David Sudjiman wrote:
Adjie wrote:
Hal spt ini jelas tidak bisa di lakukan oleh perusahaan europa dan Amerika,
karena biasanya di europe atau AS ada standard ( ISO, TUV, etc ° yang harus
di lewati sebelum deliver product, bagaimana roadmapnya dan schedule
projectnya jadi bener2 apply ke
Pak Budi,
Maaf sebelumnya,sedikit koreksi bahwa Infosys lahir pada 1981 oleh
Narayana Murthi.
Banyak pendapatnya Narayana Murhi yang diikuti para leader di Silicon
Valley juga.
http://en.wikipedia.org/wiki/Infosys
Dan seperti Pak Budi tahu,India dengan Bangalore bisa sukses dipioneer
oleh
On 11/15/05, enda nasution [EMAIL PROTECTED] wrote:
Mumpung subject thread-nya masi Web 2.0, ada artikel baru di The Register
ttg Web Dua Kosong ini:
http://www.theregister.co.uk/2005/11/11/web_two_point_naught_answers/print.html
Cuplikan:
* Web 2.0 is made entirely of pretentious
Makanya kalau anda perhatikan berapa jumlah dollar yang di-invest ke
startup.Di Round A pasti yang terkecil,tapi begitu startup bisa
memperlihatkan hasil dari target yang sama2 disetujui pada periode
tertentu,di round selanjutnya (B dan C) jumlah Dollarnya double dari
Round A atau B.
On 11/15/05, Indra Tjahjono [EMAIL PROTECTED] wrote:
On Tuesday 15 November 2005 18:03, Azil Adi Permana wrote:
mumpung lagi ngomong yang beginian,
beli paket kabelvision yang personal itu, akses internetnya (secara
hukum) enggak boleh dibagi ke tetangga ya?
Seharusnya tidak boleh, tapi
On 11/15/05, Pakcik [EMAIL PROTECTED] wrote:
2005/11/16, Patriawan, Carlos [EMAIL PROTECTED]:
Kedua,
Yang masih heran,kenapa ya aplikasi2 web 2.0 seperti Meebo gitu masih
munculnya dari Valley (yang membuat integrated instant messaging),
harusnya aplikasi three-employees begitu bisa
On 11/14/05, baskara [EMAIL PROTECTED] wrote:
On 11/14/05, Achmad Husni Thamrin [EMAIL PROTECTED] wrote:
On 11/11/05, Ary Setijadi Prihatmanto [EMAIL PROTECTED] wrote:
Kalau context-aware service yang sifatnya on-site,
kenapa nggak pake fasilitas bluetooth saja yang sudah
On 11/14/05, Oskar Syahbana [EMAIL PROTECTED] wrote:
On 11/14/05, Patriawan, Carlos [EMAIL PROTECTED] wrote:
Itulah manfaatnya linkedin.com,pakai dong link2 yang ada disana :)
Walaupun ada beberapa (eh banyak deng) orang India di sono, tapi kayaknya
masih terlalu mahal ya kalau mau
Ternyata saya sudah pernah join dulu (medio agustusan)... kok bisa lupa
ya... kebanyakan social networking sih. OpenBC juga kayaknya mirip - mirip
Saya juga sudah sering dapat invitation dari dulu tapi saya
hiraukan.Tapi begitu saya lihat isi database kualitas orang2nya
(termasuk dari
Ya kita lihat aja nanti bagaimana. 'kan ada Personal Area Network, ada
WLAN, 3G, WirelessMAN (802.16). Masing-masing akan ada gunanya.
Startup ini -Stoke- bikin appliance untuk wireless Convergence antara
wireless/cell phone networks dengan 802.11
Saya baru dapet mainan dari prof saya. Alatnya lebih kecil dr
handphone, bisa detect heart rate dan ECG, trus ada 2-axis
accelerometernya juga. Wearable dan wireless, pake bluetooth utk
connect ke PDA atau computer utk baca raw datanya lewat SPP (serial
port profile). Dalemnya ada SD card
Wah, kok bahasannya nyampe ke korupsi, kkn, dll. :) Gampang aja jadinya bikin
stereotype.
Orang Indonesia kulturnya tidak hormat ama orang tua! (contoh)
Buktinya? Karena negara indonesia negara paling korup no 3 !
( Pejabat-pejabat korup itu tidak hormat terhadap orang tua mereka ! )
-
Koq Kebetulan ya,minggu ini San Jose Mercury News membahas dan memberi
data tentang VC Investment kepada startup Web 2.0 dan Update Listing
perushaan/teknologi apa yang yang diberikan funding dalam 3 bulan
terakhir:
1. Listing of Bay Area firms that received venture capital financing
from July 1
Carlos, apa sudah ada contoh keberhasilan dengan menggunakan
linkedin ini? (Success story?)
