RE: [iagi-net] Jenis (kualitas) minyak mentah dan geologi

2015-02-01 Terurut Topik Awang Harun Satyana
Semua minyak dari Indonesia Timur (Salawati, Tiaka, Oseil berkadar sulfur 
tinggi 1-2 % atau lebih dari itu karena berasal dari batuan induk serpih marin, 
napal, karbonat yang miskin besi, tetapi di lingkungan marin yang kaya sulfur, 
sehingga sulfur diikat biota ganggang marin, bukan oleh besi untuk membentuk 
pirit. Bila kelak ada minyak ditemukan di Indonesia Timur, bila berasal dari 
batuan induk seperti di atas, ia akan kaya sulfur. Tetapi kalau misalnya ada 
minyak yang ditemukan berasal dari lingkungan delta atau lakustrin, umur apa 
pun, akan rendah kandungan sulfurnya (0.2 %).

Minyak-minyak di deepwater Indonesia Barat akan rendah sulfurnya sebab 
source-nya berasal dari exposed delta di updip area (redeposited source). Bila 
kelak ada minyak di deepwater atau delta di Indonesia Barat ditemukan, ia akan 
rendah kandungan sulfurnya.

Minyak-minyak di Indonesia Barat dari deep target apakah akan rendah atau 
tinggi sulfurnya sangat bergantung ke fasies batuan induknya. Bila marin akan 
tinggi sulfurnya, terutama kalau batuan induknya miskin besi (seperti karbonat, 
serpih marin, napal). Bila delta atau lakustrin akan rendah sulfurnya.

Salam,
Awang

From: iagi-net@iagi.or.id [iagi-net@iagi.or.id] on behalf of Rovicky Dwi 
Putrohari [rovi...@gmail.com]
Sent: Sunday, February 01, 2015 4:02 PM
To: IAGI
Subject: Re: [iagi-net] Jenis (kualitas) minyak mentah dan geologi

Great mas Eddy, info menarik.
Mungkin memang itu alasan dulu sehingga kita mendapatkan selisih harga. Untuk 
kedepannya, apakah minyak2 yang belum ditemukan di Indonesia akan berkadar 
sulfir tinggi atau rendah ?
Misal dengan asumsi akan ada minyak dari Indonesia Timur, dan akan ada minyak 
dari dari deep water Indonesia ? Supaya perencanaan kilang di Indonesia ini pas.
Apakah deeper target di Indonesia barat masih akan menghasilkan minyak dengan 
low sulphur ? Adakah efek maturity mempengaruhi kandungan sulfur ?

rdp


--
Kebanggaan sejati muncul dari kontribusi anda yang positip.

2015-02-01 14:20 GMT+07:00 Eddy Subroto 
subr...@gc.itb.ac.idmailto:subr...@gc.itb.ac.id:
Mas RDP,

Setahu saya tinggi rendahnya kandungan sulfur itu karena pengaruh lingkungan 
pengendapan. Utamanya adalah lingkungan laut yang minus kandungan besi (Fe). 
Lingkungan darat selalu rendah sulfur. Kalau terjadi pembentukan sulfur dari 
reduksi sulfat di lingkungan laut, tetapi di laut itu ternyata banyak besi 
bebas, maka sulfur itu akan diikat oleh besi menjadi pirit (FeS2). Akibatnya, 
kerogen yang ada di lingkungan itu tidak akan mengandung sulfur. Kalau kerogen 
mengandung sulfur dengan kadar rendah, maka minyak yang terbentuk juga akan 
berkadar sulfur rendah.

Kebalikannya, kalau sulfur yang terbentuk di laut itu berada di lingkungan yang 
miskin besi, maka sulfur itu akan bereaksi dengan kerogen dan akan terbentuk 
kerogen dengan kadar sulfur tinggi. Minyak yang terbentuk tentu berkadar sulfur 
tinggi.

Yang saya pahami, minyak Indonesia yang berkadar sulfur rendah dijual ke luar 
dan kita membeli minyak mentah berkadar sulfur tinggi yang lebih murah, 
sehingga kita memperoleh untung. Minyak dengan sulfur tinggi itu diproses di 
kilang kita untuk dibuang sulfurnya, sebelum dilepas di pasar domestik.

Wasalam,
EAS




 Original message 
From: Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.commailto:rovi...@gmail.com
Date:01/02/2015 13:36 (GMT+07:00)
To: IAGI iagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] Jenis (kualitas) minyak mentah dan geologi

Tadinya saya berpikir high sulfur ini karena banyaknya vulkanisme di Indonesia. 
Saya sendiri belum pernah membandingkan kualitas crude dan hubungannya dengan 
kilang serta kualiatas BBM. yopik lain.

Low API bisa karena biodegradasi, bisa juga minyak low maturity. High waxy 
oil (banyak lilin) biasanya minyak dari lacustrine source rock. Tapi 
pertanyaan saya apa sih kontrol geologi penyebab high sulfur ?

RDP
---
http://finance.detik.com/read/2015/01/26/083256/2813486/1034/ini-penyebab-kilang-pertamina-hanya-bisa-olah-kilang-mahal

Bogor -Indonesia memiliki 6 kilang minyak yang dikelola PT Pertamina (Persero). 
Namun sayangnya, kilang ini hanya mampu mengolah minyak yang harganya mahal 
jenis sweet crude. Sementara di pasar minyak, stok paling banyak tersedia 
adalah jenis sour crude.

Vice President Strategic Planning, Business Development, and Operation Risk 
Direktorat Pengolahan Pertamina Achmad Fathoni Mahmud mengakui, kilang-kilang 
Indonesia saat ini hanya mampu mengolah jenis minyak sweet crude.

Pasalnya, desain awal kilang minyak Indonesia atau Pertamina dibangun 
berdasarkan jenis minyak yang ada di perut bumi Indonesia, kata Fathoni di 
acara Workshop Direktorat Pengolahan Pertamina di Sentul, Bogor, akhir pekan 
lalu.

Fathoni mengatakan, kilang minyak Indonesia ada yang dibangun pada masa 
kolonial Belanda yaitu pada 1992 atau 1935. Saat itu, Indonesia banyak 
memproduksi minyak dengan jenis sweet crude dengan kadar sulfur 

RE: [iagi-net] Updated -- added : Invited Papers for Oral Session - PIT IAGI 2014 (15-18 September 2014).

2014-09-05 Terurut Topik Awang Harun Satyana
Hm…bisa saja Pak Rovicky, tetapi terima kasih iklannya he2…

Saya akan menghadirkan rekonstruksi tektonik SE Sundaland yang baru, yang 
mungkin kontroversial, tetapi berdasarkan banyak data yang selama ini sedikit 
sekali dipublikasi, disertai argumen2 dan penelusuran banyak literature. Tidak 
berhenti di rekonstruksi tektonik, ia akan memicu implikasi positif 
prospektivitas hidrokarbon Pra-Tersier di wilayah tengah Indonesia. Silakan 
kawan-kawan yang ingin menyaksikan sebuah kontroversi yang melihat kembali 
rekonstruksi mapan  30 th, semoga memicu perdebatan yang hangat….

Salam,
Awang

From: iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] On Behalf Of Rovicky Dwi 
Putrohari
Sent: Friday, September 05, 2014 4:25 PM
To: IAGI; economicgeology; geologi...@googlegroups.com; 
geosaintist...@googlegroups.com; petrophys...@iagi.or.id; f...@iagi.or.id; 
petrograp...@googlegroups.com
Subject: [iagi-net] Updated -- added : Invited Papers for Oral Session - PIT 
IAGI 2014 (15-18 September 2014).

Edisi update untuk Program Presentasi Tehnis PIT IAGI 2014 (15-18 September 
2014).
Diupdate dengan memasukkan Invited Paper bersama Pak Awang Harus Satyana !
Siapa sih yang ngga tertarik dengan ulasan Pak Awang ?

Salam
PanPIT

--
Kebanggaan sejati muncul dari kontribusi anda yang positip.



Siapkan waktu PIT IAGI ke-43
Mark your date 43rd IAGI Annual Convention  Exhibition
JAKARTA,15-18 September 2014

Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact

Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti

Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.idmailto:iagi-net-subscr...@iagi.or.id
Unsubscribe: 
iagi-net-unsubscr...@iagi.or.idmailto:iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id

DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information
posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others.
In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited
to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting
from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use 
of
any information posted on IAGI mailing list.



RE: [iagi-net] SBY serius akan memugar G Padang ,

2014-03-02 Terurut Topik Awang Harun Satyana
All prospects look good until drilled.

Saya sepaham dengan pendapat Pak Koesoema.

Pak Mino, teman-teman oil company pun sangat ilmiah dan datanya memadai, 
termasuk melakukan berbagai modeling, saat mengusulkan suatu bor eksplorasi 
atas suatu prospek. Mereka juga meyakini (dalam tingkat keyakinan yang 
berbeda-beda) bahwa prospeknya mengandung minyak. Ketika sumur dibor, ternyata 
gagal, bor lagi, gagal lagi. Ternyata prospek yang kelihatannya begitu bagus 
itu tak mengandung migas.

Saat ini, selama belum kasat mata bahwa ada bangunan besar dan sangat maju pada 
zamannya di dalam Gunung Padang itu, bangunan besar di dalam Gunung Padang itu 
hanyalah prospek, semaju apa pun modeling geofisika menggunakan geolistrik atau 
tomografi atasnya.  Bahkan untuk Gunung Padang dua atau tiga sumur uji yang 
telah dibor pun belum cukup untuk membuktikan bahwa ada bangunan besar di 
dalamnya. Data umur berdasarkan metode karbon-14 itu yang menghasilkan umur 
sangat tua, belum tentu berasal dari sampel artefak yang ditembus oleh sumur, 
bukan?

Maka sekarang bila telah dirasa cukup semua penelitian geofisika dan geologi 
atas Gunung Padang itu, mulailah memikirkan melakukan pemugaran (tanpa merusak 
situs megalitik yang sudah ada) dan tunjukkan bahwa bangunan di dalam Gunung 
Padang itu benar-benar ada, bahwa tak hanya bilah2 megalitik yang ditemukan di 
sekeliling gunung ini.

Sederhananya, tunjukkanlah bahwa ada bangunan seperti kita sekarang bisa 
melihat Borobudur berdiri di atas tanah. Bila hanya berdasarkan data geofisika 
dan bor, lalu paritan arkeologi yang belum optimal, sudah menyimpulkan ada 
bangunan besar, sangat maju, sangat tua, pusat peradaban dunia, hm...itu 
terlalu terburu2. Hanya bangunan besar yang kasat mata berdiri di atas tanah 
yang akan membuat percaya, bukan data2 geofisika, bor, atau buku2 sebagus apa 
pun analisis atas data itu, sebagus apa pun buku itu ditulis. Bedakan antara 
data dan fakta.

Salam,
Awang

From: iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] On Behalf Of 
koeso...@melsa.net.id
Sent: Monday, March 03, 2014 12:25 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] SBY serius akan memugar G Padang ,

Memang reseachnya sangat mengagumkan, tetapi secara implisit teori piramida 
sudah tdak muncul, tetapi bukit G. Padang itu alami, (volcanic neck barangkali) 
hanya saja bangunan di puncak dan lereng bagian atasnya telah disusun oleh 
columnar jointed batuan beku. Jadi lebih luas dan lebih dalam daripada bangunan 
megalithik yg sebelumnya sudah diketemukan. Masalah apakah itu mencerminkan 
peradaban yg tinggi masih debatable karena yg didefinisikan peradaban harus 
ada bukti adanya sistem pemerintahan, perniagaan dan differensiasi pekerjaan. 
Bukti2 ini belum diketemukan, bahkan diketemukannya artefakpun belum dilaporkan.
RPK
Powered by Telkomsel BlackBerry(r)

From: Ben Sapiie bsap...@geodin.netmailto:bsap...@geodin.net
Sender: iagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.id
Date: Mon, 3 Mar 2014 05:06:14 +
To: iagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.id
ReplyTo: iagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] SBY serius akan memugar G Padang ,

Saya pertama kali mendengarkan presentasi DH di kampus ITB minggu lalu. Menurut 
saya dia memberikan sebuah argumen scientific yang baik dan jelas serta 
berdasarkan data yang cukup banyak dan tertata dengan baik. Walaupun 
interpretasinya masih mungkin bisa dipedebatkan (spt halnya dalam eksplorasi 
migas) terutama permasalahan umur dan materials yang digunakan utk menentukan 
umur. Dari hasil penelitian dijelaskan object geologi alami dan situs buatan 
manusianya.. Saya pikirr ini sudah cukup kuat agumennya dari hasil metoda 
geofisik dan pemboran (dilakukan. ADB).

Sehingga saya pikir ini saatnya bagi yang berminat utk ikut membantu meneliti 
atau mengambil data sebelum SBY memugar lokasi tersebut. Agar semuanya menjadi 
matang dan jelas yg disertai pendapat2 yang lain baik yang mendukung atau 
berbeda hasil selama dengan metoda kuantitatif yang sama. Saya yakin DH dan 
team akan bersedia menshare hasil penelitiannya dengan para peminat 
geo-arkeologi (sebuah konsep ilmu yang menarik juga).

Salam,

BS
Powered by Telkomsel BlackBerry(r)

From: koeso...@melsa.net.idmailto:koeso...@melsa.net.id
Sender: iagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.id
Date: Mon, 3 Mar 2014 04:51:41 +
To: iagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.id
ReplyTo: iagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] SBY serius akan memugar G Padang ,

Dari presentasi Danny Hilman tg 28 Februari di kampus ITB, ternyata istilah 
maupun gambar pyramid sdh sama sekali tidak muncul lagi.
Wassalam
RPK
Powered by Telkomsel BlackBerry(r)

From: Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.commailto:rovi...@gmail.com
Sender: iagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.id
Date: Mon, 3 Mar 2014 11:14:12 +0700
To: 

RE: [iagi-net] SITUS GUNUNG PADANG : TEMUAN REAKTOR HYDROELECTRIC DI PERUTNYA

2013-09-25 Terurut Topik Awang Harun Satyana
Mang Okim,

Terima kasih Mang Okim atas butir no. 3 (he2...). Kita telah lama bergaul di 
IAGI-net ini, sehingga akhirnya kita bisa membaca bagaimana gaya berdiskusi 
Mang Okim, Pak Dann,  yang lainnya, juga saya. Belakangan saya lebih sering 
menulis di FB dan di beberapa Group FB. Di Group FB  juga pernah dibahas 
isu-isu seputar Gunung Padang ini bersama Pak Danny, Pak Andi Arif, Pak Erick 
Rizky, Pak Luthfi Yondri, dan masih banyak lagi. Tidak jarang diskusi atau 
debat berlangsung keras, sehingga beberapa kali dihentikan oleh moderator group 
dan kembali ke wall masing-masing. Ya, memang isu Gunung Padang menantang 
mainstream thinking. Saya hanya berusaha memberikan pendapat-pendapat yang 
inginnya berimbang, seperti yang juga suka Mang Okim tulis, semoga menjadi 
pembelajaran buat kita semua bagaimana melalui atau menangani suatu isu yang 
masuk ke wilayah keilmuan geosains dan yang terkait (geo-histori misalnya).

Salam,
Awang

From: iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] On Behalf Of Sujatmiko
Sent: Tuesday, September 24, 2013 8:45 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net] SITUS GUNUNG PADANG : TEMUAN REAKTOR HYDROELECTRIC DI 
PERUTNYA

Yth. Pak Danny,

Mohon izin menyampaikan sedikit masukan / koreksi :


1.  Kalimat  pihak yang getol membuat polemik atau  kontra-versi  mungkin 
maksudnya   pihak yang BERANI membuat polemik atau kontroversi .  Siapa siih 
yang berani mengambil resiko menanggapi  pernyataan-pernyataan Stafsus Presiden 
dan Timnya di internet ? Puluhan dan mungkin ratusan komentar yang mengikuti 
pernyataan-pernyataan  tersebut pada umumnya berisi dukungan dan hanya satu dua 
yang nimbrung dengan komentar sindiran.  Dalam kasus temuan Reaktor Listrik 
Hidro yang dinyatakan dengan bangga oleh Pak Erick Rizky ke wartawan DetikNews, 
mang Okim terpaksa memberanikan diri memunculkannya di milis IAGI. Sebabnya 
karena selain keterlaluan dan di luar batas kewajaran,  temuan tersebut dan 
temuan-temuan khayalan lainnya akan segera dilaporkan kepada Presiden. Mungkin 
saja Presiden akan langsung menepuk dada dan mengumumkan temuan tersebut ke 
seantero dunia --- ta' Iya !!! Di situlah mang Okim merasa terusik sehingga 
memutuskan untuk mengangkatnya di milis kita. Yang aneh bin ajaib adalah 
munculnya penjelasan yang OT , bukan oleh  Pak Erick Rizky , tetapi oleh Pak 
Danny - - -  padahal Pak Erick Rizky adalah intelektual muda yang ex.  Komandan 
Penelitian  G. Lalakon ,  G. Sadahurip, dan G. Padang ( di awal kegiatan ? ).



2.  Mengenai seminar dan diskusi yang tidak melibatkan Tim Mandiri, mang 
Okim masih ingat acara  Rembug Arkeologi Situs Gunung Padang  yang digagas 
oleh Puslit Arkenas pada 29 Maret 2012 ,  dimana Pak Danny jadi salah satu nara 
sumbernya. Tetapi ya itu, kalau yang disuguhkan adalah hasil-hasil dan 
interpretasi  geolistrik, georadar, dan lain sebagainya, maka tidak akan gatuk 
Pak Danny ,  karena selain sulit dimengerti ,  wujudnya juga tidak pernah 
terbukti.  Banyak kalangan bahkan menilai bahwa penelitian Tim Mandiri di 
Gunung Padang adalah murni penelitian geologi dan bukan arkeologi. Bagaimana 
mungkin kita menyimpulkan bahwa ada tinggalan arkeologi di perut Gunung Padang 
- - - dari sekedar interpretasi hasil pemboran inti yang diameternya hanya 
beberapa sentimeter ? Cobalah berikan bukti dan argumentasi yang sederhana  
sesuai dengan ilmu kita  tentang pasir ayakan peredam  gempa atau semen perekat 
batu-batu tiang yang umurnya dipastikan sampai 23.000 tahun BP. Mang Okim sudah 
posting di FB dan di milis kita tentang semen perekat tersebut yang mang Okim 
tafsirkan sebagai tanah pelapukan yang berstruktur pseudo - layers.  Sejauh ini 
tanggapannya OT saja.



3.  Mang Okim sungguh gembira bahwa akhirnya Pak Awang yang kita banggakan 
dan kagumi berkenan memberikan tanggapan dan pendapat yang bebas dan lepas. 
Dengan kepakaran Pak Awang, marilah kita bimbing para kawula muda untuk tampil 
berani mengemukakan pendapat --- tentunya sesuai dengan kode etik keilmuan dan 
tata krama yang baik dan santun.


Wassalam,

Mang Okim





From: Danny Hilman Natawidjaja 
[mailto:danny.hil...@gmail.com]mailto:[mailto:danny.hil...@gmail.com]
Sent: 24 September 2013 4:06
To: iagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net] SITUS GUNUNG PADANG : TEMUAN REAKTOR HYDROELECTRIC DI 
PERUTNYA

Tentu Pak MAC.  Malah sudah beberapakali di seminarkan dan didiskusikan.
Kalau mau diseminarkan lagi sebaiknya bukan hanya satu pihak tapi juga 
bersama-sama dengan pihak yang getol membuat polemik atau kontra-versinya.





Joint Convention Medan 2013 (JCM 2013)
The 38th HAGI and 42nd IAGI Annual Convention  Exhibition
Register Now! http://www.jcm2013.com/registration/

Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact

Iuran tahunan Rp.250.000,- 

RE: [iagi-net] Basement di Sumatra: jarak dekat tapi berbeda?

2013-09-25 Terurut Topik Awang Harun Satyana
Menambahkan keterangan teman2 yang sudah makin mengerucut ke pertanyaan Vita, 
berikut ini pengalaman2 PSC2 yang bermain basement di Sumatra dan Jawa bahwa 
fracture porosities paling banyak terbentuk bila:


1.  Structural history: polyphase deformation antara extension dan 
compression (tidak hanya kompresi atai ekstensi, tetapi gabungannya)

2.  Stress character: rotated (bukan yang hanya tegak lurus atau sejajar 
terhadap stress regional)

3.  Basement lithology: felsic intrusives, marble, volcanics, limestone 
quartzite (prone to be fractured)

4.  Magmatism: yang pernah terintrusi, terisi urat-urat hidrotermal lebih 
baik untuk mengalami peretakan

5.  Umur struktur: semakin tua semakin baik, yang pernah mengalami 
reaktivasi tektonik lebih baik

6.  Lipatan: high relief folding lebih baik untuk peretakan

Salam,
Awang

From: iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] On Behalf Of Reki 
Indrawan
Sent: Wednesday, September 25, 2013 2:15 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] Basement di Sumatra: jarak dekat tapi berbeda?

Mbak Vita,


Sedikit menambahkan untuk dating beberapa basement lithology di Sumatera 
Selatan yang saya tahu.

1. Metamorphic (Phyllite, Metaquartzite, Marble-Metalimestone) adalah yang 
tertua 250 -350 mya (Permian - Triassic)

2. Andesite sekitar 180 mya (Jurassic)

3. Granite - Granodiorite sekitar 150 mya (Jurassic - Cretaceous)

4. Dike Gabbro dan Dolerite sekitar 110 mya (Cretaceous)

Fracture basement di Sumatera Selatan dapat berlaku sebagai storage (''matrix'' 
yang berasosiasi dengan hairline/background fracture) dan highway (perm 
enhancement yang berasosiasi dengan big open fracture). Dapat dikatakan sebagai 
dual porosity model.

Untuk productive zone seperti yang ada di zona weathered bagian atas basement 
yang menghasilkan secondary porosity dari pelapukan dan leaching Feldspar, 
sebagian teralterasi menjadi clay mineral (non productive zone). Selain itu 
juga di zona2 kontak antara metamorphic rock dan igneous rock yang menghasilkan 
alterasi hydrotermal dan perbedaan sifat mekanika batuan antara granite dan 
phyllite seperti yang Mas Shofi jelaskan.

Structural history dan patternnya (fault mapping) adalah key untuk mengetahui 
dimana zona produktif dan dimana yang non produktif yang dikombinasi dengan 
basement lithology distribution.

Salam,

Reki



Joint Convention Medan 2013 (JCM 2013)
The 38th HAGI and 42nd IAGI Annual Convention  Exhibition
Register Now! http://www.jcm2013.com/registration/

Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact

Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti

Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.idmailto:iagi-net-subscr...@iagi.or.id
Unsubscribe: 
iagi-net-unsubscr...@iagi.or.idmailto:iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id

DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information
posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others.
In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited
to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting
from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use 
of
any information posted on IAGI mailing list.




Joint Convention Medan 2013 (JCM 2013)

The 38th HAGI and 42nd IAGI Annual Convention  Exhibition

Register Now! http://www.jcm2013.com/registration/



Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact



Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)

Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:

Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta

No. Rek: 123 0085005314

Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)

Bank BCA KCP. Manara Mulia

No. Rekening: 255-1088580

A/n: Shinta Damayanti



Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id

Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id



DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 

posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 

In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited

to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 

from 

RE: [iagi-net] 3G Pasti Lebih Canggih daripada 2G (was: RE: [iagi-net] 'KEBUMIAN' -- Joint Publikasi Tehnis (HAGI-IAGI))

2013-09-23 Terurut Topik Awang Harun Satyana
 dengan geokimia organic dalam 
 eksplorasi apalagi produksi hidrokarbon. Tetapi saya melihat 
 perkembangan yang bagus bahwa oil companies mulai banyak yang 
 mengapresiasi geokimia sebagai powerful tool, concept, method dalam 
 eksplorasi hidrokarbon. Sudah saatnya bahwa charging HC menjadi 
 pertimbangan sangat penting dalam eksplorasi hidrokarbon.
 Yang hanya melihat trap dan reservoir dan mengabaikan atau 
 menyederhanakan sekali masalah charging, akan mendapatkan kekecewaan 
 dalam eksplorasinya sebagus apa pun trap dan reservoir itu.

 Gagal dalam trap atau reservoir karena trap bocor atau reservoir 
 buruk, bisa pindah ke prospek lain; tetapi ketiadaan kitchen akan 
 menggagalkan eksplorasi di blok itu, bahkan banyak blok di sekitarnya. 
 Yang saya sebutkan terakhir itu sudah banyak terjadi di banyak wilayah 
 di Indonesia.

 Salam,
 Awang

 From: iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] On Behalf Of 
 yustinus yuwono Sent: Monday, September 09, 2013
 5:12 PM
 To: iagi-net
 Subject: Re: [iagi-net] 'KEBUMIAN' -- Joint Publikasi Tehnis 
 (HAGI-IAGI)

 Urun dikit

 Salah kalo dikatakan geokimia tidak semaju geofisika. Ada jurnalnya 
 juga yang sangat berpengaruh, kalo gak salah Geochemica - Cosmochemica 
 Acta, tolong Kang Awang bisa koreksi? Kalo di Indon kurang populer 
 bagi para geologiwan- nya yaitu, karena dianggap bidang yang kering!!! 
 Alhasil pemanfaatan ilmu geokimia dalam bidang eksplorasi menjadi 
 kurang diapresiasi. Geokimia sudah berkembang sangat maju, dari major 
 elements, trace elements, isotop, kimiawi mineral dll. Ada 
 cabang-cabangnya dalam bidang aplikasi misalnya Hydrocarbon 
 Geochemistry (salah satu ahlinya rekan saya Prof. Edy Subroto), 
 geokimia panasbumi, geokimia eksplorasi (untuk mineral deposits), dll. 
 Jangan jauh-2 ke geokimia batuan, petrologi aja sedikit sekali yang 
 tertarik. Kalo gk percaya saya ada satu pertanyaan silakan jawab, 
 boleh juga gk usah dijawab:salah satu unsur utama yang dikandung 
 batuan adalah TiO2, pertanyaannya unsur ini diserap oleh mineral apa? 
 (dari mineral-2 pembentuk batuan)? Pertanyaan yang sama misalnya 
 berlaku untuk P2O5 diserap mineral apa, dst? Kalo belum pernah 
 diajarkan pada waktu kuliah ya itu tadi karena kurangnya apresiasi, 
 tak iyo? Kalo kita kurang apresiasi ya pasti kita gak pernah tahu 
 kemajuan di bidang tsb? Salam, YSY

 2013/9/9 Awang Harun Satyana
 aha...@skkmigas.go.idmailto:aha...@skkmigas.go.id Pak Bandono,

 Saya pikir seperti yang Pak Bandono maksudkan itu adalah bukan bagian 
 dari geokimia, melainkan bagian teknik produksi/teknik perminyakan 
 yang dikenal dengan enhanced oil recovery, yang memang bisa menambah 
 tingkat pengurasan minyak. Metodenya memang ada yang menggunakan 
 laruran kimia/ chemical, tetapi metode/tekniknya bukan merupakan 
 bagian geokimia.

 Salam,
 Awang

 -Original Message-
 From: iagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.id
 [mailto:iagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.id] On Behalf Of 
 bandon...@gmail.commailto:bandon...@gmail.com
 Sent: Monday, September 09, 2013 4:15 PM
 To: Iagi
 Subject: Re: [iagi-net] 'KEBUMIAN' -- Joint Publikasi Tehnis 
 (HAGI-IAGI) Lha kalau geokimia untuk mempercepat minyak 
 mengalir/melepaskan kohesi dgn butiran apa sdh ada pak? Katanya setiap 
 pengambilan masih tersisa 60%. Mungkin ada tApi mahal ya?
 Powered by Telkomsel BlackBerry(r)

 -Original Message-
 From: Awang Harun Satyana
 aha...@skkmigas.go.idmailto:aha...@skkmigas.go.id
 Sender: iagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.id
 Date: Mon, 9 Sep 2013 09:07:10
 To:
 'iagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.id'iagi-net@iagi.or.id
 mailto:iagi-net@iagi.or.id Reply-To: 
 iagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.id
 Subject: RE: [iagi-net] 'KEBUMIAN' -- Joint Publikasi Tehnis 
 (HAGI-IAGI) Pak Ismail,

 Fisika langit ada, merupakan bagian rumpun astronomi, misalnya ilmu 
 astrofisika  (yang mempelajari perihal zat dan energi bintang2) dan 
 mekanika benda langit (yang mempelajari pergerakan benda-benda langit 
 seperti planet, satelit, bintang).

 Geokimia maju juga seperti geofisika, hanya tak sepopuler geofisika. 
 Sekarang seharusnya, khususnya dalam eksplorasi migas, haruslah 
 dilakukan pendekatan dengan cara 3G - geologi-geofisika-geokimia. 
 Sebagus apa pun perangkap dan reservoir, bila tidak terisi hidrokarbon 
 sia-sialah perangkap dan reservoir yang bagus itu. Pengisian perangkap 
 oleh hidrokarbon dipelajari oleh geokimia yang mengevaluasi adakah 
 batuan induk kaya organik dan matang yang akan menggenerasikan 
 hidrokarbon, lalu apakah hidrokarbon itu bermigrasi menuju perangkap 
 yang menjadi target pengeboran.
 Kelalaian menerapkan geokimia dalam eksplorasi migas akan berakibat 
 fatal.

 Salam,
 Awang

 -Original Message-
 From: iagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.id
 [mailto:iagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.id] On Behalf Of 
 lia...@indo.net.idmailto:lia...@indo.net.id
 Sent: Monday, September 09, 2013 2:01 PM
 To: iagi

RE: [iagi-net] SITUS GUNUNG PADANG : TEMUAN REAKTOR HYDROELECTRIC DI PERUTNYA

2013-09-22 Terurut Topik Awang Harun Satyana
Pak Yatno,

Mengoreksi pendapat masyarakat awam mestinya lebih mudah daripada mengoreksi 
pendapat para ilmuwan. Kalau Pak Yatno kebetulan ada di saat obrolan masyarakat 
awam itu, Pak Yatno bisa ikut nimbrung dengan mengatakan hal2 yang Pak Yatno 
yakini. Mungkin nanti mereka akan tertarik dengan pendapat Pak Yatno itu sebab 
merupakan pendapat yang lain, di situlah terjadi pendidikan masyarakat awam. 
Pendapat masyarakat awam tentang Gunung Padang mungkin selama ini hanya dari 
media-media yang memberitakan masalah tersebut lebih dari sisi hebohnya, bukan 
masalah ilmiahnya.

Para ilmuwan yang selama ini berpendapat X soal Gunung Padang, kemudian 
ternyata tak terbukti, dan disepakati oleh kebanyakan ilmuwan bahwa memang tak 
terbukti, maka para ilmuwan penganut X itu akan menghilang dengan sendirinya 
(fade away), kecil kemungkinan mereka akan membuat pernyataan bersama bahwa 
mereka keliru. Dalam dunia ilmu pengetahuan hal2 kekeliruan yang diakui itu 
jarang sekali terjadi.

Peran kecil yang bisa kita lakukan untuk pendidikan yang benar bagi masyarakat 
awam bila konsisten dilakukan akan berdampak besar.

Salam,
Awang

From: iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] On Behalf Of yustinus 
yuwono
Sent: Monday, September 23, 2013 10:17 AM
To: iagi-net
Subject: Re: [iagi-net] SITUS GUNUNG PADANG : TEMUAN REAKTOR HYDROELECTRIC DI 
PERUTNYA

Rekan Danny dan Mang Okim yang baik,

Kalau saya cermati dari pemberitaan, memang keberadaan pyramid di bawah G 
Padang masih sebatas hipotesis yang masih harus dibuktikan eksistensinya secara 
fisik. Mohon dimaklumi, sekarang ini sudah beredar di masyarakat luas/ awam 
terutama di Jawa Barat khususnya di Bandung, Dari obrolan di warung kopi maupun 
di warung nasi, dan juga dari teman/ tetangga dll, mereka sudah banyak yang 
mempercayai adanya peninggalan kuno di Jawa Barat berupa piramid yang jauh 
lebih tua dan lebih hebat dibandingkan bangunan kuno yang sudah kita kenal 
secara luas seperti Borobudur dsb nya. Ini kan menyedihkan dipandang dari sudut 
mencerdaskan Bangsa. Sesuatu yang masih bersifat hipotesis di ranah ilmiah, 
sudah dianggap kebenaran oleh masyarakat atau sebagian masyarakat luas. Saya 
gak tahu apakah perlu mengoreksi pendapat masyarakat awam tersebut, kalo perlu 
dikoreksi gak tahu bagaimana caranya supaya alur pemikiran mereka menjadi benar?
Salam,
YSY

2013/9/16 kartiko samodro 
kartiko.samo...@gmail.commailto:kartiko.samo...@gmail.com
Mungkin memang kita semua harus mau untuk mensabarisasi hati dan pikiran, 
sambil kita mengharmonisasi data dan temuan, sehingga  tidak akan ada lagi 
kontroversi hati dan labilisasi pikiran.

tak iye...
2013/9/16 Danny Hilman Natawidjaja 
danny.hil...@gmail.commailto:danny.hil...@gmail.com
Pak Miko ysh,
Saya dan teman-teman di TTRM tidak ada yang diajak diskusi atau diundang ke
pertemuan yang berujung penandatanganan petisi.  Yang saya tahu isi petisi
34 ini sungguh congkak dan tidak santun dan berlawanan dengan etika-semangat
dunia akademis.  Jadi kontras memang dengan orang-orang terhormat dan santun
yang membuatnya. Ada teman yang iseng tanya ke Pak Prof yang ruang kerjanya
persis di sebelah ruang saya itu, anehnya jawaban beliau: engga kok, saya
hanya tanda tangan daftar absen bukan petisi; Nah lho! Waktu rapat-diskusi
tim TTRM dan para anggauta petisi 34 di kantor Dikbud bersama DirJen
Kebudayaan Pak Kacung, kita terang-terangan mencela petisi. Para tokoh
petisi tidak ada yang membela diri atau menyanggah celaan kami, malah
seperti saling lempar tanggung jawab.  Sayangnya pak Miko tidak hadir waktu
itu.
Release berita di media oleh pak Erick bukan dari Tim Ahli TTRM, silahkan
saja dikomentari, tapi tidak melebar kemana-mana. Untuk ilmiah, lebih baik
mengacu pada apa yang Tim Ahli katakan, misalnya dari saya, Pak Ali Akbar,
Pak Andang Bachtiar atau Pak Pon Purajatnika.
Kami, khususnya para korban, memang merasa aneh dan sangat curiga bahwa
peristiwa pengeroyokan dan pemukulan pada tgl 5 September kemarin.
Sepertinya bukan spontanitas warga tapi by design, ada dalangnya.  Perlu
diketahui juga bahwa para petugas jupel Gunung Padang itu ikut dipukuli
juga.  Seorang jupel malah diancam mau dibakar rumahnya dan dihajar
ramai-ramai oleh sekelompok oknum itu sampai pingsan.  Para Jupel itukan
para pegawai BPCB (Badan Pengelola Cagar Budaya) yang notabene paling
bertanggung jawab atas situs Gunung Padang.  Terlebih lagi membaca beberapa
media, termasuk Pikiran Rakyat Online itu.  Beritanya tidak berimbang dan
bernada menghasut karena yang melakukan kekerasan malah seolah-olah pahlawan
dan menjadi narasumber, sedangkan korbannya sama sekali tidak dimintai
pendapat, bahkan dipojokkan seperti sekelompok barbar yang mau merusak
situs.  Tidak juga ada cross-check dari media ke pihak-pihak terkait.
Mudah-mudahan sih hanya karena ketidaktahuan dan kebodohan wartawan saja,
bukan konspirasi.   Namun, saya tidak menuduh Tim Petisi dibalik peristiwa
ini. Pak Miko sendiri yang bilang itu di bawah.  Mungkin Tim Petisi perlu

RE: [iagi-net] 'KEBUMIAN' -- Joint Publikasi Tehnis (HAGI-IAGI)

2013-09-09 Terurut Topik Awang Harun Satyana
Pak Ismail,

Fisika langit ada, merupakan bagian rumpun astronomi, misalnya ilmu astrofisika 
 (yang mempelajari perihal zat dan energi bintang2) dan mekanika benda langit 
(yang mempelajari pergerakan benda-benda langit seperti planet, satelit, 
bintang).

Geokimia maju juga seperti geofisika, hanya tak sepopuler geofisika. Sekarang 
seharusnya, khususnya dalam eksplorasi migas, haruslah dilakukan pendekatan 
dengan cara 3G - geologi-geofisika-geokimia. Sebagus apa pun perangkap dan 
reservoir, bila tidak terisi hidrokarbon sia-sialah perangkap dan reservoir 
yang bagus itu. Pengisian perangkap oleh hidrokarbon dipelajari oleh geokimia 
yang mengevaluasi adakah batuan induk kaya organik dan matang yang akan 
menggenerasikan hidrokarbon, lalu apakah hidrokarbon itu bermigrasi menuju 
perangkap yang menjadi target pengeboran. Kelalaian menerapkan geokimia dalam 
eksplorasi migas akan berakibat fatal.

Salam,
Awang

-Original Message-
From: iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] On Behalf Of 
lia...@indo.net.id
Sent: Monday, September 09, 2013 2:01 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] 'KEBUMIAN' -- Joint Publikasi Tehnis (HAGI-IAGI)

dulu ada istilah Fisika Bumi , apa ada Fisika Langit ya.

kalau Geokimia kok tidak semaju Geofisika ya

ISM



 Terimakasih pak Awang.
 Powered by Telkomsel BlackBerry(r)

 -Original Message-
 From: Awang Harun Satyana aha...@skkmigas.go.id
 Sender: iagi-net@iagi.or.id
 Date: Mon, 9 Sep 2013 03:51:16
 To: 'iagi-net@iagi.or.id'iagi-net@iagi.or.id
 Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: RE: [iagi-net] KEBUMIAN -- Joint Publikasi Tehnis 
 (HAGI-IAGI)
 Pak Bandono, seismik dan geolistrik
 masih dalam rumpun besar geofisika, pemisahannya hanya dalam 
 spesialisasi. Petrofisika (petrophysics) masih dalam rumpun geologi 
 meskipun sebagian masuk ke rumpun geofisika karena keperluan salah 
 satu metode di geofisika (misalnya metode seismic inversion) yang 
 sangat memerlukan prinsip-prinsip petrofisika. Mekanika batuan 
 belakangan juga populer, terutama untuk keperluan karakterisasi 
 reservoir retakan (fractured reservoir), mekanika batuan bisa 
 tergabung ke dalam geologi atau secara khusus dalam petrofisika.

 Iya Pak, ilmu-ilmu makin terspesialisasi, terutama berkembang karena 
 permasalahan semakin kompleks juga, hanya ilmu-ilmu khusus itu harus 
 tetap dipadukan dengan ilmu-ilmu lain dan review atasnya semua agar 
 berguna menuju ke pemecahan masalah.

 Salam,
 Awang

 From: iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] On Behalf Of 
 bandon...@gmail.com
 Sent: Monday, September 09,
 2013 10:26 AM
 To: Iagi
 Subject: Re: [iagi-net] KEBUMIAN -- Joint Publikasi Tehnis 
 (HAGI-IAGI)

 Bisa jadi lama2 seismik, geolistrik lepas dari geofisik.

 Saking detailnya.

 Meski tujuan akhirnya kan untuk memecahkan masalah geologi.


 Lha kalo petrophysic (salah tulis kali) itu masuk mana pak?
 Apa dlm petrofisik masuk juga mekanika batuan? Ini apa bagian dari 
 geofisika?

 Wah makin banyak macam ilmu untuk memecahkan masalah geologi guna 
 dapat $ maupun rupiah ya pak Awang.

 Salam.
 Powered by Telkomsel BlackBerry(r)
 
 From: Awang Harun Satyana
 aha...@skkmigas.go.idmailto:aha...@skkmigas.go.id
 Sender: iagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.id
 Date: Mon, 9 Sep 2013 02:59:27 +
 To:
 'iagi-net@iagi.or.id'iagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.id
  ReplyTo: iagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.id
 Subject: RE: [iagi-net] KEBUMIAN -- Joint Publikasi Tehnis 
 (HAGI-IAGI)

 Karena geofisika makin berkembang Pak Bandono, terutama dalam hal 
 metode dan teknologi, sehingga geofisika menjadi ilmu tersendiri, yang 
 segera diikuti oleh jurusan pendidikan tersendiri,  profesi 
 tersendiri, juga organisasinya tersendiri.

 Dan benar seperti yang disampaikan oleh Pak Rovicky  bahwa dalam 
 memecahkan suatu masalah kebumian, eksplorasi dan ekstraksi mineral 
 dan energi, atau masalah keteknikan, geologi dan geofisika bersatu, 
 saling melengkapi sesuai sifat ilmunya. Masing-masing khas, tetapi 
 berpadu untuk mencari jawaban yang paling tepat.

 Rencana pubilkasi teknis jurnal gabungan HAGI-IAGI baik saja seperti 
 AAPG dan SEG bergabung membuat Interpretation yang saya juga 
 menerimanya. Hanya yang perlu kita pikirkan adalah pasokan artikelnya 
 apakah akan lancar, sebab untuk masing-masing jurnal teknis IAGI dan 
 jurnal teknis HAGI pun kelihatannya yang paling sulit adalah pasokan 
 artikelnya.

 Salam,
 Awang

 From: iagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.id
 [mailto:iagi-net@iagi.or.id]mailto:[mailto:iagi-net@iagi.or.id] On 
 Behalf Of bandon...@gmail.commailto:bandon...@gmail.com
 Sent:
 Monday, September 09, 2013 9:48 AM
 To: Iagi
 Subject: Re: [iagi-net] KEBUMIAN -- Joint Publikasi Tehnis 
 (HAGI-IAGI)

 Jaman aku sekolah dulu, geofisika adalah bagian dari kuliah geologi, 
 dan dikatakan bahwa geofisika adalah satu diantara tool dalam 
 geologi.
 Lho lha kok jadi pisah2 yaa?
 Powered

RE: [iagi-net] 'KEBUMIAN' -- Joint Publikasi Tehnis (HAGI-IAGI)

2013-09-09 Terurut Topik Awang Harun Satyana
Pak Bandono,

Saya pikir seperti yang Pak Bandono maksudkan itu adalah bukan bagian dari 
geokimia, melainkan bagian teknik produksi/teknik perminyakan yang dikenal 
dengan enhanced oil recovery, yang memang bisa menambah tingkat pengurasan 
minyak. Metodenya memang ada yang menggunakan laruran kimia/ chemical, tetapi 
metode/tekniknya bukan merupakan bagian geokimia.

Salam,
Awang

-Original Message-
From: iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] On Behalf Of 
bandon...@gmail.com
Sent: Monday, September 09, 2013 4:15 PM
To: Iagi
Subject: Re: [iagi-net] 'KEBUMIAN' -- Joint Publikasi Tehnis (HAGI-IAGI)

Lha kalau geokimia untuk mempercepat minyak mengalir/melepaskan kohesi dgn 
butiran apa sdh ada pak? Katanya setiap pengambilan masih tersisa 60%. 
Mungkin ada tApi mahal ya?
Powered by Telkomsel BlackBerry(r)

-Original Message-
From: Awang Harun Satyana aha...@skkmigas.go.id
Sender: iagi-net@iagi.or.id
Date: Mon, 9 Sep 2013 09:07:10
To: 'iagi-net@iagi.or.id'iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net] 'KEBUMIAN' -- Joint Publikasi Tehnis (HAGI-IAGI) Pak 
Ismail,

Fisika langit ada, merupakan bagian rumpun astronomi, misalnya ilmu astrofisika 
 (yang mempelajari perihal zat dan energi bintang2) dan mekanika benda langit 
(yang mempelajari pergerakan benda-benda langit seperti planet, satelit, 
bintang).

Geokimia maju juga seperti geofisika, hanya tak sepopuler geofisika. Sekarang 
seharusnya, khususnya dalam eksplorasi migas, haruslah dilakukan pendekatan 
dengan cara 3G - geologi-geofisika-geokimia. Sebagus apa pun perangkap dan 
reservoir, bila tidak terisi hidrokarbon sia-sialah perangkap dan reservoir 
yang bagus itu. Pengisian perangkap oleh hidrokarbon dipelajari oleh geokimia 
yang mengevaluasi adakah batuan induk kaya organik dan matang yang akan 
menggenerasikan hidrokarbon, lalu apakah hidrokarbon itu bermigrasi menuju 
perangkap yang menjadi target pengeboran. Kelalaian menerapkan geokimia dalam 
eksplorasi migas akan berakibat fatal.

Salam,
Awang

-Original Message-
From: iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] On Behalf Of 
lia...@indo.net.id
Sent: Monday, September 09, 2013 2:01 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] 'KEBUMIAN' -- Joint Publikasi Tehnis (HAGI-IAGI)

dulu ada istilah Fisika Bumi , apa ada Fisika Langit ya.

kalau Geokimia kok tidak semaju Geofisika ya

ISM



 Terimakasih pak Awang.
 Powered by Telkomsel BlackBerry(r)

 -Original Message-
 From: Awang Harun Satyana aha...@skkmigas.go.id
 Sender: iagi-net@iagi.or.id
 Date: Mon, 9 Sep 2013 03:51:16
 To: 'iagi-net@iagi.or.id'iagi-net@iagi.or.id
 Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: RE: [iagi-net] KEBUMIAN -- Joint Publikasi Tehnis
 (HAGI-IAGI)
 Pak Bandono, seismik dan geolistrik
 masih dalam rumpun besar geofisika, pemisahannya hanya dalam 
 spesialisasi. Petrofisika (petrophysics) masih dalam rumpun geologi 
 meskipun sebagian masuk ke rumpun geofisika karena keperluan salah 
 satu metode di geofisika (misalnya metode seismic inversion) yang 
 sangat memerlukan prinsip-prinsip petrofisika. Mekanika batuan 
 belakangan juga populer, terutama untuk keperluan karakterisasi 
 reservoir retakan (fractured reservoir), mekanika batuan bisa 
 tergabung ke dalam geologi atau secara khusus dalam petrofisika.

 Iya Pak, ilmu-ilmu makin terspesialisasi, terutama berkembang karena 
 permasalahan semakin kompleks juga, hanya ilmu-ilmu khusus itu harus 
 tetap dipadukan dengan ilmu-ilmu lain dan review atasnya semua agar 
 berguna menuju ke pemecahan masalah.

 Salam,
 Awang

 From: iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] On Behalf Of 
 bandon...@gmail.com
 Sent: Monday, September 09,
 2013 10:26 AM
 To: Iagi
 Subject: Re: [iagi-net] KEBUMIAN -- Joint Publikasi Tehnis
 (HAGI-IAGI)

 Bisa jadi lama2 seismik, geolistrik lepas dari geofisik.

 Saking detailnya.

 Meski tujuan akhirnya kan untuk memecahkan masalah geologi.


 Lha kalo petrophysic (salah tulis kali) itu masuk mana pak?
 Apa dlm petrofisik masuk juga mekanika batuan? Ini apa bagian dari 
 geofisika?

 Wah makin banyak macam ilmu untuk memecahkan masalah geologi guna 
 dapat $ maupun rupiah ya pak Awang.

 Salam.
 Powered by Telkomsel BlackBerry(r)
 
 From: Awang Harun Satyana
 aha...@skkmigas.go.idmailto:aha...@skkmigas.go.id
 Sender: iagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.id
 Date: Mon, 9 Sep 2013 02:59:27 +
 To:
 'iagi-net@iagi.or.id'iagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.id
  ReplyTo: iagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.id
 Subject: RE: [iagi-net] KEBUMIAN -- Joint Publikasi Tehnis
 (HAGI-IAGI)

 Karena geofisika makin berkembang Pak Bandono, terutama dalam hal 
 metode dan teknologi, sehingga geofisika menjadi ilmu tersendiri, yang 
 segera diikuti oleh jurusan pendidikan tersendiri,  profesi 
 tersendiri, juga organisasinya tersendiri.

 Dan benar seperti yang disampaikan oleh Pak Rovicky  bahwa dalam 
 memecahkan

RE: [iagi-net] 'KEBUMIAN' -- Joint Publikasi Tehnis (HAGI-IAGI)

2013-09-09 Terurut Topik Awang Harun Satyana
Ada aktivitasnya, Pak Bandono, meskipun sedikit terlambat khususnya di 
lapangan-lapangan terpilih di Pertamina. EOR sementara ini akan menjadi tumpuan 
untuk menambah tingkat produksi minyak harian, karena itu sejak tahun lalu 
telah dibentuk dinas khusus di SKK Migas untuk menanganinya, yaitu Dinas EOR. 
Dan terutama lapangan-lapangan Pertamina yang menjadi tumpuan itu. Penambahan 
produksi minyak dari penemuan eksplorasi belum bisa cukup diharapkan dalam 
jangka pendek ini, apalagi pelaksanaan operasi eksplorasi di lapangan mengalami 
banyak kendala nonteknis.

Salam.
Awang

-Original Message-
From: iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] On Behalf Of 
bandon...@gmail.com
Sent: Monday, September 09, 2013 4:57 PM
To: Iagi
Subject: Re: [iagi-net] 'KEBUMIAN' -- Joint Publikasi Tehnis (HAGI-IAGI)

EOR, pernah baca bukunya,
Bahkan seorang senior geologist dari Pertamina, pernah kami minta untuk memberi 
pencerahan, bagaimana mengambil sisa minyak di sumur2 tua. (Waktu itu aku sbg 
prog dev di persh itu, sekarang sdh tutup).
Beliau semangat sekali, tetapi sampai sekarang tiada aktifitas nyata mengambil 
minyak tersisa di cebakan lama? 
Salam.

Powered by Telkomsel BlackBerry(r)

-Original Message-
From: Awang Harun Satyana aha...@skkmigas.go.id
Sender: iagi-net@iagi.or.id
Date: Mon, 9 Sep 2013 09:20:03
To: 'iagi-net@iagi.or.id'iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net] 'KEBUMIAN' -- Joint Publikasi Tehnis (HAGI-IAGI) Pak 
Bandono,

Saya pikir seperti yang Pak Bandono maksudkan itu adalah bukan bagian dari 
geokimia, melainkan bagian teknik produksi/teknik perminyakan yang dikenal 
dengan enhanced oil recovery, yang memang bisa menambah tingkat pengurasan 
minyak. Metodenya memang ada yang menggunakan laruran kimia/ chemical, tetapi 
metode/tekniknya bukan merupakan bagian geokimia.

Salam,
Awang

-Original Message-
From: iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] On Behalf Of 
bandon...@gmail.com
Sent: Monday, September 09, 2013 4:15 PM
To: Iagi
Subject: Re: [iagi-net] 'KEBUMIAN' -- Joint Publikasi Tehnis (HAGI-IAGI)

Lha kalau geokimia untuk mempercepat minyak mengalir/melepaskan kohesi dgn 
butiran apa sdh ada pak? Katanya setiap pengambilan masih tersisa 60%. 
Mungkin ada tApi mahal ya?
Powered by Telkomsel BlackBerry(r)

-Original Message-
From: Awang Harun Satyana aha...@skkmigas.go.id
Sender: iagi-net@iagi.or.id
Date: Mon, 9 Sep 2013 09:07:10
To: 'iagi-net@iagi.or.id'iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net] 'KEBUMIAN' -- Joint Publikasi Tehnis (HAGI-IAGI) Pak 
Ismail,

Fisika langit ada, merupakan bagian rumpun astronomi, misalnya ilmu astrofisika 
 (yang mempelajari perihal zat dan energi bintang2) dan mekanika benda langit 
(yang mempelajari pergerakan benda-benda langit seperti planet, satelit, 
bintang).

Geokimia maju juga seperti geofisika, hanya tak sepopuler geofisika. Sekarang 
seharusnya, khususnya dalam eksplorasi migas, haruslah dilakukan pendekatan 
dengan cara 3G - geologi-geofisika-geokimia. Sebagus apa pun perangkap dan 
reservoir, bila tidak terisi hidrokarbon sia-sialah perangkap dan reservoir 
yang bagus itu. Pengisian perangkap oleh hidrokarbon dipelajari oleh geokimia 
yang mengevaluasi adakah batuan induk kaya organik dan matang yang akan 
menggenerasikan hidrokarbon, lalu apakah hidrokarbon itu bermigrasi menuju 
perangkap yang menjadi target pengeboran. Kelalaian menerapkan geokimia dalam 
eksplorasi migas akan berakibat fatal.

Salam,
Awang

-Original Message-
From: iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] On Behalf Of 
lia...@indo.net.id
Sent: Monday, September 09, 2013 2:01 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] 'KEBUMIAN' -- Joint Publikasi Tehnis (HAGI-IAGI)

dulu ada istilah Fisika Bumi , apa ada Fisika Langit ya.

kalau Geokimia kok tidak semaju Geofisika ya

ISM



 Terimakasih pak Awang.
 Powered by Telkomsel BlackBerry(r)

 -Original Message-
 From: Awang Harun Satyana aha...@skkmigas.go.id
 Sender: iagi-net@iagi.or.id
 Date: Mon, 9 Sep 2013 03:51:16
 To: 'iagi-net@iagi.or.id'iagi-net@iagi.or.id
 Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: RE: [iagi-net] KEBUMIAN -- Joint Publikasi Tehnis
 (HAGI-IAGI)
 Pak Bandono, seismik dan geolistrik
 masih dalam rumpun besar geofisika, pemisahannya hanya dalam 
 spesialisasi. Petrofisika (petrophysics) masih dalam rumpun geologi 
 meskipun sebagian masuk ke rumpun geofisika karena keperluan salah 
 satu metode di geofisika (misalnya metode seismic inversion) yang 
 sangat memerlukan prinsip-prinsip petrofisika. Mekanika batuan 
 belakangan juga populer, terutama untuk keperluan karakterisasi 
 reservoir retakan (fractured reservoir), mekanika batuan bisa 
 tergabung ke dalam geologi atau secara khusus dalam petrofisika.

 Iya Pak, ilmu-ilmu makin terspesialisasi, terutama berkembang karena 
 permasalahan semakin kompleks juga, hanya ilmu-ilmu khusus itu harus 
 tetap dipadukan

RE: [iagi-net] KEBUMIAN -- Joint Publikasi Tehnis (HAGI-IAGI)

2013-09-08 Terurut Topik Awang Harun Satyana
Karena geofisika makin berkembang Pak Bandono, terutama dalam hal metode dan 
teknologi, sehingga geofisika menjadi ilmu tersendiri, yang segera diikuti oleh 
jurusan pendidikan tersendiri,  profesi tersendiri, juga organisasinya 
tersendiri.

Dan benar seperti yang disampaikan oleh Pak Rovicky  bahwa dalam memecahkan 
suatu masalah kebumian, eksplorasi dan ekstraksi mineral dan energi, atau 
masalah keteknikan, geologi dan geofisika bersatu, saling melengkapi sesuai 
sifat ilmunya. Masing-masing khas, tetapi berpadu untuk mencari jawaban yang 
paling tepat.

Rencana pubilkasi teknis jurnal gabungan HAGI-IAGI baik saja seperti AAPG dan 
SEG bergabung membuat Interpretation yang saya juga menerimanya. Hanya yang 
perlu kita pikirkan adalah pasokan artikelnya apakah akan lancar, sebab untuk 
masing-masing jurnal teknis IAGI dan jurnal teknis HAGI pun kelihatannya yang 
paling sulit adalah pasokan artikelnya.

Salam,
Awang

From: iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] On Behalf Of 
bandon...@gmail.com
Sent: Monday, September 09, 2013 9:48 AM
To: Iagi
Subject: Re: [iagi-net] KEBUMIAN -- Joint Publikasi Tehnis (HAGI-IAGI)

Jaman aku sekolah dulu, geofisika adalah bagian dari kuliah geologi, dan 
dikatakan bahwa geofisika adalah satu diantara tool dalam geologi.
Lho lha kok jadi pisah2 yaa?
Powered by Telkomsel BlackBerry(r)

From: Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.commailto:rovi...@gmail.com
Sender: iagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.id
Date: Mon, 9 Sep 2013 09:43:05 +0700
To: Forum HAGIfo...@hagi.or.idmailto:fo...@hagi.or.id; 
IAGIiagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.id; 
economicgeologyeconomicgeol...@yahoogroups.commailto:economicgeol...@yahoogroups.com
ReplyTo: iagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net] KEBUMIAN -- Joint Publikasi Tehnis (HAGI-IAGI)

Hari ini saya menerima satu jurnal ilmiah baru (edisi pertama) Interpretation 
yang diterbitkan bersama AAPG (American Assoc Petroleum Geologist) dan SEG 
(Society of Exploration Geophysicist). Edisi yang terbit masih Volume 1, No 1 
(August 2013). Dapat ditengok juga disini http://library.seg.org/journal/inteio
Sebagai pengamat dan juga berprofesi (berkecimpung) di dunia ilmu kebumian 
(geosaintis) tentunya ini akan sangat menarik. Memang 'nature' dari kedua ilmu 
ini tidak terpisahkan walaupun dimana-mana juga tidak dapat disatukan. Selalu 
ada dua organisasi profesi Geofisika dan Geologi dinegara-negara lain, yang 
berdiri sendiri-sendiri dan saling mandiri.
Namun karena objek yg diteliti sama-sama bumi kedua bidang ini bagaikan sisi 
mata uang yang tidak terpisahkan. Harga dari sisi mata uang tidak ditentukan 
satu sisi, tanpa sisi yang lain justru tidak ada harganya.
Tidak hanya untuk perminyakan.
Yang menjadi jauh lebih menarik adalah gabungan kedua kebumian ini tidak hanya 
untuk perminyakan atau pertambangan atau keilmuan (sains) tetapi penggabungan 
ini juga mencakup segala aspek kebumian yng dipelajari geofisika dan geologi, 
termasuk lingkungan engineering, dll.

Melalui media email ini saya mengajak kawan-kawan kebumian (GnG) untuk 
mewujudkan juga impian kita bersma untuk lebih sering menggabungkan Geologi dan 
Geofisika dalam satu forum yang semakin kental menyatu. Joint Convention 
HAGI-IAGI sudah beberapa kali kita lakukan, dan jangan lupa HAGI-IAGI akan 
mengadakan Joint Convention 2013 di Santika-Dyandra Premier Hotel, Medan, North 
Sumatra, mulai 28th - 31st October 2013. Namun juga saatnya kita wujudkan 
bersama joint publikasi supaya ilmu kebumian ini berkembang.

Bisa kita diskusikan bersama nanti di Medan. Namun dapat juga kita obrolkan 
melalui milist ini sebelum diskusi yg lebih serius nanti di Medan.
Sore nanti ((9 Sept 2013, jam 18:00) IAGI akan mengadakan rapat internal 
membicarakan publikasi Berita IAGI di Kuningan Pasar Festival. Bagi yang 
tertarik soal publikasi dll silahkan menghubungi saya lewat japri HP atau yg 
lain untuk sekedar ngobrol awal tentang publikasi ini.

Salam Semangat Senin !
RDP


--
Tidak ada satu cara terbaik untuk menyelesaikan masalah bangsa. Tapi pasti ada 
satu langkah kemajuan bila anda ikut serta memperbaikinya.


Joint Convention Medan 2013 (JCM 2013)
The 38th HAGI and 42nd IAGI Annual Convention  Exhibition
Register Now! http://www.jcm2013.com/registration/

Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact

Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti

Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.idmailto:iagi-net-subscr...@iagi.or.id
Unsubscribe: 

RE: [iagi-net] KEBUMIAN -- Joint Publikasi Tehnis (HAGI-IAGI)

2013-09-08 Terurut Topik Awang Harun Satyana
Pak Bandono, seismik dan geolistrik masih dalam rumpun besar geofisika, 
pemisahannya hanya dalam spesialisasi. Petrofisika (petrophysics) masih dalam 
rumpun geologi meskipun sebagian masuk ke rumpun geofisika karena keperluan 
salah satu metode di geofisika (misalnya metode seismic inversion) yang sangat 
memerlukan prinsip-prinsip petrofisika. Mekanika batuan belakangan juga 
populer, terutama untuk keperluan karakterisasi reservoir retakan (fractured 
reservoir), mekanika batuan bisa tergabung ke dalam geologi atau secara khusus 
dalam petrofisika.

Iya Pak, ilmu-ilmu makin terspesialisasi, terutama berkembang karena 
permasalahan semakin kompleks juga, hanya ilmu-ilmu khusus itu harus tetap 
dipadukan dengan ilmu-ilmu lain dan review atasnya semua agar berguna menuju ke 
pemecahan masalah.

Salam,
Awang

From: iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] On Behalf Of 
bandon...@gmail.com
Sent: Monday, September 09, 2013 10:26 AM
To: Iagi
Subject: Re: [iagi-net] KEBUMIAN -- Joint Publikasi Tehnis (HAGI-IAGI)

Bisa jadi lama2 seismik, geolistrik lepas dari geofisik.

Saking detailnya.

Meski tujuan akhirnya kan untuk memecahkan masalah geologi.


Lha kalo petrophysic (salah tulis kali) itu masuk mana pak? Apa dlm petrofisik 
masuk juga mekanika batuan? Ini apa bagian dari geofisika?

Wah makin banyak macam ilmu untuk memecahkan masalah geologi guna dapat $ 
maupun rupiah ya pak Awang.

Salam.
Powered by Telkomsel BlackBerry(r)

From: Awang Harun Satyana aha...@skkmigas.go.idmailto:aha...@skkmigas.go.id
Sender: iagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.id
Date: Mon, 9 Sep 2013 02:59:27 +
To: 'iagi-net@iagi.or.id'iagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.id
ReplyTo: iagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net] KEBUMIAN -- Joint Publikasi Tehnis (HAGI-IAGI)

Karena geofisika makin berkembang Pak Bandono, terutama dalam hal metode dan 
teknologi, sehingga geofisika menjadi ilmu tersendiri, yang segera diikuti oleh 
jurusan pendidikan tersendiri,  profesi tersendiri, juga organisasinya 
tersendiri.

Dan benar seperti yang disampaikan oleh Pak Rovicky  bahwa dalam memecahkan 
suatu masalah kebumian, eksplorasi dan ekstraksi mineral dan energi, atau 
masalah keteknikan, geologi dan geofisika bersatu, saling melengkapi sesuai 
sifat ilmunya. Masing-masing khas, tetapi berpadu untuk mencari jawaban yang 
paling tepat.

Rencana pubilkasi teknis jurnal gabungan HAGI-IAGI baik saja seperti AAPG dan 
SEG bergabung membuat Interpretation yang saya juga menerimanya. Hanya yang 
perlu kita pikirkan adalah pasokan artikelnya apakah akan lancar, sebab untuk 
masing-masing jurnal teknis IAGI dan jurnal teknis HAGI pun kelihatannya yang 
paling sulit adalah pasokan artikelnya.

