidak tahu', apakah Anda 
  tetap akan menggunakan hak pilih Anda pada Pemilu Presiden 5 Juli 
  nanti?Ya = 276 (71.5%) Tidak = 64 (16.58%) Ragu-ragu = 
  28 (7.25%) Tidak tahu = 18 (4.66%) 
  Pada pemilu ini, cukup banyak cawapres dari kalangan NU. Menurut Anda, 
  apakah dengan begitu suara NU akan terpecah?Ya = 1355 (78.6%) Tidak = 173 (10.03%) 
  Ragu-ragu = 53 (3.07%) Tidak tahu = 143 (8.29%) 
  Walaupun tidak mendapat restu Gus Dur, Hasyim Muzadi tetap menerima 
  pinangan Megawati dan menjadi pasangan capres-cawapres dari PDIP. Menurut 
  Anda, apakah pasangan ini akan tetap mendapatkan dukungan dari 
  NU?Ya = 748 (43.39%) Tidak = 493 (28.6%) Ragu-ragu = 
  289 (16.76%) Tidak tahu = 194 (11.25%) 
  Ada dugaan kebanyakan pasangan lebih memikirkan cara mendulang massa 
  sebanyak-banyaknya daripada mencari platform yang sesuai. Apakah Anda setuju 
  dengan dugaan tersebut?Setuju = 1317 
  (76.39%) Tidak setuju = 290 (16.82%) Ragu-ragu = 77 (4.47%) Tidak 
  tahu = 40 (2.32%) 
  Beberapa pihak juga mensinyalir terjadinya kerusuhan di Ambon merupakan 
  trik untuk menunjukkan kepada masyarakat bahwa militer memang sangat 
  dibutuhkan di Indonesia. Apakah Anda setuju dengan dugaan 
  ini?Setuju = 721 (41.82%) Tidak setuju = 757 (43.91%) Ragu-ragu = 151 (8.76%) Tidak tahu = 95 
  (5.51%) Profil respondenMohon 
data ini dilengkapi sebagai bahan analisa yang lebih mendalam untuk kajian dari 
segi data demografi. Data pribadi Anda akan kami jamin 
kerahasiaannya.

  Apa jenis kelamin Anda?Laki-laki= 1563 (90.61%)Wanita= 162 
  (9.39%) 
  Berapa Usia Anda?17-24 thn= 144 
  (8.35%)25-34 thn= 740 
  (42.9%)35-44 thn= 556 
  (32.23%)45-55 thn= 233 
  (13.51%) 55 thn= 52 (3.01%) 
  Apa pendidikan terakhir Anda?s/d 
  SLTA= 186 (10.78%)D1-D3= 271 
  (15.71%)S1= 882 (51.13%)S2= 316 (18.32%)S3= 70 
  (4.06%) 
  Berapa rata-rata pengeluaran Anda dalam 1 bulan?(Tidak termasuk 
  cicilan rumah, mobil atau barang mewah) 
  Rp. 500.000,-= 72 (4.17%)Rp. 500.001 - Rp. 
  700.000,-= 75 (4.35%)Rp. 700.001 - Rp. 
  1000.000,-= 97 (5.62%)Rp. 1.000.001 - 
  1.500.000= 174 (10.09%)Rp. 1.500.001,- Rp. 
  2.000.000,-= 205 (11.88%)Rp. 2.000.001 - 
  Rp. 2.500.000,-= 189 (10.96%)Rp. 2.500.001 
  - Rp. Rp. 3.000.000,-= 126 (7.3%)Rp. 
  3.000.000 - Rp. 3.500.000,-= 143 (8.29%) Rp. 3.500.000,-= 644 (37.33%) 
  Apa pekerjaan Anda saat ini?Pegawai Swasta= 977 (56.64%)PNS= 193 
  (11.19%)Pegawai BUMN= 221 
  (12.81%)Expatriate= 44 
  (2.55%)Polisi/TNI= 8 
  (0.46%)Pengusaha= 91 
  (5.28%)Anggota legislatif= 
  0Pengurus partai politik= 5 
  (0.29%)Pensiunan/purnawirawan= 16 
  (0.93%)Mahasiswa/Pelajar= 150 
  (8.7%)Belum /tidak bekerja= 20 
  (1.16%) 
  Lokasi tempat tinggal Anda?Jabotabek= 859 (49.8%)Jawa Barat= 
  147 (8.52%)Banten= 81 
  (4.7%)Jawa Tengah= 44 
  (2.55%)Jawa Timur= 65 
  (3.77%)DIY= 36 (2.09%)Sumatra= 153 (8.87%)Sulawesi-Papua-Maluku= 26 (1.51%)Kalimantan= 41 (2.38%)Bali-NTB-NTT= 
  24 (1.39%)Luar Negeri:= 249 
  (14.43%)
  


  
  Kebangsaan:Indonesia= 234 
(93.98%)Non Indonesia= 15 (6.02%)Lokasi:Asia= 102 
(40.96%)Australia= 43 (17.27%)Amerika= 45 (18.07%)Afrika= 4 
(1.61%)Eropa= 55 
(22.09%)Total Responden = 
1725

Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net


[R@ntau-Net] Barek sa Pikua, Ringan sa Jinjiang

2004-05-10 Terurut Topik RaNK MaRoLa
Lapau Mak Kari * Barek sa Pikua, Ringan sa Jinjiang.
By padangekspres Selasa, 04-Mei-2004, 05:19:21 WIB

DARI jauah, Mak Kari nan pulang dari musajik mancaliakkonco-konconyo lah
duduak di palanta lapau. Ado Mak Labai jo Mak Pudin. Pudin sadang bacurito,
sambia duduak tagak. Kadang-kadang tangannyo manunjuak-nunjuak ka ateh,
bantuak urang kampanye.

Mak Kari sairiang jo Pak Mardjohan, M. Pd, kapalo dinas Pendidikan Nasional
kota Padang manuju Lapau. Dari halaman, ulah Mak Pudin diparatikan dek Mak
Kari jo Pak Djohan.

Lah hampia dakek pintu, tibo-tibo tandanga bunyi Prraaakk..!. Urang nan di
Lapau tagalenjek, baitu pulo Mak Kari jo Pak Mardjohan. Tangan Mak Pudin nan
laweh baradu jo meja nan sadang tahidang jo kue sarato kopi angek.

Tutuik kopi mak Labai talambuang, galehnyo hampia tagolek. Untuang inyo
pandeka. Sacapek kilek tangannyo tibo di galeh kopi nan tingga satangah.
Heeiiit, kopi awak pulo nan taniayo ko mah Pudin, kopi den alun ba-baia lai
doh, kecek Mak Labai mampagarahan si Pudin nan sadang tarabo.

Si Mira jo tamu nan tadi sato takajuik, tagalak sengeang mandanga Mak Labai
mampagarahan konco palangkinnyo. Pudin indak ma-acuahkan garah Labai tadi,
inyo taruih sajo mancaracau; Kalau bantuak iko guru mandidik, bilo nagari
awak ka maju.Alah den bayia pulo pitih kursus nan diadokan dek sakolah
sarato gurunyo. Ba ratuih ribu kepeang den kaluakan. Nan nilai anak den
bantuak iko juo, angko ampek sajo indak tabuak dek inyo doh. Indak
bakarunciangan nampak dek den.

Mak Kari nan paham sangaik kakobeh Pudin, manggauik kaplonyo nan indak gata,
Pak Djohan baitu pulo. Assalaamu 'Alaikum.., salam Pak Djohan sambia
duduak di hadok-an Pudin nan sadang bakacak pinggang. Mancaliak nan masuak
urang nan jarang ka Lapau, Pudin malu surang. Sambia duduak dijaweknyo salam
tamu tadi.

Kopi ciek Mira, aia putiah sagaleh.., sorak Pak Djohan. Iyo Pak.., jawek
si Mira dari dapua.

Untuak manutuik malu si Pudin, Mak Labai capek manyalo, Iko pucuak dicinto,
ulam tibo namonyo ko. Tantang sikola jo pendidikan nan dipagunjiangkan, Pak
Kapalo dinas nan tibo. Katangahan lah ka baliau Pudin, jan mangecek di
balakang sajo, saru Labai ka si Pudin.

Lai tandanga dek Ambo nan dikecek-an Mak Pudin tadi.., sambuik Pak Djohan.

Jadi, ba-a nan sabananyo Pak..? tanyo Pudin nan sadang malu-malu tangguang

Sajak tahun lampau, Ujian Akhir Nasional atau UAN iyo agak sarik dek sikola
untuak luluih. Supayo bisa luluih, nilai rato-ratonyo harus di ateh angko
anam. Sudah tu, indak buliah pulo ado angko ampek, baitu Pak Djohan
manjalehan ka urang di Lapau.

Kalau itu satuju sajo awak tu nyo Pak.., sambuik Mak Labai. Tapi, dari
rapor bayangan nan ditarimo kapatang ko, labiah saparo anak silkola tu nan
indak cukuik saraik untuak luluih, sambuangnyo.

Haa.., kan iyo kecek den tu. Aratinyo bana, guru nan indak salasai ma-aja-i
anak muriknyo. Indak murik sajo nan pandia, solo Mak Pudin maraso di ateh
angin.

Mak Kari nan mandanga sajo dari tadi, sato sakaki, Indak bisa disalahkan ka
guru sajo doh. Awak harus pulo mangontrol anak awak. Jan disarahkan ka guru
sajo. Apolai kini banyak guru nan mangarajokan proyek di lua. Tantu indak
takamehan dek inyo doh.

Apolai guru lah sato pulo manggaleh buku jo baju saragam, sorong si Mira
dari balakang.

Husss, jago muluik saketek. Jan dipaliharo virus di bibia nan cipeh tu,
kato Mak Kari manyapo kamanakannyo nan mantiak.

Manuruik Pak Djohan, pendidikan anak sikola, sarupo jo baban barek
singguluang batu. Harus dijujuang basamo-samo. Manuruik Mak Kari baitu pulo,
kini alah ado Komite Sikola nan manjadi wakia masyarakaik untuak mambantu
sikola supayo mutu sarato kualitas pendidikan di nagari awak samakin maju.
Usah bapikia pulo untuak mandapek untuang untuak awak surang. Malu basamo
nan ka dihadang, dek karano nagari awak lah tanamo dari dulu banyak
malahiakan urang cadiak candokio. Angek talingo awak mandanga kampuang nan
tacinto ko dipagunjiangan dek urang sa-Indonesia, kalau banyak anak sikola
awak nan indak luluih Ujian Akhir Nasional bisuak ko.

Usah dicari sia nan salah, elok dipikia bana-bana. Suruikan hati ka nan
elok. Baliak-an pangana ka nan bana. Kito hadok-i basamo-samo. Pasang lah
tibo di kuduak, jujuang lah tibo di kapalo. Urak lah selo, ayunkan lah
langkah, kami mairiangkan di balakang. Hep..taa..! (viveri yudi)

Padang Ekspres Online : http://www.padangekspres.com/
Versi online:
http://www.padangekspres.com/mod.php?mod=publisherop=viewarticleartid=2613
6



Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net



[R@ntau-Net] Menelusuri Perjalanan Dewan Membahas Ranperda Tanah Ulayat

2004-05-10 Terurut Topik RaNK MaRoLa
*Menelusuri Perjalanan Dewan Membahas Ranperda Tanah Ulayat
Belum Tuntas Meski Sering Studi Band
By padangekspres
Selasa, 27-April-2004, 04:35:18 WIB
Tidak salah jika beberapa kalangan masyarakat menyangsikan kemampuan Panitia
Khusus (Pansus) Ranperda Tanah Ulayat untuk menuntaskan pekerjaan mereka
membahas aturan itu hingga menjadi Perda Tanah Ulayat.
Kesangsian itu cukup beralasan, karena melihat pembahasan yang masih butuh
kajian mendalam dan makan waktu panjang, sementara masa kerja Pansus hanya
sampai bulan Agustus 2004, bersamaan dengan habisnya masa jabatan anggota
dewan saat ini.

Berdasarkan kronologisnya, Ranperda Tanah Ulayat disampaikan pihak eksekutif
ke legislatif sejak tahun 2002. Waktu yang cukup panjang sebenarnya bagi
Pansus untuk melakukan pembahasan bersama ahli, tokoh masyarakat, tokoh adat
yang memahami tentang tanah ulayat, pengumpulan keterangan dari lapangan dan
mengupayakaan masukan dari masyarakat. Hal itu sebenarnya telah dilakukan,
namun kenyataannya sampai detik ini, Ranperda tersebut tak kunjung selesai.

Pansus telah melakukan kunjungan ke beberapa daerah di Sumbar yang memiliki
tanah ulayat cukup luas, seperti Kabupaten Pasaman saat belum dimekarkan,
Kabupaten Tanahdatar, Kabupaten Sawahlunto Sijunjung dan sebagainya. Selain
itu, juga tidak sedikit dana yang habis, karena untuk penyusunan Perda Tanah
Ulayat itu, Pansus juga telah dua kali melakukan kunjungan kerja ke provinsi
lain. Serta ke Provinsi Kalimantan Selatan dan Sulawesi Selatan.

Berbeda halnya dengan Ranperda yang lain dengan waktu yang relatif singkat
mampu dibahas dan diproses menjadi Perda. Seperti Perda Tertib Pemanfaatan
Jalan dan Retribusi Kelebihan Muatan, Perda pajak kendaraan bermotor dan
kendaraan di atas air, Perda pajak dan bea balik nama kerndaraan bermotor
dan kendaraan di atas air serta Perda lainnya.

Meski waktu sudah sangat singkat, Ketua Pansus Ranperda Tanah Ulayat,
Moestamir Makmur mengatakan, ia beserta rekan-rekannya dalam Pansus tidak
akan menyerahkan Ranperda itu kembali kepada eksekutif sembari mengakui
ketidakmampuan menuntaskan pekerjaan itu. Pansus katanya akan terus
mengupayakan hingga Ranperda itu dibawa ke rapat paripurna interen. Dengan
demikian, Ranperda selanjutnya akan menjadi tanggung jawab bersama lembaga
legislatif hingga bisa disahkan menjadi Perda.

Hal krusial yang menjadi pembahasan sebelumnya, kata Moestamir Makmur adalah
pasal 11 dalam Ranerda itu yang berbunyi, setelah tanah digunakan investor,
maka dikembalikan ke pemerintah menjadi tanah milik pemerintah.

Saat hal itu disampaikan ke masyarakat, Pansus mendapat reaksi penolakan
keras karena tanah ulayat di Sumbar akan habis. Namun sebagai jalan tengah
agar masyarakat tidak dirugikan dan pelaksanaannya tidak pula menentang
aturan yang lebih tinggi, maka dibuatlah dua butir pasal penengah.

Pertama, untuk mengatur tanah yang terlanjur telah digunakan investor dalam
masa yang cukup lama, maka harus diserahkan ke pemerintah untuk selanjutnya
diserahkan ke ninik mamak sebagai kuasa tanah ulayat. Untuk ke depan, untuk
menggunakan lahan tanah ulayat, maka pihak yang akan menggunakan, mesti
membicarakannya dengan pemegang tanah ulayat tentang biaya dan lama
pemakaian.

Setelah batas waktu berakhir diserahkan ke pemerintah daerah untuk
selanjutnya juga diberikan ke pemegang ulayat. Sementara posisi pemerintah
hanya sebagai fasilitator.

Moestamir mengatakan, sebenarnya tidak ada hambatan, kecuali waktu yang
sangat terbatas. Dalam beberapa waktu terakhir kesibukan dewan sangat luar
biasa. Seperti membahas RAPBD 2004 hingga disahkan menjadi APBD, menghadapi
Pemilu dan dan saat ini dewan dihadapkan pada Laporan Keterangan
Petangtungjawaban (LKPj) gubernur.

Saat menghadapi banyak pekerjaan itu, saya dan anggota Pansus yang lain
terus mengupayakan untuk menyelesaikan tugas itu. Terakhir saya sudah bicara
dengan Panitia Musyawarah (Panmus) dan pimpinan dewan untuk menentukan waktu
pembahsan. Namun memang waktu padat, dan pembahasan kembali dapat dilakukan
bulan Juli mendatang, tuturnya.
Pada bulan Juli katanya, beberapa langkah penyelesaian akan bisa
dirampungkan secara marathon dalam satu sampai dua minggu. Langkah yang akan
dilakukan adalah pembahasan bersama pakar, pertemuan Pansus dengan
eksekutif, selanjutnya masuk ke pembahasan pada Rapat Paripurna Interen,
hingga ke paripurna tanggapa fraksi untuk pengesahan pada bulan itu juga.

Meski demikian, Moestamir Makmur mengatakan, draf Ranperda yang diajukan
eksekutif ke legislatif bukan berarti setiap kali diajukan mesti menjadi
Perda. Jika dalam pembahasan ditemukan halangan yang tidak memungkinkan
penerapannya, maka akan sangat tidak arif jika sebuah Perda dipaksakan untuk
disahkan. (haj)

Padang Ekspres Online : http://www.padangekspres.com/
Versi online:
http://www.padangekspres.com/mod.php?mod=publisherop=viewarticleartid=2579
8





Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 

[R@ntau-Net] Kesenian Minang Perkaya Budaya Nasional

2004-05-10 Terurut Topik RaNK MaRoLa
Kesenian Minang Perkaya Budaya Nasional * Indang Pembawa Pesan Dakwah
By padangekspres, Sabtu, 01-Mei-2004, 05:40:52 WIB

Tari indang yang sarat makna filosofis kembali menguat di tengah warga
Piaman setelah lama tenggelam. Budaya yang masuk abad ke 16 ini merupakan
media dakwah untuk menyebarkan agama Islam dan butuh niat tulus untuk
melestarikannya.

Saking kaya dengan makna, dengan berani para seniman tradisi nusantara
menyatakan bahwa orang Minang tak perlu sekolah formal, karena nilai
tradisinya telah lebih dari cukup mengajarkan nilai kehidupan yang
berdasarkan agama, adat yang terbukti menghasilkan negarawanan dan pemikir.

Pendapat itu dikatakan Dekan Fakultas Seni Pertunjukan Institut Kesenian
Jakarta (IKJ), Jabatin Bangun, didampingi mantan Ketua Dewan Kesenian Daerah
(DKD) Sumbar, Edi Utama, dosen senior IKJ, Endo Suanda serta seniman
lainnya, kemarin di Korong Sarang Gagak Pakandangan Kabupaten
Padangpariaman.

Malam itu, acara kesenian rakyat sedang digelar dalam rangka Batagak Datuak
Rajo Ameh yang akan disandang Iqbal Alan Abdullah dari suku Tanjung. Indang
dimainkan pemain dengan jumlah ganjil dengan duduk berderet. Deretan duduk
ini paling ujung dimulai dari usia paling kecil, semakin ketengah semakin
besar. Di tengah inilah seorang Tukang Aliah berada dan mengomandoi gerakan
mana yang akan dilakukan sesuai syair dan pantun yang dinyanyikan.

Di belakangnya, duduk seorang Tukang Dikia atau Tukang Karang yang merupakan
seorang tua yang sangat paham dengan ajaran adat dan agama Islam. Dari
mulutnya melantunlah nyanyian puji-pujian kepada Allah SWT dan Nabi
Muhammad.

Dari pantun yang dinyanyikan dengan irama zikir ini, sering masyarakat atau
pemimpin dikritik dan diingatkan terhadap pelencengan? Pelencengan yang
terjadi dan tidak sesuai dengan ajaran agama dan adat. Di belakang tukang
dikia ini, duduklah para pemain indang senior yang selalu mengawasi pemain
indang yang masih muda agar patuh terhadap pakem indang.

Menurut Jabatin Bangun, dari tradisi ini kentara sekali warga Piaman sangat
kuat dalam hal regenerasi. Hal itu terlihat dari susunan duduk, pemain kecil
paling ujung dan makin ke tengah semakin dewasa, sementara di belakangnya
duduk pemain senior yang selalu berbagi ilmu dengan yuniornya. Inilah makna
philosophyis yang sangat menonjol tutur steering comitee LSM Pendidikan Seni
Nusantara ini.

