Re: [Forum Pembaca KOMPAS] RE: Peresmian Rumah Sakit Gratis
Hospital berawal kata hospice, tempat istirahat musafir yang melakukan perjalanan jauh di abad pertengahan, dikelola secara non-profit oleh biara (Katolik). Maka hospice banyak berdiri berdampingan dengan biara. Musafir yang jatuh sakit biasanya dibawa ke sana untuk dirawat, diberi makan, dsb. Dari sanalah berkembang menjadi hospital. Tetapi derivat kata hospice jadi banyak: seperti hostel, hotel. Sedangkan kata hotel iti sendiri dalam bahasa perancis juga berarti balai kota, tempat walikota berkantor. Indonesia memakai istilah rumah sakit yang merupakan terjemahan langsung dari bahasa belanda, zieken huis. Juga rumah makan dari eet huis. Saya secara pribadi lebih memilih menggunakan kata hospital daripada rumah sakit, supaya menghemat huruf dan ucapan. Malaysia karena bekas jajahan Inggeris menggunakan hospital. Rumah sakit umum pusat jadi hospital besar. KM ---Original Message--- From: radityo djadjoeri Date: 18/09/2007 20:38:11 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subject: Re: [Forum Pembaca KOMPAS] RE: Peresmian Rumah Sakit Gratis Pak Dharma, rasanya Hospital sama sekali tak mengacu pada makna rumah sakit. Sebenarnya apa sih makna hospital? Memang, kita menerjemahkannya begitu. Saya kurang tahu di Malaysia, apakah disebut juga rumah sakit untuk hospital? Rasanya tidak. Sepertinya mereka pakai hospital, tanpa diterjemahkan. Ada joke, rumah bersalin = rumah sakit korban lelaki. Lalu bagaimana dengan hospitality industry? Kan industrinya termasuk hotel dsb.
RE: [Forum Pembaca KOMPAS] PBB Nyatakan Soeharto Sebagai Pencuri Nomor Satu
Nah lo, kalo begitu jadi yang benar itu siapa ya? MA, PBB plus World Bank atau TIME? Adhi -Original Message- From: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Agus Hamonangan Sent: Wednesday, September 19, 2007 10:12 AM To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subject: {Disarmed} [Forum Pembaca KOMPAS] PBB Nyatakan Soeharto Sebagai Pencuri Nomor Satu HYPERLINK http://www.kompas.co.id/ver1/Internasional/0709/18/225045.htmhttp://ww w.kompas.-co.id/ver1/-Internasional/-0709/18/225045.-htm -=-== NEW YORK, SELASA - Mantan Presiden Soeharto kembali menjadi perhatian dunia. Bekas penguasa Orde Baru selama 32 tahun itu menyandang predikat sebagai pemimpin politik dunia yang diperkirakan mencuri kekayaan negara dalam jumlah berkisar 15 miliar dolar hingga 35 miliar dolar AS. Tidak tanggung-tanggung, Soeharto menempati urutan pertama dari sepuluh daftar mantan kepala negara yang dinyatakan sebagai pencuri. Seperti berita yang dilansir kantor berita Antara, daftar ini tercantum dalam buku panduan yang dikeluarkan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), dan Bank Dunia bersamaan dengan peluncuran Prakarsa Penemuan Kembali Kekayaan Yang Dicuri (Stolen Asset Recovery (StAR) Initiative di Markas Besar PBB, New York, Selasa (18/9) WIB. Peluncuran prakarsa dihadiri Sekjen PBB Ban Ki-moon, Presiden Bank Dunia Robert B Zoellick, dan Direktur Kantor PBB untuk Masalah Obat-obatan Terlarang dan Kejahatan (UNODC) Antonio Maria Costa. Turut hadir para pejabat tinggi sejumlah negara anggota PBB, termasuk Deputi Wakil Tetap RI untuk PBB Adiyatwidi Adiwoso, dan Direktur Perjanjian Internasional Deplu RI Arif Havas Oegroseno. Daftar tersebut mencantumkan Mohamad Soeharto (1967- 1998) pada urutan teratas tabel Perkiraan Dana yang Kemungkinan Dicuri dari sembilan Negara', dengan kekayaan yang diperkirakan dicuri Soeharto berjumlah 15 miliar dolar hingga 35 miliar dolar AS. Temuan PBB Bank Dunia itu menyebutkan perkiraan total PDB Indonesia setiap tahunnya pada rezim Soeharto 1970-1998 sebesar 86,6 miliar dolar AS. Indonesia, seperti yang diungkapkan Arif Havas Oegroseno, akan mengajukan permintaan bantuan kepada StAR Initiative untuk berusaha mengembalikan kekayaan negara yang diperkirakan dicuri Soeharto. Menurut rencana, Havas, bertemu dengan pihak Bank Dunia di Washington DC untuk membahas rencana Indonesia tersebut, Jumat (21/9). Pembahasan di Washington nanti, kata Havas yang ditemui sebelum peluncuran StAR Initiative, akan berkisar kepada penaksiran kemungkinan mengumpulkan kembali kekayaan yang diperkirakan dicuri Soeharto serta langkah langkah apa saja yang akan dilakukan setelah itu. Dengan demikian, saat ini belum diketahui di mana saja kekayaan yang diperkirakan dicuri Soeharto tersebar dan dapat dikumpulkan kembali. (Persda Network) Copyright 2006 Kompas Group = Pojok Milis Komunitas FPK: 1.Milis komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari KOMPAS dan KOMPAS On-Line (KCM) 3.Moderator berhak mengedit/menolak E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Kontak moderator E-mail: [EMAIL PROTECTED] 5.Blogroups http://forum-pembaca-kompas.blogspot.com/ 6.Untuk bergabung: [EMAIL PROTECTED] KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Warga Pondok Indah Usir Pekerja Koridor VIII-Putra
Bung Putra, Kenapa tidak dibangun di Jl. Fatmawati (yang sudah ambur adul!) saja? Ataupun di Jl. Pangeran Antasari?! Apakah karena dikedua jalan tersebut tidak ada Mal-mal nya ya? Dan juga di-ujung kedua jalan tersebut tidak ada Giant dan Care-four???!! Helet me think...maybe people think we are stupid! Kan kedua jalan-jalan tersebut dibiayai oleh Pemprov DKI? Dan ditengah jalan dari kedua jalan tersebut tidak ditanami pohon-pohon yang rindang? Kenapa tidak sekalian dirusak saja, ya?? Mana sering banjir lagi, kan jika ada Bus-way lebih menolong masyarakat disekitar Fatmawati dan P. Antasari? Agar bisa kekantor dengan mudah jika banjir datang? Gimana menurut anda? Mengapa harus merusak jalan yang rapi dan rindang Di P.Indah?? Dan yang pembiayaan penanaman pohon-pohon nya dibiayai oleh masyarakat dilingkungan P. Indah sendiri?? Alasan anda mengatakan bahwa sekarang disekitar P. Indah makin macet, karena ongkos toll sudah dinaik-kan, jadi para pengendara mobil tidak mau lewat toll lagi. Menjadikan jalan-jalan di P. Indah dipakai numpang lewat oleh para pengendara mobil yang datang dari daerah Pamulang dan Pondok Cabe area. Apa karena mau membangun bus-way di P. Indah maka toll dinaik-kan? Untuk justification mereka? Supaya ada alsan, gitu loch! Merusak, menghancurkan sesuatu yang indah dan aesthetics mungkin sudah menjadi hobby yang menyenangkan bagi Pemprov DKI?? Sungguh sayang.. Yuli Putra [EMAIL PROTECTED] wrote: --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Yuliati Soebeno [EMAIL PROTECTED] wrote: Kapan Pemprov DKI akan belajar untuk berdiskusi dengan tindakan-tindakan yang akan mereka lakukan dalam hal pembangunan Bus-way atau Mono-rail, yang mana dalam hal itu menyangkut banyak para warga yang tinggal didaerah dimana pembangunan tersebut akan dilaksanakan? Kapanakah Pemprov DKI menyumbangkan uang untuk penanaman pohon-pohon di Pondok Indah? Kapankan Pemrov DKI juga mengeluarkan uang untuk membuat side-walks yang teratur rapi, untuk para pejalan kaki biar nyaman jika berjalan dijalan raya di area di P. Indah? :: Bu, jika diperhatikan koridor 1 pedestriannya juga dipercantik dan diperlebar. Di koridor 7 misalnya di Jl. Matraman Raya trotoarnya juga diperlebar dan dipercantik. Di koridor2 lain juga begitu. Jadi bukan berarti Pemprop tidak ngapa2in, pemprop sudah berbuat sesuatu walau memang masih belum sempurna. Jika pembangunan kita serahkan ke Pemprov DKI, maka tidak akan ada side-walks di P. Indah dari mula-mula daerah tersebut dibangun. Tidak ada pohon-pohon dan rumput-rumput yang hijau didekat trotoir. Tidak ada system saluran air yang benar, sehingga kami tidak sering terlanda banjir. Yang akan terjadi malah ambur-adul. :: Loh sekarang saja tidak ada sidewalks di PI. Karena warga PI bermobil semua. Justru dengan proyek busway, syarat yang harus dipenuhi untuk mendukung angkutan ini adalah sidewalks yang memadai. Itu sudah dibuktikan di koridor 1 dan koridor lainnya, dimana trotoar sepanjang koridor busway diperbaiki dan ditingkatkan kualitasnya, walaupun belum seluruhnya selesai tapi ada arahnya kesitu. Saya rasakan kadang-kadang Pemprov DKI ini kok seperti lakunya Hitler, menjalankan semua yang mereka pikir benar untuk diri mereka sendiri, tetapi bukan untuk lingkungan, atau kepentingan masyarakat setempat dimana pembangunan akan dilakukan. Merusak adalah hal yang amat mudah, tetapi membangun dengan aturan-aturan yang benar, itu memerlukan pemikiran yang genius dan cukup mahal. :: Kadang2 masyarakatnya juga susah diajak bernalar sih. Memangnya tanpa busway, apa menjamin lingkungan PI tidak rusak? Saya melakukan riset kecil2an. Tahun 2000, waktu tempuh perjalanan dari perempatan Carrefour (Lebak Bulus) hingga perempatan PIM rata2 memakan waktu 10-15 menit. Tahun 2007, rata2 waktu tempuhnya meningkat menjadi 20-40 menit. Setiap tahun waktu tempuhnya bertambah.Ini tanpa busway lho. Ini karena apa? Ini karena mobil dan motor terus bertambah setiap tahun, tetapi luas Jl. Metro Pondok Indah tidak bertambah2 karena sudah stagnan. Akibatnya, polusi udara juga meningkat setiap tahunnya di Jl ini, yang menyebabkan kerusakan lingkungan secara gradual. Tinggal menunggu waktu saja Jl. MPI benar2 deadlock sehingga tidak ada ruang untuk bergerak sama sekali, dan kerusakan lingkungan menjadi titik yang paling parah. Ini kalau warga PI senang mempertahankan status yang sekarang, dan menolak sama sekali ide2 untuk menanggulangi masalah yang bisa terjadi di masa mendatang. Saya mendukung petisi untuk tidak dibangun Bus-way di P. Indah karena daerah yang hijau dan rindang serta nyaman lingkungan nya akan menjadi sumpek dan gersang serta makin ribed serta hilang aesthetics nya dari area yang amat specific bagi daerah Jakarta Selatan. :: Silahkan saja bu. Tapi yang jelas tanpa busway, PI tinggal menunggu saja momentum kerusakan lingkungan yang lebih parah. Itu akibat tidak adanya langkah2 revolusioner untuk membenahi pola
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] PBB BISA DITUNTUT oleh Suharto
Ini idea yang bukan main bagusnya! SBY/JK plus kita (rakyat Indon) semua menuntut Bank Dunia, IMF, plus semua negara yang giat memberi hutang pada Soeharto dkk... Bayangkanlah kalau Soeharto dkk berhasil menuntut PBB, dan kita semua berhasil menuntut Bank Dunia, IMF plus semua negara kaya yang telah giat jadi relawan a'la Santa Claus dalam menghutangi kita... Siapa tahu kita bisa jadi kaya kembali dan tak bakal jadi tertawaan atau bahan lelucon wong Malaysia atau Singapore! Plus para TKI yang tersiksa kerja paksa di pantai seberang, semuanya bisa kembali ke pangkuan Ibu Pertiwi... Bagaimana rekan-rekan sekalian? Ada yang mau memulainya? All the best! Salam Las. Sandra Moniaga [EMAIL PROTECTED] wrote: Atau sebaliknya: rakyat dan pemerintah ri yang sekarang ini bisa menuntut bank dunia serta beberapa negara pemberi utang untuk menghapuskan 'odious debt' atau utang haram yang dibuat oleh regime Suharto? sebagaimana diungkap oleh Alexander Nahum Sack sebagaimana dikutip oleh Patricia Adam dalam bukunya: Odious Debt: Loose Lejding, Corruption, and the Third World's Environmental Legacy (lihat http://www.odiousdebts.org/odiousdebts/index.cfm?DSP=subcontentAreaID=3) If a despotic power incurs a debt not for the needs or in the interest of the State, but to strengthen its despotic regime, to repress the population that fights against it, etc., this debt is odious for the population of all the State. This debt is not an obligation for the nation; it is a regime's debt, a personal debt of the power that has incurred it, consequently it falls with the fall of this power. Laporan ini memberikan legitimasi kepada kita semua bahwa regime suharto memang korup dengan demikian segala utang yang dibuatnya dapat dikategorikan sebagai odious debt atau utang haram yang tidak dapat menjadi beban dari rakyat indonesia. utang tersebut adalah utang regime, utang pribadi dari penguasa tersebut. Logikanya wakil ri yang terlibat dalam proses ini: Sdr. Adiyatwidi Adiwoso dan Sdr. Arif Havas Oegroseno memanfaatkan Laporan resmi PBB dan Bank Dunia ini untuk mendorong penghapusan utang-utang Indonesia dan mempersilahkan StAR Initiatives untuk mencari dan mengambil uang-uang Suharto dan kroninya (termasuk keluarganya) utk mereka sendiri. Yang penting utang-utang RI yang dibuat dalam masa pemerintahan Suharto diakui sebagai utang haram dan RI dibebaskan dari kewajiban membayar cicilan maupun bunganya. Saya gak tahu angka detilnya, mungkin ada Bang Faisal Basri atau Mbak Binny atau Mas Sugeng atau siapalah yang bisa membantu dg. angka2. Kalau ternyata utang RI lebih kecil dari 'curian' Suharto.. ya mestinya ada selisih yang dikembalikan kekas negara oleh StAR Initiatives (kalau mereka berhasil). Bagaimana menurut kawan-kawan anggota FPK? salam, sandra moniaga
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Nah ini dia pencuri no 1 dunia
kadang saya tidak mengerti, Thanksin sinawatra terjungkal dari kursi Perdana Mentri Thailand karena dianggap korupsi dan penggelapan pajak, tapi konon dicintai rakyat miskin dikampung-kampung, josep estrada, terjungkal dari istana presiden karena salah urus dan nilep duit rakyat, juga konon dicintai rakyat miskin, suharto mega korupsi dan pelanggar ham berat, juga konon masih punya simpatisan yang luas dan dicintai rakyat miskin. mungkin dalam pikiran orang miskin yang penting bisa makan, dan hidup yang layak terserah pemimpinnya mau korupsi, mau melanggar ham, tidak ada demokrasi, memerintah dengan tangan besi, mereka gak mau mikirin. tapi saya juga miskin kalau dibandingkan dengan kekayaan para anggauta DPR, tapi tidak mau dipimpin sama pemimpin koruptor dan pelanggar ham berat, nggaaak mau ! Bambang Riyanto [EMAIL PROTECTED] wrote: Tapi Pak, di Filipina situasinya agak berbeda karena sangat politis. Macapagal jelas sekali ingin menjebloskan Estrada ke penjara karena kalau tidak dia bisa menjadi saingan di pemilu berikutnya. Estrada sangat dicintai masyarakat miskin di Filipina. Massanya cukup signifikan untuk membuat Macapagal ketir-ketir. salam,
[Forum Pembaca KOMPAS] Re: Saut Makin Panik
Makanya,semakin perlu banyak orang baca Jurnal Perempuan, Bu Mariana. Semoga JP dapat semakin meningkatkan kecerdasan orang dalam isu-isu perempuan, dan membuka wawasan-wawasan yang masih sempit tentang perempuan dan feminisme. Selamat bekerja, semoga sukses selalu! manneke Mariana Amiruddin [EMAIL PROTECTED] wrote: Bang Saut, bang Saut.. Lagian yang lewat japri duluan siapa? yeee... nggak ngaku, malu tuh! Nanti kamu juga dimarahi suamiku loh! Kok maki-maki bini orang! (beneran suamiku baca emailmu kesel banget tambah japri deh) Dari istilahmu aja udah aneh Feminis Jurnal Perempuan idih apaan tuh? Kesannya feminis itu sepangkat dengan JENDRAL! ha ha ha... Feminisme itu bukan cuma institusi bukan cuma pribadi, bukan hanya Jurnal Perempuan, bukan itu lagi dibicarain bung! Aduh open dong, open... Feminisme bukan lagi untuk DIBICARAIN, kecuali bagi yang baru tau apa itu feminisme. Feminisme itu dipraktekkan melalui advokasi, menangani kasus-kasus, mendampingi korban or survivor. Dan tentu feminisme itu pake pikiran Om, bukan cuma nyali. Makanya jangan ngomong melulu. Tambah kelihatan kosongnya! Apalagi bawa-bawa institusi, bawa-bawa Gadis Arivia segala, kayak tau aja... Ga usah sok tau deh. Hihihihi... Mariana
[Forum Pembaca KOMPAS] *Pementasan dan Peluncuran Buku: JANDA DARI JIRAH*
Teman2, Sahabat saya: Cok Sawitri, akan meluncurkan Bukunya: JANDA DARI JIRAH, datang ya, Una Pementasan, dan Bedah Buku: JANDA DARI JIRAH Oleh: Maria Hartiningsih Rieke Diah Pitaloka Reda Gaudiamo RABU, 19 SEPTEMBER 2007 Goethehaus Jakarta Jl. Samratulangi 9-15 Menteng Jakarta, 18.00-21.00 WIB Informasi: 53677834 ext. 3273, 3249 (Nunik, Maria) Pada suatu masa di tahun Saka, setiap empu dan penyair menanam pena mereka untuk tidak menuliskan sebuah cerita. Sebuah kisah tentang seorang perempuan yang disegani di jagat Jawa dan Bali, Bahkan oleh yang mulia Airlangga. Tanpa kekuatan senjata, tanpa pasukan, perempuan itu berhasil menobatkan seorang raja yang membuat Kadiri terbagi dua. Kekuasaan telah tercoreng, perang saudara pun tak terhindarkan. Para penyair dan empu tak tahu mesti menempatkan di mana nama perempuan itu dalam sejarah. Kelak, orang akan mengenangnya jauh dari kebenaran. Kelak, namanya akan terdengar menggetarkan setiap kali disebutkan. Ia adalah ibu Ratna Manggali, Rangda Ing Jirah... dan hanya dalam kitab kecil ini, apa yang tak boleh dituliskan yang terkubur beratus-ratus tahun lampau, kembali dikisahkan. - Shape Yahoo! in your own image. Join our Network Research Panel today! [Non-text portions of this message have been removed]
[Forum Pembaca KOMPAS] Re: PBB BISA DITUNTUT oleh Suharto
Wah,MA akan dapet proyek lagi nih. Ayo, kebut terus, kejar setoran! PBB dan Bank Dunia ini lebih kakap lho dibandingkan Time. pasti ganti ruginya berlipat ganda. manneke cbn [EMAIL PROTECTED] wrote: Berita ini akan membuat Suharto dan pengacaranya senang karena berdasarkan pengalaman dengan majalah TIME maka suatu saat pasti PBB dan BANK DUNIA akan juga dituntut oleh Suharto dan pengacaranya jika PBB dan Bank DUnia tidak bisa membuktikan statementnya itu. Wah kocek mereka tambah tebal nih!!! Mungkin saja ini akan terjadi suatu saat. - Original Message - From: Agus Hamonangan To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Wednesday, September 19, 2007 10:11 AM Subject: [Forum Pembaca KOMPAS] PBB Nyatakan Soeharto Sebagai Pencuri Nomor Satu http://www.kompas.co.id/ver1/Internasional/0709/18/225045.htm
RE: [Forum Pembaca KOMPAS] Warga Pondok Indah Usir Pekerja Koridor VIII
Kalo masalah polusi Bukannya kalo busway udah lancer orang2 tidak pakai mobil pribadi, polusi jadi kurang ya. Slow man Sukses lahir dari Kejujuran, Ketekunan Keuletan yang diiringi Doa _ From: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Sukarnoto Sent: Wednesday, September 19, 2007 7:37 AM To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subject: Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Warga Pondok Indah Usir Pekerja Koridor VIII Om Putra,masalah utamanya adalah kurang komunikasi dan mau menangnya sendiri serta tidak ada transparansi. Kalau diskusinya cuma mengcounter pernyataan ya tidak bakal ada titik temu dan solusi. Coba jelaskan apa alasan pengalihan jalur busway menjadi lewat PI. Apa karena telanjur bikin jalur di Tomang (desainnya lewat Kiai Tapa)? Untuk kasus jalur busway yang lewat Tomang kenapa warga setempat dilarang naik busway dengan tidak menyediakan halte antara Harmoni sampai Jelambar? Pemda DKI memang kurang transparan dan cenderung bangun dulu koreksi belakangan untuk urusan busway. Contohnya banyak separator yang harus dibongkar karena menyumbat jalan seperti di dekat simpang susun Cawang. Sebetulnya pembangunan gaya busway ini baik juga lho karena prosesnya cepat. Mengapa gaya ini tidak diterapkan pada pembangunan fly over, under pass atau kanal BKT. Apa memang pembangunan proyek tersebut dirancang secara sistematik agar lebih lama sehingga masyarakat juga makin lama menderita? Karena secara teknis banyak proyek yang dapat dilakukan dalam waktu lebih singkat dan tidak terlalu mengganggu masyarakat sekitar. Untuk busway kali ini coba kita tunggu berapa lama selang waktu antara selesainya jalur dan tersediannya armada bus yang mencukupi?
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Nah ini dia pencuri no 1 dunia
Kejadian di Filipina memang didasari oleh balas dendam politik dan politik bumi hangus. Kejadian serupa juga terjadi di Kota Jember, Jawa Timur. Dimana Bupati sebelumnya dilaporkan korupsi oleh Bupati yang sedang menjabat hingga akhirnya Bupati tersebut diseret ke penjara. Kemudian si mantan Bupati itu juga sudah melakukan persiapan-persiapan membongkar kasus yang dilakukan Bupati yang sedang menjabat. Kini kasusnya tengah disidik di kejaksaan. Jadi sepertinya tidak akan habis-habis. Adhi Ardian Kustiadi -Original Message- From: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Bambang Riyanto Sent: Wednesday, September 19, 2007 12:27 PM To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subject: {Disarmed} Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Nah ini dia pencuri no 1 dunia Tapi Pak, di Filipina situasinya agak berbeda karena sangat politis. Macapagal jelas sekali ingin menjebloskan Estrada ke penjara karena kalau tidak dia bisa menjadi saingan di pemilu berikutnya. Estrada sangat dicintai masyarakat miskin di Filipina. Massanya cukup signifikan untuk membuat Macapagal ketir-ketir. salam,
[Forum Pembaca KOMPAS] Re: Gus Dur Siap Jadi Capres
Kalau saya diperintahkan oleh orang-orang tua (kiai sepuh), saya siap saja dicalonkan, kata Abdurrahman di Jakarta, Selasa (18/9). Menurut dia, perintah tersebut harus berasal dari lima kiai sepuh dari kalangan Nahdlatul Ulama yang dulu mendorongnya untuk maju sebagai calon presiden pada tahun 1999. sepertinya de javu pemilu 2004. anyway tetap jujur dan berani
RE: [Forum Pembaca KOMPAS] Gus Dur Siap Jadi Capres
Saya pernah gagal tes kualifikasi karena factor fisik itu saya terima karena peraturannya memang seperti itu. Kenapa ya orang2 diatas tidak pernah nerimo kalo tidak sukses karena peraturan. Karena merasa punya kuasa kali ya.. Kalo punya solusi, kenapa gak didiskusikan dari sekarang ya... Susah memang politikus semua serba kepentingan golongan. Sukses lahir dari Kejujuran, Ketekunan Keuletan yang diiringi Doa _ From: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Godlip Pasaribu Sent: Wednesday, September 19, 2007 11:55 AM To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subject: RE: [Forum Pembaca KOMPAS] Gus Dur Siap Jadi Capres Terus terang saya adalah penggemar Gus Dur. Tetapi menurut saya akan jauh lebih terhormat apabila Gus Dur tetap menjadi Guru Bangsa daripada berusaha mencari kekuasaan lagi yang saya yakin jika terpilih kembali akan terulang suasana kepemimpinannya yang dulu banyak menimbulkan kontroversi. Salam.
[Forum Pembaca KOMPAS] Re: Daftar 10 Pencuri Kekayaan Negara
Wah, hebat euy... Indonesia nomor 1 lagi :P Tapi ini kan daftar maling yang maling di kampung sendiri. Kira- kira, ada gak ya daftar maling yang maling di kampung orang lain, entah bentuknya sebagai individu atau gerombolan, dengan cara kasar atau halus (penipuan), legal atau gak... (ada gak ya maling legal?)... Pisss, --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Agus Hamonangan [EMAIL PROTECTED] wrote: http://www.kompas.co.id/ver1/Internasional/0709/18/225045.htm == 1. Soeharto (Indonesia) 1967-1998 kerugian negara: 15-35 miliar dolar AS 2. Ferdinand Marcos (Filipina) 1972-1986 kerugian negara: 5- 10miliar dolar AS 3. Mobutu Sese Seko (Zaire) 1965-1997 kerugian negara: 5 miliar dolar AS 4. Sani Abacha (Nigeria) 1993-1998 kerugian negara: 2-5 miliar dolar AS 5. Slobodan Milosevic (Serbia/Yugoslavia) 1989-2000 kerugian negara: 1 miliar dolar AS 6. Jean Claude Duvalier (Haiti) 1971-1986 kerugian negara: 300-800 juta dolar AS 7. Alberto Fujimori (Peru) 1990-2000 kerugian negara: 600 juta dolar AS 8. Pavio Lazarenko (Ukraina) 1996 1997 kerugian negara 114- 200 juta dolar AS 9. Arnoldo Aleman (Nikaragua) 1997-2002 kerugian negara 100 juta dolar AS 10. Joseph Estrada (Filipina) 1998-2001 kerugian negara 70- 80 juta dolar AS Copyright 2006 Kompas Group
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Re: susu UHT berbahaya
rekan-rekan, susu UHT adalah produk dimana seluruh micro-organism nya dibunuh / dihancurkan, maka susu UHT bisa disimpan lebih lama di lemari es / fridge. susu yang tidak di pasturisasi, terdapat sejumlah micro-organism, tetapi setelah menjalani proses pasturisasi, maka akan (sangat) berkurang, tapi dengan proses UHT, maka susu tsb benar2 bebas dari micro-organism. salam - Original Message From: Putra [EMAIL PROTECTED] To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Tuesday, 18 September, 2007 3:42:11 PM Subject: [Forum Pembaca KOMPAS] Re: susu UHT berbahaya Wartawannya salah kutip kali Pak Haniwar. Typo mungkin gara2 dikejar deadline? p
[Forum Pembaca KOMPAS] Jangan berbuka dengan yang manis-manis ...
Krn waktu lebaran semuanya sekaligus pesta... , kenaikan konsumsi bulan puas hanya ug khusus berhubungan misal sirup, tapi waktu lebaran , 200 juta muslim pesta sekaligus bayangkan lonjakan permintaan , jangan lupa THR menambah juga daya beli, belum lg perusahaan yg beri duit pada pejabat, , semuanya di belanjakan di masa menjelang lebaran dan pasca nya. lalu komentar ttg nggak perlu siapkan korma, rupanya kurang menghayati artikel, justru korma dan kolahk bisa dan baik di konsumsi krn bukan karbohidrat sederhana.. Salam Haniwar At 04:17 PM 9/18/2007, you wrote: Ada rekan-rekan yang bisa menjelaskan kenapa saat Bulan Puasa harga bahan makanan di Indonesia selalu naik, padahal logikanya di bulan puasa penduduk mayoritas Indonesia sedang berpuasa alias tidak makan atau paling tidak sedang mengurangi porsi dan waktu makan dibandingkan dengan bulan-bulan biasanya? - Original Message From: Dandossi Matram [EMAIL PROTECTED] Sent: Saturday, September 15, 2007 5:45:58 AM Subject: [tourismindonesia] Jangan berbuka dengan yang manis-manis Rekan2 sekalian, Informasi ini mudah2an benar dan bermanfaat, sehingga kalau bulan puasa berakhir, berat badan kita berkurang bukannya malah bertambah .
[Forum Pembaca KOMPAS] Usulan: Iklan XL dengan Laki-laki bercelana Dalam
Hihihi, keren-keren, jadi Bung Andi nggak keberatan dong jika iklan XL memamerkan laki-laki yang hanya disorot close up pada bagian pinggang ke bawah hingga paha bagian atas, hanya memakai celana dalam dan ada tulisan Rp 1/detik. Hahaha, benar-benar kesetaraan. Saya usulkan XL juga segera buat versi ini, meski saya ragu akan berpengaruh positif terhadap promosi kepada calon konsumen perempuan. Peace! Takut juga diketusin. Tina Ernieta Tioria Verelina Napitupulu +6281394222859; +622198880384 http://dharmapadma.blogs.friendster.com/the_quest/ http://dharmapadma.blogs.friendster.com/the_quest/ Society, being codified by man, decrees that woman is inferior; She can do away with this inferiority only by destroying the male's superiority. Simone de Beauvoir (1908 - 1986) http://profiles.yahoo.com/si_andi si_andi Mon Sep 17, 2007 10:35 pm (PST) Yah kami lelaki yang non politis-ideologis ini sudah biasa, Pak, dalam iklan distereotipkan sebagai makhluk yang pikirannya seks melulu (sampai kejedug liat cewek pakai seamless bra-nya Triumph), juga dicap sebagai pelaku kriminal dan tukang ngebut. Sudah biasaaa. Pernah lihat iklan yang tokoh penjahatnya perempuan? Pernah lihat iklan keselamatan lalu lintas yang tukang ngebutnya cewek?...I thought so. Cuma itulah, karena kebetulan harga diri saya tidak tinggi-tinggi amat jadi ketawa saja menikmati kreativitas orang. Soal data, minta data juga dong sama yang pertama kali mau menuntut XL itu mewakili wanita yang mana. Kalau memang ada datanya yang bilang semua wanita di Indonesia gampang tersinggung begitu saya nanti bantuin mendesak XL-lah. Vox feminae vox dei, Pak. Populii nanti ngikut saja; kalau tidak bisa panas kuping nanti diketusin Manneke di kanan dan Mariana di kiri. Andi [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] PBB BISA DITUNTUT oleh Suharto
Biarin dech...dah tanggung basah mandi sekalian, he he he... sopasti daku sudah siapin duit 1 trilyun bo' trus daku juga dah kontak si Sumanto sebagai pengacara ku. Suhaimi - Original Message - From: cbn To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Wednesday, September 19, 2007 11:34 AM Subject: [Forum Pembaca KOMPAS] PBB BISA DITUNTUT oleh Suharto Husshhh nanti anda dituntut oleh Suharto looo!!! Punya duit 1 milyard ngak sih? - Original Message - From: Suhaimi To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Wednesday, September 19, 2007 10:49 AM Subject: Re: [Forum Pembaca KOMPAS] PBB BISA DITUNTUT oleh Suharto Hua ha ha hadasar wong uuedan...sebaiknya sebelon mereka-mereka itu bertindak, gimane neh...? Saya ada ide gendheng nich...dari pade si Imam Samudra cs dihukum mate' mendingan hukumannya diganti azah...yaitu suruh mereka melakukan bom bunuh diri ke Cendana Gimane ? ada yang lebih gendheng lage ? Suhaimi [Non-text portions of this message have been removed]
[Forum Pembaca KOMPAS] Re: susu UHT berbahaya
Iya kali..wartawannya kurang ngerti mau buru nuru.. bikin bingung Pak Ghozan.. kalo interpretasi saya, Pak Dr.itu terkesan mencampur adukkan dua hal.. yg pertama adalah bhw susu UHT yaitu sterilisasi dgn suhu diatas 135 C dlaam waktu pendek, yang akan membuat susu itu tahan disushu kamar selama 6 sampai 9 bulan. Dengan yg kedua bhw suhu 50 C yang memang dianggap oleh kalangan ahli pangan sbg danger zone , yaitu suhu dimana mikroba berkembang paling cepat. Sehingga makanan apapun harus di hindari berlama lama ada di suhu ini. jadi saya setujunya bhw susu UHT itu aman aja selama blm kadaluarsa dan tidka bocor ( bisa sampai 9 bulan di suhu kamar ), tapi sebisanya jangan taruh makanan apapun pada suhu yg tergolong danger zone ( 30 smp 50 c) dalam waktu agak lama, termasuk dalam distribusi. Dan saya yakin.. nggak satu pun produsen susu UHT .., yg nggak punya alat distribusi bagus , yang mencegah adanya suhu setinggi itu waktu pengiriman/distribusi. Jadi Pak Ghozan aman kok minum susu UHT.. Salam Haniwar Mas Putra menulis Wartawannya salah kutip kali Pak Haniwar. Typo mungkin gara2 dikejar deadline?