Kebanyakan social network sih (friendster, multiply, 360,
apa lagi???)
Friendster kan untuk cari bekas teman atau next-pacar online,lebih ke
Social Networks. Linkedin lebih ke profesional network.
Gue pribadi sih males dikasih search result macam itu. Justru gue pengen
nemu site baru/berkualitas yg gue sama sekali belum tau, atau orang di
network gue belum tau, dan bukan berdasarkan preferences siapa2x.
Hmmm,sebenarnya gue penggemar quick-links Enda Blogs .. banyak ketemu
yang
Gue lagi nulis business plan-nya siapa tau bisa dicariin VC dari silicon
valley sama om carlos :D
Itulah manfaatnya linkedin.com,pakai dong link2 yang ada disana :)
Lumayan 10 juta pengguna internet, 20 juta bola mata, masa ga bisa di
duitin. Saingannya cuma detik lagi. :p
Yoi,let's
Inget pesan di Business 2.0 seperti yang diforward om Budi:
Fokus dan start small.
Jangan kayak kebanyakan seperti $variable yang waktunya habis
digunakan untuk ngotot2an masalah nama startupnya apa.
Carlos
On 11/13/05, adi [EMAIL PROTECTED] wrote:
On Mon, Nov 14, 2005 at 12:30:11PM
On 11/12/05, Oskar Syahbana [EMAIL PROTECTED] wrote:
On 11/12/05, Patriawan, Carlos [EMAIL PROTECTED] wrote:
Ya karena barrier-entrinya mudah kemudian jadi Komoditi-kan,sama
seperti bandwidth.
Tapi jualan barang komoditi itu susah loh mas :-) Kalau barangnya spesial
kan tinggal
Untuk yang interest,register di https://www.linkedin.com/home dan kemudian
invite saya di [EMAIL PROTECTED]
Wah menarik banget. Thanks for the info ;-) (posting one liner gini boleh
engga ya? Substansinya jelas, untuk berterima kasih, tapi boleh atau engga?)
Tenang aja men,kita rubah
On 11/12/05, James A [EMAIL PROTECTED] wrote:
--- Patriawan, Carlos [EMAIL PROTECTED] wrote:
Kalau ini,termasuk dalam kategori kalah bersaing karena featurenya
kurang lengkap dibanding established vendor,alias terobosonnya kurang.
Contohnya Yahoo Jobs kalah bersaing dengan monster.com
[EMAIL PROTECTED] Tenang aja men,kita rubah kultur Indonesia yang gak
bisa sharing,gak
bisa tolong menolong dan ngeyel/sirik/ hasad (definisi aa gym ttg
hasad: seneng kalo ngeliat orang susah,susah kalo ngeliat orang
seneng) paling tidak dari diri dan komunitas sendiri.Apa g
Apa memang
On 11/12/05, Oskar Syahbana [EMAIL PROTECTED] wrote:
On 11/13/05, James A [EMAIL PROTECTED] wrote:
--cut--
Bicara kultur dan budaya, ini cakupannya sangat mendalam, membawa kita
ke zaman kakek nenek
moyang kita zaman dahulu hingga sekarang.
Apakah benar sejak dahulu (budaya)
Kalau memang ada sekelompok orang yang bertingkah seperti itu (seperti yang
ditulis Carlos), apa
bisa itu mewakili kultur budaya Indonesia? :)
Mungkin penggunaan istilah kultur ini yang tidak tepat, seharusnya pakai
istilah sifat ?
Karena menurut saya, sifat lebih berkesan individu. Loh
Apa gak ada business model yg lebih baik sehingga sampe skrg kayaknya
gak ada media online Indonesia yg bisa menandingi populernya
detik.com? Ya ya, populer ini subjektif sih dan saya gak punya
statistiknya, tapi silakan liat sendiri deh kenyataannya. Saya yakin
yg sebel sama interface
On 11/11/05, Priyadi Iman Nurcahyo [EMAIL PROTECTED] wrote:
On Friday 11 November 2005 11:07, Patriawan, Carlos wrote:
ya itu dia oom,gua mau hengkang saja dari dunia sambilan web
hosting,soale barrier-entrynya mudah,gak worthed kalau diteruskan
untuk janga panjang.Jauh lebih mending
Karena budaya sharing harus dikembangkan,ini saya mencoba Sharing
Professional Network saya.