Dari segi perbandingan sistem pendidikan yang diajarkan di sekolah- sekolah,
makna indang jauh lebih besar. Karena, dari kecil seseorang sudah dikader
dan dibimbing oleh orangtua atau dewasa.

Jadi, ada buku yang mengatakan bubarkan sekolah, inilah maksudnya,
masyarakat telah sekolah secara tradisi dan budaya mereka sendiri tegas
Jabatin. Dibandingkan dengan sekolah- sekolah pemerintah, yang diajarkan itu
kurang bernilai dan terpusat dari atas. Dan, hasilnyapun tidak bisa menjawab
SDM manusia yang mempunyai jati diri.

Sementara, pesan-pesan agama dan adat yang disampaikan selalu mengingatkan
masyarakat bagaimana hidup bermasyarakat. Maka, akan terbentuk generasi yang
selalu ingat dengan ajaran agama dan adat di bawah bimbingan orang yang
paham dengan agama. Untuk lebih berkembang lagi secara nasional, tutur
Jabatin Bangun, seni indang ini menghadapi dua kendala. Pertama, masalah
bahasa dan kedua rendahnya apresiasi terhadap seni itu sendiri.

Soal bahasa, sering para pemain seni tradisi mengubah bahasa daerah menjadi
bahasa Indonesia. Padahal hal ini tidak perlu. Untuk memahami Indang, orang
lain tentu saja harus mengerti bahasa Minang sehingga bahasa daerah itu akan
semakin populer. Selain itu, rendahnya apresiasi terhadap seni dan budaya
ini tidak hanya di bidang seni, tetapi juga disegala bidang. Melihat
besarnya makna indang dan seni tradisi ini, maka warga Piaman harus percaya
diri terhadap seni dan budaya mereka, tutur Jabatin. Alasannya, tradisi
Pariaman yang salah satunya Indang ini, mampu menciptakan manusia yang
sesuai dengan ajaran agama dan adat. (idham firmantara)

Senada dengan itu, Edi Utama menyatakan, akibat gencarnya tradisi dan seni
bangsa asing masuk ke Indonesia atau Sumbar, membuat warga Minang nyaris
kehilangan identitas budayanya. Padahal, budaya Minang ini sangat menarik
oleh bangsa asing.

Seni tradisi bagi masyarakat lokal bukanlah sebagai mata pencarian, tetapi
tidak lebih sebagai penggilan jiwa terhadap nilai-nilai tradisi mereka
sendiri. Faktanya, para pemain tersebut merupakan orang-orang yang sudah
punya mata pencarian sendiri.

Jika dibandingkan, honor yang mereka dapat jelas tidak sesuai. Mereka mau
bermain memang karena kerinduan terhadap tradisi dan bukan karena uang. 
Sangat parah kalau seni kita diukur dengan uang dan dijadikan sebagai
eksploitasi industri seni, tambahnya. Akibatnya, spirit tradisi sebagai
seni akan hilang berganti dengan uang.

Maka perlu untuk melestarikan tradisi indang ini dari usia dini. Salah
satunya dengan memasukan ke dalam mata pelajaran kurikulum lokal di sekolah
dasar di Piaman. (idam firmantara)Padang Ekspres Online :


[R@ntau-Net] LKPj Gubernur Sumbar Diterima, Fraksi PK Sejahtera Menolak

2004-05-10 Terurut Topik RaNK MaRoLa
*LKPj Gubernur Sumbar Diterima, Fraksi PK Sejahtera Menolak
By padangekspres, Sabtu, 08-Mei-2004, 04:43:07 WIB

Padang, Padek-Setelah melalui enam tahap pembahasan dan adanya sanggahan
anggota dewan terhadap perobahan Laporan Pertanggungjawaban (LPj) gubernur
menjadi Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPj), akhirnya pada pendapat
akhir, mayoritas fraksi yang ada di DPRD Sumbar menyatakan menyetujui LKPj
Gubernur Sumbar atas penggunaan APBD tahun 2003.Pada rapat paripurna
pendapat akhir fraksi DPRD Sumbar terhadap LKPj Gubernur Sumbar yang dimulai
pukul 09.00 WIB hingga pukul 15.30 WIB itu, dari 13 fraksi yang ada,
sembilan fraksi dengan suara bulat menyatakan menerima dan menyetujui LKPj
lewat juru bicaranya, sementara satu fraksi yakni Fraksi Partai Umat Islam
(F PUI) menyatakan setuju melalui pimpinan sidang.

Sementara itu, PK Sejahtera menolak dan F PBB tidak memberikan pendapatnya
atau abstein serta Fraksi Partai Persatuan (F PP) tidak hadir. Sebelumnya
laporan tahunan itu diperdebatkan karena hanya sebatas pelaporan (progres
report), serta pemakaian dasar hukum yang berbeda.

Partai Golkar yang memiliki 11 anggota, melalui juru bicaranya Drs H Azmal
Zein, menyatakan menerima dengan catatan beberapa hal yang mesti
diselesaikan Badan Kepegawaian Derah. Antara lain, penyelesaian kasus-kasus
kepegawaian yang belum sesuai target. Majelis Pertimbangan Pegawai (MPP)
selama tahun 2003 hanya melakukan sidang dua kali, sementara dana yang
dianggarkan untuk enam kali sidang.

Selain itu juga pengembangan pariwisata yang kurang maksimal alokasi
dananya. Sementara kemajuan sektor penerbangan telah meluas ke negara ASEAN,
apalagi dengan rampungnya Bandara Internasional Ketaping awal 2005.

Sektor pariwisata katanya merupakan bagian yang bisa menopang Pendapatan
Asli Daerah (PAD). Juga disinggung lambannya pekerjaan eksekutif dalam
memproses hal yang dibutuhkan untuk perubahan status Bank Nagari dari BUMD
menjadi PT, padahal upaya ke arah itu telah dimulai sejak tahun 2000 lalu.

Azmal Zen dalam tanggapan Fraksi Golkar itu juga mengkritisi penyusunan APBD
yang sering tidak tepat jadwal atau sering terjadi keterlambatan, sehingga
tanggal 1 Januari APBD belum disahkan dan dana belum dicairkan. Masalah
pembenahan kegiatan badan dan instansi yang tumpang tindih, pengaturan RUTRK
yang terkoordinasi dengan kabupaten dan kota serta. Juga disampaikan harapan
agar setiap dinas/instansi dalam melakukan pekerjaannya memperhatikan dampak
lingkungan dan mesti patuh bekerja dibawah spervisi Bappeda.

Ketua Fraksi PKP Drs H Afrizal BAc MBA juga menyatakan menerima, namun ia
mengingatkan agar gubernur menangani illegal logging yang tiada hentinya di
Sumbar. Malah katanya, oknum aparat banyak yang terlibat dan melindungi
kegiatan merugikan negara itu sehingga pemberantasan oleh Tim Terpadu yang
diketuai Wakil Gubernur Sumbar tidak mendatangkan hasil. Ia juga mengimbau
aparat terkait, seperti TNI, Polri dan Dinas Kehutanan sungguh-sungguh
melakukan pemberantasan.

Afrizal dalam pendapat akhir fraksinya juga menekankan perlunya kebersamaan
semua unsur untuk memperjuangkan Spin Off atau pemisahan PT Semen Padang
dari PT Semen Gresik Tbk untuk selanjutnya menjadi BUMN yang sampai saat ini
belum dikabulkan pusat. Ia mengatakan, keberhasilan spin off bukan
terletak pada keputusan gubernur, tapi tergantung pada Meneg BUMN dan
presiden. (haj)

Tentang alasan perlunya Spin Off ia menjelaskan, Cemex berupaya untuk
menguasai saham Semen Gresik Group dengan berupaya ke lembaga perlindungan
investasi antar negara di Denhag Belanda. Cemex ingin menerapkan Conditional
Sale and Puchase Agreement (CSPA) yaitu perjanjian jual beli bersyarat yang
isinya put option, saham pemerintah dijual dengan harga yang tidak wajar
kepada Cemex. Jika itu terlaksana, maka dipastikan Cemex akan mendominasi.

Sementara Marhadi Efenfi dari Fraksi PAN menekankan masih perlunya kerjakera
pemerintah untuk meningkatkan mutu pendidikan. Dalam upaya itu, disampaikan
Marhadi, Sumbar masih kekurangan guru SD, ALTP dan SLTA dengan kondisi yang
hampir merata di pelosok kota dan kabupaten. Selain itu juga disampaikan
telah banyak bangunan sekolah yang mengalami kerusakan. Sementara sekaitan
dengan ditingkatkannya nilai secara nasional sebagai persyaratan untuk lulus
UAN, dari 3,01 menjadi 4,01 maka diperlukan adanya peningkatan dana
operasional sekolah untuk kegiatan belajar mengajar.

Selain Fraksi Partai Golkar, PKP dan PAN yang menyatakan persetujuannya,
juga tujuh partai lainnya, seperti F PPP, TNI/POLRI, F PDIP, F PKB, F KAMI,
F PUI, dan F PPIIM. Penolakan dilakukan oleh Fraksi PK Sejahtera seperti
yang disampaikan Marfendi, sementara yang anstein adalah F PBB seperti yang
disampaikan Moestamir Makmur, sementara F PP tidak hadir. (haj)

Padang Ekspres Online : http://www.padangekspres.com/
Versi online:
http://www.padangekspres.com/mod.php?mod=publisherop=viewarticleartid=2642
0




Berhenti/mengganti konfigurasi 

[R@ntau-Net] (no subject)

2004-05-10 Terurut Topik RaNK MaRoLa
Kabupaten Baru Jangan Terburu Nafsu
Oleh H. Murlis Muhammad SH
By padangekspres, Senin, 10-Mei-2004, 05:18:10 WIB

Para pejabat dan masyarakat di kabupaten yang baru terbentuk seperti di
Kabupaten Dharmasraya, Kabupaten Solok Selatan dan Kabupaten Pasaman Barat
di Provinsi Sumatera Barat, janganlah terburu nafsu dan menganggap bahwa
persoalan penyerahan P3D meliputi peralatan, pendanaan, personil dan
dokumentasi dari kabupaten induk harus diserahkan dalam waktu singkat.
Tetapi harus dipahami secara arif dan bijaksana bahwa hal itu dilakukan
secara bertahap dan terarah dengan prinsip bahwa penyelenggaraan tugas
pemerintahan di kabupaten induk dan di Kabupaten Baru sama-sama berjalan,
karena pembentukan suatu daerah kabupaten baru tak semudah pembentukan
sebuah RT. Memang menurut pasal 13 UU No.38/2003 tentang Pembentukan
Kabupaten Dharmasraya, Kabupaten Solok Selatan dan Kabupaten Pasaman Barat,
menyebutkan bahwa kewenangan Kabupaten Dharmasraya, Kabupaten Solok Selatan
dan Kabupaten Pasaman Barat, mencakup kewenangan tugas dan kewajiban untuk
mengatur dan mengurus bidang pemerintahan yang diserahkan sejalan kepada
kabupaten induk sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Hal ini bukan
berarti bahwa begitu terbentuknya suatu kabupaten baru, terus semua P3D-nya
sekaligus serentak diserahkan saat itu.

Sebetulnya pemahaman pasal 13 UU. No.38/2003 itu adalah apa saja yang
diserahkan kepada kabupaten induk dapat pula diserahkan kepada kabupaten
baru, karena setelah terbentuknya daerah itu tak ada lagi perbedaan prinsip
antara kabupaten induk dengan kabupaten baru.

Sebenarnya menurut pasal 14 UU No.38/2003, menyebutkan bahwa pemerintah
provinsi Sumatera Barat melakukan pembinaan dan memfasilitasi secara khusus
terhadap Kabupaten Dharmasraya, Kabupaten Solok Selatan dan Kabupaten
Pasaman Barat dalam waktu 3 (tiga) tahun sejak diresmikan untuk
mengefektifkan penyelenggaraan fungsi-fungsi pemerintahan daerah.

Selanjutnya pada pasal 19 UU No.38/2003 ini, dipahami bahwa Gubernur
Sumatera Barat memfasilitasi penyelesaian penyerahan P3D itu dari kabupaten
induk kepada kabupaten baru dalam waktu 1 (satu) tahun.

Karenanya dalam jangka waktu itu antara kabupaten induk dengan kabupaten
baru harus menjalin koordinasi yang baik jangan saling memaksakan, mungkin
saja berbagai program/kegiatan dan target tertentu telah dirancang dan
disusun sebelumnya oleh Pemerintah kabupaten induk perlu menjadi perhatian.

Adanya tenggang waktu itu membuktikan bahwa suatu daerah yang baru terbentuk
tidak mungkin segera kokoh dan kuat, makanya perlu waktu dan harus ada
pembinaan dari pemerintah tingkat atasnya termasuk pembinaan P3D-nya.

Setelah tiga tahun dengan ke depan hasil evaluasi menyuluruh terhadap
kabupaten yang baru akan dilaporkan oleh Gubernur kepada Mendagri, bila
ternyata hasilnya tidak menunjukkan ke arah yang baik atau gagal, maka
gubernur Sumatera Barat dapat mengusulkan untuk penghapusannya kepada
Mendagri (sesuai pasal 17 PP No.129/2000 tentang Persyaratan Pembentukan dan
Kreteria Pemekaran, Penghapusan, Dan Penggabungan Daerah).

*H. Murlis Muhammad SH, Pengamat Hukum Tata Negara Universitas Ekasakti
Padang.

Padang Ekspres Online : http://www.padangekspres.com/
Versi online:
http://www.padangekspres.com/mod.php?mod=publisherop=viewarticleartid=2645
6




Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net



Re: [R@ntau-Net] Carito agak ganjia

2004-05-10 Terurut Topik RaNK MaRoLa
Mak Lembang,
Walaupun ID yang mamak kamukokan iko ado, ambo indak yakin mereka mangirim
virus do mak.
Kalau toh ado incoming ka inbox mamak dengan ID tersebut, mako itu hanyalah
karajo virus itu sendiri.
Pengalaman ambo, sangek banyak virus nan masuak ka ambo dari ID sanak2 awak
nan aktif disiko.
Tapi ambo alah tau, mano yang virus dan mano yang bukan.

Dan lagi, komputer ambo pernah bakarajo, di outgoing anti virus tu sangek
banyak scan untuk sending mail
tapi di outbox ambo, ndak ado bukti bahwa ambop mangirim mail tersebut, tapi
urang lain dan mail kawan
ambo manarimo dari alamat ambo.

Dan juo pernah suatu kali, nan mambuek komputer ambo lumpua partamo kalinyo.
ado kiriman dari ID dan Namonyo Farid Alfansa Moeloek @rantaunet.com, ambo
kaget, emang pak mantan
Mentri ko punyo ID di rantanet.com???
Setelah ambo bukak, komputer ambo lansuang bamasalah, uleknyo lansuang
bakambang biak.
Setelah ambo tanyo ka Uda Bandaro Ateh Langik :-), ndak ado mail ID atas
namo tersebut.

Mungkin itu seduu pangalaman dari ambo.

Wassalam,


- Original Message -
From: Muhammad Dafiq Saib [EMAIL PROTECTED]
To: Komunitas MINANGKABAU (Urang Awak) Pertama di Internet (sejak 1993)
[EMAIL PROTECTED]
Sent: Monday, May 10, 2004 8:45 AM
Subject: [EMAIL PROTECTED] Carito agak ganjia


 Assalamu'alaikum wr.wb.,

 Antah dek a kolah, antah apo kasam nan indak lapeh,
 ado sakalompok urang, mungkin juo surang agakno, nan
 rajin bana mangiriman piruih malalui japri ka ambo.
 Alhamdulillah, sampai kini ambo lai aman-aman sajo,
 mudah-mudahan untuak sataruihno tatap mandapek
 lindungan Allah Ta'ala.

 Iko namo-namo nan biasono mangiriman kado baisi ulek
 tu kaambo

 [EMAIL PROTECTED]
 [EMAIL PROTECTED]
 [EMAIL PROTECTED]
 [EMAIL PROTECTED]
 [EMAIL PROTECTED]
 [EMAIL PROTECTED]
 [EMAIL PROTECTED]

 nan dikiriman dek urang(urang) jahia ko adolah piruih
 W32.Netsky [EMAIL PROTECTED] atau W32.Netsky [EMAIL PROTECTED] Biasono di
 masuakan jo pasan barupo your text, sample, your data,
 improved dsb.

 Dari namo-namo di ateh sarupo ado namo urang awak
 bagai. Ambo doakan semoga urang jahil sarupo iko
 mandapek pitunjuak Allah SWT.

 Wassalamu'alaikum wr.wb.,

 Lembang Alam


 =

 St. Lembang Alam






 __
 Do you Yahoo!?
 Win a $20,000 Career Makeover at Yahoo! HotJobs
 http://hotjobs.sweepstakes.yahoo.com/careermakeover
 
 Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke:
 http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net
 





Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net



[R@ntau-Net] Konflik di Daerah Pemekaran, Oleh Suharizal

2004-05-10 Terurut Topik RaNK MaRoLa
Konflik di Daerah Pemekaran, Oleh Suharizal
By padangekspres, Jumat, 07-Mei-2004, 03:14:11 WIB

Pernyataan Wakil Gubernur Sumbar bahwa Pemprov mengancam akan mengambil alih
kembali kewenangan yang telah diberikan Gubernur kepada Kabupaten induk dan
kabupaten pemekaran (Padang Ekspres, 28/4) merupakan pernyataan yang sangat
dangkal dalam memahami 'peta konflik' di daerah pemekaran, khususnya
Kabupaten Pasaman Barat dan Solok Selatan.
Pernyataan Wagub ini dipicu dengan persoalan aset sarang burung walet di
Pasaman dan aset PDAM di Solok Selatan. Lebih jauh lagi, pernyataan ini
kembali memperkuat opini publik menyangkut kegagalan Pemprov dalam
memfasilitasi pengembangan daerah pemekaran sebagaimana diamanatkan dalam
Undang-undang Nomor 38 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Dhamasraya,
Solok Selatan dan Kabupaten Pasaman Barat.

Akar konflik

Pada Pasal 19 ayat (1) Undang-undang tersebut dijelaskan bahwa Bupati
Pasaman menginventarisasi, mengatur, dan melaksanakan penyerahan sesuai
dengan peraturan perundang-undangan kepada Pemerintah Kabupaten Pasaman
Barat hal-hal sebagai berikut; (a) Pegawai yang karena tugasnya diperlukan
oleh pemerintah Kabupaten Pasaman Barat, (b) Barang milik/kekayaan daerah
yang berupa barang bergerak dan barang tidak bergerak yang dimiliki/dikuasai
dan/atau dimanfaatkan oleh pemerintah Kabupaten Pasaman yang berada dalam
wilayah Kabupaten Pasaman Barat, (c) Badan Usaha Milik Daerah Kabupaten
Pasaman yang kedudukan, kegiatan dan lokasinya berada di Kabupaten Pasaman
Barat, (d) Utang piutang Kabupaten Pasaman yang digunakan untuk Kabupaten
Pasaman Barat ; dan (e) Dokumen dan arsip yang karena sifatnya diperlukan
oleh Kabupaten Pasaman Barat.

Kemudian pada Pasal 19 ayat (2) ditegaskan bahwa Pelaksanaan penyerahan,
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) difasilitasi oleh Gubernur Sumatera Barat
dan diselesaikan dalam waktu 1 (satu) tahun terhitung sejak pelantikan
Penjabat Bupati di tiga daerah pemekaran tersebut. Sampai hari ini belum ada
peryataan resmi dari Gubernur Sumbar menyangkut belum dilaksanakannya
penyerahan P3D sebagai sebuah perhelatan yang sangat mendasar bagi daerah
pemekaran di masa mendatang.