[Forum Pembaca KOMPAS] Re: IKlan XL merendahkan Martabat Kaum Perempuan ?!?!?--si andi
Jadi apa intinya dong, Bung Andi? Jangan demen lari-lari aja ah. teknik berdebat saya kaya gimana sih? Seolah miliser di FPK ini juga tak tahu teknik berdebat Anda kaya apa. Stay focused, man. Kita bicara stereotipe perempuan dalam iklan Pro XL, bukan? makanya, jangan maen petak umpet melulu. manneke si_andi [EMAIL PROTECTED] wrote: Jelas gak susah, Pak. Sama gampangnya dengan memeriksa statistik jender mana yang stereotip dan mana yang kenyataan dalam frasa Rp 1 per detik di tubuh wanita itu. Tapi bukan itu intinya, kan? Juga kalau saya tidak terlanjur kenal baik teknik berdebat Anda tentu saya sudah kalang kabut ke jurnal psikologi untuk nyari makalah yang judulnya kira-kira A Statistical Analysis to Adult Male Responses Against Sexually Suggestive Phrases Written on Male Torso: Comparative Study Based on Gender Differences. But, no thank you, Pak. You heard my point. It's time to make yours. Andi
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Setuju Barang Haram adalah Perbuatan Dosa (Kasus PLTN Muria)
Yang Terhormat Bapak Edi Sartono, Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Saya sangat kagum dengan keberanian dan iman dari para pejabat di negeri ini, baik di Meneg Ristek, Meneg ESDM, BATAN, BAPETEN, PLTN. Iman beliau-belaiu sangat-sangat kuat. Beda dengan iman kami yang lemah. Bahkan kami percaya, Al-Imaanu Yaziidu wa Yanqusu (Iman kadang bertambah dan kadang berkurang). Iman para pejabat tersebut --termasuk Pak Edi Sartono-- terus bertambah, dan selalu yakin. Termasuk iman terhadap bahwa PLTN tidak akan terjadi apa-apa di Indonesia. Ijinkan kami yang lemah iman ini khawatir, hati-hati dan tidak gegabah agar tidak terjadi lagi bencana bikinan manusia. Cukuplah LAPINDO dan ledakan di Serpong, mengingatkan kami agar kami eling lan waspodo. Mudah-mudahan iman kami bertambah kuat, dan ora wedinan (tidak gampang takut). Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Ad-Dhoif... (Si Lemah Iman) Zakariya Anshori [EMAIL PROTECTED] wrote:Yth. Pak Suhaimi, Siapa yang ngotot? Kalimat mana yang menunjukkan saya ngotot mbangun PLTN? Opo bedane Mas? IRAN adalah negara islam, kita mayoritas penduduknya beragama islam (hanya mayoritas saja, ilmunya belum tentu). Tapi hebatnya ulama disini berani mengharamkan (haram lokal) PLTN. Seperti yang sudah pernah saya tulis dalam milis ini juga, (setahu saya) HARAM nya sesuatu tidak bersifat lokal. Kalau di Indonesia haram, maka di Iran pun juga haram. Daging BABI dimanapun bagi orang islam pasti haram. Tapi dari tulisan anda, kelihatannya anda tidak mengikuti perkembangan berita. Bukan saya yang melibatkan Kyai, tapi Kyai yang melibatkan diri (setelah diprofokasi oleh kelompok tertentu ?) dan akhirnya membuat fatwa. Iran melakukan pengkayaan uranium untuk mengembangkan PLTN nya, untuk bahan bakar, tapi Amerika juga tetap nggak percaya. Karena kalau beli juga nggak bakal dikasih, jadi berusaha sendiri. Seperti pepatah Semakin tinggi pohon, semakin kencang digoyang angin berlaku secara alamiah, wajar. Tergantung bagaimana kita mensikapi salam edi sartono - Looking for a deal? Find great prices on flights and hotels with Yahoo! FareChase. [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] PBB Nyatakan Soeharto Sebagai Pencuri Nomor Satu
Soeharto bukan saja bisa menuntut PBB tapi harus atau wajib menuntut PBB demi nama baiknya dan sejarah bangsa ini Bagaimana kita ini sebagai bangsa yang besar di dunia tapi dalam 32 tahun dipimpin oleh pencuri nomor satu di dunia? Apakah 200 juta manusianya ini benar-benar mentalnya tempeh? Nah disini perlunya kita dan Soeharto dkk menuntut PBB yang sombong dan tak mau tahu diri ini... Tapi diam-diam (sekedar iseng saja) kita juga bisa berbangga telah mengondol medali emas kembali... Medali emas sebagai jagoan mencuri di dunia! Opo ora hebat rek? Mana ada wong Singapore, Malaysia, Japan, Aussie, Yankee, Brits atau Londo lainnya yang mampu begitu? Salut Soeharto dkk, namamu bakal abadi dalam jiwa bangsa ini! :=)) Salam Las. Agus Hamonangan [EMAIL PROTECTED] wrote: http://www.kompas.co.id/ver1/Internasional/0709/18/225045.htm === NEW YORK, SELASA - Mantan Presiden Soeharto kembali menjadi perhatian dunia. Bekas penguasa Orde Baru selama 32 tahun itu menyandang predikat sebagai pemimpin politik dunia yang diperkirakan mencuri kekayaan negara dalam jumlah berkisar 15 miliar dolar hingga 35 miliar dolar AS. Tidak tanggung-tanggung, Soeharto menempati urutan pertama dari sepuluh daftar mantan kepala negara yang dinyatakan sebagai pencuri. Seperti berita yang dilansir kantor berita Antara, daftar ini tercantum dalam buku panduan yang dikeluarkan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), dan Bank Dunia bersamaan dengan peluncuran Prakarsa Penemuan Kembali Kekayaan Yang Dicuri (Stolen Asset Recovery (StAR) Initiative di Markas Besar PBB, New York, Selasa (18/9) WIB. Peluncuran prakarsa dihadiri Sekjen PBB Ban Ki-moon, Presiden Bank Dunia Robert B Zoellick, dan Direktur Kantor PBB untuk Masalah Obat-obatan Terlarang dan Kejahatan (UNODC) Antonio Maria Costa. Turut hadir para pejabat tinggi sejumlah negara anggota PBB, termasuk Deputi Wakil Tetap RI untuk PBB Adiyatwidi Adiwoso, dan Direktur Perjanjian Internasional Deplu RI Arif Havas Oegroseno. Daftar tersebut mencantumkan Mohamad Soeharto (1967- 1998) pada urutan teratas tabel Perkiraan Dana yang Kemungkinan Dicuri dari sembilan Negara', dengan kekayaan yang diperkirakan dicuri Soeharto berjumlah 15 miliar dolar hingga 35 miliar dolar AS. Temuan PBB Bank Dunia itu menyebutkan perkiraan total PDB Indonesia setiap tahunnya pada rezim Soeharto 1970-1998 sebesar 86,6 miliar dolar AS. Indonesia, seperti yang diungkapkan Arif Havas Oegroseno, akan mengajukan permintaan bantuan kepada StAR Initiative untuk berusaha mengembalikan kekayaan negara yang diperkirakan dicuri Soeharto. Menurut rencana, Havas, bertemu dengan pihak Bank Dunia di Washington DC untuk membahas rencana Indonesia tersebut, Jumat (21/9). Pembahasan di Washington nanti, kata Havas yang ditemui sebelum peluncuran StAR Initiative, akan berkisar kepada penaksiran kemungkinan mengumpulkan kembali kekayaan yang diperkirakan dicuri Soeharto serta langkah langkah apa saja yang akan dilakukan setelah itu. Dengan demikian, saat ini belum diketahui di mana saja kekayaan yang diperkirakan dicuri Soeharto tersebar dan dapat dikumpulkan kembali. (Persda Network) Copyright 2006 Kompas Group - Fussy? Opinionated? Impossible to please? Perfect. Join Yahoo!'s user panel and lay it on us. [Non-text portions of this message have been removed]
[Forum Pembaca KOMPAS] Tiadakah Pariwara XL yang lebih kreatif ....
Dear All. Menurut saya terlepas apakah XL melakukan Pelecehan terhadap PEREMPUAN atau tidak, seyogyanya masih dimungkinkan terciptanya ide-ide kreatif lainnya yang sangat cemerlang dan imaginatif. Karena unsur pelecehan itu batasannya sangat tipis sekali, ada perasaan tidak senang dari seseorang ataupun sekelompok orang menurut saya sudah meliputi unsur-unsur pelecehan. Saya pribadi amat terkesan dengan iklan XL terdahulu (tahun 2004) yang mengambarkan kebeningan suara XL sebening air. Bagi saya iklan tersebut, iklan XL yang paling kreatif. Kenapa ide-ide cemerlang seperti itu tidak kembali diciptakan??? Terimakasih. Widianis Indranata Suami dari seorang perempuan, [EMAIL PROTECTED] Hapuskan Segala Bentuk Diskriminasi Terhadap Perempuan Hapuskan Segala Bentuk Kriminalisasi Terhadap Tubuh Perempuan LBH APIK (Asosiasi Perempuan Indonesia Untuk Keadilan) Jakarta Nelson [EMAIL PROTECTED] wrote: dear Deasy, pelecehan yang dimaksudkan itu apa karena 'Rp 1/dtk' berada di bagian dada seorang wanita ? Kalau dipikir secara logic itu sama sekali bukan suatu pelecehan, itu cuman merupakan suatu kreasi dari sebuah iklan. Sebelum iklan itu masuk ke dalam public, pastinya sudah memperoleh kritikan tersendiri dari kalangan dalam company XL. Mba Deasy bisa berpikiran demikian sama dengan halnya dengan staff dari perusahaan XL. Pastinya mereka sudah melalui pertimbangan yang cukup baik. Lagipula tidak ada unsur perdata maupun pidana, atau unsur kepatutan ataupun kesusilaan dalam iklan tersebut. ^^ best regards, nelson
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] RE: Peresmian Rumah Sakit Gratis
Terima kasih Oom KM untuk informasinya. Sungguh amat berharga buat menambah wawasan, khususnya dalam berbahasa. salam dari dekat (kalibata - jatipadang kan dekat) rd Kartono Mohamad [EMAIL PROTECTED] wrote: Hospital berawal kata hospice, tempat istirahat musafir yang melakukan perjalanan jauh di abad pertengahan, dikelola secara non-profit oleh biara (Katolik). Maka hospice banyak berdiri berdampingan dengan biara. Musafir yang jatuh sakit biasanya dibawa ke sana untuk dirawat, diberi makan, dsb. Dari sanalah berkembang menjadi hospital. Tetapi derivat kata hospice jadi banyak: seperti hostel, hotel. Sedangkan kata hotel iti sendiri dalam bahasa perancis juga berarti balai kota, tempat walikota berkantor. Indonesia memakai istilah rumah sakit yang merupakan terjemahan langsung dari bahasa belanda, zieken huis. Juga rumah makan dari eet huis. Saya secara pribadi lebih memilih menggunakan kata hospital daripada rumah sakit, supaya menghemat huruf dan ucapan. Malaysia karena bekas jajahan Inggeris menggunakan hospital. Rumah sakit umum pusat jadi hospital besar. KM
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Warga Pondok Indah Usir Pekerja Koridor VIII
Saya juga heran pak Sukartono. Tahun lalu Pemprop membangun 4 koridor busway dengan panjang lebih dari 60 km, hanya memakan waktu 3 bulan. Untuk flyover Roxy (Kyai Tapa) yang panjangnya kurang dari 2 km kenapa bisa memakan waktu hampir 3 tahun? Untuk kasus tomang, sebenarnya rute aslinya memang lewat Kyai Tapa. Hanya karena masalah flyover Roxy belum kelar, maka rute sementara dialihkan lewat Tomang Raya. Jika sudah kelar flyovernya, koridor 3 akan lewat jalan tersebut. Dan rute pengalihan Tomang Raya akan dipakai sebagai rute resmi koridor 8 (Lebak Bulus - Harmoni). Saya sendiri belum tahu halte2 koridor 8, harapan saya di Tomang Raya itu dibuat beberapa halte pemberhentian. Memang pengerjaan busway terkesan dipaksakan dan sepihak. Soalnya kalau tidak begitu tidak mungkin setiap tahun Pemprop bisa membangun 3-4 koridor sekaligus. Sisi buruknya adalah, proyek publik ini memang miskin transparansi dan partisipasi publik, akibatnya suka timbul ketidakpercayaan dari publik, seperti penolakan yang terjadi di PI. Coba kalau lebih terbuka, komunikasi lebih intens, pasti proyeknya lebih smooth tapi mungkin proses pengerjaannya tidak secepat sekarang. Buktinya seperti BKT yang berlarut2 karena memang proyek ini harus dikompromikan dulu dengan masyarakat menyangkut lahan masyarakat yang terkena proyek. Dan sepertinya Pemprop belum belajar dari kesalahan. Karena sampai saat ini perusahaan operator koridor 8-9-10 belum terbentuk. Akibatnya order pembelian bus belum bisa dilakukan. Mengingat kejadian awal tahun ini, kekurangan bus menyebabkan penumpang tidak nyaman dan akhirnya merusak citra transjakarta ini sendiri. p --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Sukarnoto [EMAIL PROTECTED] wrote: Om Putra,masalah utamanya adalah kurang komunikasi dan mau menangnya sendiri serta tidak ada transparansi. Kalau diskusinya cuma mengcounter pernyataan ya tidak bakal ada titik temu dan solusi. Coba jelaskan apa alasan pengalihan jalur busway menjadi lewat PI. Apa karena telanjur bikin jalur di Tomang (desainnya lewat Kiai Tapa)? Untuk kasus jalur busway yang lewat Tomang kenapa warga setempat dilarang naik busway dengan tidak menyediakan halte antara Harmoni sampai Jelambar? Pemda DKI memang kurang transparan dan cenderung bangun dulu koreksi belakangan untuk urusan busway. Contohnya banyak separator yang harus dibongkar karena menyumbat jalan seperti di dekat simpang susun Cawang. Sebetulnya pembangunan gaya busway ini baik juga lho karena prosesnya cepat. Mengapa gaya ini tidak diterapkan pada pembangunan fly over, under pass atau kanal BKT. Apa memang pembangunan proyek tersebut dirancang secara sistematik agar lebih lama sehingga masyarakat juga makin lama menderita? Karena secara teknis banyak proyek yang dapat dilakukan dalam waktu lebih singkat dan tidak terlalu mengganggu masyarakat sekitar. Untuk busway kali ini coba kita tunggu berapa lama selang waktu antara selesainya jalur dan tersediannya armada bus yang mencukupi?
[Forum Pembaca KOMPAS] Re: Mau Tanya
Salam, Saya kira yang ditanyakan Pak Anton adalah persamaan bahwa SAM dimasukkan oleh BPI( intl TNI) kedalam PKI seperti yang dialami oleh Capt Polly pada waktu ini. Wasalam, Wal suparmo --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, tossi20 [EMAIL PROTECTED] wrote: Aha, ini satu analogi yang penting dan menarik, Bung, Masalahnya kan 'who's pulling the string' yang membuat Polly menari- nari? Dua bos BIN, Bu Asvi Bu Asmini, menjadi dalangnya Polly, tapi 'dunia' yang menunjang tarian Polly kan masih tegak, makanya kasus Munir masih gelap. Syam Kamaruzaman menjadi semacam 'Polly'nya DN Aidit? Mungkin, tapi tidak demikian menurut Pretext for Mass Murdernya John Roosa. Kajian John mengesankan, baik Aidit mau pun Syam both were pulling the string. Satu lagi perbedaan penting: hanya sehari setelah bergerak, pada 1 Okt 1965 'dunia' yang menunjang DN Aidit dan Syam sudah runtuh, gerakan mereka buyar, dan tiga minggu kemudian mulailah persatean massaal ... Jadi, pertanyaan Bung menunjuk pada analogi yang penting, namun meleset. Paling tidak, sejauh ini masih meleset. Maklum, ini baru sekedar sebuah lilin sementara, petromaksnya pun belum ada, Salam, Tossi AS
[Forum Pembaca KOMPAS] Hindari Berpergian Melewati Jln Sudirman pada Tanggal 22 September 2007 pukul 06.00 s/d 19.00
Informasi dari Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Daerah Khsus Ibukota Jakarta ( BPLHD Prov DKI Jakarta ) Isi Pemberitahuan Dalam rangka pelaksanaan Perda No. 2 Tahun 2005 tentang Pengendalian Pencemaran Udara Khsususnya penerapan Pasal 27 tentang Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB), dengan ini diberitahukan : Bahwa pada tanggal 22 September 2007 mulai pukul 06.00 WIB sd pukul 19.00 WIB sepanjang jalan Sudirman mulai Patung Pemuda sampai dengan jalan Thamrin (Patung Arjuna) tertutup bagi kendaraan pribadi dan kendaraan umum lainnya, kecuali untuk kendaraan Busway dan Kendaraan Umum dengan rute tetap. Selama penutupan jalan Sudirman - jalan Thamrin tersebut , akan diisi dengan pengukuran kualitas udara, perlombaan-perlomba an dan bazaar/pameran yang bernuansa Lingkungan Hidup khususnya yang berkaitan dengan pengendalian dan perbaikan kualitas udara. Pusat kegiatan/acara puncak berada di Bundaran HI dan akan dihadiri oleh Gubernur DKI Jakarta.
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] PBB BISA DITUNTUT oleh Suharto
Serem uiy, nanti malahan uang hasil korupsinya nggak jelas ada dimana karena ide ini. Jangan ah, kita harus tetap bertindak menurut hukum yang ada. Salam BS Suhaimi [EMAIL PROTECTED] wrote: Hua ha ha hadasar wong uuedan...sebaiknya sebelon mereka-mereka itu bertindak, gimane neh...? Saya ada ide gendheng nich...dari pade si Imam Samudra cs dihukum mate' mendingan hukumannya diganti azah...yaitu suruh mereka melakukan bom bunuh diri ke Cendana Gimane ? ada yang lebih gendheng lage ? Suhaimi - Original Message - From: cbn To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Wednesday, September 19, 2007 10:25 AM Subject: [Forum Pembaca KOMPAS] PBB BISA DITUNTUT oleh Suharto Berita ini akan membuat Suharto dan pengacaranya senang karena berdasarkan pengalaman dengan majalah TIME maka suatu saat pasti PBB dan BANK DUNIA akan juga dituntut oleh Suharto dan pengacaranya jika PBB dan Bank DUnia tidak bisa membuktikan statementnya itu. Wah kocek mereka tambah tebal nih!!! Mungkin saja ini akan terjadi suatu saat. - Fussy? Opinionated? Impossible to please? Perfect. Join Yahoo!'s user panel and lay it on us. [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Warga Pondok Indah Usir Pekerja Koridor VIII-Putra
--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Yuliati Soebeno [EMAIL PROTECTED] wrote: Bung Putra, Kenapa tidak dibangun di Jl. Fatmawati (yang sudah ambur adul!) saja? Ataupun di Jl. Pangeran Antasari?! Apakah karena dikedua jalan tersebut tidak ada Mal-mal nya ya? Dan juga di-ujung kedua jalan tersebut tidak ada Giant dan Care-four???!! Helet me think...maybe people think we are stupid! :: Di Jl. Pangeran Antasari justru lebih parah dampaknya bu, karena disisi kanan kirinya tertanam pohon rindang. Kalau di PI pohon palem menurut saya kurang rindang. Memang bagus secara astetik, tapi tidak rindang. Kalau mau jujur daerah rindang di Pondok Indah bukan terletak pada Jl. Metro Pondok Indahnya, tetapi jalan2 lokalnya, seperti Jl. Alam Asri, dll. Di Jl. Metro Pondok Indah, hanya disekitar bundarannya saja disebut rindang, sisanya tidak terlalu rindang, dan kering kerontang. Lagipula proyek busway ini tidak mengutak-utik kerindangan bundarannya. Maka itu dampak lingkungan yang ditimbulkan kalau dibandingin Jl. Pangeran Antasari dengan Jl. Metro Pondok Indah lebih minim pengorbanannya pada Jl. Metro Pondok Indah. Lalu Jl. Fatmawati memang tidak dalam plan-nya, karena disitu kan mau dibangun Subway. Lagipula kalau mau dibangun busway lewat Fatmawati atau Antasari ataupun Ciputat Raya, perlu banyak pembebesan lahan, butuh dana, butuh waktu, butuh politik. Kalau di PI tidak ada perlu yang dibebaskan. Pemprop sudah menggariskan untuk mengalihkan resource pada daerah yang belum terjangkau angkutan umum memadai dan belum masuk jangkauan MRT. Kan kedua jalan-jalan tersebut dibiayai oleh Pemprov DKI? Dan ditengah jalan dari kedua jalan tersebut tidak ditanami pohon-pohon yang rindang? Kenapa tidak sekalian dirusak saja, ya?? Mana sering banjir lagi, kan jika ada Bus-way lebih menolong masyarakat disekitar Fatmawati dan P. Antasari? Agar bisa kekantor dengan mudah jika banjir datang? Gimana menurut anda? Mengapa harus merusak jalan yang rapi dan rindang Di P.Indah?? Dan yang pembiayaan penanaman pohon-pohon nya dibiayai oleh masyarakat dilingkungan P. Indah sendiri?? :: Sekali lagi kesulitan di Fatmawati dan Antasari ataupun Ciputat Raya adalah tipikal lebar jalur yang sangat sempit dan tanpa median. Ini tiga ruas jalan dengan karakteristik sama, 2 lajur per arah, tanpa pulau (median), dan garis sepadan bangunannya rapat (untuk kasus Fatmawati dan Ciputat), dan banyak pohon rindang (untuk kasus Antasari). Sekali lagi apa yang yang harus dirusak? Apakah pembangunan busway di Jl. Sudirman terbukti merusak trotoar, atau jalur hijau. Kan tidak, justru trotoarnya dan jalur hijaunya ditata lebih baik. Kalau warga PI merelakan justru mereka akan dinilai sangat bijaksana oleh masyarakat DKI karena mementingkan kepentingan umum, sacrifice for greater good. Kalau kayak sekarang, lihat saja pendapat2/opini masyarakat lain tentang warga PI yang menolak busway, kebanyakan yang kecewa dengan sikap warga PI (terutama dari kalangan yang sehari2 naik angkutan umum). Alasan anda mengatakan bahwa sekarang disekitar P. Indah makin macet, karena ongkos toll sudah dinaik-kan, jadi para pengendara mobil tidak mau lewat toll lagi. Menjadikan jalan-jalan di P. Indah dipakai numpang lewat oleh para pengendara mobil yang datang dari daerah Pamulang dan Pondok Cabe area. Apa karena mau membangun bus-way di P. Indah maka toll dinaik-kan? Untuk justification mereka? Supaya ada alsan, gitu loch! Sebelum ongkos tol dinaikan, tahun 2006, Pondok Indah juga semakin macet bu. Apa Anda tidak sadar? Mungkin karena disupiri terus ya bu...ehhehe.. Silahkan bandingkan waktu tempuh tahun 2006 dengan tahun 2000. PI berubah total dalam hal kemacetan. Kemacetan tahun 2000 dulu hanya terjadi kalau ada mobil mogok, sekarang ataupun sebelum tarif JORR naik, tanpa mobil mogok pun sudah macet sepanjang Jl. Metro Pondok Indah. Lagian gak ada hubungannya bu. Mau busway jadi dibangun di PI atau tidak, tarif tol sudah dipastikan naik. Lagipula naiknya tarif tol JORR itu bukan karena kenaikan tarif 2 tahunan, tapi karena perubahan sistem tertutup (distance) menjadi sistem terbuka (flat). Merusak, menghancurkan sesuatu yang indah dan aesthetics mungkin sudah menjadi hobby yang menyenangkan bagi Pemprov DKI?? :: Jangan ngomong begitu, nanti Dinas Pertamanan yang kerjaannya mendedikasikan untuk merawat lingkungan hijau bisa panas kupingnya. Hehehehe Sungguh sayang.. Yuli
[Forum Pembaca KOMPAS] Re: Saut Situmorang berhentilah mengomel!
