RE: [iagi-net] Jenis (kualitas) minyak mentah dan geologi
Semua minyak dari Indonesia Timur (Salawati, Tiaka, Oseil berkadar sulfur tinggi 1-2 % atau lebih dari itu karena berasal dari batuan induk serpih marin, napal, karbonat yang miskin besi, tetapi di lingkungan marin yang kaya sulfur, sehingga sulfur diikat biota ganggang marin, bukan oleh besi untuk membentuk pirit. Bila kelak ada minyak ditemukan di Indonesia Timur, bila berasal dari batuan induk seperti di atas, ia akan kaya sulfur. Tetapi kalau misalnya ada minyak yang ditemukan berasal dari lingkungan delta atau lakustrin, umur apa pun, akan rendah kandungan sulfurnya (0.2 %). Minyak-minyak di deepwater Indonesia Barat akan rendah sulfurnya sebab source-nya berasal dari exposed delta di updip area (redeposited source). Bila kelak ada minyak di deepwater atau delta di Indonesia Barat ditemukan, ia akan rendah kandungan sulfurnya. Minyak-minyak di Indonesia Barat dari deep target apakah akan rendah atau tinggi sulfurnya sangat bergantung ke fasies batuan induknya. Bila marin akan tinggi sulfurnya, terutama kalau batuan induknya miskin besi (seperti karbonat, serpih marin, napal). Bila delta atau lakustrin akan rendah sulfurnya. Salam, Awang From: iagi-net@iagi.or.id [iagi-net@iagi.or.id] on behalf of Rovicky Dwi Putrohari [rovi...@gmail.com] Sent: Sunday, February 01, 2015 4:02 PM To: IAGI Subject: Re: [iagi-net] Jenis (kualitas) minyak mentah dan geologi Great mas Eddy, info menarik. Mungkin memang itu alasan dulu sehingga kita mendapatkan selisih harga. Untuk kedepannya, apakah minyak2 yang belum ditemukan di Indonesia akan berkadar sulfir tinggi atau rendah ? Misal dengan asumsi akan ada minyak dari Indonesia Timur, dan akan ada minyak dari dari deep water Indonesia ? Supaya perencanaan kilang di Indonesia ini pas. Apakah deeper target di Indonesia barat masih akan menghasilkan minyak dengan low sulphur ? Adakah efek maturity mempengaruhi kandungan sulfur ? rdp -- Kebanggaan sejati muncul dari kontribusi anda yang positip. 2015-02-01 14:20 GMT+07:00 Eddy Subroto subr...@gc.itb.ac.idmailto:subr...@gc.itb.ac.id: Mas RDP, Setahu saya tinggi rendahnya kandungan sulfur itu karena pengaruh lingkungan pengendapan. Utamanya adalah lingkungan laut yang minus kandungan besi (Fe). Lingkungan darat selalu rendah sulfur. Kalau terjadi pembentukan sulfur dari reduksi sulfat di lingkungan laut, tetapi di laut itu ternyata banyak besi bebas, maka sulfur itu akan diikat oleh besi menjadi pirit (FeS2). Akibatnya, kerogen yang ada di lingkungan itu tidak akan mengandung sulfur. Kalau kerogen mengandung sulfur dengan kadar rendah, maka minyak yang terbentuk juga akan berkadar sulfur rendah. Kebalikannya, kalau sulfur yang terbentuk di laut itu berada di lingkungan yang miskin besi, maka sulfur itu akan bereaksi dengan kerogen dan akan terbentuk kerogen dengan kadar sulfur tinggi. Minyak yang terbentuk tentu berkadar sulfur tinggi. Yang saya pahami, minyak Indonesia yang berkadar sulfur rendah dijual ke luar dan kita membeli minyak mentah berkadar sulfur tinggi yang lebih murah, sehingga kita memperoleh untung. Minyak dengan sulfur tinggi itu diproses di kilang kita untuk dibuang sulfurnya, sebelum dilepas di pasar domestik. Wasalam, EAS Original message From: Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.commailto:rovi...@gmail.com Date:01/02/2015 13:36 (GMT+07:00) To: IAGI iagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net] Jenis (kualitas) minyak mentah dan geologi Tadinya saya berpikir high sulfur ini karena banyaknya vulkanisme di Indonesia. Saya sendiri belum pernah membandingkan kualitas crude dan hubungannya dengan kilang serta kualiatas BBM. yopik lain. Low API bisa karena biodegradasi, bisa juga minyak low maturity. High waxy oil (banyak lilin) biasanya minyak dari lacustrine source rock. Tapi pertanyaan saya apa sih kontrol geologi penyebab high sulfur ? RDP --- http://finance.detik.com/read/2015/01/26/083256/2813486/1034/ini-penyebab-kilang-pertamina-hanya-bisa-olah-kilang-mahal Bogor -Indonesia memiliki 6 kilang minyak yang dikelola PT Pertamina (Persero). Namun sayangnya, kilang ini hanya mampu mengolah minyak yang harganya mahal jenis sweet crude. Sementara di pasar minyak, stok paling banyak tersedia adalah jenis sour crude. Vice President Strategic Planning, Business Development, and Operation Risk Direktorat Pengolahan Pertamina Achmad Fathoni Mahmud mengakui, kilang-kilang Indonesia saat ini hanya mampu mengolah jenis minyak sweet crude. Pasalnya, desain awal kilang minyak Indonesia atau Pertamina dibangun berdasarkan jenis minyak yang ada di perut bumi Indonesia, kata Fathoni di acara Workshop Direktorat Pengolahan Pertamina di Sentul, Bogor, akhir pekan lalu. Fathoni mengatakan, kilang minyak Indonesia ada yang dibangun pada masa kolonial Belanda yaitu pada 1992 atau 1935. Saat itu, Indonesia banyak memproduksi minyak dengan jenis sweet crude dengan kadar sulfur
RE: [iagi-net] Updated -- added : Invited Papers for Oral Session - PIT IAGI 2014 (15-18 September 2014).
Hm…bisa saja Pak Rovicky, tetapi terima kasih iklannya he2… Saya akan menghadirkan rekonstruksi tektonik SE Sundaland yang baru, yang mungkin kontroversial, tetapi berdasarkan banyak data yang selama ini sedikit sekali dipublikasi, disertai argumen2 dan penelusuran banyak literature. Tidak berhenti di rekonstruksi tektonik, ia akan memicu implikasi positif prospektivitas hidrokarbon Pra-Tersier di wilayah tengah Indonesia. Silakan kawan-kawan yang ingin menyaksikan sebuah kontroversi yang melihat kembali rekonstruksi mapan 30 th, semoga memicu perdebatan yang hangat…. Salam, Awang From: iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] On Behalf Of Rovicky Dwi Putrohari Sent: Friday, September 05, 2014 4:25 PM To: IAGI; economicgeology; geologi...@googlegroups.com; geosaintist...@googlegroups.com; petrophys...@iagi.or.id; f...@iagi.or.id; petrograp...@googlegroups.com Subject: [iagi-net] Updated -- added : Invited Papers for Oral Session - PIT IAGI 2014 (15-18 September 2014). Edisi update untuk Program Presentasi Tehnis PIT IAGI 2014 (15-18 September 2014). Diupdate dengan memasukkan Invited Paper bersama Pak Awang Harus Satyana ! Siapa sih yang ngga tertarik dengan ulasan Pak Awang ? Salam PanPIT -- Kebanggaan sejati muncul dari kontribusi anda yang positip. Siapkan waktu PIT IAGI ke-43 Mark your date 43rd IAGI Annual Convention Exhibition JAKARTA,15-18 September 2014 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa) Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.idmailto:iagi-net-subscr...@iagi.or.id Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.idmailto:iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list.
RE: [iagi-net] SBY serius akan memugar G Padang ,
All prospects look good until drilled. Saya sepaham dengan pendapat Pak Koesoema. Pak Mino, teman-teman oil company pun sangat ilmiah dan datanya memadai, termasuk melakukan berbagai modeling, saat mengusulkan suatu bor eksplorasi atas suatu prospek. Mereka juga meyakini (dalam tingkat keyakinan yang berbeda-beda) bahwa prospeknya mengandung minyak. Ketika sumur dibor, ternyata gagal, bor lagi, gagal lagi. Ternyata prospek yang kelihatannya begitu bagus itu tak mengandung migas. Saat ini, selama belum kasat mata bahwa ada bangunan besar dan sangat maju pada zamannya di dalam Gunung Padang itu, bangunan besar di dalam Gunung Padang itu hanyalah prospek, semaju apa pun modeling geofisika menggunakan geolistrik atau tomografi atasnya. Bahkan untuk Gunung Padang dua atau tiga sumur uji yang telah dibor pun belum cukup untuk membuktikan bahwa ada bangunan besar di dalamnya. Data umur berdasarkan metode karbon-14 itu yang menghasilkan umur sangat tua, belum tentu berasal dari sampel artefak yang ditembus oleh sumur, bukan? Maka sekarang bila telah dirasa cukup semua penelitian geofisika dan geologi atas Gunung Padang itu, mulailah memikirkan melakukan pemugaran (tanpa merusak situs megalitik yang sudah ada) dan tunjukkan bahwa bangunan di dalam Gunung Padang itu benar-benar ada, bahwa tak hanya bilah2 megalitik yang ditemukan di sekeliling gunung ini. Sederhananya, tunjukkanlah bahwa ada bangunan seperti kita sekarang bisa melihat Borobudur berdiri di atas tanah. Bila hanya berdasarkan data geofisika dan bor, lalu paritan arkeologi yang belum optimal, sudah menyimpulkan ada bangunan besar, sangat maju, sangat tua, pusat peradaban dunia, hm...itu terlalu terburu2. Hanya bangunan besar yang kasat mata berdiri di atas tanah yang akan membuat percaya, bukan data2 geofisika, bor, atau buku2 sebagus apa pun analisis atas data itu, sebagus apa pun buku itu ditulis. Bedakan antara data dan fakta. Salam, Awang From: iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] On Behalf Of koeso...@melsa.net.id Sent: Monday, March 03, 2014 12:25 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net] SBY serius akan memugar G Padang , Memang reseachnya sangat mengagumkan, tetapi secara implisit teori piramida sudah tdak muncul, tetapi bukit G. Padang itu alami, (volcanic neck barangkali) hanya saja bangunan di puncak dan lereng bagian atasnya telah disusun oleh columnar jointed batuan beku. Jadi lebih luas dan lebih dalam daripada bangunan megalithik yg sebelumnya sudah diketemukan. Masalah apakah itu mencerminkan peradaban yg tinggi masih debatable karena yg didefinisikan peradaban harus ada bukti adanya sistem pemerintahan, perniagaan dan differensiasi pekerjaan. Bukti2 ini belum diketemukan, bahkan diketemukannya artefakpun belum dilaporkan. RPK Powered by Telkomsel BlackBerry(r) From: Ben Sapiie bsap...@geodin.netmailto:bsap...@geodin.net Sender: iagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.id Date: Mon, 3 Mar 2014 05:06:14 + To: iagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net] SBY serius akan memugar G Padang , Saya pertama kali mendengarkan presentasi DH di kampus ITB minggu lalu. Menurut saya dia memberikan sebuah argumen scientific yang baik dan jelas serta berdasarkan data yang cukup banyak dan tertata dengan baik. Walaupun interpretasinya masih mungkin bisa dipedebatkan (spt halnya dalam eksplorasi migas) terutama permasalahan umur dan materials yang digunakan utk menentukan umur. Dari hasil penelitian dijelaskan object geologi alami dan situs buatan manusianya.. Saya pikirr ini sudah cukup kuat agumennya dari hasil metoda geofisik dan pemboran (dilakukan. ADB). Sehingga saya pikir ini saatnya bagi yang berminat utk ikut membantu meneliti atau mengambil data sebelum SBY memugar lokasi tersebut. Agar semuanya menjadi matang dan jelas yg disertai pendapat2 yang lain baik yang mendukung atau berbeda hasil selama dengan metoda kuantitatif yang sama. Saya yakin DH dan team akan bersedia menshare hasil penelitiannya dengan para peminat geo-arkeologi (sebuah konsep ilmu yang menarik juga). Salam, BS Powered by Telkomsel BlackBerry(r) From: koeso...@melsa.net.idmailto:koeso...@melsa.net.id Sender: iagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.id Date: Mon, 3 Mar 2014 04:51:41 + To: iagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net] SBY serius akan memugar G Padang , Dari presentasi Danny Hilman tg 28 Februari di kampus ITB, ternyata istilah maupun gambar pyramid sdh sama sekali tidak muncul lagi. Wassalam RPK Powered by Telkomsel BlackBerry(r) From: Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.commailto:rovi...@gmail.com Sender: iagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.id Date: Mon, 3 Mar 2014 11:14:12 +0700 To:
RE: [iagi-net] SITUS GUNUNG PADANG : TEMUAN REAKTOR HYDROELECTRIC DI PERUTNYA
Mang Okim, Terima kasih Mang Okim atas butir no. 3 (he2...). Kita telah lama bergaul di IAGI-net ini, sehingga akhirnya kita bisa membaca bagaimana gaya berdiskusi Mang Okim, Pak Dann, yang lainnya, juga saya. Belakangan saya lebih sering menulis di FB dan di beberapa Group FB. Di Group FB juga pernah dibahas isu-isu seputar Gunung Padang ini bersama Pak Danny, Pak Andi Arif, Pak Erick Rizky, Pak Luthfi Yondri, dan masih banyak lagi. Tidak jarang diskusi atau debat berlangsung keras, sehingga beberapa kali dihentikan oleh moderator group dan kembali ke wall masing-masing. Ya, memang isu Gunung Padang menantang mainstream thinking. Saya hanya berusaha memberikan pendapat-pendapat yang inginnya berimbang, seperti yang juga suka Mang Okim tulis, semoga menjadi pembelajaran buat kita semua bagaimana melalui atau menangani suatu isu yang masuk ke wilayah keilmuan geosains dan yang terkait (geo-histori misalnya). Salam, Awang From: iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] On Behalf Of Sujatmiko Sent: Tuesday, September 24, 2013 8:45 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net] SITUS GUNUNG PADANG : TEMUAN REAKTOR HYDROELECTRIC DI PERUTNYA Yth. Pak Danny, Mohon izin menyampaikan sedikit masukan / koreksi : 1. Kalimat pihak yang getol membuat polemik atau kontra-versi mungkin maksudnya pihak yang BERANI membuat polemik atau kontroversi . Siapa siih yang berani mengambil resiko menanggapi pernyataan-pernyataan Stafsus Presiden dan Timnya di internet ? Puluhan dan mungkin ratusan komentar yang mengikuti pernyataan-pernyataan tersebut pada umumnya berisi dukungan dan hanya satu dua yang nimbrung dengan komentar sindiran. Dalam kasus temuan Reaktor Listrik Hidro yang dinyatakan dengan bangga oleh Pak Erick Rizky ke wartawan DetikNews, mang Okim terpaksa memberanikan diri memunculkannya di milis IAGI. Sebabnya karena selain keterlaluan dan di luar batas kewajaran, temuan tersebut dan temuan-temuan khayalan lainnya akan segera dilaporkan kepada Presiden. Mungkin saja Presiden akan langsung menepuk dada dan mengumumkan temuan tersebut ke seantero dunia --- ta' Iya !!! Di situlah mang Okim merasa terusik sehingga memutuskan untuk mengangkatnya di milis kita. Yang aneh bin ajaib adalah munculnya penjelasan yang OT , bukan oleh Pak Erick Rizky , tetapi oleh Pak Danny - - - padahal Pak Erick Rizky adalah intelektual muda yang ex. Komandan Penelitian G. Lalakon , G. Sadahurip, dan G. Padang ( di awal kegiatan ? ). 2. Mengenai seminar dan diskusi yang tidak melibatkan Tim Mandiri, mang Okim masih ingat acara Rembug Arkeologi Situs Gunung Padang yang digagas oleh Puslit Arkenas pada 29 Maret 2012 , dimana Pak Danny jadi salah satu nara sumbernya. Tetapi ya itu, kalau yang disuguhkan adalah hasil-hasil dan interpretasi geolistrik, georadar, dan lain sebagainya, maka tidak akan gatuk Pak Danny , karena selain sulit dimengerti , wujudnya juga tidak pernah terbukti. Banyak kalangan bahkan menilai bahwa penelitian Tim Mandiri di Gunung Padang adalah murni penelitian geologi dan bukan arkeologi. Bagaimana mungkin kita menyimpulkan bahwa ada tinggalan arkeologi di perut Gunung Padang - - - dari sekedar interpretasi hasil pemboran inti yang diameternya hanya beberapa sentimeter ? Cobalah berikan bukti dan argumentasi yang sederhana sesuai dengan ilmu kita tentang pasir ayakan peredam gempa atau semen perekat batu-batu tiang yang umurnya dipastikan sampai 23.000 tahun BP. Mang Okim sudah posting di FB dan di milis kita tentang semen perekat tersebut yang mang Okim tafsirkan sebagai tanah pelapukan yang berstruktur pseudo - layers. Sejauh ini tanggapannya OT saja. 3. Mang Okim sungguh gembira bahwa akhirnya Pak Awang yang kita banggakan dan kagumi berkenan memberikan tanggapan dan pendapat yang bebas dan lepas. Dengan kepakaran Pak Awang, marilah kita bimbing para kawula muda untuk tampil berani mengemukakan pendapat --- tentunya sesuai dengan kode etik keilmuan dan tata krama yang baik dan santun. Wassalam, Mang Okim From: Danny Hilman Natawidjaja [mailto:danny.hil...@gmail.com]mailto:[mailto:danny.hil...@gmail.com] Sent: 24 September 2013 4:06 To: iagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net] SITUS GUNUNG PADANG : TEMUAN REAKTOR HYDROELECTRIC DI PERUTNYA Tentu Pak MAC. Malah sudah beberapakali di seminarkan dan didiskusikan. Kalau mau diseminarkan lagi sebaiknya bukan hanya satu pihak tapi juga bersama-sama dengan pihak yang getol membuat polemik atau kontra-versinya. Joint Convention Medan 2013 (JCM 2013) The 38th HAGI and 42nd IAGI Annual Convention Exhibition Register Now! http://www.jcm2013.com/registration/ Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact Iuran tahunan Rp.250.000,-
RE: [iagi-net] Basement di Sumatra: jarak dekat tapi berbeda?
Menambahkan keterangan teman2 yang sudah makin mengerucut ke pertanyaan Vita, berikut ini pengalaman2 PSC2 yang bermain basement di Sumatra dan Jawa bahwa fracture porosities paling banyak terbentuk bila: 1. Structural history: polyphase deformation antara extension dan compression (tidak hanya kompresi atai ekstensi, tetapi gabungannya) 2. Stress character: rotated (bukan yang hanya tegak lurus atau sejajar terhadap stress regional) 3. Basement lithology: felsic intrusives, marble, volcanics, limestone quartzite (prone to be fractured) 4. Magmatism: yang pernah terintrusi, terisi urat-urat hidrotermal lebih baik untuk mengalami peretakan 5. Umur struktur: semakin tua semakin baik, yang pernah mengalami reaktivasi tektonik lebih baik 6. Lipatan: high relief folding lebih baik untuk peretakan Salam, Awang From: iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] On Behalf Of Reki Indrawan Sent: Wednesday, September 25, 2013 2:15 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net] Basement di Sumatra: jarak dekat tapi berbeda? Mbak Vita, Sedikit menambahkan untuk dating beberapa basement lithology di Sumatera Selatan yang saya tahu. 1. Metamorphic (Phyllite, Metaquartzite, Marble-Metalimestone) adalah yang tertua 250 -350 mya (Permian - Triassic) 2. Andesite sekitar 180 mya (Jurassic) 3. Granite - Granodiorite sekitar 150 mya (Jurassic - Cretaceous) 4. Dike Gabbro dan Dolerite sekitar 110 mya (Cretaceous) Fracture basement di Sumatera Selatan dapat berlaku sebagai storage (''matrix'' yang berasosiasi dengan hairline/background fracture) dan highway (perm enhancement yang berasosiasi dengan big open fracture). Dapat dikatakan sebagai dual porosity model. Untuk productive zone seperti yang ada di zona weathered bagian atas basement yang menghasilkan secondary porosity dari pelapukan dan leaching Feldspar, sebagian teralterasi menjadi clay mineral (non productive zone). Selain itu juga di zona2 kontak antara metamorphic rock dan igneous rock yang menghasilkan alterasi hydrotermal dan perbedaan sifat mekanika batuan antara granite dan phyllite seperti yang Mas Shofi jelaskan. Structural history dan patternnya (fault mapping) adalah key untuk mengetahui dimana zona produktif dan dimana yang non produktif yang dikombinasi dengan basement lithology distribution. Salam, Reki Joint Convention Medan 2013 (JCM 2013) The 38th HAGI and 42nd IAGI Annual Convention Exhibition Register Now! http://www.jcm2013.com/registration/ Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa) Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.idmailto:iagi-net-subscr...@iagi.or.id Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.idmailto:iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. Joint Convention Medan 2013 (JCM 2013) The 38th HAGI and 42nd IAGI Annual Convention Exhibition Register Now! http://www.jcm2013.com/registration/ Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa) Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from
RE: [iagi-net] 3G Pasti Lebih Canggih daripada 2G (was: RE: [iagi-net] 'KEBUMIAN' -- Joint Publikasi Tehnis (HAGI-IAGI))
dengan geokimia organic dalam eksplorasi apalagi produksi hidrokarbon. Tetapi saya melihat perkembangan yang bagus bahwa oil companies mulai banyak yang mengapresiasi geokimia sebagai powerful tool, concept, method dalam eksplorasi hidrokarbon. Sudah saatnya bahwa charging HC menjadi pertimbangan sangat penting dalam eksplorasi hidrokarbon. Yang hanya melihat trap dan reservoir dan mengabaikan atau menyederhanakan sekali masalah charging, akan mendapatkan kekecewaan dalam eksplorasinya sebagus apa pun trap dan reservoir itu. Gagal dalam trap atau reservoir karena trap bocor atau reservoir buruk, bisa pindah ke prospek lain; tetapi ketiadaan kitchen akan menggagalkan eksplorasi di blok itu, bahkan banyak blok di sekitarnya. Yang saya sebutkan terakhir itu sudah banyak terjadi di banyak wilayah di Indonesia. Salam, Awang From: iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] On Behalf Of yustinus yuwono Sent: Monday, September 09, 2013 5:12 PM To: iagi-net Subject: Re: [iagi-net] 'KEBUMIAN' -- Joint Publikasi Tehnis (HAGI-IAGI) Urun dikit Salah kalo dikatakan geokimia tidak semaju geofisika. Ada jurnalnya juga yang sangat berpengaruh, kalo gak salah Geochemica - Cosmochemica Acta, tolong Kang Awang bisa koreksi? Kalo di Indon kurang populer bagi para geologiwan- nya yaitu, karena dianggap bidang yang kering!!! Alhasil pemanfaatan ilmu geokimia dalam bidang eksplorasi menjadi kurang diapresiasi. Geokimia sudah berkembang sangat maju, dari major elements, trace elements, isotop, kimiawi mineral dll. Ada cabang-cabangnya dalam bidang aplikasi misalnya Hydrocarbon Geochemistry (salah satu ahlinya rekan saya Prof. Edy Subroto), geokimia panasbumi, geokimia eksplorasi (untuk mineral deposits), dll. Jangan jauh-2 ke geokimia batuan, petrologi aja sedikit sekali yang tertarik. Kalo gk percaya saya ada satu pertanyaan silakan jawab, boleh juga gk usah dijawab:salah satu unsur utama yang dikandung batuan adalah TiO2, pertanyaannya unsur ini diserap oleh mineral apa? (dari mineral-2 pembentuk batuan)? Pertanyaan yang sama misalnya berlaku untuk P2O5 diserap mineral apa, dst? Kalo belum pernah diajarkan pada waktu kuliah ya itu tadi karena kurangnya apresiasi, tak iyo? Kalo kita kurang apresiasi ya pasti kita gak pernah tahu kemajuan di bidang tsb? Salam, YSY 2013/9/9 Awang Harun Satyana aha...@skkmigas.go.idmailto:aha...@skkmigas.go.id Pak Bandono, Saya pikir seperti yang Pak Bandono maksudkan itu adalah bukan bagian dari geokimia, melainkan bagian teknik produksi/teknik perminyakan yang dikenal dengan enhanced oil recovery, yang memang bisa menambah tingkat pengurasan minyak. Metodenya memang ada yang menggunakan laruran kimia/ chemical, tetapi metode/tekniknya bukan merupakan bagian geokimia. Salam, Awang -Original Message- From: iagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.id] On Behalf Of bandon...@gmail.commailto:bandon...@gmail.com Sent: Monday, September 09, 2013 4:15 PM To: Iagi Subject: Re: [iagi-net] 'KEBUMIAN' -- Joint Publikasi Tehnis (HAGI-IAGI) Lha kalau geokimia untuk mempercepat minyak mengalir/melepaskan kohesi dgn butiran apa sdh ada pak? Katanya setiap pengambilan masih tersisa 60%. Mungkin ada tApi mahal ya? Powered by Telkomsel BlackBerry(r) -Original Message- From: Awang Harun Satyana aha...@skkmigas.go.idmailto:aha...@skkmigas.go.id Sender: iagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.id Date: Mon, 9 Sep 2013 09:07:10 To: 'iagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.id'iagi-net@iagi.or.id mailto:iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net] 'KEBUMIAN' -- Joint Publikasi Tehnis (HAGI-IAGI) Pak Ismail, Fisika langit ada, merupakan bagian rumpun astronomi, misalnya ilmu astrofisika (yang mempelajari perihal zat dan energi bintang2) dan mekanika benda langit (yang mempelajari pergerakan benda-benda langit seperti planet, satelit, bintang). Geokimia maju juga seperti geofisika, hanya tak sepopuler geofisika. Sekarang seharusnya, khususnya dalam eksplorasi migas, haruslah dilakukan pendekatan dengan cara 3G - geologi-geofisika-geokimia. Sebagus apa pun perangkap dan reservoir, bila tidak terisi hidrokarbon sia-sialah perangkap dan reservoir yang bagus itu. Pengisian perangkap oleh hidrokarbon dipelajari oleh geokimia yang mengevaluasi adakah batuan induk kaya organik dan matang yang akan menggenerasikan hidrokarbon, lalu apakah hidrokarbon itu bermigrasi menuju perangkap yang menjadi target pengeboran. Kelalaian menerapkan geokimia dalam eksplorasi migas akan berakibat fatal. Salam, Awang -Original Message- From: iagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.id] On Behalf Of lia...@indo.net.idmailto:lia...@indo.net.id Sent: Monday, September 09, 2013 2:01 PM To: iagi
RE: [iagi-net] SITUS GUNUNG PADANG : TEMUAN REAKTOR HYDROELECTRIC DI PERUTNYA
Pak Yatno, Mengoreksi pendapat masyarakat awam mestinya lebih mudah daripada mengoreksi pendapat para ilmuwan. Kalau Pak Yatno kebetulan ada di saat obrolan masyarakat awam itu, Pak Yatno bisa ikut nimbrung dengan mengatakan hal2 yang Pak Yatno yakini. Mungkin nanti mereka akan tertarik dengan pendapat Pak Yatno itu sebab merupakan pendapat yang lain, di situlah terjadi pendidikan masyarakat awam. Pendapat masyarakat awam tentang Gunung Padang mungkin selama ini hanya dari media-media yang memberitakan masalah tersebut lebih dari sisi hebohnya, bukan masalah ilmiahnya. Para ilmuwan yang selama ini berpendapat X soal Gunung Padang, kemudian ternyata tak terbukti, dan disepakati oleh kebanyakan ilmuwan bahwa memang tak terbukti, maka para ilmuwan penganut X itu akan menghilang dengan sendirinya (fade away), kecil kemungkinan mereka akan membuat pernyataan bersama bahwa mereka keliru. Dalam dunia ilmu pengetahuan hal2 kekeliruan yang diakui itu jarang sekali terjadi. Peran kecil yang bisa kita lakukan untuk pendidikan yang benar bagi masyarakat awam bila konsisten dilakukan akan berdampak besar. Salam, Awang From: iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] On Behalf Of yustinus yuwono Sent: Monday, September 23, 2013 10:17 AM To: iagi-net Subject: Re: [iagi-net] SITUS GUNUNG PADANG : TEMUAN REAKTOR HYDROELECTRIC DI PERUTNYA Rekan Danny dan Mang Okim yang baik, Kalau saya cermati dari pemberitaan, memang keberadaan pyramid di bawah G Padang masih sebatas hipotesis yang masih harus dibuktikan eksistensinya secara fisik. Mohon dimaklumi, sekarang ini sudah beredar di masyarakat luas/ awam terutama di Jawa Barat khususnya di Bandung, Dari obrolan di warung kopi maupun di warung nasi, dan juga dari teman/ tetangga dll, mereka sudah banyak yang mempercayai adanya peninggalan kuno di Jawa Barat berupa piramid yang jauh lebih tua dan lebih hebat dibandingkan bangunan kuno yang sudah kita kenal secara luas seperti Borobudur dsb nya. Ini kan menyedihkan dipandang dari sudut mencerdaskan Bangsa. Sesuatu yang masih bersifat hipotesis di ranah ilmiah, sudah dianggap kebenaran oleh masyarakat atau sebagian masyarakat luas. Saya gak tahu apakah perlu mengoreksi pendapat masyarakat awam tersebut, kalo perlu dikoreksi gak tahu bagaimana caranya supaya alur pemikiran mereka menjadi benar? Salam, YSY 2013/9/16 kartiko samodro kartiko.samo...@gmail.commailto:kartiko.samo...@gmail.com Mungkin memang kita semua harus mau untuk mensabarisasi hati dan pikiran, sambil kita mengharmonisasi data dan temuan, sehingga tidak akan ada lagi kontroversi hati dan labilisasi pikiran. tak iye... 2013/9/16 Danny Hilman Natawidjaja danny.hil...@gmail.commailto:danny.hil...@gmail.com Pak Miko ysh, Saya dan teman-teman di TTRM tidak ada yang diajak diskusi atau diundang ke pertemuan yang berujung penandatanganan petisi. Yang saya tahu isi petisi 34 ini sungguh congkak dan tidak santun dan berlawanan dengan etika-semangat dunia akademis. Jadi kontras memang dengan orang-orang terhormat dan santun yang membuatnya. Ada teman yang iseng tanya ke Pak Prof yang ruang kerjanya persis di sebelah ruang saya itu, anehnya jawaban beliau: engga kok, saya hanya tanda tangan daftar absen bukan petisi; Nah lho! Waktu rapat-diskusi tim TTRM dan para anggauta petisi 34 di kantor Dikbud bersama DirJen Kebudayaan Pak Kacung, kita terang-terangan mencela petisi. Para tokoh petisi tidak ada yang membela diri atau menyanggah celaan kami, malah seperti saling lempar tanggung jawab. Sayangnya pak Miko tidak hadir waktu itu. Release berita di media oleh pak Erick bukan dari Tim Ahli TTRM, silahkan saja dikomentari, tapi tidak melebar kemana-mana. Untuk ilmiah, lebih baik mengacu pada apa yang Tim Ahli katakan, misalnya dari saya, Pak Ali Akbar, Pak Andang Bachtiar atau Pak Pon Purajatnika. Kami, khususnya para korban, memang merasa aneh dan sangat curiga bahwa peristiwa pengeroyokan dan pemukulan pada tgl 5 September kemarin. Sepertinya bukan spontanitas warga tapi by design, ada dalangnya. Perlu diketahui juga bahwa para petugas jupel Gunung Padang itu ikut dipukuli juga. Seorang jupel malah diancam mau dibakar rumahnya dan dihajar ramai-ramai oleh sekelompok oknum itu sampai pingsan. Para Jupel itukan para pegawai BPCB (Badan Pengelola Cagar Budaya) yang notabene paling bertanggung jawab atas situs Gunung Padang. Terlebih lagi membaca beberapa media, termasuk Pikiran Rakyat Online itu. Beritanya tidak berimbang dan bernada menghasut karena yang melakukan kekerasan malah seolah-olah pahlawan dan menjadi narasumber, sedangkan korbannya sama sekali tidak dimintai pendapat, bahkan dipojokkan seperti sekelompok barbar yang mau merusak situs. Tidak juga ada cross-check dari media ke pihak-pihak terkait. Mudah-mudahan sih hanya karena ketidaktahuan dan kebodohan wartawan saja, bukan konspirasi. Namun, saya tidak menuduh Tim Petisi dibalik peristiwa ini. Pak Miko sendiri yang bilang itu di bawah. Mungkin Tim Petisi perlu
RE: [iagi-net] 'KEBUMIAN' -- Joint Publikasi Tehnis (HAGI-IAGI)
Pak Ismail, Fisika langit ada, merupakan bagian rumpun astronomi, misalnya ilmu astrofisika (yang mempelajari perihal zat dan energi bintang2) dan mekanika benda langit (yang mempelajari pergerakan benda-benda langit seperti planet, satelit, bintang). Geokimia maju juga seperti geofisika, hanya tak sepopuler geofisika. Sekarang seharusnya, khususnya dalam eksplorasi migas, haruslah dilakukan pendekatan dengan cara 3G - geologi-geofisika-geokimia. Sebagus apa pun perangkap dan reservoir, bila tidak terisi hidrokarbon sia-sialah perangkap dan reservoir yang bagus itu. Pengisian perangkap oleh hidrokarbon dipelajari oleh geokimia yang mengevaluasi adakah batuan induk kaya organik dan matang yang akan menggenerasikan hidrokarbon, lalu apakah hidrokarbon itu bermigrasi menuju perangkap yang menjadi target pengeboran. Kelalaian menerapkan geokimia dalam eksplorasi migas akan berakibat fatal. Salam, Awang -Original Message- From: iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] On Behalf Of lia...@indo.net.id Sent: Monday, September 09, 2013 2:01 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net] 'KEBUMIAN' -- Joint Publikasi Tehnis (HAGI-IAGI) dulu ada istilah Fisika Bumi , apa ada Fisika Langit ya. kalau Geokimia kok tidak semaju Geofisika ya ISM Terimakasih pak Awang. Powered by Telkomsel BlackBerry(r) -Original Message- From: Awang Harun Satyana aha...@skkmigas.go.id Sender: iagi-net@iagi.or.id Date: Mon, 9 Sep 2013 03:51:16 To: 'iagi-net@iagi.or.id'iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net] KEBUMIAN -- Joint Publikasi Tehnis (HAGI-IAGI) Pak Bandono, seismik dan geolistrik masih dalam rumpun besar geofisika, pemisahannya hanya dalam spesialisasi. Petrofisika (petrophysics) masih dalam rumpun geologi meskipun sebagian masuk ke rumpun geofisika karena keperluan salah satu metode di geofisika (misalnya metode seismic inversion) yang sangat memerlukan prinsip-prinsip petrofisika. Mekanika batuan belakangan juga populer, terutama untuk keperluan karakterisasi reservoir retakan (fractured reservoir), mekanika batuan bisa tergabung ke dalam geologi atau secara khusus dalam petrofisika. Iya Pak, ilmu-ilmu makin terspesialisasi, terutama berkembang karena permasalahan semakin kompleks juga, hanya ilmu-ilmu khusus itu harus tetap dipadukan dengan ilmu-ilmu lain dan review atasnya semua agar berguna menuju ke pemecahan masalah. Salam, Awang From: iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] On Behalf Of bandon...@gmail.com Sent: Monday, September 09, 2013 10:26 AM To: Iagi Subject: Re: [iagi-net] KEBUMIAN -- Joint Publikasi Tehnis (HAGI-IAGI) Bisa jadi lama2 seismik, geolistrik lepas dari geofisik. Saking detailnya. Meski tujuan akhirnya kan untuk memecahkan masalah geologi. Lha kalo petrophysic (salah tulis kali) itu masuk mana pak? Apa dlm petrofisik masuk juga mekanika batuan? Ini apa bagian dari geofisika? Wah makin banyak macam ilmu untuk memecahkan masalah geologi guna dapat $ maupun rupiah ya pak Awang. Salam. Powered by Telkomsel BlackBerry(r) From: Awang Harun Satyana aha...@skkmigas.go.idmailto:aha...@skkmigas.go.id Sender: iagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.id Date: Mon, 9 Sep 2013 02:59:27 + To: 'iagi-net@iagi.or.id'iagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net] KEBUMIAN -- Joint Publikasi Tehnis (HAGI-IAGI) Karena geofisika makin berkembang Pak Bandono, terutama dalam hal metode dan teknologi, sehingga geofisika menjadi ilmu tersendiri, yang segera diikuti oleh jurusan pendidikan tersendiri, profesi tersendiri, juga organisasinya tersendiri. Dan benar seperti yang disampaikan oleh Pak Rovicky bahwa dalam memecahkan suatu masalah kebumian, eksplorasi dan ekstraksi mineral dan energi, atau masalah keteknikan, geologi dan geofisika bersatu, saling melengkapi sesuai sifat ilmunya. Masing-masing khas, tetapi berpadu untuk mencari jawaban yang paling tepat. Rencana pubilkasi teknis jurnal gabungan HAGI-IAGI baik saja seperti AAPG dan SEG bergabung membuat Interpretation yang saya juga menerimanya. Hanya yang perlu kita pikirkan adalah pasokan artikelnya apakah akan lancar, sebab untuk masing-masing jurnal teknis IAGI dan jurnal teknis HAGI pun kelihatannya yang paling sulit adalah pasokan artikelnya. Salam, Awang From: iagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id]mailto:[mailto:iagi-net@iagi.or.id] On Behalf Of bandon...@gmail.commailto:bandon...@gmail.com Sent: Monday, September 09, 2013 9:48 AM To: Iagi Subject: Re: [iagi-net] KEBUMIAN -- Joint Publikasi Tehnis (HAGI-IAGI) Jaman aku sekolah dulu, geofisika adalah bagian dari kuliah geologi, dan dikatakan bahwa geofisika adalah satu diantara tool dalam geologi. Lho lha kok jadi pisah2 yaa? Powered
RE: [iagi-net] 'KEBUMIAN' -- Joint Publikasi Tehnis (HAGI-IAGI)
Pak Bandono, Saya pikir seperti yang Pak Bandono maksudkan itu adalah bukan bagian dari geokimia, melainkan bagian teknik produksi/teknik perminyakan yang dikenal dengan enhanced oil recovery, yang memang bisa menambah tingkat pengurasan minyak. Metodenya memang ada yang menggunakan laruran kimia/ chemical, tetapi metode/tekniknya bukan merupakan bagian geokimia. Salam, Awang -Original Message- From: iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] On Behalf Of bandon...@gmail.com Sent: Monday, September 09, 2013 4:15 PM To: Iagi Subject: Re: [iagi-net] 'KEBUMIAN' -- Joint Publikasi Tehnis (HAGI-IAGI) Lha kalau geokimia untuk mempercepat minyak mengalir/melepaskan kohesi dgn butiran apa sdh ada pak? Katanya setiap pengambilan masih tersisa 60%. Mungkin ada tApi mahal ya? Powered by Telkomsel BlackBerry(r) -Original Message- From: Awang Harun Satyana aha...@skkmigas.go.id Sender: iagi-net@iagi.or.id Date: Mon, 9 Sep 2013 09:07:10 To: 'iagi-net@iagi.or.id'iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net] 'KEBUMIAN' -- Joint Publikasi Tehnis (HAGI-IAGI) Pak Ismail, Fisika langit ada, merupakan bagian rumpun astronomi, misalnya ilmu astrofisika (yang mempelajari perihal zat dan energi bintang2) dan mekanika benda langit (yang mempelajari pergerakan benda-benda langit seperti planet, satelit, bintang). Geokimia maju juga seperti geofisika, hanya tak sepopuler geofisika. Sekarang seharusnya, khususnya dalam eksplorasi migas, haruslah dilakukan pendekatan dengan cara 3G - geologi-geofisika-geokimia. Sebagus apa pun perangkap dan reservoir, bila tidak terisi hidrokarbon sia-sialah perangkap dan reservoir yang bagus itu. Pengisian perangkap oleh hidrokarbon dipelajari oleh geokimia yang mengevaluasi adakah batuan induk kaya organik dan matang yang akan menggenerasikan hidrokarbon, lalu apakah hidrokarbon itu bermigrasi menuju perangkap yang menjadi target pengeboran. Kelalaian menerapkan geokimia dalam eksplorasi migas akan berakibat fatal. Salam, Awang -Original Message- From: iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] On Behalf Of lia...@indo.net.id Sent: Monday, September 09, 2013 2:01 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net] 'KEBUMIAN' -- Joint Publikasi Tehnis (HAGI-IAGI) dulu ada istilah Fisika Bumi , apa ada Fisika Langit ya. kalau Geokimia kok tidak semaju Geofisika ya ISM Terimakasih pak Awang. Powered by Telkomsel BlackBerry(r) -Original Message- From: Awang Harun Satyana aha...@skkmigas.go.id Sender: iagi-net@iagi.or.id Date: Mon, 9 Sep 2013 03:51:16 To: 'iagi-net@iagi.or.id'iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net] KEBUMIAN -- Joint Publikasi Tehnis (HAGI-IAGI) Pak Bandono, seismik dan geolistrik masih dalam rumpun besar geofisika, pemisahannya hanya dalam spesialisasi. Petrofisika (petrophysics) masih dalam rumpun geologi meskipun sebagian masuk ke rumpun geofisika karena keperluan salah satu metode di geofisika (misalnya metode seismic inversion) yang sangat memerlukan prinsip-prinsip petrofisika. Mekanika batuan belakangan juga populer, terutama untuk keperluan karakterisasi reservoir retakan (fractured reservoir), mekanika batuan bisa tergabung ke dalam geologi atau secara khusus dalam petrofisika. Iya Pak, ilmu-ilmu makin terspesialisasi, terutama berkembang karena permasalahan semakin kompleks juga, hanya ilmu-ilmu khusus itu harus tetap dipadukan dengan ilmu-ilmu lain dan review atasnya semua agar berguna menuju ke pemecahan masalah. Salam, Awang From: iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] On Behalf Of bandon...@gmail.com Sent: Monday, September 09, 2013 10:26 AM To: Iagi Subject: Re: [iagi-net] KEBUMIAN -- Joint Publikasi Tehnis (HAGI-IAGI) Bisa jadi lama2 seismik, geolistrik lepas dari geofisik. Saking detailnya. Meski tujuan akhirnya kan untuk memecahkan masalah geologi. Lha kalo petrophysic (salah tulis kali) itu masuk mana pak? Apa dlm petrofisik masuk juga mekanika batuan? Ini apa bagian dari geofisika? Wah makin banyak macam ilmu untuk memecahkan masalah geologi guna dapat $ maupun rupiah ya pak Awang. Salam. Powered by Telkomsel BlackBerry(r) From: Awang Harun Satyana aha...@skkmigas.go.idmailto:aha...@skkmigas.go.id Sender: iagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.id Date: Mon, 9 Sep 2013 02:59:27 + To: 'iagi-net@iagi.or.id'iagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net] KEBUMIAN -- Joint Publikasi Tehnis (HAGI-IAGI) Karena geofisika makin berkembang Pak Bandono, terutama dalam hal metode dan teknologi, sehingga geofisika menjadi ilmu tersendiri, yang segera diikuti oleh jurusan pendidikan tersendiri, profesi tersendiri, juga organisasinya tersendiri. Dan benar seperti yang disampaikan oleh Pak Rovicky bahwa dalam memecahkan
RE: [iagi-net] 'KEBUMIAN' -- Joint Publikasi Tehnis (HAGI-IAGI)
Ada aktivitasnya, Pak Bandono, meskipun sedikit terlambat khususnya di lapangan-lapangan terpilih di Pertamina. EOR sementara ini akan menjadi tumpuan untuk menambah tingkat produksi minyak harian, karena itu sejak tahun lalu telah dibentuk dinas khusus di SKK Migas untuk menanganinya, yaitu Dinas EOR. Dan terutama lapangan-lapangan Pertamina yang menjadi tumpuan itu. Penambahan produksi minyak dari penemuan eksplorasi belum bisa cukup diharapkan dalam jangka pendek ini, apalagi pelaksanaan operasi eksplorasi di lapangan mengalami banyak kendala nonteknis. Salam. Awang -Original Message- From: iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] On Behalf Of bandon...@gmail.com Sent: Monday, September 09, 2013 4:57 PM To: Iagi Subject: Re: [iagi-net] 'KEBUMIAN' -- Joint Publikasi Tehnis (HAGI-IAGI) EOR, pernah baca bukunya, Bahkan seorang senior geologist dari Pertamina, pernah kami minta untuk memberi pencerahan, bagaimana mengambil sisa minyak di sumur2 tua. (Waktu itu aku sbg prog dev di persh itu, sekarang sdh tutup). Beliau semangat sekali, tetapi sampai sekarang tiada aktifitas nyata mengambil minyak tersisa di cebakan lama? Salam. Powered by Telkomsel BlackBerry(r) -Original Message- From: Awang Harun Satyana aha...@skkmigas.go.id Sender: iagi-net@iagi.or.id Date: Mon, 9 Sep 2013 09:20:03 To: 'iagi-net@iagi.or.id'iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net] 'KEBUMIAN' -- Joint Publikasi Tehnis (HAGI-IAGI) Pak Bandono, Saya pikir seperti yang Pak Bandono maksudkan itu adalah bukan bagian dari geokimia, melainkan bagian teknik produksi/teknik perminyakan yang dikenal dengan enhanced oil recovery, yang memang bisa menambah tingkat pengurasan minyak. Metodenya memang ada yang menggunakan laruran kimia/ chemical, tetapi metode/tekniknya bukan merupakan bagian geokimia. Salam, Awang -Original Message- From: iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] On Behalf Of bandon...@gmail.com Sent: Monday, September 09, 2013 4:15 PM To: Iagi Subject: Re: [iagi-net] 'KEBUMIAN' -- Joint Publikasi Tehnis (HAGI-IAGI) Lha kalau geokimia untuk mempercepat minyak mengalir/melepaskan kohesi dgn butiran apa sdh ada pak? Katanya setiap pengambilan masih tersisa 60%. Mungkin ada tApi mahal ya? Powered by Telkomsel BlackBerry(r) -Original Message- From: Awang Harun Satyana aha...@skkmigas.go.id Sender: iagi-net@iagi.or.id Date: Mon, 9 Sep 2013 09:07:10 To: 'iagi-net@iagi.or.id'iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net] 'KEBUMIAN' -- Joint Publikasi Tehnis (HAGI-IAGI) Pak Ismail, Fisika langit ada, merupakan bagian rumpun astronomi, misalnya ilmu astrofisika (yang mempelajari perihal zat dan energi bintang2) dan mekanika benda langit (yang mempelajari pergerakan benda-benda langit seperti planet, satelit, bintang). Geokimia maju juga seperti geofisika, hanya tak sepopuler geofisika. Sekarang seharusnya, khususnya dalam eksplorasi migas, haruslah dilakukan pendekatan dengan cara 3G - geologi-geofisika-geokimia. Sebagus apa pun perangkap dan reservoir, bila tidak terisi hidrokarbon sia-sialah perangkap dan reservoir yang bagus itu. Pengisian perangkap oleh hidrokarbon dipelajari oleh geokimia yang mengevaluasi adakah batuan induk kaya organik dan matang yang akan menggenerasikan hidrokarbon, lalu apakah hidrokarbon itu bermigrasi menuju perangkap yang menjadi target pengeboran. Kelalaian menerapkan geokimia dalam eksplorasi migas akan berakibat fatal. Salam, Awang -Original Message- From: iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] On Behalf Of lia...@indo.net.id Sent: Monday, September 09, 2013 2:01 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net] 'KEBUMIAN' -- Joint Publikasi Tehnis (HAGI-IAGI) dulu ada istilah Fisika Bumi , apa ada Fisika Langit ya. kalau Geokimia kok tidak semaju Geofisika ya ISM Terimakasih pak Awang. Powered by Telkomsel BlackBerry(r) -Original Message- From: Awang Harun Satyana aha...@skkmigas.go.id Sender: iagi-net@iagi.or.id Date: Mon, 9 Sep 2013 03:51:16 To: 'iagi-net@iagi.or.id'iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net] KEBUMIAN -- Joint Publikasi Tehnis (HAGI-IAGI) Pak Bandono, seismik dan geolistrik masih dalam rumpun besar geofisika, pemisahannya hanya dalam spesialisasi. Petrofisika (petrophysics) masih dalam rumpun geologi meskipun sebagian masuk ke rumpun geofisika karena keperluan salah satu metode di geofisika (misalnya metode seismic inversion) yang sangat memerlukan prinsip-prinsip petrofisika. Mekanika batuan belakangan juga populer, terutama untuk keperluan karakterisasi reservoir retakan (fractured reservoir), mekanika batuan bisa tergabung ke dalam geologi atau secara khusus dalam petrofisika. Iya Pak, ilmu-ilmu makin terspesialisasi, terutama berkembang karena permasalahan semakin kompleks juga, hanya ilmu-ilmu khusus itu harus tetap dipadukan
RE: [iagi-net] KEBUMIAN -- Joint Publikasi Tehnis (HAGI-IAGI)
Karena geofisika makin berkembang Pak Bandono, terutama dalam hal metode dan teknologi, sehingga geofisika menjadi ilmu tersendiri, yang segera diikuti oleh jurusan pendidikan tersendiri, profesi tersendiri, juga organisasinya tersendiri. Dan benar seperti yang disampaikan oleh Pak Rovicky bahwa dalam memecahkan suatu masalah kebumian, eksplorasi dan ekstraksi mineral dan energi, atau masalah keteknikan, geologi dan geofisika bersatu, saling melengkapi sesuai sifat ilmunya. Masing-masing khas, tetapi berpadu untuk mencari jawaban yang paling tepat. Rencana pubilkasi teknis jurnal gabungan HAGI-IAGI baik saja seperti AAPG dan SEG bergabung membuat Interpretation yang saya juga menerimanya. Hanya yang perlu kita pikirkan adalah pasokan artikelnya apakah akan lancar, sebab untuk masing-masing jurnal teknis IAGI dan jurnal teknis HAGI pun kelihatannya yang paling sulit adalah pasokan artikelnya. Salam, Awang From: iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] On Behalf Of bandon...@gmail.com Sent: Monday, September 09, 2013 9:48 AM To: Iagi Subject: Re: [iagi-net] KEBUMIAN -- Joint Publikasi Tehnis (HAGI-IAGI) Jaman aku sekolah dulu, geofisika adalah bagian dari kuliah geologi, dan dikatakan bahwa geofisika adalah satu diantara tool dalam geologi. Lho lha kok jadi pisah2 yaa? Powered by Telkomsel BlackBerry(r) From: Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.commailto:rovi...@gmail.com Sender: iagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.id Date: Mon, 9 Sep 2013 09:43:05 +0700 To: Forum HAGIfo...@hagi.or.idmailto:fo...@hagi.or.id; IAGIiagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.id; economicgeologyeconomicgeol...@yahoogroups.commailto:economicgeol...@yahoogroups.com ReplyTo: iagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net] KEBUMIAN -- Joint Publikasi Tehnis (HAGI-IAGI) Hari ini saya menerima satu jurnal ilmiah baru (edisi pertama) Interpretation yang diterbitkan bersama AAPG (American Assoc Petroleum Geologist) dan SEG (Society of Exploration Geophysicist). Edisi yang terbit masih Volume 1, No 1 (August 2013). Dapat ditengok juga disini http://library.seg.org/journal/inteio Sebagai pengamat dan juga berprofesi (berkecimpung) di dunia ilmu kebumian (geosaintis) tentunya ini akan sangat menarik. Memang 'nature' dari kedua ilmu ini tidak terpisahkan walaupun dimana-mana juga tidak dapat disatukan. Selalu ada dua organisasi profesi Geofisika dan Geologi dinegara-negara lain, yang berdiri sendiri-sendiri dan saling mandiri. Namun karena objek yg diteliti sama-sama bumi kedua bidang ini bagaikan sisi mata uang yang tidak terpisahkan. Harga dari sisi mata uang tidak ditentukan satu sisi, tanpa sisi yang lain justru tidak ada harganya. Tidak hanya untuk perminyakan. Yang menjadi jauh lebih menarik adalah gabungan kedua kebumian ini tidak hanya untuk perminyakan atau pertambangan atau keilmuan (sains) tetapi penggabungan ini juga mencakup segala aspek kebumian yng dipelajari geofisika dan geologi, termasuk lingkungan engineering, dll. Melalui media email ini saya mengajak kawan-kawan kebumian (GnG) untuk mewujudkan juga impian kita bersma untuk lebih sering menggabungkan Geologi dan Geofisika dalam satu forum yang semakin kental menyatu. Joint Convention HAGI-IAGI sudah beberapa kali kita lakukan, dan jangan lupa HAGI-IAGI akan mengadakan Joint Convention 2013 di Santika-Dyandra Premier Hotel, Medan, North Sumatra, mulai 28th - 31st October 2013. Namun juga saatnya kita wujudkan bersama joint publikasi supaya ilmu kebumian ini berkembang. Bisa kita diskusikan bersama nanti di Medan. Namun dapat juga kita obrolkan melalui milist ini sebelum diskusi yg lebih serius nanti di Medan. Sore nanti ((9 Sept 2013, jam 18:00) IAGI akan mengadakan rapat internal membicarakan publikasi Berita IAGI di Kuningan Pasar Festival. Bagi yang tertarik soal publikasi dll silahkan menghubungi saya lewat japri HP atau yg lain untuk sekedar ngobrol awal tentang publikasi ini. Salam Semangat Senin ! RDP -- Tidak ada satu cara terbaik untuk menyelesaikan masalah bangsa. Tapi pasti ada satu langkah kemajuan bila anda ikut serta memperbaikinya. Joint Convention Medan 2013 (JCM 2013) The 38th HAGI and 42nd IAGI Annual Convention Exhibition Register Now! http://www.jcm2013.com/registration/ Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa) Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.idmailto:iagi-net-subscr...@iagi.or.id Unsubscribe:
RE: [iagi-net] KEBUMIAN -- Joint Publikasi Tehnis (HAGI-IAGI)
Pak Bandono, seismik dan geolistrik masih dalam rumpun besar geofisika, pemisahannya hanya dalam spesialisasi. Petrofisika (petrophysics) masih dalam rumpun geologi meskipun sebagian masuk ke rumpun geofisika karena keperluan salah satu metode di geofisika (misalnya metode seismic inversion) yang sangat memerlukan prinsip-prinsip petrofisika. Mekanika batuan belakangan juga populer, terutama untuk keperluan karakterisasi reservoir retakan (fractured reservoir), mekanika batuan bisa tergabung ke dalam geologi atau secara khusus dalam petrofisika. Iya Pak, ilmu-ilmu makin terspesialisasi, terutama berkembang karena permasalahan semakin kompleks juga, hanya ilmu-ilmu khusus itu harus tetap dipadukan dengan ilmu-ilmu lain dan review atasnya semua agar berguna menuju ke pemecahan masalah. Salam, Awang From: iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] On Behalf Of bandon...@gmail.com Sent: Monday, September 09, 2013 10:26 AM To: Iagi Subject: Re: [iagi-net] KEBUMIAN -- Joint Publikasi Tehnis (HAGI-IAGI) Bisa jadi lama2 seismik, geolistrik lepas dari geofisik. Saking detailnya. Meski tujuan akhirnya kan untuk memecahkan masalah geologi. Lha kalo petrophysic (salah tulis kali) itu masuk mana pak? Apa dlm petrofisik masuk juga mekanika batuan? Ini apa bagian dari geofisika? Wah makin banyak macam ilmu untuk memecahkan masalah geologi guna dapat $ maupun rupiah ya pak Awang. Salam. Powered by Telkomsel BlackBerry(r) From: Awang Harun Satyana aha...@skkmigas.go.idmailto:aha...@skkmigas.go.id Sender: iagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.id Date: Mon, 9 Sep 2013 02:59:27 + To: 'iagi-net@iagi.or.id'iagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net] KEBUMIAN -- Joint Publikasi Tehnis (HAGI-IAGI) Karena geofisika makin berkembang Pak Bandono, terutama dalam hal metode dan teknologi, sehingga geofisika menjadi ilmu tersendiri, yang segera diikuti oleh jurusan pendidikan tersendiri, profesi tersendiri, juga organisasinya tersendiri. Dan benar seperti yang disampaikan oleh Pak Rovicky bahwa dalam memecahkan suatu masalah kebumian, eksplorasi dan ekstraksi mineral dan energi, atau masalah keteknikan, geologi dan geofisika bersatu, saling melengkapi sesuai sifat ilmunya. Masing-masing khas, tetapi berpadu untuk mencari jawaban yang paling tepat. Rencana pubilkasi teknis jurnal gabungan HAGI-IAGI baik saja seperti AAPG dan SEG bergabung membuat Interpretation yang saya juga menerimanya. Hanya yang perlu kita pikirkan adalah pasokan artikelnya apakah akan lancar, sebab untuk masing-masing jurnal teknis IAGI dan jurnal teknis HAGI pun kelihatannya yang paling sulit adalah pasokan artikelnya. Salam, Awang From: iagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id]mailto:[mailto:iagi-net@iagi.or.id] On Behalf Of bandon...@gmail.commailto:bandon...@gmail.com Sent: Monday, September 09, 2013 9:48 AM To: Iagi Subject: Re: [iagi-net] KEBUMIAN -- Joint Publikasi Tehnis (HAGI-IAGI) Jaman aku sekolah dulu, geofisika adalah bagian dari kuliah geologi, dan dikatakan bahwa geofisika adalah satu diantara tool dalam geologi. Lho lha kok jadi pisah2 yaa? Powered by Telkomsel BlackBerry(r) From: Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.commailto:rovi...@gmail.com Sender: iagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.id Date: Mon, 9 Sep 2013 09:43:05 +0700 To: Forum HAGIfo...@hagi.or.idmailto:fo...@hagi.or.id; IAGIiagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.id; economicgeologyeconomicgeol...@yahoogroups.commailto:economicgeol...@yahoogroups.com ReplyTo: iagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net] KEBUMIAN -- Joint Publikasi Tehnis (HAGI-IAGI) Hari ini saya menerima satu jurnal ilmiah baru (edisi pertama) Interpretation yang diterbitkan bersama AAPG (American Assoc Petroleum Geologist) dan SEG (Society of Exploration Geophysicist). Edisi yang terbit masih Volume 1, No 1 (August 2013). Dapat ditengok juga disini http://library.seg.org/journal/inteio Sebagai pengamat dan juga berprofesi (berkecimpung) di dunia ilmu kebumian (geosaintis) tentunya ini akan sangat menarik. Memang 'nature' dari kedua ilmu ini tidak terpisahkan walaupun dimana-mana juga tidak dapat disatukan. Selalu ada dua organisasi profesi Geofisika dan Geologi dinegara-negara lain, yang berdiri sendiri-sendiri dan saling mandiri. Namun karena objek yg diteliti sama-sama bumi kedua bidang ini bagaikan sisi mata uang yang tidak terpisahkan. Harga dari sisi mata uang tidak ditentukan satu sisi, tanpa sisi yang lain justru tidak ada harganya. Tidak hanya untuk perminyakan. Yang menjadi jauh lebih menarik adalah gabungan kedua kebumian ini tidak hanya untuk perminyakan atau pertambangan atau keilmuan (sains) tetapi penggabungan ini juga mencakup segala aspek kebumian yng dipelajari geofisika dan geologi, termasuk lingkungan engineering, dll
