[R@ntau-Net] Selanjutnya Apa??--- Kegiatan RangMudo
Assalamualaikum Dunsanak Rankmudo dan Bajiwa Mudo sadonyo (Tentu tamasuak juo, mamak2 dan Bundo kanduang tentunyoo..) Menindak lanjuti dari e-mail Da-Is (Dewis Natra @Red) ambo cubo menjawab sebagai bukti bahwa sacaro pribadi ingin memberitahukan bahwa kita-kita RangMudo selalu komit dan selalu mengadakan kegiatan sosial. (Harapannya) Kalau manuruik ambo, sarancaknyo awak yo melaksanakan seperti apo yang telah awak laksanakan dulu, yaitu dengan mengunjungi baik itu pasti jompo ataupun panti asuhan. Khan alah samo awak tau, dengan kedatangan kita aja mereka udah sangat senang, apalagi kita bawa oleh2 buat mereka yang nota bene jarang dikunjungi keluarga mereka (apalagi mereka yang tidak punya sanak saudara lagi). Dan dengan perginya kita ketempat2 seperti itu, bisa slalu mengingatkan kita akan artinya sebuah hidup. Mengenai dana yang da-Is diskusikan bersama ni-raf dan ni-yeni tersebut, menurut saya lebih bagus di bukak sebuah account di BCA atas nama siapalah pokoknya (kalau saya usul, Ni-raf atau Ni-yeni). Dengan adanya kita (RangMudo) Account tersendiri, kita yang komit kan gampang untuk menyisihkan saketek rizki awak, jikalau kita lagi di ATM (tidak perlu banyak2, 10 atau 20an ribu aja, yang penting kita sering menyisihkan... ya nggak???) Saya usulkan buka di BCA, karena saya yakin parang Ramudo punya ATM BCA. Nah. kalau kita ada rencana hajatan untuk kegiatan Sosial, kita lempar aja Rekening tersebut di Palanta ini, dan saya yakin, banyak juga kok dunsanak kita yang mau ikutan, walaupun ndak bisa pai kegiatan tersebut. Yaaa.. nggakk... jadi untuk itu, Ayo RangMudo, kita lanjutkan kegiatan kita untuk 2004 ini. Saya tunggu perkembangan dan Komentar selanjutnya. Harapan : Untuak dunsanak aktivis RN nan di Jabotabek, kalau mau bergabung ngumpul2 dengan RangMudo, bisa bakumpua2 di Lap. Tenis, Halim pagi hari di satiok Minggu. Bisa sambia balatiah main Tenis. Khan yo baitu ndak Da-Is? Wassalam - Original Message - From: Dewis [EMAIL PROTECTED] Ass. Wr. Wb. Dear Doens, Tarutamo untuak anggota rang mudo, dek alah tasabuik dek mak Darul kegiatan nan alah pernah dilakukan berupa kunjungan ka panti jompo (Ralat saketek mak Darul bukan Panti Asuhan) di cipayuang Jakarta Timur, alah patuik pulo dikamukokan ka rang mudo. Wakatu kegiatan itu kito dari rang mudo malewakan kotak sumbangan ka palanta RN dan Alhamdulillah kegiatan awak bajalan lancar dan dari kacio rang mudo setelah kegiatan masih ado siso pitih sakitar 300 ribu. Dari pembicaraan ambo jo Iraf dan Yenni waktu pulang dari rumah bundo, karena pitihko awalnyo diniaikkan untuak sumbangan sosial makonyo pitihko tantu arus ditaruihkan baliak ka nan berhak. Untuak rang mudo ba'a rencananyo lai ? tantu kaputusan awak basamo. Awak buek kagiatan sarupo itu baliak ? dengan alternatif tampaik lain tantu sajo awak lewakan kacio di palanta RN baliak, Atau pitihko kito kirim sajo ka rekening salah satu panti? Ambo tunggu tanggapan dari rang mudo lain.!! Salam Is, 34 ___ Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: http://groups.or.id/mailman/listinfo/rantau-net ___
[R@ntau-Net] Padang Ekspres Online -- Sumbar Sejajar Dengan Tetangga
Padang Ekspres Online - -:: www.padangekspres.com ::-Sumbar Sejajar Dengan Tetangga By padangekspres Selasa, 23-Desember-2003, 06:46:07 WIB25 klik Padang, PadekPertumbuhan perekonomian Provinsi Sumbar segera cerah dan tumbuh cepat menandingi provinsi tetangga, Riau dan Jambi. Hal ini karena pemerintah mulai memperlihatkan terobosannya dengan peresmian pengerjaan jalan layang Kelok Sembilan dan jalan dua jalur Tabing-Duku Padang yang mengakses ke lokasi Bandara International Ketaping. Demikian harapan dan optimisme dari anggota MPR-RI asal Sumatera Barat, H Leonardy Harmainy MBA, Ketua Departemen Promosi dan Pemasaran Dewan Pimpinan Pusat Kadin, Iqbal Alan Abdullah dan Dosen Perencanaan Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Andalas, Sri Maryati SE MA, kepada Padang Ekspres ketika dimintai komentar mereka secara terpisah, kemarin. Jika sudah beroperasi, maka jalur Sumbar-Riau dalam waktu yang lebih cepat, aman dapat dicapai. Dengan transportasi seperti ini, mobilitas arus barang dan jasa akan tinggi. Nah, infrastruktur yang baru saja diresmikan pengerjaannya kemarin oleh Presiden Megawati, bahkan langsung mendapat respons itu adalah sebuah harapan bagi Sumbar untuk perekonomian masa mendatang, ungkap Leonardy Harmainy. Lebih jauh dikatakan Ketua Umum BPD Gapensi Sumbar ini melihat, selesainya jalur ini nantinya akan sangat bermanfaat bagi sektor riil. Yang lebih dahulu merasakan itu adalah sektor agro bisnis. Sekarang saja mobilitas itu sudah jalan, namun selalu terkendala dengan masalah jarak tempuh karena jalan yang berliku-liku, tambah Leonardy. Ke depan diharapkan tidak adalagi over stock produksi. Karena pasar sudah terbuka. Artinya, semua hasil bumi yang dibutuhkan pasar Riau dan ada di Sumbar sudah bisa tak masalah lagi dipasarkan di sana. Jadi, effeck sangat jelas di tengah-tengah masyarakat, tegasnya. Disadari betul, pembangunan infrastruktur adalah sesuatu yang mutlak dilakukan oleh pemerintah untuk masyarakat. Dan masyarakat tinggal meningkatkan mobilitas dan bekerja keras untuk mencapai tarap hidup yang lebih baik. Maka bukan saja Kelok Sembilan, pelebaran jalan Padang-Duku, tetapi juga Pelabuhan Teluk Bayur. Kalau sudah dibenahi, wah Sumbar bisa berlari mengejar pertumbuhan ekonomi, paparnya lagi. Kalau sudah begitu, apa yang harus dibenahi oleh Pemprov Sumbar? Pariwisata. Setiap Pemkab-Pemko harus menciptakan trade mark objek wisatanya. Ada dua hal di sini, yang sudah jadi harus dibenahi secara menarik. Dan yang belum jadi harus dibangun segera, tutur putra Koto Gadang yang sehari-hari juga Ketua Partai Golkar Sumbar dan Ketua Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi. Tak jauh beda pandangan ini dengan tokoh pariwisata nasional, Iqbal Alan Abdullah. Selain masalah pasar, terbukanya jalur Sumbar-Riau yang cepat dan aman, Ketaping juga menjadi harapan besar bagi masyarakat. Karena akses itu tidak sekedar dengan tetangga, tetapi dengan dunia luar. Tak sebatas ASEAN, tetapi seluruh negara yang ada di dunia, tutur Iqbal yang juga Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) Indonesia Congress and Convention Association (Incca). Menurut putra Pariaman itu, pariwisata Ranahminang butuh polesan dan promosi agar menarik dan dikenal di dunia luar. Jangan sampai sebaliknya, masyarakat Sumbar yang konsumtif, belanja keluar dan hanya menerima apa yang masuk dari luar, tutur Pengurus Masyarakat Pariwisata Indonesia (MPI) ini. Lebih dari itu, spirit dari rantau harus diserap cepat. Efesiensi transportasi sekian jam dari kemajuan pembangunan mesti diiringi dengan persiapan sektor pariwisata yang matang. Setiap daerah memiliki objek yang layak jual, pelayanan prima. Inilah potensi Sumbar paling utama disamping potensi pertanian tadi, tegas Iqbal. Sinergi Antar Daerah Senada dengan hal tersebut, pengamat ekonomi Sri Maryati SE MA menilai, proyek strategis yang ditampilkan Gubernur Zainal Bakar menjelang tutup tahun 2003 tersebut tidak akan memberikan multiflier efect yang besar, jika tidak diiringi dengan perencanaan yang matang oleh pemerintah baik provinsi maupun kabupaten dan kota. Untuk itu perlu sinergi antar daerah, baik antar kabupaten/kota maupun provinsi dalam melakukan perencanaan pembangunan. Dengan adanya proyek go internasional pelabuhan Teluk Bayur dan beroperasinya Bandara Internasiona Ketaping, ini akan membawa dampak yang luar biasa bagi Sumbar. Khususnya dalam arus transportasi dan perdagangan internasional. Apalagi Pemprov sudah mencanangkan Teluk Bayur sebagai pusat pelabuhan laut terbesar di Indonesia wilayah barat. Namun akan sia-sia, jika pemerintah daerah sendiri tidak siap. Dalam artian, percuma kapal-kapal ataupun pesawat-pesawat internasional itu datang ke Telukbayur atau Bandara Ketaping, jika produk yang akan dibawanya dari sini tidak ada, ujar ekonom muda ini. Sri Maryati yang saat ini terlibat aktif dalam tim penyusunan Rencana Umum Tata Ruang Kota (RUTRK) Padang tersebut menyatakan, belajar dari pengalaman selama ini, kesulitan berkembangnya Telukbayur, karena minimnya
[R@ntau-Net] Taufik Kiemas Janji Ikut Bangun Sumbar
Apakah ini hasil dari diangkeknyo TK sebagai datak di Kampuang Dan apakah ini Janji2 seperti biasanya?? atau kah janji seorang mamak antahlahh. Awak caliak se lah nanti. http://www.republika.co.id/ASP/online_detail.asp?id=148524kat_id=23 Minggu, 21 Desember 2003 14:53:00 Taufik Kiemas Janji Ikut Bangun Sumbar Tanah Datar-RoL-- Suami Presiden Megawati Soekarnoputri, Taufik Kiemas, yang hari Minggu (21/12) mendapat gelar Datuk Basa Batuah, berjanji akan ikut membangun Propinsi Sumatera Barat. Saya berjanji akan ikut membangun negeri yang indah ini sehingga menjadi lebih sejahtera dan tidak kalah dengan daerah-daerah lain di tanah air, katanya di Istana Kerajaan Pagaruyung, Kabupaten Tanah Datar, Sumbar, Minggu. Taufik Kiemas mendapat gelar Datuk Basa Batuah karena almarhumah ibundanya, Hamzahtoen Roesyda berasal dari Batusangkar, Tanah Datar, Sumbar. Pada acara ini, Megawati juga mendapat gelar Puti Reno Nilam karena sebagai menantu orang Minang berhak mendapatkan gelar tersebut apalagi suaminya telah diangkat menjadi penghulu (Ketua Suku Sikumbang di Tanah Datar). Acara pemberian gelar ini dihadiri pula oleh Gubernur Sumbar Zainal Bakar, Bupati Tanah Datar Masriadi Martunus. Sedangkan dari rombongan dari Jakarta, hadir Menko Kesra Yusuf Kalla, Menteri Sosial Bachtiar Chamsyah, Menperindag Rini Suwandi, Menteri Kelautan dan Perikanan, Rochmin Dahuri serta mantan Gubernur Sumbar Azwar Anas. Kepada ribuan warga Tanah Datar, Taufik menjelaskan bahwa sejak kecil dirinya sadar bahwa dia adalah keturunan suku Minang yang berasal dari ibunya, walaupun ayahnya berasal dari Sumatera Selatan. Usai menerima gelar tersebut, Megawati yang didampingi Taufik Kiemas serta putrinya Puan Maharani melanjutkan perjalanan ke Bukittinggi untuk meninjau pembangunan monomen Bung Hatta. ant/abi Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net
[R@ntau-Net] Padang Ekspres Online - - DR H Syaifullah SA MA : Membumikan Filosofi Minangkabau
Padang Ekspres Online - -:: www.padangekspres.com ::-Topics / Edisi Mingguan / KAJIAN Minggu, 14-Desember DR H Syaifullah SA MA Membumikan Filosofi Minangkabau By padangekspres Sudah sangat sering terjadi perbincangan, pengkajian tentang Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah (ABS-SBK), dalam bentuk perbincangan sederhana, sampai pada yang paling akademik. Dari yang berskala kecil, tingkat daerah, regional, nasional bahkan internasional. Pengkajian mana (biasanya) diawali oleh obsesi dan harapan yang sarat makna dan beban yang sangat besar. Namun (biasanya) diakhiri dengan kondisi hilang tanpa kesan, pergi tanpa pesan. Kritik dan kesadaran kita tentang berbagai kealpaan berbagai Seminar dan simposium tersebut, tidak perlu diobati dengan alergi atau tidak akan berseminar lagi seumur hidup. Tapi upaya untuk menyempurnakannya terus menerus. Bagaimanapun, kalau kita arif dan sabar untuk memetik yang terhidang dan tersaji dalam berbagai seminar ABS-SBK yang lalu, selalu saja ada yang dapat kita petik. Seminar monumental tentang ABS-SBK, antara lain yang dilakukan oleh ICNII Orwil Sumatera Barat, di Bukittinggi tanggal 22-23 Januari 2000, yang antara lain merumuskan bahwa ABS-SBK sebagai paradigma kultural dan landasan etik dalam kehidupan masyarakat dan lembaga kemasyarakatan Minangkabau, harus diinterpretasi dan direvitaliasi secara terus menerus, sehingga tetap aktual dan dapat mengakomodir tuntutan dan perkembangan zaman. Agar ABS-SBK tidak tinggal sebagai filsafat yang utopis dan non-realis, maka tuntunan etik tersebut harus diimplementasikan dan dibumikan dalam seluruh sendi kehidupan masyarakat dan lembaga kemasyarakatan. Pertanyaan besar yang perlu dijawab adalah, Apakah kita sudah benar-benar sepakat tentang perlunya menjalankan/mewujudkan ABS/SBK dalam kehidupan nyata kita?. dan ABS-SBK dalam bentuk, isi dan esensi seperti apa yang kita sepakati untuk diwujudkan? Seandainya pertanyaan pertama telah mendapat persetujuan dan dukungan dari hati yang paling dalam, telah dijawab dan disepakati oleh sebahagian besar masyarakat dengan Ya, maka pertanyaan kedua adalah merumuskan substansi ABS-SBK yang relefan. Dengan melakukan re-interpretasi, maka ajaran ABS-SBK tidak akan kelihatan bagaikan memajang barang antik; dan dengan melakukan revitalisasi ajaran ABS-SBK tidak tampil sebagai kerdil, picik dan berbau kedaerahan yang sempit. Kalau dua pertanyaan induk tersebut telah didudukkan, barulah kita menginventarisir pertanyaan lanjutan: Dalam bentuk aturanl legalitas hukum apa ABS-SBK diatur. Bagaimana cara metoda mensosialisasikannya dan merealisirnya dalam kehidupan nyata, perangkat yang akan digunakan, pendekatan yang paling efektif, dan penciptaan iklim dan suasana yang keondusif yang akan mendukung pelaksanaan ABS-SBK, dst. Dimulai Dimana dan Oleh Siapa? Salah satu kritik kita terhadap hampir seluruh seminar dan perbicangan tentang ABS-SBK sebelumnya, sebenarnya karena sukar dan atau tidak pernah melanjutkan untuk menjawab dua pertanyaan diatas, dimulai dimana dan oleh siapa?. Menurut para ahli, sebuah gerakan selalu dimulai dengan perumusan ide/gagasan/konsep. Karenanya gerakan raksasa untuk kembali ke ABS-SBK, juga dimulai dari perumusan esensil substansi ABS-SBK, sehingga dia secara berangsur berubah dari sesuatu yang immateril abstrak menjadi sesuatu yang materi kongkrit, sehingga dapat diindera, diferifikasi dan pads akhirnya ditransformasikan/disosialisasikan. Secara sederhana substansi ABS-SBK itu berisi dua esensi agung, dan sinergic, yakni adat dan agama Islam. Dua esensi ini agung ini, sebahagian terdapat dalam oral etik yang diwariskan secara turun temurun dari generasi ke generasi (ayat-ayat Qauniyah), dan sebahagian lagi terdapat secara tertulis (literal), yakni ayat-ayat kitabiyah (kitabullah). Dalam konteks ABS-SBK adalah tidak patut kalau kita mencari yang berbeda atau berlawanan dari keduanya, tapi justru terus-menerus menggali dan mengembangkan titik temu dan sinergical keduanya. Karenanya rumusan ABS-SBK tersebut haruslah secara muttak diwarnai dan diinspirasi oleh nilai-nilai adat dan ajaran Agama Islam, dan tidak boleh berlawanan dengannya, seperti mengisi nya dengan galian nilai-nilai jahiliyah pra-Islam. Selanjutnya rumusan ABS-SBK yang diwarnai oleh Adat dan Islam itu, dipindahkan kedalam bentuk tuntunan sikap dan bahan ajar. Rumusan ini sedemikian rupa sehingga dapat dicerna, dipahami, dan akhirnya dilaksanakan oleh masyarakat Sumatera Barat. Rumusan tersebut pada akhirnya dituangkan kedalam redaksional : Pandangan mendalam atau visi terhadap suatu keadaan dan situasi, sikap dan perilaku yang seyogianya dilakukan dan yang yang harus dihindariftidak dilakukan oleh pribadi, masyarakat dan lembaga-lembaga kemasyarakatan di Sumatera Barat. Sehingga pada akhirnya seluruh tindak perilaku, kelakuan akan menjadi cermin pantul dari tuntunan sikap ABS/SBK tersebut. Siapa yag merumuskan ABS-SBK tersebut ? Sesuai dengan esensi utamanya, maka jelas yang paling
[R@ntau-Net] Padang Ekspres Online - - 365 Hari Perjalanan Kesenian Sumatera Barat
Padang Ekspres Online - -:: www.padangekspres.com ::-NAN PADEK Minggu, 21-Desember 365 Hari Perjalanan Kesenian Sumatera Barat (Dari Pangkal Sampai ke Ujung Tahun 2003) By padangekspres Tidak dapat dipungkiri, jika memetakan genre kesenian di Sumatera Barat tanpa memungkiri geliat kesenian di STSI Padang Panjang, sanggar-sanggar, sekolah-sekolah seni dan non seni lainnya maka pusek jalo punpunan ikannya adalah Taman Budaya Sumatera Barat, Jalan Diponegoro, Nomor 31, Padang. Hampir setiap bulan di taman yang selalu bermusik debur ombak itu, dilakukan beragam kegiatan kesenian. Mulai dari seni tari, teater, sastra, musik, dan lukis. Maka, jika ingin mencari suasana lain di kehirukan kota Padang, tak ada salahnya berkunjung ke Taman Budaya. Lokasinya tak terlalu jauh dari pusat kota. Hanya berjarak sekitar satu kilometer dari mantan Terminal Lintas Andalas. Cukup enteng jika dihampiri dengan jalan kaki, menyusuri Jalan Pemuda, terus ke Jalan Diponegoro, bakar sebatang rokok, dan baru separuh lintingan tembakau itu dimakan api, diri sudah sampai di Taman Budaya. Sedangkan bagi yang ingin menggunakan Angkot (Angkutan Kota), anda perlu dua kali naik-turun mobil bagi yang naik di Terminal Goan Hoat. Naik pertama naik Angkot ke arah Indarung atau Aur Duri untuk turun di Jalan Proklamasi, dan di Jalan Proklamasi naik lagi ke Angkot merah yang datang dari Indarung atau Gadut. Cukup repot, memang. Makanya, bagi yang ingin prkatis, dari manapun anda menaiki Angkot di Kota Padang, umumnya akan melewati mantan Terminal Andalas, turun disitu, dan berjalan kakilah. Baru saja diri melewati gerbang Taman Budaya, telinga akan disambut oleh lengking bansi atau gelentang talempong orang-orang latihan musik tradisi. Disambut sorak hap-hap-hap, guru tari memimpin muridnya belajar menari. Atau disambut teriakan kata-kata dari mulut orang-orang sedang berlatih pembacaan puisi atau latihan dialog teater. Kegiatan latihan, terutama bagi sanggar-sanggar yang bermukim di sini, geliat kesenian memang hampir setiap hari, jelas Jusnimar, kepala Taman Budaya. Ya, memang begitu. Ke empat ruang latihan yang disediakan, memang hampir setiap hari berisi. Mulai dari anggota sanggar anak-anak sampai anggota sanggar dewasa. Mulai dari yang berlatih seni tradisi sampai ke seni modern. Dan jika anda mulai jenuh menonton latihan, langkah bisa diurak ke arah gerbang utama yang berada di depan Gedung Teater Utama gedung pertunjukan yang paling besar di antara tiga tempat pertunjukan di Taman Budaya untuk langsung memandang debur ombak Pantai Padang. Selain untuk tempat berkesenian, mendiskusikan kebudayaan, Taman Budaya juga layak sebagai lokasi wisata, terus Jusnimar yang cukup akrab dengan para seniman, bukan saja seniman Sumatera Barat, tapi juga seniman di senatero nusantara. Karena lokasinya yang dekat laut dan gedung pertunjukannya cukup representatif, maka banyak para seniman yang merindukan mentas di sini, bangga Jusnimar. Pernyataan Jusnimar dibenarkan oleh Syarifudin Arifin, Viveri Yudi, dan Ery Mefri para seniman yang kebetulan bekerja di Taman Budaya. Lamaran untuk mengisi pertunjukan teater di Taman Budaya cukup banyak, hingga ada yang tak bisa direalisasikan. Hal itu terjadi karena keterbatasan dana dan padatnya jadwal yang telah disusun setiap tahun, jelas Syarifudin Arifin, salah seorang aktor senior yang telah melakoni puluhan pertunjukan teater dan membintangi puluhan film dan sinetron. Peminat yang ingin mempertunjukkan musik hampir sama dengan peminat teater, ungkap Viveri Yudi, aktor, koreografer, dan MC kondang. Cuma, terus Viveri Yudi, tak jarang juga grup musik yang belum representatif yang ngotot ingin mentas di Taman Budaya. Jika hal seperti itu terjadi, tentu Taman Budaya akan menolak, ungkap Viveri sedikit kesal. Kemudian dia menyebutkan ada kelompok kesenian yang masih memaksakan kehendaknya untuk mentas di Taman Budaya, padahal program sejenis sudah dipertunjukkan sebelumnya. Bahkan ada yang mengamcam segala, ungkap Viveri tanpa mau menyebutkan nama kelompok kesenian itu. Sedangkan untuk pertunjukan tari, selain kalender tetap Taman Budaya, Dewan Kesenian Padang bekerjasama dengan Taman Budaya, juga menggelar Padang Bagalanggang dengan salah satu acaranya adalah Gelanggang Tari Sumatera, urai Ery Mefri. Gelanggang Tari Sumatera sengaja menghadirkan koreografer-koregrafer muda dan bukan saja dari Sumatera (sesuai dengan namanya-red) tapi dari seluruh pelosok tanah air. Serta ada kalender kerjasama yang tak sempat terselenggara, yaitu Padang Dace Festival, yang mendatangkan koreografer-koreografer manca negara, terus Ery Mefri yang baru saja diundang Bentara Budaya mementaskan koreografinya ke Jakarta. Padang Dace Festival urung dilaksanakan tahun 2003 karena peristiwa bom WTC, bom Bali dan terakhir peristiwa bom Hotel Marriot, sedih Ery Mefri. Evaluasi Kegiatan Taman Budaya Selama Tahun 2003 Tak ada gading yang tak retak, begitu nenek moyang berpesan, agar generasinya tak larut dalam sesal yang tak berujung.
[R@ntau-Net] Padang Ekspres Online - - Taman Budaya Selalu Memberi Kesempatan Pada Seluruh Genre Kesenian
Padang Ekspres Online - -:: www.padangekspres.com ::-NAN PADEK Minggu, 21-Desember Taman Budaya Selalu Memberi Kesempatan Pada Seluruh Genre Kesenian By padangekspres (Dra Jusnimar (Kepala Taman Budaya Sumatera Barat) Dalam rentang tahun 2003, Dra Jusnimar, Kepala Taman Budaya Sumatera Barat, mulai menemukan keakraban dengan para seniman dan pengurus seniman Sumatera Barat. Salah satu buktiknya adalah saat mengikutkan beberapa orang luar untuk mengikuti PPSS VI-2003 di Jambi, 17 - 22 September 2003, lalu. Berikut wawancara koran ini dengan satu-satunya kepala taman budaya yang perempuan di Indonesia itu, tentang apa yang telah dan akan dilakukannya demi kemajuan kebudayan dan kesenian Sumatera Barat, sehubungan dengan jabatannya sebagai Kepala Taman Budaya Sumatera Barat. Banyak kritikan bahwa Taman Budaya hanya mengakomodir orang dalam saja untuk mengikuti iven kesenian, baik di Taman Budaya Sendiri, maupun di luar? Kritikan itu muncul barangkali karena sipengkritik hanya melihat selintas. Padahal Taman Budaya selalu memberi kesempatan pada seluruh genre kesenian. Apakah itu tari, sastra, musik, teater, atau lukis. Contohnya waktu mengikuti PPSS VI ke Jambi, bulan September lalu, barangkali hanya Taman Budaya Sumatera Barat yang mengajak seniman dari luar lingkungan Taman Budaya. Ada dua orang sastrawan, pelukis, dan penari. Selain itu, selama kalender tahunan Taman Budaya, selalu diberikan kesempatan untuk berkesenian bagi seluruh seniman sesuai dengan kapasitasnya. Taman Budaya tak pernah melihat apakah mereka berasal dari pegawai Taman Budaya atau seniman dari luar Taman budaya. Yang penting kapasitas karya mereka. Sekaligus komitmen mereka. Terus? Jika saya membeda-bedakan seniman hanya dengan melihat apakah mereka orang Taman Budaya atau tidak, tentu akan terjadi ketidaktentraman kesenian di Sumatera Barat. Jelas hal itu tidak saya inginkan. Tidak Taman Budaya inginkan. Karena bagi saya kebudayaan dan kesenian adalah merupakan wacana pemersatu bangsa. Kenapa Ibu mengatakan bahwa budaya dan seni merupakan wacana pemersatu bangsa? Karena kebudayaan itu luas cakupannya. Di dalamnya juga termaktub agama. Nah, jika agama dianggap sebagai ajaran bukan sebagai sebuah doktrin, maka ujungnya adalah perdamaian. Jika sudah damai tentu persatuan akan datang dengan sendirinya. Sedang seni? Seni adalah bagian kecil dari kebudayaan. Umpamanya seni sastra. Bukankah Al-quran itu salah satu karya Maha Karya Sastra dari Allah SWT. Alih cerita, kenapa Ibu mau tinggal bersama kontingen di Asrama Haji Jambi, saat PPSS? Karena Ibu ingin memahami dan ingin dekat dengan kontingen. Jika salah seorang pimpinan dekat dengan kontingen, tentu acara yang diikuti menjadi sukses. Buktinya, kita sukses, kan? Lumayan suskses, Bu, tapi mesti ada beberapa evaluasi... Evaluasi itu penting. Apa pun yang akan dan telah dilakukan, harus dievaluasi. Jika tidak, tak akan ada perbaikan. Itulah konsep hidup yang paling hakiki. Termasuk seluruh kesenian dan soal kebudayaan yang telah dilakukan oleh Taman Budaya selama tahun 2003 juga harus dievaluasi. Segala yang buruk mesti dibuang, dan segala yang baik harus dipertahankan dan ditingkatkan. Jika begitu, apa target pokok Taman Budaya dalam menghadapi tahun 2004? Membantu segala program pemerintah yang berhubungan dengan kebudayaan dan kesenian. Intinya adalah perdamaian. Jika seluruh unsur yang ada dalam negara ini, mulai dari pemerintah, anggota dewan, yudikatif, dan seluruh masyarakat, sudah damai tentu akan terwujud ketentraman. Mengingat ketentraman itu sangan dibutuhkan untuk menyongsong Pemilu 2004. Terus, peran kesenian dalam hal itu? Kesenian sangat diperlukan untuk mengisi bagian otak manusia. Karena otak perlu diisi, bukan saja ormanen-ornamen eksakta tapi memerlukan juga ornamen kesenian. Sehingga keduanya menjadi seimbang. Jika isi otak sudah seimbang, tentu tidak akan terfikirkan lagi sesuatu yang neko-neko. Sesuatu yang akan membawa diri ke arah kejelekan. Jika sudah begitu, perdamaian akan tercipta dengan sendirinya. ode barta ananda Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net
[R@ntau-Net] Padang Ekspres Online - - Pembangunan Jembatan Kelok Sembilan Rampung 2008
Padang Ekspres Online - -:: www.padangekspres.com ::-Pembangunan Jembatan Kelok Sembilan Rampung 2008 * Sangat Tergantung Kepada Pemerintahan Pusat By padangekspres Minggu, 21-Desember-2003 Laporan Yurisman MalalakBukittinggi Pembangunan jembatan Kelok Sembilan di daerah Kabupaten Lima Puluh Kota, yang diperkirakan menelan biaya sekitar Rp165 Milliar diperkirakan baru bisa dirampungkan sekitar tahun 2008 mendatang. Sehingga dengan rampungnya pengerjaan jembatan Kelok Sembilan tersebut secara ekonomis nantinya diharapkan akan mampu menampung sejumlah counteiner yang akan membawa barang komoditas Sumatera Barat ke Provinsi Riau, di samping juga diharapkan adapat menambah kenyamanan bagi pengendara kendaraan yang datang berkunjung ke daerah Sumatera Barat. Ditegaskan oleh Kepala Dinas Prasarana Jalan Provinsi Sumatera Barat Ir H Hediyanto W Husaini MSCE, menjawab Padang Ekspres kemarin di Bukittinggi. Menurut Hediyanto, ide pembangunan Kelok Sembilan tersebut, pada awalnya bermula dari pertemuan IMSGT beberapa waktu lalu, dimana akhirnya diputuskan bahwa antara Dumai di Provinsi Riau dengan Pelabuhan Teluk Bayur Padang perlu dihubungkan oleh lalu lintas jalan yang cukup memadai. Untuk itu jelasnya secara bertahap akhirnya pembangunan jalan tersebut dimulai dari bagian-bagian yang paling sulit, termasuk bagian-bagian ruas jalan yang penuh tanjakan maupun jalan yang penuh dengan tikungan tajam. Dimana dengan kondisi jalan yang penuh tanjakan dan tikungan tersebut, selama ini terasa agak merepotkan, terutama untuk kepentingan lalu lintas barang dari Riau maupun dari Provinsi Sumatera Barat, padahal jelasnya daerah Provinsi Riau selama ini merupakan sebagai pusat pemasaran ekspor terbesar barang-barang produksi Sumatera Barat. Karena selama ini barang-barang kita banyak yang dipasarkan di daerah Riau, baik itu berupa semen, kepala sawit, sayur mayur dan sebagainya, sementara kita juga banyak mengimpor orang dari sana,jelasnya. Menurut Hediyanto, surplus perdagangan Sumatera Barat ke Riau pertahunnya saja mencapai 27 juta ton, sementara jumlah kunjungan dari Provinsi Riau ke Sumatera Barat sendiri, diperkirakan mencapai 6 juta pertahunnya. Jadi kita harus mengantisipasi kendala-kendala yang akan terjadi di lapangan. Untuk itu tikungan-tikungan tajam atau tanjakan yang berat tidak boleh ada, begitu juga dengan jalan yang sempit tidak boleh ada lagi,jelasnya. Sebab menurut Hediyanto dengan kondisi jalan yang sempit serta penuh dengan tanjakan serta tikungan tajam, dikhawatirkan dapat menimbulkan perasaan was-was bagi para pengguna jalan, khususnya bagi warga Riau yang ingin berkunjung ke Sumatera Barat, termasuk ke kota waisata Bukittinggi. Oleh karena itu menurut Hediyanto, bila pembangunan jembatan Kelok Sembilan telah berhasil dirampungkan, maka warga yang datang dari arah Provinsi Riau diharapkan bisa lebih nyaman mengendari kendaraannya, sekaligus sambil berwisata. Hediyanto juga mengatakan, bahwa hingga saat ini Provinsi Sumatera Barat setidaknya masih memiliki sekitar 45 KM jalan kritis yang terbentang antara Kota Bukittinggi sampai ke Kabupaten Lima Puluh Kota, dimana untuk biaya perbaikannya saja diperkirakan membutuhkan biaya sekitar 70 s/d 80 Milliar, belum lagi pembangunan jembatan Kelok Sembilan yang menelan biaya cukup besar. Untuk itulah dia berharap dukungan sepenuhnya dari pemerintah pusat, terutama untuk mendukung sepenuhnya program-program yang dikembangkan oleh pihak Dinas Prasarana Jalan tersebut terutama dalam rangka mengembangkan prasarana jalan di daerah ini. Di sisi lain jelas Hediyanto khusus menyangkut pembangunan jalan empat lajur antara Tabing sampai ke Duku, nantinya diharapkan bisa mendukung serta lebih memudahkan kelancaran pengangkutan penumpang pesawat dari Bandara Ketaping. Pembangunan jalan Tabing -Duku yang diperkirakan menelan biaya sekitar 42 Milliar tersebut jelasnya, diperkirakan baru akan rampung sekitar akhirnya 2004. *** Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net
[R@ntau-Net] Padang Ekspres Online - - Seputar Peresmian Monumen Bung Hatta di Bukittinggi
Padang Ekspres Online - -:: www.padangekspres.com ::-Seputar Peresmian Monumen Bung Hatta di Bukittinggi * Menambah Kekayaan Khazanah Sejarah By padangekspres Minggu, 21-Desember-2003, 07:53:12 WIB4 klik Peninggalan sejarah negeri ini banyak ditemui di Kota Bukittinggi, seperti Benteng Ford De Kock, atau Jam Gadang yang terletak Pasar Atas Bukittinggi, selama ini merupakan land mark-nya Kota Bukittinggi. Peninggalan ini adalah khazanah sejarah kebanggaan warga Bukittinggi dan juga kebanggaan masyarakat Indonesia pada umumnya. Dan satu lagi, khazanah itu bertambah dengan didirikannya monumen Bung Hatta terletak di samping Istana Bung Hatta Bukittinggi, yang akan diresmikan oleh Presiden RI Megawati Sokarno Puteri pada hari Minggu ini. Tidak heran bila kehadiran monumen Bung Hatta tersebut, disambut dengan penuh suka cita oleh warga Bukittinggi. Dengan hadirnya monumen tersebut diharapkan dapat menggugah kembali semangat generasi muda di daerah ini untuk mengenal lebih dekat lagi tentang sosok seorang tokoh proklamator RI, yang juga Wakil Presiden pertama RI masa Presiden Soekarno. Dimana kepribadian tokoh kelahiran Kota Bukittinggi ini sangat bersahaja. Dialah Bung Hatta, tak obahnya bagaikan sumber inspirasi yang sungguh tak ternilai harganya khususnya bagi generasi yang hidup hari ini. Sejumlah tanggapan dari sejumlah pemuka masyarakat muncul, yang di dalamnya juga tertumpang sejumput harapan akan arti penting dari monumen Bung Hatta itu sendiri. Seperti diungkapkan Walikota Bukittinggi sendiri Drs H Djufri, ketika dimintai tanggapannya seputar kehadiran monumen tokoh proklamator Bung Hatta tersebut, ia tak kuasa menahan perasaan bangganya. Menurutnya, di Kota Bukittinggi sebagai tempat kelahiran Bung Hatta, sesuai perjalanan sejarahnya, yang sebelumnya pernah menjadi ibukota Pemerintahan Darurat Republik Indonesia. Memang merupakan tempat yang pantas untuk mendirikan monumen Bung Hatta tersebut. Sebenarnya bukan hanya monumen Bung Hatta, akan tetapi monumen Bung Karno juga pantas dibangun di Kota ini,jelasnya. Djufri juga berharap, agar masyarakat hendaknya tidak hanya melihat kehadiran monumen Bung Hatta tersebut hanya dari segi fisiknya saja, dimana kehadiran monumen tersebut semakin memperindah wajah Kota Bukittinggi, melainkan jelasnya dengan hadirnya monumen Bung Hatta tersebut, juga terkandung roh tersendiri. Yaitu menghadirkan kembali figur Bapak Bangsa, yang juga adalah tokoh proklamator RI, di samping seorang Bapak Demokrasi, Bapak Koperasi dan sebagainya. Sementara itu, Ketua DPRD Kota Bukittinggi H Zainal Djis, Dt Sati SH, mengatakan, dengan hadirnya Monumen Bung Hatta di Kota Bukittinggi tersebut, setidaknya mengandung makna penting. Yaitu, Kehadiran monumen Bung Hatta tersebut berarti telah menambah kekayaan khazanah sejarah untuk mereka yang muda-muda, di samping sebagai jawaban atas permasalahan yang dihadapi oleh Bangsa Indonesia termasuk orang minang selama ini. Betapa banyak tokoh-tokoh pejuang yang seolah terlupakan begitu saja, sehingga peninggalan sejarah merekapun terkadang cenderung kurang terurus dengan baik, hingga akhirnya lama kelamaan jejak perjuangan mereka hilang begitu saja. dari ingatan generasi muda hari ini. Inilah kebanggaan seluruh masyarakat Minangkabau, ditandai dengan lahirnya figur tokoh proklamator RI di Kota Bukittinggi. Di samping itu, dengan hadirnya monumen Bung Hatta ini, berarti bertambah pula asset wisata yang dimiliki oleh Kota Bukittinggi, sehingga diharapkan permata wisata yang dimiliki Kota Bukittinggi semakin hari semakin bersinar,ujarnya. (ris) Zainal Djis juga tak lupa menghimbau tokoh masyarakat maupun pemuka agama lainnya, untuk tidak menafsirkan pembangunan monumen tersebut dengan hal-hal yang negatif, seperti menyamakannya dengan pembangunan berhala atau patung, yang biasa dianggap mempunyai kekuatan ghaib atau disembah. Akan tetapi jelasnya, momentum pembangunan monumen Bung Hatta tersebut hanyalah merupakan peringatan terhadap para pendahulu, yang telah berjasa dalam memperjuangkan berdirinya Republik tercinta ini. Hampir senada dengan itu, Ka-Biro Humas Pemprov Sumatera Barat, Yuen Karnova,SE, menjawab Padang Ekspres mengatakan, hadirnya monumen Bung Hatta di Kota Bukittinggi, mengandung makna yang sangat strategis dalam rangka menghormati jasa para pahlawan, yang jasanya sangat besar terhadap Republik ini, yang kebetulan pula lahirnya di Kota Bukittinggi, yaitu Bung Hatta. Oleh karena itu jelasnya, ada kewajiban untuk membuat monumen untuk mengenang kembali sejarah perjuangan Bung Hatta tersebut. Dengan adanya monumen ini, selain bisa semakin memenuhi ruang pandang bagi warga kota, juga jangan sampai keteladanan dan kepribadian Bung Hatta menjadi terlupakan begitu saja. Karena Beliau memang pantas ditauladani, ini yang sangat dibanggakan,jelasnya. Penegasan yang sama juga dikatakan oleh Sekdako Bukittinggi, Drs.H.Kairul. Menurutnya, kehadiran Monumen Bung Hatta tersebut merupakan salah satu bentuk penguatan dari
Bagarah ko mah... Re: [R@ntau-Net] Bungo Bank haram kecek MUI.... ?