Melalui www.linkedin.com,kita bisa cari para professional kita sudah
kenal atau untuk kontak di masa depan.Bisa dicari untuk tujuan
mencari kerja (terutama di US/Europe),proyek atau bahkan
On 11/10/05, rofiq [EMAIL PROTECTED] wrote:
Ada yg bilang bisnis di web ini masalah popularitas. Jadi kalo anda
tahu del.icio.us, saya juga tahu del.icio.us, teman anda dan saya juga
tahu, ini bisa jadi indikasi kalo website itu sukses. Misalnya seperti
bloglines dia bisa tetap
Ngomong2 ttg inovasi yg agak2 susah untuk direalisasikan di Indonesia,
mendingan berpikir untuk ngembangin bisnis BPO (Business Process
Outsource). Modal dana ngak teralu banyak dituntut diawal dan agak2
stabil kedepannya. Awalnya cuman modal proposal, marketing/bluffing dan
reputasi tapi
- investasi misalnya seperti memiliki tim sepakbola, lebih banyak
investasinya
daripada hasilnya, tapi yang pasti ada saja yang mau mengeluarkan uangnya
untuk hal yang begini :)
Hobi gitu maksudnya ;-)
Kalo dilihat,VC gak mengenal hobi,tapi selalu mereka yang making $.
Hobi mereka
On 11/10/05, Oskar Syahbana [EMAIL PROTECTED] wrote:
On 11/10/05, Patriawan, Carlos [EMAIL PROTECTED] wrote:
- investasi misalnya seperti memiliki tim sepakbola, lebih banyak
investasinya
daripada hasilnya, tapi yang pasti ada saja yang mau mengeluarkan
uangnya
untuk hal yang
Ini bukannya emang sudah crash ya? Perasaan beberapa edisi ke belakang
pernah dibahas tuh housing bubble sama BusinessWeek
Belum crash,tapi early signnya sudah ada,kemaren ada press release
dari Toll Brothers kalau penjualan rumah mewah di Calif bakal slowing
down,kena efek Katrina katanya.
Jadi kita Asia bermental Spanish? Hehehe.
Ada yang ahli sejarah ?
Pernah belajar history dan sosiologi negara2 bekas kolonial Inggris
dan negara kolonial Portugis/Spanyo/Belanda atau Belgium seperti di
Afrika ?
Yuk optimis bersama2 kita rubah kultur yang buruk.
Saya gak mau optimis ah,
Invention berguna jika ada terobosan dari teknologi sebelumnya dan
bukan re-inventing the wheel :P
Itu sebabnya saya juga mencari cara agar setiap proposal bisa
kompatibel (berjalan bersama) dengan yang ada sekarang, bukan
menggantinya. Mengganti = tidak menarik buat sebagian besar orang,
On 11/10/05, Oskar Syahbana [EMAIL PROTECTED] wrote:
On 11/10/05, Priyadi Iman Nurcahyo [EMAIL PROTECTED] wrote:
yah, wajar toh. ada satu perusahaan yang dianggap sukses, lalu langkahnya
diikuti yang lain.
Hehe, kayaknya ada dendam pribadi nih sama perusahaan - perusahaan hosting
Tapi masuk akal sih kenapa budaya kita mirip orang mexico/spanish, karena
kayaknya ada darah latino nih di dalem gue hihihihi
Hihihi...di Indo persepsi Latino karena latino girls di TV
yach,sementara kalo inget India persepsinya seperti film2nya amitabh
bachan tahun 70an.Memang peran media
On 11/10/05, Hasta Purnama [EMAIL PROTECTED] wrote:
10/11/2005 23:24 Patriawan, Carlos [EMAIL PROTECTED] 1145 b:
Wajar kalau mereka sekarang the most prosperous minority in US and UK.
ada url-nya om carlos? kalau di us bukannya para drug dealer yg
katanya banyak hispanic-nya (habis nonton
On 11/10/05, Harry Sufehmi [EMAIL PROTECTED] wrote:
On 11/9/2005 at 6:59 PM Patriawan, Carlos wrote:
Mungkin benar untuk 'angkatan kita', tapi belum tentu benar untuk
'angkatan selanjutnya'. Small device lama-lama menjadi kebiasaan juga
kok, dulu juga resistansi terhadap teknologi 'kecil
On 11/10/05, Hasta Purnama [EMAIL PROTECTED] wrote:
11/11/2005 04:13 Patriawan, Carlos [EMAIL PROTECTED] 1314 b:
Kalau di UK,the most prosperous juga bukan Brits lagi,tapi Indian(kali
ini non IT):
om Lakhsmi Mittal yang punya Mittal Enterprise-
http://news.bbc.co.uk/2/hi/uk_news/england
On 11/10/05, Bi[G] ™ [EMAIL PROTECTED] wrote:
On 11/11/05, Patriawan, Carlos [EMAIL PROTECTED] wrote:
Hehe, kayaknya ada dendam pribadi nih sama perusahaan - perusahaan
hosting
me-too lainnya :P (j/k).