Salam,
Awang

From: iagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.id 
[mailto:iagi-net@iagi.or.id]mailto:[mailto:iagi-net@iagi.or.id] On Behalf Of 
bandon...@gmail.commailto:bandon...@gmail.com
Sent: Monday, September 09, 2013 9:48 AM
To: Iagi
Subject: Re: [iagi-net] KEBUMIAN -- Joint Publikasi Tehnis (HAGI-IAGI)

Jaman aku sekolah dulu, geofisika adalah bagian dari kuliah geologi, dan 
dikatakan bahwa geofisika adalah satu diantara tool dalam geologi.
Lho lha kok jadi pisah2 yaa?
Powered by Telkomsel BlackBerry(r)

From: Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.commailto:rovi...@gmail.com
Sender: iagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.id
Date: Mon, 9 Sep 2013 09:43:05 +0700
To: Forum HAGIfo...@hagi.or.idmailto:fo...@hagi.or.id; 
IAGIiagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.id; 
economicgeologyeconomicgeol...@yahoogroups.commailto:economicgeol...@yahoogroups.com
ReplyTo: iagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net] KEBUMIAN -- Joint Publikasi Tehnis (HAGI-IAGI)

Hari ini saya menerima satu jurnal ilmiah baru (edisi pertama) Interpretation 
yang diterbitkan bersama AAPG (American Assoc Petroleum Geologist) dan SEG 
(Society of Exploration Geophysicist). Edisi yang terbit masih Volume 1, No 1 
(August 2013). Dapat ditengok juga disini http://library.seg.org/journal/inteio
Sebagai pengamat dan juga berprofesi (berkecimpung) di dunia ilmu kebumian 
(geosaintis) tentunya ini akan sangat menarik. Memang 'nature' dari kedua ilmu 
ini tidak terpisahkan walaupun dimana-mana juga tidak dapat disatukan. Selalu 
ada dua organisasi profesi Geofisika dan Geologi dinegara-negara lain, yang 
berdiri sendiri-sendiri dan saling mandiri.
Namun karena objek yg diteliti sama-sama bumi kedua bidang ini bagaikan sisi 
mata uang yang tidak terpisahkan. Harga dari sisi mata uang tidak ditentukan 
satu sisi, tanpa sisi yang lain justru tidak ada harganya.
Tidak hanya untuk perminyakan.
Yang menjadi jauh lebih menarik adalah gabungan kedua kebumian ini tidak hanya 
untuk perminyakan atau pertambangan atau keilmuan (sains) tetapi penggabungan 
ini juga mencakup segala aspek kebumian yng dipelajari geofisika dan geologi, 
termasuk lingkungan engineering, dll

RE: [iagi-net] Pertamina Lebih Untung Impor BBM Daripada Produksi Sendiri

2013-07-31 Terurut Topik Awang Harun Satyana
Lalu menjadi tahu bahwa mengurus migas ternyata jauh lebih sulit daripada 
mengamatinya...

Awang

-Original Message-
From: iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] On Behalf Of 
lia...@indo.net.id
Sent: Wednesday, July 31, 2013 3:15 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] Pertamina Lebih Untung Impor BBM Daripada Produksi 
Sendiri

Maksudnya baju yg tahan Panas dan Adem ya Bah..
kalau nanti partainya menang calon kuat menteri ESDM 2014 - 2019


salam Ngabuburit.


ism



 Pak Is,

 Kalau saya sih , sebaiknya tanya pak Kurtubi pasti beliau tahu 
 jawabnya deh. Kan beliau selalu mengatakan bahwa kita kaya raya , jadi 
 segalanya akan mudah  dah , asal ia mau KATAnya beliau. Apa lagi 
 sekarang sudah pakai baju NAS_DEM.

 si Abah


 
 From: lia...@indo.net.id lia...@indo.net.id
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Sent: Wednesday, July 31, 2013 8:01 AM
 Subject: Re: [iagi-net] Pertamina Lebih Untung Impor BBM Daripada 
 Produksi Sendiri


 Ibaratnya kalau kita butuh beras , kita import padi saja terus bikin 
 mesin giling sendiri atau langsung saja import beras.
 Cuma kalau bikin mesin giling sendiri disamping menghasilkan beras  
 kita bisa dapat bekatul, dedak, sekam padi.
 Problem dasarnya adalah kebutuhan minyak ( BBM) kita ( diatas
 1300 ) lebih besar dari yg bisa kita produksi ( dibawah 900 ), jadi 
 meskipun kita bikin kilang tetap saja minyaknya kita import, oleh 
 karena itu harus ada kepastian minyak mentahnya untuk mensuplai karena 
 spek kilang berbeda beda. disamping itu kalau bikin kilang dan minyak 
 kita impor katanya kurang cucuk , IRR nya kecil , makanya harus 
 terintregrasi dg industri hulunya ( mungkin enaknya  para KPS suruh 
 bikin kilang kali ya , sama dg kewajiban pemegang IUP  Tambang suruh 
 bikin smelternya , jadi tidaka dala lagi barang mentah keluar NKRI shg 
 efek ekonominya terasakan) , inilah kira kira kenapa Pertamina ( 
 sbg Perusahaan )  ogah ogahan bikin kilang ( mungkin pertimbangane 
 lebih baik duitnya diinvestasikan untuk peningkatan produksinya kali 
 ya , yg untungnya sudah jelas dari sisi perusahaan  ) , mangkanya 
 Pemerintah merencanakan akan bikin kilang dg dana APBN bukan dana 
 perusahaan ( Pertamina) .sebetulnya ada dua perusahaan dari tim teng 
 yg mau ngebangunin kilang ( Saudi Aramco dan Kuwait Petroleum ) namun 
 kabarnya mereka minta insentif fiskal yg cukup tinggi kabarnya minta 
 tax holiday 30 tahun, yaitu gara gara ora cucuk tsb. nek ra salah 
 investasi yg akan ditanamkan mencapai 6 milyar dollar atau
 60 T
 ( mungkin kalau punya uang segitu lbh baik untuk ambil alih Blok 
 Mahakam kali ya...  ) ISM






 Yang 5 tahun kan pejabatnya, Pertamina milik negara, jadiii harusnya 
 ada pemikiran untuk produksi sendiri yang bakalan dipakai di negara 
 sendiri.
 Coba kalau lagi kondisi gawat,
 abri harus siaga, daaan minyak harus impor.
 Hehehe mau
 apa, segala alat transportasi mandeg. Mau dikasih air hujan bahan 
 bakarnya??
 Salam. Maaf nyelip nii.
 Powered by Telkomsel BlackBerry®

 -Original Message-
 From: Ok Taufik ok.tau...@gmail.com
 Sender: iagi-net@iagi.or.id
 Date: Tue, 30 Jul 2013 19:26:47
 To: iagi-netiagi-net@iagi.or.id
 Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: [iagi-net] Pertamina Lebih Untung Impor BBM Daripada 
 Produksi Sendiri
 Kalau membaca informasi terkait,
 bisa saja ditafsirkan ambil jalan pintas terus.
 http://m.detik.com/finance/read/2013/07/30/163331/2319254/1034/

 Pertamina Lebih Untung Impor BBM Daripada Produksi Sendiri

 Rista Rama Dhany - detikFinance


 Jakarta - PT Pertamina (Persero) mengungkapkan, lebih menguntungkan
 mengimpor BBM daripada memproduksi BBM
 sendiri di kilangnya. Karena
 itu Pertamina lebih suka
 mengimpor BBM.

 Hal tersebut seperti diungkapkan Senior Vice President Feul Marketing
  Distribution Pertamina Suhartoko saat
 dihubungi, Selasa (30/7/2013).

 Pertamina lebih untung impor daripada produksi BBM di kilang 
 sendiri.
 Harga produksi BBM dikilang sendiri itu
 107% dibandingkan harga BBM
 impor atau 107% x MOPS, ungkap
 Suhartoko.

 Kerugian memproduksi BBM di kilang sendiri terjadi karena banyak 
 kilang BBM Pertamina yang berusia tua.

 Itu karena kilang kita usianya hampir sebagian besar berusia tua,
 kilang Balongan yang terakhir kita bangun pada
 tahun 80-an, tandas
 Suhartoko


 --
 Sent from my Computer®
 
 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Hubungi Kami: 
 http://www.iagi.or.id/contact
 
 Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,-
 (mahasiswa)
 Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
 Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
 No. Rek: 123 0085005314
 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara 
 Mulia No. Rekening: 255-1088580
 A/n: Shinta Damayanti
 
 Hubungi kami di http://www.iagi.or.id/contact untuk mendaftar/merubah 
 

RE: [iagi-net-l] EKSPLORASI PEGUNUNGAN TENGAH PAPUA

2012-09-12 Terurut Topik Awang Harun Satyana
Pak Bandono,

Jauh sekali main2nya Pak, sampai Merauke. Intrusi di Pra-Tersier stratigraphy 
tidak banyak, dan di sisi selatan Papua kemungkinan lapisan Tersier tipis 
sekali, kecuali endapan Kuarter yang langsung duduk di endapan Mesozoik? Atau 
langsung Paleozoik. Ini bagian kerak Australia yang stabil.

Salam,
Awang

From: Bandono Salim [mailto:bandon...@gmail.com]
Sent: Wednesday, September 12, 2012 3:57 PM
To: Iagi
Subject: Re: [iagi-net-l] EKSPLORASI PEGUNUNGAN TENGAH PAPUA

Saya kira batuan pra tersiernyA juga kena intrusi. Nanti aku lihat di peta 
geologi dulu.
Lha kalau di sisi selatan Pegunungan Tengah sampai pantai laut arafuru, masih 
ada kemungkinan ada minyak di batuan tersiernya, meskipun tidak muncul krn 
tertutup aluvial pantai dan sungai.
Kebetulan baru main dari merauke, lihat perbatasan png-nkri.
Salam.
Powered by Telkomsel BlackBerry(r)

From: Awang Satyana awangsaty...@yahoo.commailto:awangsaty...@yahoo.com
Date: Wed, 12 Sep 2012 12:33:04 +0800 (SGT)
To: iagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.id
ReplyTo: iagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] EKSPLORASI PEGUNUNGAN TENGAH PAPUA

Pak Bandono,

Mineralisasi tembaga-emas-perak di Freeport maupun di PNG seperti di Star 
Mountains, Ok Tedi, Fubilan dll tak ada kaitan ke minyak-gas yang sudah 
ditemukan maupun potensial ditemukan baik di Papua maupun di PNG. Minyak 
bermain di sistem reservoir dan source yang tua (Jurassic  Cretaceous), 
meskipun umur pematangan source dan charging HC-nya Neogen; sementara 
mineralisasi terjadi di sistem karbonat yang Neogen dan tak ada kaitan 
pematangan source hidrokarbon pada Neogen dengan mineralisasi Neogen.

salam,
Awang

--- Pada Rab, 12/9/12, Bandono Salim 
bandon...@gmail.commailto:bandon...@gmail.com menulis:

Dari: Bandono Salim bandon...@gmail.commailto:bandon...@gmail.com
Judul: Re: [iagi-net-l] EKSPLORASI PEGUNUNGAN TENGAH PAPUA
Kepada: Iagi iagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.id
Tanggal: Rabu, 12 September, 2012, 6:50 AM
Pak Awang, secara teoritis memang akan dijumpai minyak di peg tengah papua. Di 
kartenz sudah terintrusi menghasilkan emas dan tembaga.
Begitu juga di sebelah timurnya.
Apakah akibat intrusi di irian indonesia berpengaruh pada keterdapatan minyak 
di wilayah pegunungan tengah Irian?

Saya pikir baik juga tu minyak di Irian barat (papua indonesia) tidak di 
habiskan sekarang.

Siapa tau persiapan prronil US marinir 25000 di darwin, bertujuan untuk itu, 
selain mengamankan freeport?
Tunggu 2014 saja pak, bisa2 terjadi perubahan status taman nasional. Sehingga 
petr geol dpt explor n exploit di sana.
Salam.
Powered by Telkomsel BlackBerry(r)

From: Awang Satyana awangsaty...@yahoo.commailto:awangsaty...@yahoo.com
Date: Wed, 12 Sep 2012 01:47:39 +0800 (SGT)
To: IAGIiagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.id; Forum 
HAGIfo...@hagi.or.idmailto:fo...@hagi.or.id; Geo 
Unpadgeo_un...@yahoogroups.commailto:geo_un...@yahoogroups.com; Eksplorasi 
BPMIGASeksplorasi_bpmi...@yahoogroups.commailto:eksplorasi_bpmi...@yahoogroups.com
ReplyTo: iagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] EKSPLORASI PEGUNUNGAN TENGAH PAPUA



Pegunungan Tengah (Central Ranges) Papua merupakan jalur pegunungan lipatan dan 
sesar paling tinggi di Indonesia dengan gunung-gunungnya menjadi puncak-puncak 
tertinggi di Indonesia, yaitu: Puncak Jaya 5030 mdpl, Puncak Trikora 4730 m, 
Puncak Yamin 4595 m, dan Puncak Mandala 4700 m. Puncak Jaya (Carstensz Pyramid) 
adalah puncak tertinggi di Indonesia, yang bersalju abadi karena ketinggiannya 
di atas tropical snowline 5000 mdpl.

Jalur Pegunungan Tengah Papua di seluruh pulau ini termasuk Papua dan Papua New 
Guinea (PNG) dari Lengguru di Leher Burung sampai ke sebelah timur Port Moresby 
di Ekor Burung, panjangnya hampir 2000 km. Jalur pegunungan ini merupakan 
pegunungan dengan deformasi sangat kuat dibentuk akibat benturan antara tepi 
utara kontinen Australia yang rifted sebagai passive margin dengan busur 
kepulauan di sebelah selatan Samudera Pasifik. Benturan pertama terjadi pada 25 
Ma, Late Oligocene. Pada 15 Ma, Middle Miocene, kemudian dimodifikasi sesar 
mendatar besar, Sesar Sorong di tepi utaranya. Pada Pliocene, 5 Ma sudah 
terangkat sebagai jalur deformasi lipatan dan sesar. Pada Plistosen, 
diperkirakan terjadi inversi pada sesar2ekstensi yang semula ada sebagai 
passive margin di tepi utara kontinen Australia (Hall, 2007).

Sebagian besar area Pegunungan Tengah ini disusun oleh batugamping Paleogen dan 
Neogen Kais/Upper Yawee/Darai serta ofiolit dan melange hasil benturan. 
Keberadaan batugamping membuat pemandangan yang spektakular di seluruh jalur 
pegunungan ini akibat efek karstifikasi, tetapi sekaligus menyulitkan operasi 
perminyakan di wilayah pegunungan tertinggi di Indonesia ini.

Operasi perminyakan? Ya, wilayah Pegunungan Tengah Papua adalah wilayah kaya 
akan kandungan minyak dan gasbumi. Tetapi itu hanya 

RE: [iagi-net-l] Berita duka cita

2012-08-22 Terurut Topik Awang Harun Satyana
Sungguh suatu musibah yang sangat berat, semoga keluarga dan sanak saudara yang 
ditinggalkan dapat menerimanya dengan ikhlas karena semuanya juga akan kembali 
kepadaNya, hanya caranya meninggalkan dunia kadang2 begitu mendadak dan berat 
untuk diterima. Semoga Idam Mustika, isteri dan anaknya diterima di sisi Allah, 
dan  anak2nya yang lain yang juga berada dalam musibah segera sembuh. Amin.

Salam duka,
Awang

From: liesye.tardja...@gmail.com [mailto:liesye.tardja...@gmail.com]
Sent: 23 Agustus 2012 8:04
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Berita duka cita

Innalilahi Waina ilaihi Rojiun..Turut berduka cita, semoga Idam, Ira dan anak 
no 4 nya diterima disisi Allah SWT dengan tenang dan damai...
Dan turut mendoakan semoga anak2 yg lain cepat sembuh dan keluarga yang 
ditinggalkan diberi kekuatan dan keikhlasan dalam menghadapi keputusan ilahi..

Selamat jalan sahabat.
Liesye dan Kel.
Sent from my BlackBerry Wireless Handheld
Powered by Gee! from StarHub

From: nugraha...@yahoo.com
Date: Wed, 22 Aug 2012 12:15:43 +
To: iagi-net@iagi.or.id
ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Berita duka cita


Ya Allah... ! Turut prihatin dan berduka atas musibah ini. Semoga almarhum Idam 
Mustika berserta istri dan anaknya, mendapat tempat yang lapang di sisi Allah 
SWT. Semoga anak2 almarhum diberi kesembuhan, dan keluarga yang ditinggalkan 
diberi kekuatan dan kesabaran. Aamiin Ya Robbal Aalamiin.


Salam,
Nuning

Powered by Telkomsel BlackBerry(r)

From: Joseph M. Sihombing jsihombin...@yahoo.com
Date: Wed, 22 Aug 2012 02:55:55 -0700 (PDT)
To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id
ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] Berita duka cita

Innalillahi wainnailaihi rojiun.

Berita duka juga datang dari negri Arab.

Telah meninggal dunia rekan Idam Mustika (GL UNPAD-95), Jumat pekan lalu, 1 
hari sebelum Eid Fitr, akibat kecelakaan di Thaif, KSA dalam perjalanan menuju 
umroh ke Mekkah. Bersama almarhum Istri dan 1 anak juga ikut meninggal dunia 
akibat kecelakaan tsb. Ketiga jenazah telah dimakamkan di Saudi.

Almarhum meninggalkan 4 anak (1 masuk ICU dan 3 luka serius). Menurut berita 
sekarang sedang diurus proses pemulangannya (jika telah pulih dan keluar dari 
rumah sakit) oleh keluarga besar Alm. yang telah datang dari tanah air.

Mari kita doakan untuk almarhum/almarhumah dan 4 bocah yang ditinggalkan yatim 
piatu semoga cobaan berat ini dapat mereka jalani dengan ketabahan dan tawakal.

Sdr. Idam Mustika bertugas sebagai Senior Geologist di Saudi Aramco. Sebelumnya 
juga alm. bekerja di Petronas, KL dan CNOOC, Jkt.

Salam duka

Joseph M. Sihombing

PS: maaf jika berita mendahului dari rekan-2 alumni GL-Unpad. Rasa hormat dan 
penghargaan semata ingin disampaikan utk alm. sehingga berita ini disampaikan 
di milis IAGI.




From: Susilo Hadi s.susiloh...@mgi.esdm.go.id
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Tuesday, August 21, 2012 2:51 PM
Subject: [iagi-net-l] Berita duka cita

Innalillahi wainnailaihi rojiun.
Telah meninggal dunia sore ini rekan Budi Dharmawan (GL-ITB angkatan 81) di 
rumahnya Jl. Cikutra Bandung.
Beliau sebelumnya bekerja di Puslitbang Geologi Kelautan. Belum diketahui kapan 
akan dimakamkan.

Wassalam,
Susilohadi


PP-IAGI 2011-2014:
Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.comhttp://gmail.com/
Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.comhttp://ymail.com/

Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012.
Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir pengiriman 
abstrak 28 Februari 2012.

To unsubscribe, send email to: 
iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.idhttp://iagi.or.id/
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email 
to: o...@iagi.or.idmailto:o...@iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any 

RE: [iagi-net-l] tanya data

2012-08-05 Terurut Topik Awang Harun Satyana
Budi,

Biasanya, tatacara dan prosedurnya adalah sebagai berikut:


1.   Panitia mencari oil company yang bersedia menyumbangkan datanya,

2.   Oil company bersangkutan mengirimkan surat permohonan izin pemanfaatan 
data (untuk kompetisi mahasiswa) kepada Direktur Pembinaan Usaha Hulu, Ditjen 
Migas dengan tembusan ke Ka. Divisi Pengkajian dan Pengembangan BPMIGAS dan Ka. 
Divisi Pertimbangan Hukum BPMIGAS.

Salam,
Awang

From: Budi Permana [mailto:budi...@gmail.com]
Sent: 06 Agustus 2012 7:58
To: iagi-net@iagi.or.id
Cc: fakhmi_ra...@yahoo.com
Subject: [iagi-net-l] tanya data

Dear All,

Saya sedang bantu Mahasiswa Trisakti yang akan mengadakan event Granite. 
Salah satu kompetisi yang akan mereka selenggarakan adalah kompetisi 
geomodelling atau static modeling. Mohon pencerahannya bagaimana untuk 
mendapatkan data-data real yang dibutuhkan untuk kepentingan kompetisi ini dan 
prosedurenya.

Salam
Budi


RE: [iagi-net-l] tanya data

2012-08-05 Terurut Topik Awang Harun Satyana
Sebagai info tambahan,

Surat izin akan dikeluarkan oleh Ditjen Migas. Dari praktik-praktik yang sudah 
terjadi, pada umumnya Ditjen Migas akan mengizinkannya. Sementara menunggu 
surat izin keluar, semua persiapan berhubungan dengan acara ini dapat 
dilakukan. Yang agak lama biasanya mencari oil company yang mau menyumbangkan 
datanya untuk digunakan sebagai ajang kompetisi.

Sebenarnya oil company dapat menghapus semua data detail yang berhubungan 
dengan data yang diberikannya, yaitu nama sumur nyata, koordinat sumur, atau 
nama line seismik yang sebenarnya. Cukup mahasiswa mengetahui lokasi regional 
sumur di peta cekungan,  Wilayah Kerja bersangkutan pun tak perlu terlalu 
diketahui.

Salam,
Awang

From: Awang Harun Satyana
Sent: 06 Agustus 2012 8:41
To: iagi-net@iagi.or.id
Cc: fakhmi_ra...@yahoo.com
Subject: RE: [iagi-net-l] tanya data

Budi,

Biasanya, tatacara dan prosedurnya adalah sebagai berikut:


1.   Panitia mencari oil company yang bersedia menyumbangkan datanya,

2.   Oil company bersangkutan mengirimkan surat permohonan izin pemanfaatan 
data (untuk kompetisi mahasiswa) kepada Direktur Pembinaan Usaha Hulu, Ditjen 
Migas dengan tembusan ke Ka. Divisi Pengkajian dan Pengembangan BPMIGAS dan Ka. 
Divisi Pertimbangan Hukum BPMIGAS.

Salam,
Awang

From: Budi Permana [mailto:budi...@gmail.com]
Sent: 06 Agustus 2012 7:58
To: iagi-net@iagi.or.id
Cc: fakhmi_ra...@yahoo.com
Subject: [iagi-net-l] tanya data

Dear All,

Saya sedang bantu Mahasiswa Trisakti yang akan mengadakan event Granite. 
Salah satu kompetisi yang akan mereka selenggarakan adalah kompetisi 
geomodelling atau static modeling. Mohon pencerahannya bagaimana untuk 
mendapatkan data-data real yang dibutuhkan untuk kepentingan kompetisi ini dan 
prosedurenya.

Salam
Budi


RE: [iagi-net-l] Volcanology Course

2012-08-05 Terurut Topik Awang Harun Satyana
Pak Zardi,

Para instrukturnya adalah para penulis beberapa buku, termasuk buku kumpulan 
paper Pak Yatno; apakah di dalam kursus ini akan dibagikan buku-buku tersebut 
di samping materi kursusnya sendiri? 

Produk volkanisme juga, baik piroklastika maupun epiklastika, terbukti dapat 
menjadi reservoir minyak dan gasbumi, Lapangan Jatibarang Pertamina di Jawa 
Barat, Lapangan Cipluk di selatan Kendal atau Lapangan Wunut Lapindo di Jawa 
Timur adalah buktinya. Tetapi, endapan volkaniklastik pun terkenal punya sifat 
buruk sebagai reservoir karena saat terkompaksi sering terubah secara 
diagenetik menjadi mineral-mineral lempung yang kemudian akan menutup porositas 
primernya. Dua dikotomi ini, bukti positif sebagai reservoir dan pendapat juga 
sebagian bukti negatif berimplikasi buruk kepada reservoir, kiranya hal menarik 
untuk mengkaji endapan volkanoklastik sebagai objektif reservoir migas, tetapi 
kelihatannya hal ini tidak dijadikan materi kursus ya. 

Dalam dunia migas, reservoir produktif batupasir Ngrayong pun, yang banyak 
menyusun reservoir lapangan-lapangan minyak di Cepu, pernah menjadi perdebatan 
tentang asalnya. Pendapat klasik adalah bahwa ia merupakan produk erosi dari 
Karimunjawa High yang granitik, belakangan muncul bahwa batupasir Ngrayong juga 
harus dipertimbangkan sebagai produk piroklastika gunungapi dengan tipe letusan 
Plinian atau Ultraplinian (Helen Smyth, 2003, 2005) dengan ciri khas pada 
perbandingan texture monokristalin dan polikristalin-nya. 

Keberadaan gunungapi atau intrusi magmatik juga patut diwaspadai dalam dunia 
migas, terutama bila yang menjadi objektif adalah reservoir karbonat. Sebab 
panas magmatiknya sering membakar karbonat menjadi CO2 dan mengganti gas 
hidrokarbon di lapangan sekitarnya menjadi lapangan gas CO2. Kasus sumur-sumur 
eksplorasi di sekitar Gunung Muria dan Pulau Bawean adalah bukti yang nyata.

Hal lain adalah, masih banyak peluang migas di Jawa, sayang mereka tertutup 
oleh endapan volkanik dari umur Miosen-Kuarter, sehingga survei seismik sulit 
menembus batuan volkanik ini untuk bisa membuka keberadaan prospek-prospek 
migas ini di bawah endapan volkanik. Kita tahu bahwa ada petroleum system aktif 
di bawah endapan tebal volkanik ini karena rembesan minyak dan gasnya naik ke 
permukaan dan muncul di lereng atau kaki gunungapi.

Hal-hal di atas adalah beberapa contoh bahwa masalah volkanologi juga punya 
implikasi atas petroleum geology. Bahkan sumur eksplorasi minyak pertama di 
Indonesia dibor di lereng baratlaut Gunung Ciremai, Maja-1/Cibodas-Tanggat-1 
(Jan Reerink, 1871).

Semoga kursusnya banyak peminatnya mengingat Indonesia adalah wilayah yang 
sangat volkanik di dunia dengan implikasi negatif (bencana) dan positifnya 
(kesuburan tanah, barang tambang sirtu - mineralisasi, reservoir migas, sampai 
geowisata).

Salam,
Awang

-Original Message-
From: Arif Zardi Dahlius [mailto:za...@bdg.centrin.net.id] 
Sent: 06 Agustus 2012 8:35
To: economicgeol...@yahoogroups.com; iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] Volcanology Course

Rekan2 Geology ysh...

Just reminder, A 3 Day Course Volcanology : Basic Volcanology, Eruption
Processes and Products, and Related Alteration and Mineralisation yang
diadakan di Jogja, 14-16 September 2012 (Pre-Convention 41th IAGI annual
meeting) masih membuka pendaftaran peserta.

Instructure 3 Day Course ini adalah mereka yang memang pialangnya
Volcanology yaitu :
1. Prof Ris DR Sutikno Bronto (Badan Geologi)
2. Prof Dr. Jocelyn Mcphie (CODES, Univ of Tasmania, Aussie)
3. Dr Y Suyatno Yuwono (ITB)

Jocelyn Mcphie, bukunya yang berjudul Volcanology Textures sangat
fenomenal dan kini menjadi acuan dan pegangan bagi ahli geologi
(volcanoly).

Buat rekan2 Geologi, special buat para akademisi, pekerja indusri
(eksplorasi) pertambangan dan geothermal, serta semua yang interest dengan
dunia volcanology, mari buruan daftar. Dont miss it!

Info lengkap dapat dilihat di
http://www.mgei-iagi.org/index.php?option=com_contentview=articleid=139:a-3-day-course-on-volcanologycatid=3:newsflashItemid=110

Salam,

aZd


PP-IAGI 2011-2014:
Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com
Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com

Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012.
Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir pengiriman 
abstrak 28 Februari 2012.

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email 
to: o...@iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli 

RE: [iagi-net-l] Gempa 8,9 sumatra

2012-04-11 Terurut Topik Awang Harun Satyana
Momen tensor solution dari USGS menunjukkan pematahan gempa terjadi secara 
mendatar (sesar mendatar) dengan strike hampir sejajar NinetyEast Ridge di 
sebelah selatannya dan dip 88 deg. Kalau itu benar, maka satu dari empat syarat 
tsunami-genic earthquake tidak dipenuhi gempa ini (episentrum di laut, 
magnitude kuat   6.5 M, pusat gempa dangkal  50 km, dan pematahan 
tegak/dip-slip). Gempa ini strike-slip. Semoga saja tak terjadi tsunami.

Salam,
Awang

From: Jhon Wood [mailto:jhon.joha...@gmail.com]
Sent: 11 April 2012 4:49
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Gempa 8,9 sumatra

dimana bisa lihat atau tahu info satelit terbaru nya mas?

Jhon
2012/4/11 maryan...@yahoo.commailto:maryan...@yahoo.com
Mas Salim, Data satelit sudah ada. USGS sudah memtakan. Katanya ombak 6 m sudah 
terjadi di pantai pulau terdekat. Wass Maryanto
Sent from my BlackBerry(r)
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: Bandono Salim bandon...@gmail.commailto:bandon...@gmail.com
Date: Wed, 11 Apr 2012 09:28:14
To: Iagiiagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Gempa 8,9 sumatra

Sdh ada data satelitnya mas maryanto?
Powered by Telkomsel BlackBerry(r)

-Original Message-
From: maryan...@yahoo.commailto:maryan...@yahoo.com
Date: Wed, 11 Apr 2012 09:18:48
To: IAGIiagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Gempa 8,9 sumatra
Potensi tsunami, di sebutkan oleh  BMKG (14:15 ini), stengah jam lagi, ombak 
bisa sampai pantai. Bahaya untuk semua pantai barat sumatra, dari aceh sampai 
lampung. Lokasi di barat palung laut. Potensi tsunami setidaknya hingga dua jam 
setelah gempa.
Wass, Maryanto.
Sent from my BlackBerry(r)
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: aswan...@yahoo.commailto:aswan...@yahoo.com
Date: Wed, 11 Apr 2012 09:06:26
To: iagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Gempa 8,9 sumatra

JAKARTA, KOMPAS.com - Gempa yang mengguncang Aceh, Rabu (11/4/2012) berkekuatan 
8,5 Skala Richter (SR) dan berpotensi tsunami. Demikian dilaporkan Badan 
Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

Data BMKG, gempa mengguncang pukul 15.38 WIB. Pusat gempa di perairan sebelah 
barat Aceh.


--Original Message--
From: leona...@centrin.net.idmailto:leona...@centrin.net.id
To: iagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.id
ReplyTo: iagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] Gempa 8,9 sumatra
Sent: Apr 11, 2012 16:05

Baru saja terjadi.

LL
Powered by Telkomsel BlackBerry(r)
Powered by Telkomsel BlackBerry(r)



RE: [iagi-net-l] Merekam diskusi atau mengontrol diskusi - ARTIKEL KORAN PR

2012-02-26 Terurut Topik Awang Harun Satyana
Saya setuju dengan pikiran/tulisan Pak Vicky. Pak Vicky dan Pak Paulus sudah 
memberikan yang baik untuk IAGI-net dalam hal merekamnya melalui modul arsip 
diskusi di IAGI-net yang sangat membantu penelusuran diskusi-diskusi yang telah 
berlalu. Pak Vicky dan Pak Paulus pun ringan tangan membantu kelancaran anggota 
baru masuk milis atau kalau ada problem teknis dengan milis. Untuk 
memoderasinya tentu tak mudah, lebih-lebih yang kita lakukan untuk IAGI-net 
semuanya adalah di tengah kesibukan kita. Kadang-kadang kalau ada diskusi yang 
panas dan menjurus menyerang pribadi-pribadi, seperti pernah terjadi beberapa 
kali, Pak Vicky dan Pak Paulus suka memperingatinya. Kalau sangat diperlukan 
dan tak bisa diperingati lagi, barangkali memblokade postingan-nya.

Suatu milis yang terbuka yang memuat tulisan-tulisan serius sampai sekedar 
celetukan beberapa kata dari ratusan anggotanya atau lebih tentu sukar 
dimoderasi, lebih-lebih karena tak ada waktu untuk melakukannya. Tetapi dari 
kita semua saya pikir sebenarnya dapat bijak menulis, juga bijak memilih 
mana-mana yang perlu dibaca secara serius dan menyimpannya, atau cukup langsung 
dihapus saja tanpa membuka apalagi membacanya.

Pak Vicky dan Pak Paulus juga pernah memposting etiket berdiskusi melalui 
milis, itu baik untuk diingat-ingat lagi.

Kebebasan berpendapat harus diutamakan, tetapi tetap disampaikan dengan cara 
yang santun dan bertanggung jawab. Saat berdebat, berdebatlah dengan elegan, 
tak perlu menyerang pribadi-pribadi karena itu tidak produktif dan negatif.

Salam,
Awang -anggota milis IAGI dari tahun 1999.

From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:rovi...@gmail.com]
Sent: 26 Februari 2012 5:44
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] Merekam diskusi atau mengontrol diskusi - ARTIKEL KORAN PR

2012/2/26 andangbacht...@yahoo.commailto:andangbacht...@yahoo.com
Note: mudah2an kawan2 admin milis ini (selain PTA, pak ketum RDP juga khan?) 
bisa lebih aktif juga memoderasi diskusi suatu thread shg lebih banyak manfaat 
yg bisa diambil drpd sekedar saling berbalas melontar pernyataan yg tdk 
essensial...

Pak ADB dan juga kawan-kawan IAGI lainnya.

Hiruk pikuk soal keberadaan piramida saat ini maupun hiruk pikuk soal Lusi 
dimasa lalu, merupakan sebuah peristiwa langka di dunia sains di Indonesia 
khususnya ilmu kebumian (kegeologian). Tidak banyak komunitas sains di 
Indonesia yang berhasil menguak, memeras otak keringan dan waktu, serta 
memuntahkan ilmu-ilmu dibenak para profesionalnya karena adanya suatu 
peristiwa. Geologi khususnya IAGI sudah memulai sejak lama dengan dialog 
terbuka dan terekam sejak awalnya.
fyi, dokumentasi diskusi IAGI sudah terekam dan terbuka sejak 2002 di 
http://www.mail-archive.com/iagi-net@iagi.or.id/msg1.html
Saat melakukan perekaman diskusi ini, saya dan Paulus Tangke Allo (PTA) selalu 
melaksanakan tugas sebagai administrator, kami bukanlah moderator. Sehingga 
yang kami lakukan adalah merekam semua peristiwa (diskusi) ini sebagai bekal 
dan warisan kepada generasi penerus IAGI nantinya. Ini juga karena kami merasa 
adanya kegagalan di IAGI dalam merekam peristiwa perjalanan sejarah IAGI.

Menurut kami bukan hal penting memoderasi atau mengatur diskusi di mailist ini. 
Kami di dunia-maya IAGI melakukan tugas administrtatif mengatur lalu lintas 
email hanya demi safety dan security dalam artian menghindari virus serta 
menghindari kemacetan dan kemandegan diskusi. Saya dan Paulus sejak sepuluh 
tahun lalu mencoba memberikan services terbaik dalam komunikasi dan 
dokumentasi. Sayang memang beberapa dokumentasi di web yang lama tidak 
terselamatkan karena satu dan lain hal termasuk kena hack dsb. Namun satu hal 
yang selalu kami hindari adalah menyetop sebuah diskusi. Kalau diperlukan 
memang sudah semestinya ketua IAGI yang mempunyai kemampuan ini. Walaupun saya 
saat ini juga sebagai Ketua Umum IAGI, namun menyetop sebuah diskusi atau 
mengatur jalannya (isi diskusi) bukanlah hal mudah.

Yang penting kedewasaan dan mendokumentasikan sebuah topik diskusi.

Sulit mendefinisikan kedewasaan dalam lingkungan yang sudah memiliki kebebasan 
berbicara saat ini. Siapa saja berhak mendefinisikan kedewasaan. Namun kalau 
kita telaah lebih lanjut, sebenernya masing-masing anggota IAGI tahu dan 
mengerti akan batas dan rasa dalam menunjukkan kedewasaanya atau 
kekanak-kanakannya. Sehingga moderasi atau mengatur jalannya diskusi supaya 
mengarah ke satu titik menjadi tidak mudah. Namun yang lebih penting adalah 
mensarikan atau menulis ulang disksui ini menjadi sebuah cerita atau sebuah 
artikel supaya lebih mudah enak dibaca. Saya selalu gagal melakukannya. Dua 
tiga kali saya mencoba mensarikan ternyata diskusinya masih terus berkembang.

Mendokumentasi sebuah topik diskusi ini merupakan tugas divisi dunia maya yang 
belum pernah kesampaian. Mendokumentasi khusus dalam blog untuk sebuah uraian 
yg pantas masuk dalam blog iagi 
(http://geologi.iagi.or.idhttp://geologi.iagi.or.id/) ini saja yang sudah 
dilakukan.
Monggo 

RE: [iagi-net-l] FW: Tanya Software

2012-01-25 Terurut Topik Awang Harun Satyana
Pak Fariman,

Pertanyaan ini berhubungan dengan fungsi  tugas BPMIGAS, jadi saya jawab ya. 
Jawaban ini berlaku untuk semua Oil Co baik nasional maupun multinasional.

Pembelian dan/sewa untuk pertama kali software2 tersebut masuk ke alokasi 
anggaran G  G dan menggunakan AFE (ini kelihatannya menjadi kasus yang Pak 
Fariman tanyakan).

Maintenance rutin software tersebut termasuk penambahan modul yang berhubungan 
menggunakan alokasi anggaran Exploration Admin, tanpa AFE.

Baik termasuk anggaran GG maupun Explor Admin harus melalui prosedur pengajuan 
yang berlaku di BPMIGAS.

Somoga cukup menjelaskan.

Salam,
Awang



From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:rovi...@gmail.com]
Sent: 26 Januari 2012 10:47
To: IAGI
Subject: [iagi-net-l] FW: Tanya Software

Mas Fariman,
Ini mestinya ke IAGI-net, ya ?

RDP

-Original Message-
From: far...@gmail.commailto:far...@gmail.com 
[mailto:far...@gmail.commailto:far...@gmail.com]
Sent: 26 Januari 2012 6:55
To: iagi
Subject: Tanya Soiftware

Mohon pencerahan, untuk oil coy (Ind) kalau kita sewa dan/atau beli software
(ie petrel, kingdom etc)apakah budgetnya masuk ke GG atau Explo Admin.
Nuhun


Fwhk


.
Powered by Telkomsel BlackBerryR



--
Sejarah itu tidak pernah usang untuk terus dipelajari



--

This email was Anti Virus checked by Administrator.

http://www.bpmigas.go.id


RE: [iagi-net-l] Andi Arief: Waspadai 9 Fenomena Alam Ini di Tahun 2012

2012-01-02 Terurut Topik Awang Harun Satyana
Menurut hemat saya, kesembilan fenomena alam yang disebutkan Pak Andi Arief itu 
memiliki dasar ilmiah karena memang merupakan kumulasi penelitian para ahli di 
bidangnya masing2; hanya fenomena no. 1, 2, dan 5 apakah merupakan ancaman 2012 
kita tidak pernah tahu, ancaman potensial iya, tetapi apakah akan terjadi di 
2012, kita tidak tahu. Yang terbaik ya terus melakukan mitigasi atasnya, 
seperti ditulis Pak Oki.

Tabrakan Nibiru-Bumi, salah satu skenario kiamat 2012, itu yang tak punya dasar 
ilmiah, seperti juga pernah dikemukakan NASA (lihat situs NASA di menu FAQ 
-frequently asked questions).

Salam,
Awang

-Original Message-
From: o - musakti [mailto:o_musa...@yahoo.com.au] 
Sent: 01 Januari 2012 1:17
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Andi Arief: Waspadai 9 Fenomena Alam Ini di Tahun 2012



Waspada sih baik-baik saja. Hopefully diikuti dengan persiapan mitigasi yang 
kontinu, tidak cuma dalam tahun 2012.

Kenapa tabrakan planet Nibiru gak ikut disebut ya ? . ;)


--
On Sun, Jan 1, 2012 12:59 PM ICT Sulastama Raharja wrote:

Apakah menurut Anda, artikel di bawah ini memiliki dasar scientific
yang terpercaya?

Waspadai 9 Fenomena Alam Ini di Tahun 2012

Rachmadin Ismail

Menyambut tahun 2012, ada baiknya masyarakat mewaspadai sejumlah
fenomena alam yang kemungkinan terjadi. Sedikitnya ada 9 kejadian alam
yang perlu diperhatikan dan disiapkan proses mitigasinya secara benar.

Berikut 9 fenomena alam tersebut seperti yang disampaikan oleh staf
khusus presiden bidang bantuan sosial dan bencana alam, Andi Arief,
dalam rilis kepada detikcom, Sabtu (31/12/2011):

1. Ancaman dari Gempa-Tsunami Mentawai (Siberut) 8,9 SR yang dapat
mengancam satu juta lebih penduduk di Padang, Pariaman, Painan dan
wilayah lain di Sumatera Barat serta Bengkulu, khususnya di sepanjang
pesisir barat. Catatan pengukuran jaringan CGPS SuGAr LIPI menunjukan
keadaan lewat jatuh tempo pengulangan gempa besar 8.7 SR tahun 1833.

2. Potensi Gempa di Selat Sunda - Selatan Jawa Barat, serta gempa di
sesar Cimandiri, sesar Lembang Jawa Barat, Bali, potensi ancaman gempa
di jalur patahan aktif besar seperti di Patahan Palukoro-Matano di
Sulawesi, Patahan Sorong dan Tarerua-Aiduna di Irian, dan banyak lagi
sistem patahan besar di darat dan juga wilayah lautan khusunya di
Indonesia Timur yang belum banyak diteliti dan dikenal orang.

3. Setelah gempa Aceh 2004 dan Gempa Sendai, Jepang 2011, kita
dihadapkan pada gunung-gunung api yang terus menerus menggeliat.
Setelah letusan besar Merapi 2010, sekarang dihadapkan dengan letusan
khususnya Gunung Gamalama dan aktivitas Krakatau serta 23 gunung lain
yang berstatus Waspada dan Siaga.

4. Bahaya sekunder gunung api terutama di Sekitar aliran sungai pasca
letusan Merapi 2010. Potensi banjir longsoran material erupsi Merapi
120 juta m3

5. Potensi Gempa dari patahan besar Sumatra yang sudah cukup banyak
diteliti serta gunung api lain pun ada yang bisa menjadi kejutan
bencana karena pengetahuan dan database kegempaan gunung api kita
masih minim. Untuk Patahan Sumatra segmen yang sudah lama bertapa
termasuk: di wilayah Aceh, Toba, Pasaman, Bukit Tinggi ke Utara,
Dempo, dan Teluk Semangko serta Selat Sunda.

6. Bencana lumpur Porong Sidoarjo yang masih belum selesai, dan belum
adanya kepastian penghitungan volume sumber lumpur yang masih terus
keluar dari dalam bumi. Proses subsidensi (penurunan tanah) dan
fenomena ikutannya berupa keluarnya gas hidrokarbon dari dalam bumi
lewat rekahan-rekahan, deteriorasi kualitas lingkungan-air tanah,
udara dan rambatan kerusakan dinamis pada infrastruktur di sekitar
daerah semburan (di luar tanggul) masih terus terjadi.

7. Ancaman banjir di mana-mana, khususnya Kota-kota besar seperti
Jakarta dengan intensitas sama seperti yang terjadi tahun 2002 dan
2007 dan Semarang. Untuk di daerah-daerah, terutama di lereng-lereng
bukit juga sering disertai dengan bencana longsor atau banjir bandang.

8. Iklim yang sepertinya menjadi kian tidak menentu dan ekstrim yang
juga bisa menyebabkan bencana, termasuk ancaman berbagai wabah
penyakit. Disamping adanya ancaman terhadap sistem ketahanan pangan
dan energi.

9. Meningkatnya frekuensi kejadian topan-badai di laut, gelombang
tinggi serta munculnya fenomena angin ribut beliung akibat depresi
lokal.

http://www.detiknews.com/read/2012/01/01/050055/1804022/10/?991104topnews



PP-IAGI 2011-2014:
Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com
Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com


To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
For topics not directly related to Geology, users are advised to post the 
email to: o...@iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma 

RE: [iagi-net-l] Catatan dari Workshop on Editorial of Geoscience Journals in East and Southeast Asia Bandung 21-23 Nov 2011.

2011-11-30 Terurut Topik Awang Harun Satyana
Pak Rovicky,

Terima kasih atas laporan/informasinya, sangat bermanfaat.

Keberadaan internet, seperti teknologi lainnya juga, relatif membawa dua muka: 
positif dan negatif. Positif, sebab internet juga telah mendorong orang-orang 
lebih banyak menulis, baik iseng-iseng saja maupun yang serius melalui milis, 
blog, FB, twitter, dll. Negatif, sebab internet juga bisa menghilangkan 
kemampuan menulis seseorang bila dia membiasakan ‘copy  paste’ begitu saja 
tanpa melakukan pengujian bahan yang diunduhnya, menganalisisnya, dan 
pekerjaan2 kritis lainnya, lebih-lebih lagi bila ia tak menyebutkan sumber 
beritanya, maka jelaslah ia melakukan plagiarisme. Internet juga telah 
mempermudah orang mencari referensi melalui search engine seperti google yang 
powefull, membuat orang meninggalkan perpustakaan klasik (bagaimana lagi, itu 
dampak kemajuan zaman). Sekarang di sekolah2 menengah, murid2nya lebih suka 
mencari referensi di ruang komputer sekolah atau rental, dibandingkan dengan 
mencari referensi di perpustakaan sekolah.

Mencari penulis yang mau membuat artikel memang sulit, lebih-lebih lagi kalau 
si penulis berharap sesuatu dari publikasinya, yaitu penambahan credit point 
yang bisa meningkatkan karier pekerjaannya sebagai peneliti atau dosen, 
misalnya. Dia akan memilih-milih jurnal yang lebih bergengsi, jurnal2 yang 
sudah terakreditasi, dll. Juga pertemuan2 geosains yang rutin diadakan setiap 
tahun, misalnya paling tidak tiga kali di Indonesia seperti PIT-PIT IAGI, HAGI, 
IPA, membuat orang mengkonsentrasikan penelitiannya/publikasinya kepada PIT2 
tersebut, sehingga tak ada lagi waktu atau ide tersedia buat menulis artikel 
untuk jurnal.

Bagaimanapun, harus terus diupayakan bagaimana agar publikasi itu berkelanjutan 
dan dapat dihadirkan secara rutin, paling tidak untuk Berita/Majalah IAGI yang 
akan Pak Rovicky dkk kawal mulai tahun depan yang akan segera datang.

Verba volans scripta manen...

Salam,
Awang

From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:rovi...@gmail.com]
Sent: 30 Nopember 2011 5:21
To: IAGI; geologi...@googlegroups.com
Subject: [iagi-net-l] Catatan dari Workshop on Editorial of Geoscience Journals 
in East and Southeast Asia Bandung 21-23 Nov 2011.

Rekan-rekan geologi,

Awal pekan lalu (Senin 21 November 2011) Ketua IAGI Pak Lambok, Saya sendiri 
serta Muhammad Syaiful mendapatkan undangan untuk menghadiri acara diatas yang 
diadakan oleh Badan Geologi. Dalam acara ini dihadiri dari berbagai negara 
termasuk Jepang, Malaysia, Thailand, Vietnam dan Indonesia. Hari pertama berisi 
acara sharing atau berbagi pengalaman dalam hal editing atau penyusunan 
penerbitan di kawasan Asia Timur dan Asia tenggara. Pada hari berikutnya ada 
workshop diantara peserta serta juga ada fieldtrip. Kagiatan ini juga merupakan 
bagian dari CCOP yang beranggotakan Cambodia, China, Indonesia, Japan, Korea, 
Lao PDR, Malaysia, Papua New Guinea,  Philippines, Singapore, Thailand,  
Timor-Leste, Vietnam

Beberapa catatan yang dapat diambil disini antara lain bahwa penerbitan artikel 
kebumian (kegeologian) di Indonesia terutama oleh Badan Geologi memiliki jumlah 
penerbitan yang jauh lebih baik dibandingkan negara-negara tetangga lain 
kecuali dari Jepang yang memang juaranya dalam hal penerbitan ini.
Badan Geologi selama ini telah menerbitkan beberapa terbitan ilmiah murni 
kegeologian namun juga sudah memulai menerbitkan majalah populer yang dinamakan 
GeoMagz. Majalah atau terbitan Jurnal dalam dual bahasa ini tentunya sudah 
banyak dikenal dan kalau dikelompokkan terdapat beberapa kelompok Geoscientific 
Journal, Semi Popular Scientific Magazine, Geological Album, Special 
Publication, Popular Geoscience Book.

Sumber bahan bacaan di internet
CCOP (  Coordinating Committee for Geoscience Programmes ) adalah kumpulan 
badan atau lembaga geologi di negara anggota. Jadi keanggotaannya adalah negara 
bukan personal. Untuk periode saat ini dipimpin oleh Pak Sukhyar dari Badan 
Geologi (Indonesia). Dalam pidatonya Pak Sukhyar sangat mendukung publikasi dan 
penyebaran ilmu serta data-data yang diambil dari state budget (APBN) masing2 
negara. Karena itu dana dari rakyat mestilah dikembalikan ke rakyat. Dan memang 
diBG saat ini sudah banyak publikasi serta usaha membuka data-data ini. Ini 
juga di'amini' oleh peserta yang lain (dari hasil ngobrol dengan delegasi 
negara-negara ini. Bahkan Dari Vietnam memberikan satu CD tentang kajian 
geologi Vietnam
Dalam hal penyebaran informasinya, Jepang tentulah yang paling juara. Mereka 
mempublikasikan banyak artikel dan juga paper serta journal. (sayangnya banyak 
dalam bahasa Jepun, smoga bisa dibaca dg google translate). Dan yang tidak 
kalah menarik tentang program dijitasi ini adalah, Mulai tahun 2012 Jepang 
akan memprioritaskan publikasi dijital ketimbang publikasi cetak !. Wah ini 
merupakan trend baru. Karena selama ini program akreditasi di Indonesia untuk 
makalah dijital masih dihargai lebih rendah ketimbang publikasi cetak. Ini 
perlu digagas lebih lanjut di 

RE: [iagi-net-l] Masyarakat Arkeologi Indonesia apresiasi Tim Katastropik Purba

2011-11-29 Terurut Topik Awang Harun Satyana
Piramid Giza di Mesir dibangun menggunakan bongkah-bongkah batugamping, granit, 
dan adukan semen/mortar. Kapan umur pembangunannya diketahui tentu tidak 
melalui peneraan (dating) menggunakan metode karbon 12/14, sebab carbon dating 
hanya ditujukan untuk artefak2 terbuat dari zat organik seperti tanaman/kayu 
dan turunannya yang banyak mengandung karbon. Para ahli Mesir menentukan umur 
pembangunan piramid Giza sebagai diselesaikan tahun 2560 SM setelah dibangun 
selama 20 tahun berdasarkan kronologi sejarah Mesir yang memang sudah 
terpetakan dengan baik.

 Piramid Sadahurip di Garut menurut Vivanews sudah ditera umurnya menggunakan 
metode karbon, dan dikabarkan menghasilkan umur yang lebih tua dari pembangunan 
piramid Giza. Maka muncul beberapa kejanggalan:

- pirammid Garut itu harusnya sudah tergali dan tersingkap sehingga bisa 
diambil sampel kayunya 
- piramid Garut itu harusnya terbuat dari bahan kayu dan sejenisnya sehingga 
bisa ditera umurnya menggunakan metode karbon
- bagaimana membedakan vegetasi (purba) penutup piramid Garut dengan artefak 
piramidnya sendiri, jangan-jangan yang dilakukan peneraan karbon adalah sampel 
vegetasi purba tersebut

Menggunakan metode karbon 12/14 untuk menentukan umur artefak di wilayah 
volkanisme seperti di Garut haruslah ekstra hati-hati karena volkanisme 
merupakan penyumbang utama karbon di atmosfer, maka akan memengaruhi rasio 
penanggalan karbon, akan menghasilkan umur yang lebih tua daripada sesungguhnya.

Pendek kata, beritanya masih simpang-siur dan banyak klarifikasi yang harus 
dijawab dan banyak argumentasi yang bisa dikemukakan. 

Salam,
Awang
-Original Message-
From: o - musakti [mailto:o_musa...@yahoo.com.au] 
Sent: 29 Nopember 2011 2:21
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Masyarakat Arkeologi Indonesia apresiasi Tim 
Katastropik Purba

Berita lain soal ini
http://us.wap.vivanews.com/news/read/267100-piramida-garut-akan-tingkatkan-ekonomi-warga

Tapi apa urusannya sama staf khusus presiden soal bantuan sosial dan bencana 
alam ya ?



On Mon, Nov 28, 2011 11:47 PM ICT Rovicky Dwi Putrohari wrote:

Btw, siapa ahli geologi yg mengkaji yg dimaksud dalam tulisan penemuan
dibawah ini ?

Rdp


RE: [iagi-net-l] Program dijitasi buku dan paper yang diterbitkan IAGI -- INFO PAPER-PURBALINGGA

2011-11-28 Terurut Topik Awang Harun Satyana
Program digitasi proceedings IAGI dan publikasi IAGI lainnya sudah digulirkan 
sejak kepengerusan Pak Andang atau sekitar 10 tahun yang lalu. Kesulitan 
utamanya adalah mengumpulkan proceedings2 itu sendiri untuk kemudian digitasi. 
Proceedings IAGI setelah PIT 2003 tak bermasalah sebab sejak itu IAGI sudah 
menerbitkan CD proceedings. Tetapi sebelum itu, tidak mudah mencari buku-buku 
proceedings-nya, tahun 1990-an, tahun 1980-an, tahun 1970-an, tahun 1960-an 
(kalau ada). Semakin lama umur proceedings, semakin sulit mencarinya. 
Proceedings2 lama barangkali ada di individu2 yang sekarang sudah sepuh atau 
senior, atau juga ada di perpustakaan2 lemabaga kegeologian. Saya pikir tidak 
mudah mendapatkan semua proceedings itu. Lebih sulit lagi karena Panitia PIT 
senantiasa berganti-ganti setiap tahun dan Sekretariat IAGI kekurangan tenaga 
teknis untuk mengawal semua publikasi termasuk proceedings yang pernah 
diterbitkannya.

Mari kita sejenak membandingkannya dengan IPA. Publikasi2 IPA dimulai tahun 
1972 baik untuk proceedings-nya maupun semua publikasi lainnya (atlas, buku 
fieldtrip, dll.). IPA mempunyai Sekretariat tetap dan selalu terlibat aktif 
dalam setiap PIT mereka. IPA pun pernah punya perpustakaan yang lengkap, baik 
saat di gedung lamanya (Ridwas Rais) maupun di gedung-gedung selanjutnya. IPA 
pun sekarang punya perpustakaan di gedungnya di BEJ, walaupun tidak selengkap 
sebelumnya karena banyak yang dihibahkan. Tetapi, sebelum penghibahan itu, 
semua publikasinya sebelum 2004 telah didigitasinya bekerja sama dengan AAPG 
sehingga menjadi satu DVD yang sangat komplet memuat semua publikasi IPA dari 
tahun 1972-2004. Publikasi2 berikutnya masih dalam bentuk CD/DVD proceedings.

Usaha mendigitasi publikasi, sampai kapan pun adalah usaha yang mulia meskipun 
sulit dan butuh ketekunan serta konsistensi tingkat tinggi. Publikasi adalah 
setengah perjalanan dari riset. Seorang geologist atau calon geologist yang 
meneliti suatu daerah atau suatu masalah hampir selalu bukan yang pertama 
melakukannya, ada geologist sebelumnya yang pernah melakukan penelitian itu 
lalu mungkin mempublikasikannya, maka mencari publikasi/studi literatur adalah 
sebuah keharusan sebelum kita melakukan penelitian; penelitian yang akan kita 
lakukan tentu akan lebih bermakna bila kita menyimak apa-apa yang menjadi 
hasil2 atau problem2 penelitian sebelumnya.

Hans van Gorsel, meskipun bukan orang Indonesia tetapi pernah lama bekerja di 
Indonesia (sebagai biostratigrapher Stanvac di Sumatra Selatan), adalah salah 
seorang yang peduli tentang publikasi-publikasi geologi Indonesia, baik dari 
prosidings IAGI, IPA, HAGI, buletin2 yang ada di lembaga2 geologi dan perguruan 
tinggi, dll. Khusus tentang proceedings IAGI, Han pun mengalami kesulitan yang 
besar untuk mengaksesnya dan membuat daftarnya, apalagi membuatkan anotasi 
(komentar singkat) untuk setiap papernya. Untuk kesulitannya itu, saya membantu 
Han dalam dua tahun belakangan ini dengan proceedings (CD khususnya) yang saya 
punyai, dan menginformasikannya secara berkelanjutan tentang publikasi2 yang 
baru dari IAGI. Saya membantunya karena Han antara lain melalui situsnya yang 
bisa memopulerkan publikasi-publikasi IAGI ke dunia internasional, tak masalah 
dia orang Indonesia atau bukan, yang penting publikasi2 geologi dari Indonesia 
akan mendapatkan paparan (exposure) yang luas.

Salam,
Awang

-Original Message-
From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:rovi...@gmail.com] 
Sent: 29 Nopember 2011 8:40
To: iagi-net@iagi.or.id; geologi...@googlegroups.com
Subject: Re: [iagi-net-l] Program dijitasi buku dan paper yang diterbitkan IAGI 
-- INFO PAPER-PURBALINGGA

Sebagai gambaran betapa banyaknya kemajuan penelitian/publikasi geologi 
silahkan tengok lampiran ini yang diambil dari VanGorsel 2011.

baca-baca yuuk !

RDP

2011/11/29 Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com:
 Terimakasih Pak Koesoema,
 Saya akan tindak lanjuti paling tidak untuk file Excel yang Pak Koesoema 
 miliki.
 Sebagai awal bibliografi Indonesia berikut ini ada Link ke website 
 menarik ttg bibliografi (daftar pustaka) untuk geologi Indonesia.
 - http://www.vangorselslist.com/
 Website diatas sangat-sangat menarik, yang dibuat oleh Vam Gorsel 
 Kalau ingin mengunduh lengkap versi terbaru November 2011 ada 10MB disini :
 http://www.vangorselslist.com/pdf/BIG_2011_All.pdf
 Memang terusterang sayapun merasa malu kalau ternyata yang membuat 
 bukan urang awak. Dan mengatakan bahwa 1300 itu menurut pVan Gorsel 
 tergolong tidak lengkap ! Autch !

 ABOUT THIS BIBLIOGRAPHY - Edition 4.0, November 2011 The purpose of 
 this bibliography is to facilitate access to the vast heritage of 
 geological studies in Indonesia and surrounding SE Asia.
 Many workers in the region are unaware of how extensive the amount of 
 published data for the region is. Even this listing of over 1250 pages 
 with over 13,000 titles is not complete.

 Silahkan buat mahasiswa dan rekan-rekan yang menginkan bibliografi 
 artikel 

RE: [iagi-net-l] Tectonic-Driven Proven Petroleum Supersystem: Indonesia Groups

2011-10-12 Terurut Topik Awang Harun Satyana
Pak Vicky,

Sejak zaman Westerveld (1952) metallogeny yang dihubungkan dengan tektonik di 
Indonesia, meskipun belum ada plate tectonics, telah dipetakan, yang dibahas 
melalui fase-fase orogenesa di Indonesia. Setelah plate tectonics ada, Pak 
Katili, Pak Bona Situmorang, dan Pak Adjat Sudradjat pernah membahas kajian 
Westerveld tersebut menggunakan plate tectonics. Kawan-kawan 'metal' seperti 
Pak Daru tentu lebih mengetahuinya daripada saya. Pola-pola nonmetal mungkin 
juga bisa dipelajari grouping tektoniknya, meskipun kelihatannya tak seterpola 
metal. Untuk kebencanaan, tentu saja ada grouping tektoniknya, sebab gempa, 
tsunami dan gunungapi telah kita kenal jalur-jalur tektoniknya. Zona-zona rawan 
gerakan tanah pun bisa diturunkan dari situ.

Maka, menurut hemat saya, grouping tektonik regional bisa dan beberapa telah 
dilakukan juga (tinggal kita menggali-gali lagi publikasi dan melihatnya lagi) 
untuk sumberdaya energi (migas, batubara, uranium, gas hidrat,...), sumberdaya 
mineral logam dan nonlogam, dan kebencanaan (gempa, tsunami, gunungapi, gerakan 
tanah, semburan lumpur). Kawasan keanekaragaman hayati, yang berhubungan dengan 
konservasi, bahkan juga bisa di-grouping secara tektonik.

Salam,
Awang

-Original Message-
From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:rovi...@gmail.com]
Sent: 12 Oktober 2011 1:39
To: iagi-net@iagi.or.id; Forum HAGI; Geo Unpad; Eksplorasi BPMIGAS
Subject: Re: [iagi-net-l] Tectonic-Driven Proven Petroleum Supersystem: 
Indonesia Groups

Pak Awang
Apakah mungkin mengelompokkan basin2 ini selain untuk tujuan resources
migas juga utk resources lain termasuk metal-non metal. Juga kalau
memungkinkan dikelompokkan juga kesamaan kebutuhan mitigasi.
Saya berpikiran utk membuat sesi seminar atau symposium yg tidak
melulu berpikir resourcesnya saja. Sehingga akan ada subsidi silang
ketika menyelenggarakan simposium regional ini.
Kalau mungkin alangkah bagusnya study memoir kita nantinya. Menyangkut
Resources, Mitigation and Conservation

Salam

RDP

On 12/10/2011, Awang Satyana awangsaty...@yahoo.com wrote:
 Dengan kondisi geotektonik yang unik, Indonesia dilimpahi banyak cekungan
 sedimen besar dan kecil, ada yang menyebutnya 60 (IAGI, 1985), 66 Pertamina
  Beicip, 1985), 86 (BPMIGAS, 2008), 64 (Lemigas, 2008), 128 Badan Geologi,
 2009). Saya menggunakan semua klasifikasi pemetaan cekungan itu sebab setiap
 publikasinya punya sisi-sisi positif dan negatifnya, saling melengkapilah.
 Setiap cekungan itu punya sejumlah petroleum system, baik yang proven maupun
 potential/speculative. Ada juga beberapa cekungan yang prospektivitas
 hidrokarbonnya sangat rendah, sehingga semua basin itu bisa kita ranking.

 Hitungan kasar yang pernah saya lakukan, kira-kira ada 50 proven petroleum
 system untuk semua cekungan produktif Indonesia dan ada sekitar 100
 potential atau speculative petroleum system di cekungan-cekungan sedimen
 Indonesia dalam semua umur (Paleozoic-Cenozoic). Mengikuti konsepsi Magoon
 dan Dow (1996) dua tokoh utama pembahas petroleum system (Leslie Magoon dan
 Wallace Dow), tentu setiap petroleum system punya nama, yaitu merangkai
 hubungan antara source dan akumulasinya di reservoir.