Akar persoalan dari konflik di daerah pemekaran yang sekarang sedang terjadi
bukan terletak di Kabupaten induk atapun di Kabupaten pemekaran. Akar
persoalan yang membuahkan berbagai macam konflik dan perdebatan yang
berkepanjangan disebabkan karena proses yuridis berdasarkan Undang-undang
Nomor 38 Tahun 2003 yang belum pernah dilalui. Salah satunya adalah
perhelatan yang diamanatkan oleh Pasal 19 Undang-undang tersebut.

Dalam perkembangannya, aturan hukum yang dikeluarkan sebagai tindak lanjut
dari penerapan Undang-undang Nomor 38 Tahun 2003 telah mengalami distorsi
dan inkonstitusional (batal demi hukum) serta bertentangan dengan
Undang-undang Nomor 38 Tahun 2003 dan berbagai produk hukum.

Salah satu bentuk produk hukum inkonstitutional yang dikeluarkan daerah
pemekaran adalah Keputusan Bupati Pasaman Barat Nomor 02/KPTS/BUP-2004
tanggal 6 Februari 2004 tentang Pembentukan Susunan Organisasi dan Tata
Kerja Dinas Daerah Kabupaten Pasaman Barat. Keputusan ini sudah ditanda
tangani oleh Penjabat Bupati Pasaman Barat tanpa adanya persetujuan dari
Menteri Dalam Negeri dan Menteri yang bertanggungjawab di bidang
pendayagunaan aparatur negara. Keharusan pertimbangan dan persetujuan dari
Mendagri dan Menpan ini diatur dalam Pasal 27 Peraturan Pemerintah Nomor 8
Tahun 2003 tentang Pedoman Organisasi Perangkat Daerah yang berbunyi
Penetapan Perangkat Daerah Propinsi, Kabupaten, dan Kota yang baru dibentuk
dan belum mempunyai Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dilakukan dengan
Keputusan Penjabat Kepala Daerah setelah mendapat persetujuan dari Menteri
Dalam Negeri dan Menteri yang bertanggung jawab di bidang pendayagunaan
aparatur negara.

Contoh lain adalah Keputusan Bupati Pasaman Barat Nomor
821.12/Kepeg/Bup-2004 tanggal 6 Maret 2004 tentang Pengangkatan Pegawai
Negeri Sipil Dalam Jabatan Struktural. Keputusan ini bertentangan dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentang Wewenang Pengangkatan,
Pemindahan dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil, dan juga jelas-jelas
bertentang dengan Pasal 13 Undang-undang Nomor 38 Tahun 2003 yang berbunyi
Kewenangan Kabupaten Pasaman Barat mencakup kewenangan tugas, dan kewajiban
untuk mengatur dan mengurus bidang pemerintahan yang diserahkan sejalan
kepada kabupaten induk sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Jadi,
sangatlah beralasan bila enam orang Camat yang dimutasikan oleh Drs. Zamri
mengajukan gugatan ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN). Dasarnya mereka
mengajukan gugatan TUN karena pemindahan (mutasi) Pegawai Negeri Sipil belum
menjadi kewenangan dari Drs. Zamri karena mereka masih berstatus PNS pada
kabupaten induk (Pasaman).

Policy dari Gubernur

Tindakan dari Bupati Pasaman melaporkan beberapa orang pejabat teras di
Kabupaten Pasaman Barat ke Polres Pasaman karena diduga melakukan
'perampasan' aset daerah sarang burung walet 

Re: [R@ntau-Net] MInta Bantu Nasehat hukum

2004-05-04 Terurut Topik RaNK MaRoLa



Apo masalahnyo mak??
Mungkin dari Kantua dan Kawan2 ambo bisa 
mambantunyo.

Silahkan mamak hubungi ambo via Japri.
Nofend St. Mudo.

www.cya-lawfirm.co.id

  - Original Message - 
  From: 
  zulhendri Amri 
  
  Ambo mintak tolong ka mamak-mamak jo etek yang ado disiko akalu ado nan 
  bisa manolong ambo untuk konsultasi hukum.
  
  Tarimo Kasih,
  
  Rajo Mudo

Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net


[R@ntau-Net] RN Kabaminantu (lagi..)

2004-04-26 Terurut Topik RaNK MaRoLa
Jadi bilo undangannyo ka dilewakan ka palanta ko??

:-)



Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net



[R@ntau-Net] Fw: Pesona Figur Besar

2004-04-26 Terurut Topik RaNK MaRoLa
Dek sabanta lai ka mamiiah RI-2 jo 2, ambo cubo Fwd kan tulisan dari kang
eep ko, sakadar panamba2 pangatahuan awak.

Wassalam,

- Original Message -
From: Eep Saefulloh Fatah fatah.1@

Eep Saefulloh Fatah
(fatah.1@

Survei membuktikan bahwa pemilih di Indonesia lebih menghitung figur
ketimbang program, ideologi, identifikasi dengan partai politik, atau faktor
lain. Inilah antara lain yang menjelaskan komposisi hasil Pemilu 1999
lampau: PDI-P dipilih karena figur Megawati, PAN karena Amien Rais, Golkar
(oleh pemilih di Indonesia Timur) karena Habibie, dan seterusnya.

Bagaimana halnya dengan Pemilu 2004? Tanpa perlu menunggu survei, kita boleh
jadi perlu merevisi pernyataan dalam konteks Pemilu 1999 itu. Yang dipandang
pemilih ternyata bukan sekadar figur melainkan figur besar. Buktinya,
sekalipun dalam pemilu untuk DPR/DPRD pemilih punya kesempatan memilih
figur, nama kandidat, secara langsung, ternyata umumnya mereka lebih senang
memilih partai saja. Ini menunjukkan bahwa yang penting ternyata figur
besar, bukan sekadar figur -- bukan figur berskala lebih kecil atau lokal.

Saya ingin sebut ini sebagai pesona figur besar. Tentu saja, gejala ini
tak bisa menjelaskan seluruh kecenerungan pemilih. Ia gagap menjelaskan
bertahannya popularitas Golkar ketika Akbar Tanjung adalah figur besar yang
tak terlampau populer. Ia juga terbata-bata menjelaskan kenaikan dramatis
suara PK(S) yang lebih banyak berkaitan dengan citra identitas dan tawaran
perilaku partai itu ketimbang ketersediaan figur besar.

Tetapi, sekalipun demikian, pesona figur besar tetap berguna untuk,
misalnya, menjelaskan kejutan Partai Demokrat. Susilo Bambang Yudhoyono
(SBY) menjadi magnet yang menyedot kartu suara pemilih ke partai baru ini.
Gejala serupa -- dalam konotasi negatif -- terjadi pada PDI-P. Dengan
menjadi Presiden, Megawati menjalani metamorfosis dari sebuah figur
mitologis (yang terbungkus mitos-mitos, kepercayaan yang belum terbuktikan)
menjadi figur historis (yang terlihat kasat mata sisi terang dan, terutama,
gelapnya). Suara PDI-P pun turun.

Di Indonesia, pesona figur besar bukan sekadar gejala di sekitar pemilu. Ia
tampaknya membatin dalam banyak perkara. Ketika Suharto, sejak akhir
1980-an, mulai menggunakan simbol-simbol agama sebagai perlengkapan baru
legitimasi, banyak kalangan Islam yang serta merta terpesona. Keterpesonaan
itu bahkan menenggelamkan kesadaran bahwa dalam periode yang sama praktik
KKN makin berkembang menjadi-jadi.

Pesona figur besar itu pula yang ada di belakang kebiasaan simplifikasi atau
penyederhaan sejarah. Sebagian kita cenderung melihat sejarah sebagai
hikayat orang-orang besar ketimbang narasi masyarakat. Karena sebab itulah
buku-buku sejarah resmi dipenuhi oleh cerita dan gambar para pahlawan. Atas
nama simplifikasi sejarah ini pula, sebagian kita gemar menobatkan seseorang
sebagai bapak: Amien Rais dijadikan Bapak Reformasi, Mohammad Hatta jadi
Bapak Koperasi, A.H. Nasution jadi Bapak Angkatan Darat, dan seterusnya.

Sukarno tahu betul tabiat buruk itu. Maka, di akhir kekuasaannya, untuk
memperkuat legitimasi kediktatorannya, ia pun menyematkan (atau disemati)
banyak gelar besar yang meneguhkan kebesaran figurnya: Pemimpin Besar
Revolusi, Penyambung Lidah Rakyat Indonesia, Waliyul Amri adh-Dhurari
bisy-Syaukah.

Pesona figur besar hampir selalu merupakan kabar buruk -- bahkan ketika ia
merambah dunia susastra. Saya tercekam oleh tetralogi Bumi Manusia-nya
Pramoedya Ananta Toer, tapi tidak oleh novel tebalnya, Arus Balik. Dalam
tetralogi Bumi Manusia, Pram menempatkan Minke, sang tokoh utama, bukan
sebagai figur besar. Ia hanya menjadi debu di tengah padang pasir sejarah
pergulatan kebangsaan Indonesia. Tetapi, dalam Arus Balik, Wiranggaleng
menjadi orang besar yang dengan segenap kesaktiaannya seolah-olah bisa
menyeret-nyeret sejarah perniagaan dan politik masa itu, ke arah mana
sesukanya. Bagi saya, Arus Balik menjadi kurang menarik karena penyakit
pesona figur besar.

Seusai Pemilu legislatif awal bulan ini dan menjelang Pemilu Presiden hampir
dua setengah bulan depan, ada baiknya kita menyadari bahaya pesona figur
besar ini. Selayaknya kita hilangkan penyakit ini dan mulai belajar menakar
kandidat bukan dari pesona sosok atau figurnya belaka, melainkan gagasannya,
ide-idenya, isme atau fahamnya, serta apa yang ia nyatakan dan kerjakan.
Selayaknya kita tak lagi lagi terpesona oleh kebesaran mitologis seseorang
melainkan menimbang sosok historisnya yang kasat mata dan bisa
diukur-diperbadingkan. Selayaknya kita tak memandang kandidat sebagai sang
bintang nun jauh di atas sana, melainkan manusia biasa yang mesti mengemban
mandat dan kepercayaan kita.

James Reston, penulis Amerika yang produktif, pernah membuat pesan yang
semetinya sampai ke alamat kita. Sebuah pemilu, katanya, adalah
pertaruhan untuk masa depan, bukan ujian popularitas masa lalu. Ya, Pemilu
Legislatif kemarin dan Pemilu Presiden besok selayaknya tak menjadi kontes
popularitas belaka, melainkan pengujian kelayakan 

Re: [R@ntau-Net] RN Kabaminantu (lagi..)

2004-04-26 Terurut Topik RaNK MaRoLa
Ciek se alun tasalasian lai ron?? ba'a pulo kanambah bagai.
Heheee...

Walau nofen ndak anti Poligami, tapi cukuik siska surang se dek mbo.
:-)

- Original Message -
From: ronal chandra [EMAIL PROTECTED]
To: Komunitas MINANGKABAU (Urang Awak) Pertama di Internet (sejak 1993)
[EMAIL PROTECTED]
Sent: Monday, April 26, 2004 1:11 PM
Subject: Re: [EMAIL PROTECTED] RN Kabaminantu (lagi..)


 deh lah ka ba poligami juo Nofen mah ? iyo bana fen
 ?:)
 --- RaNK MaRoLa
 [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Jadi bilo undangannyo ka dilewakan ka palanta ko??
 
  :-)
 




Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net



[R@ntau-Net] 33 Mahasiswa Ikuti Jelajah Minangkabau III

2004-04-26 Terurut Topik RaNK MaRoLa
By padangekspres, Selasa, 20-April-2004, 06:30:25 WIB

Batusangkar, Padek-Sebanyak 33 mahasiswa jurusan Arsitektur Taruma Negara
Jakarta dan Mahasiswa Universitas Bung Hatta lakukan Jelajah Ranah
Minangkabau III yang berlangsung dari tanggal 17 sampai 21 April, esok.

Hal itu diungkapkan Koordinator Jelajah Ranah Minangkabau Dr Ir Naniek
Widayat Mt Ars seusai silaturahmi dengan Bupati Tanahdatar H Masriadi
Martunus dan Kepala Dinas pariwisata dan Seni Budaya Kabupaten Tanahdatar,
kemarin.

Menurutnya, Jelajah Ranah Minangkabau sudah dilakukan sejak tahun 2002
bersamaan dengan beberapa kegiatan yang bersifat lokal dan nasional dengan
tujuan untuk membangun dan mengembangkan metode eksplrorasi dan observasi
lapangan. Selain itu kegiatan ini juga diharapkan mampu memotivasi
partisipan sehingga terbentuk jaringan pendidikan tentang pusaka-pusaka yang
ada dari berbagai daerah di nusantara.

Sementara itu Bupati Tanahdatar H Masriadi Martunus menyambut positif
Jelajah Ranah Minangkabau tersebut. Sebab, kegiatan itu akan membukakan
cakrawala berpikir kalangan mahasiswa termasuk melihat perjalanan sejarah
Minangkabau sendiri. Hal yang sama juga diharapkan kepada ahasiswa
arsitektur agar mampu melihat dan mengamati dari dekat bangunan khas Rumah
Gadang Minangkabau, baik kondisi dahulu maupun kondisi sekarang. (mal)

Padang Ekspres Online : http://www.padangekspres.com/
Versi online:
http://www.padangekspres.com/mod.php?mod=publisherop=viewarticleartid=2530
0




Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net



[R@ntau-Net] Lapau Mak Kari : Kofi Moning

2004-04-26 Terurut Topik RaNK MaRoLa
By padangekspres, Senin, 26-April-2004, 02:28:36 WIB

Usah sanak mangiro Kofi Moning samo jo minum kopi di hotel ba-bintang
duoatau tigo. Jan pulo dunsanak mangiro Mak Kari tabao rendong pulo jo
budayo Barat, sahinggo lupo jo bahaso niniak muyang awak.
Tahun buliah batuka, musim buliah baganti, namun nan cupak indak buliah
diganti dek urang manggaleh, jalan jan diasak dek urang lalu.

Di Lapau Mak Kari lah duduak Mak Etek si Mira, Indra Chatri, asisten duo
Sekretariat Daerah Kota Padang. Dari daulu sampai kini, urang mudo nan
cengka ko lai alun barubah. Sakali-sakali, baliau singgah juo di Lapau
buruak di suduik kampuang tu. Minum kopi, sambia-ma-ota malapeh taragak
keceknyo.

Kopi satangah Mira, saketek gulo. pasan Pak asisten ka si Mira.

Sambia manunggu kopi, tangannyo manjangkau goreng pisang angek di ateh meja.
Disembanyo pulo katan di sabalah piriang goreang. Iko nan taragak awak di
Lapau Maka Kari ko ha., solonyo.

Sadang malatak-an kopi, si Mira batanyo ka Pak asisten nan sadang mangunyah
goreang pisang, Kabanyo Pak Walikota awak acok Kofi Moning di kantua
Balaikota. Apo se nan diotakan tu Mak Etek? Ba-a kok mamakai istilah urang
barat bagai?

Pak asisten nan sadang mangulek, ampia tasadak mandanga tanyo baruntun nan
diadok-an dek si Mira nan bijak tadi.

Ehm.. ehm. Pak asisten manyalisiahkan angok, sabalun manjawek tanyo si
Mira nan sarupo pelor kalua dari muncuang Karaben.

Mak Kari capek arih jo situasi. Sabalun Pak Insinyur manjawek, Mak Kari
mandahului, Kok batanyo lapeh arak, barundiang sudah makan. Caliak wakatu,
pandang kutiko. baitu manuruik adaik.

Pak Indra Chatri, arih tantang itu. Sambia galak inyo manjawek; Itu gunonyo
awak lai ba-mamak. Ado juo nan ka manunjuak ajari. lupo-lupo ma-ingek-an.

Lubang hiduang Mak Kari kambang kampih mandanga pujian kawan lamonyo tadi.
Sambia mandehem, inyo pa-arek kabek kain saruang di pinggangnyo.

Kofi Moning tampek Pak Wali jo Dinas nan takaik, mampaiyokan sagalo karajo
nan ka dibuek untuak masyarakaik, jaleh Pak asisten.

Kalau baitu, samo jo Lapau ko mah. Tampek awak ma-etong-etong kaji, sabalun
di katangahan ka nan rami. baleh si Mira.

Tapek bana.. sambuang Pak asisten.

Kok dapek, jan hanyo pajabat sajo nan didanga...sanak, solo Mak Kari. Ajak
pulo sagalocadiak candokio dari Perguruan Tinggi. Kan lai banyak di kampuang
awak ko. Sudah tu, undang pulo niniak mamak, tuo kampuang, urang sumando.
Untuan-untuang Pak Wali dapek mandanga laporan nan sabananyo dari rakyaik.

Kalau itu nan Mak Kari sampaikan, indak muek jo tapak tangan, jo nyiru ambo
tampuang. Itu bana nan kami tunggu. Kota Padang ko punyo awak basamo. Tantu
awak uruih basamo, sasuai jo ganggam nan lah ba-untuak, karajo nan lah
ba-padok., baitu bana Pak asisten manjawek jo sanang hati.

Kalau iyo baitu kecek Mak Etek, sadiokan nomor Hand Phone tampek kami
mangirimkan SMS, supayo kami bisa manyampaikan apo nan taraso. Nan
takilang-kilang di mato. Nan taraso-raso di hati. Hotline, kecek urang
modern.

Haa.iyo sabana bijak kamanakan Mak Etek. Iyo baitu.. Jan hanyo mancacek
sajo. Agiah jalan kalua. Itu gunonyo awak basamo. Bak kecek urang tuo,
duduak basamo ba-lapang-lapang, duduak surang ba-sampik-sampik.

Mancaliak angin lai rancak, kutiko lai elok, Mak Kari sato pulo manambahan
pandapek; Kalau paralu, Pak Camaik mambuek pulo tapian, tampek
baliau-baliau ba-iyo ba-bukan jo masyarakaik, sakurang-kurang jo urang nan
patuik dibaok baiyo. Jan di padokan kapado laporan Pak Lurah sajo. Bukannyo
kito indak picayo ka Pak Camaik jo Pak Lurah. Tapi, rakyaik taragak pulo
mangecek dari hati ka hati jo pajabat nan diagiah picayo untuak
 mangaturnyo.

Jan lupo Mak Etek, sadiokan pulo nomor Ha Pe ciek Mak, solo si Mira ka Pak
asisten.

Pak asisten ma-angguak-angguak tando suko. Tapi, agiah pulo kami wakatu jo
kutiko. Dek kami lai surang baduo, bia nak kami paiyokan basamo. Buliah nak
bulek sagolong, pipiah nak salayang. Saba Mak Kari jo kamanakan Mak Etek
manantikannyo.Dek karano mancancang tantu indak sakali putuih. Bakarajo
indak sakali sudah. Alah manuruik adaik tu Mak Pak Indra Chatri manjawek
sarupo urang ba pasambahan jo Mak Kari.

Mak Kari indak namuah kalah, inyo manjawek pulo sarupo itu; Alah dalam
adaik tu mah. dunsanak. Asa lai pinta ka buliah. Kandak ka balaku. Mananti
kami sakutiko. (viveri yudi)

Padang Ekspres Online : http://www.padangekspres.com/
Versi online:
http://www.padangekspres.com/mod.php?mod=publisherop=viewarticleartid=2567
1




Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net



[R@ntau-Net] Proyek Ketaping Terkendala Air Bersih

2004-04-26 Terurut Topik RaNK MaRoLa
By padangekspres, Sabtu, 24-April-2004, 04:08:58 WIB

Padang, Padek-Meski operasional bandara internasional Ketaping telah
ditetapkan Pemprov Sumbar dimulai Februari 2005, namun ternyata saat ini
pengerjaanya mengalami beberapa kendala, seperti pemasukan listrik, air dari
PAM dan persoalan sertifikat tanah yang dipegang Dinas Perhubungan. Sejumlah
hal itu berhubungan dengan masyarakat.Kondisi riil terakhir di lapangan
dalam pengejaan bandara itu terungkap dalam hearing yang dilakukan Komisi D
DPRD Sumbar dengan Dinas Perhubungan dan, Dinas Pengelolaan Sumberdaya Air
(PSDA), kemarin. Suparlan, mewakili Pimpro Pembangunan Bandara Ketaping
menyampaikan ketiga kendala itu dihadapan anggota dewan.