Hahahaha...bisnis web hosting (indoglobal.com's priyadi) dibawa2
yah
Networking nih yeee.. :-)
Om Carlos punya referensi/saran buku tentang DiffServ yang bagus/worth
untuk dibaca?
[ DiffServ masih jadi trend kah? ]
Buku QoS/DiffServ paling bagus menurut saya QoS dari Zheng Wang dan
Research Paper -nya Xipeng Xiao,dia ini orang PM di kantor/vendor
saya
Secara individual orang macam begini
ada di Indonesia akan tetapi rasanya
belum ada perusahaan di Indonesia yang
punya inisiatif mengembangkan sekumpulan
orang macam begini.
Betul pak dan orang macam begini yang harus/sebaiknya diarahkan ke
persh inovatip agar potensinya berkembang,kalau
ini karena saya banyak belajar dari cara mereka growing.
Ini kenapa saya sangat respek dengan The Indians.
Jadi, butuh berapa lama lagi muncul perusahaan inovatif yang
foundernya adalah Carlos Patriawan? =) Apa gemblengannya masih kurang?
Atau sudah punya tapi saya belum tahu? :-)
http://www.xsigo.com/ (data center accelaration..vcnya klener perkins)
karena masih ada hubungan,...cumannanti dululah..masih ingat
pengalaman dua kali berturut2 startup bangkrut... :)
ngomong2 xsigo,ini satu contoh stealth startup yang produknya bakal
kicking di masa depan seperti
On 11/9/05, Oskar Syahbana [EMAIL PROTECTED] wrote:
On 11/9/05, Samuel Franklyn [EMAIL PROTECTED] wrote:
Lumayan berarti sudah lebih berpengalaman dibanding
saya yang baru bangkrut 1 kali. Kalau kata si
Robert Kiyosaki sih perlu bangkrut 3-4 kali baru
hit the jackpot. Si Bill Gates
Bangkrut itu good for experience tapi engga bagus for your soul.
Keseringan bangkrut nanti malah bukannya hit the jackpot, tapi hit the
shrink (psikolog), atau jangan - jangan hit the jail :-).
Soul itu bukan mind. Bangkrut itu bagus supaya
kita bisa belajar dari kesalahan kita lalu
The smart fridge
ide bikin kulkas yg pinter bisa belanja sendiri bakal engga laku dipasar .
Saya setuju dengan pendapat Ian Person tapi alasannya beda, karena belanja
adalah bagian dari rekreasi, engga perlu ada shoping list dari kulkas. hehe
Yang ini saya pernah baca di majalah bisnis
Mobile video phones
beneran ini bakal engga laku, pada dasarnya hp itu untuk informasi yg
penting dan terbatas, kalo nonton di layar kecil mending cari hiburan lain
deh..
Mungkin benar untuk 'angkatan kita', tapi belum tentu benar untuk
'angkatan selanjutnya'. Small device lama-lama
On 11/9/05, enda nasution [EMAIL PROTECTED] wrote:
On 11/10/05, boy avianto [EMAIL PROTECTED] wrote:
On 10/11/05, Patriawan, Carlos [EMAIL PROTECTED] wrote:
Ada beberapa presentasi darinya yang lumayan menarik,baca deh
Web 2.0 di
http://www.kpcb.com/team/bio_detail.php?frm_id=9
On 11/9/05, baskara [EMAIL PROTECTED] wrote:
On 11/10/05, Patriawan, Carlos [EMAIL PROTECTED] wrote:
beda dong...dulu Internet release 1.0 ,sekarang Internet release 2.0
dulu bandwidth tercepat T3,sekarang OC-192.
Innovation is the key.
Saya sekarang sedang memikirkan Internet
On 11/9/05, baskara [EMAIL PROTECTED] wrote:
On 11/10/05, Patriawan, Carlos [EMAIL PROTECTED] wrote:
Saya sekarang sedang memikirkan Internet release 3.0 .. [ngimpi kali yee]
:-)
[but, why not?]. Hanya saja belum saya temukan metode yang kompatibel
dengan Internet sekarang
Dan satu lagi, kemarin di detikinet kalau engga salah saya baca kalau
Microsoft bakalan mengeluarkan sistem operasi yang basisnya bukan Windows.