Makasuik giko kali mak Mul, Sia nan katalok mampabini urang satu kampuang(*)?? Surang ajo susahnyo minta ampun!!! Hehehe (*) Sakampuang = orang yang sama2 berasal dari satu daerah (**) Sakampuang = orang yang mendiami atau yang tinggal dalam satu daerah Jadi... makasuiknyo Sakampuang nan ka 2. Oh yahhh mak Zul, Bukan kah Istri2 Rasulullah SAW ado 10 urang (Bukan 4 urang) 3 Lare - Original Message - From: mulyadi Kecuali sakampuang isinyo hanyo satu urang, indak labiah dari ampek urang. Kalau labiah, berarti melabihi dari Rasul. M.St.Bangsawan - Original Message - From: A.E. Riyadi Ado fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang paling anyar yaitu: haram ateh laki2 mangawini padusi sakampuang. Fatwa iko indak ado urang yang ribut2. Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net
Re: IMTGT IMSGT Re: [R@ntau-Net] Padang Ekspres Online - - PembangunanJembatan KelokSembilan Rampung 2008
Antahlahh. Apokah proyek sarupo iko alah pernah sabalunnyo??? Sahinggo sebagian awak punyo pemikiran sarupo itu?? Yang penting, awak dukuang selah dulu, khan tujuannyo untuak kemajuan kampuang awak juo. Harus Optimis dong, janganlah Pesimis duluan. Kita liek ajolah duluuu - Original Message - From: Dedi N [EMAIL PROTECTED] To: bMilis Komunitas MINANGKABAU (Urang Awak)/b sejak 1993 [EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, December 24, 2003 8:11 AM Subject: IMTGT IMSGT Re: [EMAIL PROTECTED] Padang Ekspres Online - - PembangunanJembatan KelokSembilan Rampung 2008 IMTGT = Indonesia, Malaysia, Thailand Growth Triangle IMSGT = Indonesia, Malaysia, Singapore Growth Trangle. Diplesetkan manjadi: IMTGT = Ingin Maju Tapi Gagal Terus. IMSGT = Ingin Menyaingi Singapur Gagal Terus. Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net
Re: [R@ntau-Net] Perkenalan
Oh yahh Ambo juo alun memperkenalkan diri, heheheee... (untuak sanak anggota baru tantunyo) Namo Nofendri T. lare, gala alah punyo... barati bini alah punyo juooo Kampuang asa Muaro Labuah (kabupaten termuda di sumbar sarato Damasraya) Kini sadang basawah di jantuang Jkt, kok umua yo saumua jaguang juo baru, labiah kurang 27 taun, beda saketek jo pak Admin Rn nan baru 24 taun :) Melanjuti pertanyaan sanak Edri dibawah ko, satau ambo Rn kolah nan masih lengkap baru, mungkin lengkap maksud sanak karano banyak urang dan ragamnyo nkali. Mengenai urang kampuang sanak, rang ampek angkek, canduang, disiko pun sangek banyak pulo, dan mamak nan manjadi kapten kami disiko adolah rang 4 angkek juo. Khan yo baitu ndak pak Chapt??? Dakek sanak basawah tu kini, ado pulo beberapa rangmudo Rn nan sadang basawah sinan mah, hallo mak z dan ni r. Oh yahhh ciek lai BRAVO untuak anak2 alias anggota Baru dari kota Gudeg, tampaknyo sajak katua ikuik jadi anggota Rn, banyak pulo anggotanyo nan ikuik, heheheh. Gimano bagi IMMI dari kampus2 lain?? nan dari Jkt dan padang khusunyo. Wassalam. Ps : untuak Joni, bilo bisa mbo mangkopi mp3 minang ditampek angku?? - Original Message - From: EDRI EVENDI [EMAIL PROTECTED] To: rantau-net [EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, January 08, 2004 11:15 AM Subject: RE: [EMAIL PROTECTED] Perkenalan Ass wr.wb Ambo ingin bakenalan juo jo uda2, uni2 dan dunsanak-dunsanak sadonyosupayo labiah akrab kita dalam milis ko. Namo ambo Edri Evendi,dikampuang ambo dipanggia si Ed, tapi dikantua dipanggia Edri, ambo maluncua ka bumi tgl 5 okt 76, tapeknyo di Koto Baru - Bukik Batabuah - Ampek Angkek, ambo karajo di PT. DENSO - Sunter, Tg.Priok bergerak dibidang manufacturing componen mobil (Astra Group), kabatulan ambo dibagian Purchasing/pembelian. Suku ambo pisang.sampai kini ambo alun punyo gala, alasannyo samo jo kawan awak Jon. ambo tingga di Tg. Priok Kalau buliah ma mintak ka uda-uda kito nan labiah senior, ado ndak mailing list nan lengkap di situ, kalo ado tolong ambo dikirimkan, siapo tau ado urang kampuang atau kawan sakola ambo disitu. Tarimo kasih sabalunnyo. kok ado kato-kato nan salah, ambo minta maaf, maklumlah, umua baru satahun jaguang, darah baru satampuak pinang. Wassalam Ed - Forwarded by EDRI EVENDI/DNIA on 01/08/2004 11:11 AM - Joni Erianto [EMAIL PROTECTED] To: 'bMilis Komunitas MINANGKABAU (Urang i.co.id Awak)/b sejak 1993' Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net
Re: [R@ntau-Net] Mohon Informasi
Iyo Bundo, Ambo satiok kali masuak ka padek, slalu jabannya Soory...!!! Your Hosting Is Over... Please Upgrade your limit. ok Thanks BWHOSTING Jadi... Ya ndak dapek kaba barito dari kampuang lai do. - Original Message - From: Hayatun Nismah Rumzy [EMAIL PROTECTED] Assalamu Alaikum W. W. Akhir akhir ini bundo mendapat kesulitan meng access Pandang Ekspres (Padek) kenapa ya, adakah yang tahu? Apakah ada berita kampung yang lain yang bisa di access? Wassalam Bundo Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net
[R@ntau-Net] Fw: Sedikit wacana dari kami... FORKOMMI-UGM
Ambo Forward dari biliak sabalah, mungkin bisa jadi sedikit masukan bagi sanak2 panitia di FORKOMMI-UGM, tadinya ambo forward ka sinan. - Original Message - From: Rachmadi To: [EMAIL PROTECTED] Wah bakal seru acara tersebut. Aku percaya jika para perantau udah turun tangan akan ada hasil yang bermanfaat. Ambo ka memberi sedikit Komentar tentang otonomi dan penegakan hukum. Jika kita cermati UU 22/1999, maka Perda prov 9/2000 tak bener, karena prosesnya tak melalui mandat dari pemerintah kab dan kota di Sumbar. Tetapi perda 9 tersebut memang harus juga dibikin propinsi karena untuk membatalkan perda 13/84 (yang juga produk prov). Cuma perda 9 tersebut kelewat detail ngatur nagari, akibatnya masing-masing pemda kab bikin perda yang isinya tak sinergi dengan perda 9. Terlepas dari berbagai kekurangan yang ada, menyikapi uu 22/99 dgn balik ba nagari merupakan kecerdasan sendiri bagi Minangkabau. Kalo saat ini masih centang parenang, menurutku itu hal yang wajar. Sudah 20 th masyarakat minang yang sudah memiliki budaya organisasi pemerintahan dipaksa oleh UU untuk tunduk meninggalkan budayanya, kini belik lagi. Wajarlah kalo kini ribut dan saling berargumen berebut bener tentang sistem pemerintahan nagari. Tapi aku yakin akan segera tiba bola akan berputar pada porosnya. Nah akan lebih sip acara kawan-kawan di jogya nanti juga mbahas seputar pemerintahan nagari. Yang kucermati saat ini, masih banyak pemerintahan nagari yang belum tahu apa saja aset yang dimliki yang dapat dikelola menjadi sumber pendapatan nagari. Sekedar tahu emang iya, tapi tahu dengan ukuran yang jelas masih belum. Misalnya, satu nagari berapa luas wilayahnya, dimana batasnya, parak pisangnya ada berapo laweh, ulayat kaum caniago dimana. berapa laweh,berbatasan dengan tanah siapa, dan apa saja isinyadst..dst sampe kini alun ado peta wilayah apolai peta tematik spt tataguno lahan dsb. Padahal dengan m,emiliki data ini nagari akan lebih konkrit buek rencana pengelolaan yang akhirnyo bisa jadi pendapatan nagari yang otonomi itu Sampai kini untuk biaya pengelolaan nagari yang katanya OTONOMsebagian buuuesar pakai DAUN (dana alokasi untuk nagari) Selama periode 2003, sebagian besar nagari sibuk bikin PERNA (Peraturan nagari), dan ini emang ada pelatihannya dari pemkab. Padahal secara adat, masyarakat kan sudah punya aturan (biarpun tak tertulis). Tentang perna ini ada kekuatiranku, karena pola pikir legalistik ini akan mengikis nilai-nilai adat minangkabau. Ada perna yang secara detail ngatur tentang larangan berselingkuh, adolai tentang atasi pertengkaran..dll..dll. Padahal ini adat kan sudah mengatur hal ini termasuk siapa-siapa yang memilki kewajiban dan berwenang menagani, lengkap dengan caranya. Bicara tentang low enforcement dari perna ini, bisa jadi overlapping kewenangan antara adat dan pemerintah. Terus akhirnya saling menyalahkan dan persoalan tak selesai...ujung-ujungnya Pengadilan Negeri. Habislah peran adat. Disisi lain, jika nagari bener-bener menjadi nagari yang Minangkabau (bukan sekedar nama pengganti desa), maka otonomi akan segera terjadi. Demikian dengan sistem dan aturan nagari jika tidak menghilangkan ruh minangkabau, maka tatanan sosial akan semakin membaik.Nagari yang otonom pada tahapannya akan mendorong pemkab yang bener. Korupsi dll akan bisa diatasi hanya dari masyrakat nagari. Tak bakal korupsi dan low enforcement jalan jika masyarakat dan pemerintahan nagari masih centang parenang. Dah ngantuk nih.. semene disik urun rembugku, semoga yang sedikit ini bisa beri inspirasi ke kawan-kawan untuk nambah masukan Salam RMDi Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net
Re: [R@ntau-Net] Oleh-Oleh Dari Papua 2
Nall... bilo ka pulang ka Jkt Kalau pulang ntar, jalan lupo bawo-in oleh-oleh dari Papua Koteka yohh.. atau paliang kurang foto Ronal nan sadang mamakai Koteka. Salam dari Bundaran HI Nan baru naik BusWay yang tak obahnya naik KRL Jkt-Depok. - Original Message - From: ronal chandra [EMAIL PROTECTED] To: Komunitas MINANGKABAU (Urang Awak) Pertama di Internet (sejak 1993) [EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, January 16, 2004 10:17 AM Subject: [EMAIL PROTECTED] Oleh-Oleh Dari Papua 2 Asslamu'alaikum Wr..Wb Saya lanjutkan cerita perjalananya saya selama dibumi Timur Indonesia :-) Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net
Re: [R@ntau-Net] Oleh-Oleh Dari Papua 2
Ahh... Mak Z Bukan baitu makasuiknyo, oleole tu ndak manandokan atau keinginan untuak jadi sarupo itu kan kekekekeeek... Itu kalau lai Ronal ndak keberatan, ba'a ron?? - Original Message - From: Z Chaniago [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, January 16, 2004 4:11 PM Subject: Re: [EMAIL PROTECTED] Oleh-Oleh Dari Papua 2 Weleh welleh... Nopen nak pakai koteka.. supayo bisa pulo 'ngomong' yang di itu-nya itu koteka namanya huahahaha... Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net
Re: [R@ntau-Net] Vcd strategi Kristen Memurtadkan Umat Islam kesakasianHj Irene Handono mantan biarawati
Uda doto, Tolong dibaoklah bisuak kamis ka lapangan Tenis - Original Message - From: Rahyussalim [EMAIL PROTECTED] Assalamualaikum Ambo kebetulan punyo vcd SKMUI kesaksian Hj Irene Handono. VCD ko kebetulan adoh nan maagihan secara khusus ka ambo dari salah surang dunsanak. Kalau adoh nan ingin mamuta ambo akan pinjamkan Wassalam Rahyussalim Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net
[R@ntau-Net] Rumah Gadang Maimbau di Jatim Rampung Setelah 19 Tahun
RESMIKAN:Gubernur Jatim Imam Utomo didampingi Gubernur Sumbar Zainal Bakar dan sesepuh warga Minang Azwar Anaz disambut tari Pasambahan dari Sanggar Seni Minang Siti Nurbaya di Rumah Gadang Maimbau, Jalan Gayung Kebonsar Surabaya, kemarin... Berita lengkapnya ada di : http://www.padangekspres.com/mod.php?mod=publisherop=viewarticleartid=20308 Nofendri T. LareLaMaK DiaWaK KaTuJu DiuRaNG Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net
[R@ntau-Net] Fw: ROL-- Masjid Inyiak DeEr Cermin Kehebatan Pemikir Nagari
http://republika.co.id/ASP/koran_detail.asp?id=151267kat_id=260 Jumat,23 Januari 2004Masjid Inyiak DeEr Cermin Kehebatan Pemikir Nagari Laporan : khairul jasmi/rul Terletak di kampung Sungai Batang, di tepian Danau Maninjau Sumbar, Masjid Inyiak DeEr mencerminkan kehebatan generasi sebuah nagari (desa) tempat masjid itu berada. Pasalnya, di sini tidak saja lahir pemikir-pemikir hebat, tapi juga 'pelabuhan' pertama bagi Muhammadiyah. Inyiak DeEr adalah nama tokoh yang sangat berpengaruh dalam gerakan pembaharuan Islam di Minangkabau pada awal abad 20, sekaligus bapak Muhamadiyah Sumatra Barat. Lewat kepiawaiannya, Muhamadiyah berkembang pesat di Ranah Minang ini. Pemakaian nama Inyiak DeEr (dari doktor) adalah diambil dari sapaan akrab Dr Haji Karim Amrullah, dimaksudkan untuk mengenang jasa-jasa tokoh yang lahir di Sungai Batang pada 10 Pebruari 1879 dan meninggal di Jakarta 3 Juni 1945. Tokoh yang berhasil merintis Sumatra Thawalib Padangpanjang ini, tidak saja meninggalkan nama besar tapi juga berhasil mendidik anaknya, Haji Abdul Malik Karim Amrullah, karib dengan sapaan Buya Hamka. Siapa Inyak DeEr? Paling tidak, seperti dicatat Murni Djamal di Minangkabau, ada lima tokoh kunci paling berpengaruh dalam pembaharuan Islam. Keempatnya adalah Inyiak DeEr, Dr H Abdullah Achmad, Syekh Muhammad Jamil Djambek, dan Syekh Tahir Jalaluddin al- Azhar. Namun, nama yang disebut terakhir tidak terlibat secara langsung. Ia adalah Syekh Muhamad Thaib dari Sungayang. Mereka semua memiliki seorang teman dan guru, karena paling tua, yaitu Syekh Tahir. Inyiak DeEr juga dikenal sebagai Haji Rasul. Setelah mengecap pendidikan secara tradisional di berbagai tempat di Minangkabau, ia naik haji tahun 1894. Tujuh tahun kemudian ia melanjutkan lagi pendidikannya di kampung halamanya. Tahun 1903, ia kembali lagi ke Makkah dan pulang ke tanah air 1906. Ketika masjid yang kini dinamai dengan nama dirinya terbakar, ia sedang tidak di Minangkabau. Untuk mendapatkan bekal sebelum ke Makkah, Inyiak DeEr belajar mengaji terlebih dulu kepada Haji Muhammad Salih dan tata bahasa Arab kepada Haji Hud di Tarusan, sebuah nagari di kawasan Pesisir Selatan, Sumatra Barat. Untuk fikih dan tafsir ia belajar pada ayahnya sendiri, Syekh Muhamad Amrullah, dan Sutan Muhammad Yusuf di Sungai Rotan, Pariaman. Seorang pejabat Belanda, Ph S van Ronkel, seperti dikutip oleh Murni Djamal dalam bukunya bertajuk ''Dr H Abdul Karim Amrullah; Pengaruhnya dalam Gerakan Pembaharuan Islam di Minangkabau pada Awal Abad ke- 20'' (INIS-2002), menuliskan: ''Haji Abdullah Ahmad lebih merupakan penulis daripada guru, lebih merupakan Muslim universalis daripada Muslim Melayu. Haji Abdul Karim Amrullah merupakan tokoh paling agresif di antara ulama modernis, yang fanatik dan paling ditakuti para lawannya." Inyiak DeEr memang modernis. Dialah yang memodernisir pendidikan Islam di Minangkabau, salah satunya dari sistem kholaqoh ke sistem klasikal yang berkembang sampai sekarang. Sekolahnya, Surau Jembatan Besi, diubah namanya menjadi Sumatra Thawalib. Inilah sekolah yang kelak menjadi ajang percaturan intelektual Islam, pembaharuan, bahkan komunis. Sukses dengan dunia pendidikan, Inyiak DeEr juga berhasil meluaskan Muhamamdiyah di Minangkabau. Pada awalnya, ia memakai sebuah organisasi di nagarinya bernama Sendi Aman untuk titik tolak. Setelah pertemuan yang intensif dengan tokoh-tokoh Muhamadiyah di Jawa, Inyiak DeEr makin mantap hatinya untuk ikut mendirikan Muhammadiyah di kampung halamannya sendiri. Ia lantas mendirikan sekolah Muhammadiyah awal tahun 1925. Akhir tahun 1925 sekolah itu memiliki murid 250 orang. Inilah untuk pertama kalinya, bendera Muhammadiyah berkibar di Minangkabau Setelah di Maninjau, organisasi Muhammadiyah kemudian muncul di Padangpanjang. Sejak itu, ormas Islam ini terus berkembang hingga kemudian muncullah istilah, "Muhamamdiyah dilahirkan di Jogyakarta dan dibesarkan di Minangkabau." Tokohnya tidak lain adalah Inyiak DeEr, ayah Buya Hamka. Jumat 26 Desember 2003 lalu, masjid tokoh ini diresmikan pemakaiannya. Jika dulu Muhamamdiyah hadir di Maninjau karena peranan Inyiak DeEr dan pedagang-pedagang kain asal Maninjau di Pekalongan, kini masjid itu dipugar, juga berkat bantuan dana dari perantau. Rantau bagi Minangkabau adalah batin yang ditumpangkan di tempat lain. 'Posko' Pembaharuan Islam di Minangkabau Setelah berdiri tegak lebih dari 100 tahun dan menjadi saksi perjuangan tokoh-tokoh Islam Minangkabau, masjid yang berada di tepian Danau Maninjau, Sumatra Barat, ini direhab berat sejak awal 2002 silam. Jumat (26/12) lalu diresmikan pemakaiannya. Masjid yang telah menelan biaya perbaikan sekitar Rp 650 juta itu kini tampak lebih megah. Namun, menurut Ketua Dewan Penyantun Pembangunan Masjid Inyiak DeEr, Drs Yusuf Daud Datuk Nan Bareno, untuk perbaikan tempat berwudhu, gedung Aisyah dan surau Raudah, masih diperlukan lagi dana Rp 280 juta. Biaya rehab bersumber dari sumbangan
[R@ntau-Net] Fw: ROL-- Inyiak Upiak Palatiang Mengkhawatirkan Silat Tradisi
http://republika.co.id/ASP/koran_detail.asp?id=151299kat_id=3 Sabtu,24 Januari 2004Inyiak Upiak Palatiang Mengkhawatirkan Silat Tradisi Laporan : Khairul Jasmi Kubu Gadang, Batipuah, sebuah desa kecil dekat Padangpanjang, Sumbar, terlihat lengang, 14 Januari lalu. Beberapa orang wanita, bergegas menyelamatkan jemurannya, sebab sebentar lagi hujan akan turun. Di sebuah rumah kecil di desa yang sama, seorang nenek bernama Inyiak Upiak Palatiang, berusia 105 tahun, sedang menangis. Ia tak kuasa melihat anaknya yang nestapa karena sakit. Anak satu-satunya itu bernama Upiak Lamsinar (50 tahun). Upiak Lamsinar, yang terbaring di kasur tipis, seperti melupakan sakit yang menderanya: kanker payudaranya meradang. Sudah hampir dua bulan ia terbaring lemah. Penyakitnya kambuh lagi, sejak dioperasi tahun 1991 silam. Lamsinar meneteskan air mata bukan karena penyakitnya, bukan pula karena hari hendak hujan, tapi karena meminta tukang saluang (musik tiup minang) naik ke rumahnya. Saluang pun ditiup dan Upiak Lamsinar -- masih terbaring-- mengalunkan suara rancaknya. Ia seperti lupa pada sakitnya. Rona mukanya memerah, berseri. Lagu saluang yang ia bawakan, meruntuhkan perasaan. Suaranya indah sekali. Ibunya, Inyak Upiak Palatiang, terlihat menunduk. Air matanya pun jatuh. "Alangkah indahnya suara anak saya," kata Palatiang parau. Upiak Palatiang masih tangkas. Apa pekerjaannya sehari-hari? "Paling ia hanya lima menit di rumah, kemudian pergi lagi, kecuali malam, ia memang di rumah saja," kata menantunya. Palatiang seperti memiliki kaki beroda. Maunya berjalan terus, ke sawah, ladang, ke rumah saudaranya. Ia punya tiga orang anak: dua lelaki dan satu wanita --yaitu Upiak Lamsinar tadi. Palatiang (mungkin) adalah warisan terakhir dari sosok komplet wanita Minang. Ia wanita yang berprofesi sebagai dukun beranak. Selain itu, ia adalah penutur yang baik cerita-cerita nabi, penutur sifat 20, hafal cerita-cerita surga dan neraka. Juga pandai mengaji. Palatiang juga pesilat ulung. Tubuh tua ringkihnya, seperti akan jatuh disapu angin. Ia bisa meliuk, kakinya bisa terbang, dan tangannya cekatan. Bahkan, ia bisa bersalto. Palatiang adalah nenek yang piawai berdendang. Syair-syair saluang yang ia ciptakan sudah ratusan banyaknya dan semua melankolis. Tapi, yang ia sedihkan adalah silat tradisi. Karena, sudah jarang yang belajar dan jarang pula guru yang menguasai ilmu silat tradisi secara utuh, ia khawatir silat tradisi akan punah. Silat, tuturnya, adalah ilmu bela diri yang dimaksudkan bukan untuk mencari lawan, tapi mencari kawan. Dengan ilmu silat, seseorang bisa lebih dekat kepada Tuhan. Pesilat, kata Palatiang, bisa melambung bagai kapas dan hingga di tanah bagai kapas pula. Kalau soal saluang ia tak risau benar, sebab saat ini industri rekaman saluang cukup menggembirakan, meski tidak banyak syair baru yang muncul. Di Minangkabau ada dua bentuk kesenian yang menonjol. Pertama randai dan kedua saluang. Yang pertama adalah perpaduan dari sastra, musik, seni suara, seni tari, teater, pencak silat komedi, dan seni dekorasi. Yang kedua adalah alat musik tiup yang dipakai untuk mengiringi syair-syair Minang klasik. Syair klasik ini dipetik dari gejala alam, dari pengalaman batin, dan peristiwa-peristiwa hebat. Semua disyairkan dalam bentuk petatah-petitih. Palatiang adalah sosok yang riang. Bersamanya, kita tak henti-henti tertawa. Ia tidak seperti orang tua yang pikun, bongkok, atau sesak napas. Ibunya, Upiak Aji, adalah seorang pendendang ulung di kampungnya. Menurut salah seorang murid Palatiang, Musra Darizal Rajo Mangkuto (56 tahun), Palatiang telah menciptakan ratusan syair saluang. Syair-syairnya banyak diilhami oleh Gunung Singgalang dan Gunung Merapi, dua gunung yang ditakuti sekaligus dikagumi orang Minang. Upiak Palatiang sangat jago membuat dan mendendangkan syair-syair saluang dengan pitunang. Jika, misalnya, Palatiang menyukai seorang lelaki, maka ia cukup berdendang saja, maka si lelaki akan tergila-gila padanya. Itulah pitunang, daya pikat magis yang memancar lewat suara. Tapi, Palatiang tak mau menggunakan ilmunya itu untuk hal-hal semacam itu. Tiga orang suaminya --semua sudah meninggal-- didapatnya bukan dengan cara yang demikian. Menyayangi Inyiak Upiak Palatiang berarti menyayangi silat tradisi Minang. Palatiang sendiri tidak bisa dipisahkan dari silat. Ia berguru pada ayah dan pamannya. Pada suatu malam yang dingin di Istana Bung Hatta Bukittinggi, Ahad 14 Desember 2003 lalu, berlangsung pertemuan bersejarah, diprakarsai Perhimpunan Aliran Silat Tradisional (Pasti) Minangkabau. Untuk pertama kalinya 79 orang pandeka (guru besar) silek tuo (silat tua) dari berbagai aliran bersilaturahmi dan unjuk kebolehan. Mereka semua berusia 70 tahun ke atas. Salah satu sosok yang mengejutkan adalah seorang wanita tua. Itulah Upiak Palatiang. Di hadapan para pejabat dan Pengurus Besar Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI), Inyiak menampilkan silat tua
[R@ntau-Net] ROL-- Tokoh : Syekh Muhammad Jamil Jambek Pembaru dari Minang
Syekh Muhammad Jamil Jambek Pembaru dari Minang Ulama pelopor pembaruan Islam dari Sumatra Barat awal abad 20 ini dikenal juga sebagai ahli ilmu falak terkemuka. Nama Syekh Muhammad Jamil Jambek lebih dikenal dengan sebutan Syekh Muhammad Jambek, dilahirkan dari keluarga bangsawan. Dia juga merupakan keturunan penghulu. Ayahnya bernama Saleh Datuk Maleka, seorang kepala nagari Kurai, sedangkan ibunya berasal dari Sunda. Masa kecilnya tidak banyak diketahui. Namun, yang jelas Syekh Muhammad Jambek mendapatkan pendidikan dasarnya di Sekolah Rendah yang khusus mempersiapkan pelajar untuk masuk ke sekolah guru. Kemudian, dia dibawa ke Mekkah oleh ayahnya pada usia 22 tahun, untuk menimba ilmu. Ketika itu dia berguru kepada Syekh Ahmad Khatib Minangkabau. Semula Syekh Muhammad Jambek tertarik untuk mempelajari ilmu sihir, tapi dia disadarkan dan diinsyafkan oleh gurunya. Selama belajar di tanah suci, banyak ilmu agama yang dia dapatkan. Antara lain yang dipelajari secara intensif adalah tentang ilmu tarekat serta memasuki suluk di Jabal Abu Qubais. Dengan pendalaman tersebut Syekh Muhammad Jambek menjadi seorang ahli tarekat dan bahkan memperoleh ijazah dari tarekat Naqsabandiyyah-Khalidiyah. Namun, dari semua ilmu yang pernah didalami yang pada akhirnya membuatnya terkenal adalah tentang ilmu falak. Keahliannya di bidang ilmu falak mendapat pengakuan luas di Mekkah. Oleh sebab itu, ketika masih berada di tanah suci, Syekh Muhammad Jambek pun mengajarkan ilmunya itu kepada para penuntut ilmu dari Minangkabau yang belajar di Mekkah. Seperti, Ibrahim Musa Parabek (pendiri perguruan Tawalib Parabek) serta Syekh Abbas Abdullah (pendiri perguruan Tawalib Padangpanjang). Pada tahun 1903, dia kembali ke tanah air. Ia pun memilih mengamalkan ilmunya secara langsung kepada masyarakat; mengajarkan ilmu tentang ketauhidan dan mengaji. Di antara murid-muridnya terdapat beberapa guru tarekat. Lantaran itulah Syekh Muhammad Jambek dihormati sebagai Syekh Tarekat. Setelah beberapa lama, Syekh Muhammad Jambek berpikir melakukan kegiatan alternatif. Hatinya memang lebih condong untuk memberikan pengetahuannya, walaupun tidak melalui lembaga atau organisasi. Dia begitu tertarik pada usaha meningkatkan keimanan seseorang. Hingga kemudian dia mendirikan dua buah surau. Yakni, Surau Tengah Sawah dan Surau Kamang keduanya dikenal sebagai Surau Inyik Jambek. Kiprahnya mampu memberikan warna baru di bidang kegiatan keagamaan di Sumatra Barat. Mengutip Ensiklopedi Islam, Syekh Muhammad Jambek juga dikenal sebagai ulama yang pertama kali memperkenalkan cara bertablig di muka umum. Barzanji (rawi) atau marhaban (puji-pujian) yang biasanya dibacakan di surau-surau saat peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, digantinya dengan tablig yang menceritakan riwayat lahir Nabi Muhammad dalam bahasa Melayu. Demikian halnya dengan kebiasaan membaca riwayat isra mi'raj Nabi Muhammad dari kitab berbahasa Arab. Dia menggantinya dengan tablig yang menceritakan peristiwa tersebut dalam bahasa Melayu, sehingga dimengerti oleh seluruh lapisan masyarakat. Termasuk juga tradisi membaca kitab, digantinya dengan membahas masalah kehidupan sehari-hari. Menurutnya, semua itu dilakukan karena agama diperuntukkan bagi siapa saja yang dapat memahaminya. Ia pun dikenal sebagai ulama yang lebih bergiat di aktivitas tablig dan ceramah. Seiring perjalanan waktu, sikap dan pandangannya terhadap tarekat mulai berubah. Syekh Muhammad Jambek kini tidak lagi tertarik pada tarekat. Pada awal tahun 1905, ketika diadakan pertemuan ulama guna membahas keabsahan tarekat yang berlangsung di Bukit Surungan, Padangpanjang, Syekh Muhammad berada di pihak yang menentang tarekat. Dia berhadapan dengan Syekh Bayang dan Haji Abbas yang membela tarekat. Kemudian dia menulis buku mengenai kritik terhadap tarekat berjudul Penerangan Tentang Asal Usul Thariqatu al-Naksyabandiyyah dan Segala yang Berhubungan dengan Dia, terdiri atas dua jilid. Salah satu penjelasan dalam buku itu, yakni tarekat Naksyabandiyyah diciptakan oleh orang dari Persia dan India. Syekh Muhammad Jambek menyebut orang-orang dari kedua negeri itu penuh takhayul dan khurafat yang makin lama makin jauh dari ajaran Islam. Buku lain yang ditulisnya berjudul Memahami Tasawuf dan Tarekat dimaksudkan sebagai upaya mewujudkan pembaruan pemikiran Islam. Akan tetapi secara umum dia bersikap tidak ingin bermusuhan dengan adat istiadat Minangkabau. Tahun 1929, Syekh Muhammad Jambek mendirikan organisasi bernama Persatuan Kebangsaan Minangkabau dengan tujuan untuk memelihara, menghargai, dan mencintai adat istiadat setempat. Di samping juga untuk memelihara dan mengusahakan agar Islam terhindar dari bahaya yang dapat merusaknya. Selain itu, dia juga turut menghadiri kongres pertama Majelis Tinggi Kerapatan Adat Alam Minangkabau tahun 1939. Yang tak kalah pentingnya dalam perjalanan dakwahnya, pada masa pendudukan Jepang, Syekh Muhammad Jambek mendirikan Majelis Islam Tinggi (MIT) berpusat di Bukittinggi. yusuf assidiq
[R@ntau-Net] MIOL-- Dua Pengibar Bendera Partai Tewas Tersengat Listrik di Sumbar
Rabu, 21 Januari 2004 16:24 WIB NUSANTARA Dua Pengibar Bendera Partai Tewas Tersengat Listrik di Sumbar PADANG--MIOL: Dua pengibar bendera partai politik di Kabupaten Padang Pariaman, Sumbar, tewas tersengat aliran arus listrik, Selasa malam sekitar pukul 23.30 WIB, sedangkan tiga lagi terluka serius hingga terpaksa dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) setempat. Informasi yang dihimpun di Tempat Kejadian Peristiwa (TKP) sekitar 60 Km arah utara Kota Padang menyebutkan, dua korban tewas Al Ambo (23) dan Mulyadi (22) telah dimakamkan pihak keluarga. Kejadian tersebut bermula ketika kelima korban mendapat tugas memasang 24 bendera parpol plus satu bendera merah putih di daerah Kurai Taji, Kampung Pondok dan terakhir di Desa Naras, Pariaman Utara. Belum sempat seluruh bendera terpasang hujan keburu turun dan mereka tetap melanjutkan pekerjaan karena semua pekerjaan harus selesai malam itu juga. Namun, tak lama berselang kelima lelaki langsung kejang-kejang akibat tersengat listrik. Dugaan sementara, bendera yang baru terpasang dan basah menempel ke kawat listrik. Kapolres Padang Pariaman melalui Kasat Reskrim AKP Taswim Ahmad membenarkan kasus itu. Sementara pihak keluarga mengaku pasrah menerima takdir karena 'untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak'. (Ant/O-1) Nofendri T. Lare LaMaK DiaWaK KaTuJu DiuRaNG Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net
[R@ntau-Net] Hari Ini Dalam Sejarah
Hari Ini Dalam Sejarah 1531 - Lisabon dihantam gempa bumi, sekitar 30.000 tewas. 1699 - Venisia, Polandia, Austria, menandatangani perjanjian perdamaian dengan Turki. 1841 - Hong Kong dinyatakan sebagai wilayah kekuasaan Inggris. 1882 - Pemerintahan Prancis di bawah Gambetta jatuh. 1929 - Kongres Nasional India memproklamasikan tujuan India untuk merdeka. -- Indian National Congress proclaims goal for India's independence 1932 - Kapal selam Inggris, M-2, tenggelam di Selat Inggris, 60 tewas. 1934 - Nazi Jerman dan Polandia menandatangani perjanjian untuk tidak saling menyerang/damai untuk 10 tahun. 1939 - Jenderal Franco menaklukkan Barcelona. 1940 - Nazi melarang Yahudi Polandia untuk bepergian dengan menggunakan kereta api. 1942 - Pasukan AS pertama di Eropa selama Perang Dunia II bergerak ke arah darat di Irlandia Utara. 1942 - Komando Tertinggi Italia meminta Marsekal Rommel dari Jerman dipecat. 1945 - Pasukan Soviet mencapai kamp konsentrasi Auschwitz. 1947 - Pesawat Dakota milik KLM jatuh di dekat Kopenhagen, 22 tewas. Nofendri T. LareLaMaK DiaWaK KaTuJu DiuRaNG Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net
Re: [R@ntau-Net] Hari Ini dalam Sejarah (Nan Kalamak Dek Awak Katuju Diurang)
Kalau baitu kudok selah kapalo Garanat tu lai hahahahaha. (sangajo ndak di karek, karano ndak bisa dibaco pas dikirim) - Original Message - From: era duri To: Komunitas MINANGKABAU (Urang Awak) Pertama di Internet (sejak 1993) Sent: Tuesday, January 27, 2004 3:46 PM Subject: [EMAIL PROTECTED] Hari Ini dalam Sejarah (Nan Kalamak Dek Awak Katuju Diurang) Payah bana Maapa nyo tuh, Kalo dalam pelajaran sejarah awak lai dapek nilai merah. Kenapa banyak siswa yang gagal ujian??? Jawabannya : Karena enggak ada waktu untuk Belajar.. Enggak percaya. kalau dilihat dari logika (baca:Alasan-red.) ini, sebenarnya bukan salah sang siswa bila ia tidak lulus ujian, belajar pun tidak sempat Tahukah Anda, setahun itu hanya terdapat 365 hari ? Yang kita tahu sebagai tahun akademik siswa Mari kita hitung Hari efektif Siswa Belajar dalam satu tahun! Hari Minggu; 52 hari dalam setahun, Anda pasti tahu kalau hari minggu adalah untuk istirahat. Hari Belajar tersisa tinggal 313. Hari Libur (Nasional maupun Internasional); Tak kurang dari 13 hari Libur setahun. Hari Belajar tersisa tinggal 300. Liburan sekolah; Jelas semua siswa akan berlibur dan tidak akan belajar. Biasanya sekitar 2 bulan lebih, anggaplah sekitar 60 hari. Hari Belajar tersisa tinggal 240. TIDUR 8 Jam sehari untuk kesehatan; berarti 120 hari terpakai untuk tidur. Hari Belajar tersisa tinggal 120. Tentu kita beribadah kan? Paling tidak 1-2 jam kita beribadah, kita alokasikan 25 hari dalam setahun. Hari Belajar tersisa tinggal 95. BERMAIN yang juga baik untuk kesegaran dan kesehatan, paling tidak memerlukan 1 jam sehari. Terpakai lagi 15 hari. Hari Belajar tersisa tinggal 80. MAKAN! paling tidak selama satu hari kita habiskan 2 jam untuk makan/mi num, hilang lagi 30 hari. Hari belajar tersisa tinggal 50. Jangan lupakan, Manusia adalah makhluk sosial, butuh berinteraksi dengan orang lain, kita ambil 1 jam per hari untuk berbicara. 15 hari terpakai lagi. Hari belajar tersisa tinggal 35. Kita pun bisa sakit; paling tidak 5 hari dalam setahun, sudah cukup mewakili. Hari belajar tersisa tinggal 30. Ujian itu sendiri biasanya dilaksanakan selama 2 minggu per semester, berarti, 24 hari sudah teralokasi untuk ujian. Hari belajar tersisa tinggal 6. Nonton dan jalan-jalan paling tidak 5 hari dalam setahun. Hari belajar tersisa tinggal 1 hari. Satu hari yang sisa itu kan HARI ULANG TAHUN Masa' untuk belajar sih? uda yoel [EMAIL PROTECTED] wrote: 1971.. ada anak laki2 lahir di Bawah gunung Pasaman namanya YUL..sekarang ikut milis RN..ha..ha Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net
[R@ntau-Net] 28 Jan -- Hari Ini dalam Sejarah
Hari Ini Dalam Sejarah 1710 - Czar Peter Agung menentukan anggaran negara pertama bagi Rusia. 1880 - Thomas Edison mematenkan lampu pijar. 1905 - Maurice Rouvier membentuk kabinet/pemerintahan di Prancis. 1908 - Melotte menemukan satelit dari Planet Jupiter, Pasiphak. 1915 - Marinir AS menduduki Haiti. 1934 - Kabinet/Pemerintah Prancis di bawah pimpinan Chautemps, jatuh (Stavisky Affair). 1958 - Ferenc Munnich mengikuti jejak Kadar, sebagai Perdana Menteri Hongaria. 1967 - Apollo 1 terbakar, menewaskan astronaut Grissom, White, dan Chaffee. 1967 - Perjanjian tentang pembatasan penggunaan persenjataan nuklir di angkasa luar bagi keperluan militer, ditandatangani. 1969 - Sembilan warga Yahudi dieksekusi di depan umum di Damaskus, Suriah. 1982 - Mauno Koivisto dilantik sebagai Presiden Finlandia. 1990 - Pembubaran Partai Komunis Polandia. 1994 - Carlos Reina menggantikan Presiden Callejas di Honduras. Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net
[R@ntau-Net] Undur Hari Senin-- REMINDER Tenis
Berlatih ataupun mau belajar main Tenis RantauNet, silahkan datang bagi yang berminat: Tempat : Lapangan Tenis Rumah Sakit Pusat Angkatan Udara (RUSPAU) Lanuma Halim Perdanakusumah - JAKARTA TIMUR Waktu : Setiap Minggu pagi, jam 6.15 sampai selasai Dek karano Minggu ini (1 Februari 2003) Hari Rayo Haji (Qurban) maka kegiatan Tenis RantauNet, diundur pado Hari Senin tanggal 2 Februari 2004. Diharapkan kehadiran para dunsanak anggota Tenis RantauNet ataupun bagi dunsanak lain yang berminat. Informasi lebih lanjut, silahkan reply email ini ke [EMAIL PROTECTED] Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net
[R@ntau-Net] Fw: [RN-rangmudo] REMINDER Tenis
- Original Message - From: RaNK MaRoLa [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Cc: RN Rangmudo [EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, February 06, 2004 9:45 AM Subject: [RN-rangmudo] REMINDER Tenis Berlatih ataupun mau belajar main bareng Team Tenis RantauNet, ataupun cuman ingin ngumpul2, kongkow2 dan bersilaturahmi dengan Rang Mudo RantauNet, silahkan datang bagi yang berminat : Tempat : Lapangan Tenis Rumah Sakit Pusat Angkatan Udara (RUSPAU) Lanuma Halim Perdanakusumah - JAKARTA TIMUR Waktu : Setiap Minggu pagi, jam 6.15 sampai selasai Diharapkan kehadiran para dunsanak anggota Team Tenis RantauNet ataupun bagi dunsanak lain yang berminat. Dan setelah itu kita lansung ke Rumah Ketua RangMudo :-) Informasi lebih lanjut, silahkan reply email ini ke [EMAIL PROTECTED] ps. Gimana rencana bowlingnya Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net
Re: [R@ntau-Net] manjago jagokan sae
Lai, mak Ghani. Lumayan agak sibuk stekk Taruihlah bakaba dari ka L tu ps. Untuak Mak Z.. taruih an lah lagu tu. - Original Message - From: ghani usop To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, February 18, 2004 3:38 PM Subject: [EMAIL PROTECTED] manjago jagokan sae Assalamu alaikum ww kapado sanak RN kasadonyo Kapado sanak Nofen (RaNG MaRoLa),Rudi Antono,Arshad Sidik dan nan lain2 nan acok mancogok,tapi lah jaranglo maogok! baakolah?, sapo2lah ambo,kawan lamoyo? lah taragaklo mambaco ciloteh sanak,agaknyo banyak bana padok (karajo) ndak? agiah agiahlah barito nan paneh2 (yang menarik perhatian) Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net
[R@ntau-Net] ROL-- Syekh Ismail bin Abdullah al-Khalidi
http://www.republika.co.id/ASP/koran_detail.asp?id=153895kat_id=185 Jumat,20 Februari 2004Syekh Ismail bin Abdullah al-Khalidi Mengembangkan Naksyabandiyah di Minangkabau Laporan : yus Perkembangan agama Islam di Nusantara sekitar abad 13-14, juga ditandai dengan masuknya berbagai mazhab maupun aliran tarekat. Sejumlah ulama kondang tercatat sebagai pelopor pengembangan ajaran tarekat ini hingga mampu mengokohkan kehadiran Islam di wilayah tanah air. Dari sekian banyak ulama tarekat, tercatat nama Syekh Ismail bin Abdullah al-Khalidi yang berasal dari Sumatra Barat dan hidup antara tahun 1125-1260. Dia merupakan seorang ahli fikih, ahli tasawuf dan ahli ilmu kalam (teologi). Dalam buku Ensiklopedi Islam disebutkan Syekh Ismail yang lebih dikenal dengan Ismail al-Minangkabawi belajar mengaji Alquran di surau kampungnya sedari masih kecil. Setelah itu di bawah bimbingan guru dan orang tuanya, dia belajar membaca kitab-kitab Arab Melayu dan kitab berbahasa Arab yang mencakup pelajaran ilmu fikih, tasawuf, kalam, tafsir, hadis dan ilmu kebahasaan. Kemudian dia meneruskan pendidikan ke tanah suci Makkah dan Madinah selama hampir 35 tahun. Di antara para gurunya yang terkenal adalah Syekh Ataillah bin Ahmad al-Azhari (ahli fikih Mazhab Syafi'i), Syekh Abdullah asy-Syarqawi (mantan syekh al-Azhar dan ahli fikih Mazhab Syafi'i), Syekh Abdullah Affandi (tokoh tarekat Naksyabandiyah), Syekh Khalid al-Usmani al-Kurdi (seorang pembimbing rohani), dan Syekh Muhammad bin Ali asy-Syanwani, seorang ahli ilmu kalam. Usai menyelesaikan pelajarannya, Ismail al-Minangkabawi mulailah menuangkan ilmu pengetahuannya dari satu tempat ke tempat yang lain. Seperti dituturkan oleh Syekh Husein bin Ahmad ad-Dawsari al-Basri, salah seorang muridnya, menyatakan bahwa dia bertemu dengan gurunya itu di pelabuhan Bahrain dan belajar tarekat Naksyabandiyah kepadanya. Kemudian pelajaran tersebut diteruskan di sebuah desa yang tidak diketahui namanya, di luar kota Basra, sampai keduanya berpisah di desa tersebut setelah sekian lama. Bertahun-tahun mengembara guna menuntut ilmu di Timur Tengah, hingga kemudian tiba waktunya bagi Syekh Ismail memutuskan kembali ke tanah air. Dia langsung menuju ke kampung halamannya yakni Simabur (Batusangkar). Di tempat inilah, dia lantas membuka sebuah majelis pendidikan agama Islam dan mengajarkan ilmu usuluddin, ilmu syariat serta pula ilmu tarekat. Dalam ilmu Usuluddin, dia mengajarkan ilmu kalam Asyariyah terutama pelajaran sifat dua puluh. Dalam ilmu syariat ia mengajarkan fikih mazhab Syafi'i. Sedangkan dalam ilmu tarekat, dia mengembangkan tarekat Naksyabandiyah Khalidiah. Sejak masa itu tarekat Naksyabandiyah berkembang pesat di Sumatra Barat dan sekitarnya. Oleh karenanya, Syekh Ismail kerap dipandang sebagai orang pertama yang mengembangkan tarekat Naksyabandiyah Khalidiah di Minangkabau. Bila ditilik perkembangan tarekat di wilayah Sumatra Barat dan sekitarnya, termasuk Riau, Jambi, Bengkulu dan Tapanuli Selatan, maka jauh sebelum adanya tarekat Naksyabandiyah yang diusung Syekh Ismail, telah berkembang tarekat Syatariyah yang berpusat di Ulakan, Pariaman. Yang membawa dan menyebarluaskan tarekat ini adalah Syekh Burhanuddin, murid Syekh Abdur Rauf Singkel. Dalam praktiknya, tarekat Syatariyah ini lebih mementingkan amal batin ketimban amal lahir. Hal ini jelas berbeda dengan tarekat Naksyabandiyah yang menyeimbangkan amal lahir dengan amal batin. Tarekat Naksyabandiyah memiliki dua aliran, yakni tarekat Naksyabandiyah Muzhariyah dan Naksyabandiyah Khalidiah. Aliran pertama berasal dari Syekh Muhammad Muzhar al-Ahmadi, seorang mursyid tarekat Naksyabandiyah, sementra aliran kedua berasal dari Syekh Khalid al-Usmani al-Kurdi yang merupakan salah seorang mursyid tarekat Naksyabandiyah yang banyak melakukan modifikasi terhadap tarekat tersebut. Aliran kedua inilah yang dikembangkan oleh Syekh Ismail al-Minangkabawi. Upaya pengembangan tarekat itu tidak hanya terbatas di kampungnya saja, tapi meluas hingga keluar wilayah Sumatra Barat. Sastrawan terkenal, Raja Ali Haji menyebut dalam bukunya bahwa Syekh Ismail al-Minangkabawi sering datang ke kerajaan Melayu Riau ketika ia menjadi raja muda Riau. Bahkan, seringkali dia sendiri yang menjemput Ismail al-Minangkabawi di pelabuhan dan kemudian membawanya ke istana. Kemudian, hampir seluruh kerabat keluarga istana berkumpul untuk mendengarkan nasehat dan wejangan dari ulama terkemuka itu. Di samping karena keluasan wawasan pengetahuannya, Ismail al-Mingangkawabi juga begitu dihormati di wilayah kerajaan Melayu Riau karena di silsilah keturunannya dia memiliki pertalian darah dengan orang-orang Melayu dan Bugis di Pulau Penyengat dan di Negeri Sembilan. Buya Hamka dalam bukunya Dari Perbendaharaan Lama, bahwa Raja Muhammad Yusuf (1858-1899) yaitu yamtuan muda Riau dari keturunan Bugis, menambahkan al-Khalidi di ujung namanya. Hal tersebut sekaligus menandakan bahwa dia adalah pengikut
[R@ntau-Net] ROL-- Rumpon Sungai Pisang Sudang Panen Enam Bulan Mendatang
http://www.republika.co.id/ASP/online_detail.asp?id=153884kat_id=23 Jumat, 20 Februari 2004 10:32:00 Rumpon Sungai Pisang Sudang Panen Enam Bulan Mendatang Padang- Rol --Peneliti dan Aktivis kelautan Yayasan Minang Bahari (YMB) Sumbar menilai pemasangan 20 titik rumpon di Sungai Pisang, Padang sudah bisa dan mampu menghasilkan ikan layak tangkap sekitar enam bulan lagi. Dalam waktu enam bulan diperkirakan terumbu karang sudah mulai tumbuh merata sehingga memungkinkan bagi ikan dan hewan laut lainnnya untuk membuat sarang di sekitar rumpon,' ujar salah seorang pengurus YMB, Indrawadi, SPi di Padang, Jumat. Menurut dia, penangkapan atau panen rumpon hanya bisa dilakukan dengan penangkapan selektif menggunakan pancing sehingga keutuhan dan kesinambungan alami hewan laut tetap terjaga. Eksploitasi tangkapan di sekitar rumpon juga tidak bisa berlebihan karena bisa berdampak pada pertumbuhan karang dan bahkan membuat takut ikan untuk bersarang. Ia mengatakan, pemantauan karang akan dilakukan secara rutin sekitar tiga bulan sekali untuk menyisip karang baru pada bagian yang terganggu pertumbuhannya. Selain menunggu pertumbuhan karang secara alami, dalam waktu enam bulan tersebut, YMB juga melakukan transplantasi karang, tambahnya. Pengembangan karang pada skala terbatas di Sungai Pisang, katanya, sebagai upaya mengatasi kerusakan terumbu karang yang di Indonesia diperkirakan telah mencapai 70 persen. Kerusakan itu, masih ditambah, adanya sistem ekstraksi sumberdaya karang untuk hiasan, sehingga makin mengancam ekosistem terumbu karang. Cara transplantasi atau restoking, menurut dia, adalah pilihan yang tepat untuk memperbaiki terumbu karang, terlebih bila ditunjang pembenihan masal yang mampu menyediakan stok karang muda secara masal dan berkesinambungan.ant/mim Nofendri T. Lare LaMaK DiaWaK KaTuJu DiuRaNG Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net
Re: [R@ntau-Net] Re: Mutual Benefits!!!