Usai hearing, Suparlan yang didesak wartawan untuk menjelaskan kondisi yang
menghambat itu mengatakan, khusus untuk memasukkan aliran listrik ke
bandara, pengerjaannya terkendala dengan sistem kerja PLN yang minta
pembayaran terlebih dahulu, baru pekerjaan bisa dimulai. Sementara pemasukan
air dari PDAM katanya, sebenarnya bukan kendala, tapi semacam kekhawatiran
air tidak bisa masuk sesuai waktunya.

Untuk PDAM, saya (bandara-red) hanya menerima suplay air dengan terlebih
dahulu mendaftar seperti pelanggan lainnya. Bukan yang mengadakan, tutur
Suparlan.

Ditanya apakah jika keterlambatan air nantinya bisa berakibat tuntutan
kontarktor dari Jepang yang mengerjakan bandara bisa menuntut?, Ia
mengatakan ada kemungkinan hal itu akan terjadi. Karena menurutnya, ada
jadwal pengetasan alat-alat yang butuh air bersih seperti AC dan peralatan
lain. Jika air tidak masuk maka tes itu akan terhambat, sementara pihak
kontraktor mengetahui hal itu adalah tugas dari pemerintah daerah. Namun
kita optimis bisa menyelesaikan target sesuai deadline. Sebagai langkah
penyelesaian, kita akan koordinasikan dengan dinas terkait , tuturnya.

Sementara itu, Kepala PSDA mengatakan, tugas pengadaan air minum adalah
pekerjaan Dinas Tata Ruang, sementara yang menjadi tanggung jawab PSDA
adalah pengadaan air baku serta pengamanan bandara dari banjir. Untuk
pengendalian banjir telah diusulkan pryek pengendalian banjir Padang tahap
III, termasuk di Bandara Ketaping dengan dana 11 miliar yen. Empat miliar di
antaranya akan diupayakan dari sisa pembangunan bandara yang diperhitungkan
akan berlebih.

Ketua Komis D, Sawir Taher, sekaitan dengan kendala yang dihadapi dalam
pembangunan bandara itu mengatakan, semua permasalahan akan diselesaikan.
Untuk PDAM katanya, untuk dalam bandara tanggung jawab provinsi dan diluar
diserahkan ke Kabupaten Padang Pariaman. Provinsi telah mengalokasikan dana
dalam APBD dan mungkin akan ditambah dalam perubahan APBD nantinya.

Sementara untuk listrik pihak bandara memang harus mengikuti mekanisme bayar
dulu baru PLN akan mengejakan instalasi. Sementara untuk masalah sertifikat
tanah dengan masyarakat, diserahkan ke Dinas Perhubungan yang akan
menyelesaikannya. (haj)

Padang Ekspres Online : http://www.padangekspres.com/
Versi online:
http://www.padangekspres.com/mod.php?mod=publisherop=viewarticleartid=2561
7



Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net



[R@ntau-Net] Menelusuri Perjalanan Dewan Membahas Ranperda Tanah Ulayat

2004-04-26 Terurut Topik RaNK MaRoLa
*Menelusuri Perjalanan Dewan Membahas Ranperda Tanah Ulayat Belum Tuntas
Meski Sering Studi Banding
By padangekspres, Selasa, 27-April-2004, 04:35:18 WIB

Tidak salah jika beberapa kalangan masyarakat menyangsikan kemampuan Panitia
Khusus (Pansus) Ranperda Tanah Ulayat untuk menuntaskan pekerjaan mereka
membahas aturan itu hingga menjadi Perda Tanah Ulayat.
Kesangsian itu cukup beralasan, karena melihat pembahasan yang masih butuh
kajian mendalam dan makan waktu panjang, sementara masa kerja Pansus hanya
sampai bulan Agustus 2004, bersamaan dengan habisnya masa jabatan anggota
dewan saat ini.

Berdasarkan kronologisnya, Ranperda Tanah Ulayat disampaikan pihak eksekutif
ke legislatif sejak tahun 2002. Waktu yang cukup panjang sebenarnya bagi
Pansus untuk melakukan pembahasan bersama ahli, tokoh masyarakat, tokoh adat
yang memahami tentang tanah ulayat, pengumpulan keterangan dari lapangan dan
mengupayakaan masukan dari masyarakat. Hal itu sebenarnya telah dilakukan,
namun kenyataannya sampai detik ini, Ranperda tersebut tak kunjung selesai.

Pansus telah melakukan kunjungan ke beberapa daerah di Sumbar yang memiliki
tanah ulayat cukup luas, seperti Kabupaten Pasaman saat belum dimekarkan,
Kabupaten Tanahdatar, Kabupaten Sawahlunto Sijunjung dan sebagainya. Selain
itu, juga tidak sedikit dana yang habis, karena untuk penyusunan Perda Tanah
Ulayat itu, Pansus juga telah dua kali melakukan kunjungan kerja ke provinsi
lain. Serta ke Provinsi Kalimantan Selatan dan Sulawesi Selatan.

Berbeda halnya dengan Ranperda yang lain dengan waktu yang relatif singkat
mampu dibahas dan diproses menjadi Perda. Seperti Perda Tertib Pemanfaatan
Jalan dan Retribusi Kelebihan Muatan, Perda pajak kendaraan bermotor dan
kendaraan di atas air, Perda pajak dan bea balik nama kerndaraan bermotor
dan kendaraan di atas air serta Perda lainnya.

Meski waktu sudah sangat singkat, Ketua Pansus Ranperda Tanah Ulayat,
Moestamir Makmur mengatakan, ia beserta rekan-rekannya dalam Pansus tidak
akan menyerahkan Ranperda itu kembali kepada eksekutif sembari mengakui
ketidakmampuan menuntaskan pekerjaan itu. Pansus katanya akan terus
mengupayakan hingga Ranperda itu dibawa ke rapat paripurna interen. Dengan
demikian, Ranperda selanjutnya akan menjadi tanggung jawab bersama lembaga
legislatif hingga bisa disahkan menjadi Perda.

Hal krusial yang menjadi pembahasan sebelumnya, kata Moestamir Makmur adalah
pasal 11 dalam Ranerda itu yang berbunyi, setelah tanah digunakan investor,
maka dikembalikan ke pemerintah menjadi tanah milik pemerintah.

Saat hal itu disampaikan ke masyarakat, Pansus mendapat reaksi penolakan
keras karena tanah ulayat di Sumbar akan habis. Namun sebagai jalan tengah
agar masyarakat tidak dirugikan dan pelaksanaannya tidak pula menentang
aturan yang lebih tinggi, maka dibuatlah dua butir pasal penengah.

Pertama, untuk mengatur tanah yang terlanjur telah digunakan investor dalam
masa yang cukup lama, maka harus diserahkan ke pemerintah untuk selanjutnya
diserahkan ke ninik mamak sebagai kuasa tanah ulayat. Untuk ke depan, untuk
menggunakan lahan tanah ulayat, maka pihak yang akan menggunakan, mesti
membicarakannya dengan pemegang tanah ulayat tentang biaya dan lama
pemakaian.

Setelah batas waktu berakhir diserahkan ke pemerintah daerah untuk
selanjutnya juga diberikan ke pemegang ulayat. Sementara posisi pemerintah
hanya sebagai fasilitator.

Moestamir mengatakan, sebenarnya tidak ada hambatan, kecuali waktu yang
sangat terbatas. Dalam beberapa waktu terakhir kesibukan dewan sangat luar
biasa. Seperti membahas RAPBD 2004 hingga disahkan menjadi APBD, menghadapi
Pemilu dan dan saat ini dewan dihadapkan pada Laporan Keterangan
Petangtungjawaban (LKPj) gubernur.

Saat menghadapi banyak pekerjaan itu, saya dan anggota Pansus yang lain
terus mengupayakan untuk menyelesaikan tugas itu. Terakhir saya sudah bicara
dengan Panitia Musyawarah (Panmus) dan pimpinan dewan untuk menentukan waktu
pembahsan. Namun memang waktu padat, dan pembahasan kembali dapat dilakukan
bulan Juli mendatang, tuturnya.
Pada bulan Juli katanya, beberapa langkah penyelesaian akan bisa
dirampungkan secara marathon dalam satu sampai dua minggu. Langkah yang akan
dilakukan adalah pembahasan bersama pakar, pertemuan Pansus dengan
eksekutif, selanjutnya masuk ke pembahasan pada Rapat Paripurna Interen,
hingga ke paripurna tanggapa fraksi untuk pengesahan pada bulan itu juga.

Meski demikian, Moestamir Makmur mengatakan, draf Ranperda yang diajukan
eksekutif ke legislatif bukan berarti setiap kali diajukan mesti menjadi
Perda. Jika dalam pembahasan ditemukan halangan yang tidak memungkinkan
penerapannya, maka akan sangat tidak arif jika sebuah Perda dipaksakan untuk
disahkan. (haj)

Padang Ekspres Online : http://www.padangekspres.com/
Versi online:
http://www.padangekspres.com/mod.php?mod=publisherop=viewarticleartid=2579
8




Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 

[R@ntau-Net] Fw: Seminar Minangkabau

2004-05-17 Terurut Topik RaNK MaRoLa

- Original Message - 
From: nasrul azwar nasrul_azwar@
Subject: [musyawarah-burung] Seminar Minangkabau


 SEMINAR INTERNASIONAL
 KEBUDAYAAN MINANGKABAU DAN POTENSI ETNIK
 DALAM PARADIGMA MULTIKULTURAL
 Padang, Sumatera Barat, Indonesia, 23-25 Agustus 2004
 
 PANITIA SEMINAR INTERNASIONAL:
 Fakultas Sastra Universitas Andalas
 Jurusan Sastra Daerah 
 Program Studi Bahasa-Sastra-Budaya Minangkabau
 PO. Box 235 Padang 25163, Sumatera Barat
 Telp./ Faks: 0751-71227, 
 e-mail: [EMAIL PROTECTED]
 SEMINAR INTERNASIONAL 
 KEBUDAYAAN MINANGKABAU DAN POTENSI ETNIK 
 DALAM PARADIGMA MULTIKULTURAL
 
 Dasar Pikiran
 Perubahan sosio-kultural makro, secara sadar atau
 tidak, menuntut masyarakat etnik, khususnya
 Minangkabau, untuk melakukan redefenisi terhadap diri
 dan kebudayaannya. Na-mun, redefenisi tersebut
 seringkali dilakukan dengan rujukan dan orientasi yang
 beragam. Akibatnya terjadi berbagai paradoks yang
 cenderung tidak konstruktif. Hal itu semakin kompleks
 ketika masyarakat mengalami kebuntuan dialogis, dan
 setiap individu cenderung pragmatis-konsumtik (bahkan
 pilihan bidang ilmu pun didasarkan kepada pertimbangan
 pragmatis-konsumtif itu, bukan potensi diri yang
 disadari).
 Kesenian dan pengetahuan budaya adalah bagian yang
 belum memiliki kriteria sebagai alat pemenuhan
 kebutuhan konsumsi. Oleh karena itu, ia tidak
 diperhitungkan sebagai kekayaan (komoditi) etnik yang
 perlu dipelihara dan dikem-bangkan. Dalam pergulatan
 pemenuhan konsumsi itu, soal identitas etnik dan
 tradisi, luput dari perhatian yang sungguh-sungguh.
 Sekalipun ada sedikit 'kerinduan' terhadap nostalgia
 dan tradisi, tetapi itu hanya ada dalam
 ketak-berdayaan untuk memenuhinya. Seniman tradisi
 bersama khasanah budaya yang diperjuangkannya, satu
 persatu berguguran. Menjadi seniman tradisi yang kaya
 dengan simbol identitas etnik, ibarat sebuah
 pengorbanan sia-sia, karena kesenian yang mereka
 hidupi tidak menghidupi mereka secara ekonomik. 
 Keterbatasan sumberdaya alam salah satu penyebab
 mengapa masyarakat Minangkabau dan banyak etnik lain,
 masih berkutat dengan persoalan konsumsi. Oleh karena
 itu merantau menjadi pilihan yang mau tidak mau harus
 ditempuh. Perantauan bukan tidak menimbulkan persoalan
 pula. Soal penjaga kampung yang lemah (karena
 ditinggal oleh warga yang kuat dan cerdas);
 kepemilikan tanah ulayat; dilema otonomi daerah; dan
 program pengembangan kepari-wisataan, adalah hal-hal
 yang mengundang kontroversi. 
 Pewarisan budaya menjadi hal yang dilematis pula. Di
 samping dianggap tidak bernilai ekonomis (karenanya
 tidak menarik minat pendidik dan peserta didik), soal
 pewarisan budaya juga dipahami secara berbeda, dengan
 rujukan dan orientasi yang tidak sinergis, terutama
 antara kaum akademis dan non akademis. 
 Otonomi daerah dan persoalan kembali ke basis kultural
 (nagari dan surau) di satu sisi menjadi dasar bagi
 kesa-daran etnisitas dan pewarisan budaya, namun di
 sisi lain menimbulkan paradoks. Oleh satu pihak,
 'kembali ke basis kultural' ditafsirkan sebagai
 kembali secara total, fisik dan ideologis, akan tetapi
 bagi pihak lain hal itu dianggap sebagai sesuatu yang
 mustahil, irrasional dan tidak realistik. Bagi
 kelompok terakhir, yang mesti dilakukan adalah
 meninggalkan tradisi dan masuk ke peradaban baru yang
 modern. Bukankah anak cucu kita akan hidup di masa
 depan, bukan di masa lalu?
 Mungkinkah seyogianya semua itu perlu ditafsirkan
 sebagai tuntutan untuk menyusun strategi adaptif
 de-ngan kesadaran keniscayaan kontinuitas dan
 perubah-an? Bagaimana strategi adaptif itu dapat
 dirumuskan dan diwujudkan? Adakah sesuatu hikmah yang
 dapat diambil dari kajian komparatif secara diakronis
 (historis Minangkabau) dan sinkronis (komparasi dengan
 peng-alaman etnik lain di Indonesia, bangsa serumpun
 dan dunia)? Untuk itu seminar ini penting dan
 strategis. 
 
 Tema Seminar
 Tema seminar ini adalah Kebudayaan Minangkabau dan
 Etnik Lain: Potensi, Pewarisan, dan Pengembangannya
 dalam Paradigma Multikultural. 
 Sub-sub Topik Seminar :
 Kearifan lokal dalam tradisi, bahasa, dan sastra
 etnik. 
 Pewarisan nilai budaya: persoalan dan pemeca-hannya:
 Problematika pendidikan dan pengajar-an muatan lokal
 di Sumatera Barat dan kompa-rasinya dengan daerah lain
 di Indonesia, bang-sa serumpun, dan dunia.
 Potensi budaya etnik (agama, tradisi, sejarah,
 kesenian, dan lainnya) dan prospek pengem-bangannya
 dalam konteks otonomi daerah, dalam menata masyarakat
 baru dan mening-katkan kesejahteraan ekonomi melalui
 pengem-bangan pariwisata budaya: Kasus Sumatera Barat
 dan komparasinya dengan daerah lain di Indonesia,
 bangsa serumpun, dan dunia). 
 
 Tujuan dan Sasaran
 Seminar ini diharapkan dapat mengidentifikasi potensi
 kebudayaan etnik (khususnya Minangkabau),
 pe-ngembangan dan pemberdayaannya, problematika dan
 strategi pemecahannya, dalam upaya menata masyarakat
 baru yang sejahtera dalam komunitas multikultural.  
 
 Pemakalah 
 Pemakalah terdiri dari Pemakalah Utama dan 

[R@ntau-Net] Fw: Kunjungan dari Yayasan Dakwah Islamiyah Malaysia ( YADIM ) ke SUMBAR BKT.

2004-05-19 Terurut Topik RaNK MaRoLa



Ndak sampai ka rantau do oom Elthaf, cuman masuak ka inbpx 
ambo.

- Original Message - 
From: Elthaf 
To: 'eril anwar' ; 'RaNK MaRoLa' ; 'novizar 
zen' 
Sent: Tuesday, May 18, 2004 7:48 AM
Subject: RE: Kunjungan dari Yayasan Dakwah Islamiyah Malaysia ( 
YADIM ) ke SUMBAR  BKT.

 Rekan Eril,
 Tantangan perguruan Parabek, ambo lai kenal dakek jo 
panguruihnyo Kanda Novizar Zen alumni 79, dan untuak di Bukittinggi, Ambo juo 
lai kenal di E-mail sajo baru jo Pak Zulharbi Salim, baliau yang selalu 
batungkuih lumuih maurus perguruan Parabek , orang tuo kito yang mantan 
diplomat di jazirah Arab, baliau ko sangai-sangaik care jo dunia pendidikan 
khususnyo perguruan parabek.
 Ambo CCkan kakanda Novizar Zen dan Rantau Net, maaf ambo 
kahilangan mail Pak Zulharbi Salim.
 Mak Zulharbi, iko ado mail dari konco ambo di KL, Mohon advise 
mamak.
 Mak Ban jo Mak Parapat, mohon tanggapan
 Terimakasih
 Wassalam,
 Elthaf

  -Original Message-From: eril anwar 
  [mailto:[EMAIL PROTECTED]Sent: Monday, May 17, 2004 3:39 
  PMTo: [EMAIL PROTECTED]Subject: Kunjungan dari Yayasan 
  Dakwah Islamiyah Malaysia ( YADIM ) ke SUMBAR  BKT.
  
  Ass,Da Thaf.
  Da Thaf lewaik email iko ambo minta tolong utk mandapek 
  informasi tantang Perguruan PARABEK.
  Mungkin Da Thaf lai tau contact person/alamaik 
  lengkap/telp/fax.
  Insya Allah mungkin akan ado kunjungan sosial dari Yayasan 
  Dakwah Islamiyah Malaysia ( YADIM )
  utk silaturahmi ka Sumbar ( Bukittingi,Padang,Agam ) dan di 
  fasilitasi oleh Pertubuhan Ikatan
  Kebajikan Masyarakat Minangkabau ( PIKMM ) Kualalumpur 
  Malaysia.
  Surek resminyo akan dikirimkan ka Gubernur,Walikota,Bupati 
  sarato Inyiak Mamak jo Alim Ulama di
  tampek tampek nan rencananyo di kunjungi nanti.
  Mudah-mudahan rencana itu dapek bajalan sasuai jo keinginan 
  pihak Malaysia utk manambah ikatan
  tali silaturahmi jo urang awak khususnyo.
  Sekian tarimo kasih ateh bantuan informasinyo.
  Wassalam-eril_84,kualalumpur
  
  Add photos to your e-mail with MSN 8. Get 2 months 
FREE*.

Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net


[R@ntau-Net] Undang-Undang Isi Nagari

2004-05-24 Terurut Topik RaNK MaRoLa
http://www.ranah-minang.info/content.php?article.5

Undang-Undang Isi Nagari
oleh Gufron pada Monday 09 February 2004

Undang-undang isi nagari merupakan ketentuan atau peraturan yang mengatur
hubungan antara isi nagari sesamanya. UU ini mencakup bidang perdata dan
pidana. Dalam bidang kehidupan ekonomi pepatah adat mengatakan:

Sawah ladang banda buatan
Nan lunak ditanami sawah
Nan kareh jadikan ladang
Ka rimbo babungo kayu
Ka sungai babungo kasiek
Ka lauik babungo karang
Ka tambang babungo ameh

Pepatah tersebut mendorong anak nagari untuk memanfaatkan waktu dan segala
kesempatan dalam segala bidang untuk berusaha mencapai penghidupan.