RE: [iagi-net] Pertamina Lebih Untung Impor BBM Daripada Produksi Sendiri
Lalu menjadi tahu bahwa mengurus migas ternyata jauh lebih sulit daripada mengamatinya... Awang -Original Message- From: iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] On Behalf Of lia...@indo.net.id Sent: Wednesday, July 31, 2013 3:15 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net] Pertamina Lebih Untung Impor BBM Daripada Produksi Sendiri Maksudnya baju yg tahan Panas dan Adem ya Bah.. kalau nanti partainya menang calon kuat menteri ESDM 2014 - 2019 salam Ngabuburit. ism Pak Is, Kalau saya sih , sebaiknya tanya pak Kurtubi pasti beliau tahu jawabnya deh. Kan beliau selalu mengatakan bahwa kita kaya raya , jadi segalanya akan mudah dah , asal ia mau KATAnya beliau. Apa lagi sekarang sudah pakai baju NAS_DEM. si Abah From: lia...@indo.net.id lia...@indo.net.id To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Wednesday, July 31, 2013 8:01 AM Subject: Re: [iagi-net] Pertamina Lebih Untung Impor BBM Daripada Produksi Sendiri Ibaratnya kalau kita butuh beras , kita import padi saja terus bikin mesin giling sendiri atau langsung saja import beras. Cuma kalau bikin mesin giling sendiri disamping menghasilkan beras kita bisa dapat bekatul, dedak, sekam padi. Problem dasarnya adalah kebutuhan minyak ( BBM) kita ( diatas 1300 ) lebih besar dari yg bisa kita produksi ( dibawah 900 ), jadi meskipun kita bikin kilang tetap saja minyaknya kita import, oleh karena itu harus ada kepastian minyak mentahnya untuk mensuplai karena spek kilang berbeda beda. disamping itu kalau bikin kilang dan minyak kita impor katanya kurang cucuk , IRR nya kecil , makanya harus terintregrasi dg industri hulunya ( mungkin enaknya para KPS suruh bikin kilang kali ya , sama dg kewajiban pemegang IUP Tambang suruh bikin smelternya , jadi tidaka dala lagi barang mentah keluar NKRI shg efek ekonominya terasakan) , inilah kira kira kenapa Pertamina ( sbg Perusahaan ) ogah ogahan bikin kilang ( mungkin pertimbangane lebih baik duitnya diinvestasikan untuk peningkatan produksinya kali ya , yg untungnya sudah jelas dari sisi perusahaan ) , mangkanya Pemerintah merencanakan akan bikin kilang dg dana APBN bukan dana perusahaan ( Pertamina) .sebetulnya ada dua perusahaan dari tim teng yg mau ngebangunin kilang ( Saudi Aramco dan Kuwait Petroleum ) namun kabarnya mereka minta insentif fiskal yg cukup tinggi kabarnya minta tax holiday 30 tahun, yaitu gara gara ora cucuk tsb. nek ra salah investasi yg akan ditanamkan mencapai 6 milyar dollar atau 60 T ( mungkin kalau punya uang segitu lbh baik untuk ambil alih Blok Mahakam kali ya... ) ISM Yang 5 tahun kan pejabatnya, Pertamina milik negara, jadiii harusnya ada pemikiran untuk produksi sendiri yang bakalan dipakai di negara sendiri. Coba kalau lagi kondisi gawat, abri harus siaga, daaan minyak harus impor. Hehehe mau apa, segala alat transportasi mandeg. Mau dikasih air hujan bahan bakarnya?? Salam. Maaf nyelip nii. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Ok Taufik ok.tau...@gmail.com Sender: iagi-net@iagi.or.id Date: Tue, 30 Jul 2013 19:26:47 To: iagi-netiagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net] Pertamina Lebih Untung Impor BBM Daripada Produksi Sendiri Kalau membaca informasi terkait, bisa saja ditafsirkan ambil jalan pintas terus. http://m.detik.com/finance/read/2013/07/30/163331/2319254/1034/ Pertamina Lebih Untung Impor BBM Daripada Produksi Sendiri Rista Rama Dhany - detikFinance Jakarta - PT Pertamina (Persero) mengungkapkan, lebih menguntungkan mengimpor BBM daripada memproduksi BBM sendiri di kilangnya. Karena itu Pertamina lebih suka mengimpor BBM. Hal tersebut seperti diungkapkan Senior Vice President Feul Marketing Distribution Pertamina Suhartoko saat dihubungi, Selasa (30/7/2013). Pertamina lebih untung impor daripada produksi BBM di kilang sendiri. Harga produksi BBM dikilang sendiri itu 107% dibandingkan harga BBM impor atau 107% x MOPS, ungkap Suhartoko. Kerugian memproduksi BBM di kilang sendiri terjadi karena banyak kilang BBM Pertamina yang berusia tua. Itu karena kilang kita usianya hampir sebagian besar berusia tua, kilang Balongan yang terakhir kita bangun pada tahun 80-an, tandas Suhartoko -- Sent from my Computer® Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa) Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti Hubungi kami di http://www.iagi.or.id/contact untuk mendaftar/merubah
RE: [iagi-net-l] EKSPLORASI PEGUNUNGAN TENGAH PAPUA
Pak Bandono, Jauh sekali main2nya Pak, sampai Merauke. Intrusi di Pra-Tersier stratigraphy tidak banyak, dan di sisi selatan Papua kemungkinan lapisan Tersier tipis sekali, kecuali endapan Kuarter yang langsung duduk di endapan Mesozoik? Atau langsung Paleozoik. Ini bagian kerak Australia yang stabil. Salam, Awang From: Bandono Salim [mailto:bandon...@gmail.com] Sent: Wednesday, September 12, 2012 3:57 PM To: Iagi Subject: Re: [iagi-net-l] EKSPLORASI PEGUNUNGAN TENGAH PAPUA Saya kira batuan pra tersiernyA juga kena intrusi. Nanti aku lihat di peta geologi dulu. Lha kalau di sisi selatan Pegunungan Tengah sampai pantai laut arafuru, masih ada kemungkinan ada minyak di batuan tersiernya, meskipun tidak muncul krn tertutup aluvial pantai dan sungai. Kebetulan baru main dari merauke, lihat perbatasan png-nkri. Salam. Powered by Telkomsel BlackBerry(r) From: Awang Satyana awangsaty...@yahoo.commailto:awangsaty...@yahoo.com Date: Wed, 12 Sep 2012 12:33:04 +0800 (SGT) To: iagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] EKSPLORASI PEGUNUNGAN TENGAH PAPUA Pak Bandono, Mineralisasi tembaga-emas-perak di Freeport maupun di PNG seperti di Star Mountains, Ok Tedi, Fubilan dll tak ada kaitan ke minyak-gas yang sudah ditemukan maupun potensial ditemukan baik di Papua maupun di PNG. Minyak bermain di sistem reservoir dan source yang tua (Jurassic Cretaceous), meskipun umur pematangan source dan charging HC-nya Neogen; sementara mineralisasi terjadi di sistem karbonat yang Neogen dan tak ada kaitan pematangan source hidrokarbon pada Neogen dengan mineralisasi Neogen. salam, Awang --- Pada Rab, 12/9/12, Bandono Salim bandon...@gmail.commailto:bandon...@gmail.com menulis: Dari: Bandono Salim bandon...@gmail.commailto:bandon...@gmail.com Judul: Re: [iagi-net-l] EKSPLORASI PEGUNUNGAN TENGAH PAPUA Kepada: Iagi iagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.id Tanggal: Rabu, 12 September, 2012, 6:50 AM Pak Awang, secara teoritis memang akan dijumpai minyak di peg tengah papua. Di kartenz sudah terintrusi menghasilkan emas dan tembaga. Begitu juga di sebelah timurnya. Apakah akibat intrusi di irian indonesia berpengaruh pada keterdapatan minyak di wilayah pegunungan tengah Irian? Saya pikir baik juga tu minyak di Irian barat (papua indonesia) tidak di habiskan sekarang. Siapa tau persiapan prronil US marinir 25000 di darwin, bertujuan untuk itu, selain mengamankan freeport? Tunggu 2014 saja pak, bisa2 terjadi perubahan status taman nasional. Sehingga petr geol dpt explor n exploit di sana. Salam. Powered by Telkomsel BlackBerry(r) From: Awang Satyana awangsaty...@yahoo.commailto:awangsaty...@yahoo.com Date: Wed, 12 Sep 2012 01:47:39 +0800 (SGT) To: IAGIiagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.id; Forum HAGIfo...@hagi.or.idmailto:fo...@hagi.or.id; Geo Unpadgeo_un...@yahoogroups.commailto:geo_un...@yahoogroups.com; Eksplorasi BPMIGASeksplorasi_bpmi...@yahoogroups.commailto:eksplorasi_bpmi...@yahoogroups.com ReplyTo: iagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] EKSPLORASI PEGUNUNGAN TENGAH PAPUA Pegunungan Tengah (Central Ranges) Papua merupakan jalur pegunungan lipatan dan sesar paling tinggi di Indonesia dengan gunung-gunungnya menjadi puncak-puncak tertinggi di Indonesia, yaitu: Puncak Jaya 5030 mdpl, Puncak Trikora 4730 m, Puncak Yamin 4595 m, dan Puncak Mandala 4700 m. Puncak Jaya (Carstensz Pyramid) adalah puncak tertinggi di Indonesia, yang bersalju abadi karena ketinggiannya di atas tropical snowline 5000 mdpl. Jalur Pegunungan Tengah Papua di seluruh pulau ini termasuk Papua dan Papua New Guinea (PNG) dari Lengguru di Leher Burung sampai ke sebelah timur Port Moresby di Ekor Burung, panjangnya hampir 2000 km. Jalur pegunungan ini merupakan pegunungan dengan deformasi sangat kuat dibentuk akibat benturan antara tepi utara kontinen Australia yang rifted sebagai passive margin dengan busur kepulauan di sebelah selatan Samudera Pasifik. Benturan pertama terjadi pada 25 Ma, Late Oligocene. Pada 15 Ma, Middle Miocene, kemudian dimodifikasi sesar mendatar besar, Sesar Sorong di tepi utaranya. Pada Pliocene, 5 Ma sudah terangkat sebagai jalur deformasi lipatan dan sesar. Pada Plistosen, diperkirakan terjadi inversi pada sesar2ekstensi yang semula ada sebagai passive margin di tepi utara kontinen Australia (Hall, 2007). Sebagian besar area Pegunungan Tengah ini disusun oleh batugamping Paleogen dan Neogen Kais/Upper Yawee/Darai serta ofiolit dan melange hasil benturan. Keberadaan batugamping membuat pemandangan yang spektakular di seluruh jalur pegunungan ini akibat efek karstifikasi, tetapi sekaligus menyulitkan operasi perminyakan di wilayah pegunungan tertinggi di Indonesia ini. Operasi perminyakan? Ya, wilayah Pegunungan Tengah Papua adalah wilayah kaya akan kandungan minyak dan gasbumi. Tetapi itu hanya
RE: [iagi-net-l] Berita duka cita
Sungguh suatu musibah yang sangat berat, semoga keluarga dan sanak saudara yang ditinggalkan dapat menerimanya dengan ikhlas karena semuanya juga akan kembali kepadaNya, hanya caranya meninggalkan dunia kadang2 begitu mendadak dan berat untuk diterima. Semoga Idam Mustika, isteri dan anaknya diterima di sisi Allah, dan anak2nya yang lain yang juga berada dalam musibah segera sembuh. Amin. Salam duka, Awang From: liesye.tardja...@gmail.com [mailto:liesye.tardja...@gmail.com] Sent: 23 Agustus 2012 8:04 To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Berita duka cita Innalilahi Waina ilaihi Rojiun..Turut berduka cita, semoga Idam, Ira dan anak no 4 nya diterima disisi Allah SWT dengan tenang dan damai... Dan turut mendoakan semoga anak2 yg lain cepat sembuh dan keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan dan keikhlasan dalam menghadapi keputusan ilahi.. Selamat jalan sahabat. Liesye dan Kel. Sent from my BlackBerry Wireless Handheld Powered by Gee! from StarHub From: nugraha...@yahoo.com Date: Wed, 22 Aug 2012 12:15:43 + To: iagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Berita duka cita Ya Allah... ! Turut prihatin dan berduka atas musibah ini. Semoga almarhum Idam Mustika berserta istri dan anaknya, mendapat tempat yang lapang di sisi Allah SWT. Semoga anak2 almarhum diberi kesembuhan, dan keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan dan kesabaran. Aamiin Ya Robbal Aalamiin. Salam, Nuning Powered by Telkomsel BlackBerry(r) From: Joseph M. Sihombing jsihombin...@yahoo.com Date: Wed, 22 Aug 2012 02:55:55 -0700 (PDT) To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] Berita duka cita Innalillahi wainnailaihi rojiun. Berita duka juga datang dari negri Arab. Telah meninggal dunia rekan Idam Mustika (GL UNPAD-95), Jumat pekan lalu, 1 hari sebelum Eid Fitr, akibat kecelakaan di Thaif, KSA dalam perjalanan menuju umroh ke Mekkah. Bersama almarhum Istri dan 1 anak juga ikut meninggal dunia akibat kecelakaan tsb. Ketiga jenazah telah dimakamkan di Saudi. Almarhum meninggalkan 4 anak (1 masuk ICU dan 3 luka serius). Menurut berita sekarang sedang diurus proses pemulangannya (jika telah pulih dan keluar dari rumah sakit) oleh keluarga besar Alm. yang telah datang dari tanah air. Mari kita doakan untuk almarhum/almarhumah dan 4 bocah yang ditinggalkan yatim piatu semoga cobaan berat ini dapat mereka jalani dengan ketabahan dan tawakal. Sdr. Idam Mustika bertugas sebagai Senior Geologist di Saudi Aramco. Sebelumnya juga alm. bekerja di Petronas, KL dan CNOOC, Jkt. Salam duka Joseph M. Sihombing PS: maaf jika berita mendahului dari rekan-2 alumni GL-Unpad. Rasa hormat dan penghargaan semata ingin disampaikan utk alm. sehingga berita ini disampaikan di milis IAGI. From: Susilo Hadi s.susiloh...@mgi.esdm.go.id To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Tuesday, August 21, 2012 2:51 PM Subject: [iagi-net-l] Berita duka cita Innalillahi wainnailaihi rojiun. Telah meninggal dunia sore ini rekan Budi Dharmawan (GL-ITB angkatan 81) di rumahnya Jl. Cikutra Bandung. Beliau sebelumnya bekerja di Puslitbang Geologi Kelautan. Belum diketahui kapan akan dimakamkan. Wassalam, Susilohadi PP-IAGI 2011-2014: Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.comhttp://gmail.com/ Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.comhttp://ymail.com/ Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012. Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir pengiriman abstrak 28 Februari 2012. To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.idhttp://iagi.or.id/ To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email to: o...@iagi.or.idmailto:o...@iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any
RE: [iagi-net-l] tanya data
Budi, Biasanya, tatacara dan prosedurnya adalah sebagai berikut: 1. Panitia mencari oil company yang bersedia menyumbangkan datanya, 2. Oil company bersangkutan mengirimkan surat permohonan izin pemanfaatan data (untuk kompetisi mahasiswa) kepada Direktur Pembinaan Usaha Hulu, Ditjen Migas dengan tembusan ke Ka. Divisi Pengkajian dan Pengembangan BPMIGAS dan Ka. Divisi Pertimbangan Hukum BPMIGAS. Salam, Awang From: Budi Permana [mailto:budi...@gmail.com] Sent: 06 Agustus 2012 7:58 To: iagi-net@iagi.or.id Cc: fakhmi_ra...@yahoo.com Subject: [iagi-net-l] tanya data Dear All, Saya sedang bantu Mahasiswa Trisakti yang akan mengadakan event Granite. Salah satu kompetisi yang akan mereka selenggarakan adalah kompetisi geomodelling atau static modeling. Mohon pencerahannya bagaimana untuk mendapatkan data-data real yang dibutuhkan untuk kepentingan kompetisi ini dan prosedurenya. Salam Budi
RE: [iagi-net-l] tanya data
Sebagai info tambahan, Surat izin akan dikeluarkan oleh Ditjen Migas. Dari praktik-praktik yang sudah terjadi, pada umumnya Ditjen Migas akan mengizinkannya. Sementara menunggu surat izin keluar, semua persiapan berhubungan dengan acara ini dapat dilakukan. Yang agak lama biasanya mencari oil company yang mau menyumbangkan datanya untuk digunakan sebagai ajang kompetisi. Sebenarnya oil company dapat menghapus semua data detail yang berhubungan dengan data yang diberikannya, yaitu nama sumur nyata, koordinat sumur, atau nama line seismik yang sebenarnya. Cukup mahasiswa mengetahui lokasi regional sumur di peta cekungan, Wilayah Kerja bersangkutan pun tak perlu terlalu diketahui. Salam, Awang From: Awang Harun Satyana Sent: 06 Agustus 2012 8:41 To: iagi-net@iagi.or.id Cc: fakhmi_ra...@yahoo.com Subject: RE: [iagi-net-l] tanya data Budi, Biasanya, tatacara dan prosedurnya adalah sebagai berikut: 1. Panitia mencari oil company yang bersedia menyumbangkan datanya, 2. Oil company bersangkutan mengirimkan surat permohonan izin pemanfaatan data (untuk kompetisi mahasiswa) kepada Direktur Pembinaan Usaha Hulu, Ditjen Migas dengan tembusan ke Ka. Divisi Pengkajian dan Pengembangan BPMIGAS dan Ka. Divisi Pertimbangan Hukum BPMIGAS. Salam, Awang From: Budi Permana [mailto:budi...@gmail.com] Sent: 06 Agustus 2012 7:58 To: iagi-net@iagi.or.id Cc: fakhmi_ra...@yahoo.com Subject: [iagi-net-l] tanya data Dear All, Saya sedang bantu Mahasiswa Trisakti yang akan mengadakan event Granite. Salah satu kompetisi yang akan mereka selenggarakan adalah kompetisi geomodelling atau static modeling. Mohon pencerahannya bagaimana untuk mendapatkan data-data real yang dibutuhkan untuk kepentingan kompetisi ini dan prosedurenya. Salam Budi
RE: [iagi-net-l] Volcanology Course
Pak Zardi, Para instrukturnya adalah para penulis beberapa buku, termasuk buku kumpulan paper Pak Yatno; apakah di dalam kursus ini akan dibagikan buku-buku tersebut di samping materi kursusnya sendiri? Produk volkanisme juga, baik piroklastika maupun epiklastika, terbukti dapat menjadi reservoir minyak dan gasbumi, Lapangan Jatibarang Pertamina di Jawa Barat, Lapangan Cipluk di selatan Kendal atau Lapangan Wunut Lapindo di Jawa Timur adalah buktinya. Tetapi, endapan volkaniklastik pun terkenal punya sifat buruk sebagai reservoir karena saat terkompaksi sering terubah secara diagenetik menjadi mineral-mineral lempung yang kemudian akan menutup porositas primernya. Dua dikotomi ini, bukti positif sebagai reservoir dan pendapat juga sebagian bukti negatif berimplikasi buruk kepada reservoir, kiranya hal menarik untuk mengkaji endapan volkanoklastik sebagai objektif reservoir migas, tetapi kelihatannya hal ini tidak dijadikan materi kursus ya. Dalam dunia migas, reservoir produktif batupasir Ngrayong pun, yang banyak menyusun reservoir lapangan-lapangan minyak di Cepu, pernah menjadi perdebatan tentang asalnya. Pendapat klasik adalah bahwa ia merupakan produk erosi dari Karimunjawa High yang granitik, belakangan muncul bahwa batupasir Ngrayong juga harus dipertimbangkan sebagai produk piroklastika gunungapi dengan tipe letusan Plinian atau Ultraplinian (Helen Smyth, 2003, 2005) dengan ciri khas pada perbandingan texture monokristalin dan polikristalin-nya. Keberadaan gunungapi atau intrusi magmatik juga patut diwaspadai dalam dunia migas, terutama bila yang menjadi objektif adalah reservoir karbonat. Sebab panas magmatiknya sering membakar karbonat menjadi CO2 dan mengganti gas hidrokarbon di lapangan sekitarnya menjadi lapangan gas CO2. Kasus sumur-sumur eksplorasi di sekitar Gunung Muria dan Pulau Bawean adalah bukti yang nyata. Hal lain adalah, masih banyak peluang migas di Jawa, sayang mereka tertutup oleh endapan volkanik dari umur Miosen-Kuarter, sehingga survei seismik sulit menembus batuan volkanik ini untuk bisa membuka keberadaan prospek-prospek migas ini di bawah endapan volkanik. Kita tahu bahwa ada petroleum system aktif di bawah endapan tebal volkanik ini karena rembesan minyak dan gasnya naik ke permukaan dan muncul di lereng atau kaki gunungapi. Hal-hal di atas adalah beberapa contoh bahwa masalah volkanologi juga punya implikasi atas petroleum geology. Bahkan sumur eksplorasi minyak pertama di Indonesia dibor di lereng baratlaut Gunung Ciremai, Maja-1/Cibodas-Tanggat-1 (Jan Reerink, 1871). Semoga kursusnya banyak peminatnya mengingat Indonesia adalah wilayah yang sangat volkanik di dunia dengan implikasi negatif (bencana) dan positifnya (kesuburan tanah, barang tambang sirtu - mineralisasi, reservoir migas, sampai geowisata). Salam, Awang -Original Message- From: Arif Zardi Dahlius [mailto:za...@bdg.centrin.net.id] Sent: 06 Agustus 2012 8:35 To: economicgeol...@yahoogroups.com; iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] Volcanology Course Rekan2 Geology ysh... Just reminder, A 3 Day Course Volcanology : Basic Volcanology, Eruption Processes and Products, and Related Alteration and Mineralisation yang diadakan di Jogja, 14-16 September 2012 (Pre-Convention 41th IAGI annual meeting) masih membuka pendaftaran peserta. Instructure 3 Day Course ini adalah mereka yang memang pialangnya Volcanology yaitu : 1. Prof Ris DR Sutikno Bronto (Badan Geologi) 2. Prof Dr. Jocelyn Mcphie (CODES, Univ of Tasmania, Aussie) 3. Dr Y Suyatno Yuwono (ITB) Jocelyn Mcphie, bukunya yang berjudul Volcanology Textures sangat fenomenal dan kini menjadi acuan dan pegangan bagi ahli geologi (volcanoly). Buat rekan2 Geologi, special buat para akademisi, pekerja indusri (eksplorasi) pertambangan dan geothermal, serta semua yang interest dengan dunia volcanology, mari buruan daftar. Dont miss it! Info lengkap dapat dilihat di http://www.mgei-iagi.org/index.php?option=com_contentview=articleid=139:a-3-day-course-on-volcanologycatid=3:newsflashItemid=110 Salam, aZd PP-IAGI 2011-2014: Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012. Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir pengiriman abstrak 28 Februari 2012. To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email to: o...@iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli
RE: [iagi-net-l] Gempa 8,9 sumatra
Momen tensor solution dari USGS menunjukkan pematahan gempa terjadi secara mendatar (sesar mendatar) dengan strike hampir sejajar NinetyEast Ridge di sebelah selatannya dan dip 88 deg. Kalau itu benar, maka satu dari empat syarat tsunami-genic earthquake tidak dipenuhi gempa ini (episentrum di laut, magnitude kuat 6.5 M, pusat gempa dangkal 50 km, dan pematahan tegak/dip-slip). Gempa ini strike-slip. Semoga saja tak terjadi tsunami. Salam, Awang From: Jhon Wood [mailto:jhon.joha...@gmail.com] Sent: 11 April 2012 4:49 To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Gempa 8,9 sumatra dimana bisa lihat atau tahu info satelit terbaru nya mas? Jhon 2012/4/11 maryan...@yahoo.commailto:maryan...@yahoo.com Mas Salim, Data satelit sudah ada. USGS sudah memtakan. Katanya ombak 6 m sudah terjadi di pantai pulau terdekat. Wass Maryanto Sent from my BlackBerry(r) powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: Bandono Salim bandon...@gmail.commailto:bandon...@gmail.com Date: Wed, 11 Apr 2012 09:28:14 To: Iagiiagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Gempa 8,9 sumatra Sdh ada data satelitnya mas maryanto? Powered by Telkomsel BlackBerry(r) -Original Message- From: maryan...@yahoo.commailto:maryan...@yahoo.com Date: Wed, 11 Apr 2012 09:18:48 To: IAGIiagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Gempa 8,9 sumatra Potensi tsunami, di sebutkan oleh BMKG (14:15 ini), stengah jam lagi, ombak bisa sampai pantai. Bahaya untuk semua pantai barat sumatra, dari aceh sampai lampung. Lokasi di barat palung laut. Potensi tsunami setidaknya hingga dua jam setelah gempa. Wass, Maryanto. Sent from my BlackBerry(r) powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: aswan...@yahoo.commailto:aswan...@yahoo.com Date: Wed, 11 Apr 2012 09:06:26 To: iagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Gempa 8,9 sumatra JAKARTA, KOMPAS.com - Gempa yang mengguncang Aceh, Rabu (11/4/2012) berkekuatan 8,5 Skala Richter (SR) dan berpotensi tsunami. Demikian dilaporkan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Data BMKG, gempa mengguncang pukul 15.38 WIB. Pusat gempa di perairan sebelah barat Aceh. --Original Message-- From: leona...@centrin.net.idmailto:leona...@centrin.net.id To: iagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] Gempa 8,9 sumatra Sent: Apr 11, 2012 16:05 Baru saja terjadi. LL Powered by Telkomsel BlackBerry(r) Powered by Telkomsel BlackBerry(r)
RE: [iagi-net-l] Merekam diskusi atau mengontrol diskusi - ARTIKEL KORAN PR
Saya setuju dengan pikiran/tulisan Pak Vicky. Pak Vicky dan Pak Paulus sudah memberikan yang baik untuk IAGI-net dalam hal merekamnya melalui modul arsip diskusi di IAGI-net yang sangat membantu penelusuran diskusi-diskusi yang telah berlalu. Pak Vicky dan Pak Paulus pun ringan tangan membantu kelancaran anggota baru masuk milis atau kalau ada problem teknis dengan milis. Untuk memoderasinya tentu tak mudah, lebih-lebih yang kita lakukan untuk IAGI-net semuanya adalah di tengah kesibukan kita. Kadang-kadang kalau ada diskusi yang panas dan menjurus menyerang pribadi-pribadi, seperti pernah terjadi beberapa kali, Pak Vicky dan Pak Paulus suka memperingatinya. Kalau sangat diperlukan dan tak bisa diperingati lagi, barangkali memblokade postingan-nya. Suatu milis yang terbuka yang memuat tulisan-tulisan serius sampai sekedar celetukan beberapa kata dari ratusan anggotanya atau lebih tentu sukar dimoderasi, lebih-lebih karena tak ada waktu untuk melakukannya. Tetapi dari kita semua saya pikir sebenarnya dapat bijak menulis, juga bijak memilih mana-mana yang perlu dibaca secara serius dan menyimpannya, atau cukup langsung dihapus saja tanpa membuka apalagi membacanya. Pak Vicky dan Pak Paulus juga pernah memposting etiket berdiskusi melalui milis, itu baik untuk diingat-ingat lagi. Kebebasan berpendapat harus diutamakan, tetapi tetap disampaikan dengan cara yang santun dan bertanggung jawab. Saat berdebat, berdebatlah dengan elegan, tak perlu menyerang pribadi-pribadi karena itu tidak produktif dan negatif. Salam, Awang -anggota milis IAGI dari tahun 1999. From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:rovi...@gmail.com] Sent: 26 Februari 2012 5:44 To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] Merekam diskusi atau mengontrol diskusi - ARTIKEL KORAN PR 2012/2/26 andangbacht...@yahoo.commailto:andangbacht...@yahoo.com Note: mudah2an kawan2 admin milis ini (selain PTA, pak ketum RDP juga khan?) bisa lebih aktif juga memoderasi diskusi suatu thread shg lebih banyak manfaat yg bisa diambil drpd sekedar saling berbalas melontar pernyataan yg tdk essensial... Pak ADB dan juga kawan-kawan IAGI lainnya. Hiruk pikuk soal keberadaan piramida saat ini maupun hiruk pikuk soal Lusi dimasa lalu, merupakan sebuah peristiwa langka di dunia sains di Indonesia khususnya ilmu kebumian (kegeologian). Tidak banyak komunitas sains di Indonesia yang berhasil menguak, memeras otak keringan dan waktu, serta memuntahkan ilmu-ilmu dibenak para profesionalnya karena adanya suatu peristiwa. Geologi khususnya IAGI sudah memulai sejak lama dengan dialog terbuka dan terekam sejak awalnya. fyi, dokumentasi diskusi IAGI sudah terekam dan terbuka sejak 2002 di http://www.mail-archive.com/iagi-net@iagi.or.id/msg1.html Saat melakukan perekaman diskusi ini, saya dan Paulus Tangke Allo (PTA) selalu melaksanakan tugas sebagai administrator, kami bukanlah moderator. Sehingga yang kami lakukan adalah merekam semua peristiwa (diskusi) ini sebagai bekal dan warisan kepada generasi penerus IAGI nantinya. Ini juga karena kami merasa adanya kegagalan di IAGI dalam merekam peristiwa perjalanan sejarah IAGI. Menurut kami bukan hal penting memoderasi atau mengatur diskusi di mailist ini. Kami di dunia-maya IAGI melakukan tugas administrtatif mengatur lalu lintas email hanya demi safety dan security dalam artian menghindari virus serta menghindari kemacetan dan kemandegan diskusi. Saya dan Paulus sejak sepuluh tahun lalu mencoba memberikan services terbaik dalam komunikasi dan dokumentasi. Sayang memang beberapa dokumentasi di web yang lama tidak terselamatkan karena satu dan lain hal termasuk kena hack dsb. Namun satu hal yang selalu kami hindari adalah menyetop sebuah diskusi. Kalau diperlukan memang sudah semestinya ketua IAGI yang mempunyai kemampuan ini. Walaupun saya saat ini juga sebagai Ketua Umum IAGI, namun menyetop sebuah diskusi atau mengatur jalannya (isi diskusi) bukanlah hal mudah. Yang penting kedewasaan dan mendokumentasikan sebuah topik diskusi. Sulit mendefinisikan kedewasaan dalam lingkungan yang sudah memiliki kebebasan berbicara saat ini. Siapa saja berhak mendefinisikan kedewasaan. Namun kalau kita telaah lebih lanjut, sebenernya masing-masing anggota IAGI tahu dan mengerti akan batas dan rasa dalam menunjukkan kedewasaanya atau kekanak-kanakannya. Sehingga moderasi atau mengatur jalannya diskusi supaya mengarah ke satu titik menjadi tidak mudah. Namun yang lebih penting adalah mensarikan atau menulis ulang disksui ini menjadi sebuah cerita atau sebuah artikel supaya lebih mudah enak dibaca. Saya selalu gagal melakukannya. Dua tiga kali saya mencoba mensarikan ternyata diskusinya masih terus berkembang. Mendokumentasi sebuah topik diskusi ini merupakan tugas divisi dunia maya yang belum pernah kesampaian. Mendokumentasi khusus dalam blog untuk sebuah uraian yg pantas masuk dalam blog iagi (http://geologi.iagi.or.idhttp://geologi.iagi.or.id/) ini saja yang sudah dilakukan. Monggo
RE: [iagi-net-l] FW: Tanya Software
Pak Fariman, Pertanyaan ini berhubungan dengan fungsi tugas BPMIGAS, jadi saya jawab ya. Jawaban ini berlaku untuk semua Oil Co baik nasional maupun multinasional. Pembelian dan/sewa untuk pertama kali software2 tersebut masuk ke alokasi anggaran G G dan menggunakan AFE (ini kelihatannya menjadi kasus yang Pak Fariman tanyakan). Maintenance rutin software tersebut termasuk penambahan modul yang berhubungan menggunakan alokasi anggaran Exploration Admin, tanpa AFE. Baik termasuk anggaran GG maupun Explor Admin harus melalui prosedur pengajuan yang berlaku di BPMIGAS. Somoga cukup menjelaskan. Salam, Awang From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:rovi...@gmail.com] Sent: 26 Januari 2012 10:47 To: IAGI Subject: [iagi-net-l] FW: Tanya Software Mas Fariman, Ini mestinya ke IAGI-net, ya ? RDP -Original Message- From: far...@gmail.commailto:far...@gmail.com [mailto:far...@gmail.commailto:far...@gmail.com] Sent: 26 Januari 2012 6:55 To: iagi Subject: Tanya Soiftware Mohon pencerahan, untuk oil coy (Ind) kalau kita sewa dan/atau beli software (ie petrel, kingdom etc)apakah budgetnya masuk ke GG atau Explo Admin. Nuhun Fwhk . Powered by Telkomsel BlackBerryR -- Sejarah itu tidak pernah usang untuk terus dipelajari -- This email was Anti Virus checked by Administrator. http://www.bpmigas.go.id
RE: [iagi-net-l] Andi Arief: Waspadai 9 Fenomena Alam Ini di Tahun 2012
Menurut hemat saya, kesembilan fenomena alam yang disebutkan Pak Andi Arief itu memiliki dasar ilmiah karena memang merupakan kumulasi penelitian para ahli di bidangnya masing2; hanya fenomena no. 1, 2, dan 5 apakah merupakan ancaman 2012 kita tidak pernah tahu, ancaman potensial iya, tetapi apakah akan terjadi di 2012, kita tidak tahu. Yang terbaik ya terus melakukan mitigasi atasnya, seperti ditulis Pak Oki. Tabrakan Nibiru-Bumi, salah satu skenario kiamat 2012, itu yang tak punya dasar ilmiah, seperti juga pernah dikemukakan NASA (lihat situs NASA di menu FAQ -frequently asked questions). Salam, Awang -Original Message- From: o - musakti [mailto:o_musa...@yahoo.com.au] Sent: 01 Januari 2012 1:17 To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Andi Arief: Waspadai 9 Fenomena Alam Ini di Tahun 2012 Waspada sih baik-baik saja. Hopefully diikuti dengan persiapan mitigasi yang kontinu, tidak cuma dalam tahun 2012. Kenapa tabrakan planet Nibiru gak ikut disebut ya ? . ;) -- On Sun, Jan 1, 2012 12:59 PM ICT Sulastama Raharja wrote: Apakah menurut Anda, artikel di bawah ini memiliki dasar scientific yang terpercaya? Waspadai 9 Fenomena Alam Ini di Tahun 2012 Rachmadin Ismail Menyambut tahun 2012, ada baiknya masyarakat mewaspadai sejumlah fenomena alam yang kemungkinan terjadi. Sedikitnya ada 9 kejadian alam yang perlu diperhatikan dan disiapkan proses mitigasinya secara benar. Berikut 9 fenomena alam tersebut seperti yang disampaikan oleh staf khusus presiden bidang bantuan sosial dan bencana alam, Andi Arief, dalam rilis kepada detikcom, Sabtu (31/12/2011): 1. Ancaman dari Gempa-Tsunami Mentawai (Siberut) 8,9 SR yang dapat mengancam satu juta lebih penduduk di Padang, Pariaman, Painan dan wilayah lain di Sumatera Barat serta Bengkulu, khususnya di sepanjang pesisir barat. Catatan pengukuran jaringan CGPS SuGAr LIPI menunjukan keadaan lewat jatuh tempo pengulangan gempa besar 8.7 SR tahun 1833. 2. Potensi Gempa di Selat Sunda - Selatan Jawa Barat, serta gempa di sesar Cimandiri, sesar Lembang Jawa Barat, Bali, potensi ancaman gempa di jalur patahan aktif besar seperti di Patahan Palukoro-Matano di Sulawesi, Patahan Sorong dan Tarerua-Aiduna di Irian, dan banyak lagi sistem patahan besar di darat dan juga wilayah lautan khusunya di Indonesia Timur yang belum banyak diteliti dan dikenal orang. 3. Setelah gempa Aceh 2004 dan Gempa Sendai, Jepang 2011, kita dihadapkan pada gunung-gunung api yang terus menerus menggeliat. Setelah letusan besar Merapi 2010, sekarang dihadapkan dengan letusan khususnya Gunung Gamalama dan aktivitas Krakatau serta 23 gunung lain yang berstatus Waspada dan Siaga. 4. Bahaya sekunder gunung api terutama di Sekitar aliran sungai pasca letusan Merapi 2010. Potensi banjir longsoran material erupsi Merapi 120 juta m3 5. Potensi Gempa dari patahan besar Sumatra yang sudah cukup banyak diteliti serta gunung api lain pun ada yang bisa menjadi kejutan bencana karena pengetahuan dan database kegempaan gunung api kita masih minim. Untuk Patahan Sumatra segmen yang sudah lama bertapa termasuk: di wilayah Aceh, Toba, Pasaman, Bukit Tinggi ke Utara, Dempo, dan Teluk Semangko serta Selat Sunda. 6. Bencana lumpur Porong Sidoarjo yang masih belum selesai, dan belum adanya kepastian penghitungan volume sumber lumpur yang masih terus keluar dari dalam bumi. Proses subsidensi (penurunan tanah) dan fenomena ikutannya berupa keluarnya gas hidrokarbon dari dalam bumi lewat rekahan-rekahan, deteriorasi kualitas lingkungan-air tanah, udara dan rambatan kerusakan dinamis pada infrastruktur di sekitar daerah semburan (di luar tanggul) masih terus terjadi. 7. Ancaman banjir di mana-mana, khususnya Kota-kota besar seperti Jakarta dengan intensitas sama seperti yang terjadi tahun 2002 dan 2007 dan Semarang. Untuk di daerah-daerah, terutama di lereng-lereng bukit juga sering disertai dengan bencana longsor atau banjir bandang. 8. Iklim yang sepertinya menjadi kian tidak menentu dan ekstrim yang juga bisa menyebabkan bencana, termasuk ancaman berbagai wabah penyakit. Disamping adanya ancaman terhadap sistem ketahanan pangan dan energi. 9. Meningkatnya frekuensi kejadian topan-badai di laut, gelombang tinggi serta munculnya fenomena angin ribut beliung akibat depresi lokal. http://www.detiknews.com/read/2012/01/01/050055/1804022/10/?991104topnews PP-IAGI 2011-2014: Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email to: o...@iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma
RE: [iagi-net-l] Catatan dari Workshop on Editorial of Geoscience Journals in East and Southeast Asia Bandung 21-23 Nov 2011.
Pak Rovicky, Terima kasih atas laporan/informasinya, sangat bermanfaat. Keberadaan internet, seperti teknologi lainnya juga, relatif membawa dua muka: positif dan negatif. Positif, sebab internet juga telah mendorong orang-orang lebih banyak menulis, baik iseng-iseng saja maupun yang serius melalui milis, blog, FB, twitter, dll. Negatif, sebab internet juga bisa menghilangkan kemampuan menulis seseorang bila dia membiasakan ‘copy paste’ begitu saja tanpa melakukan pengujian bahan yang diunduhnya, menganalisisnya, dan pekerjaan2 kritis lainnya, lebih-lebih lagi bila ia tak menyebutkan sumber beritanya, maka jelaslah ia melakukan plagiarisme. Internet juga telah mempermudah orang mencari referensi melalui search engine seperti google yang powefull, membuat orang meninggalkan perpustakaan klasik (bagaimana lagi, itu dampak kemajuan zaman). Sekarang di sekolah2 menengah, murid2nya lebih suka mencari referensi di ruang komputer sekolah atau rental, dibandingkan dengan mencari referensi di perpustakaan sekolah. Mencari penulis yang mau membuat artikel memang sulit, lebih-lebih lagi kalau si penulis berharap sesuatu dari publikasinya, yaitu penambahan credit point yang bisa meningkatkan karier pekerjaannya sebagai peneliti atau dosen, misalnya. Dia akan memilih-milih jurnal yang lebih bergengsi, jurnal2 yang sudah terakreditasi, dll. Juga pertemuan2 geosains yang rutin diadakan setiap tahun, misalnya paling tidak tiga kali di Indonesia seperti PIT-PIT IAGI, HAGI, IPA, membuat orang mengkonsentrasikan penelitiannya/publikasinya kepada PIT2 tersebut, sehingga tak ada lagi waktu atau ide tersedia buat menulis artikel untuk jurnal. Bagaimanapun, harus terus diupayakan bagaimana agar publikasi itu berkelanjutan dan dapat dihadirkan secara rutin, paling tidak untuk Berita/Majalah IAGI yang akan Pak Rovicky dkk kawal mulai tahun depan yang akan segera datang. Verba volans scripta manen... Salam, Awang From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:rovi...@gmail.com] Sent: 30 Nopember 2011 5:21 To: IAGI; geologi...@googlegroups.com Subject: [iagi-net-l] Catatan dari Workshop on Editorial of Geoscience Journals in East and Southeast Asia Bandung 21-23 Nov 2011. Rekan-rekan geologi, Awal pekan lalu (Senin 21 November 2011) Ketua IAGI Pak Lambok, Saya sendiri serta Muhammad Syaiful mendapatkan undangan untuk menghadiri acara diatas yang diadakan oleh Badan Geologi. Dalam acara ini dihadiri dari berbagai negara termasuk Jepang, Malaysia, Thailand, Vietnam dan Indonesia. Hari pertama berisi acara sharing atau berbagi pengalaman dalam hal editing atau penyusunan penerbitan di kawasan Asia Timur dan Asia tenggara. Pada hari berikutnya ada workshop diantara peserta serta juga ada fieldtrip. Kagiatan ini juga merupakan bagian dari CCOP yang beranggotakan Cambodia, China, Indonesia, Japan, Korea, Lao PDR, Malaysia, Papua New Guinea, Philippines, Singapore, Thailand, Timor-Leste, Vietnam Beberapa catatan yang dapat diambil disini antara lain bahwa penerbitan artikel kebumian (kegeologian) di Indonesia terutama oleh Badan Geologi memiliki jumlah penerbitan yang jauh lebih baik dibandingkan negara-negara tetangga lain kecuali dari Jepang yang memang juaranya dalam hal penerbitan ini. Badan Geologi selama ini telah menerbitkan beberapa terbitan ilmiah murni kegeologian namun juga sudah memulai menerbitkan majalah populer yang dinamakan GeoMagz. Majalah atau terbitan Jurnal dalam dual bahasa ini tentunya sudah banyak dikenal dan kalau dikelompokkan terdapat beberapa kelompok Geoscientific Journal, Semi Popular Scientific Magazine, Geological Album, Special Publication, Popular Geoscience Book. Sumber bahan bacaan di internet CCOP ( Coordinating Committee for Geoscience Programmes ) adalah kumpulan badan atau lembaga geologi di negara anggota. Jadi keanggotaannya adalah negara bukan personal. Untuk periode saat ini dipimpin oleh Pak Sukhyar dari Badan Geologi (Indonesia). Dalam pidatonya Pak Sukhyar sangat mendukung publikasi dan penyebaran ilmu serta data-data yang diambil dari state budget (APBN) masing2 negara. Karena itu dana dari rakyat mestilah dikembalikan ke rakyat. Dan memang diBG saat ini sudah banyak publikasi serta usaha membuka data-data ini. Ini juga di'amini' oleh peserta yang lain (dari hasil ngobrol dengan delegasi negara-negara ini. Bahkan Dari Vietnam memberikan satu CD tentang kajian geologi Vietnam Dalam hal penyebaran informasinya, Jepang tentulah yang paling juara. Mereka mempublikasikan banyak artikel dan juga paper serta journal. (sayangnya banyak dalam bahasa Jepun, smoga bisa dibaca dg google translate). Dan yang tidak kalah menarik tentang program dijitasi ini adalah, Mulai tahun 2012 Jepang akan memprioritaskan publikasi dijital ketimbang publikasi cetak !. Wah ini merupakan trend baru. Karena selama ini program akreditasi di Indonesia untuk makalah dijital masih dihargai lebih rendah ketimbang publikasi cetak. Ini perlu digagas lebih lanjut di
RE: [iagi-net-l] Masyarakat Arkeologi Indonesia apresiasi Tim Katastropik Purba
Piramid Giza di Mesir dibangun menggunakan bongkah-bongkah batugamping, granit, dan adukan semen/mortar. Kapan umur pembangunannya diketahui tentu tidak melalui peneraan (dating) menggunakan metode karbon 12/14, sebab carbon dating hanya ditujukan untuk artefak2 terbuat dari zat organik seperti tanaman/kayu dan turunannya yang banyak mengandung karbon. Para ahli Mesir menentukan umur pembangunan piramid Giza sebagai diselesaikan tahun 2560 SM setelah dibangun selama 20 tahun berdasarkan kronologi sejarah Mesir yang memang sudah terpetakan dengan baik. Piramid Sadahurip di Garut menurut Vivanews sudah ditera umurnya menggunakan metode karbon, dan dikabarkan menghasilkan umur yang lebih tua dari pembangunan piramid Giza. Maka muncul beberapa kejanggalan: - pirammid Garut itu harusnya sudah tergali dan tersingkap sehingga bisa diambil sampel kayunya - piramid Garut itu harusnya terbuat dari bahan kayu dan sejenisnya sehingga bisa ditera umurnya menggunakan metode karbon - bagaimana membedakan vegetasi (purba) penutup piramid Garut dengan artefak piramidnya sendiri, jangan-jangan yang dilakukan peneraan karbon adalah sampel vegetasi purba tersebut Menggunakan metode karbon 12/14 untuk menentukan umur artefak di wilayah volkanisme seperti di Garut haruslah ekstra hati-hati karena volkanisme merupakan penyumbang utama karbon di atmosfer, maka akan memengaruhi rasio penanggalan karbon, akan menghasilkan umur yang lebih tua daripada sesungguhnya. Pendek kata, beritanya masih simpang-siur dan banyak klarifikasi yang harus dijawab dan banyak argumentasi yang bisa dikemukakan. Salam, Awang -Original Message- From: o - musakti [mailto:o_musa...@yahoo.com.au] Sent: 29 Nopember 2011 2:21 To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Masyarakat Arkeologi Indonesia apresiasi Tim Katastropik Purba Berita lain soal ini http://us.wap.vivanews.com/news/read/267100-piramida-garut-akan-tingkatkan-ekonomi-warga Tapi apa urusannya sama staf khusus presiden soal bantuan sosial dan bencana alam ya ? On Mon, Nov 28, 2011 11:47 PM ICT Rovicky Dwi Putrohari wrote: Btw, siapa ahli geologi yg mengkaji yg dimaksud dalam tulisan penemuan dibawah ini ? Rdp
RE: [iagi-net-l] Program dijitasi buku dan paper yang diterbitkan IAGI -- INFO PAPER-PURBALINGGA
Program digitasi proceedings IAGI dan publikasi IAGI lainnya sudah digulirkan sejak kepengerusan Pak Andang atau sekitar 10 tahun yang lalu. Kesulitan utamanya adalah mengumpulkan proceedings2 itu sendiri untuk kemudian digitasi. Proceedings IAGI setelah PIT 2003 tak bermasalah sebab sejak itu IAGI sudah menerbitkan CD proceedings. Tetapi sebelum itu, tidak mudah mencari buku-buku proceedings-nya, tahun 1990-an, tahun 1980-an, tahun 1970-an, tahun 1960-an (kalau ada). Semakin lama umur proceedings, semakin sulit mencarinya. Proceedings2 lama barangkali ada di individu2 yang sekarang sudah sepuh atau senior, atau juga ada di perpustakaan2 lemabaga kegeologian. Saya pikir tidak mudah mendapatkan semua proceedings itu. Lebih sulit lagi karena Panitia PIT senantiasa berganti-ganti setiap tahun dan Sekretariat IAGI kekurangan tenaga teknis untuk mengawal semua publikasi termasuk proceedings yang pernah diterbitkannya. Mari kita sejenak membandingkannya dengan IPA. Publikasi2 IPA dimulai tahun 1972 baik untuk proceedings-nya maupun semua publikasi lainnya (atlas, buku fieldtrip, dll.). IPA mempunyai Sekretariat tetap dan selalu terlibat aktif dalam setiap PIT mereka. IPA pun pernah punya perpustakaan yang lengkap, baik saat di gedung lamanya (Ridwas Rais) maupun di gedung-gedung selanjutnya. IPA pun sekarang punya perpustakaan di gedungnya di BEJ, walaupun tidak selengkap sebelumnya karena banyak yang dihibahkan. Tetapi, sebelum penghibahan itu, semua publikasinya sebelum 2004 telah didigitasinya bekerja sama dengan AAPG sehingga menjadi satu DVD yang sangat komplet memuat semua publikasi IPA dari tahun 1972-2004. Publikasi2 berikutnya masih dalam bentuk CD/DVD proceedings. Usaha mendigitasi publikasi, sampai kapan pun adalah usaha yang mulia meskipun sulit dan butuh ketekunan serta konsistensi tingkat tinggi. Publikasi adalah setengah perjalanan dari riset. Seorang geologist atau calon geologist yang meneliti suatu daerah atau suatu masalah hampir selalu bukan yang pertama melakukannya, ada geologist sebelumnya yang pernah melakukan penelitian itu lalu mungkin mempublikasikannya, maka mencari publikasi/studi literatur adalah sebuah keharusan sebelum kita melakukan penelitian; penelitian yang akan kita lakukan tentu akan lebih bermakna bila kita menyimak apa-apa yang menjadi hasil2 atau problem2 penelitian sebelumnya. Hans van Gorsel, meskipun bukan orang Indonesia tetapi pernah lama bekerja di Indonesia (sebagai biostratigrapher Stanvac di Sumatra Selatan), adalah salah seorang yang peduli tentang publikasi-publikasi geologi Indonesia, baik dari prosidings IAGI, IPA, HAGI, buletin2 yang ada di lembaga2 geologi dan perguruan tinggi, dll. Khusus tentang proceedings IAGI, Han pun mengalami kesulitan yang besar untuk mengaksesnya dan membuat daftarnya, apalagi membuatkan anotasi (komentar singkat) untuk setiap papernya. Untuk kesulitannya itu, saya membantu Han dalam dua tahun belakangan ini dengan proceedings (CD khususnya) yang saya punyai, dan menginformasikannya secara berkelanjutan tentang publikasi2 yang baru dari IAGI. Saya membantunya karena Han antara lain melalui situsnya yang bisa memopulerkan publikasi-publikasi IAGI ke dunia internasional, tak masalah dia orang Indonesia atau bukan, yang penting publikasi2 geologi dari Indonesia akan mendapatkan paparan (exposure) yang luas. Salam, Awang -Original Message- From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:rovi...@gmail.com] Sent: 29 Nopember 2011 8:40 To: iagi-net@iagi.or.id; geologi...@googlegroups.com Subject: Re: [iagi-net-l] Program dijitasi buku dan paper yang diterbitkan IAGI -- INFO PAPER-PURBALINGGA Sebagai gambaran betapa banyaknya kemajuan penelitian/publikasi geologi silahkan tengok lampiran ini yang diambil dari VanGorsel 2011. baca-baca yuuk ! RDP 2011/11/29 Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com: Terimakasih Pak Koesoema, Saya akan tindak lanjuti paling tidak untuk file Excel yang Pak Koesoema miliki. Sebagai awal bibliografi Indonesia berikut ini ada Link ke website menarik ttg bibliografi (daftar pustaka) untuk geologi Indonesia. - http://www.vangorselslist.com/ Website diatas sangat-sangat menarik, yang dibuat oleh Vam Gorsel Kalau ingin mengunduh lengkap versi terbaru November 2011 ada 10MB disini : http://www.vangorselslist.com/pdf/BIG_2011_All.pdf Memang terusterang sayapun merasa malu kalau ternyata yang membuat bukan urang awak. Dan mengatakan bahwa 1300 itu menurut pVan Gorsel tergolong tidak lengkap ! Autch ! ABOUT THIS BIBLIOGRAPHY - Edition 4.0, November 2011 The purpose of this bibliography is to facilitate access to the vast heritage of geological studies in Indonesia and surrounding SE Asia. Many workers in the region are unaware of how extensive the amount of published data for the region is. Even this listing of over 1250 pages with over 13,000 titles is not complete. Silahkan buat mahasiswa dan rekan-rekan yang menginkan bibliografi artikel
RE: [iagi-net-l] Tectonic-Driven Proven Petroleum Supersystem: Indonesia Groups
Pak Vicky, Sejak zaman Westerveld (1952) metallogeny yang dihubungkan dengan tektonik di Indonesia, meskipun belum ada plate tectonics, telah dipetakan, yang dibahas melalui fase-fase orogenesa di Indonesia. Setelah plate tectonics ada, Pak Katili, Pak Bona Situmorang, dan Pak Adjat Sudradjat pernah membahas kajian Westerveld tersebut menggunakan plate tectonics. Kawan-kawan 'metal' seperti Pak Daru tentu lebih mengetahuinya daripada saya. Pola-pola nonmetal mungkin juga bisa dipelajari grouping tektoniknya, meskipun kelihatannya tak seterpola metal. Untuk kebencanaan, tentu saja ada grouping tektoniknya, sebab gempa, tsunami dan gunungapi telah kita kenal jalur-jalur tektoniknya. Zona-zona rawan gerakan tanah pun bisa diturunkan dari situ. Maka, menurut hemat saya, grouping tektonik regional bisa dan beberapa telah dilakukan juga (tinggal kita menggali-gali lagi publikasi dan melihatnya lagi) untuk sumberdaya energi (migas, batubara, uranium, gas hidrat,...), sumberdaya mineral logam dan nonlogam, dan kebencanaan (gempa, tsunami, gunungapi, gerakan tanah, semburan lumpur). Kawasan keanekaragaman hayati, yang berhubungan dengan konservasi, bahkan juga bisa di-grouping secara tektonik. Salam, Awang -Original Message- From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:rovi...@gmail.com] Sent: 12 Oktober 2011 1:39 To: iagi-net@iagi.or.id; Forum HAGI; Geo Unpad; Eksplorasi BPMIGAS Subject: Re: [iagi-net-l] Tectonic-Driven Proven Petroleum Supersystem: Indonesia Groups Pak Awang Apakah mungkin mengelompokkan basin2 ini selain untuk tujuan resources migas juga utk resources lain termasuk metal-non metal. Juga kalau memungkinkan dikelompokkan juga kesamaan kebutuhan mitigasi. Saya berpikiran utk membuat sesi seminar atau symposium yg tidak melulu berpikir resourcesnya saja. Sehingga akan ada subsidi silang ketika menyelenggarakan simposium regional ini. Kalau mungkin alangkah bagusnya study memoir kita nantinya. Menyangkut Resources, Mitigation and Conservation Salam RDP On 12/10/2011, Awang Satyana awangsaty...@yahoo.com wrote: Dengan kondisi geotektonik yang unik, Indonesia dilimpahi banyak cekungan sedimen besar dan kecil, ada yang menyebutnya 60 (IAGI, 1985), 66 Pertamina Beicip, 1985), 86 (BPMIGAS, 2008), 64 (Lemigas, 2008), 128 Badan Geologi, 2009). Saya menggunakan semua klasifikasi pemetaan cekungan itu sebab setiap publikasinya punya sisi-sisi positif dan negatifnya, saling melengkapilah. Setiap cekungan itu punya sejumlah petroleum system, baik yang proven maupun potential/speculative. Ada juga beberapa cekungan yang prospektivitas hidrokarbonnya sangat rendah, sehingga semua basin itu bisa kita ranking. Hitungan kasar yang pernah saya lakukan, kira-kira ada 50 proven petroleum system untuk semua cekungan produktif Indonesia dan ada sekitar 100 potential atau speculative petroleum system di cekungan-cekungan sedimen Indonesia dalam semua umur (Paleozoic-Cenozoic). Mengikuti konsepsi Magoon dan Dow (1996) dua tokoh utama pembahas petroleum system (Leslie Magoon dan Wallace Dow), tentu setiap petroleum system punya nama, yaitu merangkai hubungan antara source dan akumulasinya di reservoir. Dari kelima puluh proven petroleum system, saya coba menggolongkannya lagi dengan dasar pijakan: geotektonik regional Indonesia, karena tektonik besar sekali peranannya dalam membentuk konfigurasi cekungan dan isinya, dan ditemukanlah empat golongan yang saya beri terminologi: 1. petroleum supersystem related to rifted and inverted Sundaland basins 2. petroleum supersystem related to gliding tectonics 3. petroleum supersystem related to collisional terranes 4. petroleum supersystem related to Australian passive margin Petroleum supersystem related to rifted and inverted Sundaland basins; ditemukan di semua cekungan yang mengelilingi Sundaland, yang utamanya adalah: North Sumatra, Central Sumatra, South Sumatra, Sunda-Asri, West Java, East Java, Barito, west Natuna, East Natuna. Ke dalam golongan ini juga termasuk Makassar Straits (terutama sisi selatannya), Bone, dan sebagian Gorontalo. Cekungan2 ini dicirikan oleh rifting pada saat Paleogen dan inversi pada saat Neogen. Proven sources terutama ada di Paleogen, sebagian masuk ke Neogen, dengan reservoirs di semua level dari Pra-Tersier (basement) sampai Plistosen. Sources umumnya dari facies fluviodeltaic, marginal marine atau lakustrin, sebagian ada marin juga; reservoir dari nonmarin, delta sampai marin. Struktur-struktur inversi Neogen menyusun sebagian besar akumulasi migas di cekungan2 ini. Speculative seismic surveys menunjukkan bahwa tepi timur Sundaland bukanlah Makassar Strait atau Jawa Timur, tetapi mungkin Gorontalo dan Bone Bay. Masih banyak area2 unproven yang bisa dieksplorasi dengan supersystem ini, misalnya: Sumba offshore, Bone, Gorontalo, Makassar Strait, Billiton, juga area2 tak tersentuh di proven basins-nya. Petroleum supersystem related to gliding tectonics; gliding tectonics adalah
RE: [iagi-net-l] Hasil Pemilihan KETUM
Menyaksikan penghitungan suara dari tempat pemilihan Ketum IAGI, cukup mendebarkan. Saat-saat kartu suara hampir habis, ketegangan terjadi sebab suara untuk Pak Lambok dan Pak Rovicky bersaing sangat ketat. Kubu-kubu yang memberikan suaranya untuk Pak Lambok atau Pak Rovicky mulai bisa ditebak dengan melihat sorakan atau gumaman dari yang hadir saat penghitungan suara dilakukan. Apa boleh buat, Pak Rovicky punya empat angka lebih tinggi dari Pak Lambok, maka jadilah Pak Rovicky sebagai Ketua Umum IAGI 2012-2014. Di bandara Hasanuddin saat pulang, saya mendengar obrolan dari teman2 pendukung Pak Lambok, “Ada yang membelot ni memberikan suaranya kepada Pak Rovicky”. Melihat jumlah suara yang masuk antara Pak Lambok dan Pak Rovicky, kita tahu bahwa pendukung kedua calon ini sama-sama besar, sama-sama kuat; tetapi kan tetap meskipun hanya satu angka lebih tinggi, si calon dengan angka tertinggilah yang menjadi Ketua. Selamat kepada Pak Rovicky sebagai Ketum/Presiden IAGI yang baru, semoga dapat menjalankan amanah yang berat ini dengan baik, bisa mengayomi baik para pendukung yang memberikan suara kepada Pak Rovicky, maupun yang tidak memberikan suara kepada Pak Rovicky. Telah banyak hal dan kemajuan yang telah dilakukan dan dicapai oleh Pak Lambok dan Pak Syaiful serta jajarannya selama periode kepengurusannya. Sebagai seorang anggota IAGI, saya mengucapkan terima kasih dan berharap Pak Lambok dan Pak Syaiful tetap berkiprah aktif di IAGI di kepengurusan yang dinakhodai Pak Rovicky. Semoga bahtera IAGI tetap stabil, membawa banyak penumpang dari berbagai golongan dan asal, melaju dengan mantap di wilayah Indonesia bahkan sampai mancanegara. Salam, Awang From: Didik Fotunadi [mailto:didik_fotun...@yahoo.com] Sent: 30 September 2011 7:42 To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Bls: [iagi-net-l] Hasil Pemilihan KETUM Selamat Pak RDP ... Selalu ada cara dan peluang lebih baik dari yang sudah baik ...
