[teknologia] Re: Teknologi dan perspektif (Re: Why I should work for Google)
On 1/17/06, Muhamad Carlos Patriawan [EMAIL PROTECTED] wrote: Made Wiryana wrote: On 1/16/06, Muhamad Carlos Patriawan [EMAIL PROTECTED] wrote: tinggal (4) ... ah. itulah dia mengapa saya ngotot IT (dalam hal ini menjadi subset dari elektronik) sangat penting diperhatikan karena suatu saat, kita *terpaksa* mengandalkan itu. ada banyak hal lagi mengapa IT: 1. karena kita orang IT , dan IT kata kuncinya adalah inovasi 2. jualan barang tangible, nilai daya kompetisinya rendah,memang bisa sich kita produksi,tapi boleh dipastikan negara lain terutama china 3. bisnis tangible punya market yang fixed,susah ada inovasi dibidang ini. 4. bisnis export IT yang intangible sebenarnya adalah what people wants. Korporate2 di negara maju gak bisa hidup tanpa IT,marketnya besar. Maaf jangan-jangan kita terlalu yakin' padahal sebetulnya secara nasional tidak memiliki modal utk itu. Seperti kata pepatah, besar pasak daripada tiang (saran saya jangan lihat ujung-ujung tombak keberhasilan, dg melihat segelintir orang yang telah sukses di bidang TI di negeri orang). Jangan bandingkan China dan India, modal mereka (knowledge) udah duluan besar. Kita ? Lha pada belajar ilmu dasar aja ogah, mo nekat nyamain mereka. Betul kata Ari, mending kita jualan panci, tapi jangan tanggung-tanggung. Kalau bisa ngalahin panci merk SILITyang harganya mahal di Jerman (1 panci 250 EU).Toh pabrik panci juga ntar butuh TI, jadi bisa juga ngidupin mereka yg bisnis TI.Ya gini saja sebaiknya. Kita definisikan siapa kita.Kalau kita,saya maksudnya, saya ogah jualan panci dengan alasan diatas. Sebab dari dulu sudah biasa jualan minyak.Kalau kita-nya you dan kawan...silahkan ... monggo, no problemoSir,not big issue ..tapi beneran dong, jualan panci ...jangan hanya dimilis saja. Yang penting sesama kita ndak perlu saling manyun nonton pembuatanpanci ini.Kalau ada rekan lain yang mau maju juga jangan dimanyunkan,karenadefinisi kitanya mungkin beda. Sebab saya melihat buaanyak sekali kawan2 yang bersemangat belajar-bekerja di sektor IT khususnyanetworking dan ini modal besar (buat yang bisa melihat tentunya).Juga, jangan komplen kalo cabe 30,000 dan harga minyak 4500.gitu aja deh om made :) hahaha .. udah berlebihan diskusi ini sepertinya? muter2 trus kayak angkot. Ada yang ngambeklah, manyunlah (gak biasa diskusi). Dulu saya bilang jengkol versus hitek. sekarang panci versus IT. Seperti kata pak Budi, kerja, kerja, kerja. Udah cukup diskusinya kayanya, cari topik lain aja. Tinggal eksekusi. Bikin milis baru untuk eksekusi, bhtv group, infosys indonesia group, whatever. Atau minta izin ke pak moderator, ini jadi milis eksekusinya. Show me Bro, don't just tell me. btw, yang show disini cuman 3, game, kamus offline, kamus on the fly. eh 4, ada Sam dengan salesforce? lainnya cuman tell atau OMONG DOANG (termasuk gue). Kalau dianalogikan startup, semua pada sibuk bawa presentasi powerpoint (OMONG DOANG), cuman 4 yang demo. -- PakcikUnder Construction
[teknologia] Re: Teknologi dan perspektif (Re: Why I should work for Google)
On 1/17/06, Muhamad Carlos Patriawan [EMAIL PROTECTED] wrote: hahaha ..udah berlebihan diskusi ini sepertinya? muter2 trus kayak angkot. Ada yang ngambeklah, manyunlah (gak biasa diskusi). Dulu saya bilang jengkol versus hitek. sekarang panci versus IT.Seperti kata pak Budi, kerja, kerja, kerja. Udah cukup diskusinya kayanya, cari topik lain aja. Tinggal eksekusi.Bikin milis baru untuk eksekusi, bhtv group, infosys indonesia group, whatever. Atau minta izin ke pak moderator, ini jadi milis eksekusinya.Pakcik paling senang kalau sudah di topik ini :-)saya koq yakin anda akan tiba2 masuk di tengah2 yah. saya gak masuk, saya bilang diskusinya tentang ini udah kepanjangan, stop it. Show me Bro, don't just tell me. btw, yang show disini cuman 3, game, kamus offline, kamus on the fly. eh 4, ada Sam dengan salesforce? lainnya cuman tell atau OMONG DOANG (termasuk gue). Kalau dianalogikan startup, semua pada sibuk bawa presentasi powerpoint (OMONG DOANG), cuman 4 yang demo. SALAH TOTAL :-)Router yang anda pakai untuk forward traffic internet di persh dannegara anda itu buatan sebagian dari kami :-) ok, kalau begitu 5 orang yang 'show'?. btw, kami itu siapa? -- PakcikUnder Construction
[teknologia] Re: Teknologi dan perspektif (Re: Why I should work for Google)
On 1/17/06, Muhamad Carlos Patriawan [EMAIL PROTECTED] wrote: saya gak masuk, saya bilang diskusinya tentang ini udah kepanjangan, stop it.trims,saya setuju..tapi saya minta juga *please* ... kita (yg di milis ini) ini orang*tech ; paling tidak, tidak usahlah berkomentar kalau kita ini cuman bisa bikin panci saja.Show me Bro, don't just tell me. btw, yang show disini cuman 3, game, kamus offline, kamus on the fly. eh 4, ada Sam dengan salesforce? lainnya cuman tell atau OMONG DOANG (termasuk gue). Kalau dianalogikan startup, semua pada sibuk bawa presentasi powerpoint (OMONG DOANG), cuman 4 yang demo. SALAH TOTAL :-) Router yang anda pakai untuk forward traffic internet di persh dan negara anda itu buatan sebagian dari kami :-) ok, kalau begitu 5 orang yang 'show'?. btw, kami itu siapa?me dong dan ... mas adjie ...terus ada lagi kawan2 dari industri outsourcing india yang sudahgeleng2 kali dari kemaren2 :) good. berarti anda gak termasuk yang OMONG DOANG seperti saya. boleh saya tau udah berapa jauh outsourcing businessnya sekarang? berapa duit yang anda tambahkan ke devisa Indonesia? udah berapa kali outsource ke Indonesia? -- PakcikUnder Construction
[teknologia] Re: Teknologi dan perspektif (Re: Why I should work for Google)
On 1/17/06, Muhamad Carlos Patriawan [EMAIL PROTECTED] wrote: 2. Yang saya maksud diatas, engineer Indonesia yang belajar-bekerja di persh outsourcing Indiayang sebenarnya bisa banget memberi gambaran, peluang-peluang apa dan apa (sebagai orang Indonesia) agar sebagian persh Indonesia mendapatkan proyek outsourcing. udah cukuplah gambaran. cukup lecture tentang multi billion dollar business. saran saya, coba outsource beberapa project. show us, stop telling us. Sekalipun anda steve jobs yang punya kemampuan reality distortion, anda tetap perlu tunjukkan ke kita. jadi nanti kita ngikut.ya ente juga biasa saja lah...saya juga masih muda seperti ente,cuman karena melihat kenyataan,ada keinginan berubah,setelahberubah,melihat,merasa dan menganalisa sekian lama memberitahu yanglain.untung masih ada orang seperti pak budi yang punya know-how daningin sharing. outsource sudah BANYAK SEKALI dilakukan,tapi ya itu, ke india :)hahaha .. ini analoginya seperti suami yang bilang istri orang lain cantik. show us your wife. udah cukup know how. kalau mau know how, kasih link ini aja http://www.google.com/saya itu suka diskusi, tapi kalau udah bolak balik ke sini lagi, annoying. jadinya di judge OMONG DOANG, karna terlalu banyak. silahkan eksekusi, masalah dilapangan bisa di diskusi kan di sini. -- PakcikUnder Construction
[teknologia] Re: Akademisi vs Industriawan
On 12/30/05, enda nasution [EMAIL PROTECTED] wrote: Spesifik soal Roy Suryo ada beberapa kemungkinan lain ketimbang belum mampu untuk bisa berbeda pendapat [hehehe]. Perbedaan pendapat dan praktek duduk satu meja mengasumsikan semua pihak setara, minimal dari segi kemampuan untuk melakukan diskusi yang beradab. Kedua, harus ada saling kepercayaan, minimal pada institusi penyelenggara duduk semeja ini untuk berlaku adil dan seimbang dan tidak dimanfaatkan untuk kepentingan lain, kecuali untuk tujuan-tujuan yang sudah disepakati bersama. Ketiadaan dua elemen diatas saya kira yang membuat temen-temen ogah untuk duduk satu meja dengan om roy. Dan tentu aja konsekwensinya om roy bisa claim bahwa kita ga berani dll. Tapi ya masing-masing pilihan pasti ada konsekwensinya. kok jadi mirip2 tuntuntan GAM. hehe :p Anyway, kembali ke topik awal. :) ayo kembali ke topik awal. :)-- PakcikUnder Construction
[teknologia] Re: Akademisi vs Industriawan
On 12/31/05, Muhamad Carlos Patriawan [EMAIL PROTECTED] wrote: Beda dong om,nanti tiap apa2 dibilang ngeles :-) yang 'ngeles' itu jikabelum apa apa langsung menuduh demokrasi atau patent sebagai akarkesalahan :)) walah, tulisan om Carlos itu termasuk 'ngeles' apa termasuk 'reasoning' yah? hehehe sepertinya rada2 gak nyambung, nih. siapa yg menuduh demokrasi jd akar permasalahan? justru demokrasi itu bagus utk program2nya om Carlos kecuali ekspektasinya, lempar wacana ke milis, trus mengharapkan semua menundukkan kepala, setuju 100 persen. -- PakcikUnder Construction
[teknologia] Re: Fair trade - was Re: [teknologia] Re: Diskusi Stem Cell Research di Indonesia Bagian ke dua
On 12/26/05, Harry Sufehmi [EMAIL PROTECTED] wrote: On 12/26/2005 at 12:05 PM rofiq wrote:Long tail? saya yakin petani kopi banyak sekali di Indonesia, kalaupemerintah bisa mengatur trading mereka dengan importir luar, tentunyaderajat hidup mereka bisa jauh lebih baik. Saya sempat berusaha untuk memperbaiki nasib para petani kopi di daerah Lampung. Masalah mereka ada beberapa, yaitu:1. Menjual ke tengkulak, mereka mendapat harga yang tidak layak2. Kemampuan me-manage uang; uang yang diterima di foya-foyakan beberapa hari, kemudian sampai panen berikutnya mereka hidup miskin kembaliTapi, ternyata dari mereka sendiri tidak mau merubah kebiasaannya ini.Ya, susah juga jadinya... :-) sorry OOT, lucu tentang kopi luwak. http://blog.lifebeyondcode.com/blog/_archives/2005/12/30/1554924.html -- PakcikUnder Construction
[teknologia] Re: Akademisi vs Industriawan
On 12/30/05, Muhamad Carlos Patriawan [EMAIL PROTECTED] wrote: atau mungkin gak karna kita gak siap menerima keyakinan yang berbeda, om Zaki? di diskusi orang2 barat, saya sering dengar begini, I think mr.X will disagree with me.seolah2 menunjukkan kesiapannya untuk berbeda pandangan. Dalam dunia modern,seringkali bukan setuju atau tidak setujunya yangpenting,melainkan reasoning dibelakangnya. saya agak2 setuju tapi pada akhirnya gak setuju. :) Kalau reasoning nya bagus, dan tingkat pendidikan warganya bagus sehingga bisa terima reasoning itu, otomatis di dukung. Siapa yang bisa bikin reasoning yang bagus? expert, pakar, ahli. Unfortunately, di dunia demokrasi gak ada pakar. semua setara. Jadi siapa yang benar di dunia demokrasi? mayoritas, crowd. Jadi kalau saya bilang X dengan reasoning gak karuan, tapi ternyata semua orang mendukung, berarti X lah yang benar. http://en.wikipedia.org/wiki/The_Wisdom_of_Crowds ada penelitian tentang who wants to be a millionare, gak tau benar apa nggak. ternyata yang paling sering benar itu adalah ask audiences di banding 50-50 dan ask friend/expert. Tapi gak tau ini berlaku di Indonesia yang katanya tingkat pendidikannya rendah. hehehe ayo para pakar, salah sendiri milih demokrasi. :) Setelah itu, jika reasoningnya sudah didiskusikan sedemikian rupa dantampak pilihan mana yang paling reasonable,everybody (termasuk yang gak setuju) harus commit dengan kebijakan itu. Setuju. unfortunately diskusi tidak sama dengan voting (memilih). Di DPR ada voting, harus menyepakati sesuatu, harus bikin policy. Sementara di tempat lain seperti milis ini gak harus memutuskan sesuatu kan. kita diskusi, bikin wacana. -- PakcikUnder Construction
[teknologia] Re: Globalisasi 3.0
On 12/28/05, enda nasution [EMAIL PROTECTED] wrote: Nah, siapkah kita untuk mengikuti globalisasi 3.0 ini?Kalo sekarang kita mempersiapkan diri buat globalisasi 3.0 ketinggalan terus jadinya. Kapan mau di depan? :)IMHO, sebaiknya kita mempersiapkan diri untuk globalisasi 4.0, biar nanti kita yg nulis bukunya. :)*becanda pak hehe* sepertinya geek sudah berhasil take back the planet. pada pake version. geek banget. :p hehe -- PakcikUnder Construction
[teknologia] Re: Diskusi Stem Cell Research di Indonesia Bagian ke dua
On 12/26/05, Muhamad Carlos Patriawan [EMAIL PROTECTED] wrote: Sip,orang HCL angkat bicara. Gitu dong,kita punya pengalamandimana2,tinggal bagaimana saling membantu untuk satu tujuan.Masalah infosys mending baca dulu lah riwayat hidupnya Infosys danWipro,saya tadi ngakakwaktu denger infosys cs ini 'mega projek'. Bisnis outsourcing inibisnis hampir pasti untung Bro (walaubagaimanapun,beda dengan bisnis *tech yang extra-spekulatif sepertiBiotech dan NanoTech), margin profitnya tinggi karena ***gak perlubikin produk dari awal***; keyword yg mereka pakai BPO,customization,integrasi danSDM yang OK(bukan expert).Kalau yangmau lowtech,bisa kembangkan call center,modalnya hanya VoIP dan SDMyang oke dalam berbahasa inggris.Masalah kenapa persh macam Infosys gak berkembang di Indonesia: 1. kontak2. kontak 3. kontak ... Pak Hutapea sudah ungkapkan beberapa kali.hehehe ok. saya dukunglah . tinggal eksekusi nih. seperti kata pak Budi, kerja, kerja, kerja .. :) saya ini protes mulu. -- PakcikUnder Construction
[teknologia] Re: Diskusi Stem Cell Research di Indonesia Bagian ke dua
On 12/26/05, Budi Rahardjo [EMAIL PROTECTED] wrote: ps: lockheed (pembuat pesawat terbang) dulu menjadi salah satucikal bakal teknologi di California (silicon valley).banyak anak-anak startup yang kalau dirunut berasal darikeluarga yang kerja di lockheed. lockheed menjadi buffer dari SDM. IPTN = lockheed??? what a coincidence.(ataukah tanpa sadar kita mengikuti jejak SV?)pak Budi punya analisa kenapa IPTN gak menghasilkan startup seperti kasus lockhead? -- PakcikUnder Construction
[teknologia] Re: Stem Cell Research di Indonesia ?