 Dari kelima puluh proven petroleum system, saya coba menggolongkannya lagi
 dengan dasar pijakan: geotektonik regional Indonesia, karena tektonik besar
 sekali peranannya dalam membentuk konfigurasi cekungan dan isinya,  dan
 ditemukanlah empat golongan yang saya beri terminologi:

 1. petroleum supersystem related to rifted and inverted Sundaland basins
 2. petroleum supersystem related to gliding tectonics
 3. petroleum supersystem related to collisional terranes
 4. petroleum supersystem related to Australian passive margin

 Petroleum supersystem related to rifted and inverted Sundaland basins;
 ditemukan di semua cekungan yang mengelilingi Sundaland, yang utamanya
 adalah: North Sumatra, Central Sumatra, South Sumatra, Sunda-Asri, West
 Java, East Java, Barito, west Natuna, East Natuna. Ke dalam golongan ini
 juga termasuk Makassar Straits (terutama sisi selatannya), Bone, dan
 sebagian Gorontalo. Cekungan2 ini dicirikan oleh rifting pada saat Paleogen
 dan inversi pada saat Neogen. Proven sources terutama ada di Paleogen,
 sebagian masuk ke Neogen, dengan reservoirs di semua level dari Pra-Tersier
 (basement) sampai Plistosen. Sources umumnya dari facies fluviodeltaic,
 marginal marine atau lakustrin, sebagian ada marin juga; reservoir dari
 nonmarin, delta sampai marin. Struktur-struktur inversi Neogen menyusun
 sebagian besar akumulasi migas di cekungan2 ini. Speculative seismic surveys
 menunjukkan bahwa tepi timur Sundaland bukanlah Makassar Strait atau Jawa
 Timur, tetapi mungkin
  Gorontalo dan Bone Bay. Masih banyak area2 unproven yang bisa dieksplorasi
 dengan supersystem ini, misalnya: Sumba offshore, Bone, Gorontalo, Makassar
 Strait, Billiton, juga area2 tak tersentuh di proven basins-nya.

 Petroleum supersystem related to gliding tectonics; gliding tectonics adalah
 

RE: [iagi-net-l] Hasil Pemilihan KETUM

2011-09-29 Terurut Topik Awang Harun Satyana
Menyaksikan penghitungan suara dari tempat pemilihan Ketum IAGI, cukup 
mendebarkan. Saat-saat kartu suara hampir habis, ketegangan terjadi sebab suara 
untuk Pak Lambok dan Pak Rovicky bersaing sangat ketat. Kubu-kubu yang 
memberikan suaranya untuk Pak Lambok atau Pak Rovicky mulai bisa ditebak dengan 
melihat sorakan atau gumaman dari yang hadir saat penghitungan suara dilakukan. 
Apa boleh buat, Pak Rovicky punya empat angka lebih tinggi dari Pak Lambok, 
maka jadilah Pak Rovicky sebagai Ketua Umum IAGI 2012-2014. Di bandara 
Hasanuddin saat pulang, saya mendengar obrolan dari teman2 pendukung Pak 
Lambok, “Ada yang membelot ni memberikan suaranya kepada Pak Rovicky”.

Melihat jumlah suara yang masuk antara Pak Lambok dan Pak Rovicky, kita tahu 
bahwa pendukung kedua calon ini sama-sama besar, sama-sama kuat; tetapi kan 
tetap meskipun hanya satu angka lebih tinggi, si calon dengan angka 
tertinggilah yang menjadi Ketua. Selamat kepada Pak Rovicky sebagai 
Ketum/Presiden IAGI yang baru, semoga dapat menjalankan amanah yang berat ini 
dengan baik, bisa mengayomi baik para pendukung yang memberikan suara kepada 
Pak Rovicky, maupun yang tidak memberikan suara kepada Pak Rovicky.

Telah banyak hal dan kemajuan yang telah dilakukan dan dicapai oleh Pak Lambok 
dan Pak Syaiful serta jajarannya selama periode kepengurusannya. Sebagai 
seorang anggota IAGI, saya mengucapkan terima kasih dan berharap Pak Lambok dan 
Pak Syaiful tetap berkiprah aktif di IAGI di kepengurusan yang dinakhodai Pak 
Rovicky. Semoga bahtera IAGI tetap stabil, membawa banyak penumpang dari 
berbagai golongan dan asal, melaju dengan mantap di wilayah Indonesia bahkan 
sampai mancanegara.

Salam,
Awang

From: Didik Fotunadi [mailto:didik_fotun...@yahoo.com]
Sent: 30 September 2011 7:42
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Bls: [iagi-net-l] Hasil Pemilihan KETUM

Selamat Pak RDP ...
Selalu ada cara dan peluang lebih baik dari yang sudah baik ...



RE: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI HAGI (?)

2011-09-29 Terurut Topik Awang Harun Satyana
Pak Udrekh,

Saya hadir di presentasi Pak Udrekh kemarin tentang gas hidrat, suatu 
presentasi yang baik yang tetap disampaikan dalam bahasa Inggris, sekalipun tak 
ada satu pun kawan expat di situ. Ini juga suatu komitmen seperti yang Pak 
Udrekh tulis di bawah. Tentu terasa aneh, berbahasa Inggris padahal tak ada 
orang expat di situ; tetapi sekali komitmen ya tetap komitmen. Dan kebetulan 
juga chairpersons di tempat Pak Udrekh presentasi juga berkomitmen berbahasa 
Inggris. Presentasi2 awal saya (sekitar 20 tahun yl) dalam bahasa Inggris pun 
saya lakukan dengan cara menghafal. Untuk setiap slide saya tulis dulu 
kalimat2nya dan saya hafalkan dan diulangi berkali2 berminggu2 sebelum hari H 
pertemuan terjadi. Itu adalah suatu usaha juga untuk mencoba berkomitmen.

Analisis Pak Udrekh ada benarnya, tetapi seorang lulusan S1 paling tidak telah 
berhubungan dengan bahasa Inggris minimal 11 tahun (3 th SMP + 3 th SMS + 5 
tahun PT), suatu perioda waktu yang cukup lama untuk dapat menguasai suatu 
bahasa asing secara lisan maupun tulisan dengan baik. Maka, mestinya mereka 
telah mampu berkomunikasi dengan baik dalam bahasa Inggris, tak ada hambatan 
untuk menerima pesan yang disampaikan dan tetap antusias bertanya meskipun 
dalam bahasa Inggris. Bila mereka masih kurang percaya diri untuk berbahasa 
Inggris, barangkali metode pengajaran bahasa asing di sekolah2 kita yang perlu 
dilihat lagi. Para murid sekolah/mahasiswa perlu lebih banyak diarahkan untuk 
dapat berbicara dalam bahasa Inggris saat mereka mempresentasikan tugas2nya, 
juga belajar berdebat dalam bahasa Inggris.

Jangan kita dan generasi muda kita menjadi orang yang gagap berbahasa Indonesia 
dengan baik dan benar, juga tak percaya diri dalam berbahasa Inggris

Salam,
Awang

From: Udrekh [mailto:udr...@gmail.com]
Sent: 30 September 2011 10:04
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI  
HAGI (?)

Kemaren saya menuliskan komentar yang sama pak, berharap ada komitmen untuk 
mengharuskan abstrak dan presentasi berbahasa Inggris. Saya melihat ada 2 hal 
yang mungkin menjadi bahan pertimbangan mengapa berbahasa Inggris menjadi sulit.

1. Aspek serapan. Walau kita bisa berbahasa Inggris, tapi ada perasaa bahwa 
jika disampaikan dalam bahasa Indonesia, pesannya akan lebih mudah dipahami. 
Bagaimanapun juga, kesuksesan sebuah forum ilmiah juga sangat dipengharuhi oleh 
seberapa jauh berbagi informasi tersebut dapat diserap pendengar dan 
menimbulkan diskusi yang berkwalitas. Jika tidak ada orang asing yang hadir, 
berbahasa Inggris jadi seperti mengorbankan efektifitas penyerapan sebuah 
presentasi.

2. Aspek penerimaan peserta. Saat dibatasi dengan bahasa Inggris, mungkin akan 
mengurangi antusias teman2 yang merasa memiliki keterbatasan bahasa, enggan 
untuk berpartisipasi.

Tapi, saya setuju dengan usulan pak Awang. Kalau bisa, ada komitmen dan 
ketegasan bahwa kita mengadakan konverensi kelas internasional, sehingga 
konsekwensinya abstrak dan slide presentasi harus berbahasa Inggris, dan 
disampaikan dalam bahasa Inggris. Di Jepang, teman2 ilmuwan juga memiliki 
kendala yang sama. Mereka biasanya bisa membuat paper dengan bahasa Inggris 
yang baik, tapi tidak bisa presentasi bahasa Inggris. Dalam beberapa kegiatan 
yang saya ikuti, kendala terbesar adalah saat tanya jawab. Akhirnya, presentasi 
tetap diwajibkan dalam bahasa Inggris, akan tetapi saat tanya jawab, boleh 
berbahasa jepang.
Mereka akhirnya menghafal apa yang akan disampaikan saat presentasi. Sehingga 
semua orang asal mau menghafal, tetap bisa melakukan presentasi dalam bahasa 
Inggris.

2011/9/30 Awang Satyana awangsaty...@yahoo.commailto:awangsaty...@yahoo.com
JCM 2011 baru saja usai. Secara umum, pertemuan gabungan HAGI dan IAGI di 
Makassar ini berjalan lancar dan meriah. Selamat kepada Pak Dicky Rahmadi dan 
seluruh jajarannya, Panitia JCM 2011.


--
Udrekh
Marine Geoscientist
Nusantara Earth Observation Network
The Agency for The Assessment and Application Of Technology (BPPT)
BPPT 1th Building 20th floor
M.H. Thamrin no. 8
Jakarta 10340
Indonesia
Phone : 62-21-3168908


RE: [iagi-net-l] Lusi

2011-09-23 Terurut Topik Awang Harun Satyana
Sebagai pekerja BPMIGAS tentu saja saya tahu kasus Lengowangi-2, apalagi Banjar 
Panji-1. Saya tahu kedua sumur ini sejak di pengusulannya, saat pengeborannya, 
saat semburan-semburan terjadi di dekat Banjar Panji-1, dan saat semburan 
Lengowangi-2 terjadi. Sebagai pekerja BPMIGAS Eksplorasi tentu saya juga 
mempunyai data lengkap kedua sumur ini, baik saat pengusulannya maupun data 
pengeborannya. Saya juga sudah meninjau keduanya di lapangan.  Dan, secara 
singkat ingin saya katakan: kasus Lengowangi-2 bukan analogi kasus Lusi .

Karena kasus Lengowangi-2 bukan analog kasus Lusi, maka kasus Lengowangi-2 tak 
ada kaitan kasus dengan Lusi, juga dengan Banjar Panji-1. Maka, teori 
gempa-tectonic trigger sebagai penyebab Lusi belum mati, belum terbantahkan; 
saya juga yakin kawan2 yang berpendapat Banjar Panji-1 sebagai trigger Lusi 
masih berpendapat begitu. Kalau dibilang a never-ending story untuk cause  
trigger Lusi sementara ini boleh2 saja, memang begitu kenyataan dua school of 
thought itu. Setiap kubu pemikiran punya argumentasinya masing2. Tetapi dampak 
sosialnya, janganlah menjadi a never-ending story. Sekedar catatan, tak semua 
korban Lusi itu menderita, banyak juga yang mengalami seperti ketiban rezeki 
'jatuh dari langit' (walaupun lumpur menyembur dari bumi) - itu kenyataan di 
lapangan.

Saya bisa menceritakan panjang lebar mengapa Lengowangi-2 tak berhubungan 
dengan kasus Lusi, tetapi kita di milis ini sudah berdebat panjang, panas, dll 
soal penyebab dan pencetus Lusi, selama 5 tahun, seumur Lusi sendiri... 
perdebatannya mungkin bisa belasan atau puluhan tahun ke depan, dan mungkin 
berakhir tanpa ada kesepakatan. Jadi, kita berdebat saja melalui jurnal-jurnal 
ilmiah, kita sama-sama publikasikan pendapat kita.

Tak perlu voting, sebab tak semua dari kita pernah melihat, menganalisis, dan 
menginterpretasikan data-data terkait Lusi, tak semua orang tahu dengan detail 
soal Lusi; maka tak ada alasan sama sekali untuk voting. Opini publik belum 
tentu benar, dalam berbahasa pun ada 'salah kaprah' toh, kesalahan umum, 
sebenarnya bukan opini itu yang benar. Saat ini pembentukan opini juga dikuasai 
oleh media yang berkuasa. Bukan parpol saja yang berkuasa, media pun sekarang 
bisa berkuasa. Masalah Lusi dipakai sebagai alat untuk menyerang suatu 
institusi sudah terjadi, dan itu menambah kisruh perdebatan yang ada, sehingga 
curiga-mencurigai antar kawan terjadi Geologists berbeda pendapat sudah biasa 
dari dulu, berdebat pun sudah jalannya kemajuan ilmu. Hati boleh panas, kepala 
tetap dingin. Kawan adalah tetap kawan sekalipun berbeda pendapat, itu juga 
bagian dari toleransi.

Salam,
Awang

From: nyoto - ke-el [mailto:ssoena...@gmail.com]
Sent: 22 September 2011 8:24
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Lusi

Mas Kartiko,

Kalau penyebab lahirnya Lusi ini memang tidak ada hubungannya dengan gempa, 
maka sekelompok geologist yg selama ini mempercayai dan berteori bahwa lahirnya 
Lusi karena terjadinya gempa Yogya dan tidak ada hubungannya dengan pemboran 
sumur BP-1, maka otomatis teori  kepercayaan mereka akan terbantahkan.  
Padahal berdasarkan teori tsb lah kebijaksanaan Pemerintah bersama DPR ttg 
masalah Lumpur Lapindo dibuat.

Apakah ini berarti bahwa teori gempa sebagai penyebab lahirnya Lusi sudah 
selesai, tidak semudah itu, karena bagi yg mempercayai teori tsb jelas akan 
mempertahankan pendapatnya, misalnya pak Awang yg sejak awal berpendapat 
seperti itu sampai sekarang dan beberapa teman geologist dari Lapindo seperti 
misalnya pak Bambang Istadi.


wass,
nyoto





2011/9/22 kartiko samodro 
kartiko.samo...@gmail.commailto:kartiko.samo...@gmail.com
Pak Yahdi

tapi sebenarnya kesimpulannya jadi menarik dan mengkonfirmasi bahwa tidak perlu 
gempa sebagai penyebab kasus banjarpanji karena di lengowangi dapat terjadi 
kasus yang serupa tanpa gempa...

jadi justru perdebatan tentang gempa bisa selesai...dan bisa difokuskan pada 
kondisi geologi, prosedure pemboran dan design sumur.

2011/9/22 yahdi zaim z...@gc.itb.ac.idmailto:z...@gc.itb.ac.id
Wah kalau bicara lagi tentang pemboran dan gempa berkaitan dgn si cantik Lusi, 
akan jadi never ending story spt kata Cak ADB, tapi bukan aspek substansi 
permasalahannya, melainkan debat penyebabnya..
Ayo kita pikirkan rakyat yg menderita,jangan balik lagi ke gempa atau 
pemboran...
Wslm,
Yahdi Zaim,
Geologi FITB
Powered by Telkomsel BlackBerry(r)

-Original Message-
From: suryadi_oe...@yahoo.commailto:suryadi_oe...@yahoo.com
Date: Thu, 22 Sep 2011 10:56:06
To: iagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Lusi
Pada kejadian tsb sama sekali tidak ada gempa.


Powered by Telkomsel BlackBerry(r)

-Original Message-
From: Nataniel Mangiwa 
nataniel.mang...@gmail.commailto:nataniel.mang...@gmail.com
Date: Thu, 22 Sep 2011 17:52:17
To: iagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: 

RE: [iagi-net-l] Ekspedisi Cincin Api - Kompas

2011-09-19 Terurut Topik Awang Harun Satyana
 tujuannya menggambarkan rangkaian gunungapi yang melingkari 
 Samudera Pasifik, maka boleh saja supaya lebih dramatis disebut sebagai ring 
 of fire, dan diterjemahkan 'cincin api'. Istilah bakunya, seperti yang telah 
 saya tulis, adalah 'andesite line', bahwa di sepanjang jalur ini 
 gunung2apinya andesitik, untuk membedakannya dengan gunung2api di cekungan 
 Pasifik yang basaltik seperti gunung2 perisai di Hawaii. Antara ring of fire 
 dan andesite line memang tak tepat sama, antara lain karena kehadiran 
 gunung2api andesitik di Kep. Galapagos dan Kep. Paskah.

 Boleh saja kalau kita mau menggunakan 'lingkaran api' di samping 'cincin 
 api', biarkan saja kedua penerjemahan ini bersaing, sampai akhirnya ada satu 
 yang lebih disukai pemakainya.

 salam,
 Awang



 --- Pada Sen, 19/9/11, R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id menulis:

 Dari: R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id
 Judul: Re: [iagi-net-l] Ekspedisi Cincin Api - Kompas
 Kepada: iagi-net@iagi.or.id
 Tanggal: Senin, 19 September, 2011, 10:00 PM
 Penerjemahan 'ring of fire' menjadi
 'cincin api' saya kira tidak tepat bahkan dapat memberikan
 kesan yang menyesatkan. Saya baru saja ketemu saja dengan
 seorang seniman terkenal yang menanyakan kepada saya
 mengenai adanya penemuan baru yang yang dia sebut 'cincin
 api' dan sekarang sedang ramai-ramai dilakukan penelitian
 oleh para ilmuwan dunia.
 Saya tertegun sebentar sebab saya mendapatkan kesan beliau
 itu bicara mengenai cincin yang benar2 seperti yang dipasang
 di jari yang seolah-olah membara seperti api.
 Kemudian baru saya sadar, bahwa mungkin beliau itu
 membicarakan acara di Kompas, yaitu mengenai 'Ring of fire'
 yang melingkari Samudera  Pacific. Mungkin istilah yang
 tepat adalah 'lingkaran api' atau 'lingkaran bara'.
 Atau apakah yang dimaksud lingkaran api yang membara yang
 mengepung dan membelit Indonesia seperti diceritakan di
 bawah ini?
 Ungkapan untuk Indonesia yang terkenal adalah gordel van
 smaragd. atau sabuk zamrud yang menjadi lambang IAGI. Saya
 tidak melihat Indonesia itu dilingkari oleh gunung-gunung
 api, atau dikepung oleh suatu cincin. Kalau dililit mungkin
 sekali
 RPK

 - Original Message - From: Awang Harun Satyana
 aha...@bpmigas.go.id
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Sent: Monday, September 19, 2011 10:31 AM
 Subject: RE: [iagi-net-l] Ekspedisi Cincin Api - Kompas


 Indonesia dikepung dan dibelit cincin api...dari berbagai
 dimensi ruang dan waktu, membuatnya subur, membuatnya
 berpanorama menakjubkan, membuatnya punya energi panasbumi
 terbesar di dunia; namun juga berbahaya sebab cincin2 api
 ini telah membunuh sekian banyak penduduknya. Maka mari kita
 daya gunakan dengan baik pemberian ini, tahu memanfaatkan
 yang telah diberikan, tahu juga memitigasinya agar korban
 cincin api ini dapat ditekan seminimal mungkin.

 Salam,
 Awang

 -Original Message-
 From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:rovi...@gmail.com]
 Sent: 19 September 2011 10:24
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net-l] Ekspedisi Cincin Api - Kompas

 Sewaktu saya mengisi pembekalan ttg proses2 geologi di
 Muhammadiyah
 sby beberapa bulan lalu kebetulan bersamaan dg Pak Maarif
 komandan
 BNPB. Beliau menyampaikan bahwa semestinya istilah
 kebencanaan atau
 bahkan istilah cincin api masuk dalam UUD45. Saat ini
 hampir semua
 rakyat Indonesia mengerti hal ini dan sadar bagaimana dan
 betapa
 besarnya dampak dari bencana selama ini di Indonesia. Namun
 sering
 (hampir selalu) mitigasi kebencanaan dikesampingkan dalam
 kebijakan.
 Hal ini tentusaja dasar legitimasi mitigasi ada dibawah
 ekstraksi.
 Saya baru melihat model Pak Hamzah Latief ttg tsunami
 Sunda. Kalau hal
 ini terjedi tentusaja kerugian materiil maupun non material
 sangat
 besar. Trutama dg adanya pelabuhan serta sentra industri di
 Cilegon.
 Saya ngga yakin mitigasi kebencanaan utk daerah ini sudah
 cukup,
 mungkin sangatlah minim usaha mitigasi dalam artian
 persiapan fisik.
 Secara preliminary riset dan penelitian sudah sering
 dilakukan namun
 jarang dipakai secara riil utk peningkatan usaha fisik.
 Misal
 membuatan tanggul atau usaha tata ruang dalam mengurangi
 dampak bila
 terjadi bencana.
 Sekali terjadi bencana maka musnahlah hasil kerja
 bertahun-tahun.
 Musnahlah jerihpayah pembangunan. Dan pasti menguras APBN
 maupun milik
 rakyat dalam pemulihannya.

 Dengan demikian bisa jadi bukanlah hal yg muluk bila kita
 merevisi
 UUD45 dengan memasukkan kalimat Bahwa sesungguhnya
 Indonesia berada
 didaerah Cincin Api ... Sehingga diperlukan aturan khusus
 ttg mitigasi
 yg perlu dikedapankan dalam stiap kebijakan.

 Salam waspada.
 Rdp

 On 19/09/2011, Awang Satyana awangsaty...@yahoo.com
 wrote:
 Baguslah kalau kita sendiri menghargai kekayaan dan
 sejarah alam serta
 budaya Indonesia, semoga makin meluas ketertarikan
 masyarakat kita kepada
 alam dan budayanya sendiri.

 Cincin Api (ring of fire) sebenarnya julukan buat
 semua jalur gunungapi yang
 memagari Cekungan Samudera Pasifik, mulai dari selatan
 di tepi-tepi

RE: [iagi-net-l] Ekspedisi Cincin Api - Kompas

2011-09-19 Terurut Topik Awang Harun Satyana
Tentu saja Indonesia Pak Vicky, dan di antara itu, yang teraktif adalah Merapi 
di Jawa Tengah... Maka the International Association of Volcanology and 
Chemistry of the earth's Interior telah menobatkan Merapi sebagai gunungapi 
paling aktif, dan kita tahu ia juga telah mempengaruhi jalannya sejarah Jawa, 
termasuk saat Pajang yang berkekuatan 10.000 tentara mau menyerang Mataram yang 
hanya berkekuatan 800 tentara. Kalau saja Merapi tidak memihak Mataram saat 
itu, lainlah cerita sejarah Jawa sampai sekarang.

Salam,
Awang

-Original Message-
From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:rovi...@gmail.com]
Sent: 20 September 2011 12:20
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Ekspedisi Cincin Api - Kompas

Barangkali yg dimaksud KOMPAS adalah sebuah proyek besar mengelilingi
lingkaran atau cincin ini dimulai dari Indonesia. Siapa tahu Kompas
akan melanjutkan ekspedisinya ke seluruh gunung-gunung yang ada
disekeliling Samodera Pasific.

Btw, sepanjang atau sekeliling Ring of Fire ini yang paling aktif
kegiatannya yang 'section' dimana ya ? Di Indonesia atau di Jepang ?

RDP

2011/9/19 R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id:
 Penerjemahan 'ring of fire' menjadi 'cincin api' saya kira tidak tepat
 bahkan dapat memberikan kesan yang menyesatkan. Saya baru saja ketemu saja
 dengan seorang seniman terkenal yang menanyakan kepada saya mengenai adanya
 penemuan baru yang yang dia sebut 'cincin api' dan sekarang sedang
 ramai-ramai dilakukan penelitian oleh para ilmuwan dunia.
 Saya tertegun sebentar sebab saya mendapatkan kesan beliau itu bicara
 mengenai cincin yang benar2 seperti yang dipasang di jari yang seolah-olah
 membara seperti api.
 Kemudian baru saya sadar, bahwa mungkin beliau itu membicarakan acara di
 Kompas, yaitu mengenai 'Ring of fire' yang melingkari Samudera  Pacific.
 Mungkin istilah yang tepat adalah 'lingkaran api' atau 'lingkaran bara'.
 Atau apakah yang dimaksud lingkaran api yang membara yang mengepung dan
 membelit Indonesia seperti diceritakan di bawah ini?
 Ungkapan untuk Indonesia yang terkenal adalah gordel van smaragd. atau
 sabuk zamrud yang menjadi lambang IAGI. Saya tidak melihat Indonesia itu
 dilingkari oleh gunung-gunung api, atau dikepung oleh suatu cincin. Kalau
 dililit mungkin sekali
 RPK

 - Original Message - From: Awang Harun Satyana
 aha...@bpmigas.go.id
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Sent: Monday, September 19, 2011 10:31 AM
 Subject: RE: [iagi-net-l] Ekspedisi Cincin Api - Kompas


 Indonesia dikepung dan dibelit cincin api...dari berbagai dimensi ruang dan
 waktu, membuatnya subur, membuatnya berpanorama menakjubkan, membuatnya
 punya energi panasbumi terbesar di dunia; namun juga berbahaya sebab cincin2
 api ini telah membunuh sekian banyak penduduknya. Maka mari kita daya
 gunakan dengan baik pemberian ini, tahu memanfaatkan yang telah diberikan,
 tahu juga memitigasinya agar korban cincin api ini dapat ditekan seminimal
 mungkin.

 Salam,
 Awang

 -Original Message-
 From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:rovi...@gmail.com]
 Sent: 19 September 2011 10:24
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net-l] Ekspedisi Cincin Api - Kompas

 Sewaktu saya mengisi pembekalan ttg proses2 geologi di Muhammadiyah
 sby beberapa bulan lalu kebetulan bersamaan dg Pak Maarif komandan
 BNPB. Beliau menyampaikan bahwa semestinya istilah kebencanaan atau
 bahkan istilah cincin api masuk dalam UUD45. Saat ini hampir semua
 rakyat Indonesia mengerti hal ini dan sadar bagaimana dan betapa
 besarnya dampak dari bencana selama ini di Indonesia. Namun sering
 (hampir selalu) mitigasi kebencanaan dikesampingkan dalam kebijakan.
 Hal ini tentusaja dasar legitimasi mitigasi ada dibawah ekstraksi.
 Saya baru melihat model Pak Hamzah Latief ttg tsunami Sunda. Kalau hal
 ini terjedi tentusaja kerugian materiil maupun non material sangat
 besar. Trutama dg adanya pelabuhan serta sentra industri di Cilegon.
 Saya ngga yakin mitigasi kebencanaan utk daerah ini sudah cukup,
 mungkin sangatlah minim usaha mitigasi dalam artian persiapan fisik.
 Secara preliminary riset dan penelitian sudah sering dilakukan namun
 jarang dipakai secara riil utk peningkatan usaha fisik. Misal
 membuatan tanggul atau usaha tata ruang dalam mengurangi dampak bila
 terjadi bencana.
 Sekali terjadi bencana maka musnahlah hasil kerja bertahun-tahun.
 Musnahlah jerihpayah pembangunan. Dan pasti menguras APBN maupun milik
 rakyat dalam pemulihannya.

 Dengan demikian bisa jadi bukanlah hal yg muluk bila kita merevisi
 UUD45 dengan memasukkan kalimat Bahwa sesungguhnya Indonesia berada
 didaerah Cincin Api ... Sehingga diperlukan aturan khusus ttg mitigasi
 yg perlu dikedapankan dalam stiap kebijakan.

 Salam waspada.
 Rdp

 On 19/09/2011, Awang Satyana awangsaty...@yahoo.com wrote:

 Baguslah kalau kita sendiri menghargai kekayaan dan sejarah alam serta
 budaya Indonesia, semoga makin meluas ketertarikan masyarakat kita kepada
 alam dan budayanya sendiri.

 Cincin Api (ring of fire) sebenarnya julukan

RE: [iagi-net-l] Ekspedisi Cincin Api - Kompas

2011-09-18 Terurut Topik Awang Harun Satyana
Indonesia dikepung dan dibelit cincin api...dari berbagai dimensi ruang dan 
waktu, membuatnya subur, membuatnya berpanorama menakjubkan, membuatnya punya 
energi panasbumi terbesar di dunia; namun juga berbahaya sebab cincin2 api ini 
telah membunuh sekian banyak penduduknya. Maka mari kita daya gunakan dengan 
baik pemberian ini, tahu memanfaatkan yang telah diberikan, tahu juga 
memitigasinya agar korban cincin api ini dapat ditekan seminimal mungkin.

Salam,
Awang

-Original Message-
From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:rovi...@gmail.com]
Sent: 19 September 2011 10:24
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Ekspedisi Cincin Api - Kompas

Sewaktu saya mengisi pembekalan ttg proses2 geologi di Muhammadiyah
sby beberapa bulan lalu kebetulan bersamaan dg Pak Maarif komandan
BNPB. Beliau menyampaikan bahwa semestinya istilah kebencanaan atau
bahkan istilah cincin api masuk dalam UUD45. Saat ini hampir semua
rakyat Indonesia mengerti hal ini dan sadar bagaimana dan betapa
besarnya dampak dari bencana selama ini di Indonesia. Namun sering
(hampir selalu) mitigasi kebencanaan dikesampingkan dalam kebijakan.
Hal ini tentusaja dasar legitimasi mitigasi ada dibawah ekstraksi.
Saya baru melihat model Pak Hamzah Latief ttg tsunami Sunda. Kalau hal
ini terjedi tentusaja kerugian materiil maupun non material sangat
besar. Trutama dg adanya pelabuhan serta sentra industri di Cilegon.
Saya ngga yakin mitigasi kebencanaan utk daerah ini sudah cukup,
mungkin sangatlah minim usaha mitigasi dalam artian persiapan fisik.
Secara preliminary riset dan penelitian sudah sering dilakukan namun
jarang dipakai secara riil utk peningkatan usaha fisik. Misal
membuatan tanggul atau usaha tata ruang dalam mengurangi dampak bila
terjadi bencana.
Sekali terjadi bencana maka musnahlah hasil kerja bertahun-tahun.
Musnahlah jerihpayah pembangunan. Dan pasti menguras APBN maupun milik
rakyat dalam pemulihannya.

Dengan demikian bisa jadi bukanlah hal yg muluk bila kita merevisi
UUD45 dengan memasukkan kalimat Bahwa sesungguhnya Indonesia berada
didaerah Cincin Api ... Sehingga diperlukan aturan khusus ttg mitigasi
yg perlu dikedapankan dalam stiap kebijakan.

Salam waspada.
Rdp

On 19/09/2011, Awang Satyana awangsaty...@yahoo.com wrote:
 Baguslah kalau kita sendiri menghargai kekayaan dan sejarah alam serta
 budaya Indonesia, semoga makin meluas ketertarikan masyarakat kita kepada
 alam dan budayanya sendiri.

 Cincin Api (ring of fire) sebenarnya julukan buat semua jalur gunungapi yang
 memagari Cekungan Samudera Pasifik, mulai dari selatan di tepi-tepi barat
 Chile-Peru, Amerika Tengah, California, Canada sebelah barat, Alaska sebelah
 selatan, menyeberang ke Asia melalui jembatan daratan Aleut, memasuki batas
 timur Eropa-Asia melalui Kuril, lalu Jepang, menghunjam ke selatan melalui
 Mariana, lalu menyusuri tepi utara Papua New Guinea dan gugusan kepulauan
 mikronesia, lalu berakhir di selatan kembali melalui Tonga, Kermadec dan
 akhirnya Selandia Baru. Istilah lain buat Cincin Api ini adalah Andesitic
 Line, mengingat hampir semua komposisi gunungapinya andesitik karena hasil
 subduksi lempeng samudera Pasifik menunjam ke semua lempeng-lempeng benua
 atau samudera yang mengelilinginya. Sebuah teori kontroversial pernah
 dikemukakan oleh para ahli kosmologi, bahwa Bulan kita adalah massa Bumi
 yang tercabut dari Cekungan Samudera Pasifik, dan Cincin Api adalah sisa
  paling luar bekas luka cabutan itu.

 Bagaimana dengan gunung-gunungapi di Indonesia dari Sumatra-Jawa-Nusa
 Tenggara-Banda-Halmahera dan Sulawesi Utara?  Banyak literatur
 menggolongkannya juga sebagai jalur Cincin Api, Ring of Fire. Tetapi
 gunung2api Indonesia tidak duduk di proper ring of fire. Posisi Indonesia
 justru unik dan sangat menarik sebab ia duduk di junction, sambungan,
 jalur-jalur gunungapi di dunia, dan kemudian membuat jalur sendiri.
 Gunung-gunungapi di Sumatra-Jawa-Nusa Tenggara-Banda adalah jalur paling
 akhir Jalur Alpide, yang memanjang dari tepi barat Atlantik ke Laut Tengah
 ke Iran ke Himalaya, menghunjam ke selatan melalui Burma dan masuk ke
 Sumatra lalu membusur melalui Jawa-Nusa Tenggara dan Laut Banda.

 Adakah gunung2api aktif di sini, tentu saja ada, tetapi umumnya pada masa
 lalu dan sekarang telah mati. Ingat saja gunungapi di Pulau Thera, Santorini
 yang memunahkan kebudayaan Creta pada abad2 sebelum Masehi (dari mana
 legenda Atlantis berasal), atau ingat juga Vesuvius yang memunahkan kota
 Pompeii dan Herculaneum pada AD 79, yang lalu pada AD 1815 punya
 padananannya masih di Jalur Alpide, yaitu Pompeii of the East Tambora
 1815. Bila gunung2 api lain di Jalur Alpina sudah berhenti aktif,  di
 Indonesia justru aktif terus karena lempeng samudera Hindia masih menunjam
 di bawahnya. Kemudian, jalur baru dibuat pula di Indonesia, Jalur Halmahera
 dan Sulawesi Utara, hasil double subduction ke sisi barat dan timur yang tak
 ada duanya di dunia.

 Di Indonesialah bertemu jalur-jalur gunuapi dunia, Cincin Api Pasifik dan
 

RE: [iagi-net-l] Sulawesi: Stegoland Island Dwarfism

2011-09-16 Terurut Topik Awang Harun Satyana
 CONTROLS ON BIOGEOGRAPHIC WALLACE'S LINE
 
  Awang Harun Satyana (BPMIGAS, Jakarta)
 
  ABSTRACT
 
  Wallace's Line, line of dividing faunal
 distribution in central
  Indonesia, came into being in 1863 and was named
 after Alfred Russel
  Wallace, the great English naturalist travelled
 Indonesian islands from
  1854-1862. This was all biologic line but since
 the beginning, Wallace
  thought that the line could have geologic
 background. Currently, it is
  known
  that the position of the line is
 geologically-dependent, a result of
  plate
  tectonic movements. The Wallace's Line separates
 the Oriental (Asian)
  and
  the Australian fauna and flora. Original Wallace's
 Line ran between Bali
  and
  Lombok, extending between Borneo/ Kalimantan and
 Sulawesi, and between
  Philippines and Indonesia. The revised Wallace
 Line (1910) lies more
  eastward than the original line to the east of
 Sulawesi.
 
  Two faunal assemblages from Asian and Australian
 worlds meet in Sulawesi
  side by side with the endemic faunas of Sulawesi.
 Two faunal worlds,
  meeting
  in Sulawesi was controlled by geologic processes.
 Two geologic worlds
  of
  Sundaland (Asian) and Australian crustal masses/
 microcontinents
  collided in
  Miocene to Pliocene making Sulawesi and adjacent
 islands. Living
  creatures
  are passive passengers on drifted microcontinents.
 When the
  microcontinents
  collided, the faunal and floral assemblages from
 two areas met. The
  Miocene
  to Pliocene collision of Australian
 microcontinents with Sundaland from
  20-5
  Ma, occurred in the region of Wallace's Line. The
 collision brought two
  originally separate faunas and floras into direct
 contact, ultimately
  giving
  rise to the present-day distribution of plants and
 animals.
 
  It is observed that in Sulawesi there were four
 types of geologic events
  could have significant biogeographic consequences,
 called here as: (1)
  longitudinal displacement, (2) land connections
 and sea barriers, (3)
  sea
  level history and speciation and (4) island
 dwarfism.
 
 
 
 
 
  PP-IAGI 2008-2011:
  ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
  sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
  * 2 sekretariat (Jkt  Bdg), 5 departemen,
 banyak biro...
 
 
 
  Ayo siapkan diri!
  Hadirilah Joint Convention Makassar (JCM),
 HAGI-IAGI, Sulawesi, 26-29
  September 2011
 
 
 -
  To unsubscribe, send email to:
 iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
  To subscribe, send email to:
 iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
 
  For topics not directly related to Geology, users
 are advised to post
  the
  email to: o...@iagi.or.id
 
  Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
  Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
  Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
  No. Rek: 123 0085005314
  Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
  Bank BCA KCP. Manara Mulia
  No. Rekening: 255-1088580
  A/n: Shinta Damayanti
  IAGI-net Archive 1:
 http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
  IAGI-net
  http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/%0AIAGI-netArchive
  2:
  http://groups.yahoo.com/group/iagi
 
 -
  DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with
 regard to information
  posted
  on its mailing lists, whether posted by IAGI or
 others. In no event
  shall
  IAGI or its members be liable for any, including
 but not limited to
  direct
  or indirect damages, or damages of any kind
 whatsoever, resulting from
  loss
  of use, data or profits, arising out of or in
 connection with the use of
  any
  information posted on IAGI mailing list.
 
 -
 
 
 


 --
 ___
 Nganyerikeun hate batur hirupna mo bisa campur,
 ngangeunahkeun hate jalma
 hirupna pada ngupama , Elmu tungtut dunya siar Ibadah kudu
 lakonan.


 
 PP-IAGI 2008-2011:
 ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
 sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
 * 2 sekretariat (Jkt  Bdg), 5 departemen, banyak
 biro...
 
 Ayo siapkan diri!
 Hadirilah Joint Convention Makassar (JCM), HAGI-IAGI,
 Sulawesi, 26-29
 September 2011
 -
 To unsubscribe, send email to:
 iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
 To subscribe, send email to:
 iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id

 For topics not directly related to Geology, users are
 advised to post the email to: o...@iagi.or.id

 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
 Pembayaran iuran anggota ditujukan ke

RE: [iagi-net-l] Sulawesi: Stegoland Island Dwarfism

2011-09-16 Terurut Topik Awang Harun Satyana
Herman,

Iya, setuju sekali; itulah yang bisa dan harus kita lakukan sambil menjaga diri 
kita sendiri agar tidak ikut2-an mencederai Negeri ini.

Salam,
Awang

From: herman.dar...@shell.com [mailto:herman.dar...@shell.com]
Sent: 16 September 2011 3:42
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] Sulawesi: Stegoland  Island Dwarfism

Awang and Abah,

Melalui dunia geologi yang kita tekuni, semoga kita bisa mengimbangi 'image' 
korupsi dengan keunikan alam budaya Indonesia yang luhur.
Saya rasa ini tanggung jawab kita sebagai geologiwan Indonesia.

Salam,
Herman


From: Awang Harun Satyana [mailto:aha...@bpmigas.go.id]
Sent: Friday, September 16, 2011 9:48 AM
To: 'iagi-net@iagi.or.id'
Subject: RE: [iagi-net-l] Sulawesi: Stegoland  Island Dwarfism

Sayang Abah, korupsinya mencederai keunikan geologi, alam dan budaya Indonesia 
yang luhur, sehingga barangkali di luar Indonesia lebih dikenal karena 
korupsinya dibandingkan karena keunikan alam dan budayanya.

Selamat berakhir pekan juga.

Awang

From: Yanto R.Sumantri [mailto:yrs...@rad.net.id]
Sent: 16 September 2011 2:46
To: iagi-net
Subject: Re: [iagi-net-l] Sulawesi: Stegoland  Island Dwarfism


Awang

Memang NKRI ini unik yh , unik juga dengan kasus KORUPSI - nya yang aduhai.
Semoga ndak ada anggota IAGI/HAGI yantg terlibat
Akh just a  joke .

Selamat berakhir pekan .

si Abah.


On Fri, September 16, 2011 8:52 am, Awang Satyana wrote:
 Abah,

 Land bridges atau jembatan daratan adalah pulau-pulau kontinen yang muncul
 karena fluktuasi muka laut saat susut. Area ini muncul di atas laut dan
 menjadi jembatan daratan yang digunakan fauna bermigrasi. Indonesia kaya
 akan land bridges, disertai sejarah fluktuasi muka laut yang kompleks,
 jadilah jembatan daratan ini muncul atau juga tenggelam.

 Lombok dan Sumbawa pernah bersatu (bukan karena Selat Alas di antaranya
 belum ada, selat itu ada, tetapi tersingkap dasarnya akibat susut muka
 laut). Komodo dan Lomblen pernah bersatu, Roti menjadi satu dengan Semau
 dan Timor. Sula dan Banggai, Bacan dan Halmahera, Tanah
 Jampea-Salayar-Doang-Kangean-Madura adalah contoh-contoh jembatan daratan.

 Stegodon bisa berenang, tetapi tak lebih dari 30 km (Monk et al.1997);
 bila sekarang ada fosil Stegodon ditemukan dan pulau-pulau di sekitarnya
 jauhnya misalnya 50 km, maka bisa diduga bahwa dulu Stegodon tersebut
 pindah pulau melalui jembatan daratan. Sulawesi dihubungkan oleh jembatan
 daratan sekitar Doang-Tanah Jampea-Salayar dengan Sundaland atau Nusa
 Tenggara, ke arah Sulawesi Selatan itulah, tepatnya Lembah Walanae, pada
 Pliosen-Pleistosen, beberapa fauna dari Sundaland dan Nusa Tenggara
 bermigrasi, dan kini di dunia paleontologi vertebrata kumpulan migrated
 fauna itu disebut Kelompok Cabenge, Sulawesi Selatan.

 Salam,
 Awang


 --- Pada Kam, 15/9/11, Yanto R.Sumantri yrs...@rad.net.id menulis:

 Dari: Yanto R.Sumantri yrs...@rad.net.id
 Judul: Re: [iagi-net-l] Sulawesi: Stegoland  Island Dwarfism
 Kepada: iagi-net@iagi.or.id
 Tanggal: Kamis, 15 September, 2011, 2:21 PM


 Awang

 jembatan itu  posisinya secara geologi apa ya ?

 si Abah ?


 On Thu, September 15, 2011 1:30 pm, rimbawan prathidina
 wrote:
  Pak Awang
 
  Hanya mau Cross Check saja pak Awang, saya pernah
 lihat tayangan di
  National
  Geographic Channel bahwa Komodo itu dulunya lebih
 besar dari ukuran nya
  sekarang dan dikarenakan jembatan darat tadi tertutup
 maka para komodo
  tersebut terisolasi sehingga terjadi penurunan
 kuantitas (jumlah dan
  ukuran
  binatang buruan)  makanan sehingga mereka
 berbadan kecil (Dwarfism)
  seperti
  saat ini. Tapi tentu saja ini perlu di cross cek juga
 bila ditemukan fosil
  -
  fosil komodo purba.
 
  salam
  Rimbawan
 
  2011/9/15 Awang Satyana awangsaty...@yahoo.com
 
  Sulawesi, yang sepuluh hari lagi akan banyak
 dikunjungi para
  geoscientists
  yang mengikuti pertemuan ilmiah gabungan antara
 HAGI dan IAGI (JCM-
  Joint
  Convention Makassar, 26-29 September 2011),
 merupakan wilayah yang
  sangat
  unik-menarik-namun rumit secara geologi maupun
 biologi. Sulawesi adalah
  wilayah benturan antara berbagai terrane
 (mintakat) geologi, sekaligus
  merupakan wilayah benturan antara dunia fauna.
 Kedua benturan geologi
  dan
  biologi ini 'klop' alias saling mendukung dan
 saling berhubungan
  sebab-akibat.  Fenomena ini bukan barang
 baru, tetapi saya ingin
  mengangkatnya lagi menggunakan analisis dan
 sintesis baru dalam rangka
  menghargai sebuah pulau unik di Indonesia dalam
 sebuah makalah yang akan
  dipresentasikan di JCM berjudul,Sulawesi: Where
 Two Worlds Collided -
  Geologic Controls on Biogeographic Wallace's
 Line. Tujuannya adalah
  semoga
  kita makin menghargai bagian Tanah Air kita yang
 unik-menarik-walaupun
  rumit
  ini. Abstrak makalahnya ada di
   bawah tulisan ini.
 
  Sulawesi menduduki daerah Wallacea paling barat.
 Wallacea adalah suatu
  nama
  wilayah di bagian tengah Indonesia gagasan
 Dickerson (1928) yang di
  sebelah
  barat dibatasi oleh Garis Wallace

RE: [iagi-net-l] Re: [Forum-HAGI] [iagi-net-l] tulisan menarik di AAPG Bulletin

2011-09-07 Terurut Topik Awang Harun Satyana
Pak Koesoema,

Yang membeli data spec surveys di forearcs Sumatra dan Jawa ada beberapa, juga 
yang sedang mempelajarinya, tetapi belum ada blok2 baru ditawar calon investor 
(direct offer) atau yang mengambil blok tawaran Pemerintah di wilayah2 forearcs 
ini. Kita tunggu saja kemajuannya sampai pertengahan tahun 2012. Saya juga 
selalu berpikiran terbuka Pak, hanya mencoba meluruskan kembali isu tahun 2008 
lalu dan mengulas paper Lutz et al. (2011) dari sisi lain.

Salam,
Awang

-Original Message-
From: R.P.Koesoemadinata [mailto:koeso...@melsa.net.id]
Sent: 07 September 2011 1:56
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Re: [Forum-HAGI] [iagi-net-l] tulisan menarik di AAPG 
Bulletin

Apakah sesudah heboh Simeule ini Block ini ada perusahaan yang berminat
mengambil block ini?
Saya ini selalu mempunyai sikap open mind. Kalau ada perusahaan yang
berminat saya pikir dikasihkan saja sesuai dengan prosedur dan peraturan
yang berlaku.
Siapa tahu terjadi kejutan
Wassalam
RPK
- Original Message -
From: Awang Satyana awangsaty...@yahoo.com
To: Forum Himpunan Ahli Geofisika Indonesia fo...@hagi.or.id
Cc: IAGI iagi-net@iagi.or.id; Eksplorasi BPMIGAS
eksplorasi_bpmi...@yahoogroups.com; Geo Unpad
geo_un...@yahoogroups.com
Sent: Wednesday, September 07, 2011 1:13 PM
Subject: [iagi-net-l] Re: [Forum-HAGI] [iagi-net-l] tulisan menarik di AAPG
Bulletin


Paper Lutz et al. (2011) ini masih berhubungan dengan isu yang pernah
menghebohkan Negeri ini pada 11-13 Februari 2008 akibat pemberitaan serentak
media (cetak, elektronik, internet) di seluruh Indonesia tentang
“ditemukannya lapangan migas raksasa di Simeulue, Aceh”, yang menurut sebuah
institusi negara dalam negeri (yang pekerjaan sehari-harinya sebenarnya
bukan mengurusi migas, tentu kawan2 tahu yang saya maksudkan, saya tak enak
menyebutnya langsung) cadangannya lebih besar dari Saudi Arabia (Jawa Pos 11
Februari 2008). Tentu ini berita yang menghebohkan sekali, terutama di
kalangan profesional migas. HAGI-IAGI menyambut dengan sigap isu ini
sekaligus untuk melakukan klarifikasi isu itu secara profesional dengan
mengadakan luncheon talk masalah ini di sebuah hotel di Jakarta pada 21
Februari 2008.

Saya kebetulan adalah salah satu pembicara di dalam luncheon talk itu, dan
berpendapat bahwa isu itu negatif serta pemberitaannya menyesatkan. Isi isu
yang pertama kalinya dilemparkan sebagai bola panas oleh institusi yang saya
maksudkan di atas itu juga banyak menyalahi kaidah keteknikan migas yang
berlaku di kalangan para profesionalnya. Meskipun demikian, isu ini telah
masuk ke Istana dan disambut dengan sebuah tindak lanjut. Dibentuklah tim
klarifikasi atas isu ini sebelum hiruk-pikuk yang lebih lanjut terjadi.
Sebuah prosedur yang baik sebab yang namanya isu harus diklarifikasi dulu.
Anggota tim klarifikasi ini, yang dinamakan Tim Verifikasi Simeulue semula
melibatkan banyak institusi termasuk IAGI dan HAGI, saya juga anggotanya.
Tetapi kemudian karena masalah intern yang menurut kabar data kurang dibuka
oleh institusi pelempar bola panas (entah mengapa?), maka satu per satu
anggotanya mengundurkan diri atau tak pernah diundang lagi dalam
 diskusi-diskusi, termasuk saya. Akhirnya, yang meneruskan sampai selesai
sebagai Tim Verifikasi Simeulue hanyalah Lemigas dan PSG (Pusat Survei
Geologi).

Tim Verifikasi bekerja dari September 2008 sampai Februari 2009. Meskipun
saya bukan anggota aktif Tim ini karena hanya dilibatkan di awal dan setelah
itu tak pernah dilibatkan lagi, tetapi saya punya hasil “investigasi” (yang
namanya isu harus diinvestigasi) Tim ini. Inilah yang akan saya ceritakan di
akhir tulisan ini. Sebelumua, saya ingin mengulas sedikit paper Lutz et al.
(2011).

Banyak yang bisa didiskusikan dari paper Lutz et al. (2011) tentang
sttratigrafinya, tektoniknya, maupun petroleum system-nya. Kali ini, saya
hanya ingin menyoroti masalah thermal modeling dan gas geochemistry yang
dievaluasi Lutz et al. (2011), yaitu masalah nilai heatflow yang dipakai dan
karakterisasi gas berdasarkan sampel sedimen; khususnya metode yang mereka
pakai dan hasilnya.

Heat-flow values (Q) yang dipakai Lutz et al. (2011) diturunkan dari
perhitungan berdasarkan kedalaman bottom-simulating reflectors (BSRs).
Interpreted BSRs dikonversi dari TWT to depth (DBSR) menggunakan velocity
profile yang diturunkan dari wide-angle reflection seismic data. Kedalaman
seafloor (Dsf) juga dihitung, dengan asumsi kecepatan gelombang bunyi di air
1500 m/s (4921 ft/s). Temperatur pada kedalaman BSR (TBSR) ditentukan dengan
water-methane phase diagram (Kvenvolden and Barnard, 1982). Temperatur air
di dasar laut (Tsf) dihitung dari pengukuran CTD
(conductivity-temperature-depth) sampai kedalaman 1100 m (3609 ft); untuk
kedalaman yang lebih besar, diasumsikan temperatur 1 C. Untuk thermal
conductivity, digunakan published value 1.23 W/(m K) dari Delisle and Zeibig
(2007). Kemudian rumus Q adalah: Q = grad(t) with grad(t) = (TBSR -
Tsf)/(DBSR - Dsf). Dari perhitungan, didapatlah 

RE: [iagi-net-l] Re: Gempa Singkawang (?)

2011-08-26 Terurut Topik Awang Harun Satyana
Yang namanya kerak stabil tak sepenuhnya stabil. Terrane tectonics meneorikan 
bahwa craton yang stabil pun disusun oleh a mosaic of microplates yang pada 
sambungan-sambungannya (sutures) suka menjadi episentrum gempa yang kita sebut 
intra-plate earthquakes. Kasus gempa Singkawang, episentrumnya berfokus di 
trace Lupar Line yang merupakan suture line antara terrane Semitau (Metcalfe, 
1996) dan accreted crust Sibu Zone (van Bemmelen, 1949). Soal lokasi, tak 
mengherankan karena Lupar Line pernah menjadi wilayah tidak stabil. Yang 
menarik justru reaktivasinya sendiri sebab kini Lupar Line jauh dari tepi2 
lempeng aktif. Volkanisme di sini juga semuanya purba, masih berkaitan dengan 
magmatisme bagian utara Schwaner atau beberapa intrusi basaltik saat spreading 
South China Sea terjadi.

Lebih jauh tentang intra-plate earthquakes, seperti yang disebutkan Kang Danny, 
Australia menyediakan referensi yang paling baik kelihatannya. Bila menyeriusi 
kasus gempa di Singkawang, maka metode2 penelitian yang dipakai di Australia 
barangkali bisa diterapkan di area Kalimantan Barat ini.

Semua gempa di Australia umumnya merupakan intra-plate earthquakes yang tentu 
saja frekuensinya jauh lebih kecil daripada gempa2 di active margin seperti di
Indonesia. Karena intra-plate seluas Australian Plate, maka gempa bisa terjadi 
di mana saja di Australia, tetapi di Western Australia paling banyak. Gempa
terbesar Australia juga terjadi di Western Australia, 7.2 magnitude di 
Meeberrie pada tahun 1941.

Beberapa penelitian seismologi dan tektonik pernah dilakukan di Yilgarn craton, 
W-SW Australia), sebagian dipublikasi (Reading et al, 2003; Allen et al., 2004;
Reading  Kennett, 2003; Dentith et al., 2000), untuk memahami struktur salah 
satu craton terkenal di dunia ini. Yang namanya intra-plate earthquake atau
intra-cratonic earthquake itu adalah earthquake di batas terranes yang menyusun 
Yilgarn craton. Gempa di area Singkawang juga gempa di batas terranes.

Yilgarn Craton adalah geological entity terluas di Australia Barat dan salah 
satu craton berumur Archaean terbesar di dunia. Untuk memahami struktur craton
ini para peneliti pernah melakukan berbagai penelitian geologi, seismik 
refraksi dan refleksi di daerah ini sehingga bisa disusun crustal velocity
structure di craton ini. Berdasarkan sejumlah penelitian diketahui bahwa 
Yilgarn craton merupakan two-layered crust dengan ketebalan rata2 35 km
(Dentith et al., 2000). Namun secara lateral, banyak dijumpai variasi dalam 
velocity structure yang ternyata setelah disintesis gejala ini
berhubungan dengan terrane boundary. Beberapa zona high-velocity ditemukan, 
yang mungin kejadiannya bisa berhubungan dengan : (1) kehadiran mafic to
ultramafic intrusions, (2) high-velocity zone tersebut merupakan fault-bounded 
mega-sliver, semacam suspect terrane dengan oceanic affinities -sliver adalah
suatu exotic bodies yang terselip di area yang secara umum berbeda sifatnya 
dengan sliver tersebut.

Struktur bagian dalam dan upper mantle Yilgarn Craton pun pernah diteliti 
menggunakan lintasan teleseismic dari Perth-Kalgoorlie dan sebuah lintasan 200
km di sebelah utara Kalgoorlie (Reading et al., 2003). Sifat kerak dan upper 
mantle ditentukan berdasarkan model seismic-velocity. Hasil dari penelitian ini
adalah pengetahuan tentang pola akresi Yilgarn Craton, di area mana yang banyak 
akresi, di area mana yang sepi dari akresi. Penelitian pun menemukan bahwa
Mohorovicic discontinuity jelas di area bagian tengah terrane, tetapi kabur dan 
bergradasi di area terrane boundary. Variasi lateral craton dan pola
akresinya menunjukkan bagaimana evolusi Yilgarn Craton terjadi.

Gempa di Singkawang bisa saja merupakan kumulasi strain sekian lama atau 
terjadi karena build up of stress di kerak Bumi yang disebabkan gerakan 
lempeng-lempeng sekitar Kalimantan, meskipun jauh lokasinya saat ini. Build up 
stress ini bila melewati batas tahan batuan akan mematahkan batuan yang 
pilihannya akan lebih sering pada zona-zona lemah seperti terrane boundary.

salam,
Awang

Referensi 2terkait yang saya sebutkan di atas :

- Reading et al., 2003, Seismic structure of the Yilgarn craton, Western 
Australia : Australian Journal of Earth Sciences, 50/3, 427-438.
- Allen et al., 2004, Low Stress Drop Swarm Events in the Yilgarn Craton, 
Western Australia : American Geophysical Union, Fall Meeting 2004, abstract
#S11A-0994.
- Dentith et al., 2000, Deep crustal structure in the southwestern Yilgarn 
Craton, Western Australia, Tectonophysics, 325, 227-255.
- Reading  Kennett, 2003, Lithospheric structure of the Pilbara Craton, 
Capricorn Orogen and northern Yilgarn Craton, Western Australia, from
teleseismic receiver functions  : Australian Journal of Earth Sciences, 50/3, 
439-445

-Original Message-
From: premonow...@gmail.com [mailto:premonow...@gmail.com]
Sent: 26 Agustus 2011 2:38
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Re: Gempa Singkawang (?)

LKBn Antara menanyai ttg keterkaitan 

[iagi-net-l] Kisruh Umur Sambipitu - Oyo? (was: Kompleks Gunungapi Bawahlaut.....)

2011-08-02 Terurut Topik Awang Harun Satyana
Vian,

Muda sekali umur Sambipitu kalau N10-N13, juga Oyo; masuk ke umur Wonosari. 
Coba kita telusuri lagi Formasi Sambipitu ini.

Bothé (1929) adalah yang pertama memetakan Sambipitu dan Wonosari Beds. Lima 
tahun kemudian (Bothé, 1934) memetakan unit lain di antaranya, yaitu yang 
disebutnya  Ojå Beds (Oyo dalam literatur2 saat ini). Bothé (1929) memetakan 
Sambipitu Beds sebagai soft (low relief), green to greenish brown mudstones and 
volcanigenic sandstones di atas breksi Nglanggran Beds. Sambipitu mengandung 
traces of microfossils; yang merupakan penanda pertama  marine fossils di atas 
Kebo Beds. Wonosari Limestone tentu lebih banyak mengandung fosil dan jauh 
lebih sedikit kandungan tufnya, juga Wonosari bersifat reefal facies, menutupi 
areal yang luas di Pegunungan Selatan dan kita tahu formasi inilah yang 
membentuk karst topography di Pegunungan Selatan (Gunung Sewu).

Sekarang tentang umur, yang ingin saya diskusikan lebih jauh. Ada hal sangat 
penting untuk masalah ini yang tak boleh dilupakan oleh semua peneliti geologi 
Pegunungan Selatan, yaitu kehadiran angular unconformity di ujung Old Andesite 
sebelum masuk ke formasi2 di atasnya (Sambipitu, Oyo, Wonosari). Bothé (1929) 
sudah memetakan angular unconformity ini berdasarakan dips dan overlapping 
field relationships. Unconformity ini menunjukkan pengangkatan Jiwo Hill dan 
deformasi older strata di wilayah ini.

Penelitian Bothé’s yang cermat ini, dalam pandangan saya, sayang sekali suka 
tak diperhatikan oleh kebanyakan peneliti selanjutnya, yang mengabaikan 
pentingnya  terminasi Old-Andesite oleh angular unconformity dan iniasiasi 
sekuen baru sedimentasi. Tetapi publikasi dari  Kadar (1986) sangat baik 
melakukan pentarikhan atas unconformity ini. Pak Darwin Kadar melakukan 
plotting lokasi-lokasi sampel dan full faunal listing sambil mengikuti skema 
litostratigrafi  dari para pemeta lapangan yang memasukkan Oyo area (dan 
unconformity event), juga dengan satuan Sambipitu. Beberapa sampel yang 
ditelitinya masuk ke dalam tipe Sambipitu Beds sensu stricto Bothé, dan 
mengandung Globorotalia kugleri dan  G. pseudokugleri. Kedua spesies ini 
extinct pada 21.5 and 21.6 mybp - bila kita korelasikan dengan geomagnetic 
polarity time scale (Berggren et al., 1995). Datum pertama itu ekivalen dengan 
top of zone N4. Di dalam Oyo Beds sendiri, yang diendapkan di atas Bothé’s 
angular unconformity, kandungan fosil dari Pak Kadar mengindikasi N6 
(Globigerinatella insueta) dan  N8, N9 evolutionary sequence Praeorbulina - 
Orbulina. Dari sini, maka jelas bahwa umur Sambipitu itu pada batas N4/N5, dan 
Oyo bisa sampai N8.

Nah, kisruh umur Sambipitu di daerah Ngalang itu harus diwaspadai disebabkan 
sampling batuan pada debris-flow beds yang memang menyerupai Sambipitu beds 
yang mengandung sporadic larger foraminifera seperti Cycloclypeus annulatus 
yang menunjukkan umur di atas bagian bawah Upper Tf. Di wilayah ini, makin ke 
atas deep marine faunas sedimen berkarakter turbidit beralih menjadi mixed 
planktonic dan larger foram limestone yang umurnya bisa N11-12 (di kisaran umur 
yang Vian temukan), sebelum planktonic component-nya berkurang dan digantikan 
oleh carbonate debris yang mengandung koral.

Pola struktur sedimentasi debris-flow di satuan yang dianggap Sambipitu di 
wilayah Ngalang itu harus dicermati sebab Sambipitu tidak pernah masuk kedalam  
Miosen Tengah. Stratigrafi dan umur yang ‘primer’ (bukan ‘sekunder’ seperti 
hasil debris flow) yang terbaik untuk stratigrafi Sambipitu-Oyo bisa dilakukan 
di section Kali Widoro-Oyo.

Salam,
Awang

From: vian bonny [mailto:]
Sent: 02 Agustus 2011 1:08
To: iagi-net@iagi.or.id
Cc: 'Awang Satyana'
Subject: Re: [iagi-net-l] Kompleks Gunungapi Bawahlaut Old Andesites Tanjung 
Aan, Lombok



Pak Awang,..

Ikut diskusi: seingat saya (dari previuos studies) dan dari studi yang pernah 
saya lakukan di daerah Ngalang (Sambipitu) dan sekitarnya pada tahun 2010, umur 
Formasi Sambipitu adalah N10-N13 (Miosen Tengah). Memiliki sekuen trangresif, 
dari perselingan batupasir dan batulanau dengan sisipan breksi konglomeratik 
(bagian bawah) berubah menjadi perselingan batulanau dan batulempung dengan 
sisipan batupasir dan batugamping (bagian atas), kemudian dilanjutkan dengan 
pengendapan Formasi Oyo (N14) yang dominan batugamping klastik. Batupasir 
Formasi Sambipitu pada bagian bawah didominasi oleh feldspartic-lithicarenite 
yang banyak mengandung pecahan batuan beku andesit yang merupakan reworked dari 
formasi dibawahnya (Ngglanggran?) dan beberapa pecahan fosil. Lithostratigrafi 
Formasi Sambipitu dipakai untuk stratigrafi daerah Pegunungan Selatan, 
sedangkan di Kulonprogo ekuivalen dengan Formasi Sentolo. Interpretasi saya, 
Formasi Sambipitu adalah menandai matinya OAF (Post-OAF).