Da, Ambo buliek dikecek-an tiok minggu, 2 mail nan sarupo itu, dan rata2 merak dari afrika, mbo ndak tau dari ma nyo dapek mail mbo... Tapi yo itu tadi, tak di hiraukan... Semua ambo easo adolah Penipuan.. Nofendri T. Lare LaMaK DiaWaK KaTuJu DiuRaNG - Original Message - From: Ronald P. Putra [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Cc: [EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, February 25, 2004 11:02 AM Subject: [EMAIL PROTECTED] Re: Mutual Benefits!!! assalaamu 'alaikum wr wb yth Mamak2, Bundo, Uda2 dan Uni2 di RN jika ada diantara kita yang menerima email semacam ini atau yang sejenisnya, tolong diabaikan dan jangan ditanggapi apalagi menelpon si pengirim. Karena ini adalah salah satu jenis kejahatan internasional (money laundering). Hati-hati dengan cerita-cerita spt ini. Biasanya ini adalah modus dari mereka utk melakukan pencucian uang di negara lain (biasanya di negara yang regulasi ttg Money Launderingnya masih lemah/belum ada). Tujuannya adalah uang tsb (yg berasal dari dunia hitam) mengalir dulu ke negara lain, lalu secepatnya ditarik kembali dengan status udah beda. Jadi tolong jangan ditanggapi. wassalaam, Ronald (Trust Securities Services, Deutsche Bank AG Jakarta) Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net
Re: [R@ntau-Net] Di Palanta Rantaunet
Ciledug apo ciputat?? Ambo rang Cileduh juo... hehehee met kenal? Nofendri T. Lare LaMaK DiaWaK KaTuJu DiuRaNG - Original Message - From: Susy Yulia [EMAIL PROTECTED] Suku? Minang;-) Rumah; Ciledug, ngekos di Pancoran... Umur, 27.. Status: belom menikah...heheheh Dah lengkap yah uda...? Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net
[R@ntau-Net] Fwd : Kenanglah Ibu Yang Menyayangimu
From: Apni Wulandari Kenanglah Ibu Yang Menyayangimu Suatu ketika seorang bayi siap untuk dilahirkan ke dunia. Menjelang diturunkan dia bertanya kepada Tuhan, Para malaikat di sini mengatakan bahwa besok Engkau akan mengirimku ke dunia, tetapi bagaimana cara saya hidup di sana, saya begitu kecil dan lemah, kata si bayi. Tuhan menjawab, Aku telah memilih satu malaikat untukmu, ia akan menjaga dan mengasihimu. Tapi di surga, apa yang saya lakukan hanyalah bernyanyi dan tertawa, ini cukup bagi saya untuk bahagia. Demikian kata si bayi. Tuhan pun menjawab, Malaikatmu akan bernyanyi dan tersenyum untukmu setiap hari, dan kamu akan merasakan kehangatan cintanya dan jadi lebih berbahagia. Si bayi pun bertanya lagi, Dan bagaimana saya bisa mengerti saat orang-orang berbicara jika saya tidak mengerti bahasa mereka?. Lagi-lagi Tuhan menjawab, Malaikatmu akan berbicara kepadamu dengan bahasa yang paling indah yang pernah kamu dengar, dan dengan penuh kesabaran dan perhatian dia akan mengajarkan bagaimana cara kamu berbicara. Si bayipun bertanya kembali, Dan apa yang dapat saya lakukan saat saya ingin berbicara kepada-Mu? Sekali lagi Tuhan menjawab, Malaikatmu akan mengajarkan bagaimana cara kamu berdoa. Si bayipun masih belum puas, ia pun bertanya lagi, Saya mendengar bahwa di bumi banyak orang jahat, siapa yang akan melindungi saya? Dengan penuh kesabaran Tuhanpun menjawab, Malaikatmu akan melindungimu, dengan taruhan jiwanya sekalipun. Si bayipun tetap belum puas dan melanjutkan pertanyaannya, Tapi saya akan bersedih karena tidak melihat Engkau lagi. Dan Tuhanpun menjawab, Malaikatmu akan menceritakan kepadamu tentang Aku, dan akan mengajarkan bagaimana agar kamu bisa kembali kepada-Ku, walaupun sesungguhnya Aku selalu berada di sisimu. Saat itu surga begitu tenangnya, sehingga suara dari bumi dapat terdengar dan sang anak dengan suara lirih bertanya, Tuhan, jika saya harus pergi sekarang, bisakah engkau memberitahu siapa nama malaikat di rumahku nanti? Tuhanpun menjawab, Kamu dapat memanggil malaikatmu... IBU ... Kenanglah Ibu Yang Menyayangimu Untuk ibu yang selalu meneteskan air mata ketika aku pergi . Ingatkah kawan, ketika ibumu rela tidur tanpa selimut demi melihatmu, tidur yenyak dengan dua selimut membalut tubuhmu .. Ingatkah kawan ketika jemari ibu mengusap lembut kepalamu ..dan ingatkah kawan ketika air mata menetes dari mata ibumu ketika ia melihatmu terbaring sakit Kawan .. sesekali jenguklah ibumu yang selalu menantikan kepulanganmu di rumah yang dulu kau dilahirkan, kawan .. kembalilah memohon maaf pada ibumu yang selalu rindu akan senyumanmu. Simpanlah sejenak kesibukan-kesibukan duniawi yang selalu membuatmu lupa untuk pulang, segeralah jenguk ibumu yang berdiri memantimu di depan pintu sampai malampun kian larut. Kawan.. jangan biarkan engkau kehilangan, saat-saat yang akan kau rindukan di masa datang. ketika ibu telah tiada .. Tak ada lagi yang berdiri di depan pintu menyambut kita ..tak ada lagi senyuman indah ... tanda bahagia. yang ada hanyalah kamar yang kosong tiada penghuninya, yang ada hanyalah baju yang digantung di lemari kamarnya. Tak ada lagi yang menyiapkan sarapan pagi untukmu makan, tak ada lagi yang rela merawatmu sampai larut malam ketika engkau sakit...tak ada lagi dan tak akan ada lagi yang meneteskan air mata mendo'akanmu disetiap hembusan nafasnya. Kawan.. kembalilah segera . peluklah ibu yang selalu menyayangimu .. Ciumlah kaki ibu yang selalu merindukanmu dan berikanlah yang terbaik diakhir hayatnya. Kawan berdo'alah untuk kesehatannya dan rasakanlah pelukan cinta dan kasih sayangnya jangan biarkan engkau menyesal di masa datang kembalilah pada ibu yang selalu menyayangimu .. Kenanglah semua - cinta dan kasih sayangnya ... Ibu .. maafkan aku sampai kapanpun tak akan terbalas Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net
Re: [R@ntau-Net] Jabal Rahmah = Bukit Kasih Sayang
Heheheee.. Agian taruih makkk. :P Nofendri T. LareLaMaK DiaWaK KaTuJu DiuRaNG - Original Message - From: basrihasan To: Komunitas MINANGKABAU (Urang Awak) Pertama di Internet (sejak 1993) Sent: Wednesday, March 03, 2004 2:19 PM Subject: Re: [EMAIL PROTECTED] Jabal Rahmah = Bukit Kasih Sayang Jadi jabal rahmah itu mitos atau legenda bukan? Apa ada bukti arkeologis bahwa itu meeting-sitenya adam-hawa Bisa bung Zul jelaskan sikit Salam SBN Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net
Re: [R@ntau-Net] Asyura' Dalam Perspektif Islam, Syi'ah
Inyo mambunuah kecek mamak, tantu ado alasannyo, itu urusan Politik, (ambo raso kalau iyo salamak paruiknyo ajo mambunuah, nan dibunuah tu pasti lawan polik no) ndak mungkin, kalau urang ndak ba masalah, kadibunuahnyo juoo... Kalau iyo, alah abis kaum syiah di Irak tu mahh... Dan harus mamak ketahui, bahwa itu bukan ateh namo islam. Mamak sendiri tau, SH tu politiknyo sekuler, bukan Islam. Jadi nan ambo koment tadi... ISLAM no mak, kok larinyo ka Saddam Hussein?? Nofendri T. LareLaMaK DiaWaK KaTuJu DiuRaNG - Original Message - From: basrihasan Sajak jaman Saddam Husein urang syiah itu dtindas jo dibunuhi, apo itu bukan bukti? Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net
Re: [R@ntau-Net] KISAH NYATA SEORANG MUALAF
Ambo ndak picayo, hal nan sarupo iko bukan mak SBN nan manulihhh... Jadi... kito tunggu klarifikasi dari mamak kito ko. Urang IT hebat-hebat kini... - Original Message - From: Dewis Natra To: Komunitas MINANGKABAU (Urang Awak) Pertama di Internet (sejak 1993) Sent: Friday, March 05, 2004 2:34 PM Subject: RE: [EMAIL PROTECTED] KISAH NYATA SEORANG MUALAF (S O L) Alah pakai huruf gadang mak SBN !!!, mamak alah lamo ikuik mailing list yo mak, etika mailing list kan ado mak !! -Original Message-From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED]]On Behalf Of basrihasanSent: Friday, March 05, 2004 2:33 PMTo: Komunitas MINANGKABAU (Urang Awak) Pertama di Internet (sejak 1993)Subject: Re: [EMAIL PROTECTED] KISAH NYATA SEORANG MUALAF HAHAHAHA LELUCON APALAGIN NEH? HAHAHAHAHA BERIKUT KETERANGAN SAYA : DENGARKAN BAIK-BAIK (TANPA MENGHIRAUKAN AGAMA MANAPUN) UNTUK BAHAN RENUNGAN SIAPA PENCIPTA MANUSIA, YANG BERKUASA ANTARA LANGIT DAN BUMI ... DIALAH TUHAN ALLAH BAPA DI SURGA Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net
Re: [R@ntau-Net] Sunatan Gratis
Iyooo... yoohhh Takana pulo dek ambo, mak Sutan awak ko kan laweh jaringan baliau di Jabotabek ko, apolagi nanti di sampaikan pulo ka Radio2 minang lainnyo, terkhusus ka Radio Suaro Minang Kabau. Oh yahhh mak Sutan, Muncak apo lai masih di Radio SM tu lai... soal no alah agak lamo pulo ndak nyetek AM tuhh.. Tapi.. iyo dapek garik dari Angku Doto dulu, sarupo apo nan dikecek an Da_Is ko Kalau OK kecek angku doto, team rang mudo juo ndak keberatan untuak pai ka ampek2 nan alah di tantukan ntuu... - Original Message - From: Dewis Natra To: Komunitas MINANGKABAU (Urang Awak) Pertama di Internet (sejak 1993) Sent: Tuesday, April 13, 2004 2:43 PM Subject: RE: [EMAIL PROTECTED] Sunatan Gratis Walaikumsalam Wr. Wb. Alah lamo pulo ndak komunikasi jo mamak,lai sehat2 se mak? Untuak itu ancaklah kito paiyokan jo angku doto Rahyus mak!, Ba'a Pak Rahyuss ? Kalau di ambo rancakse tu nyo mak, yg namo bakti sosial itu kan dima se!, Pembicaraan patangtu kalau lai banyak kito datang ka lokasi tantu agak terencana bana. Sakitu dari ambo mak!, awak tunggu dari Rahyuss dulu . Wasalam Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net
Re: [R@ntau-Net] Kenapa takut dengan PKS?
Komentar sarupo iko, asaokan jan sampai. karano hal sarupo iko adolah sebagian dari Tata tertib bermilis di RN. Maksud ambo giko, buliah se sanak bakomentar 2 jo 3 kalimat seperti dibawah ko, tapi tolong potong ikuak no nan panjang tu, karano urang alah punyo dan mambaco postingan sebelumnya, kasian mamak2 jo bundo kito nan alah pensiun, nan maakses internet dari rumah dan kantong pribadi, barek bananyo maelo. Mohon maaf, dan karano iko untuak kepentingan awak basamo. Wassalam - Original Message - From: M. Ismet Ismail To: Komunitas MINANGKABAU (Urang Awak) Pertama di Internet (sejak 1993) Sent: Wednesday, April 14, 2004 3:48 PM Subject: Re: [EMAIL PROTECTED] Kenapa takut dengan PKS? puuupst, sombong ! - Original Message - From: Yesi Elsandra Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net
[R@ntau-Net] LKAAM Sumbar Protes Tayangan RCTI
Ada yang nonton waktu Jum'at kemarenn? Kalau di caliek sapinteh, yo ndak ado masalah di peneyangan ini... Tapi Antahlahh bialah rabab ajo yang manyampaikan. --- LKAAM Sumbar Protes Tayangan RCTI By padangekspres, Selasa, 13-April-2004, 05:47:49 WIB Padang, Padek-Ketua Umum Pucuk Pimpinan LKAAM Sumatera Barat, H Kamardi Rais Dt P Simulie memprotes tayangan RCTI, Minggu pagi 11 April 2004, pukul 6.10 WIB. Tayangan pagi itu dalam rangkaian peringatan kebangkitan Yesus Kristus (Jum'at Agung) di Kota Malang (Jawa Timur) dan lain-lain.Umat Kristiani di kota Malang membuat sebuah gua tiruan sehingga membawa suasana umat Kristiani seolah-olah berada di tempat penyiksaan dan disalibnya Yesus di Golgota. Yang menjadi masalah dan protes LKAAM karena di sela tayangan Perayaan Paskah tersebut ditampilkan Upacara Penobatan Panghulu di nagari Balai Mansiro, Kecamatan Guguk, Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat. Sebagai pengantar oleh penyiar RCTI dikatakan Setelah ini akan kami tampilkan upacara Pelantikan Datuk di Minangkabau. Seperti biasa dalam kalimat klise dikatakan tetaplah bersama kami dan jangan ke mana'mana, setelah yang satu ini akan kami tampilkan Upacara Pelantikan Datuk di Minangkabau. Setelah pemirsa di bawa ke alam Kristiani, maka tampillah upacara Pelantikan Datuk di Nagari Balai Mansiro, Kabupaten Lima Puluh Koto, Minangkabau, Sumbar. Suasana yang marak dan dominan dengan warna hitam pakaian kebesaran penghulu (datuk) di Minangkabau serta warna merah dengan tekuluk tanduk Bundo Kanduang. Kenapa tayangan upacara adat Minangkabau (pelantikan Datuk) tersebut ditampilkan di sela-sela perayaan Paskah? Kenapa tidak diselesaikan Perayaan Jum'at Agung terlebih dulu, baru ditampilkan upacara adat Minangkabau tersebut. Ternyata acara adat di Minangkabau tersebut diapit oleh rangkaian acara yang besar dan panjang. Dengan cara begitu, ada tendens ada kesan hendak mempengaruhi pemirsa bahwa orang Minang yang adatnya basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah ikut merayakan Paskah. Padahal filosofi Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah (ABS-SBK) artinya orang Minang itu harus beragama Islam. Kalau ia murtad, maka ia bukan orang Minang lagi, ujar Kamardi. Dalam upacara adat pelantikan Datuk di Balai Mansiro tersebut tampak juga sorotan kamera RCTI kepada Prof Drs Nur Anas Djamil, mantan ketua pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sumatera Barat. Protes ini disampaikan kepada stasiun pusat RCTI di Jakarta, Mendagri/Menkopolkam Hari Sabarno, Menteri Agama RI, Ketua MUI Pusat, Menteri Inforkom RI, gubernur Sumbar, ketua DPRD Sumbar, ketua MUI Sumbar, Ketua DDII Sumbar, Ketua Umum Bundo Kanduang Sumbar, Perwakilan RCTI di Padang, dan lain-lain yang dianggap perlu. (nsr) Padang Ekspres Online : http://www.padangekspres.com/ Versi online: http://www.padangekspres.com/mod.php?mod=publisherop=viewarticleartid=2486 5 Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net
[R@ntau-Net] Pemerkosa Murid Kelas IV di Lubuk Alung Terancam 10 Tahun Penjara
Sapuluah taun kurang mahh -- By posmetro, Selasa, 13-April-2004, 14:29:35 WIB 27 klik PARIAMAN, METRO AB yang diduga memperkosa murid kelas IV SD AB (41) di Kanagarian Lubuk Alung, Kabupaten Padangpariaman dapat diancam hukuman sepuluh tahun penjara. Hal itu terungkap saat korban Bunga (13) nama samaran-,saksi serta dugaan tersangka di periksa lebih jauh oleh pihak penyidik Mapolsek Lubuk Alung di ruang periksa Senin (12/4). Kapolres Padangpariaman melalui Kapolsek Lubuk Alung Iptu Reza Pahlevi dan Kanit Reskrimnya Ipda Edi Yetman ketika menjawab pertanyaan POSMETRO di ruang kerjanya mengakui pihak terus menggenjot pemeriksaan kasus dugaan perkosaan yang dilaporkan korban Bunga bersama ayahnya Mansyur (40) nama samaran- baru-baru ini. Menurutnya,ancaman hukuman sepuluh tahun kurungan pejara itu,dimana kalau dalam persidangan di Pengadilan Negeri (PN) nanti dugaan tersangka terbukti melanggar pasal 287 Kitab Undang Hukum Pidana (KUHP).Maka,pasal tersebut menyebutkan barang siapa yang melanggar pasal itu dapat diancam hukuam paling kurang sepuluh tahun penjara kurungan. Oleh karena itu agar proses penyelesaian BAP dugaan perkosaan yang dilaporkan korban Bunga kepada pihaknya cepat dirampungkan pemeriksaan para saksi,korban dan dugaan tersangka hingga kini terus dilakukan.Sebab,kalau sudah selesai Berkas Acara Pemeriksaan (BAP) dugaan tersangka tersebut segera dilimpahkan pihaknya kepada pihak kejaksaan,katanya. Seperti diketahui sampainya kasus dugaan perkosan ini kepada pihak kepolisian sebagaimana berita sebelumnya menyebutkan,karena korban Bungga mengatakan kepada ayahnya Mansyur bahwa ia saat buang air kecil terasa sakit.Mengedar ucapan anaknya itu Mansyur lansung memeriksa alat kelamit anaknya tersebut untuk memastikan bagiamana yang yang sakit. Setelah Mansyur memeriksa dan karena curiga, Mansyur lansung membawa anaknya ke Mapolsek Lubuk Alung untuk melaporkan kasus yang menimpa Bunga. Akhirnya,sesampai di Mapolsek Bunga menyebutkan kepada petugas penyidik bahwa pelakunya adalah AB.Adapun Bunga menyebutkan kejadian aib tersebut terjadi saat kedua orang tuanya tak dirumah. Berdasarkan hal demikianlah pihaknya melakukan penangkapan dugaan tersangka di rumahnya tanpa perlawanan digiring ke ruang tahanan Mapolsek Lubuk Alung ini.Makanya,hingga kini dugaan pelaku telah diperiksa lebih jauh pihaknya.Namun semua laporan korban Bunga dibantah keras oleh dugaan tersangka. Salah atau tidak tentu Pengadilan yang menentukannya,tutupnya. (efa) Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net
Terornya urang itu merebak lagi di RN-- Re: Re: [R@ntau-Net] Kenapa takut dengan PKS?
Da,ad. Komentar2 dari Spionase samacam Ali qur yang meneror via Japri kesebagian netters rantaunet gak usah di tanggapi. Kalau di tanggapi, semakin gadang kapalonyo. Sepertinya, misionaris dunia maya ko mematai2 awak di milis ko. Dan mereka meneror lewat Japri dengan potongan potongan ayat qur'an untuk kepentingan kristen. Kalau message sarupo iko, da harman mungkin picayo, apo tujuan urang tersebut. :-p - Original Message - From: Adrisman Yunus [EMAIL PROTECTED] To: 'Komunitas MINANGKABAU (Urang Awak) Pertama di Internet (sejak 1993)' [EMAIL PROTECTED] Cc: [EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, April 14, 2004 11:08 PM Subject: Fwd: Re: [EMAIL PROTECTED] Kenapa takut dengan PKS? Maaf saya nggak ngerti dengan message dibawah ini, mengapa cuma dikirim kesaya dan tidak dilempar ketempat umum..? Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net
Re: [R@ntau-Net] Re: Warning... + pertemuan mhs minang indonesia UINS2004
Aulia, Kami undang sanak ka Lapangan Tenis Hari Minggu bisuak, kalau lai sanak di Jakarta di tanggal tersebut. Ba'a gak hati Silah kan hubungi RangMudo RN - Original Message - From: aulia postiera [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED]; Komunitas MINANGKABAU (Urang Awak) Pertama di Internet (sejak 1993) [EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, April 16, 2004 9:08 AM Subject: Re: [EMAIL PROTECTED] Re: Warning... + pertemuan mhs minang indonesia UINS2004 Assalamu alaikum Da Ronald jo Da Ridha Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net
Re: [R@ntau-Net] MOHON INFOR MASI
Nah... gitu dong oma? Sakali2 posting juo dongg... bia kenal nan mudo2 ko jo Bundo2nyo disiko. kan lai banyak juo bundo awak tuh... ado bundo Nisma Bundo Isna Oma seruni. Buk Prof dll.. nan alah cocok di panggia bundo. - Original Message - From: oma_seruni [EMAIL PROTECTED] Ass Wr Wb... ZM Tanjung di Pertamina tongkang jkt. salam perkenalan ambo uni Lies Soegirman asal Payakumbuh, kiniko karajo di pertamina UP VI Balongan, pernah samo2 reuni jo Joserizal nan kikino jadi Walikota payakumbuh, samo2 SMA ! Payakumbuh, cuma kami tamal thn 1968. ambo kurang tau tentang gold quest.. nan ditanyokan. sekian, salam kompak selalu Lies /oma seruni Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net
[R@ntau-Net] Menelusuri Perkampungan Pedalaman di Solok Selatan
Padang Ekspres Online : http://www.padangekspres.com/, April-2004 Laporan Nasrian Bahzein-Solok Selatan * Negeri Kaya yang Terabaikan == Wajah kusam lekat menempel di Kabupaten Solok Selatan. Siapapun tidak menyangkal, negeri yang kaya raya ini, ternyata jauh dari kesan makmur bila dilihat dari fisik daerah yang terletak di perbatasan Provinsi Sumatera Barat dan Kerinci, Provinsi Jambi itu. Kabupaten Solok Selatan menyimpan kisah miris yang di alami sebagian besar masyarakatnya. Di negeri nan subur dan kaya itu, siapa sangka, masih ditemui sejumlah perkampungan terisolir di daerah tersebut. Hampir 59 tahun negeri ini merdeka, sebagian masyarakatnya praktis belum menikmati fasilitas jalan yang memadai. Kecamatan Sangir Batang Hari, adalah daerah yang memiliki sejumlah perkampungan terisolir terparah di Solok Selatan, di samping Kecamatan Sangir Jujuan dan Kecamatan Sungai Pagu. Kehidupan masyarakatnya jauh dari hiruk pikuk kebisingan kendaraan, karena memang sulit dilalui kendaraan roda dua, apalagi roda empat. Bukan tidak pernah masyarakat setempat menuntut pembangunan jalan ke kampungnya itu, sehingga mereka tetap bertahan hidup di tanah kelahirannya yang terisolir tersebut. Namun, mereka mengaku letih setelah hampir 53 tahun lamanya, merindukan pembangunan jalan dari kampungnya itu menuju pusat kota. Kami sudah kenyang diberi janji-janji oleh pemerintah. Namun, 53 tahun sudah aspirasi itu kami sampaikan, hingga kini tidak kunjung terealisasi, aku Walinagari Dusun Tangah Kecamatan Sangir Batang Hari, Bukhari Kali dalam perbincangannya dengan Ketua DPRD Sumbar, Arwan Kasri Sabtu (3/4) lalu. Potret perkampungan terisolir di Kabupaten Solok Selatan itu, terkuak dalam kunjungan kerja (Kunker) Ketua DPRD Sumbar, Arwan Kasri bersama dinas terkait di lingkungan Pemerintahan Provinsi (Pemprov) Sumbar, yakni Wakil Dinas Perhubungan, Syafrizal J, Kasi Dinas Prasarana Jalan dan Pemeliharaan Jembatan, Moelyono dan Kasi Penanggulangan Bencana dan Pembangunan Irigasi Dinas PSDA Sumbar, Thamrin. Kunker ini sengaja dilakukan untuk melihat kondisi perkampungan pedalaman di Solok Selatan. Kecamatan Sangir Jujuan hingga ke Nagari Bidar Alam, Dusun Tangah dan Bukik Ulang-Aling di Kecamatan Sangir Batang Hari, merupakan perkampungan yang selama ini terabaikan pembangunannya oleh Pemerintah Kabupaten Solok. Untuk tiba di daerah tersebut, kita harus melalui jalan tanah berbukit-bukit selama tiga jam dari Ibukota Kabupaten di Padang Aro. Kondisi topografinya yang berbukit-bukit, seolah memutuskan hubungan kecamatan ini dengan negeri luar. Untuk memutuskan keterisoliran daerah ini, dibutuhkan sejumlah jembatan untuk menghubungkan perkampungan itu dengan perkampungan lain. Kecamatan Sangir Batang Hari, misalnya, memerlukan sebuah jalan alternatif agar bisa menembus ke Kecamatan Pulau Punjung, Kabupaten Dharmasraya. Keberadaan jalan itu sangat dibutuhkan masyarakat kami. Sepanjang jalan itu belum dibangun, selama itu pula kampung kami seperti-seperti ini juga. Miskin dan terpencil, tutur Bukhari Kali dalam bahasa Minang. Sulitnya akses transportasi ke kecamatan itu, juga diikuti dengan minimnya sejumlah fasilitas umum yang bisa dinikmati oleh masyarakat setempat. Bangunan sekolah, tempat ibadah, puskesmas dan lain sebagainya, kondisinya sangat memprihantinkan. Tak bisa dipungkiri, Solok Selatan praktis terabaikan selama ini. Negeri yang kaya, namun dengan daerah yang miskin. Memang ironis, Solok Selatan dengan potensi dan penghasilan daerahnya yang besar, ternyata tidak diikuti dengan kondisi daerahnya. Ini menjadi cacatan penting bagi semua pihak, terlebih Pj Bupati Solok Selatan, guna menggenjot ketertinggalan sentra perkebunan teh Sumbar itu pasca dimekarkannya daerah ini menjadi kabupaten baru, ungkap Arwan Kasri yang didampingi Syafrizal J di sela-sela kunjungannya. (***) * Tertinggal Dibanding Daerah Lain Sejak Solok Selatan ini masih menjadi wilayah Kabupaten Solok, selama itu pula negeri nan subur ini terpinggirkan. Minimnya sarana dan prasarana di daerah tersebut, tidak sebanding dengan kekayaan yang dimiliki oleh daerah yang berbatasan dengan Kerinci, Provinsi Jambi. Solok Selatan merupakan negeri yang kaya. Daerah ini memiliki potensi besar dalam bidang perkebunan dan pertanian. Sejumlah perusahaan besar seperti PT TKA, PT TSS, PT Incasi Raya di sektor perkebunan, ternyata belum memberikan pengaruh pada taraf kehidupan dan pembangunan bagi daerah tersebut. Kondisi alamnya yang yang subur, juga menjanjikan bagi daerah ini sebagai penghasil produk-produk pertanian. Akan tetapi, karena sulitnya akses transportasi dan ketiadaan sarana irigasi yang mendukung sektor tersebut, sehingga muncul keengganan masyarakat untuk menggarap lahan-lahan tersebut menjadi lahan pertanian. Baa lo caronyo kami ka mengolah ladang-ladang tuh, samantaro biaya untuak manjua hasil-hasil pertanian kami tuh indak tangguang payahnyo. Tapaso lo kami bajalan sakitar 24 Km, baru bisa naik oto.
[R@ntau-Net] Lapau Mak Kari : Bajalan Sampai Ka Bateh, Balaia Sampai Ka Pulau
By padangekspres Minggu, 18-April-2004, 20:38:47 WIB Agak tarang kiro-kiro mancaliak pasa nan biaso panuah dek tukang sayua jo tukang buah di Pasa Raya Barat. Di Terminal Bingkuang baitu pulo, lah panuah pulo dek one-one nan manggaleh sayua sarato buah-buahan. Pak Wali lah manapek-i janji baliau untuak mambali galeh nan indak laku, tautamo sayua one-one nan busuak dek karano indak tajua. Sayangnyo kutiko hujan turun, one-one nan manggaleh basah kuyuik disiram hujan, dek karano atok tampeknyo balinduang senteang pulo. Aia taganang pulo di tampek lalu urang nan ka mambali, sahinggo sapatu jo tarompanyo bisa barubah warna manjadi coklat kahitaman, panuah dek lacah. Assalamu'alaikum.. tadanga suaro dari halaman. Wa Alaikum salam wa Rahmatullahi wa Barakaatuh., jawek Mak Kari jo si Mira sarantak. Eee.Pak Dotor ko mah kironyo. sambuang Mak Kari. Nan disabuik Pak Dotor tadi banamo Syafruddin Karimi. Baliau Doktor di bidang Ekonomi, dosen pulo di UNAND, Padang. Sairiang Pak Dotor duduak, masuak pulo Mak Labai jo Mak Pudin. Mak Labai mambari salam, Mak Pudin mandudu sajo duduak ka suduik Lapau. Mukonyo bakaruik, bantuak urang takanai baragiah. Ba-a mangko Pamarentah awak ko indak adia Mak. Mak Pudin tibo-tibomamburansang. Baa mungkasuik Pudin? tanyo Pak Dotor. Satiok hari ambo mambaia beo ka urang pasa. Tiok hari kepeang awak ditarimonyo. Kini dipindahan sajo ka Te Er Be. Iyo nan kalamak dek paruiknyo sajo tu mah..! Mak Pudin nampak tarabo. Tampek awak manggaleh tu, dibuek untuak tampek parkir. Indak tampek manggaleh doh. Din, solo Mak Kari. Kalau indak buliah, manga diambiaknyo beo dari kami? Dek kami, kalau alah mambaia, samo jo ma-izinkan kami manggaleh tu nyo? Disinan kalerunyo. Aturan malarang, tapi retribusinyo bamintak juo. Kito dukuang baliau untuak maluruihkan na bengkok. Mambarasiakan nan bakarak salamoko Pak Doktor mulai ba-kato. Jan hanyo ka nan ketek sajo baliau talok bakareh. Tibo di mato jan dipiciangkan, tibo di paruik usah dikampihkan. Baru adia namonyo tu, sambuang Mak Pudin. Untuak mangatur itulah gunonyo Pamarentah. Nan paralu, sagalo aturan itu jaleh barih jo balabehnyo. Harus konsisten caro urang kini. Kalau nampak surang manggaleh di trotoar, jan dipadiakan sampainyo rami, tantu rumik manyalasaikannyo. Bana tu Pak Dotor, caliaklah di jalan Permindo, sampai kini ba salengkang juo, bantuak itu juo di jalan Sandangpangan, sambuang Mak Labai. Tapi ambo raso, labiah rancak baliau ma-mareso Rencana Pembangunan Daerah sabalunnyo. Supayo dapek baliau inok manuangkan basamo jo pejabat nan lain. Kok lai elok, diambiak jo mupakaik, nan buruak buang jo etongan. Kok senteang dibilai, nan kurang ditambah. Asa lai jo niaik nan baiak, jo caro nan elok, tantu lai ditarimo dek urang banyak. Kalau paralu, sagalo rencana pembangunan kota nan manyangkuik urang banyak dilewakan ka nan rami, Mak Kari sato sakaki manambah usulan Pak Dotor tadi. Ba-a mungkasuiknyo tu Mak Kari? tanyo Mak Labai Pak Dotor lansuang manjawek; Sarupo nan diumanaikkan dalam Undang-Undang nomor Duo puluah duo, kito buek pulo Forum Kota. Di Forum tu kito paiyokan basamo jo cadiak candokio dari Perguruan Tinggi nan ado di Padang ko, sarato niniak mamak di kampuang awak ko. Jadi sarupo maota di Lapau Mak Kari .? tanyo Mak Labai. Nan paralu ado tampek awak ba-iyo ba-bukan tantangan pambangunan kota Padang nan kito cinto ko. Kalau paralu disiarkan langsuang dari Radio jo Televisi. Supayo didanga sarato dicaliak dek urang banyak, solo Mak Pudin mulai basumangaik. Kini iyolah sarupo manatiang minyak panuah, mahelo rambuik dalam tapuang. Nan paralu, malantiang manuju tampuak, bakato manuju bana. Bajalan sampai ka bateh, balaia sampai ka Pulau.. (viveri yudi) Padang Ekspres Online : http://www.padangekspres.com/ Versi online: http://www.padangekspres.com/mod.php?mod=publisherop=viewarticleartid=2520 9 Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net
[R@ntau-Net] Kegiatan GNRHL Provinsi Sumatera Barat (1)
*Kegiatan GNRHL Provinsi Sumatera Barat (1) Sebagian Kecil Daerah yang Baru Menyelesaikan By padangekspres Senin, 19-April-2004, 04:12:17 WIB Realisasi dari pelaksanaan Gerakan Nasional Rehabilitasi Hutan dan Lahan (GNRHL) pada 12 kabupaten dan kota se-Sumatera Barat sangat beragam. Hanya sebagian kecil yang telah selesai, selebihnya dalam proses penanaman. Bahkan masih banyak yang baru sebatas persiapan. Namun semua daerah bertekad menuntaskan penanaman Mei 2004 ini. Proses pengiriman bibit terus berlangsung dari lokasi pembibitan oleh delapan Perseroan Terbatas (PT) yang ditunjuk Menteri Kehutanan. Untuk mengejar ketertinggalan, terutama dari pelaksanaan GNRHL di daerah Jawa, Saat ini semua daerah di Sumbar tengah melakukan berbagai persiapan kelembagaan, seperti mendata kelompok tani, memberikan pelatihan serta menunjuk pendamping dan pembekalan, sosialisasi, mengupayakan kepeloporan TNI serta menyelesaikan sipil teknis seperti pembuatan dam untuk melindungi lahan kritis dari air deras saat hujan. Untuk melihat bagaimana kondisi di semua daerah, saat ini setiap minggu dilakukan rapat koordinasi antara 12 dinas kehutanan kabupaten dan kota dibawah koordinasi Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Barat. Kamis (15/4) kemaren di Hotel Pagaruyung Batusangkar dilakukan rapat koordinasi dan sekaligus dijadikan ajang evaluasi oleh Inspektur Jenderal (Irjen) Wilayah I Suamtera Departemen Kehutanan Republik Indonesia, Ir Rahmad Adjie dan Sataf Ahli Menteri Kehutanan, Dr Yetti Rusli yang juga hadir di Batusangkar saat itu. Juga hadir Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Sumbar, Ir Jhoni Azwar, dan Kepala Badan Pengendalian Daerah Aliran Sungai (BP DAS) Agam Kuantan, Dr Ir Anang Sudarna MSc. Pada rapat koordinasi yang sekaligus dinilai oleh Irjen itu, 12 kabupaten dan kota sebelumnya menyampaikan kondisi pelaksanaan GNRHL di daerah masing-masing. Utusan Dinas Kabupaten Solok, Afdal melaporkan, target penanaman lahan kritis pada hutan rakyat seluas 2.225 hektar di daerahnya, baru ditanami 350 hektar. Sisanya ditargetkan selesai akhir April. Sementara target penanaman hutan produksi, hutan lindung dan reboisasi 3625 hektar dengan target penyelesaian akhir Mei. Luas lahan kritis daerah itu secara keseluruhan 4.110.200 hektar. Berkaitan dengan pengadaan bibit, sebelumnya telah menerima 200 ribu batang dan selanjutnya akan diberikan BPDAS sebanyak 798.944 batang. Saat ini bibit dalam proses penyerahan tahap II, sementara tahap III bibit yang diadakan oleh PT Sarbi Murhani Lestari dan PT Citra Palapa Agung dalam penilaian Unand sebagai pihak yang ditunjuk sebagai penilai pada GNRHL ini. Sementara Kepala Dinas Kehutanan Kabupaten Limapuluh Kota, Deswan menyampaikan, luas areal yang akan ditanami 2..575 hektar pada hutan rakyat, dan hutan reboisasi 3..225 hektar dengan taget penggunaan bibit 4.963.750. Penanaman saat ini sedang dalam persiapan di lima nagari, pada lahan 600 hektar dengan bibit 200 ribu batang. Ia mengatakan, pengadaan bibit yang terpusat cukup memberatkan distribusi ke lokasi lahan kritis yang menyebar. Ditargetkan penanaman hutan rakyat yang didaerah itu disebut hutan nagari, bisa diselesaikan akhir April ini. Data dari provinsi, luas keseluruhan lahan kritis daerah itu 4.962.950 hektar. Sedangkan Bambang dari Dinas Kehutanan Kabupaten Sawahlunto Sijunjung melaporkan, dari 3.090.000 lahan kritis, akan memulai penanaman tanggal 19 April 2004 di Kupitan sekitarnya seluas 500 hektar dengan target bibit 3.900 batang. BPDAS katanya telah menyerahkan 1,2 juta bibit, dan untuk daerah yang jauh, transportasi bibit dibantu pengada bibit. Kota Sawahlunto, berdasarkan data yang diperoleh di Dinas Kehutanan Provinsi Sumbar memiliki lahan kritis 330.000 hektar. Namun daerah itu memulai penanaman Kamis (15/4) untuk lahan seluas 400 hektar oleh dua kelompom tani. Masing-masing 200 hektar ada pada lahan produksi dan 200 hektar pada lahan hutan rakyat. Hutan rakyat ditargetkan selesai April ini dan hutaan produksi pertengahan Mei. (haj) Padang Ekspres Online : http://www.padangekspres.com/ Versi online: http://www.padangekspres.com/mod.php?mod=publisherop=viewarticleartid=2525 6 Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net
[R@ntau-Net] Maraknya Perbuatan Cabul, Peran Ulama Mulai Berkurang
By posmetro Sabtu, 17-April-2004, 14:42:14 WIB 14 klik KOTOBARU, METRO Terjadinya perbuatan cabul dan segala macam perbuatan maksiat lainnya di tengah masyarakat akhir-akhir ini, bukan saja disebabkan faktor audio visual, VCD porno, serta bacaan-bacaan dan gambar berbau seks. Melainkan juga ada lantaran sebagian peranan orang tua selaku pembimbing mulai berkurang, ditambah lagi peran ulama sebagai penyeru telah ada yang beralih fungsi dari tugasnya menyampai amanat Rasulullah ke kursi legislatif. Jika para ulama melaksanakan perannya sebagaimana yang diamanahkan dalam Alqur'an, maka apa yang terjadi bisa dihilangkan atau setidaknya diminimalisir. Saat ini sebagian kursi ulama tidak lagi berada di hati masyarakat, tapi di legislasi yang membuat pikirannya terpecah. Demikian dikatakan oleh Ir Israr Jalinus MM, tokoh masyarakat Solok kepada POSMETRO di Kotobaru, Jumat (16/4). Menurutnya, para ulama tetap harus bertanggung jawab terhadap merosotnya moral masyarakat tersebut. Saya sangat menyesalkan terjadinya perbuatan asusila terutama yang menjadikan anak-anak sebagai korban. Sebab tidak seharusnya anak kecil harus menerima bencana yang merusak hidup mereka nantinya. Peran ulama ditengah masyarakat makin melemah dan mencemaskan. Dimana indikasinya banyak terlihat dan berbondong-bondongnya mereka menjadi calon anggota legislatif, ketimbang meniru AA Gym yang tetap istiqamah di jalur dakwah, kata Israr pula. Israr menambahkan, Jika para ulama menyadari secara penuh bahwa kursi mereka bukanlah di legislatif namun di hati masyarakat, maka mereka tidak akan ngotot ke situ. Sebab peran mereka dalam pembentukan moral dan mental umat memerlukan energi besar. Kita mencemaskan ulama justru menjadi berubah ketika duduk di kursi legislatif. Mereka bukan lagi galak menegakkan amar makruf nahi munkar sebagaimana biasanya, tetapi justru terjebak dalam permainan politik, ujar Israr. Sebab dari kaca matanya sudah banyak ulama yang terjun secara langsung ke dunia politik sehingga sedikit banyaknya fungsi mereka sebagai pewaris nabi terkendala. (ted) Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net
Solok Selatan Re: [R@ntau-Net] RE: Bukik Sileh
Mong ngomong Bukik Sileh, yo markisa nan tabayang dek ambo, disampiang urang2 nan mamakai baju angek di siang hari nan paneh... Sabananyo ambo iyo alun pernah pulo lai pai ka Bukik Sileh ntun, jadi ndak pulo baitu tau daerah sinan, soal no kalau pulang pergi kapadang atauawa kasolok salamo ko, kita melewati jalan lintas atau jalan gadang yang melewati danau diateh. Wakatu pulang kampuang terakhir kali no ko, ambo sampai disolok alah agak malam, dek karano ndak ado bus umum tapaso ambo carter oto ketek ka Muaro Labuah, ditangah malam tu ambo dibaok jalan ka jalan mutui (pintas) dek sopirnyo, antah kama tu jalan no, tapi rasanyo labiah dakek dari padi jalan lewat lubuak lasiah. Diperjalanan, agak tagak bulu kuduak mbo, gimano ndak??? di jalan nan mandaki manurun tu, dikaliliang pulo dek rimbo semak belukar, yang mano rumah adonyo ciek duo tigo, ndak ado panarangan listrik, wakatu itu mbo heran, kok di tapi jalan sabalah kanan ko ado seperti lembah nan luas yang berkabut, dikejauan tampak lampu kecil2 begitu banyaknyo, sarupo barado disitinjau lawik. (Mungkin iko nan mak sati makasuik, itu lampu2 urang mancari ikan) 2 jam labiah saketek perjalanan, ambo alah sampai di Muaro Labuah, nagari nan slalu di bayang2 kapalo, nan slalu maingek an ambo jo pangek paki dicampua udang atau jo kapareh, siluang dan lain sebaginya yang slalu di buek dek amak mbo. Muaro Labuah alah baruba... dimano disinan pernah barado duo kerajaan, yaitu Alam Surambi Sungai Pagu (Pasir Talang) dan Ustano Rajo di Balun (Balun). Jalan alah rancak, banyak tikungan2 maut nan di paluruih, memang masih acok putuik dek longsor ditampek2 nan rawan lonsonr tu, tapi itu dek karano jalan menuju Muaro Labuah tu disalo2 bukik nan gundul. Ba'a kaba jalan lintas kapasia?? antahlahh. dek kepentingan fulitik dunia, jalan ntu sampai kini ndak bisa dilanjutkan, keceknyo melewati paru2 dunia (taman Nasional Kerinci Seblat), apokah dengan mambuka jalan ntu merusak paru2 dunia Bagi ambo, nan marusak tu adolah pamaliang2 nan duduak di tampek nan basah tu nanti, kok iyo dubukak jalan ntu, janlah di agiah kesempatan untuak mambuka lahan dan mancilok kayo.. (ndak jadi rang kampuang mbo main2 di pantai sore2, gara2 jalan ndak jadi dibukak) padahal kalau ado jalan, itu bisa kiro2 1 jam jo onda ka pasisianyo.. tapi ba'a juo lai... Muaro Labuah kini terdiri dari 2 Kecamatan, Sungai Pagu dan Koto Parik Gadang Diateh, baitu juo jo Lubuak Gadang (Padang Aro) yang konon kabarnya menjadi Ibukota Kab. Solok Selatan, alah terbentuk pulo 2 kecamatan (kalau ndak salah) dengan nagari nagari dari penggabungan desa2 dulu. Oto kini 24 jam, karano jalan lintas Muaro Labuah - Padang adolah jalan utama antaro Kerinci jo Padang, yang mano dulunyo lewat pasisia, yang mano saat ini, padang kerinci bisa ditempuh dengan waktu 5 sampai 6 jam. Tapi sayang... Pancilok atau Maliang Kayu sepertinya masih meraja lela kini di daerah solok selatan ntu, dan itu adolah hasil kerja sama aparat2 nan cangok disinan, padohal perusahaan2 nasional ado beberapa buah disinan, tapi rakyat asli tetap ajo di paentongnyo, ndak bisa majuu.. diutamokan kaum pendatang nan bukan etnis minang ntu. Sejarah banyak bisa digali dari sinan, dari Aalam Surambi Sungai Pagu, sampai berakhirnyo PDRI di Bidar Alam. Tapi si seharunyo Pemda di kampuan tu memikirkannya Apolagi aset pariwisata, banyaknya air terjun dan sumber air panas, baik nan mangalagak, maupun nan saun2 kuku yang asyik buek mandi pagi di udara nan dingin. Kecek ranggaek2 mbo, di dizaman londo dulu, dilua sangek terkenal Teh dengan nama Peconina, tapi dima? namo nan harum tu kini, kabun lai masih laweh... tapi antah kamano hasilnyo tuu... Perkebunan kina mungkin masih ado? tapi sayang masyarakat alah main patok sajo tempo hari. Antahhhlahh Kama pai jalan carito kooo... :-) Wassalam. Urang Muaro Labuah - Original Message - From: Syamsir Alam [EMAIL PROTECTED] Sato ciek. Sangkek jadi bujang salamaik saisuak, mulai akhir 1970-an, pasa bana di ambo jalan ka dari Lubuak Lasiah sampai Lubuak Gadang. Sampai tahun 1979 ambo jo Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net
Re: [R@ntau-Net] Kuingin Suamiku Berpoligami..