Bu Mariana, Gaya Saut memang khas: di mana-mana menantangi semua orang untuk membahas tulisannya. Ha ha ha. Mungkin karena selama ini tak ada yang memperhatikannya, sehingga lalu hobinya menantang-nantang orang untuk bicara karyanya. Mungkin biar tambah ngetop dikit, karena ada yang sudi membahas. Sebaiknya, tantangannya tak usah dilayani. Buang-buang waktu, karena si penyair juga tak rendah hati, eh... keliru, rendah diri maksudnya (sesuai dengan petunjuk sang penyair sendiri). manneke Mariana Amiruddin [EMAIL PROTECTED] wrote: Hihihi, Bang Saut, oh Bang Saut... Kangen juga. Lamo ndak bersuo... Aku melihatmu berdiri di pinggir jalan malam-malam itu. Aku memang seperti teropong yang terpasang di setiap jalan. Daripada memuat tulisanmu memang kupikir cukup memuat tulisannya Medy Loekito karena lebih orisinil! Sebenarnya bukan karena tulisanmu yang polemik itu, tapi karena penuh dengan gossip. (Oh, mengapa aku waktu itu tidak berkata jujur ya?) Betewe... Feminisme yang kau bicarakan itu bukan sebuah ide yang datang dari pikiran dan hatimu sendiri. Bahkan nggak ada yang bisa aku tangkap dari pembicaraanmu soal MEMO INDONESIA itu karena saking nggak nyambungnya dengan ide memo indonesia itu sendiri. AKu melihat jelas disitu kamu tidak membela apa-apa dan tidak memusuhi apa-apa. Kamu hanya ingin kamu terlihat! Maksud saya terlihat KOSONG. Tapi itu bukan sesuatu yang buruk. Seperti dalam novel saya dan Hudan. Manusia Kosong, yang lahir dari negeri yang tidak lagi memerlukan kebudayaan. Aku bisa melihatnya dari sorot matamu. Lantas kamu mencoba membela satu kelompok dan memusuhi kelompok lain. Emang sih, jadi seru. Kayak nonton wayang pas bagian perangnya. Atau kayak nonton wayang golek pas si cepot muntah fanta dan mi goreng. Memang ada dua kategori kenapa orang tidak menjawab tulisan Bang Saut. Pertama karena memang tidak bisa menjawab, Kedua, karena memang terlalu dangkal untuk dijawab. Nah, kalau aku yang kedua. Rasanya kayak nonton opera sabun. Duh, udah nggak bisa dikomentarin deh kalau nonton yang kayak gini. Tapi kali ini aku lagi senang nonton opera sabun atau sinetron religius, nikmat sekali mengiris-iris hati sendiri. Dalam sinetron-sinetron semua cerita, penokohan, adegan dibuat hitam-putih, oposisi biner! Dangkalnya luar biasa! Sekarang di sastra juga begitu. Ada orang-orang yang sengaja membuat dikotomi or oposisi biner. Nah orang-orang yang tidak masuk dalam dikotomi ini dibilang standar ganda. Enak sekali ya mengkelas-kelaskan orang. Dan engkaulah Bang Saut, orang pertama yang memproklamirkan itu. Hebat! Kau seperti pahlawan atas nama kelompok marginal, anti-pusat. Kamu lupa ya, sekarang kekuasaan itu hanya ada di dirimu sendiri. Pusat atau marginal bisa jadi begian dari pihak-pihak yang kamu tindas. Sayangnya aku tidak melihat semangat pluralisme, atau multikultural dalam pembicaraan-pembicaraan kamu, tapi semangat a la Rasis, fasis dan kelasis! Lantas muncullah apa itu namanya istilah or wacana mahluk semacam neo liberal, Barat, dll. Basi, tau nggak sih. Jauh kal... Hehehehe... Salam keren, Mariana
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Re: IKlan XL merendahkan Martabat Kaum Perempuan ?!?!?--si andi
Tapi kalau gak salah, memang yang dikatakan pak Yunus itu benar sebagai alasan salah satu para aktivis menggunakan terminologi perempuan. === Kok jadi soal terminologi sih? Perempuan untuk menyebut lawan jenis dari laki-laki. Perempuan lebih umum sedangkan wanita menyebut pada yang telah berusia dewasa. On 9/19/07, Yunus Yuwono [EMAIL PROTECTED] wrote: CMIIW, pernah denger dari radio, WANITA itu dari terminologi bhs jawa (wani ditoto) yg artinya wanita menyrehkan dirinya secara sukarela (berani) kepada pihak lain (pria). klo PEREMPUAN asal katanya PER-EMPU-AN artinya, tempat pihak lain (lelaki) dapat meng-empu-kan dirinya ke pihak perempuan. IMHO, empu merupakan strata sosial yg dapat dijadikan petunjuk, pembimbing, dan penuntun. mungkin dasar inilah yg dipakai oleh organisasi2 kaum perlindungan hak2 kaum hawa..perempuan bukan wanita. hope its helps..:)
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Re: susu UHT berbahaya
hehehe... Terima kasih infonya Pak Haniwar. Cuma Ibu-ibu dimega milis sebelah masih ingin klarifikasi Pak Dr. wassalam, Ghozan - Original Message - From: Haniwar Syarif [EMAIL PROTECTED] To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Wednesday, September 19, 2007 12:46 PM Subject: [Forum Pembaca KOMPAS] Re: susu UHT berbahaya Iya kali..wartawannya kurang ngerti mau buru nuru.. bikin bingung Pak Ghozan.. kalo interpretasi saya, Pak Dr.itu terkesan mencampur adukkan dua hal.. yg pertama adalah bhw susu UHT yaitu sterilisasi dgn suhu diatas 135 C dlaam waktu pendek, yang akan membuat susu itu tahan disushu kamar selama 6 sampai 9 bulan. Dengan yg kedua bhw suhu 50 C yang memang dianggap oleh kalangan ahli pangan sbg danger zone , yaitu suhu dimana mikroba berkembang paling cepat. Sehingga makanan apapun harus di hindari berlama lama ada di suhu ini. jadi saya setujunya bhw susu UHT itu aman aja selama blm kadaluarsa dan tidka bocor ( bisa sampai 9 bulan di suhu kamar ), tapi sebisanya jangan taruh makanan apapun pada suhu yg tergolong danger zone ( 30 smp 50 c) dalam waktu agak lama, termasuk dalam distribusi. Dan saya yakin.. nggak satu pun produsen susu UHT .., yg nggak punya alat distribusi bagus , yang mencegah adanya suhu setinggi itu waktu pengiriman/distribusi. Jadi Pak Ghozan aman kok minum susu UHT.. Salam Haniwar
[Forum Pembaca KOMPAS] Re: IKlan XL merendahkan Martabat Kaum Perempuan ?!?!?--si andi
Naah itu sudah ada kemajuan: jadi kita sedang bicara stereotipe perempuan dalam iklan Pro XL. Terus gimana, Pak? Anda juga setuju hasil karya itu dicabut dari peredaran karena ada yang kebetulan urat tersinggungnya lebih halus dari yang lain? Sekali-sekali punya pendapat sendiri yang bisa diuji, gitu lho. Andi --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, manneke budiman [EMAIL PROTECTED] wrote: Jadi apa intinya dong, Bung Andi? Jangan demen lari-lari aja ah. teknik berdebat saya kaya gimana sih? Seolah miliser di FPK ini juga tak tahu teknik berdebat Anda kaya apa. Stay focused, man. Kita bicara stereotipe perempuan dalam iklan Pro XL, bukan? makanya, jangan maen petak umpet melulu. manneke si_andi [EMAIL PROTECTED] wrote: Jelas gak susah, Pak. Sama gampangnya dengan memeriksa statistik jender mana yang stereotip dan mana yang kenyataan dalam frasa Rp 1 per detik di tubuh wanita itu. Tapi bukan itu intinya, kan? Juga kalau saya tidak terlanjur kenal baik teknik berdebat Anda tentu saya sudah kalang kabut ke jurnal psikologi untuk nyari makalah yang judulnya kira-kira A Statistical Analysis to Adult Male Responses Against Sexually Suggestive Phrases Written on Male Torso: Comparative Study Based on Gender Differences. But, no thank you, Pak. You heard my point. It's time to make yours. Andi
[Forum Pembaca KOMPAS] Doktor di Indonesia dan Eropa - Menanggapi Bung Manneke yang Budiman
Bung Manneke yang baik, Dari postingan anda: Mengenai asumsi Sdr. Soedarmoko yang kandidat PhD di Prancis itu, jangan lupa bahwa di negara-negara seperti AS, Kanada, dan Belanda pun coursework tetap menjadi bagian integral dari studi S3. Mudah-mudahan ini bukan karena apa yang diasumsikan Sdr. Soedarmoko ya, yaitu bahwa tesis-tesis S3 di negeri-negeri itu juga cuma nongkrong di perpustakaan. Produk inovasi negeri-negeri itu tak kalah banyak daripada Prancis, bukan? * Sepertinya Sdr. Manneke yang Budiman salah paham. Coba baca postingan saya sebelumnya ini: Berbeda dng Indonesia, dimana S3 hanya merupakan proyek individual mahasiswa yg notabene bukan lagi hal yg benar2 baru, jadi tesis yg akan dia hasilkan pun tidak langsung aplikatif menjawab permasalahan di dunia nyata dan SERINGKALI hanya berhenti di rak perpustakaan. Jadi sebenarnya, esensi riset itulah yg belum nampak di perguruan2 tinggi Indonesia. Saya disini mengatakan seringkali, artinya saya menggunakan populasi di semua universitas di Indonesia, secara umum. Saya berbicara ttg hal yg general. Artinya ada suatu pencilan dari populasi dimana inovasi di universitas di indonesia, juga sangat berkualitas. Dan tentunya, di universitas-universitas yg ternama di Indonesia, gelar S3 pun juga dapat dipertanggung jawabkan. Saya tidak meragukan itu. Lalu kalimat terakhir saya, esensi riset itulah yg belum nampak di perguruan2 tinggi di Indonesia, artinya saya kembali berbicara di berbagai universitas secara umum. Memang ada suatu pencilan, dimana kualitas universitas di Indonesia sangat bagus, saya angkat topi. Tapi hanya sekian persen. Namun, tidak semuanya bisa dipertanggungjawabkan saat membuka program studi S3. Berbeda dng di Eropa, hampir semua universitas memiliki kualitas yg seragam. Artinya tidak penting lulus darimana, tapi apa yg dihasilkan dalam risetnya itulah yg penting. Sehingga orang tdk akan menanyakan anda lulus darimana?. Berbeda lagi dng di Indonesia, pertama yg ditanyakan adalah : anda lulusan mana? benar tidak?? artinya masyarakat pun secara umum telah mengakui bahwa tidak semua universitas di Indonesia memiliki kualitas yg seragam. Dari fenomena sederhana itulah, sebenarnya kita bisa memetakan kondisi di Indonesia, dan tidak perlu ada uji statistik utk menguji kebenarannya. Tapi kalau ada yang mau menguji, bagus juga sebagai bahan tugas akhir mahasiswa misalnya. Kemudian yang kedua, tentang coursework di Canada atau AS, saya tidak mengatakan itu akan berhenti di rak perpustakaan. Payung dari semua yg saya bicarakan ini adalah bermula dari konsep atau strategi. Hanya suatu proyek individual atau termasuk juga proyek pemerintah. Sekali lagi saya menggaris bawahi, pendidikan doktoral di luar negeri, tidak hanya di Perancis, dikonsep dan dikemas berdasarkan proyek pemerintah atau industri yang ingin konvergen dicapai. Jadi di AS, Canada dll, saya tidak meragukan inovasi mereka, jelas. Mengenai metode utk mencapainya, bisa menggunakan research langsung atau perlu ditambahkan coursework. Jadi coursework adalah bagian dari metode saja, atau tools, utk menghasilkan sesuatu yg aplikatif dan inovatif, berdasarkan proyek pemerintah atau industri tadi itu. Namun, sekali lagi coursework bukan suatu keharusan. Kalau memang dibutuhkan, ya ada coursework. Sedangkan di Indonesia, seakan-akan coursework di tingkat doktoral adalah keharusan yg sebenarnya materinya jg sudah sering didapat di tingkat magister bahkan sarjana. Kenapa saya bilang seakan-akan, karena stereotype masyarakat Indonesia ttg kuliah doktoral di Indonesia, masih menggunakan coursework, sprti yg diungkapkan oleh bung Hendra sebelumnya. Hanya karena berkesempatan studi S3 di Prancis sebaiknya tidak membuat seseorang menjadi pongah dengan merendahkan lulusan-lulusan S3 dalam negeri, apalagi tanpa punya data yang solid untuk membuktikan pernyataan-pernyataannya yang merendahkan itu. Saya itu bukan siapa-siapa,dan tidak merasa menjadi apa-apa, yang tahu diri saya adalah diri saya sendiri. Saya hanya menanggapi apa yg menjadi kegelisahan Mas Hendra dng apa yang sudah saya amati sebelumnya. Artinya, ungkapan saya tidak bermaksud merendahkan, namun bermaksud agar rekan-rekan berhati-hati utk mengambil keputusan untuk studi S3 di dalam negeri, artinya lagi harus benar2 diamati bagaimana kualitas dan strategi riset, strategi kerjasama, dll di universitas yg ingin dimasuki. Memang, saya tidak menggunakan data-data yg solid utk menyampaikan pendapat saya, saya hanya menggunakan pengalaman yg saya amati utk memetakan itu. Seperti itu pun juga yg terjadi dengan Sdr Manneke yang Budiman, tanpa menggunakan data-data yg solid ttg siapa diri saya, memberikan penilaian bahwa saya ini pongah. Kalau sudah masuk ke penilaian subjektif seperti ini, saya keluar ring saja dech. Salam hangat, Wahyoe Soedarmono
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Tiadakah Pariwara XL yang lebih kreatif ....
Hello Widianis, Saya setuju. Tidak pada produk XL-nya, tapi pada iklannya. Kalau iklannya keren, malah pengen liat terus. Mariana Wednesday, September 19, 2007, 2:31:55 PM, you wrote: Dear All. Menurut saya terlepas apakah XL melakukan Pelecehan terhadap PEREMPUAN atau tidak, seyogyanya masih dimungkinkan terciptanya ide-ide kreatif lainnya yang sangat cemerlang dan imaginatif. Karena unsur pelecehan itu batasannya sangat tipis sekali, ada perasaan tidak senang dari seseorang ataupun sekelompok orang menurut saya sudah meliputi unsur-unsur pelecehan. Saya pribadi amat terkesan dengan iklan XL terdahulu (tahun 2004) yang mengambarkan kebeningan suara XL sebening air. Bagi saya iklan tersebut, iklan XL yang paling kreatif. Kenapa ide-ide cemerlang seperti itu tidak kembali diciptakan??? Terimakasih. Widianis Indranata Suami dari seorang perempuan, [EMAIL PROTECTED] Hapuskan Segala Bentuk Diskriminasi Terhadap Perempuan Hapuskan Segala Bentuk Kriminalisasi Terhadap Tubuh Perempuan LBH APIK (Asosiasi Perempuan Indonesia Untuk Keadilan) Jakarta
[Forum Pembaca KOMPAS] SIARAN PRESS- Transparency International tentang Stolen Asset Recovery (StAR) Initiative UN World Bank
Statement by Huguette Labelle, Chair, Transparency International On the Stolen Asset Recovery (StAR) Initiative New York, 17 September 2007 Transparency International (TI) welcomes the Stolen Asset Recovery (StAR) Initiative of the World Bank and United Nations. It is an important element of the Banks comprehensive attack on corruption. The programme, which will provide resources to help countries locate and repatriate assets lost through illicit acts, is a wake-up call to those who steal and to those who facilitate or harbour stolen assets. Corruptions drain on resources available to alleviate poverty, disease and illiteracy is profound. The annual cross-border flow of proceeds from criminal activity, corruption and tax evasion is estimated by the StAR report at between US $1 trillion and US $1.6 trillion. Furthermore, bribes received by public officials from developing and transition countries are estimated at US $20 to $40 billion annually. Indeed, these estimates are roughly equivalent to the Banks total annual lending portfolio. Transparency International has long called for action to end safe havens for such funds and to secure their return to their rightful owners. Our national chapters around the world actively supported inclusion of strong provisions for this purpose in the UN Convention against Corruption (UNCAC) in order to ensure cooperation between developing and developed countries. Realising the full potential of these legal requirements will require political will and strong support from many stakeholders. Locating, freezing and repatriating stolen assets will require cooperation among governments seeking recovery, from financial institutions holding the assets and from the governments that regulate these institutions and provide offshore accounts. Civil society must play a key role in the implementation of StAR, and that critical role must be reflected in the initiatives structure. The World Bank and other donors can also play a supportive role. They can assist governments with the skills and resources to navigate complex procedures and legal requirements, and support their efforts to implement the UNCACs provisions on budget, expenditure and procurement transparency. They can also create transparency and accountability mechanisms to ensure that the returned funds are used to benefit the citizens. Countries can also sanction publicly held companies that are complicit in corruption, and promote compliance by financial centres with anti-money laundering rules. Well performing judiciaries and financial systems are essential to fighting corruption, and nations should support their development where they are deficient. The StAR initiative is an important development, adding a powerful deterrent to those seeking to plunder their nations wealth and to those who have wilfully or inadvertently provided them safe havens. With strong top-level leadership from these institutions, from governments and from the banking and legal community, StAR can be a valuable component of the broader anti-corruption reform agenda. In addition, all countries must ratify UNCAC, the global legal framework essential for the success of initiatives such as StAR. To date, four of the Group of Eight countries have not yet ratified: Canada, Germany, Italy and Japan. ### Note to editors: TI Chair Huguette Labelle participated in todays launch of the Stolen Asset Recovery (StAR) Initiative along with World Bank President Robert Zoellick, United Nations Secretary General Ban Ki-moon and United Nations Office on Drugs and Crime Executive Director Antonio Maria Costa. Adhi Ardian Kustiadi Transparency International Indonesia Jl. Senayan Bawah No.17 Jakarta 12180 Phone : 62-21 720-8515 Fax : 62-21 726-7815 HP: 0856-7816574/0818-767744 E-mail : HYPERLINK mailto:[EMAIL PROTECTED]HYPERLINK mailto:[EMAIL PROTECTED][EMAIL PROTECTED] Web : HYPERLINK http://www.ti.or.id/www.ti.or.id No virus found in this outgoing message. Checked by AVG Free Edition. Version: 7.5.487 / Virus Database: 269.13.22/1015 - Release Date: 9/18/2007 11:53 AM [Non-text portions of this message have been removed] = Pojok Milis Komunitas FPK: 1.Milis komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari KOMPAS dan KOMPAS On-Line (KCM) 3.Moderator berhak mengedit/menolak E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Kontak moderator E-mail: [EMAIL PROTECTED] 5.Blogroups http://forum-pembaca-kompas.blogspot.com/ 6.Untuk bergabung: [EMAIL PROTECTED] KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID
[Forum Pembaca KOMPAS] mohon informasi
Teman-teman, maaf sebelumnya, ada yang punya kontak email atau telepon ke Anggito Abimanyu? -- kalau ngga salah dia dulu adalah penasehat menteri keuangan jaman Presiden Gus Dur. Jika ada yang tahu, ke japri saja ya...terima kasih. Aria. [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Re: IKlan XL merendahkan Martabat Kaum Perempuan ?!?!?--si andi
Bung Andi, Yang ini tidak lucu lagi, ini ngelantur namanya (setuju dengan Manneke)! Jangan main tabrak lari dong. Jangan bikin ini persoalan perempuan dan laki-laki perse, apalagi sekedar pesoalan statistik belaka. Ada masalah gender dalam persolan ini. Iklan XL hanya satu titik saja dari masalah yang sedang diperbicangkan di sini. Masalah gender bukan sekedar jenis kelamin bung (kecuali anda ngertinya dari Kamus, misalnya Kamus Inggris - Indonesia, karangan Jonh M. Echols dan Hassan Shadily). Ini masalah persepsi masyarakat terhadap perempuan dan laki-laki. Sialnya yang kita sebut masyarakat itu didominasi oleh laki-laki, sehingga persepsinya menjadi bias. Perempuan dipersepsikan (bahkan dikonstruksi) sebagai obyek, subordinat, milik, dan sebaliknya laki-laki adalah subyek, superordinat, pemilik. Bahkan ada masyarakat yang menilai perempuan sebagai hanya setengah manusia saja. Kalau sudah begini sistem nilainya, akan jadi beda iklan itu di tempel di dada perempuan atau di dada laki-laki. Harus lebih cerdaslah (kata Mariana). Iklan-iklan (termasuk sinetron-sinetron) harus mendidik juga, terutama mendidik masyarakat menghargai perempuan dan laki-laki secara setara. Jangan hanya bermain di level rendah dengan cara mengekploitasi tubuh perempuan dan melestarikan paham bahwa perempuan hanya segitu itu martabatnya. Saya ingat beberpa waktu yang lau ada iklan shampo yang mengatakan: kekuatan wanita ada pada rambutnya. Pernyataan pendek ini seakan-akan biasa saja, namun sesungguhnya ini melecehkan perempuan. Masa perempuan hanya dinilai dari kekuatan rambutnya? Dan setahu saya karena ada protes dari masyarakat, kata-kata ini lantas dihapus. Namun umumnya, hal seperti ini kadung dianggap biasa, wajar, bahkan sudah seharusnya begitu. Jangankan anda yang laki-laki (?), perempuanpun, yang sudah mendapat pembiasaan persepsi, menganggap hal itu sudah memang begitu adanya (kodrat). Mereka (perempuan-perempuan itu) akan ngotot (seperti bung Andi ngotot) mempertahankan status itu, sekalipun berimplikasi pada perendahan martabat perempuan. Jadi bung, yang digugat di sini adalah ideologi yang mempersepsikan perempuan dan laki-laki secara sosial (stereotype). Anda koq larinya ke masalah teknis jenis kelamin? Bukan soal iklan itu dipasang di dada laki-laki atau perempuan, tetapi bagaimana anda menilai tubuh (dada) perempuan dan laki-laki di mana iklan itu ditempelkan. Anda ini pura-pura gak tahu atau gak tahu kalo sedang berpura-pura? Juga kelihatannya bung Andi ini lihai juga dalam menghindari persolan (tabrak lari), di tanya soal data oleh Manneke, eh... yang dipersoalkan model perdebatannya Manneke. Persoalan di laut jangan bawa-bawa ke darat dong! BTW: Memang ada laki-laki non politis-ideologis? (Apa laki-laki itu bukan manusia?). Satu lagi, kalo laki-laki yang dipersepsikan sebagai sosok dengan pikiran seks melulu, itu mah bukan streotype, itu sok perkasa namanya. Begitulah dulu bung Andi. Terima kasih untuk kengototan anda, sebab dengan itu anda sendiri sudah jadi rujukan yang valid untuk menunjukkan hasil ideologisasi dan politisasi yang anda alami sebagai laki-laki dalam masyarakat patriakal. Saya maklum kalau anda melihat perempuan sebagai lawan anda (laki-laki), dan bukan partner anda (laki-laki). Anda masih terjebak pada logika bahwa yang membela kepentingan perempuan sebagai manusia yang sama dengan laki-laki adalah ancaman bagi anda sebagai laki-laki. Terakhir, semoga apa yang dikatakan Rimma (dari Komnas Perempuan), bahwa anda hanya sekedar ingin berbeda dalam debat di milis ini tidak sepenuhnya benar. Salam, Wedekabe si_andi [EMAIL PROTECTED] wrote: Jelas gak susah, Pak. Sama gampangnya dengan memeriksa statistik jender mana yang stereotip dan mana yang kenyataan dalam frasa Rp 1 per detik di tubuh wanita itu. Tapi bukan itu intinya, kan? Juga kalau saya tidak terlanjur kenal baik teknik berdebat Anda tentu saya sudah kalang kabut ke jurnal psikologi untuk nyari makalah yang judulnya kira-kira A Statistical Analysis to Adult Male Responses Against Sexually Suggestive Phrases Written on Male Torso: Comparative Study Based on Gender Differences. But, no thank you, Pak. You heard my point. It's time to make yours. Andi --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, manneke budiman [EMAIL PROTECTED] wrote: Bung Andi, maaf, Anda tidak menjawab pertanyaan saya, tetapi ngelantur ke topik-topik lain. Stay focused, man. Dan mari kita bedakan stereotipe dan kenyataan. Ngebut, kriminalitas, penjahat? Gak susah kan cari statistik berdasar gender untuk liat mana yang nayat mana yang citraan? Tapi, please dijawab dulu deh pertanyaan saya. Basisnya itu pernyataan Anda lho, bukan dicari-cari sendiri. manneke
[Forum Pembaca KOMPAS] Re: Warga Pondok Indah Usir Pekerja Koridor VIII
hmm.. bikin busway (utk sedikit kenyamanan orang kecil)lewat PI gak boleh bikin mal sampe 2 biji (yg bikin macet juga) boleh... tanya kenapa.. buat pemprov.. utamakan diskusi aja.. diatas itu.. utamakan kepentingan umum (umumnya ctrl B ctrl I).
[Forum Pembaca KOMPAS] Re: IKlan XL merendahkan Martabat Kaum Perempuan
Mod: Pihak XL sudah tahu, saya sendiri sudah dihubungi pihak XL, no kontak pak Toyo sudah saya berikan. Salam, AH Dear All, Terlepas dari perdebatan di milis ini.Setelah bicara dgn mas Toyo (si pembuat surat protes ini) yg sangat diperlukan adalah dialog dengan pihak Pro XL mengenai keberatan ini.Karena itu adakah teman2 yg tahu public relations-nya Pro XL?Atau ada anggota milis FPK ini yg bekerja di Pro XL.Pihak Pro XL harus mendengar keluhan ini karena hal ini juga menjadi keberatan sebagian pengguna atau pelanggan Pro XL. Mungkin mas Agus Hamonangan bisa membantu memberikan informasi alamat surat atau email atau telpon dari PR-nya Pro XL ini?Atau ada kawan2 yg lain yg bersedia membantu? Dialog seperti ini akan memperjelas maksud dan tujuan kenapa mesti menggunakan perempuan dgn tulisan Rp 1 di dadanya?Konsumen dalam hal ini berhak tahu apa alasannya menurutku. Ada yg tahu bagaimana hak-hak konsumen dalam sebuah iklan diatur di negeri ini? Yang pasti terlepas dari perdebatan di milis ini.Fakta telah menunjukan bahwa mayoritas kaum perempuan di milis ini TIDAK SETUJU akan iklan Pro XL tersebut karena sudah merendahkan/melecehkan kaum perempuan. Begitu juga dengan iklan AXE dan PONDS yg disampaikan oleh mbak Qory.Kemanakah masyarakat bisa mengajukan keberatan atas iklan tersebutnya? Aku jadi mau bertanya kepada siapakah kita akan protes jika iklan tersebut memberatkan konsumen?Kemanakah harus mengadu?Karena yg aku tahu tidak ada sebuah lembaga negara yg khusus menanggani iklan.Tidak seperti HAM misalnya yg masyarakat bisa mengadukan nasibnya ke Komnas HAM jika HAM-nya terlanggar. Aku membaca sikap DPRD Surabaya yg keberatan terhadap iklan rokok Sampoerna A Mild.Mereka dengan mudahnya bersuara karena pasti media akan meliputnya (baca di detik.com)dan langsung mendapat klarifikasi dari PT.HM.Sampoerna.Karena yg protes anggota DPRD gitu lho...Lalu bagaimana kalo yg protes terhadap sebuah iklan hanya seorg mas Toyo thdp XL?Aku nggak yakin pihak XL akan memperdulikannya tuh. Krn itu kita perlu kelompok masyarakat yg peduli terhadap media.Itulah sebabnya knp aku,mas Toyo,Mariana dan Mas Veven berniat mengagas berdirinya semacam media watch begitu. Aku jadi pingin tahu bagaimana situasinya di Kanada,Amerika dan Belanda.Bisa ceritakan Pak Manneke,Pak Sensei Deddy Mansyur dan Pak Bambang?Gimana peran masyarakat disana terhadap media?Sebab aku baca di website2 byk sekali media watch tumbuh di negera tersebut..Bisa bagi cerita kepada kami Pak.. Ok sekian dulu komentarku...Terima kasih.. Salam hangat, Dinda === Kunjungi blogku di: http://titiana-adinda.blogspot.com
[Forum Pembaca KOMPAS] Re: IKlan XL merendahkan Martabat Kaum Perempuan ?!?!?--si andi
Anyhow .. penggunaan bahasa erat hubungannya dengan emosi si pengguna. Saya telah terbiasa sejak kecil menggunakan dan mendengar kata wanita pada manusia dewasa, dan perempuan pada anak-anak dan kadang pun pada binatang yang dekat dengan kehidupan manusia, misalnya binatang rumah berkaki empat. Istilah tepat untuk binatang tentu betina dan jantan. Itu sebabnya dikuping saya terdengar janggal alias kurang nyaman bila seorang menyebut Ibu atau Istri saya sebagai perempuan. Apabila penjelasan wani ditoto itu benar adanya, berarti istilah tersebut lebih cocok untuk sikap binatang peliharaan yang memang selalu menyerahkan dirinya untuk dibentuk oleh tuannya, kecuali kucing yang acapkali tidak bersedia didikte tuannya. Saya rasa penyetaraan istilah wanita dan perempuan itu baru timbul di akhir 80an atau awal 90an, sebab sebelum tahun 75an saya belum pernah dengar penjelasan toto dan empu dan kata perempuan pun sangat jarang digunakan. Mungkin itu adalah bagian dari dinamika perkembangan bahasa, tapi perasaan saya saat menggunakan bahasa Indonesia mungkin tidak se dinamis itu?? Salam, Bodo --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, frater telo [EMAIL PROTECTED] wrote: Kok jadi soal terminologi sih? Perempuan untuk menyebut lawan jenis dari laki-laki. Perempuan lebih umum sedangkan wanita menyebut pada yang telah berusia dewasa.
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Re: IKlan XL merendahkan Martabat Kaum Perempuan ?!?!?--si andi
Halo teman-teman...Ikutan ngerumpi yaaahhh Soal istilah PEREMPUAN dan WANITA, dari yang pernah saya dengar memang punya perbedaan konotasi. Konon, WANITA itu berasal dari kata 'banita' (entah dari bahasa apa) yang artinya budak perempuan. Saya juga pernah dengar asal kata WANITA yang artinya wani di tata itu. Sementara PEREMPUAN, konon kabarnya berasal dari penambahan awalan Pe-An terhadap kata empu yang dalam bahasa sansekerta berarti guru. Artinya, PEREMPUAN itu memiliki makna 'per-empu-an' alias 'perguruan' yang dianggap sebagian kalangan bermakna 'lebih mulia' ketimbang kata wanita. Ini sejauh yang saya tahu ya...Mohon bila ada teman-teman milis yang lebih mumpuni soal bahasa mau ikut urun rumpi agar semuanya makin jelas. Saya sendiri, memang lebih suka menggunakan kata perempuan setelah mendengar penjelasan tersebut, tapi juga sama sekali tidak anti kata wanita, sebab majalah tempat saya kerja menggunakan istilah wanita untuk menyebut perempuan. Jadi, saya mengikuti konteks saja saat memilih apakah menggunakan wanita atau perempuan. Gitu dulu teman-teman... Salam.. Indah frater telo [EMAIL PROTECTED] wrote: Kok jadi soal terminologi sih? Perempuan untuk menyebut lawan jenis dari laki-laki. Perempuan lebih umum sedangkan wanita menyebut pada yang telah berusia dewasa.
[Forum Pembaca KOMPAS] GERAKAN MAHASISWA MENUJU PERUBAHAN YANG SESUNGGUHNYA (Sadar 65)
Buletin Elektronik www.Prakarsa-Rakyat.org SADAR Simpul Untuk Keadilan dan Demokrasi Edisi: 65 Tahun III - 2007 Sumber: www.prakarsa-rakyat.org -- GERAKAN MAHASISWA MENUJU PERUBAHAN YANG SESUNGGUHNYA Oleh: Donal Banjarnahor [1] Babak demi babak gerakan mahasiswa telah mengisi beberapa sejarah gerakan beserta konflik politik Indonesia. Sebagian dari gerakan tersebut seperti generasi 66 dan generasi 98 mampu menciptakan perubahan sampai pada perubahan penguasa (ruler), sebagian lainnya memang tidak mampu mencapai taraf tersebut tetapi layak disebut sebagai generasi gerakan karena mampu meningkatkan eskalasi konflik dengan penguasa dengan mobilisasi massa sehingga harus direpresif dengan keras oleh penguasa. Tetapi dalam dasawarsa ini gerakan mahasiswa bukan lagi menjadi gerakan utama dalam gerakan perlawanan terhadap penguasa. Setiap golongan diferensiasi masyarakat yang terkena imbas kebijakan pemerintah yang tidak populis sudah mampu untuk mengorganisasikan diri untuk melawan pemerintah. Korban Lumpur panas Sidoarjo, Petani Pasuruan yang ditembak dengan brutal oleh TNI, Masyarakat Balong, Jepara yang menolak PLTN, masyarakat perkotaan yang digusur rumahnya hingga pedagang kaki lima yang ditertibkan hampir di seluruh kota di Indonesia. Gerakan perlawanan tersebut memang parsial yang terkait pada isu-isu yang spesifik dan cenderung apolitis. Tetapi kontinuitas kebijakan penguasa pro neoliberalisme yang menindas rakyat niscaya akan meningkatkan kesadaran rakyat untuk melawan kebijakan dengan dasar stratifikasi penindasan ekonomi politik (klas sosial) bukan lagi diferensiasi golongan yang sempit. Konsistensi gerakan jelas diperlukan dalam perjuangan. Tetapi untuk sampai kematangan, setiap sektor perlawanan memerlukan kontinuitas gerakan menuju persatuan masing-masing sektor. Persatuan kelompok masyarakat berdasarkan stratifikasi sosial sejenis akan menemukan inti yang lebih fundamental dalam gerakan perlawanan. Contoh yang terbaru gerakan buruh mampu melewati tahapan gerakan parsial dan berhasil membentuk perlawanan buruh nasional, yaitu Aliansi Buruh Menggugat (ABM) dalam melawan kebijakan neoliberalisme dalam bidang ketengakerjaan (Undang-Undang (UU) Ketenagakerjaan, UU Penyelesaian Hubungan Industrial dan Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) Pesangon) dan gerakan petani juga bersiap menuju persatuan gerakan dengan memperjuangkan pembaharuan agraria dalam melawan neoliberalisme dalam bidang pertanian. Kemajuan gerakan buruh dan petani di Indonesia saat ini ternyata tidak dialami oleh gerakan mahasiswa saat ini. Gerakan mahasiswa semakin mengecil, terpecah-pecah, dan seperti kehilangan panggung kejayaan paska menumbangkan Suharto. Hingga saat ini masih banyak organisasi mahasiswa terilusi oleh gerakan model 98 dan mendambakannya kembali terjadi. Pada dasarnya Gerakan Mahasiswa 98 bukanlah gerakan mahasiswa yang cukup progresif. Generasi 98 kembali mengulang kesalahan generasi 66 karena pertama, merupakan gerakan moral non partisan yang tidak memiliki visi yang jelas paska perubahan dan tidak menyelesaikan perlawanan; Kedua, eksklusivitas gerakan dengan menolak bergabung dengan sektor perlawanan lainnya; Ketiga, tidak ada kematangan gerakan berdasarkan ideologi perjuangan. Generasi 98 tidak memiliki tujuan perubahan yang jelas atas Indonesia paska Suharto, beserta rumusan gerakan untuk mencapainya. Sehingga kegagapan pun terjadi ketika tuntutan utama turunkan Suharto sudah terpenuhi. Pada generasi 66 hal ini terjadi ketika Simposium Kebangkitan Semangat 66 Menjelajah Trace Baru yang diselengarakan di UI pada 6-9 Mei 1966 yang konon katanya simposium terbesar yang pernah dilakukan oleh Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI) sebagai inti dari angkatan 66 serta Kesatuan Aksi Sarjana Indonesia (KASI) ternyata tidak melahirkan suatu platform perjuangan mahasiswa ataupun platform Indonesia Paska Soekarno. Istilah Orba sendiri baru lahir pada Tri Ubaya Cakti yaitu doktrin perjuangan Angkata Darat (AD) beserta platform Indonesia Paska Soekarno yang disimpulkan pada Seminar AD II tanggal 25-31 Agustus 1966. Generasi 98 dan 66 lebih memilih untuk menjadi gerakan moral non politik partisan. Masih segar di ingatan kita sekitar Mei 1998, Gedung MPR diduduki hanya oleh manusia yang berjaket almamater karena secara nasional generasi 98 adalah gerakan yang menolak bergabung dengan gerakan perlawanan rakyat lainnya (buruh, tani dan kaum miskin perkotaan). Walaupun ada sebagian kecil kota yang sudah membangun gerakan multi sektoral. Sangat mustahil suatu gerakan revolusioner tidak dipimpin oleh pemimpin
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] IKlan AXE dan PONDS merendahkan Martabat Kaum Perempuan ?!?!?