Salam:
Vian Bonny
geologist wanna be




From: Awang Harun Satyana aha...@bpmigas.go.id
To: 'iagi-net@iagi.or.id' iagi-net@iagi.or.id
Cc: 'Awang Satyana' awangsaty...@yahoo.com
Sent: Monday, August 1, 2011 1:35 PM

RE: [iagi-net-l] Kompleks Gunungapi Bawahlaut Old Andesites Tanjung Aan, Lombok

2011-08-01 Terurut Topik Awang Harun Satyana
Abah,

Di Kulonprogo (Nanggulan) Formasi batugamping Jonggrangan (N7-N12, Miosen 
Awal-Miosen Tengah; Lunt, 2004 -unpublished) betul duduk di atas Old Andesite 
Miosen Awal N4-N5; jadi ada hiatus; tetapi deeper facies Jonggrangan 
(shale-mudstone) duduk tanpa hiatus di atas Formasi Sentolo (N5-N7) yang 
sebagian ditafsirkan orang bagian paling atas Old Andesite. Betul juga bahwa 
sumur Borelis dan Alveolina (Bolliger  Ruiter, 1975, Proceedings IPA) 
menargetkan batugamping yang duduk di atas Old Andesite. Sumur Alveolina-1 
(Java Shell) menemukan karbonat Middle Miocene yang ekivalen Jonggrangan, 
tetapi sebagiknya tak menyebutnya sebagai Jonggrangan, melainkan Wonosari. 
Sedangkan sumur berikutnya, Borelis-1 tak menemukan gamping tersebut, sekuen 
Middle Mioene-nya hilang.

Formasi Sambipitu N4/N5 (Miosen Awal), kelihatannya bagian transgresif dari old 
andesites di Pegunungan Jiwo  Pegunungan Kidul, didominasi shale dan tuf 
turbidit, secara umur ekivalen dengan apa yang terkenal sebagai First Breccia 
Tuff/ Waturanda (Harloff, 1935) di Karang Sambung. Batuannya lebih kurang 
mirip, bila Sambipitu dan formasi bawahnya, yaitu breksi Nglanggran dibawa 
sekaligus dan dikorelasikan ke Waturanda Karang Sambung yang didominasi tuff, 
shale dan breccia.

Secara lokal, Old Andesite volcanism telah terjadi pada Eosen, misalnya sisipan 
lapisan tuf di Formasi Bayah (Eosen Tengah) dan Cicarucup (Eosen Akhir), juga 
di beberapa tempat di Pegunungan Selatan Jawa, tetapi secara dominan, Old 
Andesite volcanism terjadi pada Aquitanian (Oligo-Miosen), terutama Miosen Awal 
(N4-N5). Ini sejalan dengan plot umur radiometri dari Soeria-Atmadja et al. 
(1994) yang menunjukkan dominasi umur2 Oligo-Miosen/Miosen Awal dibandingkan 
Eosen. Jelas, bahwa Jawa punya busur volkanik definitif pertama adalah pada 
Aquitanian, yang memanjang dari Sumatra bagian selatan - Sumbawa. Tak ada busur 
volkanik Eosen sejauh ini yang definitif di Jawa.

Salam,
Awang

From: Yanto R.Sumantri [mailto:yrs...@rad.net.id]
Sent: 01 Agustus 2011 1:01
To: iagi-net
Subject: Re: [iagi-net-l] Kompleks Gunungapi Bawahlaut Old Andesites Tanjung 
Aan, Lombok

Pak Awang

Saya pernah melakukan pemetaan di Blok Kulon Progo .
Seingat saya batu gamping Formasi Jonggrangan itu alasnya adalah OAF ,
hal yang sama juga di sumur Shell Alveolina dan Borelis di laut Hindia.
Apa begitu ?

Kalau Formasi Sambiputi yang tersingkap di Kulon Progo itu korelasi dengan 
daerah Karang Sambung apa ya ?

si Abah.

On Mon, August 1, 2011 11:37 am, Awang Satyana wrote:
 Pak Agus,

 Terima kasih atas koreksinya, mungkin penamaan Formasi 'Old Andesites'
 (OAF) di Kulon Progo sudah waktunya disesuaikan dengan yang berlaku
 menurut SSI (Sandi Stratigrafi Indonesia) yang telah diperbaharui
 (misalnya SSI revisi 1996). Juga beberapa hirarki stratigrafi Old
 Andesites ini di sepanjang Pegunungan Selatan masih belum taat asas
 (konsisten) dengan yang tertuang di SSI seperti penamaan Kelompok,
 Formasi, Anggota. Barangkali juga perlu meninjaunya lagi menggunakan
 konsep volkanostratigrafi karena Old Andesites dominan diendapkan sebagai
 endapan piroklastik dan epiklastik dari volkaniklastik.

 Tentang 'fosil2' berbentuk pasir2 bulat2 di pantai Kuta dan Tanjung Aan
 yang seperti merica itu memang banyak geologist yang menduganya sebagai
 Orbulina sp., tetapi seorang peneliti mikropaleontologi dari LIPI pernah
 menuliskan bahwa itu bukan Orbulina tetapi fosil-fosil dari spesies
 Schlumbergerella floresiana (Adisaputra, 1991). Mencari info lebih detail
 tentang fosil ini saya belum dapat karena referensi tersebut tak tercantum
 di makalah yang saya baca.

 salam,
 Awang

 --- Pada Sab, 30/7/11, Agus agushendra...@yahoo.com menulis:

 Dari: Agus agushendra...@yahoo.com
 Judul: Re: [iagi-net-l] Kompleks Gunungapi Bawahlaut Old Andesites
 Tanjung Aan, Lombok
 Kepada: iagi-net@iagi.or.id iagi-net@iagi.or.id
 Tanggal: Sabtu, 30 Juli, 2011, 9:01 AM
 Ulasan singkat yg menarik, mungkin
 sedikit koreksi pak awang. Old andesites yg muncul di
 kulonprogo, nama formasinya tetap OAF / Old Andesites
 Formation, sementara di Pegunungan Selatan Yogya Jawatengah,
 kelompok OligoMiosen tsb sering disebut sbg Kebo Butak Beds
 atau Formasi Kebo Butak. Sementara pada OAF di Jatim
 Selatan, sering disebut Formasi Besole, Mandalika. Jalur
 volkanik OligoMiosen di bagian selatan jawa ini yg sdh cukup
 banyak dipelajari kawan kawan geologist terkait dg alterasi
 hidrotermal.

 Terkait daya tarik geowisata volkanik oligo-miosen di jatim
 selatan yg rekomended adalah jalur grindulu, mulai dari kota
 pacitan sampai tegalombo - slahung di ponorogo. Ke arah
 timur, jalur landskap volkanik oligo miosen yg sgt menarik
 ada di pinggiran pantai selatan mulai dari trenggalek -
 tulungagung terutama yg membentuk volcanic cliffed coast.

 Pak Awang, butiran pasir merica yg ada di Pantai Kutai
 Lombok Selatan, bukankah itu dari pasir orbulina, spesies
 foram kecil yg teronggok di tepian pantai Kuta sbg akibat
 penampian dari arus 

RE: [iagi-net-l] Gempa Jepang (Tohoku Chihou Taiheiyou Oki Jishin)

2011-03-21 Terurut Topik Awang Harun Satyana
Pak Irwan, Pak Danny, hatur nuhun diskusinya.

Seperti yang saya harapkan, semoga bencana gempa Tohoku Jepang ini, meskipun 
tetap sebagai bencana yang merenggut ribuan korban dan merusak banyak fasilitas 
dan harta benda manusia, dan bahkan juga memberikan efek berantai berupa 
radiasi radioaktif, tetap dapat memberikan pemahaman yang lebih baik lagi bagi 
para ahli gempa untuk menganalisis gempa2 subduksi yang belum sepenuhnya 
dipahami para ahli itu, demi kepentingan prediksi meskipun masih jauh dari 
sempurna.

Khusus penerapan ke Jawa, saya sangat setuju dengan seruan Pak Andang bahwa 
Jawa pun kini perlu mendapatkan porsi riset kegempaan yang sama dengan Sumatra 
karena Jawa juga menghdapi posisi frontal terhadap subduksi kerak samudera 
Hindia, banyaknya sesar-sesar yang masih aktif, dan terlebih lagi penduduknya 
banyak. Semoga Pak Danny dan Pak Irwan yang terlibat langsung dengan masalah 
kegempaan bisa mengingat hal ini untuk ke arah realisasi.

Kiranya untuk Jawa, selain jaringan GPS yang cukup rapat, kita pun perlu 
melibatkan P wave mantle tomography untuk memahami masalah kelandaian, 
kecuraman, gap dari slab yang masuk ke bawah Jawa seperti didiskusikan Pak 
Danny untuk kasus gempa Tohoku. Slab yang masuk ke bawah Jawa bervariasi 
umurnya dari sekitar 100 Ma di sebelah selatan Jawa Barat sampai 140 Ma di 
sebelah selatan Jawa Timur (Hayes, 1978). Tentu ini akan punya pengaruh kepada 
karakteristik sudut tekukan Wadati-Benioff zone pada konvergensi lempeng, yang 
nantinya sedikit banyak akan berpengaruh kepada kegempaan.

Jawa juga dari mantle tomography punya low dip of slab sampai kedalaman 100 km, 
lalu steep dip of slab dari kedalaman 100-600 km. Barangkali ini akan punya 
karakteristik tersendiri untuk subduction earthquakes. Kejadian oceanic 
plateaux seperti Roo Rise yang kini ditemukan banyak tersebar di atas kerak 
samudera Hindia tidak menutup kemungkinan bahwa dulu pun begitu (the present is 
the key to the past). Oceanic plateaux ini tentu merupakan buoyant object yang 
sulit tersubduksi karena density-nya yang relatif lebih ringan daripada 
sekelilingnya. Saat konvergensi terjadi, oceanic plateaux yang sulit masuk ke 
dalam zona subduksi ini barangkali akan membuat coupling yang signifikan pada 
interface subduction yang pada saatnya akan menyebabkan akumulasi gaya yang 
sangat besar yang bila tak tertahankan lagi lalu akan menimbulkan gempa dengan 
magnitude yang signifikan juga ( 8 M).

Mantle tomography juga memperlihatkan pola slab di bawah Jawa yang tidak mulus, 
tetapi di beberapa tempat mengalami break-off, sehingga membuat penampilan 
kehadiran beberapa slab windows. Beberapa ahli (misalnya Hall, 2010) memikirkan 
bahwa slab break-off atau windows ini akibat buoyant oceanic plateaux tadi yang 
tidak mau masuk ke dalam zona subduksi, dan telah menggunakan mekanisme ini 
sebagai penjelasan bahwa kita punya beberapa gunungapi potassic dan 
ultra-potassic di utara Jawa seperti Muria dan Ringgit Beser. Tetapi saya lebih 
yakin bahwa gunungapi2 ini mendapatkan karakternya yang keluar dari karakter 
dominan calk-alkaline di tengah Jawa karena terjadi oleh sesar besar di area 
back-arc volcanism, jadi bukan subduction-related volcanism.

Dari sebaran episentrum di selatan Jawa, juga nampak cukup signifikan suatu 
area sepi seismik (seismic gap zone) yang kebetulan berada di sebelah selatan 
sesar mendatar dextral yang cukup signifikan dan kelihatannya aktif bergerak, 
yaitu Sesar Pamanukan-Cilacap. Seismic gap zone bukankah area potensial untuk 
terjadi gempa signifikan pada masa mendatang. Barangkali perhatian perlu dibagi 
juga ke area ini, di samping sesar-sesar regional lainnya yang kita tahu juga 
aktif seperti Sesar Cimandiri dan Sesar Lembang.

Salam.
Awang

-Original Message-
From: andangbacht...@yahoo.com [mailto:andangbacht...@yahoo.com]
Sent: 21 Maret 2011 9:09
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Gempa Jepang (Tohoku Chihou Taiheiyou Oki Jishin)

Pak Irwan, Pak Danny, ... dkk milis,

‎​Implikasi lebih luasnya dr analisis terbuka anda2 adalah: mulai perhatikan 
juga Jawa bagian selatan!! Jangan hanya konsentrasi di barat Sumatra saja.. 
Bgmn kabar stasiun2 gps kita di Jawa bagian selatan? Bgmn kabar riset2 
paleotsunami dan paleoearthquake sepanjang pesisir Jawa selatan? Sejauh mana 
kita monitor, kita deskripsi, kita uraikan kondisi patahan2 besar di onshore 
Jawa selatan: yg kemungkinan juga terhubung menerus ke arah offshore dan bisa 
jadi faktor penguat utama gerakan pelepasan energi gempa yg terkunci? Sesar 
Cimandiri, kelompok sesar2 di kelurusan Pamanukan-Cilacap, di kelurusan 
Muria-Kebumen Karanganyar, Sesar Grindulu Pacitan, sesar tua yg membatasi 
tinggian Tulungagung-Mojokerto-JS1, Sesar Lumajang-Madura GREAT (Graduate 
Research on Earthquake and Tectonics) yg juga dimotori anda2 mustinya bisa 
bikin workshop ttg implikasi gempa jepang ini bagi kita semua dlm waktu dekat 
ini, Juga supaya para administratur dan politisi yg 

RE: [iagi-net-l] Misteri di candi Cetho dan candi Penataran

2011-03-21 Terurut Topik Awang Harun Satyana
Tentu saja ada metode2 geofisika untuk membantu penelitian2 arkeologi. 
Masalahnya adalah pada pemilihan metode yang tepat dan penafsiran yang baik. 
Ekskavasi arkeologi bersifat destruktif karena membongkar satu kawasan 
tertentu. Iya kalau ada artefak di dalamnya, akan berguna untuk ilmu 
pengetahuan; kalau tidak ada, ya hanya merusak. Maka sebelum menggali-gali dan 
membongkar-bongkar, ada baiknya melakukan penelitian2 dengan metode geofisika 
yang tepat, alat2 yang akurat, datanya diolah dengan benar, dan ditafsirkan 
dengan baik sebelum memulai membongkar-bongkar.

Saat ini, ada banyak pilihan berbagai metode geofisika yang bisa digunakan 
untuk membantu para ahli arkeologi menjawab kecurigaannya, misalnya:

METAL DETECTORS
RESISTIVITY METHOD
GROUND-PENETRATING RADAR (GPR)
HIGH-FREQUENCY SEISMIC SOUNDING
MAGNETOMETRY
MICROGRAVITY
AERIAL PHOTOGRAPHY AND IMAGERY

Metode mana yang dipilih akan bergantung kepada keunggulan dan keterbatasan 
metode/alat, jenis artefak apa yang diharapkan, dan lingkungan medan/terrain 
sekitarnya.  Untuk melakukan hal ini geophysicist dan archeologist harus 
berdiskusi, memutuskan mana yang tepat. Beberapa contoh kasus: undersea 
archeologist banyak menggunakan metal detector untuk menemukan harta karun yang 
ditinggalkan kapal-kapal yang karam ratusan tahun lalu. Semakin bagus coil dan 
power transmitternya, semakin peka metal detector, semakin dalam juga kemampuan 
penetrasinya, tetapi tetap ada batasannya, 15 ft adalah batasannya. GPR, pernah 
dilakukan beberapa kali untuk mendeteksi keberadaan bangunan di bawah tanah.  
Modern magnetometer cukup peka untuk mendeteksi perubahan 1 gamma saja dari 
medan magnetik sebesar 50,000 gamma. Magnetometer ini di Timur Tengah telah 
berjasa membantu menemukan situs2 kota yang dibangun dengan bata2 yang dibakar 
sebab ternyata batulempung yang dibakar menjadi bata punya anomali magnetik 
yang tinggi, dan tentu saja magnetometer sangat berguna untuk situs2 yang 
dibangun pada Zaman Besi.  Foto udara dan processing citra telah membantu 
penemuan the Temple Mount di Yerusalem dengan cara pengolahan thermal infra-red 
images.

Masalah lain adalah, banyak pembuat nonprofesional alat-alat geofisika itu yang 
ditawarkan kepada dunia arkeologi dengan harga yang relatif murah. Penelitian 
arkeologi bukanlah penelitian ekonomis seperti di perminyakan atau tambang yang 
pasti menggunakan peralatan yang akurat dan canggih. Penelitian2 arkeologi 
biasanya punya anggaran yang tidak besar, sering juga dibiayai oleh donasi dari 
yayasan2 tertentu. Maka pengadaan peralatan geofisika yang canggih tetapi mahal 
menjadi problem tersendiri. Maka ketika ada yang menawarkan alat2 yang murah, 
mereka menerimanya, padahal peralatannya tidak akurat. Di situlah problemnya.

Salam,
Awang

From: kartiko samodro [mailto:kartiko.samo...@gmail.com]
Sent: 22 Maret 2011 11:00
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Misteri di candi Cetho dan candi Penataran

Kalau di penggalian purbakala / arkeologi, apakah ada metode tidak langsung 
(geophysical method etc) yang bisa digunakan untuk memastikan kalau memang ada 
situs arkeologi di tempat tertentu sebelum dilakukan penggalian ?
Ambil contoh gunung dengan piramida ...
kalau memang disitu ada bentuk piramida/candi  yang dibentuk dengan bahan 
batuan yang ada disekitarnya , apakah ada metoda geofisika ( magnetic/density 
etc) yang bisa digunakan untuk memastikan bentuknya sebelum digali  / dikupas 
atau hanya bisa dilakukan dengan pengamatan mata di lapangan ?

2011/3/22 sujatmiko m...@cbn.net.idmailto:m...@cbn.net.id
Rekan-rekan IAGI yang budiman,

Mang Okim sangat beruntung dapat  hadir di pertemuan Gedung Sate Bandung 
tanggal 3 Maret 2011 yang lalu , untuk mendengarkan presentasi Pak Agung dan 
team Turangga Seta (TS) tentang temuannya di Candi Cetho dan Candi Penataran . 
Presentasinya yang dilengkapi dengan tayangan power point yang begitu menarik , 
betul-betul membuat semua yang hadir termasuk Pak Wagub Jabar terperangah ( 
apalagi mang Okim - - - ta' iya ! ).

Temuan Pak Agung di kedua candi tersebut  sangat orisinil dan tampaknya belum 
pernah tersentuh / disadari oleh para ahli sejarah kita sebelumnya. Pak Lutfi 
Yondri , ahli arkeologi yang  penemu fosil manusia prasejarah di Situs Gua 
Pawon,  sampai mengajak Pak Agung dan team untuk berbicara di Kongres Nasional 
Arkeologi  yang akan dilaksanakan beberapa bulan yang akan datang.

Dalam kaitannya dengan temuan Pak Agung dan team TS di Candi Cetho dan Candi 
Penataran ini, mang Okim kira tidak perlu ada pendamping ahli geologi karena 
mereka  sangat ahli dalam menganalisa ukiran-ukiran di dinding candi dan 
membandingkannya dengan ukiran-ukiran sejenis  di candi luar negeri. 
Sebaliknya, untuk kasus Piramida, mang Okim sangat menganjurkan  agar ada  
pendamping ahli geologi  yang pengamatan di lapangannya murni didasarkan kepada 
ilmu kebumian ( khususnya physical geology ). Dengan demikian maka team TS 
tidak perlu lagi minta bantuan  para 

[iagi-net-l] Gempa Tohoku Jepang Setelah Seminggu Berlalu

2011-03-18 Terurut Topik Awang Harun Satyana
Sampai sore ini, setelah seminggu sejak gempa dahsyat melanda Jepang (gempa 
Tohoku 11 Maret 2011 pukul 14:46:23 waktu setempat/pukul 12:46:23 WIB) dengan 
magnitude 9,0 Mw (moment magnitude, data terakhir USGS, dikoreksi dari 8,9 Mw), 
telah terjadi sebanyak 502 kali gempa susulan. Magnitude gempa susulan 
bervariasi dari 4,5 - 7,4 Mw, frekuensi gempa susulan makin menurun, dua hari 
terakhir kemarin frekuensinya rata-rata 30 gempa per hari, hari-hari pertama 
setelah gempa besar bisa mencapai frekuensi 80-100 gempa per hari. Magnitude 
juga semakin menurun, yang saat ini di antara 4,0-5,5 Mw. Lokasi episentrum 
gempa2 susulan masih dominan di area sekitar lokasi gempa utamanya dalam 
sebaran area sekitar 300 x 500 km2. Sekitar 75 % gempa susulan adalah gempa 
dangkal (kedalaman sumber gempa  33 km), sisanya dengan kedalaman 33-70 km. 
Gempa Tohoku berasal dari penyesaran naik di dekat batas antara kerak akresi 
Lempeng Eurasia yang ditempati busur kepulauan Jepang dengan slab (kerak 
samudera) Pasifik, berasal dari kedalaman 32 km (data terakhir USGS, dikoreksi 
dari 10 km). Berdasarkan pemodelan subduction zone geometry analysis, 
penyesaran naik ini punya strike = 194.89 deg NE , dip = 14.94 deg, meskipun 
berdasarkan momen tensornya, sesar naik ini punya strike 187 deg NE dan dip 14 
deg.

Modeling zona rupture ('robekan') gempa ini mengindikasi bahwa gempa telah 
menyebabkan sesar dengan loncatan (throw) 30-40 meter, bergeser sepanjang 
sesarnya sepanjang kira-kira 300 km (along-strike) dan 150 km (sepanjang 
dip/down-dip).  Berdasarkan sebaran gempa-gempa susulan, dengan asumsi bahwa 
gempa-gempa susulan selalu berlokasi di rupture zone yang sama atau maksimal 
pindah ke dua jalur sesar di dekatnya, panjang wilayah robekan gempa ini 
sekitar 400-500 km.  Analisis menggunakan sekitar 500 stasiun  GPS  di area 
pantai Honshu menemukan bahwa pantai telah tergeser sampai 27 meter dan 
pergeseran tegak sampai tujuh meter akibat gempa ini.  Semua pergeseran 
vertikal di area dekat hiposentrum/episentrum (30-40 meter) dan di pantai 
(tujuh meter) telah mengganggu kolom air laut Samudera Pasifik  di sebelah 
timur Pulau Honshu yang telah menyebabkan tsunami skala besar dengan run up 
(tinggi gelombang) sampai 10 meter dan menelan banyak korban. Semua syarat 
tsunami-genic earthquake sangat dipenuhi oleh gempa Tohoku ini: pusat gempa di 
laut, sesar penyebab gempa bersifat dip-slip (sesar naik dalam hal ini), sumber 
gempa dangkal (32 km) dan magnitude gempa besar (9,0 Mw).

Seperti kita tahu, dua hari sebelum gempa Tohoku ini, telah terjadi gempa besar 
pada 9 Maret 2011 (7,2 Mw) dengan kedalaman 32 km. Lokasi episentrum gempa ini 
berada sangat dekat (40 km ke sebelah timur) dengan lokasi episentrum gempa 
Tohoku, dengan mekanisme penyesaran yang sama yaitu sesar naik (strike 190 deg 
NE, dip 7 deg), yang diikuti oleh sebanyak 34 gempa susulan yang beberapa di 
antaranya melebihi 6 Mw. Gempa 9 Maret ini, melihat mekanismenya, merupakan 
gempa pendahuluan (foreshock) sebelum gempa utama (mainshock) gempa Tohoku yang 
terjadi dua hari kemudian.

Gempa Tohoku 11 Maret 2011 adalah gempa terbesar dan terkuat bagi Jepang sampai 
saat ini, yang juga menyebabkan rangkaian beruntun berupa tsunami dan krisis 
meledaknya beberapa PLTN di Fukushima, Pulau Honshu. Krisis ledakan PLTN masih 
terjadi sampai saat ini, seiring dengan rentetan gempa-gempa susulan yang terus 
terjadi, dan bahaya radiasi radioaktif akibat dugaan telah melelehnya sebagian 
bahan bakar inti radioaktif akibat kegagalan sistem pendingin PLTN dan ledakan 
serta kebakaran. Saat ini, penduduk sekitar Tokyo-Fukushima panik dan melakukan 
eksodus karena kekuatiran bahaya radiasi radioaktif yang makin meluas. Radius 
berbahaya makin meningkat dari semula 20 km, lalu 30 km, dan kini 80 km. 
Beberapa negara telah menghimbau warga negaranya untuk tidak bepergian ke 
Jepang, sementara warga negara asing yang sudah berada di Jepang sedang 
diusahakan untuk dipulangkan oleh negaranya masing2.

Gempa Tohoku yang mencapai magnitude 9,0 M adalah record tertinggi gempa 
terkuat bagi Jepang. Untuk skala dunia pun, bisa dibilang masuk ke lima besar 
setelah gempa Chile 9,5 SR, gempa Alaska 9,2 SR dan gempa Aceh Indonesia 9,1 
Mw. Gempa2 sebelumnya yang dialami Jepang yang berasal dari patahan akibat 
konvergensi slab Pasifik dan kerak akresi Eurasia adalah: gempa 7,7 M (Juni, 
1978),  gempa M 7.8 (Desember 1994), gempa M 7.6 (1896) yang dilaporkan 
menimbulkan tsunami setinggi 38 meter dan memakan korban sebanyak 27.000, dan 
gempa M 8.6 (1933) yang dilaporkan menimbulkan tsunami setinggi 29 meter dan 
menewaskan 3000 korban. Laut di sebelah timur Pulau Honshu mempunyai topografi 
dasar laut embayment (pertelukan) yang akan membahayakan bila menimbulkan 
tsunami. Embayment yang terbuka ke arah datangnya gelombang, yang lalu 
menyempit ke arah daratan (seperti corong) akan mengumpulkan massa air laut 
menjadi tsunami dengan run up yang tinggi.

Gempa-gempa susulan 

RE: [iagi-net-l] Dua Tahun Semburan LUSI (29 Mei 2006-29 Mei 2008)

2008-05-29 Terurut Topik Awang Harun Satyana
Pak Wahyu,

Kalau LUSI semakin panjang umurnya nanti semakin besar dan luas dampaknya, maka 
semoga jangan panjang-panjang deh umurnya. Kalau ingatan akan LUSI dan semua 
pelajaran yang bisa ditarik daripadanya memang harus abadi (walaupun ada 
pernyataan bahwa dari sejarah orang tidak belajar apa-apa dari sejarah -bukan 
sejarahnya yang salah, orang harus belajar dari sejarah agar bijak, tetapi 
sejarah menunjukkan bahwa manusia suka mengulang-ulang kesalahan dan itu 
tercatat dalam sejarah). Tetapi tak perlu pesimis, optimislah.

Salam,
awang

-Original Message-
From: wahyu budi [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Friday, May 30, 2008 6:48 C++
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Dua Tahun Semburan LUSI (29 Mei 2006-29 Mei 2008)

Lho, kok semoga pendek umurmu?

Rasanya lebih tepat semoga panjang umurmu LUSI.

Maksudnya panjang umur LUSI dalam ingatan manusia, khususnya bangsa Indonesia. 
LUSI semoga selalau diingat bagaimana suatu kelalaian berubah menjadi sesuatu 
yang luar biasa. Semoga selalu pula dingat bagaimana kelemahan kita dalam 
menyelesaikan suatu masalah.

Salam,
WBS

--- On Thu, 5/29/08, Awang Satyana lt;[EMAIL PROTECTED]gt; wrote:
From: Awang Satyana lt;[EMAIL PROTECTED]gt;
Subject: [iagi-net-l] Dua Tahun Semburan LUSI (29 Mei 2006-29 Mei 2008)
To: IAGI lt;iagi-net@iagi.or.idgt;, Forum HAGI lt;[EMAIL PROTECTED]gt;, 
Geo Unpad lt;[EMAIL PROTECTED]gt;, Eksplorasi BPMIGAS lt;[EMAIL 
PROTECTED]gt;
Date: Thursday, May 29, 2008, 5:27 PM

Hari ini, 29 Mei 2008 tepat dua tahun semburan LUSI (lumpur Sidoarjo) telah
terjadi. Ia tetap menyemburkan lumpur sekitar 100.000 m3/hari dengan temperatur
rata-rata di atas100 deg C. Area penurunannya makin meluas, makin keluar dari
pusat erupsi.

  Setelah tepat dua tahun pula dilaporkan koran Bisnis Jakarta hari ini, 29 Mei
2008, gununglumpur lama bernama Kalang Anyar di kawasan Buncitan Tani, Sedati
Sidoarjo, beberapa km di sebelah timurlaut LUSI membawa minyak dalam erupsi
lumpurnya yang telah meleler selama puluhan tahun.

  Sebuah sumur air digali penduduk dua bulan lalu 500 meter dari Kalang Anyar.
Baru-baru ini air sumurnya tercampur minyak dan terbakar ketika disulut api.
Sumur ditutup dan ketika dibuka sangat berbau gas -jelas menunjukkan akumulasi
gas terjadi.

  Proses naiknya lumpur dan gas di LUSI telah mengacaukan sistem
plumbing fluida di wilayah ini, termasuk gunung-gununglumpur lama
di wilayah ini. Rumah-rumah yang berdiri hanya beberapa belas meter dari
leleran lumpur Kalang Anyar perlu waspada. Kalang Anyar tengah aktif lagi
akibat plumbing system fluida yang diinduksi erupsi LUSI.

  Sementara itu, PT Minarak, perusahaan yang ditunjuk untuk mengganti rugi
lahan terdampak LUSI telah mulai membayar sisa uang ganti rugi lahan penduduk.
Masyrakat mengaku puas dengan ganti rugi itu (berita TransTV 28 Mei 2008).
Sebuah berita yang menggembirakan.

  Sementara itu pula, belum ada lagi solusi dan operasi tepat yang dilakukan
untuk menghentikan LUSI. Belum ada kasus penuntutan legal yang baru. Belum ada
kesepakatan di antara para ahli apa penyebab semburan LUSI. Setiap kubu
bertahan dengan keyakinannya masing-masing.

  Semua dari kita tengah belajar dengan LUSI.

  Selamat ulang tahun LUSI, semoga pendek umurmu (!)

  salam,
  awang




PIT IAGI KE-37 (BANDUNG)
* acara utama: 27-28 Agustus 2008
* penerimaan abstrak: kemarin2 s/d 30 April 2008
* pengumuman penerimaan abstrak: 15 Mei 2008
* batas akhir penerimaan makalah lengkap: 15 Juli 2008
* abstrak / makalah dikirimkan ke:
www.grdc.esdm.go.id/aplod
username: iagi2008
password: masukdanaplod


PEMILU KETUA UMUM IAGI 2008-2011:
* pendaftaran calon ketua: 13 Pebruari - 6 Juni 2008
* penghitungan suara: waktu PIT IAGI Ke-37 di Bandung
AYO, CALONKAN DIRI ANDA SEKARANG JUGA!!!

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on 

RE: RE: [iagi-net-l] Re: Poster vs Oral Presentation

2008-04-25 Terurut Topik Awang Harun Satyana
Nah, itu juga alasan yang selalu dikemukakan kebanyakan teman akademisi saat 
saya minta menyumbang tulisan untuk Majalah Geologi Indonesia (MGI). Saat ini 
MGI punya no. ISSN 0216-1061. Wah, kalau hanya ISSN malas-lah, coba naikkan 
dulu ke status ISBN, baru nanti saya kontribusi tulisan begitu kata seorang 
teman dari Perguruan Tinggi. Nilai kum jurnal ber-ISBN lebih tinggi daripada 
nilai kum jurnal ber-ISSN. Hm...ada maksud lain rupanya dengan menyumbang 
tulisan itu, tadinya saya hanya berpikir scientist must write Maka MGI pun 
sangat sepi dikontribusi...

Seorang kandidat doktor pernah menghubungi saya bertanya bagaimana caranya 
memasukkan paper ke jurnal internasional, bila masuk, maka predikat 
judicium-nya akan naik. Memang begitulah aturan2 di akademik kelihatannya, 
semua ada perhitungannya. Berapa paper di simposium, berapa paper di jurnal 
(jurnal mana dulu nih; jurnal internasional dengan ISBN, yang terkenal, yang 
ada peer review-nya tentu akan dinilai tinggi kreditnya); semua ada nilainya 
(untuk jadi profesor atau menduduki jenjang2 akademik).

Di dunia akademik internasional pun mungkin kelihatannya begitu. Maka Robert 
Hall yang duduk bersebelahan dengan saya saat pertemuan IPA 2007 (kami saat itu 
sebagai dua pembicara yang berurutan tentang tektonik Jawa) tercenung melihat 
kartu nama saya bukan dari afiliasi pusat riset atau perguruan tinggi, tetapi 
dari BPMIGAS. You did your research as a hobby ?, begitu tanyanya. Yes, I 
did, jawab saya. Sebenarnya bukan hobi, tetapi ekspresi cinta. Orang yang 
jatuh cinta tak akan pernah berhitung, just do it (kata Abah), walaupun 
dengan nilai kum : 0.

Siapapun bisa dan boleh melakukan riset, syaratnya hanya : cinta, tekad, tekun, 
berani. Cinta menjadi pendorong utamanya. Tekad dan tekun menjadi bahan bakar 
perjalanan risetnya. Berani menjadi pijakannya saat ia bertemu dan berdebat 
dengan periset lain. Benar atau tidak risetnya (karena ia bukan seorang doktor 
riset atau bukan doktor akademik) akan ditentukan dengan pertemuan dan 
perdebatan melalui forum-forum ilmiah.

Mari meneliti dan menulis walaupun tanpa apresiasi apa pun !

Salam,
awang

-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Friday, April 25, 2008 2:07 C++
To: iagi-net@iagi.or.id; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]
Subject: RE: [iagi-net-l] Re: Poster vs Oral Presentation

Saya mau sharing betapa susahnya untuk meminta akademisi untuk menulis di 
majalah Berita Sedimentologi dan aktif di Forum Sedimentologi Indonesia (FOSI). 
Saya pernah tanya kenapa tidak menyumbang tulisan, alasannya mula-mula karena 
tidak ada nomor ISSN / ISBN. Karena hal ini kami mendaftarkan majalah ini ke 
LIPI. Setelah mendapat ISSN / ISBN masih juga tidak banyak mendapat kontribusi. 
Tapi alasannya ganti: FOSI / Berita Sedimentologi ini adalah majalah atau 
organisasi LOKAL. Jadi sayang kalau papernya di publish secara domestik, lebih 
baik sekalian INTERNATIONAL.

Akhirnya kami cenderung untuk minta kawan-kawan dari industri untuk 
menyumbangkan tulisan. Mungkin karena mereka tidak cari cum / credit point dan 
mungkin mereka memang 'jatuh cinta' jadi mau menulis seperti Awang sampaikan 
sebelumnya.

Herman




-Original Message-
From: Awang Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Thursday, April 24, 2008 6:53 PM
To: iagi-net@iagi.or.id; Geo Unpad; Forum HAGI
Subject: Re: [iagi-net-l] Re: Poster vs Oral Presentation


Perasaan bahwa poster kelas dua harus dihapuskan baik dari panitia konvensi 
maupun peserta konvensi, juga penulisnya. Tidak bisa dinafikan bahwa perasaan 
kelas dua itu masih ada. IPA dalam lima tahun terakhir ini boleh dikatakan tak 
menganut pembedaan itu, sekali paper lengkapnya dimuat dalam proceedings, maka 
hilanglah mana paper oral mana paper poster.

  Menyiapkan poster lebih susah daripada sekedar menyiapkan presentasi oral. 
Menyiapkan poster lebih makan waktu, tenaga, dan biaya. Dulu saat presentasi 
oral masih menggunakan slide 35 mm menyiapkan presentasi oral sama susahnya 
dengan menyiapkan poster. Sekarang, dengan menggunakan power point 
presentation, 10 menit sebelum presentasi pun kita masih bisa melakukan 
perubahan atas bahan presentasi bila diperlukan.

  Presentasi oral hanya 15-20 menit, lalu diskusi 5-10 menit; habis itu orang 
melupakannya. Pembicara hanya cukup membawa flash disk dan memberikan bahannya 
ke panitia untuk di-copy. Nah, poster : booth-nya dijagai pembuatnya bisa 
setengah hari-sehari. Lalu ia/mereka juga mesti siap sedia menjawab pertanyaan 
pengunjung selama posternya digantung. Membawanya ke tempat konvensi pun tak 
sederhana, tak hanya disakui seperti flash disk; tapi mesti dibawa menggunakan 
tabung pipa, dibawa terbang, jauh melintasi benua2 (kalau mengikuti konvensi 
internasional), merepotkan. Dan, biaya membuat poster dengan kualitas cetak 
yang prima sungguh tak murah biayanya. Maka, sungguh tak adil kalau poster 
dikelasduakan sebab dalam banyak hal menyiapkannya lebih susah daripada 

RE: FW: [iagi-net-l] Lagi : Junghuhn di Bukit Jayagiri

2008-04-18 Terurut Topik Awang Harun Satyana
Abah,

Beberapa kawan yang saya kenal suka mengajak anak2nya ke objek2 pendidikan yang 
Abah sebutkan; tetapi kebanyakan orang tua memang mengajaknya ke mall. Untuk ke 
objek2 pendidikan, kebanyakan mempercayakannya ke pihak sekolah saja. Saya 
pikir ini tidak tepat, kalau orang tuanya yang mengajaknya tentu lebih personal 
dan mungkin lebih berkesan untuk anak2nya, seperti yang Abah alami saat masa 
kecil zaman baheula.

Saya sendiri pernah mengajak istri dan anak2 saya ke : museum geologi (mereka 
takjub sekali), sisa2 patahan Lembang di Bukit Gantung, kawah Gunung Tangkuban 
Perahu, Kawah Putih Gunung Patuha, Museum Satria Mandala, mercu suar lama di 
Anyer yang pernah dihantam tsunami Krakatau 1883, Planetarium TIM, dll.

Di bawah jok mobil saya selalu ada palu geologi batuan beku Estwing nan perkasa 
itu (ini sekaligus buat senjata saya kalau ada yang menunjukkan kapak merah 
he2..); jadi kalau sedang pergi sekeluarga ke luar kota, lalu tiba2 saya 
menghentikan mobil karena ada objek geologi yang menarik minat saya, mereka 
sudah maklum. Biasanya saya keluar bawa foto dan palu, anak2 biasanya ikut 
keluar melihat ayahnya mengambil foto dan sampel batuan.

Meluangkan waktu mendidik anak-anak adalah tantangan besar para orang tua sibuk 
masa kini.

Salam,
awang


-Original Message-
From: yanto R.Sumantri [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Friday, April 18, 2008 1:54 C++
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: FW: [iagi-net-l] Lagi : Junghuhn di Bukit Jayagiri




Awang dan Rekan rekan

Membaca Junghuhn di Bukit Jayagiri
, saya teringat masa kecil dlu (umur - ku enam tahun) , dibawa ayah dan
ibu untuk melihat jayagiri. Dan pengalaman itu (karena terjadi pada masa
anak anak) masih terpatri sampai saat ini.
Saya jadi ingin bertanya
apakah orang tua sekarang biasa membawa anak  anak-nya  melihat
seperti ini (Teropong Boscha , Jayagiri , musium geologi , gedung gajah
dsb).
Rasa2nya ndak ya , kalau membawa anak-nya kesitu kayanya
kampungan, lebih gaya kalau jalan jalan ke mall  (untuk
mendidik konsumtif) , akh moga moga si Abah salah.

Si Abah

___

Pak Sugeng,

 Terima kasih atas respon dan
beberapa ceritanya yang menarik.

 Kalau kita membaca
puluhan buku tipis untuk anak-anak serial Alam

Terbuka yang pernah diterbitkan di Indonesia pada tahun 1950 -
awal
 1970-an, oleh Penerbit Ganaco N.V., Bandung (penerbit ini
sangat terkenal
 pada masanya, tetapi sejak akhir 1970-an tidak
ada lagi), kita akan takjub
 dengan perkembangan2 ilmu
pengetahuan dan teknik yang terjadi di
 Indonesia.

 Buku2 ini ditulis langsung oleh ahli2 Belanda yang bekerja di
Indonesia
 sebelum Indonesia merdeka, kemudian diterjemahkan oleh
Ganaco. Ada hampir
 60-an buku yang meliputi berbagai aspek ilmu
pengetahuan, teknik, dan
 kehidupan (termasuk beberapa tentang
geologi Indonesia, yang ditulis oleh
 ahli2 geologi Belanda yang
bekerja di Indonesia). Saya dapat mengumpulkan
 sekitar 40 judul,
hasil berburu di tukang loak Bandung, terkumpul satu
 demi satu
di beberapa tukang loak selama bertahun-tahun (bisa dibayangkan

betapa senangnya perasaan saya kala satu demi satu buku2 itu terkumpul,
 rasanya barangkali lebih puas daripada bisa merekonstruksi sebuah
lanskap
 geologi !)

 Nah, di salah satu seri
buku ini ada yang berjudul Kina, di situ
 diceritakan
tentang sejarah sulitnya mendatangkan kina ke Indonesia dari

Amerika Selatan, dari hutan-hutan Peru. Pencariannya penuh dengan
 liku-liku, penuh dengan petualangan ala Indiana Jones, penuh
dengan
 diplomasi, dll. Bagaimana mengapalkannya ke Indonesia
agar tetap utuh pun
 menjadi masalah besar sebab saat itu tahun
1850-1860-an. Setelah sampai di
 Indonesia pun menjadi masalah
besar bagaimana membudidayakannya. Menarik
 sekali ceritanya
sampai perkebunan kina itu akhirnya subur di

perkebunan-perkebunan di Jawa Barat, termasuk Pangalengan, dan daerah2
 lain di Indonesia - sampai Pil Bandung nan pahit itu
menyuplai kebutuhan
 97 % dunia (!).

 Saat di
Balikpapan 1990-1995, saya biasa mengonsumsi daun pepaya dalam

menu makanan, katanya papaverine-nya punya khasiat mirip-mirip kinine
di
 pil kina, resep ini saya peroleh dari seorang kerabat yang
tinggal di
 teluk Sangatta sejak 1980-an, wilayah di Kalimantan
Timur yang saat itu
 kerap jadi wilayah endemik malaria.

 Cerita-cerita tentang minyak yang ditambang puluhan
orang di lapangan2
 kecil penemuan tahun 1890-an mungkin sudah
berlalu Pak Sugeng, saya masih
 melihatnya pada tahun 1990
ditarik puluhan orang yang berlari-lari sekitar
 lapangan sejauh
kedalaman reservoir itu; sekarang sudah menggunakan mesin
 hasil
modifikasi dari mesin mobil.

 Salam,

awang

 -Original Message-

From:
Sugeng Hartono [mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Sent:
Friday, April 18, 2008 12:08 C++
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: FW: [iagi-net-l] Lagi : Junghuhn di Bukit Jayagiri



 Pak Awang,


Trimakasih, ulasan mengenai tokoh yang legendaris ini sungguh memikat.
Pak
 Awang sangat beruntung 

RE: FW: [iagi-net-l] Lagi : Junghuhn di Bukit Jayagiri

2008-04-17 Terurut Topik Awang Harun Satyana
Pak Sugeng,

Terima kasih atas respon dan beberapa ceritanya yang menarik.

Kalau kita membaca puluhan buku tipis untuk anak-anak serial Alam Terbuka 
yang pernah diterbitkan di Indonesia pada tahun 1950 - awal 1970-an, oleh 
Penerbit Ganaco N.V., Bandung (penerbit ini sangat terkenal pada masanya, 
tetapi sejak akhir 1970-an tidak ada lagi), kita akan takjub dengan 
perkembangan2 ilmu pengetahuan dan teknik yang terjadi di Indonesia.

Buku2 ini ditulis langsung oleh ahli2 Belanda yang bekerja di Indonesia sebelum 
Indonesia merdeka, kemudian diterjemahkan oleh Ganaco. Ada hampir 60-an buku 
yang meliputi berbagai aspek ilmu pengetahuan, teknik, dan kehidupan (termasuk 
beberapa tentang geologi Indonesia, yang ditulis oleh ahli2 geologi Belanda 
yang bekerja di Indonesia). Saya dapat mengumpulkan sekitar 40 judul, hasil 
berburu di tukang loak Bandung, terkumpul satu demi satu di beberapa tukang 
loak selama bertahun-tahun (bisa dibayangkan betapa senangnya perasaan saya 
kala satu demi satu buku2 itu terkumpul, rasanya barangkali lebih puas daripada 
bisa merekonstruksi sebuah lanskap geologi !)

Nah, di salah satu seri buku ini ada yang berjudul Kina, di situ diceritakan 
tentang sejarah sulitnya mendatangkan kina ke Indonesia dari Amerika Selatan, 
dari hutan-hutan Peru. Pencariannya penuh dengan liku-liku, penuh dengan 
petualangan ala Indiana Jones, penuh dengan diplomasi, dll. Bagaimana 
mengapalkannya ke Indonesia agar tetap utuh pun menjadi masalah besar sebab 
saat itu tahun 1850-1860-an. Setelah sampai di Indonesia pun menjadi masalah 
besar bagaimana membudidayakannya. Menarik sekali ceritanya sampai perkebunan 
kina itu akhirnya subur di perkebunan-perkebunan di Jawa Barat, termasuk 
Pangalengan, dan daerah2 lain di Indonesia - sampai Pil Bandung nan pahit itu 
menyuplai kebutuhan 97 % dunia (!).

Saat di Balikpapan 1990-1995, saya biasa mengonsumsi daun pepaya dalam menu 
makanan, katanya papaverine-nya punya khasiat mirip-mirip kinine di pil kina, 
resep ini saya peroleh dari seorang kerabat yang tinggal di teluk Sangatta 
sejak 1980-an, wilayah di Kalimantan Timur yang saat itu kerap jadi wilayah 
endemik malaria.

Cerita-cerita tentang minyak yang ditambang puluhan orang di lapangan2 kecil 
penemuan tahun 1890-an mungkin sudah berlalu Pak Sugeng, saya masih melihatnya 
pada tahun 1990 ditarik puluhan orang yang berlari-lari sekitar lapangan sejauh 
kedalaman reservoir itu; sekarang sudah menggunakan mesin hasil modifikasi dari 
mesin mobil.

Salam,
awang

-Original Message-
From: Sugeng Hartono [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Friday, April 18, 2008 12:08 C++
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: FW: [iagi-net-l] Lagi : Junghuhn di Bukit Jayagiri



Pak Awang,

Trimakasih, ulasan mengenai tokoh yang legendaris ini sungguh memikat. Pak 
Awang sangat beruntung masih sempat nyekar ke makam beliau di Lembang. 
Tulisan ini akan menambah wawasan kami semua. Nama Junghuhn saya kenal sejak 50 
th yll ketika saya suka membuka-buka buku tebal kakak-2 saya yang sekolah SGB 
dan SGA: Kementerian P dan K, Balai Kursus Tertulis Pendidikan Guru Bandung 
Dilarang Mengutip. Dalam salah satu mata pelajaran, dikisahkan sbb.: Di sebuah 
desa di  negara Amerika Selatan, ada seorang kakek yang sakit demam berat 
(malarira). Karena kehausan, Kakek ini sampai merangkak ke kolam di dekat 
desanya hanya sekedar untuk minum. Walaupun airnya sangat pahit, Kakek tetap 
nekad minum sampai kenyang. Esoknya dia sembuh dari sakit. Rupanya ada pohon 
kina yang tumbang ke kolam, dan yang menyebabkan air kolam ini menjadi pahit 
sekaligus menjadi obat mujarap untuk malaria. Maka menjadi terkenal-lah bahwa 
kina untuk obat malaria.

Lalu dikisahkan bahwa bibit pohon Kina ini dibawa oleh seorang peneliti bernama 
Junghuhn, dan dikembangkan di Tanah Priangan yang sejuk dan indah. Sejak itu 
pil Kinine atau pil Kina (di desa saya disebut pil mBandung) menjadi sangat 
terkenal. Cuma yha itu, pahitnya minta ampun. Dulu, kalau kami mesti menelan 
pil ini, haruslah dibantu pisang. Artinya, pisang (mateng) kita kunyah dulu 
sampai lembut, lalu sebutir pil ditumpangkan di atasnya, dan pisang kita telan 
sambil memejamkan mata. Sesudahnya kita harus cepat-2 minum teh manis. Esoknya 
demam malaria akan hilang. Setelah sekolah SR, ketika belajar Ilmu Bumi, kami 
lebih tahu bahwa perkebunan kina ada di Pangelengan. Kebetulan akhir-2 ini saya 
dan keluarga sering main ke Cibeureum Pangalengan karena membantu warga 
setempat dengan menggaduhkan bbrp ekor sapi perah. Na, di sana rupanya juga 
masih banyak pohon-2 kina.  Selain sejuk, Pangelengan mempunyai pemandangannya 
yang indah dan mempesona.

Rupanya para akhli Belanda (Eropa) pada waktu itu hebat-2 yha? Ketika masih di 
Yogya, saya suka beli majalah Intisari bekas di loakan dekat alun-alun. Saya 
menemukan artikel bagus, sekaligus mengharukan: Ada peneliti tanaman (Belanda) 
dari Bandung selatan yang mendatangi sebuah kantor pos pembantu untuk 
mengirimkan hasil penelitiannya ke 

RE: [iagi-net-l] Priyono Pimpin BP Migas

2008-04-08 Terurut Topik Awang Harun Satyana
Antrian minyak tanah yang kilometeran panjangnya yang membuat seorang nenek 
renta di Parung kemarin pingsan karena dianiaya pengantri lain, antrian BBM di 
SPBU2 yang runyam, gas elpiji yang menghilang di mana-mana, adalah suatu 
realitas yang sangat menyedihkan di negeri ini. Mestinya kebutuhan dasar 
masyarakat akan pangan dan energi tak boleh terganggu sedikit pun. Jangan 
sampai kekayaan sumberdaya Indonesia menjadi kutukan buat masyarakatnya!

Selamat datang Pak Priyono di BPMIGAS, sungguh tidak mudah tugas kita.

Tantangan besar menghadang siapa pun insan migas di negeri ini.

Escaping the resource curse !

awang
Eksplorasi BPMIGAS

-Original Message-
From: Ariadi Subandrio [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Wednesday, April 09, 2008 10:30 C++
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Priyono Pimpin BP Migas

hubungan antara produksi migas meningkat dan antrian minyak tanah itu dimana 
ya.., btw, apapun yang terjadi, dalam semangat perbaikan negeri pada 
berbagai macam sektor, kita sampaikan Selamat pada pak R. Priyono sebagai 
Kepala BPMIGAS, semoga penugasan beliau menjadi amanah dalam pengabdian bagi 
negeri.

ar-.

- Original Message 
From: H. Edison Sirodj (XD/PCSB) [EMAIL PROTECTED]
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Wednesday, April 9, 2008 8:07:47 AM
Subject: RE: [iagi-net-l] Priyono Pimpin BP Migas

Selamat atas terpilihnya Pak Priyono sebagai Ka BPMIGAS.
Semoga industri migas RI akan terus meningkatkan produksinya...dan
rakyat tidak perlu lagi panas-panas antrian minyak tanah..

EGS
-Original Message-
From: Andang Bachtiar [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Tuesday, 08 April, 2008 5:21 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] Priyono Pimpin BP Migas

Selamat, buat Mas Pri .. Semoga amanah memimpin BPMigas
==
Priyono Pimpin BP Migas
Alih Istik Wahyuni - detikFinance
Selasa 08/04/2008 16:01

Jakarta

Komisi VII DPR akhirnya memilih R Priyono sebagai Kepala BP Migas
menggantikan Kardaya Warnika untuk masa jabatan 2008-2013.
R Priyono dipilih setelah menjalani fit and proper test seperti dua
kandidat lainnya Senin 7 April kemarin. Priyono menang dalam voting yang
digelar Komisi VII DPR di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa
(8/4/2008).
Sebanyak 45 suara untuk Priyono dan 7 suara untuk Hadi Purnomo.
Sementara Evita tidak memperoleh suara satu pun.
Kardaya sendiri sebenarnya belum selesai menjalani masa jabatan yang
diembannyasejak 2005 dan seharunya selesai 2010. Namun desakan dari
Komisi VII sejak tahunlalu membuat pemerintah terpaksa melengserkan
Kardaya dan mengajukan calon-calonbaru.

Calon Kepala BP Migas 'Diusir' DPR

Insiden menarik sempat mewarnai proses voting Kepala BP Migas. Setelah
menunggu lama, ketiga kandidat Kepala BP Migas malah diminta kembali ke
kantor masing-masing begitu pengambilan keputusan Komisi VII dimulai.
Katanya nanti dihubungi ke kantor, kata salah satu kandidat R Priyono
ketikameninggalkan gedung MPR/DPR, Jakarta, Selasa (8/4/2008).
Padahal, ketiga kandidat datang atas permintaan DPR. Bahkan Evita Legowo
yang kini menjabat sebagai Sekretaris Timnas Bahan Bakar Nabati sudah
menunggu sejak pagi.
Sementara Priyono dan Hadi Purnomo jauh-jauh datang ke dari Purwakarta.
Saya tadi sedang rapat di Purwakarta, bareng pak Hadi, katanya. ( lih
/ ddn )


DISCLAIMER : This e-mail and any files transmitted with it (Message) is 
intended only for the use of the recipient(s) named above and may contain 
confidential information.  You are hereby notified that the taking of any 
action in reliance upon, or any review, retransmission, dissemination, 
distribution, printing or copying of this Message or any part thereof by anyone 
other than the intended recipient(s) is strictly prohibited.  If you have 
received this Message in error, you should delete this Message immediately and 
advise the sender by return e-mail. Opinions, conclusions and other information 
in this Message that do not relate to the official business of PETRONAS or its 
Group of Companies shall be understood as neither given nor endorsed by 
PETRONAS or any of the companies within the Group.


PIT IAGI KE-37 (BANDUNG)
* acara utama: 27-28 Agustus 2008
* penerimaan abstrak: kemarin2 s/d 30 April 2008
* pengumuman penerimaan abstrak: 15 Mei 2008
* batas akhir penerimaan makalah lengkap: 15 Juli 2008
* abstrak / makalah dikirimkan ke:
www.grdc.esdm.go.id/aplod
username: iagi2008
password: masukdanaplod


PEMILU KETUA UMUM IAGI 2008-2011:
* pendaftaran calon ketua: 13 Pebruari - 6 Juni 2008
* penghitungan suara: waktu PIT IAGI Ke-37 di Bandung
AYO, CALONKAN DIRI ANDA SEKARANG JUGA!!!

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI 

RE: [iagi-net-l] Pertanyaan tentang mikrokontinen Jawa Timur

2008-03-23 Terurut Topik Awang Harun Satyana
Pak Min,

Tulisan di bawah barangkali bisa berhubungan dengan pertanyaan tersebut. Secara 
ringkas, masih jauh dari cukup bukti bahwa ada mikrokontinen di bawah Jawa 
Timur.

Salam,
awang

Date: Sun, 16 Mar 2008 18:49:13 -0700 (PDT)
From: Awang Satyana [EMAIL PROTECTED]
Add to Address Book  Add Mobile Alert
Subject: Stratigrafi Pra-Kambrium : Stratigrafi Geokronometri dan Adakah di 
Indonesia ?
To: Geo Unpad [EMAIL PROTECTED], Forum HAGI [EMAIL PROTECTED], IAGI 
iagi-net@iagi.or.id

Sebuah renungan singkat menjelang dini hari Minggu kemarin. Semoga berguna.

Di Indonesia, kita terutama hanya banyak bermain di hampir 1,5 % saja episode 
Bumi bernama zaman Paleogen dan Neogen. Atau, manusia hanya banyak tahu di 
hampir 12 % saja episode Bumi bernama kurun Fanerozoikum, sementara 88 % 
episode Bumi yaitu sejak penciptannya sampai Kambrium, pengetahuan kita sedikit 
sekali. Ini adalah cerita tentang yang sedikit sekali itu, pra-Kambrium, yang 
serbalangka dan serbarumit.

Studying the Earth becomes increasingly difficult and uncertain the further 
one goes back in geological time (Robb et al., 2004)

---deleted
Bagaimana di Indonesia ? Adakah batuan atau mineral berumur Kurun Arkeum atau 
Kurun Proterozoikum ? Ada, tetapi sangat langka.

Peneraan absolut umur tertua di Indonesia berasal dari mineral2 zirkon di dalam 
batuan volkanik Old Andesite Oligo-Miosen di sebelah selatan Jawa Timur dan 
Jawa Tengah yang menunjukkan umur 2500-3000 Ma (Mesoarkeum-Neoarkeum) (Smyth et 
al., 2003, 2005) menggunakan teknik radiometri U-Pb. Ditafsirkan bahwa di bawah 
Pegunungan Selatan itu terdapat basement Arkeum yang kemudian terlibat dalam 
partial melting saat subduksi Oligo-Miosen terjadi dan menghasilkan jalur 
volkanik Old-Andesite. Sebagian material volkanik itu mengandung zirkon Arkeum.

Sebaran umur zirkon ini mirip peneraan umur zirkon dari Perth, yang diduga 
berasal dari Yilgarn Craton berumur 2500-4200 Ma. Maka, ditafsirkan kemudian 
bahwa mungkin craton ini pecah  lalu sebagian massanya sebagai continental 
sliver hanyut ke arah Jawa oleh pemekaran Paleo-Tethys (?), dan akhirnya 
berbentur dengan Sundaland sebelum Tersier, dan pada kala Oligo-Miosen terlibat 
dalam subduksi yang menghasilkan OAF (Old Andesite Formation).

Boleh-boleh saja berpendapat begitu, tetapi sebelum batuan dan kerak kontinen 
Pra-Kambrium  ditemukan dan ditera di selatan Jawa, saya sulit percaya dengan 
penafsiran tersebut. Beberapa butir mineral zirkon detrital yang tercampur 
dalam material volkanik Oligo-Miosen tak serta merta membuktikan bahwa ada 
mikro-kontinen pra-Kambrium di selatan Jawa, apalagi kita bisa menentukan 
outline mikro-kontinen ini.

Lalu, di Kepala Burung Papua, Pieters et al.(1983) pernah menera umur batuan 
paling tua di Indonesia yaitu berasal dari kerakal granodiorit pada interkalasi 
metakonglomerat di dalam Formasi Kemum (Silur-Devon) yang menghasilkan umur 
1250 Ma (Mesoproterozoikum) menggunaan peneraan K-Ar. Kerakal ini tentu berasal 
dari suatu batuan induk yang tua juga, tetapi tidak pernah ditemukan di Kepala 
Burung.

Seorang teman pernah mengatakan bahwa di Sundaland ada batuan berumur Arkeum. 
Setahu  saya, tak ada batuan bahkan mineral berumur Arkeum di Sundaland.  
Sundaland adalah Mesozoic continental core of SE Asia. Pentarikhan granit  SW 
Kalimantan (Hamilton, 1979), Malay Peninsula (Liew and Page, 1985), Malay Tin 
Belt (Cobbing et al., 1986) dan Sumatra (Imtihanah, 2000) tak menghasilkan 
material berumur Arkeum  atau menunjukkan adanya kerak batuandasar berumur  
Arkeum  di wilayah ini. Bukti2 geokimia juga menunjukkan hadirnya  basement 
yang berumur tak lebih tua dari Proterozoikum, seperti di  Malay peninsula 
(contoh  Liew  Page, 1985).

Informasi terbaru tentang umur basement di wilayah Sundaland berasal dari studi 
 sediment provenance analyses sedimen Paleogen di Kalimantan bagian utara yang 
menggunakan metode  U-Pb SHRIMP dating of zircons (van Hattum, 2005). Dari 
penelitian ini ditunjukkan bahwa  sedimen Paleogen di wilayah ini 
diinterpretasikan berasal dari  erosi Schwaner Granites of SW Kalimantan dan 
dari  Malay Tin Belt (van Hattum, 2005) dan tak mengandung Archean zircons. 
Artinya adalah bahwa tak ada kerak  berumur  Archean di bawah Pegunungan 
Schwaner, Kalimantan atau Malay peninsula.

Hanya di dua tempat di Indonesia kita mempunyai sampel berumur pra-Kambrium : 
mineral zirkon di selatan Jawa berumur 2500-3000 Ma dan granodiorit di Kepala 
Burung berumur 1250 Ma. Memang, geologi pra-Kambrium berarti kelangkaan dan 
kesulitan

salam,
awang


-Original Message-
From: Minarwan (Min) [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Sunday, March 23, 2008 5:50 C++
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] Pertanyaan tentang mikrokontinen Jawa Timur

Secara tidak terduga, ada pertanyaan tentang keberadaan dan
bukti-bukti mikrokontinen Jawa Timur dimunculkan di Forum GeoTUTOR
baru-baru ini.

Berhubung saya sendiri belum membaca dan dengan demikian tidak bisa

RE: [iagi-net-l] Pertanyaan tentang mikrokontinen Jawa Timur

2008-03-23 Terurut Topik Awang Harun Satyana
Pak Agus,

Dari beberapa kasus yang pernah dipublikasi, tectonic setting kejadian 
molibdenum (Mo) tak mesti langsung terkait ke keberadaan mikrokontinen. Kita 
harus melihat dulu tipe molybdenum-granite-nya.

Molibdenum yang terjadi sebagai porphyry copper-molybdenum deposits dalam 
calk-alkaline plutonic rocks dari suatu jalur orogen semacam Old Andesite 
berhubungan dengan proses subduksi antar kerak oseanik dan kontinen. Saya pikir 
dalam proses ini tak memerlukan suatu mikro-kontinen. Kejadian proses ini bisa 
dilihat di Walser dan Einarsson (2005 -The geological context of molybdenum 
occurrences-Springer Verlag) yang menghadirkan contoh molybdenum province 
Middle Proterozoic di Swedia utara yang  terjadi di tepi Karelian continent dan 
dibatasi ke selatannya oleh suatu segmen domain oseanik (bandingkan dengan tepi 
lempeng Eurasia dan kerak oseanik India).

Kalau Mo-granite-nya adalah dari tipe mineralisasi yang berhubungan dengan 
granit aplit, kupola granit, pegmatit, dan volkanik asam yang terubah kuat, 
bolehlah kita mulai mencurigai keberadaan kerak granitik atau acid magmatic 
rcks dengan sifat yang lebih alkalin. Tetapi, tipe ini pun tak mesti buru2 
menyimpulkan bahwa ada mikrokontinen, itu semua bisa sebagai berhubungan dengan 
perkembangan rift system volcanism.

Atau kasus Mo-mineralisation di west Nelson, New Zealand (Tulloch dan Rabone, 
1993, New Zealand Journal of Geology and Geophysics). Di situ ada jalur 
mineralisasi molibdenum sepanjang 130 km. Karakteristik unsur jarang pada 
sampel Mo-granit yang relatif tak terubah menunjukkan bahwa tectonic 
setting-nya adalah arc setting, sebagai hasil partial melting plagioclase-free 
oceanic slab berkomposisi basaltik. Secara kimiawi pun ia calk alkaline karena 
Na-nya tinggi. Ini jelas berhubungan dengan suatu subduksi, bukan benturan 
mikrokontinen. Dan mineralisasi molibdenum di sini memang berasosiasi dengan 
pluton granodiorit yang terjadi akibat subduksi jangka panjang (Perem-Kapur 
tengah) di segmen New Zealand pada tepi Gondwana.

Nah, indikasi boleh saja, baik dari sebaran zirkon berumur Proterozoic seperti 
yang dilaporkan Helen Smyth et al. (IPA 2003, 2005) atau dari mineralisasi 
molibdenum seperti yang diceritakan Pak Bambang Priadi/Pak Agus; tetapi untuk 
sampai ke keberadaan mikrokontinen, bahkan bisa membuat outline-nya, kita masih 
jauh sebab banyak kemungkinan yang lain.