RE: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI HAGI (?)
Pak Udrekh, Saya hadir di presentasi Pak Udrekh kemarin tentang gas hidrat, suatu presentasi yang baik yang tetap disampaikan dalam bahasa Inggris, sekalipun tak ada satu pun kawan expat di situ. Ini juga suatu komitmen seperti yang Pak Udrekh tulis di bawah. Tentu terasa aneh, berbahasa Inggris padahal tak ada orang expat di situ; tetapi sekali komitmen ya tetap komitmen. Dan kebetulan juga chairpersons di tempat Pak Udrekh presentasi juga berkomitmen berbahasa Inggris. Presentasi2 awal saya (sekitar 20 tahun yl) dalam bahasa Inggris pun saya lakukan dengan cara menghafal. Untuk setiap slide saya tulis dulu kalimat2nya dan saya hafalkan dan diulangi berkali2 berminggu2 sebelum hari H pertemuan terjadi. Itu adalah suatu usaha juga untuk mencoba berkomitmen. Analisis Pak Udrekh ada benarnya, tetapi seorang lulusan S1 paling tidak telah berhubungan dengan bahasa Inggris minimal 11 tahun (3 th SMP + 3 th SMS + 5 tahun PT), suatu perioda waktu yang cukup lama untuk dapat menguasai suatu bahasa asing secara lisan maupun tulisan dengan baik. Maka, mestinya mereka telah mampu berkomunikasi dengan baik dalam bahasa Inggris, tak ada hambatan untuk menerima pesan yang disampaikan dan tetap antusias bertanya meskipun dalam bahasa Inggris. Bila mereka masih kurang percaya diri untuk berbahasa Inggris, barangkali metode pengajaran bahasa asing di sekolah2 kita yang perlu dilihat lagi. Para murid sekolah/mahasiswa perlu lebih banyak diarahkan untuk dapat berbicara dalam bahasa Inggris saat mereka mempresentasikan tugas2nya, juga belajar berdebat dalam bahasa Inggris. Jangan kita dan generasi muda kita menjadi orang yang gagap berbahasa Indonesia dengan baik dan benar, juga tak percaya diri dalam berbahasa Inggris Salam, Awang From: Udrekh [mailto:udr...@gmail.com] Sent: 30 September 2011 10:04 To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI HAGI (?) Kemaren saya menuliskan komentar yang sama pak, berharap ada komitmen untuk mengharuskan abstrak dan presentasi berbahasa Inggris. Saya melihat ada 2 hal yang mungkin menjadi bahan pertimbangan mengapa berbahasa Inggris menjadi sulit. 1. Aspek serapan. Walau kita bisa berbahasa Inggris, tapi ada perasaa bahwa jika disampaikan dalam bahasa Indonesia, pesannya akan lebih mudah dipahami. Bagaimanapun juga, kesuksesan sebuah forum ilmiah juga sangat dipengharuhi oleh seberapa jauh berbagi informasi tersebut dapat diserap pendengar dan menimbulkan diskusi yang berkwalitas. Jika tidak ada orang asing yang hadir, berbahasa Inggris jadi seperti mengorbankan efektifitas penyerapan sebuah presentasi. 2. Aspek penerimaan peserta. Saat dibatasi dengan bahasa Inggris, mungkin akan mengurangi antusias teman2 yang merasa memiliki keterbatasan bahasa, enggan untuk berpartisipasi. Tapi, saya setuju dengan usulan pak Awang. Kalau bisa, ada komitmen dan ketegasan bahwa kita mengadakan konverensi kelas internasional, sehingga konsekwensinya abstrak dan slide presentasi harus berbahasa Inggris, dan disampaikan dalam bahasa Inggris. Di Jepang, teman2 ilmuwan juga memiliki kendala yang sama. Mereka biasanya bisa membuat paper dengan bahasa Inggris yang baik, tapi tidak bisa presentasi bahasa Inggris. Dalam beberapa kegiatan yang saya ikuti, kendala terbesar adalah saat tanya jawab. Akhirnya, presentasi tetap diwajibkan dalam bahasa Inggris, akan tetapi saat tanya jawab, boleh berbahasa jepang. Mereka akhirnya menghafal apa yang akan disampaikan saat presentasi. Sehingga semua orang asal mau menghafal, tetap bisa melakukan presentasi dalam bahasa Inggris. 2011/9/30 Awang Satyana awangsaty...@yahoo.commailto:awangsaty...@yahoo.com JCM 2011 baru saja usai. Secara umum, pertemuan gabungan HAGI dan IAGI di Makassar ini berjalan lancar dan meriah. Selamat kepada Pak Dicky Rahmadi dan seluruh jajarannya, Panitia JCM 2011. -- Udrekh Marine Geoscientist Nusantara Earth Observation Network The Agency for The Assessment and Application Of Technology (BPPT) BPPT 1th Building 20th floor M.H. Thamrin no. 8 Jakarta 10340 Indonesia Phone : 62-21-3168908
RE: [iagi-net-l] Lusi
Sebagai pekerja BPMIGAS tentu saja saya tahu kasus Lengowangi-2, apalagi Banjar Panji-1. Saya tahu kedua sumur ini sejak di pengusulannya, saat pengeborannya, saat semburan-semburan terjadi di dekat Banjar Panji-1, dan saat semburan Lengowangi-2 terjadi. Sebagai pekerja BPMIGAS Eksplorasi tentu saya juga mempunyai data lengkap kedua sumur ini, baik saat pengusulannya maupun data pengeborannya. Saya juga sudah meninjau keduanya di lapangan. Dan, secara singkat ingin saya katakan: kasus Lengowangi-2 bukan analogi kasus Lusi . Karena kasus Lengowangi-2 bukan analog kasus Lusi, maka kasus Lengowangi-2 tak ada kaitan kasus dengan Lusi, juga dengan Banjar Panji-1. Maka, teori gempa-tectonic trigger sebagai penyebab Lusi belum mati, belum terbantahkan; saya juga yakin kawan2 yang berpendapat Banjar Panji-1 sebagai trigger Lusi masih berpendapat begitu. Kalau dibilang a never-ending story untuk cause trigger Lusi sementara ini boleh2 saja, memang begitu kenyataan dua school of thought itu. Setiap kubu pemikiran punya argumentasinya masing2. Tetapi dampak sosialnya, janganlah menjadi a never-ending story. Sekedar catatan, tak semua korban Lusi itu menderita, banyak juga yang mengalami seperti ketiban rezeki 'jatuh dari langit' (walaupun lumpur menyembur dari bumi) - itu kenyataan di lapangan. Saya bisa menceritakan panjang lebar mengapa Lengowangi-2 tak berhubungan dengan kasus Lusi, tetapi kita di milis ini sudah berdebat panjang, panas, dll soal penyebab dan pencetus Lusi, selama 5 tahun, seumur Lusi sendiri... perdebatannya mungkin bisa belasan atau puluhan tahun ke depan, dan mungkin berakhir tanpa ada kesepakatan. Jadi, kita berdebat saja melalui jurnal-jurnal ilmiah, kita sama-sama publikasikan pendapat kita. Tak perlu voting, sebab tak semua dari kita pernah melihat, menganalisis, dan menginterpretasikan data-data terkait Lusi, tak semua orang tahu dengan detail soal Lusi; maka tak ada alasan sama sekali untuk voting. Opini publik belum tentu benar, dalam berbahasa pun ada 'salah kaprah' toh, kesalahan umum, sebenarnya bukan opini itu yang benar. Saat ini pembentukan opini juga dikuasai oleh media yang berkuasa. Bukan parpol saja yang berkuasa, media pun sekarang bisa berkuasa. Masalah Lusi dipakai sebagai alat untuk menyerang suatu institusi sudah terjadi, dan itu menambah kisruh perdebatan yang ada, sehingga curiga-mencurigai antar kawan terjadi Geologists berbeda pendapat sudah biasa dari dulu, berdebat pun sudah jalannya kemajuan ilmu. Hati boleh panas, kepala tetap dingin. Kawan adalah tetap kawan sekalipun berbeda pendapat, itu juga bagian dari toleransi. Salam, Awang From: nyoto - ke-el [mailto:ssoena...@gmail.com] Sent: 22 September 2011 8:24 To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Lusi Mas Kartiko, Kalau penyebab lahirnya Lusi ini memang tidak ada hubungannya dengan gempa, maka sekelompok geologist yg selama ini mempercayai dan berteori bahwa lahirnya Lusi karena terjadinya gempa Yogya dan tidak ada hubungannya dengan pemboran sumur BP-1, maka otomatis teori kepercayaan mereka akan terbantahkan. Padahal berdasarkan teori tsb lah kebijaksanaan Pemerintah bersama DPR ttg masalah Lumpur Lapindo dibuat. Apakah ini berarti bahwa teori gempa sebagai penyebab lahirnya Lusi sudah selesai, tidak semudah itu, karena bagi yg mempercayai teori tsb jelas akan mempertahankan pendapatnya, misalnya pak Awang yg sejak awal berpendapat seperti itu sampai sekarang dan beberapa teman geologist dari Lapindo seperti misalnya pak Bambang Istadi. wass, nyoto 2011/9/22 kartiko samodro kartiko.samo...@gmail.commailto:kartiko.samo...@gmail.com Pak Yahdi tapi sebenarnya kesimpulannya jadi menarik dan mengkonfirmasi bahwa tidak perlu gempa sebagai penyebab kasus banjarpanji karena di lengowangi dapat terjadi kasus yang serupa tanpa gempa... jadi justru perdebatan tentang gempa bisa selesai...dan bisa difokuskan pada kondisi geologi, prosedure pemboran dan design sumur. 2011/9/22 yahdi zaim z...@gc.itb.ac.idmailto:z...@gc.itb.ac.id Wah kalau bicara lagi tentang pemboran dan gempa berkaitan dgn si cantik Lusi, akan jadi never ending story spt kata Cak ADB, tapi bukan aspek substansi permasalahannya, melainkan debat penyebabnya.. Ayo kita pikirkan rakyat yg menderita,jangan balik lagi ke gempa atau pemboran... Wslm, Yahdi Zaim, Geologi FITB Powered by Telkomsel BlackBerry(r) -Original Message- From: suryadi_oe...@yahoo.commailto:suryadi_oe...@yahoo.com Date: Thu, 22 Sep 2011 10:56:06 To: iagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Lusi Pada kejadian tsb sama sekali tidak ada gempa. Powered by Telkomsel BlackBerry(r) -Original Message- From: Nataniel Mangiwa nataniel.mang...@gmail.commailto:nataniel.mang...@gmail.com Date: Thu, 22 Sep 2011 17:52:17 To: iagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.id Reply-To:
RE: [iagi-net-l] Ekspedisi Cincin Api - Kompas
tujuannya menggambarkan rangkaian gunungapi yang melingkari Samudera Pasifik, maka boleh saja supaya lebih dramatis disebut sebagai ring of fire, dan diterjemahkan 'cincin api'. Istilah bakunya, seperti yang telah saya tulis, adalah 'andesite line', bahwa di sepanjang jalur ini gunung2apinya andesitik, untuk membedakannya dengan gunung2api di cekungan Pasifik yang basaltik seperti gunung2 perisai di Hawaii. Antara ring of fire dan andesite line memang tak tepat sama, antara lain karena kehadiran gunung2api andesitik di Kep. Galapagos dan Kep. Paskah. Boleh saja kalau kita mau menggunakan 'lingkaran api' di samping 'cincin api', biarkan saja kedua penerjemahan ini bersaing, sampai akhirnya ada satu yang lebih disukai pemakainya. salam, Awang --- Pada Sen, 19/9/11, R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id menulis: Dari: R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id Judul: Re: [iagi-net-l] Ekspedisi Cincin Api - Kompas Kepada: iagi-net@iagi.or.id Tanggal: Senin, 19 September, 2011, 10:00 PM Penerjemahan 'ring of fire' menjadi 'cincin api' saya kira tidak tepat bahkan dapat memberikan kesan yang menyesatkan. Saya baru saja ketemu saja dengan seorang seniman terkenal yang menanyakan kepada saya mengenai adanya penemuan baru yang yang dia sebut 'cincin api' dan sekarang sedang ramai-ramai dilakukan penelitian oleh para ilmuwan dunia. Saya tertegun sebentar sebab saya mendapatkan kesan beliau itu bicara mengenai cincin yang benar2 seperti yang dipasang di jari yang seolah-olah membara seperti api. Kemudian baru saya sadar, bahwa mungkin beliau itu membicarakan acara di Kompas, yaitu mengenai 'Ring of fire' yang melingkari Samudera Pacific. Mungkin istilah yang tepat adalah 'lingkaran api' atau 'lingkaran bara'. Atau apakah yang dimaksud lingkaran api yang membara yang mengepung dan membelit Indonesia seperti diceritakan di bawah ini? Ungkapan untuk Indonesia yang terkenal adalah gordel van smaragd. atau sabuk zamrud yang menjadi lambang IAGI. Saya tidak melihat Indonesia itu dilingkari oleh gunung-gunung api, atau dikepung oleh suatu cincin. Kalau dililit mungkin sekali RPK - Original Message - From: Awang Harun Satyana aha...@bpmigas.go.id To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Monday, September 19, 2011 10:31 AM Subject: RE: [iagi-net-l] Ekspedisi Cincin Api - Kompas Indonesia dikepung dan dibelit cincin api...dari berbagai dimensi ruang dan waktu, membuatnya subur, membuatnya berpanorama menakjubkan, membuatnya punya energi panasbumi terbesar di dunia; namun juga berbahaya sebab cincin2 api ini telah membunuh sekian banyak penduduknya. Maka mari kita daya gunakan dengan baik pemberian ini, tahu memanfaatkan yang telah diberikan, tahu juga memitigasinya agar korban cincin api ini dapat ditekan seminimal mungkin. Salam, Awang -Original Message- From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:rovi...@gmail.com] Sent: 19 September 2011 10:24 To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Ekspedisi Cincin Api - Kompas Sewaktu saya mengisi pembekalan ttg proses2 geologi di Muhammadiyah sby beberapa bulan lalu kebetulan bersamaan dg Pak Maarif komandan BNPB. Beliau menyampaikan bahwa semestinya istilah kebencanaan atau bahkan istilah cincin api masuk dalam UUD45. Saat ini hampir semua rakyat Indonesia mengerti hal ini dan sadar bagaimana dan betapa besarnya dampak dari bencana selama ini di Indonesia. Namun sering (hampir selalu) mitigasi kebencanaan dikesampingkan dalam kebijakan. Hal ini tentusaja dasar legitimasi mitigasi ada dibawah ekstraksi. Saya baru melihat model Pak Hamzah Latief ttg tsunami Sunda. Kalau hal ini terjedi tentusaja kerugian materiil maupun non material sangat besar. Trutama dg adanya pelabuhan serta sentra industri di Cilegon. Saya ngga yakin mitigasi kebencanaan utk daerah ini sudah cukup, mungkin sangatlah minim usaha mitigasi dalam artian persiapan fisik. Secara preliminary riset dan penelitian sudah sering dilakukan namun jarang dipakai secara riil utk peningkatan usaha fisik. Misal membuatan tanggul atau usaha tata ruang dalam mengurangi dampak bila terjadi bencana. Sekali terjadi bencana maka musnahlah hasil kerja bertahun-tahun. Musnahlah jerihpayah pembangunan. Dan pasti menguras APBN maupun milik rakyat dalam pemulihannya. Dengan demikian bisa jadi bukanlah hal yg muluk bila kita merevisi UUD45 dengan memasukkan kalimat Bahwa sesungguhnya Indonesia berada didaerah Cincin Api ... Sehingga diperlukan aturan khusus ttg mitigasi yg perlu dikedapankan dalam stiap kebijakan. Salam waspada. Rdp On 19/09/2011, Awang Satyana awangsaty...@yahoo.com wrote: Baguslah kalau kita sendiri menghargai kekayaan dan sejarah alam serta budaya Indonesia, semoga makin meluas ketertarikan masyarakat kita kepada alam dan budayanya sendiri. Cincin Api (ring of fire) sebenarnya julukan buat semua jalur gunungapi yang memagari Cekungan Samudera Pasifik, mulai dari selatan di tepi-tepi
RE: [iagi-net-l] Ekspedisi Cincin Api - Kompas
Tentu saja Indonesia Pak Vicky, dan di antara itu, yang teraktif adalah Merapi di Jawa Tengah... Maka the International Association of Volcanology and Chemistry of the earth's Interior telah menobatkan Merapi sebagai gunungapi paling aktif, dan kita tahu ia juga telah mempengaruhi jalannya sejarah Jawa, termasuk saat Pajang yang berkekuatan 10.000 tentara mau menyerang Mataram yang hanya berkekuatan 800 tentara. Kalau saja Merapi tidak memihak Mataram saat itu, lainlah cerita sejarah Jawa sampai sekarang. Salam, Awang -Original Message- From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:rovi...@gmail.com] Sent: 20 September 2011 12:20 To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Ekspedisi Cincin Api - Kompas Barangkali yg dimaksud KOMPAS adalah sebuah proyek besar mengelilingi lingkaran atau cincin ini dimulai dari Indonesia. Siapa tahu Kompas akan melanjutkan ekspedisinya ke seluruh gunung-gunung yang ada disekeliling Samodera Pasific. Btw, sepanjang atau sekeliling Ring of Fire ini yang paling aktif kegiatannya yang 'section' dimana ya ? Di Indonesia atau di Jepang ? RDP 2011/9/19 R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id: Penerjemahan 'ring of fire' menjadi 'cincin api' saya kira tidak tepat bahkan dapat memberikan kesan yang menyesatkan. Saya baru saja ketemu saja dengan seorang seniman terkenal yang menanyakan kepada saya mengenai adanya penemuan baru yang yang dia sebut 'cincin api' dan sekarang sedang ramai-ramai dilakukan penelitian oleh para ilmuwan dunia. Saya tertegun sebentar sebab saya mendapatkan kesan beliau itu bicara mengenai cincin yang benar2 seperti yang dipasang di jari yang seolah-olah membara seperti api. Kemudian baru saya sadar, bahwa mungkin beliau itu membicarakan acara di Kompas, yaitu mengenai 'Ring of fire' yang melingkari Samudera Pacific. Mungkin istilah yang tepat adalah 'lingkaran api' atau 'lingkaran bara'. Atau apakah yang dimaksud lingkaran api yang membara yang mengepung dan membelit Indonesia seperti diceritakan di bawah ini? Ungkapan untuk Indonesia yang terkenal adalah gordel van smaragd. atau sabuk zamrud yang menjadi lambang IAGI. Saya tidak melihat Indonesia itu dilingkari oleh gunung-gunung api, atau dikepung oleh suatu cincin. Kalau dililit mungkin sekali RPK - Original Message - From: Awang Harun Satyana aha...@bpmigas.go.id To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Monday, September 19, 2011 10:31 AM Subject: RE: [iagi-net-l] Ekspedisi Cincin Api - Kompas Indonesia dikepung dan dibelit cincin api...dari berbagai dimensi ruang dan waktu, membuatnya subur, membuatnya berpanorama menakjubkan, membuatnya punya energi panasbumi terbesar di dunia; namun juga berbahaya sebab cincin2 api ini telah membunuh sekian banyak penduduknya. Maka mari kita daya gunakan dengan baik pemberian ini, tahu memanfaatkan yang telah diberikan, tahu juga memitigasinya agar korban cincin api ini dapat ditekan seminimal mungkin. Salam, Awang -Original Message- From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:rovi...@gmail.com] Sent: 19 September 2011 10:24 To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Ekspedisi Cincin Api - Kompas Sewaktu saya mengisi pembekalan ttg proses2 geologi di Muhammadiyah sby beberapa bulan lalu kebetulan bersamaan dg Pak Maarif komandan BNPB. Beliau menyampaikan bahwa semestinya istilah kebencanaan atau bahkan istilah cincin api masuk dalam UUD45. Saat ini hampir semua rakyat Indonesia mengerti hal ini dan sadar bagaimana dan betapa besarnya dampak dari bencana selama ini di Indonesia. Namun sering (hampir selalu) mitigasi kebencanaan dikesampingkan dalam kebijakan. Hal ini tentusaja dasar legitimasi mitigasi ada dibawah ekstraksi. Saya baru melihat model Pak Hamzah Latief ttg tsunami Sunda. Kalau hal ini terjedi tentusaja kerugian materiil maupun non material sangat besar. Trutama dg adanya pelabuhan serta sentra industri di Cilegon. Saya ngga yakin mitigasi kebencanaan utk daerah ini sudah cukup, mungkin sangatlah minim usaha mitigasi dalam artian persiapan fisik. Secara preliminary riset dan penelitian sudah sering dilakukan namun jarang dipakai secara riil utk peningkatan usaha fisik. Misal membuatan tanggul atau usaha tata ruang dalam mengurangi dampak bila terjadi bencana. Sekali terjadi bencana maka musnahlah hasil kerja bertahun-tahun. Musnahlah jerihpayah pembangunan. Dan pasti menguras APBN maupun milik rakyat dalam pemulihannya. Dengan demikian bisa jadi bukanlah hal yg muluk bila kita merevisi UUD45 dengan memasukkan kalimat Bahwa sesungguhnya Indonesia berada didaerah Cincin Api ... Sehingga diperlukan aturan khusus ttg mitigasi yg perlu dikedapankan dalam stiap kebijakan. Salam waspada. Rdp On 19/09/2011, Awang Satyana awangsaty...@yahoo.com wrote: Baguslah kalau kita sendiri menghargai kekayaan dan sejarah alam serta budaya Indonesia, semoga makin meluas ketertarikan masyarakat kita kepada alam dan budayanya sendiri. Cincin Api (ring of fire) sebenarnya julukan
RE: [iagi-net-l] Ekspedisi Cincin Api - Kompas
Indonesia dikepung dan dibelit cincin api...dari berbagai dimensi ruang dan waktu, membuatnya subur, membuatnya berpanorama menakjubkan, membuatnya punya energi panasbumi terbesar di dunia; namun juga berbahaya sebab cincin2 api ini telah membunuh sekian banyak penduduknya. Maka mari kita daya gunakan dengan baik pemberian ini, tahu memanfaatkan yang telah diberikan, tahu juga memitigasinya agar korban cincin api ini dapat ditekan seminimal mungkin. Salam, Awang -Original Message- From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:rovi...@gmail.com] Sent: 19 September 2011 10:24 To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Ekspedisi Cincin Api - Kompas Sewaktu saya mengisi pembekalan ttg proses2 geologi di Muhammadiyah sby beberapa bulan lalu kebetulan bersamaan dg Pak Maarif komandan BNPB. Beliau menyampaikan bahwa semestinya istilah kebencanaan atau bahkan istilah cincin api masuk dalam UUD45. Saat ini hampir semua rakyat Indonesia mengerti hal ini dan sadar bagaimana dan betapa besarnya dampak dari bencana selama ini di Indonesia. Namun sering (hampir selalu) mitigasi kebencanaan dikesampingkan dalam kebijakan. Hal ini tentusaja dasar legitimasi mitigasi ada dibawah ekstraksi. Saya baru melihat model Pak Hamzah Latief ttg tsunami Sunda. Kalau hal ini terjedi tentusaja kerugian materiil maupun non material sangat besar. Trutama dg adanya pelabuhan serta sentra industri di Cilegon. Saya ngga yakin mitigasi kebencanaan utk daerah ini sudah cukup, mungkin sangatlah minim usaha mitigasi dalam artian persiapan fisik. Secara preliminary riset dan penelitian sudah sering dilakukan namun jarang dipakai secara riil utk peningkatan usaha fisik. Misal membuatan tanggul atau usaha tata ruang dalam mengurangi dampak bila terjadi bencana. Sekali terjadi bencana maka musnahlah hasil kerja bertahun-tahun. Musnahlah jerihpayah pembangunan. Dan pasti menguras APBN maupun milik rakyat dalam pemulihannya. Dengan demikian bisa jadi bukanlah hal yg muluk bila kita merevisi UUD45 dengan memasukkan kalimat Bahwa sesungguhnya Indonesia berada didaerah Cincin Api ... Sehingga diperlukan aturan khusus ttg mitigasi yg perlu dikedapankan dalam stiap kebijakan. Salam waspada. Rdp On 19/09/2011, Awang Satyana awangsaty...@yahoo.com wrote: Baguslah kalau kita sendiri menghargai kekayaan dan sejarah alam serta budaya Indonesia, semoga makin meluas ketertarikan masyarakat kita kepada alam dan budayanya sendiri. Cincin Api (ring of fire) sebenarnya julukan buat semua jalur gunungapi yang memagari Cekungan Samudera Pasifik, mulai dari selatan di tepi-tepi barat Chile-Peru, Amerika Tengah, California, Canada sebelah barat, Alaska sebelah selatan, menyeberang ke Asia melalui jembatan daratan Aleut, memasuki batas timur Eropa-Asia melalui Kuril, lalu Jepang, menghunjam ke selatan melalui Mariana, lalu menyusuri tepi utara Papua New Guinea dan gugusan kepulauan mikronesia, lalu berakhir di selatan kembali melalui Tonga, Kermadec dan akhirnya Selandia Baru. Istilah lain buat Cincin Api ini adalah Andesitic Line, mengingat hampir semua komposisi gunungapinya andesitik karena hasil subduksi lempeng samudera Pasifik menunjam ke semua lempeng-lempeng benua atau samudera yang mengelilinginya. Sebuah teori kontroversial pernah dikemukakan oleh para ahli kosmologi, bahwa Bulan kita adalah massa Bumi yang tercabut dari Cekungan Samudera Pasifik, dan Cincin Api adalah sisa paling luar bekas luka cabutan itu. Bagaimana dengan gunung-gunungapi di Indonesia dari Sumatra-Jawa-Nusa Tenggara-Banda-Halmahera dan Sulawesi Utara? Banyak literatur menggolongkannya juga sebagai jalur Cincin Api, Ring of Fire. Tetapi gunung2api Indonesia tidak duduk di proper ring of fire. Posisi Indonesia justru unik dan sangat menarik sebab ia duduk di junction, sambungan, jalur-jalur gunungapi di dunia, dan kemudian membuat jalur sendiri. Gunung-gunungapi di Sumatra-Jawa-Nusa Tenggara-Banda adalah jalur paling akhir Jalur Alpide, yang memanjang dari tepi barat Atlantik ke Laut Tengah ke Iran ke Himalaya, menghunjam ke selatan melalui Burma dan masuk ke Sumatra lalu membusur melalui Jawa-Nusa Tenggara dan Laut Banda. Adakah gunung2api aktif di sini, tentu saja ada, tetapi umumnya pada masa lalu dan sekarang telah mati. Ingat saja gunungapi di Pulau Thera, Santorini yang memunahkan kebudayaan Creta pada abad2 sebelum Masehi (dari mana legenda Atlantis berasal), atau ingat juga Vesuvius yang memunahkan kota Pompeii dan Herculaneum pada AD 79, yang lalu pada AD 1815 punya padananannya masih di Jalur Alpide, yaitu Pompeii of the East Tambora 1815. Bila gunung2 api lain di Jalur Alpina sudah berhenti aktif, di Indonesia justru aktif terus karena lempeng samudera Hindia masih menunjam di bawahnya. Kemudian, jalur baru dibuat pula di Indonesia, Jalur Halmahera dan Sulawesi Utara, hasil double subduction ke sisi barat dan timur yang tak ada duanya di dunia. Di Indonesialah bertemu jalur-jalur gunuapi dunia, Cincin Api Pasifik dan
RE: [iagi-net-l] Sulawesi: Stegoland Island Dwarfism
CONTROLS ON BIOGEOGRAPHIC WALLACE'S LINE Awang Harun Satyana (BPMIGAS, Jakarta) ABSTRACT Wallace's Line, line of dividing faunal distribution in central Indonesia, came into being in 1863 and was named after Alfred Russel Wallace, the great English naturalist travelled Indonesian islands from 1854-1862. This was all biologic line but since the beginning, Wallace thought that the line could have geologic background. Currently, it is known that the position of the line is geologically-dependent, a result of plate tectonic movements. The Wallace's Line separates the Oriental (Asian) and the Australian fauna and flora. Original Wallace's Line ran between Bali and Lombok, extending between Borneo/ Kalimantan and Sulawesi, and between Philippines and Indonesia. The revised Wallace Line (1910) lies more eastward than the original line to the east of Sulawesi. Two faunal assemblages from Asian and Australian worlds meet in Sulawesi side by side with the endemic faunas of Sulawesi. Two faunal worlds, meeting in Sulawesi was controlled by geologic processes. Two geologic worlds of Sundaland (Asian) and Australian crustal masses/ microcontinents collided in Miocene to Pliocene making Sulawesi and adjacent islands. Living creatures are passive passengers on drifted microcontinents. When the microcontinents collided, the faunal and floral assemblages from two areas met. The Miocene to Pliocene collision of Australian microcontinents with Sundaland from 20-5 Ma, occurred in the region of Wallace's Line. The collision brought two originally separate faunas and floras into direct contact, ultimately giving rise to the present-day distribution of plants and animals. It is observed that in Sulawesi there were four types of geologic events could have significant biogeographic consequences, called here as: (1) longitudinal displacement, (2) land connections and sea barriers, (3) sea level history and speciation and (4) island dwarfism. PP-IAGI 2008-2011: ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com * 2 sekretariat (Jkt Bdg), 5 departemen, banyak biro... Ayo siapkan diri! Hadirilah Joint Convention Makassar (JCM), HAGI-IAGI, Sulawesi, 26-29 September 2011 - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email to: o...@iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/%0AIAGI-netArchive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. - -- ___ Nganyerikeun hate batur hirupna mo bisa campur, ngangeunahkeun hate jalma hirupna pada ngupama , Elmu tungtut dunya siar Ibadah kudu lakonan. PP-IAGI 2008-2011: ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com * 2 sekretariat (Jkt Bdg), 5 departemen, banyak biro... Ayo siapkan diri! Hadirilah Joint Convention Makassar (JCM), HAGI-IAGI, Sulawesi, 26-29 September 2011 - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email to: o...@iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke
RE: [iagi-net-l] Sulawesi: Stegoland Island Dwarfism
Herman, Iya, setuju sekali; itulah yang bisa dan harus kita lakukan sambil menjaga diri kita sendiri agar tidak ikut2-an mencederai Negeri ini. Salam, Awang From: herman.dar...@shell.com [mailto:herman.dar...@shell.com] Sent: 16 September 2011 3:42 To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Sulawesi: Stegoland Island Dwarfism Awang and Abah, Melalui dunia geologi yang kita tekuni, semoga kita bisa mengimbangi 'image' korupsi dengan keunikan alam budaya Indonesia yang luhur. Saya rasa ini tanggung jawab kita sebagai geologiwan Indonesia. Salam, Herman From: Awang Harun Satyana [mailto:aha...@bpmigas.go.id] Sent: Friday, September 16, 2011 9:48 AM To: 'iagi-net@iagi.or.id' Subject: RE: [iagi-net-l] Sulawesi: Stegoland Island Dwarfism Sayang Abah, korupsinya mencederai keunikan geologi, alam dan budaya Indonesia yang luhur, sehingga barangkali di luar Indonesia lebih dikenal karena korupsinya dibandingkan karena keunikan alam dan budayanya. Selamat berakhir pekan juga. Awang From: Yanto R.Sumantri [mailto:yrs...@rad.net.id] Sent: 16 September 2011 2:46 To: iagi-net Subject: Re: [iagi-net-l] Sulawesi: Stegoland Island Dwarfism Awang Memang NKRI ini unik yh , unik juga dengan kasus KORUPSI - nya yang aduhai. Semoga ndak ada anggota IAGI/HAGI yantg terlibat Akh just a joke . Selamat berakhir pekan . si Abah. On Fri, September 16, 2011 8:52 am, Awang Satyana wrote: Abah, Land bridges atau jembatan daratan adalah pulau-pulau kontinen yang muncul karena fluktuasi muka laut saat susut. Area ini muncul di atas laut dan menjadi jembatan daratan yang digunakan fauna bermigrasi. Indonesia kaya akan land bridges, disertai sejarah fluktuasi muka laut yang kompleks, jadilah jembatan daratan ini muncul atau juga tenggelam. Lombok dan Sumbawa pernah bersatu (bukan karena Selat Alas di antaranya belum ada, selat itu ada, tetapi tersingkap dasarnya akibat susut muka laut). Komodo dan Lomblen pernah bersatu, Roti menjadi satu dengan Semau dan Timor. Sula dan Banggai, Bacan dan Halmahera, Tanah Jampea-Salayar-Doang-Kangean-Madura adalah contoh-contoh jembatan daratan. Stegodon bisa berenang, tetapi tak lebih dari 30 km (Monk et al.1997); bila sekarang ada fosil Stegodon ditemukan dan pulau-pulau di sekitarnya jauhnya misalnya 50 km, maka bisa diduga bahwa dulu Stegodon tersebut pindah pulau melalui jembatan daratan. Sulawesi dihubungkan oleh jembatan daratan sekitar Doang-Tanah Jampea-Salayar dengan Sundaland atau Nusa Tenggara, ke arah Sulawesi Selatan itulah, tepatnya Lembah Walanae, pada Pliosen-Pleistosen, beberapa fauna dari Sundaland dan Nusa Tenggara bermigrasi, dan kini di dunia paleontologi vertebrata kumpulan migrated fauna itu disebut Kelompok Cabenge, Sulawesi Selatan. Salam, Awang --- Pada Kam, 15/9/11, Yanto R.Sumantri yrs...@rad.net.id menulis: Dari: Yanto R.Sumantri yrs...@rad.net.id Judul: Re: [iagi-net-l] Sulawesi: Stegoland Island Dwarfism Kepada: iagi-net@iagi.or.id Tanggal: Kamis, 15 September, 2011, 2:21 PM Awang jembatan itu posisinya secara geologi apa ya ? si Abah ? On Thu, September 15, 2011 1:30 pm, rimbawan prathidina wrote: Pak Awang Hanya mau Cross Check saja pak Awang, saya pernah lihat tayangan di National Geographic Channel bahwa Komodo itu dulunya lebih besar dari ukuran nya sekarang dan dikarenakan jembatan darat tadi tertutup maka para komodo tersebut terisolasi sehingga terjadi penurunan kuantitas (jumlah dan ukuran binatang buruan) makanan sehingga mereka berbadan kecil (Dwarfism) seperti saat ini. Tapi tentu saja ini perlu di cross cek juga bila ditemukan fosil - fosil komodo purba. salam Rimbawan 2011/9/15 Awang Satyana awangsaty...@yahoo.com Sulawesi, yang sepuluh hari lagi akan banyak dikunjungi para geoscientists yang mengikuti pertemuan ilmiah gabungan antara HAGI dan IAGI (JCM- Joint Convention Makassar, 26-29 September 2011), merupakan wilayah yang sangat unik-menarik-namun rumit secara geologi maupun biologi. Sulawesi adalah wilayah benturan antara berbagai terrane (mintakat) geologi, sekaligus merupakan wilayah benturan antara dunia fauna. Kedua benturan geologi dan biologi ini 'klop' alias saling mendukung dan saling berhubungan sebab-akibat. Fenomena ini bukan barang baru, tetapi saya ingin mengangkatnya lagi menggunakan analisis dan sintesis baru dalam rangka menghargai sebuah pulau unik di Indonesia dalam sebuah makalah yang akan dipresentasikan di JCM berjudul,Sulawesi: Where Two Worlds Collided - Geologic Controls on Biogeographic Wallace's Line. Tujuannya adalah semoga kita makin menghargai bagian Tanah Air kita yang unik-menarik-walaupun rumit ini. Abstrak makalahnya ada di bawah tulisan ini. Sulawesi menduduki daerah Wallacea paling barat. Wallacea adalah suatu nama wilayah di bagian tengah Indonesia gagasan Dickerson (1928) yang di sebelah barat dibatasi oleh Garis Wallace
RE: [iagi-net-l] Re: [Forum-HAGI] [iagi-net-l] tulisan menarik di AAPG Bulletin
Pak Koesoema, Yang membeli data spec surveys di forearcs Sumatra dan Jawa ada beberapa, juga yang sedang mempelajarinya, tetapi belum ada blok2 baru ditawar calon investor (direct offer) atau yang mengambil blok tawaran Pemerintah di wilayah2 forearcs ini. Kita tunggu saja kemajuannya sampai pertengahan tahun 2012. Saya juga selalu berpikiran terbuka Pak, hanya mencoba meluruskan kembali isu tahun 2008 lalu dan mengulas paper Lutz et al. (2011) dari sisi lain. Salam, Awang -Original Message- From: R.P.Koesoemadinata [mailto:koeso...@melsa.net.id] Sent: 07 September 2011 1:56 To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Re: [Forum-HAGI] [iagi-net-l] tulisan menarik di AAPG Bulletin Apakah sesudah heboh Simeule ini Block ini ada perusahaan yang berminat mengambil block ini? Saya ini selalu mempunyai sikap open mind. Kalau ada perusahaan yang berminat saya pikir dikasihkan saja sesuai dengan prosedur dan peraturan yang berlaku. Siapa tahu terjadi kejutan Wassalam RPK - Original Message - From: Awang Satyana awangsaty...@yahoo.com To: Forum Himpunan Ahli Geofisika Indonesia fo...@hagi.or.id Cc: IAGI iagi-net@iagi.or.id; Eksplorasi BPMIGAS eksplorasi_bpmi...@yahoogroups.com; Geo Unpad geo_un...@yahoogroups.com Sent: Wednesday, September 07, 2011 1:13 PM Subject: [iagi-net-l] Re: [Forum-HAGI] [iagi-net-l] tulisan menarik di AAPG Bulletin Paper Lutz et al. (2011) ini masih berhubungan dengan isu yang pernah menghebohkan Negeri ini pada 11-13 Februari 2008 akibat pemberitaan serentak media (cetak, elektronik, internet) di seluruh Indonesia tentang “ditemukannya lapangan migas raksasa di Simeulue, Aceh”, yang menurut sebuah institusi negara dalam negeri (yang pekerjaan sehari-harinya sebenarnya bukan mengurusi migas, tentu kawan2 tahu yang saya maksudkan, saya tak enak menyebutnya langsung) cadangannya lebih besar dari Saudi Arabia (Jawa Pos 11 Februari 2008). Tentu ini berita yang menghebohkan sekali, terutama di kalangan profesional migas. HAGI-IAGI menyambut dengan sigap isu ini sekaligus untuk melakukan klarifikasi isu itu secara profesional dengan mengadakan luncheon talk masalah ini di sebuah hotel di Jakarta pada 21 Februari 2008. Saya kebetulan adalah salah satu pembicara di dalam luncheon talk itu, dan berpendapat bahwa isu itu negatif serta pemberitaannya menyesatkan. Isi isu yang pertama kalinya dilemparkan sebagai bola panas oleh institusi yang saya maksudkan di atas itu juga banyak menyalahi kaidah keteknikan migas yang berlaku di kalangan para profesionalnya. Meskipun demikian, isu ini telah masuk ke Istana dan disambut dengan sebuah tindak lanjut. Dibentuklah tim klarifikasi atas isu ini sebelum hiruk-pikuk yang lebih lanjut terjadi. Sebuah prosedur yang baik sebab yang namanya isu harus diklarifikasi dulu. Anggota tim klarifikasi ini, yang dinamakan Tim Verifikasi Simeulue semula melibatkan banyak institusi termasuk IAGI dan HAGI, saya juga anggotanya. Tetapi kemudian karena masalah intern yang menurut kabar data kurang dibuka oleh institusi pelempar bola panas (entah mengapa?), maka satu per satu anggotanya mengundurkan diri atau tak pernah diundang lagi dalam diskusi-diskusi, termasuk saya. Akhirnya, yang meneruskan sampai selesai sebagai Tim Verifikasi Simeulue hanyalah Lemigas dan PSG (Pusat Survei Geologi). Tim Verifikasi bekerja dari September 2008 sampai Februari 2009. Meskipun saya bukan anggota aktif Tim ini karena hanya dilibatkan di awal dan setelah itu tak pernah dilibatkan lagi, tetapi saya punya hasil “investigasi” (yang namanya isu harus diinvestigasi) Tim ini. Inilah yang akan saya ceritakan di akhir tulisan ini. Sebelumua, saya ingin mengulas sedikit paper Lutz et al. (2011). Banyak yang bisa didiskusikan dari paper Lutz et al. (2011) tentang sttratigrafinya, tektoniknya, maupun petroleum system-nya. Kali ini, saya hanya ingin menyoroti masalah thermal modeling dan gas geochemistry yang dievaluasi Lutz et al. (2011), yaitu masalah nilai heatflow yang dipakai dan karakterisasi gas berdasarkan sampel sedimen; khususnya metode yang mereka pakai dan hasilnya. Heat-flow values (Q) yang dipakai Lutz et al. (2011) diturunkan dari perhitungan berdasarkan kedalaman bottom-simulating reflectors (BSRs). Interpreted BSRs dikonversi dari TWT to depth (DBSR) menggunakan velocity profile yang diturunkan dari wide-angle reflection seismic data. Kedalaman seafloor (Dsf) juga dihitung, dengan asumsi kecepatan gelombang bunyi di air 1500 m/s (4921 ft/s). Temperatur pada kedalaman BSR (TBSR) ditentukan dengan water-methane phase diagram (Kvenvolden and Barnard, 1982). Temperatur air di dasar laut (Tsf) dihitung dari pengukuran CTD (conductivity-temperature-depth) sampai kedalaman 1100 m (3609 ft); untuk kedalaman yang lebih besar, diasumsikan temperatur 1 C. Untuk thermal conductivity, digunakan published value 1.23 W/(m K) dari Delisle and Zeibig (2007). Kemudian rumus Q adalah: Q = grad(t) with grad(t) = (TBSR - Tsf)/(DBSR - Dsf). Dari perhitungan, didapatlah
RE: [iagi-net-l] Re: Gempa Singkawang (?)
Yang namanya kerak stabil tak sepenuhnya stabil. Terrane tectonics meneorikan bahwa craton yang stabil pun disusun oleh a mosaic of microplates yang pada sambungan-sambungannya (sutures) suka menjadi episentrum gempa yang kita sebut intra-plate earthquakes. Kasus gempa Singkawang, episentrumnya berfokus di trace Lupar Line yang merupakan suture line antara terrane Semitau (Metcalfe, 1996) dan accreted crust Sibu Zone (van Bemmelen, 1949). Soal lokasi, tak mengherankan karena Lupar Line pernah menjadi wilayah tidak stabil. Yang menarik justru reaktivasinya sendiri sebab kini Lupar Line jauh dari tepi2 lempeng aktif. Volkanisme di sini juga semuanya purba, masih berkaitan dengan magmatisme bagian utara Schwaner atau beberapa intrusi basaltik saat spreading South China Sea terjadi. Lebih jauh tentang intra-plate earthquakes, seperti yang disebutkan Kang Danny, Australia menyediakan referensi yang paling baik kelihatannya. Bila menyeriusi kasus gempa di Singkawang, maka metode2 penelitian yang dipakai di Australia barangkali bisa diterapkan di area Kalimantan Barat ini. Semua gempa di Australia umumnya merupakan intra-plate earthquakes yang tentu saja frekuensinya jauh lebih kecil daripada gempa2 di active margin seperti di Indonesia. Karena intra-plate seluas Australian Plate, maka gempa bisa terjadi di mana saja di Australia, tetapi di Western Australia paling banyak. Gempa terbesar Australia juga terjadi di Western Australia, 7.2 magnitude di Meeberrie pada tahun 1941. Beberapa penelitian seismologi dan tektonik pernah dilakukan di Yilgarn craton, W-SW Australia), sebagian dipublikasi (Reading et al, 2003; Allen et al., 2004; Reading Kennett, 2003; Dentith et al., 2000), untuk memahami struktur salah satu craton terkenal di dunia ini. Yang namanya intra-plate earthquake atau intra-cratonic earthquake itu adalah earthquake di batas terranes yang menyusun Yilgarn craton. Gempa di area Singkawang juga gempa di batas terranes. Yilgarn Craton adalah geological entity terluas di Australia Barat dan salah satu craton berumur Archaean terbesar di dunia. Untuk memahami struktur craton ini para peneliti pernah melakukan berbagai penelitian geologi, seismik refraksi dan refleksi di daerah ini sehingga bisa disusun crustal velocity structure di craton ini. Berdasarkan sejumlah penelitian diketahui bahwa Yilgarn craton merupakan two-layered crust dengan ketebalan rata2 35 km (Dentith et al., 2000). Namun secara lateral, banyak dijumpai variasi dalam velocity structure yang ternyata setelah disintesis gejala ini berhubungan dengan terrane boundary. Beberapa zona high-velocity ditemukan, yang mungin kejadiannya bisa berhubungan dengan : (1) kehadiran mafic to ultramafic intrusions, (2) high-velocity zone tersebut merupakan fault-bounded mega-sliver, semacam suspect terrane dengan oceanic affinities -sliver adalah suatu exotic bodies yang terselip di area yang secara umum berbeda sifatnya dengan sliver tersebut. Struktur bagian dalam dan upper mantle Yilgarn Craton pun pernah diteliti menggunakan lintasan teleseismic dari Perth-Kalgoorlie dan sebuah lintasan 200 km di sebelah utara Kalgoorlie (Reading et al., 2003). Sifat kerak dan upper mantle ditentukan berdasarkan model seismic-velocity. Hasil dari penelitian ini adalah pengetahuan tentang pola akresi Yilgarn Craton, di area mana yang banyak akresi, di area mana yang sepi dari akresi. Penelitian pun menemukan bahwa Mohorovicic discontinuity jelas di area bagian tengah terrane, tetapi kabur dan bergradasi di area terrane boundary. Variasi lateral craton dan pola akresinya menunjukkan bagaimana evolusi Yilgarn Craton terjadi. Gempa di Singkawang bisa saja merupakan kumulasi strain sekian lama atau terjadi karena build up of stress di kerak Bumi yang disebabkan gerakan lempeng-lempeng sekitar Kalimantan, meskipun jauh lokasinya saat ini. Build up stress ini bila melewati batas tahan batuan akan mematahkan batuan yang pilihannya akan lebih sering pada zona-zona lemah seperti terrane boundary. salam, Awang Referensi 2terkait yang saya sebutkan di atas : - Reading et al., 2003, Seismic structure of the Yilgarn craton, Western Australia : Australian Journal of Earth Sciences, 50/3, 427-438. - Allen et al., 2004, Low Stress Drop Swarm Events in the Yilgarn Craton, Western Australia : American Geophysical Union, Fall Meeting 2004, abstract #S11A-0994. - Dentith et al., 2000, Deep crustal structure in the southwestern Yilgarn Craton, Western Australia, Tectonophysics, 325, 227-255. - Reading Kennett, 2003, Lithospheric structure of the Pilbara Craton, Capricorn Orogen and northern Yilgarn Craton, Western Australia, from teleseismic receiver functions : Australian Journal of Earth Sciences, 50/3, 439-445 -Original Message- From: premonow...@gmail.com [mailto:premonow...@gmail.com] Sent: 26 Agustus 2011 2:38 To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Re: Gempa Singkawang (?) LKBn Antara menanyai ttg keterkaitan
[iagi-net-l] Kisruh Umur Sambipitu - Oyo? (was: Kompleks Gunungapi Bawahlaut.....)