Mungkin ini nanti yang bakalan di-gratisin? I mean, semua orang tau kaalu
bikin OS dalam skala yang seperti sekarang ini bukan perkara mudah kayak
On 11/8/05, Samuel Franklyn [EMAIL PROTECTED] wrote:
Frans Thamura wrote:
Oracle Express, MS Visual Studio Express,
SQL Server Express, Sun Java Studio Creator dan
Sun Java Studio Enterprise semuanya jadi
gratis.
tetapi Windows itu bayar, jadi microsoft memang dari dulu harusnya
OS hasil MS Research itu namanya Singularity.
OS ini dibikin dengan memakai C#. Dan tujuan utamanya
apalagi kalau bukan untuk menyaingi Google.
Kompetensi Google kalau menurut analisa Robert yang
saya juga setuju adalah mereka berhasil
membangun super komputer paling murah di dunia.
Dan
On 11/8/05, baskara [EMAIL PROTECTED] wrote:
On 11/9/05, Patriawan, Carlos [EMAIL PROTECTED] wrote:
kalau dari sisi infrastruktur,Google bakal bikin Internet II
http://www.lightreading.com/document.asp?doc_id=80968
Everybody Happy.
Makin lama makin seru. :-)
Kita yang di Indonesia
On 11/8/05, Samuel Franklyn [EMAIL PROTECTED] wrote:
baskara wrote:
On 11/9/05, Patriawan, Carlos [EMAIL PROTECTED] wrote:
kalau dari sisi infrastruktur,Google bakal bikin Internet II
http://www.lightreading.com/document.asp?doc_id=80968
Everybody Happy.
Makin lama makin seru
SDM Building-Competency-World Class Product-World Class Company.
Yah butuh 20-30 tahun deh. Mungkin saya juga tidak
bakal bisa lihat hasil akhirnya. Tapi kalau tidak
Wah jadi ingat buku Thomas Friendman (World is Flat).
Konsep yang baik sebenarnya secara long-term hal ini di-attack dari dua
On 11/7/05, didik achmadi [EMAIL PROTECTED] wrote:
baru saja saya mendapatkan tawaran beberapa notebook second hand ...
salah satu produk tersebut bermerk clevo. spec-nya sih cukup bagus...
P4-1.7 GHz
ram 256 DDR
hdd 40 GB
ports cukup lengkap
tapi masih CDrom
dengan harga yang
On 11/7/05, Oskar Syahbana [EMAIL PROTECTED] wrote:
On 11/8/05, Patriawan, Carlos [EMAIL PROTECTED] wrote:
On 11/7/05, didik achmadi [EMAIL PROTECTED] wrote:
baru saja saya mendapatkan tawaran beberapa notebook second hand ...
salah satu produk tersebut bermerk clevo. spec-nya
On 11/7/05, didik achmadi [EMAIL PROTECTED] wrote:
baru saja saya mendapatkan tawaran beberapa notebook second hand ...
salah satu produk tersebut bermerk clevo. spec-nya sih cukup
bagus...
P4-1.7 GHz
ram 256 DDR
hdd 40 GB
ports cukup lengkap
On 10/31/05, Harry Sufehmi [EMAIL PROTECTED] wrote:
On 10/31/2005 at 11:43 AM Patriawan, Carlos wrote:
2. Sambungkan antara masalah Indonesia dengan biaya lisensi software
proprietary, spt: ketika banyak rakyat Indonesia berjuang mati-matian
untuk sekedar makan, apakah etis jika kita justru
2. Sambungkan antara masalah Indonesia dengan biaya lisensi software
proprietary, spt: ketika banyak rakyat Indonesia berjuang mati-matian untuk
sekedar makan, apakah etis jika kita justru mengajarkan murid-murid kita
untuk menyumbang ke orang terkaya di dunia ? dst.
Bisa dilihat dari
On 10/28/05, Harry Sufehmi [EMAIL PROTECTED] wrote:
Yang bikin virus Mardi Bros tuh masih terus menuai hasilnya sampai
sekarang :) masih tetap jadi salah satu tokoh populer di institusinya,
he he.
Yang bikin Mardi Bros orang Indonesia juga bukan sih kaya' Denzuko ?
Iya :)
I see,btw saya
intinya, mengukur apakah satu perguruan tinggi (masih) perlu ada atau
tidak. karena secara de facto, bargain perguruan tinggi ini *besar*
sekali. bayangkan kursus komputer wordstar misalnya, otomatis tidak akan
laku sekarang, dan kalau nekad bisa gulung tikar. sekarang kalau
perguruan tinggi
lah, apa India nggak lebih pusing tuh?