Saya tahu ada beberapa teman yang mengusulkan keberadaan mikrokontinen di 
selatan Jawa, saya pun mencurigainya di beberapa tempat sebagai continental 
sliver entah dari Sundaland maupun yang kabur dari Gondwanaland, misalnya di 
bawah Kulon Progo-Nanggulan, dan dari sektor Bayat-Pacitan. Tetapi, kita masih 
kurang bukti yang kuat untuk hal itu. Dan, usulan bahwa ada mikrokontinen yang 
begitu besar sampai melandasi seluruh Jawa Tengah dan Jawa Timur (Budiyani et 
al., 2003, Proceedings IPA) sehingga mengubah polarisasi jalur volkanik dan 
subduksi dari Late Cretaceous ke Oligo-Miosen, masih sangat bisa diperdebatkan.

Sebuah contoh argumen saja. Kalau mikrokontinen besar itu ada, tak akan ada 
calk-alkaline volcanism di Jawa seperti sekarang, semuanya akan high alkaline, 
potassic, atau ultra-potassic seperti Muria dan Bawean.

Salam,
awang

-Original Message-
From: Hendratno Agus [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Monday, March 24, 2008 10:07 C++
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] Pertanyaan tentang mikrokontinen Jawa Timur

Beberapa hari yang lalu 12-13 Maret 2008, sekumpulan geologist dari ITB, UGM, 
UPN, Geotek LIPI, PSG, STTNAS, Pusat Sumberdaya Geologi Bdg, dikumpulkan oleh 
PT Antam Tbk., di Pacitan untuk membahas mineralisasi dan strategi eksplorasi 
logam di Pegunungan Selatan Jawa Timur. Kebetulan saya hadir, dan ada sedikit 
cerita yang relevan dengan diskusi milist ini.
  Pertemuan tersebut untuk mencari relevansi kajian-kajian magmatik-petrologi 
dengan model alterasi (epitermal dan porphyry di Jatim), serta target untuk 
temuan endapan logam yang berarti.
  Dari diskusi tersebut, ada hal yang menarik yang disampaikan mas Bambang 
Priadi (ITB) dari berbagai data unsur yang dikoleksi dan diteliti di sejumlah 
wilayah pegunungan selatan jatim, menunjukkan kehadiran Mo (molibdenum) yang 
cukup berarti dalam batuan old-andesite formation.
  Nah..buka-buka buku, menurut Evans (1987) dan Wilson (1989), kehadiran Mo 
dalam produk alterasi mengindikasikan adanya kontribusi kerak granitik / 
kontinental dalam proses alterasi yang berlangsung. Asosiasi mineralisasinya 
menunjukkan sekumpulan Zn-Cu-Co-Mo-Pb yang signifikan. Kehadiran alterasi 
mesotermal-hipotermal tersebut dalam produk alterasi di Pacitan - Ponorogo 
mengindikasikan keberadaan kerak kontinental granitik di daerah tersebut (hasil 
penelitian mas Bambang Priadi).

  Ini menjadi menarik, jika demikian maka kehadiran mikro-kontinen akan 
memberikan kontribusi terhadap berbagai alternatif perubahan zona subduksi di 
Pulau Jawa bagian Timur. Lalu bagaimana hubungannya 

RE: [iagi-net-l] Dongeng geologi: Top Ten Blog Indonesia

2008-03-18 Terurut Topik Awang Harun Satyana
Selamat Pak Vicky, saya turut berbangga dengan Dongeng Geologi masuk 10 besar 
top blogs in Indonesia. Tentu ini hasil kerja keras, ketekunan, dan konsistensi 
Pak Vicky. Semoga makin mendidik masyarakat Indonesia akan geologi.

Salam,
awang

-Original Message-
From: Parvita Siregar [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Wednesday, March 19, 2008 4:34 C++
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] Dongeng geologi: Top Ten Blog Indonesia

Congratulations Mas Vicky,  blognya masuk ke Top 100 blog Indonesia.
Bulan ini malah masuk urutan ke-10.  Urutan ke-8 blognya Wimar Witoelar.
Not bad at all!

http://blogs.indonesiamatters.com/




PIT IAGI KE-37 (BANDUNG)
* acara utama: 27-28 Agustus 2008
* penerimaan abstrak: kemarin2 s/d 30 April 2008
* pengumuman penerimaan abstrak: 15 Mei 2008
* batas akhir penerimaan makalah lengkap: 15 Juli 2008
* abstrak / makalah dikirimkan ke:
www.grdc.esdm.go.id/aplod
username: iagi2008
password: masukdanaplod


PEMILU KETUA UMUM IAGI 2008-2011:
* pendaftaran calon ketua: 13 Pebruari - 6 Juni 2008
* penghitungan suara: waktu PIT IAGI Ke-37 di Bandung
AYO, CALONKAN DIRI ANDA SEKARANG JUGA!!!

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-


This email was Anti Virus checked by Administrator.
http://www.bpmigas.com



PIT IAGI KE-37 (BANDUNG)
* acara utama: 27-28 Agustus 2008
* penerimaan abstrak: kemarin2 s/d 30 April 2008
* pengumuman penerimaan abstrak: 15 Mei 2008
* batas akhir penerimaan makalah lengkap: 15 Juli 2008
* abstrak / makalah dikirimkan ke:
www.grdc.esdm.go.id/aplod
username: iagi2008
password: masukdanaplod


PEMILU KETUA UMUM IAGI 2008-2011:
* pendaftaran calon ketua: 13 Pebruari - 6 Juni 2008
* penghitungan suara: waktu PIT IAGI Ke-37 di Bandung
AYO, CALONKAN DIRI ANDA SEKARANG JUGA!!!

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-



RE: [iagi-net-l] Basin Map, beli dimana ya ?

2008-03-13 Terurut Topik Awang Harun Satyana
Tiur,

Peta Tertiary Indonesian Basins yang berjumlah 60 cekungan itu adalah produk 
IAGI tahun 1985, dibuat dalam rangka 100 tahun perminyakan di Indonesia 
(1885-1985). Tahun 1885 adalah penemuan lapangan komersil pertama di Indonesia 
: Telaga Said di Sumatra Utara.

Peta ini digabung dengan sumberdaya energi lainnya seperti batubara, dan 
nuklir. Apakah peta itu masih ada di Sekretariat IAGI untuk dibeli ? Saya tak 
yakin masih ada, sebab umurnya sudah 23 tahun.

Kalau sekedar peta dalam bentuk ppt. hasil scanning dari peta besar asli tahun 
1985, saya bisa memberikan file-nya.

Jumlah 60 cekungan akan segera berubah menjadi lebih banyak, menjadi berapa 
sudah ada, tetapi tunggu saja publikasi finalnya, masih dalam tahap evaluasi.

Salam,
awang

-Original Message-
From: Tiur Aldha [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Friday, March 14, 2008 10:07 C++
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] Basin Map, beli dimana ya ?

Rekan-rekan IAGI netters,
Saya minta tolong infonya dimana ya bisa beli map Indonesia Basin ? seperti
yang ada di slide di workshop migas di bandung kemaren, kalo ngga salah
terakhir ada 60 basin ya.

Terima kasih infonya ya...


Salam,

Tiur Aldha




PIT IAGI KE-37 (BANDUNG)
* acara utama: 27-28 Agustus 2008
* penerimaan abstrak: kemarin2 s/d 30 April 2008
* pengumuman penerimaan abstrak: 15 Mei 2008
* batas akhir penerimaan makalah lengkap: 15 Juli 2008
* abstrak / makalah dikirimkan ke:
www.grdc.esdm.go.id/aplod
username: iagi2008
password: masukdanaplod


PEMILU KETUA UMUM IAGI 2008-2011:
* pendaftaran calon ketua: 13 Pebruari - 6 Juni 2008
* penghitungan suara: waktu PIT IAGI Ke-37 di Bandung
AYO, CALONKAN DIRI ANDA SEKARANG JUGA!!!

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-


This email was Anti Virus checked by Administrator.
http://www.bpmigas.com



PIT IAGI KE-37 (BANDUNG)
* acara utama: 27-28 Agustus 2008
* penerimaan abstrak: kemarin2 s/d 30 April 2008
* pengumuman penerimaan abstrak: 15 Mei 2008
* batas akhir penerimaan makalah lengkap: 15 Juli 2008
* abstrak / makalah dikirimkan ke:
www.grdc.esdm.go.id/aplod
username: iagi2008
password: masukdanaplod


PEMILU KETUA UMUM IAGI 2008-2011:
* pendaftaran calon ketua: 13 Pebruari - 6 Juni 2008
* penghitungan suara: waktu PIT IAGI Ke-37 di Bandung
AYO, CALONKAN DIRI ANDA SEKARANG JUGA!!!

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-



RE: [iagi-net-l] Tindak Lanjut Eksplorasi Cekungan Sibolga

2008-03-12 Terurut Topik Awang Harun Satyana
Pak Min,

Pejabat di DitJen Migas saat diwawancarai wartawan seputar issue tersebut 
mengatakan bahwa wilayah ini tengah menjadi area joint study dengan calon 
investor. Itu benar. Tetapi bila jadi blok akan ditender juga, tentu dengan hak 
prioritas bagi yang melakukan joint study bila tawarannya menang disaingkan 
dengan para pesaingnya.

Salam,
awang

-Original Message-
From: Minarwan (Min) [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Wednesday, March 12, 2008 3:58 C++
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Tindak Lanjut Eksplorasi Cekungan Sibolga

Pak Awang yth.,

Apakah cekungan Sibolga saat ini juga menjadi salah satu wilayah joint
study perusahaan tertentu (dengan Perguruan Tinggi) atau daerah ini
betul-betul open area?

Salam
Minarwan

On 3/11/08, Awang Harun Satyana [EMAIL PROTECTED] wrote:


 Issue ini tidak berhenti, yang sepi adalah hingar-bingar pemberitaannya. 
 Butir no. 3 di atas menjadi awal kita melanjutkan eksplorasi Cekungan 
 Sibolga/Cekungan Meulaboh/Cekungan Simeulue. Dalam rapat terbatas dengan 
 Presiden SBY, seminggu setelah luncheon talk itu, Pak Presiden meminta agar 
 sumberdaya nasional dikerahkan untuk mengklarifikasi dan menindaklanjuti 
 temuan BPPT ini.
 
 Salam,
 awang

--
Minarwan
-When one teaches, two learn-
GeoTUTOR: http://www.geotutor.tk
Blog: http://desaguadero.blogspot.com


PIT IAGI KE-37 (BANDUNG)
* acara utama: 27-28 Agustus 2008
* penerimaan abstrak: kemarin2 s/d 30 April 2008
* pengumuman penerimaan abstrak: 15 Mei 2008
* batas akhir penerimaan makalah lengkap: 15 Juli 2008
* abstrak / makalah dikirimkan ke:
www.grdc.esdm.go.id/aplod
username: iagi2008
password: masukdanaplod


PEMILU KETUA UMUM IAGI 2008-2011:
* pendaftaran calon ketua: 13 Pebruari - 6 Juni 2008
* penghitungan suara: waktu PIT IAGI Ke-37 di Bandung
AYO, CALONKAN DIRI ANDA SEKARANG JUGA!!!

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-


This email was Anti Virus checked by Administrator.
http://www.bpmigas.com



PIT IAGI KE-37 (BANDUNG)
* acara utama: 27-28 Agustus 2008
* penerimaan abstrak: kemarin2 s/d 30 April 2008
* pengumuman penerimaan abstrak: 15 Mei 2008
* batas akhir penerimaan makalah lengkap: 15 Juli 2008
* abstrak / makalah dikirimkan ke:
www.grdc.esdm.go.id/aplod
username: iagi2008
password: masukdanaplod


PEMILU KETUA UMUM IAGI 2008-2011:
* pendaftaran calon ketua: 13 Pebruari - 6 Juni 2008
* penghitungan suara: waktu PIT IAGI Ke-37 di Bandung
AYO, CALONKAN DIRI ANDA SEKARANG JUGA!!!

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-



RE: [iagi-net-l] Tindak Lanjut Eksplorasi Cekungan Sibolga

2008-03-12 Terurut Topik Awang Harun Satyana
Pak Min,

Untuk sementara, tim studi Sibolga terutama hanya melibatkan institusi2 Negara 
yang terkait, direncanakan ada dukungan dari organisasi profesi dan perguruan 
tinggi, belum dibuka ke industri karena sifat studi ini berupa klarifikasi dan 
konfirmasi.

Suatu wilayah yang sedang distudi oleh calon investor bersama perguruan tinggi 
(atas nama Ditjen Migas) tertutup untuk distudi oleh company lain (tertutup di 
sini artinya tertutup secara regulasi formal menurut PerMen no. 40/2006). 
Secara intern, company itu tentu saja boleh melakukan studi sendiri sebagai 
bagian dari new venture-nya. Semua dana new venture bukan komponen cost 
recovery kepada Negara.

Ketika joint study selesai, si investor akan meminta blok yang distudinya itu 
melalui mekanisme penawaran langsung (direct offer). Pada waktunya,  Pemerintah 
akan membuka tender untuk penawaran blok2 baru termasuk blok2 joint study 
(direct offer). Tetapi, blok2 joint study ada kekhususan, waktu pemasukan 
penawarannya (participating document) dibatasi hanya maksimum 45 hari. Lalu, si 
calon investor pelaksana joint study akan mendapat hak prioritas memenangkan 
blok itu bila tawarannya mengungguli pesaing2nya. Bila tawarannya kalah, maka 
si calon investor akan diberi kesempatan menyamai tawaran pesaingnya. Bila 
sanggup, ia akan menang (ini hak first right of refusal).

Tentu tim akan menilai dengan kritis penawaran2 yang masuk, tidak hanya asal 
tawaran tinggi yang menang. Lihat kewajaran, kapabilitas teknis, kapabilitas 
SDM, kapabilitas finansial.

Salam,
awang

-Original Message-
From: Minarwan (Min) [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Wednesday, March 12, 2008 5:44 C++
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Tindak Lanjut Eksplorasi Cekungan Sibolga

Pak Awang,

Terima kasih untuk informasi ini. Pertanyaan lain Pak, joint-study
team baru yang akan disyahkan oleh SK Menteri nanti tidak menerima
partisipan dari industri yah Pak?

Kemudian, saya belum begitu paham mengenai aturan pelaksanaan
joint-study secara umum, jadi mau bertanya lagi. Jika sebuah wilayah
sedang distudi oleh calon investor yang bekerja sama dengan PT, apakah
peminat lain boleh melakukan joint-study lain untuk wilayah yang sama
atau sama sekali tertutup bagi kumpeni lain?.

Salam
minarwan

On 3/12/08, Awang Harun Satyana [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Pak Min,

 Pejabat di DitJen Migas saat diwawancarai wartawan seputar issue tersebut 
 mengatakan bahwa wilayah ini tengah menjadi area joint study dengan calon 
 investor. Itu benar. Tetapi bila jadi blok akan ditender juga, tentu dengan 
 hak prioritas bagi yang melakukan joint study bila tawarannya menang 
 disaingkan dengan para pesaingnya.

 Salam,
 awang


--
Minarwan
-When one teaches, two learn-
GeoTUTOR: http://www.geotutor.tk
Blog: http://desaguadero.blogspot.com


PIT IAGI KE-37 (BANDUNG)
* acara utama: 27-28 Agustus 2008
* penerimaan abstrak: kemarin2 s/d 30 April 2008
* pengumuman penerimaan abstrak: 15 Mei 2008
* batas akhir penerimaan makalah lengkap: 15 Juli 2008
* abstrak / makalah dikirimkan ke:
www.grdc.esdm.go.id/aplod
username: iagi2008
password: masukdanaplod


PEMILU KETUA UMUM IAGI 2008-2011:
* pendaftaran calon ketua: 13 Pebruari - 6 Juni 2008
* penghitungan suara: waktu PIT IAGI Ke-37 di Bandung
AYO, CALONKAN DIRI ANDA SEKARANG JUGA!!!

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-


This email was Anti Virus checked by Administrator.
http://www.bpmigas.com



PIT IAGI KE-37 (BANDUNG)
* acara utama: 27-28 Agustus 2008
* penerimaan abstrak: kemarin2 s/d 30 April 2008
* pengumuman penerimaan abstrak: 15 Mei 2008
* batas akhir penerimaan makalah lengkap: 15 Juli 2008

RE: [iagi-net-l] Re: [Forum-HAGI] Tindak Lanjut Eksplorasi Cekungan Sibolga

2008-03-11 Terurut Topik Awang Harun Satyana
He2 kayaknya benar tuh Pak Rovicky kebanyakan baca novel Tom Clancy atau Fred 
Forsyth. Yang jelas hingar bingar di media itu disambut dualisme oleh 
Pemerintah Aceh menurut penuturan Pak Riefky (anggota DPR Komisi VII asal 
pemilihan daerah Aceh). Ada yang senang, ada yang bilang ah itu bisa-bisanya 
pemerintah pusat aja agar Kabupaten Aceh Selatan memisahkan diri.

Wajarlah BPPT bekerja sama dengan Jerman sebab Pak Habibie, menristek pertama 
dan kepala BPPT pertama, lulusan Jerman; pasti akan diacunya teknologi yang 
paling dikenalnya. Kalau sekarang BPPT banyak bekerja dengan Jepang juga 
riwayatnya sama sebab banyak pucuk pimpinannya juga banyak lulusan Jepang. 
Kerja sama antar negara kan banyak faktor non-teknis juga. Mungkin dulu Pak 
Habibie dihormati di Jerman, maka lobby-nya lebih gampang. Mungkin Pak Yusuf 
atau Pak Ridwan BPPT sekarang punya kenalan2 profesor2 di lembaga riset Jepang, 
maka lobby-nya lebih gampang. Belakangan penelitian2 di wilayah forearc ini 
sudah multinasional, ada Jepang, Prancis, Amerika, bahkan India.

Saya sudah melihat semua paper yang dipresentasikan di Konferensi Hannover 2006 
tentang hasil2 survey 2005-2006 di wilayah ini, ada 3 paper tentang petroleum 
system yang ditulis oleh orang2 Jerman, memang tidak melibatkan ahli2 geokimia 
seperti Dietrich Welte, dll itu. Konsepnya biasa2 saja gak ada yang aneh. 
Tetapi suatu kitchen yang senantiasa frontal digoncang gempa pasti akan ada 
efeknya, lambat maupun cepat, bertahap maupun segera.

Selama Simeulue menjadi wilayah kita tentu pihak asing tidak akan masuk dengan 
seenaknya, ada aturan2nya;  kecuali mereka misalnya memprovokasi ke sana ke 
sini (maksudnya ke NAD), bisa saja. Tetapi sebaiknya kita pastikan dulu potensi 
migas di sini sebelum berpolitik atau dipolitisasi, atau snif-snif mencium bau 
politis.

Salam,
awang

-Original Message-
From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Tuesday, March 11, 2008 1:32 C++
To: Forum Himpunan Ahli Geofisika Indonesia
Cc: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] Re: [Forum-HAGI] Tindak Lanjut Eksplorasi Cekungan 
Sibolga

snif snif ... hmm ada bau high-politics !

Aku melihat ada keanehan pada kasus ini sejak awal.
- Mengapa BGR menggandeng BPPT dan LIPI dalam studi petroleum system ini ?
eh bener looh aku nulis petroleum system, bukan tsunami study
looh.  Anda pasti tahu mengapa BPPT deket dengan Jerman, kaan ?

Mungkin kita hanya terpikir itu studi pasca tsunami
Apa iya studinya BGR melulu tsunami ?
Hmm look at this :
http://www.bgr.bund.de/EN/Themen/GG__Geophysik/Marine__Geophysik/Seismik/Messgebiete/asia.html
http://www.bgr.bund.de/cln_006/nn_323774/EN/Themen/GG__Geophysik/Marine__Geophysik/Seismik/Messgebiete/asia.html#anker_so137

Tentunya banyak yang tahu siapa dedengkot Geochemistry riset kan ?
Disana ada D. H. Welte, M. A. Yükler, M. Radke, D. Leythaeuser, U.
Mann  U. Ritter, mereka semuanya orang Jerman. Jadi menurutku German
punya studi khusus yang mungkin saja masih dirahasiakan. Wajar lah
yaw. Tetapi tentunya musuhnya ngga mau tinggal diam. Dengan
membongkar program ini di media tentunya akan semakin terkuak
potensi HC ForeArc di Indonesia.

Konsep pematangan dan pembentukan HC dari proses pemanasan tentunya
yang saat ini masih masih diakui. Tetapi proses pembentukan minyak
bumi di ForeArc bisa jadi akan ada teori baru.Study BGR utk presentday
ForeArc juga tidak hanya di Indonesia. Simak sini
http://www.bgr.bund.de/cln_006/nn_336024/EN/Themen/Energie/Projekte/Erdoel/Maran__en.html

Jadi mnurutku sah-sah saja kalau BPPT menyebutkan barrel potensinya
. karena ini bukan sekedar studi tempelan akibat tsunami Aceh.
Studi itu sudah dilakukan sejak 1998 !!! Jadi secara ilmiah memang
bisa saja ada. Hanya kita belum tahu sebagai proven.

Kesalahan pensitiran ini juga aneh, kenapa media asing CNNpun salah
kutip ? Atau memang diengaja supaya akhirnya semua datanya terbukan ?

Nah ini yang menarik !! (out of the box NOT JUST DARCY)
Pernahkam terpikir dalam petroleum science adanya quick atau instant
fluid migration didalam batuan dibawah sana ? Akibat gempa ? ... Yang
kita lihat bersama-sama saat ini dengan kasus Porong menujukkan
didepan mata kita adanya proses migrasi fluida dalam jumlah jutaan
barrel dalam waktu kedipan mata geologi (snap). Kita tahu bahwa
sumber air di Lusi bukan hanya sekedar 100 meter dibawah, tetapi
ribuan meter !!!.
Selama ini model migrasi minyak dan gas selalu masih menggunakan
proses mengalirnya fluida dalam pori-pori. Kita tidak pernah
memodelkan aliran fluida dibawah melalui sebuah pipa.
Rumusnya tentusaja bukan sekedar rumus Darcy lagi !
Aku yakin dalam waktu dekat akan ada publikasi paper ilmiah dengan
teori seperti ini. Dan akan terkenal dengan model quick fluid
migrations.

Nah studi-studi yang sering kedengeran aneh-aneh seperti ini relatif
lebih sering dimotori oleh ahli-ahli eropa (termasuk/terutama Jerman),
bukan ngAmrik. Dan tentusaja dengan dibukanya data-data oleh timnya
Pak Awang ini maka Jerman 

RE: [iagi-net-l] Tindak Lanjut Eksplorasi Cekungan Sibolga

2008-03-11 Terurut Topik Awang Harun Satyana
Abah,

Cekungan Bengkulu meskipun tak sampai 10 sumurnya tetap laku, berkali-kali 
ganti operator, meskipun belum ada penemuan sama sekali kecuali shows saja. 
Saat ini pun ia blok aktif (Endeavour Bengkulu) meskipun belum menunjukkan 
kegiatan apa2. Dan teman2 Lemigas telah lama mempelajari Bengkulu. Pelan2 semua 
forearc basins Indonesia akan dieksplorasi juga.

Tidak ada salahnya untuk melakukan studi. Data BPPT akan menjadi terbuka untuk 
dipelajari ahli anggota tim dari institusi lain. Hasil studi juga sedikit 
banyak akan berguna juga buat Bengkulu.

Salam,
awang

-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Tuesday, March 11, 2008 1:58 C++
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Tindak Lanjut Eksplorasi Cekungan Sibolga

Rekan rekan

Nah . kan benar apa yang saya khawatirkan terjadi
yaitu KESALAHAN KEBIJAKAN , apakah benar benar Cekungan
Sibolga  lebih tinggi proritasnya dari Cekungan Bengkulu yang baru
sedikit jumlah sumur-nya.

Semoga IAGI dan atau HAGI
dimasa datang dapat lebih cepat tanggap sehingga Pak Presiden (siapapun)
dia mendapatkan jawaban yang proposional dari Asosiasi profesi sebagai
imbangan terhadap berita seperti ini. (siapa pun Ketua-nya).

Si
Abah






PIT IAGI KE-37 (BANDUNG)
* acara utama: 27-28 Agustus 2008
* penerimaan abstrak: kemarin2 s/d 30 April 2008
* pengumuman penerimaan abstrak: 15 Mei 2008
* batas akhir penerimaan makalah lengkap: 15 Juli 2008
* abstrak / makalah dikirimkan ke:
www.grdc.esdm.go.id/aplod
username: iagi2008
password: masukdanaplod


PEMILU KETUA UMUM IAGI 2008-2011:
* pendaftaran calon ketua: 13 Pebruari - 6 Juni 2008
* penghitungan suara: waktu PIT IAGI Ke-37 di Bandung
AYO, CALONKAN DIRI ANDA SEKARANG JUGA!!!

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-



[iagi-net-l] Tindak Lanjut Eksplorasi Cekungan Sibolga

2008-03-10 Terurut Topik Awang Harun Satyana
Kita sebut saja sebagai eksplorasi Cekungan Sibolga.

Hingar-bingar press release BPPT tentang temuan potensi migas di lepas pantai 
sebelah barat Aceh, atau di sekitar Pulau Simeulue, yang diramaikan dengan 
berita-berita provokatif dan bombastis di media massa, diskusi di milis-milis, 
dan akhirnya luncheon talk yang digagas HAGI dan IAGI, sepi sudah.

Sebagai pengamat dan orang yang terlibat langsung baik dalam diskusi di 
milis-milis, narasumber untuk luncheon talk, narasumber untuk beberapa majalah 
(Tempo dan Globe Asia), serta mengawal dan mengusung issue ini ke Sekretariat 
Negara, Ditjen Migas, sampai Presiden; saya dapat mengemukakan beberapa hal di 
bawah ini.


 1.  BPPT tidak seharusnya mengeluarkan angka barrel saat press release pada 
struktur2 berpotensi perangkap hidrokarbon yang diindentifikasinya berdasarkan 
survey geomarin BPPT-BGR. Mengeluarkan angka barrel ini telah menjadi sumber 
kesalahpahaman para pekerja media. Volumetrik struktur2 itu mestinya cukup 
berakhir dengan m3 atau lebih cocok lagi acre ft seperti yang berlaku di dunia 
migas. Barrel adalah satuan fluida, sementara yang dibicarakan BPPT itu adalah 
satuan volume yng dipotong ruang pori.
 2.  BPPT tidak seharusnya membandingkan volume yang salah ini dengan lapangan2 
minyak di Arab sebab itu berarti kesalahan dua kali dan fatal. Kesalahan 
pertama adalah menggunakan satuan barrel, kesalahan kedua adalah menggunakan 
satuan yang salah itu untuk perbandingan dengan volume lapangan2 di Arab.
 3.  Potensi migas Cekungan Sibolga tetap terbuka untuk dipelajari lebih jauh, 
sekalipun cekungan ini sudah dikerjakan dari 40 tahun yang lalu dan telah ada 
24 sumur eksplorasi (saya mengoreksi presentasi saya di luncheon talk itu yang 
mengatakan 20 sumur) yang menembusnya dengan kedalaman bervariasi dari sekitar 
6000-11.000 ft dan hanya enam sumur yang menemukan gas biogenik tidak ekonomis. 
Beberapa anomali mulai nampak dan perlu diklarifikasi, dikonfirmasi, bahkan 
dikejar.

Sayang, saya tidak melihat HAGI ataupun IAGI mengeluarkan press release 
sebenarnya ke media massa seusai luncheon talk itu, BPPT pun tak melakukan 
koreksi. Tetapi, komentar saya yang bernada korektif telah dimuat di Majalah 
Tempo dan Globe Asia. Meskipun suatu kesalahan, mengoreksinya sebenarnya adalah 
bagian dari pendidikan kita semua. Jangan membiarkan kesalahan didiamkan.

Issue ini tidak berhenti, yang sepi adalah hingar-bingar pemberitaannya. Butir 
no. 3 di atas menjadi awal kita melanjutkan eksplorasi Cekungan 
Sibolga/Cekungan Meulaboh/Cekungan Simeulue. Dalam rapat terbatas dengan 
Presiden SBY, seminggu setelah luncheon talk itu, Pak Presiden meminta agar 
sumberdaya nasional dikerahkan untuk mengklarifikasi dan menindaklanjuti 
temuan BPPT ini.

Maka, kemarin, 10 Maret 2008, di dalam rapat di DitJen Migas dibentuklah tim 
yang tugas utamanya adalah melakukan klarifikasi atau konfirmasi potensi migas 
sebenarnya Cekungan Sibolga ini melalui studi. Sesuai arahan Pak Presiden, maka 
unsur2 tim ini merupakan institusi2 yang terlibat dalam migas dan survey 
geomarin, meliputi : BPPT, DitJen Migas, PusDatin, Lemigas, PPGL, BPMIGAS, juga 
didukung organisasi profesi (IAGI,HAGI, IATMI) dan Perguruan Tinggi. Tim ini 
rencananya akan dibentuk oleh SK Menteri. Rapat dihadiri juga oleh Pak Teuku 
Riefky dari Komisi VII DPR (asal dari Fraksi Partai Demokrat Aceh) yang 
tanggapannya positif dan siap memainkan peranannya di DPR sana.

Data adalah hal yang utama. Dalam rapat kemarin, saya melihat bahwa semua data 
itu telah ada dan cukup lengkap dengan cakupan data yang diambil dari tahun 
1968-2008. Keberadaan data saat ini tersebar di beberapa institusi (DitJen 
Migas, Pusdatin, BPPT). Payung hukum penggunaan data lintas institusi ini akan 
diatur. Tim sepakat untuk segera memulai studinya agar hingar-bingar tersebut 
menjadi jelas. Hasil studi akan menentukan bagaimana Pemerintah Indonesia 
mengelola kawasan ini.

Demikian sekedar informasi awal barangkali rekan2 ingin tahu apa yang terjadi 
sebagai tindak lanjut eksplorasi Cekungan Sibolga.

Salam,
awang








[iagi-net-l] OOT : Indonesia - Konvergensi Geologi dan Konvergensi Meteorologi

2008-03-04 Terurut Topik Awang Harun Satyana
Barang siapa geologist yang pernah melihat atau membaca peta cuaca, maka akan 
takjublah ia sebab simbol2 yang biasa digunakan dalam tektonik muncul juga di 
peta cuaca dan ternyata menggambarkan hal yang sama; bedanya, di geologi massa 
litosfer di meteorologi massa udara. Massa udara pun dibagi menjadi massa udara 
kontinental dana massa udara maritim, cukup kalau mau kita bandingkan dengan 
kerak benua dan kerak samudera. Massa udara pun bisa subducted bisa obducted, 
untuk itu digunakan simbol2 yang biasa digunakan dalam tektonik.

Keduanya bertemu di Indonesia, sebuah negeri yang sangat unik dalam banyak 
ilmu. Indonesia adalah wilayah yang dikepung oleh lempeng-lempeng besar yang 
saling berkonvergen. Untuk hal ini, saya tak akan membicarakannya lebih jauh. 
Kali ini saya akan membicarakan keunikan massa udara di atas Indonesia, coba 
kita lihat, dunia tak nampak ini sangat mirip dunia kita (geologi) sehari-hari.

Ceritanya dimulai dari hujan lebat di wilayah Indonesia dan negeri-negeri 
tropis lainnya. Hujan lebat ini pada umumnya disebabkan konvergensi angin pasat 
yang berasal dari kedua belahan bumi utara dan selatan. Hujan lebat ini terjadi 
di sepanjang Zone Konvergensi Inter-Tropis (ZKIT) yang bergerak ke sebelah 
utara dan ke selatan ekuator mengikuti gerakan Matahari.

ZKIT merupakan daerah sumber energi yang menggerakkan sirkulasi umum di dalam 
atmosfer tropis melalui panas laten kondensasi yang dilepaskan. Sebagian energi 
yang dibebaskan oleh kondensasi pada bagian atas ZKIT, dibawa ke arah kutub 
sebagai energi potensial yang kemudian diubah menjadi energi panas, terutama 
oleh subsidensi di sekitar 30 derajat LU dan LS. Subsidensi partikel udara 
inilah yang mengakibatkan kekurangan hujan pada zone yang dibatasi garis 
lintang 30 derajat LU dan LS sehingga pada wilayah ini terjadi gurun-gurun 
subtropis. Sirkulasi udara semacam ini disebut Sirkulasi Hadley. Bandingkan 
dengan gerak sirkulasi arus konveksi di astenosfer, yang naik di pematang 
tengah samudra dan turun di zone penunjaman kerak samudera.

Di wilayah Indonesia, pita ZKIT bergeser ke selatan ekuator pada bulan-bulan 
Desember-Februari, sedangkan ia bergeser ke utara ekuator pada bulan-bulan 
Juni-Agustus. Maka, hujan-hujan di Jawa akan lebih sering pada 
Desember-Februari; sedangkan  hujan-hujan di Sumatra Utara atau Kalimantan 
sebelah utara akan lebih sering pada bulan-bulan Juni-Agustus.

Mengapa ZKIT membawa banyak hujan ? Ini berhubungan dengan terjadinya 
konvergensi massa udara yang dalam bahasa meteorologi disebut front. Front 
adalah batas pertemuan dua massa udara yang mempunyai sifat fisik (temperatur, 
tekanan, densitas) yang berbeda. Pertemuan dua massa udara ini bila 
diproyeksikan ke dalam peta akan digambarkan sebagai sebuah garis atau kurva. 
Bayangkan sebuah garis atau kurva konvergensi lempeng baik berupa subduction 
maupun collision. Seperti halnya pertemuan subduction, garis front tidak lurus 
vertikal dari tanah ke atas, melainkan berupa bidang miring (bandingkan dengan 
bidang miring subduction yaitu zone Wadati-Benioff). Pada bidang miring front 
ini ia terbalik dengan zone Wadati-Benioff, kalau zone Wadati-Benioff miring 
masuk ke dalam mantel, maka bidang miring front miring naik ke langit. Pada 
suatu front, massa udara panas akan naik di atas massa udara yang lebih dingin. 
Udara dingin punya densitas lebih besar dibandingkan udara panas (bandingkan 
dengan kerak samudera yang densitasnya lebih berat dibandingkan kerak benua, 
maka kerak samudera akan menyusup di bawah kerak benua; persis seperti massa 
udara dingin menyusup di bawah massa udara panas). Hal yang menarik, front 
dingin ini digambarkan persis simbolnya seperti simbol subduction, yaitu kurva 
bergerigi.

Dalam suatu front atau konvergensi massa udara, udara mengalami deformasi 
kompresi (bandingkan dengan deformasi yang terjadi di prisma akresi pada zone 
konvergensi lempeng). Tahap-tahap deformasinya biasa dibagi ke dalam empat 
tingkat :


 1.  tingkat normal : udara kutub  dari utara dan udara tropis dari selatan 
saling bertemu.
 2.  tingkat deformasi : suatu putaran udara terjadi, arahnya berlawanan jarum 
jam di belahan utara dan searah jarum jam di sebelah selatan.
 3.  tingkat deformasi frontal : bidang front (diskontinuitas) terdeformasi 
kuat, massa udara terbelah, udara panas terjepit di antara udara dingin, udara 
dingin menunjam di bawah udara panas, udara panas naik ke langit yang lebih 
tinggi dalam bidang miring; di sepanjang bidang front panas akan terbentuk 
awan-awan cirrus, altostratus, dan altocumulus; di sepanjang bidang front 
dingin (selalu ada dua subduksi massa udara karena udara panas terjepit di 
antara dua massa udara dingin - bandingkan dengan dua subduction berlawanan 
seperti di Laut Maluku yang mengangkat Sangihe-Talaud di tengah) udara panas 
bersinggungan dengan udara dingin menyebabkannya tidak stabil sehingga udara 
panas naik dengan cepat dan menumbuhkan awan-awan konvektif cumulus, cumulus 

RE: RE: [iagi-net-l] seolah IAGI saling berseteru

2008-03-03 Terurut Topik Awang Harun Satyana
Pak Ar,

Saya tak tahu apa sikap resmi BPMIGAS atas LUSI. Sikap/pernyataan resmi semacam 
itu setahu saya tak pernah dikeluarkan BPMIGAS sebagai institusi.

Semua yang saya tulis soal LUSI dalam periode mau dua tahun ini adalah atas 
nama Awang Harun Satyana, bukan BPMIGAS, dan saya ingin semua yang membaca 
tulisan saya soal LUSI memahaminya begitu. Apa yang saya pikirkan dan tuliskan 
tidak dipengaruhi oleh institusi mana pun, saya tidak menulis atas pesanan 
siapa pun, saya tidak membela siapa pun, juga saya tidak menyalahkan siapa pun.

Putusan pidana. Bagaimana kalau seseorang dipidana atas kesaksian beberapa 
saksi ahli yang kemudian pada tahun2 y.a.d. ternyata terbukti bahwa kesaksian 
itu keliru ? Hm..seperti seorang hakim yang menjatuhkan hukuman mati kepada 
seseorang yang tak bersalah. LUSI bukan kasus hukum, apalagi pidana.

Banjar Panji-1 dibor justru untuk memenuhi target meningkatkan produksi minyak 
yang dicanangkan Pemerintah. Ia telah lolos semua screening yang mesti 
dilaluinya : G  G, engineering, budget, dan semua perizinannya.

Coba kita perhatikan kata-kata bijak Parke Dickey ini (dalam Perrodin, 1983), 
We usually find oil in new place with old ideas. Sometimes, also, we find oil 
in an old place with a new idea, but we seldom find much oil in an old place 
with an old idea. Several times in the past, we have thought we were running 
out of oil, whereas actually we were only running out of ideas.

Mengebor Banjar Panji-1 adalah ide baru atau usaha baru Lapindo menambah target 
eksplorasi-produksinya, mengebor lebih dalam sampai ke Kujung sebab selama 
ini mereka hanya memproduksi gas dari Wunut sands jauh di atas. Ini sama saja 
dengan Exxon Cepu masuk ke Prupuh sebab selama ini produksi hanya di Ngrayong 
dan Wonocolo. Dan lapangan besar Banyu Urip pun ditemukan, setelah 100 tahun 
lebih produksi bermain di atas. Kalau semua screening telah dilaluinya, mengapa 
usulan Lapindo ini mesti ditolak ? Tak berdasar sama sekali kalau BPMIGAS 
dipersalahkan karena memberi persetujuan atas pemboran sumur Banjar Panji-1.

Salam,
awang


-Original Message-
From: Ariadi Subandrio [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Monday, March 03, 2008 3:18 C++
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: RE: [iagi-net-l] seolah IAGI saling berseteru

membaca info2  analisa2 technicalnya pak Awang memang sangat menarik. Tapi mau 
tanya yang agak melenceng aja pak, langsung-langsung aja. Kalau sikap resminya 
BPMigas pada evidence Lusi ini apa sih? apakah Bencana Alam yang ditrigger oleh 
gempa Yogya ? seperti pernah disampaikan 2 tahunan lalu. Dan kini justifikasi 
untuk jawaban saat itu sudah sangat-sangat-sangat cukup bahkan berkelimpahan, 
ataukah bencana alam yang ditrigger oleh pemboran BJP-1 yang disebabkan adanya 
'kelalaian prosedur' (oleh awam dibilangnya tidak pasang casing) ataukah 
nunggu putusan pengadilan pidana nanti?... ataukah ambil posisi seperti Prof. 
Mori?...atau..

ar-.



- Original Message 
From: Awang Harun Satyana [EMAIL PROTECTED]
To: iagi-net@iagi.or.id iagi-net@iagi.or.id
Sent: Friday, February 29, 2008 6:33:19 PM
Subject: RE: RE: [iagi-net-l] seolah IAGI saling berseteru

Pertengahan Juni 2006, dua minggu setelah LUSI lahir, saya ikut rapat di gedung 
Wisma Mulia kantor Lapindo untuk membahas apa yang tengah terjadi dengan 
problem di Banjar Panji-1 sejak 29 Mei 2006 itu. Di meja rapat digelar semua 
seismic sections yang berhubungan, termasuk yang menghubungkan Porong dengan 
BJP-1 - ini section sangat penting. Saat itu semua pendapat adalah bahwa BJP-1 
tengah mengalami UBO (underground blow out).

Sebelum problem BJP-1 terjadi, saya telah selesai mempelajari paper berjudul 
Structure and emplacement of mud volcano systems in the South Caspian Basin 
oleh Stewart dan Davies (AAPG Bull v. 90, no. 5, p. 771-786).

Begitu melihat seismic section yang menghubungkan BJP-1 dan Porong saya melihat 
bahwa collapse zone (begitu Arse Kusumastuti dan para pembimbing master 
thesisnya menyebutnya di paper AAPG Bull v. 86 no. 2, p. 213-232) Porong 
sebagai bukan collapse zone akibat struktur lagi (kawan2 Lapindo selama ini 
menyebutnya sebagai collapse zone dengan penuh sesar normal yang jadi konduit 
migrasi), tetapi MV crater. Saya teringat gambar mud volcano collapse crater di 
Azerbaijan dari Stewart dan Davies (2007), saya melihat collapse zone Porong, 
hampir 100 % mirip. Maka, di rapat pertengahan Juni 2006 itu yang juga dihadiri 
Pak Bambang Istadi (ingat kan Mas Bambang ?), saya menyebutkan bahwa Porong 
collapse zone adalah Porong mud volcano collapse crater, dan yang tengah 
terjadi di Banjar Panji pun kemungkinan adalah mud volcano eruption yang 
nantinya akan berakhir seperti Porong collapse crater. Ada yang setuju ada yang 
tidak dengan pernyataan saya itu. Kepada kawan2
 Lapindo saya berikan gambar2 collapse cratering MVs di Azerbaijan. Lalu 
penelitian2 pun dilakukan selama sisa 2006 dan 2007 oleh banyak peneliti 
Indonesia maupun internasional, menghasilkan

RE: RE: RE: [iagi-net-l] seolah IAGI saling berseteru

2008-03-03 Terurut Topik Awang Harun Satyana
Pak Doddy,

Tahun 1990-1996, Huffco mengoperasikan wilayah Brantas, tahun 1996 Lapindo 
mengalih operatorship-nya. Lima tahun beroperasi di wilayah Brantas (onshore + 
offshore) lima sumur dibor (3 di darat 2 di laut). Dari kelima sumur itu hanya 
dua sumur menemukan gas yang menurut mereka tidak ekonomis. Tiga sumur lainnya 
gagal, bahkan satu sumur di offshore begitu banyak problemnya sehingga dalam 
zamannya memecahkan record sumur paling mahal di Indonesia. Maka karena rugi 
besar bubarlah Huffco mengoperasikan Blok Brantas. Lapindo masuk dan 
mengembangkan penemuan gas yang menurut Huffco tak ekonomis itu. Tahun 1999 
Blok Brantas mulai memproduksikan gas. Gas itu berasal dari lapangan Wunut.

Sumur yang Pak Doddy tulis di muka itu bernama sumur Porong-1, dibor Huffco 
tahun 1993. Target utamanya adalah karbonat Miosen. Target keduanya adalah 
Pleistocene Wunut sands. Sumur dibor di lereng collapse structure pada level 
silisiklastik di atas karbonat itu. Sumur ini banyak problem ketika menembus 
karbonat itu. Design dan pelaksanaan casing-nya banyak problem, maka Lapindo 
ketika mau mengebor Banjar Panji-1 telah menggunakan pelajaran dari Porong-1 
ini untuk merancang susunan casingnya. Sumur menembus sampai ke karbonat dan 
ditinggalkan tanpa menemukan minyak. Sekuen silisiklastik di atasnya 
menunjukkan banyak bacaan gas yang menarik.

Kegagalan sumur Porong-1 membimbing para eksplorasionis Huffco Brantas mengebor 
sumur Wunut-1 pada tahun 1994. Collapse structure itu telah menciptakan banyak 
sesar normal yang menjadi konduit untuk hidrokarbon dari wilayah Porong naik ke 
atas dan mengisi batupasir Wunut. Wunut-1 menemukan gas dan kondensat. Inilah 
periode penemuan Lapangan Wunut. Tahun 1995 Wunut-2 dibor dan menemukan gas. 
Tetapi karena tiga sumur lainnya gagal dan memakan banyak biaya serta gas saat 
itu bukan primadona lagipula tak ekonomis untuk mereka, mereka meninggalkan 
Blok Brantas dan menyerahkannya ke Lapindo.

Tahun 2002 saya mempelajari gas geochemistry Lapangan Wunut untuk sebuah paper 
tentang regional geochemistry of East Java Basin (paper lengkapnya ada di 
proceedings PIT IAGI 2002 dan IPA 2003). Menarik sekali untuk Wunut, belasan 
reservoir dari bawah ke atas teratur sekali makin biogenik, atau makin 
termogenik dari atas ke bawah. Ini menunjukkan pengisian mixing yang 
menunjukkan pengisian dari collapse structure Porong kemungkinan besar benar.

Menjawab pertanyaan Pak Doddy. Wunut sands (Formasi Pucangan dalam Lexicon 
Stratigrafi Indonesia) tak pernah menjadi target utama sejak dulu, ia target 
sekunder. Tetapi untuk menemukan lapangan Wunut jelas Wunut sands jadi target 
utama. Di sumur Porong-1 ia jadi target kedua, Huffco Brantas telah 
memperkirakan sands ini akan terisi juga.

Tak persis sama antara konsep Porong-Wunut dan Dukuh-Miocen reef di Selat 
Madura.

Karena Miocene reefs di wilayah onshore Brantas belum teruji, maka Lapindo 
mengajukan proposal untuk mengebornya kembali. Antara Banjar Panji dan Porong 
terhubung sistem sedimentasi carbonate yang sama yang khas untuk semua karbonat 
Miosen di Jawa Timur : pola backstepping ke arah timur laut pada sistem 
offshore isolated platform.

Terima kasih atas info Pak Doddy tentang ekspresi vegetasi relatif terhadap 
batuan di atasnya. Teman2 saya yang pernah ke Karang Sambung suka bercerita 
kalau rasa dewegan alias kelapa muda di sana dipengaruhi batuan jenis apa di 
bawahnya. Teman2 inderaja (remote sensing) biasa menggunakan rona (vegetasi) 
untuk menafsir batuan di bawahnya. Saya pun begitu saat pernah bekerja menafsir 
foto udara untuk sebuah konsultan 20 tahun yang lalu.

Salam,
awang

-Original Message-
From: Doddy Suryanto [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Monday, March 03, 2008 5:24 C++
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: RE: [iagi-net-l] seolah IAGI saling berseteru

Mengebor Banjar Panji-1 adalah ide baru atau usaha baru Lapindo menambah
target eksplorasi-produksinya, mengebor lebih dalam sampai ke Kujung
sebab selama ini mereka hanya memproduksi gas dari Wunut sands jauh di
atas.





Pak Awang Yth,

Saya jadi ingat waktu ngobrol sama John Bates soal gas yang diproduksi
dari wunut sand.

Kalo ngga salah dulu dia bilang kalo target utama dari sumurnya
sebenarnya adalah karbonat reef juga.

Tapi karena closurenya sudah jebol maka gas nya mengisi wunut sand yang
ada di atas karbonat reef ini.

Pertanyaan saya, apakah memang dari dulu wunut sand ini jadi target
utama? Ataukah ditemukan secara tidak sengaja karena closure dari reef
yang sudah jebol?

Yang saya tahu, sumur dukuh dulu dibor dengan concept yang salah satunya
ya berharap closure dari reef yang jebol sehingga diharapkan akan
mengisi lidah/paciran sand yang diatasnya.



Soal formasi batuan akan mempengaruhi vegetasi di atasnya, saya sudah
mencoba mempraktekannya. Waktu jalan2 ke Sampang dengan Greg Harris saya
sempat ngobrol dengan dia soal pohon jati yang ada di sekitar pulau
Madura. Saya bilang kalo di atasnya ada pohon jati maka besar

RE: [iagi-net-l] seolah IAGI saling berseteru

2008-03-02 Terurut Topik Awang Harun Satyana
Izin untuk publikasi paper akan berasal dari DitJen Migas melalui BPMIGAS. 
Menjawab pertanyaan Pak Rovicky apakah izin tersebut hanya diberikan ke Mazzini 
et al (2007), tentu saja tidak. Silakan saja kalau misalnya Davies, Tingay, 
dll. mau bekerja sama dengan Lapindo lalu mengeluarkan sebuah paper, seperti 
halnya yang dilakukan Adrian Mazzini, prosedurnya tetap sama : Lapindo 
mengajukan permintaan izin ke BPMIGAS, BPMIGAS akan mengajukan permintaan izin 
ke DitJen Migas.

Salam,
Awang

-Original Message-
From: noor syarifuddin [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Monday, March 03, 2008 9:54 C++
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] seolah IAGI saling berseteru

kang Bambang,

Terima kasih atas tawaran yang simpatik ini. Saya berasumsi tawaran ini juga 
terbuka kepada siapa saja yang memang berminat ttg hal ini (dan tentunya dalam 
koridor yang seperti disebutkan kang Bambang spt di bawah).

Jadi saya kira sekarang jelas, bahwa tidak selakyanya masih ada komplain bahwa 
data-nya tertutup dan atau ditutup-tutupi. Pak Bambang sudah membuka pintu 
untuk hal ini.


salam,
- Original Message 
From: Bambang P. Istadi [EMAIL PROTECTED]
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Friday, February 29, 2008 4:46:33 PM
Subject: RE: [iagi-net-l] seolah IAGI saling berseteru

Cak Noor, Oden, pak Nyoto,

Jangan berkecil hati,... silahkan datang ke Lapindo, nanti saya mintakan
teman2 Lapindo untuk membukakan data2 Banjarpanji. Selama bapak2 masih
objektif dalam menyikapi masalah ini dan masih dalam koridor peraturan
pemerintah soal informasi dan atas persetujuan partner Lapindo, akan
saya mintakan untuk dibuka, silahkan datang,... saya tunggu.

Undangan yang sama telah saya lontarkan ke Richard Davies dan Mark
Tingay beberapa waktu yang lalu. Tapi mereka tidak nongol. Daripada
bapak2 mengambil konklusi dini dengan basis data dan fakta yang salah
seperti Davies lalu menghujat Lapindo,... silahkan saya tunggu.

Beberapa waktu yang lalu KMI dan IATMI berinisiatif untuk
menyelenggarakan Drilling Forum mengupas data Banjarpanji, dan kami
setuju untuk berbagi data,.. tapi kandas ditengah jalan karena ada
pihak2 tertentu yang tidak setuju,.. yang jelas bukan Lapindo, tiada
niatan kami untuk menutup-nutupi.

Satu hal yang saya ingin garis bawahi,.. kita boleh berdebat dan
berpolemik terus soal penyebab dan trigger lumpur, tapi selama ini kami
lebih banyak diam karena berkonsentrasi untuk terus berbuat
menyelesaikan masalah2 sosial kemasyarakatan, juga berbagai macam
persoalan dilapangan. Kami tidak akan lari dan akan terus menyelesaikan
masalah2 sosial kemasyarakatan.  Ini suatu komitmen dan tidak memikirkan
untuk menagih ke Pemerintah biaya yang sudah dikeluarkan saat ini
sebesar Rp. 2.9T maupun yang akan dikeluarkan dan tetap patuh amanah
PerPres 14 tahun 2007.

Silahkan,.. saya tunggu
Wass.w.w.
Bambang Istadi






CALONKAN DIRI ANDA SEBAGAI KETUA UMUM IAGI 2008-2011  !
PENDAFTARAN CALON KETUA 13 FEB S/D 6 JUNI 2008
PENGHITUNGAN SUARA: PIT IAGI 37 DI BANDUNG

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-


  

Never miss a thing.  Make Yahoo your home page.
http://www.yahoo.com/r/hs
This email was Anti Virus checked by Administrator.
http://www.bpmigas.com




CALONKAN DIRI ANDA SEBAGAI KETUA UMUM IAGI 2008-2011  !
PENDAFTARAN CALON KETUA 13 FEB S/D 6 JUNI 2008
PENGHITUNGAN SUARA: PIT IAGI 37 DI BANDUNG

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan 

RE: RE: [iagi-net-l] seolah IAGI saling berseteru

2008-02-29 Terurut Topik Awang Harun Satyana
Kalimat ini menarik :

Seismic sectionnya juga menunjukkan analog blow out crater alami yang terjadi 
jauh sebelumnya di daerah yang sama. Konklusinya LUSI di trigger oleh 
drilling.

Yang dimaksud dengan blow out crater alami pastilah yang selama ini 
disebutkan sebagai Porong collapse structure. Struktur ini hanya beberapa km 
dari Banjar Panji dan jelas terlihat di data seismik. Dulu struktur tenggelam 
ini ditafsirkan sebagai kolaps akibat sesar2 normal. Sumur Porong-1 dibor 
Huffco Brantas di sayap barat collapse structure ini. Setelah kejadian LUSI, 
kita tahu bahwa struktur tenggelam Porong itu adalah mud volcano (MV) collapse 
structure yang pernah terjadi paling tidak pada Pliosen Atas. Ini sekaligus 
menjadi bukti kuat bahwa wilayah ini MV-prone.

Mengkritisi Rick Swarbrick, bagaimana bisa menyebut Porong sebagai blow out 
crater alami ? Menurut hemat saya istilah itu tidak tepat, yang tepat adalah 
Porong mud volcano collapse structure. Bagaimana pula asal-muasalnya karena 
menyebut Porong sebagai blow out crater ALAMI, maka Lalu menganalogikannya ke 
LUSI akibat drilling (versi : underground blowout) ? Antara MV collapse 
structure dan blowout crater akibat drilling jelas berbeda prosesnya. Saya 
pernah menyaksikan blowout collapse structure akibat drilling awal tahun 
1990-an di offshore Mahakam (yang menelan rig Semnlu dan seorang radio 
operator) dan di onshore Sumatra Utara. Yang saya saksikan sungguh berbeda 
dengan seminggu pertama kejadian LUSI.

Rick Swarbrick adalah co-author Richard Davis dalam papernya tentang LUSI yang 
banyak dikutip kubu drilling sebagai trigger LUSI, paper ini dikutip sampai 
ke media2 di Indonesia.

Salam,
awang

-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Friday, February 29, 2008 3:54 C++
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] seolah IAGI saling berseteru

Tidak hanya di Indonesia yang sibuk soal lumpur.
Di Belanda juga ada presentasi LUSI. Ini yang kedua kalinya. Tahun lalu oleh 
Rick Swarbrick. Rick mempresentasikan seismik data dan beberapa data 
pengeboran. Dan kronologis drilling dan terjadinya mud volcano. Seismic 
sectionnya juga menunjukkan analog blow out crater alami yang terjadi jauh 
sebelumnya di daerah yang sama. Konklusinya LUSI di trigger oleh drilling.

Dengar-dengar Adriano Mazzini akan memberikan ide tandingan yang menyatakan 
bahwa LUSI diakibatkan oleh gempa bumi.

Nanti saya kasih updatenya.

Salam dari negara kincir angin.

Herman Darman

___

activity.

Dear PGK Member,

Please find attached your copy of the PGK March Newsletter. This month's 
meeting will be held on Wednesday, March 19th, 2008.

The agenda outline is as follows:

17:00 - 18:00 hrs: Social hour (free drinks)

18:00 - 19:00 hrs: Lecture by Adriano Mazzini

Title:  Causes and Triggers of the LUSI Mud Volcano, Indonesia

Furthermore we'd like to remind you of the short PGK excursion on Wednesday 
March 5th from 17:00-18:00 pm to  the Shell iScope Visualisation Centre in 
Rijswijk. For registration please contact Gary Ingram: [EMAIL PROTECTED] before 
12 noon March 4th.

We hope to see you all there!

Best regards,

Wieske Paulissen

Secretary PGK

NL_March_08.pdf

**
Wieske E. Paulissen

Delft University of Technology
Dept. of Geotechnology
Stevinweg 1 - 2628 CN Delft
The Netherlands

Office: 0031 15 2782576
E-mail: [EMAIL PROTECTED]

-Original Message-
From: Bambang P. Istadi [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Friday, February 29, 2008 9:47 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] seolah IAGI saling berseteru


Cak Noor, Oden, pak Nyoto,

Jangan berkecil hati,... silahkan datang ke Lapindo, nanti saya mintakan
teman2 Lapindo untuk membukakan data2 Banjarpanji. Selama bapak2 masih
objektif dalam menyikapi masalah ini dan masih dalam koridor peraturan
pemerintah soal informasi dan atas persetujuan partner Lapindo, akan
saya mintakan untuk dibuka, silahkan datang,... saya tunggu.

Undangan yang sama telah saya lontarkan ke Richard Davies dan Mark
Tingay beberapa waktu yang lalu. Tapi mereka tidak nongol. Daripada
bapak2 mengambil konklusi dini dengan basis data dan fakta yang salah
seperti Davies lalu menghujat Lapindo,... silahkan saya tunggu.

Beberapa waktu yang lalu KMI dan IATMI berinisiatif untuk
menyelenggarakan Drilling Forum mengupas data Banjarpanji, dan kami
setuju untuk berbagi data,.. tapi kandas ditengah jalan karena ada
pihak2 tertentu yang tidak setuju,.. yang jelas bukan Lapindo, tiada
niatan kami untuk menutup-nutupi.

Satu hal yang saya ingin garis bawahi,.. kita boleh berdebat dan
berpolemik terus soal penyebab dan trigger lumpur, tapi selama ini kami
lebih banyak diam karena berkonsentrasi untuk terus berbuat
menyelesaikan masalah2 sosial kemasyarakatan, juga berbagai macam
persoalan dilapangan. Kami tidak akan lari dan akan terus menyelesaikan
masalah2 sosial kemasyarakatan.  Ini suatu komitmen dan tidak memikirkan
untuk menagih ke 

RE: [iagi-net-l] seolah IAGI saling berseteru

2008-02-29 Terurut Topik Awang Harun Satyana
Yang membuat repot masalah ini adalah karena membawa kasus ini ke hukum. Dalam 
mau dua tahun penyidikan, pra-peradilan, dan persidangan di Surabaya dan 
Jakarta, kita melihat bukan bahwa kasus ini pelik bukan main. Kejati 
berkali-kali mengembalikan berkas ke Polda karena menganggap masalah ini 
prematur untuk disidangkan, karena saksi yang dihadapkan saling berbeda 
pendapat (he2 wajar sekali geologists2 itu berbeda pendapat, gak tahu aja 
peradilan), dan beberapa alasan lainnya.

Kepelikan itu karena mau membuat kasus ini bak kasus kriminal saja, kejahatan 
lingkungan, dll

Laporan Tim P2LS DPR yang mengatakan bahwa LUSI adalah bencana alam langsung 
disambut serangan di luar dan di dalam DPR sendiri, tentu saja, kesimpulan itu 
berbeda dengan opini publik yang sudah mengkristal mau dua tahun ini.

Pak Rovicky : Di kalangan para ahli relasi LUSI-gempa ada yang menolak, relasi 
LUSI-pemboran Banjar Panji pun ada yang menolak. Dua2nya sama kuat. Nah, karena 
peradilan telah meminta komentar saksi ahli kedua belah pihak dan sama kuat, 
maka tak ada satu pun dari kedua relasi itu bisa digunakan sebagai pisau bedah 
untuk membedah kasus ini. Kasus ini tak akan terbedah. Kalau kasus ini sebagai 
kasus hukum : case closed ? Kita tangani saja dampaknya di permukaan, itu lebih 
penting.

Salam,
awang

-Original Message-
From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Friday, February 29, 2008 4:10 C++
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] seolah IAGI saling berseteru

Mazzini menuliskannya juga di Earth Planetary science bersama Pak Bambang
Istadi

Triggering and dynamic evolution of the LUSI mud volcano, Indonesia

A. Mazzini a,⁎, H. Svensen a, G.G. Akhmanov b, G. Aloisi c, S. Planke a,d,

A. Malthe-Sørenssen a, B. Istadi e
Silahkn donlod disini :
http://folk.uio.no/hensven/Mazzini_EPSL_07.pdf
Seperti kata Koenil, ini perang science bukan main ... jelan bukan mainan
Tetapi kalau memang masih ada pro kontra begini, dari sisi hukum jelas teori
relasi gempa - MV ini tidak (*belum*) bisa dipakai sebagai pisau operasi
kalau kata Pak Awang.

RDP
2008/2/29 [EMAIL PROTECTED]:

 Tidak hanya di Indonesia yang sibuk soal lumpur.
 Di Belanda juga ada presentasi LUSI. Ini yang kedua kalinya. Tahun lalu
 oleh Rick Swarbrick. Rick mempresentasikan seismik data dan beberapa data
 pengeboran. Dan kronologis drilling dan terjadinya mud volcano. Seismic
 sectionnya juga menunjukkan analog blow out crater alami yang terjadi jauh
 sebelumnya di daerah yang sama. Konklusinya LUSI di trigger oleh drilling.

 Dengar-dengar Adriano Mazzini akan memberikan ide tandingan yang
 menyatakan bahwa LUSI diakibatkan oleh gempa bumi.

 Nanti saya kasih updatenya.

 Salam dari negara kincir angin.

 Herman Darman

 ___

 activity.

 Dear PGK Member,

 Please find attached your copy of the PGK March Newsletter. This month's
 meeting will be held on Wednesday, March 19th, 2008.

 The agenda outline is as follows:

 17:00 - 18:00 hrs: Social hour (free drinks)

 18:00 - 19:00 hrs: Lecture by Adriano Mazzini

Title:  Causes and Triggers of the LUSI Mud Volcano, Indonesia

 Furthermore we'd like to remind you of the short PGK excursion on
 Wednesday March 5th from 17:00-18:00 pm to  the Shell iScope Visualisation
 Centre in Rijswijk. For registration please contact Gary Ingram:
 [EMAIL PROTECTED] before 12 noon March 4th.

 We hope to see you all there!

 Best regards,

 Wieske Paulissen

 Secretary PGK

 NL_March_08.pdf

 **
 Wieske E. Paulissen

 Delft University of Technology
 Dept. of Geotechnology
 Stevinweg 1 - 2628 CN Delft
 The Netherlands

 Office: 0031 15 2782576
 E-mail: [EMAIL PROTECTED]

 -Original Message-
 From: Bambang P. Istadi [mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Sent: Friday, February 29, 2008 9:47 AM
 To: iagi-net@iagi.or.id
  Subject: RE: [iagi-net-l] seolah IAGI saling berseteru


 Cak Noor, Oden, pak Nyoto,

 Jangan berkecil hati,... silahkan datang ke Lapindo, nanti saya mintakan
 teman2 Lapindo untuk membukakan data2 Banjarpanji. Selama bapak2 masih
 objektif dalam menyikapi masalah ini dan masih dalam koridor peraturan
 pemerintah soal informasi dan atas persetujuan partner Lapindo, akan
 saya mintakan untuk dibuka, silahkan datang,... saya tunggu.

 Undangan yang sama telah saya lontarkan ke Richard Davies dan Mark
 Tingay beberapa waktu yang lalu. Tapi mereka tidak nongol. Daripada
 bapak2 mengambil konklusi dini dengan basis data dan fakta yang salah
 seperti Davies lalu menghujat Lapindo,... silahkan saya tunggu.