Dalam bidang sosial pepatah mengatakan:

Barek samo dipikua
Ringan samo dijinjiang
Adoh samo dimakan
Indak samo dicari
Sakik sanang saayung salangkah
Ka buki samo mandaki
Ka lurah samo manurun
Jauh cinto mancintoi
Dakek jalang manjalang

Pepatah ini mengemukakan prinsip, tujuan dan pencapaian hidup bersama dalam
adat Minangkabau.

Dalam bidang hukum dan keadilan, pepatah mengatakan:

Mahukum adia bakato bana
Sifek luruih dipacik arek
Maukua samo panjang
Mangati samo barek
Mambagi samo banyak
Tibo dimato indak dipiciangkan
Tibo di dado indak dibusuangkan
Tibo diparuih indak dikampihkan

Hukuman badan tidak lazim di Minangkabau, biasanya hanya dikenakan hukuman
budi. Orang Minangkabau hidup dalam pertalian kekeluargaan. Adalah suatu
kehinaan bagi seseorang manakala ia dikeluarkan dari hubungan kekeluargaan
itu. Kehinaan merupakan suatu hukuman yang tidak tertahankan oleh jiwa orang
Minangkabau, seperti kata pepatah:


Nan sakik kato
Nan tampak malu

Dasar dari UU Nagari diantaranya adalah:


Salah tariak mangumbalikan
Salah makan tuangkan
Salah lulua muntahkan
Salah pancuang mambari papeh
Salah bunuah mambari diat
Manjalang maantakan
Utang dibaia piutang ditarimo


UTANG DIBAI

Dalam adat Minangkabau, yang dimaksud dengan utang dibaia adalah:

Seorang ayah bertanggung jawab mencari nafkah terhadap keluarganya. Apabila
memiliki anak perempuan, maka dia bertanggung jawab untuk membuatkan anaknya
rumah.
Seorang mamak bertanggung jawab membimbing kemenakan, misalnya dalam
mencarikan jodoh.
Apabila ada yang melanggar adat, seperti kawin satu suku, berzina atau
berjudi, maka akan didenda, dimana denda yang biasa dikenakan adalah diusir
dari daerah tersebut.

PIUTANG DITARIMO

Maksudnya disini adalah:

Seorang anak berhak menerima apa yang diberikan oleh ayahnya.
misalnya rumah yang dibuatkan, sawah yang ditarukokan.
Kemenakan berhak menerima apa yang diberikan oleh mamaknya.
misalnya seorang mamak mencarikan kemenakan perempuannya seorang jodoh, maka
kemenakannya tersebut berhak untuk menerima jodoh yang dicarikan itu.

SALAH BATIMBANG, CEMO BAGAMAK

Maksud dari salah batimbang adalah mencari penyelesaian masalah dengan
menimbang kesalahan dengan mencari titik permasalahan atau penyebab dari
masalah tersebut. Kesalahan tersebut harus diadili agar tahu siapa yang
bersalah. Sedangkan cemo bagamak belum sampai pada proses diadili, tetapi
semacam teguran atau sindiran, sehingga orang yang kena sindir sadar.

Contoh salah batimbang:

Misalnya terjadi silang sengketa antara dua suku, maka kedua golongan itu
dipertemukan untuk mencari penyebab masalah tersebut supaya selesai dengan
baik.

Contoh cemo bagamak:

Seorang kemenakan bergaya saja kerjanya dengan wanita, sedangkan dia tidak
punya pencarian. Seorang mamak cukup mengatakan:
gagah wa ang ma, a pancaharian wa ang kini ko.

SAKIK BASILAU

Maksudnya disini adalah apabila ada seseorang sakit, sudah seharusnyalah
kita melihatnya agar hatinya dapat terhibur.

MATI BAJANGUAK DAN BAKUBUA

Apabila ada suatu kaum kena musibah (misalnya meninggal dunia), maka kita
ikut serta memandikan, men-sholatkan dan menguburkan mayat tersebut.

BARALEK BAPANGGIAKAN

Biasanya ketika mengadakan baralek (kenduri), sipangka (yang empunya acara)
akan selalu mengundang atau memanggil orang lain, seperti kata pepatah:

Pandangan jauah dilayangkan
Pandangan dakek ditukiakkan
Nan jauah makanan surek
Nan dakek makanan siriah

Dulunya, salah satu ciri orang Minangkabau dalam membuat kalimat undangan
adalah:

Kaganti siriah nan sakapua
Kaganti rokok nan sabatang
Kami mengundang

Namun, akhir-akhir ini model dan kalimat diatas sudah dilupakan oleh orang
Minang sendiri.

Cara memanggil atau mengundang seseorang di Minangkabau juga memiliki suatu
aturan tertentu, Balam dipikek dek balam, gajah diumpan jo gajah. Artinya,
sumando (ipar) akan diundang oleh sumando, sedangkan mamak dan panghulu adat
diundang oleh kemenakan. Jadi, sumando dan kamanakan mempunyai fungsi
masing-masing.

KABA BAIK BAIMBAUAN, KABA BURUAK BAHAMBUAN

Apabila ada sanak keluarga mendapat kemalangan atau kebaikan, maka anggota
keluarga lain dan juga orang lain akan datang ke tempat orang yang mendapat
kemalangan atau kebaikan tersebut.

Tibo dikaba baik bahimbauan
Tibo dikaba buruak bahambuan
Jauah cinto mancinto
Dakek jalang manjalang

Dari pepatah di atas terlihat perbedaan cara kedatangan 

[R@ntau-Net] Undang-Undang Nan Duo Puluah

2004-05-24 Terurut Topik RaNK MaRoLa
http://www.ranah-minang.info/content.php?article.3

Undang-Undang Nan Duo Puluah
oleh Gufron pada Monday 09 February 2004

UU ini mengatur tentang tuduhan, kejahatan/kesalahan dan cemooh.
Undang-Undang Dua Puluh dibagi atas dua bagian besar, yakni Undang-Undang
Dua Belas dan Undang-Undang Nan Delapan

Undang-undang nan salapan
namo kasalahan supayo jaleh
sadang panyatokan kasalahan
iyolah undang-undang nan duo baleh

Kalau batamu di nan salapan
basuo pulo di nan duo baleh
baru marupo kasalahan
mamanuhi adat nan babakeh

Pantun diatas menyatakan bahwa undang-undang nan salapan berisi nama
kesalahan yang sudah jelas, sedangkan undang-undang nan duo baleh
memperjelas dari suatu kesalahan.

UNDANG-UNDANG NAN SALAPAN

UU Nan Salapan adalah UU yang menyatakan kejahatan atau kesalahan besar yang
disebut juga dengan Cemo nan bakaadaan, yang artinya perkiraan orang
banyak terhadap seseorang yang melakukan kejahatan, yang dibuktikan dengan
basuluah matohari, bagalanggang mato urang rami.


Adapun Undang-Undang Nan Salapan
Namo kasalahan supayo jaleh
Sadang panyatokan kasalahan
Iyolah undang-undang nan duo baleh

Kalau batamu di nan salapan
Basuo pulo di nan duo baleh
Baru marupo kasalahan
Manuruik adat nan babakeh

Dikaji undang-undang nan salapan
partamo banamo maliang curi
Maliang budi barang curian
talalah takaja tatando tabeti

Kaduo banamo tikam bunuah
Manikam luko atau mati
Kalau mati hukumnyo bunuah
Darah taserak bangkailah lali

Katigo banamo sumbang salah
Sumbang karajo indak sopan
Malangga adat karajo salah
Tacancang tarajeh tarabuik rampasan

Kaampek banamo samon saka
Manyamun urang jo kakarasan
Harato diambiak basabuang jiwa
Karobannyo mati ataupun pingsan

Kalimo banamo sia baka
Manyia tanaman sirah dek api
Sagalo barang hanguih tabaka
Nyo karajo salah tabeti

Kaanam banamo rabuik rampeh
Dahulu marabuik pado urang
Barang tapacik ambiak jo kareh
Lalu dirampok hati tak gamang

Katujuh banamo upeh racun
Upeh racun pado makan
Atau diusahokan supayo taminum
Sampai manyakik mamatikan karoban

Kasalapan banamo dago-dagi
Dagonyolah bakareh hati
Daginyolah bakareh hati
Apo mufakat baindak tahu

Apabila kita lihat secara seksama, maka dulunya orang Minang sudah punya
peraturan hukum sendiri, bahkan dapat diaplikasikan ke dalam KUHP (Kitab
Undang-Undang Hukum Pidana).

DAGO-DAGI MAMBARI MALU

adalah membantahi adat yang sudah biasa, atau bisa juga diartikan dago
adalah bawahan kepada atasan sedangkan dagi salah atasan kepada bawahan.

Seorang panghulu yang bersalah biasanya akan dihukum malam, artinya disuruh
berhenti jadi panghulu dengan diam-diam, tak perlu diketahui oleh orang
banyak karena akan memperoleh malu. Jadi cukup yang bersangkutan sendiri
mengundurkan diri sambil mengatakan, bukiklah tinggi, lurahlah dalam.


Pasal 281 dan pasal 310 KUHP.

SUMBANG SALAH LAKU PARANGAI

Sumbang adalah perbuatan yang salah dipandang mata namun belum dapat
dijatuhkan hukuman secara adat. Misalnya sering bertamu ke rumah seorang
janda yang tidak pada waktunya, merebut istri orang. Sedangkan salah adalah
perbuatan yang sudah dapat dijatuhi hukuman, contohnya manggungguang
mambaok tabang, artinya melarikan istri orang atau mengawini seseorang yang
melanggar adat.

SAMUN SAKA TAGAK DI BATEH

Samun ialah mengambil barang orang dengan paksa ditempat yang sepi,
sedangkan saka adalah menyamun (merampok) dengan membunuh atau memukul
korbanya dengan alat sehingga dapat menyebabkan kematian. Hukuman bagi samun
adalah andam atau dipenjara kemudian dapat dibebaskan kembali, sedangkan
hukuman bagi saka adalah andam karam atau dipenjara seumur hidup.


Pasal 365 KUHP sub 1 dan sub 2.

UMBUAK UMBI BUDI MARANGKAK

Umbuak maksudnya menipu orang dengan rayuan-rayuan atau tipu muslihat,
sedangkan umbi menipu orang dengan jalan kekerasan dan ancaman.


Pasal 378 KUHP.

CURI MALIANG TALUANG DINDIANG

Curi adalah mengambil harta benda orang lain dengan cara bersembunyi yang
dilakukan pada siang hari, sedangkan maling adalah mengambil pada waktu
malam hari. Sebagai bukti bahwa ada kemalingan pada suatu rumah adalah
taluang dindiang, atau rusaknya dinding atau pintu yang digunakan oleh
maling untuk masuk ke dalam rumah.


Pasal 362, Pasal 363 sub 5 dan Pasal 364 KUHP.

TIKAM BUNUAH PADANG BADARAH

Tikam adalah menikamkan senjata atau benda tajam kepada orang lain sampai
luka yang dibuktikan dengan terlukanya anggota tubuh dan darah yang meleleh
serta senjata yang digunakannya berdarah. Sedangkan bunuah adalah menikam
senjata atau atau tidak kepada seseorang untuk melenyapkan nyawa orang lain,
yang dibuktikan dengan mayat yang terbujur.


Pasal 338, Pasal 351 dan Pasal 354 KUHP.

SIA BAKA SABATANG SULUAH

Sia adalah menyulutkan api kepada suatu barang tetapi tidak sampai
menghanguskan atau hanya sebahagian yang terbakar. Sedangkan baka adalah
membakar sesuatu dengan tujuan untuk menghanguskan sampai menjadi abu.


Pasal 496 KUHP.

UPEH RACUN BATABUANG SAYAK

Upeh adalah ramuan yang dijadikan racun yang dapat mematikan, baik dalam
seketika atau 

[R@ntau-Net] Undang-Undang Luhak dan Rantau

2004-05-24 Terurut Topik RaNK MaRoLa
http://www.ranah-minang.info/content.php?article.4

Undang-Undang Luhak dan Rantau
oleh Gufron pada Monday 09 February 2004

Yang menjadi UU panghulu di dalam luhak adalah menerima kaumnya serta
mengatur baik dan buruknya kampung halamannya masing-masing.

Pepatah mengatakan:

Mancapak tibo ka hulu
Kanailah panah dalam kaco
Dicucuak batang badak
Dirandang daun ampaleh
Talang di dalam dipatah-patah
Saiukua dalam parahu

Luhak dibari bapanghulu
Rantai dibari barajo
Tagak indak tasondak
Malenggang indak tapampeh
Tabalintang patah
Tabujua lalu

UU luhak dan rantau gunanya untuk mengatur tugas panghulu dan raja
ditempatnya masing-masing.






Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net



[R@ntau-Net] Undang-Undang Adat Minangkabau

2004-05-24 Terurut Topik RaNK MaRoLa
http://ranah-minang.info/content.php?article.18

Undang-Undang Adat Minangkabau
oleh Gufron pada Saturday 14 February 2004

Undang-Undang Adat Minangkabau bertujuan untuk menciptakan masyarakat yang
adil dan makmur sebagaimana dikatakan dalam pepatah Bumi sanang, padi
manjadi, padi masak, jaguang maupiah, taranak bakambang biak, antimun
mangarang bungo, nagari aman santosa.

Undang-Undang disusun untuk dijadikan pedoman bagi anak cucu dikemudian
hari, turun-temurun dan berkembang sejak Saedaran Gunuang Marapi, saliliek
Gunuang Pasaman, lalu ka Gunuang Mahalintang, ka Rantau Nan Tujuh Jurai,
sampai ka Ombak Nan Badabua.

Landasan Undang-Undang di Minangkabau adalah Kato Adat Nan Limo Rupo, yaitu:

1. Suri - Tuladan
2. Ukue - Jangko
3. Barih - Balabeh
4. Cupak - Gantang
5. Bungo - Naraco

Dikiaskan dalam Tambo sawah gadang satampang banieh, makan Luhak Nan Tigo,
maksudnya bahwa semua nagari di Minangkabau memakai peraturan yang satu,
satu lembaga adatnya, satu pusaka dan satu undang-undangnya: Adat Lamo
Pusako Usang.

Sendi Undang-Undang Adat ialah Cupak Nan Duo - Kato Nan Ampek:

1. Cupak Usali
2. Cupak Buatan
3. Kato Pusako
4. Kato Mufakat
5. Kato Dahulu
6. Kato Kudian

Cupak adalah ukuran isi, terbuat dari batuang atau bambu, pepatah adat
mengatakan Cupak sapanjang batuang, artinya menurut bahasa adalah
sepanjang antara dua ruas bambu yang dibuat atas kata sepakat dan dengan isi
tertentu, yang dijadikan Cupak tuladan. Cupak ini dinamakan Cupak Usali
yang isinya 12 tail.

Berpedoman pada Cupak Usali ukuran lain menurut adat, seperti:


Gantang nan papek
Bungka nan piawai
Nan batiru-batuladan
Nan balukih-balimbago

Kato Nan Ampek disebut juga Kato Adat


Permuloaan Kato kasudahan hukum
Parmuloaan Hukum kasudahan kato

Yang dikatakan Kato Pusako yaitu:


Kato Rajo malimpahkan,
Kato Panghulu manyalasaikan,
Kato Malin kato hakikat,
Kato Manti kato manghubueng,
Kato Dubalang kato mandareh,
Kato Parampuan kato marandah,
Kato rang banyak kato bagalau.

Maumban manuju tampuek,
tantang bana buah karareh.
Manabang manuju pangka,
tantang bana rueh karabah.
Manggayueng sagayueng putuih
Maumban saumban rareh
Mangauik sakauik kameh
Bakato sapatah sadang




Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net



[R@ntau-Net] Tata Cara Upacara Adat Minangkabau

2004-05-24 Terurut Topik RaNK MaRoLa
http://ranah-minang.info/content.php?article.19

Tata Cara Upacara Adat Minangkabau
oleh Gufron pada Saturday 14 February 2004

MANDUDUAK-AN URANG

Dalam kebiasaan adat masyarakat Minangkabau sampai sekarang, apabila orang
tua akan mengadakan kenduri (Alek), seperti misalnya untuk mengawinkan
anaknya, maka terlebih dahulu diadakan jamuan yang disebut dengan
Manduduk-an Urang. Maksudnya disini adalah memanggil kaum keluarga dan
sanak famili baik dari pihak urang sumando (ipar), mamak atau panghulu dalam
kaum untuk berunding dalam melaksanakan alek tersebut.

Acara ini dilakukan malam hari dan disertai dengan jamuan makan secara
sederhana. Setelah sanak saudara dan mamak hadir dan duduk pada tempatnya
yang diatur oleh janang, tak jarang dipakai pidato yang terdiri dari tiga
golongan, yaitu:

1. Dari pihak panghulu atau datuknya.
2. Dari pihak tungganai atau mamak.
3. Dari pihak orangtua (bapak) si anak yang akan dikawinkan atau urang
sumando.

Tempat duduk ketiga golongan tersebut sudah diatur menurut adat, yang
disesuaikan dengan keadaan rumah. Golongan pertama dan pemangku adat
didudukkan pada ujung rumah. Golongan kedua pada barisan dinding muka rumah
dan golongan ketiga pada baris dinding dalam ruang rumah.

Setelah semuanya duduk pada tempatnya masing-masing, dilanjutkan dengan
acara sirih-manyirihi atau menghidangkan rokok, dan baru kemudian mulai
dibuka acara. Dalam acara ini, biasanya panghulu-lah yang memulai
pembicaraan terlebih dahulu, atau kadang-kadang dimulai dari pihak bapak
atau urang sumando. Selanjutnya panghulu akan menanyakan kepada wali si anak
kapan rencana untuk mengadakan alek-nya dan apa-apa saja yang diperlukan.

PIDATO PENERIMAAN TAMU

Masalah tempat duduk menjadi perhatian besar dalam kalangan masyarakat
Minangkabau, terlebih lagi dalam acara baralek. Orang Minang khawatir, kalau
seorang tamu tidak duduk pada tempatnya menurut adat. Kalau hal ini terjadi,
apalagi bagi orang yang masuk ke dalam kalangan panghulu, sering terjadi
kecaman secara halus dari pihak tamu pemangku adat, malah kadang-kadang
menjadi polemik atau permasalahan yang panjang.

Oleh sebab itu, janang harus hati-hati sekali. Walaupun demikian,
disampaikan juga permohonan maaf kepada yang hadir apabila tidak
terdudukkan atau ditempatkan pada tempat yang semestinya. Permintaan ini
disampaikan dengan pidato yang berirama, dan ditujukan kepada pemangku adat
dari kaum yang berbeda.

Mano Sutan! (Angku Datuak)
bakeh angku kato sapatah dari pihak kami,
sungguahpun kapado angku ditibokan sambah,
mangko sarapek papeknyo pulo niniak mamak nan gadang batuah
sarato silang nan bapangka, karajo nan bapokok.
Ba-a...

PIDATO HIDANGAN

Dibawah ini pidato yang digunakan apabila makanan telah dihidangkan dan
mempersilahkan tamu untuk mulai bersantap:
Dari sipangka (yang punya acara):

...Bakeh angku juo kato sapatah,
tapi sungguahpun ka angku tibokan sambah,
nyolah ka sarapek papeknyo jamu kami hadie tantangan...

Setelah melihat ke kiri dan ke kanan, dan setelah mengetahui bahwa tidak ada
yang melanggar menurut adat, maka persembahan tersebut akan dijawab pula
oleh tamu:

Mano Angku (Datuak),
Bakeh angku pulu sapatah dari kami
sungguahpun kapado angku dipulangkan sambah
tapilah sarapek papeknyo niniak mamak
silang nan bapangka karajo nan bajunjuang.
Kalaluanyo...