AWW = Anak Gadi atawa Cewek bahaso jakarte nye Ba'a pak Kapt, apo kapanjangan Assalamualaikum Wr. Wb Hhhmmm aku kok berlogika .. nggak rela kalau yesi dimadu dan bertanya apakah sunnah itu diharuskan, dianjurkan atau membolehkan. Kok logikaku mengatakan yang terakhir. Lihat saja ayat al Qur'annya ... kaya'nya ... boleh kalau berani!, seperti kita mengancam anak Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net
Re: [R@ntau-Net] Kesehatan Nanda Rahima...Rahim
Saya juga mendo'a kan, agar Uni Rahima cepat sembuh dan melanjutkan segala aktifitas sehari2nya. Amin. Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net
[R@ntau-Net] Wisata Mandeh Akan Dikembangkan
Wisata Mandeh Akan Dikembangkan By padangekspres, Rabu, 12-Mei-2004, 04:09:25 WIB Painan, Padek-Keinginan Pemprov mengembangkan di kawasan Mandeh direspon Pemkab Pesisir Selatan, mengingat kawasan yang luasnya mencapai 1300 Ha ini untuk 5 atau 6 tahun ke depan dapat dijadikan sebagai sumber devisa bagi daerah termasuk Sumbar. Rencana yang disampaikan Kepala Dinas Pariwisata Sumbar Asrien Noerdin, akan membuka kran kerja sama atau sharing dalam segi permodalan untuk pembuatan studi kelayakan khususnya bagi kawasan Mandeh direspon. Bupati Pesisir Selatan H Darizal Basir kepada koran ini di sela kunjungnanya melihat penyelesaian dari pembangunan pasar grosir Sago Senin (10/5) mengatakan harusnya persoalan semacam itu bisa direalisasikan sejak beberapa tahun kebelakang sehingga pengembangan kawasan Mandeh menjadi kawasan pariwisata tidak mandek. Pada dasarnya, menurut Darizal, pengembangan kawasan Mandeh yang masuk ke dalam kawasan pengembangan (KP) I dari beberapa program pengembangan lainnya yang ada di Pessel, serta masuk program Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Nasional (RIPPNAS) secara sistematis tetap dipantau kendati dilakukan bertahap. Bukan berarti kami mengabaikannya dalam segi pembangunannya. Malah swaat ini pihak Pemda terus berupaya proses dari pengembangannya bisa berjalan. Bahkan untuk membuat site plan dari lokasi itu terus kami upayakan, ungkap Darizal. Sedangkan menyangkut persoalan tanah sebagaimana yang dikuatirkan pihak propinsi maupun para investor yang ingin mengelola dan mengembangkan lokasi ini, Darizal mengatakan. Tidak usah ragu dan takut, karena pihak Pemda akan memberikan jaminan terhadap pelaksanaan pengembangan sektor tersebut, bahkan juga berusaha agar lahan penduduk yang ada disana diselesaikan oleh pihak Pemda setempat, tukasnya. Sedangkan pendapat Wabup Pessel H. Nasrul Abit menyebutkan, adanya sikap pihak propinsi membantu Pemda Pessel menyangkut pembuatan studi kelayakan dan beberapa persoalan lainya memang merupakan suatu hal yang baik bagi pihak Pemda Pessel. Bahkan menurut Nasrul Abit lagi sikap keseriusan propinsi ini mungkin kita dapati dari kunjungan yang akan dilakukan oleh Asisten II Pemprov besok (hari ini). Dimana dalam kunjungan Asisten II Pemprov itu kawasan Mandeh setidaknya bisa memberikan dan sekaligus mampu merealisasikan apa yang menjadi keinginan kedua pihak untuk melaksanakan pengembangan kawasan Mandeh ini menjadi sektor pariwisata andalan Sumbar dan Pessel, ungkap Nasrul Abit. (zil) Padang Ekspres Online : http://www.padangekspres.com/ Versi online: http://www.padangekspres.com/mod.php?mod=publisherop=viewarticleartid=2659 8 Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net
Re: [R@ntau-Net] Salah Satu Alasan Mengapa memilih Amien Rais
Mak Band, mungkinkan kabinet sarupo nan mak Band inginkan di Nagari awak ko? = Kabinet Harapan Baru Indonesia http://www.berpolitik.com/more.php?id=3128_0_1_0_M Semakin menarik dgn calon2 yg akan bertarung secara fair (baru AR-SY yg ngomong fair), apalagi dgn di'sudut'kannya Wiranto oleh internasional (ada apa ini..?)..Walaupun tidak sesuai dg harapan saya bulan yg lalu namun untuk menyalurkan aspirasi di berpolitik.com yg kita cintai ini (walaupun kadang2 ada pro dan kontra) tak apalah, mungkin tahun 2020 jika Allah berkehendak saya akam ajak Preet maju untuk Capres dan Cawapres tahun tsb, melawan pasangan HL-IJ, BB-BSPA, Molen-Star of David atau saya mengalah memberikan kpd Sdr Preet bersanding dng M Shanti lawan yg diatas. Namun menjelang tahun tsb yuk nulis lagi ah kabinet HArapan Baru Indonesia. Ketua MPR : K.H. Rahmat Abdullah Ketua DPR : Dr. Hidayat Nur Wahid, MA Presiden : Prof. Dr. Amien Rais, MA Wakil Presiden : Ir. Siswono Yudohusodo Menkopolkam : Jend. (Purn.) Wiranto alternatif Agum Menko Ekuin : Dr. Syahrir, MA alternatif Dr. Didik J Rahbini Menko Kesra : Marwah Daud Ibrahim Mendagri : KH Abdullah Gymnastiar Mensesneg : M. Anis Matta, Lc. Menkeu : Fuad Bawazier Menkumdang : Prof. Dr. Adnan Buyung Nasution atau Abu Bakar Ba'asyir boleh juga Men. Pemb. Wanita : Nursanita Nasution, ME Mentamben : Ir. Hatta Rajasa Mennaker : Fahri Hamzah Men Neg BUMN : Dr. Zulkieflimansyah, MA Menteri Agama : Dr. Salim Segaf MA Menlu : Ahmad Sumargono Menkimpraswil : Ir. Tifatul Sembiring Menhutbun : Suripto Panglima TNI : Ryamizard Ryasudu Menhankam : Yunus Yosfiah Menteri Kepemudaan : Rama Pratama Mendiknas : Prof. Dr. Dien Syamsuddin MA Menteri kesenian dan budaya: Neno Warisman Menteri perumahan rakyat : Ali Masykur Musa Menristek : Dr. Nurmahmudi Ismail, MSc Men. Pertanian : Khofifah I. P dll Terlepas setuju atau tidak minimal saya mencoba memberikan alternatif dan solusi dari permasalahan bangsa daripada kita dukung sesuatu tanpa platform yg jelas utk bangsa... - Original Message - From: bandaro [EMAIL PROTECTED] Eh lah mulai start kampanye peresiden disiko ??? Seharusnyo io baliau nan jadi. Tapi mancaliak darok. Banyak bangso ambo suko nan ganjia-ganjia, tamasuak urang ganjia. Tapi sakti kato pangikukno. Kadipangagan. Ambo lah mamiliki tigo buku manganai Pangulu Rang Banuampu ko : Amin Rais. Rabu pagi, di Senen alun ado nan manjua kauih baliau. mak Ban ~ Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net
[R@ntau-Net] Tradisi dan Pemikiran Ulama Minangkabau
http://www.ranah-minang.info/content.php?article.14 Tradisi dan Pemikiran Ulama Minangkabau oleh Silfia Hanani pada Saturday 14 February 2004 Minangkabau merupakan salah satu suku bangsa yang memiliki sistem kekerabatan matrilineal. Suku bangsa ini, mempunyai alur sejarah penyebaran penduduk yang unik dan dijelaskan agak mistik atau penuh dengan cerita carito yang dituangkan dalam kitab yang diberi dengan tambo. Diceritakan wilayah Minangkabau dulunya merupakan proses geologi dari Gunung Merapi, dengan daerah yang sangat kecil, namun karena terjadi proses alamiah penyusutan air laut, maka terbentuklah wilayah yang luas, seperti adanya sekarang ini. Daerah yang pertama di huni oleh masyarakat diberi nama dengan Pariangan, dan sampai saat ini diakui sebagai daerah tertua di Minangkabau. Pada awalnya masyarakat menjalankan kehidupan secara almiah, kemudian akibat perkembangan jumlah individu dan terbentuknya daerah-daerah yang baru maka di deklarasikan nagari sebagai sistem pemerintahan. Menurut penilikan sejarah yang dilakukan De Rooy, pada awalnya nagari terada akibat akumulasi dari empat proses pemukiman yang dibentuk dalam masyarakat Minangkabau; yakni pemukiman yang disebut denga taratak, dusun, koto dan nagari. Dalam pemukiman taratak, masyarakat hidup dengan sederhana dan belum hidup berkelompok-lompok, baru pada masyarakat dusun terbentuk kelompok. Masyarakat dusun yang terdiri sekurang-kurangnya dari tiga kelompok, dinamakan dengan pemukiman koto, dan setelah itu barulah nagari. Nagari adalah, kelompok sosial terkecil masyarakat Minangkabau, yang mempunyai sistem dan struktur kepemimpinan tersendiri. Dalam sistem kepemimpinan dikenal dengan tripartit kekuasaan yang satu sama lain terintegrasi dalam musyawarah dan mufakat. Tripartit terdiri dari ulama, umara dan cerdik pandai. Namun, dalam proses NKRI ketika pemerintahan orde baru, pemerintahan nagari ini sempat tidak berfungsi akibat digantikan oleh sistem pemerintahan desa melalui UU no 5 tahun 1979, kemudian orde reformasi dengan sistem otonomi daerah geologis hidup bernagari kembali dijabarkan, melalui Perda no 9 tahun 2000. Namun, berbagai kasuistik reaktualisasi ke negarai itu bermunculan dan kadang-kadang menjadi polemik. Di samping itu, ada ketidakjelasan konsep dalam menghidupkan nagari itu. Dari segi kulturalis adat istiadat, orang Minangkabau dipisahkan oleh dua kubu adat yang agak tegas, yakni adat Koto Piliang dan adat Bodicaniago. Adat Koto Piliang berada di bawah pengaruh Datuk Ketumanggungan, sedangkan Lareh Bodicaniago dibawah pimpinan Dt. Parpatih Nan Sabatang. Dilihat dari praktik kesehariannya, Lareh Koto Piliang cenderung menjalankan sistem adat agak konservatif, sementara itu Lareh Bodi Caniago lebih demokratis. Geologis kedua kubu ini lahir akibat adanya konflik dalam dinamaka keadatan dan agama dalam masyarakat Minangkabau itu sendiri. Walupun demikian kedua kubu ini tetap dalam satu kesatuan Minangkabau, dan sebagai formulasi Minangkabau pluralitas dalam praktik sosio kultural. A. Sejarah Singkat Islam di Minangkabau Wilayah Minangkabau berdasarkan geologis sosiografis terdiri dari dua kutup yakni, rantau dan darek. Masing-masing mempunyai tipologi dan restrukturisasi adat dan agama, namun saling melengkapi. Wilayah rantau merupakan wilayah geologis yang terletak di pesisir pantai sedangkan darek, terletak di wilayah pegunungan yang subur dan penghasil agrikultural. 1. Rantau Dalam Konstelasi Agama di Minangkabau Dalam penyebaran Islam di Minangkabau wilayah rantau mempunyai arti penting untuk dikaji dan dijadikan pijakan sejarah, karena kedatangan Islam di nusantra tidak luput dari proses interaksi ekonomi antara pedagang luar dengan ekonom pribumi. Namun, tidak itu saja wilayah pesisir lebih metropolis dari pada wilayah pegunungan, Mengingat pesisir sebagai wilayah perlintasan transportasi yang sering dijadikan sebagai persinggahan para ekonom asing. Kontak budaya dan agama, lebih cepat diakses dan diakumulasi oleh masyarakat pesisir. Dalam penyebaran Islam di Minangkabau, wilayah pesisir atau rantau menjadi wilayah sentral perkembangan Islam. Informasi sejarah tentang ini dapat dilacak melalui tradisi keagamaan yang dilakukan oleh seorang ulama di pantai Ulakan Pariaman, yang bernama Burhanuddin. Burhanuddin, setelah usai menuntut ilmu dengan Abdurrauf Singkel di Aceh, menyebarkan Islam di Ulakan dengan tradisi halaqah atau salaf. Yakni sebuah tradisi penyebaran Islam yang face to face, kemudian berkembang menjadi sistem pendidikan pengajaran Islam. Pada masa face to face, Burhanuddin melakukan pendekatan secara persuasif dan dengan hati-hati mencoba menerapkan Islam dalam kehidupan. Misalnya, diceritakan Burhanuddin pernah mengajar Bismillah kepada anak yang bermain kelereng, setiap mengawali permainan dengan Bismillah tersebut si anak terus menang, kemudian Bismillah dijelaskan sebagai pembuka dari segala kegiatan, sebagai mohon restu dari Tuhan dalam mengerjakan sesuatu. Penyebaran yang persuasif ini,
[R@ntau-Net] Tradisi dan Pemikiran Ulama Minangkabau (Sambungan-1)
B. Peran Ulama 1. Pada masa awal Islam di Minangkabau Trimingham dan Taufik Abdullah melihat bahwa penyebaran Islam di dalam masyarakat manapun, termasuk di Nusantara melalui tiga tahap penyebaran. Oleh Trimingham tahap pertama dinamakannya dengan tahap kangah, sedangkan Taufik Abdullah dinamakan adanya varian Pasai. Pada tahap pertama ini, Islam baru diperkenalkan dengan dasar-dasar Islam, yang terangkum dalam rukun Iman dan rukun Islam. Dalam tahap ini, dimonasi perkenalan ajaran Islam adalah masalah hukuman dan balasan Tuhan terhadap perbuatan yang dilakukan manusia. Kyai atau ulama dan tuanku lebih intens memperkenalkan hukum ibadah terhadap pengikutnya. Oleh sebab itu pada tahap awal ini, tariqat berkembang dan menjadi trend eksklusif bagi penganutnya. Sementara itu, kajian terhadap yang lain dalam artian kajian-kajian penjabaran Islam sebagai ajaran yang holistik belum begitu menjadi perhatian, termasuk dalam pendidikan. Misalnya, dalam catatan Deliar Noer dikemukakan, sebelum terjadinya pembaharuan di Minangkabau, banyak ulama-ulama surau terfokus pada kajian-kajian klasik dan hafalan-hafalan, seperti menghafal sifat dua puluh dengan lantunan nyanyian sehingga enak didengar. Pada tahap ini pula, pergumulan pengamalan Islam dan adat kebiasaan pengikut Islam belum tegas dipisahkan, sehingga pada pengamalan masih dibayang-bayangi oleh sinkritisme. Kondisi ini, terjadi dimungkinkan karena Islam datang tidak secara militerisme yang tegas, tetapi Islam datang dengan lunak dan jinak. Di samping itu pada masa awal itu, literasi Islam lebih banyak dipergunakan untuk kepentingan magis. Islam seperti ini Menurut Gellner, lebih populer disebut dengan folk Islam atau low Islam atau populer Islam. Lebih lanjut dijelaskan ciri-ciri folk Islam itu adalah: Jika dalam doktrin Islam skriptual ditekankan pentingnya literasi dalam folk Islam dipergunakan untuk kepentingan-kepentingan magis dari pada kepentingan keilmuan. Singkatnya folk Islam lebih menekankan magis dari pada Ilmu; ekstasi daripada pengalaman ketentuan-ketentuan hukum Islam. Institusi terpenting folk Islam adalah perikatan-perikatan longgar, tetapi eksklusif yang berpusat dari seorang individu yang nyaris dipandang suci, sehingga sering menciptakan kultus indvidu. Kondisi folk Islam ini, menyebabkan ulama, kiyai atau Tuanku sering memainkan banyak peran, selain dikenal sebagai tokoh agama, ia juga diyakini sebagai tabib, peramal dan seterusnya, sehingga pengikutnya meyakini literasi yang dikuasai oleh ulama dapat dipergukana sebagai kekuatan magis. Maka ulama sering didatangi pengikutnya tidak saja berkaitan dengan masalah ke Islam-an tetapi juga menyangkut, kemagisan yang dimiliki oleh ulama tersebut. Dengan keserbabisaan ulama ini, maka ulama atau kiyai itu dikultuskan, bahkan ada yang menyebut nabi. Di Minangakabu kultus itu pun juga ada, seperti kultus terhadap aliran tariqat. Seorang ulama, mempunyai otoritas terhadap suatu tariqat, misalnya ulama Ulakan; yang dipelopori oleh Burhanuddin biasanya dikultuskan oleh pengikutnya sebagai orang suci dalam tariqat tersebut, dan ia bisa dimintai petunjuk dalam masalah apa saja. Sjech Burhanuddin Ada dua pendapat yang bisa dipegang tentang kapan masuknya Islam ke Minangkabau. Pertama pendapat Hamka yang menyatakan Islam telah masuk ke Minangkabau sekitar abad ke 7 Masehi. Pendapat Hamka ini, bisa dikuatkan melalui sejarah perdagangan orang Arab ke berbagai belahan dunia. Khusus, masalah masuknya Islam awal ke Minangkabau, sebagaimana diceritakan dalam catatan sejarah klasik Mubalighul Islam disebutkan pada dasarnya Islam telah masuk ke Minangkabau pada tahun 580 H. Masuknya Islam ini diawali dari sejarah terdamparnya saudagar Arab di perairan Minangkabau, yang kemudian menemukan perkampungan penduduk. Saudagar itu bernama Saidi Abdullah. Mereka diterima oleh penduduk dan sebagai anggota masyarakat. Melalui Saidi Abdullah ini pula Islam diperkenalkan kepada keluarga yang menerimanya. Kemudian kawin dengan putri kepala Dusun yang konon kepala dusun tersebut berasal dari keturunan raja Pagaruyung. Dusun yang dihuni dan sekaligus sebagai tempat penyebaran Islam itu adalah kampung durian yang terletak dipinggir kota Padang Sebelah Timur. Namun, setelah Saidi Abdullah meninggal, maka terjadi kekosongan-kekosongan penyebaran Islam, bahkan masyarakat kembali kepada agama lamanya. Sementara itu, ada yang menyebutkan pada abad ke 13 seiring dengan penguniversalan masuknya Islam di Nusantara dengan berdirinya kerajaan Samudara Pasai. Namun, perkembangan Islam di Minangkabau selanjutnya ditandai dengan diperintahnya kerajaan Pagaruung oleh Raja Sultan Alif yang beragama Islam pada abad 16. Perkembangan Islam pada masa awal; kajian sejarah lebih terfokus pada peran Burhanuddin, setelah ia kembali menuntut ilmu bersama seorang guru di Aceh yang bernama Alkalani Amin bin Abd Rauf Singkil Al Jawi bin Alfansyuri. Kehadiran Burhanuddin, pada masa awal ini disebut-sebut sebagai peletak dasar Islam di Minangkabau,
[R@ntau-Net] Kepemimpinan di Minangkabau (1)
http://ranah-minang.info/content.php?article.26 Kepemimpinan di Minangkabau oleh Gufron pada Saturday 27 March 2004 Dalam adat Minangkabau, dikenal beberapa tipe kepemimpinan yaitu Panghulu, Manti, Malin, Hulubalang dan Bundo Kanduang. A. PANGHULU Penghulu adalah orang yang memegang peranan penting dalam adat Minangkabau. Sejak dahulu, penghulu-penghulu di Minangkabau adalah pemimpin di dalam kaumnya, yang selalu berusaha untuk kepentingan anak kemenakan dan masyarakat yang dipimpinnya. Orang yang dipilih dan diangkat menjadi Penghulu dari satu kaum adalah yang memiliki budi pekerti, sopan-santun, ramah tamah dan rendah hati, karena dia akan menjadi teladan bagi anak kemenakan yang dipimpinnya. Nan kuriak iyolah kundi Nan merah iyolah sago Nan baiak iolah budi Nan indah iyolah baso Dalam adat Minangkabau, penghulu dibangsokan (dibedakan) atas tiga macam: Penghulu yang dibangsokan kepada syarak (Islam) Penghulu atau pemimpin yang berkewajiban memimpin anak kemenakan dan kaumnya untuk kepentingan dunia dan akhirat. Penghulu yang dibangsokan kepado hindu sanskerta Pemimpin yang memimpin atau mengepalai pekerjaan yang baik diantara kaumnya, seperti seorang ayah merupakan penghulu dalam keluarganya. Penghulu yang dibangsokan kepada adat alam Minangkabau Dianjuang tinggi diamba gadang, nan tajadi dek kato mufakat dalam lingkungan cupak adat, nan sapayuang sapatagak, pemimpin yang memimpin anak kemenakan dan kaumnya, manuruik alua nan luruih, manampuah jalan nan pasah, mamaliharo harato pusako, kusuik nan manyalasaikan, karuah nan manjaniahkan, takalok manjagokan, lupo maingekkan, panjang nan kamangarek, singkek nan kamauleh, senteng nan kamambilai. Syarat Menjadi Penghulu Beragama Islam Baliq dan berakal Berbudi baik Nan salingkuang cupak adat, nan sapayuang sapatagak, artinya dipilih oleh ahli waris menurut garis keturunan ibu (sistem matriakat) Mewarisi gelar soko (pusaka) dan memiliki harta pusaka Sanggup mengisi adat manuang limbago menurut adat nagari setempat Selain syarat diatas, juga ada syarat-syarat tambahan yang dibuat oleh masing-masing nagari dengan kata mufakat, menurut adat nan teradat di nagari setempat. Martabat Penghulu Ingek jo jago pado adat Seorang penghulu harus selalu ingat bahwa dirinya diangkat oleh anak kemenakan dan dibesarkan oleh kaumnya. Sebagai pemimpin, dia akan mendapat sorotan dari masyarakat, baik ataupun buruk. Kayu gadang ditangah koto Tinggi nan tampak jauah Dakek jolong basuo Tampak maniru manuladan Berilmu, berpaham, bermakrifat, ujud dan yakin serta tawakal kepada Allah Seorang penghulu sudah seharusnya melengkapi dan memiliki segala pengetahuan yang berguna, terutama pengetahuan tentang masyarakat yang dipimpinnya. Juga, mengetahui tentang hukum dan cara melaksanakan penyelesaian dalam suatu sengketa, karena seorang penghulu di Minangkabau sewaktu-waktu dapat menjadi hakim dalam kaumnya. Untuk itulah dia harus melengkapi dirinya dengan pengetahuan yang berguna, yang tentunya saja, tahu dek batanyo, pandai dek baguru. Berpaham artinya mempunyai paham dalam sesuatu, bisa menyimpan rahasia yang patut dirahasiakan, jan taruah bak katidiang, jan baserak bak anjalai, kok ado rundiang ba nan bathin, patuik baduo jo batigo. Bamakrifat artinya tahu dan mengenal Allah SWT dan rasulnya serta mengerjakan segala perintah dan meninggalkan segala larangan-Nya. Ujud dan yakin artinya meyakini ujud Tuhan dan yakin akan setiap usaha atau tindakan yang akan diambil didalam masyarakat, sehingga tidak memiliki keraguan dalam memimpin, karena sudah melengkapi diri dengan pengetahuan adat, agama dan yang lain. Tawakal artinya selalu berserah diri kepada Allah SWT, karena Allah merupakan tempat manusia untuk berserah diri. Apalagi kalau timbul suatu kesulitan dalam anak kemenakan dan masyarakat, baik mengenai sengketa ataupun hal-hal lainnya. Kayo jo miskin ka hati jo kabanaran Penghulu itu adalah orang yang kayo jo hati, artinya orang yang rendah hati, ramah tamah terhadap sesama dan anak kemenakan yang dipimpin, sabar dan selalu berfikir dengan kepala dingin dan dada yang lapang. Kayo jo nan bana, artinya sebagai tempat anak kemenakan dan masyarakat meminta nasehat dan petunjuk yang baik, pemurah dan suka turun tangan dalam menyelesaikan sesuatu yang terjadi dalam masyarakat. Jujur dan ikhlas melaksanakan tugas yang dihadapi. Tibo diparuik indak dikampihkan Tibo dimato indak dipiciangkan Tibo di dado indak dibusuangkan Gapuak indak mambuang lamak Cadiak indak mambuang kawan Tukang indak mambuang kayu Kok mangati samo barek Kok maukua samo panjang Kok mambilai samo laweh Kok baragieh samo banyak Mangana awa jo akhie Kasudahan dunia jo akhirat Kok lawik riak mahampeh Ka pulau baguo batu Kok mangawik iyo bana kameh Kok mancancang iyo bana putuih Miskin hati jo nan bana, artinya penghulu tahu akan harga dirinya, tegas dan bijaksana dengan pendirian dan pendapat yang benar, yang tidak dapat ditawar-tawar: Bakato tatap di nan bana Bajalan di nan pasa Tantang
[R@ntau-Net] Kepemimpinan di Minangkabau (2)
http://ranah-minang.info/content.php?article.26.1 B. Manti Manti adalah parmato nagari (pelita atau penerang dari suatu nagari). Contohnya seperti alim ulama dan cerdik pandai. Bila diandaikan kepada sistem pemerintahan modern, maka Manti seperti halnya dengan Menteri yang membantu tugas Presiden. Fungsi Manti sendiri adalah membantu tugas Penghulu. Apabila terjadi suatu permasalahan dalam suatu negeri, baik ataupun buruk, maka Manti bertugas memberikan informasi atau sebagai pelaksana. Jadi, Manti bertugas menyampaikan perintah dari penghulu kepada kaum dan juga menyampaikan segala permasalah yang dihadapi oleh anak kemenakan dan kaum kepada penghulu. Seperti disebutkan dalam pepatah minang: Panghulu iyolah mangkuto nagari Ulama manjadi suluah bendang Manti iyolah parmato nagari Parik paga nyato dubalang Manti sendiri dibagi dalam 11 kategori: Manti Katak Gegawai yaitu Manti yang mamutuih kato (menyelesaikan masalah). Manti Gagak Gegawai yaitu Manti antara lawan dan kawan. Adakalanya menyelesaikan masalah, namun kadang kala juga membuat masalah. Seperti dalam pepatah Minang: Duduak antaro kawan jo lawan Mamijakkan batuang sabalah Namuah bapijak pada lawan Di sinan kato putuih sudah Manti Semarak Semawai Yaitu Manti yang cuma mendengar saja. Kadang kala berkata sedikit, namun lebih banyak diam saja. Manti ini takut untuk berkata dikarenakan kurangnya ilmu yang dimiliki. Adoh nan tahu mandanga sajo Suko maetong buah baju Mangaluakan pandapek indak namuah pulo Bakato-kato manaruah ragu Manti Buruak Apabila suatu masalah akan diputus (diselesaikan), dia tidak mau datang, sehingga segala perkara diputuskan oleh orang lain. Ado kalonyo rajin dipangka Putuih pakaro tak pai lai Di urang putih awak lah tingga tahia ameh Tahia ameh tak urang bari Manti Olok Setelah menjelek-jelekan orang yang bermasalah, Manti ini akan meminta semacam sogokan sehingga ia akan memenangkan perkara orang yang bermasalah tersebut. Manti Kutuk Manti ini akan mencari keuntungan (meminta uang sogokan) dari kedua belah pihak yang bersengketa. Akibatnya, permasalahan menjadi terlantar dan sengketa yang terjadi tidak terselesaikan malah akan membesar. Dalam pantun adat Minang dikatakan: Sarupo pakorol buluah Suko manarimo kepeang suok Urang bapakaro sarupo diadu Kadua balah pihak diagieh arok Manti Sigiriak Manti yang kerjanya setiap hari hanya memikirkan suatu permasalahan dan ingin menyelesaikan suatu sengketa tanpa harus bersusah payah. Manti Samuik Manti ini sedikit bicara, permasalahan yang diurusnya pun ada yang selesai ada yang tidak. Kerja lambat dan lalai. Dalam pantun Minang disebut: Manti samuik manti nan lamban Sagalo kawajiban balalai-lalai Asa tasabuik barusan Namuah talatak jadi tabangkalai Manti Ikua Kabau Manti ini tahu dengan hukum adat dan syara'. Tapi apabila dia mendengar akan mendapatkan banyak hadiah, maka bisa berubah pendiriannya. Manti Sajo Manti ini sama istilahnya seperti Mantimun Bungkuak, yaitu manti yang tidak masuk dalam hitungan. Apa kata orang dilihat dan diikuti saja. Manti ini adalah Manti yang bodoh. Apabila ada yang bertanya padanya, biasanya dia menjawab: Entahlah, aku hanya mendengar kata orang saja. Dalam pantun Minang disebut: Manti panuruik pulo pantangan Namuah maikua kato urang Dalam sidang tak masuak etongan Binguang di awak cadiak di urang Manti Rajo Manti ini merasa benar sendiri dan orang lain selalu dianggap salah. Apabila ada yang membantah atau mendebatnya, maka ia akan memusuhi orang tersebut. Kalau ada yang memberi sogokan, ia tidak akan memperdulikan perbuatan orang tersebut, walaupun perbuatan tersebut salah. Di dalam pepatah Minang dikatakan: Tasabuik pulo Manti Rajo Suko mamarentah babana surang Apo katonyo diikuik sajo Salah jo bana indak ditimbang C. MALIN / ULAMA / PANDITO Malin berfungsi sebagai pemberi penerangan atau orang yang diminta nasehatnya oleh masyarakat dalam nagari atau suku, yaitu orang yang menentukan mana yang halal dan haram. Malin atau Ulama atau Pandito merupakan orang yang menyelenggarakan segala sesuatu dalam masyarakat yang berhubungan dengan keagamaan, seperti nikah, talak, rujuk, kelahiran, kematian, zakat dan lain-lain. Malin juga dapat mengadili suatu perkara jika dianggap perlu. Apabila ada pengambilan sumpah, maka Malin yang akan melakukan pengambilan sumpah tersebut. D. HULUBALANG Hulubalang atau Dubalang dalam adat Minangkabau adalah pembantu penghulu yang bertugas dalam masalah keamanan (seperti Polisi sekarang). Apabila ada suatu kekacauan, maka hulubalang harus segera menyelesaikan permasalahan tersebut. Selain itu, hulubalang juga bertugas dalam memelihara agar setiap keputusan penghulu dapat terlaksana Biasanya yang menjadi hulubalang adalah seseorang yang berani, kuat dan merupakan seorang ahli silat. Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net
[R@ntau-Net] Kepemimpinan di Minangkabau (3)
http://ranah-minang.info/content.php?article.26.2 Kepemimpinan di Minangkabau oleh Gufron pada Saturday 27 March 2004 Dalam adat Minangkabau, dikenal beberapa tipe kepemimpinan yaitu Panghulu, Manti, Malin, Hulubalang dan Bundo Kanduang. E. BUNDO KANDUANG Bundo kanduang adalah panggilan terhadap golongan wanita di Minangkabau, artinya Bundo adalah Ibu dan Kanduang artinya Sejati. Jadi, ibu sejati yang memiliki sifat-sifat keibuan dan kepemimpinan. Adat Minangkabau yang memiliki sistem matrilineal, artinya garis keturunan diambil berdasarkan silsilah ibu, diungkapkan dalam gurindam adat Minang berikut: Bundo kanduang limpapeh rumah nan gadang Umbun puruak pagangan kunci Umbun puruak aluang bunian Pusek jalo kumpulan tali Sumarak dalam kampuang Hiasan dalam nagari Nan gadang basa batuah Kok hiduik tampek banasa Kok mati tampek baniak Kaundang-undang ka Madinah Kapayuang panji ka sarugo Maksud gurindam diatas, adat Minangkabu memberikan beberapa keutamaan dan pengecualian terhadap wanita, sebagai tanda kemuliaan dan kehormatan yang diberikan kepada Bundo Kanduang, yang berguna untuk menjaga kemuliaan dan agar martabat Bundo Kanduang tidak jatuh. Adapun keutamaan bundo kanduang di Minangkabau adalah: Keturunan ditarik dari garis ibu Garis keturunan ditarik dari garis ibu (matrilineal), sehingga seorang anak yang dilahirkan oleh seorang perempuan minang dari suku (misalnya Malayu) baik laki-laki atau perempuan akan bersuku Malayu pula. Tujuannya adalah agar manusia dapat menghormati dan memuliakan kaum ibu yang telah melahirkannya. Dan juga, menurut adat Minangkabau seorang ibu akan lebih banyak menentukan watak dari manusia yang dilahirkannya, seperti kata pepatah: Kalau karuah aie di hulu Sampai ka muaro karuah juo Kalau kuriak induknyo Rintiak anaknyo Turunan atok ka palambahan Rumah tempat kediaman Menurut adat Minangkabau, rumah diperuntukkan untuk kaum perempuan dan bukan untuk laki-laki. Hal ini dikarenakan laki-laki secara kodrat lebih kuat dibandingkan perempuan. Mengingat pentingnya peranan wanita dalam kehidupan dan juga kodratnya yang lemah, maka Adat Minangkabau lebih mengutamakan perlindungan terhadap kaum wanita. Sesuai dengan pepatah adat: Nan lamah ditueh Nan condong ditungkek Ayam barinduak Sirieh bajunjuang Sumber Ekonomi Sawah ladang banda buatan yang merupakan sumber ekonomi menurut adat Minangkabau, untuk pemanfaatannya lebih diperuntukkan untuk kaum wanita. Walaupun begitu, bukan berarti kaum laki-laki tidak dapat memanfaatkannya sama sekali. Penyimpanan Hasil Ekonomi Umbun puruak pagangan kunci, umbun puruak aluang bunian maksudnya bahwa sebagai pemegang kunci hasil ekonomi adalah bundo kanduang (wanita). Rangkiang sebagai lambang tempat penyimpanan diletakkan di depan rumah gadang yang ditempati oleh bundo kanduang. Sesuai dengan kodrat perempuan yang lebih ekonomis dibandingkan dengan kaum pria, maka hukum adat mempercayakan kepada perempuan untuk memegang dan menyimpan hasil sawah dan ladang. Hak Suara dalam musyawarah Di dalam adat Minangkabau, perempuan mempunyai hak yang sama dalam musyawarah. Setiap ada sesuatu hal yang akan dilaksanakan dalam kaum atau persukuan, maka suara dan pendapat wanita juga ikut menentukan. Fungsi Bundo Kanduang Adapun fungsi bundo kanduang menurut adat Minangkabau adalah: Limpapeh rumah gadang Limpapeh adalah tiang tengah dalam sebuah bangunan, pusat kekuatan dari tiang-tiang lainnya. Apabila tiang tengah ambruk, maka tiang yang lainnya akan berantakan. Pengertian limpapeh disini sendiri menurut adat Minangkabau adalah seorang bundo kanduang yang telah meningkat menjadi seorang ibu. Jadi, ibu sebagai seorang limpapeh rumah gadang adalah tempat meniru, teladan. Kasuri tuladan kain, kacupak tuladan batuang, satitiak namuah jadi lawik, sakapa buliah jadi gunuang. Seorang ibu bertugas membimbing dan mendidik anak yang dilahirkan dan semua anggota keluarga lainnya di dalam rumah tangga. Umbun puruak pagangan kunci. Apabila seorang wanita sudah menikah, maka tugasnya akan bertambah. Kalau tugas itu dijalankan dengan ikhlas serta hati yang tulus, akan mendatangkan kebahagian dalam rumah tangga. Pusek jalo kumpulan tali. Sebagai pengatur rumah tangga, bundo kanduang sangat menentukan baik atau buruknya anggota keluarga. Untuk itu diperlukan: Ilmu pengetahuan Sebagai pengatur rumah tangga, seorang bundo kanduang haruslah memiliki ilmu pengetahuan yang cukup, seperti ilmu dalam mengatur ekonomi keluarga, etiket dan hal lainnya. Sifat dan sikap terbuka Sifat dan sikap seorang bundo kanduang haruslah ramah, tahu tinggi jo randah, budi baiek baso katuju, sopan dan santun, riang gembira, capek kaki indak panaruang, ringan tangan indak pamacah. Sumarak dalam nagari, hiasan dalam kampuang Sebagai anggota masyarakat, bundo kanduang haruslah memiliki rasa malu baik didalam berpakaian, bertutur kata, bergaul dan hal lainnya. Bundo kanduang haruslah menghilangkan sifat-sifat bak katidiang tangga bingkai, bak payuang tabukak kasau, alun
[R@ntau-Net] Mencermati Kualitas Lingkungan Perkotaan di Sumatera Barat (2/habis)
Mencermati Kualitas Lingkungan Perkotaan di Sumatera Barat (2/habis) * Batusangkar dan Padang By padangekspres, Selasa, 11-Mei-2004, 04:54:06 WIB Penanganan masalah Kebersihan, Ketertiban dan Keindahan (K3) di Kota Batusangkar, Kabupaten Tanahdatar, masih saja menghadapi berbagai kendala. Di antara masalah yang mengemuka adalah, masih kurangnya kesadaran masyarakat dan pedagang tentang pentingnya menjaga lingkungan dan membuang sampah pada tempatnya. Laporan Oktaveri - Padang Kabupaten Tanahdatar, memang identik dengan kota wisata sejarah dan budaya. Daerah berpenduduk 328.686 jiwa yang tersebar di 14 kecamatan dan 75 nagari ini memiliki potensi wisata yang cukup besar. Mengingat hal itu, daerah ini mesti tampil cantik setiap harinya. Salah satu cara mempercantik kota adalah dengan memperhatikan K3. Sayang, upaya Pemkab setempat masih terbentur berbagai kendala. Terutama terkait dengan komitmen masyarakat. Wakil Bupati Tanahdatar, Masnefi dalam eksposenya di hadapan tim kota bersih provinsi, Jumat pekan lalu menyebutkan, dalam penanganan masalah lingkungn di Kabupaten Tanahdatar telah dilakukan secara bertahap dan terpadu. Wilayah penanganan K3 di pusat Kota Batusangkar melingkupi Nagari Limo Kaum, Nagari Baringin, Nagari Pagaruyung dan Nagari Simpurut dengan jumlah penduduk sekitar 35.140 jiwa. Kita mempunyai perhatian serius terhadap masalah-masalah lingkungan di Kabupaten Tanahdatar, terang Wabup. Dalam pantuan tim kota bersih provinsi ke lapangan, Istano Pagaruyung yang menjadi objek wisata utama di daerah itu, tampak bersih dan indah. Namun, di belakang Istano, tepatnya di dekat WC, masih terlihat ada tempat penumpukan sampah, akibat terbatasnya layanan mobil angkutan sampah. Hal lain yang jadi temuan tim adalah ketika berkunjung ke Rumah Sakit Dr M A Hanafiah SM. Meski sistem IPAL dan incenarator (mesin pembakar sampah) kini sudah berfungsi baik, namun terlalu dekatnya dapur tempat memasak dengan incenarator agaknya perlu mendapat perhatian pihak RS. Kita harapkan perlu diatur jarak dapur dengan incenerator, karena bagaimanapun juga, bisa berdampak buruk bagi kesehatan, saran Nurmalawati, anggota tim kota bersih dari Dinas Kesehatan Provinsi Sumbar. Sementara dalam tinjauan tim ke Pasar Batusangkar, tim masih menemui sejumlah permasalahan. Di antaranya, berserakannya sampah di sekitar TPS (dipo). Namun, menurut Mujiono, dari Kantor Kebersihan Pasar, dipo tersebut nantinya akan dibikin tembok, sehingga sampah tidak berserakan ke luar. Di Kota Batusangkar, tim provinsi berkunjung ke terminal bus, bengkel, perumahan dan TPA. Ketika berkunjung ke TPA, tim mendapati belum ada perubahan berarti sistem penanganan sampah di TPA yang memakai sistem open dumping tersebut. Sebab, air lindi di TPA tampaknya dengan bebas merembes ke areal persawahan penduduk. Demikian pula dengan intensitas nyamuk, justru masih cukup tinggi. Hal ini barangkali akibat jarangnya dilakukan penyemprotan di TPA tersebut. Padang Sementara itu, sejumlah temuan perlu mendapat perhatian Pemko Padang dan pihak terkait, ketika tim kota bersih berkunjung ke Kota Padang, Sabtu hingga Senin kemarin. Temuan tersebut masing-masing, perlunya penataan pedagang di Terminal Regional Bingkuang. Kemudian, bobolnya saluran lindi LPA Aie Dingin. Apabila kasus ini tidak cepat ditangani, akan berakibat fatal bagi masyarakat yang memanfaatkan air Sungai Batang Kandih. Di samping itu, ketika tim evaluasi kota bersih berkunjung ke RS M Djamil dan RS Yos Sudarso, ditemukan masih tingginya angka parameter zat air limbah pada outlet IPAL, dari hasil pemeriksaan terakhir. Di RS Yos Sudarso misalnya, senyawa amoniak bebas (NH3) yang seharusnya memiliki baku mutu 0,1, namun pada outlet justru jauh di atas ambang batas yakni 28. Hal yang sama juga terjadi di RS M Djamil, angka amoniak bebas (NH3) pada outlet tercatat 8,7. Hasil tersebut merupakan hasil pemeriksaan Labkes Gunung Pangilun Padang. Temuan lain, di RS M Djamil, air limbah dari ruang poli, justru tidak masuk ke IPAL, namun langsung ke bandar. Permasalahan lain yang ditemukan tim di Padang adalah, masih banyaknya masyarakat yang membuang sampah ke Banjir Kanal. Hal tersebut dapat dibuktikan sepanjang jalur hijau mulai dari banjir kanal di kawasan Simpang Haru. Kondisi yang tak jauh beda juga terjadi di sekitar Batang Arau. Tak heran, ketika tim meninjau ke kawasan Berok Padang, tumpukan sampah berserakan di tepi pantai. Diduga, tumpukan sampah tersebut berasal dari sampah-sampah yang dihempaskan ombak ketika terjadi badai, baru-baru ini. Menurut salah seorang pedagang di kawasan itu, pada Minggu (10/5), dinas terkait di Pemko Padang sudah melakukan goro membersihkan sampah. Namun, karena banyaknya jumlah sampah, maka tidak seluruhnya yang berhasil diangkat. Tim kota bersih provinsi juga meninjau sejumlah sekolah, kawasan wisata, hotel berbintang, hotel melati, pelabuhan, pabrik karet (Teluk Luas), UNP dan Universitas Bung Hatta, perumahan mewah, perumnas, pasar pembantu, pasar raya Padang
[R@ntau-Net] Pendidikan Perspektif Minangkabau