Koqgampang sekali mengatakan melecehkan perempuan ya. Jangan-jangan kita lama-lama tidak bisa lagi berbuat apa-apa dengan perempuan. Salam Sonar S Mariana Amiruddin [EMAIL PROTECTED] wrote: Terimakasih qori, dan masih banyak lagi. Informasi ini akan kami filing ujung2nya juga akan kami ajukan ke KPI. Mariana
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Meredupnya Pamor IQ
Dear Rekan FPK , apa kabar, selamat menunaikan ibadah Puasa, bagi rekan2 yang menjalankan ibadah puasa. Bu Reni apa kabarnya, ini saya terlambat ya.., Daya Tarik semu fakta objektif , nah kata2 inilah yang sepertinya tepat, apabila melihat ke pola pendidikan kita yang lebih mengedepankan jangka pendek. ini esensinya Bu, jika : Malu kepada tetangga kalau jadi pejabat kok tidak punya BMW. malu kepada ortu jadi pejabat kok naik bis kota. Malu kepada istri dan anak-anak jadi pejabat kok naik becak ( Pada postingan Bu Reni). Ini akibat dari tergerusnya nilai-nilai mental dan mungkin martabat. Esensinya adalah adanya pengkotak-kotakan ilmu pengetahuan dengan adanya pola pendidikan berbasis kompetensi. Kedepannya tidak menutup kemungkinan bahwa kita akan menciptakan manusia-manusia robot.Anak-anak bangsa lebih difokuskan untuk expert (pakar) untuk bidang ilmu pengetahuan tertentu.Tampak bahwa IQ memang masih jauh dari mencukupi untuk memersepsikan seseorang. Potensi yang dikandung pada individu ber-IQ tinggi rupanya masih perlu dilengkapi dengan kecerdasan lain untuk menciptakan sukses tidak saja dalam karier, tetapi juga dalam kehidupan. Persis seperti apa yang ditulis Ninok Leksono tersebut, bahwa mereka yang telah menjadi kebanggaan buat kita sebagai duta bangsa yang telah menjuarai olimpiade Fisika, tetap masih harus diarahkan kemana mereka akan melanjutkan study, setelah menjadi juara ? , misalnya. Publikasi-publikasi ilmiah seperti Majalah Prisma yang pada awal era 90 an masih dirasakan nuansanya ,sangat diminati para mahasiswa dan penyuka ilmu pengetahuan. Sekarang ini, publikasi-publikasi ilmiah sudah sangat langka. Mungkin dengan adanya perseteruan antara Theater Utan Kayu (TUK) dan elemen lain , dalam bidang seni budaya dapat menjadi satu bahan pelepas dahaga bagi kita, serta menghilangkan dugaan kekakuan akibat pengkotak-kotakan ilmu pengetahuan tadi ( berbasis kompetensi). Atau mungkin kita dapat sebut juga berbasis kekakuan. Dengan adanya perseteruan tersebut maka kekakuan menjadi cair seperti tantangan P Manneke : Jadi, gimana kalo sekarang saya yang dorong Anda untuk buat telaah atas karya-karya Saut ?. Nah jadi hidupkan, perseteruan tersebut dapat menjadi knowledge sharing bagi kita, saya khususnya. Sehingga akan hadir kembali manusia-manusia pemikir humaniora misalnya , pencetus konsep-konsep pemikiran yang meramaikan rimba ilmiah Indonesia bahkan dunia sekalipun. Mungkin juga kedepannya dapat menjadi awal terjadinya kaderisasi di segala lini, kegiatan, kehidupan kita, selain sebagai knowledge sharing tadi. Tetapi saya pribadi tetap masih ada pertanyaan yang mengganjal : Apa filosofi pendidikan nasional kita saat ini ? Apa iya ada hubungannya masalah pendidikan ini dengan tidak jalannya kaderisasi di kita ? contoh : coba lihat calon Presiden di 2009, jika itu-itu juga maka artinya proses pengkaderan di kita telah Selamat Tinggal Demikian kurang lebihnya kami mohon maaf. Salam, Menuju Perubahan Lebih Baik Yusuf Senopati Riyanto Agus Hamonangan [EMAIL PROTECTED] wrote: Oleh NINOK LEKSONO http://www.kompas.co.id/kompas-cetak/0709/19/utama/3855839.htm Sementara psikometrika menawarkan daya tarik semu fakta obyektif, sains baru membawa kita kembali ke dalam kontak dengan sastra, sejarah, dan kemanusiaan, danpada akhirnyake keunikan individu. (The Waning of IQ, David Brooks, IHT, 15-16/9/2007) Hingga hari ini pun masih banyak orangtua yang mengharapkan anak-anaknya pintar, terlahir dengan IQ (intelligence quotient) di atas level normal (lebih dari 100). Syukur-syukur kalau bisa jadi anak superior dengan IQ di atas 130. Harapan ini tentu sah saja. Dalam paradigma IQ dikenal kategori hampir atau genius kalau seseorang punya IQ di atas 140. Albert Einstein adalah ilmuwan yang IQ-nya disebut-sebut lebih dari 160. Namun, dalam perjalanan berikutnya orang mengamati, dan pengalaman memperlihatkan, tidak sedikit orang dengan IQ tinggi, yang sukses dalam studi, tetapi kurang berhasil dalam karier dan pekerjaan. Dari realitas itu, lalu ada yang menyimpulkan, IQ penting untuk mendapatkan pekerjaan, tetapi kemudian jadi kurang penting untuk menapak tangga karier. Untuk menapak tangga karier, ada sejumlah unsur lain yang lebih berperan. Misalnya saja yang mewujud dalam seberapa jauh seseorang bisa bekerja dalam tim, seberapa bisa ia menenggang perbedaan, dan seberapa luwes ia berkomunikasi dan menangkap bahasa tubuh orang lain. Unsur tersebut memang tidak termasuk dalam tes kemampuan (aptitude test) yang ia peroleh saat mencari pekerjaan. Pertanyaan sekitar hal ini kemudian terjawab ketika Daniel Goleman menerbitkan buku Emotional Intelligence: Why It Can Matter More Than IQ (1995). Sebelumnya, para ahli juga telah memahami bahwa kecerdasan tidak semata-mata ada pada kemampuan dalam menjawab soal matematika atau fisika. Kecerdasan bisa ditemukan ketika seseorang mudah sekali mempelajari musik dan
RE: [Forum Pembaca KOMPAS] Setuju Barang Haram adalah Perbuatan Dosa (Kasus PLTN Muria)
Pak Erick Monk Ozta, Perkenankan kami menjelaskan kepada anda, beberapa hal : 1. Bagi kami, PLTN tidak semata-mata teknologi. Dan teknologi-pun bukan barang yang netral. Ada serangkaian kepentingan ideologi dan ekonomi yang mengikuti teknologi bernama PLTN. Kami yakin anda paham betul soal ini. 2. Para kyai tidak dalam kapasitas mengharamkan nuklir, karena pada dasarnya nuklir adalah barang Mubah. Para kyai hanya mengharamkan PLTN Muria, karena beliau-beliau sadar-sesadar-sadarnya bahwa mafsadah PLTN lebih besar dari manfaatnya. 3. Kami menyesalkan pernyataan anda, Kalau nggak salah, kiai itu urusannya dengan agama, bukan dengan teknologi. Ada satu pertanyaan mendasar yang ingin saya ajukan kepada anda??? Anda hidup dan menghirup udara di mana? Di ruang kosong?? Tidak terikat dengan jarak dan waktu?? Para kyai di Jepara tidak mengurusi teknologinya, karena memang bukan 'maqam'nya. Namun beliau-beliau menjaga ummatnya dari dampak buruk PLTN bagi kelangsungan hidup generasi yang akan datang. Setiap barang yang dampak buruk(mafsadah)nya jelas di depan mata, maka bagi kami hukumnya HARAM. Kami tidak ingin gegabah. Kami sangat khawatir terjadi lagi bencana bikinan manusia pasca LAPINDO, insiden Puspitek Serpong dan lainnya. Kriteria Keharaman PLTN Muria bagi kami adalah sangat jelas (muhaqqaqah). Seringkali orang menyangka bahwa urusan dunia tidak ada kaitannya dengan akhirat. Begitupun sebaliknya. Silakan kembangkan ilmu pengetahuan ketenaga-atoman setinggi-tingginya. Silakan perdalam ilmu pengetahuan kenukliran sehebat-hebatnya. Namun, untuk PLTN kami masih meragukan teknologinya. Dan nabi kami, Muhammad SAW, mengajarkan Da' maa yariibuka ilaa maa laa yariibuka (Tinggalkan yang meragukan menuju yang tidak meragukan). Mohon maaf jika penjelasan kami kurang berkenan. Hormat Kami, Zakariya Anshori Warga Jepara Biasa Erick monk ozta [EMAIL PROTECTED] wrote: Semua mau masuk campur urusan PLTN. Kalau nggak salah, Kiai itu urusannya dengan Agama, bukan dengan technology. Kearifan mereka tentang technology dan kriteria mereka mengharamkan Nuke itu dasarnya apa juga nggak jelas. Kalau nggak mau buat PLTN ya nggak papa, tapi nggak usahlah pakai bilang Nuke itu Haram. karena kriterianya nggak jelas dalam soal itu.Tapi mungkin itulah hasil dari Demokrasi kita. Semua org bebas mengemukakan pendapat mereka. Yg urusan Agama mau ikut ngurusi Nuclear, yg mantan ini itu mau ikut ngurusi pemerintahan, yg sastrawan sok jadi politikus, inilah jadinya. Mau di buat buat saja. kalau Nggak nggak usah menyenangkan semua orang itu Mustahil. Kalau nggak dibangun, kapasitas Listrik kurang. Kalau dibangun, dengan alasan nggak jelas, org membangkang. Jadi kita kita nggak usah bergaduh sesama sendiri di forum, karena itulah Indonesia sekarang.
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] PBB Nyatakan Soeharto Sebagai Pencuri Nomor Satu
Main2 dikit di teori konspirasi aaahhh ;-) Mungkin TIME geram krn dikalahkan oleh MA, lalu membeberkan data2 ke WB dan PBB, sehingga PBB dan WB ikutan geram, lalu segera ambil tindakan utk aksi balasan Ah, gak tau lah... lupakan saja teori konspirasi saya, cuma iseng2 belaka kok! Totot - Original Message - From: Adhi Ardian Kustiadi [EMAIL PROTECTED] To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Wednesday, September 19, 2007 11:53 AM Subject: RE: [Forum Pembaca KOMPAS] PBB Nyatakan Soeharto Sebagai Pencuri Nomor Satu Nah lo, kalo begitu.jadi yang benar itu siapa ya? MA, PBB plus World Bank atau TIME? Adhi
[Forum Pembaca KOMPAS] Re: Nah ini dia pencuri no 1 dunia
Wah judulnya ja kayak di POS KOTA ( Korannya Harmoko ) yang psti orang miskin cuma butuh makan dan ngak ngerti politik dan jahatnya para politisi dari jaman orla ,orba sampai saat ini juga cuma ngobodoin terus orang miskin dan terus rakus makan harta rakyat lewat korupsi .So saatnya para Koruptor di tindak mulai kelas Kakap sampa yang ecek -ecek . Selama birokrat dan pejabat bermental penjahat ,negara bakal terus kacau dan orang miskin akan terus bodoh dan dibodohi .Wallahualam Roni Febrianto PP SPEE FSPMI Bid Infokom Jl Raya Pondok Gede no 11 Kp Dukuh ,Jakarta Timur - Luggage? GPS? Comic books? Check out fitting gifts for grads at Yahoo! Search. [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Gus Dur Siap Jadi Capres
Hehehehehehe... saya rasa Gus Dur sedang melakukan hobinya, kontroversi. Beliau sebagai tokoh nasional, mencoba memberi warna diskusi dalam wacana capres thn 2009. Saya sih gampang aja, kalaupun memang gak mau milih GD, ya gak usah dicoblos ntar di thn 2009 gitu aja kok repot... *sembari ngetuk2in jari...* Salam senyum, Totot - Original Message - From: Didik Muharam To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Wednesday, September 19, 2007 1:32 PM Subject: RE: [Forum Pembaca KOMPAS] Gus Dur Siap Jadi Capres Saya pernah gagal tes kualifikasi karena factor fisik itu saya terima karena peraturannya memang seperti itu. Kenapa ya orang2 diatas tidak pernah nerimo kalo tidak sukses karena peraturan. Karena merasa punya kuasa kali ya.. Kalo punya solusi, kenapa gak didiskusikan dari sekarang ya... Susah memang politikus semua serba kepentingan golongan. Sukses lahir dari Kejujuran, Ketekunan Keuletan yang diiringi Doa _ = Change settings via the Web (Yahoo! ID required) Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch format to Traditional Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe . [Non-text portions of this message have been removed]
[Forum Pembaca KOMPAS] Re: PBB BISA DITUNTUT oleh Suharto
Lumayan nuntut PBB pengacara-pengacara jahat yang mau bela Suharto bisa nambah ferrari lagi banyak-banyak. Bagi Suharto PBB sih keciiilll...Lha wong Sukarno yang pernah ngentutin PBB gara-gara Malaysia aja berani dia sikat ini cuman PBB...Keciil ANTON --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, cbn [EMAIL PROTECTED] wrote: Berita ini akan membuat Suharto dan pengacaranya senang karena berdasarkan pengalaman dengan majalah TIME maka suatu saat pasti PBB dan BANK DUNIA akan juga dituntut oleh Suharto dan pengacaranya jika PBB dan Bank DUnia tidak bisa membuktikan statementnya itu. Wah kocek mereka tambah tebal nih!!! Mungkin saja ini akan terjadi suatu saat.
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Gus Dur Siap Jadi Capres
Dulu... waktu Gus Dur jadi Presiden, saya terharu, tapi melihat cara nya memimpin, bikin negeri ini amburadul... Duluwaktu Megawati naik jd Presiden, saya bangga, wuih... akhirnya seorang perempuan (wanita?) bisa jadi presiden. Tetapi melihat sikap nya yang seperti anak kecil ketika kalah di pemilu dari bekas menterinya membuat saya berpikirsepertinya tukang ngambek-an to.bukan negarawan seperti bapaknya... dan yg parah itu kaya' nya yg 'pinter' dan bisa mikir itu orang di sekelilingnya Sekarang SBY? Dengan bertubi2 nya bencana alam, masalah yg dialami Indonesia saya bersyukur yg memimpin negeri ini bukan nya dua orang sebelumnya. Amin Rais... Megawati... Gus Dur berkaca lah dulu sudah diberi kesempatan, gagal... kok ya masih niat - Original Message - From: Godlip Pasaribu To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Wednesday, September 19, 2007 11:54 AM Subject: RE: [Forum Pembaca KOMPAS] Gus Dur Siap Jadi Capres Terus terang saya adalah penggemar Gus Dur. Tetapi menurut saya akan jauh lebih terhormat apabila Gus Dur tetap menjadi Guru Bangsa daripada berusaha mencari kekuasaan lagi yang saya yakin jika terpilih kembali akan terulang suasana kepemimpinannya yang dulu banyak menimbulkan kontroversi. Salam.
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Hindari Berpergian Melewati Jln Sudirman pada Tanggal 22 September 2007 pukul 06.00 s/d 19.00
Apa tidak seharusnya kalau mau melakukan pengukuran kualitas udara pada hari biasa saja (waktu kendaraan bebas berlalu-lalang), kalau memang mau dilakukan pada hari tersebut (dengan cara membatasi jumlah kendaraan yang beroperasi), maka hasil yang didapat tidak akan sesuai dengan keadaan sebenarnya??? - Original Message - From: Widianis Indranata Bahwa pada tanggal 22 September 2007 mulai pukul 06.00 WIB sd pukul 19.00 WIB sepanjang jalan Sudirman mulai Patung Pemuda sampai dengan jalan Thamrin (Patung Arjuna) tertutup bagi kendaraan pribadi dan kendaraan umum lainnya, kecuali untuk kendaraan Busway dan Kendaraan Umum dengan rute tetap. Selama penutupan jalan Sudirman - jalan Thamrin tersebut , akan diisi dengan pengukuran kualitas udara, perlombaan-perlomba an dan bazaar/pameran yang bernuansa Lingkungan Hidup khususnya yang berkaitan dengan pengendalian dan perbaikan kualitas udara.
[Forum Pembaca KOMPAS] Re: Jangan berbuka dengan yang manis-manis ...
Hahaha benar banget Pak Haniwar. :) Hukum dasar pasar adalah ketika permintaan melonjak, harga naik. Kalau sembako naik, harga2 lain naik di bulan puasa, memang karena permintaannya melonjak tinggi di musim tersebut. Bulan Ramadhan, kok malah lebih sulit mengerem belanja. Ngabuburit, dihabiskan dengan belanja. Dapet THR, dihabiskan dengan belanja. Dapet hibah dari teman/tetangga/ortu/bos, dihabiskan dengan belanja. Ikut kuis Ramadhan di TV, dihabiskan dengan belanja SMS. Menjelang lebaran, dihabiskan dengan belanja, mumpung rejeki lagi berlebih. Benar2 bulan penuh belanja...eh barokah. p --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Haniwar Syarif [EMAIL PROTECTED] wrote: Krn waktu lebaran semuanya sekaligus pesta... , kenaikan konsumsi bulan puas hanya ug khusus berhubungan misal sirup, tapi waktu lebaran , 200 juta muslim pesta sekaligus bayangkan lonjakan permintaan , jangan lupa THR menambah juga daya beli, belum lg perusahaan yg beri duit pada pejabat, , semuanya di belanjakan di masa menjelang lebaran dan pasca nya. lalu komentar ttg nggak perlu siapkan korma, rupanya kurang menghayati artikel, justru korma dan kolahk bisa dan baik di konsumsi krn bukan karbohidrat sederhana.. Salam Haniwar At 04:17 PM 9/18/2007, you wrote: Ada rekan-rekan yang bisa menjelaskan kenapa saat Bulan Puasa harga bahan makanan di Indonesia selalu naik, padahal logikanya di bulan puasa penduduk mayoritas Indonesia sedang berpuasa alias tidak makan atau paling tidak sedang mengurangi porsi dan waktu makan dibandingkan dengan bulan-bulan biasanya?
[Forum Pembaca KOMPAS] Re: Doktor di Indonesia dan Eropa - Menanggapi Bung Soedarmoko yang Budiman
Nah, Bung Soedarmoko, seandainya sejak di tulisan awal Anda ada batasan-batasan dan kejelasan-kejelasan seperti yang kini Anda sampaikan atas bagian-bagian tertentu dari tulisan Anda, tentu tanggapan saya akan berbeda. Soal data, bagi saya, tulisan Anda pun adalah data. Dan data itu langsung hadir di depan saya. Tanggapan saya dibuat murni berdasar tulisan Anda. Dalam proses, seperti sekarang ini, jika terjadi perkembangan baru (artinya ada data baru), ya bisa saja ada perkembangan tanggapan, yang juga beda dari sebelumnya. Bagi saya, inilah bagian dari sebuah diskusi. makanya, tak perlu pakai mutung-mutungan. Jika Anda membuat generalisasi-generalisasi, tentu wajar jika ada yang menuntut Anda untuk dapat menjelaskan generalisasi itu. Jika tidak, kita bisa dituding sedang menyebarkan kampanye hitam tentang subjek yang kita diskusikan itu. manneke imie_imita [EMAIL PROTECTED] wrote: Bung Manneke yang baik, Dari postingan anda: Mengenai asumsi Sdr. Soedarmoko yang kandidat PhD di Prancis itu, jangan lupa bahwa di negara-negara seperti AS, Kanada, dan Belanda pun coursework tetap menjadi bagian integral dari studi S3. Mudah-mudahan ini bukan karena apa yang diasumsikan Sdr. Soedarmoko ya, yaitu bahwa tesis-tesis S3 di negeri-negeri itu juga cuma nongkrong di perpustakaan. Produk inovasi negeri-negeri itu tak kalah banyak daripada Prancis, bukan? * Sepertinya Sdr. Manneke yang Budiman salah paham. Coba baca postingan saya sebelumnya ini: Berbeda dng Indonesia, dimana S3 hanya merupakan proyek individual mahasiswa yg notabene bukan lagi hal yg benar2 baru, jadi tesis yg akan dia hasilkan pun tidak langsung aplikatif menjawab permasalahan di dunia nyata dan SERINGKALI hanya berhenti di rak perpustakaan. Jadi sebenarnya, esensi riset itulah yg belum nampak di perguruan2 tinggi Indonesia. Saya disini mengatakan seringkali, artinya saya menggunakan populasi di semua universitas di Indonesia, secara umum. Saya berbicara ttg hal yg general. Artinya ada suatu pencilan dari populasi dimana inovasi di universitas di indonesia, juga sangat berkualitas. Dan tentunya, di universitas-universitas yg ternama di Indonesia, gelar S3 pun juga dapat dipertanggung jawabkan. Saya tidak meragukan itu. Lalu kalimat terakhir saya, esensi riset itulah yg belum nampak di perguruan2 tinggi di Indonesia, artinya saya kembali berbicara di berbagai universitas secara umum. Memang ada suatu pencilan, dimana kualitas universitas di Indonesia sangat bagus, saya angkat topi. Tapi hanya sekian persen. Namun, tidak semuanya bisa dipertanggungjawabkan saat membuka program studi S3. Berbeda dng di Eropa, hampir semua universitas memiliki kualitas yg seragam. Artinya tidak penting lulus darimana, tapi apa yg dihasilkan dalam risetnya itulah yg penting. Sehingga orang tdk akan menanyakan anda lulus darimana?. Berbeda lagi dng di Indonesia, pertama yg ditanyakan adalah : anda lulusan mana? benar tidak?? artinya masyarakat pun secara umum telah mengakui bahwa tidak semua universitas di Indonesia memiliki kualitas yg seragam. Dari fenomena sederhana itulah, sebenarnya kita bisa memetakan kondisi di Indonesia, dan tidak perlu ada uji statistik utk menguji kebenarannya. Tapi kalau ada yang mau menguji, bagus juga sebagai bahan tugas akhir mahasiswa misalnya. Kemudian yang kedua, tentang coursework di Canada atau AS, saya tidak mengatakan itu akan berhenti di rak perpustakaan. Payung dari semua yg saya bicarakan ini adalah bermula dari konsep atau strategi. Hanya suatu proyek individual atau termasuk juga proyek pemerintah. Sekali lagi saya menggaris bawahi, pendidikan doktoral di luar negeri, tidak hanya di Perancis, dikonsep dan dikemas berdasarkan proyek pemerintah atau industri yang ingin konvergen dicapai. Jadi di AS, Canada dll, saya tidak meragukan inovasi mereka, jelas. Mengenai metode utk mencapainya, bisa menggunakan research langsung atau perlu ditambahkan coursework. Jadi coursework adalah bagian dari metode saja, atau tools, utk menghasilkan sesuatu yg aplikatif dan inovatif, berdasarkan proyek pemerintah atau industri tadi itu. Namun, sekali lagi coursework bukan suatu keharusan. Kalau memang dibutuhkan, ya ada coursework. Sedangkan di Indonesia, seakan-akan coursework di tingkat doktoral adalah keharusan yg sebenarnya materinya jg sudah sering didapat di tingkat magister bahkan sarjana. Kenapa saya bilang seakan-akan, karena stereotype masyarakat Indonesia ttg kuliah doktoral di Indonesia, masih menggunakan coursework, sprti yg diungkapkan oleh bung Hendra sebelumnya. Hanya karena berkesempatan studi S3 di Prancis sebaiknya tidak membuat seseorang menjadi pongah dengan merendahkan lulusan-lulusan S3 dalam negeri, apalagi tanpa punya data yang solid untuk membuktikan pernyataan-pernyataannya yang merendahkan itu. Saya itu bukan siapa-siapa,dan tidak merasa menjadi apa-apa, yang tahu diri saya adalah diri saya sendiri. Saya hanya menanggapi apa yg menjadi kegelisahan Mas Hendra dng apa yang sudah
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Warga Pondok Indah Usir Pekerja Koridor VIII-Putra
Alasan mas Putra tentang kondisi jalan Fatmawati, Antasari, dan Metro Pondok Indah.. cukup bagus dan beralasan kenapa pemilihan lajur jatuh kepada Metro Pondok Indah. Hanya saya mencoba melihat dari sisi pengguna buswaynya. Saya tidak memastikan bahwa orang2 PIM tidak butuh busway, akan tetapi melihat karakteristik warga PIM mereka akan bepergian dengan kendaraan pribadi atau Bajaj dan taksi. Sementara pengguna busway saya rasa akan sangat banyak yang membutuhkan di sepanjang jalan fatmawati atau antasari atau ciputat raya. Perkara karakteristik jalan yang tidak mumpuni saya rasa itu masalah lain dan harus dicarikan solusi terbaiknya. Bukan dengan cara nge-gampangin. Yang ada nantinya akan jadi bongkar pasang dan nampak jelas proyek ini dinilai sekedar cari komisi bukan solusi. Harusnya.. pemprov itu lebih bijak dan lebih cerdas mencari solusi. Misalnya dengan cara aturan lajur kendaraan umum, jalan se-arah dan dua arah.. dll. Pemprov DKI nampak selalu keras kepala dan ngotot untuk membuat solusi yang gak pasti. Jalur Busway di PIM itu ibarat di Amerika.. bikin jalur trem di Beverly Hills Motulz Putra [EMAIL PROTECTED] wrote: --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Yuliati Soebeno wrote: Bung Putra, Kenapa tidak dibangun di Jl. Fatmawati (yang sudah ambur adul!) saja? Ataupun di Jl. Pangeran Antasari?! Apakah karena dikedua jalan tersebut tidak ada Mal-mal nya ya? Dan juga di-ujung kedua jalan tersebut tidak ada Giant dan Care-four???!! Helet me think...maybe people think we are stupid! :: Di Jl. Pangeran Antasari justru lebih parah dampaknya bu, karena disisi kanan kirinya tertanam pohon rindang. Kalau di PI pohon palem menurut saya kurang rindang. Memang bagus secara astetik, tapi tidak rindang. Kalau mau jujur daerah rindang di Pondok Indah bukan terletak pada Jl. Metro Pondok Indahnya, tetapi jalan2 lokalnya, seperti Jl. Alam Asri, dll. Di Jl. Metro Pondok Indah, hanya disekitar bundarannya saja disebut rindang, sisanya tidak terlalu rindang, dan kering kerontang. Lagipula proyek busway ini tidak mengutak-utik kerindangan bundarannya. Maka itu dampak lingkungan yang ditimbulkan kalau dibandingin Jl. Pangeran Antasari dengan Jl. Metro Pondok Indah lebih minim pengorbanannya pada Jl. Metro Pondok Indah. Lalu Jl. Fatmawati memang tidak dalam plan-nya, karena disitu kan mau dibangun Subway. Lagipula kalau mau dibangun busway lewat Fatmawati atau Antasari ataupun Ciputat Raya, perlu banyak pembebesan lahan, butuh dana, butuh waktu, butuh politik. Kalau di PI tidak ada perlu yang dibebaskan. Pemprop sudah menggariskan untuk mengalihkan resource pada daerah yang belum terjangkau angkutan umum memadai dan belum masuk jangkauan MRT. Kan kedua jalan-jalan tersebut dibiayai oleh Pemprov DKI? Dan ditengah jalan dari kedua jalan tersebut tidak ditanami pohon-pohon yang rindang? Kenapa tidak sekalian dirusak saja, ya?? Mana sering banjir lagi, kan jika ada Bus-way lebih menolong masyarakat disekitar Fatmawati dan P. Antasari? Agar bisa kekantor dengan mudah jika banjir datang? Gimana menurut anda? Mengapa harus merusak jalan yang rapi dan rindang Di P.Indah?? Dan yang pembiayaan penanaman pohon-pohon nya dibiayai oleh masyarakat dilingkungan P. Indah sendiri?? :: Sekali lagi kesulitan di Fatmawati dan Antasari ataupun Ciputat Raya adalah tipikal lebar jalur yang sangat sempit dan tanpa median. Ini tiga ruas jalan dengan karakteristik sama, 2 lajur per arah, tanpa pulau (median), dan garis sepadan bangunannya rapat (untuk kasus Fatmawati dan Ciputat), dan banyak pohon rindang (untuk kasus Antasari). Sekali lagi apa yang yang harus dirusak? Apakah pembangunan busway di Jl. Sudirman terbukti merusak trotoar, atau jalur hijau. Kan tidak, justru trotoarnya dan jalur hijaunya ditata lebih baik. Kalau warga PI merelakan justru mereka akan dinilai sangat bijaksana oleh masyarakat DKI karena mementingkan kepentingan umum, sacrifice for greater good. Kalau kayak sekarang, lihat saja pendapat2/opini masyarakat lain tentang warga PI yang menolak busway, kebanyakan yang kecewa dengan sikap warga PI (terutama dari kalangan yang sehari2 naik angkutan umum). Alasan anda mengatakan bahwa sekarang disekitar P. Indah makin macet, karena ongkos toll sudah dinaik-kan, jadi para pengendara mobil tidak mau lewat toll lagi. Menjadikan jalan-jalan di P. Indah dipakai numpang lewat oleh para pengendara mobil yang datang dari daerah Pamulang dan Pondok Cabe area. Apa karena mau membangun bus-way di P. Indah maka toll dinaik-kan? Untuk justification mereka? Supaya ada alsan, gitu loch! Sebelum ongkos tol dinaikan, tahun 2006, Pondok Indah juga semakin macet bu. Apa Anda tidak sadar? Mungkin karena disupiri terus ya bu...ehhehe.. Silahkan bandingkan waktu tempuh tahun 2006 dengan tahun 2000. PI berubah total dalam hal kemacetan. Kemacetan tahun 2000 dulu hanya terjadi kalau ada mobil mogok, sekarang ataupun sebelum tarif JORR naik, tanpa mobil mogok pun sudah macet sepanjang Jl.