India miskinnya *lebih* dari Indonesia.
bulan lalu saya ke New Delhi. [dan ke old Delhi]
sopir three-wheeler (bajay) turun dari bajaynya
terus kencing di pinggir jalan. he he he.
kumuh.
penduduknya lebih banyak dari Indonesia.
korupsi di sana juga
Yang bikin virus Mardi Bros tuh masih terus menuai hasilnya sampai sekarang
:) masih tetap jadi salah satu tokoh populer di institusinya, he he.
Yang bikin Mardi Bros orang Indonesia juga bukan sih kaya' Denzuko ?
(kesimpulan: mari kita bikin virus ??)
Jaman dulu kalo mau instant tenar
On 10/26/05, Budi Rahardjo [EMAIL PROTECTED] wrote:
On 10/26/05, Patriawan, Carlos [EMAIL PROTECTED] wrote:
Mau tanya,apakah memungkinkan development (bukan small outsourcing)
seperti diatas bisa dimulai tanpa mempunyai SDM
extra-kualified/berpengalaman dulu disono bertahun2 ?
Kalau
On 10/24/05, fade2blac [EMAIL PROTECTED] wrote:
waktu itu, Mon, Oct 24, 2005 at 05:42:17PM -0700, Patriawan, Carlos menulis:
It would not happen in 20 years.Manufactur,outsourcing,engineering
jobs bisa saja dilakukan di India dan China.Akan tetapi the early
invention
dan invention
Sebetulnya ada satu yg sama mau tanya dan ngajak om carlos dengan
cerita2 nya ttg Valley dan kawan2nya. Kapan dong 'om mencoba untuk
menggerakan IT di Indonesia paling ngak coba2 dong ajak kawan2 untuk
naruh BPO (Business Process Outsource) unit mereka ke Indonesia. Kalau
cuman om aja yg
Loh bukannya sekarang ada Google?
Iya sih. Mungkin bisa juga dianggap bahwa tahun 2005 adalah
tahunnya Google. Tapi tadinya saya lebih berharap ada
sesuatu yang lebih signifikan, gitu.
Kalau 2005 saya OK tahunnya Google.
Terus untuk biotech apa Genentech kurang kicking kalo dari sisi
Hanya, pendekatan ini sekarang sudah tidak se-critical dahulu.
(Baca buku Thomas Friedman, The World is Flat)
Sekarang hal tersebut dapat dilakukan langsung melalui Internet
tanpa perlu melalui pendekatan body bags dulu.
Wah koq kebetulan ya,itu quotes yg di NY Times ternyata sama authornya:
On 10/24/05, baskara [EMAIL PROTECTED] wrote:
On 10/25/05, Patriawan, Carlos [EMAIL PROTECTED] wrote:
Salah satu point yang ingin saya sampaikan dan seperti katanya Pak
Budi, *sudah gak jamanya* lagi sekarang kalau ada orang IT jobless
atau tidak berkembang.Gua melihat semua persh2
On 10/24/05, adi [EMAIL PROTECTED] wrote:
On Mon, Oct 24, 2005 at 05:42:17PM -0700, Patriawan, Carlos wrote:
It would not happen in 20 years.Manufactur,outsourcing,engineering
jobs bisa saja dilakukan di India dan China.Akan tetapi the early
invention dan invention akan tetap datang dari
On 10/24/05, Oskar Syahbana [EMAIL PROTECTED] wrote:
On 10/25/05, Patriawan, Carlos [EMAIL PROTECTED] wrote:
Justru itu point saya. Mengencingi silicon valley toh bukan solusi buat
India (j/k). Kita lihat itu. India akan menjadi seperti cina kalau
pengembangan teknologi untuk
Berbicara mengenai pendidikan IT, sebenarnya bagaimana sih prospek
jurusan IT ke depan? Mana yang lebih menjanjikan, software atau teknik
(hardware?) ?
Mungkin ada Bapak2 di sini yang bisa mencerahkan.
Software.
Kalau hardware,biasanya,sekali bikin(dengan beberapa kali revisi) dan
jika
india? cina? apa iya kalau ibm/cisco/mbok berek/Ny suharti buka cabang
di sana berarti secara nasional ekonomi mereka 'beres'? you *must* be
kidding :-)
Anyway sebenarnya kalo mau dijawab langsung: YA dengan hurup besar
dan i am not kiddingtapi walau bagaimanapun nantikan om Adi bisa
Ada yang kelupaan tapi point penting dalam per-ISP-an.