http://ranah-minang.info/content.php?article.25 Pendidikan Perspektif Minangkabau oleh Silfia Hanani pada Thursday 26 February 2004 Dalam peta sejarah Minangkabau, pendidikan dan agama dua hal yang menentukan arah kultur. Dalam bidang pendidikan, Minangkabau telah menemukan bentuk pendidikan lokal dengan dasar kultural. Inilah yang selanjutnya dinamakan dengan pendidikan surau. Pendidikan, di Minangkabau dipelopori oleh kaum agama. Pada umumnya, ulama-ulama mempunyai lembaga pendidikan, sehingga figur seorang ulama di Minangkabau erat kaitannya dengan sosok pendidik. Pendidikan, dalam ranah Minangkabau tidak hanya berkaitan dengan materi tekstual, yaitu membaca apa yang tertulis dalam buku atau kitab suci tetapi juga kontekstual, sehingga untuk menuntut ilmu tidak punya batasan materi. Dalam perspektif ketidakterbatasan ini, pendidikan tidak pernah berhenti untuk digali, pendidikan adalah long life education. Konteks pendidikan long life education ini termanifestasi dalam konsep filsafah ke Minangkabauan yang dijuluki dengan Alam Takambang Jadi Guru (alam terkembang jadi guru). Esensial alam takambang jadi guru adalah alam luas ciptaan Tuhan, merupakan materi pendidikan, sehingga ia harus diungkap dan diinterpretasikan menjadi bernilai, bermanfaat dan berguna. Untuk sampai pada hal yang demikian orang harus cerdik dan pandai mempergunakan akal pikirannya. Kecerdikan dan kepandaian hanya bisa diperoleh melalui pendidikan yang bersinergi dengan alam semesta. Oleh sebab itu, seseorang harus mencari ilmu tanpa ada batas ruangnya. Hal ini bersesuaian dengan hadist Nabi Tuntutlah ilmu itu sekalipun ke negeri Cina. Oleh sebab itu kepopuleran merantau dalam suku Minangkabau salah satunya didorong oleh faktor pendidikan. Hal ini juga berlaku dalam suku atau etnis lainnya. Mochtar Naim menyebutkan merantau dengan alasan pendidikan, sudah berlangsung dalam masyarakat Minangkabau sejak lama. Merantau semakin populer semenjak masuknya Islam ke wilayah ini, karena kontak dengan negara-negara Islam telah mendorong anak muda Minangkabau untuk menuntut ilmu ke negara-negara yang memiliki basis ke Islaman. Dari merantau ini pula berkembang ide-ide baru dalam masyarakat, karena mereka yang pulang dari perantauan selalu membawa pembaruan dan mengembangkan konsep-konsep baru di kampung halaman. Hal ini salah satu pendukung berkembangnya Islam dalam masyarakat Minangkabau. Di samping itu, juga menjadi pendorong terjadinya perubahan-perubahan, akibat dikembangkannya aliran-aliran baru yang mereka peroleh dari negeri perantauan. Peran perantau terhadap pendidikan dalam masyarakat Minangkabau juga tidak dapat diabaikan. Perantau memainkan peranan penting, karena mereka yang kembali menuntut ilmu pada umumnya mendirikan institusi untuk mengembangkan ilmunya. Dalam sejarah perkembangan Islam di Minangkabau orang yang paling dikenal sebagai peletak dasar institusi pendidikan adalah Syeikh Burhanuddin. Burhanuddin adalah seorang anak muda Minangkabau yang merantau menuntut ilmu ke Aceh selama 30 tahun, kemudian pulang ke tanah kelahiran membawa sistem pendidikan baru ke dalam masyarakat Minangkabau, yakni menjadikan surau sebagai media pengembangan ajaran Islam yang sebelumnya tidak pernah dijadikan sebagai kegiatan pendidikan yang lebih luas dan terintegral. Kegiatan pendidikan yang dikembangkan Burhanuddin ini, melahirkan peta sejarah baru dalam pendidikan komunitas masyarakat adat Minangkabau. Terutama berkembangnya surau menjadi tempat pendidikan unggulan bagi masyarakat pesisir. Kemudian menjadikan daerah pesisir ini sebagai daerah basis Islam yang meng-Islam-kan wilayah alam Minangkabau, sehingga daerah ini menjadi pusat ke-budayaan Islam. Hal ini, melahirkan peta sosiologis masyarakat pesisir di Minangkabau sebagai masyarakat Agamis, sementara itu masyarakat darek yang berada dalam kosmologi alam Minangkabau sebagai masyarakat adat. Dimana keduanya menjadi dua kekuatan kultural dalam alam Minangkabau, kemudian berintegrasi sehingga Islam dan adat menyatukan masyarakat darek dan rantau sebagai wilayah kesatuan Minangkabau. Adat dan agama saling melengkapi dan mengisi kekosongan-kekosongan norma. Daerah pesisir mengisi kekosongan agama tauhid ke wilayah alam Minangkabau (darek). Sedangkan kultur darek atau wilayah alam Minangkabau mempunyai peranan terhadap wilayah pesisir terutama dalam mengisi kekosongan adat di wilayah pesisir. Secara teoritis, dua kondisi ini merupakan difusi agama dan adat yang bersifat pertukaran ide (ide change) yang disebut dalam pepatah syarak mandaki, adat menurun (syariat mendaki ke wilayah darek karena tipologinya dataran tinggi dan adat menurun ke pesisir sebagai wilayah rantau dengan tipologi wilayah yang rendah). Menurut hukum adat, masyarakat Minangkabau adalah masyarakat yang beragama Islam, legalisasi ini ditegaskan dalam falsafah adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah. Secara struktural, Islam merupakan formasi sosial masyarakat. Manifestasi Islam ini, mempunyai dimensi
[R@ntau-Net] Harta / Pusako
http://ranah-minang.info/content.php?article.22 Harta / Pusako oleh Gufron pada Sunday 22 February 2004 Sako artinya harta, yang ada sejak turun temurun dari garis keturunan ibu. Tiang sako pada rumah adat adalah tiang yang terpenting di antara segala tiang, dalam bahasa sehari-hari disebut Tonggak Tuo. Pusako sebagai harta asli adalah lambang ikatan kaum yang bertalian darah dan supaya tali jangan putus, kait jangan sekah, maka ia menjadi harta persumpahan, sehingga barang siapa yang melanggarnya maka rambuiknyo ruruik, matonyo buto, dan akan sengsara sampai pada keturunannya. Inilah yang disebut dengan kata sumpah Ka ateh indak bapucuak ka bawah indak baurek, ditangah-tangah dilarik kumbang, artinya nenek moyang dari orang yang melanggar yang telah lama meninggal tidak akan selamat di dalam kubur, dan keturunan yang akan datang pun tidak akan selamat lahirnya, dan ia beserta keluarganya yang hidup sekarang pun akan hidup segan matipun tak mau. PUSAKO TINGGI Adalah harta yang diwarisi secara turun-temurun dari beberapa generasi menurut garis keturunan ibu. Pusako tinggi atau hutan tinggi sekarang disebut juga dengan ulayat. Yang masuk hutan tinggi adalah hutan dan padang, gunung dan bukit, danau dan tasik, rawa dan payau, lembah dan sungai. Adanya harta pusaka tinggi berkaitan dengan sejarah lahirnya kampung dan koto yang diikuti dengan membuka sawah ladang sebagai sumber kehidupan. Harta pusaka tinggi dikatakan juga Pusako Basalin karena diturunkan dari satu generasi ke generasi selanjutnya. Harta ini tidak boleh dibagi-bagi menjadi harta milik masing-masing. Harta kaum ini dijaga oleh Tungganai sebagai laki-laki tertua dalam kaum. Dengan peraturan seperti ini, harta pusaka tinggi menjadi tetap dalam tiap-tiap kaum menurut aliran ibu. PUSAKO RANDAH Adalah harta yang didapat dari hasil usaha pekerjaan dan pencarian sendiri. Pusaka rendah sama dengan hutan rendah yang maksudnya adalah sawah dan ladang yang diperoleh karena: Dipusakoi artinya diterima dari nenek moyang turunan ibu turun-temuran. Tambilang Ameh diperoleh karena dibeli atau dipagang. Beli sebenarnya tidak ada dalam adat, yang ada hanya sando. Adat melarang menjual harta, untuk menjaga supaya anak dan kemenakan jangan sampai terlantar dikemudian hari. Tambilang Basi diperoleh atas usaha sendiri, seperti manaruko (menggarap tanah mati). Hibah artinya pemberian. Hibah biasanya terjadi antara bapak dengan anak. Petitih mengatakan Mati bapak bakalang anak. HARATO PANCARIAN Adalah sekalian harta pencarian suami istri yang diperolehnya selama perkawinan, baik atas usaha sendiri maupun atas pemberian orang lain. Harta pencarian yang diperoleh dengan membeli atau dalam istilahnya tambilang ameh berupa sawah, ladang, kebun dan lain-lain, bila terjadi perceraian maka harta pencarian itu dibagi dua. Harta pencarian yang letaknya di rantau, hukumnya menurut dima bumi dipijak, sinan langik dijunjuang, artinya hukum yang dipakai adalah yang berlaku di tempat harta tersebut berada. Harta pencarian dapat dibagi dua, yaitu: Harta pencarian yang bersumber dari harta pusaka seperti menggarap harta pusaka dalam bentuk genggam beruntuk atau manaruko tanah ulayat kaum. Harta pencarian yang tidak bersumber dari harta pusaka seperti yang diperoleh dengan menjual jasa atau modal usaha dari hasil penjualan jasa itu. HARATO SUARANG adalah harta yang dimiliki oleh seseorang baik oleh suami maupun oleh istri sebelum terjadinya perkawinan. Setelah terjadinya perkawinan, status harta ini masih milik masing-masing. Jadi harta suarang ini merupakan harta pembawaan dari suami dan isteri. Karena harta ini milik pribadi, maka harta itu dapat diberikannya pada orang lain tanpa terikat pada suami atau isterinya. Dalam pepatah adat terungkap suarang dibagi, pusako dibalah. Maksudnya sebagai harta bersama, masing-masing mempunyai hak dan bagian dan sebagai pusaka ia dibagi menurut warisan masing-masing. Artinya, bila perkawinan mereka bubar, harta itu dibagi dua. Ketentuan pembagiannya adalah sebagai berikut: Bila suami isteri bercerai, harta suarang dibagi dua antara mereka yang berusaha. Bila perkawinan itu bubar karena suami meninggal dunia, harta itu dibagi dua antara isteri dan ahli waris suaminya, yang dalam hal ini kemenakannya. Bila yang meninggal isteri, harta itu dibagi dua antara suami dengan ahli waris isterinya, dalam hal ini anaknya. Bila keduanya meninggal serempak, bagian suami diwariskan kepada kemenakannya dan bagian isteri diwariskan kepada anaknya. HARATO PUSAKO / HARATO SARIKAIK Harta Pusaka atau harta serikat adalah harta asal yang diwarisi menjadi harta kaum bagi yang berhak memiliki. Dalam tiap-tiap suku disuruh mengadakan harta serikat untuk menjadi harta persediaan dalam kaum bagi orang yang satu kaum tersebut. Hasil harta serikat dipegang oleh adat, yaitu perempuan tertua dalam tiap kaum serta dijaga oleh seorang mamak lelaki tertua dalam kaum tersebut. Dialah yang berwenang membagi-bagikan tugas dalam mengusahakan harta serikat
[R@ntau-Net] Luhak dan Rantau
http://ranah-minang.info/content.php?article.21 Luhak dan Rantau oleh Gufron pada Sunday 22 February 2004 Luhak adalah daerah inti Minangkabau yang terdiri dari tiga daerah, Luhak Tanah Data, Luhak Agam, Luhak Limo Puluah Koto, yang biasanya disebut dengan LUHAK NAN TIGO. Di daerah inilah mula-mula orang Minangkabau mendirikan koto, dusun, nagari sampai menjadi luhak. Sedangkan rantau adalah daerah tempat orang Minang mencari penghidupan sambil bermukim buat sementara. Di daerah rantau orang Minang berusaha mendapatkan penghasilan dari bermacam-macam usaha. Apabila sudah cukup terkumpul maka mereka akan kembali untuk modal dan membangun kampung halaman. Daerah rantau pertama orang Minangkabau adalah daerah sepanjang sungai yang berhulu ke Bukit Barisan dalam daerah Luhak Nan Tigo dan bermuara ke Selat Malaka (Laut Cina Selatan). Sungai-sungai itu adalah Batang Sinamar dan Batang Lampasi di Luhak Limo Puluah Koto, Batang Agam, Batang Antokan dan Batang Palupuah di Luhak Agam serta Batang Anai, Batang Selo dan Batang Umbilin di Luhak Tanah Data, yang kesemuanya itu membentuk Sungai Rokan dan Sungai Kampar. Sifat khas dari orang Minang yang suka pergi merantau ke berbagai daerah lain, meninggalkan kampung untuk memperluas cakrawala atau pandangan untuk mengenal daerah diluar Minangkabau, tercermin dalam pepatah orang Minang dibawah ini: Karatau madang dihulu Babuah babungo balun Marantau bujang dahulu Di rumah paguno balun Daerah Sumatera Barat yang berada di antara Luhak Nan Tigo dengan daerah rantau, seperti daerah Sawahlunto Sijunjuang di sebelah timur dan daerah Solok - Muaro Labuah di barat, dinamakan dengan ikua rantau kapalo darek, yang merupakan daerah peralihan dari daerah Minangkabau asli dengan daerah rantau. LUHAK TANAH DATA Merupakan luhak pertama di Minangkabau. Luhak Tanah Data terdiri dari tiga bagian, yaitu Limo Kaum Duo Baleh Koto, Sungai Tarab Salapan Batu dan Batipuah Sapuluah Koto. Sebenarnya, dari daerah Limo Kaumlah asalnya Koto. Setelah berkembangnya penduduk, orang-orang membuat dusun disekelilingnya, maka Limo Kaum menjadi Nagari Limo Kaum Duo Baleh Koto dengan Sembilan Koto didalamnya. Yang termasuk ke dalam Duo Baleh Koto adalah Ngungun, Panti, Cubadak, Sipanjang, Pabalutan, Sawah Jauah, Rambatan, Padang Magek, Labuah, Parambahan, Tabek dan Sawah Tangah. Sedangkan Sembilan Koto didalamnya adalah Tabek Boto, Saloganda, Baringin, Koto Baranjak, Lantai Batu, Bukik Gombak, Sungai Amon, Tanjuang Barulak dan Rajo Dani. Begitu pula Sungai Tarab membuat dusun disekelilingnya yang bernama Koto Tuo, Pasie Laweh, Koto Panjang, Selo, Sumanik, Patih, Situmbuk, Gurun, Ampalu, Sijangek dan Koto Badampiang. Setelah itu Sungai Tarab bernama Sungai Tarab Salapan Batua, Nan baikua bakapalo, ba kapak ba ambai, ampek di kida, ampek di suok. Tanjuang Sungayang membuat pula dusun disekelilingnya, yaitu: Andaleh, Barulak, Talago, Sungai Parai, Sungayang, Sawah Liek dan Koto Ranah. Maka Tanjuang Sungayang dengan tujuh koto dinamakan Tanjuang Sungayang Diateh Ameh. Selain itu juga disebut dengan batanjuang nan tigo balubuak nan tigo, yaitu dikepalanya Tanjuang Alam, ditengahnya Tanjuang Sungayang dan diujungnya Tanjuang Talawi. Daerah Batipuah Sapuluah Koto adalah Pariangan, Padang Panjang, Jaho, Tambangan, Koto Laweh, Pandai Sikek, Sumpu, Malalo Gunuang dan Paninjauan. Sementara itu daerah rantau Luhak Tanah Data meliputi Batang Hari, Pucuak Jambi sambilan lurah yaitu daerah-daerah sehiliran Batang Hari. Di daerah hulu batang hari dikenal Rantau Cati nan Batigo, yaitu Cati di Padang Laweh, Cati di Sitiung, Cati di Siguntua, Pamuncak di Koto Basa, Camin Taruih di Pulau Punjuang, Syahbanda di Sipangkua, Taliju Lubuak Bulang, Rantau Nan Kurang Aso XX, yaitu Lubuk Ambacang, Lubuk Jambi, Gunuang, Koto, Banai, Pangian, Basra, Sitanjua, Kopa, Teluk Ingin, Indoman, Surantih, Taluak Rayo, Simpang Kulayang, Aie Molek, Pasisie Ringgit, Kuantan, Talang Mamak dan Kualo Enok. Daerah rantau yang lain adalah, Rantau Pesisir Panjang yang dinamakan Bandar X. Daerah yang termasuk Bandar X adalah Batang Kapeh, Ampiang Parak, Kambang, Lakitan, Punggasan, Aie Haji, Painan, Banda Saliso dan Tarusan. Tapan, Lunang, Silaut, Indrapura dan Manjuto juga merupakan daerah rantau Luhak Tanah Data. Disamping itu juga ada yang disebut dengan Ujuang Darek Kapala Rantau, yang merupakan daerah perbatasan antara luhak dengan daerah rantau. Daerah tersebut adalah Anduriang Kayu Tanam, Guguak, Kapalo Hilalang, Sicincin Tinggi, Toboh Pakandangan 2 x 11 VI Lingkuang, dan Tujuah Koto Sungai Sariak. LUHAK AGAM Daerah-daerah di Luhak Agam memakai adat Koto Piliang dan adat Bodi Caniago. Daerah yang memakai adat Koto Piliang ada enam belas koto yaitu Sianok, Koto Gadang, Guguak, Tabek, Sarojo, Sarik, Sungai Pua, Batagak, Batu Palano, Lambah, Panampuang, Biaro, Balai Gurah, Kamang, Bukik, Salo Magek. Daerah-daerah tersebut dinamakan Ampek Angkek atau empat-empat yang berangkat, yang memakai adat Koto Piliang. Disini tidak didapati
[R@ntau-Net] Pooling MI-- Duet Maut Capres-Cawapres (Sampai Jam ini)
Duet Maut Capres-Cawapres Saat ini telah ada enam pasang capres-cawapres yang akan maju pada Pemilu 5 Juli nanti. Dari keenam pasangan berikut, menurut Anda, mana pasangan paling ideal?Megawati-Hasyim Muzadi = 133 (7.71%) Wiranto-Gus Solah = 68 (3.94%) Susilo BY-Jusuf Kalla = 530 (30.74%) Amien Rais-Siswono Yudohusodo = 769 (44.61%) Hamzah Haz-Agum Gumelar = 10 (0.58%) Gus Dur (jika lolos tes kesehatan)-Marwah Daud = 51 (2.96%) Tidak ada = 109 (6.32%) Tidak tahu = 11 (0.64%) Lainnya, sebutkan = 43 (2.49%) ,details Menurut Anda, pasangan mana yang mempunyai potensi paling besar untuk terpilih menjadi presiden dan wakil presiden pada Pemilu Presiden nanti?Megawati-Hasyim Muzadi = 170 (9.86%) Wiranto-Gus Solah = 134 (7.77%) Susilo BY-Jusuf Kalla = 624 (36.19%) Amien Rais-Siswono Yudhohusodo = 669 (38.81%) Hamzah Haz-Agum Gumelar = 11 (0.64%) Gus Dur (jika lolos tes kesehatan)-Marwah Daud = 33 (1.91%) Tidak ada = 28 (1.62%) Tidak tahu = 42 (2.44%) Lainnya, sebutkan = 13 (0.75%) ,details Dari keenam pasangan tersebut, apakah ada yang sesuai dengan kriteria/pilihan Anda?Ada = 1338 (77.61%) Tidak ada = 249 (14.44%) Ragu-ragu = 126 (7.31%) Tidak tahu = 11 (0.64%) Jika Anda menjawab 'tidak ada', 'ragu-ragu', dan 'tidak tahu', apakah Anda tetap akan menggunakan hak pilih Anda pada Pemilu Presiden 5 Juli nanti?Ya = 276 (71.5%) Tidak = 64 (16.58%) Ragu-ragu = 28 (7.25%) Tidak tahu = 18 (4.66%) Pada pemilu ini, cukup banyak cawapres dari kalangan NU. Menurut Anda, apakah dengan begitu suara NU akan terpecah?Ya = 1355 (78.6%) Tidak = 173 (10.03%) Ragu-ragu = 53 (3.07%) Tidak tahu = 143 (8.29%) Walaupun tidak mendapat restu Gus Dur, Hasyim Muzadi tetap menerima pinangan Megawati dan menjadi pasangan capres-cawapres dari PDIP. Menurut Anda, apakah pasangan ini akan tetap mendapatkan dukungan dari NU?Ya = 748 (43.39%) Tidak = 493 (28.6%) Ragu-ragu = 289 (16.76%) Tidak tahu = 194 (11.25%) Ada dugaan kebanyakan pasangan lebih memikirkan cara mendulang massa sebanyak-banyaknya daripada mencari platform yang sesuai. Apakah Anda setuju dengan dugaan tersebut?Setuju = 1317 (76.39%) Tidak setuju = 290 (16.82%) Ragu-ragu = 77 (4.47%) Tidak tahu = 40 (2.32%) Beberapa pihak juga mensinyalir terjadinya kerusuhan di Ambon merupakan trik untuk menunjukkan kepada masyarakat bahwa militer memang sangat dibutuhkan di Indonesia. Apakah Anda setuju dengan dugaan ini?Setuju = 721 (41.82%) Tidak setuju = 757 (43.91%) Ragu-ragu = 151 (8.76%) Tidak tahu = 95 (5.51%) Profil respondenMohon data ini dilengkapi sebagai bahan analisa yang lebih mendalam untuk kajian dari segi data demografi. Data pribadi Anda akan kami jamin kerahasiaannya. Apa jenis kelamin Anda?Laki-laki= 1563 (90.61%)Wanita= 162 (9.39%) Berapa Usia Anda?17-24 thn= 144 (8.35%)25-34 thn= 740 (42.9%)35-44 thn= 556 (32.23%)45-55 thn= 233 (13.51%) 55 thn= 52 (3.01%) Apa pendidikan terakhir Anda?s/d SLTA= 186 (10.78%)D1-D3= 271 (15.71%)S1= 882 (51.13%)S2= 316 (18.32%)S3= 70 (4.06%) Berapa rata-rata pengeluaran Anda dalam 1 bulan?(Tidak termasuk cicilan rumah, mobil atau barang mewah) Rp. 500.000,-= 72 (4.17%)Rp. 500.001 - Rp. 700.000,-= 75 (4.35%)Rp. 700.001 - Rp. 1000.000,-= 97 (5.62%)Rp. 1.000.001 - 1.500.000= 174 (10.09%)Rp. 1.500.001,- Rp. 2.000.000,-= 205 (11.88%)Rp. 2.000.001 - Rp. 2.500.000,-= 189 (10.96%)Rp. 2.500.001 - Rp. Rp. 3.000.000,-= 126 (7.3%)Rp. 3.000.000 - Rp. 3.500.000,-= 143 (8.29%) Rp. 3.500.000,-= 644 (37.33%) Apa pekerjaan Anda saat ini?Pegawai Swasta= 977 (56.64%)PNS= 193 (11.19%)Pegawai BUMN= 221 (12.81%)Expatriate= 44 (2.55%)Polisi/TNI= 8 (0.46%)Pengusaha= 91 (5.28%)Anggota legislatif= 0Pengurus partai politik= 5 (0.29%)Pensiunan/purnawirawan= 16 (0.93%)Mahasiswa/Pelajar= 150 (8.7%)Belum /tidak bekerja= 20 (1.16%) Lokasi tempat tinggal Anda?Jabotabek= 859 (49.8%)Jawa Barat= 147 (8.52%)Banten= 81 (4.7%)Jawa Tengah= 44 (2.55%)Jawa Timur= 65 (3.77%)DIY= 36 (2.09%)Sumatra= 153 (8.87%)Sulawesi-Papua-Maluku= 26 (1.51%)Kalimantan= 41 (2.38%)Bali-NTB-NTT= 24 (1.39%)Luar Negeri:= 249 (14.43%) Kebangsaan:Indonesia= 234 (93.98%)Non Indonesia= 15 (6.02%)Lokasi:Asia= 102 (40.96%)Australia= 43 (17.27%)Amerika= 45 (18.07%)Afrika= 4 (1.61%)Eropa= 55 (22.09%)Total Responden = 1725 Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net
[R@ntau-Net] Barek sa Pikua, Ringan sa Jinjiang
Lapau Mak Kari * Barek sa Pikua, Ringan sa Jinjiang. By padangekspres Selasa, 04-Mei-2004, 05:19:21 WIB DARI jauah, Mak Kari nan pulang dari musajik mancaliakkonco-konconyo lah duduak di palanta lapau. Ado Mak Labai jo Mak Pudin. Pudin sadang bacurito, sambia duduak tagak. Kadang-kadang tangannyo manunjuak-nunjuak ka ateh, bantuak urang kampanye. Mak Kari sairiang jo Pak Mardjohan, M. Pd, kapalo dinas Pendidikan Nasional kota Padang manuju Lapau. Dari halaman, ulah Mak Pudin diparatikan dek Mak Kari jo Pak Djohan. Lah hampia dakek pintu, tibo-tibo tandanga bunyi Prraaakk..!. Urang nan di Lapau tagalenjek, baitu pulo Mak Kari jo Pak Mardjohan. Tangan Mak Pudin nan laweh baradu jo meja nan sadang tahidang jo kue sarato kopi angek. Tutuik kopi mak Labai talambuang, galehnyo hampia tagolek. Untuang inyo pandeka. Sacapek kilek tangannyo tibo di galeh kopi nan tingga satangah. Heeiiit, kopi awak pulo nan taniayo ko mah Pudin, kopi den alun ba-baia lai doh, kecek Mak Labai mampagarahan si Pudin nan sadang tarabo. Si Mira jo tamu nan tadi sato takajuik, tagalak sengeang mandanga Mak Labai mampagarahan konco palangkinnyo. Pudin indak ma-acuahkan garah Labai tadi, inyo taruih sajo mancaracau; Kalau bantuak iko guru mandidik, bilo nagari awak ka maju.Alah den bayia pulo pitih kursus nan diadokan dek sakolah sarato gurunyo. Ba ratuih ribu kepeang den kaluakan. Nan nilai anak den bantuak iko juo, angko ampek sajo indak tabuak dek inyo doh. Indak bakarunciangan nampak dek den. Mak Kari nan paham sangaik kakobeh Pudin, manggauik kaplonyo nan indak gata, Pak Djohan baitu pulo. Assalaamu 'Alaikum.., salam Pak Djohan sambia duduak di hadok-an Pudin nan sadang bakacak pinggang. Mancaliak nan masuak urang nan jarang ka Lapau, Pudin malu surang. Sambia duduak dijaweknyo salam tamu tadi. Kopi ciek Mira, aia putiah sagaleh.., sorak Pak Djohan. Iyo Pak.., jawek si Mira dari dapua. Untuak manutuik malu si Pudin, Mak Labai capek manyalo, Iko pucuak dicinto, ulam tibo namonyo ko. Tantang sikola jo pendidikan nan dipagunjiangkan, Pak Kapalo dinas nan tibo. Katangahan lah ka baliau Pudin, jan mangecek di balakang sajo, saru Labai ka si Pudin. Lai tandanga dek Ambo nan dikecek-an Mak Pudin tadi.., sambuik Pak Djohan. Jadi, ba-a nan sabananyo Pak..? tanyo Pudin nan sadang malu-malu tangguang Sajak tahun lampau, Ujian Akhir Nasional atau UAN iyo agak sarik dek sikola untuak luluih. Supayo bisa luluih, nilai rato-ratonyo harus di ateh angko anam. Sudah tu, indak buliah pulo ado angko ampek, baitu Pak Djohan manjalehan ka urang di Lapau. Kalau itu satuju sajo awak tu nyo Pak.., sambuik Mak Labai. Tapi, dari rapor bayangan nan ditarimo kapatang ko, labiah saparo anak silkola tu nan indak cukuik saraik untuak luluih, sambuangnyo. Haa.., kan iyo kecek den tu. Aratinyo bana, guru nan indak salasai ma-aja-i anak muriknyo. Indak murik sajo nan pandia, solo Mak Pudin maraso di ateh angin. Mak Kari nan mandanga sajo dari tadi, sato sakaki, Indak bisa disalahkan ka guru sajo doh. Awak harus pulo mangontrol anak awak. Jan disarahkan ka guru sajo. Apolai kini banyak guru nan mangarajokan proyek di lua. Tantu indak takamehan dek inyo doh. Apolai guru lah sato pulo manggaleh buku jo baju saragam, sorong si Mira dari balakang. Husss, jago muluik saketek. Jan dipaliharo virus di bibia nan cipeh tu, kato Mak Kari manyapo kamanakannyo nan mantiak. Manuruik Pak Djohan, pendidikan anak sikola, sarupo jo baban barek singguluang batu. Harus dijujuang basamo-samo. Manuruik Mak Kari baitu pulo, kini alah ado Komite Sikola nan manjadi wakia masyarakaik untuak mambantu sikola supayo mutu sarato kualitas pendidikan di nagari awak samakin maju. Usah bapikia pulo untuak mandapek untuang untuak awak surang. Malu basamo nan ka dihadang, dek karano nagari awak lah tanamo dari dulu banyak malahiakan urang cadiak candokio. Angek talingo awak mandanga kampuang nan tacinto ko dipagunjiangan dek urang sa-Indonesia, kalau banyak anak sikola awak nan indak luluih Ujian Akhir Nasional bisuak ko. Usah dicari sia nan salah, elok dipikia bana-bana. Suruikan hati ka nan elok. Baliak-an pangana ka nan bana. Kito hadok-i basamo-samo. Pasang lah tibo di kuduak, jujuang lah tibo di kapalo. Urak lah selo, ayunkan lah langkah, kami mairiangkan di balakang. Hep..taa..! (viveri yudi) Padang Ekspres Online : http://www.padangekspres.com/ Versi online: http://www.padangekspres.com/mod.php?mod=publisherop=viewarticleartid=2613 6 Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net
[R@ntau-Net] Menelusuri Perjalanan Dewan Membahas Ranperda Tanah Ulayat
*Menelusuri Perjalanan Dewan Membahas Ranperda Tanah Ulayat Belum Tuntas Meski Sering Studi Band By padangekspres Selasa, 27-April-2004, 04:35:18 WIB Tidak salah jika beberapa kalangan masyarakat menyangsikan kemampuan Panitia Khusus (Pansus) Ranperda Tanah Ulayat untuk menuntaskan pekerjaan mereka membahas aturan itu hingga menjadi Perda Tanah Ulayat. Kesangsian itu cukup beralasan, karena melihat pembahasan yang masih butuh kajian mendalam dan makan waktu panjang, sementara masa kerja Pansus hanya sampai bulan Agustus 2004, bersamaan dengan habisnya masa jabatan anggota dewan saat ini. Berdasarkan kronologisnya, Ranperda Tanah Ulayat disampaikan pihak eksekutif ke legislatif sejak tahun 2002. Waktu yang cukup panjang sebenarnya bagi Pansus untuk melakukan pembahasan bersama ahli, tokoh masyarakat, tokoh adat yang memahami tentang tanah ulayat, pengumpulan keterangan dari lapangan dan mengupayakaan masukan dari masyarakat. Hal itu sebenarnya telah dilakukan, namun kenyataannya sampai detik ini, Ranperda tersebut tak kunjung selesai. Pansus telah melakukan kunjungan ke beberapa daerah di Sumbar yang memiliki tanah ulayat cukup luas, seperti Kabupaten Pasaman saat belum dimekarkan, Kabupaten Tanahdatar, Kabupaten Sawahlunto Sijunjung dan sebagainya. Selain itu, juga tidak sedikit dana yang habis, karena untuk penyusunan Perda Tanah Ulayat itu, Pansus juga telah dua kali melakukan kunjungan kerja ke provinsi lain. Serta ke Provinsi Kalimantan Selatan dan Sulawesi Selatan. Berbeda halnya dengan Ranperda yang lain dengan waktu yang relatif singkat mampu dibahas dan diproses menjadi Perda. Seperti Perda Tertib Pemanfaatan Jalan dan Retribusi Kelebihan Muatan, Perda pajak kendaraan bermotor dan kendaraan di atas air, Perda pajak dan bea balik nama kerndaraan bermotor dan kendaraan di atas air serta Perda lainnya. Meski waktu sudah sangat singkat, Ketua Pansus Ranperda Tanah Ulayat, Moestamir Makmur mengatakan, ia beserta rekan-rekannya dalam Pansus tidak akan menyerahkan Ranperda itu kembali kepada eksekutif sembari mengakui ketidakmampuan menuntaskan pekerjaan itu. Pansus katanya akan terus mengupayakan hingga Ranperda itu dibawa ke rapat paripurna interen. Dengan demikian, Ranperda selanjutnya akan menjadi tanggung jawab bersama lembaga legislatif hingga bisa disahkan menjadi Perda. Hal krusial yang menjadi pembahasan sebelumnya, kata Moestamir Makmur adalah pasal 11 dalam Ranerda itu yang berbunyi, setelah tanah digunakan investor, maka dikembalikan ke pemerintah menjadi tanah milik pemerintah. Saat hal itu disampaikan ke masyarakat, Pansus mendapat reaksi penolakan keras karena tanah ulayat di Sumbar akan habis. Namun sebagai jalan tengah agar masyarakat tidak dirugikan dan pelaksanaannya tidak pula menentang aturan yang lebih tinggi, maka dibuatlah dua butir pasal penengah. Pertama, untuk mengatur tanah yang terlanjur telah digunakan investor dalam masa yang cukup lama, maka harus diserahkan ke pemerintah untuk selanjutnya diserahkan ke ninik mamak sebagai kuasa tanah ulayat. Untuk ke depan, untuk menggunakan lahan tanah ulayat, maka pihak yang akan menggunakan, mesti membicarakannya dengan pemegang tanah ulayat tentang biaya dan lama pemakaian. Setelah batas waktu berakhir diserahkan ke pemerintah daerah untuk selanjutnya juga diberikan ke pemegang ulayat. Sementara posisi pemerintah hanya sebagai fasilitator. Moestamir mengatakan, sebenarnya tidak ada hambatan, kecuali waktu yang sangat terbatas. Dalam beberapa waktu terakhir kesibukan dewan sangat luar biasa. Seperti membahas RAPBD 2004 hingga disahkan menjadi APBD, menghadapi Pemilu dan dan saat ini dewan dihadapkan pada Laporan Keterangan Petangtungjawaban (LKPj) gubernur. Saat menghadapi banyak pekerjaan itu, saya dan anggota Pansus yang lain terus mengupayakan untuk menyelesaikan tugas itu. Terakhir saya sudah bicara dengan Panitia Musyawarah (Panmus) dan pimpinan dewan untuk menentukan waktu pembahsan. Namun memang waktu padat, dan pembahasan kembali dapat dilakukan bulan Juli mendatang, tuturnya. Pada bulan Juli katanya, beberapa langkah penyelesaian akan bisa dirampungkan secara marathon dalam satu sampai dua minggu. Langkah yang akan dilakukan adalah pembahasan bersama pakar, pertemuan Pansus dengan eksekutif, selanjutnya masuk ke pembahasan pada Rapat Paripurna Interen, hingga ke paripurna tanggapa fraksi untuk pengesahan pada bulan itu juga. Meski demikian, Moestamir Makmur mengatakan, draf Ranperda yang diajukan eksekutif ke legislatif bukan berarti setiap kali diajukan mesti menjadi Perda. Jika dalam pembahasan ditemukan halangan yang tidak memungkinkan penerapannya, maka akan sangat tidak arif jika sebuah Perda dipaksakan untuk disahkan. (haj) Padang Ekspres Online : http://www.padangekspres.com/ Versi online: http://www.padangekspres.com/mod.php?mod=publisherop=viewarticleartid=2579 8 Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke:
[R@ntau-Net] Kesenian Minang Perkaya Budaya Nasional
Kesenian Minang Perkaya Budaya Nasional * Indang Pembawa Pesan Dakwah By padangekspres, Sabtu, 01-Mei-2004, 05:40:52 WIB Tari indang yang sarat makna filosofis kembali menguat di tengah warga Piaman setelah lama tenggelam. Budaya yang masuk abad ke 16 ini merupakan media dakwah untuk menyebarkan agama Islam dan butuh niat tulus untuk melestarikannya. Saking kaya dengan makna, dengan berani para seniman tradisi nusantara menyatakan bahwa orang Minang tak perlu sekolah formal, karena nilai tradisinya telah lebih dari cukup mengajarkan nilai kehidupan yang berdasarkan agama, adat yang terbukti menghasilkan negarawanan dan pemikir. Pendapat itu dikatakan Dekan Fakultas Seni Pertunjukan Institut Kesenian Jakarta (IKJ), Jabatin Bangun, didampingi mantan Ketua Dewan Kesenian Daerah (DKD) Sumbar, Edi Utama, dosen senior IKJ, Endo Suanda serta seniman lainnya, kemarin di Korong Sarang Gagak Pakandangan Kabupaten Padangpariaman. Malam itu, acara kesenian rakyat sedang digelar dalam rangka Batagak Datuak Rajo Ameh yang akan disandang Iqbal Alan Abdullah dari suku Tanjung. Indang dimainkan pemain dengan jumlah ganjil dengan duduk berderet. Deretan duduk ini paling ujung dimulai dari usia paling kecil, semakin ketengah semakin besar. Di tengah inilah seorang Tukang Aliah berada dan mengomandoi gerakan mana yang akan dilakukan sesuai syair dan pantun yang dinyanyikan. Di belakangnya, duduk seorang Tukang Dikia atau Tukang Karang yang merupakan seorang tua yang sangat paham dengan ajaran adat dan agama Islam. Dari mulutnya melantunlah nyanyian puji-pujian kepada Allah SWT dan Nabi Muhammad. Dari pantun yang dinyanyikan dengan irama zikir ini, sering masyarakat atau pemimpin dikritik dan diingatkan terhadap pelencengan? Pelencengan yang terjadi dan tidak sesuai dengan ajaran agama dan adat. Di belakang tukang dikia ini, duduklah para pemain indang senior yang selalu mengawasi pemain indang yang masih muda agar patuh terhadap pakem indang. Menurut Jabatin Bangun, dari tradisi ini kentara sekali warga Piaman sangat kuat dalam hal regenerasi. Hal itu terlihat dari susunan duduk, pemain kecil paling ujung dan makin ke tengah semakin dewasa, sementara di belakangnya duduk pemain senior yang selalu berbagi ilmu dengan yuniornya. Inilah makna philosophyis yang sangat menonjol tutur steering comitee LSM Pendidikan Seni Nusantara ini. Dari segi perbandingan sistem pendidikan yang diajarkan di sekolah- sekolah, makna indang jauh lebih besar. Karena, dari kecil seseorang sudah dikader dan dibimbing oleh orangtua atau dewasa. Jadi, ada buku yang mengatakan bubarkan sekolah, inilah maksudnya, masyarakat telah sekolah secara tradisi dan budaya mereka sendiri tegas Jabatin. Dibandingkan dengan sekolah- sekolah pemerintah, yang diajarkan itu kurang bernilai dan terpusat dari atas. Dan, hasilnyapun tidak bisa menjawab SDM manusia yang mempunyai jati diri. Sementara, pesan-pesan agama dan adat yang disampaikan selalu mengingatkan masyarakat bagaimana hidup bermasyarakat. Maka, akan terbentuk generasi yang selalu ingat dengan ajaran agama dan adat di bawah bimbingan orang yang paham dengan agama. Untuk lebih berkembang lagi secara nasional, tutur Jabatin Bangun, seni indang ini menghadapi dua kendala. Pertama, masalah bahasa dan kedua rendahnya apresiasi terhadap seni itu sendiri. Soal bahasa, sering para pemain seni tradisi mengubah bahasa daerah menjadi bahasa Indonesia. Padahal hal ini tidak perlu. Untuk memahami Indang, orang lain tentu saja harus mengerti bahasa Minang sehingga bahasa daerah itu akan semakin populer. Selain itu, rendahnya apresiasi terhadap seni dan budaya ini tidak hanya di bidang seni, tetapi juga disegala bidang. Melihat besarnya makna indang dan seni tradisi ini, maka warga Piaman harus percaya diri terhadap seni dan budaya mereka, tutur Jabatin. Alasannya, tradisi Pariaman yang salah satunya Indang ini, mampu menciptakan manusia yang sesuai dengan ajaran agama dan adat. (idham firmantara) Senada dengan itu, Edi Utama menyatakan, akibat gencarnya tradisi dan seni bangsa asing masuk ke Indonesia atau Sumbar, membuat warga Minang nyaris kehilangan identitas budayanya. Padahal, budaya Minang ini sangat menarik oleh bangsa asing. Seni tradisi bagi masyarakat lokal bukanlah sebagai mata pencarian, tetapi tidak lebih sebagai penggilan jiwa terhadap nilai-nilai tradisi mereka sendiri. Faktanya, para pemain tersebut merupakan orang-orang yang sudah punya mata pencarian sendiri. Jika dibandingkan, honor yang mereka dapat jelas tidak sesuai. Mereka mau bermain memang karena kerinduan terhadap tradisi dan bukan karena uang. Sangat parah kalau seni kita diukur dengan uang dan dijadikan sebagai eksploitasi industri seni, tambahnya. Akibatnya, spirit tradisi sebagai seni akan hilang berganti dengan uang. Maka perlu untuk melestarikan tradisi indang ini dari usia dini. Salah satunya dengan memasukan ke dalam mata pelajaran kurikulum lokal di sekolah dasar di Piaman. (idam firmantara)Padang Ekspres Online :
[R@ntau-Net] LKPj Gubernur Sumbar Diterima, Fraksi PK Sejahtera Menolak
*LKPj Gubernur Sumbar Diterima, Fraksi PK Sejahtera Menolak By padangekspres, Sabtu, 08-Mei-2004, 04:43:07 WIB Padang, Padek-Setelah melalui enam tahap pembahasan dan adanya sanggahan anggota dewan terhadap perobahan Laporan Pertanggungjawaban (LPj) gubernur menjadi Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPj), akhirnya pada pendapat akhir, mayoritas fraksi yang ada di DPRD Sumbar menyatakan menyetujui LKPj Gubernur Sumbar atas penggunaan APBD tahun 2003.Pada rapat paripurna pendapat akhir fraksi DPRD Sumbar terhadap LKPj Gubernur Sumbar yang dimulai pukul 09.00 WIB hingga pukul 15.30 WIB itu, dari 13 fraksi yang ada, sembilan fraksi dengan suara bulat menyatakan menerima dan menyetujui LKPj lewat juru bicaranya, sementara satu fraksi yakni Fraksi Partai Umat Islam (F PUI) menyatakan setuju melalui pimpinan sidang. Sementara itu, PK Sejahtera menolak dan F PBB tidak memberikan pendapatnya atau abstein serta Fraksi Partai Persatuan (F PP) tidak hadir. Sebelumnya laporan tahunan itu diperdebatkan karena hanya sebatas pelaporan (progres report), serta pemakaian dasar hukum yang berbeda. Partai Golkar yang memiliki 11 anggota, melalui juru bicaranya Drs H Azmal Zein, menyatakan menerima dengan catatan beberapa hal yang mesti diselesaikan Badan Kepegawaian Derah. Antara lain, penyelesaian kasus-kasus kepegawaian yang belum sesuai target. Majelis Pertimbangan Pegawai (MPP) selama tahun 2003 hanya melakukan sidang dua kali, sementara dana yang dianggarkan untuk enam kali sidang. Selain itu juga pengembangan pariwisata yang kurang maksimal alokasi dananya. Sementara kemajuan sektor penerbangan telah meluas ke negara ASEAN, apalagi dengan rampungnya Bandara Internasional Ketaping awal 2005. Sektor pariwisata katanya merupakan bagian yang bisa menopang Pendapatan Asli Daerah (PAD). Juga disinggung lambannya pekerjaan eksekutif dalam memproses hal yang dibutuhkan untuk perubahan status Bank Nagari dari BUMD menjadi PT, padahal upaya ke arah itu telah dimulai sejak tahun 2000 lalu. Azmal Zen dalam tanggapan Fraksi Golkar itu juga mengkritisi penyusunan APBD yang sering tidak tepat jadwal atau sering terjadi keterlambatan, sehingga tanggal 1 Januari APBD belum disahkan dan dana belum dicairkan. Masalah pembenahan kegiatan badan dan instansi yang tumpang tindih, pengaturan RUTRK yang terkoordinasi dengan kabupaten dan kota serta. Juga disampaikan harapan agar setiap dinas/instansi dalam melakukan pekerjaannya memperhatikan dampak lingkungan dan mesti patuh bekerja dibawah spervisi Bappeda. Ketua Fraksi PKP Drs H Afrizal BAc MBA juga menyatakan menerima, namun ia mengingatkan agar gubernur menangani illegal logging yang tiada hentinya di Sumbar. Malah katanya, oknum aparat banyak yang terlibat dan melindungi kegiatan merugikan negara itu sehingga pemberantasan oleh Tim Terpadu yang diketuai Wakil Gubernur Sumbar tidak mendatangkan hasil. Ia juga mengimbau aparat terkait, seperti TNI, Polri dan Dinas Kehutanan sungguh-sungguh melakukan pemberantasan. Afrizal dalam pendapat akhir fraksinya juga menekankan perlunya kebersamaan semua unsur untuk memperjuangkan Spin Off atau pemisahan PT Semen Padang dari PT Semen Gresik Tbk untuk selanjutnya menjadi BUMN yang sampai saat ini belum dikabulkan pusat. Ia mengatakan, keberhasilan spin off bukan terletak pada keputusan gubernur, tapi tergantung pada Meneg BUMN dan presiden. (haj) Tentang alasan perlunya Spin Off ia menjelaskan, Cemex berupaya untuk menguasai saham Semen Gresik Group dengan berupaya ke lembaga perlindungan investasi antar negara di Denhag Belanda. Cemex ingin menerapkan Conditional Sale and Puchase Agreement (CSPA) yaitu perjanjian jual beli bersyarat yang isinya put option, saham pemerintah dijual dengan harga yang tidak wajar kepada Cemex. Jika itu terlaksana, maka dipastikan Cemex akan mendominasi. Sementara Marhadi Efenfi dari Fraksi PAN menekankan masih perlunya kerjakera pemerintah untuk meningkatkan mutu pendidikan. Dalam upaya itu, disampaikan Marhadi, Sumbar masih kekurangan guru SD, ALTP dan SLTA dengan kondisi yang hampir merata di pelosok kota dan kabupaten. Selain itu juga disampaikan telah banyak bangunan sekolah yang mengalami kerusakan. Sementara sekaitan dengan ditingkatkannya nilai secara nasional sebagai persyaratan untuk lulus UAN, dari 3,01 menjadi 4,01 maka diperlukan adanya peningkatan dana operasional sekolah untuk kegiatan belajar mengajar. Selain Fraksi Partai Golkar, PKP dan PAN yang menyatakan persetujuannya, juga tujuh partai lainnya, seperti F PPP, TNI/POLRI, F PDIP, F PKB, F KAMI, F PUI, dan F PPIIM. Penolakan dilakukan oleh Fraksi PK Sejahtera seperti yang disampaikan Marfendi, sementara yang anstein adalah F PBB seperti yang disampaikan Moestamir Makmur, sementara F PP tidak hadir. (haj) Padang Ekspres Online : http://www.padangekspres.com/ Versi online: http://www.padangekspres.com/mod.php?mod=publisherop=viewarticleartid=2642 0 Berhenti/mengganti konfigurasi