 Beberapa waktu yang lalu KMI dan IATMI berinisiatif untuk
 menyelenggarakan Drilling Forum mengupas data Banjarpanji, dan kami
 setuju untuk berbagi data,.. tapi kandas ditengah jalan karena ada
 pihak2 tertentu yang tidak setuju,.. yang jelas bukan Lapindo, tiada
 niatan kami untuk menutup-nutupi.

 Satu hal yang saya ingin garis bawahi,.. kita boleh berdebat dan
 berpolemik terus soal penyebab dan trigger lumpur, tapi 

RE: RE: [iagi-net-l] seolah IAGI saling berseteru

2008-02-29 Terurut Topik Awang Harun Satyana
Pak Nyoto,

Bila tak ada nama Pak Bambang Istadi (EMP Brantas) di paper itu, selain 
validitas datanya menjadi meragukan, Pemerintah Indonesia pun (BPMIGAS dan 
Ditjen Migas) akan mempermasalahkannya - mengapa data milik Pemerintah 
Indonesia digunakan pihak asing tanpa keterlibatan si pemilik data ?

Nah, sebaiknya janganlah kita berburuk sangka sebelum tahu duduk perkaranya 
dengan jelas.

Salam,
awang

-Original Message-
From: Bambang P. Istadi [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Friday, February 29, 2008 5:08 C++
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] seolah IAGI saling berseteru

Pak Nyoto,

Para penulis minta saya untuk jadi co-author untuk menunjukan pada scientific 
community bahwa mereka punya access ke data yang dimiliki oleh Lapindo, karena 
menurut mereka di scientific community paper Davies dianggap tidak credible dan 
spekulatif karena mengunakan data dari internet dan sumber2 yang tidak jelas.

Saya sempat keberatan, nanti paper tersebut akan dianggap sebagai pesan sponsor 
Lapindo,... tapi sebaliknya mereka beranggapan paper tersebut akan memiliki 
credibility kalau ada sumber data yang jelas.

Apakah Lapindo atau saya bisa mempengaruhi mereka untuk mengatakan sesuatu yang 
bertentangan dengan keyakinan mereka? Apakah kredibilitas mereka sebagai 
scientist yang telah mereka bangun lama dan meneliti mud volcano lebih dari 11 
tahun diberbagai belahan dunia bisa saya pengaruhi dan bisa dibeli?

Please deh pak Nyoto,.. jangan beranggapan kita2 ini sebagai professional akan 
mempertaruhkan kredibilitas dan profesionalisme demi gaji! Saya sebagai pegawai 
bisa dipecat kapan saja,.. lalu pendapat saya akan berubah tergantung siapa 
yang menggaji saya?

Wass.w.w.
Bambang Istadi


-Original Message-
From: nyoto - ke-el [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Friday, February 29, 2008 4:23 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] seolah IAGI saling berseteru

Mazzini dg pak Bb.Istadi ? Oooo 


yo wis, met whiken nek ngono





2008/2/29 Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED]:

 Mazzini menuliskannya juga di Earth Planetary science bersama Pak Bambang
 Istadi

 Triggering and dynamic evolution of the LUSI mud volcano, Indonesia

 A. Mazzini a,⁎, H. Svensen a, G.G. Akhmanov b, G. Aloisi c, S. Planke a,d,

 A. Malthe-Sørenssen a, B. Istadi e
 Silahkn donlod disini :
 http://folk.uio.no/hensven/Mazzini_EPSL_07.pdf
 Seperti kata Koenil, ini perang science bukan main ... jelan bukan
 mainan
 Tetapi kalau memang masih ada pro kontra begini, dari sisi hukum jelas
 teori
 relasi gempa - MV ini tidak (*belum*) bisa dipakai sebagai pisau operasi
 kalau kata Pak Awang.

 RDP
 2008/2/29 [EMAIL PROTECTED]:

  Tidak hanya di Indonesia yang sibuk soal lumpur.
  Di Belanda juga ada presentasi LUSI. Ini yang kedua kalinya. Tahun lalu
  oleh Rick Swarbrick. Rick mempresentasikan seismik data dan beberapa
 data
  pengeboran. Dan kronologis drilling dan terjadinya mud volcano. Seismic
  sectionnya juga menunjukkan analog blow out crater alami yang terjadi
 jauh
  sebelumnya di daerah yang sama. Konklusinya LUSI di trigger oleh
 drilling.
 
  Dengar-dengar Adriano Mazzini akan memberikan ide tandingan yang
  menyatakan bahwa LUSI diakibatkan oleh gempa bumi.
 
  Nanti saya kasih updatenya.
 
  Salam dari negara kincir angin.
 
  Herman Darman
 
  ___
 
  activity.
 
  Dear PGK Member,
 
  Please find attached your copy of the PGK March Newsletter. This month's
  meeting will be held on Wednesday, March 19th, 2008.
 
  The agenda outline is as follows:
 
  17:00 - 18:00 hrs: Social hour (free drinks)
 
  18:00 - 19:00 hrs: Lecture by Adriano Mazzini
 
 Title:  Causes and Triggers of the LUSI Mud Volcano, Indonesia
 
  Furthermore we'd like to remind you of the short PGK excursion on
  Wednesday March 5th from 17:00-18:00 pm to  the Shell iScope
 Visualisation
  Centre in Rijswijk. For registration please contact Gary Ingram:
  [EMAIL PROTECTED] before 12 noon March 4th.
 
  We hope to see you all there!
 
  Best regards,
 
  Wieske Paulissen
 
  Secretary PGK
 
  NL_March_08.pdf
 
  **
  Wieske E. Paulissen
 
  Delft University of Technology
  Dept. of Geotechnology
  Stevinweg 1 - 2628 CN Delft
  The Netherlands
 
  Office: 0031 15 2782576
  E-mail: [EMAIL PROTECTED]
 
  -Original Message-
  From: Bambang P. Istadi [mailto:[EMAIL PROTECTED]
  Sent: Friday, February 29, 2008 9:47 AM
  To: iagi-net@iagi.or.id
   Subject: RE: [iagi-net-l] seolah IAGI saling berseteru
 
 
  Cak Noor, Oden, pak Nyoto,
 
  Jangan berkecil hati,... silahkan datang ke Lapindo, nanti saya mintakan
  teman2 Lapindo untuk membukakan data2 Banjarpanji. Selama bapak2 masih
  objektif dalam menyikapi masalah ini dan masih dalam koridor peraturan
  pemerintah soal informasi dan atas persetujuan partner Lapindo, akan
  saya mintakan untuk dibuka, silahkan datang,... saya tunggu.
 
  Undangan yang sama telah saya lontarkan ke Richard Davies dan Mark
  Tingay 

RE: RE: [iagi-net-l] seolah IAGI saling berseteru

2008-02-29 Terurut Topik Awang Harun Satyana
Pertengahan Juni 2006, dua minggu setelah LUSI lahir, saya ikut rapat di gedung 
Wisma Mulia kantor Lapindo untuk membahas apa yang tengah terjadi dengan 
problem di Banjar Panji-1 sejak 29 Mei 2006 itu. Di meja rapat digelar semua 
seismic sections yang berhubungan, termasuk yang menghubungkan Porong dengan 
BJP-1 - ini section sangat penting. Saat itu semua pendapat adalah bahwa BJP-1 
tengah mengalami UBO (underground blow out).

Sebelum problem BJP-1 terjadi, saya telah selesai mempelajari paper berjudul 
Structure and emplacement of mud volcano systems in the South Caspian Basin 
oleh Stewart dan Davies (AAPG Bull v. 90, no. 5, p. 771-786).

Begitu melihat seismic section yang menghubungkan BJP-1 dan Porong saya melihat 
bahwa collapse zone (begitu Arse Kusumastuti dan para pembimbing master 
thesisnya menyebutnya di paper AAPG Bull v. 86 no. 2, p. 213-232) Porong 
sebagai bukan collapse zone akibat struktur lagi (kawan2 Lapindo selama ini 
menyebutnya sebagai collapse zone dengan penuh sesar normal yang jadi konduit 
migrasi), tetapi MV crater. Saya teringat gambar mud volcano collapse crater di 
Azerbaijan dari Stewart dan Davies (2007), saya melihat collapse zone Porong, 
hampir 100 % mirip. Maka, di rapat pertengahan Juni 2006 itu yang juga dihadiri 
Pak Bambang Istadi (ingat kan Mas Bambang ?), saya menyebutkan bahwa Porong 
collapse zone adalah Porong mud volcano collapse crater, dan yang tengah 
terjadi di Banjar Panji pun kemungkinan adalah mud volcano eruption yang 
nantinya akan berakhir seperti Porong collapse crater. Ada yang setuju ada yang 
tidak dengan pernyataan saya itu. Kepada kawan2 Lapindo saya berikan gambar2 
collapse cratering MVs di Azerbaijan. Lalu penelitian2 pun dilakukan selama 
sisa 2006 dan 2007 oleh banyak peneliti Indonesia maupun internasional, 
menghasilkan pendapat yang mengkristal LUSI adalah mud volcano eruption.

Persoalan triggering effect yang memicu MVs itu masih jadi perdebatan hingga 
kini. Bahwa gempa sebagai pemicu MVs adalah mutlak di mana-mana, katalog 200 
tahun untuk ini ada, baik yang disusun Manga dan Brodsky, Mellors et al, 
Aliyev, dll. Bahwa pemboran sebagai pemicu MVs adalah sesuatu yang baru. Kita 
sebenarnya tak punya referensi tentang ini. Yang sering dipakai adalah dari 
Tingay et al 2005. Tetapi kasus di Brunei itu di passive margin non volcanic 
low GG; sedangkan LUSI ada di active margin, volcanic arc, high GG, bukan 
apple to apple

Pak Herman bisa bandingkan seismic section Porong collapse zone Arse 
Kusumastuti di hal 222 AAPG Bull v. 86 no. 2, p. 213-232, dengan collapse 
cratering MVs Azerbaijan hal 777 Stewart dan Davies (2007) AAPG Bull v. 90, no. 
5, p. 771-786 - kemiripannya besar sekali.

Salam,
awang



-Original Message-
From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Friday, February 29, 2008 4:57 C++
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: RE: [iagi-net-l] seolah IAGI saling berseteru

2008/2/29  [EMAIL PROTECTED]:
 Maaf, mungkin saya yang salah menggunakan istilah. Mungkin mestinya MV 
 collapse structre. Tapi memang dia menyatakan bahwa Porong collapse structure 
 sebagai analog dari LUSI. Apakah seismic sectionnya sudah pernah di publish?

 Herman


Ya sudah dipublish lah, aku pertamakali menghubungkan crater ini
dengan kejadian di Lusi segera setelah kejadian disini :
http://rovicky.wordpress.com/2006/08/13/banjir-lumpur-panas-sidoarjo/
Seismicnya dirilis oleh Arse Kusumastuti di bulletin AAPG, sebagai
bagian dari thesis-nya


2008/2/29 Awang Harun Satyana [EMAIL PROTECTED]:
 Kalimat ini menarik :


 Seismic sectionnya juga menunjukkan analog blow out crater alami yang 
 terjadi jauh sebelumnya di daerah yang sama. Konklusinya LUSI di trigger 
 oleh drilling.

 Yang dimaksud dengan blow out crater alami pastilah yang selama ini 
 disebutkan sebagai Porong collapse structure. Struktur ini hanya beberapa 
 km dari Banjar Panji dan jelas terlihat di data seismik. Dulu struktur 
 tenggelam ini ditafsirkan sebagai kolaps akibat sesar2 normal. Sumur Porong-1 
 dibor Huffco Brantas di sayap barat collapse structure ini. Setelah kejadian 
 LUSI, kita tahu bahwa struktur tenggelam Porong itu adalah mud volcano (MV) 
 collapse structure yang pernah terjadi paling tidak pada Pliosen Atas. Ini 
 sekaligus menjadi bukti kuat bahwa wilayah ini MV-prone.


Saya setuju statement bahwa wilayah ini MV-Prone. Artinya sangat
berpotensi untuk terjadi MV. Bahkan sudah menunjukkan tanda-tanda atau
gejala-gejala dibeberapa tempat. Tetapi potensi akan tetap potensi
tidak akan menjadi reserves kalau tidak ada yang mengusik.
Nah sekarang pengusiknya apa ?

 Mengkritisi Rick Swarbrick, bagaimana bisa menyebut Porong sebagai blow out 
 crater alami ? Menurut hemat saya istilah itu tidak tepat, yang tepat adalah 
 Porong mud volcano collapse structure. Bagaimana pula asal-muasalnya karena 
 menyebut Porong sebagai blow out crater ALAMI, maka Lalu menganalogikannya ke 
 LUSI akibat drilling (versi : underground blowout) ? Antara MV

RE: [iagi-net-l] seolah IAGI saling berseteru

2008-02-27 Terurut Topik Awang Harun Satyana
Pak Nyoto,

Jangan berburuk sangka dulu Pak. Data tidak dibuka kan kepada umum dan media. 
Kepada pihak2 yang memerlukan (DPR, Polda, Tim BPLS, geologists dan drilling 
engineers yang ditunjuk resmi untuk mempelajarinya) data telah dibuka.

Karena telah mempelajarinya, maka mereka bisa berpendapat. Kalau tidak 
mempelajarinya lalu berpendapat maka secara ilmiah tak ada dasarnya dong. 
Masalah perbedaan interpretasi kan biasa saja di antara geologists itu. Memang 
kita tahu persis 100 % saat2 kejadiannya ? Dan apakah semua kejadian 
sedetail-detailnya itu bisa terukur dengan data ? Tetap ada keterbatasan. 
Sehingga, yang bisa dilakukan hanyalah pendekatan2.

Dalam kasus ini, media berlomba2 berpendapat dan berpihak, dan pendapat mereka 
telah menggalang opini publik. Ini pencerminan chaos theory, dari yang kecil 
yang masih kacau lalu ditangkap media dan terus-menerus membesar dalam hampir 
dua tahun ini, akhirnya terbentuklah opini publik yang tunggal yang seolah2 
menjadi kebenaran umum.

Yang berani menentang kebenaran umum itu disudutkannya, dituduhnya macam-macam 
(seorang teman yang merasa namanya dicemarkan akan menuntut sebuah majalah 
dalam waktu dekat ini). Yang mendukung kebenaran umum itu dipujinya setinggi 
langit.

Hm...sungguh tidak sehat situasi seperti ini. Capee dech..!

Dua kubu ahli : (1) pro-Banjar Panji/underground blow out/man made-disaster dan 
(2) pro-gempa/tektonik/bencana alam sebagai penyebab LUSI saat ini (27-28 Feb 
2008) sedang beradu pendapat di Surabaya atas inisiatif sebuah forum di Jatim 
dan DPR/DPRD. Apakah akan ada kesepakatan di antara mereka ? Saya meragukan 
bahwa kesepakatan akan tercapai.

Saya teringat kata2 Prof. Mori di simposium internasional LUSI setahun yang 
lalu. Ini adalah bencana alam. Penyebabnya ada dua : bisa pemboran Banjar 
Panji-1 bisa gempa Yogya 27 Mei 2006. Ditanya oleh yang hadir, yang mana di 
antara dua itu ?. Dijawab, Saya tidak tahu karena pelik, mungkin dua-duanya.

Perseteruan dan perdebatan biasa terjadi di kalangan para ahli karena mereka 
pintar. Lihat saja kasus terkini tentang susu formula untuk bayi dan anak. 
Peneliti IPB bilang hampir 40 % mengandung bakteri yang bisa membahayakan 
perkembangan otak. Menteri kesehatan bilang : saya meragukan hasil penelitian 
ahli2 IPB itu. Peneliti POM bilang : tidak ada bakteri yang berbahaya, kalau 
bahaya pun bisa mati saat dimasak 1/2 jam (si peneliti POM mungkin tak tahu 
menyiapkan susu anak - masa susu anak dimasak 1/2 jam ?? -kata sebuah surat 
pembaca). Alhasil : masyarakat yang punya anak balita saat ini sedang bingung 
dan was-was.

Salam,
awang


-Original Message-
From: nyoto - ke-el [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Thursday, February 28, 2008 12:06 C++
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] seolah IAGI saling berseteru

Lha kenapa ya, koq raw datanya jadi Black Box gitu ...?  takut ketahuan
kesalahannya ya ? or harus dibeli mahal dulu baru boleh dibuka ? or bahkan
udah dimusnahin biar nggak bisa dipelajari/diselidiki oleh yg berwenang ...?

Benar mas Deni, kalau raw data nggak dibuka, ya semua bebas menterjemahkan
sendiri2 apa maunya atau debat kusir itu tadi, nggak akan ada kesimpulannya
...


wass,



2008/2/28 Deni Rahayu [EMAIL PROTECTED]:

 raw data ngak pernah dibuka sich..setiap orang pasti
 punya asumsi dan analogi masing2, kl ngak dibuka2 raw
 data nya wah...orang akan bebas berfantasi..he..he..he
 tanpa fakta dan data...terus aja debat kusircape
 dech

 salam,
 oden

 --- Ariadi Subandrio [EMAIL PROTECTED]
 wrote:

  ...Inilah alasannya mengapa seolah IAGI saling
  berseteru tepatnya setahun silam dalam sebuah
  workshop internasional... - gak ada wasitnya kali
  ya
 
  ar-.
 
  Lumpur Lapindo, Lumpurnya Tuhan?
 
  Kamis, 28 Februari 2008 | 02:41 WIB
  Jonatan Lassa
  Without correct words, there will be no correct
  practice. (Dombrowsky)
  Rabi Greenberg menuturkan kisah lucunya tahun
  1950-an di New York City yang dilanda musim kering
  dan pemerintah membuat awan buatan sebagai awal
  teknologi hujan buatan.
  Hal ini menyebabkan agamawan bertanya, apakah
  manusia mengambil alih peran Tuhan? Saya ingat
  sebuah kartun di the New Yorker yang melukiskan
  sekelompok pendeta yang kelihatan amat cemas sedang
  duduk mengelilingi meja dan melihat keluar melalui
  jendela, menyaksikan turunnya hujan. Seorang pendeta
  berkata, 'Ini hujan kita, atau hujan mereka?'
  (John Naisbit, 2001:49)
  Kita membayangkan suasana batin yang mungkin
  melingkupi Senayan dan Istana terkait peristiwa di
  Sidoarjo. Karikatur imajiner yang bisa menggambarkan
  batin penguasa dan rohaniwan Indonesia dengan
  pertanyaan, Ini lumpur Lapindo atau lumpurnya
  Tuhan? Kini, dalam realitas, DPR dan pemerintah
  memerlukan jawaban bencana alam atau bencana
  teknologi?
  Dalam tradisi mendefinisikan/ pendefinisian atas
  sesuatu, sebuah definisi terdiri dua bagian, yakni
  kata yang didefinisikan (definiendum) dan kelompok
  kata atau konsep yang digunakan untuk 

RE: [iagi-net-l] Sumatra : Living on the Edge (!)

2008-02-26 Terurut Topik Awang Harun Satyana
Pak Wahyudi,

Gempa tak akan memicu terbentuknya reservoir, tetapi malahan merusakkannya 
seperti biasa terjadi pada gejala liquefaction. Dalam gejala ini semua butir 
batuan runtuh kehilangan kompaksi dan kohesinya akibat stress P dan S 
earthquake wave. Ia menjadi sedimen seperti semula, bahkan bubur lumpur.

Gempa lebih berpengaruh kepada isi fluida di dalam reservoir, bisa meningkatkan 
produksinya atau menurunkannya bahkan menghentikannya. Keduanya akibat energi 
gempa mempengaruhi kisi-kisi butir2 batuan di dalam reservoir.

Sesar yang terjadi akibat gempa bila ia mengenai kitchen hidrokarbon dan 
terhubung kepada suatu sumber heatflow yang tinggi tidak bisa diabaikan 
peranannya dalam mematangkan batuan induk di kitchen itu. Kalau tiba2 source 
rocks terekspos kepada sumber bahang (heat) yang tinggi ini harus 
diperhitungkan. Hanya batuan induk tak matang oleh bahang saja, tetapi juga 
waktu (time).

Bila sesar2 akibat gempa mengenai sistem penghubung kitchen kepada perangkap, 
maka ia pun harus diperhitungkan peranannya sebagai media migrasi. Antara gerak 
fluida dan sesar saling berhubungan. Data terbaru kasus LUSI menunjukkan bahwa 
ada sesar dibentuk gerak fluida, tetapi ada fluida yang bergerak melalui zona 
sesar/retakan yang telah ada.

Bila ada lapangan2 minyak dan gas di cekungan2 forearc Sumatra, rentetan gempa2 
besar di sekitarnya sedikit banyak akan berpengaruh kepada produktivitasnya. 
Sejauh mana pengaruhnya, bisa diselidiki dulu seberapa dekat rupture zone-nya 
terhadap cekungan2 itu.

Salam,
awang

-Original Message-
From: Wahyudi Adhiutomo [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Wednesday, February 27, 2008 11:00 C++
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] Sumatra : Living on the Edge (!)

Apa semua runutan gempa yang terjadi di pantai Barat Sumatra bisa memicu
terbentuknya reservoir yang sedang in diperbincangkan?


.:WA:.
  wahyudi.adhiutomo[at]borneo-indobara.com
  kirimsuratkeyudi[at]gmail.com




-Original Message-
From: Awang Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Wednesday, February 27, 2008 11:01 AM
To: IAGI
Subject: [iagi-net-l] Sumatra : Living on the Edge (!)

  Belum seminggu berlalu sejak wilayah Simeulue digoncang gempa pada 20
Februari 2008, sektor sebelah selatannya, Mentawai,  digoncang gempa pula
pada 25 Februari 2008. Kedua gempa merupakan gempa besar 7.0 Mw dan dangkal
 60 km. Tsunami tidak terjadi di kedua gempa tersebut. Korban tewas di
bawah sepuluh orang. Beberapa bangunan rusak dan hancur. Wajar kalau
penduduk sepanjang pantai barat Sumatra dan pulau2 di sebelah baratnya
kuatir terus-menerus sebab wilayah ini tak pernah aman dari ancaman gempa
dan tsunami, lebih-lebih lagi setelah gempa besar berkekuatan 8,9 SR dan
tsunami masif menghancurkan wilayah utara Sumatra menewaskan korban sekitar
150.000 orang.

  Gempa Simeulue terjadi pada 20 Februari 2008 pukul 15:08 WIB, berpusat di
bawah pantai timurlaut Simeulue pada kedalaman 35 km dengan magnitude gempa
7,4 Mw (7.0 SR - BMG). Gempa ini mengguncang Simeulue, Meulaboh, Banda Aceh,
Medan, Tapaktuan, Padang, Sibolga, Bukit Tinggi, Payakumbuh, Lhokseumawe,
Nias. Juga dirasakan sampai ke Malaysia dan Thailand.

  Berdasarkan data USGS centroid moment tensor solution, gempa ini telah
mematahkan batuan secara thrust faulting (patahan naik) dengan jurus 134 deg
NE, sejajar dengan arah sesar besar di wilayah barat Sumatra : Mentawai
Fault. Melihat kedalamannya, hiposentrum gempa terjadi pada lempeng samudera
Hindia yang sedang bergerak ke arah utara-timurlaut menekan lempeng kontinen
Eurasia pada kecepatan 5,5 - 6 cm per tahun. Arah relatif gerak lempeng ini
miring terhadap arah tepi lempeng Eurasia di lepas pantai barat Sumatra.
Komponen gerak lempeng yang tegak lurus terhadap tepi lempeng ini
menyebabkan penyesaran naik yang searah dengan tepi lempeng.  Komponen gerak
lempeng yang sejajar dengan tepi lempeng Eurasia lebih banyak diakomodasi
oleh sesar-sesar besar di wilayah ini, yaitu Sesar Sumatra di daratan
Sumatra dan Sesar Mentawai di lepas pantai barat Sumatra.

  Gempa Simeulue ini terjadi di ujung selatan rupture zone (zone koyakan)
gempa besar 26 Desember 2004 yang bermagnitude 9,1 Mw, juga pada ujung utara
rupture zone gempa Nias 28 Maret 2005 yang bermagnitude 8,6 Mw. Sejak tahun
2000, sebagian besar Palung Sunda yang terletak antara Andaman dan Enggano
dalam jarak lebih dari 2000 km telah terkoyak-koyak oleh serangkaian gempa
besar yang berhubungan dengan subduksi antar lempeng di wilayah ini.

  Gempa Simeulue dilaporkan tidak memicu tsunami karena satu syarat tsunami
tidak dipenuhinya : gempa terjadi di darat.

  Gempa Mentawai menyusul terjadi lima hari kemudian pada 25 Februari 2007
pada jam yang hampir bersamaan : sore hari pukul 15:36 WIB. Ini gempa baru,
bukan gempa susulan gempa Simeulue. Gempa berpusat di laut sekitar 25 km
sebelah tenggara Pulau Sipora yang merupakan bagian rangkaian Kepulauan
Mentawai. Hiposentrum gempa barada pada kedalaman 35 km dengan magnitude 7.0
Mw 

RE: [iagi-net-l] Sumatra : Living on the Edge (!)

2008-02-26 Terurut Topik Awang Harun Satyana
Pak Rovicky,

Fokus gempa atau hiposentrum, titik asal gempa itu, jelas bisa menyebabkan 
patahan yang miring ke mana saja. Contoh kasus : fokus gempa terjadi di bawah 
laut pada kerak samudera pada kedalaman 10 km, bermagnitude 8.5 Mw, 
episentrumnya tepat 10 km di atasnya(proyeksi tegak atas titik fokus), secara 
geografi lokasi episentrum ini dekat pantai; tetapi pematahan akibat gempa ini 
miring ke darat dan gawir sesarnya muncul di darat. Gempa ini tergolong 
tsunami-genic meskipun gawir sesarnya muncul di darat. Mengapa ? sebab 
episentrumnya di laut, magnitudenya di atas 6.5 SR, pematahannya dip-slip, dan 
kedalaman fokusnya dangkal. Ada massa kerak Bumi yang tergeser termasuk yang di 
dasar laut (sehingga kolom air laut di atasnya dipindahkan saat massa kerak ini 
bergerak) meskipun ujung kerak muncul di daratan (akan diekspresikan dalam 
pengangkatan medan).

Betul, yang menyebabkan tsunami adalah dislokasinya. Kalau episentrumnya di 
darat, maka fokus gempanya di darat juga. Kalau dislokasinya miring ke laut 
bagaimana apakah akan menyebabkan tsunami. Dalam kasus ini, gempa darat ini 
akan menyebabkan tsunami bila : (1) focus EQ (earthquake) depth dangkal, (2)dip 
sesar landai, (3)vergency (arah) sesar ke laut, (4) magnitude gempa kuat, (5) 
dislokasi dip-slip. Maka, bila ada episentrum gempa di pantai berpotensi 
tsunami juga. Kasus Simeulue 20 feb 08 kemarin : syarat no. 2 dan no. 3 tak 
dipenuhi.

Kriteria gempa susulan selalu lebih kecil magnitude-nya daripada gempa utama 
dan pola penyebaran episentrumnya masih di sekitarnya, kadang2 mengikuti pola 
gerak lempeng di sekitarnya. Ini berhubungan dengan release energy setelah main 
shock. Bila kemudian dalam beberapa hari atau minggu ada gempa yang jauh lebih 
besar dari magnitude gempa susulan terakhir, kemudian titik episentrumnya bukan 
di rentetan gempa2 susulan gempa sebelumnya; maka ia gempa baru. Kasus gempa 
Bengkulu yang dua kali 12 September 2007 menarik dikaji untuk ini sebab terjadi 
dua kali gempa baru dalam selang sehari, sementara gempa2 susulan pertama telah 
berkekuatan sekitar 5 Mw tiba2 muncullagi yang hampir 8 Mw pada tempat yang 
lain dari rentetan belasan gempa susulan sebelumnya. Gempa baru sering dipicu 
oleh gempa lama. Kasus EQ storm sering menunjukkan hal ini.

Gempa susulan tak bisa lebih besar dari gempa utama, kalau lebih besar berarti 
ia gempa baru yang lain sebab gempa susulan hanya release energy setelah 
kesetimbangan posisi batun terganggu (maka magnitude makin mengecil), sedangkan 
gempa baru adalah rupture baru, maka ia besar lagi relatif terhadap gempa 
susulan dari gempa sebelumnya.

Foreshock-mainshock. Foreshock lebih kecil magnitudenya dibandingkan gempa 
utama, tetapi mengenali ini sulit dan tak selalu muncul (dalam kasus gempa2 di 
Indonesia).

Skala magnitude tetap berpengaruh, semakin besar magnitude semakin besar 
dislokasi. Bila magnitude kecil (5 Mw), lalu fokus dangkal (katakanlah 10 km), 
dislokasinya tak akan sampai ke permukaan atau menggeser dasar laut. 
Dislokasinya berhenti di kerak Bumi sebagai blind fault. Maka syarat tsunami 
adalah gempanya cukup kuat, kuat, atau sangat kuat, ini semua tentang skala 
magnitude yang berhubungan langsung dengan panjang pendeknya dislokasi.

Pak Irwan Meilano, ahli gempa kita di milis ini, atau para spesialis gempa 
lainnya, pasti bisa menambahkan keterangan2 di atas atau bahkan mengoreksinya.

Salam,
awang

-Original Message-
From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Wednesday, February 27, 2008 11:50 C++
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] Sumatra : Living on the Edge (!)

 Gempa Simeulue dilaporkan tidak memicu tsunami karena satu syarat tsunami
  tidak dipenuhinya : gempa terjadi di darat.

 Maksudnya episenternya atau dislokasinya ?
 Kalau bidang patahannya miring maka proyeksi hypocenter (episenter)
 dalam peta bisa didarat tetapi dislokasinya di laut. YAng menyebabkan
 tsunami lebih banyak dislokasinya, cmiiw.
 Ini sering rancu buat saya :(

  Gempa Mentawai menyusul terjadi lima hari kemudian pada 25 Februari 2007
  pada jam yang hampir bersamaan : sore hari pukul 15:36 WIB. Ini gempa baru,
  bukan gempa susulan gempa Simeulue. Gempa berpusat di laut sekitar 25 km
  sebelah tenggara Pulau Sipora yang merupakan bagian rangkaian Kepulauan
  Mentawai. Hiposentrum gempa barada pada kedalaman 35 km dengan magnitude 7.0
  Mw (7.2 SR - BMG). Gempa Mentawai ini mengguncang Kepulauan Mentawai, juga
  ikut dirasakan goyangannya di Pekanbaru, Bengkulu, Padang, Singapura, dan
  Malaysia.

 Sebenernya apa sih kriteria gempa susulan atau gempa baru ?
 Dapatkan gempa susulan lebih besar dari gempa awal ?


  Berdasarkan data USGS centroid moment tensor solution, gempa ini telah
  mematahkan batuan secara thrusting, patahan naik, dengan jurus 126 deg NE,
  sejajar dengan Sesar Mentawai. Mekanisme pematahan gempa ini persis gempa
  Simeulue yang terjadi lima hari sebelumnya, yaitu pematahan naik pada kerak
  samudera Hindia. 

[iagi-net-l] Lagi : Teori Anorganik Asal Hidrokarbon (was : RE: RE: [iagi-net-l] Titan, Saturnus..)

2008-02-25 Terurut Topik Awang Harun Satyana
 sedang memfokuskan diri ke 
teori continental drift dan plate tectonics, dan teori Gold tak berhubungan 
dengan ini. Kutub2 memang bisa berpindah (polar wandering) melalui continental 
drift, tapi tak 1-2 juta tahun. Maka teori Gold pun dilupakan. Dan... pada 
tahun 1997 penelitian Joseph Kirschvink, seorang ahli paleomagnetism dari 
California Institute of Technology menemukan bahwa 90 degree flip of the 
rotation axis benar terjadi pada saat periode pendek di awal Kambrium dan 
inilah yang menyebabkan apa yang disebut Cambrian Explosion (tahu kan rekan2 
apa itu ?). Butuh 40 tahun untuk teori Gold bisa diterima...

8 Juni 1977, 27 tahun yang lalu, dalam Wall Street Journal, kalangan ahli 
dikejutkan dengan tulisan nyeleneh Gold : Rethinking the origins of oil and 
gas. Ditulisnya lagi dengan lebih detail dalam Journal of Petroleum Geology 
tahun 1979 dengan judul Terrestrial Sources of Carbon and Earthquake 
Outgassing, lalu di Scientific American tahun 1980 dengan judul The 
Deep-Earth Gas Hypothesis dan akhirnya keluar bukunya yang diterbitkan JM Dent 
 Sons (1987) : Power from The Earth : Deep Earth Gas - Energy for the Future 
Singkat kata, Gold meneorikan : Minyak dan gasbumi berasal dari reservoir2 
dalam di Bumi dan merupakan zat2 sisa yang dihasilkan saat Bumi mengkondensasi. 
Molekul2 organik yang ditemukan di dalamnya tidak sama sekali menunjukkan bahwa 
itu hasil perombakan kerogen, tetapi itu menunjukkan massal contamination saat 
zat2 relic itu naik ke permukaan. Nah... Gold berpendapat bahwa hidrokarbon 
bukan zat biologi yang dirombak geologi, tetapi zat geologi yang dirombak 
biologi. Hm...

Apa hubungannya dengan bukunya yang terbaru itu ? Tak kurang kontroversial...Di 
Bumi ini Biosfer yang paling melimpah adalah bukan Biosfer di permukaan, tetapi 
Biosfer di Bawah Permukaan - deep hot biosphere. Di sinilah sampai kedalaman 10 
km hidup mikro-organisme yang tak butuh fotosintesis yang hidup dari energi 
kimia hasil makan hidrokarbon yang bermigrasi ke atas dari dalam Bumi sekaligus 
merombak kimiawi minyak dan gasbumi dan memeberi cap organik kepadanya. Gold 
di bukunya mengemukakan banyak penelitian terbaru tahun 1990an tentang 
keberadaan mikro-organisme ini yang termo-phile dan methan-eater ini. Dan, Gold 
pun melamunkan bahwa model deep hot biosphere inilah yang harus dipakai kalau 
kita mau mencari extra-terrestrial life di luar Bumi.

Seperti kata teman dekatnya yang ditulis di pengantar bukunya : Gold's theories 
are always original, always important, usually controversial - and usually 
right. It is my belief, based on fifty years of observation of Gold as a friend 
and coalleague, that the deep hot biosphere is all of the above : original, 
important, controversial - and right.

27 tahun sejak mengemukakan teori asal an-organik untuk hidrokarbon, teori Gold 
belum diterima, tapi bukanlah Gold kalau dia menyerah. Pengamatan saya, 
kalangan ahli perminyakan tak lagi sealergi dulu dengan teori an-organik. Di 
beberapa negara justru teori an-organik lah drive utama eksplorasi. Semakin 
banyak pengeboran dilakukan di basement, semakin banyak riset lintas sektoral 
dilakukan, saya yakin suatu saat nanti kita akan dapat gambaran jelas : bahwa 
organik bukan satu2nya teori dan an-organik bukan pula satu2nya teori.

Salam,
awang

-Original Message-
From: Doddy Suryanto [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Friday, February 22, 2008 4:37 C++
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] Titan, Saturnus : Lebih Besar dari Semua Cadangan 
Migas dan Batubara di Bumi

Pak Awang,

Waktu membaca berita ini minggu kemarin, saya teringat dengan teorinya
Mendeleev tentang asal usul hydrocarbon yang dibilangnya dari kerak bumi
atau kalo kasarnya dia tidak percaya kalo hidrokarbon berasal dari
organik. Dia percaya kalo di dalam bumi ada karbon deposit dan begitu
keluar ke permukaan serta bereaksi dengan unsur2 kimia lainnya yang ada
dalam perjalanan menuju permukaan bumi bisa menghasilkan hidrokarbon.
Tidak seperti Lomonosov yang bilang bahwa hidrokarbon asalnya dari
organik dan sampai sekarang teorinya masih dipercaya orang karena lebih
mudah dicerna. Tapi ada beberapa tempat di dunia ini yang menunjukkan
bahwa ada kemungkinan hidrokarbon tidak berasal dari organik seperti
halnya di bulan Saturnus ini. Salah satu contohnya ada di plateau basalt
di Syria. Nah kira2 pendapatnya Mendeleev ini masih bisa diterima?
Terlebih-lebih di planet seberang ternyata ada indikasi ini.

-doddy-

-Original Message-
From: Awang Harun Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Tuesday, 19 February, 2008 12:47 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] Titan, Saturnus : Lebih Besar dari Semua Cadangan
Migas dan Batubara di Bumi



Judul subyek di atas memang provokatif, tetapi itu yang dikemukakan oleh
sebuah artikel baru yang dimuat di the Geophysical Research Letters
edisi 29 Januari 2008. Artikel ini didasarkan kepada data terbaru yang
dikirimkan dari wahana angkasa luar Cassini (NASA) yang sedang

RE: RE: [iagi-net-l] Re: [Forum-HAGI] Reminder: TODAY, Luncheon Talk HAGI - Potensi Giant Field di Pantai Barat Sumatra - Aceh?

2008-02-25 Terurut Topik Awang Harun Satyana
Pak Wikan,

Batas timur Cekungan Sibolga dalam tipe forearc basin Dickinson dan Seely 
(1979) merupakan bagian bernama Intra-Massif Basin. Model stratigrafi arc 
massif ini adalah mirip sebagai intra-montana basin; urutan sedimennya bisa 
disebandingkan dengan Ombilin Basin yang bisa mempunyai fase ritfing, 
post-rifting, dan sagging. Saya pikir yang pernah diselidiki Pak Wikan di 
lapangan antara Sibolga dan Aceh Barat itu adalah bagian intra-massif yang 
menjadi batas timur sistem forearc basin Sibolga.

Cekungan forearc basin Sibolga di offshore saya pikir bukan poly-history basin. 
Cekungannya hanya berisi sedimen Neogen, sedimen pre-Neogennya terlipat kuat, 
sebagian termetamorfosa, dan telah mengalami tectonic overprinting beberapa 
kali karena posisinya yang selalu di batas aktif lempeng sejak Late Jurassic 
menjadi tempat collision dan accretion Woyla oceanic crust dan accretionary 
prism yang berhubungan.

Saya tak yakin mekanisme rifting terjadi di oceanic crust yang mengakresi 
Sibolga pada pra-Tersier sebab ia bukan pada posisi passive margin pada saat 
itu dan umumnya rifting harus mulai di kontinen dan berakhir dengan sea floor 
spreading yang memunculkan oceanic crust. Sekalipun ada rifting di oceanic 
crust Woyla atau di accretionary prism-nya di bawah Sibolga maka saya tak yakin 
ada model syn-rift Pematang yang lakustrin atau Talang Akar yang fluviodeltaic 
sebab pada saat itu pun Sibolga telah jauh di posisi distal laut terbuka.

Artinya, source rocks yang mungkin hanya marine shales Early-Late Miocene yang 
diendapkan dalam suasana oxic sehingga gas prone lebih memungkinkan 
dibandingkan oil prone. Marine shales bisa oil prone asal ia sapropelic dan 
anoxic. Untuk anoxic maka lingkungannya harus berupa laguna atau silled basin. 
Bila menginginkan itu, maka harus direkonstruksi paleo-tektoniknya apakah pada 
Miocene itu ada barrier dari outer arc ridge seperti Pulau Simeulue sekarang. 
Sementara ini saya menganggap lingkungan Sibolga saat itu berupa open oxic 
basin yang didominasi marine shales yang juga merupakan starved basin karena 
terlalu jauh dari provenance sedimen delta Irrawady di Myanmar. Counterpart 
Cekungan Sibolga Basin di Myanmar yaitu Central Basin pada saat itu masih 
didominasi deltaic-shallow marine sands.

Bila ada oil seeps ditemukan di batas timur Sibolga forearc, itu tak 
mengindikasikan bahwa minyak digenerasi di Sibolga basin; minyak itu berasal 
dari intra-massif basin yang membatasi tepi timur Sibolga. Isotop deuterium dan 
karbon-13 biogenic gas di enam sumur gas di Sibolga basin yang dibor Union 
(Kedeupasi, Suma, Singkel, dll.) kalau ada akan membuktikan bahwa gas 
biogeniknya berasal dari marine shales di atas reef melalui bacterial carbonate 
reduction.

Salam,
awang

-Original Message-
From: Winderasta, Wikan (wikanw) [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Friday, February 22, 2008 5:09 C++
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] Re: [Forum-HAGI] Reminder: TODAY, Luncheon Talk HAGI 
- Potensi Giant Field di Pantai Barat Sumatra - Aceh?

Pak Awang,

Apakah memang benar Cekungan Sibolga dalam sejarah tektonik bukan
poly-history basin ? Apakah ketika melihat sediment pre-miosen tengah
kalau bisa at least dianalogikan kemungkinan setara dengan endapan fase
sagging / post-rifting di CSB/Ombilin. Saya tidak tahu apakah ada
endapan fase rifting.
Di pertengahan tahun 90 saya pernah melakukan observasi pada singkapan
di beberapa sungai dan pesisir barat Sibolga-Aceh Barat (Krueng Tripa,
Sungai Woyla, Aek Bargo ?). Beberapa lintasan memiliki lapisan batuan
yang mirip-mirip batuan early Miosen dari Group Sihapas di CSB atau
bahkan bila mendekati basement mirip yang lebih tua seperti Sawahtambang
di Ombilin (Oligo-Miosen). Bahkan di beberapa lokasi, lipatan-lipatan
dari lapisan perselingan batupasir-shale sangat mengesankan. Mungkinkah
Cekungan Sibolga juga merupakan poly-history basin - meskipun sejarah
tektoniknya mungkin tidak selengkap NSB/CSB/SSB (recent back-arc
basins). Apabila pre-mid miosen merupakan passive margin, tidak
mungkinkah wilayah Sibolga-Aceh Barat juga mengalami rifting di lokasi
tertentu yang menghasilkan through-through yang endapannya setara dengan
grup Pematang/Talang Akar dengan source rock shalenya ?

Salam,
ww




-Original Message-
From: Awang Harun Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Friday, February 22, 2008 4:17 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] Re: [Forum-HAGI] Reminder: TODAY, Luncheon
Talk HAGI - Potensi Giant Field di Pantai Barat Sumatra - Aceh?

Pak Amin,

Terima kasih atas ulasan ringkasan acara luncheon talk kemarin, maaf
kemarin saya tak sempat memperhatikan Pak Amin karena banyak sekali yang
hadir; kalau Pak Amin bertanya di forum itu tentu saya jadi tahu ..oh
ini yang namanya Pak Amir Al Amin, selama ini hanya tahu via milis saja.

Bila build ups yang ada di dalaman Sibolga itu adalah reefs dan
mengandung gas biogenik, tentu bisa dikomersialkan, bergantung kepada
berapa volumenya

RE: RE: [iagi-net-l] Titan, Saturnus : Lebih Besar dari Semua Cadangan Migas dan Batubara di Bumi

2008-02-25 Terurut Topik Awang Harun Satyana
 indikasi ini.

-doddy-

-Original Message-
From: Awang Harun Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Tuesday, 19 February, 2008 12:47 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] Titan, Saturnus : Lebih Besar dari Semua Cadangan
Migas dan Batubara di Bumi



Judul subyek di atas memang provokatif, tetapi itu yang dikemukakan oleh
sebuah artikel baru yang dimuat di the Geophysical Research Letters
edisi 29 Januari 2008. Artikel ini didasarkan kepada data terbaru yang
dikirimkan dari wahana angkasa luar Cassini (NASA) yang sedang
mengeksplorasi bulan Saturnus berwarna jingga : Titan. Studi atas
penemuan Cassini ini dipimpin oleh Ralph Lorenz dari Johns Hopkins
University Applied Physics Laboratory.



Permukaan Titan ditutupi oleh materi karbon, mirip pabrik zat kimia
organik berukuran raksasa, ujar Lorenz. Cadangan karbon yang luar
biasa ini merupakan jendela yang penting untuk menatap ke sejarah
geologi dan iklim Titan.



Pada temperatur -179 C, Titan merupakan bulan raksasa yang sangat
dingin. Daripada air, hidrokarbon cair dalam bentuk metana dan etana
hadir di permukaan satelit Saturnus ini, dan zat bernama tholin
menyusun bukit-bukit pasir (dunes)-nya. Istilah tholin digunakan
oleh almarhum Carl Sagan, astronom terkenal, untuk menyebut molekul
organik kompleks pada kimia pre-biotik (asal mula kehidupan)



Wahana angkasa luar Cassini telah memetakan sekitar 20 % permukaan Titan
menggunakan radar. Beberapa ratus danau dan laut telah teramati, bukan
berisi air tetapi berisi hidrokarbon cair yang kalau dijumlahkan
cadangannya melebihi semua cadangan lapangan-lapangan migas di Bumi.
Bukit-bukit pasirnya yang berwarna gelap dan tersebar sepanjang equator
Titan mengandung volume zat organik yang kalau dihitung jumlahnya
ratusan kali lebih besar daripada cadangan batubara di Bumi.



Ada lusinan danau metana dan etana di Titan yang masing-masing mempunyai
volume yang sama dengan seluruh cadangan terbukti gas alam di Bumi (130
milyar ton).  Semua danau yang teramati ini didasarkan kepada data di
wilayah kutub utara Titan. Bagaimana wilayah kutub selatannya belum
diketahui dengan pasti sebab Cassini baru melintasinya sekali dan hanya
nampak dua danau kecil.



Para ilmuwan memperkirakan kedalaman danau dengan membuat beberapa
asumsi umum berdasarkan danau2 di Bumi. Mereka menggunakan luas dan
kedalaman rata-rata danau di Bumi sambil memperhitungkan topografi di
sekitarnya seperti pegunungan. Di Bumi, kedalaman danau seringkali 10
kali lebih kurang daripada ketinggian topografi di sekitarnya. Di citra
radar Cassini itu, semakin gelap warna danau semakin dalam.



Tetapi, bila semua cairan yang teramati di Titan ini adalah metana, maka
ia juga akan menyebabkan greenhouse effect yang hebat. Para ilmuwan
memperkirakan bahwa keberadaan danau metana di Titan ini hanya akan
bertahan beberapa juta tahun karena ketika metana menguap ke atmosfer
Titan, ia akan segera terurai, lalu lepas ke luar angkasa Titan. Bila
metana ini telah habis, maka Titan akan menjadi jauh lebih dingin. Para
ilmuwan percaya bahwa metana ini masuk ke atmosfer melalui mekanisme
methane venting cryovolcanic eruptions - sebuah letusan volkanisme dalam
temperatur di bawah titik beku di Bumi yang tentu saja tidak pernah
terjadi di Bumi.



Misi Cassini berrikutnya adalah terbang mendekati Titan pada 22 Februari
Jumat ini, instrumen radarnya akan mengamati dengan detail calon tempat
pendaratan Huygens probe yang akan berjalan2 di permukaan Titan
mengamati dengan detail satelit ini sambil melakukan ground-check atas
citra radar yang telah diperolehnya.



Misi Cassini-Huygens merupakan proyek kerja sama antara NASA, ESA
(Lembaga Antariksa Eropa) dan Lembaga Antariksa Italia. JPL -Jet
Propulsion Laboratory, yang merupakan sebuah divisi di California
Institute of Technology di Pasadena, melakukan pengelolaan dan
pemantauan misi ini untuk Direktorat Misi Keilmuan NASA di Washington.
Wahana pengorbit Cassini dirancang, dikembangkan, dan dibuat di JPL.
Instrumen radarnya dibangun oleh JPL dan Lembaga Antariksa Italia,
bekerja sama dengan banyak anggota tim dari negara2 Amerika Serikat dan
Eropa.



Demikian sekilas informasi terbaru.



Salam,

awang










This email was Anti Virus checked by Administrator.
http://www.bpmigas.com




CALONKAN DIRI ANDA SEBAGAI KETUA UMUM IAGI 2008-2011  !
PENDAFTARAN CALON KETUA 13 FEB S/D 6 JUNI 2008
PENGHITUNGAN SUARA: PIT IAGI 37 DI BANDUNG

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http

RE: [iagi-net-l] Lagi : Teori Anorganik Asal Hidrokarbon (was : RE: RE: [iagi-net-l] Titan, Saturnus..)

2008-02-25 Terurut Topik Awang Harun Satyana
Pak Vicky,

Bila membaca artikel di the Geophysical Research Letters edisi 29 Januari 2008 
tentang hidrokarbon di Titan, satelit Saturnus ini hanyalah metan, etan, dan 
tholin (tholin adalah molekul organik kompleks kimia pre-biotik, molekul 
kompleks diperkirakan punya rantai C-H panjang). Metan dan etan ditemukan dalam 
bentuk cair mengisi danau2 di kutub utara Titan, sedangkan tholin ditemukan 
dalam bentuk beku menyusun bukit2 di permukaan Titan. Para peneliti menyamakan 
metan dan etan cair itu sebagai hidrokarbon cair mirip minyak di Bumi, 
sedangkan bukit tholin mereka samakan sebagai deposit batubara di Bumi.

Dalam temperatur dan tekanan kamar (standar) di Bumi, metan dan etan akan 
berbentuk gas. Kita mengenalnya sebagai gas biogenik di Bumi. Gas ini bisa 
dicairkan dengan mengatur T dan P yang sesuai melalui proses LNG (liquefied 
natural gases). Di Titan, temperatur permukaannya sudah -179 C, tekanannya 
tidak diketahui tetapi jelas berbeda dengan di Bumi; tanpa proses LNG, metan 
dan etan di Titan ternyata sudah dalam bentuk cair, mirip minyak atau lebih 
cocok kondendat. Hanya, mereka dalam keadaan tidak stabil sebab terjadi 
terus-menerus perubahan T dan P di permukaan Titan dan bagian dalamnya. 
Disebutkan bahwa kondisi cair ini tidak abadi sebab banyak juga terjadi methan 
venting dari mantel Titan, cairan metan di danau2 Titan pun menguap dan 
memenuhi atmosfernya sehingga menimbulkan massive greenhouse effect.

Minyak anorganik jelas akan berbeda karakternya dengan minyak asal organik. Ia 
jauh lebih sederhana, hanya trace metal anorganiknya banyak sekali, tetapi 
tetap dalam bentuk cair. Minyak sintesis  yang dibentuk dengan proses teknik 
kimiawi F-T (Fischer Tropsch) di industri menggunakan katalisator logam 
menunjukkan karakter rantai C-H sederhana. Seperti pernah kita diskusikan, 
minyak sintesis ini digunakan Jerman untuk bahan bakar pesawatnya dalam Perang 
Dunia. Minyak organik biokimiawi memang sangat kompleks.

Salam,
awang

-Original Message-
From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Tuesday, February 26, 2008 8:21 C++
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Lagi : Teori Anorganik Asal Hidrokarbon (was : RE: 
RE: [iagi-net-l] Titan, Saturnus..)

Pak Awang,
Kalau proses pembentukan methane, masih mudah dimengrti dengan proses
anorganik, karena reaksi sederhana C dan H. Tetapi bagaimana proses
pembentukan rantai panjang (Minyak) dalam proses anorganik ?
Secara intuitif sebenernya kalau kita mempercayai teori abiogenesis,
teori mahluk hidup berasal dari benda mati memang bisa saja ada
pembentukan rantai panjang. Apakah ini yang terjadi di plnaet Titan
itu ? Jadi dalam milyar atau ratusan juta tahun lagi di Titan ada
mahluk hidup, similar earth life form ?

RDP

2008/2/26 Awang Harun Satyana [EMAIL PROTECTED]:
 Pak Doddy,

  Di milis ini pada tahun-tahun yang lalu kita pernah beberapa kali 
 mendiskusikan teori anorganik untuk asal hidrokarbon. Di bawah ada ulasan 
 saya pada Oktober 2004 atas buku Thomas Gold yang kontroversial Deep Hot 
 Biosphere yang menceritakan asal hidrokarbon seperti yang Pak Doddy tulis di 
 atas. Thomas Gold adalah salah satu dari sedikit ilmuwan Barat yang membela 
 teori anorganik untuk asal hidrokarbon.

  Kembali ke pertanyaan Pak Doddy, apakah pendapat Mendeleev masih bisa 
 diterima ? Jawaban saya : masih bisa diterima. Dalam jumlah yang terbatas 
 hidrokarbon terjadi secara anorganik di beberapa tempat di dunia. Di beberapa 
 tempat itu kita tak bisa memaksakan bahwa kejadian hidrokarbonnya secara 
 organik.

  Kawah meteorit Siljan Ring di Swedia. Tempat ini telah dianggap tempat 
 terbaik untuk menguji teori anorganik asal hidrokarbon.  Batuan granit di 
 sini retak-retak akibat benturan meteorit, retakan ini dianggap akan menjadi 
 jalan buat hidrokarbon naik ke permukaan dari mantel. Lapisan sedimennya 
 tipis sekali sehingga tak memungkinkan berkembangnya oil window ala teori 
 organik. Kawah ini dibor melalui sumur sedalam hampir 25.000 ft bernama 
 Graveberg-1. Minyak ditemukan dalam jumlah tak ekonomis (8 barrel). Sumur ini 
 juga menemukan 13.000 ft inklusi metan dalam cuttings-nya. Sumur Graveberg-2 
 dibor beberapa km dari sumur pertama dan berhasil mengetes 15 ton minyak.

  Aliran metan pun ditemukan dari sumur2 yang dibor di serpentinized olivine, 
 Yakabinde ultramafic, Mt. Clifford dunite di Yilgarn Craton, Australia Barat 
 berumur Archaean, salah satu craton paling tua di dunia.

  Teori Thomas Gold deep hot biosphere bahwa ada bakteri hidup di biosfer 
 kedalaman Bumi yang panas yang akan memberikan jejak biomarker kepada 
 hodrokarbon yang mengalir dari mantel ke permukaan telah terbukti di 
 sumur-sumur dalam yang dibor di Iran, Australia, Swedia, dan Kanada, New 
 Mexico.

  Teori anorganik pun mendapatkan bukti hadirnya trace metals di banyak contoh 
 minyak dari seluruh dunia, seperti nikel, vanadium, seng, timbal, perak, 
 emas, raksa, arsen, kobalt, krom, kadmium, dll. Di beberapa

RE: [iagi-net-l] Re: [Forum-HAGI] Reminder: TODAY, Luncheon Talk HAGI - Potensi Giant Field di Pantai Barat Sumatra - Aceh?

2008-02-22 Terurut Topik Awang Harun Satyana
Pak Amin,

Terima kasih atas ulasan ringkasan acara luncheon talk kemarin, maaf kemarin 
saya tak sempat memperhatikan Pak Amin karena banyak sekali yang hadir; kalau 
Pak Amin bertanya di forum itu tentu saya jadi tahu ..oh ini yang namanya Pak 
Amir Al Amin, selama ini hanya tahu via milis saja.

Bila build ups yang ada di dalaman Sibolga itu adalah reefs dan mengandung gas 
biogenik, tentu bisa dikomersialkan, bergantung kepada berapa volumenya dan 
berapa besar biaya eksplorasi-produksinya, pengangkutannya, lalu pasarnya di 
mana. Bila ekonomis, tentu berharga untuk dikembangkan.

BPMIGAS juga mengawasi kontrak-kontrak unconventional gas termasuk biogenic gas 
dan CBM (yang CBM belum ada yang jadi kontrak). Di beberapa lapangan gas di 
Indonesia terdapat biogenic gas yang diproduksikan meskipun dalam bentuk mixing 
dengan thermogenic gas, misalnya gas dari Lapangan Wunut Lapindo di Jawa Timur 
dan gas dari Lapangan Kampung Baru Energy Equity di Sengkang, Sulawesi Selatan.

Di dunia, banyak gas biogenik sudah diproduksikan, misalnya di Cook Inlet 
Alaska (nanti saya ulas lebih detail karena ini forearc basin), Po Valley di 
Italia Utara, Powder River Basin di Wyoming dan Montana, USA, atau di West 
Siberia, Rusia. Khusus yang di Siberia begitu besarnya cadangan gas 
biogeniknya, sampai ada satu lapangan dengan cadangan gas biogenik terbesar di 
dunia : Urengoy Field (218 TCFG) - volumenya kalau dikonversikan sama saja 
dengan 36 bilyun barrel oil.

Di Cekungan Sibolga sebelah timur banyak reef Miosen yang telah ditembus sumur 
oleh Union Oil dan Caltex; beberapa mengandung gas biogenik dengan metana 99 % 
(sayang saya tak punya data isotop karbon-13 dan isotop deuteriumnya; kalau ada 
kita bisa tahu lebih jauh kejadian gas ini dan penting buat melakukan evaluasi 
petroleum system-nya sampai ke seluruh Cekungan Sibolga). Saat itu gasnya 
disebut tak ekonomis, sebagian bocor karena tipisnya sealing beds akibat 
dangkal. Nah, reef2 dalam di depocenter Sibolga kalau ada reefs di situ punya 
peluang bisa menahan volume yang lebih besar tentunya sebab seal capacity di 
situ jelas akan lebih baik daripada yang dangkal.

Salam,
awang

-Original Message-
From: Amir Al Amin [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Friday, February 22, 2008 10:25 C++
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Re: [Forum-HAGI] Reminder: TODAY, Luncheon Talk HAGI 
- Potensi Giant Field di Pantai Barat Sumatra - Aceh?

Sebagai peserta pasif, dan sedikit awam , summarynya +/- sbb.

Pak Yusuf menemukan di seismic datanya, carbonate build up dan bright spots.
Lokasinya di kedalaman laut 700m.
Beliau menyampaikan adanya potensi HC dari data ini.
Itu-itungan dari volume batuan x porosity dapatlah ruang sekian barrel.
Yang dikutip media sekian barrelnya tuh adalah HC/ Oil yang jelas  dari
Arab.
Beliau juga menemukan kemenerusan fracture berarah SW-NE, yang mungkin bisa
menjadi heat conduit (??).
untuk mematangkan HC.


Pak Andang menyampaikan, potensi fore arc basin di Indonesia, dan negara
tetangga.
Intinya, masih ada peluang di area itu. Bisa jadi yang sekarang fore arc,
dulunya back arc.
Atau fore arc nya masih punya basement continental.
Data pemboran th 70 an, dari sumur terdekat , yang berada di kedalaman
dangkal 100m.
mengindikasikan gas.

Pak Awang, di bagian muka mengulas berita 2 di media yang menggunakan
istilah-istilah,
yang bisa menyesatkan. Misal 'Discovery, Field, Lebih besar dari Arab Saudi
Beliau menegaskan kalau data pengeboran di sumur terdekat hanya
mengindikasikan
Biogenic Gas. Dan gradient geothermal di daerah tersebut secara regional,
rendah,alias
terlalu dingin untuk HC generation.
Pelajaran dari Fore arc basin di lapangan yang berproduksi di dunia,
menunjukan
tidak ada lapangan yang pure fore arc basin, tetapi dulunya back arc, atau
campuran.

Demikian sedikit yang nyantol di kepala saya, mungkin saja salah dan kurang,
mohon peserta yang lebih kompeten menanggapi.

Sedikit pertanyaan dari saya untuk Pak Awang:
.
Jika yang ada di Limestone Bulid Up itu 'cuma' Biogenic gas.
Apakah tidak bisa di komersilkan?
Apakah BP Migas juga mengatur potensi Unconventional Gas, seperti CBM, dan
Biogenic Gas?
Adakah ada  Biogenic gas yang diproduksi di dunia?

Salam,




2008/2/21 Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED]:

 Bagaimana kelanjutan hikayat penemuan lapangan raksasa di Aceh ini ?
 Bisakah memperoleh bahan presentasinya ?

 Terimakasih

 Wassalam
 RDP

 2008/2/21 Muharram Jaya Panguriseng [EMAIL PROTECTED]:
 
   Dear all,
 
   JUST A REMINDER !!!
 
   TODAY !!!
 
   We are pleased to inform you that The Indonesian Association of
  Geophysicists (HAGI) and The Indonesian Association of Geologist (IAGI)
 will
  join to conduct a Luncheon Talk  as follows:
 
   Title :  Potensi Giant Field di Pantai barat
 Sumatra -
  Aceh ? 
   Speakers : Dr. Ir. Yusuf Surachman, MSc. (BPPT), Dr.
 Ir.
  Andang Bachtiar MSc. (ETTI) and Awang Harun Satyana (BPMIGAS)
   Moderator: Elan

RE: [iagi-net-l] Re: [Forum-HAGI] Reminder: TODAY, Luncheon Talk HAGI - Potensi Giant Field di Pantai Barat Sumatra - Aceh?

2008-02-21 Terurut Topik Awang Harun Satyana
Pak Rovicky,

Cerita teknisnya nanti belakangan, acara dihadiri oleh sekitar 200 orang, kursi 
kurang, makanan pun kurang (kata seorang rekan) sebab yang terdaftar sekitar 
130 orang yang melakukan on site regristration sekitar 70 orang. Yang hadir 
sangat beragam : oil company, lembaga2 Negara, DPR, perguruan tinggi, dll.

Bahan presentasi saya (55 slides, pdf 10 MB) bisa di-download dari website 
HAGI, tetapi saya bisa kirimkan ke ja-pri apabila diperlukan. Buat Pak Rovicky 
saya kirimkan juga. Bahan presentasi Pak Yusuf dan Pak Andang belum bisa 
dipublikasikan.

Petasan bantingan Gong Xi Fa Cai Pak Rovicky ramai dibicarakan he2..meledak 
di ruangan itu !

Salam,
awang

-Original Message-
From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Thursday, February 21, 2008 6:58 C++
To: Forum Himpunan Ahli Geofisika Indonesia; iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] Re: [Forum-HAGI] Reminder: TODAY, Luncheon Talk HAGI - 
Potensi Giant Field di Pantai Barat Sumatra - Aceh?

Bagaimana kelanjutan hikayat penemuan lapangan raksasa di Aceh ini ?
Bisakah memperoleh bahan presentasinya ?

Terimakasih

Wassalam
RDP

2008/2/21 Muharram Jaya Panguriseng [EMAIL PROTECTED]:

  Dear all,

  JUST A REMINDER !!!

  TODAY !!!

  We are pleased to inform you that The Indonesian Association of
 Geophysicists (HAGI) and The Indonesian Association of Geologist (IAGI) will
 join to conduct a Luncheon Talk  as follows:

  Title :  Potensi Giant Field di Pantai barat Sumatra -
 Aceh ? 
  Speakers : Dr. Ir. Yusuf Surachman, MSc. (BPPT), Dr. Ir.
 Andang Bachtiar MSc. (ETTI) and Awang Harun Satyana (BPMIGAS)
  Moderator: Elan Biantoro (BPMIGAS)
  Date  : Thursday,  21st February 2008, 11:30 - 13.00
 WIB
  Venue: Puri Putri Room - Hotel Sahid Jaya, Jakarta
  Fee (lunch included): Rp. 150.000 -

  Reservations will be accepted until 12:00 hours on Wednesday, 20th February
 2008 to :
  Email   :  Melvina ( [EMAIL PROTECTED] /0813.85865020) or
Nova ( [EMAIL PROTECTED]   /0813.15704482)

  Payment will be done at the Sahid Jaya Hotel or transferrered to
HIMPUNAN AHLI GEOFISIKA INDONESIA A/C No.  : 0010740147.
Bank BNI Cabang Menteng - Jakarta.