Setahu saya ISP seperti AOL,Earthlink/Prodigy tidak memiliki
infrastruktur,mereka tidak beli leased line dari Tier-1 ISP(penyedia
infrastruktur) ke NOC mereka.Melainkan mereka menyewa bulk wholesale
modem port untuk kemudian di
se!) ;)
Boleh saja sih tempat hosting di Indonesia, tinggal pertanyaan:
bagaimana kesiapan penyedia hosting menghadapi konsumen *bangsa
sendiri* apalagi dengan embel-embel motivasi semi-nasionalis seperti
itu?
Setuju mas amal, setelah baca sampe selesai artikel Salon yg saya kutip
om Jay,80-90% masih HTTP kan,bisa tau gak destination websitenya apa saja ?
Carlos
Nggak ada resource buat memilih top 100 untuk kemudian memonitor top
20-nya, yang ada dengan resource ringan hanya per-port (berikut sample
data router ke link internasional saja, dalam kurun waktu yang
On 10/19/05, Oskar Syahbana [EMAIL PROTECTED] wrote:
On 10/20/05, Patriawan, Carlos [EMAIL PROTECTED] wrote:
--cut--
Sedih,Gembira,Kaget,Takut,Bingung,Kecewa campur aduk baca
press
release ini,terutama di paragraph US$ 100 million untuk
di-investasikan ke Indian startup.Dengan
On 10/19/05, tunggul arif siswoyo [EMAIL PROTECTED] wrote:
Pada tanggal 10/19/05, Patriawan, Carlos [EMAIL PROTECTED] menulis:
Aduh jadi inget pameran robot kemaren (http://www.robonexus.com/),sama
dengan smarthome,harganya selangit tapi manfaatnya masih terbatas
untuk retail customer
On 10/17/05, Mohammad DAMT [EMAIL PROTECTED] wrote:
Pada hari Senin, tanggal 17/10/2005 pukul 22:53 +1000, Ronny Haryanto
menulis:
obscurity). Lagipula kalo bisa pake hd yg umum dijumpai, berarti cara
ngelock dan membuka lock utk motor hd ini standard dan diketahui orang
dong, berarti
untuk windows: http://www.spychecker.com/software/securitytools.html
On 10/16/05, Ronny Haryanto [EMAIL PROTECTED] wrote:
On Sun, Oct 16, 2005 at 10:00:54PM +0700, Budi Rahardjo wrote:
pertanyaan tambahan: :D
Saya lagi mencari program untuk enkripsi berkas
dengan platform MS Windows
On 10/15/05, adi [EMAIL PROTECTED] wrote:
On Fri, Oct 14, 2005 at 05:16:53PM -0700, Patriawan, Carlos wrote:
Yuuppe,ini intinya perbedaan pendapat kita:
-Per-Om Adi,West=evil power sementara menurut hemat saya tidak.
-Per-Om Adi,peningkatan kualitas SDM perananya kecil,sementara menurut
On 10/15/05, Priyadi Iman Nurcahyo [EMAIL PROTECTED] wrote:
On Saturday 15 October 2005 06:49, adi wrote:
On Fri, Oct 14, 2005 at 02:52:15PM -0700, Patriawan, Carlos wrote:
waduh om,mungkin kita sama2 salah atau sama2 benar,tapi kayaknya
terlalu banyak yang dicampuradukkan yah(dari
On 10/14/05, adi [EMAIL PROTECTED] wrote:
On Thu, Oct 13, 2005 at 06:23:30PM -0700, Patriawan, Carlos wrote:
Yg ini bener,kalu konsultan2 yg dikirim ke SE Asia emang yang kelas 3
atau kelas 4,yg kelas 1 pastilah dikeep di amrik untuk account besar.
lebih bener lagi, mereka mau diikat di
On 10/14/05, Ikhlasul Amal [EMAIL PROTECTED] wrote:
On 10/12/05, Adjie [EMAIL PROTECTED] wrote:
Kawan saya di Malaysia lebih bagus; karena dia bisa memilih pajaknya
dia di alihkan sebagai zakat, jadi dia alokasikan pajaknya ke badan
zakat, sampai orang dari badan zakat malaysia
Kembali ke masalah super power,di India dan China SDAnya minim lho
(seperti kata Amin Rais dan bisa dilihat dari film2 India) tapi koq
mereka bisa jadi super power yahnah mereka maju bukan karena
SDAnya om,tapi kualitas SDMnya.
maju di negara sendiri apa maju negara orang?
On 10/14/05, Ikhlasul Amal [EMAIL PROTECTED] wrote:
On 10/14/05, Patriawan, Carlos [EMAIL PROTECTED] wrote:
Ooo,ini masih dalam batas pengurangan ya.
Bukan seperti di Malaysia yang memang dialihkan.