Vian, Muda sekali umur Sambipitu kalau N10-N13, juga Oyo; masuk ke umur Wonosari. Coba kita telusuri lagi Formasi Sambipitu ini. Bothé (1929) adalah yang pertama memetakan Sambipitu dan Wonosari Beds. Lima tahun kemudian (Bothé, 1934) memetakan unit lain di antaranya, yaitu yang disebutnya Ojå Beds (Oyo dalam literatur2 saat ini). Bothé (1929) memetakan Sambipitu Beds sebagai soft (low relief), green to greenish brown mudstones and volcanigenic sandstones di atas breksi Nglanggran Beds. Sambipitu mengandung traces of microfossils; yang merupakan penanda pertama marine fossils di atas Kebo Beds. Wonosari Limestone tentu lebih banyak mengandung fosil dan jauh lebih sedikit kandungan tufnya, juga Wonosari bersifat reefal facies, menutupi areal yang luas di Pegunungan Selatan dan kita tahu formasi inilah yang membentuk karst topography di Pegunungan Selatan (Gunung Sewu). Sekarang tentang umur, yang ingin saya diskusikan lebih jauh. Ada hal sangat penting untuk masalah ini yang tak boleh dilupakan oleh semua peneliti geologi Pegunungan Selatan, yaitu kehadiran angular unconformity di ujung Old Andesite sebelum masuk ke formasi2 di atasnya (Sambipitu, Oyo, Wonosari). Bothé (1929) sudah memetakan angular unconformity ini berdasarakan dips dan overlapping field relationships. Unconformity ini menunjukkan pengangkatan Jiwo Hill dan deformasi older strata di wilayah ini. Penelitian Bothé’s yang cermat ini, dalam pandangan saya, sayang sekali suka tak diperhatikan oleh kebanyakan peneliti selanjutnya, yang mengabaikan pentingnya terminasi Old-Andesite oleh angular unconformity dan iniasiasi sekuen baru sedimentasi. Tetapi publikasi dari Kadar (1986) sangat baik melakukan pentarikhan atas unconformity ini. Pak Darwin Kadar melakukan plotting lokasi-lokasi sampel dan full faunal listing sambil mengikuti skema litostratigrafi dari para pemeta lapangan yang memasukkan Oyo area (dan unconformity event), juga dengan satuan Sambipitu. Beberapa sampel yang ditelitinya masuk ke dalam tipe Sambipitu Beds sensu stricto Bothé, dan mengandung Globorotalia kugleri dan G. pseudokugleri. Kedua spesies ini extinct pada 21.5 and 21.6 mybp - bila kita korelasikan dengan geomagnetic polarity time scale (Berggren et al., 1995). Datum pertama itu ekivalen dengan top of zone N4. Di dalam Oyo Beds sendiri, yang diendapkan di atas Bothé’s angular unconformity, kandungan fosil dari Pak Kadar mengindikasi N6 (Globigerinatella insueta) dan N8, N9 evolutionary sequence Praeorbulina - Orbulina. Dari sini, maka jelas bahwa umur Sambipitu itu pada batas N4/N5, dan Oyo bisa sampai N8. Nah, kisruh umur Sambipitu di daerah Ngalang itu harus diwaspadai disebabkan sampling batuan pada debris-flow beds yang memang menyerupai Sambipitu beds yang mengandung sporadic larger foraminifera seperti Cycloclypeus annulatus yang menunjukkan umur di atas bagian bawah Upper Tf. Di wilayah ini, makin ke atas deep marine faunas sedimen berkarakter turbidit beralih menjadi mixed planktonic dan larger foram limestone yang umurnya bisa N11-12 (di kisaran umur yang Vian temukan), sebelum planktonic component-nya berkurang dan digantikan oleh carbonate debris yang mengandung koral. Pola struktur sedimentasi debris-flow di satuan yang dianggap Sambipitu di wilayah Ngalang itu harus dicermati sebab Sambipitu tidak pernah masuk kedalam Miosen Tengah. Stratigrafi dan umur yang ‘primer’ (bukan ‘sekunder’ seperti hasil debris flow) yang terbaik untuk stratigrafi Sambipitu-Oyo bisa dilakukan di section Kali Widoro-Oyo. Salam, Awang From: vian bonny [mailto:] Sent: 02 Agustus 2011 1:08 To: iagi-net@iagi.or.id Cc: 'Awang Satyana' Subject: Re: [iagi-net-l] Kompleks Gunungapi Bawahlaut Old Andesites Tanjung Aan, Lombok Pak Awang,.. Ikut diskusi: seingat saya (dari previuos studies) dan dari studi yang pernah saya lakukan di daerah Ngalang (Sambipitu) dan sekitarnya pada tahun 2010, umur Formasi Sambipitu adalah N10-N13 (Miosen Tengah). Memiliki sekuen trangresif, dari perselingan batupasir dan batulanau dengan sisipan breksi konglomeratik (bagian bawah) berubah menjadi perselingan batulanau dan batulempung dengan sisipan batupasir dan batugamping (bagian atas), kemudian dilanjutkan dengan pengendapan Formasi Oyo (N14) yang dominan batugamping klastik. Batupasir Formasi Sambipitu pada bagian bawah didominasi oleh feldspartic-lithicarenite yang banyak mengandung pecahan batuan beku andesit yang merupakan reworked dari formasi dibawahnya (Ngglanggran?) dan beberapa pecahan fosil. Lithostratigrafi Formasi Sambipitu dipakai untuk stratigrafi daerah Pegunungan Selatan, sedangkan di Kulonprogo ekuivalen dengan Formasi Sentolo. Interpretasi saya, Formasi Sambipitu adalah menandai matinya OAF (Post-OAF). Salam: Vian Bonny geologist wanna be From: Awang Harun Satyana aha...@bpmigas.go.id To: 'iagi-net@iagi.or.id' iagi-net@iagi.or.id Cc: 'Awang Satyana' awangsaty...@yahoo.com Sent: Monday, August 1, 2011 1:35 PM
RE: [iagi-net-l] Kompleks Gunungapi Bawahlaut Old Andesites Tanjung Aan, Lombok
Abah, Di Kulonprogo (Nanggulan) Formasi batugamping Jonggrangan (N7-N12, Miosen Awal-Miosen Tengah; Lunt, 2004 -unpublished) betul duduk di atas Old Andesite Miosen Awal N4-N5; jadi ada hiatus; tetapi deeper facies Jonggrangan (shale-mudstone) duduk tanpa hiatus di atas Formasi Sentolo (N5-N7) yang sebagian ditafsirkan orang bagian paling atas Old Andesite. Betul juga bahwa sumur Borelis dan Alveolina (Bolliger Ruiter, 1975, Proceedings IPA) menargetkan batugamping yang duduk di atas Old Andesite. Sumur Alveolina-1 (Java Shell) menemukan karbonat Middle Miocene yang ekivalen Jonggrangan, tetapi sebagiknya tak menyebutnya sebagai Jonggrangan, melainkan Wonosari. Sedangkan sumur berikutnya, Borelis-1 tak menemukan gamping tersebut, sekuen Middle Mioene-nya hilang. Formasi Sambipitu N4/N5 (Miosen Awal), kelihatannya bagian transgresif dari old andesites di Pegunungan Jiwo Pegunungan Kidul, didominasi shale dan tuf turbidit, secara umur ekivalen dengan apa yang terkenal sebagai First Breccia Tuff/ Waturanda (Harloff, 1935) di Karang Sambung. Batuannya lebih kurang mirip, bila Sambipitu dan formasi bawahnya, yaitu breksi Nglanggran dibawa sekaligus dan dikorelasikan ke Waturanda Karang Sambung yang didominasi tuff, shale dan breccia. Secara lokal, Old Andesite volcanism telah terjadi pada Eosen, misalnya sisipan lapisan tuf di Formasi Bayah (Eosen Tengah) dan Cicarucup (Eosen Akhir), juga di beberapa tempat di Pegunungan Selatan Jawa, tetapi secara dominan, Old Andesite volcanism terjadi pada Aquitanian (Oligo-Miosen), terutama Miosen Awal (N4-N5). Ini sejalan dengan plot umur radiometri dari Soeria-Atmadja et al. (1994) yang menunjukkan dominasi umur2 Oligo-Miosen/Miosen Awal dibandingkan Eosen. Jelas, bahwa Jawa punya busur volkanik definitif pertama adalah pada Aquitanian, yang memanjang dari Sumatra bagian selatan - Sumbawa. Tak ada busur volkanik Eosen sejauh ini yang definitif di Jawa. Salam, Awang From: Yanto R.Sumantri [mailto:yrs...@rad.net.id] Sent: 01 Agustus 2011 1:01 To: iagi-net Subject: Re: [iagi-net-l] Kompleks Gunungapi Bawahlaut Old Andesites Tanjung Aan, Lombok Pak Awang Saya pernah melakukan pemetaan di Blok Kulon Progo . Seingat saya batu gamping Formasi Jonggrangan itu alasnya adalah OAF , hal yang sama juga di sumur Shell Alveolina dan Borelis di laut Hindia. Apa begitu ? Kalau Formasi Sambiputi yang tersingkap di Kulon Progo itu korelasi dengan daerah Karang Sambung apa ya ? si Abah. On Mon, August 1, 2011 11:37 am, Awang Satyana wrote: Pak Agus, Terima kasih atas koreksinya, mungkin penamaan Formasi 'Old Andesites' (OAF) di Kulon Progo sudah waktunya disesuaikan dengan yang berlaku menurut SSI (Sandi Stratigrafi Indonesia) yang telah diperbaharui (misalnya SSI revisi 1996). Juga beberapa hirarki stratigrafi Old Andesites ini di sepanjang Pegunungan Selatan masih belum taat asas (konsisten) dengan yang tertuang di SSI seperti penamaan Kelompok, Formasi, Anggota. Barangkali juga perlu meninjaunya lagi menggunakan konsep volkanostratigrafi karena Old Andesites dominan diendapkan sebagai endapan piroklastik dan epiklastik dari volkaniklastik. Tentang 'fosil2' berbentuk pasir2 bulat2 di pantai Kuta dan Tanjung Aan yang seperti merica itu memang banyak geologist yang menduganya sebagai Orbulina sp., tetapi seorang peneliti mikropaleontologi dari LIPI pernah menuliskan bahwa itu bukan Orbulina tetapi fosil-fosil dari spesies Schlumbergerella floresiana (Adisaputra, 1991). Mencari info lebih detail tentang fosil ini saya belum dapat karena referensi tersebut tak tercantum di makalah yang saya baca. salam, Awang --- Pada Sab, 30/7/11, Agus agushendra...@yahoo.com menulis: Dari: Agus agushendra...@yahoo.com Judul: Re: [iagi-net-l] Kompleks Gunungapi Bawahlaut Old Andesites Tanjung Aan, Lombok Kepada: iagi-net@iagi.or.id iagi-net@iagi.or.id Tanggal: Sabtu, 30 Juli, 2011, 9:01 AM Ulasan singkat yg menarik, mungkin sedikit koreksi pak awang. Old andesites yg muncul di kulonprogo, nama formasinya tetap OAF / Old Andesites Formation, sementara di Pegunungan Selatan Yogya Jawatengah, kelompok OligoMiosen tsb sering disebut sbg Kebo Butak Beds atau Formasi Kebo Butak. Sementara pada OAF di Jatim Selatan, sering disebut Formasi Besole, Mandalika. Jalur volkanik OligoMiosen di bagian selatan jawa ini yg sdh cukup banyak dipelajari kawan kawan geologist terkait dg alterasi hidrotermal. Terkait daya tarik geowisata volkanik oligo-miosen di jatim selatan yg rekomended adalah jalur grindulu, mulai dari kota pacitan sampai tegalombo - slahung di ponorogo. Ke arah timur, jalur landskap volkanik oligo miosen yg sgt menarik ada di pinggiran pantai selatan mulai dari trenggalek - tulungagung terutama yg membentuk volcanic cliffed coast. Pak Awang, butiran pasir merica yg ada di Pantai Kutai Lombok Selatan, bukankah itu dari pasir orbulina, spesies foram kecil yg teronggok di tepian pantai Kuta sbg akibat penampian dari arus
RE: [iagi-net-l] Gempa Jepang (Tohoku Chihou Taiheiyou Oki Jishin)
Pak Irwan, Pak Danny, hatur nuhun diskusinya. Seperti yang saya harapkan, semoga bencana gempa Tohoku Jepang ini, meskipun tetap sebagai bencana yang merenggut ribuan korban dan merusak banyak fasilitas dan harta benda manusia, dan bahkan juga memberikan efek berantai berupa radiasi radioaktif, tetap dapat memberikan pemahaman yang lebih baik lagi bagi para ahli gempa untuk menganalisis gempa2 subduksi yang belum sepenuhnya dipahami para ahli itu, demi kepentingan prediksi meskipun masih jauh dari sempurna. Khusus penerapan ke Jawa, saya sangat setuju dengan seruan Pak Andang bahwa Jawa pun kini perlu mendapatkan porsi riset kegempaan yang sama dengan Sumatra karena Jawa juga menghdapi posisi frontal terhadap subduksi kerak samudera Hindia, banyaknya sesar-sesar yang masih aktif, dan terlebih lagi penduduknya banyak. Semoga Pak Danny dan Pak Irwan yang terlibat langsung dengan masalah kegempaan bisa mengingat hal ini untuk ke arah realisasi. Kiranya untuk Jawa, selain jaringan GPS yang cukup rapat, kita pun perlu melibatkan P wave mantle tomography untuk memahami masalah kelandaian, kecuraman, gap dari slab yang masuk ke bawah Jawa seperti didiskusikan Pak Danny untuk kasus gempa Tohoku. Slab yang masuk ke bawah Jawa bervariasi umurnya dari sekitar 100 Ma di sebelah selatan Jawa Barat sampai 140 Ma di sebelah selatan Jawa Timur (Hayes, 1978). Tentu ini akan punya pengaruh kepada karakteristik sudut tekukan Wadati-Benioff zone pada konvergensi lempeng, yang nantinya sedikit banyak akan berpengaruh kepada kegempaan. Jawa juga dari mantle tomography punya low dip of slab sampai kedalaman 100 km, lalu steep dip of slab dari kedalaman 100-600 km. Barangkali ini akan punya karakteristik tersendiri untuk subduction earthquakes. Kejadian oceanic plateaux seperti Roo Rise yang kini ditemukan banyak tersebar di atas kerak samudera Hindia tidak menutup kemungkinan bahwa dulu pun begitu (the present is the key to the past). Oceanic plateaux ini tentu merupakan buoyant object yang sulit tersubduksi karena density-nya yang relatif lebih ringan daripada sekelilingnya. Saat konvergensi terjadi, oceanic plateaux yang sulit masuk ke dalam zona subduksi ini barangkali akan membuat coupling yang signifikan pada interface subduction yang pada saatnya akan menyebabkan akumulasi gaya yang sangat besar yang bila tak tertahankan lagi lalu akan menimbulkan gempa dengan magnitude yang signifikan juga ( 8 M). Mantle tomography juga memperlihatkan pola slab di bawah Jawa yang tidak mulus, tetapi di beberapa tempat mengalami break-off, sehingga membuat penampilan kehadiran beberapa slab windows. Beberapa ahli (misalnya Hall, 2010) memikirkan bahwa slab break-off atau windows ini akibat buoyant oceanic plateaux tadi yang tidak mau masuk ke dalam zona subduksi, dan telah menggunakan mekanisme ini sebagai penjelasan bahwa kita punya beberapa gunungapi potassic dan ultra-potassic di utara Jawa seperti Muria dan Ringgit Beser. Tetapi saya lebih yakin bahwa gunungapi2 ini mendapatkan karakternya yang keluar dari karakter dominan calk-alkaline di tengah Jawa karena terjadi oleh sesar besar di area back-arc volcanism, jadi bukan subduction-related volcanism. Dari sebaran episentrum di selatan Jawa, juga nampak cukup signifikan suatu area sepi seismik (seismic gap zone) yang kebetulan berada di sebelah selatan sesar mendatar dextral yang cukup signifikan dan kelihatannya aktif bergerak, yaitu Sesar Pamanukan-Cilacap. Seismic gap zone bukankah area potensial untuk terjadi gempa signifikan pada masa mendatang. Barangkali perhatian perlu dibagi juga ke area ini, di samping sesar-sesar regional lainnya yang kita tahu juga aktif seperti Sesar Cimandiri dan Sesar Lembang. Salam. Awang -Original Message- From: andangbacht...@yahoo.com [mailto:andangbacht...@yahoo.com] Sent: 21 Maret 2011 9:09 To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Gempa Jepang (Tohoku Chihou Taiheiyou Oki Jishin) Pak Irwan, Pak Danny, ... dkk milis, Implikasi lebih luasnya dr analisis terbuka anda2 adalah: mulai perhatikan juga Jawa bagian selatan!! Jangan hanya konsentrasi di barat Sumatra saja.. Bgmn kabar stasiun2 gps kita di Jawa bagian selatan? Bgmn kabar riset2 paleotsunami dan paleoearthquake sepanjang pesisir Jawa selatan? Sejauh mana kita monitor, kita deskripsi, kita uraikan kondisi patahan2 besar di onshore Jawa selatan: yg kemungkinan juga terhubung menerus ke arah offshore dan bisa jadi faktor penguat utama gerakan pelepasan energi gempa yg terkunci? Sesar Cimandiri, kelompok sesar2 di kelurusan Pamanukan-Cilacap, di kelurusan Muria-Kebumen Karanganyar, Sesar Grindulu Pacitan, sesar tua yg membatasi tinggian Tulungagung-Mojokerto-JS1, Sesar Lumajang-Madura GREAT (Graduate Research on Earthquake and Tectonics) yg juga dimotori anda2 mustinya bisa bikin workshop ttg implikasi gempa jepang ini bagi kita semua dlm waktu dekat ini, Juga supaya para administratur dan politisi yg
RE: [iagi-net-l] Misteri di candi Cetho dan candi Penataran
Tentu saja ada metode2 geofisika untuk membantu penelitian2 arkeologi. Masalahnya adalah pada pemilihan metode yang tepat dan penafsiran yang baik. Ekskavasi arkeologi bersifat destruktif karena membongkar satu kawasan tertentu. Iya kalau ada artefak di dalamnya, akan berguna untuk ilmu pengetahuan; kalau tidak ada, ya hanya merusak. Maka sebelum menggali-gali dan membongkar-bongkar, ada baiknya melakukan penelitian2 dengan metode geofisika yang tepat, alat2 yang akurat, datanya diolah dengan benar, dan ditafsirkan dengan baik sebelum memulai membongkar-bongkar. Saat ini, ada banyak pilihan berbagai metode geofisika yang bisa digunakan untuk membantu para ahli arkeologi menjawab kecurigaannya, misalnya: METAL DETECTORS RESISTIVITY METHOD GROUND-PENETRATING RADAR (GPR) HIGH-FREQUENCY SEISMIC SOUNDING MAGNETOMETRY MICROGRAVITY AERIAL PHOTOGRAPHY AND IMAGERY Metode mana yang dipilih akan bergantung kepada keunggulan dan keterbatasan metode/alat, jenis artefak apa yang diharapkan, dan lingkungan medan/terrain sekitarnya. Untuk melakukan hal ini geophysicist dan archeologist harus berdiskusi, memutuskan mana yang tepat. Beberapa contoh kasus: undersea archeologist banyak menggunakan metal detector untuk menemukan harta karun yang ditinggalkan kapal-kapal yang karam ratusan tahun lalu. Semakin bagus coil dan power transmitternya, semakin peka metal detector, semakin dalam juga kemampuan penetrasinya, tetapi tetap ada batasannya, 15 ft adalah batasannya. GPR, pernah dilakukan beberapa kali untuk mendeteksi keberadaan bangunan di bawah tanah. Modern magnetometer cukup peka untuk mendeteksi perubahan 1 gamma saja dari medan magnetik sebesar 50,000 gamma. Magnetometer ini di Timur Tengah telah berjasa membantu menemukan situs2 kota yang dibangun dengan bata2 yang dibakar sebab ternyata batulempung yang dibakar menjadi bata punya anomali magnetik yang tinggi, dan tentu saja magnetometer sangat berguna untuk situs2 yang dibangun pada Zaman Besi. Foto udara dan processing citra telah membantu penemuan the Temple Mount di Yerusalem dengan cara pengolahan thermal infra-red images. Masalah lain adalah, banyak pembuat nonprofesional alat-alat geofisika itu yang ditawarkan kepada dunia arkeologi dengan harga yang relatif murah. Penelitian arkeologi bukanlah penelitian ekonomis seperti di perminyakan atau tambang yang pasti menggunakan peralatan yang akurat dan canggih. Penelitian2 arkeologi biasanya punya anggaran yang tidak besar, sering juga dibiayai oleh donasi dari yayasan2 tertentu. Maka pengadaan peralatan geofisika yang canggih tetapi mahal menjadi problem tersendiri. Maka ketika ada yang menawarkan alat2 yang murah, mereka menerimanya, padahal peralatannya tidak akurat. Di situlah problemnya. Salam, Awang From: kartiko samodro [mailto:kartiko.samo...@gmail.com] Sent: 22 Maret 2011 11:00 To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Misteri di candi Cetho dan candi Penataran Kalau di penggalian purbakala / arkeologi, apakah ada metode tidak langsung (geophysical method etc) yang bisa digunakan untuk memastikan kalau memang ada situs arkeologi di tempat tertentu sebelum dilakukan penggalian ? Ambil contoh gunung dengan piramida ... kalau memang disitu ada bentuk piramida/candi yang dibentuk dengan bahan batuan yang ada disekitarnya , apakah ada metoda geofisika ( magnetic/density etc) yang bisa digunakan untuk memastikan bentuknya sebelum digali / dikupas atau hanya bisa dilakukan dengan pengamatan mata di lapangan ? 2011/3/22 sujatmiko m...@cbn.net.idmailto:m...@cbn.net.id Rekan-rekan IAGI yang budiman, Mang Okim sangat beruntung dapat hadir di pertemuan Gedung Sate Bandung tanggal 3 Maret 2011 yang lalu , untuk mendengarkan presentasi Pak Agung dan team Turangga Seta (TS) tentang temuannya di Candi Cetho dan Candi Penataran . Presentasinya yang dilengkapi dengan tayangan power point yang begitu menarik , betul-betul membuat semua yang hadir termasuk Pak Wagub Jabar terperangah ( apalagi mang Okim - - - ta' iya ! ). Temuan Pak Agung di kedua candi tersebut sangat orisinil dan tampaknya belum pernah tersentuh / disadari oleh para ahli sejarah kita sebelumnya. Pak Lutfi Yondri , ahli arkeologi yang penemu fosil manusia prasejarah di Situs Gua Pawon, sampai mengajak Pak Agung dan team untuk berbicara di Kongres Nasional Arkeologi yang akan dilaksanakan beberapa bulan yang akan datang. Dalam kaitannya dengan temuan Pak Agung dan team TS di Candi Cetho dan Candi Penataran ini, mang Okim kira tidak perlu ada pendamping ahli geologi karena mereka sangat ahli dalam menganalisa ukiran-ukiran di dinding candi dan membandingkannya dengan ukiran-ukiran sejenis di candi luar negeri. Sebaliknya, untuk kasus Piramida, mang Okim sangat menganjurkan agar ada pendamping ahli geologi yang pengamatan di lapangannya murni didasarkan kepada ilmu kebumian ( khususnya physical geology ). Dengan demikian maka team TS tidak perlu lagi minta bantuan para
[iagi-net-l] Gempa Tohoku Jepang Setelah Seminggu Berlalu
Sampai sore ini, setelah seminggu sejak gempa dahsyat melanda Jepang (gempa Tohoku 11 Maret 2011 pukul 14:46:23 waktu setempat/pukul 12:46:23 WIB) dengan magnitude 9,0 Mw (moment magnitude, data terakhir USGS, dikoreksi dari 8,9 Mw), telah terjadi sebanyak 502 kali gempa susulan. Magnitude gempa susulan bervariasi dari 4,5 - 7,4 Mw, frekuensi gempa susulan makin menurun, dua hari terakhir kemarin frekuensinya rata-rata 30 gempa per hari, hari-hari pertama setelah gempa besar bisa mencapai frekuensi 80-100 gempa per hari. Magnitude juga semakin menurun, yang saat ini di antara 4,0-5,5 Mw. Lokasi episentrum gempa2 susulan masih dominan di area sekitar lokasi gempa utamanya dalam sebaran area sekitar 300 x 500 km2. Sekitar 75 % gempa susulan adalah gempa dangkal (kedalaman sumber gempa 33 km), sisanya dengan kedalaman 33-70 km. Gempa Tohoku berasal dari penyesaran naik di dekat batas antara kerak akresi Lempeng Eurasia yang ditempati busur kepulauan Jepang dengan slab (kerak samudera) Pasifik, berasal dari kedalaman 32 km (data terakhir USGS, dikoreksi dari 10 km). Berdasarkan pemodelan subduction zone geometry analysis, penyesaran naik ini punya strike = 194.89 deg NE , dip = 14.94 deg, meskipun berdasarkan momen tensornya, sesar naik ini punya strike 187 deg NE dan dip 14 deg. Modeling zona rupture ('robekan') gempa ini mengindikasi bahwa gempa telah menyebabkan sesar dengan loncatan (throw) 30-40 meter, bergeser sepanjang sesarnya sepanjang kira-kira 300 km (along-strike) dan 150 km (sepanjang dip/down-dip). Berdasarkan sebaran gempa-gempa susulan, dengan asumsi bahwa gempa-gempa susulan selalu berlokasi di rupture zone yang sama atau maksimal pindah ke dua jalur sesar di dekatnya, panjang wilayah robekan gempa ini sekitar 400-500 km. Analisis menggunakan sekitar 500 stasiun GPS di area pantai Honshu menemukan bahwa pantai telah tergeser sampai 27 meter dan pergeseran tegak sampai tujuh meter akibat gempa ini. Semua pergeseran vertikal di area dekat hiposentrum/episentrum (30-40 meter) dan di pantai (tujuh meter) telah mengganggu kolom air laut Samudera Pasifik di sebelah timur Pulau Honshu yang telah menyebabkan tsunami skala besar dengan run up (tinggi gelombang) sampai 10 meter dan menelan banyak korban. Semua syarat tsunami-genic earthquake sangat dipenuhi oleh gempa Tohoku ini: pusat gempa di laut, sesar penyebab gempa bersifat dip-slip (sesar naik dalam hal ini), sumber gempa dangkal (32 km) dan magnitude gempa besar (9,0 Mw). Seperti kita tahu, dua hari sebelum gempa Tohoku ini, telah terjadi gempa besar pada 9 Maret 2011 (7,2 Mw) dengan kedalaman 32 km. Lokasi episentrum gempa ini berada sangat dekat (40 km ke sebelah timur) dengan lokasi episentrum gempa Tohoku, dengan mekanisme penyesaran yang sama yaitu sesar naik (strike 190 deg NE, dip 7 deg), yang diikuti oleh sebanyak 34 gempa susulan yang beberapa di antaranya melebihi 6 Mw. Gempa 9 Maret ini, melihat mekanismenya, merupakan gempa pendahuluan (foreshock) sebelum gempa utama (mainshock) gempa Tohoku yang terjadi dua hari kemudian. Gempa Tohoku 11 Maret 2011 adalah gempa terbesar dan terkuat bagi Jepang sampai saat ini, yang juga menyebabkan rangkaian beruntun berupa tsunami dan krisis meledaknya beberapa PLTN di Fukushima, Pulau Honshu. Krisis ledakan PLTN masih terjadi sampai saat ini, seiring dengan rentetan gempa-gempa susulan yang terus terjadi, dan bahaya radiasi radioaktif akibat dugaan telah melelehnya sebagian bahan bakar inti radioaktif akibat kegagalan sistem pendingin PLTN dan ledakan serta kebakaran. Saat ini, penduduk sekitar Tokyo-Fukushima panik dan melakukan eksodus karena kekuatiran bahaya radiasi radioaktif yang makin meluas. Radius berbahaya makin meningkat dari semula 20 km, lalu 30 km, dan kini 80 km. Beberapa negara telah menghimbau warga negaranya untuk tidak bepergian ke Jepang, sementara warga negara asing yang sudah berada di Jepang sedang diusahakan untuk dipulangkan oleh negaranya masing2. Gempa Tohoku yang mencapai magnitude 9,0 M adalah record tertinggi gempa terkuat bagi Jepang. Untuk skala dunia pun, bisa dibilang masuk ke lima besar setelah gempa Chile 9,5 SR, gempa Alaska 9,2 SR dan gempa Aceh Indonesia 9,1 Mw. Gempa2 sebelumnya yang dialami Jepang yang berasal dari patahan akibat konvergensi slab Pasifik dan kerak akresi Eurasia adalah: gempa 7,7 M (Juni, 1978), gempa M 7.8 (Desember 1994), gempa M 7.6 (1896) yang dilaporkan menimbulkan tsunami setinggi 38 meter dan memakan korban sebanyak 27.000, dan gempa M 8.6 (1933) yang dilaporkan menimbulkan tsunami setinggi 29 meter dan menewaskan 3000 korban. Laut di sebelah timur Pulau Honshu mempunyai topografi dasar laut embayment (pertelukan) yang akan membahayakan bila menimbulkan tsunami. Embayment yang terbuka ke arah datangnya gelombang, yang lalu menyempit ke arah daratan (seperti corong) akan mengumpulkan massa air laut menjadi tsunami dengan run up yang tinggi. Gempa-gempa susulan
RE: [iagi-net-l] Dua Tahun Semburan LUSI (29 Mei 2006-29 Mei 2008)
Pak Wahyu, Kalau LUSI semakin panjang umurnya nanti semakin besar dan luas dampaknya, maka semoga jangan panjang-panjang deh umurnya. Kalau ingatan akan LUSI dan semua pelajaran yang bisa ditarik daripadanya memang harus abadi (walaupun ada pernyataan bahwa dari sejarah orang tidak belajar apa-apa dari sejarah -bukan sejarahnya yang salah, orang harus belajar dari sejarah agar bijak, tetapi sejarah menunjukkan bahwa manusia suka mengulang-ulang kesalahan dan itu tercatat dalam sejarah). Tetapi tak perlu pesimis, optimislah. Salam, awang -Original Message- From: wahyu budi [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, May 30, 2008 6:48 C++ To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Dua Tahun Semburan LUSI (29 Mei 2006-29 Mei 2008) Lho, kok semoga pendek umurmu? Rasanya lebih tepat semoga panjang umurmu LUSI. Maksudnya panjang umur LUSI dalam ingatan manusia, khususnya bangsa Indonesia. LUSI semoga selalau diingat bagaimana suatu kelalaian berubah menjadi sesuatu yang luar biasa. Semoga selalu pula dingat bagaimana kelemahan kita dalam menyelesaikan suatu masalah. Salam, WBS --- On Thu, 5/29/08, Awang Satyana lt;[EMAIL PROTECTED]gt; wrote: From: Awang Satyana lt;[EMAIL PROTECTED]gt; Subject: [iagi-net-l] Dua Tahun Semburan LUSI (29 Mei 2006-29 Mei 2008) To: IAGI lt;iagi-net@iagi.or.idgt;, Forum HAGI lt;[EMAIL PROTECTED]gt;, Geo Unpad lt;[EMAIL PROTECTED]gt;, Eksplorasi BPMIGAS lt;[EMAIL PROTECTED]gt; Date: Thursday, May 29, 2008, 5:27 PM Hari ini, 29 Mei 2008 tepat dua tahun semburan LUSI (lumpur Sidoarjo) telah terjadi. Ia tetap menyemburkan lumpur sekitar 100.000 m3/hari dengan temperatur rata-rata di atas100 deg C. Area penurunannya makin meluas, makin keluar dari pusat erupsi. Setelah tepat dua tahun pula dilaporkan koran Bisnis Jakarta hari ini, 29 Mei 2008, gununglumpur lama bernama Kalang Anyar di kawasan Buncitan Tani, Sedati Sidoarjo, beberapa km di sebelah timurlaut LUSI membawa minyak dalam erupsi lumpurnya yang telah meleler selama puluhan tahun. Sebuah sumur air digali penduduk dua bulan lalu 500 meter dari Kalang Anyar. Baru-baru ini air sumurnya tercampur minyak dan terbakar ketika disulut api. Sumur ditutup dan ketika dibuka sangat berbau gas -jelas menunjukkan akumulasi gas terjadi. Proses naiknya lumpur dan gas di LUSI telah mengacaukan sistem plumbing fluida di wilayah ini, termasuk gunung-gununglumpur lama di wilayah ini. Rumah-rumah yang berdiri hanya beberapa belas meter dari leleran lumpur Kalang Anyar perlu waspada. Kalang Anyar tengah aktif lagi akibat plumbing system fluida yang diinduksi erupsi LUSI. Sementara itu, PT Minarak, perusahaan yang ditunjuk untuk mengganti rugi lahan terdampak LUSI telah mulai membayar sisa uang ganti rugi lahan penduduk. Masyrakat mengaku puas dengan ganti rugi itu (berita TransTV 28 Mei 2008). Sebuah berita yang menggembirakan. Sementara itu pula, belum ada lagi solusi dan operasi tepat yang dilakukan untuk menghentikan LUSI. Belum ada kasus penuntutan legal yang baru. Belum ada kesepakatan di antara para ahli apa penyebab semburan LUSI. Setiap kubu bertahan dengan keyakinannya masing-masing. Semua dari kita tengah belajar dengan LUSI. Selamat ulang tahun LUSI, semoga pendek umurmu (!) salam, awang PIT IAGI KE-37 (BANDUNG) * acara utama: 27-28 Agustus 2008 * penerimaan abstrak: kemarin2 s/d 30 April 2008 * pengumuman penerimaan abstrak: 15 Mei 2008 * batas akhir penerimaan makalah lengkap: 15 Juli 2008 * abstrak / makalah dikirimkan ke: www.grdc.esdm.go.id/aplod username: iagi2008 password: masukdanaplod PEMILU KETUA UMUM IAGI 2008-2011: * pendaftaran calon ketua: 13 Pebruari - 6 Juni 2008 * penghitungan suara: waktu PIT IAGI Ke-37 di Bandung AYO, CALONKAN DIRI ANDA SEKARANG JUGA!!! - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on
RE: RE: [iagi-net-l] Re: Poster vs Oral Presentation
Nah, itu juga alasan yang selalu dikemukakan kebanyakan teman akademisi saat saya minta menyumbang tulisan untuk Majalah Geologi Indonesia (MGI). Saat ini MGI punya no. ISSN 0216-1061. Wah, kalau hanya ISSN malas-lah, coba naikkan dulu ke status ISBN, baru nanti saya kontribusi tulisan begitu kata seorang teman dari Perguruan Tinggi. Nilai kum jurnal ber-ISBN lebih tinggi daripada nilai kum jurnal ber-ISSN. Hm...ada maksud lain rupanya dengan menyumbang tulisan itu, tadinya saya hanya berpikir scientist must write Maka MGI pun sangat sepi dikontribusi... Seorang kandidat doktor pernah menghubungi saya bertanya bagaimana caranya memasukkan paper ke jurnal internasional, bila masuk, maka predikat judicium-nya akan naik. Memang begitulah aturan2 di akademik kelihatannya, semua ada perhitungannya. Berapa paper di simposium, berapa paper di jurnal (jurnal mana dulu nih; jurnal internasional dengan ISBN, yang terkenal, yang ada peer review-nya tentu akan dinilai tinggi kreditnya); semua ada nilainya (untuk jadi profesor atau menduduki jenjang2 akademik). Di dunia akademik internasional pun mungkin kelihatannya begitu. Maka Robert Hall yang duduk bersebelahan dengan saya saat pertemuan IPA 2007 (kami saat itu sebagai dua pembicara yang berurutan tentang tektonik Jawa) tercenung melihat kartu nama saya bukan dari afiliasi pusat riset atau perguruan tinggi, tetapi dari BPMIGAS. You did your research as a hobby ?, begitu tanyanya. Yes, I did, jawab saya. Sebenarnya bukan hobi, tetapi ekspresi cinta. Orang yang jatuh cinta tak akan pernah berhitung, just do it (kata Abah), walaupun dengan nilai kum : 0. Siapapun bisa dan boleh melakukan riset, syaratnya hanya : cinta, tekad, tekun, berani. Cinta menjadi pendorong utamanya. Tekad dan tekun menjadi bahan bakar perjalanan risetnya. Berani menjadi pijakannya saat ia bertemu dan berdebat dengan periset lain. Benar atau tidak risetnya (karena ia bukan seorang doktor riset atau bukan doktor akademik) akan ditentukan dengan pertemuan dan perdebatan melalui forum-forum ilmiah. Mari meneliti dan menulis walaupun tanpa apresiasi apa pun ! Salam, awang -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, April 25, 2008 2:07 C++ To: iagi-net@iagi.or.id; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] Subject: RE: [iagi-net-l] Re: Poster vs Oral Presentation Saya mau sharing betapa susahnya untuk meminta akademisi untuk menulis di majalah Berita Sedimentologi dan aktif di Forum Sedimentologi Indonesia (FOSI). Saya pernah tanya kenapa tidak menyumbang tulisan, alasannya mula-mula karena tidak ada nomor ISSN / ISBN. Karena hal ini kami mendaftarkan majalah ini ke LIPI. Setelah mendapat ISSN / ISBN masih juga tidak banyak mendapat kontribusi. Tapi alasannya ganti: FOSI / Berita Sedimentologi ini adalah majalah atau organisasi LOKAL. Jadi sayang kalau papernya di publish secara domestik, lebih baik sekalian INTERNATIONAL. Akhirnya kami cenderung untuk minta kawan-kawan dari industri untuk menyumbangkan tulisan. Mungkin karena mereka tidak cari cum / credit point dan mungkin mereka memang 'jatuh cinta' jadi mau menulis seperti Awang sampaikan sebelumnya. Herman -Original Message- From: Awang Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, April 24, 2008 6:53 PM To: iagi-net@iagi.or.id; Geo Unpad; Forum HAGI Subject: Re: [iagi-net-l] Re: Poster vs Oral Presentation Perasaan bahwa poster kelas dua harus dihapuskan baik dari panitia konvensi maupun peserta konvensi, juga penulisnya. Tidak bisa dinafikan bahwa perasaan kelas dua itu masih ada. IPA dalam lima tahun terakhir ini boleh dikatakan tak menganut pembedaan itu, sekali paper lengkapnya dimuat dalam proceedings, maka hilanglah mana paper oral mana paper poster. Menyiapkan poster lebih susah daripada sekedar menyiapkan presentasi oral. Menyiapkan poster lebih makan waktu, tenaga, dan biaya. Dulu saat presentasi oral masih menggunakan slide 35 mm menyiapkan presentasi oral sama susahnya dengan menyiapkan poster. Sekarang, dengan menggunakan power point presentation, 10 menit sebelum presentasi pun kita masih bisa melakukan perubahan atas bahan presentasi bila diperlukan. Presentasi oral hanya 15-20 menit, lalu diskusi 5-10 menit; habis itu orang melupakannya. Pembicara hanya cukup membawa flash disk dan memberikan bahannya ke panitia untuk di-copy. Nah, poster : booth-nya dijagai pembuatnya bisa setengah hari-sehari. Lalu ia/mereka juga mesti siap sedia menjawab pertanyaan pengunjung selama posternya digantung. Membawanya ke tempat konvensi pun tak sederhana, tak hanya disakui seperti flash disk; tapi mesti dibawa menggunakan tabung pipa, dibawa terbang, jauh melintasi benua2 (kalau mengikuti konvensi internasional), merepotkan. Dan, biaya membuat poster dengan kualitas cetak yang prima sungguh tak murah biayanya. Maka, sungguh tak adil kalau poster dikelasduakan sebab dalam banyak hal menyiapkannya lebih susah daripada
RE: FW: [iagi-net-l] Lagi : Junghuhn di Bukit Jayagiri
Abah, Beberapa kawan yang saya kenal suka mengajak anak2nya ke objek2 pendidikan yang Abah sebutkan; tetapi kebanyakan orang tua memang mengajaknya ke mall. Untuk ke objek2 pendidikan, kebanyakan mempercayakannya ke pihak sekolah saja. Saya pikir ini tidak tepat, kalau orang tuanya yang mengajaknya tentu lebih personal dan mungkin lebih berkesan untuk anak2nya, seperti yang Abah alami saat masa kecil zaman baheula. Saya sendiri pernah mengajak istri dan anak2 saya ke : museum geologi (mereka takjub sekali), sisa2 patahan Lembang di Bukit Gantung, kawah Gunung Tangkuban Perahu, Kawah Putih Gunung Patuha, Museum Satria Mandala, mercu suar lama di Anyer yang pernah dihantam tsunami Krakatau 1883, Planetarium TIM, dll. Di bawah jok mobil saya selalu ada palu geologi batuan beku Estwing nan perkasa itu (ini sekaligus buat senjata saya kalau ada yang menunjukkan kapak merah he2..); jadi kalau sedang pergi sekeluarga ke luar kota, lalu tiba2 saya menghentikan mobil karena ada objek geologi yang menarik minat saya, mereka sudah maklum. Biasanya saya keluar bawa foto dan palu, anak2 biasanya ikut keluar melihat ayahnya mengambil foto dan sampel batuan. Meluangkan waktu mendidik anak-anak adalah tantangan besar para orang tua sibuk masa kini. Salam, awang -Original Message- From: yanto R.Sumantri [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, April 18, 2008 1:54 C++ To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: FW: [iagi-net-l] Lagi : Junghuhn di Bukit Jayagiri Awang dan Rekan rekan Membaca Junghuhn di Bukit Jayagiri , saya teringat masa kecil dlu (umur - ku enam tahun) , dibawa ayah dan ibu untuk melihat jayagiri. Dan pengalaman itu (karena terjadi pada masa anak anak) masih terpatri sampai saat ini. Saya jadi ingin bertanya apakah orang tua sekarang biasa membawa anak anak-nya melihat seperti ini (Teropong Boscha , Jayagiri , musium geologi , gedung gajah dsb). Rasa2nya ndak ya , kalau membawa anak-nya kesitu kayanya kampungan, lebih gaya kalau jalan jalan ke mall (untuk mendidik konsumtif) , akh moga moga si Abah salah. Si Abah ___ Pak Sugeng, Terima kasih atas respon dan beberapa ceritanya yang menarik. Kalau kita membaca puluhan buku tipis untuk anak-anak serial Alam Terbuka yang pernah diterbitkan di Indonesia pada tahun 1950 - awal 1970-an, oleh Penerbit Ganaco N.V., Bandung (penerbit ini sangat terkenal pada masanya, tetapi sejak akhir 1970-an tidak ada lagi), kita akan takjub dengan perkembangan2 ilmu pengetahuan dan teknik yang terjadi di Indonesia. Buku2 ini ditulis langsung oleh ahli2 Belanda yang bekerja di Indonesia sebelum Indonesia merdeka, kemudian diterjemahkan oleh Ganaco. Ada hampir 60-an buku yang meliputi berbagai aspek ilmu pengetahuan, teknik, dan kehidupan (termasuk beberapa tentang geologi Indonesia, yang ditulis oleh ahli2 geologi Belanda yang bekerja di Indonesia). Saya dapat mengumpulkan sekitar 40 judul, hasil berburu di tukang loak Bandung, terkumpul satu demi satu di beberapa tukang loak selama bertahun-tahun (bisa dibayangkan betapa senangnya perasaan saya kala satu demi satu buku2 itu terkumpul, rasanya barangkali lebih puas daripada bisa merekonstruksi sebuah lanskap geologi !) Nah, di salah satu seri buku ini ada yang berjudul Kina, di situ diceritakan tentang sejarah sulitnya mendatangkan kina ke Indonesia dari Amerika Selatan, dari hutan-hutan Peru. Pencariannya penuh dengan liku-liku, penuh dengan petualangan ala Indiana Jones, penuh dengan diplomasi, dll. Bagaimana mengapalkannya ke Indonesia agar tetap utuh pun menjadi masalah besar sebab saat itu tahun 1850-1860-an. Setelah sampai di Indonesia pun menjadi masalah besar bagaimana membudidayakannya. Menarik sekali ceritanya sampai perkebunan kina itu akhirnya subur di perkebunan-perkebunan di Jawa Barat, termasuk Pangalengan, dan daerah2 lain di Indonesia - sampai Pil Bandung nan pahit itu menyuplai kebutuhan 97 % dunia (!). Saat di Balikpapan 1990-1995, saya biasa mengonsumsi daun pepaya dalam menu makanan, katanya papaverine-nya punya khasiat mirip-mirip kinine di pil kina, resep ini saya peroleh dari seorang kerabat yang tinggal di teluk Sangatta sejak 1980-an, wilayah di Kalimantan Timur yang saat itu kerap jadi wilayah endemik malaria. Cerita-cerita tentang minyak yang ditambang puluhan orang di lapangan2 kecil penemuan tahun 1890-an mungkin sudah berlalu Pak Sugeng, saya masih melihatnya pada tahun 1990 ditarik puluhan orang yang berlari-lari sekitar lapangan sejauh kedalaman reservoir itu; sekarang sudah menggunakan mesin hasil modifikasi dari mesin mobil. Salam, awang -Original Message- From: Sugeng Hartono [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, April 18, 2008 12:08 C++ To: iagi-net@iagi.or.id Subject: FW: [iagi-net-l] Lagi : Junghuhn di Bukit Jayagiri Pak Awang, Trimakasih, ulasan mengenai tokoh yang legendaris ini sungguh memikat. Pak Awang sangat beruntung
RE: FW: [iagi-net-l] Lagi : Junghuhn di Bukit Jayagiri
Pak Sugeng, Terima kasih atas respon dan beberapa ceritanya yang menarik. Kalau kita membaca puluhan buku tipis untuk anak-anak serial Alam Terbuka yang pernah diterbitkan di Indonesia pada tahun 1950 - awal 1970-an, oleh Penerbit Ganaco N.V., Bandung (penerbit ini sangat terkenal pada masanya, tetapi sejak akhir 1970-an tidak ada lagi), kita akan takjub dengan perkembangan2 ilmu pengetahuan dan teknik yang terjadi di Indonesia. Buku2 ini ditulis langsung oleh ahli2 Belanda yang bekerja di Indonesia sebelum Indonesia merdeka, kemudian diterjemahkan oleh Ganaco. Ada hampir 60-an buku yang meliputi berbagai aspek ilmu pengetahuan, teknik, dan kehidupan (termasuk beberapa tentang geologi Indonesia, yang ditulis oleh ahli2 geologi Belanda yang bekerja di Indonesia). Saya dapat mengumpulkan sekitar 40 judul, hasil berburu di tukang loak Bandung, terkumpul satu demi satu di beberapa tukang loak selama bertahun-tahun (bisa dibayangkan betapa senangnya perasaan saya kala satu demi satu buku2 itu terkumpul, rasanya barangkali lebih puas daripada bisa merekonstruksi sebuah lanskap geologi !) Nah, di salah satu seri buku ini ada yang berjudul Kina, di situ diceritakan tentang sejarah sulitnya mendatangkan kina ke Indonesia dari Amerika Selatan, dari hutan-hutan Peru. Pencariannya penuh dengan liku-liku, penuh dengan petualangan ala Indiana Jones, penuh dengan diplomasi, dll. Bagaimana mengapalkannya ke Indonesia agar tetap utuh pun menjadi masalah besar sebab saat itu tahun 1850-1860-an. Setelah sampai di Indonesia pun menjadi masalah besar bagaimana membudidayakannya. Menarik sekali ceritanya sampai perkebunan kina itu akhirnya subur di perkebunan-perkebunan di Jawa Barat, termasuk Pangalengan, dan daerah2 lain di Indonesia - sampai Pil Bandung nan pahit itu menyuplai kebutuhan 97 % dunia (!). Saat di Balikpapan 1990-1995, saya biasa mengonsumsi daun pepaya dalam menu makanan, katanya papaverine-nya punya khasiat mirip-mirip kinine di pil kina, resep ini saya peroleh dari seorang kerabat yang tinggal di teluk Sangatta sejak 1980-an, wilayah di Kalimantan Timur yang saat itu kerap jadi wilayah endemik malaria. Cerita-cerita tentang minyak yang ditambang puluhan orang di lapangan2 kecil penemuan tahun 1890-an mungkin sudah berlalu Pak Sugeng, saya masih melihatnya pada tahun 1990 ditarik puluhan orang yang berlari-lari sekitar lapangan sejauh kedalaman reservoir itu; sekarang sudah menggunakan mesin hasil modifikasi dari mesin mobil. Salam, awang -Original Message- From: Sugeng Hartono [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, April 18, 2008 12:08 C++ To: iagi-net@iagi.or.id Subject: FW: [iagi-net-l] Lagi : Junghuhn di Bukit Jayagiri Pak Awang, Trimakasih, ulasan mengenai tokoh yang legendaris ini sungguh memikat. Pak Awang sangat beruntung masih sempat nyekar ke makam beliau di Lembang. Tulisan ini akan menambah wawasan kami semua. Nama Junghuhn saya kenal sejak 50 th yll ketika saya suka membuka-buka buku tebal kakak-2 saya yang sekolah SGB dan SGA: Kementerian P dan K, Balai Kursus Tertulis Pendidikan Guru Bandung Dilarang Mengutip. Dalam salah satu mata pelajaran, dikisahkan sbb.: Di sebuah desa di negara Amerika Selatan, ada seorang kakek yang sakit demam berat (malarira). Karena kehausan, Kakek ini sampai merangkak ke kolam di dekat desanya hanya sekedar untuk minum. Walaupun airnya sangat pahit, Kakek tetap nekad minum sampai kenyang. Esoknya dia sembuh dari sakit. Rupanya ada pohon kina yang tumbang ke kolam, dan yang menyebabkan air kolam ini menjadi pahit sekaligus menjadi obat mujarap untuk malaria. Maka menjadi terkenal-lah bahwa kina untuk obat malaria. Lalu dikisahkan bahwa bibit pohon Kina ini dibawa oleh seorang peneliti bernama Junghuhn, dan dikembangkan di Tanah Priangan yang sejuk dan indah. Sejak itu pil Kinine atau pil Kina (di desa saya disebut pil mBandung) menjadi sangat terkenal. Cuma yha itu, pahitnya minta ampun. Dulu, kalau kami mesti menelan pil ini, haruslah dibantu pisang. Artinya, pisang (mateng) kita kunyah dulu sampai lembut, lalu sebutir pil ditumpangkan di atasnya, dan pisang kita telan sambil memejamkan mata. Sesudahnya kita harus cepat-2 minum teh manis. Esoknya demam malaria akan hilang. Setelah sekolah SR, ketika belajar Ilmu Bumi, kami lebih tahu bahwa perkebunan kina ada di Pangelengan. Kebetulan akhir-2 ini saya dan keluarga sering main ke Cibeureum Pangalengan karena membantu warga setempat dengan menggaduhkan bbrp ekor sapi perah. Na, di sana rupanya juga masih banyak pohon-2 kina. Selain sejuk, Pangelengan mempunyai pemandangannya yang indah dan mempesona. Rupanya para akhli Belanda (Eropa) pada waktu itu hebat-2 yha? Ketika masih di Yogya, saya suka beli majalah Intisari bekas di loakan dekat alun-alun. Saya menemukan artikel bagus, sekaligus mengharukan: Ada peneliti tanaman (Belanda) dari Bandung selatan yang mendatangi sebuah kantor pos pembantu untuk mengirimkan hasil penelitiannya ke
RE: [iagi-net-l] Priyono Pimpin BP Migas
Antrian minyak tanah yang kilometeran panjangnya yang membuat seorang nenek renta di Parung kemarin pingsan karena dianiaya pengantri lain, antrian BBM di SPBU2 yang runyam, gas elpiji yang menghilang di mana-mana, adalah suatu realitas yang sangat menyedihkan di negeri ini. Mestinya kebutuhan dasar masyarakat akan pangan dan energi tak boleh terganggu sedikit pun. Jangan sampai kekayaan sumberdaya Indonesia menjadi kutukan buat masyarakatnya! Selamat datang Pak Priyono di BPMIGAS, sungguh tidak mudah tugas kita. Tantangan besar menghadang siapa pun insan migas di negeri ini. Escaping the resource curse ! awang Eksplorasi BPMIGAS -Original Message- From: Ariadi Subandrio [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, April 09, 2008 10:30 C++ To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Priyono Pimpin BP Migas hubungan antara produksi migas meningkat dan antrian minyak tanah itu dimana ya.., btw, apapun yang terjadi, dalam semangat perbaikan negeri pada berbagai macam sektor, kita sampaikan Selamat pada pak R. Priyono sebagai Kepala BPMIGAS, semoga penugasan beliau menjadi amanah dalam pengabdian bagi negeri. ar-. - Original Message From: H. Edison Sirodj (XD/PCSB) [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Wednesday, April 9, 2008 8:07:47 AM Subject: RE: [iagi-net-l] Priyono Pimpin BP Migas Selamat atas terpilihnya Pak Priyono sebagai Ka BPMIGAS. Semoga industri migas RI akan terus meningkatkan produksinya...dan rakyat tidak perlu lagi panas-panas antrian minyak tanah.. EGS -Original Message- From: Andang Bachtiar [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, 08 April, 2008 5:21 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] Priyono Pimpin BP Migas Selamat, buat Mas Pri .. Semoga amanah memimpin BPMigas == Priyono Pimpin BP Migas Alih Istik Wahyuni - detikFinance Selasa 08/04/2008 16:01 Jakarta Komisi VII DPR akhirnya memilih R Priyono sebagai Kepala BP Migas menggantikan Kardaya Warnika untuk masa jabatan 2008-2013. R Priyono dipilih setelah menjalani fit and proper test seperti dua kandidat lainnya Senin 7 April kemarin. Priyono menang dalam voting yang digelar Komisi VII DPR di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (8/4/2008). Sebanyak 45 suara untuk Priyono dan 7 suara untuk Hadi Purnomo. Sementara Evita tidak memperoleh suara satu pun. Kardaya sendiri sebenarnya belum selesai menjalani masa jabatan yang diembannyasejak 2005 dan seharunya selesai 2010. Namun desakan dari Komisi VII sejak tahunlalu membuat pemerintah terpaksa melengserkan Kardaya dan mengajukan calon-calonbaru. Calon Kepala BP Migas 'Diusir' DPR Insiden menarik sempat mewarnai proses voting Kepala BP Migas. Setelah menunggu lama, ketiga kandidat Kepala BP Migas malah diminta kembali ke kantor masing-masing begitu pengambilan keputusan Komisi VII dimulai. Katanya nanti dihubungi ke kantor, kata salah satu kandidat R Priyono ketikameninggalkan gedung MPR/DPR, Jakarta, Selasa (8/4/2008). Padahal, ketiga kandidat datang atas permintaan DPR. Bahkan Evita Legowo yang kini menjabat sebagai Sekretaris Timnas Bahan Bakar Nabati sudah menunggu sejak pagi. Sementara Priyono dan Hadi Purnomo jauh-jauh datang ke dari Purwakarta. Saya tadi sedang rapat di Purwakarta, bareng pak Hadi, katanya. ( lih / ddn ) DISCLAIMER : This e-mail and any files transmitted with it (Message) is intended only for the use of the recipient(s) named above and may contain confidential information. You are hereby notified that the taking of any action in reliance upon, or any review, retransmission, dissemination, distribution, printing or copying of this Message or any part thereof by anyone other than the intended recipient(s) is strictly prohibited. If you have received this Message in error, you should delete this Message immediately and advise the sender by return e-mail. Opinions, conclusions and other information in this Message that do not relate to the official business of PETRONAS or its Group of Companies shall be understood as neither given nor endorsed by PETRONAS or any of the companies within the Group. PIT IAGI KE-37 (BANDUNG) * acara utama: 27-28 Agustus 2008 * penerimaan abstrak: kemarin2 s/d 30 April 2008 * pengumuman penerimaan abstrak: 15 Mei 2008 * batas akhir penerimaan makalah lengkap: 15 Juli 2008 * abstrak / makalah dikirimkan ke: www.grdc.esdm.go.id/aplod username: iagi2008 password: masukdanaplod PEMILU KETUA UMUM IAGI 2008-2011: * pendaftaran calon ketua: 13 Pebruari - 6 Juni 2008 * penghitungan suara: waktu PIT IAGI Ke-37 di Bandung AYO, CALONKAN DIRI ANDA SEKARANG JUGA!!! - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI
RE: [iagi-net-l] Pertanyaan tentang mikrokontinen Jawa Timur
Pak Min, Tulisan di bawah barangkali bisa berhubungan dengan pertanyaan tersebut. Secara ringkas, masih jauh dari cukup bukti bahwa ada mikrokontinen di bawah Jawa Timur. Salam, awang Date: Sun, 16 Mar 2008 18:49:13 -0700 (PDT) From: Awang Satyana [EMAIL PROTECTED] Add to Address Book Add Mobile Alert Subject: Stratigrafi Pra-Kambrium : Stratigrafi Geokronometri dan Adakah di Indonesia ? To: Geo Unpad [EMAIL PROTECTED], Forum HAGI [EMAIL PROTECTED], IAGI iagi-net@iagi.or.id Sebuah renungan singkat menjelang dini hari Minggu kemarin. Semoga berguna. Di Indonesia, kita terutama hanya banyak bermain di hampir 1,5 % saja episode Bumi bernama zaman Paleogen dan Neogen. Atau, manusia hanya banyak tahu di hampir 12 % saja episode Bumi bernama kurun Fanerozoikum, sementara 88 % episode Bumi yaitu sejak penciptannya sampai Kambrium, pengetahuan kita sedikit sekali. Ini adalah cerita tentang yang sedikit sekali itu, pra-Kambrium, yang serbalangka dan serbarumit. Studying the Earth becomes increasingly difficult and uncertain the further one goes back in geological time (Robb et al., 2004) ---deleted Bagaimana di Indonesia ? Adakah batuan atau mineral berumur Kurun Arkeum atau Kurun Proterozoikum ? Ada, tetapi sangat langka. Peneraan absolut umur tertua di Indonesia berasal dari mineral2 zirkon di dalam batuan volkanik Old Andesite Oligo-Miosen di sebelah selatan Jawa Timur dan Jawa Tengah yang menunjukkan umur 2500-3000 Ma (Mesoarkeum-Neoarkeum) (Smyth et al., 2003, 2005) menggunakan teknik radiometri U-Pb. Ditafsirkan bahwa di bawah Pegunungan Selatan itu terdapat basement Arkeum yang kemudian terlibat dalam partial melting saat subduksi Oligo-Miosen terjadi dan menghasilkan jalur volkanik Old-Andesite. Sebagian material volkanik itu mengandung zirkon Arkeum. Sebaran umur zirkon ini mirip peneraan umur zirkon dari Perth, yang diduga berasal dari Yilgarn Craton berumur 2500-4200 Ma. Maka, ditafsirkan kemudian bahwa mungkin craton ini pecah lalu sebagian massanya sebagai continental sliver hanyut ke arah Jawa oleh pemekaran Paleo-Tethys (?), dan akhirnya berbentur dengan Sundaland sebelum Tersier, dan pada kala Oligo-Miosen terlibat dalam subduksi yang menghasilkan OAF (Old Andesite Formation). Boleh-boleh saja berpendapat begitu, tetapi sebelum batuan dan kerak kontinen Pra-Kambrium ditemukan dan ditera di selatan Jawa, saya sulit percaya dengan penafsiran tersebut. Beberapa butir mineral zirkon detrital yang tercampur dalam material volkanik Oligo-Miosen tak serta merta membuktikan bahwa ada mikro-kontinen pra-Kambrium di selatan Jawa, apalagi kita bisa menentukan outline mikro-kontinen ini. Lalu, di Kepala Burung Papua, Pieters et al.(1983) pernah menera umur batuan paling tua di Indonesia yaitu berasal dari kerakal granodiorit pada interkalasi metakonglomerat di dalam Formasi Kemum (Silur-Devon) yang menghasilkan umur 1250 Ma (Mesoproterozoikum) menggunaan peneraan K-Ar. Kerakal ini tentu berasal dari suatu batuan induk yang tua juga, tetapi tidak pernah ditemukan di Kepala Burung. Seorang teman pernah mengatakan bahwa di Sundaland ada batuan berumur Arkeum. Setahu saya, tak ada batuan bahkan mineral berumur Arkeum di Sundaland. Sundaland adalah Mesozoic continental core of SE Asia. Pentarikhan granit SW Kalimantan (Hamilton, 1979), Malay Peninsula (Liew and Page, 1985), Malay Tin Belt (Cobbing et al., 1986) dan Sumatra (Imtihanah, 2000) tak menghasilkan material berumur Arkeum atau menunjukkan adanya kerak batuandasar berumur Arkeum di wilayah ini. Bukti2 geokimia juga menunjukkan hadirnya basement yang berumur tak lebih tua dari Proterozoikum, seperti di Malay peninsula (contoh Liew Page, 1985). Informasi terbaru tentang umur basement di wilayah Sundaland berasal dari studi sediment provenance analyses sedimen Paleogen di Kalimantan bagian utara yang menggunakan metode U-Pb SHRIMP dating of zircons (van Hattum, 2005). Dari penelitian ini ditunjukkan bahwa sedimen Paleogen di wilayah ini diinterpretasikan berasal dari erosi Schwaner Granites of SW Kalimantan dan dari Malay Tin Belt (van Hattum, 2005) dan tak mengandung Archean zircons. Artinya adalah bahwa tak ada kerak berumur Archean di bawah Pegunungan Schwaner, Kalimantan atau Malay peninsula. Hanya di dua tempat di Indonesia kita mempunyai sampel berumur pra-Kambrium : mineral zirkon di selatan Jawa berumur 2500-3000 Ma dan granodiorit di Kepala Burung berumur 1250 Ma. Memang, geologi pra-Kambrium berarti kelangkaan dan kesulitan salam, awang -Original Message- From: Minarwan (Min) [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Sunday, March 23, 2008 5:50 C++ To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] Pertanyaan tentang mikrokontinen Jawa Timur Secara tidak terduga, ada pertanyaan tentang keberadaan dan bukti-bukti mikrokontinen Jawa Timur dimunculkan di Forum GeoTUTOR baru-baru ini. Berhubung saya sendiri belum membaca dan dengan demikian tidak bisa
RE: [iagi-net-l] Pertanyaan tentang mikrokontinen Jawa Timur
Pak Agus, Dari beberapa kasus yang pernah dipublikasi, tectonic setting kejadian molibdenum (Mo) tak mesti langsung terkait ke keberadaan mikrokontinen. Kita harus melihat dulu tipe molybdenum-granite-nya. Molibdenum yang terjadi sebagai porphyry copper-molybdenum deposits dalam calk-alkaline plutonic rocks dari suatu jalur orogen semacam Old Andesite berhubungan dengan proses subduksi antar kerak oseanik dan kontinen. Saya pikir dalam proses ini tak memerlukan suatu mikro-kontinen. Kejadian proses ini bisa dilihat di Walser dan Einarsson (2005 -The geological context of molybdenum occurrences-Springer Verlag) yang menghadirkan contoh molybdenum province Middle Proterozoic di Swedia utara yang terjadi di tepi Karelian continent dan dibatasi ke selatannya oleh suatu segmen domain oseanik (bandingkan dengan tepi lempeng Eurasia dan kerak oseanik India). Kalau Mo-granite-nya adalah dari tipe mineralisasi yang berhubungan dengan granit aplit, kupola granit, pegmatit, dan volkanik asam yang terubah kuat, bolehlah kita mulai mencurigai keberadaan kerak granitik atau acid magmatic rcks dengan sifat yang lebih alkalin. Tetapi, tipe ini pun tak mesti buru2 menyimpulkan bahwa ada mikrokontinen, itu semua bisa sebagai berhubungan dengan perkembangan rift system volcanism. Atau kasus Mo-mineralisation di west Nelson, New Zealand (Tulloch dan Rabone, 1993, New Zealand Journal of Geology and Geophysics). Di situ ada jalur mineralisasi molibdenum sepanjang 130 km. Karakteristik unsur jarang pada sampel Mo-granit yang relatif tak terubah menunjukkan bahwa tectonic setting-nya adalah arc setting, sebagai hasil partial melting plagioclase-free oceanic slab berkomposisi basaltik. Secara kimiawi pun ia calk alkaline karena Na-nya tinggi. Ini jelas berhubungan dengan suatu subduksi, bukan benturan mikrokontinen. Dan mineralisasi molibdenum di sini memang berasosiasi dengan pluton granodiorit yang terjadi akibat subduksi jangka panjang (Perem-Kapur tengah) di segmen New Zealand pada tepi Gondwana. Nah, indikasi boleh saja, baik dari sebaran zirkon berumur Proterozoic seperti yang dilaporkan Helen Smyth et al. (IPA 2003, 2005) atau dari mineralisasi molibdenum seperti yang diceritakan Pak Bambang Priadi/Pak Agus; tetapi untuk sampai ke keberadaan mikrokontinen, bahkan bisa membuat outline-nya, kita masih jauh sebab banyak kemungkinan yang lain. Saya tahu ada beberapa teman yang mengusulkan keberadaan mikrokontinen di selatan Jawa, saya pun mencurigainya di beberapa tempat sebagai continental sliver entah dari Sundaland maupun yang kabur dari Gondwanaland, misalnya di bawah Kulon Progo-Nanggulan, dan dari sektor Bayat-Pacitan. Tetapi, kita masih kurang bukti yang kuat untuk hal itu. Dan, usulan bahwa ada mikrokontinen yang begitu besar sampai melandasi seluruh Jawa Tengah dan Jawa Timur (Budiyani et al., 2003, Proceedings IPA) sehingga mengubah polarisasi jalur volkanik dan subduksi dari Late Cretaceous ke Oligo-Miosen, masih sangat bisa diperdebatkan. Sebuah contoh argumen saja. Kalau mikrokontinen besar itu ada, tak akan ada calk-alkaline volcanism di Jawa seperti sekarang, semuanya akan high alkaline, potassic, atau ultra-potassic seperti Muria dan Bawean. Salam, awang -Original Message- From: Hendratno Agus [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, March 24, 2008 10:07 C++ To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Pertanyaan tentang mikrokontinen Jawa Timur Beberapa hari yang lalu 12-13 Maret 2008, sekumpulan geologist dari ITB, UGM, UPN, Geotek LIPI, PSG, STTNAS, Pusat Sumberdaya Geologi Bdg, dikumpulkan oleh PT Antam Tbk., di Pacitan untuk membahas mineralisasi dan strategi eksplorasi logam di Pegunungan Selatan Jawa Timur. Kebetulan saya hadir, dan ada sedikit cerita yang relevan dengan diskusi milist ini. Pertemuan tersebut untuk mencari relevansi kajian-kajian magmatik-petrologi dengan model alterasi (epitermal dan porphyry di Jatim), serta target untuk temuan endapan logam yang berarti. Dari diskusi tersebut, ada hal yang menarik yang disampaikan mas Bambang Priadi (ITB) dari berbagai data unsur yang dikoleksi dan diteliti di sejumlah wilayah pegunungan selatan jatim, menunjukkan kehadiran Mo (molibdenum) yang cukup berarti dalam batuan old-andesite formation. Nah..buka-buka buku, menurut Evans (1987) dan Wilson (1989), kehadiran Mo dalam produk alterasi mengindikasikan adanya kontribusi kerak granitik / kontinental dalam proses alterasi yang berlangsung. Asosiasi mineralisasinya menunjukkan sekumpulan Zn-Cu-Co-Mo-Pb yang signifikan. Kehadiran alterasi mesotermal-hipotermal tersebut dalam produk alterasi di Pacitan - Ponorogo mengindikasikan keberadaan kerak kontinental granitik di daerah tersebut (hasil penelitian mas Bambang Priadi). Ini menjadi menarik, jika demikian maka kehadiran mikro-kontinen akan memberikan kontribusi terhadap berbagai alternatif perubahan zona subduksi di Pulau Jawa bagian Timur. Lalu bagaimana hubungannya
RE: [iagi-net-l] Dongeng geologi: Top Ten Blog Indonesia
Selamat Pak Vicky, saya turut berbangga dengan Dongeng Geologi masuk 10 besar top blogs in Indonesia. Tentu ini hasil kerja keras, ketekunan, dan konsistensi Pak Vicky. Semoga makin mendidik masyarakat Indonesia akan geologi. Salam, awang -Original Message- From: Parvita Siregar [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, March 19, 2008 4:34 C++ To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] Dongeng geologi: Top Ten Blog Indonesia Congratulations Mas Vicky, blognya masuk ke Top 100 blog Indonesia. Bulan ini malah masuk urutan ke-10. Urutan ke-8 blognya Wimar Witoelar. Not bad at all! http://blogs.indonesiamatters.com/ PIT IAGI KE-37 (BANDUNG) * acara utama: 27-28 Agustus 2008 * penerimaan abstrak: kemarin2 s/d 30 April 2008 * pengumuman penerimaan abstrak: 15 Mei 2008 * batas akhir penerimaan makalah lengkap: 15 Juli 2008 * abstrak / makalah dikirimkan ke: www.grdc.esdm.go.id/aplod username: iagi2008 password: masukdanaplod PEMILU KETUA UMUM IAGI 2008-2011: * pendaftaran calon ketua: 13 Pebruari - 6 Juni 2008 * penghitungan suara: waktu PIT IAGI Ke-37 di Bandung AYO, CALONKAN DIRI ANDA SEKARANG JUGA!!! - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. - This email was Anti Virus checked by Administrator. http://www.bpmigas.com PIT IAGI KE-37 (BANDUNG) * acara utama: 27-28 Agustus 2008 * penerimaan abstrak: kemarin2 s/d 30 April 2008 * pengumuman penerimaan abstrak: 15 Mei 2008 * batas akhir penerimaan makalah lengkap: 15 Juli 2008 * abstrak / makalah dikirimkan ke: www.grdc.esdm.go.id/aplod username: iagi2008 password: masukdanaplod PEMILU KETUA UMUM IAGI 2008-2011: * pendaftaran calon ketua: 13 Pebruari - 6 Juni 2008 * penghitungan suara: waktu PIT IAGI Ke-37 di Bandung AYO, CALONKAN DIRI ANDA SEKARANG JUGA!!! - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. -
RE: [iagi-net-l] Basin Map, beli dimana ya ?