RE: [Forum Pembaca KOMPAS] Re: Warga Pondok Indah Usir Pekerja Koridor VIII
ha3. menarik ungkapan bikin mall terus setelah macet, minta uang dari APBD DKI untuk dibuatkan underpass. setelah mall jadi, underpass jadi. mau bikin jalur busway kagak boleh kalau pohon palem nya bisa dipindahkan apa masih akan nolak juga nggak sulit mindahkan pohon palm peralatan (alat berat untuk pindahkan pohon) sudah ada yang punya tinggal disewa aja bisa. kalau setiap rumah di PI diwajibkan tanam pohon besar untuk peneduh apa semua mau? atau apa masih ada ruang untuk taman sesuai dengan koefisien luas bangunan yang ditetapkan atau sebagian sudah diubah jadi garasi atau rudy th _ From: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Esaf Sent: 19 September 2007 18:49 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subject: [Forum Pembaca KOMPAS] Re: Warga Pondok Indah Usir Pekerja Koridor VIII hmm.. bikin busway (utk sedikit kenyamanan orang kecil)lewat PI gak boleh bikin mal sampe 2 biji (yg bikin macet juga) boleh... tanya kenapa.. buat pemprov.. utamakan diskusi aja.. diatas itu.. utamakan kepentingan umum (umumnya ctrl B ctrl I). [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] SIARAN PRESS- Transparency International tentang Stolen Asset Recovery (StAR) Initiative UN World Bank
Terima kasih Mas Adhi Ardian, Mengapa TI mendukung PBB dan WB dalam konteks ini? Apakah kita bisa mempercayai keseriusan dan ketulusan StAR Initiative? Bukankah kalau inisiatif ini bisa menjadi bumerang bagi lembaga-lembaga pendukungnya. Kalau inisitiaf ini dilakukan dengan baik dan teliti, mestinya dapat mengungkap keterlibatan mereka (WB dll) atas korupsi dan atau pencurian yang mereka 'tuduh'kan, kan? Apakah memungkinkan apabila TI dan juga lembaga2 anti korupsi lainnya mempertanyakan tanggung jawab WB atas korupsi yang terjadi di Indonesia selama ini dg. tetap memberikan utang dalam masa regime Suharto yang korup (menurut PBB dan WB -- supaya saya gak digugat) berkuasa? Atau hal tersebut sudah dilakukan, maaf kalau saya belum tahu? salam, sandra - Original Message - From: Adhi Ardian Kustiadi [EMAIL PROTECTED] To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Wednesday, September 19, 2007 4:04 PM Subject: [Forum Pembaca KOMPAS] SIARAN PRESS- Transparency International tentang Stolen Asset Recovery (StAR) Initiative UN World Bank Statement by Huguette Labelle, Chair, Transparency International On the Stolen Asset Recovery (StAR) Initiative New York, 17 September 2007 Transparency International (TI) welcomes the Stolen Asset Recovery (StAR) Initiative of the World Bank and United Nations. It is an important element of the Bank's comprehensive attack on corruption. The programme, which will provide resources to help countries locate and repatriate assets lost through illicit acts, is a wake-up call to those who steal and to those who facilitate or harbour stolen assets. Corruption's drain on resources available to alleviate poverty, disease and illiteracy is profound. The annual cross-border flow of proceeds from criminal activity, corruption and tax evasion is estimated by the StAR report at between US $1 trillion and US $1.6 trillion. Furthermore, bribes received by public officials from developing and transition countries are estimated at US $20 to $40 billion annually. Indeed, these estimates are roughly equivalent to the Bank's total annual lending portfolio. Transparency International has long called for action to end safe havens for such funds and to secure their return to their rightful owners. Our national chapters around the world actively supported inclusion of strong provisions for this purpose in the UN Convention against Corruption (UNCAC) in order to ensure cooperation between developing and developed countries. Realising the full potential of these legal requirements will require political will and strong support from many stakeholders. Locating, freezing and repatriating stolen assets will require cooperation among governments seeking recovery, from financial institutions holding the assets and from the governments that regulate these institutions and provide offshore accounts. Civil society must play a key role in the implementation of StAR, and that critical role must be reflected in the initiative's structure. The World Bank and other donors can also play a supportive role. They can assist governments with the skills and resources to navigate complex procedures and legal requirements, and support their efforts to implement the UNCAC's provisions on budget, expenditure and procurement transparency. They can also create transparency and accountability mechanisms to ensure that the returned funds are used to benefit the citizens. Countries can also sanction publicly held companies that are complicit in corruption, and promote compliance by financial centres with anti-money laundering rules. Well performing judiciaries and financial systems are essential to fighting corruption, and nations should support their development where they are deficient. The StAR initiative is an important development, adding a powerful deterrent to those seeking to plunder their nation's wealth and to those who have wilfully or inadvertently provided them safe havens. With strong top-level leadership from these institutions, from governments and from the banking and legal community, StAR can be a valuable component of the broader anti-corruption reform agenda. In addition, all countries must ratify UNCAC, the global legal framework essential for the success of initiatives such as StAR. To date, four of the Group of Eight countries have not yet ratified: Canada, Germany, Italy and Japan. ### Note to editors: TI Chair Huguette Labelle participated in today's launch of the Stolen Asset Recovery (StAR) Initiative along with World Bank President Robert Zoellick, United Nations Secretary General Ban Ki-moon and United Nations Office on Drugs and Crime Executive Director Antonio Maria Costa. Adhi Ardian Kustiadi Transparency International Indonesia Jl. Senayan Bawah No.17 Jakarta 12180 Phone : 62-21 720-8515 Fax : 62-21 726-7815 HP: 0856-7816574/0818-767744 E-mail : HYPERLINK mailto:[EMAIL PROTECTED]HYPERLINK mailto:[EMAIL PROTECTED][EMAIL PROTECTED] Web : HYPERLINK
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Re: Doktor di Indonesia dan Eropa--winasis yulianto
bang manneke, pertama, thanks banget atas nasehatnya. tapi saya jujur lho, bang. saya ngajar di perguruan tinggi swasta di kota kecil di jawa timur. waktu kuliah master dulu, di indonesia, saya dapat tmpd. sama sekali tidak keluar beaya, bahkan ketika saya pulang bawa buku dua almari dan sedikit uang. saya sudah bersyukur memiliki gelar master, yang tidak pernah saya impikan ketika saya kecil dulu. saya pernah tes program doktor di indonesia sampai 3 kali. saya diterima, tetapi tidak mendapat beasiswa. saya pilih mundur, kampus tidak bisa membeayai, apalagi gaji sebagai pegawai negeri belum mencukupi untuk kuliah. saya akhirnya memilih mengasah diri dengan berbagai kegiatan di dalam dan luar kampus. alhamdulillah, kehadiran saya bisa diterima. saya sering diajak diskusi oleh ekskutif maupun legislatif untuk mengambil kebijakan. bagi saya itu sudah cukup. tentang profesor, benar dikti tidak menetapkan orang haus bergelar doktor untuk jadi profesor. tapi rasanya sulit sekarang, profesor bisa diraih tanpa gelar doktor. sudah tiga tahun saya memilik jabatan akademik lektor kepala. puas? nggak, saya sudah memilih dosen sebagai pengabdian hidup. impian saya tetap, jadi profesor yang berguna bagi bangsa dan negara. salam, wy manneke budiman [EMAIL PROTECTED] wrote: Bung Winasis, Aturan Dikti yang resmi tidak mensyaratkan S3 untuk jadi guru besar.Hanya saja, di beberapa universitas, ada kebijakan internal untuk menaikkan syarat itu menjadi S3. Mengenai asumsi Sdr. Soedarmoko yang kandidat PhD di Prancis itu, jangan lupa bahwa di negara-negara seperti AS, Kanada, dan Belanda pun coursework tetap menjadi bagian integral dari studi S3. Mudah-mudahan ini bukan karena apa yang diasumsikan Sdr. Soedarmoko ya, yaitu bahwa tesis-tesis S3 di negeri-negeri itu juga cuma nongkrong di perpustakaan. Produk inovasi negeri-negeri itu tak kalah banyak daripada Prancis, bukan? Hanya karena berkesempatan studi S3 di Prancis sebaiknya tidak membuat seseorang menjadi pongah dengan merendahkan lulusan-lulusan S3 dalam negeri, apalagi tanpa punya data yang solid untuk membuktikan pernyataan-pernyataannya yang merendahkan itu. Untuk Anda, Bung Winasis, jika ada kesempatan, silakan cari beasiswa studi di luar negeri. Saya dorong Anda untuk melakukan ini bukan karena saya berasumsi studi S3 di luar negeri lebih baik. Ini saya sarankan karena dengan berada di luar negeri Anda akan memperoleh pengalaman lain yang tak kalah kaya dari pendidikan akademik, yaitu hidup, bergaul dengan dan memahami bangsa serta kultur lain. Di samping itu, riset Anda tak akan diganggu oleh tugas-tugas rutin mengajar dan administratif sebagai dosen. Jika Anda berhasil studi di luar negeri dan pulang dengan gelar S3 dari luar nanti, saya ajak Anda untuk bersikap rendah hati dan tidak merasa superior dibandingkan rekan-rekan Anda yang studi di dalam negeri. Pada akhirnya, kiprah Anda di masyarakat yang menentukan siapa Anda, bukan dari sekolah mana Anda dapat gelar S3. manneke
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Alutsista TNI: Tabel Kompas tidak akurat
Iya neh banyak banget bolong tabelnya. Sejak kapan indonesia bakalan dapet F-22? Jepang aja yang udah ngemis-ngemis sama US ga dikasih. Tetangga sebelah yang ketakutan kita beli Su-30 juga belum dikasih tuh F-22. Terus data Tank sama APcnya sama sekali tidak akurat. Gimana neh kompas, apa penulis ybs tidak melihat data di litbangnya kompas ? -- Seperti tanah, walaupun subur, ia takkan bisa produktif tanpa penyemaian. Demikian juga pikiran, tanpa budaya takkan pernah menghasilkan buah yang berkualitas. Seneca www.soehartoincbuster.org sawung.blogspot.com On 9/18/07, Sukarnoto [EMAIL PROTECTED] wrote: Dipertahankan terlalu tua dibuang sayang Kompas 18/9 halaman 5 terdapat tabel yang sangat tidak akurat bahkan mungkin menyesatkan. Berikut ini beberapa contoh ketidakcermatan tersebut: TNI-AU - Harga pesawat yang dicantumkan tidak dijelaskan apakah harga per unit atau per paket atau campur aduk. Contoh F16 Rp 224,8 M lebih murah dari Hawk 109/209 yang Rp 352,7 M. Harga C130 Rp 156,24 M ini untuk C130B (tahun 60an) atau C130H (70an). - Pesawat A4 yang sudah diphase out masih ditulis walau dalam status tidak siap. Tahun pembuatan disebut 1956 ini pasti salah, karena A4 TNI-AU terdiri dari berbagai tahun pembuatan tapi tidak ada yang buatan 1956. - Semua pesawat SU27 SU30 masuk katagori tidak siap apakah pesawat baru ini sudah tidak dapat diterbangkan lagi? - Boeing 737-200 intai tidak disebut, yang ditulis malah 737 VIP. - Helikopter Twin Pack yang umurnya lebih tua dari awaknya tidak disebut. - Judul tabel Persenjataan Tua, kenyataannya memuat persenjataan yang relatif baru: pesawat SU27 dan SU30 (2002), Hawk 109/209 (1995/1998). TNI-AD -Tidak ada data mengenai pesawat sayap tetap, helikopter pun Cuma Bell 205, heli lain tidak disebut. TNI-AL -Pesawat Cuma disebut Nomad, pesawat dan heli lain tidak disebut. Dari ketidakcermatan di atas, secara keseluruhan data tabel menjadi diragukan kebenarannya. Kuatirnya kalau data ini menjadi acuan walau dalam debat kusir sekalipun, maka akan terjadi penjalaran / penyebaran kesalahan ke publik. Tolong Kompas lebih akurat dalam menyajikan tabel, lebih baik data kurang lengkap dari pada memberikan data yang salah. Mohon koreksi bila ada yang salah. Hal lain, sebetulnya soal istilah tua atau muda untuk peralatan tempur kurang tepat. Walaupun secara umur sudah tua tapi kalau masih efektif ya tetap layak digunakan. Contoh pembom strategis TU195 Bear yang sekarang dioperasikan lagi oleh Rusia umurnya lebih dari 20 tahun. Repowering, upgrade avionik atau senjata dapat memudakan alutsista yang umurnya tua (dalam tabel tidak disebut soal upgrade ini). Sukarnoto
[Forum Pembaca KOMPAS] MANIFES KEBUDAYAAN ORANG AWAM
MANIFES KEBUDAYAAN ORANG AWAM DISUSUN : ANTON Bahwasanya kebudayaan merupakan bagian penting dari proses peradaban manusia dan kerja-kerja budaya harus diakui sebagai pembentukan kepribadian manusia maka kebudayaan yang bebas dan memiliki nuansa pembebasan manusia harus benar-benar dijaga. Kebudayaan adalah sarana terbaik dalam proses penyadaran manusia untuk menemukan kemanusiaannya, menghidupkan individuasinya dan menjadi obor penerangan dalam menyelesaikan persoalan-persoalan masyarakat serta membawa keberanian untuk menolak apapun yang melahirkan sistem yang menindas. Kebudayaan bukan hanya milik orang yang hidup dalam totalitas kerja budaya dan merasa mengerti budaya tapi kebudayaan adalah milik semua orang, milik kesadaran semua orang yang memperhatikan gerak budaya dan kelahiran-kelahiran anak budaya sehingga kebudayaan tidak lagi ditaruh di dalam surga khayalnya kaum elitis tapi dibawa merakyat menjadi bagian dari kehidupan semua orang yang mau memasukinya. Pembebasan kemanusiaan harus diletakkan sebagai landasan terpenting untuk memahami kebudayaan. Perjuangan pembebasan kemanusiaan dari keterasingan, keterkungkungan dan sistem yang menindas merupakan salah satu tonggak perlawanan bagi kaum yang sadar budaya. Bila terjadi ketidaksetujuan atau beda pendapat hendaknya dilakukan dengan wacana dan diskusi tanpa pelarangan atau pendoktrinan yang dapat menimbulkan kekerasan. Apapun bentuk budaya dari kekaguman alam Ketuhanan sampai kekaguman bentuk selangkangan merupakan pemikiran-pemikiran budaya yang pada akhirnya nanti melahirkan bentuk-bentuk budaya baru, sehingga ruang kontemplatif budaya tidak dicemari oleh usaha-usaha penilaian dari sekelompok orang yang merasa benar. Yang boleh dilakukan adalah mengkritik tapi tidak menghujat, memberi pendapat tapi tidak main sikat. Persoalan-persoalan masyarakat sedemikian peliknya, persoalan realitas kemasyarakatan menjadi tugas bagi kaum budayawan untuk diangkat sebagai `kesadaran bersama' bangsa bahwa kita harus memperhatikan denyut nadi problematika rakyat banyak yang merupakan anak haram jadah dari sistem Orde Baru yang menindas, kebudayaan bisa dijadikan senjata dalam proses-proses penyadaran bahwa Indonesia Raya yang kita cintai sekarang merupakan jajahan Imperialisme Amerika, dengan budaya kita membangun kesadaran bahwa Indonesia Raya adalah bangsa yang mampu tegak melawan segala bentuk penjajahan dan sogokan. Pada akhirnya budaya yang merupakan produk tertinggi dari kemanusiaan merupakan bentuk pencerahan manusia dalam menjalani kehidupan. Generasi muda harus terus menerus menjadi daun-daun baru pewaris kebudayaan Indonesia Raya dan tidak lagi saling curiga mencurigai, saling menghujat dan mencaci. Biarlah catatan kelam saling benci dimiliki orang tua kita yang memang dulu tidak sadar budaya. Kita adalah generasi yang harus lebih baik dari orang tua kita. Yang berani berkata Benar, kalau itu memang keyakinan kita. Tapi tidak akan memaksa lawan kita. Dan benarlah kata-kata Voltaire : Saya tidak setuju pendapat anda tapi saya akan membela mati-matian hak anda berpendapat. Disusun di Jakarta, Pada Selasa 18 September 2007 Ditandatangani satu-satunya yang bertanggung jawab terhadap Manifest ini. ANTON Ketua Umum Asosiasi Tukang Tulis Puisi (Mengangkat dirinya sendiri, meniru Suharto mengangkat dirinya sendiri jadi Menpangad Ad Interim tahun 1965) Saya berharap bisa mengkudeta Presiden Puisi Indonesia Sutardji Chalzoum Bachri dengan puisi saya : Supersemar Kuberi kau Tardji Supersemar Agar diam marahmu Agar terikat kata-katamu Dan mengembalikan makna kata sebagai makna kata Bukan pikiran bermain kata Lalu berlomba-lomba dengan entropi logika Hingga kau pikir barisan kacau kata Bisa menemukan Tuhanmu... Kuberhentikan kau Tardji Dari Jabatan Presiden Puisi Dengan segala hormat dan Puji Kutaruh kau di karantina tanpa bir dan bidadari Agar anak masa depan bisa mengingatmu Hanya tukang celoteh Puisi Dan aku mengembalikan makna sebagai makna Kata sebagai kata Yang bunyi dan bermakna Karena aku bukan hanya Presiden Puisi Tapi Juga Bapak Pembangunan Sastra ANTON *SUPERSEMAR = Surat Perintah Sebelah Indomaret
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Polisi Nakal Akan Dipublikasikan
Brilian sekali ide DPR untuk mengumumkan polisi nakal. Bagaimana dengan anggota DPR yang nakal akankah diumumkan juga. Sebab menurut survey Indonesia Corruption DPR justeru di ranking kedua dalam hal suap-menyuap (korupsi). Salam Sonar S Adhi Ardian Kustiadi [EMAIL PROTECTED] wrote: Yah semoga dengan begitu tidak ada lagi polisi yang (baca; terang-terangan) bandel dan jadi pemeras. Karena sekali lagi, polisi itu memang dibenci tapi juga dirindu (Cuma kalo lagi kecopetan atau kehilangan mobil :-)) . Puncak kebencian masyarakat terhadap polisi sepertinya memang sudah diubun-ubun, apalagi terhadap polantas. Mungkin cerita saya dibawah ini bisa menjadi satu contoh: Suatu sore, saya kebetulan sedang melintas di jalan HR. Rasuna Said dengan bus Kopaja 620 jurusan Manggarai - blok M. Jalur lambat dan jalur cepat padat dipenuhi kendaraan. Mendadak ditengah kemacetan itu, saya mendengar keramaian. Ada yang berteriak, ada juga yang tepuk tangan, ada juga yang bersorak. Saya penasaran. Sambil mengeluarkan kepala dari jendela, rupanya saya melihat seorang anggota polantas tengah tergeletak di putaran jalan tak jauh dari kedutaan Australia. Posisi kakinya terjepit sepeda motor besar yang ditumpanginya (biasanya para pengendara menyebutnya dengan Polisi BM- yang terkenal paling sadis bila nangkap pengendara). Rupanya, dia tergelincir saya akan menikung di putaran itu. Yang saya aneh, kok ada polisi terjatuh malah banyak yang tepuk tangan dan bersorak-sorai. Bahkan, tidak sedikit yang menyumpahi polisi itu dengan kata-kata Mampus loe, Rasain loe. Uniknya lagi, tidak terlihat ada pengendara yang segera menolong atau membantunya berdiri, meski tangan si polisi itu menggapai-gapai tanda butuh pertolongan. Tak sedikit yang melihat ke arah polisi itu sambil tersenyum sinis. Sampai akhirnya, ada satu pedagang teh botol yang mangkal diseberang jalan yang membantu menganggakat motornya. Sampai sebesar itukan kebencian masyarakat (terutama pengendara) terhadap polisi? Salam Adhi -
[Forum Pembaca KOMPAS] Petisi Peningkatan Kualitas Pendidikan Nasional
Petisi Peningkatan Kualitas Pendidikan Nasional MOHON DISEBARKAN Petisi Peningkatan Kualitas Pendidikan Nasional Klik di sini untuk memberikan tanda tangan online di situs Care2 Petition Site (Link ada di paling bawah kalau tidak kelihatan di sini) (Versi Bahasa Indonesia / Indonesian version) Kami, rakyat Indonesia, menandatangani petisi ini yang ditujukan kepada pemerintah Indonesia, termasuk Bapak Presiden dan Bapak Wakil Presiden, para Menteri, anggota DPR / DPRD, para gubenur, para walikota, pejabat yang lain, dan juga kepada para pemimpin dan pengurus partai politik di seluruh tanah air, agar aspirasi kami dapat didengarkan dan ditindaklanjuti demi kepentingan bersama. Petisi Peningkatan Kualitas Pendidikan Nasional Kami rakyat Indonesia menginginkan : 1. Peningkatan kualitas para guru. Kami menginginkan pemerintah untuk memberikan pelatihan metode pengajaran yang terbaru dan terbaik bagi para guru agar pembelajaran tidak lagi lebih berorientasi pada guru daripada siswa. 2. Perubahan dan perbaikan kurikulum nasional. Kami menginginkan pemerintah untuk lebih memperhatikan kurikulum nasional agar siswa dapat lebih fokus pada sejumlah mata pelajaran terpilih. Kami juga menginginkan pemerintah untuk meninjau kembali dan mengurangi jumlah mata pelajaran yang dipelajari di sekolah. 3. Perbaikan kualitas gedung sekolah dan fasilitas bagi siswa. Kami menginginkan pemerintah untuk lebih memperhatikan sarana dan prasarana sekolah demi pendidikan yang lebih berkualitas. 4. Peningkatan gaji dan kesejahteraan guru. Kami menginginkan pemerintah untuk lebih memperhatikan kesejahteraan guru agar para guru dapat menjalankan tugasnya dengan lebih baik. 5. Pen iadaan biaya sekolah. Kami menginginkan pemerintah menyediakan sekolah yang gratis, tanpa memungut biaya dari para orang tua untuk sekolah negeri dari tingkat TK sampai SMA. Di negara ini banyak anak putus sekolah karena faktor kekurangan biaya. Kami harapkan pemerintah bisa menanggung seluruh biaya tersebut. Demikian petisi ini kami buat dengan harapan para pemimpin rakyat dan negara akan memperhatikan dan menindaklanjutinya. Dengan hormat, RAKYAT INDONESIA Klik di sini untuk memberikan tanda tangan online di situs Care2 Petition Site Keterangan: Bila jumlah tanda tangan yang terkumpul secara online sudah cukup besar, petisi ini akan diteruskan di atas kertas oleh sukarelawan yang akan mencari orang yang tidak punya internet/komputer tapi ingin bergabung dengan petisi ini. Jika proses itu sudah dianggap selesai, seluruh isi dari petisi online dan petisi di atas kertas akan diserahkan kepada pemerintah. Semoga usaha ini mendapatkan kemudahan dan bantuan dari Tuhan Yang Maha Esa demi kepentingan masa depan anak bangsa. Amin. Mohon agar tidak ada orang yang mengisi petisi dengan identitas palsu. Klik di sini untuk memberikan tanda tangan online di situs Care2 Petition Site (Ini linknya lagi kalau hilang dari atas) http://www.thepetitionsite.com/petition/271704557 Terima kasih atas bantuannya demi masa depan anak bangsa. Dengan hormat, Gene Netto
RE: [Forum Pembaca KOMPAS] Gus Dur Siap Jadi Capres
Adalah hak setiap orang untuk mengajukan diri agar dicalonkan menjadi Capres dalam suatu pemilihan umum Dan hak setiap orang juga untuk tidak memilih calon yang tidak dia kehendaki. Yang penting adalah tahu diri kalau tidak terpilih jangan marah... dan kalau menang jangan lupa daratan DS Didik Muharam [EMAIL PROTECTED] wrote: Saya pernah gagal tes kualifikasi karena factor fisik itu saya terima karena peraturannya memang seperti itu. Kenapa ya orang2 diatas tidak pernah nerimo kalo tidak sukses karena peraturan. Karena merasa punya kuasa kali ya.. Kalo punya solusi, kenapa gak didiskusikan dari sekarang ya... Susah memang politikus semua serba kepentingan golongan. Sukses lahir dari Kejujuran, Ketekunan Keuletan yang diiringi Doa _
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Setuju Barang Haram adalah Perbuatan Dosa (Kasus PLTN Muria)
He he he...semoga Pak.Erick ga sewot lage setelah membaca penjelasan diatas, (Makasih Pak.Zakariya...atas tambahan penjelasannya) Suhaimi - Original Message - From: Zakariyya El Anshariyy To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Wednesday, September 19, 2007 4:38 PM Subject: RE: [Forum Pembaca KOMPAS] Setuju Barang Haram adalah Perbuatan Dosa (Kasus PLTN Muria) Pak Erick Monk Ozta, Perkenankan kami menjelaskan kepada anda, beberapa hal : 1. Bagi kami, PLTN tidak semata-mata teknologi. Dan teknologi-pun bukan barang yang netral. Ada serangkaian kepentingan ideologi dan ekonomi yang mengikuti teknologi bernama PLTN. Kami yakin anda paham betul soal ini. 2. Para kyai tidak dalam kapasitas mengharamkan nuklir, karena pada dasarnya nuklir adalah barang Mubah. Para kyai hanya mengharamkan PLTN Muria, karena beliau-beliau sadar-sesadar-sadarnya bahwa mafsadah PLTN lebih besar dari manfaatnya. 3. Kami menyesalkan pernyataan anda, Kalau nggak salah, kiai itu urusannya dengan agama, bukan dengan teknologi. Ada satu pertanyaan mendasar yang ingin saya ajukan kepada anda??? Anda hidup dan menghirup udara di mana? Di ruang kosong?? Tidak terikat dengan jarak dan waktu?? Para kyai di Jepara tidak mengurusi teknologinya, karena memang bukan 'maqam'nya. Namun beliau-beliau menjaga ummatnya dari dampak buruk PLTN bagi kelangsungan hidup generasi yang akan datang. Setiap barang yang dampak buruk(mafsadah)nya jelas di depan mata, maka bagi kami hukumnya HARAM. Kami tidak ingin gegabah. Kami sangat khawatir terjadi lagi bencana bikinan manusia pasca LAPINDO, insiden Puspitek Serpong dan lainnya. Kriteria Keharaman PLTN Muria bagi kami adalah sangat jelas (muhaqqaqah). Seringkali orang menyangka bahwa urusan dunia tidak ada kaitannya dengan akhirat. Begitupun sebaliknya. Silakan kembangkan ilmu pengetahuan ketenaga-atoman setinggi-tingginya. Silakan perdalam ilmu pengetahuan kenukliran sehebat-hebatnya. Namun, untuk PLTN kami masih meragukan teknologinya. Dan nabi kami, Muhammad SAW, mengajarkan Da' maa yariibuka ilaa maa laa yariibuka (Tinggalkan yang meragukan menuju yang tidak meragukan). Mohon maaf jika penjelasan kami kurang berkenan. Hormat Kami, Zakariya Anshori Warga Jepara Biasa Erick monk ozta [EMAIL PROTECTED] wrote: Semua mau masuk campur urusan PLTN. Kalau nggak salah, Kiai itu urusannya dengan Agama, bukan dengan technology. Kearifan mereka tentang technology dan kriteria mereka mengharamkan Nuke itu dasarnya apa juga nggak jelas. Kalau nggak mau buat PLTN ya nggak papa, tapi nggak usahlah pakai bilang Nuke itu Haram. karena kriterianya nggak jelas dalam soal itu.Tapi mungkin itulah hasil dari Demokrasi kita. Semua org bebas mengemukakan pendapat mereka. Yg urusan Agama mau ikut ngurusi Nuclear, yg mantan ini itu mau ikut ngurusi pemerintahan, yg sastrawan sok jadi politikus, inilah jadinya. Mau di buat buat saja. kalau Nggak nggak usah menyenangkan semua orang itu Mustahil. Kalau nggak dibangun, kapasitas Listrik kurang. Kalau dibangun, dengan alasan nggak jelas, org membangkang. Jadi kita kita nggak usah bergaduh sesama sendiri di forum, karena itulah Indonesia sekarang.
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Nah ini dia pencuri no 1 dunia
Bung Iwan, Jangan jadi tidak mengerti dong. Kita seluruh bangsa Indonesia ini sudah menjadi korban dan sekaligus pendukung Orde Baru dan Suharto selama 32 tahun (sebuah waktu yang sgt panjang bagi sebuah rezim). Guru Besar kita Pak Harto telah mengajarkan kepada kita agar berusaha menjadi kaya. Caranya tidak penting .Pokoknya uang masuk dan harta semakin melimpah ruah sampai ke anak dan cucu sampai tujuh turunan! Negara, rakyat, lingkungan hidup dan kekayaan alam bumi pertiwi boleh dikorbankan. Siapa peduli! Persis seperti motto Raja Perancis Louis ke XV : Setelah aku (akan terjadi dan biarkan terjadi) banjir besar! .Kita ingat hampir limabelas tahun yang lalu terbit sebuah buku (yg ketika itu kita mendapatkannya dengan cara sembunyi2) yaitu A NATION IN WAITING! Dari buku ini kita mendapatkan konfirmasi semua praktek korupsi yang dilakukan oleh Suharto dengan kroni-2nya. Rumor yang selama puluhan tahun digunjingkan dari mulut kemulut kemudian ditulis dengan data yang layak dipercaya oleh mantan wartawan majalah Far Eastern Economic Review itu. Ketika itu bibir kita mendesah karena ternyata prestasi Babe lebih hebat ketimbang Marcos. Presiden kita ternyata juara dalam melakukan korupsi! Sekarang predikat itu mendapat legitimasi oleh PBB! Lengkap sudah de fakto identik dengan de jure.Lha kalau SBY keberatan atas award yang diberikan oleh PBB, boleh saja SBY meniru Bung Karno menyatakan keluar dari PBB seraya berteriak : Go to hell with Your Highest Award to Our Beloved Presiden Suharto! Ha . Ha Ha ! (bercanda boleh kan Bung Iwan). Nah bagaimana dengan rakyat yang menurut Bung Iwan membingungkan. Rakyat kita termasuk golongan menengah dan elitenya sudah tercuci otaknya dari nilai -nilai adiluhung. Bayangkan saja 32 tahun dalam kondisi hatrus patuh dan harus tergantung kepada pemerintah/penguasa. Reformasi hanya sekedar mampu menggantikan Suharto. Yang lain nyaris tidak berubah bahkan banyak hal yang bertambah parah. Money politics berkembang dahsyat dari tingkat RT ,RW,Lurah,Camat,Bupati/Walkot, Gubernur dan Presiden. Kalau nggak punya duwit ( yang ente dapat dari hasil korupsi/menggarong) jangan coba-coba mencalonkan diri jadi pejabat Eksekutip,Legislatip, Yudikatip dan apapun! Pemilih yang sudah begitu lemah dan tidak mampu menghayati prinsip dengan mudah dikalahkan oleh selembar kaos dan uang (paling banter) Rp 50.000.-. Amboi malang nian bangsa Indonesia menggadaikan masa depan hanya untuk mendapatkan imbalan dari money politics yang tidak berarti! Banjir besar yang diramalkan dan bahkan direncanakan oleh Suharto sekarang sudah terjadi kita mau tidak mau harus menerima para koruptor menjadi penguasa negeri ini across the board! Entah sampai kapan akan berhenti. Wallahualam. Salam keprihatinan Tjuk Kasturi Sukiadi Iwan Wibawa [EMAIL PROTECTED] wrote: kadang saya tidak mengerti, Thanksin sinawatra terjungkal dari kursi Perdana Mentri Thailand karena dianggap korupsi dan penggelapan pajak, tapi konon dicintai rakyat miskin dikampung-kampung, josep estrada, terjungkal dari istana presiden karena salah urus dan nilep duit rakyat, juga konon dicintai rakyat miskin, suharto mega korupsi dan pelanggar ham berat, juga konon masih punya simpatisan yang luas dan dicintai rakyat miskin. mungkin dalam pikiran orang miskin yang penting bisa makan, dan hidup yang layak terserah pemimpinnya mau korupsi, mau melanggar ham, tidak ada demokrasi, memerintah dengan tangan besi, mereka gak mau mikirin. tapi saya juga miskin kalau dibandingkan dengan kekayaan para anggauta DPR, tapi tidak mau dipimpin sama pemimpin koruptor dan pelanggar ham berat, nggaaak mau ! Bambang Riyanto [EMAIL PROTECTED] wrote: Tapi Pak, di Filipina situasinya agak berbeda karena sangat politis. Macapagal jelas sekali ingin menjebloskan Estrada ke penjara karena kalau tidak dia bisa menjadi saingan di pemilu berikutnya. Estrada sangat dicintai masyarakat miskin di Filipina. Massanya cukup signifikan untuk membuat Macapagal ketir-ketir. salam, - Kunjungi halaman depan Yahoo! Indonesia yang baru!
[Forum Pembaca KOMPAS] Surat Dari Komunitas Utan Kayu
Dari: gm [EMAIL PROTECTED] CC: [EMAIL PROTECTED] Surat Dari Komunitas Utan Kayu Kami, di Komunitas Utan Kayu, tahu bahwa Saut Situmorang dan sejumlah pendukungnya tak henti-hentinya menyerang kami di internet. Maaf, kami tidak bisa mambalas, bahkan belum bertanya, apa alasan kebencian itu. Kami sedang sibuk. Kami baru selesai menyelenggarakan Festival Sastra Internasional di Jakarta dan di Magelang, di bawah Borobudur, dengan sebuah tim yang diketuai Sitok Srengenge. Sementara itu, salah satu tim kami yang lain yang tergabung dalam Kantor Berita Radio (KBR) 68H yang dipimpin Santoso -- sedang mempersiapkan membangun radio komunitas untuk pengungsi korban lumpur Lapindo di Sidoarjo. Ini prioritas kami. Menurut para korban, masyarakat tidak mendapatkan informasi yang benar tentang nasib pengungsi akibat lumpur Lapindo. Para pengungsi ingin mengutarakan sendiri kondisi yang mereka alami sebenarnya. Target kami akhir bulan September ini radio itu dapat beroperasi. Radio komunitas itu akan dibangun di pusat pengungsian di Pasar Baru Porong. Di kawasan tersebut terdapat pengungsi sebanyak 2.305 orang. Jika kami mengerjakan itu, itu karena kami pernah mengerjakannya. KUK telah membangun beberapa radio komunitas untuk situasi darurat akibat bencana alam atau karena keadaan darurat lainnya yang menyebabkan penduduk di sebuah kawasan membutuhkan informasi dengan cepat. Ketika gempa bumi menghantam Yogyakarta, tim KBR 68H dari KUK membangun delapan stasiun radio komunitas, demikian juga ketika bencana alam menimpa kawasan-kawasan lain di Pangandaran dua stasiun radio, Pulau Seribu satu stasiun radio, dan di Bengkulu saat ini telah dibangun satu stasiun radio komunitas. Satu tim lain, dipimpin Ayu Utami, sedang bekerja bersama warga sekitar KUK untuk menghijaukan lingkungan -- meniru semangat dan cara para warga kampung kelas bawah di daerah Palmerah, Jakarta. Beberapa waktu sebelumnya tim kami, di dalamnya ada Goenawan Mohamad, mempelajari metode penghijauan oleh rakyat idi wilayah itu. Dalam bulan Ramadhan ini, dengan dituan-rumahi a.l. Mohammad Guntur Romly, setiap Selasa malam kami mengadakan peng-kaji-an pemikiran Al Ghazali, filosof Islam abad ke-11. Sebelumnya telaah Ibn Arabi dan sebelumnya lagi Ibn Rushd. Dengan mengumumkan itu semua rinciannya akan kami kirimkan di pelbagai mailing list -- kami ingin menyatakan: di bulan suci ini, kami tidak ingin bertengkar. Kami ingin bekerja baik-baik, dengan kemampuan kami yang terbatas. Mohon maaf kalau kami tidak melayani serangan. Goenawan Mohamad dan kawan-kawan.