Siapa tahu jika dalam realisasinya bisa dikurangi semua kan sama
dengan dialihkan
baru kita bisa melihat modal asing masuk ke Indonesia. kalau tidak, kita
akan dikadalin lagi seperti yang orang bilang sebagai imperialisme
moderen. di sana kan berita bejibun, coba pelajari apa sih yang
dikeluhkan oleh orang-orang indian di amerika selatan. bukan cuman
keluhannya, tapi
On 10/14/05, adi [EMAIL PROTECTED] wrote:
On Fri, Oct 14, 2005 at 10:42:07AM -0700, Patriawan, Carlos wrote:
waduh jangan dicampur adukkan seperti es campur begini oom,saya gak
ngerti itu dan bukan domain sayaMaaf oom karena saya tahunya hal
ini saja(India/China IT),yang bukan domain
justru 'mereka' lebih amat sangat diuntungkan dari pemanfaatan buruh
dibayar murah. soal ada orang IT yang bisa digaji sama dengan penjahat
perang ngge-de-bush, saya kurang peduli :-) kan sudah pinter, sudah bisa
membela diri mereka sendiri. pada dasarnya orang seperti ini bisa jadi
seperti
he..he.. relaks :-) thread ini sudah dari sononya menyimpang bin OOT,
tapi saya menanggapi komentar anda terhadap kang harry soal pengelolaan
sumber daya alam. anda melihatnya maskapai asing sebagai kesempatan dan
itikad baik. saya melihatnya beda, kita perlu melihat dulu secara
On 10/14/05, Pakcik [EMAIL PROTECTED] wrote:
On 10/15/05, Patriawan, Carlos [EMAIL PROTECTED] wrote:
justru 'mereka' lebih amat sangat diuntungkan dari pemanfaatan buruh
dibayar murah. soal ada orang IT yang bisa digaji sama dengan penjahat
perang ngge-de-bush, saya kurang peduli
On 10/14/05, Ary Setijadi Prihatmanto [EMAIL PROTECTED] wrote:
- Original Message -
From: Ikhlasul Amal [EMAIL PROTECTED]
To: teknologia@googlegroups.com
Sent: Friday, October 14, 2005 5:50 PM
Subject: [teknologia] Re: NPWP
On 10/14/05, Patriawan, Carlos [EMAIL PROTECTED] wrote
ribu tiap bulan dan di beri stempel miskin. Kalau saja uang
pajak/zakat ini di gunakan efektif untuk kemakmuran rakyat, ambil
contoh public transportasi rasanya koq enak juga yaa, hmmm mungkin
saya baru mimpi ZZ.
Sinisnya masyrakat bukan dari sistemnya tapi dari perilaku manusia
On 10/12/05, Adjie [EMAIL PROTECTED] wrote:
On 10/13/05, Patriawan, Carlos [EMAIL PROTECTED] wrote:
On 10/12/05, Arie Reynaldi Z [EMAIL PROTECTED] wrote:
Inilah sebab utama harga BBM dinaikkan, supaya SPBU asing bisa
beroperasi di
Indonesia... selamat datang (american) free
On 10/12/05, Ivo Setyadi [EMAIL PROTECTED] wrote:
On 10/13/05, ristu [EMAIL PROTECTED] wrote:
On 10/13/05, Patriawan, Carlos [EMAIL PROTECTED] wrote:
Kayaknya kemajuan China udah bikin triple effect dimana2 dari harga
oil,perang textil EU vs China dan unpeg Yuan.
Dan
On 10/13/05, Ivo Setyadi [EMAIL PROTECTED] wrote:
On 10/13/05, Patriawan, Carlos [EMAIL PROTECTED] wrote:
versi retailnya udah dijual koq
http://shop3.outpost.com/product/3337682#detailed
Kalau Indonesia tergantung lagi sama produk luar macem begini,
ujung-ujungnya, nggak
On 10/13/05, Ananda Putra [EMAIL PROTECTED] wrote:
On 10/13/05, Patriawan, Carlos [EMAIL PROTECTED] wrote:
kalau pajak kan masuk ke kas negara ,kalau zakat ke orang tidak
mampu,kalau memang ada pilihan seperti itu bagaimana pemth malaysia
bisa tahu berapa pendapatan yang bakal mereka
Lagi pula, pemberian zakat kepada mustahik tidak harus berupa
kompensasi langsung spt kompensasi bbm saat ini. Pemerintah bisa
menggunakan zakat untuk pembangunan juga (selain haknya sbg amil
tadi). Cuman memang gak segampang itu diterapkan di Indonesia, krn
Indonesia bukan negara yg
1 - 100 dari 149 matches
Mail list logo