Tiur, Peta Tertiary Indonesian Basins yang berjumlah 60 cekungan itu adalah produk IAGI tahun 1985, dibuat dalam rangka 100 tahun perminyakan di Indonesia (1885-1985). Tahun 1885 adalah penemuan lapangan komersil pertama di Indonesia : Telaga Said di Sumatra Utara. Peta ini digabung dengan sumberdaya energi lainnya seperti batubara, dan nuklir. Apakah peta itu masih ada di Sekretariat IAGI untuk dibeli ? Saya tak yakin masih ada, sebab umurnya sudah 23 tahun. Kalau sekedar peta dalam bentuk ppt. hasil scanning dari peta besar asli tahun 1985, saya bisa memberikan file-nya. Jumlah 60 cekungan akan segera berubah menjadi lebih banyak, menjadi berapa sudah ada, tetapi tunggu saja publikasi finalnya, masih dalam tahap evaluasi. Salam, awang -Original Message- From: Tiur Aldha [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, March 14, 2008 10:07 C++ To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] Basin Map, beli dimana ya ? Rekan-rekan IAGI netters, Saya minta tolong infonya dimana ya bisa beli map Indonesia Basin ? seperti yang ada di slide di workshop migas di bandung kemaren, kalo ngga salah terakhir ada 60 basin ya. Terima kasih infonya ya... Salam, Tiur Aldha PIT IAGI KE-37 (BANDUNG) * acara utama: 27-28 Agustus 2008 * penerimaan abstrak: kemarin2 s/d 30 April 2008 * pengumuman penerimaan abstrak: 15 Mei 2008 * batas akhir penerimaan makalah lengkap: 15 Juli 2008 * abstrak / makalah dikirimkan ke: www.grdc.esdm.go.id/aplod username: iagi2008 password: masukdanaplod PEMILU KETUA UMUM IAGI 2008-2011: * pendaftaran calon ketua: 13 Pebruari - 6 Juni 2008 * penghitungan suara: waktu PIT IAGI Ke-37 di Bandung AYO, CALONKAN DIRI ANDA SEKARANG JUGA!!! - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. - This email was Anti Virus checked by Administrator. http://www.bpmigas.com PIT IAGI KE-37 (BANDUNG) * acara utama: 27-28 Agustus 2008 * penerimaan abstrak: kemarin2 s/d 30 April 2008 * pengumuman penerimaan abstrak: 15 Mei 2008 * batas akhir penerimaan makalah lengkap: 15 Juli 2008 * abstrak / makalah dikirimkan ke: www.grdc.esdm.go.id/aplod username: iagi2008 password: masukdanaplod PEMILU KETUA UMUM IAGI 2008-2011: * pendaftaran calon ketua: 13 Pebruari - 6 Juni 2008 * penghitungan suara: waktu PIT IAGI Ke-37 di Bandung AYO, CALONKAN DIRI ANDA SEKARANG JUGA!!! - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. -
RE: [iagi-net-l] Tindak Lanjut Eksplorasi Cekungan Sibolga
Pak Min, Pejabat di DitJen Migas saat diwawancarai wartawan seputar issue tersebut mengatakan bahwa wilayah ini tengah menjadi area joint study dengan calon investor. Itu benar. Tetapi bila jadi blok akan ditender juga, tentu dengan hak prioritas bagi yang melakukan joint study bila tawarannya menang disaingkan dengan para pesaingnya. Salam, awang -Original Message- From: Minarwan (Min) [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, March 12, 2008 3:58 C++ To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Tindak Lanjut Eksplorasi Cekungan Sibolga Pak Awang yth., Apakah cekungan Sibolga saat ini juga menjadi salah satu wilayah joint study perusahaan tertentu (dengan Perguruan Tinggi) atau daerah ini betul-betul open area? Salam Minarwan On 3/11/08, Awang Harun Satyana [EMAIL PROTECTED] wrote: Issue ini tidak berhenti, yang sepi adalah hingar-bingar pemberitaannya. Butir no. 3 di atas menjadi awal kita melanjutkan eksplorasi Cekungan Sibolga/Cekungan Meulaboh/Cekungan Simeulue. Dalam rapat terbatas dengan Presiden SBY, seminggu setelah luncheon talk itu, Pak Presiden meminta agar sumberdaya nasional dikerahkan untuk mengklarifikasi dan menindaklanjuti temuan BPPT ini. Salam, awang -- Minarwan -When one teaches, two learn- GeoTUTOR: http://www.geotutor.tk Blog: http://desaguadero.blogspot.com PIT IAGI KE-37 (BANDUNG) * acara utama: 27-28 Agustus 2008 * penerimaan abstrak: kemarin2 s/d 30 April 2008 * pengumuman penerimaan abstrak: 15 Mei 2008 * batas akhir penerimaan makalah lengkap: 15 Juli 2008 * abstrak / makalah dikirimkan ke: www.grdc.esdm.go.id/aplod username: iagi2008 password: masukdanaplod PEMILU KETUA UMUM IAGI 2008-2011: * pendaftaran calon ketua: 13 Pebruari - 6 Juni 2008 * penghitungan suara: waktu PIT IAGI Ke-37 di Bandung AYO, CALONKAN DIRI ANDA SEKARANG JUGA!!! - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. - This email was Anti Virus checked by Administrator. http://www.bpmigas.com PIT IAGI KE-37 (BANDUNG) * acara utama: 27-28 Agustus 2008 * penerimaan abstrak: kemarin2 s/d 30 April 2008 * pengumuman penerimaan abstrak: 15 Mei 2008 * batas akhir penerimaan makalah lengkap: 15 Juli 2008 * abstrak / makalah dikirimkan ke: www.grdc.esdm.go.id/aplod username: iagi2008 password: masukdanaplod PEMILU KETUA UMUM IAGI 2008-2011: * pendaftaran calon ketua: 13 Pebruari - 6 Juni 2008 * penghitungan suara: waktu PIT IAGI Ke-37 di Bandung AYO, CALONKAN DIRI ANDA SEKARANG JUGA!!! - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. -
RE: [iagi-net-l] Tindak Lanjut Eksplorasi Cekungan Sibolga
Pak Min, Untuk sementara, tim studi Sibolga terutama hanya melibatkan institusi2 Negara yang terkait, direncanakan ada dukungan dari organisasi profesi dan perguruan tinggi, belum dibuka ke industri karena sifat studi ini berupa klarifikasi dan konfirmasi. Suatu wilayah yang sedang distudi oleh calon investor bersama perguruan tinggi (atas nama Ditjen Migas) tertutup untuk distudi oleh company lain (tertutup di sini artinya tertutup secara regulasi formal menurut PerMen no. 40/2006). Secara intern, company itu tentu saja boleh melakukan studi sendiri sebagai bagian dari new venture-nya. Semua dana new venture bukan komponen cost recovery kepada Negara. Ketika joint study selesai, si investor akan meminta blok yang distudinya itu melalui mekanisme penawaran langsung (direct offer). Pada waktunya, Pemerintah akan membuka tender untuk penawaran blok2 baru termasuk blok2 joint study (direct offer). Tetapi, blok2 joint study ada kekhususan, waktu pemasukan penawarannya (participating document) dibatasi hanya maksimum 45 hari. Lalu, si calon investor pelaksana joint study akan mendapat hak prioritas memenangkan blok itu bila tawarannya mengungguli pesaing2nya. Bila tawarannya kalah, maka si calon investor akan diberi kesempatan menyamai tawaran pesaingnya. Bila sanggup, ia akan menang (ini hak first right of refusal). Tentu tim akan menilai dengan kritis penawaran2 yang masuk, tidak hanya asal tawaran tinggi yang menang. Lihat kewajaran, kapabilitas teknis, kapabilitas SDM, kapabilitas finansial. Salam, awang -Original Message- From: Minarwan (Min) [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, March 12, 2008 5:44 C++ To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Tindak Lanjut Eksplorasi Cekungan Sibolga Pak Awang, Terima kasih untuk informasi ini. Pertanyaan lain Pak, joint-study team baru yang akan disyahkan oleh SK Menteri nanti tidak menerima partisipan dari industri yah Pak? Kemudian, saya belum begitu paham mengenai aturan pelaksanaan joint-study secara umum, jadi mau bertanya lagi. Jika sebuah wilayah sedang distudi oleh calon investor yang bekerja sama dengan PT, apakah peminat lain boleh melakukan joint-study lain untuk wilayah yang sama atau sama sekali tertutup bagi kumpeni lain?. Salam minarwan On 3/12/08, Awang Harun Satyana [EMAIL PROTECTED] wrote: Pak Min, Pejabat di DitJen Migas saat diwawancarai wartawan seputar issue tersebut mengatakan bahwa wilayah ini tengah menjadi area joint study dengan calon investor. Itu benar. Tetapi bila jadi blok akan ditender juga, tentu dengan hak prioritas bagi yang melakukan joint study bila tawarannya menang disaingkan dengan para pesaingnya. Salam, awang -- Minarwan -When one teaches, two learn- GeoTUTOR: http://www.geotutor.tk Blog: http://desaguadero.blogspot.com PIT IAGI KE-37 (BANDUNG) * acara utama: 27-28 Agustus 2008 * penerimaan abstrak: kemarin2 s/d 30 April 2008 * pengumuman penerimaan abstrak: 15 Mei 2008 * batas akhir penerimaan makalah lengkap: 15 Juli 2008 * abstrak / makalah dikirimkan ke: www.grdc.esdm.go.id/aplod username: iagi2008 password: masukdanaplod PEMILU KETUA UMUM IAGI 2008-2011: * pendaftaran calon ketua: 13 Pebruari - 6 Juni 2008 * penghitungan suara: waktu PIT IAGI Ke-37 di Bandung AYO, CALONKAN DIRI ANDA SEKARANG JUGA!!! - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. - This email was Anti Virus checked by Administrator. http://www.bpmigas.com PIT IAGI KE-37 (BANDUNG) * acara utama: 27-28 Agustus 2008 * penerimaan abstrak: kemarin2 s/d 30 April 2008 * pengumuman penerimaan abstrak: 15 Mei 2008 * batas akhir penerimaan makalah lengkap: 15 Juli 2008
RE: [iagi-net-l] Re: [Forum-HAGI] Tindak Lanjut Eksplorasi Cekungan Sibolga
He2 kayaknya benar tuh Pak Rovicky kebanyakan baca novel Tom Clancy atau Fred Forsyth. Yang jelas hingar bingar di media itu disambut dualisme oleh Pemerintah Aceh menurut penuturan Pak Riefky (anggota DPR Komisi VII asal pemilihan daerah Aceh). Ada yang senang, ada yang bilang ah itu bisa-bisanya pemerintah pusat aja agar Kabupaten Aceh Selatan memisahkan diri. Wajarlah BPPT bekerja sama dengan Jerman sebab Pak Habibie, menristek pertama dan kepala BPPT pertama, lulusan Jerman; pasti akan diacunya teknologi yang paling dikenalnya. Kalau sekarang BPPT banyak bekerja dengan Jepang juga riwayatnya sama sebab banyak pucuk pimpinannya juga banyak lulusan Jepang. Kerja sama antar negara kan banyak faktor non-teknis juga. Mungkin dulu Pak Habibie dihormati di Jerman, maka lobby-nya lebih gampang. Mungkin Pak Yusuf atau Pak Ridwan BPPT sekarang punya kenalan2 profesor2 di lembaga riset Jepang, maka lobby-nya lebih gampang. Belakangan penelitian2 di wilayah forearc ini sudah multinasional, ada Jepang, Prancis, Amerika, bahkan India. Saya sudah melihat semua paper yang dipresentasikan di Konferensi Hannover 2006 tentang hasil2 survey 2005-2006 di wilayah ini, ada 3 paper tentang petroleum system yang ditulis oleh orang2 Jerman, memang tidak melibatkan ahli2 geokimia seperti Dietrich Welte, dll itu. Konsepnya biasa2 saja gak ada yang aneh. Tetapi suatu kitchen yang senantiasa frontal digoncang gempa pasti akan ada efeknya, lambat maupun cepat, bertahap maupun segera. Selama Simeulue menjadi wilayah kita tentu pihak asing tidak akan masuk dengan seenaknya, ada aturan2nya; kecuali mereka misalnya memprovokasi ke sana ke sini (maksudnya ke NAD), bisa saja. Tetapi sebaiknya kita pastikan dulu potensi migas di sini sebelum berpolitik atau dipolitisasi, atau snif-snif mencium bau politis. Salam, awang -Original Message- From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, March 11, 2008 1:32 C++ To: Forum Himpunan Ahli Geofisika Indonesia Cc: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] Re: [Forum-HAGI] Tindak Lanjut Eksplorasi Cekungan Sibolga snif snif ... hmm ada bau high-politics ! Aku melihat ada keanehan pada kasus ini sejak awal. - Mengapa BGR menggandeng BPPT dan LIPI dalam studi petroleum system ini ? eh bener looh aku nulis petroleum system, bukan tsunami study looh. Anda pasti tahu mengapa BPPT deket dengan Jerman, kaan ? Mungkin kita hanya terpikir itu studi pasca tsunami Apa iya studinya BGR melulu tsunami ? Hmm look at this : http://www.bgr.bund.de/EN/Themen/GG__Geophysik/Marine__Geophysik/Seismik/Messgebiete/asia.html http://www.bgr.bund.de/cln_006/nn_323774/EN/Themen/GG__Geophysik/Marine__Geophysik/Seismik/Messgebiete/asia.html#anker_so137 Tentunya banyak yang tahu siapa dedengkot Geochemistry riset kan ? Disana ada D. H. Welte, M. A. Yükler, M. Radke, D. Leythaeuser, U. Mann U. Ritter, mereka semuanya orang Jerman. Jadi menurutku German punya studi khusus yang mungkin saja masih dirahasiakan. Wajar lah yaw. Tetapi tentunya musuhnya ngga mau tinggal diam. Dengan membongkar program ini di media tentunya akan semakin terkuak potensi HC ForeArc di Indonesia. Konsep pematangan dan pembentukan HC dari proses pemanasan tentunya yang saat ini masih masih diakui. Tetapi proses pembentukan minyak bumi di ForeArc bisa jadi akan ada teori baru.Study BGR utk presentday ForeArc juga tidak hanya di Indonesia. Simak sini http://www.bgr.bund.de/cln_006/nn_336024/EN/Themen/Energie/Projekte/Erdoel/Maran__en.html Jadi mnurutku sah-sah saja kalau BPPT menyebutkan barrel potensinya . karena ini bukan sekedar studi tempelan akibat tsunami Aceh. Studi itu sudah dilakukan sejak 1998 !!! Jadi secara ilmiah memang bisa saja ada. Hanya kita belum tahu sebagai proven. Kesalahan pensitiran ini juga aneh, kenapa media asing CNNpun salah kutip ? Atau memang diengaja supaya akhirnya semua datanya terbukan ? Nah ini yang menarik !! (out of the box NOT JUST DARCY) Pernahkam terpikir dalam petroleum science adanya quick atau instant fluid migration didalam batuan dibawah sana ? Akibat gempa ? ... Yang kita lihat bersama-sama saat ini dengan kasus Porong menujukkan didepan mata kita adanya proses migrasi fluida dalam jumlah jutaan barrel dalam waktu kedipan mata geologi (snap). Kita tahu bahwa sumber air di Lusi bukan hanya sekedar 100 meter dibawah, tetapi ribuan meter !!!. Selama ini model migrasi minyak dan gas selalu masih menggunakan proses mengalirnya fluida dalam pori-pori. Kita tidak pernah memodelkan aliran fluida dibawah melalui sebuah pipa. Rumusnya tentusaja bukan sekedar rumus Darcy lagi ! Aku yakin dalam waktu dekat akan ada publikasi paper ilmiah dengan teori seperti ini. Dan akan terkenal dengan model quick fluid migrations. Nah studi-studi yang sering kedengeran aneh-aneh seperti ini relatif lebih sering dimotori oleh ahli-ahli eropa (termasuk/terutama Jerman), bukan ngAmrik. Dan tentusaja dengan dibukanya data-data oleh timnya Pak Awang ini maka Jerman
RE: [iagi-net-l] Tindak Lanjut Eksplorasi Cekungan Sibolga
Abah, Cekungan Bengkulu meskipun tak sampai 10 sumurnya tetap laku, berkali-kali ganti operator, meskipun belum ada penemuan sama sekali kecuali shows saja. Saat ini pun ia blok aktif (Endeavour Bengkulu) meskipun belum menunjukkan kegiatan apa2. Dan teman2 Lemigas telah lama mempelajari Bengkulu. Pelan2 semua forearc basins Indonesia akan dieksplorasi juga. Tidak ada salahnya untuk melakukan studi. Data BPPT akan menjadi terbuka untuk dipelajari ahli anggota tim dari institusi lain. Hasil studi juga sedikit banyak akan berguna juga buat Bengkulu. Salam, awang -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, March 11, 2008 1:58 C++ To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Tindak Lanjut Eksplorasi Cekungan Sibolga Rekan rekan Nah . kan benar apa yang saya khawatirkan terjadi yaitu KESALAHAN KEBIJAKAN , apakah benar benar Cekungan Sibolga lebih tinggi proritasnya dari Cekungan Bengkulu yang baru sedikit jumlah sumur-nya. Semoga IAGI dan atau HAGI dimasa datang dapat lebih cepat tanggap sehingga Pak Presiden (siapapun) dia mendapatkan jawaban yang proposional dari Asosiasi profesi sebagai imbangan terhadap berita seperti ini. (siapa pun Ketua-nya). Si Abah PIT IAGI KE-37 (BANDUNG) * acara utama: 27-28 Agustus 2008 * penerimaan abstrak: kemarin2 s/d 30 April 2008 * pengumuman penerimaan abstrak: 15 Mei 2008 * batas akhir penerimaan makalah lengkap: 15 Juli 2008 * abstrak / makalah dikirimkan ke: www.grdc.esdm.go.id/aplod username: iagi2008 password: masukdanaplod PEMILU KETUA UMUM IAGI 2008-2011: * pendaftaran calon ketua: 13 Pebruari - 6 Juni 2008 * penghitungan suara: waktu PIT IAGI Ke-37 di Bandung AYO, CALONKAN DIRI ANDA SEKARANG JUGA!!! - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. -
[iagi-net-l] Tindak Lanjut Eksplorasi Cekungan Sibolga
Kita sebut saja sebagai eksplorasi Cekungan Sibolga. Hingar-bingar press release BPPT tentang temuan potensi migas di lepas pantai sebelah barat Aceh, atau di sekitar Pulau Simeulue, yang diramaikan dengan berita-berita provokatif dan bombastis di media massa, diskusi di milis-milis, dan akhirnya luncheon talk yang digagas HAGI dan IAGI, sepi sudah. Sebagai pengamat dan orang yang terlibat langsung baik dalam diskusi di milis-milis, narasumber untuk luncheon talk, narasumber untuk beberapa majalah (Tempo dan Globe Asia), serta mengawal dan mengusung issue ini ke Sekretariat Negara, Ditjen Migas, sampai Presiden; saya dapat mengemukakan beberapa hal di bawah ini. 1. BPPT tidak seharusnya mengeluarkan angka barrel saat press release pada struktur2 berpotensi perangkap hidrokarbon yang diindentifikasinya berdasarkan survey geomarin BPPT-BGR. Mengeluarkan angka barrel ini telah menjadi sumber kesalahpahaman para pekerja media. Volumetrik struktur2 itu mestinya cukup berakhir dengan m3 atau lebih cocok lagi acre ft seperti yang berlaku di dunia migas. Barrel adalah satuan fluida, sementara yang dibicarakan BPPT itu adalah satuan volume yng dipotong ruang pori. 2. BPPT tidak seharusnya membandingkan volume yang salah ini dengan lapangan2 minyak di Arab sebab itu berarti kesalahan dua kali dan fatal. Kesalahan pertama adalah menggunakan satuan barrel, kesalahan kedua adalah menggunakan satuan yang salah itu untuk perbandingan dengan volume lapangan2 di Arab. 3. Potensi migas Cekungan Sibolga tetap terbuka untuk dipelajari lebih jauh, sekalipun cekungan ini sudah dikerjakan dari 40 tahun yang lalu dan telah ada 24 sumur eksplorasi (saya mengoreksi presentasi saya di luncheon talk itu yang mengatakan 20 sumur) yang menembusnya dengan kedalaman bervariasi dari sekitar 6000-11.000 ft dan hanya enam sumur yang menemukan gas biogenik tidak ekonomis. Beberapa anomali mulai nampak dan perlu diklarifikasi, dikonfirmasi, bahkan dikejar. Sayang, saya tidak melihat HAGI ataupun IAGI mengeluarkan press release sebenarnya ke media massa seusai luncheon talk itu, BPPT pun tak melakukan koreksi. Tetapi, komentar saya yang bernada korektif telah dimuat di Majalah Tempo dan Globe Asia. Meskipun suatu kesalahan, mengoreksinya sebenarnya adalah bagian dari pendidikan kita semua. Jangan membiarkan kesalahan didiamkan. Issue ini tidak berhenti, yang sepi adalah hingar-bingar pemberitaannya. Butir no. 3 di atas menjadi awal kita melanjutkan eksplorasi Cekungan Sibolga/Cekungan Meulaboh/Cekungan Simeulue. Dalam rapat terbatas dengan Presiden SBY, seminggu setelah luncheon talk itu, Pak Presiden meminta agar sumberdaya nasional dikerahkan untuk mengklarifikasi dan menindaklanjuti temuan BPPT ini. Maka, kemarin, 10 Maret 2008, di dalam rapat di DitJen Migas dibentuklah tim yang tugas utamanya adalah melakukan klarifikasi atau konfirmasi potensi migas sebenarnya Cekungan Sibolga ini melalui studi. Sesuai arahan Pak Presiden, maka unsur2 tim ini merupakan institusi2 yang terlibat dalam migas dan survey geomarin, meliputi : BPPT, DitJen Migas, PusDatin, Lemigas, PPGL, BPMIGAS, juga didukung organisasi profesi (IAGI,HAGI, IATMI) dan Perguruan Tinggi. Tim ini rencananya akan dibentuk oleh SK Menteri. Rapat dihadiri juga oleh Pak Teuku Riefky dari Komisi VII DPR (asal dari Fraksi Partai Demokrat Aceh) yang tanggapannya positif dan siap memainkan peranannya di DPR sana. Data adalah hal yang utama. Dalam rapat kemarin, saya melihat bahwa semua data itu telah ada dan cukup lengkap dengan cakupan data yang diambil dari tahun 1968-2008. Keberadaan data saat ini tersebar di beberapa institusi (DitJen Migas, Pusdatin, BPPT). Payung hukum penggunaan data lintas institusi ini akan diatur. Tim sepakat untuk segera memulai studinya agar hingar-bingar tersebut menjadi jelas. Hasil studi akan menentukan bagaimana Pemerintah Indonesia mengelola kawasan ini. Demikian sekedar informasi awal barangkali rekan2 ingin tahu apa yang terjadi sebagai tindak lanjut eksplorasi Cekungan Sibolga. Salam, awang
[iagi-net-l] OOT : Indonesia - Konvergensi Geologi dan Konvergensi Meteorologi
Barang siapa geologist yang pernah melihat atau membaca peta cuaca, maka akan takjublah ia sebab simbol2 yang biasa digunakan dalam tektonik muncul juga di peta cuaca dan ternyata menggambarkan hal yang sama; bedanya, di geologi massa litosfer di meteorologi massa udara. Massa udara pun dibagi menjadi massa udara kontinental dana massa udara maritim, cukup kalau mau kita bandingkan dengan kerak benua dan kerak samudera. Massa udara pun bisa subducted bisa obducted, untuk itu digunakan simbol2 yang biasa digunakan dalam tektonik. Keduanya bertemu di Indonesia, sebuah negeri yang sangat unik dalam banyak ilmu. Indonesia adalah wilayah yang dikepung oleh lempeng-lempeng besar yang saling berkonvergen. Untuk hal ini, saya tak akan membicarakannya lebih jauh. Kali ini saya akan membicarakan keunikan massa udara di atas Indonesia, coba kita lihat, dunia tak nampak ini sangat mirip dunia kita (geologi) sehari-hari. Ceritanya dimulai dari hujan lebat di wilayah Indonesia dan negeri-negeri tropis lainnya. Hujan lebat ini pada umumnya disebabkan konvergensi angin pasat yang berasal dari kedua belahan bumi utara dan selatan. Hujan lebat ini terjadi di sepanjang Zone Konvergensi Inter-Tropis (ZKIT) yang bergerak ke sebelah utara dan ke selatan ekuator mengikuti gerakan Matahari. ZKIT merupakan daerah sumber energi yang menggerakkan sirkulasi umum di dalam atmosfer tropis melalui panas laten kondensasi yang dilepaskan. Sebagian energi yang dibebaskan oleh kondensasi pada bagian atas ZKIT, dibawa ke arah kutub sebagai energi potensial yang kemudian diubah menjadi energi panas, terutama oleh subsidensi di sekitar 30 derajat LU dan LS. Subsidensi partikel udara inilah yang mengakibatkan kekurangan hujan pada zone yang dibatasi garis lintang 30 derajat LU dan LS sehingga pada wilayah ini terjadi gurun-gurun subtropis. Sirkulasi udara semacam ini disebut Sirkulasi Hadley. Bandingkan dengan gerak sirkulasi arus konveksi di astenosfer, yang naik di pematang tengah samudra dan turun di zone penunjaman kerak samudera. Di wilayah Indonesia, pita ZKIT bergeser ke selatan ekuator pada bulan-bulan Desember-Februari, sedangkan ia bergeser ke utara ekuator pada bulan-bulan Juni-Agustus. Maka, hujan-hujan di Jawa akan lebih sering pada Desember-Februari; sedangkan hujan-hujan di Sumatra Utara atau Kalimantan sebelah utara akan lebih sering pada bulan-bulan Juni-Agustus. Mengapa ZKIT membawa banyak hujan ? Ini berhubungan dengan terjadinya konvergensi massa udara yang dalam bahasa meteorologi disebut front. Front adalah batas pertemuan dua massa udara yang mempunyai sifat fisik (temperatur, tekanan, densitas) yang berbeda. Pertemuan dua massa udara ini bila diproyeksikan ke dalam peta akan digambarkan sebagai sebuah garis atau kurva. Bayangkan sebuah garis atau kurva konvergensi lempeng baik berupa subduction maupun collision. Seperti halnya pertemuan subduction, garis front tidak lurus vertikal dari tanah ke atas, melainkan berupa bidang miring (bandingkan dengan bidang miring subduction yaitu zone Wadati-Benioff). Pada bidang miring front ini ia terbalik dengan zone Wadati-Benioff, kalau zone Wadati-Benioff miring masuk ke dalam mantel, maka bidang miring front miring naik ke langit. Pada suatu front, massa udara panas akan naik di atas massa udara yang lebih dingin. Udara dingin punya densitas lebih besar dibandingkan udara panas (bandingkan dengan kerak samudera yang densitasnya lebih berat dibandingkan kerak benua, maka kerak samudera akan menyusup di bawah kerak benua; persis seperti massa udara dingin menyusup di bawah massa udara panas). Hal yang menarik, front dingin ini digambarkan persis simbolnya seperti simbol subduction, yaitu kurva bergerigi. Dalam suatu front atau konvergensi massa udara, udara mengalami deformasi kompresi (bandingkan dengan deformasi yang terjadi di prisma akresi pada zone konvergensi lempeng). Tahap-tahap deformasinya biasa dibagi ke dalam empat tingkat : 1. tingkat normal : udara kutub dari utara dan udara tropis dari selatan saling bertemu. 2. tingkat deformasi : suatu putaran udara terjadi, arahnya berlawanan jarum jam di belahan utara dan searah jarum jam di sebelah selatan. 3. tingkat deformasi frontal : bidang front (diskontinuitas) terdeformasi kuat, massa udara terbelah, udara panas terjepit di antara udara dingin, udara dingin menunjam di bawah udara panas, udara panas naik ke langit yang lebih tinggi dalam bidang miring; di sepanjang bidang front panas akan terbentuk awan-awan cirrus, altostratus, dan altocumulus; di sepanjang bidang front dingin (selalu ada dua subduksi massa udara karena udara panas terjepit di antara dua massa udara dingin - bandingkan dengan dua subduction berlawanan seperti di Laut Maluku yang mengangkat Sangihe-Talaud di tengah) udara panas bersinggungan dengan udara dingin menyebabkannya tidak stabil sehingga udara panas naik dengan cepat dan menumbuhkan awan-awan konvektif cumulus, cumulus
RE: RE: [iagi-net-l] seolah IAGI saling berseteru
Pak Ar, Saya tak tahu apa sikap resmi BPMIGAS atas LUSI. Sikap/pernyataan resmi semacam itu setahu saya tak pernah dikeluarkan BPMIGAS sebagai institusi. Semua yang saya tulis soal LUSI dalam periode mau dua tahun ini adalah atas nama Awang Harun Satyana, bukan BPMIGAS, dan saya ingin semua yang membaca tulisan saya soal LUSI memahaminya begitu. Apa yang saya pikirkan dan tuliskan tidak dipengaruhi oleh institusi mana pun, saya tidak menulis atas pesanan siapa pun, saya tidak membela siapa pun, juga saya tidak menyalahkan siapa pun. Putusan pidana. Bagaimana kalau seseorang dipidana atas kesaksian beberapa saksi ahli yang kemudian pada tahun2 y.a.d. ternyata terbukti bahwa kesaksian itu keliru ? Hm..seperti seorang hakim yang menjatuhkan hukuman mati kepada seseorang yang tak bersalah. LUSI bukan kasus hukum, apalagi pidana. Banjar Panji-1 dibor justru untuk memenuhi target meningkatkan produksi minyak yang dicanangkan Pemerintah. Ia telah lolos semua screening yang mesti dilaluinya : G G, engineering, budget, dan semua perizinannya. Coba kita perhatikan kata-kata bijak Parke Dickey ini (dalam Perrodin, 1983), We usually find oil in new place with old ideas. Sometimes, also, we find oil in an old place with a new idea, but we seldom find much oil in an old place with an old idea. Several times in the past, we have thought we were running out of oil, whereas actually we were only running out of ideas. Mengebor Banjar Panji-1 adalah ide baru atau usaha baru Lapindo menambah target eksplorasi-produksinya, mengebor lebih dalam sampai ke Kujung sebab selama ini mereka hanya memproduksi gas dari Wunut sands jauh di atas. Ini sama saja dengan Exxon Cepu masuk ke Prupuh sebab selama ini produksi hanya di Ngrayong dan Wonocolo. Dan lapangan besar Banyu Urip pun ditemukan, setelah 100 tahun lebih produksi bermain di atas. Kalau semua screening telah dilaluinya, mengapa usulan Lapindo ini mesti ditolak ? Tak berdasar sama sekali kalau BPMIGAS dipersalahkan karena memberi persetujuan atas pemboran sumur Banjar Panji-1. Salam, awang -Original Message- From: Ariadi Subandrio [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, March 03, 2008 3:18 C++ To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: RE: [iagi-net-l] seolah IAGI saling berseteru membaca info2 analisa2 technicalnya pak Awang memang sangat menarik. Tapi mau tanya yang agak melenceng aja pak, langsung-langsung aja. Kalau sikap resminya BPMigas pada evidence Lusi ini apa sih? apakah Bencana Alam yang ditrigger oleh gempa Yogya ? seperti pernah disampaikan 2 tahunan lalu. Dan kini justifikasi untuk jawaban saat itu sudah sangat-sangat-sangat cukup bahkan berkelimpahan, ataukah bencana alam yang ditrigger oleh pemboran BJP-1 yang disebabkan adanya 'kelalaian prosedur' (oleh awam dibilangnya tidak pasang casing) ataukah nunggu putusan pengadilan pidana nanti?... ataukah ambil posisi seperti Prof. Mori?...atau.. ar-. - Original Message From: Awang Harun Satyana [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id iagi-net@iagi.or.id Sent: Friday, February 29, 2008 6:33:19 PM Subject: RE: RE: [iagi-net-l] seolah IAGI saling berseteru Pertengahan Juni 2006, dua minggu setelah LUSI lahir, saya ikut rapat di gedung Wisma Mulia kantor Lapindo untuk membahas apa yang tengah terjadi dengan problem di Banjar Panji-1 sejak 29 Mei 2006 itu. Di meja rapat digelar semua seismic sections yang berhubungan, termasuk yang menghubungkan Porong dengan BJP-1 - ini section sangat penting. Saat itu semua pendapat adalah bahwa BJP-1 tengah mengalami UBO (underground blow out). Sebelum problem BJP-1 terjadi, saya telah selesai mempelajari paper berjudul Structure and emplacement of mud volcano systems in the South Caspian Basin oleh Stewart dan Davies (AAPG Bull v. 90, no. 5, p. 771-786). Begitu melihat seismic section yang menghubungkan BJP-1 dan Porong saya melihat bahwa collapse zone (begitu Arse Kusumastuti dan para pembimbing master thesisnya menyebutnya di paper AAPG Bull v. 86 no. 2, p. 213-232) Porong sebagai bukan collapse zone akibat struktur lagi (kawan2 Lapindo selama ini menyebutnya sebagai collapse zone dengan penuh sesar normal yang jadi konduit migrasi), tetapi MV crater. Saya teringat gambar mud volcano collapse crater di Azerbaijan dari Stewart dan Davies (2007), saya melihat collapse zone Porong, hampir 100 % mirip. Maka, di rapat pertengahan Juni 2006 itu yang juga dihadiri Pak Bambang Istadi (ingat kan Mas Bambang ?), saya menyebutkan bahwa Porong collapse zone adalah Porong mud volcano collapse crater, dan yang tengah terjadi di Banjar Panji pun kemungkinan adalah mud volcano eruption yang nantinya akan berakhir seperti Porong collapse crater. Ada yang setuju ada yang tidak dengan pernyataan saya itu. Kepada kawan2 Lapindo saya berikan gambar2 collapse cratering MVs di Azerbaijan. Lalu penelitian2 pun dilakukan selama sisa 2006 dan 2007 oleh banyak peneliti Indonesia maupun internasional, menghasilkan
RE: RE: RE: [iagi-net-l] seolah IAGI saling berseteru
Pak Doddy, Tahun 1990-1996, Huffco mengoperasikan wilayah Brantas, tahun 1996 Lapindo mengalih operatorship-nya. Lima tahun beroperasi di wilayah Brantas (onshore + offshore) lima sumur dibor (3 di darat 2 di laut). Dari kelima sumur itu hanya dua sumur menemukan gas yang menurut mereka tidak ekonomis. Tiga sumur lainnya gagal, bahkan satu sumur di offshore begitu banyak problemnya sehingga dalam zamannya memecahkan record sumur paling mahal di Indonesia. Maka karena rugi besar bubarlah Huffco mengoperasikan Blok Brantas. Lapindo masuk dan mengembangkan penemuan gas yang menurut Huffco tak ekonomis itu. Tahun 1999 Blok Brantas mulai memproduksikan gas. Gas itu berasal dari lapangan Wunut. Sumur yang Pak Doddy tulis di muka itu bernama sumur Porong-1, dibor Huffco tahun 1993. Target utamanya adalah karbonat Miosen. Target keduanya adalah Pleistocene Wunut sands. Sumur dibor di lereng collapse structure pada level silisiklastik di atas karbonat itu. Sumur ini banyak problem ketika menembus karbonat itu. Design dan pelaksanaan casing-nya banyak problem, maka Lapindo ketika mau mengebor Banjar Panji-1 telah menggunakan pelajaran dari Porong-1 ini untuk merancang susunan casingnya. Sumur menembus sampai ke karbonat dan ditinggalkan tanpa menemukan minyak. Sekuen silisiklastik di atasnya menunjukkan banyak bacaan gas yang menarik. Kegagalan sumur Porong-1 membimbing para eksplorasionis Huffco Brantas mengebor sumur Wunut-1 pada tahun 1994. Collapse structure itu telah menciptakan banyak sesar normal yang menjadi konduit untuk hidrokarbon dari wilayah Porong naik ke atas dan mengisi batupasir Wunut. Wunut-1 menemukan gas dan kondensat. Inilah periode penemuan Lapangan Wunut. Tahun 1995 Wunut-2 dibor dan menemukan gas. Tetapi karena tiga sumur lainnya gagal dan memakan banyak biaya serta gas saat itu bukan primadona lagipula tak ekonomis untuk mereka, mereka meninggalkan Blok Brantas dan menyerahkannya ke Lapindo. Tahun 2002 saya mempelajari gas geochemistry Lapangan Wunut untuk sebuah paper tentang regional geochemistry of East Java Basin (paper lengkapnya ada di proceedings PIT IAGI 2002 dan IPA 2003). Menarik sekali untuk Wunut, belasan reservoir dari bawah ke atas teratur sekali makin biogenik, atau makin termogenik dari atas ke bawah. Ini menunjukkan pengisian mixing yang menunjukkan pengisian dari collapse structure Porong kemungkinan besar benar. Menjawab pertanyaan Pak Doddy. Wunut sands (Formasi Pucangan dalam Lexicon Stratigrafi Indonesia) tak pernah menjadi target utama sejak dulu, ia target sekunder. Tetapi untuk menemukan lapangan Wunut jelas Wunut sands jadi target utama. Di sumur Porong-1 ia jadi target kedua, Huffco Brantas telah memperkirakan sands ini akan terisi juga. Tak persis sama antara konsep Porong-Wunut dan Dukuh-Miocen reef di Selat Madura. Karena Miocene reefs di wilayah onshore Brantas belum teruji, maka Lapindo mengajukan proposal untuk mengebornya kembali. Antara Banjar Panji dan Porong terhubung sistem sedimentasi carbonate yang sama yang khas untuk semua karbonat Miosen di Jawa Timur : pola backstepping ke arah timur laut pada sistem offshore isolated platform. Terima kasih atas info Pak Doddy tentang ekspresi vegetasi relatif terhadap batuan di atasnya. Teman2 saya yang pernah ke Karang Sambung suka bercerita kalau rasa dewegan alias kelapa muda di sana dipengaruhi batuan jenis apa di bawahnya. Teman2 inderaja (remote sensing) biasa menggunakan rona (vegetasi) untuk menafsir batuan di bawahnya. Saya pun begitu saat pernah bekerja menafsir foto udara untuk sebuah konsultan 20 tahun yang lalu. Salam, awang -Original Message- From: Doddy Suryanto [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, March 03, 2008 5:24 C++ To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: RE: [iagi-net-l] seolah IAGI saling berseteru Mengebor Banjar Panji-1 adalah ide baru atau usaha baru Lapindo menambah target eksplorasi-produksinya, mengebor lebih dalam sampai ke Kujung sebab selama ini mereka hanya memproduksi gas dari Wunut sands jauh di atas. Pak Awang Yth, Saya jadi ingat waktu ngobrol sama John Bates soal gas yang diproduksi dari wunut sand. Kalo ngga salah dulu dia bilang kalo target utama dari sumurnya sebenarnya adalah karbonat reef juga. Tapi karena closurenya sudah jebol maka gas nya mengisi wunut sand yang ada di atas karbonat reef ini. Pertanyaan saya, apakah memang dari dulu wunut sand ini jadi target utama? Ataukah ditemukan secara tidak sengaja karena closure dari reef yang sudah jebol? Yang saya tahu, sumur dukuh dulu dibor dengan concept yang salah satunya ya berharap closure dari reef yang jebol sehingga diharapkan akan mengisi lidah/paciran sand yang diatasnya. Soal formasi batuan akan mempengaruhi vegetasi di atasnya, saya sudah mencoba mempraktekannya. Waktu jalan2 ke Sampang dengan Greg Harris saya sempat ngobrol dengan dia soal pohon jati yang ada di sekitar pulau Madura. Saya bilang kalo di atasnya ada pohon jati maka besar
RE: [iagi-net-l] seolah IAGI saling berseteru
Izin untuk publikasi paper akan berasal dari DitJen Migas melalui BPMIGAS. Menjawab pertanyaan Pak Rovicky apakah izin tersebut hanya diberikan ke Mazzini et al (2007), tentu saja tidak. Silakan saja kalau misalnya Davies, Tingay, dll. mau bekerja sama dengan Lapindo lalu mengeluarkan sebuah paper, seperti halnya yang dilakukan Adrian Mazzini, prosedurnya tetap sama : Lapindo mengajukan permintaan izin ke BPMIGAS, BPMIGAS akan mengajukan permintaan izin ke DitJen Migas. Salam, Awang -Original Message- From: noor syarifuddin [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, March 03, 2008 9:54 C++ To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] seolah IAGI saling berseteru kang Bambang, Terima kasih atas tawaran yang simpatik ini. Saya berasumsi tawaran ini juga terbuka kepada siapa saja yang memang berminat ttg hal ini (dan tentunya dalam koridor yang seperti disebutkan kang Bambang spt di bawah). Jadi saya kira sekarang jelas, bahwa tidak selakyanya masih ada komplain bahwa data-nya tertutup dan atau ditutup-tutupi. Pak Bambang sudah membuka pintu untuk hal ini. salam, - Original Message From: Bambang P. Istadi [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Friday, February 29, 2008 4:46:33 PM Subject: RE: [iagi-net-l] seolah IAGI saling berseteru Cak Noor, Oden, pak Nyoto, Jangan berkecil hati,... silahkan datang ke Lapindo, nanti saya mintakan teman2 Lapindo untuk membukakan data2 Banjarpanji. Selama bapak2 masih objektif dalam menyikapi masalah ini dan masih dalam koridor peraturan pemerintah soal informasi dan atas persetujuan partner Lapindo, akan saya mintakan untuk dibuka, silahkan datang,... saya tunggu. Undangan yang sama telah saya lontarkan ke Richard Davies dan Mark Tingay beberapa waktu yang lalu. Tapi mereka tidak nongol. Daripada bapak2 mengambil konklusi dini dengan basis data dan fakta yang salah seperti Davies lalu menghujat Lapindo,... silahkan saya tunggu. Beberapa waktu yang lalu KMI dan IATMI berinisiatif untuk menyelenggarakan Drilling Forum mengupas data Banjarpanji, dan kami setuju untuk berbagi data,.. tapi kandas ditengah jalan karena ada pihak2 tertentu yang tidak setuju,.. yang jelas bukan Lapindo, tiada niatan kami untuk menutup-nutupi. Satu hal yang saya ingin garis bawahi,.. kita boleh berdebat dan berpolemik terus soal penyebab dan trigger lumpur, tapi selama ini kami lebih banyak diam karena berkonsentrasi untuk terus berbuat menyelesaikan masalah2 sosial kemasyarakatan, juga berbagai macam persoalan dilapangan. Kami tidak akan lari dan akan terus menyelesaikan masalah2 sosial kemasyarakatan. Ini suatu komitmen dan tidak memikirkan untuk menagih ke Pemerintah biaya yang sudah dikeluarkan saat ini sebesar Rp. 2.9T maupun yang akan dikeluarkan dan tetap patuh amanah PerPres 14 tahun 2007. Silahkan,.. saya tunggu Wass.w.w. Bambang Istadi CALONKAN DIRI ANDA SEBAGAI KETUA UMUM IAGI 2008-2011 ! PENDAFTARAN CALON KETUA 13 FEB S/D 6 JUNI 2008 PENGHITUNGAN SUARA: PIT IAGI 37 DI BANDUNG - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. - Never miss a thing. Make Yahoo your home page. http://www.yahoo.com/r/hs This email was Anti Virus checked by Administrator. http://www.bpmigas.com CALONKAN DIRI ANDA SEBAGAI KETUA UMUM IAGI 2008-2011 ! PENDAFTARAN CALON KETUA 13 FEB S/D 6 JUNI 2008 PENGHITUNGAN SUARA: PIT IAGI 37 DI BANDUNG - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan
RE: RE: [iagi-net-l] seolah IAGI saling berseteru
Kalimat ini menarik : Seismic sectionnya juga menunjukkan analog blow out crater alami yang terjadi jauh sebelumnya di daerah yang sama. Konklusinya LUSI di trigger oleh drilling. Yang dimaksud dengan blow out crater alami pastilah yang selama ini disebutkan sebagai Porong collapse structure. Struktur ini hanya beberapa km dari Banjar Panji dan jelas terlihat di data seismik. Dulu struktur tenggelam ini ditafsirkan sebagai kolaps akibat sesar2 normal. Sumur Porong-1 dibor Huffco Brantas di sayap barat collapse structure ini. Setelah kejadian LUSI, kita tahu bahwa struktur tenggelam Porong itu adalah mud volcano (MV) collapse structure yang pernah terjadi paling tidak pada Pliosen Atas. Ini sekaligus menjadi bukti kuat bahwa wilayah ini MV-prone. Mengkritisi Rick Swarbrick, bagaimana bisa menyebut Porong sebagai blow out crater alami ? Menurut hemat saya istilah itu tidak tepat, yang tepat adalah Porong mud volcano collapse structure. Bagaimana pula asal-muasalnya karena menyebut Porong sebagai blow out crater ALAMI, maka Lalu menganalogikannya ke LUSI akibat drilling (versi : underground blowout) ? Antara MV collapse structure dan blowout crater akibat drilling jelas berbeda prosesnya. Saya pernah menyaksikan blowout collapse structure akibat drilling awal tahun 1990-an di offshore Mahakam (yang menelan rig Semnlu dan seorang radio operator) dan di onshore Sumatra Utara. Yang saya saksikan sungguh berbeda dengan seminggu pertama kejadian LUSI. Rick Swarbrick adalah co-author Richard Davis dalam papernya tentang LUSI yang banyak dikutip kubu drilling sebagai trigger LUSI, paper ini dikutip sampai ke media2 di Indonesia. Salam, awang -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, February 29, 2008 3:54 C++ To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] seolah IAGI saling berseteru Tidak hanya di Indonesia yang sibuk soal lumpur. Di Belanda juga ada presentasi LUSI. Ini yang kedua kalinya. Tahun lalu oleh Rick Swarbrick. Rick mempresentasikan seismik data dan beberapa data pengeboran. Dan kronologis drilling dan terjadinya mud volcano. Seismic sectionnya juga menunjukkan analog blow out crater alami yang terjadi jauh sebelumnya di daerah yang sama. Konklusinya LUSI di trigger oleh drilling. Dengar-dengar Adriano Mazzini akan memberikan ide tandingan yang menyatakan bahwa LUSI diakibatkan oleh gempa bumi. Nanti saya kasih updatenya. Salam dari negara kincir angin. Herman Darman ___ activity. Dear PGK Member, Please find attached your copy of the PGK March Newsletter. This month's meeting will be held on Wednesday, March 19th, 2008. The agenda outline is as follows: 17:00 - 18:00 hrs: Social hour (free drinks) 18:00 - 19:00 hrs: Lecture by Adriano Mazzini Title: Causes and Triggers of the LUSI Mud Volcano, Indonesia Furthermore we'd like to remind you of the short PGK excursion on Wednesday March 5th from 17:00-18:00 pm to the Shell iScope Visualisation Centre in Rijswijk. For registration please contact Gary Ingram: [EMAIL PROTECTED] before 12 noon March 4th. We hope to see you all there! Best regards, Wieske Paulissen Secretary PGK NL_March_08.pdf ** Wieske E. Paulissen Delft University of Technology Dept. of Geotechnology Stevinweg 1 - 2628 CN Delft The Netherlands Office: 0031 15 2782576 E-mail: [EMAIL PROTECTED] -Original Message- From: Bambang P. Istadi [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, February 29, 2008 9:47 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] seolah IAGI saling berseteru Cak Noor, Oden, pak Nyoto, Jangan berkecil hati,... silahkan datang ke Lapindo, nanti saya mintakan teman2 Lapindo untuk membukakan data2 Banjarpanji. Selama bapak2 masih objektif dalam menyikapi masalah ini dan masih dalam koridor peraturan pemerintah soal informasi dan atas persetujuan partner Lapindo, akan saya mintakan untuk dibuka, silahkan datang,... saya tunggu. Undangan yang sama telah saya lontarkan ke Richard Davies dan Mark Tingay beberapa waktu yang lalu. Tapi mereka tidak nongol. Daripada bapak2 mengambil konklusi dini dengan basis data dan fakta yang salah seperti Davies lalu menghujat Lapindo,... silahkan saya tunggu. Beberapa waktu yang lalu KMI dan IATMI berinisiatif untuk menyelenggarakan Drilling Forum mengupas data Banjarpanji, dan kami setuju untuk berbagi data,.. tapi kandas ditengah jalan karena ada pihak2 tertentu yang tidak setuju,.. yang jelas bukan Lapindo, tiada niatan kami untuk menutup-nutupi. Satu hal yang saya ingin garis bawahi,.. kita boleh berdebat dan berpolemik terus soal penyebab dan trigger lumpur, tapi selama ini kami lebih banyak diam karena berkonsentrasi untuk terus berbuat menyelesaikan masalah2 sosial kemasyarakatan, juga berbagai macam persoalan dilapangan. Kami tidak akan lari dan akan terus menyelesaikan masalah2 sosial kemasyarakatan. Ini suatu komitmen dan tidak memikirkan untuk menagih ke
RE: [iagi-net-l] seolah IAGI saling berseteru
Yang membuat repot masalah ini adalah karena membawa kasus ini ke hukum. Dalam mau dua tahun penyidikan, pra-peradilan, dan persidangan di Surabaya dan Jakarta, kita melihat bukan bahwa kasus ini pelik bukan main. Kejati berkali-kali mengembalikan berkas ke Polda karena menganggap masalah ini prematur untuk disidangkan, karena saksi yang dihadapkan saling berbeda pendapat (he2 wajar sekali geologists2 itu berbeda pendapat, gak tahu aja peradilan), dan beberapa alasan lainnya. Kepelikan itu karena mau membuat kasus ini bak kasus kriminal saja, kejahatan lingkungan, dll Laporan Tim P2LS DPR yang mengatakan bahwa LUSI adalah bencana alam langsung disambut serangan di luar dan di dalam DPR sendiri, tentu saja, kesimpulan itu berbeda dengan opini publik yang sudah mengkristal mau dua tahun ini. Pak Rovicky : Di kalangan para ahli relasi LUSI-gempa ada yang menolak, relasi LUSI-pemboran Banjar Panji pun ada yang menolak. Dua2nya sama kuat. Nah, karena peradilan telah meminta komentar saksi ahli kedua belah pihak dan sama kuat, maka tak ada satu pun dari kedua relasi itu bisa digunakan sebagai pisau bedah untuk membedah kasus ini. Kasus ini tak akan terbedah. Kalau kasus ini sebagai kasus hukum : case closed ? Kita tangani saja dampaknya di permukaan, itu lebih penting. Salam, awang -Original Message- From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, February 29, 2008 4:10 C++ To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] seolah IAGI saling berseteru Mazzini menuliskannya juga di Earth Planetary science bersama Pak Bambang Istadi Triggering and dynamic evolution of the LUSI mud volcano, Indonesia A. Mazzini a,⁎, H. Svensen a, G.G. Akhmanov b, G. Aloisi c, S. Planke a,d, A. Malthe-Sørenssen a, B. Istadi e Silahkn donlod disini : http://folk.uio.no/hensven/Mazzini_EPSL_07.pdf Seperti kata Koenil, ini perang science bukan main ... jelan bukan mainan Tetapi kalau memang masih ada pro kontra begini, dari sisi hukum jelas teori relasi gempa - MV ini tidak (*belum*) bisa dipakai sebagai pisau operasi kalau kata Pak Awang. RDP 2008/2/29 [EMAIL PROTECTED]: Tidak hanya di Indonesia yang sibuk soal lumpur. Di Belanda juga ada presentasi LUSI. Ini yang kedua kalinya. Tahun lalu oleh Rick Swarbrick. Rick mempresentasikan seismik data dan beberapa data pengeboran. Dan kronologis drilling dan terjadinya mud volcano. Seismic sectionnya juga menunjukkan analog blow out crater alami yang terjadi jauh sebelumnya di daerah yang sama. Konklusinya LUSI di trigger oleh drilling. Dengar-dengar Adriano Mazzini akan memberikan ide tandingan yang menyatakan bahwa LUSI diakibatkan oleh gempa bumi. Nanti saya kasih updatenya. Salam dari negara kincir angin. Herman Darman ___ activity. Dear PGK Member, Please find attached your copy of the PGK March Newsletter. This month's meeting will be held on Wednesday, March 19th, 2008. The agenda outline is as follows: 17:00 - 18:00 hrs: Social hour (free drinks) 18:00 - 19:00 hrs: Lecture by Adriano Mazzini Title: Causes and Triggers of the LUSI Mud Volcano, Indonesia Furthermore we'd like to remind you of the short PGK excursion on Wednesday March 5th from 17:00-18:00 pm to the Shell iScope Visualisation Centre in Rijswijk. For registration please contact Gary Ingram: [EMAIL PROTECTED] before 12 noon March 4th. We hope to see you all there! Best regards, Wieske Paulissen Secretary PGK NL_March_08.pdf ** Wieske E. Paulissen Delft University of Technology Dept. of Geotechnology Stevinweg 1 - 2628 CN Delft The Netherlands Office: 0031 15 2782576 E-mail: [EMAIL PROTECTED] -Original Message- From: Bambang P. Istadi [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, February 29, 2008 9:47 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] seolah IAGI saling berseteru Cak Noor, Oden, pak Nyoto, Jangan berkecil hati,... silahkan datang ke Lapindo, nanti saya mintakan teman2 Lapindo untuk membukakan data2 Banjarpanji. Selama bapak2 masih objektif dalam menyikapi masalah ini dan masih dalam koridor peraturan pemerintah soal informasi dan atas persetujuan partner Lapindo, akan saya mintakan untuk dibuka, silahkan datang,... saya tunggu. Undangan yang sama telah saya lontarkan ke Richard Davies dan Mark Tingay beberapa waktu yang lalu. Tapi mereka tidak nongol. Daripada bapak2 mengambil konklusi dini dengan basis data dan fakta yang salah seperti Davies lalu menghujat Lapindo,... silahkan saya tunggu. Beberapa waktu yang lalu KMI dan IATMI berinisiatif untuk menyelenggarakan Drilling Forum mengupas data Banjarpanji, dan kami setuju untuk berbagi data,.. tapi kandas ditengah jalan karena ada pihak2 tertentu yang tidak setuju,.. yang jelas bukan Lapindo, tiada niatan kami untuk menutup-nutupi. Satu hal yang saya ingin garis bawahi,.. kita boleh berdebat dan berpolemik terus soal penyebab dan trigger lumpur, tapi
RE: RE: [iagi-net-l] seolah IAGI saling berseteru
Pak Nyoto, Bila tak ada nama Pak Bambang Istadi (EMP Brantas) di paper itu, selain validitas datanya menjadi meragukan, Pemerintah Indonesia pun (BPMIGAS dan Ditjen Migas) akan mempermasalahkannya - mengapa data milik Pemerintah Indonesia digunakan pihak asing tanpa keterlibatan si pemilik data ? Nah, sebaiknya janganlah kita berburuk sangka sebelum tahu duduk perkaranya dengan jelas. Salam, awang -Original Message- From: Bambang P. Istadi [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, February 29, 2008 5:08 C++ To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] seolah IAGI saling berseteru Pak Nyoto, Para penulis minta saya untuk jadi co-author untuk menunjukan pada scientific community bahwa mereka punya access ke data yang dimiliki oleh Lapindo, karena menurut mereka di scientific community paper Davies dianggap tidak credible dan spekulatif karena mengunakan data dari internet dan sumber2 yang tidak jelas. Saya sempat keberatan, nanti paper tersebut akan dianggap sebagai pesan sponsor Lapindo,... tapi sebaliknya mereka beranggapan paper tersebut akan memiliki credibility kalau ada sumber data yang jelas. Apakah Lapindo atau saya bisa mempengaruhi mereka untuk mengatakan sesuatu yang bertentangan dengan keyakinan mereka? Apakah kredibilitas mereka sebagai scientist yang telah mereka bangun lama dan meneliti mud volcano lebih dari 11 tahun diberbagai belahan dunia bisa saya pengaruhi dan bisa dibeli? Please deh pak Nyoto,.. jangan beranggapan kita2 ini sebagai professional akan mempertaruhkan kredibilitas dan profesionalisme demi gaji! Saya sebagai pegawai bisa dipecat kapan saja,.. lalu pendapat saya akan berubah tergantung siapa yang menggaji saya? Wass.w.w. Bambang Istadi -Original Message- From: nyoto - ke-el [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, February 29, 2008 4:23 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] seolah IAGI saling berseteru Mazzini dg pak Bb.Istadi ? Oooo yo wis, met whiken nek ngono 2008/2/29 Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED]: Mazzini menuliskannya juga di Earth Planetary science bersama Pak Bambang Istadi Triggering and dynamic evolution of the LUSI mud volcano, Indonesia A. Mazzini a,⁎, H. Svensen a, G.G. Akhmanov b, G. Aloisi c, S. Planke a,d, A. Malthe-Sørenssen a, B. Istadi e Silahkn donlod disini : http://folk.uio.no/hensven/Mazzini_EPSL_07.pdf Seperti kata Koenil, ini perang science bukan main ... jelan bukan mainan Tetapi kalau memang masih ada pro kontra begini, dari sisi hukum jelas teori relasi gempa - MV ini tidak (*belum*) bisa dipakai sebagai pisau operasi kalau kata Pak Awang. RDP 2008/2/29 [EMAIL PROTECTED]: Tidak hanya di Indonesia yang sibuk soal lumpur. Di Belanda juga ada presentasi LUSI. Ini yang kedua kalinya. Tahun lalu oleh Rick Swarbrick. Rick mempresentasikan seismik data dan beberapa data pengeboran. Dan kronologis drilling dan terjadinya mud volcano. Seismic sectionnya juga menunjukkan analog blow out crater alami yang terjadi jauh sebelumnya di daerah yang sama. Konklusinya LUSI di trigger oleh drilling. Dengar-dengar Adriano Mazzini akan memberikan ide tandingan yang menyatakan bahwa LUSI diakibatkan oleh gempa bumi. Nanti saya kasih updatenya. Salam dari negara kincir angin. Herman Darman ___ activity. Dear PGK Member, Please find attached your copy of the PGK March Newsletter. This month's meeting will be held on Wednesday, March 19th, 2008. The agenda outline is as follows: 17:00 - 18:00 hrs: Social hour (free drinks) 18:00 - 19:00 hrs: Lecture by Adriano Mazzini Title: Causes and Triggers of the LUSI Mud Volcano, Indonesia Furthermore we'd like to remind you of the short PGK excursion on Wednesday March 5th from 17:00-18:00 pm to the Shell iScope Visualisation Centre in Rijswijk. For registration please contact Gary Ingram: [EMAIL PROTECTED] before 12 noon March 4th. We hope to see you all there! Best regards, Wieske Paulissen Secretary PGK NL_March_08.pdf ** Wieske E. Paulissen Delft University of Technology Dept. of Geotechnology Stevinweg 1 - 2628 CN Delft The Netherlands Office: 0031 15 2782576 E-mail: [EMAIL PROTECTED] -Original Message- From: Bambang P. Istadi [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, February 29, 2008 9:47 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] seolah IAGI saling berseteru Cak Noor, Oden, pak Nyoto, Jangan berkecil hati,... silahkan datang ke Lapindo, nanti saya mintakan teman2 Lapindo untuk membukakan data2 Banjarpanji. Selama bapak2 masih objektif dalam menyikapi masalah ini dan masih dalam koridor peraturan pemerintah soal informasi dan atas persetujuan partner Lapindo, akan saya mintakan untuk dibuka, silahkan datang,... saya tunggu. Undangan yang sama telah saya lontarkan ke Richard Davies dan Mark Tingay
RE: RE: [iagi-net-l] seolah IAGI saling berseteru
Pertengahan Juni 2006, dua minggu setelah LUSI lahir, saya ikut rapat di gedung Wisma Mulia kantor Lapindo untuk membahas apa yang tengah terjadi dengan problem di Banjar Panji-1 sejak 29 Mei 2006 itu. Di meja rapat digelar semua seismic sections yang berhubungan, termasuk yang menghubungkan Porong dengan BJP-1 - ini section sangat penting. Saat itu semua pendapat adalah bahwa BJP-1 tengah mengalami UBO (underground blow out). Sebelum problem BJP-1 terjadi, saya telah selesai mempelajari paper berjudul Structure and emplacement of mud volcano systems in the South Caspian Basin oleh Stewart dan Davies (AAPG Bull v. 90, no. 5, p. 771-786). Begitu melihat seismic section yang menghubungkan BJP-1 dan Porong saya melihat bahwa collapse zone (begitu Arse Kusumastuti dan para pembimbing master thesisnya menyebutnya di paper AAPG Bull v. 86 no. 2, p. 213-232) Porong sebagai bukan collapse zone akibat struktur lagi (kawan2 Lapindo selama ini menyebutnya sebagai collapse zone dengan penuh sesar normal yang jadi konduit migrasi), tetapi MV crater. Saya teringat gambar mud volcano collapse crater di Azerbaijan dari Stewart dan Davies (2007), saya melihat collapse zone Porong, hampir 100 % mirip. Maka, di rapat pertengahan Juni 2006 itu yang juga dihadiri Pak Bambang Istadi (ingat kan Mas Bambang ?), saya menyebutkan bahwa Porong collapse zone adalah Porong mud volcano collapse crater, dan yang tengah terjadi di Banjar Panji pun kemungkinan adalah mud volcano eruption yang nantinya akan berakhir seperti Porong collapse crater. Ada yang setuju ada yang tidak dengan pernyataan saya itu. Kepada kawan2 Lapindo saya berikan gambar2 collapse cratering MVs di Azerbaijan. Lalu penelitian2 pun dilakukan selama sisa 2006 dan 2007 oleh banyak peneliti Indonesia maupun internasional, menghasilkan pendapat yang mengkristal LUSI adalah mud volcano eruption. Persoalan triggering effect yang memicu MVs itu masih jadi perdebatan hingga kini. Bahwa gempa sebagai pemicu MVs adalah mutlak di mana-mana, katalog 200 tahun untuk ini ada, baik yang disusun Manga dan Brodsky, Mellors et al, Aliyev, dll. Bahwa pemboran sebagai pemicu MVs adalah sesuatu yang baru. Kita sebenarnya tak punya referensi tentang ini. Yang sering dipakai adalah dari Tingay et al 2005. Tetapi kasus di Brunei itu di passive margin non volcanic low GG; sedangkan LUSI ada di active margin, volcanic arc, high GG, bukan apple to apple Pak Herman bisa bandingkan seismic section Porong collapse zone Arse Kusumastuti di hal 222 AAPG Bull v. 86 no. 2, p. 213-232, dengan collapse cratering MVs Azerbaijan hal 777 Stewart dan Davies (2007) AAPG Bull v. 90, no. 5, p. 771-786 - kemiripannya besar sekali. Salam, awang -Original Message- From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, February 29, 2008 4:57 C++ To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: RE: [iagi-net-l] seolah IAGI saling berseteru 2008/2/29 [EMAIL PROTECTED]: Maaf, mungkin saya yang salah menggunakan istilah. Mungkin mestinya MV collapse structre. Tapi memang dia menyatakan bahwa Porong collapse structure sebagai analog dari LUSI. Apakah seismic sectionnya sudah pernah di publish? Herman Ya sudah dipublish lah, aku pertamakali menghubungkan crater ini dengan kejadian di Lusi segera setelah kejadian disini : http://rovicky.wordpress.com/2006/08/13/banjir-lumpur-panas-sidoarjo/ Seismicnya dirilis oleh Arse Kusumastuti di bulletin AAPG, sebagai bagian dari thesis-nya 2008/2/29 Awang Harun Satyana [EMAIL PROTECTED]: Kalimat ini menarik : Seismic sectionnya juga menunjukkan analog blow out crater alami yang terjadi jauh sebelumnya di daerah yang sama. Konklusinya LUSI di trigger oleh drilling. Yang dimaksud dengan blow out crater alami pastilah yang selama ini disebutkan sebagai Porong collapse structure. Struktur ini hanya beberapa km dari Banjar Panji dan jelas terlihat di data seismik. Dulu struktur tenggelam ini ditafsirkan sebagai kolaps akibat sesar2 normal. Sumur Porong-1 dibor Huffco Brantas di sayap barat collapse structure ini. Setelah kejadian LUSI, kita tahu bahwa struktur tenggelam Porong itu adalah mud volcano (MV) collapse structure yang pernah terjadi paling tidak pada Pliosen Atas. Ini sekaligus menjadi bukti kuat bahwa wilayah ini MV-prone. Saya setuju statement bahwa wilayah ini MV-Prone. Artinya sangat berpotensi untuk terjadi MV. Bahkan sudah menunjukkan tanda-tanda atau gejala-gejala dibeberapa tempat. Tetapi potensi akan tetap potensi tidak akan menjadi reserves kalau tidak ada yang mengusik. Nah sekarang pengusiknya apa ? Mengkritisi Rick Swarbrick, bagaimana bisa menyebut Porong sebagai blow out crater alami ? Menurut hemat saya istilah itu tidak tepat, yang tepat adalah Porong mud volcano collapse structure. Bagaimana pula asal-muasalnya karena menyebut Porong sebagai blow out crater ALAMI, maka Lalu menganalogikannya ke LUSI akibat drilling (versi : underground blowout) ? Antara MV
RE: [iagi-net-l] seolah IAGI saling berseteru
Pak Nyoto, Jangan berburuk sangka dulu Pak. Data tidak dibuka kan kepada umum dan media. Kepada pihak2 yang memerlukan (DPR, Polda, Tim BPLS, geologists dan drilling engineers yang ditunjuk resmi untuk mempelajarinya) data telah dibuka. Karena telah mempelajarinya, maka mereka bisa berpendapat. Kalau tidak mempelajarinya lalu berpendapat maka secara ilmiah tak ada dasarnya dong. Masalah perbedaan interpretasi kan biasa saja di antara geologists itu. Memang kita tahu persis 100 % saat2 kejadiannya ? Dan apakah semua kejadian sedetail-detailnya itu bisa terukur dengan data ? Tetap ada keterbatasan. Sehingga, yang bisa dilakukan hanyalah pendekatan2. Dalam kasus ini, media berlomba2 berpendapat dan berpihak, dan pendapat mereka telah menggalang opini publik. Ini pencerminan chaos theory, dari yang kecil yang masih kacau lalu ditangkap media dan terus-menerus membesar dalam hampir dua tahun ini, akhirnya terbentuklah opini publik yang tunggal yang seolah2 menjadi kebenaran umum. Yang berani menentang kebenaran umum itu disudutkannya, dituduhnya macam-macam (seorang teman yang merasa namanya dicemarkan akan menuntut sebuah majalah dalam waktu dekat ini). Yang mendukung kebenaran umum itu dipujinya setinggi langit. Hm...sungguh tidak sehat situasi seperti ini. Capee dech..! Dua kubu ahli : (1) pro-Banjar Panji/underground blow out/man made-disaster dan (2) pro-gempa/tektonik/bencana alam sebagai penyebab LUSI saat ini (27-28 Feb 2008) sedang beradu pendapat di Surabaya atas inisiatif sebuah forum di Jatim dan DPR/DPRD. Apakah akan ada kesepakatan di antara mereka ? Saya meragukan bahwa kesepakatan akan tercapai. Saya teringat kata2 Prof. Mori di simposium internasional LUSI setahun yang lalu. Ini adalah bencana alam. Penyebabnya ada dua : bisa pemboran Banjar Panji-1 bisa gempa Yogya 27 Mei 2006. Ditanya oleh yang hadir, yang mana di antara dua itu ?. Dijawab, Saya tidak tahu karena pelik, mungkin dua-duanya. Perseteruan dan perdebatan biasa terjadi di kalangan para ahli karena mereka pintar. Lihat saja kasus terkini tentang susu formula untuk bayi dan anak. Peneliti IPB bilang hampir 40 % mengandung bakteri yang bisa membahayakan perkembangan otak. Menteri kesehatan bilang : saya meragukan hasil penelitian ahli2 IPB itu. Peneliti POM bilang : tidak ada bakteri yang berbahaya, kalau bahaya pun bisa mati saat dimasak 1/2 jam (si peneliti POM mungkin tak tahu menyiapkan susu anak - masa susu anak dimasak 1/2 jam ?? -kata sebuah surat pembaca). Alhasil : masyarakat yang punya anak balita saat ini sedang bingung dan was-was. Salam, awang -Original Message- From: nyoto - ke-el [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, February 28, 2008 12:06 C++ To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] seolah IAGI saling berseteru Lha kenapa ya, koq raw datanya jadi Black Box gitu ...? takut ketahuan kesalahannya ya ? or harus dibeli mahal dulu baru boleh dibuka ? or bahkan udah dimusnahin biar nggak bisa dipelajari/diselidiki oleh yg berwenang ...? Benar mas Deni, kalau raw data nggak dibuka, ya semua bebas menterjemahkan sendiri2 apa maunya atau debat kusir itu tadi, nggak akan ada kesimpulannya ... wass, 2008/2/28 Deni Rahayu [EMAIL PROTECTED]: raw data ngak pernah dibuka sich..setiap orang pasti punya asumsi dan analogi masing2, kl ngak dibuka2 raw data nya wah...orang akan bebas berfantasi..he..he..he tanpa fakta dan data...terus aja debat kusircape dech salam, oden --- Ariadi Subandrio [EMAIL PROTECTED] wrote: ...Inilah alasannya mengapa seolah IAGI saling berseteru tepatnya setahun silam dalam sebuah workshop internasional... - gak ada wasitnya kali ya ar-. Lumpur Lapindo, Lumpurnya Tuhan? Kamis, 28 Februari 2008 | 02:41 WIB Jonatan Lassa Without correct words, there will be no correct practice. (Dombrowsky) Rabi Greenberg menuturkan kisah lucunya tahun 1950-an di New York City yang dilanda musim kering dan pemerintah membuat awan buatan sebagai awal teknologi hujan buatan. Hal ini menyebabkan agamawan bertanya, apakah manusia mengambil alih peran Tuhan? Saya ingat sebuah kartun di the New Yorker yang melukiskan sekelompok pendeta yang kelihatan amat cemas sedang duduk mengelilingi meja dan melihat keluar melalui jendela, menyaksikan turunnya hujan. Seorang pendeta berkata, 'Ini hujan kita, atau hujan mereka?' (John Naisbit, 2001:49) Kita membayangkan suasana batin yang mungkin melingkupi Senayan dan Istana terkait peristiwa di Sidoarjo. Karikatur imajiner yang bisa menggambarkan batin penguasa dan rohaniwan Indonesia dengan pertanyaan, Ini lumpur Lapindo atau lumpurnya Tuhan? Kini, dalam realitas, DPR dan pemerintah memerlukan jawaban bencana alam atau bencana teknologi? Dalam tradisi mendefinisikan/ pendefinisian atas sesuatu, sebuah definisi terdiri dua bagian, yakni kata yang didefinisikan (definiendum) dan kelompok kata atau konsep yang digunakan untuk
RE: [iagi-net-l] Sumatra : Living on the Edge (!)