[R@ntau-Net] (no subject)
Kabupaten Baru Jangan Terburu Nafsu Oleh H. Murlis Muhammad SH By padangekspres, Senin, 10-Mei-2004, 05:18:10 WIB Para pejabat dan masyarakat di kabupaten yang baru terbentuk seperti di Kabupaten Dharmasraya, Kabupaten Solok Selatan dan Kabupaten Pasaman Barat di Provinsi Sumatera Barat, janganlah terburu nafsu dan menganggap bahwa persoalan penyerahan P3D meliputi peralatan, pendanaan, personil dan dokumentasi dari kabupaten induk harus diserahkan dalam waktu singkat. Tetapi harus dipahami secara arif dan bijaksana bahwa hal itu dilakukan secara bertahap dan terarah dengan prinsip bahwa penyelenggaraan tugas pemerintahan di kabupaten induk dan di Kabupaten Baru sama-sama berjalan, karena pembentukan suatu daerah kabupaten baru tak semudah pembentukan sebuah RT. Memang menurut pasal 13 UU No.38/2003 tentang Pembentukan Kabupaten Dharmasraya, Kabupaten Solok Selatan dan Kabupaten Pasaman Barat, menyebutkan bahwa kewenangan Kabupaten Dharmasraya, Kabupaten Solok Selatan dan Kabupaten Pasaman Barat, mencakup kewenangan tugas dan kewajiban untuk mengatur dan mengurus bidang pemerintahan yang diserahkan sejalan kepada kabupaten induk sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Hal ini bukan berarti bahwa begitu terbentuknya suatu kabupaten baru, terus semua P3D-nya sekaligus serentak diserahkan saat itu. Sebetulnya pemahaman pasal 13 UU. No.38/2003 itu adalah apa saja yang diserahkan kepada kabupaten induk dapat pula diserahkan kepada kabupaten baru, karena setelah terbentuknya daerah itu tak ada lagi perbedaan prinsip antara kabupaten induk dengan kabupaten baru. Sebenarnya menurut pasal 14 UU No.38/2003, menyebutkan bahwa pemerintah provinsi Sumatera Barat melakukan pembinaan dan memfasilitasi secara khusus terhadap Kabupaten Dharmasraya, Kabupaten Solok Selatan dan Kabupaten Pasaman Barat dalam waktu 3 (tiga) tahun sejak diresmikan untuk mengefektifkan penyelenggaraan fungsi-fungsi pemerintahan daerah. Selanjutnya pada pasal 19 UU No.38/2003 ini, dipahami bahwa Gubernur Sumatera Barat memfasilitasi penyelesaian penyerahan P3D itu dari kabupaten induk kepada kabupaten baru dalam waktu 1 (satu) tahun. Karenanya dalam jangka waktu itu antara kabupaten induk dengan kabupaten baru harus menjalin koordinasi yang baik jangan saling memaksakan, mungkin saja berbagai program/kegiatan dan target tertentu telah dirancang dan disusun sebelumnya oleh Pemerintah kabupaten induk perlu menjadi perhatian. Adanya tenggang waktu itu membuktikan bahwa suatu daerah yang baru terbentuk tidak mungkin segera kokoh dan kuat, makanya perlu waktu dan harus ada pembinaan dari pemerintah tingkat atasnya termasuk pembinaan P3D-nya. Setelah tiga tahun dengan ke depan hasil evaluasi menyuluruh terhadap kabupaten yang baru akan dilaporkan oleh Gubernur kepada Mendagri, bila ternyata hasilnya tidak menunjukkan ke arah yang baik atau gagal, maka gubernur Sumatera Barat dapat mengusulkan untuk penghapusannya kepada Mendagri (sesuai pasal 17 PP No.129/2000 tentang Persyaratan Pembentukan dan Kreteria Pemekaran, Penghapusan, Dan Penggabungan Daerah). *H. Murlis Muhammad SH, Pengamat Hukum Tata Negara Universitas Ekasakti Padang. Padang Ekspres Online : http://www.padangekspres.com/ Versi online: http://www.padangekspres.com/mod.php?mod=publisherop=viewarticleartid=2645 6 Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net
Re: [R@ntau-Net] Carito agak ganjia
Mak Lembang, Walaupun ID yang mamak kamukokan iko ado, ambo indak yakin mereka mangirim virus do mak. Kalau toh ado incoming ka inbox mamak dengan ID tersebut, mako itu hanyalah karajo virus itu sendiri. Pengalaman ambo, sangek banyak virus nan masuak ka ambo dari ID sanak2 awak nan aktif disiko. Tapi ambo alah tau, mano yang virus dan mano yang bukan. Dan lagi, komputer ambo pernah bakarajo, di outgoing anti virus tu sangek banyak scan untuk sending mail tapi di outbox ambo, ndak ado bukti bahwa ambop mangirim mail tersebut, tapi urang lain dan mail kawan ambo manarimo dari alamat ambo. Dan juo pernah suatu kali, nan mambuek komputer ambo lumpua partamo kalinyo. ado kiriman dari ID dan Namonyo Farid Alfansa Moeloek @rantaunet.com, ambo kaget, emang pak mantan Mentri ko punyo ID di rantanet.com??? Setelah ambo bukak, komputer ambo lansuang bamasalah, uleknyo lansuang bakambang biak. Setelah ambo tanyo ka Uda Bandaro Ateh Langik :-), ndak ado mail ID atas namo tersebut. Mungkin itu seduu pangalaman dari ambo. Wassalam, - Original Message - From: Muhammad Dafiq Saib [EMAIL PROTECTED] To: Komunitas MINANGKABAU (Urang Awak) Pertama di Internet (sejak 1993) [EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, May 10, 2004 8:45 AM Subject: [EMAIL PROTECTED] Carito agak ganjia Assalamu'alaikum wr.wb., Antah dek a kolah, antah apo kasam nan indak lapeh, ado sakalompok urang, mungkin juo surang agakno, nan rajin bana mangiriman piruih malalui japri ka ambo. Alhamdulillah, sampai kini ambo lai aman-aman sajo, mudah-mudahan untuak sataruihno tatap mandapek lindungan Allah Ta'ala. Iko namo-namo nan biasono mangiriman kado baisi ulek tu kaambo [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] nan dikiriman dek urang(urang) jahia ko adolah piruih W32.Netsky [EMAIL PROTECTED] atau W32.Netsky [EMAIL PROTECTED] Biasono di masuakan jo pasan barupo your text, sample, your data, improved dsb. Dari namo-namo di ateh sarupo ado namo urang awak bagai. Ambo doakan semoga urang jahil sarupo iko mandapek pitunjuak Allah SWT. Wassalamu'alaikum wr.wb., Lembang Alam = St. Lembang Alam __ Do you Yahoo!? Win a $20,000 Career Makeover at Yahoo! HotJobs http://hotjobs.sweepstakes.yahoo.com/careermakeover Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net
[R@ntau-Net] Konflik di Daerah Pemekaran, Oleh Suharizal
Konflik di Daerah Pemekaran, Oleh Suharizal By padangekspres, Jumat, 07-Mei-2004, 03:14:11 WIB Pernyataan Wakil Gubernur Sumbar bahwa Pemprov mengancam akan mengambil alih kembali kewenangan yang telah diberikan Gubernur kepada Kabupaten induk dan kabupaten pemekaran (Padang Ekspres, 28/4) merupakan pernyataan yang sangat dangkal dalam memahami 'peta konflik' di daerah pemekaran, khususnya Kabupaten Pasaman Barat dan Solok Selatan. Pernyataan Wagub ini dipicu dengan persoalan aset sarang burung walet di Pasaman dan aset PDAM di Solok Selatan. Lebih jauh lagi, pernyataan ini kembali memperkuat opini publik menyangkut kegagalan Pemprov dalam memfasilitasi pengembangan daerah pemekaran sebagaimana diamanatkan dalam Undang-undang Nomor 38 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Dhamasraya, Solok Selatan dan Kabupaten Pasaman Barat. Akar konflik Pada Pasal 19 ayat (1) Undang-undang tersebut dijelaskan bahwa Bupati Pasaman menginventarisasi, mengatur, dan melaksanakan penyerahan sesuai dengan peraturan perundang-undangan kepada Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat hal-hal sebagai berikut; (a) Pegawai yang karena tugasnya diperlukan oleh pemerintah Kabupaten Pasaman Barat, (b) Barang milik/kekayaan daerah yang berupa barang bergerak dan barang tidak bergerak yang dimiliki/dikuasai dan/atau dimanfaatkan oleh pemerintah Kabupaten Pasaman yang berada dalam wilayah Kabupaten Pasaman Barat, (c) Badan Usaha Milik Daerah Kabupaten Pasaman yang kedudukan, kegiatan dan lokasinya berada di Kabupaten Pasaman Barat, (d) Utang piutang Kabupaten Pasaman yang digunakan untuk Kabupaten Pasaman Barat ; dan (e) Dokumen dan arsip yang karena sifatnya diperlukan oleh Kabupaten Pasaman Barat. Kemudian pada Pasal 19 ayat (2) ditegaskan bahwa Pelaksanaan penyerahan, sebagaimana dimaksud pada ayat (1) difasilitasi oleh Gubernur Sumatera Barat dan diselesaikan dalam waktu 1 (satu) tahun terhitung sejak pelantikan Penjabat Bupati di tiga daerah pemekaran tersebut. Sampai hari ini belum ada peryataan resmi dari Gubernur Sumbar menyangkut belum dilaksanakannya penyerahan P3D sebagai sebuah perhelatan yang sangat mendasar bagi daerah pemekaran di masa mendatang. Akar persoalan dari konflik di daerah pemekaran yang sekarang sedang terjadi bukan terletak di Kabupaten induk atapun di Kabupaten pemekaran. Akar persoalan yang membuahkan berbagai macam konflik dan perdebatan yang berkepanjangan disebabkan karena proses yuridis berdasarkan Undang-undang Nomor 38 Tahun 2003 yang belum pernah dilalui. Salah satunya adalah perhelatan yang diamanatkan oleh Pasal 19 Undang-undang tersebut. Dalam perkembangannya, aturan hukum yang dikeluarkan sebagai tindak lanjut dari penerapan Undang-undang Nomor 38 Tahun 2003 telah mengalami distorsi dan inkonstitusional (batal demi hukum) serta bertentangan dengan Undang-undang Nomor 38 Tahun 2003 dan berbagai produk hukum. Salah satu bentuk produk hukum inkonstitutional yang dikeluarkan daerah pemekaran adalah Keputusan Bupati Pasaman Barat Nomor 02/KPTS/BUP-2004 tanggal 6 Februari 2004 tentang Pembentukan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Pasaman Barat. Keputusan ini sudah ditanda tangani oleh Penjabat Bupati Pasaman Barat tanpa adanya persetujuan dari Menteri Dalam Negeri dan Menteri yang bertanggungjawab di bidang pendayagunaan aparatur negara. Keharusan pertimbangan dan persetujuan dari Mendagri dan Menpan ini diatur dalam Pasal 27 Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2003 tentang Pedoman Organisasi Perangkat Daerah yang berbunyi Penetapan Perangkat Daerah Propinsi, Kabupaten, dan Kota yang baru dibentuk dan belum mempunyai Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dilakukan dengan Keputusan Penjabat Kepala Daerah setelah mendapat persetujuan dari Menteri Dalam Negeri dan Menteri yang bertanggung jawab di bidang pendayagunaan aparatur negara. Contoh lain adalah Keputusan Bupati Pasaman Barat Nomor 821.12/Kepeg/Bup-2004 tanggal 6 Maret 2004 tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil Dalam Jabatan Struktural. Keputusan ini bertentangan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentang Wewenang Pengangkatan, Pemindahan dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil, dan juga jelas-jelas bertentang dengan Pasal 13 Undang-undang Nomor 38 Tahun 2003 yang berbunyi Kewenangan Kabupaten Pasaman Barat mencakup kewenangan tugas, dan kewajiban untuk mengatur dan mengurus bidang pemerintahan yang diserahkan sejalan kepada kabupaten induk sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Jadi, sangatlah beralasan bila enam orang Camat yang dimutasikan oleh Drs. Zamri mengajukan gugatan ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN). Dasarnya mereka mengajukan gugatan TUN karena pemindahan (mutasi) Pegawai Negeri Sipil belum menjadi kewenangan dari Drs. Zamri karena mereka masih berstatus PNS pada kabupaten induk (Pasaman). Policy dari Gubernur Tindakan dari Bupati Pasaman melaporkan beberapa orang pejabat teras di Kabupaten Pasaman Barat ke Polres Pasaman karena diduga melakukan 'perampasan' aset daerah sarang burung walet
Re: [R@ntau-Net] MInta Bantu Nasehat hukum
Apo masalahnyo mak?? Mungkin dari Kantua dan Kawan2 ambo bisa mambantunyo. Silahkan mamak hubungi ambo via Japri. Nofend St. Mudo. www.cya-lawfirm.co.id - Original Message - From: zulhendri Amri Ambo mintak tolong ka mamak-mamak jo etek yang ado disiko akalu ado nan bisa manolong ambo untuk konsultasi hukum. Tarimo Kasih, Rajo Mudo Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net
[R@ntau-Net] RN Kabaminantu (lagi..)
Jadi bilo undangannyo ka dilewakan ka palanta ko?? :-) Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net
[R@ntau-Net] Fw: Pesona Figur Besar
Dek sabanta lai ka mamiiah RI-2 jo 2, ambo cubo Fwd kan tulisan dari kang eep ko, sakadar panamba2 pangatahuan awak. Wassalam, - Original Message - From: Eep Saefulloh Fatah fatah.1@ Eep Saefulloh Fatah (fatah.1@ Survei membuktikan bahwa pemilih di Indonesia lebih menghitung figur ketimbang program, ideologi, identifikasi dengan partai politik, atau faktor lain. Inilah antara lain yang menjelaskan komposisi hasil Pemilu 1999 lampau: PDI-P dipilih karena figur Megawati, PAN karena Amien Rais, Golkar (oleh pemilih di Indonesia Timur) karena Habibie, dan seterusnya. Bagaimana halnya dengan Pemilu 2004? Tanpa perlu menunggu survei, kita boleh jadi perlu merevisi pernyataan dalam konteks Pemilu 1999 itu. Yang dipandang pemilih ternyata bukan sekadar figur melainkan figur besar. Buktinya, sekalipun dalam pemilu untuk DPR/DPRD pemilih punya kesempatan memilih figur, nama kandidat, secara langsung, ternyata umumnya mereka lebih senang memilih partai saja. Ini menunjukkan bahwa yang penting ternyata figur besar, bukan sekadar figur -- bukan figur berskala lebih kecil atau lokal. Saya ingin sebut ini sebagai pesona figur besar. Tentu saja, gejala ini tak bisa menjelaskan seluruh kecenerungan pemilih. Ia gagap menjelaskan bertahannya popularitas Golkar ketika Akbar Tanjung adalah figur besar yang tak terlampau populer. Ia juga terbata-bata menjelaskan kenaikan dramatis suara PK(S) yang lebih banyak berkaitan dengan citra identitas dan tawaran perilaku partai itu ketimbang ketersediaan figur besar. Tetapi, sekalipun demikian, pesona figur besar tetap berguna untuk, misalnya, menjelaskan kejutan Partai Demokrat. Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjadi magnet yang menyedot kartu suara pemilih ke partai baru ini. Gejala serupa -- dalam konotasi negatif -- terjadi pada PDI-P. Dengan menjadi Presiden, Megawati menjalani metamorfosis dari sebuah figur mitologis (yang terbungkus mitos-mitos, kepercayaan yang belum terbuktikan) menjadi figur historis (yang terlihat kasat mata sisi terang dan, terutama, gelapnya). Suara PDI-P pun turun. Di Indonesia, pesona figur besar bukan sekadar gejala di sekitar pemilu. Ia tampaknya membatin dalam banyak perkara. Ketika Suharto, sejak akhir 1980-an, mulai menggunakan simbol-simbol agama sebagai perlengkapan baru legitimasi, banyak kalangan Islam yang serta merta terpesona. Keterpesonaan itu bahkan menenggelamkan kesadaran bahwa dalam periode yang sama praktik KKN makin berkembang menjadi-jadi. Pesona figur besar itu pula yang ada di belakang kebiasaan simplifikasi atau penyederhaan sejarah. Sebagian kita cenderung melihat sejarah sebagai hikayat orang-orang besar ketimbang narasi masyarakat. Karena sebab itulah buku-buku sejarah resmi dipenuhi oleh cerita dan gambar para pahlawan. Atas nama simplifikasi sejarah ini pula, sebagian kita gemar menobatkan seseorang sebagai bapak: Amien Rais dijadikan Bapak Reformasi, Mohammad Hatta jadi Bapak Koperasi, A.H. Nasution jadi Bapak Angkatan Darat, dan seterusnya. Sukarno tahu betul tabiat buruk itu. Maka, di akhir kekuasaannya, untuk memperkuat legitimasi kediktatorannya, ia pun menyematkan (atau disemati) banyak gelar besar yang meneguhkan kebesaran figurnya: Pemimpin Besar Revolusi, Penyambung Lidah Rakyat Indonesia, Waliyul Amri adh-Dhurari bisy-Syaukah. Pesona figur besar hampir selalu merupakan kabar buruk -- bahkan ketika ia merambah dunia susastra. Saya tercekam oleh tetralogi Bumi Manusia-nya Pramoedya Ananta Toer, tapi tidak oleh novel tebalnya, Arus Balik. Dalam tetralogi Bumi Manusia, Pram menempatkan Minke, sang tokoh utama, bukan sebagai figur besar. Ia hanya menjadi debu di tengah padang pasir sejarah pergulatan kebangsaan Indonesia. Tetapi, dalam Arus Balik, Wiranggaleng menjadi orang besar yang dengan segenap kesaktiaannya seolah-olah bisa menyeret-nyeret sejarah perniagaan dan politik masa itu, ke arah mana sesukanya. Bagi saya, Arus Balik menjadi kurang menarik karena penyakit pesona figur besar. Seusai Pemilu legislatif awal bulan ini dan menjelang Pemilu Presiden hampir dua setengah bulan depan, ada baiknya kita menyadari bahaya pesona figur besar ini. Selayaknya kita hilangkan penyakit ini dan mulai belajar menakar kandidat bukan dari pesona sosok atau figurnya belaka, melainkan gagasannya, ide-idenya, isme atau fahamnya, serta apa yang ia nyatakan dan kerjakan. Selayaknya kita tak lagi lagi terpesona oleh kebesaran mitologis seseorang melainkan menimbang sosok historisnya yang kasat mata dan bisa diukur-diperbadingkan. Selayaknya kita tak memandang kandidat sebagai sang bintang nun jauh di atas sana, melainkan manusia biasa yang mesti mengemban mandat dan kepercayaan kita. James Reston, penulis Amerika yang produktif, pernah membuat pesan yang semetinya sampai ke alamat kita. Sebuah pemilu, katanya, adalah pertaruhan untuk masa depan, bukan ujian popularitas masa lalu. Ya, Pemilu Legislatif kemarin dan Pemilu Presiden besok selayaknya tak menjadi kontes popularitas belaka, melainkan pengujian kelayakan
Re: [R@ntau-Net] RN Kabaminantu (lagi..)
Ciek se alun tasalasian lai ron?? ba'a pulo kanambah bagai. Heheee... Walau nofen ndak anti Poligami, tapi cukuik siska surang se dek mbo. :-) - Original Message - From: ronal chandra [EMAIL PROTECTED] To: Komunitas MINANGKABAU (Urang Awak) Pertama di Internet (sejak 1993) [EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, April 26, 2004 1:11 PM Subject: Re: [EMAIL PROTECTED] RN Kabaminantu (lagi..) deh lah ka ba poligami juo Nofen mah ? iyo bana fen ?:) --- RaNK MaRoLa [EMAIL PROTECTED] wrote: Jadi bilo undangannyo ka dilewakan ka palanta ko?? :-) Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net
[R@ntau-Net] 33 Mahasiswa Ikuti Jelajah Minangkabau III
By padangekspres, Selasa, 20-April-2004, 06:30:25 WIB Batusangkar, Padek-Sebanyak 33 mahasiswa jurusan Arsitektur Taruma Negara Jakarta dan Mahasiswa Universitas Bung Hatta lakukan Jelajah Ranah Minangkabau III yang berlangsung dari tanggal 17 sampai 21 April, esok. Hal itu diungkapkan Koordinator Jelajah Ranah Minangkabau Dr Ir Naniek Widayat Mt Ars seusai silaturahmi dengan Bupati Tanahdatar H Masriadi Martunus dan Kepala Dinas pariwisata dan Seni Budaya Kabupaten Tanahdatar, kemarin. Menurutnya, Jelajah Ranah Minangkabau sudah dilakukan sejak tahun 2002 bersamaan dengan beberapa kegiatan yang bersifat lokal dan nasional dengan tujuan untuk membangun dan mengembangkan metode eksplrorasi dan observasi lapangan. Selain itu kegiatan ini juga diharapkan mampu memotivasi partisipan sehingga terbentuk jaringan pendidikan tentang pusaka-pusaka yang ada dari berbagai daerah di nusantara. Sementara itu Bupati Tanahdatar H Masriadi Martunus menyambut positif Jelajah Ranah Minangkabau tersebut. Sebab, kegiatan itu akan membukakan cakrawala berpikir kalangan mahasiswa termasuk melihat perjalanan sejarah Minangkabau sendiri. Hal yang sama juga diharapkan kepada ahasiswa arsitektur agar mampu melihat dan mengamati dari dekat bangunan khas Rumah Gadang Minangkabau, baik kondisi dahulu maupun kondisi sekarang. (mal) Padang Ekspres Online : http://www.padangekspres.com/ Versi online: http://www.padangekspres.com/mod.php?mod=publisherop=viewarticleartid=2530 0 Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net
[R@ntau-Net] Lapau Mak Kari : Kofi Moning
By padangekspres, Senin, 26-April-2004, 02:28:36 WIB Usah sanak mangiro Kofi Moning samo jo minum kopi di hotel ba-bintang duoatau tigo. Jan pulo dunsanak mangiro Mak Kari tabao rendong pulo jo budayo Barat, sahinggo lupo jo bahaso niniak muyang awak. Tahun buliah batuka, musim buliah baganti, namun nan cupak indak buliah diganti dek urang manggaleh, jalan jan diasak dek urang lalu. Di Lapau Mak Kari lah duduak Mak Etek si Mira, Indra Chatri, asisten duo Sekretariat Daerah Kota Padang. Dari daulu sampai kini, urang mudo nan cengka ko lai alun barubah. Sakali-sakali, baliau singgah juo di Lapau buruak di suduik kampuang tu. Minum kopi, sambia-ma-ota malapeh taragak keceknyo. Kopi satangah Mira, saketek gulo. pasan Pak asisten ka si Mira. Sambia manunggu kopi, tangannyo manjangkau goreng pisang angek di ateh meja. Disembanyo pulo katan di sabalah piriang goreang. Iko nan taragak awak di Lapau Maka Kari ko ha., solonyo. Sadang malatak-an kopi, si Mira batanyo ka Pak asisten nan sadang mangunyah goreang pisang, Kabanyo Pak Walikota awak acok Kofi Moning di kantua Balaikota. Apo se nan diotakan tu Mak Etek? Ba-a kok mamakai istilah urang barat bagai? Pak asisten nan sadang mangulek, ampia tasadak mandanga tanyo baruntun nan diadok-an dek si Mira nan bijak tadi. Ehm.. ehm. Pak asisten manyalisiahkan angok, sabalun manjawek tanyo si Mira nan sarupo pelor kalua dari muncuang Karaben. Mak Kari capek arih jo situasi. Sabalun Pak Insinyur manjawek, Mak Kari mandahului, Kok batanyo lapeh arak, barundiang sudah makan. Caliak wakatu, pandang kutiko. baitu manuruik adaik. Pak Indra Chatri, arih tantang itu. Sambia galak inyo manjawek; Itu gunonyo awak lai ba-mamak. Ado juo nan ka manunjuak ajari. lupo-lupo ma-ingek-an. Lubang hiduang Mak Kari kambang kampih mandanga pujian kawan lamonyo tadi. Sambia mandehem, inyo pa-arek kabek kain saruang di pinggangnyo. Kofi Moning tampek Pak Wali jo Dinas nan takaik, mampaiyokan sagalo karajo nan ka dibuek untuak masyarakaik, jaleh Pak asisten. Kalau baitu, samo jo Lapau ko mah. Tampek awak ma-etong-etong kaji, sabalun di katangahan ka nan rami. baleh si Mira. Tapek bana.. sambuang Pak asisten. Kok dapek, jan hanyo pajabat sajo nan didanga...sanak, solo Mak Kari. Ajak pulo sagalocadiak candokio dari Perguruan Tinggi. Kan lai banyak di kampuang awak ko. Sudah tu, undang pulo niniak mamak, tuo kampuang, urang sumando. Untuan-untuang Pak Wali dapek mandanga laporan nan sabananyo dari rakyaik. Kalau itu nan Mak Kari sampaikan, indak muek jo tapak tangan, jo nyiru ambo tampuang. Itu bana nan kami tunggu. Kota Padang ko punyo awak basamo. Tantu awak uruih basamo, sasuai jo ganggam nan lah ba-untuak, karajo nan lah ba-padok., baitu bana Pak asisten manjawek jo sanang hati. Kalau iyo baitu kecek Mak Etek, sadiokan nomor Hand Phone tampek kami mangirimkan SMS, supayo kami bisa manyampaikan apo nan taraso. Nan takilang-kilang di mato. Nan taraso-raso di hati. Hotline, kecek urang modern. Haa.iyo sabana bijak kamanakan Mak Etek. Iyo baitu.. Jan hanyo mancacek sajo. Agiah jalan kalua. Itu gunonyo awak basamo. Bak kecek urang tuo, duduak basamo ba-lapang-lapang, duduak surang ba-sampik-sampik. Mancaliak angin lai rancak, kutiko lai elok, Mak Kari sato pulo manambahan pandapek; Kalau paralu, Pak Camaik mambuek pulo tapian, tampek baliau-baliau ba-iyo ba-bukan jo masyarakaik, sakurang-kurang jo urang nan patuik dibaok baiyo. Jan di padokan kapado laporan Pak Lurah sajo. Bukannyo kito indak picayo ka Pak Camaik jo Pak Lurah. Tapi, rakyaik taragak pulo mangecek dari hati ka hati jo pajabat nan diagiah picayo untuak mangaturnyo. Jan lupo Mak Etek, sadiokan pulo nomor Ha Pe ciek Mak, solo si Mira ka Pak asisten. Pak asisten ma-angguak-angguak tando suko. Tapi, agiah pulo kami wakatu jo kutiko. Dek kami lai surang baduo, bia nak kami paiyokan basamo. Buliah nak bulek sagolong, pipiah nak salayang. Saba Mak Kari jo kamanakan Mak Etek manantikannyo.Dek karano mancancang tantu indak sakali putuih. Bakarajo indak sakali sudah. Alah manuruik adaik tu Mak Pak Indra Chatri manjawek sarupo urang ba pasambahan jo Mak Kari. Mak Kari indak namuah kalah, inyo manjawek pulo sarupo itu; Alah dalam adaik tu mah. dunsanak. Asa lai pinta ka buliah. Kandak ka balaku. Mananti kami sakutiko. (viveri yudi) Padang Ekspres Online : http://www.padangekspres.com/ Versi online: http://www.padangekspres.com/mod.php?mod=publisherop=viewarticleartid=2567 1 Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net
[R@ntau-Net] Proyek Ketaping Terkendala Air Bersih
By padangekspres, Sabtu, 24-April-2004, 04:08:58 WIB Padang, Padek-Meski operasional bandara internasional Ketaping telah ditetapkan Pemprov Sumbar dimulai Februari 2005, namun ternyata saat ini pengerjaanya mengalami beberapa kendala, seperti pemasukan listrik, air dari PAM dan persoalan sertifikat tanah yang dipegang Dinas Perhubungan. Sejumlah hal itu berhubungan dengan masyarakat.Kondisi riil terakhir di lapangan dalam pengejaan bandara itu terungkap dalam hearing yang dilakukan Komisi D DPRD Sumbar dengan Dinas Perhubungan dan, Dinas Pengelolaan Sumberdaya Air (PSDA), kemarin. Suparlan, mewakili Pimpro Pembangunan Bandara Ketaping menyampaikan ketiga kendala itu dihadapan anggota dewan. Usai hearing, Suparlan yang didesak wartawan untuk menjelaskan kondisi yang menghambat itu mengatakan, khusus untuk memasukkan aliran listrik ke bandara, pengerjaannya terkendala dengan sistem kerja PLN yang minta pembayaran terlebih dahulu, baru pekerjaan bisa dimulai. Sementara pemasukan air dari PDAM katanya, sebenarnya bukan kendala, tapi semacam kekhawatiran air tidak bisa masuk sesuai waktunya. Untuk PDAM, saya (bandara-red) hanya menerima suplay air dengan terlebih dahulu mendaftar seperti pelanggan lainnya. Bukan yang mengadakan, tutur Suparlan. Ditanya apakah jika keterlambatan air nantinya bisa berakibat tuntutan kontarktor dari Jepang yang mengerjakan bandara bisa menuntut?, Ia mengatakan ada kemungkinan hal itu akan terjadi. Karena menurutnya, ada jadwal pengetasan alat-alat yang butuh air bersih seperti AC dan peralatan lain. Jika air tidak masuk maka tes itu akan terhambat, sementara pihak kontraktor mengetahui hal itu adalah tugas dari pemerintah daerah. Namun kita optimis bisa menyelesaikan target sesuai deadline. Sebagai langkah penyelesaian, kita akan koordinasikan dengan dinas terkait , tuturnya. Sementara itu, Kepala PSDA mengatakan, tugas pengadaan air minum adalah pekerjaan Dinas Tata Ruang, sementara yang menjadi tanggung jawab PSDA adalah pengadaan air baku serta pengamanan bandara dari banjir. Untuk pengendalian banjir telah diusulkan pryek pengendalian banjir Padang tahap III, termasuk di Bandara Ketaping dengan dana 11 miliar yen. Empat miliar di antaranya akan diupayakan dari sisa pembangunan bandara yang diperhitungkan akan berlebih. Ketua Komis D, Sawir Taher, sekaitan dengan kendala yang dihadapi dalam pembangunan bandara itu mengatakan, semua permasalahan akan diselesaikan. Untuk PDAM katanya, untuk dalam bandara tanggung jawab provinsi dan diluar diserahkan ke Kabupaten Padang Pariaman. Provinsi telah mengalokasikan dana dalam APBD dan mungkin akan ditambah dalam perubahan APBD nantinya. Sementara untuk listrik pihak bandara memang harus mengikuti mekanisme bayar dulu baru PLN akan mengejakan instalasi. Sementara untuk masalah sertifikat tanah dengan masyarakat, diserahkan ke Dinas Perhubungan yang akan menyelesaikannya. (haj) Padang Ekspres Online : http://www.padangekspres.com/ Versi online: http://www.padangekspres.com/mod.php?mod=publisherop=viewarticleartid=2561 7 Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net
[R@ntau-Net] Menelusuri Perjalanan Dewan Membahas Ranperda Tanah Ulayat
*Menelusuri Perjalanan Dewan Membahas Ranperda Tanah Ulayat Belum Tuntas Meski Sering Studi Banding By padangekspres, Selasa, 27-April-2004, 04:35:18 WIB Tidak salah jika beberapa kalangan masyarakat menyangsikan kemampuan Panitia Khusus (Pansus) Ranperda Tanah Ulayat untuk menuntaskan pekerjaan mereka membahas aturan itu hingga menjadi Perda Tanah Ulayat. Kesangsian itu cukup beralasan, karena melihat pembahasan yang masih butuh kajian mendalam dan makan waktu panjang, sementara masa kerja Pansus hanya sampai bulan Agustus 2004, bersamaan dengan habisnya masa jabatan anggota dewan saat ini. Berdasarkan kronologisnya, Ranperda Tanah Ulayat disampaikan pihak eksekutif ke legislatif sejak tahun 2002. Waktu yang cukup panjang sebenarnya bagi Pansus untuk melakukan pembahasan bersama ahli, tokoh masyarakat, tokoh adat yang memahami tentang tanah ulayat, pengumpulan keterangan dari lapangan dan mengupayakaan masukan dari masyarakat. Hal itu sebenarnya telah dilakukan, namun kenyataannya sampai detik ini, Ranperda tersebut tak kunjung selesai. Pansus telah melakukan kunjungan ke beberapa daerah di Sumbar yang memiliki tanah ulayat cukup luas, seperti Kabupaten Pasaman saat belum dimekarkan, Kabupaten Tanahdatar, Kabupaten Sawahlunto Sijunjung dan sebagainya. Selain itu, juga tidak sedikit dana yang habis, karena untuk penyusunan Perda Tanah Ulayat itu, Pansus juga telah dua kali melakukan kunjungan kerja ke provinsi lain. Serta ke Provinsi Kalimantan Selatan dan Sulawesi Selatan. Berbeda halnya dengan Ranperda yang lain dengan waktu yang relatif singkat mampu dibahas dan diproses menjadi Perda. Seperti Perda Tertib Pemanfaatan Jalan dan Retribusi Kelebihan Muatan, Perda pajak kendaraan bermotor dan kendaraan di atas air, Perda pajak dan bea balik nama kerndaraan bermotor dan kendaraan di atas air serta Perda lainnya. Meski waktu sudah sangat singkat, Ketua Pansus Ranperda Tanah Ulayat, Moestamir Makmur mengatakan, ia beserta rekan-rekannya dalam Pansus tidak akan menyerahkan Ranperda itu kembali kepada eksekutif sembari mengakui ketidakmampuan menuntaskan pekerjaan itu. Pansus katanya akan terus mengupayakan hingga Ranperda itu dibawa ke rapat paripurna interen. Dengan demikian, Ranperda selanjutnya akan menjadi tanggung jawab bersama lembaga legislatif hingga bisa disahkan menjadi Perda. Hal krusial yang menjadi pembahasan sebelumnya, kata Moestamir Makmur adalah pasal 11 dalam Ranerda itu yang berbunyi, setelah tanah digunakan investor, maka dikembalikan ke pemerintah menjadi tanah milik pemerintah. Saat hal itu disampaikan ke masyarakat, Pansus mendapat reaksi penolakan keras karena tanah ulayat di Sumbar akan habis. Namun sebagai jalan tengah agar masyarakat tidak dirugikan dan pelaksanaannya tidak pula menentang aturan yang lebih tinggi, maka dibuatlah dua butir pasal penengah. Pertama, untuk mengatur tanah yang terlanjur telah digunakan investor dalam masa yang cukup lama, maka harus diserahkan ke pemerintah untuk selanjutnya diserahkan ke ninik mamak sebagai kuasa tanah ulayat. Untuk ke depan, untuk menggunakan lahan tanah ulayat, maka pihak yang akan menggunakan, mesti membicarakannya dengan pemegang tanah ulayat tentang biaya dan lama pemakaian. Setelah batas waktu berakhir diserahkan ke pemerintah daerah untuk selanjutnya juga diberikan ke pemegang ulayat. Sementara posisi pemerintah hanya sebagai fasilitator. Moestamir mengatakan, sebenarnya tidak ada hambatan, kecuali waktu yang sangat terbatas. Dalam beberapa waktu terakhir kesibukan dewan sangat luar biasa. Seperti membahas RAPBD 2004 hingga disahkan menjadi APBD, menghadapi Pemilu dan dan saat ini dewan dihadapkan pada Laporan Keterangan Petangtungjawaban (LKPj) gubernur. Saat menghadapi banyak pekerjaan itu, saya dan anggota Pansus yang lain terus mengupayakan untuk menyelesaikan tugas itu. Terakhir saya sudah bicara dengan Panitia Musyawarah (Panmus) dan pimpinan dewan untuk menentukan waktu pembahsan. Namun memang waktu padat, dan pembahasan kembali dapat dilakukan bulan Juli mendatang, tuturnya. Pada bulan Juli katanya, beberapa langkah penyelesaian akan bisa dirampungkan secara marathon dalam satu sampai dua minggu. Langkah yang akan dilakukan adalah pembahasan bersama pakar, pertemuan Pansus dengan eksekutif, selanjutnya masuk ke pembahasan pada Rapat Paripurna Interen, hingga ke paripurna tanggapa fraksi untuk pengesahan pada bulan itu juga. Meski demikian, Moestamir Makmur mengatakan, draf Ranperda yang diajukan eksekutif ke legislatif bukan berarti setiap kali diajukan mesti menjadi Perda. Jika dalam pembahasan ditemukan halangan yang tidak memungkinkan penerapannya, maka akan sangat tidak arif jika sebuah Perda dipaksakan untuk disahkan. (haj) Padang Ekspres Online : http://www.padangekspres.com/ Versi online: http://www.padangekspres.com/mod.php?mod=publisherop=viewarticleartid=2579 8 Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke:
[R@ntau-Net] Fw: Seminar Minangkabau
- Original Message - From: nasrul azwar nasrul_azwar@ Subject: [musyawarah-burung] Seminar Minangkabau SEMINAR INTERNASIONAL KEBUDAYAAN MINANGKABAU DAN POTENSI ETNIK DALAM PARADIGMA MULTIKULTURAL Padang, Sumatera Barat, Indonesia, 23-25 Agustus 2004 PANITIA SEMINAR INTERNASIONAL: Fakultas Sastra Universitas Andalas Jurusan Sastra Daerah Program Studi Bahasa-Sastra-Budaya Minangkabau PO. Box 235 Padang 25163, Sumatera Barat Telp./ Faks: 0751-71227, e-mail: [EMAIL PROTECTED] SEMINAR INTERNASIONAL KEBUDAYAAN MINANGKABAU DAN POTENSI ETNIK DALAM PARADIGMA MULTIKULTURAL Dasar Pikiran Perubahan sosio-kultural makro, secara sadar atau tidak, menuntut masyarakat etnik, khususnya Minangkabau, untuk melakukan redefenisi terhadap diri dan kebudayaannya. Na-mun, redefenisi tersebut seringkali dilakukan dengan rujukan dan orientasi yang beragam. Akibatnya terjadi berbagai paradoks yang cenderung tidak konstruktif. Hal itu semakin kompleks ketika masyarakat mengalami kebuntuan dialogis, dan setiap individu cenderung pragmatis-konsumtik (bahkan pilihan bidang ilmu pun didasarkan kepada pertimbangan pragmatis-konsumtif itu, bukan potensi diri yang disadari). Kesenian dan pengetahuan budaya adalah bagian yang belum memiliki kriteria sebagai alat pemenuhan kebutuhan konsumsi. Oleh karena itu, ia tidak diperhitungkan sebagai kekayaan (komoditi) etnik yang perlu dipelihara dan dikem-bangkan. Dalam pergulatan pemenuhan konsumsi itu, soal identitas etnik dan tradisi, luput dari perhatian yang sungguh-sungguh. Sekalipun ada sedikit 'kerinduan' terhadap nostalgia dan tradisi, tetapi itu hanya ada dalam ketak-berdayaan untuk memenuhinya. Seniman tradisi bersama khasanah budaya yang diperjuangkannya, satu persatu berguguran. Menjadi seniman tradisi yang kaya dengan simbol identitas etnik, ibarat sebuah pengorbanan sia-sia, karena kesenian yang mereka hidupi tidak menghidupi mereka secara ekonomik. Keterbatasan sumberdaya alam salah satu penyebab mengapa masyarakat Minangkabau dan banyak etnik lain, masih berkutat dengan persoalan konsumsi. Oleh karena itu merantau menjadi pilihan yang mau tidak mau harus ditempuh. Perantauan bukan tidak menimbulkan persoalan pula. Soal penjaga kampung yang lemah (karena ditinggal oleh warga yang kuat dan cerdas); kepemilikan tanah ulayat; dilema otonomi daerah; dan program pengembangan kepari-wisataan, adalah hal-hal yang mengundang kontroversi. Pewarisan budaya menjadi hal yang dilematis pula. Di samping dianggap tidak bernilai ekonomis (karenanya tidak menarik minat pendidik dan peserta didik), soal pewarisan budaya juga dipahami secara berbeda, dengan rujukan dan orientasi yang tidak sinergis, terutama antara kaum akademis dan non akademis. Otonomi daerah dan persoalan kembali ke basis kultural (nagari dan surau) di satu sisi menjadi dasar bagi kesa-daran etnisitas dan pewarisan budaya, namun di sisi lain menimbulkan paradoks. Oleh satu pihak, 'kembali ke basis kultural' ditafsirkan sebagai kembali secara total, fisik dan ideologis, akan tetapi bagi pihak lain hal itu dianggap sebagai sesuatu yang mustahil, irrasional dan tidak realistik. Bagi kelompok terakhir, yang mesti dilakukan adalah meninggalkan tradisi dan masuk ke peradaban baru yang modern. Bukankah anak cucu kita akan hidup di masa depan, bukan di masa lalu? Mungkinkah seyogianya semua itu perlu ditafsirkan sebagai tuntutan untuk menyusun strategi adaptif de-ngan kesadaran keniscayaan kontinuitas dan perubah-an? Bagaimana strategi adaptif itu dapat dirumuskan dan diwujudkan? Adakah sesuatu hikmah yang dapat diambil dari kajian komparatif secara diakronis (historis Minangkabau) dan sinkronis (komparasi dengan peng-alaman etnik lain di Indonesia, bangsa serumpun dan dunia)? Untuk itu seminar ini penting dan strategis. Tema Seminar Tema seminar ini adalah Kebudayaan Minangkabau dan Etnik Lain: Potensi, Pewarisan, dan Pengembangannya dalam Paradigma Multikultural. Sub-sub Topik Seminar : Kearifan lokal dalam tradisi, bahasa, dan sastra etnik. Pewarisan nilai budaya: persoalan dan pemeca-hannya: Problematika pendidikan dan pengajar-an muatan lokal di Sumatera Barat dan kompa-rasinya dengan daerah lain di Indonesia, bang-sa serumpun, dan dunia. Potensi budaya etnik (agama, tradisi, sejarah, kesenian, dan lainnya) dan prospek pengem-bangannya dalam konteks otonomi daerah, dalam menata masyarakat baru dan mening-katkan kesejahteraan ekonomi melalui pengem-bangan pariwisata budaya: Kasus Sumatera Barat dan komparasinya dengan daerah lain di Indonesia, bangsa serumpun, dan dunia). Tujuan dan Sasaran Seminar ini diharapkan dapat mengidentifikasi potensi kebudayaan etnik (khususnya Minangkabau), pe-ngembangan dan pemberdayaannya, problematika dan strategi pemecahannya, dalam upaya menata masyarakat baru yang sejahtera dalam komunitas multikultural. Pemakalah Pemakalah terdiri dari Pemakalah Utama dan
[R@ntau-Net] Fw: Kunjungan dari Yayasan Dakwah Islamiyah Malaysia ( YADIM ) ke SUMBAR BKT.