Dan sipangka akan menjawab, Iyolah.
Disambung oleh tamu:

Bakeh Angku juo sapatah.
Jiko di kami si jamu,
indak lai rasonyo sasuatu alah talatak pado tampeknyo
alah dibarih pamahatan alah manuruik adaik jo limbago..

Barulah kemudian, sipangka (yang punya acara) akan mempersilahkan para tamu
untuk mulai bersantap.

Nak mudiak ka Batang Hari
nak hilia ka Pauah Kamba
Babelok ka Pariaman
Minumlah aie nan taisi
Santaplah juadah nan ka tanggah
Nak sanang pulo hati sipangkalan.

PIDATO MAURAK SELO

Setelah selesai bersantap, para tamu tidak dapat begitu saja mengucapkan
selamat tinggal dan pergi meninggalkan acara. Sepatah atau dua patah kata
haruslah diucapkan oleh pihak jamu (tamu), karena hal tersebut sudah
merupakan salah satu basa-basi di Minangkabau, yang indak lakang dek paneh,
indak lapuak dek hujan.

Bakeh angku hanyo lai kato sapatah.
Sungguahpun sambah dipulangkan bakeh angku
batinnyo iyolah ka silang nan bapangka karajo...

Walaupun begitu, belumlah dijawab dan diputuskan oleh sipangka, namun minta
tunggu sebentar untuk merundingkannya dengan silang nan bapangka, karajo
nan bapokok. Setelah sepakat untuk melepas tamu tersebut, barulah
dipulangkan sembah kepada jamu yang berpidato tersebut dengan meminta maaf
atas segala kekurangan dan kekhilafan.




Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net



[R@ntau-Net] Adat-Istiadat

2004-05-24 Terurut Topik RaNK MaRoLa
http://www.ranah-minang.info/content.php?article.2

Adat-Istiadat
oleh Gufron pada Monday 09 February 2004

Adat Minangkabau itu artinya Bapucuak sabana bulek, basandi sabana padek,
artinya orang Minang percaya kepada Allah SWT yang ajarannya tersurat dalam
Al-Qur'anul Karim, dan tersirat kepada alam (Alam Takambang Jadi Guru).

Macam-macam adat di Minangkabau:

1. ADAT NAN SABANA ADAT

adalah kenyataan yang berlaku dalam alam yang merupakan kodrat Illahi,
misalnya Adaik api mambaka, adaik aie mambasahi, adaik ayam bakokok, adaik
murai bakicau, adaik lauik baombak.
Adat nan sabana adat ini juga merupakan adat yang tetap, kekal, tidak
terpengaruh oleh tempat dan waktu atau keadaan. Sebab itu dikiaskan dengan
Indak lakang dek paneh, indak lapuak dek hujan.

Adat nan sabana adat merupakan hal yang seharusnya, menurut alue jo
patuik, menurut agama, menurut perikemanusiaan, menurut tempat dan menurut
masa.

Adat Minangkabau dalam hal ini memfatwakan:

Tantang sakik lakek ubek
Tantang bana lakek alua
Tantang aia lapeh tubo
Tantang barih makan pahek
Tantang ukua mangko dikarek

Dikapuak-kapuak lakek parmato
Bulek aia dek pambuluah
Bulek kato dek mufakat
Bulek jantuang dek kalupak
Bulek sagiliang, pipih salayang

2. ADAT NAN DIADATKAN

adalah sesuatu yang didasarkan atas mufakat, dan mufakat ini harus pula
didasarkan atas alur dan patut. Adat ini merupakan sesuatu yang dirancang
dan dijalankan, serta diteruskan oleh nenek moyang yang mula-mula menempati
Minangkabau untuk menjadi peraturan bagi kehidupan masyarakat dalam segala
bidang.

Adat yang diadatkan melingkupi seluruh segi kehidupan, terutama segi
kehidupan sosial, budaya dan hukum. Keseluruhannya tersimpul dalam
Undang-Undang Nan Duo Puluah dan Cupak Nan Duo.

Kata undang berarti aturan yang harus dipatuhi oleh seluruh anggota
masyarakat dengan sanksi yang dikenakan oleh pimpinan masyarakat terhadap
anggota yang melanggar.

Cupak artinya alat penakar. Maksudnya, norma yang dijadikan standar untuk
mengukur atau menilai tindakan seseorang dalam bermasyarakat yang mana telah
dimufakati bersama. Misalnya, pada upacara perkawinan haruslah mempelai
wanita (anak daro) dan mempelai laki-laki memakai pakaian menurut yang
dilazimkan pada saat acara perkawinan.

3. ADAT NAN TERADAT

adalah kebiasaan setempat yang dapat bertambah pada suatu tempat dan dapat
pula hilang menurut kepentingan.

Adat seperti ini tergambar dalam pepatah adat:

Babeda padang babeda balalang
Babeda lubuak babeda pulo ikannyo
Cupak sapanjang batuang
Adaik salingka nagari

Bila dibandingkan antara adat nan teradat dengan adat nan di adatkan,
terlihat perbedaannya dari segi keumuman yang berlaku. Adat nan di adatkan
bersifat umum pemakaiannya pada seluruh negeri yang terlingkup dalam satu
lingkaran adat yang dalam hal ini ialah seluruh lingkungan Minangkabau.
Umpamanya Adat Matriakat (suami tinggal di keluarga pihak isteri) yang
berlaku dan diakui di seluruh Minangkabau. Walaupun kemudian mungkin
mengalami perubahan, namun perubahan itu berlaku dan merata di seluruh
negeri. Pelaksanaan adat matriakat dapat berbeda antara negeri yang satu
dengan yang lain. Umpamanya, malam yang keberapa sesudah nikah suami
diantarkan ke rumah isterinya, atau malam yang keberapa anak daro (mempelai
wanita) harus datang dan bermalam di rumah orang tua suami (istilahnya
manjalang mintuo), atau kamar deretan mana yang harus ditempati penganten
baru dan lain tata cara yang menyangkut pelaksanaan adat matriakat tersebut.

Jadi, adat nan teradat bisa saja terdapat perbedaan-perbedaan dalam keadaan,
umpamanya keadaan suatu negeri dengan negeri yang lain.

Adat nan teradat menurut fatwa adat Minangkabau:

Rasan aia ka aia
Rasan minyak ka minyak
Buayo gadang di lautan
Gadang garundang di kubangan
Nan babungkuih rasan daun
Nan bakabek rasan tali

Adat nan teradat ini disebut juga Limbago (lembaga) dan Limbago ini adalah
cetakan. Limbago akan menghasilkan sesuatu menurut limbago itu sendiri,
kalau limbago itu bundar, maka akan bundar pula hasil yang dicetak dan jika
bersegi, maka akan bersegi pula hasilnya. Jadi hasil cetakan itu menurut
sifat dan keadaan limbago tersebut.

4. ADAT ISTIADAT

adalah kebiasaan yang berlaku dalam kehidupan sehari-hari yang berlaku
secara tradisional dan diwariskan pada generasi berikutnya.
Adat istiadat ini tidak berlaku secara umum dan lebih terbatas
lingkungannya. Dalam pelaksanaannya, kadang-kadang menjurus pada kebiasaan
buruk menurut ukuran umum, seperti kebiasaan mengadu ayam yang menjurus pada
penganiayaan binatang. Kebiasaan manyabuang ayam pada saat ada keramaian
yang tujuannya meramaikan gelanggang, berubah menjadi perbuatan maksiat.
Adat yang bertentangan dengan ajaran agama disebut juga dengan Adat
Jahiliyah.

Dari keempat adat di atas, Adat Istiadat dapat menjadi Adat nan teradat bila
telah dibiasakan secara meluas dan tidak menyalahi kaidah pokok yang
disepakati. Dalam penggunaan sehari-hari, dikelompokkan ke dalam dua bagian,
yang pertama Adat, yang tersimpul di dalamnya Adat nan 

[R@ntau-Net] Filsafat Adat Minangkabau

2004-05-24 Terurut Topik RaNK MaRoLa
http://ranah-minang.info/content.php?article.17

Filsafat Adat Minangkabau
oleh Gufron pada Saturday 14 February 2004

Filsafat atau falsafah Minangkabau disebut dengan Falsafah Samo atau sama,
bermakna persamaan, kesamaan dan kebersamaan antar individu, antara kaum dan
antara desa. Dan ada yang mengatakan sikap sosiologis orang Minangkabau
adalah egaliter, yaitu tidak merasa orang lain lebih tinggi dari dirinya
sendiri.

Falsafah alam Minangkabau meletakkan setiap manusia atau orang dalam status
yang sama, seperti kata pepatah:

Tagak samo tinggi
Duduak samo randah

Setiap manusia mempunyai fungsi dan peranan yang berbeda-beda menurut harkat
dan martabatnya masing-masing. Seperti dikatakan orang Minangkabau:

Nan buto paambuih lasuang
Nan pakak palapeh badia
Nan lumpuah paunyi rumah
Nan binguang disuruah-suruah
Nan cadiak lawan barundiang


MALU YANG HARUS DIHINDARI

Merasa diri kurang berharga merupakan kesia-siaan, merasa diri paling tinggi
merupakan kegilaan, akan tetapi harga diri yang jatuh (hilang) merupakan
suatu aib yang memalukan.

Merendahkan harga diri yang tidak dapat dimaafkan antara lain mengemis atau
meminta belas kasihan. Rasa malu atau aib yang diderita itu akan melibatkan
seluruh kerabat dan lingkungan masyarakatnya sendiri, karena seolah-olah
tidak mampu menghiraukan dan melindungi kerabatnya sendiri atau warga
masyarakatnya sendiri.

Untuk menjaga agar tidak seorangpun kena aib, harus pandai menyimpannya dari
mata orang lain, seperti petuah:


Mamakan habih-habih
Manyuruak hilang-hilang

Adakalanya rasa malu itu datang karena harga diri dijatuhkan orang lain
dengan cara penghinaan. Pituah mengajarkan agar mereka melakukan pembalasan.
Sebagaimana dikatakan orang Minang Musuah indak dicari, basuo pantang
dielakkan, tabujua lalu tabalintang patah. Jikalau yang memberi hinaan
lebih kuat untuk dilawan, maka ada pameo yang mengatakan tak lalu dandang
dek aia, di gurun ditunjuak-an juo (walaupun sampan tidak dapat lewat
melalui air, diusahakan juga melalui pasir atau gurun), yang artinya kalau
tidak dapat membalas dengan cara biasa, maka balaslah dengan cara tidak
biasa.

SATITIAK JADIKAN LAUIK

Sebagaimana kita ketahui, dalam alam Minangkabau, semua yang berlaku baik
itu adat, kehidupan sosial atau masyarakatnya berguru kepada alam yang
terbentang luas.

Seperti pepatah Minangkabau satitiak jadikan lauik, artinya walapun kita
cuma dapat sedikit, namun harus dikembangkan. Seperti ilmu yang diperoleh,
walaupun cuma sedikit, tetap harus dikembangkan pada masyarakat.

SAKAPA DIGUNUANGKAN

Pepatah ini memiliki arti yang luas. Maksudnya disini, barang sesuatu yang
diperoleh baik dari jerih payah sendiri maupun dari pemberian orang lain
walaupun sedikit, tetap harus disyukuri dan kita anggap sebagai nikmat yang
besar.

ALAM TAKAMBANG JADI GURU

Orang Minangkabau menamakan tanah airnya Alam Minangkabau. Alam bagi
mereka adalah segala-galanya, bukan hanya sebagai tempat lahir dan mati,
atau tempat hidup dan berkembang, melainkan juga mempunyai makna fisiologi,
seperti yang diungkapkan dalam Alam Takambang Jadi Guru. Oleh karena itu,
ajaran dan pandangan hidup orang Minang dinukilkan dalam pepatah, petitih,
mamangan dan yang lainnya. Mengambil ungkapan dalam bentuk, sifat dan
kehidupan alam seperti:

Panakik pisau sirauik
ambiak galah batang lintabuang
silodang ambiak ka niru
nan satitiak jadikan lauik
nan sakapa jadikan gunuang
alam takambang jadi guru

Ketentuan-ketentuan alam yang disusun menjadi pepatah atau petitih
digambarkan dalam berbagai bentuk dan corak, ada yang dinyatakan secara
langsung dan ada yang tidak. Seperti yang dimaksud dalam gurindam berikut:

Malangkah di ujuang padang
Basilek di ujuang karih
Kato salalu baumpamo
Rundingan nan banyak bamisalan

Untuk lebih jelasnya bahwa Alam Takambang Jadi Guru merupakan sumber
pengetahuan bagi orang Minangkabau, dapat dilihat pada kata mufakat yang
menjadi titik tolak bagi setiap usaha untuk mencapai tujuan yang baik dalam
terlaksananya aturan adat.

Yang merupakan sumber dari kata mufakat dari ketentuan alam ialah:

Bulek aia kapambuluah
Bulek kato dek mufakat
Bulek baru digolekkan
Tipih baru dilayangkan

Adat Minangkabau berpedoman kepada ketentuan alam dan firman Allah S.W.T
yang terdapat dalam Al-Qur'anul Karim tentang mempelajari alam itu bagi
orang-orang yang berfikir. Maka, masuknya agama Islam di Minangkabau semakin
menyempurnakan adat Minangkabau, karena orang Minangkabau mengatakan Alam
Takambang Jadi Guru.




Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net



[R@ntau-Net] Fw: Waspadai Kanker Leher Rahim Sebagai Ancaman Bagi Perempuan.

2004-05-24 Terurut Topik RaNK MaRoLa

- Original Message -
From: Eko Bambang Subiyantoro [EMAIL PROTECTED]


http://www.yjp.or.id/yjp.jpo/?act=berita%7C-46%7CX

Kamis, 20 Mei 2004
Waspadai Kanker Leher Rahim Sebagai Ancaman Bagi Perempuan.
Jurnalis : Budie Santi

Jurnal Perempuan Online-Jakarta. Masih jelas di ingatan tentang meninggalnya
Azizah Kusumadewi (24), putri wapres Hamzah Haz, beberapa waktu lalu. Azizah
meninggal setelah 6 tahun melawan kanker leher rahim. Mungkin banyak orang
terhenyak, seberapa dahsyat penyakit yang diderita oleh Azizah sampai
menyebabkan kematian di usianya yang begitu muda? Apa sebenarnya kanker
leher rahim itu?

Kanker leher rahim atau serviks merupakan penyebab kematian tertinggi karena
kanker. Data dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo atau RSCM Jakarta
menunjukan setiap tahun ditemukan 250 sampai 300 kasus kanker leher rahim di
tempat ini. Di Rumah sakit kanker Dharmais Jakarta, setiap tahunnya
ditangani 200 kasus baru kasus kanker leher rahim. Sayangnya, penyakit ini
tidak bisa dideteksi secara lebih dini, kecuali lewat pemeriksaan papsmear.
Sehingga, ketika pasien datang ke rumah sakit, kondisi kankernya sudah parah
dan sudah menyebar pada organ-organ yang lain.

Menurut dr. Nasdaldy dari Rumah sakit Kanker Dharmais Jakarta, pada stadium
sangat dini atau stadium nol, kanker ini tidak ada gejalanya.Gejala yang
bisa dideteksi oleh pemeriksaan papsmear adalah kanker yang berada pada
stadium 1, terutama stadium 1b keatas. Gejala yang sering terjadi terjadinya
perdarahan, terutama perdarahan pasca senggama. Gejala yang lain adalah
keputihan yang tidak kunjung sembuh dan umumnya berbau busuk.

Kanker leher rahim sendiri muncul karena adanya virus Human Pappiloma Virus.
Ketika seorang perempuan sudah terinfeksi virus ini, maka virus ini tidak
akan hilang. Virus inilah yang mempermudah seorang perempuan terkena kanker
leher rahim.

Kelompok yang beresiko menderita ini adalah para perempuan yang sudah aktif
secara seksual dan mereka yang melakukan hubungan seksual secara dini.
Disinilah perlunya perempuan untuk tidak menikah dalam usia muda, karena
mereka yang menikah pada usia ini lebih rentan terhadap kanker leher rahim.

Kanker leher berkembang secara cepat namun pasti. Dalam istilah kedokteran,
kanker ini dinamakan slow growing tumor. “ Lama tapi pasti. Jadi makanya
tidak dalam serta merta dalam hitungan minggu atau bulan, enggak! Biasanya
perkembangan itu dalam hitungan tahun. Jadi mungkin dari kanker awal menjadi
kanker yang sudah sangat lanjut itu ya bisa jadi antara dua tahunan lebih
kurang gitu, “ dr Nasdaldy menjelaskan.

Kanker ini dengan mudah mengenai organ-organ yang lain. Ada banyak akibat
yang dirasakan oleh para penderita kanker leher rahim ini “ Ya, jadi kalau
seandainya kanker tersebut sudah mengenai organ-organ yang ada dalam
panggul, misalnya organ serabut syaraf maka akan menimbulkan nyeri. Dan yang
paling sering ditimbulkan akibat kanker yang sudah lanjut ini diantaranya
adalah penjepitan daripada saluran kencing atau ureter, sehingga akan
menyebabkan gangguan buang air kecil yang sangat susah, atau produksi air
kencing sedikit sekali. Dampaknya kemudian adalah ginjalnya akan terganggu.
Dan kanker ini bisa juga menjalar jauh sampei ke lever, paru-paru atau
bahkan menjalar ke otak,” dr. Nasdaldy menjelaskan panjang lebar.

Pencegahan adalah langkah penting untuk meminimalir berkembangnya penyakit
ini. Ada beberapa langkah yang bisa dilakukan, antara lain menghindari
berhubungan seksual pada usia dini, dan rutin melakukan pemeriksaan
Papsmear. Pemeriksaan ini bisa dilakukan di rumak sakit, klinik maupun di
puskesmas. Tentang biaya, masih realtif terjangkau, tergantung dimana mereka
menjalankan pemeriksaan tersebut. Pengecekan kesehatan menggunakan papsmear
ini minimal sekali dalam setahun. Sayangnya, sampai saat ini kesadaran
perempuan untuk mengecek kesehatannya boleh dibilang relatif rendah.
Apalagi, mayoritas masyarakat enggan untuk datang ke pusat pelayanan
kesehatan karena berbagai alasan. Kenyataan ini disesalkan oleh dr. Nasdaldy
“Barangkali hanya beberapa masyarakat dari golongan menengah ke atas di
kota-kota besar yang mengenal papsmear ini. Karena umumnya masyarakat baru
datang ke dokter atau mencari pertolongan kesehatan kalau sudah sakit.
Sedangkan papsmear ini kita anjurkan pada wanita, walaupun tidak sakit rutin
dilakukan pemeriksaan Papsmear.”



Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net



Re: [R@ntau-Net] Padang Ekspres (Lapau Mak Kari)

2004-05-25 Terurut Topik RaNK MaRoLa
Title: Message



Heheh.
Duluan Bundo mamposting Ota dilapau Mak Kari.
Biasonyo sutan mudo nan sanang mam posting :)

(agak sibuk akhia2 ko stek)

  - Original Message - 
  From: 
  [EMAIL PROTECTED] Nismah 
  Rumzy 
  To: 'Komunitas 
  MINANGKABAU (Urang Awak) Pertama di Internet (sejak 1993)' 
  Sent: Monday, May 24, 2004 8:41 AM
  Subject: [EMAIL PROTECTED] Padang Ekspres 
  (Lapau Mak Kari)
  
  

Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net


Kecek mak Band, tolongg.. Re: [R@ntau-Net] Duka Cita

2004-05-27 Terurut Topik RaNK MaRoLa
Mak Band,
Berangin sajo Da-Is ko mak Band,

Hehehehe...

(Baraja Provokasi)

- Original Message - 
From: Dewis Natra 
To: Komunitas MINANGKABAU (Urang Awak) Pertama di Internet (sejak 1993) 
Sent: Wednesday, May 26, 2004 6:58 AM
Subject: RE: [EMAIL PROTECTED] Duka Cita


Walaikumsalam Wr. Wb.
 