Pak Wahyudi, Gempa tak akan memicu terbentuknya reservoir, tetapi malahan merusakkannya seperti biasa terjadi pada gejala liquefaction. Dalam gejala ini semua butir batuan runtuh kehilangan kompaksi dan kohesinya akibat stress P dan S earthquake wave. Ia menjadi sedimen seperti semula, bahkan bubur lumpur. Gempa lebih berpengaruh kepada isi fluida di dalam reservoir, bisa meningkatkan produksinya atau menurunkannya bahkan menghentikannya. Keduanya akibat energi gempa mempengaruhi kisi-kisi butir2 batuan di dalam reservoir. Sesar yang terjadi akibat gempa bila ia mengenai kitchen hidrokarbon dan terhubung kepada suatu sumber heatflow yang tinggi tidak bisa diabaikan peranannya dalam mematangkan batuan induk di kitchen itu. Kalau tiba2 source rocks terekspos kepada sumber bahang (heat) yang tinggi ini harus diperhitungkan. Hanya batuan induk tak matang oleh bahang saja, tetapi juga waktu (time). Bila sesar2 akibat gempa mengenai sistem penghubung kitchen kepada perangkap, maka ia pun harus diperhitungkan peranannya sebagai media migrasi. Antara gerak fluida dan sesar saling berhubungan. Data terbaru kasus LUSI menunjukkan bahwa ada sesar dibentuk gerak fluida, tetapi ada fluida yang bergerak melalui zona sesar/retakan yang telah ada. Bila ada lapangan2 minyak dan gas di cekungan2 forearc Sumatra, rentetan gempa2 besar di sekitarnya sedikit banyak akan berpengaruh kepada produktivitasnya. Sejauh mana pengaruhnya, bisa diselidiki dulu seberapa dekat rupture zone-nya terhadap cekungan2 itu. Salam, awang -Original Message- From: Wahyudi Adhiutomo [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, February 27, 2008 11:00 C++ To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Sumatra : Living on the Edge (!) Apa semua runutan gempa yang terjadi di pantai Barat Sumatra bisa memicu terbentuknya reservoir yang sedang in diperbincangkan? .:WA:. wahyudi.adhiutomo[at]borneo-indobara.com kirimsuratkeyudi[at]gmail.com -Original Message- From: Awang Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, February 27, 2008 11:01 AM To: IAGI Subject: [iagi-net-l] Sumatra : Living on the Edge (!) Belum seminggu berlalu sejak wilayah Simeulue digoncang gempa pada 20 Februari 2008, sektor sebelah selatannya, Mentawai, digoncang gempa pula pada 25 Februari 2008. Kedua gempa merupakan gempa besar 7.0 Mw dan dangkal 60 km. Tsunami tidak terjadi di kedua gempa tersebut. Korban tewas di bawah sepuluh orang. Beberapa bangunan rusak dan hancur. Wajar kalau penduduk sepanjang pantai barat Sumatra dan pulau2 di sebelah baratnya kuatir terus-menerus sebab wilayah ini tak pernah aman dari ancaman gempa dan tsunami, lebih-lebih lagi setelah gempa besar berkekuatan 8,9 SR dan tsunami masif menghancurkan wilayah utara Sumatra menewaskan korban sekitar 150.000 orang. Gempa Simeulue terjadi pada 20 Februari 2008 pukul 15:08 WIB, berpusat di bawah pantai timurlaut Simeulue pada kedalaman 35 km dengan magnitude gempa 7,4 Mw (7.0 SR - BMG). Gempa ini mengguncang Simeulue, Meulaboh, Banda Aceh, Medan, Tapaktuan, Padang, Sibolga, Bukit Tinggi, Payakumbuh, Lhokseumawe, Nias. Juga dirasakan sampai ke Malaysia dan Thailand. Berdasarkan data USGS centroid moment tensor solution, gempa ini telah mematahkan batuan secara thrust faulting (patahan naik) dengan jurus 134 deg NE, sejajar dengan arah sesar besar di wilayah barat Sumatra : Mentawai Fault. Melihat kedalamannya, hiposentrum gempa terjadi pada lempeng samudera Hindia yang sedang bergerak ke arah utara-timurlaut menekan lempeng kontinen Eurasia pada kecepatan 5,5 - 6 cm per tahun. Arah relatif gerak lempeng ini miring terhadap arah tepi lempeng Eurasia di lepas pantai barat Sumatra. Komponen gerak lempeng yang tegak lurus terhadap tepi lempeng ini menyebabkan penyesaran naik yang searah dengan tepi lempeng. Komponen gerak lempeng yang sejajar dengan tepi lempeng Eurasia lebih banyak diakomodasi oleh sesar-sesar besar di wilayah ini, yaitu Sesar Sumatra di daratan Sumatra dan Sesar Mentawai di lepas pantai barat Sumatra. Gempa Simeulue ini terjadi di ujung selatan rupture zone (zone koyakan) gempa besar 26 Desember 2004 yang bermagnitude 9,1 Mw, juga pada ujung utara rupture zone gempa Nias 28 Maret 2005 yang bermagnitude 8,6 Mw. Sejak tahun 2000, sebagian besar Palung Sunda yang terletak antara Andaman dan Enggano dalam jarak lebih dari 2000 km telah terkoyak-koyak oleh serangkaian gempa besar yang berhubungan dengan subduksi antar lempeng di wilayah ini. Gempa Simeulue dilaporkan tidak memicu tsunami karena satu syarat tsunami tidak dipenuhinya : gempa terjadi di darat. Gempa Mentawai menyusul terjadi lima hari kemudian pada 25 Februari 2007 pada jam yang hampir bersamaan : sore hari pukul 15:36 WIB. Ini gempa baru, bukan gempa susulan gempa Simeulue. Gempa berpusat di laut sekitar 25 km sebelah tenggara Pulau Sipora yang merupakan bagian rangkaian Kepulauan Mentawai. Hiposentrum gempa barada pada kedalaman 35 km dengan magnitude 7.0 Mw
RE: [iagi-net-l] Sumatra : Living on the Edge (!)
Pak Rovicky, Fokus gempa atau hiposentrum, titik asal gempa itu, jelas bisa menyebabkan patahan yang miring ke mana saja. Contoh kasus : fokus gempa terjadi di bawah laut pada kerak samudera pada kedalaman 10 km, bermagnitude 8.5 Mw, episentrumnya tepat 10 km di atasnya(proyeksi tegak atas titik fokus), secara geografi lokasi episentrum ini dekat pantai; tetapi pematahan akibat gempa ini miring ke darat dan gawir sesarnya muncul di darat. Gempa ini tergolong tsunami-genic meskipun gawir sesarnya muncul di darat. Mengapa ? sebab episentrumnya di laut, magnitudenya di atas 6.5 SR, pematahannya dip-slip, dan kedalaman fokusnya dangkal. Ada massa kerak Bumi yang tergeser termasuk yang di dasar laut (sehingga kolom air laut di atasnya dipindahkan saat massa kerak ini bergerak) meskipun ujung kerak muncul di daratan (akan diekspresikan dalam pengangkatan medan). Betul, yang menyebabkan tsunami adalah dislokasinya. Kalau episentrumnya di darat, maka fokus gempanya di darat juga. Kalau dislokasinya miring ke laut bagaimana apakah akan menyebabkan tsunami. Dalam kasus ini, gempa darat ini akan menyebabkan tsunami bila : (1) focus EQ (earthquake) depth dangkal, (2)dip sesar landai, (3)vergency (arah) sesar ke laut, (4) magnitude gempa kuat, (5) dislokasi dip-slip. Maka, bila ada episentrum gempa di pantai berpotensi tsunami juga. Kasus Simeulue 20 feb 08 kemarin : syarat no. 2 dan no. 3 tak dipenuhi. Kriteria gempa susulan selalu lebih kecil magnitude-nya daripada gempa utama dan pola penyebaran episentrumnya masih di sekitarnya, kadang2 mengikuti pola gerak lempeng di sekitarnya. Ini berhubungan dengan release energy setelah main shock. Bila kemudian dalam beberapa hari atau minggu ada gempa yang jauh lebih besar dari magnitude gempa susulan terakhir, kemudian titik episentrumnya bukan di rentetan gempa2 susulan gempa sebelumnya; maka ia gempa baru. Kasus gempa Bengkulu yang dua kali 12 September 2007 menarik dikaji untuk ini sebab terjadi dua kali gempa baru dalam selang sehari, sementara gempa2 susulan pertama telah berkekuatan sekitar 5 Mw tiba2 muncullagi yang hampir 8 Mw pada tempat yang lain dari rentetan belasan gempa susulan sebelumnya. Gempa baru sering dipicu oleh gempa lama. Kasus EQ storm sering menunjukkan hal ini. Gempa susulan tak bisa lebih besar dari gempa utama, kalau lebih besar berarti ia gempa baru yang lain sebab gempa susulan hanya release energy setelah kesetimbangan posisi batun terganggu (maka magnitude makin mengecil), sedangkan gempa baru adalah rupture baru, maka ia besar lagi relatif terhadap gempa susulan dari gempa sebelumnya. Foreshock-mainshock. Foreshock lebih kecil magnitudenya dibandingkan gempa utama, tetapi mengenali ini sulit dan tak selalu muncul (dalam kasus gempa2 di Indonesia). Skala magnitude tetap berpengaruh, semakin besar magnitude semakin besar dislokasi. Bila magnitude kecil (5 Mw), lalu fokus dangkal (katakanlah 10 km), dislokasinya tak akan sampai ke permukaan atau menggeser dasar laut. Dislokasinya berhenti di kerak Bumi sebagai blind fault. Maka syarat tsunami adalah gempanya cukup kuat, kuat, atau sangat kuat, ini semua tentang skala magnitude yang berhubungan langsung dengan panjang pendeknya dislokasi. Pak Irwan Meilano, ahli gempa kita di milis ini, atau para spesialis gempa lainnya, pasti bisa menambahkan keterangan2 di atas atau bahkan mengoreksinya. Salam, awang -Original Message- From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, February 27, 2008 11:50 C++ To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] Sumatra : Living on the Edge (!) Gempa Simeulue dilaporkan tidak memicu tsunami karena satu syarat tsunami tidak dipenuhinya : gempa terjadi di darat. Maksudnya episenternya atau dislokasinya ? Kalau bidang patahannya miring maka proyeksi hypocenter (episenter) dalam peta bisa didarat tetapi dislokasinya di laut. YAng menyebabkan tsunami lebih banyak dislokasinya, cmiiw. Ini sering rancu buat saya :( Gempa Mentawai menyusul terjadi lima hari kemudian pada 25 Februari 2007 pada jam yang hampir bersamaan : sore hari pukul 15:36 WIB. Ini gempa baru, bukan gempa susulan gempa Simeulue. Gempa berpusat di laut sekitar 25 km sebelah tenggara Pulau Sipora yang merupakan bagian rangkaian Kepulauan Mentawai. Hiposentrum gempa barada pada kedalaman 35 km dengan magnitude 7.0 Mw (7.2 SR - BMG). Gempa Mentawai ini mengguncang Kepulauan Mentawai, juga ikut dirasakan goyangannya di Pekanbaru, Bengkulu, Padang, Singapura, dan Malaysia. Sebenernya apa sih kriteria gempa susulan atau gempa baru ? Dapatkan gempa susulan lebih besar dari gempa awal ? Berdasarkan data USGS centroid moment tensor solution, gempa ini telah mematahkan batuan secara thrusting, patahan naik, dengan jurus 126 deg NE, sejajar dengan Sesar Mentawai. Mekanisme pematahan gempa ini persis gempa Simeulue yang terjadi lima hari sebelumnya, yaitu pematahan naik pada kerak samudera Hindia.
[iagi-net-l] Lagi : Teori Anorganik Asal Hidrokarbon (was : RE: RE: [iagi-net-l] Titan, Saturnus..)
sedang memfokuskan diri ke teori continental drift dan plate tectonics, dan teori Gold tak berhubungan dengan ini. Kutub2 memang bisa berpindah (polar wandering) melalui continental drift, tapi tak 1-2 juta tahun. Maka teori Gold pun dilupakan. Dan... pada tahun 1997 penelitian Joseph Kirschvink, seorang ahli paleomagnetism dari California Institute of Technology menemukan bahwa 90 degree flip of the rotation axis benar terjadi pada saat periode pendek di awal Kambrium dan inilah yang menyebabkan apa yang disebut Cambrian Explosion (tahu kan rekan2 apa itu ?). Butuh 40 tahun untuk teori Gold bisa diterima... 8 Juni 1977, 27 tahun yang lalu, dalam Wall Street Journal, kalangan ahli dikejutkan dengan tulisan nyeleneh Gold : Rethinking the origins of oil and gas. Ditulisnya lagi dengan lebih detail dalam Journal of Petroleum Geology tahun 1979 dengan judul Terrestrial Sources of Carbon and Earthquake Outgassing, lalu di Scientific American tahun 1980 dengan judul The Deep-Earth Gas Hypothesis dan akhirnya keluar bukunya yang diterbitkan JM Dent Sons (1987) : Power from The Earth : Deep Earth Gas - Energy for the Future Singkat kata, Gold meneorikan : Minyak dan gasbumi berasal dari reservoir2 dalam di Bumi dan merupakan zat2 sisa yang dihasilkan saat Bumi mengkondensasi. Molekul2 organik yang ditemukan di dalamnya tidak sama sekali menunjukkan bahwa itu hasil perombakan kerogen, tetapi itu menunjukkan massal contamination saat zat2 relic itu naik ke permukaan. Nah... Gold berpendapat bahwa hidrokarbon bukan zat biologi yang dirombak geologi, tetapi zat geologi yang dirombak biologi. Hm... Apa hubungannya dengan bukunya yang terbaru itu ? Tak kurang kontroversial...Di Bumi ini Biosfer yang paling melimpah adalah bukan Biosfer di permukaan, tetapi Biosfer di Bawah Permukaan - deep hot biosphere. Di sinilah sampai kedalaman 10 km hidup mikro-organisme yang tak butuh fotosintesis yang hidup dari energi kimia hasil makan hidrokarbon yang bermigrasi ke atas dari dalam Bumi sekaligus merombak kimiawi minyak dan gasbumi dan memeberi cap organik kepadanya. Gold di bukunya mengemukakan banyak penelitian terbaru tahun 1990an tentang keberadaan mikro-organisme ini yang termo-phile dan methan-eater ini. Dan, Gold pun melamunkan bahwa model deep hot biosphere inilah yang harus dipakai kalau kita mau mencari extra-terrestrial life di luar Bumi. Seperti kata teman dekatnya yang ditulis di pengantar bukunya : Gold's theories are always original, always important, usually controversial - and usually right. It is my belief, based on fifty years of observation of Gold as a friend and coalleague, that the deep hot biosphere is all of the above : original, important, controversial - and right. 27 tahun sejak mengemukakan teori asal an-organik untuk hidrokarbon, teori Gold belum diterima, tapi bukanlah Gold kalau dia menyerah. Pengamatan saya, kalangan ahli perminyakan tak lagi sealergi dulu dengan teori an-organik. Di beberapa negara justru teori an-organik lah drive utama eksplorasi. Semakin banyak pengeboran dilakukan di basement, semakin banyak riset lintas sektoral dilakukan, saya yakin suatu saat nanti kita akan dapat gambaran jelas : bahwa organik bukan satu2nya teori dan an-organik bukan pula satu2nya teori. Salam, awang -Original Message- From: Doddy Suryanto [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, February 22, 2008 4:37 C++ To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Titan, Saturnus : Lebih Besar dari Semua Cadangan Migas dan Batubara di Bumi Pak Awang, Waktu membaca berita ini minggu kemarin, saya teringat dengan teorinya Mendeleev tentang asal usul hydrocarbon yang dibilangnya dari kerak bumi atau kalo kasarnya dia tidak percaya kalo hidrokarbon berasal dari organik. Dia percaya kalo di dalam bumi ada karbon deposit dan begitu keluar ke permukaan serta bereaksi dengan unsur2 kimia lainnya yang ada dalam perjalanan menuju permukaan bumi bisa menghasilkan hidrokarbon. Tidak seperti Lomonosov yang bilang bahwa hidrokarbon asalnya dari organik dan sampai sekarang teorinya masih dipercaya orang karena lebih mudah dicerna. Tapi ada beberapa tempat di dunia ini yang menunjukkan bahwa ada kemungkinan hidrokarbon tidak berasal dari organik seperti halnya di bulan Saturnus ini. Salah satu contohnya ada di plateau basalt di Syria. Nah kira2 pendapatnya Mendeleev ini masih bisa diterima? Terlebih-lebih di planet seberang ternyata ada indikasi ini. -doddy- -Original Message- From: Awang Harun Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, 19 February, 2008 12:47 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] Titan, Saturnus : Lebih Besar dari Semua Cadangan Migas dan Batubara di Bumi Judul subyek di atas memang provokatif, tetapi itu yang dikemukakan oleh sebuah artikel baru yang dimuat di the Geophysical Research Letters edisi 29 Januari 2008. Artikel ini didasarkan kepada data terbaru yang dikirimkan dari wahana angkasa luar Cassini (NASA) yang sedang
RE: RE: [iagi-net-l] Re: [Forum-HAGI] Reminder: TODAY, Luncheon Talk HAGI - Potensi Giant Field di Pantai Barat Sumatra - Aceh?
Pak Wikan, Batas timur Cekungan Sibolga dalam tipe forearc basin Dickinson dan Seely (1979) merupakan bagian bernama Intra-Massif Basin. Model stratigrafi arc massif ini adalah mirip sebagai intra-montana basin; urutan sedimennya bisa disebandingkan dengan Ombilin Basin yang bisa mempunyai fase ritfing, post-rifting, dan sagging. Saya pikir yang pernah diselidiki Pak Wikan di lapangan antara Sibolga dan Aceh Barat itu adalah bagian intra-massif yang menjadi batas timur sistem forearc basin Sibolga. Cekungan forearc basin Sibolga di offshore saya pikir bukan poly-history basin. Cekungannya hanya berisi sedimen Neogen, sedimen pre-Neogennya terlipat kuat, sebagian termetamorfosa, dan telah mengalami tectonic overprinting beberapa kali karena posisinya yang selalu di batas aktif lempeng sejak Late Jurassic menjadi tempat collision dan accretion Woyla oceanic crust dan accretionary prism yang berhubungan. Saya tak yakin mekanisme rifting terjadi di oceanic crust yang mengakresi Sibolga pada pra-Tersier sebab ia bukan pada posisi passive margin pada saat itu dan umumnya rifting harus mulai di kontinen dan berakhir dengan sea floor spreading yang memunculkan oceanic crust. Sekalipun ada rifting di oceanic crust Woyla atau di accretionary prism-nya di bawah Sibolga maka saya tak yakin ada model syn-rift Pematang yang lakustrin atau Talang Akar yang fluviodeltaic sebab pada saat itu pun Sibolga telah jauh di posisi distal laut terbuka. Artinya, source rocks yang mungkin hanya marine shales Early-Late Miocene yang diendapkan dalam suasana oxic sehingga gas prone lebih memungkinkan dibandingkan oil prone. Marine shales bisa oil prone asal ia sapropelic dan anoxic. Untuk anoxic maka lingkungannya harus berupa laguna atau silled basin. Bila menginginkan itu, maka harus direkonstruksi paleo-tektoniknya apakah pada Miocene itu ada barrier dari outer arc ridge seperti Pulau Simeulue sekarang. Sementara ini saya menganggap lingkungan Sibolga saat itu berupa open oxic basin yang didominasi marine shales yang juga merupakan starved basin karena terlalu jauh dari provenance sedimen delta Irrawady di Myanmar. Counterpart Cekungan Sibolga Basin di Myanmar yaitu Central Basin pada saat itu masih didominasi deltaic-shallow marine sands. Bila ada oil seeps ditemukan di batas timur Sibolga forearc, itu tak mengindikasikan bahwa minyak digenerasi di Sibolga basin; minyak itu berasal dari intra-massif basin yang membatasi tepi timur Sibolga. Isotop deuterium dan karbon-13 biogenic gas di enam sumur gas di Sibolga basin yang dibor Union (Kedeupasi, Suma, Singkel, dll.) kalau ada akan membuktikan bahwa gas biogeniknya berasal dari marine shales di atas reef melalui bacterial carbonate reduction. Salam, awang -Original Message- From: Winderasta, Wikan (wikanw) [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, February 22, 2008 5:09 C++ To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Re: [Forum-HAGI] Reminder: TODAY, Luncheon Talk HAGI - Potensi Giant Field di Pantai Barat Sumatra - Aceh? Pak Awang, Apakah memang benar Cekungan Sibolga dalam sejarah tektonik bukan poly-history basin ? Apakah ketika melihat sediment pre-miosen tengah kalau bisa at least dianalogikan kemungkinan setara dengan endapan fase sagging / post-rifting di CSB/Ombilin. Saya tidak tahu apakah ada endapan fase rifting. Di pertengahan tahun 90 saya pernah melakukan observasi pada singkapan di beberapa sungai dan pesisir barat Sibolga-Aceh Barat (Krueng Tripa, Sungai Woyla, Aek Bargo ?). Beberapa lintasan memiliki lapisan batuan yang mirip-mirip batuan early Miosen dari Group Sihapas di CSB atau bahkan bila mendekati basement mirip yang lebih tua seperti Sawahtambang di Ombilin (Oligo-Miosen). Bahkan di beberapa lokasi, lipatan-lipatan dari lapisan perselingan batupasir-shale sangat mengesankan. Mungkinkah Cekungan Sibolga juga merupakan poly-history basin - meskipun sejarah tektoniknya mungkin tidak selengkap NSB/CSB/SSB (recent back-arc basins). Apabila pre-mid miosen merupakan passive margin, tidak mungkinkah wilayah Sibolga-Aceh Barat juga mengalami rifting di lokasi tertentu yang menghasilkan through-through yang endapannya setara dengan grup Pematang/Talang Akar dengan source rock shalenya ? Salam, ww -Original Message- From: Awang Harun Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, February 22, 2008 4:17 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Re: [Forum-HAGI] Reminder: TODAY, Luncheon Talk HAGI - Potensi Giant Field di Pantai Barat Sumatra - Aceh? Pak Amin, Terima kasih atas ulasan ringkasan acara luncheon talk kemarin, maaf kemarin saya tak sempat memperhatikan Pak Amin karena banyak sekali yang hadir; kalau Pak Amin bertanya di forum itu tentu saya jadi tahu ..oh ini yang namanya Pak Amir Al Amin, selama ini hanya tahu via milis saja. Bila build ups yang ada di dalaman Sibolga itu adalah reefs dan mengandung gas biogenik, tentu bisa dikomersialkan, bergantung kepada berapa volumenya
RE: RE: [iagi-net-l] Titan, Saturnus : Lebih Besar dari Semua Cadangan Migas dan Batubara di Bumi
indikasi ini. -doddy- -Original Message- From: Awang Harun Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, 19 February, 2008 12:47 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] Titan, Saturnus : Lebih Besar dari Semua Cadangan Migas dan Batubara di Bumi Judul subyek di atas memang provokatif, tetapi itu yang dikemukakan oleh sebuah artikel baru yang dimuat di the Geophysical Research Letters edisi 29 Januari 2008. Artikel ini didasarkan kepada data terbaru yang dikirimkan dari wahana angkasa luar Cassini (NASA) yang sedang mengeksplorasi bulan Saturnus berwarna jingga : Titan. Studi atas penemuan Cassini ini dipimpin oleh Ralph Lorenz dari Johns Hopkins University Applied Physics Laboratory. Permukaan Titan ditutupi oleh materi karbon, mirip pabrik zat kimia organik berukuran raksasa, ujar Lorenz. Cadangan karbon yang luar biasa ini merupakan jendela yang penting untuk menatap ke sejarah geologi dan iklim Titan. Pada temperatur -179 C, Titan merupakan bulan raksasa yang sangat dingin. Daripada air, hidrokarbon cair dalam bentuk metana dan etana hadir di permukaan satelit Saturnus ini, dan zat bernama tholin menyusun bukit-bukit pasir (dunes)-nya. Istilah tholin digunakan oleh almarhum Carl Sagan, astronom terkenal, untuk menyebut molekul organik kompleks pada kimia pre-biotik (asal mula kehidupan) Wahana angkasa luar Cassini telah memetakan sekitar 20 % permukaan Titan menggunakan radar. Beberapa ratus danau dan laut telah teramati, bukan berisi air tetapi berisi hidrokarbon cair yang kalau dijumlahkan cadangannya melebihi semua cadangan lapangan-lapangan migas di Bumi. Bukit-bukit pasirnya yang berwarna gelap dan tersebar sepanjang equator Titan mengandung volume zat organik yang kalau dihitung jumlahnya ratusan kali lebih besar daripada cadangan batubara di Bumi. Ada lusinan danau metana dan etana di Titan yang masing-masing mempunyai volume yang sama dengan seluruh cadangan terbukti gas alam di Bumi (130 milyar ton). Semua danau yang teramati ini didasarkan kepada data di wilayah kutub utara Titan. Bagaimana wilayah kutub selatannya belum diketahui dengan pasti sebab Cassini baru melintasinya sekali dan hanya nampak dua danau kecil. Para ilmuwan memperkirakan kedalaman danau dengan membuat beberapa asumsi umum berdasarkan danau2 di Bumi. Mereka menggunakan luas dan kedalaman rata-rata danau di Bumi sambil memperhitungkan topografi di sekitarnya seperti pegunungan. Di Bumi, kedalaman danau seringkali 10 kali lebih kurang daripada ketinggian topografi di sekitarnya. Di citra radar Cassini itu, semakin gelap warna danau semakin dalam. Tetapi, bila semua cairan yang teramati di Titan ini adalah metana, maka ia juga akan menyebabkan greenhouse effect yang hebat. Para ilmuwan memperkirakan bahwa keberadaan danau metana di Titan ini hanya akan bertahan beberapa juta tahun karena ketika metana menguap ke atmosfer Titan, ia akan segera terurai, lalu lepas ke luar angkasa Titan. Bila metana ini telah habis, maka Titan akan menjadi jauh lebih dingin. Para ilmuwan percaya bahwa metana ini masuk ke atmosfer melalui mekanisme methane venting cryovolcanic eruptions - sebuah letusan volkanisme dalam temperatur di bawah titik beku di Bumi yang tentu saja tidak pernah terjadi di Bumi. Misi Cassini berrikutnya adalah terbang mendekati Titan pada 22 Februari Jumat ini, instrumen radarnya akan mengamati dengan detail calon tempat pendaratan Huygens probe yang akan berjalan2 di permukaan Titan mengamati dengan detail satelit ini sambil melakukan ground-check atas citra radar yang telah diperolehnya. Misi Cassini-Huygens merupakan proyek kerja sama antara NASA, ESA (Lembaga Antariksa Eropa) dan Lembaga Antariksa Italia. JPL -Jet Propulsion Laboratory, yang merupakan sebuah divisi di California Institute of Technology di Pasadena, melakukan pengelolaan dan pemantauan misi ini untuk Direktorat Misi Keilmuan NASA di Washington. Wahana pengorbit Cassini dirancang, dikembangkan, dan dibuat di JPL. Instrumen radarnya dibangun oleh JPL dan Lembaga Antariksa Italia, bekerja sama dengan banyak anggota tim dari negara2 Amerika Serikat dan Eropa. Demikian sekilas informasi terbaru. Salam, awang This email was Anti Virus checked by Administrator. http://www.bpmigas.com CALONKAN DIRI ANDA SEBAGAI KETUA UMUM IAGI 2008-2011 ! PENDAFTARAN CALON KETUA 13 FEB S/D 6 JUNI 2008 PENGHITUNGAN SUARA: PIT IAGI 37 DI BANDUNG - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http
RE: [iagi-net-l] Lagi : Teori Anorganik Asal Hidrokarbon (was : RE: RE: [iagi-net-l] Titan, Saturnus..)
Pak Vicky, Bila membaca artikel di the Geophysical Research Letters edisi 29 Januari 2008 tentang hidrokarbon di Titan, satelit Saturnus ini hanyalah metan, etan, dan tholin (tholin adalah molekul organik kompleks kimia pre-biotik, molekul kompleks diperkirakan punya rantai C-H panjang). Metan dan etan ditemukan dalam bentuk cair mengisi danau2 di kutub utara Titan, sedangkan tholin ditemukan dalam bentuk beku menyusun bukit2 di permukaan Titan. Para peneliti menyamakan metan dan etan cair itu sebagai hidrokarbon cair mirip minyak di Bumi, sedangkan bukit tholin mereka samakan sebagai deposit batubara di Bumi. Dalam temperatur dan tekanan kamar (standar) di Bumi, metan dan etan akan berbentuk gas. Kita mengenalnya sebagai gas biogenik di Bumi. Gas ini bisa dicairkan dengan mengatur T dan P yang sesuai melalui proses LNG (liquefied natural gases). Di Titan, temperatur permukaannya sudah -179 C, tekanannya tidak diketahui tetapi jelas berbeda dengan di Bumi; tanpa proses LNG, metan dan etan di Titan ternyata sudah dalam bentuk cair, mirip minyak atau lebih cocok kondendat. Hanya, mereka dalam keadaan tidak stabil sebab terjadi terus-menerus perubahan T dan P di permukaan Titan dan bagian dalamnya. Disebutkan bahwa kondisi cair ini tidak abadi sebab banyak juga terjadi methan venting dari mantel Titan, cairan metan di danau2 Titan pun menguap dan memenuhi atmosfernya sehingga menimbulkan massive greenhouse effect. Minyak anorganik jelas akan berbeda karakternya dengan minyak asal organik. Ia jauh lebih sederhana, hanya trace metal anorganiknya banyak sekali, tetapi tetap dalam bentuk cair. Minyak sintesis yang dibentuk dengan proses teknik kimiawi F-T (Fischer Tropsch) di industri menggunakan katalisator logam menunjukkan karakter rantai C-H sederhana. Seperti pernah kita diskusikan, minyak sintesis ini digunakan Jerman untuk bahan bakar pesawatnya dalam Perang Dunia. Minyak organik biokimiawi memang sangat kompleks. Salam, awang -Original Message- From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, February 26, 2008 8:21 C++ To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Lagi : Teori Anorganik Asal Hidrokarbon (was : RE: RE: [iagi-net-l] Titan, Saturnus..) Pak Awang, Kalau proses pembentukan methane, masih mudah dimengrti dengan proses anorganik, karena reaksi sederhana C dan H. Tetapi bagaimana proses pembentukan rantai panjang (Minyak) dalam proses anorganik ? Secara intuitif sebenernya kalau kita mempercayai teori abiogenesis, teori mahluk hidup berasal dari benda mati memang bisa saja ada pembentukan rantai panjang. Apakah ini yang terjadi di plnaet Titan itu ? Jadi dalam milyar atau ratusan juta tahun lagi di Titan ada mahluk hidup, similar earth life form ? RDP 2008/2/26 Awang Harun Satyana [EMAIL PROTECTED]: Pak Doddy, Di milis ini pada tahun-tahun yang lalu kita pernah beberapa kali mendiskusikan teori anorganik untuk asal hidrokarbon. Di bawah ada ulasan saya pada Oktober 2004 atas buku Thomas Gold yang kontroversial Deep Hot Biosphere yang menceritakan asal hidrokarbon seperti yang Pak Doddy tulis di atas. Thomas Gold adalah salah satu dari sedikit ilmuwan Barat yang membela teori anorganik untuk asal hidrokarbon. Kembali ke pertanyaan Pak Doddy, apakah pendapat Mendeleev masih bisa diterima ? Jawaban saya : masih bisa diterima. Dalam jumlah yang terbatas hidrokarbon terjadi secara anorganik di beberapa tempat di dunia. Di beberapa tempat itu kita tak bisa memaksakan bahwa kejadian hidrokarbonnya secara organik. Kawah meteorit Siljan Ring di Swedia. Tempat ini telah dianggap tempat terbaik untuk menguji teori anorganik asal hidrokarbon. Batuan granit di sini retak-retak akibat benturan meteorit, retakan ini dianggap akan menjadi jalan buat hidrokarbon naik ke permukaan dari mantel. Lapisan sedimennya tipis sekali sehingga tak memungkinkan berkembangnya oil window ala teori organik. Kawah ini dibor melalui sumur sedalam hampir 25.000 ft bernama Graveberg-1. Minyak ditemukan dalam jumlah tak ekonomis (8 barrel). Sumur ini juga menemukan 13.000 ft inklusi metan dalam cuttings-nya. Sumur Graveberg-2 dibor beberapa km dari sumur pertama dan berhasil mengetes 15 ton minyak. Aliran metan pun ditemukan dari sumur2 yang dibor di serpentinized olivine, Yakabinde ultramafic, Mt. Clifford dunite di Yilgarn Craton, Australia Barat berumur Archaean, salah satu craton paling tua di dunia. Teori Thomas Gold deep hot biosphere bahwa ada bakteri hidup di biosfer kedalaman Bumi yang panas yang akan memberikan jejak biomarker kepada hodrokarbon yang mengalir dari mantel ke permukaan telah terbukti di sumur-sumur dalam yang dibor di Iran, Australia, Swedia, dan Kanada, New Mexico. Teori anorganik pun mendapatkan bukti hadirnya trace metals di banyak contoh minyak dari seluruh dunia, seperti nikel, vanadium, seng, timbal, perak, emas, raksa, arsen, kobalt, krom, kadmium, dll. Di beberapa
RE: [iagi-net-l] Re: [Forum-HAGI] Reminder: TODAY, Luncheon Talk HAGI - Potensi Giant Field di Pantai Barat Sumatra - Aceh?
Pak Amin, Terima kasih atas ulasan ringkasan acara luncheon talk kemarin, maaf kemarin saya tak sempat memperhatikan Pak Amin karena banyak sekali yang hadir; kalau Pak Amin bertanya di forum itu tentu saya jadi tahu ..oh ini yang namanya Pak Amir Al Amin, selama ini hanya tahu via milis saja. Bila build ups yang ada di dalaman Sibolga itu adalah reefs dan mengandung gas biogenik, tentu bisa dikomersialkan, bergantung kepada berapa volumenya dan berapa besar biaya eksplorasi-produksinya, pengangkutannya, lalu pasarnya di mana. Bila ekonomis, tentu berharga untuk dikembangkan. BPMIGAS juga mengawasi kontrak-kontrak unconventional gas termasuk biogenic gas dan CBM (yang CBM belum ada yang jadi kontrak). Di beberapa lapangan gas di Indonesia terdapat biogenic gas yang diproduksikan meskipun dalam bentuk mixing dengan thermogenic gas, misalnya gas dari Lapangan Wunut Lapindo di Jawa Timur dan gas dari Lapangan Kampung Baru Energy Equity di Sengkang, Sulawesi Selatan. Di dunia, banyak gas biogenik sudah diproduksikan, misalnya di Cook Inlet Alaska (nanti saya ulas lebih detail karena ini forearc basin), Po Valley di Italia Utara, Powder River Basin di Wyoming dan Montana, USA, atau di West Siberia, Rusia. Khusus yang di Siberia begitu besarnya cadangan gas biogeniknya, sampai ada satu lapangan dengan cadangan gas biogenik terbesar di dunia : Urengoy Field (218 TCFG) - volumenya kalau dikonversikan sama saja dengan 36 bilyun barrel oil. Di Cekungan Sibolga sebelah timur banyak reef Miosen yang telah ditembus sumur oleh Union Oil dan Caltex; beberapa mengandung gas biogenik dengan metana 99 % (sayang saya tak punya data isotop karbon-13 dan isotop deuteriumnya; kalau ada kita bisa tahu lebih jauh kejadian gas ini dan penting buat melakukan evaluasi petroleum system-nya sampai ke seluruh Cekungan Sibolga). Saat itu gasnya disebut tak ekonomis, sebagian bocor karena tipisnya sealing beds akibat dangkal. Nah, reef2 dalam di depocenter Sibolga kalau ada reefs di situ punya peluang bisa menahan volume yang lebih besar tentunya sebab seal capacity di situ jelas akan lebih baik daripada yang dangkal. Salam, awang -Original Message- From: Amir Al Amin [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, February 22, 2008 10:25 C++ To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Re: [Forum-HAGI] Reminder: TODAY, Luncheon Talk HAGI - Potensi Giant Field di Pantai Barat Sumatra - Aceh? Sebagai peserta pasif, dan sedikit awam , summarynya +/- sbb. Pak Yusuf menemukan di seismic datanya, carbonate build up dan bright spots. Lokasinya di kedalaman laut 700m. Beliau menyampaikan adanya potensi HC dari data ini. Itu-itungan dari volume batuan x porosity dapatlah ruang sekian barrel. Yang dikutip media sekian barrelnya tuh adalah HC/ Oil yang jelas dari Arab. Beliau juga menemukan kemenerusan fracture berarah SW-NE, yang mungkin bisa menjadi heat conduit (??). untuk mematangkan HC. Pak Andang menyampaikan, potensi fore arc basin di Indonesia, dan negara tetangga. Intinya, masih ada peluang di area itu. Bisa jadi yang sekarang fore arc, dulunya back arc. Atau fore arc nya masih punya basement continental. Data pemboran th 70 an, dari sumur terdekat , yang berada di kedalaman dangkal 100m. mengindikasikan gas. Pak Awang, di bagian muka mengulas berita 2 di media yang menggunakan istilah-istilah, yang bisa menyesatkan. Misal 'Discovery, Field, Lebih besar dari Arab Saudi Beliau menegaskan kalau data pengeboran di sumur terdekat hanya mengindikasikan Biogenic Gas. Dan gradient geothermal di daerah tersebut secara regional, rendah,alias terlalu dingin untuk HC generation. Pelajaran dari Fore arc basin di lapangan yang berproduksi di dunia, menunjukan tidak ada lapangan yang pure fore arc basin, tetapi dulunya back arc, atau campuran. Demikian sedikit yang nyantol di kepala saya, mungkin saja salah dan kurang, mohon peserta yang lebih kompeten menanggapi. Sedikit pertanyaan dari saya untuk Pak Awang: . Jika yang ada di Limestone Bulid Up itu 'cuma' Biogenic gas. Apakah tidak bisa di komersilkan? Apakah BP Migas juga mengatur potensi Unconventional Gas, seperti CBM, dan Biogenic Gas? Adakah ada Biogenic gas yang diproduksi di dunia? Salam, 2008/2/21 Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED]: Bagaimana kelanjutan hikayat penemuan lapangan raksasa di Aceh ini ? Bisakah memperoleh bahan presentasinya ? Terimakasih Wassalam RDP 2008/2/21 Muharram Jaya Panguriseng [EMAIL PROTECTED]: Dear all, JUST A REMINDER !!! TODAY !!! We are pleased to inform you that The Indonesian Association of Geophysicists (HAGI) and The Indonesian Association of Geologist (IAGI) will join to conduct a Luncheon Talk as follows: Title : Potensi Giant Field di Pantai barat Sumatra - Aceh ? Speakers : Dr. Ir. Yusuf Surachman, MSc. (BPPT), Dr. Ir. Andang Bachtiar MSc. (ETTI) and Awang Harun Satyana (BPMIGAS) Moderator: Elan
RE: [iagi-net-l] Re: [Forum-HAGI] Reminder: TODAY, Luncheon Talk HAGI - Potensi Giant Field di Pantai Barat Sumatra - Aceh?