Ndak sampai ka rantau do oom Elthaf, cuman masuak ka inbpx ambo. - Original Message - From: Elthaf To: 'eril anwar' ; 'RaNK MaRoLa' ; 'novizar zen' Sent: Tuesday, May 18, 2004 7:48 AM Subject: RE: Kunjungan dari Yayasan Dakwah Islamiyah Malaysia ( YADIM ) ke SUMBAR BKT. Rekan Eril, Tantangan perguruan Parabek, ambo lai kenal dakek jo panguruihnyo Kanda Novizar Zen alumni 79, dan untuak di Bukittinggi, Ambo juo lai kenal di E-mail sajo baru jo Pak Zulharbi Salim, baliau yang selalu batungkuih lumuih maurus perguruan Parabek , orang tuo kito yang mantan diplomat di jazirah Arab, baliau ko sangai-sangaik care jo dunia pendidikan khususnyo perguruan parabek. Ambo CCkan kakanda Novizar Zen dan Rantau Net, maaf ambo kahilangan mail Pak Zulharbi Salim. Mak Zulharbi, iko ado mail dari konco ambo di KL, Mohon advise mamak. Mak Ban jo Mak Parapat, mohon tanggapan Terimakasih Wassalam, Elthaf -Original Message-From: eril anwar [mailto:[EMAIL PROTECTED]Sent: Monday, May 17, 2004 3:39 PMTo: [EMAIL PROTECTED]Subject: Kunjungan dari Yayasan Dakwah Islamiyah Malaysia ( YADIM ) ke SUMBAR BKT. Ass,Da Thaf. Da Thaf lewaik email iko ambo minta tolong utk mandapek informasi tantang Perguruan PARABEK. Mungkin Da Thaf lai tau contact person/alamaik lengkap/telp/fax. Insya Allah mungkin akan ado kunjungan sosial dari Yayasan Dakwah Islamiyah Malaysia ( YADIM ) utk silaturahmi ka Sumbar ( Bukittingi,Padang,Agam ) dan di fasilitasi oleh Pertubuhan Ikatan Kebajikan Masyarakat Minangkabau ( PIKMM ) Kualalumpur Malaysia. Surek resminyo akan dikirimkan ka Gubernur,Walikota,Bupati sarato Inyiak Mamak jo Alim Ulama di tampek tampek nan rencananyo di kunjungi nanti. Mudah-mudahan rencana itu dapek bajalan sasuai jo keinginan pihak Malaysia utk manambah ikatan tali silaturahmi jo urang awak khususnyo. Sekian tarimo kasih ateh bantuan informasinyo. Wassalam-eril_84,kualalumpur Add photos to your e-mail with MSN 8. Get 2 months FREE*. Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net
[R@ntau-Net] Undang-Undang Isi Nagari
http://www.ranah-minang.info/content.php?article.5 Undang-Undang Isi Nagari oleh Gufron pada Monday 09 February 2004 Undang-undang isi nagari merupakan ketentuan atau peraturan yang mengatur hubungan antara isi nagari sesamanya. UU ini mencakup bidang perdata dan pidana. Dalam bidang kehidupan ekonomi pepatah adat mengatakan: Sawah ladang banda buatan Nan lunak ditanami sawah Nan kareh jadikan ladang Ka rimbo babungo kayu Ka sungai babungo kasiek Ka lauik babungo karang Ka tambang babungo ameh Pepatah tersebut mendorong anak nagari untuk memanfaatkan waktu dan segala kesempatan dalam segala bidang untuk berusaha mencapai penghidupan. Dalam bidang sosial pepatah mengatakan: Barek samo dipikua Ringan samo dijinjiang Adoh samo dimakan Indak samo dicari Sakik sanang saayung salangkah Ka buki samo mandaki Ka lurah samo manurun Jauh cinto mancintoi Dakek jalang manjalang Pepatah ini mengemukakan prinsip, tujuan dan pencapaian hidup bersama dalam adat Minangkabau. Dalam bidang hukum dan keadilan, pepatah mengatakan: Mahukum adia bakato bana Sifek luruih dipacik arek Maukua samo panjang Mangati samo barek Mambagi samo banyak Tibo dimato indak dipiciangkan Tibo di dado indak dibusuangkan Tibo diparuih indak dikampihkan Hukuman badan tidak lazim di Minangkabau, biasanya hanya dikenakan hukuman budi. Orang Minangkabau hidup dalam pertalian kekeluargaan. Adalah suatu kehinaan bagi seseorang manakala ia dikeluarkan dari hubungan kekeluargaan itu. Kehinaan merupakan suatu hukuman yang tidak tertahankan oleh jiwa orang Minangkabau, seperti kata pepatah: Nan sakik kato Nan tampak malu Dasar dari UU Nagari diantaranya adalah: Salah tariak mangumbalikan Salah makan tuangkan Salah lulua muntahkan Salah pancuang mambari papeh Salah bunuah mambari diat Manjalang maantakan Utang dibaia piutang ditarimo UTANG DIBAI Dalam adat Minangkabau, yang dimaksud dengan utang dibaia adalah: Seorang ayah bertanggung jawab mencari nafkah terhadap keluarganya. Apabila memiliki anak perempuan, maka dia bertanggung jawab untuk membuatkan anaknya rumah. Seorang mamak bertanggung jawab membimbing kemenakan, misalnya dalam mencarikan jodoh. Apabila ada yang melanggar adat, seperti kawin satu suku, berzina atau berjudi, maka akan didenda, dimana denda yang biasa dikenakan adalah diusir dari daerah tersebut. PIUTANG DITARIMO Maksudnya disini adalah: Seorang anak berhak menerima apa yang diberikan oleh ayahnya. misalnya rumah yang dibuatkan, sawah yang ditarukokan. Kemenakan berhak menerima apa yang diberikan oleh mamaknya. misalnya seorang mamak mencarikan kemenakan perempuannya seorang jodoh, maka kemenakannya tersebut berhak untuk menerima jodoh yang dicarikan itu. SALAH BATIMBANG, CEMO BAGAMAK Maksud dari salah batimbang adalah mencari penyelesaian masalah dengan menimbang kesalahan dengan mencari titik permasalahan atau penyebab dari masalah tersebut. Kesalahan tersebut harus diadili agar tahu siapa yang bersalah. Sedangkan cemo bagamak belum sampai pada proses diadili, tetapi semacam teguran atau sindiran, sehingga orang yang kena sindir sadar. Contoh salah batimbang: Misalnya terjadi silang sengketa antara dua suku, maka kedua golongan itu dipertemukan untuk mencari penyebab masalah tersebut supaya selesai dengan baik. Contoh cemo bagamak: Seorang kemenakan bergaya saja kerjanya dengan wanita, sedangkan dia tidak punya pencarian. Seorang mamak cukup mengatakan: gagah wa ang ma, a pancaharian wa ang kini ko. SAKIK BASILAU Maksudnya disini adalah apabila ada seseorang sakit, sudah seharusnyalah kita melihatnya agar hatinya dapat terhibur. MATI BAJANGUAK DAN BAKUBUA Apabila ada suatu kaum kena musibah (misalnya meninggal dunia), maka kita ikut serta memandikan, men-sholatkan dan menguburkan mayat tersebut. BARALEK BAPANGGIAKAN Biasanya ketika mengadakan baralek (kenduri), sipangka (yang empunya acara) akan selalu mengundang atau memanggil orang lain, seperti kata pepatah: Pandangan jauah dilayangkan Pandangan dakek ditukiakkan Nan jauah makanan surek Nan dakek makanan siriah Dulunya, salah satu ciri orang Minangkabau dalam membuat kalimat undangan adalah: Kaganti siriah nan sakapua Kaganti rokok nan sabatang Kami mengundang Namun, akhir-akhir ini model dan kalimat diatas sudah dilupakan oleh orang Minang sendiri. Cara memanggil atau mengundang seseorang di Minangkabau juga memiliki suatu aturan tertentu, Balam dipikek dek balam, gajah diumpan jo gajah. Artinya, sumando (ipar) akan diundang oleh sumando, sedangkan mamak dan panghulu adat diundang oleh kemenakan. Jadi, sumando dan kamanakan mempunyai fungsi masing-masing. KABA BAIK BAIMBAUAN, KABA BURUAK BAHAMBUAN Apabila ada sanak keluarga mendapat kemalangan atau kebaikan, maka anggota keluarga lain dan juga orang lain akan datang ke tempat orang yang mendapat kemalangan atau kebaikan tersebut. Tibo dikaba baik bahimbauan Tibo dikaba buruak bahambuan Jauah cinto mancinto Dakek jalang manjalang Dari pepatah di atas terlihat perbedaan cara kedatangan
[R@ntau-Net] Undang-Undang Nan Duo Puluah
http://www.ranah-minang.info/content.php?article.3 Undang-Undang Nan Duo Puluah oleh Gufron pada Monday 09 February 2004 UU ini mengatur tentang tuduhan, kejahatan/kesalahan dan cemooh. Undang-Undang Dua Puluh dibagi atas dua bagian besar, yakni Undang-Undang Dua Belas dan Undang-Undang Nan Delapan Undang-undang nan salapan namo kasalahan supayo jaleh sadang panyatokan kasalahan iyolah undang-undang nan duo baleh Kalau batamu di nan salapan basuo pulo di nan duo baleh baru marupo kasalahan mamanuhi adat nan babakeh Pantun diatas menyatakan bahwa undang-undang nan salapan berisi nama kesalahan yang sudah jelas, sedangkan undang-undang nan duo baleh memperjelas dari suatu kesalahan. UNDANG-UNDANG NAN SALAPAN UU Nan Salapan adalah UU yang menyatakan kejahatan atau kesalahan besar yang disebut juga dengan Cemo nan bakaadaan, yang artinya perkiraan orang banyak terhadap seseorang yang melakukan kejahatan, yang dibuktikan dengan basuluah matohari, bagalanggang mato urang rami. Adapun Undang-Undang Nan Salapan Namo kasalahan supayo jaleh Sadang panyatokan kasalahan Iyolah undang-undang nan duo baleh Kalau batamu di nan salapan Basuo pulo di nan duo baleh Baru marupo kasalahan Manuruik adat nan babakeh Dikaji undang-undang nan salapan partamo banamo maliang curi Maliang budi barang curian talalah takaja tatando tabeti Kaduo banamo tikam bunuah Manikam luko atau mati Kalau mati hukumnyo bunuah Darah taserak bangkailah lali Katigo banamo sumbang salah Sumbang karajo indak sopan Malangga adat karajo salah Tacancang tarajeh tarabuik rampasan Kaampek banamo samon saka Manyamun urang jo kakarasan Harato diambiak basabuang jiwa Karobannyo mati ataupun pingsan Kalimo banamo sia baka Manyia tanaman sirah dek api Sagalo barang hanguih tabaka Nyo karajo salah tabeti Kaanam banamo rabuik rampeh Dahulu marabuik pado urang Barang tapacik ambiak jo kareh Lalu dirampok hati tak gamang Katujuh banamo upeh racun Upeh racun pado makan Atau diusahokan supayo taminum Sampai manyakik mamatikan karoban Kasalapan banamo dago-dagi Dagonyolah bakareh hati Daginyolah bakareh hati Apo mufakat baindak tahu Apabila kita lihat secara seksama, maka dulunya orang Minang sudah punya peraturan hukum sendiri, bahkan dapat diaplikasikan ke dalam KUHP (Kitab Undang-Undang Hukum Pidana). DAGO-DAGI MAMBARI MALU adalah membantahi adat yang sudah biasa, atau bisa juga diartikan dago adalah bawahan kepada atasan sedangkan dagi salah atasan kepada bawahan. Seorang panghulu yang bersalah biasanya akan dihukum malam, artinya disuruh berhenti jadi panghulu dengan diam-diam, tak perlu diketahui oleh orang banyak karena akan memperoleh malu. Jadi cukup yang bersangkutan sendiri mengundurkan diri sambil mengatakan, bukiklah tinggi, lurahlah dalam. Pasal 281 dan pasal 310 KUHP. SUMBANG SALAH LAKU PARANGAI Sumbang adalah perbuatan yang salah dipandang mata namun belum dapat dijatuhkan hukuman secara adat. Misalnya sering bertamu ke rumah seorang janda yang tidak pada waktunya, merebut istri orang. Sedangkan salah adalah perbuatan yang sudah dapat dijatuhi hukuman, contohnya manggungguang mambaok tabang, artinya melarikan istri orang atau mengawini seseorang yang melanggar adat. SAMUN SAKA TAGAK DI BATEH Samun ialah mengambil barang orang dengan paksa ditempat yang sepi, sedangkan saka adalah menyamun (merampok) dengan membunuh atau memukul korbanya dengan alat sehingga dapat menyebabkan kematian. Hukuman bagi samun adalah andam atau dipenjara kemudian dapat dibebaskan kembali, sedangkan hukuman bagi saka adalah andam karam atau dipenjara seumur hidup. Pasal 365 KUHP sub 1 dan sub 2. UMBUAK UMBI BUDI MARANGKAK Umbuak maksudnya menipu orang dengan rayuan-rayuan atau tipu muslihat, sedangkan umbi menipu orang dengan jalan kekerasan dan ancaman. Pasal 378 KUHP. CURI MALIANG TALUANG DINDIANG Curi adalah mengambil harta benda orang lain dengan cara bersembunyi yang dilakukan pada siang hari, sedangkan maling adalah mengambil pada waktu malam hari. Sebagai bukti bahwa ada kemalingan pada suatu rumah adalah taluang dindiang, atau rusaknya dinding atau pintu yang digunakan oleh maling untuk masuk ke dalam rumah. Pasal 362, Pasal 363 sub 5 dan Pasal 364 KUHP. TIKAM BUNUAH PADANG BADARAH Tikam adalah menikamkan senjata atau benda tajam kepada orang lain sampai luka yang dibuktikan dengan terlukanya anggota tubuh dan darah yang meleleh serta senjata yang digunakannya berdarah. Sedangkan bunuah adalah menikam senjata atau atau tidak kepada seseorang untuk melenyapkan nyawa orang lain, yang dibuktikan dengan mayat yang terbujur. Pasal 338, Pasal 351 dan Pasal 354 KUHP. SIA BAKA SABATANG SULUAH Sia adalah menyulutkan api kepada suatu barang tetapi tidak sampai menghanguskan atau hanya sebahagian yang terbakar. Sedangkan baka adalah membakar sesuatu dengan tujuan untuk menghanguskan sampai menjadi abu. Pasal 496 KUHP. UPEH RACUN BATABUANG SAYAK Upeh adalah ramuan yang dijadikan racun yang dapat mematikan, baik dalam seketika atau
[R@ntau-Net] Undang-Undang Luhak dan Rantau
http://www.ranah-minang.info/content.php?article.4 Undang-Undang Luhak dan Rantau oleh Gufron pada Monday 09 February 2004 Yang menjadi UU panghulu di dalam luhak adalah menerima kaumnya serta mengatur baik dan buruknya kampung halamannya masing-masing. Pepatah mengatakan: Mancapak tibo ka hulu Kanailah panah dalam kaco Dicucuak batang badak Dirandang daun ampaleh Talang di dalam dipatah-patah Saiukua dalam parahu Luhak dibari bapanghulu Rantai dibari barajo Tagak indak tasondak Malenggang indak tapampeh Tabalintang patah Tabujua lalu UU luhak dan rantau gunanya untuk mengatur tugas panghulu dan raja ditempatnya masing-masing. Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net
[R@ntau-Net] Undang-Undang Adat Minangkabau
http://ranah-minang.info/content.php?article.18 Undang-Undang Adat Minangkabau oleh Gufron pada Saturday 14 February 2004 Undang-Undang Adat Minangkabau bertujuan untuk menciptakan masyarakat yang adil dan makmur sebagaimana dikatakan dalam pepatah Bumi sanang, padi manjadi, padi masak, jaguang maupiah, taranak bakambang biak, antimun mangarang bungo, nagari aman santosa. Undang-Undang disusun untuk dijadikan pedoman bagi anak cucu dikemudian hari, turun-temurun dan berkembang sejak Saedaran Gunuang Marapi, saliliek Gunuang Pasaman, lalu ka Gunuang Mahalintang, ka Rantau Nan Tujuh Jurai, sampai ka Ombak Nan Badabua. Landasan Undang-Undang di Minangkabau adalah Kato Adat Nan Limo Rupo, yaitu: 1. Suri - Tuladan 2. Ukue - Jangko 3. Barih - Balabeh 4. Cupak - Gantang 5. Bungo - Naraco Dikiaskan dalam Tambo sawah gadang satampang banieh, makan Luhak Nan Tigo, maksudnya bahwa semua nagari di Minangkabau memakai peraturan yang satu, satu lembaga adatnya, satu pusaka dan satu undang-undangnya: Adat Lamo Pusako Usang. Sendi Undang-Undang Adat ialah Cupak Nan Duo - Kato Nan Ampek: 1. Cupak Usali 2. Cupak Buatan 3. Kato Pusako 4. Kato Mufakat 5. Kato Dahulu 6. Kato Kudian Cupak adalah ukuran isi, terbuat dari batuang atau bambu, pepatah adat mengatakan Cupak sapanjang batuang, artinya menurut bahasa adalah sepanjang antara dua ruas bambu yang dibuat atas kata sepakat dan dengan isi tertentu, yang dijadikan Cupak tuladan. Cupak ini dinamakan Cupak Usali yang isinya 12 tail. Berpedoman pada Cupak Usali ukuran lain menurut adat, seperti: Gantang nan papek Bungka nan piawai Nan batiru-batuladan Nan balukih-balimbago Kato Nan Ampek disebut juga Kato Adat Permuloaan Kato kasudahan hukum Parmuloaan Hukum kasudahan kato Yang dikatakan Kato Pusako yaitu: Kato Rajo malimpahkan, Kato Panghulu manyalasaikan, Kato Malin kato hakikat, Kato Manti kato manghubueng, Kato Dubalang kato mandareh, Kato Parampuan kato marandah, Kato rang banyak kato bagalau. Maumban manuju tampuek, tantang bana buah karareh. Manabang manuju pangka, tantang bana rueh karabah. Manggayueng sagayueng putuih Maumban saumban rareh Mangauik sakauik kameh Bakato sapatah sadang Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net
[R@ntau-Net] Tata Cara Upacara Adat Minangkabau
http://ranah-minang.info/content.php?article.19 Tata Cara Upacara Adat Minangkabau oleh Gufron pada Saturday 14 February 2004 MANDUDUAK-AN URANG Dalam kebiasaan adat masyarakat Minangkabau sampai sekarang, apabila orang tua akan mengadakan kenduri (Alek), seperti misalnya untuk mengawinkan anaknya, maka terlebih dahulu diadakan jamuan yang disebut dengan Manduduk-an Urang. Maksudnya disini adalah memanggil kaum keluarga dan sanak famili baik dari pihak urang sumando (ipar), mamak atau panghulu dalam kaum untuk berunding dalam melaksanakan alek tersebut. Acara ini dilakukan malam hari dan disertai dengan jamuan makan secara sederhana. Setelah sanak saudara dan mamak hadir dan duduk pada tempatnya yang diatur oleh janang, tak jarang dipakai pidato yang terdiri dari tiga golongan, yaitu: 1. Dari pihak panghulu atau datuknya. 2. Dari pihak tungganai atau mamak. 3. Dari pihak orangtua (bapak) si anak yang akan dikawinkan atau urang sumando. Tempat duduk ketiga golongan tersebut sudah diatur menurut adat, yang disesuaikan dengan keadaan rumah. Golongan pertama dan pemangku adat didudukkan pada ujung rumah. Golongan kedua pada barisan dinding muka rumah dan golongan ketiga pada baris dinding dalam ruang rumah. Setelah semuanya duduk pada tempatnya masing-masing, dilanjutkan dengan acara sirih-manyirihi atau menghidangkan rokok, dan baru kemudian mulai dibuka acara. Dalam acara ini, biasanya panghulu-lah yang memulai pembicaraan terlebih dahulu, atau kadang-kadang dimulai dari pihak bapak atau urang sumando. Selanjutnya panghulu akan menanyakan kepada wali si anak kapan rencana untuk mengadakan alek-nya dan apa-apa saja yang diperlukan. PIDATO PENERIMAAN TAMU Masalah tempat duduk menjadi perhatian besar dalam kalangan masyarakat Minangkabau, terlebih lagi dalam acara baralek. Orang Minang khawatir, kalau seorang tamu tidak duduk pada tempatnya menurut adat. Kalau hal ini terjadi, apalagi bagi orang yang masuk ke dalam kalangan panghulu, sering terjadi kecaman secara halus dari pihak tamu pemangku adat, malah kadang-kadang menjadi polemik atau permasalahan yang panjang. Oleh sebab itu, janang harus hati-hati sekali. Walaupun demikian, disampaikan juga permohonan maaf kepada yang hadir apabila tidak terdudukkan atau ditempatkan pada tempat yang semestinya. Permintaan ini disampaikan dengan pidato yang berirama, dan ditujukan kepada pemangku adat dari kaum yang berbeda. Mano Sutan! (Angku Datuak) bakeh angku kato sapatah dari pihak kami, sungguahpun kapado angku ditibokan sambah, mangko sarapek papeknyo pulo niniak mamak nan gadang batuah sarato silang nan bapangka, karajo nan bapokok. Ba-a... PIDATO HIDANGAN Dibawah ini pidato yang digunakan apabila makanan telah dihidangkan dan mempersilahkan tamu untuk mulai bersantap: Dari sipangka (yang punya acara): ...Bakeh angku juo kato sapatah, tapi sungguahpun ka angku tibokan sambah, nyolah ka sarapek papeknyo jamu kami hadie tantangan... Setelah melihat ke kiri dan ke kanan, dan setelah mengetahui bahwa tidak ada yang melanggar menurut adat, maka persembahan tersebut akan dijawab pula oleh tamu: Mano Angku (Datuak), Bakeh angku pulu sapatah dari kami sungguahpun kapado angku dipulangkan sambah tapilah sarapek papeknyo niniak mamak silang nan bapangka karajo nan bajunjuang. Kalaluanyo... Dan sipangka akan menjawab, Iyolah. Disambung oleh tamu: Bakeh Angku juo sapatah. Jiko di kami si jamu, indak lai rasonyo sasuatu alah talatak pado tampeknyo alah dibarih pamahatan alah manuruik adaik jo limbago.. Barulah kemudian, sipangka (yang punya acara) akan mempersilahkan para tamu untuk mulai bersantap. Nak mudiak ka Batang Hari nak hilia ka Pauah Kamba Babelok ka Pariaman Minumlah aie nan taisi Santaplah juadah nan ka tanggah Nak sanang pulo hati sipangkalan. PIDATO MAURAK SELO Setelah selesai bersantap, para tamu tidak dapat begitu saja mengucapkan selamat tinggal dan pergi meninggalkan acara. Sepatah atau dua patah kata haruslah diucapkan oleh pihak jamu (tamu), karena hal tersebut sudah merupakan salah satu basa-basi di Minangkabau, yang indak lakang dek paneh, indak lapuak dek hujan. Bakeh angku hanyo lai kato sapatah. Sungguahpun sambah dipulangkan bakeh angku batinnyo iyolah ka silang nan bapangka karajo... Walaupun begitu, belumlah dijawab dan diputuskan oleh sipangka, namun minta tunggu sebentar untuk merundingkannya dengan silang nan bapangka, karajo nan bapokok. Setelah sepakat untuk melepas tamu tersebut, barulah dipulangkan sembah kepada jamu yang berpidato tersebut dengan meminta maaf atas segala kekurangan dan kekhilafan. Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net
[R@ntau-Net] Adat-Istiadat
http://www.ranah-minang.info/content.php?article.2 Adat-Istiadat oleh Gufron pada Monday 09 February 2004 Adat Minangkabau itu artinya Bapucuak sabana bulek, basandi sabana padek, artinya orang Minang percaya kepada Allah SWT yang ajarannya tersurat dalam Al-Qur'anul Karim, dan tersirat kepada alam (Alam Takambang Jadi Guru). Macam-macam adat di Minangkabau: 1. ADAT NAN SABANA ADAT adalah kenyataan yang berlaku dalam alam yang merupakan kodrat Illahi, misalnya Adaik api mambaka, adaik aie mambasahi, adaik ayam bakokok, adaik murai bakicau, adaik lauik baombak. Adat nan sabana adat ini juga merupakan adat yang tetap, kekal, tidak terpengaruh oleh tempat dan waktu atau keadaan. Sebab itu dikiaskan dengan Indak lakang dek paneh, indak lapuak dek hujan. Adat nan sabana adat merupakan hal yang seharusnya, menurut alue jo patuik, menurut agama, menurut perikemanusiaan, menurut tempat dan menurut masa. Adat Minangkabau dalam hal ini memfatwakan: Tantang sakik lakek ubek Tantang bana lakek alua Tantang aia lapeh tubo Tantang barih makan pahek Tantang ukua mangko dikarek Dikapuak-kapuak lakek parmato Bulek aia dek pambuluah Bulek kato dek mufakat Bulek jantuang dek kalupak Bulek sagiliang, pipih salayang 2. ADAT NAN DIADATKAN adalah sesuatu yang didasarkan atas mufakat, dan mufakat ini harus pula didasarkan atas alur dan patut. Adat ini merupakan sesuatu yang dirancang dan dijalankan, serta diteruskan oleh nenek moyang yang mula-mula menempati Minangkabau untuk menjadi peraturan bagi kehidupan masyarakat dalam segala bidang. Adat yang diadatkan melingkupi seluruh segi kehidupan, terutama segi kehidupan sosial, budaya dan hukum. Keseluruhannya tersimpul dalam Undang-Undang Nan Duo Puluah dan Cupak Nan Duo. Kata undang berarti aturan yang harus dipatuhi oleh seluruh anggota masyarakat dengan sanksi yang dikenakan oleh pimpinan masyarakat terhadap anggota yang melanggar. Cupak artinya alat penakar. Maksudnya, norma yang dijadikan standar untuk mengukur atau menilai tindakan seseorang dalam bermasyarakat yang mana telah dimufakati bersama. Misalnya, pada upacara perkawinan haruslah mempelai wanita (anak daro) dan mempelai laki-laki memakai pakaian menurut yang dilazimkan pada saat acara perkawinan. 3. ADAT NAN TERADAT adalah kebiasaan setempat yang dapat bertambah pada suatu tempat dan dapat pula hilang menurut kepentingan. Adat seperti ini tergambar dalam pepatah adat: Babeda padang babeda balalang Babeda lubuak babeda pulo ikannyo Cupak sapanjang batuang Adaik salingka nagari Bila dibandingkan antara adat nan teradat dengan adat nan di adatkan, terlihat perbedaannya dari segi keumuman yang berlaku. Adat nan di adatkan bersifat umum pemakaiannya pada seluruh negeri yang terlingkup dalam satu lingkaran adat yang dalam hal ini ialah seluruh lingkungan Minangkabau. Umpamanya Adat Matriakat (suami tinggal di keluarga pihak isteri) yang berlaku dan diakui di seluruh Minangkabau. Walaupun kemudian mungkin mengalami perubahan, namun perubahan itu berlaku dan merata di seluruh negeri. Pelaksanaan adat matriakat dapat berbeda antara negeri yang satu dengan yang lain. Umpamanya, malam yang keberapa sesudah nikah suami diantarkan ke rumah isterinya, atau malam yang keberapa anak daro (mempelai wanita) harus datang dan bermalam di rumah orang tua suami (istilahnya manjalang mintuo), atau kamar deretan mana yang harus ditempati penganten baru dan lain tata cara yang menyangkut pelaksanaan adat matriakat tersebut. Jadi, adat nan teradat bisa saja terdapat perbedaan-perbedaan dalam keadaan, umpamanya keadaan suatu negeri dengan negeri yang lain. Adat nan teradat menurut fatwa adat Minangkabau: Rasan aia ka aia Rasan minyak ka minyak Buayo gadang di lautan Gadang garundang di kubangan Nan babungkuih rasan daun Nan bakabek rasan tali Adat nan teradat ini disebut juga Limbago (lembaga) dan Limbago ini adalah cetakan. Limbago akan menghasilkan sesuatu menurut limbago itu sendiri, kalau limbago itu bundar, maka akan bundar pula hasil yang dicetak dan jika bersegi, maka akan bersegi pula hasilnya. Jadi hasil cetakan itu menurut sifat dan keadaan limbago tersebut. 4. ADAT ISTIADAT adalah kebiasaan yang berlaku dalam kehidupan sehari-hari yang berlaku secara tradisional dan diwariskan pada generasi berikutnya. Adat istiadat ini tidak berlaku secara umum dan lebih terbatas lingkungannya. Dalam pelaksanaannya, kadang-kadang menjurus pada kebiasaan buruk menurut ukuran umum, seperti kebiasaan mengadu ayam yang menjurus pada penganiayaan binatang. Kebiasaan manyabuang ayam pada saat ada keramaian yang tujuannya meramaikan gelanggang, berubah menjadi perbuatan maksiat. Adat yang bertentangan dengan ajaran agama disebut juga dengan Adat Jahiliyah. Dari keempat adat di atas, Adat Istiadat dapat menjadi Adat nan teradat bila telah dibiasakan secara meluas dan tidak menyalahi kaidah pokok yang disepakati. Dalam penggunaan sehari-hari, dikelompokkan ke dalam dua bagian, yang pertama Adat, yang tersimpul di dalamnya Adat nan
[R@ntau-Net] Filsafat Adat Minangkabau
http://ranah-minang.info/content.php?article.17 Filsafat Adat Minangkabau oleh Gufron pada Saturday 14 February 2004 Filsafat atau falsafah Minangkabau disebut dengan Falsafah Samo atau sama, bermakna persamaan, kesamaan dan kebersamaan antar individu, antara kaum dan antara desa. Dan ada yang mengatakan sikap sosiologis orang Minangkabau adalah egaliter, yaitu tidak merasa orang lain lebih tinggi dari dirinya sendiri. Falsafah alam Minangkabau meletakkan setiap manusia atau orang dalam status yang sama, seperti kata pepatah: Tagak samo tinggi Duduak samo randah Setiap manusia mempunyai fungsi dan peranan yang berbeda-beda menurut harkat dan martabatnya masing-masing. Seperti dikatakan orang Minangkabau: Nan buto paambuih lasuang Nan pakak palapeh badia Nan lumpuah paunyi rumah Nan binguang disuruah-suruah Nan cadiak lawan barundiang MALU YANG HARUS DIHINDARI Merasa diri kurang berharga merupakan kesia-siaan, merasa diri paling tinggi merupakan kegilaan, akan tetapi harga diri yang jatuh (hilang) merupakan suatu aib yang memalukan. Merendahkan harga diri yang tidak dapat dimaafkan antara lain mengemis atau meminta belas kasihan. Rasa malu atau aib yang diderita itu akan melibatkan seluruh kerabat dan lingkungan masyarakatnya sendiri, karena seolah-olah tidak mampu menghiraukan dan melindungi kerabatnya sendiri atau warga masyarakatnya sendiri. Untuk menjaga agar tidak seorangpun kena aib, harus pandai menyimpannya dari mata orang lain, seperti petuah: Mamakan habih-habih Manyuruak hilang-hilang Adakalanya rasa malu itu datang karena harga diri dijatuhkan orang lain dengan cara penghinaan. Pituah mengajarkan agar mereka melakukan pembalasan. Sebagaimana dikatakan orang Minang Musuah indak dicari, basuo pantang dielakkan, tabujua lalu tabalintang patah. Jikalau yang memberi hinaan lebih kuat untuk dilawan, maka ada pameo yang mengatakan tak lalu dandang dek aia, di gurun ditunjuak-an juo (walaupun sampan tidak dapat lewat melalui air, diusahakan juga melalui pasir atau gurun), yang artinya kalau tidak dapat membalas dengan cara biasa, maka balaslah dengan cara tidak biasa. SATITIAK JADIKAN LAUIK Sebagaimana kita ketahui, dalam alam Minangkabau, semua yang berlaku baik itu adat, kehidupan sosial atau masyarakatnya berguru kepada alam yang terbentang luas. Seperti pepatah Minangkabau satitiak jadikan lauik, artinya walapun kita cuma dapat sedikit, namun harus dikembangkan. Seperti ilmu yang diperoleh, walaupun cuma sedikit, tetap harus dikembangkan pada masyarakat. SAKAPA DIGUNUANGKAN Pepatah ini memiliki arti yang luas. Maksudnya disini, barang sesuatu yang diperoleh baik dari jerih payah sendiri maupun dari pemberian orang lain walaupun sedikit, tetap harus disyukuri dan kita anggap sebagai nikmat yang besar. ALAM TAKAMBANG JADI GURU Orang Minangkabau menamakan tanah airnya Alam Minangkabau. Alam bagi mereka adalah segala-galanya, bukan hanya sebagai tempat lahir dan mati, atau tempat hidup dan berkembang, melainkan juga mempunyai makna fisiologi, seperti yang diungkapkan dalam Alam Takambang Jadi Guru. Oleh karena itu, ajaran dan pandangan hidup orang Minang dinukilkan dalam pepatah, petitih, mamangan dan yang lainnya. Mengambil ungkapan dalam bentuk, sifat dan kehidupan alam seperti: Panakik pisau sirauik ambiak galah batang lintabuang silodang ambiak ka niru nan satitiak jadikan lauik nan sakapa jadikan gunuang alam takambang jadi guru Ketentuan-ketentuan alam yang disusun menjadi pepatah atau petitih digambarkan dalam berbagai bentuk dan corak, ada yang dinyatakan secara langsung dan ada yang tidak. Seperti yang dimaksud dalam gurindam berikut: Malangkah di ujuang padang Basilek di ujuang karih Kato salalu baumpamo Rundingan nan banyak bamisalan Untuk lebih jelasnya bahwa Alam Takambang Jadi Guru merupakan sumber pengetahuan bagi orang Minangkabau, dapat dilihat pada kata mufakat yang menjadi titik tolak bagi setiap usaha untuk mencapai tujuan yang baik dalam terlaksananya aturan adat. Yang merupakan sumber dari kata mufakat dari ketentuan alam ialah: Bulek aia kapambuluah Bulek kato dek mufakat Bulek baru digolekkan Tipih baru dilayangkan Adat Minangkabau berpedoman kepada ketentuan alam dan firman Allah S.W.T yang terdapat dalam Al-Qur'anul Karim tentang mempelajari alam itu bagi orang-orang yang berfikir. Maka, masuknya agama Islam di Minangkabau semakin menyempurnakan adat Minangkabau, karena orang Minangkabau mengatakan Alam Takambang Jadi Guru. Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net
[R@ntau-Net] Fw: Waspadai Kanker Leher Rahim Sebagai Ancaman Bagi Perempuan.