On 12/24/05, Muhamad Carlos Patriawan [EMAIL PROTECTED] wrote: kayaknya rada gak pas nih, di indonesia justru hampir gak ada gontok2an dari dulu.perhatiin aja di ruang kuliah, semua pada takjub liat dosen sepertinya, dan meng-iya-kan aja semua.Cuman kadang gontok2an bisa agak sedikit keterlaluan, dalam kasus ini, jangan ragu2 minta maaf kalau merasa keterlaluan. Jadi tentang gontok2an, get used to it. dan kalau argue dibilang menyalahkan, wah ayolah kita meng-iya-kan aja semua. Jadilah milis ini kumpulan orang2 yang menganggukkan kepalanya semua. Dan bilang bahwa itu smart, dan setelah 30 tahun baru sadar, ternyata itu pembodohan.percayalah, itu yang akan membunuh kita. bukan pisau, bukan penentang ide kita, tapi teman yang hanya iya iya saja.Ini engambil argumentasi yang salah dech.Referensi 30 tahun itusama yang dibicarakan disini ini bedasekali. 180 derajat. Dulu, maju dan bekerja berbasis KKN; yang sekarang didiskusikan bekerjaberbasis kompetensi global.No KKN. hehe .. saya gak ada bilang KKN, om Carlos. Saya singgung tentang gimana kita melihat orang2 yang gak se-ide. tapi om Carlos lebih ngertilah pasti, karna tinggal di negara yang dengan sejuta ide berbeda. Kayaknya sejak awal silicon valley juga dipenuhi orang2 yang gak se-ide. Microsoft versus pendukung opensource (IBM, SUN, etc) gontok2an tentang ide proprietary versus opensource. yahoo versus google, microsoft versus apple. what else? you name it. Kita melihat mereka itu kurang kerjaan gontok2an, dan tapi liat kemana duit pergi? ke Amerika kan? kita penonton dapet duit gak? jadi menjadi tidak se-ide, berseberangan, jangan di tabu-kan. lagian boring kalau semua kepala isinya sama. Sebetulnya masalahkan kita(sebagian orang Indonesia)nyaris gak ada*trust* lagi antar sesama *sebagian* orang Indonesia (even yang paling jujur sekalipun) karena pengalaman dikibuli habis habisan selama 30tahun.Tapi yang di-ingin-kan oleh sebagian kecil Bapak2 kita (seperti PakBudi) adalah membangun melalui kompetensi RD.Tentunya,kesalahan di masa lalu menjadi pelajaran paling berharga,makanya yang penting bagi kita (generasi Muda --nih ye) adalahmelihat kontribusi positif apa yang kita butirkan dan menjadi watchdogjika usaha2 seperti ini menjadi proyek KKN versi 2.0.Jujur saja,dulu banget saya juga gak percaya bhtv,saya pikir,inimau apa sich,tapi beriring perjalanan waktu,melihat orang orang ***jujur***dibelakangnya dan pengalaman, melihat sendiri kemajuan di Bangalore dankota lain,ternyata bener eh,apa yang seharusnya dilakukan (RD). Wah, ini bicara tentang personal. siapa sih yang gak tau track record nya pak Budi dan kawan2? Kalau tentang personality, siapa sih yang gak respect sama pak Budi dan kawan2? Umumnya orang disini respect sama pak Budi. saya angkat topi sama dedikasi pak Budi. (serius, bukan menjilat.) Sayangnya,butuh waktu 6 tahun untuk menyadari kesalahan tersebut :(Carlos Mantap. mudah2an 6 tahun lagi om Carlos gak berubah, menyadari hal lain lagi. -- PakcikUnder Construction
[teknologia] Re: Stem Cell Research di Indonesia ?
On 12/24/05, Muhamad Carlos Patriawan [EMAIL PROTECTED] wrote: jadi menjadi tidak se-ide, berseberangan, jangan di tabu-kan. lagian boring kalau semua kepala isinya sama.Kalau gak se-ide ala di silicon valley, itu adalah you bikin Google,saya bikin Yahoo,terus bersaing. Tapi intinya sama,kita kompetisi melalui RD.Tapi bukan sayamau bikin google, terus yang lain gak ngapa ngapain:-) gak beda lah om. google versus yahoo dalam context search engine. bhtv versus rjv (rendang jengkol valley) dalam context industri. hehe .. Wah, ini bicara tentang personal. siapa sih yang gak tau track record nya pak Budi dan kawan2? Kalau tentang personality, siapa sih yang gak respect sama pak Budi dan kawan2? Umumnya orang disini respect sama pak Budi.saya angkat topi sama dedikasi pak Budi. (serius, bukan menjilat.) Memang personal.Terus terang kalau ide seperti bhtv atau pengembangan RD datang dariorang2 sedikit DOT(daftar orang tercela track recordnya) sudah darikapan hari tidak didukung karena biasanya ada udang busuk dibalik batu. hehe .. jadi ingat dulu awal2 ada muncul daftar orang tercela disini sebelum om Carlos ikut milis. saya kaget, ini milis fans club ABG atau apa? kok bawa2 nama orang. untung gak terlalu banyak lagi sekarang. dulu saya anjurkan bikin juga daftar orang terpuji trus dikirim ke surga. kita itu paling suka menggolongkan manusia dalam 2 kelompok. kelompok setan dan kelompok malaikat. orang2 yang berseberangan di masukkan dalam DOT. setiap kelompok merasa kelompok malaikat, yang lain setan. makanya saya bilang kita itu gak berubah sejak jaman suharto. bukan masalah KKN nya. tapi masalah perlakuan kita terhadap orang2 yang bersebrangan. dulu orang yang bersebrangan dianggap subversif. sekarang kita bikin DOT sendiri. kita berubah gak? tidak, mungkin udah mendarah daging. orang gak se-ide, di bilang menyalahkan, trus dibilang sirik. Jangan2 saya masuk DOT bentar lagi nih. hehe so, misalnya 6 tahun lagi saya mendukung cara2 bhtv, ntar dibilang ada udang dibalik batu. menurutku kita itu harus jelas, kalau mau seperti korea utara, silahkan bikin DOT. kalau mau pilih demokrasi, free competition, jangan bagi2 manusia dalam kelompok setan atau malaikat. kenapa? ini konsep yang susah, makanya adam smith bilang ini invisible hand. contohnya wikipedia. di korea utara gak mungkin bisa ada wikipedia. karna ada 2 kelompok di korea utara, kelompok setan (DOT) dan kelompok malaikat. http://www.penny-arcade.com/images/2005/20051216h.jpg Sayangnya,butuh waktu 6 tahun untuk menyadari kesalahan tersebut :( Carlos Mantap. mudah2an 6 tahun lagi om Carlos gak berubah, menyadari hal lain lagi.Insha Allah :-) kalau saya pun berkata sesuatu,itu semua ada faktanya dibelakang menggunakan angka,statistik dan fakta,jadi bukan pakaiperasaanItu makanya kenapa saya sangat pro dengan ide pengembangan RD diIndonesia.In fact,there's no other way...ini hanya masalah waktu saja. Carlosini baru mantap. akhirnya ada orang yang commit. -- PakcikUnder Construction
[teknologia] Re: Stem Cell Research di Indonesia ?
On 12/23/05, Budi Rahardjo [EMAIL PROTECTED] wrote: maaf mungkin pola berpikir kita berbeda.saya warga dunia ... bukan hanya warga indonesia saja.sayang kalau kita tidak peka kepada masalah orang banyak,masalah umat manusia. Selamat datang ke dunia paradox, Pak. Ngurusin kepentingan orang banyak VS ngurusin kepentingan diri sendiri . kalau kita ngurusin kepentingan diri sendiri sebenarnya kita ngurusin kepentingan orang banyak. kalau kita ngurusin kepentingan orang banyak, sebenarnya kita itu lagi ngurusin kepentingan diri sendiri. Misalnya, kalau saya punya banyak dollar, dan rupiah lagi lemah. Apa saya harus senang apa sedih? kalau saya ngurusin kepentingan orang banyak, harus sedih, tapi kalau ngurusin kepentingan diri sendiri, harusnya saya senang. Tapi menurut Adam Smith, saya harus senang. Kenapa? karna itu tindakan ekonomi, perekonomian di drive oleh market. Itu yang namanya invisible hand. dengan begitu market jadi bagus, dan baik buat kepentingan orang banyak. Tapi contoh itu berlaku untuk free competition seperti amerika. Nah Indonesia gimana? apakah free competition? atau gimana? society nya gimana? itulah pentingnya harus tau realita di Indonesia itu gimana. Tidak asal menjiplak apa yang ada di luar negri. Kalau menurut hukum paradox, di Indonesia terlalu banyak yang mikirkan kepentingan orang banyak. :) masih ingat semangat gotong royong? musyawarah untuk mufakat? hasilnya apa? KKN kan? welcome to the world of paradox. -- PakcikUnder Construction
[teknologia] libjingle
udah ada yang coba utak atik libjingle gak? http://code.google.com/apis/talk/index.html siapa tau ada yang mau bikin voipmerdeka perjuangan. :)-- PakcikUnder Construction
[teknologia] Re: Dictionary on the fly
2005/12/14, atrinia [EMAIL PROTECTED]: Hallo, perkenalkan saya Atrinia. Saya baru saja bergabung. Saya ingin memperkenalkan situs 'kamus on the fly: atrinia.com . Coba buka Google News dengan atrinia.com sbb: http://www.atrinia.com/en.id/news.google.com Lalu gerakkan mouse anda ke sembarang kata. Voila, ada window kecil muncul menampilkan arti bahasa Indonesia nya. Coba deh. Pasti gak rugi. Sumprit... Untuk bahasa lainnya silahkan dibuka halaman utama berikut: http://www.atrinia.com Perlu diperhatikan bahwa situs di atas hanya dapat melayani antara jam 06:00 - 18:00 WIB. Salam buat saudara Jaimy Azle, ternyata kita punya proyek yang serupa. Regards, Atrinia. mantap. kembangkan trus. makin rame nih yang nunjukkan hasil karyanya disini, udah ada game, kamus offline nya mr. Jamie, sekarang kamus on the fly.ayo, jangan ketinggalan yang lain. -- PakcikUnder Construction
[teknologia] Re: del.icio.us joins yahoo
2005/12/11, enda nasution [EMAIL PROTECTED]: On 12/10/05, Pakcik [EMAIL PROTECTED] wrote: http://blog.del.icio.us/blog/2005/12/yahoo.html Ayo, para start up web 2.0, kalau mau di beli yahoo, mungkin kata kuncinya TAG. Hal yang sama dengan flickr. benar gak yah? Kalau benar buruan beli paketag.comGile Yahoo, abis Flickr skrg del.icio.us . Google ketinggalan lagi. Digg bentar lagi dibeli juga deh.Lucunya, kalo ditanya business modelnya apa coba del.icio.us, yakin ga ada yang bisa jawab. http://upcoming.org/ juga udah dibeli kan sama yahoo. dan lagi2 ada tag nya. :) tapi bisa aja kebetulan sih tag itu. ini teori murahanku tentang yahoo yang terlalu di generalisasi: misalkan content di kategorikan dalam 3 kategori: 1. PERSONAL CONTENT (action: SEND and RECEIVE) tools: email, sms, etc send email, receive email 2. ISSUE, NEWS, GOSSIP, EVENT (action: SUBSCRIBE, PUBLISH, CONTRIBUTE) tools: blogs, social bookmark, tagging system, forum??, mailing list?? subscribe to blog, subscribe to new york times, publish entry, contribute to social bookmark tag (del.icio.us), subscribe to mailing list 3. KNOWLEDGE (actiona: SEARCH) tools: search engine (google) search how to install wordpress (go to google and type install wordpress) Dulu aku berpikir gimana caranya mengurangi peran google? Analoginya begini, kalau misalnya piring kotor kita taruh di dapur, kita gak perlu cari kan. dapur itu sebagai tag. coba kalau piring kotor kita taruh di kamar tidur kadang2, atau di toilet kadang2, kita perlu google untuk mencarinya. jadi daripada yahoo pusing bersaing di search sama google, mending dia cari jalan lain. makanya kuncinya tag. Berita tentang Indonesia, taruh di tag Indonesia. Dan ini bisa di lakukan oleh tagging system yang di drive sama komunitas. Dan del.icio.us adalah tentang ini. juga flickr, juga upcoming. Jadi sebenarnya kalau mau bikin startup, jangan pikir mau dibeli google, lebih gampang mikirnya mau dibeli yahoo. Seperti perang apple dengan ibm dulu, microsoft diuntungkan karna ibm dengan open standard pengen nyerang balik apple yang udah di atas angin. Yang kalah lebih haus. Jadi kalau bikin start up web 2.0, pastikan base komunitas dan di ada tagging system. :) dan pastikan di about ada nomer telpon gede2, karna yahoo bakalan nelpon. hehehe udah ah, pagi2 udah ngelantur .. :)-- PakcikUnder Construction
[teknologia] del.icio.us joins yahoo
http://blog.del.icio.us/blog/2005/12/yahoo.html Ayo, para start up web 2.0, kalau mau di beli yahoo, mungkin kata kuncinya TAG. Hal yang sama dengan flickr. benar gak yah? Kalau benar buruan beli paketag.com-- PakcikUnder Construction
[teknologia] Re: Article: reverse brain drain to India from US
2005/12/8, adi [EMAIL PROTECTED]: tapi, yang saya lihat pada diskusi seputar topik ini di milis ini,flow yang terjadi, begitu di tanya: 'OK, what's next?', dialogyg ada cuman nge-loop untuk selalu berkaca dan berkaca lagi. Pak Madesudah mengusulkan untuk belajar soal bagaimana kita bisa mengadopsi culture-nya, next, kembali lagi ke loophole. bagaimana strategi?rencana? implementasi? ayo what's next? :)-- Pakcik*kompor mode*
[teknologia] Re: Media Online: http://www.wartakita.com/
2005/12/1, enda nasution [EMAIL PROTECTED]: Dan belum om Bas, masih tetep dibuat nih business plannya. Asik banyak masukan, semua orang di Internet lagi kerajingan bikin startup kayaknya sekarang :D Why you should start a internet company today. http://www.allthatscool.com/archives/2005/11/why_you_should.php Ten Rules for Web Startups http://evhead.com/2005/11/ten-rules-for-web-startups.asp Startup Kit http://www.nickdenton.org/002173.html#2173 Dll. :) Asyik, banyak yang bikin start up. Sekali2 kasih insider information dong om Enda , biar pada kebakaran jenggot, sekalian untuk marketing dan manas2in. Gue pengen banget di Indonesia ada informasi gini2. Tapi startupnya harus rame dulu sih. Di US banyak banget berita gituan kan. Apple mau release inilah, yahoo mau akuisisi itulah. Kan asyik tuh, jadi rame. -- Pakcik Under Construction
[teknologia] Re: Media Online: http://www.wartakita.com/
2005/12/2, Muhamad Carlos Patriawan [EMAIL PROTECTED]: Kalo web2.0 dimana ya portal gosipnya ? web2.0 blog workgroup ? Ide bagus nih kalau ada yang bikin portal gosip startup web 2.0 Indonesia. -- Pakcik Under Construction
[teknologia] Re: Infrastruktur TI Indonesia was [teknologia] Bangalore, one of the least expensive cities
2005/11/26, Made Wiryana [EMAIL PROTECTED]: dalam email terdahulu carlos juga mengatakan bahwa singapore (NUS?) buka kantor di sana. jadi ingin tahu lebih lanjut. Carlos buka juga donk kantor di sana, minimal jual makanan Indonesia :-) Ide bagus nih. ayo dong om Carlos. Jadi mahasiswa2 nanti bisa kerja praktek disana. -- Pakcik Under Construction
[teknologia] Re: Infrastruktur TI Indonesia was [teknologia] Bangalore, one of the least expensive cities
2005/11/23, adi [EMAIL PROTECTED]: Tapi saya sangat tidak setuju kalau kritik terhadap BHTV, misalnya, bergeser menjadi budi rahardjo bashing (Pak, anda tidak perlu capek-capek menunjukkan who you are hanya untuk membuktikan bahwa ide BHTV itu benar hi..hi..). Sorry baru baca email, ini tentang saya yah? ok, saya minta maaf untuk diskusi tentang BHTV jika keliatan jadi seperti Budi Rahardjo bashing. -- Pakcik Under Construction
[teknologia] Re: Infrastruktur TI Indonesia was [teknologia] Bangalore, one of the least expensive cities