Pak Rovicky, Cerita teknisnya nanti belakangan, acara dihadiri oleh sekitar 200 orang, kursi kurang, makanan pun kurang (kata seorang rekan) sebab yang terdaftar sekitar 130 orang yang melakukan on site regristration sekitar 70 orang. Yang hadir sangat beragam : oil company, lembaga2 Negara, DPR, perguruan tinggi, dll. Bahan presentasi saya (55 slides, pdf 10 MB) bisa di-download dari website HAGI, tetapi saya bisa kirimkan ke ja-pri apabila diperlukan. Buat Pak Rovicky saya kirimkan juga. Bahan presentasi Pak Yusuf dan Pak Andang belum bisa dipublikasikan. Petasan bantingan Gong Xi Fa Cai Pak Rovicky ramai dibicarakan he2..meledak di ruangan itu ! Salam, awang -Original Message- From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, February 21, 2008 6:58 C++ To: Forum Himpunan Ahli Geofisika Indonesia; iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] Re: [Forum-HAGI] Reminder: TODAY, Luncheon Talk HAGI - Potensi Giant Field di Pantai Barat Sumatra - Aceh? Bagaimana kelanjutan hikayat penemuan lapangan raksasa di Aceh ini ? Bisakah memperoleh bahan presentasinya ? Terimakasih Wassalam RDP 2008/2/21 Muharram Jaya Panguriseng [EMAIL PROTECTED]: Dear all, JUST A REMINDER !!! TODAY !!! We are pleased to inform you that The Indonesian Association of Geophysicists (HAGI) and The Indonesian Association of Geologist (IAGI) will join to conduct a Luncheon Talk as follows: Title : Potensi Giant Field di Pantai barat Sumatra - Aceh ? Speakers : Dr. Ir. Yusuf Surachman, MSc. (BPPT), Dr. Ir. Andang Bachtiar MSc. (ETTI) and Awang Harun Satyana (BPMIGAS) Moderator: Elan Biantoro (BPMIGAS) Date : Thursday, 21st February 2008, 11:30 - 13.00 WIB Venue: Puri Putri Room - Hotel Sahid Jaya, Jakarta Fee (lunch included): Rp. 150.000 - Reservations will be accepted until 12:00 hours on Wednesday, 20th February 2008 to : Email : Melvina ( [EMAIL PROTECTED] /0813.85865020) or Nova ( [EMAIL PROTECTED] /0813.15704482) Payment will be done at the Sahid Jaya Hotel or transferrered to HIMPUNAN AHLI GEOFISIKA INDONESIA A/C No. : 0010740147. Bank BNI Cabang Menteng - Jakarta. Regards, Special Event - HAGI ___ Pertemuan Ilmiah Tahunan HAGI ke-33 Geohazerd : A Challenge for Geophysics 3 - 5 November 2008 Hotel Preanger Bandung, Jawa Barat ___ The Indonesian Assosiation Of Geophysicists mailing list. [EMAIL PROTECTED] www.hagi.or.id -- http://tempe.wordpress.com/ No one can monopolize the truth ! CALONKAN DIRI ANDA SEBAGAI KETUA UMUM IAGI 2008-2011 ! PENDAFTARAN CALON KETUA 13 FEB S/D 6 JUNI 2008 PENGHITUNGAN SUARA: PIT IAGI 37 DI BANDUNG - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. - This email was Anti Virus checked by Administrator. http://www.bpmigas.com CALONKAN DIRI ANDA SEBAGAI KETUA UMUM IAGI 2008-2011 ! PENDAFTARAN CALON KETUA 13 FEB S/D 6 JUNI 2008 PENGHITUNGAN SUARA: PIT IAGI 37 DI BANDUNG - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http
RE: [iagi-net-l] Helium Gas : A New Target - Peluangnya di Indonesia
Lambok, Secara umum, helium jarang ditemui dalam non-HC gas karena jumlahnya yang sangat kecil, sehingga sulit dideteksi. Dari segi instrumen, pada umumnya di laboratorium2 atau lapangan pun tidak disiapkan peralatan yang bisa mendeteksi kehadiran helium sebab helium bukan non-HC gas yang umum seperti CO2, H2S, dan N2. Betul, CO2 yang berkaitan asalnya dengan mantle atau volcanic degassing punya kandungan helium yang relatif lebih tinggi dibandingkan CO2 yang berasal dari destruksi termal karbonat atau pematangan kerogen. Ini berhubungan dengan sejarah diferensiasi Bumi sendiri yang dulu saat terbentuknya didominasi dua unsur : He dan H. Unsur2 ini kita tahu yang paling banyak di Alam Semesta termasuk Matahari (helios-helium). Bila isotop karbon-13 dari CO2 menunjukkan nilai bacaan sumber an-organik, maka kemungkinan itu ada dua : dari destruksi termal karbonat atau dari mantle/volcanic degassing. Bagaimana memutuskan kemungkinan yang paling tepat tentang asalnya dari kedua kemungkinan ini ? Satu-satunya jalan adalah menggunakan rasio isotop 3He/4He. Rasio yang besar (1.0) menunjukkan mantle origin. Data isotop helium untuk mengetahui asal CO2 sangat jarang dilakukan, tetapi saya punya data yang bagus untuk menunjukkan kegunaannya di cekungan2 dengan CO2 tinggi seperti Jawa Barat Laut onshore dan Sumatera Utara. Isotop helium telah sangat membantu analisis asal CO2 di kedua cekungan ini. Sekali lagi, tanpa isotope, gas geochemistry tak bisa bercerita banyak, atau bisa banyak tetapi ngawur. Salam, awang -Original Message- From: Lambok Parulian [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, February 14, 2008 4:39 C++ To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Helium Gas : A New Target - Peluangnya di Indonesia Pa Awang, Selama ini umumnya kita mengenal hydrocarbon gas dan non-hydrocarbon gas dalam komposisi gas, apakah metana, etana, C02 dll. Tapi memang jarang disampaikan adanya Helium dalam non-hydrocarbon gas, apa memang tidak terdeteksi atau memang tidak ada? Contoh sederhana kalau memang Gas Helium berasosiasi dengan jalur volkanik dan punya sesar2 dalam sampai ke batuandasar, ini bisa di trace dari keberadaan CO2, kalau kita dapatkan source CO2 dari mantle degassing (bukan dari karbonat atau material organik) kemungkinan terdapat Helium (?), masalahnya kita jarang melakukan isotop 3He dan 4He jd tdk pernah tahu ada helium atau tidak dalam komposisi gas tersebut. Lpm -Original Message- From: Awang Harun Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, February 14, 2008 11:48 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] Helium Gas : A New Target - Peluangnya di Indonesia Dalam gas geochemistry, helium yang kadang2 ditemukan bercampur dengan natural gas (hydrocarbon gas), disebut sebagai non-hydrocarbon gas bersama-sama dengan polutant gas yang lain seperti CO2, H2S, atau N2. Tetapi karena helium ini jumlahnya sangat kecil dan efeknya tidak negatif seperti CO2 dan H2S, maka jarang sekali dilaporkan keberadaannya sebagai pencampur di dalam HC gas. Analisis komposisi gas hampir tidak pernah melaporkan keberadaan helium ini. Padahal, di lapangan2 gas yang dekat dengan jalur volkanik dan punya sesar2 dalam sampai ke batuandasar, keberadaan helium cukup signifikan (meskipun jumlahnya tetap sangat kecil). Beberapa lapangan gas di sebelah selatan Cekungan Jawa Barat (Pertamina Jawa Barat) seperti Haurgeulis, Sukatani, dan Cikarang punya kandungan helium yang lumayan sebagai petunjuk asal CO2 di lapangan2 gas ini. Majalah AAPG Explorer edisi Februari 2008 menurunkan artikel tentang eksplorasi dan produksi gas helium yang menjadi target baru di New Mexico, USA (ditulis oleh koresponden Explorer David Brown). Saya cantumkan hal-hal yang pentingnya di bawah ini. Harga crude helium saat ini adalah US $ 60/Mcf (bukan main, harganya sangat jauh melebihi harga HC gas yang saat ini sekitar 3 atau 4 US $/MMBTU). Harga mahal ini karena ia gas mulia dan langka. Helium ditemukan di planet Bumi pada tahun 1905. Keberadaan helium di dalam natural gas baru diketahui pada tahun 1905, kemudian dalam tiga puluh tahun berikutnya banyak ditemukan dalam lapangan2 kecil - raksasa di wilayah Kansas, Oklahoma, dan Texas dengan kandungan helium dalam natural gas antara 0,5 - 2 %, beberapa sampai mengandung 7 % helium. Kemudian, gas helium banyak ditemukan sampai sebanyak 10 % dari natural gas pada lapangan-lapangan gas di Colorado, New Mexico, Arizona, dan Wyoming. New Mexico diperkirakan akan menjadi pemasok helium terbesar di dunia karena sedimen2 reservoir natural gas di sini mengandung uranium yang begitu tingginya sebab helium merupakan produk peluruhan radioaktif uranium. Bila helium ditemukan dalam jumlah yang besar dan dapat diproduksikan secara ekonomis, maka separation plant-nya akan dibangun di dekat produksi lapangan gas itu. Helium dapat dipisahkan melalui pemisahan cryogenic atau teknologi bernama pressure-swing adsorption. Amerika adalah pemasok terbesar kebutuhan
RE: RE: [iagi-net-l] Lapangan Migas Raksasa di Aceh.
Pak Edison, Tidak meragukan lagi bahwa dari Nias sampai TL Simeulue terdapat beberapa model struktur build up yang terdapat di atas paleo-high basement. Sedimentasi di wilayah ini memang didominasi fine-grained turbiditic siliciclastic dan reefal build up berumur lebih muda dari Miosen yang sedikit banyak berselingan dengan lapisan litologi volkanik. Lintasan seismik 1500 km yang disurvey RV (research vessel) Sonne oleh BGR Jerman tahun 2006 menemukan lebih dari 20 struktur buildup semacam itu. Ini bisa hanya basement high yang ditumbuhi reefal carbonate, bisa basement high yang ditutupi draping folds di atasnya, bisa juga volcanic cone. Semua positive structures itu akan membuat high gravity. Struktur2 memang ada, tetapi mengkaji apakah mempunyai hidrokarbon di dalamnya adalah cerita yang lain dan tak bisa langsung dianalogikan ke Arun. Salam, awang -Original Message- From: H. Edison Sirodj (XD/PCSB) [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, February 21, 2008 7:13 C++ To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Lapangan Migas Raksasa di Aceh. Mas Iwan, Peta hardcopy itu cukup besar dan harus discan. egs -Original Message- From: Iwan B [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, 20 February, 2008 6:45 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Lapangan Migas Raksasa di Aceh. Bang Edison, Kalau ada gambar atau petanya, tentu akan memudahkan kita utk memahaminya. Apakah anda tidak keberatan utk berbagi gambar gravity sekitar P. Simelue? 2008/2/20 H. Edison Sirodj (XD/PCSB) [EMAIL PROTECTED]: Maaf rekans, masih menambah sedikit info lagi nih. Peta Isostatic gravity yang diproses menjadi Horizontal derivation gravity dari daerah sekitar Pulau Simaleu sampai lokasi Arun Field yang umumnya dataran rendah memang tampak beberapa paleohigh yang cukup menarik. Dengan membandingkan paleohigh yang ditempati oleh Arun field dengan kontras density yang cukup kuat dan membentuk lingkaran kecil yang dikelilingi low density kontras yang cukup luas (Lho-Sukon sub basin), ternyata di sekitar pulau Simeulue terdapat beberapa indikasi paleohigh yang ukurannya ada yang sama dan ada yang lebih besar dari paleo-high Arun Field. Teramati ada 4 paleohigh. Problem yang tampak dari HDR gravity tersebut, tidak meluasnya penyebaran low density contras batuan yang umumnya mencirikan adanya cekungan-cekungan besar di sekitar pulau Simaleu itu. Yang ada hanya indikasi cekungan kecil kecil diantara paleo ridge yang berarah 90N. EGS. -Original Message- From: yanto salim [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, 18 February, 2008 5:13 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] Trs: [Forsino-Nusantara] Lapangan Migas Raksasa di Aceh. hanya meneruskan beritqa dari Jawa Pos. - Pesan Diteruskan Dari: bambang kuntjoro [EMAIL PROTECTED] Kepada: [EMAIL PROTECTED] Terkirim: Senin, 18 Febuari, 2008 7:25:27 Topik: [Forsino-Nusantara] Lapangan Migas Raksasa di Aceh. Bagi yang belum membaca dan sulit mengakses beritanya di Jawa Pos, saya sampaikan berikut dibawah ini. BPPT: Lebih Besar dari Milik Arab Saudi JAKARTA - Bencana dahsyat tsunami di Aceh 26 Desember 2004 memunculkan berkah tak terduga empat tahun kemudian. Berawal dari studi pascagempa tsunami di perairan barat Sumatera, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) kemarin (11/2) mempublikasikan temuan blok dengan potensi kandungan migas raksasa. Direktur Pusat Teknologi Inventarisasi Sumber Daya Alam BPPT Yusuf Surahman mengatakan, Survei BPPT bersama Bundesanspalp fur Geowissnschaften und Rohftoffe (BGR Jerman) itu menemukan kawasan perairan yang di dalam buminya diperkirakan terkandung migas 107,5 hingga 320,79 miliar barel. Lapangan migas tersebut terletak di daerah cekungan busur muka atau fore arc basin perairan timur laut Pulau Simeuleu, Nanggroe Aceh Darussalam (NAD). Kandungan migas itu luar biasa besar, ujar Yusuf di Kantor BPPT Jakarta kemarin (11/2). Sebagai perbandingan untuk menunjukkan besarnya kandungan migas di Aceh tersebut, Yusuf menyebutkan, saat ini cadangan terbukti di Arab Saudi mencapai 264,21 miliar barel atau hanya 80 persen dari kandungan migas di Aceh. Sementara itu, cadangan Lapangan Banyu Urip di Cepu diperkirakan hanya 450 juta barel. Lapangan migas dapat dikategorikan raksasa atau giant field jika cadangan terhitungnya lebih dari 500 juta barel. Menurut Yusuf, angka potensi tersebut didapat dari hitungan porositas 30 persen. Artinya, diasumsikan hanya 30 persen dari volume cekungan batuan itu yang mengandung migas. Meski demikian, lanjut dia, belum tentu seluruh cekungan tersebut diisi hidrokarbon yang merupakan unsur pembentuk minyak. Karena itu, penemuan ini perlu kajian lebih lanjut, katanya.Dia menyatakan, meski belum diketahui secara pasti, salah satu indikasi awal keberadaan migas di cekungan tersebut dapat dilihat dari adanya carbonate build ups sebagai reservoir atau penampung minyak serta bright spot yang
[iagi-net-l] Titan, Saturnus : Lebih Besar dari Semua Cadangan Migas dan Batubara di Bumi
Judul subyek di atas memang provokatif, tetapi itu yang dikemukakan oleh sebuah artikel baru yang dimuat di the Geophysical Research Letters edisi 29 Januari 2008. Artikel ini didasarkan kepada data terbaru yang dikirimkan dari wahana angkasa luar Cassini (NASA) yang sedang mengeksplorasi bulan Saturnus berwarna jingga : Titan. Studi atas penemuan Cassini ini dipimpin oleh Ralph Lorenz dari Johns Hopkins University Applied Physics Laboratory. Permukaan Titan ditutupi oleh materi karbon, mirip pabrik zat kimia organik berukuran raksasa, ujar Lorenz. Cadangan karbon yang luar biasa ini merupakan jendela yang penting untuk menatap ke sejarah geologi dan iklim Titan. Pada temperatur -179 C, Titan merupakan bulan raksasa yang sangat dingin. Daripada air, hidrokarbon cair dalam bentuk metana dan etana hadir di permukaan satelit Saturnus ini, dan zat bernama tholin menyusun bukit-bukit pasir (dunes)-nya. Istilah tholin digunakan oleh almarhum Carl Sagan, astronom terkenal, untuk menyebut molekul organik kompleks pada kimia pre-biotik (asal mula kehidupan) Wahana angkasa luar Cassini telah memetakan sekitar 20 % permukaan Titan menggunakan radar. Beberapa ratus danau dan laut telah teramati, bukan berisi air tetapi berisi hidrokarbon cair yang kalau dijumlahkan cadangannya melebihi semua cadangan lapangan-lapangan migas di Bumi. Bukit-bukit pasirnya yang berwarna gelap dan tersebar sepanjang equator Titan mengandung volume zat organik yang kalau dihitung jumlahnya ratusan kali lebih besar daripada cadangan batubara di Bumi. Ada lusinan danau metana dan etana di Titan yang masing-masing mempunyai volume yang sama dengan seluruh cadangan terbukti gas alam di Bumi (130 milyar ton). Semua danau yang teramati ini didasarkan kepada data di wilayah kutub utara Titan. Bagaimana wilayah kutub selatannya belum diketahui dengan pasti sebab Cassini baru melintasinya sekali dan hanya nampak dua danau kecil. Para ilmuwan memperkirakan kedalaman danau dengan membuat beberapa asumsi umum berdasarkan danau2 di Bumi. Mereka menggunakan luas dan kedalaman rata-rata danau di Bumi sambil memperhitungkan topografi di sekitarnya seperti pegunungan. Di Bumi, kedalaman danau seringkali 10 kali lebih kurang daripada ketinggian topografi di sekitarnya. Di citra radar Cassini itu, semakin gelap warna danau semakin dalam. Tetapi, bila semua cairan yang teramati di Titan ini adalah metana, maka ia juga akan menyebabkan greenhouse effect yang hebat. Para ilmuwan memperkirakan bahwa keberadaan danau metana di Titan ini hanya akan bertahan beberapa juta tahun karena ketika metana menguap ke atmosfer Titan, ia akan segera terurai, lalu lepas ke luar angkasa Titan. Bila metana ini telah habis, maka Titan akan menjadi jauh lebih dingin. Para ilmuwan percaya bahwa metana ini masuk ke atmosfer melalui mekanisme methane venting cryovolcanic eruptions - sebuah letusan volkanisme dalam temperatur di bawah titik beku di Bumi yang tentu saja tidak pernah terjadi di Bumi. Misi Cassini berrikutnya adalah terbang mendekati Titan pada 22 Februari Jumat ini, instrumen radarnya akan mengamati dengan detail calon tempat pendaratan Huygens probe yang akan berjalan2 di permukaan Titan mengamati dengan detail satelit ini sambil melakukan ground-check atas citra radar yang telah diperolehnya. Misi Cassini-Huygens merupakan proyek kerja sama antara NASA, ESA (Lembaga Antariksa Eropa) dan Lembaga Antariksa Italia. JPL -Jet Propulsion Laboratory, yang merupakan sebuah divisi di California Institute of Technology di Pasadena, melakukan pengelolaan dan pemantauan misi ini untuk Direktorat Misi Keilmuan NASA di Washington. Wahana pengorbit Cassini dirancang, dikembangkan, dan dibuat di JPL. Instrumen radarnya dibangun oleh JPL dan Lembaga Antariksa Italia, bekerja sama dengan banyak anggota tim dari negara2 Amerika Serikat dan Eropa. Demikian sekilas informasi terbaru. Salam, awang
[iagi-net-l] Helium Gas : A New Target - Peluangnya di Indonesia
Dalam gas geochemistry, helium yang kadang2 ditemukan bercampur dengan natural gas (hydrocarbon gas), disebut sebagai non-hydrocarbon gas bersama-sama dengan polutant gas yang lain seperti CO2, H2S, atau N2. Tetapi karena helium ini jumlahnya sangat kecil dan efeknya tidak negatif seperti CO2 dan H2S, maka jarang sekali dilaporkan keberadaannya sebagai pencampur di dalam HC gas. Analisis komposisi gas hampir tidak pernah melaporkan keberadaan helium ini. Padahal, di lapangan2 gas yang dekat dengan jalur volkanik dan punya sesar2 dalam sampai ke batuandasar, keberadaan helium cukup signifikan (meskipun jumlahnya tetap sangat kecil). Beberapa lapangan gas di sebelah selatan Cekungan Jawa Barat (Pertamina Jawa Barat) seperti Haurgeulis, Sukatani, dan Cikarang punya kandungan helium yang lumayan sebagai petunjuk asal CO2 di lapangan2 gas ini. Majalah AAPG Explorer edisi Februari 2008 menurunkan artikel tentang eksplorasi dan produksi gas helium yang menjadi target baru di New Mexico, USA (ditulis oleh koresponden Explorer David Brown). Saya cantumkan hal-hal yang pentingnya di bawah ini. Harga crude helium saat ini adalah US $ 60/Mcf (bukan main, harganya sangat jauh melebihi harga HC gas yang saat ini sekitar 3 atau 4 US $/MMBTU). Harga mahal ini karena ia gas mulia dan langka. Helium ditemukan di planet Bumi pada tahun 1905. Keberadaan helium di dalam natural gas baru diketahui pada tahun 1905, kemudian dalam tiga puluh tahun berikutnya banyak ditemukan dalam lapangan2 kecil - raksasa di wilayah Kansas, Oklahoma, dan Texas dengan kandungan helium dalam natural gas antara 0,5 - 2 %, beberapa sampai mengandung 7 % helium. Kemudian, gas helium banyak ditemukan sampai sebanyak 10 % dari natural gas pada lapangan-lapangan gas di Colorado, New Mexico, Arizona, dan Wyoming. New Mexico diperkirakan akan menjadi pemasok helium terbesar di dunia karena sedimen2 reservoir natural gas di sini mengandung uranium yang begitu tingginya sebab helium merupakan produk peluruhan radioaktif uranium. Bila helium ditemukan dalam jumlah yang besar dan dapat diproduksikan secara ekonomis, maka separation plant-nya akan dibangun di dekat produksi lapangan gas itu. Helium dapat dipisahkan melalui pemisahan cryogenic atau teknologi bernama pressure-swing adsorption. Amerika adalah pemasok terbesar kebutuhan helium dunia. Pada tahun 2006 negara ini menghasilkan 134 juta meter kubik helium, diikuti Aljazair (22 juta m3), Qatar dan Rusia (masing-masing 7 juta m3) dan Polandia (3 juta m3). Untuk apa helium ? Untuk bahan bakar roket, sebagai bahan supercooling dalam kedokteran untuk mendinginkan elektromagnet dalam MRI (magnetic resonance imaging), digunakan dalam produksi material computer chips, digunakan dalam pembuatan serat optik, sebagai shielding gas dalam arc welding, sebagai gas pengisi/gas tracer/pendingin dalam aplikasi2 riset, gas pengisi float balloon, gas yang bisa mengubah suara bila dihisap, dll. Helium di Amerika disebut sebagai gas strategik, sebagai gas mulia ia bisa dipakai untuk pendinginan sampai temperatur sangat rendah. Ia akan membeku pada temperatur -459.67 F. Demikian ringkasan dari Brown (2008, AAPG Explorer). Bagaimana peluang akumulasi helium di lapangan2 gas di Indonesia ? Ini bisa dikaji dengan mengacu kepada sifat kimianya. Helium memiliki dua isotop : 3He dan 4He, kelimpahan relatifnya menunjukkan sumber helium. 4He merupakan produk peluruhan radioaktif dari batuan sedimen (lihat ulasan saya di milis ini tentang deposit uranium dua minggu yang lalu). 3He punya mantle origin. Maka, perbandingan 3He/4He yang rendah menunjukkan sedimentary origin, dan rasio 3He/4He yang tinggi menunjukkan mantle origin. Ini bisa didekati juga dengan menggunakan isotop argon radiogenic (40Ar). Rasio 4He/40Ar yang tinggi menunjukkan sedimentary origin, sedangakan kalau rasio itu rendah menunjukkan mantle origin. Kata Krouse (1979 : Stable isotope geochemistry for non-hydrocarbon constituents of natural gas, 10th World Petroleum Congress, Bucharest), rasio associated helium pada natural gases umumnya 12-170, menunjukkan sedimentary origin. Banyak kejadian helium berasosiasi dengan sesar2 yang sampai ke batuandasar/ basement, biasanya berhubungan dengan sistem sesar mendatar. Survey soil gas di sepanjang sesar mendatar San Andreas menunjukkan kandungan gas sebagai berikut : helium (430 ppm), hydrogen (50 ppm), dan metana (3 ppm) (Hunt, 1996 -Petroleum Geochemistry and Geology). Tidak dijelaskan lebih jauh oleh John Hunt jenis gas helium itu, apakah mantle origin atau sedimentary origin. John Hunt menggunakan konsentrasi ini untuk menunjukkan bahwa metan anorganik tak berasosiasi dengan helium, atau bahwa metan anorganik itu sangat minimal (perlu diketahui bahwa John Hunt bukan pendukung teori abiogenik, itu bisa ditafsirkan dari tulisan2-nya). Bagaimana peluang gas helium dalam konsentrasi tinggi di Indonesia ? Kelihatannya akan berhubungan dengan asalnya.
RE: [iagi-net-l] luncheon talk potensi migas lepas pantai Aceh
Pak Ridwan, Saya sudah dihubungi Pak Abdul Mutalib (Presiden HAGI) untuk acara di bawah. Terima kasih. Salam, awang -Original Message- From: Ridwan Djamaluddin [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, February 14, 2008 11:16 C++ To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] luncheon talk potensi migas lepas pantai Aceh Pak Awang dan rekan2 IAGI, Untuk memperoleh info lebih dalam tentang berita potensi migas di barat Aceh, IAGI HAGI akan mengadakan luncheon talk pada tgl. 21 Februari [Kamis] mulai jam 1130 di Hotel Sahid. Dr. Yusuf Surachman [BPPT] sudah bersedia hadir. Rencananya beliau akan ditemani Andang Bachtiar dan Pak Awang sendiri [Sudah dihubungi Ketua HAGI?]. Info lebih terinci menyusul. Anggota IAGI dan HAGI diharapkan berpartisipasi. Tenkyu. R i d w a n CALONKAN DIRI ANDA SEBAGAI KETUA UMUM IAGI 2008-2011 ! PENDAFTARAN CALON KETUA 13 FEB S/D 6 JUNI 2008 PENGHITUNGAN SUARA: PIT IAGI 37 DI BANDUNG - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. -
[iagi-net-l] Kritisi atas Berita Temuan Lapangan2 Super-Raksasa di West Offshore Aceh oleh BPPT-BGR
Harus hati-hati dan kritis menyikapi berita ini. BPMIGAS tak punya urusan dengan berita ini. Wilayah ini kosong dari blok perminyakan yang menjadi pengawasan BPMIGAS. Beberapa hal dari berita itu yang perlu dikritisi. Yang baru teridentifikasi hanya terumbu2 yang belum diketahui umurnya, katakanlah terumbu ini berumur Miosen Awal-Miosen Tengah mengacu kepada terumbu yang menjadi objektif di Cekungan Sibolga sebelah selatan, di dekat wilayah survey BPPT-BGR ini. Terumbu2 ini pernah dieksplorasi Union Oil dan Caltex pada tahun 1970-an dan akhir 1980/awal 1990 dan telah dibor (Suma, Singkel, Ibu Suma) menghasilkan gas biogenik non-komersil. Terumbu2 ini hanya didapat dari survey geomarin yang punya jarak lintasan 60 km. Prospek/lead apa yang bisa diidentifikasi dengan space seismik 60 km ? Yang namanya prospek ia harus diidentifikasi oleh jarak lintasan seismik 5 km. Mengapa menganggap terumbu2 ini sebagai lapangan minyak ? Keberadaan terumbu tak mengindikasi keberadaan lapangan minyak. Keberadaan bright spot pun tak otomatis mengindikasi keberadaan gas column. Banyak brightspot sebagai akibat kontras impedansi litologi saja, dan telah banyak perusahaan tertipu oleh hal ini. Sumur terdalam dan terjauh di Makassar Strait dibor mengejar brightspot semacam ini, ternyata hanya kontras impedansi litologi akibat lapisan tuf di tengah lempung. Cara perhitungan sumberdaya/cadangan sangat kasar, hanya mengalikan BRV (bulk rock volume) dengan porositas; padahal kita tahu bahwa untuk sampai ke angka sumberdaya si BRV harus dipotong oleh N/G (net to gross), dipotong lagi oleh porositas, dipotong lagi oleh Sw (saturasi air) atau Shc (saturasi HC), lalu dibagi oleh FVF (formation volume factor). Kalau mau menghitung terkurasnya berapa harus banyak dipotong lagi oleh RF (recovery factor). Kalau hanya menghitung sumberdaya dengan mengalikan BRV dengan porositas, maka yang dihitung hanyalah ruang pori, bukan hidrokarbon. Mengapa mesti minyak ? Sibolga Basin dan semua cekungan muka busur di Sumatera-Jawa terkenal punya termal yang dingin (HFU 1.5; GG 2 C/100 feet), kecuali Bengkulu Basin yang sedikit lebih panas; maka wajar saja kalau Union Oil dan Caltex menemukan gas biogenik saja di terumbu besar Singkel, Suma, Ibu Suma yang dibornya, padahal terumbu ini umurnya Miosen Awal. Minyak butuh termal yang lumayan panas. Tak cocok menganalogikan terumbu2 temuan BPPT-BGR ini ke lapangan2 migas di Arakan atau Mergui Terrace offshore Myanmar. Mereka bukan pada posisi forearc basin, tetapi berlokasi di passive margin dengan delta Gangga di teluk Benggala dan Delta Irawadi dengan Andaman Sea Floor Spreading. Belum ada terbukti lapangan minyak/gas komersil di forearc basin. Gempa Aceh Desember 2004 menggeser source rocks sehingga mengeluarkan panas dan mematangkan minyak adalah pernyataan yang menggelikan. Apakah kita tahu pasti lapisan source rocks di situ apa, apakah ia tergeser gempa ? Source rocks tak mengeluarkan panas, yang mengeluarkan panas adalah heat flow dari mantel dan panas konduktif dari tumpukan sedimen. Taruhlah gempa membuat sesar yang menghubungkan mantel dengan source rocks; tetapi harus diingat bahwa heat flow di sini minimal karena di wilayah barat Sumatera terjadi sel konveksi mantle downwelling yang membawa subduksi kerak samudera Hindia, jadi terhubung ke mantel yang dingin percuma saja. Membandingkannya dengan sumberdaya lapangan2 di Arab sungguh tak sepadan, membandingkannya bukan apple to apple sebab lapangan2 raksasa di Arab memang sudah dihitung menurut kaidah perhitungan sumberdaya/cadangan dalam perminyakan, bahkan membandingkannya dengan lapangan Bayu Urip pun tak sepadan. Tetapi, tak salah kalau BPPT/BGR mau menindaklanjuti temuan ini. Tetapi, pikirkanlah aspek2 negatifnya juga; dan sebaiknya berhati-hatilah mengeluarkan pendapat yang bombastis ini ke publik, dasar ilmiahnya masih sangat kurang, dan status evaluasinya masih teramat dini. Kalau sudah terlanjur terlempar ke publik, lalu bagaimana ? Mimpi boleh, tetapi tak perlu ribut-ribut dulu ke mana2. Salam, awang -Original Message- From: Muhammad Taufik [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, February 12, 2008 2:50 C++ To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] JakPost - Agencies discover hydrocarbon in Aceh lanjut berita Koran Lokal Berikut petikan koran lokal di aceh tentang berita dari BPPT ini. Ada baiknya IAGI, BPPT, maupun BP Migas bisa duduk bersama sebelum mengeluarkan berita gembira spt ini, setidaknya berita tsb tidak sampai dipolitisir oleh sekelompok massa, apalagi daerah ini yang baru saja mengakhiri konflik. Migas Raksasa Ditemukan di Aceh JAKARTA - Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) bersama lembaga riset geologi dan kelautan Jerman (BGR) menemukan sumber daya minyak dan gas (migas) berskala raksasa di timur laut Pulau Simeulue, Aceh. Potensi hidrokarbon itu ditaksir mencapai 50 miliar barel. Lebih besar dari yang terdapat di Banyu Urip,
RE: RE: [iagi-net-l] Buku Baru - Geologi Indonesia : Dinamika dan Produknya (PSG, 2007)
Pak Yoga, Menurut informasi dari seorang teman di PSG yang mengurusi publikasi buku ini, versi digital buku ini hanya ada untuk proses pencetakan, dan data digital tersebut tidak akan dipublikasikan ke dalam bentuk CD atau ditaruh di website PSG. Kalau banyak peminat versi digitalnya, barangkali bisa diusulkan ke Perpustakann PSG, bisa menghubungi Perpustakaan PSG, Jl. Diponegoro 57, Bandung, telp. 022-7279673. Makalah saya di dalam buku itu (Sumbangsih eksplorasi minyak dan gas bumi terhadap pengetahuan geologi Indonesia : data dan pandangan baru geodinamika Indonesia) bisa saya kirimkan versi digitalnya bila diperlukan. Ini versi asli sebelum disunting (editing). Salam, awang -Original Message- From: Suryanegara, Yoga [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, February 12, 2008 7:05 C++ To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Buku Baru - Geologi Indonesia : Dinamila dan Produknya (PSG, 2007) Yth P. Awang, Pak kalo Buku Geology ini ada dalam versi pdf-nya nggk yah? Kebetulan kita yang jauh dari Bandung juga berkeinginan memiliki buku ini. Kalo sekiranya P3G juga menerbitkan buku ini dalam bentuk pdf-nya yang bisa kita down load ke komputer kita, kayaknya akan lebih baik lagi. Biar geologist Indonesia yang lagi jauh dari P. Jawa and Bandung khusus-nya bisa ikut membaca buku ini. Thanks atas info balik-nya. Salam Yoga To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. -
RE: [iagi-net-l] Kritisi atas Berita Penemuan Lapangan2 Super-Raksasa di Aceh West Offshore (BPPT-BGR)
Bukan keras sih Pak Noor, hanya mencoba menampilkan sisi negatif/ kritis atas press release ini, agar kita semua (walaupun kita praktisi perminyakan pasti tahu tingkat kebenaran berita ini) hati2 menanggapinya. Sedikit koreksi atas ulasan saya kemarin yang tertulis : Sibolga Basin dan semua cekungan muka busur di Sumatera-Jawa terkenal punya termal yang dingin (HFU 1.5; GG 2 C/100 feet)... Seharusnya : Sibolga Basin dan semua cekungan muka busur di Sumatera-Jawa terkenal punya termal yang dingin (HFU 1.5; GG 2 F/100 feet)... (jadi bukan C/100 ft tetapi F/100 ft) Tentu saya berharap bahwa di west offshore Aceh itu benar2 ada giant-supergiant fields, juga di bagian lain di Indonesia; tetapi tetap kan kita harus kritis menggunakan nalar kita. Bahkan all prospects look good until drilled, apalagi yang di west offshore Aceh ini untuk menamakannya sebagai lead pun bukan, play pun bukan, petroleum system pun bukan (mengacu kepada hirarki basin to prospect menurut Otis dan Schneidermann, 1997); maka mengumumkannya sebagai lapangan dengan cadangan (lapangan dan cadangan itu juga terminologi kalau sudah dibor dan ada penemuan) ratusan bilyun barrel jelas sangat mengganggu (!), dan jelas harus diluruskan. Salam, awang -Original Message- From: noor syarifuddin [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, February 13, 2008 7:41 C++ To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] Kritisi atas Berita Penemuan Lapangan2 Super-Raksasa di Aceh West Offshore (BPPT-BGR) wah baru sekali ini lho saya membaca pak Awang menulis dengan bahasa yang agak keras:-) Tapi saya setuju sekali, ini adalah suatu hal yang masih sangat awal untuk bisa dibilang sebagai suatu discovery dan bisa membingungkan banyak orang (atau bahkan orang dibuat bingung oleh para politisi nantinya). Seperti pak Awang tuliskan, lha wong untuk disebut sebagai prospect aja masih susah kok sudah dikatakan sebagai penemuan. Kalau ini seperti kasus di Cibinong atau tempat lainnya, yang menyebtukan adalah aparat pemda jadi ya kita maklum adanya lah. Tapi kalau hal ini keluar dari lembaga yang bergengsi seperti BPPT, wah kok jadi ngeri ya. salam, To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. -
RE: [iagi-net-l] Buku Baru - Geologi Indonesia : Dinamika dan Produknya (PSG, 2007)
Pak Sugeng, Tentu menarik sekali membawa anak sendiri ke tempat pekerjaan ayahnya sehari-hari. Dia akan mengerti bagaimana tugas ayahnya selama ini, termasuk bagaimana memahami sulit dan panjangnya proses mencari minyak sampai minyak itu bisa diproduksikan. Semoga kita semua tak lupa mendidik anggota keluarga kita masing2 akan apa yang kita lakukan sehari-harinya dalam menjalani profesi geologist. Museum Geologi di Bandung tempat yang sangat nyaman untuk belajar buat siapa pun, buat anak2 TK sampai guru besar geologi sekali pun. Manfaatkanlah sebanyak mungkin. Untuk mempelajari semua koleksi dan peraganya tak akan habis dalam sehari. Saya dulu waktu mahasiswa menjadikan museum ini sekolah kedua, bulak-balik ke sini sehabis dari perpustakaan di sebelahnya, menghafalkan tampilan2 batuan ini batuan itu, dsb. dsb. Batu cincin yang dijual di toko cendera mata depan museum itu saya yakin asli sebab saya pernah melihat Mang Okim, si ahli batu permata kita ada di situ, di situ juga ada dijual pohon2 yang sudah membatu kan. Cindera mata yang tak boleh dilupakan juga adalah buku2 dan CD2 tentang pendidikan geologi. Itu bagus sekali untuk bahan yang bisa dipelajari agar kunjungan kita ke museum tak berlalu begitu saja. Salam, awang -Original Message- From: Sugeng Hartono [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, February 11, 2008 4:01 C++ To: iagi-net@iagi.or.id; Forum HAGI; Geo Unpad; Eksplorasi BPMIGAS Subject: Re: [iagi-net-l] Buku Baru - Geologi Indonesia : Dinamila dan Produknya (PSG, 2007) Pak Awang, Trimakasih atas informasinya. Ini pasti buku yang bagus untuk menambah pengetahuan, khususnya mengenai Geologi Indonesia yang dulu belum pernah kami peroleh di kampus; judulnya pun juga menarik: Dinamika dan Produknya. Suatu saat nanti saya akan mencarinya di Bandung. Penghargaan perlu disampaikan kepada para penulis dan editornya atas dedikasi mereka. Selamat! Oyha, seperti halnya Pak Awang, bulan yll saya sekeluarga sudah berkunjung ke Museum Geologi. Aditya (yang lahir sejam setelah saya pulang dari sumur Kasim-42 di Kepala Burung, dan Anda sudah pernah lihat karya fotonya...) terkagum-kagum dengan museum ini. Dia pun berkomentar: Pak, geologist Indonesia pasti hebat-2 yha? Saya pun mengiyakan, dan menyebut sederet nama geologist kita. Aditya sudah pernah saya bawa ke rig selama seminggu (beratnya nambah 2 kg!), merasakan bergadang, mengambil cutting sample di shale shaker dan mencucinya. Dia tidak habis pikir, bagaimana di permukaaan hanya berupa semak belukar dan ilalang, tetapi di bawah sana ada lapisan pasir yang mengandung minyak. Siang itu dia ada ide, akan mengusulkan agar murid-2 SMA nya dulu berwisata ke Museum Geologi. Kami juga ke perpustakaan untuk membeli peta-2 topografi daerah Jateng; di gerai cenderamata yang ditata lebih menarik, kami beli brosur, t-shirt, sticker dan ... cincin dengan mata batu mulia. Katanya batu dari Pacitan (kali Baksoka?). Tadinya akan saya bawa langsung ke Jl.Pajajaran, biar dapat diperiksa keasliannya sama Mang Okim, tapi urung, ... kawatir ongkosnya tidak sepadan dengan harga cincin, he-he. Di dalam mudlogging unit cincin saya amati di bawah mikroskop. Ternyata potongannya sangat rapi, tidak ada yang pecah. Lalu di tempat yang tersembunyi saya gores dengan pisau baja, juga tidak luka. Artinya ini benar-2 batu mulia. Dengan membeli cincin, saya merasa juga ikut memajukan pengrajinnya. Salam hangat. Sugeng - Original Message - From: Awang Satyana [EMAIL PROTECTED] To: IAGI iagi-net@iagi.or.id; Forum HAGI [EMAIL PROTECTED]; Geo Unpad [EMAIL PROTECTED]; Eksplorasi BPMIGAS [EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, February 11, 2008 8:26 AM Subject: [iagi-net-l] Buku Baru - Geologi Indonesia : Dinamila dan Produknya (PSG, 2007) Setelah setahun lebih dalam proses mengumpulkan makalah lengkap, menyuntingnya, dan mencetaknya; maka pada akhir Desember 2007 terbitlah sebuah buku berjudul Geologi Indonesia : Dinamika dan Produknya. Makalah2 yang ada di dalam buku ini berasal dari presentasi di dalam seminar dua hari bertema sama dengan judul buku ini yang diselenggarakan oleh Pusat Survei Geologi (PSG), Badan Geologi, Departemen ESDM pada bulan Desember 2006. Ini adalah seminar tahunan yang diselenggarakan PSG dalam rangka menginformasikan hasil-hasil penelitiannya kepada masyarakat geologi Indonesia. Seminar pada Desember 2006 itu rupanya agak khusus karena mengundang juga beberapa pembicara dari luar PSG yang diharapkan dapat memberikan makalah yang berhubungan dengan tema seminar. Presentasi dalam dua hari seminar akan segera berlalu dan dilupakan orang. Maka semua upaya untuk menindaklanjuti seminar tersebut dengan mempublikasikan bahan2 presentasi ke dalam bentuk makalah lengkap dan mempublikasikannya, adalah sungguh perbuatan terpuji. Kemajuan penelitian geologi akan selalu didasarkan kepada bahan-bahan pustaka yang telah dipublikasikan. Semua usaha penerbitan pustaka geologi wajib kita dukung.
RE: [iagi-net-l] JakPost - Agencies discover hydrocarbon in Aceh
Berita yang sangat menarik, terima kasih Ferry untuk posting-nya. Barangkali Pak Ridwan Djamaluddin (BPPT) dapat memberikan klarifikasi ? Sungguh besar sumberdaya sebesar 107-320 BBO (bilyun barel oil) itu. Berikut bandingannya. Seluruh cadangan lapangan minyak Indonesia punya cadangan terbukti dan potensial sekitar 9 BBO (terbuktinya sekitar 4,5 BBO). Seluruh prospek dan lead Indonesia (hampir 650 struktur) punya sumberdaya total sekitar 60 BBO. Kalau di West Aceh offshore Indonesia ada sumberdaya hidrokarbon sampai sebesar 107-320 BBO sungguh menakjubkan. Mungkin lokasi riset BPPT dan BGR Jerman ini ada di Cekungan Sibolga, cekungan depan busur (forearc) di Sumatera. Eksplorasi selama ini di sana hanya di bagian selatannya yang menemukan cadangan gas biogenik tidak ekonomis dari terumbu Miosen melalui pemboran2 di struktur Suma, Singkel, dan Ibu Suma oleh Union Oil dan Caltex. Literatur saat ini mengatakan cekungan ini punya kualitas reservoir buruk (karena terlalu jauh dari sumbernya untuk Paleogen, untuk Neogen disuplai dari tinggian volcanic arc dan melange risge) dan source yang kurang bagus (karena open marine, oxygenated), sejarah termal yang dingin (low geothermal gradient, ciri kebanyakan forearc basin). Tetapi kalau benar ada liquid HCs sampai ratusan bilyunan begitu, sungguh menarik dan harus banyak yang dipelajari. Kelihatannya ini masih sangat prematur, tetapi perlu diklarifikasi. Salam, awang -Original Message- From: Ferry Bastaman Hakim [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, February 11, 2008 1:06 C++ To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] JakPost - Agencies discover hydrocarbon in Aceh Dari Jakarta Post hari ini Adakah rekan2 yang punya info lebih jauh tentang berita ini Salam Ferry -- Agencies discover hydrocarbon in Aceh Indonesian and German research agencies have claimed a massive finding of underwater hydrocarbon, which may contain oil and gas reserves, off the western shore of Aceh Nangroe Darussalam. In its press statement on Saturday, the Agency for the Assessment and Application of Technology (BPPT) and its counterpart Bundesanstalt fur Geowissenschaften und Rohstoffe (BGR) said the unproven reserve might reach 107 billion barrels of oil or gas as a minimum. The statement said the maximum of the reserve could reach 320 billion barrels. As a comparison, the proven reserve of Saudi Arabia is around 264 billion barrels, the largest in the world, while the Banyu Urip block in Cepu, Central Java, contains around 450 million barrels. The BPPT said the discovery was apparently unintended and the primary aim of the research was to map the geological construction of the surrounding sea in Aceh after the 2004 Indian Ocean tsunami. However, through a research vessel, Sonne, the agencies managed to locate an underwater basin which may contain hydrocarbon. The research and preliminary finding remains subject to further tests to determine the actual reserve of the basin. Further information is required before energy companies would be able to feasibly explore an oil or gas block.-- JP To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. - This email was Anti Virus checked by Administrator. http://www.bpmigas.com To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
RE: [iagi-net-l] Naskah orasi ilmiah GB
Selamat untuk Pak Hasan atas pengukuhan Guru Besar yang telah diberikan pada 9 Februari 2008, semoga makin menambah banyak kontribusi Pak Hasan kepada dunia geodesi di Indonesia dan yang berhubungan. Teks orasi ilmiahnya saya coba buka, tetapi masih gagal (corrupt). Bila tidak merepotkan, mohon file tersebut dikirimkan via jalur pribadi. Terima kasih banyak. Salam, awang -Original Message- From: H.Z Abidin [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, February 11, 2008 7:32 C++ To: iagi-net@iagi.or.id Cc: [EMAIL PROTECTED]; Forum Himpunan Ahli Geofisika Indonesia Subject: [iagi-net-l] Naskah orasi ilmiah GB Rekan-rekan ysh, Orasi ilmiah penulis sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban ke guru-besar an penulis alhamdulillah telah dilaksanakan pada hari Sabtu, 9 Februari 2007 di gedung BPI ITB. Judul orasi tersebut adalah PERANAN GEODESI SATELIT DALAM MEMAHAMI DINAMIKA BUMI DI WILAYAH INDONESIA. Bagi rekan-rekan yang ingin mengetahui isi dari keseluruhan naskah orasi tersebut, dapat mendownload pdf file nya pada link berikut : http://geodesy.gd.itb.ac.id/hzabidin/?p=149 Semoga dapat bermanfaat Salam, Hasan HASANUDDIN Z. ABIDIN Prof. and Head of Geodesy Research Division Faculty of Earth Science and Technology Institute of Technology Bandung (ITB) Jl. Ganesha 10, Bandung 40132, INDONESIA Telp. : 62-22-2534286, 62-22-2530701 Fax. : 62-22-2530702 Mobile phone : 0811-24-7265 E-mail : [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] Website : http://geodesy.gd.itb.ac.id/hzabidin This email was Anti Virus checked by Administrator. http://www.bpmigas.com To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. -
RE: RE: [iagi-net-l] Naskah orasi ilmiah GB
Atas budi baik Pak Yosef Khairil Amin (ITB), saya telah memperoleh file utuh orasi ilmiah Guru Besar Pak Hasanuddin ini. Terima kasih Pak Khairil. Terima kasih atas budi baik Pak Hasan telah berbagi karya ilmiah ini, sungguh suatu karya yang komprehensif. Semoga Tuhan mengganjar kebaikan ini lebih daripada yang telah Pak Hasan kontribusikan kepada masyarakat ilmiah dan masyarakat pada umumnya. Amin. Pak Hasan ini berkarya baik bagi masyarakat ilmiah maupun masyarakat umum, buku2nya tentang geodesi saya pernah membelinya di toko2 buku umum, dan tulisan2nya di koran dan majalah adalah untuk konsumsi umum, sebuah usaha yang baik untuk membuat geodesi tidak hanya tersimpan di menara gading ilmu pengetahuan, tetapi diusahakan menjangkau sebanyak mungkin seluruh masyarakat Indonesia. Salut. Salam, awang -Original Message- From: Awang Harun Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, February 11, 2008 8:31 C++ To: iagi-net@iagi.or.id Cc: [EMAIL PROTECTED] Subject: RE: [iagi-net-l] Naskah orasi ilmiah GB Selamat untuk Pak Hasan atas pengukuhan Guru Besar yang telah diberikan pada 9 Februari 2008, semoga makin menambah banyak kontribusi Pak Hasan kepada dunia geodesi di Indonesia dan yang berhubungan. Teks orasi ilmiahnya saya coba buka, tetapi masih gagal (corrupt). Bila tidak merepotkan, mohon file tersebut dikirimkan via jalur pribadi. Terima kasih banyak. Salam, awang -Original Message- From: H.Z Abidin [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, February 11, 2008 7:32 C++ To: iagi-net@iagi.or.id Cc: [EMAIL PROTECTED]; Forum Himpunan Ahli Geofisika Indonesia Subject: [iagi-net-l] Naskah orasi ilmiah GB Rekan-rekan ysh, Orasi ilmiah penulis sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban ke guru-besar an penulis alhamdulillah telah dilaksanakan pada hari Sabtu, 9 Februari 2007 di gedung BPI ITB. Judul orasi tersebut adalah PERANAN GEODESI SATELIT DALAM MEMAHAMI DINAMIKA BUMI DI WILAYAH INDONESIA. Bagi rekan-rekan yang ingin mengetahui isi dari keseluruhan naskah orasi tersebut, dapat mendownload pdf file nya pada link berikut : http://geodesy.gd.itb.ac.id/hzabidin/?p=149 Semoga dapat bermanfaat Salam, Hasan HASANUDDIN Z. ABIDIN Prof. and Head of Geodesy Research Division Faculty of Earth Science and Technology Institute of Technology Bandung (ITB) Jl. Ganesha 10, Bandung 40132, INDONESIA Telp. : 62-22-2534286, 62-22-2530701 Fax. : 62-22-2530702 Mobile phone : 0811-24-7265 E-mail : [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] Website : http://geodesy.gd.itb.ac.id/hzabidin This email was Anti Virus checked by Administrator. http://www.bpmigas.com To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. - This email was Anti Virus checked by Administrator. http://www.bpmigas.com To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any
RE: [iagi-net-l] Peluang gempa dan tsunami di sekitar Balikpapan (was Gempa 5.9 Mw 5 Februari 2008 di tepi timur Paternoster)
Bisa saja, berpengaruh kepada produksi lapangan pun bisa, tetapi dari data historis, tak ada sebaran satu pun episentrum gempa di sekitar Delta Mahakam. Blok2 di sekitar tepi Paternoster dan Sulawesi Selatan yang sebaran episentrum gempa berada di dekatnya (Karana, Mandar, dan sekitarnya). Salam awang -Original Message- From: Nataniel Mangiwa [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, February 08, 2008 12:45 C++ To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Peluang gempa dan tsunami di sekitar Balikpapan (was Gempa 5.9 Mw 5 Februari 2008 di tepi timur Paternoster) Kalau ada gempa di Balikpapan, jangan2 nanti ada pengaruhnya terhadap kegiatan pemboran di Delta Mahakam. Harusnya bisa kan? Why not.. Salam, NM On 2/8/08, Awang Harun Satyana [EMAIL PROTECTED] wrote: Arfan, Dibandingkan daerah lain di Indonesia, Kalimantan adalah wilayah yang paling stabil terhadap gempa. Meskipun demikian, bagian paling timur Kalimantan dari Meratus-Balikpapan-Mangkalihat-Tarakan-Sabah punya sejarah digoncang gempa walaupun kecil. Di bawah adalah statistik gempa yang pernah terjadi di sekeliling Balikpapan (wilayah pencarian data 0-4 LS, 114-119 BT) baik pusatnya di daratan maupun di laut Selat Makassar dari data tahun 1973-2008 (data USGS). Terlihat dalam periode 35 tahun itu tercatat 16 x gempa (terutama di laut Selat Makassar, di darat hanya tercatat 4 x). Secara rata2, periode perulangan gempa 1-5 tahun sekali dengan rata2 kekuatan 4.76 Mb (body magnitude, sekitar 5 SR). Pemeriksaan atas cakupan data yang lebih panjang lagi (sejak 2150 SM) khusus untuk gempa2 kuat di atas 6.5 Mb/Mw (mendekati 7 SR) tak pernah tercatat di sekitar Balikpapan; tetapi di wilayah Sulawesi (daratan) pernah tercatat beberapa kali. Secara tektonik, wilayah Kalimantan stabil, pinggir timurnya juga relatif stabil, kecuali di beberapa tempat seperti wilayah Mangkalihat di mana di situ ada sesar besar Mangkalihat yang tersambung ke sesar Palu yang aktif. Sebaran pusat gempa di Mangkalihat lebih banyak daripada sekitar Balikpapan.. Gempa tercatat terbanyak di wilayah ini adalah di wilayah Tarakan dan Sabah, meskipun banyak, jauh lebih sedikit dibandingkan wilayah2 aktif gempa di Indonesia (Sumatera-Jawa-Nusa Tenggara-Sulawesi Utara-Halmahera-Papua utara). Ini disebabkan saat ini tak ada tepi lempeng samudera yang yang aktif menunjam di bawah Kalimantan. Secara ringkas, boleh saya katakan peluang gempa di sekitar Balikpapan kecil, ada, tetapi umumnya di bawah 5 Mw. Gempa tanggal 5 Februari 2008 yang lalu memang cukup besar dan dilihat dari sejarah, itu anomali. Tsunami pun peluangnya relatif kecil sebab kekuatan semua gempa laut yang pernah terjadi di dekatnya rata2 di bawah 6.5 SR, dan mekanisme patahan yang terjadi berdasarkan data historis (data focal mechanism/momen tensor solution) adalah bukan tipe yang biasa menyebabkan tsunami. Salam, awang FILE CREATED: Fri Feb 8 02:08:42 2008 Geographic Grid Search Earthquakes=17 Latitude:0.000 -4.000S Longitude: 119.000E - 114.000E Catalog Used: PDE Date Range: Year:1500 - 2008 Data Selection: Historical Preliminary Data CAT YEAR MO DA ORIG TIME LATLONG DEP MAGNITUDE IEFM DTSVNWG DIST NFPO km TFS PDE 1975 12 28 193211.70 -3.08 118.77 38 .. . ... PDE 1980 01 15 072527.40 -2.48 118.57 53 4.80 mb GS .. . ... PDE 1983 01 08 212250.80 -2.51 115.79 62 4.70 mb GS .. . ... PDE 1984 01 08 195506.01 -2.75 118.73 33 4.60 mb GS .. . ... PDE 1984 06 25 051245.70 -2.75 118.79 38 5.20 mb GS .. . ... PDE 1986 04 08 133325.19 -3.44 117.71 39 4.50 mb GS .. . ... PDE 1989 01 08 221746.42 -3.01 118.86 33 4.30 mb GS .. . ... PDE 1990 09 28 035100.05 -2.56 118.99 33 4.80 mb GS .. . ... PDE 1996 07 05 150407.81 -1.14 114.97 33 4.90 mb GS .. . ... PDE 1998 02 17 152128.85 -1.95 118.46 33 4.80 mb GS .. . ... PDE 1998 05 28 005835.96 -1.50 116.21 33 4.80 mb GS 3F . ... PDE 1998 07 03 003624.90 -1.56 116.19 33 4.60 mb GS 3F . ... PDE 1998 08 05 062329.89 -2.88 115.52 33 4.40 mb GS .. . ... PDE 2003 09 13 110658.94 -1.65 117.82 30 4.90 mb GS .. . ... PDE 2004 12 01 151948.32 -2.72 118.39 10 4.20 mb GS .. . ... PDE-Q 2008 02 05 055651.86 -3.53 118.06 48 5.90 MwGS3F M ... -Original Message- From: Moh Arfan [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, February 07, 2008 11:55 C++ To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Gempa 5.9 Mw 5 Februari 2008 di tepi timur Paternoster jadi menurut bapak kemungkinan tsunami di balikpapan kecil. tetapi bagaimana dengan potensi gempanya. salam arfan
RE: [iagi-net-l] RE: OOT : Kejayaan Bahari Majapahit
Andi, Perbedaan nyata terdapat pada candi-candi Jawa Tengah dan Jawa Timur. Umumnya candi langgam Jawa Tengah berbentuk tambun, atapnya berundak-undak, menghadap ke Timur, dan berbahan batu andesit. Sementara itu, candi langgam Jawa Timur berbentuk ramping, atapnya merupakan perpaduan tingkatan menghadap ke barat dan berbahan batu bata. Alasannya saya pikir bukan karena ketidakmampuan kerajaan2 jawa Timur ini membuat candi2 seperti di Jawa Tengah sebab Mpu sindok, raja awal kerajaan2 di jawa Timur, adalah seorang raja yang berasal dari Mataram Jawa Tengah juga yang pindah ke Delta Brantas pada abad ke-10. Jelas, Mpu Sindok dan para pengikutnya pasti menguasai seni membuat candi langgam Jawa Tengah. Ketiadaan bahan baku andesit tidak juga sebab gunungapi2 di Jawa Timur pun banyak, sehingga muntahan andesit ada di mana2 di sekitar gunung. Saya pikir alasan utamanya adalah bahwa kerajaan2 di Jawa Tengah sekitar Mataram begitu dekatnya dengan Gunung Merapi, sehingga andesit begitu dekat dengan pusat2 kerajaan, dan di wilayah ini tidak ada sungai sebesar Brantas. Ada Bengawan Solo, tetapi masih aliran hulunya. Akibatnya, mereka menggunakan andesit membangun candi. Sementara itu, kerajaan2 di Jawa Timur hampir seluruhnya berkembang di wilayah delta Brantas yang cukup jauh dari gunung2 di sebelah selatannya seperti Arjuno, Welirang, dan Argopuro. Kerajaan2 besar seperti Kahuripan, Kediri, dan Majapahit berkembang di wilayah yang relatif jauh dari gunung2, tetapi di wilayah aliran hilir Brantas. Di wilayah ini, maka tanah lempung tentu lebih banyak daripada andesit, maka tanah lempung menjadi bahan dasar candi2 mereka setelah dibakar menjadi bata merah, daripada susah2 mengangkut andesit dari jauh. Singhasari yang diapit oleh gunung2 Arjuno di utara dan kompleks Semeru di sebelah selatan punya candi2 yang terbuat dari andesit, tetapi tidak banyak. Peninggalan2 Majapahit di wilayah taklukannya adalah berupa sistem pemerintahan setempat, mata uang, dan orang2 Jawa yang ditempatkan di wilayah2 taklukan (Bre pangkatnya dalam sistem ketatanegaraan Majapahit). Inilah awal orang2 Jawa terdapat di seluruh pulau Nusantara. Ke wilayah yang dipengaruhinya seperti Cina dan Campa (Kamboja) peninggalan2 Majapahit berupa barang2 hadiah (pertukaran cendera mata persahabatan) yang kini bisa ditemukan di museum2 kerajaan. Saya pernah mengunjungi museum kerajaan sebuah dinasti Cina di Xian sebelah baratdaya Beijing. Di dalamnya ada cendera mata2 asal Majapahit. Salam, awang -Original Message- From: Salahuddin, Andi [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, February 06, 2008 3:06 C++ To: Awang Satyana; iagi-net@iagi.or.id; Forum HAGI; Geo Unpad; Eksplorasi BPMIGAS Subject: [iagi-net-l] RE: OOT : Kejayaan Bahari Majapahit Pak Awang ysh: Sebelumnya terimakasih atas penjelasan lengkapnya, yang saya yakin bisa menambah wawasan saya dan rekan-rekan yang tertarik dengan sejarah, utamanya bahari-maritim masa lampau Indonesia. Saya salut, ini bisa jadi bahan tulisan pak Awang di jurnal kearkeologian. Merupakan hal yang baru saya sadari kalau peralatan militer Majapahit saat itu sudah sekelas roket dan meriam. Karena film/sinetron kolosal lokal yang selama ini saya nonton biasanya hanya dibumbui oleh ke-sakti mandraguna-an individual dan dengan persenjatan minim seperti pedang, keris, atau sejenisnya tanpa menunjukkan peralatan tempur sehebat ini. Mengenai tradisi kerajaan Majapahit yg membuat candi hanya dengan tanah liat (bukan dengan bahan andesit seperti yg dilakukan oleh tetangganya di Jawa Tengah). Apakah kebiasaan ini tidak terlepas dari keterbatasan raw material (yi: andesit dan sejenisnya) di daerah kekuasaanya atau apa mungkin karena keterbatasan pengetahuan mereka mengenai keberadaan/distribusi material tsb? Atau karena hal lain? Bagaimana dengan bentuk lain peninggalan Majapahit misalnya tradisi, bahasa, agama? Apakah ada bentuk-bentuk peninggalan tsb yg ditemukan di wilayah kekuasaannya di luar Jawa terutama yg di luar Indonesia sekarang? Sebagai contoh: bangsa-bangsa Arab, India, Eropa pernah berkunjung ke nusantara ini baik secara damai maupun perang dan dengan misi dagang dan/atau penyebaran agama. Kita bisa lihat bentuk peninggalan mereka saat ini seperti pada contoh di atas. Contoh lain yang bisa saya kemukakan adalah ulama Syekh Yusuf yang sempat dibuang ke Madagaskar. Meskipun diasingkan (bukan dengan niat sengaja memperluas kekuasaan) tapi hingga saat ini, pengaruh beliau sangat terasa di Madagaskar terutama dari sisi agama. Bahkan makam beliau diyakini ada di 2 tempat di Madagaskar dan di Gowa, Makassar. Saya yakin Bapak/Ibu di sini masih punya contoh-contoh lainnya yang serupa. Mungkin ini bisa menjadi studi bagi ahli arkeologi kita (kalau memang belum pernah dilakukan sebelumnya). Very interesting...! Salam Nusantara..., Andi From: Awang Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, February 05, 2008 11:13 PM To:
RE: [iagi-net-l] OOT : Kejayaan Bahari Majapahit (was : Jakarta hanya cukup satu juta jiwa ! Blaik . !)