==Dikuduang==




Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net



[R@ntau-Net] Kedudukan Yayasan di Indonesia

2004-05-30 Terurut Topik RaNK MaRoLa
KEDUDUKAN HUKUM YAYASAN DI INDONESIA
Nindyo Pramono**)

Latar Belakang Masalah

Pada masa pemeritntahan Orde Baru banyak yayasan yang didirikan oleh
lembagalembaga atau instansi pemerintah baik di pusat maupun di daerah
termasuk BUMN dan BUMD, maupun swasta yang bergerak dalam banyak kegiatan,
bahkan banyak yang cenderung komersial. Pembentukan yayasan yang dilakukan
oleh pemerintah telah banyak membawa konsekuensi hukum. Sebagian keuangan
negara telah dipisahkan dalam arti di lepaskan penguasaannya untuk
mendirikan yayasan tersebut. Keuangan negara yang dipisahkan atau di
lepaskan penguasaannya tersebut bukan lagi milik negara, karena itu negara
tidak lagi memiliki kekuasaan secara nyata atas keuangan negara yang
dipisahkan tersebut.

Namun demikian pendirian yayasan oleh lembaga-lembaga pemerintah termasuk
BUMN dan BUMD pada umumnya juga memanfaatkan fasilitas lembaga pemerintah
atau BUMN maupun BUMD yang bersangkutan, baik dalam bentuk sarana,
prasarana, ataupun kewenangan-kewenangan publik yang melekat pada lembaga
pemerintah atau BUMN maupun BUMD tersebut.

Kedudukan lembaga pemerintah atau BUMN maupun BUMD sebagai pendiri yayasan
pada umumnya diwakili oleh pejabat pada lembaga atau BUMN dan BUMD yang
bersangkutan baik secara ex offisio maupun secara pribadi, namun
kewenangan-kewenangan publik yang melekat pada sirinya sering dimanfaatkan
untuk memupuk keuntungan yayasan. Dengan demikian dalam kiprahnya yayasan
tersebut tampak seperti kuasa lembaga pemerintah, BUMN atau BUMD.



Demikian pula yayasan yang didirikan oleh swasta, tengarai yayasan-yayasan
yang bergerak dalam bidang pendidikan telah berubah arah dari tujuan sosial
ke tujuan komersil, sehingga aparat pajak mulai mengincar yayasan pendidikan
sebagai wajib pajak yang merupakan salah satu target pemasukan pendapatan
negara.



Keinginan untuk segera memiliki UU Yayasan sebenarnya sudah lama, bahkan
belakangan di era reformasi keinginan untuk segera memiliki UU Yayasan itu
berbarengan dengan keinginan untuk menertibkan yayasan yang semula didirikan
oleh pemerintah dan kemudian dipimpin oleh mantan tokohtokoh pemerintah
pemerintahan, seperti mantan Presiden Suharto yang ditengarai sebagai sarang
KKN, namun sayang belakangan ini mualai tidak kedengaran lagi karena kalah
dengan euforia politik.

Sehubungan dengan uraian di atas permasalahan yang muncul adalah bagaimana
kedudukan entitas yayasan dalam sistem hukum Indonesia; apakah yang
melatarbelakangi seseorang atau masyarakat mendirikan yayasan itu?

A. Kedudukan Hukum Yayasan dalam Sistem Hukum Indonesia

Yayasan adalah suatu entitas hukum yang keberadaannya dalam lalu lintas
hukum di Indonesia sudah di akui oleh masyarakat berdasarkan realita hukum
positif yang hidup dan berkembang dalam masyarakat Indonesia. Namun demikian
aturan perundangundangan yang mengatur entitas yayasan sebagai badan hukum
belum ada sampai saat ini. RUU tentang yayasan telah dibuat oleh pemerintah,
namun demikian sampai saat ini belum ada kejelasan nasibnya.

Kecenderungan masyarakat memilih bentuk yayasan antara lain karena alasan :
(1). Proses pendiriannya sederhana,
(2). Tanpa memerlukan pengesahan dari pemerintah,
(3). Adanya persepsi dari masyarakat bahwa yayasan bukan merupakan subyek
pajak (Setiawan, 1992 : 201)

Pengakuan yayasan sebagai badan hukum yang berarti sebagai subyek hukum
mandiri seperti halnya orang, secara teoritis dalam kenyataannya hanya
didasarkan antara lain : karena adanya kekayaan terpisah, tidak membagi
kekayaan atau penghasilannya kepada pendiri atau pengurusnya, mempunyai
tujuan tertentu, mempunyai tujuan tertentu, mempunyai organisasi yang
teratur, didirikan dengan akta notaris. (Tobing, 1996, 6 Pitlo, 1986 : 335,
Ali, 1987 : 70). Ciri demikian memang cocok dengan ciriciri badan hukum pada
umumnya, yaitu adanya kekayaan terpisah, adanya tujuan tertentu, adanya
kepentingan sendiri dan adanya organisasi yang teratur (Pramono, 1947 : 24,
Rido. 1977 : 56).

Berdasarkan hukum kebiasaan dan asumsi hukum yang berlaku umum di
masyarakat, maka dapat dikemukakan ciriciri yayasan sebagai suatu entitas
hukum sebagai berikut :
1.  Eksistensi yayasan sebagai entitas hukum di Indonesia belum didasarkan
pada peraturan perundangundangan yang berlaku,
2.  Pengakuan yayasan sebagai badan hukum belum ada dasar yuridis yang tegas
berbeda halnya dengan PT, Koperasi dn badan hukum yang lain,
3. Yayasan dibentuk dengan memisahkan kekayaan pribadi pendiri untuk tujuan
nirlaba, unutk tujuan religius, sosial keagamaan, kemanusiaan dan
tujuantujuan idiil yang lain,
4. Yayasan didirikan dengan akta notaris atau dengan surat keputusan pejabat
yang bersangkutan dengan pendirian yayasan,
5.  Yayasan tidak memiliki anggota dan tidak dimiliki oleh siapapun, namun
mempunyai pengurus atau organ untuk merealisasikan tujuan yayasan,
6. Yayasan, mempunyai kedudukan yang mandiri, sebagai akibat dari adanya
kekayaan terpisah dari kekayaan pribadi pendiri atau pengurusnya dan
mempunyai tujuan sendiri beda atau lepas dari tujuan 

Yayasan RantauNet Re: [R@ntau-Net] RE: Draft Anggaran Dasar

2004-05-30 Terurut Topik RaNK MaRoLa
- Original Message -
From: Dewis Natra [EMAIL PROTECTED]

 Sambia kito manunggu persyaratan untuak manbuek sabuah yayasan dari Nofend
 salaku PIC.


UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 16 TAHUN 2001
TENTANG
Y A Y A S A N
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,


Menimbang :
a.  bahwa pendirian Yayasan di Indonesia selama ini dilakukan
berdasarkan kebiasaan dalam masyarakat, karena belum ada peraturan
perundang-undangan yang mengatur tentang Yayasan;
b.  bahwa Yayasan di Indonesia telah berkembang pesat dengan berbagai
kegiatan, maksud, dan tujuan;
c.  bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a
dan huruf b, serta untuk menjamin kepastian dan ketertiban hukum agar
Yayasan berfungsi sesuai dengan maksud dan tujuannya berdasarkan prinsip
keterbukaan dan akuntabilitas kepada masyarakat, perlu membentuk
Undang-undang tentang Yayasan;
d.  Mengingat :
e.  Pasal 5 ayat (1) dan Pasal 20 ayat (2) Undang-Undang Dasar 1945
sebagaimana telah diubah dengan Perubahan Kedua Undang-Undang Dasar 1945;

Dengan persetujuan
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA
MEMUTUSKAN :

Menetapkan :
UNDANG-UNDANG TENTANG YAYASAN.

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1
Dalam Undang-undang ini yang dimaksud dengan :
1.   Yayasan adalah badan hukum yang terdiri atas kekayaan yang
dipisahkan dan diperuntukkan untuk mencapai tujuan tertentu di bidang
sosial, keagamaan, dan kemanusiaan, yang tidak mempunyai anggota.
2.   Pengadilan adalah Pengadilan Negeri yang daerah hukumnya meliputi
tempat kedudukan Yayasan.
3.   Kejaksaan adalah Kejaksaan Negeri yang daerah hukumnya meliputi
tempat kedudukan Yayasan.
4.   Akuntan Publik adalah akuntan yang memiliki izin untuk menjalankan
pekerjaan sebagai akuntan publik.
5.   Hari adalah hari kerja.
6.   Menteri adalah Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia.

Pasal 2
Yayasan mempunyai organ yang terdiri atas Pembina, Pengurus, dan Pengawas .

Pasal 3
(1)   Yayasan dapat melakukan kegiatan usaha untuk menunjang pencapaian
maksud dan tujuannya dengan cara mendirikan badan usaha dan/atau ikut serta
dalam suatu badan usaha.
(2)   Yayasan tidak boleh membagikan hasil kegiatan usaha kepada Pembina,
Pengurus, dan Pengawas.

Pasal 4
Yayasan mempunyai tempat kedudukan dalam wilayah Negara Republik Indonesia
yang ditentukan dalam Anggaran Dasar.

Pasal 5
Kekayaan Yayasan baik berupa uang, barang, maupun kekayaan lain yang
diperoleh Yayasan berdasarkan Undang-undang ini, dilarang dialihkan atau
dibagikan secara langsung atau tidak langsung kepada Pembina, Pengurus,
Pengawas, karyawan, atau pihak lain yang mempunyai kepentingan terhadap
Yayasan.

Pasal 6
Yayasan wajib membayar segala biaya atau ongkos yang dikeluarkan oleh organ
Yayasan dalam rangka menjalankan tugas Yayasan.

Pasal 7
(1)   Yayasan dapat mendirikan badan usaha yang kegiatannya sesuai dengan
maksud dan tujuan yayasan.
(2)   Yayasan dapat melakukan penyertaan dalam berbagai bentuk usaha yang
bersifat prospektif dengan ketentuan seluruh penyertaan tersebut paling
banyak 25 % (dua puluh lima persen) dari seluruh nilai kekayaan Yayasan.
(3)   Anggota Pembina, Pengurus, dan Pengawas Yayasan dilarang merangkap
sebagai Anggota Direksi atau Pengurus dan Anggota Dewan Komisaris atau
Pengawas dari badan usaha sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan ayat (2).



Pasal 8
Kegiatan usaha dari badan usaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1)
harus sesuai dengan maksud dan tujuan Yayasan serta tidak bertentangan
dengan ketertiban umum, kesusilaan, dan/atau peraturan perundang-undangan
yang berlaku.

BAB II
PENDIRIAN

Pasal 9
(1)   Yayasan didirikan oleh satu orang atau lebih dengan memisahkan
sebagian harta kekayaan pendirinya, sebagai kekayaan awal.
(2)   Pendirian Yayasan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilakukan dengan
akta notaris dan dibuat dalam bahasa Indonesia.
(3)   Yayasan dapat didirikan berdasarkan surat wasiat.
(4)   Biaya pembuatan akta notaris sebagaimana dimaksud dalam ayat (2)
ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah.
(5)   Dalam hal Yayasan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) didirikan oleh
orang asing atau bersama-sama orang asing, mengenai syarat dan tata cara
pendirian Yayasan tersebut diatur dengan Peraturan Pemerintah.

Pasal 10
(1) Dalam pembuatan akta pendirian Yayasan, pendiri dapat diwakili oleh
orang lain berdasarkan surat kuasa.
(2)   Dalam hal pendirian Yayasan dilakukan berdasarkan surat wasiat,
penerima wasiat bertindak mewakili pemberi wasiat.
(3)   Dalam hal surat wasiat sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) tidak
dilaksanakan, maka atas permintaan pihak yang berkepentingan, Pengadilan
dapat memerintahkan ahli waris atau penerima wasiat yang bersangkutan untuk
melaksanakan wasiat tersebut.

Pasal 11
(1)   Yayasan memperoleh status badan hukum setelah akta pendirian Yayasan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (2) memperoleh pengesahan dari
Menteri.
(2)   Kewenangan Menteri dalam memberikan pengesahan akta pendirian
Yayasan 

Re: [R@ntau-Net] Tenis, Irah

2004-05-31 Terurut Topik RaNK MaRoLa
Sayang Mak Elthaf yo...
Ndak basuo awak kapatang do, ambo alah 2 x minggu ndak ikuik latihan.
Mudah2han, Si Jingga alah barumua 1 bulan nanti, bisa aktif lagi kalap
Tenis.

Untuak Oman,
Sampai kini, nofen cuman bajanji juo ikuik main jo Oman ko ha...
Padohal, nofen yang ajak2 oman main dulu.
:)

- Original Message -
From: Elthaf
To: 'Komunitas MINANGKABAU (Urang Awak) Pertama di Internet (sejak 1993)'
Sent: Monday, May 31, 2004 3:34 PM
Subject: RE: [EMAIL PROTECTED] Tenis, Irah


Ambo salut jo acara tenis minggu paginyo RN, satu sarana yang
begitu rancak untuak diberdayakan, karano diseling acara main tenis bisa
diadokan diskusi tantang apo sajo...
Alhamdulillah, prosesi pernikahan sanak Iraf berjalan dengan
khidmat dan lancar, keluarga besar Rantau net yang hadir adalah Mak
Parapatiah, sanak-sanak: Miko, Dewis, Ronald, Bandaro labiah, Rahyul Salim,
Yenni, Lyia, Elthaf., mohon ditambahkan sanak Miko dan sanak Dewis kalau ado
nan kurang.
wassalam,
Elthaf



Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net



Re: [R@ntau-Net] Tenis, Irah

2004-06-01 Terurut Topik RaNK MaRoLa
Da-Is, Ado juo disinan Herlian jo Adiaknyo, Da Hendri jo Uni Fia (na lah
lamo ndak mancogot ka
lap Tenis), Ni Yenni and Partners.

- Original Message -
From: Dewis Natra

Ass. Wr. Wb.
Alah tibo kakanda disawah baliak..lai lancarse ndak kakanda ?
Hadir juo Yulharmen..!, nan mambawo kodak digital patang ditunggu pulo hasil
kodakno.
Acara malam cukuik banyak nan hadir, nan sempat batamu jo Ambo Ayah jo Bundo
Nismah, Pak Mc  Barijambek, Mak Bandaro, Mak Darul jo Istri, Da John jo
Istri, Mak Lembang jo Istri, Irfan jo Istri, Miko jo Istri, Rahyuss, Nofen,
Ronal Putra, Dewis, Hendri jo istri, Mak Asmardi Arbi jo istri..lupo.!!!


Dewis, 34



Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net



[R@ntau-Net] Melongok Museum Rumah Kelahiran Buya HAMKA

2004-06-01 Terurut Topik RaNK MaRoLa
Copyright © 2004 Media Indonesia Online. All rights reserved.
Selasa, 01 Juni 2004 00:00 WIB

WISATA


Melongok Museum Rumah Kelahiran Buya HAMKA


KOTA Melaka tinggallah sayang/ Beta nak balik ke Pulau Perca/ Walau
terpisah
engkau sekarang/ Lambat laun kembali pula/ Walau luas watan terbentang/
Danau
Maninjau terkenang jua/.

Demikian Buya HAMKA menggambarkan kecintaannya pada kampung kelahirannya di
tepi Danau Maninjau. Puisi bercorak pantun itu ia masukkan di buku
Kenang-Kenangan Hidup yang ditulisnya tahun 1940-an. Kini, kenang-kenangan
tentang ulama, penyair, sastrawan, dan filosof bernama lengkap Prof Dr Haji
Abdul Malik Karim Amrullah --disingkat HAMKA-- itu, memang bisa ditemui di
kampung halamannya: Nagari Sungai Batang Maninjau, Kecamatan Tanjung Raya,
Kabupaten Agam, Sumatra Barat (Sumbar).

Untuk sampai ke nagari kecil di tepian danau vulkanis yang indah tersebut,
dari Kota Padang bisa melalui Kota Pariaman, berjarak sekitar 140 km ke arah
utara. Atau bisa juga melalui Bukittinggi, kira-kira 50 km di sebelah barat
kota wisata itu. Dari Bukittinggi, sebelum sampai di Maninjau, Anda akan
melalui jalan bertikungan tajam sebanyak 44 kali. Sembari menuruni jalur
yang
terkenal dengan Kelok Ampek Puluh Ampek (44) tersebut, Anda bisa menyaksikan
keindahan Danau Maninjau dari ketinggian bukit yang seperti lukisan.

Rumah Buya tepatnya berada di Kampung Tanah Sirah, Sungai Batang, sebuah
bangunan bercorak rumah adat Minangkabau berdiri di pinggir jalan menghadap
ke
barat, arah Danau Maninjau. Di rumah kayu berukuran 17 x 9 meter yang
berdiri
di areal sekitar 75 meter persegi itulah Buya HAMKA lahir pada 16 Februari
1908.

Ayahnya, Karim Amrullah adalah seorang ulama pembaharu Minangkabau dan juga
Indonesia. Bersama Abdullah Ahmad dari Padang, Karim menjadi orang Indonesia
pertama yang memperoleh doktor honoris causa dari Universitas Al-Azhar,
Mesir,
karena kepakarannya dalam ilmu fiqih.

Buya HAMKA melanjutkan kebesaran nama ayahnya. Mantan Ketua Majelis Ulama
Indonesia (MUI) pertama tersebut, bukan saja menjadi ulama Indonesia, tapi
juga dunia. Namanya begitu dihargai karena sulit mencari seorang ulama yang
juga penyair, sastrawan, sekaligus ilmuwan seperti Buya.

Kini, ratusan buku karangan HAMKA, semenjak novel fiksi Tenggelamnya Kapal
Van
der Wijck dan Di Bawah Lindungan Ka'bah, sampai kepada buku filsafat seperti
Tasauf Modern dan Falsafah Hidup bisa ditemui di museum rumah kelahiran Buya
HAMKA tersebut. Dan, tentu saja karyanya yang amat fenomenal Tafsir Al-Azhar
yang diselesaikan ketika Buya dipenjara tanpa alasan yang jelas oleh rezim
Soekarno.

Sayangnya, museum itu tak bisa menggambarkan bagaimana kiprah dan perjuangan
penyair angkatan pujangga baru itu. Keterangan puluhan foto HAMKA yang
dipajang di dinding museum tersebut bahkan banyak yang tak akurat. Foto
HAMKA
bersama mantan Ketua MPR/DPR Amir Machmud misalnya, ditulis: HAMKA bersama
Hamir Marmut. Padahal, dalam sejarah akurasi amatlah penting.

Selain foto bersama Bung Karno, Bung Hatta, dan sejumlah tokoh, di sana
terdapat foto Buya semenjak kanak-kanak, remaja, sampai foto lautan manusia
mengantar jenazah Buya HAMKA ketika wafat pada 1981. Selain foto juga ada
jubah, sarung, dan toga ketika Buya HAMKA dikukuhkan menjadi doktor honoris
causa di Universitas Kebangsaan Malaysia dan Universitas Al-Azhar, Mesir.
Juga
ada foto yang menggambarkan kedekatan HAMKA ketika masih remaja dengan
Muhammad Natsir, mantan Perdana Menteri dan Ketua Partai Masyumi kelahiran
Alahan Panjang, Solok, yang aslinya juga berasal dari Maninjau.