2005/11/24, Made Wiryana [EMAIL PROTECTED]: BTW, saran saya baca beberapa artikel di AI dan Society, yg tiap edisi membahas perkembangan industri TI di beberapa negara. Rata-rata ditulis oleh ethnographer dan orang teknis (bareng nulisnya). Tentu saja yg dibutuhkan adalah studi semacam ini tetapi tanpa lepas dari dunia nyata yang ada di Indonesia. Dengan kata lain tidak sekedar bermimpi dan di awang-awang. setuju. Bahan bakar mimpi adalah usaha yang berdasarkan dunia nyata, dan bahan bakar usaha itu adalah mimpi. -- Pakcik Under Construction
[teknologia] Re: Infrastruktur TI Indonesia was [teknologia] Bangalore, one of the least expensive cities
2005/11/24, Muhamad Carlos Patriawan [EMAIL PROTECTED]: Saya masih inget kalau Pakcik pernah gagal outsourcing projek ke Indonesia(ada di email sebelumnya),tolong kalau bisa di sharing juga ceritanya PakCik.Please. Wah, saya suka kelepasan . Saya emang pernah terlibat outsource kecil2an ke Indonesia. Kalau diminta share begini jadi repot, karna gak mau nyebut nama dan jenis projectnya. Karna orang2 nya kemungkinan besar ada disini. Tapi intinya, cari tempat outsource di Indonesia itu susah. Mungkin ada perusahaan2 gede , tapi salah satu alasan outsource kan reduce cost. Tapi kalau di cari perusahaan kecil yang punya 10 sampai 20 employee, banyak sekali penyakitnya. Gak bisa describe project in term of time lah, gak ada methodologylah. Paling parah itu merasa bisa. IT ini gampang2 susah. Kalau liat sekilas, bikin google itu gampang. Tentu dengan million assumptions dibelakangnya. Intinya gak bisa GET THE JOB DONE. Makanya saya sangat care sama perusahaan2 kecil ini dan gak mau bermanis2 sama istilah GET THE JOB DONE, harus keras. Kalau kita bilang kita itu bisa kok hanya perlu bisa get the job done. Hanya ini menyimpan million assumptions. Padahal Hanya ini adalah bagian paling susah. Tapi karna biasanya kita siapkan backup plan karna ini sangat risky, jadi aman2 aja. Cuman kalau saya recommend lagi misalnya ke Indonesia outsource setelah gagal 2 kali, mungkin akan berpikir 1000 kali untuk coba lagi. ok, gitu aja -- Pakcik Under Construction
[teknologia] Re: Infrastruktur TI Indonesia was [teknologia] Bangalore, one of the least expensive cities
2005/11/22, Budi Rahardjo [EMAIL PROTECTED]: Terus diskusinya, pakcik... Terlalu banyak yang mau di komentarin Pak. Panjang banget nanti. :) Gak akan ada abis2nya, tapi intinya saya merasa pak Budi dengan BHTV lebih memilih yang gak realistis. Pertama kali saya masuk milis ini, ada wacana tentang bikin journal. Sebenarnya saya mau ketawa saat itu (saya juga sindir kalau gak salah di salah satu email, i forgot). But that's your style. It's ok. Buat saya mimpi itu penting, tapi yang paling penting adalah realistis. Ketika saya tanya data SDM di Indonesia, data kerjaan yang bisa kerjakan BHTV, itulah gaya gue, pengen tau apa yang real. -- Pakcik Under Construction
[teknologia] Re: Infrastruktur TI Indonesia was [teknologia] Bangalore, one of the least expensive cities
2005/11/22, baskara [EMAIL PROTECTED]: On 11/22/05, Pakcik [EMAIL PROTECTED] wrote: Terlalu banyak yang mau di komentarin Pak. Panjang banget nanti. :) Gak akan ada abis2nya, tapi intinya saya merasa pak Budi dengan BHTV lebih memilih yang gak realistis. Saya justru melihat itu realistis. Gak tau juga yah. Gue yang gitu begonya atau gimana. Pas tanya SDM apa yang kita punya, gak jelas dan sepertinya rada anti orang yang kerjakan kind of accounting software. Padahal mungkin sebagian besar adalah orang yang kita punya adalah yang jenis2 begini. Pas tanya apa yang bisa di kerjakan BHTV? Saya sama sekali gak ketemu clue (component, i18n, art work, ngoprek). Tapi ini subjektif, loh. Yah, mudah2an lah sukses om Baskara dan teman2 yang lain mungkin banyak juga yang merasa itu realistis dan gak muluk2, ok, go ahead. Sampai saat ini yang realistis saya liat itu adalah usaha2 kecil itu. Karna itu yang ADA (REAL) di Indonesia. Itu yang perlu dirame kan, di bagusin. bukan mengharap2kan big company, bukan long digits dollar. :) Tapi kalau sukses bagi 3 digit dong yah, pengen jalan2 ke palley liat bang Carlos. :p -- Pakcik Under Construction
[teknologia] Re: Infrastruktur TI Indonesia was [teknologia] Bangalore, one of the least expensive cities
2005/11/22, Budi Rahardjo [EMAIL PROTECTED]: Saya berharap juga pakcik bisa tetap berjalan dengan yang kecil-kecil. Siapa tahu yang kecil-kecil ini bisa membuat lapangan pekerjaan bagi 100.000 pekerja, seperti yang ada di industri lain. Prove me wrong, pak. boleh tau progress reportnya BHTV Pak? Udah berapa lapangan pekerjaan yang di create BHTV Pak selama ini dengan nunggu2 Big Company? ps: sekarang di tempat pakcik ada berapa orang pekerja? 1 Pak, bikin software accouting lagi. :( -- Pakcik Under Construction
[teknologia] Re: Infrastruktur TI Indonesia was [teknologia] Bangalore, one of the least expensive cities
2005/11/22, Budi Rahardjo [EMAIL PROTECTED]: Pasalnya, kita sudah coba cara lama / konvensional (seperti yang diceritakan Pakcik dengan software house kecil2), tapi gak jalan. pak Budi berharap kita bisa jalan dengan yang gede, tapi gak jalan dengan yang kecil? Industri elektronika Indonesia, saat ini EKSPOR ke luar negeri adalah sekitar 6 milyar US. Tenaga kerjanya puluhan ribu orang. Ini saya setuju Pak. Terus di perjuangkan ini. Pakcik mungkin bisa membantu saya menjawab tantangan itu? Emangnya industri software Indonesia bisa menghasilkan apa? (Dan seberapa besar?) Mungkin zero Pak. Jadi BHTV gak ada agenda buat software industry? Jadi buat apa Microsoft, Google, dan lain2 itu ditunggu Pak? Suruh orang itu bikin pabrik elektronika? Tanya aja sama Carlos tentang situasi di Silicon Valley. Gak hebat2 amat (SDM, infrastructure, dsb.). [Makanya Carlos heran, kok inovasi / ide yang mungkin kelihatan sederhana dari aplikasi2 baru munculnya di sana?] Ini fact, kenapa disana? SDM nya emang lebih baik. My point is, orang di sana juga tidak sedemikian hebat kok. Saya yang termasuk biasa aja di Indonesia bisa masuk jajaran orang2 di sana, apalagi rekan-rekan yang pinter2. hehe .. Pernah dengar begini gak Pak? Dia itu gak hebat/pinter kok, karna rajin aja bisa begitu Bukankah orang yang gak bisa rajin itu adalah orang goblok? Sama dengan mereka itu gak ada apa2nya kok, hanya bisa GET THE JOB DONE. Sekali lagi, bukankah orang yang gak bisa GET THE JOB DONE itu orang goblok? Tapi mungkin ini bisa di perbaiki. Makanya selalu gue bilang Task no.1 itu adalah SDM. Selama ini gak bisa dipecahkan, no way. Karna industri ini tentang SDM. Issue kerjaan di US lari ke India bukankah itu tentang issue SDM? Ada SDM untuk mengerjakan kerjaan di India. And don't tell me that India is nothing, hanya bisa GET THE JOB DONE. Kecuali emang BHTV maunya industri yang padat karya, yang pake otot. Saya sangat mendukung ini. Karna kita punya banyak otot. Makanya, saya pingin pakcik jalan2 ke Silicon Valley. Tinggal di sana barang 2 mingguan. Wake up and smell the coffee. iya nih. :) pengen .. lagi tunggu siapa tau kecipratan, mungkin bentar lagi ada yang IPO disini, with 10 digits business :) -- Pakcik Lagi Mimpi ke Palley
[teknologia] Re: Bangalore, one of the least expensive cities
2005/11/21, Budi Rahardjo [EMAIL PROTECTED]: why not? kalau kita punya the best accounting software on planet kenapa tidak? Kalau itu yang kita bisa, kenapa bukan itu yang kita lakukan? Itu yang realistis. Gini deh. Anda sudah bisa mengalahkan Zahir Accounting? Do we need more Zahir Accounting? Berapa banyak software accounting yang kita butuhkan? Lihat saja, Zahir Accounting yang sudah sedemikian bagus masih belum bisa gede banget. hehe .. jadi penasaran gue, jadi jenis kerjaan apa yang pak Budi harapkan buat dikerjain BHTV? Kalau kita hanya punya developer yang bikin accounting software? mau bikin super-duper rocket science application? -- Pakcik Under Construction
[teknologia] Re: Bangalore, one of the least expensive cities
2005/11/21, Budi Rahardjo [EMAIL PROTECTED]: On 11/21/05, Pakcik [EMAIL PROTECTED] wrote: hehe .. jadi penasaran gue, jadi jenis kerjaan apa yang pak Budi harapkan buat dikerjain BHTV? Kalau kita hanya punya developer yang bikin accounting software? mau bikin super-duper rocket science application? Nope. Terus terang ... saya juga masih mencari yang jitu. Hanya jelas, kalau kita kompetisi dengan India dalam membuat generic applications (kayak accounting, dsb.) kita bakalan kalah. Yang sudah terbayang oleh saya (sampai saat ini): - komponen dari aplikasi, *bukan* aplikasinya sendiri. alasan: kita nggak pernah bisa bikin produk. (biar bagaimanapun saya masih salut dengan IPTN karena mereka bisa bikin produk sampai jadi) Jadi, kita hanya mengerjakan bagian dari produk yang mungkin produknya buatan India, Amerika, dll. apa beda komponen aplikasi dan aplikasi dari sisi Sumber Daya Manusianya? dan siapa yang ngerjain ini? bukan apa yang kita punya? yang developer software accounting itu? - customization. Orang Indonesia hobbynya ngoprek. Contoh: mobil apapun bisa jalan di Indonesia meskipun sudah tidak diproduksi lagi di LN :) Tapi... suruh bikin mobil gak jadi-jadi. Customization ini satu pekerjaan sendiri yang berat lho. Salah satu produk/servis perusahaannya Rusmin (Skysoft? di California) adalah internationalization (kalau gak salah). Itu pun udah cukup besar. internationalisation paling gede itu ke bahasa Jepang dan bahasa China. siapa yang bakalan ngerjakan ini?? - Hal-hal yang terkait dengan arts. Orang Indonesia biasanya lebih kreatif dan punya sense of art yang tinggi. (Hanya sayangnya takut komputer he he he.) in baru ide cool banget. Silicon Valley spesialis ART. :) funny - Research. (Atau itu kata bagusnya dari: ngoprek!) ngoprek?? ada riset gak di Indonesia? Silicon Valley spesialis oprek?? Nah kalau dilihat dari daftar di atas ... gak ada produk ya? Memang saya menghindari produk. He he he ... semua ide kerjaannya sangat baru. :) mungkin ini yang disebut ide baru. -- Pakcik Under Construction
[teknologia] Re: Bangalore, one of the least expensive cities
2005/11/21, Budi Rahardjo [EMAIL PROTECTED]: On 11/21/05, Pakcik [EMAIL PROTECTED] wrote: ... Saya bukan mengecilkan usaha BHTV, Pak. saya sangat mendukung, kok. Kadang terasa gak realistis. Kalau kita punya ikan teri, itulah kita makan. Kita bikin ikan teri yang enak. who cares about big company. ... Memang kita harus bedakan mana untuk kepentingan sendiri dan mana untuk kepentingan yang lebih luas. Nah, BHTV itu untuk kepentingan yang lebih luas. Kalau saya mau mikirin diri sendiri, ngapain capek2 mengerjakan BHTV :) Ya nggak? Kira-kira sama seperti pak Frederick Terman lah. Kalau dia nggak mikirin daerah California, mungkin sampai sekarang gak ada yang namanya itu Silicon Valley. Semua mungkin ada di East Coast. Tujuan BHTV adalah: menghasilkan devisa bagi negara kita. Itulah sebabnya fokusnya adalah ekspor. Ini memikirkan kepentingan negara kita, bukan sekedar membuat perusahan saja (yang tidak scale well). setuju Pak. berjuang terus. -- Pakcik Under Construction
[teknologia] Re: Infrastruktur TI Indonesia was [teknologia] Bangalore, one of the least expensive cities
2005/11/22, Budi Rahardjo [EMAIL PROTECTED]: Kalau didengarkan ceramahnya Richard Stallman, dia mengatakan bahwa sebagain besar software engineers tidak membuat produk yang proprietary :) atau bahkan tidak buat produk akan tetapi customization :) pak Budi, ini serius banget, pak Budi harus coba develope product. Bahwa customization is a very very bad idea. Ini pasti pengalaman yang berarti buat BHTV. Atau emang BHTV itu pengen diarahkan jad seperti ide Stallman? free software? Stallman gak akan setuju mendatangkan Big Company. You see, BHTV semakin gak jelas dan gak karuan. Jadi semakin membingungkan, apa itu BHTV. Bayangkan kalau pak Budi punya 1000 customer, dan harus customize. Ini yang gampang aja, berapa document/manual yang harus pak Budi siapkan? berapa customer service yang harus pak Budi siapkan? berapa engineer yang harus pak Budi siap kan? berapa banyak dan jenis bug yang akan muncul? how complicated dagangan pak Budi? Customization adalah yang harus dihindarkan sebisa mungkin. Software itu product yang sangat complicated pak Budi. Kalau mau belajar berapa complicatednya software, belajar dari netscape. Netscape itu nyerah akhirnya harus nulis from scratch codenya. Bayangkan kalau windows di customize ke tiap user. mau jadi apa microsoft. Kalau mereka punya 10 ribu employee, dan tiap customer di kasih ke 10 employee, mereka cuman bisa handle 1000 customer. Tantangan develope product itu adalah, bikin supaya gitu fleksibel banget, jadi harus bisa predict any needs ke depan. Jadi perubahan jangan di software, tapi di customernya. Dan software yang bagus itu, harus bisa bikin perubahan di sisi customer seminimal mungkin. Nah, kalau kita lari ke servis, bukan produk ... maka seharusnya kita hentikan membuat accounting software lagi. Ya nggak? Ini makanya yang saya tanya kemarin. kerjaaan apa dong yang bisa dikerjakan BHTV. pak Budi bahkan gak ada kasih contoh yang jelas. so what BHTV gitu loh? hanya mimpi? saya jadi meragukan BHTV nih. Lagian software accounting itu hanya contoh bahwa yang type SDM begitu yang kita punya. Kasih ide lain dong, bikin product apa, yang kira2 apa yang bisa dikerjakan mereka yang bikin software accounting itu. Dulu Tan Malaka ini sangat meng-kritik orang Indonesia tentang gak realistis dan rasionalnya. Ternyata puluhan tahun udah berlalu, masih begitu. Mungkin Ram Punjabi generation? sinetron tetap menawarkan yang gak realisitis? Pak, tau berapa lama life cycle nya ide di google? Kalau max levchin, 6 bulan Pak. Kalau ada ide, di test, dan gagal. bagusnya ide itu dikubur. Karena ini itu paling 5 persen dari kerjaan, sisanya execution. Sudah berapa lama ide BHTV Pak? dan sudah berapa lama ide tentang mendatangkan Big Company? Ini kelemahan orang kita, sangat lama untuk memastikan suatu ide itu gagal. Sorry terlalu banyak saya arguing BHTV. Ini email saya yang terakhir tentang BHTV, suda terlalu banyak bales email. Please argumen saya dianggap sebagai kritik, bukan anti BHTV. Terus berjuang buat BHTV nya Pak. -- Pakcik Under Construction
[teknologia] Re: Infrastruktur TI Indonesia was [teknologia] Bangalore, one of the least expensive cities