  Regards,

  Special Event - HAGI
 ___
  Pertemuan Ilmiah Tahunan HAGI ke-33

  Geohazerd : A Challenge for Geophysics

  3 - 5 November 2008
  Hotel Preanger Bandung, Jawa Barat
  ___
  The Indonesian Assosiation Of Geophysicists mailing list.
  [EMAIL PROTECTED]
  www.hagi.or.id




--
http://tempe.wordpress.com/
No one can monopolize the truth !



CALONKAN DIRI ANDA SEBAGAI KETUA UMUM IAGI 2008-2011  !
PENDAFTARAN CALON KETUA 13 FEB S/D 6 JUNI 2008
PENGHITUNGAN SUARA: PIT IAGI 37 DI BANDUNG

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-


This email was Anti Virus checked by Administrator.
http://www.bpmigas.com




CALONKAN DIRI ANDA SEBAGAI KETUA UMUM IAGI 2008-2011  !
PENDAFTARAN CALON KETUA 13 FEB S/D 6 JUNI 2008
PENGHITUNGAN SUARA: PIT IAGI 37 DI BANDUNG

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http

RE: [iagi-net-l] Helium Gas : A New Target - Peluangnya di Indonesia

2008-02-20 Terurut Topik Awang Harun Satyana
Lambok,

Secara umum, helium jarang ditemui dalam non-HC gas karena jumlahnya yang 
sangat kecil, sehingga sulit dideteksi. Dari segi instrumen, pada umumnya di 
laboratorium2 atau lapangan pun tidak disiapkan peralatan yang bisa mendeteksi 
kehadiran helium sebab helium bukan non-HC gas yang umum seperti CO2, H2S, dan 
N2.

Betul, CO2 yang berkaitan asalnya dengan mantle atau volcanic degassing punya 
kandungan helium yang relatif lebih tinggi dibandingkan CO2 yang berasal dari 
destruksi termal karbonat atau pematangan kerogen. Ini berhubungan dengan 
sejarah diferensiasi Bumi sendiri yang dulu saat terbentuknya didominasi dua 
unsur : He dan H. Unsur2 ini kita tahu yang paling banyak di Alam Semesta 
termasuk Matahari (helios-helium).

Bila isotop karbon-13 dari CO2 menunjukkan nilai bacaan sumber an-organik, maka 
kemungkinan itu ada dua : dari destruksi termal karbonat atau dari 
mantle/volcanic degassing. Bagaimana memutuskan kemungkinan yang paling tepat 
tentang asalnya dari kedua kemungkinan ini ? Satu-satunya jalan adalah 
menggunakan rasio isotop 3He/4He. Rasio yang besar (1.0) menunjukkan mantle 
origin. Data isotop helium untuk mengetahui asal CO2 sangat jarang dilakukan, 
tetapi saya punya data yang bagus untuk menunjukkan kegunaannya di cekungan2 
dengan CO2 tinggi seperti Jawa Barat Laut onshore dan Sumatera Utara. Isotop 
helium telah sangat membantu analisis asal CO2 di kedua cekungan ini.

Sekali lagi, tanpa isotope, gas geochemistry tak bisa bercerita banyak, atau 
bisa banyak tetapi ngawur.

Salam,
awang

-Original Message-
From: Lambok Parulian [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Thursday, February 14, 2008 4:39 C++
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] Helium Gas : A New Target - Peluangnya di Indonesia


Pa Awang,

Selama ini umumnya kita mengenal hydrocarbon gas dan non-hydrocarbon gas
dalam komposisi gas, apakah metana, etana, C02 dll. Tapi memang jarang
disampaikan adanya Helium dalam non-hydrocarbon gas, apa memang tidak
terdeteksi atau memang tidak ada?

Contoh sederhana kalau memang Gas Helium berasosiasi dengan jalur volkanik
dan punya sesar2 dalam sampai ke batuandasar, ini bisa di trace dari
keberadaan CO2, kalau kita dapatkan source CO2 dari mantle degassing (bukan
dari karbonat atau material organik) kemungkinan terdapat Helium (?),
masalahnya kita jarang melakukan isotop 3He dan 4He jd tdk pernah tahu ada
helium atau tidak dalam komposisi gas tersebut.

Lpm

-Original Message-
From: Awang Harun Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Thursday, February 14, 2008 11:48 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] Helium Gas : A New Target - Peluangnya di Indonesia

Dalam gas geochemistry, helium yang kadang2 ditemukan bercampur dengan
natural gas (hydrocarbon gas), disebut sebagai non-hydrocarbon gas
bersama-sama dengan polutant gas yang lain seperti CO2, H2S, atau N2.
Tetapi karena helium ini jumlahnya sangat kecil dan efeknya tidak negatif
seperti CO2 dan H2S, maka jarang sekali dilaporkan keberadaannya sebagai
pencampur di dalam HC gas. Analisis komposisi gas hampir tidak pernah
melaporkan keberadaan helium ini. Padahal, di lapangan2 gas yang dekat
dengan jalur volkanik dan punya sesar2 dalam sampai ke batuandasar,
keberadaan helium cukup signifikan (meskipun jumlahnya tetap sangat kecil).
Beberapa lapangan gas di sebelah selatan Cekungan Jawa Barat (Pertamina Jawa
Barat) seperti Haurgeulis, Sukatani, dan Cikarang punya kandungan helium
yang lumayan sebagai petunjuk asal CO2 di lapangan2 gas ini.

Majalah AAPG Explorer edisi Februari 2008 menurunkan artikel tentang
eksplorasi dan produksi gas helium yang menjadi target baru di New Mexico,
USA (ditulis oleh koresponden Explorer David Brown). Saya cantumkan hal-hal
yang pentingnya di bawah ini.

Harga crude helium saat ini adalah US $ 60/Mcf (bukan main, harganya sangat
jauh melebihi harga HC gas yang saat ini sekitar 3 atau 4 US $/MMBTU). Harga
mahal ini karena ia gas mulia dan langka. Helium ditemukan di planet Bumi
pada tahun 1905. Keberadaan helium di dalam natural gas baru diketahui pada
tahun 1905, kemudian dalam tiga puluh tahun berikutnya banyak ditemukan
dalam lapangan2 kecil - raksasa di wilayah Kansas, Oklahoma, dan Texas
dengan kandungan helium dalam natural gas antara 0,5 - 2 %, beberapa sampai
mengandung 7 % helium. Kemudian, gas helium banyak ditemukan sampai sebanyak
10 % dari natural gas pada lapangan-lapangan gas di Colorado, New Mexico,
Arizona, dan Wyoming. New Mexico diperkirakan akan menjadi pemasok helium
terbesar di dunia karena sedimen2 reservoir natural gas di sini mengandung
uranium yang begitu tingginya sebab helium merupakan produk peluruhan
radioaktif uranium.

Bila helium ditemukan dalam jumlah yang besar dan dapat diproduksikan
secara ekonomis, maka separation plant-nya akan dibangun di dekat produksi
lapangan gas itu. Helium dapat dipisahkan melalui pemisahan cryogenic atau
teknologi bernama pressure-swing adsorption. Amerika adalah pemasok
terbesar kebutuhan

RE: RE: [iagi-net-l] Lapangan Migas Raksasa di Aceh.

2008-02-20 Terurut Topik Awang Harun Satyana
Pak Edison,

Tidak meragukan lagi bahwa dari Nias sampai TL Simeulue terdapat beberapa model 
struktur build up yang terdapat di atas paleo-high basement. Sedimentasi di 
wilayah ini memang didominasi fine-grained turbiditic siliciclastic dan reefal 
build up berumur lebih muda dari Miosen yang sedikit banyak berselingan dengan 
lapisan litologi volkanik. Lintasan seismik 1500 km yang disurvey RV (research 
vessel) Sonne oleh BGR Jerman tahun 2006 menemukan lebih dari 20 struktur 
buildup semacam itu. Ini bisa hanya basement high yang ditumbuhi reefal 
carbonate, bisa basement high yang ditutupi draping folds di atasnya, bisa juga 
volcanic cone. Semua positive structures itu akan membuat high gravity. 
Struktur2 memang ada, tetapi mengkaji apakah mempunyai hidrokarbon di dalamnya 
adalah cerita yang lain dan tak bisa langsung dianalogikan ke Arun.

Salam,
awang

-Original Message-
From: H. Edison Sirodj (XD/PCSB) [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Thursday, February 21, 2008 7:13 C++
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] Lapangan Migas Raksasa di Aceh.

Mas Iwan,
Peta hardcopy itu cukup besar dan harus discan.

egs

-Original Message-
From: Iwan B [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Wednesday, 20 February, 2008 6:45 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Lapangan Migas Raksasa di Aceh.

Bang Edison,

Kalau ada gambar atau petanya, tentu akan memudahkan kita utk
memahaminya. Apakah anda tidak keberatan utk berbagi gambar gravity
sekitar P. Simelue?


2008/2/20 H. Edison Sirodj (XD/PCSB) [EMAIL PROTECTED]:
 Maaf rekans, masih menambah sedikit info lagi nih.

 Peta Isostatic gravity yang diproses menjadi Horizontal derivation
 gravity dari daerah sekitar Pulau Simaleu sampai lokasi Arun Field
yang
 umumnya dataran rendah memang tampak beberapa paleohigh yang cukup
 menarik.

 Dengan membandingkan paleohigh yang ditempati oleh Arun field dengan
 kontras density yang cukup kuat dan membentuk lingkaran kecil yang
 dikelilingi low density kontras yang cukup luas (Lho-Sukon sub basin),
 ternyata di sekitar pulau Simeulue terdapat beberapa indikasi
paleohigh
 yang ukurannya ada yang sama dan ada yang lebih besar dari paleo-high
 Arun Field. Teramati ada 4 paleohigh.

 Problem yang tampak dari HDR gravity tersebut, tidak meluasnya
 penyebaran low density contras batuan yang umumnya mencirikan adanya
 cekungan-cekungan besar di sekitar pulau Simaleu itu. Yang ada hanya
 indikasi cekungan kecil kecil diantara paleo ridge yang berarah 90N.

 EGS.


 -Original Message-
 From: yanto salim [mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Sent: Monday, 18 February, 2008 5:13 PM
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: [iagi-net-l] Trs: [Forsino-Nusantara] Lapangan Migas Raksasa
di
 Aceh.

 hanya meneruskan beritqa dari Jawa Pos.


 - Pesan Diteruskan 
 Dari: bambang kuntjoro [EMAIL PROTECTED]
 Kepada: [EMAIL PROTECTED]
 Terkirim: Senin, 18 Febuari, 2008 7:25:27
 Topik: [Forsino-Nusantara] Lapangan Migas Raksasa di Aceh.

 Bagi yang belum membaca dan sulit mengakses beritanya di Jawa Pos,
saya
 sampaikan berikut dibawah ini.

 BPPT: Lebih Besar dari Milik Arab Saudi
 JAKARTA - Bencana dahsyat tsunami di Aceh 26 Desember 2004 memunculkan
 berkah tak terduga empat tahun kemudian. Berawal dari studi pascagempa
 tsunami di perairan barat Sumatera, Badan Pengkajian dan Penerapan
 Teknologi (BPPT) kemarin (11/2) mempublikasikan temuan blok dengan
 potensi kandungan migas raksasa.
 Direktur Pusat Teknologi Inventarisasi Sumber Daya Alam BPPT Yusuf
 Surahman mengatakan, Survei BPPT bersama Bundesanspalp fur
 Geowissnschaften und Rohftoffe (BGR Jerman) itu menemukan kawasan
 perairan yang di dalam buminya diperkirakan terkandung migas 107,5
 hingga 320,79 miliar barel. Lapangan migas tersebut terletak di daerah
 cekungan busur muka atau fore arc basin perairan timur laut Pulau
 Simeuleu, Nanggroe Aceh Darussalam (NAD). Kandungan migas itu luar
 biasa besar, ujar Yusuf di Kantor BPPT Jakarta kemarin (11/2).
 Sebagai perbandingan untuk menunjukkan besarnya kandungan migas di
Aceh
 tersebut, Yusuf menyebutkan, saat ini cadangan terbukti di Arab Saudi
 mencapai 264,21 miliar barel atau hanya 80 persen dari kandungan migas
 di Aceh. Sementara itu, cadangan Lapangan Banyu Urip di Cepu
 diperkirakan hanya 450 juta barel. Lapangan migas dapat dikategorikan
 raksasa atau giant field jika cadangan terhitungnya lebih dari 500
juta
 barel.
 Menurut Yusuf, angka potensi tersebut didapat dari hitungan porositas
30
 persen. Artinya, diasumsikan hanya 30 persen dari volume cekungan
batuan
 itu yang mengandung migas. Meski demikian, lanjut dia, belum tentu
 seluruh cekungan tersebut diisi hidrokarbon yang merupakan unsur
 pembentuk minyak. Karena itu, penemuan ini perlu kajian lebih
lanjut,
 katanya.Dia menyatakan, meski belum diketahui secara pasti, salah satu
 indikasi awal keberadaan migas di cekungan tersebut dapat dilihat dari
 adanya carbonate build ups sebagai reservoir atau penampung minyak
serta
 bright spot yang 

[iagi-net-l] Titan, Saturnus : Lebih Besar dari Semua Cadangan Migas dan Batubara di Bumi

2008-02-19 Terurut Topik Awang Harun Satyana
Judul subyek di atas memang provokatif, tetapi itu yang dikemukakan oleh sebuah 
artikel baru yang dimuat di the Geophysical Research Letters edisi 29 Januari 
2008. Artikel ini didasarkan kepada data terbaru yang dikirimkan dari wahana 
angkasa luar Cassini (NASA) yang sedang mengeksplorasi bulan Saturnus berwarna 
jingga : Titan. Studi atas penemuan Cassini ini dipimpin oleh Ralph Lorenz dari 
Johns Hopkins University Applied Physics Laboratory.

Permukaan Titan ditutupi oleh materi karbon, mirip pabrik zat kimia organik 
berukuran raksasa, ujar Lorenz. Cadangan karbon yang luar biasa ini merupakan 
jendela yang penting untuk menatap ke sejarah geologi dan iklim Titan.

Pada temperatur -179 C, Titan merupakan bulan raksasa yang sangat dingin. 
Daripada air, hidrokarbon cair dalam bentuk metana dan etana hadir di permukaan 
satelit Saturnus ini, dan zat bernama tholin menyusun bukit-bukit pasir 
(dunes)-nya. Istilah tholin digunakan oleh almarhum Carl Sagan, astronom 
terkenal, untuk menyebut molekul organik kompleks pada kimia pre-biotik (asal 
mula kehidupan)

Wahana angkasa luar Cassini telah memetakan sekitar 20 % permukaan Titan 
menggunakan radar. Beberapa ratus danau dan laut telah teramati, bukan berisi 
air tetapi berisi hidrokarbon cair yang kalau dijumlahkan cadangannya melebihi 
semua cadangan lapangan-lapangan migas di Bumi. Bukit-bukit pasirnya yang 
berwarna gelap dan tersebar sepanjang equator Titan mengandung volume zat 
organik yang kalau dihitung jumlahnya ratusan kali lebih besar daripada 
cadangan batubara di Bumi.

Ada lusinan danau metana dan etana di Titan yang masing-masing mempunyai volume 
yang sama dengan seluruh cadangan terbukti gas alam di Bumi (130 milyar ton).  
Semua danau yang teramati ini didasarkan kepada data di wilayah kutub utara 
Titan. Bagaimana wilayah kutub selatannya belum diketahui dengan pasti sebab 
Cassini baru melintasinya sekali dan hanya nampak dua danau kecil.

Para ilmuwan memperkirakan kedalaman danau dengan membuat beberapa asumsi umum 
berdasarkan danau2 di Bumi. Mereka menggunakan luas dan kedalaman rata-rata 
danau di Bumi sambil memperhitungkan topografi di sekitarnya seperti 
pegunungan. Di Bumi, kedalaman danau seringkali 10 kali lebih kurang daripada 
ketinggian topografi di sekitarnya. Di citra radar Cassini itu, semakin gelap 
warna danau semakin dalam.

Tetapi, bila semua cairan yang teramati di Titan ini adalah metana, maka ia 
juga akan menyebabkan greenhouse effect yang hebat. Para ilmuwan memperkirakan 
bahwa keberadaan danau metana di Titan ini hanya akan bertahan beberapa juta 
tahun karena ketika metana menguap ke atmosfer Titan, ia akan segera terurai, 
lalu lepas ke luar angkasa Titan. Bila metana ini telah habis, maka Titan akan 
menjadi jauh lebih dingin. Para ilmuwan percaya bahwa metana ini masuk ke 
atmosfer melalui mekanisme methane venting cryovolcanic eruptions - sebuah 
letusan volkanisme dalam temperatur di bawah titik beku di Bumi yang tentu saja 
tidak pernah terjadi di Bumi.

Misi Cassini berrikutnya adalah terbang mendekati Titan pada 22 Februari Jumat 
ini, instrumen radarnya akan mengamati dengan detail calon tempat pendaratan 
Huygens probe yang akan berjalan2 di permukaan Titan mengamati dengan detail 
satelit ini sambil melakukan ground-check atas citra radar yang telah 
diperolehnya.

Misi Cassini-Huygens merupakan proyek kerja sama antara NASA, ESA (Lembaga 
Antariksa Eropa) dan Lembaga Antariksa Italia. JPL -Jet Propulsion Laboratory, 
yang merupakan sebuah divisi di California Institute of Technology di Pasadena, 
melakukan pengelolaan dan pemantauan misi ini untuk Direktorat Misi Keilmuan 
NASA di Washington. Wahana pengorbit Cassini dirancang, dikembangkan, dan 
dibuat di JPL. Instrumen radarnya dibangun oleh JPL dan Lembaga Antariksa 
Italia, bekerja sama dengan banyak anggota tim dari negara2 Amerika Serikat dan 
Eropa.

Demikian sekilas informasi terbaru.

Salam,
awang






[iagi-net-l] Helium Gas : A New Target - Peluangnya di Indonesia

2008-02-14 Terurut Topik Awang Harun Satyana
Dalam gas geochemistry, helium yang kadang2 ditemukan bercampur dengan natural 
gas (hydrocarbon gas), disebut sebagai non-hydrocarbon gas bersama-sama dengan 
polutant gas yang lain seperti CO2, H2S, atau N2. Tetapi karena helium ini 
jumlahnya sangat kecil dan efeknya tidak negatif seperti CO2 dan H2S, maka 
jarang sekali dilaporkan keberadaannya sebagai pencampur di dalam HC gas. 
Analisis komposisi gas hampir tidak pernah melaporkan keberadaan helium ini. 
Padahal, di lapangan2 gas yang dekat dengan jalur volkanik dan punya sesar2 
dalam sampai ke batuandasar, keberadaan helium cukup signifikan (meskipun 
jumlahnya tetap sangat kecil). Beberapa lapangan gas di sebelah selatan 
Cekungan Jawa Barat (Pertamina Jawa Barat) seperti Haurgeulis, Sukatani, dan 
Cikarang punya kandungan helium yang lumayan sebagai petunjuk asal CO2 di 
lapangan2 gas ini.

Majalah AAPG Explorer edisi Februari 2008 menurunkan artikel tentang 
eksplorasi dan produksi gas helium yang menjadi target baru di New Mexico, USA 
(ditulis oleh koresponden Explorer David Brown). Saya cantumkan hal-hal yang 
pentingnya di bawah ini.

Harga crude helium saat ini adalah US $ 60/Mcf (bukan main, harganya sangat 
jauh melebihi harga HC gas yang saat ini sekitar 3 atau 4 US $/MMBTU). Harga 
mahal ini karena ia gas mulia dan langka. Helium ditemukan di planet Bumi pada 
tahun 1905. Keberadaan helium di dalam natural gas baru diketahui pada tahun 
1905, kemudian dalam tiga puluh tahun berikutnya banyak ditemukan dalam 
lapangan2 kecil - raksasa di wilayah Kansas, Oklahoma, dan Texas dengan 
kandungan helium dalam natural gas antara 0,5 - 2 %, beberapa sampai mengandung 
7 % helium. Kemudian, gas helium banyak ditemukan sampai sebanyak 10 % dari 
natural gas pada lapangan-lapangan gas di Colorado, New Mexico, Arizona, dan 
Wyoming. New Mexico diperkirakan akan menjadi pemasok helium terbesar di dunia 
karena sedimen2 reservoir natural gas di sini mengandung uranium yang begitu 
tingginya sebab helium merupakan produk peluruhan radioaktif uranium.

Bila helium ditemukan dalam jumlah yang besar dan dapat diproduksikan secara 
ekonomis, maka separation plant-nya akan dibangun di dekat produksi lapangan 
gas itu. Helium dapat dipisahkan melalui pemisahan cryogenic atau teknologi 
bernama pressure-swing adsorption. Amerika adalah pemasok terbesar kebutuhan 
helium dunia. Pada tahun 2006 negara ini menghasilkan 134 juta meter kubik 
helium, diikuti Aljazair (22 juta m3), Qatar dan Rusia (masing-masing 7 juta 
m3) dan Polandia (3 juta m3).

Untuk apa helium ? Untuk bahan bakar roket, sebagai bahan supercooling dalam 
kedokteran untuk mendinginkan elektromagnet dalam MRI (magnetic resonance 
imaging), digunakan dalam produksi material computer chips, digunakan dalam 
pembuatan serat optik, sebagai shielding gas dalam arc welding, sebagai gas 
pengisi/gas tracer/pendingin dalam aplikasi2 riset, gas pengisi float balloon, 
gas yang bisa mengubah suara bila dihisap, dll. Helium di Amerika disebut 
sebagai gas strategik, sebagai gas mulia ia bisa dipakai untuk pendinginan 
sampai temperatur sangat rendah. Ia akan membeku pada temperatur -459.67 F.

Demikian ringkasan dari Brown (2008, AAPG Explorer).

Bagaimana peluang akumulasi helium di lapangan2 gas di Indonesia ? Ini bisa 
dikaji dengan mengacu kepada sifat kimianya. Helium memiliki dua isotop : 3He 
dan 4He, kelimpahan relatifnya menunjukkan sumber helium. 4He merupakan produk 
peluruhan radioaktif dari batuan sedimen (lihat ulasan saya di milis ini 
tentang deposit uranium dua minggu yang lalu). 3He punya mantle origin. Maka, 
perbandingan 3He/4He yang rendah menunjukkan sedimentary origin, dan rasio 
3He/4He yang tinggi menunjukkan mantle origin. Ini bisa didekati juga dengan 
menggunakan isotop argon radiogenic (40Ar). Rasio 4He/40Ar yang tinggi 
menunjukkan sedimentary origin, sedangakan kalau rasio itu rendah menunjukkan 
mantle origin. Kata Krouse (1979 : Stable isotope geochemistry for 
non-hydrocarbon constituents of natural gas, 10th World Petroleum Congress, 
Bucharest), rasio associated helium pada natural gases umumnya 12-170, 
menunjukkan sedimentary origin.

Banyak kejadian helium berasosiasi dengan sesar2 yang sampai ke batuandasar/ 
basement, biasanya berhubungan dengan sistem sesar mendatar. Survey soil gas di 
sepanjang sesar mendatar San Andreas menunjukkan kandungan gas sebagai berikut 
: helium (430 ppm), hydrogen (50 ppm), dan metana (3 ppm) (Hunt, 1996 
-Petroleum Geochemistry and Geology). Tidak dijelaskan lebih jauh oleh John 
Hunt jenis gas helium itu, apakah mantle origin atau sedimentary origin. John 
Hunt menggunakan konsentrasi ini untuk menunjukkan bahwa metan anorganik tak 
berasosiasi dengan helium, atau bahwa metan anorganik itu sangat minimal (perlu 
diketahui bahwa John Hunt bukan pendukung teori abiogenik, itu bisa ditafsirkan 
dari tulisan2-nya).

Bagaimana peluang gas helium dalam konsentrasi tinggi di Indonesia ? 
Kelihatannya akan berhubungan dengan asalnya. 

RE: [iagi-net-l] luncheon talk potensi migas lepas pantai Aceh

2008-02-14 Terurut Topik Awang Harun Satyana
Pak Ridwan,

Saya sudah dihubungi Pak Abdul Mutalib (Presiden HAGI) untuk acara di bawah. 
Terima kasih.

Salam,
awang

-Original Message-
From: Ridwan Djamaluddin [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Thursday, February 14, 2008 11:16 C++
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] luncheon talk potensi migas lepas pantai Aceh

Pak Awang dan rekan2 IAGI,

Untuk memperoleh info lebih dalam tentang berita potensi
migas di barat Aceh, IAGI  HAGI akan mengadakan luncheon
talk pada tgl. 21 Februari [Kamis] mulai jam 1130 di Hotel
Sahid.

Dr. Yusuf Surachman [BPPT] sudah bersedia hadir.
Rencananya beliau akan ditemani Andang Bachtiar dan Pak
Awang sendiri [Sudah dihubungi Ketua HAGI?].

Info lebih terinci menyusul. Anggota IAGI dan HAGI
diharapkan berpartisipasi.

Tenkyu.

R i d w a n






CALONKAN DIRI ANDA SEBAGAI KETUA UMUM IAGI 2008-2011  !
PENDAFTARAN CALON KETUA 13 FEB S/D 6 JUNI 2008
PENGHITUNGAN SUARA: PIT IAGI 37 DI BANDUNG

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-



[iagi-net-l] Kritisi atas Berita Temuan Lapangan2 Super-Raksasa di West Offshore Aceh oleh BPPT-BGR

2008-02-12 Terurut Topik Awang Harun Satyana
Harus hati-hati dan kritis menyikapi berita ini.

BPMIGAS tak punya urusan dengan berita ini. Wilayah ini kosong dari blok 
perminyakan yang menjadi pengawasan BPMIGAS.

Beberapa hal dari berita itu yang perlu dikritisi.

Yang baru teridentifikasi hanya terumbu2 yang belum diketahui umurnya, 
katakanlah terumbu ini berumur Miosen Awal-Miosen Tengah mengacu kepada terumbu 
yang menjadi objektif di Cekungan Sibolga sebelah selatan, di dekat wilayah 
survey BPPT-BGR ini. Terumbu2 ini pernah dieksplorasi Union Oil dan Caltex pada 
tahun 1970-an dan akhir 1980/awal 1990 dan telah dibor (Suma, Singkel, Ibu 
Suma) menghasilkan gas biogenik non-komersil.

Terumbu2 ini hanya didapat dari survey geomarin yang punya jarak lintasan 60 
km. Prospek/lead apa yang bisa diidentifikasi dengan space seismik 60 km ? Yang 
namanya prospek ia harus diidentifikasi oleh jarak lintasan seismik 5 km.

Mengapa menganggap terumbu2 ini sebagai lapangan minyak ? Keberadaan terumbu 
tak mengindikasi keberadaan lapangan minyak. Keberadaan bright spot pun tak 
otomatis mengindikasi keberadaan gas column. Banyak brightspot sebagai akibat 
kontras impedansi litologi saja, dan telah banyak perusahaan tertipu oleh hal 
ini. Sumur terdalam dan terjauh di Makassar Strait dibor mengejar brightspot 
semacam ini, ternyata hanya kontras impedansi litologi akibat lapisan tuf di 
tengah lempung.

Cara perhitungan sumberdaya/cadangan sangat kasar, hanya mengalikan BRV (bulk 
rock volume) dengan porositas; padahal kita tahu bahwa untuk sampai ke angka 
sumberdaya si BRV harus dipotong oleh N/G (net to gross), dipotong lagi oleh 
porositas, dipotong lagi oleh Sw (saturasi air) atau Shc (saturasi HC), lalu 
dibagi oleh FVF (formation volume factor). Kalau mau menghitung terkurasnya 
berapa harus banyak dipotong lagi oleh RF (recovery factor). Kalau hanya 
menghitung sumberdaya dengan mengalikan BRV dengan porositas, maka yang 
dihitung hanyalah ruang pori, bukan hidrokarbon.

Mengapa mesti minyak ? Sibolga Basin dan semua cekungan muka busur di 
Sumatera-Jawa terkenal punya termal yang dingin (HFU 1.5; GG  2 C/100 feet), 
kecuali Bengkulu Basin yang sedikit lebih panas; maka wajar saja kalau Union 
Oil dan Caltex menemukan gas biogenik saja di terumbu besar Singkel, Suma, Ibu 
Suma yang dibornya, padahal terumbu ini umurnya Miosen Awal. Minyak butuh 
termal yang lumayan panas.

Tak cocok menganalogikan terumbu2 temuan BPPT-BGR ini ke lapangan2 migas di 
Arakan atau Mergui Terrace offshore Myanmar. Mereka bukan pada posisi forearc 
basin, tetapi berlokasi di passive margin dengan delta Gangga di teluk Benggala 
dan Delta Irawadi dengan Andaman Sea Floor Spreading. Belum ada terbukti 
lapangan minyak/gas komersil di forearc basin.

Gempa Aceh Desember 2004 menggeser source rocks sehingga mengeluarkan panas dan 
mematangkan minyak adalah pernyataan yang menggelikan. Apakah kita tahu pasti 
lapisan source rocks di situ apa, apakah ia tergeser gempa ? Source rocks tak 
mengeluarkan panas, yang mengeluarkan panas adalah heat flow dari mantel dan 
panas konduktif dari tumpukan sedimen. Taruhlah gempa membuat sesar yang 
menghubungkan mantel dengan source rocks; tetapi harus diingat bahwa heat flow 
di sini minimal karena di wilayah barat Sumatera terjadi sel konveksi mantle 
downwelling yang membawa subduksi kerak samudera Hindia, jadi terhubung ke 
mantel yang dingin percuma saja.

Membandingkannya dengan sumberdaya lapangan2 di Arab sungguh tak sepadan, 
membandingkannya bukan apple to apple sebab lapangan2 raksasa di Arab memang 
sudah dihitung menurut kaidah perhitungan sumberdaya/cadangan dalam 
perminyakan, bahkan membandingkannya dengan lapangan Bayu Urip pun tak sepadan.

Tetapi, tak salah kalau BPPT/BGR mau menindaklanjuti temuan ini. Tetapi, 
pikirkanlah aspek2 negatifnya juga; dan sebaiknya berhati-hatilah mengeluarkan 
pendapat yang bombastis ini ke publik, dasar ilmiahnya masih sangat kurang, dan 
status evaluasinya masih teramat dini. Kalau sudah terlanjur terlempar ke 
publik, lalu bagaimana ?

Mimpi boleh, tetapi tak perlu ribut-ribut dulu ke mana2.

Salam,
awang

-Original Message-
From: Muhammad Taufik [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Tuesday, February 12, 2008 2:50 C++
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] JakPost - Agencies discover hydrocarbon in Aceh  
lanjut berita Koran Lokal

Berikut petikan koran lokal di aceh tentang berita dari BPPT ini.
Ada baiknya IAGI, BPPT, maupun BP Migas bisa duduk bersama sebelum mengeluarkan 
berita gembira spt ini, setidaknya berita tsb tidak sampai dipolitisir oleh 
sekelompok massa, apalagi daerah ini yang baru saja mengakhiri konflik.

Migas Raksasa Ditemukan di Aceh
JAKARTA - Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) bersama lembaga riset 
geologi dan
kelautan Jerman (BGR) menemukan sumber daya minyak dan gas (migas) berskala 
raksasa di timur
laut Pulau Simeulue, Aceh. Potensi hidrokarbon itu ditaksir mencapai 50 miliar 
barel. Lebih besar
dari yang terdapat di Banyu Urip, 

RE: RE: [iagi-net-l] Buku Baru - Geologi Indonesia : Dinamika dan Produknya (PSG, 2007)

2008-02-12 Terurut Topik Awang Harun Satyana
Pak Yoga,

Menurut informasi dari seorang teman di PSG yang mengurusi publikasi buku ini, 
versi digital buku ini hanya ada untuk proses pencetakan, dan data digital 
tersebut tidak akan dipublikasikan ke dalam bentuk CD atau ditaruh di website 
PSG.

Kalau banyak peminat versi digitalnya, barangkali bisa diusulkan ke 
Perpustakann PSG, bisa menghubungi Perpustakaan PSG, Jl. Diponegoro 57, 
Bandung, telp. 022-7279673.

Makalah saya di dalam buku itu (Sumbangsih eksplorasi minyak dan gas bumi 
terhadap pengetahuan geologi Indonesia : data dan pandangan baru geodinamika 
Indonesia) bisa saya kirimkan versi digitalnya bila diperlukan. Ini versi asli 
sebelum disunting (editing).

Salam,
awang

-Original Message-
From: Suryanegara, Yoga [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Tuesday, February 12, 2008 7:05 C++
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] Buku Baru - Geologi Indonesia : Dinamila dan 
Produknya (PSG, 2007)

Yth P. Awang,

Pak kalo Buku Geology ini ada dalam versi pdf-nya nggk yah?
Kebetulan kita yang jauh dari Bandung juga berkeinginan memiliki buku
ini.
Kalo sekiranya P3G juga menerbitkan buku ini dalam bentuk pdf-nya yang
bisa kita down load ke komputer kita, kayaknya akan lebih baik lagi.
Biar geologist Indonesia yang lagi jauh dari P. Jawa and Bandung
khusus-nya bisa ikut membaca buku ini.

Thanks atas info balik-nya.

Salam
Yoga





To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-

DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.

-



RE: [iagi-net-l] Kritisi atas Berita Penemuan Lapangan2 Super-Raksasa di Aceh West Offshore (BPPT-BGR)

2008-02-12 Terurut Topik Awang Harun Satyana
Bukan keras sih Pak Noor, hanya mencoba menampilkan sisi negatif/ kritis atas 
press release ini, agar kita semua (walaupun kita praktisi perminyakan pasti 
tahu tingkat kebenaran berita ini) hati2 menanggapinya.

Sedikit koreksi atas ulasan saya kemarin yang tertulis :

Sibolga Basin dan semua cekungan muka busur di Sumatera-Jawa terkenal punya 
termal yang dingin (HFU 1.5; GG  2 C/100 feet)...

Seharusnya :

Sibolga Basin dan semua cekungan muka busur di Sumatera-Jawa terkenal punya 
termal yang dingin (HFU 1.5; GG  2 F/100 feet)... (jadi bukan C/100 ft tetapi 
F/100 ft)

Tentu saya berharap bahwa di west offshore Aceh itu benar2 ada giant-supergiant 
fields, juga di bagian lain di Indonesia; tetapi tetap kan kita harus kritis 
menggunakan nalar kita.

Bahkan all prospects look good until drilled, apalagi yang di west offshore 
Aceh ini untuk menamakannya sebagai lead pun bukan, play pun bukan, petroleum 
system pun bukan (mengacu kepada hirarki basin to prospect menurut Otis dan 
Schneidermann, 1997); maka mengumumkannya sebagai lapangan dengan cadangan 
(lapangan dan cadangan itu juga terminologi kalau sudah dibor dan ada penemuan) 
ratusan bilyun barrel jelas sangat mengganggu (!), dan jelas harus diluruskan.

Salam,
awang

-Original Message-
From: noor syarifuddin [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Wednesday, February 13, 2008 7:41 C++
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] Kritisi atas Berita Penemuan Lapangan2 Super-Raksasa di 
Aceh West Offshore (BPPT-BGR)

wah baru sekali ini lho saya membaca pak Awang menulis dengan bahasa yang agak 
keras:-)

Tapi saya setuju sekali, ini adalah suatu hal yang masih sangat awal untuk bisa 
dibilang sebagai suatu discovery dan bisa membingungkan banyak orang (atau 
bahkan orang dibuat bingung oleh para politisi nantinya).
Seperti pak Awang tuliskan, lha wong untuk disebut sebagai prospect aja masih 
susah kok sudah dikatakan sebagai penemuan. Kalau ini seperti kasus di Cibinong 
atau tempat lainnya, yang menyebtukan adalah aparat pemda jadi ya kita maklum 
adanya lah. Tapi kalau hal ini keluar dari lembaga yang bergengsi seperti BPPT, 
wah kok jadi ngeri ya.


salam,





To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-

DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.

-



RE: [iagi-net-l] Buku Baru - Geologi Indonesia : Dinamika dan Produknya (PSG, 2007)

2008-02-11 Terurut Topik Awang Harun Satyana
Pak Sugeng,

Tentu menarik sekali membawa anak sendiri ke tempat pekerjaan ayahnya 
sehari-hari. Dia akan mengerti bagaimana tugas ayahnya selama ini, termasuk 
bagaimana memahami sulit dan panjangnya proses mencari minyak sampai minyak itu 
bisa diproduksikan. Semoga kita semua tak lupa mendidik anggota keluarga kita 
masing2 akan apa yang kita lakukan sehari-harinya dalam menjalani profesi 
geologist.

Museum Geologi di Bandung tempat yang sangat nyaman untuk belajar buat siapa 
pun, buat anak2 TK sampai guru besar geologi sekali pun. Manfaatkanlah sebanyak 
mungkin. Untuk mempelajari semua koleksi dan peraganya tak akan habis dalam 
sehari. Saya dulu waktu mahasiswa menjadikan museum ini sekolah kedua,  
bulak-balik ke sini sehabis dari perpustakaan di sebelahnya, menghafalkan 
tampilan2 batuan ini batuan itu, dsb. dsb.

Batu cincin yang dijual di toko cendera mata depan museum itu saya yakin asli 
sebab saya pernah melihat Mang Okim, si ahli batu permata kita ada di situ, di 
situ juga ada dijual pohon2 yang sudah membatu kan. Cindera mata yang tak boleh 
dilupakan juga adalah buku2 dan CD2 tentang pendidikan geologi. Itu bagus 
sekali untuk bahan yang bisa dipelajari agar kunjungan kita ke museum tak 
berlalu begitu saja.

Salam,
awang

-Original Message-
From: Sugeng Hartono [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Monday, February 11, 2008 4:01 C++
To: iagi-net@iagi.or.id; Forum HAGI; Geo Unpad; Eksplorasi BPMIGAS
Subject: Re: [iagi-net-l] Buku Baru - Geologi Indonesia : Dinamila dan 
Produknya (PSG, 2007)

Pak Awang,

Trimakasih atas informasinya. Ini pasti buku yang bagus untuk menambah 
pengetahuan, khususnya mengenai Geologi Indonesia yang dulu belum pernah kami 
peroleh di kampus; judulnya pun juga menarik: Dinamika dan Produknya.
Suatu saat nanti saya akan mencarinya di Bandung.
Penghargaan perlu disampaikan kepada para penulis dan editornya atas dedikasi 
mereka. Selamat!
Oyha, seperti halnya Pak Awang, bulan yll saya sekeluarga sudah berkunjung ke 
Museum Geologi. Aditya (yang lahir sejam setelah saya pulang dari sumur
Kasim-42 di Kepala Burung, dan Anda sudah pernah lihat karya fotonya...) 
terkagum-kagum dengan museum ini. Dia pun berkomentar: Pak, geologist Indonesia 
pasti hebat-2 yha? Saya pun mengiyakan, dan menyebut sederet nama geologist 
kita. Aditya sudah pernah saya bawa ke rig selama seminggu (beratnya nambah 2 
kg!), merasakan bergadang, mengambil cutting sample di shale shaker dan 
mencucinya. Dia tidak habis pikir, bagaimana di permukaaan hanya berupa semak 
belukar dan ilalang, tetapi di bawah sana ada lapisan pasir yang mengandung 
minyak.
Siang itu dia ada ide, akan mengusulkan agar murid-2 SMA nya dulu berwisata ke 
Museum Geologi. Kami juga ke perpustakaan untuk membeli peta-2 topografi daerah 
Jateng; di gerai cenderamata yang ditata lebih menarik, kami beli brosur, 
t-shirt, sticker dan ... cincin dengan mata batu mulia. Katanya batu dari 
Pacitan (kali Baksoka?). Tadinya akan saya bawa langsung ke Jl.Pajajaran, biar 
dapat diperiksa keasliannya sama Mang Okim, tapi urung, ... kawatir ongkosnya 
tidak sepadan dengan harga cincin, he-he.
Di dalam mudlogging unit cincin saya amati di bawah mikroskop. Ternyata 
potongannya sangat rapi, tidak ada yang pecah. Lalu di tempat yang tersembunyi 
saya gores dengan pisau baja, juga tidak luka. Artinya ini
benar-2 batu mulia. Dengan membeli cincin, saya merasa juga ikut memajukan 
pengrajinnya.

Salam hangat.
Sugeng

- Original Message -
From: Awang Satyana [EMAIL PROTECTED]
To: IAGI iagi-net@iagi.or.id; Forum HAGI [EMAIL PROTECTED]; Geo Unpad 
[EMAIL PROTECTED]; Eksplorasi BPMIGAS
[EMAIL PROTECTED]
Sent: Monday, February 11, 2008 8:26 AM
Subject: [iagi-net-l] Buku Baru - Geologi Indonesia : Dinamila dan Produknya 
(PSG, 2007)


 Setelah setahun lebih dalam proses mengumpulkan makalah lengkap,
menyuntingnya, dan mencetaknya; maka pada akhir Desember 2007 terbitlah sebuah 
buku berjudul Geologi Indonesia : Dinamika dan Produknya.

   Makalah2 yang ada di dalam buku ini berasal dari presentasi di dalam
seminar dua hari bertema sama dengan judul buku ini yang diselenggarakan oleh 
Pusat Survei Geologi (PSG), Badan Geologi, Departemen ESDM pada bulan Desember 
2006. Ini adalah seminar tahunan yang diselenggarakan PSG dalam rangka 
menginformasikan hasil-hasil penelitiannya kepada masyarakat geologi Indonesia. 
Seminar pada Desember 2006 itu rupanya agak khusus karena mengundang juga 
beberapa pembicara dari luar PSG yang diharapkan dapat memberikan makalah yang 
berhubungan dengan tema seminar.

   Presentasi dalam dua hari seminar akan segera berlalu dan dilupakan
orang. Maka semua upaya untuk menindaklanjuti seminar tersebut dengan 
mempublikasikan bahan2 presentasi ke dalam bentuk makalah lengkap dan 
mempublikasikannya, adalah sungguh perbuatan terpuji. Kemajuan penelitian 
geologi akan selalu didasarkan kepada bahan-bahan pustaka yang telah 
dipublikasikan. Semua usaha penerbitan pustaka geologi wajib kita dukung.

   

RE: [iagi-net-l] JakPost - Agencies discover hydrocarbon in Aceh

2008-02-11 Terurut Topik Awang Harun Satyana
Berita yang sangat menarik, terima kasih Ferry untuk posting-nya. Barangkali 
Pak Ridwan Djamaluddin (BPPT) dapat memberikan klarifikasi ?

Sungguh besar sumberdaya sebesar 107-320 BBO (bilyun barel oil) itu. Berikut 
bandingannya. Seluruh cadangan lapangan minyak Indonesia punya cadangan 
terbukti dan potensial sekitar 9 BBO (terbuktinya sekitar 4,5 BBO). Seluruh 
prospek dan lead Indonesia (hampir 650 struktur) punya sumberdaya total sekitar 
60 BBO. Kalau di West Aceh offshore Indonesia ada sumberdaya hidrokarbon sampai 
sebesar 107-320 BBO sungguh menakjubkan.

Mungkin lokasi riset BPPT dan BGR Jerman ini ada di Cekungan Sibolga, cekungan 
depan busur (forearc) di Sumatera. Eksplorasi selama ini di sana hanya di 
bagian selatannya yang menemukan cadangan gas biogenik tidak ekonomis dari 
terumbu Miosen melalui pemboran2 di struktur Suma, Singkel, dan Ibu Suma oleh 
Union Oil dan Caltex. Literatur saat ini mengatakan cekungan ini punya kualitas 
reservoir buruk (karena terlalu jauh dari sumbernya untuk Paleogen, untuk 
Neogen disuplai dari tinggian volcanic arc dan melange risge) dan source yang 
kurang bagus (karena open marine, oxygenated), sejarah termal yang dingin (low 
geothermal gradient, ciri kebanyakan forearc basin). Tetapi kalau benar ada 
liquid HCs sampai ratusan bilyunan begitu, sungguh menarik dan harus banyak 
yang dipelajari.

Kelihatannya ini masih sangat prematur, tetapi perlu diklarifikasi.

Salam,
awang

-Original Message-
From: Ferry Bastaman Hakim [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Monday, February 11, 2008 1:06 C++
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] JakPost - Agencies discover hydrocarbon in Aceh

Dari Jakarta Post hari ini
Adakah rekan2 yang punya info lebih jauh tentang berita ini

Salam
Ferry

--
Agencies discover hydrocarbon in Aceh

Indonesian and German research agencies have claimed a massive finding
of underwater hydrocarbon, which may contain oil and gas reserves, off
the western shore of Aceh Nangroe Darussalam.

In its press statement on Saturday, the Agency for the Assessment and
Application of Technology (BPPT) and its counterpart Bundesanstalt fur
Geowissenschaften und Rohstoffe (BGR) said the unproven reserve might
reach 107 billion barrels of oil or gas as a minimum.

The statement said the maximum of the reserve could reach 320 billion
barrels.

As a comparison, the proven reserve of Saudi Arabia is around 264
billion barrels, the largest in the world, while the Banyu Urip block in
Cepu, Central Java, contains around 450 million barrels.

The BPPT said the discovery was apparently unintended and the primary
aim of the research was to map the geological construction of the
surrounding sea in Aceh after the 2004 Indian Ocean tsunami.

However, through a research vessel, Sonne, the agencies managed to
locate an underwater basin which may contain hydrocarbon.

The research and preliminary finding remains subject to further tests to
determine the actual reserve of the basin.

Further information is required before energy companies would be able to
feasibly explore an oil or gas block.-- JP



To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-

DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.

-


This email was Anti Virus checked by Administrator.
http://www.bpmigas.com




To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

RE: [iagi-net-l] Naskah orasi ilmiah GB

2008-02-10 Terurut Topik Awang Harun Satyana
Selamat untuk Pak Hasan atas pengukuhan Guru Besar yang telah diberikan pada 9 
Februari 2008, semoga makin menambah banyak kontribusi Pak Hasan kepada dunia 
geodesi di Indonesia dan yang berhubungan.

Teks orasi ilmiahnya saya coba buka, tetapi masih gagal (corrupt). Bila tidak 
merepotkan, mohon file tersebut dikirimkan via jalur pribadi. Terima kasih 
banyak.

Salam,
awang

-Original Message-
From: H.Z Abidin [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Monday, February 11, 2008 7:32 C++
To: iagi-net@iagi.or.id
Cc: [EMAIL PROTECTED]; Forum Himpunan Ahli Geofisika Indonesia
Subject: [iagi-net-l] Naskah orasi ilmiah GB

Rekan-rekan ysh,

Orasi ilmiah penulis sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban
ke guru-besar an penulis alhamdulillah telah dilaksanakan pada hari
Sabtu, 9 Februari 2007 di gedung BPI ITB. Judul orasi tersebut
adalah PERANAN GEODESI SATELIT DALAM MEMAHAMI
DINAMIKA BUMI DI WILAYAH INDONESIA.

Bagi rekan-rekan yang ingin mengetahui isi dari keseluruhan naskah
orasi tersebut, dapat mendownload pdf file nya pada link berikut :

http://geodesy.gd.itb.ac.id/hzabidin/?p=149

Semoga dapat bermanfaat

Salam,

Hasan


HASANUDDIN Z. ABIDIN
Prof. and Head of Geodesy Research Division
Faculty of Earth Science and Technology
Institute of Technology Bandung (ITB)
Jl. Ganesha 10, Bandung 40132, INDONESIA
Telp. : 62-22-2534286, 62-22-2530701
 Fax. : 62-22-2530702
 Mobile phone : 0811-24-7265
 E-mail : [EMAIL PROTECTED]
  [EMAIL PROTECTED]
Website : http://geodesy.gd.itb.ac.id/hzabidin

This email was Anti Virus checked by Administrator.
http://www.bpmigas.com




To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-

DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.

-



RE: RE: [iagi-net-l] Naskah orasi ilmiah GB

2008-02-10 Terurut Topik Awang Harun Satyana
Atas budi baik Pak Yosef Khairil Amin (ITB), saya telah memperoleh file utuh 
orasi ilmiah Guru Besar Pak Hasanuddin ini. Terima kasih Pak Khairil.

Terima kasih atas budi baik Pak Hasan telah berbagi karya ilmiah ini, sungguh 
suatu karya yang komprehensif. Semoga Tuhan mengganjar kebaikan ini lebih 
daripada yang telah Pak Hasan kontribusikan kepada masyarakat ilmiah dan 
masyarakat pada umumnya. Amin.

Pak Hasan ini berkarya baik bagi masyarakat ilmiah maupun masyarakat umum, 
buku2nya tentang geodesi saya pernah membelinya di toko2 buku umum, dan 
tulisan2nya di koran dan majalah adalah untuk konsumsi umum, sebuah usaha yang 
baik untuk membuat geodesi tidak hanya tersimpan di menara gading ilmu 
pengetahuan, tetapi diusahakan menjangkau sebanyak mungkin seluruh masyarakat 
Indonesia. Salut.

Salam,
awang

-Original Message-
From: Awang Harun Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Monday, February 11, 2008 8:31 C++
To: iagi-net@iagi.or.id
Cc: [EMAIL PROTECTED]
Subject: RE: [iagi-net-l] Naskah orasi ilmiah GB

Selamat untuk Pak Hasan atas pengukuhan Guru Besar yang telah diberikan pada 9 
Februari 2008, semoga makin menambah banyak kontribusi Pak Hasan kepada dunia 
geodesi di Indonesia dan yang berhubungan.

Teks orasi ilmiahnya saya coba buka, tetapi masih gagal (corrupt). Bila tidak 
merepotkan, mohon file tersebut dikirimkan via jalur pribadi. Terima kasih 
banyak.

Salam,
awang

-Original Message-
From: H.Z Abidin [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Monday, February 11, 2008 7:32 C++
To: iagi-net@iagi.or.id
Cc: [EMAIL PROTECTED]; Forum Himpunan Ahli Geofisika Indonesia
Subject: [iagi-net-l] Naskah orasi ilmiah GB

Rekan-rekan ysh,

Orasi ilmiah penulis sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban
ke guru-besar an penulis alhamdulillah telah dilaksanakan pada hari
Sabtu, 9 Februari 2007 di gedung BPI ITB. Judul orasi tersebut
adalah PERANAN GEODESI SATELIT DALAM MEMAHAMI
DINAMIKA BUMI DI WILAYAH INDONESIA.

Bagi rekan-rekan yang ingin mengetahui isi dari keseluruhan naskah
orasi tersebut, dapat mendownload pdf file nya pada link berikut :

http://geodesy.gd.itb.ac.id/hzabidin/?p=149

Semoga dapat bermanfaat

Salam,

Hasan


HASANUDDIN Z. ABIDIN
Prof. and Head of Geodesy Research Division
Faculty of Earth Science and Technology
Institute of Technology Bandung (ITB)
Jl. Ganesha 10, Bandung 40132, INDONESIA
Telp. : 62-22-2534286, 62-22-2530701
 Fax. : 62-22-2530702
 Mobile phone : 0811-24-7265
 E-mail : [EMAIL PROTECTED]
  [EMAIL PROTECTED]
Website : http://geodesy.gd.itb.ac.id/hzabidin

This email was Anti Virus checked by Administrator.
http://www.bpmigas.com




To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-

DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.

-


This email was Anti Virus checked by Administrator.
http://www.bpmigas.com




To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-

DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any

RE: [iagi-net-l] Peluang gempa dan tsunami di sekitar Balikpapan (was Gempa 5.9 Mw 5 Februari 2008 di tepi timur Paternoster)

2008-02-07 Terurut Topik Awang Harun Satyana
Bisa saja, berpengaruh kepada produksi lapangan pun bisa, tetapi dari data 
historis, tak ada sebaran satu pun episentrum gempa di sekitar Delta Mahakam. 
Blok2 di sekitar tepi Paternoster dan Sulawesi Selatan yang sebaran episentrum 
gempa berada di dekatnya (Karana, Mandar, dan sekitarnya).

Salam
awang

-Original Message-
From: Nataniel Mangiwa [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Friday, February 08, 2008 12:45 C++
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Peluang gempa dan tsunami di sekitar Balikpapan (was 
Gempa 5.9 Mw 5 Februari 2008 di tepi timur Paternoster)

Kalau ada gempa di Balikpapan, jangan2 nanti ada pengaruhnya terhadap
kegiatan pemboran di Delta Mahakam. Harusnya bisa kan? Why not..

Salam,
NM

On 2/8/08, Awang Harun Satyana [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Arfan,

 Dibandingkan daerah lain di Indonesia, Kalimantan adalah wilayah yang paling 
 stabil terhadap gempa. Meskipun demikian, bagian paling timur Kalimantan dari 
 Meratus-Balikpapan-Mangkalihat-Tarakan-Sabah punya sejarah digoncang gempa 
 walaupun kecil. Di bawah adalah statistik gempa yang pernah terjadi di 
 sekeliling Balikpapan (wilayah pencarian data 0-4 LS, 114-119 BT) baik 
 pusatnya di daratan maupun di laut Selat Makassar dari data tahun 1973-2008 
 (data USGS). Terlihat dalam periode 35 tahun itu tercatat 16 x gempa 
 (terutama di laut Selat Makassar, di darat hanya tercatat 4 x). Secara rata2, 
 periode perulangan gempa 1-5 tahun sekali dengan rata2 kekuatan 4.76 Mb (body 
 magnitude, sekitar 5 SR).

 Pemeriksaan atas cakupan data yang lebih panjang lagi (sejak 2150 SM) khusus 
 untuk gempa2 kuat di atas 6.5 Mb/Mw (mendekati 7 SR) tak pernah tercatat di 
 sekitar Balikpapan; tetapi di wilayah Sulawesi (daratan) pernah tercatat 
 beberapa kali.

 Secara tektonik, wilayah Kalimantan stabil, pinggir timurnya juga relatif 
 stabil, kecuali di beberapa tempat seperti wilayah Mangkalihat di mana di 
 situ ada sesar besar Mangkalihat yang tersambung ke sesar Palu yang aktif. 
 Sebaran pusat gempa di Mangkalihat lebih banyak daripada sekitar Balikpapan.. 
 Gempa tercatat terbanyak di wilayah ini adalah di wilayah Tarakan dan Sabah, 
 meskipun banyak, jauh lebih sedikit dibandingkan wilayah2 aktif gempa di 
 Indonesia (Sumatera-Jawa-Nusa Tenggara-Sulawesi Utara-Halmahera-Papua utara). 
 Ini disebabkan saat ini tak ada tepi lempeng samudera yang yang aktif 
 menunjam di bawah Kalimantan.

 Secara ringkas, boleh saya katakan peluang gempa di sekitar Balikpapan kecil, 
 ada, tetapi umumnya di bawah 5 Mw. Gempa tanggal 5 Februari 2008 yang lalu 
 memang cukup besar dan dilihat dari sejarah, itu anomali. Tsunami pun 
 peluangnya relatif kecil sebab kekuatan semua gempa laut yang pernah terjadi 
 di dekatnya rata2 di bawah 6.5 SR, dan mekanisme patahan yang terjadi 
 berdasarkan data historis (data focal mechanism/momen tensor solution) adalah 
 bukan tipe yang biasa menyebabkan tsunami.

 Salam,
 awang

 FILE CREATED:  Fri Feb  8 02:08:42 2008
  Geographic Grid Search   Earthquakes=17
  Latitude:0.000   -4.000S
  Longitude:   119.000E  -   114.000E
  Catalog Used: PDE
  Date Range: Year:1500  -   2008
  Data Selection: Historical  Preliminary Data


  CAT   YEAR   MO DA ORIG TIME   LATLONG  DEP  MAGNITUDE   IEFM DTSVNWG 
 DIST
  NFPO  km
  TFS

  PDE   1975   12 28 193211.70  -3.08  118.77  38  .. . ...
  PDE   1980   01 15 072527.40  -2.48  118.57  53 4.80 mb GS   .. . ...
  PDE   1983   01 08 212250.80  -2.51  115.79  62 4.70 mb GS   .. . ...
  PDE   1984   01 08 195506.01  -2.75  118.73  33 4.60 mb GS   .. . ...
  PDE   1984   06 25 051245.70  -2.75  118.79  38 5.20 mb GS   .. . ...
  PDE   1986   04 08 133325.19  -3.44  117.71  39 4.50 mb GS   .. . ...
  PDE   1989   01 08 221746.42  -3.01  118.86  33 4.30 mb GS   .. . ...
  PDE   1990   09 28 035100.05  -2.56  118.99  33 4.80 mb GS   .. . ...
  PDE   1996   07 05 150407.81  -1.14  114.97  33 4.90 mb GS   .. . ...
  PDE   1998   02 17 152128.85  -1.95  118.46  33 4.80 mb GS   .. . ...
  PDE   1998   05 28 005835.96  -1.50  116.21  33 4.80 mb GS   3F . ...
  PDE   1998   07 03 003624.90  -1.56  116.19  33 4.60 mb GS   3F . ...
  PDE   1998   08 05 062329.89  -2.88  115.52  33 4.40 mb GS   .. . ...
  PDE   2003   09 13 110658.94  -1.65  117.82  30 4.90 mb GS   .. . ...
  PDE   2004   12 01 151948.32  -2.72  118.39  10 4.20 mb GS   .. . ...
  PDE-Q 2008   02 05 055651.86  -3.53  118.06  48 5.90 MwGS3F M ...


 -Original Message-
 From: Moh Arfan [mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Sent: Thursday, February 07, 2008 11:55 C++
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net-l] Gempa 5.9 Mw 5 Februari 2008 di tepi timur 
 Paternoster

 jadi menurut bapak kemungkinan tsunami di balikpapan kecil. tetapi bagaimana 
 dengan potensi gempanya.
  salam arfan

RE: [iagi-net-l] RE: OOT : Kejayaan Bahari Majapahit

2008-02-06 Terurut Topik Awang Harun Satyana
Andi,

Perbedaan nyata terdapat pada candi-candi Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Umumnya candi langgam Jawa Tengah berbentuk tambun, atapnya berundak-undak, 
menghadap ke Timur, dan berbahan batu andesit. Sementara itu, candi langgam 
Jawa Timur berbentuk ramping, atapnya merupakan perpaduan tingkatan menghadap 
ke barat dan berbahan batu bata.

Alasannya saya pikir bukan karena ketidakmampuan kerajaan2 jawa Timur ini 
membuat candi2 seperti di Jawa Tengah sebab Mpu sindok, raja awal kerajaan2 di 
jawa Timur, adalah seorang raja yang berasal dari Mataram Jawa Tengah juga yang 
pindah ke Delta Brantas pada abad ke-10. Jelas, Mpu Sindok dan para pengikutnya 
pasti menguasai seni membuat candi langgam Jawa Tengah.

Ketiadaan bahan baku andesit tidak juga sebab gunungapi2 di Jawa Timur pun 
banyak, sehingga muntahan andesit ada di mana2 di sekitar gunung.

Saya pikir alasan utamanya adalah bahwa kerajaan2 di Jawa Tengah sekitar 
Mataram begitu dekatnya dengan Gunung Merapi, sehingga andesit begitu dekat 
dengan pusat2 kerajaan, dan di wilayah ini tidak ada sungai sebesar Brantas. 
Ada Bengawan Solo, tetapi masih aliran hulunya. Akibatnya, mereka menggunakan 
andesit membangun candi.

Sementara itu, kerajaan2 di Jawa Timur hampir seluruhnya berkembang di wilayah 
delta Brantas yang cukup jauh dari gunung2 di sebelah selatannya seperti 
Arjuno, Welirang, dan Argopuro. Kerajaan2 besar seperti Kahuripan, Kediri, dan 
Majapahit berkembang di wilayah yang relatif jauh dari gunung2, tetapi di 
wilayah aliran hilir Brantas. Di wilayah ini, maka tanah lempung tentu lebih 
banyak daripada andesit, maka tanah lempung menjadi bahan dasar candi2 mereka 
setelah dibakar menjadi bata merah, daripada susah2 mengangkut andesit dari 
jauh. Singhasari yang diapit oleh gunung2 Arjuno di utara dan kompleks Semeru 
di sebelah selatan punya candi2 yang terbuat dari andesit, tetapi tidak banyak.

Peninggalan2 Majapahit di wilayah taklukannya adalah berupa sistem pemerintahan 
setempat, mata uang, dan orang2 Jawa yang ditempatkan di wilayah2 taklukan 
(Bre pangkatnya dalam sistem ketatanegaraan Majapahit). Inilah awal orang2 
Jawa terdapat di seluruh pulau Nusantara.

Ke wilayah yang dipengaruhinya seperti Cina dan Campa (Kamboja) peninggalan2 
Majapahit berupa barang2 hadiah (pertukaran cendera mata persahabatan) yang 
kini bisa ditemukan di museum2 kerajaan. Saya pernah mengunjungi museum 
kerajaan sebuah dinasti Cina di Xian sebelah baratdaya Beijing. Di dalamnya ada 
cendera mata2 asal Majapahit.

Salam,
awang

-Original Message-
From: Salahuddin, Andi [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Wednesday, February 06, 2008 3:06 C++
To: Awang Satyana; iagi-net@iagi.or.id; Forum HAGI; Geo Unpad; Eksplorasi 
BPMIGAS
Subject: [iagi-net-l] RE: OOT : Kejayaan Bahari Majapahit

Pak Awang ysh:



Sebelumnya terimakasih atas penjelasan lengkapnya, yang saya yakin bisa
menambah wawasan saya dan rekan-rekan yang tertarik dengan sejarah,
utamanya bahari-maritim masa lampau Indonesia. Saya salut, ini bisa jadi
bahan tulisan pak Awang di jurnal kearkeologian.



Merupakan hal yang baru saya sadari kalau peralatan militer Majapahit
saat itu sudah sekelas roket dan meriam. Karena film/sinetron kolosal
lokal yang selama ini saya nonton biasanya hanya dibumbui oleh ke-sakti
mandraguna-an individual dan dengan persenjatan minim seperti pedang,
keris, atau sejenisnya tanpa menunjukkan peralatan tempur sehebat ini.



Mengenai tradisi kerajaan Majapahit yg membuat candi hanya dengan tanah
liat (bukan dengan bahan andesit seperti yg dilakukan oleh tetangganya
di Jawa Tengah). Apakah kebiasaan ini tidak terlepas dari keterbatasan
raw material (yi: andesit dan sejenisnya) di daerah kekuasaanya atau apa
mungkin karena keterbatasan pengetahuan mereka mengenai
keberadaan/distribusi material tsb? Atau karena hal lain?