Di masa lalu, daerah selingkar danau itu memang menghasilkan banyak tokoh
nasional. Selain Dr Karim Amrullah, HAMKA, dan Natsir, Maninjau juga
melahirkan Rangkayo Rasuna Said, pejuang perempuan yang pidato-pidatonya
amat
ditakuti Belanda. Sehingga wajar jika Bupati Agam Aristo Munandar menjadikan
daerah ini sebagai pusat wisata sejarah dan dakwah, untuk melengkapi wisata
alamnya yang memang amat memukau. (Hendra Makmur/S-6)



Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net



[R@ntau-Net] Re: Tenis,

2004-06-01 Terurut Topik RaNK MaRoLa
Dengan sanang hati Sanak.
Kalau lai iyo sanak ado wakatu basilaturahmi dan main Tenis basamo Team
Tening RantauNet.
Kami dengan senang hati manunggu, baitu juo untuak sanak nan barado di
Jabotabek lainnyo.

Untuak hari minggu bisuak (6 Juni 2004) lapangan tenis sepertinyo akan Rami,
soal no nanti
akan ado rencana tentang Pembahasan Yayasan rantauNet selanjuiknyo.

Ditunggu..
Dilapangan Tenis RUSPAU, Halim Perdana Kusumah.
Satiok Minggu Pagi, Jam 06.15.

Wassalam,

- Original Message -
From: Ricky Chandra

Assalamualikum Sanak,

Bulaih ndak ambo sato ba main Tennis, jo sanak ambo ingin bersilaturahmi jo
sanak ka sadonyo. ambo lahia dirantau jadi kurang banyak tau soal
perkembangan kampuang awak. Kalau ambo sato bergaul jo sanak sadonyo mungkin
akan bertambah ilmu dan bahaso serta adat istiadat awak.

Terima kasih sanak,




Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net



[R@ntau-Net] Manari

2004-06-01 Terurut Topik RaNK MaRoLa
http://www.republika.co.id/ASP/koran_detail.asp?id=162402kat_id=311
Minggu, 30 Mei 2004

Manari
Laporan : rad

Ranah Minang yang kaya simbol adat dan selera warna menjadi inspirasi bagi
desainer muda Monika Jufry untuk menghasilkan rancangan busana Muslim dengan
siluet rumah bagonjong dan sulaman kepala samek.

Terinspirasi dari pakaian adat dan tarian Minang yang dinamis, desainer
busana Muslim Monika Jufry, menyajikan rancangan rancak yang merupakan
siluet rumah adat bagonjong. Tak berhenti sampai disini, perancang muda ini
juga menstimulasi garis rancangnya dari perpaduan gerakan menghentak dan
gemulai khas tarian daerah ini yang berakar dari pencak silat. ''Saya ingin
mewujudkan busana yang menggambarkan ketegaran dan kelembutan,'' katanya.

Simbol-simbol adat ranah Minang ini oleh Monika ditumpahkan dalam detail
busana. Seperti siluet rumah bagonjong yang diletakkan pada detail di bagian
bahu, tutup kepala, dan aksesori. Selain itu, detail gelombang yang diambil
dari bentuk celana galembong (celana penari), dan bordir motif songket
sulaman kepala samek yang merupakan sulaman khas Sumatera Barat. ''Rancangan
ini berusaha mengekspresikan dinamika energi Minang dan kelembutan yang
berakar dari tradisi adat,'' papar Monika.

Menggunakan bahan rawsilk, katun, wolly, dan sifon, Monika mengetengahkan
rancangannya ini dalam garis asimetris, A line, dan feminin. Busana-busana
ini disajikan dalam bentuk abaya dan two pieces yang terdiri dari setelan
celana panjang dan blus modifikasi.

Dalam warna-warna terang yang sesuai dengan nuansa khas Minang, seperti
merah bata, biru, oranye, dan beberapa warna kombinasi lainnya. Penggunaan
bahan motif lurik sebagai kombinasi membuat rancangan Monika ini kian
mengental tampilan etniknya.



Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net



[R@ntau-Net] Kampoeng Toea Toegoe Di Sini Bermula Betawi

2004-06-01 Terurut Topik RaNK MaRoLa
http://www.republika.co.id/ASP/koran_detail.asp?id=162392kat_id=166
Minggu, 30 Mei 2004

Kampoeng Toea Toegoe Di Sini Bermula Betawi
Laporan : lhk

Tugu dianggap kampung tertua setelah ditemukannya Prasasti Tugu pada abad ke
19 di desa Tugu Batu Tumbuh. Jakarta Utara sesungguhnya merupakan cikal
bakal Jakarta masa kini. Di wilayah ini terdapat pelabuhan Sunda Kelapa.
Pelabuhan pelayaran rakyat itu memiliki sejarah yang panjang.

Selain Sunda Kelapa, berwisata melawat ke masa lalu di Jakarta Utara tak
komplet tanpa mengunjungi Kecamatan Cilincing. Di sini terdapat permukiman
tertua bernama Kampoeng Toegoe yang terletak di Jl Gereja Tugu, Kelurahan
Semper Barat. Juga tengoklah wilayah Marunda yang masih menyisakan berbagai
peninggalan yang merupakan saksi bisu perjuangan bangsa Indonesia
memperebutkan Jakarta yang saat itu bernama Batavia.

Ada beberapa alasan mengapa kedua kampung yang layak dikunjungi. di sini
antara lain ditemukan Prasasti Toegoe, juga terdapat Gereja Toegoe, Masjid
Al Alam, Rumah Si Pitung, dan makam Tete Jongker.

DKI Jakarta berusia 477 tahun pada 22 Juni 2004 ini. Tarikh itu ditetapkan
sebagai hari jadi Jakarta lantaran kuatnya nilai historis keberhasilan
pasukan Fatahillah menduduki pelabuhan Sunda Kelapa. Mereka mengusir tentara
Hindu Sunda dan awak kapal Portugis. Dan pada 22 Juni 1527 itulah Fatahillah
mengubah nama Sunda Kelapa menjadi Jayakarta.

Tarikh hari lahir Jakarta hanyalah putusan administratif politis. Kebenaran
historisnya masih layak debat. Sejarah Jakarta sebenarnya telah menggeliat
jauh lebih lama, yakni pada abad kelima. Bukti bahwa ada masyarakat yang
bermukim dan hidup secara teratur di wilayah yang kini bernama Jakarta ini
tertuang pada Prasasti Tugu.

Muhammad Isa, sejarawan dari Gedung Muhammad Husni Thamrin mengungkapkan,
Tugu dianggap kampung tertua setelah ditemukannya prasasti itu pada abad ke
19 di desa Tugu Batu Tumbuh di sebelah timur Tanjungpriok atau sebelah
selatan kampung Tugu.

Prasasti yang kini tersimpan di Musium Nasional ini menunjukkan bahwa pada
abad kelima Masehi sudah terdapat perkampungan di tempat penemuan prasasti
itu. Prasasti itu merupakan peninggalan pemerintahan Raja Purnawarman dari
Kerajaan Tarumanegara. ''Di sana sudah dibangun saluran air untuk irigasi
keperluan pertanian,'' tegas Isa.

Sayangnya lokasi tepatnya sulit dikenali lagi. Bahkan hampir tidak berbekas.
Sebab di lokasi persis tempat prasasti itu diketemukan sudah menjadi jalan
raya Sukapura-Kelapa Gading yang selalu ramai kendaraan bermotor
berlalu-lalang.

Adapun Kampung Tugu terletak tak jauh dari situ. Di kampung ini masih
berdiri kokoh sebuah gereja bernama Gereja Toegoe yang konon didirikan
Pendeta Melchiro Leydecker, seorang mardijken (sebutan keturunan Portugis),
pada 12 Oktober 1678.

Mengapa saat itu ada orang Portugis di Jakarta. Dalam catatan sejarah
disebutkan Belanda setelah menang melawan Portugis, membawa tawanan dari
Gowa, Kalikut, dan Sailan ke Batavia, sebutan Jakarta tempo doeloe.

Para tawanan sebenarnya beragama Katolik. Sedangkan kebanyakan orang Belanda
beragama Protestan. Mereka dijanjikan akan dibebaskan asalkan mau berpindah
agama. Dan tawaran itu diterima. Akhirnya selain bebas juga diberi sebidang
tanah di sebelah timur kastel Batavia.

Ada beberapa alasan Belanda memberikan lahannya di perbatasan dengan Marunda
itu. Sebab di Marunda pada masa itu dijadikan pangkalan orang-orang Banten
dan Mataram yang ingin menyerbu kastel Batavia. ''Dengan alasan sebagai
bemper mungkin mereka ditempatkan,'' jelas Isa.

Sayangnya, bangunan gereja itu sudah mengalami perubahan. Dulu, gereja itu
dihadapkan ke pinggir kali Cakung yang melintas di depannya. Sekarang, kali
itu sudah tidak berfungsi lagi. Bahkan warna dasarnya sudah kehitam-hitaman
dan baunya anyir.

Para penduduk keturunan Portugis ini meski berstatus tawanan, namun mereka
tak terkekang sehingga kehidupan berkeswenian pun jalan terus. Pada waktu
senggang mereka sering bernyanyi-nyanyi dengan iringan gitar berlanggam
kroncong. Kesenian itu terus berlanjut di tangahn generasi mudanya yang
hingga kini dikenal sebagai Krontjong Toegoe.

Kini masih ada Andre Juan Michiels, penerus generasi Kampoeng Toegoe yang
terus menghidupkan keroncong tersebut. Selain itu berkat Andre pula, orang
masih bisa melihat bentuk rumah yang masih asli tempo doeloe yang hanya
satu-satunya di kawasan tersebut. Rumah itu dibiarkan tidak dibongkar.
Walaupun berdiri di antara truk dan trailer di sekitar halaman rumahnya.

Marunda sejak abad ke-16 merupakan pusat perjuangan pasukan perlawanan yang
berada di bawah naungan Kerajaan Mataram dalam perjuangannya melawan
penjajahan Belanda. Ketika Fatahillah membawa pasukan gabungan Demak-Cirebon
menuju Sunda Kelapa, mereka menjadikan Marunda sebagai pangkalan. Salah satu
yang segera dibangun di sini adalah masjid, selain fungsi utamanya untuk
ibadah juga sdimanfaatkan sebagai tempat mengatur strategi.

Masjid di Marunda Pulo yang kini bernama Al-Alam Marunda itu dibangun
sekitar 

Re: [R@ntau-Net] Perai dulu bermenung diri

2004-06-01 Terurut Topik RaNK MaRoLa
Paqk Chapten.
Kalau iyo, dari ambo salah surang rangmudo, mungkin persiapannyo nan partamo
adolah ma print out seluruh revisi2 dari sanak2 kito nan dilewakan ka
palanta ko, dan mungkin nanti kito bahas nan itu tu di lapangan.

Dan juo ambo alah siapkan buku tentang Yayasan, nan bisa kito caliak sebagai
Pedoman untuak membentuk yayasan Rantaunet nantinya.

Wassalam,

- Original Message -
From: Darul Makmur [EMAIL PROTECTED]
To: Komunitas MINANGKABAU (Urang Awak) Pertama di Internet (sejak 1993)
[EMAIL PROTECTED]
Sent: Wednesday, June 02, 2004 7:05 AM
Subject: RE: [EMAIL PROTECTED] Perai dulu  bermenung diri


 Assl WW
 Sanak Mulyadi nan paliang macho.

 Pertemuan di lapangan tennis iyo ka bajadian juo. Tapi apo isi dan a nan
 kadilakukan satantangan yayasan Rantaunet, alun tampak jaleh lai. Pengurus
 sadang bakuhampeh mampasiapkan barangkali, jadi alun sempat malewakan di
 palantako.

 Wass. WW
 St.P





Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net



Re: [R@ntau-Net] Undangan Tennis

2004-06-03 Terurut Topik RaNK MaRoLa
Da-Is,
Ambo alah print semuanya yang diparalukan, dan juga ambo baok buku tentang
itu.

- Original Message -
From: Dewis Natra

Ass. Wr. Wb.
Sehubungan kedatangan mamak kito Mulyadi St. Bangsawa ka Lapangan tennis tgl
6 juni, kami cubo malewakan undangan baliak ka dunsanak nan ado di jabotabek
tamasuak pengurus RN untuak hadir di lapangan tennis tgl 6 juni hari minggu
jam 6.15. Kito bahas AD ko baliak sasuai masukan sampai hariko nak buliah
kito dapekkan AD final.





Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net



[R@ntau-Net] Kembali ke Surau Jangan Sebatas Konsep

2004-06-04 Terurut Topik RaNK MaRoLa
Kembali ke Surau Jangan Sebatas Konsep
By padangekspres, Selasa, 01-Juni-2004, 06:30:02 WIB

Pariaman, Padek-Pemprov Sumbar telah mencanangkan program kembali ke surau.
Di kabupaten Padangpariaman kegiatan tersebut telah dilaksanakan semenjak
tiga tahun lalu. Untuk mendukungnya dibantu dengan anggaran berupa honor
garin dan guru mengaji, serta ditunjuk penyuluh agama di setiap kecamatan.

Menanggapi relalisasi pogram itu, pemerhati masalah nagari, Drs Zulfikar
Amar yang juga pengajar di STIA BNM mengatakan untuk mengukur
keberhasilannya perlu dipikirkan bagaimana indikator yang bisa dinilai.

Kembali ke surau baru dalam bentuk fisik. Di mana-mana didirikan surau baru
dan merehab surau-surau lama menjadi lebih baik, tetapi bagaimana dengan
kegiatan yang ada di surau tersebut,?

Ia menilai Padangpariaman bisa disebut dengan negeri seribu surau, karena
banyaknya surau. Setiap kaum mempunyai surau, sehingga antara surau yang
bangunannya berdekatan.

Di bulan Rabiul Awal ini orang mengadakan Maulud nabi di surau-surau dengan
badikie sampai pagi, di bulan Ramadhan diadakan Shalat Tarwih berjamaah
walaupun imam dan makmunya hanya beberapa orang saja dan setelah itu tidak
ada lagi kegiatan di surau. Bahkan yang paling buruk surau dijadikan gudang
padi karena berdekatan dengan sawah.

Barangkali pemandangan ini bisa dilihat hampir di setiap nagari di. Untuk
itu ia menyampaikan saran dalam bentuk wacana kembali ke surau yang dimotori
tenaga penyuluh agama di setiap kecamatan. Pertama yang harus di ketahui
sebagai data basis adalah berapa jumlah surau yang pasti di dan apa kegiatan
di surau tersebut yang telah ada, serta potensi yang bisa dimanfaatkan untuk
mengembangkan surau tersebut (misalnya pengurus, guru mengaji, guru silat,
guru budaya dan lain-lain yang dirasa perlu). Baru kemudian ditetapka
kegiatan yang dikehendaki di setiap surau dan dilaporkan dalam bentuk
angka-angka kepada penyuluh agama dan penyuluh agama melanjutkan kepada KUA
yang ada di setiap kecamatan dan rekapnya baru dikirim ke departemen agama
kabupaten.

Sehingga setiap bulan dapat di analisa keberhasilan seberapa jauh program
kembali ke surau bisa dijalankan. Jangan seperti sekarang para penyuluh
agama disuruh melaporkan berapa kali dia khotbah sebulan, berapa dan di mana
mengajar mengaji dan lain-lain tetapi diharapkan penyuluh agama menggerakkan
surau dengan koordinasi kepada seluruh pengurus surau. Sehingga surau
bergerak sendiri oleh masyarakat.

Kita contohkan penyuluh keluarga berencana, mereka tidak mungkin mendatangi
semua keluarga yang ada di sebuah kecamatan tetapi dengan menggunakan kader
yang ada di setiap dusun dan kampung mereka mampu menggerakkan masyarakat
untuk mengikuti program KB. Dalam hal ini tokoh masyarakat dijadikan kader
kembali ke surau. Kelau program yang dibuat jelas dan terukur kita bisa
berbicara apakah kita telah kembali ke surau atau tidak, ulasnya.

Selain itu dalam rapat-rapat dengan lembaga legislatif dapat dikemukakan
bagaimana memecahkan masalah kekurangan guru mengaji, kekurangan dana. Dan
bisa mengajak perantau memikirkan secara bersama. (dam)

Padang Ekspres Online : http://www.padangekspres.com/
Versi online:
http://www.padangekspres.com/mod.php?mod=publisherop=viewarticleartid=2756
3




Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net



[R@ntau-Net] Ribuan Warga Jawa Jadi Rang Minang

2004-06-04 Terurut Topik RaNK MaRoLa
Ribuan Warga Jawa Jadi Rang Minang
By padangekspres, Senin, 24-Mei-2004, 03:36:43 WIB

Dharmasraya, Padek-Sedikitnya enam ribu warga transmigrasi Sitiung IV yang
berada dalam wilayah Kenagarian Koto Tinggi, Kecamatan Sungai Rumbai,
Dharmasraya, kini sudah siap menjadi bagian masyarakat Minangkabau. Mereka
sudah mendapatkan suku dari ninik mamak setempat sebagaimana yang dianut
warga Minangkabau.

Tokoh adat setempat, Khairul Amri Dt Paduko Segar menjawab koran ini, Sabtu
(22/5) menyebutkan, warga asal Pulau Jawa yang bermukim di kawasan itu sejak
sekitar 20 tahun lalu itu kini sudah membagi diri dalam persukuan
sebagaimana orang Minangkabau. Hanya saja, mereka belum menempuh prosedur
diri dalam persukuan sebagaimana menunggu saat yang tepa untuk mengisi adat
dan menuang limbago, kata ketua LKAAM Sungai Rumbai ini.

Menurut Khairul Amri, warga eks transmigrasi Sitiung IV itu kini bergabung
dalam empat suku, yakni suku Piliang, Chaniago, Patopang dan Melayu. Secara
non formal, para penghuni keempat suku itu sudah menerima warga yang
sebagian besar dari Pulau Jawa itu sebagai anak kemenakannya.

Kami sudah diakui sebagai bagian dari masyarakat Minangkabau. Resminya akan
kami tetapkan saat yang tepat, kata Wardoyo, Sekretaris Nagari Koto Tinggi.

Penjabat Bupati Dharmasraya, Asrul Syukur yang mengunjungi Kenagarian Koto
Tinggi Sabtu lalu menyambut baik inisiatif bekas warga transmigrasi. Dalam
sistem pemerintahan nagari yang mulai dilakukan awal 2002 silam, setiap
warga di Ranah Minang ini seyogyanya mengaku induak kepada warga
Minangkabau. Tentu saja harus melalui prosedur yang benar dan memenuhi
syarat yang ditetapkan. Jika sudah melalui prosedur dan syarat yang benar,
maka warga Minangkabau akan menerima dengan ikhlas dan lapang dada.

Pembauran ini sangat penting dalam rangka menegakkan Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI). Semangat kebersamaan ini sangat relevan
ditonjolkan, disaat NKRI menghadapi masalah disintegrasi bangsa. Saya
harap, semua bekas warga transmigrasi dapat menggalang persatuan dalam
membangun daerah ini agar lebih baik, pinta Asrul.

Asrul yang didampingi Sekdakab Drs Bakri, Kepala Bappeda Drs H Muslainil,
Kepala Dinas PU Ir Junaidi dan Camat Sungai Rumbai Drs Refri, MSi, berada di
Koto Tinggi dalam rangka melakukan safari perdana sebagai Penjabat Bupati
Dharmasraya, selain untuk menampung aspirasi masyarakat, juga untuk
menyampaikan pesan-pesan pembangunan.

Kepada sekitar seribu warga Koto Tinggi di Masjid Nurul Iman, Asrul minta
agar warga tidak terlalu berharap banyak kepada Pemkab Dharmasraya yang
masih baru lahir. Semua pelayanan dan kewenangan masih dipegang oleh
Kabupaten Sawahlunto Sijunjung, termasuk persoalan dana. Kendati demikian,
warga tidak perlu pesimis, sebab kondisi demikian tidak akan berlangsung
lama. Insya Allah dalam waktu dekat kita akan menerima kewenangan dan sudah
bisa merespon aspirasi masyarakat, kata Asrul. (b)

Padang Ekspres Online : http://www.padangekspres.com/
Versi online:
http://www.padangekspres.com/mod.php?mod=publisherop=viewarticleartid=2714
7




Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net



  1   2   >