2005/11/22, Budi Rahardjo [EMAIL PROTECTED]: On 11/22/05, Pakcik [EMAIL PROTECTED] wrote: pak Budi, ini serius banget, pak Budi harus coba develope product. hi hi hi. Sudah pernah. Waktu di Canada dulu (tahun 88?) saya pernah mendirikan sebuah software house yang bergerak di bidang biomedical. Kami gulung tikar pada tahap requirement, dan karena ternyata bidang yang kami tekuni terlalu maju (dan mahal, maklum bidang kesehatan). tahap requirement udah gagal? dan itu pengalaman develope product? PS: produk2 yang kami maksudkan baru muncul sekarang2 ini. We were ahead of our time. pantesan suka gak realistis. sukanya ahead of time. Bahwa customization is a very very bad idea. Ini pasti pengalaman yang berarti buat BHTV. Wah harus disamakan dulu yang dimaksud dengan customization. Coba kalau kita lihat produk seperti SAP, Oracle, dsb. Produk ini membutuhkan customization untuk client2nya. Sekali customization = US$1 juta cing! Sekarang udah banyak di Jakarta ginian Pak. Gak perlu BHTV. Intinya mereka reseller. Jualan di Indonesia. Atau emang BHTV itu pengen diarahkan jad seperti ide Stallman? free software? Ingat bahwa BHTV itu *TIDAK* harus software :) Dia bisa biotech, dsb. ini gak ahead of time juga Pak? Kan yang namanya teknologi bukan sekedar software atau bahkan IT. Saya sering dimarahi orang karena kelihatannya kok BHTV itu sama dengan IT, padahal tidak harus. Hanya, masalahnya ... saya hanya mengerti IT. Itupun hanya subset dari IT. Makanya harus ada banyak orang yang membantu. You see, BHTV semakin gak jelas dan gak karuan. Jadi semakin membingungkan, apa itu BHTV. Nah, makanya 1. baca sejarah tentang Silicon Valley 2. atau ... baca tulisan PDF saya yang tadi saya emailkan URLnya Bayangkan kalau pak Budi punya 1000 customer, dan harus customize. Lagi-lagi kita mungkin bicara hal yang berbeda. Customization itu tidak harus mengoprek untuk setiap user. Contoh (to simply things, hanya sekedar contoh lho), ketika membuat program kita harus mempersiapkan hooks agar software kita bisa digunakan di Uzbekistan, misalnya. Jangan sampai ketika software mau dipakai di Jerman atau Uzbekistan ternyata harus rewrite dari scratch karena kata2nya dihardcoded di dalam software. (Pengalaman saya mengaudit software, seperti itu.) Berarti harus memisahkan antara bahasa dengan logika program. Contoh lagi. Customization bisa dilakukan dengan membuat hooks yang memudahkan user melakukan customization. Ini yang terjadi dengan dynamic web sites / portal / blogs, dimana user dapat melakukan personalisasi (bukan customization?) sendiri-sendiri. Namun, ada juga user (misalnya corporate user) yang tidak punya waktu untuk ngoprek. Nah, ini potensi bisnis. Misalnya, ada perusahaan yang menggunakan Drupal (lihat http://drupal.org) sebagai basis dari CMS dan dia minta konsultan untuk melakukan customization sesuai dengan kebutuhan mereka. hahahaha .. baru dengar ada customization begini. misalnya product di develope di US. trus di suruh orang di Indonesia, yang bukan developer productnya supaya customizable. Ini benar2 cara gila. doomed. Contoh lagi. Kira-kira bulan puasa saya dihubungi oleh sebuah bank yang ingin minta dibuatkan sebuah Linux distribution yang cocok untuk bank tersebut. Jadi semua clientnya akan diberikan CD yang berisi Linux yang sudah di-customized untuk Bank tersebut. Mudah-mudahan contoh-contoh di atas bisa memberikan gambaran. Kalau anda ikuti business model yang ada saat ini, customization merupakan requirement dari client! Jika program anda tidak dapat di-customized, maka mereka akan cari yang lain. Ini menandakan bahwa pak Budi hanya user. Tidak pernah develope product. waduh, benar2 gawat. Jadi, saya mengklaim bahwa saya bukan pakar software eng. (Meskipun saya mengerti, tapi saya bukan pakarnya. Harus tahu diri. he he he. Jadi tentu kami2 membutuhkan bantuan, cerita, pengalaman dari rekan-rekan semua.) Bukannya pak Budi dosen Object Oriented di Elektro? am I incorrect about that? Bayangkan kalau windows di customize ke tiap user. mau jadi apa microsoft. Inilah yang membuat saya lebih suka Linux :) tapi pak Budi mau mendatangkan Microsoft. :) Ini makanya yang saya tanya kemarin. kerjaaan apa dong yang bisa dikerjakan BHTV. pak Budi bahkan gak ada kasih contoh yang jelas. so what BHTV gitu loh? hanya mimpi? saya jadi meragukan BHTV nih. Coba deh ke Silicon Valley. Jalan2... aja. Nanti baru kebayang. hehe .. bayarin ongkosnya dong Pak Saya malah memimimpikan adanya biotech di BHTV. :( [Life sciences di Singapore maju banget euy!] ahead to time lagi? :) Kritik saya terhadap orang Malaysia atau Singapore adalah mereka tidak kreatif. Dan Indonesia lebih OK dengan mimpi2nya? Don't find something wrong? Soal sudah berapa lama BHTV? Saya sendiri baru terlibat sejak tahun 1998(?). Mau tahu berapa lama berkembangnya Silicon Valley? Terman memulai idenya di tahun 1940
[teknologia] Re: Bangalore, one of the least expensive cities
2005/11/21, Budi Rahardjo [EMAIL PROTECTED]: Saya perhatikan (tidak punya data yang sahih), para software developer di Indonesia kebanyakan buat aplikasi kecil2 (seperti accounting, dll.) yang sifatnya *PROPRIETARY*. Kayaknya sih cukup untuk makan mereka sehari-hari, tetapi tidak/belum menjadi industri. ada perkumpulan (tempat tukar2 informasi) dari yang bikin SOFTWARE2 KECIL ini nggak? menurut gue, ini yang REAL di depan mata. kenapa ini gak DIRAME kan? biar jadi industri. Kebanyakan yang bikin software2 kecil ini, ada sekarang, besok2 udah bubar. Karna biasanya anak2 muda yang baru lulus atau belum lulus kuliah yang bikin. Belum ada pengalaman. Perlu di arahkan biar jangan mati. Gue orang yang percaya sama URUTAN. Bahwa itu harus dimulai dari pengembangan manusianya. Di Silicon valley dulu gak ada Google, Microsoft, dan lain2 itu. Manusianya yang bikin itu. Dulu gak ada infrastruktur bagus disana, manusianya yang bikin. Jadi ini kritik saya buat BHTV. Mendatangkan Google, Microsoft dan lain2 itu bukanlah prioritas. Gak perlu diharap2kan. Membangun infrastruktur seperti di Cimahi juga bukan. Mulainya harus dari Task no. 1 membangun manusianya. Karna yang ada, yang REAL adalah yang bikin software2 kecil, ya ini di rame kan. ada data berapa jumlah developer di Indonesia gak pak Budi? Kalau ITB, paling bisa menghasilkan 200 developer tiap tahun kan?? Dari situ berapa orang yang capable? Bagi yang bilang software development adalah fancy typing, pasti akan menjawab, semua developer Indonesia itu capable. Dulu baca berita, katanya pemerintah menyiapkan 300 hektar di cikarang untuk microsoft research center. 300 hektar? mau ngapain? nanam singkong? Jadi kita hentikan lah mimpi di siang bolong beginian. Kalau kita mau maju IT nya, ayo kita rame kan apa yang REAL di depan mata kita. Gue lebih senang kalau kita ekspos perusahaan2 kecil itu. Tunjukkan bahwa kita berkualitas lewat perusahaan2 kecil itu. Kalau kita udah rame di Indonesia, perusahaan2 raksasa itu akan datang dengan sendirinya. -- Pakcik Under Construction
[teknologia] Re: Bangalore, one of the least expensive cities
2005/11/21, Budi Rahardjo [EMAIL PROTECTED]: Kalau di Indonesia, ketika kita kumpul2 ... kebanyakan yang datang *MINTA DISUAPI*. Mereka datang kemudian bertanya, saya dapat apa? Dalam pertemuan BHTV pun saya mendeteksi aura ini. Kalau nggak dapet apa-apa (dalam jangka dekat), ngapain saya ikutan ini. Padahal dalam pertemuan seperti inilah timbulnya ide, bisnis, sparks, etc. Jadi BHTV dibangun di atas orang2 ini? Gue orang yang percaya sama URUTAN. Bahwa itu harus dimulai dari pengembangan manusianya. Di Silicon valley dulu gak ada Google, Microsoft, dan lain2 itu. Manusianya yang bikin itu. Dulu gak ada infrastruktur bagus disana, manusianya yang bikin. Are you sure? he he he. Contohnya manusianya yang dibikin dulu itu gimana? SDM yang gimana? bukannya pak Budi yang bilang bahwa Silicon Valley itu culture? Dan Culture itu tentang manusia kan? Apa Silicon Valley itu adalah tentang culture Big Company? So apa pentingnya mengharapkan Big Company datang kalau Silicon valley itu bukan tentang Big Company. Liat video lucu steve ballmer yang yang teriak2 developer .. developer .. ? Liat gimana steve jobs memuji developernya abis setiap keynote? baca google gak, claim mereka punya the best human resource? Heboh berita engineer dari sun banyak pindah ke Google. Berapa orang Carlos (gue percaya Carlos good engineer :) ) bisa kita dapet di Indonesia? Kalau pak Budi bilang ada banyak, saya kira pak Budi terlalu banyak bikin asumsi dibelakangnya. Atau berharap import engineer dari luar negri? Kalau kita mau maju IT nya, ayo kita rame kan apa yang REAL di depan mata kita. Kalau yang di depan mata adalah short term bikin accounting software semua, saya yakin bakalan tetap seperti itu seumur hidup. he he he. why not? kalau kita punya the best accounting software on planet kenapa tidak? Kalau itu yang kita bisa, kenapa bukan itu yang kita lakukan? Itu yang realistis. Pak Budi bikin product dong (atau jangan2 udah ada??), jangan consulting aja. Biar kerasa susahnya cari SDM di Indonesia. Pengalaman develope product bisa jadi masukan bagus untuk BHTV mungkin. Anyway, saya tetap mendukung usaha pak Budi untuk bikin BHTV. Mimpi itu bagus, tapi jangan mimpi terus, get real sekali2. Keep fighting untuk BHTV nya. -- Pakcik Under Construction
[teknologia] Re: Akuisisi (was: Re: Gosip IT :) )
2005/11/19, Muhamad Carlos Patriawan [EMAIL PROTECTED]: Atau ... tetap menjalankan perusahaan sendiri yang NOT FOR SALE. Memang ini bertentangan dengan aliran yang ada saat ini, tapi itu yang saya lakukan. I want to keep my company. :) Bicara Akuisisi ini sangat menarik dari sisi bisnis khususnya IT. Memang banyak persh IT inovatif yang exit strateginya cenderung untuk di-akuisisi dibanding go-to-IPO atau tetap private karena kondisi market/pasar. Seperti di bukunya T. Friedman (World is flat),saat ini untuk meniru model persh inovatif lain gak terlalu susah,banyak sekali company yang menawarkan produk sejenis atau lebih dikenal sebagai me-too sehingga market dipenuhi produsen yg menghasilkan barang-barang sejenis (hanya berbeda pada feature sedikit-sedikit saja). Sementara jumlah konsumen tetap sama(tidak bertambah) dan kecenderungan lain konsumen/buyer--terutama Enterprise market--, adalah membeli produk dari produsen yang paling atau lebih stabil (dalam hal ini kualitas produk,lamanya produk berada di market,kekuatan finansial dan management). Akhirnya ya begitu,kebanyakan perushaan2 inovasi tersebut lebih milih di-acquired dibanding tidak kuat menghadapi persaingan didepannya. Kenapa milih di jual? Ini ada link menarik kenapa netnewswire di jual ke newsgator. http://daringfireball.net/2005/10/the_life Software yang dibangun pasangan suami istri. Masalahnya adalah waktu. Tapi ini bisnis kecil sih, bisnis kacangan, paling penjualannya puluhan ribu US dollar per tahun, bukan multi billion dollar business, seperti yang sering di tulis om Carlos. :) Lagi senang mengamati solo developer dan perusahaan2 kecil begini. Bosan sama google, yahoo, microsoft. Ada beberapa lagi yang saya amati: http://nick.typepad.com/ yang bikin feeddemon (udah dijual juga ke newsgator) http://www.37signals.com/svn/ yang bikin basecamp http://www.joelonsoftware.com/items/2005/11/18.html yang bikin fogbuz http://www.delicious-monster.com/ Masih banyak lagi. Banyak belajar dari orang2 yang sangat produktif ini. Tapi paling senang dengan tulisan2 joelonsoftware. Artikel2 nya adalah banyak tentang gimana dia menjalankan perusahaannya. Belum ada kayaknya perusahaan IT Indonesia yang ekspos dapurnya ke luar, biar orang bisa belajar. Mungkin lagi sibuk ngejar2 project pemda. :) -- Pakcik Under Construction
[teknologia] Re: Akuisisi (was: Re: Gosip IT :) )
2005/11/19, Muhamad Carlos Patriawan [EMAIL PROTECTED]: Kenapa milih di jual? Ini ada link menarik kenapa netnewswire di jual ke newsgator. http://daringfireball.net/2005/10/the_life Software yang dibangun pasangan suami istri. Masalahnya adalah waktu. Tapi ini bisnis kecil sih, bisnis kacangan, paling penjualannya puluhan Biarin aja Bang PakCik kacangan,tapi kalau ada solo Developer yang bisa bikin di Indonesia dan making puluhan ribu Dollar masuk ke kantongnya pribadi,kan bagus banget itu dari sisi finansial + intelektualitas :) Masih banyak lagi. Banyak belajar dari orang2 yang sangat produktif ini. Tapi paling senang dengan tulisan2 joelonsoftware. Artikel2 nya adalah banyak tentang gimana dia menjalankan perusahaannya. Belum ada Boleh tahu URL-nya Bang PakCik ? Itu aja url yang gue tau. Ayo dong, yang punya perusahaan, pada buka dapurnya dong. :p Gimana manage waktu, gimana manage orang, gimana hire developer. Gimana stategi to get the job done. Tentang pricing dan lain2. Sekalian evaluasi diri sendiri. Biar ada contoh, ada yang real di depan mata. Mungkin startup nya pak Budi bisa di ekspos tuh. :) Orang2 cuman dengar perusahaan2 raksasa di US sana. Bermodalkan mimpi di siang bolong, bikin usaha IT, gak tau deh apa jadinya. -- Pakcik Under Construction
[teknologia] Re: Web 2.0 (was Re: [teknologia] Re: [JUG-Indonesia] Gratis jadi mode)
2005/11/16, Patriawan, Carlos [EMAIL PROTECTED]: Kedua, Yang masih heran,kenapa ya aplikasi2 web 2.0 seperti Meebo gitu masih munculnya dari Valley (yang membuat integrated instant messaging), harusnya aplikasi three-employees begitu bisa dibuat dimana2,termasuk Indonesia atau bahkan Kenya. kenapa heran? kita itu consumen, bukan produsen, jadi gak mengherankan kalau gak ada product di indonesia. yang banyak itu reseller. liat blog, kita udah dengar blog berapa tahun, apa yang bisa kita lakukan yang berhubungan dengan blog? yang paling maju kan bisa install wordpress. Terus tentang aplikasi web 2.0. Kadang ini lucu, kita itu paling suka anggap gampang semua. Ketahuan gak pernah really involved di software development. Aku ada pengalaman 2 kali outsource ke Indonesia, dan dua2nya gagal total. Masalahnya ya ini, menganggap gampang semua. Terlalu optimis, tapi gak rasional. Menganggap 1 hari 100 jam. Terus tentang 3 employees, emangnya gampang cari 3 developer di Indonesia? Cari 100 developer gampang di Indonesia, tapi 3 susah. Makanya heran kalau mau ada microsoft research centre. Trus mau bikin silicon valley. mau cari orang dari mana? Emangnya silicon valley itu kota hantu dengan infrastructure yang mewah?? Jadilah orang yang rasional, jangan terlalu banyak nonton sinetron setan2 di tv, hehe :) Jangan terlalu optimis, udah bosan sama orang optimis, kayak orang MLM. hehe :p -- Pakcik Under Construction