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Gus Dur Siap Jadi Capres
di luar masalah kontroversi yg sering dimunculkan Gus Dur, imho dia satu2nya pemimpin yg punya visi, salah satu visinya yg paling jelas adalah Gus Dur melihat bahwa lembaga legislatif perlu direformasi, ada 2 indikasi, pertama sewaktu Gus Dur mengatakan bahwa DPR seperti Taman Kanak-Kanak, karena nggak mempan beliau hendak memberlakukan dekrit, sayang kurang dukungan, malah beliau yg tersingkir. sekarang? liat aja sendiri..., kualitas DPR kita kayak apa... presiden2 setelah gus dur ya gitu deee, no action gak berani gak populer tanya kenapa... --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Andhika Athma [EMAIL PROTECTED] wrote: Dulu... waktu Gus Dur jadi Presiden, saya terharu, tapi melihat cara nya memimpin, bikin negeri ini amburadul... Duluwaktu Megawati naik jd Presiden, saya bangga, wuih... akhirnya seorang perempuan (wanita?) bisa jadi presiden. Tetapi melihat sikap nya yang seperti anak kecil ketika kalah di pemilu dari bekas menterinya membuat saya berpikirsepertinya tukang ngambek-an to.bukan negarawan seperti bapaknya... dan yg parah itu kaya' nya yg 'pinter' dan bisa mikir itu orang di sekelilingnya Sekarang SBY? Dengan bertubi2 nya bencana alam, masalah yg dialami Indonesia saya bersyukur yg memimpin negeri ini bukan nya dua orang sebelumnya. Amin Rais... Megawati... Gus Dur berkaca lah dulu sudah diberi kesempatan, gagal... kok ya masih niat
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Hindari Berpergian Melewati Jln Sudirman pada Tanggal 22 September 2007 pukul 06.00 s/d 19.00
Pengukuran kualitas udara pada Car Free Day tersebut disengaja untuk membandingkan dengan suasana jalan pada saat padat dengan lalu lintas seperti yang terjadi sehari-hari. Dari pengalaman beberapa kali diselenggarakan Car Free Day sebelumnya, hasil pengukuran menunjukkan kualitas udara di pinggir jalan mengalami peningkatan yang cukup berarti dengan pembatasan jumlah kendaraan seperti itu. Salam, Ppt Untuk suasana - Original Message - From: smijbk To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Thursday, September 20, 2007 8:41 AM Subject: Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Hindari Berpergian Melewati Jln Sudirman pada Tanggal 22 September 2007 pukul 06.00 s/d 19.00 Apa tidak seharusnya kalau mau melakukan pengukuran kualitas udara pada hari biasa saja (waktu kendaraan bebas berlalu-lalang), kalau memang mau dilakukan pada hari tersebut (dengan cara membatasi jumlah kendaraan yang beroperasi), maka hasil yang didapat tidak akan sesuai dengan keadaan sebenarnya??? - Original Message - From: Widianis Indranata Bahwa pada tanggal 22 September 2007 mulai pukul 06.00 WIB sd pukul 19.00 WIB sepanjang jalan Sudirman mulai Patung Pemuda sampai dengan jalan Thamrin (Patung Arjuna) tertutup bagi kendaraan pribadi dan kendaraan umum lainnya, kecuali untuk kendaraan Busway dan Kendaraan Umum dengan rute tetap. Selama penutupan jalan Sudirman - jalan Thamrin tersebut , akan diisi dengan pengukuran kualitas udara, perlombaan-perlomba an dan bazaar/pameran yang bernuansa Lingkungan Hidup khususnya yang berkaitan dengan pengendalian dan perbaikan kualitas udara.
[Forum Pembaca KOMPAS] Re: Saut Situmorang berhentilah mengomel!
Iya Pak Manneke, saya memang lagi pingin aja jawab-jawab terus. Tapi kayaknya sudah pada puncaknya alias time is over. Aku harus mulai konsentrasi ke urusan lain hehehe. Mariana Wednesday, September 19, 2007, 1:26:31 PM, you wrote: Bu Mariana, Gaya Saut memang khas: di mana-mana menantangi semua orang untuk membahas tulisannya. Ha ha ha. Mungkin karena selama ini tak ada yang memperhatikannya, sehingga lalu hobinya menantang-nantang orang untuk bicara karyanya. Mungkin biar tambah ngetop dikit, karena ada yang sudi membahas. Sebaiknya, tantangannya tak usah dilayani. Buang-buang waktu, karena si penyair juga tak rendah hati, eh... keliru, rendah diri maksudnya (sesuai dengan petunjuk sang penyair sendiri). manneke
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Om Nurdin, sahur dimana pagi ini ?
Yang istemewa ya uangnya yang berlimpah. Ini penting bagi para aparat yang selalu lapar dan dahaga. Saya juga meradang waktu acara PSSI Nurdin mengundang SBY dan datang lagi. Di Indonesia ini penjahat masih dianggap manusia terhormat. wass, Triyatni
[Forum Pembaca KOMPAS] Rekor Koruptor Top Markotop
Oleh M Fadjroel Rachman http://www.kompas.co.id/kompas-cetak/0709/20/opini/3857295.htm Ban Ki-moon, Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa, patut diacungi jempol karena ia meluncurkan program global Stolen Asset Recovery Initiative di Markas Besar PBB, New York (Senin, 17/9). Korupsi di mana pun di dunia, termasuk di Indonesia, adalah kejahatan terhadap umat manusia (crimes against humanity), bukan sekadar kejahatan luar biasa (extraordinary crime). Dan yang terpenting, korupsi di suatu negara kini bukan lagi masalah negara itu sendiri, tetapi sudah menjadi kepedulian semua bangsa dan negara di dunia. From now on it should be harder for kleptocrats to steal the public's money, and easier for the public to get its money back, kata Antonio Maria Costa, Direktur Eksekutif UN Office on Drugs and Crime (UNODC), badan PBB yang bertanggung jawab atas program Stolen Asset Recovery (StaR) Initiative ini. Alhasil, Soeharto dan keluarganya kini tak boleh buru-buru senang dengan putusan Mahkamah Agung yang mengganjarnya ganti rugi Rp 1 triliun atas kemenangannya terhadap majalah Time yang membeberkan kekayaan keluarga Cendana ini mencapai miliaran dollar AS, yang diduga hasil KKN selama berkuasa. Menurut versi StAR PBB, Soeharto menduduki peringkat pertama koruptor dunia, menggelapkan 15 miliar-35 miliar dollar AS. Korupsi Soeharto Indonesia ikut menandatangani UN Convention against Corruption (2003), tentu terikat menyukseskan program StAR. Kehadiran Adiyatwidi Adiwoso, Deputi Perwakilan Tetap RI untuk PBB, dan Arif Havas Oegroseno, Direktur Perjanjian Internasional Departemen Luar Negeri RI, menegaskan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) harus bergerak cepat menuntaskan kasus korupsi yang disorot Sekjen PBB Ban Ki- moon dan UNODC. SBY harus bergerak cepat? Karena StAR Initiative PBB (Lihat http://siteresources. worldbank.org/NEWS/Resources/Star- rep-full.pdf) menegaskan fokus program pada sepuluh nama, high earning political leaders who have been accused of corruption and stealing from the people, yaitu (1) Soeharto, Indonesia (1967-1998), 15 miliar- 35 miliar dollar AS; (2) Ferdinand E Marcos, Filipina (1972-1986), 5 miliar-10 miliar dollar AS; (3) Mobutu Sese Seko, Kongo (1965-1997), 2 miliar-5 miliar dollar AS; (4) Sani Abacha, Nigeria (1993-1998), 2 miliar- 5 miliar dollar AS; (5) Slobodan Milosevic, Serbia/Yugoslavia (1989-2000) 1 miliar dollar AS; (6) Jean- Claude Duvalier, Haiti (1971-1986), 300 juta-800 juta dollar AS; (7) Alberto Fujimori, Peru (1990-2000), 600 juta dollar AS; (8) Pavlo Lazarenko, Ukraina (1996-1997), 114 juta-200 juta dollar AS; (9) Arnoldo Aleman, Nikaragua (1997-2002), 100 juta dollar AS; dan (10) Joseph Estrada, Filipina (1998- 2001), 78 juta-80 juta dollar AS. Yang terakhir ini malah sudah dijatuhi hukuman penjara seumur hidup, sementara Soeharto masih bisa tertawa gembira ketika diberi tahu ia menang atas Time. Pengumuman PBB seolah membenarkan laporan Time (Asia) yang menemukan harta Soeharto Inc senilai 15 miliar-73,4 miliar dollar AS. Keputusan MA jelas mengancam kebebasan pers nasional dan internasional, ketakberpihakan hukum, mengabaikan UU Pers, dan menihilkan investigasi empat bulan Time (Asia) di seluruh dunia melalui cover both sides. Kebenaran investigasi Time (Asia), selain ditegaskan PBB, juga melalui tindakan Jaksa Agung Hendarman Supandji menyidangkan Yayasan Supersemar Soeharto dan Badan Penyangga dan Pemasaran Cengkeh (BPPC) Tommy Soeharto, selain upaya merebut uang Soeharto Inc, senilai 36 juta euro di BNP Paribas, cabang Guernsey, Inggris. Walaupun uang 10 juta dollar AS raib entah ke manadipulangkan atas bantuan dua mantan Menhuk dan HAM, Yusril Ihza Mahendra dan Hamid Awaludin, tak diusut sama sekali oleh Hendarman Supandjitetapi arah investigasi Time (Asia), tindakan Jaksa Agung, dan ikrar Sekjen PBB Ban Ki-moon sejajar untuk melawan korupsi di seluruh dunia. Korupsi itu kejahatan Mimpikah mengejar harta koruptor kelas dunia? Filipina membuktikan ketegasannya, perlu 18 tahun memperoleh 624 juta dollar AS hasil korupsi Marcos yang disimpan di Swiss. Penulis bertemu Ketua Presidential Commission on Good Government (PCGG) Heydi Yorac (almarhum) di Manila. Ia mengatakan, Soalnya bukan berapa lama atau berapa uang korupsi yang kembali, tetapi Filipina secara moral menegaskan korupsi itu adalah kejahatan. Korupsi itu salah. Karena itu, SBY juga harus membentuk komisi nasional semacam PCGG untuk menuntaskan masalah Soeharto Inc. Rakyat dan dunia pasti mendukungnya. Joseph Estrada, mantan Presiden Filipina (1998-2001)pencuri kelas dunia urutan kesepuluh PBB dan hanya mencuri 78 juta-80 juta dollar AS uang negaradijatuhi hukuman penjara seumur hidup pada Rabu, 12 September 2007 oleh Sandiganbayan, pengadilan khusus korupsi Filipina, yang persidangannya enam tahun lebih. Kenapa korupsi adalah musuh umat manusia? Ban Ki-moon menegaskan, harta negara yang dikorupsi dapat membiayai program sosial dan infrastruktur publik.
[Forum Pembaca KOMPAS] Parlemen Uni Eropa Angkat Kasus Pembunuhan Munir
http://www.kompas.co.id/kompas-cetak/0709/20/utama/3857473.htm Jakarta, Kompas - Sejumlah anggota Parlemen Uni Eropa bertekad mengangkat kasus pembunuhan aktivis hak asasi manusia Munir dalam persidangan mereka. Bahkan, mereka juga berencana membentuk tim khusus untuk memonitor pengungkapan kasus tersebut. Perhatian itu diberikan karena pengungkapan kasus Munir dinilai amat berarti dalam proses demokratisasi di Indonesia, kata Sekretaris Komite Aksi Solidaritas untuk Munir Usman Hamid, Rabu (19/9). Pada 11 dan 12 September, Usman bersama Suciwati (istri almarhum Munir) dan Asmara Nababan (mantan Sekretaris Jenderal Komnas HAM) berada di Belgia bertemu dengan anggota Parlemen Uni Eropa, seperti Ana Maria Gomes dan Glyn Ford. Dalam pertemuan itu, tutur Usman, awalnya diberitahukan bahwa pengungkapan kasus Munir menunjukkan sejumlah titik terang. Namun, dukungan seperti yang pernah diberikan Ketua Komisi Eropa Jose Manuel Barroso dengan menanyakan kasus ini kepada Presiden Yudhoyono saat KTT ASEM di Finlandia, September 2006, terus diharapkan. Tanpa dukungan seperti itu, dikhawatirkan pengungkapan kasus ini akan kembali gelap. Internasionalisasi kasus Munir, seperti meminta dukungan Parlemen Uni Eropa, bukan yang pertama kali. Suciwati pada Februari lalu ke Australia dan bulan Mei ke Kanada untuk kepentingan yang sama. Suciwati juga pergi ke Amerika Serikat pada Oktober 2006. Ketua Komnas HAM Ifdhal Kasim melihat internasionalisasi kasus pembunuhan Munir selama ini cukup efektif dalam mendesak Pemerintah Indonesia untuk mengungkap kasus itu. Adanya tim baru yang dibentuk polisi dan peninjauan kembali yang diajukan kejaksaan terhadap mantan pilot Garuda Pollycarpus Budihari Priyanto antara lain karena ada internasionalisasi kasus ini, kata Ifdhal. (NWO)
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Re: IKlan XL merendahkan Martabat Kaum Perempuan ?!?!?--si andi
Ikutan komentar ya! Ini bukan sekedar masalah terminologi, tetapi lebih pada masalah ideologi. Kata perempuan (saya lebih senang memakai kata ini) dalam wacana gerakan feminis Indonesia, lebih merupakan bentuk ungkapan penolakan terhadap stereotype yang terlanjur melekat pada kata wanita. Ideologisasi kata wanita terlihat dalam konsep dharma wanita misalnya. Untuk membongkar upaya pencitraan yang ideologis seperti itu, maka perlu menggunakan kata perempuan sebagai wacana tandingan. Salam, Wedekabe bodo_kerlchen [EMAIL PROTECTED] wrote: Anyhow .. penggunaan bahasa erat hubungannya dengan emosi si pengguna. Saya telah terbiasa sejak kecil menggunakan dan mendengar kata wanita pada manusia dewasa, dan perempuan pada anak-anak dan kadang pun pada binatang yang dekat dengan kehidupan manusia, misalnya binatang rumah berkaki empat. Istilah tepat untuk binatang tentu betina dan jantan. Itu sebabnya dikuping saya terdengar janggal alias kurang nyaman bila seorang menyebut Ibu atau Istri saya sebagai perempuan. Apabila penjelasan wani ditoto itu benar adanya, berarti istilah tersebut lebih cocok untuk sikap binatang peliharaan yang memang selalu menyerahkan dirinya untuk dibentuk oleh tuannya, kecuali kucing yang acapkali tidak bersedia didikte tuannya. Saya rasa penyetaraan istilah wanita dan perempuan itu baru timbul di akhir 80an atau awal 90an, sebab sebelum tahun 75an saya belum pernah dengar penjelasan toto dan empu dan kata perempuan pun sangat jarang digunakan. Mungkin itu adalah bagian dari dinamika perkembangan bahasa, tapi perasaan saya saat menggunakan bahasa Indonesia mungkin tidak se dinamis itu?? Salam, Bodo
[Forum Pembaca KOMPAS] Paradoks Bantuan Asing
Oleh Andika Hadinata http://www.kompas.co.id/kompas-cetak/0709/20/opini/3838190.htm === Ada kabar gembira untuk negeri kita dari ajang APEC di Sydney (8-9 September 2007). Australia memberikan bantuan 30 juta dollar Australia untuk pengelolaan hutan Kalimantan. Bantuan juga didapat dari AS. Presiden Bush memberikan 20 juta dollar AS yang berasal dari pajak warga Amerika untuk dipergunakan dalam mengatasi penggundulan hutan di negeri kita (Kompas, 9/9). Negara maju setiap tahun memang menyiapkan bantuan 100 juta dollar AS hingga 500 juta dollar AS per 1 juta hektar hutan bagi negara yang melestarikan hutannya. Bantuan-bantuan tersebut di satu sisi patut disyukuri. Tingkat kesadaran negara-negara maju akan lingkungan, seperti pemanasan bumi, sudah lebih tinggi sehingga soal uang untuk pelestarian hutan di negara-negara tropis seperti Indonesia bukan menjadi masalah lagi. Seperti diketahui, hutan tropis kita merupakan paru-paru bagi dunia dan negeri kita kini menjadi negara pembuang emisi terbesar ketiga setelah AS dan China. Di sisi lain, bantuan-bantuan itu seharusnya membuat kita malu meskipun urat malu kita konon sudah putus. Mengapa malu? Masalahnya, di dalam negeri, kepedulian dan komitmen kita pada lingkungan masih rendah. Lihat saja, praktik pembalakan liar dan perusakan hutan menjadi-jadi. Menurut Greenpeace, 70 persen hutan kita sudah musnah. Keserakahan para cukong hutan yang berkolusi dengan aparat atau birokrat kita adalah penyebab utama. Kepunahan dan kerusakan itu menjadi bukti bahwa komitmen kita untuk menjaga lingkungan sebenarnya masih sering lip service. Bahkan jika dikaji lebih dalam, ada paradoks yang getir di balik besarnya bantuan asing untuk lingkungan kita. Pasalnya, pemerintah, yang paling bertanggung jawab untuk melestarikan lingkungan, agaknya hanya senang mendapat bantuan dari mancanegara. Di dalam negeri, anggaran untuk pengelolaan lingkungan yang dipatok sendiri oleh pemerintah justru begitu rendah. Bayangkan besar anggaran lingkungan hanya 0,9 persen dari total APBN kita yang mencapai Rp 650 triliun. Ini jumlah terendah dibandingkan dengan negara-negara Asia lainnya. Bandingkan dengan China yang anggaran pengelolaan lingkungan mencapai 6 persen atau Vietnam yang 5 persen dari APBN mereka. Kecilnya anggaran jelas membuktikan, sesungguhnya persoalan lingkungan di Tanah Air masih disepelekan atau dianaktirikan. Yang mengecewakan, kadang masalah lingkungan pun menjadi bagian dari politik pencitraan. Apa tidak kelewatan jika anggaran untuk lingkungan harus dikalahkan oleh besarnya anggaran untuk kunjungan dinas, kunker, atau yang lain? Kecilnya anggaran untuk pengelolaan lingkungan juga menunjukkan bahwa para penguasa, baik di tingkat pusat maupun di daerah, sebenarnya tak punya visi lingkungan hidup sama sekali. Mengingat mereka tak punya visi atau visinya keliru, Jadi tak pernah ada kebijakan konkret guna mencegah kerusakan lingkungan hidup. Malah seperti sudah disebutkan di atas, mereka tega berkolusi dengan cukong hutan atau pengusaha nakal untuk mengeksploitasi alam. Akibatnya kerusakan lingkungan hidup di negeri ini kian parah. Dalam buku Small is Beautiful, EF Schumacher sudah mengingatkan Manusia modern tidak menghayati kehidupannya sebagai bagian dari alam, tetapi sebagai kekuatan luar yang menguasai dan menaklukkan alam. Manusia berbicara soal perjuangan melawan alam karena dia lupa bahwa seandainya menang dalam perjuangan itu, sesungguhnya dia juga berada di pihak yang kalah. Memang besarnya anggaran bukan tolok ukur satu-satunya untuk mengetahui tinggi rendahnya komitmen lingkungan. Banyak penduduk asli dengan kearifan lokalnya atau orang biasa yang tak pernah terekspos media diam-diam malah berkarya nyata menjaga lingkungan meski tidak punya uang sama sekali. Dalam aras negara, anggaran lingkungan yang memadai jelas amat diperlukan, seperti untuk reboisasi dan kebun raya. Para warga asli tersebut bisa menjadi inspirasi bagi kita untuk tidak menyepelekan lagi masalah lingkungan. Armstrong, seorang astronot Amerika, pernah ditanya perasaannya saat melayang-layang di luar angkasa dan bagaimana kesannya saat melihat bola Bumi. Apa katanya? Tiba-tiba menyembul perasaan sentimentil, betapa bola itu menjadi satu-satunya tempat bagi manusia untuk hidup. Seharusnya setiap penghuni mencintai apa yang ada di Bumi dengan penuh rasa syukur kepada sang Pencipta. Andika Hadinata Rohaniwan; Aktivis Lingkungan, Tinggal di Roma-Italia
[Forum Pembaca KOMPAS] Polemik Saut dan TUK
Akhirnya, Saut terperangkap pada politisasi masalah. Dan kehilangan orientasi tulisan (baca : esai ) yang ditulisnya. Persoalan yang paling mendasar ketika kita membaca tulisan Dustanya Saut adalah ketidak adilan. Baik terhadap seniman solo yang ketika itu TUK mengadakan temu internasional di solo. Maupun pembelaan terhadap wartawan Media Indonesia yang menjadi korban 'penindasan' akibat tulisan peliputan acara tersebut yang berujung pada pemindahan sang wartawan ke bagian lain. Hal itu diceritakan secara lugas dan tegas oleh saut. Pertanyaannya : Dimana polemik itu muncul sebenarnya? Tentunya Dari Esei Saut yang memuat 4 Dusta di bagian akhir eseinya. Dan hal ini kontroversial. Lalu selanjutnya serangan demi serangan mengalir mulai dari tanggapan- komentar sampai pada akhirnya persoalan baru (di) muncul (kan). [persoalan pura dan dewa]. Pada akhirnya saut pun ikut arus. Dia lupa pada pokok persoalan yang dia perjuangkan sebelumnya. Saut memang sudah menyadari bahwa ia melawan arus yang deras. Namun itulah saut : diserang mudah meradang.Pada sikap itu saya pribadi kecewa. Namun pada inti tulisan Saut tentang Dusta, saya mendukung. Saya melihat Belum ada yang berani dengan tegas melawan kekuatan yang dianggap oleh khalayak amat demokratis seperti TUK dalam soal Temu Internationalnya itu. Saut berani . Harus di ingat juga bahwa ketika Saut menulis 'Dusta' tujuannya seperti yang tuturkan di atas. Keadilan. Saut melihat Ketika kekuasaan itu dijadikan alat untuk menindas bahkan meniadakan Skaligus meminggirkan, kekuasan inilah yang harus dilawan.Penindasan (bahkan menganggapnya tidak ada - karena seniman solo tidak di undang)terhadap komunitas maupun tekanan terhadap media (yang didengar oleh Saut tentang nasib wartawan M I yang dipindahkan) inilah yang dilawan oleh Saut. Ada masalah yang esensial yang hendak di bela saut disamping keadilan. Dan itu adalah kebebasan untuk mengkritik-melaporkan serta menulis. Kebebasan.Itulah yang dibela Saut. Apakah kebebasan itu harus menyerah pada Kekuasaan yang mempunyai koneksi bahkan nama besar? Bagi Saut, TUk sudah telah menjadi raksasa rakus. Dia menjadi suatu Lembaga yang kokoh dan sombong. Sehingga TUK harus menyerang kembali dengan cara yang paling agresif sampai harus memaksa seorang dimutasi.Inilah yang dilihat oleh Saut dan diprotes. Apakah protes ini berlebihan? Baca kembali esai Saut DUsta. Solusi : Bila TUK ataupun KUK mau mengakhiri konflik ini haruslah berani menjawab 4 dusta yang dibeberkan Saut dalam Dusta. Bila tidak, masalah ini hanya akan terus di politisasi. Dan percayalah Musuh Saut akan bertambah banyak. Terakhir , bila kita sudah coba melihat dari cara pandang saut memandang TUK : apakah kita tetap memihak pada Mayoritas yang menuduh si Saut suka berkata kotor, jorok dan suka menangnya sendiri tanpa melihat (atau sengaja tidak melihat) dari mana konflik ini berasal? Tetapi kalau tetap mau melihat dari kaca mata lain dan tetap mencaci Saut...ya silahkan. He..he..he.. bukan aku ini yang di serang.
[Forum Pembaca KOMPAS] Re: Gus Dur Siap Jadi Capres
Saya pernah gagal tes kualifikasi karena factor fisik itu saya terima karena peraturannya memang seperti itu. habibie saja yang profesor pernah bilang kriteria calon presiden adalah yang dicintai rakyat, bukan seperti kriteria calon karyawan. Susah memang politikus semua serba kepentingan golongan. susah memang karyawan ASTRA... semua serba kepentingan PRIBADI. semua orang pasti punya kepentingan. saya bekerja untuk kepentingan sendiri, kalo lebih bisa berbagi dengan orang lain. seperti kata aa gym, untuk melakukan hal2 besar diperlukan 3m. mulai dari diri sendiri, mulai dari hal yang kecil, mulai saat ini. itu berlaku bagi saya. seorang gus dur saya rasa sudah tidak memikirkan lagi hal-hal kecil semisal cari uang seperti saya. sehingga berfikirnya juga lebih luas. so, tetap jujur dan berani gus.
[Forum Pembaca KOMPAS] Bocah 9 Tahun Asal Indonesia, Jadi Mahasiswa di Hongkong
[EMAIL PROTECTED] wrote: Ini salah satu bukti bahwa kita Indonesia bukan bangsa yang jelek. Masih banyak lagi contoh lain, termasuk seorang gadis berusia 15 tahun mampu menyelesaikan B.Sc. di bidang Applied Mathematics dari sebuah universitas di Australia . Sekarang dia mengajar di salah satu sekolah di Jakarta Barat. Bocah 9 Tahun Asal Indonesia, Jadi Mahasiswa di Hongkong HONGKONG - Bocah Indonesia March Boedihardjo mencatatkan diri sebagai mahasiswa termuda di Universitas Baptist Hongkong (HKBU). Pihak universitas harus berdiskusi antardepartemen dan juga dengan orang tuanya, sebelum memutuskan menerima bocah sembilan tahun itu menempuh pendidikan di sana . Hasil tes tulis dan wawancara sangat baik, jelas Presiden HKBU Profesor Franklin Luk saat jumpa pers bersama March. March akan memulai kuliah bulan depan bersama rekan-rekan yang usianya rata-rata sepuluh tahun lebih tua darinya. Bila lulus nanti, March akan memiliki gelar sarjana sains ilmu matematika sekaligus master filosofi matematika. Karena keistimewaannya itu, perguruan tinggi tersebut menyusun kurikulum khusus untuknya dengan jangka waktu penyelesaian lima tahun. Dengan niat mengembangkan kepintaran akademik, pertumbuhan personal, dan kehidupan kampus, kami menyusun peta pembelajaran yang terbaik untuk March. Cara ini bisa mendorong March untuk memperkaya kemampuan, sambung Luk. Ayah March, Tony Boedihardjo, menjelaskan, sebenarnya mereka sudah melamar ke beberapa universitas lain di Hongkong. Di antaranya Universitas of Hongkong, Hongkong University of Science and Technology, dan Chinese University of Hongkong. Namun, universitas- universitas itu belum memberikan jawaban, kata Boedihardjo. Selama jumpa pers, bocah cerdas itu tidak lepas dari perilaku kanak-kanaknya. Beberapa kali dia bergurau dengan membuat tampang lucu dan bermain-main dengan mikrofon. Ketika ditanya tentang cara beradaptasi dengan lingkungan dan orang-orang baru, March mengaku tidak pernah cemas berhadapan dengan teman sekelas yang lebih tua darinya. Ketika saya di Oxford , semua rekan sekelas saya berusia di atas 18 tahun dan kami kerap mendiskusikan tugas-tugas matematika, kisahnya. March memang menempuh pendidikan menengah di Inggris. Hebatnya, dia masuk dalam kelas akselerasi, sehingga hanya perlu waktu dua tahun menjalani pendidikan setingkat SMA itu. Untuk menentukan kelulusan, dia harus menempuh ujian akhir A-level (advanced level). Hasilnya, dia mendapat dua nilai A untuk pelajaran matematika dan B untuk statistik. Tidak cukup di situ. Dia juga berhasil menembus Advanced Extension Awards (AEA), ujian yang hanya bisa diikuti sepuluh persen pelajar yang menempati peringkat teratas A-level. Dia lulus dengan predikat memuaskan. Dalam sejarah AEA, hanya seperempat peserta AEA yang bisa mendapat status tersebut. Dalam lima tahun ke depan, March akan melewati hari-harinya untuk mempelajari bahasa, pendidikan fisika, komputer, agama, dan filosofi. Selain itu, pihak universitas mendorong March untuk berpartisipasi dalam kegiatan sosial kemahasiswaan plus aktivitas kesenian yang digelar di kampus. Dengan demikian, dirinya mendapat pengalaman penuh No virus found in this outgoing message. Checked by AVG Free Edition. Version: 7.5.487 / Virus Database: 269.13.22/1015 - Release Date: 9/18/2007 11:53 AM - Catch up on fall's hot new shows on Yahoo! TV. Watch previews, get listings, and more! [Non-text portions of this message have been removed]
[Forum Pembaca KOMPAS] Re: FLP dan Rumah Dunia--aquino dan mariana
Di mediacare, Gola Gong sebagai penasihat Rumah Dunia sudah mengklarifikasi posisi Rumah Dunia dalam kasus caci maki Saut terhadap TUK?GM. Intinya, Rumah Dunia tidak sependapat dengan cara yang ditempuh Saut dkk dalam melancarkan kritiknya, meski Rumah Dunia sepakat bahwa TUK memang patut dikritisi. Rumah Dunia cuma ketempatan saja oleh kumpul-kumpul seniman Nusantara yang lalu mengeluarkan Ode Kampung. Demikian tambahan info dari saya tentang Rumah Dunia. Mengenai FLP, saya dengar Helvy Tiana Rosa pernah menyatakan bahwa pengarang-pengarang FLP punya faham bahwa sebagai penulis mereka berupaya tidak membuat keadaan yang sudah buruk menjadi lebih buruk. Saya pikir ini pendirian yang valid dan harus dihormati. Bahwa pendekatan Islami yang dipilih sebagian besar anggota FLP dipandang sebagai cara paling konkret untuk mewujudkan semangat itu, ini pun bisa dimengerti. manneke Mariana Amiruddin [EMAIL PROTECTED] wrote: Pak manneke dan Aquino, Rumah dunia itu menurutku sangat progresif, punya semangat lokal. AKu pernah diundang ke sana sama Bang Hudan dan Mas Ahmadun untuk membicarakan sebuah novel (kalau nggak salah waktu itu novel chavchay dan bicara sedikit soal filsafat, karena si chav lulusan driyakara). Kapan-kapan kalau ada waktu, aku ingin ke sana lagi. Kegiatan mereka sangat bersentuhan dengan masyarakat dan pemda di sana (di wilayah banten). Kantong budaya yang menurutku cukup besar juga dan patut untuk dikunjungi. Soal FLP, konsentrasi mereka memang pada sastra religius, dan karya-karya mereka memang laku di pasar. Aku cuma aneh aja, kenapa harus ada 'peperangan', toh pada akhirnya yang bicara karya. Tapi setahuku semua ini diawali oleh Taufiq Ismail, dan sekarang oleh Saut Situmorang. Mariana - Be smarter than spam. See how smart SpamGuard is at giving junk email the boot with the All-new Yahoo! Mail [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Surat Dari Komunitas Utan Kayu
Gitu dong...! Kalo di dunia Kang Ouw, ada perguruan silat aliran putih dan ada perguruan silat aliran hitam. Di dunia sastra saya kurang ngerti. Namun, dari jurus demi jurus yang sudah dikeluarkan dalam debat di milis ini, rada-rada kelihatan tuh! Selamat menjalankan ibadah Puasa dan ibadah Sosial! Mantab abis.. Wedekabe Agus Hamonangan [EMAIL PROTECTED] wrote: Dari: gm [EMAIL PROTECTED] CC: [EMAIL PROTECTED] Surat Dari Komunitas Utan Kayu Kami, di Komunitas Utan Kayu, tahu bahwa Saut Situmorang dan sejumlah pendukungnya tak henti-hentinya menyerang kami di internet. Maaf, kami tidak bisa mambalas, bahkan belum bertanya, apa alasan kebencian itu. Kami sedang sibuk. Kami baru selesai menyelenggarakan Festival Sastra Internasional di Jakarta dan di Magelang, di bawah Borobudur, dengan sebuah tim yang diketuai Sitok Srengenge. Sementara itu, salah satu tim kami yang lain yang tergabung dalam Kantor Berita Radio (KBR) 68H yang dipimpin Santoso -- sedang mempersiapkan membangun radio komunitas untuk pengungsi korban lumpur Lapindo di Sidoarjo. Ini prioritas kami. Menurut para korban, masyarakat tidak mendapatkan informasi yang benar tentang nasib pengungsi akibat lumpur Lapindo. Para pengungsi ingin mengutarakan sendiri kondisi yang mereka alami sebenarnya. Target kami akhir bulan September ini radio itu dapat beroperasi. Radio komunitas itu akan dibangun di pusat pengungsian di Pasar Baru Porong. Di kawasan tersebut terdapat pengungsi sebanyak 2.305 orang. Jika kami mengerjakan itu, itu karena kami pernah mengerjakannya. KUK telah membangun beberapa radio komunitas untuk situasi darurat akibat bencana alam atau karena keadaan darurat lainnya yang menyebabkan penduduk di sebuah kawasan membutuhkan informasi dengan cepat. Ketika gempa bumi menghantam Yogyakarta, tim KBR 68H dari KUK membangun delapan stasiun radio komunitas, demikian juga ketika bencana alam menimpa kawasan-kawasan lain di Pangandaran dua stasiun radio, Pulau Seribu satu stasiun radio, dan di Bengkulu saat ini telah dibangun satu stasiun radio komunitas. Satu tim lain, dipimpin Ayu Utami, sedang bekerja bersama warga sekitar KUK untuk menghijaukan lingkungan -- meniru semangat dan cara para warga kampung kelas bawah di daerah Palmerah, Jakarta. Beberapa waktu sebelumnya tim kami, di dalamnya ada Goenawan Mohamad, mempelajari metode penghijauan oleh rakyat idi wilayah itu. Dalam bulan Ramadhan ini, dengan dituan-rumahi a.l. Mohammad Guntur Romly, setiap Selasa malam kami mengadakan peng-kaji-an pemikiran Al Ghazali, filosof Islam abad ke-11. Sebelumnya telaah Ibn Arabi dan sebelumnya lagi Ibn Rushd. Dengan mengumumkan itu semua rinciannya akan kami kirimkan di pelbagai mailing list -- kami ingin menyatakan: di bulan suci ini, kami tidak ingin bertengkar. Kami ingin bekerja baik-baik, dengan kemampuan kami yang terbatas. Mohon maaf kalau kami tidak melayani serangan. Goenawan Mohamad dan kawan-kawan.