- Original Message - From: Eko Bambang Subiyantoro [EMAIL PROTECTED] http://www.yjp.or.id/yjp.jpo/?act=berita%7C-46%7CX Kamis, 20 Mei 2004 Waspadai Kanker Leher Rahim Sebagai Ancaman Bagi Perempuan. Jurnalis : Budie Santi Jurnal Perempuan Online-Jakarta. Masih jelas di ingatan tentang meninggalnya Azizah Kusumadewi (24), putri wapres Hamzah Haz, beberapa waktu lalu. Azizah meninggal setelah 6 tahun melawan kanker leher rahim. Mungkin banyak orang terhenyak, seberapa dahsyat penyakit yang diderita oleh Azizah sampai menyebabkan kematian di usianya yang begitu muda? Apa sebenarnya kanker leher rahim itu? Kanker leher rahim atau serviks merupakan penyebab kematian tertinggi karena kanker. Data dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo atau RSCM Jakarta menunjukan setiap tahun ditemukan 250 sampai 300 kasus kanker leher rahim di tempat ini. Di Rumah sakit kanker Dharmais Jakarta, setiap tahunnya ditangani 200 kasus baru kasus kanker leher rahim. Sayangnya, penyakit ini tidak bisa dideteksi secara lebih dini, kecuali lewat pemeriksaan papsmear. Sehingga, ketika pasien datang ke rumah sakit, kondisi kankernya sudah parah dan sudah menyebar pada organ-organ yang lain. Menurut dr. Nasdaldy dari Rumah sakit Kanker Dharmais Jakarta, pada stadium sangat dini atau stadium nol, kanker ini tidak ada gejalanya.Gejala yang bisa dideteksi oleh pemeriksaan papsmear adalah kanker yang berada pada stadium 1, terutama stadium 1b keatas. Gejala yang sering terjadi terjadinya perdarahan, terutama perdarahan pasca senggama. Gejala yang lain adalah keputihan yang tidak kunjung sembuh dan umumnya berbau busuk. Kanker leher rahim sendiri muncul karena adanya virus Human Pappiloma Virus. Ketika seorang perempuan sudah terinfeksi virus ini, maka virus ini tidak akan hilang. Virus inilah yang mempermudah seorang perempuan terkena kanker leher rahim. Kelompok yang beresiko menderita ini adalah para perempuan yang sudah aktif secara seksual dan mereka yang melakukan hubungan seksual secara dini. Disinilah perlunya perempuan untuk tidak menikah dalam usia muda, karena mereka yang menikah pada usia ini lebih rentan terhadap kanker leher rahim. Kanker leher berkembang secara cepat namun pasti. Dalam istilah kedokteran, kanker ini dinamakan slow growing tumor. Lama tapi pasti. Jadi makanya tidak dalam serta merta dalam hitungan minggu atau bulan, enggak! Biasanya perkembangan itu dalam hitungan tahun. Jadi mungkin dari kanker awal menjadi kanker yang sudah sangat lanjut itu ya bisa jadi antara dua tahunan lebih kurang gitu, dr Nasdaldy menjelaskan. Kanker ini dengan mudah mengenai organ-organ yang lain. Ada banyak akibat yang dirasakan oleh para penderita kanker leher rahim ini Ya, jadi kalau seandainya kanker tersebut sudah mengenai organ-organ yang ada dalam panggul, misalnya organ serabut syaraf maka akan menimbulkan nyeri. Dan yang paling sering ditimbulkan akibat kanker yang sudah lanjut ini diantaranya adalah penjepitan daripada saluran kencing atau ureter, sehingga akan menyebabkan gangguan buang air kecil yang sangat susah, atau produksi air kencing sedikit sekali. Dampaknya kemudian adalah ginjalnya akan terganggu. Dan kanker ini bisa juga menjalar jauh sampei ke lever, paru-paru atau bahkan menjalar ke otak, dr. Nasdaldy menjelaskan panjang lebar. Pencegahan adalah langkah penting untuk meminimalir berkembangnya penyakit ini. Ada beberapa langkah yang bisa dilakukan, antara lain menghindari berhubungan seksual pada usia dini, dan rutin melakukan pemeriksaan Papsmear. Pemeriksaan ini bisa dilakukan di rumak sakit, klinik maupun di puskesmas. Tentang biaya, masih realtif terjangkau, tergantung dimana mereka menjalankan pemeriksaan tersebut. Pengecekan kesehatan menggunakan papsmear ini minimal sekali dalam setahun. Sayangnya, sampai saat ini kesadaran perempuan untuk mengecek kesehatannya boleh dibilang relatif rendah. Apalagi, mayoritas masyarakat enggan untuk datang ke pusat pelayanan kesehatan karena berbagai alasan. Kenyataan ini disesalkan oleh dr. Nasdaldy Barangkali hanya beberapa masyarakat dari golongan menengah ke atas di kota-kota besar yang mengenal papsmear ini. Karena umumnya masyarakat baru datang ke dokter atau mencari pertolongan kesehatan kalau sudah sakit. Sedangkan papsmear ini kita anjurkan pada wanita, walaupun tidak sakit rutin dilakukan pemeriksaan Papsmear. Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net
Re: [R@ntau-Net] Padang Ekspres (Lapau Mak Kari)
Title: Message Heheh. Duluan Bundo mamposting Ota dilapau Mak Kari. Biasonyo sutan mudo nan sanang mam posting :) (agak sibuk akhia2 ko stek) - Original Message - From: [EMAIL PROTECTED] Nismah Rumzy To: 'Komunitas MINANGKABAU (Urang Awak) Pertama di Internet (sejak 1993)' Sent: Monday, May 24, 2004 8:41 AM Subject: [EMAIL PROTECTED] Padang Ekspres (Lapau Mak Kari) Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net
Kecek mak Band, tolongg.. Re: [R@ntau-Net] Duka Cita
Mak Band, Berangin sajo Da-Is ko mak Band, Hehehehe... (Baraja Provokasi) - Original Message - From: Dewis Natra To: Komunitas MINANGKABAU (Urang Awak) Pertama di Internet (sejak 1993) Sent: Wednesday, May 26, 2004 6:58 AM Subject: RE: [EMAIL PROTECTED] Duka Cita Walaikumsalam Wr. Wb. ==Dikuduang== Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net
[R@ntau-Net] Kedudukan Yayasan di Indonesia
KEDUDUKAN HUKUM YAYASAN DI INDONESIA Nindyo Pramono**) Latar Belakang Masalah Pada masa pemeritntahan Orde Baru banyak yayasan yang didirikan oleh lembagalembaga atau instansi pemerintah baik di pusat maupun di daerah termasuk BUMN dan BUMD, maupun swasta yang bergerak dalam banyak kegiatan, bahkan banyak yang cenderung komersial. Pembentukan yayasan yang dilakukan oleh pemerintah telah banyak membawa konsekuensi hukum. Sebagian keuangan negara telah dipisahkan dalam arti di lepaskan penguasaannya untuk mendirikan yayasan tersebut. Keuangan negara yang dipisahkan atau di lepaskan penguasaannya tersebut bukan lagi milik negara, karena itu negara tidak lagi memiliki kekuasaan secara nyata atas keuangan negara yang dipisahkan tersebut. Namun demikian pendirian yayasan oleh lembaga-lembaga pemerintah termasuk BUMN dan BUMD pada umumnya juga memanfaatkan fasilitas lembaga pemerintah atau BUMN maupun BUMD yang bersangkutan, baik dalam bentuk sarana, prasarana, ataupun kewenangan-kewenangan publik yang melekat pada lembaga pemerintah atau BUMN maupun BUMD tersebut. Kedudukan lembaga pemerintah atau BUMN maupun BUMD sebagai pendiri yayasan pada umumnya diwakili oleh pejabat pada lembaga atau BUMN dan BUMD yang bersangkutan baik secara ex offisio maupun secara pribadi, namun kewenangan-kewenangan publik yang melekat pada sirinya sering dimanfaatkan untuk memupuk keuntungan yayasan. Dengan demikian dalam kiprahnya yayasan tersebut tampak seperti kuasa lembaga pemerintah, BUMN atau BUMD. Demikian pula yayasan yang didirikan oleh swasta, tengarai yayasan-yayasan yang bergerak dalam bidang pendidikan telah berubah arah dari tujuan sosial ke tujuan komersil, sehingga aparat pajak mulai mengincar yayasan pendidikan sebagai wajib pajak yang merupakan salah satu target pemasukan pendapatan negara. Keinginan untuk segera memiliki UU Yayasan sebenarnya sudah lama, bahkan belakangan di era reformasi keinginan untuk segera memiliki UU Yayasan itu berbarengan dengan keinginan untuk menertibkan yayasan yang semula didirikan oleh pemerintah dan kemudian dipimpin oleh mantan tokohtokoh pemerintah pemerintahan, seperti mantan Presiden Suharto yang ditengarai sebagai sarang KKN, namun sayang belakangan ini mualai tidak kedengaran lagi karena kalah dengan euforia politik. Sehubungan dengan uraian di atas permasalahan yang muncul adalah bagaimana kedudukan entitas yayasan dalam sistem hukum Indonesia; apakah yang melatarbelakangi seseorang atau masyarakat mendirikan yayasan itu? A. Kedudukan Hukum Yayasan dalam Sistem Hukum Indonesia Yayasan adalah suatu entitas hukum yang keberadaannya dalam lalu lintas hukum di Indonesia sudah di akui oleh masyarakat berdasarkan realita hukum positif yang hidup dan berkembang dalam masyarakat Indonesia. Namun demikian aturan perundangundangan yang mengatur entitas yayasan sebagai badan hukum belum ada sampai saat ini. RUU tentang yayasan telah dibuat oleh pemerintah, namun demikian sampai saat ini belum ada kejelasan nasibnya. Kecenderungan masyarakat memilih bentuk yayasan antara lain karena alasan : (1). Proses pendiriannya sederhana, (2). Tanpa memerlukan pengesahan dari pemerintah, (3). Adanya persepsi dari masyarakat bahwa yayasan bukan merupakan subyek pajak (Setiawan, 1992 : 201) Pengakuan yayasan sebagai badan hukum yang berarti sebagai subyek hukum mandiri seperti halnya orang, secara teoritis dalam kenyataannya hanya didasarkan antara lain : karena adanya kekayaan terpisah, tidak membagi kekayaan atau penghasilannya kepada pendiri atau pengurusnya, mempunyai tujuan tertentu, mempunyai tujuan tertentu, mempunyai organisasi yang teratur, didirikan dengan akta notaris. (Tobing, 1996, 6 Pitlo, 1986 : 335, Ali, 1987 : 70). Ciri demikian memang cocok dengan ciriciri badan hukum pada umumnya, yaitu adanya kekayaan terpisah, adanya tujuan tertentu, adanya kepentingan sendiri dan adanya organisasi yang teratur (Pramono, 1947 : 24, Rido. 1977 : 56). Berdasarkan hukum kebiasaan dan asumsi hukum yang berlaku umum di masyarakat, maka dapat dikemukakan ciriciri yayasan sebagai suatu entitas hukum sebagai berikut : 1. Eksistensi yayasan sebagai entitas hukum di Indonesia belum didasarkan pada peraturan perundangundangan yang berlaku, 2. Pengakuan yayasan sebagai badan hukum belum ada dasar yuridis yang tegas berbeda halnya dengan PT, Koperasi dn badan hukum yang lain, 3. Yayasan dibentuk dengan memisahkan kekayaan pribadi pendiri untuk tujuan nirlaba, unutk tujuan religius, sosial keagamaan, kemanusiaan dan tujuantujuan idiil yang lain, 4. Yayasan didirikan dengan akta notaris atau dengan surat keputusan pejabat yang bersangkutan dengan pendirian yayasan, 5. Yayasan tidak memiliki anggota dan tidak dimiliki oleh siapapun, namun mempunyai pengurus atau organ untuk merealisasikan tujuan yayasan, 6. Yayasan, mempunyai kedudukan yang mandiri, sebagai akibat dari adanya kekayaan terpisah dari kekayaan pribadi pendiri atau pengurusnya dan mempunyai tujuan sendiri beda atau lepas dari tujuan
Yayasan RantauNet Re: [R@ntau-Net] RE: Draft Anggaran Dasar
- Original Message - From: Dewis Natra [EMAIL PROTECTED] Sambia kito manunggu persyaratan untuak manbuek sabuah yayasan dari Nofend salaku PIC. UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2001 TENTANG Y A Y A S A N DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa pendirian Yayasan di Indonesia selama ini dilakukan berdasarkan kebiasaan dalam masyarakat, karena belum ada peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang Yayasan; b. bahwa Yayasan di Indonesia telah berkembang pesat dengan berbagai kegiatan, maksud, dan tujuan; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, serta untuk menjamin kepastian dan ketertiban hukum agar Yayasan berfungsi sesuai dengan maksud dan tujuannya berdasarkan prinsip keterbukaan dan akuntabilitas kepada masyarakat, perlu membentuk Undang-undang tentang Yayasan; d. Mengingat : e. Pasal 5 ayat (1) dan Pasal 20 ayat (2) Undang-Undang Dasar 1945 sebagaimana telah diubah dengan Perubahan Kedua Undang-Undang Dasar 1945; Dengan persetujuan DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA MEMUTUSKAN : Menetapkan : UNDANG-UNDANG TENTANG YAYASAN. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Undang-undang ini yang dimaksud dengan : 1. Yayasan adalah badan hukum yang terdiri atas kekayaan yang dipisahkan dan diperuntukkan untuk mencapai tujuan tertentu di bidang sosial, keagamaan, dan kemanusiaan, yang tidak mempunyai anggota. 2. Pengadilan adalah Pengadilan Negeri yang daerah hukumnya meliputi tempat kedudukan Yayasan. 3. Kejaksaan adalah Kejaksaan Negeri yang daerah hukumnya meliputi tempat kedudukan Yayasan. 4. Akuntan Publik adalah akuntan yang memiliki izin untuk menjalankan pekerjaan sebagai akuntan publik. 5. Hari adalah hari kerja. 6. Menteri adalah Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia. Pasal 2 Yayasan mempunyai organ yang terdiri atas Pembina, Pengurus, dan Pengawas . Pasal 3 (1) Yayasan dapat melakukan kegiatan usaha untuk menunjang pencapaian maksud dan tujuannya dengan cara mendirikan badan usaha dan/atau ikut serta dalam suatu badan usaha. (2) Yayasan tidak boleh membagikan hasil kegiatan usaha kepada Pembina, Pengurus, dan Pengawas. Pasal 4 Yayasan mempunyai tempat kedudukan dalam wilayah Negara Republik Indonesia yang ditentukan dalam Anggaran Dasar. Pasal 5 Kekayaan Yayasan baik berupa uang, barang, maupun kekayaan lain yang diperoleh Yayasan berdasarkan Undang-undang ini, dilarang dialihkan atau dibagikan secara langsung atau tidak langsung kepada Pembina, Pengurus, Pengawas, karyawan, atau pihak lain yang mempunyai kepentingan terhadap Yayasan. Pasal 6 Yayasan wajib membayar segala biaya atau ongkos yang dikeluarkan oleh organ Yayasan dalam rangka menjalankan tugas Yayasan. Pasal 7 (1) Yayasan dapat mendirikan badan usaha yang kegiatannya sesuai dengan maksud dan tujuan yayasan. (2) Yayasan dapat melakukan penyertaan dalam berbagai bentuk usaha yang bersifat prospektif dengan ketentuan seluruh penyertaan tersebut paling banyak 25 % (dua puluh lima persen) dari seluruh nilai kekayaan Yayasan. (3) Anggota Pembina, Pengurus, dan Pengawas Yayasan dilarang merangkap sebagai Anggota Direksi atau Pengurus dan Anggota Dewan Komisaris atau Pengawas dari badan usaha sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan ayat (2). Pasal 8 Kegiatan usaha dari badan usaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1) harus sesuai dengan maksud dan tujuan Yayasan serta tidak bertentangan dengan ketertiban umum, kesusilaan, dan/atau peraturan perundang-undangan yang berlaku. BAB II PENDIRIAN Pasal 9 (1) Yayasan didirikan oleh satu orang atau lebih dengan memisahkan sebagian harta kekayaan pendirinya, sebagai kekayaan awal. (2) Pendirian Yayasan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilakukan dengan akta notaris dan dibuat dalam bahasa Indonesia. (3) Yayasan dapat didirikan berdasarkan surat wasiat. (4) Biaya pembuatan akta notaris sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah. (5) Dalam hal Yayasan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) didirikan oleh orang asing atau bersama-sama orang asing, mengenai syarat dan tata cara pendirian Yayasan tersebut diatur dengan Peraturan Pemerintah. Pasal 10 (1) Dalam pembuatan akta pendirian Yayasan, pendiri dapat diwakili oleh orang lain berdasarkan surat kuasa. (2) Dalam hal pendirian Yayasan dilakukan berdasarkan surat wasiat, penerima wasiat bertindak mewakili pemberi wasiat. (3) Dalam hal surat wasiat sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) tidak dilaksanakan, maka atas permintaan pihak yang berkepentingan, Pengadilan dapat memerintahkan ahli waris atau penerima wasiat yang bersangkutan untuk melaksanakan wasiat tersebut. Pasal 11 (1) Yayasan memperoleh status badan hukum setelah akta pendirian Yayasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (2) memperoleh pengesahan dari Menteri. (2) Kewenangan Menteri dalam memberikan pengesahan akta pendirian Yayasan
Re: [R@ntau-Net] Tenis, Irah
Sayang Mak Elthaf yo... Ndak basuo awak kapatang do, ambo alah 2 x minggu ndak ikuik latihan. Mudah2han, Si Jingga alah barumua 1 bulan nanti, bisa aktif lagi kalap Tenis. Untuak Oman, Sampai kini, nofen cuman bajanji juo ikuik main jo Oman ko ha... Padohal, nofen yang ajak2 oman main dulu. :) - Original Message - From: Elthaf To: 'Komunitas MINANGKABAU (Urang Awak) Pertama di Internet (sejak 1993)' Sent: Monday, May 31, 2004 3:34 PM Subject: RE: [EMAIL PROTECTED] Tenis, Irah Ambo salut jo acara tenis minggu paginyo RN, satu sarana yang begitu rancak untuak diberdayakan, karano diseling acara main tenis bisa diadokan diskusi tantang apo sajo... Alhamdulillah, prosesi pernikahan sanak Iraf berjalan dengan khidmat dan lancar, keluarga besar Rantau net yang hadir adalah Mak Parapatiah, sanak-sanak: Miko, Dewis, Ronald, Bandaro labiah, Rahyul Salim, Yenni, Lyia, Elthaf., mohon ditambahkan sanak Miko dan sanak Dewis kalau ado nan kurang. wassalam, Elthaf Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net
Re: [R@ntau-Net] Tenis, Irah
Da-Is, Ado juo disinan Herlian jo Adiaknyo, Da Hendri jo Uni Fia (na lah lamo ndak mancogot ka lap Tenis), Ni Yenni and Partners. - Original Message - From: Dewis Natra Ass. Wr. Wb. Alah tibo kakanda disawah baliak..lai lancarse ndak kakanda ? Hadir juo Yulharmen..!, nan mambawo kodak digital patang ditunggu pulo hasil kodakno. Acara malam cukuik banyak nan hadir, nan sempat batamu jo Ambo Ayah jo Bundo Nismah, Pak Mc Barijambek, Mak Bandaro, Mak Darul jo Istri, Da John jo Istri, Mak Lembang jo Istri, Irfan jo Istri, Miko jo Istri, Rahyuss, Nofen, Ronal Putra, Dewis, Hendri jo istri, Mak Asmardi Arbi jo istri..lupo.!!! Dewis, 34 Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net
[R@ntau-Net] Melongok Museum Rumah Kelahiran Buya HAMKA
Copyright © 2004 Media Indonesia Online. All rights reserved. Selasa, 01 Juni 2004 00:00 WIB WISATA Melongok Museum Rumah Kelahiran Buya HAMKA KOTA Melaka tinggallah sayang/ Beta nak balik ke Pulau Perca/ Walau terpisah engkau sekarang/ Lambat laun kembali pula/ Walau luas watan terbentang/ Danau Maninjau terkenang jua/. Demikian Buya HAMKA menggambarkan kecintaannya pada kampung kelahirannya di tepi Danau Maninjau. Puisi bercorak pantun itu ia masukkan di buku Kenang-Kenangan Hidup yang ditulisnya tahun 1940-an. Kini, kenang-kenangan tentang ulama, penyair, sastrawan, dan filosof bernama lengkap Prof Dr Haji Abdul Malik Karim Amrullah --disingkat HAMKA-- itu, memang bisa ditemui di kampung halamannya: Nagari Sungai Batang Maninjau, Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam, Sumatra Barat (Sumbar). Untuk sampai ke nagari kecil di tepian danau vulkanis yang indah tersebut, dari Kota Padang bisa melalui Kota Pariaman, berjarak sekitar 140 km ke arah utara. Atau bisa juga melalui Bukittinggi, kira-kira 50 km di sebelah barat kota wisata itu. Dari Bukittinggi, sebelum sampai di Maninjau, Anda akan melalui jalan bertikungan tajam sebanyak 44 kali. Sembari menuruni jalur yang terkenal dengan Kelok Ampek Puluh Ampek (44) tersebut, Anda bisa menyaksikan keindahan Danau Maninjau dari ketinggian bukit yang seperti lukisan. Rumah Buya tepatnya berada di Kampung Tanah Sirah, Sungai Batang, sebuah bangunan bercorak rumah adat Minangkabau berdiri di pinggir jalan menghadap ke barat, arah Danau Maninjau. Di rumah kayu berukuran 17 x 9 meter yang berdiri di areal sekitar 75 meter persegi itulah Buya HAMKA lahir pada 16 Februari 1908. Ayahnya, Karim Amrullah adalah seorang ulama pembaharu Minangkabau dan juga Indonesia. Bersama Abdullah Ahmad dari Padang, Karim menjadi orang Indonesia pertama yang memperoleh doktor honoris causa dari Universitas Al-Azhar, Mesir, karena kepakarannya dalam ilmu fiqih. Buya HAMKA melanjutkan kebesaran nama ayahnya. Mantan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) pertama tersebut, bukan saja menjadi ulama Indonesia, tapi juga dunia. Namanya begitu dihargai karena sulit mencari seorang ulama yang juga penyair, sastrawan, sekaligus ilmuwan seperti Buya. Kini, ratusan buku karangan HAMKA, semenjak novel fiksi Tenggelamnya Kapal Van der Wijck dan Di Bawah Lindungan Ka'bah, sampai kepada buku filsafat seperti Tasauf Modern dan Falsafah Hidup bisa ditemui di museum rumah kelahiran Buya HAMKA tersebut. Dan, tentu saja karyanya yang amat fenomenal Tafsir Al-Azhar yang diselesaikan ketika Buya dipenjara tanpa alasan yang jelas oleh rezim Soekarno. Sayangnya, museum itu tak bisa menggambarkan bagaimana kiprah dan perjuangan penyair angkatan pujangga baru itu. Keterangan puluhan foto HAMKA yang dipajang di dinding museum tersebut bahkan banyak yang tak akurat. Foto HAMKA bersama mantan Ketua MPR/DPR Amir Machmud misalnya, ditulis: HAMKA bersama Hamir Marmut. Padahal, dalam sejarah akurasi amatlah penting. Selain foto bersama Bung Karno, Bung Hatta, dan sejumlah tokoh, di sana terdapat foto Buya semenjak kanak-kanak, remaja, sampai foto lautan manusia mengantar jenazah Buya HAMKA ketika wafat pada 1981. Selain foto juga ada jubah, sarung, dan toga ketika Buya HAMKA dikukuhkan menjadi doktor honoris causa di Universitas Kebangsaan Malaysia dan Universitas Al-Azhar, Mesir. Juga ada foto yang menggambarkan kedekatan HAMKA ketika masih remaja dengan Muhammad Natsir, mantan Perdana Menteri dan Ketua Partai Masyumi kelahiran Alahan Panjang, Solok, yang aslinya juga berasal dari Maninjau. Di masa lalu, daerah selingkar danau itu memang menghasilkan banyak tokoh nasional. Selain Dr Karim Amrullah, HAMKA, dan Natsir, Maninjau juga melahirkan Rangkayo Rasuna Said, pejuang perempuan yang pidato-pidatonya amat ditakuti Belanda. Sehingga wajar jika Bupati Agam Aristo Munandar menjadikan daerah ini sebagai pusat wisata sejarah dan dakwah, untuk melengkapi wisata alamnya yang memang amat memukau. (Hendra Makmur/S-6) Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net
[R@ntau-Net] Re: Tenis,
Dengan sanang hati Sanak. Kalau lai iyo sanak ado wakatu basilaturahmi dan main Tenis basamo Team Tening RantauNet. Kami dengan senang hati manunggu, baitu juo untuak sanak nan barado di Jabotabek lainnyo. Untuak hari minggu bisuak (6 Juni 2004) lapangan tenis sepertinyo akan Rami, soal no nanti akan ado rencana tentang Pembahasan Yayasan rantauNet selanjuiknyo. Ditunggu.. Dilapangan Tenis RUSPAU, Halim Perdana Kusumah. Satiok Minggu Pagi, Jam 06.15. Wassalam, - Original Message - From: Ricky Chandra Assalamualikum Sanak, Bulaih ndak ambo sato ba main Tennis, jo sanak ambo ingin bersilaturahmi jo sanak ka sadonyo. ambo lahia dirantau jadi kurang banyak tau soal perkembangan kampuang awak. Kalau ambo sato bergaul jo sanak sadonyo mungkin akan bertambah ilmu dan bahaso serta adat istiadat awak. Terima kasih sanak, Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net
[R@ntau-Net] Manari
http://www.republika.co.id/ASP/koran_detail.asp?id=162402kat_id=311 Minggu, 30 Mei 2004 Manari Laporan : rad Ranah Minang yang kaya simbol adat dan selera warna menjadi inspirasi bagi desainer muda Monika Jufry untuk menghasilkan rancangan busana Muslim dengan siluet rumah bagonjong dan sulaman kepala samek. Terinspirasi dari pakaian adat dan tarian Minang yang dinamis, desainer busana Muslim Monika Jufry, menyajikan rancangan rancak yang merupakan siluet rumah adat bagonjong. Tak berhenti sampai disini, perancang muda ini juga menstimulasi garis rancangnya dari perpaduan gerakan menghentak dan gemulai khas tarian daerah ini yang berakar dari pencak silat. ''Saya ingin mewujudkan busana yang menggambarkan ketegaran dan kelembutan,'' katanya. Simbol-simbol adat ranah Minang ini oleh Monika ditumpahkan dalam detail busana. Seperti siluet rumah bagonjong yang diletakkan pada detail di bagian bahu, tutup kepala, dan aksesori. Selain itu, detail gelombang yang diambil dari bentuk celana galembong (celana penari), dan bordir motif songket sulaman kepala samek yang merupakan sulaman khas Sumatera Barat. ''Rancangan ini berusaha mengekspresikan dinamika energi Minang dan kelembutan yang berakar dari tradisi adat,'' papar Monika. Menggunakan bahan rawsilk, katun, wolly, dan sifon, Monika mengetengahkan rancangannya ini dalam garis asimetris, A line, dan feminin. Busana-busana ini disajikan dalam bentuk abaya dan two pieces yang terdiri dari setelan celana panjang dan blus modifikasi. Dalam warna-warna terang yang sesuai dengan nuansa khas Minang, seperti merah bata, biru, oranye, dan beberapa warna kombinasi lainnya. Penggunaan bahan motif lurik sebagai kombinasi membuat rancangan Monika ini kian mengental tampilan etniknya. Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net
[R@ntau-Net] Kampoeng Toea Toegoe Di Sini Bermula Betawi
http://www.republika.co.id/ASP/koran_detail.asp?id=162392kat_id=166 Minggu, 30 Mei 2004 Kampoeng Toea Toegoe Di Sini Bermula Betawi Laporan : lhk Tugu dianggap kampung tertua setelah ditemukannya Prasasti Tugu pada abad ke 19 di desa Tugu Batu Tumbuh. Jakarta Utara sesungguhnya merupakan cikal bakal Jakarta masa kini. Di wilayah ini terdapat pelabuhan Sunda Kelapa. Pelabuhan pelayaran rakyat itu memiliki sejarah yang panjang. Selain Sunda Kelapa, berwisata melawat ke masa lalu di Jakarta Utara tak komplet tanpa mengunjungi Kecamatan Cilincing. Di sini terdapat permukiman tertua bernama Kampoeng Toegoe yang terletak di Jl Gereja Tugu, Kelurahan Semper Barat. Juga tengoklah wilayah Marunda yang masih menyisakan berbagai peninggalan yang merupakan saksi bisu perjuangan bangsa Indonesia memperebutkan Jakarta yang saat itu bernama Batavia. Ada beberapa alasan mengapa kedua kampung yang layak dikunjungi. di sini antara lain ditemukan Prasasti Toegoe, juga terdapat Gereja Toegoe, Masjid Al Alam, Rumah Si Pitung, dan makam Tete Jongker. DKI Jakarta berusia 477 tahun pada 22 Juni 2004 ini. Tarikh itu ditetapkan sebagai hari jadi Jakarta lantaran kuatnya nilai historis keberhasilan pasukan Fatahillah menduduki pelabuhan Sunda Kelapa. Mereka mengusir tentara Hindu Sunda dan awak kapal Portugis. Dan pada 22 Juni 1527 itulah Fatahillah mengubah nama Sunda Kelapa menjadi Jayakarta. Tarikh hari lahir Jakarta hanyalah putusan administratif politis. Kebenaran historisnya masih layak debat. Sejarah Jakarta sebenarnya telah menggeliat jauh lebih lama, yakni pada abad kelima. Bukti bahwa ada masyarakat yang bermukim dan hidup secara teratur di wilayah yang kini bernama Jakarta ini tertuang pada Prasasti Tugu. Muhammad Isa, sejarawan dari Gedung Muhammad Husni Thamrin mengungkapkan, Tugu dianggap kampung tertua setelah ditemukannya prasasti itu pada abad ke 19 di desa Tugu Batu Tumbuh di sebelah timur Tanjungpriok atau sebelah selatan kampung Tugu. Prasasti yang kini tersimpan di Musium Nasional ini menunjukkan bahwa pada abad kelima Masehi sudah terdapat perkampungan di tempat penemuan prasasti itu. Prasasti itu merupakan peninggalan pemerintahan Raja Purnawarman dari Kerajaan Tarumanegara. ''Di sana sudah dibangun saluran air untuk irigasi keperluan pertanian,'' tegas Isa. Sayangnya lokasi tepatnya sulit dikenali lagi. Bahkan hampir tidak berbekas. Sebab di lokasi persis tempat prasasti itu diketemukan sudah menjadi jalan raya Sukapura-Kelapa Gading yang selalu ramai kendaraan bermotor berlalu-lalang. Adapun Kampung Tugu terletak tak jauh dari situ. Di kampung ini masih berdiri kokoh sebuah gereja bernama Gereja Toegoe yang konon didirikan Pendeta Melchiro Leydecker, seorang mardijken (sebutan keturunan Portugis), pada 12 Oktober 1678. Mengapa saat itu ada orang Portugis di Jakarta. Dalam catatan sejarah disebutkan Belanda setelah menang melawan Portugis, membawa tawanan dari Gowa, Kalikut, dan Sailan ke Batavia, sebutan Jakarta tempo doeloe. Para tawanan sebenarnya beragama Katolik. Sedangkan kebanyakan orang Belanda beragama Protestan. Mereka dijanjikan akan dibebaskan asalkan mau berpindah agama. Dan tawaran itu diterima. Akhirnya selain bebas juga diberi sebidang tanah di sebelah timur kastel Batavia. Ada beberapa alasan Belanda memberikan lahannya di perbatasan dengan Marunda itu. Sebab di Marunda pada masa itu dijadikan pangkalan orang-orang Banten dan Mataram yang ingin menyerbu kastel Batavia. ''Dengan alasan sebagai bemper mungkin mereka ditempatkan,'' jelas Isa. Sayangnya, bangunan gereja itu sudah mengalami perubahan. Dulu, gereja itu dihadapkan ke pinggir kali Cakung yang melintas di depannya. Sekarang, kali itu sudah tidak berfungsi lagi. Bahkan warna dasarnya sudah kehitam-hitaman dan baunya anyir. Para penduduk keturunan Portugis ini meski berstatus tawanan, namun mereka tak terkekang sehingga kehidupan berkeswenian pun jalan terus. Pada waktu senggang mereka sering bernyanyi-nyanyi dengan iringan gitar berlanggam kroncong. Kesenian itu terus berlanjut di tangahn generasi mudanya yang hingga kini dikenal sebagai Krontjong Toegoe. Kini masih ada Andre Juan Michiels, penerus generasi Kampoeng Toegoe yang terus menghidupkan keroncong tersebut. Selain itu berkat Andre pula, orang masih bisa melihat bentuk rumah yang masih asli tempo doeloe yang hanya satu-satunya di kawasan tersebut. Rumah itu dibiarkan tidak dibongkar. Walaupun berdiri di antara truk dan trailer di sekitar halaman rumahnya. Marunda sejak abad ke-16 merupakan pusat perjuangan pasukan perlawanan yang berada di bawah naungan Kerajaan Mataram dalam perjuangannya melawan penjajahan Belanda. Ketika Fatahillah membawa pasukan gabungan Demak-Cirebon menuju Sunda Kelapa, mereka menjadikan Marunda sebagai pangkalan. Salah satu yang segera dibangun di sini adalah masjid, selain fungsi utamanya untuk ibadah juga sdimanfaatkan sebagai tempat mengatur strategi. Masjid di Marunda Pulo yang kini bernama Al-Alam Marunda itu dibangun sekitar
Re: [R@ntau-Net] Perai dulu bermenung diri
Paqk Chapten. Kalau iyo, dari ambo salah surang rangmudo, mungkin persiapannyo nan partamo adolah ma print out seluruh revisi2 dari sanak2 kito nan dilewakan ka palanta ko, dan mungkin nanti kito bahas nan itu tu di lapangan. Dan juo ambo alah siapkan buku tentang Yayasan, nan bisa kito caliak sebagai Pedoman untuak membentuk yayasan Rantaunet nantinya. Wassalam, - Original Message - From: Darul Makmur [EMAIL PROTECTED] To: Komunitas MINANGKABAU (Urang Awak) Pertama di Internet (sejak 1993) [EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, June 02, 2004 7:05 AM Subject: RE: [EMAIL PROTECTED] Perai dulu bermenung diri Assl WW Sanak Mulyadi nan paliang macho. Pertemuan di lapangan tennis iyo ka bajadian juo. Tapi apo isi dan a nan kadilakukan satantangan yayasan Rantaunet, alun tampak jaleh lai. Pengurus sadang bakuhampeh mampasiapkan barangkali, jadi alun sempat malewakan di palantako. Wass. WW St.P Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net
Re: [R@ntau-Net] Undangan Tennis
Da-Is, Ambo alah print semuanya yang diparalukan, dan juga ambo baok buku tentang itu. - Original Message - From: Dewis Natra Ass. Wr. Wb. Sehubungan kedatangan mamak kito Mulyadi St. Bangsawa ka Lapangan tennis tgl 6 juni, kami cubo malewakan undangan baliak ka dunsanak nan ado di jabotabek tamasuak pengurus RN untuak hadir di lapangan tennis tgl 6 juni hari minggu jam 6.15. Kito bahas AD ko baliak sasuai masukan sampai hariko nak buliah kito dapekkan AD final. Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net
[R@ntau-Net] Kembali ke Surau Jangan Sebatas Konsep
Kembali ke Surau Jangan Sebatas Konsep By padangekspres, Selasa, 01-Juni-2004, 06:30:02 WIB Pariaman, Padek-Pemprov Sumbar telah mencanangkan program kembali ke surau. Di kabupaten Padangpariaman kegiatan tersebut telah dilaksanakan semenjak tiga tahun lalu. Untuk mendukungnya dibantu dengan anggaran berupa honor garin dan guru mengaji, serta ditunjuk penyuluh agama di setiap kecamatan. Menanggapi relalisasi pogram itu, pemerhati masalah nagari, Drs Zulfikar Amar yang juga pengajar di STIA BNM mengatakan untuk mengukur keberhasilannya perlu dipikirkan bagaimana indikator yang bisa dinilai. Kembali ke surau baru dalam bentuk fisik. Di mana-mana didirikan surau baru dan merehab surau-surau lama menjadi lebih baik, tetapi bagaimana dengan kegiatan yang ada di surau tersebut,? Ia menilai Padangpariaman bisa disebut dengan negeri seribu surau, karena banyaknya surau. Setiap kaum mempunyai surau, sehingga antara surau yang bangunannya berdekatan. Di bulan Rabiul Awal ini orang mengadakan Maulud nabi di surau-surau dengan badikie sampai pagi, di bulan Ramadhan diadakan Shalat Tarwih berjamaah walaupun imam dan makmunya hanya beberapa orang saja dan setelah itu tidak ada lagi kegiatan di surau. Bahkan yang paling buruk surau dijadikan gudang padi karena berdekatan dengan sawah. Barangkali pemandangan ini bisa dilihat hampir di setiap nagari di. Untuk itu ia menyampaikan saran dalam bentuk wacana kembali ke surau yang dimotori tenaga penyuluh agama di setiap kecamatan. Pertama yang harus di ketahui sebagai data basis adalah berapa jumlah surau yang pasti di dan apa kegiatan di surau tersebut yang telah ada, serta potensi yang bisa dimanfaatkan untuk mengembangkan surau tersebut (misalnya pengurus, guru mengaji, guru silat, guru budaya dan lain-lain yang dirasa perlu). Baru kemudian ditetapka kegiatan yang dikehendaki di setiap surau dan dilaporkan dalam bentuk angka-angka kepada penyuluh agama dan penyuluh agama melanjutkan kepada KUA yang ada di setiap kecamatan dan rekapnya baru dikirim ke departemen agama kabupaten. Sehingga setiap bulan dapat di analisa keberhasilan seberapa jauh program kembali ke surau bisa dijalankan. Jangan seperti sekarang para penyuluh agama disuruh melaporkan berapa kali dia khotbah sebulan, berapa dan di mana mengajar mengaji dan lain-lain tetapi diharapkan penyuluh agama menggerakkan surau dengan koordinasi kepada seluruh pengurus surau. Sehingga surau bergerak sendiri oleh masyarakat. Kita contohkan penyuluh keluarga berencana, mereka tidak mungkin mendatangi semua keluarga yang ada di sebuah kecamatan tetapi dengan menggunakan kader yang ada di setiap dusun dan kampung mereka mampu menggerakkan masyarakat untuk mengikuti program KB. Dalam hal ini tokoh masyarakat dijadikan kader kembali ke surau. Kelau program yang dibuat jelas dan terukur kita bisa berbicara apakah kita telah kembali ke surau atau tidak, ulasnya. Selain itu dalam rapat-rapat dengan lembaga legislatif dapat dikemukakan bagaimana memecahkan masalah kekurangan guru mengaji, kekurangan dana. Dan bisa mengajak perantau memikirkan secara bersama. (dam) Padang Ekspres Online : http://www.padangekspres.com/ Versi online: http://www.padangekspres.com/mod.php?mod=publisherop=viewarticleartid=2756 3 Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net
[R@ntau-Net] Ribuan Warga Jawa Jadi Rang Minang
Ribuan Warga Jawa Jadi Rang Minang By padangekspres, Senin, 24-Mei-2004, 03:36:43 WIB Dharmasraya, Padek-Sedikitnya enam ribu warga transmigrasi Sitiung IV yang berada dalam wilayah Kenagarian Koto Tinggi, Kecamatan Sungai Rumbai, Dharmasraya, kini sudah siap menjadi bagian masyarakat Minangkabau. Mereka sudah mendapatkan suku dari ninik mamak setempat sebagaimana yang dianut warga Minangkabau. Tokoh adat setempat, Khairul Amri Dt Paduko Segar menjawab koran ini, Sabtu (22/5) menyebutkan, warga asal Pulau Jawa yang bermukim di kawasan itu sejak sekitar 20 tahun lalu itu kini sudah membagi diri dalam persukuan sebagaimana orang Minangkabau. Hanya saja, mereka belum menempuh prosedur diri dalam persukuan sebagaimana menunggu saat yang tepa untuk mengisi adat dan menuang limbago, kata ketua LKAAM Sungai Rumbai ini. Menurut Khairul Amri, warga eks transmigrasi Sitiung IV itu kini bergabung dalam empat suku, yakni suku Piliang, Chaniago, Patopang dan Melayu. Secara non formal, para penghuni keempat suku itu sudah menerima warga yang sebagian besar dari Pulau Jawa itu sebagai anak kemenakannya. Kami sudah diakui sebagai bagian dari masyarakat Minangkabau. Resminya akan kami tetapkan saat yang tepat, kata Wardoyo, Sekretaris Nagari Koto Tinggi. Penjabat Bupati Dharmasraya, Asrul Syukur yang mengunjungi Kenagarian Koto Tinggi Sabtu lalu menyambut baik inisiatif bekas warga transmigrasi. Dalam sistem pemerintahan nagari yang mulai dilakukan awal 2002 silam, setiap warga di Ranah Minang ini seyogyanya mengaku induak kepada warga Minangkabau. Tentu saja harus melalui prosedur yang benar dan memenuhi syarat yang ditetapkan. Jika sudah melalui prosedur dan syarat yang benar, maka warga Minangkabau akan menerima dengan ikhlas dan lapang dada. Pembauran ini sangat penting dalam rangka menegakkan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Semangat kebersamaan ini sangat relevan ditonjolkan, disaat NKRI menghadapi masalah disintegrasi bangsa. Saya harap, semua bekas warga transmigrasi dapat menggalang persatuan dalam membangun daerah ini agar lebih baik, pinta Asrul. Asrul yang didampingi Sekdakab Drs Bakri, Kepala Bappeda Drs H Muslainil, Kepala Dinas PU Ir Junaidi dan Camat Sungai Rumbai Drs Refri, MSi, berada di Koto Tinggi dalam rangka melakukan safari perdana sebagai Penjabat Bupati Dharmasraya, selain untuk menampung aspirasi masyarakat, juga untuk menyampaikan pesan-pesan pembangunan. Kepada sekitar seribu warga Koto Tinggi di Masjid Nurul Iman, Asrul minta agar warga tidak terlalu berharap banyak kepada Pemkab Dharmasraya yang masih baru lahir. Semua pelayanan dan kewenangan masih dipegang oleh Kabupaten Sawahlunto Sijunjung, termasuk persoalan dana. Kendati demikian, warga tidak perlu pesimis, sebab kondisi demikian tidak akan berlangsung lama. Insya Allah dalam waktu dekat kita akan menerima kewenangan dan sudah bisa merespon aspirasi masyarakat, kata Asrul. (b) Padang Ekspres Online : http://www.padangekspres.com/ Versi online: http://www.padangekspres.com/mod.php?mod=publisherop=viewarticleartid=2714 7 Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net