Pak Ar, Saya belum cek seluruh Babad Tanah Jawi. Nama Pradhabasu belum saya temukan. Sementara ini yang namanya sering disebutkan di babad2 sejarah adalah Gajah Enggon, rekan Gajah Mada di Bhayangkara juga. Buat rekan2 lain, Pradhabasu, Gajah Enggon, dan Gajah Mada adalah tokoh2 sentral pasukan Bhayangkara dalam cerita Gajah Mada karya Langit Kresna Hariyadi. Nama Gajah Enggon dan Gajah Mada ada di buku2 sejara, nama Pradhabasu belum pernah saya temukan; maka apakah ia ada atau tidak ada belum bisa dipastikan. Ketiga tokoh ini menurut cerita menyaring calon2 penguasa Majapahit, agar yang naik tahta adalah benar2 seorang negarawan agung yang linuwih dalam banyak hal, terutama kejujurannya. Kebusukan selalu membayangi tahta. Kekuasaan harus diawasi. Power tends to corrupt (Lord Acton) Terima kasih atas info Paregreg-nya. Singhasari-nya (Candi Murca) belum berlanjut lagi setiap saya tengok ke toko buku. Salam, awang -Original Message- From: Ariadi Subandrio [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, February 06, 2008 4:34 C++ To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] OOT : Kejayaan Bahari Majapahit (was : Jakarta hanya cukup satu juta jiwa ! Blaik . !) Membaca tulisan2 Pak Awang yang dilengkapi data sejarah ditambah dengan imajinasi2 yang dibuatkan oleh Langit Kresna H menjadikan sejarah ini sajian yang sangat nikmat sekali. Pak Awang, Pradhabasu itu ada beneran nggak ya? lam-salam, ar-. [ Paregrek I diperkirakan Maret akan terbit disusul dengan Paregrek II eng ing eng.. To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. -
RE: [iagi-net-l] Fwd: Re: [Geo_unpad] Methane Hydrate Question
Pak Rovicky, Periode empat tahun sejak eksplorasi (penemuan lapangan) sampai produksi adalah periode yang amat singkat untuk kasus2 di Indonesia, kebanyakan 7-10 tahun, bahkan lebih (untuk lapangan2 besar dengan cadangan di atas 50 MMBO). Penyebab tertundanya banyak, baik dari pihak Operator, Pemerintah, dan banyak faktor eksternal lain (pasar, iklim investasi migas, masyarakat lokal, dll.) Sangat lama memang, tidak sejalan dengan keinginan segera meningkatkan produksi. Pemerintah mencari cara dengan POP (put on production), di mana bila ada sumur2 eksplorasi yang menemukan dan lokasinya dekat jalur fasilitas produksi, maka migas-nya bisa langsung diikatkan ke jalur pipa produksi yang ada. Di Selat Makassar belum ada konsesi khusus eksplorasi dan eksploitasi gas hidrat. Gas hidrat banyak ditemukan di blok2 aktif di wilayah Selat Makassar baik di sisi Kalimantan maupun sisi Sulawesi. Operator2 yang bekerja di sana selama ini tidak memandangnya sebagai potensi energi tetapi potensi drilling hazard, maka studi2 yang ada baru menyangkut studi2 gas hidrat sebagai drilling hazard. Yang sekarang sedang naik daun adalah aplikasi blok2 untuk CBM baik oleh perusahaan migas maupun perusahaan batubara, atau joint di antara mereka. Dari studi2 terdahulu memang potensi CBM di Indonesia cukup menggiurkan, tetapi bagaimana kenyataannya belum ada yang membuktikanya. Pilot project sumur2 CBM antara Lemigas dan Medco di lapangan Rambutan, area Medco, belum selesai dan belum positif hasilnya. Methane hydrate mungkin masih lebih lama lagi, tetapi Jepang pernah menargetkan tahun 2016 mereka bisa mengekstraksi gas hidrat dari lautdalam, kita lihat saja. Kalau bisa, maka mungkin sepanjang palung Sumatra, Jawa, Sulawesi Utara, tengah Makassar Strait, Weber Deep akan bermunculan blok2 eksplorasi dan eksploitasi gas hidrat metan. Salam, awang -Original Message- From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, February 04, 2008 10:46 C++ To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Fwd: Re: [Geo_unpad] Methane Hydrate Question Info menarik Pak Awang, jelas berguna. Wah baca penggalan kalimat ini jadi tertarik nih ...di lautdalam Selat Makassar yang akan diproduksikan setelah tahun 2012 nanti. Kalau dalam industri migas saja sejak eksplorasi hingga produksi memerlukan waktu paling tidak 4 tahun. Apakah di selat makassar ini juga sudah ada konsesi atau ada PSC khusus hydrate yang sudah jalan ? RDP 2008/2/4 Awang Satyana [EMAIL PROTECTED]: Barangkali ada gunanya. salam, awang Awang Satyana [EMAIL PROTECTED] wrote: To: [EMAIL PROTECTED] From: Awang Satyana [EMAIL PROTECTED] Date: Sun, 3 Feb 2008 18:35:10 -0800 (PST) Subject: Re: [Geo_unpad] Methane Hydrate Question Bagus, Gas hidrat metana adalah gas biogenik (bacterial gas) yang terjadi di kondisi temperatur sangat rendah (dan tekanan tinggi kalau di lautdalam), ia berupa gas metana yang membeku membentuk kisi-kisi kristal di dekat permukaan di kutub sebagai endapan permafrost, atau di kedalaman dangkal di bawah dasar lautdalam. Seperti pernah didiskusikan di milis ini beberapa minggu lalu, kondisi permafrost kutub bukan satu2nya lingkungan pembentuk hidrat metana sebab jenis gas ini ditemukan juga (bahkan lebih banyak) di lautdalam (ribuan meter dalamnya) seperti di Selat Makassar, Teluk Meksiko, maupun palung-palung di tepi lempeng aktif. Syarat kejadiannya karena ia merupakan gas biogenik maka seluruh syarat yang berlaku untuk gas biogenik akan berlaku pula untuk hidrat metana, yaitu tingkat sedimentasi yang relatif cepat, lingkungan yang agak reduksi/anoksik, mempunyai pasokan material organik yang cukup. Di samping itu, untuk hidrat metana ia membutuhkan temperatur yang sangat rendah dan tekanan yang tinggi (khusus di lautdalam). Belum ada negara satu pun yang melakukan eksploitasi hidrat metana secara nyata, baru tahap eksperimen di laboratorium. Sementara itu, eksplorasi sudah banyak dilakukan di seluruh dunia. Penelitian hidrat metana di Indonesia dilakukan oleh kerjasama lembaga2 penelitian Indonesia-Jepang-Jerman. Jumlah volume hidrat metana yang telah teridentifikasi relatif tetap seperti itu, tetapi perubahan2 kecil bisa terjadi karena bocornya endapan ini misalnya karena ada pematahan batuan di dasar laut akibat longsoran bawahlaut, gempa bawahlaut, atau bencana geologi yang terjadi di kutub seperti avalanche yang merusakkan endapan permafrost. Pasokan baru juga bisa terjadi seiring sering terjadinya sedimentasi turbidit yang membawa zat organik di lautdalam. Isu sebagai perisai sangat tebal yang akan menyebabkan extreme greenhouse effect akibat eksploitasi yang tak terkendali (sebab volume hidrat metan bila diangkat ke permukaan akan puluhan kali lebih besar seiring berubahnya temperatur dan tekanan) adalah faktor yang mempersulit eksploitasinya hingga kini, belum diketahui bagaimana mengatasi greenhouse effect
RE: [iagi-net-l] Fwd: [IndoEnergy] Indonesian MPs Consider Closing Oil, Gas Regulators Due to Poor Performance
Pak Andang, 1. Satu contoh saja, di Tarakan, ada SK dari walikota agar perusahaan yang mengebor sumur di wilayahnya menyetorkan dana jaminan pengelolaan lingkungan hidup (SK no. 60/2002 dan perubahannya no. 18/2004). Besarnya lumayan membuat operator pusing. Aturan ini kabarnya hanya ada di Tarakan, di wilayah lain berbeda lagi perizinannya. Angka real persentase pemalakan seperti yang Pak Andang maksudkan relatif terhadap cost recovery bisa dicari dari data yang ada di BPMIGAS, saat ini belum ada; tetapi kejadian2 semacam di atas banyak terjadi, meningkatkan biaya. Barangkali persentasenya kecil terhadap cost recovery, tetapi efeknya terhadap penundaan program lumayan penting. 2. Penundaan program eksekusi seismik/drilling di daerah banyak penyebabnya : perizinan berbelit, ganti rugi tanah tidak selesai, tumpang tindih dengan lahan kehutanan dan pertambangan. Belakangan, kasus tumpang tindih dengan lahan pertambangan makin mengemuka. Izin2 KP pertambangan (batubara khususnya) diterbitkan oleh daerah, sementara izin operasi migas oleh pusat, terjadi overlapping yang luar biasa. Beberapa kasus terjadi bahwa kepala sumur yang dulunya di atas tanah, sekarang seperti sudah menara atau tiang karena tanah sekitarnya telah digali untuk menambang batubara. Pusat dan Daerah tidak selalu sejalan, data yang disampaikan ke Pusat tentang terjadinya perlambatan2 di daerah akibat aturan2 yang tidak selaras belum tentu bisa diberesi. Beberapa contoh adalah masalah tumpang tindih dengan lahan kehutanan. Daerah sering mendukung operasi perminyakan di lahan kehutanan di wilayahnya, tetapi Pusat sering melarangnya. Contoh terbaru adalah WKP Sareba (Lundin) di Teluk Bintuni, daerah mendukung, pusat menolak. Padahal, di lapangan hutan itu sudah gundul karena kayu2nya ditebang oleh ilegal logging. Tahun 2007 realisasi sumur2 eksplorasi 69.5 % dari rencana, sumur2 development dalam beberapa tahun terakhir rata2 sekitar 80 %. Kami biasanya membagi kegagalan pemenuhannya atas (bukan urutan prioritas) : (1) kendala persiapan lokasi - menyangkut daerah biasanya, (2) kendala kelangkaan rig, (3) kendala kemampuan finansial perusahaan, (4) perubahan prioritas, (5) kendala teknis berupa faktor GGR tidak mendukung setelah ada data baru. No. (1) secara angka tak besar, tetapi signifikan dalam penundaan program. Kawan2 di KPS yang terlibat dengan perizinan di daerah saya pikir bisa berbagi pengalaman soal ini. Angka2 persentase yang Pak Andang tuliskan bisa dicari, semua raw datanya ada di BPMIGAS. Salam, awang -Original Message- From: Andang Bachtiar [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, January 28, 2008 6:32 C++ To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Fwd: [IndoEnergy] Indonesian MPs Consider Closing Oil, Gas Regulators Due to Poor Performance Kang awang, ada yang sedikit mengganjal: 1. Apa benar adanya raja-raja kecil di daerah telah menyebabkan biaya tinggi operasi migas sehingga menaikkan cost recovery? Aku koq agak susah memahaminya. Bagaimana kira-kira back-up data penunjangnya koq sampai didapatkan kesimpulan seperti itu? Apakah raja-raja kecil beserta aparatnya itu memalak operasi migas di daerah sedemikian rupa sehingga biaya yang dikeluarkan untuk EP jadi membengkak cukup signifikan sehingga dijadikan contoh kambing hitam CR yang naik terus sementara produksi turun terus? Mohon pencerahan: berapa persen jumlah biaya pemalakan oleh raja-raja kecil tersebut dibandingkan dengan keseluruhan peningkatan ongkos produksi (dan eksplorasi tentu saja)? 2. Sebagian operator menunda pemboran sumur2 EP-nya karena biaya tinggi di daerah. Apakah secara resmi (dan faktual) memang alasan utama penundaannya seperti itu? Kalau memang masalahnya seperti itu, nampaknya memang data penunjang resmi-nya harus segera diungkapkan kepada Menteri ESDM dan Pak SBY, supaya dengan jelas juga mereka dapat menyodorkan fakta tersebut ke Gubernur, Bupati, dan Walikota daerah penghasil migas sebagai bagian dari bahan teguran, yang notabene juga merugikan daerah penghasil migas sendiri, karena turunnya produksi dan naiknya CR membuat bagian BagiHasil mereka menjadi berkurang. Salam Andang Bachtiar Anggota Dewan Pakar Forum Konsultasi Daerah Penghasil Migas - Original Message - From: Awang Satyana [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id; Forum Himpunan Ahli Geofisika Indonesia [EMAIL PROTECTED]; Eksplorasi BPMIGAS [EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, January 28, 2008 9:50 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Fwd: [IndoEnergy] Indonesian MPs Consider Closing Oil, Gas Regulators Due to Poor Performance Issue baru yang lama. Produksi turun terus sementara cost recovery naik terus tidak bisa segera diterima secara hitam putih, banyak sekali hal terkait kepada itu. Reformasi yang ceritanya diinginkan semua rakyat itu telah membentuk raja2 kecil di daerah yang telah menyebabkan biaya tinggi operasi migas - ini menaikkan cost recovery, nah itu satu contoh saja faktor yang terkait. Karena biaya tinggi
RE: [iagi-net-l] Yodium mud diapirism
Pak Suratman, guru saya sewaktu di PPT-Migas Cepu (1990), pernah menulis soal geologi yodium, khususnya yang di Jawa Timur, di Proceedings PIT IAGI. Edisi ke berapa, nanti saya cek lagi. Saat ini 95 % kebutuhan yodium dunia dipasok oleh Chili, Amerika, Jepang yang mengekstraksi yodium dari Chili salt, semacam halit sepertinya, di Indonesia sulit kelihatannya mendapatkan deposit semacam saltrock seperti Chili salt. Yodium kan terdapat juga di air laut atau ganggang seperti yang Pak Bambang sebutkan. Kelihatannya dari asal itulah yang diekstraksi di PT Kimia Farma Watudakon, Mojokerto. Produksinya 100-120 ton/tahun, bisa memenuhi pasar domestik. Perusahaan tersebut memproduksi iodium dari bahan baku air sumur artesis yang digali hingga kedalaman 200 meter untuk sumur dangkal dan 700 meter untuk sumur dalam. Kandungan ion iodida air sumur berkisar antara 60-130 mg/L. Menggenjot produksinya, kiranya bisa dilakukan dengan dua cara : intensifikasi dan ekstensifikasi (jadi ingat program peningkatan pangan/padi yang digulirkan oleh alm. Pak Suharto, presiden RI ke-2). Intensifikasi, ya membor sumur2 baru di sekitar Watudakon atau memperbaiki sumur2 tua yang sudah 200 tahun umurnya itu. Ekstensifikasi, ya mencari deposit yodium baru, sementara ini ikuti saja jalur Watudakon ke arah barat, masih sama kok geologinya. Ekstensifikasi ini terbukti di lapangan2 Cepu. Berdasarkan hasil survei dan penelitian yang dilakukan sebuah perusahaan sebenarnya sumur-sumur tersebut mempunyai cadangan deposit iodium yang potensial. Diantaranya adalah sumur minyak bumi Lapangan Ledok dan Nglobo, yang dikelola oleh Pertamina-Cepu, masing-masing mempunyai kapasitas air total sebesar 500 m3/hari dan 700 m3/hari serta mengandung iodida sebesar 60-170 mg/L. Sampai saat ini limbah cair itu belum dimanfaatkan dan dibuang begitu saja ke sungai atau laut. Tidak ada perbedaan teknologi proses yang digunakan dalam produksi iodium dari air asosiasi minyak ini, kecuali penambahan 1 buah unit pre-treatment. Unit tersebut berperan memisahkan sisa-sisa partikel minyak dan dapat dilakukan pemisahan secara mekanis atau adsorbsi menggunakan batuan aluminosilikat-seperti kaolin, bentonit atau zeolit. Pemanfaatan limbah air sumur minyak jelas banyak gunanya : mengurangi pencemaran, menghasilkan yodium, menghemat devisa negara untuk impor, dan jelas mengatasi penyakit2 GAKI (gangguan akibat kekurangan iodium). Salam, awang -Original Message- From: Bambang Satya Murti [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Sunday, January 27, 2008 11:45 C++ To: IAGI NET Subject: [iagi-net-l] Yodium mud diapirism Sharing knowledge saja Yodium merupakan salah satu komponen vital dalam kehidupan kita...cerita-nya bisa panjang ditinjau dari segi medis. Njenengan luka, hmm, perlu Iodine Providon (Betadin), dalam garam dapur, hmm, mencegah kretinisme (kerdil)...dst..dst.. Lha di Indonesia, yodium di ekstrak secara komersial di plant Watudakon, Jombang, dari deep water well yang memproduksi brine water dari formasi Pucangan - Kalibeng, dengan konsentrasi NaCl sekitar 20,000 ppm. Tinggi kan? Sementara, konsentrasi iodine-nya hanya sekitar 100 ppm. Nah, yang menarik, aquifer dari kedua formasi tersebut di daerah Watudakon, berdasarkan core dan data biostrat yang pernah dilakukan, menunjukkan umur Plio-Pleistosen, dan besar kemungkinan diendapkan dalam lingkungan bathyal dan arus turbid. Menjadi semakin menarik, karena dalam beberapa literatur, iodine merupakan hasil dekomposisi red algae, yang umumnya dijumpai dalam lingkungan laut dangkal yang beriklim hangat. Sekarang, pertanyaannya, bagaimana asal-usul iodine di Watudakon tersebut? Jelas, beliau-nya bukan merupakan mahluk indigenous di aquifer-nya. Barangkali lateral migration dari facies lain di formasi yang setara? ATau justru migrate dari deepr older formation, let's say, setara Ngimbang? Barangkali ada yang pernah utak-atik mengenai hal tersebut? Rekan-rekan di Kaltim barangkali ada yang pernah melakukan extraksi atau analysis water content dari air yang ter produksi dan melihat keberadaan unsur I tersebut? Adakah dia-nya bersimbiose dengan let's say, mud diapirism? Salam, Bambang Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile. Try it now. http://mobile.yahoo.com/;_ylt=Ahu06i62sR8HDtDypao8Wcj9tAcJ This email was Anti Virus checked by Administrator. http://www.bpmigas.com To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1:
RE: RE: [iagi-net-l] Sumur Mengandung Minyak Ditemukan di Cigombong, Kab. Bogor
Pak Min, Tambahan info, ada juga yang mengabarkan bahwa sumur tersebut tercemar oleh minyak tanah dari pangkalan minyak di sekitarnya, bukan dari penampungan BBM SPBU terdekat. Salam, awang -Original Message- From: Awang Harun Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, January 17, 2008 3:04 C++ To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Sumur Mengandung Minyak Ditemukan di Cigombong, Kab. Bogor Pak Min, Menurut beberapa rekan Pertamina, sumur itu tercemar dari penampungan bensin dari SPBU terdekat. Benar atau tidak, tidak dilakukan konfirmasi lebih jauh sebab tim geologists Bogor yang asalnya mau cek ke sana membatalkan niatnya setelah mengetahui berita tersebut. Salam, awang -Original Message- From: Minarwan (Min) [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, January 17, 2008 2:50 C++ To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Sumur Mengandung Minyak Ditemukan di Cigombong, Kab. Bogor Rekans yth, Apakah ada yang tahu bagaimana akhir kisah dari sumur mengandung minyak yang ditemukan di Cigombong Kab Bogor beberapa bulan lalu? Salam Minarwan -- Minarwan -When one teaches, two learn- GeoTUTOR: http://www.geotutor.tk Blog: http://desaguadero.blogspot.com To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. - This email was Anti Virus checked by Administrator. http://www.bpmigas.com To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. - This email was Anti Virus checked by Administrator. http://www.bpmigas.com To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. -
RE: RE: [iagi-net-l] Lagi : Hipotesis Terbaru Kepunahan Dinosaurus pada K-T Boundary
). 7 Ka kemudian, th 5.521 BC adalah kota pertama. Selama 7 Ka itu bersesuaian dengan masa Neolitik. Lalu 5.521 BC hingga 1479 AD adalah saya sebut masa kenabian. Lalu 1479 AD hingga 8479 AD masa globalisasi (Maryanto, 2007). Lalu 8479 AD-15.479 AD Zaman MbotenMangertos1. Lalu 7 Ka berikutnya Zaman MbotenMangertos2 dst. Rumus SABAR Sequence Algorithm Beauty Among Realities (Maryanto, 2007), perlihatkan satu sequence terdiri 10 parasequence, PS0 s/d PS9. Ketika dua zerocross sinuoidal, berarti kecepatan maximum, pancaroba. Pancaroba1: PS9 ParaSequence-9, dengan kompresi maximum, paling cepat mendingin, kepunahan paling banyak terjadi ! Itu berlaku pada setiap Pereode SALAM. Perubahan curah hujan paling cepat, perubahan muka laut menyusut paling cepat, kenaikan daratan paling cepat, perubahan gaya kompresi pada lithosfer tercepat, perubahan intensitas magnetik paling besar, bumi menjauhi matahari paling cepat, penyakit bisa saja terjadi pada pasa ini, tak begitu banyak volkanisme, dan lebih banyak volkanisme pada Pancaroba2, dst. Pancaroba2: lima sequence berikutnya, PS4, lithosfer extensi tercepat, sedimentasi maximum syn-rift, muka laut naik paling cepat, perubahan magnetik bumi paling besar, biota semakin hidup nyaman, ekonomi malaise. Gempa, tsunami, gunung meletus, lebih banyak saya lihat ada di Pancaroba2, dan tak begitu banyak pada Pancaroba1. Namun Pancaroba1, hasilkan perubahan nama umur, artinya terjadilah kepunahan massal pada masa ini, tak di masa lain, dan kepunahan tak terjadi pada pancaroba2. Penyakit bisa saja terjadi dengan pendingin bumi yang paling cepat pada Pancaroba1 ini. Ini sepeti yang disitir Mas Awang di bawah sono, awal Treat email. Itulah Kepunahan masal versi Salamologi. Mangkubumi (memangku bumi), adalah gelar sebelum menjadi raja Hamongku Buwana (memangku buwana-Alam semesta) pada Mataram Yogja. Tak semua mangkubumi menjadi raja. Ahli hukum mungkin kurang tahu siklus alam, sehingga terlalu berani katakan sesuatu yang kadang asala dapat duit, dan tak tahu akibat jeleknya kemudian. Ekonom, mengetahui lebih banyak darinya, dengan data siklus akhir. Geolog lebih bijak, lebih tahu setidaknya hingga awal bumi, dan sebagain sudah awal jagad. Ahli ilmu alam lebih banyak tahu dari kondisi alam di banding ahli ilmu bumi. Salamologi, ilmu dengan objek se-alam, setidaknya di usahakan seluas itu, menggabungkan banyak disiplin ilmu, membuldozer yang tak comply, tak sesuai, siap di-adu dengan filosofi dunia, open-mind. Komentar ? Salam, Maryanto. -Original Message- From: Subiyantoro, Gantok (gantoks) Mas Awang, Sepertinya semua teori tentang kepunahan dinosaurus itu masuk akal semua, mulai dari conventional wisdom sampai dinosaurus mati karena keracunan atau alergi (digigit lalat kali?). Teori-teori tersebut muncul satu persatu itu ibarat beberapa orang buta memegang seekor gajah yang besar, lalu masing-masing orang buta tersebut menginformasikan pengalamannya, yang satu memegang kaki yang dikira seperti pilar, satu lagi memegang badannya dikira seperti dinding, yang satu lagi memegang ekor dikira seperti seekor ular, dst. Pertanyaannya adalah bisa nggak sebab-sebab kepunahan dinosaurus yang bermacam-macam ini terjadi pada satu kurun waktu yang sempit. Kalau terjadi dari Kapur sampai Trias kemungkinannya si dinosaurus sempat kawin dan mempunyai keturunan dan keturunannya akan bersifat lebih resisten dari induknya (contoh: komodo, buaya dsb)? Bagaimana kalau dimulai dari Catatrophism dulu -- benturan bumi dengan komet -- terjadi plate movement -- membentuk volcanism dimana-mana dan plum -- amplitudo temperatur tinggi (kalau panas panas sekali, kalau dingin dingin sekali) -- environmental of live rusak muncul creature baru yang resisten -- dinosaurus makan seadanya -- alergi -- mati. Ini guyon lho... -Original Message- From: Awang Harun Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, January 15, 2008 1:05 PM To: iagi-net@iagi.or.id Kepunahan dinosaurus pada ujung Kapur agaknya akan menjadi perdebatan tak habis-habisnya. Conventional wisdom saat ini mengatakan bahwa dinosaurus punah dari Bumi ketika asteroid atau komet membentur Bumi pada K-T Boundary 70-65 juta tahun yang lalu (K=Krijt=Krede=Cretaceous=Kapur, T=Tersier). Benturan ini selanjutnya telah menerbangkan debu ke angkasa, membuat lapisan debu sangat tebal di atmosfer yang menyelubungi Bumi, menahan sinar Matahari, mendinginkan Bumi, selanjutnya membunuh tumbuhan dan banyak hewan termasuk dinosaurus oleh proses berantai. Kawah benturan benda langit itu telah ditemukan di sekitar Semenanjung Yucatan, Teluk Meksiko. Lapisan jelaga sisa kebakaran hutan dan selapis tipis iridium asal angkasa luar pun telah ditemukan dan berumur 70-65 juta tahun di banyak tempat di seluruh dunia. Teori extra-terrestrial ini banyak dianut orang, menjadi conventional wisdom. Tantangan pernah muncul dari hipotesis lain. Justru planet Bumi yang memanas karena massive volcanism-lah penyebab dinosaurus punah, bukan planet Bumi yang
RE: [iagi-net-l] Sumur Mengandung Minyak Ditemukan di Cigombong, Kab. Bogor
Pak Min, Menurut beberapa rekan Pertamina, sumur itu tercemar dari penampungan bensin dari SPBU terdekat. Benar atau tidak, tidak dilakukan konfirmasi lebih jauh sebab tim geologists Bogor yang asalnya mau cek ke sana membatalkan niatnya setelah mengetahui berita tersebut. Salam, awang -Original Message- From: Minarwan (Min) [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, January 17, 2008 2:50 C++ To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Sumur Mengandung Minyak Ditemukan di Cigombong, Kab. Bogor Rekans yth, Apakah ada yang tahu bagaimana akhir kisah dari sumur mengandung minyak yang ditemukan di Cigombong Kab Bogor beberapa bulan lalu? Salam Minarwan -- Minarwan -When one teaches, two learn- GeoTUTOR: http://www.geotutor.tk Blog: http://desaguadero.blogspot.com To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. - This email was Anti Virus checked by Administrator. http://www.bpmigas.com To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. -
RE: [iagi-net-l] Artikel mengenai Indonesia di National Geographic Magazine
Pak Koesoema, Saya juga melihat kedua artikel tersebut pada Desember 2007 yang lalu tercantum di National Geographic Magazine edisi Januari 2008, dan memang terjemahannya tak dimuat di National Geographic Indonesia edisi Januari 2007. Mengapa NGI tak memuatnya, menurut kawan saya yang menjadi editor di NGI, adalah karena NGI punya rencana khusus untuk menerbitkan edisi artikel2 Indonesia pada Maret 08 yang akan datang. Jadi, kalau ada rekan2 yang mau membaca LUSI di NGI, tunggu saja sampai edisi Maret 08 keluar (tetapi belum tahu juga bahwa artikel LUSI akan ada, begitu kata kawan saya itu). Menurut perjanjian dengan kantor pusat National Geographic, NGI semakin ke sini diperbolehkan untuk semakin banyak memuat artikel2 lokal karya orang2 Indonesia. Silakan kalau di antara rekan2 ada yang berminat menyumbangkan artikel. Saya sudah membaca artikel tentang LUSI di National Geographic Magazine tersebut, bukan sesuatu yang baru buat saya sebab artikel itu banyak mengikuti paper Richard Davies dkk (2006), termasuk memuat gambar2nya, hanya lebih bagus sebab full-colour. Jadi ya kesimpulannya pun akan sama dengan kesimpulan Davies tersebut. Banyak hal baru tentang LUSI yang belum banyak diketahui dan belum jadi diskusi kita pada saat2 yang lalu. Kapan2 kita diskusikan lagi. Jadi Pak Koesoema, bukan hal politis kedua artikel itu tidak muncul, hanya hal strategis pemasaran saja barangkali. Salam, awang -Original Message- From: R.P. Koesoemadinata [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, January 16, 2008 12:13 C++ To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] Artikel mengenai Indonesia di National Geographic Magazine Pada National Geographic Magazine 1 Januari 2008 ada 2 artikel mengenai Indonesia: 1. Living with Volcanoes 2. The Unstoppable Mud Yang terakhir ini mengenai Lumpur Sidoarjo dengan kesimpulan dari Davies yang menyatakan erupsi ini berhubungan dengan pemboran Lapindo Anehnya pada National Geographic versi Bahasa Indonesia, kedua artikel ini sama sekali tidak dimuat, sedangkan artikel2 yang lainnya ada dengan gambar2 yang presis sama. Apakah mungkin juga kedua artikel di atas ini bermuatan politis, Pak Awang? R.P.Koesoemadinata Jl. Sangkuriang G-1 Bandung 40135 Telp: 022-250-3995 Fax: 022-250-3995 (Please call before sending) e-mail: [EMAIL PROTECTED] This email was Anti Virus checked by Administrator. http://www.bpmigas.com To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. -
RE: RE: [iagi-net-l] OOT : Komik Indonesia di TB Maranatha, Bandung (was RE: [iagi-net-l] Karl May)
Wah, Pak Simon masih ingat Brutal Labah2 Merah. Memang itu salah satu seri Labah2 Merah yang paling seru. Kebetulan, judul itu tidak ada saat minggu lalu saya ke TB Maranatha. Seri Labah2 Merah yang tersedia saat ini di TB Maranatha adalah Siluman Kelelawar, Pembalasan Siluman Kelelawar, 3D (3 Dimensi), Operasi Narkotik, Manusia Kadal, dan Lima Jari Setan. Salam, awang -Original Message- From: Simon Christian Kurniawan (DD/PCSB) [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, January 15, 2008 1:46 C++ To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] OOT : Komik Indonesia di TB Maranatha, Bandung (was RE: [iagi-net-l] Karl May) Saya pingin cari Laba-Laba Merah seri lengkap BRUTAL. Apa masih ada ? To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. -
[iagi-net-l] OOT : Komik Indonesia di TB Maranatha, Bandung (was RE: [iagi-net-l] Karl May)
Rekan2 netter (khususnya penggemar komik), Maaf, saya membuka lagi subyek ini, ada sedikit info untuk rekan2 penggemar komik yang saya pikir cukup berharga. Sabtu 12 Januari kemarin saya kebetulan ke Bandung. Salah satu tujuannya adalah mencari TB (toko buku) Maranatha, Jl. Ciateul, toko komik paling komplet di Bandung saat saya masih kecil. Tujuan ini sedikit banyak dipengaruhi juga oleh diskusi2 kita di milis ini (he2..).Dulu (30-35 tahun yang lalu) saya biasanya dibawa ke sini oleh ayah dan ibu saya sebagai hadiah naik kelas. Membaca komik selama liburan tentu mengasyikkan. Mencari TB Maranatha di buku kuning maupun putih petunjuk nomor2 telefon tak ditemukan. Maka, saya dan keluarga langsung saja ke sana. Membawa keluarga ke sana adalah juga dalam usaha memperkenalkan anak2 saya kepada komik-komik Indonesia. Jl. Ciateul (air gatal artinya) telah berganti nama menjadi Jl. Inggit Garnasih, dari nama salah satu isteri mantan Presiden RI pertama alm. Pak Soekarno yang dulu tinggal di Ciateul. Saya masuk dari jalan Mohamad Toha (dari nama pahlawan Bandung peledak gudang senjata Belanda di Bandung selatan) kemudian setelah melalui lapangan Tegalega (lapangan luas artinya, dulu tempat pacuan kuda), ditemukanlah simpangan dengan Jalan Ciateul, berbelok ke kanan, kalau ke kiri mungkin tak akan ditemukan TB Maranatha (ini hanya berdasarkan sisa ingatan 30-35 tahun yang lalu saja). Lalu, saya berjalan lambat sambil mengawas2i ke sebelah kanan jalan mencari TB Maranatha. Mengapa ke sebelah kanan jalan ? Itu pun karena sisa ingatan 30-35 tahun yang lalu. Jalan Ciateul rimbun dengan pohon, agak menyulitkan membaca papan nama toko2. Saya sempat berhenti beberapa kali menanyakan ke beberapa toko apa mereka tahu di mana TB Maranatha di Ciateul ini. Yang ditanyai kebetulan anak2 muda dan menjawab tidak tahu. Setelah melewati pertigaan dengan Jl. Sawahkurung, ingatan saya akan toko itu semakin kuat, Nah, pasti di dekat sini, saya berkata kepada anak2 saya. Tiba2 anak saya berteriak Itu TB Maranatha ! Dengan riang saya memarkir mobil di depan toko. TB Maranatha masa kini sudah menciut 1/3-nya. Tokonya sempit, mungkin berukuran seluas garasi mobil dan memang mirip garasi mobil dengan rolling door di depannya. Papan namanya terhalang rimbun pohon. Di situ tertulis : TB Maranatha (Erlina) - sedia komik wayang dan alat2 tulis. Nama resminya sekarang adalah TB Erlina dan nama itulah yang tercantum di buku telefon. Toko kecil ini (tetapi artinya besar untuk dunia komik Indonesia) dilayani oleh dua orang : pelayan toko dan yang punya toko. Yang punya toko adalah seorang ibu berumur 70-an pemilik TB Maranatha dari dulu. Saya sapa tante saja saat saya ajak ngobrol tentang masa lalu. Oom sudah meninggal, anak-anak gak ada yang meneruskan usaha ini, toko jadi menciut, sisa ruangannya mau disewakan; tante hanya menghabiskan sisa waktu kebetulan ada beberapa orang yang masih suka mencari komik wayang ke sini; kadang2 ada juga yang mau jadi agen di Jakarta, jadi lumayan ada kegiatan, begitu penjelasan tante ini. Siang itu ibu ini sedang sibuk mengemas dengan plastik buku2 wayang R.A. Kosasih yang baru datang dari percetakan. Kami juga mengobrol tentang pelukis2 komik seperti R.A. Kosasih yang masih ada tetapi tak sanggup lagi melukis, tentang Djair pencipta Jaka Sembung yang tinggal di Jakarta, tentang Yan Mintaraga si Lembah Seribu Bunga atau Bangau Samparan, tentang Henky si Jaka Tuak, tentang Har, tentang Tatang S. si Singa Walang, dan masih banyak lagi. Tante ini juga bercerita bahwa setelah komik2 wayang dicetak kembali, akan dicetak lagi komik2 fantastik dan silat. Di tokonya, komik2 wayang dari R.A. Kosasih dan Oerip lengkap memenuhi dinding. Para penggemar wayang akan terobati rasa rindunya di sini. Komik2 silat dan fantastik (superhero) tak banyak. Tetapi, cergamis (cergam = cerita bergambar = komik) yang tinggal di Bandung ada komik2nya di sini. Cergamis yang tinggal di Yogya atau Jakarta jarang ada komiknya di sini. Jakarta-Bandung-Yogya adalah pusat2 komik tahun 1960-1970-an. Melihat komik2 tersebut, anak2 saya bingung karena belum mengenal tokoh2 itu, tetapi nantinya akan mengenalnya bila mereka diarahkan dan rajin membaca. Komik2 Doraemon, Naruto, detektif Conan, Candy2, Sinchan dll. komik jepang sudah hafal mereka. Siang itu saya membeli komik2 wayang : Bharatayudha, Ramayana, Panji Semirang, Arjuna Wiwaha, Arjuna Sasrabahu; komik2 silat Ganes Th. (Tuan Tanah Kedawung dan Cisadane), Har (Prahara Sekutu Setan, Dewi Kematian), U Syah (Pendekar Bambu Kuning, Banjir Getih di Citarum); dan komik2 fantastik Kus Bram (Labah2 Merah vs Lima Jari Setan, vs. Manusia Kadal), Gerdi WK (Gina vs. Siluman Ular). Semuanya komik masa lalu, sisa kejayaan komik Indonesia era 1960-1970-an. Tak ada komik Indonesia yang baru, susah bangkitnya lagi. Sungging, anak Wid NS pencipta Godam dan Aquanus mencoba menampilkan kembali Godam dalam Godam Reborn, tetapi Godam di situ
RE: RE: [iagi-net-l] Al Gore (2006) vs. Sorokhtin et al (2007) on Global Warming
Mas Maryanto, Saya pikir kalender SALAM gagasan Mas Maryanto hanya memperhitungkan siklus alam yang memang terjadi sepanjang sejarah Bumi sebagai grafik sinusoidal dengan maxima dan minima tertentu. Maka dengan melakukan ekstrapolasi dan menganggap konstan beberapa parameter, siklus itu bisa ditarik jauh sekali ke masa lalu sampai periode milyaran tahun. Kalau Al Gore (2006), dia menaruh semua pengukuran temperatur atmosfer Bumi yang aktual terukur sejak manusia bisa mengukurnya dan melihat kecenderungannya dalam periode waktu tertentu. Al Gore (2006) juga menaruh pengukuran aktual itu terhadap siklus alam hasil pembacaan temperatur masa lalu Bumi sejauh bisa diukur dari contoh es di Antarktika dan Arktika yang tersimpan dalam lapisan es hasil pengintian (coring). Setelah membandingkannya, Al Gore (2006) menemukan bahwa pemanasan global saat ini menyimpang jauh dari siklus alam, sehingga ia berpendapat pemanasan global saat ini sebagai akibat aktivitas manusia. Data kenaikan temperatur berdasarkan pengukuran aktual ini kemudian dibandingkan dengan data pengukuran konsentrasi karbon dioksida di atmosfer, korelasinya hampir 100 %, menggiringnya ke pendapat bahwa peningkatan CO2-lah yang menyebabkan pemanasan global saat ini melalui mekanisme rumahkaca. Pembakaran bahan bakar fosil dan hutan dianggap sebagai penyebab utama emisi CO2. Yang terbesar pembuang CO2 adalah Amerika Serikat, negara Al Gore sendiri. Wajar, pendapat Al Gore menjadi kontroversial dengan Bush sebab Bush adalah Presiden Amerika sekaligus pengusaha minyak alias bahan bakar fosil. Kontroversi ini telah bermuatan politis, sehingga menjadi sulit buat yang tidak terlalu paham dengan masalah ini, kebenaran bisa disalahkan, atau yang salah bisa dibenarkan. Dan, semua pendapat menjadi dicurigai akhirnya. Begitulah, bila politik telah merusak hal2 ilmiah. Salam, awang -Original Message- From: Maryanto (Maryant) [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, January 14, 2008 12:45 C++ To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Al Gore (2006) vs. Sorokhtin et al (2007) on Global Warming Makasih Mas Awang. Primbon saya masih tunjukkan, bahwa bumi memanas hingga th 2022, dan lalu mendingin lagi. Dan walau naik-turun pamnasnya, bumi baru sepanas sekarang pada 5000 (lima ribu) th lagi. Kemarin saya tanyakan tentang E=mc2. Itu berhubungan dengan bahwa, massa jagadraya amat besar di banding massa CO2 atau apa saja yang di ributkan orang sebagai penyebab pemanasan bumi (ulah manusia). Jadi, bumi memanas ini bukan dari perubahan massa CO2, dan lebih cenderung ya peristiwa natural. Nah, CO2 dalam jumlah kecilpun, ada suatu kondisi, yang msalnya di masukkan dalam ruang tertutup, satu atau bebrapa manusia bisa meninggal juga. Data temperatur global bumi yang ada adalah dari th 1890'an hingga kini. Ini tunjukkan trend kenaikan temperatur 0.007 derajad Celcius/th. Atau hanya 0.07 derajad untuk selama 100 th. Nah, orang mengasumsikan bahwa kenaikan itu menjadi 10 kali lipat, atau 0.07 derajad Celcius pertahun dengan data akhir-akhir ini, atau sekitar th 1900-2008. Lalu, selama 50 th, temperatur akan naik 50 x 0.07 derajad/th = 3.5 derajad Celcius. Atau th 2050, temperatur bumi naik 3.5 derajad celcius. Kalenderku sebut, adanya siklus sinusoidal. Siklus 70 th, dengan Zerocross down th 2004. Sepanjang 70 th, keceptan perubahan tidaklah tettap, dan kecepatan perubahnnya selalu berubah selama waktu berubah. Bahwa pada siklus ini, maka 7 th sebelum-hingga 7 th sesudah 2004, adalah kecepatan perubahan temperature tertinggi. Ya, inilah yang saya duga sumber perhitungan yang bisa membuat salah prediksi kedepan. Nah, banyak data, tak hanya 100 tahun terakhir seperti mereka, namun, data saya sejak 7000 th terakhir, atau malah 4 Giga tahun terakhir. Data temperatur bumi, di dapat dengan perambatan konklusi melewati macam-macam parameter bumi. Ada elektromagnetkk, mukia laut, curah hujan, stratigrafi, struktur, dll. Saya merasa lebih konfident dengan prediksi, di banding yang katakan bumi akan naik temperatur 3.5 derajad celcius pada 50 th kedepan. Komentar ? Salam, Maryanto. -Original Message- From: Awang Harun Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, January 09, 2008 1:22 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] Al Gore (2006) vs. Sorokhtin et al (2007) on Global Warming Akhir tahun lalu, kita mendiskusikan soal penyebab pemanasan global saat ini (current global warming) apakah disebabkan alam (natural) atau manusia (man-made). Saya baru saja selesai membaca buku Al Gore (2006) : An Inconvenient Truth : the Planetary Emergency of Global Warming and What We Can Do about It - Rodale, New York. Ini buku yang sangat bagus, ilmiah, sederhana dalam penjelasan, santun dalam mengelola perbedaan pendapat, dan mudah dipahami. Di dalamnya banyak sekali foto2 spektakular dan info grafis yang baik sekali. Tentu Gore punya akses luas selama delapan tahun (1992-2000) sebagai wakil presiden AS ke lembaga-lembaga
RE: [iagi-net-l] Monolith Terbesar di Dunia
Joseph, Mana yang benar ? Tentu bukti lapangan yang akan menentukan, apakah Lloyd dan Mitchinson (2006) (batugamping) atau info di wikipedia (batupasir dan konglomerat). Kalau saya sih cenderung lebih mempercayai bahwa monolith Augustus merupakan batupasir dan konglomerat berdasarkan dayatahan terhadap pelapukan dan erosi. Salam, awang -Original Message- From: Joseph M. Sihombing [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, January 08, 2008 2:42 C++ To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Monolith Terbesar di Dunia Pak kata oom wikipedia mount augustus terdiri dari sandstone dan conglomerates, yang dikenal sebagai formasi Mount Augustus Sandstone. Mana yang benar? joseph - Original Message From: Awang Harun Satyana [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id iagi-net@iagi.or.id Sent: Tuesday, January 8, 2008 9:32:08 AM Subject: [iagi-net-l] Monolith Terbesar di Dunia Monolith adalah sebongkah batu besar tunggal. Bongkah adalah boulder yang menurut skala Wenworth digunakan untuk batuan berdiameter sama dengan atau lebih besar daripada 25,6 cm. Saat melakukan pekerjaan lapangan, pasti kita sering menemukan bongkah-bongkah batuan. Di sungai2 di Pulau Jawa kita sering menemukan bongkah2 andesit atau basaltik dengan berbagai ukuran, mulai dari sebesar bola basket, sebesar bajay, sebesar truk, sampai sebesar rumah, atau barangkali lebih besar lagi. Apakah monolith terbesar di dunia ? Sering disebutkan : Ayers Rock di Australia Utara. Barangkali ada rekan2 yang pernah ke sana atau terbang di atasnya, atau paling tidak pernah melihat gambarnya. Batuan besar ini terdapat di utara Alice Spring di kawasan gurun Australia dalam kompleks Pegunungan MacDonnell. Batuan besar ini dalam bahasa setempat disebut Uluru dan merupakan tempat suci orang2 asli Australia (Australian aborigine). Suku asli Australia ini menurut teori paleo-antropologi terbaru berdasarkan penelitian bio-molekuler masih bersaudara dengan orang2 Jawa melalui Homo wajakensis yang pada kala Plistosen pernah menghuni bagian selatan Jawa Tengah dan Jawa Timur. Saya pernah mengobrol dengan orang Aborigin asli yang membuka toko cindera mata di Sydney beberapa tahun yang lalu. Dia mengaku bahwa nenek moyangnya berasal dari Indonesia. Kembali ke monolith, betulkah Ayers Rock merupakan monolith terbesar di dunia ? Bukan. Penelitian terbaru yang dibukukan oleh John Lloyd dan John Mitchinson (2006 : The Book of General Ignorance) menyatakan begitu. Gunung Augustus atau dalam bahasa setempat Burringurrah yang terletak di Australia Barat adalah monolith terbesar di dunia, dua setengah kali lebih besar daripada Uluru atau Ayers Rock dan merupakan salah satu situs alam yang paling sedikit dikenal namun paling spektakular di dunia. Tingginya menjulang 858 meter dari wilayah sekelilingnya, panjangnya lebih daripada 8 km. Batu Augustus tidak saja lebih besar dan lebih tinggi daripada Uluru, tetapi juga jauh lebih tua umurnya. Batu ini umurnya 1000 juta tahun (Algonkium), umur batuan Ayers Rock 400 juta tahun (Devon bagian bawah). Batu Augustus berupa batugamping yang menumpang di atas batuan granit berumur 1650 juta tahun. Batu Augustus dianggap keramat oleh suku Aborigin sub-suku Wadjari (bandingkan dengan nama Wadjak, mirip kan) dan dinamai Burringurrah. Menurut cerita, Burringurrah adalah nama seorang pemuda suku Wadjari yang mencoba melarikan diri pada masa inisiasinya. Dia ditangkap dan kakinya ditombak kemudian dipukuli sampai mati. Bentuk batu tersebut memang mirip tubuh anak muda yang terlipat dan tertelungkup dengan kakinya dibengkokkan ke arah dadanya (kata orang Sunda : ngaringkuk) dan ujung sebuah tombak menyembul dari punggungnya. Dan, Augustus adalah benar2 monolith, sedangkan Uluru bukan. Uluru kata Lloyd dan Mitchinson (2006) hanyalah tonjolan batuan raksasa dari bawah tanah (mirip puncak gunung es) yang menonjol ke luar di Gunung Conner (Attila) dan Gunung Olga (Kata Tjuta). Demikian. Barangkali kalau ada kesempatan ke Australia Barat, di sinilah berkumpul para pinisepuh dunia batuan, mulai dari Pilbara Craton berumur di atas 4000 juta tahun, terumbu bakteri stromatolit paling tua di Teluk Hiu yang menggambarkan lautan berumur Proterozoikum, dan bongkah terbesar di dunia Augustus berumur 1000 juta tahun yang berbaring di lantai granit berumur 1650 juta tahun. Salam, awang Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile. Try it now. http://mobile.yahoo.com/;_ylt=Ahu06i62sR8HDtDypao8Wcj9tAcJ To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi
[iagi-net-l] Al Gore (2006) vs. Sorokhtin et al (2007) on Global Warming
Akhir tahun lalu, kita mendiskusikan soal penyebab pemanasan global saat ini (current global warming) apakah disebabkan alam (natural) atau manusia (man-made). Saya baru saja selesai membaca buku Al Gore (2006) : An Inconvenient Truth : the Planetary Emergency of Global Warming and What We Can Do about It - Rodale, New York. Ini buku yang sangat bagus, ilmiah, sederhana dalam penjelasan, santun dalam mengelola perbedaan pendapat, dan mudah dipahami. Di dalamnya banyak sekali foto2 spektakular dan info grafis yang baik sekali. Tentu Gore punya akses luas selama delapan tahun (1992-2000) sebagai wakil presiden AS ke lembaga-lembaga ilmiah di Amerika dalam mengumpulkan data yang ditampilkan dalam buku setebal 327 halaman ini. Buku ini sekaligus juga menjadi semacam otobiografi Al Gore karena Gore menganalogikan kepeduliannya kepada lingkungan sebagaimana kepeduliannya kepada keluarganya. Buku ini merupakan the 1st New York Times Bestseller. Buku ini juga merupakan pendamping (companion) film DVD berjudul sama yang diapresiasi dengan the Academy Award untuk the best documentary feature. Usaha pembelaan linkungan Al Gore selama ini pun diganjar dengan Hadiah Nobel untuk perdamaian. Al Gore sangat memahami perbedaan pendapat soal penyebab gobal warming. Di bawah kepemimpinan George Bush-Dick Chenney semua yang diprakarsai soal lingkungan selama masa Clinton-Gore benar2 dibalikkan. Secara ringkas, bisa dikatakan bahwa Clinton-Gore berpendapat bahwa global warming adalah masalah serius akibat manusia, sementara Bush-Chenney memandang remeh global warming dan bukan karena manusia. Di dalam buku ini, diakomodasi perbedaan2 pendapat itu, ditampilkan fakta2nya, dengan pembahasan yang menurut saya : santun. Saya kali ini tak akan mengulas buku Al Gore terbaru itu, tetapi ingin membenturkannya dengan buku terbaru dari Sorokhtin et al. (2007) : Global Warming and Global Cooling : Evolution of Climate on Earth - Elsevier Amsterdam, yang ulasannya ditulis oleh Lee Gerhard di AAPG Bulletin edisi Desember 2007. Sorokhtin dkk menulis buku ini dengan prinsip starting from first principles when examining a controversial topic is always a good approach. Mereka mengakomodasi prinsip ini dengan ekstrim. Mereka memulai dengan teori komprehensif asal fisik dan atmosfer Bumi berdasarkan prinsip2 fisika dan geokimia. Mereka mengkuantifikasi proses2 ini dan memunculkan teori adiabatik evolusi Bumi. Perubahan iklim skala besar didekati oleh teori adiabatik evolusi atmosfer dan iklim, sementara perubahan skala kecilnya dikontrol oleh gerakan benua, daur Milankovitch, dan produk sinar Matahari. Sorokhtin et al menolak hipotesis bahwa global warming akibat manusia (anthropogenic). Menurut mereka, berdasarkan teori adiabatik ini, emisi gas CO2 dan gas rumah kaca lainnya yang luar biasa besarnya pun tak akan mengubah temperatur atmosfer global. Mereka juga menolak teori gas rumah kaca sebagai penyebab perubahan iklim. Menurut perhitungan berdasarkan teori adiabatik, mereka menyimpulkan bahwa di dalam waktu 600 juta tahun, kandungan oksigen di dalam atmosfer akan menyebabkan temperatur global meningkat menjadi 80 C, sehingga Bumi tak akan layak dihuni seperti sekarang. Sorokhtin et al (2007) telah menantang teori gas rumah kaca sebagai penyebab perubahan iklim sebab menurut mereka teori ini masih belum cukup menjelaskan perubahan itu karena itu mereka menampilkan teori alternatif berupa teori adiabatik yang didasarkan kepada sistem dinamika Bumi. Manakah yang benar antara Gore (2006) dan Sorokhtin et al. (2007) ? Kita bisa mengumpulkan informasi dan menganalisisnya sendiri serta menentukan pendapat pribadi. Saya kutipkan dua miskonsepsi dari Gore (2006) dari 10 miskonsepsi tentang global warming. Misconception 1 Scientists disagree about whether humans are causing the earth's climate to change. (hal. 308). Komentar Al Gore : In fact, there is strong scientific consensus that human activities are changing the Earth's climate. Scientists overwhelmingly agree that the earth is getting warmer, that this trend is caused by people, and that if we continue to pump greenhouse gases into the atmosphere, the warming will be increasingly harmful. Misconception 3 Climate naturally varies over time, so any change we're seeing now is just part of a natural cycle. (hal. 312). Komentar Al Gore : Climate does not naturally (extremely) change. By studying tree rings, lake sediments, ice cores, and other natural features that provide a record of past climates, scientists know that changes in climate, including abrupt changes, have occurred throughout history. But these changes all took place with natural variations in carbon dioxide levels that were smaller than the ones we are now causing. Cores taken from deep in the ice of Antarctica show that carbon dioxide levels are higher now than they have been at any time in the last 650,000 years, which means we are outside the realm of natural
RE: [iagi-net-l] Al Gore (2006) vs. Sorokhtin et al (2007) on Global Warming
Silakan Pak Rovicky, gambar2 dari Gore (2006) banyak, tetapi saya tak punya gambar dari Sorokhtin et al. (2007); tetapi saya coba cari di Gore (2006) yang sifatnya kontroversial. Salam, awang -Original Message- From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, January 09, 2008 1:23 C++ To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Al Gore (2006) vs. Sorokhtin et al (2007) on Global Warming Pak Awang, Minta ijin untuk dimasukin di Dongeng dengan sdikit modifikasi ya ? Sukur2 ada gambar yang cukup kontroversi :) Salam rdp On Jan 9, 2008 2:21 PM, Awang Harun Satyana [EMAIL PROTECTED] wrote: Akhir tahun lalu, kita mendiskusikan soal penyebab pemanasan global saat ini (current global warming) apakah disebabkan alam (natural) atau manusia (man-made). Saya baru saja selesai membaca buku Al Gore (2006) : An Inconvenient Truth : the Planetary Emergency of Global Warming and What We Can Do about It - Rodale, New York. Ini buku yang sangat bagus, ilmiah, sederhana dalam penjelasan, santun dalam mengelola perbedaan pendapat, dan mudah dipahami. Di dalamnya banyak sekali foto2 spektakular dan info grafis yang baik sekali. Tentu Gore punya akses luas selama delapan tahun (1992-2000) sebagai wakil presiden AS ke lembaga-lembaga ilmiah di Amerika dalam mengumpulkan data yang ditampilkan dalam buku setebal 327 halaman ini. Buku ini sekaligus juga menjadi semacam otobiografi Al Gore karena Gore menganalogikan kepeduliannya kepada lingkungan sebagaimana kepeduliannya kepada keluarganya. Buku ini merupakan the 1st New York Times Bestseller. Buku ini juga merupakan pendamping (companion) film DVD berjudul sama yang diapresiasi dengan the Academy Award untuk the best documentary feature. Usaha pembelaan linkungan Al Gore selama ini pun diganjar dengan Hadiah Nobel untuk perdamaian. Al Gore sangat memahami perbedaan pendapat soal penyebab gobal warming. Di bawah kepemimpinan George Bush-Dick Chenney semua yang diprakarsai soal lingkungan selama masa Clinton-Gore benar2 dibalikkan. Secara ringkas, bisa dikatakan bahwa Clinton-Gore berpendapat bahwa global warming adalah masalah serius akibat manusia, sementara Bush-Chenney memandang remeh global warming dan bukan karena manusia. Di dalam buku ini, diakomodasi perbedaan2 pendapat itu, ditampilkan fakta2nya, dengan pembahasan yang menurut saya : santun. Saya kali ini tak akan mengulas buku Al Gore terbaru itu, tetapi ingin membenturkannya dengan buku terbaru dari Sorokhtin et al. (2007) : Global Warming and Global Cooling : Evolution of Climate on Earth - Elsevier Amsterdam, yang ulasannya ditulis oleh Lee Gerhard di AAPG Bulletin edisi Desember 2007. Sorokhtin dkk menulis buku ini dengan prinsip starting from first principles when examining a controversial topic is always a good approach. Mereka mengakomodasi prinsip ini dengan ekstrim. Mereka memulai dengan teori komprehensif asal fisik dan atmosfer Bumi berdasarkan prinsip2 fisika dan geokimia. Mereka mengkuantifikasi proses2 ini dan memunculkan teori adiabatik evolusi Bumi. Perubahan iklim skala besar didekati oleh teori adiabatik evolusi atmosfer dan iklim, sementara perubahan skala kecilnya dikontrol oleh gerakan benua, daur Milankovitch, dan produk sinar Matahari. Sorokhtin et al menolak hipotesis bahwa global warming akibat manusia (anthropogenic). Menurut mereka, berdasarkan teori adiabatik ini, emisi gas CO2 dan gas rumah kaca lainnya yang luar biasa besarnya pun tak akan mengubah temperatur atmosfer global. Mereka juga menolak teori gas rumah kaca sebagai penyebab perubahan iklim. Menurut perhitungan berdasarkan teori adiabatik, mereka menyimpulkan bahwa di dalam waktu 600 juta tahun, kandungan oksigen di dalam atmosfer akan menyebabkan temperatur global meningkat menjadi 80 C, sehingga Bumi tak akan layak dihuni seperti sekarang. Sorokhtin et al (2007) telah menantang teori gas rumah kaca sebagai penyebab perubahan iklim sebab menurut mereka teori ini masih belum cukup menjelaskan perubahan itu karena itu mereka menampilkan teori alternatif berupa teori adiabatik yang didasarkan kepada sistem dinamika Bumi. Manakah yang benar antara Gore (2006) dan Sorokhtin et al. (2007) ? Kita bisa mengumpulkan informasi dan menganalisisnya sendiri serta menentukan pendapat pribadi. Saya kutipkan dua miskonsepsi dari Gore (2006) dari 10 miskonsepsi tentang global warming. Misconception 1 Scientists disagree about whether humans are causing the earth's climate to change. (hal. 308). Komentar Al Gore : In fact, there is strong scientific consensus that human activities are changing the Earth's climate. Scientists overwhelmingly agree that the earth is getting warmer, that this trend is caused by people, and that if we continue to pump greenhouse gases into the atmosphere, the warming will be increasingly harmful. Misconception 3 Climate naturally varies over time, so any