[Forum Pembaca KOMPAS] Jangan Tunda Perlindungan bagi TKI
Oleh Ninuk Mardiana Pambudy http://www.kompas.co.id/kompas-cetak/0709/17/swara/3852086.htm == Memasuki puasa hari kelima, jenazah dua tenaga kerja Indonesia korban penganiayaan majikan di Arab Saudi awal Agustus lalu belum juga ada kepastian kapan dipulangkan ke Tanah Air. Kematian dua perempuan itu menggenapi jumlah 122 tenaga kerja Indonesia yang meninggal di tempat kerja sepanjang tahun 2007. Padahal, pemerintah sudah janji jenazah istri saya akan sampai di Indonesia sebelum puasa, tutur Abdul Hamid (36), suami almarhumah Siti Tarwiyah, satu dari dua tenaga kerja Indonesia yang meninggal di Arab Saudi. Tarwiyah adalah warga Desa Macanan, Kecamatan Jogorogo, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Korban meninggal lain adalah Susmiyati asal Tayu, Pati, Jawa Tengah. Keduanya bekerja pada majikan yang sama dan mengalami penganiayaan fisik dari tujuh penghuni rumah pada 3-4 Agustus lalu. Dua pekerja rumah tangga lain, Tari binti Tarsim dan Ruminih, yang bekerja pada majikan yang sama dan juga dianiaya, sampai kini masih dirawat di rumah sakit di Riyadh, Arab Saudi. Sebagai rakyat kecil sudah melakukan semua usaha yang saya bisa untuk membawa pulang jenazah istri saya. Saya sudah menemui Menteri (Tenaga Kerja), saya juga ikut menduduki (demo) Kedutaan Arab Saudi (Agustus lalu). Saya sudah ke kantor Menteri Pemberdayaan Perempuan, ke Kementerian Luar Negeri, minta dukungan Nahdlatul Ulama. Saya juga ketemu Pak Andi (Mallarangeng). Mau saya Presiden bicara dengan Raja Fahd (maksudnya Raja Abdullah yang kini memimpin Arab Saudi), kata Abdul Hamid yang bertolak ke Jakarta pada 10 Agustus, tiga hari setelah mendengar kabar istrinya meninggal. Saya bingung sekarang. Percuma kembali ke kampung kalau tidak membawa pulang jenazah, ungkap Hamid yang didampingi Migrant Care dan hingga kini menginap di kantor Migrant Care di Jakarta Timur. Selain Hamid, Supomo, adik Susmiyati, juga bertahan di Jakarta. MOU perlindungan kerja Menurut Direktur Eksekutif Migrant Care Anis Hidayah, lembaganya mencatat sepanjang tahun 2007 hingga 14 September ada 122 tenaga kerja Indonesia meninggal di tempat kerja di 12 negara, 87 orang di antaranya perempuan, terbanyak di Malaysia, yaitu 50 orang, dan lebih dari 50 persen karena penganiayaan. Kami tidak sengaja bertemu Andi Mallarangeng ketika sedang siaran di sebuah stasiun televisi. Kami minta agar disampaikan kepada Presiden untuk membantu pemulangan dua jenazah TKI tersebut, tetapi sampai sekarang belum ada kabar. Sedangkan untuk kasus penculikan Raisyah, Presiden mau turun tangan, ujar Anis menambahkan. Kekecewaan terhadap sikap pemerintah yang kurang bersungguh-sungguh disampaikan anggota Dewan Perwakilan Rakyat yang tergabung dalam Kaukus Parlemen untuk Hak Asasi Manusia. Kami mendesak untuk dibuat nota kesepahaman (memorandum of understanding/MOU) antara Indonesia dan Arab Saudi. Mereka siap, tetapi tergantung Pemerintah Indonesia. Februari 2008 rencananya akan ada pertemuan tim dua negara. Sebelum itu, kami berencana menemui Menlu agar ada agenda soal MOU dalam pertemuan nanti, papar Eva Sundari dari F-PDIP yang bersama Badriyah Fayumi, Maria Ulfah Anshor, dan Ida Fauzia dari Fraksi Kebangkitan Bangsa, berinisiatif menemui Duta Besar Arab Saudi di Jakarta, Rabu (12/9). Menurut Badriyah yang konstituennya, Susmiyati asal Pati, menjadi korban, pertemuan itu untuk menjajaki MOU perlindungan tenaga kerja. Meskipun pekerja rumah tangga tidak termasuk dalam tenaga kerja formal, tetapi melalui MOU antarnegara bisa dibuat perlindungan. Ini tinggal kemauan politik pemerintah, kata Badriyah. Di dalam MOU itu dapat dicantumkan antara lain hak tenaga kerja untuk menghubungi nomor telepon kantor perwakilan Indonesia atau keluarga, hak untuk libur dan berkumpul dengan sesama TKI lain, misalnya sebulan dua kali, dan dalam kontrak disebutkan majikan tidak boleh melakukan kekerasan terhadap tenaga kerja. Harus Pemerintah Indonesia yang mendesak karena kita yang punya kepentingan, kata Badriyah menambahkan. Badriyah dan Eva Sundari menyesalkan sikap pemerintah yang tidak menunjukkan perhatian penuh atas nasib tenaga kerja Indonesia di luar negeri. Dalam pidato penyampaian nota keuangan pada 16 Agustus lalu Presiden sama sekali tidak menyinggung soal tenaga kerja Indonesia. Padahal, sumbangan para TKI besar sekali dalam mengurangi pengangguran di dalam negeri juga devisanya, kata Badriyah menandaskan. Menurut Badriyah, yang mengunjungi keluarga Susmiyati di Pati dan keluarga para TKI lain saat reses, perlindungan terhadap TKI amat minim. Kabar yang diterima pihak keluarga biasanya paling cepat satu bulan, dan kalau mau memulangkan jenazah, pihak keluarga diminta menyediakan biaya Rp 20 juta. Masalah budaya Eva, Badriyah, dan Anis mengakui, permasalahan memang juga berasal dari dalam negeri. Berbagai kekerasan yang dialami TKI adalah dampak buruknya mekanisme penempatan, misalnya calon tenaga kerja tidak diajari budaya setempat, hak-haknya sebagai tenaga kerja, maupun
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Om Nurdin, sahur dimana pagi ini ?
Saya juga merasa begitu, penjahat di Indonesia masih disembah-sembah, korupsi di negeri ini dianggap wajar, makanya perlakuan polisi menangkap koruptur dan maling sandal juga beda, polisi tak segan2 nemampar maling sandal depan kamera yang ditonton jutaan orang di tv, tapi polisi bisa nunduk2 memberi homat walau yang ditangkap adalah seorang koruptor. - Original Message - From: [EMAIL PROTECTED] To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Wednesday, September 19, 2007 1:52 PM Subject: Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Om Nurdin, sahur dimana pagi ini ? Yang istemewa ya uangnya yang berlimpah. Ini penting bagi para aparat yang selalu lapar dan dahaga. Saya juga meradang waktu acara PSSI Nurdin mengundang SBY dan datang lagi. Di Indonesia ini penjahat masih dianggap manusia terhormat. wass, Triyatni [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Re: IKlan XL merendahkan Martabat Kaum Perempuan ?!?!?--si andi
dalam penerbitan media, para pengelolanya cenderung pakai kata 'wanita', ya: majalah wanita femina, majalah wanita dewi, tabloid wanita nova [lengkap dengan slogannya: 'siapa bilang wanita tak butuh berita'], dan seterusnya. juga ada rubrik wanita-wanita dalam tayangan televisi. naga-naganya, ideologi itu sudah benar-benar menghegemoni... salam, veven Wielsma Baramuli [EMAIL PROTECTED] wrote: Ikutan komentar ya! Ini bukan sekedar masalah terminologi, tetapi lebih pada masalah ideologi. Kata perempuan (saya lebih senang memakai kata ini) dalam wacana gerakan feminis Indonesia, lebih merupakan bentuk ungkapan penolakan terhadap stereotype yang terlanjur melekat pada kata wanita. Ideologisasi kata wanita terlihat dalam konsep dharma wanita misalnya. Untuk membongkar upaya pencitraan yang ideologis seperti itu, maka perlu menggunakan kata perempuan sebagai wacana tandingan. Salam, Wedekabe
[Forum Pembaca KOMPAS] Re: Alutsista TNI: Tabel Kompas tidak akurat
pak wal dan pak sukarnoto, afaik pindad dan pt di sudah mampu (dan kalo ndak salah sudah pernah dipamerin kapan dulu itu) membuat aerial rocket (FFAR/roket udara ke darat) serta bomb (general bomb-unguided), jadi semestinya dan selayaknya senjata bikinan sendiri bisa dipake. kalo sidewinder afaik bisa dipasang dengan modifikasi tertentu. saya kira sukhoi yang didatengkan ke indonesia mustinya sudah standar NATO, jadi pemasangan sidewinder atau maverick tak jadi masalah.. paling ndak, bisa dimodifin ke kalo ndak singapura ya afrika selatan hehehehe. ato ada yang dari pt di menawarkan diri jadi modifikator? kalo pendapat bahwa pesawat yang sudah dioperasikan jangan diutakatik oleh bukan paberiknya, monggo pak wal menyimak ini http://www.angkasa-online.com/10/04/udara/udara5.htm lha itu dakota dimodif jadi gunship hehehe CMIIW liks --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, walsuparmo [EMAIL PROTECTED] wrote: Salam, Saya tidak tahu tentang persenjataan dan kemiliteran tetapi sedikit tahu mengenai pesawat terbang meskipun bukan milter.Secara umum pesawat terbang apapun yang sudah beroperasi jangan di-utik2 oleh yang bukan paberiknya karena pasti performance berubah dan bisa negatif. Wasalam, Wal Suparmo --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Sukarnoto sukarnoto66@ wrote: Kalau mau modifikasi mestinya bisa dipasang sidewinder atau roket bom yang tersedia, tapi jangan deh mendingan nunggu senjata yg kompatibel.
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Re: PBB Nyatakan Soeharto Sebagai Pencuri Nomor Satu
Bukan gak percaya. Tapi kalau tidak membantah, berarti mengiyakan. Dan kalao berani bilang Soeharto maling, apa gak takut dosa sama Soeharto ? kan yang menikmati hasil curian itu bukan cuma seorang dua orang saja. Jangan lupa kalau isi di dalam MA itu ya orangnya itu itu saja. demikian juga isi di dalam instansi-instansi pemerintah, BUMN, Departemen dan lainnya. Regards Paulus T. On 9/19/07, anton_djakarta [EMAIL PROTECTED] wrote: Nggak tanggung2 keputusan tolol MA ala anak buah Bagir Manan yang ngebantah PBB. Masih kagak percaya kalo Suharto tuh Maling? ANTON [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] IKlan AXE dan PONDS merendahkan Martabat Kaum Perempuan ?!?!?
Tapi di luar dari masalah pelecehan atau bukan, saya juga titip suara menuntut iklan AXE. Saya coba seperti yang digambarkan di dalam iklan, bahkan menghabiskan satu botol AXE, tapi tidak ada reaksi apa apa dari wanita-wanita cantik yang ada di sekitar saya. Regards, Paulus T. On 9/20/07, sonar sihombing [EMAIL PROTECTED] wrote: Koqgampang sekali mengatakan melecehkan perempuan ya. Jangan-jangan kita lama-lama tidak bisa lagi berbuat apa-apa dengan perempuan. Salam Sonar S Mariana Amiruddin [EMAIL PROTECTED] wrote: Terimakasih qori, dan masih banyak lagi. Informasi ini akan kami filing ujung2nya juga akan kami ajukan ke KPI. Mariana [Non-text portions of this message have been removed]
[Forum Pembaca KOMPAS] SURAT TERBUKA UNTUK NURDIN HALID
Rekanku Nurdin Halid Bagaimana kabarmu setelah 2-3 hari di LP Salemba? Mudah mudahan anda sudah dapat menyesuaikan dirimu disana artinya anda sudah tau siapa saja yang harus anda dekati agar anda tidak usah ke Cipinang karena makin kecil scopenya makim gampang approachnya khan? Tak perlu malu dan takut masuk penjara karena banyak contoh rekan rekan anda yang begitu keluar dari penjara malah lebih populer dari sebelumnya dan bahkan nyaris menjadi selebritis baru. Contohnya Mulyana W. Kusumah, Bob Hasan, Tommy Suharto, Rahadi Ramelan, Rohmin Dahuri dan masih banyak lain lainnya. Bahkan Rahadi Ramelan yang diwawancara oleh Jak TV pada tgl 10 Sept 2007 sekitar jam 21.00 (rasanya itu siaran ulang) mengatakan dengan seijin Kepala Lapas dia bisa membawa Lap Top. Saya duga bukan tidak mungkin dia juga membawa HP. Ketika ditanya kira kira bagaimana bisa membawa lap top. Dia menjawab yah, asal baik baik saja dengan senyum penuh arti. Ini kata Rahadi Ramelan looo!!! Anda bisa minta rekamannya dari Jak TV untuk membuktikan saya tidak mengada ada dalam hal ini. Tentu saja ini dapat ditafsirkan asal baik baik saja approachnya pada Kepala Lapas. Kenapa anda takut masuk penjara? Bukankah Rahadi Ramelan sudah menerbitkan Kamus Penjara dimana anda akan dapat berbicara dengan bahasanya orang penjara dan anda akan dengan cepat menyesuaikan diri dipenjara nantinya. Jangan lupa bagi bagi duit agar anda mendapat fasilitas yang melebihi Rahadi Ramelan atau Tommy Suharto. 2 tahun tidaklah lama. Setelah 2 tahun anda akan mendapat pengakuan ex NAPI. Dulu Ex Napi sangat dijauhi masyarakat. Tapi itu sudah KUNO Sekarang Ex Napi akan didekati banyak pihak karena tahu bahwa anda masih banyak duitnya karena itu merupakan kasta tersendiri yang agak tinggI'. Bahkan seperti Rahardi Ramelan kemarin pada wawancara tersebut berjalan jalan di lahan pertanian dan mungkin juga perternakannya yang sangat luas. Banyak ex Napi lainnya yang tetap merasa tidak bersalah dengan kasusnya. Biarkanlah anjing berlalu, Nurdin Halid tetap berlalu. Yah biasa. Mereka itu tidak kebagian korupsi anda atau belum merasakan enaknya makan uang hasil korupsi. Tetaplah bertahan dengan mengatakan saya tidak bersalah. Nanti setelah anda menyelesaikan ikatan dinas anda dipenjara selama 2 tahun kami yakin banyak sobat sobat anda akan menyambut anda sebagai layaknya seorang pahlawan yang baru pulang dari medan juang. Paling sedikit ada tumpengan seperti yang dilakukan oleh rekan anda Mulyana W Kusumah beberapa waktu lalu. Sediakan saja dana sekitar 1-2 M maka kami akan mengorganisir acara Selamatan Keluarnya anda dari penjara nanti. Kami akan undang seluruh TV dan Radio untuk meliput kepulangan anda. Bahkan besoknya anda sudah bisa masuk lagi ke PSSI seolah olah anda masih jadi Ketua PSSI. Apalagi sekarang banyak EO yang bisa mengatur acara penyambutan anda semeriah mungkin. Oh ya nanti anda akan dapat masuk ke PERKUMPULAN NAPI yang diprakarsai oleh Rahadi Ramelan dkk. Bebas uang pendaftaran bagi sesama nasib ex Napi. Jika anda masuk penjara pasti nanti banyak pejabat pejabat yang akan menjenguk anda sebagai support moral. Itu pertanda bahwa tuduhan korupsi anda itu bukan haram bagi mereka karena mereka juga akan berkata dalam hati kitapun senasib dengan anda tapi bedanya anda bisa ditangkap dan kami bisa menghindar. Jangan lupa suatu hari berpura puralah sakit parah agar anda bisa masuk rumah sakit yang ber AC. Anda bisa pilih mau penyakit jantung atau penyakit maag atau penyakit ginjal. Ingat kasus Tommy yang sangat lihay itu. Dia khan berpura pura sakit TUMOR OTAK. Tapi yah itulah jadi masyarakat tahu bahwa dia memang TIDAK PUNYA OTAK Nah setelah dia dirawat intensif maka dia sekarang sudah sehat walafiat dan sudah bisa ikut rally mobil. Setiap penyakit yang diumumkan kemasyarakat ada tarifnya tersendiri yang bisa di negosiasikan. Masyarakat akan tutup mata atas semuanya ini karena sudah terbiasa dengan pra conditioning yang telah dilakukan oleh banyak pendahulu anda yang pura pura sakit dan bisa bebas dari dinginnya kamar penjara menjadi dinginnya kamar RUmah Sakit yang bisa disulap jadi kamar hotel bintang 5. Kalau anda membawa HP yang signalnya jelek maka tak perlu kuatir. Bawalah HP SATELIT seperti banyak rekan rekan anda lainnya. Tarifnya? Yah nanti anda atur sendiri saja ya? Masak saya harus mengajari anda terus menerus? Anda khan tidak membayar saya untuk nasehat ini. Pesankan juga pada isteri dan anak anak anda agar tidak perlu menagis dan stress dengan masuknya anda kepenjara ini. Katakan pada mereka agar minta nasehat pada isteri isteri Mulyana W Kusumah, Bob Hasan, Rohmin Dahuri dan Rahadi Ramelan bagaimana menyisiati mereka mereka yang usil karena tidak kebagian duit korupsi anda. Pasti jika mereka kebagian, mereka tidak akan ada suaranya. Tapi jangan tanya pada isteri Tommy ya karena nanti akan ada 100 wanita yang mengaku isterinya
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Nah ini dia pencuri no 1 dunia
kalau begitu kesimpulannya apa dari wacana ini ? apakah hanya soal nasib apes saja buat sebagian pencuri ulung tsb, dan sebagian lagi bernasib baik lenggang kangkung di hari tua ?, bukankah Suharto lebih banyak musuh politiknya dibandingkan joesp estrada ? toh dia tetap tidak tersentuh ??? tanya kenapa ? Adhi Ardian Kustiadi [EMAIL PROTECTED] wrote: Kejadian di Filipina memang didasari oleh balas dendam politik dan politik bumi hangus. Kejadian serupa juga terjadi di Kota Jember, Jawa Timur. Dimana Bupati sebelumnya dilaporkan korupsi oleh Bupati yang sedang menjabat hingga akhirnya Bupati tersebut diseret ke penjara. Kemudian si mantan Bupati itu juga sudah melakukan persiapan-persiapan membongkar kasus yang dilakukan Bupati yang sedang menjabat. Kini kasusnya tengah disidik di kejaksaan. Jadi sepertinya tidak akan habis-habis. Adhi Ardian Kustiadi
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Rekor Koruptor Top Markotop
Nampaknya SBY/JK dkk perlu sekali bertindak tegas dan cepat tanpa perlu malu-malu kucing atau bermental selalu sungkem atau tiarap di depan senior-nya. Konco lawas ya konco lawas-lah tapi harta karun NKRI ini perlu kembali, kalau masih mau punya negara kesatuan Top Markotop, anak cucu, sanak saudara plus konco-konco lawas nampaknya perlu disikat bersih! Pertanyaannya apakah SBY/JK dkk ini berani? Gunakanlah kesempatan yang ada, mumpung semuanya masih hidup dan bukti masih segar bugar dalam ingatan! Are you ready? Salam Las. Agus Hamonangan [EMAIL PROTECTED] wrote: Oleh M Fadjroel Rachman http://www.kompas.co.id/kompas-cetak/0709/20/opini/3857295.htm Ban Ki-moon, Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa, patut diacungi jempol karena ia meluncurkan program global Stolen Asset Recovery Initiative di Markas Besar PBB, New York (Senin, 17/9). Korupsi di mana pun di dunia, termasuk di Indonesia, adalah kejahatan terhadap umat manusia (crimes against humanity), bukan sekadar kejahatan luar biasa (extraordinary crime). Dan yang terpenting, korupsi di suatu negara kini bukan lagi masalah negara itu sendiri, tetapi sudah menjadi kepedulian semua bangsa dan negara di dunia. From now on it should be harder for kleptocrats to steal the public's money, and easier for the public to get its money back, kata Antonio Maria Costa, Direktur Eksekutif UN Office on Drugs and Crime (UNODC), badan PBB yang bertanggung jawab atas program Stolen Asset Recovery (StaR) Initiative ini. Alhasil, Soeharto dan keluarganya kini tak boleh buru-buru senang dengan putusan Mahkamah Agung yang mengganjarnya ganti rugi Rp 1 triliun atas kemenangannya terhadap majalah Time yang membeberkan kekayaan keluarga Cendana ini mencapai miliaran dollar AS, yang diduga hasil KKN selama berkuasa. Menurut versi StAR PBB, Soeharto menduduki peringkat pertama koruptor dunia, menggelapkan 15 miliar-35 miliar dollar AS. Korupsi Soeharto Indonesia ikut menandatangani UN Convention against Corruption (2003), tentu terikat menyukseskan program StAR. Kehadiran Adiyatwidi Adiwoso, Deputi Perwakilan Tetap RI untuk PBB, dan Arif Havas Oegroseno, Direktur Perjanjian Internasional Departemen Luar Negeri RI, menegaskan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) harus bergerak cepat menuntaskan kasus korupsi yang disorot Sekjen PBB Ban Ki- moon dan UNODC. SBY harus bergerak cepat? Karena StAR Initiative PBB (Lihat http://siteresources. worldbank.org/NEWS/Resources/Star- rep-full.pdf) menegaskan fokus program pada sepuluh nama, high earning political leaders who have been accused of corruption and stealing from the people, yaitu (1) Soeharto, Indonesia (1967-1998), 15 miliar- 35 miliar dollar AS; (2) Ferdinand E Marcos, Filipina (1972-1986), 5 miliar-10 miliar dollar AS; (3) Mobutu Sese Seko, Kongo (1965-1997), 2 miliar-5 miliar dollar AS; (4) Sani Abacha, Nigeria (1993-1998), 2 miliar- 5 miliar dollar AS; (5) Slobodan Milosevic, Serbia/Yugoslavia (1989-2000) 1 miliar dollar AS; (6) Jean- Claude Duvalier, Haiti (1971-1986), 300 juta-800 juta dollar AS; (7) Alberto Fujimori, Peru (1990-2000), 600 juta dollar AS; (8) Pavlo Lazarenko, Ukraina (1996-1997), 114 juta-200 juta dollar AS; (9) Arnoldo Aleman, Nikaragua (1997-2002), 100 juta dollar AS; dan (10) Joseph Estrada, Filipina (1998- 2001), 78 juta-80 juta dollar AS. Yang terakhir ini malah sudah dijatuhi hukuman penjara seumur hidup, sementara Soeharto masih bisa tertawa gembira ketika diberi tahu ia menang atas Time. Pengumuman PBB seolah membenarkan laporan Time (Asia) yang menemukan harta Soeharto Inc senilai 15 miliar-73,4 miliar dollar AS. Keputusan MA jelas mengancam kebebasan pers nasional dan internasional, ketakberpihakan hukum, mengabaikan UU Pers, dan menihilkan investigasi empat bulan Time (Asia) di seluruh dunia melalui cover both sides. Kebenaran investigasi Time (Asia), selain ditegaskan PBB, juga melalui tindakan Jaksa Agung Hendarman Supandji menyidangkan Yayasan Supersemar Soeharto dan Badan Penyangga dan Pemasaran Cengkeh (BPPC) Tommy Soeharto, selain upaya merebut uang Soeharto Inc, senilai 36 juta euro di BNP Paribas, cabang Guernsey, Inggris. Walaupun uang 10 juta dollar AS raib entah ke manadipulangkan atas bantuan dua mantan Menhuk dan HAM, Yusril Ihza Mahendra dan Hamid Awaludin, tak diusut sama sekali oleh Hendarman Supandjitetapi arah investigasi Time (Asia), tindakan Jaksa Agung, dan ikrar Sekjen PBB Ban Ki-moon sejajar untuk melawan korupsi di seluruh dunia. Korupsi itu kejahatan Mimpikah mengejar harta koruptor kelas dunia? Filipina membuktikan ketegasannya, perlu 18 tahun memperoleh 624 juta dollar AS hasil korupsi Marcos yang disimpan di Swiss. Penulis bertemu Ketua Presidential Commission on Good Government (PCGG) Heydi Yorac (almarhum) di Manila. Ia mengatakan, Soalnya bukan berapa lama atau berapa uang korupsi yang kembali, tetapi Filipina secara moral menegaskan korupsi itu adalah kejahatan.
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Om Nurdin, sahur dimana pagi ini ?
Bu Triyatni, kalau cuma banyak uang, belum tentu sebanyak itu yg mau menolong. Tetapi jasa Nurdin begitu luas dalam 'menolong' banyak orang2 lain menjadi dari kecil menjadi BESAR. Misalnya, beliau ikut membesarkan Golkar di Sulsel, membesarkan teman2 bisnisnya dari pengusaha kecil menjadi pengusaha besar. Ironisnya, perusahaan2 yang dimiliki pengusaha2 teman2-nya nasibnya sering terbalik: dari perusahaan BESAR menjadi perusahaan yg sekarang hidup susah, mati tak mau. Liat aja perusahaan yg terkait Inkud, Puskud, dsb, seperti GORO. Mungkin juga termasuk beberapa perusahaan patungan dg pengusaha2 Golkar a.l. JK dan FM (yg setelah perusahaannya gulung tikar, beliau malah jadi gubernur di Gorontalo). Salam --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] wrote: Yang istemewa ya uangnya yang berlimpah. Ini penting bagi para aparat yang selalu lapar dan dahaga. Saya juga meradang waktu acara PSSI Nurdin mengundang SBY dan datang lagi. Di Indonesia ini penjahat masih dianggap manusia terhormat. wass, Triyatni
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Parlemen Uni Eropa Angkat Kasus Pembunuhan Munir
Congratulation mbak Suciwati, keep the spirit to fight. Agaknya memang perlu sekali tekanan internasional untuk menyadarkan penguasa2 negeri ini agar bisa membawa bangsa ini menjadi beradab. Ngomong2 kasus Munir sudah go international, kasus Suharto juga sudah mulai ke sana, kapan ya...Bagir and his ganknya bisa mendapat tekanan international, mungkin komisi yudisial - yang sudah gak punya gigi - perlu pemimpin sekaliber pak TML agar bisa kampanya di LN , atau ada ide yang laen, soalnya sudah sebelnya 1/2 mati lihat facenya pak Bagir. Maaf kok jadi esmosi gini ya ? Wassalam ---Original Message--- From: Agus Hamonangan Date: 09/20/2007 10:48:15 AM To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subject: [Forum Pembaca KOMPAS] Parlemen Uni Eropa Angkat Kasus Pembunuhan Munir http://www.kompas.co.id/kompas-cetak/0709/20/utama/3857473.htm Jakarta, Kompas - Sejumlah anggota Parlemen Uni Eropa bertekad mengangkat kasus pembunuhan aktivis hak asasi manusia Munir dalam persidangan mereka. Bahkan, mereka juga berencana membentuk tim khusus untuk memonitor pengungkapan kasus tersebut. Perhatian itu diberikan karena pengungkapan kasus Munir dinilai amat berarti dalam proses demokratisasi di Indonesia, kata Sekretaris Komite Aksi Solidaritas untuk Munir Usman Hamid, Rabu (19/9). Pada 11 dan 12 September, Usman bersama Suciwati (istri almarhum Munir) dan Asmara Nababan (mantan Sekretaris Jenderal Komnas HAM) berada di Belgia bertemu dengan anggota Parlemen Uni Eropa, seperti Ana Maria Gomes dan Glyn Ford. Dalam pertemuan itu, tutur Usman, awalnya diberitahukan bahwa pengungkapan kasus Munir menunjukkan sejumlah titik terang. Namun, dukungan seperti yang pernah diberikan Ketua Komisi Eropa Jose Manuel Barroso dengan menanyakan kasus ini kepada Presiden Yudhoyono saat KTT ASEM di Finlandia, September 2006, terus diharapkan. Tanpa dukungan seperti itu, dikhawatirkan pengungkapan kasus ini akan kembali gelap. Internasionalisasi kasus Munir, seperti meminta dukungan Parlemen Uni Eropa, bukan yang pertama kali. Suciwati pada Februari lalu ke Australia dan bulan Mei ke Kanada untuk kepentingan yang sama. Suciwati juga pergi ke Amerika Serikat pada Oktober 2006. Ketua Komnas HAM Ifdhal Kasim melihat internasionalisasi kasus pembunuhan Munir selama ini cukup efektif dalam mendesak Pemerintah Indonesia untuk mengungkap kasus itu. Adanya tim baru yang dibentuk polisi dan peninjauan kembali yang diajukan kejaksaan terhadap mantan pilot Garuda Pollycarpus Budihari Priyanto antara lain karena ada internasionalisasi kasus ini, kata Ifdhal. (NWO) PT. BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL TBK. DISCLAIMER: This email and any files transmitted with it are confidential and intended solely for the use of the individual or entity to whom they are addressed. If you have received this email in error please notify the system manager. This message contains confidential information and is intended only for the individual named. If you are not the named addressee you should not disseminate, distribute or copy this e-mail. Please notify the sender immediately by e-mail if you have received this e-mail by mistake and delete this e-mail from your system. If you are not the intended recipient you are notified that disclosing, copying, distributing or taking any action in reliance on the contents of this information is strictly prohibited. [Non-text portions of this message have been removed]
[Forum Pembaca KOMPAS] Re: SURAT TERBUKA UNTUK NURDIN HALID
saya numpang nulis surat juga. saya sangat terkejut mendengar keputusan MA, karena sekali ini agak luar biasa. biasanya MA mengeluarkan putusan bebas spt akbar, tommy. saya tidak heran jika neloe dkk diputus masuk penjara karena mereka adalah kasir mega yg sudah tidak punya gigi lagi. tetapi anda, anggota dpr, anggota golkar, anggota the makassar connections, kasir dan tim sukses JK kok bisa diputus penjara. masak JK tidak ada koneksi ke MA, sedangkan polly aja bisa. nampaknya anda sangat diperhitungkan oleh tim sukses sby agar anda tidak bisa aktif sbg tim sukses JK. tim sukses JK spt ryaas rasyid saja sudah mulai bekerja dgn memberi analisa bahwa calon kuat ri 1 nanti adalah sutiyoso. dgn demikian JK nanti bisa lebih aman dari sorotan. tetapi percayalah bang nurdin, tahun depan anda sudah bebas setelah dipotong remisi, pembebasan bersyarat dll. sekian dulu surat saya bung nurdin, tabahkan hatimu menghadapi musibah ini. sampaikan salam saya untuk neloe dkk.