[teknologia] Re: Fwd: [bhtv] Building the Next Google
2005/11/14, Budi Rahardjo [EMAIL PROTECTED]: 5. Launch Early, Launch OftenExpose your product to a community of users as soon as possible. Google has done this brilliantly with Gmail and Google Maps, letting the audience pound on the product and make suggestions about what's working and what's not. Be careful, though: If users are clamoring for specific features, you should either incorporate them immediately or give a clear explanation of why not. Firefox and Flickr were two of the most popular technologies of the past year, and their developers went to great lengths to incorporate suggestions from their audiences into the services. Imeem, a Palo Alto-based startup, tapped 10,000 testers to hone its social networking software, releasing product updates weekly. anyway, banyak gak startup di Indonesia? ayo dong, launch disini productnya. siapa tau ada yang bisa di review dan kasih masukan. Kemarin2 itu udah ada yang posting tentang product game sama kamus. Ada yang bikin product yang berhubungan sama blog gak?? Atau masih sebatas installing wordpress?? -- PakcikUnder Construction
[teknologia] Re: Web 2.0 (was Re: [teknologia] Re: [JUG-Indonesia] Gratis jadi mode)
2005/11/10, boy avianto [EMAIL PROTECTED]: On 10/11/05, Patriawan, Carlos [EMAIL PROTECTED] wrote: Ada beberapa presentasi darinya yang lumayan menarik,baca deh Web 2.0 di http://www.kpcb.com/team/bio_detail.php?frm_id=9 Asik, ada yang ngangkat topik Web 2.0 =). Ada yang minat memberi tanggapan? Saya sih 'pedoman'nya dari tulisan Tim O'Reilly: http://www.oreillynet.com/pub/a/oreilly/tim/news/2005/09/30/what-is-web-20.html Concern saya adalah, business model berbasis Web 2.0 yang mana yang bisa diterapkan di Indonesia. Hum. Feasible gak ya? Atau cuma mimpi? Tapi selain business model sebenarnya yang menarik apakah Web 2.0 itu hanya sekedar jargon atau memang benar-benar happening? Ini quote paul dirac tentang poetry: In science one tries to tell people, in such a way as to be understood by everyone, something that no one ever knew before. But in poetry, it's the exact opposite. Web 2.0 itu mirip poetry, sesuatu yang udah kita tahu, tapi dibikin kita bingung/pusing cari tau apa itu Web 2.0 hehehe -- Pakcik Under Construction
[teknologia] Re: Web 2.0 (was Re: [teknologia] Re: [JUG-Indonesia] Gratis jadi mode)
2005/11/10, boy avianto [EMAIL PROTECTED]: On 10/11/05, Pakcik [EMAIL PROTECTED] wrote: Ini quote paul dirac tentang poetry: In science one tries to tell people, in such a way as to be understood by everyone, something that no one ever knew before. But in poetry, it's the exact opposite. Ini pada langganan Quote of the Day semua ya? Ini yang hari ini atau kemarin kan? Hehehe. hehe .. ketahuan deh. kadang ada quote2 yang lucu, senang bacanya. ada yang nyediakan feed quote2 indonesia gak yah? Web 2.0 itu mirip poetry, sesuatu yang udah kita tahu, tapi dibikin kita bingung/pusing cari tau apa itu Web 2.0 Berarti gak lebih seperti halnya jargon AJAX begitu? Hanya sekedar 'renaming schema' dan kemudian diarahkan utk generate more cash? gak tau juga. Istilah blog juga dulu di ributkan, tapi sekarang udah pada diem. Web 2.0 juga mungkin akan seperti istilah blog. generate more cash? mungkin juga ada yang bodoh, invest gara2 label Web 2.0. Minimal Web 2.0 menciptakan market baru yaitu orang2 bingung hehehe :P Ayo pada bikin buku tentang Web 2.0, peminatnya pasti banyak. hehe -- Pakcik Under Construction
[teknologia] Re: Artikel Pilger: Suharto to Iraq
On 10/24/05, Budi Rahardjo [EMAIL PROTECTED] wrote: di acara jay leno, dia mengambil 3 orang sembarang di jalankemudian diadu dalam kuis.wah... kasihan sekali melihat bloon-nya (maaf) orang tersebut.kelihatan betapa kacaunya pendidikan di sana.mereka sangat tidak peduli terhadap hal2 yang di luar lingkungan lokal mereka. contohnya, ditanya soal letak kanada di atlaspun mereka mungkin tidak tahu. he he he. Banyak tau sekarang gak jaman lagi. (hehe ikut2an Carlos, pake kata2 gak jaman). Donald Knuth jangan-jangan gak tau ada Indonesia, karna itu bukunya gak ada di terjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. :) Tapi di Indonesia mungkin perlu banyak tau, karna berguna untuk jadi komentator. Hampir susah dicari pemain, yang banyak komentator yang banyak tau. Dengan modular design dimana2 sekarang ini, hampir susah dicari orang yang tau semua hal (banyak tau). Dia hanya tau modulnya sendiri. Jadi itulah pentingnya kolaborasi. Cukup banyak orang2 yang banyak tau aku kenal di Indonesia menghiasi koran2. Tau operating system? tau. Tau processor? tau. Tau tentang security? tau. Tau search engine? tau. Tau database? tau. Tiba di tanya, bisa bikin nggak? nggak. Ujung2nya jadi komentator, gak bikin apa2. Btw,nyalahin Puskesmas juga **gak jamanya** lagi sekarang, kayaknya ini salah tulis. puskesmas itu soko guru sistem kesehatan di negara mana pun.maksudnya rekan kita itu, udah gak jamannya lagi kita carikambing hitam gitu. yuk kita maju sama-sama yuk... setuju. karna jaman sekarang ini di Indonesia, semua kambing hitam. jadi gak perlu jauh2 cari kambing hitam, tinggal ngaca aja. hehehe .. -- PakcikUnder Construction
[teknologia] Re: Jam waker, Test Driven Development, dan Bug Tracking Software
On 9/25/05, Ikhlasul Amal [EMAIL PROTECTED] wrote: Apa iya memang selalu begitu?Weker atau alarm sering saya aktifkan untuk keperluan sedia payung sebelum hujan, persiapan sebelum musibah telat bangun datang. Padabanyak peristiwa saya malah terbangun sebelum jam weker berbunyi, yangbarangkali mengindikasikan rencana bangun tersebut masih tersimpan di penjadwal bioritmik tubuh. Gak selalulah. Dan ini juga subyektif kok, gak ada fakta. Mungkin ada juga tipe orang yang gak bisa bangun tepat waktu tanpa jam weker dari awalnya, gak tau. Teman satu kamarku biasanya pake jam weker. Guess what? Siapa yang bangun? Aku yang biasanya bangun karna jam weker dia bunyi. Jadi bisa aja mungkin pake tools, tapi pura2 gak tau kita pake tools, hehe .. tapi ini susah, karna ini unconscious. Ini ada buku bagus untuk belajar tentang conscious dan unconscious. http://www.amazon.com/exec/obidos/ASIN/0201379376/ref=sib_rdr_dp/103-9115917-0469448?%5Fencoding=UTF8no=283155me=ATVPDKIKX0DERst=books Trus sejak ada address book di handphone, skrg bisa ingat nomer telpon gak? kalau aku nomer telpon sendiri juga gak ingat, tapi mungkin ini gak terlalu penting untuk di control. Kalau mau fakta, bisa ke polisi lalu lintas. Di Jepang itu kalau ke polisi lalu lintas ada datanya. Semakin lalu lintas di control dengan rambu2 yang strict, tingkat kecelakaan semakin meningkat. Tapi kalau dibandingkan dgn Indonesia, di rata2kan, tingkat kecelakaan di Indonesia jauh lebih tinggi. Jadi secara rata2, tetap aja yang managed well lebih bagus. Tapi untuk kasus programmer, siapa yg butuh rata2? Kalau ada yg prefer rata2, tool2 yang take control itu mungkin perlu dipakai. -- Pakcik
[teknologia] Re: gontok2an
On 9/23/05, Ronny Haryanto [EMAIL PROTECTED] wrote: On Fri, Sep 23, 2005 at 11:47:08AM +0200, Ariya Hidayat wrote: Let me admit again, i am fan of Djikstra. :) dia bisa nulis OS di kertas untuk suatu mesin, padahal mesinnya belum ada. Dan ketika mesinnya jadi, OS nya jalan perfectly. Tapi nggak semua orang seperti Djikstra :-PSorry sakit pedantic saya lagi kumat :-)Kalo yg dimaksud ini http://en.wikipedia.org/wiki/Edsger_Dijkstra makanamanya Dijkstra, bukan Djikstra. iya, sorry2 .. mungkin aku kebawa2 eDjaan lama bahasa Indonesia. :) -- PakcikUnder Construction
[teknologia] Re: gontok2an
On 9/22/05, Monang Setyawan [EMAIL PROTECTED] wrote: Jadi ingat kata dosen saya dulu : Semakin cepat kamu menyentuhkomputer (meninggalkan kertas dan pensil), semakin lama programmu akanselesai. :) let me admit it. actually, i hate computer. hehe .. ini kebiasaan ku kalau di depan computer: 1. baca email/mailing list 2. baca berita/blog 3. browsing2 4. kalau programming, kecenderungannya trial and error. Programming itu biasanya pasti ada masalah. Solusinya? cari code snippet pake google, coba gabungkan dgn program, kalau jalan ayo teruskan, kalau gak jalan, coba cari lagi yg lain. Gak tau kenapa kecenderungannya kalau di depan komputer itu trial and error. Seolah2 tujuan itu hanya supaya program jalan. Apalagi kalau udah di kejar2 deadline. Makanya aku penggemari quote2: Programs must be written for people to read, and only incidentally for machines to execute. Computer Science is not about computer Akhir dgn kecenderungan tadi, aku kehilangan kontrol sama codeku. And kemudian aku butuh bug tracking seperti fogbuzz nya joel on software. I don't really agree with bug tracking. Dengan bug tracking kelihatannya developer udah kehilangan kontrol (seolah2 ada ribuan bug). Akhirnya mulai lah bug development cycle. Tapi realita adalah kita gak nulis OS sendiri, compiler sendiri. Belum lagi kebergantungan sama API (API programmer :). Kalau ada masalah sama API cuman bisa nangis. Ini mungkin menghasilkan bug. Untuk kasus ini, mungkin perlu bug tracking. Nah, untuk ngambil kontrol itu, makanya aku pilih gontok2an, pilih nulis dokumen detail, dan kalau bisa pilih nulis code di kertas bukan di computer. Ini kebalikan dari bug tracking, yaitu ngetrack gimana program jalan. Test Driven kelemahannya, hampir gak mungkin nulis semua test. Dan dengan test driven, sebenarnya kontrol udah kita kasih ke test code yg kita tulis. Kembali seperti yg dikatakan Djikstra bahwa test itu bagus untuk menemukan bug, tapi tidak bisa memastikan bahwa gak ada bug. Dia berpendapat bahwa sebaiknya programming itu di kembalikan ke math. Cuman gak terlalu ngerti maksudnya, apakah berarti lisp? :) Let me admit again, i am fan of Djikstra. :) dia bisa nulis OS di kertas untuk suatu mesin, padahal mesinnya belum ada. Dan ketika mesinnya jadi, OS nya jalan perfectly. -- PakcikUnder Construction
[teknologia] gontok2an
penasaran dgn gontok2an. :) Pernah dengar test driven programming kan. gimana kalau kita kembangkan gontok2an driven programming? hehe ada yg berminat? :p anak sekolahan biasanya langsung gak terima nih, gak ada dibuku soalnya. :) aku lagi ada develope software. bukan kerjaan kantor sih. mungkin semacam experimental gitu. Tapi pendekatannya mungkin gontok2an driven programming ini. Jadi udah sekitar 2 bulan developmentnya. Tapi even 1 line code pun belum ada. Kita bekerja 2 orang. Jadi apa yg kita lakukan selama ini? Kita itu gontok2an dalam arti positif. Diskusi. Write it down on paper. Aku emang sengaja pilih cara ini. Gak mau coding sebelum semua jelas banget (detail). Tapi ada yg berpendapat, kalau begini terus kapan Codingnya? Hasilnya menurutku bagus. Apa hasilnya: 1. Roadmap. paling susah dapet roadmap ini. Tau versi 1.0 itu feature apa aja, versi 2.0 itu apa. dan seterusnya. Ini menuntut design scalable. 2. Functional spec dan technical spec. (Baca joel on software untuk tau bedanya). 3. Layering Architecture . (Kita itu udah bisa ngomong kita lagi bicarakan layer 1 kan?) Yang paling penting itu yg aku temukan, bahwa aku bukan jenius. Butuh orang lain untuk argue designku. Sering kejadian begini, Kok gak kepikir yah, iya juga yah. Padahal peerku itu cuman kuliah IT 1 tahun dan udah 2 tahun gak pernah ber-IT ria lagi. Sekurang2 pengalamannya peer kita, kalau diajak gontok2an(diskusi), sangat membantu. Pernah juga coba langsung coding. hasilnya bug semua. hehe mirip tulisan om rofiq ini http://blog.bujursangkar.net/post/227 Pernah ikutin cara2 kuliahan, hasilnya boring. :P-- Pengen Gontok2an
[teknologia] Re: Java (was: Re: [teknologia] Re: Satu juta email account)
Sebelum saya komentari, saya bukan menyerang java dan orang java yah :) cuman pengen belajar dan membangun pemahaman, dan meramaikan milis tentunya. Harus hati2 skrg mau ngomentarin tentang java.On 9/14/05, Monang Setyawan [EMAIL PROTECTED] wrote: Ini punyanya Sun. Di spesifikasinya, GC tidak diwajibkan menggunakan cara dan algoritma tertentu. Punya JRockit bisa beda lagi, punya IBM (nanti kalo keluar) juga pasti beda. iya benar. JVM bukan hanya Sun yang ngeluarin. Karena itu saya setuju kalau belajar suatu platform itu akan lebih lama daripada belajar bahasanya sendiri. Apalagi sampai harus tahu algoritma GC apa yang digunakan, kecuali kalo memang bener2 bisa memberikan keuntungan yang setimpal, setuju, jangan sampai rugi belajar. :) untuk sebagian besar developer saya rasa tidak perlu tahu algoritma GC apa yang digunakan. Tahu bagaimana VM memanage memori saja sudah cukup. Sebenarnya saya gak bilang harus tau algoritma2 itu. saya juga mungkin gak tau. :) kalau tau bagus, kalau gak juga nggap apa2, yang penting program jalan. sama seperti kasus string, gak perlu tau string itu apa, yang penting selamat. memparse seluruh isi heap setiap kali garbage collection. yg itu sebenarnya yang saya komentarin, yang saya sendiri sebenarnya juga bingung baca, yang sepertinya menjelaskan proses garbage collection. menurut saya sebaiknya belajar GC kalau mau menjelaskan proses ini. memparse artinya membingungkan saya. biasanya yg di parse itu String. seluruh isi heap juga membingungkan, asumsi saya brute force (sebenarnya kalau tau masalah reachability sepertinya cukup untuk tau gak perlu seluruh heap (asumsi isi salah tulis)-- setiap programmer harus tau sepertinya) isi heap juga membingingkan apakah setiap bytenya, ada informasi apa disana tapi sebenarnya saya agak maklum kok java kecenderungannya gak aware sama reference/pointer -- Peace
[teknologia] Re: Java (was: Re: [teknologia] Re: Satu juta email account)