Bagaimana dengan bentuk lain peninggalan Majapahit misalnya tradisi,
bahasa, agama? Apakah ada bentuk-bentuk peninggalan tsb yg ditemukan di
wilayah kekuasaannya di luar Jawa terutama yg di luar Indonesia
sekarang? Sebagai contoh: bangsa-bangsa Arab, India, Eropa pernah
berkunjung ke nusantara ini baik secara damai maupun perang dan dengan
misi dagang dan/atau penyebaran agama. Kita bisa lihat bentuk
peninggalan mereka saat ini seperti pada contoh di atas. Contoh lain
yang bisa saya kemukakan adalah ulama Syekh Yusuf yang sempat dibuang ke
Madagaskar. Meskipun diasingkan (bukan dengan niat sengaja memperluas
kekuasaan) tapi hingga saat ini, pengaruh beliau sangat terasa di
Madagaskar terutama dari sisi agama. Bahkan makam beliau diyakini ada di
2 tempat di Madagaskar dan di Gowa, Makassar. Saya yakin Bapak/Ibu di
sini masih punya contoh-contoh lainnya yang serupa.



Mungkin ini bisa menjadi studi bagi ahli arkeologi kita (kalau memang
belum pernah dilakukan sebelumnya). Very interesting...!





Salam Nusantara...,

Andi




From: Awang Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Tuesday, February 05, 2008 11:13 PM
To: 

RE: [iagi-net-l] OOT : Kejayaan Bahari Majapahit (was : Jakarta hanya cukup satu juta jiwa ! Blaik . !)

2008-02-06 Terurut Topik Awang Harun Satyana
Pak Ar,

Saya belum cek seluruh Babad Tanah Jawi. Nama Pradhabasu belum saya temukan. 
Sementara ini yang namanya sering disebutkan di babad2 sejarah adalah Gajah 
Enggon, rekan Gajah Mada di Bhayangkara juga.

Buat rekan2 lain, Pradhabasu, Gajah Enggon, dan Gajah Mada adalah tokoh2 
sentral pasukan Bhayangkara dalam cerita Gajah Mada karya Langit Kresna 
Hariyadi. Nama Gajah Enggon dan Gajah Mada ada di buku2 sejara, nama Pradhabasu 
belum pernah saya temukan; maka apakah ia ada atau tidak ada belum bisa 
dipastikan.

Ketiga tokoh ini menurut cerita menyaring calon2 penguasa Majapahit, agar yang 
naik tahta adalah benar2 seorang negarawan agung yang linuwih dalam banyak hal, 
terutama kejujurannya.

Kebusukan selalu membayangi tahta. Kekuasaan harus diawasi. Power tends to 
corrupt (Lord Acton)

Terima kasih atas info Paregreg-nya. Singhasari-nya (Candi Murca) belum 
berlanjut lagi setiap saya tengok ke toko buku.

Salam,
awang

-Original Message-
From: Ariadi Subandrio [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Wednesday, February 06, 2008 4:34 C++
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] OOT : Kejayaan Bahari Majapahit (was : Jakarta hanya 
cukup satu juta jiwa ! Blaik . !)

Membaca tulisan2 Pak Awang yang dilengkapi data sejarah ditambah dengan 
imajinasi2 yang dibuatkan oleh Langit Kresna H menjadikan sejarah ini sajian 
yang sangat nikmat sekali.
Pak Awang, Pradhabasu itu ada beneran nggak ya?

lam-salam,
ar-.
[ Paregrek I diperkirakan Maret akan terbit disusul dengan Paregrek II  eng 
ing eng..








To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-

DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.

-



RE: [iagi-net-l] Fwd: Re: [Geo_unpad] Methane Hydrate Question

2008-02-03 Terurut Topik Awang Harun Satyana
Pak Rovicky,

Periode empat tahun sejak eksplorasi (penemuan lapangan) sampai produksi adalah 
periode yang amat singkat untuk kasus2 di Indonesia, kebanyakan 7-10 tahun, 
bahkan lebih (untuk lapangan2 besar dengan cadangan di atas 50 MMBO). Penyebab 
tertundanya banyak, baik dari pihak Operator, Pemerintah, dan banyak faktor 
eksternal lain (pasar, iklim investasi migas, masyarakat lokal, dll.) Sangat 
lama memang, tidak sejalan dengan keinginan segera meningkatkan produksi. 
Pemerintah mencari cara dengan POP (put on production), di mana bila ada sumur2 
eksplorasi yang menemukan dan lokasinya dekat jalur fasilitas produksi, maka 
migas-nya bisa langsung diikatkan ke jalur pipa produksi yang ada.

Di Selat Makassar belum ada konsesi khusus eksplorasi dan eksploitasi gas 
hidrat. Gas hidrat banyak ditemukan di blok2 aktif di wilayah Selat Makassar 
baik di sisi Kalimantan maupun sisi Sulawesi. Operator2 yang bekerja di sana 
selama ini tidak memandangnya sebagai potensi energi tetapi potensi drilling 
hazard, maka studi2 yang ada baru menyangkut studi2 gas hidrat sebagai drilling 
hazard.

Yang sekarang sedang naik daun adalah aplikasi blok2 untuk CBM baik oleh 
perusahaan migas maupun perusahaan batubara, atau joint di antara mereka. Dari 
studi2 terdahulu memang potensi CBM di Indonesia cukup menggiurkan, tetapi 
bagaimana kenyataannya belum ada yang membuktikanya. Pilot project sumur2 CBM 
antara Lemigas dan Medco di lapangan Rambutan, area Medco, belum selesai dan 
belum positif hasilnya.

Methane hydrate mungkin masih lebih lama lagi, tetapi Jepang pernah menargetkan 
tahun 2016 mereka bisa mengekstraksi gas hidrat dari lautdalam, kita lihat 
saja. Kalau bisa, maka mungkin sepanjang palung Sumatra, Jawa, Sulawesi Utara, 
tengah Makassar Strait, Weber Deep akan bermunculan blok2 eksplorasi dan 
eksploitasi gas hidrat metan.

Salam,
awang

-Original Message-
From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Monday, February 04, 2008 10:46 C++
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Fwd: Re: [Geo_unpad] Methane Hydrate Question

Info menarik Pak Awang, jelas berguna.
Wah baca penggalan kalimat ini jadi tertarik nih  ...di lautdalam
Selat Makassar yang akan diproduksikan setelah tahun 2012 nanti.
Kalau dalam industri migas saja sejak eksplorasi hingga produksi
memerlukan waktu paling tidak 4 tahun. Apakah di selat makassar ini
juga sudah ada konsesi atau ada PSC khusus hydrate yang sudah jalan ?

RDP

2008/2/4 Awang Satyana [EMAIL PROTECTED]:
 Barangkali ada gunanya.

   salam,
   awang

  Awang Satyana [EMAIL PROTECTED] wrote:
   To: [EMAIL PROTECTED]
  From: Awang Satyana [EMAIL PROTECTED]
  Date: Sun, 3 Feb 2008 18:35:10 -0800 (PST)
  Subject: Re: [Geo_unpad] Methane Hydrate Question

 Bagus,

  Gas hidrat metana adalah gas biogenik (bacterial gas) yang terjadi di 
 kondisi temperatur sangat rendah (dan tekanan tinggi kalau di lautdalam), ia 
 berupa gas metana yang membeku membentuk kisi-kisi kristal di dekat permukaan 
 di kutub sebagai endapan permafrost, atau di kedalaman dangkal di bawah dasar 
 lautdalam.

  Seperti pernah didiskusikan di milis ini beberapa minggu lalu, kondisi 
 permafrost kutub bukan satu2nya lingkungan pembentuk hidrat metana sebab 
 jenis gas ini ditemukan juga (bahkan lebih banyak) di lautdalam (ribuan meter 
 dalamnya) seperti di Selat Makassar, Teluk Meksiko, maupun palung-palung di 
 tepi lempeng aktif.

  Syarat kejadiannya karena ia merupakan gas biogenik maka seluruh syarat yang 
 berlaku untuk gas biogenik akan berlaku pula untuk hidrat metana, yaitu 
 tingkat sedimentasi yang relatif cepat, lingkungan yang agak reduksi/anoksik, 
 mempunyai pasokan material organik yang cukup. Di samping itu, untuk hidrat 
 metana ia membutuhkan temperatur yang sangat rendah dan tekanan yang tinggi 
 (khusus di lautdalam).

  Belum ada negara satu pun yang melakukan eksploitasi hidrat metana secara 
 nyata, baru tahap eksperimen di laboratorium. Sementara itu, eksplorasi sudah 
 banyak dilakukan di seluruh dunia. Penelitian hidrat metana di Indonesia 
 dilakukan oleh kerjasama lembaga2 penelitian Indonesia-Jepang-Jerman.

  Jumlah volume hidrat metana yang telah teridentifikasi relatif tetap seperti 
 itu, tetapi perubahan2 kecil bisa terjadi karena bocornya endapan ini 
 misalnya karena ada pematahan batuan di dasar laut akibat longsoran 
 bawahlaut, gempa bawahlaut, atau bencana geologi yang terjadi di kutub 
 seperti avalanche yang merusakkan endapan permafrost. Pasokan baru juga bisa 
 terjadi seiring sering terjadinya sedimentasi turbidit yang membawa zat 
 organik di lautdalam.

  Isu sebagai perisai sangat tebal yang akan menyebabkan extreme greenhouse 
 effect akibat eksploitasi yang tak terkendali (sebab volume hidrat metan bila 
 diangkat ke permukaan akan puluhan kali lebih besar seiring berubahnya 
 temperatur dan tekanan) adalah faktor yang mempersulit eksploitasinya hingga 
 kini, belum diketahui bagaimana mengatasi greenhouse effect 

RE: [iagi-net-l] Fwd: [IndoEnergy] Indonesian MPs Consider Closing Oil, Gas Regulators Due to Poor Performance

2008-01-28 Terurut Topik Awang Harun Satyana
Pak Andang,

1. Satu contoh saja, di Tarakan, ada SK dari walikota agar perusahaan yang 
mengebor sumur di wilayahnya menyetorkan dana jaminan pengelolaan lingkungan 
hidup (SK no. 60/2002 dan perubahannya no. 18/2004). Besarnya lumayan membuat 
operator pusing. Aturan ini kabarnya hanya ada di Tarakan, di wilayah lain 
berbeda lagi perizinannya. Angka real persentase pemalakan seperti yang Pak 
Andang maksudkan relatif terhadap cost recovery bisa dicari dari data yang ada 
di BPMIGAS, saat ini belum ada; tetapi kejadian2 semacam di atas banyak 
terjadi, meningkatkan biaya. Barangkali persentasenya kecil terhadap cost 
recovery, tetapi efeknya terhadap penundaan program lumayan penting.

2. Penundaan program eksekusi seismik/drilling di daerah banyak penyebabnya : 
perizinan berbelit, ganti rugi tanah tidak selesai, tumpang tindih dengan lahan 
kehutanan dan pertambangan. Belakangan, kasus tumpang tindih dengan lahan 
pertambangan makin mengemuka. Izin2 KP pertambangan (batubara khususnya) 
diterbitkan oleh daerah, sementara izin operasi migas oleh pusat, terjadi 
overlapping yang luar biasa. Beberapa kasus terjadi bahwa kepala sumur yang 
dulunya di atas tanah, sekarang seperti sudah menara atau tiang karena tanah 
sekitarnya telah digali untuk menambang batubara. Pusat dan Daerah tidak selalu 
sejalan, data yang disampaikan ke Pusat tentang terjadinya perlambatan2 di 
daerah akibat aturan2 yang tidak selaras belum tentu bisa diberesi. Beberapa 
contoh adalah masalah tumpang tindih dengan lahan kehutanan. Daerah sering 
mendukung operasi perminyakan di lahan kehutanan di wilayahnya, tetapi Pusat 
sering melarangnya. Contoh terbaru adalah WKP Sareba (Lundin) di Teluk Bintuni, 
daerah mendukung, pusat menolak. Padahal, di lapangan hutan itu sudah gundul 
karena kayu2nya ditebang oleh ilegal logging.

Tahun 2007 realisasi sumur2 eksplorasi 69.5 % dari rencana, sumur2 development 
dalam beberapa tahun terakhir rata2 sekitar 80 %. Kami biasanya membagi 
kegagalan pemenuhannya atas  (bukan urutan prioritas) : (1) kendala persiapan 
lokasi - menyangkut daerah biasanya, (2) kendala kelangkaan rig, (3) kendala 
kemampuan finansial perusahaan, (4) perubahan prioritas, (5) kendala teknis 
berupa faktor GGR tidak mendukung setelah ada data baru. No. (1) secara angka 
tak besar, tetapi signifikan dalam penundaan program.

Kawan2 di KPS yang terlibat dengan perizinan di daerah saya pikir bisa berbagi 
pengalaman soal ini.

Angka2 persentase yang Pak Andang tuliskan bisa dicari, semua raw datanya ada 
di BPMIGAS.

Salam,
awang

-Original Message-
From: Andang Bachtiar [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Monday, January 28, 2008 6:32 C++
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Fwd: [IndoEnergy] Indonesian MPs Consider Closing 
Oil, Gas Regulators Due to Poor Performance

Kang awang, ada yang sedikit mengganjal:

1. Apa benar adanya raja-raja kecil di daerah telah menyebabkan biaya tinggi
operasi migas sehingga menaikkan cost recovery? Aku koq agak susah
memahaminya. Bagaimana kira-kira back-up data penunjangnya koq sampai
didapatkan kesimpulan seperti itu? Apakah raja-raja kecil beserta aparatnya
itu memalak operasi migas di daerah sedemikian rupa sehingga biaya yang
dikeluarkan untuk EP jadi membengkak cukup signifikan sehingga dijadikan
contoh kambing hitam CR yang naik terus sementara produksi turun terus?
Mohon pencerahan: berapa persen jumlah biaya pemalakan oleh raja-raja
kecil tersebut dibandingkan dengan keseluruhan peningkatan ongkos produksi
(dan eksplorasi tentu saja)?

2. Sebagian operator menunda pemboran sumur2 EP-nya karena biaya tinggi di
daerah. Apakah secara resmi (dan faktual) memang alasan utama penundaannya
seperti itu? Kalau memang masalahnya seperti itu, nampaknya memang data
penunjang resmi-nya harus segera diungkapkan kepada Menteri ESDM dan Pak
SBY, supaya dengan jelas juga mereka dapat menyodorkan fakta tersebut ke
Gubernur, Bupati, dan Walikota daerah penghasil migas sebagai bagian dari
bahan teguran, yang notabene juga merugikan daerah penghasil migas
sendiri, karena turunnya produksi dan naiknya CR membuat bagian BagiHasil
mereka menjadi berkurang.

Salam

Andang Bachtiar
Anggota Dewan Pakar
Forum Konsultasi Daerah Penghasil Migas

- Original Message -
From: Awang Satyana [EMAIL PROTECTED]
To: iagi-net@iagi.or.id; Forum Himpunan Ahli Geofisika Indonesia
[EMAIL PROTECTED]; Eksplorasi BPMIGAS
[EMAIL PROTECTED]
Sent: Monday, January 28, 2008 9:50 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] Fwd: [IndoEnergy] Indonesian MPs Consider Closing
Oil, Gas Regulators Due to Poor Performance


 Issue baru yang lama.

  Produksi turun terus sementara cost recovery naik terus tidak bisa segera
 diterima secara hitam putih, banyak sekali hal terkait kepada itu.
 Reformasi yang ceritanya diinginkan semua rakyat itu telah membentuk raja2
 kecil di daerah yang telah menyebabkan biaya tinggi operasi migas - ini
 menaikkan cost recovery, nah itu satu contoh saja faktor yang terkait.
 Karena biaya tinggi 

RE: [iagi-net-l] Yodium mud diapirism

2008-01-27 Terurut Topik Awang Harun Satyana
Pak Suratman, guru saya sewaktu di PPT-Migas Cepu (1990), pernah menulis soal 
geologi yodium, khususnya yang di Jawa Timur, di Proceedings PIT IAGI. Edisi ke 
berapa, nanti saya cek lagi.

Saat ini 95 % kebutuhan yodium dunia dipasok oleh Chili, Amerika, Jepang yang 
mengekstraksi yodium dari Chili salt, semacam halit sepertinya, di Indonesia 
sulit kelihatannya mendapatkan deposit semacam saltrock seperti Chili salt.

Yodium kan terdapat juga di air laut atau ganggang seperti yang Pak Bambang 
sebutkan. Kelihatannya dari asal itulah yang diekstraksi di PT Kimia Farma 
Watudakon, Mojokerto. Produksinya 100-120 ton/tahun, bisa memenuhi pasar 
domestik. Perusahaan tersebut memproduksi iodium dari bahan baku air sumur 
artesis yang digali hingga kedalaman 200 meter untuk sumur dangkal dan 700 
meter untuk sumur dalam. Kandungan ion iodida air sumur berkisar antara 60-130 
mg/L.

Menggenjot produksinya, kiranya bisa dilakukan dengan dua cara : intensifikasi 
dan ekstensifikasi (jadi ingat program peningkatan pangan/padi yang digulirkan 
oleh alm. Pak Suharto, presiden RI ke-2). Intensifikasi, ya membor sumur2 baru 
di sekitar Watudakon atau memperbaiki sumur2 tua yang sudah 200 tahun umurnya 
itu. Ekstensifikasi, ya mencari deposit yodium baru, sementara ini ikuti saja 
jalur Watudakon ke arah barat, masih sama kok geologinya. Ekstensifikasi ini 
terbukti di lapangan2 Cepu. Berdasarkan hasil survei dan penelitian yang 
dilakukan sebuah perusahaan sebenarnya sumur-sumur tersebut mempunyai cadangan 
deposit iodium yang potensial. Diantaranya adalah sumur minyak bumi Lapangan 
Ledok dan Nglobo, yang dikelola oleh Pertamina-Cepu, masing-masing mempunyai 
kapasitas air total sebesar 500 m3/hari dan 700 m3/hari serta mengandung iodida 
sebesar 60-170 mg/L.

Sampai saat ini limbah cair itu belum dimanfaatkan dan dibuang begitu saja ke 
sungai atau laut. Tidak ada perbedaan teknologi proses yang digunakan dalam 
produksi iodium dari air asosiasi minyak ini, kecuali penambahan 1 buah unit 
pre-treatment. Unit tersebut berperan memisahkan sisa-sisa partikel minyak dan 
dapat dilakukan pemisahan secara mekanis atau adsorbsi menggunakan batuan 
aluminosilikat-seperti kaolin, bentonit atau zeolit.

Pemanfaatan limbah air sumur minyak jelas banyak gunanya : mengurangi 
pencemaran, menghasilkan yodium, menghemat devisa negara untuk impor, dan jelas 
mengatasi penyakit2 GAKI (gangguan akibat kekurangan iodium).

Salam,
awang

-Original Message-
From: Bambang Satya Murti [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Sunday, January 27, 2008 11:45 C++
To: IAGI NET
Subject: [iagi-net-l] Yodium  mud diapirism

Sharing knowledge saja
Yodium merupakan salah satu komponen vital dalam kehidupan kita...cerita-nya 
bisa panjang ditinjau dari segi medis. Njenengan luka, hmm, perlu Iodine 
Providon (Betadin), dalam garam dapur, hmm, mencegah kretinisme 
(kerdil)...dst..dst..
Lha di Indonesia, yodium di ekstrak secara komersial di plant Watudakon, 
Jombang, dari deep water well yang memproduksi brine water dari formasi 
Pucangan - Kalibeng, dengan konsentrasi NaCl sekitar 20,000 ppm. Tinggi kan? 
Sementara, konsentrasi iodine-nya hanya sekitar 100 ppm.
Nah, yang menarik, aquifer dari kedua formasi tersebut di daerah Watudakon, 
berdasarkan core dan data biostrat yang pernah dilakukan, menunjukkan umur 
Plio-Pleistosen, dan besar kemungkinan diendapkan dalam lingkungan bathyal dan 
arus turbid.
Menjadi semakin menarik, karena dalam beberapa literatur, iodine merupakan 
hasil dekomposisi red algae, yang umumnya dijumpai dalam lingkungan laut 
dangkal yang beriklim hangat.
Sekarang, pertanyaannya, bagaimana asal-usul iodine di Watudakon tersebut? 
Jelas, beliau-nya bukan merupakan mahluk indigenous di aquifer-nya. 
Barangkali lateral migration dari facies lain di formasi yang setara? ATau 
justru migrate dari deepr  older formation, let's say, setara Ngimbang?
Barangkali ada yang pernah utak-atik mengenai hal tersebut? Rekan-rekan di 
Kaltim barangkali ada yang pernah melakukan extraksi atau analysis water 
content dari air yang ter produksi dan  melihat keberadaan unsur I tersebut? 
Adakah dia-nya bersimbiose dengan let's say, mud diapirism?

Salam,
Bambang




  

Be a better friend, newshound, and
know-it-all with Yahoo! Mobile.  Try it now.  
http://mobile.yahoo.com/;_ylt=Ahu06i62sR8HDtDypao8Wcj9tAcJ

This email was Anti Virus checked by Administrator.
http://www.bpmigas.com




To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: 

RE: RE: [iagi-net-l] Sumur Mengandung Minyak Ditemukan di Cigombong, Kab. Bogor

2008-01-17 Terurut Topik Awang Harun Satyana
Pak Min,

Tambahan info, ada juga yang mengabarkan bahwa sumur tersebut tercemar oleh 
minyak tanah dari pangkalan minyak di sekitarnya, bukan dari penampungan BBM 
SPBU terdekat.

Salam,
awang

-Original Message-
From: Awang Harun Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Thursday, January 17, 2008 3:04 C++
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] Sumur Mengandung Minyak Ditemukan di Cigombong, Kab. 
Bogor

Pak Min,

Menurut beberapa rekan Pertamina, sumur itu tercemar dari penampungan bensin 
dari SPBU terdekat. Benar atau tidak, tidak dilakukan konfirmasi lebih jauh 
sebab tim geologists Bogor yang asalnya mau cek ke sana membatalkan niatnya 
setelah mengetahui berita tersebut.

Salam,
awang

-Original Message-
From: Minarwan (Min) [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Thursday, January 17, 2008 2:50 C++
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Sumur Mengandung Minyak Ditemukan di Cigombong, Kab. 
Bogor

Rekans yth,

Apakah ada yang tahu bagaimana akhir kisah dari sumur mengandung
minyak yang ditemukan di Cigombong Kab Bogor beberapa bulan lalu?

Salam
Minarwan

--
Minarwan
-When one teaches, two learn-
GeoTUTOR: http://www.geotutor.tk
Blog: http://desaguadero.blogspot.com



To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-

DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.

-


This email was Anti Virus checked by Administrator.
http://www.bpmigas.com




To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-

DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.

-


This email was Anti Virus checked by Administrator.
http://www.bpmigas.com




To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-

DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.

-



RE: RE: [iagi-net-l] Lagi : Hipotesis Terbaru Kepunahan Dinosaurus pada K-T Boundary

2008-01-17 Terurut Topik Awang Harun Satyana
). 7 Ka kemudian, th 5.521 BC adalah kota
pertama. Selama 7 Ka itu bersesuaian dengan masa Neolitik. Lalu 5.521 BC
hingga 1479 AD adalah saya sebut masa kenabian. Lalu 1479 AD hingga 8479
AD masa globalisasi (Maryanto, 2007). Lalu 8479 AD-15.479 AD Zaman
MbotenMangertos1. Lalu 7 Ka berikutnya Zaman MbotenMangertos2 dst.

Rumus SABAR Sequence Algorithm Beauty Among Realities (Maryanto,
2007), perlihatkan satu sequence terdiri 10 parasequence, PS0 s/d PS9.
Ketika dua zerocross sinuoidal, berarti kecepatan maximum, pancaroba.

Pancaroba1: PS9 ParaSequence-9, dengan kompresi maximum, paling cepat
mendingin, kepunahan paling banyak terjadi ! Itu berlaku pada setiap
Pereode SALAM. Perubahan curah hujan paling cepat, perubahan muka laut
menyusut paling cepat, kenaikan daratan paling cepat, perubahan gaya
kompresi pada lithosfer tercepat, perubahan intensitas magnetik paling
besar, bumi menjauhi matahari paling cepat, penyakit bisa saja terjadi
pada pasa ini, tak begitu banyak volkanisme, dan lebih banyak volkanisme
pada Pancaroba2, dst.

Pancaroba2: lima sequence berikutnya, PS4, lithosfer extensi tercepat,
sedimentasi maximum syn-rift, muka laut naik paling cepat, perubahan
magnetik bumi paling besar, biota semakin hidup nyaman, ekonomi malaise.

Gempa, tsunami, gunung meletus, lebih banyak saya lihat ada di
Pancaroba2, dan tak begitu banyak pada Pancaroba1. Namun Pancaroba1,
hasilkan perubahan nama umur, artinya terjadilah kepunahan massal pada
masa ini, tak di masa lain, dan kepunahan tak terjadi pada pancaroba2.
Penyakit bisa saja terjadi dengan pendingin bumi yang paling cepat pada
Pancaroba1 ini. Ini sepeti yang disitir Mas Awang di bawah sono, awal
Treat email.

Itulah Kepunahan masal versi Salamologi.

Mangkubumi (memangku bumi), adalah gelar sebelum menjadi raja Hamongku
Buwana (memangku buwana-Alam semesta) pada Mataram Yogja. Tak semua
mangkubumi menjadi raja. Ahli hukum mungkin kurang tahu siklus alam,
sehingga terlalu berani katakan sesuatu yang kadang asala dapat duit,
dan tak tahu akibat jeleknya kemudian. Ekonom, mengetahui lebih banyak
darinya, dengan data siklus akhir. Geolog lebih bijak, lebih tahu
setidaknya hingga awal bumi, dan sebagain sudah awal jagad. Ahli ilmu
alam lebih banyak tahu dari kondisi alam di banding ahli ilmu bumi.
Salamologi, ilmu dengan objek se-alam, setidaknya di usahakan seluas
itu, menggabungkan banyak disiplin ilmu, membuldozer yang tak
comply, tak sesuai, siap di-adu dengan filosofi dunia, open-mind.

Komentar ?

Salam,
Maryanto.

-Original Message-
From: Subiyantoro, Gantok (gantoks)

Mas Awang,
Sepertinya semua teori tentang kepunahan dinosaurus itu masuk akal
semua, mulai dari conventional wisdom sampai dinosaurus mati karena
keracunan atau alergi (digigit lalat kali?). Teori-teori tersebut muncul
satu persatu itu ibarat beberapa orang buta memegang seekor gajah yang
besar, lalu masing-masing orang buta tersebut menginformasikan
pengalamannya, yang satu memegang kaki yang dikira seperti pilar, satu
lagi memegang badannya dikira seperti dinding, yang satu lagi memegang
ekor dikira seperti seekor ular, dst. Pertanyaannya adalah bisa nggak
sebab-sebab kepunahan dinosaurus yang bermacam-macam ini terjadi pada
satu kurun waktu yang sempit. Kalau terjadi dari Kapur sampai Trias
kemungkinannya si dinosaurus sempat kawin dan mempunyai keturunan dan
keturunannya akan bersifat lebih resisten dari induknya (contoh: komodo,
buaya dsb)? Bagaimana kalau dimulai dari Catatrophism dulu -- benturan
bumi dengan komet -- terjadi plate movement -- membentuk volcanism
dimana-mana dan plum -- amplitudo temperatur tinggi (kalau panas panas
sekali, kalau dingin dingin sekali) -- environmental of live rusak 
muncul creature baru yang resisten -- dinosaurus makan seadanya --
alergi -- mati. Ini guyon lho...

-Original Message-
From: Awang Harun Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Tuesday, January 15, 2008 1:05 PM
To: iagi-net@iagi.or.id

Kepunahan dinosaurus pada ujung Kapur agaknya akan menjadi perdebatan
tak habis-habisnya. Conventional wisdom saat ini mengatakan bahwa
dinosaurus punah dari Bumi ketika asteroid atau komet membentur  Bumi
pada K-T Boundary 70-65 juta tahun yang lalu
(K=Krijt=Krede=Cretaceous=Kapur, T=Tersier). Benturan ini selanjutnya
telah menerbangkan debu ke angkasa, membuat lapisan debu sangat tebal di
atmosfer yang menyelubungi Bumi, menahan sinar Matahari, mendinginkan
Bumi, selanjutnya membunuh tumbuhan dan banyak hewan termasuk dinosaurus
oleh proses berantai. Kawah benturan benda langit itu telah ditemukan di
sekitar Semenanjung Yucatan, Teluk Meksiko. Lapisan jelaga sisa
kebakaran hutan dan selapis tipis iridium asal angkasa luar pun telah
ditemukan dan berumur 70-65 juta tahun di banyak tempat di seluruh
dunia. Teori extra-terrestrial ini banyak dianut orang, menjadi
conventional wisdom.

Tantangan pernah muncul dari hipotesis lain. Justru planet Bumi yang
memanas karena massive volcanism-lah penyebab dinosaurus punah, bukan
planet Bumi yang

RE: [iagi-net-l] Sumur Mengandung Minyak Ditemukan di Cigombong, Kab. Bogor

2008-01-16 Terurut Topik Awang Harun Satyana
Pak Min,

Menurut beberapa rekan Pertamina, sumur itu tercemar dari penampungan bensin 
dari SPBU terdekat. Benar atau tidak, tidak dilakukan konfirmasi lebih jauh 
sebab tim geologists Bogor yang asalnya mau cek ke sana membatalkan niatnya 
setelah mengetahui berita tersebut.

Salam,
awang

-Original Message-
From: Minarwan (Min) [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Thursday, January 17, 2008 2:50 C++
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Sumur Mengandung Minyak Ditemukan di Cigombong, Kab. 
Bogor

Rekans yth,

Apakah ada yang tahu bagaimana akhir kisah dari sumur mengandung
minyak yang ditemukan di Cigombong Kab Bogor beberapa bulan lalu?

Salam
Minarwan

--
Minarwan
-When one teaches, two learn-
GeoTUTOR: http://www.geotutor.tk
Blog: http://desaguadero.blogspot.com



To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-

DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.

-


This email was Anti Virus checked by Administrator.
http://www.bpmigas.com




To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-

DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.

-



RE: [iagi-net-l] Artikel mengenai Indonesia di National Geographic Magazine

2008-01-15 Terurut Topik Awang Harun Satyana
Pak Koesoema,

Saya juga melihat kedua artikel tersebut pada Desember 2007 yang lalu tercantum 
di National Geographic Magazine edisi Januari 2008, dan memang terjemahannya 
tak dimuat di National Geographic Indonesia edisi Januari 2007.

Mengapa NGI tak memuatnya, menurut kawan saya yang menjadi editor di NGI, 
adalah karena NGI punya rencana khusus untuk menerbitkan edisi artikel2 
Indonesia pada Maret 08 yang akan datang.

Jadi, kalau ada rekan2 yang mau membaca LUSI di NGI, tunggu saja sampai edisi 
Maret 08 keluar (tetapi belum tahu juga bahwa artikel LUSI akan ada, begitu 
kata kawan saya itu). Menurut perjanjian dengan kantor pusat National 
Geographic, NGI semakin ke sini diperbolehkan untuk semakin banyak memuat 
artikel2 lokal karya orang2 Indonesia. Silakan kalau di antara rekan2 ada yang 
berminat menyumbangkan artikel.

Saya sudah membaca artikel tentang LUSI di National Geographic Magazine 
tersebut, bukan sesuatu yang baru buat saya sebab artikel itu banyak mengikuti 
paper Richard Davies dkk (2006), termasuk memuat gambar2nya, hanya lebih bagus 
sebab full-colour. Jadi ya kesimpulannya pun akan sama dengan kesimpulan Davies 
tersebut.

Banyak hal baru tentang LUSI yang belum banyak diketahui dan belum jadi diskusi 
kita pada saat2 yang lalu. Kapan2 kita diskusikan lagi.

Jadi Pak Koesoema, bukan hal politis kedua artikel itu tidak muncul, hanya hal 
strategis pemasaran saja barangkali.

Salam,
awang

-Original Message-
From: R.P. Koesoemadinata [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Wednesday, January 16, 2008 12:13 C++
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] Artikel mengenai Indonesia di National Geographic Magazine

Pada National Geographic Magazine 1 Januari 2008 ada 2 artikel mengenai 
Indonesia:
1. Living with Volcanoes
2. The Unstoppable Mud
Yang terakhir ini mengenai Lumpur Sidoarjo dengan kesimpulan dari Davies yang 
menyatakan erupsi ini berhubungan dengan pemboran Lapindo
Anehnya pada National Geographic versi Bahasa Indonesia, kedua artikel ini sama 
sekali tidak dimuat, sedangkan artikel2 yang lainnya ada dengan gambar2 yang 
presis sama.

Apakah mungkin juga kedua artikel di atas ini bermuatan politis, Pak Awang?
R.P.Koesoemadinata
Jl. Sangkuriang G-1
Bandung 40135
Telp: 022-250-3995
Fax: 022-250-3995 (Please call before sending)
e-mail: [EMAIL PROTECTED]
This email was Anti Virus checked by Administrator.
http://www.bpmigas.com




To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-

DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.

-



RE: RE: [iagi-net-l] OOT : Komik Indonesia di TB Maranatha, Bandung (was RE: [iagi-net-l] Karl May)

2008-01-15 Terurut Topik Awang Harun Satyana
Wah, Pak Simon masih ingat Brutal Labah2 Merah. Memang itu salah satu seri 
Labah2 Merah yang paling seru. Kebetulan, judul itu tidak ada saat minggu lalu 
saya ke TB Maranatha. Seri Labah2 Merah yang tersedia saat ini di TB Maranatha 
adalah Siluman Kelelawar, Pembalasan Siluman Kelelawar, 3D (3 Dimensi), Operasi 
Narkotik, Manusia Kadal, dan Lima Jari Setan.

Salam,
awang

-Original Message-
From: Simon Christian Kurniawan (DD/PCSB) [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Tuesday, January 15, 2008 1:46 C++
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] OOT : Komik Indonesia di TB Maranatha, Bandung (was 
RE: [iagi-net-l] Karl May)


Saya pingin cari Laba-Laba Merah seri lengkap BRUTAL.
Apa masih ada ?





To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-

DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.

-



[iagi-net-l] OOT : Komik Indonesia di TB Maranatha, Bandung (was RE: [iagi-net-l] Karl May)

2008-01-13 Terurut Topik Awang Harun Satyana
Rekan2 netter (khususnya penggemar komik),

Maaf, saya membuka lagi subyek ini, ada sedikit info untuk rekan2 penggemar 
komik yang saya pikir cukup berharga.

Sabtu 12 Januari kemarin saya kebetulan ke Bandung. Salah satu tujuannya adalah 
mencari TB (toko buku) Maranatha, Jl. Ciateul, toko komik paling komplet di 
Bandung saat saya masih kecil. Tujuan ini sedikit banyak dipengaruhi juga oleh 
diskusi2 kita di milis ini (he2..).Dulu (30-35 tahun yang lalu) saya biasanya 
dibawa ke sini oleh ayah dan ibu saya sebagai hadiah naik kelas. Membaca komik 
selama liburan tentu mengasyikkan.

Mencari TB Maranatha di buku kuning maupun putih petunjuk nomor2 telefon tak 
ditemukan. Maka, saya dan keluarga langsung saja ke sana. Membawa keluarga ke 
sana adalah juga dalam usaha memperkenalkan anak2 saya kepada komik-komik 
Indonesia.

Jl. Ciateul (air gatal artinya) telah berganti nama menjadi Jl. Inggit 
Garnasih, dari nama salah satu isteri mantan Presiden RI pertama alm. Pak 
Soekarno yang dulu tinggal di Ciateul. Saya masuk dari jalan Mohamad Toha (dari 
nama pahlawan Bandung peledak gudang senjata Belanda di Bandung selatan) 
kemudian setelah melalui lapangan Tegalega (lapangan luas artinya, dulu tempat 
pacuan kuda), ditemukanlah simpangan dengan Jalan Ciateul, berbelok ke kanan, 
kalau ke kiri mungkin tak akan ditemukan TB Maranatha (ini hanya berdasarkan 
sisa ingatan 30-35 tahun yang lalu saja).

Lalu, saya berjalan lambat sambil mengawas2i ke sebelah kanan jalan mencari TB 
Maranatha. Mengapa ke sebelah kanan jalan ? Itu pun karena sisa ingatan 30-35 
tahun yang lalu. Jalan Ciateul rimbun dengan pohon, agak menyulitkan membaca 
papan nama toko2. Saya sempat berhenti beberapa kali menanyakan ke beberapa 
toko apa mereka tahu di mana TB Maranatha di Ciateul ini. Yang ditanyai 
kebetulan anak2 muda dan menjawab tidak tahu. Setelah melewati pertigaan dengan 
Jl. Sawahkurung, ingatan saya akan toko itu semakin kuat, Nah, pasti di dekat 
sini, saya berkata kepada anak2 saya. Tiba2 anak saya berteriak Itu TB 
Maranatha ! Dengan riang saya memarkir mobil di depan toko.

TB Maranatha masa kini sudah menciut 1/3-nya. Tokonya sempit, mungkin berukuran 
seluas garasi mobil dan memang mirip garasi mobil dengan rolling door di 
depannya. Papan namanya terhalang rimbun pohon. Di situ tertulis : TB Maranatha 
(Erlina) - sedia komik wayang dan alat2 tulis. Nama resminya sekarang adalah TB 
Erlina dan nama itulah yang tercantum di buku telefon.

Toko kecil ini (tetapi artinya besar untuk dunia komik Indonesia) dilayani oleh 
dua orang : pelayan toko dan yang punya toko. Yang punya toko adalah seorang 
ibu berumur 70-an pemilik TB Maranatha dari dulu. Saya sapa tante saja saat 
saya ajak ngobrol tentang masa lalu. Oom sudah meninggal, anak-anak gak ada 
yang meneruskan usaha ini, toko jadi menciut, sisa ruangannya mau disewakan; 
tante hanya menghabiskan sisa waktu kebetulan ada beberapa orang yang masih 
suka mencari komik wayang ke sini; kadang2 ada juga yang mau jadi agen di 
Jakarta, jadi lumayan ada kegiatan, begitu penjelasan tante ini. Siang itu ibu 
ini sedang sibuk mengemas dengan plastik buku2 wayang R.A. Kosasih yang baru 
datang dari percetakan. Kami juga mengobrol tentang pelukis2 komik seperti R.A. 
Kosasih yang masih ada tetapi tak sanggup lagi melukis, tentang Djair pencipta 
Jaka Sembung yang tinggal di Jakarta, tentang Yan Mintaraga si Lembah Seribu 
Bunga atau Bangau Samparan, tentang Henky si Jaka Tuak, tentang Har, tentang 
Tatang S. si Singa Walang, dan masih banyak lagi. Tante ini juga bercerita 
bahwa setelah komik2 wayang dicetak kembali, akan dicetak lagi komik2 fantastik 
dan silat.

Di tokonya, komik2 wayang dari R.A. Kosasih dan Oerip lengkap memenuhi dinding. 
Para penggemar wayang akan terobati rasa rindunya di sini. Komik2 silat dan 
fantastik (superhero) tak banyak. Tetapi, cergamis (cergam = cerita bergambar = 
komik) yang tinggal di Bandung ada komik2nya di sini. Cergamis yang tinggal di 
Yogya atau Jakarta jarang ada komiknya di sini. Jakarta-Bandung-Yogya adalah 
pusat2 komik tahun 1960-1970-an.

Melihat komik2 tersebut, anak2 saya bingung karena belum mengenal tokoh2 itu, 
tetapi nantinya akan mengenalnya bila mereka diarahkan dan rajin membaca. 
Komik2 Doraemon, Naruto, detektif Conan, Candy2, Sinchan dll. komik jepang 
sudah hafal mereka. Siang itu saya membeli komik2 wayang : Bharatayudha, 
Ramayana, Panji Semirang, Arjuna Wiwaha, Arjuna Sasrabahu; komik2 silat Ganes 
Th. (Tuan Tanah Kedawung dan Cisadane), Har (Prahara Sekutu Setan, Dewi 
Kematian), U Syah (Pendekar Bambu Kuning, Banjir Getih di Citarum); dan komik2 
fantastik Kus Bram (Labah2 Merah vs Lima Jari Setan, vs. Manusia Kadal), Gerdi 
WK (Gina vs. Siluman Ular). Semuanya komik masa lalu, sisa kejayaan komik 
Indonesia era 1960-1970-an.

Tak ada komik Indonesia yang baru, susah bangkitnya lagi. Sungging, anak Wid NS 
pencipta Godam dan Aquanus mencoba menampilkan kembali Godam dalam Godam 
Reborn, tetapi Godam di situ 

RE: RE: [iagi-net-l] Al Gore (2006) vs. Sorokhtin et al (2007) on Global Warming

2008-01-13 Terurut Topik Awang Harun Satyana
Mas Maryanto,

Saya pikir kalender SALAM gagasan Mas Maryanto hanya memperhitungkan siklus 
alam yang memang terjadi sepanjang sejarah Bumi sebagai grafik sinusoidal 
dengan maxima dan minima tertentu. Maka dengan melakukan ekstrapolasi dan 
menganggap konstan beberapa parameter, siklus itu bisa ditarik jauh sekali ke 
masa lalu sampai periode milyaran tahun.

Kalau Al Gore (2006), dia menaruh semua pengukuran temperatur atmosfer Bumi 
yang aktual terukur sejak manusia bisa mengukurnya dan melihat kecenderungannya 
dalam periode waktu tertentu. Al Gore (2006) juga menaruh pengukuran aktual itu 
terhadap siklus alam hasil pembacaan temperatur masa lalu Bumi sejauh bisa 
diukur dari contoh es di Antarktika dan Arktika yang tersimpan dalam lapisan es 
hasil pengintian (coring). Setelah membandingkannya, Al Gore (2006) menemukan 
bahwa pemanasan global saat ini menyimpang jauh dari siklus alam, sehingga ia 
berpendapat pemanasan global saat ini sebagai akibat aktivitas manusia.

Data kenaikan temperatur berdasarkan pengukuran aktual ini kemudian 
dibandingkan dengan data pengukuran konsentrasi karbon dioksida di atmosfer, 
korelasinya hampir 100 %, menggiringnya ke pendapat bahwa peningkatan CO2-lah 
yang menyebabkan pemanasan global saat ini melalui mekanisme rumahkaca. 
Pembakaran bahan bakar fosil dan hutan dianggap sebagai penyebab utama emisi 
CO2. Yang terbesar pembuang CO2 adalah Amerika Serikat, negara Al Gore sendiri. 
Wajar, pendapat Al Gore menjadi kontroversial dengan Bush sebab Bush adalah 
Presiden Amerika sekaligus pengusaha minyak alias bahan bakar fosil. 
Kontroversi ini telah bermuatan politis, sehingga menjadi sulit buat yang tidak 
terlalu paham dengan masalah ini, kebenaran bisa disalahkan, atau yang salah 
bisa dibenarkan. Dan, semua pendapat menjadi dicurigai akhirnya. Begitulah, 
bila politik telah merusak hal2 ilmiah.

Salam,
awang

-Original Message-
From: Maryanto (Maryant) [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Monday, January 14, 2008 12:45 C++
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] Al Gore (2006) vs. Sorokhtin et al (2007) on Global 
Warming


Makasih Mas Awang.

Primbon saya masih tunjukkan, bahwa bumi memanas hingga th 2022, dan
lalu mendingin lagi. Dan walau naik-turun pamnasnya, bumi baru sepanas
sekarang pada 5000 (lima ribu) th lagi.

Kemarin saya tanyakan tentang E=mc2. Itu berhubungan dengan bahwa, massa
jagadraya amat besar di banding massa CO2 atau apa saja yang di ributkan
orang sebagai penyebab pemanasan bumi (ulah manusia). Jadi, bumi memanas
ini bukan dari perubahan massa CO2, dan lebih cenderung ya peristiwa
natural.

Nah, CO2 dalam jumlah kecilpun, ada suatu kondisi, yang msalnya di
masukkan dalam ruang tertutup, satu atau bebrapa manusia bisa meninggal
juga.

Data temperatur global bumi yang ada adalah dari th 1890'an hingga kini.
Ini tunjukkan trend kenaikan temperatur 0.007 derajad Celcius/th. Atau
hanya 0.07 derajad untuk selama 100 th. Nah, orang mengasumsikan bahwa
kenaikan itu menjadi 10 kali lipat, atau 0.07 derajad Celcius pertahun
dengan data akhir-akhir ini, atau sekitar th 1900-2008.  Lalu, selama 50
th, temperatur akan naik 50 x 0.07 derajad/th = 3.5 derajad Celcius.
Atau th 2050, temperatur bumi naik 3.5 derajad celcius.

Kalenderku sebut, adanya siklus sinusoidal. Siklus 70 th, dengan
Zerocross down th 2004. Sepanjang 70 th, keceptan perubahan tidaklah
tettap, dan kecepatan perubahnnya selalu berubah selama waktu berubah.
Bahwa pada siklus ini, maka 7 th sebelum-hingga 7 th sesudah 2004,
adalah kecepatan perubahan temperature tertinggi. Ya, inilah yang saya
duga sumber perhitungan yang bisa membuat salah prediksi kedepan.

Nah, banyak data, tak hanya 100 tahun terakhir seperti mereka, namun,
data saya sejak 7000 th terakhir, atau malah 4 Giga tahun terakhir. Data
temperatur bumi, di dapat dengan perambatan konklusi melewati
macam-macam parameter bumi. Ada elektromagnetkk, mukia laut, curah
hujan, stratigrafi, struktur, dll. Saya merasa lebih konfident dengan
prediksi, di banding yang katakan bumi akan naik temperatur 3.5 derajad
celcius pada 50 th kedepan.

Komentar ?

Salam,
Maryanto.

-Original Message-
From: Awang Harun Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Wednesday, January 09, 2008 1:22 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] Al Gore (2006) vs. Sorokhtin et al (2007) on
Global Warming

Akhir tahun lalu, kita mendiskusikan soal penyebab pemanasan global saat
ini (current global warming) apakah disebabkan alam (natural) atau
manusia (man-made). Saya baru saja selesai membaca buku Al Gore (2006) :
An Inconvenient Truth : the Planetary Emergency of Global Warming and
What We Can Do about It - Rodale, New York. Ini buku yang sangat bagus,
ilmiah, sederhana dalam penjelasan, santun dalam mengelola perbedaan
pendapat, dan mudah dipahami. Di dalamnya banyak sekali foto2
spektakular dan info grafis yang baik sekali. Tentu Gore punya akses
luas selama delapan tahun (1992-2000) sebagai wakil presiden AS ke
lembaga-lembaga

RE: [iagi-net-l] Monolith Terbesar di Dunia

2008-01-08 Terurut Topik Awang Harun Satyana
Joseph,

Mana yang benar ? Tentu bukti lapangan yang akan menentukan, apakah Lloyd dan 
Mitchinson (2006) (batugamping) atau info di wikipedia (batupasir dan 
konglomerat). Kalau saya sih cenderung lebih mempercayai bahwa monolith 
Augustus merupakan batupasir dan konglomerat berdasarkan dayatahan terhadap 
pelapukan dan erosi.

Salam,
awang

-Original Message-
From: Joseph M. Sihombing [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Tuesday, January 08, 2008 2:42 C++
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Monolith Terbesar di Dunia

Pak kata oom wikipedia mount augustus terdiri dari sandstone dan conglomerates, 
yang dikenal sebagai formasi Mount Augustus Sandstone.

Mana yang benar?

joseph

- Original Message 
From: Awang Harun Satyana [EMAIL PROTECTED]
To: iagi-net@iagi.or.id iagi-net@iagi.or.id
Sent: Tuesday, January 8, 2008 9:32:08 AM
Subject: [iagi-net-l] Monolith Terbesar di Dunia

Monolith adalah sebongkah batu besar tunggal. Bongkah adalah boulder yang 
menurut skala Wenworth digunakan untuk batuan berdiameter sama dengan atau 
lebih besar daripada 25,6 cm. Saat melakukan pekerjaan lapangan, pasti kita 
sering menemukan bongkah-bongkah batuan. Di sungai2 di Pulau Jawa kita sering 
menemukan bongkah2 andesit atau basaltik dengan berbagai ukuran, mulai dari 
sebesar bola basket, sebesar bajay, sebesar truk, sampai sebesar rumah, atau 
barangkali lebih besar lagi.

Apakah monolith terbesar di dunia ? Sering disebutkan : Ayers Rock di Australia 
Utara. Barangkali ada rekan2 yang pernah ke sana atau terbang di atasnya, atau 
paling tidak pernah melihat gambarnya. Batuan besar ini terdapat di utara Alice 
Spring di kawasan gurun Australia dalam kompleks Pegunungan MacDonnell. Batuan 
besar ini dalam bahasa setempat disebut Uluru dan merupakan tempat suci 
orang2 asli Australia (Australian aborigine).

Suku asli Australia ini menurut teori paleo-antropologi terbaru berdasarkan 
penelitian bio-molekuler masih bersaudara dengan orang2 Jawa melalui Homo 
wajakensis yang pada kala Plistosen pernah menghuni bagian selatan Jawa Tengah 
dan Jawa Timur. Saya pernah mengobrol dengan orang Aborigin asli yang membuka 
toko cindera mata di Sydney beberapa tahun yang lalu. Dia mengaku bahwa nenek 
moyangnya berasal dari Indonesia.

Kembali ke monolith, betulkah Ayers Rock merupakan monolith terbesar di dunia ? 
Bukan. Penelitian terbaru yang dibukukan oleh John Lloyd dan John Mitchinson 
(2006 : The Book of General Ignorance) menyatakan begitu. Gunung Augustus atau 
dalam bahasa setempat Burringurrah yang terletak di Australia Barat adalah 
monolith terbesar di dunia, dua setengah kali lebih besar daripada Uluru atau 
Ayers Rock dan merupakan salah satu situs alam yang paling sedikit dikenal 
namun paling spektakular di dunia. Tingginya menjulang 858 meter dari wilayah 
sekelilingnya, panjangnya lebih daripada 8 km.

Batu Augustus tidak saja lebih besar dan lebih tinggi daripada Uluru, tetapi 
juga jauh lebih tua umurnya. Batu ini umurnya 1000 juta tahun (Algonkium), umur 
batuan Ayers Rock 400 juta tahun (Devon bagian bawah). Batu Augustus berupa 
batugamping yang menumpang di atas batuan granit berumur 1650 juta tahun.

Batu Augustus dianggap keramat oleh suku Aborigin sub-suku Wadjari (bandingkan 
dengan nama Wadjak, mirip kan) dan dinamai Burringurrah. Menurut cerita, 
Burringurrah adalah nama seorang pemuda suku Wadjari yang mencoba melarikan 
diri pada masa inisiasinya. Dia ditangkap dan kakinya ditombak kemudian 
dipukuli sampai mati. Bentuk batu tersebut memang mirip tubuh anak muda yang 
terlipat dan tertelungkup dengan kakinya dibengkokkan ke arah dadanya (kata 
orang Sunda : ngaringkuk) dan ujung sebuah tombak menyembul dari punggungnya.

Dan, Augustus adalah benar2 monolith, sedangkan Uluru bukan. Uluru kata Lloyd 
dan Mitchinson (2006) hanyalah tonjolan batuan raksasa dari bawah tanah (mirip 
puncak gunung es) yang menonjol ke luar di Gunung Conner (Attila) dan Gunung 
Olga (Kata Tjuta).

Demikian. Barangkali kalau ada kesempatan ke Australia Barat, di sinilah 
berkumpul para pinisepuh dunia batuan, mulai dari Pilbara Craton berumur di 
atas 4000 juta tahun, terumbu bakteri stromatolit paling tua di Teluk Hiu yang 
menggambarkan lautan berumur Proterozoikum, dan bongkah terbesar di dunia 
Augustus berumur 1000 juta tahun yang berbaring di lantai granit berumur 1650 
juta tahun.

Salam,
awang


  

Be a better friend, newshound, and
know-it-all with Yahoo! Mobile.  Try it now.  
http://mobile.yahoo.com/;_ylt=Ahu06i62sR8HDtDypao8Wcj9tAcJ




To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi

[iagi-net-l] Al Gore (2006) vs. Sorokhtin et al (2007) on Global Warming

2008-01-08 Terurut Topik Awang Harun Satyana
Akhir tahun lalu, kita mendiskusikan soal penyebab pemanasan global saat ini 
(current global warming) apakah disebabkan alam (natural) atau manusia 
(man-made). Saya baru saja selesai membaca buku Al Gore (2006) : An 
Inconvenient Truth : the Planetary Emergency of Global Warming and What We Can 
Do about It - Rodale, New York. Ini buku yang sangat bagus, ilmiah, sederhana 
dalam penjelasan, santun dalam mengelola perbedaan pendapat, dan mudah 
dipahami. Di dalamnya banyak sekali foto2 spektakular dan info grafis yang baik 
sekali. Tentu Gore punya akses luas selama delapan tahun (1992-2000) sebagai 
wakil presiden AS ke lembaga-lembaga ilmiah di Amerika dalam mengumpulkan data 
yang ditampilkan dalam buku setebal 327 halaman ini. Buku ini sekaligus juga 
menjadi semacam otobiografi Al Gore karena Gore menganalogikan kepeduliannya 
kepada lingkungan sebagaimana kepeduliannya kepada keluarganya.

Buku ini merupakan the 1st  New York Times Bestseller. Buku ini juga merupakan 
pendamping (companion) film DVD berjudul sama yang diapresiasi dengan the 
Academy Award untuk the best documentary feature. Usaha pembelaan linkungan Al 
Gore selama ini pun diganjar dengan Hadiah Nobel untuk perdamaian.

Al Gore sangat memahami perbedaan pendapat soal penyebab gobal warming. Di 
bawah kepemimpinan George Bush-Dick Chenney semua yang diprakarsai soal 
lingkungan selama masa Clinton-Gore benar2 dibalikkan. Secara ringkas, bisa 
dikatakan bahwa Clinton-Gore berpendapat bahwa global warming adalah masalah 
serius akibat manusia, sementara Bush-Chenney memandang remeh global warming 
dan bukan karena manusia. Di dalam buku ini, diakomodasi perbedaan2 pendapat 
itu, ditampilkan fakta2nya, dengan pembahasan yang menurut saya : santun.

Saya kali ini tak akan mengulas buku Al Gore terbaru itu, tetapi ingin 
membenturkannya dengan buku terbaru dari Sorokhtin et al. (2007) : Global 
Warming and Global Cooling : Evolution of Climate on Earth - Elsevier 
Amsterdam, yang ulasannya ditulis oleh Lee Gerhard di AAPG Bulletin edisi 
Desember 2007.  Sorokhtin dkk menulis buku ini dengan prinsip starting from 
first principles when examining a controversial topic is always a good 
approach. Mereka mengakomodasi prinsip ini dengan ekstrim. Mereka memulai 
dengan teori komprehensif asal fisik dan atmosfer Bumi berdasarkan prinsip2 
fisika dan geokimia. Mereka mengkuantifikasi proses2 ini dan memunculkan teori 
adiabatik evolusi Bumi. Perubahan iklim skala besar didekati oleh teori 
adiabatik evolusi atmosfer dan iklim, sementara perubahan skala kecilnya 
dikontrol oleh gerakan benua, daur Milankovitch, dan produk sinar  Matahari.

Sorokhtin et al menolak hipotesis bahwa global warming akibat manusia 
(anthropogenic). Menurut mereka, berdasarkan teori adiabatik ini, emisi gas CO2 
dan gas rumah kaca lainnya yang luar biasa besarnya pun tak akan mengubah 
temperatur atmosfer global. Mereka juga menolak teori gas rumah kaca sebagai 
penyebab perubahan iklim. Menurut perhitungan berdasarkan teori adiabatik, 
mereka menyimpulkan bahwa di dalam waktu 600 juta tahun, kandungan oksigen di 
dalam atmosfer akan menyebabkan temperatur global meningkat menjadi 80 C, 
sehingga Bumi tak akan layak dihuni seperti sekarang.

Sorokhtin et al (2007) telah menantang teori gas rumah kaca sebagai penyebab 
perubahan iklim sebab menurut mereka teori ini masih belum cukup menjelaskan 
perubahan itu karena itu mereka menampilkan teori alternatif berupa teori 
adiabatik yang didasarkan kepada sistem dinamika Bumi.

Manakah yang benar antara Gore (2006) dan Sorokhtin et al. (2007) ? Kita bisa 
mengumpulkan informasi dan menganalisisnya sendiri serta menentukan pendapat 
pribadi. Saya kutipkan dua miskonsepsi dari Gore (2006) dari 10 miskonsepsi 
tentang global warming.

Misconception 1 Scientists disagree about whether humans are causing the 
earth's climate to change. (hal. 308).
Komentar Al Gore : In fact, there is strong scientific consensus that human 
activities are changing the Earth's climate. Scientists overwhelmingly agree 
that the earth is getting warmer, that this trend is caused by people, and that 
if we continue to pump greenhouse gases into the atmosphere, the warming will 
be increasingly harmful.

Misconception 3 Climate naturally varies over time, so any change we're seeing 
now is just part of a natural cycle. (hal. 312).
Komentar Al Gore : Climate does not naturally (extremely) change. By studying 
tree rings, lake sediments, ice cores, and other natural features that provide 
a record of past climates, scientists know that changes in climate, including 
abrupt changes, have occurred throughout history. But these changes all took 
place with natural variations in carbon dioxide levels that were smaller than 
the ones we are now causing. Cores taken from deep in the ice of Antarctica 
show that carbon dioxide levels are higher now than they have been at any time 
in the last 650,000 years, which means we are outside the realm of natural 

RE: [iagi-net-l] Al Gore (2006) vs. Sorokhtin et al (2007) on Global Warming

2008-01-08 Terurut Topik Awang Harun Satyana
Silakan Pak Rovicky, gambar2 dari Gore (2006) banyak, tetapi saya tak punya 
gambar dari Sorokhtin et al. (2007); tetapi saya coba cari di Gore (2006) yang 
sifatnya kontroversial.

Salam,
awang

-Original Message-
From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Wednesday, January 09, 2008 1:23 C++
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Al Gore (2006) vs. Sorokhtin et al (2007) on Global 
Warming

Pak Awang,
Minta ijin untuk dimasukin di Dongeng dengan sdikit modifikasi ya ?
Sukur2 ada gambar yang cukup kontroversi :)

Salam

rdp

On Jan 9, 2008 2:21 PM, Awang Harun Satyana [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Akhir tahun lalu, kita mendiskusikan soal penyebab pemanasan global saat ini 
 (current global warming) apakah disebabkan alam (natural) atau manusia 
 (man-made). Saya baru saja selesai membaca buku Al Gore (2006) : An 
 Inconvenient Truth : the Planetary Emergency of Global Warming and What We 
 Can Do about It - Rodale, New York. Ini buku yang sangat bagus, ilmiah, 
 sederhana dalam penjelasan, santun dalam mengelola perbedaan pendapat, dan 
 mudah dipahami. Di dalamnya banyak sekali foto2 spektakular dan info grafis 
 yang baik sekali. Tentu Gore punya akses luas selama delapan tahun 
 (1992-2000) sebagai wakil presiden AS ke lembaga-lembaga ilmiah di Amerika 
 dalam mengumpulkan data yang ditampilkan dalam buku setebal 327 halaman ini. 
 Buku ini sekaligus juga menjadi semacam otobiografi Al Gore karena Gore 
 menganalogikan kepeduliannya kepada lingkungan sebagaimana kepeduliannya 
 kepada keluarganya.

 Buku ini merupakan the 1st  New York Times Bestseller. Buku ini juga 
 merupakan pendamping (companion) film DVD berjudul sama yang diapresiasi 
 dengan the Academy Award untuk the best documentary feature. Usaha pembelaan 
 linkungan Al Gore selama ini pun diganjar dengan Hadiah Nobel untuk 
 perdamaian.

 Al Gore sangat memahami perbedaan pendapat soal penyebab gobal warming. Di 
 bawah kepemimpinan George Bush-Dick Chenney semua yang diprakarsai soal 
 lingkungan selama masa Clinton-Gore benar2 dibalikkan. Secara ringkas, bisa 
 dikatakan bahwa Clinton-Gore berpendapat bahwa global warming adalah masalah 
 serius akibat manusia, sementara Bush-Chenney memandang remeh global warming 
 dan bukan karena manusia. Di dalam buku ini, diakomodasi perbedaan2 pendapat 
 itu, ditampilkan fakta2nya, dengan pembahasan yang menurut saya : santun.

 Saya kali ini tak akan mengulas buku Al Gore terbaru itu, tetapi ingin 
 membenturkannya dengan buku terbaru dari Sorokhtin et al. (2007) : Global 
 Warming and Global Cooling : Evolution of Climate on Earth - Elsevier 
 Amsterdam, yang ulasannya ditulis oleh Lee Gerhard di AAPG Bulletin edisi 
 Desember 2007.  Sorokhtin dkk menulis buku ini dengan prinsip starting from 
 first principles when examining a controversial topic is always a good 
 approach. Mereka mengakomodasi prinsip ini dengan ekstrim. Mereka memulai 
 dengan teori komprehensif asal fisik dan atmosfer Bumi berdasarkan prinsip2 
 fisika dan geokimia. Mereka mengkuantifikasi proses2 ini dan memunculkan 
 teori adiabatik evolusi Bumi. Perubahan iklim skala besar didekati oleh teori 
 adiabatik evolusi atmosfer dan iklim, sementara perubahan skala kecilnya 
 dikontrol oleh gerakan benua, daur Milankovitch, dan produk sinar  Matahari.

 Sorokhtin et al menolak hipotesis bahwa global warming akibat manusia 
 (anthropogenic). Menurut mereka, berdasarkan teori adiabatik ini, emisi gas 
 CO2 dan gas rumah kaca lainnya yang luar biasa besarnya pun tak akan mengubah 
 temperatur atmosfer global. Mereka juga menolak teori gas rumah kaca sebagai 
 penyebab perubahan iklim. Menurut perhitungan berdasarkan teori adiabatik, 
 mereka menyimpulkan bahwa di dalam waktu 600 juta tahun, kandungan oksigen di 
 dalam atmosfer akan menyebabkan temperatur global meningkat menjadi 80 C, 
 sehingga Bumi tak akan layak dihuni seperti sekarang.

 Sorokhtin et al (2007) telah menantang teori gas rumah kaca sebagai penyebab 
 perubahan iklim sebab menurut mereka teori ini masih belum cukup menjelaskan 
 perubahan itu karena itu mereka menampilkan teori alternatif berupa teori 
 adiabatik yang didasarkan kepada sistem dinamika Bumi.

 Manakah yang benar antara Gore (2006) dan Sorokhtin et al. (2007) ? Kita bisa 
 mengumpulkan informasi dan menganalisisnya sendiri serta menentukan pendapat 
 pribadi. Saya kutipkan dua miskonsepsi dari Gore (2006) dari 10 miskonsepsi 
 tentang global warming.

 Misconception 1 Scientists disagree about whether humans are causing the 
 earth's climate to change. (hal. 308).
 Komentar Al Gore : In fact, there is strong scientific consensus that human 
 activities are changing the Earth's climate. Scientists overwhelmingly agree 
 that the earth is getting warmer, that this trend is caused by people, and 
 that if we continue to pump greenhouse gases into the atmosphere, the warming 
 will be increasingly harmful.

 Misconception 3 Climate naturally varies over time, so any

  1   2   3   4   5   6   >