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] IKlan AXE dan PONDS merendahkan Martabat Kaum Perempuan ?!?!?
Pengalaman Paulus menggambarkan betapa masyarakat sudah dibodohi oleh iklan AXE. Terlihat juga sebenarnya tujuan Anda untuk menggunakan produk ini tidak lain adalah mendapatkan reaksi yang sama dengan yang diharapkan di iklan. Bahwa perempuan akan serta merta mengikuti segala kemauan lelaki yang menggunakan produk ini. Anda mengharapkan kebodohan perempuan tapi lihatlah siapa yang sudah terbukti kebodohannya. Maaf kalau agak kasar. Tapi itulah tujuan dari iklan ini. Dengan tujuan mendapatkan keuntungan tinggi tidak peduli bahwa ia sudah membodohi masyarakat. Iklan seperti inikah yang harus dibiarkan ditayangkan. Apalagi iklan juga ditayangkan tidak pandang waktu, sehingga kemungkinan besar anak-anak juga menontonnya. Iklan kemudian dapat juga dijadikan alat mempopulerkan bahkan melenggang sebuah ideologi, terlebih partriaki. Ideologi yang jelas tidak menguntungkan bahkan mengobjekkan perempuan. Untuk Sonar Situmorang, masyarakat khususnya lelaki selama ini memang sangat gampang bersikap melecehkan baik dari ucapan maupun sikap kepada perempuan. Perempuan yang mengatakan bahwa dia telah dilecehkan selama ini juga dikatakan macam-macamlah, sok sucilah. Apa yang dirasakan perempuan sebenarnya sama jika mendapatkan perlakuan yang melecehkan. Hanya perbedaannya, tidak semua perempuan mempunyai kesempatan yang sama untuk mengatakannya. Belum semua perempuan dimungkinkan berkata dan bertindak untuk mengatakan tidak atas pelecehan bahkan kekerasan. Intinya, tidak semua perlakuan yang selama ini Anda anggap wajar, adalah wajar buat perempuan. Tidak semua ucapan yang Anda anggap lelucon dan dapat membuat tertawa adalah menyenangkan buat perempuan. Salam, Qori - Original Message From: Paulus Tanuri [EMAIL PROTECTED] To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Thursday, September 20, 2007 10:49:39 AM Subject: Re: [Forum Pembaca KOMPAS] IKlan AXE dan PONDS merendahkan Martabat Kaum Perempuan ?!?!? Tapi di luar dari masalah pelecehan atau bukan, saya juga titip suara menuntut iklan AXE. Saya coba seperti yang digambarkan di dalam iklan, bahkan menghabiskan satu botol AXE, tapi tidak ada reaksi apa apa dari wanita-wanita cantik yang ada di sekitar saya. Regards, Paulus T.
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] SURAT TERBUKA UNTUK NURDIN HALID
Bang Ronald, bagus lho pembekalannya. Cuma kalimat awalnya itu lho Rekanku Nurdin Halid saya jadi nanya2, bang Ronald ini berdiri di sebelah mana ya ? Jangan2 ah gak jadi deh, bulan puasa gak baik shuudzon :-) Wassalam ---Original Message--- From: MAULANI K Date: 09/20/2007 11:38:21 AM To: Forum Pembaca Kompas Subject: [Forum Pembaca KOMPAS] SURAT TERBUKA UNTUK NURDIN HALID Rekanku Nurdin Halid Bagaimana kabarmu setelah 2-3 hari di LP Salemba? Mudah mudahan anda sudah dapat menyesuaikan dirimu disana artinya anda sudah tau siapa saja yang harus anda dekati agar anda tidak usah ke Cipinang karena makin kecil scopenya makim gampang approachnya khan? Tak perlu malu dan takut masuk penjara karena banyak contoh rekan rekan anda yang begitu keluar dari penjara malah lebih populer dari sebelumnya dan bahkan nyaris menjadi selebritis baru. Contohnya Mulyana W. Kusumah, Bob Hasan, Tommy Suharto, Rahadi Ramelan, Rohmin Dahuri dan masih banyak lain lainnya. Bahkan Rahadi Ramelan yang diwawancara oleh Jak TV pada tgl 10 Sept 2007 sekitar jam 21.00 (rasanya itu siaran ulang) mengatakan dengan seijin Kepala Lapas dia bisa membawa Lap Top. Saya duga bukan tidak mungkin dia juga membawa HP. Ketika ditanya kira kira bagaimana bisa membawa lap top. Dia menjawab yah, asal baik baik saja dengan senyum penuh arti. Ini kata Rahadi Ramelan looo!!! Anda bisa minta rekamannya dari Jak TV untuk membuktikan saya tidak mengada ada dalam hal ini. Tentu saja ini dapat ditafsirkan asal baik baik saja approachnya pada Kepala Lapas. Kenapa anda takut masuk penjara? Bukankah Rahadi Ramelan sudah menerbitkan Kamus Penjara dimana anda akan dapat berbicara dengan bahasanya orang penjara dan anda akan dengan cepat menyesuaikan diri dipenjara nantinya. Jangan lupa bagi bagi duit agar anda mendapat fasilitas yang melebihi Rahadi Ramelan atau Tommy Suharto. 2 tahun tidaklah lama. Setelah 2 tahun anda akan mendapat pengakuan ex NAPI. Dulu Ex Napi sangat dijauhi masyarakat. Tapi itu sudah KUNO Sekarang Ex Napi akan didekati banyak pihak karena tahu bahwa anda masih banyak duitnya karena itu merupakan kasta tersendiri yang agak tinggI'. Bahkan seperti Rahardi Ramelan kemarin pada wawancara tersebut berjalan jalan di lahan pertanian dan mungkin juga perternakannya yang sangat luas. Banyak ex Napi lainnya yang tetap merasa tidak bersalah dengan kasusnya. Biarkanlah anjing berlalu, Nurdin Halid tetap berlalu. Yah biasa. Mereka itu tidak kebagian korupsi anda atau belum merasakan enaknya makan uang hasil korupsi. Tetaplah bertahan dengan mengatakan saya tidak bersalah. Nanti setelah anda menyelesaikan ikatan dinas anda dipenjara selama 2 tahun kami yakin banyak sobat sobat anda akan menyambut anda sebagai layaknya seorang pahlawan yang baru pulang dari medan juang. Paling sedikit ada tumpengan seperti yang dilakukan oleh rekan anda Mulyana W Kusumah beberapa waktu lalu. Sediakan saja dana sekitar 1-2 M maka kami akan mengorganisir acara Selamatan Keluarnya anda dari penjara nanti. Kami akan undang seluruh TV dan Radio untuk meliput kepulangan anda. Bahkan besoknya anda sudah bisa masuk lagi ke PSSI seolah olah anda masih jadi Ketua PSSI. Apalagi sekarang banyak EO yang bisa mengatur acara penyambutan anda semeriah mungkin. Oh ya nanti anda akan dapat masuk ke PERKUMPULAN NAPI yang diprakarsai oleh Rahadi Ramelan dkk. Bebas uang pendaftaran bagi sesama nasib ex Napi. Jika anda masuk penjara pasti nanti banyak pejabat pejabat yang akan menjenguk anda sebagai support moral. Itu pertanda bahwa tuduhan korupsi anda itu bukan haram bagi mereka karena mereka juga akan berkata dalam hati kitapun senasib dengan anda tapi bedanya anda bisa ditangkap dan kami bisa menghindar. Jangan lupa suatu hari berpura puralah sakit parah agar anda bisa masuk rumah sakit yang ber AC. Anda bisa pilih mau penyakit jantung atau penyakit maag atau penyakit ginjal. Ingat kasus Tommy yang sangat lihay itu. Dia khan berpura pura sakit TUMOR OTAK. Tapi yah itulah jadi masyarakat tahu bahwa dia memang TIDAK PUNYA OTAK Nah setelah dia dirawat intensif maka dia sekarang sudah sehat walafiat dan sudah bisa ikut rally mobil. Setiap penyakit yang diumumkan kemasyarakat ada tarifnya tersendiri yang bisa di negosiasikan. Masyarakat akan tutup mata atas semuanya ini karena sudah terbiasa dengan pra conditioning yang telah dilakukan oleh banyak pendahulu anda yang pura pura sakit dan bisa bebas dari dinginnya kamar penjara menjadi dinginnya kamar RUmah Sakit yang bisa disulap jadi kamar hotel bintang 5. Kalau anda membawa HP yang signalnya jelek maka tak perlu kuatir. Bawalah HP SATELIT seperti banyak rekan rekan anda lainnya. Tarifnya? Yah nanti anda atur sendiri saja ya? Masak saya harus mengajari anda terus menerus? Anda khan tidak membayar saya untuk nasehat ini. Pesankan juga pada isteri dan anak anak anda agar tidak perlu menagis dan stress dengan masuknya anda kepenjara ini. Katakan pada mereka agar
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Nah ini dia pencuri no 1 dunia
yg jelas selama suharto masih berkuasa atas duit haram itu, selama itu pula hukum bisa dibeli utk kepentingannya sendiri (dan kelompoknya)... lu bayangin aja.. majalah TIME bisa diputuskan utk bayar ganti rugi ke suharto sementara kasus suharto sendiri gak bisa di otak atik selain hukum banyak lg yg bisa dibeli oleh suharto... intinya duit haramnya nya itu buanyak banget, gak sebanding sama banyaknya musuh dan usaha untuk memperoleh keadilan buat rakyat... tanya kenapa... --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Iwan Wibawa [EMAIL PROTECTED] wrote: kalau begitu kesimpulannya apa dari wacana ini ? apakah hanya soal nasib apes saja buat sebagian pencuri ulung tsb, dan sebagian lagi bernasib baik lenggang kangkung di hari tua ?, bukankah Suharto lebih banyak musuh politiknya dibandingkan joesp estrada ? toh dia tetap tidak tersentuh ??? tanya kenapa ?
[Forum Pembaca KOMPAS] Re: Paradoks Bantuan Asing
Malu terima bantuan asing? Biar kena gempa sekalipun, turuti saja permintaan JK agar jangan terima bantuan asing bagi korban gempa. Emangnya JK pernah sampai habis2-an akibat kena gempa? Pernah merasakan, boro2 mandi mau minum aja nggak ada air. 3-4 hari yl dalam wawancara dg RCTI, ada korban di tengah KOTA (bukan di dusun) Bengkulu setelah 3 hari gempa masih belum dapat bantuan, atau sekedar kunjungan dari pejabat2 kota Bengkulu. Di Indonesia, jarang ada pejabat yang merasa gajinya sudah cukup gede shg meminta agar gaji jangan naik lagi dan sebaliknya meminta alokasi dana untuk lingkungan hidup dsb dinaikkan. Salam --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Agus Hamonangan [EMAIL PROTECTED] wrote: Oleh Andika Hadinata http://www.kompas.co.id/kompas-cetak/0709/20/opini/3838190.htm === Ada kabar gembira untuk negeri kita dari ajang APEC di Sydney (8-9 September 2007). Australia memberikan bantuan 30 juta dollar Australia untuk pengelolaan hutan Kalimantan.
Re: [Forum Pembaca KOMPAS]MINTA ALAMAT/CP NYA MARCH BUDIHARDJO Bocah 9 Tahun Asal Indonesia, Jadi Mahasiswa di Hongkong
MINTA TOLONG ALAMAT/CP.NYA MARCH BUDIHARDJO? Bocah 9 Tahun Asal Indonesia, Jadi Mahasiswa di Hongkong (PENTING)...TKS.
[Forum Pembaca KOMPAS] Re: BEGITU JELEKKAH KEADAAN DI iNDONESIA ? [WAS] melamar kerja masih untung mendapat penurunan gaji
Mas Goen yg baik, Saya termasuk yg pesimis dan penasaran dgn kondisi perekonomian kita, melihat P SBY yg makin redup dlm strategi dan managemen memimpin bangsa terutama dalam soal pemberantasan korupsi spt yg dijanjikannya Penegakan hukum yg jelas juga tebang pilih [ mungkin saking banyaknya ..] juga menyebabkan korupsi berjamaah berkembang pesat sampai dimana2 di daerah terpencil sekalipun.Logika saya kalau tiadanya kejelasan hukum dan amok dimana2 meraja lela maka investasi yg menghasilkan penurunan pengangguran akan tetap minim gitu. Jadi penasaran akan baca berita2 yg optimis , saya memang coba memahami secara bodoh aja, awam , hanya bicara dgn orang2 kecil di Jakarta spt yg saya laporkan pada Mas Goen sebelumnya. Terakhir ini saya berkesempatan menyusuri kota2 di P Jawa Bali, Madura selama 3 mingguan. Rasanya saya harus tetap berkesimpulan memang ekonomi kita yg berhubungan dgn rakyat banyak ada kemajuan yg berarti. Rasanya dibanding 5 thn lalu, daerah atau minimal kota2 kecil telah berkembang cukup baik walau di jalan2 tetap saja terlihat banyak sekali yg nganggur , aah mungkin karena memang rakyat kita banyak pak... Kalau kota, desa tertata baik, bersih, asri maka kita bisa berke simpulan secara kulit luar , banyak dana2 yg dihasilkan disitu dan bisa memelihara kota atau desa , yg berarti dana2 yg buat yg lebih essensial juga cukup pula. Saya juga masih yakin kemiskinan masih banyak, tapi kalau kita bicara ttg MAKIN jeleknya keadaan di Indonesia, maka saya kurang sependapat. Kalau dikatakan , mestinya Indonesia bisa semaju RRT atau India [ kalau korupsi, penegakan hukum dllnya itu berhasil] saya lebih setuju. Suka atau tidak suka, ekonomi kita yg dihela oleh pajak yg sekarang makin mencekik saja [ heran DPR ngga ada suaranya ?] memang mungkin membuat progress buat ekonomi kita. Tapi kalau pendapatan pajak dan minyak ini mau dijadikan kebanggan P SBY dan pemerintah kita yah kurang fair juga yah ? Baru2 ini saya baca pengiriman TKI Sukabumi dr LN bisa mencapai 180 miliar setahun... sbg perbandingan RAPBD Sulteng misalnya hanya 500 an miliar ? PAD nya sendiri juga cuma 300 an miliar ... Entah berapa besar uang TKI yg menggelontor ekonomi kita yg juga bisa menambah kekuatan ekonomi kita namun tidaklah patut dibanggakan oleh penguasa kita ... Salam , martin - jkt - Original Message From: goenardjoadi [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, September 20, 2007 8:46:26 AM Subject: [mediacare] Re: BEGITU JELEKKAH KEADAAN DI iNDONESIA ? [WAS] melamar kerja masih untung mendapat penurunan gaji Mas Martin yang baru pulang kampung dari Indiana, baguslah kalau anda lihat keadaan Indonesia tidak sejelek yang kita rasakan. beberapa positive indicator beberapa toko baru buka: paper clip debenham muzio best denki farmer market belum lagi local chain terutama bakery: Ring Master I-crave JCO Nanini Box dll. kita bisa menarik napas lega, kalau Pak Christovita Wiloto sih menulis kadang optimis [seperti yang anda baca] tapi kadang juga pesimis seperti yang judulnya: Doa tobat nasional. tapi kalau anda punya teman yang kerja di Carrefour, atau di Indofood, Wickasana, atau yang di Ray White, coba anda tanya betapa sejak kenaikan BBM Oktober 2004 Indonesia seperti ditimpa suasana keluarga ada yang meninggal. ngomong-ngomong soal KPK, sekarang KPK sudah ada solusi, kalau dulu Korupsi dilaporkan, maka Dirut masuk penjara, maka sekarang Korupsi disosialisasikan, namanya Korupsi Berjamaah, jadi tidak ada yang melaporkan lagi. Semua dibagi rata, pimpinan 50%, sisanya dibagi rata, menjadi gaji ke-13, ke-14 dst. salam, goen
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] SURAT TERBUKA UNTUK NURDIN HALID
Pak Ronald, Rupanya anda sempat juga melihat tayangan Jak TV. Memang benar itu sudah tayangan ulang, Masyaallah pikiran bapak itu, shootingnya dibuat ditempat taman hiburan untuk umum dikawasan Cileungsi. Coba saja anda kesana, sambil mengecheck --hehe. Sewaktu saya di LP Cipinang, bersama dengan rekan PS kita mengembangkan sistem data untuk LP Cipinang, lebih dari 4000 penghuni. LP dan Dept Huk dan HAM tidak punya anggaran. Semua perangkat keras komputer, printer, dan perlengkapan ruang Komputer (seperti AC), adalah sumbangan mereka yang masih peduli dengan adanya ketidak sewenangan. Karena rekaman narapidana harus kita kerjakan juga langsung di blok dengan mempergunakan webcam, sehingga bisa masuk langsung ke datafile, maka kebijakan Kalapas mengijinkan kepasda beberapa orang untuk membawa laptop. Sedang bagi saya sendiri selain untuk kebutuhan tersebut, saya masih harus menyelesaikan beberapa kuliah dan penulisan artikel serta buku. Baik komputer maupun laptop yang diusahakan oleh Tim Komputerisasi menggunakan software ASLI. Program komputerisasi itu dikerjakan semuanya (kecuali satu orang petugas LP) oleh rekan2 saya narapidana, dan sebelum saya menyelesaikan hukuman, program tersebut sudah selesai. Justru komputer hasil pengadaan Depertemen pada waktu itu, softwarenya BAJAKAN. Departemen yang seharusnya menanggulangi pembajakan HKI, tapi malah mereka yang melanggar . Apa komentar anda? Orang jahat, dan yang melanggar peraturan lebih banyak diluar penjara dari pada dipenjara. Mereka yang dipenjara adalah mereka yang tidak berdaya, bodoh sampai ketengkap, direkayasa, dan tidak mempunyai kekuasaan UANG DAN POLITIK. Salam Rahardi On Sep 20, 2007, at 12:01 PM, MAULANI K wrote: Rekanku Nurdin Halid Bagaimana kabarmu setelah 2-3 hari di LP Salemba? Mudah mudahan anda sudah dapat menyesuaikan dirimu disana artinya anda sudah tau siapa saja yang harus anda dekati agar anda tidak usah ke Cipinang karena makin kecil scopenya makim gampang approachnya khan? Tak perlu malu dan takut masuk penjara karena banyak contoh rekan rekan anda yang begitu keluar dari penjara malah lebih populer dari sebelumnya dan bahkan nyaris menjadi selebritis baru. Contohnya Mulyana W. Kusumah, Bob Hasan, Tommy Suharto, Rahadi Ramelan, Rohmin Dahuri dan masih banyak lain lainnya. Bahkan Rahadi Ramelan yang diwawancara oleh Jak TV pada tgl 10 Sept 2007 sekitar jam 21.00 (rasanya itu siaran ulang) mengatakan dengan seijin Kepala Lapas dia bisa membawa Lap Top. Saya duga bukan tidak mungkin dia juga membawa HP. Ketika ditanya kira kira bagaimana bisa membawa lap top. Dia menjawab yah, asal baik baik saja dengan senyum penuh arti. Ini kata Rahadi Ramelan looo!!! Anda bisa minta rekamannya dari Jak TV untuk membuktikan saya tidak mengada ada dalam hal ini. Tentu saja ini dapat ditafsirkan asal baik baik saja approachnya pada Kepala Lapas. Kenapa anda takut masuk penjara? Bukankah Rahadi Ramelan sudah menerbitkan Kamus Penjara dimana anda akan dapat berbicara dengan bahasanya orang penjara dan anda akan dengan cepat menyesuaikan diri dipenjara nantinya. Jangan lupa bagi bagi duit agar anda mendapat fasilitas yang melebihi Rahadi Ramelan atau Tommy Suharto. 2 tahun tidaklah lama. Setelah 2 tahun anda akan mendapat pengakuan ex NAPI. Dulu Ex Napi sangat dijauhi masyarakat. Tapi itu sudah KUNO Sekarang Ex Napi akan didekati banyak pihak karena tahu bahwa anda masih banyak duitnya karena itu merupakan kasta tersendiri yang agak tinggI'. Bahkan seperti Rahardi Ramelan kemarin pada wawancara tersebut berjalan jalan di lahan pertanian dan mungkin juga perternakannya yang sangat luas. Banyak ex Napi lainnya yang tetap merasa tidak bersalah dengan kasusnya. Biarkanlah anjing berlalu, Nurdin Halid tetap berlalu. Yah biasa. Mereka itu tidak kebagian korupsi anda atau belum merasakan enaknya makan uang hasil korupsi. Tetaplah bertahan dengan mengatakan saya tidak bersalah. Nanti setelah anda menyelesaikan ikatan dinas anda dipenjara selama 2 tahun kami yakin banyak sobat sobat anda akan menyambut anda sebagai layaknya seorang pahlawan yang baru pulang dari medan juang. Paling sedikit ada tumpengan seperti yang dilakukan oleh rekan anda Mulyana W Kusumah beberapa waktu lalu. Sediakan saja dana sekitar 1-2 M maka kami akan mengorganisir acara Selamatan Keluarnya anda dari penjara nanti. Kami akan undang seluruh TV dan Radio untuk meliput kepulangan anda. Bahkan besoknya anda sudah bisa masuk lagi ke PSSI seolah olah anda masih jadi Ketua PSSI. Apalagi sekarang banyak EO yang bisa mengatur acara penyambutan anda semeriah mungkin. Oh ya nanti anda akan dapat masuk ke PERKUMPULAN NAPI yang diprakarsai oleh Rahadi Ramelan dkk. Bebas uang pendaftaran bagi sesama nasib ex Napi. Jika anda masuk penjara pasti nanti banyak pejabat pejabat yang akan menjenguk anda sebagai
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] SURAT TERBUKA UNTUK NURDIN HALID
Betapa indah dan bersahabatnya surat buat Cak Nurdin Halid ini! Penuh nasihat, anjuran atau ilham yang berguna buat siapa saja yang bakal jadi Napi... Aku sebagai seorang rakil (rakyat kecil) di tepi jalan kehidupan ini hanya ingin menambah info saja, semoga berguna buat rekanku Nurdin Halid yang budiman! Seandainya bisa memilih tempat (mau jadi Napi dimana?) buat me-Napi, pilihlah Cak Nurdin sebuah nusa yang mengambang di segoro kidul atau lebih dikenal dengan nama Nusa Kambangan. Menurut kisah (desas desus) dari Bob dan Tommy (katanya?) Nusa Kambangan ini bagaikan Club Med-nya para Napi NKRI. Makan tidur terjamin sedap, fasilitas tak terbatas, bisa olahraga berenang, surfing, scuba diving, fishing di segoro kidul plus alamnya adem ayem buat jalan kaki (hiking/bushwalking), yoga, tai chi atau meditasi. Pokoknya rek, mangan pasti mangan sing penting happy-nya inilah! Semoga dirimu selalu bahagia sentosa selamanya! Bagaimana rekan-rekan sekalian yang pernah jadi Napi (ex Napi), yang pengen jadi Napi atau harus di-Napi-kan karena dosa-dosa masa lalunya? Tolonglah pencerahannya, agar rekan kita Nurdin Halid sukses dalam hidupnya sebagai Napi. Makasih! Salam Las. MAULANI K [EMAIL PROTECTED] wrote: Rekanku Nurdin Halid Bagaimana kabarmu setelah 2-3 hari di LP Salemba? Mudah mudahan anda sudah dapat menyesuaikan dirimu disana artinya anda sudah tau siapa saja yang harus anda dekati agar anda tidak usah ke Cipinang karena makin kecil scopenya makim gampang approachnya khan? Tak perlu malu dan takut masuk penjara karena banyak contoh rekan rekan anda yang begitu keluar dari penjara malah lebih populer dari sebelumnya dan bahkan nyaris menjadi selebritis baru. Contohnya Mulyana W. Kusumah, Bob Hasan, Tommy Suharto, Rahadi Ramelan, Rohmin Dahuri dan masih banyak lain lainnya. Bahkan Rahadi Ramelan yang diwawancara oleh Jak TV pada tgl 10 Sept 2007 sekitar jam 21.00 (rasanya itu siaran ulang) mengatakan dengan seijin Kepala Lapas dia bisa membawa Lap Top. Saya duga bukan tidak mungkin dia juga membawa HP. Ketika ditanya kira kira bagaimana bisa membawa lap top. Dia menjawab yah, asal baik baik saja dengan senyum penuh arti. Ini kata Rahadi Ramelan looo!!! Anda bisa minta rekamannya dari Jak TV untuk membuktikan saya tidak mengada ada dalam hal ini. Tentu saja ini dapat ditafsirkan asal baik baik saja approachnya pada Kepala Lapas. Kenapa anda takut masuk penjara? Bukankah Rahadi Ramelan sudah menerbitkan Kamus Penjara dimana anda akan dapat berbicara dengan bahasanya orang penjara dan anda akan dengan cepat menyesuaikan diri dipenjara nantinya. Jangan lupa bagi bagi duit agar anda mendapat fasilitas yang melebihi Rahadi Ramelan atau Tommy Suharto. 2 tahun tidaklah lama. Setelah 2 tahun anda akan mendapat pengakuan ex NAPI. Dulu Ex Napi sangat dijauhi masyarakat. Tapi itu sudah KUNO Sekarang Ex Napi akan didekati banyak pihak karena tahu bahwa anda masih banyak duitnya karena itu merupakan kasta tersendiri yang agak tinggI'. Bahkan seperti Rahardi Ramelan kemarin pada wawancara tersebut berjalan jalan di lahan pertanian dan mungkin juga perternakannya yang sangat luas. Banyak ex Napi lainnya yang tetap merasa tidak bersalah dengan kasusnya. Biarkanlah anjing berlalu, Nurdin Halid tetap berlalu. Yah biasa. Mereka itu tidak kebagian korupsi anda atau belum merasakan enaknya makan uang hasil korupsi. Tetaplah bertahan dengan mengatakan saya tidak bersalah. Nanti setelah anda menyelesaikan ikatan dinas anda dipenjara selama 2 tahun kami yakin banyak sobat sobat anda akan menyambut anda sebagai layaknya seorang pahlawan yang baru pulang dari medan juang. Paling sedikit ada tumpengan seperti yang dilakukan oleh rekan anda Mulyana W Kusumah beberapa waktu lalu. Sediakan saja dana sekitar 1-2 M maka kami akan mengorganisir acara Selamatan Keluarnya anda dari penjara nanti. Kami akan undang seluruh TV dan Radio untuk meliput kepulangan anda. Bahkan besoknya anda sudah bisa masuk lagi ke PSSI seolah olah anda masih jadi Ketua PSSI. Apalagi sekarang banyak EO yang bisa mengatur acara penyambutan anda semeriah mungkin. Oh ya nanti anda akan dapat masuk ke PERKUMPULAN NAPI yang diprakarsai oleh Rahadi Ramelan dkk. Bebas uang pendaftaran bagi sesama nasib ex Napi. Jika anda masuk penjara pasti nanti banyak pejabat pejabat yang akan menjenguk anda sebagai support moral. Itu pertanda bahwa tuduhan korupsi anda itu bukan haram bagi mereka karena mereka juga akan berkata dalam hati kitapun senasib dengan anda tapi bedanya anda bisa ditangkap dan kami bisa menghindar. Jangan lupa suatu hari berpura puralah sakit parah agar anda bisa masuk rumah sakit yang ber AC. Anda bisa pilih mau penyakit jantung atau penyakit maag atau penyakit ginjal. Ingat kasus Tommy yang sangat lihay itu. Dia khan berpura pura sakit TUMOR OTAK. Tapi yah itulah jadi masyarakat tahu bahwa dia memang TIDAK PUNYA OTAK Nah
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] IKlan AXE dan PONDS merendahkan Martabat Kaum Perempuan ?!?!?
Ya karena sekarang banyak orang juga gampang melecehkan perempuan. Melecehkan itu dianggap wajar, jadi kalau ada yang protes tentang itu dianggap aneh. Melecehkan perempuan itu dianggap hiburan. Tidak akan saya bilang pelecehan kalau memang benar-benar orang atau sebuah citraan tidak menunjukkan pelecehan terhadap perempuan. Mariana Thursday, September 20, 2007, 8:03:43 AM, you wrote: Koqgampang sekali mengatakan melecehkan perempuan ya. Jangan-jangan kita lama-lama tidak bisa lagi berbuat apa-apa dengan perempuan. Salam Sonar S Mariana Amiruddin [EMAIL PROTECTED] wrote: Terimakasih qori, dan masih banyak lagi. Informasi ini akan kami filing ujung2nya juga akan kami ajukan ke KPI. Mariana
RE: [Forum Pembaca KOMPAS] IKlan AXE dan PONDS merendahkan Martabat Kaum Perempuan ?!?!?
Betul Pak Paulus, malah saya jadi bersin-bersin sepanjang hari karena terlalu banyak pakai AXE, tapi tidak satupun perempuan cantik nempel apalagi sampai buka baju dan nyebur kolam. Ketika saya menyemprotkan AXE ke muka salah satu dari mereka, malah digampar. Iklan-iklan seperti Axe dan pro XL sebetulnya juga menghina laki-laki. Emangnya kita percaya ada parfum yang langsung bisa menarik perhatian perempuan seperti itu. Kesannya kita gampang banget diiming-imingi tanpa punya kekritisan. Sementara soal iklan pro XL, perempuan dijadikan simbol bagi layanan yang murah, tapi cantik kinerjanya. Ini digambarkan dengan gambar perempuan cantik yang memakai label (itu bukan hanya sekedar tulisan di T-Shirt, tapi sebuah label. Pencuri jaman dulu di eropa di cap dahinya dengan besi panas-inilah label) yang menandakan bahwa ia murah - sebuah parabel untuk layanan pro XL yang murah dan cantik. Ini pembacaan saya sebagai orang awam non-praktisi periklanan. Mohon dikoreksi kalau salah. Praktek-praktek periklanan ini bermaksud menangkap laki-laki dengan umpan daya tarik perempuan (padahal dalam pelanggan pro XL bukan hanya laki-laki. Pelanggan perempuan tidak dianggap ya?), mirip seperti kita mau menangkap tikus dengan umpan keju atau ikan asin. Ini merendahkan laki-laki, karena laki-laki dianggap hanya tunduk pada hawa nafsu seksualnya ketimbang menggunakan rasionya. Saya teringat iklan Pilkada DKI yang juga merendahkan kecerdasan masyarakat: coblos kumisnya atau betawi pilih . Padahal jelas masyarakat memilih kepala daerah karena programnya. Iklan seperti ini merendahkan daya kritis dan intelektual masyarakat. Salam, aquino -Original Message- From: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com [mailto:Forum-Pembaca- [EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Paulus Tanuri Sent: Thursday, September 20, 2007 10:50 AM To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subject: Re: [Forum Pembaca KOMPAS] IKlan AXE dan PONDS merendahkan Martabat Kaum Perempuan ?!?!? Tapi di luar dari masalah pelecehan atau bukan, saya juga titip suara menuntut iklan AXE. Saya coba seperti yang digambarkan di dalam iklan, bahkan menghabiskan satu botol AXE, tapi tidak ada reaksi apa apa dari wanita-wanita cantik yang ada di sekitar saya. Regards, Paulus T.