On 9/15/05, Rudi Har [EMAIL PROTECTED] wrote: Wah, asyik nih mulai ada yg takut nih...huehehe **asli cuma bercanda** iya, seram2 nih orang Java. :) Kalau ada orang Java langsung kebayang tampang gosling. hehe Sebenarnya point yg saya tulis tersebut bukan penjelasan bagaimanagarbage collection bekerja. Point nya adalah bahwa ada setting JVM non default yg perlu dilakukan yg akan mempengaruhi performance aplikasi(dan kebetulan ini berhubungan dengan strategi JVM dalam melakukangarbage collection)However, point mana yg mau diambil dari sesuatu memang adalah hak pribadi (asasi?) dan pilihan bebas setiap orang. Biarpun menangkappoint no.3 sebagai penjelasan bagaimana garbage collection bekerjamembuatnya tidak nyambung lagi dengan point 1 dan 2. Yah, bagaimanapunhak pribadi akan saya hormati, hehehe :-) oke deh, make sense kok .. :)--Iri sama id gmail yang selalu rame
[teknologia] Re: Java (was: Re: [teknologia] Re: Satu juta email account)
On 9/13/05, Rudi Har [EMAIL PROTECTED] wrote: Ada yg sebelum pakai Java sudah tau duluan bahwa java itu menggunakanteknologi virtual machine, ada juga yg tau setelah memakai. menarik over expectation ini. Orang yang SETELAH MAKE TAU itu over expectation? bagaimana mungkin?? dia pasti bilang, wajar Java pake VM. mungkin anda berasumsi TAMBAHAN lagi. walaupun dia SUDAH MAKE LAMA, tetap gak tau? hehe .. kemungkinan dia cuman print hello world selama itu dan gak pernah mrogram di C++ (gak punya program yg mau di port). Dan orang2 kayak gini gak mungkin over expectation, karna emang kencangkan, print hello world. mau mengharapkan apa lagi. actually speed bukan segalanya, yg menarik ini adalah over expectation ini. Dan tentang java, aku malah memuji bahwa java itu best practices (lihat thread about hiring). okelah gitu aja, topic ini gak tentang teknis. good luck with your java. -- PakcikUnder Construction
[teknologia] Re: Java (was: Re: [teknologia] Re: Satu juta email account)
On 9/13/05, Rudi Har [EMAIL PROTECTED] wrote: Ketika orang-orang mengatakan dengan aplikasi yg dibuat dengan C++kecepatannya bisa mendekati bahasa mesin, maka yg terbiasa membuat program-program low level dengan assembler mungkin akan tertarik (demimenghilangkan sedikit painnya assembler). Ketika dia menyelesaikanprogramnya dan kecepatannya tidak cukup mendekati bahasa mesin seperti yg dia HARAPKAN/EXPECT, mungkin dia akan bilang wajar, C++ memangbahasa high level, atau bisa juga Gosh, what a crappy language, hellit's so slow!! hmm .. anda selalu bisa menjawab memang. cool. makanya saya tanya tadibe honest, karna emang selalu bisa berkelit. apakah anda benar2 menemukan orang yang OVER?? atau anda gak mengerti arti OVER? karna jujur, aku gak nemukan orang yang OVER begini. setiap orang mau pindah ke Java, biasanya bertanya tentang performance. kalau orang yg gak tau java itu punya VM, boro2 OVER EXPECTATION, mengharapkan programnya jalan ajasyukur. jadi pertanyaannya, apakah anda benar2 menemukan orang2 OVER ini? Jangan2 saya yang terlalu mengharapkan anda jujur.
[teknologia] Re: Java (was: Re: [teknologia] Re: Satu juta email account)
On 9/13/05, Rudi Har [EMAIL PROTECTED] wrote: Yg ketiga dengan setting default maka JVM tidak akan memisahkan antarnew generation area (untuk object-object yg baru di create dan nanti akan digarbage collect) dengan permanent area (berisi object-object ygmemang tidak perlu di garbage collect seperti underlying JVM engine)sehingga JVM harus memparse seluruh isi heap setiap kali garbagecollection. memparse seluruh isi heap setiap kali garbage collection?? seluruh isi heap? brute force?? is JVM that stupid? or you don't knowwhat are you talking about? -- PakcikUnder Construction
[teknologia] Re: Java (was: Re: [teknologia] Re: Satu juta email account)
On 9/13/05, Rudi Har [EMAIL PROTECTED] wrote: Saya tidak pernah menulis JVM dan saya tidak tau pastinya seperti apaproses itu, kalau anda tau silahkan beritahu disini. Begitulah spiritsebuah diskusi. You should learn more your java, biar bisa meyakinkan orang. Banyak algoritma garbage collection real time, coba cari di google. Tapi yg pasti gak mungkin SEBODOH itu.-- PakcikUnder Construction
[teknologia] Re: Java (was: Re: [teknologia] Re: Satu juta email account)
On 9/13/05, Monang Setyawan [EMAIL PROTECTED] wrote: Selalu saja kalau ada wacana yang seperti ini, saya selalu terpikir perbedaan antara kapak dan gergaji. :) hehe .. tapi lucunya wacana seperti ini selalu muncul. jangan2 selama ada banyak bahasa, masih tetap ada wacana begini. gak tau ada gunanya apa nggak. Lanjut teruus... cease fire dulu lah. :) -- PakcikUnder Construction
[teknologia] Re: Java (was: Re: [teknologia] Re: Satu juta email account)
On 9/13/05, Rudi Har [EMAIL PROTECTED] wrote: On 9/13/05, Pakcik [EMAIL PROTECTED] wrote:You should learn more your java, biar bisa meyakinkan orang. Banyak algoritma garbage collection real time, coba cari di google. Tapi yg pasti gak mungkin SEBODOH itu.Wow...Mudah-mudahan ini bukan maksudnya bahwa seseorang harus mengetahuisegala sesuatu dulu sampai sedalam-dalamnya dalam semua segi sebelumberbicara mengenai sesuatu itu. Karena kalau maksudnya memang begitu maka ini benar-benar sebuah badsugesstion dan very bad idea ;-) hehehe .. gak begitulah Mas Rudi. Silahkan, silahkan bicara apa aja. Kemarin itu milis ini malah sepi banget. -- PakcikUnder Construction
[teknologia] Re: about hiring
On 9/12/05, N e o [EMAIL PROTECTED] wrote: At 8:11 PM +0900 9/7/05, Pakcik wrote:anyway:masih ada yg mrogram gaya djikstra gak? di kertas pake pencil. :)ini kan style yang dipake dosen IF ITB, Bu Inge, alias Inggriani Liembuat ngajar mahasiswanya algoritma pemrograman, at least waktu angkatan saya dulu (tahun 91). nggak tahu deh sekarang masih samaatau tidak.*pernah jadi asdos bu inge selama 4 tahun* if astronomy not about telescope so, computer science not about computer it's about paper and pencil hehe -- PakcikUnder Construction
[teknologia] Re: Java (was: Re: [teknologia] Re: Satu juta email account)
On 9/12/05, Rudi Har [EMAIL PROTECTED] wrote: Oh, iya mengenai ini mungkin terasa jadi ada hubungan nya tentang satulevel kemaren hehehe, bukan maksudnya menggolongkanPakcik kekelompok petama ini ;-) kalau aku malah lebih ekstrim lagi, termasuk ke dalam kelompok orang yg berpendapat bahwa java itu gak ada pentingnya secara language. Maksud saya begini, menurut saya memang ada unsur hype markettingdalam penyebaran Java. How scalable it is, how reliable, etc. Ini bisa ditangkap orang dengan salah dimana dia mengharapkan denganmenggunakan Java maka aplikasi nya PASTI scalable, reliable, dst.Tapi benarkan? tidak selalu, tipe aplikasi juga mempengaruhi disamping faktor-faktor lain design dan implementasi. Nah banyak yg saya temukansalah dalam menggunakan Java untuk aplikasi yg salah sehingga bukannilai positif yg didapat tetapi mudarat ;-) Ada juga yg menggunakanJava untuk aplikasi yg tepat tapi arsitekturnya gak tepat. [ Contoh populer adalah EJB(Enterprise Java Bean) bisa membuat aplikasi ygsalah menerapkan jadi menderita ] tentang scalable dan lambat/cepat sebenarnya males nanggapin, karna gak jelas maksudnya. gak fair bilang java gak scale, file configuration yg ngaco aja bisa bikin gak scale. jadi scalable itu apa? lambat juga itu relatif. untuk print hello world, butuh seberapa cepat? cara mrogram yg salah, bisa bikin lambat. untuk orang yg punya tons of dollars, gak masalah untuk nambah performance. Kalau Rudi Har menyimpulkan ada beberapa kelompok orang yg menganggap Java itu lambat termasuk kelompok yg OVER EXPECTATION (yg menurut saya mengada2, bagaimana mungkin rumor yg di dengar bahwa java lambat, OVER expectation terhadap java), boleh gak saya menyimpulkan bahwa orang2 yg berpendapat bahwa Java itu cepat (seolah2 secepat native yg jalan di hardware yg sama) 1. Orang2 yg punya kepentingan, seperti IBM, SUN dan orang2 yg cari makan dari java 2. Orang2 yg gak jujur, mungkin dia orang marketing yg terpaksa gak jujur atau udah gak jujur dari bawaan lahir. hehe kalau aku sendiri sih, berusaha kritis terhadap bahasa (aku suka lisp tapi tetap kritis sama lisp). Dan itu pendapatku terhadap java, bahwa java itu bahasa yg gak ada pentingnya dengan alasan2 di thread about hiring. Tapi bukan berarti aku gak make java, misalnya kalau ada yg nodong harus pake java, ya harus pake java. ini ada pertanyaan buat Rudi Har atau java programmer yang lain, yg bukan teknis sih, tapi mungkin menarik: Bagaimana rasanya jadi programmer dari bahasa (java) yg dibuat untuk orang2 yang not as smart as pembuatnya? Secara eksplisit dibilang java itu dibuat kan untuk orang2 biasa (tapi lupa di mana bacanya ini hehe). Gak jelas sih defenisi orang2 biasa ini, apakah ibu2 rumah tangga yg pengen mrogram kalau lagi bosan masak. Tapi kayaknya gak se ekstrim itu yah. -- PakcikUnder Construction
[teknologia] Re: Java
On 9/13/05, Samuel Franklyn [EMAIL PROTECTED] wrote: Nah ini buktinya Java itu tidak penting secara bahasa pemrogramantapi penting secara bisnis. He he he. Setuju. Bisnis/uang kan penting. Scott McNelly juga gak berdaya kan di kasih 3 billion US dollar yah sama Microsoft. So, keep doing your business. ini ada pertanyaan buat Rudi Har atau java programmer yang lain, yg bukan teknis sih, tapi mungkin menarik: Bagaimana rasanya jadi programmer dari bahasa (java) yg dibuat untuk orang2 yang not as smart as pembuatnya? Secara eksplisit dibilang java itu dibuat kan untuk orang2 biasa (tapi lupa di mana bacanya ini hehe). Kalau lupa jangan diomong. hehe .. http://www.google.com/search?hl=enlr=c2coff=1client=firefox-arls=org.mozilla%3Aen-US%3Aofficialq=gosling+%22average+programmers.%22btnG=Search ternyata saya salah, bukan buat ibu2, tapi average programmer targetnya. Jadi pertanyaan di ganti. gimana rasanya jadi average programmer? We were after the C++ programmers. We managed to drag a lot of them about halfway to Lisp. itu perkataan Guy Steele, salah satu yg bikin java spec Jelas bahwa java gak penting kan. cukup sampai C++ aja. Atau lompat langsung ke lisp. Pakcik ini bukan programmer ya? He he he. hehe .. nulis program dikit2 lah yang kecil2. anyway, aku ada nulis LISP interpreter untuk keperluan kerjaan (dan untuk belajar bahasa), tapi terlalu lambat, pak Franklin mungkin ada ide2 biar bisa as fast as java? kasih tips trik dong? misalnya di java itu gimana dia boost performance nya -- PakcikUnder Construction
[teknologia] Re: about hiring
On 9/9/05, risiyanto budi [EMAIL PROTECTED] wrote: Ini sudah gak ada bantahan lagi dari java side? :-D btw, biar lebih afdol, gimana kalau pakcik memberi contoh real, jadi bukan menggunakan otomotif (mobil, motor, truk, ferary, dst) contoh kasus yang bisa diselesaikan dengan efektif di c++ tapi jadi repot di java. Kalau bisa dengan kode nya sekalian :-D sepertinya pak Risyanto salah mengerti. Justru sebaliknya, di C++ yg biasanya repot. On 9/9/05, Rudi Har [EMAIL PROTECTED] wrote: Berdiskusi itu kan bukanlah seni untuk berbantahan sampai akhir hayat :-pAda saatnya hal yg di diskusikan dirasa tidak terlalu penting lagi. Atau bisa jg simply karena semangat berdiskusi tiba-tiba sudahmelayang :-DNah, kalau saya lain lg. Kadang kala buat saya mana yg benar dan manayg salah dalam diskusi tidak penting, karena mereka bisa jadi sama-sama benar dalam satu saat dan sama-sama salah dalam saat lainnya;-) yoi setuju banget. as i said yang penting ada wacana menarik. kan bukan DPR yg harus ambil keputusan. :) -- PakcikUnder Construction
[teknologia] Re: Satu juta email account
On 9/9/05, Mohammad DAMT [EMAIL PROTECTED] wrote: kotak suara itu jadinya diakses dari banyak mesin dong. dishare pakai NFS? apa gak lambat lagi? (kebayang lockingnya)perkongsian berkas kan tidak melulu harus menggunakan NFS. Bisa sajapakai SSH kalau mau (itu kalau mau) hubungan NFS dan SSH? gak ngerti-- PakcikUnder Construction
[teknologia] Re: about hiring
On 9/7/05, rofiq [EMAIL PROTECTED] wrote: Perbedaannya ada di waktu. Java dengan memotong banyak rintanganmenjadikan para pelajar lebih mudah meniti ke zen OOP. Dengan lebihmudahnya jalan ini maka waktu perjalanan Java programmer lebih singkatdibanding C++ programmer, tentu saja waktu ini relatif karena bisa di boost dengan peralatan yg canggih termasuk otak manusia.sama sajaJadi kalo pak cik siap bayar ongkos waktu untuk adaptasi si C++programmer untuk ngerjain Java programmer ya silahkan. Yg lebih penting menurut saya adalah mengukur sejauh mana zen yg dimilikinya. hehe .. kalau ada 2 motor. MOTOR C++ dan MOTOR JAVA. dan aku punya pengendara MOTOR C++ yg bagus hasil recruitment, PAHAM cara naik motor yg benar. Buat apa dong pake MOTOR JAVA kalau hanya untuk bikin lambat? :p mungkin aku milih, gak jadi implement pake java. pake C++ aja. hehehe mungkin ada yg argue tentang write once run everywhere. Kenyataannya Java itu mostly buat server application. Jadi buat apa run everywhere. Kalau ada argue tentang API, ini bisa di perdebatkan. :) anyway aku suka Gosling dan kawan2nya, they know C/C++ very well. :) Dan Java bagus kalau ngerti C/C++. -- PakcikUnder Construction
[teknologia] Re: about hiring
On 9/7/05, Rudi Har [EMAIL PROTECTED] wrote: Java itu bagus. Jika programmernya paham itu bagus.I Disagree to this one.Apakah sesuatu bagus akan tetap bagus, tidak tergantung dari apakahorang yg memakainya. oke deh. Makanya stepnya itu dari C/C++ dulu. Sun harus campaign orang2 untuk pake C/C++ dulu, biar ngerti kenapa ada Java. Dan setelah paham benar C/C++, hehehe .. gak perlu lagi Java. :) kiddingTidak setuju juga dgn yang ini. Kalau gitu kenapa gak campaign mulaidari assembly dulu aja? Assembly emang harus belajar kan (kalau kuliah Informatika atau Ilmu Komputer ada kan). tapi gak harus mastering assembly. C++ dgn Java seberapa beda? bandingkan jarak antara assembly dengan C++ atau Java. Kalau liat sejarah, perpindahan dari assembly ke High Level Language itu giant leap. Produktifitas bertambah drastis. Dari C++ ke Java, gak begitu kan? Mereka itu satu level. Jelas beda levelnya sama assembly. Buat aku pribadi, Java itu adalah kumpulan best practices atau tools. Aku masih sependapat dgn Dijkstra (lupa di artikelnya yg mana) bahwa masalah dunia programming itu gak bisa dipecahkan sama tools, tapi dengan pendidikan dan pemahaman yg benar. anyway: masih ada yg mrogram gaya djikstra gak? di kertas pake pencil. :) -- PakcikUnder Construction
[teknologia] Re: about hiring
On 9/8/05, Rudi Har [EMAIL PROTECTED] wrote: On 9/8/05, risiyanto budi [EMAIL PROTECTED] wrote: Dari C++ ke Java, gak begitu kan?Mereka itu satu level. Jelas beda levelnya sama assembly. Buat aku pribadi, Java itu adalah kumpulan best practices atau tools.Aku masih sependapat dgn Dijkstra (lupa di artikelnya yg mana) bahwa masalah dunia programming itu gak bisa dipecahkan sama tools, tapi dengan pendidikandan pemahaman yg benar. Interesting tesis... oke deh, yg penting ada wacana menarik. Karena menimbang bahwa C++ levelnya sama denganJava, maka disimpulkan seharusnya orang belajar dari C++ dulu baru ke Java. Kalausaya, jika pertimbangannya begitu malah akan menyimpulkantidak harus belajar C++ dulu baru belajar Java, bukankah merekaselevel ;-)[ Dan btw for the record buat saya kata-kata C++ dan Java selevel tidaklah sepenuhnya benar ] Buatku yg menganggap Java adalah kumpulan best practices untuk OOP, mereka itu satu level. Tapi mungkin ada orang yg mengganggap itu benar2 beda. Apakah misalnya karna di Java itu managed code (ada garbage collection), mereka jadi beda level? Mungkin ada yg beranggapan begitu. Atau alasan2 lain. Ini wacana menarik. Ini ada bacaan untuk functional style. http://www.stanford.edu/class/cs242/readings/backus.pdf kalau Java dgn C++ itu beda level, you may call this super high level language. Di situ di jelaskan masalah von neumann model. Ciri von neumann model itu adalah salah satunya berpikir kalau ada storage.misalnya a = 10. assignment itu adalah cirinya. di functional style, jangan pernah berpikir ada storage, karna storage adalah sumber segala masalah. untuk case ini (menghilangkan storage dari kepala tiap programmer), harus aku akui ini beda level. -- PakcikUnder Construction
[teknologia] about hiring
aku punya pemikiran begini: Misalnya punya project yg di implement pake Java. Trus butuh orang, sebaiknya programmer yang gimana di hire? Menurut ku sebaiknya hire Good C++ programmer (gak perlu dia tau Java). Alasannya: analoginya begini. Kalau naik motor itu yg baik itu pake helm, biar aman. Kalau di C++ itu dimungkinkan pake helm atau nggak pake helm. Sementara di Java HARUS pake helm. Masalahnya HARUS itu kan berbahaya. Program bisa jalan benar, tanpa perlu PAHAM dia sedang ngapain. Dia selamat di jalan walau nggak PAHAM. Jadi, masa aku harus hire Java programmer yg bukan Good C++ programmer?? Mending hire Good C++ Programmer walau gak pernah pake Java. gimana?-- PakcikUnder Construction
[teknologia] Re: Instant Messaging akan menggantikan SMS?
On 9/4/05, Ananda Putra [EMAIL PROTECTED] wrote: SMS yg hanya bisa 160 char 160 char itu kalau 7 bit per characternya. 7 * 160 = 1120 bit 140 char kalau 8 bit 8 * 140 = 1120 70 char kalau kanji misalnya di encode dalam 16 bit seperti dalam encoding UTF-16 (mungkin ini juga alasan di Jepang gak popular sms, kurang tau juga.) 16*70 = 1120 kalau UTF-8 gimana? ini baru bervariasi. UTF-8 maksimal 1 char 64 bit., minimal 1 char 8 bit berarti minimal 17.5 char 17.5 * 60 = 1120 maksimal 140 char 140 * 8 = 1120 (kenapa ya cuma terbatas 160char) ini gak tau kenapa. -- Pakcik
[teknologia] Re: Instant Messaging akan menggantikan SMS?
On 9/4/05, Pakcik [EMAIL PROTECTED] wrote: On 9/4/05, Ananda Putra [EMAIL PROTECTED] wrote: SMS yg hanya bisa 160 char 160 char itu kalau 7 bit per characternya. 7 * 160 = 1120 bit 140 char kalau 8 bit 8 * 140 = 1120 70 char kalau kanji misalnya di encode dalam 16 bit seperti dalam encoding UTF-16 (mungkin ini juga alasan di Jepang gak popular sms, kurang tau juga.) 16*70 = 1120 kalau UTF-8 gimana? ini baru bervariasi. UTF-8 maksimal 1 char 64 bit., minimal 1 char 8 bit berarti minimal 17.5 char 17.5 * 60 = 1120 maksimal 140 char 140 * 8 = 1120 bug found, kepala salah ngali2: UTF-8 maksimal 1 char 6*8 = 48 bit jadi 1 sms berkisar 23.33 - 140 character. -- PakcikUnder Construction
[teknologia] Re: milis sepi
On 9/1/05, Yulian Firdaus H. [EMAIL PROTECTED] wrote: pertanda anggota milis tidak ada yang menulis topik (baru)sehingga anggota lain tidak ada yang membalasjadi tidak ada thread diskusi nulis topik baru susah sih yah. tapi di id-gmail kayaknya berlebihan topik baru. mungkin milis harus sebebas id-gmail kali yah.-- PakcikUnder Construction
[teknologia] milis sepi
kenapa sepi milis ini? pertanda milis gak relevan lagi di zaman skrg ini? udah digantikan blog? -- PakcikUnder Construction
[teknologia] Re: Laptop dengan Linux in one package, kenapa tidak laku?
On 7/15/05, Ronny Haryanto [EMAIL PROTECTED] wrote: On Fri, Jul 15, 2005 at 02:44:59PM +0800, The_Eye_In_The_Sky wrote: Menurut anda apakah saja faktor yang memungkinkan kegagalan itu? Yang baru kepikir : 1. Hardwarenya tidak cool seperti iBook 2. Linux emang sucks ! Any more ideas? Saya cenderung ke hardwarenya yg kurang bagus. Hehe. Mungkin juga org yg beli takut gak biasa pake Linux. 1. Orang COOL pake Mac 2. Orang GAGAH pake Linux 3. Orang BIASA pake Windows (Kalau ada masalah tetangga kiri kanan bisa bantu) Microsoft gak bisa menangkan market orang Cool. Jadi gimana caranya? Beli saham Apple. Linux gak bisa menangkan market orang biasa, solusinya? beli saham Microsoft. hehe -- Pakcik Under Construction
[teknologia] Re: ada tanggapan??
On 5/17/05, Andhi Marjono [EMAIL PROTECTED] wrote: kenapa sih IT indonesia itu yg mencolok selalu bidang2 komunitas/grup, instal menginstal, setup menyetup, lokalisasi bahasa... gak ada hasil manufacture yg bisa dibanggakan... mbok diaplikasikan buat nyediain produk2 IT/mikroelektronik yg murah buat kehidupan sehari2, jadi hidup di Indonesia bisa lebih smart dan nyaman kayak hidup di Jepang :-) menurut saya, karna ada pertanyaan begini sehingga Indonesia gak bisa bikin sesuatu. hehe .. kenapa orang jews banyak yg jago2? menurut saya karna mereka percaya mereka jago. kenapa ada pertanyaan ini? karna gak percaya Indonesia bisa, ya akhirnya emang gak bisa. hehe .. karna orang IT coba kita liat dari sudut pandang programmer. Salah satu cara to fight complexity di buku ini http://mitpress.mit.edu/sicp/ ada konsep wishful thinking . dengan wishful thinking, kita cukup percaya suatu abstraksi itu bisa di implementasikan. wishful thinking adalah senjata yg sangat powerful. jadi masalahnya adalah, apakah anda percaya Indonesia bisa?? hehehe .. -- Pakcik Under Construction
[teknologia] Re: GTD TiddlyWiki
On 5/17/05, boy avianto [EMAIL PROTECTED] wrote: Disini ada yang udah main2 AJAX belum? Masih belum ada waktu ngutak-ngatik nih. Sibuk thesis hehehe. AJAX rada gak sejalan dengan konsep hyperlink. Dengan konsep hyperlink kalau kita click suatu link, kita bisa pake tombol BACK untuk balik ke link sebelumnya (historynya disimpan). ada yg punya ide mengatasi ini? atau ini sah2 aja dari sisi usability? -- Pakcik Under Construction
[teknologia] Re: GTD TiddlyWiki
On 5/18/05, boy avianto [EMAIL PROTECTED] wrote: Hum, kenapa melihatnya cuma dari satu sisi saja? (hyperlink tok). itu melihat dari salah satu sisi aja tentu. :) aku sendiri pake ajax kok. cuman butuh orang2 yang bisa argue, yang bisa liat dari sisi berbeda, biar jangan boring. sekarang ini terlalu banyak orang yg gampang setuju2 aja (heran kenapa bisa beberapa kepala yang berbeda punya cara pandang/pendapat yang sama). :) dulu iseng2 aku pernah ngirim list blog2 orang Indonesia, itu pake ajax (xmlhttprequest), dia ngambil item2nya per 10 item kalau gak salah. cara pandang yang lain lagi dari sisi developer, ajax itu javascript which is lebih banyak muatan politik daripada teknis (very bad language) belum lagi masalah compatibility. javascript mungkin masih bisa di toleransi kalau untuk program yang 100 lines codes, lebih dari situ mungkin jadilah spaghetti. sekarang dengan adanya ajax, mungkin desktop juga mau dipindah ke web. is it a good idea? -- Pakcik Under Construction
[teknologia] tentang single sign on
dulu pernah bahas tentang single sign on, ketemu ini http://sxip.net/ -- Pakcik Under Construction
[teknologia] Re: Optimasi db
On 5/11/05, risiyanto [EMAIL PROTECTED] wrote: Jaimy Azle wrote: p.s. aplikasinya untuk semacam search engine gitu. pake database apaan? optimasi database itu biasanya spesifik masing-masing database. yang dipake postgre, tapi rencananya sih nanti dibuat portable ke mysql juga. kalau untuk search engine, gak coba liat lucene? technorati salah satu yg make. setahuku technorati pake mysql. -- Pakcik Under Construction
[teknologia] Re: Survey iseng 1
On 5/12/05, [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] wrote: 1. Apakah kamu memakai jam tangan ? tidak pakai. 2. Kalau pakai, Kenapa kamu pakai jam tangan ? 3. Kalau tidak, Kenapa kamu tidak pakai ? pas masih kecil doang pake, suka yg digital. udah agak gedean, kerasa mengganggu kalau ada aksesoris di tangan. pas udah kerja makin gak suka, ada yg bilang jam adalah rekayasa revolusi industri supaya orang ingat jam kerja. hehe .. -- Pakcik Under Construction
[teknologia] Sejarah Blog Indonesia
Ada yg tau link dimana kalau mau liat sejarah blog Indonesia? walaupun masih sedikit blogger Indonesia, pengen tau juga, karna aku sendiri baru tau blog thn 2004. Mungkin dimulai dari What's New sampai sekarang. Sekarang udah ada yg mulai dengan podcasting yah. -- Pakcik http://www.izenk.com
[teknologia] Re: Bahasa pemrograman buat pemula
On 4/26/05, Pradika Yudha [EMAIL PROTECTED] wrote: Hallo Friends, Aku mau tanya, kalo kita tertarik sama bahasa pemrograman, sebaiknya bahasa apa yang baik buat pemula? Trus, ada yang tahu situs yang isinya belajar bahasa pemrograman tapi pake bahasa indonesia? Trus, apakah friends punya saran buat memilih/mempelajari bahasa pemrograman? Makasih sebelumnya kalau aku dulu pertama pake basic. trus pascal, trus C. Tapi sekarang mostly pake C++ dan python. Santai aja, pilih salah satu. Jangan buru2. It will take you years to feel it kecuali jenius sih. Nah setelah terbiasa dengan high level language, yang paling menarik itu dan sangat exciting, balik lagi ke zaman jebot. belajar mulai binary algebra, trus sampai dimungkinkan yg canggih2 sekarang ini. (istilahku Tapak Tilas Biner) :) -- Pakcik http://www.izenk.com
[teknologia] Re: Invention inspires invention
On 4/26/05, Budi Rahardjo [EMAIL PROTECTED] wrote: Ayo. Kebanyakan ide-ide baru yang dikembangkan adalah dengan basis informasi yang diberikan oleh user. Saya agak sedikit miris dengan hal ini karena ini menyangkut privacy. Kalau inovasi yang agak lain gimana? tentang inovasi dan mimpi2: 1. ini akan tetap menjadi mimpi kalau gak dikerjakan. Atau orang amerika/jepang yang akan mengerjakannya dan orang indonesia tinggal pake. Emang enak jadi orang Indonesia. 2. kalau perorangan mengerjakan, biasanya gagal. karna inovasi itu biasanya sulit, butuh kerjasama dengan orang lain. Aku punya beberapa skunk project, biasanya berhenti di tengah jalan, kehabisan bahan bakar. Karna harus bagi waktu dengan kerjaan kantor dan emang sulit kalau yg ngerjakan 1 orang. 3. kalau mau hire orang, butuh uang, resource. Masalahnya perorangan biasanya gak ada uang. Kalau hire beberapa orang mungkin masih sanggup, dan cari orang yg skillful itu susah, biasanya mereka sudah lari ke MNC. Kalau hire orang biasa2, siap2 aja makan hati. 1 line code pun bisa2 gak jadi. Nah, aku coba mikir2 apa yang dibaca Pak Budi dulu di buku tentang silicon valley bahwa secara budaya, di california itu ada budaya sharing (hippie). Di Jepang startup itu kurang bisa jalan, karna gak ada budaya sharing itu. Di Jepang yg bisa jalan itu korporasi, mereka itu diam2 bekerja, nanti tiba2 muncul productnya. Beda dengan amerika, budaya sharing knowledgenya emang dahsyat. Ini bisa dilihat dari blog2 mereka. So many ideas di blog itu. Trus mereka suka mengadakan conference. They fight each other, kill each other. mungkin karna ini start up bergairah di amerika. Mereka tumbuh dengan cara itu. Skrg di Indonesia gimana? gue sih mimpinya bikin Indonesia jadi the biggest knowledge sharing system on planet. enak yah bermimpi. :) -- Pakcik http://www.izenk.com
[teknologia] Re: Invention inspires invention
On 4/25/05, rofiq [EMAIL PROTECTED] wrote: Essay menarik dari Adaptive Path http://www.adaptivepath.com/publications/essays/archives/000430.php Takutnya kita jadi penonton lagi nih di era web baru, bikin inovasi yuk. inovasi?? you must be kidding om rofiq. hehehe -- Pakcik http://www.izenk.com
[teknologia] OOT: Singaporeans look down on Indonesia
http://www.thejakartapost.com/detaileditorial.asp?fileid=20050423.F06irec=5 -- Pakcik http://www.izenk.com
[teknologia] Re: BISNIS DI SOFTWARE (BIDANG IT)
On 4/13/05, CEU_KOKOM [EMAIL PROTECTED] wrote: Minta sharing pengalaman dr tmn2 yg udh ngejalanin bisnis IT ini. Apa yg utama harus gmn supaya tetep survive. Pendapat dari yg gak berpengalaman boleh kan? :) Menurutku ada 4 point yg perlu dipertibangkan: 1. Value. Software itu ada valuenya nggak? kasih solusi terhadap masalah customer, gak? Makin tinggi valuenya makin bagus. 2. Affordable. Terjangkau gak harganya. Kalau kemahalan, orang gak mau mungkin. kecuali value nya sangat tinggi. 3. Usability. Pas gak usabiity yah? intinya, gampang gak make softwarenya, jangan develope software bengkel seperti develope software game, feature2nya tersembunyi. 4. Bullshit. Ini penting buat marketing. Contohnya, ipod, ipod 60G, siapa yg perlu, paling beberapa orang perlu. Atau seperti gmail, bullshitnya itu, kapasitas 2 Giga, siapa yg perlu 2 Giga buat email. Atau kayak Skype, skype boasting paling bagus kualitas suara dan paling gampang pake softwarenya. gaya skype ini bagus untuk perusahaan bokek, zero advertising. value - affordable apa nggak - usability ini trade off. misalnya, kalau valuenya tinggi banget, gak usah kuatir point yg lain. Tapi biasanya point2 ini gak jalan di Indonesia, lebih gampang itu suap kiri kanan. cari project pemda yg gede2, 75 persen buat suap, 25 persen buat kita. hehehe .. atau coba baca2 http://www.joelonsoftware.com. mungkin cara2 dia ada yg cocok. -- Pakcik http://www.izenk.com
[teknologia] Re: BISNIS DI SOFTWARE (BIDANG IT)
On 4/13/05, Heru Tjatur [EMAIL PROTECTED] wrote: Yup, gue setuju dengan point Nomer 4. Asal nge-bullshit-nya bisa dibuktikan. Soalnya, kalau asal nge-bullshit, bisa senjata makan tuan. Kalau udah begitu, abis dach... ini ada buku, kalau ada yg tertarik tentang bullshit2an. :) http://www.pupress.princeton.edu/titles/7929.html -- Pakcik http://www.izenk.com
[teknologia] Re: the holy grail of social networking?
On Thu, 24 Mar 2005 17:28:23 +0900, rofiq [EMAIL PROTECTED] wrote: tujuannya apa? untungnya apa? mo gabungin XFN, FOAF, friendster, orkut, flickr? bukan menggabungkan, tapi aku males ikur friendster sama orkut. pengennya manage sendiri di server sendiri, tapi bisa di link ke orang2 di friendster dan orkut. Pak cik kalo mo buat standard mending buat aplikasinya dulu yg pake standard itu sendiri; jadi orang bisa liat gimana bagusnya. Lagian nggak semua orang mo nurut ama standard begitu aja ;-) -- http://ngopi.blogspot.com hehe .. inikan masih(hanya) sebatas ngomong2 seperti di kedai kopilah. :) -- Pakcik http://www.izenk.com
[teknologia] Re: the holy grail of social networking?
On Thu, 24 Mar 2005 17:10:47 +0700, Akhmad Fathonih [EMAIL PROTECTED] wrote: Bukankah FOAF dan XFN sudah merupakan standar dan cukup open. Jadi menurut saya tidak how to make another new one. Tapi lebih kepada how to make those friendster and orkut to use the standard, seperti yang pakcik bilang di awal-awal. FOAF dan XFN itu kan melink2 kan aja (gak yakin juga). pengennya seperti punya 1 ktp, tapi bisa dipakai buat kemana2. -- Pakcik http://www.izenk.com
[teknologia] Re: Googlezon
On Fri, 18 Mar 2005 22:58:47 +0700, Budi Rahardjo [EMAIL PROTECTED] wrote: Kalau mau ngimpi2nya ... bisa kita buat cerita seperti ini. (Ayo di-wiki-kan?) 2005. planet.terasi.net is becoming more popular. Blog menjadi mainstream di Indonesia. 2006. planet.terasi.net was bought by Yahoo. Ronny Haryanto became a gazillioner (in rupiah). The business model was back to advertising. Planet.terasi.net started to add advertising. 2007. ... http://blog.flickr.com/flickrblog/2005/03/yahoo_actually_.html flickr dibeli sama yahoo. berikutnya mungkin giliran planet.terasi.net -- Pakcik http://www.izenk.com
[teknologia] Re: Ada apa dengan Orkut?
On Thu, 17 Mar 2005 09:47:48 +0700, risiyanto budi [EMAIL PROTECTED] wrote: On Thu, 3 Mar 2005 16:28:46 +0700 enda nasution [EMAIL PROTECTED] wrote: Friendster, Multiply, Hi5 etc semua sama, berada di ujung tanduk. Tinggal tunggu MSN atau Yahoo! bikin layanan yang sama, diintegrasikan dengan member base yang sudah dimiliki dan aplikasi yang sudah ada [yahoo mail, yahoo msgr]. Selesai deh Friendster dll. tsk tsk tsk, ramalan enda terbukti: http://360.yahoo.com/reg/whatis.html aku kira dulu yahoo bakalan beli sixapart, ternyata dia bikin sendiri dan typepadnya sixapart lari ke friendster. Jangan2 nasib blog plus social networking bakalan seperti instant messaging. yang pake YM gak bisa (repot) komunikasi dgn MSN dan instant messaging lainnya. sekarang mereka2 itu bikin social network sendiri. ada campaign open standard untuk social networking gak yah? -- Pakcik http://www.izenk.com
[teknologia] Re: Ada apa dengan Orkut?
On Sat, 5 Mar 2005 06:55:56 +0700, enda nasution [EMAIL PROTECTED] wrote: Tags are cool. :) Ada yang mau bahas folksonomies? :) kalau baca blog2 orang2 Indonesia, mungkin sebagian besar bisa masuk dalam tag/klasifikasi CURHAT. hehehe .. cuman curhat masih bisa diklasifikasikankan lagi. Blog is about sharing. Sharing knowledge, idea, experience, feeling. curhat masuk dalam sharing feeling. hehe :) -- Pakcik http://www.izenk.com
[teknologia] Re: Ada apa dengan Orkut?
On Sat, 5 Mar 2005 10:20:40 +0700, Reno S. Anwari [EMAIL PROTECTED] wrote: jadi, kemaren crawling sampe dapet ribuan itu buat dicontek ya? :p hehe, seperti kata Picasso,good artists copy, great artists steal :p -- Pakcik http://www.izenk.com
[teknologia] Re: Market Share Blog di Indonesia
On Mon, 21 Feb 2005 06:01:16 -0800, y3dips [EMAIL PROTECTED] wrote: iyah nich om punya saya kok gak masuk yach :( nanti yah dibagusin dulu robotnya. sementara harus pindah ke kerjaan menarik yg lain nih, kerjaan kantor. hehehehe .. -- Pakcik http://www.izenk.com
[teknologia] Market Share Blog di Indonesia
Penasaran berapa jumlah blogger di Indonesia, iseng2 bikin crawler, mudah2an IP ku gak diblok sama blogger.com. hasil dari my slow, stupid, idiot crawler: total blog = 1588 blogspot = 1148 blogdrive = 194 wordpress = 28 movabletype = 23 tblog = 16 livejournal = 10 multiply = 5 blogsome = 4 typepad = 2 sisanya gak tau mudah2an berguna datanya. methodanya kasih 1 link blog orang indonesia, trus crawl dari sana. terus identify blog yg dilewati blog orang indonesia. Jadi kelemahannya yg JELAS: yg pakai bahasa selain Indonesia, gak masuk. yg missing link, gak masuk. -- Pakcik http://www.izenk.com
[teknologia] Re: Market Share Blog di Indonesia
On Mon, 21 Feb 2005 00:17:34 +0700, Ben [EMAIL PROTECTED] wrote: list lengkapnya bisa dilihat di mana ya? http://www.izenk.com/blogid/test/ datanya gede, kalau putus harap maklum yah, servernya jankrik soalnya dan bandwith upstreamnku kecil. pake IE 6.0 atau Firefox 1.0 atau safari -- Pakcik http://www.izenk.com
[teknologia] Re: Market Share Blog di Indonesia
On Mon, 21 Feb 2005 02:49:38 +0100, boy avianto [EMAIL PROTECTED] wrote: aku pake 10, dan kayaknya cukup menjamin site itu ada pake bahasa indonesia. Bagaimana dengan kemungkinan dia memparsing bahasa serumpun seperti Malaysia? Atau ada kosakata Indonesia yang tidak ada di kosakata Malaysia? benar juga, gak kepikir kemarin itu. untung banget yah, mungkin hampir gak ada yg link ke site malasya. atau jangan2 di list itu ada site malasya yah. ada ide gak untuk ini? 10 kata itu apa saja ya kalau boleh tahu? cuman 3 kata kok, yang, atau, dan. cari minimal 10 kalau dijumlahkan semua -- Pakcik http://www.izenk.com
[teknologia] Re: Market Share Blog di Indonesia
On Mon, 21 Feb 2005 09:58:36 +0700, risiyanto budi [EMAIL PROTECTED] wrote: nanya lagi, bagaimana untuk identifikasi itu blog atau bukan? saya melihat selintas ada wiki juga di list tersebut. 1. cari feednya. 2. urlnya di blogspot, blogdrive. 3. mengenali dari isi sitenya. ini yg gak bisa, butuh anak AI. -- Pakcik http://www.izenk.com
[teknologia] Mengenali Site Orang Indonesia
iseng2 bikin crawler, cari blog2 orang Indonesia. Ada ide nggak gimana caranya mengenali site itu, site orang Indonesia?? metode skrg cuma cari kata2 yg cuman biasanya ada dalam bahasa Indonesia, seperti dan, atau, yang. kasih thresholdnya misalnya 10, kalau ada 10 ditemukan, berarti site orang Indonesia. gimana kalau photoblog?? gimana kalau blognya bahasa inggris?? gimana kalau dia baru bikin blog atau ngisi blog cuman sekali, jadi 10 threshold itu gak pas?? ada ide nggak? -- Pakcik http://www.izenk.com
[teknologia] Re: Database blogger Indonesian?
On Fri, 18 Feb 2005 08:29:09 +0900, Pakcik [EMAIL PROTECTED] wrote: On Thu, 17 Feb 2005 16:14:12 +0700, Budi Rahardjo [EMAIL PROTECTED] wrote: iseng2, eksperimen dgn xml http request, not bad. http://www.izenk.com/blogid/ still very early though, bug gentayangan dimana2. hehehehe lupa, kalau males register dulu, pake username : pakcik password: pakcik cari bug yah -- Pakcik http://www.izenk.com
[teknologia] Re: Database blogger Indonesian?
On Fri, 18 Feb 2005 09:37:05 +0700, enda nasution [EMAIL PROTECTED] wrote: Ah iya, di bloglines gue ada lumayan banyak blogger Indonesia [yg asiknya di MT ada plugin yg bisa support OPML bloglines jadi bisa ditampilin sebagai blogroll di blog kita]. Btw kalo bisa dikategorikan lebih asik lagi, minimal sekarang ada blog pribadi, blog dengan topik khusus dan blog komunitas. Oya, ini boleh disebarluaskan kan? boleh aja. cuman belum layak disebarluaskan kali yah. isinya gak ada hehehe -- Pakcik http://www.izenk.com
[teknologia] Re: Cyber esek esek
On Thu, 17 Feb 2005 10:11:28 +0700, Yulian F. Hendriyana [EMAIL PROTECTED] wrote: Budi Rahardjo wrote: Wah, saya diminta oleh himpunan mahasiswa sebuah perguruan tinggi untuk memberikan presentasi soal Cybersex. Wah Ada yang bisa kasih saran isinya? (Sudut teknologi.) Trend terbarunya apa ya? Para operator warnet harusnya lebih tahu. dulu pas lagi senang2nya sama ip phone (yg ada videonya), kita suka cari2 ide, what we can make out of it?? ide pertama yg muncul, phone sex. hahaha .. -- Pakcik http://www.izenk.com
[teknologia] Re: Bintang Iklan Microsoft
On Tue, 15 Feb 2005 15:09:09 +0700, Bi[G] [EMAIL PROTECTED] wrote: kalo BR sama RS di jejerin berdua (maap pak :D.. misal) trus orang awam disuruh mana yg lebih kenal siapakah yang akan ditunjuk? kumisnya tebalan siapa nih?? hahahaha -- Pakcik http://www.izenk.com
[teknologia] Re: Bintang Iklan Microsoft
On Tue, 15 Feb 2005 23:42:57 +0700, Yulian F. Hendriyana [EMAIL PROTECTED] wrote: Pakcik wrote: mau propaganda branding di milis ini? Tapi propaganda Hi Roy! boleh disini yah?? hehehe .. tak ada yang menyatakan hal tersebut gak ada yg menyatakan bukan berarti gak boleh yah?? okelah .. mudah2an slogan2 itu gak ada lagi dimilis ini. Ada artikel lama di cnet yg bahas perang antara rss dan atom. Web log war gets personal. Mungkin salah satu penyebab atom itu ada, karna banyak gak suka sama personality nya si Dave Winer. http://news.com.com/Battle+of+the+blog/2009-1032_3-5059006.html -- Pakcik http://www.izenk.com
[teknologia] Re: Bintang Iklan Microsoft
On Wed, 16 Feb 2005 11:11:34 +0700, N e o [EMAIL PROTECTED] wrote: menarik memang, masih ada yang membela kermit, tapi gue rasa itu sekedar karena ketidak-tahuan saja tentang sepak terjangnya. You got me wrong. aku gak bela siapa2, cuman gak asyik kalau diskusi IT kebawa2 ke personal. apakah: 1. mengaku kalau ternyata dia salah 2. berkeras bahwa peserta seminarnya yang salah 3. tidak menjawab pertanyaan tapi membelokkan diskusi menjadi character assasination, seperti mempertanyakan kompetensi peserta seminar tadi serta menjelekkannya di depan umum saya yakin anda bisa menilai sendiri jawaban mana yang seharusnya dipilih. dan semoga dari ilustrasi ini anda tahu seperti apa seorang kermit itu. wah, hehe .. buat apa aku tahu dia seorang seperti apa?? emangnya dia pacarku, jadi harus tau dia baik apa nggak, personalitynya bagus apa nggak?? :) yg aku perlu lakukan mengomentari pernyataan2 atau tulisan2nya tentang IT secara proporsional tanpa harus tau personalitynya. -- Pakcik http://www.izenk.com